22
Peren Gerakan Mahasiswa Mengcounter Neokolonialisme Disusun oleh: Muhammad Majid Himawan NIA: 12.001.1541

Peran pemuda dalam mengcounter neokolonialisme

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Peran pemuda dalam mengcounter neokolonialisme

Peren Gerakan Mahasiswa Mengcounter Neokolonialisme

Disusun oleh:

Muhammad Majid Himawan

NIA: 12.001.1541

PK IMM KOM.FAK Syari’ah dan Hukum

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

2014

Page 2: Peran pemuda dalam mengcounter neokolonialisme

Daftar Isi

Halaman Judul

Daftar isi

BAB I latar Belakang

BAB II Rumusan Masalah

BAB III Pembahasan

Definisi Pemuda dan kolonialisme

Sejarah Pemuda Dalam Fase Perubahan

Kolonialisme “Gaya Baru”

BAB IV Kesimpulan

Daftar Pustaka

Page 3: Peran pemuda dalam mengcounter neokolonialisme

BAB I

LATAR BELAKANG

Mahasiswa atau pemuda adalah salah satu komponen responsif sosial yang

tidak dapat dipisahkan dari gejala sosial yang timbul dan membutuhkan solusi

kearah perubahan. Sejarah mencatat bahwa mahasiswa dan pemuda menjadi (agen

of change) dari fase-fase sejarah bangsa. Sebagai contoh berdirinya budi utomo

yang memperjuangkan pencerdasan bangsa 1908, sumpah pemuda yang melecut

semangat rakyat Indonesia dalam menunjukan kesatuan bangsa 1928,

kemerdekaan NKRI yang dimana para pemuda berperan mendesak presiden

soekarno untuk segera mengumandangkan proklamasi kemerdekaan 1945, malari

1977, penggulingan rezim soeharto 1998.

Perubahan yang ditimbulkan atau yang diperjuangkan oleh mahasiswa dan

pemuda terbagi kedalam dua fase besar. Fase pertama adalah fase melawan

kolonialisme (perang nyata/fisik) dan fase kedua adalah melawan pemimpin yang

tirani dan zalim, atau bahkan melawan model-model kolonialisme gaya baru yang

menjajah bangsa melalui perampokan ekonomi yang dilakukan secara halus

melalui tangan-tangan pemilik modal. Jika pada fase pertama para pemuda secara

nyata melakukan perjuangan melalui aksi fisik kini pada fase kedua hendaknya

pemuda harus semakin cerdas dalam memperjuangkan hak-hak kaum tertindas

yang selama ini digaungkan.

Page 4: Peran pemuda dalam mengcounter neokolonialisme

Pada prakteknya kolonialisme pada fase pertama sudah dapat kita usir dari

bumi pertiwi ini, namun kolonialisme gaya gaya baru yang dilakukan secara harus

baik menyerang sektor ekonomi, budaya dan lain-lain hendaknya mampu dilawan

oleh generasi mahasiswa dan pemuda pada era kontemporer ini. Peran mahaiswa

dan pemuda Indonesia sangat diharapkan dalam mengcounter penjajahan budaya

westerenisasi atau budaya bangsa lain yang tidak relevan diterapkan bagi bangsa

Indonesia. Sebagai contoh masuknya budaya k-pop, cara berpakaian ala you can

see, gaya hidup yang menyalahi norma agama seperti pola hedonisme.

Para generasi muda saat ini seakan-akan juga mengalami degradasi moral

dan degradasi mental tak terkecuali menyerang kaum terpelajar yaitu mahasiswa.

Kampus-kampus kini dihiasi oleh kelompok-kelompok strata sosial yang berbeda,

para golongan ekonomi makro memperlihatkan suatu perilaku yang menjauhi

idealisme mahasiswa sesungguhnya. Sebagian besar mahasiswa lebih terbawa

pada sistem sosial yang secara halus mengarahkan pola hidup yang melemahkan

ruang gerak mahasiswa. Sistem pendidikan yang komersil serta berbau

neokapitalisme seakan semakin mengusik nalar kritis yang harusnya dibangun

oleh seorang mahasiswa .

Arus globalisasi memang tidak bisa ditolak, generasi muda membutuhkan

kecanggihan tekhnologi, kemajuan informasi, selama masih dalam tahap yang

mebantu pemuda dalam proses perkembanganya. Namun dari pusat informasi

melalaui media televisi, jejaring sosial, radio dan lain sebagainya bagi pemuda

harus lebih selektif dalam mencerna informasi yang masuk.

Page 5: Peran pemuda dalam mengcounter neokolonialisme

BAB II

RUMUSAN MASALAH

Pada kondisi riil saat ini, pemuda dan mahasiswa cenderung menunjukan

sikap apatis terhadap gejala sosial yang muncul. Trendmark yang melekat bahwa

mahasiswa adalah stabilitator kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada

kaum proletar kini mulai kikis seiring arus globalisasi dan penggerusan moral

melalui penjajahan gaya baru yang memanfaatkan media informasi, budaya, serta

pendidikan.

Dalam kondisi yang mematikan gerak dan nalar kritis kaum muda inilah

perlu diadakan muroja’ah sejarah gerakan pemuda dalam mengcounter

neokolonialisme. hal ini perlu dilakukan karena pemuda saat ini harus kembali

mengenang perjuangan pemuda pada generasi sebelumnya.

Arus globalisai kini menawarkan perilaku komsumtif serta budaya instan

yang tidak disikapi dengan dewasa oleh generasi muda, hal tersebut berdampak

pada terleha-lehanya perilaku kritis kaum muda. Selain itu dampak negatif dari

media televisi yang menjadi tuntunan kaum muda dalam berekspresi, selain itu

westerenisasi budaya yang kurang relevan di praktekan di negara ini membuat

batasan norma ketimuran cenderung terlanggar sehingga tercipta degradasi moral

bagi generasi muda saat ini.

Page 6: Peran pemuda dalam mengcounter neokolonialisme

BAB III

PEMBAHASAN

A. Definisi Pemuda dan kolonialisme

Menurut kamus besar bahasa Indonesia arti pemuda adalah orang

muda, laki-laki, remaja.1 Namun pada kenyataannya pemuda tidak bisa

dikaitkan atas satu gender saja yaitu laki-laki, karena pada prakteknya

peran pemuda yang identik dengan idealisme serta perjuangan banyak pula

dilakukan oleh golongan gender wanita. Sedangkan arti kolonialisme

adalah paham tentang penguasaan oleh suatu negara atas daerah atau

bangsa lain dengan maksud untuk memperluas negara itu.2

Pada hakekatnya pemuda memiliki fungsi sebagai penggerak

perubahan dalam sejarah. Jika dikaitkan dengan kolonialisme di Indonesia

pemuda memiliki peran dalam mengcounter dan melawan kolonialisme

pada fase perjuangan melawan penjajah.

B. Sejarah Pemuda Dalam Fase Perubahan

Fenomena etos perubahan pemuda sebenarnya tidak cukup ditarik

hanya pada tataran sejarah bangsa Indonesia, apalagi hanya pada satu abad

terakir. Jika ditilik lebih jauh para nabi sebagai utusan Tuhan lebih banyak

didominasi oleh para pemuda nabi ibrahim ketika melakukan

penghancuran berhala yang membawa pengaruh perubahan transeden dan

struktur sosial pada saat itu juga dilakukan dalam usia muda.

1 KBBI (kamus besar bahasa Indonesia)2 ibid

Page 7: Peran pemuda dalam mengcounter neokolonialisme

Di jelaskan pada surat qur’an yang berarti Mereka (yang lain)

berkata, "Kami mendengar ada seorang pemuda yang mencela (berhala-

berhala ini), namanya Ibrahim.3 Ayat tersebut menunjukan revolusi aqidah

yang dilakukan nabi Ibrahim pada saat usia muda. Selain itu Nabi

Muhammad SAW pun dalam melakukan tugas-tugas profetik kenabian

cenderung diawali dari usia belia dimana nabi Muhammad melakukan

hijrah hingga mampu memperluas pemahaman Islam pada kala itu.

Dalam fase kebangsaan sendiri perubahan selalu dilakukan oleh

para pemuda, sebagai contoh berdirinya ormas yang begitu superior seperti

Muhammadiyah tak luput dari semangat seorang pemuda kauman

Yogyakarta yang bernama Muhammad Darwis yang suatu ketika dikenal

sebagai KH Ahmad Dahlan pada usia 21 tahun. Beliau melakukan gerakan

tajdid (pembaharuan) mengenai pemurnian aqidah dan melawan

kebodohan serta kemiskinan melihat gejala sosial yang terjadi pada saat

itu.

Dalam pandangan Dahlan sebuah perubahan sosial tidak dapat

terjadi jika, masyarakat sendiri masih diliputi oleh kebodohan dan

keterbelakangan4. Selain itu masih banyak tokoh muda bangsa Indonesia

yang menjadi pelopor perubahan seperti Soekarno, Hatta, Yamin, Tan

Malaka dan masih banyak lagi.

3 QS: An-biya ayat 26.4 Deni Al Asy’ari, Selamatkan Muhammadiyah, Yogyakarta: Naufan Pustaka, 2009. Hlm78.

Page 8: Peran pemuda dalam mengcounter neokolonialisme

Bahkan jika diturut lebih dalam para founding fathers bangsa ini

dilahirkan dari tokoh muda dan berjuang sejak muda. Para pendiri bangsa

inilah yang menentang kolonialisme baik dari segi penjajahan fisik,

maupun politik intelektual.Sejarah perjuangan pemuda indonesia dalam

menghadapi kolonialisme sudah diawali pada pendirian budi utomo

tanggal 20 mei 1908.

Budi Utomo sendiri didirkan oleh para kaum muda termasuk

mahasiswa. wadah ini merupakan refleksi sikap kritis dan keresahan

intelektual terlepas dari primordialisme Jawa yang ditampilkannya.5

Pada pertengahan tahun 1923 para mahasiswa yang tergabung

dalam Indonesische Vereeninging ( kelak berubah menjadi Perhimpunan

Indonesia ) merasa kecewa dengan perjuangan melawan kolonialisme

melalui jalur politik dan intelektual maka mereka membentuk kelompok

studi yang menjadi kekuatan intelektual mempelopori terjadinya sumpah

pemuda. Dari kebangkitan kaum terpelajar, mahasiswa, intelektual, dan

aktivis pemuda itulah, munculnya generasi baru pemuda Indonesia yang

memunculkan Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.

5 http://id.wikipedia.org/wiki/Gerakan_mahasiswa_di_Indonesia diakses pada 14 februari 2014 pukul 12.21.

Page 9: Peran pemuda dalam mengcounter neokolonialisme

Sumpah Pemuda dicetuskan melalui Kongres Pemuda II yang

berlangsung di Jakarta pada 26-28 Oktober 1928, dimotori oleh PPPI.6

Selain itu pergerakan nasionalis radikal (PNI dan Islam/PSII) tampak

dominan di tahun 1929-1930.7

Pada tahun 1945 para pemuda kembali menjalankan fungsinya

sebagai agen of change. Berawal dari pelucutan senjata tentara jepang oleh

tentara indonesia dan para pejuang serta mempertimbangkan ke stabilan

pemerintah pada saat itu para pemuda yang dipelopori oleh chairul shaleh,

soekarni dan yang lain “menculik” presiden soekarno untuk mendesak

segera dibacakanya proklamasi, peristiwa tersebut dikenal sebagai

peristiwa Rangasdengklok.

Kebutuhan aliansi mahasiswa pasca kemerdekaan mendorong

terbentuknya PPMI (Persyarikatan Perhimpunan Mahasiswa Indonesia)

tahun 1947. Namun demikian organisasi ekstra pada saat itu cenderung

memiliki afiliasi dengan ideologi partai politik kala itu. Contohnya CGMI

dengan PKI, HMI dengan Masyumi PMII dengan Partai NU dan masih

banyak lagi organisasi ekstra lainnya yang tidak bisa kami tuliskan satu

persatu.

6 ibid7 Basilius Triharyanto, Pers Perlawanan: Politik Wacana Anti Kolonialisme, Yogyakarta:Lkis, 2009.hlm155.

Page 10: Peran pemuda dalam mengcounter neokolonialisme

Seiring dengan menangnya PKI gerakan mahasiswa CGMI lebih

berani melakukan politik konfrontasi, sehingga memicu perseteruan antara

HMI dan CGMI, hal ini berimbas pula pada dominasi GMNI dan CGMI

dalam hierarki organisasi PPMI.

Pada saat itulah mahasiswa mampu melakukan mobilisasi massa

secara nasional menentang ideologi komunis yang berkembang pada saat

itu. Itulah gerakan mahasiswa nasional pertama sebelum diawali dengan

gerakan kedaerahan. Akhirnya pada tahun 1966 gerakan mahasiswa

mampu meruntuhkan rezim soekarno dan menghapuskan ideologi komunis

saat itu.

Setelah kemerdekaan gerakan kaum muda lebih cenderung

melawan kuasa tirani dan kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak pro

pada rakyat. Berbeda di fase pertama sebeleum kemerdekaan yang

melawan kolonialisme secara nyata, kini mahasiswa dan pemuda dituntut

melawan dan mengcounter kolonialisme gaya baru melalui penjajahan

sistem, seperti media informasi dan perekonomian yang dikuasai kapitalis,

budaya dan pola hidup yang cenderung diadopsi dari budaya westerenisasi

serta arus globalisasi yang sengaja ditawarkan kepada bangsa Indonesia,

sehingga bangsa kita hanya menjadi bangsa konsumtif yang tanpa

menyaring aspek positif atau negatif. Hal inilah yang akhirnya

melemahkan gerakan mahasiswa pada saat ini. Tercatat setelah gerakan

mahasiswa melalui peristiwa Malari 1977-1978 serta gerakan mahasiswa

1998 mahasiswa kini hanya memiliki taring yang ompong.

Page 11: Peran pemuda dalam mengcounter neokolonialisme

C. Kolonialisme “Gaya Baru”

Para pemuda saat ini mengalami degradasi moral dan degradasi

mental akibat pengaruh penjajahan gaya baru melalui budaya weterenisasi

yang cenderung dipilih generasi muda saat ini.8 Arus globalisasi yang

muncul cenderung menjadikan pola hidup generasi muda sekedar menjadi

kaum komsumif bukan kaum produktif, selain itu perilaku hedonisme juga

menjadi “penyakit” generasi muda saat ini, belum lagi penjajahan melalui

media massa yang menawarkan informasi berkepentingan dari pemilik

modal serta tayangan-tayangan yang mengajak generasi muda cenderung

melenceng dari norma ketimuran. Budaya bangsa saat ini mulai tergerus

oleh budaya asing yang tidak relevan diterapkan di Indonesia.

Generasi muda tidak hanya dimatikan melalui penyerapan budaya

asing ataupun arus globalisasi dalam hal teknologi semata, namun dalam

skala mkro ekonomi asset-asset bangsa cenderung hanya dikelola secara

teknis pelaksanaan oleh bangsa Indonesia, namun pada tataran pemilik

modal asset bangsa dan sumber daya alam lainya malah dimanfaatkan oleh

para agen kapitalis yang sebenarnya melakukan kolonialisme secara halus.

Bangsa Indonesia kini seperti menjadi pekerja di negeri sendiri,

bagaimana tidak perekonomian skla makro dikuasai oleh antek-antek

kapitalisme, perputaran uang yang tidak merata serta inflasi yang terus

terjadi mau tidak mau semakin membunuh kaum miskin tertindas yang

semakin menderita.

8 Disampaikan Said Tuhuleley pada saat menjadi pembicara dalam seminar “Peran Pemuda Dalam Dinamika Kebangsaan” :yang diadakan PK IMM syariah 2012.

Page 12: Peran pemuda dalam mengcounter neokolonialisme

Belum lagi pemerintah hanya mengandalkan program pengiriman

tenaga kerja keluar negeri sebagai pekerja kelas bawah sehingga dapat

dilabeli pahlawan asset negara, namun pemerintah tidak melihat betapa

butuhnya kemajuan pendidikan bangsa ini sehingga suatu saat kita tidak

perlu lagi mengirim tenaga kerja ke luar negeri jika hanya sekedar menjadi

pekerja kelas bawah. Pembukaan lapangan pekerjaan hendaknya dilakukan

didalam negeri memanfaatkan sektor riil perekonomian yang patut

dikembangkan.

Menurut buya Syafi’i dalam sebuah diskusi beliau memaparkan

bahwa pemuda generasi saat ini harus kritis dan lebih cerdas.9 Pemuda

harus bisa mengantisipasi serangan-serangan halus yang dilakukan kaum

kapitalis yang menjadi penjajah kolonialisme memanfaatkan sistem dan

perekonomian dan budaya bangsa. Nalar kritis dan agen of change yang

selalu digaungkan hendaknya menjadi bukti nyata atau kembali dibuktikan

tidak sekedar dalam teori diskusi semata, namun juga dalam praktek nyata.

Sehingga generasi muda tidak lagi tumpul dalam mengcounter isu-isu atau

gejala sosial yang timbul dan perlu dikritsi serta diberikan solusi

perubahan ke arah yang positif.

9 Disampaikan pada saat diskusi dengan PK IMM Syariah dan Hukum di masjid perumahan nogotirto 2013.

Page 13: Peran pemuda dalam mengcounter neokolonialisme

BAB IV

Kesimpulan

Pemuda adalah agen of change yang memiliki fungsi penggerak

perubahan. Dari zaman kenabian pun para utusan Tuhan cenderung dipilih

dari generasi muda. Nabi yang menjadi simbol perubahan menunjukan

aksi revolusinya dalam usia yang belia.

Pada sejarah indonesiapun mencatat berbagai peristiwa perubahan

diawali oleh pemuda KH Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah melalui

gerakan tajdid nya pada usia 21 tahun dimana konsep sosial yang tidak

berpihak pada kaum miskin mampu dirubah melalui semangat al ma’un.

Soekarno presiden Indonesia pertama juga mengawali perjuangan sejak

muda hingga kini para pemuda-pemuda itulah yang mampu menggerakan

perubahan dan menetang kolonialisme yang terjadi pada massanya.

Kolonialisme fisik sendiri sudah dapat diusir oleh pejuang yang

diantaranya adalah pemuda dan mahasiswa. Dari begitu panjang catatan

sejarah bangsa ini para pemuda inilah yang rela menumpahkan darah demi

ibu pertiwi yang bebas dan merdeka dari genggaman kolonialisme. Kini

bangsa Indonesia kembali mengalami penjajahan “kolonialisme gaya

baru”.

Page 14: Peran pemuda dalam mengcounter neokolonialisme

Melalui media massa, westerenisasi budaya, pola hidup komsumtif

dan hedonisme. Serta ekonomi yang dikuasai oleh kapitalis serta sistem

pemerintahan yang menjadi pesanan kaum kapitalis atau pemilik modal.

Hal ini menjadi tugas generasi muda dalam melakukan perubahan dari

segala pekerjaan rumah bangsa ini.

Page 15: Peran pemuda dalam mengcounter neokolonialisme

Daftar Pustaka

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa.2008 Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka

Basilius Triharyanto. 2009. Pers Perlawanan; Politik Wacana Antikolonialisme

Pertja Selatan. Yogyakarta:LkiS

Deni Al Asy’ari. 2009.Selamatkan Muhammadiyah. Yogyakarta: Naufan Pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/Gerakan_mahasiswa_di_Indonesia

Kutipan Said Tuhuleley. 2013 pada saat menjadi pembicara dalam seminar

“Peran Pemuda Dalam Dinamika Kebangsaan” :yang diadakan PK IMM Syariah

dan Hukum

Kutipan diskusi buya syafi’i ma’arif. 2013 dengan PK IMM Syariah dan Hukum

di Masjid perumahan nogotirto