129
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan Pedagang Pasar Jumat Karanganyar \ P Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Sosiologi Oleh : AYU SRI HARYATI D0308024 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user i

Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan Pedagang Pasar Jumat Karanganyar

\

P

Skripsi

Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna

Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan Sosiologi

Oleh :

AYU SRI HARYATI

D0308024

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

Page 2: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ii

PERSETUJUAN

Telah Disetujui Untuk Dipertahankan Di Hadapan Panitia Penguji Skripsi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Dosen Pembimbing

Dra. Suyatmi, M.S. NIP. 19520929 198003 2 001

Page 3: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iii

HALAMAN PENGESAHAN

Telah Diuji dan Disahkan Oleh Panitia Penguji Skripsi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Pada Hari : Rabu

Tanggal : 2 Januari 2013

Panitia Penguji :

1. Drs. Jefta Leibo, S.U. (……………………) NIP.19501229 199003 1 003 Ketua

2. Dr. Bagus Haryono, M.Si (……………………)

NIP.19611210 198903 1 001 Sekretaris

3. Dra. Suyatmi, M.S. (……………………)

NIP.19520929 198003 2 001 Penguji

Page 4: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iv

MOTTO

“Dengan impian hidup akan lebih berarti”

Jadikanlah Sabar dan Salat sebagai penolongmu.

Sesungguhnya yang demikian sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang

khusyuk (Q.S Al.Baqarah : 45)

Page 5: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user v

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah,

Puji syukur kehadirat Allah SWT

atas rahmat dan karunia-Nya

sehingga Skripsi ini dapat penulis selesaikan

Penulis persembahkan skripsi ini untuk :

Ayah dan Ibu tercinta, terima kasih atas segalanya

Kakak-kakakku yang telah memberikan motivasi

Sahabat-sahabat Sosiologi 2008

Page 6: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vi

KATA PENGANTAR

AssalamualikumWr. Wb

Puji Syukur Kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan petunjuk,

bimbingan dan innayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tulisan yang

berjudul: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan Pedagang

Pasar Jumat Karanganyar.

Pasar Jumat merupakan pasar yang hanya ada pada hari Jumat saja dengan

menyediakan berbagai macam kebutuhan masyarakat. Di Pasar Jumat sendiri

terdapat banyak pedagang dengan variasi barang dagangan seperti kebutuhan

pokok dan lainnya. Pasar Jumat mampu memberikan dampak positif baik secara

ekonomi, sosial maupun budaya. Dilihat dari aspek ekonomi Pasar Jumat

merupakan potensi yang cukup besar dalam meningkatkan pendapatan masyarakat

khususnya masyarakat yang berdagang di Pasar Jumat. Dari aspek sosial Pasar

Jumat dapat mengurangi pengangguran dan kemiskinan karena menjadi tempat

usaha bagi masyarakat. Dari aspek budaya Pasar Jumat dapat digunakan sebagai

sarana wisata belanja yang murah khususnya untuk kalangan menengah ke bawah.

Namun Pasar Jumat cenderung kondisinya semrawut, panas dan tidak rapi

sehingga memberikan atmosfer yang tidak nyaman dalam berbelanja. Kurangnya

promosi penjualan mengakibatkan Pasar Jumat hanya dikenal masyarakat sekitar

Kabupaten Karanganyar dan kurang dikenal masyarakat luas.

Melihat kondisi pasar yang cenderung semrawut dan kurang menarik bagi

masyarakat untuk berkunjung maka pemerintah melakukan program tendanisasi.

Page 7: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vii

Program tendanisasi dianggap penting oleh pemerintah karena memiliki tujuan

untuk keindahan dan ketertiban, menjadikan Pasar Jumat sebagai pasar wisata,

menciptakan kenyamanan dan meningkatkan minat wisata belanja dan

memperlancar arus lalu lintas. Dengan adanya tenda diharapkan mampu membuat

kondisi Pasar Jumat lebih baik dan dijadikan media promosi terhadap masyarakat

umum baik masyarakat Kabupaten Karanganyar maupun masyarakat di luar

Kabupaten Karanganyar. Untuk itu saya ingin melihat peran program tendanisasi

dalam meningkatkan pendapatan pedagang.

Dalam laporan penelitian tentang peran program tendanisasi dalam

meningkatkan pendapatan pedagang Pasar Jumat Karanganyar ini terdiri dari

empat bagian. Di mana bagian yang pertama merupakan bagian pendahuluan

tentang latar belakang kenapa saya memilih untuk permasalahan peran program

tendanisasi. Tujuan dan manfaat dari penelitian juga ikut dicantumkan dalam

bagian pertama. Selain itu diuraikan juga mengenai tinjauan pustaka yang berisi

tentang landasan teori serta konsep apa saja yang digunakan dalam penelitian ini.

Metode penelitian juga dimasukkan dalam bagian pertama dalam penelitian.

Bagian ini menyajikan inti dari kegiatan penelitian yang berisi tentang metode apa

yang akan dipakai serta bagiamana teknik pengumpulan data seperti sampel,

observasi, wawancara maupun studi pustaka yang diambil dari buku maupun

internet. Pada bagian kedua berisi tentang deskripsi dari lokasi penelitian, dan

segala sesuatu tentang lokasi penelitian mulai dari sejarah, kepengurusan, tujuan.

Pada bagian ketiga berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan dari penelitian

yang sudah dilakukan, dapat dikatakan bahwa peran program tendanisasi hanya

Page 8: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user viii

dirasakan oleh pedagang makanan. Program tendanisasi berperan sebagai media

promosi Pasar Jumat serta mampu meningkatkan jumlah pengunjung.

Kepada semua pihak yang sudah membantu menyelesaikan tulisan ini.

Terima kasih untuk dukungan, doa dan semangat yang telah di berikan. Yang

paling penting terima kasih buat keluarga saya terutama kedua orang tua saya

serta keluarga besar saya. Karya ini saya persembahkan untuk kalian yang selalu

memberikan nasehat, doa dan kesabarannya selama menyelesaikan tulisan ini.

Penulis menyadari kesempurnaan memang masih jauh dalam penyusunan

skripsi ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun

demi kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat

bermanfaat dan menambah khasanah keilmuan bagi penulis sendiri dan bagi

pembaca.

Wassalamu’alaikum wr wb

Surakarta, Januari 2013

Penulis

Ayu Sri Haryati

Page 9: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN ..............................................................................iii

MOTTO.................................................................................................................iv

PERSEMBAHAN..................................................................................................v

KATA PENGANTAR ................................ .........................................................vi

DAFTAR ISI .........................................................................................................ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiii

DAFTAR BAGAN.. .......................................................................................... .xiv

DAFTAR MATRIK ............................................................................................xv

ABSTRAK ..........................................................................................................xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 9

C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 9

D. Manfaat Penelitian.................................................................................... 10

E. Tinjauan Pustaka....................................................................................... 11

1. Batasan Konsep ..................................................................................11

a. Peran…........................................................................................... 10

b. Program Tendanisasi...................................................................... 13

c. Pasar Tradisional…….…………………………………………... 14

Page 10: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user x

d. Pedagang……………………………………………………….... 17

e. Pendapatan……………………………….………………….…… 19

2. Landasan Teori….............................................................................. 21

3. Penelitian Terdahulu......................................................................... 24

F. Definisi Konseptual. ................................................................................ 27

G. Kerangka Berpikir………………………………………………………. 28

H. Metodologi Penelitian ............................................................................. 29

1. Jenis Penelitian .................................................................................. 29

2. Lokasi Penelitian................................................................................ 30

3. Sumber Data..... ................................................................................. 30

4. Teknik Pengambilan Sampel ............................................................. 31

5. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 31

6. Validitas Data .................................................................................... 33

7. Teknik Analisa Data .......................................................................... 34

BAB II DESKRIPSI LOKASI

A. Profil Kabupaten Karanganyar. ............................................................... 39

1. Sejarah……. ...................................................................................... 39

2. Jumlah Penduduk................................................................................. 40

3. Letak Geografis……………………………………………………… 41

4. Perindustrian dan Perdagangan……………………………………… 42

Page 11: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xi

B. Potret Pasar Jumat Karanganyar………………………………….…….. 43

1. Sejarah Pasar Jumat Karanganyar...................................................... 43

2. Paguyuban Pasar Jumat...................................................................... 44

3. Kepemilikan Tenda............................................................................ 49

4. Pedagang............................................................................................ 49

5. Retribusi........................................................................................... .. 50

6. Pengunjung atau Konsumen............................................................... 51

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian........................................................................................ 52

1. Profil dan Karakteristik Informan .................................................... 52

2. Pasar Jumat Karanganyar Sebelum Program Tendanisasi………….. 58

3. Program Tendanisasi Pasar Jumat Karanganyar................................. 65

a. Tendanisasi Pedagang Sektor Timur............................................. 65

b. Tendanisasi Pedagang Sektor Barat.............................................. 79

4. Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

Pedagang Pasar Jumat Karanganyar………………..………………..82

a. Pedagang Makanan .......................................................................86

1. Peran Yang Seharusnya .....................................................88

2. Peran Yang Senyatanya .....................................................88

b. Pedagang Buah...............................................................................89

1. Peran Yang Seharusnya ......................................................92

2. Peran Yang Senyatanya ......................................................92

Page 12: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xii

c. Pedagang Mainan Anak.................................................................93

1. Peran Yang Seharusnya ......................................................94

2. Peran Yang Senyatanya ......................................................95

d. Pedagang Jilbab..............................................................................95

1. Peran Yang Seharusnya ......................................................97

2. Peran Yang Senyatanya ......................................................98

e. Pedagang Kerajinan Rotan.............................................................98

1. Peran Yang Seharusnya ......................................................99

2. Peran Yang Senyatanya ....................................................100

B. Pembahasan .............................................................................................100

1. Peran Yang Seharusnya.......................................................................100

2. Peran Yang Senyatanya.......................................................................103

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................... 110

B. Implikasi ............................................................................................... 111

1. Implikasi Empiris......................................................................... ..... 111

2. Implikasi Teoritis……..................................................................... 112

3. Implikasi Metodologis…................................................................. .. 114

C. Saran………........................................................................................... 115

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiii

DAFTAR TABEL

TABEL Halaman

1.1 Perkembangan Bidang Industri di Kabupaten Karanganyar

Tahun 2008-2009…………………………………………. 3

1.2 Penduduk 10 Tahun Ke Atas Dengan Mata Pencaharian

Pedagang di Kabupaten Karanganyar Tahun 2004-2009… 4

2.1 Jumlah Pedagang Berdasarkan Letak Tenda……………… 50

3.1 Peran Program Tendanisasi Bagi Pedagang Makanan……. 88

3.2 Peran Program Tendanisasi Bagi Pedagang Buah………… 92

3.3 Peran Program Tendanisasi Bagi Pedagang Mainan……… 94

3.4 Peran Program Tendanisasi Bagi Pedagang Jilbab……….. 97

3.5 Peran Program Tendanisasi Bagi Pedagang Kerajinan Rotan 99

Page 14: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiv

DAFTAR BAGAN

BAGAN Halaman

1.1 Kerangka Berpikir…………………………………………. 29

Page 15: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xv

DAFTAR MATRIK

MATRIK Halaman

3.1 Profil Informan………………………………..…….. 55

3.2 Informan Berdasarkan Pengelolaan Usaha, Jenis Usaha

Lain di Luar Pasar Jumat dan Lama Jualan…………… 57

3.3 Informan Berdasarkan Jenis Dagangan, Besar Kecilnya

Modal Awal dan Pendapatan di Pasar Jumat….………. 64

3.4 Informan Berdasarkan Jenis Dagangan, Besar Kecilnya

Modal dan Pendapatan Setelah Program Tendanisasi..... 76

3.5 Informan Berdasarkan Jenis Dagangan, Besar Kecilnya

Modal Sebelum dan Setelah Program Tendanisasi.......... 90

3.6 Peningkatan Pendapatan Pedagang Sebelum dan

Setelah Program Tendanisasi......................................... 104

3.7 Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan

Pendapatan Pedagang Pasar Jumat Karanganyar............. 106

3.8 Hasil Temuan.............................................................. 108

Page 16: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xvi

ABSTRAK

AYU SRI HARYATI, D0308024, “Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan Pedagang Pasar Jumat Karanganyar”, Skripsi, Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret, 2012.

Pasar Jumat mampu memberikan dampak positif meningkatkan pendapatan pedagang dan berpotensi untuk dijadikan sarana wisata belanja yang murah khususnya untuk kalangan menengah ke bawah. Namun kondisi yang semrawut dan tidak tertib mengakibatkan kurangnya minat belanja masyarakat

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran program tendanisasi dalam meningkatkan pendapatan pedagang Pasar Jumat Karanganyar. Lokasi penelitian ini adalah di Pasar Jumat Karanganyar dimana pemerintah Kabupaten melakukan program tendanisasi. Penelitian ini menggunakan paradigma definisi sosial dengan teori tindakan sosial Weber. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Pemilihan informan dipilih secara purposive. Informan dipilih berdasarkan jenis dagangan dan lokasi berdagang. Dari 5 jenis dagangan akan diambil masing-masing 2 pedagang, 1 pedagang sektor timur dan 1 pedagang sektor barat dengan total 10 informan. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis interaktif. Untuk memperoleh data dengan tingkat validitas yang tinggi digunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian program tendanisasi mampu meningkatkan jumlah pengunjung di Pasar Jumat. Dengan diresmikannya program tendanisasi mampu menjadi sarana publisitas memperkenalkan Pasar Jumat ke masyarakat luas dengan konsep yang lebih rapi dan tertata. Di lain pihak sistem kepemilikan tenda dengan sistem cicilan memberatkan pedagang yang penghasilannya tidak menentu meskipun tidak dapat dipungkiri dengan adanya tendanisasi terjadi peningkatan pengunjung. Program tendanisasi periode pertama lebih berperan bagi semua pedagang di banding tendanisasi ke dua. Jenis dagangan mempengaruhi peningkatan pendapatan pedagang ketika dilakukan program tendanisasi. Dengan adanya program tendanisasi peningkatan pendapatan secara drastis lebih dirasakan pedagang makanan dibanding pedagang non makanan. Karena untuk pedagang non makanan kenaikan pendapatan lebih dipengaruhi musim seperti menjelang lebaran, liburan dan tanggal muda. Pedagang yang menerima tendanisasi kecewa dengan kualitas tenda yang diberikan yang tidak sebanding dengan uang yang harus mereka bayarkan. Karena baru beberapa bulan digunakan tenda sudah rusak dan bocor. Kata kunci: Peran, Program Tendanisasi, Pasar Tradisional, Pendapatan Pedagang

Page 17: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xvii

ABSTRACT AYU SRI HARYATI, D0308024, "Role In Increasing Revenue Program Tendanisasi Friday Karanganyar Market Traders", Thesis, Department of Sociology, Faculty of Social and Political Sciences, University Eleven March, 2012. Friday market is able to provide a positive impact and increase revenue potential traders to be a means of cheap shopping especially for the middle to lower. But the conditions were chaotic and disorderly public spending resulted in a lack of interest.

The purpose of this study was to determine the role of the program in increasing revenue tendanisasi Friday Market traders Karanganyar. What research is in the market Friday Karanganyar district in which the government did tendanisasi program. This study used the social definition paradigm with Weber's theory of social action. This research is a descriptive study with a qualitative approach. Data collection techniques used were in-depth interviews, observation and documentation. Selection of informants selected purposively. Informants selected based on the type and location of merchandise trade. Of 5 types of merchandise to be taken each 2 merchants, 1 trader eastern sector and 1 trader western sector with a total of 10 informants. The data analysis technique used is interactive analysis. To obtain the data with a high level of validity used triangulation of sources.

The results tendanisasi program to increase the number of visitors at the market Friday. The opening program was able to be a means of publicit y tendanisasi market Friday to introduce the public to the concept of a more neat and orderly. On the other hand, the system of ownership tent with burdensome mortgage system traders whose income is uncertain a lthough it can not be denied by the tendanisasi an increase in visitors. Program tendanisasi first period greater role for all merchants tendanisasi second appeal. Types of merchandise affects income trader when done tendanisasi program. With the program tendanisasi drastically increased income more heavily than the food trade non-food vendors. Due to non-food traders influenced the increase in revenue over the season like before Lebaran, holidays and young date. Merchants who accept tendanisasi disappointed with the quality of the tents that were provided were not worth the money they have to pay. Because only a few months use is damaged and leaking tents.

Keywords: Role, Program Tendanisasi, Tradisional Market, Revenue Traders

Page 18: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan taraf

hidup dan kesejahteraan penduduk. Untuk itu perlu diperluas usaha-usaha

pemerataan pembagian pendapatan dan pemerataan kesempatan kerja dalam

rangka memperoleh penghidupan yang layak. Hal tersebut dapat dicapai

apabila dalam semua sektor ekonomi terdapat keserasian dan keseimbangan ke

arah pertumbuhan dan penghidupan yang layak. Pembangunan sektor ekonomi

kota diharapkan menyerap dan menampung seluruh angkatan kerja yang ada.

Hal tersebut dapat meningkatkan aktivitas perekonomian daerah setempat. Di

Indonesia penyerapan tenaga kerja sektor informal lebih banyak dibandingkan

dengan sektor formal. Hal ini mencerminkan betapa besar peranan masyarakat

dalam menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.

Dalam kurun waktu terakhir ini, pekerjaan sektor informal di

Indonesia menunjukan pertumbuhan yang pesat, terutama di daerah perkotaan.

Akibat terbatasnya kesempatan kerja di luar pertanian di pedesaan maka arus

migrasi desa-kota semakin meningkat, sedangkan sektor pertanian sendiri

sudah mulai menurun kemampuannya dalam menyerap tenaga kerja. Hal ini

dikarenakan masuknya teknologi sehingga pertanian lebih mengandalkan

tenaga mesin daripada tenaga manusia.

Page 19: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 2

Sektor informal dipilih oleh masyarakat yang tidak tertampung di

sektor formal karena sektor ini memiliki persyaratan yang cukup fleksibel.

Sektor informal bisa dimasuki mereka dengan pendidikan terbatas agar tetap

bisa mencukupi kebutuhan keluarga. Berdasarkan jurnal internasional yang

diterbitkan oleh Journal of In ternational Business and Cultural Studies yang

berjudul The Informal Economy in Jamaica menyatakan bahwa:

“Many participants operate within this sector because of limited education, lack of proximity to urban areas, limited formal employment opportunities or family requirements.” (Banyak pelaku beroperasi di dalam sektor ini karena pendidikan yang terbatas, kurangnya peluang di daerah perkotaan, terbatasnya kesempatan kerja formal atau kebutuhan keluarga).

Dari jurnal di atas banyaknya pelaku sektor informal dikarenakan

pendidikan yang rendah, kurangnya peluang kerja di kota, terbatasnya

kesempatan kerja di sektor formal serta tuntutan untuk memenuhi kebutuhan

keluarga. Sehingga oleh pihak yang menggelutinya sektor ini di anggap

sebagai salah satu alternatif mempertahankan hidup dan memperbaiki

keadaan, dengan modal yang pada umumnya tidak terlalu besar.

Sedangkan bagi masyarakat umum sektor informal sangat penting

dengan alasan harga yang ditawarkan jauh lebih rendah dibandingkan yang

ditawarkan oleh sektor formal pada barang yang sama. Sektor informal

menjadi alternatif khususnya bagi masyarakat ekonomi kelas menengah. Fakta

menunjukkan bahwa sektor informal memberikan peranan dalam menyerap

lapangan pekerjaan. Sebagian besar pekerja informal, khususnya di perkotaan

terserap ke dalam sektor perdagangan, di antaranya perdagangan jalanan atau

kaki lima yang masuk ke dalam industri kecil non formal. Ini dapat dilihat dari

Page 20: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 3

perkembangan bidang industri yang di dalamnya meliputi industri kecil non

formal di Kabupaten Karanganyar.

Tabel 1.1 Perkembangan Bidang Industri

di Kabupaten Karanganyar Tahun 2008 dan 2009 Jenis

I. Industri a. Industri menengah

dan besar (non fasilitas)

b. Industri Kecil (formal)

c. Industri Kecil (non formal)

II. Investasi ( Juta Rp.)

a. Industri menengah dan besar (non fasilitas)

b. Industri Kecil (formal)

c. Industri Kecil (non formal)

III. Penyerapan Tenaga

Kerja (orang) a. Industri menengah

dan besar (non fasilitas)

b. Industri Kecil (formal)

c. Industri Kecil (non formal)

s.d 2008

132

743

9.785

2.847.087.330

20.492.066.40

29.357.880

26.661

10.520

30.379

s.d 2009

136

773

10.176

2.850.990.100

20.494.163.599

31.412.932

26.923

10.689

30.835

Perkembangan (%)

3.03

4.04

4

0.14

7.64

7

0.98

1.61

1.5

Sumber: Dinas Perindagkop dan UMKM Kab. Karanganyar, hal 189

Dari tabel 1.1 terlihat bahwa di Kabupaten Karanganyar penyerapan

tenaga kerja paling besar yaitu industri kecil (non formal). Mereka merupakan

pedagang-pedagang kecil yang tidak memiliki surat ijin usaha. Selain itu dari

Page 21: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 4

tabel juga dapat dilihat investasi yang mengalami perkembangan yang paling

besar dari ketiga jenis industri ini adalah industri kecil (non formal).

Tabel 1.2 Penduduk 10 tahun ke atas Dengan Mata Pencaharian Pedagang

di Kabupaten Karanganyar Tahun 2004-2009 Tahun Jumlah

2004 37.723

2005 40.002

2006 43.066

2007 44.314

2008 44.763

2009 45.320

Sumber: Olahan Registrasi Penduduk 2009, hal 99

Dari tabel 1.2 diketahui masyarakat Kabupaten Karanganyar yang

berprofesi sebagai pedagang dari tahun ke tahun terus meningkat.

Perkembangan profesi sebagai pedagang di Kabupaten Karanganyar ini tidak

terlepas dari berbagai faktor umum dan salah satunya adalah banyaknya

korban PHK pekerja pabrik. Untuk tetap mencukupi kebutuhan hidupnya

mereka mencoba alternatif lain yang di rasa mampu untuk mereka masuki

sesuai keterbatasan kemampuan yang mereka miliki yaitu di sektor informal

ini. Karena sektor informal mudah di masuki dan tidak memerlukan

keterampilan tinggi.

Ekonomi informal memberikan kontribusi terhadap kegiatan

produksi, penyerapan tenaga kerja dan peningkatan pendapatan. Dalam jurnal

internasional yang diterbitkan International Journal of Business and

Management Tomorrow Vol. 2 No.7 dengan judul The Impact of Informal

Page 22: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 5

Sector Training on Economic Development: Perspectives from Kisii Country,

Kenya dijelaskan bahwa;

“The informal economy contributes significantly to production, consumption, employment and income generation. It is a source of livelihood to a majority o f the poor, unskilled, socially and unemployment insurance especially those lacking skills for formal sector jobs.” (Ekonomi informal memberikan kontribusi signifikan terhadap produksi, penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan pendapatan. Ini adalah sumber penghidupan bagi sebagian besar dari orang miskin, tidak terampil, populasi terpinggirkan dan mereka yang tidak memiliki ketrampilan untuk pekerjaan sektor formal)

Namun keberadaan sektor informal ini sering diabaikan, di

kesampingkan bahkan tidak didukung oleh pemerintah. Sektor informal

dianggap banyak mengundang masalah di daerah perkotaan, karena sektor

informal terutama yang beroperasi di tempat strategis di kota dapat

mengurangi keindahan kota dan di duga sebagai penyebab kemacetan lalu

lintas. Karena itu ada pemerintah kota yang telah mengambil kebijaksanaan

membatasi ruang gerak sektor informal (Tadjuddin, 1995:87).

Menurut Rachbini, 1994:8 bahwa kebijakan pembangunan yang tidak

diikuti oleh kesadaran untuk memberikan peluang dan suasana yang

mendukung mereka yang bergerak di sektor informal sehingga tidak

memungkinkan bagi mereka untuk berpartisipasi. Mereka tidak diberi

dorongan untuk mengorganisir diri sendiri agar kepentingannya bisa terjamin,

bahkan hak mereka untuk mengorganisir tidak diberikan sama sekali karena

sangat bersifat politis dan tidak menguntungkan dilihat dari sudut pandang

pemerintah.

Kelompok pedagang kaki lima sebagai bagian dari kelompok usaha

kecil adalah kelompok usaha yang tak terpisahkan dari aset pembangunan

Page 23: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 6

nasional yang berbasis kerakyatan. Pedagang kaki lima sebagai bagian dari

usaha sektor informal memiliki potensi untuk menciptakan dan memperluas

lapangan pekerjaan, terutama bagi tenaga kerja yang kurang memiliki

kemampuan dan keahlian yang memadai untuk bekerja di sektor formal

karena rendahnya tingkat pendidikan yang mereka miliki.

Di mata pedagang, berdagang merupakan lahan atau mata

pencaharian satu-satunya yang bisa diharapkan untuk kelangsungan hidupnya.

Selain untuk mencukupi kebutuhan dasar diri sendiri, pada umumnya harus

pula mencukupi kebutuhan keluarganya serta membiayai sekolah anak-

anaknya. Sehingga pedagang akan mencari tempat yang strategis dalam

menjalankan usahanya untuk memperoleh keuntungan yang maksimal.

Dalam penjelasan UU No. 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil,

disebutkan bahwa usaha kecil (termasuk pedagang kaki lima) merupakan

kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan

pelayanan ekonomi yang luas kepada masyarakat, dapat berperan dalam

proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat serta mendorong

pertumbuhan ekonomi dan berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional

pada umumnya dan stabilitas ekonomi pada khususnya. Bahkan pedagang

kaki lima, secara nyata mampu memberikan pelayanan terhadap kebutuhan

masyarakat yang berpenghasilan rendah.

Dengan demikian bagaimana menata, memberdayakan, mengelola,

memanage, mengatur, dan mendorong pertumbuhannya merupakan hal yang

penting untuk dilakukan dengan pertimbangan tetap mempertahankan

Page 24: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 7

kontribusi positif mereka dan meminimalisir akibat negatif yang ditimbulkan

aktivitas bisnis mereka.

Kabupaten Karanganyar sendiri merupakan wilayah yang cukup luas

yang memiliki sejumlah lokasi pedagang kaki lima yang tersebar di sejumlah

tempat umum terutama di pusat-pusat keramaian dimana banyak didatangi

pengunjung seperti di alun-alun, taman kota, dan pasar tiban seperti yang

terjadi di dekat kompleks perkantoran yang hanya ada setiap hari Jumat pagi

dan lebih dikenal dengan istilah Pasar Jumat.

Pasar Jumat merupakan pasar tiban yang dalam perkembangannya

mengalami lonjakan pedagang yang cukup drastis. Pasar ini dimulai sejak

pukul 06.00 sampai 14.00 WIB. Pedagang yang ada di Pasar Jumat juga

merupakan pedagang yang berjualan di pasar tradisional sekitar Karanganyar

seperti pedagang dari Pasar Bejen, Pasar Tawangmangu, Pasar Jongke. Selain

di penuhi oleh para pedagang dari pasar tradisional Pasar Jumat juga di penuhi

pedagang kaki lima yang biasanya berjualan di sekitar wilayah Karanganyar.

Para pedagang kaki lima kesehariannya berjualan di sekolah-sekolah, depan

supermarket, depan perkantoran, terminal dan lain-la in.

Pasar Jumat sendiri mulanya ditujukan sebagai tempat promosi dan

berdagang para penghasil produk pertanian di Karanganyar. Namun dalam

prosesnya tidak berjalan lancar, d ikarenakan produk pertanian yang tidak

tahan lama dan masa panen yang berbeda-beda. Oleh karenanya pasar yang

semula bernama Pasar Tani Jumat Pagi ini mulai terhenti dengan sedikitnya

pedagang yang berjualan. Seiring perkembangannya dengan masuknya

Page 25: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 8

pedagang di luar komoditi pertanian maka pasar ini berubah menjadi pasar

yang menyediakan aneka kebutuhan pokok sehari-hari dan tak ubahnya seperti

pasar tiban1. Pasar Jumat menyediakan aneka kebutuhan rumah tangga dengan

harga terjangkau. Adanya proses tawar menawar seperti yang umumnya

terjadi di pasar tradisional menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat.

Pasar Jumat mampu memberikan dampak positif baik secara

ekonomi, sosial maupun budaya. Dilihat dari aspek ekonomi Pasar Jumat

merupakan potensi yang cukup besar dalam meningkatkan pendapatan

masyarakat khususnya masyarakat yang berdagang di Pasar Jumat. Dari aspek

sosial Pasar Jumat dapat mengurangi pengangguran dan kemiskinan karena

menjadi tempat usaha bagi masyarakat. Dari aspek budaya Pasar Jumat dapat

digunakan sebagai sarana wisata belanja yang murah khususnya untuk

kalangan menengah ke bawah. Namun Pasar Jumat cenderung kondisinya

semrawut, panas dan tidak rapi sehingga memberikan atmosfer yang tidak

nyaman dalam berbelanja. Kurangnya promosi penjualan mengakibatkan

Pasar Jumat hanya dikenal masyarakat sekitar Kabupaten Karanganyar dan

kurang dikenal masyarakat luas.

Melihat pasar yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat yang

berprofesi sebagai pedagang pemerintah Kabupaten Karanganyar melakukan

strategi sebagai pemecahan melalui program tendanisasi. Program tendanisasi 1 Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunhut) Kabupaten Karanganyar, Siti Maesyaroch, menuturkan bahwa pihaknya sejak tahun 2004 silam bertindak sebagai penyelenggara awal kegiatan Pasar Jumat. “Waktu itu pasar ini kami gunakan untuk sarana pemasaran hasil bumi masyarakat Karanganyar. Namun ia menyayangkan sejak beberapa tahun terakhir ini Pasar Jumat malah di domisasi para pedagang komoditas ekonomi lain seperti pakaian dan kelontong. (JogloSemar, 13 Februari 2010. Berita tentang:Pasar Jumat akan mulai di tata)

Page 26: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 9

dianggap penting oleh pemerintah karena memiliki tujuan untuk keindahan

dan ketertiban, menjadikan Pasar Jumat sebagai pasar wisata, menciptakan

kenyamanan dan meningkatkan minat wisata belanja dan memperlancar arus

la lu lintas. Dengan adanya tenda diharapkan mampu membuat kondisi Pasar

Jumat lebih baik dan dijadikan media promosi terhadap masyarakat umum

baik masyarakat Kabupaten Karanganyar maupun masyarakat di luar

Kabupaten Karanganyar.

Dari latar belakang tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai peran program tendanisasi dalam meningkatkan

pendapatan pedagang Pasar Jumat Karanganyar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah

yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah “Bagaimana peran program

tendanisasi dalam meningkatkan pendapatan pedagang Pasar Jumat

Karanganyar?”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tu juan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui peran program tendanisasi dalam meningkatkan

pendapatan pedagang Pasar Jumat Karanganyar.

D. Manfaat Penelitian

Page 27: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 10

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini terbagi menjadi dua,

yaitu manfaat teknis dan manfaat praktis

1. Manfaat Teknis

a. Manfaat teknisnya adalah bagaimana penerapan teori-teori sosiologi

sebagai landasan dari penelitian yang dilakukan penulis.

b. Sebagai bahan perbandingan bagi penelitian berikutnya yang sejenis.

2. Manfaat Praktis

Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai masukan

dan sumbangan pemikiran bagi pemerintah Kabupaten Karanganyar

berkaitan dengan peran program tendanisasi bagi pedagang.

E. Tinjauan Pustaka

1. Batasan Konsep

a. Peran

Peran (role) merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan

(status). Apabila seseorang melaksanakan hak-hak dan kewajiban-

kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka dia (lembaga)

menja lankan suatu peranan. Keduanya tidak bisa dipisah-pisahkan,

karena yang satu tergantung yang lain dan sebaliknya. Peranan yang

melekat pada diri seseorang harus dibedakan dengan posisi dalam

pergaulan masyarakat. Posisi seseorang dalam masyarakat merupakan

unsur statis yang menunjukan tempat individu pada organisasi

masyarakat.

Page 28: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 11

Pentingnya peranan adalah bahwa hal itu mengatur

perikelakuan seseorang atau lembaga dan juga menyebabkan seseorang

atau lembaga pada batas-batas tertentu dapat meramalkan perbuatan-

perbuatan orang lain, sehingga orang atau lembaga yang bersangkutan

akan dapat menyesuaikan perikelakuan sendiri dengan perikelakuan

orang-orang sekelompoknya. Peranan tersebut diatur oleh norma-norma

yang berlaku dalam masyarakat.

Peran lebih banyak menunjukan pada fungsi, penyesuaian diri

dan sebagai suatu proses. Jadi tepatnya adalah bahwa seseorang

(lembaga) menduduki suatu posisi atau tempat dalam masyarakat serta

manja lankan suatu peranan. Suatu peran mencakup tiga hal yaitu:

a. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau

tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti meliputi

rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam

kehidupan kemasyarakatan.

b. Peranan dalam konsep perihal apa yang dapat dilakukan oleh

individu dalam masyarakat sebagai organisasi.

c. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting

bagi struktur masyarakat (Soerjono Soekanto, 2000:269).

Pembahasan peranan-peranan tertentu yang melekat pada

lembaga dalam lembaga masyarakat penting bagi hal-hal sebagai

berikut :

Page 29: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 12

a. Bahwa peranan-peranan tertentu harus dilaksanakan apabila struktur

masyarakat hendak dipertahankan kelangsungannya.

b. Peranan tersebut seyogyanya diletakkan pada individu-individu yang

oleh masyarakat dianggap mampu untuk melaksanakannya. Mereka

harus terlebih dahulu terlatih dan mempunyai pendorong untuk

melaksanakannya.

c. Dalam masyarakat kadang-kadang dijumpai individu yang tak

mampu melaksanakan peranannya sebagaimana diharapkan oleh

masyarakat, oleh karena mungkin pelaksananya memerlukan

pengorbanan yang terlalu banyak dari kepentingan pribadinya.

d. Apabila semua orang sanggup dan mampu melaksanakan

peranannya, belum tentu masyarakat akan dapat memberikan

peluang-peluang yang seimbang. Bahkan seringkali terlihat betapa

masyarakat terpaksa membatasi peluang-peluang tersebut (Soerjono

Soekanto, 2000: 272).

Peran merupakan seperangkat harapan dan perilaku atas status

sosial. Setiap status sosial secara eksplisit ditetapkan harapan yang

harus dilakukan dalam perilaku individu. (Bambang Santoso, 2008:32-

33). Peran memiliki makna yaitu sesuatu yang menjadi bagian atau

yang memegang pimpinan yang terutama dalam terjadinya sesuatu hal

atau perisiwa. Peran merupakan dinamika dari status atau penggunaan

dari hak dan kewajiban. (Astrid Susanto, 1983:75)

Page 30: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 13

Di dalam peranan terdapat dua macam harapan yaitu harapan-

harapan dari masyarakat terhadap pemegang peran atau kewajiban dari

pemegang peran serta harapan-harapan yang dimiliki oleh pemegang

peran terhadap masyarakat atau terhadap orang-orang yang

berhubungan dengannya dalam menjalankan peranannya.

Sedangkan menurut Hendro Puspito (1989:182) peranan adalah

suatu konsep fungsional yang menjelaskan fungsi seseorang (lembaga)

dan dibuat atas dasar tugas-tugas yang nyata dilakukan seseorang

(lembaga). Peranan sebagai konsep yang menunjukkan apa yang

dilakukan oleh seseorang atau lembaga.

Peran yang dimaksud dalam penelitian ini lebih mengarah pada

peran sebuah program yang dilakukan oleh pemerintah dengan

menduduki suatu posisi atau tempat dalam masyarakat serta

menjalankan suatu peranan. Peneliti ingin melihat peran dari program

tendanisasi dalam meningkatkan pendapatan pedagang. Untuk melihat

peran dari program tendanisasi ini sendiri dapat dilihat berdasarkan

fungsi program tendanisasi terhadap tujuan yang telah dirumuskan.

b. Program Tendanisasi

Program tendanisasi merupakan program yang dilakukan oleh

pemerintah Kabupaten Karanganyar untuk menjadikan keadaan fisik

Pasar Jumat Karanganyar menjadi lebih baik. Program tendanisasi

dianggap pemerintah penting karena ditujukan untuk keindahan dan

ketertiban, menjadikan Pasar Jumat sebagai wisata belanja, untuk

Page 31: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 14

kenyamanan dan meningkatkan minat wisata belanja. Program

tendanisasi menjadi strategi pemerintah Kabupaten Karanganyar

dengan melihat dampak negatif dan positif dari keberadaan Pasar

Jumat itu sendiri.

Program adalah suatu perencanaan yang berisi usaha-usaha guna

mencapai tujuan yang telah ditentukan, suatu program telah

dicanangkan tidak begitu saja dapat dikategorikan sebagai program

yang baik atau yang sudah sempurna, dan setiap pelaksanaan program

perlu diperhatikan efektifitas dan efisiensi dari program tersebut.

Adakalanya suatu program tampak berjalan dengan baik tetapi setelah

sekian lamanya mulai tampak bahwa pada kenyataannya banyak sekali

kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan program tersebut atau tidak

sesuai dengan tujuan program tersebut.

Program tendanisasi dilakukan pemerintah terkait dampak positif

dan negatif yang timbul dengan adanya Pasar Jumat itu sendiri.

Program tendanisasi ditujukan untuk menjadikan keadaan Pasar Jumat

menjadi lebih baik dengan tetap memperhatikan nasib pedagang ke

depannya. Karena keberadaannya telah menjadi tempat usaha bagi

pedagang bahkan menjadi surga untuk meningkatkan pendapatan guna

mencukupi kebutuhan dirinya maupun keluarganya. Sesuai dengan

latar belakang bahwa Pasar Jumat sendiri mampu meningkatkan

pendapatan masyarakat khususnya masyarakat yang berdagang di sana.

Page 32: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 15

Pada dasarnya sebuah program pemerintah bertujuan untuk

menyejahterakan masyarakat untuk mencapai kualitas hidup yang lebih

baik. Dalam penelitian ini peneliti ingin melihat peran dari

diadakannya program tendanisasi itu sendiri dalam meningkatkan

pendapatan pedagang.

c. Pasar Tradisional

Pasar muncul sebagai pusat tukar-menukar, perdagangan sebagai

kegiatan tukar-menukar yang sebenarnya, dan uang sebagai alat

penukar. Karena perdagangan dituntun oleh harga dan harga adalah

fungsi dari pasar, semua pasar, semua perdagangan adalah

perdagangan di pasar. Pasar adalah pranata pembangkit sedangkan

perdagangan dan uang adalah fungsi-fungsinya. Pasar yakni sebuah

pranata yang melibatkan tindakan barter, serta pembelian dan

penjualan, jika digunakan dengan uang dan dengan demikian akhirnya

menjadi benar-benar diperlukan untuk menawarkan kepada beberapa

individu suatu kesempatan memenuhi kecenderungan mereka

melakukan tawar-menawar. Tukar-menukar, perdagangan, uang dan

pasar sebagai suatu sistem yang membentuk suatu keseluruhan yang

tidak terpisahkan. (Mahendra Wijaya, 2007:83)

Pasar pada umumnya dibedakan menjadi dua, pertama adalah

pasar tradisional, dimana aktivitas jual beli masih sederhana, terjadi

tawar menawar dengan alat pembayaran berupa uang. Kedua adalah

pasar modern, aktivitas jual beli di pasar modern sudah lebih maju,

Page 33: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 16

tidak ada tawar menawar karena harga sudah di tetapkan, alat

pembayaran tidak hanya berupa uang bisa berupa kartu kredit atau alat

pembayaran lainnya.

Menurut Clifford Geertz (1973:30), pasar adalah suatu pranata

ekonomi dan sekaligus cara hidup, maka perdagangan bagi seorang

pedagang merupakan latar belakang yang permanen, dimana hampir

segala kegiatan dilakukannya.

Menurut Damsar (2002:85) pasar mengatur kehidupan sosial,

termasuk ekonomi secara otomatis. Karena pencapaian kepentingan

pribadi dan kesejahteraan individu akan membawa hasil yang terbaik,

tidak hanya mereka sebagai pribadi tetapi juga kepada masyarakat

sebagai keseluruhan. Mekanisme ini dipandang oleh Adam Smith

sebagai “tangan-tangan tersembunyi” (Invisible Hand). Dengan kata

la in, karakteristik dari pasar, dipandang sebagai salah satu mekanisme

yang bekerja dalam kehidupan sosial, adalah pertukaran bebas

terhadap barang dan jasa antara dua partai pada suatu harga yang

disepakati. Dalam kenyataannya, kehidupan sosial termasuk ekonomi,

tidak hanya diatur oleh mekanisme pasar, tetapi juga oleh pengaturan

negara dan mekanisme sosial budaya.

Pasar tiban adalah sekumpulan pedagang berbagai kebutuhan

rumah tangga pada suatu tempat dan waktu tertentu, dimana

masyarakat dapat memilih jenis barang kebutuhan yang diperlukan

dengan harga terjangkau. Pasar tiban cenderung dianggap berdampak

Page 34: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 17

negatif karena tidak adanya pengaturan yang tegas terkait

pelaksanaannya. Munculnya pasar tiban tidak lepas dari pengaruh

buruknya perekonomian masyarakat yang diakibatkan kurangnya

lapangan pekerjaan.

Dalam penelitian ini Pasar Jumat adalah suatu tempat usaha bagi

pedagang yang hanya terjadi setiap Jumat dan berfungsi untuk

menja jakan dagangannya yang ditandai dengan adanya jual-beli secara

langsung yang melibatkan lebih banyak pedagang, masih

menggunakan manajemen sederhana, terdapat proses tawar menawar

serta di bawah pembinaan instansi pemerintah karena awalnya

merupakan program dari pemerintah.

d. Pedagang

Menurut Damsar (2002:95) pedagang adalah orang atau institusi

yang memperjual belikan produk atau barang, kepada konsumen baik

secara langsung maupun tidak langsung. Pedagang dibedakan menurut

ja lur distribusi yang dilakukan yaitu:

1. Pedagang distributor (tunggal) yaitu pedagang yang memegang hak

distribusi satu produk dari perusahaan tertentu.

2. Pedagang (partai) besar yaitu pedagang yang membeli suatu produk

dalam jumlah besar yang dimaksudkan untuk dijual kepada

pedagang lain.

3. Pedagang eceran, yaitu pedagang yang menjual produk langsung

kepada konsumen.

Page 35: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 18

Dalam Damsar (2002:95), disimpulkan bahwa pedagang dibagi

atas:

a. Pedagang profesional yaitu pedagang yang menganggap aktivitas

perdagangan merupakan pendapatan dari hasil perdagangan

merupakan sumber utama dan satu-satunya bagi ekonomi keluarga.

Pedagang profesional mungkin saja ia adalah pedagang distributor,

pedagang partai besar, atau pedagang eceran.

b. Pedagang semi professional adalah pedagang yang mengakui

aktivitasnya untuk memperoleh uang tetapi pendapatan dari hasil

perdagangan merupakan sumber tambahan bagi ekonomi keluarga.

c. Pedagang subsistensi merupakan pedagang yang menjual produk

atau barang dari hasil aktivitas atau subsistensi untuk memenuhi

ekonomi rumah tangga. Hasil dari penjualan dipergunakan untuk

memenuhi kebutuhan-kebutuhan subsistensi.

d. Pedagang semu adalah orang yang melakukan kegiatan

perdagangan karena hobi atau untuk mendapatkan suasana baru atau

mengisi waktu luang. Pedagang jenis ini tidak mengharapkan

kegiatan perdagangan sebagai sarana untuk memperoleh uang,

malahan mungkin saja sebaliknya ia akan memperoleh kerugian

dalam berdagang.

Kemudian menurut Ratna Devi (2008:24) pedagang dapat

diartikan orang yang memperjual belikan produk atau barang, kepada

konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain itu

Page 36: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 19

pedagang juga memiliki tipe, baik menurut jalur distribusi, stratifikasi,

aktifitas perdagangan maupun etnis.

Dari uraian di atas pedagang adalah orang yang

memperjualbelikan produk atau barang kepada konsumen baik secara

langsung maupun tidak langsung dan pada penelitian ini terfokus pada

pedagang Pasar Jumat.

e. Pendapatan

Berbagai jenis aktivitas manusia tentunya mengharapkan

imbalan, apalagi yang bernilai ekonomi tentunya. Imbalan yang

dimaksud adalah pendapatan yang diperoleh pedagang dalam bentuk

uang. Dalam pengertian umum pendapatan adalah hasil pencaharian

usaha. Menurut Winardi (1992:171) pendapatan adalah hasil berupa

uang atau materi lainnya yang dapat di capai dari pada penggunaan

faktor-faktor produksi. Pendapatan secara umum diartikan sebagai

penerimaan yang diperoleh dari hasil penjualan barang atau jasa.

Pendapatan adalah sebagai balas karya yang dapat dibagi

menjadi;

1. Upah atau gaji adalah balas jasa untuk pekerjaan yang dilaksanakan

dengan hubungan kerja dengan orang atau instansi lain.

2. Laba usaha sendiri adalah balas karya untuk pekerjaan yang

dilakukan sebagai “pengusaha” yaitu mengorganisir produksi,

mengambil keputusan tentang kombinasi faktor produksi serta

menanggung resikonya sendiri.

Page 37: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 20

3. Laba perusahaan adalah laba yang diterima perusahaan yang

berbentuk atau berbadan hukum.

Sedangkan dalam penelitian ini pendapatan merupakan laba

usaha sendiri dimana pedagang mengorganisir produksi, mengambil

keputusan tentang kombinasi faktor produksi serta menanggung

resikonya.

Tujuan pokok dijalankannya suatu usaha perdagangan adalah

untuk memperoleh pendapatan, dimana pendapatan tersebut dapat

digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kelangsungan hidup

usaha perdagangannya. Pendapatan yang diteriman adalah dalam

bentuk uang, dimana uang adalah alat pembayaran atau alat

pertukaran. Pendapatan menunjukkan jumlah seluruh uang yang

diterima oleh seseorang atau rumah tangga selama jangka waktu

tertentu, dalam penelitian ini berarti pendapatan merupakan jumlah

seluruh uang yang diterima pedagang setiap Jumatnya ketika mereka

berdagang di Pasar Jumat Karanganyar. sedangkan keuntungan atau

profit adalah pendapatan yang diterima oleh seseorang dari penjualan

produk barang maupun produk jasa yang dikurangi dengan biaya-biaya

la in yang dikeluarkan dalam membiayai produk barang maupun

produk jasa tersebut.

Pendapatan dalam penelitian ini terfokus pada pendapatan yang

diperoleh pedagang Pasar Jumat Karanganyar. Sesuai dengan masalah

yang penulis teliti, peneliti ingin melihat adakah perbedaan pendapatan

Page 38: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 21

yang di peroleh pedagang sebelum adanya program tendanisasi dan

setelah adanya program tendanisasi.

2. Landasan Teori

Weber merumuskan mengenai paradigma definisi sosial yang di

dalamnya mempelajari tentang tindakan sosial. Paradigma definisi sosial

secara pasti memandang manusia sebagai orang yang aktif menciptakan

kehidupan sosialnya sendiri. Penganut paradigma definisi sosial

mengarahkan perhatian kepada bagaimana caranya manusia mengartikan

kehidupan sosialnya atau bagaimana caranya mereka membentuk

kehidupan sosial yang nyata.

Penelitian ini menggunakan teori tindakan sosial yang dikemukakan

oleh Weber. Tindakan merupakan suatu perbuatan, perilaku, atau aksi

yang dilakukan oleh manusia untuk mencapai tujuan tertentu. Teori

tindakan sosial (Social Action Theory) Weber, mengungkapkan bahwa

semua tindakan manusia diarahkan oleh makna-makna. Jadi untuk

memahami dan menjelaskan tindakan, makna-makna dan motif-motif yang

ada dibalik tindakan itu harus digali dan diapresiasi.

Untuk mengapresiasi motif di balik tindakan tersebut Weber

menganjurkan untuk menggunakan pemahaman atau verstehen. Peneliti

hendaknya menempatkan dirinya dalam posisi si actor serta mencoba

memahami barang sesuatu seperti yang difahami oleh aktor.(George

Ritzer, 1992:46)

Page 39: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 22

Dalam melakukan penelitian mengenai peran program tendanisasi

terhadap pendapatan pedagang, peneliti perlu menggali motif apa yang ada

di balik ketersediaan pedagang untuk mengikuti program tendanisasi.

Disini peneliti ingin mencari jawaban apakah mengikuti program

tendanisasi merupakan tindakan pedagang untuk mencapai tujuannya atau

tendanisasi di jadikan alat bagi pedagang untuk tetap menjalankan

usahanya di Pasar Jumat. Dengan menggali motif ini penulis bisa

mendapatkan informasi sesuai dengan masalah yang penulis ambil.

Tindakan pedagang sektor timur yang merasa keberatan dengan

harga tenda yang terlalu mahal dengan melakukan aksi demo merupakan

wujud dari tindakan rasional instrumental. Menurut tindakan rasional

instrumental, pedagang tidak hanya menilai cara yang baik untuk

mencapai tujuannya, tetapi juga menentukan nilai dari tujuan itu sendiri.

Pedagang lalu menilai alat yang mungkin dapat dipergunakan untuk

mencapai tujuan yang dipilih tadi yaitu dengan berkumpul dan melakukan

demo. Hasil ini sesuai dengan tujuan pedagang yaitu penurunan harga

tenda.

Pemerintah mengadakan program tendanisasi yang ditujukan untuk

pedagang dengan tujuan-tujuan yang telah di tentukan. Bagi pedagang

sendiri mengikuti program tendanisasi merupakan alat yang mereka pakai

agar tetap dapat melakukan usahanya di Pasar Jumat.

Page 40: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 23

Menurut Weber individu melakukan suatu tindakan berdasarkan

atas pengalaman, pemahaman, persepsi atas suatu objek stimulus dan

situasi tertentu. Tindakan individu merupakan tindakan sosial yang

rasional yaitu untuk mencapai tujuan atau sasaran dengan sarana-sarana

yang paling tepat (Ritzer, 1985:46-47). Tindakan tersebut secara nyata

diarahkan untuk orang lain, juga dapat berupa tindakan yang bersifat

subyektif yang mungkin terjadi karena pengaruh positif dari situasi

tertentu atau merupakan tindakan perorangan dengan sengaja sebagai

akibat dari pengaruh situasi yang serupa atau berupa persetujuan secara

pasif dalam situasi tertentu.

Tindakan rasional menurut Weber merupakan pertimbangan sadar

dan pilihan bahwa tindakan itu dinyatakan. Weber membagi rasionalisme

tindakan kedalam empat macam yaitu rasionalitas instrumental,

rasionalitas yang berorientasi nilai, tindakan rasional, dan tindakan afektif.

Rasionalitas instrumental sangat menekankan tujuan tindakan dan alat

yang dipergunakan dengan adanya pertimbangan dan pilihan yang sadar

dalam melakukan tindakan sosial. Dibandingkan dengan rasionalitas

instrumental, sifat rasionalitas yang berorientasi nilai yang penting adalah

bahwa alat–alat hanya merupakan pertimbangan dan perhitungan yang

sadar, tujuan–tujuannya sudah ada dalam hubungannya dengan nilai–nilai

individu yang bersifat absolut atau nilai akhir baginya.

Memahami tindakan ekonomi sebagai bentuk dari tindakan sosial

dapat dirujuk pada konsep tindakan sosial yang di ajukan oleh Weber

Page 41: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 24

(dalam Damsar, 2009:31), tindakan ekonomi dapat dipandang sebagai

suatu tindakan sosial se jauh tindakan tersebut memperhatikan tingkah

laku orang lain. Memberi perhatian ini dilakukan secara sosial dalam

berbagai cara misalnya memperhatikan orang lain, berbicara dengan

mereka, dan memberi senyuman kepada mereka. Lebih jauh Weber

menjelaskan bahwa aktor selalu mengarahkan tindakannya kepada

perilaku orang lain melalui makna-makna yang terstruktur. Ini berarti

bahwa aktor menginterpretasikan (verstehen) kebiasaan-kebiasaan, adat

dan norma-norma yang dimiliki dalam sistem hubungan sosial yang

sedang berlangsung.

3. Penelitian Terdahulu

Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya untuk

mempermudah dalam pengumpulan data, metode analisis data yang

digunakan dalam pengolahan data, maka penulis mencantumkan hasil

penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian ini. Hal ini d ilakukan

untuk mendapatkan gambaran dalam menyusun kerangka pemikiran

dengan harapan hasil penelitian dapat tersaji secara akurat dan mudah

dipahami. Di samping itu untuk mengetahui persamaan dan perbedaan dari

beberapa penelitian sebagai kajian yang dapat mengembangkan

wawasan berfikir peneliti.

Dari sekian literatur atau skripsi yang penulis temukan, terdapat

beberapa skripsi yang topiknya sama, namun terdapat persamaan dan

Page 42: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 25

perbedaan dari sisi pembahasannya. Dan hal ini dapat kita lihat dari

penjelasan di bawah ini:

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Sari Hardiyanto dengan

judul Relokasi “Pasar Klithikan” Banjarsari (Studi Evaluasi Pelaksanaan

Program Relokasi Pedagang Kaki Lima di “Pasar Klithikan” Kecamatan

Banjarsari Surakarta). Yang menjadi latar belakang penulis melakukan

penelitian adalah melihat PKL yang sejauh ini masih menjadi satu

komunitas yang belum diuntungkan dan terpinggirkan di dalam proses

pembangunan. PKL yang kebanyakan menempati ruang publik telah

dianggap mengganggu keberadaan komunitas pengguna ruang lainnya.

Maka dari itu diperlukan relokasi. Memang dari apa yang ditemukan di

lapangan program ini cukup berhasil namun masih ada kekurangan yaitu

aspek aksesabilitas, koordinasi dan keterbukaan program ini kepada

khalayak. Penelitian ini menggunakan teknik analisa SWOT dengan

membandingkan antara factor eksternal dengan hasil yaitu peluang

(opportunities) yaitu adanya peran serta dari semua elemen dan ancaman

(threats) berupa isu penyelewengan kios dan juga konflik kepentingan

antara pendatang dan yang di datangi serta faktor internal yaitu kekuatan

(strengths) dan kelemahan (weakness) berupa pembagian kios yang tidak

proporsional.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Indra Wijaya dengan judul

“Evaluasi Dampak Sosial Pedagang Dari Proyek Pembangunan Pasar

Ngarsopuro”. Penelitian ini mengevaluasi dampak dari proyek

Page 43: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 26

pembangunan Pasar Ngarsopuro secara sosial terhadap para pedagangnya.

Peneliti mengartikan dampak secara sosial berupa dampak interaksi sosial

antar pedagang. Tujuan penelitian ini sendiri adalah untuk mengetahui

keefektifan hasil proyek pembangunan pasar Ngarsopuro secara sosial

dalam mencapai tujuan awal, untuk mengetahui ketercakupan hasil proyek

pembangunan, untuk mengetahui ada tidaknya akibat yang tidak

dikehendaki dari proyek pembangunan, untuk mengetahui ada tidaknya

keuntungan dari segi sosial yang diperoleh pedagang dan pemerintah

Surakarta, dan untuk mengetahui efisiensi pedagang menggunakan sumber

dana dan tenaga dari proyek pembangunan Pasar Ngarsopuro.

Adapun persamaan serta perbedaan antara kedua skripsi di atas

dengan penelitian ini adalah:

1. Persamaan dengan skripsi Sari Hardiyanto (2008) adalah penelitian

terfokus pada pedagang dengan teknik pengambilan sampel purposive

sampling. Sedangkan perbedaannya terlihat dari judul, lokasi, jenis

penelitian, teknik analisa data, tujuan serta hasil penelitian. Skripsi dari

Sari Hardiyanto menggunakan metode evaluasi serta analisa SWOT

untuk mengukur sejauh mana keberhasilan program relokasi.

Sedangkan penelitian ini lebih terfokus untuk melihat peran dari

program tendanisasi dalam meningkatkan pendapatan pedagang. Jenis

penelitian ini deskriptif kualitatif dengan menggunakan analisis

interaktif.

Page 44: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 27

2. Persamaan dengan skripsi Indra Wijaya (2010) adalah penelitian

terfokus pada pedagang serta teknik analisa datanya adalah analisis

interaktif. Sedangkan perbedaannya terlihat dari judul, lokasi, tujuan

serta hasil penelitian. Skripsi Indra Wijaya bertujuan untuk mengetahui

apakah proyek pembangunan pasar memberikan dampak sosial

terhadap pedagang di dalamnya. Sedangkan tujuan penelitian ini untuk

mengetahui peran program tendanisasi dalam meningkatkan

pendapatan pedagang.

F. Definisi Konseptual

1. Peran adalah suatu konsep fungsional yang menjelaskan fungsi seseorang

(lembaga) dan dibuat atas dasar tugas-tugas yang nyata dilakukan

seseorang (lembaga). Peranan sebagai konsep yang menunjukkan apa yang

dilakukan oleh seseorang atau lembaga (Hendro Puspito, 1989:182)

2. Pasar adalah suatu tempat usaha bagi pedagang dan berfungsi untuk

menjajakan dagangannya yang ditandai dengan adanya jual-beli secara

langsung yang melibatkan lebih banyak pedagang, masih menggunakan

manajemen sederhana, terdapat proses tawar menawar (Mahendra Wijaya,

2007:88)

3. Pedagang adalah orang yang memperjualbelikan produk atau barang

kepada konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung dalam

rangka untuk memenuhi kebutuhan ekonomi pribadi dan keluarganya

(Damsar, 2002:95)

Page 45: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 28

4. Pendapatan adalah hasil berupa uang atau materi lainnya yang dapat di

capai dari pada penggunaan faktor-faktor produksi. Pendapatan secara

umum diartikan sebagai penerimaan yang diperoleh dari hasil penjualan

barang atau jasa (Winardi, 1992:171)

G. Kerangka Berpikir

Pasar Jumat mampu memberikan dampak positif baik secara

ekonomi, sosial maupun budaya. Dilihat dari aspek ekonomi Pasar Jumat

merupakan potensi yang cukup besar dalam meningkatkan pendapatan

masyarakat khususnya masyarakat yang berdagang di Pasar Jumat. Dari aspek

sosial Pasar Jumat dapat mengurangi pengangguran dan kemiskinan karena

menjadi tempat usaha bagi masyarakat. Dari aspek budaya Pasar Jumat dapat

digunakan sebagai sarana wisata belanja yang murah khususnya untuk

kalangan menengah ke bawah. Namun Pasar Jumat cenderung kondisinya

semrawut, panas dan tidak rapi sehingga memberikan atmosfer yang tidak

nyaman dalam berbelanja. Kurangnya promosi penjualan mengakibatkan

Pasar Jumat hanya dikenal masyarakat sekitar Kabupaten Karanganyar dan

kurang dikenal masyarakat luas.

Melihat keadaan serta potensi pasar yang dapat dijadikan sebagai

wisata belanja maka pemerintah melakukan strategi berupa di adakannya

program tendanisasi. Program tendanisasi sendiri bertujuan untuk keindahan

dan ketertiban, menjadikan Pasar Jumat sebagai pasar wisata, menciptakan

Page 46: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 29

kenyamanan dan meningkatkan minat wisata belanja dan memperlancar arus

la lu lintas.

Untuk itu peneliti ingin melihat peran program tendanisasi dalam

meningkatkan pendapatan pedagang Pasar Jumat Karanganyar. adapun

gambar kerangka pemikiran sebagai berikut:

Bagan 1.1

Kerangka Berpikir

H. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan termasuk dalam kategori

penelitian kualitatif berdasarkan metode utamanya yang dipakai yaitu

deskriptif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk memberikan uraian

mengenai suatu gejala sosial yang diteliti. Deskriptif kualitatif adalah

mendeskripsikan hal-hal yang sifatnya tidak bisa dihitung, dihafal, d ilihat

jumlahnya tetapi berkaitan dengan kualitas hal tersebut. (Slamet, 2006:8)

2. Lokasi Penelitian

Program Tendanisasi

Pendapatan Pedagang

Page 47: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 30

Lokasi yang dipilih adalah Pasar Jumat Karanganyar. Alasan

dipilihnya Pasar Jumat sebagai lokasi penelitian karena Pasar Jumat

sebagai tempat para pedagang menjual dagangannya untuk memperoleh

keuntungan serta dilakukannya program tendanisasi oleh pemerintah

Kabupaten Karanganyar.

2. Sumber Data

a. Data Primer

Sumber data primer diperoleh secara langsung dari informan yang

diperoleh melalui wawancara mendalam (indept interview). Informan

dalam penelitian ini adalah pedagang buah, pedagang makanan,

pedagang kerajinan rotan, pedagang jilbab dan pedagang mainan anak

di Pasar Jumat Karanganyar. Selain itu informasi juga penulis

dapatkan dari pegawai dinas pertanian selaku tim pembina yang

mencanangkan program tendanisasi.

b. Data Sekunder

Yang dimaksud data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang

diperoleh bukan secara langsung dari sumbernya. Dalam penelitian ini

sumber data sekunder yang dipakai adalah sumber tertulis seperti

sumber buku, koran, internet dan arsip-arsip yang terkait dengan

Pasar Jumat antara lain data iuran bongkar pasang tenda.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yaitu Purposive Sampling, yakni

pemilihan secara sengaja dengan maksud menemukan apa yang sesuai

Page 48: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 31

dengan tujuan penelitian, dan jumlah sampel dianggap telah cukup

representatif bila dirasa telah mendapatkan kebulatan analisa yang

dikehendaki. Adapun alasan memilih purposive sampel adalah untuk

menggali data mengenai peran program tendanisasi dalam meningkatkan

pendapatan pedagang Pasar Jumat Karanganyar dengan mengambil 10

sampel yang dijadikan sebagai informan. Informan penulis ambil

berdasarkan jenis barang dagangannya baik pedagang sektor timur

maupun pedagang sektor barat yang ikut dalam program tendanisasi.

Adapun pedagang dalam pengambilan sampel ini adalah 2 orang pedagang

buah, 2 orang pedagang makanan, 2 orang pedagang kerajinan rotan, 2

orang pedagang jilbab dan 2 orang pedagang mainan anak.

4. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pengadaan data primer untuk

keperluan penelitian. Pengumpulan data adalah langkah yang amat penting

dalam metode ilmiah, karena pada umumnya data yang dikumpulkan

digunakan untuk menguji hipotesa yang sudah dirumuskan.

Dalam penelitian ini, pengumpulan data akan dilakukan langsung

oleh peneliti dalam situasi yang sesungguhnya. Teknik pengumpulan data

dalam penelitian ini yang digunakan adalah data dokumentasi, wawancara

mendalam yang berhubungan dengan data yang diperlukan dan observasi.

1. Observasi tak berperan

Teknik observasi digunakan untuk menggali data dari sumber

data yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi, dan benda serta

Page 49: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 32

rekaman gambar. Observasi dapat dilakukan baik secara langsung

maupun tidak langsung. Pada observasi langsung dapat dilakukan

dengan mengambil peran atau tak berperan (H.B Sutopo, 2002:64)

Sementara observasi tak berperan adalah kegiatan

pengumpulan data yang bersifat nonverbal dimana peneliti tidak

berperan ganda. Peneliti berperan sebagai pengamat belaka. Dia tidak

turut serta sebagai aktor yang melibatkan diri di dalam suatu kegiatan.

2. Wawancara Mendalam

Wawancara ini dilakukan dengan mengarah pada kedalaman

informasi dengan pertanyaan yang semakin memfokus sehingga

informasi yang dikumpulkan cukup mendalam. Kelonggaran cara ini

akan mampu mengorek kejujuran informan untuk memberikan

informasi yang sebenarnya terutama yang bersangkutan dengan

perasaan, sikap, pandangan dan perbuatan mereka (H.B Sutopo,

2002:58).

Wawancara mendalam di lakukan dengan key informan yaitu

Ketua Paguyuban Pasar Jumat yang dianggap mengetahui

permasalahan dengan lengkap serta dapat menunjuk informan lain

yang diperlukan. Adapan sasaran yang akan penulis tuju sebagai

informan adalah pedagang Pasar Jumat. Wawancara dilakukan dengan

tujuan untuk menggali tentang permasalahan yang muncul yaitu

mengenai peran program tendanisasi dalam meningkatkan pendapatan

pedagang.

Page 50: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 33

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data kualitatif

dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh

subjek sendiri atau oleh orang lain tentang subjek. Studi dokumentasi

merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan peneliti kualitatif

untuk mendapatkan gambaran dari sudut pandanag subjek melalui

suatu media tertulis dan dukumen lainnya yang ditulis atau dibuat

langsung oleh subjek yang bersangkutan (Herdiansyah, 2009:143).

Sumber data berupa arsip dan dokumen merupakan sumber data pokok

dalam penelitian kualitatif terutama untuk mendukung proses

interpretasi dari setiap peristiwa yang diteliti. Dalam penelitian ini

dokumentasi berupa sumber-sumber tertulis hasil wawancara, arsip

surat-surat dan laporan resmi.

5. Validitas Data

Dalam penelitian ini untuk mencari validitas data digunakan

metode triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan

data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk

keperluan pengecekan data atau sebagai pembanding terhadap data itu.

Denzin telah menengarai empat tipe dasar triangulasi yaitu triangulasi

data, triangulasi investigator, triangulasi teori dan triangulasi metodologis.

Metode triangulasi yang digunakan di dalam penelitian ini yaitu

triangulasi data, teknik triangulasi data ini dengan jalan menggunakan

beberapa metode pengumpulan data untuk meneliti kasus tunggal dengan

Page 51: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 34

melakukan crosscheck dengan beberapa sumber yang berkaitan dengan

penelitian ini. Yaitu dengan cara melakukan wawancara ditambah

observasi, wawancara di tambah observasi di tambah dokumentasi

(Herdiansyah, 2010:202).

6. Teknik Analisa Data

Untuk analisa data pada penelitian ini dipergunakan teknik analisis

data interaktif menurut Miles dan Huberman terdiri atas empat tahapan

yang harus dilakukan. Tahapan pertama adalah tahap pengumpulan data,

tahapan kedua adalah tahap reduksi data, tahapan ketiga adalah tahap

penyajian data dan tahapan keempat adalah tahap penarikan kesimpulan

(Herdiansyah, 2010:164).

a. Reduksi Data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan

perhatian pada proses penyederhanaan, pengabstrakan, dan

transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di

lapangan. Reduksi data berlangsung terus-menerus selama kegiatan

penelitian berlangsung di lapangan. Bahkan sebelum data benar-benar

terkumpul, antisipasi akan adanya reduksi data sudah nampak. Selama

pengumpulan data berlangsung, terjadilah tahapan reduksi berikutnya

yaitu membuat ringkasan, mengkode, menelusur tema, membuat

gugus-gugus, membuat pemilihan data, menulis memo. Reduksi data

ini berlanjut terus-menerus sesudah penelitian di lapangan, sampai

laporan akhir lengkap tersusun. Reduksi data merupakan suatu bentuk

Page 52: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 35

analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang

yang tidak perlu, dan mengkoordinasikan data dengan cara sedemikian

rupa hingga kesimpulan finalnya dapat di tarik dan diverifikasi.

b. Penyajian Data

Alur penting yang kedua dari kegiatan analisis adalah penyajian

data, penyajian data yang paling sering digunakan pada masa lalu

adalah bentuk teks naratif. Dalam penelitian kita mendapatkan data

yang amat banyak. Data tersebut amatlah tidak praktis bila kita sajikan

semuanya. Teks tersebut terkadang masih terpencar-pencar, tidak

simultan, tersusun kurang baik, dan kadangkala berlebih-lebihan.

Peneliti tidak boleh mengambil kesimpulan yang gegabah,

menyingkirkan hal-hal yang tidak perlu, mengadakan pembobotan,

menyeleksi.

Sekali lagi perlu dicatat di sini, sama halnya dengan reduksi

data, penciptaan dan penggunaan penyajian data tidaklah terpisah dari

analisisnya. Ia merupakan bagian dari analisis.

c. Penarikan Kesimpulan/verifikasi

Penarikan kesimpulan hanyalah sebagian dari suatu konfigurasi

yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penulisan

berlangsung. Verifikasi merupakan tinjauan-tinjauan ulang pada data

yang ada. Singkatnya, makna-makna yang muncul dari data yang harus

diuji kebenaran, kekokohan, dan kecocokan. Hal ini merupakan

validitasnya.

Page 53: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 36

Adapun penelitian ini dilaksanakan dengan tahapan sebagai

berikut:

a. Persiapan

1. Mengurus perijinan penelitian: Fakultas, Universitas Negeri

Sebelas Maret, Kesbangpolinmas, Bappeda, Dinas Pertanian

Karanganyar, pasar lokasi yaitu Pasar Jumat Karanganyar.

2. Meninjau pasar terpilih sebagai lokasi penelitian untuk secara

sepintas mempelajari keadaannya, serta kemungkinan memilih

informan yang tepat, khususnya para pelaku pasar.

3. Datang ke Dinas Pertanian selaku tim pembina untuk

menanyakan segala sesuatu yang berkaitan dengan program

tendanisasi Pasar Jumat Karanganyar.

4. Menyusun persiapan penelitian, pengembangan pedoman

pengumpulan data (daftar pertanyaan) dan juga penyusunan

jadwal kegiatan secara rinci.

b. Pengumpulan data

1. Mengumpulkan data di lokasi studi dengan melakukan,

wawancara mendalam kepada pedagang Pasar Jumat berdasarkan

jenis dagangan.

2. Mencatat dokumen data sekunder dari Dinas Pertanian dan

paguyuban Pasar Jumat Karanganyar.

Page 54: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 37

3. Melakukan review dan pembahasan beragam informasi yang

telah terkumpul kemudian dipilih data yang sesuai dengan

penelitian yang dilakukan.

4. Menentukan strategi pengumpulan data yang paling tepat, dan

menentukan fokus, serta pendalaman dan pemantapan data, pada

proses pengumpulan data berikutnya.

c. Analisis data

1. Melakukan verivikasi dan validasi data dengan mengkroscekkan

data yang diperoleh dari informan I ke informan selanjutnya dan

berjalan seterusnya hingga informan terakhir. Semua hasil

wawancara direkam dalam flashrecord, yang kemudian dibuat

naratifnya, reduksi dan belum di buat simpulannya.

2. Hasil wawancara tersebut peneliti pilih yang sesuai dengan

konsep yang dipakai dalam penelitian, kemudian peneliti sajikan

dalam bentuk matriks-matriks hasil wawancara. Data yang

dimasukkan ke dalam matriks adalah data yang telah direduksi

(dibuang yang tidak perlu) oleh peneliti.

3. Dari matrik yang telah dibuat peneliti melakukan analisis dan

simpulan. Analisis dilakukan untuk mengetahui peran program

tendanisasi dalam meningkatkan pendapatan pedagang Pasar

Jumat Karanganyar.

d. Penyusunan Laporan penelitian

1. Penyusunan laporan awal

Page 55: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 38

2. Peneliti menyusun semua data dan analisis yang telah dibuat

3. Setelah semua disusun secara sistematis, peneliti

mendiskusikannya dengan dosen pembimbing. Kemudian

diberikan kritik dan masukan oleh dosen pembimbing.

4. Peneliti memperbaiki hal-hal yang kurang sesuai dan

menambahkan masukan yang diberikan oleh dosen pembimbing.

5. Perbanyakan laporan sesuai dengan kebutuhan

Page 56: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 39

BAB II

DESKRIPSI LOKASI

A. Profil Kabupaten Karanganyar

1. Sejarah

Karanganyar lahir sebagai dukuh kecil, tepatnya terjadi pada

tanggal 19 April 1745 atau 16 Maulud 1670. Pencetus nama Karanganyar

adalah Raden Mas Said, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Pangeran

Sambernyawa. Cikal bakal daerah Karanganyar berasal dari Raden Ayu

Diponegoro atau Nyi Ageng Karang dengan nama kecil Raden Ayu

Sulbiyah. Pada waktu itu Karanganyar menjadi sebuah dukuh kecil

(badran baru) yang termasuk dalam wilayah Kasunanan Surakarta.

Akibat dari adanya “Perjanjian Giyanti” pada tanggal 13 Februari 1755

antara Sunan Pakubuwono III dengan Pangeran Mangkubumi, yang salah

satu isinya adalah pembagian Kerajaan Mataram menjadi dua wilayah,

yaitu Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Dukuh kecil

Karanganyar yang terletak di Sukowati Selatan termasuk ke dalam

wilayah Kasultanan Yogyakarta dan yang berkuasa pada saat itu adalah Sri

Sultan Hamengkubuwono I (Pangeran Mangkubumi) pada tahun 1755-

1792.

Pada tahun 1847, Sri Mangkunegara III di kerajaannya

Mangkunegaran mengadakan tatanan baru, analogi yang berlaku di

Kasunanan Surakarta adalah Staatblat 1847 No.30 yang mulai berlaku

Page 57: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 40

pada tanggal 5 Juni 1847, yang salah satu peraturan tersebut menyatakan

bahwa Karanganyar merupakan salah satu wilayah.

Pada tahun 1903 dibentuk Kabupaten Anom Kota Mangkunegaran,

meliputi wilayah kota Sala bagian utara, Wanareja, Kaliyoso, dan

Colomadu. Istilah Onderregentschap diubah menjadi regentschap atau

dalam bahasa Indonesia yang berarti “Kabupaten” oleh Sri Mangkunegoro

VII yang memegang pemerintahan saat itu (1916-1944), tepatnya pada

tanggal 20 November 1917.

Dengan demikian, pada tanggal 20 November 1917, lahirlah

Kabupaten Karanganyar dengan ibukota Karanganyar. Nama Karanganyar

sendiri terbentuk dari tiga kata yang masing-masing mempunyai arti dan

maksud :

Ka : Kawibawaningkang dipun gayuh (kawibawaan yang dicita-

citakan).

Rang : Rangkepanipun lahir bathin pulung lan wahyunipun sampun

turun temurun (rangkapnya lahir dan batin, pulung dan wahyunya turun).

Anyar : Badhe nampi perjanjian anyar/enggal winisudha jumeneng

Mangkunegoro I (akan menerima perjanjian baru yang diangkat menjadi

Mangkunegoro I)

2. Jumlah penduduk

Jumlah Penduduk di Kabupaten Karanganyar berdasarkan sensus

penduduk 2011 sebanyak 878.588 jiwa, yang terdiri dari laki-laki 436.832

jiwa dan perempuan 441.756 jiwa. Adapun pertumbuhan rata-rata

Page 58: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 41

pertahun 0,73 %. Dengan luas Kabupaten Karanganyar 773,78 Km2, maka

rata-rata tingkat kepadatan penduduk di Kabupaten Karanganyar adalah

1.051 jiwa/Km2.

Jumlah Penduduk di Kabupaten Karanganyar berdasakan registrasi

tahun 2010 sebanyak 878.210 jiwa, terdiri dari laki-laki 436.901jiwa dan

perempuan 441.309 jiwa. Dibandingkan tahun 2009, maka terdapat

pertambahan penduduk sebanyak 6.454 jiwa atau mengalami pertumbuhan

sebesar 0,74 %. Kecamatan dengan penduduk terbanyak adalah

Kecamatan Karanganyar, yaitu 77.413 jiwa (8,81 %), kemudian

Kecamatan Jaten, yaitu 71.109 jiwa (8,10 %), dan Kecamatan

Gondangrejo, yaitu 69.897jiwa (7,96 %). Sedangkan kecamatan dengan

jumlah penduduk paling sedikit adalah kecamatan Jenawi, yaitu 27.916

jiwa (3,18 %), kemudian Kecamatan Ngargoyoso,yaitu 35.845 jiwa (4,08

%) dan kecamatan Kerjo, yaitu 37.947 jiwa (4,32 %).

3. Letak Geografis

Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu kabupaten di

Propinsi Jawa Tengah dengan batas wilayah

- Sebelah Utara : Kabupaten Sragen

- Sebelah Timur : Propinsi Jawa Timur

- Sebelah Selatan : Kabupaten Wonogiri dan Sukoharjo

- Sebelah Barat : Kota Surakarta dan Kabupaten Boyolali

Bila dilihat dari garis bujur dan garis lintang, maka abupaten

Karanganyar terletak antara1100 40” – 1100 70” Bujur Timur dan 70

Page 59: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 42

p28”- 70 46” Lintang Selatan. Ketinggian rata-rata 511 meter di atas

permukaan laut serta beriklim tropis dengan temperatur 220 – 310 .

Luas Wilayah Kabupaten Karanganyar adalah 77.378,64 Ha, yang

terdiri dari luas tanah sawah 22.459,80 Ha dan luas tanah kering 54.917,84

Ha. Tanah sawah terdiri dari irigasi teknis12.918,37 Ha, non teknis

7.586,58 Ha, dan tidak berpengairan 1 .955,61 Ha. Sementara itu luas tanah

untukpekarangan/bangunan 21.213,99 Ha dan luas untuk tegalan/kebun

17.836,49 Ha. Di Kabupaten Karanganyar terdapat hutan negara seluas

9.729,50 Ha dan perkebunan seluas 3 .251,50 Ha.

4. Perindustrian dan perdagangan

Perindustrian memegang peran yang sangat penting bagi

peningkatan perekonomian dan taraf hidup masyarakat. Industri terbanyak

dalam masyarakat adalah industri kecil yang dilaksanakan oleh rumah

tangga dengan produksi dan pendapatan relatif lebih rendah. Industri

menengah dan besar relatif lebih sedikit jika dibandingkan dengan industri

kecil baik yang bersifat formal maupun non formal.

Berdasarkan data yang berasal dari Dinas Perindagkop dan UMKM

Kabupaten Karanganyar sampai tahun 2009 industri menengah dan besar

(non fasilitas) telah terjadi peningkatan sebesar 136 jenis eksport dari

sekitar 132 jenis ekspor dari perusahaan industri menengah dan besar (non

fasilitas) pada tahun 2008, atau terjadi peningkatan 3,03 persen.

Peningkatan jenis ekspor dari industri menengah dan besar ataupun

industri kecil ini sudah sangat jelas dapat membantu pemerintah setempat

Page 60: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 43

dalam menangani permasalahan tenaga kerja, selain tentunya jumlah

investasi yang ada di Kabupaten Karanganyar juga mengalami

peningkatan.

Untuk penyerapan tenaga kerja dari tiga jenis industri selama tahun

2009 mencapai 4,09 %, yakni 0,98 % dari jenis industri menengah dan

besar non fasilitas, artinya ada peningkatan tenaga kerja dari 26.661

selama tahun 2008 menjadi 26.923 orang pada kurun waktu 2009.

Sedangkan dari industri kecil formal dan informal terjadi kenaikan sebesar

1,61 % dan 1,51 % atau ada peningkatan jumlah tenaga kerja sebanyak

169 orang dan 456 orang.

Dalam hal investasi terjadi peningkatan yang cukup signifikan

terutama pada industri kecil formal yakni 7 ,64 %, peningkatan 7 % untuk

industri kecil non formal dan 0,14 % untuk industri menengah dan besar.

Peningkatan investasi ini jelas berpengaruh pada perputaran ekonomi dan

iklim investasi di Kabupaten Karanganyar.

B. Potret Pasar Jumat Karanganyar

1. Sejarah Pasar Jumat Karanganyar

Pasar Jumat Karanganyar awalnya merupakan gagasan dari Dinas

Pertanian dengan alasan melihat panjangnya rantai penjualan produk hasil

pertanian. Dimana konsumen mendapatkan produk pertanian setelah

melalui beberapa penjual mulai dari pedagang pengumpul hingga

pedagang eceran yang tentunya harga murah dari petani ketika sampai

Page 61: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 44

kepada konsumen akan menjadi naik. Pada tahun 1993 maka diadakanlah

Pasar Tani Jumat Pagi di depan kompleks perkantoran Cangakan dengan

tujuan lebih mendekatkan antara petani dengan konsumen serta sebagai

pameran produk-produk hasil pertanian Bumi Intan Pari.

Pada tahun 1995 Pasar Tani Jumat Pagi berhenti beroperasi di

karenakan beberapa kendala. Pertama, sulitnya mengumpulkan petani

yang tinggalnya jauh dari lokasi Pasar Tani Jumat Pagi ini. Kedua,

kurangnya partisipasi dari pada para petani dengan berbagai alasan

menurut pandangan mereka. Ketiga, produk pertanian tidak bertahan lama.

Tahun 2004 di adakan kembali dengan pertambahan pedagang di

luar komoditi pertanian. Dan pada akhirnya jumlah pedagang di luar

komoditi pertanian seperti pakaian dan makanan ini terus bertambah

bahkan lebih dominan dibanding pedagang produk pertanian itu sendiri.

Sehingga terjadi perubahan nama dari Pasar Tani Jumat Pagi menjadi

Pasar Jumat. Dalam kurun waktu 2 tahun terakhir ini Pasar Jumat terus

berkembang jika semula batas lokasi hanya dari depan GOR Mini

Karanganyar sampai kantor KPU kenyataan yang terjadi sekarang ini

Pasar Jumat meluas hingga ke alun-alun.

2. Paguyuban Pasar Jumat

Pada tahun 2007 Dinas Pertanian menyarankan untuk dibentuk

paguyuban pedagang Pasar Jumat sehingga disepakati sebagai koordinator

pedagang pasar jumat ialah Ibu Lestari, di bawah pembinaan Dinas

Pertanian Kabupaten Karanganyar. Kemudian Dinas Pertanian

Page 62: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 45

menyarankan kepada paguyuban untuk bisa berdiri sendiri secara mandiri

dalam pengelolaan pasar jumat karena dipandang sudah mampu untuk

melanjutkan kegiatan secara mandiri dan pengelolaan di lepas dari dinas

ke paguyuban.

Paguyuban dibentuk selain memudahkan dinas terkait untuk

mengkoordinir juga untuk memperkuat posisi PKL dalam melakukan

aktivitasnya dan menjadi satu kesatuan (kekeluargaan). Paguyuban juga

berfungsi sebagai wadah untuk menampung aspirasi pedagang demi

kemajuan usahanya dan juga untuk membicarakan konflik internal jika

terjadi. Di dalam paguyuban terdapat tata tertib dimana para anggotanya

harus mematuhi karena merupakan hasil kesepakatan bersama. Selain itu

untuk menjalankan segala kegiatan paguyuban diperlukan tatanan

organisasi dimana terdapat kepengurusan yang terdiri dari perwakilan

anggota yang dianggap mempunyai tanggung jawab serta mampu

menjalankan tugas demi keberlangsungan kegiatan dan tercapainya tujuan

bersama.

Untuk menjalankan segala kegiatan paguyuban diperlukan tatanan

organisasi dimana terdapat kepengurusan yang terdiri dari perwakilan

anggota yang dianggap mempunyai tanggung jawab serta mampu

menjalankan tugas demi keberlangsungan kegiatan dan tercapainya tujuan

bersama. Susunan pengurus Paguyuban Pasar Jumat, yaitu:

1. Ir. Siti Maisyaroch, M.Si : Pelindung

Kepala Dinas Pertanian Kab. Karanganyar

Page 63: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 46

2. Ir. Susilo Haryanto, MM : Pembina I

Kepala UPTD Pembibitan Pertanian

Dinas Pertanian

Kab. Karanganyar

3. Abdul Rachman, SH : Pembina II

Kasubag Umum Dinas Pertanian

Kab. Karanganyar

4. Ketua : Ibu Lestari Sutiman

5. Sekretaris I : Bp. Rante Patasik

6. Sekretaris II : Ibu Agus Sri Ngatini

7. Bendahara I : Ibu Sri Lamto

8. Bendahara II : Ibu Munawaroh

9. Seksi Pemberdayaan Usaha I : Bp. Suyoto

10. Seksi Pemberdayaan Usaha II : Bp. Supratman

11. Seksi Ketertiban I : Bp. Wawan

12. Seksi Ketertiban II : Bp. Kusno

13. Seksi Ketertiban III : Bp.Doso

14. Seksi Humas I : Bp. Sugeng

15. Seksi Humas II : Bp. Sukat

16. Seksi Humas III : Bp. Riyanto

17. Seksi Keamanan (satpam) : Bp. Wawan

Page 64: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 47

Dimana masing-masing pengurus mempunyai tugas dan

bertanggung jawab atas tugas yang mereka emban. Adapaun uraian tugas

pengurus Paguyuban Pasar Jumat, sebagai berikut

1. Pelindung : Melindungi, mengayomi

dan mendukung segala kepentingan yang

diupayakan oleh anggota paguyuban dan

menggunakan kewenangannya sebagai

pelindung paguyuban dari kebijakan-kebijakan

pemerintah maupun instansi terkait demi

keberlangsungan kegiatan paguyuban untuk

berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi

masyarakat kecil melalui Pasar Tani Jumat Pagi

di Karanganyar.

2. Pembina I : Memberikan Pembinaan,

Bimbingan, dan arahan kepada pengurus

maupun anggota paguyuban serta membantu

terlaksananya program-program paguyuban

serta memberikan informasi terkait dengan

kebijakan pemerintah daerah maupun instansi

la in yang terkait.

3. Pembina II : Memberikan Pembinaan,

bimbingan dan arahan juga membantu

pengembangan pengadaan sarana dan prasarana

sesuai prigram-program paguyuban dan

mengevaluasi kegiatan dan kewajiban pengurus

maupun anggota paguyuban secara

menyeluruh.

4. Ketua : Memimpin dan mengendalikan

ja lannya kegiatan dan terlaksananya program-

program paguyuban yang mengacu pada

Page 65: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 48

peraturan dan tata tertib yang telah tersusun

secara terbuka, disiplin, jujur dan adil.

Mengkoordinasi anggota paguyuban

5. Sekretaris I : Mencatat segala keputusan

rapat dan menyusun laporan maupun notulen

rapat sesuai dengan agenda kegiatan dan

mengelola administrasi.

6. Sekretaris II : Membantu Sekretaris I

dalam pelaksanaan tugas.

7. Bendahara I : Mengelola keuangan serta

melaporkan penggunaan dana paguyuban

sesuai dengan program anggaran yang sudah

ditentukan.

8. Bendahara II : Menghimpun iuran

rutinitas anggota setiap hari Jumat sesuai

dengan kelompok masing-masing anggota.

9. Seksi Pemberdayaan Usaha :

Mengusahakan segala kepentingan

paguyuban yang berupa sarana dan prasarana

yang diperlukan sesuai agenda program.

10. Seksi Ketertiban : Mengatur ketertiban

anggota dalam pelaksanaan kegiatan.

11. Humas : Memberikan informasi

kepada seluruh anggota sehubungan dengan

agenda kegiatan paaguyuban dan instansi

terkait, mengkoordinasi integrasi dan

sinkronasi dengan instansi terkait dan

masyarakat sekitar.

12. Keamanan : Bertugas menciptakan

rasa aman di lingkungan kerja paguyuban,

menegendalikan adanya ancaman kerusakan

Page 66: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 49

maupun cekcok antar anggota maupun

pengunjung.

- Mengatur tata letak usaha anggota

- Mengatur lalu lintas usaha di wilayah usaha

paguyuban

3. Kepemilikan Tenda

Melihat perkembangan Pasar Jumat yang sangat pesat dengan tidak

diimbangi pengelolaan yang baik maka diusulkan penataan pasar Jumat

melalui tendanisasi. Adapun tujuan dan maksud dilakukannya tendanisasi

adalah,

- untuk keindahan dan ketertiban Kabupaten Karanganyar sebagai kota

wisata

- menjadikan Pasar Jumat sebagai pasar wisata di Karanganyar

- menciptakan kenyamanan dan meningkatkan minat wisata belanja

- memperlancar arus lalu lintas dan aktifitas perkantoran

Dari bentuknya ada dua macam tenda yaitu tenda kerucut dan tenda

datar yang digunakan di pasar jumat. Tendanisasi ini dibantu oleh Bank

Daerah Kabupaten Karanganyar sebagai kreditur. Untuk tenda dengan

ukuran 3x3 m seharga 2.875.000,-/unit. Sedangkan untuk ukuran 4x2 m

seharga 2.600.000,-/unit. Saat ini ada 73 unit ukuran 3x3 m yang

menghadap selatan dan 50 unit tenda dengan ukuran 4x2 m menghadap ke

utara. Tiap-tiap pedagang yang merasa terlalu berat untuk membayar

secara langsung dapat mengangsurnya sesuai dengan ketentuan yang telah

di sepakati dengan pihak kreditur yaitu BPD BKD.

Page 67: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 50

4. Pedagang

Pedagang di Pasar Jumat Karanganyar awalnya di khususkan pada

warga masyarakat sekitar Karanganyar. Namun seiring dengan

perkembangannya dan semakin populernya Pasar Jumat di kalangan

pedagang muncul pedagang dadakan yang berasal dari luar Karanganyar.

Pedagang-pedagang ini merupakan pedagang yang kesehariannya

berjualan di lingkungan sekitar Karanganyar ditambah dengan pedagang

dadakan yang selalu berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain

yang dirasa ramai.

Tabel 2.1

Jumlah Pedagang Berdasarkan Letak Tenda

No. Letak Tenda Jumlah Pedagang

1. Selatan 78

2. Utara 55

Jumlah 133

Sumber: data pungutan bongkar pasang tenda, tahun 2012

Jika dilihat dari jenis barang dagangannya saat ini Pasar Jumat di

dominasi pedagang pakaian dan makanan. Selain itu juga ada pedagang

tanaman hias, hewan peliharaan, mainan anak, mebel, aksesoris, buah-

buahan dan keperluan sehari-hari lainnya.

5. Retribusi

Pedagang di Pasar Jumat di pungut retribusi sebesar Rp 500,00

untuk biaya angkut sampah ke TPA sesuai Perda Nomor 16 Tahun 2010.

Selain itu juga ditarik iuran paguyuban sebesar Rp 1.500,00 yang di

alokasikan sebagai dana sosial, biaya penunjang kegiatan, jasa keamanan

Page 68: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 51

dan hal-hal mendesak lain terkait kegiatan paguyuban. Serta iuran bongkar

pasang tenda sebesar Rp 5.000,00 untuk setiap tenda yang diminta setiap

Jumat oleh bendahara paguyuban. Sedangkan untuk kebersihan di ambil

dari iuran paguyuban yang kemudian di serahkan kepada petugas DKP

yang menangani masalah kebersihan di Pasar Jumat.

6. Pengunjung/Konsumen

Karena berlokasi di kompleks perkantoran dan sekolah maka

sebagian besar pengunjung yang datang adalah anak-anak sekolah dan

pegawai pemerintahan maupun swasta. Terlebih hari Jumat untuk anak

sekolah dan pegawai pulang lebih awal sehingga mereka biasanya

berkunjung terlebih dahulu ke Pasar Jumat. Lokasi Pasar Jumat ini cukup

strategis karena selain berada di kompleks perkantoran juga di dekat pusat

kota sehingga aksesnya sangatlah mudah.

Selain itu pasar jumat juga berada di seberang pusat perbelanjaan

di Karanganyar seperti MITRA, Amigo, Rahayu, Alfamart, Indomaret

yang merupakan pasar modern. Kehadiran Pasar Jumat yang menjadi satu-

satunya pasar tradisional di antara beberapa pasar modern yang ada

menjadi penarik bagi konsumen atau pengunjung untuk datang.

Page 69: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 52

BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Profil dan Karakteristik Informan

a. Profil Informan

Informan adalah orang yang dianggap paling mengetahui

permasalahan yang dihadapi dan bersedia memberikan informasi yang

dibutuhkan. Informan dalam penelitian ini adalah orang yang tahu dan

dapat memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan peneliti baik

lisan ataupun tertulis, guna mengetahui peran program tendanisasi

dalam meningkatkan pendapatan pedagang Pasar Jumat Karanganyar.

Penulis mengambil informan yaitu pedagang berdasarkan jenis

dagangannya serta posisi berdagang. Ini dilakukan karena pedagang

merupakan pihak yang mengalami program, baik program tendanisasi

pertama maupun kedua. Adapun pedagang yang penulis jadikan

informan berjumlah 10 orang dengan 5 orang pedagang sektor timur

yang mengalami program tendanisasi periode pertama dan 5 orang

pedagang sektor barat yang mengalami program tendanisasi periode

kedua, yaitu :

Page 70: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 53

1. Mbak Ayuk, pedagang matengan (30 tahun)

Mbak Ayuk merupakan anak dari Ibu Lestari yang

merupakan Ketua Paguyuban Pasar Jumat. Karena Bu Lestari sibuk

mengkoordinir Pasar Jumat maka jualan matengan di serahkan

kepada mbak Ayuk.. Suaminya bekerja di bengkel bus. Setiap

Jumatnya mbak Ayuk dibantu 3 orang. Bertempat tinggal di

Karanganyar. Mbak ayuk adalah pedagang sektor timur.

2. Mas Iyan, pedagang buah (35 tahun)

Mas Iyan merupakan pedagang buah pisang dan sudah 7

tahun berjualan di Pasar Jumat. Pada hari biasa mas iyan mengaku

bekerja di pabrik. Mas Iyan bisa dibilang berdagang di Pasar Jumat

sejak awal. Dulu selain berdagang buah ia juga berjualan tanaman

hias.

3. Mbak Umi, pedagang mainan anak (32 tahun)

Mbak Umi merupakan pedagang mainan anak dan biasanya

berjualan bersama suaminya. ia sudah berdagang di Pasar Jumat

hampir t3 tahun. Mbak Umi bertempat tinggal di Palur.

4. Mbak Kurnia, pedagang jilbab (39 tahun)

Mbak Kurnia merupakan pedagang kerudung yang sudah 4

tahun berjualan di Pasar Jumat biasanya berjualan bersama suami.

Ia juga menyewa kios di Plasa Palur. Memiliki dua anak yang satu

sekolah SD dan satunya masih 4 tahun. Bertempat tinggal di

Perumnas Palur, Ngringo, Jaten, Karanganyar.

Page 71: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 54

5. Bapak Ranto Pasek, pedagang kerajinan rotan (50 tahun)

Bapak Ranto selain berdagang di Pasar Jumat juga berdagang

di taman dan Manahan. Bapak Ranto bertempat tinggal di Bejen,

Karanganyar. Ketika berdagang di Pasar Jumat beliau di bantu

istrinya.

6. Ibu Rahayu, pedagang matengan (42 tahun)

Ibu Rahayu berjualan matengan seperti lauk pauk, nasi, aneka

sayur, minuman dan makanan. Berdagang di Pasar Jumat ia dibantu

dua orang saudara. Ibu Rahayu bertempat tinggal di Cangakan,

Karanganyar. Ibu Rahayu merupakan pedagang sektor barat. Ibu

rahayu juga meminta bantuan tetangga.

7. Bapak Suwito, pedagang buah (48 tahun)

Bapak Suwito bukan masyarakat asli Karanganyar. beliaupun

tinggal di Solo. Bapak Suwito merupakan salah satu pedagang

pendatang yang berada di sektor barat dan telah berjualan di Pasar

Jumat hampir 2 tahun.

8. Bapak Dul, pedagang mainan anak (45 tahun)

Bapak Dul merupakan pedagang sektor barat yang sudah

berjualan di Pasar Jumat hampir 3 tahun. Awalnya ia berdagang di

sebelah timur namun karena dianggap mengganggu pedagang

sebelah timur yang sudah di tenda maka sejak satu tahun lalu ia

pindah ke sebelah barat yang belum ada tenda.

9. Mbak Windu, pedagang jilbab (39 tahun)

Page 72: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 55

Mbak Windu merupakan pedagang sektor barat yang

berjualan bersama temannya. Ia berasal dari Sukoharjo

10. Bapak Tarno, pedagang kerajinan rotan (48 tahun)

Bapak Tarno adalah pedagang kerajinan rotan seperti kursi,

meja, cermin, tempat bunga, ayunan dan perabotan rumah lainnya

yang terbuat dari rotan. Beliau berdagang di Pasar Jumat dengan

menggunakan mobil dan bertempat tinggal di Solo. Berikut adalah

matrik 10 informan yang telah diwawancarai penulis,

Matrik 3.1

Profil Informan

No. Nama Umur Alamat Jenis Dagangan

1. Mbak Ayuk 30 th Karanganyar Matengan

2. Mas Iyan 35 th Karanganyar Buah

3. Mbak Umi 32 th Karanganyar Mainan anak

4. Mbak Kurnia 39 th Karanganyar Jilbab

5. Pak Ranto 50 th Karanganyar Kerajinan rotan

6. Ibu Rahayu 42 th Karanganyar Matengan

7. Bapak Suwito 48 th Solo Buah

8. Bapak Dul 45 th Solo Mainan anak

9. Mbak Windu 39 th Sukoharjo Jilbab

10. Bapak Tarno 48 th Solo Kerajinan rotan

Sumber: data primer

b. Karakteristik Informan

Karakteristik informan perlu untuk diketahui agar peneliti mudah

untuk mengklasifikasikan informan yang ada. Dalam penelitian ini

peneliti mengambil informan dari berbagai jenis barang dagangan.

Page 73: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 56

Tujuan dari penulis dengan mengambil informan berdasarkan jenis

dagangan adalah untuk mengetahui perbedaan pendapat serta

pengalaman pedagang mengenai peran program tendanisasi dalam

meningkatkan pendapatan selama berdagang di Pasar Jumat

Karanganyar.

Pengambilan informan juga penulis lakukan berdasarkan lokasi

berdagang karena program tendanisasi sendiri d ilaksanakan dua kali.

Informan terdiri dari pedagang sektor timur yang sudah mengalami

program tendanisasi hampir 2 tahun dan juga pedagang sektor barat

yang baru mengalami program tendanisasi. Dari sini penulis ingin

mengetahui adakah perbedaan peran dalam program tendanisasi

periode pertama dan program tendanisasi periode kedua dalam

meningkatkan pendapatan pedagang.

Matrik 3 .2

Informan Berdasarkan Pengelolaan Usaha, Jenis Usaha Lain di Luar Pasar

Jumat dan Lama Jualan di Pasar Jumat

No. Nama Pengelolaan Usaha

Jenis Usaha Lain Lama Jualan

Lokasi

1. Mbak Ayuk

Sendiri dan di bantu tetangga

Jualan di depan Pegadaian

7thn Timur

2. Mas Iyan

Sendiri dan di bantu teman

Bekerja di pabrik 7 thn Timur

3. Mbak Umi

Sendiri dan di bantu suami

Jualan di event-event 4 thn Timur

4. Mbak Kurnia

Sendiri dan di bantu suami

Punya kios di Plasa Palur

4thn Timur

5. Pak Ranto Pasek

Sendiri dan di bantu istri dan adik

Jualan di taman dan Manahan

4thn Timur

6. Ibu Rahayu

Sendiri dan di bantu tetangga

Keliling sekitar Karanganyar

3thn Barat

Page 74: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 57

7. Bapak Suwito

Sendiri Jualan di pasar 3thn Barat

8. Bapak Dul

Sendiri Jualan di event-event 3thn Barat

9. Mbak Windu

Bersama teman Jualan di Manahan 2thn Barat

10. Bapak Tarno

Sendiri dan dibantu istri

Jualan di Manahan 2thn Barat

Sumber: data primer

Berdasarkan tabel 3.2 terlihat bahwa pengelolaan usaha pedagang

semuanya di kelola sendiri, namun dalam pelaksanaannya di bantu oleh

teman atau keluarga. Hal ini membuktikan bahwa Pasar Jumat cukup

menghasilkan bagi para pedagang. Karena jika mereka berjualan sendiri di

rasa kurang mampu untuk melayani pengunjung atau pembeli yang cukup

banyak.

Selain itu pekerjaan utama informan adalah berdagang. Karena pada

hari b iasa informan juga berdagang, berdagang menjadi pekerjaan utama.

Meskipun demikian ada salah satu informan yang juga pegawai pabrik, ini

terjadi karena Pasar Jumat hanya ada sekali dalam satu minggu. Informan

sudah berjualan di Pasar Jumat minimal dua tahun. Sebenarnya ini sengaja

penulis ambil untuk mengetahui seberapa besar perubahan yang dialami

informan sebelum dan sesudah program tendanisasi terutama dalam

perolehan pendapatan.

Informan yang penulis ambil juga bervariasi menurut barang

dagangannya. Hal ini agar penulis bisa mengetahui variasi informasi

berdasarkan pendapat serta pengalaman dari berbagai jenis pedagang

Page 75: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 58

mengenai peran program tendanisasi dalam meningkatkan pendapatan

mereka.

2. Pasar Jumat Karanganyar Sebelum Program Tendanisasi

Pasar Jumat Karanganyar awalnya merupakan gagasan dari Dinas

Pertanian Karanganyar yang ditujukan sebagai tempat promosi untuk

penghasil produk pertanian Kabupaten Karanganyar. Akan tetapi dalam

pelaksanaannya banyak kendala yang di hadapi seperti produk pertanian

yang tidak tahan lama serta masa panen yang berbeda. Karena kendala

tersebut pasar yang semula bernama Pasar Tani Jumat Pagi ini sempat

terhenti karena sedikitnya pedagang yang berjualan. Setelah beberapa lama

Pasar Jumat kembali berkembang dengan masuknya pedagang non

komoditi pertanian yang semakin lama jumlah pedagangnya terus

bertambah. Mayoritas pedagang yang masuk adalah pedagang kebutuhan

pokok yang lama kelamaan keberadaan pedagang produk pertanian sendiri

semakin tertutup.

Adapun pedagang yang berjualan di Pasar Jumat bervariasi

menurut jenis dagangannya baik itu kebutuhan pokok yang berupa

sembako, pakaian, makanan maupun produk-produk lain seperti kerajinan

rotan, mainan anak, jilbab, tanaman hias serta beberapa produk pertanian

maupun hasil olahannya. Keberadaan Pasar Jumat mampu menjadi pusat

ekonomi bagi masyarakat Karanganyar karena menyediakan barang-

barang kebutuhan pokok. Pasar Jumat menjadi daya tarik tersendiri bagi

Page 76: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 59

masyarakat di tengah-tengah banyaknya pasar modern di Kabupaten

Karanganyar.

Pasar Jumat yang semula berlokasi dari depan GOR Mini hingga

depan KPU pada awalnya kondisi fisiknya tidaklah seperti saat ini.

Sekitar 4 tahun yang lalu Pasar Jumat masih terlihat semrawut dan

kurang tertib. Kurangnya fasilitas yang disediakan oleh pemerintah

daerah membuat pedagang berjualan dengan sarana pribadi yang

seadanya. Umumnya mereka menggunakan terpal untuk menutupi

barang dagangannya yang dipasang di atas sebagai atap. Selain itu

terpal juga digunakan sebagai alas barang dagangan mereka. Pedagang

harus datang pagi-pagi untuk memasang terpal. Dari pemerintah sendiri

sebelumnya memang sudah memberikan fasilitas seperti payung tapi

hanya di khususkan untuk pedagang komoditi pertanian saja. Karena

Pasar Jumat awalnya memang ditujukan untuk pedagang hasil bumi.

Seperti pernyataan yang disampaikan oleh Mas Iyan, pedagang

buah sektor timur berikut ini.

“dulu sebelum di adakan program tendanisasi kondisi fisik Pasar Jumat sangatlah tidak rapi dan kurang menarik. Sehingga demi kelancaran usaha dagang para pedagang harus menggunakan sarana swadaya. Dari mereka ada yang datang pagi-pagi untuk memasang terpal. Ketika itu pasar terlihat semrawut dan pengunjungnyapun tidak banyak seperti sekarang ini, dulu kan sebelum diresmikan tendanya oleh Bupati, Pasar Jumat sendiri kurang populer.”(wawancara 13 April 2012). Senada dengan pernyataan dari Mbak Umi, pedagang mainan anak berikut ini; “waktu belum ada tenda, Pasar Jumat panas sekali. Udah gitu kalau dilihat dari jauh kurang menarik. Pengunjungnyapun nggak seramai seperti sekarang. Pedagangnyapun nggak tertib .”(wawancara 13 April 2012)

Page 77: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 60

Keadaan di Pasar Jumat yang cukup panas karena tidak adanya

penutup membuat masyarakat malas untuk berkunjung ke Pasar Jumat.

Terlebih pasar yang terkesan semrawut akan menimbulkan akibat yang

tidak di inginkan terutama bagi lingkungan sekitar pasar berada. Akibat

tersebut berupa mengganggu kelancaran lalu lintas mengingat lokasi Pasar

Jumat yang berada di jalur lambat. Karena sarana yang di pakai oleh

pedagang hanya seadanya membuat pengunjung kurang nyaman untuk

berlama-lama di Pasar Jumat. Akibatnya kebanyakan dari pengunjung

hanya sekedar melihat-lihat tanpa membeli.

Selain itu kondisi Pasar Jumat yang semrawut dianggap

mengganggu kinerja pegawai instansi yang kantornya terletak di sekitar

Pasar Jumat. Pedagang ketika itu tidak tertib mereka berdagang di

sembarang tempat yang mengganggu aktifitas pengguna jalan. Pedagang

menempati ruang-ruang yang seharusnya tidak diperbolehkan untuk

berjualan seperti di trotoar. Kondisi fisiknya jauh dari kesan menarik,

pedagang terkesan berpencar-pencar dengan sarana dagang yang beraneka

ragam. Karena akibat yang tidak diinginkan ini sempat ada wacana untuk

menggeser Pasar Jumat ke hari Minggu yang tentu saja mendapat

penolakan dari pedagang karena jika hari Minggu pedagang sudah

memiliki lokasi berdagang sendiri.

Page 78: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 61

Dari gambar di atas terlihat kondisi Pasar Jumat yang kurang

menarik, pedagang menggunakan sarana seadanya yang berupa terpal

untuk menutupi barang dagangannya. Pengunjung yang datangpun masih

terlihat sedikit karena kurangnya kenyamanan. Menurut pernyataan dari

Ibu Lestari selaku Ketua Paguyuban Pasar Jumat di atas, sebelum adanya

program tendanisasi pedagang dalam menjalankan usahanya bersifat

swadaya. Karena inilah Pasar Jumat terlihat tidak rapi dan semrawut

karena tidak adanya keseragaman tempat usaha. Kondisi Pasar Jumat yang

jauh dari rapi mengakibatkan kurangnya kenyamanan bagi pengunjung,

dan ini menjadi faktor utama mengapa pada saat itu Pasar Jumat tidak

seramai sekarang ini. Selain kurang ramainya Pasar Jumat karena keadaan

yang semrawut dan tidak rapi, kendala lain juga di hadapi oleh pedagang.

Gambar 3.1 Kondisi Pasar Jumat Sebelum Tendanisasi

Page 79: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 62

Kendala tersebut berkaitan dengan tidak adanya bukti tempat usaha.

Pedagang selalu bergeser apabila tempat dagangannya sudah ditempati

oleh pedagang lain dan tidak adanya bukti mengakibatkan mereka harus

pasrah dan mengalah untuk mencari tempat lain. Terlihat sekali pedagang

hanya sekedar memanfaatkan ruang kosong yang terkadang terlihat sangat

memaksakan. Tak diherankan jika terjadi perebutan tempat berdagang.

Karena keinginan pedagang untuk tetap berjualan di Pasar Jumat namun

tidak memiliki tempat yang pasti membuat pedagang terkadang berjualan

di trotoar dimana seharusnya mereka tidak boleh berjualan di sini. Tak

jarang mereka harus terkena gusur oleh Satpol PP, terlebih lokasi Pasar

Jumat sendiri yang terbatas.

Berpindah-pindahnya tempat dagangan ini membuat para pedagang

tidak memiliki langganan tetap. Karena untuk pembeli sendiri jika harus

mencari-cari tempat jualan pedagang yang bersangkutan merasa malas.

Terlebih kondisi fisik Pasar Jumat pada saat itu jauh dari nyaman.

Pedagang yang tidak tertib dan sarana dagang yang seadanya menjadi

faktor sedikitnya pengunjung yang ada. Pasar Jumatpun kurang dikenal

oleh masyarakat luas karena tidak adanya promosi dari pemerintah,

pengunjung hanya mengetahui Pasar Jumat dari mulut ke mulut.

Berpindah-pindahnya pedagang ini terkait tidak adanya bukti hak

kepemilikan bagi masing-masing pedagang dan kurangnya pengawasan.

Pedagang harus benar-benar datang pagi untuk membuka lapak mereka

agar tidak tergusur oleh pedagang lain. Selain itu karena kurang baiknya

Page 80: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 63

sarana dan prasarana yang digunakan pedagang saat itu, pengunjung Pasar

Jumat masih sedikit. Ditambah dengan kondisi Pasar Jumat yang sangat

semrawut sehingga kurang menarik perhatian pengunjung.

Kondisi Pasar Jumat yang semrawut, tidak tertata dan terkesan

kumuh dianggap mengganggu pemandangan dan membuat macet.

Terlebih lokasi pasar yang berada di komplek perkantoran dapat

mengganggu kinerja pegawai instansi yang lokasinya berada di sekitar

Pasar Jumat. Tidak adanya surat ijin usaha juga membuat pedagang rawan

untuk digusur, hanya ada paguyuban yang menjadi wadah mereka.

Meskipun demikian keberadaan Pasar Jumat memberikan

keuntungan yang cukup besar bagi pedagang. Mengingat lokasi Pasar

Jumat sendiri yang sangat strategis dengan aksesnya yang mudah. Dengan

berjualan di Pasar Jumat pedagang mampu mendapatkan keuntungan lebih

di banding mereka berjualan pada hari-hari biasa di luar Pasar Jumat.

Pemerintah sendiri beranggapan apabila di adakan penataan maka Pasar

Jumat ke depannya dapat di jadikan sebagai wisata belanja yang dapat

memberikan keuntungan ekonomi bagi pedagang.

Matriks 3.3

Informan Berdasarkan Jenis Dagangan, Besar Kecilnya Modal Awal dan

Pendapatan di Pasar Jumat

No. Jenis Dagangan Modal Pendapatan

1. Mbak Ayuk 100rb

2. Mas Iyan 100rb

3. Mbak Umi 50 rb

4. Mbak Kurnia >1 jt 100 rb

Page 81: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 64

5. Bapak Ranto 100 rb

Sumber: data primer pedagang sektor timur

Dari matriks 3 .3 dapat dilihat besar kecilnya modal awal pedagang

ketika berjualan di Pasar Jumat. Besar kecilnya modal berbeda berdasarkan

jenis barang yang dijual. Untuk pedagang makanan seperti matengan dan

buah yang masa bertahan barangnya singkat hanya menggunakan modal

sedikit. Sedangkan untuk pedagang mainan anak, jilbab dan kerajinan rotan

mengeluarkan modal yang besar. Karena mereka tidak memproduksi barang

sendiri melainkan kulakan.

Pendapatan yang diperoleh antara pedagang makanan dengan

pedagang non makanan terlihat tidak berimbang. Karena pedagang makanan

harus membeli barang-barang yang mereka jual setiap minggu. Sedangkan

bagi pedagang non makanan hanya akan kulakan ketika barang dagangan

mereka mulai habis dan berkurang itupun hanya dilakukan dalam kurun

waktu tertentu.

3. Program Tendanisasi Pasar Jumat Karanganyar

a. Tendanisasi Pedagang Sektor Timur

Pasar Jumat telah memberikan keuntungan baik bagi pedagang yang

berjualan di sana maupun bagi masyarakat umum sebagai konsumen.

Pasar Jumat mampu menyediakan barang-barang kebutuhan masyarakat

terutama masyarakat ekonomi kelas menengah. Melihat potensi Pasar

Jumat yang dapat dijadikan sebagai wisata belanja serta untuk mengurangi

dampak negatif dari keberadaan Pasar Jumat itu sendiri mulai pertengahan

Page 82: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 65

tahun 2010 pemerintah mencanangkan program tendanisasi bagi pedagang

yang tergabung dalam paguyuban Pasar Jumat dimana program

tendanisasi merupakan kerjasama antara pemerintah kabupaten, pedagang

dan pihak bank dalam penyediaan tenda. Program tendanisasi juga

dimaksudkan sebagai identitas Pasar Jumat dan hanya pedagang yang

mengikuti program tendanisasi yang diperbolehkan untuk tetap berjualan

dan menjalankan usaha di Pasar Jumat.

Dengan diadakannya program tendanisasi sendiri diharapkan dapat

membuat Pasar Jumat menjadi lebih baik. Baik bagi pedagang, lingkungan

sekitar maupun masyarakat secara umum tanpa adanya pihak yang merasa

dirugikan. Karena tidak dapat dipungkiri Pasar Jumat telah membantu

perekonomian masyarakat Kabupaten Karanganyar dengan memperluas

lapangan pekerjaan.

Dengan dilaksanakannya program tendanisasi dimaksudkan mampu

menarik minat masyarakat untuk datang ke Pasar Jumat. Pasar yang

menyediakan berbagai macam kebutuhan ini diharap mampu membantu

masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya.

Page 83: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 66

Gambar di atas menunjukkan antusias masyarakat untuk datang ke

Pasar Jumat. Terlihat begitu banyaknya pengunjung dari berbagai

golongan masyarakat. Adapun maksud dan tujuan dari di adakannya

program tendanisasi sendiri antara lain untuk keindahan dan ketertiban,

menjadikan Pasar Jumat sebagai pasar wisata, menciptakan kenyamanan

dan meningkatkan minat wisata belanja serta memperlancar arus lalu lintas

dan aktivitas perkantoran. Berikut penuturan dari pihak tim Pembina Pasar

Jumat;

“kalau di tata dengan rapi dan baik serta tertib, Pasar Jumat sangat berpotensi guna dijadikan pasar wisata itu sebabnya diadakan program tendanisasi dengan sistem bongkar pasang atau knock down. Harinya juga tetap Jumat dengan lokasi yang te lah ada dan digunakan selama ini. Karena Pasar Jumat telah menjadi bagian dari masyarakat Karanganyar (wawancara Bapak Margono, pegawai Dinas Pertanian 12 Nopember 2012)

Gambar 3.2 Pengunjung Pasar Jumat Yang Membludak

Page 84: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 67

Pemerintah Kabupaten Karanganyar berkeinginan untuk

menjadikan Pasar Jumat sebagai pasar wisata yang memiliki ciri khas yang

mampu menarik bukan hanya masyarakat Kabupaten Karanganyar tetapi

juga masyarakat luar. Karena tidak dapat di pungkiri bahwa saat ini Pasar

Jumat menjadi pusat perekonomian masyarakat yang mampu memperluas

lapangan pekerjaan serta meningkatkan ekonomi pedagang.

Dalam pelaksanaannya proses tendanisasi sendiri dilaksanakan

melalui beberapa tahapan yaitu dengan diadakannya,

a. Sosialisasi

Melalui ide pemerintah untuk mengembangkan Pasar Jumat

serta mencari solusi terhadap permasalahan yang ada maka melalui

Dinas Pertanian akan diadakan program tendanisasi yang harus diikuti

seluruh pedagang yang berjualan di Pasar Jumat. Maka langkah awal

adalah dengan di adakan sosialisasi kepada paguyuban. Untuk

membahas keberlanjutan program tendanisasi ini diadakan rapat antara

pengurus Paguyuban Pasar Jumat bersama dengan Bank Karanganyar

selaku kreditor serta DKP (Dinas Kebersihan dan Pertamanan) yang

bertanggungjawab dalam penataan serta pemasangan tenda.

Dengan di adakannya program tendanisasi ini merupakan hasil

evaluasi dari pemerintah dalam menganggapi kondisi Pasar Jumat.

Serta untuk mempertimbangkan kelangsungan Pasar Jumat ke

depannya beserta nasib para pedagang. Program tendanisasi ini

merupakan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah kabupaten untuk

Page 85: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 68

meminimalisir akibat yang tidak dikehendaki dengan tetap

memperhatikan nasib pedagang. Dengan diadakan program tendanisasi

diharapkan mampu mencapai tujuan yang telah di tentukan.

Melihat lokasi Pasar Jumat maka solusi yang diajukan adalah

dengan melaksanakan program tendanisasi secara knock down atau

bongkar pasang. Berikut penuturan dari Bapak Margono, selaku

pegawai Dinas Pertanian dimana dinas pertanian menjadi tim Pembina

dalam pelaksanaan Pasar Jumat

“kan dulu saking banyaknya pedagang yang berjualan di Pasar Jumat terlebih tidak sesuai dengan tujuan awal dari Pasar Jumat itu sendiri membuat beberapa pihak merasa terganggu dengan adanya Pasar Jumat. Dan terakhir ada wacana yang menginginkan Pasar Jumat diganti hari Minggu yang langsung mendapat penolakan dari pedagang karena pedagang pada hari Minggu sudah berjualan di tempat lain. Untuk tetap mempertahankan keberadaan Pasar Jumat mengingat banyaknya pedagang yang ada, maka Dinas Pertanian memberikan usulan agar dilakukan program tendanisasi untuk meminimalisir akibat yang tidak dikehendaki. Program tendaisasi ini sendiri juga sudah kami bicarakan dengan bank Karangnyar yang nantinya bersedia menjadi kreditur. Karena tidak adanya dana serta banyaknya pedagang maka program tendanisasi harus melibatkan pedagang”(wawancara 12 Nopember 2012)

Dari hasil wawancara dengan Bapak Margono selaku pegawai

Dinas Pertanian program tendanisasi dilakukan untuk mengurangi

akibat yang tidak dikehendaki dari adanya Pasar Jumat itu sendiri

dengan tetap memperhatikan nasib pedagang. Selain itu karena tidak

adanya dana maka program tendanisasi dilakukan dengan melibatkan

pedagang. Dimana tenda tersebut dibayar dengan menggunakan uang

Page 86: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 69

pedagang yang bersangkutan, pemerintah hanya memfasilitasi melalui

bank Karanganyar selaku penyedia tenda.

Dalam kegiatan sosialisasi harga dan model tenda yang akan

digunakan, pedagang merasa keberatan dengan harga tenda yang

terlalu mahal. Dimana pendapatan pedagang tiap minggunya akan

berkuran untuk membayar iuran bongkar pasang tenda serta cicilan

tenda. Terlebih pendapatan yang pedagang peroleh tidak menentu.

b. Pengambilan keputusan

Sebelum di adakan pengambilan keputusan di adakan rapat

lanjutan dengan agenda membahas harga tenda, sistem pembayaran

serta bongkar pasang tenda. Hasil dari rapat ini kemudian oleh

paguyuban di sosialisasikan kembali kepada seluruh pedagang yang

sudah terdaftar menjadi anggota paguyuban. Namun mayoritas

pedagang masih merasa keberatan dengan hasil rapat yang telah

dilaksanakan. Dimana hasil dari rapat mengharuskan pedagang untuk

membayar tenda secara penuh dan masih di tambah dengan iuran

bongkar pasang tenda.

Dan pada akhirnya perwakilan pedagang bersama-sama kreditor

berkoordinasi langsung di gedung DPRD Karanganyar dan disaksikan

oleh sejumlah anggota komisi III DPRD Karanganyar serta kepala

dinas yang ditunjuk langsung oleh Bupati sebagai tim Pembina (Dinas

Pertanian). Di dapatlah hasil finish dimana pembayaran tenda dapat di

lakukan secara kredit dari Bank Karanganyar dengan cara mengangsur

Page 87: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 70

selama 36 bulan. Dengan syarat pedagang yang sudah terdaftar sebagai

anggota paguyuban bisa mengangsur kepada petugas yang telah

ditunjuk.

c. Pelaksanaan

Dari hasil kesepakatan antar tim Pembina, pedagang dan bank

Karanganyar selaku kreditur tenda terdiri dari 2 jenis ukuran yaitu

menghadap selatan sebanyak 73 unit dengan ukuran 3x3m seharga Rp

2.875.000,-/unit. Menghadap utara sebanyak 50 unit dengan ukuran

4x2cm seharga Rp 2.600.000,00/unit. Pemasangan tenda bersifat knock

down (bongkar pasang), dimana petugas dari DKP memasang sejak

Kamis malam dan pada Jumat sore sudah mulai dibongkar kembali.

Tiap-tiap pedagang di mintai biaya Rp 5.000,00/tenda sebagai biaya

bongkar pasang yang akan dimintai bendahara paguyuban setiap

Jumatnya.

Program tendanisasi dipandang pemerintah daerah Karanganyar

sebagai hal yang penting. Tendanisasi dilakukan karena pemerintah

melihat potensi Pasar Jumat yang menjadi wisata belanja Kabupaten

Karanganyar. Selain itu dengan adanya tendanisasi dapat mengurangi

kesemrawutan dan kemacetan karena dengan penggunaan tenda Pasar

Jumat akan lebih indah dipandang mata dan terlihat rapi dan membuat

pengunjung menjadi lebih nyaman. Ditambah dengan adanya tenda

pedagang tidak perlu lagi membawa terpal untuk melindungi barang

dagangannya. Pengunjungpun akan lebih tertarik pada barang dagangan

Page 88: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 71

yang tertata rapi dan lokasi yang nyaman. Dengan adanya tenda yang di

seragamkan kondisi fisik Pasar Jumat akan lebih menarik.

Program tendanisasi di wajibkan bagi seluruh pedagang di Pasar

Jumat. Pemerintah melakukan program tendanisasi terhadap pedagang

yang telah terdata dan masuk dalam anggota paguyuban. Sedangkan untuk

pedagang yang tidak terdaftar sebagai anggota paguyuban tidak

diikutsertakan dalam program tendanisasi ini. Dengan kata lain pedagang

yang tidak terdaftar dalam program tendanisasi nantinya dilarang berjualan

di Pasar Jumat.

Program tendanisasi ini menjadi ancaman bagi pedagang dadakan

yang juga merupakan pedagang pendatang yang mayoritas tidak terdaftar

sebagai anggota paguyuban. Jika aturan bahwa pedagang yang tidak

bertenda nantinya dilarang berjualan maka akan sangat merugikan mereka.

Pedagang dadakan ini mayoritas berasal dari luar Karanganyar yang

merupakan pedagang sektor barat. Hal ini terjadi karena setiap Jumatnya

banyak pedagang pendatang yang berjualan di Pasar Jumat dan mayoritas

menempati sektor barat yaitu sekitar alun-alun.

Sehingga tendanisasi merupakan dilema tersendiri bagi mereka

pedagang sektor barat, di satu sisi mereka ingin terus berjualan untuk

kelangsungan hidupnya di sisi lain mereka juga harus menghadapi

persoalan baru karena pemerintah akan bertindak tegas pada pedagang

yang tidak memiliki tenda.

Page 89: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 72

Dapat dikatakan Pasar Jumat sendiri terdapat 2 kelompok yaitu

kelompok sektor timur yang terdiri dari pedagang lama dan sudah di

rekomendasi oleh tim pembina dimana Ibu Lestari merupakan Ketua

Paguyuban. Sedangkan kelompok satunya adalah kelompok sektor barat

yang merupakan pedagang pendatang dan keberadaannya belum di

rekomendasi oleh tim pembina. Keberadaan pedagang sektor barat ini

sempat diperdebatkan oleh beberapa kalangan termasuk kelompok sektor

timur karena menyalahi kesepakatan tempat yang telah di tentukan oleh

pemerintah Kabupaten Karanganyar.

Namun setelah program tendanisasi ini direalisasikan pada

kenyataannya pedagang sector barat yang tidak bertenda masih

diperbolehkan untuk berdagang. Pemerintah tidak dapat bersikap tegas dan

tetap membiarkan pedagang di sektor barat ini berjualan. Bahkan

pemerintah berjanji untuk menyampaikan keadaan pedagang pendatang ini

kepada Bupati agar segera di pikirkan nasib mereka ke depannya agar

tidak menimbulkan konflik-konflik baru.

Sedangkan bagi beberapa pedagang di sektor timur sendiri

membayar angsuran tenda ini cukup berat terlebih mereka hanya

memanfaatkan tenda seminggu sekali yaitu pada hari Jumat saja. Selain itu

tiap Jumatnya mereka di bebani membayar biaya bongkar pasang sebesar

Rp 5.000,00. Seperti yang di ungkapkan oleh Mbak Kurnia yang

merupakan pedagang jilbab,

“Sebenarnya dengan adanya tenda memang kita lebih tertata tapi ya pendapatan kita agak berkurang soalnya tiap bulannya harus

Page 90: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 73

mengangsur buat bayar cicilan tenda belum lagi tiap Jumat kita juga bayar iuran bongkar pasang tenda Rp 5.000,00. Namun waktu awal-awalan program tendanisasi sekitar satu bulanan itu omzet saya lumayan meningkat soalnya pengunjungnya banyak” (wawancara Mbak Kurnia, pedagang jilbab sektor timur, 27 April 2012) Senada dengan pernyataan dari Mbak Umi, pedagang mainan anak berikut ini “dulu ketika awal-awalan program tendanisasi pengunjung Pasar Jumat membludak. Kayak e masyarakat penasaran kan peresmiannya itu masuk ke koran” (wawancara 9 November 2012)

Program tendanisasi yang dilakukan oleh pemerintah di rasa

memberatkan pedagang. Karena pedagang di wajibkan untuk mencicil

serta membayar iuran bongkar pasang tenda setiap Jumatnya, biaya ini

tentu akan mengurangi pendapatan mereka. Terlebih keadaan Pasar Jumat

yang tidak terus menerus di padati pengunjung membuat pendapatan

mereka tidak menentu dan mengalami pasang surut. Namun program

tendanisasi merupakan wujud publisitas pemerintah dalam meningkatkan

pamor Pasar Jumat yang guna menarik minat pengunjung.

Ketika program tendanisasi sedang berjalan satu bulan memberikan

keuntungan yang cukup signifikan bagi pedagang. Hal ini karena masih

banyaknya masyarakat yang penasaran mengenai keberadaan Pasar Jumat.

Program tendanisasi mampu menjadi media promosi bagi pemerintah

untuk memperkenalkan Pasar Jumat ke masyarakat luas.

“baik program tendanisasi yang sekarang maupun yang dulu diresmikan secara langsung oleh Bupati. Ini karena pemerintah sendiri ke depannya ingin menjadikan Pasar Jumat sebagai wisata belanja Kabupaten Karanganyar” (wawancara Bapak Margono, pegawai dinas pertanian, 12 Nopember 2012)

Page 91: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 74

Pemerintah Kabupaten Karanganyar dari awal memang sudah

memiliki rencana untuk menjadikan Pasar Jumat sebagai wisata belanja.

Sehingga program tendanisasi juga merupakan bentuk promosi untuk

memperkenalkan Pasar Jumat ke masyarakat luas. Ketika peresmian

dilakukan banyak wartawan yang meliput dan beritanyapun masuk ke

dalam beberapa koran daerah.

Dengan semakin banyaknya pengunjung yang datang karena

melihat kondisi Pasar Jumat yang lebih baik tentu membawa hasil positif

bagi pedagang. Semakin banyak pengunjung akan membuat barang

dagangan mereka laris manis sehingga pendapatan yang mereka peroleh

meningkat dibandingkan sebelum diadakannya program tendanisasi.

Pedagang dalam menjalankan usahanya tentu yang ingin mereka

dapat kan adalah pendapatan yang besar untuk mencukupi kebutuhan bagi

dirinya maupun bagi keluarganya. Dengan adanya program tendanisasi

yang mampu mendongkrak popularitas Pasar Jumat pada saat itu yang

diimbangi dengan membludaknya pengunjung tentu member keuntungan

besar bagi pedagang. Pada akhirnya pembeli yang ada jauh lebih banyak

ketimbang sebelum adanya program tendanisasi.

“dengan adanya tenda membuat pengunjung jadi nyaman. Dulu itu saking banyaknya pengunjung sampai mau jalan aja yuk-yuk an, mbak. ya kalau biasanya saya pulang hanya bawa 20rb waktu peresmian dan sekitar sebulan setelahnya saya bisa untung sampai 100rb an.”(wawancara mbak umi, pedagang mainan, 9 Nopember 2012)

Senada dengan penuturan dari informan berikut ini,

“dulu waktu awal-awalan program tendanisasi pendapatan yang saya terima cukup meningkat. Soalnya pengunjungnya pun juga

Page 92: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 75

semakin banyak, terlebih kalau tanggal merah terus tanggal muda. (Bapak Ranto, pedagang kerajinan rotan, 9 Nopember 2012)

Dari hasil wawancara di atas program tendanisasi membuat

pengunjung yang datang ke Pasar Jumat menjadi lebih banyak di banding

dengan sebelumnya. Pengembangan pasar harus di imbangi perkembangan

usaha dari masing-masing pedagang karena untuk meningkatkan

keuntungan yang pedagang peroleh.

Matrik 3.4

Informan Berdasarkan Jenis Dagangan, Besar Kecilnya Modal dan

Pendapatan Setelah Program Tendanisasi

No. Jenis Dagangan Modal Pendapatan

1. Mbak Ayuk 300rb

2. Mas Iyan 100rb

3. Mbak Umi 80rb

4. Mbak Kurnia >2 jt 300rb

5. Bapak Ranto 150rb

Sumber: data primer, pedagang sektor timur

Dari matrik 3.4 terlihat perubahan baik dari modal maupun

pendapatan dari sebelum adanya program tendanisasi dan setelah adanya

program tendanisasi. Perubahan yang paling mencolok terjadi pada

pedagang matengan. Sedangkan bagi pedagang lain memang terjadi

peningkatan tetapi sangat sedikit. Ini karena berdagang makanan tidak

dipengaruhi musim, konsumen makananpun mencakup semua orang.

Dengan peningkatan pendapatan akan membuat modal dari pedagang yang

bersangkutan menjadi naik karena pedagang di Pasar Jumat memperoleh

modal dari uang mereka sendiri dimana modal relatif kecil.

Page 93: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 76

Pedagang di Pasar Jumat berawal dengan usaha kecil yang

modalnya tidak terla lu besar dengan menggunakan modal pribadi. Namun

dengan adanya pengembangan dari Pasar Jumat yang membuat

pendapatan mereka menjadi semakin meningkat dan pada akhirnya mereka

tabung setelah terpenuhinya kebutuhan pokok dasar. Tabungan yang sudah

terkumpul ini kemudian mereka gunakan sebagai tambahan modal dan

pengembangan usaha.

“ya, karena banyaknya pengunjung yang datang kan pendapatan saya jadi meningkat. Terus sedikit sedikit saya tabung, kan di sini ada tarikan dari BPR.BKD bagi pedagang yang ingin menabung. Dari tabungan tersebut dapat saya jadikan sebagai tambahan modal.”(wawancara Mbak Ayuk, pedagang matengan, 27 April 2012)

Ini juga diperkuat dengan pernyataan dari Mbak Kurnia, pedagang jilbab “setelah dua tahun berdagang di Pasar Jumat saya berani nambah dagangan, mbak. jadi dari keuntungan tiap minggu itu saya kumpulkan sedikit demi sedikit terus lama kelamaan terkumpul saya gunakan buat kulakan. Tiap Jumatnya itu saya bisa nambah dagangan”(wawancara 27 April 2012)

Dari penuturan di atas dapat diartikan dengan dilakukannya

program tendanisasi mampu meningkatkan keinginan belanja masyarakat.

Dari sini pedagang mampu meningkatkan modal dan usaha berdagangnya

dengan menambah barang. Karena modal yang kecil peningkatan usaha

dari pedagang dilakukan secara bertahap.

Sebenarnya untuk pedagang yang ingin mengembangkan usahanya

dapat meminta pinjaman kepada Bank Daerah. Dimana pinjaman tersebut

dapat mereka cicil dari hasil keuntungan setiap minggunya. Namun tidak

banyak pedagang yang mencari pinjaman ini mengingat adanya bunga dan

Page 94: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 77

belum pastinya keuntungan yang mereka peroleh. Hal ini sesuai yang

diungkapkan oleh Mbak Ayuk, pedagang matengan berikut ini

“kalau nambah modal dengan pinjaman dari bank itu saya nggak berani. Soalnya nek wong dagang kan untunge ra mesti, mungkin hari ini untungnya cuma bisa buat makan jadi buat setoran gak ada daripada di kejar-kejar gak tenang. Saya mending nunggu dari tabungan kalau udah banyak baru saya berani tambah modal buat tambah dagangan.”(wawancara 27 April 2012)

Dari penuturan di atas pedagang di Pasar Jumat menambah modal

melalui tabungan yang mereka kumpulkan. Mereka baru akan menambah

modal apabila tabungan mereka dianggap cukup. Hal ini dikarenakan

adanya beban untuk mengangsur tenda serta biaya iuran bongkar pasang

tenda.. Dan apabila mereka mengambil kredit lagi untuk menambah modal

tentu akan sangat memberatkan mereka. Terlebih keuntungan yang

pedagang dapatkan tiap Jumatnya tidak tetap.

Sedangkan dari pemerintah sendiri melalui penuturan dari beberapa

pedagang belum memberikan akses lebih besar terhadap sumber

permodalan formal. Walaupun sebenarnya pemerintah telah memberikan

bantuan modal melalui Disperindag namun pengetahuan dan aksesnya,

mayoritas pedagang tidak mengetahuinya. Padahal pedagang yang

berjualan di Pasar Jumat sebagian besar adalah masyarakat asli Kabupaten

Karanganyar.

Sosialisasi dari pemerintah sangat dibutuhkan untuk pedagang

memperoleh modal. Pemerintah melalui dinas terkait bisa memberikan

pembinaan mengenai kewirausahaan kepada para pedagang agar pedagang

mampu mengembangkan usahanya. Selain itu pemberian modal dapat

Page 95: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 78

diberikan pada pedagang dengan kriteria-kriteria tertentu berdasarkan

prospek usaha ke depannya. Hal ini sangat penting bagi pedagang agar

usaha yang mereka kerjakan bisa berkembang.

b. Tendanisasi Pedagang Sektor Barat

Setelah beberapa lama, kelompok pedagang sektor barat akhirnya

mendapatkan tenda yaitu per tanggal 3 Agustus 2012 kemarin Bupati

Karanganyar telah meresmikannya. Pemerintah telah menambah 93 tenda

untuk pedagang sektor barat sebelumnya pemerintah sudah memfasilitasi

243 tenda untuk pedagang sektor timur. Pemkab Karanganyar tetap

berkomitmen memfasilitasi para pedagang yang berminat berjualan di

Pasar Jumat. Karena dengan adanya Pasar Jumat dapat meningkatkan

perekonomian masyarakat.

Dengan adanya Pasar Jumat mampu menjadi alternative masyarakat

dalam memenuhi kebutuhannya di tengah-tengah berkembangnya pasar

modern. Pasar Jumat yang merupakan pasar tradisional menjadi pusat

ekonomi masyarakat Karanganyar setiap Jumatnya. Karena di pasar ini

pengunjung bisa menjumpai segala macam jenis barang yang mereka

butuhkan tentunya dengan harga yang lebih terjangkau.

Dengan diadakannya program tendanisasi periode ke dua bisa

dilihat betapa antusiasnya masyarakat untuk berdagang di Pasar Jumat. Ini

berarti Pasar Jumat mampu memberikan keuntungan khususnya bagi

pedagang dalam menigkatkan pendapatan mereka.

Page 96: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 79

Gambar 3.3 Peresmian Program Tendanisasi Pedagang Sektor Barat

Tendanisasi periode ke-2 disambut gembira oleh pedagang sektor

barat yang selama ini dianggap ilegal. Jika sebelumnya mereka dianggap

pedagang yang tidak resmi karena tidak memiliki tenda maka mereka

dapat bernafas lega setelah keberadaan mereka di resmikan oleh Bupati

Karanganyar melalui pemasangan tenda yang sama dengan pedagang

sektor timur. Ini juga merupakan wujud dari komitmen pemerintah untuk

tetap memfasilitasi masyarakat yang ingin berjualan di Pasar Jumat.

“dengan di resmikannya pedagang sektor barat ini kami senang, soalnya dulu kami seperti pedagang tidak resmi. Padahal saya sendiri sudah berjualan di Pasar Jumat hampir 2 tahun.”(wawancara Bapak Suwito, 9 Nopember 2012) Hal senada juga diungkapkan oleh Bapak Dul, pedagang mainan sektor barat berikut ini; “dengan adanya program tendanisasi ini kami sedikit lega karena status kita sama dengan pedagang sector timur. Jadi kalau ada apa-apa kitapun juga wajib di beri tahu.”(wawancara 9 Nopember 2012) Hal ini berbeda dengan pendapat Mbak Ayuk, pedagang matengan yang merupakan pedagang sektor timur, berikut pernyataannya;

Page 97: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 80

“gimana ya, mbak. kan dulu katanya yang boleh jualan batasnya hanya sampai depan KPU tapi kenyataannya sekarang yang di depan alun-alun juga diresmikan. Terus katanya tendanya lebih bagus”(wawancara 3 Agustus 2012)

Keberatan serupa dapat terlihat dari penuturan Mas Iyan, pedagang pisang buah sektor timur berikut ini; “dulu kan seharusnya yang diperbolehkan berjualan di sini adalah pedagang komoditi pertanian, namun lama kelamaan keberadaannya mulai tertutup oleh pedagang makanan. Eh, sekarang malah yang sebelah sana juga diresmikan. Terus nasib pedagang buah kayak saya ini gimana”(wawancara 9 Nopember 2012)

Tendanisasi pedagang sektor barat yang akhirnya terealisasikan ini

sistemnya sama dengan program tendanisasi sebelumnya. Dimana BPR

BKD masih berperan sebagai kreditur dan pembayarannya dapat secara

mencicil setiap Jumatnya.Berikut penuturan Bapak Margono selaku tim

pembina

“pada prinsip awalnya, konsep tenda simple, kuat, awet dan murah sehingga tidak membebani pedagang nantinya. Untuk desain dan jenis tenda pedagang yang menentukan sendiri dengan persetujuan pemkab.”(wawancara 9 Nopember 2012)

Sistem tendanisasi periode kedua sama dengan sitem tendanisasi

yang sudah berlaku sebelumnya. Dimana tenda difasilitasi lewat BPR

BKD, dengan ketentuan masing-masing pemilik tenda harus mengangsur

selama 36 bulan. Pada dasarnya keberadaan pedagang sektor barat sendiri

tidak di terima oleh pedagang sektor timur karena sudah menyalahi aturan

awal dimana batas Pasar Jumat hanya dari GOR sampai KPU.

Dengan di resmikannya pedagang sektor barat dimana pemerintah

menambah fasilitas tenda memang akan semakin banyak pedagang yang

mendapatkan keuntungan. Jika dulu Pasar Jumat hanya dikhususkan untuk

Page 98: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 81

masyarakat Karanganyar dengan diresmikannya pedagang sektor barat

yang merupakan pedagang pendatang dan mayoritas berasal dari luar

kabupaten Karanganyar tentu keberadaan Pasar Jumat semakin populer.

Namun bagi pedagang sector barat sendiri dengan adanya program

tendanisasi hanya sekedar melegalkan mereka. Cicilan serta iuran bongkar

pasang tenda menjadi beban bagi mereka. Mengikuti program tendanisasi

pedagang lakukan agar tetap bisa berjualan di Pasar Jumat dan tidak

dianggap sebagai pedagang yang tidak resmi.

4. Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan Pedagang

Pasar Jumat Kabupaten Karanganyar

Program tendanisasi yang di adakan oleh pemerintah sejak tahun 2010

tentu akan memberikan perubahan bagi pedagang dalam menjalankan

usahanya. Dimana perubahan tersebut dapat bersifat menguntungkan atau

bahkan merugikan, hal ini mengingat Pasar Jumat sendiri yang sudah ada

sejak tahun 2004 sedangkan program tendanisasi baru diadakan pertengahan

tahun 2010. Program tendanisasi tersebut di adakan dua kali dimana program

tendanisasi pertama kali di tujukan bagi pedagang yang tergabung dalam

paguyuban yaitu pedagang sektor timur. Namun mengingat banyaknya

pedagang pendatang yang lokasinya berada di barat dan tidak mungkin untuk

melakukan penggusuran karena keberadaan mereka yang cukup lama maka

pada bulan Agustus 2012 kemarin pemerintah mengadakan penambahan

fasilitas tenda bagi pedagang sektor barat ini yang juga di resmikan oleh ibu

Bupati Karanganyar secara langsung.

Page 99: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 82

Program tendanisasi memiliki peran tersendiri bagi pedagang dalam

menja lankan usahanya di Pasar Jumat. Melihat dari tujuan Pasar Jumat itu

sendiri adapun peran dari Pasar Jumat dapat penulis jabarkan sebagai berikut;

Program Tendanisasi Sebagai Identitas Pedagang Pasar Jumat Karanganyar

Telah di jabarkan sebelumnya bahwa yang menjadi kendala bagi pedagang

Pasar Jumat dalam menjalankan usahanya adalah karena tidak adanya ijin

usaha serta bukti tempat dagang. Pedagang harus berpindah dari satu posisi ke

posisi yang lain apabila tempat mereka sudah digunakan oleh pedagang lain.

Dengan adanya program tendanisasi serta bukti kepemilikan tenda pedagang

tidak perlu lagi takut apabila ada penggusuran. Serta tidak akan ada perebutan

tempat dagang karena masing-masing pedagang sudah memiliki tenda.

Program Tendanisasi Sebagai Media Promosi Pasar Jumat Karanganyar

Tendanisasi yang diresmikan secara langsung oleh Bupati Karanganyar yang

diliput beberapa koran daerah membuat Pasar Jumat menjadi cukup terkenal

di kalangan masyarakat luas. Terlebih kondisi pasar yang lebih baik dan rapi

dapat menarik masyarakat untuk datang ke Pasar Jumat. Tenda biru yang

bertuliskan BPR BKD yang terkesan tertib ditambah barang dagangan yang

bervariasi mulai dari kebutuhan pokok, tanaman hias, pakaian, sandal dan

sebagainya menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.

Program Tendanisasi Mampu Meningkatkan Jumlah Pengunjung Pasar Jumat

Karanganyar

Program tendanisasi menjadi bagian dari promosi pemerintah akan adanya

Pasar Jumat. Sebuah pasar akan lebih berkembang apabila dilakukan promosi

Page 100: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 83

yang dapat memperkenalkan keunggulannya kepada masyarakat luas. Ketika

pasar mulai populer maka akan banyak pengunjung yang datang, dengan

kepopuleran akan menguntungkan pedagang yang menggantungkan hidupnya

dengan berjualan di sana.

Salah satu tujuan di adakannya program tendanisasi adalah untuk

kenyamanan dan miningkatkan minat belanja. Secara tidak langsung tujuan ini

bertujuan untuk menarik pengunjung berkunjung ke Pasar Jumat dan membeli

barang-barang yang di tawarkan oleh pedagang. Dengan di adakannya

program tendanisasi membuat Pasar Jumat menjadi popular bukan sekedar

bagi masyarakat Karanganyar namun juga masyarakat luar. Dengan semakin

banyaknya konsumen maka dapat meningkatkan pendapatan pedagang yang

berjualan di Pasar Jumat.

“program tendanisasi bertujuan untuk menarik minat belanja masyarakat serta menjadikan Pasar Jumat indah dan nyaman. Dengan di resmikannya program tendanisasi dapat menjadi media promosi, kayak peresmian kemarin itu kan banyak wartawan yang datang terus masuk ke surat kabar juga.”(wawancara Bapak Margono, pegawai Dinas Pertanian, 9 Nopember 2012) Dari hasil wawancara di atas dengan pegawai Dinas Pertanian selaku

tim pembina, di resmikannya program tendanisasi dapat menjadi media

promosi bagi keberlangsungan Pasar Jumat itu sendiri. Karena peresmian yang

dilakukan oleh Bupati banyak wartawan yang meliput dan juga masuk ke

berita surat kabar. Dengan begini Pasar Jumat tidak hanya di kenal oleh

masyarakat Kabupaten Karanganyar tetapi juga masyarakat luar kabupaten.

Terlebih kondisi Pasar Jumat yang seragam dengan tenda biru yang

bertuliskan PD. BPR BKD membuat pasar ini terlihat rapi dan nyaman untuk

Page 101: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 84

dikunjungi. Selain itu bagi pedagang dengan adanya tenda akan

mempermudahkan mereka dalam menjalankan usaha, pedagang tidak perlu

lagi datang pagi-pagi untuk memasang terpal secara swadaya. Pedagang hanya

tinggal datang karena untuk bongkar pasang tenda sendiri sudah dilakukan

oleh DKP selaku pihak yang bertugas dalam bongkar pasang tenda. Selain itu

tempat dagang mereka terlihat rapi dan tertib.

Dengan adanya program tendanisasi di harapkan mampu menarik minat

pengunjung. Sejauh mana peran program tendanisasi itu sendiri dalam

meningkatkan pendapatan pedagang tentu berbeda antara pedagang yang satu

dengan pedagang yang lain.

a. Pedagang Makanan

Di Pasar Jumat terdapat banyak pedagang makanan salah satunya

adalah pedagang matengan yang menjajakan aneka jenis makanan mulai

dari variasi sayur, lauk-pauk, makanan ringan bahkan kolak. Adanya

program tendanisasi dirasa cukup bermanfaat bagi pedagang hal ini karena

dengan adanya tenda pedagang tidak perlu lagi memasang terpal secara

swadaya, mereka tinggal datang dan menata jualannya. Tenda dapat

melindungi barang dagangan dari panas maupun hujan selain itu dengan

adanya tenda akan lebih menarik minat pengunjung karena memberikan

suasana yang lebih nyaman. Berikut penuturan dari Mbak Ayuk yang

merupakan pedagang matengan sektor timur,

Page 102: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 85

“alhamdulillah, sejak diresmikannya pasar melalui program tendanisasi oleh bupati pasar menjadi lebih ramai. Selain itu pengunjung yang datang juga lebih banyak, jika dulu mereka hanya membeli dan dibawa pulang sekarang banyak yang makan di sini jadi sayapun juga harus menambah barang dagangan.” (wawancara, 9 Nopember 2012)

Dari penuturan informan di atas dengan dilakukannya program

tendanisasi mampu meningkatkan jumlah pengunjung. Pengunjung tidak

lagi hanya masyarakat sekitar kabupaten Karanganyar tetapi juga

masyarakat luar seperti dari Sukoharjo dan Kebakkramat. Program

tendanisasi telah mampu mencapai perannya untuk meningkatkan minat

belanja masyarakat serta memberikan kondisi yang lebih nyaman bagi

pengunjung. Dengan semakin banyaknya pengunjung yang datang maka

pedagang mampu meningkatkan usahanya dengan menambah barang

dagangan.

“ya, mungkin dengan adanya tenda seragam ini membuat kondisi pasar menjadi lebih rapi dan untuk saya sendiri membuat pembeli saya menjadi lebih nyaman untuk makan di sini, kan kalau sebelah-sebelahnya rapi dan bersih pembeli saya jadi mau makan disini. Khususnya mereka yang dari jauh” (wawancara Mbak Ayuk, pedagang makanan sektor timur, 9 Nopember 2012)

Hal senada juga diungkapkan oleh Mbak Santi yang merupakan

pedagang matengan yang juga merupakan pedagang sektor barat berikut

penuturannya;

“dengan adanya tenda banyak pengunjung yang ngiras di sini, mbak. Kalau dulu kan cuma beli lauk terus di bawa pulang. Tapi setelah adanya tenda banyak yang nanya bisa nggak makan di sini. Jadi sekarang saya nambah kursi sama meja dari rumah, ya mungkin dulu tempat saya ini kurang menarik tapi setelah ada tenda pembeli merasa nyaman buat makan di sini.”(wawancara 9 Nopember 2012)

Page 103: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 86

Program tendanisasi merupakan langkah yang diambil pemerintah

sebagai pemecahan melihat kondisi pasar yang terlihat semrawut dan

kurang menarik. Dengan dilakukannya program tendanisasi ini diharapkan

mampu mencapai perannya yaitu meningkatkan kenyamanan dan minat

belanja masyarakat yang nantinya dapat meningkatkan pendapatan

pedagang yang berjualan di Pasar Jumat. Program tendanisasi berperan

sebagai media promosi dalam memperkenalkan Pasar Jumat itu sendiri

kepada masyarakat luas tidak hanya masyarakat Kabupaten Karanganyar

melainkan juga masyarakat di luar kabupaten.

Tabel 3.1

Peran Program Tendanisasi Bagi Pedagang Makanan

Peran Seharusnya Peran Senyatanya

Meningkatkan pendapatan pedagang Dengan kondisi tempat jualan dan

lingkungan sekitar yang bersih dan

rapi membuat pembeli menjadi

nyaman. Sehingga terjadi kenaikan

pendapatan terlebih program

tendanisasi mampu meningkatkan

jumlah pengunjung dan popularitas

pasar

1. Peran seharusnya

Program tendanisasi dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan

minat belanja masyarakat dan kenyamanan pengunjung. Dengan

semakin banyaknya pengunjung diharapkan mampu meningkatkan

pendapatan pedagang yang berjualan di Pasar Jumat.

Page 104: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 87

2. Peran senyatanya

Bagi pedagang matengan baik pedagang sektor timur maupun pedagang

sektor barat adanya program tendanisasi mampu memberikan hasil

yang positif. Program tendanisasi mampu meningkatkan jumlah

pengunjung. Peningkatan jumlah pengunjung ini berdampak pada

meningkatnya pendapatan yang mereka terima.

b. Pedagang Buah

Pasar Jumat sendiri awalnya ditujukan bagi para petani lokal seperti

petani sayuran dan buah untuk menjual hasil panennya, pedagang buah

dapat dikatakan sebagai pedagang yang pertama kali berjualan di pasar ini.

Namun seiring dengan menyimpangnya tujuan awal Pasar Jumat dengan

masuknya pedagang di luar komoditi pertanian bahkan cenderung

menutupi keberadaan pedagang produk pertanian itu sendiri tentu akan

menimbulkan perubahan yang dirasakan oleh pedagang produk pertanian.

Terlebih dengan diresmikannya keberadaan pedagang melalui program

tendanisasi. Seluruh pedagang di perbolehkan berjualan dengan mentaati

aturan yang telah di buat salah satunya dengan mencicil biaya tenda.

Berikut penuturan pedagang buah, sektor timur, Mas Iyan

“dulu kan pasar ini ditujukan bagi petani lokal untuk menjual hasil panennya, namun seiring perkembangannya kok jadinya kayak gini itu kan juga karena pemerintah mengijinkan jadi kita gak bisa apa-apa.(wawancara 9 Nopember 2012)

Page 105: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 88

Dalam perkembangan Pasar Jumat sendiri terjadi penyelewengan

tujuan dari tujuan awal. Dampak yang paling besar dirasakan oleh

pedagang buah mengingat jika dirujuk kembali dari sejarah dan tujuan

awal pasar yang memang dikhususkan sebagai tempat promosi hasil

pertanian masyarakat lokal. Dengan di perbolehkannya pedagang non

komoditi pertanian yang ternyata jumlahnya lebih banyak ketimbang

pedagang pertanian tentu akan mengurangi pendapatan pedagang produk

pertanian itu sendiri.

Sedangkan bagi pemerintah, melihat kondisi pasar yang kurang

berkembang bahkan sempat terhenti keberadaannya membuat pemerintah

longgar dalam memperbolehkan pedagang yang berjualan. Ini sengaja

pemerintah lakukan agar pasar menjadi lebih ramai dan tetap beroperasi.

Cara lain yang pemerintah lakukan yaitu dengan melakukan program

tendanisasi. Program tendanisasi selain dimaksudkan sebagai identitas

pedagang juga digunakan sebagai media promosi untuk memperkenalkan

Pasar Jumat kepada masyarakat luas. Dengan adanya program tendanisasi

pemerintah ingin menunjukkan konsep baru dimana pasar tidak lagi

terlihat semrawut akan tetapi lebih rapi dan tertib. Dengan begitu maka

masyarakat akan lebih tertarik berkunjung ke Pasar Jumat, sehingga

pendapatan yang diterima pedagangpun juga ikut naik.

“ya, dulu jualan di sini itu hasilnya cukup menjanjikan meskipun pengunjungnya tidak sebanyak seperti sekarang ini. Sekarang meskipun pengunjung banyak tapi yang mereka beli kalau gak makanan ya pakaian. Jadi dengan adanya program tendanisasi tidak terlalu membawa efek baik dalam meningkatkan pendapatan saya

Page 106: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 89

(wawancara, Bapak Suwito, pedagang buah sektor barat, 12 Nopember 2012)

Dari petikan wawancara di atas peran program tendanisasi dalam

meningkatkan pendapatan ternyata tidak dirasakan oleh pedagang buah. Di

akui oleh pedagang buah memang dengan adanya program tendanisasi

pasar menjadi lebih ramai, pengunjung yang datangpun jauh lebih banyak.

namun hal itu tidak terlalu berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan

yang mereka rasakan. Hal senada juga diungkapkan oleh Mas Iyan,

pedagang buah sektor barat berikut ini,

“kan buah sendiri adanya tergantung musim ya, mbak. Jadi kalau pengunjung banyak tapi pas waktu nggak musim buah saya juga cuma bisa bawa buah sedikit. terus kalau lagi nggak musimnya kan harga buah juga mahal, pembeli tidak bersedia membeli buah jika harganya masih mahal.” (wawancara 9 Nopember 2012)

Peran program tendanisasi dalam meningkatkan pendapatan pedagang

Pasar Jumat tidak dirasakan oleh pedagang buah. Menurut pengakuan baik

dari pedagang buah sektor barat maupun pedagang buah sektor timur,

naiknya jumlah pengunjung tidak berarti mampu meningkatkan pendapatan

mereka karena kebanyakan dari pengunjung datang ke pasar untuk

membeli makanan atau pakaian. Barang yang mereka jualpun sangat

tergantung pada musim, mengingat buah sendiri hanya ada bergantung

musim dan hanya beberapa buah saja yang tidak mengenal musim. Jika

bukan pada musimnya harga buah akan lebih tinggi pembelipun jarang

yang membeli buah ketika harganya masih tinggi, sebaliknya jika sedang

musimnya harga buah akan turun dan banyak masyarakat yang membeli.

Page 107: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 90

Tabel 3.2

Peran Program Tendanisasi Bagi Pedagang Buah

Peran Yang Seharusnya Peran Yang Senyatanya

Meningkatkan pendapatan

pedagang

Program tendanisasi mampu

meningkatkan jumlah pengunjung

tapi peningkatan pendapatan lebih

bergantung pada musim buah dan

harga buah itu sendiri.

1. Peran seharusnya

Program tendanisasi dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan

minat belanja masyarakat dan kenyamanan pengunjung. Dengan

semakin banyaknya pengunjung diharapkan mampu meningkatkan

pendapatan pedagang yang berjualan di Pasar Jumat.

2. Peran senyatanya

Bagi pedagang buah baik pedagang sektor timur maupun pedagang

sektor barat adanya program tendanisasi tidak berperan dalam

peningkatan pendapatan mereka. Besar kecilnya pendapatan yang

mereka dapatkan tergantung pada musim buah itu sendiri. Karena jika

sedang musimnya maka harga buah akan turun sehingga banyak

pembeli. Sedangkan jika harga buah masih tinggi pengunjung tidak

mau untuk membeli mereka lebih memilih untuk membeli makanan.

c. Pedagang Mainan Anak

Page 108: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 91

Pedagang mainan anak di Pasar Jumat menjual beraneka macam

mainan seperti mobil-mobilan, terompet, balon busa dan aneka jenis

mainan lainnya. Pedagang mainan ini juga menyewa tenda untuk

menggelar dagangannya. Adanya program tendanisasi di rasa

memberatkan bagi beberapa pedagang karena diwajibkan mencicil

angsuran tenda serta iuran bongkar pasang tenda setiap minggunya.

Padahal pendapatan yang mereka terima tidak bersifat tetap, terkadang

juga mengalami pasang surut. Berikut penuturan dari Mbak Umi,

pedagang mainan sektor timur

“adanya cic ilan tenda cukup memberatkan bagi saya, soalnya jualan mainan kayak gini untungnya tidak terlalu banyak. Terlebih kan ini saya juga kulakan, jadi untung yang saya ambil juga sedikit. namun dengan adanya program tendanisasi membuat tempat dagang saya menjadi rapi selain itu pengunjung yang datang ke pasar jadi meningkat” (wawancara 21 Nopember 2012)

Hal senada juga diungkapkan oleh Pak Dul pedagang mainan sektor

barat, berikut penuturannya

“sebenarnya program tendanisasi yang mengharuskan pedagang untuk mencicil setiap minggu kurang sesuai terlebih untuk pedagang kecil. Kayak saya ini mainan lakunya cuma pas liburan sama tanggal gajian saja sedangkan untuk hari biasa hanya beberapa saja. Untung dari hari libur sama gajian itu pendapatannya lumayan jadi bisa untuk menutup cicilan.” (wawancara 21 Nopember 2012)

Bagi pedagang mainan baik pedagang sektor timur maupun sektor

barat peningkatan pendapatan lebih di rasakan ketika liburan maupun

tanggal gajian. Meskipun demikian tidak dapat dipungkiri selain cicilan

tenda yang memberatkan, dengan adanya tenda membuat tempat mereka

Page 109: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 92

berdagang menjadi lebih ramai. Semenjak adanya program tendanisasi

pengunjung yang datang ke pasarpun menjadi lebih banyak.

Tabel 3.3

Peran Program Tendanisasi Bagi Pedagang Mainan

Peran Seharusnya Peran Senyatanya

Meningkatkan penapatan pedagang Dengan adanya program tendanisasi

pengunjung yang datang jauh lebih

banyak ketimbang sebelum adanya

tendanisasi. Terjadi peningkatan

pendapatan pada hari libur dan

tanggal gajian.

1. Peran seharusnya

Program tendanisasi dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan

minat belanja masyarakat dan kenyamanan pengunjung. Dengan

semakin banyaknya pengunjung diharapkan mampu meningkatkan

pendapatan pedagang yang berjualan di Pasar Jumat.

2. Peran senyatanya

Bagi pedagang mainan baik pedagang sektor timur maupun pedagang

sektor barat adanya program tendanisasi mampu meningkatkan jumlah

pengunjung. Peningkatan jumlah pengunjung ini berdampak pada

meningkatnya pendapatan yang mereka terima. Peningkatan

pendapatan yang paling drastis adalah pada hari libur dan juga tanggal

gajian.

Page 110: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 93

d. Pedagang Jilbab

Program tendanisasi merupakan langkah yang diambil pemerintah

melihat kondisi pasar yang semrawut serta kurangnya minat belanja

masyarakat. Dengan adanya tendanisasi ini diharapkan agar mampu

menarik minat masyarakat untuk belanja ke Pasar Jumat. dengan

banyaknya pengunjung yang datang akan memberikan hasil positif bagi

pedagang dalam meningkatkan pendapatannya. Namun, seberapa jauh

peran program tendanisasi ini sendiri dalam meningkatkan pendapatan

pedagang dirasakan berbeda antara pedagang yang satu dengan pedagang

yang lain.

Dari hasil wawancara dengan Mbak Kurnia, pedagang jilbab sektor

timur;

“dulu waktu awal-awal di resmikannya program tendanisasi banyak pengunjung yang datang ke sini. Selain itu program tendanisasi juga membuat dagangan saya menjadi lebih rapi dan menarik. Kalau dibandingkan sama sebelum ada program tendanisasi pendapatan saya sedikit naik soalnya dengan adanya tenda masyarakat yang datang ke sini jauh lebih banyak.” (wawancara 9 Nopember 2012)

Dari wawancara di atas dapat dikatakan program tendanisasi

merupakan publisitas pemerintah serta cara pemerintah untuk

mempromosikan Pasar Jumat kepada masyarakat luas. Peresmian program

tendanisasi yang dilakukan oleh Bupati ini di muat dalam surat kabar yang

tentunya di baca oleh banyak orang. Selain itu dengan adanya program

tendanisasi membuat dagangan terlihat lebih rapi dan menarik sehingga

dapat menarik konsumen.

Page 111: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 94

Hal ini berbeda dengan pendapat Ibu Retno yang merupakan pedagang

jilbab, sektor barat yang baru Agustus kemarin di resmikan program

tendanisasi. Berikut penuturannya;

“program tendanisasi cukup memberatkan aja bagi saya kan setiap Jumat harus membayar iuran bongkar pasang tenda sebesar Rp 5.000,00 belum nanti biaya untuk menyicil tendanya. Apalagi kan yang jualan jilbab di sini lumayan banyak ditambah konsumen jilbab yang sedikit dan nggak setiap hari. Saya itu ramai kalau mendekati lebaran saja. Kalau mendekati lebaran pendapatan yang saya terima itu bisa jutaan setiap Jumatnya, nah itu nantinya yang saya gunakan untuk menutup angsuran tenda pada minggu sebelumnya.”(wawancara, 9 Nopember 2012)

Dari wawancara di atas terlihat bahwa adanya kewajiban bagi masing-

masing pedagang untuk membayar cicilan tenda serta iuran bongkar pasang

tenda setiap Jumatnya di rasa cukup memberatkan. Karena untuk

konsumen jilbab sendiri hanya ramai ketika menjelang lebaran. Sedangkan

untuk pendapatan yang mereka terima setiap Jumatnya tidak menentu.

Program tendanisasi memang mampu meningkatkan jumlah pengunjung

namun prosedur yang mengharuskan pedagang mencicil uang tenda dirasa

memberatkan.

Ada perubahan sebelum dan setelah dilakukan program tendanisasi,

memang terjadi peningkatan pendapatan karena naiknya jumlah

pengunjung. Namun biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk berjualan di

pasar setiap jumatnya yang lumayan besar telah mengurangi pendapatan

mereka. Biaya-biaya ini dapat tertutup dengan pendapatan yang pedagang

dapatkan selama menjelang lebaran. Karena pendapatan yang diterima

ketika menje lang lebaran berlipat-lipat.

Page 112: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 95

Tabel 3.4

Peran Program Tendanisasi Bagi Pedagang Jilbab

Peran Yang Seharusnya Peran Yang Senyatanya

Meningkatkan pendapatan pedagang Adanya prosedur untuk mencicil

iuran tenda setiap Jumatnya telah

mengurangi pendapatan pedagang.

Namun lonjakan pengunjung ketika

mejelang lebaran mampu

memberikan pendapatan yang

sangat besar dan cukup untuk

menutup kekurangan sebelumnya

1. Peran seharusnya

Program tendanisasi dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan

minat belanja masyarakat dan kenyamanan pengunjung. Dengan

semakin banyaknya pengunjung diharapkan mampu meningkatkan

pendapatan pedagang yang berjualan di Pasar Jumat.

2. Peran senyatanya

Bagi pedagang jilbab baik pedagang sektor timur maupun pedagang

sektor barat adanya program tendanisasi dengan prosedur yang

mengharuskan pedagang mencicil tenda dan membayar iuran tenda

setiap jumatnya telah mengurangi pendapatan pedagang. Namun hal ini

dapat tertutup dengan besarnya pendapatan yang pedagang dapatkan

ketika berjualan menjelang lebaran.

Page 113: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 96

e. Pedagang Kerajinan Rotan

Keberadaan pedagang kerajinan rotan cukup menarik bagi penulis.

Karena mengingat kerajinan rotan ini jarang diminati pembeli dan

cenderung sepi. Meskipun demikian pedagang kerajinan rotan ini tetap

bertahan dan berjualan di Pasar Jumat, hanya konsumen tertentu yang

tertarik untuk membeli kerajinan rotan ini. Sedangkan bagi mayoritas orang

datang ke Pasar Jumat lebih untuk membeli makanan atau pakaian. Untuk

itu penulis ingin melihat adakan perubahan yang dirasakan pedagang

kerajinan rotan ini sebelum maupun setelah dilakukannya program

tendanisasi.

“ada tidaknya program tendanisasi tidak berpengaruh dalam usaha saya. Namun adanya cicilan tenda malah memberatkan, kan saya jualan kayak gini belum tentu banyak pembeli yang datang paling dari sepuluh orang yang melihat hanya 3 yang membeli. Ini terjadi karena tidak semua orang tertarik dengan kerajinan rotan.”(wawancara Bapak Ranto, pedagang kerajinan rotan sektor timur, 21 Desember 2012)

Hal senada di ungkapkan oleh Pak Tarno, pedagang kerajinan rotan

sektor barat berikut penuturannya;

“dulu memang sebelum tendanisasi pengunjungnya sedikit, terus semenjak di resmikan melalui program tendanisasi ini jadi ramai. Tapi kan kalau kayak yang saya jual ini konsumennya sedikit beda kayak kalau jualan makanan. Jadi ada tidaknya program tendanisasi tidak berpengaruh terhadap pendapatan saya. Saya itu dulu pernah jualan tidak satupun terjual. Jadi di sini cuma duduk-duduk, memang ada beberapa yang mampir tapi mereka hanya melihat-lihat dan tidak jadi membeli.”(wawancara 21 Desember 2012)

Kenaikan pengunjung belum tentu menghasilkan hasil positif bagi

pedagang. Karena pengunjung yang datang ke Pasar Jumat lebih banyak

mencari kebutuhan pokok seperti makanan maupun pakaian. Sedangkan

Page 114: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 97

bagi pedagang seperti pedagang kerajinan rotan hanya sedikit pengunjung

yang datang. Bahkan kebanyakan dari mereka hanya melihat-lihat dan

jarang yang membeli. Bagi pedagang kerajinan rotan ini ada tidaknya

program tendanisasi tidak berperan dalam meningkatkan pendapatan

mereka.

Tabel 3.5

Peran Program Tendanisasi Bagi Pedagang Kerajinan Rotan

Peran Yang Seharusnya Peran Yang Senyatanya

Meningkatkan pendapatan pedagang Kenaikan pengunjung yang

dihasilkan dari adanya program

tendanisasi tidak berperan dalam

peningkatan pendapatan pedagang

kerajinan rotan

1. Peran seharusnya

Program tendanisasi dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan

minat belanja masyarakat dan kenyamanan pengunjung. Dengan

semakin banyaknya pengunjung diharapkan mampu meningkatkan

pendapatan pedagang yang berjualan di Pasar Jumat.

2. Peran senyatanya

Bagi pedagang kerajinan rotan baik pedagang sektor timur maupun

pedagang sektor barat peningkatan jumlah pengunjung tidak

berpengaruh bagi peningkatan pendapatan mereka. Hal ini dikarenakan

kebanyakan pengunjung hanya sekedar melihat-ihat dan jarang yang

membeli.

Page 115: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 98

B. Pembahasan

Memahami tindakan ekonomi sebagai bentuk dari tindakan sosial dapat

dirujuk pada konsep tindakan sosial yang di ajukan oleh Weber (dalam

Damsar, 2009:31), tindakan ekonomi dapat dipandang sebagai suatu tindakan

sosial sejauh tindakan tersebut memperhatikan tingkah laku orang lain.

Memberi perhatian ini dilakukan secara sosial dalam berbagai cara misalnya

memperhatikan orang lain, berbicara dengan mereka, dan memberi senyuman

kepada mereka. Lebih jauh Weber menjelaskan bahwa aktor selalu

mengarahkan tindakannya kepada perilaku orang lain melalui makna-makna

yang terstruktur. Ini berarti bahwa aktor menginterpretasikan (verstehen)

kebiasaan-kebiasaan, adat dan norma-norma yang dimiliki dalam sistem

hubungan sosial yang sedang berlangsung.

1. Peran Yang Seharusnya

Dalam program tendanisasi pedagang merupakan aktor. Aktor selalu

mengarahkan tindakannya kepada perilaku orang lain melalui makna-

makna yang terstruktur. Weber mengemukakan lima ciri pokok konsep

dasar tentang tindakan sosial dan antar hubungan sosial yang menjadi

sasaran penelitian sosiolog.

Pertama, tindakan yang menurut si aktor mengandung makna yang

subyektif. Ini meliputi berbagai tindakan nyata. Dengan mengikuti program

tendanisasi selain mengikuti peraturan yang berlaku agar tetap

diperbolehkan berjualan ada motif lain bagi ke langsungan usaha pedagang.

Dengan adanya tenda akan menjadikan barang dagangannya menjadi rapi

Page 116: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 99

dan lebih menarik. Ini pedagang tujukan untuk menarik minat konsumen.

sebuah tindakan baru dikatakan sebagai tindakan social jika tindakan

tersebut di arahkan pada perilaku orang lain. Sela in itu tindakan lain yang

dilakukan pedagang adalah dengan memasang spanduk di tendanya, inipun

juga pedagang lakukan untuk menarik minat konsumen.

Pedagang yang merupakan aktor tidak hanya sekedar menilai cara

yang terbaik untuk mencapai tujuannya tetapi juga menentukan nilai dari

tujuan itu sendiri. Kaitannya dengan program tendanisasi, program

tendanisasi menjadi alat bagi pedagang untuk tetap dapat menjalankan

usahanya di Pasar Jumat. Hal ini di karenakan adanya aturan dari

pemerintah bahwa hanya pedagang yang bertenda yang diperbolehkan

berjualan di Pasar Jumat. Ketika proses sosialisasi dimana hasil rapat yang

diperoleh masih di rasa memberatkan pedagang, maka pedagang

melakukan tindakan berdemo bersama-sama agar harga tenda bisa

diturunkan. Demo pedagang di arahkan kepada pemerintah Kabupaten dan

pada akhirnya di dapat hasil mediasi di gedung DPRD Karanganyar antara

pedagang dan pemerintah.

Tindakan pedagang sektor timur yang merasa keberatan dengan harga

tenda yang terlalu mahal dengan melakukan aksi demo merupakan wujud

dari tindakan rasional instrumental. Menurut tindakan rasional

instrumental, pedagang tidak hanya menilai cara yang baik untuk mencapai

tujuannya, tetapi juga menentukan nilai dari tujuan itu sendiri. Pedagang

la lu menilai alat yang mungkin dapat dipergunakan untuk mencapai tujuan

Page 117: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 100

yang dipilih tadi yaitu dengan berkumpul dan melakukan demo.Hasil ini

sesuai dengan tujuan pedagang yaitu penurunan harga tenda.

Dengan bersedia mencicil harga tenda sesuai dengan kesepakatan,

pedagang menginginkan hasil yang terbaik yaitu semakin majunya usaha

yang di jalankan. Karena tenda merupakan identitas bagi pedagang agar

tempat usahanya tidak di pakai orang lain. Dengan adanya program

tendanisasi pedagang berharap adanya peningkatan pengunjung yang

nantinya dapat memberi keuntungan bagi mereka. Meskipun hasil yang di

dapat kurang sesuai dengan tujuan yang diprediksi o leh pedagang.

Program tendanisasi merupakan cara yang digunakan pedagang Pasar

Jumat untuk tetap menjalankan usahanya dengan tujuan meningkatkan

pendapatan. Hal ini tidak terlepas dari pertimbangan terhadap keuntungan

maupun kerugian yang mungkin pedagang dapatkan jika ikut serta dalam

program tendanisasi atau tidak ikut dalam program tendanisasi. Di sini

berarti sesuai dengan apa yang dijabarkan oleh Weber mengenai

werktrational action atau rasionalitas yang berorientasi nilai. Dimana

dalam tindakan ini aktor tidak dapat menilai apakah cara-cara yang

dipilihnya itu merupakan yang paling tepat ataukah lebih tepat untuk

mencapai tujuan lain.

2. Peran Yang Senyatanya

Pedagang bersedia mengikuti program tendanisasi dengan syarat-

syarat yang telah di tentukan tentu di dalamnya terkandung motif bagi

pedagang itu sendiri. Dengan mengikuti program tendanisasi maka

Page 118: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 101

pedagang diperbolehkan untuk tetap berjualan di Pasar Jumat. Berjualan di

Pasar Jumat memberikan hasil yang lebih baik bagi bagi pedagang dalam

meningkatkan pendapatan di banding ketika mereka berjualan di luar Pasar

Jumat. Oleh karena itu untuk mencapai tujuan tersebut pedagang

melakukan tindakan dengan bersedia ikut dalam program tendanisasi.

Dapat dikatakan dengan mengikuti program tendanisasi merupakan

cara yang dilakukan pedagang untuk mencapai tujuannya. Seberapa jauh

hasil dari pencapai tujuan tersebut dapat dilihat dari seberapa besar peran

program tendanisasi itu sendiri dalam meningkatkan pendapatan pedagang

yang bersangkutan. Bagi masing-masing pedagang tentu peran program

tendanisasi tidak sama antara pedagang yang satu dengan pedagang yang

la in. Program tendanisasi merupakan cara yang digunakan pedagang Pasar

Jumat untuk tetap menjalankan usahanya dengan tujuan meningkatkan

pendapatan.

Hal ini tidak terlepas dari pertimbangan terhadap keuntungan maupun

kerugian yang mungkin pedagang dapatkan jika ikut serta dalam program

tendanisasi atau tidak ikut dalam program tendanisasi. Di sini berarti sesuai

dengan apa yang dijabarkan oleh Weber mengenai werktrational action

atau rasionalitas yang berorientasi nilai. Dimana dalam tindakan ini aktor

tidak dapat menila i apakah cara-cara yang dipilihnya itu merupakan yang

paling tepat ataukah lebih tepat untuk mencapai tujuan lain.

Page 119: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 102

Matrik 3.5 Peningkatan Pendapatan Pedagang

Sebelum dan Setelah Program Tendanisasi No. Informan Sebelum

Program Tendanisasi

Setelah Program Tendanisasi

Peningkatan Pendapatan

1. Mbak Ayuk 100 rb 300 rb 200 rb 2. Mas Iyan 100rb 100rb - 3. Mbak Umi 50 rb 80 rb 30 rb 4. Mbak Kurnia 100 rb 300 rb 200 rb 5. Bapak Ranto 100rb 150 rb 50 rb 6. Ibu Rahayu 300 rb 500 rb 200 rb 7. Bapak Suwito 100 rb 100rb - 8. Bapak Dul 80 rb 80 rb - 9. Mbak Windu 200 rb 250 rb 50 rb

10. Bapak Tarno 200 rb 300 rb 100 rb Sumber: data primer

Dari matriks 3.6 di ketahui bahwa peran program tendanisasi dalam

meningkatkan pendapatan pedagang tidak di rasakan oleh semua pedagang.

Untuk informan yang merupakan pedagang buah ada tidaknya program

tendanisasi tidak menimbulkan perubahan dalam perolehan pendapatan.

Namun untuk pedagang makanan terjadi peningkatan pendapatan yang

cukup tinggi. Menurut hasil wawancara yang te lah di jelaskan sebelumnya

untuk pedagang jilbab dan mainan anak kenaikan pendapatan terjadi ketika

liburan dan tanggal muda. Sedangkan untuk pedagang kerajinan rotan ada

tidaknya program tendanisasi tidak memberikan perubahan dalam

meningkatkan pendapatan.

Page 120: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 103

Matrik 3.7 Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

Pedagang Pasar Jumat Karanganyar

No. Informan Peran Pedagang Sektor Timur

1. Mbak Ayuk program tendanisasi membuat tempat berdagang menjadi bersih dan rapi. Pengunjung yang datangpun semakin banyak, dengan adanya program tendanisasi banyak konsumen yang ngiras dan membuat pendapatan meningkat

2. Mas Iyan ada tidaknya tendanisasi tidak mempengaruhi pendapatan. Tendanisasi hanya membuat pengunjung lebih banyak dan kebanyakan hanya membeli makanan

3. Mbak Umi dengan diresmikannya program tendanisasi membuat pengunjung lebih banyak yang berimbas pada meningkatnya pendapatan, namun peningkatan pendapatan lebih terjadi ketika liburan dan tanggal muda

4. Mbak Kurnia dengan adanya tenda pengunjung yang datang lebih banyak, tetapi untuk peningkatan pendapatan terjadi ketika menje lang lebaran

5. Bapak Ranto tendanisasi hanya membuat pasar menjadi rapi dan tertib . Ketika awal program terjadi peningkatan pendapatan

Pedagang Sektor Barat 6. Ibu Rahayu program tendanisasi mampu menarik minat masyarakat

untuk datang ke Pasar Jumat. Setelah adanya tenda merasakan peningkatan pendapatan

7. Bapak Suwito dengan adanya program tendanisasi terjadi peningkatan jumlah pengunjung sehingga jumlah pembelipun lebih banyak di banding sebelum adanya tendanisasi

8. Bapak Dul tidak adanya perubahan selama adanya program tendanisasi. Peningkatan pendapatan lebih dipengaruhi ketika masa liburan atau tanggal muda

9. Mbak Windu tendanisasi memberatkan pedagang karena cicilan yang harus di bayarkan, tidak seimbang dengan pendapatan yang meningkat hanya ketika menjelang lebaran saja

10. Bapak Tarno terjadi peningkatan pendapatan meskipun sedikit Sumber: hasil wawancara

Dari matrik 3 .7 sesuai dengan hasil wawancara dari informan terlihat

adanya perbedaan mengenai peran program tendanisasi itu sendiri.

Page 121: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 104

Seberapa jauh peran program tendanisasi bagi pedagang dapat dilihat dari

seberapa besar peningkatan pendapatan yang pedagang rasakan sebelum

dan setelah dilaksanakannya program tendanisasi (dapat dilihat dari matrik

3.6). Hasilnya terlihat bahwa peningkatan pendapatan lebih di rasakan oleh

pedagang makanan, sedangkan bagi pedagang lain adanya program

tendanisasi hanya berdampak pada semakin ramainya pasar.

Peran program tendanisasi dalam meningkatkan pendapatan pedagang

secara nyata dirasakan oleh pedagang makanan. Sedangkan bagi mayoritas

pedagang yang lain adanya prosedur yang dikenakan bagi masing-masing

pedagang untuk mencicil angsuran tenda serta iuran bongkar pasang tenda

setiap Jumatnya di anggap memberatkan. Ini mengingat pendapatan yang

mereka terima setiap Jumatnya tidaklah stabil.

Page 122: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 105

Matrik 3.8

Hasil Temuan

Peran yang seharusnya Peran yang senyatanya

Dengan adanya program tendanisasi

ditujukan agar mampu meningkatkan

pendapatan pedagang yang berjualan

di Pasar Jumat

a. Program tendanisasi mampu

menjadi media promosi

keberadaan Pasar Jumat

kepada masyarakat luas

dengan konsep yang lebih

tertata dan rapi

b. Dengan adanya program

tendanisasi mampu

meningkatkan jumlah

pengunjung yang datang

c. Program tendanisasi mampu

menciptakan kenyamanan dan

meningkatkan minat wisata

belanja

d. Setelah dilaksanakan program

tendanisasi, peningkatan

pendapatan lebih di rasakan

oleh pedagang makanan

sedangkan bagi pedagang non

makanan ada tidaknya tenda

tidak terlalu mempengaruhi

pendapatan mereka.

Dari matrik 3.8 adanya perbedaan peran antara peran yang seharusnya

dengan peran yang terjadi secara nyata. Seharusnya program tendanisasi

mampu berperan dalam meningkatkan pendapatan pedagang. Namun pada

Page 123: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 106

kenyataannya program tendanisasi mampu menjadi media promosi

keberadaan Pasar Jumat kepada masyarakat luas dengan konsep yang lebih

tertata dan rapi. Dengan adanya program tendanisasi mampu meningkatkan

jumlah pengunjung yang datang. Program tendanisasi mampu menciptakan

kenyamanan dan meningkatkan minat wisata belanja. Setelah dilaksanakan

program tendanisasi, peningkatan pendapatan lebih di rasakan oleh

pedagang makanan sedangkan bagi pedagang non makanan ada tidaknya

tenda tidak terlalu mempengaruhi pendapatan mereka.

Page 124: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 107

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Program tendanisasi pemerintah lakukan melihat kondisi Pasar Jumat yang

semrawut dan kurang menarik minat belanja masyarakat.

2. Program tendanisasi dilakukan melalui dua tahap yaitu pada tahun 2010

yang ditujukan untuk pedagang sektor timur yang merupakan pedagang

lama serta tendanisasi periode kedua pada bulan Agustus 2012 bagi

pedagang sektor barat yang merupakan pedagang pendatang.

3. Program tendanisasi mampu menjadi media promosi dan menarik minat

masyarakat untuk datang ke Pasar Jumat.

4. Pengadaan tenda sendiri merupakan kerja sama antara pemerintah, BPR

BKD dan pedagang dengan sistem kredit d imana pedagang dapat mencicil

harga tenda setiap Jumatnya.

5. Cicilan tenda cukup memberatkan pedagang, mengingat pendapatan yang

mereka dapatkan tidak tetap dan mengalami pasang surut.

6. Program tendanisasi lebih menguntungkan bagi pedagang makanan karena

lokasi berdagang yang lebih rapi dan bersih berpengaruh terhadap

kenyaman konsumen makanan. Selain itu berdagang makanan tidak

terpengaruh oleh musim.

7. Bagi pedagang jilbab, buah, mainan dan kerajinan rotan tingkat penjualan

mereka di pengaruhi oleh musim seperti pedagang jilbab yang hanya ramai

Page 125: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 108

ketika menjelang lebaran serta pedagang mainan anak yang ramai ketika

tanggal muda masa liburan. Sedangkan bagi pedagang kerajinan rotan ada

tidaknya tenda tidak memberikan perubahan dalam peningkatan

pendapatan, hanya program tendanisasi mampu meningkatkan jumlah

pengunjung.

8. Pedagang mengeluhkan buruknya kualitas tenda, pasalnya baru beberapa

bulan dipakai tenda sudah mulai bocor dan rusak sehingga mereka

terpaksa memasang terpal lagi di atas tenda.

9. Kualitas tenda yang sangat buruk tidak sebanding dengan harga yang

harus mereka bayarkan

10. Program tendanisasi hanya berperan dalam meningkatkan jumlah

pengunjung. Kebanyakan dari pengunjung, datang ke Pasar Jumat untuk

membeli kebutuhan sehari-hari.

B. Implikasi

1. Implikasi Empiris

Dari hasil temuan di lapangan, program tendanisasi mampu

menciptakan kenyamanan dan meningkatkan wisata belanja bagi

masyarakat. Dengan adanya program tendanisasi mampu meningkatkan

jumlah pengunjung sehingga pedagang memperoleh keuntungan melalui

peningkatan pendapatan. Selain itu dengan adanya tenda dapat

menertibkan pedagang dan juga sebagai identitas pedagang dalam

menjalankan usahanya. Namun peningkatan jumlah pengunjung ini hanya

bersifat sementara. Pedagang yang menerima tendanisasi periode pertama

Page 126: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 109

mengaku kecewa dengan kualitas tenda yang diberikan, pasalnya baru

beberapa bulan digunakan tenda sudah mulai rusak dan bocor. Pedagang

terpaksa memasang terpal di atas tenda, hal ini tidak seimbang dengan

uang yang harus dikeluarkan pedagang untuk membayar tenda.

Program tendanisasi hanya berperan dalam meningkatkan jumlah

pengunjung. Sedangkan untuk masing-masing pedagang keuntungan dari

adanya tenda lebih memberikan keuntungan bagi pedagang makanan saja.

Karena kondisi tempat jualan yang rapi dan bersih berpengaruh terhadap

kenyamanan konsumen. selain itu berdagang makanan tidak dipengaruhi

musim, sedangkan bagi pedagang jilbab dan mainan anak besar kecilnya

pendapatan yang mereka terima lebih bersifat musiman. Bagi pedagang

jilbab pendapatan mereka naik ketika menjelang lebaran sedangkan bagi

pedagang mainan anak kenaikan pendapatan terjadi ketika liburan dan

tanggal muda.

2. Implikasi teoritis

Penelitian ini menggunakan teori tindakan sosial Weber. Weber

menjelaskan bahwa aktor selalu mengarahkan tindakannya kepada

perilaku orang lain melalui makna-makna yang terstruktur. Ini berarti

bahwa aktor menginterpretasikan (verstehen) kebiasaan-kebiasaan, adat

dan norma-norma yang dimiliki dalam sistem hubungan sosial yang

sedang berlangsung.

Pedagang yang merupakan aktor tidak hanya sekedar menilai cara

yang terbaik untuk mencapai tujuannya tetapi juga menentukan nilai dari

Page 127: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 110

tujuan itu sendiri. Kaitannya dengan program tendanisasi, program

tendanisasi menjadi alat bagi pedagang untuk tetap dapat menjalankan

usahanya di Pasar Jumat. Hal ini di karenakan adanya aturan dari

pemerintah bahwa hanya pedagang yang bertenda yang diperbolehkan

berjualan di Pasar Jumat. Ketika proses sosialisasi d imana hasil rapat yang

diperoleh masih di rasa memberatkan pedagang, maka pedagang

melakukan tindakan berdemo bersama-sama agar harga tenda bisa

diturunkan. Demo pedagang di arahkan kepada pemerintah Kabupaten dan

pada akhirnya di dapat hasil mediasi di gedung DPRD Karanganyar antara

pedagang dan pemerintah. Tindakan pedagang sektor timur yang merasa

keberatan dengan harga tenda yang terlalu mahal dengan melakukan aksi

demo merupakan wujud dari tindakan rasional instrumental. Menurut

tindakan rasional instrumental, pedagang tidak hanya menilai cara yang

baik untuk mencapai tujuannya, tetapi juga menentukan nilai dari tujuan

itu sendiri. Pedagang lalu menilai alat yang mungkin dapat dipergunakan

untuk mencapai tujuan yang dipilih tadi yaitu dengan berkumpul dan

melakukan demo. Hasil ini sesuai dengan tujuan pedagang yaitu

penurunan harga tenda.

Dari uraian dapat disimpulkan bahwa pedagang yang merupakan

actor tidak hanya sekedar menilai cara yang terbaik untuk mencapai

tujuannya tetapi juga menentukan nilai dari tujuan itu sendiri.

Page 128: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 111

3. Implikasi metodologis

Penelitian ini berbentuk deskriptif kualitatif, dimana penelitian

deskriptif kualitatif adalah suatu penelitian yang bermaksud memberikan

uraian mengenai suatu geja la sosial dengan menggunakan ukuran

perasaan sebagai dasar penelitian. Penelitian deskriptif kualitatif ini

dimaksudkan bukan untuk menguji hipotesis. Penelitian ini menekankan

pada pendeskripsian peran program tendanisasi dalam meningkatkan

pendapatan pedagang Pasar Jumat Karanganyar.

Informan dipilih berdasarkan metode purposive sample, agar

dapat diperoleh informan-informan yang sesuai dengan permasalahan dan

tujuan penelitian. Pengambilan data menggunakan teknik wawancara

mendalam yang dibantu dengan interview guide yang berupa pertanyaan-

pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya yang digunakan sebagai

panduan dalam melaksanakan wawancara. Wawancara dilakukan secara

informal, yaitu percakapan biasa yang dilakukan secara santai tetapi tetap

bertujuan menggali data sebanyak-banyaknya. Peneliti melakukan

wawancara terhadap pedagang berdasarkan variasi jenis dagangan. Selain

itu juga dilakukan observasi untuk mengetahui kesesuaian antara informasi

yang telah diperoleh dengan peristiwa yang terjadi secara nyata di

lapangan. Data yang diperoleh juga di dukung arsip-arsip dan dokumen

yang berkaitan, yang berasal dari dinas, surat kabar maupun internet.

Page 129: Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan .../Peran...Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 112

C. Saran

Mengacu pada hasil dan kesimpulan di atas, penulis

merekomendasikan beberapa hal yang nantinya dapat bermanfaat

1. Bagi Pedagang

a. Pedagang diharapkan selalu berpartisipasi dalam menjaga ketertiban

dan kenyamanan selama Pasar Jumat berlangsung.

b. Pedagang diharapkan melakukan inovasi serta kreatif dalam

mengembangkan usahanya dengan menggunakan peluang yang ada di

Pasar Jumat

2. Bagi Pemerintah

a. Perlu diadakan event atau hiburan di Pasar Jumat untuk menarik minat

pengunjung.

b. Perlu memperhatikan mengenai akses pemberian modal formal bagi

pedagang. Karena peningkatan jumlah pengunjung tanpa diimbangi

peningkatan modal pedagang kurang signifikan terhadap peningkatan

pendapatan pedagang.