8
PENGETAHUAN JAJANAN PINGGIR JALAN SISWA KELAS 4 DENGAN RISIKO PENYAKIT INFEKSI SALURAN PENCERNAAN Agung Purwadi 1 , Henny Permatasari 2 Sarjana Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Kampus FIK UI, Jl. Prof. Dr. Bahder Djohan, Depok, Jawa Barat 16424 E-mail : [email protected] Abstrak Anak usia sekolah cenderung memilih jajanan yang dapat merusak kesehatannya sehingga dapat terjadi penyakit terutama di saluran pencernaanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan pengetahuan siswa kelas 4 tentang jajanan pinggir jalan dengan risiko penyakit infeksi saluran pencernaan di sekolah dasar negeri 04 Mangunjaya. Desain penelitian ini deskriptif korelatif menggunakan metode cross sectional pada anak usia sekolah siswa kelas 4 SD sebesar 105 responden pada bulan Juni 2013. Hasil uji statistic menunjukan terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan siswa sekolah kelas 4 SD tentang jajanan pinggir jalan dengan risiko penyakit infeksi saluran pencernaan (p=0,015, α=0,05). Hal ini juga menunjukan bahwa siswa kelas 4 SD berpengetahuan rendah mempunyai peluang 2,866 terkena risiko penyakit infeksi saluran pencernaan. Sehingga informasi dan pengetahuan pendidikan tentang makanan sehat untuk anak dapat ditingkatkan bagi siswa kelas 4 SD. Kata kunci: siswa sekolah kelas 4 SD, tingkat pengetahuan, jajanan pinggir jalan, risiko penyakit infeksi saluran pencernaan Abstract School-age children tend to choose food street that can damage their health so that the disease can occurs, especially in the digestive tract. This study aim to know whether there is a relationship knowledge of 4th grade students about the food street with the risk of gastrointestinal infections in public elementary schools 04 Mangunjaya. The design of descriptive correlative study using a cross sectional method on school-age children 4th grade students was 105 respondents in June 2013. Statistical test results revealed that there is a relationship between the level of knowledge 4th grade students about the food street with the risk of gastrointestinal infections (p = 0.015, α = 0,05). This also shows that the 4th grade students with lower knowledgeable have the opportunity 2.866 risk of developing gastrointestinal infections. So that information and knowledge about healthy food education for children can be increased for students 4th grade. Keywords: 4th grade elementary school students, level of knowledge, food street, the risk of gastrointestinal infections Hubungan pengetahuan..., Agung Purwadi, FIK UI, 2013

PENGETAHUAN JAJANAN PINGGIR JALAN SISWA KELAS 4 …

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGETAHUAN JAJANAN PINGGIR JALAN SISWA KELAS 4 …

PENGETAHUAN JAJANAN PINGGIR JALAN SISWA KELAS 4

DENGAN RISIKO PENYAKIT INFEKSI SALURAN PENCERNAAN

Agung Purwadi 1, Henny Permatasari

2

Sarjana Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia,

Kampus FIK UI, Jl. Prof. Dr. Bahder Djohan, Depok, Jawa Barat 16424

E-mail : [email protected]

Abstrak

Anak usia sekolah cenderung memilih jajanan yang dapat merusak kesehatannya sehingga dapat terjadi penyakit

terutama di saluran pencernaanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan

pengetahuan siswa kelas 4 tentang jajanan pinggir jalan dengan risiko penyakit infeksi saluran pencernaan di

sekolah dasar negeri 04 Mangunjaya. Desain penelitian ini deskriptif korelatif menggunakan metode cross

sectional pada anak usia sekolah siswa kelas 4 SD sebesar 105 responden pada bulan Juni 2013. Hasil uji

statistic menunjukan terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan siswa sekolah kelas 4 SD tentang jajanan

pinggir jalan dengan risiko penyakit infeksi saluran pencernaan (p=0,015, α=0,05). Hal ini juga menunjukan

bahwa siswa kelas 4 SD berpengetahuan rendah mempunyai peluang 2,866 terkena risiko penyakit infeksi

saluran pencernaan. Sehingga informasi dan pengetahuan pendidikan tentang makanan sehat untuk anak dapat

ditingkatkan bagi siswa kelas 4 SD.

Kata kunci: siswa sekolah kelas 4 SD, tingkat pengetahuan, jajanan pinggir jalan, risiko penyakit infeksi saluran

pencernaan

Abstract

School-age children tend to choose food street that can damage their health so that the disease can occurs,

especially in the digestive tract. This study aim to know whether there is a relationship knowledge of 4th grade

students about the food street with the risk of gastrointestinal infections in public elementary schools 04

Mangunjaya. The design of descriptive correlative study using a cross sectional method on school-age children

4th grade students was 105 respondents in June 2013. Statistical test results revealed that there is a relationship

between the level of knowledge 4th grade students about the food street with the risk of gastrointestinal

infections (p = 0.015, α = 0,05). This also shows that the 4th grade students with lower knowledgeable have the

opportunity 2.866 risk of developing gastrointestinal infections. So that information and knowledge about

healthy food education for children can be increased for students 4th grade.

Keywords: 4th grade elementary school students, level of knowledge, food street, the risk of gastrointestinal

infections

Hubungan pengetahuan..., Agung Purwadi, FIK UI, 2013

Page 2: PENGETAHUAN JAJANAN PINGGIR JALAN SISWA KELAS 4 …

Pendahuluan

Jumlah anak usia 6 sampai 14 tahun pada

tahun 2005 sampai 2006 mengalami

pertambahan yang kemudian mengalami

kestabilan pertumbuhan pada tahun

berikutnya. Berdasarkan data yang kita bisa

lihat di Unicef Indonesia jumlah anak usia

sekolah pada tahun 2005 sekitar 41.639.200

orang, tahun 2006 berjumlah sekitar

41.706.100 orang, tahun 2007 sekitar

41.101.700 orang, tahun 2008 sekitar

41.061.000 sedangkan tahun 2009 sekitar

40.999.200 orang. (Unicef, 2011)

Sebagai generasi penerus bangsa anak

sekolah membutuhkan asupan makanan

yang baik bagi tubuh untuk pertumbuhan

dan perkembangan dan juga energi untuk

menjalani aktifitas baik di sekolah maupun

di kehidupan sehari-harinya. Anak usia 6

sampai 12 tahun telah dapat memilih

makanan yang dapat dimakannya termasuk

mengenal arti jajanan sehingga orangtua

lebih mengawasi apa yang akan dimakan

oleh mereka. Anak usia sekolah cenderung

membeli jajanan yang dapat merusak

kessehatan dan mengandung gizi yang tidak

lengkap yang kecenderungannya manis atau

berlemak tinggi. Jajanan di luar sekolah

sering tidak higienis baik dari pengelolaan

maupun bahan pangan.

Lebih dari 70 % jajanan makanan yang

dihasilkan oleh industri rumahan dengan

penanganan yang tradisional dalam proses

produksinya, ada yang belum memenuhi

persyaratan bahkan ada yang hampir

ataupun tidak memenuhi persyaratan sama

sekali. Karena hal tersebut menjadi

penyebab dan sering terjadi keracunan

akibat konsumsi jajanan makanan baik yang

dikerjakan secara perorangan maupun secara

masal. Makanan berwarna tersebut

mengandung bahan kimia yang berbahaya

ditambah dengan pengawet ataupun penguat

rasa yang dapat menyebabkan keracunan

dan penyakit infeksi terutama saluran

pencernaan karena mikroorganisme hidup.

(Purnawijayanti, H.A, 2001)

Temuan Badan Pengawas Obat dan

Makanan (BPOM) dalam lima tahun

terakhir dari tahun 2006 sampai 2010

sebanyak 48 persen jajanan anak sekolah

tidak memenuhi syarat keamanan karena

mengandung bahan berbahaya. Bahan atau

zat yang berbahaya mulai dari boraks,

formalin sampai pewarna, serta pengolahan

bahan campuran dan bahan yang tidak

higienis seperti bangkai ayam, ikan atau

daging dan sayuran busuk. Masalah

kesehatan tersebut bila tidak ditangani

dengan baik dapat menimbulkan gejala,

mual, muntah, pusing, sesak nafas, disentri

bahkan sampai dengan kematian.

Fungsi perawat di lingkungan sekolah yaitu

memberikan pelayanan serta meningkatkan

kesehatan individu dan memberikan

pendidikan kesehatan kepada semua

populasi yang ada di sekolah, memberikan

kontribusi mempertahankan dan

memperbaiki lingkungan fisik dan sosial

sekolah, serta menghubungkan program

kesehatan sekolah dengan program

kesehatan masyarakat yang lainnya. (Efendi,

F & Makhfudli, 2009) Pengetahuan anak

usia sekolah juga perlu ditingkatkan

sehingga tidak terjadi kesalahan persepsi

Hubungan pengetahuan..., Agung Purwadi, FIK UI, 2013

Page 3: PENGETAHUAN JAJANAN PINGGIR JALAN SISWA KELAS 4 …

dan dapat memperbaiki perilaku yang dapat

merusak kesehatannya

Metode

Desain penelitian yang digunakan adalah

deskriptif analitik dengan pendekatan cross

sectional untuk mengetahui hubungan antara

tingkat pengetahuan anak usia sekolah kelas

4 SD tentang makanan jajanan yang

dijajakan di pinggir jalan dengan risiko

terjadi penyakit infeksi saaluran pencernaan.

Penelitian ini memperoleh sampel penelitian

berjumlah 105 siswa kelas 4 SD di sekolah

dasar negeri 04 Mangunjaya dengan

menggunakan tekhnik total sampling pada

bulan Juni 2013. Instrumen penelitian

menggunakan kuesioner yang berisi 40

pertanyaan yaitu 20 pertanyaan pengetahuan

dan 20 pertanyaan perilaku risiko terjadi

penyakit infeksi saluran pencernaan.

Kuesioner ini sebagai instrumen penelitian

memperhatikan prinsip –prinsip etik yang

menghormati dan menghargai sepenuhnya

hak, harkat, martabat, privasi dan

kerahasiaan subjek serta kebebasan untuk

mengundurkan diri dari proses penelitian.

Pengolahan data ini melewati proses editing,

coding, entry data dan cleaning serta

menggunakan sistem komputer SPSS dalam

perhitungannya.

Hasil

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui

karakteristik anak usia sekolah kelas 4 SD,

tingkat pengetahuannya, perilakunya,

hubungan antara tingkat pengetahuan

dengan perilaku risiko terjadi penyakit

infeksi saluran pencernaan dan hubungan

karakteristik anak dengan perilaku risiko

terjadi penyakit infeksi saluran pencernaan.

Waktu pengambilan data selama bulan Juni

menemukan hasil sebagai berikut :

Karakteristik responden

Jumlah siswa kelas 4 SD ini berjumlah 105

berusia antara 9 – 12 tahun, 9 tahun

berjumlah 28 siswa, 10 tahun berjumlah 57

siswa, 11 tahun berjumlah 17 siswa dan 12

tahun berjumlah 3 siswa. Terlihat dalam

tabel berikut:

Usia Jumlah

9

10

11

12

28

57

17

3

Total 105

Jumlah responden berjenis kelamin laki –

laki berjumlah 55,2 % dan perempuan 44,8

% dari 105 siswa. Terlihat dalam tabel

berikut:

Jenis kelamin Jumlah

Laki – laki

Perempuan

58

47

Total 105

Siswa kelas 4 SD mayoritas beragama Islam

tadengan jumlah 90,5 %, sedangkan Kristen

8,6 % dan Budha 1 %. Dilihat dalam tabel

berikut:

Agama Jumlah

Islam

Kristen

Budha

95

9

1

Total 105

Hubungan pengetahuan..., Agung Purwadi, FIK UI, 2013

Page 4: PENGETAHUAN JAJANAN PINGGIR JALAN SISWA KELAS 4 …

Tingkat pengetahuan

Hasil distribusi data menunjukkan bahwa

tingkat pengetahuan anak usia sekolah

tersebut hampir sama antara pengetahuan

rendah dan tinggi. Jumlah responden dengan

tingkat pengetahuan tinggi berjumlah 53

(50,5 %) dan tingkat pengetahuan rendah

berjumlah 52 responden (49,5 %). Jumlah

jawaban benar paling tinggi bernilai 20 dan

paling rendah 4. Hasil analisis tingkat

pengetahuan didapatkan bahwa rata-rata

(mean) responden menjawab dengan benar

bernilai 13,16. Nilai tengah (median)

jawaban benar responden bernilai 14,00,

dari perbandingan skewness dan standar

error, yaitu

Hasil

perbandingan tersebut berada dalam rentang

-2 sampai 2 berarti distribusi pengetahuan

normal sehingga cut off point yang

digunakan adalah nilai mean.

Tingkat pengetahuan tinggi diketahui

dengan melihat nilai yang berada sama

dengan atau di atas rata-rata (≥ mean).

Sedangkan tingkat pengetahuan rendah

dilihat dari nilai yang berada di bawah rata-

rata (< mean).

Tingkat

pengetahuan Jumlah Frekuensi ( % )

Rendah

Tinggi

52

53

49,5

50,5

Total 105 100

Risiko terjadi penyakit infeksi saluran

pencernaan

Jawaban benar paling rendah dengan nilai

39 dan paling tinggi 71. Distribusi variabel

hasil perbandingan skewness dan standar

error, yaitu

berada di

rentang -2 sampai 2 berarti distribusi risiko

terjadinya penyakit infeksi saluran

pencernaan cut off point yang digunakan

adalah nilai mean. Hasil analisis tersebut

menjelaskan bahwa tingkat perilaku rendah

memiliki risiko tinggi sedangkan tingkat

perilaku tinggi memiliki risiko rendah

terjadinya penyakit infeksi saluran

pencernaan.

Hasil distribusi data menunjukkan bahwa

tingkat terjadinya risiko penyakit infeksi

saluran pencernaan anak usia sekolah

tersebut hampir sama antara risiko yang

rendah dan yang tinggi. Jumlah responden

dengan tingkat risiko tinggi terjadinya

penyakit infeksi saluran pencernaan

berjumlah 53 responden (50,5 %) dan

tingkat risiko rendah terjadinya penyakit

infeksi saluran pencernaan berjumlah 52

responden (49,5 %).

Tingkat

risiko

terjadinya

penyakit

infeksi

saluran

pencenaan

Jumlah Frekuensi ( % )

Rendah

Tinggi

53

52

50,5

49,5

Total 105 100

Hubungan pengetahuan..., Agung Purwadi, FIK UI, 2013

Page 5: PENGETAHUAN JAJANAN PINGGIR JALAN SISWA KELAS 4 …

Hubungan antara tingkat pengetahuan

tentang makanan yang dijajakan di pinggir

jalan dengan risiko terjadinya penyakit

infeksi saluran pencernaan

Hasil analisis hubungan antara tingkat

pengetahuan tentang makanan yang

dijajakan di pinggir jalan dengan risiko

terjadinya penyakit infeksi saluran

pencernaan diperoleh bahwa ada sebanyak

52 responden anak usia sekolah kelas 4

dengan tingkat pengetahuan rendah

memiliki risiko tinggi mengalami penyakit

infeksi saluran pencernaan sebanyak 33

responden (63,5 %) dan berisiko rendah

mengalami penyakit infeksi saluran

pencernaan sebanyak 19 responden (36, 5

%). Sedangkan responden dengan tingkat

pengetahuan tinggi sebanyak 53 responden

memiliki risiko tinggi mengalami penyakit

infeksi saluran pencernaan sebanyak 20

responden (37,7 %) dan berisiko rendah

mengalami risiko penyakit infeksi saluran

pencernaan sebanyak 33 responden (62,3

%). Hasil analisis diperoleh juga nilai OR =

2,866, artinya anak usia sekolah dengan

pengetahuan tentang makanan yang

dijajakan di pinggir jalan mempunyai

peluang 2,866 kali untuk berisiko terkena

penyakit infeksi saluran pencernaan

dibandingkan anak usia sekolah dengan

pengetahuan yang tinggi.

Tingkat

Pengetahuan

Risiko P

Value Rendah Tinggi

Pengetahuan

Rendah

Pengetahuan

Tinggi

33

20

19

33

0,015

Total 53 52

Pembahasan

Karakteristik responden atau siswa sekolah

berdasarkan usia di dapatkan bahwa anak

usia sekolah kelas 4 SD usia termuda adalah

9 tahun dan tertua adalah 12 tahun. Hal ini

sesuai dengan perkembangan dan

pertumbuhan anak usia sekolah yaitu antara

usia 6 sampai 12 tahun dalam Wong (2009).

Usia siswa kelas 4 SD yang berusia 11 atau

12 tahun bila dilihat dalam pertumbuhan dan

perkembangan seharusnya berada dalam

kelas 5 ataupun 6 SD, tetapi siswa yang

mengisi kuesioner ada yang berusia 11 tahun

dengan jumlah 17 orang (16,2 %) dan siswa

dengan usia 12 tahun dengan jumlah 3

orang (2,9 %). Hal ini bisa dikarenakan

siswa tersebut tidak naik kelas ataupun

terlambat dalam mengikuti tahap usia

sekolah.

Tingkat pengetahuan pada siswa kelas 4 SD

di sekolah dasar negeri 04 Mangunjaya tidak

berbeda jauh antara pengetahuan rendah dan

tinggi. Pengetahuan siswa didapatkan dari

pelajaran di sekolah, orang tua dan

lingkungan disekitarnya. Menurut Pidgeon

dalam Bastable (2002) bahwa anak usia

sekolah berpikir secara logis tetapi

kemampuan abstraknya masih terbatas.

Upaya peningkatan pengetahuan pada anak

siswa sekolah kelas 4 SD sebaiknya

Hubungan pengetahuan..., Agung Purwadi, FIK UI, 2013

Page 6: PENGETAHUAN JAJANAN PINGGIR JALAN SISWA KELAS 4 …

dilakukan dengan bahasa ataupun tulisan

yang mudah untuk dipahami oleh anak

sekolah dasar. Penggunaan bahasa dan

tulisan yang mudah dipahami dapat

mempengaruhi persepsi anak sekolah

sehingga terjadi penurunan risiko anak

untuk terkena penyakit. Hal ini dapat dilihat

pada penelitian bahwa sebagian dari siswa

kelas 4 SD dapat mengetahui akibat yang

ditimbulkan dari mengkonsumsi makanan

yang tidak sehat dan sebagian lainnya belum

mengetahui akibat dari mengkonsumsi

makanan tidak sehat.

Perilaku siswa kelas 4 SD dalam

mengkonsumsi makanan jajanan dapat

berakibat bagi tubuhnya. Peneliti

menyimpulkan bahwa perilaku anak usia

sekolah dapat mempengaruhi tingkat

kesehatan sehingga anak tersebut dapat

berisiko tinggi terkena penyakit ataupun

tidak. Perilaku anak usia sekolah dapat

dipengaruhi oleh proses konseptual, kognitif

dan bahasa secara efisien di sekolah

sehingga meningkatkan kebutuhan kognitif

pada anak menurut Behrman, Kliegman &

Nelson (2000). Perilaku siswa kelas 4 SD di

sekolah dasar negeri 04 Mangunjaya dapat

terlihat diantara mereka masih banyak yang

jajan di lingkungan maupun di luar sekolah.

Hasil penelitian ini berdasarkan uji statistik

terdapat hubungan antara tingkat

pengetahuan tentang makanan yang

dijajakan di pinggir jalan dengan risiko

terjadi penyakit infeksi saluran pencernaan

pada anak usia sekolah kelas 4 SD. Hasil

penelitian ini menunjukan bahwa terdapat

peluang 2,866 kali terkena penyakit infeksi

saluran pencernaan bila pengetahuan tentang

makanan yang dijajakan di pinggir jalan

sangat rendah. Pengetahuan merupakan

komponen yang penting dari pendidikan

fisik dan program dari pendidikan kesehatan

yang bertujuan untuk meningkatkan perilaku

dan derajat kesehatan yang sehat serta

tindakan yang menuju kearah kesehatan

menurut Daigle, Hebert dan Humpries tahun

2007.

Pengetahuan pada siswa kelas 4 SD tentang

makanan jajanan yang dijajakan di pinggir

jalan menjadi perilaku dalam hal

mengkonsumsi makanan yang sehat atau

tidak sehat sehingga dapat berpengaruh pada

tingkat kesehatannya dan menjadi terjadinya

risiko penyakit infeksi saluran pencernaan.

Pengetahuan berpengaruh terhadap risiko

kesehatan yang di dalam penelitian ini

penyakit infeksi saluran pencernaan, bila

pengetahuan mereka bertambah tentang

makanan sehat maka risiko terjadinya

penyakit infeksi saluran pencernaan dapat

Hubungan pengetahuan..., Agung Purwadi, FIK UI, 2013

Page 7: PENGETAHUAN JAJANAN PINGGIR JALAN SISWA KELAS 4 …

menurun ataupun tidak terjadi. Pengetahuan

tersebut dapat berupa pendidikan atau

edukasi yang berasal dari rumah yaitu

perilaku ataupun informasi dari orang tua

mereka sedangkan dari luar rumah

didapatkan dari sekolah dan lingkungan

disekitarnya.

Kesimpulan

Gambaran karakteristik anak usia sekolah

kelas 4 SD di sekolah dasar negeri 04

Mangunjaya berdasarkan usia menunjukan

bahwa usia terbanyak adalah usia 10 tahun

(54,3 %) dengan mayoritas jenis kelamin

adalah laki – laki (55,2 %) dan mayoritas

beragama Islam (90,5 %) serta pembagian

kelas yang hampir merata di semua kelas.

Gambaran tingkat pengetahuan menunjukan

bahwa hampir sama jumlah tingkat

pengetahuan antara pengetahuan tinggi

berjumlah 53 responden (50,5 %) dan yang

rendah 52 responden (49,5 %). Gambaran

risiko terjadinya penyakit infeksi saluran

pencernaan menunjukan tingkat risiko yang

hampir sama yaitu risiko tinggi berjumlah

52 responden (49,5 %) dan risiko rendah

berjumlah 53 responden (50,5 %). Terdapat

hubungan antara tingkat pengetahuan

tentang makanan yang dijajakan di pinggir

jalan dengan risiko terjadi penyakit infeksi

saluran pencernaan (P value = 0,015, α =

0,05). Tidak terdapat hubungan antara jenis

kelamin dengan risiko terjadi penyakit

infeksi saluran pencernaan (P value = 0,097,

α = 0,05)

Penelitian ini dapat memberi gambaran

tentang hubungan antara tingkat

pengetahuan tentang makanan yang

dijajakan di pinggir jalan dengan risiko

terjadi penyakit infeksi saluran pencernaan

pada anak usia sekolah kelas 4 SD.

Pengetahuan sangat penting diberikan

kepada siswa sekolah karena dengan

pengetahuan yang baik akan mempengaruhi

sikap dan perilaku anak ke arah yang lebih

baik sehingga risiko terkena penyakit dapat

berkurang atau.

Referensi

Allender, J.A, Cherie R & Kristine D.

(2010). Comunity health nursing

7th edition. Philladelphia :

Lippincott Williams & wilkins

Asmadi. (2008). Konsep dasar keperawatan.

Jakarta : EGC

Hubungan pengetahuan..., Agung Purwadi, FIK UI, 2013

Page 8: PENGETAHUAN JAJANAN PINGGIR JALAN SISWA KELAS 4 …

Bastable, S.B. (2002). Perawat sebagai

pendidik : prinsip dan

pembelajaran alih bahasa Gerda

Wulandari & Gianto Widiyanto.

Jakarta : EGC

Behrman, Kliegman & Nelson. (2000). Ilmu

kesehatan anak vol.1 alih bahasa

Samik Wahab. Jakarta : EGC

Behrman, Kliegman & Nelson. (2000). Ilmu

kesehatan anak vol.2 alih bahasa

Samik Wahab. Jakarta : EGC

Carson, D.W & Wendy R. (2010). Journal

of family and consumer science.

Page 42 – 48

Daigle, K, Edward H dan Charlotte H.

(2007). Children’s understanding

of health and health related

beahviour : the influence of age

and information source. Page 237

Danim, S. (2003). Riset keperawatan :

sejarah dan metodologi. Jakarta :

EGC

Efendi, F &Makhfudli. (2009).

Keperawatan kesehatan komunitas

: teori dan praktik dalam

keperawatan. Jakarta : Salemba

medika

http://www.bin.go.id/ jajanan-berbahaya-di-

sekitar-anak di unduh 11

November 2012

http://www.bps.go.id/ statistika penduduk

Indonesia di unduh 7 Oktober 2012

http://www.unicef.org/indonesia jumlah

anak sekolah di unduh 7 Oktober

2012

Mandal, E. (2007). Gender and taking

hazardous to health and life. Page

27

Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan

perilaku kesehatan. Jakarta :

Rineka Cipta

Nursalam. (2008). Konsep dan metode

keperawatan. Jakarta : Salemba

Medika

Wasis. (2008). Pedoman riset praktis untuk

profesi perawat. Jakarta : EGC

Hubungan pengetahuan..., Agung Purwadi, FIK UI, 2013