335
PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN REKOMENDASI PERIZINAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA (Studi Kasus Pemberian Rekomendasi Perizinan Pasir Laut di Wilayah Pesisir Utara Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang) SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik Program Studi Ilmu Administrasi Negara Oleh Jumhari NIM 6661130194 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG, September 2017

PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

  • Upload
    dominh

  • View
    245

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN REKOMENDASI PERIZINAN

PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA

(Studi Kasus Pemberian Rekomendasi Perizinan Pasir Laut di Wilayah Pesisir Utara Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang)

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Oleh

Jumhari

NIM 6661130194

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG, September 2017

Page 2: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

ABSTRAK

Jumhari. NIM. 6661130194. 2017. PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN REKOMENDASI PERIZINAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA (Studi Kasus Pemberian Rekomendasi Perizinan Pasir Laut Di Wilayah Pesisir Utara Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang). Program Studi Ilmu Administrasi Negara. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Dosen Pembimbing I, Leo Agustino, Ph.D; Dosen Pembimbing II, H. Oman Supryadi, S.Sos. M.Si.

Pemberian rekomendasi perizinan pasir laut merupakan kewenangan Dinas Pertambangan Dan Energi Provinsi Banten berdasarkan Undang-Undang No 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah yang berpedoman pada Undang-Undang No 4 Tahun 2009 tentang Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara dan Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara. Permasalahan penelitian ini, belum adanya Peraturan Daerah yang mendukung UU No 23 Tahun 2014, rendahnya pengawasan, dan pengendalian dan kurangnya keterpaduan dari pemerintah, swasta dan masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji tatacara permohonan perizinan pertambangan yang sesuai dengan aturan. Teori yang digunakan untuk menganalisis penelitian ini adalah teori Peran dari Biddle dan Thomas (dalam sarwono 2008:216) yang memiliki lima indikator yaitu: Harapan (expektation), Norma (Norm), Wujud Perilaku (performance), Penilaian (evaluation), dan Sanksi (sanction). Penelitian menggunakan mrtode kualitatif teknik deskriptif. Hasil nya menunjukan peran dari Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten kurang baik, karena kurang sosialisasi (Norma), kurang profesional, kurang transparan, minimnya pengawasan, lemahnya koordinasi (Wujud Perilaku), dan tidak tegas (Sanksi). Saran dari penelitian ini adalah pemerintah harus profesional, tegas, transparan dan meningkatkan pengawasan; pemerintah harus melibatkan peran Pemerintahan Desa, Lembaga Swadaya Masyarakat, mahasiswa dan masyarakat; pemerintah harus membuat sanksi yang tegas terhadap pelanggar aturan, dan pemerintah harus memperhatikan masyarakat yang terkena dampak dari pertambangan tersebut. Kata Kunci : Peran , Pertambangan, Rekomendasi perizinan

Page 3: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

ABSTRACT

Jumhari. 6661130194. THE ROLE OF MINES AND ENERGY OF BANTEN PROVINCES IN GIVING THE RECOMMENDATION LICENSES OF MINERAL AND COAL MINING (Case Study of Licensing of Sand Sea Permits in North Coastal Area of Tirtayasa District of Serang Regency). State Administration Science Program. Faculty of Social Science and Political Science. University of Sultan Ageng Tirtayasa. Supervisor I, Leo Agustino, Ph.D; Supervisor II, H. Oman Supryadi, S.Sos. M.Si.

The granting of sea sand permit recommendation is the authority of Mining and Energy Office of Banten Province based on Law No 23 of 2014 on Regional Government based on Law No. 4 Year 2009 regarding Mineral and Coal Mining and Government Regulation No. 23 of 2010 on Implementation of Activities Mining Business of Mineral and Coal. The problem of this study, there is no Regional Regulation that supports Law No. 23 of 2014, low supervision, and control and lack of integration of government, private and public. The purpose of this study is to examine the procedures for mining permit applications in accordance with the rules. The theory used to analyze this research is the role theory of Biddle and Thomas (in Sarwono 2008:216) which has five indicators: Expectation, Norm, Performence, Evaluation, and Sanction. The research used qualitative method of descriptive technique. The results showed the role of Mining and Energy Office of Banten Province is not good, because less socialization (Norm), less professional, less transparent, lack of supervision, lack of coordination (Performence), and not firm (Sanctions). Suggestion from this research is government must be professional, firm, transparent and improve supervision; the government should involve the role of Village Governments, Non-Governmental Organizations, students and communities; the government must make strict sanctions against violators of the rules, and the government should pay attention to the communities affected by the mine workings.

Keywords: Role, Mining, Recommendation Licenses.

Page 4: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN
Page 5: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN
Page 6: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN
Page 7: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

Pahlawan yang setia itu berkorban, bukan buat dikenal namanya, tetapi semata-mata untuk membela

cita-cita. Mohammad Hatta

“Jiwa seorang pemenang tidak akan berhenti untuk berusaha

dan orang yang berhenti untuk berusaha tidak akan menjadi

seorang pemenang”

Skripsi ini saya

persembahkan ,,,, Untuk orangtua,

keluarga dan orang-orang tersayang

yang telah banyak membantu dan

memberi dukungannya selalu

Page 8: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

i

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu,

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Illahi Rabbi

kemudian solawat serta salam semoga terlimpah dan tercurah kepada Nabi besar

Muhammad S.A.W yang telah mengiringi doa dan harapan penulis untuk

mewujudkan terselesaikannya proposal penelitian skripsi ini yang berjudul Peran

Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten dalam Pemberian

Rekomendasi Perizinan Pertambangan Mineral dan Batubara (Studi Kasus

Pemberian Rekomendasi Perizinan Pasir Laut di Wilayah Pesisir Utara

Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang). Proposal penelitian skripsi ini dibuat

sebagai persyaratan untuk memperoleh Gelar Sarjana Strata satu (S1) Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik pada konsentrasi Manajemen Publik program studi Ilmu

Administrasi Negara. Sekalipun penulis menemukan hambatan dan kesulitan dalam

memperoleh informasi akurasi data dari para narasumber namun disisi lain penulis

juga sangat bersyukur karena banyak mendapat masukan untuk menambah

wawasan dan pengetahuan khususnya pada bidang yang sedang diteliti oleh penulis.

Untuk terwujudnya penulisan penelitian skripsi ini banyak pihak yang membantu

penulis dalam memberikan motifasi baik waktu, tenaga, dan ilmu pengetahuannya.

Maka dengan ketulusan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada

orang tua tercinta atas curahan perhatian dan kasih sayangnya dan juga doa yang

tak henti serta motivasi dalam pengerjaan skripsi ini. Pada kesempatan ini juga

suatu kebanggaan bagi penulis untuk mengucapkan terimakasih yang sedalam-

Page 9: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

ii

dalamnya kepada berbagai pihak yang telah membantu dan mendukung, penulis

ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd., Rektor Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa.

2. Bapak DR. Agus Sjafari, M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

3. Ibu Rahmawati, S.Sos., M.Si., Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

4. Bapak Iman Mukhroman, S.Sos, M.Si., Wakil Dekan II Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

5. Bapak Kandung Sapto Nugroho, S.Sos, M.Si., Wakil Dekan III Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

6. Ibu Listyaningsih, M.Si., Ketua Jurusan Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa.

7. Bapak Riswanda, Ph.D Sekretaris Jurusan Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa.

8. Bapak Leo Agustino, Ph.D dosen pembimbing I yang telah senantiasa

memberikan arahan dan bimbingan secara sabar dan juga dukungan

selama proses penyusunan skripsi, serta dosen pembimbing akademik

yang telah membimbing sejak awal masuk.

Page 10: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

iii

9. Bapak H.Oman Supryadi, S.Sos., M.Si sebagai dosen pembimbing II

yang telah senantiasa memberikan bimbingan, arahan dan motivasi

kepada penulis dalam menyelesaikan proposal penelitian ini.

10. Kepada seluruh Dosen Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang

membekali penulis dengan ilmu pengetahuan selama perkuliahan.

11. Para staff Tata Usaha (TU) Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa atas segala bantuan informasi selama perkuliahan;

12. Pihak Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten yang telah

memberikan informasi, data, dan ketersediaan waktu dalam proses

pengambilan data untuk penulis;

13. Bapak Nana selaku Kepala Wasdal di Dinas Pertambangan dan Energi

Provinsi Banten yang telah berkenan menjadi informan dan

memberikan informasi, data, dan ketersediaan waktu dalam proses

pengambilan data untuk penulis.

14. Bapak Aji Wijaya Pengawas di Dinas Pertambangan dan Energi

Provinsi Banten yang telah menjadi informan dan memberikan

informasi, data, dan ketersediaan waktu dalam proses pengambilan data

untuk penulis serta ilmu pengetahuannya mengenai fokus penelitian

pada skripsi ini;

15. Bapak H.Junali, Moch Pendi, Fahruri, Masayad Jeni dan Ibu sanah

Selaku masyarakat Kecamatan Tirtayasa yang telah menjadi informan

Page 11: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

iv

dan memberikan banyak informasi yang saya butuhkan selama

penyusunan skripsi;

16. Kepada orang tuaku tercinta dan tersayang Bapak Karna (alm) dan Ibu

Sanah yang telah menjadi motivator terbesar selama perjalanan

hidupku. Terimakasih atas segala doa, bimbingan, kasih sayang,

penyemangat, perhatian, dukungan serta motivasi yang tidak ada henti-

hentinya yang selalu diberikan untukku.

17. Kepada Kakak-kakak tercinta yang memberikan warna dalam hidup

dan memberikan semangat serta motivasi.

18. Kepada seluruh saudara-saudaraku yang telah mendoakan, memberi

semangat dan motivasi.

19. Kepada sahabat Wulan Resti Fauziah, Apriadalista N P, Asep Saripudin,

Fardan Kamil, Moch. Rifki, Mohamad Delki, Satrio, Hanni yang telah

memberikan dukungan serta keceriaan dan kebahagiaan;

20. Kepada sahabat Habibi Z.A, M. Rizky. M. Irfan, Nazmul, Hengky,

Dicky, Arif , Rodyansah yang selalu menyemangati penulis.

21. Teman-teman kelas A angkatan 2013 Ilmu Administrasi Negara selama

menuntut ilmu. Terimakasih atas semua kenangan selama empat tahun

perkuliahan kalian luar biasa .

22. Kawan-kawan KKM Kependudukan 13 yang juga memberikan

pengalaman hidup serta motivasi dan semangat kepada penulis.

Page 12: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

v

Dengan ini penelitian skripsi telah selesai disusun. Penulis meminta maaf

apabila terdapat kesalahan-kesalahan dalam pembuatan skripsi ini. Maka dari itu

kritik dan saran saya harapkan guna memperbaiki dan menyempurnakan skripsi

berikutnya. Penulis pun berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa

dan peneliti sendiri.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu,

Serang, September 2017

Penulis

Jumhari

Page 13: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK

ABSTRACT

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

LEMBAR PENGESAHAN

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

KATA PENGANTAR .................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................. vi

DAFTAR TABEL ........................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ............................................................................ 1

1.2. Identifikasi Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 8

1.3. Batasan Masalah ............................................................................... 19

1.4. Rumusan Masalah .................................................................................. 19

1.5. Tujuan Penelitian .......................................................... 19

1.6. Manfaat Penelitian ......................................................... 20

1.7. Sistematika Penulisan ................................................. 20

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN ASUMSI DASAR

2.1. Landasan Teori ....................................................................... 25

2.1.1. Definisi Peran ............................................................... 25

Page 14: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

vii

2.1.2.Definisi Rekomendasi Perizinan ................................... 34

a. Rekomendasi ............................................................. 34

b. Izin ............................................................................ 35

2.1.3.Wilayah Pertambangan .................................................. 52

2.1.4.Pertambangan Pasir Laut ............................................... 57

2.2. Penelitian Terdahulu ............................................................... 59

2.3. Kerangka Berfikir ................................................................... 61

2.4. Asumsi Dasar .......................................................................... 63

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian .................................................................... 65

3.2 Fokus Penelitian ...................................................................... 66

3.3 Lokasi Penelitian .................................................................... 67

3.4 Instrumen Penelitian ................................................................ 68

3.5 Informan Penelitian ................................................................ 69

3.6 Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data ........................ 71

3.7 Uji Keabsahan Data ................................................................. 78

3.8 Jadwal Penelitian ..................................................................... 80

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian ...................................................... 81

4.1.1 Gambaran Umum Provinsi Banten ............................... 81

4.1.2 Deskrifsi Wilayah Kecamatan Tirtaysa ........................ 84

4.1.3 Profil Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi

Banten .................................................................................... 86

Page 15: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

viii

4.2 Deskripsi Data ....................................................................... 95

4.2.1 Deskripsi Data Penelitian ............................................. 95

4.2.2 Data Informan Penelitian .............................................. 97

4.3 Deskripsi Hasil Penelitian ...................................................... 100

4.4 Pembahasan ............................................................................ 164

4.4.1 Gambaran Perkembangan Pertambangan Pasir laut

di Kecamatan Tirtayasa ................................................. 165

4.4.2 Harapan (expektation) .................................................. 166

4.4.3 Norma (Norm) .............................................................. 168

4.4.4 Wujud Perilaku (performance) ...................................... 170

4.4.5 Penilaian (evaluation) dan Sanksi (scantion) ................ 174

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ............................................................................. 184

5.2 Saran ....................................................................................... 187

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 16: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pertambangan Pasir Laut di Provinsi Banten 2012-2015 ............ 4

Tabel 1.2 Rekapitulasi IUP di Kabupaten serang 2016 ............................... 6

Tabel 1.3 Desa yang berada di Kecamatan Tirtayasa Kabupaten

Serang Provinsi Banten................................................................................ 9

Tabel 2.1 Jasa pelayanan dan penerbitan WIUP ......................................... 42

Tabel 3.1 Informan Penelitian ..................................................................... 70

Tabel 3.2 Pedoman Wawancara .................................................................. 73

Tabel 3.3 Jadwal Penelitian ......................................................................... 80

Tabel 4.1 Luas Wilayah Provinsi Banten berdasarkan Kabupaten/Kota ..... 82

Tabel 4.2 Desa yang berada di Kecamatan Tirtayasa Kabupaten

Serang Provinsi Banten ............................................................... 85

Tabel 4.3 Informan Penelitian ..................................................................... 98

Tabel 4.4 Jumlah Rumah Tangga Sasaran/ Penduduk Miskin (RSTPM)

kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang ..................................... 103

Tabel 4.5 Data Perusahaan Penambang Pasir Laut di Wilayah Perairan

Kabupaten Serang (Lokasi Kantor Cabang Yang Berada di

Kecamatan Tirtayasa) .................................................................. 105

Tabel 4.6 Temuan Lapangan penelitian ....................................................... 177

Page 17: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta Zonasi Wilayah Pertambangan di Kabupaten Serang ..... 14

Gambar 2.1 Alur Permintaan IUP Eksplorasi.............................................. 45

Gambar 2.2 Alur Permintaan IUP Oprasi Produksi ..................................... 48

Gambar 2.3 Kerangka Berfikir ................................................................... 62

Gambar 3.1 Analisis Data ............................................................................ 77

Gambar 4.1 Susunan Organisasi Dinas Pertambangan dan Energi

Provinsi Banten ........................................................................ 92

Gambar 4.2 Alur Permintaan IUP Eksplorasi-Oprasi Produksi ................. 131

Gambar 4.3 Skema Pemberian Rekomendasi Perizinan Pertambangan

oleh Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten ......... 140

Page 18: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lamiran Surat Ijin Penelitian

Lampiran Dokumentasi Penelitian

Lampiran Lain-lain

Page 19: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber daya alam yang

melimpah. Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang berasal dari alam yang

dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Hasil sumber daya

alam biasa disebut “Bahan Galian”. Semua bahan galian tersebut dikuasai

oleh negara, seperti halnya dalam Pasal 33 Ayat (3) Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa “Bumi dan Air

dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan

dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat”. Hak penguasaan Negara

berisi wewenang untuk mengatur, mengurus, dan mengawasi pengelolaan atau

pengusahaan bahan galian, serta berisi kewajiban untuk mempergunakannya

sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Penguasaan Negara ini diselenggarakan

oleh pemerintah.

Berbagai data dapat dirujuk untuk membenarkan bahwa Indonesia adalah

negara yang kaya akan sumber daya alam. Pertama, pada tahun 2002 Bank Dunia

(World Bank) menampilkan laporan khusus yang ditulis oleh Monika Weber-

Fahr, Ekonomi Senior di Departemen Pertambangan Bank Dunia. Data dari

Badan Pusat Statistik (BPS) yang menampilkan jumlah produksi barang tambang

mineral dan batubara Indonesia dari Tahun 1996-2010. Jumlah produksi yang

ada menunjukan betapa kayanya sumber daya alam yang dimiliki Indonesia. Data

terakhir menunjukan, bahwa pada tahun 2010 produksi mineral dan batubara

Page 20: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

2

yakni bauksit 440.000 ton dan batubara 325.325.793 ton. Jumlah ini mengalami

peningkatan dari setiap tahunya, akan tetapi Indonesia hanya bisa sebagai negara

sebagai pengeksport barang mentah saja dan tidak berjaya sebagai negara yang

mampu mengasilkan final goods dari barang tambang yang melimpah yang

tersedia di Tanah Air. Melainkan negara yang resource-poor yang membeli

barang tambang dari negara yang resoure-rich seperti dari Indonesia.

(https://www.linkedin.com/pulse/20141007063804-203311910-realitas-

pertambangan-indonesia, 15/10/2016).

Bukti ketergantungan Bangsa Indonesia kepada alam dapat dilihat

dari pemanfaatan sumber daya alam yang besar-besaran tanpa melihat kelanjutan

fungsinya. Pada masa Sentralisasi Pemerintahan, kegiatan exploitasi terhadap

sumber daya alam yang tidak berwawasan lingkungan masih terbatas pada

pemanfaatan wilayah-wilayah yang strategis saja, namun dewasa ini setiap

daerah saling belomba-lomba mengeksploitasi dan memanfaatkan kekayaan alam

masing-masing.

Setiap usaha pertambangan yang dilakukan selain instansi pemerintah

seperti kontaktor atau perorangan harus memiliki izin. Izin ini diberikan oleh

pemerintah salah satunya berupa kuasa pertambangan. Kuasa pertambangan

merupakan wewenang yang diberikan kepada badan/perorangan untuk

melaksanakan usaha pertambangan. Kuasa pertambangan dapat dibedakan

menjadi lima macam, yaitu:

1. Kuasa pertambangan penyelidikan umum; 2. Kuasa pertambangan eksplorasi; 3. Kuasa pertambangan eksploitasi;

Page 21: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

3

4. Kuasa pertambangan pengolahan dan pemurnian; dan 5. Kuasa pertambangan pengangkutan dan penjualan. (Salim H,

2010:51)

Sejak awal perencanaan usaha atau kegiatan sudah harus diperkirakan

perubahan rona lingkungan hidup akbat pembentukan suatu kondisi lingkungan

hidup yang baru, baik yang menguntungkan maupun yang merugikan, yang

timbul sebagai akibat diselenggarakannya usaha atau kegiatan. Pasal 15 Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

menetapkan bahwa setiap rencana usaha atau kegiatan memungkinkan dapat

menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan wajib memiliki

analisis mengenai dampak lingkungan hidup.

Provinsi Banten diperkirakan 1/3 bagian wilayahnya terdiri dari lautan

dengan luas perairan Provinsi Banten sekitar 11.134,224 km² dengan panjang

pantai sekitar 501 km. Kekayaan alam kelautan dan sumberdaya pesisir yang

dimiliki Banten antara lain berupa sumberdaya perikanan, sumberdaya hayati

seperti mangrove (hutan bakau), terumbu karang, padang lamun, dan termasuk

bahan tambang lainnya yang memiliki nilai ekonomi tinggi. (Mukhtar,2013).

Berikut ada beberapa tabel mengenai jumlah, luas dan produksi

pertambangan pasir di Provinsi Banten.

Page 22: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

4

Tabel 1.1

Pertambangan Pasir Laut di Provinsi Banten Pada 2012-2015

No Jenis Bahan Tambang 2012 2013 2014 2015

1 Jumlah

Pertambangan

7 12 12 60

2 Luas wilayah (Ha) 23.047,83 26.523.26 26.521.26 709.822,70

3 Produksi

pertambangan

M3 Ton M3 Ton M3 Ton M3 Ton

3 884

783

9

711

958

6

416

936

41

042

340

16

416

936

41

042

340

- -

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Banten. (Banten dalam Angka, Tahun 2015)

Data pertambangan pasir laut di Provinsi Banten pada Tahun 2015

menunjukan jumlah pertambangan pasir laut yaitu sebanyak 60 titik

pertambangan yang seluruhnya tersebar di wilayah perairan Kabupaten Serang.

Namun, angka terakhir menunjukan Jumlah pertambangan pasir laut di Provinsi

Banten pada Tahun 2016 berdasarkan wawancara dengan Bapak Aji Wijaya

selaku Pengawas di Bagian Perizinan menjelaskan bahwasanya jumlah

pertambangan pasir laut di Provinsi Banten berjumlah sebanyak 79 titik/blok

pertambangan pasir laut, yang semuanya tersebar di dua wilayah yaitu Kabupaten

Lebak dengan jumlah sebanyak 1 titik pertambangan pasir laut dan sisanya

berjumlah sebanyak 78 titik pertambangan pasir laut berada di wilayah

Kabupaten Serang.

Jika dilihat dari tabel di atas dalam setiap tahunnya jumlah pertambangan

pasir laut di Provinsi Banten mengalami peningkatan yang sangat signifikan dan

Page 23: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

5

juga ditandai dengan meningkatnya luas wilayah dan produksi pertambangan

pasir laut tersebut. Hal ini disebabkan karena kebutuhan akan bangunan dan

urugan sangat meningkat di setiap tahunnya.

Hal tersebut secara tidak langsung menunjukan bahwasannya Pemerintah

Daerah Provinsi Banten menfokuskan wilayah pertambangan pasir laut berada di

dua wilayah yaitu Kabupaten Serang dan Kabupaten Lebak. Namun, yang

menjadi fokus sorotan adalah seberapa mudahkah peurusahaan pertambangan

mendapatkan Rekomendasi Perizinan dari Dinas Pertambangan dan Energi

Provinsi Banten sehingga dapat melakukan kegiatan pertambangan di wilayah

Banten.

Pemerintah Daerah Kabupaten Serang sejak tahun 2003 telah

mengusahakan penambangan pasir laut di wilayahnya dalam merespon

permintaan pasir urug untuk pembukaan lahan baru ke arah pesisir di berbagai

wilayah. Salah satu sisi penambangan pasir laut dapat dilihat sebagai sumber

pendapatan daerah, namun disisi lain salah satunya di Kecamatan Tirtayasa di

duga telah mengakibatkan kerusakan lingkungan, sehingga merugikan warga

setempat, antara lain penambangan pasir laut telah mempengaruhi daratan daerah

Kecamatan Tirtayasa melalui adanya perubahan parameter oseanografi,

khususnya arah arus, yang semakin mengitensifkan proses abrasi di sepanjang

pantai Kecamatan Tirtayasa.

Di Kabupaten Serang sendiri terdapat 78 area titik blok pertambangan pasir

laut yang sudah memili izin pertambangan dengan jenis izin yang berbeda di

antaranya 8 perusahan dengan Izin Wilayah izin usaha pertambangan (WIUP),

Page 24: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

6

31 perusahaan dengan Izin Eksplorasi, dan 39 perusahaan sudah mengantongi

Izin Operasi Produksi. Sumber: Distamben Provinsi Banten.

Tabel 1.2

Rekapitulasi Izin Usaha Pertambangan (IUP) Pasir Laut di Kabupaten Serang Per Oktober 2016)

No

Nama Perusahaan Luas (Ha)

Tahapan Kegiatan

1 Asri Bumi Energi PT 1766 Eksplorasi 2 Bunda Alam Lautan PT 1697 Eksplorasi 3 Banda Samudera PT 500 Eksplorasi 4 Banten Baru Perkasa PT 721 Eksplorasi 5 Banten Sumber Daya Mineral PT 1000 Oprasi Produksi 6 Banten Sumber Daya Mineral 2

PT 928 Oprasi Produksi

7 Baruna Cakra Sejati PT 1248 Eksplorasi 8 Bintan Asia Fortune PT 2520 Eksplorasi 9 Biru Samudra Raya PT 1830 Eksplorasi 10 Cakra Kerta Banten PT 714 Eksplorasi 11 Citra Putri Bahari PT 913 Eksplorasi 12 Daya Swasta Cipta PT 998 Eksplorasi 13 Dirham Alam Lestari PT PT 625 Eksplorasi 14 Dwi Sena Jaya PT 937 Eksplorasi 15 Gahan Lautan Prina PT 717 Eksplorasi 16 Gema Banda Samudra PT 992 Eksplorasi 17 Hamparan Laut Sejahtera PT 998 Oprasi Produksi 18 Hasta Mandiri 1 PT 1678 Oprasi Produksi 19 Hasta Mandiri 2 PT 839 Oprasi Produksi 20 Jasa Tama Buana Raya PT 807 Eksplorasi 21 Jasara Jaya Mandiri PT 796 WIUP 22 Jetstar 1 PT 969 Oprasi Produksi 23 Jetstar 2 PT 977 Oprasi Produksi 24 Jetstar 3 PT 2949 Oprasi Produksi 25 Jetstar 4 PT 787 Oprasi Produksi 26 Kaosa Anugrah Sentosa PT

Mandir 753 Eksplorasi

27 Karya Karsa Bersama PT 1000 Eksplorasi 28 Karyadwinusa Maju PT Sentosa

PT 1000 Eksplorasi

29 Koprasi Pantura Madani PT 822 Oprasi Produksi 30 Koptasi Tirta Niaga Pantura 1

PT 482 Oprasi Produksi

Page 25: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

7

31 Koprasi tirta Niaga Pantura 2 PT 981 Oprasi Produksi 32 Koprasi Tirta Niaga Pantura 3 PT 1000 Oprasi Produksi 33 Krakatau Banten Sejahtera 1 PT 1034 Oprasi Produksi 34 Krakatau banten Sejahtera 2 PT 929 Eksplorasi 35 Labitha Ardhu Syakirah PT 1160 Oprasi Produksi 36 Lima Jaya Angkasa PT 1253 WIUP 37 Loka Kencana Samudera PT 994 WIUP 38 Losari Wisesa Abadi PT 470 Eksplorasi 39 Mineralindo Sukses Mandiri PT 954 Eksplorasi 40 Moga Cemerlang Abadi PT 1000 Oprasi Produksi 41 Moga Cemerlang Abadi PT 800 Oprasi Produksi 42 Moga Cemerlang Abadi PT 954 Oprasi Produksi 43 Moga Cemerlang Abadi PT 1000 Oprasi Produksi 44 Moga Cemerlang Abadi PT 800 Oprasi Produksi 45 Moga Cemerlang Abadi PT 1000 Oprasi Produksi 46 Moga Cemerlang Abadi PT 986 Oprasi Produksi 47 Moga Cemerlang Abadi PT 964 Oprasi Produksi 48 Moga Cemerlang Abadi PT 986 Oprasi Produksi 49 Moga Cemerlang Abadi PT 999 Oprasi Produksi 50 Moga Cemerlang Abadi PT 806 Oprasi Produksi 51 Moga Cemerlang Abadi PT 928 Oprasi Produksi 52 Moga Cemerlang Abadi PT 992 Eksplorasi 53 Navagaro Indonesia PT 952 WIUP 54 Pandhu Khatulistiwa PT 954 Oprasi Produksi 55 Pasir Sentosa Jaya PT 352 Oprasi Produksi 56 Pasir Sentosa Jaya PT 1000 Oprasi Produksi 57 Pantapilindo Dayajaya PT 1000 Oprasi Produksi 58 Permata Sumber E PT 1000 Oprasi Produksi 59 Permata Sumber E PT 1000 Oprasi Produksi 60 Prima Maju Investama PT 720 Eksplorasi 61 Samudra Arta Mara PT 1025 WIUP 62 Sarana Inti Tambang PT 581 WIUP 63 Segara Banten Samudra PT 996 WIUP 64 Putra Bangsa Mandiri PT 1216 Eksplorasi 65 Resources Celebes International

PT 720 Eksplorasi

66 Rizki Bahtera Jaya 1025 Eksplorasi 67 Sakti Mandiri Perkasa 581 Eksplorasi 68 Samudera Chandra Persada

Inonesia PT 968 WIUP

69 Sapta Pilar Energi PT 772 Eksplorasi 70 Sentra Usaha Sukses PT 1615 Eksplorasi 71 Sinar serang PT 1000 Oprasi Produksi 72 Sumber Rizki Mulia Abadi PT 1000 Oprasi Produksi 73 Trimanunggal Putera Serang PT 1609 Eksplorasi

Page 26: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

8

74 Trimitra Wisesa Abadi PT 1003 Eksplorasi 75 Tunas Wira Mandiri PT 1000 Oprasi Produksi 76 Tunas Wira mandiri PT 650 Oprasi Produksi 77 Tunas Wira mandiri PT 508 Eksplorasi 78 Windhu Banten Sentosa PT 1566 Eksplorasi

Sumber: Distamben Provinsi Banten.

Jika di bandingkan, jumlah pertambangan pasir laut di Provinsi Banten

pada Tahun 2016 yang berjumlah 79 titik pertambangan pasir laut yang tersebar

di Kabupaten Serang dengan jumlah sebanyak 78 titik pertambangan dengan di

wilayah Kabupaten Lebak dengan jumlah sebanyak 1 titik pertambangan sangat

jauh perbedaan jumlah titik pertambangannya. Pembentukan Lahan Reklamasi di

Jakarta salahsatunya menjadi alasan kenapa jumlah pertambangan pasir di

wilayah Kabupaten Serang ini menjadi meningkat, karena akses untuk

menjualnya sangat dekat dengan wilayah yang akan dijadikan Lahan Reklamasi

di Jakarta dan juga ke wilayah lain di Indonesia.

Kecamatan Tirtayasa adalah salah satu kecamatan yang berada di

Kabupaten Serang yang memiliki 14 Desa dimana 6 Desa diantaranya

merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan wilayah pesisir/pantai

yaitu Desa Sujung, Desa Lontar, Desa Susukan, Desa Wargasara, Desa

Tengkurak, dan Desa Alang-alang.

Page 27: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

9

Tabel 1.3 Desa yang berada di Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang Provinsi

Banten

(Sumber: Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang, 2015)

Secara administratif Kecamatan Tirtayasa yang letaknya dijalur Pantura,

mempunyai nilai strategis karena mempunyai luas laut yang memadai. Desa

Lontar, Tengkurak, Susukan, Alang-alang, Lontar, Wargasara merupakan

daerah yang berada di Kecamatan Tirtayasa yang letaknya berbatasan

langsung dengan pantai.

Hal tersebut di atas adalah sebuah fakta yang perlu dicermati. Posisi

Indonesia yang demikian salah satu penyebabnya karena tidak adanya ketentuan

kewajiban melakukan pengolahan dan pemurnian dalam UU No. 4 Tahun 2009

Nama Desa Uraian Luas Wilayah (KM²) Pantai/Pesisir Dataran

1. Tengkurak

2. Tirtayasa

3. Laban

4. Puser

5. Samparwadi

6. Sujung

7. Kebon

8. Kebuyutan

9. Kemanisan

10. Pontang Legon

11. Susukan

12. Alang-alang

13. Lontar

14. Wargasara

4,15

2,30

2,31

1,55

2,21

9,45

2,45

2,18

1,80

3,22

9,10

4,65

5,45

2,37

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Page 28: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

10

tentang Pertambangan Mineral dan Batubara yang di dalam Pasal 102-103 diatur

mengenai kewajiban melakukan pengolahan dan pemurnian. Lebih lanjut Pasal

169 huruf b menegaskan ketentuan yang tercantum dalam pasal kontrak karya

dan perjanjian karya pengusahaan pertambangan batubara disesuaikan selambat-

lambatnya 1 (satu) tahun sejak Undang-Undang ini diundangkan kecuali

mengenai penerimaan negara. Dimana renegosiasi tersebut juga mencakup

persoalan kewajiban melakukan pengolahan pertambangan sampai ke final

goods. Dengan demikian dalam mengelola sumber daya alam diperlukan

penerapan sistem penambangan yang sesuai dan tepat, baik ditinjau dari segi

teknik maupun ekonomis, agar perolehannya dapat optimal (Prodjosoemanto

dalam Ahyani, 2011).

Sedangkan berdasarkan asas dan tujuan nya pertembangan mineral dan batubara berdasarkan UU No. 4 Tahun 2009, yaitu:

a) Manfaat keadilan dan keseimbangan b) Keberpihakan kepada kepentingan bersama c) Partisipatif, transparan, dan akuntabilitas d) Berkelanjutan dan berwawasan lingkungan

Sejak diterbitkannya Undang-undang Nomer 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah, dalam pasal 9 ayat 3 menegaskan bahwasannya urusan

Pemerintah konkuen sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) adalah urusan

pemerintah yang dibagi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Provinsi

dan Daerah kabupaten/Kota. Urusan pemerintah pilihan sebagaimana yang

dimaskud dalam UU No 23 Tahun 2014 pasal 11 ayat 1, sebagai berikut:

a. Kelautan dan perikanan b. Pariwisata c. Pertanian d. Kehutanan e. Energi dan sumberdaya mineral

Page 29: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

11

f. Perdagangan g. Perindustrian, dan h. Transmigrasi

Pada UU No 23 tahun 2014 tentang Pemerintahaan Daerah, salahsatunya

semua wewenang dan kekuasaan mengenai Pertambangan Energi dan

Sumberdaya Mineral yang tercantum dalam Pasal 11 Ayat 1 adalah menenai

pertambangan itu berada di tangan Pemerintah Puasat (Mentri ESDM) dan

Pemerintah Provinsi (Gubernur dan yang ditugaskan langsung kepada

DISTAMBEN) yang awalnya dikelola oleh Pemerintah Kota/Kabupaten. Berikut

adalah kegiatan Pertambangan yang dikelola oleh Dinas Pertambangan dan

Energi Provinsi Banten dalam Undang-Undang No 4 Tahun 2009 Pasal 66

Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara antara lain:

a. Pertambangan mineral logam b. Pertambangan mineral bukan logam c. Pertambangan batuan dan/atau d. Pertambangan batubara

Dalam hal ini kegiatan Pertambangan yang berada di wilayah Provinsi

Banten sepenuhnya dikelola oleh Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi

Banten tanpa terkecuali (berdasarkan Peraturan Daerah No 23 Tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah), salahsatunya adalah mengenai Pertambangan

Pasir Laut yang termasuk kedalam kegiatan pertambangan non-mineral yang juga

termasuk kedalam ranah pengelolaan Dinas Pertambangan dan Energi.

Pertanyaannya, sanggupkah Pemerintah Daerah Provinsi Banten dapat

mengelolanya? Akan tetapi, sampai saat ini semenjak di terbitkan Undang-

Undang 23 Tahun 2014 Pemerintah Daerah Provinsi Banten belum mempunyai

Page 30: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

12

peraturan daerah mengenai peraturan tentang Energi dan Sumberdaya Mineral

dalam hal ini mengenai Peraturan Pertambangan.

Untuk mendapatkan Rekomendasi Perizinan Dari Dinas Pertambangan dan

Energi Provinsi Banten harus melalui beberapa tahapan yang harus dipenuhi.

Berikut tahapan-tahapan permintaan rekomendasi perizin pertambang pasir laut

berdasarkan PP No 23 Tahun 2010 , yaitu:

1. Wilayah izin usaha pertambangan (WIUP) Wilayah Izin Usaha Pertambangan yang sering disebut WIUP, adalah wilayah yang diberikan kepada pernegang Izin Usaha Pertambangan.

2. Izin usaha pertambangan Eksplorasi (IUP Eksplorasi) IUP Eksplorasi adalah izin usaha yang diberikan untuk melakukan tahapan kegiatan penyelidikan unium, eksplorasi, dan studi kelayakan.

3. Izin usaha pertambangan Oprasi produksi (IUP OP) IUP Operasi Produksi adalah izin usaha yang diberikan setelah selesai pelaksanaan IUP Eksplorasi untuk melakukan tahapan kegiatan operasi produksi.

4. Izin Usaha Pertambangan Oprasi Produksi Perpanjangan (IUP OP Perpanjangan) IUP OP Perpanjangan ini tidak akan di berikan kepada perusahaan pertambangan yang berkelakuan tidak baik dan perpanjangan ini memperoleh paling banyak sebanyak 2 kali.

Jika tahapan 1 sampai dengan 3 ini lolos atau telah memenuhui syarat yang

di tentukan, maka perusahan sudah bisa melakukan eksplorasi dan memproduksi

bahan tambangnnya dengan memenuhi peraturan yang sudah ditentukan. Dan

untuk poin 4 adalah khusus perusahan yang melakukan perpanjangan dengan

syarat tidak boleh lebih dari duakali dan tidak pernah melakukan pelanggaran.

Untuk besaran biaya dan lama izin kontraknya sesuai dengan kontrak atau

kespakatan/perjanjian penambang dengan Dinas terkait.

Berdasarkan hasil observasi awal peneliti di lapangan masih banyak

Page 31: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

13

kendala-kendala dan kekurangan yang terjadi di wilayah tambang pasir laut di

wilayah kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang. Selain dai internal kendala juga

terjadi di lingkungan eksternal. Bila di jabarkan ada beberapa kendala-kendala

dan masalah yang di hadapi antara lain:

Pertama, belum terdapatnya Peraturan Daerah yang mengatur mengenai

pertambangan, berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Nana selaku Kepala

Seksi Wasdal Pertambangan dan Energi Provinsi Banten mengungkapkan bahwa

sampai saat ini setelah dilimpahkannya wewenang dan kekuasaan dari

pemerintah kabupaten/kota kepada pemerintah pusat sampai saat ini belum ada

aturan daerah yang menentukan tentang energi dan sumberdaya mineral dalam

hal ini adalah pertambangan, namun sampai saat ini masih dalam proses

perampungan perda tersebut.

Hal serupa juga disampaikan oleh perwakilan dari bagian Bidang Usaha

dan Perizinan yaitu ibu Arini mengungkapkan bahwasannya Peraturan Daerah

mengenai pertambangan Mineral dan Batubara masih dalam tahap perampungan,

untuk waktu kapan disahkan masih belum tahu dan kami dengan pihak yang

terlibat akan bergerak cepat.

Sejak dilimpahkannya wewenang dan kekuasaan kepada pemerintah

Provinsi dan Pusat pada Tahun 2014 sampai saat ini Pemerintah Provinsi Banten

belum saja merampungkan Perda yang mengatur tentang Energi dan Sumberdaya

mineral. Jika Pemerintah Daerah bergerak cepat dalam proses pembuatan Perda

tersebut maka dalam waktu secepatnya satu tahun dan paling lambat dua tahun

Perda tersebut harus sudah selesai diterbitkan dan buktinya sampai saat ini Perda

Page 32: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

14

tersebut masih dalam proses perampungan.

Kedua, rendahnya pengawasan dan pengendalian dari Dinas pertambangan

dan Energi Provinsi Banten terhadap pertambangan pasir di wilayah utara

Kecamatan Tirtayasa. Salahsatunya mengenai area blok-blok pertambangan pasir

laut berada di titik krusial dalam hal ini, hampir di semua area blok-blok

pertambangan pasir laut tersebut terlintasi oleh pipa bawah laut dan kabel bawah

laut. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat tabel di bawah ini

Gambar 1.1

Peta Zona Wilayah Pertambangan Pasir Laut di Kabupaten Serang Banten

Sumber :Distamben Provinsi Banten Tahun 2016

Berdasarka Gambar 1.1 di atas dapat dilihat bahwasannya hampir semua

area titik blok berada pada titik krusial, area blok pertambangan berada di

perlintasan jalur pipa gas yang bertanda garis merah putus-putus, jalur kabel

Page 33: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

15

bawah laut yang bertanda garis bergelombang dan juga jalur perlintasan kapal-

kapal kecil yang melintas melewati area pertambangan pasir laut.

Selain itu juga, wilayah tersebut juga dipergunakan untuk kegiatan latihan

militer dilakukan berdasarkan jadwal yang ditentukan oleh Tentara Nasional

Indonesia-Angkatan laut (TNI-AL) berkordinasi dengan pihak perusahaan

pertambangan. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Aji Wijaya selaku

Pengawas menyampaikan bahwa, “wajar apabila kegiatan penambangan

diberhentikan beberapa jam saja, karena latihan militer itu tidak dilakukan rutin

setiap hari kadang-kadang seminggu sekali, sebulan sekali yang penting tidak

terlalu banyak merugikan”.

Terlebih lagi kegiatan pengambilan pasir tambang itu tidak dilakukan

selama satu hari penuh. Melainkan ada jadwal tertentu, biasanya dimulai pada

pukul 18.00 sampai dengan pukul 6.00 dengan hasil yang didapat sebanyak 2-6

kapal bangker.

Sedangkan untuk minimnya pengendalian yang dilakuakan oleh Dinas

pertambangan dan Energi Provinsi Banten terhadap pertambangan pasir di

Wilayah Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang. Salahsatunya sering terjadinya

overlapping pada saat proses pengambilan pasir laut antar perusahaan penambang

di area blok. Kejadian ini terjadi bukan tanpa alasan, pertama karena jarak antar

blok yang sangat berdekatan sehingga pada saat kapal pengeruk pasir melintas di

area blok lain pun bisa saja sambil melakukan penyedotan. Terlebih lagi tidak ada

larangan bagi kapal dari perusahaan lain untuk melintas di area blok pertambangan

Page 34: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

16

perusahaan lainnya. Kedua, hasil pertambangan yang tidak menentu karena

kondisi air laut sedang pasang sehingga pasir yang ada tidak mementu.

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Aji Wijaya selaku pengawas di

DISTAMBEN menyampaikan:

“bahwasannya kejadian pengabilan pasir bisa saja melewati area yang di miliknya merekapun bukan tanpa alasan mengenai hal itu. Namun mengenai pemecahan masalhnya mereka biasanya merundingkan itu dengan seksama mungkin saja mereka yang mangambil di kenakan denda ataupun bisa saja hasilnya mereka tarik”.

Ketiga, kurangnya keterpaduan dari berbagai pihak terkait yaitu

instansi pemerintah, pihak perusahaan penambang, dan masyarakat. Adanya

kegiatan tambang pasir ini menurut Masyarakat Desa Lontar dapat merugikan

dan merusak wilayah pesisir serta sumberdaya pesisir yang ada. Dalam

melaksanakan pengelolaan wilayah pesisir yang terintegrasi penting adanya

koordinasi yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan perusahaan agar semua

pihak terkait dapat merasakan kepuasan serta keuntungan dari adanya

penambangan pasir tersebut. Namun dalam penambangan pasir di Desa Lontar,

menurut Pak Jeni selaku petani/pengelola Tambak ikan di Desa Lontar, bahwa

Pemerintah dan Pemerintah Kabupaten Serang karena tetap memberikan izin

meskipun masyarakat menolak dan meminta kepada Pemerintah Kabupaten

Serang untuk mencabut izin tersebut dan juga di setiap proses pengambilannya

pun selalu diawasi oleh aparat seperti Polisi dan TNI.

Selain itu juga pihak Dinas dalam hal ini DISTAMBEN tidak bisa menutup

ataupun memberhentikan perusahaan pertambangan secara semena-mena dengan

Page 35: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

17

alasan ada tuntutan dari masyarakat ataupun sebagainya. Berdasarkan hasil

wawancara dengan Bapak Aji Wijaya selaku pengawas di Bagian Bina Usaha dan

Perizinan, menyampaikan:

“kami tidak bisa menutup ataupun memberhentikan pertambangan meskipun masyarakat berdemo meminta pertambangan itu dihentikan, kami hanya bisa menampung asprasi masyarakat kemudian di bicarakan dengan berbagai pihak terkait, dari situ ditemukan titik temu permasalah apakah pihak perusahaan memberikan dana konfensasi maupun apa bentuknya dan bagusnya lagi perusahaan penambang tersebut memberhentikan kegiatan pertambangannya”.

Dapat disimpulkan bahwa apabila perusahaan pertambangan sudah

mendapatkan izin pertambangannya, maka perusahaan berhak melakukan kegiatan

pertambangan berdasarkan waktu yang ditentukan. Dan apabila di pertengahan

berjalaan Masyarakat meminta kepada Pemerintah untuk pemberhentian

pertambangan, pemerintah wajib menampung aspirasi dari masyarakat dan

menyampaikannya kepada perusahaan pertambangan dengan tidak secara

langsung memberhentikan kegiatan pertambangan tersebut. Keputusan

pemberhentian pertambangan sepenuhnya dipegang oleh perusahaan itu sendiri

tanpa bisa diintervensi oleh pihak manapun. Terkecuali ada surat keputusan dari

mentri ataupun gubernur.

Tidak bisa dipungkiri, hampir sebagian besar penduduk pesisir pantai

bermata penceharian sebagai nelayan ketimbang memilih mata penceharian yang

lain dengan berbagai alasan salahsatunya tidak mau meninggalkan kampung

halaman, menjaga tradisi kebiasaan nenek moyang sebagai pencari ikan di laut

(nelayan).

Page 36: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

18

Terlebih lagi wilayah perairan dalam hal ini adalah wilayah laut dimilik

seutuhnya oleh negara bukan milik perseorangan maupun perusahaan, oleh karena

itu siapa saja berhak untuk mengelola dan menikmati semua hasil maupun wilayah

perairannya. Seperti para nelayan dengan hasil ikan dan jenis lainnya, wisatawan

dengan menikmati keindahan pantainya, para petambang dengan hasil

tambangannya dan jenis-jenis hasil pemanfaatan laut lainnya dengan dasar harus

mentaati aturan yang sudah ditentukan.

Berdasarkan masalah tersebut, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang

sejauh mana “ Peran Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten dalam

Pemberian Rekomendasi Perizinan Pertambangan Mineral dan Batubara (Studi

Kasus Pemberian Rekomendasi Perizinan Pasir Laut di Wilayah Pesisir Utara

Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang).

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, identifikasi masalah penelitian sebagai

berikut :

1. Belum terdapatnya Peraturan Daerah tentang Pertambangan dan Energi

Sumberdaya Mineral dan Batubara

2. Rendahnya pengawasan dan pengendalian terhadap Pertambangan Pasir laut

yang dilakukan oleh Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten.

3. Kurangnya keterpaduan dari berbagai pihak terkait yaitu instansi

pemerintah, pihak swasta, dan masyarakat.

Page 37: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

19

1.3 Batasan Masalah

Dari uraian-uraian latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas

peneliti mempunyai keterbatasan kemampuan dan berfikir secara menyeluruh.

Maka dengan itu peneliti membuat batasan masalah penelitian yaitu, masih belum

terdapatnya Peraturan Daerah mengenai pertambangan dan Energi Sumberdaya

Mineral dan Batubara, dan Kurangnya keterpaduan dari berbagai pihak

terkait yaitu instansi pemerintah, pihak swasta, dan masyarakat.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang telah peneliti paparkan

dalam bahasan sebelumnya,maka dalam hal ini peneliti membuat Rumusan

Masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana peran yang dilakukan oleh Dinas Pertambangan dan Energi

Provinsi Banten Terhadap pemberian Rekomendasi Perizinan

pertambangan pasir laut di Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang ?

2. Bagaimana tatacara permohonan rekomendasi perizinan pertambangan

pasir di Kabupaten Serang ?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai beriku:

1. Mengkaji apakah dalam pemberian Rekomendasi Perizinan oleh

Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten kepada pihak

penambang sesuai dengan aturan yang di tentukan.

Page 38: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

20

2. Memberikan gambaran tata cara permohonan permintaan rekomendasi

perizinan pertambangan pasir laut.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk semua pihak

yang bersangkutan dalam penelitian ini, baik manfaat secara praktis maupun

secara teoritis.

1.6.1 Manfaat Teoritis

Beberapa manfaat secara praktis dari penelitian ini, yaitu sebagai

berikut:

a. Pengembangan Keilmuan

Melalui penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan

keilmuan, khususnya dibidang Ilmu Administrasi Daerah

b. Pengembangan Rehabilitasi

Dengan penelitian ini diharapkan mampu mengembangkan

pelaksanaan pemberian rekomendasi Perizinan Pertambangan di

Provinsi Banten.

1.6.2 Manfaat Praktis

Beberapa manfaat secara praktis dari penelitian ini, yaitu sebagai

berikut:

a. Bagi peneliti

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan

mengenai bagaimana pemberian rekomendasi perizinan

Pertambangan pasir laut di provinsi Banten.

Page 39: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

21

b. Bagi pembaca

Penelitian ini dapat memberikan masukan bagi penelitian ini

dapat memberikan informasi secara tertulis maupun sebagai

referensi instansi lokal khususnya Dinas Pertambangan dan Energi

Provinsi Banten.

1.7 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Latar belakang masalah menjelaskan mengapa peneliti mengambil judul

penelitian tersebut, juga menggambarkan ruang lingkup dan kedudukan

masalah yang akan diteliti yang tentunya relevan dengan judul yang

diambil. Materi dari urai an ini, dapat bersumber dari hasil penelitian yang

sudah ada sebelumnya, hasil seminar ilmiah, hasil pengamatan,

pengalaman pribadi, dan intuisi logik. Latar belakang timbulnya masalah

perlu diuraikan secara jelas, faktual dan logik.

1.2 Identifikasi Masalah

Mendeteksi aspek permasalahan yang muncul dan berkaitan dari judul

penelitian atau dengan masalah atau variable yang akan diteliti.

Identifikasi masalah biasanya dilakukan pada studi pendahuluan pada

objek yang diteliti, observasi dan wawancara ke berbagai sumber sehingga

semua permasalahan dapat diidentifikasi.

1.3 Rumusan Masalah

Page 40: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

22

Menetapkan masalah yang paling penting dan berkaitan dengan judul

penelitian.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian mengungkapkan tentang sasaran yang ingin dicapai

dengan dilaksanakannya penelitian, terhadap masalah yang telah

dirumuskan. Isi dan rumusan tujuan penelitian sejalan dengan isi dan

rumusan masalah.

1.5 Manfaat Penelitian

Menggambarkan tentang manfaat penelitian baik secara praktis maupun

teoritis.

BAB II DESKRIPSI TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN

ASUMSI DASAR PENELITIAN

2.1 Deskripsi Teori

Mengkaji berbagai teori yang relevan dengan permasalahan variabel

penelitian, kemudian menyusunnya secara teratur dan rapi yang digunakan

untuk merumuskan masalah.

2.2 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir menggambarkan alur pikiran penelitian sebagai

kelanjutan dari kajian teori untuk memberikan penjelasan kepada

pembaca.

2.3 Asumsi Dasar Penelitian

Page 41: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

23

Menyajikan prediksi penelitian yang akan dihasilkan sebagai hipotesa

kerja yang mendasari penulisan sebagai landasan awal penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Sub bab ini menjelaskan metode yang digunakan dalam penelitian

3.2. Fokus Penelitian

Sub yang akan di bahas oleh peneliti

a. Lokasi Penelitian

Tempat yang dijadikan penelitian

3.4. Instrumen Penelitian

Sub bab ini menjelaskan tentang proses penyusunan dan jenis alat

pengumpul data yang digunakan. Dalam penelitian kualitatif instrumennya

adalah peneliti itu sendiri

3.5. Informan Penelitian

Sub bab ini menjelaskan tentang orang yang dijadikan sumber untuk

mendapatkan data dan sumber yang diperlukan dalam penelitian. Dapat

diperoleh dari kunjungan lapangan yang dilakukan di lokasi penelitian,

dipilih secara purposive dan bersifat snowball sampling.

3.6.Teknik Pengumpulan Data dan analisis Data

Menguraikan teknik pengumpulan data hasil penelitian dan cara

menganalisis yang telah diolah dengan menggunakan teknik pengolahan

data sesuai dengan sifat data yang diperoleh, melalui pengamatan,

wawancara, dokumentasi dan bahan-bahan visual. Sub bab ini

Page 42: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

24

menggambarkan tentang proses penyederhanaan data ke dalam formula

yang sederhana dna mudah dibaca serta mudah diinterpretasi, maksudnya

analisis data di sini tidak saja memberikan kemudahan interpretasi, tetapi

mampu memberikan kejelasan makna dari setiap fenomena yang diamati,

sehingga implikasi yang lebih luas dari hasil penelitian dapat dijadikan

sebagai bahan simpulan akhir penelitian. Analisis data dapat dilakukan

melalui pengkodean dan berdasarkan kategorisasi data.

3.7.Uji Keabsahan Data

Sub bab ini menggambarkan sifat keabsahan data dilihat dari objektifitas

dalam subjektivitas. Untuk dapat mendapat data yang objektif berasal dari

unsur subjektivitas objek penelitian, yaitu bagaimana menginterpretasikan

realitas sosial terhadap fenomena-fenomena yang ada.

3.8 Jadwal Penelitian

Menjelaskan tentang tahapan waktu penelitian.

Page 43: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

24

BAB II

LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN ASUMSI DASAR

2.1 Landasan Teori

Teori merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian, ada

beberapa pengertian teori yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Menurut William

(dalam Sugiyono 2008:80), menyatakan bahwa suatu teori memperoleh arti

penting, bila ia lebih banyak dapat melukiskan, menerangkan dan meramalkan

gejala yang ada. Deskripsi dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis

tentang teori (dan bukan sekedar pendapat pakar atau penulis buku) dan hasil-

hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti.

Pada bab ini peneliti akan menggunakan beberapa teori yang mendukung

masalah dalam penelitian ini, dimana berfungsi untuk menjelaskan dan menjadi

panduan dalam penilitian. Teori yang akan digunakan adalah beberapa teori yang

mendukung masalah peneliti mengenai Peran Dinas Pertambangan dan Energi

dalam Pemberian Rekomendasi Perizinan Pertambangan Mineral dan Batubara

(Studi Kasus Pemberian Rekomendasi Perizinan Pasir Laut di Wilayah Pesisir

Utara Kecamatan Tirtayasa).

2.1.1 Definisi Peran

Peran atau peranan merupakan serangkaian perilaku yang diharapkan dan

dilakukan oleh seseorang. Pengharapan semacam itu merupakan suatu norma

yang dapat mengakibatkan terjadinya suatu peranan. Menurut Thoha (2003:80),

Page 44: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

25

bagaimana seseorang berperilaku dalam peranan organisasi sangat ditentukan

oleh:

1. Karakteristik pribadinya. 2. Pengertiannya tentang apa yang diharapkan orang lain kepadanya. 3. Kemauannua untuk menaati norma yang telah menetapkan pengharapan

tadi.

Dalam penelitian ini, peran yang dimaksud yaitu Peran merupakan tugas

utama yang diharapkan oleh masyarakat berupa penanganan masalah rekomendasi

perizinan pertambangan oleh Dinas Pertambangan dan Energi dan juga lembaga

yang terkait mengenai masalah pertambangan pasir laut. Peran dalam Ilmu Sosial

terkait mengenai peran aktif yang berdampak positif bagi kehidupan sosial.

Dimana, badan publik ini memiliki peran yang erat kaitannya dengan berjalannya

kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat, maka peran yang dijalankan oleh badan

publik ini merupakan sangat penting karena besar harapan yang diharapkan dari

perannya.

Berkaitan dengan peran itu, maka akan muncul norma-norma yang harus

ditaati secara bersama-sama supaya harapan-harapan tersebut dapat tercapai.

Harapan tersebut dapat tercapai apabila setiap orang atau badan publik tersebut

menjalankan perananya dengan baik. Menurut Soekanto (dalam Thoha 2006:243),

peranan (role) merupakan aspek dinamis kedudukan (status).

Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan

kedudukan nya maka ia menjalankan suatu peranan. Peranan dan kedudukan tidak

dapat dipisahkan,karena satu tergantung dengan yang lain dan sebaliknya. Tanpa

ada peranan tanpa kedudukan atau kedudukan tanpa peranan. Setiap orang

Page 45: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

27

mempunyan macam-macam peranan yang berasal dari pola-pola pergaulan

hidupnya. Hal itu sekaligus berarti bahwa peranan menentukan apa yang

diperbuatnya bagi masyarakat serta kesempatan-kesempatanapa yang diberikan

masyarakat kepadanya.

Pentingnya peranan adalah karena ia mengatur perilaku seseorang. Peranan

menyebakan seseorang pada batas-batas tertentu dapat meramalkan perbuatan-

perbuatan orang lain. Peranan yang melekat pada diri seseorang harus dibedakan

dengan posisi dengan pergaulan kemasyarakatan. Posisi seseorang dalam

masyarakat (social positon) merupakan unsur statis yang menunjukan pada fungsi,

penyesuaian diri dan sebagai suatu proses. Jadi, seseorang menduduki suatu posisi

dalam masyarakat serta menjalankan suatu peranan.

Levinson (dalam Soekanto 2009:213) mengatakan peranan mencakup tiga hal yaitu:

1. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan bermasyarakat.

2. Peranan merupakan suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi.

3. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat.

Dalam kehidupan bermasyarakat, tentu tentu saja setiap orang memiliki

peran yang berbeda-beda yang harus dijalankan sesuai dengan norma-norma yang

berlaku. Peranan merupakan perilaku setiap individu maupun organisasi atau

kelompok yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat, karena didalamnya

dapat dicapai harapan-harapan yang tujuannya adalah penyejahteraan masyarakat

Page 46: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

28

guna saling memudahkan satu sama lain dalam menjalankan peran masing-

masing.

Teori peran adalah yang merupakan perpaduan berbagai teori, orientasi,

maupun disiplin ilmu. Selain dari pesikologi, teori peran berawal dari dan masih

tetap digunakan dalam sosiologi dan antropologi. Istilah “peran” diambil dari

dunia teater. Dalam teater, aktor harus bermain sebagai seorang tokoh tertentu dan

dalam posisinya tokoh itu diharapkan untuk berperilaku secara tertentu. Posisi

aktor dalam teori itu kemudian dianalogikan dengan posisi seseorang dalam

masyarakat. Sebagaimana halnya dalam teater, yaitu bahwa perilaku yang

diharapkan daripadanya tidak berdiri sendiri, melaikan selalu dalam kaitan dengan

orang-orang lain yang berhubungan dengan orang atau aktor tersebut. Dari sudut

pandang inilah disusun teori-teori peran.

Dalam teorinya Biddle & Thomas (dalam Sarwono 2008:215),membagi

peristilahan dalam teori peran dalam empat golongan, yaitu istilah-istilah yang

menyangkut:

a. Orang-orang yang mengambil bagian dai interaksi sosial. b. Perilaku yang muncul dalam interaksi tersebut. c. Kedudukan orang dalam perilaku. d. Kaitan antara orang dengan perilaku.

Pertama, orang yang mengabil bagian dalam interaksi sosial dapat dibagi dalam dua golongan sebagai berikut:

a. Aktor (actor, perilaku) yaitu orang yang sedang berperilaku menuruti suatu peran.

b. Target (sasaran) atau orang lain (other) yaitu orang yang mempunyai hubungan dengan aktor dan perilakunya.

Page 47: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

29

Aktor maupun target bisa berubah individu atapun kumpulan individu (kelompok). Hubungan antar kelompok dengan kelompok misalnya terjadi antara sebuah paduan suara (aktor) denga pendengar (target).

Kedua, Dalam teorinya Biddle & Thomas (dalam Sarwono 2008:216), ada lima istiah tentang perilaku dalam kaitanya dengan peran:

a. Expectatation (harapan) Harapan tentang peran adalah harapan-harapan orang lain pada umumnya tentang perilaku yang pantas, yang ditujukan pada orang yang memiliki peran-peran tertentu dalam masyarakat.

b. Norm (norma) Menurut Secord dan Beckham (dalam sarwono, 1964) norma hanya merupakan salah satu betuk harapan, jenis-jenis harapan menurut Secord dan Beckham adalah sebagai berikut: 1. Harapan yang bersifat meramalkan (anticipatory), yaitu harapan

tentang suatu perilaku yang akan terjadi 2. Harapan normatif adalah keharusan yang menyertai peran. Biddle

dan Thomas membagi lagi harapan normatif ini kedalam dua jenis, yakni: i. Harapan yang terselubung (covert): harapan iti tetap masih ada

walaupun tidak diucapkan ii. Harapan yang terbuka, yaitu harapan yang diucapkan.

c. Performance (wujud perilaku) Wujud perilaku yaitu peran yang diwujudkan oleh aktor. Goffman (dalam Sarwono 2008:220) meninjau perwujudan peran ini dengan memperkenalkan istilah permukaan (forn), yaitu untk menunjukan perilaku-perilaku tertentu yang diekspresikan secara khusus agar orang lain mengetahui dengan jelas peran si pelaku (aktor)

d. Evaluation (penilaian) dan Sanction (sanksi) Penilaian dan sanksi agar sulit dipisahkan jika dikaitkan dengan peran. Biddle dan Thomas (dalam Sarwono 2008:220) menyatakan bahwa kedua hal tersebut didasarkan pada harapanmasyarakat (orang lain) tentang norma. Berdasarkan norma itu, orang memberikan kesan positif dan negatif terhadap suatu perilaku. Kesan negarif dan positif inilah yang dinamakan penilaian peran. Sedangkan yang dimaksud dengan sanksi adalah usaha orang untuk mempertahankan suatu nilai positif atau agar perwujudan peran diubah sedemikian rupa sehingga hal yang tadinya dinilai negatif menjadi positif.

Ketiga, secord & Beckman dan Biddle & thomas (dalam Sarwono 2008:222) memberikan definisi yang saling melengkapi tentang kedudukan (posisi). Dari kedua difinisi mereka dapat disimpulkan bahwa kedudukan adalah sekumpulan orang yang secara bersama-sama (kolektif) diakui perbedaannya dari kelompok-kelompok lain berdasarkan sifat-sifat yang mereka miliki, perilaku yang sama-sama mereka perbuat, dan reaksi orang terhadap mereka bersama.

Page 48: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

30

Keempat, Biddle & Thomas (dalam Sarwono 2008:226) mengemukakan bahwa kaitan (hubungan) yang dpat dibuktikan atau tidak adanya dan dapat diperkirakan kekuatannya adalah kaitan antara orang dengan perilaku dan perilaku dengan perilaku. Kriteria untuk menetapkan kaitan-kaitan tersebut diatas adalah sebagai berikut:

a. Derajat kesamaan atau ketidaksamaan antara bagian-bagian yang sering berkait.

b. Derajat saling menentukan atau saling ketergantngan antara bagian-bagian tersebut.

c. Gabungan antara derajat kesamaan dan saling ketergantungan (a+b).

Selanjutnya Menurut Dougherty & Pritchard tahun 1985 (dalam

Bauer 2003: 55) teori peran ini memberikan suatu kerangka konseptual dalam

studi perilaku di dalam organisasi. Mereka menyatakan bahwa peran itu

“melibatkan pola penciptaan produk sebagai lawan dari perilaku atau tindakan”

Lebih lanjut, Dougherty & Pritchard tahun 1985 (dalam Bauer 2003: 56)

mengemukakan bahwa relevansi suatu peran itu akan bergantung pada penekanan

peran tersebut oleh para penilai dan pengamat (biasanya supervisor dan kepala

sekolah) terhadap produk atau outcome yang dihasilkan. Dalam hal ini, strategi

dan struktur organisasi juga terbukti mempengaruhi peran dan persepsi peran atau

role perception (Kahn, et al., 1964; Oswald, Mossholder, & Harris, 1997 dalam

Bauer, 2003: 58).

Sedangkan menurut Levinson (dalam Soekanto 2009:213) mengatakan

peranan mencakup tiga hal yaitu:

1. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan bermasyarakat.

2. Peranan merupakan suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi.

Page 49: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

31

3. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat.

Peran serta dapat pula dikenali dari keterlibatan, bentuk kontribusi,

organisasi kerja, penetapan tujuan, dan peran. Parwoto (dalam Soehendy,

1997:28) mengemukakan bahwa peran serta mempunyai ciri-ciri :

1. Keterlibatan dalam keputusan : mengambil dan menjalankan keputusan. 2. Bentuk kontribusi : seperti gagasan, tenaga, materi dan lain-lain. 3. Organisasi kerja : bersama setara (berbagi peran). 4. Penetapan tujuan : ditetapkan kelompok bersama pihak lain. 5. Peran masyarakat : sebagai subyek.

Struktur Peran dibagi menjadi dua yaitu :

1. Peran Formal (Peran yang Nampak jelas) Yaitu sejumlah perilaku yang bersifat homogen. Peran formal yang standar terdapat dalam keluarga.

2. Peran Informal (Peran tertutup) Yaitu suatu peran yang bersifat implisit (emosional) biasanya tidak tampak ke permukaan dan dimainkan hanya untuk memenuhi kebutuhan emosional individu dan untuk menjaga keseimbangan. Pelaksanaan peran-peran informal yang efektif dapat mempermudah peran-peran formal.

Thoha (2003:80) menyatakan dalam bahasa organisasi, peran diperoleh dari

uraian jabatan. Adapun uraian jabatan itu merupakan dokumen tertulis yang

menurut persyaratan-persyaratan dan tanggung jawab atas suatu pekerjaan. Dalam

bahasa pesikologi sosial, uraian jabatan itu memberikan serangkaian pengharapan

yang menentukan terjadinya peranan seseorang yang sering terjadi dalam suatu

organisasi, acapkali ditimbulkan karena peranan tidak dibagi dengan jelas

terhadap orang-orang dalam organisasi tersebut, sehingga terjadi keraguan dan

konflik peran. Orang tidak tahu pasti peran apa dan bagaimana yang harus

dimainkan olehnya, karena deskrifsi tentang peranan itu sendiri tidak jelas.

Kadang sering terjadi pula orangnya yang tidak mampu melakukan sesuatu peran

Page 50: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

32

yang diharapkan oleh suatu organisasi. Persoalan tersebut sangan ditentukan oleh

kecakapan dan kemampuan, keterampilan dan keahlian orangnya. Termasuk

kedalam hal ini adalah persepsi, kebutuhan, sikap dan perilaku dari orang tersebut

terhadap peranan yang diharapkan dari padanya. Jika timbul masalah disebabkan

karena deskripsi peranan tidak jelas, maka dengan mudah diketahui sumber

masalnya terletak pada organisasi tersebut.

Organisasi tidak mampu memberikan informasi yang jelas kepada

pendukungnya, tentang apa dan bagaiman yang harus dimainkan. Kejadian seperti

ini barangkali karena tujuan nya tidak jelas, misalnya kabar, dan norma aturan

yang tidak mementu.mungkin juga karena caliber dan kualitas kepemimpinan

kurang mampu mendeskrifsikan misi, tujuan dan norma organisasi kedalam peran

peran tertentu.

Berdesarkan penjelasan di atas, keberadaan peran tidak dapat dipisahkan

dengan keberadaan sektor publik yang menjadi kebutuhan masyrakat, sehingga

keberadaan sektor publik ditengah masyarakat tidak bisa dihindarkan (lneviluble).

Dengen demikian, Menurut Jones (dalam wirasata, 2010:13) terdapat tiga peran

utama sektor publik dalam masyarakat yaitu:

1. Regulatory role, sektor publik berperan dalam menetapkan segala aturan yang berkaitan dengan kepentingan umum, karena tanpa ada aturan maka ketimpangan akan terjadi dalam masyarakat. Bisa saja sebagian masyarakat akan dirugikan karena tidak urung mendapatkan akses memperoleh barang atau layanan yang sebetulnya untuk umum sebagai akibat dari penguasaan barang atau layanan tersebut oleh kelompok masyarakat lainnya.

2. Enabling role, adaiah peran sektor publik dalam rnenjamin terlaksananya peraturan yang sudah ditetapkan dalam penyediaan barang dan jasa publik, dirnana sektor publik harus dapat memastikan kelancaran aktivitas pelaksanaan program dan kegiatan yang diperuntukkan masayarakat,

Page 51: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

33

Implikasinya sektor publlik diberi kewenangan untuk penegakkan hukum (law enforcemenl} dalam kaitannya menjamin ketersediaan barang dan jasa publik yang sesuai dengan hukurn.

3. Direct provision of goods and services, karena semakin kompleksnya area yang harus di 'cover' oleh sektor publik dan adanya keterbatasan da1am pembiayaan barang dan jasa publik secara langsung maka pemerintah dapat melakukan privatisasi. Sehingga disini peran sektor publik adalah ikut mengendalikan/mengawasi sejumlah proses pengadaan barang dan jasa publik serta regulasi yang ditetapkan sehingga tidak merugikan masyarakat.

Jika dilihat dari definisi peran dalam sektor publik tersebut di atas, maka

dengan kata lain sektor publik adalah government (pemerintah) yang berfungsi

untuk mensejahterakan masyarakat, dimana pemerintah diberi 'kekuasaan' oleh

masyarakat untuk mengatur dan menjamin pemenuhan kebutuhan barang dan jasa

publik yang berdasarkan hukum.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya peran

dapat didefinisikan sebagai suatu ilmu pengetahuan yang dilakukan oleh individu

satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-

fungsinya sesuai dengan tugasnya. Thoha (2003: 80) mendefinisikan bahwa peran

itu suatu tindakan atau individu dalam sebuah jabatan. Sedangakan Levinson

(2009: 213) mendevinisikan peran itu sebagai suatu tindakan individu dalam

organisasi atau dalam sebuah jabatan tujuan nya untuk kepentingan masyarakat.

Jones (dalam wirasata, 2013) mendefinisikan sebuah peranan dalam sebuah

instansi publik/sektor publik. Jika di lihat dari indikator peranan menurut para ahli

di atas teori ini sangat berkaitan dengan judul yang sedang di bahas, akan tetapi

tidak dapat memecahkan permasalahan yang ditemukan di lapangan.

Page 52: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

34

Peneliti menilai bahwa teori nya Biddle dan Thomas (dalam sarwono 2008:

216) karen Teori ini mempunyai kelebihan, diantaranya: satu, lima indikator

Peran menurut Biddle dan Thomas (dalam sarwono 2008: 216) antaralain adalah:

harapan (expektation), Norma (Norma), Wujud Perilaku (performance), Penilaian

(evaluation) dan Sanksi, kelima indikator tersebut memili kemampuan untuk

menjawab permasahan peneliti. Kedua, semua indikator peran menurut Bidlle

dan Thomas (dalam sarwono 2008: 216) dapat mewakili perilaku seseorang

maupun organisasi. Lebih lanjut alasan kenapa teori ini yang dipakai dalam

penelitian ini karena sesuai dengan permasalahan yang ditemukan di lapangan

sehingga peneliti beranggapan bahwa teori Peran menurut Biddle dan Thomas

lebih cocok di gunakan dalam memecahkan masalah dalam penelitian ini..

2.1.2 Definisi Rekomendasi Perizinan

a. Rekomendasi

Selain dispensasi, konsensi, dan lisensi dalam kaitan masalah perizinan

juga dikenal denga istilah rekomendasi. Rekomendasi dapat diartikan secara

sederhana sebagai bahan pertimbangan yang diberikan oleh badan atau pejabat

yang berwenang untuk digunakan dalam pemberian izin pada suatu bidang

tertentu.

Rekomendasi adalah suatu bentuk komunikasi sekaligus promosi tidak

langsung yang dilakukan oleh para konsumen yang sudah membeli produk atau

jasa yang kemudian menceritakan berbagai pengalamannya yang berkaitan

dengan produk atau jasa tersebut kepada orang lain (Luwis dan Harsini: 2010).

Page 53: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

35

Sedangkan pengertian rekomendasi dalam Kortel dan Keller: 2007 adalah

suatu proses komunikasi atas suatu produk atau jasa tertentu yang berguna untuk

memberikan informasi secara personal. Contohnya rekomendasi yang paling

umum dipakai adalah word of mouth communication (WOM) atau rekomendasi

dari mulut ke mulut.

Dengan kata lain rekomendasi adalah saran yang sifatnya menganjurkan,

membenarkan atau menguatkan mengenai sesuatu atau seseorang. Rekomendasi

sangat penting artinya untuk meyakinkan orang lain bahwa sesuatu atau seseorang

tepat dan layak. Misalnya ketika seseorang akan menggunakan jasa sebuah online

shop. Biasanya mereka akan melihat testimoni dari orang-orang yang sudah

pernah bertransaksi sebelumnya, apakah banyak yang merekomendasikan atau

tidak. Jika banyak testimoni positif maka akan menambah jenis keyakinan

seseorang untuk bertransaksi.

Rekomendasi merupakan instrumen yang cukup penting dalam soal

pemberian perizinan. Karena, rekomendasi di berikan oleh badan atau jabatan

yang mempunyai kompetensi atau kapasitas khusus di bidang tertentu, bahkan

didasarkan pada keahlian dan sesuai dengan prosedur.

b. Izin

Izin (verguning), adalah suatu persetujuan dari penguasa berdasarkan

Undang-undang atau Peraturan Pemerintah untuk dalam keadaan tertentu

menyimpang dari ketentuan-ketentuan larangan peraturan perundang-undangan.

Jadi izin itu pada prinsipnya adalah sebagai dispensasi atau pelepasan/

pembebasan dari suatu larangan (Adrian Sutedi, 2010, 168).

Page 54: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

36

Utrecht (dalam Sutedi, 2011:167) memberikan pengertian vergunning atau

izin sebagai berikut:

“Bagaimana pembuat peraturan tidak umumnya melarang suatu perbuatan,tetapi masih juga memperkenankan asal saja diadakan secara yang ditentukan untuk masing-masing hal konket, maka perbuatan administrasi negara memperkenankan perbuatan tersebut bersifat suatu izin (vergunning)”.

Izin atau vergunning adalah suatu persetujuan dari penguasa berdasarkan

undang-undang atau peraturan pemerintah untuk dalam keadaan tertentu

menyimpang dari ketentuan-ketentuan larangan perundang-undangan. Izin dapat

juga diartikan sebagai dispensi atau pelepasan/pembebasan dari suatu larangan

(dalam sutedi,2011: 168). Selanjutnya, Van Der Pot (dalam Padyatmoko, 2009: 7)

menyatakan bahwa izin merupakan keputusan yang memperkenankan dilakukak

perbuatan yang pada prinsipnya tidak dilarang oleh pembuat peraturan.

Pada dasarnya izin merupakan keputusan pejabat/badan Tata usah Negara

yang berwenang, yang isinya atau substansinya mempunyai sifat sebagai berikut:

1. Izin bersifat bebas Izin sebagai keputusan tata usaha Negara yang penerbitanya tidak terikat pada aturan dan hukum tertulis serta organ yang berwenang dalam izin memiliki kadar kebebasan yang besra dalam memutuskan pemberian izin

2. Izin bersifat terkait Izin sebagai keputusan tata usaha Negara yang penerbitnya terkait pada aturan dan hukum tertulis dan tidak tertulis serta organ yang berwenang dalam izin kadar kebebasannya dan wewenangnya tergantung pada kadar sejauh mana peraturan perundang-undangan mengaturnya.

3. Izin yang berifat menguntungkan Izin yang isinya bersifat menguntungkan pada yang bersangkutan. Izin yang bersifat menguntungkan isi nyata keputusan merupakan titik pusat yang memberi anugrah kepada yang bersangkutan.

4. Izin bersifat memberatkan Izin yang isinya mengandung unsur-unsur memberatkan dalam ketentuan-ketentuan yang berkaitan kepadanya. Disamping itu, izin yang besifat

Page 55: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

37

memberatkan merupakan pula izin yang memberi beban kepada orang atau masyarakat sekitarnya.

5. Izin yang segera berakhir Izin yang menyangkut tindakan-tindakan yang akan sebera berakhir atau izin yang masa berlakunya relatif pendek.

6. Izin yang berlangsung lama Izin yang menyangkut tindakan-tindakan yang berakhir atau masa berlakunya relatif lama.

7. Izin yang bersifat pribadi Izin yang isinya tergantung pada sifat atau kualitas pribadi dan pemohon izin

8. Izin yang bersifat kebendaan Izin yang isinya tergantung pada sifat dan objek izin (dalam Sutedi, 2011: 173).

Selanjutnya, Spelt dan Tn Berge (dalam Pudyatmoko, 2008: 11)

menjelaskan motif-motif untuk menggunakan sisitem izin diantaranya:

1. Keninginan mengarahkan aktivitas-aktivitas tertentu Ada kemungkinan pemerintah menggunakan instrumen izin untuk mengarahkan aktivitas-aktivitas tertentu yang dilakukan oleh masyarakat. Hal ini dapat dilihat, misalkan pada izin mendirikan bangunan (IMB) atau di beberapa daerah di sebut izin mendirikan bangunan-bangunan (IMBB).

2. Mencegan bahaya terhadap lingkungan Dalam pasal 6 ayat 1 UU nomor 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup ditentukan bahwa setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta mencegah dan menanggulangi pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup. Pada pasal 6 ayat 2 disebutkan bahwa setiap orang yang melakukan usaha atau kegiatan melakukan kewajiban memberikan informasi yang benar dan akurat mengenai pengelolaan lingkungan hidup.

3. Keinginan melindungi objek-objek tertentu Pemerintah mempunyai kepentingan agar objek-objek tertentu yang berguna masyarakat tetap terjaga dan terlindungi. Objek tertentu perlu mendapatkan perlindungan karena berbagai alasan, misalnya alasan sejarah, benda tersebut sangat di perlukan untuk keperluan pendidikan, ilmu pengetahuan dan sebagainya.

4. Membagi benda-benda yang sedikit Adakalanya kegiatan masyarakat yang berkaitan dengan sumber daya jumlahnya sangat terbatas. Apabila warga masyarakat yang membutuhkan hal tersebut maka kesempatan yang ada pun terbatas. Pemerintah memandang hal yang demikian perlu ditanggapi secara cepat.

5. Pengarahan dengan menyeleksi orang-orang dan aktivitas-aktivitas. Izin dapat diajukan untuk melakukan pengarahan dengan menyeleksi aktivitas-aktivitas tertentu yang dilakukan oleh warga masyarakat.

Page 56: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

38

6. Tujuan tertentu lainnya Mengnai izin untuk tujuan lain dari yang telah disebutkan diatas, contohnya adalah izin yang dapat diberikan dilingkungan pegawai ngri. Seorang pegawai negri berhak mendapatkan cuti, misalkan cuti tahunan. Untuk mendapatkan hak tersebut perlu ada izin. Dalam hal ini, cuti tahunan diberikan dengan tujuan memberikan kesempatan bagi pegawai negri yang bersangkutan memperoleh kesegaran lahir dan batin dengan beristirahat untuk sementara waktu.

Kemudian Spelt dan Ten Barge (dalam Pudyatmoko, 2009: 17) juga

menjabarkan sisitem izin, yaitu:

1. Larangan Larangan dan wewenang suatu organisasi pemerintahan dilakukan dengan memberikan izin harus ditetapkan dalam suatu perundang-undangan.

2. Persetujuan yang merupakan dasar kecualian (izin) Izin muncul kalaun norma larangan umum dikaitkan dengan norma umum, yang memberikan kepada suatu organ pemerintahan wewenang untuk menggantikan larangan itu dengan persetujuan dalam suatu bentuk tertentu. Keputusan yang memberikan izin adalah suatu keputusan tata usaha negara. Keputusan in i adalah keputusan sepihak dari suatu organ pemerintahan yang diberikan atas dasar wewenang ketatanegaraan dan ketatausahan untuk menciptakan suatu keadaan yang konkret dan individual sehingga suatu hubungan hukum menetapkan secara meningkat, membebaskannya atau dalam kondisi tertentu suatu pemohon itu ditolak.

3. Ketentuan-ketentuan yang berhubungan dengan izin Ketentuan-ketentuan adalah syarat-syarat yang menjadi dasar bagi organisasi pemerintahan dalam pemberian izin. Fakta bahwa dalam banyak hal, izin dikaitkan dengan syarat-syarat berhubungan erat dengan fungsi sistem perizinan sebagai salah satu instrumen (pengendalian) penguasa.

Izin seringkali mempunyai arti yang begitu penting bagi pemegangnya

(pelaku kegiatan) dalam melakukan hubungan hukum, baik dengan pemerintah

maupun dengan pihak yang lain. Berikut beberapa urgensi dari izin oleh

Pudyatmoko (2009: 22):

1. Sebagai landasan hukum (lage base) Izin dapat dikatakan sebagai landasan hkum. Dapat dipahami bahwa kegiatan tertentu memang tidak dapat dilakukan oleh warga masyarakat

Page 57: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

39

tanpa adanya izin dari organisasi pemerintah yang berwenang. Oleh karena itu, izin menjadi dasar hukum bagi pelaku kegiatan untuk dapat memulai kegiatan tersebut. Hak dan kewajiban pemohon izin berkaitan dengan dilakukannya kegiatan dan lahir setelah adanya izin. Tanpa izin, suatu pihak tidak dapat melakukan kegiatan yang dimuat dalam izin itu. Kalau tetap saja dilakukan maka dapat dikatakan bahwa kegiatan itu melanggar hukum.

2. Sebagai instrumen untuk menjamin kepastian hukum Didalam izin pada umumnya dimuat berbagai hal, baik yang bersifat subjektif maupun objektif.

3. Sebagai instrumen untuk melindungi kepentingan Izin sebagai sebuah keputusan dapat digunakan untuk menjadi instrumen perlindungan kepentingan, baik itu kepentingan pemohon, kepentingan pemerintah, maupun kepentingan lain. Kiranya dapat dimengerti bahwa izin dapat digunakan untuk melindungi kepentingan pemegang izin karena untuk diizinkan melakukan kegiatan tertentu sering kali tidak lepas dari kewajiban pemenuhan persyaratan yang didalamnya termasuk serangkaian pengujian. Apabila pemohon kemudian diberikan izin maka didalamnya terkandung makna bahwa kegiatan itu telah diuji sehingga baik, aman, dan sebagainya.

Tiap-tiap jenis izin tersusun secara berbeda-beda. Bahkan, untuk jenis izin

yang sama dapat termuat hal-hal yang berbeda-beda apabila yang menerbitkan itu

intansi yang berbeda. Berikut ini adalah beberapa bagian yang dicantumkan dalan

keterangan izin oleh Pudyatmoko (2009:24), yaitu:

1. Orang yang berwenang. 2. Yang dialmatkan. 3. Pemberian alasan. 4. Diktum. 5. Ketentuan-ketentuan, pembatasan-pembatasan dan syarat-syarat. 6. Pemberitahuan-pemberitahuan tambahan.

Selanjutnya diungkapkan beberapa unsur dalam perizinan oleh Sutedi,

(2011: 179), yakni:

1. Wewenang. 2. Izin berbagai bentuk ketetapan. 3. Lembaga pemerintah. 4. Peristiwa konkret. 5. Proses dan prosedur. 6. Persyaratan.

Page 58: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

40

7. Waktu penyelesaian izin. 8. Biaya perizinan. 9. Pengawas penyelenggara izin. 10. Penyelesaian pengaduan dan sengketa, terbagi dua:

a. Pengaduan b. Sengketa

11. Sanksi. 12. Hak dan kewajiban.

Perizinan adalah salahsatu bentuk pelaksanaan fungsi peraturan dan

bersifat pengendalian yang dimiliki oleh pemerintah terhadap kegiatan-kegiatan

yang dilakukan oleh masyarakat (Sutedi, 2011:168).

Secara teoritis, perizinan memiliki beberapa fungsi sebagaimana

dijelaskan oleh Sutedi (2011: 198) yakni sebagai berikut:

1. Instrumen rekayaa pembangunan Perizinan adalah instrumen yang paling bermanfaat ditentukan oleh tujuan dan prosedur yang ditetapkan oleh pemerintah. Tujuan dari perizinan akan sangat ditentukan oleh prosedur yang ditetapkan dan dilaksanakan. Semakin mudah, cepat dan transparan prosedur pemberian izin, maka semakin tinggi potensi perizinan menjadi instrumen rekayasa pembanguna.

2. Budgeting Peizinan mempunyai fungsi keuangan (budgeting), yaitu menjadi sumber pendapatan bagi negara. Pemberian lisensi dan izin kepada masyarakat dilakukan dengan kontrapresasi berupa retribusi perizinan. Karena negara mendapatkan kedaulatan dari rakyat, maka retribusi perizinan hanya bisa dilakukan melalui peraturan perundang-undangan. Dengan hal ini dianut prinsip no taxation without the law. Penarikan retribusi perizianan hanya dibenarkan jika ada dasar hukum. Yaitu undang-undang dan peraturan daerah.

3. Reguleren Perizinan mempunyai fungsi pengaturan (reguleren), yaitu menjadi instrumen pengaturan tindakan dan perilaku masyarakat. Sebagaimana juga dalam prinsip pemungutan pajak, maka perijinan dapat mengatur pilihan-pilihan tindakan dan perilaku masyarakat.

Secara umum, tujuan dari fungsi perizinan adalah untuk pengendalian

darpipada aktivitas pemerintah dalam hal-hal tertentu dimana ketentuannnya

berisi pedoman-pedoman yang harus dilakasnakan oleh baik yang berkepentingan

Page 59: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

41

ataupun oleh pejabat yang berwenang. Seain itu, tujuan perizinan dapat dilihat

dari dua sisi ( Sutedi, 2011: 200), yaitu:

1. Dari sisi pemerintah Dari sisi pemeintah tujuan pemberian izin itu adalah sebagai berikut:

a. Untuk melaksanakan peraturan Apabila ketentuan-ketentuan yang termuat dalam peraturan tersebut sesuai dengan kenyataan dalam peraktiknya atau tidak dan sekaligus untuk mengatur ketertiban.

b. Sebagai sumber pendapatan daerah Dengan adanya permintaan permohonam izin, maka secara langsung pendapatan pemerintah akan bertambah karena setiap izin yang dikeluarkan pemohon harus membayar retribusi terlebih dahulu. Semakin banyak pula pendapatan dibidang retribusi tujuan akhir, yaitu untuk menbiayai pembanguana.

2. Dari sisi masyarakat Dari sisi masyarakat tujuan pemberian izin itu adala sbagai berikut:

a. Untuk adanya kepastian hukum. b. Untuk adanya kepastian hak. c. Untuk memudahkan mendaparkan fasilitas. Apabila bangunan

yang didirikan telah mempunyai izin akan lebih mudah mendapatkan fasilitas.

Untuk melakukan kegiatan pertambangan pasir laut sangatlah tidak mudah,

harus ada beberapa syarat dan ketentuan yang harus di penuhi oleh perusahaan

ataupun individu yang akan melakukan kegiatan pertambangan pasir. Berikut

alur/skema permintaan rekomendasi perizinan pertambang pasir laut berdasarkan

PP NO 23 Tahun 2010 tentang pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan mineral

dan batubara, yaitu:

1. IUP diberikan oleh Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya berdasarkan permohonan yang diajukan oleh: a. badan usaha b. koperasi dan c. perseorangan.

2. Badan usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dapat berupa badan usaha swasta, BUMN, atau BUMD.

3. Perseorangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dapat berupa orang perseorangan, perusahaan firma, atau perusahaan komanditer.

Page 60: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

42

4. IUP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan setelah mendapatkan WIUP.

5. Dalam 1 (satu) WIUP dapat diberikan 1 (satu) atau beberapa IUP

Pemberian rekomendasi IUP diberikan melalui tahapan:

a. Pemberian WIUP

1. Wilayah izin usaha pertambangan (WIUP) Wilayah Izin Usaha Pertambangan yang sering disebut WIUP, adalah wilayah yang diberikan kepada pernegang Izin Usaha Pertambangan.

Namun dalam hal ini WIUP termasuk kedalam bagian persetujuan bukan

dalam bagian rekomendasi. Berbeda dengan permintaan izin pertambangan

lainnya, dalam tahapan permintaan rekomendasi perizinan pertambangan pasir

laut hanya melalui tiga tahapan, yaitu: pertama permohonan izi wilayah

pertambangan (WIUP) dalam permintaan izin ini berkas yang diajukan tertuju

kepada Gubernur melalui Dinas Pertambangan Dan Energi yang di dalamnya

berisikan pertimbangan lampiran, diantaranya:

1. Persyaratan administrasi 1) Perseorangan

a. Surat permohonan b. KTP c. NPWP d. Surat keterangan domisili

2) Perusahaan firma dan komanditer a. Surat permohonan b. Profil perusahaan c. Akte pendirian perusahaan yang bergerak di bidang usaha

pertambangan d. NPWP e. Susunan pengurus dan pemegang saham f. Surat keterangan domisili

2. Persyaratan teknis

Page 61: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

43

1. Peta wilayah untuk kegiatan pertambangan dengan batas koordinat geografis lintang dan bujur sesuai dengan system informasi yang berlaku nasional

2. Rekomendasi dari kab/kota 3. Membayar biaya percadangan wilayah dan pencetakan peta

3. Persyaratan Finansial. 1. Membayar biaya penrcadanga wilayah dan percetakan peta

WIUP (PP No.9/2009 tentang tarif pembayaran PNPB sektor ESDM)

Biaya pembayaran percadangan wilayah dan percetakan peta berdasarkan

PP No.9/2009 tentang tarif pembayaran PNPB sektor ESDM, yaitu:

Tabel 2.1 Jasa pelayanan dan penerbitan Wilayah Izin Usaha Pertambangan

Penelusuran informasi wilayah pertambangan

Per 15 menit Rp. 200.000,00

Percadangan wilayah dan percetakan peta WIUP mineral bukan logam dengan luas wilayah

1. 500-5.000 ha 2. >5.000-10.000 ha 3. > 10,000-25.000 ha

Per WIUP Per WIUP Per WIUP

Rp 10.000.000,00 Rp 20.000.000,00 Rp 50.000.000,00

Percadangan wilayah dan percetakan peta WIUPbatuan dengan luas wilayah

1. 500-5.000 ha 2. >5.000-10.000 ha 3. > 10,000-25.000 ha

Per WIUP Per WIUP Per WIUP

Rp 5.000.000,00 Rp 10.000.000,00 Rp 30.000.000,00

Sumber: SOP pelayanan rekomendasi perizinan DISTAMBEN

Pemasangan Tanda Batas WIUP berdasarkan PP No 23 Tahun 2010, yaitu:

a. Dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak diperolehnya IUP Operasi Produksi, pemegang IUP Operasi Produksi wajib memberikan tanda batas wilayah dengan memasang patok pada WIUP.

b. Pembuatan tanda batas sebagaimana dimaksud harus selesai sebelum dimulai kegiatan operasi produksi.

c. Dalam hal terjadi perubahan batas wilayah pada WIUP Operasi Produksi, harus dilakukan perubahan tanda batas wilayah dengan pemasangan patok baru pada WIUP.

Page 62: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

44

Kemudian, jika berkas tersebut telah memenuhi syarat atau lolos dari

tahapan ini kemudian masuk ketahap berikutnya yaitu tahap Izin Usaha

Pertambangan Eksplorasi (IUP Eksplorasi) berbeda dengan WIUP, berkas IUP

eksplorasi ditujukan oleh Gubernur kepada Dinas Pertambangan dan Energi untuk

di periksa persyaratan dan perlengkapannya.

b. Pemberian Izin Usaha Pertambangan. (IUP)

2. Izin usaha pertambangan Eksplorasi (IUP Eksplorasi) IUP Eksplorasi adalah izin usaha yang diberikan untuk melakukan tahapan kegiatan penyelidikan unium, eksplorasi, dan studi kelayakan.

Dengan format yang diajukan sebagai berikut:

1. Persyaratan administrasi 1) Badan Usaha

a. Surat permohonan b. Susunan direksi dan daftar pemegang saham c. Surat keterangan domisili

2) Koperasi a. Surat permohonan b. Susunan pengurus c. Surat keterangan domisili

3) Perseorangan a. Surat permohonan b. Surat keterangan domisili

4) Perusahaan firma a. Surat permohonan b. Susunan pengurus dan daftar pemegang saham c. Surat keterangan domisili

2. Persyaratan teknis 1. Daftar riwayat hidup dan surat pernyataan tenaga ahli

pertambangan dan atau geologi yang berpengalaman paling lambat 3 tahun

2. Peta WIUP yang dilengkapi dengan batas koordinat geografis lintang dan bujur sesuai dengan ketentuan sistem informasi geografis yang berlaku secara nasional

3. Persyaratan lingkungan 1. Pernyataan untuk mematuhi peraturan perundang-undangan di

bidang pengelolaan dan lingkungan hidup.

Page 63: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

45

4. Persyaratan Finansial 1. Bukti penempatan jaminan kesungguhan pelaksanaan kegiatan

eksplorasi 2. Bukti pembayaran harga nilai konvensasi data informasi hasil

lelang WIUP mineral logam dan batubara dengan penawaran nilai lelang

Maksudnya tahapan eksplorasi adalah tahapan kegiatan usaha

pertambangan untuk memperoleh informasi secara terperinci dan teliti tentang

lokasi, bentuk, dimensi, sebaran, kualitas dan sumber daya terukur dari bahan

galian, serta informasi mengenai lingkungan sosial dan lingkungan hidup. Berkas

tersebut yang sudah di kaji tadi oleh pihak yang bersangkutan, jika berkas yang di

laporkan telah memenuhi syarat kemudian ditandatangani oleh kepala

DISTAMBEN kemudian di rekomendasikan kepada DKPMPTSP untuk

mengeluarkan surat izin yang di keluarkan oleh DKPMPTSP atas dasar

persetujuan dari Gubernur.

Dari tahapan inilah dapat di tentukan besaran biaya yang harus di

tanggung oleh perusahaan sesuai dengan peraturan yang berlaku luasan lahan

pertambangan harus lebih dari 5 Ha2 dengan biaya pencadangan wilayah sebesar

Rp 5.000.000,00/ Ha kepada pemerintah pusat, dalam hal ini pemerintah daerah

tidak ikut dilibatkan.

Berikut adalah gambar 2.1 mengenai alur permintaan rekomendasi

perizinan IUP Eksplorasi.

Page 64: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

46

Jawaban

Rekom

5a

Gambar 2.1

Alur Permintaan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi

(Sumber: BKPMPT Provinsi Banten Tahun 2015)

Page 65: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

47

3. Izin usaha pertambangan Oprasi produksi (IUP OP) IUP Operasi Produksi adalah izin usaha yang diberikan setelah selesai pelaksanaan IUP Eksplorasi untuk melakukan tahapan kegiatan operasi produksi.

Setelah IUP Eksplorasi sudah memenuhi syarat, kemudian permintaan izin

memasuki tahapan akhir yaitu tahapan Izin Usaha Oprasi Produksi. Dimana dalam

tahapan sama dengan tahapan IUP Eksplorasi berkas masuk ke DISTAMBEN di

rekomendasikan ke DPMPTSP dengan didalamnya berisikan:

1. Persyaratan administrasi 1. Badan Usaha

a. Surat permohonan b. Susunan direksi dan daftar pemegang saham c. Surat keterangan domisili

2. Koperasi a. Surat permohonan b. Susunan pengurus c. Surat keterangan domisili

3. Perseorangan a. Surat permohonan b. Surat keterangan domisili

4. Perusahaan firma a. Surat permohonan b. Susunan pengurus dan daftar pemegang saham c. Surat keterangan domisili

2. Persyaratan teknis 1. Peta WIUP yang dilengkapi dengan batas koordinat geografis

lintang dan bujur sesuai dengan ketentuan sistem informasi geografis yang berlaku secara nasional

2. Laporan lengkap eksplorasi 3. Laporan study kelayakan 4. Rencana reklamasi dan pasca tambang 5. Rencana kerja dan biaya anggaran 6. Rencana pembangunan sarana dan prasarana penunjang

kegiatan OP 7. Tersedianya tenaga ahli paling sedikit pengalamannya 3

tahun 3. Persyaratan lingkungan

1. Pernyataan kesanggupan untuk memenuhi ketentuan perundang undangan di bidang Lingkungan Hidup

Page 66: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

48

2. Persetujuan dokumen lingkunga hidup sesuai dengan ketentuan perundang-undangan

4. Persyaratan Finansial 1. Laporan keuangan 3 tahun terakhir yang sudah diaudit oleh

akuntan publik 2. Bukti iura tetap 3 tahun terakhir 3. Bukti pembayaran pengganti investasi sesuai dengan nilai

penawaran lelang bagi pemenang lelang WIUP yang telah berakhir

Berikut gambar 2.2 mengenai alur permintaan rekomendasi perizinan IUP

Oprasi Produksi :

Page 67: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

49

Gambar 2.2 Alur permintaan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi

(Sumber: BKPMPT Provinsi Banten Tahun 2015)

Page 68: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

50

Operasi Produksi disini maksudnya tahapan kegiatan usaha pertambangan

yang meliputi konstruksi, penarnbangan, pengolahan, pemurnian, termasuk

pengangkutan dan penjualan, serta sarana pengendalian dampak lingkungan

sesuai dengan hasil studi kelayakan.

Ditahapan inilah yang menentuakan lolos tidaknya untuk melakukan

oprasi produksi atau pengambilan. Jika tahapan ini lolos atau telah memenuhi

syarat yang di tentukan, kemudian perusahan sudah mulai melakukan eksplorasi

dan memproduksi bahan tambangnnya dengan memenuhi peraturan yang sudah

ditentukan. Ditahapan inilah, perusahaan harus membayar pajak dan biaya rutin

yang harus di berikan kepada pemerintah daerah. Biaya rutin tersebut di berikan

sebesar sesuai dengan luasan lahan yang dimiliki.

Dalam hal pemegang IUP Operasi Produksi tidak melakukan kegiatan

pengangkutan dan penjualan dan/atau pengolahan dan pemurnian, kegiatan

pengangkutan dan penjualan dan/atau pengolahan dan pemurnian dapat

dilakukan oleh pihak lain yang memiliki:

a. IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan; b. IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan pemurnian;

dan/atau c. IUP Operasi Produksi.

IUP Operasi Produksi khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36

huruf a dalam PP No 23 Tahun 2010 diberikan oleh:

a. Menteri apabila kegiatan pengangkutan dan penjualan dilakukan lintas provinsi dan negara;

b. gubernur apabila kegiatan pengangkutan dan penjualan dilakukan lintas kabupaten/kota; atau

c. bupati/walikota apabila kegiatan pengangkutan dan penjualan dalam 1 (satu) kabupaten/kota.

Page 69: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

51

4. Izin Usaha Pertambangan Oprasi Produksi Perpanjangan (IUP OP Perpanjangan) 1. Permohonan perpanjangan IUP Operasi Produksi diajukan kepada

Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya paling cepat dalam jangka waktu 2 (dua) tahun dan paling lambat dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sebelum berakhirnya jangka waktu IUP.

2. Permohonan perpanjangan IUP Operasi Produksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit harus dilengkapi: a. peta dan batas koordinat wilayah; b. bukti pelunasan iuran tetap dan iuran produksi 3 (tiga)

tahun terakhir;

c. laporan akhir kegiatan operasi produksi; d. laporan pelaksanaan pengelolaan lingkungan; e. rencana kerja dan anggaran biaya; dan f. neraca sumber daya

dan cadangan. 3. Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan

kewenangannya dapat menolak permohonan perpanjangan IUP Operasi Produksi apabila pemegang IUP Operasi Produksi berdasarkan hasil evaluasi, pemegang IUP Operasi Produksi tidak menunjukkan kinerja operasi produksi yang baik.

4. Penolakan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) harus disampaikan kepada pemegang IUP Operasi Produksi paling lambat sebelum berakhirnya IUP Operasi Produksi.

5. Pemegang IUP Operasi Produksi hanya dapat diberikan perpanjangan sebanyak 2 (dua) kali.

6. Pemegang IUP Operasi Produksi yang telah memperoleh perpanjangan IUP Operasi Produksi sebanyak 2 (dua) kali, harus mengembalikan WIUP Operasi Produksi kepada Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

IUP OP Perpanjangan ini hanya bisa di lakukan sebanyak dua kali

perpanjangan oleh perusahaan yang sama, itupun diberikan tergantung apakah

perusahaan tersebut melakukan kegiatan pertambanga sesuai dengan

aturan/berkelakuan baik. Apabila perusahaan tersebut tidak berkelakuan baik

maka izin perpanjangan tidak diberikan dengan menyatakan surat pernyataan

dengan disertai alasan. Apabila jangka waktu perpanjangan sudah habis dan

Page 70: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

52

wilayah tersebut diprkirakan masih berpotensi maka perusahaan berhak

menawarkan kepada perusahaan lain.

2.1.3 Wilayah Pertambangan

Wilayah merupakan tanah dengan segala ciri, kemampuan maupun

sifatnya beserta segala sesuatu yang terdapat diatasnya termasuk didalamnya

kegiatan manusia dalam memanfaatkan lahan. Lahan memiliki banyak fungsi

yang dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam usaha meningkatkan kualitas

hidupnya.

Wilayah adalah bagian dari permukaan bumi yang memiliki karakteristik

tertentu dan berbeda dengan wilayah yang lain. Istilah lain dari wilayah yang

umum digunakan dalam memahami konsep wilayah adalah region. Setiap wilayah

memiliki ciri-ciri tertentu. Misalnya, wilayah desa mempunyai ciri-ciri yang

sangat berbeda dengan wilayah kota dengan melihat beberapa aspek baik fisik

mau pun sosial.

Menurut A. I. Herbertson (dalam Amir Khosim dan Kun Marlina

Lubis:2007) mendefinisikan wilayah sebagai suatu kesatuan yang kompleks dan

tanah, air, udara, tumbuhan, hewan, dan manusia yang dipandang dari hubungan

mereka yang khusus yang secara bersama-sama membentuk suatu ciri tertentu di

atas permukaan bumi.

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997 tentang Rencana:

Tata Ruang Wilayah Nasional: Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan

Page 71: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

53

geografis beserta segenap unsur terkait padanya, yang batas dan sistemnya

ditentukan berdasarkan aspek administratif dan/aspek fungsional.

Selain itu wilayah memiliki pengertian yang hampir serupa dengan

sebelumnya bahwa pengertian wilayah adalah: suatu kesatuan yang kompleks dan

tanah, air, udara, tumbuhan, hewan, dan manusia yang dipandang dari hubungan

mereka yang khusus yang secara bersama-sama membentuk suatu ciri tertentu di

atas permukaan bumi. Menurut A. I. Herbertson (dalam Amir Khosim dan Kun

Marlina Lubis:2007)

a. Macam – macam Wilayah Negara

Wilayah negara mencakup:

a. Daratan

Penentuan batas-batas suatu wilayah daratan, baik yang mencakup dua

negara atau lebih, pada umumnya berbentuk perjanjian atau traktat. Misalnya:

1. Traktat antara Belanda dan Inggris pada tanggal 20 Juli 1891 menentukan batas wilayah Hindia Belanda di Pulau Kalimantan.

2. Perjanjian antara Republik Indonesia dan Australia mengenai garis-garis batas tertentu dengan Papua Nugini yang ditandatangani pada tanggal 12 Februari 1973.

b. Lautan

Pada awalnya, ada dua konsepsi (pandangan) pokok mengenai wilayah

lautan, yaitures nullius dan res communis.

1. Res nullius adalah konsepsi yang menyatakan bahwa laut itu dapat diambil dan dimiliki oleh masing-masing negara. Konsepsi ini dikem-bangkan oleh John Sheldon (1584 - 1654) dari Inggris dalam buku Mare Clausum atau The Right and Dominion of The Sea.

2. Res communis adalah konsepsi yang beranggapan bahwa laut itu adalah milik masyarakat dunia sehingga tidak dapat diambil atau dimiliki oleh masing-masing negara. Konsepsi ini kemudian dikembangkan oleh Hugo

Page 72: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

54

de Groot (Grotius) dari Belanda pada tahun 1608 dalarn buku Mare Liberum (Laut Bebas). Karena konsepsi inilah, kemudian Grotius di anggap sebagai bapak hukum internasional.

Dewasa ini, masalah wilayah lautan telah memperoleh dasar hukum yaitu

Konferensi Hukum Laut Internasional III tahun 1982 yang diselenggarakan oleh

PBB atau United Nations Conference on The Law of The Sea (UNCLOS) di

Jamaica. Konferensi PBB itu ditandatangani oleh 119 peserta dari 117 negara dan

2 organisasi kebangsaan di dunia tanggal 10 Desember 1982.

Dalam bentuk traktat multilateral, batas-batas laut terinci sebagai berikut :

a. Batas Laut Teritorial Setiap negara mempunyai kedaulatan atas laut teritorial yang jaraknya

sampai 12 mil laut, diukur dari garis lurus yang ditarik dari pantai. b. Batas Zona Bersebelahan

Sejauh 12 mil laut di luar batas laut teritorial atau 24 mil dari pantai adalah batas zona bersebelahan. Di dalam wilayah ini negara pantai dapat mengambil tindakan dan menghukum pihak-pihak yang melanggar undang-undang bea-cukai, fiskal, imigrasi, dan ketertiban negara.

c. Batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) ZEE adalah wilayah laut dari suatu negara pantai yang batasnya 200 mil

laut diukur dari pantai. Di dalam wilayah ini, negara pantai yang bersangkutan berhak menggali kekayaan alam lautan serta melakukan kegiatan ekonomi tertentu. Negara lain bebas berlayar atau terbang di atas wilayah itu, serta bebas pula memasang kabel dan pipa di bawah lautan itu. Negara pantai yang bersangkutan berhak menangkap nelayan asing yang kedapatan menangkap ikan dalam ZEE-nya.

d. Batas Landas Benua Landas benua adalah wilayah lautan suatu negara yang lebih dari 200 mil

laut. Dalam wilayah ini negara pantai boleh mengadakan eksplorasi dan eksploitasi, dengan kewajiban membagi keuntungan dengan masyarakat internasional.

Pertambangan adalah salah satu jenis kegiatan yang melakukan ekstraksi

mineral dan bahan tambang lainnya dari dalam bumi. Penambangan adalah proses

Page 73: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

55

pengambilan material yang dapat diekstraksi dari dalam bumi. Tambang adalah

tempat terjadinya kegiatan penambangan.

Pengertian Pertambangan Sesuai UU Minerba No.4 Tahun 2009 Pasal 1

ini yang dimaksud dengan pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan

kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau

batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan,

konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan

penjualan, serta kegiatan pasca tambang.

Wilayah pertambangan sebagai bagian dari tata ruang nasional merupakan

landasan bagi penetapan kegiatan pertambangan. Wilayah pertambangan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Pemerintah setelah

berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan berkonsultasi dengan Dewan

Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.

Wilayah Pertarnbangan yang sering disebut WP menurut PP nomor 22

tahun 2010, adalah wilayah yang memiliki potensi mineral dan/atau batubara dan

tidak terikat dengan batasan administrasi pemerintahan yang merupakan bagian

dari rencana tata ruang nasional. WP merupakan kawasan yang memiliki potensi

mineral dan/atau batubara, baik di permukaan tanah maupun di bawah tanah, yang

berada dalarn wilayah daratan atau wilayah laut untuk kegiatan pertarnbangan.

Secara kewenangan pemerintah provinsi mempunyai kekuasaan untuk

menguasai wilayah lautan sepanjang 12 mil di mulai dari garis bibir pantai.

Mengenai urusan pertambangan pasir laut sepenuhnya di kuasi oleh pemerintah

Page 74: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

56

Provinsi, artinya tidak ada lagi kewenangan mengenai pertambangan di pegang

oleh pemerintah kabupaten atapun kota.

Penetapan Wilayah Pertambangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9

ayat (2) dilaksanakan:

a. secara transparan, partisipatif, dan bertanggung jawab; b. secara terpadu dengan memperhatikan pendapat dari instansi

pemerintah terkait, masyarakat, dan dengan mempertimbangkan aspek ekologi, ekonomi, dan sosial budaya, serta berwawasan lingkungan; dan

c. dengan memperhatikan aspirasi daerah.

Wilayah yang dapat ditetapkan sebagai WP sebagairnana dimaksud pada

ayat (1) memiliki kriteria adanya:

a) indikasi formasi batuan pembawa mineral dan/atau pembawa batubara; dan/ atau

b) potensi sumber daya bahan tarnbang yang berwujud padat dan/atau cair. Penyiapan wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan

melalui kegiatan:

a. perencanaan WP; dan b. penetapan WP.

Kegiatan penambangan khususnya pasir dikenal sebagai kegiatan yang

dapat merubah permukaan bumi. Karena itu penambangan sering dikaitkan

dengan kerusakan lingkungan. walaupun pernyataan ini tidak selamnya benar,

patut diakui bahwa banyak sekali kegiatan penambangan yang dapat

menimbulkan kerusakan di tempat penambangannya. Akan tetapi perlu diingat

pula bahwa dilain pihak kualitas lingkungan di tempat penambangan meningkat

dengan tajam. Bukan sajamenyangkut kualitas hidup manusia yang berada di

lingkungan tempat penambangan itu, namun juga alam sekitar menjadi tertata

Page 75: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

57

lebih baik,dengan kelengkapan infrastrukturnya. Karena itu, kegiatan

penambangan dapat menjadi daya tarik, sehingga penduduk banyak yang

berpindah mendekati lokasi penambangan tersebut. Sering pula dikatakan bahwa

kegiatan penambangan telah menjadi lokomotif pembangunan didaerah tersebut.

2.1.4 Pertambangan Pasir Laut

Pasir dalam istilah geologi adalah bantuan sendimen sisa hasil rombakan

batuan padat. Butir pasir yang berukuran 1-2 milimeter di sebut pasir kasar,

sedangkan yang berukuran (1/16-1/18) milimeter termasuk pasir halus, menurut

sekala Wentworth. Didalam penggolongan tartah, pasir adalah nama untuk

material yang butirannya berukuran 2-6 milimeter, dan bula kering atau jenuh air,

tidak memiliki kohesi.

Pasir dihasilkan dari pengikisan endapan-endapan yang timbul akibat erosi

air laut, gelombang laut, glester dan angin. Seperti juga batu pasir, pasir sebagian

besar juga tersusun atas kuarsa dan feldsap. Pasir-pasir silika biasanya berasal dari

hancuran batuan-batuan beku. Pasir, partikel-partikel lepas yang terdiri atas

mineral dan partikel batu berukuran kecil. Dan apablia bergabung akan menjadi

batu pasir.

Pada umumnya pasir terdiri dari mineral silikat atau fragmen batuan

silikat. Sejauh ini mineral yang paling umum ditemukan sebagai penyusun pasir

adalah mineral kuarsa. Namun, pasir adalah material campuran yang terjadi secara

alami, yang berarti bahwa pasir tidak hanya mengandung satu komponen tunggal.

Pasir yang telah terkonsolidasi adalah jenis batuan yang dikenal sebagai batupasir.

Page 76: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

58

Pendeknya, tidak ada daerah geomorfologi di muka bumi ini yang tidak

ditempati oleh pasir. Cekungan laut dalam, meskipun merupakan daerah

geomorfologi yang paling luas di muka bumi ini, hampir tidak mengandung pasir.

Pasir dalam cekungan itu hanya berupa partikel-partikel hasil hembusan angin

serta pasir turbidit tipis yang tersebar pada daerah yang relatif dekat dengan

benua. Pendeknya, pasir merupakan sedimen kontinental; sebagian besar berasal

dari wilayah benua dan diendapkan pada wilayah benua.

Berdasarkan besar dan potensinya perusahaan pertambangan terdiri dari

tiga golongan yaitu :

1. Golongan A (strategis) adalah perusahaan yang bahan tambangnya dapat dimanfaatkan untuk pertahanaan dan keamanan dalam suatu perekonomian negara, antara lain minyak dan gas bumi, batubara, aspal dan sebagainya.

2. Golongan B (vital) dalah perusahaan yang bahan tambangnya digunakan untuk memenuhi hajat hidup orang banyak, antaralaian emas, perak, pasir besi dan sebagainya.

3. Golongan C (bahan galian industri) pada umumnya banyak diusahakan oleh rakyat maupun swasta lainnya. Pertambangan jenis bahan tambang ini dapat dilakukan dengan mudah dan tidak memerlukan teknologi tinggi karena berada di atas permukaan bumi dan dapat segera dipasarkan. Jenis tambang tersebut antara lain: batu kapur, pasir, tanah liat dan sebagainya.

Pertambangan pasir termasuk kedalam pertambangan galian C (bahan

galian industri), salahsatunya pertambangan pasir laut yang terdapat di kecamatan

Tirtayasa termasuk kedalam perusahaan pertambangan golongan C ( bahan galian

industri) karena perusahan penambang ini sebagian besar dari kalangan swasta

dan ma syarakat. Kemudian bahan tambanya pun dapat di gunakan atau

dimanfaatkan langsung tanpa melalui tahapan pengolahan maupun pemurnian.

Page 77: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

59

2.2 Penelitian Terdahulu

Sebagai bahan pertimbangan penelitian, peneliti mencantumkan penelitian

terdahulu. Penelitian terdahulu merupakan kajian yang pernah dilakukan oleh

peneliti sebelumnya. Dalam melakukan penelitian “Peran Dinas Pertambangan

dan Energi Provinsi Banten dalam Pemberian Rekomendasi Perizinan

Pertambangan Mineral dan Batubara (Studi Kasus Pemberian Rekomendasi

Perizinan Pasir Laut di Wilayah Pesisir Utara Kecamatan Tirtayasa Kabupaten

Serang)”. Peneliti melakukan Peninjauan terhadap penilitian terdahulu yang telah

dilakukan dalam penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya. Penelitian tersebut

baik berupa Skripsi, Tesis ataupun Disertasi. Dalam hal ini peneliti juga melihat

kesamaam dari Teori yang digunakan dan Metedologi apa yang digunakan oleh

peneliti sebelumnya. Dengan penelitian terdahulu peneliti mempunyai

pembanding akan penelitian yang dilakukan oleh peneliti.

Penelitian terdahulu yang peneliti kutip merupakan Skripsi ataupun Tesis

yang berjudul sebagai berikut:

1. Penambangan pasir laut di Kabupaten Serang (Studi kasus di perairan

Desa Lontar Kecamatan Tirtayasa), merupakan tesis yang dilakukan oleh

Lia Kusumawati dari S2 Magister Perencanaan Kota dan Daerah dari

Universitas Gadjah Mada (UGM), 2008. Dengan pertumbuhan yang cepat

dari berbagai kota di Indonesia, termasuk Jakarta, permintaan untuk pasir

dibuang digunakan untuk reklamasi pantai telah meningkat secara

signifikan. Menanggapi permintaan ini, pemerintah Kabupaten Serang

Page 78: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

60

mulai mengeksploitasi sumber daya lepas pantai pasir di desa Lontar sejak

tahun 2003. Di satu sisi, penambangan pasir lepas pantai ini dapat

dianggap sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan daerah,

sementara di sisi lain, pasir kegiatan penambangan di desa Lontar telah

lama diduga menurunkan kondisi lingkungan di daerah dan dengan

demikian menyebabkan masalah untuk penghuninya. Tujuan khusus dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambangan pasir lepas

pantai dengan kondisi lingkungan di Desa Lontar, Kabupaten Serang,

Provinsi Banten dan kualitas hidup penghuninya.

2. Pengelolaan wilayah Pesisir Di Desa Lontar kecamatan Tirtayasa,

merupakan skripsi yang di ajukan oleh Ratih Permata sari dari Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa tahun 2013, Fokus dalam penelitian ini adalah

pengelolaan wilayah pesisir di Desa Lontar Kecamatan Tirtayasa

Kabupaten Serang. Tujuan penelitian untuk mengetahui Pengelolaan

Wilayah Pesisir di Desa Lontar. Teori yang digunakan dalam penelitian

adalah teori Pengelolaan Wilayah Pesisir Secara Terpadu dari Dahuri

(2008). Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan teknik

observasi dan wawancara mendalam. Teknik analisis data penelitian

menggunakan analisis data Prasetya Irawan (2005). Hasil penelitian

bahwa pengelolaan wilayah pesisir di Desa Lontar masih belum optimal

karena dalam perencanaan yang dibuat tidak adanya ikut serta dari

masyarakat lokal Desa Lontar, dalam pelaksanaan pengelolaannya masih

banyak kekurangan-kekurangan serta hambatan-hambatan yang berasal

Page 79: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

61

dari masyarakat itu sendiri maupun dari pihak Pemerintah Kabupaten

Serang yang terkait, masih lemahnya pengawasan dari Dinas Kelautan,

Perikanan, Energi, dan Sumberdaya Mineral Kabupaten Serang dalam

pengelolaan wilayah pesisir di Desa Lontar, dan Evaluasi yang dilakukan

tidak kontinyu. Saran dalam penelitian yaitu membuat perencanaan yang

bersifat bottom up, meningkatkan kesadaran serta peran serta masyarakat

dalam pengelolaan yang terpadu dan berorientasi kepada masa

depan/keberlanjutan, meningkatkan koordinasi dari tiap stakeholder secara

berkesinambungan dan sistematis, menindak tegas segala pelanggaran

yang tidak sesuai dengan prinsip pengelolaan wilayah pesisir secara

terpadu agar tidak terjadi kerusakan lingkungan yang semakin parah di

Pesisir Desa Lontar.

2.3 Kerangka Berpikir

Suriasumatri, 1986 (dalam Sugiono, 2009:92 ) mengemukakan bahwa

seorang peneliti harus menguasai teori-teori ilmiah sebagai kerangka pemikiran

yang mebuahkan hipotesis. Kerangka pemikiran merupakan penjelasan sementara

terhadap gejala yang menjadi objek permasalahan. Untuk menjawab permaslahan

yang telah di rumuskan dalam penelitian ini, diperlukan sebuah kerangka konsep

atau model penelitian.

Dalam penelitian ini peneliti membahas tentang Peran Dinas

Pertambangan dan Energi Provinsi Banten dalam Pemberian Rekomendasi

Perizinan Pertambangan Mineral dan Batubara (Studi Kasus Pemberian

Page 80: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

62

Rekomendasi Perizinan Pasir Laut di Wilayah Pesisir Utara Kecamatan Tirtayasa

Kabupaten Serang), serta peneliti melakuakn observasi dilapanan dan melakukan

wawancara, serta mendafatkan informasi dari berbagai sumber, ditemukan

beberapa masalah terkait dengan penelitian yang akan diteliti. Kemudian dalam

penelitian ini teori yang di gunakan adalah Teori Peran menurut Biddle dan

Thomas (dalam sarwono 2008: 216) dengan lima indikator yaitu: harapan

(expektation), Norma (Norma), Wujud Perilaku (performance), Penilaian

(evaluation) dan Sanksi. Yakni diantaranya ialah sebagai berikut yang tertera

dalam gambar bawah ini.

Page 81: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

63

Gambar 2.3

Kerangka Berfikir

Masalah yang ditemukan di lapangan oleh peneliti:

1. Belum terdapatnya Peraturan Daerah tentang Pertambangan dan Energi Sumberdaya Mineral dan Batubara

2. Rendahnya pengawasan terhadap Pertambangan Pasir laut yang dilakukan oleh Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten.

3. Minimnya pengendalian yang dilakukan oleh Dinas Pertambangandan Energi Provinsi Banten.

4. Kurangnya keterpaduan dari berbagai pihak terkait yaitu instansi pemerintah, pihak swasta, dan masyarakat.

5. .

(sumber: Peneliti,2016)

Peran Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten dalam Pemberian Rekomendasi Perizinan Pertambangan Mineral dan Batubara (Studi Kasus Pemberian Rekomendasi Perizinan Pasir Laut di Wilayah Pesisir Utara Kecamatan Tirtayasa Kab Serang

Teori yang digunakan yaitu mengenai peran menurut Bidlle dan Thomas (dalam Sarwono 2008: 216):

1. Harapan (Expectation) 2. Norma (Norm) 3. Wujud Perilaku (Performance) 4. Penilaian (Evaluation) 5. Sanksi

Pemberian rekomendasi perizinan yang sesuai dengan peraturan yang ditetapkan sehingga terciptanya keselarasan antara pemerintah, swasta dan masyarakat

PP No 23 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara

1. Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP)

2. Izin Usaha PetambanganProduksi Eksplorasi (IUP Eksplorasi)

3. Izin Usaha Pertambangan Oprasi Produksi (IUP OP)

4. Izin Usaha Pertambangan Oprasi Produksi Perpanjangan (IUP OPP)

Page 82: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

64

2.4 Asumsi Dasar

Asumsi dasar adalah hasil dari dari refleksi penelitian berdasarkan kajian

putaka dan kajian teori yang digunakan sebagai dasar argumentasi. Berdasarkan

pada kerangka pemikiran yang dipaparkan di atas, serta observasi awal yang

peneliti lakukan terhadap objek penelitian. Maka peneliti berasumsi bahwa Peran

Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten dalam Pemberian Rekomendasi

Perizinan Pertambangan Mineral dan Batubara (Studi Kasus Pemberian

Rekomendasi Perizinan Pasir Laut di Wilayah Pesisir Utara Kecamatan Tirtayasa

Kabupaten Serang) belum optimal, hal ini dilihat berdasarkan dengan masih

adanya permasalahan-permasalahan dalam dalam pelaksanaannya baik internal

maupun eksternal.

Page 83: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

65

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitian yang baik harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab, agar

apa yang menjadi hasilnya merupakan hasil yang maksimal. Tujuan penelitian ada

tiga macam yaitu bersifat penemuan, pembuktian dan pengembangan. Penemuan

berarti data yang diperoleh dari penelitian itu adalah data yang betul-betul baru

yang sebelumnya belum pernah diketahui. Pembuktian berarti data yang diperoleh

itu digunakan untuk membuktikan adanya keragu-raguan terhadap informasi atau

pengetahuan tertentu dan Pengembangan berarti memperdalam dan memperluas

pengetahuan yang telah ada.

Dalam penelitian ini metode yang digunakan peneliti adalah metode

kualitatif yang bersifat deskriptif, artinya data yang dikumpulkan bukan berupa

angka-angka, melainkan data tersebut berasal dari naskah wawancara, catatan

lapangan, dan dokumentasi. Tujuan dari penelitianm kualitatif ini adalah ingin

menggambarkan realita empirik dibalik fenomena secara mendalam, rinci, dan

tuntas. Oleh karena itu, penggunaan metode kualitatif dalam penelitian ini dengan

mencocokkan antara realita empirik dengan teori yang berlaku dengan

menggunakan metode kualitatif deskriptif.

Pendekatan deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang

tepat, penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta

tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu termasuk

hubungan-hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta

Page 84: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

66

proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu

fenomena.

Moleong (2006:186) mengungkapkan bahwa dalam pelaksanaan penelitian

terdapat empat tahapan, yaitu :

1. Tahap Sebelum Kelapangan Meliputi kegiatan penentuan fokus penelitian, penyesuaian

paradigma dengan teori, penjajakkan alat peneliti, mencakup observasi lapangan, permohonan terhadap subjek yang diteliti, konsultasi fokus penelitian, penyusunan usulan penelitian. 2. Tahap Pekerjaan Lapangan

Meliputi mengumpulkan bahan-bahan yang berkaitan dengan fokus penelitian 3. Tahap Analisis Data

Meliputi analisis data baik yang diperoleh melalui observasi, dokumen, maupun wawancara mendalam dengan dilakukannya penafsiran data sesuai dengan konteks permasalahan yang diteliti, selanjutnya mengecek keabsahan data dengan cara mengecek sumber data yang didapat dari metode perolehan data sehingga data benar-benar valid sebagai dasar dan bahan untuk memberian makna data yang merupakan proses penentuan dalam memahami konteks penelitian yang sedang diteliti. 4. Tahap Penulisan Laporan

Meliputi kegiatan penyusunan hasil penelitian dari semua rangkaian kegiatan pengumpulan data sampai pemberian makna data. Setelah itu melakukan konsultasi hasil penelitian dengan dosen pembimbing untuk mendapatkan perbaikan saran-saran demi kesempurnaan penelitian.

3.2. Fokus Penelitian

Adanya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peran Dinas

Pertambangan dan Energi provinsi Banten dalam Pemberian Rekomendasi

Perizinan Pertambangan Mineral dan Batubara (Studi Kasus Pemberian

Rekomendasi Perizinan Pasir Laut di Wilayah Pesisir Utara Kecamatan Tirtayasa

Kabupaten Serang).

Page 85: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

67

Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti menetapkan bahwa

yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah pemberian rekomendasi perizinan

pertambangan mineral dan batubara oleh Dinas Pertambangan dan Energi

Provinsi Banten.

3.3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat di mana penelitian dilakukan. Penentuan

lokasi penelitian merupakan bagian terpenting dalam penelitian kualitatif. Karena

dengan ditetapkannya lokasi penelitian maka dapat diketahui objek serta tujuan,

sehingga dapat mempermudah bagi peneliti dalam melakukan penelitian. Adapun

yang menjadi lokus dalam penelitian yang berjudul ” Peran Dinas Pertambangan

dan Energi Provinsi Banten dalam Pemberian Rekomendasi Perizinan

Pertambangan Mineral dan Batubara (Studi Kasus Pemberian Rekomendasi

Perizinan Pasir Laut di Wilayah Pesisir Utara Kecamatan Tirtayasa Kab Serang).”

adalah Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten dan pertambangan pasir

laut di wilayah utara Kabupaten Serang (Kecamatan Tirtayasa).

Alasan peneliti memilih lokus penelitian tersebut dikarenakan: Pertama,

berdasarkan data yang ada pertambahan jumlah pertambangan pasir laut di

Provinsi Banten setiap tahun semakin meningkat. Kedua, dari 79 perambangan

pasir laut di Provinsi Banten 78 titik pertambangan berada di Kabupaten Serang.

Ketiga, Kecamatan Tirtayasa di pilih sebagai lokus karena Kecamatan ini

memiliki 5 Desa yang berbatasan langsung dengan pesisir. Oleh sebab itu, peneliti

ingin mengetahui bagaimana perusahaan pertambangan pasir laut mendapatkan

rekomendasi perizinan sehingga dapat beroprasi di wilayah tersebut.

Page 86: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

68

3.4. Instrumen Penelitian

Pada penelitian dengan judul ”Peran Dinas Pertambangan dan Energi

Provinsi Banten dalam Pemberian Rekomendasi Perizinan Pertambangan Mineral

dan Batubara (Studi Kasus Pemberian Rekomendasi Perizinan Pasir Laut di

Wilayah Pesisir Utara Kecamatan Tirtayasa Kab Serang).” bahwa yang menjadi

instrument adalah peneliti itu sendiri.

Peneliti sebagai human instrument berfungsi menetapkan fokus penelitian,

memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai

kualitas data dan membuat kesimpulan atas temuannya (Sugiyono, 2009:306).

Menurut Irawan, dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrument terpenting

adalah peneliti sendiri. Peneliti sebagai instrument penelitian memiliki ciri

tersendiri, seperti yang disebutkan Nasution dalam Sugiyono (2005: 61-62), yaitu:

1. Peneltiti sebagai alat peka dan dapat beraksi terhadap segala stimulus dari lingkungan yang diperkirakannya bermakna atau tidak bagi penelitian.

2. Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek keadaan dan dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus.

3. Tiap situasi merupakan keseluruhan. Tidak ada suatu test/angket yang dapat menangkap keseluruhan situasi kecuali manusia.

4. Suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia, tidak dapat dipahami dengan pengetahuan semata.

5. Peneliti sebagai instrument dapat segera menganalisis data yang diperoleh dan dapat menafsirkannya.

6. Manusia sebagai instrument dapat mengambil kesimpulan berdasarkan data yang dikumpulkan dan digunakan dengan segera untuk penelitian.

7. Manusia sebagai instrument, respon yang aneh dan menyimpang dapat diberi perhatian bahkan yang bertentangan digunakan untuk meningkatkan kepercayaan dengan tingkat pemahaman yang diteliti. Pada penelitian ini, peneliti merupakan sebagai instrumen Participant

Non-Observer (Observasi Non-Partisipan). Observasi Non-Partisipan adalah di

mana observer tidak ikut dalam kehidupan orang yang akan diobservasi, dan

Page 87: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

69

secara terpisah berkedudukan selaku pengamat. Dalam penelitian ini jenis data

yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data

yang berupa kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati dari hasil

wawancara dan observasi. Sedangkan data sekunder adalah data yang dijadikan

sebagai data tambahan untuk memperkuat penelitian, seperti dokumen, gambar,

rekaman, dan lain-lai. Adapun alat pendukung dalam penelitian yaitu panduan

wawancara, buku catatan, dan handphone.

3.5. Informan penelitian

Pada penentuan informan dalam penelitian kualitatif adalah bagaimana

informan kunci (key informan) di dapat dalam situasi yang sesuai dengan fokus

penelitian. Sedangkan pemilihan informan kedua (secondary informan) berfungsi

sebagai cara alternatif bagi peneliti yang tidak dapat menentukan partisipasi

secara langsung.

Teknik pengumpulan informan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

purposive sampling yaitu memilih informan yang dianggap layak dan

representatif dalam memberikan informasi dan fakta. Berikut informan yang

menurut peneliti layak sesuai judul yang peneliti ambil yaitu Peran Dinas

Pertambangan dan Energi dalam Pemberian Rekomendasi Perizinan

Pertambangan Mineral dan Batubara Provinsi Banten (Studi Kasus Pemberian

Rekomendasi Perizinan Pasir Laut di Wilayah Pesisir Utara Kecamatan Tirtayasa

Kab Serang).

Page 88: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

70

Tabel 3.1

Informan Penelitian

No Informan Kode Informan Keterangan

1

Dinas Pertambangan dan

Energi Provinsi Banten .

I1.1

Key Informan

2

DPMPTSP Provinsi Banten (

Bagian Bidang Perizinan dan

Non-perizinan).

I2.2 Key Informan

3 Kepala Kecamatan Tirtayasa

Kabupaten Serang

I2.3

Key Informan

4

Kepala Desa di Kecamatan

Tirtayasa Kabupaten Serang.

I2.4

Key Informan

5

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)

1) NGO Rumah Hijau 2) FKPN (Forn

Kebangkitan Petani dan Nelayan)

I3.1

secondary

Informan

6 Kuasa Pertambangan dan non

kuasa pertambangan

I3.2

secondary

Informan

Page 89: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

71

5

Masyarakat

a. Masyarakat 1

b. Masyarakat 2

c. Masyarakat 3

I3.3

I3.4

I3.5

secondary

Informan

(Sumber: Peneliti, 2017)

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti pada bulan April

sampai dengan bulan Agustus tahun 2017. Peneliti mengganti informan dari

perusahaan pertambangan yang awalnya adalah PT beralih menjadi CV karena

alasan peneliti tidak mendapatkan izin untuk melakukan penelitian dan

mewawancarai perwakilan dari PT yang dituju. Karena itulah peneliti

mengalihkan dari yang awalnya PT menjadi CV, tentunya CV yang bersedia

untuk di wawancarai adalah perusahaan atau CV yang bergerak di bidang

Pertambangan dan di setujui oleh pembimbing.

3.6. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

Untuk mendapatkan kelengkapan informasi yang sesuai dengan fokus

penelitian, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

sebagai berikut:

a. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu

dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan

pertanyaan dan terwawancara (interviewer) yang memberikan jawaban atas

pertanyaan itu (Moleong, 2007: 186).

Page 90: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

72

Wawancara atau interview adalah sebuah proses memperoleh keterangan

untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka dengan

informan atau orang yang diwawancarainya. Berdasarkan cara pelaksanaannya,

wawancara dibagi menjadi dua yaitu:

1. Wawancara berstruktur adalah wawancara secara terencana yang

berpedoman pada daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya

2. Wawancara tak berstruktur (indepth interview) adalah wawancara yang

bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara pada

daftar pertanyaan. Wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis

besar permasalahan yang akan ditanyakan.

Metode wawancara yang digunakan pada penelitian kualitatif dengan judul

Peran Dinas Pertambangan dan Energi provinsi Banten dalam Pemberian

Rekomendasi Perizinan Pertambangan Mineral dan Batubara (Studi Kasus

Pemberian Rekomendasi Perizinan Pasir Laut di Wilayah Pesisir Utara

Kecamatan Tirtayasa Kab Serang) yaitu wawancara mendalam (indepth

interview).

Agar proses wawancara dapat berjalan secara mendalam antar peneliti

dengan informan sehingga wawancara bisa bergulir dan data yang di dapat sesuai

dengan yang dibutuhkan di perlukan sebuah pedoman yang berisikan tentang garis

besar dari yang akan di pertanyakan dan tidak keluar dari pokok permasalahan.

Berikut tabel pedoman wawancara dalam penelitian ini:

Page 91: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

73

Tabel 3.2

Pedoman Wawancara

NO INDIKATOR SUB INDIKATOR URAIAN PERTANYAAN

1 Harapan (Expectation)

Tujuan dan Sasaran

1. Apa tujuan diberikan nya

rekomendasi perizinan oleh Dinas

terkait kepada kuasa pertambangan?

2. Apa yang ingin dicapai dengan

diharuskannya perusahaan

penambang membuat rekomendasi

perizinan ?

3. Tindakan apa saja yang harus

dilakukan untuk mencapai sasaran?

Norma (Norm)

Peraturan dan sosialisai

1. Apakah ada kebijakan dari

pemerintah mengenai pertambangan

pasir ?

2. Peraturan apa yang di buat oleh

provinsi/dinas dalam perizinan

pertambangan?

3. Apakah ada sosialisasi yang

dilakukan oleh dinas terkait kepada

masyarakat terkait perizinan

pertambangan?

4. Dalam hal ini dinas mana yang ikut

berperan serta dalam pemberian

rekomendasi perizinaan

pertambangan?

Wujud Perilaku (Performance)

Peran, dan koordinasi

1. Apa peran Distamben dalam

pemberian rekomendasi perizinzn?

2. Apa peran distamben terhadap

Page 92: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

74

masyarakat dalam pemberian

rekomendasi perizinan?

3. Seperi apa sistem pengawasan yang

di lakukan oleh dinas terkait?

4. Bagaimana koordinasi antar bagian

dalam satu SKPD dan lembaga lain

yang terlibat?

Penilaian dan

Hasil dan dampak

1. Seperti apa hasil yang di ingnikan

oleh Dinas terhadap perizinan

tersebut?

2. Apakah dengan adanya keterlibatan

dari Dinas memberikan dampak yang

positif ?

3. Dampak apa saja yang di terima oleh

pemerintah dan masyarakat mengenai

pertambangan pasir?

4. Apakah pemerintah dan/atau

perusahaan sudah memikirkan

dampak tersebut ( negatif)?

Sanksi

Siapa pemberi sanksi dan sanksi apa

yang dibeikan

1. Jika terjadi pelanggaran Dinas apa

saja yang berhak memberikan sanksi?

2. Sanksi apa yang akan diberikan?

3. Bagaimana Mekanisme/cara

pemberian sanksi tersebut?

4. Dengan cara seperti apa sebuah

perusahaan bisa terlepas dari sanksi?

(Sumber: Peneliti, 2017)

Page 93: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

75

b. Studi Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2014: 240) dokumen merupakan catatan peristiwa

yang sudah berlalu. Dokumentasi bagi peneliti dalam penelitian ini digunakan

sebagai tanda bukti bahwa peneliti benar-benar menjalankan penelitian, serta

adanya dokumentasi ini digunakan sebagai pengambilan data yang diperoleh dari

dokumen-dokumen. Dalam membantu penelitian dengan dengan judul Peran

Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten dalam Pemberian Rekomendasi

Perizinan Pertambangan Mineral dan Batubara (Studi Kasus Pemberian

Rekomendasi Perizinan Pasir Laut di Wilayah Pesisir Utara Kecamatan Tirtayasa

Kab Serang), maka peneliti menggunakan alat bantu dalam pengumpulan data

seperti kamera, recorder, alat tulis, jurnal, karya ilmiah, serta bantuan media

seperti koran sebagai data yang dapat membantu dalam mengkritisi setiap aspek

fenomena yang terjadi.

c. Studi Kepustakaan

Studi Kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan memperoleh

atau mengumpulkan data dari berbagai referensi yang relevan dengan penelitian

yang dilakukan. Studi kepustakaan yang digunakan dalam mendukung penelitian

dengan judul Peran Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten dalam

Pemberian Rekomendasi Perizinan Pertambangan Mineral dan Batubara (Studi

Kasus Pemberian Rekomendasi Perizinan Pasir Laut di Wilayah Pesisir Utara

Kecamatan Tirtayasa Kab Serang), sumber tertulis baik cetak maupun elektronik

dari Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten.

Page 94: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

76

d. Observasi

Observasi adalah sebuah metode yang bersifat alamiah, sehingga

pemahamannya harus disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan khusus dari

peneliti, dari pentingnya permasalahan dan sasaran umum dari penelitian (Black

dan Champion, 1999: 285). Pada penelitian ini peneliti melakukan observasi

secara langsung dengan melihat ke daerah penelitian.

Teknik analisis data kualitatif menurut Irawan (2006: 19) adalah sebagai

kegiatan analisis yang dilakukan terhadap data-data non angka seperti wawancara,

catatan laporan, buku-buku, artikel, juga termasuk non-tulisan seperti foto,

gambar, atau film.

Sedangkan menurut Bogdan dan Biklen (Moleong, 2007: 248) adalah

upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data,

memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintetiskannya,

mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang

dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat induktif,

yaitu berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan di lapangan yang kemudian

dikontruksikan menjadi hipotesis atau teori data yang harus dianalisis dalam usaha

mencari maknanya, walaupun masih bersifat sementara.

Untuk menganalisa data kualitatif tersebut, peneliti menggunakan teori

Miles & Huberman (dalam Moleong 2006: 307) yaitu sebagai berikut:

Page 95: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

77

1. Reduksi data, tahap ini dilakukan penelitian tentang relevan tidaknya antara data dengan tujuan penelitian informasi dari lapangan sebagai bahan mentah yang diringkas, kemudian disusun lebih sistematis, serta ditinjaukan pihak-pihak yang penting sehingga mudah dikendalikan.

2. Penyajian Data, untuk melihat gambaran secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari gambar keseluruhan dari tahap ini peneliti berupaya mengklasifikasi dan menyajikan data sesuai dengan pokok permasalahan yang diawali dengan pengkodean pada setiap sub pokok permasalahan.

3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi Data - Penarikan kesimpulan dilakukan dengan jalan membandingkan

kesesuaian pernyataan dari subyek peneliti dengan makna yang terkandung dengan konsep-konsep dasar dalam penelitian.

- Verifikasi data dimaksudkan agar penelitian kesesuaian data dengan maksud yang terkandung dalam konsep-konsep dasar dalam penelitian tersebut lebih tepat dan objektif.

Berikut gambar teknik analisis data menurut Miles dan Hiberman:

Gambar 3.1

Analisis Data

Page 96: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

78

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa pada prosesnya peneliti akan

melakukan kegiatan berulang secara terus menerus. Ketiga hal tersebut

merupakan sesuatu yang saling berkaitan dan mendukung pada saat sebelum,

selama, dan sesudah pengumpulan data

3.7 Uji Keabsahan Data

Menurut Moleong (2013: 324) menyatakan bahwa untuk menetapkan

keabsahan (truthworthiness) data diperlukan pemeriksaan. Adapun untuk

pemeriksaan keabsahan data pada penelitian ini dilakukan dengan teknik

triangulasi dan membercheck.

Menurut Satori dan Komariah (2010: 170) yang dimaksud dengan

triangulasi adalah pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara

dan waktu. Tujuan triangulasi adalah untuk menguji validitas data serta

meningkatkan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan Sugiyono,

2007: 32). Teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a) Triangulasi Sumber Pada penelitian ini, peneliti melakukan pengecekkan kebenaran data yang diperoleh dari berbagai sumber terkait pemberian Rekomendasi Perizinan Pertambangan Pasir laut di Kabupaten Serang.

b) Triangulasi Teknik Pada penelitian ini, peneliti melakukan cara dengan mengecek data kepada sumber lain yang sama namun dengan teknik yang berbeda. Dalam hal ini dengan cara membandingkan antara hasil yang diperoleh dengan sumber data, melalui observasi maupun dengan dokumentasi.

Selain itu, peneliti juga menggunakan membercheck. Menurut Sugiyono

(2014: 276) Membercheck adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti

kepada pemberi data. Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa jauh data

Page 97: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

79

yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Dengan

adanya kesepakatan dari pemberi data berarti data tersebut dapat dikatakan valid,

sehingga dapat dipercaya.

Page 98: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

80

3.8. Jadwal Penelitian

Penelitian ini direncanakan pada bulan September 2016 sampai dengan

bulan Agustus 2017, sebagaimana digambarkan dalam tabel 3.4:

Tabel 3.3

Jadwal Penelitian

No Nama Kegiatan

Waktu Penelitian

2016 2017 Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep

1. Pengajuan Judul

2. Observasi Awal

3. Penyusunan Proposal BAB I,II &

III

4. Bimbingan &

Perbaikan BAB I,II &

III

5. Seminar Proposal Skripsi

6. Revisi Proposal Skripsi

7. Wawancara &

Observasi Lapangan

8. Penyusunan Hasil

wawancara

9. Bimbingan &

Perbaikan

10 Sidang Skripsi

11

Revisi Skripsi

(Sumber: Peneliti, 2017)

Page 99: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

81

81

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Deskripsi objek penelitian ini akan menjelaskan tentang objek penelitian

yang meliputi lokasi penelitian yang diteliti dan memberikan gambaran umum

Provinsi Banten, gambaran umum Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang,

gambaran umum Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten . Hal tersebut

akan dijelaskan di bawah ini:

4.1.1 Gambaran Umum Provinsi Banten

Provinsi Banten merupakan salah satu Provinsi termuda di Indonesia yang

dibentuk berdasarkan UU No. 23 Tahun 2000 tentang status karesidenan Banten

Provinsi Jawa Barat berubah menjadi Provinsi Banten. Wilayah Provinsi Banten

Memiliki Luas wilayah 8.800, 83 KM2, terletak pada batas astronomis 1050 1’11’’-

1060 7’12’’BT dan 50 7’50’’-70 1’1’’ LS, mempunyai posisi strategis pada lintas

perdagangan internasional dan nasional. Adapun wilayah perbatasan Provinsi

Banten adalah Sebelah utara berbatasan dengan laut jawa. sebelah timur berbatasan

dengan DKI Jakarta dan Provinsi Jawa Barat. Sebelah selatan berbatasan dengan

Samudra Hindia dan Sebelah barat berbatasan dengan Selat Sunda. Yang mana

Provinsi Banten terbagi kedalam 8 (delapan) wilayah Kabupaten/ Kota. Berikut

adalah tabel mengenai luas wilayah Provinsi Banten berdasarkan Kabupaten/Kota

Page 100: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

82

Tabel 4.1 Luas Wilayah Provinsi Banten Berdasarkan Kabupaten/Kota

No Kabupaten/Kota Jumlah

Kecamatan

Jumlah

Kelurahan/

Desa

Luas (km2)

1 Kabupaten Lebak 28 5/340 3.044,72

2 Kabupaten Pandeglang 35 13/328 2.746,90

3 Kabupaten Serang 29 -/326 1.467,39

4 Kabupaten Tangerang 29 28/346 969,61

5 Kota Cilegon 8 43/- 175

6 Kot Serang 6 66/- 266,74

7 Kota Tangerang 13 104/- 164,54

8 Kota Tangerang

Selatan 7

54/- 147,19

Jumlah 155 313/1340 9.160,70

(Sumber: BPS Provinsi Banten,Tahun 2016)

Dari 8 (kedelapan) Kabupaten/Kota di Provinsi Banten salahsatunya

Kabupaten Serang. Kabupaten Serang merupakan wilayah dataran reandah dan

pegunungan dengan ketinggian antara 0 sampai 1.778 m diatas permukaan laut.

Dengan luas wilayah Kabupaten serang adalah 1.467,35 km2.

Batas wilayah Kabupaten Serang terdiri dari:

1. Sebelah Utara : Laut Jawa

2. Sebelah Timur : Kabupaten Tanggerang

Page 101: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

83

3. Sebelah Selatan : Kabupaten Lebak dan Pandeglang

4. Sebelah Barat : Kota Cilegon dan Selat Sunda

Kabupaten Serang dari sebelah Utara ke sebelah Selatan terdiri dari wilayah

rawa pasang surut, rawa musiman, daratan, perbukitan dan pegunungan. Bagian

utara merupakan wikayah yang datar dan tersebar luas sampai ke pantai, kecuali

sekitar wilayah Gunung Sawi, Gunung Terbang dan Gunung Batusipit. Dibagian

Selatan sampai ke Barat, Kabupaten Selatan berbukit dan bergunung antaralain

sekitar Gunung kencana, Gunung Karang dan Gunung Gede.

Kabupaten Serang terdiri atas 28 kecamatan, yaitu Kecamatan Anyar,

Bandung, Baros, Binuang, Bojonegara, Carenang, Cikande, Cikeusal, Cinangka,

Ciomas, Ciruas, Gunungsari, Jawilan, Kibin, Kopo, Kragilan, Kramatwatu,

Mancak, Pabuaran, Padarincang, Pamarayan, Petir, Pontang, Pulo Ampel,

Tanara, Tirtayasa, Tunjung Teja dan Waringin Kurung, yang dibagi lagi atas

sejumlah desa. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Ciruas. Pada tanggal 17

juli 2007 Kabupaten Serang dimekarkan menjadi Kota Serang dan Kabupaten

Serang.

Kawasan lindung di Kabupaten Serang tersebar di seluruh wilayah, yang

meliputi sempadan sungai dan sempadan pantai, selain itu ada juga wilayah Srang

Selatan yaitu Wilayah Ciomas, Padarincang, Mancak dan Kramatwatu, sedangkan

di wilayah Utara ada Kecamatan Bojonegara dan Pulo Ampel. Perkembangan yang

terjadi terdapat keberadaan hutan lindung ini mengalami penurunan, di perkirakan

telah terjadi penyusutan luas wilayah hutan lindung yang awalnya 17.906,61 Ha

menjadi 13.544,82 Ha (sumber : BPS Kabupaten serang Tahun 2015). Selain itu

Page 102: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

84

juga, Kabupaten Serang mempunya lahan pertanian yang luas yang banyak di

kelola oleh masyarakat itu sendiri. Hasil pertanian yang beragam seperti buah-

buahan dan sayuran menjadikan Kabupaten Serang menjadi salahsatu kabupaten

yang menyuplai kebutuhan buah-buahan dan sayura Ibu Kota jakarta. Selain itu

juga Kabupaten Serang memiliki perkebuna rakyat yang menghasilkan kelapa,

kacang tanah, melinjo, kopi, cengkeh, lada, karet, vanila, kakao, dan rempah-

rempah yang memenuhi kebutuhan lokal dan kebutuhan wilayah lain di sekitarnya

(Sumber: wawancara dengan Pak Fahruri selaku ketua POKMAWAS Desa Lontar,

sabtu 5 agutus 2017, pukul 10:35 WIB, di Kp lontar Desa Lontar Kecamatan

Tirtayasa).

4.1.2 Deskripsi Wilayah Kecamatan Tirtayasa

Kecamatan Tirtayasa memiliki luas 53,19 𝑘𝑚2 dari luas Kabupaten

Serang, ibu kota Kecamatan Tirtayasa terletak pada jarak 30 Km dari ibu kota

Kabupaten Serang dan ibu kota Provinsi Banten. Bentuk tofografi wilayah

kecamatan Tirtayasa sebagian besar merupakan daratan rendah, dengan ketinggian

rata-rata kurang dari 5 meter dari permukaan laut.

Kecamatan Tirtayasa terletak di jalur pantura, mempunyai nilai strategis

untuk mengembangkan budidaya perikanan dengan luas lahan tambak urang lebih

sebesar 2.000 Ha dan budidaya hasil laut lainnya karena mempunyai luas laut yang

cukup memedai. Walaupun sebagian besar penduduk Kecamatan Tirtayasa masih

didominasi oleh sektor Pertanian (Padi Sawah).

Page 103: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

85

Secara administrasi Wilayah Kecamatan Tirtayasa terdiri dari 14 Desa,

yang terbagi menjadi 42 Rukun Warga (RW), dan 132 Rukun Tetangga (RT).

Dengan jumlah penduduk sebanyak 42.374 jiwa, yang terdiri dari 21.113 jiwa

penduduk laki-laki dan 21.261 jiwa penduduk perempuan. Adapun nama-nama

Desa yang ada di Kecamatan Tirtayasa adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2 Desa yang berada di Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang Provinsi

Banten

(Sumber: Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang, 2015)

Berdasakan Tabel 4.3 diatas menunjukan bahwa hampir setengah dari

jumlah desa di Kecamatan Tirtayasa berbatasan langsung dengan garis pinggir

pantai, ini menunjukan bahwa wilayah kecamatan Tirtayasa di dominasi daerah

Nama Desa Uraian Luas Wilayah (KM²) Pantai/Pesisir Dataran

1. Tengkurak

2. Tirtayasa

3. Laban

4. Puser

5. Samparwadi

6. Sujung

7. Kebon

8. Kebuyutan

9. Kemanisan

10. Pontang Legon

11. Susukan

12. Alang-alang

13. Lontar

14. Wargasara

4,15

2,30

2,31

1,55

2,21

9,45

2,45

2,18

1,80

3,22

9,10

4,65

5,45

2,37

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Page 104: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

86

pinggir pantai. Secara tidak langsung masyarakat di Kecamatan Tirtayasa untuk

memenuhi kebutuhan sehari-hari adalah memanfaatkan potensi pantai di

wilayahnya.

Potensi pembangunan yang terdapat di wilayah pesisir lautan secara garis

besar dibagi dalam tiga kelompok, yaitu: Sumber daya dapat pulih (renewable

resource) terdiri atas hutan mangrove, terumbu karang, padang lamun, dan

rumput laut, serta sumber daya perikanan laut. Sedangkan Sumber daya tidak

dapat pulih (non- renewable resource) meliputi seluruh mineral dan geologi,

misalnya mineral terdiri dari tiga kelas, yaitu A (mineral strategis misalnya

minyak, gas) B (mineral vital, meliputi emas, timah, nikel, bauksit) C (mineral,

industri, termasuk bahan bangunan dan galian seperti granit dan pasir). Dan Jasa-

jasa lingkungan (environment service) meliputi kawasan pesisir dan lautan sebagai

tempat rekreasi dan pariwisata, media transportasi dan komunikasi, sumber energi,

sarana pendidikan dan penelitian, pertahanan keamanan, penampung limbah,

pengatur iklim (climate regulator), kawasan perlindungan (konservasi dan

preservasi), dan sistem penunjang.

4.1.3 Pfofil Dinas Pertambangan dan energi Provinsi Banten

Mengacu pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Pemerintah

Daerah dan Tentang Undang-Undang No 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan

Keuangan Pemerintah Pusat Dan Daerah, setiap daerah harus mampu merespon

perangkat undang-undang dengan menempatkan aparatur di dearah untuk lebih

Page 105: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

87

mampu menata pemerintahannya. Sebagai upaya melayani dan memberikan

pelayanan terhadap Pembangunan di Bidang Ekonomi Sumberdaya dan Mineral.

4.1.3.1 Kedudukan Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten

Dinas Pertambangan Merupakan Unsur Pelaksana Otonomi

daerah di Bidang Pertambangan dan Energi. Dinas Pertambangan

Merupakan Unsur Pelaksana Otonomi daerah di Bidang Pertambangan

dan Energi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Gubernur.

4.1.3.2 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi

Banten

a. Tugas Pokok

Dinas Pertambangan dan Enregi Mempunyai Tugas Pokok dan

Melaksanakan Tugas-Tugas Pemerintahan, Pembangunan,

Kewenangan Dekonsentrasi dan Pembantuan Dalam Bidang

Pertambangan Dan Energi.

b. Fungsi

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Dinas

Pertambangan dan Energi Provinsi Banten menyelenggarakan fungsi:

1. Perumusan kebijakan teknis bidang Pertambangan dan Energi

sesuai rencana strtegis dinas.

2. Pelaksanaan konsultasi dan koordinasi kegiatan dinas.

Page 106: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

88

3. Pembinaan dan penyelenggaraan serta koordinasi kesekretariatan.

4. Pembinaan dan penyelenggaraan serta koordinasi bidang bina

Usaha dan Kerjasama.

5. Pembinaan dan penyelenggaraan pemeliaharaan serta koordinasi

bidang energi dan ketenagalistrikan.

6. Pembinaan dan penyelenggaraan serta koordinasi bidang

Pertambangan dan Geologi.

7. Pembinaan dan penyelenggaraan serta koordinasi bidang

Pengawasan dan Pengendaliaan.

8. Pembinaan dan penyelenggaraan serta koordinasi Unit

Pelaksanaan Teknis (UPT) Dnas Lingkungan Dinas Pertambangan

dan Energi.

9. Melaksanakan tugas lain sesui tugas dan fungsinya.

4.1.3.3 Visi dan Misi

a. Visi

Memasuki era pembangunan lima tahun ketiga, Dinas

Pertambangan dan Energi Provinsi Banten sebagai salah satu perangkat

daerah Provinsi Banten memiliki kewajiban untuk turut serta dalam

mewujudkan Visi Pembangunan Banten 2012-2017, sebagaimana yang

telah ditetapkan dan tercantum dalam RPJMD Provinsi Banten Tahun

2012-2017, yaitu :

“BERSATU MEWUJUDKAN RAKYAT BANTEN SEJAHTERA

BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA ”.

Page 107: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

89

Nomenklatur visi Bersatu Mewujudkan merupakan wujud betapa

besarnya komitmen rakyat banten untuk selalu menumbuhkembangkan

suasana kemasyarakatan yang rukun, damai, dan harmonis antar seluruh

pemangku kepentingan dan seluruh lapisan masyarakat tanpa

membedakan suku, agama, ras, dan aliran atau golongan untuk secara

bersama-sama mewujudkan rakyat banten yang lebih sejahtera.

Untuk nomenklatur Rakyat Banten Sejahtera merupakan

cerminan dari suatu keadaan, dimana telah berkurangnya jumlah

masyarakat miskin, meningkatnya pendapatan dan daya beli masyarakat,

terpenuhinya sarana dan prasarana pendidikan, kesehatan, dan

perekonomian serta ditemukannya jati diri masyarakat banten yang maju

dan mandiri. Sedangkan nomenklatur Iman dan Taqwa merupakan do’a

kita bersama, yaitu sebagai persyaratan mutlak untuk dapat terwujudnya

kehidupan yang agamis, serta untuk menjadikan masyarakat yang saleh

dan taat pada tuntunan ajaran agama yang diyakini. Keberhasilan

pembangunan pada bidang atau sektor apapun, tidak akan mendatangkan

kemaslahatan dan keberkahan, tanpa dilandasi oleh keimanan dan

ketaqwaan.

Dalam menjawab amanat dan tantangan diatas, serta dengan

mempertimbangkan kedudukan, tugas dan fungsinya, maka Dinas

Pertambangan dan Energi Provinsi Banten dengan memperhatikan

perencanaan strategis yang tercantum dalam VISI DISTAMBEN 2012-

2017 :

Page 108: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

90

“PEMERATAAN INFRASTURUKTUR ENERGI SERTA

PENINGKATAN PEMANFAATAN POTENSI PERTAMBANGAN YANG

BERWAWASAN LINGKUNGAN UNTUK MENDUKUNG

TERWUJUDNYA RAKYAT BANTEN SEJAHTERA”

b. Misi

Dalam rangka mewujudkan Visi Dinas Pertambangan dan Energi

Provinsi Banten 2012-2017 maka perlu ditetapkan misi sebagai upaya-

upaya umum yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Berkaitan

dengan penetapan Misi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten

2012-2017, maka perlu diperhatikan Misi Pembangunan Banten Tahun

2012-2017 yang terkait atau sejalan dan perlu diaktualisasikan oleh

Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten, khususnya pada misi-

misi berikut, yaitu :

1. Peningkatan pembangunan infrastruktur wilayah mendukung

pengembangan wilayah/kawasan berwawasan lingkungan.

2. Pemantapan iklim investasi yang kondusif untuk mendorong

pertumbuhan ekonomi daerah dan meningkatkan kesejahteraan

masyarakat.

3. Peningkatan mutu dan kinerja pemerintahan daerah yang

berwibawa menuju tata kelola pemerintahan yang baik dan

bersih”

Page 109: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

91

Untuk itu,supaya mengimbangi misi-misi dari pembangunan

provinsi banten pada 2012-2017 dinas pertambangan dan energi provinsi

banten menetapkan misi 2012-2017 sebagai berikut:, yaitu :

1. Meningkatkan pemerataan akses masyarakat terhadap energi

melalui pemerataan infrastruktur energi.

2. Meningkatkan pemanfaatan dan pengusahaan

potensi pertambangan yang berwawasan lingkungan dan

berkelanjutan.

3. Melaksanakan tata kelola pemerintahan yang baik dan

bersih (good governance).

4.1.3.4 Susunan Organisasi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi

Banten

Berdasarkan Susunan Organisasi Dinas Pertambangan Dan Energi

Provinsi Banten berdasarkan Peraturan Daerah No 3 Tahun 2012, dapat

dilihat dari gambar di bawah ini :

Page 110: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

92

Gambar 4.1

Susunan Organisasi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten

Sumber : (Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten 2016)

Dinas Pertambangan dan Energi merupakan unsur pelaksanaan Otonomi

Daerah di bidang pertambangan dan energi yang di pimpin oleh Kepala Dinas yang

bertanggung jawab atas Gubernur melalui Sekertariat Daerah.

4.1.4 Rumusan Arah Pelaksanaan Program

Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten mempunyai arah

pelaksanaan Program yang berlandaskan pada Misi Dinas Pertambangn dan Energi

Provinsi Banten pada periode 2012-2017 yang mana di dalamnya berisikan Tujuan,

Sasaran dan Strategi adalah sebagai berikut:

Page 111: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

93

1. Meningkatkan Pemerataan Akses Masyarakat terhadap Energi melalui

Pemerataan Infrastruktur Energi.

a) Tujuan

a. Meningkatkan Pemerataan Akses Masyarakat terhadap Energi melalui

Pemerataan Infrastruktur Energi.

b. Terwujudnya Konservasi Energi.

b) Sasaran

a. Meningkatnya rasio elektrifikasi.

b. Meningkatnya penghematan penggunaan energi fosil.

c) Strategi

a. Peningkatan pemerataan infrastruktur energi dan ketenagalistrikan.

d) Arah Kebijakan

a. Meningkatkan infrastruktur listrik pedesaan.

b. Meningkatkan penghematan energi dan pemanfaatan energi terbarukan.

2. Meningkatkan Pemanfaatan dan Pengusahaan Potensi Pertambangan yang

Berwawasan Lingkungan dan Berkalanjutan.

a) Tujuan

a. Terwujudnya Ketersediaan Data Potensi Mineral, Air Tanah dan

Mitigasi Bencana Geologi.

b. Terwujudnya Peningkatan Sector Pertambangan dan Energi dalam

Penerimaan Daerah dan Penyerapan Tenaga Kerja.

b) Sasaran

Page 112: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

94

a. Meningkatnya ketersediaan data dan informasi potensi pertambangan

dan antisipasi ancaman bencana geologi.

b. Meningkatnya peran penting sektor pertambangan dan energi dalam

penerimaan daerah dan penyerapan tenaga kerja.

c) Stratgi

a. Optimalisasi pemanfaatan potensi pertambangan dan antisipasi bencana

alam geologi.

d) Arah Kebijakan

a. Meningkatkan ketersedian data dan informasi potensi pertambangan

dan antisipasi ancaman bencana geologi.

b. Meningkatkan promosi investasi sektor pertambangan dan energi.

3.Melaksanakan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih (Good

Governance)

a) Tujuan

a. Terwujudnya Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang

Efektif, Efisien, dan Akuntabel dalam rangka Meningkatkan Pelayanan

Publik.

b) Sasaran

a. Meningkatnya pengawasan, akuntabilitas, kinerja dan disiplin apatur

yang berbasis kompetensi.

b. Mewujudkan kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah daerah

serta pengelolaan keuangan dan aset daerah yang akuntabel dan

berbasis teknologi informasi.

Page 113: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

95

c) Strategi

a. Peningkatan pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana opera-

sional serta kinerja aparatur SKPD.

b. Peningkatan pengelolaan dan pelaporan pelaksanaan anggaran SKPD

yang akuntabel.

d) Arah Kebijakan

a. Terpenuhinya kebutuhan dasar operasional unit kerja SKPD dalam

mendukung tugas pokok dan fungsinya.

b. Meningkatnya penataan dan pendayagunaan aset SKPD dan

Terwujudnya pengelolaan dan pelaporan pelaksanaan anggaran

SKPD yang akuntabel.

4.2 Deskripsi Data

4.2.1 Deskripsi Data Penelitian

Penelitian mengenai Peran Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten

dalam pemberian rekomendasi perizinan pertambangan mineral dan batubara (Studi

Kasus Pemberian Rekomendasi Perizinan Pasir Laut di Wilayah Pesisir Utara

Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang). Peneliti menggunakan teori Peran

menurut Biddle dan Thomas (dalam sarwono 2008: 216) yang memiliki lima

indikator yaitu:

1. Harapan (expektation),

2. Norma (Norma),

3. Wujud Perilaku (performance),

Page 114: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

96

4. Penilaian (evaluation) dan Sanksi

Selanjutnya karena penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, maka

dalam proses menganalisis datanya pun peneliti melakukan analisa secara

bersamaan. Seperti yang telah dipaparkan dalam bab 3 sebelumnya, bahwa dalam

prosesnya analisa dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan teknik analisis

data menurut Miles and Huberman (2009:16), yaitu selama penelitian dilakukan

dengan menggunakan 4 tahap penting, diantaranya : pengumpulan data (data

collection) yaitu proses memasuki lingkungan penelitian dan melakukan

pengumpulan data penelitian. Ini merupakan tahap awal yang harus dilakukan oleh

peneliti agar peneliti dapat memperoleh informasi mengenai masalah-masalah yang

terjadi di lapangan. Reduksi data merupakan suatu proses pemilihan, merangkum,

memfokuskan pada hal yang penting, dicari tema dan polanya. Untuk

mempermudah peneliti dalam melakukan reduksi data, peneliti memberikan kode

pada aspek tertentu, yaitu :

1. Kode Q untuk menunjukan kode pertanyaan

2. Kode Q1, Q2, Q3 dan seterusnya untuk menunjukan urutan pertanyaan

3. Kode I untuk menunjukan informan

4. Kode I1, I2, I3 dan seterusnya untuk menunjukan urutan informan

5. Kode I1.1, I1.2, menunjukkan daftar informan dari kategori Pegawai Dinas

Pertambangan dan Energi Provinsi Banten

6. Kode I2.1, I2.2, I2.3 menunjukkan daftar informan dari Dinas lain yang

terkait

Page 115: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

97

7. Kode I3.1, I3.2, I3.3 menunjukkan daftar informan dari masyarakat

Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang

Setelah data direduksi, langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data,

penyajian data di sini merupakan sekumpulan informasi tersusun yang memberi

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Beberapa

jenis bentuk penyajian data adalah matriks, grafik, jaringan, bagan dan lain

sebagainya yang semuanya dirancang untuk menggabungkan informasi tersusun

dalam suatu bentuk yang padu (Prastowo (2011:244). Kemudian penyajian data

dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan

selanjutnya, yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian

kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan mendisplay data, maka

akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja

selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami.

Analisis data kualitatif yang terakhir menurut Miles dan Huberman (2009

:16) adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Setelah data bersifat jenuh artinya

telah ada pengulangan informasi, maka kesimpulan tersebut dapat dijadikan

jawaban atas masalah penelitian.

4.2.2 Deskripsi Informan Penelitian

Dalam penelitian ini yang berjudul “ Peran Dinas Pertambangan dan Energi

Provinsi Banten dalam Pemberian Rekomendasi Perizinan Pertambangan Mineral

dan Batubara (Studi Kasus Pemberian Rekomendasi Perizinan Pasir Laut di

Wilayah Pesisir Utara Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang)”, peneliti

Page 116: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

98

melibatkan informan-informan yang dipilih terkait dengan penelitian yang

dilakukan oleh peneliti. Peneliti mengklasifikasikan informan kedalam dua jenis

yaitu key informan dan secondary informan, dimana key informan atau informan

kunci peneliti pilih dari instansi terkait yaitu Dinas Pertambangan dan Energi

Provinsi Banten yang terdiri dari (KASI. Oprasi Produksi Mineral Batubara, KASI.

Eksplorasi Mineral Batibara, KASI. Pengawasan dan Pengendalian Minerral dan

Batubara dan Staff pengawasan Minerba) selain dari Dinas Pertambangan dan

Energi Provinsi Banten peneliti mengambil key informan dari Dinas Penanaman

Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Banten yaitu Kepala Seksi

Perizinan Pertambangan dan Non-Pertambangan dan juga Kepala Camat beserta

Kepala Desa di Kecamatan Tirtayasa Kabupaten serang. Sedangkan secondary

informan atau informan pembantu peneliti melibatkan masyarakat dan Lembaga

Swadaya Masyarakat di Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang.

Adapun informan-informan pada penelitian ini dapat dilihat dari tabel

berikut ini :

Tabel 4.3

Informan Penelitian

No Informan Kode

Informan (I) Status Informan

1 H. Darwanto

Kurniawan. ST I1.1

KASI. Oprasi Produksi Mineral

Batubara (DISTAMBEN

Provinsi Banten)

Page 117: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

99

2 Nana I1.2

KASI. Pengawasan dan

Pengendalian Minerral dan

Batubara (DISTAMBEN

Provinsi Banten)

3 Aji wijaya I1.3 Staff IUP Eksplorasi

(DISTAMBEN Provinsi Banten)

4 Ucu Sumarna,SH I2.1

Pelaksana (Bagian Perizinan

Pertambangan dan Non-

pertambangan di DPMPTSP

provinsi Banten)

5 Khaerudin I2.2 Staff pelaksana Kecamatan

Tirtayasa Kabupaten serang.

6 H. Junali I2.3 Sekertaris Desa Lontar

Kecamatan tirtayasa

7 Moch. Pendi I2.4 Kaur Perencanaan dan Pelaporan

di Desa Alang-alang

8 Supriyadi,

S.Kom,MM I3.1

Kepala Manajer NGO Rumah

Hijau

9 Nurul Ulfan I3.2

Anggota Lembaga Swadaya

Masyarakat (LSM) Forn

Kebangkitan Petani dan Nelayan

Desa Kecamatan Tirtayasa

10 Resena I3.3 Staff/kariawan CV. Dela Mandiri

(Kwasa Pertambangan) Provinsi

Banten

Page 118: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

100

11 Hj Djubaedah I3.4 Manajer CV Bela Bangsa Kab

Serang ( Kuwasa Non-

Pertambangan)

12 Fahruri I3.5 Ketua Kelompok Pengawas

Masyarakat (POKMAWAS)

13 Jeni I3.6 Masyarakat/Nelayan tambak di

Desa Lontar

14 Madjana I3.7 Petani Rumput laut di Desa

Wargasara Kecamatan Tirtayasa

15 Sanah I3.8 Masyarakat/ Pedagang

16 Marsayad I3.9 Masyarakat/Nelayan di Desa

Lontar

(Sumber: Peneliti 2017)

Informan di atas merupakan informan utama dalam penelitian ini. Adapun

data- data lain yang merupakan sebagai informasi-informasi pelengkap dari

informasi yang telah diberikan oleh informan utama.

4.3 Deskripsi Hasil Penelitian

Pembahasan dan analisis dalam penelitian ini merupakan data dan fakta

yang peneliti dapatkan langsung dari lapangan serta disesuaikan dengan teori yang

peneliti gunakan yaitu menggunakan teori Peran menurut Biddle dan Thomas

(dalam sarwono 2008: 216). Dimana dalam teori ini memberikan tolak ukur atas

Page 119: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

101

komponen-komponen penting yang harus dipertimbangkan dalam melaksanakan

peranan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten sebagai salahsatu Satuan

Kerja Perintah Daerah (SKPD) Provinsi Banten (berdasarkan UU No 23 Tahun

2014), yang mempunya tugas dan kewenangan melaksanakan tugas-tugas

Pemerintahan untuk Pembangunan, Dekonsentrasi dan Pembantuan Dalam Bidang

Pertambangan Dan Energi di Provinsi Banten, baik itu koordinasi dalam lingkup

tatanan pemerintahan maupun koordinasi langsung ke masyarakat. Sehingga

mempunyai peranan penting dalam sebuah proses pencapaian tujuan yang tentunya

berkewajiban menyusun rencana Strategis (Renstra) yang memuat visi, misi,

tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembanguna yang disusun sesuai

dengan yang mengacu pada RPJMD Pemerintah Provinsi Banten yang bersifat

induktif, bersifat induktif bertarti informasi, baik tentang sumberdaya yang

diperlukan maupun keluaran dan dampak yang tercantum dalam dokumen Renstra

ini hanya merupakan indikasi yang hendak dicapai dan bersifat tidak kaku.

Sesuai dengan tugas pokok Dinas Pertambanga dan Energi Provinsi Banten

yakni, membantu Gubernur dalam Menyelenggaraka Penyusunan dan Pelaksanaan

Kebijakan Daerah di Bidang Ekonomi Sumberdaya Mineral, maka dalam proses

perencanaan perlu melibatkan berbagai stakeholders, baik yang terlibat langsung

maupun tidak langsung.

Dalam program-program yang dirumuskan dan pemanfaatan hasil-hasilnya,

maka proses perencanaan pembangunan daerah yang lebih bersifat partisipatif.

Bersifat partisipatif dimaksudkan untuk mengakomodir seluruh kepentingan

Page 120: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

102

masyarakat (keterlibatan semua pihak) dengan pihak swasta. Penyusunan dan

pelaksanaan kebijakan pemerintah di bidang ekonomi sumberdaya mineral

dimaksudkan untuk mendorong pembangunan ekonomi di sektor pertambangan

mineral dan batubara. Peningkatan kualitas dari Sumber daya Manusia (SDM)

sangat di perlukan untuk mendukung berjalannya sebuah kebijakan yang berjalan

sesuai dengan apa yang diharapkan.

Pembahasan hasil penelitian dengan didasari data yang peneliti peroleh

melalui hasil observasi, wawancara, dokumentasi, serta studi kepustakan mengenai

Peran Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten dalam pemberian

rekomendasi perizinan pertambangan mineral dan batubara ( Studi kasus pemberian

rekomendasi perizinan pertambangan pasir laut di Kecamatan Tirtayasa Kabupaten

Serang), diantaranya adalah sebagai berikut:

4.3.1 Gambaran Pertambangan Pasir Laut di Kecamatan Tirtayasa

Kecamatan Tirtayasa merupakan salahsatu kecamatan yang berada

di Kabupaten Serang yang lokasinya sebagian berdekatan dengan pesisir

pantai.Pesisir Kecamatan Tirtayasa memiliki banyak potensi untuk dikelola

yaitu, tambak ikan, nelayan tangkap, petani rumput laut, pariwisata dan

pertambangan. Namun berdasarkan keterangan dari I2.2 Pihak Kecamatan

Tirtayasa yaitu Pak Khaerudin selaku (Staff pengawas di Kecamatan

Tirtayasa, selasa 1 agustus 2017, pukul 11:10 WIB, di kantor Kecamatan

Tirtayasa Kabupaten Serang), dari tiap tahunnya penduduk yang tinggal di

perbatasan pantai memiliki paling banyak penduduk miskinnya jika

Page 121: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

103

dibandingkan dengan desa-desa lain yang ada di Kecamatan Tirtayasa.

Sesuai dengan tabel berikut ini:

Tabel 4.4

Jumlah Rumah Tangga Sasaran/ Penduduk Miskin (RSTPM)

Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang

Tahun 2015

No

Desa Jumlah RSTPM

Jumlah KK

Persentase (%)

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.

Tengkurak Tirtayasa Laban Puser Samparwadi Sujung Kebon Kebuyutan Kemanisan Pontang Legon Susukan Alang-alang Lontar Wargasara

207 38 65 106 45 75 62 82 147 122 117 157 527 113

688 979 563 671 615 967 705 476 612 559 1242 687 1028 354

30,08 % 3,88 % 11,54 % 15,79 % 7,31 % 7,75 % 8,79 % 17,22 % 24,01 % 21,82 % 9,42 % 22,85 % 51,26 % 31,92 %

(Sumber: Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang. 2015)

Dari data Tabel 4.4 di atas menunjukan bahwa daerah yang

berbatasan dengan garis pinggir pantai mendominasi dengan rata-rata

jumlah RSTPM tertinggi diantaranya Desa Lontar disusul Desa

Wargasara, Desa Tengkurak, Desa Alang-alang dan Desa Kemanisan..

Dimana indikator dari penentuan Rumah Tangga Sasaran/ Penduduk

Miskin (RSTPM) ini adalah dilihat dari lantai rumah yang sudah berupa

keramik atau belum, dan kebanyakan rumah yang dimiliki oleh masyarakat

Desa Lontar masih berupa gubuk dan berlantaikan tanah.

Page 122: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

104

Sebagian besar masyarakat Kecamatan Tirtayasa bagian tengah

bermata penceharian sebagai buruh kasar dan sebagai nelayan, terutama

di daerah yang berbatasan langsung dengan bibir pantai. Berdasarkan

wawancara denga I2.4 yaitu Pak Moch. Pendi (Kaur Perencanaan dan

Pelaporan di Desa Alang-alang) menyatakan :

“di daerah kami kebanyakan masyarakat nya bekerja sebagai pencari ikan di laut atau nelayan. Untuk jensinya nelayan tersebut terbagi menjadi kedalam tiga jenis, yaitu nelayan tangkap, nelayan tambak, dan nelayan budidaya rumput laut. sebenarnya Kecamatan Tirtayasa memiliki banyak potensi untuk dikembangkan yaitu adanya tambak ikan, rumput laut, tempat wisata umum, dan memiliki Tempat Pelelangan Ikan sebagai sarana jual beli ikan para nelayan tangkap.( rabu 25 juli 2017, pukul 13:00 WIB, dikantor Desa Lontar Kecamatan Tirtayasa)”

Tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar penduduk pesisir

pantai memanfaatkan potensi wilayahnya sebagai sarana untuk

menyambung hidup. Di Kecamatan Tirtayasa selain sebagai nelayan

tangkap ikan, juga ada sebagai nelayan tambak dan petani budidaya rumput

laut. Selain itu juga banya potensi yang harus di kembangkan di Kecamatan

Tirtayasa tempat wisata umum dan tempat pelelangan ikan sebagai sarana

untuk jual beli ikan bagi para nelayan tangkap.

Pengelolaan sumberdaya di Kecamatan Tirtayasa Khusunya di

wilayah Pesisir yang sudah dilaksanakan oleh pemerintah Kabupaten

Serang adalah dengan memanfaatkan sumberdaya non hayati yaitu pasir.

Di Desa Lontar terdapat kegiatan aktivitas penambangan pasir laut.

Penambangan pasir laut tersebut merupakan kerjasama antara Pemerintah

Provinsi Banten dengan pihak swasta, menurut I2.1 yaitu Pak Ucu

Page 123: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

105

Sumarna,SH (selaku Staff Pelaksana di Bagian Perizinan dan Non-

Perizian di PTSP, pada hari selasa, 18 juni 2017, pukul 13:15 WIB di

Kantor DPMPTSP Provinsi Banten), menyatakan bahwa dimana yang

melakukan seluruh kegiatan penambangan pasir adalah dari pihak swasta

sedangkan pemerintah yang memberikan izin dan hanya sebagai pengawas.

Adapun perusahaan-perusahaan yang mendapatkan Izin Usaha

Pertambangan (IUP) Oprasi Produksi dari Pemerintah Provinsi Banten

yang berlokasi di Kecamatan Tirtayasa adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5

Data Perusahaan Penambang Pasir Laut di Wilayah Perairan Kabupaten

Serang ( Berada di Perairan Kecamatan Tirtayasa)

Sumber: (wawancara dengan Pak Khaerudin (Staff Pelaksana Kecamatan Tirtayasa)

Berdasarkan tabel 4.5 di atas perusahaan yang memiliki Izin Usaha

Tambang (IUP) untuk melakukan penambangan pasir laut di kecamatan

Tirtayasa ada 5. Adanya kegiatan tambang pasir ini menurut masyarakat

No Nama Perusahaan Lokasi Perusahaan

1 PT. Jetsar Lepas Pantai Utara Kecamatan Tirtayasa.

2 PT. Pandu Khatulistiwa Perairan Pulau Tunda Kecamatan Tirtayasa.

3 PT. Anugrah Tirta Bumi (ATB) Perairan Pulau Tunda Kecamatan Tirtayasa.

4 PT. Hamparan Laut Sejahtera (HLS)

Perairan Pulau Tunda Kecamatan Tirtayasa.

5 PT. Sinar serang Lepas Pantai Utara Kecamatan Tirtayasa.

Page 124: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

106

Kecamatan Tirtayasa khusunya di Desa Lontar dan Desa Wargasara dapat

merugikan dan merusak wilayah pesisir serta sumberdaya pesisir yang ada.

Dalam melaksanakan pengelolaan wilayah pesisir yang terintegrasi penting

adanya koordinasi yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan

perusahaan agar semua pihak terkait dapat merasakan kepuasan serta

keuntungan dari adanya penambangan pasir tersebut. Namun dalam

penambangan pasir di Desa Lontar, menurut Pak Fahruri dari Kelompok

Masyarakat Pengawas (POKMAWAS) bahwa Pemerintah dirasa tidak

memihak kepada masyarakat, baik dari KOMNAS HAM, POLDA,

Kementrian Perikanan dan Kelautan, dan Pemerintah Kabupaten Serang

karena tetap memberikan izin meskipun masyarakat menolak dan meminta

kepada Pemerintah Kabupaten Serang untuk mencabut izin tersebut.

Terlebih lagi, minimnya bantuan dari perusahaan pertambangan

yang berada di Kecamatan Tirtayasa sebagai dana santunan untuk

masyarakat atau dana CSR menjadikan masyarakat geram akan kondisi

pertambangan tersebut, berdasarkan hasil wawancara dengan I3.2 yaitu Pak

Nurul Ulfan sebagai (Anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Forn

Kebangkitan Petani dan Nelayan/FKPN Kecamatan Tirtayasa),

menyatakan :

“ di Kecamatan Tirtayasa khusunya di Desa Lontar yang kondisi pertambangannya bisa di bilang paling aktif masyarakat medapat bantuan berupa uang sebesar 100.000 dari perusahaan PT Sinar Serang, ini juga dana keluar tidak sesuai dengan kesepakatan awal yang di janjikan oleh perusahaan yaitu sebesar 150.000( kamis 2 agustus 2017, pukul 9:00 WIB di Kampung Lontar Kecamatan Tirtayasa)”.

Page 125: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

107

Dana bantuan dari perusahaan atau dana CSR merupakan dana

yang di keluarkan oleh Perusahaan kepada Masyarakat sekitar yang secara

wilayah lingkungan terkena dampak dari pertambangan tersebut. Dana

tersebut di keluarkan berdasarkan kesepakatan antara dua belah pihak yaitu

masyarakat dengan pihak perusahaan. Keputusan yang di sepakati antara

kedua belah pihak di Kecamatan Tirtayasa adalah dana bantuan dari

perusahaan sebesar Rp.150.000/bulan dan bantuan dana sekolah gratis bagi

siswa yang kurang mampu khususnya di Desa Lontar. Seperti yang di

sampaikan oleh I3.8 yaitu Ibu Sanah selaku (Masyarakat/ Pedagang),

menyatakan :

“ dulu saya mendapat bantuan dari perusahaan sinar serang seratus ribu (Rp.100.000)/bulan, ada datanya mas dari perusahaan terus di bagikan kemasyarakat bentuknya semacam kupon gitu sampe antri banyak orang di depan kantornya itu(selasa 1 agustus 2017, pukul 14:27 di Desa Lontar Kecamatan Tirtayasa)”.

Kemudian hal ini di pertegas oleh pernyataan dari I3.4 yaitu Ibu Hj.

Djubaeah selalaku (Kepala Manajer CV Bela Bangsa Kab Serang ( Kuwasa

Non-Pertambangan) yaitu :

“biasanya standarnya dana CSR itu kurang lebih 150.000 ditambah bantuan berupa beasiswa dan kebutuhan masyarakat sekitar itu juga kita pertimbangkan lagi dengan terperinci jangan sampai kita yang harusnya untung malah nombok mas.(senin 28 agustus 2017, pukul 15:00 WIB di Kediaman di Kp Kaujon Kidul Kota Serang)”

Namun pembagian dana sumbangan atau dana CSR itu dalam

faktanya tidak dibagikan dengan secara merata, ada saja keluhan yang di

Page 126: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

108

rasakan oleh masyarakat. Seperti yang di sampaikan oleh I3.7 yaitu Pak

Madjana selaku (Petani Rumput laut di Desa Wargasara Kecamatan

Tirtayasa), menyatakan :

“gak ada mas, saya sudah 19 tahun jadi petani rumput laut tidak ada bantuan yang saya terima. Mungkin yang lain mah ada kali soalnya sudah sering ada pendataan dari perusahaan dari Desa tapi blm ada yang gol ke saya mah. Mungkin keluarga-keluarga dekatnya saja yang dapet mah(selasa 1 agustus 2017, pukul 14:27 di Desa Lontar Kecamatan Tirtayasa)”.

Hal serupa juga disampaikan oleh I3.9 yaitu pak Marsayad selaku nelayan desa lontar, menyatakan bahwa:

“Dulu ada mas bantuan buat nelayan kaya jaring sama motor buat ngangkut ikan, tapi yang pegang yang ngelola pengepul ikan kita mah ada yang kebagian ada yang tidak termasuk sayah nda kebagian. .( jumat 21 juli 2017, pukul 15:45 WIB, di Desa Lontar Kecamatan Tirtayasa)”

Pemberian dana sumbangan ataupun sumbangan dalam bentuk

lainnya dari perusahaan kepada masyarakat yang dekat dengan lokasi

pertambangan di buat atas kesepakatan kedua belah pihak tanpa di campur

tangani oleh Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat. Pemerintah

ataupun Dinas terkait hanya bertugas sebagai pengawas saja. Namun

dalam faktanya dana ataupun bantuan yang diberikan tidak sesuai dengan

kesepakatan pemerintah tidak berhak untuk memberi sanksi hanya sebatas

memberikan teguran saja.(wawancara dengan I2.1 yaitu Ucu Sumarna,SH

selaku Pelaksana (Bagian Perizinan Pertambangan dan Non-

pertambangan di DPMPTSP provinsi Banten).

Page 127: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

109

Kondisi pertambangan pasir yang berada di Kecamatan Tirtayasa

sudah hampir satu tahun terakhir tidak beroprasi, tepatnya dari awal tahun

2017 sampai dengan sekarang. Menurut informasi yang di dapat karena

masih ada keterkaitan dengan pembuatan lahan reklamasi yang ada di

Jakarta. Karena keputusan belum ada dri pihak pemerintahaan DKI Jakarta,

pemerintah Provinsi Banten memberhentikan dulu. (wawancara dengan

I2.1 yaitu Ucu Sumarna,SH selaku Pelaksana (Bagian Perizinan

Pertambangan dan Non-pertambangan di DPMPTSP provinsi Banten).

Di Kecamatan Tirtayasa juga terdapat pemanfaatan atau

pengelolaan sumberdaya pasir, baik yang dilakukan oleh pihak swasta

yang berlokasi di lepas laut wilayah Utara Kecamatan Tirtayasa maupun

oleh masyarakat lokal sekitar pesisir Kecamatan Tirtayasa. Penambangan

pasir ini menimbulkan banyak pertentangan dan perbedaan pendapat

didalam masyarakat. Karena penambangan pasir yang dilakukan baik oleh

pihak swasta ataupun masyarakat tersebut dapat mengakibatkan kerusakan

lingkungan wilayah pesisir Kecamatan Tirtayasa karena penambangan

pasir termasuk kedalam jenis penambangan galian C, dimana sumberdaya

yang dikelola tersebut (pasir) termasuk kedalam kategori sumberdaya tidak

dapat pulih (non-renewable resource).

Selain penambangan pasir laut yang dilakukan oleh pihak swasta,

di Kecamatan Tirtayasa Kususnya di Desa Lontar dan Desa Wargsara juga

terdapat penambangan pasir darat yang dilakukan di pesisir-pesisir pantai

oleh masyarakat sekitar. Dimana penambangan pasir yang dilakukan oleh

Page 128: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

110

masyarakat tersebut tidak ada yang memiliki izin usaha tambang dari

Pemerintah Kabupaten Serang maupun Pemerintah Provinsi Banten.

(sumber : wawancara dengan yaitu I3.5 Pak Fahruri Ketua POKMAWAS

Desa Lontar).

4.3.2 Harapan (expektation)

Peran dapat diukur melalui harapan-harapan orang lain pada

umumnya tentang perilaku yang pantas, yang diajukan pada orang yang

memiliki peran-peran tertentu dalam masyarakat. Dinas Pertambangan dan

Energi Provinsi Banten sangat besar harapan dari masyarakat , karena peran

dari Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten dalam memberikan

rekomendasi perizinan pertambangan kepada perusahan yang sangat

berpengaruh kepada kehidupan masyrakat.

Dari indikator harapan (expectation) ini, peneliti meneilai beberapa

aspek yang terkandung didalamnya, yaitu tujuan dan sasaran dari peran

Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten dalam pemberian

rekomendasi perizinan pertambangan pasir laut di Kecamatan Tirtayasa

Kabupaten Serang. Berdasarkan hasil wawancara dengan I1.1 yaitu Pak H.

Darwanto Kurniawan,ST selaku (KASI. Oprasi Produksi Mineral Batubara

(DISTAMBEN Provinsi Banten) menyatakan:

“disini kita mempunyai yang namanya rumusan arah pelaksanaan program yang tercantum dalam poin dua bisa dibaca sendiri sama masnya yaitu terwujudnya peningkatan sektor pertambangan dan energi dalam penerimaan daerah dan penyerapan tenaga kerja, kita disini berperan untuk mengoptimalisasikan pemanfaatan

Page 129: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

111

potensi daerah pertambangan dan juga menyediakan lapangan pekerjaann juga( selasa, 30 agustus 2017, pukul 10:30 WIB, di kantor Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten)”.

Senada dengan yang diutarakan oleh I1.1, hal serupa juga

disampaikan oleh I2.1 yaitu Pak Ucu Sumarna,SH selaku Pelaksana (Bagian

Perizinan Pertambangan dan Non-pertambangan di DPMPTSP Provinsi

Banten), yaitu:

“ berdasarkan UU No 23 tahun 2014 tenteng pemerintahan daerah didalamnya berisikan pertauran yang mana pemerintah pusat dan daerah provinsi diwajibkan untuk mengelola salah satunya mengenai pertambangan yang kita tau sebelumnya di atur oleh ranah kabupaten atau kota itu sendiritercantum dala Visi kita (PTSP) yaitu satu gerbang sejuta peluang, siapa saja berhak berinvestasi di Provinsi Banten ini. Selain itu juga dengan prosedur yang mudah dan pesyaratan yang sederhana ini menciptakan pelayanan yang prima dan mempersingkat waktu pelayanan ini tidak mungkin mempermudah para investor untuk melakukan perizinan. Tentusaja dengan itu bisa menambah pendapatan bagi daerah kita dan juga hasinya untuk keperluan masyarakat juga kan. (selasa, 18 juni 2017, pukul 13:15 WIB di Kantor DPMPTSP Provinsi Banten)”

Berdasarkan wawancara dengan I1.1 dan I2.1 , keduanya memberikan

penjelasan mengenai tujuan dari diberikannya rekomendasi perizinan

pertambangan oleh Pemerintah Daerah Provinsi sebagai salah satu hasil dari

UU No 23 Tetang Pemerintahaan Daerah, yang mana segala sesuatu yang

berhubungan dengan perizinan pertambangan di atur oleh pemerintah

Daerah. Selain itu juga tujuan dari diberikannya perizinan pertambangan

sudah diatur dalam sistem rumusan arah kebijakan dan tujuan dari Dinas

masing-masing yang terkait. Dalam kedunya memiliki tujuan yang sama

dalam hal ini meningkatkan perekonomian masyarakat, meningkatkan

Page 130: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

112

Pendapatan Daerah dan menggali potensi daerah yang ada dengan sistem

dan cara kerjanya sendiri.

Akan tetapi I1.2 yaitu Pak Nana selaku (KASI. Pengawasan dan

Pengendalian Mineral dan Batubara (DISTAMBEN Provinsi Banten),

mempunyai pendapat yang berbeda yaitu :

“tentu saja ada mas, tujuan pemberian izin ini agar perusahaan penambang memiliki legalitas yang sah tentunya dengan adanya surat izin yang kita buat memberikan kenyamanan kepada perusahaan kepada kita juga kepada masyarakat. Karena dalam persyaratanya juga ada AMDAL, biaya pencadangan, bukti pajak dan surat mengenai alamat kantornya juga ada. Jadi dengan ini kita bisa lihat perusahaan mana yang siap nih dengan modal segini dengan keuntungan seberapa gituh bisa jelasnya untuk peryaratan bisa di baca di PP No 23 Tahun 2010.( senin, 12 juni 2017, pukul 9:30 WIB, di Kantor Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten)”

Sama seperti yang di utarakan oleh I1.2 , pernyataan tersebut juga di

sampaikan oleh I1.3 yaitu Pak Aji Wijaya selaku (Staff IUP Eksplorasi

DISTAMBEN Provinsi Banten), yiaitu :

“sudah pasti a dengan adanya surat izin yang di keluarkan oleh dinas berarti wilayah tersebut sudah sah untuk di eksploitasi oleh penambang. Lagi pula izin tersebut dikeluakan nya tidak sembarangan a ada berbagai tahapan dan persyaratan yang harus di lalui oleh perusahaan tembusannya juga oleh gubernur loh sekarang mah. Tidak sembarang juga kami memberikan itu karena perlu ada peninjauan khusus dari instansi kita dan instansi terkait supaya tidak ada pihak yang merasa di rugikan. (selasa, 30 mei 2017, pukul 8:40 WIB, , di Kantor Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten)”.

Berdasarkan hasil wawancara dengan I1.2 dan I1.3 , keduanya

memberikan penjelasan bahwa tujuan dari di berikannya rekomendasi

perizinan atau perizinan pertambangan kepada perusahaan adalah sebagai

Page 131: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

113

legalitas bagi perusahaan pertambangan yang siap untuk melakukan

eksploitasi wilayah pertambangannya. Selain itu juga, keluarnya rekomedasi

perizinan atau perizinan pertambangan melalui tahapan yang sudah di

tentukan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2010 Tentang

Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara, yang

dikeluarkan atas persetujuan Gubernur atas dasar supaya tidak ada pihak yang

dirugikan.

Sedangakan dari perusahaan pemohon perizinan pertambangan

mempunyai pendapat yang berbeda, seperti yang disampaikan oleh I3.3 yaitu

Ibu Resna Selaku (Staff/kariawan CV. Dela Mandiri (Kwasa Pertambangan)

Provinsi Banten), menyatakan :

“sangat penting sekali mas, tanpa surat izin atau surat rekomendasi kami tidak bisa apa-apa. Tentusaja untuk mendapatkan itu harus ada beberapa sayarat ataupun kriteria yang harus dipenuhi sesuai dengan komoditi kita apa. Jadi, dengan dibkeluarkannya izin dari pemerintah kita nih otomatis urusan dilapangan urusan persyaratannya sudah beres dong urusan masyarakat menolak ataupun unjuk rasa saya rasa di setiap lokasi pertambangan apa saja di indonesia maupun di dunia pasti terjadi. (kamis 2 agustus 2017, pukul 15:00 WIB, di komplek perumahan Keramatwatu)”

Hal senada juga di sampaikan oleh I3.4 yaitu Ibu Hj Djubaedah selaku

(Manajer CV Bela Bangsa Kab Serang ( Kwasa Non-Pertambangan), yaitu:

“ roh dari berjalannya sebuah perusahaan apalagi sekalanya besar adalah sebuah izin dari pemerintah, tanpa izin dari pemerintah tertinggi ini tidak akan bisa berjalan. Kenapa perusahaan ini tidak dapat restu bisa dikatakan karen tidak memenuhi sayarat, syaratnya apa misalkan grade nya harus di atas berapa, kemampuan finansialnya harus sebesar apa mampuh ga perusahaan harus

Page 132: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

114

menampung semua itu. (senin 28 agustus 2017, pukul 15:00 WIB di Kediaman di Kp Kaujon Kidul Kota Serang)”

Berdasarkan hasil wawancara diatas dengan I3.3 dan I3.4, menjelaskan

bahwa tujuan dari keluarnya perizinan pertambangan dari pemerintah

sagangat penting, karena surat rekomendasi perizinan atau surat periziana

pertambangan adalah sebagai roh ataupun nyawa dari berjalannya

pertambangan tersebut. Perlu diketahui juga bahwa dengan dikeluarkannya

surat izin tersebut secara otomatis perusahaan tersebut telah memenuhi syarat

yang telah di tentukan.

Sedangkan dilihat dari aspek sasaran bahwa Dinas Pertambangan dan

Energi Provinsi Banten mempunyai sasaran yaitu seperti yang disampaikan

oleh I1.1 yaitu Pak H. Darwanto Kurniawan,ST selaku KASI. Oprasi Produksi

Mineral Batubara (DISTAMBEN Provinsi Banten), menyatakan

“agar semuanya bisa tepat sasaran baik bagi pemegang IUP maupun kepada masyarakat, tentusaja harapan kita semua adalaha tepat sasaran. Untuk itu kita perlu bekerja dengan profesional tentunya dengan tugas dan fungsinya masing-masing mengaji semua aspek yang akan terlibat nantinya berusaha untuk meminimalisir kerugian yang akan timbul melibatkan semua stackholder terkait untuk menggali informasi yang sewaktu-waktu akan timbul. (selasa, 30 agustus 2017, pukul 10:30 WIB, di kantor Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten)”.”

Sama seperti yang disampaikan oleh I1.1, oleh I1.2 yaitu Pak Nana

selaku KASI. Pengawasan dan Pengendalian Minerral dan Batubara

(DISTAMBEN Provinsi Banten), menyatakan :

“sesuai dengan aturan adalah satu cara yang penting untuk mencapai sasaran yang diinginkan. Tentu saja semua pihak dan kita selaku

Page 133: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

115

pemerintah tentunya agara supaya yang kita rencanakan berjaan dengan baik tidak ada pihak yang merasa dirinya di rugikan. Terjun langsung kelapangan adalah salahastu cara agar kita bisa memahami kondisi masyarakat sehingga kita tidak salah saaran. ( senin, 12 juni 2017, pukul 9:30 WIB, di Kantor Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten )”

Berdasarkan wawancara dengan I1.1 dengan I1.2, menyatakaan

keduanya agar tepat sasaran keduanya menyarankan agar bekerja dengan

profesional tentunya dengan menjalankan tugas dan fungsinya masing-

masing, selain itu agar tidak ada pihak yang dirugikan terjun langsung

kelapangan melakukan pengawasan adalah salahsatu cara terbaik agar tidak

terjadi kesalahan.

Selain itu juga, yang disampaikan I2.1 yaitu Pak Ucu Sumarna,SH

selaku Pelaksana (Bagian Perizinan Pertambangan dan Non-pertambangan

di DPMPTSP provinsi Banten), yaitu :

“keterbukaan dan tidak membeda-bedakan antara perusahaan satu engan yang lainnya, dan lagi pula untuk perusahaan yang boleh bergabung harus mempunyai anggaran/modal awal yang cukup besar. (selasa, 18 juni 2017, pukul 13:15 WIB di Kantor DPMPTSP Provinsi Banten) ”

Profesional adalah salahsatu cara untuk mencapai sasara, tidak

membeda-bedakan antara perusahaan dan tentunya menghilangkan rasa

kekeluargaan karena siapa yang mampu dengan kondisi keunganan yang

cukup itu yang bisa menjadi nilai tambah.

Page 134: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

116

Berbeda dengan apa yang di sampaikan diatas, I2.3 yaitu H. Junali

selaku (Sekertaris Desa Lontar Kecamatan Tirtayasa), memiliki pandangan

yang berbeda dalam hal ini, yaitu :

“ kita ga tau apa tujuannya didirikan pertambangan pasir di Desa ini, kami selaku pemerintah desa hanya mengikuti saja apa yang di instruksikan dari atas dan sejauh ini juga tidak ada kordinasi dengan kami didesa kang. Dari dulu saya sudah berapa lama kerja di desa ga ada omongan, kerjasama apa mengawasi atau apa. (rabu 25 juli 2017, pukul 13:00 WIB, dikantor Desa Lontar Kecamatan Tirtayasa)” Hal serupa juga dijelaskan oleh I3.2 yaitu Nurul Ulfan selaku (Anggota

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Forn Kebangkitan Petani dan Nelayan

Desa Kecamatan Tirtayasa), menyatakan :

” tidak ada kang, saya rasa yang di terima masyarakat adalah makin sulit masyarakat untuk melaut, dan sebagainya. Kita bisa liat akses jalan menuju sini rusaknya sangat parah kondisi laut semakin hari semakin keruh cuaca nya panas gersang.( kamis 2 agustus 2017, pukul 9:00 WIB di Kampung Lontar Kecamatan Tirtayasa)”

Hal serupa juga disampaikan oleh I3.1 yaitu Supriyadi,S.kom.MM

selaku (Direktur NGO Rumah Hijau) yaitu :

“ saya kira apa yang di rencanakan ataupun di buat oleh pemerintah memiliki tujuan yang baik mensejahterakan masyarakat, terlebih lagi mereka melakukan sesuatu didasarkan atas undang-undang ataupun dasar hukum dan sebagainya. Namun, yang menjadi permasalahan adalah sejauh mana praktek di lapangannya kebanyakan itu yang merusak alur rencana adalah orang dilapangan kita tidak bisa menyalahkan pemerintah yang mengizinkan namun kenyataan dilapangan amburadul dan kita juga tidak bisa menyalahkan orang dilapangan juga, berangkat dari sini harus ada yang perlu di tingkatkan apanya itu ya pengawasan dan kerjasama dari pemerintah dengan warga maupun desa sehingga tujuannya sesuai dengan apa

Page 135: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

117

yang di rencanakan,( jumat 11 agutus 2017, pukul 16:00 WIB di Kampus STIE Al-Khaeriyah Cilegon)”

Berdasarkan hasil wawancara dengan I2.3, I3.2, I3.1, ketiganya memberi

penjelasan bahwa dengan dikeluarkannya surat rekomendasi perizinan

pertambangan oleh Dinas memiliki tujuan yang baik bagi kehidupan

masyarkat sekitar pertambangan tersebut salahsatunya adalah membuka

lapangan pekerjaan bagi masyarakat, karena semuanya didasari oleh undang-

undang yang mengatur. Namun faktanya jauh dengan apa yang diharapkan,

pemerintahan Desa dan Lembaga masyarakat menilai tujuan dari pemerintah

itu tidak berjalan dengan baik, hanya dampak buruk saja yang di terima oleh

masyarakat seperti rusaknya ekosistem laut, rusaknya lingkungan sekitar dan

juga mengilangkan mata penceharian masyarakat pesisir.

Kemudian kedua pernyataan yang disampaikan oleh I2.3 dan I3.1 di

benarkan oleh pernyataan dari I3.4 yaitu Madjana selaku (Petani Rumput laut

di Desa Wargasara Kecamatan Tirtayasa), yaitu :

“ tidak tau sayah mah kang, saya dari dulu tetep nanam rumput laut saja.( selasa 1 agustus 2017, pukul 14:27 di Desa Lontar Kecamatan Tirtayasa)” Dan juga di benarkan oleh I3.3 yaitu Jeni selaku (Masyarakat/Nelayan

tambak di Desa Lontar) menyatakan:

“ kurang tau yah, supaya tidak bisa di demo sama warga kayanya, dulu mah pas awal-awal saya pernah ikut menambang semalaman dari magrib pulang subuh, dibagi per RT satu malam besoknya lagi satu malam RT lain itu juga saya pernah sekali ga ada lagi sampe sekarang.( sabtu 27 mei 2017 , pukul 10:15 WIB, di desa alang-alang kecamatan Tirtayasa)”.

Page 136: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

118

Hasil wawancara diatas dengan I3.4 dan I3.3, menjadi bukti bahwa

mayarakat menilai tujuan dari diberikannya rekomendasi perizinan

pertambangan hanya untuk beberapa pihak saja tidak untuk masyarakat dan

dirasa sangat tidak tepat sasaran karen melihat kondisi yang ada malah

merusak lingkungan dan mematikan mata penceharian masyarakat pesisir,

terlebih lagi masyarakat tidak tahu apa tujuan dari pemerintah mengizinkan

pertambangan pasir di Kecamatan Tirtayasa ini. Seperti yang di sampaikan

oleh I3.9 yaitu pak Marsayad selaku nelayan di desa lontar menyatakan :

“Jarang sekarang mah mas, seminggu paling dua kali juga jarang ngamburin solar doang mending kita dapet ikan capek mah iyah mana harus lebih jauh sekarang mah ga kaya dulu ikan nya juga sulit. Paling kerja serabutana aja kadang kuli bangunan kadang ikut narik sama orang. ( jumat 21 juli 2017, pukul 15:45 WIB, di Desa Lontar Kecamatan Tirtayasa)”.

Hal serupa juga dirasakan oleh I3.7 yaitu Pak Madjana selaku Petani

Rumput laut di Desa Wargasara, menyatakan :

“sekarang mah sedikit ga kaya dulu bisa bikin 300 ikat rumput laut, percuma naro banyak-banyak ngabisin modal doang karna kondisi air nya yang tidak nentu ditambah keruh, itu sangat berpengaruh sama pertumbuhan rumputnya normalnya 2 bulan lebih sekaraang bisa 3 bulanan. .( selasa 1 agustus 2017, pukul 14:27 di Desa Lontar Kecamatan Tirtayasa)”.

Berdasarkan hasil wawancara dengan I3.7 dan I3.9,dapat di ambil

kesimpulan bahwa apa yang terjadi saat ini mengenai pertambangan pasir

dirasa sangat tidak tepat sasaran, terlebih lagi dengan adanya pertambangan

pasir tersebut malah mempersulit keadaan mereka. Nelayan harus

mengeluarkan modal lebih untuk melaut dan dengan hasil yang di dapat

Page 137: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

119

tidak tentu karena ekosistem ikan yang berkurang. Petani rumpit laut harus

mengurangi jumlah tanamnya karena kondisi perairan laut yang tidak

menentu dan kadar air yang kurang mendukung.

4.3.3 Norma (Norma)

Norma merupakan salah satu bentuk harapan, yakni harapan yang

bersifat meramalkan (anticifatory), yaitu harapan tentang suatu perilaku

yang akan terjadi. Dan harapan normatif yaitu, keharusan yang menyertai

peran. Denga demikian peran Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi

Banten akan selalu berkaitan dengan peraturan, baik peraturan perundang-

undangan maupun peraturan Pemerintah Daerah itu sendiri. Selain

berkaitan dengan peraturan dalam menjalankan perananya, Dinas

Pertambanga dan Energi Provinsi Banten juga akan berkaitan langsung

dengan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat.

Mengenai indikator norma (norm), peneliti meneilai beberapa aspek

yang terkandung didalamnya, yaitu peraturan dan sosialisasi yang dilakukan

oleh Dinas maupun kelompok terkait dalam hal pemberian rekomendiasi

perizinan pertambangan pasir laut yang dilakukan oleh Dinas pertambangan

dan Energi Provinsi Banten. Seperti yang di sampaikan oleh I1.1 yaitu Pak

H. Darwanto Kurniawan,ST selaku KASI. Oprasi Produksi Mineral

Batubara (DISTAMBEN Provinsi Banten), menyatakan :

“ tentunya ada mas, bisa dilihat dari Undang-undann Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, semuanya bisa dilihat di situ sudah sangat jelas disini menjelaskan semua terkait pertambangan asas, tujuan, kewenangan dan lainya. Untuk membahas mengenai tatacara rekomendasi perizinan itu

Page 138: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

120

tertuang dalam PP No 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara. Bisa di baca sendiri bagian tatacara perimntahan perizinan (selasa, 30 agustus 2017, pukul 10:30 WIB, di kantor Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten)”.

Hal serupa dengan I1.1 , juga di sampaikan oleh I1.2 yaitu Pak Nana

selaku KASI. Pengawasan dan Pengendalian Minerral dan Batubara

(DISTAMBEN Provinsi Banten), menyatakan :

“ setelah keluarnyan UU No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahaan Daerah, setelah itu kewenangan berada di pemerintah Provinsi dan Pusat. 0 sampai dengan 14 mil dari pinggir pantai adalah kewenangan kami termasuk mengenai pertambangan. Untuk peraturan yang mengatur pertambangan ada UU no 4 Tahun 2009, setelah itu PP no 22 tahun 2010 Tentang Wilayah Pertambangan ada juga PP No 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara dan ada juga Permen ESDM terbaru. Sampai saat ini setelah UU no 23 tahun 2014 Tentang Pemerintahaan Daerah kita belum mempunyai Perda Tentang Pertambangan untuk terdahulu ada kalau ga salah Perda No 11 tahun 2012 kalau ga salah tapi itu sudah tidak dipakai lagi.( senin, 12 juni 2017, pukul 9:30 WIB, di Kantor Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten )” Berdasarkan wawancara dengan I1.1 dan I1.2, keduanya menyatakan

bahwa peraturan yang mengatur tentang pertambangan adalah UU No 4

Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, sedangkan yang

mengatur tentang rekomendasi perizina pertambangan adalah PP No 23

Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral

dan Batubara, PP No 22 tahun 2010 Tentang Wilayah pertambangan. Akan

tetapi, setelah wewenang pertambangan di limpahkan ke pemerintah

Provinsidari Kabupaten/Kota berdasarkan UU No 23 Tahun 2014 tentang

Page 139: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

121

Pemerintahaan Daerah, Pemerintah Provinsi Banten masih belum

mempunyai Perda yang mengatur tentang pertambangan di Provinsi Banten,

walaupun sebelumnya sudah ada namun sekarang tidak di gunakan lagi

karena UU No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahaan Daerah tadi.

Berikut adalah Urusan Pemerintahan Pilihan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) dalam UU No 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahaan Daerah meliputi:

a. kelautan dan perikanan b. pariwisata c. pertanian d. kehutanan e. energi dan sumber daya mineral f. perdagangan g. perindustrian, dan h. transmigrasi.

Hal sernada dengan I1.2, juga di sampaikan oleh I1.3 yaitu Pak Aji

wijaya selaku Staff IUP Eksplorasi (DISTAMBEN Provinsi Banten),

menhyatakan:

“Perda pertambanga katanya masih dalam proses pengkajian, namun gak tau pasti kapan beresnya. Kalo undang- undang sendiri ada yaitu UU no 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara dan Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara dan untuk bagaimana cara memperoleh wilayah pertambangan itu ada di Peraturan Mentri No 12 tahun 2011, Tentang Tata cara Pendapatan Wilayah Usaha pertambangan dan sisitem Informasi Wilayah petambangan Mineral dan Batubara.( selasa, 30 mei 2017, pukul 8:40 WIB, , di Kantor Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten)”

Page 140: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

122

Berdasarkan wawancara dengan I1.3, menyatakan bahwa Perda

Provinsi Banten mengenai pertambangan masih dalam tahap pengkajian.

Namun, tidak dapat dipastikan kapan di sahkanya. Sampai saat ini sama

seperti yang di sampaikan oleh I1.1 dan I1.2 bahwa undang-undang yang

mengatur tentang pertambangan adalah UU No 4 tahun 2009 Tentang

Pertambangan Bineral dan batubara, PP No 23 Tahun 2010 Tentang

Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara, PP No

22 tahun 2010 Tentang Wilayah pertambangan dan Peraturan Mentri No

12 tahun 2011, Tentang Tata cara Pendapatan Wilayah Usaha pertambangan

dan sisitem Informasi Wilayah petambangan Mineral dan Batubara

Hal serupa di benarkan oleh I2.1 yaitu Pak Ucu Sumarna,SH selaku

Pelaksana (Bagian Perizinan Pertambangan dan Non-pertambangan di

DPMPTSP provinsi Banten), menyatakan :

“ada, undang-undang No 4 Tanun 2009 tentang pertambangan mineral dan batubara bisa dilihat, semuanya seputar pertambangan ada disitu, kalau DPMPTSP sendiri ada Perpres No 97 tentang penyelenggaraan terpadu satu pintu itu yang dibuat oleh presiden terus adalagi UU No 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik semua tervantum disana tentang pelayanan kita. Terbaru ada kita membuat semacam terobosan baru tapi bukan ke arah peraturan tapi lebih ke arah sistem saja kita sudah membuka yang namanya e-PTSP jadi aplikasi ini kita bisa melakukan kegiatan pelaporan apa macam -macam lainya bisa dengan online tapi ini wajib bagi semua perusahaan maupun perseorangan.( selasa, 18 juni 2017, pukul 13:15 WIB di Kantor DPMPTSP Provinsi Banten) ”

Berdasarkan hasil wawancara dengan I2.1, menegaskan bahwa yang

menjadi dasar hukum pertambangan di Indonesia adalah Undang-undang

Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara dan

Page 141: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

123

Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Kegiatan

Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara yang mengatur tentang

bagaimana tatacara permintaan rekomendasi perizinan pertambangan oleh

Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten. Namun, bukan hanya

peraturan itu saja yang harus ditaati oleh perusahaan pemohon izin ada

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang pelayanan Publik

danPeraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan

Terpadu Satu Pintu yang di keluarkan oleh DPMPTSP.

Hal tersebut dipertegas oleh I3.3 yaitu Ibu Resena selaku

Staff/kariawan CV. Dela Mandiri (Kwasa Pertambangan) Provinsi Banten,

menyatakan :

“ tentu saja ada a peraturan tentang pertambangan yang menjadi dasar hukumnya. (kamis 2 agustus 2017, pukul 15:00 WIB, di komplek perumahan Keramatwatu)”

Jika kita berbicara mengeni pertambangan, bukan hanya peraturan

tentang pertambangan nya saja yang harus di patuhi. Namun, harus diingat

juga bahwa semua pertambangan pasti memberikan dampak yang buruk

bagi lingkungan sekitar. Untuk itu perlu juga perusahaan penambang

memperoleh izin dari Badan Lingkungan Hidup yang mengelolanya.

Seperti yang di sampaikan oleh I3.1 yaitu Pak Supriyadi, S.Kom,MM selaku

Kepala Manajer NGO Rumah Hijau, menyatakan bahwa :

“sebelum perusahaan mauoun perseorangan mendapatkan izin pertambangan dari Dinas Pertambangan maka terlebih dahulu perusahan maupun perseorangan tersebutharus mendapatkan izin dari Badan Lingkunan Hidup yang berua AMDAL, seharusnya

Page 142: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

124

pemerintah harus bersikap tegas dan profesional jika perusahaan yang tidak memiliki izin AMDAL dari LH seperti yang tertuang dalam PP No 27 tahun 1999 tentang analisis dampa lingkungan dari Badan Lingkungan Hidup . ( jumat 11 agutus 2017, pukul 16:00 WIB di Kampus STIE Al-Khaeriyah Cilegon)”

Berdasarkan wawancara dengan I3.1, meyatakan bahwa penting bagi

perusahaan maupun perseorangan sebelum mendapatkan izin pertambangan

alangakh baiknya harus memiliki dokumen AMDAL dari Badan

Lingkungan Hidup yang sesuai dengan PP No 27 Tahun 1999 tentang

Analisisi Dampak Lingkungan. Kegiatan pertambangan tidak terlepas dari

masalah lingkungan, banyak penambang yang tidak memiliki AMDAL dari

Badan Lingkungan Hidup tetapi tetap saja memaksakan untuk beroprasi.

Seperti halnya di Kecamatan Tirtayasa ini, banyak pertambangan pasir yang

dilakukan oleh masyarakat sekitar yang tidak memiliki izin

pertambanganbahkan Dokumen AMDAL. Mungkin ini didasari oleh biaya

pembuatan Dokumen AMDAL yang sangat mahal dan bagi pertambangan

kecil atau perseorangan itu dirasa tidak perlu karena mereka beranggapan

bahwa mereka melakukan eksploitasi di tanah miliknya. Pemeritah dinilai

harus tegas dalam menangani hal ini karena jika melihat manfaat dari

AMDAL ini adalah untuk meminimalisir kemungkinan dampak negatif

terhadap lingkungan hidup dan mengembangan dampak positif sehingga

dapat memaksimalkan sumberdaya alam secara berkelanjutan.

Akan tetapi, masyarakat tidak mengetahui tentang peraturan

mengenai pertambanagan, seperti yang disampaikan oleh I3.6 yaitu Pak jeni

selaku Masyarakat/Nelayan tambak di Desa Lontar, yaitu:

Page 143: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

125

“ saya tidak tahu peraturan pertambanga mah mas.( sabtu 27 mei 2017 , pukul 10:15 WIB, di desa alang-alang kecamatan Tirtayasa)” Hal serupa juga di rasakan oleh I3.9 yaitu Pak Marsayad selaku

Masyarakat/Nelayan di Desa Lontar, menyatakan :

“ tidak tahu mas.( jumat 21 juli 2017, pukul 15:45 WIB, di Desa Lontar Kecamatan Tirtayasa)” Juga yang disampaikan oleh I3.8 yaitu Ibu Sanah selaku

masyarakat/pedagang, yaitu:

“Ga tau sayah mah yah mas, saya mah taunya ada aja pertambangan ini embel-embelnya mah kurang tau. (selasa 1 agustus 2017, pukul 14:27 di Desa Lontar Kecamatan Tirtayasa)”

Berdasarkan hasil wawancara dengan I3.6, I3.8 dan I3.9 , nampaknya

masyarakat tidak mengetahui peraturan seperti apa yang mengatur

pertambangan yang ada di wilayahnya. Yang menjadi alasan adalah tidak

adanya sosialisai dari Pemeritah Daerah kepada Masyarakat terkait dengan

lokasi pertambangan yang berada di wiayahnya. Seperti yang di sampaikan

oleh I2.3 yaitu Pak H. Junali selaku Sekertaris Desa Lontar Kecamatan

Tirtayasa, menyatakan :

“jarang sekali ada penyuluha maupun sosialisasi dari pemerintah Daerah, kalau dari kecamatan mah sering ada, yang saya bilang tadi pemerintah tidak peduli keadaan masyarakat sini toh kalaupun peduli ada lah tindakan yang dilakukan oleh pemerintah wong jalan di beton aja kita yang ngoar-ngoar.( rabu 25 juli 2017, pukul 13:00 WIB, dikantor Desa Lontar Kecamatan Tirtayasa)”

Hal seerupa dengan I2.3, juga disampaikan oleh I2.4 yaitu Moch. Pendi

selaku (Kaur Perencanaan dan Pelaporan di Desa Alang-alang),

menyatakan:

Page 144: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

126

“ tidak ada sosoialisasi dari dinas pertambangan de desa sinih mas, pas awal-awal pernah ada tapi udah lama juga dan sampai sekarang tidak ada lagi.( rabu 25 juli 2017, pukul 13:00 WIB, dikantor Desa Lontar Kecamatan Tirtayasa)” Berdasarkan hasil wawancara dengan I2.3 dan I2.4, keduanya

beranggapan bahwa sosoialisasi yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah

maupun Dinas Pertambangan sangat jarang sekali dilakukan. Bahkan

mereka rasa sosialisasi hanya pernah dilakukan pada saat awalnya saja

adapun sosialisasi hanya datang dari pihak pemerinthaa kecamatan( saja.

Seperti yang di sampaikan oleh I2.2 yaitu Pak Khaerudin selaku Staff

pelaksana Kecamatan Tirtayasa Kabupaten serang), menyatakan :

“tentunya kita selaku perantara bisa dibilang dari pemerintah daerah ke tiap-tiap desa, kami selalu memberian sosoialisasi yang rutin dilakukakn kepada masyarakat terutama kepada masyarakat pesisir seperti lontar, wargasara, alang-alang kita selalu membrikan sosialisasi berupa arahan maupun pelatihan.( , selasa 1 agustus 2017, pukul 11:10 WIB, di kantor Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang)”

Berdasarkan hasil wawancara dengan I2.2, menjelaskan bahwa

Kecamaan Tirtayasa seringmelakukan sosialisasi kepada Pemerintahaan

Desa di bawah naungannya, berupa arahan maupun pelaatihan yang

diberikan kepada warganya terutama masyarakat yang berada di pesisir

pantai. Karena mereka beranggapan bahwa tugas mereka adalah sebagai

perantara dari Pemerintah Daerah kepada Desa-Desa yang berada di bawah

naungannya.

Page 145: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

127

Namun, berbeda dengan pernyataan diatas, I1.1 yaitu H. Darwanto

Kurniawan. ST selaku (KASI. Oprasi Produksi Mineral Batubara

(DISTAMBEN Provinsi Banten), mempunyai pendapat yang berbeda yaitu:

“ada mas, sosoialisasi harus sering dilakukan kana sifatnya sangat penting. Kebanyakan masyarakat kalau di buatkan iklan di media TV bukan fokus ke iklannya malah ke acaranya, dibuatkan berta di korang mana mungkin petani, nelayan beli korang buat makan aja susah kasarnya jadi salahsatu cara yang ampuh adalah terjun langsung kelapangan dengan melakukan sosialisasi masyarakat akan lebih mengerti. (selasa, 30 agustus 2017, pukul 10:30 WIB, di kantor Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten)” Hal serupa dengan I1.1 , juga disampaikan oleh I2.1 yaitu Pak Ucu

Sumarna,SH selaku Pelaksana (Bagian Perizinan Pertambangan dan Non-

pertambangan di DPMPTSP provinsi Banten), menhatakan :

“sosialisasi kepada masyarakat itu sangat penting loh mas, bukan hanya kepada masyarakat kita selalu memberikan arah kepada perusaah yang mendaftar di Dinas PTSP ini, kita selalu rewel memberikan saran anda harus gini tiak boleh gini tujuannya pasti supaya bisnis yang dijalaninya berjalan lama tidak ada kendala.( selasa, 18 juni 2017, pukul 13:15 WIB di Kantor DPMPTSP Provinsi Banten)”

Berdasarkan wawancara dengan I1.1 dan I2.1, keduanya sering

melakukan sosialisasi kepada masyarakat karena dianggap sangat penting.

Karena bersosialisasi kepad masyarakat langsng dinilai sangatat tepat di

banding membuat iklan di Televisi maupun Kabar Berita. Terlebih lagi,

sosialisasi bukan hanya di berikan kepada masyarakat melainkan kepada

perusahaan, tujuannya agar bisnsi perusahaan tersebut berjalan lama.

Page 146: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

128

Hal serupa juga disampaikan oleh I3.1 yaitu Pak Supriyadi,

S.Kom,MM selaku (Kepala Manajer NGO Rumah Hijau), menyatakan :

“ sosialisasi sangat perlu di lakukan kepada masyarakat baik itu dari Dinas Trkait maupun dari Masyarakat, karena masyarakat bisa dikatakan awam jadi gampang untuk di propokasi. Karena sangat penting dilakukan sosialisasi supaya masyarakat paham pemerintah mengarahkannya kemana nih.( jumat 11 agutus 2017, pukul 16:00 WIB di Kampus STIE Al-Khaeriyah Cilegon)”

Berdasarkan hasil wawancara dengan I3.1, menjelaskan bahwa

pentingnya sosialisasi yang dilakukan oleh Pemerintah maupun Dinas

kepada masyarakat itu dinilai dapat memberikan pengertian kepada

masyarakat. Karena masyarakat bisa dibilang awan jadi gampang

dipengaruhi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

4.3.4 Wujud Perilaku (performance)

Peran yang diwujudkan oleh aktor, meninjau perwujudan peran ini

dengan memperkenalkan istilah permukaan (front), yaitu untuk menunjukan

perilaku-perilaku tertentu yang di ekspresikan secara khusus agara orang

lain mengetahui dengan jelas peran yang di lakukan oleh pelau (actor).

Dengan demikian Dinas ini yaitu Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi

Banten dalam memberikan rekomendasi perizinan pertambangan pasir

kepada perusahaan penambang, merupakan lembaga yang berperan dan

bertujuan untuk mengelola dan mengatur semua pertambangan baik itu

mengenai izin maupun pengawasan nya agar tidak ada pihak yang di

rugikan. Salah satu tugas ataupun upaya yang di lakukan oleh lembaga ini

Page 147: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

129

adalah melakukan pengelolaan dan pengawasan terhadap perusahaan

penambang yang berada di lokasi ataupun di lapangan agar berjalan sesuai

dengan apa yang direncanakan. Sehingga peran dan wujud perilaku yang

ditunjukan pemerintah disini sangat penting.

Mengenai indikator Wujud Perilaku (performance), ada beberapa

aspek yang terkait yakni diantaranya peran dan Koordinasi seperti apa yang

dilakukan oleh Dinas terkit dalam pemberian rekomendasi perizinan pasir

laut di wilayah perisir utara Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang.

Berdasarkan wanancara dengan I1.1 yaitu Pak H. Darwanto Kurniawan

selaku

“ sesuai dengan tuposi Dinas Pertambangan dan Energi selaku Dinas yang mengelola dan melakukan pembanguanan di bidang pertambangan dan energi bertanggung jawab penuh atas semua keiatan yang terjadi pada ranah pertambangan dan sebagainya untuk mengawasi dan mengelola potensi pertambangan yang berada di provinsi banten ini agar supaya dalam proses perjalanan pertambanganya berjalan denganbaik bisa dikatakan juga sebagai pengontrol. Disini kami mengkaji bagian wilayah mana yang cocok untuk di jadikan wilayah industri, pertambangan. (selasa, 30 agustus 2017, pukul 10:30 WIB, di kantor Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten)”.

Namun hal yang sama di sampaikan oleh I1.2 Pak Nana selaku KASI.

Pengawasan dan Pengendalian Minerral dan Batubara (DISTAMBEN

Provinsi Banten) namun ia memiliki tugas yang berbeda yaitu:

“ dalam rekomendasi perizinan pertambangan ini ada beberapa tahapan yang harus di lewti yaitu tahapan dari WIUP menuju IUP Eksplorasi disitu pihak perusahaan harus memnyiapkan apa saja kebutuhan atau berkas apa yang harus di lampirkan untuk naik ketiap tahapannya kemudian berkas tersebut di berikan kepada Kasi OP nah dari sini kita akan melakukan pengkajian baik dalam hal berkas

Page 148: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

130

maupun kondisi di lapangan. Pengawasan dan pengendalian dilapangan ini lah kami dan kawan-kawan bagian pengawasan terjun kelapangan untuk mengontrol apakah sesuai tidak dengan syarat yang harus di penuhi kemudian kita kaji ulang apakah perusahaan tersebut layak atau tidak untuk naik ketahapan berikutnya, waktu dari awal sampai ke tahap OP membutuhkan waktu 15 s/d 18 tahun di pecah menjadi 5 tahun per tiap tahapannya.( senin, 12 juni 2017, pukul 9:30 WIB, di Kantor Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten)”

Hal serupa juga di sampaikan oleh I1.3 Pak Aji Wijaya selaku( Staff

IUP Eksplorasi (DISTAMBEN Provinsi Banten), yaitu:

“ peran kita adalah kontroling atau mengawasi di bagia lapangan, jadi kita ada staff khusus untuk terjun ke lapangan untuk mengkaji dan membuat laporan hasil lapangan kemudian di laporkan kepada kepala pengawanan daan pengendalian. Jadi kita tau semua kondisi di lapangan itu seperti apa kalau misalkan kondisi di lapangan belum siap ya kita ga bisa mengizinkan untuk melanjutkan ke tahap berikutnya.( selasa, 30 mei 2017, pukul 8:40 WIB, , di Kantor Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten)”

Berdasarkan hasil wawancara dengan I1.1 , I1.2 ,dan I1.3 , Dinas

Pertambangan dan Energi Provinsi Banten mempunyai peran yang sangat

penting dalam pemberian rekomendasi perizinan pertambangan pasir laut.

ada 3 tahapan yang harus di Lewati oleh perusahaan penambang untuk

sampai ke tahapan pengambilan pasir atau Oprasi Produksi, dalam

prosesnya ada 3 bagian yang terlibat diantarnya Kasi Eksplorasi, Kasi

Oprasi Produksi yang mengkaji dan memberikan laporan rekomendasi

kepada kepala DISTAMBEN dan Kasi Pengawasan dan Pengendalian yang

mengendalikan dan mengawasi kondisi di lapangan. Berikut adalah gambar

alur permintan rekomendasi Izin Usaha Pertambangan IUP dari

DKPMPTSP Provinsi Banten:

Page 149: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

131

Gambar 4.2

Alur Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorai-Oprasi Produksi

( Sumber : DPMPTSP Provisni Banten 2015 )

Page 150: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

132

Sebelum ketahapan permintaan Izin Usaha Pertambangan atau IUP,

perusahaan terlebih dahulu harus membuat WIUP atau Wilayah Izin Usaha

Pertambangan. WIUP adalah adalah wilayah yang diberikan kepada

pernegang Izin Usaha Pertambangan berdasarkan ( PP No 23 Tahun 2010

tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara).

Namun dalam hal ini WIUP termasuk kedalam bagian persetujuan bukan

dalam bagian rekomendasi. Permohonan izin wilayah pertambangan

(WIUP) dalam permintaan izin ini berkas yang diajukan tertuju kepada

Gubernur melalui Dinas Pertambangan Dan Energi yang di dalamnya

berisikan pertimbangan lampiran, diantaranya: persyaratan administrasi

(profil dan biodata perusahaan), perayaratan teknis (Peta wilayah untuk

kegiatan pertambangan dengan batas koordinat geografis lintang dan bujur

sesuai dengan sistem informasi yang berlaku nasional, Rekomendasi dari

kab/kota, Membayar biaya percadangan wilayah dan pencetakan peta), dan

persyaratan Finansial (membayar biaya pencadangan). Apabila perusahaan

tidak lolos dalam pengkajian maka berkas di kembalikan kepada pemohon.

Salah satunya mengenai titik kordinat blok yang sama, biasanya Dinas

Pertambangan dan Energi memberi rekomendasi kepada perusahaan ntuk

memindahkan lokasi pertambangan ke titik kordinat yang kosong.

Setelah itu baru masuk ketahap permintaan Izin Usaha

Pertambangan (IUP). IUP terbagi kedalam dua jenis yaitu IUP Eksplorasi

dan IUP Oprasi Produksi. IUP yang pertama di lakukan adalah permintaan

IUP Ekplorasi. IUP eksplorasi adalah izin usaha yang diberikan untuk

Page 151: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

133

melakukan tahapan kegiatan penyelidikan unium, eksplorasi, dan studi

kelayakan. Berkas yang harus di penuhi dalam tahap IUP Eksplorasi ini

adalah dengan format yang diajukan sebagai berikut:

1. Persyaratan administrasi 1) Badan Usaha

a. Surat permohonan b. Susunan direksi dan daftar pemegang saham c. Surat keterangan domisili

2) Koperasi a. Surat permohonan b. Susunan pengurus c. Surat keterangan domisili

3) Perseorangan a. Surat permohonan b. Surat keterangan domisili

4) Perusahaan firma a. Surat permohonan b. Susunan pengurus dan daftar pemegang saham c. Surat keterangan domisili

2. Persyaratan teknis 1. Daftar riwayat hidup dan surat pernyataan tenaga ahli

pertambangan dan atau geologi yang berpengalaman paling lambat 3 tahun

2. Peta WIUP yang dilengkapi dengan batas koordinat geografis lintang dan bujur sesuai dengan ketentuan sistem informasi geografis yang berlaku secara nasional

3. Persyaratan lingkungan 1. Pernyataan untuk mematuhi peraturan perundang-undangan di

bidang pengelolaan dan lingkungan hidup. 4. Persyaratan Finansial

1. Bukti penempatan jaminan kesungguhan pelaksanaan kegiatan eksplorasi

2. Bukti pembayaran harga nilai konvensasi data informasi hasil lelang WIUP mineral logam dan batubara dengan penawaran nilai lelang

Berkas tersebut diajukan oleh pemohon kepada Dinas Pertambangan

dan Energi dan kemudian di disposisi kebagian KASI IUP Eksplorasi.

Tugas dari KASI IUP Eksplorasi adah mengaji, mempelajari dan

menyesuaikan berkas dengan kondisi di lapangan dan bekerja sama dengan

Page 152: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

134

KASI Pengawasan dan Pengenalian Pertambangan. Untuk alur yang lebih

jelas bisa dilihat pada Gambar 4.2 diatas.

Setelah itu baru tahap selanjutnya adalah tahap IUP Oprasi Produksi.

IUP Oprasi Produksi adalah adalah izin usaha yang diberikan setelah selesai

pelaksanaan IUP Eksplorasi untuk melakukan tahapan kegiatan operasi

produksi. Dalam tahapan ini perusahaa penambang sudah bisa untuk

melakukan kegiatan pengambilan pasir. Berkas dalam tahapan ini berisikan

beberapa dokumen yang harus di lengkapi diantaranya :

1. Persyaratan administrasi 1. Badan Usaha

a. Surat permohonan b. Susunan direksi dan daftar pemegang saham c. Surat keterangan domisili

2. Koperasi a. Surat permohonan b. Susunan pengurus c. Surat keterangan domisili

3. Perseorangan a. Surat permohonan b. Surat keterangan domisili

4. Perusahaan firma a. Surat permohonan b. Susunan pengurus dan daftar pemegang saham c. Surat keterangan domisili

2. Persyaratan teknis 1. Peta WIUP yang dilengkapi dengan batas koordinat geografis

lintang dan bujur sesuai dengan ketentuan sistem informasi geografis yang berlaku secara nasional

2. Laporan lengkap eksplorasi 3. Laporan study kelayakan 4. Rencana reklamasi dan pasca tambang 5. Rencana kerja dan biaya anggaran 6. Rencana pembangunan sarana dan prasarana penunjang

kegiatan OP 7. Tersedianya tenaga ahli paling sedikit pengalamannya 3 tahun

3. Persyaratan lingkungan 1. Pernyataan kesanggupan untuk memenuhi ketentuan

perundang undangan di bidang Lingkungan Hidup

Page 153: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

135

2. Persetujuan dokumen lingkunga hidup sesuai dengan ketentuan perundang-undangan

4. Persyaratan Finansial 1. Laporan keuangan 3 tahun terakhir yang sudah diaudit oleh

akuntan publik 2. Bukti iura tetap 3 tahun terakhir 3. Bukti pembayaran pengganti investasi sesuai dengan nilai

penawaran lelang bagi pemenang lelang WIUP yang telah berakhir

Untuk mencapai ketahapan ini membutuhkan waktu paling sedikit

adalah 15 Tahun, itu dipecah dalam 3 tahapan yaitu 5 tahun untuk tahapan

WIUP, minimal 5 tahun tahapan IUP Eksplorasi dan minimal 5 tahun pada

Tahapan Oprasi Produksi. (berdasarkan wawancara dengan I1.2 Pak Nana

selaku KASI. Pengawasan dan Pengendalian Minerral dan Batubara

(DISTAMBEN Provinsi Banten). Namun, dalam tahapan ini perusahaan

tidak berhak untuk melakukan penjualan maupun pemurnian. Izin penjualan

ataupun pemurnian tidak bisa di lakukan oleh peruhahaan yang

mendapatkan IUP OP melainkan perusahaan ataupun pihak ketiga yang

bekerjasama dengan perusahaan pemegang IUP OP. Dan yang selanjutnya

adalah Tahapan IUP OP Perpanjangan, dalan IUP OP ini perusahaan hanya

bisa melakukan perpanjangan selama 2 kali terhitung dari sejak pertama

mendapat IUP tersebut. Namun perusahaan tersebut tidak dapat menjual

ataupun mengalihkan IUP tersebut kepada perusahaan lain karena berbagai

alasan.

Page 154: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

136

Pernyataan tersebut diatas di benarkan oleh I2.1 yaitu Pak Ucu

Sumaran, SH selaku ( Pelaksana Bagian Perizinan Pertambangan dan Non-

pertambangan di DPMPTSP provinsi Banten ) yaitu :

“ pra dan pasca Izin pertambangan keluar dari PTSP, semua urusan ataupun kegiatan pertambangan adalah hak ataupun tugasnya Dinas Pertambangan dan Energi baik itu dari pengawasan, pengendalian, pelaporan dan rekomendasi perizinan itu sepenuhnya tugasnya Dinas Teknis. PTSP hanya menandatangani dan meneluarkan surat izin yang di rekomendasikan oleh Dinas teknis.( selasa, 18 juni 2017, pukul 13:15 WIB di Kantor DPMPTSP Provinsi Banten)”

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

(DPMPTSP) atau PTSP Provinsi Banten mempunyai wewenang untuk

menandatangani surat keputusan rekomendasi perizinan yang di sampaikan

oleh Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten yang sudah melalui

tahap pengkajian laporan dari perusahaan dan pengkajian di lapangan. Hasil

keputusan tersebut ditandatangani oleh Kepala Dinas Teknis

(DISTAMBEN Provinsi Banten) dan disampaikan ke kepala PTSP untuk di

kaji kembali setelah semuanya dirasa sesuai dengan aturan Kepala PTSP

mengeluarkan surat izin pertambangan atas dasar persetujuan dari

Gubernur.

Akan tetapi untuk mendapatkan semua itu tidak lah mudah, banyak

dan ketatnya aturan harus di lalui oleh perusahaan pemohon perizinan.

Namun semua itu bisa di akali dengan mudah, kecurangan ataupun politik

uang sering terjadi dalam lingkungan pemerintahaan. Seperti halnya dalam

kasus ini banyak yang beranggapan bahwa dalam diberikannya izin

pertambangan pasir di Kecamatan Tirtayasa adalah salah satu bentuk ke

Page 155: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

137

Digdayaan dari seorang pemimpin wilayah tersebut. Seperti yang dikutip

dari berita harian Kabar Banten Pada Bulan November 2016, menyatakan

bahwa perusahaan atau PT dari pertambangan yang berada di Kecamatan

Tirtayasa tersebut adalah milik dari keluarga besar wakil Bupati Kabupaten

Serang. Selain itu juga, banyak kecurangan yang sering terjadi, seperti yang

di sampaikan oleh I3.2 yaitu Pak Nurul Ulfan selaku (Anggota Lembaga

Swadaya Masyarakat (LSM) Forn Kebangkitan Petani dan Nelayan Desa

Kecamatan Tirtayasa), menyatakan :

“ saya rasa pasti ada politik uang ataupun sogokan yang dilakukan oleh perusahaan kepada Dinas, kita tidak tau apakah isi dari dokumen tersebut benar atau tidaknya kan. Contohnya gini saja mas, misalkan dalam berkasnya tertulis sekian tapi dalam fakta dilapangan nya ga ada tapi perusahaan sudah dalam tanda kutif sudah main belakang katakan lah kemudian berkas tersebut di ceklis bagus ataupun diloloskan lah kan kita tidak tau.( kamis 2 agustus 2017, pukul 9:00 WIB di Kampung Lontar Kecamatan Tirtayasa).”

Kemudian pernyataan dari I3.2 sedikit di benarkan oleh I3.4 yaitu Ibu

Hj Djubaedah selaku (Manajer CV Bela Bangsa Kab Serang ( Kuwasa Non-

Pertambangan), meyatakan :

“ jaman sekarang untuk kerjasama dengan orang pemerintaahan kalo kita sedikit koneksi mah sangat sulit mas, apalagi dengan modal sedikit.( senin 28 agustus 2017, pukul 15:00 WIB di Kediaman di Kp Kaujon Kidul Kota Serang)”.

Hal serupa juga di sampaikan oleh I3.2 yaitu Pak Fahruri selaku (Ketua

Kelompok Pengawas Masyarakat (POKMAWAS) di Kecamatan Tirtayasa)

yaitu :

Page 156: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

138

“ menurut saya hal seperti kaya politik atau main sogok atau sejenisnya sudah biasa dalam saingan berbisnis, pemerintahaan juga sama malahan sekarang mah ada sistem di perjual belikan. (sabtu 5 agutus 2017, pukul 10:35 WIB, di Kp lontar Desa Lontar)”.

Berdasarkan hasil wawancara di atas, beranggapan bahwa koneksi

dan ada keterikatan keluarga adalah salah satu hal yang terpenting dalam

urusan berbisnis dengan pemerintahaan, nama besar sering dijadikan

sebagai jalan untuk mempermudah mendapatkan jaringan dan dalam

prosesnya pun pemrintah ataupun Dinas Terkait di rasa kurang transparan

kepada publik, bahkan dalam lingkup pemrintahan juga sudah ada yang

namanya sistem jual beli apalagi dalam lingkup berbisnis. Terlebih lagi,

perusahaan telah menghitung keuntungan besar yang didapat sehingga

dengan mudah menyuap aparatur pemerintah untuk di permudah. Namun,

hal tersebut di sangkal oleh I1.2 yaitu Pak Nana selaku (KASI. Pengawasan

dan Pengendalian Minerral dan Batubara (DISTAMBEN Provinsi Banten),

menyatakan :

“ tidak mas, kita juga memberikan izin tersebut ada aturannya kalau kita menyalahi aturan tentu ada sanksi yang diterima.( senin, 12 juni 2017, pukul 9:30 WIB, di Kantor Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten)

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan menjelaskan bahwa Dinas

Pertambangan dan Energi mempunyai peranan sebagai Dinas yang di tunjuk

langsung oleh Gubernur untuk mengelola dan mengawasi sektor

Pertambangan dan Energi di Provinsi Banten. Harapannya, semua tugas dan

kewenangannya di jalankan berdasarkan aturan yang berlaku. Namun dalam

Page 157: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

139

faktanya, dalam melakukan pemberian rekomendasi perizinan

pertambangan Dinas Pertambangan dan Enegi Provinsi Banten dirasa

kurang profesional, kurang tegas dan tidak transparan kepada publik karena

dalam praktiknya masih terjadi kecurangan, masih pandang bulu dan tidak

di publikasikan ke publik.

Secara sederhananya, Peran Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi

Banten hanya merekomendasikan perizinan pertambangan pasir kepada

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu untuk

mengeluarkan izin. Namun, semua kewenangan yang berkaitan tentang

pertambangan adalah tugas dari DISTAMBEN terkecuali satu yaitu

mengeluarkan surat izin perrtambangan. DISTAMBEN hanya

merekomendasikan perusahaan untuk dikeluarkannya izinnya oleh

DPMPTSP yang di setujui oleh Kepala Dinas Pertambangan dan Energi

Provinsi Banten dengan melalui beberapa tahapan yang tentukan. Namun,

DPMPTSP juga hanya berwenang untuk mengeluarkan surat izin

pertambangan saja atas dasar rekomendasi dari DISTAMBEN dengan

persetuan dari Gubernur. Berikut adalah gambar mengenai tatacara

rekomendasi dari Dinas Pertambangan dan Energi kepada Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Page 158: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

140

Gambar 4.3

Skema Pemberian Rekomendasi Perizinan Pertambangan oleh Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten

sumber : Data Olahan Peneliti (2017)

Dari Gambar 4.2 diatas, bisa di jelaskan bahwa peran atau tugas

DISTAMBEN sangat penting. Distamben disini berperan sebagai pemberi

rekomendasi perizinan yang di sampaikan oleh perusahaan pemohon

perizinan kepada DPMPTSP selaku Dinas yang mengeluarkan izin

pertambangan. Jika berkas yang diajukan oleh perusahan pemohon tidak

lolos pengkajian dari DISTAMBEN maka berkas tersebut dikembalikan

kepada perusahaan untuk di lengkapi dan diberi surat penolakan yang

berisikan apa saja yang kurang dalam berkas tersebut. Selain skema tersebut

berlaku untuk pengeluaran izin pertambangan, skema tersebut diatas juga

Page 159: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

141

berlaku untuk pencabutan izin pertambangan apabila perusahaan tersebut

melakukan pelanggaran.

Hal tersebut juga di benarkan oleh I3.4 yaitu Hj Djubaedah selaku

Manajer CV Bela Bangsa Kab Serang ( Kuwasa Non-Pertambangan),

terkait peran dari Dinas menyatakan :

“ sangat penting mas, ibaratnya Dinas Pertambangan adalah wadahnya yang menaungi segala urusan mengenai pertambangan ber tanggung jawab atas semua masalah lah intinya mah. Sangat baik saya rasa, apalagi sekarang tidak ribet kaya dulu lama nunggunya lebih terbuka dan transparan. Kalau dulu mah kan yang ngelola kabupaten terus di lanjutkan ke provinsi sekarang mah ngga langsung oleh dinas Provinsi.( senin 28 agustus 2017, pukul 15:00 WIB di Kediaman di Kp Kaujon Kidul Kota Serang)”

Hal yang sama juga di ampaikan oleh I3.3 yaitu Resena selaku

Staff/kariawan CV. Dela Mandiri (Kwasa Pertambangan) Provinsi Banten),

menyatakan:

“ yang pasti sangat penting, dinas itu yang mengawsi dan mengelola pertambangan yang kita kelola. Perannya bisa dikatakan sangat sentral lah, misakan kalo kita tidak diizinkan untuk melakukan oprasi ya kita tidak bisa sewenang-wenang turun langsung kelapangan kita bisa di blacklist oleh pemerintah. (kamis 2 agustus 2017, pukul 15:00 WIB, di komplek perumahan Keramatwatu)”

Berdasarkan wawancara dengan I3.4 dan I3.3 , menyatakan bahwa

Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten mempunyai peran yang

sangat penting dalam mengelola pertambangan di Provinsi Banten. Karena,

hal-hal yang berkaitan dengan pertambangan sepenuhnya dikelola oleh

Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi yang sebelumnya oleh Kabupaten.

Page 160: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

142

Terlebih lagi, setelah pertambangan dikelola sepenuhnya oleh Dinas

Provinsi menjadi nilai lebih bagi perusahaan karena dianggap

mempermudah dan mempersingkat waktu dalam melakukan perizinan dan

transparan.

Namun, hal tersebut itu tidak banyak diketahui oleh masyarakat luas,

hanya masyrakat tertentu saja yang mengetahui sistem seperti apa yang

harus di lakukan untuk membuat surat perizinan pertambangan. Terlebih

lagi kurangnya pendekatan dari Dinas Teknis kepada masyarakat

mengakibatkan tugas dan fungsi Dinas teknis tidak banyak diketahui oleh

masyarakat. Seperti yang di sampaikan oleh I3.5 yaitu Ibu Sanah selaku

(Masyarakat biasa/ Pedagang di Desa Lontar kecamatan Tirtayasa)

“ tidak ada mas, yang saya tau pas awal-awal saja ada orang dari pemerintah kabupaten datang kesini melihat lokasi sini. (selasa 1 agustus 2017, pukul 14:27 di Desa Lontar Kecamatan Tirtayasa)”

Hal serupa seperti yang disampaikan oleh I3.5 juga dipaparkan oleh

I3.2 yaitu Pak Fahruri selaku (Ketua Kelompok Pengawas Masyarakat

(POKMAWAS) di Kecamatan Tirtayasa ) yaitu :

“ mungkin saja masyarakat tidak tahu siapa yang diatas bertanggung jawab atas semua ini, toh jarang sekali ada bantaun ataupun sumbangan dar Dinas Pertambangan, sekalinya ada juga dari Dinas lain seperti Dinas Kelautan Kabupaten Serang dan Dinas PU.( sabtu 5 agutus 2017, pukul 10:35 WIB, di Kp lontar Desa Lontar)”

Peran Dinas pertambangan dan Energi Provinsi Banten di nilai sangat

lemah terhadap kehidupan masyarakat pesisir kecamatan Tirtayasa.

Kurangnya pendekatan yang di lakukan Oleh Dinas tersbut kepada

Page 161: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

143

mayarakat di rasa dapat membuat citra Dinas semakin tercoreng terlebih

lagi tidak adanya bantuan ataupun sumbangan yang di berikan kepada

masyarakat membuat masyarakat semakin tidak tau siapa yang mengelola

pertambangan ini. Pernyataan diatas oleh I3.5 dan I3.2 di tegaskan oleh I2.4

yaitu Pak Moch. Pendi selaku (Kaur Perencanaan dan Pelaporan di Desa

Alang-alang) menyatakan :

“ saya hampir 13 Tahun kerja di Desa di mulai dari Sekdes sampai sekarang menjadi Kaur karena sudah capek menanggapi omongan masyarakt sama LSM, menuntut supaya di berhentikan pertambangan ini karen merusak ekosistem laut dan akses jalan yang rusak. Baik Pemerintah kabupaten maupun provinsi saya rasa keduanya sama tidak melihat kondisi daerah kami seperti ini, terbaru jalan di depan yang beton itu bukan bantuan dari pemerintah daerah melainkan bantuan dari pemerintah pusat.( rabu 25 juli 2017, pukul 13:00 WIB, dikantor Desa Lontar Kecamatan Tirtayasa)”

Pernyataan yang di sampaikan oleh I2.4 tersebut di benrakan oleh I2.3

yaitu Pak H Junali selaku (Sekertaris Desa Lontar Kecamatan Tirtayasa),

menyatakan:

“ tahun kemari saja (2015) kurang lebih pendapatan Desa kami hampir 12 M yang di kasih kepada pemerintah daerah saya rasa mungkin paling besar di banding Desa lain di Kecamatan Tirtayasa, layaknya mah ada apa yang di berikan kepada Desa ini, ini mah boro-boro dana desa saja di tahan, tumpukan batu yang menahan pasir di depan itu dari dinas lain bukan dinas pertambangan. (rabu 25 juli 2017, pukul 13:00 WIB, dikantor Desa Lontar Kecamatan Tirtayasa)”

Hal ini di perburuk lagi karena sebagian besar masyarakat tidak

mengetahui pemerintah yang mana berkewajiban untuk mengelola

pertambangan, seperti yang disampaikan oleh I3.6 yaitu Pak Jeni selaku

(Masyarakat/Nelayan tambak di Desa Lontar), menyatakan:

Page 162: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

144

“ oleh kabupaten yah mas, setau saya dulu mah oleh kabupaten karena kebanyakan yang saya dengar itu dari kabupaten.( sabtu 27 mei 2017 , pukul 10:15 WIB, di desa alang-alang kecamatan Tirtayasa)”

Hal serupa juga disampaikan oleh I3.7 yaitu Pak Madjana selaku

Petani Rumput laut di Desa Wargasara Kecamatan Tirtayasa, menyatakan :

“ pemerintah kabupaten dulu mah kalo sekarang mah ga tahu pemerintah yang mana.( selasa 1 agustus 2017, pukul 14:27 di Desa Lontar Kecamatan Tirtayasa)”

Berdasarkan wawancara dengan I3.6 dan I3.7, keduanya menyatakan

bahwa yang berkuasa untuk mengelola pertambangan adalah Pemerintah

Kabupaten. Padahal setelah dikeluarkanya UU No 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah yang mengatur salah satunya tentang pertambangan

itu di kelola oleh Pemerintah Daerah Provinsi. Berkaca dari kejadian ini,

siapa yang harus disalahkan, apakah pemerintah selaku pelayan masyarakat

kurang mensosialisasikan kepada masyarakat, ataukah masyarakat yang

tidak peduli akan hal ini.

Terlebih lagi masyarakat menilai bahwa Peran Dinas Pertambangan

dan Energi Provinsi Banten lemah dalam pengawasan, ini terbukti dari hasil

pernyataan yang di lontarkan oleh I2.3 yaitu Pak H Junali selaku (Sekertaris

Desa Lontar Kecamatan Tirtayasa), menyatakan:

“ saya belum pernah liat orang dari dinas mengawasi jalannya pertambangan ini mas. ( (rabu 25 juli 2017, pukul 13:00 WIB, dikantor Desa Lontar Kecamatan Tirtayasa)”

Page 163: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

145

Hal serupa juga di sampaikan oleh I2.4 yaitu Pak Moch. Pendi selaku

(Kaur Perencanaan dan Pelaporan di Desa Alang-alang) menyatakan:

“saya rasa belum pernah ada dari dinas pertambangan yang turun langsung ke sini untuk mengawasi ataupun mengontrol jalannya pertambangan yang ada disini. ( rabu 25 juli 2017, pukul 13:00 WIB, dikantor Desa Lontar Kecamatan Tirtayasa)”

Berdasarkan hasil wawancara dengan I2.3 dan I2.4, menyatakan bahwa

pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Perambangan dan Energi Provinsi

Banten sangat lemah terbukti masyarakat belum pernah melihat

pengawasan yang dilakuan oleh Dinas pertambangan dan Energi Provisni

Banten terjun langsung ke lokasi pertambangan. Hal tersebut juga di

benarkan oleh oleh I1.2 yaitu Pak Nana selaku KASI. Pengawasan dan

Pengendalian Mineral dan Batubara (DISTAMBEN Provinsi Banten),

menyatakan:

“ kita ada tim khusus untuk melakukan pengawasan kelapangan. Pengawasan dilakukan pada saat akan melakukan pengkajian di lapangan misalkan pada tahap IUP Eksplorasi tim turun untuk mengontrol apakah kondisi di lapangan sesuai ga ataupun layak untuk mendapatkan izin tersebut. Tidak ada, selebihnya perusahaanlah yang melakukan pelaporan kepada kami, ada beberapa jenis laporan yang di buat ada laporan per bulan, per 3 bulan sekali, laporan per smester dan laporan caturwulan.( senin, 12 juni 2017, pukul 9:30 WIB, di Kantor Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten)”.

Berdasarkan pernyataan yang di lontarkan oleh I1.2 , menyatakan

bahwa pengawasan hanya dilakukan pada saat melakukan pengkajian

kelapangan dan bertepatan pada saat perusahaan sedang pada tahap

permintaan izin saja, selebihnya tidak ada pengawasan yang dilakukan oleh

Page 164: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

146

Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten. Tetapi , perusahaan harus

membuat laporan rutin kepada Dinas pertambangan dan Energi Provinsi

Banten.

Dalam sebuah pemrintahan yang menilai baik dan buruk nya kinerja

sebuah Dinas atau SKPD adalah masyarakat bukan swasta atau pun dinas

lain nya. Masyarakat Kecamatan Tirtayasa menilai Peran dari Dinas

Pertambangan dan Energi di rasa sangat buruk, itu di buktikan dengan

respon positif yang di sampaikan oleh masyarakat terhadap kinerja yang di

lakukan oleh Dinas pertambangan dan energi Provinsi Banten terhadap

Kesejahteraan masyarakat kecamatan Tirtayasa, kurangnya bantuan taupun

pasilitas yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Serang, provinsi

Banten dan Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten menjadi

patokan bahwa kinerja nya di katakan buruk.

Terlepas dari itu wujud prilaku ( performance) sebuah Dinas atau

SKPD juga mempunyai aspek lain selain peranannya yaitu harus

mempunyai koordinasi yang baik antar lembaga ataupun dinas lain di

bawahnya, dalam aspek ini sejauhmana Koordinasi yang dilakukan oleh

Dinas pertambangan dan Energi provinsi Banten terhadap Instansi lain yang

terkait. Berdasarkan pernyataan dari I1.1 yaitu Pak H. Darwanto Kurniawan.

ST, selaku KASI. Oprasi Produksi Mineral Batubara (DISTAMBEN

Provinsi Banten), menyatakan :

“ sejauh ini kita bekerja sesuai dengan apa yang di instruksikan oleh atasan, kita selalu bekerja sama dengan semua SKPD yang terkait

Page 165: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

147

dengan pertmabangan ini. Kita tidak bisa bekerja se enaknya kita saja ada aturan yang harus di taati. (selasa, 30 agustus 2017, pukul 10:30 WIB, di kantor Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten)”

Hal yang serupa dengan I1.1 juga di sampakan oleh I2.1 yaitu Pak

Ucu Sumarna,SH selaku ( Pelaksana (Bagian Perizinan Pertambangan dan

Non-pertambangan di DPMPTSP provinsi Banten) yaitu :

“ kita selalu berkoordinasi dengna dinas teknis terkait karena sudah saya sampaikan di awal bahwa tanggung jawab sepnuhnya itu berada di Dinas teknis bukan kita. Semisal ada kejadian yang tidak di inginkan kita tidak bisa ikut campur.( selasa, 18 juni 2017, pukul 13:15 WIB di Kantor DPMPTSP Provinsi Banten)”

Hal serupa juga disampaikan sesuai denga harapan oleh I3.1 yaitu Pak

Supriyadi, S.Kom,MM selaku ( Kepala Manajer NGO Rumah Hijau),

menyatakan harapanya:

“ tentu saja untuk mencapai suatu yang sesuai dengan apa yang di harapkan oleh semua pihak perlu di lakukan kerja sama yang baik dengan semua stackholder yang terkait, pentingnya kerja sama dengan kalangan akademisi, Lembga Swadaya Masyarakat dan masyarakat di harapkan akan mempermudah pengawasan yang di lakukan oleh pemerintah agar komunikasi antar pemerintah swasta dengan masyarakat akab berjalan dengan baik. (jumat 11 agutus 2017, pukul 16:00 WIB di Kampus STIE Al-Khaeriyah Cilegon)”

Berdasarkan hasil wawancara dengan I1.1 I2.1 dan I3.1 menunjukan

bahwasanya koordnasi yang dilakukan anata setiap SKPD terkait berjalan

dengan baik karena mereka bekerja sesuai dengan aturan yang mengikat

tidak bisa bekerja sendiri tanpa pengawasan dari atasan.

Page 166: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

148

Hal serupa juga disampaikan oleh I1.2 yaitu Pak Nana selaku KASI.

Pengawasan dan Pengendalian Mineral dan Batubara (DISTAMBEN

Provinsi Banten), menyatakan:

“koordinasi itu sangat penting mas, kita selalu saja meberikan informasi ataupun masukan kepada dinas-dinas terkait di bawah dan juga kepada perusahaan penambang agar selalu memperhatikan kondisi di lingkungan sekitar nya, apa saja yang di butuhkan masyarakat coba unstuk di bantu bahkan kalau bisa tidak usah di minta harus ada inisiaif sendiri agar kesan di mata masyarakat itu baik.( senin, 12 juni 2017, pukul 9:30 WIB, di Kantor Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten)”

Berdasarkan hasil wawancara dengan I1.2 , bahwa koordinasi yang

dilakukan oleh dinas Pertambangan dan Energi itu dilakukan dengan baik.

Baik dengan dinas lain, perusahaan maupun masyarakat karena mereka

menilai koordinasi itu sangat penting demi berjalannya komunikasi dengan

baik.

Namun hal ini di rasakan oleh I2.2 yaitu Khaerudin selaku Staff

pelaksana Kecamatan Tirtayasa Kabupaten serang, menyatakan:

“ sesekali ada dari dinas kabupaten melakukan kunjungan maupun sosialisai ke kecamatan sini karena kan kita biasanya ada sosialisasi ketiap-tiap desa untuk memberikan arahan ataupun penyuluhan, kadang-kadang juga ada pihak perusahaan maon-main ksini ngobrolin keadaan pertambangannya bagaimana.( selasa 1 agustus 2017, pukul 11:10 WIB, di kantor Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang)”

Hal serupa juga dibenarkan oleh I3.3 yaitu Ibu Resena Selaku

Staff/kariawan CV. Dela Mandiri (Kwasa Pertambangan) Provinsi Banten,

menyatakan :

Page 167: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

149

“ tentu saja ada mas, kita berkoordinasi dengan semua pihak terkait itu saya rasa sangat penting untuk terjalinnya kerjasama yang baik antara pemerintah dengan perusahaan itu menjadikan hubungan yang baik, sama ke masyarakat juga kaya gitu masyarakat ikut di libatkan bekerja juga malahan. (kamis 2 agustus 2017, pukul 15:00 WIB, di komplek perumahan Keramatwatu)”

Berdasarkan hasil wawancara dengan I2.2 dan I3.3, menjelaskan

bahwa koordinasi sering dilakukan sebagai tujuan untuk menjalin kerjasama

dan hubungan yang baik antara semua pihak yang terlibat. Terlebih lagi

pemerintah Kecamatan bertugas sebagai perantara antara pemerintah daerah

dan Desa di bawahnya.

Namun hal tersebut tidak sesuai dengan harapan yang diinginkan

oleh Pemerintahan daerah di bawahnya, seperti yang di sampaikan oleh I2.4

yaitu Pak Moch. Pendi selaku( Kaur Perencanaan dan Pelaporan di Desa

Alang-alang), menyatakan :

“ tidak ada koordinasi antara pemerintah daerah dengan pihak desa, kami selaku pihak desa merasa di kambing hitamkan oleh pemerintah, masyarakat taunya kami itu dilibatkan dalam pertambangan ini tapi nyatanya tidak terlebihlagi masyarakat selau di pengaruhi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab bahwasanya desa ikut dilibatkan dalam hal ini padahal mah boro-boro, sering sekali masyarakat berdemo di kantor Desa sedangkan koordinasi dari atas tidak ada bagaimana kami harus menjawab tuntutan masyarakat. (rabu 25 juli 2017, pukul 13:00 WIB, dikantor Desa Lontar Kecamatan Tirtayasa)”

Pernyataan dari I2.4 di atas di pertegas oleh I2.3 yaitu Pak H. Junali

selaku (Sekertaris Desa Lontar Kecamatan Tirtayasa) yaitu :

Page 168: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

150

“ kami sudah biasa meghadapi hal-hal yang bisa di katakan tuntutan dari masyarakat, selama saya bekerja di desa belum pernah ada pihak dari Dinas pertambangan mengunjungi desa kami, ga tau kalo ke kecamatan mah saya rasa ada mungkin tapi untuk di desa mah belum pernah.( rabu 25 juli 2017, pukul 13:00 WIB, dikantor Desa Lontar Kecamatan Tirtayasa)”

Hal yang serupa juga di rasakan oleh I3.2 yaitu Pak Fahruri selaku

(Ketua Kelompok Pengawas Masyarakat (POKMAWAS) Kecamatan

Tirtayasa), yaitu:

“ kami ikut mengawasi bukan atas dasar suruhan dari dinas manapun, kami disini bekerja atas dasar mau kami sendiri, karena kami prihatin dengan kondisi wilayah dan masyarakat kami yang dirasa dari tahun ke tahun mengalami kemunduran. (sabtu 5 agutus 2017, pukul 10:35 WIB, di Kp lontar Desa Lontar)”.

Berdasarkan hasil wawancara dengan I2.4 , I2.3 dan I3.2, manunjukan

bahwa tidak adanya koordinasi yang di lakukan oleh pihak Dinas

Pertambangan dan Energi Banten dan pemerintah Daerah Kabupaten

Serang. Pemerintah Desa merasa dirinya di kambing hitamkan dengan

masyarakat oleh Dinas Pertambangan dan Energi, karena kurangnya

pemahaman dari masyarakat dan gampang di pengaruhi oleh pihak yang

tidak bertanggung jawab terlebih lagi tidak adanya sosialisasi yang di

lakukan oleh Pemeritah daerah maupun Dinas Pertambangan dan Energi

Provinsi Banten. Masyarakat menilai bahwa pemerinta Desa ikut

keterlibatannya dalam pengelolaan pertambangan. Namun, keduanya

menyangkal bahwasnya mereka dijadikan kambing hitam oleh pemerintah

maupun Lembaga Swadaya Masyarakat dan sampai saat ini pun tidak ada

koordinasi dari pemerintah Daerah kepada pihak Desa. Namun, mereka

Page 169: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

151

menilai kejadian seperti ini sudah sering terjadi, jadi mereka sudah merasa

terbiasa.

4.3.5 Penilaian (evaluation) dan Sanksi (Sanction)

Penilaian dan sanksi sangat sulit untuk dipisahkan jika dikaitkan

dengan peran. Karena kedua hal tersebut didasarkan pada harapan masyarakat

(orang lain) tentang norma. Berdasarkan norma itu, orang memberikan kesan

positif atau negatif terhadap suatu perilaku. Kesan negatif dan positif inilah

yang dinamakan dengan peran, begitu pula dengan peran yang ditunjukan

oleh Dinas pertambangan dan Energi Provinsi Banten kepada masyarakat.

Sedangkan yang dimaksud dengan sanksi adalah usaha orang untuk

mempertahankan suatu nilai positif atau agar perwujudan peran diubah

sedemikian rupa sehingga hal yang tasinya dinilai negatif menjadi positif.

Seperti halnya peraturan perundang-undangan yang mengatur sanksi bagi

perusahan penambang pasir yang melanggar aturan dan seperti apa sanksi

yang di berikan.

Dalam penilaian (evaluation) dan sanksi (sanction) terdapat sub

indikator dari masing-masing indikator tersebut, yakni hasil dan dampak serta

bentuk dan mekanisme. Hasli dan dampak tersebut adalah sesuatu yang

dirasakan oleh masyarakat dan ditemui oleh pemerintah ketika turun langsung

ke lapangan. Sedangkan bentuk dan mekanisme merupakan sanksi bagi

seseorang yang melanggar peraturan pertambangan.

Adapun peneliti mewawancarai beberapa informan terkait dengan

kedua indikator tersebut, dan pernyataan yang dilontarkan dari I1.1, H.

Page 170: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

152

Darwanto Kurniawan,ST selaku KASI. Oprasi Produksi Mineral Batubara

(DISTAMBEN Provinsi Banten) adalah sebagai berikut:

“ ketika kita berbicara dengan hasil apa yang didapat dari pertambangan pasti semua berpikir bahwasannya hasil yang di dapat adalah pencemaran lingkungan kah, kerusakan lokasi kah, hilangnya mata penceharian, polusi udara semua yan di bicarakan pasti ke arah yang jeleknya saja. Kita sadar terkadang dimana semua lokasi pertambangan itu pasti terjadi hal-hal yang saya sampaikan tadi, namun perlu di ketahui juga oleh saudara selain dampak negatif tadi ada juga dampak positif yang di ambil dari pertambangan tersebut yaitu meningkatkan PAD, Pajak Daerah, bahkan bukan itu saja kami selaku pengelola selalu bilang libatkan masyarakat sekitar untuk bekerja.( selasa, 30 agustus 2017, pukul 10:30 WIB, di kantor Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten)”

Berdasarkan hasil wawancara diatas dengan I1.1, menyatakan bahwa

dalam penilaian mengenai hasil dan dampak dari pertambangan pasir laut

memiliki dua yaitu negatif dan positif. Jika dilihat dari segi positif dengan

adanya pertambangan pasir laut ini dapat meningkatkan PAD, meningkatnya

pendapatan Pajak Daerah dan juga sebagai sarana masyarakat untuk bekerja.

Sedangkan dari segi negatif, pertambangan pasir laut tidak terlepas dari

kerusakan lingkungan, kerusakan ekosistem laut, dan juga hilangnya mata

penceharian mayarakat sebagai nelayan. Hal serupa juga di sampaikan oleh

I1.2 yaitu Bapak Nana selaku KASI. Pengawasan dan Pengendalian Minerral

dan Batubara (DISTAMBEN Provinsi Banten) yakni :

“tentu saja kita semua berharap dengan adanya pertambangan pasir ini bisa mengangkat pendapatan daerah juga membuka lahan pekerjaan yang baru bagi masyarakat sekitar lokasi pertambangan. (senin, 12 juni 2017, pukul 9:30 WIB, di Kantor Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten)”

Page 171: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

153

Hal berbeda di sampaikan oleh I2.1 yaitu Bapak Ucu Sumarna,SH

selaku Staff Pelaksana (Bagian Perizinan Pertambangan dan Non-

pertambangan di DPMPTSP provinsi Banten), yaitu:

“karena sistem pemerintahan kita sekarang ini sudah terbuka kita berharap dengan adanya lokasi pertambangan di wilayah pantai Kabupaten Serang ini bisa menarik investor-investor dari luar Banten bahkan asin untuk berinvestasi di Banten ini tujuannya satu untuk membangun perekonomian di Banten, dua meningkatkan pendapatan Daerah sehingga dengan itu masyarakat kita bisa lebih sejahtera. (selasa, 18 juni 2017, pukul 13:15 WIB di Kantor DPMPTSP Provinsi Banten).”

Berdasarkan hasil wawancara di atas dengan I2.1 bahwa dengan

sistem pemeritahan yang transparan maka akan menarik investor-investor

dari luar daerah bahkan investor asing yang akan ber investasi di Provinsi

Banten tujuannya tidak lain untuk membangun dan meningkatkan

perekonomian di Provinsi Banten ini salahsatunya melalui Pertambangan

Pasir laut ini. Pendapat yang berbeda juga di sampaikan oleh I2.2 yaitu

Bapak Khaerudin selaku (Staff Pelaksana Kecamatan Tirtayasa Kabupaten

serang), yakni:

” saya rasa hasil yang didapat dari pertambangan di Kecamatan Tirtayasa ini khususnya oleh masyarakat pesisir sangat kurang baik terbukti dengan sering dilakukanya aksi-aksi oleh masyarakat di Desa Lontar meminta pemerintah Kabupaten untuk memberhentikan pengambilan pasir tersebut.(selasa 1 agustus 2017, pukul 11:10 WIB, di kantor Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang)”

Page 172: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

154

Senada dengan I2.2, I2.4 yaitu Pak Moch. Pendi selaku (Kaur

Perencanaan dan Pelaporan di Desa Alang-alang) juga mengutarakan hal

yang sama yakni:

“ sejak 2003 semenjak pertambangan pasir di buka di daerah pesisir ini saya rasa tidak ada hasil baik yang dirasa oleh masyarakat yang di berikan oleh Dinas Pertambangan, dari yang awalnya oleh Pemerintah Kabupaten sampai sekarang Provinsi tidak ada bantuan yang sifatnya terusmenerus. Malahan kami dari desa selalu di jadikan kaya semacam orang yang harus bertanggung jawab dengan semua itu padahal kami dari desa tidak tau apa-apa bahkan kami tidak dilibatkan dalam hal pertambangan ini, terkecuali untuk pembuatan Analisis dampak lingkungan (AMDAL) kami dari desa diminta perwakilan. Yang terbaru saja pada tahun 2015 yah kalo ga salah desa kami menyumbang PAD kepada pemerintah kurang lebih 16 M, tetntunya wajar jika dari uang sebesar itu kita meminta sesuatu untuk masyarakat kami ini faktanya uang dana desa juga sulit untuk keluar dan ada satu jalan sepanjang 5 Km yang di beton itupun hasil dari marah-marah kami denga DPRD kabupaten untuk memperbaiki jalan, alhamdulillah itu berhasil walaupun batua itu datangnya dari pemerintah pusat bukan daerah.( rabu 25 juli 2017, pukul 13:00 WIB, dikantor Desa Lontar Kecamatan Tirtayasa)”

Berdasarkan hasil wawancara dengan I2.2 dan I2.4 mengenai aspek

penilaian (evaluation), keduanya beranggapan bahwa dari segi hasil dan

dampak dari pertambangan pasir laut yang diterima oleh masyarakat dirasa

sangat buruk, keduanya beranggapan Pemerintah Daerah tidak berpihak

kepada masyarakat kecil dan juga tidak memperhatikan masyarakat yang

terkena dampak Pertambangan tersebut. Hal itu ditandai dengan seringnya

masyarakat melakukan unjuk rasa kepada pemerintah daerah untuk

mencabut izin pertambangan pasir tersebut.

Page 173: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

155

Sedangkan menurut I3.5 yaitu Pak Fahruri selaku (Ketua kelompok

masyarakat pengawas (POKMAWAS) di Kecamatan Tirtayasa)

menganggap bahwa:

“ dengan keberadaanya pertambangan di Kecamatan Tirtayasa ini dirasa paling merusak dibandingkan dengan kegiatan eksploitasi dari sektor-sektor yang lainya, tentusaja ini merugikan masyarakat di sekitar sini mereka mah sudah beres bisa pergi nyari lokasi yang lain.( sabtu 5 agutus 2017, pukul 10:35 WIB, di Kp lontar Desa Lontar)”

Senada dengan I3.5 , hal serupa juga disampaikan oleh I3.7 yaitu Pak

Madjana selaku ( Petani Rumput laut di Desa Lontar), yaitu:

“sangat sulit de, bapak dari bujang kerja sebagai petani rumput laut ga pernah merasa kekurangan. Sekarangmah boro-boro buat ngeroko aja mau, susah mau nanamnya juga bagaimana kondisi ainya juga kaya gitu keruh. Bantuan bapak mh belum pernah dapat sekalinya ada pun palin oreng-orang yang dekat denga yang berkuasa saja.( selasa 1 agustus 2017, pukul 14:27 di Desa Lontar Kecamatan Tirtayasa)”.

Pernyataan tersebut juga di pertegas oleh I3.9 yaitu Pak Marsayad

selaku( Nelayan Tangkap Ikan di desa Lontar), yaitu :

“semenjak adanya pertambangan pasir kami nyari ikan susah harus ke tengah sana kalau kapal kecil kanmana mungkin bisa kadang-kadang kita juga maksain aja kalau ga gitu mana ada penghasilan kitanya.( jumat 21 juli 2017, pukul 15:45 WIB, di Desa Lontar Kecamatan Tirtayasa)”

Hasil dari wawancara diatas dengan I3.1, I3.3 dan I3.5,. Dari ketiganya

mempunyai pendapat yang sama mengenai Pertambangan Pasir di

Kecamatan Tirtayasa yakni pertambangan pasir adalah salah satu kegiatan

eksploitasi yang merusak lingkungan terparah dibandingkan dengan sektor

Page 174: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

156

yang lain, tentunya ini bisa merugikan banyak pihak. Terlebih lagi seiring

dengan bertambahnya jumlah pertambangan pasir laut tentu juga dapat

mnghilangkan mata penceharian masyarakat yaitu nelayan, petani rumput

laut dan pekerjaan lainnya.

Berbicara tentang pertambangan pasir laut tentu saja banyak aspek

yang harus di perhatikan oleh semua pihak yang terlibat terutama peran dari

Pemerintah Daerah selaku yang memberikan perizinan pertambangan

tersebut. Maka dari semua pernyataan diatas yang dilihat dari aspek

Penilaian (evaluation) dapat disimpulkan bahwa Pemerintah Daerah

mempunyai harapan yang lebih terkait Pertambangan pasir laut yang dapat

meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), meningkatkan Pajak

Daerah, disamping itu juga seiring dengan berkembangnya sistem

Pemerintahan Daerah dapat menarik investor-investor asing dari luar untuk

berinvestasi di Provinsi Banten guna untuk meningkatkan perekonomian di

Provinsi Banten. Akan tetapi, jika melihat fenomena yang terjadi di

lapangan jauh dari apa yang di harapkan oleh kalangan pemerintah.

Masyarakat beranggapan bahwa Pemerintah Daerah tidak Pro kepada rakyat

kecil, ini terbukti dengan seringnya masyarakat Kecamatan Tirtayasa

melakukan unjuk rasa. Selain itu juga pengeksploitasian di bidang

pertambangan dianggap paling parah merusak lingkungan dan ekosistem

lainnya dibanding pengeksploitasian di bidang lain contohnya pertanian dan

berdampak buruk bagi kehidupan masyarakat.

Page 175: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

157

Sedangkan menganai indikator sanksi (sanction), peneliti menilai

indikator ini dari dua aspek diantaranya siapa saja yang berhak memberikan

sanksi dan sanksi apa yang diberikan. Mengenai aspek Sanksi (Sanction) ini

peneliti mengajukan pertanyaan kepada I1.1 yaitu Bapak H.Darwanto

Kurniawan, ST selaku (KASI. Oprasi Produksi Mineral Batubara

(DISTAMBEN Provinsi Banten).

“kami disini tidak berhak untuk memberikan sanksi kepada perusaan penambang, tetapi kami disini tugasnya memberikan rekomendasi kepada DKPMPTSP untuk supaya menandatangani surat ajuan rekomendasi pemberhentian izin pertambangan bagi penambang yang nakal, misalkan penambang tersebut menyalahi aturan apa kami cantumkan di surat tersebut dan untuk sejauh ini untuk sanksi yang diberikan hanya pemberhentian dan pencabutan..( selasa, 30 agustus 2017, pukul 10:30 WIB, di kantor Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten)”

Hal senada juga di sampaikan oleh I1.3 yaitu Pak Aji Wijaya selaku

Staff IUP Eksplorasi (DISTAMBEN Provinsi Banten), yakni:

“ kami disini tidak berhak untuk memberikan sanksi dan bukan bagian kami juga, bisa saja dinas lain seperti kepolisian tapi mungkin bukan hal perizinan. BLH bis memberikan sanksi kepada perusahaan apabila pertambangan tersebut merusak alam sekitar BLH pun punya aturan nya sendiri untuk memberikan sanksi tersebut.. BLH bisa saja melaporkan kepada kita bahwa perusaan tersebut melanggar aturan sehingga kita bisa menindaklanjuti masalah tersebut kemudian kita membuat surat rekomendasi untuk melakukan pemberhentian sementara, pemberhentian melkukan eksplorasi bahkan pencabutan izin. (selasa, 30 mei 2017, pukul 8:40 WIB, , di Kantor Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten)”.

Berdasarkan hasil dari wawancara diatas dengan I1.1 dan I1.3,

menjelaskan bahwa Dinas Pertambangan dan Energi tidak mempunyai

Page 176: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

158

kewenangan untuk memberhentikan proses pertambangan yang sedang

berlangsung. Akan tetapi, Dinas Pertambangan dan Energi mempunyai

kewenangan untuk membuat surat rekomendasi pemberhentian/ pencabutan

izin pertambangan bagi perusahan yang melanggar aturan berdasarkan UU

No 4 Tahun 2009 tentang pertambangan . Kemudian, surat tersebut di

tujukan kepada kepala DPMPTSP untuk di tandatangani atas dasar

keputusan dari Gubernur, setelah itu surat di berikan kepada perusahaan

yang melanggar aturan tersebut.

Berdasarkan UU No 4 tahun 2009 tentang Pertambangan mineral

dan Batubara sanksi yang diberikan kepada perusahaan hanya sebatas

peringatan tertulis, penghentian sementara baik sebaigian maupun

keseluruhuan lokasi pertambangan dan, pencabutan izin pertambangan bagi

perusahaan yang melakukan pelnggaran. Selain itu juga ada sanksi pidanan,

ketentuannya diatur sebagai berikut:

1. Perusahaan tidak memiliki izin I. Pidana penjara palinglama 10 tahun

II. Dengan denda maksimal 10 M 2. Perusahaan membuat laporan yang salah

I. Pidana penjara palinglama 10 tahun II. Dengan denda maksimal 10 M

3. Melakukan kegiatan eksplorasi tanpa izin I. Pidana penjara paling lama 1 tahun

II. Denda maksimal 200 ajuta 4. Melakukan tahapan Oprasi dengan izin Eksplorasi

I. Pidana penjara palinglama 10 tahun II. Dengan denda maksimal 10 M

Page 177: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

159

Dari penjelasan di atas sudah terbukti bahwa ada dua jenis hukuman

yang diterima oleh pihak perusahaan penambang pasir yang tidak menaati

aturan yang sudah di tentukan. Namun pada faktanya belum pernah

terdengan sebuah perusahaan terkena hukuman denda dan hukuman pidana

di Provinsi Banten ini.

Kemudian hal tersebut diperjelas oleh I2.1 yaitu Pak Ucu

Sumarna,SH selaku Pelaksana (Bagian Perizinan Pertambangan dan Non-

pertambangan di DPMPTSP provinsi Banten) yakni :

“oh iya tugas kami selain memberikan perizinan kepada perusahaan penambang kami bisa juga memberhentikan izin pertambangan tersebut atas dasar dari rekomendasi dari Dinas pertambangan dan Energi dan tentunya atas persetujuan dari gubernur dan mentri. (selasa, 18 juni 2017, pukul 13:15 WIB di Kantor DPMPTSP Provinsi Banten)”

Berdasarkan hasil wawancara diatas dengan I2.1 yakni kewenangan

tertinggi mengenai perizinan pertambangan berada di tangan DPMPTSP,

tugasnya selain memberikan izin pertambangan juga mencabut/

memberhetikan izin pertambangan pasir tersebut tentunya atas dasar

rekomendasi dari Dinas pertambangan dan Energi Provinsi Banten dan atas

persetujuan dari Gubernur dan Mentri. Akan tetapi, tugas dari DPMPTSP

hanya sebatas itu saja selebihnya mengenai pengawasan dan pengendailan

itu dilaksanakan oleh Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten.

Namun, berdasarkan UU No 4 tahun 2009 tentang Pertambangan

mineral dan Batubara, yang berhak memberikan sanksi kepada perusahaan

Page 178: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

160

penambangan adalah Mentri/Gubernur (DPMPTSP yang di tunjuk

langsung) dan pengadilan yang memutuskan langsung sanksi apa yang di

terima.

Namun, dalam hal ini Kecamatan dan Desa mempunyai pendapat

yang berberda. Seperti halnya yang disampaikan oleh I2.2 yaitu Pak

Khaerudin selaku Staff pelaksana Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang

mereka memiliki jawaban yang sama yaitu:“kami tidak berhak dalam hal

ini, tugas kami hanya sebatas mempasilitasi atau penyambung dari dinas

ke masyarakat”

Sedangkan dari I2.3 yakni Pak H. Junali selaku Sekertaris Desa

Lontar Kecamatan Tirtayas yaitu:

“ kami tidak mempunyai kewenangan dalam hal pertambangan ini, apalagi kita memberikan sanksi yang ada kami yang di beri sanksi, sejauh ini kami tidak ikut dilibatkan dalam hal apapun tetapi masyarakat taunya desa ikut campur dalam hal ini padahalma boro-boro, saya rasa pemerintah tidak tegas sudah terbukti pertambangan tersebut merusak, menghilangkan mata penceharian msayarakat kenapa tidak di beri sanksi denda apa hentikan pertambangannya dan yang ada terus memberikan izin kepada si penambang itu yang saya herankan, sekarang aja berhenti sementara karena kasus reklamsi di jakarta .( rabu 25 juli 2017, pukul 13:00 WIB, dikantor Desa Lontar Kecamatan Tirtayasa)”

Berdasarkan hasil dari wawancara dengan I2.2 dan I2.3, dapat

disimpulkan bahwa pemerintahan Kecamatan dan Desa tidak ikut

dilibatakandalam hal pemberian sanksi kepada perusaan. Tidak adanya

koordinasi dari Pemerintah Daerah dengan pemerintah dibawahnya

menjadikan pemerintahaan Desa dijadikan sasaran amuk oleh wasyarakat.

Page 179: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

161

Namun faktanya sampai saat ini tidak ada utusan dari Pemerintah Daerah

untuk berkoordinasi dengan pemeintah di bawahnya dan dinilai kurang

tegas dalam pemberian sanksi. Hal serupa juga disampaikan oleh I3.1 yakni

Pak Fahruri selaku Ketua Kelompok Pengawas Masyarakat (POKMAWAS)

Desa Lontar Kecamatan Tirtayasa. Yakni:

“ dari awal mulainya lokasi petambanga pasir di Desa Lontar ini mas, masyarakat semuanya menolak bahkan sering sekali masyarakat melakukan aksi-aksi di depan kantor pemerintah daerah, desa bahkan di kantor perusahaan tersebut menuntut supaya pertabangan tersebut tidak dibolehkan disini tapi nyatanya gimana perusahaan tetap di berkan izin dan kita lihat sdampaknya kemasyarakat bagaimana bahkan sejauh ini tidak ada sanksi yang tegas yang diberikan oleh pemerintah, kami selaku masyarakat tidak di pedulikan oleh pemrintah mas.( sabtu 5 agutus 2017, pukul 10:35 WIB, di Kp lontar Desa Lontar)”

Namun, hal berbeda di sampaikan oleh I3.1 yaitu Supriyadi,

S.Kom,MM selaku ( Kepala Manajer NGO Rumah Hijau),menyatakan:

“sebenarnya sanksi itu ada mas, perlu di ketahua saja bahwa dalam undang-undang lingkungan hidup atau AMDAL bagi perusahaan ataupun perorangan yang merusak lingkungan ataupun melanggar aturan tenantang lingkungan akan dikenakan denda minimal 3 M sampai 10 M atau minimal kurungan 3 sampai 10 Tahun.( jumat 11 agutus 2017, pukul 16:00 WIB di Kampus STIE Al-Khaeriyah Cilegon)”.

Berdasarkan wawancara dengan I3.1 , ia menuturkan bahwa bagi

perusahan ataupun perorangan yang sedang melakukan kegiatan

pertambangan dan pada saat itu perusahaan atau perorangan tersebut merusak

lingkungan atau dalam pekerjaannya tidak ramah lingkungan maka akan di

kenakan sanksi berupa denda sebesar 3 M sampai 10 M dan hukuman

Page 180: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

162

kurungan paling sedikit 3 sampai 10 tahun, ini tercantum dalam UU No No

23 Tahun 1997 (UUPLH) Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Sejauh ini pemerintah Daerah tidak pernah memberikan sanksi yang

tegas kepada perusahaan penambang yang melanggar aturan. Bahkan selama

ini masyarakt sering melakukan aksi supaya pertambangan yang berada di

wilayahnya untuk di berhentikan. Namun, sampai saat ini pun proses

penambangan masih berlangsung. Seperti yang disampaikan oleh oleh I3.1

yaitu Supriyadi, S.Kom,MM selaku ( Kepala Manajer NGO Rumah

Hijau),menyatakan:

“sampai saat ini saya belum pernah mendengar ada perusahaan yang berhenti karena didenda ataupun di penjarakan, mungkin saya pikir ini adalah titik lemah kebijakan daap pemerintah yang kurang tegas untuk menegakan aturan yang ada contohnya kebakaran hutan di klimantan sumatra yang hampir tiap tahun terjadi apa pemerintah memproses masalah tersebut, terlebih lagi Badan Lingkunan Hidup Daerah belum mempunyi Perda tentang pengaturan lingkungan hidup.( jumat 11 agutus 2017, pukul 16:00 WIB di Kampus STIE Al-Khaeriyah Cilegon)”.

Berdasarkan wawancara dengan I3.1 , dapat kita simpulkan bahwa

pemerintah kurang tegas dalam menegakan keadilan, terbukti dengan

sampai saat ini belum pernah terdengar pemerintah menghukum ataupun

memberi sanksi perusahaan pertambangan yang merusak dan tidak ramah

lingkungan. Mungkin ini di tandai dengan belum adanya Perda yang

mengatur tentang pertambangan maupun perda tentang lingkungan hidup di

Provinsi Banten. Kejadian seperti ini bukan hanya terjdi di pertambangan

di Provinsi Banten saja melainkan hamir di seluruh bagian Indonesia

Page 181: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

163

salahsatunya mengenai kasus kebakaran hutan yang sering terjadi di

Sumatra dan Kalimantan.

Jika melihat kondisi pertambanga di Kecamatan Tirtayasa, hampir

setengah tahun kegiatan pertambangan di lepas pantai Kecamatan Tirtayasa

sudah tidak terlihat, mungkis salahsatu alasan kenapa itu terjadi karena

pembahsana mengenai kasus reklamasi di Jakarta masih belum selesai.

Berdasarkan wawancara dengan I1.1 yaitu H. Darwanto Kurniawan. ST

sebagai KASI. Oprasi Produksi Mineral Batubara (DISTAMBEN Provinsi

Banten), menyatakan :

“ sementara kegiatan pertambangan di Tirtayasa saat ini di berhentikan dulu menunggu keputusan mengenai kasus reklamasi yang di jakarta itu. (selasa, 30 agustus 2017, pukul 10:30 WIB, di kantor Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten)”.

Namun jika dari informasi yang ada sekarang ini, sampai saat ini

kasus pembebasan lahan mengenai reklamasi di Jakarta belum menemui

titik temu. Secara tidak langsung kegiatan pengambililan pasir laut di

Kecamatan Tirtayasa belum bisa beroprasi. Namun faktanya, berdasarkan

hasil wawancara dengan I3.8 yaitu Ibu Sanah selaku (Masyarakat/

Pedagang) sebualan akhir ini sering melihat aktifitas penyedotan pasir laut

di lepas pantai tara Kecamatan Tirtayasa. I3.8 memaparkan:

“ sudah lama mas tudaka ada kapal tongkang yang ngeruk pasir disina bahkan dari sebelum puasa sudah ga ada tapi kemaren kurang lebih sebulan lah ada 2 atau 3 kapal lagi yang ngambil pasir. (selasa 1 agustus 2017, pukul 14:27 di Desa Lontar Kecamatan Tirtayasa)” .

Page 182: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

164

Jika di simpulkan dari jawaban I3.8 , pemerintah dinilai kurang tegas

dalam mengawasi pertambangan di Kecamtan Tirtayasa ini, seperti yang di

sampaikan oleh I1.1, bahwa sementara pertambangan pasir di Kecamatan

Tirtayasa diberhentikan menunggu keputusan dari Pemerintah DKI Jakarta

untuk menyelesaikan masalah reklamasi. Namun, kegiatan pertambangan di

Kecamatan Tirtayasa sudah kembali berjalan lagi bahkan sebelum di

putuskannya oleh Pemerintah DKI Jakarta mengenai reklamsi.

4.4 Pembahasan

Pembahasan merupakan isi dari hasil analisis data dan fakta yang peneliti

dapatkan di lapangan serta disesuaikan dengan teori yang peneliti gunakan. Peneliti

dalam penelitiannya ini menggunakan teori Peran menurut Biddel & Thomas dalam

Sarwono (2008:216) mengenai Teori Pesikologi Sosial. Teori tersebut digunakan

untuk mengukur sejauh mana tingkat keberhasilan Peran Dinas Pertambangan dan

Energi Provinsi Banten dalam pemberian rekomendasi perizinan pertambangan

mineral dan batubara ( Studi kasus pemberian rekomendasi perizinan pertambangan

pasir laut di Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang) melalui beberapa indikator

penilaian, diantaranya Harapan (expetation), Norma (Norm), Wujud Peilaku

(Performance), Penilaian (Evaluation) dan Sanksi (Sanction).

Adapun pembahasan yang telah peneliti paparkan mengenai Peran Dinas

Pertambangan dan Energi Provinsi Banten dalam pemberian rekomendasi perizinan

pertambangan mineral dan batubara (Studi kasus pemberian rekomendasi perizinan

Page 183: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

165

pertambangan pasir laut di Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang), yakni sebagai

berikut :

1. Gambaran pertambangan pasir di Kecamatan Tirtayasa

Pertambangan pasir laut di Kecamatan Tirtayasa adalah salahsatu

bentuk kerjasama antara Pemerintah Daerah dengan swasta, dimana pada saat

ini ada 5 perusahaan pertambangan pasir laut yang berada di Kecamatan

Tirtayasa yang sudah mendapatkan izin oprasi produksi dari Dinas

Pertambangan dan Energi Provinsi Banten, selain pertambanganpasir laut, ada

juga pertambangan pasir pesisir pantai yang dikelola oleh masyarakat sekitar

yang meiliki tanah tersebut. Namun, sampai saat ini pertambangan tersebut

tidak memiliki izin dari pemerintah Daerah untuk beroprasi. Seriring dengan

berjalannya pengoprasian pertambangan pasir laut di Kecamatan Tirtayasa,

masyarakat Kecamatan Tirtayasa berunjukrasa kepada pemerintah daerah

Kabupaten Serang menolak keberadaan pertambangan pasir di wilayah

Kecamatan Tirtayasa. Namun, keinginan masyarakat tersebut tidak di respon

oleh Pemerintah Daerah yang dirasa oleh masyarakat tidak berpihak kepada

rakyat kecil.

Minimnya bantuan dari Pemerintah Daerah dan perusahaan menjadi

salahsatu keluhan masyarakat maupun aparatur Desa. Terlebih lagi, dana CSR

yang di berikan oleh perusahaan pertambangan kepada masyarakat tidak

secara merata masih banyak masyarakat yang tidak mendapatkan dana CSR

tersebut dan nominalnya pun mereka anggap tidak sesuai dengan dampak

yang diteria oleh masyarakat.

Page 184: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

166

Selain itu juga, Kecamatan Tirtayasa yang mendominasi jumlah

Rumah Tangga Sasaran/Penduduk Miskin adalah masyarakat yang berada di

Desa-Desa yang berbatasan langsung dengan garis pantai diantaranya Desa

Lontar. Desa Wargasara, Desa Tengkurak dan desa Kemanisan, yang mana

sebagian besar penduduknya bermata penceharian sebagai nelayan dan petani

rumput laut. Bukan hanya itu saja potensi yang dikembangkan di pesisir pantai

Kecamatan Tirtayasa yaitu tempat wisata pesisir pantai dan tempat pelelangan

ikan yang dirasa akan menambah penghasilan bagi masyarakat pesisir pantai

Kecamatan Tirtayasa.

Namun, sudah hampir satu tahun pertambangan pasir di Kecamatan

Tirtayasa sudah tidak beroprasi lagi karena alasan belum ada keputusan yang

bersifat final dari pemerintah DKI Jakarta untuk proyek reklamasi di wilayah

Utara DKI Jakarta.

2. Harapan (expektation)

Dalam indikator harapan (expectation) terdapat dua indikator yaitu

tujuan dan sasaran dari Peran Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi

Banten dalam pemberian rekomendasi perizinan pertambangan mineral dan

batubara (Studi kasus pemberian rekomendasi perizinan pertambangan pasir

laut di Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang) terhadap fenomena

pertambangan pasir laut.

Hasli di keluakanya Undang-Undang No 23 Tahun 2014 Tentang

Pemerintahaan Daerah yang mana didalamnya berisikan bahwa urusahan

tentang pengelolaan pertambangan di kuasai oleh Pemerintah Pusat dan

Page 185: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

167

Daerah, ini menunjukan bahwa pemerintah Kabupaten/Kota tidak lagi diberi

kewenangan dalam mengurus pertambangan di wilayahnya.

Tujuan dari diberikanya rekomendasi perizinan atau diberikannya izin

pertambangan oleh Pemerintah itu sudah tercantum dalam sistem rumusan,

arah kebijakan dan tujuan dari Dinas masing-masing yang terkait. Terlebih

lagi, semuanya mempunyai mempunyai tujuan yang sama yaitu memajukan

daerahnya dan menciptakan lapangan pekerjaan yang baru. Selain itu juga,

surat izin pertambangan dinilai sangat penting oleh perusahaan karena dengan

itu legalitas perusahaan pertambangan dinilai semakin kuat. Namun semua

itu tidak mudah didapatkan, perusahaan pemohon harus melewati beberapa

tahapan dan melalui beberapa kajian dari Dinas Pertambangan dan Energi

tujuannya supaya tidak ada pihak yang di rugikan.

Tujuan dari pemerintah dinilai sangat menguntungkan bagi kemajuan

daerahnya itu sendiri. Pemerintah berusaha menggali potensi yang ada di

Daerahnya tujuannya supaya membantu meningkatkan Pendapatan Daerah

nya dan juga meningkatkan penghasilan dan menyerap tenaga kerja dari

masyarakat.

Akan tetepi masyarakat menilai tujuan dari diberikannya perizinan

pertambangan di wilayahnya di rasa tidak tepat sasaran, tidak sesuai dengan

apa yang di inginkan oleh masyarakat. Karena fakta dilapangan hanya dapat

menguntungkan beberapa pihak saja, namun hasilnya malah merusak kondisi

alam sekitar, merusak ekosistem laut dan menghilangkan mata penceharian

masyarakat.

Page 186: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

168

3. Norma (Norma)

Norma merupakan salahsatu bentuk harapan, yakni harapan yang

bersifat meramalkan(anticifatory) yaitu harapan tentang sesuatu perilaku yang

akan terjadi dan harapan normatif yang artinya adalah keharusan menyertai

peran. Kemudian Biddle & Thomas membagi lagi harapan normatif ini

kedalam dua jensi, yakni:

a. Harapan yang terselubung (Cover)

b. Harapan yang terbuka

Dengan demikian Peran Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi

Banten dalam pemberian rekomendasi perizinan pertambangan mineral dan

batubara (Studi kasus pemberian rekomendasi perizinan pertambangan pasir

laut di Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang) akan selalu berkaitan

dengan peraturan, baik peraturan perundang-undangan maupun peraturan

Pemerintah Daerah. Selain berkaitan dengan peraturan dalam menjalankan

peranannya, DISTAMBEN akan berkaitan langsung dengan sosialisasi

kepada masyarakat. Berikut ini adalah hasil penelitian indikator mengenai

norma (norm).

Peraturan yang mendasari kewenangan pertambangan yang di kelola

oleh pemerintahan Daerah dan Pemerintah Pusat adalah UU No 23 Tahun

2014 tentang Pemerintahaan Daerah, ini menjadikan pemerintah

Kabupaten/Kota tidak lagi diberi kewenangan untuk mengtur segala urusan

mengena pertambangan. Sejauh ini peraturan Undang-Undang Yang

mengatur tantang Pertambanga adalah Undang-Undang No 4 Tahun 2009

Page 187: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

169

tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, sedangkan untunk peraturan

yang mengatur tentang tatacara permintaan rekomendasi perizinan

pertambangan tertuang dalam PP No 23 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan

Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara. Untuk mengatur

urusan tentang wilayah pertambangan tertuang dalam PP No 22 tahun 2010

Tentang Wilayah pertambangan. Selain yang undang-undang yang

mengatur tentang pertambangan, juga ada peraturan perundang-undangan

yang mengatur tentang lingkungan yaitu Undang-Undang Nomor 27 Tahun

1997 (UUPLH) Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan

Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Dampak Lingkungan.

Karena pertambangan tidak terlepa dari dampak kerusakan yang dihasilkan

terhadap lingkungan, krena dengan peraturan tersebut dinilai dapat

meminimalisir dampak lingkungan yang di timbulkan. Akan tetapi, sampai

saat ini setaelah berlakunya UU No 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahaan

Daerah, Provinsi Banten belum mempunyai Perda yang mengatur tentang

pertambangan dan Perda yang mengatur tentang lingkungan Hidup.

Selain peraturan ada juga sosialisasi yang terdapat dalam indikator

Norma (Norma). Sosialisasi dirasa sangatlah penting di berikan oleh

pemerintah maupun Dinas Terkait kepada Masyarakat. Karena kebanyakan

orang di Indonesia tidak mengerti tentang informasi yang disampaikan

melalui Televisi maupun Berita Acara ( Koran). Sosialisasi menjadi

alternatif yang sering dilakukan oleh Dinas Pertambangan dan Energi

Provinsi Banten dan Pemerinah Daerah sebagai sarana untuk

Page 188: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

170

menyampaikan informasi kepada masyarakat. Selain kepada masyarakat

sosialaisasi juga di berikan kepada perusahaan, perusahaan tersbut di

berikan arahan dan pelatihan sesuai dengan bidang yang gelutinya

tujuannya adal agar terciptanya kesepahaman antara pemerintah,

perusahaan dan masyarakat. Namun, yang manjadi masalah adalah

masyarakat tidak merasakan hal tersebut. Masyarakat menilai sosialisai

yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah dirasa sangat minim. Dengan kata

lain sosoialisasi yang dilakukan oleh pemerintah maupun Dinas terkait

dalam Pertambangan dinilai sangat lemah.

4. Wujud Perilaku (Performance)

Peran yang diwujudkan oleh aktor, meninjau perwujudan peran ini

dengan memperkenalkan istilah permukaan, yaitu menunjukan perilaku-

perilaku tertentu yang di ekspresikan secara khusus agar orang lain

mengetahui dengan jelas peran si pelaku ( aktor). Dengan demikian Dinas

Pertambangan dan Energi Provinsi Banten ini dalam pemberian

rekomendasi perizinan pertambangan, merupakan Dinas yang berperan dan

bertujuan untuk mengelola dan mengatur mengenai rekomendasi perizinan

pertambangan oleh perusahaan agar sesuai dengan aturan yang ditentukan,

tujuannya supaya tidak ada pihak yang dirugikan dalam hal ini adalah

Pemerintah, Swasta dan Masyarakat.

Sebagaimana dengan peranannya sesuai dengan indikator wujud

perilaku dari Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten mempunyai

Page 189: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

171

peranan/tugas yang sangat penting dalam pengelolaan pertambangan di

Provinsi Banten. Berdasarkan PP No 23 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan

Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara, ada 3 tahapan yang

harus dilalui oleh perusahan untuk sampai ke tahap oprasi produksi yaitu

pertama, WIUP adalah langkah pertama yang dilakukan oleh perusahan

untuk menentukan dimana lokasi blok pertambangannya. Kedua, IUP

Eksplorasi adalah dimana dalam tahapan ini perusahaan harus menyiapkan

segala sesuatu yang diperlukan saat melakukan pengoprasian. Ketiga, IUP

Oprasi Produksi adalah dimana perusahaan sudah dibolehkan untuk

melakukan pengambilan bahan tambang tersebut.

Dalam proses tersebut tentunya ada bagian dari dinas tersebut yang

terkait, yang menangani ketiga tahapan tersebut ada tiga bagian yang terlibat

yaitu KASI IUP Eksplorasi dan KASI IUP Oprasi produksi yang berada

dalam naungan Bidang Pertambangan dan Geologi, dan KASI Pengawasan

dan Pengendalian yang berada di bawah naungan Bidang Pengawasan dan

Pengendalian Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten. Selain itu,

Dinas yang terkait dalam pemberian rekomendasi perizinan pertambangan

adalah Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi

Banten. Secara kewenangan DPMPTSP mempunyai tugas sebagai dinas

yang mengeluarkan izin pertambangan kepada perusahaan atas

rekomendasi dari DISTAMBEN. Namun, peran DPMPTSP hanya sebatas

memberikan izin saja, selebihnya pra maupun pasca pertambangan itu

adalah kewenangan dari DISTAMBEN dan atas persetujuan dari Gubernur.

Page 190: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

172

Namun untuk mendapatkan perizinan itu tidaklah mudah, banyak

aturan dan ketentuan yang harus dilalui. Masyarakat menilai bahwa peranan

dari Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten dinilai kurang baik

karena kurang profesional dan kurang tegasnya aparatur dari Dinas Terkait

dan Pemerintah Daerah serta tidak tranparan kepada publik, itu disebabkan

karena masih banyaknya kecurangan yang terjadi pada saat proses

pelaksanaan permohonaan perizinan. Ini dibuktikan oleh bahwa perusahaan

yang berada di Kecamatan Tirtayasa sebagian besar dimiliki oleh Pejabat

Publik. Terlebih lagi rendahnya pengawasan yang dilakukan oleh Dinas

Pertambangan dan Energi Provinsi Banten terhadap pertambangan yang

berada di Kecamatan Tirtayasa yang membuat citra ataupun pandangan

masyarakat terhadap peran Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten

semakin buruk.

Namun hal itu tidak banyak diketahui oleh masyarakat banyak

terutama masyarakat menengah ke bawah yang tidak berkecimpung di dunia

pertambangan. Akan tetapi, hal tersebut sangatlah penting di ketahui oleh

masyarakat luas karena dampak dari pertambangan yang merasakan adalah

masyarakat. Terlebih lagi masyarakat menilai bahwa Dinas Pertambangan

dan Energi Provinsi Banten kurang mengawasi jalannya pertambangan pasir

yang berada di Kecamatan Tirtayasa, itu membuat citra Dinas

Pertambangan dan Energi Provinsi Banten dinilai sangat lemah. Ini ditandai

dengan tidak adanya bantuan yang diberikan oleh Dinas Pertambangan dan

Energi Provinsi Banten dan Pemerintah Kabupaten Serang, dan sejauh ini

Page 191: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

173

bantuan yang diterima oleh masyarakat Kecamatan Tirtayasa berasal dari

Pemerintah Pusat dan Dinas lain yang secara kewenangan itu tidak terlibat.

Hal tersebut diperparah lagi, karena hampir sebagian masyarakat merasa

tidak mengetahui Dinas mana yang mengelola pertambangan itu, apakah

Pemerintah Kabupaten ataupun Pemerintah Provinsi. Dengan kata laian

peran nya dalam pengawasan dapat dikatakan sangat lemah.

Terlepas dari itu, wujud prilaku ( performance) sebuah Dinas atau

SKPD juga mempunyai aspek lain selain peranannya yaitu harus

mempunyai koordinasi yang baik antar lembaga ataupun dinas lain di

bawahnya. Mengenai hal ini, Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi

Banten menilai bahwa koordinasi antara Dinas Pertambangan dan Energi

dengan Dinas terkait lainnya berjalan sangat baik karena itu dinilai sangat

penting sehingga terciptanya pekerjaan yang baik. Terlebih lagi, semua

Dinas bekerja sesuai dengan aturan yang mengikat, dan mereka

menganggap hubungan kerjasama dengan Pemerintah baik Daerah maupun

dibawahnya dapat menciptakan komunikasi yang baik sehingga apa yang

rencanakan berjalan dengan mulus.

Namun hal tersebut tidal sesuai dengan fakta dilapangan masyarakat

menilai bahwa koordinasi yang dilakukan Pemerintah Daerah maupun

perusahaan dengan pemerintahaan dibawahnya dalam hal ini Desa dan

Lembaga Masyarakat dinilai sangat lemah, bahkan masyarakat Kecamatan

Tirtayasa khususnya yang berada di wilayah pesisir pantai merasa dirinya

itu diabaikan.

Page 192: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

174

Terlebih lagi Pemerintah Desa mengaggap dirinya dikambing

hitamkan dengan masyarakat oleh Dinas yang terkait, itu karena masyarakat

menilai bahwa pemerintahan desa ikut terlibat. Namun dalam faktanya itu

tidak ada sama sekali bahkan dari pertama lokasi pertambangan itu dimulai.

Unjuk rasa yang dilakukan oleh masyarakt menjadi kebiasaan yang harus

diterima oleh pemerintah desa namun mereka sudah terbiasa menghadapi

hal tersebut.

5. Penilaian (Evaluation) dan Sanksi (Sanction)

Penilaian dan sanksi sangan sulit dipisahkan dengan peran. Karena

bahwa kedua hal tersebut didasarkan pada harapan masyarakat (orang lain)

tentang norma. Berdasarkan norma itu, orang dapat memberikan penilaian

seperti kesan negatif atau kensan positif. Kesan negatif dan positif inilah

yang dinamakan dengan peran, begitu pula dengan peran ditunjukan oleh

Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten kepada masyarakat.

Berbicara tentang pertambangan pasir laut tentu saja banyak aspek

yang harus di perhatikan oleh semua pihak yang terlibat terutama peran dari

Pemerintah Daerah selaku yang memberikan perizinan pertambangan

tersebut. Maka dari semua pernyataan diatas yang dilihat dari aspek

Penilaian (evaluation) dapat disimpulkan bahwa Pemerintah Daerah

mempunyai harapan yang lebih terkait Pertambangan pasir laut yang dapat

meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), meningkatkan Pajak

Daerah, dan juga membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat, disamping

itu juga seiring dengan transparan dan berkembangnya sistem Pemerintahan

Page 193: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

175

Daerah dapat menarik investor-investor dari luar daerah maupun dari luar

Negri untuk berinvestasi di Provinsi Banten tujuannya tentu saja untuk

meningkatkan dan membangun perekonomian di Provinsi Banten.

Akan tetapi, jika melihat fenomena yang terjadi di lapangan jauh

dari apa yang di harapkan oleh Pemerintah Daerah. Masyarakat

beranggapan bahwa Pemerintah Daerah tidak Pro kepada rakyat kecil, ini

terbukti dengan seringnya masyarakat Kecamatan Tirtayasa melakukan

unjuk rasa menolak keberadaan pertambangan pasir di wilayahnya. Karena

mereka beranggapan bahwa dengan adanya pertambangan pasir tersebut

dapat merusak ekosisten laut dan tentu saja merusak lingkungan

disekitarnya, terlebih lagi dengan adanya pertambangan pasir tersebut

malah mematikan mata penceharian masyarakat. Selain itu juga

pengeksploitasian di bidang pertambangan dianggap paling parah merusak

lingkungan dan ekosistem lainnya dibanding eksploitasian di bidang lain

contohnya pertanian.

Sedangkan berbicara tentang aspek sanksi (sanction), Dinas

Pertambangan dan Energi Provinsi Banten tidak mempunyai kewenangan

untuk memberhentikan atau mencabut surat izin yang di miliki perusahaan

meskipun banyak dorongan dari masyarakat memintanya. Dinas

Pertambangan dan Energi hanya bisa merekomendasikan kepada Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP). Sama

seperti halnya dengan pemberian rekomendasi, skema permohonan

rekomendasi pencabutan izin pertambangan tidak jauh berbeda, yang

Page 194: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

176

membedakan adalah isi dari permohonan tersebut atas dasar melalui kajian

dari Dinas terkait dan disetujui oleh Kepala Dinas.

Sejauh ini sanksi yang diberikan kepada perusahaan pertambangan

yang melanggar aturan atau tidak ramah lingkungan hanya sebatas

pemberhentian saja, kemudian selang beberapa bulan kegiatan

pertambangan itu dilanjutkan kembali. Mungkin itu hanya salah satu cara

yang dilakukan oleh Dinas untuk meredam emosi masyarakat saja namun

sifatnya hanya sementara. Padahal jika mengacu pada UU No No 23 Tahun

1997 (UUPLH) Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, tercantum

didalamnya bagi siapa saja baik perusahaan maupun perorangan yang

merusak lingkungan sesuai dengan AMDAL akan dikenakan denda sebesar

3 samai 10 M dan sanksi kurungan selama 33 sampai 10 Tahun.

Terlebih lagi masyarakat menilai bahwa Dinas Pertambangan dan

Energi Provinsi Banten kurang tegas terhadap perusahaan yang tidak

menuruti aturan dan tidak berani untuk memberikan sanksi yang maksimal

agar perusahaan tersebut merasa jera.

Page 195: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

177

Tabel 4.3

Temuan Lapangan Penelitian

No Indikator Temuan lapangan

1. Gambaran

pertambangan Pasir di

Kecamatan Tirtayasa

1. Pertambangan pasir adalah bentuk kerjasama

antara Pemerintah dengan Swasta.

2. Ada 5 perusahaan yang berada di Kecamatan

Tirtayasa yang sudah memiliki IUP OP.

3. Ada pertambangan pasir yang di kelola oleh

masyarakat yang tidak memiliki izin.

4. Masyarakat menolak keberadaan lokasi

pertambangan pasir di wilayahnya

5. Minimnya bantuan dari Pemerintah Daerah

dan Perusahaan kepada Masyarakat

6. Masyarakat Desa pesisir Pantai

mendominasi Jumlah Rumah

Tangga/penduduk Miskin diantara Desa

Lainnya di Kecamatan Tirtayasa.

7. Sudah hampir satu tahun kegiatan

pertambangan pasir di Kecamatan Tirtayasa

tidak berjalan.

Teori Peran Menurut Biddle & Thomas (dalam Sarwono, 2008:216), yang

memiliki 5 indikator diantaranya:

Page 196: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

178

2. Harapan (Expectation) Tujuan dan Sasaran

1. Surat izin pertambangan dinilai sebagai

Legalitas sebuah perusahaan.

2. Sudah tercantum dalam rumusan, arah

kebijakan dan tujuan dari Dinas masing-

masing.

3. Memajukan Daerahnya dan menciptakan

lapangan pekerjaan.

4. Menggali potensi alam untuk meningkatkan

Pendapatan Daerahnya.

5. Namun keduanya dianggap oleh masyarakat

tidak tepat sasaran. Karena, masyarakat

menilai bahwa yang mendapat keuntungan

adalah pihak-pihak tertentu saja dan

masyarakat hanya menikmati dampak buruk

yang dihasilkan dari pertambangan pasir

tersebut.

3. Norma (Norm) Peraturan dan Sosialisasi

1. UU No 23 Tahun 2014 Tentang

Pemerintahaan Daerah. Yang mengatur

kewenangan antara Pemerintah Pusat dan

Daerah.

Page 197: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

179

2. UU No 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan

Mineral dan Batubara. Dasar hukum yang

mengatur pertambangan di Indonesia

3. PP No 23 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan

Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan

Batubara. Dasar hukum yang mengatur

tatacara rekomendasi pertambangan.

4. PP No 22 Tahun 2010 Tentang Wilayah

Usaha Pertambangan. Dasar hukum yang

mengatur wilayah pertambangan.

5. Yang menjadi permasalahan adalah belum

adanya Perda Provinsi Banten menganai

pertambangan dan Lingkungan Hidup.(

Setelah berlakunya UU No 23 Tahun 2014

Tentang Pemerintahan Daerah)

6. Sosialisasi dilakukan oleh Pemerintah

kepada Perusahaan dan Masyarakat

7. Sosialisasi yang dilakukan oleh Pemerintah

dirasa sangat lemah.

Page 198: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

180

4. Wujud perilaku (Performance)

Peran dan Koordinasi

1. Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi

Banten berperan sangat penting dalam

mengelola pertambangan di Provinsi Banten.

2. Masyarakat menilai bahwa Peran Dinas

Pertambangan dan Energi Provinsi Banten

dinilai kurang baik, karena kurang

profesional dan kurang tegas, serta tidak

transfaran kepada publik.

3. Perusahaan pertambangan pasir di

Kecamatan Tirtayasa sebagian besar dimiliki

oleh Pejabat Publik.

4. Rendahnya pengawasan yang dilakukan oleh

Dinas pertambangan dan Energi Provinsi

Banten tehadap pertambangan yang berada

di Kecamatan Tirtayasa.

5. Peran Dinas Pertambangan dan Energi tidak

banyak d ketahui oleh masyarakat.

6. Koordinasi yang dilakukan oleh Dinas

Pertambangan dan Energi Provinsi Banten

dengan dinas terkait lainnya berjalan dengan

baik.

Page 199: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

181

7. Namun masyarakat menilai bahwa

koordinasi yang dilakukan oleh Dinas

Pertambangan dan Energi dan perusahaan

dengan pemerintahaan Desa dan masyarakat

dinilai sangat lemah.

5. Penilaian (Evaluation) dan

Sanksi (Scantion)

Hasil dan Dampak

1. Harapan dari pemerintah adalah untuk

meningkatkan Pendapatan Daerah,

meningkatkan pendapatan Pajak Daerah,

membuka lapangan pekerjaan bagi

masyarakat.

2. Transparansi dan berkembangnya sistem

pemeintahaan Daerah dapat menarik

investor-investor dari luar daerah maupun

luar negeri yang berinvestasi di Provinsi

Banten tujuannya untuk meningkatkan dan

membangun perekonomian di Provinsi

Banten.

3. Namun, fakta dilapangan jauh dari harapan

Pemerintah Daerah. Masyarakat

menganggap bahwa pemerintah daerah tidak

pro kepada masyarakat kecil.

Page 200: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

182

4. Pertambangan pasir berdampak buruk bagi

kehidupan masyarakat dan juga bagi

ekosistem laut dan alam sekitar.

5. Pertambangan pasir dinilai paling merusak

lingkungan dan ekosistem lainnya

dibandingkan pengeksploitasian di bidang

lain.

Sanksi

1. Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi

Banten tidak mempunyai kewenangan untuk

memberikan sanksi.

2. Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi

Banten hanya merekomendasikan kepada

DPMPTSP apabila ada perusahaan yang

melanggar aturan atas dasar persetujuan dari

Gubernur.

3. Surat keputusan pemberhentian datangnya

dari DPMPTSP atas dasar rekomendasi dari

DISTAMBEN dan persetujuan dari

Gubernur.

Page 201: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

183

4. Dinas Pertambangan das Energi dinilai

kurang tegas terhadapa perusahaan yang

tidak menuruti aturan.

5. Sejauh ini sanksi yang diberikan hanya

sebatas pemberhentian saja.

( Sumber : Peneliti 2017 )

Page 202: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

184

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil temuan lapangan dari penelitian ini bahwa Peran Dinas

Pertambangan Dan Energi Provinsi Banten Dalam Pemerian Rekomendasi

Perizinan Pertambangan Mineral Dan Batubara (Studi Kasus Pemberian

Rekomendasi Perizinan Pasir Laut Di Wilayah Pesisir Utara Kecamatan Tirtayasa

Kabupaten Serang), berdasarkan UU No 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan

Daerah. Pertama, bahwa Peran dari Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi

Banten dinilai kurang baik, ini dibuktikan karena Dinas Pertambangan dan Energi

Provinsi Banten dirasa kurang profesional, tidak tegas dan tidak transparan kepada

Publik. Terlebih lagi minimnya pengawasan yang dilakukan oleh Dinas

Pertambangan dan Energi Provinsi Banten terhadap pertambangan pasir di

Kecamatan Tirtayasa membuat citra yang buruk di depan masyarakat.

Kedua, untuk mendapatkan izin pertambangan pasir tentunya harus ada

rekomendasi perizinan dari Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten.

Berdasarkan PP No 23 tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha

Pertambangan Mineral dan Batubara, ada tiga tahapan yang harus di lewati untuk

mencapai tahap akhir diantaranya : Pertama, Izin Wilayah Usaha Pertambangan

(WIUP), Kedua, Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi. Ketiga, Izin Usaha

Pertambangan Oprasi Produksi. Selanjutnya IUP Oprasi Produksi Perpanjangan,

apabila masa waktu izin sudah habis. Yang menjadi titik lemah dari Peran Dinas

pertambangan dan Energi Provinsi Banten dalam pemberian rekomendasi perizinan

Page 203: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

185

pasir laut di Kabupaten Serang adalah bahwa perusahaan pertambangan pasir laut

yang berada di Kabupaten Serang sebagian besar milik dari keluarga Wakil Bupati

Kabupaten Serang.

Ketiga, Peneliti menilai dari berbagai aspek yaitu menggunakan Teori Peran

menurut Biddle dan Thomas (dalam sarwono 2008: 216) dengan lima indikator

yaitu: harapan (expektation), Norma (Norma), Wujud Perilaku (performance),

Penilaian (evaluation) dan Sanksi untuk menjawab penelitian. Dari kelima

indikator terdebut masih terdapat permasalahan yang terjadi, seperti :

a) Harapan (expektation), masyarakat menganggap apa tujuan dari

pemerintah dirasa salah sasaran. Karena berdampak buruk kepada kondisi

masyarakat sekitar.

b) Norma (Norma), masyarakat merasa Pemerintah Daerah, Dinas

Pertambangan dan Energi dan Perusahaan Pertambangan kurang

bersosialisasi dengan masyarakat, akibatnya masyarakat kurang

mengetahui peraturan dan sistem pertambangan di Provinsi Banten.

c) Wujud Perilaku (performance), Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi

Banten mempunyai tugas dan wewenang untuk mengelola dan mengawasi

pertambangan dan energi yang sebelumnya dikelola oleh pemerintah

Kota/Kabupaten, serta ber koordinasi antara Dinas terkait. Yang menjadi

masalah keduanya dinilai kurang baik oleh masyarakat baik itu perannya

maupun koordinasinya.

d) Penilaian (evaluation), eksploitasi di bidang pertambangan di nilai paling

merusak dibanding eksploitasi di bidang lain dan masyarakat menilai

Page 204: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

186

pemerintah tidak Pro kepada masyarakat kecil. Dan indikator Sanksi

(sanction), indikator ini dinilai paling lemah diantara inikator lainnya

karena Dinas Pertambangan tidak mempunyai kewenangan dalam

memberikan sanksi, serta sanksi yang adapun dianggap kurang tegas.

Page 205: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

187

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Peran Dinas Pertambangan dan

Energi Provinsi Banten dalam pemberian Rekomendasi Perizinan Pertambangan

Minera dan Batubara ( Sudi Kasus Pemberian Rekomendasi Pertambangan Pasir

Laut di Wilayah Pesisir Utara Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang), maka

peneliti memberikan saran-saran mengenai hasil penelitiannya berupa

rekomendasi, yaitu:

1. Pemerintah Provinsi Banten dan Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi

Banten perlu meningkatkan pengawasan terhadap perusahaan penambang

yang berada di lokasi pertambangan, meningkatkan profesional, lebih tegas

dan transparan kepada publik.

2. Membentuk kelompok kerja dalam mengatasi kekisruhan yang terjadi di

lingkungan masyarakat, serta meningkatkan koordinasi antara Pemerintah

Provinsi Banten dengan pihak Kecamatan Tirtayasa dan pihak Desa yang

saling bekerja sama dalam mengatasi permasalahan yang terjadi pada

kehidupan masyarakat.

3. Mengkaji ataupun mengevaluasi sanksi sehingga apabila perusahaan

penambang melakukan pelanggaran harus mendapatkan sanksi yang jelas

sehingga menimbulkan efek yang jera kepada perusahaan penambang

tersebut.

4. Memperhatikan masyarakat yang berada di lingkungan pertambangan yang

terkena dampak dari pertambangan pasir tersebut salahsatunya mengenai

mata penceharian masyarakat dan juga fasilitas umum.

Page 206: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Amir Khosim, Kun Marlina. 2007. Geografi Untuk SMA. Jakarta: PT Grasindo

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Pers

Bauer, J. C. 2003. Rele Ambiguity And Role Clarity: A Comparison of Attitudes in Germany And The United States. Clermont: Universiry of Cincinnaty

Irawan, Prasetya. 2006. Metodologi Penelitian Administrasi. Jakarta: Universitas

Terbuka Kuswarno, Engkus. 2009. Fenomenologi: Metode penelitian komunikasi. Bandung:

Widya Padjadjaran

Moleong, Lexy. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosa Karya

Prastowo, Andi. 2011. Metode Penelitian Kualitatif Dalam Prespektif Rancangan

Penelitian. Yogyakarta. Ar-Ruzz Media

Sarwono, Sarwito Wirawan. 2008. Teori-Teori Psikologi Sosial. Jakarta :Rajawali Press

Siagian, P. Sondang. 2008. Filsafat Administrasi. Jakarta: Bumi Aksara

Soehendy, J. (1997). Partispasi masyarakat Dalam Program Pengembangan Lahan. Tanggerang: Tesis.

Soekanto, Sarjono. 2009. Sosiologi Suatu Pengantar, PT. Raja Grafindo Persada.

Jakarta. Soekanto, Sarjono. 2009:213, Peranan Sosiologi Suatu Pengantar, Edisi Baru,

Rajawali Pers, Jakarta. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Bumi Aksara

Page 207: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

Sutedi, Adrian, sertifikat Hak Atas Tanah, Sinar Garfika, Jakarta.

Tlangkisan,Hassel Nogi .2005. Manajemen Publik. Jakarta: PT. Grasindo.

Thoha. 2003, Perilaku Organisasi, Edisi Pertama, Cetakan Keempatbelas. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Wirasata, Putu. 2010, Analisis Pengukuran Kinerja RSUD TG. Uban Provinsi

Kepulauan Riau Dengan Metode Balanced Scorecard, Universitas Indonesia: Tesisi.

Dokumen:

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang pemerintahan Daerah.

Undang-undann Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan

Batubara.

Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1997 (UUPLH) Tentang Pengelolaan

Lingkungan Hidup.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang pelayanan Publik.

Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2010 Tentang Wilayah pertambangan.

Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha

Pertambangan Mineral dan Batubara.

Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Jenis dan Tarip penerimaan

Bukan pajak.

Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Dampak

Lingkungan.

Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Terpadu Satu

Pintu.

Page 208: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

Peraturan Mentri No 12 tahun 2011, Tentang Tata cara Pendapatan Wilayah Usaha

pertambangan dan sisitem Informasi Wilayah petambangan Mineral dan

Batubara

Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Provinsi Banten, Nomor :507/ /IUP.Eks-DPMPTSP/VI?2017

Dokumen Tanya Jawab AMDAL ( Menjawab Berbagai Petanyaan Tentang

AMDAL) oleh Asisten Deputi Urusan Kajian Dampak Lingkungan

Kementrian Lingkungan Hidup 2004.

Dokumen Profil Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang 2015.

Dokumen Profil Desa Lontar Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang 2016.

Sumber lainnya:

Ratih Permata Sari, 2013. Skripsi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa FISIP.

Pengelolaan wilayah Pesisir Di Desa Lontar kecamatan Tirtayasa.

Lia Kusumawati dari S2 Magister Perencanaan Kota dan Daerah dari Universitas

Gadjah Mada (UGM), 2008. Penambangan pasir laut di Kabupaten Serang

(Studi kasus di perairan Desa Lontar Kecamatan Tirtayasa),.

https://banten.bps.go.id

http://bantenprov.go.id/id/read/#.

https://www.linkedin.com/pulse/20141007063804-203311910-realitas-pertambangan-indonesia, 15/10/2016).

Page 210: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Biodata Mahasiswa

Nama : Jumhari

Umur : 22 Tahun

Tempat/Tgl Lahir : Lebak, 11 Mei 1995

Agama : Islam

Bangsa : Indonesia

Alamat : Kampung Kadujajar II RT/RW.02/02 Desa Kadujajar Kecamatan Malingping, Lebak Banten

No HP : 081299113044

E-mail : [email protected]

2. Identitas Orang Tua

Nama Ayah : Karna (Alm) Nama Ibu : Sanah

3. Riwayat Pendidikan

1. SDN : SDN Kadujajar (2001 – 2007)

2. SMP : SMP Berdikari Cijaku (2007– 2010)

3. SMA : SMA Negeri 1 Cilegon (2010 – 2013)

4. Perguruan Tinggi (S1) : FISIP UNTIRTA

Ilmu Administrasi Negara (2013-2017)

Page 211: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN
Page 212: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN
Page 213: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN
Page 214: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN
Page 215: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN
Page 216: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN
Page 217: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN
Page 218: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN
Page 219: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN
Page 220: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN
Page 221: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

LAMPIRAN

(DOKUMENTASI PENELITIAN)

Page 222: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

Peneliti sedang melakukan wawancara dengan Dinas Terkait

Page 223: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

Peneliti sedang melakukan wawancara dengan aparatur Kecamatan Tirtayasa

Peneliti sedang melakukan wawancara dengan aparatur Desa

Page 224: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

Peneliti sedang melakukan wawancara dengan LSM Pertambangan dan Lingkungan Hidup

Page 225: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

Peneliti sedang melakukan wawancara dengan masyarakat Kecamatan Tirtayasa

Peneliti sedang melakukan wawancara dengan masyarakat Petani an

Nelayan di Keamatan Tirtayasa

Page 226: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

Kondisi lingkungan dan Pesisir Pantai yang berada di Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang

Kondisi pesisir pantai yang berada di Kecamatan Tirtayasa

Page 227: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

Kondisi jalan yang berada di lokasi penelitian sebelum dilakukan unjukrasa oleh masyarakat

Kondisi Jalan Setelah Mendapatkan Banuan dari Pemerintah Pusat

Page 228: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

LAMPIRAN

LAIN-LAINNYA

Page 229: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 23 TAHUN 2014

TENTANG

PEMERINTAHAN DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang: a. bahwa sesuai dengan Pasal 18 ayat (7) Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 susunan dan

tata cara penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur dalam Undang-Undang;

b. bahwa penyelenggaraan pemerintahan daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat

melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah

dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, dan kekhasan suatu daerah dalam sistem Negara

Kesatuan Republik Indonesia;

c. bahwa efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan daerah perlu ditingkatkan dengan lebih memperhatikan aspek-aspek hubungan antara Pemerintah Pusat dengan daerah dan antardaerah, potensi dan

keanekaragaman daerah, serta peluang dan tantangan persaingan global dalam kesatuan sistem penyelenggaraan

pemerintahan negara;

d. bahwa Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah tidak sesuai lagi dengan perkembangan keadaan, ketatanegaraan, dan tuntutan

penyelenggaraan pemerintahan daerah sehingga perlu diganti;

e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d perlu membentuk Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah;

Mengingat . . .

Page 230: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

- 10 -

BAB IV

URUSAN PEMERINTAHAN

Bagian Kesatu Klasifikasi Urusan Pemerintahan

Pasal 9

(1) Urusan Pemerintahan terdiri atas urusan pemerintahan absolut, urusan pemerintahan konkuren, dan urusan pemerintahan umum.

(2) Urusan pemerintahan absolut sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) adalah Urusan Pemerintahan yang sepenuhnya menjadi kewenangan Pemerintah Pusat.

(3) Urusan pemerintahan konkuren sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Urusan Pemerintahan yang dibagi antara

Pemerintah Pusat dan Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota.

(4) Urusan pemerintahan konkuren yang diserahkan ke Daerah menjadi dasar pelaksanaan Otonomi Daerah.

(5) Urusan pemerintahan umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Urusan Pemerintahan yang menjadi

kewenangan Presiden sebagai kepala pemerintahan.

Bagian Kedua Urusan Pemerintahan Absolut

Pasal 10

(1) Urusan pemerintahan absolut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) meliputi: a. politik luar negeri; b. pertahanan;

c. keamanan; d. yustisi;

e. moneter dan fiskal nasional; dan f. agama.

(2) Dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan absolut sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pemerintah Pusat: a. melaksanakan sendiri; atau b. melimpahkan wewenang kepada Instansi Vertikal yang

ada di Daerah atau gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat berdasarkan asas Dekonsentrasi.

Bagian . . .

Page 231: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

- 11 -

Bagian Ketiga

Urusan Pemerintahan Konkuren

Pasal 11

(1) Urusan pemerintahan konkuren sebagaimana di maksud

dalam Pasal 9 ayat (3) yang menjadi kewenangan Daerah terdiri atas Urusan Pemerintahan Wajib dan Urusan

Pemerintahan Pilihan.

(2) Urusan Pemerintahan Wajib sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) terdiri atas Urusan Pemerintahan yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan Urusan Pemerintahan yang

tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar.

(3) Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan

Pelayanan Dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah Urusan Pemerintahan Wajib yang sebagian

substansinya merupakan Pelayanan Dasar.

Pasal 12

(1) Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan

Pelayanan Dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) meliputi:

a. pendidikan; b. kesehatan; c. pekerjaan umum dan penataan ruang; d. perumahan rakyat dan kawasan permukiman; e. ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan

masyarakat; dan f. sosial.

(2) Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan

Pelayanan Dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) meliputi: a. tenaga kerja; b. pemberdayaan perempuan dan pelindungan anak;

c. pangan; d. pertanahan; e. lingkungan hidup;

f. administrasi kependudukan dan pencatatan sipil; g. pemberdayaan masyarakat dan Desa; h. pengendalian penduduk dan keluarga berencana; i. perhubungan; j. komunikasi dan informatika;

k. koperasi, usaha kecil, dan menengah;

l. penanaman . . .

Page 232: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

- 12 -

l. penanaman modal;

m. kepemudaan dan olah raga; n. statistik;

o. persandian; p. kebudayaan; q. perpustakaan; dan

r. kearsipan.

(3) Urusan Pemerintahan Pilihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) meliputi: a. kelautan dan perikanan; b. pariwisata;

c. pertanian; d. kehutanan;

e. energi dan sumber daya mineral; f. perdagangan; g. perindustrian; dan

h. transmigrasi.

Pasal 13

(1) Pembagian urusan pemerintahan konkuren antara

Pemerintah Pusat dan Daerah provinsi serta Daerah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat

(3) didasarkan pada prinsip akuntabilitas, efisiensi, dan eksternalitas, serta kepentingan strategis nasional.

(2) Berdasarkan prinsip sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kriteria Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan

Pemerintah Pusat adalah: a. Urusan Pemerintahan yang lokasinya lintas Daerah

provinsi atau lintas negara; b. Urusan Pemerintahan yang penggunanya lintas Daerah

provinsi atau lintas negara;

c. Urusan Pemerintahan yang manfaat atau dampak negatifnya lintas Daerah provinsi atau lintas negara;

d. Urusan Pemerintahan yang penggunaan sumber

dayanya lebih efisien apabila dilakukan oleh Pemerintah Pusat; dan/atau

e. Urusan Pemerintahan yang peranannya strategis bagi

kepentingan nasional.

(3) Berdasarkan . . .

Page 233: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

- 13 -

(3) Berdasarkan prinsip sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

kriteria Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah provinsi adalah:

a. Urusan Pemerintahan yang lokasinya lintas Daerah kabupaten/kota;

b. Urusan Pemerintahan yang penggunanya lintas Daerah kabupaten/kota;

c. Urusan Pemerintahan yang manfaat atau dampak negatifnya lintas Daerah kabupaten/kota; dan/atau

d. Urusan Pemerintahan yang penggunaan sumber

dayanya lebih efisien apabila dilakukan oleh Daerah Provinsi.

(4) Berdasarkan prinsip sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kriteria Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan

Daerah kabupaten/kota adalah: a. Urusan Pemerintahan yang lokasinya dalam Daerah

kabupaten/kota; b. Urusan Pemerintahan yang penggunanya dalam Daerah

kabupaten/kota; c. Urusan Pemerintahan yang manfaat atau dampak

negatifnya hanya dalam Daerah kabupaten/kota; dan/atau

d. Urusan Pemerintahan yang penggunaan sumber

dayanya lebih efisien apabila dilakukan oleh Daerah kabupaten/kota.

Pasal 14

(1) Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan bidang kehutanan, kelautan, serta energi dan sumber daya mineral dibagi antara

Pemerintah Pusat dan Daerah provinsi.

(2) Urusan Pemerintahan bidang kehutanan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) yang berkaitan dengan pengelolaan taman hutan raya kabupaten/kota menjadi kewenangan

Daerah kabupaten/kota.

(3) Urusan Pemerintahan bidang energi dan sumber daya

mineral sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang berkaitan dengan pengelolaan minyak dan gas bumi

menjadi kewenangan Pemerintah Pusat.

(4) Urusan . . .

Page 234: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

PRESIDEN REPUBLIK

INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 4 TAHUN 2009

TENTANG

PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang a. bahwa mineral dan batubara yang terkandung dalam

wilayah hukum pertambangan Indonesia merupakan kekayaan alam tak terbarukan sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa yang mempunyai peranan penting dalam memenuhi hajat hidup orang banyak, karena itu pengelolaannya harus dikuasai oleh Negara untuk memberi nilai tambah secara nyata bagi perekonomian nasional dalam usaha mencapai kemakmuran dan kesejahteraan rakyat secara berkeadilan;

b. bahwa kegiatan usaha pertambangan mineral dan

batubara yang merupakan kegiatan usaha pertambangan di luar panas bumi, minyak dan gas bumi serta air tanah mempunyai peranan penting dalam memberikan nilai tambah secara nyata kepada pertumbuhan ekonomi nasional dan pembangunan daerah secara berkelanjutan;

c. bahwa dengan mempertimbangkan perkembangan nasional

maupun internasional, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertambangan sudah tidak sesuai lagi sehingga dibutuhkan perubahan peraturan perundang-undangan di bidang pertambangan mineral dan batubara yang dapat mengelola dan mengusahakan potensi mineral dan batubara secara mandiri, andal, transparan, berdaya saing, efisien, dan berwawasan lingkungan, guna menjamin pernbangunan nasional secara berkelanjutan;

d. bahwa ...

Page 235: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

PRESIOEN REPUBLIK

INDONESIA

- 2 -

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu membentuk Undang-Undang tentang Pertambangan Mineral dan Batubara;

Mengingat Pasal 5 ayat (1), Pasal 20 dan Pasal 33 ayat (2) dan ayat (3)

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA dan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MEMUTUSKAN:

Menetapkan UNDANG-UNDANG TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA.

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

1. Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan

kegiatan dalam rangka penelitian, pengclolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang rneliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pascatambang.

2. Mineral adalah senyawa anorganik yang terbentuk di alam, yang memiliki sifat fisik dan kimia tertentu serta susunan kristal teratur atau gabungannya yang membentuk batuan, baik dalam bentuk lepas atau padu.

3. Batubara adalah endapan senyawa organik karbonan

yang terbentuk secara alamiah dari sisa tumbuh- tumbuhan.

4. Pertambangan ...

Page 236: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

.,

PRESIDEN REPUBLIK

INDONESIA

- 3 -

4. Pertambangan Mineral adalah pertambangan kumpulan mineral yang berupa bijih atau batuan, di luar panas bumi, minyak dan gas bumi, serta air tanah.

5. Pertambangan Batubara adalah pertambangan endapan

karbon yang terdapat di dalam bumi, termasuk bitumen padat, gambut, dan batuan aspal.

6. Usaha Pertambangan adalah kegiatan dalam rangka

pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi tahapan kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta pascatambang.

7. Izin Usaha Pertambangan, yang selanjutnya disebut IUP,

adalah izin un tuk melaksanakan us aha pertam bangan.

8. IUP Eksplorasi adalah izin usaha yang diberikan untuk melakukan tahapan kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, dan studi kelayakan.

9. IUP Operasi Produksi adalah izin usaha yang diberikan

setelah selesai pelaksanaan IUP Eksplorasi untuk melakukan tahapan kegiatan operasi produksi.

10. Izin Pertambangan Rakyat, yang selanjutnya disebut IPR, adalah izin untuk melaksanakan usaha pcrtambangan dalam wilayah pertambangan rakyat dengan luas wilayah dan investasi terbatas.

11. Izin Usaha Pertambangan Khusus, yang selanjutnya

disebut dengan IUPK, adalah izin untuk melaksanakan usaha pertambangan di wilayah izin usaha pertambangan khusus.

12. IUPK Eksplorasi adalah izin usaha yang diberikan untuk

melakukan tahapan kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, dan studi kelayakan di wilayah izin usaha pertambangan khusus.

13. IUPK Operasi Produksi adalah izin usaha yang diberikan setelah selesai pelaksanaan IUPK Eksplorasi untuk melakukan tahapan kegiatan operasi produksi di wilayah izin usaha pertambangan khusus.

14. Penyelidikan ...

,,,-i".;

Page 237: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

PRESIDEN

REPUBLIK INDONESIA

- 4 -

14. Penyelidikan Umum adalah tahapan kegiatan

pertambangan untuk mengetahui kondisi geologi regional dan indikasi adanya mineralisasi.

15. Eksplorasi adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan

untuk memperoleh informasi secara terperinci dan teliti tentang lokasi, bentuk, dimensi, sebaran, kualitas dan sumber daya terukur dari bahan galian, serta inforrnasi mengenai lingkungan sosial dan lingkungan hid up.

16. Studi Kelayakan adalah tahapan kegiatan usaha

pertambangan untuk memperoleh informasi secara rinci seluruh aspek yang berkaitan untuk menentukan kelayakan ekonomis dan teknis usaha pertambangan, termasuk analisis mengenai dampak lingkungan serta perencanaan pascatambang.

1 7. Operasi Produksi adalah tahapan kegiatan usaha

pertambangan yang meliputi konstruksi, penarnbangan, pengolahan, pemurnian, termasuk pengangkutan dan penjualan, serta sarana pengendalian dampak lingkungan sesuai dengan hasil studi kelayakan.

18. Konstruksi adalah kegiatan usaha pertambangan untuk

melakukan pembangunan seluruh fasilitas operasi produksi, termasuk pengendalian dampak lingkungan.

19. Penambangan adalah bagian kegiatan usaha

pertambangan untuk memproduksi mineral dan/ atau batubara dan mineral ikutannya.

20. Pengolahan dan Pemurnian adalah kegiatan usaha

pertambangan untuk meningkatkan mutu mineral dan/ atau batubara serta untuk memanfaatkan dan memperoleh mineral ikutan.

21. Pengangkutan adalah kegiatan usaha pertambangan

untuk rnemindahkan mineral dan/atau batubara dari daerah tam bang dan/ atau tempat pengolahan dan pemurnian sampai tempat penyerahan.

22. Penjualan adalah kegiatan usaha pertambangan untuk

menjual hasil pertambangan mineral atau batubara.

23. Sadan Usaha adalah setiap badan hukum yang bergerak di bidang pertambangan yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia dan berkedudukan dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

24. Jasa ...

Page 238: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

PRESIDEN

REPUBLII<. 11'1DONESIA

- 5 - 24. Jasa Pertambangan · adalah jasa penunjang

berkaitan dengan kegiatan usaha pertambangan. yang

25. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, yang selanjutnya

disebut amdal, adalah kajian mengenai dampak besar dan pen ting suatu usaha clan/ atau kegiatan yang

I

direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan ten tang penyelenggaraan usaha dan/ atau kegiatan.

26. Reklamasi a dalah kegiatan yang dilakukan sepanjang

tahapan usaha .Pertambangan untuk menata, memulihkan, dan mernperbaiki kualitas lingkungan dan ekosistem agar dapat berfungsi kembali sesuai peruntukannya.

27. Kegiatan pascatambang, yang selanjutnya disebut

pascatambang, adalah kegiat:an terencana, sistematis, dan berlanjut setelah akhir sebagian atau seluruh kegiatan usaha pertarnbangan untuk memulihkan fungsi lingkungan alam dan fungsi sosial menurut kondisi lokal di seluruh wilayah penambangan.

28. Pemberdayaan Masyarakat meningkatkan kemampuan individual i:naupun 'kolektif', tingkat kehidupannya.

.adalah usaha untuk masyarakat, baik secara agar menjadi · lebih baik

29. Wilayah Pertarnbangan, yang selanjutnya disebut WP,

adalab wilayah yang memiliki potensi mineral dan/ atau batubara dan tidak terikat dengar: batasan administrasi pemerintahan yang merupakan bagian dari tata ruang

I .

nasional.

30. Wilayah Usaha Pertambangan, yang selanjutnya disebut WUP, adalah bagian dari WP yang telah memi'iki ketersediaan data, potensi, dan/ atau informasi geologi.

31. Wilayah Izin Usaha Pertarnbangan, yang selanjutnya

disebut WIUP, adalah wilayah yang diberikan kepada pemegang IUP. '

32. Wilayah Pertambanga n Rakyat, yang selanjutnya disebut

WPR, adalah bagian idari \VP tempat dilakukan kegiatan usaha pertambangan ·akyat.

33. \Vilayah Pencadangan Negara, yang selanjutnya disebut

WPN, adalah bagian dari WP yang dicadangkan untuk kepentingan strategis nasional.

34. Wilayah ...

Page 239: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2010

TENTANG

PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA

PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 5 ayat

(5), Pasal 34 ayat (3), Pasal 49, Pasal 63, Pasal 65 ayat (2), Pasal 71 ayat (2), Pasal 76 ayat (3), Pasal 84, Pasal 86 ayat (2), Pasal 103 ayat (3), Pasal 109, Pasal 111 ayat (2), Pasal 112,

Pasal 116, dan Pasal 156 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara;

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4959);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN KEGIATAN

BATUBARA.

PEMERINTAH TENTANG USAHA PERTAMBANGAN

PELAKSANAAN MINERAL DAN

BAB I

KETENTUAN

UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:

1. Pertambangan . . .

Page 240: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

- 2 -

1. Pertambangan, Mineral, Batubara, Pertambangan Mineral, Pertambangan Batubara, Usaha Pertambangan, Izin Usaha

Pertambangan yang selanjutnya disebut IUP, Badan Usaha, Wilayah Izin Usaha Pertambangan yang selanjutnya disebut WIUP, Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi yang selanjutnya

disebut IUP Eksplorasi, Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi yang selanjutnya disebut IUP Operasi Produksi,

Wilayah Usaha Pertambangan Khusus yang selanjutnya disebut WUPK, Izin Usaha Pertambangan Khusus yang

selanjutnya disebut IUPK, Izin Usaha Pertambangan Khusus Eksplorasi yang selanjutnya disebut IUPK Eksplorasi, Izin Usaha Pertambangan Khusus Operasi Produksi yang

selanjutnya disebut IUPK Operasi Produksi, Wilayah Pertambangan Rakyat yang selanjutnya disebut WPR, Izin

Pertambangan Rakyat yang selanjutnya disebut IPR, Eksplorasi, dan Operasi Produksi adalah sebagaimana

dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.

2. Afiliasi adalah badan usaha yang mempunyai kepemilikan saham langsung dengan pemegang IUP atau IUPK.

3. Badan Usaha Swasta Nasional adalah badan usaha, baik yang berbadan hukum maupun yang bukan berbadan hukum,

yang kepemilikan sahamnya 100% (seratus persen) dalam negeri.

4. Badan usaha milik negara yang selanjutnya disebut BUMN, adalah BUMN yang bergerak di bidang pertambangan sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

5. Badan usaha milik daerah yang selanjutnya disebut BUMD,

adalah BUMD yang bergerak di bidang pertambangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

6. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang- seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan

kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.

7. Masyarakat adalah masyarakat yang berdomisili disekitar operasi pertambangan.

8. Divestasi saham adalah jumlah saham asing yang harus ditawarkan untuk dijual kepada peserta Indonesia.

9. Menteri . . .

Page 241: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

- 3 -

9. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pertambangan mineral dan

batubara.

Pasal 2

(1) Pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan mineral dan batubara ditujukan untuk melaksanakan kebijakan dalam

mengutamakan penggunaan mineral dan/atau batubara untuk kepentingan dalam negeri.

(2) Pertambangan mineral dan batubara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikelompokkan ke dalam 5 (lima) golongan

komoditas tambang:

a. mineral radioaktif meliputi radium, thorium, uranium,

monasit, dan bahan galian radioaktif lainnya;

b. mineral logam meliputi litium, berilium, magnesium,

kalium, kalsium, emas, tembaga, perak, timbal, seng, timah, nikel, mangaan, platina, bismuth, molibdenum, bauksit, air raksa, wolfram, titanium, barit, vanadium, kromit, antimoni,

kobalt, tantalum, cadmium, galium, indium, yitrium, magnetit, besi, galena, alumina, niobium, zirkonium,

ilmenit, khrom, erbium, ytterbium, dysprosium, thorium, cesium, lanthanum, niobium, neodymium, hafnium,

scandium, aluminium, palladium, rhodium, osmium, ruthenium, iridium, selenium, telluride, stronium, germanium, dan zenotin;

c. mineral bukan logam meliputi intan, korundum, grafit, arsen, pasir kuarsa, fluorspar, kriolit, yodium, brom, klor,

belerang, fosfat, halit, asbes, talk, mika, magnesit, yarosit, oker, fluorit, ball clay, fire clay, zeolit, kaolin,

feldspar, bentonit, gipsum, dolomit, kalsit, rijang, pirofilit, kuarsit, zirkon, wolastonit, tawas, batu kuarsa, perlit, garam

batu, clay, dan batu gamping untuk semen;

d. batuan . .

Page 242: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

- 4 -

d. batuan meliputi pumice, tras, toseki, obsidian, marmer, perlit, tanah diatome, tanah serap (fullers earth), slate,

granit, granodiorit, andesit, gabro, peridotit, basalt, trakhit, leusit, tanah liat, tanah urug, batu apung, opal,

kalsedon, chert, kristal kuarsa, jasper, krisoprase, kayu terkersikan, gamet, giok, agat, diorit, topas, batu gunung quarry besar, kerikil galian dari bukit, kerikil sungai,

batu kali, kerikil sungai ayak tanpa pasir, pasir urug, pasir pasang, kerikil berpasir alami (sirtu), bahan timbunan

pilihan (tanah), urukan tanah setempat, tanah merah (laterit), batu gamping, onik, pasir laut, dan pasir yang tidak

mengandung unsur mineral logam atau unsur mineral bukan logam dalam jumlah yang berarti ditinjau dari segi ekonomi pertambangan; dan

e. batubara meliputi bitumen padat, batuan aspal,

batubara, dan gambut.

(3) Perubahan atas penggolongan komoditas tambang

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh Menteri.

Pasal 3

(1) Usaha pertambangan dilakukan berdasarkan IUP, IPR, atau

IUPK.

(2) IUP, IPR, atau IUPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan dalam WIUP untuk IUP, WPR untuk IPR, atau WIUPK

untuk IUPK.

(3) WIUP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berada dalam

WUP yang ditetapkan oleh Menteri.

(4) WPR sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh bupati/walikota.

(5) WIUPK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berada dalam WUPK yang ditetapkan oleh Menteri.

(6) WUP, WPR, atau WUPK sebagaimana dimaksud pada ayat (3), ayat (4) dan ayat (5) berada dalam WP.

(7) Ketentuan mengenai WP sebagaimana dimaksud pada ayat

(6) diatur dalam Peraturan Pemerintah tersendiri.

Pasal 4 . . .

Page 243: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

- 5 -

Pasal 4

Untuk memperoleh IUP, IPR, dan IUPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1), pemohon harus memenuhi persyaratan

administratif, teknis, lingkungan, dan finansial.

Pasal 5

Lingkup Peraturan Pemerintah ini meliputi pemberian IUP, IPR, dan IUPK, kewajiban pemegang IUP, IPR, dan IUPK, serta pengutamaan

penggunaan mineral logam dan/atau batubara untuk kepentingan dalam negeri.

BAB II

IZIN USAHA PERTAMBANGAN

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 6

(1) IUP diberikan oleh Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya berdasarkan permohonan yang diajukan oleh:

a. badan usaha; b.

koperasi; dan c.

perseorangan.

(2) Badan usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dapat berupa badan usaha swasta, BUMN, atau BUMD.

(3) Perseorangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dapat berupa orang perseorangan, perusahaan firma, atau perusahaan komanditer.

(4) IUP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan setelah mendapatkan WIUP.

(5) Dalam 1 (satu) WIUP dapat diberikan 1 (satu) atau beberapa

IUP.

Pasal 7 . .

Page 244: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

- 6 -

Pasal 7

IUP diberikan melalui tahapan:

a. pemberian WIUP; dan

b. pemberian IUP.

Bagian Kedua

Pemberian WIUP

Paragraf 1

Umum

Pasal 8

(1) Pemberian WIUP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf a terdiri atas:

a. WIUP radioaktif;

b. WIUP mineral logam;

c. WIUP batubara;

d. WIUP mineral bukan logam; dan/atau

e. WIUP batuan.

(2) WIUP radioaktif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a

diperoleh sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.

(3) WIUP mineral logam dan batubara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dan huruf c diperoleh dengan cara lelang.

(4) WIUP mineral bukan logam dan batuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d dan huruf e diperoleh dengan cara mengajukan permohonan wilayah.

Pasal 9

(1) Dalam 1 (satu) WUP dapat terdiri atas 1 (satu) atau beberapa

WIUP.

(2) Setiap pemohon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) hanya dapat diberikan 1 (satu) WIUP.

(3) Dalam . . .

Page 245: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN
Page 246: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN
Page 247: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN
Page 248: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN
Page 249: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN
Page 250: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN
Page 251: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN
Page 252: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN
Page 253: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN
Page 254: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN
Page 255: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN
Page 256: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN
Page 257: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN
Page 258: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN
Page 259: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN
Page 260: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN
Page 261: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN
Page 262: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN
Page 263: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN
Page 264: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN
Page 265: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN
Page 266: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN
Page 267: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN
Page 268: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN
Page 269: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN
Page 270: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN
Page 271: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

Member Check

Transkrip Wawancara

Narasumber : H. Darwanto K, ST

Usia/Umur : 54

Jabatan : Kepala Seksi Oprasi Produksi Minerba ( Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten )

Hari/ Waktu : Selasa 30 Mei 2017

1. Harapan

a. Tujuan

Q1 : Apa tujuan yang melatarbelakangi diberikannya rekomendasi perizinan

pertambangan?

I1 : disini kita mempunyai yang namanya rumusan arah pelaksanaan program

yang tercantum dalam poin dua bisa dibaca sendiri sama masnya yaitu

terwujudnya peningkatan sektor pertambangan dan energi dalam penerimaan

daerah dan penyerapan tenaga kerja,.

Q2 : Apa yang ingin dicapai dengan diharuskannya perusahaan penambang

membuat rekomendasi perizinan ?

I1.1 : kita disini berperan untuk mengoptimalisasikan pemanfaatan potensi daerah

pertambangan dan juga menyediakan lapangan pekerjaann juga.

b. Sasaran

Q3 : Tindakan apa saja yang harus dilakukan untuk mencapai sasaran?

I1 : agar semuanya bisa tepat sasaran baik bagi pemegang IUP maupun kepada

masyarakat, tentusaja harapan kita semua adalaha tepat sasaran. Untuk itu kita

perlu bekerja dengan profesional tentunya dengan tugas dan fungsinya

Page 272: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

masing-masing mengaji semua aspek yang akan terlibat nantinya berusaha

untuk meminimalisir kerugian yang akan timbul melibatkan semua

stackholder terkait untuk menggali informasi yang sewaktu-waktu akan

timbul.

2. Norma (Norm)

a. Peraturan

Q4 : apakah ada peraturan mengenai rekomendasi perizinan pertambangan pasir?

I1 : tentunya ada mas, bisa dilihat dari Undang-undann Nomor 4 Tahun 2009

Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, semuanya bisa dilihat di situ

sudah sangat jelas disini menjelaskan semua terkait pertambangan asas,

tujuan, kewenangan dan lainya. Untuk membahas mengenai tatacara

rekomendasi perizinan itu tertuang dalam PP No 23 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara. Bisa di

baca sendiri bagian tatacara perimntahan perizinan

Q5 : Apakah dalam hal ini ada kebijakan dari Pemerintah Daerah maupun Dinas

yang mengatur ?

I1 : ada mas, Perda No 11 tahun 2012 bisa dilihat sendiri, tapi kayanya udah ga

di pake lagi.

b. Sosialisasi

Q6 : Apakah Dinas melakukan sosialisasi/seminar kepada perusahaan maupun

masyarakat?

I1 : ada mas, sosoialisasi harus sering dilakukan kana sifatnya sangat penting.

Kebanyakan masyarakat kalau di buatkan iklan di media TV bukan fokus ke

iklannya malah ke acaranya, dibuatkan berta di korang mana mungkin petani,

nelayan beli korang buat makan aja susah kasarnya jadi salahsatu cara yang

Page 273: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

ampuh adalah terjun langsung kelapangan dengan melakukan sosialisasi

masyarakat akan lebih mengerti.

Q7 : Kapan saja kegiatan solialisasi/seminar itu dilakukan ?

I1 : tidak tentu juga mas, tergantung ada kegiatanya saja dan keperluanya apa.

3. Wujud Perilaku (Performance)

a. Peran

Q8 : Apa peran dari Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten?

I1 : sesuai dengan tuposi Dinas Pertambangan dan Energi selaku Dinas yang

mengelola dan melakukan pembanguanan di bidang pertambangan dan energi

bertanggung jawab penuh atas semua keiatan yang terjadi pada ranah

pertambangan dan sebagainya untuk mengawasi dan mengelola potensi

pertambangan yang berada di provinsi banten ini agar supaya dalam proses

perjalanan pertambanganya berjalan denganbaik bisa dikatakan juga sebagai

pengontrol. Disini kami mengkaji bagian wilayah mana yang cocok untuk di

jadikan wilayah industri, pertambangan.

Q11 : Apakah dinas melakukan pengawasan ?

I1 : pasti mas kita melakukan pengawasan dan pengendalian tugas kita kan

melakukan pengendalian dan pengawasan.

Q8 : Bagaimana sisitem pengawasan tersebut ?

I 1 : untuk sistemnya mh tanya aja ke bagian pengawasan bukan tugas kita itu mah.

b. Koordinasi

Q9 : Seperti apa koordinasi antara bagian dalam satu SKPD yang terkait?

Page 274: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

I1 : kita selalu melakukan pengkajian bersama-sama dengan semua bagian terkait

dalam dinas ini. Agar semuanya berjalan dengan baik saya rasa koordinasi

sangat penting untuk dilakukan

Q12 : Adakah kordinasi dari DISTAMBEN dengan SKPD lain? Dan seperti apa

kordinasi tersebut?

I1 : sejauh ini kita bekerja sesuai dengan apa yang di instruksikan oleh atasan, kita

selalu bekerja sama dengan semua SKPD yang terkait dengan pertmabangan

ini. Kita tidak bisa bekerja se enaknya kita saja ada aturan yang harus di taati.

4. Penilaian dan

a. Hasil

Q13 : seperti apa hasil yang di ingnkan oleh Dinas terhadap perizinan tersebut?

I1 : ketika kita berbicara dengan hasil apa yang didapat dari pertambangan pasti

semua berpikir bahwasannya hasil yang di dapat adalah pencemaran

lingkungan kah, kerusakan lokasi kah, hilangnya mata penceharian, polusi

udara semua yan di bicarakan pasti ke arah yang jeleknya saja. Kita sadar

terkadang dimana semua lokasi pertambangan itu pasti terjadi hal-hal yang

saya sampaikan tadi, namun perlu di ketahui juga oleh saudara selain dampak

negatif tadi ada juga dampak positif yang di ambil dari pertambangan tersebut

yaitu meningkatkan PAD, Pajak Daerah, bahkan bukan itu saja kami selaku

pengelola selalu bilang libatkan masyarakat sekitar untuk bekerja

Q14 : Bagaimana sistem penilaian dari Dinas kepada perusahaan penambang untuk

mecapai hasil yang baik?

a. Dampak

Q15 : Apakah dengan adanya rekomendasi perizinan dari Dinas memberikan

dampak yang positif bagi kehidupan masyarakat ?

Page 275: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

I1 : seperti yang saya sudah sampaikan tadi ketika kita berbicara dengan dampak

apa yang didapat dari pertambangan pasti semua berpikir bahwasannya hasil

yang di dapat adalah pencemaran lingkungan lah, kerusakan lokasi lah,

hilangnya mata penceharian, polusi udara semua yan di bicarakan pasti ke

arah yang jeleknya saja. Namun kita sebagai akademisi harus bisa menyukapi

hal tersebut.

Sanksi

b. Bentuk sanksi

Q16 : Sanksi apa yang akan diberikan kepada perusahan yang melanggar aturan ?

I1 : kami disini tidak berhak untuk memberikan sanksi kepada perusaan

penambang, tetapi kami disini tugasnya memberikan rekomendasi kepada

DKPMPTSP untuk supaya menandatangani surat ajuan rekomendasi

pemberhentian izin pertambangan bagi penambang yang nakal, misalkan

penambang tersebut menyalahi aturan apa kami cantumkan di surat tersebut

dan untuk sejauh ini untuk sanksi yang diberikan hanya pemberhentian dan

pencabutan.

c. Mekanisme pemberian sanksi

Q17 : Siapa saja yang berhak memberikan sanksi kepada perusahaan yang

melanggar aturan?

I1 : tentunya gubernur mempunyai kewenangan untuk memberi sanksi kepada

perusahan yang melakukan pelanggaran selain itu juga kepolisian juga bisa

dinas kelautan juga bisa kayanya kalau perusahaan nya nakal.

Q18 : Bagaimana sistem pemberian sanksi tersebut ?

I1 : untuk menjatuhkan sanksi langsung kami tidak berkeweangan mas, hannya

saja kami bisa memberikan surat rekomendasi kepada DPMPTSP untuk

mencabut izin pertambangan perusahaan yang melanggaraturan. Kemudian

surat pemberhentian di keluarkan atas peretujuan dari gubernur.

Page 276: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

Member Check

Transkrip Wawancara

Narasumber : H. Junali

Usia/Umur : 45

Jabatan : Sekertaris Desa Lontar Kecamatan Tirtayasa.

Hari/ Waktu : selasa 27 juli 2017

1. Harapan

a. Tujuan

Q : Apa masyarakat tau apa tujuan dari diberikannya rekomendasi perizinan

pertambangan?

I2.3 : kita ga tau apa tujuannya didirikan pertambangan pasir di Desa ini, kami

selaku pemerintah desa hanya mengikuti saja apa yang di instruksikan dari

atas dan sejauh ini juga tidak ada kordinasi dengan kami didesa kang. Dari

dulu saya sudah berapa lama kerja di desa ga ada omongan, kerjasama apa

mengawasi atau apa.

Q : Apa yang diingin kan oleh masyarakat terkait pertambangan pasir laut ini?

I2.3 : dikatakan nolak ya kami masyarakat lontar khususnya menolak keberadaan

pertambangan pasir laut ini, karena sebagian masyarakat kami penduduknya

sebagai nelayan. Bantuan dari pemerintah daerah pun tidak ada yang saya

jengkelkan itu, kalau masyarakat demo mah pasti ke desa awalnya. Kita

terbuka saja karena di sini sudah sering mahasisiwa melakukan penelitian.

Intinya kami masyarakat menolak lah.

b. Sasaran

Q : Tindakan apa saja yang harus dilakukan untuk mencapai sasaran?

Page 277: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

I2.3 : saya rasa sangat tidak tepat sasaran karena saya menanggap hanya

menguntungkan pihak yang berkuasa saja kami selaku masyarakat hanya

menikmati dampaknya saja.

2. Norma (Norm)

a. Peraturan

Q : apakah masyarakat tau mengenai peraturan pertambangan bagaimana ?

I2.3 : yah palingan yang menurut mereka salah ya dikatakan salah, untuk lebih ditail

nya mh saya kira tidak tau. Tapi saya tau dasar-dasarnya mah.

b. Sosialisasi

Q : Apakah Dinas melakukan sosialisasi/seminar kepada perusahaan maupun

masyarakat?

I2.3 : jarang sekali ada penyuluha maupun sosialisasi dari pemerintah Daerah, kalau

dari kecamatan mah sering ada, yang saya bilang tadi pemerintah tidak peduli

keadaan masyarakat sini toh kalaupun peduli ada lah tindakan yang dilakukan

oleh pemerintah wong jalan di beton aja kita yang ngoar-ngoar

3. Wujud Perilaku (Performance)

a. Peran

Q : Apakah peran dari Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten dapat

dirasakan oleh masyarakat?

I2.3 : tahun kemari saja (2015) kurang lebih pendapatan Desa kami hampir 12 M

yang di kasih kepada pemerintah daerah saya rasa mungkin paling besar di

banding Desa lain di Kecamatan Tirtayasa, layaknya mah ada apa yang di

berikan kepada Desa ini, ini mah boro-boro dana desa saja di tahan, tumpukan

batu yang menahan pasir di depan itu dari dinas lain bukan dinas

pertambangan.

Page 278: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

Q : apakah ada pengawasan yang di lakukan oleh dinas pertambangan dan energi

Provinsi Banten ?

I2.3 : saya belum pernah liat orang dari dinas mengawasi jalannya pertambangan

ini mas.

b. Kordinasi

Q : apakah ada koordinasi dari dinas terkait dengan desa ?

I2.3 : kami sudah biasa meghadapi hal-hal yang bisa di katakan tuntutan dari

masyarakat, selama saya bekerja di desa belum pernah ada pihak dari Dinas

pertambangan mengunjungi desa kami, ga tau kalo ke kecamatan mah saya

rasa ada mungkin tapi untuk di desa mah belum pernah.

4. Penilaian dan

a. Hasil

Q : seperti apa hasil yang di inginkan oleh masyarakat ?

I2.3 : sebaai masyarakat kecil kita manamungkin bisi untuk memberhentikan

pertambangan yang sudah di setujui oleh pemerintah pusat, Cuma kami

menginginkan supaya ada perhatiannya dari pemerintah, ikut libatkan lah

kami dalam pelaksanaannya.

a. Dampak

Q : Apa dampak yang di rasakan oleh masyarakat ?

I2.3 : banyak mas, salahsatunya mengubah kebiasaan masyarakat pesisir yang dulu

jadi nelayan ga perlu ke laut yang lepas sekarang mah mana bisa nyari ikan

saja harus jauh tentunya juga harus di dukung dengan perlengkapan yang

memadai kan, kondisi alam, kondisi jalan bisa dilihat kan jalan dari depan

sana samapai kesisi banyak kubangan apalagi kalau hujan. Sekarang mah

sudah rada mendingan sebagian jalan sudah di beton itupun bukan dari dinas

pertambangan maupun daerah melainkan dari pemrintah pusat.

Page 279: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

Sanksi

b. Bentuk sanksi

Q : apakah desa berhak untuk memberikan sanksi atau memberhentikan

pertambangan ?

I2.3 : kami tidak mempunyai kewenangan dalam hal pertambangan ini, apalagi kita

memberikan sanksi yang ada kami yang di beri sanksi, sejauh ini kami tidak

ikut dilibatkan dalam hal apapun tetapi masyarakat taunya desa ikut campur

dalam hal ini padahalma boro-boro, saya rasa pemerintah tidak tegas sudah

terbukti pertambangan tersebut merusak, menghilangkan mata penceharian

msayarakat kenapa tidak di beri sanksi denda apa hentikan pertambangannya

dan yang ada terus memberikan izin kepada si penambang itu yang saya

herankan, sekarang aja berhenti sementara karena kasus reklamsi di jakarta.

Q : apakah sejauh ini pernah ada perusahaan yang terkena sanksi ?

I2.3 : saya belum pernah dengar sajuh ini ada perusahan pertambangan yang di

penjara gara-gara apa gitu belum pernah bahkan bukan hanya di banten saja

mungkin di isndonesia. Paling hanya sebatas pemberhentian sementara

ataupun di cabut doang izinnya.

Q : apakah tanggapan anda terhadap peran Dinas pertambangan dan energi

provinsi banten ?

I2.3 : dinas pertambangan dan energi harus tegas dalam memberikan sanski kepada

perusahaan penambanga yang melanggara atauran. Harus lebih transparan

kepada publik dan perlu juga meningkatkan sosoialisasi dengan masyarakat

maupun kita sebagai aparat desa karena kami merasa kurang

informasimengenai pertambangan ini.

Page 280: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

Member Check

Transkrip Wawancara

Narasumber : Khaerudin

Usia/Umur : 46

Jabatan : Staff Pelaksana Kecamatan Tirtayasa

Hari/ Waktu : Selasa/ 1 agutus 2017

1. Harapan

a. Tujuan

Q1 : Apa masyarakat tau apa tujuan dari diberikannya rekomendasi perizinan

pertambangan?

I2.2 : tau kayanya mah mas, masa iya gak tau mungkin ada beberapa aja yang tidak

tau. Tapi saya yakin ada banyak yang tau soalnya udah lama juga

pertambangan di tirtayasa ini sejak 2003 kalau ga salah.

Q2 : Apa yang diingin kan oleh masyarakat terkait pertambangan pasir laut ini ?

I2.2 : masyarakat inginnya mah pertambangan pasir ini di tutup saja karena makin

kesini keadaan laut di kecamatan makin buruk, nelayan sudah tidak bisa

mencari ikan bahkan nelayan kebanyakan pergi ke kota jadi buruh kasar.

b. Sasaran

Q3 : Tindakan apa saja yang harus dilakukan untuk mencapai sasaran?

I2.2 : perhatikan masyarakat kecil agar mereka yang miskin malah makin misikin

karena ladang penceharian mereka mulai hilang.

2. Norma (Norm)

a. Peraturan

Page 281: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

Q4 : apakah ada peraturan mengenai rekomendasi perizinan pertambangan pasir?

I2.2 : tentunya pasti ada mas, saya kurang mendalami juga hal itu.

b. Sosialisasi

Q6 : Apakah Dinas melakukan sosialisasi/seminar kepada perusahaan maupun

masyarakat?

I2.2 : tentunya kita selaku perantara bisa dibilang dari pemerintah daerah ke tiap-

tiap desa, kami selalu memberian sosoialisasi yang rutin dilakukakn kepada

masyarakat terutama kepada masyarakat pesisir seperti lontar, wargasara,

alang-alang kita selalu membrikan sosialisasi berupa arahan maupun

pelatihan

3. Wujud Perilaku (Performance)

a. Peran

Q8 : Apa peran dari Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten?

I2.2 : yang mengurus semua mengenai pertabangan mas. Yang ada di provinsi

banten.

Q9 : apakah masyarakat tau siapa yang berperan dalam mengurus pertambangan

ini?

I2.2 : saya rasa pasti ada yang tau, kalo beberapa tidak ada yang tau wajar saja kan

manusia tidak semuanya cerdas ada saja yang kurang pemahamannya dan

terserah lah ga peduli gituh.

b. Kordinasi

Q11 : apakah ada koordinasi dari pemerintah provinsi dengan kecamatan?

I2.2 : sesekali ada dari dinas kabupaten melakukan kunjungan maupun sosialisai ke

kecamatan sini karena kan kita biasanya ada sosialisasi ketiap-tiap desa untuk

memberikan arahan ataupun penyuluhan, kadang-kadang juga ada pihak

Page 282: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

perusahaan maon-main ksini ngobrolin keadaan pertambangannya

bagaimana

4. Penilaian dan

a. Hasil

Q13 : seperti apa hasil yang di rasakan oleh masyarakat ?

I2.2 : saya rasa hasil yang didapat dari pertambangan di Kecamatan Tirtayasa ini

khususnya oleh masyarakat pesisir sangat kurang baik terbukti dengan sering

dilakukanya aksi-aksi oleh masyarakat di Desa Lontar meminta pemerintah

Kabupaten untuk memberhentikan pengambilan pasir tersebut

a. Dampak

Q15 : Apa dampak yang di terima oleh masyarakat ?

I2.2 : kalau ngomongin dampak ada dua ada yang negatif ada yang positif, kita

ngomongin yang positif dulu pasti dari beberapa masyarakat ada yang

mengambil keuntungan dari dampak pertambangan tersebut baik itu

pekerjaannya, bisa saja jualan makanan karena saya yakin pasti rame dan

sebagainya. Kalau yang negatif, tentusaja kalau pertambangan tidak jauh dari

kerusakan lingkungan, folusi dan sebagainya jadi alasan.

Sanksi

b. Bentuk sanksi

Q16 : Sanksi apa yang akan diberikan kepada perusahan yang melanggar aturan ?

I2.2 : kalau itu saya tidak tau mas.

Q : apakah tanggapan anda terhadap peran Dinas pertambangan dan energi

provinsi banten ?

I2.2 : Dinas pertambangan dan energi Provinsi Banten saya rasa bekerja dengan

baik, namun perlu di tingkatkan lagi dalam semua aspek.

Page 283: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

Member Check

Transkrip Wawancara

Narasumber : Pak Madjana

Usia/Umur : 60an

Jabatan : Petani Rumput laut

Hari/ Waktu : Selasa/ 1 agutus 2017

Q : apakah masyarakat ikut dilibatkan daalam bekerja oleh perusahaan penambang

I : Dari awal ada pertambangan belum ada yang nawarin saya buat kerja di pertambangan saya mending nanam rumput laut aja.

Q : apakah setelah adanya lokasi pertambangan ini mengubah kehidupan ekonomi masyarakat ?

I : Tidak tau saya mah kang, saya dari dulu tetep saja nanen rumput laut belum pernah kerja di pertambangan.

Q : apakah ada bantuan dari pemerintah ataupun perusahaan ?

I : gak ada mas, saya sudah 19 tahun jadi petani rumput laut tidak ada bantuan yang saya terima. Mungkin yang lain mah ada kali soalnya sudah sering ada pendataan dari perusahaan dari Desa tapi blm ada yang gol ke saya mah. Mungkin keluarga-keluarga dekatnya saja yang dapet mah

Q : apakah anda pernah bekerja di pertambangan ?

I : tidak tau sayah mah kang, saya dari dulu tetep nanam rumput laut saja

Q : apakah masyarakat tau pemerintah yang mana yang mengeola pertambangan pasr yang ada di Kecamatan Tirtayasa?

I : pemerintah kabupaten dulu mah kalo sekarang mah ga tahu pemerintah yang mana

Q : apakah ada perbedaan dulu sama sekarang setelah adanya lokasi pertambangan ?

Page 284: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

I : sangat sulit de, bapak dari bujang kerja sebagai petani rumput laut ga pernah merasa kekurangan. Sekarangmah boro-boro buat ngeroko aja mau, susah mau nanamnya juga bagaimana kondisi ainya juga kaya gitu keruh. Bantuan bapak mh belum pernah dapat sekalinya ada pun palin oreng-orang yang dekat denga yang berkuasa saja

Q : bagaimana kondisi kehidupan masyarakat sekarang setelah adanya pertambangan ini ?

I : sekarang mah sedikit ga kaya dulu bisa bikin 300 ikat rumput laut, percuma naro banyak-banyak ngabisin modal doang karna kondisi air nya yang tidak nentu ditambah keruh, itu sangat berpengaruh sama pertumbuhan rumputnya normalnya 2 bulan lebih sekaraang bisa 3 bulanan.

Page 285: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

I

Q

Kesimpulan

1. Harapan (Expectation) a. Tujuan

Q1 : Apa tujuan yang melatarbelakangi

diberikannya rekomendasi perizinan

pertambangan?

I1 :

Q2 : Apa yang ingin dicapai dengan

diharuskannya perusahaan penambang

membuat rekomendasi perizinan ?

b. Sasaran

Q3 : Tindakan apa saja yang harus

dilakukan untuk mencapai sasaran?

2. Norma (Norm) a. Peraturan

Page 286: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

Q4 : apakah ada peraturan mengenai

rekomendasi perizinan pertambangan

pasir?

Q5 : Apakah dalam hal ini ada kebijakan

dari Pemerintah Daerah maupun Dinas

yang mengatur ?

b. Sosialisasi

Q6 : Apakah Dinas melakukan sosialisasi

kepada perusahaan maupun masyarakat?

3. Wujud Perilaku (Performance) a. Peran

Q10

b. Strategi

Q11 : bagaimana strategi yang dilakukan dalam pemberian rekomendasi perizinan pertambangan?

c. Kordinasi

Q12 : bagaimana kordinasi antara bagian

dalam satu SKPD yang terkait?

Page 287: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

Q12 : Adakah kordinasi dari DISTAMBEN

dengan SKPD lain? Dan seperti apa

kordinasi tersebut?

4. Penilaian dan a. Hasil

Q13 : apakah ada sistem penilaian dari

Dinas kepada perusahaan penambang

untuk mecapai hasil yang baik?

b. Dampak

Q14 : apakah dengan adanya keterlibatan dari Dinas memberikan dampak yang positif

Sanksi

c. Bentuk sanksi

Q15 : sanksi apa yang akan diberikan kepada perusahan yang melanggar aturan ?

d. Mekanisme pemberian sanksi

Q16 : siapa saja yang berhak memberikan sanksi kepada perusahaan yang melanggar aturan?

Q17 :bagaimana sistem pemberian sanksi tersebut ?

Page 288: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN
Page 289: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

Member Check

Transkrip Wawancara

Narasumber : Aji Wijaya

Usia/Umur : 28

Jabatan : Staff Bagian Pengawasan Mineral dan Batubara (Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten)

Hari/ Waktu : Rabu 31 Mei 2017

1. Harapan

a. Tujuan

Q1 : Apa tujuan yang melatarbelakangi diberikannya rekomendasi perizinan

pertambangan?

I1.3 : sudah pasti a dengan adanya surat izin yang di keluarkan oleh dinas berarti

wilayah tersebut sudah sah untuk di eksploitasi oleh penambang. Lagi pula

izin tersebut dikeluakan nya tidak sembarangan a ada berbagai tahapan dan

persyaratan yang harus di lalui oleh perusahaan tembusannya juga oleh

gubernur loh sekarang mah. Tidak sembarang juga kami memberikan itu

karena perlu ada peninjauan khusus dari instansi kita dan instansi terkait

supaya tidak ada pihak yang merasa di rugikan.

2. Norma (Norm)

a. Peraturan

Q4 : apakah ada peraturan mengenai rekomendasi perizinan pertambangan pasir?

I1.3 : Kalo undang- undang sendiri ada yaitu UU no 4 Tahun 2009 tentang

Pertambangan Mineral dan Batubara dan Peraturan Pemerintah Nomor 23

tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan

Batubara dan untuk bagaimana cara memperoleh wilayah pertambangan itu

ada di Peraturan Mentri No 12 tahun 2011, Tentang Tata cara Pendapatan

Page 290: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

Wilayah Usaha pertambangan dan sisitem Informasi Wilayah petambangan

Mineral dan Batubara

Q5 : Apakah dalam hal ini ada kebijakan dari Pemerintah Daerah maupun Dinas

yang mengatur ?

I1.3 : Perda pertambanga katanya masih dalam proses pengkajian, namun gak tau

pasti kapan beresnya.

b. Sosialisasi

Q6 : Apakah Dinas melakukan sosialisasi/seminar kepada perusahaan maupun

masyarakat?

I1.3 : tentu saja ada mas kan tiap-tiap bagian ada tugasnya masing-masing, siapa

yang mengawas siapa yang mngkaji dan tentunya buat sosialisasi juga.

Q7 : Kapan saja kegiatan solialisasi/seminar itu dilakukan ?

I1.3 : kurang tau juga tanya aja ke bagian pengawasan atau bagian lainnya saya tidak

melakukan hal iti.

3. Wujud Perilaku (Performance)

a. Peran

Q8 : Apa peran dari Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten?

I1.3 : peran kita adalah kontroling atau mengawasi di bagia lapangan, jadi kita ada

staff khusus untuk terjun ke lapangan untuk mengkaji dan membuat laporan

hasil lapangan kemudian di laporkan kepada kepala pengawanan daan

pengendalian. Jadi kita tau semua kondisi di lapangan itu seperti apa kalau

misalkan kondisi di lapangan belum siap ya kita ga bisa mengizinkan untuk

melanjutkan ke tahap berikutnya.

Q9 : apakah dinas selalu melakukan pengawasan langsung kelapangan ?

Page 291: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

I1.3 : kami tidak selalu rutin melakukan pengawasan ada waktuwaktu tertentu untuk

mengawasi misalkan pada smester pertama, persetiap perusahaan akan

naiktinggkat itu wajib untuk di awasi selebihnya prusahaan embuat laporan

rutin kepada dinas terkait laporan keuangan, alat, laporan pendapatan dan

lainnya. dari situ kita dapat melihat perusahaan mana yang rajin membuat

laporan sehingga kita bisa menilai.

b. Kordinasi

Q12 : Adakah kordinasi dari DISTAMBEN dengan SKPD lain? Dan seperti apa

kordinasi tersebut?

I1.3 : ada mas terutama dengan DPMPTSP selaku dinas yang berwenang untuk

mengeluarkain izin pertambangan. Kita hanya memberikan rekomendasi

perizinan pertambangan perusahaan kapeda DPMPTSP yang mengeluarkan

surat izinya DPMPTSP.

4. Penilaian dan

a. Hasil

Q13 : seperti apa hasil yang di ingnkan oleh Dinas terhadap perizinan tersebut?

I1.3 : kita semua tentunya menginginkan hasil yang baik bagi semua pihak dari

pertambangan ini, seperti bagi pemerintah adanya pemasukan buat daerah,

pengoptimalisasian sumber daya alam yang ada, bagi perusahaan adanya

keuntungan yang didapat dan bagi masyarakat sebagi tempat untuk bekkerja.

Sanksi

a. Bentuk sanksi

Q16 : Sanksi apa yang akan diberikan kepada perusahan yang melanggar aturan ?

I1.3 : kami disini tidak berhak untuk memberikan sanksi dan bukan bagian kami

juga, bisa saja dinas lain seperti kepolisian tapi mungkin bukan hal perizinan.

BLH bis memberikan sanksi kepada perusahaan apabila pertambangan

Page 292: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

tersebut merusak alam sekitar BLH pun punya aturan nya sendiri untuk

memberikan sanksi tersebut.. BLH bisa saja melaporkan kepada kita bahwa

perusaan tersebut melanggar aturan sehingga kita bisa menindaklanjuti

masalah tersebut kemudian kita membuat surat rekomendasi untuk

melakukan pemberhentian sementara, pemberhentian melakukan eksplorasi

bahkan pencabutan izin.

Page 293: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

Member Check

Transkrip Wawancara

Narasumber : Pak Jeni

Usia/Umur : 59

Jabatan : Nelayan Tambak di Desa Lontar Kec Tirtayasa

Hari/ Waktu : Rabu 31 Mei 2017

Q : Apakah masyarakat tau apa tujuan dari adanya pertambangan pasir di daerah nya?

I : kurang tau yah, supaya tidak bisa di demo sama warga kayanya, dulu mah pas awal-awal saya pernah ikut menambang semalaman dari magrib pulang subuh, dibagi per RT satu malam besoknya lagi satu malam RT lain itu juga saya pernah sekali ga ada lagi sampe sekarang.

Q : Apakah ada kesepakatan yang di buat antara masyarakat dengan perusahaan penambang?

I : saya tidak tahu peraturan pertambanga mah mas.

Q : seperti apa hasil yang di inginkan oleh masyarakat terhadap pertambangan ini ?

I : yang kami harapkan dari pertambangan ini tidak menggangu pekerjaan kami dan merusak wilayah ini, buktinya dengan adanya pertambangan ini sudah banyak warga yang tidak melaut lagi karena hasil yang didapat sangat sedikit

Q : Dengan adanya lokasi pertambangan ini apakah berdampak kepada kehidupan masyarakat?

I : kabanyakan warga kita kerjanya sebagai nelayan dulu setiap hari warga pergi melaut dan juga sebagian besar berbudidaya rumput laut banyak dipinggiran sini di jadikan tempat menjemur rumputnya, sekarang mh jarang sekali mas melihat yang kaya gitu-gitu malahan pemuda sekarangmah malah pergi kerja ke jauh. Dulu pernah kita ikut kerja/dilibatkan lah dalam proses pengambilan pasir sama PT sinar serang kalau ga salah mh kita mulai bekerja dr jam 6 sore samai jam 6 pagi, kita kerja bergiliran di bagi sesuai dengan RT masing-masing, kita dapat uang seratus ribu lebih.

Page 294: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

Q : Sanksi apa yang akan diberikan kepada perusahan yang melanggar aturan ?

I : sudah lama hampir 3 atau 5 bulan terahir sebelum puasa pertambangan ini tidak beroprasi saya tidak tau alasannya apa cuma yang saya dengar katanya lurah( Desa Lontar Kecamatan Tirtayasa) yang nyuruh berheti dulu kabarnyamah gitu mas, tapi saya juga tidak tau persis.

Q : apakah masyarakat tau siapa yang megelola pertambangan ?

I : oleh kabupaten yah mas, setau saya dulu mah oleh kabupaten karena kebanyakan yang saya dengar itu dari kabupaten.

Page 295: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

I Member Check

Transkrip Wawancara

Narasumber : Hj. Djubaedah

Usia/Umur : 28

Jabatan : (Manajer CV Bela Bangsa Kab Serang ( Kwasa Non-Pertambangan)

Hari/ Waktu : Rabu 31 Mei 2017

1. Harapan

a. Tujuan

Q : Apa tujuan diberikannya rekomendasi perizinan pertambangan?

I : roh dari berjalannya sebuah perusahaan apalagi sekalanya besar adalah sebuah

izin dari pemerintah, tanpa izin dari pemerintah tertinggi ini tidak akan bisa

berjalan. Kenapa perusahaan ini tidak dapat restu bisa dikatakan karen tidak

memenuhi sayarat, syaratnya apa misalkan grade nya harus di atas berapa,

kemampuan finansialnya harus sebesar apa mampuh ga perusahaan harus

menampung semua itu.

Q : Apa peran dari Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten sangat

penting?

I : sangat penting mas, ibaratnya Dinas Pertambangan adalah wadahnya yang

menaungi segala urusan mengenai pertambangan ber tanggung jawab atas

semua masalah lah intinya mah. Sangat baik saya rasa, apalagi sekarang tidak

ribet kaya dulu lama nunggunya lebih terbuka dan transparan. Kalau dulu mah

kan yang ngelola kabupaten terus di lanjutkan ke provinsi sekarang mah ngga

langsung oleh dinas Provinsi

Q : Seperi apa kelemahan sistem kerja yang di lakukan oleh dinas ?

Page 296: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

I : jaman sekarang untuk kerjasama dengan orang pemerintaahan kalo kita sedikit

koneksi mah sangat sulit mas, apalagi dengan modal

Q18 : biasanya perusahaan memberikan bantuan berupa apa ?

I : biasanya standarnya dana CSR itu kurang lebih 150.000 ditambah bantuan

berupa beasiswa dan kebutuhan masyarakat sekitar itu juga kita

pertimbangkan lagi dengan terperinci jangan sampai kita yang harusnya

untung malah nombok mas

Page 297: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

Member Check

Transkrip Wawancara

Narasumber : Moch. Pendi

Usia/Umur : 51

Jabatan : Kaur Perencanaan dan Pelaporan Desa Alang-alang

Hari/ Waktu : Kamis 13 juli 2017

1. Harapan

a. Tujuan

Q : Apa masyarakat tau apa tujuan dari diberikannya rekomendasi perizinan

pertambangan?

I2.4 : kurang tau itu mah a, masalah tau engganya itu tergantung masyarakatnya

sendiri.

Q : Apa yang diingin kan oleh masyarakat terkait pertambangan pasir laut ini?

I2.4 : pertambangan yang ada disini maunya mah di tutup bagaimana pun juga

adanya pertambangan tersebut malah meperburuk keadaan masyarakat

sekitar pesisir karena sebagian besar menggantungkan hidupnya sebagai

nelaian dan petani rumput laut itu turun temurun dari dulu, mulai sekaranga

aja banyak yang nyari kerja ke jakarta jadi buruh kerja pabrik paling yang

sepuhnya aja yang bertahan di sini mah.

b. Sasaran

Q3 : Tindakan apa saja yang harus dilakukan untuk mencapai sasaran?

I2.4 : semua pihak dilibatkan untuk berunding, mengawasi dan mengontrol jalannya

pertambangan. Selain itu juga masyarakat harus di libatakan bekerja,

penggantian dana yang harus di sesuaikan dengan dampak yang diterima

sehingga masyarakat merasa tidak rugi-rugi amat lah.

Page 298: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

2. Norma (Norm)

a. Peraturan

Q : apakah masyarakat tau mengenai peraturan pertambangan bagaimana?

I2.4 : untuk peraturannya mah saya rasa tau, tapi kan masyarakat bisa apa palingan

demo-demo kaya gitu mending di denger kalau engga dapet capenya doang.

b. Sosialisasi

Q : Apakah Dinas melakukan sosialisasi/seminar kepada perusahaan maupun

masyarakat?

I2.4 : tidak ada sosoialisasi dari dinas pertambangan de desa sinih mas, pas awal-

awal pernah ada tapi udah lama juga dan sampai sekarang tidak ada lagi.

Q : Kapan saja kegiatan solialisasi/seminar itu dilakukan ?

I2.4 : itu udah lama sekali mas.

3. Wujud Perilaku (Performance)

a. Peran

Q : Apakah peran dari Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten dapat

dirasakan oleh masyarakat?

I2.4 : saya hampir 13 Tahun kerja di Desa di mulai dari Sekdes sampai sekarang

menjadi Kaur karena sudah capek menanggapi omongan masyarakt sama

LSM, menuntut supaya di berhentikan pertambangan ini karen merusak

ekosistem laut dan akses jalan yang rusak. Baik Pemerintah kabupaten

maupun provinsi saya rasa keduanya sama tidak melihat kondisi daerah kami

seperti ini, terbaru jalan di depan yang beton itu bukan bantuan dari

pemerintah daerah melainkan bantuan dari pemerintah pusat.

Page 299: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

Q : apakah dinas pertambangan dan energi melakukan pengawaan langsung ke

lapangan ?

I2.4 : saya rasa belum pernah ada dari dinas pertambangan yang turun langsung ke

sini untuk mengawasi ataupun mengontrol jalannya pertambangan yang ada

disini.

b. Koordinasi

Q : apakaha ada koordinasi dari dinas terkait dengan desa?

I2.4 :: tidak ada koordinasi antara pemerintah daerah dengan pihak desa, kami selaku

pihak desa merasa di kambing hitamkan oleh pemerintah, masyarakat taunya

kami itu dilibatkan dalam pertambangan ini tapi nyatanya tidak terlebihlagi

masyarakat selau di pengaruhi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab

bahwasanya desa ikut dilibatkan dalam hal ini padahal mah boro-boro, sering

sekali masyarakat berdemo di kantor Desa sedangkan koordinasi dari atas tidak

ada bagaimana kami harus menjawab tuntutan masyarakat.

4. Penilaian dan

a. Hasil

Q : seperti apa hasil yang di rasakan oleh masyarakat ?

I2.4 : sejak 2003 semenjak pertambangan pasir di buka di daerah pesisir ini saya

rasa tidak ada hasil baik yang dirasa oleh masyarakat yang di berikan oleh

Dinas Pertambangan, dari yang awalnya oleh Pemerintah Kabupaten sampai

sekarang Provinsi tidak ada bantuan yang sifatnya terusmenerus. Malahan

kami dari desa selalu di jadikan kaya semacam orang yang harus bertanggung

jawab dengan semua itu padahal kami dari desa tidak tau apa-apa bahkan

kami tidak dilibatkan dalam hal pertambangan ini, terkecuali untuk

pembuatan Analisis dampak lingkungan (AMDAL) kami dari desa diminta

perwakilan. Yang terbaru saja pada tahun 2015 yah kalo ga salah desa kami

menyumbang PAD kepada pemerintah kurang lebih 16 M, tetntunya wajar

jika dari uang sebesar itu kita meminta sesuatu untuk masyarakat kami ini

Page 300: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

faktanya uang dana desa juga sulit untuk keluar dan ada satu jalan sepanjang

5 Km yang di beton itupun hasil dari marah-marah kami denga DPRD

kabupaten untuk memperbaiki jalan, alhamdulillah itu berhasil walaupun

batua itu datangnya dari pemerintah pusat bukan daerah.

a. Dampak

Q : Apa dampak yang dirasakan oleh masyarakat terkait dengan pertambangan ?

I2.4 : kalau ngomongin dampak mas, pastinya ada buktinya tadi saja akses jalan

dulu mah mobil-mobil bermuatan besar jarang masuk sini paling mobil kecil

doang, sekarang mah hampir tiap hari bolak-balik, mana akses kesini jalannya

kecil di hajar sama mobil muatran besar atu ambles. Bahkan bukan Cuma itu

saja loh, masyarakat yang punya tambak pun ikut-ikutna dijadiin tambang

pasir ga punya izin lagi masalahnya.

Sanksi

b. Bentuk sanksi

Q : Sanksi apa yang akan diberikan kepada perusahan yang melanggar aturan ?

I2.4 : saya kurang tau untuk hal itu mas, menurut pengalaman mah paling

pemberhentian saja belum ada yang sampai ke meja persidangan.

c. Mekanisme pemberian sanksi

Q : sejauh ini apakah anda sudah mendengan apakah ada perusahaan yang terkena

sanksi ?

I2.4 : saya belum pernah dengan, untuk pemberhentian ini menurut informasi

karena kasus reklamasi yang berada di jakarta. Karena sebagian besar pasir

dikirim dari kita, di jakarta manamunkin ada kalaupun ada mana cukup.

Q : apakah tanggapan anda terhadap peran Dinas pertambangan dan energi

provinsi banten ?

Page 301: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

I2.4 : dinas pertambangan dan energi harus meningaktkan pengawasannya, harus

lebih memperhatikan masyarakat kecil di bawahnya, libatkan masyarakat,

mahasisiwa dalam pelaksaanaan pengelolaannya juga mas.

Q : bagaimana kondisi masyarakat di di desa ini ?

I2.4 : di daerah kami kebanyakan masyarakat nya bekerja sebagai pencari ikan di laut atau nelayan. Untuk jensinya nelayan tersebut terbagi menjadi kedalam tiga jenis, yaitu nelayan tangkap, nelayan tambak, dan nelayan budidaya rumput laut. sebenarnya Kecamatan Tirtayasa memiliki banyak potensi untuk dikembangkan yaitu adanya tambak ikan, rumput laut, tempat wisata umum, dan memiliki Tempat Pelelangan Ikan sebagai sarana jual beli ikan para nelayan tangkap.

Page 302: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

Member Check

Transkrip Wawancara

Narasumber : Nurul Ulfan

Usia/Umur : 26

Jabatan : Anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Forn Kebangkitan Petani dan Nelayan/FKPN Kecamatan Tirtayasa

Hari/ Waktu : Selasa 30 Mei 2017

Q : Apa tujuan yang yang di harapkan pemrintah dapat di terima oleh masyarakat?

I : tidak ada kang, saya rasa yang di terima masyarakat adalah makin sulit masyarakat untuk melaut, dan sebagainya. Kita bisa liat akses jalan menuju sini rusaknya sangat parah kondisi laut semakin hari semakin keruh cuaca nya panas gersang

Q : Apa yang ingin dicapai dengan diharuskannya perusahaan penambang membuat rekomendasi perizinan ?

I1 mungkin pemerintah ingin meningkatkan pendapatan daerah, tapi harus kita pahami dimanapun mau di Banten mau di Kalimantan yang namanya pertambangan mh pasti ngerusak lingkungan. Jadi dibutuhkan kerjasama yang baik dari pemerintah perusahaan dengan masyarakat nya juga.

a. Sasaran

Q : apakah ini menurut anda tepat sasaran ?

I : menurut saya tidak

Q : Apa peran dari Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten?

I : saya rasa pasti ada politik uang ataupun sogokan yang dilakukan oleh perusahaan kepada Dinas, kita tidak tau apakah isi dari dokumen tersebut benar atau tidaknya kan. Contohnya gini saja mas, misalkan dalam berkasnya tertulis sekian tapi dalam fakta dilapangan nya ga ada tapi perusahaan sudah dalam tanda kutif sudah main belakang katakan lah kemudian berkas tersebut di ceklis bagus ataupun diloloskan lah kan kita tidak tau

Page 303: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

Q : bagaimana keadaan pertambanga di kecamatan tirtayasa ?

I : di Kecamatan Tirtayasa khusunya di Desa Lontar yang kondisi pertambangannya bisa di bilang paling aktif masyarakat medapat bantuan berupa uang sebesar 100.000 dari perusahaan PT Sinar Serang, ini juga dana keluar tidak sesuai dengan kesepakatan awal yang di janjikan oleh perusahaan yaitu sebesar 150.000

Page 304: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

Member Check

Transkrip Wawancara

Narasumber : Pak Fahruri

Usia/Umur : 51

Jabatan : Ketua POKMAWAS (Kelompok Masyarakat Pengawas) di Desa Lontar.

Hari/ Waktu : Kamis 13 juli 2017

Q : apakah masyarakat tau yang bertanggung jawab atau bertugas untuk mengelola pertambangan ini ?

I : mungkin saja masyarakat tidak tahu siapa yang diatas bertanggung jawab atas semua ini, toh jarang sekali ada bantaun ataupun sumbangan dar Dinas Pertambangan, sekalinya ada juga dari Dinas lain seperti Dinas Kelautan Kabupaten Serang dan Dinas PU

Q : apakah masyarakat ikut dilibatkan untuk mengawasi jalannya pertambangan pasir ini oleh pemerintah ?

I : kami ikut mengawasi bukan atas dasar suruhan dari dinas manapun, kami disini bekerja atas dasar mau kami sendiri, karena kami prihatin dengan kondisi wilayah dan masyarakat kami yang dirasa dari tahun ke tahun mengalami kemunduran.

Q : bagaiamana sikap perusahaan penambang terhadap kondisi alam sekarang ?

I : dengan keberadaanya pertambangan di Kecamatan Tirtayasa ini dirasa paling merusak dibandingkan dengan kegiatan eksploitasi dari sektor-sektor yang lainya, tentusaja ini merugikan masyarakat di sekitar sini mereka mah sudah beres bisa pergi nyari lokasi yang lain.

Q : bagaimana respon masyarakat terhadap pertambangan pasir ini ?

I : dari awal mulainya lokasi petambanga pasir di Desa Lontar ini mas, masyarakat semuanya menolak bahkan sering sekali masyarakat melakukan aksi-aksi di depan kantor pemerintah daerah, desa bahkan di kantor perusahaan tersebut menuntut supaya pertabangan tersebut tidak dibolehkan disini tapi nyatanya

Page 305: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

gimana perusahaan tetap di berkan izin dan kita lihat sdampaknya kemasyarakat bagaimana bahkan sejauh ini tidak ada sanksi yang tegas yang diberikan oleh pemerintah, kami selaku masyarakat tidak di pedulikan oleh pemrintah mas

Q : bagaimana sikap pemerintah terhadap masyarakat terkait pertambangan pasir ini ?

I : bahwa Pemerintah dirasa tidak memihak kepada masyarakat, baik dari KOMNAS HAM, POLDA, Kementrian Perikanan dan Kelautan, dan Pemerintah Kabupaten Serang karena tetap memberikan izin meskipun masyarakat menolak dan meminta kepada Pemerintah Kabupaten Serang untuk mencabut izin tersebut

Q : Pertambangan pasir siapa saja yang ada di Kecamatan Tirtayasa ?

I : Selain penambangan pasir laut yang dilakukan oleh pihak swasta, di Kecamatan Tirtayasa Kususnya di Desa Lontar dan Desa Wargsara juga terdapat penambangan pasir darat yang dilakukan di pesisir-pesisir pantai oleh masyarakat sekitar. Dimana penambangan pasir yang dilakukan oleh masyarakat tersebut tidak ada yang memiliki izin usaha tambang dari Pemerintah Kabupaten Ser ang maupun Pemerintah Provinsi Banten

Page 306: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

Member Check

Transkrip Wawancara

Narasumber : Pak Marsyad

Usia/Umur : 51

Jabatan : Nelayan di Desa Lontar

Hari/ Waktu : Kamis 13 juli 2017

Q : apakah masyarakat tau mengenai peraturan pertambangan ?

I : tidak tahu mas.

Q : bagaimana kondisi masyarakat sekarang ?

I : semenjak adanya pertambangan pasir kami nyari ikan susah harus ke tengah sana kalau kapal kecil kanmana mungkin bisa kadang-kadang kita juga maksain aja kalau ga gitu mana ada penghasilan kitanya.

Q : apakah aa bantuan dari pemerintah maupun perusahaan ?

I : Dulu ada mas bantuan buat nelayan kaya jaring sama motor buat ngangkut ikan, tapi yang pegang yang ngelola pengepul ikan kita mah ada yang kebagian ada yang tidak termasuk sayah nda kebagian.

Q : apakah dengan adanya pertambangan memberikan keuntungan epada masyarakat ?

I : Jarang sekarang mah mas, seminggu paling dua kali juga jarang ngamburin solar doang mending kita dapet ikan capek mah iyah mana harus lebih jauh sekarang mah ga kaya dulu ikan nya juga sulit. Paling kerja serabutana aja kadang

Q : setelah adanya pertambangan apakah sulit mencari kerja ?

I : kuli bangunan kadang ikut narik sama orang.

Page 307: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

Member Check

Transkrip Wawancara

Narasumber : Resena

Usia/Umur : 28

Jabatan : Staff/kariawan CV. Dela Mandiri (Kwasa Pertambangan)

Provinsi Banten)

Hari/ Waktu : Rabu 31 Mei 2017

Q : Apa tujuan yang melatarbelakangi diberikannya rekomendasi perizinan

pertambangan?

I : sangat penting sekali mas, tanpa surat izin atau surat rekomendasi kami tidak

bisa apa-apa. Tentusaja untuk mendapatkan itu harus ada beberapa sayarat

ataupun kriteria yang harus dipenuhi sesuai dengan komoditi kita apa. Jadi,

dengan dibkeluarkannya izin dari pemerintah kita nih otomatis urusan

dilapangan urusan persyaratannya sudah beres dong urusan masyarakat

menolak ataupun unjuk rasa saya rasa di setiap lokasi pertambangan apa saja

di indonesia maupun di dunia pasti terjadi.

Q : apakah ada peraturan mengenai rekomendasi perizinan pertambangan pasir?

I : tentu saja ada a peraturan tentang pertambangan yang menjadi dasar hukumnya

Q : Apa peran dari Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten sangat

penting?

I : yang pasti sangat penting, dinas itu yang mengawsi dan mengelola

pertambangan yang kita kelola. Perannya bisa dikatakan sangat sentral lah,

misakan kalo kita tidak diizinkan untuk melakukan oprasi ya kita tidak bisa

Page 308: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

sewenang-wenang turun langsung kelapangan kita bisa di blacklist oleh

pemerintah

Q : Adakah kordinasi dari DISTAMBEN dengan SKPD lain? Dan seperti apa

kordinasi tersebut?

I : tentu saja ada mas, kita berkoordinasi dengan semua pihak terkait itu saya rasa

sangat penting untuk terjalinnya kerjasama yang baik antara pemerintah

dengan perusahaan itu menjadikan hubungan yang baik, sama ke masyarakat

juga kaya gitu masyarakat ikut di libatkan bekerja juga malahan

Page 309: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

Member Check

Transkrip Wawancara

Narasumber : Sanah

Usia/Umur : 32

Jabatan : Masyarakat/Pedagang

Hari/ Waktu : Selasa/ 1 agutus 2017

Q : apakah ada bantuan dari pemerintah mauoun perusahaan penambang kepada masyarakat ?

I : dulu saya mendapat bantuan dari perusahaan sinar serang seratus ribu (Rp.100.000)/bulan, ada datanya mas dari perusahaan terus di bagikan kemasyarakat bentuknya semacam kupon gitu sampe antri banyak orang di depan kantornya itu

Q : apakah ada orang dari pemerintah yang turun langsung kelapangan untuk mengaasi jalannya pertambangan ?

I : tidak ada mas, yang saya tau pas awal-awal saja ada orang dari pemerintah kabupaten datang kesini melihat lokasi sini.

Q : Apakah pertambangan pasir di sisni masih berjalan ?

I : sudah lama mas tudaka ada kapal tongkang yang ngeruk pasir disina bahkan dari sebelum puasa sudah ga ada tapi kemaren kurang lebih sebulan lah ada 2 atau 3 kapal lagi yang ngambil pasir.

Q : apakah masyarakat tau peraturan apa yang mengurus mengenai pertambangan?

I : Ga tau sayah mah yah mas, saya mah taunya ada aja pertambangan ini embel-embelnya mah kurang tau

Page 310: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

Member Check

Transkrip Wawancara

Narasumber : Ucu Sumarna,SH

Usia/Umur : 51

Jabatan : Pelaksana (Kepala Seksi Pelayanan Perizinan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu-DPMPTSP Provinsi Banten)

Hari/ Waktu : Kamis 13 juli 2017

1. Harapan

a. Tujuan

Q1 : Apa tujuan yang melatarbelakangi diberikannya rekomendasi perizinan

pertambangan?

I2.1 : berdasarkan uu no 23 tahun 2014 tenteng pemerintahan daerah didalamnya

berisikan pertauran yang mana pemerintah pusat dan daerah provinsi

diwajibkan untuk mengelola salah satunya mengenai pertambangan yang kita

tau sebelumnya di atur oleh ranah kabupaten atau kota itu sendiri, tercantum

dalam Visi kita (PTSP) yaitu satu gerbang sejuta peluang, siapa saja berhak

berinvestasi di Provinsi Banten ini. Selain itu juga dengan prosedur yang

mudah dan pesyaratan yang sederhana ini menciptakan pelayanan yang prima

dan mempersingkat waktu pelayanan ini tidak mungkin mempermudah para

investor untuk melakukan perizinan. Tentusaja dengan itu bisa menambah

pendapatan bagi daerah kita dan juga hasinya untuk keperluan masyarakat

juga kan.

Q2 : Apa yang ingin dicapai dengan diharuskannya perusahaan penambang

membuat rekomendasi perizinan ?

I2.1 : tentusaja harapan yang ingin dicapai dari diharuskannya membuat izin

pertambangan yaitu keterbukaan/transfaransi dari perusahaan penambang

Page 311: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

dan juga instansi terkait sehinnga menarik insvestor untuk berinvestasi di

provinsi Banten ini.

b. Sasaran

Q3 : Tindakan apa saja yang harus dilakukan untuk mencapai sasaran?

I2.1 : keterbukaan dan tidak membeda-bedakan antara perusahaan satu engan yang

lainnya, dan lagi pula untuk perusahaan yang boleh bergabung harus

mempunyai anggaran/modal awal yang cukup besar.

2. Norma (Norm)

a. Peraturan

Q4 : apakah ada peraturan mengenai rekomendasi perizinan pertambangan pasir?

I2.1 : ada, undang-undang No 4 Tanun 2009 tentang pertambangan mineral dan

batubara bisa dilihat, semuanya seputar pertambangan ada disitu, kalau

DPMPTSP sendiri ada Perpres No 97 tentang penyelenggaraan terpadu satu

pintu itu yang dibuat oleh presiden terus adalagi UU No 25 tahun 2009

tentang pelayanan publik semua tercantum disana tentang pelayanan kita.

Q5 : Apakah dalam hal ini ada kebijakan dari Pemerintah Daerah maupun Dinas

yang mengatur ?

I2.1 : Terbaru ada kita membuat semacam terobosan baru tapi bukan ke arah

peraturan tapi lebih ke arah sistem saja kita sudah membuka yang namanya

e-PTSP jadi aplikasi ini kita bisa melakukan kegiatan pelaporan apa macam -

macam lainya bisa dengan online tapi ini wajib bagi semua perusahaan

maupun perseorangan

b. Sosialisasi

Q6 : Apakah Dinas melakukan sosialisasi/seminar kepada perusahaan maupun

masyarakat?

Page 312: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

I2.1 : sosialisasi kepada masyarakat itu sangat penting loh mas, bukan hanya kepada

masyarakat kita selalu memberikan arah kepada perusaah yang mendaftar di

Dinas PTSP ini, kita selalu rewel memberikan saran anda harus gini tiak boleh

gini tujuannya pasti supaya bisnis yang dijalaninya berjalan lama tidak ada

kendala

Q7 : Kapan saja kegiatan solialisasi/seminar itu dilakukan ?

I2.1 : kesetiap seluruh pemohon izin tujuannya itu tadi supaya apa yang mereka

lakukan/kerjakan berjalan dengan waktu yang cukup lama.

3. Wujud Perilaku (Performance)

a. Peran

Q8 : Apa peran dari DPMPTSP Provinsi Banten?

I2.1 : peran kita disini bisa di sebut paling sentral, tugas kepala DPMPTSP

menandatangani semua perizinan yang di rekomendasikan oleh dinas teknis,

semisal pertambangan ini pemohon izin mengumpulkan berkas apa saja yang

dibutuhkan sebagai syarat permohonan di laporkan kepada Dinas

Pertambangan dan Energi kemudian ada tim dari yang mengkaji semua

laporan yang dibuat setelah itu baru dinas teknis membuatkan surat

rekomendasi perizinan kepada kami (DPMPTSP) kemudian kita tandatangani

sesuai dengan rekomendasi dari dinas teknis tersebut apakah layak ataupun

tidak untuk di tandatanga, setelah itu kita membuat surat balasannya

kemudian di sampaikan lagi kepada dinas teknis. “ pra dan pasca Izin

pertambangan keluar dari PTSP, semua urusan ataupun kegiatan

pertambangan adalah hak ataupun tugasnya Dinas Pertambangan dan Energi

baik itu dari pengawasan, pengendalian, pelaporan dan rekomendasi

perizinan itu sepenuhnya tugasnya Dinas Teknis. PTSP hanya

menandatangani dan meneluarkan surat izin yang di rekomendasikan oleh

Dinas teknis

Q9 : Seperi apa sistem kerja yang di lakukan oleh dinas ini?

Page 313: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

I2.1 : kita ( DPMPTSP) mempunyai tugas yang sentral saya katakan sekalilagi

apabila tida ada tandatangan dari kami perusahaan tidak boleh menjalankan

usahanya. Namun tugas dan kewenangan kami sangat terbatas, kamsi disini

hanya menandatangani saja atas dasar rekomendasi. Urusan sebelum dan

sesudah di tandatangani surat perizinan tersebut adalah tugasnya dinas teknis

yang mengurus. Terkecuali dinas teknis merkomendasikan perusahaan

tersebut tidak berkelakuan sesuai dengan aturan untuk di cabut surat izinnya.

Q10 ; apakah ada kelebihan lain dari dinas ini?

I 2.1 : selain memberikan izin kami juga mempunyai hak untk mencabut surat

keputusan perizinan yang dibuta oleh kami tersebut atas dasar rekomendasi

dari dinas teknis, keputusan tersebut diambil karena dalam perakteknya

perusaahan tersebut tidak berkelakuan dengan baik ataupun tidak menaati

aturan

Q11 : Seperti apa strategi yang dilakukan dalam pemberian rekomendasi perizinan

pertambangan?

I : tidak ada strategi khusus dalam pemberian perizinan ini , kita bekerja sesuai

dengan aturan yang ada. Namun perkembangan jaman ini membawa kita ke

hal yang sangat praktis, tidak lama ini kami baru saja melauncingkan sebuah

terobosan terbaru didinas ini bahwa semua perizinan bisa di selesaikan

dengan cara online melalui ePTSP.

b. Kordinasi

Q11 : Seperti apa koordinasi antara bagian dalam satu SKPD yang terkait?

I2.1 : kita selalu berkoordinasi dengna dinas teknis terkait karena sudah saya

sampaikan di awal bahwa tanggung jawab sepnuhnya itu berada di Dinas

teknis bukan kita. Semisal ada kejadian yang tidak di inginkan kita tidak bisa

ikut campur.

Page 314: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

Q12 : Adakah kordinasi dari DKPMPTSP dengan SKPD lain? Dan seperti apa

kordinasi tersebut?

I2.1 : kita berkoordinasi denga semua dinas tekinis yang terkait yang ada di provinsi

Banten ini. Kita selalu berkomunikasi dengan dinas teknis. Kita selalu

berkoordinasi dengan dinas teknis supaya bilamana terjadi hal-hal yang dapat

menggangu atau merusak bisa terdeteksi dari awal.

4. Penilaian dan

a. Hasil

Q13 : seperti apa hasil yang di ingnkan oleh Dinas terhadap perizinan tersebut?

I2.1 : karena sistem pemerintahan kita sekarang ini sudah terbuka kita berharap

dengan adanya lokasi pertambangan di wilayah pantai Kabupaten Serang ini

bisa menarik investor-investor dari luar Banten bahkan asin untuk

berinvestasi di Banten ini tujuannya satu untuk membangun perekonomian di

Banten, dua meningkatkan pendapatan Daerah sehingga dengan itu

masyarakat kita bisa lebih sejahtera.

Q14 : Bagaimana sistem penilaian dari Dinas kepada perusahaan penambang untuk

mecapai hasil yang baik?

I2.1 : harapan kita dalam pelayanan ini adalah memberikan pelayanan yang prima,

menyederhanakan persyaratan agar supaya mempercepet waktu dalam

pelayanan.

a. Dampak

Q15 : Apakah dengan adanya keterlibatan dari Dinas memberikan dampak yang

positif

I2.1 : kalo berbicara tentang pertambangan tentunya yang banyak dibicarakan

adalah dampak yang buruk yang di terima oleh masyarakatnya saja, namun

dibalik itu ada keuntungan yanh diterima semisal lapangan pekerjaan,

meningkatnya PAD kita sendiri dan menarik investor asing.

Page 315: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

Sanksi

b. Bentuk sanksi

Q16 : Sanksi apa yang akan diberikan kepada perusahan yang melanggar aturan ?

I2.1 : kami mempunyai kewenangan untuk mencabut ataupu memberhentikan

peertambangan sebuah perusahaan selain itu juga kami berhak memberikan

semacam hadiah jika ada bantuan peralatan dari pemerintah pusat dengan

syarat apabila perusahaan tersebut rajin memberikan laporan perusahaanya

kepada dinas terkait paling sedikit 3 triwulan berturut-turut atau 18 bulan

terakhir.

c. Mekanisme pemberian sanksi

Q17 : Siapa saja yang berhak memberikan sanksi kepada perusahaan yang

melanggar aturan?

I2.1 : oh iya tugas kami selain memberikan perizinan kepada perusahaan

penambang kami bisa juga memberhentikan izin pertambangan tersebut atas

dasar dari rekomendasi dari Dinas pertambangan dan Energi dan tentunya

atas persetujuan dari gubernur dan mentri.

Q18 : Bagaimana sistem pemberian sanksi tersebut ?

I2.1 : dengan keluarnya surat keputusan yang di setujui oleh gubernur dan mentri

selain itu juga tadi yang saya sampaikan jika perusaahan berkelakuan tidak

baik dalam tanda kutif tidak menaati aturan sangat sulit untuk perusahaan

untuk mendapatkan perizinan selanjutnya bukan tidak mungkin juga kalau

perusahaan tersebut melanggarnya sangat kterlaluan bisa di berhentikan di

pertengahan jalan bahkan di kenakan denda bisa jadi.

Page 316: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

Member Check

Transkrip Wawancara

Narasumber : Supriyadi, S.Ko., MM

Usia/Umur : 54

Jabatan : Direktur NGO Rumah Hijau

Hari/ Waktu : Selasa 30 Mei 2017

Q : Apa tujuan yang melatarbelakangi diberikannya rekomendasi perizinan pertambangan?

I1 : saya kira apa yang di rencanakan ataupun di buat oleh pemerintah memiliki tujuan yang baik mensejahterakan masyarakat, terlebih lagi mereka melakukan sesuatu didasarkan atas undang-undang ataupun dasar hukum dan sebagainya. Namun, yang menjadi permasalahan adalah sejauh mana praktek di lapangannya kebanyakan itu yang merusak alur rencana adalah orang dilapangan kita tidak bisa menyalahkan pemerintah yang mengizinkan namun kenyataan dilapangan amburadul dan kita juga tidak bisa menyalahkan orang dilapangan juga, berangkat dari sini harus ada yang perlu di tingkatkan apanya itu ya pengawasan dan kerjasama dari pemerintah dengan warga maupun desa sehingga tujuannya sesuai dengan apa yang di rencanakan,

Q : Apa yang ingin dicapai dengan diharuskannya perusahaan penambang

membuat rekomendasi perizinan ?

I : mungkin pemerintah ingin meningkatkan pendapatan daerah, tapi harus kita pahami dimanapun mau di Banten mau di Kalimantan yang namanya pertambangan mh pasti ngerusak lingkungan. Jadi dibutuhkan kerjasama yang baik dari pemerintah perusahaan dengan masyarakat nya juga.

Q : apakah ada peraturan mengenai rekomendasi perizinan pertambangan pasir?

I1 : sebelum perusahaan mauoun perseorangan mendapatkan izin pertambangan dari Dinas Pertambangan maka terlebih dahulu perusahan maupun perseorangan tersebutharus mendapatkan izin dari Badan Lingkunan Hidup yang berua AMDAL, seharusnya pemerintah harus bersikap tegas dan profesional jika perusahaan yang tidak memiliki izin AMDAL dari LH seperti yang tertuang dalam PP No 27 tahun 1999 tentang analisis dampa lingkungan dari Badan Lingkungan Hidup

Page 317: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

Q : Apakah Dinas melakukan sosialisasi/seminar kepada perusahaan maupun masyarakat?

I : sosialisasi sangat perlu di lakukan kepada masyarakat baik itu dari Dinas Trkait maupun dari Masyarakat, karena masyarakat bisa dikatakan awam jadi gampang untuk di propokasi. Karena sangat penting dilakukan sosialisasi supaya masyarakat paham pemerintah mengarahkannya kemana nih

Q : Seperti apa koordinasi antara bagian dalam satu SKPD yang terkait?

I1 : tentu saja untuk mencapai suatu yang sesuai dengan apa yang di harapkan oleh semua pihak perlu di lakukan kerja sama yang baik dengan semua stackholder yang terkait, pentingnya kerja sama dengan kalangan akademisi, Lembga Swadaya Masyarakat dan masyarakat di harapkan akan mempermudah pengawasan yang di lakukan oleh pemerintah agar komunikasi antar pemerintah swasta dengan masyarakat akab berjalan dengan baik.

Q : Sanksi apa yang akan diberikan kepada perusahan yang melanggar aturan ?

I : sebenarnya sanksi itu ada mas, perlu di ketahua saja bahwa dalam undang-undang lingkungan hidup atau AMDAL bagi perusahaan ataupun perorangan yang merusak lingkungan ataupun melanggar aturan tenantang lingkungan akan dikenakan denda minimal 3 M sampai 10 M atau minimal kurungan 3 sampai 10 Tahun

Q : Siapa saja yang berhak memberikan sanksi kepada perusahaan yang melanggar aturan?

I1 : sampai saat ini saya belum pernah mendengar ada perusahaan yang berhenti karena didenda ataupun di penjarakan, mungkin saya pikir ini adalah titik lemah kebijakan daap pemerintah yang kurang tegas untuk menegakan aturan yang ada contohnya kebakaran hutan di klimantan sumatra yang hampir tiap tahun terjadi apa pemerintah memproses masalah tersebut, terlebih lagi Badan Lingkunan Hidup Daerah belum mempunyi Perda tentang pengaturan lingkungan hidup

Page 318: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

Tabel

Matriks Wawancara Lapangan Setelah Di Reduksi

I

Q

Kesimpulan

1. Harapan (Expectation)

a. Tujuan

Q1 : Apa tujuan yang melatarbelakangi

diberikannya rekomendasi perizinan

pertambangan ?

I1.1 : disini kita mempunyai yang namanya

rumusan arah pelaksanaan program yang

tercantum dalam poin dua bisa dibaca sendiri

sama masnya yaitu terwujudnya peningkatan

sektor pertambangan dan energi dalam

penerimaan daerah dan penyerapan tenaga

kerja.

I1.2 : tentu saja ada mas, tujuan pemberian izin

ini agar perusahaan penambang memiliki

legalitas yang sah tentunya dengan adanya surat

izin yang kita buat memberikan kenyamanan

kepada perusahaan kepada kita juga kepada

masyarakat. Karena dalam persyaratanya juga

ada AMDAL, biaya pencadangan, bukti pajak

dan surat mengenai alamat kantornya juga ada.

Jadi dengan ini kita bisa lihat perusahaan mana

yang siap nih dengan modal segini dengan

Yang melatarbelakangi tujuan dari

rekomendasi perizinan pertambangan

oleh pemerintah daerah provinsi Banten

adalah salah satu bentuk dari berlakunya

UU No 23 Tahun 2014 Tentang

Pemerintahan Daerah. Swelain itu,

untuk terwujudnya peningkatan sektor

pertambangan dan energi dalam

penerimaan daerah, penyerapan tenaga

kerja, memanfaatkan potensi sektor

pertambangan dan menarik investor

asing. Selain itu juga sebagai tanda

legalitas kepada perusahaan penambang

sehingga bisa dikatakan layak ataupun

sah untuk melakukan kegiatan

penambangan, karena untuk

mendapatkan rekomendasi tersebut

sangat sulit harus ada persetujuan dari

Gubernur dan Mentri.

Page 319: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

keuntungan seberapa gituh bisa jelasnya untuk

peryaratan bisa di baca di PP No 23 Tahun 2010.

I1.3 : sudah pasti a dengan adanya surat izin

yang di keluarkan oleh dinas berarti wilayah

tersebut sudah sah untuk di eksploitasi oleh

penambang. Lagi pula izin tersebut dikeluakan

nya tidak sembarangan a ada berbagai tahapan

dan persyaratan yang harus di lalui oleh

perusahaan tembusannya juga oleh gubernur loh

sekarang mah. Tidak sembarang juga kami

memberikan itu karena perlu ada peninjauan

khusus dari instansi kita dan instansi terkait

supaya tidak ada pihak yang merasa di rugikan.

I2.1 : berdasarkan uu no 23 tahun 2014 tenteng

pemerintahan daerah didalamnya berisikan

pertauran yang mana pemerintah pusat dan

daerah provinsi diwajibkan untuk mengelola

salah satunya mengenai pertambangan yang kita

tau sebelumnya di atur oleh ranah kabupaten

atau kota itu sendiri, tercantum dalam Visi kita

(PTSP) yaitu satu gerbang sejuta peluang, siapa

saja berhak berinvestasi di Provinsi Banten ini.

Selain itu juga dengan prosedur yang mudah dan

pesyaratan yang sederhana ini menciptakan

pelayanan yang prima dan mempersingkat

waktu pelayanan ini tidak mungkin

mempermudah para investor untuk melakukan

perizinan. Tentusaja dengan itu bisa menambah

Page 320: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

pendapatan bagi daerah kita dan juga hasinya

untuk keperluan masyarakat juga kan.

Q2 : Apa yang ingin dicapai dengan

diharuskannya perusahaan penambang

membuat rekomendasi perizinan ?

I1.1 : kita disini berperan untuk

mengoptimalisasikan pemanfaatan potensi

daerah pertambangan dan juga menyediakan

lapangan pekerjaann juga.

I1.2 : tentu saja harapan yang kita inginkan

adalah tidak adanya pihak yang dirugikan, kita

tentusaja sudah tau disetiap wilayah

pertambangan tentu saja ada dampak yang

diterima oleh masyarakat baik itu kerusakan

lingkungan maupun hilangnya mata

penceharian warganya, namun disamping itu

juga kita harus mengambil sisi positifnya

bahwasanya dengan adanya pertambangan

tersebut bisa saja membuka lahan pekerjaan

yang baru bagi masyarakat juga meningkatnya

penghasilan pendapatan Daerah tersebut juga.

I2.1 : tentusaja harapan yang ingin dicapai dari

diharuskannya membuat izin pertambangan

yaitu keterbukaan/transfaransi dari perusahaan

penambang dan juga instansi terkait sehinnga

menarik insvestor untuk berinvestasi di provinsi

Banten ini.

Mengenai apa yang ingin dicapai dalam

dalam hal ini adalah pengoptimalisasan

pemanfaatan dalam sektor

pertambangan, menyidakan lapangan

pekerjaan. Menciptakan keterbukaan

antara pemerintah atau instansi terkait

dengan semua pihak yang terlibat.

Selian itu, dengan adanya rekomendasi

perizinan ini adalah untuk

meminimalisir dampak yaang akan

terjadi akibat dari pertambangan

tersebut.

Page 321: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

a. Sasaran

Q3 : Tindakan apa saja yang harus dilakukan

untuk mencapai sasaran?

I1 : agar semuanya bisa tepat sasaran baik bagi

pemegang IUP maupun kepada masyarakat,

tentusaja harapan kita semua adalaha tepat

sasaran. Untuk itu kita perlu bekerja dengan

profesional tentunya dengan tugas dan

fungsinya masing-masing mengaji semua aspek

yang akan terlibat nantinya berusaha untuk

meminimalisir kerugian yang akan timbul

melibatkan semua stackholder terkait untuk

menggali informasi yang sewaktu-waktu akan

timbul.

I1.2 : sesuai dengan aturan adalah satu cara yang

penting untuk mencapai sasaran yang

diinginkan. Tentu saja semua pihak dan kita

selaku pemerintah tentunya agara supaya yang

kita rencanakan berjaan dengan baik tidak ada

pihak yang merasa dirinya di rugikan. Terjun

langsung kelapangan adalah salahastu cara agar

kita bisa memahami kondisi masyarakat

sehingga kita tidak salah saaran.

I2.1 : keterbukaan dan tidak membeda-bedakan

antara perusahaan satu dengan yang lainnya, dan

lagi pula untuk perusahaan yang boleh

bergabung harus mempunyai anggaran/modal

awal yang cukup besar.

Upaya untuk mencapai sasaran

dibuhkan kerja yang profesional dan

bekerja sesuai dengan tufoksi dan sesuai

dengan aturan masing-masing dari

instansi terkait. Terjun langsung

kelapangan untuk mengawasi adalah

salah satu cara untuk memahami kondisi

yang terjadi. Tentunya dibearengi

dengan keterbukaan dari pemerintah

dan tidak membeda-bedakan antar

perusahaan.

Page 322: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

2. Norma (Norm)

a. Peraturan

Q4 : apakah ada peraturan mengenai

rekomendasi perizinan pertambangan pasir?

I1.1 : tentunya ada mas, bisa dilihat dari

Undang-undann Nomor 4 Tahun 2009 Tentang

Pertambangan Mineral dan Batubara, semuanya

bisa dilihat di situ sudah sangat jelas disini

menjelaskan semua terkait pertambangan asas,

tujuan, kewenangan dan lainya. Untuk

membahas mengenai tatacara rekomendasi

perizinan itu tertuang dalam PP No 23 Tahun

2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha

Pertambangan Mineral dan Batubara. Bisa di

baca sendiri bagian tatacara perimntahan

perizinan

I1.2 : setelah keluarnyan UU No 23 Tahun 2014

tentang Pemerintahaan Daerah, setelah itu

kewenangan berada di pemerintah Provinsi dan

Pusat. 0 sampai dengan 14 mil dari pinggir

pantai adalah kewenangan kami termasuk

mengenai pertambangan. Untuk peraturan yang

mengatur pertambangan ada UU no 4 Tahun

2009, setelah itu PP no 22 tahun 2010 Tentang

Wilayah Pertambangan ada juga PP No 23

Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan

Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara dan

ada juga Permen ESDM terbaru.

Yang menjadi dasar hukum dari

rekomendasi perizinan dikeluarkan oleh

pemerintah provinsi banten adalah

berlakunya UU No 23 Tahun 2014

tentang pemerintahan daerah.

Sedangkan undang-undang yang

mengatur pertambangan adalah UU No

4 Tahun 2009 tentang pertambangan

mineral dan batubara. Dan yang

mengatur tentang tatacara pemberian

rekomendasi perizinan pertambangan

adalah PP No 23 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Kegiatan Usaha

Pertambangan Mineral dan Batubara.

Dan yang manjadi masalah adalah

pemerintah Provinsi Banten Belum

membpunyai Perda yang mengatur

Pertambangan dan Batubara setelah

sebelumnya ada Perda No 11 Tahun

2012 tentang pertambangan namun itu

sudah tidak berlaku lagi setelah

keluarnya UU No 23 Tahun 2014.

Page 323: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

I1.3 : Kalo undang- undang sendiri ada yaitu UU

no 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral

dan Batubara dan Peraturan Pemerintah Nomor

23 tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Kegiatan

Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara dan

untuk bagaimana cara memperoleh wilayah

pertambangan itu ada di Peraturan Mentri No 12

tahun 2011, Tentang Tata cara Pendapatan

Wilayah Usaha pertambangan dan sisitem

Informasi Wilayah petambangan Mineral dan

Batubara

I2.1 : ada, undang-undang No 4 Tanun 2009

tentang pertambangan mineral dan batubara bisa

dilihat, semuanya seputar pertambangan ada

disitu, kalau DPMPTSP sendiri ada Perpres No

97 tentang penyelenggaraan terpadu satu pintu

itu yang dibuat oleh presiden terus adalagi UU

No 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik

semua tercantum disana tentang pelayanan kita.

Q5 : Apakah dalam hal ini ada kebijakan dari

Pemerintah Daerah maupun Dinas yang

mengatur ?

I1 : ada mas, Perda No 11 tahun 2012 bisa

dilihat sendiri, tapi kayanya udah ga di pake lagi.

I1.2 :Sampai saat ini setelah UU no 23 tahun

2014 Tentang Pemerintahaan Daerah kita belum

mempunyai Perda Tentang Pertambangan untuk

terdahulu ada kalau ga salah Perda No 11 tahun

Sebalum berlakunya UU No 23 Tahun

2014 Provinsi Banten Mempunyai

Perda Tentang Pertambangan yaitu

Perda No 11 tahun 2012, namun Perda

tersebut sudah tidak berlaku lagi. Perda

terbaru sedang dalam tahap pembuatan.

Page 324: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

2012 kalau ga salah tapi itu sudah tidak dipakai

lagi

I1.3 :Perda pertambanga katanya masih dalam

proses pengkajian, namun gak tau pasti kapan

beresnya.

a. Sosialisasi

Q6 : Apakah Dinas melakukan sosialisasi kepada

perusahaan maupun masyarakat?

I1 : ada mas, sosoialisasi harus sering dilakukan

kana sifatnya sangat penting. Kebanyakan

masyarakat kalau di buatkan iklan di media TV

bukan fokus ke iklannya malah ke acaranya,

dibuatkan berta di korang mana mungkin petani,

nelayan beli korang buat makan aja susah

kasarnya jadi salahsatu cara yang ampuh adalah

terjun langsung kelapangan dengan melakukan

sosialisasi masyarakat akan lebih mengerti I1.2 :

kita selalu

memberikan arahan dan tatacara penambangan

yang baik sepertia apa kepada perusahaan

pemoohon izin. Kemasyarakat kita tidak

melakukan itu.

I1.3 : tentu saja ada mas kan tiap-tiap bagian ada

tugasnya masing-masing, siapa yang mengawas

Sosoialisasi dirasa sangat penting oleh

pemerintah Provinsi Banten untuk

mendekatkan dirinya kepada

masyarakat, terjun langsung kelapangan

adalah salahsatu cara yang paling

efektiv dibanding cara lain. Selain itu

perusahaan penambang juga di berikan

arahan dan saran tentang bagaimana

melakuakan pertambangan yang baik

dan benar. Ada bagian khusus untuk

melakukan sosialisasi kepada

masyarakat. Namun hal tersebut tidak di

rasakan oleh masyarakat, masyarakat

menilai pemerintah jarang bahkan tidak

ada sama sekali memberikan sosialisasi

tentang pertambangan.

Page 325: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

siapa yang mngkaji dan tentunya buat sosialisasi

juga.

I2.1 : sosialisasi kepada masyarakat itu sangat

penting loh mas, bukan hanya kepada

masyarakat kita selalu memberikan arah kepada

perusaah yang mendaftar di Dinas PTSP ini, kita

selalu rewel memberikan saran anda harus gini

tiak boleh gini tujuannya pasti supaya bisnis

yang dijalaninya berjalan lama tidak ada

kendala

3. Wujud Perilaku (Performance)

a. Peran

Q7 : Apa peran dari Dinas Pertambangan dan

Energi Provinsi Banten?

I1 : sesuai dengan tuposi Dinas Pertambangan

dan Energi selaku Dinas yang mengelola dan

melakukan pembanguanan di bidang

pertambangan dan energi bertanggung jawab

penuh atas semua keiatan yang terjadi pada

ranah pertambangan dan sebagainya untuk

mengawasi dan mengelola potensi

pertambangan yang berada di provinsi banten

ini agar supaya dalam proses perjalanan

pertambanganya berjalan denganbaik bisa

dikatakan juga sebagai pengontrol. Disini kami

mengkaji bagian wilayah mana yang cocok

untuk di jadikan wilayah industri,

pertambangan.

Dinas Pertambangan dan energi

provinsi banten bertugas untuk

mengelola dan mengawasi semua hal

yang berkaitan dengan pertambangan

mineral batubara. Ini adalah salahsatu

bentuk kepanjangan tangan dari

pemerintah pusat. Tugas DISTAMBEN

adalah memberikan rekomendasi

peerizinan pertambangan kepada

DPMPTSP selakuDinas yang

mengeluarkan surat izin untuk

melakukan pertambangan. Selain

memberikan rekomendasi perizinan

DISTAMBEN juga berhak untuk

meberikan rekomendasi pencabutan izin

bagi perusahaan yang tidak sesuai

dengan anturan.

Page 326: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

I1.2 : dalam rekomendasi perizinan

pertambangan ini ada beberapa tahapan yang

harus di lewti yaitu tahapan dari WIUP menuju

IUP Eksplorasi disitu pihak perusahaan harus

memnyiapkan apa saja kebutuhan atau berkas

apa yang harus di lampirkan untuk naik ketiap

tahapannya kemudian berkas tersebut di berikan

kepada Kasi OP nah dari sini kita akan

melakukan pengkajian baik dalam hal berkas

maupun kondisi di lapangan. Pengawasan dan

pengendalian dilapangan ini lah kami dan

kawan-kawan bagian pengawasan terjun

kelapangan untuk mengontrol apakah sesuai

tidak dengan syarat yang harus di penuhi

kemudian kita kaji ulang apakah perusahaan

tersebut layak atau tidak untuk naik ketahapan

berikutnya, waktu dari awal sampai ke tahap OP

membutuhkan waktu 15 s/d 18 tahun di pecah

menjadi 5 tahun per tiap tahapannya.

I1.3 : peran kita adalah kontroling atau

mengawasi di bagia lapangan, jadi kita ada staff

khusus untuk terjun ke lapangan untuk mengkaji

dan membuat laporan hasil lapangan kemudian

di laporkan kepada kepala pengawanan daan

pengendalian. Jadi kita tau semua kondisi di

lapangan itu seperti apa kalau misalkan kondisi

di lapangan belum siap ya kita ga bisa

mengizinkan untuk melanjutkan ke tahap

berikutnya.

Page 327: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

I2.1 : peran kita disini bisa di sebut paling

sentral, tugas kepala DPMPTSP

menandatangani semua perizinan yang di

rekomendasikan oleh dinas teknis, semisal

pertambangan ini pemohon izin mengumpulkan

berkas apa saja yang dibutuhkan sebagai syarat

permohonan di laporkan kepada Dinas

Pertambangan dan Energi kemudian ada tim

dari yang mengkaji semua laporan yang dibuat

setelah itu baru dinas teknis membuatkan surat

rekomendasi perizinan kepada kami

(DPMPTSP) kemudian kita tandatangani sesuai

dengan rekomendasi dari dinas teknis tersebut

apakah layak ataupun tidak untuk di tandatanga,

setelah itu kita membuat surat balasannya

kemudian di sampaikan lagi kepada dinas

teknis. “ pra dan pasca Izin pertambangan keluar

dari PTSP, semua urusan ataupun kegiatan

pertambangan adalah hak ataupun tugasnya

Dinas Pertambangan dan Energi baik itu dari

pengawasan, pengendalian, pelaporan dan

rekomendasi perizinan itu sepenuhnya tugasnya

Dinas Teknis. PTSP hanya menandatangani dan

meneluarkan surat izin yang di rekomendasikan

oleh Dinas teknis Dinas Pertambangan dan

Energi baik itu dari pengawasan, pengendalian,

pelaporan dan rekomendasi perizinan itu

sepenuhnya tugasnya Dinas Teknis.

Q8 : Apakah dinas melakukan pengawasan ? Dinas Pertambangan dan nergi

mempunyai wewenang untuk

Page 328: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

I1.1 : pasti mas kita melakukan pengawasan dan

pengendalian tugas kita kan melakukan

pengendalian dan pengawasan.

I1.2 : tentu ada mas, kita selalu melakukan

pengawasan kelapangan disetiap perusahan

pemoohon sudah melakukan penyetoran syarat-

syarat kepada kami, kita ada tim khusus untuk

melakukan pengawasan kelapangan.

Pengawasan dilakukan pada saat akan

melakukan pengkajian di lapangan misalkan

pada tahap IUP Eksplorasi tim turun untuk

mengontrol apakah kondisi di lapangan sesuai

ga ataupun layak untuk mendapatkan izin

tersebut. Tidak ada, selebihnya perusahaanlah

yang melakukan pelaporan kepada kami, ada

beberapa jenis laporan yang di buat ada laporan

per bulan, per 3 bulan sekali, laporan per smester

dan laporan caturwulan.

I1.3 : kami tidak selalu rutin melakukan

pengawasan ada waktuwaktu tertentu untuk

mengawasi misalkan pada smester pertama,

persetiap perusahaan akan naiktinggkat itu

wajib untuk di awasi selebihnya prusahaan

embuat laporan rutin kepada dinas terkait

laporan keuangan, alat, laporan pendapatan dan

lainnya. dari situ kita dapat melihat perusahaan

mana yang rajin membuat laporan sehingga kita

bisa menilai.

mengawasi jalannya pertambangan, ada

beberapa jenis pengawasan yang

dilakukan oleh DISTAMBEN ada yang

sifatnya prngawasan untuk naik ketahap

selanjutnya dan ada yang sifatnya per

smester yang menjadi masalah

pengawasan tidak dilakukan rutin. Yang

bertugas untuk melakukan pengawasan

adalah KASI pengawasan dan

Pengendalian pertambangan. Namun

yang menjadi masalah masyarakat

menilai bahwa pengawasan yang

dilakukan oleh DISTAMBEN sangat

lemah.

Page 329: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

I2.1 : kita ( DPMPTSP) mempunyai tugas yang

sentral saya katakan sekalilagi apabila tida ada

tandatangan dari kami perusahaan tidak boleh

menjalankan usahanya. Namun tugas dan

kewenangan kami sangat terbatas, kamsi disini

hanya menandatangani saja atas dasar

rekomendasi. Urusan sebelum dan sesudah di

tandatangani surat perizinan tersebut adalah

tugasnya dinas teknis yang mengurus.

Terkecuali dinas teknis merkomendasikan

perusahaan tersebut tidak berkelakuan sesuai

dengan aturan untuk di cabut surat izinnya

a. Koordinasi

Q9 : Adakah kordinasi dari DISTAMBEN

dengan SKPD lain? Dan seperti apa kordinasi

tersebut?

I1.1 : sejauh ini kita bekerja sesuai dengan apa

yang di instruksikan oleh atasan, kita selalu

bekerja sama dengan semua SKPD yang terkait

dengan pertmabangan ini. Kita tidak bisa

bekerja seenaknya kita saja ada aturan yang

harus di taati.

I1.2 : koordinasi itu sangat penting mas, kita

selalu saja memberikan informasi ataupun

masukan kepada dinas-dinas terkait di bawah

dan juga kepada perusahaan penambang agar

selalu memperhatikan kondisi di lingkungan

sekitar nya, apa saja yang di butuhkan

masyarakat coba untuk di bantu bahkan kalau

Dinas yang terkait dalam hal ini adalah

Dinas Pertambangan dan Energi selaku

dinas yang mengelola pertambangan

dengan Dinas penanaman modal dan

pelayanan terpadu satu pintu yang

berugas untuk mengeluarkan surat izin

pertambangan, koordinasi dilakukan

dengan baik karena di rasa sangat

penting dalam keberlanjutan

pertambangan di provinsi banten ini.

Yang menjadi masalah adalah

koordinasi pemerintah daerah dengan

pemerintah yang berdada di bawahnya

di rasa tidak ada. Ini membuktikan

bahwa koordinasi yang dilakukan oleh

pemerintah hanya di atas saja tidak

melibatkan pemerintahaan yang berdada

di bawahnya.

Page 330: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

bisa tidak usah di minta harus ada inisiaif sendiri

agar kesan di mata masyarakat itu baik.

I1.3 : ada mas terutama dengan DPMPTSP

selaku dinas yang berwenang untuk

mengeluarkain izin pertambangan. Kita hanya

memberikan rekomendasi perizinan

pertambangan perusahaan kapeda DPMPTSP

yang mengeluarkan surat izinya DPMPTSP.

I2.1 : kita berkoordinasi denga semua dinas

tekinis yang terkait yang ada di provinsi Banten

ini. Kita selalu berkomunikasi dengan dinas

teknis. Kita selalu berkoordinasi dengan dinas

teknis supaya bilamana terjadi hal-hal yang

dapat menggangu atau merusak bisa terdeteksi

dari awal.

4. Penilaian dan

a. Hasil

Q10 : seperti apa hasil yang di ingnkan oleh

Dinas terhadap perizinan tersebut?

I1 : ketika kita berbicara dengan hasil apa yang

didapat dari pertambangan pasti semua berpikir

bahwasannya hasil yang di dapat adalah

pencemaran lingkungan kah, kerusakan lokasi

kah, hilangnya mata penceharian, polusi udara

semua yan di bicarakan pasti ke arah yang

jeleknya saja. Kita sadar terkadang dimana

semua lokasi pertambangan itu pasti terjadi hal-

hal yang saya sampaikan tadi, namun perlu di

Hasil yang ingin di dapat dari sektor

pertambangan ini adalah memenfaatkan

potensi di sektor pertambangan sebagai

salahsatu cara untuk meninhkatkan

Pendapatan Daerah, meningkatkan

perekonomian masyarakat juga menarik

investor untuk berinvestasi di Provinsi

Banten dalam sektor pertambangan.

Namun jika kita berbicara mengenai

pertambangan yang banyak di bicarakan

adalah kerusakan yang terjadi akibat

dari pertambangan tersebut seperti

lerusakan lingkungan dan pencemaran

lingkungan.

Page 331: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

ketahui juga oleh saudara selain dampak negatif

tadi ada juga dampak positif yang di ambil dari

pertambangan tersebut yaitu meningkatkan

PAD, Pajak Daerah, bahkan bukan itu saja kami

selaku pengelola selalu bilang libatkan

masyarakat sekitar untuk bekerja.

I1.2 : tentu saja kita semua berharap dengan

adanya pertambangan pasir ini bisa mengangkat

pendapatan daerah juga membuka lahan

pekerjaan yang baru bagi masyarakat sekitar

lokasi pertambangan.

I1.3 : kita semua tentunya menginginkan hasil

yang baik bagi semua pihak dari pertambangan

ini, seperti bagi pemerintah adanya pemasukan

buat daerah, pengoptimalisasian sumber daya

alam yang ada, bagi perusahaan adanya

keuntungan yang didapat dan bagi masyarakat

sebagi tempat untuk bekkerja.

I2.1 : karena sistem pemerintahan kita sekarang

ini sudah terbuka kita berharap dengan adanya

lokasi pertambangan di wilayah pantai

Kabupaten Serang ini bisa menarik investor-

investor dari luar Banten bahkan asin untuk

berinvestasi di Banten ini tujuannya satu untuk

membangun perekonomian di Banten, dua

meningkatkan pendapatan Daerah sehingga

dengan itu masyarakat kita bisa lebih sejahtera.

Page 332: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

a. Dampak

Q11 : Apakah dengan adanya rekomendasi

perizinan dari Dinas memberikan dampak yang

positif bagi kehidupan masyarakat ?

I1 : seperti yang saya sudah sampaikan tadi

ketika kita berbicara dengan dampak apa yang

didapat dari pertambangan pasti semua berpikir

bahwasannya hasil yang di dapat adalah

pencemaran lingkungan lah, kerusakan lokasi

lah, hilangnya mata penceharian, polusi udara

semua yan di bicarakan pasti ke arah yang

jeleknya saja. Namun kita sebagai akademisi

harus bisa menyukapi hal tersebut.

I1.2 : tentunya ada mas, siapa yang mengelola

pertambangan kalau bukan dinas ini, dimana -

mana lokasi pertambangan tidak ada yang tidak

di demo sama masyarakatnya, kita hanya bisa

meminimalisir kejadian itu saja kalau untuk

menghilangkan rasanya sangat sulit.

I2.1 : kalo berbicara tentang pertambangan

tentunya yang banyak dibicarakan adalah

dampak yang buruk yang di terima oleh

masyarakatnya saja, namun dibalik itu ada

keuntungan yanh diterima semisal lapangan

pekerjaan, meningkatnya PAD kita sendiri dan

menarik investor asing.

Berbicara mengenai dampak dari

pertambangan pasir sangat banyak

dampak yang diterima oleh masyarakat

terutama bagi mereka yang

menggantungkan hidupnya kepada hasil

laut. salah satunya adalah kerusakan

lingkungan, tercemarnya air laut yang

mengakibatkan punahnya ekosistem

ikan, selain itu menutup mata

penceharian masyarakat pesisir

terutama bagi mereka yang

menggantungkan dirinya kepada hasil

laut. masyarakat bukannya tidak

menolak keberadaan pertambangan

tersebut, sudah beberapa kali

masyarakat melakukan aksi supaya

pemerintah mencabut izin

pertambangan tersebut.tanpa

meningalkan dampak positif yang

diterima seperti meningkatkan PAD dan

meningkatkan perekonomian

masyarakat.

Page 333: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

Sanksi

a. Bentuk sanksi

Q12 : sanksi apa yang akan diberikan kepada

perusahan yang melanggar aturan ?

I1 : kami disini tidak berhak untuk memberikan

sanksi kepada perusaan penambang, tetapi kami

disini tugasnya memberikan rekomendasi

kepada DPMPTSP untuk supaya

menandatangani surat ajuan rekomendasi

pemberhentian izin pertambangan bagi

penambang yang nakal, misalkan penambang

tersebut menyalahi aturan apa kami cantumkan

di surat tersebut dan untuk sejauh ini untuk

sanksi yang diberikan hanya pemberhentian dan

pencabutan.

I1.2 : kami akan memberikan surat rekomendasi

kepada DPMPTSP untuk supaya membuat surat

pemberhentian bahkan pencabutan izin.

I1.3 : kami disini tidak berhak untuk

memberikan sanksi dan bukan bagian kami

juga, bisa saja dinas lain seperti kepolisian tapi

mungkin bukan hal perizinan. BLH bis

memberikan sanksi kepada perusahaan apabila

pertambangan tersebut merusak alam sekitar

BLH pun punya aturan nya sendiri untuk

memberikan sanksi tersebut.. BLH bisa saja

melaporkan kepada kita bahwa perusaan

tersebut melanggar aturan.

Bentuk sanksi yang di berikan kepada

perusahan ada tiga macam yaitu

pemberhentian sementara,

pemberhentian pertambangan ( sebaian

atau keseluruhan ) dan pencabutan izin

pertambangan. Namun hal tersbut

dirasa kurang cukup oleh masyarakat

karena itu tidak bisa membuat

perusahaan jera.

Page 334: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

I1.3 : kami disini tidak berhak untuk

memberikan sanksi dan bukan bagian kami

juga, bisa saja dinas lain seperti kepolisian tapi

mungkin bukan hal perizinan. BLH bis

memberikan sanksi kepada perusahaan apabila

pertambangan tersebut merusak alam sekitar

BLH pun punya aturan nya sendiri untuk

memberikan sanksi tersebut.. BLH bisa saja

melaporkan kepada kita bahwa perusaan

tersebut melanggar aturan sehingga kita bisa

menindaklanjuti masalah tersebut kemudian

kita membuat surat rekomendasi untuk

melakukan pemberhentian sementara,

pemberhentian melakukan eksplorasi bahkan

pencabutan izin.

I2.1 : kami mempunyai kewenangan untuk

mencabut ataupun memberhentikan

pertambangan perusahaan selain itu juga kami

berhak memberikan semacam hadiah jika ada

bantuan peralatan dari pemerintah pusat dengan

syarat apabila perusahaan tersebut rajin

memberikan laporan perusahaanya kepada

dinas terkait paling sedikit 3 triwulan berturut-

turut atau 18 bulan terakhir.

Page 335: PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/923/1/PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN... · PERAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBERIAN

a. Mekanisme pemberian sanksi

Q13 :: siapa saja yang berhak memberikan sanksi

kepada perusahaan yang melanggar aturan?

I1.1 : tentunya gubernur mempunyai

kewenangan untuk memberi sanksi kepada

perusahan yang melakukan pelanggaran selain

itu juga kepolisian juga bisa dinas kelautan juga

bisa kayanya kalau perusahaan nya nakal.

I1.2 : kami tidak berhak untk memberikan sanski

langsung, tugas kami hanya mengawsi dan

memberikan lapoar.

I2.1 : oh iya tugas kami selain memberikan

perizinan kepada perusahaan penambang kami

bisa juga memberhentikan izin pertambangan

tersebut atas dasar dari rekomendasi dari Dinas

pertambangan dan Energi dan tentunya atas

persetujuan dari gubernur dan mentri

Dinas Pertambangan dan Energi

mempunyai tugas hanya memberikan

rekomendasi sanksi apa yang harus di

terima olah perusahaan kepada

DPMPTSP, kemudia DPMPTSP

mengeluarkan surat yang berisikan

sanksi terebut atas persetujuan dari

gubernur dan mentri. Jadi

kesimpulanyan yang berhak

memberikan sanksi adalah gubernur dan

mentri yang menunjuk DKPMPTSP

sebagai dinas yang mengeluarkan surat

sanksi dan Pengadilan yang memponis.