21
PERAN SAINS, TEKNOLOGI, DAN HUBUNGANNYA DENGAN BUDAYA DALAM MEMBANGUN MASYARAKAT MODERN MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH Sains, Teknologi dan Masyarakat Yang dibina Bapak Kadim Masjkur, Ibu Metri Dian Insani dan Ibu Vita Ria Mustikasari Oleh: 1. Ardiansyah F. Firdaus 120351402866 2. Gilda Ayu Ross P. 120351410912 3. Mymo Putriani 120351410910 4. Vindy Foniastuti 120351410906

Peran Sains Dan Teknologi Dalam Membangun Masyarakat Moderen

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Sains Teknologi dan Masyarakat

Citation preview

Page 1: Peran Sains Dan Teknologi Dalam Membangun Masyarakat Moderen

PERAN SAINS, TEKNOLOGI, DAN HUBUNGANNYA DENGAN BUDAYA DALAM

MEMBANGUN MASYARAKAT MODERN

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH

Sains, Teknologi dan Masyarakat

Yang dibina Bapak Kadim Masjkur, Ibu Metri Dian Insani dan Ibu Vita Ria Mustikasari

Oleh:

1. Ardiansyah F. Firdaus 120351402866

2. Gilda Ayu Ross P. 120351410912

3. Mymo Putriani 120351410910

4. Vindy Foniastuti 120351410906

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGAM STUDI PENDIDIKAN IPA

Januari, 2015

Page 2: Peran Sains Dan Teknologi Dalam Membangun Masyarakat Moderen

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan sains dan teknologi sangat cepat saat ini. Tujuan utama perkembangan

sains dan teknologi adalah perubahan kehidupan masa depan manusia yang lebih baik,

mudah, cepat dan aman. Dalam penerapannya, sains secara otomatis menghasilkan

teknologi dan teknologi mempengaruhi perkambangan sains, jadi sains dan teknologi

adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Paada hakikatnya, sains dipelajari untuk

mengembangkan dan memperkokoh eksistensi manusia di bumi. Teknologi diciptakan

unutk meringankan pekerjaan manusia. Akhirnya, perkembangan sains dan teknologi

dapat mempengaruhi budaya kehidupan manusia, seperti alat komunikasi yang

berkembang. Jika dulu menggunakan surat saat ini sudah ada handphone, ada televisi

yang memberitaukan informasi yang jauh lebih cepat.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa definisi sains?

2. Apa definisi teknologi?

3. Bagaimana karakteristik sains dan teknologi?

4. Apa definisi budaya?

5. Apa maksud dari dinamika masyarakat?

6. Bagaimana dinamika masyarakat terhadap sains dan teknologi?

7. Bagaimana hubungan Sains, teknologi dan budaya?

1.3 Tujuan

1. Mahasiswa dapat mengetahui definisi sains.

2. Mahasiswa dapat mengetahui definisi teknologi.

3. Mahasiswa dapat mengetahui karakteristik sains dan teknologi.

4. Mahasiswa dapat mengetahui definisi budaya.

5. Mahasiswa dapat mengetahu maksud dari dinamika masyarakat.

6. Mahasiswa dapat mengetahui dinamika masyarakat terhadap sains dan teknologi.

7. Mahasiswa dapat mengetahui hubungan sains, teknologi dan budaya.

Page 3: Peran Sains Dan Teknologi Dalam Membangun Masyarakat Moderen

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Sains

Sains adalah kumpulan teori-teori yang telah diuji kebenarannya, menjelaskan

tentang pola-pola dan keteraturan maupun ketidakteraturan dari gejala yang diamati

dengan seksama. Sedangkan hakikat Sains dalam perspektif yang lebih luas, yaitu:

1. Sains sebagai kumpulan pengetahuan (body of knowledge)

Sains sebagaikumpulanpengetahuan mengacu pada kumpulan berbagai konsep

sains yang sangat luas. Sains dipertimbangkan sebagai akumulasi berbagai

pengetahuan yang telah ditemukan sejak zaman dahulu sampai penemuan

pengetahuan yang baru. Pengetahuan tersebut berupa fakta, konsep, teori, dan

generalisasi yang menjelaskan tentang alam.

2. Sains sebagai suatu proses

Sains sebagai suatu proses penelusuran umunnya merupakan suatu pandangan

yang menghubungkan gambaran sains yang berkaitan erat dengan kegiatan

laboratorium beserta perangkatnya. Sains dipandang sebagai sesuatu yang memiliki

disiplin yang ketat, objektif, dan suatu proses yang bebas nilai dari kegiatan

pengamatan, inferensi, hipotesis, dan percobaan dalam alam. Ilmuwan memberikan

berbagai gagasan yang melibatkan proses metode ilmiah dalam melakukan

kegiatannya.

3. Sains sebagai kumpulan nilai

Sains sebagai kumpulan nilai berhubungan erat dengan penekanan sains sebagai

proses. Bagaimanapun juga pandangan ini menekankan pada aspek nilai ilmiah

yang melekat dalam sains. Ini termasuk didalamnya nilai kejujuran, rasa ingin tahu,

dan keterbukaan akan berbagai fenomena yang baru sekalipun.

4. Sains sebagai suatu cara untuk mengenal dunia

Proses sains dipengaruhi oleh cara di mana orang memahami kehidupan dan

dunia di sekitarnya. Sains dipertimbangkan sebagai suatu cara dimana manusia

mengerti dan memberi makna pada dunia di sekeliling mereka.

”Science is a body of knowledge, formed by a process of continuous inquiry,

and encompassing the people who are enganged in the scientific enterprice”.

Berdasarkan pada definisi tersebut, karakteristik sains yang khas adalah sains

Page 4: Peran Sains Dan Teknologi Dalam Membangun Masyarakat Moderen

ditempuh melalui berbagai proses penyelidikan secara berkelanjutan, yang

berkontribusi dengan berbagai cara untuk membentuk sistem yang unik. Berdasarkan

pada definisi tersebut, karakteristik sains yang khas adalah sains ditempuh melalui

berbagai proses penyelidikan secara berkelanjutan, yang berkontribusi dengan berbagai

cara untuk membentuk sistem yang unik.

2.2 Definisi Teknologi

Penggunaan teknologi oleh manusia diawali dengan pengubahan sumber daya alam

menjadi alat-alat sederhana. Penemuan prasejarah tentang kemampuan

mengendalikan api telah menaikkan ketersediaan sumber-sumber pangan, sedangkan

penciptaan roda telah membantu manusia dalam beperjalanan dan mengendalikan lingkungan

mereka. Perkembangan teknologi terbaru, termasuk di antaranya mesin cetak, telepon,

dan Internet, telah memperkecil hambatan fisik terhadap komunikasi dan memungkinkan

manusia untuk berinteraksi secara bebas dalam skala global. Tetapi, tidak semua teknologi

digunakan untuk tujuan damai, pengembangan senjata penghancur yang semakin hebat telah

berlangsung sepanjang sejarah, dari pentungan sampai senjata nuklir.

Teknologi telah memengaruhi masyarakat dan sekelilingnya dalam banyak cara. Di

banyak kelompok masyarakat, teknologi telah membantu

memperbaiki ekonomi (termasuk ekonomi global masa kini) dan telah memungkinkan

bertambahnya kaum senggang. Banyak proses teknologi menghasilkan produk sampingan

yang tidak dikehendaki, yang disebut pencemar, dan menguras sumber daya alam, merugikan

dan merusak Bumi dan lingkungannya. Berbagai macam penerapan teknologi telah

memengaruhi nilai suatu masyarakat dan teknologi baru seringkali mencuatkan pertanyaan-

pertanyaan etika baru. Sebagai contoh, meluasnya gagasan tentang efisiensi dalam konteks

produktivitas manusia, suatu istilah yang pada awalnynya hanya menyangku permesinan,

contoh lainnya adalah tantangan norma-norma tradisional. Keadaan ini membahayakan

lingkungan dan mengucilkan manusia, penyokong paham-paham

seperti transhumanisme dan tekno-progresivisme memandang proses teknologi yang

berkelanjutan sebagai hal yang menguntungkan bagi masyarakat dan kondisi manusia. Tentu

saja, paling sedikit hingga saat ini, diyakini bahwa pengembangan teknologi hanya terbatas

bagi umat manusia, tetapi kajian-kajian ilmiah terbaru mengisyaratkan bahwa primata lainnya

dan komunitas lumba-lumba tertentu telah mengembangkan alat-alat sederhana dan belajar

untuk mewariskan pengetahuan mereka kepada keturunan mereka.

Page 5: Peran Sains Dan Teknologi Dalam Membangun Masyarakat Moderen

2.3 Karakteristik Sains dan Teknologi

Dalam dua abad setelah revolusi industri, terjadi perubahan pada kehidupan manusia

yang jauh lebih besar dan berdampak luas dari pada peradaban manusia sebelumnya. Derap

perubahan yang lebih cepat itu disebabkan oleh kemajuan umat manusia dicerminkan oleh

kemajuan teknologi yang bersandar pada sains.

Kemajuan dalam penguasaan sains meningkatkan kemajuan teknologi. Sebaliknya

taraf penguasaan teknologi yang maju akan meningkatkan penguasaan sains lebih lanjut.

Sains dan teknologi saling membutuhkan karena sains tanpa teknologi bagai pohon tak

berbuah, sedangkan teknologi tanpa sains bagaikan pohon tak berakar.

Ada dua pilar yang menopang sains yaitu observasi dan konseptualisasi. Sains

berhubungan dengan fakta dan bukan dengan pertimbangan nilai – nilai. Value judgements

tidak terletak dalam wewenang sains. Sifat sains adalah bebas nilai, obyektif dan netral. Lain

halnya dengan teknologi, sekalipun pada taraf netral, dalam situasi tertentu dapat tidak netral

lagi karena mengandung potensi merusak dan potensi kekuasaan. Hal ini sangat wajar karena

teknologi paling banyak diterapkan pada sistem produksi yang dipengaruhi oleh sistem

ekonomi, politik dan sosial budaya.

2.4 Definisi Budaya

Kebudayaan berasal dari kata sansekerta buddayah, yang merupakan bentuk jamak

dari buddhi, yang berarti budi atau akal. Dengan demikian, kebudayaan berarti hal-hal yang

bersangkutan dengan akal. Adapun ahli antropologi (Taylor) yang merumuskan definisi

tentang kebudayaan secara sistematis dan ilmiah dalam bukunya : “Primitive Culture”, bahwa

kebudayaan adalah keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung ilmu

pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat, dan kemampuan lain, serta

kebiasaan yang di dapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat. (Ranjabar, 2006).

Definisi lain tentang budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki

bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya

terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat,

bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Budaya adalah suatu pola hidup

Page 6: Peran Sains Dan Teknologi Dalam Membangun Masyarakat Moderen

menyeluruh. Budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut

menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi

banyak kegiatan sosial manusia.

2.5 Dinamika Masyarakat

Dalam kamus besar bahasa Indonesia yang dimaksud dengan dinamika dalam ruang

lingkup sosial adalah gerak masyarakat secara terus-menerus yang menimbulkan perubahan

dalam tata hidup masyarakat yang bersangkutan. Jadi yang dimaksud dengan Dinamika

Masyarakat adalah proses-proses pergeseran kebudayaan masyarakat.

2.6 Dinamika Masyarakat terhadap Sains dan Teknologi

Penemuan dan pembaruan (invention and innovation) menyebabkan berkembangnya

peradaban manusia. Kemajuan teknologi telah meningkatkan manusia ke taraf peradaban

yang lebih tinggi. Selanjutnya peradaban yang lebih tinggi mendorong ditemukannya

teknologi yang lebih canggih. Bangsa yang maju teknologinya dan kuat basis sainsnya

mempunyai potensi berkembang dengan percepatan pembangunan yang lebih tinggi

dibandingkan yang masih tertinggal. Hal ini dapat dilihat dari gejala makin jauhnya negara

negara maju meninggalkan negara-negara berkembang.

Toffler (1980) dalam bukunya The Third Wave menyatakan ada tiga gelombang

peradaban manusia. Gelombang pertama (BC-1790) dinamakan masa peradaban pertanian,

yaitu masa dimana budi daya utama manusia adalah teknologi pertanian. Gelombang kedua

(1790-1970) dinamakan masa peradaban industri, dimana memuncaknya penghamburan

sumber daya alam dan manusia. Gelombang ketiga (1970-2000) adalah masa peradaban

informasi.

Sekarang ini peradaban modern sudah diidentikan dengan peradaban Barat. Ilmu

pengetahuan dan teknologi modern berasal dari Barat. Peradaban industrial dan informasi

(industrial and information civilization) sekarang ini adalah peradaban Barat. Negara-negara

Asia yang baru maju, bisa maju karena belajar serta mengadopsi sains dan teknologi yang

bersumber dari Barat.

Dari sejarah kita mengetahui bahwa sains dan teknologi yang sekarang disinonimkan

dengan peradaban Barat, tidak seluruhnya bersumber dari dunia Barat. Jauh sebelum sains

dan teknologi menancap dengan kuat di bumi Barat, bagian-bagian dunia lain seperti India

dan Cina telah sangat berkembang dengan sangat maju. Wujud kemajuan India dan Cina

tersebut sekarang dinamakan pengetahuan dan teknologi tradisional. Tetapi dalam

Page 7: Peran Sains Dan Teknologi Dalam Membangun Masyarakat Moderen

perkembangan selanjutnya, kemajuan yang gemilang tersebut seolah tiba-tiba berhenti. Dunia

Timur bagaikan air yang surut dan tak pernah naik lagi (Kartasasmita, 1996: 270).

Mokyr (1990) melihat fenomena itu dari berbagai segi tetapi argumentasinya yang

paling meyakinkan adalah pengaruh dari perkembangan perilaku yang mencerminkan

perkembangan kebudayaan suatu masyarakat. Dalam hal ini, Mokyr menempatkan hirarki

nilai (hierarchy of values) sebagai yang paling menentukan. Hirarki nilai tersebut

mencerminkan sistem prioritas suatu masyarakat. Bagaimana suatu masyarakat memberikan

suatu penghargaan (valuation) terhadap suatu fungsi atau kegiatan menentukan ke arah mana

upaya yang didahulukan dan penggunaan sumber daya yang diprioritaskan. Jenjang atau

relative prestige ini berbeda pada berbagai masyarakat. Rendahnya penghargaan yang

diberikan pada kegiatan ekonomi membawa akibat yang sangat tidak menguntungkan pada

perkembangan kemajuan teknologi dalam masyarakatnya.

Salah satu faktor penyebab perubahan sistem dalam masyarakat adalah dari institusi

yang amat penting dan besar pengaruhnya yaitu negara atau kekuasaan politik. Institusi

politik ini adalah juga wujud kebudayaan yang pada gilirannya sangat mempengaruhi wujud

dan perkembangannya. Contohnya adalah kemunduran Cina yang berbarengan dengan

tampilnya dinasti Ming yang bersifat sangat represif dan inward looking. Penyebab lain yang

bersifat menghambat penyaluran bakat dan energi ke arah yang kreatif adalah sifat

ketertutupan masyarakat serta pertentangan yang menyebabkan perpecahan. Yang amat

berpengaruh dalam pada perkembangan peradaban Barat adalah berkembangnya kreativitas

dan inovasi melalui perkembangan demokrasi. Perkembangan sains dan teknologi yang pesat

di dunia Barat berjalan bersamaan dengan perkembangan demokrasinya. Negara yang

akhirnya menjadi paling kuat ekonomi dan teknologinya yaitu Amerika Serikat, dilahirkan di

atas landasan demokrasi. Dari pengalaman sejarah ilmu pengetahuan dan teknologi bangsa-

bangsa di dunia dapat dilihat betapa eratnya kaitan antara demokrasi, kreativitas, dan

kemajuan ekonomi (Kartasasmita, 1996: 268-273).

Dalam satu dekade yang lalu telah berkembang teori yang disebut Atlas Teknologi

(technology atlas) yang menjelaskan bagaimana keberhasilan pemanfaatan suatu teknologi

ditentukan oleh empat komponen yang kait-mengkait, dimana ketidakhadiran salah satu

komponen saja akan menyebabkan sistem tidak dapat berfungsi dengan baik. Komponen-

komponen dari Atlas Teknologi tersebut adalah :

1. Technoware (object-embodied technology)

Berkaitan dengan wujud peralatan seperti peralatan manual, peralatan elektronik, mesin-

mesin, serta fasilitas lain yang terintegrasi.

Page 8: Peran Sains Dan Teknologi Dalam Membangun Masyarakat Moderen

2. Humanware (person-embodied technology)

Berkaitan dengan wujud kemampuan sumber daya manusia seperti kemampuan pemasangan,

pengoperasian, perbaikan, pemeliharaan, peningkatan, dan lain-lain.

3. Orgaware (institution-embodied technology)

Berkaitan dengan wujud organisasi seperti keterkaitan hubungan indivual, kolektif,

departemental, industrial, nasional, internasional, dan lain-lain.

4. Infoware (document-embodied technology)

Berkaitan dengan wujud informasi seperti spesifikasi, utilisasi, generalisasi, cara-cara

memperoleh data dan informasi, serta kegiatan lainnya yang berkaitan dengan upaya

menghasilkan suatu informasi yang akurat secara efektif dan efisien. Dari Atlas Teknologi

tersebut jelas terlihat bahwa unsur manusia sebagai pribadi maupun masyarakat sangat

berpengaruh bahkan mendominasi efektifitas teknologi secara umum. Transformasi

kebudayaan melalui teknologi adalah bagian dari proses modernisasi. Namun setiap upaya

mengembangkan teknologi, harus disesuaikan dengan kondisi masyarakat tempat teknologi

itu berkembang. Konflik kebudayaan karena upaya pengenalan teknologi yang asing bagi

suatu masyarakat adalah suatu hal yang wajar karena teknologi itu sendiri adalah wujud dari

kebudayaan. Model-model dari masyarakat yang sekarang sudah maju tidak mungkin kita

contoh begitu saja. Koentjaraningrat (1974 : 32-36) menguraikan bahwa suatu bangsa yang

hendak mengintensifkan usaha pembangunan harus memiliki mentalitas pembangunan.

Mentalitas pembangunan tersebut haruslah dilandasi :

- Nilai budaya yang berorientasi ke depan, dan dengan demikian bersifat hemat untuk bisa

teliti memperhitungkan hidupnya di masa depan.

- Nilai budaya yang berhasrat untuk mengeksplorasi lingkungan alam dan kekuatan-

kekuatan alam untuk mempertinggi kapasitas berinovasi.

- Nilai budaya yang menilai tinggi hasil dari suatu karya manusia (achievement orientation).

- Nilai budaya yang menilai tinggi usaha orang yang dapat mencapai hasil atas usahanya

sendiri, percaya kepada diri sendiri, disiplin, dan berani bertanggungjawab.

2.7 Hubungan antara Sains, Teknologi, dan Budaya

Sains dan teknologi telah menuntun manusia menuju peradaban yang lebih maju dan

merupakan bagian tak terpisahkan dari kebudayaan masyarakatnya. Pada era globalisasi

sekarang ini, penguasaan sains dan teknologi merupakan indikator signifikan dalam

percepatan pertumbuhan atau pembangunan suatu bangsa. Upaya mengejar ketertinggalan

Page 9: Peran Sains Dan Teknologi Dalam Membangun Masyarakat Moderen

sains dan teknologi bangsa-bangsa yang sedang membangun terhadap bangsa-bangsa yang

sudah maju bukanlah suatu hal yang mudah karena kondisinya sangat dipengaruhi oleh nilai-

nilai kebudayaan masyarakat setempat.

Ilmu adalah bagian dari pengetahuan yang dapat berupa sains. Untuk mendapatkan ilmu

diperlukan cara-cara tertentu yaitu memerlukan suatu metode dan mempergunakan sistem,

mempunyai obyek formal dan obyek material yang kemudian dapat ditunjang dengan adanya

teknologi. Pengetahuan adalah unsur dari kebudayaan, maka ilmu yang merupakan bagian

dari pengetahuan dengan sendiriya juga merupakan salah satu unsur kebudayaan. Selain ilmu

merupakan unsur dari kebudayaan, antara ilmu dan kebudayaan terdapat hubungan pengaruh

timbal-balik. Perkembangan ilmu tergantung pada perkembangan kebudayaan, sedangkan

perkembangan ilmu dapat memberikan pengaruh pada kebudayaan. Keadaan sosial dan

kebudayaan, saling tergantung dan saling mendukung. Pada beberapa kebudayaan, ilmu dapat

berkembang dengan subur. Disini ilmu mempunyai peran ganda yakni mendukung

pengembangan kebudayaan dan mengisi pembentukan watak bangsa.

Berikut adalah penjelasan masing-masing hubungan antara sains, teknologi, dan ilmu :

Hubungan antara sains dan teknologi

Sains memegang peranan penting bagi negara-negara berkembang dalam proses

peningkatan standar hidup, kesejahteraan, dan melindungi sumber daya alam dan

keanekaragaman hayati. Negara-negara berkembang menghadapi berbagai tantangan jangka

pendek dan jangka panjang.

Sains dan teknologi memiliki kaitan struktur yang jelas. Sains dan teknologi merupakan

dua hal yang tak terpisahkan dalam peranannya untuk memenuhi kebutuhan insani. Sains

digunakan untuk mengetahui “apa” sedangkan teknologi mengetahui “bagaimana”. Sains

sebagai suatu badan pengetahuan sedangkan teknologi sebagai seni yang berhubungan

dengan proses produksi, berkaitan dalam suatu sistem yang saling berinteraksi. Teknologi

merupakan penerapan sains, sementara teknologi mengandung sains di dalamnya. Ilmu

pengetahuan mendorong teknologi, teknologi mendorong penelitian, penelitian yang

menghasilkan ilmu pengetahuan baru. Ilmu pengetahuan baru mendorong teknologi baru.

Hubungan antara sains dan budaya

Dalam unsur budaya terdapat adanya sistem pengetahuan, dimana sains dan teknologi

termasuk di dalamnya. Dengan demikian sains sendiri merupakan bagian dari budaya. Sains

dan budaya mempunyai hubungan yang saling mempengaruhi. Pada satu pihak

Page 10: Peran Sains Dan Teknologi Dalam Membangun Masyarakat Moderen

perkembangan sains dalam satu masyarakat tergantung dari kondisi budaya masyarakat

tersebut, dan juga perkembangan sains akan mempengaruhi berkembangnya budaya

masyarakat. Sumbangan sains terhadap budaya adalah pada nilai yang terkandung dalam

ilmu, yakni tentang etika, estetika dan logika. Selain itu menurut Rene Dubos dalam bukunya

Reasong Awake : Science for man, ilmu turut membentuk profil budaya bukan saja lewat

aspek-aspek teknisnya, melainkan juga dengan jalan memberikan pandangan-pandangan baru

yang membuahkan sikap yang baru.

Sains dan budaya, keduanya memiliki kaitan erat dengan manusia, karena manusia inilah

yang membentuk budaya, merumuskan ilmu dan menciptakan teknologi, serta

mengembangkan kedua-duanya, karena manusia mempunyai akal dan bahasa. Jadi, antara

sains dan budaya keduanya memiliki keterkaitan. Budaya mempengaruhi ilmu dan ilmu

memepengaruhi budaya. Ilmu dan budaya semuanya dikembangkan manusia. Ilmu

dirumuskan manusia, budaya dibentuk manusia.

Hubungan antara teknologi dan budaya

Teknologi merupakan salah satu komponen kebudayaan. Teknologi menyangkut cara-cara

atau teknik memproduksi, memakai, serta memelihara segala peralatan dan perlengkapan.

Teknologi muncul dalam cara-cara manusia mengorganisasikan masyarakat, dalam cara-cara

mengekspresikan rasa keindahan, atau dalam memproduksi hasil-hasil kesenian. Dengan

semakin majunya perkembangan teknologi, maka hal tersebut akan berdampak pada

perubahan kebudayaan. Dampak tersebut diantaranya adalah perubahan sosial budaya

(sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat) dan

penetrasi kebudayaan (masuknya pengaruh suatu kebudayaan ke kebudayaan lainnya).

Dalam kajian budaya, bidang sains, teknologi, dan kebudayaan tidak dipandang sebagai

sesuatu hal yang terpisah dan parsial tetapi ketiga bidang tersebut dilihat sebagai sebuah

relasi yang lebih luas, kompleks, melingkupi, dan memengaruhi satu sama lain. Dalam

pengertiannya yang paling luas, kebudayaan adalah sebuah struktur total di dalam

masyarakat, dengan subsistem yang membangunnya, yaitu ideologi, struktur sosial, tekno-

ekonomi, dan struktur psikis. Ada pandangan yang berbeda-beda tentang relasi di antara sub-

subsistem kebudayaan itu. Pandangan determinisme teknologi (technological determinism)

melihat perkembangan sains-teknologi merupakan ‘motor’ perubahan pada subsistem

budaya, bukan sebaliknya. Penemuan televisi, misalnya, mengubah cara orang

berkomunikasi, mencari informasi, dan memaknai dunia. Sebaliknya, pandangan determinasi

Page 11: Peran Sains Dan Teknologi Dalam Membangun Masyarakat Moderen

budaya (cultural determinism) adalah pandangan yang melihat perubahan pada tingkat sosial-

budaya menjadi fondasi perkembangan teknologi. Kebudayaan merangkai ide, gagasan,

imajinasi, nilai, dan makna. Sains dan teknologi merealisasikan semuanya ini melalui produk-

produknya. Dengan demikian, sains dan teknologi adalah ‘refleksi’ dari kebudayaan. Akan

tetapi, ada pandangan lain yang menengahi kedua pandangan di atas, yaitu pandangan

determinisme lunak (soft determinism), yang melihat teknologi tidak merefleksikan budaya

tetapi sebaliknya membentuk budaya, tidak hanya dipengaruhi tetapi sebaliknya

memengaruhi subsistem budaya, tidak hanya dibangun oleh nilai-nilai budaya tetapi

sebaliknya dapat mengubah nilai-nilai itu. Penemuan komputer, misalnya, di satu pihak,

dimungkinkan karena adanya kebutuhan kultural untuk dapat menghitung, mengolah, dan

mengomunikasikan data secara cepat dan massal. Akan tetapi, di pihak lain, penggunaan

komputer secara intens oleh masyarakat dapat mengubah perilaku, cara berpikir, dan

pandangan dunia manusia itu sendiri. Sains dan teknologi tidaklah sekadar kumpulan rumus

ilmiah, prinsip, konsep, alat, dan mesin-mesin, tetapi dibangun di atas sebuah fondasi budaya,

pandangan dunia, atau narasi kehidupan. Akan tetapi, di pihak lain, produk sains dan

teknologi dapat secara fundamental mengubah fondasi budaya, narasi kehidupan, dan

pandangan dunia itu sendiri.

Berbagai kendala sosio-ideologis dalam pengembangan sains dan teknologi dapat

digambarkan berikut ini :

1. Ketidakmampuan menciptakan imajinasi kultural (cultural imagination). Bangsa-bangsa

besar menjadi besar karena kemampuannya membangun imajinasi-imajinasi masa depan,

yang disertai kehendak, rencana, dan usaha sistematis untuk mencapainya.

2. Kecenderungan minimalisme kultural (cultural minimalism), yaitu keadaan diri dan anak

bangsa yang terjerat di dalam minimalisme perspektif, visi, dan motivasi.

3. Kecenderungan banalitas kebudayaan (banality of culture), yaitu perayaan berlebihan

penampakan luar dan ‘gaya hidup’ yang tidak substansial dan esensial (penampilan,

benda, popularitas, fame) yang melemahkan nilai-nilai pencapaian yang lebih substansial

(achievement) melalui inovasi sains dan teknologi. Rendahnya nilai pencapaian dan

prestasi merupakan cermin dari rendahnya kebutuhan prestasi (need of achievement atau

nAch). Hasrat popularitas menutupi kebutuhan prestasi. Budaya cenderung menghargai

segala yang menghibur atau memberikan provokasi. Modal intelektual cenderung

dijadikan sebagai cara untuk mencari popularitas dan keuntungan ekonomi. Sementara

itu, pereka cipta, inovator, atau inventor dipandang bernilai rendah daripada pencari

sensasi, fame, dan popularitas.

Page 12: Peran Sains Dan Teknologi Dalam Membangun Masyarakat Moderen

4. Kecenderungan irasionalitas budaya (cultural irrationality), berupa dominasi kekuatan

mistik, supranatural, dan mitos yang mempersempit ruang bagi pengembangan

rasionalitas sebagai fondasi sains dan teknologi. Dalam konteks pengembangan sains dan

teknologi, rasionalitas dipahami sebagai tindakan penciptaan untuk mencapai tujuan

tertentu dengan mengikuti langkah yang terkalkulasi sehingga dapat dihasilkan sebuah

produk teknologi yang efisien dan efektif. Dengan demikian, rasionalitas memerlukan

berbagai perangkat kalkulasi dan perhitungan (efisiensi, keefektifan, produktivitas) untuk

mencapai optimasi produk teknologi. Dalam berbagai aktivitas bertujuan (sosial,

ekonomi, politik), rasionalitas itu sering dikesampingkan dan diganti oleh kekuatan

irasional seperti petunjuk.

5. Kecenderungan budaya konsumtif (culture of consumtive) yang menghambat budaya

produktif (productive culture). Kebudayaan Indonesia masa kini ditandai oleh

kesenjangan antara budaya produksi dan budaya konsumsi. Budaya konsumtif dan gaya

hidup konsumtif cenderung lebih mendapatkan tempat dalam hati masyarakat,

dibandingkan dorongan untuk produksi. Dalam kaitannya dengan produk-produk

teknologi, masyarakat kita cenderung menjadi konsumen produk teknologi daripada

produsernya, menjadi user daripada creator. Misalnya, teknologi internet cenderung

digunakan di dalam masyarakat kita untuk kegiatan konsumtif (hiburan, permainan, dan

tontonan) daripada kegiatan produktif.

Page 13: Peran Sains Dan Teknologi Dalam Membangun Masyarakat Moderen

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sains adalah kumpulan teori-teori yang telah diuji kebenarannya, menjelaskan

tentang pola-pola dan keteraturan maupun ketidakteraturan dari gejala yang diamati

dengan seksama. Teknologi adalah alat yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan

manusia. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. Budaya bersifat kompleks, abstrak,

dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-

budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Dalam kajian budaya,

bidang sains, teknologi, dan kebudayaan dilihat sebagai sebuah relasi yang lebih luas,

kompleks, melingkupi, dan memengaruhi satu sama lain yang dapat membangun masyarakat

modern.

Daftar Pustaka

Toffler, Alvin. 1980. The Third Wave.New York: William Morrow & Company.

Kartasasmita, Ginanjar. 1996. Pembangunan untuk Rakyat :Memadukan Pertumbuhan dan

Pemerataan.Jakarta : CIDES

Koentjaraningrat. 1974. Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan. Jakarta : Gramedia

Mokyr, Joel. 1990. The Lever of Riches : Technological Creativity and Ekonomic Progress.

New York : Oxford University Press

Ranjabar, Jacobus. 2006. Sistem Sosial Budaya Indonesia: Suatu Pengantar. Bogor: Ghalia

Indonesia.