33
Penyulingan minyak mentah Pada proses penyulingan minyak mentah, terdapat 5 fraksi produk yang dihasilkan, yaitu: refinery gas (banyak mengandung metana, etana, dan hidrogen), light distillates (LPG, gasoline, naptha), middle distillates (kerosene, diesel oil), heavy distillates (fuel oil), dan residuum (lubricating oils, wax, tar). Tiap kategori dari bahan bakar ini memiliki boiling point pada kisaran temperatur yang berbeda-beda, seperti terlihat pada gambar di bawah ini. Gambar 1. Fractional distillation pada minyak mentah. Pengolahan Minyak mentah yang baru dikeluarkan dari dalam bumi disalurkan ke kilang minyak untuk dilakukan penyulingan. Di kilang minyak ini, minyak mentah dibagi-bagi menjadi fraksi-fraksi seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Proses penyulingan minyak mentah tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Pengetahuan Umum Tentang Diesel

Embed Size (px)

Citation preview

Penyulingan minyak mentahPada proses penyulingan minyak mentah, terdapat 5 fraksi produk yang dihasilkan, yaitu: refinery gas (banyak mengandung metana, etana, dan hidrogen), light distillates (LPG, gasoline, naptha), middle distillates (kerosene, diesel oil), heavy distillates (fuel oil), dan residuum (lubricating oils, wax, tar). Tiap kategori dari bahan bakar ini memiliki boiling point pada kisaran temperatur yang berbeda-beda, seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 1. Fractional distillation pada minyak mentah.PengolahanMinyak mentah yang baru dikeluarkan dari dalam bumi disalurkan ke kilang minyak untuk dilakukan penyulingan. Di kilang minyak ini, minyak mentah dibagi-bagi menjadi fraksi-fraksi seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Proses penyulingan minyak mentah tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Bahan bakar diesel secara umum adalah bahan bakar yang dapat digunakan di mesin diesel. Yang paling banyak digunakan antara lain adalah minyak diesel dan juga minyak solar. Namun, terdapat juga alternatif lain yaitu biodiesel, biomass to liquid (BTL) diesel, ataupun gas to liquid (GTL) diesel, yang sedang dalam perkembangan. Hal ini dimaksudkan agar emisi yang dihasilkan dari proses pembakaran diesel fuel hanya mengandung sedikit kandungan sulfur.

1. Minyak diesel merupakan hasil penyulingan minyak yang berwarna hitam dan berbentuk cair pada temperatur rendah, dengan cetane number 40-45. Biasanya memiliki kandungan sulfur yang rendah dan dapat diterima oleh Medium Speed Diesel Engine di sektor

industri. Selain itu, minyak diesel juga memiliki boiling point yang tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi. Oleh karena itulah, minyak diesel disebut juga Industrial Diesel Oil (IDO) atau Marine Diesel Fuel (MDF). Spesifikasi dari minyak diesel dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

2. Sedangkan minyak solar merupakan bahan bakar jenis distilat berwarna kuning kecoklatan yang jernih dengan cetane number 45. Penggunaan minyak solar ini pada umumnya adalah untuk bahan bakar pada semua jenis mesin diesel dengan putaran tinggi (di atas 1.000 RPM). Minyak solar ini biasa disebut juga Automotive Diesel Oil (ADO) atau High Speed Diesel (HSD). Spesifikasi dari minyak solar dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Propylene 1. Propylene adalah senyawa hidrokarbon yang berbentuk gas pada suhu dan tekanan

normal. Oleh karena itu, untuk mempermudah penyimpanan dan handling-nya, diberikan tekanan tertentu untuk mengubahnya ke dalam bentuk cair. Propylene digunakan sebagai feedstock dalam pembuatan Polypropylene seperti Polypropylene PERTAMINA (Polytam).Propylene diproduksi di Kilang PERTAMINA RU VI Balongan pada Residue Catalytic Cracker (RCC). Melalui proses katalis dan pemanasan, unit ini mampu memisahkan Atmospheric Residue dari CDU dan Treated Residue dari unit ARHD sebagai bahan dasar beberapa produk seperti LPG, Propylene, Polygasolene, LCO dan Decant Oil.

2. Polipropilena atau polipropena (PP) adalah sebuah polimer termo-plastik yang dibuat oleh industri kimia dan digunakan dalam berbagai aplikasi, diantaranya pengemasan, tekstil (contohnya tali, pakaian dalam termal, dan karpet), alat tulis, berbagai tipe wadah terpakaikan ulang serta bagian plastik, perlengkapan labolatorium, pengeras suara, komponen otomotif, dan uang kertas polimer. Pengolahan lelehnya polipropilena bisa dicapai melalui ekstrusi dan pencetakan. Metode ekstrusi (peleleran) yang umum menyertakan produksi serat pintal ikat (spun bond) dan tiup (hembus) leleh untuk membentuk gulungan yang panjang untuk nantinya diubah menjadi berbagai macam produk yang berguna seperti masker muka, penyaring, popok dan lap.Teknik pembentukan yang paling umum adalah pencetakan suntik, yang digunakan untuk berbagai bagian seperti cangkir, alat pemotong, botol kecil, topi, wadah, perabotan, dan suku cadang otomotif seperti baterai. Teknik pencetakan tiup dan injection-stretch blow molding juga digunakan, yang melibatkan ekstrusi dan pencetakan.Ada banyak penerapan penggunaan akhir untuk PP karena dalam proses pembuatannya bisa di-tailor grade dengan aditif serta sifat molekul yang spesifik. Sebagai misal, berbagai aditif antistatik bisa ditambahkan untuk memperkuat resistensi permukaan PP terhadap debu dan pasir. Kebanyakan teknik penyelesaikan fisik, seperti pemesinan, bisa pula digunakan pada PP. Perawatan permukaan bisa diterapkan ke berbagai bagian PP untuk meningkatkan adhesi (rekatan) cat dan tinta cetak.

3. Sifat-sifat kimia dan fisikKebanyakan polipropilena komersial merupakan isotaktik dan memiliki kristalinitas tingkat menengah di antara polietilena berdensitas rendah dengan polietilena berdensitas tinggi; modulus Youngnya juga menengah. Melalui penggabungan partikel karet, PP bisa dibuat menjadi liat serta fleksibel, bahkan di suhu yang rendah. Hal ini membolehkan

polipropilena digunakan sebagai pengganti berbagai plastik teknik, seperti ABS. Polipropilena memiliki permukaan yang tak rata, seringkali lebih kaku daripada beberapa plastik yang lain, lumayan ekonomis, dan bisa dibuat translusen (bening) saat tak berwarna tapi tidak setransparan polistirena, akrilik maupun plastik tertentu lainnya. Bisa bula dibuat buram dan/atau berwarna-warni melalui penggunaan pigmen, Polipropilena memiliki resistensi yang sangat bagus terhadap kelelahan (bahan).Polipropilena memiliki titik lebur ~160 °C (320 °F), sebagaimana yang ditentukan Differential Scanning Calorimetry (DSC).MFR (Melt Flow Rate) maupun MFI (Melt Flow Index) merupakan suatu indikasi berat molekulnya PP serta menentukan seberapa mudahnya bahan mentah yang meleleh akan mengalir saat pengolahan berlangsung. MFR PP yang lebih tinggi akan mengisi cetakan plastik dengan lebih mudah selama berlangsungnya proses produksi pencetakan suntik maupun tiup. Tapi ketika arus leleh (melt flow) meningkat, maka beberapa sifat fisik, seperti kuat dampak, akan menurun.

4. Penggunaan praktisKarena polipropilena kebal dari lelah, kebanyakan living hinge (engsel fleksibel tipis yang terbuat dari plastik yang menghubungkan dua bagian dari plastik yang kaku), seperti yang ada di botol dengan tutup flip top, dibuat dari bahan ini.Lembar propilena yang sangat tipis dipakai sebagai dielektrik dalam pulsa berdaya tinggi tertentu serta kondensator frekuensi radio yang kehilangan frekuensinya rendah.Kebanyakan barang dari plastik untuk keperluan medis atau labolatorium bisa dibuat dari polipropilena karena mampu menahan panas di dalam autoklaf. Sifat tahan panas ini menyebabkannya digunakan sebagai bahan untuk membuat ketel (ceret) tingkat-konsumen. Wadah penyimpan makan yang terbuat darinya takkan meleleh di dalam mesin cuci piring dan selama proses pengisian panas industri berlangsung. Untuk alasan inilah, sebagian besar tong plastik untuk produk susu perahan terbuat dari propilena yang ditutupi dengan foil aluminium (keduanya merupakan bahan tahan-panas). Seusai produk didinginkan, tabung sering diberi tutup yang terbuat dari bahan yang kurang tahan panas, seperti polietilena berdensitas rendah (LDPE) atau polistirena. Wadah seperti ini merupakan contoh yang bagus mengenai perbedaan modulus, karena tampak jelas beda kekenyalan LDPE (lebih lunak, lebih mudah dilenturkan) dengan PP yang tebalnya sama. Jadi wadah penyimpan makanan dari polipropilena sering memiliki tutup yang terbuat dari LDPE yang lebih fleksible agar bisa tertutup rapat-rapat. Polipropilena juga bisa dibuat menjadi botol sekali pakai untuk menyimpat produk konsumen berbentuk cairan atau tepung, meksi HDPE dan polietilena tereftalatlah yang umum dipakai untuk membuat botol semacam itu. Ember plastik, baterai mobil, kontainer penyejuk, piring, dan kendi sering terbuat dari polipropilena atau HDPE, keduanya memiliki penampilan, rasa, serta sifat yang hampir sama pada suhu ambien.

Turbin1. Jenis yang mana yang paling banyak dipakai di Indonesia? 2. Steam Turbine yang akan digunakan di proyek tempat saya bekerja mempunyai extraction valve, apakah berarti jenisnya adalah extraction-condensing turbine? Name plate yang ada menyebutkan jenisnya adl Condensing Turbine. Mohon pencerahannya

Tanggapan 1 – Zulvan Adi Putra Mas Kelik, Biasanya dari PID atau block diagram unit steam turbine itu sendiri kita bisa baca bagaimana cara steam turbine itu bekerja. Sepemahaman saya begini: a. jika steam tersebut dikondensasikan setelah dari turbine, maka namanya condensing steam turbine. Ini biasanya banyak dipakai di pembangkit listrik. Tolong koreksi klo saya salah utk kasus di Indonesia. b. jika steam tersebut tidak dikondensasikan, melainkan diturunkan ke tekanan yg lbh rendah (bisa ke bbrp tekanan yg lbh rendah) utk dipergunakan lbh lanjut, maka namanya non condensing steam turbine atau disebut jg sbg back pressure turbine. Meskipun saya gak terlalu mengerti kenapa namanya bisa jg back-pressure turbine :D. Sesuai dgn apa yg dihasilkannya, yakni electricity dan steam at lower pressure, unit spt ini digunakan di industri sbg CHP (combined heat and power). c. jika sebagian dari steam tsb (stlh menggerakkan turbine tentunya) dikondensasikan dan sebagian lainnya diambil sbg lower pressure steam, namanya adalah extracting-condensing turbine. Condensing karena mmg ada yg dikondensasikan. Extracting karena ada lower pressure steam yg diekstrak (diambil) dari sistem tsb.

Feed water1. Softener

Softener adalah suatu alat yang digunakan untuk menghilangkan hardness (Ca dan Mg) yang terdapat dalam air sumber sehingga didapatkan air yang mempunyai pH 7,5-10 dan kesadahan 0 ppm CaCO 3 . Softener berupa tabung berisi resin dan air. Fungsi dari resin adalah menangkap hardness sehingga hardness tidak terbawa ke dalam ketal uap. Karena resin terus digunakan maka akan mengalami kejenuhan dan perlu dilakukan regenerasi atau pencucian. Proses regenerasi pada softener : Softener yang digunakan untuk melunakan air sebelum masuk ke feed water tank berisi media resin. Setelah beberapa lama penggunaan resin, resin tersebut akan mengalami kejenuhan, sehingga harus dilakukan regenerasi. Regenerasi adalah proses mereaksikan NaCl (garam dapur) dengan resin yang bertujuan untuk mengaktifkan resin yang telah dipakai sehingga dapat menangkap hardness kembali dan menghasilkan air yang sesuai dengan ketentuan air pengisi ketel. Reaksi dari proses regenerasi ini adalah sebagai berikut : Mg-Resin + Ca-Resin + NaCl → Na 2 -Resin + MgCl 2 + CaCl 2 Dari reaksi diatas terlihat bahwa natrium dari garam bereaksi dengan resin dan hardness bereaksi dengan chloride dari garam sehingga resin kembali seperti semula.

2. Air-pelunakan (water softening) adalah suatu proses yang berfungsi sebagai penurunan konsentrasi kalsium, magnesium, dan ion lainnya di dalam kategori air keras (hard water).  Ini "ion kekerasan" (hard-ions) dapat menyebabkan berbagai efek yang tidak diinginkan termasuk mengganggu dengan tindakan sabun, membangun dari limescale (Limescale adalah kerak putih, yang bisa ditemukan dalam ketel, pipa air panas boiler. Hal ini juga sering ditemukan sebagai kerak yang sama pada permukaan bagian dalam dari pipa-pipa tua dan permukaan lain di mana "air keras" telah menguap.), yang dapat membuat busuk pipa, dan korosi galvanik.  Namun, air keras juga dapat memberikan beberapa manfaat untuk kesehatan dengan menyediakan kalsium dan magnesium dan mengurangi kelarutan berpotensi beracun dari ion logam tersebut dan tembaga. 

3. Metode Water SofteningMetode yang digunakan umumnya mengandalkan pada cara penghapusan dari Ca2 + dan Mg2 + dari larutan atau penyerapan ion ini, proses yang digunakan yaitu mengikat mereka untuk sebuah molekul yang menghilangkan kemampuan mereka untuk membentuk skala atau mengganggu deterjen. Penghapusan ini dicapai dengan pertukaran ion dan dengan metode presipitasi. Penyerapan memerlukan penambahan senyawa kimia yang disebut penyerapan (atau chelating) agen.Sejak Ca2 + dan Mg2 + ada sebagai garam terbang (ion ringan), mereka dapat dihilangkan dengan penyulingan air, tapi distilasi terlalu mahal biayanya pada kebanyakan kasus hard water, makanya lebih banyak menggunakan proses suling.

4. Cara Kerja Air harus diperlakukan melewati filter resin. Resin bermuatan negatif akan menyerap dan mengikat ion logam yang bermuatan positif. Resin awalnya mengandung univalen (1 +) ion, paling sering sodium, tetapi kadang-kadang juga hidrogen (H +) atau kalium (K +). Divalen kalsium dan magnesium ion dalam air mengganti ion ini menjadi univalen, yang dilepaskan ke air. The "keras" air (hard water), semakin hidrogen, ion natrium atau

kalium yang dilepaskan dari resin dan masuk ke dalam air.Resin juga tersedia untuk menghilangkan ion karbonat, bi-karbonat dan sulfat yang diserap dan ion hidroksil yang dilepaskan dari resin. Kedua jenis resin dapat memberikan efek pelembut air tunggal. 

5. Proses RegenerasiKapasitas resin secara bertahap akan mencapai ke titik kelelahan (jenuh) dan akhirnya hanya mengandung ion divalen, Mg2 + dan Ca2 + untuk resin pertukaran kation, dan resin anion SO42-untuk pertukaran. Pada tahap ini, resin harus diregenerasi. Jika resin kationik digunakan (untuk menghilangkan ion kalsium dan magnesium) maka regenerasi biasanya dilakukan dengan melewatkan air garam terkonsentrasi, biasanya natrium klorida atau kalium klorida, atau larutan asam klorida. Untuk resin anionik, regenerasi biasanya menggunakan larutan natrium hidroksida atau kalium hidroksida. Dalam skala industri, aliran limbah efluen dari proses pembuangan re-generasi dapat memicu pada suatu skala nilai yang dapat mengganggu sistem pembuangan limbah. 

WATER TREATMENT PKS Dissolved solid Adalah padatan yang larut di dalam air yang bergabung dengan molekul-molekul air atau di dalam larutan seperti garam-garam dan asam. Komposisi padatan yang larut tergantung dari macam sumber air dan lokasi sumber air. Padatan terlarut yang banyak dijumpai dalam air antara lain : Alkalilitas, kesadahan, Garam sodium, Besi, mangan, Silika, Chlorida, sulfat, Phospat dan bahan-bahan organik. c. Dissolved gas adalah gas-gas yang ada di air yang bergabung dengan molekul-molekul air. Gas–gas ini tidak stabil dan dapat dilepas dengan perubahan suhu, tekanan atau interaksi mekanikal, contohnya oksigen, karbondioksida.

1. Penjernihan (Clarification) Proses penjernihan merupakan proses pengendapan kotoran/lumpur yang tersuspensi/melayang didalam air dengan bantuan penambahan bahan kimia. Proses penjernihan air dapat dibagi atas tiga langkah proses : Koagulasi Flokulasi Sedimentasi

2. Penyaringan (Filtrasi) Penyaringan merupakan tahap akhir dari proses penjernihan air, alat yang digunakan berupa pressure sand filter.

3. Chlorinasi (Disinfeksi) Disinfeksi adalah proses pemusnahan bakteri dan virus yang ada di dalam air. Prosesnya dengan menambahkan chlorin atau kaporit pada air yang akan di kirim ke water tank.

1. Softener Merupakan resin penukar ion yang berfungsi menurunkan kesadahan air atau total hardness. 2. Demineralizer plant Merupakan resin penukar Kation dan Anion berfungsi untuk menurunkan kesadahan, silica dan Total dissolved solid (TDS). 3. Dearator Merupakan alat pemanas air umpan Boiler dengan tujuan untuk menghilangkan gas terlarut seperi oksigen, Carbon dioksida dan ammonia yang dapat menyebabkan korosi.

4. Internal treatment Internal treatment merupakan proses perlakuan air didalam Boiler dengan tujuan untuk mencegah pembentukan kerak, mencegah korosi serta mencegah terjadinya carry over. Air umpan Boiler dengan analisa kimia dapat diketahui jenis dan jumlah kandungan zat yang terkandung didalamnya .

5. Kerak Kerak di air umpan Boiler terbentuk dari kotoran-kotoran, biasanya dari campuran Calsium dan Magnesium yang tidak larut. Kadang-kadang melekat ke dalam hard mass oleh silica. Pengaruh daripada pembentukan kerak adalah pengembungan atau pembengkokan pipa serta pelepuhan pipa.

6. Korosi Korosi di air umpan Boiler terjadi ketika air asam atau pH rendah, air mengandung oksigen yang terlarut dan karbon dioksida serta konsentrasi daripada caustik tinggi. pH rendah ditandai dengan hilangnya logam, oksigen dan gas-gas korosif yang menyebabkan lobang-lobang besar. Pengaruh daripada korosi ini adalah rusaknya pipa Boiler.

7. Carry over Carry over di air umpan Boiler terjadi karena masuknya air dan solid melalui uap Boiler. Hal ini disebabkan karena kelebihan solid yang terlarut dan tidak terlarut, tingginya alkalinity serta tingginya kandungan minyak di air umpan Boiler. Pengaruh dari carry over ini adalah dapat menyebabkan kerusakan pada pipa super heater, berkurangnya efisiensi turbin. Proses masuknya air dan uap terbagi dua yaitu : 1. Priming Hal ini terjadi karena penurunan tekanan secara tiba-tiba yang disebabkan oleh meningkatnya permintaan uap secara cepat atau hasil kelebihan high water level. 2. Foaming Hal ini terjadi karena adanya gelembung uap pada permukaan air di dalam drum uap. 2.3.2 Demineraliser Plant Proses Demineralisasi adalah proses yang digunakan untuk menghilangkan ion-ion yang bermuatan positp dan negatip yang ada pada air. Pada dasarnya proses di demin plant menggunakan dua bejana/tanki yang berisi resin masing –masing berisi resin kation dan resin anion. Kedua bejana tersebut yang dihubungkan secara seri. Air pertama masuk dialirkan ke

tanki berisi resin kation dan kemudian mengalir melalui tanki berisi resin anion dan keluar sebagai air bersih untuk umpan Boiler. 2.3.2.1 Prinsip kerja Kedua bejana tanki berisikan 2 jenis resin yakni resin kation dengan ion H+ dan resin Anion dengan ion OH – akan mengikat setiap ion yang bermuatan positip dan negatip pada air yang melewati alat tersebut 2.3.2.2 Resin penukar kation dan penukar anion a. Fungsi resin penukar kation menghilangkan ion-ion yang bermuatan positip seperti Ca, Mg dan ion positip lainnya dengan cara pertukaran dengan ion hydrogen (H+). b. Fungsi resin penukar anion menghilangkan ion-ion yang bermuatan negatif seperti SO4, Cl, SiO3, dan ion negatif lainnya dengan cara pertukaran dengan ion OH- 2.4 Deaerator Gas-gas yang terlarut dalam air feed seperti Oksigen, Carbon Dioksida dan Ammonia dapat menyebabkan korosi pada feed water lines, heaters, economizers, boiler dan kondensat lines. Untuk menghilangkan gas yang terlarut tersebut maka diperlukan proses deaerasi dengan menggunakan alat yang dinamakan deaerator. 2.4.1 Prinsip kerja Di dalam deaerator air disemprotkan ke ruang deaerasi melalui nozzle. Butiran air yang jatuh akan kontak langsung dengan uap dan temperatur air menjadi naik hampir mendekati temperatur uap. Dalam kondisi tersebut 97 – 98 % gas O2 dan CO2 akan terbebas dan keluar dari deaerator. Air yang sudah di deaerasi terus diaduk oleh uap yang datang terus menerus membuat sisasisa gas yang ada akan menjadi hilang. Setelah pengadukan oleh uap, air yang sudah di deaerasi diumpankan ke boiler.

DeminApa itu Demineralisasi?

Demineralisasi merupakan sebuah proses penghilangan mineral, setidaknya menurunkan Total Disolved Solid ( TDS ) dalam air.Demineralizer membantu menghindari masalah seperti ini pada pipa.

Jadi dengan kata lain ini merupakan alat untuk menghilangkan mineral tertentu dari air, seperti kalsium dan magnesium. Mereka melakukan fungsi ini dengan mengganti atom kalsium dan magnesium dengan ion natrium dengan bantuan katalis. Hal ini tidak sepenuhnya menggunakan sistem demineralisasi, meskipun kadang-kadang disebut seperti itu. Proses lain yang melibatkan penggunaan ion untuk menghilangkan mineral dari air dapat menghasilkan air hampir murni tanpa mineral terlarut. Pabrik pengolahan air sering menggunakan proses ini untuk menghilangkan mineral berbahaya dari air.  Tujuan dari  demineralisasi adalah untuk mengukur kualitas air demin dengan caramenentukan besarnya pH, Total Dissolved Solid (TDS), Ca-Hardness, Total Hardness, dan Alkalinitas darisampel air demin hasil proses pengolahan kation anion exchanger serta membandingkan hasil sebelumdan sesudah demineralisasi dengan standar.Demineralisasi adalah sebuah proses penghilangan kadar garam dan mineral dalam air melalui prosespertukaran ion ( ion exchange process ) dengan menggunakan media resin/softener anion dan kation.Proses ini mampu menghasilkan air dengan tingkat kemurnian yang sangat tinggi ( ultrapure water )dengan jumlah kandungan kandungan Ionik dan An-ionik nya mendekati angka nol sehingga mencapaibatas yang hampir tidak dapat dideteksi lagi.1. Tahap operasi (service, layanan)Umumnya air baku mengalir dari atas ke bawah (downflow). Pada artikel ini disisipkan juga sebuah unittipikal demineralisasi dengan dua media (two bed demineralizer).2. Tahap cuci (backwash)Kalau kemampuan resin berkurang banyak atau habis maka tahap pencucian perlu dilaksanakan. Airbersih dialirkan dari bawah ke atas (upflow) agar memecah sumbatan pada resin, melepaskan padatanhalus yang terperangkap di dalamnya lalu melepaskan jebakan gas di dalam resin dan pelapisan ulangresin.3. Tahap regenerasiTujuan tahap ini adalah mengganti ion yang terjerat resin dengan ion yang semula ada di dalam mediaresin dan mengembalikan kapasitas tukar resin ke tingkat awal atau ke tingkat yang diinginkan. Operasiregenerasi dilaksanakan dengan mengalirkan larutan regeneran dari atas resin. Ada empat tahap dalamregenerasi, yaitu backwahing untuk membersihkan media resin (tahap dua di atas), memasukkanregeneran, slow rinse untuk mendorong regeneran ke media resin, fast rinse untuk menghilangkan sisaregeneran dari resin dan ion yang tak diinginkan ke saluran pembuangan (disposal point).4. Tahap bilas (fast rinse)Air berkecepatan tinggi membilas partikulat di dalam media resin, juga ion kalsium dan magnesiumke pembuangan dan untuk menghilangkan sisa-sisa larutan regenerasi yang terperangkap di dalam resin.Pembilasan dilakukan dengan air bersih aliran ke bawah. Setelah tahap ini, proses kembali ke awal(tahap service)Cara kerja demin plant adalah sebagai berikut :Cation menukar ion-ion positif dalam air seperti Ca, Mg, Na dengan ion H+Air yang keluar dari cation bersifat asamAnion menukar ion-ion negatif dalam air seperti Cl, SO4, SiO2 dengan ion OH-  Pertukaran Ion Ion merupakan atom atau molekul yang bermuatan, dapat bermuatan positif maupun negatif. Secara umum metode pertukaran ion terdiri atas softening dan deionisasi. Softening utamanya digunakan sebagai metode pretreatment untuk mereduksi air sadah sebelum memasuki proses reverse osmosis (RO)

DeaeratorDeaerator adalah alat yang bekerja untuk membuang gas-gas yang terkandung dalam air umpan boiler, setelah melalui proses pemurnian air (Water treatment). Selain itu juga Deaerator berfungsi sebagai pemanas awal air pengisi ketel sebelum disalurkan ke dalam boiler. Deaerator

ini bekerja berdasarkan sifat dari oksigen yang kelarutanya pada air akan berkurang dengan adanya kenaikan suhu.

Deaerator terdiri dari dua drum dimana drum yang lebih kecil merupakan tempat pemanasan pendahuluan yang berfungsi membuang gas-gas dari bahan air ketel sedangkan drum yang lebih besar merupakan tempat penampungan bahan air ketel yang jatuh dalam drum yang lebih kecil di atasnya. Pada drum yang lebih kecil terdapat spray nozle yang berfungsi untuk menyemprotkan bahan air ketel menjadi butiran-butiran halus agar proses pemanasan dan pembuangan gas-gas dari bahan air ketel lebih sempurna. Selain itu pada drum yang lebih kecil disediakan satu saluran vent agar gas-gas dapat terbuang (bersama steam) ke atmosfir.

Unsur utama dalam menentukan keberhasilan dari proses ini adalah kontak fisik antara bahan air ketel dengan panas yang diberikan oleh uap. Media pemanasnya adalah Exhaust steam pada tekanan 1kg/cm2 dengan suhu 1500C, sehingga didapatkan air pengisian ketel yang bersuhu antara 100-1050C.a. Fungsi utama Deaerator:menghilangkan oksigen (O2), untuk menghindari terjadinya karat pada dinding ketel. Sehingga setelah melalui Deaerator gas O2 yang diijinkan adalah < 0,05.

b. Keuntungan Deaerator:

1) Dengan kenaikan suhu air pengisi ketel menjadi antara 1000C -1050C, hal tersebut dapat mempercepat pembuatan uap (boiler efficiancy bertambah)

2) Ekonomis : bahan bakar, peralatan dan waktu.

3) Dengan penempatan Deaerator pada tempat yang tinggi, hal tersebut akan dapat menambah head pompa pengisi ketel.

High pressure feed Water pumpMasing-masing ketel dilengkapi dengan 2 buah pompa air pengisi ketel yang bertekanan tinggi, yang masing-masing digerakkan oleh turbin uap dan motor listrik. Kapasitas pompa harus lebih tinggi dari kapasitas ketel, minimum 1,25 kali. Tekanan pompa juga harus lebih besar dari tekanan ketel, agar dapat mensuply air kedalam ketel.Prinsip kerja high pressure feed Water pump adalah sanggup melayani kebutuhan air pengisi ketel yang dijadikan uap, sampai dengan kapasitas ketel yang maksimum sehingga ketel uap akan bekerja dengan aman.

Deaerator merupakan komponen paling hilir dari sistem air kondensat. Merupakan pemanas tipe kontak langsung (direct contact heater). Memiliki 2 fungsi utama yaitu untuk memanaskan air kondensat dan sekaligus menghilangkan gas-gas (non condensable gas) dari air kondensat.

Media pemanas yang digunakan adalah juga uap ekstraksi. Didalam deaerator terjadi kontak langsung antara air kondesat dengan uap pemanas. Akibat percampuran ini, maka temperatur air kondensat akan naik hingga hampir mencapai titik didihnya. Semakin dekat temperatur air kondensat dengan titik didihnya, semakin mudah pula proses pemisahan air dengan oksigen dan gas-gas lainnya yang terlarut dalam air kondensat. Ada beberapa tipe deaerator, tetapi yang banyak dipakai adalah tipe “Spray & Tray”, seperti yang terlihat pada gambar di bawah :

Gb. 1 Deaerator Tipe “Spray & Tray” Pada deaerator tipe ini, air kondensat yang masuk dikabutkan melalui jajaran  pengabut (spray) untuk memperluas bidang kontak antara air dengan pemanas serta menjamin pemerataan distribusi air kondensat didalam pemanas. Air kondensat yang mengabut ini kemudian turun kejajaran kisi-kisi (Tray). Dari bagian bawah tray, uap pemanas dari saluran ekstraksi dihembuskan mengarah keatas dan bercampur dengan kabut air kondensat yang menetes pada kisi-kisi.Akibatnya terjadi pertukaran panas antara uap dengan air sekaligus terjadi pula proses deaerasi. Oksigen dan gas-gas lain akan mengalir keatas dan keluar dari deaerator menuju atmosfir melalui saluran venting. Proses deaerasi secara mekanis seperti ini ternyata tidak menjamin bahwa air kondensat akan bebas 100% dari Oksigen.Guna membantu tugas deaerator untuk menghilangkan oksigen, maka cara kimia pun dilaksanakan juga yaitu dengan menginjeksikan Hydrazine kedalam air kondensat pada suatu

titik sebelum air kondensat masuk deaerator. Penginjeksian ini dilakukan oleh pompa khusus injeksi bahan kimia. Air kondensat yang sudah bebas oksigen dan gas-gas lain ini kemudian turun dan ditampung pada tangki penampung (storage tank) yang berada dibagian bawah deaerator dan siap untuk dialirkan ke pompa air pengisi ketel.

Amine hydrazinePENGOLAHAN AIR UMPAN BOILER

·     Deaerator, Fungsi dari alat ini ialah untuk menghilangkan gas-gas yang terlarut dan memanaskan air dengan cara mengkontakan langsung antara steam tekanan rendah dengan air. bila temperature air naik maka kelarutan oxygen akan berkurang karena keluar lewat venting.

·         Penambahan Hydrazine (N2H4) reaksinya sebagai berikut:

Pada temperature diatas 2700C maka hydrazine akan berubah menjadi Ammonia ( NH3 ) dan Nitrogen

Reaksi ini lambat bila jumlah Hydrazinnya kecil, tapi sebaliknya ia akan cepat bila Hydrazine besar. Untuk meyakinkan bahwa O2 yang terlarut itu habis maka ditentukannya bahwa Hydrazine itu harus berlebih (Hydrazine rasidual). Pada umumnya untuk Boiler yang tekanan operasinya kurang dari 40 kg / cm2G maka residual N2H4 nya berkisar antara 0.1 ~ 0.3 ppm (part per million = per satu juta), untuk yang bertekanan lebih dari 40 kg / cm2 G berkisar pada 0.05 ~ 0.1 ppm

·      Volatile Treatment atau Zero Solid Treatment.adalah pemakaian chemical yang mudah menguap (volatile chemical) , seperti ammonia / morpholine atau cyclohexyl amine. Untuk mengontrol pH..Bahan ini di injeksikan kedalam Boiler water yang berfungsi untuk menjaga pH pada Boiler water, agar cukup tinggi untuk pencegahan korosi.

·      Injeksi (PO4 ) dan Alkali ( NaOH ) dilakukan secara langsung ke ketel maksudnya adalah untuk menghindari mengendapnya garam – garam Calsium Posphate, Magnesium Silicate, Calsium Carbonate, dsb, secara dini pada sistem.

 Jika sebuah power plant hanya menggunakan phospate dan hydrazine sebagai chemical feed apakah kondisi di boiler sudah terjamin basa? karena yang saya tahu biasanya digunakan chemical feed amine. Dimana amine diinjeksikan setelah condenser (sebelum deaerator). thx

Chevron dryner

Steam Drum adalah suatu alat pada boiler yang berfungsi sebagai tempat penampungan uap hasil dari proses pernguapan di dalam boiler, dimana temperaturnya cukup tinggi dan berupa campuran air dan udara. Campuran feed water dan mengalir mengikuti bentuk separator, sehingga air pada campuran akan jatuh dan masuk ke dalam saluran primary dan secondary drum. Uap yang telah dipisahkan oleh separator masuk ke chevron dryers.

Phosphate

2. PHOSPHATE & POLIMER DISPERSANTFungsi :

Ø Mengikat & mendispersikan hardness (Ca/Mg) atau ion logam lain (Fe) agar tidak menempel pada dinding pipa Boiler.

Ø Mengurangi busa pada air Boiler.

Reaksi :

Ca2+ + PO43- -----> Ca3(PO4)2

Calsium + Phospat -------> Calsium Phospat

Kekurangan Dosis Phosphate :

· Menyebabkan pembentukan kerak pada dinding pipa Boiler.

Kelebihan Dosis Phosphate :

· Menyebabkan kehilangan energy karena blowdown boiler harus lebih banyak dan menurunkan kandungan padatan terlarut dalam air boiler.

3. ALKALINITY BOOSTER

Fungsi :

Ø Menaikan & menjaga pH air Boiler pada batas 10,5 – 11,5

Ø Membantu proses pengendapan Hardness (Ca / Mg) yang akan didispersikan oleh polymer.

Ø Membantu proses pengikatan silica (SiO2) dalam air Boiler menjadi Serpentin (3MgO.2SiO2.2H2O) dan akan keluar melalui blowdown.

Kekurangan Dosis Alkali Booster (NaOH)

· Menyebabkan korosi & pembentukan kerak pada boiler.

Kelebihan Dosis Alkali Booster (NaOH)

· Menyebabkan blowdown berlebih.

· Menyebabkan Caustic Corosion, jika pH air boiler terlalu tinggi & terjadi penumpukan Caustic pada bagian tertentu pada pipa boiler.

HHV dan LHV

Nilai Panas ( Nilai Pembakaran) atau HV ( Heating Value) adalah  jumlah panas yang dikeluarkan oleh 1kg bahan bakar bila bahan bakar tersebut dibakar. Pada gas hasil pembakaran terdapat H2O dalam bentuk uap atau cairan.

Dengan demikian nilai pembakaran bila H2O yang terbentuk berupa uap akan lebih kecil bila dibandingkan dengan H2O yang terbentuk sebagai cairan. Berarti ada 2 macam Nilai Pembakaran yaitu Nilai Pembakaran Atas (NPA) atau HHV dan Nilai Pembakaran Bawah (NPB) atau LHV.

1.    NPA atau HHV adalah :Yaitu Nilai Pembakaran bila didalam gas hasil pembakaran terdapat H2O berebentuk cairan

2.    NPB atau LHV adalah:Yaitu Nilai Pembakaran bila didalam gas hasil pembakaran terdapat H2O berbentuk gas.

Prinsip pembakaran bahan bakar sejatinya adalah reaksi kimia bahan bakar dengan oksigen (O). Kebanyakan bahan bakar mengandung unsur Karbon (C), Hidrogen (H) dan Belerang (S).  Akan tetapi yang memiliki kontribusi yang penting terhadap energi yang

dilepaskan adalah C dan H.  Masing-masing bahan bakar mempunyai kandungan unsur C dan H yang berbeda-beda.            Proses pembakaran terdiri dari dua jenis yaitu pembakaran lengkap (complete combustion) dan pembakaran tidak lengkap (incomplete combustion). Pembakaran sempurna terjadi apabila seluruh unsur C yang bereaksi dengan oksigen hanya akan menghasilkan CO2, seluruh unsur H menghasilkan H2O dan seluruh S menghasilkan SO2. Sedangkan pembakaran tak sempurna terjadi apabila seluruh unsur C yang dikandung dalam bahan bakar bereaksi dengan oksigen dan gas yang dihasilkan tidak seluruhnya CO2. Keberadaan CO pada hasil pembakaran menunjukkan bahwa pembakaran berlangsung secara tidak lengkap.            Jumlah energi yang dilepaskan pada proses pembakaran dinyatakan sebagai entalpi pembakaran yang merupakan beda entalpi antara produk dan reaktan dari proses pembakaran sempurna.  Entalpi pembakaran ini dapat dinyatakan sebagai Higher Heating Value (HHV) atau Lower Heating Value (LHV).  HHV diperoleh ketika seluruh air hasil pembakaran dalam wujud cair sedangkan LHV diperoleh ketika seluruh air hasil pembakaran dalam bentuk uap.            Pada umumnya pembakaran tidak menggunakan oksigen murni melainkan memanfaatkan oksigen yang ada di udara.  Jumlah udara minimum yang diperlukan untuk menghasilkan pembakaran lengkap disebut sebagai jumlah udara teoritis (atau stoikiometrik).  Akan tetapi pada kenyataannya untuk pembakaran lengkap udara yang dibutuhkan melebihi jumlah udara teoritis.   Kelebihan udara dari jumlah udara teoritis disebut sebagai excess air yang umumnya dinyatakan dalam persen. Parameter yang sering digunakan untuk mengkuantifikasi jumlah udara dan bahan bakar pada proses pembakaran tertentu adalah rasio udara-bahan bakar.  Apabila pembakaran lengkap terjadi ketika jumlah udara sama dengan jumlah udara teoritis maka pembakaran disebut sebagai pembakaran sempurna.

Nilai kalori merupakan nilai panas yang dihasilkan dari pembakaran sempurna suatu zat pada suhu tertentu.Reaksi pembakaran sempurna hydrocarbon seperti ini:CxHy + (x + y/4) O2 —–> x CO2 + y/2 H2O

Sesuai definisinya, panas pembakaran dihitung seolah-olah reaktan dan hasil reaksi memiliki suhu yang sama. Biasanya kondisi standar yang dipakai untuk perhitungan nilai kalori adalah 25 °C dan 1 atm. Seperti kita tahu pada 25 °C dan 1 atm H2O memiliki fase liquid, maka perhitungan HHVmenganggap H2O hasil pembakaran diembunkan menjadi fase liquid, sehingga selain panas didapat dari pembakaran, diperoleh pula energi dari panas pengembunan H2O. Kalau perhitungan LHV itu menganggap bahwa H2O tetap pada fase gas pada 25 °C. Jadi selisih antara HHV dan LHV adalah panas pengembunan H2O pada suhu dan tekanan standar.

HHV dan LHV adalah notasi theoretical, hanya dipakai untuk indikasi dan tidak menunjukkan kondisi yang sebenarnya dalam praktek. Alasannya bahan bakar dan gas hasil pembakaran tidak pernah berada pada temperatur yang sama sesuai asumsi yang dipakai untuk perhitungan HHV dan LHV. Dalam praktek, energi yang bisa kita peroleh dari pembakaran bahan bakar akan selalu lebih kecil dari HHV atau LHV, karena ada energi dalam bentuk panas yang dibawa pergi oleh gas hasil pembakaran. Itulah sebabnya efisiensi semua mesin konversi energi (steam power plant, internal combustion engine, gas turbine) tidak pernah bisa 100 %.

Jadi HHV dan LHV sama sekali tidak ada hubungannya dengan fase dari bahan bakarnya, baik bahan bakar padat maupun cair, sama-sama punya HHV dan LHV. Kalau soal gampang atau susahnya membakar, juga tidak ada hubungannya dengan HHV & LVH. Karena, pembakaran itu proses eksotermis, jadi tidak mengambil panas (energi) dari lingkungan justru memberikan panas ke lingkungan. Sebenarnya yang bisa dibakar itu adalah fase gas, kalau ada bahan bakar cair, maka harus terbentuk cukup uap di atas permukaannya supaya bisa memulai pembakaran. Kalau kita mulai dari temperatur ambient, untuk bahan bakar cair tertentu, misalnya diesel oil, mesti diberikan suhu yang cukup supaya tekanan uapnya cukup tinggi untuk membentuk fase uap yang bisa dibakar (dari sinilah muncul istilah flash point). Tapi begitu sudah dibakar, panas dari pembakaran akan selalu menyediakan energi yang cukup untuk menghasilkan fase uap yang siap untuk dibakar.

LHV dan GHV - Dalam Bahasa Mudahnya..

The higher heating value (also known as gross calorific value or gross energy) of a fuel is defined as the amount of heat released by a specified quantity (initially at 25°C) once it is combusted and the products have returned to a temperature of 25°C, which takes into account the latent heat of vaporization of water in the combustion products

The net or lower heating value is obtained by subtracting the latent heat of vaporization of the water vapor formed by the combustion

Higher Heating Value

Sekarang bayangkan anda punya hidrokarbon : misalkan CxHy dengan suhu 25 C.

Lalu bayangkan dia dibakar dengan reaksi pembakaran:CxHy + O2 ==> CO2 + H2O

Reaksi pembakaran akan menghasilkan panas, sebesar H1.

So, sekarang kita sudah punya produk pembakaran (CO2+H2O) dan nilai kalor yang dihasilkannya H1.

Lalu bayangkan produk pembakaran (CO2+H2O) dan H1 yang dihasilkan tadi digunakan untuk memanaskan sesuatu, sebuah Cold Fluid yang memiliki suhu 15 C. Mereka dikontakkan dalam sebuah heat exchanger.

Lalu anggaplah semua kalor H1 diserap oleh Cold Fluid tadi, sehingga Cold Fluid menjadi

panas. 

Dan produk pembakaran (CO2+H2O) turun suhunya hingga kembali ke suhu awal CxHy, 25C

Karena kalor produk pembakaran (CO2+H2O) H1 sudah diserap oleh Cold Fluid, maka produk pembakaran (CO2+H2O) kehilangan panas, ditambah CO2 termasuk H2O semua terkondensasi.

Ini keywordnya: H2O terkondensasi

Jika fenomena ini terjadi, dimana kalor hasil pembakaran diabsorb dan semua produk pembakaran termasuk H2O terkondensasi, maka total H1 yang diserap cold fluid inilah yang disebut Higher Heating Value.

Lower Heating Value

Saya kutip lagi definisi di internet tentang Lower Heating Value:The net or lower heating value is obtained by subtracting the latent heat of vaporization of the water vapor formed by the combustion

Bingung dengan definisi di internet tsb?

Oke begini. Silakan lihat kembali penjelasan Higher Heating Value di atas.

Hanya saja, ada 2 perbedaan:1. H1 didinginkan hingga suhu 150 C2. H2O hasil pembakaran tidak terkondensasi

Jadi ceritanya H2O ikut didinginkan, namun tetap dalam fasa uap. Tidak terkondensasi

Sehingga, ada sebagian komponen yang kalornya tidak diserap oleh Cold Fluid.

Sedikit tercerahkan sekarang?Semoga pembaca - terutama junior engineers- yang tadinya belum paham, jadi paham. Atau setidaknya jadi sedikit lebih paham.

KaloriTernyata ada dua tipe istilah untuk kalori:

kalori kecil (simbol: kal atau cal) = 1 cal adalah jumlah energi yang dibutuhkan untuk menaikkan satu gram air dengan satu derajat Celcius.

kalori besar (simbol: Kal, Cal, kkal atau kcal) – 1 Cal adalah jumlah energi yang dibutuhkan untuk menaikkan satu kilogram air dengan satu derajat Celcius.

*1 kalori besar (1kkal) = 1.000 kalori kecil

ISTILAH-ISTILAH MINYAK DAN GAS BUMI A> Abnormal (subsurface) pressure = tekanan (bawah permukaan) tak normal.

Tekanan fotmasi pada kedalaman tertentu yang lebih tinggi atau lebih rendah dari tekanan normal Gradien tekanan normal adalah 0,465 Psi/ft . tekanan normal pada kedalaman 10.000 feet adalah 4650 Psi.

> Abrasion platform = paparan terkikis.Permukaan pantai  yang terbentuk akibat pengikisan dan penggundukan oleh ombak yang masih tetap berlangsung dan masih berada pada posisi semula yaitu disekitar garis pasang surut.

> Absolute age = umur absolut.Umur yang dinyatakan dalam jumlah tahun,yang mengacu pada kejadian geologi dan ditentukan berdasarkan pengukuran laju peluruhan radioaktif, radio isotop dan pembentukan mineral atau batuan.

> Absolute alcohol = alkohol absoluteAlkohol berkadar 100% , umumnya diterapkan pada etil alkohol atau metil alkohol.

B> Back pressure = tekanan lawan

Tekanan yang melawan aliran pada peralatan atau sistem yang dialiri fluida.> Back-up line = kabel kunci

Kabel kawat baja yang dipakai untuk memegang sepasang kunci ketika dua bagian pipa bor sedang disambung atau dibuka.

> Bail = cantolBagian perangkat pengeboran tempat menggantungkan leher angsa dan kerek bor.

> Barrel = barelSatuan ukuran volum cairan yang biasa dipakai dalam perminyakan. 1 barel kira-kira 159 liter.

> Barrel oil per day ( BOPD ) = barel minyak per hari ( BMPH )Jumlah barel minyak per hari yang di produksi oleh sumur suatu perusahaan minyak.

> Barrel per calender day ( BPCD ) = barel per hari takwim ( BPHT )Jumlah minyak yang diolah di unit pengilangan pada suatu periode waktu dibagi dengan jumlah hari dalam periode waktu tersebut.

> Barrel per stream day ( BPSD ) = barel per hari operasi ( BPHO )Jumlah barel minyak perhari yang diolah oleh sebuah satuan penyuling minyak yang beroperasi terus menerus.

> Barrel water per day ( BWPD ) = barel air per hari ( BAPH )Jumlah barel air per hari yang di produksi oleh sumur.

> Base stock = minyak dasar ( pelumas )Minyak yang dapat digunakan secara langsung atau sebagai komponen utama dalam pembuatan minyak lumas.

> Basement rock = batuan dasarBatuan beku atau batuan metamorf yang melandasi batuan sedimen dan yang umumnya tak mengandung minyak. pengeboran biasanya tidak dilanjutkan bila telah mencapai batuan tersebut.

> Basic rock = batuan basBatuan beku yang mengandung mineral berkadar silika rendah dan kaya akan logam basa.

> Blending = pencampuranproses pencampuran dua jenis minyak atau lebih untuk memperoleh campuran homogen dengan sifat yang diinginkan, misalnya beberapa jenis minyak lumas dicampur untuk memperoleh kekentalan yang diinginkan. Nafta dan bensin dicampur untuk memenuhi syarat-syarat distilasi dan angka oktan yang diperlukan.

> Bloom = pendarKemilau minyak lumas karena pantulan cahaya.

> Blow out = semburan liarSemburan gas,minyak, atau fluida lain secara tak terkendali dari dalam sumur ke permukaan.

> Blow out preventer (BOP) = pencegah semburan liar (PSL)Peralatan yang dipasang di kepala sumur untuk tujuan pengendalian tekanan di annulus antara pipa selubung dan pipa bor, atau di lubang terbuka sewaktu operasi pengeboran atau penyelesaian sumur supaya tidak terjadi semburan liar.

> Blow-by = rembesan gasGas bakaran yang bocor melalui cincin torak, kebocoran ini meningkat dengan bertambah ausnya cincin dan silinder, yang dipengaruhi oleh kebebasan gerak cincin dan kekentalan minyak lumas.

C > Cap Rock = batuan tudungFormasi ( lapisan batuan ) yang berada tepat diatas batuan reservoir dan mempunyai sifat kedap terhadap fluida.>Carbon Black = JelagaButiran carbon yang halus dan lunak, yang timbul sebagai akibat pembakaran tidak sempurna dari gas atau cairan hidrokarbon.>Carbon Burning Rate = laju bakar karbonbanyaknya karbon yang terbakar dari katalis perengkahan didalam regenerator, dinyatakan dalam berat per satuan waktu. >carbon knock = ketukan karbon

ketukan mesin yang diakibatkan oleh endapan karbon di ruang bakar motor bensin.>carbon residue = residu karbonbahan yang bersifat karbon yang tersisa setelah penguapan dan pirolisis minyak dengan metode uji baku Conradson dan Ramsbottom.> carbonate rock = batuan karbonatbatuan yang utamanya terdiri dari kalsium karbonat ( batu gamping ) atau kalsium magnesium karbonat ( dolomit ); kadang-kadang membentuk reservoir minyak.>carbonization = karbonisasiperubahan senyawa organik, misalnya minyak menjadi arang atau kokas akibat pemanasan tanpa udara.>cased hole = lubang berselubunglubang sumur yang didalamnya telah dipasang pipa selubung.> Casing = pipa selubung.Pipa baja yang dipasang di dinding sumur minyak atau gas, untuk menahan runtuhan dinding lubang dan mencegah air formasi masuk kedalam lubang bor. > casing adapter = adaptor selubungpipa pendek yang ujung atasnya mekar, biasanya berbentuk kerucut terpancung. yang dipasang pada bagian atas rangkaian pipa yang ada didalam sumur.> casing cementing = penyemenan selubungpengisian anulus antara pipa selubung dan dinding lubang bor dengan bubur semen, untuk mencegah migrasi fluida antara lapisan tidak kedap air dan menyangga pipa selubung.> casing centralizer = pegas pemusatalat yang dipasang pada pipa selubung untuk menempatkan pipa selubung pada posisi ditengah lubang bor pada saat penyemenan, agar terbentuk lapisan semen yang merata disekitar pipa bor.> casing coupling = soket selubungpipa pendek yang berulir dibagian dalamnya dan dipergunakan untuk menghubungkan dua pipa selubung.> casing cutter = pemotong selubung alat berbentuk silinder yang dilengkapi dengan seperangkat pisau, digunakan untuk memotong bagian-bagian pipa dalam sumur.> casing head = kepala selubungperangkai tetap yang dipasang atau dilas dibagian atas sumur, berfungsi sebagai tempat kedudukan silang sembur, juga dapat merupakan saluran keluar untuk gas ikutan.> casing head gas = gas ikutan gas yang terlarut dan dihasilkan bersama-sama dengan minyak bumi dari instalasi perminyakan.> casing head gasoline = bensin sumurhidrokarbon cair yang dipisahkan dari gas ikutan.> casing pressure = tekanan selubungtekanan gas yang tertimbun diantara pipa selubung dan pipa produksi.

> casing protectors =pelindung selubung, selongsong selubungpenutup pendek yang berulir yang dipasang pada ujung pipa selubung untuk melindungi ulir pipa tersebut dari kerusakan dan pengotoran.> casing shoe = sepatu selubungalat dari baja, pendek dan berat, permukaan dalam silindris, berbentuk kerucut terpancung dibagian luar, yang ditempatkan pada ujung rangkaian pipa selubung. dipakai sebagai alat bantu untuk memudahkan masuknya pipa selubung kedalam lubang sumur dan mencegah aliran balik semen.> casing spear = pencabut selubungalat pemancing bermata tombak yang diturunkan ke dalam selubung dan mencengkramnya dari dalam agar selubung itu dapat diangkat dari lubang sumur. biasanya dilakukan setelah selubung itu dipotong dengan pemotong selubung.> casing string = rangkaian selubungkeseluruhan pipa selubung yang masing-masing dibuat dengan panjang kira-kira 30 kaki dan disambung satu sama lain pada waktu dimasukkan kedalam sumur.> casing swage = pelurus selubungbenda padat silindris yang runcing bagian bawahnya dan pada bagian atasnya terpasang penyambung yang dapat dihubungkan dengan penyentak, digunakan untuk memprbaiki selubung yang penyok karena runtuhan.> casing tong = kunci selubungkunci pipa besar yang gunanya untuk mengencangkan atau membuka pipa selubung.> cat cracker = unit perengkah katalitikunit kilang minyak untuk memecahkan molekul hidrokarbon besar pada distilat berat dengan menggunakan katalis untuk menjadi molekul hidrokarbon yang lebih kecil.> cat walk = limban titian yang menghubungkan bagian atas tangki-tangki timbun.> cat walk = penyandar pipa jalur menanjak pada sisi perangkat pengeboran tempat meletakkan pipa sebelum diangkat kelantai derek dengan bantuan tali bulan.> Catalysis = katalisisProses yang memanfaatkan prinsip pengendalian reaksi kimia melalui kontak dengan zat lain yang dinamakan katalis.

D> Dead Line = Kabel MatiKabel bor dari kumpulan kerek puncak ke penambat.> Dead Oil = Minyak MatiMinyak bumi yang pada dasarnya tidak lagi mengandung gas.> Dead Well = Sumur MatiSumur yang sudah tidak berproduksi.> Derrick = Menara Pengeboran 

Bangunan berbentuk menara berkontruksi baja yang dibangun diatas sumur dengan tujuan menyangga posisi katrol, sebagai penahan rangkaian pipa bor. dan untuk pemasangan pipa selubung.> Derrickman = Pekerja di MenaraAnggota regu kerja yang tugasnya di menara pengeboran bagian atas pada waktu rangkaian pipa bor dicabut atau dimasukkan ke sumur.> DERV ( Diesel Engine Road Vehicle ) Fuel = Minyak ( Solar )Jenis bahan bakar minyak yang cocok dipakai sebagai bahan bakar untuk mesin diesel putaran tinggi.> Detergent = DetergenZat pembersih yang berupa cair ataupun padat.> Development Well = Sumur PengembanganSumur yang di bor pada daerah yang telah terbukti mengandung minyak atau gas, dengan tujuan mendapatkan produksi yang diinginkan.> Dew Point = Titik EmbunSuhu dimana uap mulai mengembun dan berubah kembali menjadi fasa cair.E> Edge Water = Air SisiLapisan air yang terletak dibawah batuan tudung. Di sisi-sisi hidrokarbon dalam antiklin dan dapat berfungsi sebagai tenaga pendorong ( water drive ).> Effective Porosity = Porositas EfektifPersentase volume pori yang saling berhubungan terhadap volume batuan total, dan pori tersebut dapat dilalui fluida> Elbow = SikuPipa bengkok pendek yang digunakan untuk menyambung dua pipa dengan sudut kurang dari 180. biasanya sekitar 90.> Electric Well Log = Rekaman Kelistrikan SumurRekaman sifat-sifat listrik dari formasi sepanjang lubang sumur, dipakai untuk interpretasi mengenai formasi dan fluida yang dikandungnya.> Electrical Well Log Survey = Survei Rekaman Kelistrikan SumurSurvei bagian sumur yang tak berselubung untuk memperoleh rekaman sifat-sifat listrik formasi.> Elecro Drilling = Elektro BorPengeboran dengan menggunakan motor listrik yang ditempatkan di ujung rangkaian pipa bor untuk memutar mata bor.>Electrolytic Mercaptan Process = Ekstraksi Merkaptan ElektrolitikProses ekstraksi merkaptan dari fraksi minyak bumi dengan memakai larutan soda, pelarut sipulihkan kembali secara elektrolitik.