22
1 Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Visualisasi Pengelompokan Lahan Kelas Tanah dalam Pembelajaran Geografi Kelas X di SMA Theresiana Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 Artikel Ilmiah Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Oleh: Rachel Beatriks Marsyom Laly NIM: 702011165 Program Studi Pendidikan Teknologi Informatika Dan Komunikasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2016

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Visualisasi

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Visualisasi

1

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Visualisasi Pengelompokan

Lahan Kelas Tanah dalam Pembelajaran Geografi Kelas X di SMA

Theresiana Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Oleh:

Rachel Beatriks Marsyom Laly

NIM: 702011165

Program Studi Pendidikan Teknologi Informatika Dan Komunikasi

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

2016

Page 2: Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Visualisasi

2

Page 3: Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Visualisasi

3

Page 4: Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Visualisasi

4

Page 5: Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Visualisasi

5

Page 6: Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Visualisasi

6

Page 7: Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Visualisasi

7

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Visualisasi

Pengelompokan Lahan Kelas Tanah dalam Pembelajaran

Geografi Kelas X di SMA Theresiana Salatiga

Tahun Ajaran 2015/2016

1) Rachel Beatriks Laly, 2) Dharma T Palekahelu, 3) Charitas Fibriani

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Jln. Diponegoro 56-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email: 1) [email protected], 2) [email protected] 3) [email protected]

Abstract

In schools, media is used as a tool to help teachers when they teach. Besides that, media can

overcome the limitations of senses, space and time. This makes a lot easier to explain certain things to

students, like Pedosphere, teachers can use land visualization media. The purpose of the research is, to

develop a visualization based learning media in Geography learning, to teach Pedosphere about

grouping class of land to 10 grade students in Theresiana High School. Research development using

Four-D model of development which includes 4 stages which are, Define, Design, Develop and

Disseminate. The result of this research shows that, the development of visualization based learning

media in Geography, about grouping class of land had impact on the result of the learning, and in the

development of media that has been applied dinjukan give effect to the achievement of learning goals.

Key Word: Geography learning, Pedosphere, Learning Media

Abstrak

Penggunaan media dalam kegiatan belajar mengajar digunakan sebagai, alat untuk membantu

guru dalam menyampaikan materi, selain itu media dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan

waktu, sehingga untuk menjelaskan materi pembelajaran seperti pedosfer tentang lahan tanah, guru

dapat menggunakan media visualisasi lahan tanah, untuk menjelaskan kepada siswa dengan lebih

mudah. Tujuan penelitian adalah untuk mengembangkan sebuah media pembelajaran berbasis

visualisasi dalam pembelajaran geografi untuk materi pedosfer tentang pengelompokan lahan kelas

tanah di kelas X SMA Theresiana. Penelitian pengembangan memakai model pengembangan Four-D

yang meliputi 4 tahapan yang digunakan yaitu tahapan, pendefinisian (define), perancangan (design),

pengembangan (develop), penyebaran (disseminate). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa

pengembangan media pembelajaran berbasis visualisasi pengelompokan lahan kelas tanah pada

pembelajaran geografi memberi pengaruh kepada hasil belajar, dan dalam uji coba pengembangan

menunjukan adanya pengaruh dari penerapan media dalam kegiatan belajar mengajar yang ditunjukan

dengan tercapainya tujuan pembelajaran.

Kata Kunci: Pembelajaran Geografi, Pedosfer, Media Pembelajaran

1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer,

Universitas Kristen Satya Wacana

2) & 3) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

Page 8: Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Visualisasi

8

1. Pendahuluan

Kehadiran teknologi informasi sangat membantu peningkatan mutu pendidikan.

Pendidikan sangat berkaitan erat dengan kegiatan belajar mengajar dan guru menjadi pemeran

utama oleh karena itu, guru memiliki peran untuk menciptakan serangkaian tingkah laku yang

berkaitan dengan hal yang dilakukan dalam suatu keadaan tertentu dan memiliki hubungan

dengan kemajuan agar ada perubahan tingkah laku siswa yang sesuai dengan tujuan

pembelajaran [1]. Agar tercapai suatu tujuan pembelajaran, dipengaruhi beberapa hal terutama

ketersediaan fasilitas belajar, penggunaan metode dan media pembelajaran. Dalam proses

belajar mengajar, di harapkan guru harus mampu mengelola proses pembelajaran yang dapat

memotivasi siswa, kreatif dan selalu berinovasi dalam menyediakan bahan dan media

pembelajaran bagi siswa [2].

SMA Theresiana merupakan, salah satu sekolah swasta yang ada di Salatiga dengan

berbagai siswa yang memiliki prestasi belajar dan kemampuan dalam penguasaan materi yang

berbeda-beda seperti halnya dalam melakukan observasi didapatkan permasalahan dalam

kegiatan belajar mengajar untuk beberapa mata pelajaran yang bersifat teori, salah satunya

untuk mata pelajaran geografi yang kebanyakan hanyalah teori sehingga membuat siswa cepat

bosan, siswa kurang berminat dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, media pembelajaran

sangat di butuhkan untuk menunjang proses pembelajaran dan sebagai alat komunikasi antara

guru dan siswa untuk memperjelas materi yang bersifat abstrak untuk lebih di pahami.

Melihat adanya fasilitas sekolah yang cukup memadahi sehingga dalam pembelajaran

selain dengan metode konvensional yang sering guru gunakan dalam kegiatan belajar

mengajar, guru dapat memanfaatkan media pembelajaran. Media pembelajaran digunakan

sebagai alat untuk membantu tugas guru dalam menyampaikan berbagai bahan materi

pelajaran, serta mengefekktifkan dan mengefisienkan siswa dalam memahami materi dan

bahan pelajaran tersebut. Media pembelajaran yang dibuat dengan cara yang menarik dan

disesuaikan dengan kebutuhan siswa sehingga, siswa dapat belajar dengan mudah dan merasa

senang dalam mengikuti pelajaran [2].

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terkait matapelajaran geografi di SMA

Theresiana Salatiga tergambar bahwa untuk kegiatan belajar mengajar geografi ada beberapa

indikator pembelajaran geografi yang tidak terselesaikan dan dilihat dari hasil belajar siswa

dibawah batas kriteria ketuntasan minimal pembelajaran geografi. Tidak tercapainya indikator

disebabkan juga oleh kurangnya minat belajar siswa dan tidak terlepas dari metode dan

penggunaan teknologi sebagai media pembelajaran. Untuk kegiatan belajar mengajar, media

yang guru gunakan biasanya buku paket dan power point namun tidak selalu digunakan,

tergantung materi yang diberikan dan hanya dengan metode konvensional. Penyajian materi

yang dianggap sulit untuk di pahami oleh siswa seperti, pedosfer, atmosfer, hidrosfer tidak

cukup hanya sekedar menjelaskan dengan metode ceramah (konvensional), karena tidak semua

siswa dapat memahami materi hanya dengan menggunakan metode yang ada, siswa

membutuhkan suatu media pembelajaran sebagai contoh visualisasi dari materi sebagai

pelengkap dalam guru menjelaskan materi yang diberikan.

Salah satu materi yang diajarkan pada kelas X semester II ini adalah Pedosfer atau

Tanah, materi ini membutuhkan media visualisasi yang dapat menjelaskan lahan tanah untuk

pertanian dan lahan tanah alami karena, dengan menggunakan media visualisasi lahan tanah

secara langsung siswa akan lebih paham tanpa harus turun secara langsung ke lahan pertanian. [3]. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, munculah alternatif untuk mengembangkan media

pembelajaran geografi berbasis visualisasi lahan tanah, dengan menggunakan salah satu

perangkat lunak sistem informasi geografis yang dapat digunakan untuk pemetaan dan analisis

bahkan dapat digunakan untuk memperlihatkan visualisasi peta lahan kelas tanah yang di

sesuaikan dengan materi geografi. [5].

Page 9: Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Visualisasi

9

Rumusan masalah penelitian ini adalah “Bagaimana pengaruh dari hasil uji coba

pengembangan media sistem informasi geografis sebagai media pembelajaran geografi untuk

materi pengelompokan lahan kelas tanah?

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh dari hasil uji coba pengembangan

media sistem informasi geografis sebagai media pembelajaran yang sesuai untuk pembelajaran

geografi terkait materi pedosfer agar memudahkan guru dalam menyampaikan materi mengajar

yang menarik bagi siswa dan disertai dengan gambar dan penjelasan sehingga dapat dilihat

dengan tercapainya tujuan pembelajaran yang di harapkan.

Penelitian ini berfokus pada penelitian pengembangan dengan mengembangkan media

sistem informasi geografis, yang dijadikan sebagai media pembelajaran geografi berbasis

visualisasi dalam menjelaskan materi tentang pengelompokan lahan kelas tanah pada kelas X

di SMA Theresiana Salatiga.

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan media yang digunakan dalam penelitian ini

berjudul: “Klasifikasi Kemampuan Lahan dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis

di Kecamatan Lolak Kabupaten Bolaang Mongondow”. Penelitian dilaksanakan dengan

metode survei. Penilaian klasifikasi kemampuan lahan berdasarkan metode USDA dan

pembuatan peta klasifikasi kemampuan lahan dengan metode overlay (geoprocessing) dengan

menggunakan Sistem Informasi Geografis. Hasil penelitian terdapat empat kelas kemampuan

lahan di Kecamatan Lolak Kabupaten Bolaang Mongondow, yaitu: kelas III dengan luas

8347,72 hektar, kelas IV dengan luas 548,32 hektar, kelas VI dengan luas 8987,45 hektar dan

kelas VII dengan luas 30039,19 hektar. Kelas kemampuan lahan di Kecamatan Lolak

Kabupaten Bolaang Mongondow digambarkan dalam peta kelas kemampuan lahan [6].

Penelitian yang berjudul “Pemetaan dan Analisa Sebaran Sekolah Untuk Peningkatan

Layanan Pendidikan di Kabupaten Kediri. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan dapat

dilihat bahwa secara keseluruhan aplikasi web dapat berjalan dengan baik pada software

maupun hardware. Aplikasi yang dibangun adalah aplikasi yang berbasis web dan perangkat

lunak Mapserver serta aplikasi maplab yang dapat dimodifikasi dengan script PHP dapat

bekerja dengan baik dalam memvisualisasikan data-data spasial [7].

Penelitian lain yang berkaitan dalam materi penelitian ini berjudul “Aplikasi Model

Quantum Learning di Sertai Media Flash Untuk Meningkatkan Motivasi dan hasil Belajar

Materi Pedosfer Pada Siswa Kelas XA Semester Genap SMA N 5 Magelang” [8]. Penelitian

dengan judul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Group

Investigation di integrasikan dengan Metode Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa

Pada Pembelajaran Geografi Materi Pedosfer di SMA N 1 Limboto“ [9]. Dari kedua penelitian

ini berfokus pada pembelajaran geografi tentang materi pedosfer, namun dengan metode dan

fokus penerapan yang berbeda.

Penelitian-penelitian terdahulu yang dipaparkan diatas menggambarkan, keterkaitan

antara penelitian yang sekarang di lakukan dan penelitian sebelumnya, baik dari segi media,

metode dan penerapan dalam penelitian-penelitian tersebut. Keempat penelitian diatas kalau

dilihat dari media dan materi memiliki beberapa kesamaan namun, yang membedakan dengan

penelitian yang sekarang ialah metode yang digunakan. Karena, penelitian yang dilakukan ini

berfokus pada metode pengembangan media pembelajaran geografi berbasis visualisasi

pengelompokan lahan kelas tanah untuk kelas X SMA Theresiana sedangkan, beberapa

penelitian diatas menggunakan media dan metode yang sudah ada lalu digunakan untuk

penelitian.

Page 10: Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Visualisasi

10

Media pembelajaran merupakan suatu alat bantu yang digunakan dalam kegiatan

belajar mengajar, untuk menerapkan ilmu dalam proses belajar mengajar yang dipakai oleh

guru dalam menjelaskan maksud dan tujuan pembelajaran. Media yang digunakan dalam

kegiatan belajar mengajar terdiri atas berbagai jenis, baik yang berupa fisik maupun non fisik.

Masing-masing media tersebut memiliki karakteristik, ada media tradisional, ada modern, ada

media proyeksi ada juga media non proyeksi, ada media visual, media audio, media kinestik,

dan media lainnya [2]. Modalitas belajar merupakan potensi dasar atau kecenderungan yang

dimiliki anak. Modalitas ini akan mempengaruhi penentuan pendekatan belajar, strategi,

metode dan teknik belajar anak. Sehingga modalitas belajar ini perlu dipertimbangkan dalam

proses pembelajaran, termasuk pemilihan dan penggunaan media pembelajaran yang akan di

terapkan [2]. Media pembelajaran berfungsi sebagai berikut: (1) Membantu mempermudah

belajar bagi siswa dan juga memudahkan proses pembelajaran bagi guru, (2) Memberikan

pengalaman lebih nyata, (3) Menarik perhatian siswa lebih besar sehingga jalannya

pembelajaran tidak membosankan, (4) Semua alat indera siswa dapat diaktifkan, (5) Dapat

membangkitkan dunia teori dengan realitanya [2].

Seperti halnya penelitian ini berfokus pada media yang berbasis visual sehingga, dapat

dilihat melalui pendapat Levied dan Lentz yang mengemukakan empat fungsi media

pembelajaran, khususnya media visual ialah: (a) Fungsi Atensi media visual meupakan inti,

yaitu menarik dan mengarahkan siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan

dengan maksud visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran, (b) Fungsi

Afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar atau membaca

teks yang bergambar, (c) Fungsi Kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian

yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan

untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar, (d)

Fungsi Kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual

yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca

untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingat kembali [2].

Pengembangan media pembelajaran dalam penelitian ini menggunakan, salah satu

perangkat lunak Sistem Informasi Geografis dan telah di kembangkan oleh ESRI

(Environmental System Researc Institute, Inc). Dengan menggunakan perangkat lunak SIG

pengguna dapat memiliki kemampuan untuk melakukan visualisasi, meng-explore, menjawab

query (basisdata spasial maupun non spasial), menganalisis data secara geografis dan

sebagainya [3]. Aplikasi ini dapat kita gunakan dengan mudah untuk membuka atau mengambil

projek yang sudah kita simpan, atau membuat projek yang baru bahkan kita dapat mebuat peta

dengan melukis, memanggil peta yang sudah ada, membuat tabel baru ataupun melakukan

perubahan-perubahan sesuai yang kita inginkan serta kita dapat melakukan analisis [4].

Pengembangan media dalam penelitian dibuat dengan menggunakan perangkat lunak

yang sudah jadi, kemudian di kembangkan dengan menggunakan script avenue menu-menu

ikon dengan fungsi masing-masing yang di sesuaikan dengan kebutuhan pengguna yang ada

didalam perangkat lunak tersebut sehinggga, dapat menjadi sebuah media pembelajaran [4].

Media dikembangkan berdasarkan kebutuhan dalam kegiatan pembelajaran geografi, agar guru

lebih mudah menjelaskan materi yang diberikan. Media pembelajaran yang di kembangkan ini

berupa perangkat lunak berbasis visualisasi, yang berisikan materi-materi pedosfer berupa teks,

gambar-gambar terkait materi, dan visualisasi lahan tanah yang di bagi kedalam 2 jenis

visualisasi yaitu, visualisasi lahan tanah yang cocok untuk pertanian dan lahan yang tidak

cocok atau lahan yang sering terjadi erosi, kemiringan lereng dan lahan yang lebih cocok untuk

tumbuh hutan, cagar alam dan suplai air. Visualisasi dalam perangkat lunak ini menggunakan

beberapa gambar-gambar yang sudah jadi, dan peta lahan dalam bentuk (.shp dan jpg), yang

kemudian di desain menggunakan warna lahan tanah dan penjelasan materi untuk lebih di

pahami.

Page 11: Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Visualisasi

11

Pembelajaran Geografi adalah pengetahuan mengenai persamaan dan perbedaan

gejala alam dan kehidupan di muka bumi serta interaksi antara manusia dan lingkungannya

dalam konteks keruangan dan kewilayahan [5]. Bidang kajian geografi meliputi bumi, aspek

dan proses yang membentuknya, hubungan kausal dan spasial, manusia dengan lingkungan,

serta interaksi manusia dengan tempat dan juga memadukan dimensi alam fisik dengan

dimensi manusia dalam melihat keberadaan kehidupan manusia di tempat lingkungan mereka

berada [5]. Pada mata pelajaran geografi terkait materi pedosfer, yang berkaitan dengan proses

pembentukan tanah dan pengolahan lahan. Lahan adalah, perpaduan berbagai unsur fisik-

biologis tanah dan semua yang ada diatasnya dan saling berpengeruh. Tanah merupakan

sumber daya alam yang penting, dan dapat digunakan untuk memproduksi bahan pangan dan

pakaian. Untuk melestarikan sumber daya lahan sebagai sumber produksi dan tempat

penyimpanan air tanah, diperlukan usaha pengolahan tanah yang baik. Agar dapat mengetahui

kemampuan lahan yang ada maka diperlukan adanya evaluasi sehingga, dapat melakukan

pengelompokan tanah untuk digunakan sebagai lahan pertanian. Kelas kemampuan lahan

untuk pertanian dibuat oleh Staf Pengawetan Tanah Departemen Pertanian Amerika yang

akhirnya di kenal dengan sebutan delapan kelas kemampuan atau kesesuaian lahan. Delapan

kelas kemampuan lahan tersebut di bagi kedalam kelas-kelas yang cocok untuk pertanian yaitu

kelas I, II, III, IV dan kelas V, VI, VII, VIII merupakan lahan yang sangat terbatas untuk

pertanian dan lebih cocok untuk hutan wisata, cagar alam, dan suplai air. Pengelompokan

lahan-lahan tersebut kedalam 8 kelas dengan melihat keadaan tanah yang baik, atau tanah

yang sering terjadi banjir, erosi kecuraman lereng, drainase yang kurang baik, tanah berpasir

dan berbatu [5].

3. Metode Penelitian

Metode dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian pengembangan yang

berdasarkan pada pengembangan produk berupa, media pembelajaran yang dikembangkan

dari perangkat lunak sistem informasi geografis, dan dalam pelaksanaannya penelitian ini,

menggunakan metode deskriptif, evaluatif dan eksperimental, namun hanya digunakan dua

metode yaitu metode deskriptif dan evaluatif [14]. Metode penelitian deskriptif digunakan

dalam penelitian awal untuk mengumpulkan data berupa kondisi guru, siswa, keadaan

lingkungan kelas, penggunaan media dan permasalahan yang di hadapi dalam kegiatan

pembelajaran sehingga dapat menjadi patokan dalam pengembangan media. Metode evaluatif

digunakan untuk mengevaluasi proses uji coba produk sehingga dapat dievaluasi kelayakan

produk yang di kembangkan [14]. Penelitian pengembangan dalam penelitian ini menggunakan

model Four-D, yang dikembangkan oleh Sivasailam Thiagarajaan, Dorothy S.Semmel, dan

Melvynl Semmel.

Ada empat tahapan dalam penelitian dan pengembangan yang disingkat dengan 4D,

yaitu “define, design, develop and disseminate” [14]. Penggunaan model 4D dalam penelitian

ini disusun berdasarkan 4 tahapan yang ada dan disesuaikan dengan penelitian yang dilakukan.

Keempat tahapan tersebut antara lain, tahapan define (pendefinisian), design (perancangan),

develop (pengembangan), disseminate (penyebaran). Penjelasan tahapan penelitian

pengembangan dibuat kedalam sebuah diagram alur, sehingga dapat memperjelas tahapan-

tahapan penelitian model 4D. Diagram alur hasil modifikasi model Four-D dapat di lihat pada

gambar 1 [20].

Page 12: Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Visualisasi

12

Gambar 1. Bagan Modifikasi Model Pengembangan 4-D

Penelitian dilakukan di SMA Theresiana Salatiga dari pengambilan data, desain

produk, pengembangan sampai pada penyebaran produk melalui penerapan media, penelitian

yang dimulai dari bulan November 2015 sampai Maret 2016. Penggunaan teknik sampling

dalam penelitian ini bersifat purposeive sampling, karena peneliti memilih informan yang

mengetahui informasi dan permasalahan sehingga melalui penelitian ini peneliti mengambil

sampel siswa kelas X dengan jumlah siswa 12 orang [14]. Untuk memeriksa validasi media

dilakukan oleh guru geografi terkait indikator pembelajaran, tujuan pembelajaran dan isi materi

sedangkan, untuk pemilihan media sampai pada pembuatan media beserta format media

diperikasa oleh dosen ahli media.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini disesuaikan dengan jenis penelitian

pengembangan yaitu, untuk pengambilan data awal digunakan wawancara dan observasi dan

untuk mengetahui hasil pada saat uji coba produk digunakan soal tes awal, tes akhir dan

pemberian angket kepada siswa untuk menilai produk yang dijadikan media pembelajaran.

Data penelitian berupa data kuantitatif yaitu, data angka-angka yang dianalisis untuk

mengetahui hasil akhir dari penyebaran yang dilakukan dengan uji coba produk dengan

memberikan tes dan kuesoner. Kuesioner dibuat menggunakan Skala Likert digunakan untuk

mengukur pendapat siswa tentang penerapan media yang dikembangkan dalam penelitian.

Kuesioner yang dipakai dalam peneltian diadopsi dari kuesioner penelitian yang dilakukan oleh

Adhywiarta. L dengan judul penelitian “Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran

Matematika Berbantuan Komputer Terhadap Motivasi Belajar Dan Hasil Belajar

Matematika”.

Page 13: Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Visualisasi

13

Tabel 1. Kisi-kisi Kuesioner Penerapan Media

NO INDIKATOR NOMOR BUTIR SOAL JUMLAH

BUTIR

SOAL

1

2

3

4

Efektivitas Isi Media

Rasa senang dan

tertarik belajar

dengan media

pembelajaran

Perhatian saat belajar

Rasa Ingin tahu dan

kemauan untuk

belajar dengan

menggunakan media

1. Aplikasi Arcview dapat digunakan sebagai media

pembelajaran yang menarik

2. Media pembelajaran yang digunakan sudahsesuai

dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan

4. Isi media sudah sangat sesuai dengan materi sehingga

mudah untuk dimengerti

5. Penggunaan media membantu siswa memperoleh

informasi tentang materi geografi yang di ajarkan

3. Media pembelajaran yang digunakan begitu menarik

karena menampilkan huruf dan warna

6. Saya senang belajar geografi dengan menggunakan

media pembelajaran geografi

7. Saya lebih beta belajar geografi dengan menggunakan

media pembelajaran arcview

10. Saya lebih tertarik mempelajari geografi dengan

menggunakan aplikasi arcview sebagai visualisasi

media pembelajaran

18. Saya tidak merasa bosan ketika guru menjelaskan

materi dengan menggunakan aplikasi arcview sebagai

media pembelajaran geografi

9. Saya lebih memperhatikan materi pembelajaran selama

proses pembelajaran dengan menggunakan aplikasi

arcview sebagai visualisasi media pembelajaran.

11. Pembelajaran dengan menggunakan aplikasi arcview

sebagai visualisasi media pembelajaran membuat saya

lebih memahami materi pelajaran.

15. Pembelajaran dengan aplikasi arcview sebagai media

pembelajaran geografi mebuat saya lebih mampu

memahami materi yang diajarkan

8. Saya lebih aktif selama proses belajar menggunakan

aplikasi arcview sebagai media pembelajaran

12. Selama pelajaran ini saya selalu menanyakan hal-hal

yang belum saya ketahui baik kepada teman ataupun

guru.

13. Media pembelajaran geografi dengan bantuan aplikasi

arcview yang digunakan menimbulkan banyak

pertanyaan di benak saya karena, ditayangkan

beberapa gambar menarik

14. Saya ingin lebih meningkatkan prestasi pada mata

pelajaran geografi setelah mengikuti pembelajaran

dengan menggunakan aplikasi arcview sebagai media

pembelajaran.

16. Menurut saya, penggunaan aplikasi arcview dalam

menjelaskan materi geografi sangat menarik.

17. Saya lebih bersemangat mempelajari geografi pada

pertemuan ini karena, disajikan dengan visualisasi

materi yang menarik sehingga konsentrasi saya

meningkat.

4

5

3

6

Page 14: Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Visualisasi

14

4. Hasil dan Pembahasan

Proses pengembangan media pembelajaran berbasis visualisasi pengelompokan lahan

kelas tanah dalam pembelajaran geografi dilakukan mulai dari tanggal 18 Januari 2016 sampai

30 Maret 2016. Model pengembangan produk menggunakan 4-D, yang terdiri atas 4 tahapan

yaitu pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan penyebaran yang alur (bagan)

tahapannya ada pada gambar 1.

Tahapan pendefinisian (define) meliputi beberapa kegiatan yang dilakukan yaitu: (1)

pengambilan data awal untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi siswa dalam kegiatan

belajar mengajar khususnya pada pembelajaran geografi dan dari pengambilan data awal

tersebut didapatkan pada kelas X SMA Theresiana yang kemudian dilakukan analisis lagi

untuk melihat lebih jelas keadaan siswa dan proses belajar mengajar, (2) Kegiatan analisis

kegiatan belajar mengajar meliputi analisis pada siswa dan analisis materi pembelajaran.

Analisis siswa dilakukan dengan observasi sehingga dapat melihat keadaan siswa secara

langsung dan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa dilihat berdasarkan hasil

belajar yang ada, sehingga di dapatkan ada beberapa siswa pada kelas X di SMA Theresiana

yang hasil belajarnya di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Analisis materi dilakukan

untuk menganalisis materi-materi yang sulit dipahami siswa dan dapat menjadi fokus penelitian

dalam pengembangan media dan didapatkan beberapa materi yang sulit dipahami siswa salah

satunya materi pada semester II yaitu materi pedosfer. Analisis tugas dilihat berdasarkan materi

pedosfer dan indikator pencapaian hasil belajar yang terdapat di dalam silabus kelas X, dan (3)

Analisis spesifikasi tujuan pembelajaran dilihat pada RPP dan Silabus pelajaran geografi kelas

X pada semester II yang biasanya guru gunakan. Untuk mengetahui informasi terkait

permasalahan yang ada, peneliti melakukan wawancara dan diskusi dengan guru geografi kelas

X di SMA Theresiana Salatiga. Hasil wawancara dan diskusi tentang kondisi secara umum

siswa kelas X akan dijadikan sebagai bahan masukan dalam penyusunan pengembangan media

pembelajaran.

Tahapan perancangan (design), meliputi (1) pemilihan media disesuaikan dengan

tahapan pendefinisian dan menyesuaikan dengan sarana yang tersedia di SMA Theresiana, (2)

pemilihan format, format isi dipilih dalam mendesain media visualisasi dengan menyesuaikan

kompetensi dasar, indikator pembelajaran geografi, dan didalam media yang di kembangkan

memuat materi yang berupa gambar, dan visualisasi lahan kelas tanah yang dibuat dengan

tujuan agar peserta didik aktif, bersemangat, dan termotivasi pada proses pembelajaran

sehingga dapat memberikan hasil belajar yang maksimal, dan (3) Perancangan awal, pada

tahapan ini peneliti melakukan pemilihan media yang sesuai, pertama-tama berdiskusi dengan

guru terkait indikator pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang bisa dilihat melalui silabus,

dan setelah itu peneliti berdiskusi dengan dosen dalam pemilihan media, isi media, dan

perancangan awal. Media yang dipilih dalam penelitian ini adalah, produk berupa perangkat

lunak sistem informasi geografis yang dikembangkan menjadi sebuah media pembelajaran

berbasis visualisasi pengelompokan lahan kelas tanah, beserta materi tentang tanah.

Tampilan hasil desain media pembelajaran dapat dilihat pada gambar 2, 3, 4, 5, 6, 7,

dan 8. Gambar 2, 3, 4, 5, merupakan tampilan awal dari desain beserta isi materi dan gambar

6, 7, dan 8 merupakan desain visualisasi lahan tanah yang di kelompokan, berikut ini

merupakan tampilan hasil desain media pembelajaran berbasis visualisasi pengelompokan

lahan kelas tanah, beserta penjelasan masing-masing gambar dan tampilan gambar-gambar

Page 15: Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Visualisasi

15

desain media ini merupakan tampilan akhir setelah di lakukan penilaian kelayakan media oleh

masing-masing validator sehingga dapat dinyatakan layak digunakan untuk uji coba media.

Gambar 2. Tampilan Awal Media Pembelajaran

Tampilan awal media media pembelajaran ini, berisikan dua tombol button yaitu,

Tombol Stop dan Tombol Mulai. Tombol Stop mengarahkan kita untuk Stop dan keluar dari

media sedangkan Tombol Mulai untuk memulai tampilan utama yang berisikan indikator dan

tujuan pembelajaran.

Gambar 3. Tampilan Tujuan Pembelajaran

Setelah melewati tampilan awal, masuk dalam tampilan kedua ini yang berisi nama

materi yang akan diberikan, dan tujuan dari pembelajaran yang di harapkan. Tampilan ini

berisikan 3 tombol yaitu: tombol kembali yang bertujuan untuk kembali pada tampilan awal,

tombol materi jika di klik masuk dalam materi yang akan di ajarkan, dan tombol visualisasi

lahan jika di klik akan masuk pada tampilan visualisasi lahan tanah.

Gambar 4. Materi Terbentuknya Tanah

Gambar 4, merupakan tampilan isi materi terbentuknya tanah yang ada dalam media.

Materi ini sebagai pelengkap penjelasan pengelompokan lahan kelas tanah yang terdiri atas

Page 16: Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Visualisasi

16

gambar dan penjelasan. Pada tampilan ini terdapat 2 tombol, tombol kembali yaitu tombol

untuk kembali pada tampilan sebelumnya dan tombol faktor pembentukan tanah yang nantinya

jika di klik akan masuk pada materi faktor pembentukan tanah.

Gambar 5. Materi Sifat Fisik Tanah

Gambar 5 menunjukan tampilan materi cici-ciri tanah yang terdiri atas materi sifat fisik

tanah, sifat kimia tanag, sifat biologi tanah dan jenis-jenis tanah. Tampilan gambar di atas ini

mewakili beberapa materi di dalamnya yang sudah di desain dalam media pembelajaran.

Materi-materi ini di berikan untuk mengarahkan siswa memahami proses terbentuknya tanah

dan ciri-ciri tanah itu sendiri.

Gambar 6. Pengelompokan Lahan Tanah ke dalam VIII kelas

Tampilan pada gambar 6, merupakan tampilan pengelompokan tanah kedalam VIII kelas

secara keseluruhan, sehingga untuk lebih memperjelas kelas-kelas sesuai dengan kegunaannya,

di bagi kedalam 2 contoh visualisasi lahan yang cocok untuk pertanian, dan yang tidak cocok

untuk pertanian seperti pada gambar 7 dan 8. Desain gambar 6 ini merupakan desain yang telah

dilakukan beberapa kali dilakukan perbaikan untuk memperjelas materi sehingga di tambahkan

gambar 7 dan 8, agar siswa lebih memahami materi.

Page 17: Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Visualisasi

17

Gambar 7. Desain Visualisasi Kelas Tanah Untuk Pertanian

Gambar 7 menunjukan hasil desain penjelasan visualisasi kelas lahan tanah dan diberikan

warna hijau untuk menjelaskan bahwa dalam pengelompokan lahan kelas I, II, III dan IV

merupakan lahan yang cocok di jadikan untuk pertanian karena, memiliki tingkat kesuburan

tanah yang tinggi dan tingkat erosi dan kemiringan lereng yang rendah bahkan tidak ada.

Gambar 8. Desain Visualisasi Kelas Tanah Bukan Untuk Pertanian

Gambar 8, merupakan tampilan desain visualisasi lahan kelas tanah yang di berikan

warna coklat untuk menjelaskan bahwa lahan tanah ini tidak cocok untuk pertanian karena

memiliki tingkat erosi dan kemiringan lereng yang tinggi. Visualisasi ini menunjukan kelas

lahan tanah V, VI, VII, dan VIII beserta penjelasan bahwa lahan tanah ini lebih cocok untuk

hutan, wisata cagar alam dan suplai air.

Tahapan pengembangan (develop) meliputi, (1) Analisis isi media berupa, validasi

media yang dilakukan oleh ahli media yang kemudian di revisi. Peneliti melakukan beberapa

revisi sampai media yang di buat dinyatakan sudah benar, sesuai dan dapat digunakan seperti

yang ditunjukan pada gambar 3, 4, 5, 6, 7, 8 merupakan hasil dari beberapa kali revisi agar

media layak untuk digunakan. Penilaian media yang digunakan dinilai melalui diskusi dengan

dosen pembimbing untuk melihat desain media jika belum sesuai atau masih kurang lengkap

direvisi, dan terkait materi pembelajaran yang di pakai, koreksi di lakukan oleh guru mata

pelajaran geografi.

Page 18: Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Visualisasi

18

Tahapan terakhir adalah tahapan penyebaran (disseminate). Pada tahapan ini peneliti

melakukan kegiatan penyebaran berupa uji coba yang dilakukan dalam penelitian ini dengan

menerapkan penggunaan media dalam kegiatan belajar mengajar secara langsung dalam kelas,

sehingga dapat mengetahui bagaimana media yang dibuat apakah sudah sesuai dan dapat

dikatakan efektif sebagai media pembelajaran. Untuk melakukan pengukuran digunakan

kuesioner penerapan media untuk mengetahui hasil penggunaan media yang di kembangkan

menjadi media pembelajaran dan tes diberikan untuk mengukur hasil belajar siswa, apakah

dengan menggunakan media ini dalam pembelajaran siswa dapat memahami penjelasan materi

yang diberikan.

Pelaksanaan uji coba pada tahapan penyebaran ini hanya dilakukan satu kali uji coba.

Uji coba dilakukan sesuai jam pelajaran geografi pada kelas X dengan menerapkan penggunaan

media pembelajaran yang dilaksanakan pada tanggal 30 Maret 2016, dengan waktu

pembelajaran 90 menit (2 x 45 menit). Proses pembelajaran dimulai pada pukul 07. 15 WIB

dengan beberapa tahapan. Tahapan pertama, guru perkenalan kepada siswa terkait penelitian

yang di lakukan dan sebelum masuk pada penjelasan materi, guru membagikan soal pretes

untuk di kerjakan sebelum penjelasan materi, agar dapat mengetahui hasil dan pemahaman.

Tahapan kedua, perkenalan terhadap media pembelajaran yang digunakan, penjelasan materi

utama dengan menggunakan media pembelajaran yang sudah didesain, yang sudah berisikan

materi dan visualisasi dari pengelompokan lahan kelas tanah kedalam delapan kelas yang

terbagi menjadi lahan kelas yang layak untuk pertanian dan lahan kelas yang tidak layak untuk

pertanian. Tahapan ketiga, pemberian postes setelah diberikan materi untuk melihat sejauh

mana pemahaman siswa setelah di berikan materi dengan menggunakan media. Tahapan

terakhir, setelah semua kegiatan pembelajaran telah selesai guru membagikan kuesioner, agar

siswa dapat menilai bagaimana uji coba penerapan media yang telah dilakukan.

Melalui uji coba media dalam tahapan penyebaran kemudian dianalisis dan

mendapatkan hasil belajar dari tes awal (pretest), tes akhir (postest) dan hasil presentase

pengisian kuesioner setelah menerapkan media. Proses belajar mengajar dengan melakukan uji

coba menerapkan media visualisasi pada kelas X dengan jumlah siswa sebanyak 12 orang yang

menunjukan adanya peningkatan pada hasil belajar yang ditunjukan dengan hasil rata-rata

pretes yang tadinya, 39,17 meningkat menjadi 80,00 pada hasil rata-rata posttest.

Tabel 2. Hasil Belajar Siswa Kelas X

Jenis Tes Jumlah Siswa

Tuntas

Jumlah Siswa

Tidak Tuntas

Rata-rata Presentase

Ketuntasan

Keterangan

Pretes 1 11 39. 17 8% Belum Tercapai

Postest 11 1 80,00 75% Tercapai

Untuk menentukan hasil belajar siswa sudah tercapai atau belum digunakan kriteria

ketuntasan minimal pembelajaran geografi yang digunakan di SMA Theresiana yaitu batas

nilai ≥70 dinyatakan tercapai, ≤ 70 belum tercapai. Pada tabel 1, perhitungan ketuntasan pretes

8% dan postes 75% yang di dapatkan dengan menghitung jumlah siswa yang tuntas di bagi

dengan jumlah siswa yang mengikuti tes dan di kali seratus persen. Melalui hasil presentase

tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil posttes lebih tinggi dari pretes maka, uji coba media

visualisasi lahan kelas tanah dalam pembelajaran geografi dapat dikatakan efektif, karena dapat

mencapai tujuan pembelajaran yang di harapkan dengan ditunjukan meningkatnya hasil

belajar.

Page 19: Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Visualisasi

19

Kuesioner dalam uji coba media berisikan 18 pertanyaan dengan indikator yang telah

di tentukan seperti pada tabel 1. Pilihan jawaban 5, dengan skor tertinggi (ideal) adalah 5 dan

skor terendah adalah 1. Semakin tinggi skor menunjukan bahwa media yang diuji cobakan

sudah layak digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dan jika semakin rendah skor

menunjukan bahwa, media yang telah di buat harus di revisi agar lebih baik.

Skor ideal untuk penerapan media = 5 x 18 x 12 =1080 (5 = skor tertinggi, 18 butir

jumlah pertanyaan dan 12 jumlah responden) [15].

Tabel 2. Data Hasil Penerapan Media Pembelajaran

Sehingga berdasarkan tabel tersebut, dapat dinyatakan bahwa tanggapan siswa

(responden) dalam uji coba media pembelajaran untuk melihat pengaruh dari pengembangan

media pembelajaran yang telah di terapkan maka, dapat dihitung dengan langkah sebagai

berikut. Berdasarkan data yang terkumpul (tabel. 2) setelah dihitung dapat ditemukan bahwa

jumlah skor untuk indikator penerapan media pembelajaran yang diperoleh melalui

pengumpulan data = 907. Dengan demikian untuk hasil uji coba penerapan media yang telah

di kembangkan sebagai media pembelajaran yang di tampilkan = 907:1080 = 0.84 atau 84%

dari yang diharapkan atau nilai dari 84 untuk skor 100 [15].

Melalui kuesioner yang diberikan terdapat 4 indikator (tabel 1), maka dapat juga

dilakukan perhitungan berdasarkan 4 indikator tersebut sehingga dapat diketahui hasil masing-

masing indikator menurut persepsi siswa (responden). Untuk itu dapat dilakukan perhitungan

sebagai berikut, (1) Indikator penerapan media pembelajaran tentang “Efektivitas Isi Media”

ada 4 pertanyaan yaitu nomor 1, 2, 4, 5. Jumlah nilai untuk pertanyaan-pertanyaan tersebut

(tabel 2 bagian bawah) 52 + 52 + 52 + 55 = 211. Skor tertinggi = 5 x 4 x 12 = 240. Jadi untuk

indikator efektivitas isi media dalam penerapan media pembelajaran = 211:240 = 0.88 atau

88% dari yang di harapkan, (2) Indikator penerapan media pembelajaran tentang “Rasa senang

dan tertarik belajar dengan media pembelajaran” ada 5 pertanyaan yaitu nomor 3, 6, 7, 10, 18.

Jumlah nilai untuk pertanyaan-pertanyaan tersebut (tabel 2 bagian bawah) 50 + 48 + 48 + 49 +

50 = 245. Skor tertinggi = 5 x 5 x 12 = 240. Jadi untuk indikator rasa senang dan tertarik belajar

Page 20: Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Visualisasi

20

dengan media dalam penerapan media pembelajaran = 245:300 = 0.82 atau 82%, (3) Indikator

penerapan media pembelajaran tentang “Perhatian saat belajar” ada 3 pertanyaan yaitu nomor

9, 11, 15. Jumlah nilai untuk pertanyaan-pertanyaan tersebut (tabel 2 bagian bawah) 51 + 50 +

51 = 152. Skor tertinggi = 5 x 3 x 12 = 180. Jadi untuk indikator perhatian saat belajar dalam

penerapan media pembelajaran = 152:180 = 0.84 atau 84%, (4) Indikator penerapan media

pembelajaran tentang “Rasa Ingin tahu dan kemauan untuk belajar dengan menggunakan

media” ada 6 pertanyaan yaitu nomor 8, 12, 13, 14, 16, 17. Jumlah nilai untuk pertanyaan-

pertanyaan tersebut (tabel 2 bagian bawah) 46 + 44 + 53 + 54 + 52 + 50 = 299. Skor tertinggi

= 5 x 6 x 12 = 360. Jadi untuk indikator perhatian ini dalam penerapan media pembelajaran =

299:360 = 0.83 atau 83% [15].

Berdasarkan hasil pada tabel 2 menunjukan bahwa dari hasil penelitian dengan uji

coba penerapan media pada tahapan penyebaran di dapatkan tanggapan siswa dengan

presentase 84 % atau nilai 84 dari skor 100, dan melalui perhitungan masing-masing indikator

dari nilai tertinggi 88%, 84%, 83%, 82% dapat di jelaskan bahwa media yang terapkan sudah

sangat efektif sehingga di tunjukan dengan tercapainya tujuan pembelajaran dan telah

menjawab rumusan masalah pada penelitian ini.

5. Kesimpulan dan Saran

Penelitian pengembangan media pembelajaran berbasis visualisasi dalam pembelajaran

geografi untuk materi pedosfer tentang pengelompokan lahan kelas tanah pada kelas X di SMA

Theresiana dapat diambil kesimpulan sebagi berikut:

Pengembangan produk media yang dibuat berupa, media pembelajaran berbasis

visualisasi dalam pembelajaran geografi untuk materi pedosfer tentang pengelompokan lahan

kelas tanah pada kelas X di SMA Theresiana telah di uji cobakan dengan menerapkan secara

langsung dalam kegiatan belajar mengajar di kelas dan memberikan hasil yang efektif.

Respon siswa terhadap media pembelajaran berbasis visualisasi dalam pembelajaran

geografi, untuk materi pedosfer tentang pengelompokan lahan kelas tanah pada kelas X di

SMA Theresiana ditunjukan berdasarkan hasil analisis di dapatkan berupa, hasil belajar yang

ditunjukan dengan peningkatan hasil belajar dari hasil rata-rata pretest 30,17 meningkat

menjadi 80,00 pada hasil rata-rata pretest dan melalui perhitungan hasil kesioner terkait

indikator yang telah di tentukan menunjukan hasil presentase tertinggi dengan pandangan siswa

dari keseluruhan indikator yang ingin di capai yaitu 84% dari 100%

Berdasarkan kesimpulan, maka diajukan beberapa saran sebagai berikut:

Media pembelajaran berbasis visualisasi dalam pembelajaran geografi untuk materi

pedosfer tentang pengelompokan lahan kelas tanah pada kelas X di SMA Theresiana, jika

dalam penelitian ini hanya digunakan oleh guru dalam penyampaian materi, maka untuk

penelitian selanjutnya dapat digunakan oleh siswa agar secara langsung siswa dapat

menggunakan media tersebut.

Kalau pada penelitian ini pada tahapan penyebaran hanya dilakukan pada satu sekolah

saja dengan satu kali uji coba penerapan pada kelas X saja maka, pada penelitian selanjutnya

dapat diuji cobakan beberapa kali ke sekolah-sekolah dengan subjek yang berbeda-beda.

Page 21: Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Visualisasi

21

6. Daftar Pustaka

[1] Darmawan, D. (2012) Teknologi Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

[2] Musfikon, HM. (2012) Pengembangan Media Dan Sumber Belajar, Jakarta: PT

Prestasi Pustakaraya

[3] Mulyono, Bambang N., dan Suhandini, P. (2007) Kompetensi Dasar Gografi 1, Solo:

PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. [4] Prahasta, E. (2004) Sistem Informasi

Geografis Arcview Lanjut, Bandung: Informatika.

[5] Prahasta, E. (2004) Sistem Informasi Geografis, Bandung: Informatika.

[6] Sefle, L., Pakasi, S. E., Kamagi, Y. E., & Kawulusan, R. (2013, January). Klasifikasi

Kemampuan Lahan Dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis Di Kecamatan

Lolak Kabupaten Bolaang Mongondow. In Cocos (Vol. 2, No. 4). Tersedia:

https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&q=Klasifikasi+Kemampuan+Lahan+denga

n+menggunakan+Sistem+Informasi+Geografis+di+Kecamatan+Lolak+Kabupaten+B

olaang+Mongondow&btnG. Diakses tanggal 24 Februari 2016.

[7] DI, S. U. P. L. P. (2010). Pemetaan dan Analisa Sebaran Sekolah untuk Peningkatan

Layanan Pendidikan di Kabupaten Kediri dengan GIS. Tersedia:

https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&q=Pemetaan+dan+Analisa+Sebaran+Sekol

ah+Untuk+Peningkatan+Layanan+Pendidikan+di+Kabupaten+Kediri.+++++&btnG.

Diakses tanggal 26 Januari 2016

[8] Yunianti, D. D., Rintayati, P., & Sarwono, S. (2015). Aplikasi Model Quantum

Learning Disertai Media Flash Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Materi

Pedosfer Pada Siswa Kelas Xa Semester Genap SMA Negeri 5 Magelang Tahun

Pelajaran 2013/2014. Geoeco, 1(1). Tersedia:

https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&q=Aplikasi+Model+Quantum+Learning+d

i+Sertai+Media+Flash+Untuk+Meningkatkan+Motivasi+dan+hasil+Belajar+Materi+

Pedosfer+Pada+Siswa+Kelas+XA+Semester+Genap+SMA+N+5+Magelang+tahun+

ajaran+2013%2F2014&btnG. Diakses tanggal 26 Januari 2016.

[9] Olii, S. V., Paramata, Y., & Ntobuo, N. E. (2014). Pengaruh Penerapan Model

Pembelajaran Cooperative Learning Group Investigation Diintegrasikan Dengan

Metode Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Geografi

Materi Pedosfer Di SMA Negeri I Limboto. Kim Fakultas Matematika Dan IPA, 2(1).

Tersedia:

https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&q=Pengaruh+Penerapan+Model+Pembelaj

aran+Cooperative+Learning+Tipe+Group+Investigation+Di+integrasikan+dengan+M

etode+Make+A+Match+Terhadap+Hasil+Belajar+Siswa+Pada+Pembelajaran+Geogr

afi+Materi+Pedosfer+di+SMA+N+1+Limboto.++++&btnG. Diakses tanggal 24

Februari 2016

[10] Liana, L. (2009). Penggunaan MRA dengan Spss untuk menguji pengaruh variabel

Moderating terhadap hubungan antara variabel Independen dan variabel

Dependen. Dinamik-Jurnal Teknologi Informasi, 14(2). Tersedia:

http://www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/fti1/article/viewFile/95/90. Diakses tanggal

26 Februari 2016.

[11] Rinawan, S. Y. (2014). Efektivitas Penggunaan Metode Pembelajaran Jigsaw Berbasis

Wifi Ad Hoc dalam Pembelajaran Sistem Basis Data Kelas XI Jurusan Rekayasa

Perangkat Lunak . Jurnal Teknologi Informasi-Aiti, (Vol.11. No. 2) Agustus 2014.

Tersedia: http://repository.uksw.edu/handle/123456789/5129. Diakses tanggal 6 April

2016

[12] Rahman, Muhamad S.K., dan Wijayanti, T. (2013) Geografi, Sidoarjo: PT Masmedia

Buana Pustaka

[13] Nazir, M. (1983) Metode Penelitian, Jakarta Timur: Balai Aksara.

Page 22: Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Visualisasi

22

[14] Arifin, Z. (2012) Penelitian Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

[15] Sugiyono. (2012) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan Kombinasi, Bandung:

Alfabeta

[16] Adhywiarta. L. (2011) Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Matematika

Berbantuan Komputer Terhadap Motivasi Belajar Dan Hasil Belajar

Matematika. Skripsi Thesis, Uin Sunan Kalijaga Yogyakarta. Tersedia:

http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6383. Diakses tanggal 17 April 2016.

[17] Mardapi, D. (2008). Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes, Jogjakarta: Mitra

Cendikia Press

[18] Tjo, E. (2012) Motivasi Dalam Pendidikan, Jakarta Utara: PT Indeks.

[19] Indriana, D. (2011) Ragam Alat bantu Media Pembelajaran, Jogjakarta: DIVA Press

[20] Suseno, P. U., Ismail, Y., & Ismail, S. (2013). Pengembangan Media Pembelajaran

Interactive Video Berbasis Multimedia Dalam Pembelajaran Matematika Untuk Sub

Materi Segiempat Di Kelas Vii Smp (Suatu Penelitian Di Smp Negeri 3 Gorontalo).

Kim Fakultas Matematika Dan Ipa, 1(1). Tersedia:

http://kim.ung.ac.id/index.php/KIMFMIPA/article/view/3350. Diakses tanggal 23

April 2016.