Upload
mohamad-bastomii
View
906
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
filsafat
Citation preview
NAMA : MOHAMAD BASTOMI
NIM : 11510131
KELAS : MANAJEMEN D
1. PENGERTIAN FILSAFAT
Pengertian filsafat menurut para ahli yaitu:
Secara umum
Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang
merupakan konsep dasar mcngenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga
diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan
segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan
menyeluruh dengan segala hubungan.
http://pakguruonline.pendidikan.net/buku_tua_pakguru_dasar_kpdd_11.html
Pudjo Sumedi AS., Drs.,M.Ed. dan Mustakim, S.Pd.,MM,
Istilah dari filsafat berasal bahasa Yunani : ”philosophia”. Seiring
perkembangan jaman akhirnya dikenal juga dalam berbagai bahasa, seperti :
”philosophic” dalam kebudayaan bangsa Jerman, Belanda, dan Perancis;
“philosophy” dalam bahasa Inggris; “philosophia” dalam bahasa Latin; dan
“falsafah” dalam bahasa Arab.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/08/pengertian-filsafat/
Plato
Filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan
kebenaran yang asli.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/08/pengertian-filsafat/
Aristoteles
Filsafat adalah ilmu ( pengetahuan ) yang meliputi kebenaran yang
terkandung didalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi,
politik, dan estetika.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/08/pengertian-filsafat/
Al Farabi
Filsafat adalah ilmu ( pengetahuan ) tentang alam maujud bagaimana hakikat yang
sebenarnya.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/08/pengertian-filsafat/
Marcus Tullius Cicero (106 SM - 43SM)
Politikus dan ahli pidato Romawi, merumuskan: Filsafat adalah
pengetahuan tentang sesuatu yang maha agung dan usaha-usaha untuk
mencapainya.
http://alimudinmakalah.blogspot.com/2009/04/pengertian-filsafat-menurut-
ahli.html
Plato ( 428 -348 SM )
Filsafat tidak lain dari pengetahuan tentang segala yang ada.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/08/pengertian-filsafat/
Aristoteles ( (384 – 322 SM)
Bahwa kewajiban filsafat adalah menyelidiki sebab dan asas segala benda.
Dengan demikian filsafat bersifat ilmu umum sekali. Tugas penyelidikan tentang
sebab telah dibagi sekarang oleh filsafat dengan ilmu.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/08/pengertian-filsafat/
Cicero ( (106 – 43 SM )
Filsafat adalah sebagai “ibu dari semua seni “( the mother of all the arts“ ia
juga mendefinisikan filsafat sebagai ars vitae (seni kehidupan )
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/08/pengertian-filsafat/
Johann Gotlich Fickte (1762-1814 )
Filsafat sebagai Wissenschaftslehre (ilmu dari ilmu-ilmu , yakni ilmu
umum, yang jadi dasar segala ilmu. Ilmu membicarakan sesuatu bidang atau jenis
kenyataan. Filsafat memperkatakan seluruh bidang dan seluruh jenis ilmu mencari
kebenaran dari seluruh kenyataan.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/08/pengertian-filsafat/
Paul Nartorp (1854 – 1924 )
Filsafat sebagai Grunwissenschat (ilmu dasar hendak menentukan
kesatuan pengetahuan manusia dengan menunjukan dasar akhir yang sama, yang
memikul sekaliannya .
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/08/pengertian-filsafat/
Imanuel Kant ( 1724 – 1804 )
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yange menjadi pokok dan pangkal dari
segala pengetahuan yang didalamnya tercakup empat persoalan.
1. Apakah yang dapat kita kerjakan ?(jawabannya metafisika )
2. Apakah yang seharusnya kita kerjakan (jawabannya Etika )
3. Sampai dimanakah harapan kita ?(jawabannya Agama )
4. Apakah yang dinamakan manusia ? (jawabannya Antropologi )
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/08/pengertian-filsafat/
Notonegoro
Filsafat menelaah hal-hal yang dijadikan objeknya dari sudut intinya yang
mutlak, yang tetap tidak berubah , yang disebut hakekat.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/08/pengertian-filsafat/
Driyakarya
Filsafat sebagai perenungan yang sedalam-dalamnya tentang sebab-
sebabnya ada dan berbuat, perenungan tentang kenyataan yang sedalam-dalamnya
sampai “mengapa yang penghabisan “.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/08/pengertian-filsafat/
Sidi Gazalba
Berfilsafat ialah mencari kebenaran dari kebenaran untuk kebenaran ,
tentang segala sesuatu yang di masalahkan, dengan berfikir radikal, sistematik dan
universal.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/08/pengertian-filsafat/
Harold H. Titus (1979 )
Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepecayaan terhadap kehidupan dan
alam yang biasanya diterima secara tidak kritis. Filsafat adalah suatu proses kritik
atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang dijunjung tinggi;
Filsafat adalah suatu usaha untuk memperoleh suatu pandangan keseluruhan;
Filsafat adalah analisis logis dari bahasa dan penjelasan tentang arti kata dan
pengertian ( konsep );
Filsafat adalah kumpulan masalah yang mendapat perhatian manusia dan
yang dicirikan jawabannya oleh para ahli filsafat.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/08/pengertian-filsafat/
Hasbullah Bakry
Ilmu Filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam
mengenai Ke-Tuhanan, alam semesta dan manusia sehingga dapat menghasilkan
pengetahuan tentang bagaimana sikap manusia itu sebenarnya setelah mencapai
pengetahuan itu.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/08/pengertian-filsafat/
Prof. Mr.Mumahamd Yamin
Filsafat ialah pemusatan pikiran , sehingga manusia menemui
kepribadiannya seraya didalam kepribadiannya itu dialamiya kesungguhan.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/08/pengertian-filsafat/
Prof.Dr.Ismaun, M.Pd.
Filsafat ialah usaha pemikiran dan renungan manusia dengan akal dan
qalbunya secara sungguh-sungguh , yakni secara kritis sistematis, fundamentalis,
universal, integral dan radikal untuk mencapai dan menemukan kebenaran yang
hakiki (pengetahuan, dan kearifan atau kebenaran yang sejati.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/08/pengertian-filsafat/
Bertrand Russel
Filsafat adalah sesuatu yang berada di tengah-tengah antara teologi dan
sains. Sebagaimana teologi , filsafat berisikan pemikiran-pemikiran mengenai
masalah-masalah yang pengetahuan definitif tentangnya, sampai sebegitu jauh,
tidak bisa dipastikan;namun, seperti sains, filsafat lebih menarik perhatian akal
manusia daripada otoritas tradisi maupun otoritas wahyu.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/08/pengertian-filsafat/
Prof. Dr. Fuad Hasan, guru besar psikologi UI,
menyimpulkan: Filsafat adalah suatu ikhtiar untuk berpikir radikal,
artinya mulai dari radiksnya suatu gejala, dari akarnya suatu hal yang hendak
dimasalahkan. Dan dengan jalan penjajakan yang radikal itu filsafat berusaha
untuk sampai kepada kesimpulan-kesimpulan yang universal.
http://alimudinmakalah.blogspot.com/2009/04/pengertian-filsafat-menurut-
ahli.html
Rene Descartes —
Filsafat adalah kumpulan segala pengetahuan tentang Tuhan, alam dan
manusia menjadi pokok penyelidikan.
http://makalah-pendidikan.com/2011/makna-filsafat-dan-pengertian-menurut-ahli-
filsafat/
Ir. Oedja Wiatna
Fisafat adalah ilmu yang benisaha untuk mencari sebab yang sedalam-
dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran belaka.
Sokrates
Filsafat adalah proses pencarian makna terdalam dari eksistensi manusia
dan alam semesta yang dilaksanakan dalam aktivitas dalam menjawab pertanyaan
yang meliputi seluruh kehidupan manusia yang sedalam-dalamnya.
Stephen R. Toulmin,
Menyatakan filsafat adalah Sebagai suatu cabang ilmu, filsafat ilmu
mencoba pertama-tama menjelaskan unsur-unsur yang terlibat dalam proses
penyelidikan ilmiah prosedur-prosedur pengamatan, pola-pola perbinacangan,
metode-metode penggantian dan perhitungan, pra-anggapan-pra-anggapan
metafisis, dan seterusnya dan selanjutnya menilai landasan-landasan bagi
kesalahannya dari sudut-sudut tinjauan logika formal, metodologi praktis, dan
metafisika
Sumber:http://id.shvoong.com/humanities/philosophy/2069568-
pengertian-filsafat-menurut-para-ahli/#ixzz1o2zaZL7j
Abu Y’aqub al-kindi
“Filsafat adalah pengetahuan atas realitas dalam kemungkingn-
kemungkinan akal manusia, karena filsafat berakhir pada teori ilmu pengetahuan
untuk memperoleh kebenaran dan bertindak di atas rel kebenaran yang sudah
ditemukan”,.
http://endro.staff.umy.ac.id/?p=87
2. Pembagian Aliran-aliran Filsafat :
Filsafat dibagi menjadi 4 babakan yakni Filsafat klasik, filsafat abad
pertengahan, filsafat modern dan filsafat kontemporer.Filsafat klasik di dominasi
oleh rasionalisme, filsafat abad pertengahan didominasi dengan doktrin-doktrin
agama Kristen selanjutnya filsafat modern didominasi oleh rasionalisme
sedangkan filsafat kontemporer didominasi oleh kritik terhadap filsafat modern.
Berikut pembahasan tentang filsafat-filsafat tersebut:
1. Filsafat Periode Klasik
Filsafat yunani telah mencapai kejayaannya sehingga melahirkan peradaban
yunani dan menjadikan titik tolak peradaban manusia di dunia. Filsafat yunani
telah menyebar dan mempengaruhi di berbagai bangsa diantaranya adalah bangsa
Romawi, karena Romawi merupakan kerajaan terbesar di daratan Eropa pada
waktu itu. Bangsa Romawi yang semula beragama kristen dan kemudian
kemasukan filsafat merupakan suatu formulasi baru yaitu agama berintegrasi
dengan filsafat, sehingga munculah filsafat Eropa yang tak lain penjelmaan dari
filsafat Yunani.
Para sarjana filsafat mengatakan bahwa mempelajari filsafat Yunani berarti
menyaksikan kelahiran filsafat. Karena itu tidak ada pengantar filsafat yang lebih
ideal dari pada study perkembangan pemikiran filsafat di negeri Yunani. Alfred
Whitehead mengatakan tentang Plato: "All Western phylosophy is but a series of
footnotes to Plato". Pada Plato dan filsafat Yunani umumnya dijumpai problem
filsafat yang masih dipersoalkan sampai hari ini.Tema-tema filsafat Yunani
seperti ada, menjadi, substansi, ruang, waktu, kebenaran, jiwa, pengenalan, Allah
dan dunia merupakan tema-tema bagi filsafat seluruhnya.
Ada tiga filsuf dari kota Miletos yaitu Thales, Anaximandros dan
Anaximenes. Ketiganya secara khusus menaruh perhatian pada alam dan
kejadian-kejadian alamiah, terutama tertarik pada adanya perubahan yang terus
menerus di alam. Mereka mencari suatu asas atau prinsip yang tetap tinggal sama
di belakang perubahan-perubahan yang tak henti-hentinya itu. Thales mengatakan
bahwa prinsip itu adalah air, Anaximandros berpendapat to apeiron atau yang tak
terbatas sedangkan Anaximenes menunjuk udara.
Thales juga berpendapat bahwa bumi terletak di atas air. Tentang bumi,
Anaximandros mengatakan bahwa bumi persis berada di pusat jagat raya dengan
jarak yang sama terhadap semua badan yang lain. Sedangkan mengenai kehidupan
bahwa semua makhluk hidup berasal dari air dan bentuk hidup yang pertama
adalah ikan.Dan manusia pertama tumbuh dalam perut ikan.Sementara
Anaximenes dapat dikatakan sebagai pemikir pertama yang mengemukakan
persamaan antara tubuh manusia dan jagat raya.Udara di alam semesta ibarat jiwa
yang dipupuk dengan pernapasan di dalam tubuh manusia.
Filosof berikutnya yang perlu diperkenalkan adalah Pythagoras. Ajaran-
ajarannya yang pokok adalah pertama dikatakan bahwa jiwa tidak dapat
mati.Sesudah kematian manusia, jiwa pindah ke dalam hewan, dan setelah hewan
itu mati jiwa itu pindah lagi dan seterusnya.Tetapi dengan mensucikan dirinya,
jiwa dapat selamat dari reinkarnasi itu.Kedua dari penemuannya terhadap interval-
interval utama dari tangga nada yang diekspresikan dengan perbandingan dengan
bilangan-bilangan, Pythagoras menyatakan bahwa suatu gejala fisis dikusai oleh
hukum matematis.Bahkan katanya segala-galanya adalah bilangan. Ketiga
mengenai kosmos, Pythagoras menyatakan untuk pertama kalinya, bahwa jagat
raya bukanlah bumi melainkan Hestia (Api), sebagaimana perapian merupakan
pusat dari sebuah rumah.
Pada Zaman Pythagoras ada Herakleitos Di kota Ephesos dan menyatakan
bahwa api sebagai dasar segala sesuatu. Api adalah lambang perubahan, karena
api menyebabkan kayu atau bahan apa saja berubah menjadi abu sementara apinya
sendiri tetap menjadi api. Herakleitos juga berpandangan bahwa di dalam dunia
alamiah tidak sesuatupun yang tetap.Segala sesuatu yang ada sedang
menjadi.Pernyataannya yang masyhur "Pantarhei kai uden menei" yang artinya
semuanya mengalir dan tidak ada sesuatupun yang tinggal tetap.Filosof pertama
yang disebut sebagai peletak dasar metafisika adalah Parmenides.Parmenides
berpendapat bahwa yang ada ada, yang tidak ada tidak ada. Konsekuensi dari
pernyataan ini adalah yang ada 1) satu dan tidak terbagi, 2) kekal, tidak mungkin
ada perubahan, 3) sempurna, tidak bisa ditambah atau diambil darinya, 4) mengisi
segala tempat, akibatnya tidak mungkin ada gerak sebagaimana klaim Herakleitos.
Biografi salah satu filsuf pada abad klasik
Thales (624-546 SM)
Posted on 2 Agustus 2010 by Biografi
Thales adalah seorang filsuf yang mengawali sejarah
filsafat Barat pada abad ke-6 SM. Sebelum Thales, pemikiran
Yunan dikuasai cara berpikir mitologis dalam menjelaskan
segala sesuatu. Pemikiran Thales dianggap sebagai kegiatan
berfilsafat pertama karena mencoba menjelaskan dunia dan
gejala-gejala di dalamnya tanpa bersandar pada mitos
melainkan pada rasio manusia. Ia juga dikenal sebagai salah seorang dari Tujuh
Orang Bijaksana (dalam bahasa Yunani hoi hepta sophoi), yang oleh Aristoteles
diberi gelar ‘filsuf yang pertama’. Selain sebagai filsuf, Thales juga dikenal
sebagai ahli geometri, astronomi, dan politik. Bersama dengan Anaximandros dan
Anaximenes, Thales digolongkan ke dalam Mazhab Miletos.
Thales tidak meninggalkan bukti-bukti tertulis mengenai pemikiran
filsafatnya. Pemikiran Thales terutama didapatkan melalui tulisan Aristoteles
tentang dirinya. Aristoteles mengatakan bahwa Thales adalah orang yang pertama
kali memikirkan tentang asal mula terjadinya alam semesta. Karena itulah, Thales
juga dianggap sebagai perintis filsafat alam (natural philosophy).
Thales (624-546 SM) lahir di kota Miletos yang merupakan tanah
perantauan orang-orang Yunani di Asia Kecil. Situasi Miletos yang makmur
memungkinkan orang-orang di sana untuk mengisi waktu dengan berdiskusi dan
berpikir tentang segala sesuatu. Hal itu merupakan awal dari kegiatan berfilsafat
sehingga tidak mengherankan bahwa para filsuf Yunani pertama lahir di tempat
ini.
Thales adalah seorang saudagar yang sering berlayar ke Mesir. Di Mesir,
Thales mempelajari ilmu ukur dan membawanya ke Yunani. Ia dikatakan dapat
mengukur piramida dari bayangannya saja. Selain itu, ia juga dapat mengukur
jauhnya kapal di laut dari pantai. Kemudian Thales menjadi terkenal setelah
berhail memprediksi terjadinya gerhana matahari pada tanggal 28 Mei tahun 585
SM. Thales dapat melakukan prediksi tersebut karena ia mempelajari catatan-
catatan astronomis yang tersimpan di Babilonia sejak 747 SM.
Di dalam bidang politik, Thales pernah menjadi penasihat militer dan
teknik dari Raja Krosus di Lydia. Selain itu, ia juga pernah menjadi penasihat
politik bagi dua belas kota Iona.
Pemikiran
Air sebagai Prinsip Dasar Segala Sesuatu
Thales menyatakan bahwa air adalah prinsip dasar (dalam bahasa Yunani
arche) segala sesuatu. Air menjadi pangkal, pokok, dan dasar dari segala-galanya
yang ada di alam semesta. Berkat kekuatan dan daya kreatifnya sendiri, tanpa ada
sebab-sebab di luar dirinya, air mampu tampil dalam segala bentuk, bersifat
mantap, dan tak terbinasakan. Argumentasi Thales terhadap pandangan tersebut
adalah bagaimana bahan makanan semua makhluk hidup mengandung air dan
bagaimana semua makhluk hidup juga memerlukan air untuk hidup. Selain itu, air
adalah zat yang dapat berubah-ubah bentuk (padat, cair, dan gas) tanpa menjadi
berkurang.
Selain itu, ia juga mengemukakan pandangan bahwa bumi terletak di atas
air. Bumi dipandang sebagai bahan yang satu kali keluar dari laut dan kemudian
terapung-apung di atasnya.
Pandangan tentang Jiwa
Thales berpendapat bahwa segala sesuatu di jagat raya memiliki jiwa. Jiwa
tidak hanya terdapat di dalam benda hidup tetapi juga benda mati.Teori tentang
materi yang berjiwa ini disebut hylezoisme. Argumentasi Thales didasarkan pada
magnet yang dikatakan memiliki jiwa karena mampu menggerakkan besi.
Teorema Thales
Di dalam geometri, Thales dikenal karena menyumbangkan apa yang disebut
teorema Thales, kendati belum tentu seluruhnya merupakan buah pikiran aslinya.
Teorema Thales berisi sebagai berikut:
Jika AC adalah sebuah diameter, maka sudut B adalah selalu sudut
siku-siku
Teorema Thales :
1. Sebuah lingkaran terbagi dua sama besar oleh diameternya.
2. Sudut bagian dasar dari sebuah segitiga samakaki adalah sama besar.
3. Jika ada dua garis lurus bersilangan, maka besar kedua sudut yang
saling berlawanan akan sama.
4. Sudut yang terdapat di dalam setengah lingkaran adalah sudut siku-siku.
5. Sebuah segitiga terbentuk bila bagian dasarnya serta sudut-sudut yang
bersinggungan dengan bagian dasar tersebut telah ditentukan.
Pandangan Politik
Berdasarkan catatan Herodotus, Thales pernah
memberikan nasihat kepada orang-orang Ionia yang
sedang terancam oleh serangan dari Kerajaan Persia
pada pertengahan abad ke-6 SM. Thales menyarankan
orang-orang Ionia untuk membentuk pusat pemerintahan dan administrasi
bersama di kota Teos yang memiliki posisi sentral di seluruh Ionia. Di dalam
sistem tersebut, kota-kota lain di Ionia dapat dianggap seperti distrik dari
keseluruhan sistem pemerintahan Ionia. Dengan demikian, Ionia telah menjadi
sebuah polis yang bersatu dan tersentralisasi.
2. Filsafat Abad Pertengahan
Filasafat Yunani yang menelurkan banyak pemikir ulung, memiliki tempat
yang cukup berpengaruh pada perkembangan ilmu filsafat di abad
pertengahan.Pada masa itu, perkembangan kehidupan di dunia tidak bisa lepas
dari dua agama besar yang saat itu saling mempengaruhi, Islam dan
Nasrani.Masyarakat tersebut memiliki kontribusi besar dalam perkembangan
dunia selanjutnya.
Pada masa pertengahan ini, terdapat periode yang membuat perkembangan
filsafat tidak berlanjut, yaitu pada masa skolastik Kristen.Hal inidikarenakanpihak
gereja membatasi para filosof dalam berfikir, sehingga ilmu pengetahuan
terhambat dan tidak bisa berkembang, karena semuanya diatur oleh doktirn-
doktrin gereja yang berdasarkan kenyakinan. Apabila terdapat pemikiran-
pemikiran yang bertentangan dari keyakinan para gerejawan, maka filosof
tersebut dianggap murtad dan akan dihukum berat samapai pada hukuman mati.
Secara garis besar filsafat abad pertengahan dapat dibagi menjadi dua
periode yaitu: periode Scholastik Islam dan periode Scholastik Kristen.
1. Scholastik Islam
Para Scholastic Islamlah yang pertama mengenalkan filsafatnya Aristoteles
diantaranya adalah Ibnu Rusyd, ia mengenalkan kepada orang-orang barat yang
belum mengenal filsafat Aristoteles.
Para ahli fikir Islam (Scholastik Islam) yaitu Al-Kindi, Al-Farabi, Ibnu Sina,
Al-Gazali, Ibnu Rusyd dll.Mereka itulah yang memberi sumbagan sangat besar
bagi para filosof eropa yang menganggap bahwa filsafat Aristoteles, Plato, dan
Al-Quran adalah benar.Namun dalam kenyataannya bangsa eropa tidak mengakui
atas peranan ahli fikir Islam yang mengantarkan kemoderenan bangsa barat.
2. Scholastik Kristen
pada masa ini kekuasaan agama masih begitu berpengaruh terhadap
perkembangan kehidupan filasafat, khususnya di kawasan Eropa. Adanya tren
perbudakan membuat para pemikir ahli terbatas hanya dari kaum agamis yang
berada di gereja saja, karena mereka yang diluar gereja terlalu disibukkan dengan
urusan melayani orang lain, daripada memikirkan hal- hal yang tidak
mengenyangkan seperti filsafat.
Pada masa ini perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan sangat
buruk.Karena pihak gereja membatasi dan melarang para filosof dalam berfikir,
sehingga ilmu pengetahuan dan filsafat tidak berkembang.
Biografi salah satu filsuf abad pertengahan :
Namanya Yaqub ibn Ishaq al-Kindi (bahasa Arab:
الكندي اسحاق بن ,يعقوب Latin: Alkindus) , yang dikenal
sebagai "Filsuf dari Arab", adalah seorang ilmuwan Muslim
Arab, filsuf, matematikawan, dokter, dan musisi. Al-Kindi
adalah yang pertama dari para filsuf muslim yang dipuji
sebagai "bapak filsafat Islam atau Arab" untuk, adaptasi
sintesis dan promosi filsafat Yunani dan Hellenistik dalam
Islam dunia .
Al-Kindi adalah keturunan dari suku Kindah. Ia dilahirkan dan dididik di
Kufah, sebelum pergi untuk melanjutkan belajarnya lebih lanjut di Baghdad. Al-
Kindi menjadi tokoh terkemuka di Rumah Kebijaksanaan, dan sejumlah khalifah
Abbasiyah menunjuk dia untuk mengawasi penerjemahan teks ilmiah dan filsafat
Yunani ke dalam bahasa Arab. Hubungan dengan "filosofi kuno" (sebagai filsafat
Yunani sering disebut oleh para sarjana muslim) memiliki efek mendalam pada
perkembangan intelektual, dan memimpin dia untuk menulis ratusan risalah asli
sendiri tentang berbagai masalah mulai dari metafisika, etika, logika dan
psikologi, kedokteran, farmakologi, matematika, astronomi, astrologi dan optik,
dan lebih jauh ke topik yang lebih praktis seperti parfum, pedang, permata, kaca,
pewarna, zoologi, pasang surut, cermin, meteorologi dan gempa bumi.
Al-Kindi lahir di Kufah dari sebuah keluarga bangsawan dari suku
Kindah, yang bermigrasi dari Yaman. Nama lengkapnya, Abu Yusuf Ya'qub bin-
bin Ishaq bin as-Sabbah 'umran bin Ismail al-Kindi, (dalam bahasa Arab: أبو
الكندي اسماعيل ابن عمران ابن الصباح ابن اسحاق ابن يعقوب Ayahnya .(يوسف
adalah gubernur Kufah, dan al-Kindi menerima pendidikan awal di sana. Dia
kemudian pergi untuk menyelesaikan belajarnya di Baghdad, di mana ia
dilindungi oleh khalifah Abbasiyah al-Ma'mun dan al-Mu'tasim. Al-Ma'mun
menunjuk dia untuk Rumah Kebijaksanaan, yaitu didirikan untuk menerjemahkan
teks-teks filosofis dan ilmiah Yunani, di Baghdad. Ia juga terkenal karena
kaligrafi yang indah, dan pada satu hal bekerja sebagai kaligrafer oleh Al-
Mutawakkil.
Henry Corbin, otoritas pada studi Islam, mengatakan bahwa dalam usia
873, al-Kindi meninggal "pria kesepian", di Baghdad pada masa pemerintahan Al-
Mu'tamid, katanya al-Kindi dipukuli dan perpustakaan sementara disita. Setelah
kematiannya, karya-karya filsafat al-Kindi dengan cepat jatuh ke dalam ketidak
jelasan dan banyak dari mereka hilang bahkan ulama dan sejarawan Islam di
kemudian hari.
Kontribusi(keikut sertaan) terbesar bagi perkembangan filsafat Islam
adalah upaya untuk membuat Yunani berpikir baik dan diterima khalayak
Muslim. Al-Kindi melakukan misi ini dari Rumah Kebijaksanaannya (sebuah
institut penerjemahan dan belajar dilindungi oleh khalifah Abbasiyah di Baghdad
Seperti halnya menerjemahkan teks-teks penting). Banyak dari apa yang menjadi
kosakata bahasa Arab standar filosofis berasal dari Al-Kindi, memang, jika bukan
karena dia, mungkin (Wallahu'alam) karya filsuf seperti Al-Farabi, Ibnu Sina, dan
al-Ghazali mungkin tidak mungkin terjadi.
Dalam tulisannya, salah satu perhatian utama Al-Kindi adalah untuk
menunjukkan ikut sertaan antara filsafat dan teologi alam di satu sisi, dan
mengungkapkan teologi spekulatif di sisi lain (meskipun sebenarnya ia menolak
teologi spekulatif). Meskipun demikian, dia tidak membuat jelas bahwa ia percaya
wahyu adalah sumber pengetahuan unggul alasannya karena itu dijamin hal iman
bahwa alasan tidak bisa mengungkap. Dan sementara pendekatan filosofis tidak
selalu asli, dan bahkan dianggap janggal oleh para pemikir kemudian (terutama
karena ia adalah filsuf pertama menulis dalam bahasa Arab), ia berhasil
dimasukkan Aristotelian dan (terutama) neo-Platonis dianggap menjadi kerangka
filosofis Islam . Ini merupakan faktor penting dalam pengenalan dan filsafat
Yunani mempopulerkan di dunia intelektual Muslim.
3. Filsafat Modern
Masa modern menjadi identitas di dalam filsafat Modern. Pada masa ini
rasionalisme semakin kuat. Tidak gampang untuk menentukan mulai dari kapan
Abad Pertengahan berhenti. Namun, dapat dikatakan bahwa Abad Pertengahan itu
berakhir pada abad 15 dan 16 atau pada akhir masa Renaissance. Masa setelah
Abad Pertengahan adalah masa Modern.Sekalipun, memang tidak jelas kapan
berakhirnya Abad Pertengahan itu. Akan tetapi, ada hal-hal yang jelas menandai
masa Modern ini, yaitu berkembang pesat berbagai kehidupan manusia Barat,
khususnya dalam bidang kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan ekonomi. Usaha
untuk menghidupkan kembali kebudayaan klasik Yunani-Romawi.Kebudayaan
ini pulalah yang diresapi oleh suasana kristiani. Di bidang Filsafat, terdapat aliran
yang terus mempertahankan masa Klasik. Aliran-aliran dari Plato dan mazhab
Stoa menjadi aliran-aliran yang terus dipertahankan. Pada masa Renaissance ini
tidak menghasilkan karya-karya yang penting.
Dari sudut pandang sejarah Filsafat Barat melihat bahwa masa modern
merupakan periode dimana berbagai aliran pemikiran baru mulai bermunculan
dan beradu dalam kancah pemikiran filosofis Barat. Filsafat Barat menjadi
penggung perdebatan antar filsuf terkemuka. Setiap filsuf tampil dengan gaya dan
argumentasinya yang khas. Argumentasi mereka pun tidak jarang yang bersifat
kasar dan sini, kadang tajam dan pragmatis, ada juga yang sentimental. Sejarah
filsafat pada masa modern ini dibagi ke dalam tiga zaman atau periode, yaitu:
zaman Renaissans (Renaissance), zaman Pencerahan Budi (Aufklarung), dan
zaman Romantik, khususnya periode Idealisme Jerman.
Ada beberapa tokoh yang menjadi perintis yang membuka jalan baru
menuju perkembangan ilmiah yang modern. Mereka adalah Leonardo da Vinci
(1452-1519), Nicolaus Copernicus (1473-1543), Johannes Kepler (1571-1630)
dan Galileo Galilei (1564-1643).[1] Sedangkan Francis Bacon (1561-1623)
merupakan filsuf yang meletakkan dasar filosofisnya untuk perkembangan dalam
bidang ilmu pengetahuan. Dia merupakan bangsawan Inggris yang terkenal
dengan karyanya yang bermaksud untuk menggantikan teori Aristoteles tentang
ilmu pengetahuan dengan teori baru.
Pada masa filsafat modern ini terdapat beberapa aliran yang berkembang
pada masa itu, diantaranya yaitu:
a. Idealisme
Idealisme adalah suatu ajaran/faham atau aliran yang menganggap bahwa
realitas ini terdiri atas roh-roh (sukma) atau jiwa.ide-ide dan pikiran atau
yangsejenis dengan itu.Aliran ini merupakan aliran yang sangat penting dalam
perkembangansejarah pikiran manusia.
b. Materialisme
Materialisme merupakan faham atau aliran yang menganggap bahwa dunia
ini tidak ada selain materi atau nature (alam) dan dunia fisik adalah satu.
Kemajuan aliran ini mendapat tantangan yang keras dan hebat dari kaum
agama dimana-mana.Hal ini disebabkan bahwa faham Materialisme ini pada abad
ke-19 tidak mengakui adanya Tuhan (atheis) yang sudah diyakini mengatur budi
masyarakat.Pada masa ini, kritikpun muncul di kalangan ulama-ulama barat yang
menentang Materialisme.
c. Dualisme
Dualisme adalah ajaran atau aliran/faham yang memandang alam ini terdiri
atas dua macam hakekat yaitu hakekat materi dan hakekat rohani. Kedua macam
hakekat itu masing-masing bebas berdiri sendiri, sama azazi dan abadi.
Perhubungan antara keduanya itu menciptakan kehidupan dalam alam Contoh
yang paling jelas tentang adanya kerja sama kedua hakekat ini adalah terdapat
dalam dirimanusia.
d. Empirisme
Dualisme adalah ajaran atau aliran/faham yang memandang alam ini terdiri
atas dua macam hakekat yaitu hakekat materi dan hakekat rohani. Kedua macam
hakekat itu masing-masing bebas berdiri sendiri, sama azazi dan abadi.
Perhubungan antara keduanya itu menciptakan kehidupan dalam alam Contoh
yang paling jelas tentang adanya kerja sama kedua hakekat ini adalah terdapat
dalam diri manusia.
e. Rasionalisme
Rasionalisme adalah merupakan faham atau aliran atau ajaran yang
berdasarkan ratio, ide-ide yang masuk akal.Selain itu, tidak ada sumber kebenaran
yang hakiki.
f. Fenomenalisme
Secara harfiah Fenomenalisme adalah aliran atau faham yang
menganggapbahwa Fenomenalisme (gejala) adalah sumber pengetahuan dan
kebenaran.Seorang Fenomenalisme suka melihat gejala.Dia berbeda dengan
seorang ahli ilmupositif yang mengumpulkan data, mencari korelasi dan fungsi,
serta membuathukum-hukum dan teori.Fenomenalisme bergerak di bidang yang
pasti. Hal yangmenampakkan dirinya dilukiskan tanpa meninggalkan bidang
evidensi yanglangsung.Fenomenalisme adalah suatu metode pemikiran, "a way of
looking atthings".
g. Intusionalisme
Intusionalisme adalah suatu aliran atau faham yang menganggap bahwa
intuisi (naluri/perasaan) adalah sumber pengetahuan dan kebenaran.Intuisi
termasuk salah satu kegiatan berfikir yang tidak didasarkan pada penalaran.Jadi
Intuisi adalah non-analitik dan tidak didasarkan atau suatu pola berfikir tertentu
dan sering bercampur aduk dengan perasaan.
Biografi salah satu filsuf abad modern :
Nicolaus Copernicus (1473-1543) (nama Polandianya:
Mikolaj Kopernik), dilahirkan tahun 1473 di kota Torun
di tepi sungai Vistula, Polandia. Dia berasal dari keluarga
berada. Sebagai anak muda belia, Copernicus belajar di
Universitas Cracow, selaku murid yang menaruh minat
besar terhadap ihwal ilmu perbintangan. Pada usia dua
puluhan dia pergi melawat ke Italia, belajar kedokteran dan hukum di Universitas
Bologna dan Padua yang kemudian dapat gelar Doktor dalam hukum gerejani dari
Universitas Ferrara.
Copernicus menghabiskan sebagian besar waktunya tatkala dewasa selaku
staf pegawai Katedral di Frauenburg (istilah Polandia: Frombork), selaku ahli
hukum gerejani yang sesungguhnya Copernicus tak pernah jadi astronom
profesional, kerja besarnya yang membikin namanya melangit hanyalah berkat
kerja sambilan.
Selama berada di Italia, Copernicus sudah berkenalan dengan ide-ide
filosof Yunani Aristarchus dari Samos (abad ke-13 SM). Filosof ini berpendapat
bahwa bumi dan planit-planit lain berputar mengitari matahari. Copernicus jadi
yakin atas kebenaran hipotesa "heliocentris" ini, dan tatkala dia menginjak usia
empat puluh tahun dia mulai mengedarkan buah tulisannya diantara teman-
temannya dalam bentuk tulisan-tulisan ringkas, mengedepankan cikal bakal
gagasannya sendiri tentang masalah itu.
Copernicus memerlukan waktu bertahun-tahun melakukan pengamatan,
perhitungan cermat yang diperlukan untuk penyusunan buku besarnya De
Revolutionibus Orbium Coelestium (Tentang Revolusi Bulatan Benda-benda
Langit), yang melukiskan teorinya secara terperinci dan mengedepankan
pembuktian-pembuktiannya.
Di tahun 1533, tatkala usianya menginjak enam puluh tahun, Copernicus
mengirim berkas catatan-catatan ceramahnya ke Roma. Di situ dia
mengemukakan prinsip-prinsip pokok teorinya tanpa mengakibatkan
ketidaksetujuan Paus. Baru tatkala umurnya sudah mendekati tujuh puluhan,
Copernicus memutuskan penerbitan bukunya, dan baru tepat pada saat
meninggalnya dia dikirimi buku cetakan pertamanya dari si penerbit. Ini tanggal
24 Mei 1543.
Dalam buku itu Copernicus dengan tepat mengatakan bahwa bumi
berputar pada porosnya, bahwa bulan berputar mengelilingi matahari dan bumi,
serta planet-planet lain semuanya berputar mengelilingi matahari. Tapi, seperti
halnya para pendahulunya, dia membuat perhitungan yang serampangan mengenai
skala peredaran planet mengelilingi matahari.
4. Filsafat Kontemporer
Filsafat Kontemporer yaitu cara pandang dan berpikir mendalam
menyangkut kehidupan pada masa saat ini. Misalnya orang dihadapkan pada
tahun 2009, ya inilah zaman kontemporer kita. Tetapi istilah filsafat kontemporer
baru saja populer semenjak abad ke-20, ini merupakan tanggapan atas
kebingungan penyebutan filsafat masa kini.
Filsafat kontemporer ini sering dikaitkan dengan posmodernisme,
Dikarenakan posmodernisme yang berarti “setelah modern” merupakan akibat
logis dari zaman kontemporer.Posmodernisme menyaratkan kebebasan, dan tidak
selalu harus simetris. Contohnya seni bangunan posmodern tidak terlalu
mementingkan aspek keseimbangan dalam bentuk bangunan, melainkan sesuka
hati yang membangun atau yang sesuai request. Kembali lagi kepada pemikiran
kontemporer yang beranjak dari seni bangunan tadi, sama halnya dengan itu,
pemikiran filsafat kontemporer ini bebas. Kebebasan dalam memakai teori,
menanggapi, dan mengkritik selama kebebasan tersebut merupakan suatu hal
original.
Bebas, berbicara tentang filsafat kematian, filsafat waktu, filsafat orang gila,
filsafat komputer, filsafat game online, dan lain-lain. Semuanya terbuka lebar
untuk dipikirkan dan diperbincangkan.Tidak ada batasan pasti dalam filsafat
kontemporer, selama semua masih dinamis dan tidak kaku seperti zaman pra-
modern, bisa disebut sebagai kontemporer.
Masalah aktual dan faktual diperbincangkan dan ditanggapi, lalu diberi
solusi.Dengan filsafat akan bisa ditemukan solusi terbaik terhadap masalah
tersebut karena filsafat juga menguji solusi yang akan diambil dan yang dianggap
baik. Hal ini dilakukan karena pada saat tertentu solusi bisa menjadi sangat baik,
dan pada saat tertentu pula suatu solusi bisa dianggap kuno dan terbilang idiot.
Berbicara tentang saat demi saat, inilah letak kontemporernya.Penyesuaian
terhadap sesuatu yang kita ketahui sebagai zaman.Berpikir sesuai zaman tanpa
kehilangan identitas dan originalitas pemikiran personal.Memiliki kepribadian dan
cara berpikir yang unik merupakan hal yang dibanggakan dalam filsafat
kontemporer. Oleh karenanya filsafat kontemporer merupakan ekstensifikasi dari
pemikiran manusia dari hal-hal yang umum menjadi yang sangat khusus dan
terkait dengan hal khusus lainnya.
http://muhammadimronpba.blogspot.com/2011/08/filsafat-klasik-abad-
pertengahan-modern.html
Biografi pencetus abad kontemporer :
Immanuel Kant (pengucapan bahasa Jerman: [ɪma
Nue ː ː l Kant]) (22 April 1724 - 12 Februari 1804)
adalah seorang filsuf Jerman abad ke-18 dari kota
Prusia Königsberg. Kant adalah filsuf berpengaruh
terakhir Eropa modern di urutan klasik dari teori
pengetahuan selama awal Pencerahan dengan
pemikir John Locke, George Berkeley, dan David
Hume [1].
Kant menciptakan sebuah perspektif baru dalam filsafat yang berpengaruh
luas pada filsafat terus berlanjut sampai ke abad ke-21. Ia menerbitkan karya-
karya penting pada epistemologi, serta karya-karya relevan dengan agama,
hukum, dan sejarah. Salah satu karyanya yang paling menonjol adalah Critique of
Pure Reason, penyelidikan dan struktur keterbatasan akal itu sendiri. Ini
mencakup serangan terhadap metafisika tradisional dan epistemologi, dan
menyoroti kontribusi Kant sendiri ke daerah-daerah. Karya-karya utama lain dari
kedewasaannya adalah Critique of Practical Reason, yang berkonsentrasi pada
etika, dan Kritik kiamat, yang menyelidiki estetika dan teleologi.
Kant menyarankan bahwa metafisika bisa direformasi melalui
epistemologi. [2] Dia menyarankan bahwa dengan memahami sumber dan batas-
batas pengetahuan manusia, kita dapat mengajukan pertanyaan metafisik berbuah.
Dia mempertanyakan apakah atau tidak objek dapat diketahui memiliki sifat
tertentu sebelum pengalaman objek tersebut. Dia menyimpulkan bahwa semua
benda tentang mana pikiran dapat berpikir harus sesuai dengan ragamnya
pemikiran. Oleh karena itu jika pikiran bisa berpikir hanya dari segi kausalitas -
yang ia menyimpulkan bahwa hal itu - maka kita dapat mengetahui sebelum
mengalami mereka bahwa semua benda yang kita alami harus baik menjadi
penyebab atau efek. Namun, berikut dari hal ini bahwa adalah mungkin bahwa
ada benda alam tersebut yang pikiran tidak bisa berpikir, sehingga prinsip
kausalitas, misalnya, tidak dapat diterapkan di luar pengalaman: maka kita tidak
bisa tahu, misalnya, apakah dunia selalu ada atau jika itu penyebab. Dan
pertanyaan-pertanyaan besar metafisika spekulatif tidak bisa dijawab oleh pikiran
manusia, tetapi ilmu yang kuat didasarkan pada hukum-hukum pikiran. [3]
Kant yakin dirinya menciptakan kompromi antara empiris dan rasionalis.
Para empirisis percaya bahwa pengetahuan diperoleh melalui pengalaman sendiri,
tetapi rasionalis menyatakan bahwa pengetahuan tersebut terbuka untuk keraguan
Cartesian dan alasan itu saja memberi kita pengetahuan. Kant berpendapat,
bagaimanapun, bahwa menggunakan akal tanpa menerapkannya pada pengalaman
hanya akan menyebabkan ilusi, sementara pengalaman akan murni subjektif tanpa
terlebih dahulu dimasukkan di bawah alasan murni.
Kant sangat berpengaruh di Jerman selama hidupnya, filsafat bergerak di
luar perdebatan antara rasionalis dan empiris. Para filsuf Fichte, Schelling, Hegel
dan Schopenhauer setiap melihat diri mereka sebagai mengoreksi dan memperluas
sistem Kantian, sehingga membawa tentang berbagai bentuk idealisme Jerman.
Kant terus menjadi pengaruh besar terhadap filsafat, mempengaruhi baik filsafat
analitik dan kontinental.
Sumber: http://id.shvoong.com/humanities/philosophy/2088223-biografi-
immanuel-kant/#ixzz1o4AVMZuC