19
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Pusat Penyuluhan Pertanian (2012), koperasi merupakan alternatif kelembagaan ekonomi petani yang banyak dibentuk dari pengembangan kelompok tani maupun gapoktan, karena bentuk koperasi telah akrab dengan petani dan dalam pembentukannya tidak memerlukan modal yang cukup banyak. Koperasi sebagai lembaga ekonomi dalam mengembangkan usaha berdasarkan atas asas kekeluargaan sesuai dengan pasal 33 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Lembaga koperasi yang dikembangkan di pedesaan dalam bentuk Koperasi Unit Desa (KUD) merupakan wadah yang tepat untuk melakukan usaha mengeliminir faktor-faktor penghambat pertumbuhan sektor pertanian (keterbatasan sumber daya alam seperti lahan, teknologi, permodalan dan tenaga kerja yang terampil) dan sebagai media untuk mendorong pertumbuhan perekonomian pedesaan. 1

PERAN KOPERASI

Embed Size (px)

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangMenurut Pusat Penyuluhan Pertanian (2012), koperasi merupakan alternatif kelembagaan ekonomi petani yang banyak dibentuk dari pengembangan kelompok tani maupun gapoktan, karena bentuk koperasi telah akrab dengan petani dan dalam pembentukannya tidak memerlukan modal yang cukup banyak.Koperasi sebagai lembaga ekonomi dalam mengembangkan usaha berdasarkan atas asas kekeluargaan sesuai dengan pasal 33 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Lembaga koperasi yang dikembangkan di pedesaan dalam bentuk Koperasi Unit Desa (KUD) merupakan wadah yang tepat untuk melakukan usaha mengeliminir faktor-faktor penghambat pertumbuhan sektor pertanian (keterbatasan sumber daya alam seperti lahan, teknologi, permodalan dan tenaga kerja yang terampil) dan sebagai media untuk mendorong pertumbuhan perekonomian pedesaan. Peran koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah sangat strategis dalam pemasaran hasil pertanian, sehingga perlu menjadi fokus pembangunan pemasaran hasil pertanian pada masa mendatangKeberadaan koperasi merupakan konsekuensi logis upaya transformasi sosial, ekonomi dan politik dari sistem perekonomian yang mengandalkan pada sektor pertanian (Permana. 2011)1.2 TujuanAdapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui peran koperasil dalam pemasaran hasil pertanian.BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 Pengertian, Tujuan, Manfaat , Prinsip dan Jenis KoperasiA. PengertianKoperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi. (Pusat Penyuluhan Pertanian, 2012).Berdasarkan keanggotaannya, Koperasi dapat berbentuk Koperasi Primer atau Koperasi Sekunder. Koperasi Primer adalah Koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan orang-seorang (perorangan/individu). Sedangkan Koperasi Sekunder adalah Koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan Koperasi (Undang Undang Nomor. 17 Tahun 2012 Tentang Perkoperasian).B. Tujuan KoperasiBerdasarkan Pusat Penyuluhan Pertanian (2012), koperasi bertujuan meningkatkan kesejahteraan Anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, sekaligus sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan berkeadilan. (Undang Undang Nomor. 17 Tahun 2012 Tentang Perkoperasian) (Hendrojogi, 2000).

C. Manfaat Koperasia. Manfaat bagi anggotaKoperasi untuk mencapai kesejahteraan anggotanya melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi yang menguntungkan dan dapat dimanfaatkan anggotanya, antara lain:1. Sebagai tempat menyimpan dan meminjam uang dengan cepat serta persyaratan yang mudah.2. Tempat pemasaran produk hasil pertanian dari anggota dengan harga yang layak, sehingga menguntungkan.3. Sebagai tempat membeli sarana produksi pertanian maupun kebutuhan rumah tangga sehari-hari dengan cepat dan harga yang relatif murah atau sama dengan harga pasar. Mengatasi permasalahan ekonomi secara bersama-sama sehingga menjadi lebih ringan bila dibandingkan dengan membeli sendiri-sendiri.4. Meningkatkan kemampuan pengurus dan anggota mengenai perkoperasian dan cara-cara berproduksi yang lebih maju melalui pelatihan, serta sebagai wadah belajar bersama.

b. Manfaat bagi kelembagaan KoperasiKoperasi dapat menjadi anggota induk koperasi pertanian yang ada seperti Induk Tani dan Nelayan (INKOPTAN) yang dapat memberikan kemudahan, antara lain: mendapat fasilitasi menjadi distributor sarana dan prasarana pertanian dan dapat meminjam modal usaha dari Lembaga Penyalur Dana Bergulir (LPDB).D. Prinsip KoperasiPrinsip adalah sesuatu yang harus dilaksanakan, sebab apabila tidak dilaksanakan tujuan tidak tercapai (Hendrojogi, 2000). Prinsip-prinsip Koperasi dan penjelasannya sesuai dengan UU RI No. 17 Tahun 2012 sebagai berikut:a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka, artinya menjadi anggota Koperasi tidak boleh dipaksakan oleh siapapun dan dapat mengundurkan diri sesuai syarat yang ditentukan dalam Anggaran Dasar Koperasi. Sedangkan sifat terbuka artinya keanggotaan tidak dilakukan pembatasan atau diskriminasi dalam bentuk apapun. b. Pengawasan dan pengelolaan dilakukan secara demokratis, maksudnya dilakukan atas kehendak dan keputusan para anggota. Para anggota itulah yang memegang dan melaksanakan kekuasaan tertinggi dalam Koperasi.c. Anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi Koperasid. Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom, dan independene. Ada pembagian sisa hasil usaha (SHU), dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota. Ada pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal, artinya tidak melebihi suku bunga yang berlaku di pasar. f. Kemandirian, maksudnya dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada pihak lain yang dilandasi oleh kepercayaan kepada pertimbangan, keputusan, kemampuan, dan usaha sendiri. g. Koperasi bekerja untuk pembangunan berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakatnya melalui kebijakan yang disepakati oleh AnggotaDalam mengembangkan Koperasi, juga menerapkan prinsip lainnya, yaitu: a. Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi Anggota, Pengawas, Pengurus, dan karyawannya, serta memberikan informasi kepada masyarakat tentang jati diri, kegiatan, dan kemanfaatan Koperasi.b. Kerja sama antar koperasi. Penyelenggaraan pendidikan perkoperasian merupakan prinsip Koperasi yang penting dalam meningkatkan kemampuan, memperluas wawasan anggota, dan memperkuat solidaritas dalam mewujudkan tujuan Koperasi. Kerja sama dimaksud dapat dilakukan antar koperasi di tingkat lokal, regional, nasional, dan internasional.2.2 Manajemen Pemasaran Koperasi Manajemen pemasaran merupakan analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menyenangkan dengan pasar, agar tujuan organisasi tercapai.Terdapat 3 (tiga) pendekatan dasar yang biasanya digunakan dalam menguraikan sistem pemasaran (pendekatan pemasaran) yaitu:a. Pendekatan KomoditiMempelajari teknik pemasaran yang lebih baik dengan cara menyelediki seluk beluk barang yang dapat dirasa oleh pembeli.

b. Pendekatan KelembagaanPendekatan yang membahas peran lembaga atau badan yang memindahkan barang atau jasa dari produsen ke konsumen, baik secara langsung ataupun tidak langsung.c. Pendekatan FungsionalPendekatan dari aktivitas pokok atau fungsi pokok pemasaran yang telah dilaksanakan oleh system pemasaran.

2.3 Koperasi Sebagai Lembaga PemasaranLembaga pemasaran adalah lembaga yang mengadakan kegiatan pemasaran, menyalurkan barang dari produsen ke konsumen, serta mempunyai hubungan organisasi.Koperasi Produsen merupakan Koperasi yang anggota-anggotanya terdiri dari para produsen, terutama produsen kecil. Dalam hal ini, koperasi dapat berfungsi sebagai koordinator pembelian, yaitu membelikan bahan baku kebutuhan mereka secara bersama-sama serta kebutuhan alat-alat produksi dan bahan-bahan lain yang diperlukan oleh para anggotanya.Berdasarkan prinsip identitas dari koperasi, yaitu anggota koperasi adalah sebagai pemilik dan sekaligus pelanggan, maka pemberian pelayanan kepada anggotanya harus benar-benar memuaskan. Pelayanan tersebut dapat diberikan dengan beraneka ragam, seperti:

a. Pelayanan sepenuhnya hanya kepada anggotanya sajab. Pelayanan terutama diberikan kepada anggota, disamping kepada anggota maupun non anggotac. Memberikan pelayanan yang sama,d. Kombinasi dari ketiga alternative tersebut.

2.4 Fungsi Pemasaran KoperasiFungsi pemasaran yang dilakukan oleh koperasi mencakup fungsi pembelian, penjualan, dan promosi. Bila pelaksanaan terhadap tiga fungsi tersebut sudah tepat maka akan mempunyai dampak yang kuat terhadap manfaatdan kepuasan yang dihasilkan oleh koperasi bagi anggotanya, termasuk non anggota.Kualitas koperasi banyak ditentukan oleh manfaat yang dapat diperoleh bagi anggotanya maupun pemiliknya. Manfaat yang langsung yang diterima anggota dapat berwujud atau tercermin dari produksi, harga, pelayanan, informasi pasar, promosi, dan lain-lain.1)Fungsi PenjualanFungsi ini banyak dilakukan oleh koperasi produsen dimana anggotanya adalah para produsen yang memproduksi barang yang sejenis dan mereka dapat menjualnya secara sendiri-sendiri ke pasar.Manfaat koperasi dalam fungsi penjualan: Dapat menolong nasib petani kecil, pengrajin kecil, dan nelayan yang lemah, salah satu caranya adalah dengan mengumpulkan atau menampung hasil produksi mereka,kalau perlu menyimpannya dulu atau mengolahnya, baru pada kondisi yg baik dijual ke pasar, dengan harga yang lebih pantas. Menghemat biaya-biaya. Dalam membantu mengembangkan penjualan, koperasi diharuskan memiliki tenaga pemasaran yang professional sehingga mampu untuk mencari terobosan dalam melakukan penjualan,menghubungi pemerintah, dan menghubungi perusahaan yg lebih besar sbg bapak angkat atau mitra kerjasama.

2)Fungsi PembelianFungsi ini banyak dilakukan oleh jenis koperasi produsen dalam rangka membeli bahan baku di mana para pengrajin atau pengusaha kecil sering melakukannya secara sendiri-sendiri dan dalam jumlah yang tidak terlalu besar.Koperasi sangat besar manfaatnya bagi anggota jika dapat mengkoordinir pembelian barang yang sangat dibutuhkan, misalnya bahan baku diproduksi atau disediakan bersama (Sudarsono, 2005). Dengan adanya fungsi pembelian ini keuntungan yang diperoleh koperasi dan anggotanya antara lain:1. Kebutuhan akan bahan baku dapat disediakan sepanjang waktu karena pengadaanya ditangani koperasi yang sekaligus mendistribusikannya.2. Kualitas bahan baku dapat dipercaya memenuhi syarat yang diperlukan anggotanya.3. Harga barang dapat lebih murah jika mereka mampu memperpendek saluran distribusinya, artinya dapat mencari sumber bahan baku (langsung ke produsen) jadi banyak pedagang perantara yang dilewatkan.4. Jika anggota tidak mempunyai modal , mereka dpt mengambil dulu barangnya, sedangkan pembayarannya belakangan (bearti koperasi melayani kredit)

3)Fungsi PromosiJika pasar semakin dipenuhi dengan persaingan, maka dituntut usaha-usaha dari para penjual untuk secara lebih intensif menghubungi para pembeli atau calon pembeli.Kondisi sekarang menuntut pasar koperasi untuk mulai mengadakan promosi. Promosi bisa dilihat dari segi biaya memang mahal, tetapi manfaat yang akan diperoleh bagi keberhasilan penjualan juga sangat besar. Salah satu cara promosi yang murah adalah dengan mengadakan promosi bersama.

Peranan promosi dalam pemasaranDisamping tiga fungsi yang telah diuraikan sebelumnya, ada beberapa peranan koperasi yang lain yaitu:a. Memperpendek/mempersingkat saluran pemasaran, baik pasar pembelian maupun pasar penjualan, sehingga marjin yang dikeluarkan oleh barang tersebut bagi penyalurnya dapat dihemat.b. Mengembangkan diversifikasi produk agar para produsen anggota koperasi tidak hanya menguntungkan pada sutu usaha/komoditi.c. Informasi pasar, baik pasar input maupun pasar output/produk jadi.Informasi-informasi ini dapat berwujud: Harga jual yang lebih baik Kualitas dan jenis barang yang disenangi konsumen Lokasi daerah calon pelanggan Informasi cara menghemat biaya pemasaran Informasi sumber bahan baku, harga dan kualitas yang baik dan murah. Lain-lain hal yang berkaitan dengan pemasaran barang.Untuk mengembangkan usaha agribisnis skala kecil perlu dibentuk koperasi. Tanpa koperasi tidak mungkin agribisnis kecil dapat berkembang. Koperasi inilah yang akan berhubungan dengan pengusaha besar (Sudarsono, 2005). Dari sisi lain, manfaat berkoperasi: a. membantu meningkatkan standar sosial ekonomi di daerah dengan memanfaatkan potensi dan penyerapan tenaga kerja; b. bermanfaat langsung, karena sesuai dengan kehidupan masyarakat pedesaan;c. ekonomi pedesan bisa tumbuh karena koperasi berakar kuat di pedesaan.

BAB IIIPENUTUP3.1 Kesimpulan Pengembangan koperasi dalam pemasaran hasil pertanian bagi petani sangat penting terutama dalam peningkatan produksi dan kesejahteraan petani, dimana: 1. Melalui koperasi petani dapat memperbaiki posisi rebut tawar mereka baik dalam memasarkan hasil produksi maupun dalam pengadaan input produksi yang dibutuhkan. Posisi rebut tawar (bargaining power) ini bahkan dapat berkembang menjadi kekuatan penyeimbang (countervailing power) dari berbagai ketidakadilan pasar yang dihadapi para petani. 2. Dalam hal mekanisme pasar tidak menjamin terciptanya keadilan, koperasi dapat mengupayakan pembukaan pasar baru bagi produk anggotanya. Pada sisi lain koperasi dapat memberikan akses kepada anggotanya terahadap berbagai penggunaan faktor produksi dan jasa yang tidak ditawarkan pasar. 3. Dengan adanya koperasi, para petani dapat lebih mudah melakukan penyesuaian produksinya melalui pengolahan paska panen sehubungan dengan perubahan permintaan pasar. Pada gilirannya hal ini akan memperbaiki efisiensi pemasaran yang memberikan manfaat bagi kedua belah pihak, dan bahkan kepada masyarakat umum maupun perekonomian nasional. 4. Dengan penyatuan sumberdaya para petani dalam sebuah koperasi, para petani lebih mudah dalam menangani risiko yang melekat pada produksi pertanian, seperti: pengaruh iklim, heterogenitas kualitas produksi dan sebaran daerah produksi. 5. Dalam wadah organisasi koperasi, para petani lebih mudah berinteraksi secara positif terkait dalam proses pembelajaran guna meningkatkan kualitas SDM mereka.Secara garis besar peran koperasi dalam pemasaran hasil pertanian antara lain sebagai berikut.1. Memperpendek Saluran Pemasaran 2. Mengembangkan Defersifikasi Produk 3. Informasi Pasar ( berkomunikasi dengan pasar)3.1 SaranAdapun saran yang dapat disampaikan adalah sebaiknya semua pengurus koperasi dan badan pengawas Koperasi yang berkaitan langsung dengan pemasaran hasil pertanian diharapkan dapat memperbaiki sistem manajemen pelayanan koperasi dan melakukan kerjasama dengan pemerintah dan akademisi sehingga perkembangan koperasi dapat terwujud.

DAFTAR PUSTAKA

Hendrojogi, 2000. Koperasi Asas-asas, Teori dan Praktek. Edisi revisi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.Permana, Dede. Strategi Pengembangan Koperasi Jasa Agribisnis (Koja) Sta PanumbanganKabupatenCiamisPropinsiJawaBarat http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52040/H11dpe.pdf diakses 7 Desember 2013Pusat Penyuluhan Pertanian. 2012. Pembentukan Koperasi Tani. Badan Penyuluhan SDM PertanianKementrianPertanian.Jakarta.http://bkppp.bantulkab.go.id/documents/20130416091930-pembentukan-koperasi-tani.pdf diakses 7 Desember 2013Sudarsono, 2005. Koperasi dalam Teori dan Praktek. Cetakan ke-4. Rineka Cipta. Jakarta.

11