Pengertian Stomatitis

Embed Size (px)

Citation preview

Pengertian StomatitisStomatitis merupakan inflamasi dan ulserasi pada membrane mukosa mulut (Nursalam dkk, 2005)Stomatitis merupakan gangguan di rongga mulut, berupa bercak putih kekuningan dengan permukaan agak cekung (Rita Juniriani Primisasiki, 2007)Stomatitis merupakan luka membulat dan berwarna putih yang dikelilingi oleh keadaan selaput lender yang memerah (Agus Susanto, 2007)Stomatitis adalah radang rongga mulut (Ahmad Ramali, 2000)2Macam-macam Stomatitis1.Stomatitis AFTOSA (RECURRENT APTHTHAE)Lesi stomatitis dimulai sebagai gelembung yang kemudian yang kemudian pecah meninggalkan satu erosi / ulkus yang dangkal. Lesi yang kecil ini menimbulkan rasa nyeri hebat. Tidak disertai demam.Stomatitis aftosa akan sembuh sendiri dalam waktu kurang dari 4 minggu, tetapi mempunyai kecenderungan berulang, tepi stomatitis ini adalah : ulkus dangkal, cekung dasar putih daerah sekitar hiperemis.a.Etiologi :Etiologi yang pasti belum diketahui beberapa faktor predisposisi memegang peranan yang penting :1)AlergiBiasanya stomatitis ini timbul setelah makan suatu jenis makanan tertentu dan umumnya ini terjadi berulang-ulang jenis makanan ini berbeda untuk tiap-tiap penderita.2)Gangguan hormonal / endokrinMenurut penyelidikan bahwa ada hubungan yang jelas antara ketidakseimbangan hormonal dan timbulnya stomatitis aftosa.3)Emosi dan stress mental4)HipovitaminaosisKadar vitamin C dalam darah penderita stomatitis aftosa umumnya rendah.

5)Virusb.Gambaran klinis1)Gejala subyektif : rasa nyeri yang tidak sesuai dengan besarnya sariawan mulut. Rasa nyeri bila daerah mukosa oris sekitar afthae ini tertarik oleh salah satu pergerakan sewaktu mengunyah rasa nyeri mulai berkurang setelah 14 hari, bila erosi mulai tertutup oleh sel epitel baru. Stomatitis aftosa ini tidak pernah menimbulkan gejala demam.2)Gejal objektif : tampak beberapa erosi yang berwarna putih kekuningan, dilihat dari samping cekung dengan diameter 2-10 mm, jika dilihat dari atas bentuknya bulat lonjong. Sekitar erosi tersebut terlihat satu (zone) yang berwarna lebih merah dari mukosa oris. Penyembuhan kira-kira satu bulan dan hampir tidak meninggalkan jaringan parut.c.Penatalaksanaan :Harus disertai dengan terapi penyakit penyebabnya. Selain diberikan emolien topical, seperti orabase, pada kasus yang ringan dengan 2-3 lesi ulserasi minor. Pada kasus yang lebih berat dapat diberikan kortikosteroid, seperti triamsinolon atau fluosinolon topical, sebanyak 3 atau 4 kali sehari setelah makan dan menjelang tidur. Pemberian tetrasiklin dapat diberikan untuk mengurangi rasa nyeri dan jumlah ulserasi. (Arif Mansjur, 2000).2.Stomatitis HERPETIKA.Stomatitis ini disebabkan oleh virus herpes simpleks. Mula-mula timbul sebagai gelombang air yang kecil yang ditemukan disekitar mulut, palatum, kadang-kadang lidah. Lesinya selalu multiple dan biasanya berlangsung selama 8-10 hari. Gelembung air pecah sedang atap gelembung menutupi erosi yang terjadi sebagai selaput putih sehingga mirip stomatitis aftosa. Setelah atap gelembung hilang, daerah itu tidak lagi putih.a.Manifestasi klinis :Gejala yang muncul adalah gejala prodromal diikuti timbulnya vesikel-vesikel kecil berdiameter 1-3 mm yang berkelompok sebesar 1-2 cm pada bibir, lesi pada intra oral sama dengan lesi yang muncul pada bibir, tapi sangat cepat pecah sehingga membentuk ulserasi. Lesi akan bertambah besar dan menyebar ke mukosa disekitarnya, pada daerah yang mengandung sedikit keratin, seperti mukosa rongga mulut, mukosa bibir, dan dasar rongga mulut, penyakit ini akan sembuh dalam 1-2 minggu. Biasanya stomatitis ini sering di sertai demam.b.Penatalaksanaan :Tergantung keluhan pasien pemberian asiklovir 5 x 2 mg dapat diberikan sebagai profilaksis bukan saat penyakit ini kambuh jika pasiennya anak-anak maka jangan memberikan anak makanan yang mengandung bumbu-bumbu dan asam. Misalnya, jus jeruk, dan hindari pemakaian obat kumur. Ibu bisa memberikan petroleum jelly tau pasta anastetikom yang dioleskan dengan kapas pada daerah yang sakit untuk menghilangkan rasa sakit (Arif Mansjur, 2000).

3.KANDIDIASIS ORALKandidiasis oral sering disebut dengan oral trush atau moniliasis, oral trush adalah adanya bercak putih pada lidah, langit-langit dan pipi bagian dalam bercak tersebut sulit untuk dihilangkan dan bila di paksa untuk di ambil maka akan mengakibatkan perdarahan, oral trush ini sering terjadi pada masa bayi yang minum susu formula atau ASI (Nursalam dkk, 2005)Penyebab oral trush pada umumnya adalah candida albicans yang di tularkan melalui vagina ibu yang terinfeksi selam persalinan (saat bayi baru lahir), jamur ini terdapat dalam mulut sebagai flora saprofit dalam jumlah kecil. Oleh sebab-sebab tertentu misalnya pemakaian antibiotika spectrum luas, yang membasmi kuman lain dalam mulut, candida ini dapat berkembang biak dengan memperbanyak diri dengan spora yang tumbuh dari tunas dan lebih mudah mengadakan invasi dan memasuki jaringan atau transmisi melalui botol susu dan puting susu yang tidak bersih.a.Gambaran klinis :Banyak terdapat pada bayi dan anak kecil, setelah pemberian antibiotika peroral berupa bercak putih pada mukosa yang tampak seperti sisa-sisa susu atau melg beslag. Mulanya berupa bintik-bintik putih yang menyerupai stomatitis aftosa, kemudian berkonfluensi dan akhirnya menjadi satu. Bercak kecil, putih dan bulat ini menyebabkan rasa sakit terutama pada waktu makan. Moniliasis dapat menyebar ke esofagus yang menimbulkan rasa sakit di dada dan sakit di waktu makan.b.Tanda tanda stomatitis1)Tidak mau makan / minum2)Ada bercak putih pada lidah3)Ada bercak putih pada langit-langit4)Ada bercak putih pada pipi bagian dalam5)Timbul luka (ulserasi)6)Nyeri

c.Penatalaksanaan :1)Cuci tangan sebelum dan sesudah merawat bayi2)Untuk perawatan mulut bayi, bersihkan lebih dulu dengan jari yang dibungkus (kain bersih / kasa) yang telah dibasahi dengan larutan garam.3)Oleskan gentian violet 0,25 % pada mulut dengan kapas lidi atau mycostatin (oral mycostatin) 4x sehari atau tiap 6 jam sebanyak 1cc selama 1 minggu atau sampai gejala menghilang.4)Atau diberi obat oral nistatin 3 x 100.000 U untuk sehari, ditanam dalam mulut baru ditelan, pemberian nistatin tidak boleh bersama dengan obat lain (Ngastiyah, 1997).d.Cara perawatan dot dan botol :Botol dan dot bayi dicuci bersih dan diseduh dengan air mendidih atau direbus mendidih (jika botol tahan direbus) sebelum dipakai atau setelah dipakai dot dicuci bersih dan disimpan kering, selanjutnya jika akan dipakai direbus diair yang telah mendidih selama 3 menit atau paling tidak diseduh di air mendidih (Ngastiyah, 2005). 3 Komplikasi terjadinya oral trush :1.Pada bayi baru lahir jika stomatitis tidak diobati akan menyebabkan kesukaran minum (menghisap dot / putting susu) dan dapat mengakibatkan kekurangan makanan.2.Jika stomatitis tersebut disebabkan oleh jamur dapat menyebabkan bayi diare karena jamur tertelan dan menimbulkan infeksi usus yang bila tidak diobati dapat menjadi penyebab dehidrasi (Ngastiyah,1997).

Daftar PustakaCasiglia, Jeffrey M. 2010.Aphthous Stomatitis.http://emedicine.medscape.com. Diakses tanggal 10 oktober 2011http://dr-suparyanto.blogspot.com/2012/02/oral-hygienis-dan-stomatitis.html

Angina Ludwig suatu infeksi pada dasar mulut meliputi daerah submandibular secarabilateral. Infeksi ini bersifat odontegenik dengan kira - kira 90% dari kasus tetapi juga bisamerupakan hasil dari trauma yang tajam. Angina Ludwig paling sering terjadi pada pasiendengan infeksi odontogenik yang melibatkan gigi m2 dan m3 mandibular.

Pathogenesis Dimulai dari ujung apical gigi yang terinfeksi menyebarkan infeksi ke bawah yaitu kemandibular dari otot mylohyoid infeksi disebarkan ke submandibular infeksi menyebar kepermukaan leher penurunan / penyumbatan saluran nafas mediastinitis

Proses penyebaran ke bagian superior dan posterior yang mendoronglantai dasar mulut dan lidah. Pada penyebaran secara anterior, batasos hyoidmeluas ke arah inferior dan menyebabkan gambaran bull neck

Manifestasi KlinisGejala klinis umum angina Ludwig meliputi malaise, lemah, lesu, malnutrisi, dandalam kasus yang parah dapat menyebabkan stridor atau kesulitan bernapas. Gejala klinisekstra oral meliputi eritema, pembengkakan, perabaan yang keras seperti papan (board-like)serta peninggian suhu pada leher dan jaringan ruang submandibula-sublingual yangterinfeksi; disfonia (hot potato voice) akibat edema pada organ vokal. Gejala klinis intra oralmeliputi pembengkakkan, nyeri dan peninggian lidah; nyeri menelan (disfagia); hipersalivasi(drooling); kesulitan dalam artikulasi bicara (disarthria)

Gambar a. Pembengkakkan berat dari submandibula bilateral dan regio cervikal anteriorpada anak usia 4 bulan dengan angina Ludwig.Gambar b. Edema dan indurasi dari dasarmulut mengakibatkan peninggian lidah pada anakusia 5 tahun dengan angina Ludwig.

Pemeriksaan PenunjangMeskipun diagnosis angina Ludwig dapat diketahui berdasarkan anamnesa danpemeriksaan fisik, beberapa metode pemeriksaan penunjang seperti laboratoriummaupun pencitraan dapat berguna untukmenegakkan diagnosis. Laboratorium:Pemeriksaan darah: tampak leukositosis yang mengindikasikan adanya infeksi akut.Pemeriksaan waktu bekuan darah penting untuk dilakukan tindakan insisi drainase. Pemeriksaan kultur dan sensitivitas: untuk menentukan bakteri yang menginfeksi(aerob dan/atau anaerob) serta menentukan pemilihan antibiotik dalam terapi

PenatalaksanaanPenatalaksaan angina Ludwig memerlukan tiga fokus utama, yaitu: pertama dan paling utama, menjaga patensi jalan napas. kedua, terapi antibiotik secara progesif, dibutuhkan untuk mengobati dan membatasipenyebaran infeksi.ketiga, dekompresi ruang submandibular, sublingual, dan submental.Trakeostomi awalnya dilakukan pada kebanyakan pasien, namun dengan adanyateknik intubasi serta penempatanfiber-optic Endotracheal Tube yang lebih baik, makakebutuhan akan trakeostomi berkurang. Intubasi dilakukan melalui hidung denganmenggunakan teleskop yang fleksibel saat pasien masih sadar dan dalam posisi tegak. Jikatidak memungkinkan, dapat dilakukan krikotiroidotomi atau trakheotomi dengan anestesilokal

SOALfaktor-kator penting yang dapat menimbulkan karies gigi yakni :1. plak gig2. karbohidrat yang cocok (terutama gula)3. permukaan gigi yang rentan4. waktuJawaban : E