Upload
tiar-pandapotan-purba
View
576
Download
17
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Menurut Undang-Undang No 1 tahun 2011 tentang perumahan dan permukiman, kawasan permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan, yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan. Kawasan permukiman mendominasi kawasan perkotaan yang membangkitkan kegiatan dan terus mengikuti, bahkan mengarahkan pengembangan kawasan lainnya dan akan mempengaruhi arah pengembangan kota yang bersangkutan. Setiap kawasan fungsional yang dikembangkan akan membutuhkan kawasan permukiman untuk mengakomodasi pertumbuhan penduduk yang beraktifitas di dalam kawasan yang tersebut.Pertumbuhan kawasan permukiman dapat dikelompokan sebagai kawasan yang direncanakan dan tertata dengan baik, serta kawasan permukiman yang merupakan cikal bakal tumbuhnya kawasan perkotaan dan terus berkembang mengikuti pertumbuhan penduduk dan perkembangan kegiatannya Berkenaan dengan kedua jenis tersebut, dalam suatu wilayah atau kota, perkembangan dari kawasan permukiman sangat rentan terhadap adanya perkembangan yang tidak terkendali dan menyebabkan munculnya permukiman kumuh, yang seringkali berdampak lebih lanjut pada meningkatnya kesenjangan masyarakat serta angka kriminalitas, dan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat.Dalam rangka mengatasi permasalahan permukiman tersebut, pemerintah daerah bersama dengan semua pemangku kepentingan pembangunan permukiman perlu menentukan kawasan permukiman yang akan mendapatkan penanganan prioritas sesuai dengan potensi dan tantangan yang dihadapi kawasan tersebut. Adapun kawasan permukiman prioritas ditentukan berdasarkan hasil penyusunan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP).Berdasarkan hal tersebut di atas, maka setiap kota perlu melakukan penyusunan Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas yang mengacu kepada dokumen Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan. Untuk itu, Direktorat Jenderal Cipta Karya ‐ Kementerian Pekerjaan Umum, melalui Direktorat Pengembangan Permukiman memberikan bantuan teknis berupa pendampingan penyusunan Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas.
Citation preview
Slide: 1
FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) - 2
PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN
KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP)
KOTA MARTAPURA
D I T J E N C i p t a K a r y a
K e m e n t e r i a n P U
J u l i , 2 0 1 3
HARI SENIN, TANGGAL 8 JULI 2013
PT. ANUGRAH ADYATAMA
Team Leader: Dr. Ir. Rino Wicaksono, MAUD, MURP, IAP
Urban Planner : Tiar Pandapotan Purba, ST
S I S T E M A T I K A P E M B A H A S A N
POKOK BAHASAN:
1. PENDAHULUAN.
2. PEMAHAMAN UMUM MENGENAI RPKPP.
3. METODOLOGI & RENCANA KERJA.
4. PROFIL KAWASAN PERKOTAAN MARTAPURA.
5. PENENTUAN KAWASAN PERMUKIMAN
PRIORITAS (KPP) SESUAI ARAHAN SPPIP.
6. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PENANGANAN
KAWASAN.
7. KONSEP PEMBANGUNAN KAWASAN.
8. RENCANA AKSI PROGRAM 5 TAHUN.
9. PERUMUSAN RENCANA PENANGANAN
KAWASAN TAHAP 1 TAHUN 1.
10.PENUTUP
Slide: 2 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
P E N D A H U L U A N
Slide: 3 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
A. Latar Belakang
B. Maksud dan Tujuan
C. Sasaran
D. Keluaran
E. Lingkup Kegiatan
1.
Slide: 4 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
A. Latar Belakang
1. Seiring meningkatnya jumlah penduduk perkotaan dan makin tingginya arus
urbanisasi, pembangunan kawasan perkotaan Martapura akan dihadapkan pada
suatu tantangan dalam memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana perkotaan.
2. Perkembangan kawasan permukiman yang tidak terkendali dapat menyebabkan
munculnya permukiman kumuh.
3. Pemerintah daerah Kabupaten Banjar bersama dengan semua pemangku
kepentingan pembangunan permukiman perlu menentukan sub kawasan
permukiman yang akan mendapatkan penanganan prioritas sesuai dengan
potensi dan tantangan yang dihadapi.
4. Kabupaten Banjar perlu melakukan penyusunan Rencana Pembangunan Kawasan
Permukiman Prioritas (RPKPP) yang dilakukan berdasarkan dokumen Strategi
Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP).
P E N D A H U L U A N 1.
Slide: 5 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud
Menghasilkan rencana aksi program penanganan permasalahan
permukiman serta infrastruktur keciptakaryaan yang ada di dalam
kawasan prioritas sebagai panduan penanganan kawasan.
2. Tujuan
Untuk memberikan pendampingan kepada Pokjanis pemangku
kepentingan dalam rangka memenuhi target/sasaran.
P E N D A H U L U A N 1.
Slide: 6 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
C. Sasaran
Sasaran dari kegiatan Penyusunan Rencana Pembangunan Kawasan
Permukiman Prioritas untuk Kawasan Perkotaan Martapura adalah:
1. Teridentifikasinya kawasan permukiman yang merupakan prioritas
untuk penanganan pembangunannya;
2. Teridentifikasinya program strategis kawasan permukiman
prioritas;
3. ersusunnya rencana detail desain pembangunan sub kawasan
permukiman prioritas pada tahun pertama.
P E N D A H U L U A N 1.
Slide: 7 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
D. Keluaran
No Keluaran Kegiatan Peserta Laporan
1
1. Arah Kebijakan Pada KPP (SPPIP)
2. Profil KPP (SPPIP)
3. Potensi & Permasalahan
4. Kebutuhan Penanganan
5. Konsep Pembangunan KPP
Pra & FGD 1
1. Pokjanis
2. Tenaga ahli pendamping
3. Tim Teknis Provinsi
4. Satker CK Provinsi
1. Laporan
Pendahuluan
2. Dokumen
Proceding
2
1. Rencana Pembangunan KPP
2. Rencana Aksi Program
3. Pentahapan Kegiatan Pembangunan Pra & FGD 2
1. Pokjanis
2. Tenaga ahli pendamping
3. Tim Teknis Provinsi
4. Satker CK Provinsi
5. Tokoh masyarakat
6. Akademisi
1. Dokumen
Proceding
2. Masukan Laporan
Antara
3 1. Kriteria & Indikator Sub KPP (Skoring)
2. Sub Kawasan KPP
Diskusi
Partisipatif
1. Laporan Antara
4
1. Konsep pembangunan Sub Kawasan
2. Rencana Pembangunan Sub Kawasan
3. Masterplan Sub Kawasan
4. Rencana DED Sub Kawasan
FGD 3
1. Pokjanis
2. Tenaga ahli pendamping
3. Tim Teknis Provinsi
4. Satker CK Provinsi
1. Laporan Akhir
2. Masterplan
3. Siteplan, RAB
4. Dokumen
Proceding
5
1. Hasil evaluasi
2. Kesamaan hasil RPKPP
Workshop &
Diskusi
1. Pokjanis
2. Tenaga ahli pendamping
3. Satker PKP
1. Dokumen
Proceding
2. Poster, Banner,
Leaflet
6
1. Konsultasi Publik
Diskusi
Terbuka
1. Pokjanis
2. Tenaga ahli pendamping
3. Satker PKP
4. Akademisi
5. Penerima Manfaat
1. Dokumen
Proceding
2. Poster, Banner,
Leaflet
Tabel Keluaran Tahapan Kegiatan
Sumber: Pedoman SPPIP & RPKPP, 2013
P E N D A H U L U A N 1.
Slide: 8 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
E. Lingkup Kegiatan
1. Melakukan kajian terhadap kebijakan, strategi, dan program pembangunan daerah
2. Melakukan identifikasi:
• KPP sesuai arahan SPPIP
• Kebutuhan infrastruktur dan skala prioritas penanganan
3. Menghasilkan rencana aksi program pembangunan permukiman dan infrastruktur
perkotaan pada kawasan prioritas selama 5 tahun
4. Menghasilkan:
• Strategi, program strategis dan pendetailan program pada kawasan prioritas
• Pemilihan kawasan di dalam kawasan prioritas yang akan dilakukan
pembangunannya pada tahap pertama (dilakukan penyusunan rencana penanganan
secara lebih rinci dan operasional, dengan tingkat kedalaman skala perencanaan
1:1000)
5. Mengikuti kegiatan kolokium
6. Menyelenggarakan konsultasi publik
7. Menyusun Rencana Detail Desain (Detailed Engineering Design/DED) untuk
pelaksanaan tahun pertama di dalam sub kawasan (bidang CK)
8. Melakukan diseminasi
P E N D A H U L U A N 1.
P E M A H A M A N U M U M M E N G E N A I R P K P P
Slide: 9
A. Dasar Pemikiran
B. Kebutuhan Penanganan
C. Kedudukan RPKPP
D. Korelasi RTRW Kota dengan SPPIP & RPKPP
E. Korelasi SPPIP dan RPKPP dengan RPIJM
F. Dasar/Sumber Muatan RPKPP
G. Legitimasi Produk
H. Stakeholders
I. Lingkup Kawasan dan Kedalaman Substanri RPKPP
J. Kerangka Isi RPKPP
K. Standar Minimal Album Peta & Gambar RPKPP
© D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
2.
Slide: 10 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
A. Dasar Pemikiran
Sumber: Panduan Penyusunan SPPIP RPKPP
Dioperasionalkan melalui
pelaksanaan RPKPP
P E M A H A M A N U M U M M E N G E N A I R P K P P 2.
Slide: 11 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
A. Dasar Pemikiran (Keterkaitan Arah
Pengembanan dan Pembangunan Kota
Sumber: Panduan Penyusunan SPPIP RPKPP
P E M A H A M A N U M U M M E N G E N A I R P K P P 2.
Slide: 12 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
B. Kebutuhan Penanganan
Sumber: Panduan Penyusunan SPPIP RPKPP
P E M A H A M A N U M U M M E N G E N A I R P K P P 2.
Slide: 13 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
C. Kedudukan
RPKPP
Sumber: Panduan Penyusunan SPPIP RPKPP
P E M A H A M A N U M U M M E N G E N A I R P K P P 2.
Slide: 14 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
D. Korelasi RTRW Kab/ Kota dengan SPPIP & RPKPP
Sub-Kawasan
Tahap I (DED
Tahun Pertama)
Sumber: Panduan Penyusunan SPPIP RPKPP
P E M A H A M A N U M U M M E N G E N A I R P K P P 2.
RTRW KABUPATEN/KOTA
Slide: 15 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
D. Korelasi RTRW Kota dengan SPPIP & RPKPP
Sumber: Panduan Penyusunan SPPIP RPKPP
P E M A H A M A N U M U M M E N G E N A I R P K P P 2.
Slide: 16 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
E. Korelasi SPPIP dan RPKPP dengan RPIJM
Sumber: Panduan Penyusunan SPPIP RPKPP
P E M A H A M A N U M U M M E N G E N A I R P K P P 2.
Slide: 17 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
E. Korelasi SPPIP dan RPKPP dengan RPIJM
Sumber: Panduan Penyusunan SPPIP RPKPP
P E M A H A M A N U M U M M E N G E N A I R P K P P 2.
STRATEGI PROGRAM LOKASI
LIMA TAHUNAN KE-
I
II III IV
1 2 3 4 5
Pembangunan sarana
dan prasarana
pengendali sampah
Program pengadaan
tong sampah
Kawasan X,
Kawasan Y, dan
Kawasan Z
(Kecamatan A
X X
STRATEGI PEMBANGUNAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN (SPPIP)
PROGRAM KEGIATAN VOL LOKASI LIMA TAHUNAN KE-
1 2 3 4 5
Program Pengadaan
Tong sampah
Pembelian Tong Sampah 2500
M3
Blok 1, Kecamatan A X X
RENCANA PEMBANGUNAN INVETASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
PROGRAM KEGIATAN VOL LOKASI LIMA TAHUNAN KE-
1 2 3 4 5
Program pengadaan
tong sampah
Pembelian Tong Sampah 1500
M3
Blok 1-C3 X X
RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP)
Slide: 18 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
F. Dasar/Sumber Muatan RPKPP
• Di tengah banyaknya dokumen kebijakan yang ada, RPKPP ini pada dasarnya bukan berarti
membuat yang baru; tetapi dapat mengisi yang belum ada namun harus ada;
• Dalam proses penyusunannya, RPKPP merupakan bentuk sinkronisasi, akomodasi, dan adopsi
dari kebijakan dan strategi pembangunan yang ada (Tabel); dan
• SPPIP dan RPKPP juga berorientasi pada pencapaian legitimasi produk berupa adanya rasa
memiliki dan komitmen terhadap hasil yang telah disepakati.
Sumber: Panduan Penyusunan SPPIP RPKPP
P E M A H A M A N U M U M M E N G E N A I R P K P P 2.
Slide: 19 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
G. Legitimasi Produk
Sumber: Panduan Penyusunan SPPIP RPKPP
P E M A H A M A N U M U M M E N G E N A I R P K P P 2.
Slide: 20 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
H. Pemangku Kepentingan (Stakeholders)
Sumber: Panduan Penyusunan SPPIP RPKPP
P E M A H A M A N U M U M M E N G E N A I R P K P P 2.
Slide: 21 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
I. Lingkup Kawasan dan Kedalaman Substanri RPKPP
Sumber: Panduan Penyusunan SPPIP RPKPP
Kawasan permukiman prioritas merupakan satu kesatuan fungsional
tertentu yang tidak terpisah (memiliki kesamaan permasalahan/tema
penanganan) tanpa merujuk pada batas adminstrasi.
Jumlah kawasan yang ditetapkan dan terpilih minimal 1 (satu) kawasan
dengan luasan per kawasan sesuai dengan kesepakatan dengan pihak
daerah (Pokjanis). Sebagai acuan luasan untuk kawasan terpilih adalah
hingga 500 Ha atau dapat disesuaikan dengan batas deliniasi kawasan
permukiman yang disepakati.
prioritas untuk dimulai pembangunannya pada tahun pertama dalam
rencana pentahapan pembangunan kawasan. Luasan per kawasan
pengembangan tahap 1 antara 20 - 30 Ha atau lainnya berdasarkan
kesepakatan dengan pihak daerah.
P E M A H A M A N U M U M M E N G E N A I R P K P P 2.
Slide: 22 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
I. Lingkup Kawasan Permukiman Prioritas
Sumber: Panduan Penyusunan SPPIP RPKPP
Kedalaman substansi dari RPKPP sampai dengan rencana aksi program yang
dijabarkan ke dalam rencana teknis. Rencana aksi program merupakan
penjabaran dari strategi skala kawasan yang dirumuskan pada SPPIP yang
disusun untuk jangka waktu 5 tahun dan didetailkan pada program tahunan/1
(satu) tahun.
Program yang telah didetailkan untuk tahun pertama pada kawasan
pengembangan Tahap 1, dilakukan penyusunan Rencana Detail Desain (DED)
untuk komponen yang termasuk dalam lingkup bidang cipta karya.
Fokus dari obyek yang diatur didalam RPKPP adalah program dan kegiatan
terkait dengan infrastruktur permukiman perkotaan, yaitu:
• Sistem penyediaan air minum untuk kawasan permukiman;
• Sistem pengelolaan air limbah untuk kawasan permukiman;
• Sistem pengelolaan persampahan untuk kawasan permukiman;
• Sistem drainase permukiman;
• Sistem jaringan jalan lingkungan di dalam kawasan permukiman; dan
• Ruang terbuka hijau (RTH).
P E M A H A M A N U M U M M E N G E N A I R P K P P 2.
Slide: 23 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
J. Kerangka Muatan Produk RPKPP BAGIAN 1: PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Tujuan
3. Sasaran
4. Ruang Lingkup
5. Kedudukan RPKPP
6. Penyajian Dokumen
BAGIAN 2: ARAH KEBIJAKAN
PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR
PERKOTAAN
1. Kebijakan Dalam Spatial Plan
2. Kebijakan Dalam Development Plan
3. Kebijakan Dalam Spatial Plan Dalam
Lingkup Kawasan Prioritas
4. Kebijakan Dalam Development Plan
Dalam Lingkup Kawasan Prioritas
BAGIAN 3: PROFIL UMUM PERMUKIMAN
DAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
PERKOTAAN KAWASAN
1. Profil Kawasan
2. Profil Infrastruktur Kawasan
3. Potensi dan Persoalan Permukiman dan
Infrastruktur Permukiman Kawasan
BAGIAN 4: KONSEP DAN RENCANA
PEMBANGUNAN KAWASAN
1. Konsep Pembangunan
2. Rencana Pembangunan
BAGIAN 5: RENCANA AKSI PROGRAM
KAWASAN
1. Rencana Aksi Program Kawasan
2. Pentahapan Kegiatan
3. Pemilihan Sub Kawasan dalam Kawasan
Prioritas
BAGIAN 6: DED
1. Masterplan Kawasan (Konsep 3D)
2. DED
Sumber: Panduan Penyusunan SPPIP RPKPP
P E M A H A M A N U M U M M E N G E N A I R P K P P 2.
Slide: 24 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
K. Standar Minimal Album Peta & Gambar RPKPP
Sumber: Panduan Penyusunan SPPIP RPKPP
P E M A H A M A N U M U M M E N G E N A I R P K P P 2.
Slide: 25 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
A. Metodologi
B. Tahapan Kerja
C. Jadwal Pelaksanaan
M E T O D O L O G I & R E N C A N A K E R J A 3.
Slide: 26 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
M E T O D O L O G I & R E N C A N A K E R J A
A. Metodologi Kerja
Sumber: Panduan Penyusunan SPPIP RPKPP
3
Slide: 27 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
B. Tahapan Kerja
1. PERSIAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN
1.1. Pembentukan POKJANIS Daerah
1.2. Persiapan Dan Pemantapan Rencana Kerja
2. IDENTIFIKASI POTENSI DAN PERMASALAHAN
2.1. Kajian Kebijakan dan Strategi Pembangunan Daerah
2.2. Kajian Mikro Kawasan Permukiman Prioritas (KPP) Berdasarkan Arahan
SPPIP
2.3. Identifikasi Potensi dan Permasalahan Pembangunan Permukiman Dan
Infrastruktur Perkotaan (PPIP) pada KPP
3. PERUMUSAN RENCANA AKSI PROGRAM
3.1. Identifikasi Kebutuhan Penanganan Prioritas RPKPP
3.2. Penyusunan Konsep Pembangunan KPP
Penyelenggaraan Pra FGD 1
Penyelenggaraan FGD 1
3.3. Identifikasi Program Penanganan KPP Berdasarkan Arahan SPPIP
3.4. Perumusan Rencana Aksi Program
Penyelenggaraan Pra FGD 2
3.5. Penyusunan Tahapan Pelaksanaan Penanganan Pembangunan Permukiman
Penyelenggaraan FGD 2
P
r
a
&
F
G
D
2
M E T O D O L O G I & R E N C A N A K E R J A 3.
Slide: 28 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
B. Tahapan Kerja
4. PERUMUSAN RENCANA PENANGANAN KAWASAN PENGEMBANGAN TAHAP 1
4.1. Perumusan Kriteria dan Indikator Penentuan Kawasan Pembangunan Tahap I
4.2. Penentuan Kawasan Pembangunan Tahap I
Pelaksanan Diskusi Partisipatif
4.3. Perumusan Konsep Pembangunan Kawasan Pembangunan Tahap I
4.4. Penyusunan Rencana Pembangunan Kawasan Pembangunan Tahap I
Penyelenggaraan Pra FGD 3
Penyelenggaraan FGD 3
4.5. Penyusunan Rencana Detail Desain/Ded Kawasan
Keikutsertaan Dalam Kolokium
Penyelenggaraan Konsultasi Publik
5. FINALISASI DAN SOSIALISASI
5.1. Penyempurnaan Rencana Aksi Program dan Rencana Pembangunan
Kawasan Pembangunan Tahap 1
Penyelenggaraan Diseminasi
Pra & FGD 2
M E T O D O L O G I & R E N C A N A K E R J A 3.
C. Jadwal Pelaksanaan Kerja
Slide: 29 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
Keterangan
1 Penandatanganan kontrak
tenaga ahli pendamping
2 Persiapan dan koordinasi di
tingkat provinsi
3 Sosialisasi di tingkat nasional
4 Konsolidasi Tingkat Provinsi
5 Pra FGD-1
6 FGD-1 (Penyusunan Konsep
Penanganan Kawasan)
7 Pra FGD-2
8 FGD-2 (Perumusan Rencana
Aksi Program)9 Diskusi Partisipatif
9 Pra FGD-3
10
FGD-3 (Penyusunan Rencana
Penanganan Kawasan
Pengembangan Tahap I)
11 Kolokium
12 Konsultasi publik
13 Disseminasi
No Tahapan Pelaksanaan KegiatanMaret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober
Bulan Pendampingan Penyusunan RPKPP
Sumber: Olahan Konsultan, 2013
M E T O D O L O G I & R E N C A N A K E R J A 3.
P R O F I L K A W A S A N P E R K O T A A N M A R T A P U R A
Slide: 30 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
A. Profil Kawasan Perkotaan Martapura
4.
A. Profil Kawasan Perkotaan Martapura
1. Delineasi Kawasan Perkotaan Martapura
1. Perlu disingkronkan antara dokumen RTRW, RDTR serta peta yang menetapkan
delineasi Kawasan Perkotaan Martapura.
2. Dalam menentukan delineasi Kawasan Perkotaan Martapura, dengan
menggunakan pendekatan sebagai berikut:
• Mempertimbangkan karakteristik sebuah kawasan perkotaan, yang umumnya terbangun,
serta arahan terhadap kecamatan yang ada dalam lingkup Kawasan Perkotaan
• Melakukan super impose peta tutupan lahan dengan rencana pola ruang permukiman di
ketiga kecamatan (Kec. Martapura Barat, Martapura Kota, dan Martapura Timur) yang
terdapat dalam RTRW Kabupaten Banjar.
• Melakukan superimpose hasil no.2 dengan hasil kegiatan survei
3. Dari hasil superimpose, diperoleh luasan Kawasan Perkotaan Martapura,
yaitu 8.376 Ha
Slide: 31 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
PROFIL K AWAS AN PERKOTAAN M ARTAPUR A 4.
A. Profil Kawasan Perkotaan Martapura
2. Hasil Superimpose Tutupan Lahan dan Pola Ruang Permukiman
Slide: 32 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
Sumber: SPPIP Kabupaten Banjar 2012
PROFIL K AWAS AN PERKOTAAN M ARTAPUR A 4.
A. Profil Kawasan Perkotaan Martapura
3. Sejarah Kawasan Perkotaan Martapura
Periode/Masa KEJADIAN
Perpindahan
Pusat
Pemerintahan ke
Martapura
• Pada tahun 1559 Pedagang-pedagang Banjar di Kesultanan Banten diserang oleh Kompeni
• Pada tahun 1607 utusan dagang Belanda di Kesultanan Banten dibunuh
• Pada tahun 1612 Belanda melakukan balas dendam dengan menyerbu, menembak, dan membakar Kerjajaan
Banjar di Kuin Banjarmasin
• Pada tahun 1620, Sultan Musta‟in Billah melakukan pemindahan pusat pemerintahan secara berangsur-angsur
dari Kuin ke Muara Tambangan, Batang Banyu, Kayu Tangi sampai Ke Martapura
Pembentukan
Kabupaten
Banjar
• Juni 1860, Kesultanan Banjar dihapuskan oleh Belanda
• Status Kesultanan Banjar masuk ke dalam Keresidenan Afdeling Martpura dan Timur Borneo. Afdeling
Martapura terbagi dalam 5 distrik, yaitu Distrik Martapura, Riam Kanan, Riam Kiwa, Banua Ampat, dan
Margasari
• Perubahan dalam keorganisasian pemerintahan Hindia Belanda, di mana di bahawah Afdeling terdapat
Ondeafdeling dan distrik, sehingga Martapura menjadi Onderafdeling di bawah Afdeling Banjarmasin. Afdeling
dipimpin oleh Controleur dan Kepala Distrik merupakan seorang Bumi Putera dengan Pangkat Kiai
• Pada tanggal 27 Desember 1949, ditetapkan Daerah Otonomi Kabupaten Banjarmasin, yang melingkupi 4
Kewedanana, termasuk Martapura.
• DPRDS pada tanggal 27 Februari 1952, mengusulkan perubahan nama Kabupaten Banjarmasin menjadi
Kabupaten Banjar yang disetujui dengan Undang-Undang Darurat 1953, kemudian dikukuhkan dengan
Undang-Undang No.27 Tahun 1959
SEJARAH SINGKAT:
• Kabupaten Banjar dengan Ibukotanya Martapura, dulunya menjadi pusat pemerintahan Kerajaan
Banjar.
• Kerajaaan Banjar di Kabupaten Banjar di mulai pada tahun 1612, dimasa pemerintahan Sultan Musta‟in
Billah yang dikenal dengan Pangeran Kecil, keraton dipindahkan dari Banjarmasin ke Kayu Tangi atau
Telok Selong Martapura, karena keraton di Kuwin dihancurkan Belanda.
Slide: 33 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
PROFIL K AWAS AN PERKOTAAN M ARTAPUR A 4.
B. Profil Kawasan Perkotaan Martapura
4. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat
• Karakteristik Kota:
• Merupakan Kota Intan, karena terkenal sebagai pusat
transaksi penjualan intan dan tempat penggosokan
intan
• Terkenal juga dengan sebutan Kota santri, karena
banyaknya santri yang sekolah dan menuntut ilmu
keislaman
• Suku:
• Sebagian besar masyarakat yang tinggal di
Martapura adalah suku bangsa Banjar atau biasa
disebut Urang Banjar
• Mata Pencaharian:
• Petani (Petani, Pekebun, Peternak, Pembudidaya
Ikan)
• Pedagang
• Penambang
Slide: 34 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
PROFIL K AWAS AN PERKOTAAN M ARTAPUR A 4.
B. Profil Kawasan Perkotaan Martapura
5. Potret Permukiman Eksisting
1
Kawasan Permukiman
Perbatasan Banjar
dengan Tapin
2
Kawasan Permukiman
Heritage
3
Kawasan Permukiman
Pendukung Kegiatan
Pertanian Sawah
4 Kawasan Permukiman di
sekitar Pusat
Perdagangan
1
2
3 4
Slide: 35 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
Sumber: SPPIP Kabupaten Banjar 2012
PROFIL K AWAS AN PERKOTAAN M ARTAPUR A 4.
B. Profil Kawasan Perkotaan Martapura
6. Potret Permukiman Eksisting
9
Kawasan Permukiman
Pendukung Kegiatan
Minapolitan
8
Kawasan Permukiman
Pendukung Kegiatan
Perkebunan
6
Kawasan Permukiman
Pusat Bisnis Martapura-
Banjarbaru
5
Kawasan Permukiman
Baru Pendukung Pusat
Pemerintahan
Kabupaten
7
Kawasan Permukiman
Pemerintahan
Kabupaten
6 5 7
8 9
Slide: 36 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
Sumber: SPPIP Kabupaten Banjar 2012
PROFIL K AWAS AN PERKOTAAN M ARTAPUR A 4.
P E N E N T U A N K P P S E S U A I A R A H A N S P P I P
Slide: 37 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K o t a C i l e g o n | 2 0 1 1
A. Pertimbangan Penentuan Kawasan Permukiman Prioritas (KPP)
B. Penetapan Kawasan Permukiman Prioritas (KPP)
C. Profil Kawasan Prioritas
Slide: 37 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
5.
A. Pertimbangan Penentuan KPP
• Kawasan prioritas adalah kawasan permukiman yang disepakati oleh pihak
daerah sebagai kawasan yang memiliki nilai strategis dalam konteks
pembangunan kota dan merupakan prioritas dalam pembangunan dan
pengembangannya.
• Pertimbangan dalam penetapannya :
• Memiliki Urgenitas Penanganan;
• Memiliki Kontribusi Dalam Penanganan Permasalahan Kota;
• Memiliki Kontribusi Dalam Stimulasi Pembangunan Dan Pengembangan
Kota;
• Sesuai Kebijakan Pembangunan Dan Pengembangan Kota;
• Memiliki Dominasi Permasalahan Terkait Bidang Cipta Karya; Dan
• Memiliki Dominasi Penanganan Melalui Bidang Cipta Karya.
Slide: 38 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
Sumber: SPPIP Kabupaten Banjar 2012
P E N E N T U A N K P P S E S U A I A R A H A N S P P I P 5.
B. Identifikasi Kawasan Permukiman Prioritas
Tabel Identifikasi Kawasan Permukiman Prioritas Berdasarkan SPPIP
No Kawasan Keterangan
1 Kawasan Permukiman Kumuh Murung
Keraton Jawa
• Permukiman kumuh dan rawan
banjir eksisting 2
Kawasan Permukiman Kumuh Murung
Keraton - Kenanga
3 Kawasan Permukiman Kumuh Antasan
Senor Hilir
4 Kawasan Permukiman Tanjung Rema • Permukiman rawan banjir
eksisting
5 Kawasan Permukiman Tanjung Rema Darat • Permukiman rawan banjir
eksisting
6 Kawasan Permukiman Cagar Budaya Teluk
Selong Ulu
• Permukiman heritage/cagar
budaya
7 Kawasan Permukiman Agropolitan Keramat • Permukiman pendukung kegiatan
agropolitan dan rawan banjir
8 Kawasan Permukiman Kampung Pegawai
Indera Sari
• Permukiman baru pendukung
kegiatan pusat pemerintahan
kabupaten
Slide: 39 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
Sumber: SPPIP Kabupaten Banjar 2012
P E N E N T U A N K P P S E S U A I A R A H A N S P P I P 5.
B. Identifikasi Kawasan Permukiman Prioritas
P E N E N T U A N K P P S E S U A I A R A H A N S P P I P 5.
P E N E N T U A N K P P S E S U A I A R A H A N S P P I P
B. Penilaian Penentuan Kawasan Prioritas
Slide: 41 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
KRITERIA INDIKATOR
Ka
wasan
Pe
rmu
kim
an
Ku
mu
h M
uru
ng
Ke
rato
n –
Ja
wa
Ka
wasan
Pe
rmu
kim
an
Ku
mu
h M
uru
ng
Ke
na
ng
a
Ka
wasan
Pe
rmu
kim
an
Ku
mu
h A
nta
sa
n S
nr.
Hilir
Ka
wasan
Pe
rmu
kim
an
Ta
nn
jun
g R
em
a
Ka
wasan
Pe
rmu
kim
an
Ta
nju
ng
Re
ma
Da
rat
Ka
wasan
Pe
rmu
kim
an
Ca
gr.
Bd
ua
ya
Te
luk
Se
lon
g U
lu
Ka
wasan
Pe
rmu
kim
an
Ag
rop
ollit
an
Ke
ram
at
Ka
wasan
Pe
rmu
kim
an
Ka
mp
un
g P
eg
aw
ai
Ind
we
ra S
ari
A
Kesiapan Kws
Menerima
Penanganan
1 Status lahan pada kws legal (tdk sengketa) 5 5 5 5 5 5 5 5
2 Masy. kondusif menerima penanganan 5 5 3 5 5 3 3 3
3 Aparat lokal mendukung penanganan 5 5 3 3 3 3 3 3
B Urgenitas
Penanganan
1 Kondisi Permasalahan dalam Kws 5 5 5 3 3 0 0 0
2 Kebutuhan Percepatan Pembangunan Kws
Baru 5 5 5 3 0 3 3 3
3 Kebutuhan Pengendalian Pertumbuhan Kws
Cepat Tumbuh 5 3 3 0 0 0 0 0
C Sesuai kebijakan
pembangunan kota
1 Terletak pada Kawasan Strategis dalam RTRW 5 5 5 5 5 5 5 5
2 Kesesuaian dengan Program dalam RPJMD 5 5 5 5 5 5 5 5
3 Terletak pada Lokasi Prioritas Bidang CK
dengan RPIJM Kota 5 5 5 5 5 5 3 5
D
Kontribusi dalam
penanganan
permasalahan kota
1 Kekumuhan Kawasan (Bangunan & PSU) 5 5 5 3 3 0 0 0
2 Genangan atau Banjir 5 5 5 5 5 3 3 3
3 Kesulitan Air Bersih/Minum 5 5 5 3 3 3 3 3
E
Kontribusi dalam
stimulasi
pembangunan kota
1 Letak Strategis Kws dlm Konstelasi Kota 5 5 5 3 3 5 5 5
2 Fungsi Strategis Kws dlm Konstelasi Kota 5 5 0 3 3 5 5 5
F
Dominasi
permasalahan terkait
bidang
keciptakaryaan
1 Dominasi Permasalahan Sekt. Drainase 5 5 5 5 5 5 5 0
2 Dominasi Permasalahan Sekt. Air Bersih 5 5 5 3 3 3 3 3
3 Dominasi Permasalahan Sekt. Sanitasi 5 5 5 3 3 3 3 0
4 Dominasi Permasalahan Sekt. Persampahan 5 5 5 3 3 3 3 3
G
Dominasi
penanganan melalui
bidang
keciptakaryaan
1 Dominasi Penanganan Sekt. Drainase 5 5 5 5 5 5 5 5
2 Dominasi Penanganan Sekt. Air Bersih 5 5 5 3 3 3 3 3
3 Dominasi Penanganan Sekt. Sanitasi 5 5 5 3 3 3 3 3
4 Dominasi Penanganan Sekt. Persampahan 5 5 5 3 3 3 3 3
TOTAL PENILAIAN = 110 108 99 79 76 73 71 63
URUTAN SKALA PRIORITAS = 1 2 3 4 5 6 7 8
C. Profil Kawasan Permukiman Prioritas
Slide: 42 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
Sumber: SPPIP Kabupaten Banjar 2012
1. Kawasan Permukiman Kumuh Murung Keraton – Jawa (Ranking I, Skor: 110)
Profil lokasi
• Deskripsi Lokasi: • Kawasan terletak di bantaran Sungai
Martapura • Merupakan lingkungan padat penduduk. • Terletak relatif di pusat kota
• Administratif: • Masuk dalam Lingkup Kelurahan Murung
Keraton dan sebagian Kelurahan Jawa dengan luas 0,35 Km2
• Kependudukan: • Jumlah Penduduk: 4.199 jiwa, L: 2.171 jiwa &
P: 2.028 jiwa • Kondisi Ke-Cipta Karya-an
• Kondisi rumah relatif padat &kurang layak huni
• Konstruksi fisik bangunan dari kayu & seng • Sanitasi langsung dibuang ke sungai • Infrastruktur lainnya relatif belum memadai
P E N E N T U A N K P P S E S U A I A R A H A N S P P I P 5.
A. Peta Administrasi RT B. Pembagian Sub Kawasan C. Permasalahan Umum KPP 1 (Murung Keraton – Jawa) D. Inventarisasi Potensi, Permasalahan, Tantangan,
Hambatan dan Kebutuhan Penanganan Kawasan E. Kebutuhan Penanganan Kawasan F. Hasil FGD 1
I D E N T I F I K AS I K E B U T U H AN P E N AN G AN A N K AWAS A N 6 .
A. Peta Administrasi RT (Kel.Murung Keraton) & Kel.Jawa
Slide: 44 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
6 . I D E N T I F I K AS I K E B U T U H AN P E N AN G AN A N K AWAS AN
PETA PEMBAGIAN SUB KAWASAN
RT.02
RT.03
RT.04
RT.05
RT.06
RT.11
RT.01
RT.07 RT.08
RT.09
RT.10
Kel.Jawa
B. Pembagian Sub Kawasan
Slide: 45 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
A
B
C
PETA PEMBAGIAN SUB KAWASAN
35,5 ha
6 . I D E N T I F I K AS I K E B U T U H AN P E N AN G AN A N K AWAS AN
C. Permasalahan Umum KPP 1 Kelurahan Murung Keraton – Jawa
Slide: 46 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
1
2
3
4
5
6
1
2
3
4
5
6
Muara kali Mati Genangan air & sampah
Jalan lingkungan Sanitasi di tepi sungai
Kali Mati Penumpukan sampah
• Kejadian banjir 2x setahun pada RT 001 s/d
RT 008, ketinggian mencapai 1-2 m.
• Tidak berfungsinya kali mati sebagai
drainase sekunder skala kawasan.
• Manajemen persampahan yang buruk.
• Jaringan jalan yang tidak dilengkapi dengan
drainase.
• Manajemen sanitasi lingkungan yang buruk.
6 . I D E N T I F I K AS I K E B U T U H AN P E N AN G AN A N K AWAS AN
C. Permasalahan Umum Kawasan KPP 1 (Bangunan)
Slide: 47 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
1
3
5
2
4
6
1
2
3
4
5
6
Rumah permanen Rumah konstruksi Kayu
Rumah konstruksi kayu Rumah konstruksi kayu
Rumah konstruksi kayu Rumah konstruksi kayu
1
2
3
4
5
6
6 . I D E N T I F I K AS I K E B U T U H AN P E N AN G AN A N K AWAS AN
• Tingkat kerapatan bangunan yang
tinggi, tidak ada jarak kenyamanan
antar bangunan;
• Berdampak kepada (rawan) bahaya
kebakaran pada musim kering,
korsleting listrik.
C. Permasalahan Kawasan KPP 1 (Jalan Lingkungan)
Slide: 48 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
1
3
5
2
4
6
Jalan aspal Jalan di pasar
Jalan beton Jalan beton
Jalan titian kayu Jalan beton
6
5
4
3
2
1
• Tidak lengkapnya fasilitas jalan seperti
drainase membuat jalan aspal (jalan utama
lingkungan) semakin rusak.
• Jalan lingkungan (kontruksi beton) yang ada
menahan pergerakan air hujan disertai dengan
tingkat resapan air yang rendah di KPP
membuat banjir dan genangan air lebih lama
di lingkungan perumahan.
• Jalan titian kayu yang tidak dipelihara dengan
baik memberi dampak kepada tingkat
kebisingan saat kendaraan roda dua melintas
6 . I D E N T I F I K AS I K E B U T U H AN P E N AN G AN A N K AWAS AN
C. Permasalahan Kawasan KPP 1 (Drainase)
Slide: 49 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
1
3
5
2
4
6
6
Drainase besar Kali mati
Drainase di tepi jalan lingkungan Genangan air di rumah warga
Genangan air tidak mengalir Genangan air tidak mengalir
3
4
5
1
2
• Tidak berfungsinya drainase sekunder,
memberi dampak kepada jaringan drainase
tersier (rumah) tersumbat dan mengakibatkan
luapan dan genangan didalam lingkungan
rumah.
• Pembuangan sampah di kolong rumah juga
mengakibatkan tersumbatnya fungsi drainase
dan banjir pada musim hujan/air sungai naik.
6 . I D E N T I F I K AS I K E B U T U H AN P E N AN G AN A N K AWAS AN
C. Permasalahan Kawasan KPP 1 (Air Bersih)
Slide: 50 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
1
3
2
4
1
2
3
4
5
6
Sumber air bersih PDAM Sumber air bersih pribadi
Pompa tangan Sumber air bersih bantuan PNPM
1
3 4
2
• Tingkat aksesibilitas terhadap air bersih yang
rendah oleh masyarakat disiasati melalui
sumur bor + tangki bersama yang dikoordinasi
oleh RT.
6 . I D E N T I F I K AS I K E B U T U H AN P E N AN G AN A N K AWAS AN
C. Permasalahan Kawasan KPP 1 (Sanitasi)
Slide: 51 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
1
3
5
2
4
6
1
2
3
4
5
6
Kegiatan cuci Kegiatan cuci
Mandi di sumber air bersih BAB di belakang rumah
MCK RT.10 Kegiatan mandi
2
3
1
5
6
4
• Tingkat aksesibilitas yang rendah terhadap
(kepemilikan individual) sanitasi/MCK
membuat masyarakat memilih menggunakan
air sungai Martapura sebagai sumber air
mandi, cuci dan BAB.
• Sistem sanitasi ini harus diputus bertahap
melalui peningkatan kualitas lingkungan
kawasan permukiman dan mengubah pola
pikir bahwa sungai sebagai Banyu sumber
kehidupan. (Mata Pencaharian; Perternakan
ikan, Sumber Air Baku, Pengembangan
Potensi Ekonomi Wisata)
6 . I D E N T I F I K AS I K E B U T U H AN P E N AN G AN A N K AWAS AN
C. Permasalahan Kawasan KPP 1 (Sampah)
Slide: 52 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
1
3
5
2
4
6
1
2
3
4
5
6
Sampah di bantaran sungai Sampah di bawah rumah warga
TPST Pasar Bank sampah pasar
Papan himbauan sampah Penumpukan sampah
1
2
5 6
3
4
• Perilaku membuangan sampah oleh
masyarakat dilingkungannya sendiri, tidak
peduli dengan dampak baliknya.
• Dikarenakan KPP 1 merupakan kawasan
dengan fungsi campuran, yakni perdagangan,
pasar dan jasa serta permukiman, maka
• Pemerintah Kab/Kota perlu meningkatkan
layanan keciptakaryaan pada kawasan fungsi
perdagangan/pasar dengan visi Pasar Bersih,
Nyaman dan Sehat, sehingga
• Volume sampah di kawasan permukiman juga
dapat terlayani dengan baik.
6 . I D E N T I F I K AS I K E B U T U H AN P E N AN G AN A N K AWAS AN
C. Permasalahan Kawasan KPP 1 (Kebakaran)
Slide: 53 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
1
2
Hydrant Halaman
Mobil pompa pemadam kenbakaran
1
2
3
4
5
6
3
1
2 4
• Tingkat kerapatan bangunan yang tinggi,
menimbulkan potensi dampak rawan
kebakaran didalam lingkungan perumahan.
• Saat ini ada 5 (lima) pos swasta yang melayani
(siaga) kawasan KPP 1.
6 . I D E N T I F I K AS I K E B U T U H AN P E N AN G AN A N K AWAS AN
D. Inventarisasi Potensi, Permasalahan, Tantangan, Hambatan
No. Aspek Potensi Permasalahan Tantangan Hambatan 1 Fisik Potensi lahan kosong untuk
Pengembangan RTH yang Berfungsi sebagai taman bermain anak dan penempatan MCK
Kepadatan bangunan kawasan yang mencapai >70%
- Warga yang tidak mau melepas tanahnya untuk kepentingan Umum walaupun memiliki tanah yang berlebih.
Kelancaran Drainase diantara rumah yang tersumbat agar tidak tergenang air
Terdapat genangan air karena tertahan oleh jalan llingkungan
Kelancaran aliran air untuk drainase
Struktur jalan yang sudah dibeton, harus diperbaiki agar dapat dillalui air.
Kebersihan Kawasan dengan penyiapan tempat sampah
Kurangnya tempat sampah dan TPS
Penyediaan Tempat sampah dan TPS beserta lahannya dan Tambahan armada pengangkut sampah
Kesadaran masyarakat dalam membuang sampah, keterbatasan tempat sampah, lahan untuk TPS.
Ketersediaan air bersih (Sebagian)
Kepadatan Penduduk dan penyediaan PDAM yang masih terbatas
Ketersediaan Air Bersih secara menyeluruh
Jaringan air bersih yang masih belum menyeluruh
Pengadaan MCK Keterbatasan lahan untuk membangun MCK
Kebutuhan MCK karena keterbatasan masyarakat akan Jamban didalam rumah
Warga yang tidak mau melepas tanahnya untuk pembuatan MCK dan lahan yang dimiliki PEMDA yang Terbatas
Slide: 54 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
No. Aspek Masalah Dampak Yang Terjadi Lokasi Kebutuhan Penanganan
1 Fisik
Status lahan (surat hijau, sewa, lahan Negara)
Konflik Tanah Seluruh Kawasan Normalisasi sungai dan pembersihan sampah
Aliran sungai yang terhambat Banjir pasang Sepanjang sungai Normalisasi sungai dan pembersihan sampah
Drainase tersumbat Banjir Hampir Seluruh Kawasan Perbaikan saluran drainase
Minimnya sambungan rumah PDAM
Terbatasnya pasokan air bersih
Sebagian Kawasan Penambahan Sambungan PDAM
Penanganan sampah yang tidak tuntas
Menumpuknya sampah Hampir Seluruh Kawasan Pengelolaan dan penambahan tempat sampah
Kualitas bangunan yang buruk Rumah tidak sehat dan layak Sebagian Kawasan Perbaikan rumah
Kepadatan bangunan (kerapatan) tinggi
Rawan kebakaran Seluruh RT 001 s/d RT 009 Penataan dan pengendalian
E. Kebutuhan Penanganan Kawasan Sumber: Analisis Konsultan, 2013
Sumber: Analisis Konsultan, 2013
6 . I D E N T I F I K AS I K E B U T U H AN P E N AN G AN A N K AWAS AN
F. Hasil FGD 1
Slide: 55 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
F.1. Sektor yang dimasukkan ke Rencana Aksi Program;
1. Jalan lingkungan perumahan
2. Drainase
3. Sanitasi rumah tinggal
4. Persampahan
5. RTH
F.2. Sektor yang di DED-kan;
1. Jalan lingkungan dan drainase;
2. Jaringan dan unit sistem sanitasi rumah tinggal;
3. Sistem dan unit pengolahan sampah di daratan dan terapung di S.
Martapura;
4. Bangunan MCK pada bantaran sungai.
6 . I D E N T I F I K AS I K E B U T U H AN P E N AN G AN A N K AWAS AN
7 . K O N S E P P E M B AN G U N A N K AWAS A N P R I O R I TAS
A. Pendekatan
B. Strategi Dan Program Pembangunan Yang
Diarahkan SPPIP
A. Pendekatan Berdasarkan Fungsi/Kegiatan Blok Kawasan dan Fungsi
Struktur Pembentuk Kawasan
Slide: 57 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
7 . K O N S E P P E M B AN G U N A N K AWAS A N P R I O R I TAS
A
B
C
Konsep Sub
KPP
Improvement Services
Peningkatan pelayanan perkotaan
sektor ke-Ciptakarya-an
C, B
Improvement Quality Environment,
Settlement:
• Peningkatan kualitas lingkungan
program ke-ciptakarya-an, Bina
Marga (BM) dan program sumber
daya air (SDA)
• Pengendalian dan penataan kembali
bangunan, khususnya pada
bantaran kali mati
• Percontohan perumahan yang
bersih, sehat dan nyaman.
• Kemungkinan resettlement
(Pemukiman kembali)
A
Kegiatan Utama Sub
KPP
Rumah Ibadah, Mall, Pasar , Pendidikan,
Keamanan, Jasa, RTH
(Pelayanan Skala Kota) C, B
Permukiman kepadatan tinggi, kumuh A
Settlement,
Kali Mati 2
Sumber: Analisis Konsultan, tahun 2013
A
B.1. Strategi & Program Pembangunan Yang Diarahkan SPPIP
Slide: 58 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
7 . K O N S E P P E M B AN G U N A N K AWAS A N P R I O R I TAS
Strategi Program Pelaksana Tahun
Pengendalian
Pertumbuhan
Kawasan
Pendataan Bangunan PU, Perkim 2013 2014
Pengendalian Pembangunan melalui IMB PU, Perkim 2013 2014
Pengawasan secara Berkala PU, Perkim 2013 2014
Peningkatan
Kualitas
Permukiman
Penataan bangunan dan lingkungan PU, Perkim 2013 2014
Peningkatan kualitas lingkungan secara swadaya Masyarakat 2013 2014
Penyediaan
Pelayanan Air
Minum
Penyediaan air bersih/minum secara swadaya
oleh masyarakat
Masyarakat 2013 2014
Pemberian bantuan fisik penyediaan air
bersih/minum secara swadaya oleh pemerintah
PU, Perkim 2013 2014
Pengembangan hidran umum PU, Perkim 2013 2014
Peningkatan kualitas dan kapasitas distribusi air
minum PDAM
PU, Perkim 2014 2015
Pengembangan reservoir umum oleh PDAM atau
pemerintah
PU, Perkim 2014 2015
Sumber: SPPIP Kabupaten Banjar, tahun 2012
B.2. Program Pembangunan Yang Diarahkan SPPIP
Slide: 59 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
7 . K O N S E P P E M B AN G U N A N K AWAS A N P R I O R I TAS
Strategi Program Pelaksana Tahun
Penataan Tepi
Sungai Martapura Konsolidasi Lahan Sempadan Sungai PU, Perkim 2013
Revitalisasi Permukiman Sempadan Sungai PU, Perkim 2013
Pembangunan Jalan Tepi Sungai PU, Perkim 2013
Penataan Kawasan Tepi Sungai PU, Perkim 2013
Normalisasi Sungai
Martapura Pengerukan Sungai PU, Perkim 2013 2014
Pembangunan Turap/Bronjong PU, Perkim 2013
Peningkatan
Kualitas Jalan dan
Penataan Jaringan
Drainase
Program Pengembangan sumur resapan
dalam kaveling sesuai kebutuhan
PU, Perkim 2014 2015
Program Pengembangan sumur biopori dalam
kaveling
PU, Perkim 2014 2015
Peningkatan kualitas jalan lingkungan dan
Drainase tersier
PU, Perkim 2014 2015
Perbaikan jalan lingkungan dan Drainase
tersier
PU, Perkim 2014 2015
Pembangunan jalan lingkungan dan Drainase
tersier
PU, Perkim 2014 2015
Sumber: SPPIP Kabupaten Banjar, tahun 2012
B.3. Strategi & Program Pembangunan Yang Diarahkan SPPIP
Slide: 60 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
7 . K O N S E P P E M B AN G U N A N K AWAS A N P R I O R I TAS
Strategi Program Pelaksana Tahun
Pengelolaan Sistem
Sanitasi Pengembangan sistem pengelolaan sanitasi
domestik secara swadaya oleh masyarakat
Masyarakat 2013 2014
Bantuan fisik sistem pengelolaan sanitasi
komunal oleh pemerintah
PERKIM, PU 2013
Bantuan fisik sistem pengelolaan sanitasi
komunal melalui CSR
Swasta 2014
Pengembangan jaringan perpipaan limbah
terpusat
PERKIM, PU 2014
Pengembangan sistem pengelolaan sanitasi
untuk fungsi khusus
PERKIM, PU,
Swasta
2014
Pengelolaan Sistem
Persampahan Pengembangan pengelolaan persampahan
domestik
Masyarakat 2013 2014
Penyediaan tempat sampah umum DK, PERKIM 2013 2014
Penyediaan TPS skala lingkungan dan kawasan DK, PERKIM 2014 2015
Penyediaan layanan pengangkutan sampah DK, PERKIM 2015 2016
Pengembangan sistem pengolahan sampah
skala kawasan
DK, PERKIM 2015 2016
Sumber: SPPIP Kabupaten Banjar, tahun 2013
B.4. Strategi dan Jumlah Program Pembangunan Yang
Diarahkan SPPIP Pada Tahun 2013 Dan 2014
Slide: 61 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
7 . K O N S E P P E M B AN G U N A N K AWAS A N P R I O R I TAS
No Strategi ∑ Program
2013 2014
1 Pengendalian Pertumbuhan Kawasan 3 3
2 Peningkatan Kualitas Permukiman 2 2
3 Penyediaan Pelayanan Air Minum 3 3
4 Penataan Tepi Sungai Martapura 3 -
5 Normalisasi Sungai Martapura 2 1
6 Peningkatan Kualitas Jalan dan Penataan Jaringan
Drainase
- 5
7 Pengelolaan Sistem Sanitasi 2 4
8 Pengelolaan Sistem Persampahan 2 3
Sumber: SPPIP Kabupaten Banjar, tahun 2012
8 . R E N C AN A AK S I P R O G R AM 5 TAH U N
A. Skenario Pentahapan Penanganan KPP
B. Peta Dan Matrik Penanganan KPP
A. Skenario Pentahapan Penanganan KPP
Slide: 63 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
8 . R E N C AN A AK S I P R O G R AM
No Prinsip dasar
1 Jangka waktu penanganan adalah 5 tahun.
2 Ketersediaan anggaran di Pusat (Ditjen CK) dan pemerintah daerah.
3 Kesiapan masyarakat penerima dampak positif dan kesiapan ekonomi masyarakat.
4 Penanganan program pertahun dapat disesuaikan dengan kebutuhan kawasan dan
prioritas.
5
Berdasarkan hasil diskusi (FGD 1) dan pengamatan lapangan, prioritas penanganan
kawasan dimulai dari; (i) jalan lingkungan dan drainase; (ii) sanitasi/MCK; dan (iii)
persampahan.
6
Pendekatan yang digunakan untuk pembagian blok didalam sub kawasan dan
pentahapan program;
• Pendekatan fungsi blok kawasan.
• Pendekatan fisik topografi.
• Pendekatan kemampuan ekonomi penduduk di blok fungsi kawasan.
• Arahan SPPIP Kabupaten Banjar, tahun 2012.
• Intervensi/Bantuan pemerintah daerah dan atau pusat melalui Ditjen Cipta Karya,
Kementerian Pekerjaan Umum.
Sumber: Olahan Konsultan, tahun 2013
B. Peta dan Matrik Penanganan KPP 5 Tahun
Slide: 64 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
8 . R E N C AN A AK S I P R O G R AM
Gambar Peta Penanganan Secara Spasial Program Tahun – Lokasi/Blok
I II III IV V
Jalan dan
Drainase
(Prioritas 1)
A1, A2 A2, A3 A3, A4 B1, B2,
C5, C3
C1,
C2,
C4
Sanitasi/MCK
(Prioritas 2) A1, A2 A2, A3 A3, A4
B1, B2,
C5, C3
C1,
C2,
C4
Persampahan
(Prioritas 3) A1, A2 A2, A3 A3, A4
B1, B2,
C5, C3
C1,
C2,
C4
Air Bersih
(Prioritas 4) A1, A2 A2, A3 A3, A4
B1, B2,
C5, C3
C1,
C2,
C4
RTH (Ruang
Terbuka Hijau)
(Prioritas 5)
A1, A2 A2, A3 A3, A4 B1, B2,
C5, C3
C1,
C2,
C4
Fasilitas PBK
(Prioritas 6) A1, A2 A2, A3 A3, A4
B1, B2,
C5, C3
C1,
C2,
C4
A1
A2
B1
A3
A4
B2
C1
C2 C3
C4 C5
Sumber: Analisis Konsultan, tahun 2013
B.1. Peta dan Matrik Penanganan KPP Tahun Ke 1
Slide: 65 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
8 . R E N C AN A AK S I P R O G R AM
Gambar Peta Penanganan Secara Spasial Program Tahun – Lokasi/Blok
I II III IV V
Jalan dan
Drainase A1, A2 A2, A3 A3, A4
B1, B2,
C5, C3
C1,
C2,
C4
Sanitasi/MCK
A1, A2 A2, A3 A3, A4
B1, B2,
C5, C3
C1,
C2,
C4
Persampahan
A1, A2 A2, A3 A3, A4
B1, B2,
C5, C3
C1,
C2,
C4
Air Bersih
A1, A2 A2, A3 A3, A4
B1, B2,
C5, C3
C1,
C2,
C4
Ruang Terbuka
Hijau (RTH) A1, A2 A2, A3 A3, A4
B1, B2,
C5, C3
C1,
C2,
C4
Fasilitas PBK
A1, A2 A2, A3 A3, A4
B1, B2,
C5, C3
C1,
C2,
C4
A1
A2
B1
A3
A4
B2
C1
C2 C3
C4 C5
Sumber: Analisis Konsultan, tahun 2013
B.2. Peta dan Matrik Penanganan KPP Tahun Ke 2
Slide: 66 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
8 . R E N C AN A AK S I P R O G R AM
Gambar Peta Penanganan Secara Spasial Program Tahun – Lokasi/Blok
I II III IV V
Jalan dan
Drainase A1, A2 A2, A3 A3, A4
B1, B2,
C5, C3
C1,
C2,
C4
Sanitasi/MCK A1, A2 A2, A3 A3, A4 B1, B2,
C5, C3
C1,
C2,
C4
Persampahan A1, A2 A2, A3 A3, A4 B1, B2,
C5, C3
C1,
C2,
C4
Air Bersih A1, A2 A2, A3 A3, A4 B1, B2,
C5, C3
C1,
C2,
C4
Ruang Terbuka
Hijau (RTH) A1, A2 A2, A3 A3, A4
B1, B2,
C5, C3
C1,
C2,
C4
Fasilitas PBK A1, A2 A2, A3 A3, A4 B1, B2,
C5, C3
C1,
C2,
C4
A1
A2
B1
A3
A4
B2
C1
C2 C3
C4 C5
Sumber: Analisis Konsultan, tahun 2013
B.3. Peta dan Matrik Penanganan KPP Tahun Ke 3
Slide: 67 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
8 . R E N C AN A AK S I P R O G R AM
Gambar Peta Penanganan Secara Spasial Program
Tahun – Lokasi/Blok
I II III IV V
Jalan dan
Drainase A1, A2 A2, A3 A3, A4
B1, B2,
C5, C3
C1,
C2,
C4
Sanitasi/MCK A1, A2 A2, A3 A3, A4 B1, B2,
C5, C3
C1,
C2,
C4
Persampahan A1, A2 A2, A3 A3, A4 B1, B2,
C5, C3
C1,
C2,
C4
Air Bersih A1, A2 A2, A3 A3, A4 B1, B2,
C5, C3
C1,
C2,
C4
Ruang Terbuka
Hijau (RTH) A1, A2 A2, A3 A3, A4
B1, B2,
C5, C3
C1,
C2,
C4
Fasilitas PBK A1, A2 A2, A3 A3, A4 B1, B2,
C5, C3
C1,
C2,
C4
A1
A2
B1
A3
A4
B2
C1
C2 C3
C4 C5
Sumber: Analisis Konsultan, tahun 2013
B.4. Peta dan Matrik Penanganan KPP Tahun Ke 4
Slide: 68 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
8 . R E N C AN A AK S I P R O G R AM
Gambar Peta Penanganan Secara Spasial Program
Tahun – Lokasi/Blok
I II III IV V
Jalan dan
Drainase A1, A2 A2, A3 A3, A4
B1, B2,
C5, C3
C1,
C2,
C4
Sanitasi/MCK A1, A2 A2, A3 A3, A4 B1, B2,
C5, C3
C1,
C2,
C4
Persampahan A1, A2 A2, A3 A3, A4 B1, B2,
C5, C3
C1,
C2,
C4
Air Bersih A1, A2 A2, A3 A3, A4 B1, B2,
C5, C3
C1,
C2,
C4
Ruang Terbuka
Hijau (RTH) A1, A2 A2, A3 A3, A4
B1, B2,
C5, C3
C1,
C2,
C4
Fasilitas PBK A1, A2 A2, A3 A3, A4 B1, B2,
C5, C3
C1,
C2,
C4
A1
A2
B1
A3
A4
B2
C1
C2 C3
C4 C5
Sumber: Analisis Konsultan, tahun 2013
B.5. Peta dan Matrik Penanganan KPP Tahun Ke 5
Slide: 69 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
8 . R E N C AN A AK S I P R O G R AM
Gambar Peta Penanganan Secara Spasial Program Tahun – Lokasi/Blok
I II III IV V
Jalan dan
Drainase A1, A2 A2, A3 A3, A4
B1, B2,
C5, C3
C1,
C2,
C4
Sanitasi/MCK A1, A2 A2, A3 A3, A4 B1, B2,
C5, C3
C1,
C2,
C4
Persampahan A1, A2 A2, A3 A3, A4 B1, B2,
C5, C3
C1,
C2,
C4
Air Bersih A1, A2 A2, A3 A3, A4 B1, B2,
C5, C3
C1,
C2,
C4
Ruang Terbuka
Hijau (RTH) A1, A2 A2, A3 A3, A4
B1, B2,
C5, C3
C1,
C2,
C4
Fasilitas PBK A1, A2 A2, A3 A3, A4 B1, B2,
C5, C3
C1,
C2,
C4
A1
A2
B1
A3
A4
B2
C1
C2 C3
C4 C5
Sumber: Analisis Konsultan, tahun 2013
9 . P E R U M U S A N R E N C A N A P E N A N G A N A N K AWA S A N TA H A P 1 TA H U N
1
A. Tahapan Perumusan Penentuan Kawasan Prioritas
Dan Program Prioritas
B. Sistem Dan Desain Penanganan Sektor
A.1. Tahap Perumusan Penentuan Kawasan Pembangunan Tahap 1
Slide: 71 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
9. PERUMUSAN RENCANA PENANGANAN KAWASAN TAHAP 1 TAHUN 1
No Tahapan Perumusan
1 Merumuskan kriteria dan indikator;
2 Pemilihan dan penentuan kawasan tahap 1;
3 Perumusan konsep penanganan kawasan;
4 Penyusunan rencana berskala 1:1000;
5 Penyusunan DED tahap 1;
6 Kegiatan kolokium;
7 Konsultasi publik;
B. Tahap Perumusan Penentuan Prioritas Program Ke-ciptakarya-an
1. Jalan Lingkungan dan Drainase.
2. Sanitasi/MCK.
3. Persampahan.
4. Air bersih.
5. Ruang Terbuka Hijau (RTH)
6. Fasilitas Pemadam Kebakaran
Berdasarkan hasil FGD 1 pada bulan
Mei 2013 serta berdasarkan hasil
diskusi dengan RT 004/RT 005 dan
pengamatan lapangan dengan
pemangku kepentingan di KPP 1
Murung Keraton-Jawa, beberapa
program prioritas adalah;
√
√
√
×
×
×
A.2. Tahap Perumusan Penentuan Kawasan Pembangunan Tahap 1
Slide: 72 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
9. PERUMUSAN RENCANA PENANGANAN KAWASAN TAHAP 1 TAHUN 1
No Kriteria/Indikator
Sub
Kawasan/Blok
A B C
1 Urgenitas terhadap penanganan akar permasalahan kawasan
a • Mempunyai korelasi positif terhadap penanganan akar permasalahan √ √ ×
b • Sesuai dengan tahapan penanganan akar permasalahan kawasan √ × ×
c • Mempunyai implikasi positif terhadap lokasi lainnya √ √ ×
2 Jaminan keberlanjutan program dan penuntasan masalah
a • Potensi konflik rendah (konflik lahan, konflik sosial, dsb) √ √ ×
b • Dukungan kelembagaan masyarakat √ √ ×
c • Historical kawasan √ × ×
d • Keluwesan dalam penyusunan rencana aksi √ √ ×
3 Berpotensi untuk menjadi pilot project dalam skala kawasan dan kota
a • Keragaman penanganan infrastruktur bidang cipta karya √ √ ×
b • Aspek yang ditangani secara menyeluruh (fisik sosial, ekonomi) √ × ×
c • Model penanganan dapat direplikasikan pada lokasi lain (best practice) √ √ ×
A Sub Kawasan Terpilih
Tabel Kriteria/Indikator Penentuan Kawasan
Sumber: Analisis Konsultan, tahun 2013
A.3. Tahap Perumusan Penentuan Program Prioritas Pembangunan Tahap 1
Slide: 73 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
9. PERUMUSAN RENCANA PENANGANAN KAWASAN TAHAP 1 TAHUN 1
N
o
Kriteria Prioritas Sub Kawasan/Blok
1 Prioritas utama yang langsung dirasakan oleh
masyarakat setempat A B C
Indikator Fungsi Kawasan :
Perumahan Kepadatan Tinggi (Kumuh) √ × ×
Indikator Permasalahan:
Program Air Bersih √ √ ×
Program Jalan Lingkungan dan Drainase √ √ ×
Program Persampahan √ √ √
Program MCK √ × ×
Program RTH √ × ×
Program Fasilitas Pemadam Kebakaran √ √ √
Program SDA (Banjir) √ √ √
A
Sub Kawasan Terpilih
Tabel Kriteria/Indikator Penentuan Prioritas Program
Sumber: Analisis Konsultan, tahun 2013
A.4. Tahap Perumusan Penentuan Program Prioritas Pembangunan Tahap 1
Slide: 74 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
9. PERUMUSAN RENCANA PENANGANAN KAWASAN TAHAP 1 TAHUN 1
N
o
Kriteria Komponen
Program Ke-ciptakarya-an Sub
KPP
A
Jalan dan
Drainase
(1)
Persam
pahan
(2)
MCK/
Limbah
(3)
Air
Bersih
(4)
RTH
(5)
Fas.
PBK
(6)
1
Komponen yang dibangun
memberi dampak nyata terhadap
perbaikan lingkungan
√ √ √ √ √ √ FGD 2
2
Komponen yang dibangun terlihat
secara visual (konstruksi) untuk
memberi dorongan moril bahwa
penataan lingkungan berdampak
positif
√ √ √ √ √ √ FGD 2
3
Komponen yang dibangun mudah
dilaksanakan pembangunannya
dan tidak berada dalam
tanah/lahan yang disengketakan
√ √ √ √ √ √ FGD 2
4
Komponen yang dibangun dapat
tercukupi oleh pembiayaan yang
telah disediakan
√ √ √ √ √ √ FGD 2
Tabel Kriteria/Indikator Komponen Program Prioritas
Sumber: Analisis Konsultan, tahun 2013
A.5. Tahap Perumusan Penentuan Program Prioritas Pembangunan Tahap 1
Slide: 75 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
9. PERUMUSAN RENCANA PENANGANAN KAWASAN TAHAP 1 TAHUN 1
No Program
Keciptakaryaan
Design/Lokasi Keterangan
1 Jalan lingkungan 1. Jalan lingkungan sisi barat
menghubungkan RT 4 s/d RT 9.
2. Peningkatan pemeliharaan jalan (aspal)
utama lingkungan
1. Dapat dilalui oleh mobil Ambulance
2. Dapat dilalui oleh mobil pemadam kebakaran
2 Persampahan 1. Tong sampah 2 unit per 5 KK
2. Design terintegasi dengan jalan
lingkungan.
3. Disesuaikan dengan jalan lingkungan
dan sebaran rumah.
1. Pada tong sampah dituliskan nama KK.
2. Design tong dituliskan sampah busuk dan tidak
busuk.
3. Terintegrasi dengan pengangkutan melalui
gerobak ke TPS kawasan, pengangkutan oleh
Truk Dinas Kebersihan ke TPA
4. Menerapkan sistem retribusi
3 Sanitasi/MCK 1. Design Septiktank
2. Design bak air lemak
3. Setiap rumah
1. Adaptif lingkungan di kawasan,
2. Terletak diatas tanah/dibawah rumah panggung
3. Terintegrasi dengan pengangkutan sistem
pengangkutan truk tinja dan IPLT Kota/Kab
4 Normalisasi Kali
dan Sungai
1. Kali mati 1, RT 003 , RT 004
2. Kali mati 2, RT 001 s/d RT 009
1. Kali mati 1, sepanjang 200 meter
2. Kali mati 2, sepanjang 70 meter
3. Sepanjang RT 1 s/d RT 3 dan sepanjang RT 4 s/d
RT 9
5 RTH 1. Design jalan terintegrasi dengan bak
vegetasi/tanaman, seluruh jalan
lingkungan
2. Pemanfaatan bantaran kali mati sebagai
RTH tanaman obat, RT 004 s/d RT 009
1. Rekomendasi: sebaiknya kali mati diberi nama :
kali indah.
Tabel program yang di detailkan berdasarkan lokasi
Sumber: Analisis Konsultan, tahun 2013
A.6. Tahap Perumusan Penentuan Program Prioritas Pembangunan Tahap 1
Slide: 76 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
9. PERUMUSAN RENCANA PENANGANAN KAWASAN TAHAP 1 TAHUN 1
N
o Program Instansi
1 Jalan, Peningkatan jalan
lingkungan menjadi 2
meter. (Panjang 327m)
CK, PU
2 Jalan, Peningkatan jalan
eksisting (aspal kembali).
(Panjang = 240 m)
CK, PU
3 Normalisasi kali mati 1,
(Panjang 615 m)
CK, PU
4 Normalisasi kali mata 2,
(Panjang 141 m)
CK, PU,
SDA, BM
5 Normalisasi sungai
martapura, Pembangunan
Talud dan Jalan Inspeksi
(5a = Panjang 450 m, 5b =
297)
CK, PU,
SDA, BM
RT 001
RT 002
RT 004
RT 003
RT 005
RT 005
RT 009
RT 008
RT 007
RT 006
1
3
4
5b
5a
Lokasi program yang di detailkan
(DED) di Sub KPP Prioritas (A)
Program Strategis
Sumber: Analisis Konsultan, tahun 2013
2
A.7. Tahap Perumusan Penentuan Kawasan Pembangunan Tahap 1
Slide: 77 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
9. PERUMUSAN RENCANA PENANGANAN KAWASAN TAHAP 1 TAHUN 1
N
o Program Instansi
1 Persampahan, 2 TS Bersama. (Rumus =
Jumlah KK RT A/ 5 KK);
• RT 001 = 64 KK/5 = 13
• RT 002 = 67 KK/5 = 13
• RT 003 = 45 KK/5 = 9
• RT 004 = 108 KK/5 = 22
• RT 005 = 98 KK/5 = 20
• RT 006 = 95 KK/5 = 19
• RT 007 = 105 KK/5 = 21
• RT 008 = 106 KK/5 = 21
• RT 009 = 160 KK/5 = 30
TPS 2 Titik
CK,
Masyarak
at
2 Air Bersih Bersama Sumur Bor +
Tangki 1200 lt. Rumus = Jml KK RT/ 8
KK) ;
• RT 001 = 64 KK/8 = 8
• RT 002 = 67 KK/8 = 8
• RT 003 = 45 KK/8 = 6
• RT 004 = 108 KK/8 = 14
• RT 005 = 98 KK/8 = 12
• RT 006 = 95 KK/8 = 12
• RT 007 = 105 KK/8 = 13
• RT 008 = 106 KK/8 = 13
• RT 009 = 160 KK/8 = 19
CK,
Masyarak
at
3 MCK (Individual) Masyarak
at
Lokasi program yang di detailkan (DED) di Sub KPP
Prioritas (A)
Ket gambar:
1. Warna representasi dari 5-6 rumah yang memiliki tong
sampah (TS) dengan ukuran 30 lt. dua (2) TS dengan label „TS
Busuk” dan “TS Tidak Busuk”.
2. Sistem pengelolaan terintegrasi dengan sistem perkotaan.
Sumber: Analisis Konsultan, tahun 2013
B. Sistem dan Desain Penanganan Program
Slide: 78 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
9. PERUMUSAN RENCANA PENANGANAN KAWASAN TAHAP 1 TAHUN 1
B.1. Sistem Penyediaan Air Bersih
Sumber air:
Mata Air Bangunan
penangkap air Reservoar Gravitasi Gravitasi Konsumen
Sumber air:
Air Permukaan Bangunan
sadap
Unit
Pengolahan Gravitasi/Pemom
paan
Gravitasi/
Pemomp
aan
Konsumen
Sumber air:
Air Hujan Bak
Penampung
Bak
Penampung air
hujan yg
dilengkap
dengan
saringan kran
Gravitasi Gravitasi Konsumen
Sumber air:
Air Permukaan Bak
Penampung Unit Pengolah Gravitasi Gravitasi Reservoir
Konsumen
t
Sistem yang diterapkan di Sub KPP A
Sumber : Standar teknis bidang sarana air minum: AB-K/RE-RT/TC/026/98 dan ABK/OP/ST/004/98.
B. Sistem dan Desain Penanganan Program
Slide: 79 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
9. PERUMUSAN RENCANA PENANGANAN KAWASAN TAHAP 1 TAHUN 1
B.2. Sistem Penyediaan Air Bersih Sumur Dalam
Pengambilan Air Baku dari Tanah:
• Gunakan cincin sumur beton standard
yang berdiameter 0,90 m dengan tinggi
sekitar 0,50 m,
• Survai kedalaman dan kualitas air pada
sumur yang telah ada disekitar lokasi,
• Perhitungkan kebutuhan cincin sumur
dengan mempertimbangkan ketinggian
cincin diatas permukaan tanah
sekurang-kurangnya 0,80 m,
• Berikan lapisan batu sungai yang
berdiameter 5-10 cm pada dasar sumur
setebal 20-40 cm (jika air sumur keruh),
• Buat lantai pada sekeliling area sumur
dengan semen cor yang diplester dan
sumur dilengkapi dengan dinding,
• Buatkan saluran air dari sumur ke
saluran air terdekat.
Faktor-faktor yang perlu menjadi bahan pertimbangan untuk sumur dalam : 1. Jenis-jenis akifer daerah pemboran apakah
memiliki permeabilitas rendah atau tinggi, kenaikan air dan tinggi muka air tanah.
2. Jenis pompa, perlu diperhatikan untuk menentukan diameter pipa jambang/casing.
3. Debit air yang dibutuhkan.
Beberapa hal yg perlu diperhatikan utk sumur bor: 1. Diameter sumur; 2. Kedalaman sumur; 3. Saringan; 4. Gravel pack (kerikil); 5. Pompa; 6. Piezometer; 7. Grouting;
B. Sistem dan Desain Penanganan Program
Slide: 80 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
9. PERUMUSAN RENCANA PENANGANAN KAWASAN TAHAP 1 TAHUN 1
B.3. Pemilihan Lokasi Sumur Dalam
Pemilihan lokasi harus mempertimbangkan jarak dari sumber pencemar
potensial yang bisa menimbulkan pencemaran pada sumur:
Jarak Sumber Pencemar Potensial
100 Tempat pembuangan sampah, bengkel, pompa bensin, kegiatan industri yang
menhasilkan zat pencemar, penyimpanan bahan B3 dll.
59 Sumur resapan air limbah
30 WC Cubluk, kandang lemak, sawah atau tegal di diberi pupuk buatan maupun kompos.
Dll
15 Tangki septik, badan air (sungai, rawa, danau atau embung
7 Saluran drainase, selokan atau rumah
Sumber : Standar teknis bidang sarana air minum: AB-K/RE-RT/TC/026/98 dan ABK/OP/ST/004/98.
B. Sistem dan Desain Penanganan Program
Slide: 81 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
9. PERUMUSAN RENCANA PENANGANAN KAWASAN TAHAP 1 TAHUN 1
B.4. Perhitungan kebutuhan air bersih di Sub KPP A
KETERANGAN JUMLAH
Luas Kawasan Prioritas (KPP) (ha) 35,5
Luas Kawasan Sub KPP A (ha) 12,4
Jumlah Penduduk KPP 8811
Jumlah Penduduk Sub KPP A ( RT 1 s/d RT 9) 2877
Kebutuhan Air (diambil 50 lt/orang/hari 50
Jumlah Kebutuhan Air Bersih KPP lt/hari 440.550
Jumlah Kebutuhan Air Bersih Sub KPP A lt/hari 143.850
Jumlah kran air / 25 pendududk (KPP) 17622
Jumlah kran air / 25 pendududk (Sub KPP A) 5754
Sumber: Analisis Konsultan, tahun 2013
B. Sistem dan Desain Penanganan Program
Slide: 82 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
9. PERUMUSAN RENCANA PENANGANAN KAWASAN TAHAP 1 TAHUN 1
B.5. Standar perhitungan pembangunan MCK Umum
Jumlah Pemakai
(Orang)
Banyaknya Ruangan
Mandi Cuci Kakus
10-20 2 1 2
20-40 2 2 2
41-80 2 3 4
81-100 2 4 4
101-120 4 5 4
121-160 4 5 6
161-200 4 6 6
Sumber: SNI No. 03-2399-2002 tentang Tata Cara Perencanaan Bangunan MCK Umum
B. Sistem dan Desain Penanganan Program
Slide: 83 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
9. PERUMUSAN RENCANA PENANGANAN KAWASAN TAHAP 1 TAHUN 1
B.6. Septiktank di daerah rawa dan sungai
Sumber :World Bank, Water and Sanitation Program (WSP).
Tripikon S
B. Sistem dan Desain Penanganan Program
Slide: 84 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
9. PERUMUSAN RENCANA PENANGANAN KAWASAN TAHAP 1 TAHUN 1
B.7. Septiktank di daerah rawa dan sungai
Anaerobic Baffled Reactor
Sumber :World Bank, Water and Sanitation Program (WSP).
B. Sistem dan Desain Penanganan Program
Slide: 85 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
9. PERUMUSAN RENCANA PENANGANAN KAWASAN TAHAP 1 TAHUN 1
B.8. Sumur Bor Air Tanah Dalam (Tipikal)
B. Sistem dan Desain Penanganan Program
Slide: 86 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
9. PERUMUSAN RENCANA PENANGANAN KAWASAN TAHAP 1 TAHUN 1
B.9. Rekomendasi Bak Penangkap Lemak dan Bak Kontrol Sanitasi
Bak Penangkap Lemak & Bak Kontrol
Bak Penangkap Lemak
• Karakteristik lahan didaerah Sub KPP A yang memiliki tingkat
permeabilitas yang rendah (rawa) dan area bantaran sungai,
membuat penanganan limbah cuci dan mandi harus ditangani
secara berbeda dengan daerah daratan (jauh dari
sungai/rawa).
• Untuk itu, design bak penangkap lemak dan bak kontrol
berada di bawah rumah (panggung) dan cairan akhirnya
dialirkan di kolam yang diberisi tanaman sayuran kangkung.
• Sayuran kangkung merupakan vegetasi yang mampu
menyerap kandungan air kotor akhir dan membuat tanaman
ini lebih subur/sehat.
Sumber: Analisis Konsultan, tahun 2013
B. Sistem dan Desain Penanganan Program
Slide: 87 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
9. PERUMUSAN RENCANA PENANGANAN KAWASAN TAHAP 1 TAHUN 1
B.10. Rekomendasi RTH di Kali Mati (FGD-1)
Sumber: Analisis Konsultan, tahun 2013
• Berdasarkan hasil FGD-1, disepakati bahwa
RTH adalah bagian dari program prioritas
di kawasan KPP 1 terutama di kawasan
lingkungan perumahan.
• Disarankan/rekomendasikan agar
dibantaran kali mati (perlindungan
setempat) menjadi RTH Tanaman Obat-
Obatan yang dikelola oleh Ibu-Ibu
Perkumpulan RT, Masjid, Ibu-Ibu Peduli
Lingkungan.
• Perlu dilakukan penyepakatan/konsensus
di tingkat masyarakat Sub KPP A
Sumber: Analisis Konsultan, tahun 2013
B. Sistem dan Desain Penanganan Program
Slide: 88 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
9. PERUMUSAN RENCANA PENANGANAN KAWASAN TAHAP 1 TAHUN 1
B.11. Rekomendasi Penerapan Tong Sampah (TS)/5 KK Menurut Rukun Tetangga (RT)
Sumber: Analisis Konsultan, tahun 2013
Sampah
Busuk
Sampah
Tidak
Busuk
Sampah
Busuk Sampah
Tidak
Busuk
B. Sistem dan Desain Penanganan Program
Slide: 89 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
9. PERUMUSAN RENCANA PENANGANAN KAWASAN TAHAP 1 TAHUN 1
B.12. Rekomendasi Alternatif Jalan Lingkungan, RTH, Tong Sampah (TS) dan
Drainase Terintegrasi
Sumber: Analisis Konsultan, tahun 2013
B. Sistem dan Desain Penanganan Program
Slide: 90 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
9. PERUMUSAN RENCANA PENANGANAN KAWASAN TAHAP 1 TAHUN 1
B.13. Rekomendasi Gorong-Gorong (Hasil FGD-1)
1. Berdasarkan pengamatan lapangan, jalan lingkungan yang menghubungkan antar rumah, antar lingkungan sangat
adaptive terhadap banjir dan air pasang hujan (naik). Model ini tidak membatasi pergerakan air saat banjir (muka air
sungai naik) maupun saat hujan. Namun jalan titian kayu yang ada (eksisting) hanya dapat dilalui oleh kendaraan roda
2 (dua) dan pejalan kaki.
2. Jalan lingkungan berupa beton yang ada saat ini sudah baik, namun tidak adaptive terhadap pergerakan air hujan dan
saat muka air sungai naik. Sehingga merusak beton jalan yang ada.
3. Disarankan/rekomendasikan jalan lingkungan yang ada dilengkapi dengan gorong-gorong dan pintu air
Sumber: Analisis Konsultan, tahun 2013
Genangan
Air
Genangan
Air
Jalan Beton
Gorong-Gorong &
Pintu Air
Gorong-Gorong &
Pintu Air
B. Sistem dan Desain Penanganan Program
Slide: 91 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
9. PERUMUSAN RENCANA PENANGANAN KAWASAN TAHAP 1 TAHUN 1
B.14. Rekomendasi Sistem MCK Individual
• Sistem MCK Individual ini merupakan rekomendasi dari tim konsultan untuk menjawab tantangan kondisi lokasi
yang berada di tepi sungai/rawa dengan tipologi rumah panggung.
• Prinsip dasarnya adalah bangunan septiktank berada dibawah rumah dengan sistem membran berlapis 3-4
dimana air akhir proses di dalam septiktank (diatas tanah) adalah air yang dialirkan ke kolam sayuran kankung.
• Sedangkan untuk bangunan pengolahan limbah cuci dan mandi disebut dengan bak kontrol lemak juga berada
diatas tanah . Lemak yang ada di bak kontrol di buang secara rutin ke TS (Tong Sampah Bersama) dan air akhir
dari bak terakhir dapat juga dialirkan ke kolam sayur kankung.
Sumber: Analisis Konsultan, tahun 2013 Sumber: Analisis Konsultan, tahun 2013
B. Sistem dan Desain Penanganan Program
Slide: 92 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
9. PERUMUSAN RENCANA PENANGANAN KAWASAN TAHAP 1 TAHUN 1
B.15. Rekomendasi Sistem MCK Individual
Sumber: Analisis Konsultan, tahun 2013 Sumber: Analisis Konsultan, tahun 2013
B. Sistem dan Desain Penanganan Program
Slide: 93 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
9. PERUMUSAN RENCANA PENANGANAN KAWASAN TAHAP 1 TAHUN 1
B.16. Rekomendasi Sistem MCK Umum (Hasil FGD-1)
Sumber: Analisis Konsultan, tahun 2013
• Gbr 1 (slide 93) & 2 (Slide 94). Rekomendasi Sistem dan design MCK di darat dengan pola komunal
• (Kondisi eksisting) MCK Komunal yang ada sekarang sudah tidak digunakan lagi, rusak.
• Tidak ada lahan yang dapat dijadikan sebagai lahan untuk MCK Umum. Tidak ada kesediaan dari masyarakat.
• Masyarakat lebih „senang‟ melakukan MCK di sungai
1
B. Sistem dan Desain Penanganan Program
Slide: 94 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
9. PERUMUSAN RENCANA PENANGANAN KAWASAN TAHAP 1 TAHUN 1
B.17. Rekomendasi Sistem MCK Umum (Hasil FGD-1)
Sumber: Analisis Konsultan, tahun 2013
2
B. Sistem dan Desain Penanganan Program
Slide: 95 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
9. PERUMUSAN RENCANA PENANGANAN KAWASAN TAHAP 1 TAHUN 1
B.18. Rekomendasi Sistem Persampahan di Darat dan Terapung (Hasil FGD-1)
Sumber: Analisis Konsultan, tahun 2013
Sumber: Analisis Konsultan, tahun 2013
Sumber: Analisis Konsultan, tahun 2013
• Gbr 1 & 2. Angkutan yang
digunakan untuk menarik
TPS Terapung di Sungai
dibawa ke darat TPS
Darat.
• Sistem manajemen sampah
individual ditransfer
menggunakan tenaga
personil kebersihan di
transfer ke TPS lalu dibawa
oleh truk sampah kota lalu
ke TPA (TPST Kota/Kab).
1
2
3
B. Sistem dan Desain Penanganan Program
Slide: 96 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
9. PERUMUSAN RENCANA PENANGANAN KAWASAN TAHAP 1 TAHUN 1
B.19. Rekomendasi Fasilitas Pemadam Kebakaran
• Berdasarkan hasil pengamatan
dilapangan, terdapat 5 pos swasta
pemadam kebakaran.
• Fasilitas dan personil sudah ada dan
mampu melayani skala kawasan
dibantu oleh PBK Kab.
• Yang perlu dilakukan adalah
pemeliharaan dan training petugas
bersama PBK Kabupaten.
• Didalam penyusunan masterplan
kawasan Sub KPP A, Sungai Martapura
dan titik-titik sumur bor ditetapkan
menjadi sumber air/hidran umum
untuk fasilitas pemadam kebakaran.
• Untuk menghindari tingkat bahaya
kebakaran, masyarakat secara
perlahan perlu menata kembali
bangunan rumah yang terlalu rapat.
Ada jarak aman, jarak limpasa air hujan
yang tidak saling merugikan bangunan
disebelahnya.
Sumber: www.google.com, 2013
A. RENCANA KERJA SELANJUTNYA
Slide: 98 © D I T J E N C i p t a K a r y a – P U | P e m e r i n t a h K a b u p a t e n B a n j a r | 2 0 1 3
10. PENUTUP
No Tahapan kerja selanjutnya
1 Diskusi Partisipatif
• Tujuan : Untuk mendapatkan kesepakatan dari semua stakeholder mengenai rencana
penanganan pada kawasan pembangunan tahap 1
• Penyusunan Masterplan, Rencana Detail Desain (DED) Kawasan (Siteplan dan RAB)
2 Pra & FGD 3
• Tujuan : Merumuskan rencana penanganan kawasan pembangunan tahap 1 yang
Operasional
3 Kolokium
• Tujuan : Memonitor pencapaian dari kegiatan penyusunan RPKPP yang dilakukan di
setiap kota/kabupaten
4 Konsultasi Publik
• Tujuan : Untuk menjaring masukan terhadap konsep, rencana penanganan, dan rencana
aksi program pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan pada
kawasan prioritas RPKPP untuk jangka waktu 5 tahun dan kawasan pembangunan tahap
1 pada pelaksanaan 1 tahun pertama
5 • Diseminasi
• Tujuan : nyempurnakan hasil yang telah dicapai sehingga layak untuk dipublikasikan
Sumber: Pedoman SPPIP & RPKPP, 2013