PENGUKURAN ELEKTRISITAS JANTUNG

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PENGUKURAN ELEKTRISITAS JANTUNG

Citation preview

PENGUKURAN ELEKTRISITAS JANTUNG

Oleh :Nama : Rizki FebrianiNIM : B1J010016Rombongan : IIIKelompok : 1Asisten : Dewi Apriyani

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN I

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMANFAKULTAS BIOLOGIPURWOKERTO2011I. PENDAHULUANA. Latar BelakangJantung manusia merupakan organ yang memiliki peranan yang sangat penting pada tubuh. Jantung berperan dalam sirkulasi darah yaitu sebagai pemompa darah. Jantung terletak dalam rongga pericardial dan dibungkus perikard visceral. Ukuran jantung dipengaruhi oleh bobot tubuh hewan terhadap ukuran jantung. Hewan yang memiliki bobot lebih besar akan memiliki ukuran jantung yang lebih besar dibanding dengan hewan dengan bobot tubuh kecil. Rata-rata ukuran jantung mamalia adalah 0,59 % bobot tubuhnya. Jantung pada berbagai hewan berkontraksi tanpa adanya rangsangan dari luar (Yuwono, 2001). Jantung adalah organ penting dalam tubuh manusia yang difungsikan untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Darah yang dipompa ke seluruh tubuh melalui sistem peredaran darah membawa zat-zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Pemompaan darah dipicu oleh simpul SA yang terdapat di sebelah serambi kiri jantung, untuk mengetahui aktivitas elektris otot jantung diperlukan pencataan atau perekaman dari permukaan tubuh. Perekaman dapat dilakukan pada permukaan tubuh sebab tubuh adalah konduktor yang baik. Perekaman ini dilakukan dengan menempelkan elektrode-elektrode pada lokasi tertentu yang disebut sadapan (lead) pada permukaan kulit pasien (Ganong, 1995). Jantung mamalia yang diisolasi tidak dapat berdenyut dalam waktu lama karena sensitif terhadap pasokan oksigen dan temperatur. Kerja jantung atau denyut jantung dapat diukur dengan menggunakan electrocardiogram. Electrocardiogram (ECG) adalah rekaman fluktuasi potensial aksi serabut myocardium selama siklus jantung, ECG menggunakan suatu elaktroda aktif atau eksplorasi yang dihubungkan dengan elektroda indiferen pada potensial nol atau di antara dua elektroda aktif. ECG menggunakan kertas yang bergerak untuk merekam fluktuasi dari denyut jantung, di mana kertas tersebut merupakan kotak-kotak kecil agar perhitungan siklus denyutan dapat lebih mudah. Hasil rekaman yang diperoleh pada penggunaan alat elektrokardiogram disebut elktrokardiograf. Electrocardiogram (ECG / EKG) adalah rekaman listrik dari jantung kegiatan dan digunakan di jantung diagnoses. Hidung memungkinkan mengevaluasi ritme dan frekuensi jantung bekerja dan memungkinkan investigasi.

B. TujuanPraktikum ini bertujuan untuk menghitung detak jantung per menit pada individu dengan kondisi fisiologis berbeda.

II. MATERI DAN METODEA. MateriAlat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah hand counter, timbangan berat badan. Bahan-bahan yang digunakan adalah praktikan.

B. Metode1. Denyut jantung praktikan dengan perlakuan setelah lari dihitung permenit.2. Denyuk jantung praktikan dengan perlakuan setelah merokok dihitung permenit.3. Denyut jantung praktikan dengan perlakuan praktikan kurus dihitung permenit.4. Denyut jantung praktikan dengan perlakuan praktikan diam dihitung permenit.5. Denyut jantung praktikan dengan perlakuan jalan santai dihitung permenit.6. Denyut jantung praktikan dengan perlakuan praktikan obesitas dihitung permenit.

III. HASIL DAN PEMBAHASANA. HasilTabel : Data Pengukuran Denyut Jantung NoPerlakuanDetak Jantung per menit

1Lari114

2Diam 92

3Merokok60

4Obesitas76

5Kurus60

6Jalan santai60

B. PembahasanGanong (1995) menyatakan bahwa, denyut jantung normal manusia adalah tiap denyutan adalah berasal dari dalam simpul SA (irama sirus normal, NSR= Normal Sirus Rhytem) sekitar 70 denyut permenit saat sedang istirahat. Berdasarkan hasil praktikum yang diakukan didapatkan hasil dari pengukuran denyut jantung dari perlakuan praktikan yang lari adalah 114 per menit. Dari hasil perhitungan didapatkan hasil yang sedang diam sebesar 92 denyutan/menit untuk laki-laki dan untuk wanita adalah 97 denyutan/menit. Perlakuan yang sedang merokok sebesar 60 per menit, obesitas sebesar 76 per menit, kurus 60 per menit, jalan santai sebesar 60 per menit.Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja jantung menurut Yuwono (2001),1. Hormon. Misal adrenalin dapat meningkatkan kerja jantung.2. Syaraf otak. Knight (1995) menambahkan bahwa pengkonsumsian teh, kopi, alkohol dan tembakau secara berlebihan (sebagai perangsang saraf) dan beberapa obat penenang serta kegiatan fisik, keresahan, stress, dan emosi yang tinggi dapat meningkatkan aktivitas jantung.3. CO2 Meningkatnya konsentrasi karbondioksida dalam darah akanmeningkatkankecepatan kontraksi jantung. Menurut Adisuwirdjo (2001), kadar karbondioksida yang tinggi akan menaikkan frekuensi maupun kekuatan kontraksi jantung dan acetylcholine, morphin dapat mengurangi frekuensi jantung, sedangkan atropinenikotin dapat mempercepat frekuensi denyut jantung.4. Bobot tubuh. Hewan yang memiliki bobot tubuh besar jantung cenderung bekerja lebih lambat dibanding hewan yang memiliki bobot tubuh kecil.5. Jenis kelamin dan aktivitas. Jenis kelamin perempuan memiliki denyut jantung yang lebih cepat karena berkaitan dengan metabolisme tubuh, dimana pada perempuan suplai makanan sangat tinggi dibandingkan pada laki-laki atau jenis kelamin jantan (Guyton, 1982).6. Faktor kimia seperti obat-obatan dan zat kimia (Ganong, 1995).Kelainan pada denyut jantung yaitu adanya denyut jantung di atas normal atau di bawah normal. Denyut jantung normal sekitar 60-90/menit dan terlalu cepat (tachycardia) di atas 60-100/menit atau sekitar 120/menit, sehingga tachycardia adalah denyut jantung yang terlalu cepat di atas denyut jantung normal sedangkan bradycardia yaitu kurang dari 60-100/menit atas sekitar 50/menit. Bradycardia adalah denyut jantung yang terlalu lambat di bawah denyut jantung normal. Menurut Katz (1992) tachycardia disebabkan oleh kenaikan suhu tubuh, rangsangan jantung oleh syaraf. Bradycardia dapat disebabkan rangsangan vagus sebagai penyebab bradycardia.Kerja jantung juga dipengaruhi oleh kebiasaan. Kebiasaan tersebut antara lain merokok. Orang yang aktif merokok dapat meningkatkan denyut jantung. Hal ini sesuai dengan pernyataan Shcmit dan Nielsen (1996) bahwa, kontraksi jantung juga diregulasi oleh konsentrasi CO2 dalam darah. Meningkatnya CO2 dalam darah akan meningkatkan kecepatan kontraki jantung.Syndrom Brugada adalah salah satu kelainan pada denyut jantung. Syndrom Brugada disebabkan pergantian stuktur ion selama kesetimbangan dan perbedaan konsentrasi antara epikardium dan endokardium. Hal ini dapat diamati dengan menggunakan elektokardiogram (Ozeke et al., 2005).

IV. KESIMPULAN DAN SARANA. KesimpulanBerdasarkan hasil percobaan dan pembahasan maka dapat diperoleh kesimpulan yaitu sebagai berikut :1. Denyut jantung normal berkisar antara 60-90 denyut per menit. Denyut jantung dalam keadaan setelah merokok adalah 60 denyut/menit, denyut jantung dari perlakuan praktikan yang lari adalah 114 per menit, hasil yang sedang diam sebesar 92 denyutan/menit untuk laki-laki dan untuk wanita adalah 97 denyutan/menit, obesitas sebesar 76 per menit, kurus 60 per menit, jalan santai sebesar 60 per menit.2. Denyut jantung dipengaruhi oleh factor kimia, ukuran tubuh, temperatur dan umur.

B. SaranPengukuran detak jantung dengan alat elektrokardiogram sebaiknya dipraktikan agar sesuai dengan petunjuk praktikum dan bias memperkenalkan alat elektrokardiogram kepada praktikan.

DAFTAR PUSTAKAAdisuwirdjo, D. 2001. Buku Ajar Dasar Fisiologi Ternak. Fakultas Peternakan UNSOED, Purwokerto.

Ganong, W. F. 1983. Fisiologi Kedokteran. EGC, Jakarta.Guyton, A.C. 1982. Human Physiology and Mechanism of Disease. W.B. Sounders Company, New York.

Katz, A.M. 1992. Physiology of The Heart. Roven Press, New York.

Knight, J. F. 1995. Jantung Kuat Bernafas Lega. Publishing House, Bandung.

Ozeke, Ozcan., Dursun Aras, Bilal Geyik, Bulent Deveci, Timur Selcuk. 2005. Brugada-Type Electrocardiographic Pattern Indeced by Fever. Yuksek Ihtisas Hospital, Turkey.

Sutrisno. 1989. Fisiologi Hewan Fakultas Peternakan. Universitas Jenderal Soedirman, purwokerto.

Yuwono, E. 2001. Fisilogi Hewan I. Fakultas Biologi UNSOED, Purwokerto.