2
Epistaksis adalah satu keadaan pendarahan dari hidung yang keluar melalui lubang hidung akibat sebab kelainan lokal pada rongga hidung ataupun karena kelainan yang terjadi di tempat lain dari tubuh. Prinsip dari penatalaksanaan epistaksis yang pertama adalah menjaga ABC a. A : airway : pastikan jalan napas tidak tersumbat/bebas, posisikan duduk menunduk b. B : breathing: pastikan proses bernapas dapat berlangsung, batukkan atau keluarkan darah yang mengalir ke belakang tenggorokan c. C : circulation : pastikan proses perdarahan tidak mengganggu sirkulasi darah tubuh, pastikan pasang jalur infus intravena (infus) apabila terdapat gangguan sirkulasi. posisikan pasien dengan duduk menunduk untuk mencegah darah menumpuk di daerah faring posterior sehingga mencegah penyumbatan jalan napas Tiga prinsip utama penanggulangan epistaksis : a. Hentikan perdarahan - tekan pada bagian depan hidung selama 10 menit - tekan hidung antara ibu jari dan jari telunjuk - jika perdarahan berhenti tetap tenang dan coba cari tahu apa faktor pencetus epistaksis dan hindari b. Jika perdarahan berlanjut : - dapat akibat penekanan yang kurang kuat - bawa ke fasilitas yang lengkap dimana dapat diidentifikasi lokasi perdarahan - dapat diberikan vasokonstriktor (adrenalin 1:10.000, oxymetazolin-semprot hidung) ke daerah perdarahan - apabila masih belum teratasi dapat dilakukan kauterisasi elektrik/kimia (perak nitrat) atau pemasangan tampon hidung c. Mencegah komplikasi Pemasangan tampon hidung anterior dilakukan dapat menggunakan kapas yang ditetesi oleh obat-obatan vasokonstriktor (adrenalin), anastesia (lidocain atau pantocain 2%) dan salap

pengertian Epistaksis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

epistaksis

Citation preview

Page 1: pengertian Epistaksis

Epistaksis adalah satu keadaan pendarahan dari hidung yang keluar melalui lubang hidung akibat sebab kelainan lokal pada rongga hidung ataupun karena kelainan yang terjadi di tempat lain dari tubuh.

Prinsip dari penatalaksanaan epistaksis yang pertama adalah menjaga ABC

a.       A : airway : pastikan jalan napas tidak tersumbat/bebas, posisikan duduk menunduk

b.      B : breathing: pastikan proses bernapas dapat berlangsung, batukkan atau keluarkan darah yang   mengalir ke belakang tenggorokan

c.       C : circulation : pastikan proses perdarahan tidak mengganggu sirkulasi darah tubuh, pastikan pasang jalur infus intravena (infus) apabila terdapat gangguan sirkulasi. posisikan pasien dengan duduk menunduk untuk mencegah darah menumpuk di daerah faring posterior sehingga mencegah penyumbatan jalan napas

Tiga prinsip utama penanggulangan epistaksis :

a.       Hentikan perdarahan

-          tekan pada bagian depan hidung selama 10 menit

-          tekan hidung antara ibu jari dan jari telunjuk

-          jika perdarahan berhenti tetap tenang dan coba cari tahu apa faktor pencetus epistaksis dan hindari

b.      Jika perdarahan berlanjut :

-          dapat akibat penekanan yang kurang kuat

-          bawa ke fasilitas yang lengkap dimana dapat diidentifikasi lokasi perdarahan

-          dapat diberikan vasokonstriktor (adrenalin 1:10.000, oxymetazolin-semprot hidung) ke daerah perdarahan

-          apabila masih belum teratasi dapat dilakukan kauterisasi elektrik/kimia (perak nitrat) atau pemasangan tampon hidung

c.       Mencegah komplikasi

Pemasangan tampon hidung anterior dilakukan dapat menggunakan kapas yang ditetesi oleh obat-obatan vasokonstriktor (adrenalin), anastesia (lidocain atau pantocain 2%) dan salap antibiotik/vaselin atau menggunakan kassa yang ditetesi dengan obat vasokonstriktor dan anastesia dan salap antibiotik/vaselin.

Apabila terdapat keadaan dimana terjadi tempat perdarahan yang multipel, perembesan darah yang luas/difus maka diperlukan pemeriksaan profil darah tepi lengkap, protrombin time (PT), activated partial thromboplastin time (aPTT), golongan darah dan crossmatching