13
9 PERAN KOPERASI DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT NELAYAN (Studi Kasus: Koperasi Serba Usaha Citra Nelayan Tanjungunggat Kecamatan Bukit Bestari Kota Tanjungpinang) Oleh Winny Retna Melani, Muzahar,Lily Viruly, Rina Dwi Lestari ABSTRAK Peningkatan kesejahteraan anggota merupakan tujuan sekaligus peran yang diharapakan dari sebuah koperasi. Meskipun demikian tidak semua koperasi mampu mewujudkan hal tersebut. Penelitian ini melihat bagaimana peranan Koperasi Serba Usaha (KSU) Citra Nelayan. Berdasarkan analisis sistem yang dilakukan tergambar bahwa selama ini KSU Citra Nelayan baru dapat membantu anggota dalam menampung hasil tangkapan dan kemudian baru dipasarkan. Responden yang menjual hasil tangkapan ke koperasi hanya 50 persen, selebihnya menjual sendiri dan bahkan mengkonsumsi langsung hasil tangkapan. Meskipun demikian responden yang menyatakan nilai jual sesuai dengan harga pasar sebanyak 75 persen sedangakan yang menyatakan hasil diperoleh tidak sesuai dengan yang diharapkan sebesar 80 persen. Kondisi ini menjadi kendala utama bagi koperasi untuk dapat berperan aktif bagi anggota selain juga karena keterbatasan modal usaha koperasi. Berdasarkan analisis pasar yang telah dilakukan, KSU Citra Nelayan belum mampu memanfaatkan potensi pasar yang ada seefisien dan seefektif mungkin. Kenyataan ini berkaitan dengan masih rendahnya SDM anggota serta hasil tangkapan yang masih rendah sehingga tidak dapat memenuhi permintaan pasar. Solusi pengembangan KSU Citra Nelayan dimasa depan agar dapat lebih berperan aktif bagi peningkatan kesejahteraan anggota antara lain a. Mengembangkan sistem penangkapan ikan yang lestari dan berkelanjutan; 2. Manfaatkan sumberdaya manusia yang ada untuk meningkatkan hasil dengan perbaikan penggunaan alat tangkap; 3. Melakukan pelatihan peningkatan keterampilan teknis perikanan serta pelatihan pengembangan jiwa wirausaha bagi anggota; 4.Tingkatkan kemampuan manajerial melalui pengembangan unit usaha pemasaran. Jalin kerjasama kemitraan dengan perusahaan inti; 5. Merintis usaha pengolahan hasil perikanan yang memiliki nilai tambah; 6. Diversifikasi produk olahan perikanan yang bernilai jual tinggi; 7.Terlibat aktif dalam pengawasan sumberdaya perairan laut dan cegah penggunaan alat tangkap yang tidak memperhatikan daya dukung lingkungan (pukat harimau, dsb). PENDAHULUAN Latar Belakang Nelayan dan komunitas desa pesisir, pada umumnya adalah bagian dari kelompok masyarakat miskin yang berada pada level paling bawah dan acapkali menjadi korban pertama yang paling menderita akibat ketidakberdayaan dan kerentanannya. Nelayan (tradisional) bukan saja sehari-hari harus berhadapan dengan ketidakpastian pendapatan dan tekanan musim paceklik ikan yang panjang, tetapi lebih dari itu mereka juga sering harus berhadapan dengan berbagai tekanan dan bentuk eksploitasi yang muncul bersamaan dengan berkembangnya proses modernisasi di

PERAN KOPERASI DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERAN KOPERASI DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN

9

PERAN KOPERASI DALAM MENINGKATKAN

PEREKONOMIAN

MASYARAKAT NELAYAN

(Studi Kasus: Koperasi Serba Usaha Citra Nelayan Tanjungunggat

Kecamatan Bukit Bestari Kota Tanjungpinang)

Oleh

Winny Retna Melani, Muzahar,Lily Viruly, Rina Dwi Lestari

ABSTRAK

Peningkatan kesejahteraan anggota merupakan tujuan sekaligus peran yang

diharapakan dari sebuah koperasi. Meskipun demikian tidak semua koperasi mampu

mewujudkan hal tersebut. Penelitian ini melihat bagaimana peranan Koperasi Serba

Usaha (KSU) Citra Nelayan. Berdasarkan analisis sistem yang dilakukan tergambar

bahwa selama ini KSU Citra Nelayan baru dapat membantu anggota dalam

menampung hasil tangkapan dan kemudian baru dipasarkan. Responden yang menjual

hasil tangkapan ke koperasi hanya 50 persen, selebihnya menjual sendiri dan bahkan

mengkonsumsi langsung hasil tangkapan. Meskipun demikian responden yang

menyatakan nilai jual sesuai dengan harga pasar sebanyak 75 persen sedangakan

yang menyatakan hasil diperoleh tidak sesuai dengan yang diharapkan sebesar 80

persen. Kondisi ini menjadi kendala utama bagi koperasi untuk dapat berperan aktif

bagi anggota selain juga karena keterbatasan modal usaha koperasi. Berdasarkan

analisis pasar yang telah dilakukan, KSU Citra Nelayan belum mampu

memanfaatkan potensi pasar yang ada seefisien dan seefektif mungkin. Kenyataan ini

berkaitan dengan masih rendahnya SDM anggota serta hasil tangkapan yang masih

rendah sehingga tidak dapat memenuhi permintaan pasar. Solusi pengembangan KSU

Citra Nelayan dimasa depan agar dapat lebih berperan aktif bagi peningkatan

kesejahteraan anggota antara lain a. Mengembangkan sistem penangkapan ikan yang

lestari dan berkelanjutan; 2. Manfaatkan sumberdaya manusia yang ada untuk

meningkatkan hasil dengan perbaikan penggunaan alat tangkap; 3. Melakukan

pelatihan peningkatan keterampilan teknis perikanan serta pelatihan pengembangan

jiwa wirausaha bagi anggota; 4.Tingkatkan kemampuan manajerial melalui

pengembangan unit usaha pemasaran. Jalin kerjasama kemitraan dengan perusahaan

inti; 5. Merintis usaha pengolahan hasil perikanan yang memiliki nilai

tambah; 6. Diversifikasi produk olahan perikanan yang bernilai jual tinggi; 7.Terlibat

aktif dalam pengawasan sumberdaya perairan laut dan cegah penggunaan alat tangkap

yang tidak memperhatikan daya dukung lingkungan (pukat harimau, dsb).

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Nelayan dan komunitas desa

pesisir, pada umumnya adalah bagian

dari kelompok masyarakat miskin yang

berada pada level paling bawah dan

acapkali menjadi korban pertama yang

paling menderita akibat

ketidakberdayaan dan kerentanannya.

Nelayan (tradisional) bukan saja

sehari-hari harus berhadapan dengan

ketidakpastian pendapatan dan tekanan

musim paceklik ikan yang panjang,

tetapi lebih dari itu mereka juga sering

harus berhadapan dengan berbagai

tekanan dan bentuk eksploitasi yang

muncul bersamaan dengan

berkembangnya proses modernisasi di

Page 2: PERAN KOPERASI DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN

10

sektor perikanan. Melihat fenomena ini

maka perlu adanya kegiatan

perekonomian berbasis kerakyatan

yang benar-benar bersentuhan

langsung dengan masyarakat nelayan

atau masyarakat pesisir. Kegiatan

perekonomian yang dapat dengan

mudah menyesuaikan perannya

dengan kebutuhan masyarakat nelayan

atau masyarakat pesisir adalah

koperasi. Koperasi menjadi suatu

kegiatan perekonomian yang dapat

diandalkan karena ia berhubungan

langsung dengan barang atau produk

maupun dengan jasa-jasa yang

berkaitan dengan masyarakat pesisir

dan bertujuan untuk kesejahteraan

bersama.

Pemberdayaan kegiatan koperasi

sangat terkait dengan upaya

menggerakkan koperasi dengan

pemanfaatan dan penggunaan sumber

daya yang dimiliki oleh anggota

koperasi yang didirikan oleh anggota

untuk memenuhi ekonomi anggota dan

masyarakat. Ekonomi rakyat pada

umumnya usaha mikro yang

merupakan sektor ekonomi yang

digeluti oleh rakyat kebanyakan seperti

anggota Koperasi Serba Usaha Citra

Nelayan Tanjungunggat sebagai usaha

mikro. Mengingat pentingnya sektor

usaha mikro yang telah tergabung

dalam koperasi, maka gerakan koperasi

harus menjadi prioritas pembinaan dan

pengembangan usahanya, karena usaha

demikian dapat menyediakan lapangan

pekerjaan, dan mengurangi

pengangguran. Maka sudah sewajarnya

kalau sektor mikro yang tergabung

dalam koperasi mendapatkan perhatian

untuk lebih dikembangkan sehingga

benar-benar dapat menjadi penyangga

utama perekonomian nasional.

Perumusan Masalah

Penelitian ini bermaksud

mengkaji situasi problematik yang

dihadapi masyarakat pesisir atau

nelayan di kawasan Tanjungunggat

dalam melangsungkan kehidupannya

sehari-hari. Fokus persoalan yang

dikaji dalam penelitian ini adalah

masalah peran koperasi Serba Usaha

Citra Nelayan bagi masyarakat

nelayan, terutama melalui kegiatan

pemanfaatan koperasi untuk

pengembangan usaha nelayan.

Permasalahan lain yang dikaji dalam

kegiatan penelitian ini adalah:

1. Peran koperasi Serba Usaha Citra

Nelayan terutama dalam

meningkatkan kesejahteraaan

anggota.

2. Kegiatan unit usaha koperasi yang

prospektif dikembangkan untuk

mendorong pengembangan

kegiatan alternatif atau

meningkatkan kesejahteraan

keluarga nelayan atau masyarakat

pesisir.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui peranan koperasi

Serba Usaha Citra Nelayan di

daerah pemukiman nelayan di

Tanjungunggat.

2. Membantu memberikan solusi

pengembangan koperasi yang

tepat agar masyarakat dapat

merasakan manfaat dari

keberadaan koperasi.

Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat yang

diharapkan dapat diperoleh dari

penelitian ini adalah:

1 Bagi pemerintah daerah (

Pemerintah Provinsi Kepulauan

Riau maupun instansi terkait

lainnya) sebagai lembaga publik

yang berhubungan langsung

dengan masyarakat, dapat

Page 3: PERAN KOPERASI DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN

11

dijadikan masukan dalam

menentukan kebijakan yang

berhubungan dengan koperasi

nelayan dimasa yang akan datang.

2 Bagi koperasi Serba Usaha Citra

Nelayan dapat dijadikan masukan

dalam mengembangkan unit

usahanya agar mampu menghadapi

persaingan pasar dan dapat

mensejahterakan anggotanya.

3 Bagi para akademisi dan peneliti

sebagai salah satu wahana untuk

dapat menerapkan ilmu dan

kemampuan yang dimiliki dalam

menyikapi berbagai kondisi dan

permasalahan yang dihadapi

masyarakat pesisir atau nelayan

serta bagaimana solusi

pemecahannya.

METODELOGI PENELITIAN

Metoda Penelitian

Penelitian menggunakan metode

deskriptif dengan pendekatan studi

kasus di Koperasi Serba Usaha Citra

Nelayan. Metode deskriptif dilakukan

untuk mengidentifikasi dan

menganalisis kondisi riil dan berbagai

permasalahan yang terjadi pada saat

dilakukannya penelitian. Studi kasus

terhadap koperasi Serba Usaha Citra

Nelayan dilakukan untuk membatasi

penelitian ini agar tidak menyimpang

dari tujuan semula

Jenis dan Sumber Data

Data yang diperlukan untuk

penelitian ini berupa data primer dan

sekunder. Data primer diperoleh

melalui wawancara langsung (depth

interviews) pada pengurus koperasi

Serba Usaha Citra Nelayan. Data

lainnya diperoleh dari pengisian

kuesioner oleh anggota koperasi Serba

Usaha Citra Nelayan dan masyarakat

sekitar lokasi penelitian serta melalui

pengamatan langsung di lapangan.

Sedangkan data sekunder diperoleh

dari studi kepustakaan.

Teknik Pengambilan Sampel

Pemilihan responden dilakukan

dengan mengambil para pengurus

koperasi secara sengaja (judgement

sampling). Sampel yang diambil dari

anggota Koperasi Citra Nelayan serta

masyarakat sekitar wilayah

pengambilan sampel, dimana mereka

mengetahui keberadaaan koperasi Citra

Nelayan. Pengambilan sampel

menggunakan metode acak sederhana

(Simple Random Sampling). Setiap

sampel diambil secara acak atau

sedemikian rupa sehingga tiap populasi

memiliki kesempatan yang sama untuk

dipilih sebagai sampel. Menurut

Taken,1965 dalam Singarimbun (1989)

penelitian yang menggunakan derajad

keseragaman dari populasi, dimana

semakin seragam populasi maka

semakin kecil sampel yang diambil.

Penentuan jumlah sampel dengan

menggunakan rumus solvin dalam

Rianse (2008). Responden yang dipilih

untuk wawancara langsung (depth

interviews) yaitu pengurus koperasi

Serba Usaha Citra Nelayan dan

anggota sebanyak 20 orang dan

masyarakat nelayan di sekitar lokasi

penelitian sebanyak 20 orang.

Teknik Pengolahan dan Analisis

Data

Data-data yang diperoleh

dianalisa lebih lanjut untuk

menentukan tingkat

keberhasilan dengan menggunakan

Analisis Sistem. Berdasarkan hasil

temuan dan permasalahan dicari

alternatif pemecahan. Kemudian

alternatif pemecahan ini dapat menjadi

Page 4: PERAN KOPERASI DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN

12

bahan masukan bagi Koperasi Serba

Usaha Citra Nelayan untuk

perkembangan koperasi dimasa akan

datang, terutama untuk meningkatkan

perekonomian anggota pada khususnya

dan masyarakat nelayan di

Tanjungunggat pada umumnya.

Langkah-langkah yang dilakukan

dalam Analisis Sistem di penelitian ini

adalah sebagai berikut:

a. Memberikan kuesioner pada

nelayan anggota koperasi Serba

Usaha Citra Nelayan dan

masyarakat nelayan di sekitar

lokasi penelitian.

b. Data yang diperoleh kemudian

diolah untuk kemudian dapat

ditemukan apa permasalahan dan

temuan yang diperoleh.

c. Membuat suatu kesimpulan tentang

sejauh mana perkembangan

koperasi Serba Usaha Citra

Nelayan selama ini mencakup

efektifitas pelaksanaan atau

kegagalan yang mencakup

permasalahan yang muncul dalam

pelaksanaan sistem.

Setelah dilakukan analisis sistem,

berdasarkan kesimpulan yang

diperoleh kemudian dilakukan analisis

pasar. Analisis pasar yang gunakan

yaitu dengan menggunakan penerapan

konsep Structure-Conduct-

Performance (SCP). Berdasarkan

kedua analisis tersebut, selanjutnya

dilakukan analisis SWOT agar dapat

memberika rekomendasi terhadap

pengembangan KSU Citra Nelayan

dimasa hadapan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Identifikasi Responden

Berdasarkan hasil jawaban

kuesioner oleh nelayan anggota KSU

Citra Nelayan, maka dapat diperoleh

hasil sebaran responden pada Tabel 1.

Tabel 1. Sebaran Responden Anggota Koperasi Serba Usaha Citra Nelayan

No Kriteria Jumlah (orang) Persentase (%)

1. Umur:

≤ 15 tahun

16 tahun s/d 35 tahun

36 tahun s/d 55 tahun

≥ 56 tahun

-

3

15

2

-

15

75

10

2. Pendidikan:

SD

SMP (SLTP)

SMU (SLTA)

SARJANA

10

4

6

-

50

20

30

-

3. Pekerjaan:

Nelayan

Swasta

PNS

17

3

-

85

15

-

4. Status:

Kawin

Tidak Kawin

19

1

95

5

5. Jumlah anggota Keluarga:

Page 5: PERAN KOPERASI DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN

13

1 orang

2 orang

3 orang

4 orang

≥ 5 orang

1

-

3

6

10

5

-

15

30

50

Identifikasi Pelaksanaan Sistem

Koperasi Serba Usaha Citra

Nelayan

Identifikasi pelaksanaan sistem

KSU Citra Nelayan, dilakukan melalui

penyebaran kuesioner kepada para

nelayan. Anggota koperasi. Hasil

identifikasi pelaksanaan sistem KSU

Citra Nelayan ditampilkan pada Tabel

2.

Tabel 2. Hasil Kuesioner Pelaksanaan Sistem Koperasi Serba Usaha Citra Nelayan.

NO PERTANYAAN JUMLAH

(orang)

PERSENTASE

( % )

A.

1.

KEGIATAN USAHA PENANGKAPAN

Wilayah tangkap:

Laut Tanjung Unggat

Diluar wilayah laut Tanjung

Unggat

16

4

80

20

2. Alat Tangkap:

Tradisional (alat sederhana)

Alat berat/mesin

20

-

100

-

3. Rata-rata jumlah pengeluaran usaha nelayan

≤ Rp. 750 000

Rp. 750 001 – Rp. 1 500 000

Rp. 1 500 001 – Rp. 2 500

000

≥ Rp. 2 500 001

18

2

0

0

0

90

10

-

-

-

4. Rata-rata jumlah pendapatan:

Rp. 500 000 – Rp. 1 500 000

Rp. 1 500 000 – Rp 2 500 000

Rp. 2 500 000 – Rp 3 500 000

Rp. 3 500 000 – Rp. 4 500

000

≥ Rp. 5000 000

15

5

-

-

-

75

25

-

-

-

5. Mengapa merasa perlu untuk menjadi

anggota koperasi?

Pengaruh dari sesama nelayan

Saran dari petugas lapangan

Perlu modal untuk kegiatan

penangkapan ikan

5

-

15

25

-

75

6. Pinjaman Koperasi digunakan untuk:

Pembelian alat penangkapan

17

85

Page 6: PERAN KOPERASI DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN

14

Modal Usaha Penjualan

Kebutuhan lain

2

1

10

5

B.

1.

PERANAN KOPERASI

Cara pengajuan penguatan permodalan ke

koperasi:

Menyusun usulan sendiri

Dibuat kelompok bersama

pengurus koperasi

Dibuat pengurus koperasi

3

13

4

15

65

20

2. Berapa lama setelah pengajuan penguatan

permodalan dicairkan:

Satu bulan setelah pengajuan

Dua bulan setelah pengajuan

Tiga bulan setelah pengajuan

Lebih dari tiga bulan

pengajuan

Tidak ada

-

-

-

-

20

-

-

-

-

100

3. Bentuk penguatan permodalan diperoleh

Uang tunai

Sarana Produksi

Uang tunai dan sarana

produksi

Tidak ada

-

5

-

15

-

25

-

75

4. Apakah jumlah penguatan permodalan yang

diperoleh sesuai dengan pengusulan:

Sesuai dengan yang diusulkan

Kurang dari jumlah yang

diusulkan

Lebih dari yang diusulkan

Tidak ada

-

-

-

20

-

-

-

100

C.

1.

HASIL DAN PRODUKSI

Bagaimana hasil produksi yang diperoleh

Kurang sesuai dengan yang

diharapkan

Sudah cukup sesuai

Lebih dari yang diharapkan

16

3

1

80

15

5

2. Berapa banyak hasil penangkapan yang

diperoleh sekali turun melaut:

≤ 5 kilogram

6 - 10 kilogram

11 – 15 kilogram

16 – 20 kilogram

≥ 21 kilogram

17

2

1

-

85

10

5

-

3. Jenis ikan yang selalu diperoleh

Udang

Kepiting

Ikan (belanak, selangat,

karang)

3

3

14

15

15

70

4. Kemana hasil tangkapan dijual:

Page 7: PERAN KOPERASI DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN

15

Koperasi

Jual sendiri

Konsumsi

10

8

2

50

40

10

5. Bagaimana hasil penjualan yang diperoleh

Dibawah harga pasar

Sesuai dengan harga

pasaran/cukup

Diatas harga

pasaran/memuaskan

5

15

-

25

75

-

D.

1.

PENGEMBALIAN PINJAMAN

Rencana pengembalian pinjaman:

Diangsur setiap mendapat

hasil penangkapan

Diangsur setiap mendapat

hasil penjualan

Diangsur setiap bulan

Tidak tahu

-

-

5

15

-

-

25

75

Analisis Pasar

Analisis pasar terhadap kinerja

usaha KSU Citra Nelayan meliputi

tiga aspek utama yakni fisik,

sumberdaya manusia (SDM) dan

pemasaran. Ketiga aspek tersebut

saling berkaitan dan sangat

menentukan kinerja dan keberhasilan

usaha bagi KSU Citra Nelayan.

Sebagai sebuah koperasi yang dimiliki

oleh nelayan dan bergerak diberbagai

usaha sebenarnya koperasi ini

memiliki peluang untuk berkembang

lebih maju lagi.

Peluang yang ada tersebut baru

sebagian dapat dilaksanakan oleh KSU

Citra Nelayan, hal ini terlihat dari

penerapan konsep Structure-Conduct-

Performance (SCP) KSU Citra

Nelayan. Konsep SCP ini dapat

membuat kinerja KSU Citra Nelayan

lebih efektif dan efisien karena

kemampuan suatu organisasi

disesuaikan dengan kondisi pasar yang

ada. Produktivitas yang dapat dicapai

selalu dikaitkan dengan peluang pasar

yang ada dan keberlanjutannya.

Peningkatan kuantitas selalu diikuti

dengan peningkatan kualitas.

Penerapan konsep SCP oleh KSU Citra

Nelayan dapat dilihat pada Gambar

Penerapan Konsep SCP oleh KSU

Citra Nelayan.

Analisis SWOT

Setiap organisasi akan

menghadapi masalah lingkungan

strategis yang mencakup lingkungan

internal dan lingkungan eksternal.

Lingkungan internal merupakan faktor

yang berpengaruh pada kinerja

organisasi yang dapat dikendalikan

secara langsung. Sedangkan

lingkungan eksternal merupakan faktor

yang berpengaruh pada organisasi

tetapi diluar kendali organisasi

tersebut.

Tabel 3. Hasil Analisis Identifikasi Lingkungan Strategik

INTERNAL EKSTERNAL

KEKUATAN (STRENGTHS) PELUANG (OPPORTUNITIES)

Page 8: PERAN KOPERASI DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN

16

Potensi laut yang masih luas

dimana Provinsi Kepri 95.8%

wilayahnya terdiri dari perairan laut.

Keanekaragaman hayati yang

besar (terdiri dari beragam jenis ikan

dan biota laut lainnya ditambah

ekosistem pesisir (terumbu karang,

mangrove, padang lamun dan lain-

lain).

Terletak pada wilayah strategis

yaitu berdekatan dengan negara

Singapura dan Malaysia yang

merupakan potensi pasar.

Potensi wilayah yang memiliki

keunggulan komperatif dibandingkan

negara tetangga (Singapura dan

Malaysia).

Dekat dengan pasar internasional

dan pasar lokal

Perkembangan fasilitas

komunikasi dan informasi

KELEMAHAN (WEAKNES) ANCAMAN (THREATS)

Kualitas SDM yang masih sangat

rendah (sebagian besar nelayan

tamatan sekolah dasar (SD).

Sarana dan prasarana

penangkapan ikan yang masih

tradisional.

Koperasi nelayan belum

sepenuhnya dimanfaatkan oleh

anggota sebagai wadah perekonomian.

Ketersediaan SDM yang

berkualitas dalam menangani koperasi

memerlukan proses.

Kemampuan untuk menghasilkan

produk olahan perikanan yang benilai

jual tinggi.

Masih adanya nelayan yang

melakukan penangkapan ikan tanpa

memperhatikan daya dukung

lingkungan (menggunakan bom dan

pukat harimau).

Kajian Analisis Sistem dan Analisis

Pasar

Berdasarkan hasil kajian

analisis sistem dan anlisis pasar yang

telah dilakukan serta memfokuskan

pada peranan koperasi bagi

anggotanya, maka pada masa akan

datang KSU Citra Nelayan mampu

untuk berkembang dalam hal

membantu anggotanya. Hal ini

dikarenakan karakteristik wilayah

pemukiman anggota merupakan daerah

kepulauan sehingga potensi untuk

meningkatkan hasil tangkapan masih

sangat terbuka luas. Begitu pula dalam

hal pengolahan hasil perikanan, masih

sangat terbuka luas peluang pasar.

Namun demikian peranan pemerintah

dalam hal melakukan pembinaan dan

pelatihan bagi anggota koperasi sangat

diharapkan selain memberikan bantuan

alat tangkap yang memperhatikan daya

dukung lingkungan.

Dengan memperhatikan kondisi

lapangan yang ada penguatan

permodalan juga menjadi hal yang

sangat penting terutama dalam

perkembangan koperasi pada masa

akan datang. Penguatan permodalan

ini bukan hanya bergantung pada

jumlah modal yang dimiliki oleh

koperasi akan tetapi juga kemampuan

manajerial pengurus dalam mengelola

keuangan yang ada seoptimal

mungkin.

Lembaga pemerintahan

sebaiknya melakukan pembinaan

manajemen usaha nelayan dan

Page 9: PERAN KOPERASI DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN

17

keuangan koperasi bagi masyarakat

pesisir ini. Kenyataan memperlihatkan

bahwa masih rendahnya jiwa

wirausaha anggota KSU Citra Nalayan.

Apabila jiwa wirausaha nelayan ini

rendah maka tingkat ketergantungan

mereka pada pihak luar akan sangat

tinggi sekali terutama kepada pihak

penguasa modal . Kondisi ini terlihat

dari penjualan hasil tangkapan. Tidak

semua anggota koperasi menjual hasil

tangkapan ke koperasi, meskipun nilai

jual di pasar sama dengan di koperasi.

Apabila kondisi ini terus berkembang

maka akan sulit bagi koperasi untuk

bertahan dalam jangka waktu yang

lama. Melalui peran pemerintah,

pengurus koperasi dan dukungan dari

anggota maka tujuan koperasi untuk

meningkatkan kesejahteraan anggota

dan kesinambungan usaha akan

terwujud.

Kajian Analisis SWOT

Koperasi yang ada di Indonesia

pada umumnya selalu dicirikan dengan

tingkat manajemen dan usaha

sederhana sehingga akan sangat

berpengaruh pada rendahnya

pelayanan pada anggota. Kondisi ini

juga tergambar pada KSU Citra

Nelayan, yaitu lemahnya kemampuan

manajerial pengurus, penguasaan

informasi, dan teknologi serta

kelembagaan yang meliputi seluruh

mata rantai usaha koperasi.

Namun demikian kemampuan

KSU Citra Nelayan untuk dapat

menyesuaikan diri terhadap lingkungan

eksternal dan internal merupakan

faktor utama agar tetap dapat bertahan

dan mengembangkan unit-unit

usahanya. Perubahan baik dalam

organisasi, kelembagaan, maupun

aktivitas lainnya akan dapat

meningkatkan peranan dan daya saing

koperasi itu sendiri.

Setelah dilakukan analisis

SWOT, selanjutnya ditentukan

tingkatan prioritas terhadap lingkungan

internal dan eksternal yang dihadapi

oleh KSU Citra Nelayan. Tujuan yang

ingin dicapai dari penentuan prioritas

ini yaitu agar koperasi dapat lebih

berperan aktif bagi peningkatan

kesejahteraan anggota. Perencanaan

yang dapat dilakukan berdasarkan

analisa SWOT dapat dilihat pada

Tabel Rencana Terhadap Faktor

Prioritas.

4. Tabel Rencana Terhadap Faktor Prioritas

No Urutan Prioritas Rencana Program yang dilakukan

1. KEKUATAN

Keanekaragaman

hayati yang besar

(terdiri dari beragam

jenis ikan dan biota laut

lainnya ditambah

ekosistem pesisir

(terumbu karang,

mangrove, padang

lamun dan lain-lain).

Potensi laut yang

masih luas dimana

Provinsi Kepri 95.8%

wilayahnya terdiri dari

Memberikan informasi dalam hal pengolahan

hasil perikanan berbasis teknologi dan

mengembangkan pemuliaan dan domestikasi

jasad hayati perairan.

Mengembangkan sistem penangkapan ikan

yang lestari dan berkelanjutan.

Manfaatkan sumberdaya manusia yang banyak

Page 10: PERAN KOPERASI DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN

18

perairan laut.

Terletak pada

wilayah strategis yaitu

berdekatan dengan

negara Singapura dan

Malaysia yang

merupakan potensi

pasar.

untuk meningkatkan hasil dengan perbaikan alat

tangkap.

2. KELEMAHAN

Kualitas SDM

yang masih sangat

rendah (sebagian besar

nelayan tamatan

sekolah dasar (SD).

Sarana dan

prasarana penangkapan

ikan yang masih

tradisional.

Koperasi nelayan

belum sepenuhnya

dimanfaatkan oleh

anggota sebagai wadah

perekonomian.

Melakukan pelatihan peningkatan keterampilan

teknis perikanan.

Mengusulkan bantuan alat tangkap perikanan

dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi

Kepulauan Riau.

Pembinaan pengurus dan anggota melalui

pelatihan manajerial dan tingkatkan fungsi

melalui unit usaha pemasaran.

3. PELUANG

Potensi wilayah

yang memiliki

keunggulan komperatif

dibandingkan negara

tetangga (Singapura

dan Malaysia).

Dekat dengan pasar

internasional dan pasar

lokal.

Perkembangan fasilitas

komunikasi dan

informasi.

Jalin kerjasama kemitraan dengan perusahaan

inti.

Merintis produk perikanan yang memiliki nilai

tambah.

Memberikan pelatihan pengenalan instrumentasi

kelautan digital kepada para nelayan.

4. ANCAMAN

Ketersediaan SDM

yang berkualitas dalam

menangani koperasi

Kontinuitas program pengembangan

kemampuan manajerial pengurus dan usaha

Page 11: PERAN KOPERASI DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN

19

memerlukan proses.

Kemampuan untuk

menghasilkan produk

olahan perikanan yang

benilai jual tinggi.

Masih adanya

nelayan yang

melakukan

penangkapan ikan tanpa

memperhatikan daya

dukung lingkungan

(menggunakan bom dan

pukat harimau).

koperasi serta kembangkan jiwa wirausaha.

Diversifikasi produk olahan perikanan yang

bernilai jual tinggi.

Terlibat aktif dalam pengawasan sumberdaya

perairan laut dan cegah penggunaan alat tangkap

yang tidak memperhatikan daya dukung

lingkungan (pukat harimau, dsb).

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Keberadaan KSU Citra

Nelayan pada saat ini hanya dapat

membantu anggota dalam menampung

hasil tangkapan dan selanjutnya

dipasarkan. Akan tetapi dari

pernyataan responden hanya 50 persen

yang menjual hasil tangkapan ke

koperasi selebihnya menjual sendiri

dan bahkan mengkonsumsi langsung

hasil tangkapan. Meskipun 75 persen

responden mengatakan nilai jual

sesuai dengan harga pasar namun hasil

yang diperoleh tidak sesuai dengan

yang diharapkan yaitu sebesar 80

persen. Kenyataan ini menjadi kendala

utama bagi koperasi untuk dapat

berperan aktif bagi anggota selain juga

karena keterbatasan modal usaha

koperasi.

Berdasarkan analisis pasar

keberadaan KSU Citra Nelayan

sebagai salah satu koperasi yang

dimiliki oleh nelayan dan bergerak

diberbagai usaha, sebenarnya koperasi

ini memiliki peluang untuk

berkembang lebih maju lagi. Meskipun

demikian anggota KSU Citra Nelayan

belum mampu memanfaatkan potensi

pasar yang ada seefisien dan seefektif

mungkin. Kenyataan ini berkaitan

dengan masih rendahnya SDM anggota

serta hasil tangkapan yang masih

rendah (keterbatasan alat tangkap)

sehingga tidak dapat memenuhi

permintaan pasar. Meskipun demikian

anggota seharusnya menyadari

peningkatan kuantitas harus selalu

diikuti dengan peningkatan kualitas

karena jika tidak pemasaran tidak

akan berjalan lancar.

Solusi pengembangan KSU

Citra Nelayan dimasa depan agar

dapat lebih berperan aktif bagi

peningkatan kesejahteraan anggota,

dilakukan dengan menggunakan

analisis SWOT antara lain 1.

Mengembangkan sistem penangkapan

ikan yang lestari dan berkelanjutan; 2.

Manfaatkan sumberdaya manusia yang

ada untuk meningkatkan hasil dengan

perbaikan penggunaan alat tangkap; 3.

Melakukan pelatihan peningkatan

keterampilan teknis perikanan serta

pelatihan pengembangan jiwa

wirausaha bagi anggota; 4. Tingkatkan

kemampuan manajerial melalui

Page 12: PERAN KOPERASI DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN

20

pengembangan unit usaha pemasaran.

Jalin kerjasama kemitraan dengan

perusahaan inti; 5.Merintis usaha

pengolahan hasil perikanan yang

memiliki nilai tambah; 6. Diversifikasi

produk olahan perikanan yang bernilai

jual tinggi; 7. Terlibat aktif dalam

pengawasan sumberdaya perairan laut

dan cegah penggunaan alat tangkap

yang tidak memperhatikan daya

dukung lingkungan (pukat harimau,

dsb).

Saran

1. Berkenaan dengan masih

kurangnya peranan koperasi

terhadap anggota maka perlu

dilakukan upaya peningkatan peran

aktif pengurus dan anggota,

terutama dalam hal peningkatan

keterampilan dan kemampuan

manajerial pengurus serta jiwa

wirausaha pengurus dan anggota.

2. Berdasarkan analisis sistem dan

analisis pasar yang dilakukan,

kondisi karakteristik wilayah

berdirinya KSU Citra Nelayan

merupakan daerah pesisir sehingga

potensi untuk meningkatkan hasil

tangkapan masih sangat terbuka

luas. Begitu pula dalam hal

pengolahan hasil perikanan, masih

sangat terbuka peluang pasar.

Namun demikian peranan

pemerintah dalam hal melakukan

pembinaan dan pelatihan bagi

anggota koperasi sangat diharapkan

selain memberikan bantuan alat

tangkap yang memperhatikan daya

dukung lingkungan.

3. Diperlukan upaya penelitian lebih

lanjut terhadap pengembangan

KSU Citra Nelayan dalam upaya

peningkatan jaringan usaha dan

keanekaragaman usaha terutama

dalam hal peningkatan nilai tambah

dari hasil tangkapan.

DAFTAR PUSTAKA

Eriyatno, 1989. Ilmu Sistem

Meningkatkan Mutu dan

Efektifitas Manajemen. Penerbit

IPB Press,Bogor.

Jogianto,H.M.1989. Analisis dan

Desain Sistem

Informasi.Penerbit Andi Offset,

Jogyakarta.

Kaputra,D.1996. Strategi Pemasaran di

Koperasi Unit Desa (KUD),

Minasari Pangandaran. Tesis

Promram studi Magister

Manajemen Agribisnis IPB.

Kolter, P. 1993. Manajemen

Pemasaran: Analisis,

Perencanaan, Implementasi dan

Pengendalian. Jilid 1.

Terjemahan: J. Wasana.

Penerbit Erlangga. Jakarta.

Nazir,M. 1988. Metode

Penelitian.Graha Indonesia.Jakarta.

Penyusunan Master Plan Pendidikan

Kota Tanjungpinang. 2008.

Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah.

Pemerintah Kota

Tanjungpinang.

Rangkuti, Freddy. 2006. Analisis

SWOT Teknik Membedah

Kasus Bisnis. Penerbit PT

Gramedia Pustaka Utama

Jakarta.

Rianse, Usman dan Abdi. 2008.

Metodelogi Penelitian Sosial

dan Ekonomi “teori dan

aplikasi”. Penerbit

Alfabeta,Bandung.

Singarimbun,Masri dan Sofian

Effendi.1989.Metode Penelitian

Survei.LP3ES.Jakarta.

Page 13: PERAN KOPERASI DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN

21

Undang-Undang Republik Indonesia,

Nomor 25 Tahun 1992,tentang

Koperasi.

Wilson,I.2000.The New Rules: Ethics,

Social Responbility and

Strategy.Journal of Leadership

and Strategy Vol.28.No 3.2000

pp 12-16.