302
PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES DASAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh Sutrisno NIM 122150034 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO 2016 i

PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

  • Upload
    others

  • View
    19

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN

BERBASIS DISCOVERY LEARNING UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES

DASAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 11

PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Sutrisno

NIM 122150034

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

2016

i

Page 2: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

ii

Page 3: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

iii

Page 4: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Hidup adalah perjuangan. Jika engkau ingin menjadi seorang pahlawan tak perlu

menjadi orang lain, cukup jadilah dirimu sendiri dan percaya akan kemampuan

yang ada pada dirimu (Soe_triz).

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Kakakku yang tulus berjuang yang selalu memberikan semangat,

motivasi, dana kuliah dan kasih sayang.

Semua Dosen Program Studi Pendidikan Fisika terutama Dosen

Pembimbingku yang selalu membimbing dan memotivasi sehingga

aku dapat memperoleh ilmu pengetahuan dan pengalaman yang

sangat berharga dan tak ternilai.

Teman-teman Program Studi Pendidikan Fisika tercinta angkatan

2012 terutama kelas 8 B, kalian adalah keluarga kedua yang

terbaik.

Kawan-kawan seperjuangan di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah

Purworejo, abadi perjuangan kita !!!

Kawan-kawan Angkatan Muda Muhammadiyah, LPB

Muhammadiyah Purworejo, Kelas Inspirasi Purworejo, dan adik-

adiku di HIMA Pendidikan Fisika.

iv

Page 5: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

v

Page 6: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

PRAKATA

Allhamdulillah, puji syukur keadirat Allah SWT atas karunia dan

hidayahnya, serta dengan doa, usaha dan tanggung jawab, akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengna judul “Pengembangan Desain Pembelajaran

Berbasis Discovery Learning untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Dasar

Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Purworejo Tahun Pelajaran 2015/2016”, guna

memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada

jurusan Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiah Purworejo.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak

lepas dari dorongan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu

dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Yuli Widiyono, M.Pd. selaku Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah

Purworejo yang telah memberikan izin dan rekomendasi kepada penulis

mengadakan penelitian untuk penyusunan skripsi ini.

2. Eko Setyadi Kurniawan, M.Pd.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Fisika, sekaligus validator dari ahli yang telah memberikan saran, perhatian

dan dorongan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

3. Nur Ngazizah, S.Si, M.Pd. selaku pembimbing I dan H. Arif Maftukhin,

M.Pd. selaku pembimbing II yang telah membimbing, mengarahkan,

memotivasi dengan penuh kesabaran dan tidak mengenal lelah, serta

vi

Page 7: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

mengoreksi skripsi ini dengan penuh ketelitian sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

4. Drs. Yohannes Widada Irianta, selaku Kepala Sekolah SMA N 11 Purworejo

yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian.

5. Wiyati Sri Hardani, S.Pd. selaku guru fisika SMA N 11 Purworejo sekaligus

validator dari pihak guru yang telak banyak membantu dalam melakukan

penelitian ini.

6. Tinarni, S.Pd. selaku guru fisika SMA N 4 Purworejo sekaligus validator dari

pihak guru.

7. Drs. Ashari, M.Sc. selaku validator dari ahli.

8. Agung Munandar dan Fikriyani Zakaria selaku observer dan rekan diskusi

selama melakukan penelitian.

9. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika angkatan 2012

yang selalu memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah membantu

dalam penyusunan skripsi.

Penulis hanya dapat berdoa semoga Allah SWT memberikan balasan yang

berlipat ganda atas budi baik yang telah diberikan. Semoga skripsi ini bermanfaat

bagi penulis khususnya dan para pembaca umumnya.

Purworejo,…………………

Penulis

Sutrisno

vii

Page 8: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

ABSTRAK

Sutrisno. 122150034. Pengembangan Desain Pembelajaran Berbasis Discovery

Learning untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Dasar Siswa Kelas X SMA

Negeri 11 Purworejo Tahun Pelajaran 2015/2016. Skripsi. Pendidikan Fisika

FKIP, Universitas Muhammadiyah Purworejo.2016.

Telah dilakukan penelitian pengembangan desain pembelajaran berbasis

discovery learning untuk meningkatkan keterampilan proses dasar siswa kelas X

SMA Negeri 11 Purworejo tahun pelajaran 2015/2016 dengan tujuan untuk

mengetahui a) tingkat kelayakan desain pembelajaran fisika berbasis discovery

learning dalam meningkatkan keterampilan proses dasar siswa b) respons siswa

terhadap desain pembelajaran fisika berbasis discovery learning dalam

meningkatkan keterampilan proses dasar siswa c) proses pelaksanaan desain

pembelajaran fisika berbasis discovery learning dalam meningkatkan

keterampilan proses dasar siswa d) peningkatan keterampilan proses dasar siswa

melalui pengembangan desain pembelajaran berbasis discovery learning. Sebagai

subjek dari penelitian ini adalah 5 siswa kelas X-1 sebagai kelas uji coba terbatas

dan 31 siswa kelas X-4 SMA Negeri 11 Purworejo tahun pelajaran 2015/2016

sebagai kelas uji coba luas. Materi yang digunakan dalam pengembangan desain

pembelajaran ini adalah materi Suhu dan Kalor kelas X semester 2.

Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2015 sampai bulan Mei

2016. Model penelitian yang digunakan adalah model ADDIE (Analysis-Design-

Develop-Implement-Evaluate).Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini

menggunakan metode observasi, wawancara, angket dan tes. Data yang diperoleh

dianalisis menggunakan perumusan percentage agreement (PA).

Berdasarkan hasil penelitian pengembangan yang dilakukan telah diperoleh

desain pembelajaran yang terdiri dari silabus dan RPP. a) kelayakan desain

pembelajaran dilihat dari validasi silabus dan RPP oleh dosen ahli dan guru fisika

dimana silabus mendapatkan rerata skor 48 dengan kriteria cukup baik, sedangkan

RPP mendapatkan rerata skor 130,5 dengan kriteria baik b) respon siswa terhadap

desain pembelajaran yang dikembangkan mendapat skor rerata 35,32 dengan

kriteria baik c) proses pelaksanaan pembelajaran dari lima pertemuan adalah

96,37% dengan kriteria sangat baik d) peningkatan keterampilan proses dasar

siswa mendapatkan persentase rerata 72,62% dengan kriteria baik dan

ketercapaian hasil belajar diperoleh rerata 86,54 untuk pos-test sehingga sudah

melebihi KKM (75). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa desain

pembelajaran berbasis discovery learning yang digunakan untuk meningkatkan

keterampilan proses dasar siswa dapat digunakan dan layak sebagai perangkat

pembelajaran pada tingkat SMA dengan sedikit revisi.

Kata kunci : Discovery learning, Desain Pembelajaran, Keterampilan Proses

Dasar.

viii

Page 9: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................ iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................. iv

HALAMAN PERNYATAAN............................................................. v

PRAKATA .......................................................................................... vi

ABSTRAK ........................................................................................ viii

DAFTAR ISI ....................................................................................... ix

DAFTAR TABEL............................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................... xiii

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................... 1 A. Latar Belakang ...................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................................... 7

C. Pembatasan Masalah ................................................................................... 7

D. Rumusan Masalah ........................................................................................ 8

E. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 8

F. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 9

G. Spesifikasi Produk ....................................................................................... 9

H. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan .............................................. 11

I. Definisi Istilah ............................................................................................ 12

BAB II KAJIAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA

BERPIKIR DAN PERTANYAAN PENELITIAN ........................ 13

A. Kajian Teori......................................................................................... 13

1. Pembelajaran Fisika........................................................................ 13

2. Desain Pembelajaran ............................................................................ 14

3. Keterampilan Proses Sains .................................................................. 29

4. Model Pembelajaran Discovery Learning ......................................... 31

5. Pokok Bahasan Suhu dan Kalor ......................................................... 36

B. Tinjauan Pustaka ................................................................................. 47

C. Kerangka Berpikir ..................................................................................... 49

D. Pertanyaan Penelitian ................................................................................ 50

BAB III METODE PENELITIAN .................................................. 51

A. Jenis Penelitian .................................................................................... 51

ix

Page 10: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

B. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................. 52

C. Subyek Penelitian ...................................................................................... 52

D. Uji Coba Produk ........................................................................................ 52

E. Prosedur Penelitian .................................................................................... 53

F. Instrumen Penelitian .................................................................................. 59

G. Teknik Analisis Data ................................................................................. 66

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................ 71

A. Hasil Penelitian ................................................................................... 71

B. Analisis Data .............................................................................................. 76

C. Pembahasan ................................................................................................ 87

D. Revisi Produk ............................................................................................. 97

E. Kajian Produk Akhir ............................................................................... 101

BAB V PENUTUP ........................................................................... 106

A. Kesimpulan........................................................................................ 106

B. Keunggulan Penelitian ............................................................................ 107

C. Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 108

D. Saran .......................................................................................................... 109

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 111

LAMPIRAN ..................................................................................... 114

x

Page 11: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Kisi-Kisi Lembar Validasi Silabus untuk Meningkatkan

Keterampilan Proses Dasar Siswa ........................................................ 60

Tabel 2. Kisi-Kisi Lembar Validasi RPP untuk Meningkatakan

Keterampilan Proses Dasar Siswa ........................................................ 61 Tabel 3. Kisi-Kisi Lembar Respon Siswa Terhadap Pembelajaran

Menggunakan Desain Pembelajaran Berbasis Discovery

Learning ................................................................................................ 62 Tabel 4. Kisi-Kisi Lembar Keterlaksanaan Pembelajaran .................................. 63

Tabel 5. Kisi-Kisi Lembar Pengamatan Keterampilan Proses

Dasar Siswa .......................................................................................... 64 Tabel 6. Kisi-Kisi Soal Hasil Belajar .................................................................. 65 Tabel 7. Acuan Kriteria Validitas Perangkat Pembelajaran................................. 67 Tabel 8. Konversi Skor Aktual Menjadi Nilai Skala Lima .................................. 67

Tabel 9. Konversi Skor Aktual Menjadi Nilai Skala Lima .................................. 68

Tabel 10. Kriteria Normalized Gain....................................................................... 69

Tabel 11. Tingkat Kelayakan Silabus .................................................................... 71

Tabel 12. Tingkat Kelayakan RPP .........................................................................72

Tabel 13. Data Respon Siswa Pada Uji Coba Terbatas ....................................... 73 Tabel 14. Data Respon Siswa Pada Uji Coba Luas ................................................... Tabel 15. Data Hasil Keterlaksanaan Pembelajaran .............................................. 74

Tabel 16. Data Pengoptimalan Keterampilan Proses Dasar Siswa ....................... 75

Tabel 17. Revisi Silabus dari Kedua Penilai .......................................................... 96

Tabel 18. Revisi RPP dari Kedua Penilai .............................................................. 97

xi

Page 12: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Desain Pembelajaran Menurut Gagne ................................................ 15

Gambar 2. Perbandingan Skala Termometer ....................................................... 37

Gambar 3. Siklus Perubahan Wujud ..................................................................... 42

Gambar 4. Percobaan Perpindahan Panas Secara Konduksi ............................... 44

Gambar 5. Perpindahan Panas Secara Konveksi ................................................. 45

Gambar 6. Skema Rumusan Asas Black .............................................................. 46

Gambar 7. Bagan Kerangkan Berpikir ................................................................. 49

Gambar 8. Desain Single One Shot Case Study .................................................... 53

Gambar 9. Diagram Hasil Validasi Silabus Dosen Ahli ...................................... 76

Gambar 10. Diagram Hasil Validasi Silabus Guru Fisika ..................................... 77

Gambar 11. Diagram Hasil Validasi RPP Dosen Ahli ...........................................79

Gambar 12. Diagram Hasil Validasi RPP Guru Fisika .......................................... 81

Gambar 13. Diagram Hasil Analisis Data Resspon Siswa ..................................... 83

Gambar 14. Diagram Hasil Analis Keterlaksanaan Pembelajaran ......................... 84

Gambar 15. Diagram Hasil Analisis Pengoptimalan Keterampilan Proses

Dasar Siswa ....................................................................................... 85

xii

Page 13: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Soal dan Kunci Jawaban ................................................................ 114

a. Soal Hasil Belajar ............................................................................... 115

b. Kunci Jawaban.............................................................................. 120

Lampiran 2. Produk Desain Pembelajaran ....................................................... 126

a. Produk Desain Pembelajaran Awal .............................................. 126

b. Produk Desain Pembelajaran Hasil Revisi ................................... 126

c. Produk Desain Pembelajaran Akhir ............................................. 126

Lampiran 3. Data Hasil ..................................................................................... 127

a. Data Hasil Wawancara Guru ........................................................ 128

b. Data Hasil Validasi Dosen Ahli ................................................... 131

c. Data Hasil Validasi Guru Fisika .................................................. 145

d. Konversi Skor Validasi Silabus ................................................... 159

e. Data Perhitungan Validasi Silabus Dosen Ahli ........................... 163

f. Data Perhitungan Validasi Siilabus Guru Fisika .......................... 164

g. Analisis Data Validasi Silabus Kedua Validator ......................... 165

h. Konversi Skor Validasi RPP ........................................................ 171

i. Data Perhitungan Validasi RPP Dosen Ahli ................................ 182

j. Data Perhitungan Validasi RPP Guru Fisika ............................... 185

k. Analisis Data Validasi RPP Kedua Validator .............................. 188

Lampiran 4. Data Uji Coba Terbatas dan Uji Coba Luas ................................. 205

a. Data Hasil Respon Siswa.............................................................. 206

b. Konversi Skor Respon Siswa ....................................................... 217

c. Data Hasil Perhitungan Respon Siswa ......................................... 220

d. Data Hasil Perhitungan Respon Siswa Tiap Komponen .............. 222

e. Data Hasil Keterlaksanaan Pembelajaran ..................................... 225

f. Data Perhitungan Keterlaksanaan Pembelajaran .......................... 233

g. Analisis Data Keterlaksanaan Pembelajaran ................................ 235

h. Data Hasil Peningkatan Keterampilan Proses Dasar Siswa ......... 245

i. Konversi Skor Keterampilan Proses Dasar Siswa ........................ 248

j. Tabulasi Keterampilan Proses Dasar Siswa (Data Awal) ............ 256

k. Data Hasil Perhitungan Peningkatan Keterampilan Proses

Dasar Siswa (Data Awal) ............................................................. 258

l. Tabulasi Keterampilan Proses Dasar Siswa (Data Akhir) ............ 260

xiii

Page 14: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

m. Data Hasil Perhitungan Pengoptimalan Keterampilan Proses

Dasar Siswa (Data Akhir) ............................................................. 267

n. Analisis Normalized Gain ............................................................ 269

o. Data Hasil Nilai Pre-Test ............................................................. 270

p. Data Hasil Nilai Post-Test ............................................................ 271

Lampiran 5. Dokumentasi Penelitian ............................................................... 273

Dokumentasi Penelitian ................................................................ 274

Lampiran 6. Surat-surat .................................................................................... 275

a. Surat Keputusan Dosen Pembimbing Surat Ijin Penelitian.......... 276

b. Surat Permohonan Validator ........................................................ 277

c. Surat permohonan Izin Observasi dan Penelitian ........................ 281

d. Surat Keterangan Penelitian ......................................................... 282

Lampiran 7. Kartu Bimbingan dan Hasil Belajar Siswa................................... 283

Kartu Bimbingan .......................................................................... 284

Hasil Belajar Siswa ...................................................................... 285

xiv

Page 15: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fisika merupakan ilmu yang mempelajari tingkah laku alam dalam

berbagai bentuk gejala untuk dapat memahami apa yang mengendalikan atau

menentukan kegiatan tersebut. Berdasarkan hal tersebut maka pembelajaran

fisika tidak lepas dari penguasaan konsep-konsep dasar fisika melalui

pemahaman yang berhubungan dengan gejala-gejala yang terjadi di alam

sekitar kita, sehingga ilmu fisika termasuk ilmu alam. Dalam ilmu fisika

terdapat banyak sekali konsep-konsep yang abstrak yang membuat siswa

menjadi kurang paham. Teori dalam pembelajaran fisika tidak hanya cukup

dibaca, sebab teori fisika tidak sekedar hafalan saja akan tetapi harus dibaca

dan dipahami serta dipraktikkan, sehingga siswa mampu menjelaskan atau

memecahkan permasalahan yang ada dengan caranya sendiri.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23

tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan

SMA/MA/SMALB/Paket C dalam bidang ilmu fisika utamanya dalam upaya

mengembangkan keterampilan proses dasar siswa adalah dengan langkah

melakukan percobaan, antara lain merumuskan masalah, mengajukan dan

menguji hipotesis, menentukan variabel, merancang dan merakit instrumen,

mengumpulkan, mengolah dan menafsirkan data, menarik kesimpulan, serta

mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis.

1

Page 16: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

2

Proses pembelajaran merupakan proses yang sangat penting dalam

proses pendidikan di sekolah. Dalam proses pembelajaran tentunya banyak

melibatkan berbagai unsur yang ada, mulai dari guru, siswa, desain

pembelajaran, model pembelajaran, lembar kerja siswa, media pembelajaran

dan perangkat pendukung lain-lain yang dibutuhkan. Keberadaaan berbagai

unsur tersebut di sekolah memberikan dampak signifikan terhadap

perkembangan keterampilan proses dasar yang ada dalam diri siswa tersebut.

Keberhasilan pendidikan dalam mencapai perkembangan

keterampilan proses dasar yang maksimal di sekolah sangat dipengaruhi oleh

proses pembelajaran yang dialami siswa saat berada di sekolah. Siswa yang

belajar sebenarnya didalam pikirannya terdapat banyak konsep, terutama

konsep awal tentang pembelajaran yang akan diajarkan guru. Oleh karena itu,

proses pembelajaran di sekolah seharusnya dilakukan secara sistematis sesuai

desain pembelajaran yang telah dibuat oleh guru, agar pemahaman konsep

awal siswa lebih mudah, bermakna serta terarah sesuai pedoman.

Desain pembelajaran yang baik dan benar adalah desain pembelajaran

yang dapat membimbing, membantu, dan mengarahkan siswa untuk memiliki

pengalaman belajar serta mampu mencapai tujuan pembelajaran yang telah di

tetapkan dalam penyusunan materi pembelajaran, penggunaan media

pembelajaran, penggunaan metode dan model pembelajaran. Desain

pembelajaran yang dibuat guru perlu memperhitungkan faktor-faktor yang

ada di lingkungan siswa maupun dalam siswa itu sendiri, karena faktor-faktor

Page 17: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

3

ini penting untuk pembuatan sebuah desain pembelajaran yang baik dan

benar. Faktor-faktor tersebut dapat pula digunakan oleh guru untuk

mempertimbangkan bahwa sebuah desain pembelajaran yang dibuat perlu

dipadukan dengan sebuah model pembelajaran yang mampu meningkatkan

keterampilan proses dasar siswa secara optimal.

Berdasarkan Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar

Proses Pendidikan Dasar dan Menengah menyebutkan bahwa desain

pembelajaran meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan

penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan

skenario pembelajaran. Penyusunan Silabus dan RPP disesuaikan pendekatan

pembelajaran yang digunakan.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan

pada hari Senin, 9 November 2015 dengan narasumber Ibu Wiyati Sri

Hardani, S.Pd. selaku guru fisika kelas X SMA Negeri 11 Purworejo,

didapatkan beberapa data yang dapat menyimpulkan proses pembelajaran di

sekolah tersebut. Dari hasil obeservasi, narasumber dalam membuat silabus

dan RPP tidak jauh berbeda dengan silabus dan RPP tahun sebelumnya,

beliau juga berpedoman dengan prosedur dari MGMP (Musyawarah Guru

Mata Pelajaran) Kabupaten Purworejo dan Kemendiknas yang berlaku.

Dalam pembuatan silabus dan RPP awal, narasumber menuturkan

bahwa silabus dan RPP fisika kelas X menggunakan model pembelajaran

kooperatif dan kontekstual, tetapi dalam proses pembelajaran fisika yang

Page 18: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

4

sesungguhnya desain pembelajaran yang disampaikan oleh guru di kelas

menggunakan model pembelajaran yang fleksibel karena menyesuaikan

kondisi siswa yang berbeda di masing-masing kelas, sehingga guru tidak bisa

terpaku pada satu atau dua model pembelajaran.

Walaupun sudah menggunakan model pembelajaran yang fleksibel,

desain pembelajaran fisika yang telah dipergunakan tetap belum bisa

meningkatkan keterampilan proses dasar siswa secara optimal. Desain

pembelajaran yang digunakan juga masih jauh dari sempurna karena

pembuatannya belum benar seutuhnya, sehingga guru sering berkonsultasi

dengan guru dari sekolah lain atau Pengawas Pendidikan Kabupaten dalam

setiap pembuatannya.

Proses pembelajaran di SMA Negeri 11 Purworejo masih

menggunakan metode ceramah, diskusi, presentasi dan juga praktikum

sederhana tetapi jarang dilakukan. Dalam proses pembelajaran guru masih

mengalami banyak kendala, utamanya keaktifan siswa yang masih kurang,

semisal keaktifan dalam mengerjakan tugas rumah atau mengerjakan soal di

depan kelas. Jika pembelajaran fisika di siang hari, siswa berkurang

konsentrasinya, dan suasana di kelas kurang kondusif, karena siswa sudah

merasa jenuh dengan proses pembelajaran sebelumnya. Guru fisika SMA

Negeri 11 Purworejo menganjurkan untuk merancang sebuah desain

pembelajaran fisika yang dipadukan dengan sebuah model pembelajaran yang

lebih interaktif dan komunikatif agar dapat meningkatkan keterampilan

proses dasar yang ada di dalam diri siswa secara mandiri.

Page 19: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

5

Keterampilan proses dasar siswa kelas X di SMA Negeri 11

Purworejo masih terbilang cukup jika dilihat dari penilaian observasi awal.

Hal ini terlihat dari kebanyakan nilai siswa yang masih jauh dari KKM

sekolah dan dalam pelaksanaan praktikum hanya sedikit siswa yang paham

tentang materi dan praktikum yang akan dilaksanakan. Hal inilah yang akan

ditindaklanjuti oleh guru fisika SMA Negeri 11 Purworejo untuk merancang

sebuah desain pembelajaran fisika yang lebih interaktif dan komunikatif

untuk meningkatkan lagi keterampilan proses dasar siswa secara mandiri.

Keterampilan proses dasar merupakan salah satu karakteristik

pembelajaran fisika karena mampu digunakan untuk memecahkan masalah

melalui penyelidikan ilmiah di lingkungan sekitar, oleh karena itu, model

pembelajaran discovery learning digunakan dalam penelitian ini karena

proses penemuan konsep terbentuk dan berkembang melalui suatu proses

ilmiah yang melibatkan kegiatan penyelidikan atau eksperimen sebagai

bagian dari kinerja ilmiah sehingga akan meningkatkan daya tarik siswa,

penyerapan materi pembelajaran lebih mudah, motivasi belajar siswa

meningkat, dan pembelajaran yang lebih nyata sehingga berkesan bermakna.

Pola dasar dalam model pembelajaran discovery learning merupakan

bagian dari keterampilan proses dasar, maka model pembelajaran ini bisa

diterapkan dalam pembelajaran fisika. Hal ini dikarenakan dalam ilmu fisika

sebagian besar adalah konsep yang abstrak, sehingga diperlukan pemahaman

dan penalaran yang tinggi untuk mempelajari. Oleh karena itu, untuk

membantu, memudahkan dan mengarahkan proses pembelajaran yang

Page 20: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

6

interaktif dan komunikatif perlu dibuat sebuah desain pembelajaran yang

dipadukan dengan sebuah model pembelajaran untuk meningkatkan

keterampilan proses dasar siswa secara mandiri.

Desain pembelajaran berbasis discovery learning akan mampu

meningkatkan keterampilan proses dasar siswa karena siswa diajak

melakukan diskusi, penyelidikan dan kerjasama diharapkan siswa lebih

mengerti dan memahami konsep-konsep yang ada di fisika dengan mudah

sehingga keterampilan proses dasar siswa akan berkembang secara mandiri.

Dalam pembelajaran fisika kelas X, terdapat pokok bahasan suhu dan

kalor. Materi ini dipilih karena dimateri ini dapat diamati secara langsung

melalui percobaan maupun pengamatan terhadap gejala-gejala alam dalam

kehidupan sehari-hari, selain itu juga menggunakan alat-alat percobaan yang

dapat digunakan siswa dalam melakukan penyelidikan lebih lanjut. Materi

suhu dan kalor dijelaskan dengan menerapkan model discovery learning

dimana pada tiap tahapan-tahapan dari model tersebut dapat terlihat

keterampilan proses dasar yang dimiliki siswa.

Dengan meningkatnya keterampilan proses dasar diharapkan siswa

lebih interaktif dalam mengikuti pembelajaran, utamanya saat pembelajaran

fisika. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dikembangkan Desain

Pembelajaran Berbasis Discovery Learning untuk Meningkatkan

Keterampilan Proses Dasar Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Purworejo Tahun

Pelajaran 2015/2016.

Page 21: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

7

B. Identifikasi Masalah

Dari penjabaran latar belakang yang telah dipaparkan di depan,

muncul permasalahan-permasalahan yang dapat diidentifikasikan sebagai

berikut.

1. Belum maksimalnya desain pembelajaran yang digunakan guru SMA

Negeri 11 Purworejo dalam meningkatkan keterampilan proses dasar

siswa kelas X.

2. Proses pembelajaran fisika masih sebatas teori dan praktikum yang

jarang sekali dilaksanakan, sehingga keterampilan proses dasar siswa

belum meningkat secara optimal.

3. Keterampilan proses dasar siswa yang masih belum optimal, terlihat dari

banyaknya nilai siswa yang belum lebih tinggi dari KKM sekolah dan

kemampuan praktikum siswa masih kurang optimal.

4. Kurangnya kesempatan siswa untuk aktif dalam mendapatkan

pengalaman disekitarnya dengan melakukan kegiatan yang

memungkinkan mereka menemukan konsep dan prinsip pembelajaran

fisika dalam materi suhu dan kalor.

C. Batasan Masalah

Sesuai permasalahan yang ada dalam identifikasi masalah, maka

perlu diadakan pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah dalam

penelitian ini adalah menitikberatkan pada pengembangan desain

pembelajaran berbasis discovery learning pada topik suhu dan kalor untuk

Page 22: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

8

meningkatkan keterampilan proses siswa SMA Negeri 11 Purworejo kelas

X-1 dan X-4 tahun pelajaran 2015/2016.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan data dari latar belakang, identifikasi masalah dan

pembatasan masalah yang dikemukakan di atas, maka dikemukakan rumusan

masalah sebagai berikut.

1. Bagaimana kelayakan desain pembelajaran fisika berbasis discovery

learning untuk meningkatkan keterampilan proses dasar siswa?

2. Bagaimana respon siswa terhadap desain pembelajaran fisika berbasis

discovery learning yang dikembangkan dalam upaya meningkatkan

keterampilan proses dasar siswa?

3. Bagaimana keterlaksanaan desain pembelajaran fisika berbasis discovery

learning dalam upaya meningkatkan keterampilan proses dasar siswa?

4. Bagaimana peningkatan keterampilan proses dasar siswa melalui

pengembangan desain pembelajaran berbasis discovery learning?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui.

1. Tingkat kelayakan desain pembelajaran fisika berbasis discovery

learning dalam meningkatkan keterampilan proses dasar siswa.

2. Respons siswa terhadap desain pembelajaran fisika berbasis discovery

learning dalam meningkatkan keterampilan proses dasar siswa.

Page 23: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

9

3. Proses pelaksanaan desain pembelajaran fisika berbasis discovery

learning dalam meningkatkan keterampilan proses dasar siswa.

4. Peningkatan keterampilan proses dasar siswa melalui pengembangan

desain pembelajaran berbasis discovery learning.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah

sebagai berikut.

1. Bagi sekolah, yaitu yang diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan

sebagai salah satu pertimbangan dalam menentukan model pembelajaran

pada waktu yang akan datang.

2. Bagi guru,yaitu dapat memberikan motivasi guru untuk meningkatkan

penggunaan model pembelajaran discovery learning supaya terwujudnya

tujuan pembelajaran fisika yang interaktif dan komunikatif di sekolah.

3. Bagi siswa, yaitu dengan pengembangan desain pembelajaran berbasis

discovery learning siswa dapat meningkatkan keterampilan proses

dasarnya secara mandiri.

4. Bagi peneliti, yaitu menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman

yang berharga dalam melakukan penelitan dan pengembangan.

G. Spesifikasi Produk

Produk yang dihasilkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Desain pembelajaran fisika yang dihasilkan berbasis discovery learning

untuk meningkatkan keterampilan proses dasar siswa kelas X SMA N 11

Purworejo secara mandiri.

Page 24: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

10

2. Desain pembelajaran ini terdiri dari perangkat-perangkat yakni Silabus

dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

3. Desain pembelajaran berbasis discovery learning ini bertumpu pada

materi suhu dan kalor.

4. Kompetensi Inti yang dikembangkan dalam desain pembelajaran ini.

a. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

b. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli,

santun, ramah lingkungan, gotong royong, keijasama, cinta damai,

responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari

solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan

diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

c. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,

dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan

pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesiflk sesuai

dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

d. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai

kaidah keilmuan.

Page 25: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

11

5. Kompetensi Dasar yang dikembangkan yaitu.

a. Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat.

b. Menalar cara perpindahan kalor.

c. Menerapkan asas Black dalam pemecahan masalah.

6. Model pembelajaran yang digunakan dalam desain pembelajaran ini

adalah model bebasis discovery learning.

7. Media pembelajaran yang digunakan dalam pengembangan desain

pembelajaran berbasis discovery learning ini adalah media pembelajaran

berbentuk cetak.

H. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan

Penelitian ini menggunakan beberapa asumsi dan memiliki keterbatasan

sebagai berikut.

1. Asumsi

a. Pelaksanaan pembelajaran masih monoton yaitu selalu materi di

kelas dan bahkan sangat jarang praktikum di laboratorium.

b. Guru fisika belum dapat menyusun desain pembelajaran berbasis

discovery learning untuk meningkatkan keterampilan proses dasar

siswa secara mandiri.

c. Kemampuan keterampilan proses dasar siswa dalam pembelajaran

fisika di kelas belum meningkat secara optimal.

d. Pembelajaran di kelas masih bersifat teacher center.

Page 26: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

12

2. Keterbatasan pengembangan

a. Materi yang dikembangkan dalam desain pembelajaran hanya pada

topik bahasan suhu dan kalor pada kelas X SMA semester genap.

b. Desain pembelajaran yang dikembangkan adalah silabus dan rencana

pelakasanaan pembelajaran (RPP).

c. Desain pembelajaran yang dikembangkan hanya ini hanya bertumpu

pada materi suhu dan kalor serta terbatas pada keterampilan proses

dasar.

I. Definisi Istilah

Menghindari terjadinya kesalahpahaman istilah, berikut ini disajikan

beberapa definisi dari istilah-istilah pokok yang digunakan dalam penelitian

pengembangan ini adalah sebagai berikut.

1. Menurut pendapat dari Shambaugh (Novan Ardy Wiyani, 2013: 23),

desain pembelajaran diartikan sebagai proses intelektual yang menolong

guru dalam menganalisis kebutuhan peserta didik secara sistematis serta

menyusun rencana terstruktur untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

2. Menurut pendapat dari Abdul Majid (2011: 38-39) menjelaskan bahwa

silabus adalah rancangan pembelajaran yang berisi bahan ajar mata

pelajaran tertentu pada jenjang dan kelas tertentu.

3. Menurut pendapat Trianto (2015: 108) Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan

manajemen pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang

ditetapkan dalam standar isi yang dijabarkan dalam silabus.

Page 27: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

13

BAB II

KAJIAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA

BERPIKIR, DAN PERTANYAAN PENELITIAN

A. Kajian Teori

1. Pembelajaran Fisika

Sains berasal dari natural science atau science, biasanya disebut

Ilmu Pengetahuan Alam merupakan sekumpulan ilmu serumpun yang terdiri

atas Biologi, Fisika, Kimia, Geologi, dan Astronomi yang berupaya

menjelaskan setiap fenomena yang terjadi di alam (Hamdani, 2011: 231-

232). Menurut KBBI, fisika ialah ilmu tentang zat dan energi seperti panas,

bunyi, cahaya.

Fisika merupakan ilmu yang mempelajari tingkah laku alam dalam

berbagai bentuk gejala untuk dapat memahami apa yang mengendalikan

atau menentukan kegiatan tersebut. Berdasarkan hal tersebut maka

pembelajaran fisika tidak lepas dari penguasaan konsep-konsep dasar fisika

melalui pemahaman yang berhubungan dengan gejala-gejala yang terjadi di

alam sekitar kita, sehingga ilmu fisika termasuk ilmu alam.

Pembelajaran merupakan proses organik dan konstruktif, bukan

mekanis seperti halnya pengajaran (Hasibuan & Moedjiono, 2012:13).

Pengertian pembelajaran yang terdapat dalam pedoman Permendikbud No

Tahun 2014 Pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik,

13

Page 28: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

14

antara peserta didik dengan tenaga pendidik dan sumber belajar pada suatu

lingkungan belajar.

Berdasarkan beberapa definisi yang telah diuraikan di atas, dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran fisika adalah interaksi antar guru dan

siswa dalam serangkaian yang tidak hanya melakukan pengamatan

terhadapa gejala alam, tetapi menerima dan mencari informasi untuk

menemukan konsep, serta mengaplikasikan konsep dari peristiwa yang

terjadi di alam.

2. Desain Pembelajaran

a. Pengertian Desain Pembelajaran

Perpu No 32 Tahun 2013 Pasal 20 menyatakan bahwa

Perencanaan Pembelajaran merupakan penyusunan rencana pelaksanaan

pembelajaran untuk setiap muatan Pembelajaran.Perpu No 32 Tahun

2013 Pasal 19 menyatakan bahwa (1) Proses Pembelajaran pada satuan

pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,

menantang, memotivasi Peserta Didik untuk berpartisipasi aktif, serta

memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan

kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta

psikologis Peserta Didik.

Menurut pendapat dari Shambaugh (Wina Sanjaya, 2013: 67),

desain pembelajaran diarahkan untuk menganalisis kebutuhan siswa

dalam pembelajaran kemudian berupaya untuk membantu dalam

menjawab kebutuhan tersebut.

Page 29: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

15

Menurut pendapat Gagne (Novan Ardy Wiyani, 2013: 23) desain

pembelajaran dapat diartikan sebagai usaha guru dalam merancang

lingkungan serta kondisi yang memungkinkan membangkitkan

kemauan, kesiapan, serta kemampuan peserta didik untuk belajar. Hal

itu dapat digambarkan melalui peta konsep di bawah ini.

Gambar 1. Desain pembelajaran menurut Gagne

Menurut pendapat dari Carl Berger (Abdul Ghafur, 2012: 3)

mengungkapkan bahwa desain pembelajaran adalah proses sistematis

dalam mengembangkan spesifikasi pembelajaran dengan menggunakan

teori belajar dan teori mengajar untuk mewujudkan kualitas

pembelajaran (desain pembelajaran sebagai proses).

Secara sederhana desain pembelajaran dapat diartikan sebagai

proses merancang tujuan pembelajaran, materi pembelajaran,

pengalaman belajar, sumber-sumber belajar dan evaluasi pembelajaran

berdasarkan karakteristik siswa agar setiap siswa mau dan mampu untuk

belajar secara mandiri.

Belajar

Faktor

eksternal

Faktor

internal Desain

pembelajaran:merancang

lingkungan dan kondisi

peserta

Page 30: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

16

b. Komponen-Komponen Perencanaan Pembelajaran

Permendiknas RI No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses

menyebutkan bahwa Perencanaan Pembelajaran meliputi penyusunan

rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber

belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran.

Permendiknas RI No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses disebutkan

bahwa salah satu komponen dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yaitu adanya tujuan pembelajaran yang di dalamnya

menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai

oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.

Selain tujuan, masih ada komponen-komponen perencanaan

pembelajaran yang lainnya yang dapat mendukung perencanaan

pembelajaran dengan baik. Komponen-komponen selain tujuan adalah

isi (materi pembelajaran), kegiatan pembelajaran (kegiatan belajar

mengajar), media dan sumber belajar, dan evaluasi. Menurut pendapat

dari Novan Ardy Wiyani dalam bukunya yang berjudul Desain

Pembelajaran Pendidikan (2013:26), menyebutkan bahwa komponen-

komponen perencanaan pembelajaran diantaranya terdiri dari: (1)

peserta didik (2) tujuan pembelajaran (3) pengalaman belajar (4)

sumber-sumber belajar (5) evaluasi pembelajaran.

Berikut ini akan dibahas mengenai komponen-komponen

perencanaan pembelajaran di atas.

Page 31: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

17

1) Peserta didik

Peserta didik merupakan raw input (bahan mentah) dalam

proses pembelajaran yang memiliki berbagai karakteristik.

Peserta didik juga memiliki berbagai sebutan, seperti murid,

siswa, subjek didik, anak didik, pembelajar dan sebagainya.

Peserta didik sendiri merupakan pembelajar (pihak yang menjadi

fokus pembelajaran) yang sedang mengikuti proses pembelajaran

pada suatu sekolah atau jenjang pendidikan tertentu. Sebelum

mendesain pembelajaran, guru harus dapat menganalisis

karakteristik perkembangan siswa.

2) Tujuan pembelajaran

Tujuan pembelajaran merupakan komponen yang paling

penting dalam desain pembelajaran setelah komponen peserta

didik/siswa sebagai pembelajar. Seorang guru yang

membelajarkan siswa tanpa menetapkan tujuan pembelajaran

terlebih dahulu dan membelajarkan siswa tanpa tujuan

pembelajaran diibaratkan seperti nahkoda yang berlayar tanpa

menggunakan kompas yang mengakibatkan dia meraba-raba

dalam menentuan tujuan yang hendak dicapai.

3) Pengalaman belajar

Dalam proses pembelajaran guru menciptakan kondisi yang

merupakan pengalaman belajar yang dirancang agar siswa dapat

mencapai tujuan yang telah ditetapkan, pengalaman belajar

Page 32: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

18

tersebut harus dapat mendorong siswa untuk aktif di dalam

belajar, baik secara fisik maupun non fisik.

4) Sumber-sumber belajar

Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang

memungkinkan siswa dapat memperoleh pengalamaan belajar.

Di dalamnya meliputi lingkungan fisik seperti tempat belajar,

bahan dan alat yang dapat digunakan dan personal, guru, petugas

perpustakaan, laboran dan siapa saja yang berpengaruh, baik

secara langsung maupun tak langsung untuk keberhasilan dalam

pengalaman belajar.

5) Evaluasi pembelajaran

Evaluasi pembelajaran merupakan salah satu komponen

dalam desain pembelajaran. Dalam evaluasi pembelajaran

dilakukan perancangan dan pengembangan alat evaluasi

pembelajaran sebagai bagian integral dari komponen desain

pembelajaran. Itulah sebabnya komponen evaluasi pembelajaran

ini memiliki fungsi untuk mengetahui apakah tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan sudah tercapai.

c. Model-model Desain Pembelajaran

Model desain pembelajaran didefinisikan representasi visual

dalam bentuk diagram, bagan, gambar yang menggambarkan langkah-

langkah, proses, prosedur penyusunan desain pembelajaran (Abdul

Page 33: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

19

Gafur, 2012: 24). Untuk memahami lebih jauh tentang teori dan aplikasi

desain pembelajaran. Menurut Abdul Ghafur (2012: 27) model desain

pembelajaran adalah pola pembelajaran yang dijadikan sebagai contoh

dan acuan oleh guru sebagai pendidik professional dalam merancang

pebelajaran yang hendak difasilitasinya. Model desain pembelajaran

yang akan dijelaskan adalah sebagai berikut.

1) Model Dick and Carrey

Salah satu model desain pembelajaran adalah model Dick and

Carey. Model ini termasuk ke dalam model prosedural. Langkah–

langkah desain pembelajaran menurut Dick and Carey adalah: a)

mengidentifikasikan tujuan umum pembelajaran b) melaksanakan

analisis pembelajaran c) mengidentifikasi tingkah laku masukan

dan karakteristik siswa d) Merumuskan tujuan performansi e)

mengembangkan butir–butir tes acuan patokan f) Mengembangkan

strategi pembelajaran g) mengembangkan dan memilih materi

pembelajaran h) mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif i)

merevisi bahan pembelajaran j) mendesain dan melaksanakan

evaluasi sumatif.

2) Model Kemp

Model Kemp termasuk ke dalam contoh model melingkar

jika ditunjukkan dalam sebuah diagram. Secara singkat, menurut

model ini terdapat beberapa langkah dalam penyusunan sebuah

Page 34: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

20

bahan ajar, yaitu: a) menentukan tujuan dan daftar topik,

menetapkan tujuan umum untuk pembelajaran tiap topiknya b)

menganalisis karakteristik pelajar, untuk siapa pembelajaran

tersebut didesain c) menetapkan tujuan pembelajaran yang ingin

dicapai dengan syarat dampaknya dapat dijadikan tolak ukur

perilaku pelajar d) menentukan isi materi pelajaran yang dapat

mendukung tiap tujuan e) pengembangan pra penilaian/ penilaian

awal untuk menentukan latar belakang pelajar dan pemberian level

pengetahuan terhadap suatu topik.

3) Model ASSURE

Model ASSURE merupakan suatu model yang merupakan

sebuah formulasi untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) atau

disebut juga model berorientasi kelas. Menurut Heinich et al (2009)

model ini terdiri atas enam langkah kegiatan yaitu: 1) analyze

learners 2) states objectives 3) select methods, media, and material

4) utilize media and materials 5) require learner Participation 6)

evaluate and revise 7) analisis belajar.

4) Model ADDIE

Ada satu model desain pembelajaran yang lebih sifatnya

lebih generik yaitu model ADDIE (Analysis-Design-Develop-

Implement- Evaluate). ADDIE muncul pada tahun 1990-an yang

dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda. Salah satu fungsinya

ADIDE yaitu menjadi pedoman dalam membangun perangkat dan

Page 35: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

21

infrastruktur program pelatihan yang efektif, dinamis dan

mendukung kinerja pelatihan itu sendiri. Model ini menggunakan 5

tahap pengembangan yakni: a) analisa b) perancangan c)

pengembangan d) implementasi e) evaluasi/umpan balik.

5) Model Hanafin and Peck

Model Hannafin dan Peck ialah model desain pengajaran

yang terdiri daripada tiga fase yaitu fase Analisis keperluan, fase

desain, dan fase pengembangan dan implementasi. Dalam model

ini, penilaian dan pengulangan perlu dijalankan dalam setiap fase.

Model ini adalah model desain pembelajaran berorientasi produk.

6) Prosedur Pengembangan Desain Sistem Instruksional Pencapaian

Kompetensi (DSI-PK)

Wina Sanjaya (2013: 85) mengungkapkan bahwa desain

sistem instruksional berorientasi pencapaian kompetensi (DSI-PK)

ini merupakan gambaran proses rancangan sistematis tentang

pengembangan pembelajaran, baik mengenai proses maupun bahan

pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dalam mencapai

kompetensi.

Ada tiga prosedur dalam pengembangan desain pembelajaran

berbasis pencapaian kompetensi (DP-PK). Prosedur tersebut akan

dijelaskan sebagai berikut ini.

Page 36: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

22

a) Analisis kebutuhan

Analisis kebutuhan merupakan proses penjaringan

informasi terkait dengan kopetensi yang dibutuhkan oleh

peserta didik sesuai dengan jenjang pendidikannya. Dalam

proses analisis kebutuhan ini dilakukan dua hal pokok, antara

lain sebagai berikut.

1. Analisis kebutuhan akademis

Kebutuhan akademis ini merupakan kebutuhan yang

sesuai dengan tuntutan kurikulum yang tergambarkan pada

setiap bidang studi mata pelajaran.

2. Analisis kebutuhan nonakademis

Kebutuhan nonakademis merupakan kebutuhan di luar

kurikulum seperti kebutuhan personal, kebutuhan sosial,

atau mungkin kebutuhan vokasional.

Kedua, kebutuhan di atas dapat dijaring dengan berbagai

teknik dari lapangan, seperti dengan wawancara, observasi dan

studi dokumentasi selanjutnya baru menentukan topik atau

tema pembelajaran.tema atau topik pembelajaran dapat

ditentukan berdasarkan kebutuhan akademis atau kebutuhan

nonakademis atau mungkin bisa keduanya.

Kompetensi yang harus dicapai harus menyesuaikan

dengan topik atau tema pembelajaran. Kompetensi tersebut

Page 37: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

23

merupakan kemampuan yang didapat diukur dan diamati

sebagai hasil belajar yang diharapkan dapai dicapai. Untuk

meyakinkan bahwa kompetensi adalah hasil belajar yang

diamati, selanjutnya dikembangkan alat ukur dari setiap

kompetensi yang diharapkan.

b) Pengembangan

Pengembangan adalah proses mengorganisasikan materi

pelajaran dan pengembangan proses pembelajaran. Materi

pembelajaran disusun sesuai dengan kompetensi yang

diharapkan, baik menyangkut data, fakta, konsep prinsip, dan

keterampilan. Kemudian, proses menunjukkan bagaimana

seharusnya siswa mengalami kegiatan pembelajaran. Itulah

sebabnya, di dalamnya mencakup hal-hal yang semestinya

dilakukan oleh guru dalam upaya mencapai kompetensi.

c) Pengembangan alat evaluasi

Pengembangan alat evaluasi ini memiliki dua fungsi

utama, yaitu evaluasi formatif dan evaluasi suatif. Evaluasi

formatif ini dilakukan untuk melihat sudah sejauh mana

efektivitas program yang telah disusun oleh guru. Itulah

sebabnya hasil evaluasi formatif tersebut dimanfaatkan sebagai

perbaikan program pembelajaran. Sementara itu, evaluasi

sumatif digunakan untuk mendapatkan informasi keberhasilan

peseerta didik dalam mencapai kompetensi. Itulah sebabnya

Page 38: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

24

fungsi evaluasi sumatif adalah sebagai bahan akuntabilitas

dalam pelaksanaan pembelajaran.

d. Pengembangan silabus

Menurut pendapat dari Salim (Abdul Ghafur, 2012: 147) silabus

dapat didefinisikan sebagai garis besar, ringkasan, ikhtisar, atau pokok-

pokok isi atau materi pelajaran. Istilah silabus digunakan untuk

menyebut suatu produk pengembangan kurikulum berupa penjabaran

lebih lanjut dari standar kompetensi dan kompetensi dasar. Menurut

Abdul Majid (2011: 38-39) menjelaskan bahwa silabus adalah rancangan

pembelajaran yang berisi bahan ajar mata pelajaran tertentu pada jenjang

dan kelas tertentu. Sebagai hasil dari seleksi, pengelompokan,

pengurutan dan penyajian materi kurikulum yang dipertimbangkan

berdasarkan ciri dan kebutuhan daerah setempat.

Menurut pendapat dari Yulaelawati (Abdul Majid, 2013: 38)

mengartikan silabus merupakan seperangkat rencana serta pengaturan

pelaksanaan pembelajaran penilaian yang disusun secara sistematis

memuat komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai

penguasaan kompetensi dasar.

Berkenaan dengan komponen silabus lebih rinci dikemukakan

oleh Nurhadi dalam Abdul Majid (2011: 40) bahwa silabus berisi uraian

program pembelajaran yang akan dilaksanakan seperti a) mata pelajaran

b) tingkat satuan pendidikan/sekolah/madrasah, semester c)

Page 39: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

25

pengelompokan kompetensi dasar d) materi pokok e) indikator f) strategi

pembelajaran g) alokasi waktu dan h) bahan/alat/media pembelajaran.

Berdasarkan komponen-komponen tersebut maka dapat disusun

langkah-langkah pokok penyusunan silabus, seperti dalam Abdul Gafur

(2012: 42) yang menyebutkan langkah-langkah penyusunan silabus

secara baik dan benar. Disitu disebutkan bahwa langkah-langkah

penyusunan pokok silabus antara lain, merumuskan standar kompetensi,

merumuskan kompetensi dasar, menentukan materi pembelajaran,

menentukan pengalaman belajar siswa, menentukan alokasi waktu,

menentukan sumber/alat/media belajar. Setelah disusun secara

sistematis, langkah selanjutnya adalah pengembangan silabus sesuai

dengan model atau metode yang digunakan oleh peneliti itu sendiri.

Pengembangan silabus biasanya dilakukan oleh beberapa orang

atau biasanya disebut tim pengembang. Pengembangan silabus yang

dilakukan oleh tim pengembang kurikulum mencakup berbagai lembaga

pendidikan yang ada. Langkah-langkahnya antara lain, mengidentifikasi

dan menentukan jenis-jenis kompetensi dan tujuan setiap mata pelajaran,

mengembangkan kompetensi dan pokok-pokok bahasan materi

pembelajaran, dan mengelompokan sesuai dengan ranah pengetahuan,

pemahaman, kemampuan dan kemudian mendiskripsikan kompetensi

serta mengelompokan sesuai dengan skope dan skuensi,

mengembangkan indikator untuk setiap kompetensi serta kriteriannya.

Page 40: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

26

Menurut Abdul Ghafur (2012: 40) untuk memperoleh silabus

yang baik, dalam penyusunan silabus perlu memperhatikan prinsip-

prinsip berikut.

1) Ilmiah

Mengingat silabus berisikan garis-garis besar materi

pembelajaran yang disajikan dalam silabus harus memenuhi

kebenaran ilmiah.

2) Memperhatikan perkembangan dan kebutuhan siswa.

Cakupan kedalaman, tingkat kebenaran, dan urutan penyajian

materi dalam silabus disesuaikan dengan tingkat perkembangan

fisik dan psikologis siswa.

3) Sistematis

Karena silabus dianggap sebagai sistem, sesuai konsep dan

prinsip sistem, penyusunan siswa dilakukan secara sistematis,

sejalan dengan pendekatan sistem atau langkah-langkah

pemecahan masalah. Sebagai sebuah sistem, silabus merupakan

satu kesatuan yang mempunyai tujuan terdiri dari komponen-

komponen yang satu sama lain saling berhubungan.

4) Konsistensi, relevansi, dan kecukupan

Dalam penyusunan silabus diharapkan adanya kesesuaian,

keterkaitan dan kecukupan antara standar kompetensi, kompetensi

dasar, materi pokok pembelajaran, pengalaman belajar, sistem

penilaian, dan sumber bahan (Depdiknas, 2004: 11).

Page 41: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

27

e. Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan rencana

pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok

tema tertentu yang mangacu pada silabus. Rencana pelaksanaan

pembelajaran terdapat a) data sekolah, mata pelajaran dan kelas/semester

b) materi pokok c) alokasi waktu d) tujuan pembelajaran, KD dan

Indikator pencapaian kompetensi e) materi pembelajaran, metode

pembelajaran f) media, alat dan sumber belajar g) langkah-langkah

kegiatan pembelajran dan h) penilaian (Permendikbud, 2013).

Menurut Trianto (2015: 108) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan manajemen

pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan

dalam standar isi yang dijabarkan dalam silabus.

Guna meningkatkan efektivitas hasil pembelajaran, guru dapat

melakukan pengembangan RPP berdasarkan kebutuhan sekolah atau

tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, BSNP

menetapkan pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran harus

memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut.

1) Memperhatikan perbedaan individu peserta didik, RPP disusun dengan

memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat

intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial,

Page 42: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

28

emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar

belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.

2) Mendorong partisipasi aktif peserta didik, proses pembelajaran

dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong

motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, dan kemandirian.

3) Mengembangkan budaya membaca dan menulis. Proses pembelajaran

dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman

beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.

4) Memberikan umpan balik dan tindak lanjut, RPP memuat rancangan

program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan

remedial.

5) Keterkaitan dan keterpaduan, RPP disusun dengan memperhatikan

keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, materi pembelajaran,

kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian,

dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.

6) Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi, RPP disusun dengan

mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi

secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan

kondisi.

Berdasarkan prinsip-prinsip penyusunan dan pengembangan RPP

yang sudah diuraikan, terdapat komponen–komponen RPP yang

meliputi identitas mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi

dasar, indikator pencapain kompetensi, tujuan pembelajaran materi

Page 43: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

29

ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran,

penilaian hasil belajar dan sumber belajar. Komponen tersebut dapat

disusun suatu RPP dengan langkah-langkah sebagai berikut: identitas

mata pelajaran, menentukan standar kompetensi, menentukan

kompetensi dasar, menentukan indikator pencapaian kompetensi,

merumuskan tujuan pembelajaran, memilih materi ajar, memilih

strategi/metode pembelajaran, memilih alat/media pembelajaran,

menentukan alokasi waktu, menentukan kegiatan pembelajaran,

menentukan penilaian hasil belajar, memilih sumber belajar. Langkah

selanjutnya yaitu mengembangkan RPP, adapun langkah-langkah

pengembangan RPP menurut Trianto (2015:109) adalah a) mengisi

kolom identitas b) menentukan alokasi waktu c) menentukan SK/KD

serta indikator d) mengidentifikasi materi standar e) menentukan

pendekatan, model dan metode pembelajaran f) menentukan langkah-

langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal, inti dan akhir g)

menentukan sumber belajar h) menyusun kriteria penilaian.

3. Keterampilan Proses Sains

Keterampilan proses menurut Indrawati dalam Trianto (2010) adalah

keseluruhan keterampilan ilmiah yang terarah (baik kognitif maupun

psikomotor) yang dapat digunakan untuk menemukan suatu konsep atau

prinsip atau teori, untuk mengembangkan konsep yang telah ada

sebelumnya ataupun untuk melakukan penyangkalan terhadap suatu

penemuan atau klasifikasi. Sedangkan menurut Wahyana dalam Trianto

Page 44: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

30

(2010) keterampilan proses adalah keterampilan yang diperoleh dari latihan

kemampuan mental, fisik dan sosial yang mendasar sebagai penggerak

kemampuan-kemampuan yang lebih tinggi.

Keterampilan proses dasar meliputi kegiatan yang berhubungan

dengan observasi, klasifikasi, pengukuran, komunikasi, prediksi, dan

inferensi. Keterampilan terintegrasi terdiri atas: mengidentifikasi variabel,

tabulasi, grafik, diskripsi hubungan variabel, perolehan dan proses data,

analisis penyelidikan, dan hipotesis eksperimen. Menurut Trianto (2015:

144) keterampilan proses dasar terdiri atas enam komponen tanpa urutan

tertentu adalah sebagai berikut.

a) Observasi atau mengamati, menggunakan lima indera untuk mencari

tahu informasi tentang obyek seperti karakteristik obyek, sifat,

persamaan, dan fitur identifikasi lain.

b) Klasifikasi, proses pengelompokkan dan penataan objek.

c) Mengukur (eksperimen), membandingkan kuantitas yang tidak

diketahui dengan jumlah yang diketahui, seperti: standar dan non-

standar satuan pengukuran.

d) Komunikasi, menggunakan multimedia, tulisan, grafik, gambar, atau

cara lain untuk berbagi temuan.

e) Menyimpulkan, membentuk ide-ide untuk menjelaskan pengamatan.

f) Prediksi, mengembangkan sebuah asumsi tentang hasil yang

diharapkan.

Page 45: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

31

Keterampilan proses terpadu (terintegrasi) menurut Wetzel dalam

Mahmuddin (2010: 1) sebagai berikut.

a) Merumuskan hipotesis, membuat prediksi (tebakan) berdasarkan bukti

dari penelitian sebelumnya atau penyelidikan.

b) Mengidentifikasi variabel, penamaan dan pengendalian terhadap

variabel independen, dependen, dan variabel kontrol dalam

penyelidikan.

c) Membuat definisi operasional, mengembangkan istilah spesifik untuk

menggambarkan apa yang terjadi dalam penyelidikan berdasarkan

karakteristik diamati.

d) Percobaan, melakukan penyelidikan dan mengumpulkan data.

e) Interpretasi data, menganalisis hasil penyelidikan.

4. Model Pembelajaran Discovery Learning

Kegiatan belajar mengajar menggunakan metode penemuan

(discovery) mirip dengan inkuiri (inquiry). Inkuiri adalah proses menjawab

pertanyaan dan menyelesaikan masalah berdasarkan fakta dan pengamatan,

sedangkan discovery adalah menemukan konsep melalui serangkaian data

atau informasi yang diperoleh melalui pengamatan atau percobaan. Jadi,

belajar menemukan (discovery) sebenarnya adalah bagian dari proses inkuiri

(Ridwan Abdullah,2014: hal 97-100).

Menurut Bruner (Dale H. Schunk: 2012) belajar menemukan mengacu

pada penguasaan pengetahuan untuk diri sendiri. Penemuan melibatkan

Page 46: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

32

perumusan dan pengujian hipotesis-hipotesis, bukan sekadar membaca dan

mendengarkan guru menerangkan. Menurut Kirschner et al, 2006 (Dale H.

Schunk: 2012) penemuan adalah sebuah tipe penalaran induktif karena

siswa bergerak dari mempelajari contoh–contoh spesifik ke merumuskan

aturan–aturan, konsep-konsep dan prinsip-prinsip umumnya.

Belajar menemukan juga dikenal sebagai pembelajaran berbasis

masalah, penelitian, eksperiensal, dan konstruktivis. Menurut Klahr

&Simon, 1999; bab7 (Dale H. Schunk: 2012) penemuan adalah sutu bentuk

pemecahan masalah bukan sekedar membiarkan siswa melakukan apa yang

mereka lakukan. Meskipun penemuan adalah pendekatan pengajaran dengan

panduan yang minimal, metode ini melibatkan arahan; guru yang mengatur

aktivitas-aktivitas dimana siswa mencari, mengolah, menelusuri dan

menyelidiki. Siswa mempelajari pengetahuan baru yang relevan dengan

bidang studi dan keterampilan-keterampilan pemecahan masalah umum

seperti memformulasikan aturan-aturan, menguji hipotesis-hipotesis dan

mengumpulkan informasi (Bruner, 1961 dalam buku Teori-teori

Pembelajaran: perspektif pendidikan Dale H. Schunk, 2012: 134).

Pembelajaran discovery dapat dipadukan dengan pembelajaran inkuiri

dengan mengajukan hipotesis tentang sebuah percobaan. Metode penemuan

tingkat lanjut ini membutuhkan kreatifitas siswa untk mengembangkan

percobaan dan memerlukan penyelidikan (Ridwan Abdullah Sani, 2014: 97-

100). Pembelajaran discovery terjadi bila individu terlibat, terutama dalam

penggunaan proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan

Page 47: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

33

prinsip. Pembelajaran discovery dilakukan melalaui observasi, klasifikasi,

pengukuran, prediksi, penentuan. Proses tersebut disebut cognitive process

sedangkan pembelajaran discovery itu sendiri adalah the mental process of

assimilatig conceps and principles in the mind (Robert B. Sund dalam

Malik, 2010: 219).

Menurut Hamalik (2013) (Asih Widi Wisudawati, 2014: 81)

pembelajaran discovery merupakan pembelajaran yang selalu melibatkan

peserta didik dalam pembangunan konsep IPA yang melibatkan proses

mental yang terjadi di dalam diri peserta didik. Proses mental yang terjadi

ketika menggunakan model pembelajaran discovery adalah observasi,

klasifikasi, pengukuran, prediksi penentuan, dan inveri. Proses mental

dalam discovery merupakan bagian dari inkuiri.

Langkah-langkah model pembelajaran discovery learning oleh

beberapa ahli merupakan turunan dari ketrampilan proses sains.

1) Menurut pendapat Suryanti (Eka Sulistyowati, 2014: 82), langkah-

langkah pembelajaran discovery adalah a) orientasi b) merumuskan

masalah c) menyusun hipotesis d) mengumpulkan data e) menguji

hipotesis f) merumuskan kesimpulan.

2) Menurut pendapat Hamalik (Asih Widi Wisudawati, 2014: 82)

ketrampilan proses dasar dalam melaksanakan pendekatan discovery

learning adalah: a) mengajukan pertanyaan terhadap suatu gejala

alami b) merumuskan masalah c) merumuskan hipotesis d)

Page 48: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

34

perancang pendekatan investigative dalam bentuk eksperimen e)

melakukan eksperimen f) melaksanakan eksperimen g) menyintesis

pengetahuan h) memiliki sikap ilmiah.

Menurut pendapat beberapa ahli di atas R. Ibrahim (2010: 38) dapat

menyimpulkan bahwa discovery learning, disebut juga belajar inkuiri, yang

erat hubungannya dengan apa yang sekarang dikenal dengan sebutan Cara

Belajar Siswa Aktif (CBSA). Belajar ini lebih bersifat aktif, karena ada

sejumlah proses mental yang dilakukan siswa (Hasibuan dan Moedjiono,

2010: 7). Belajar discovery lebih kompleks, banyak menuntut aktifitas

berfikir dan bahkan tidak jarang pula menuntut sejumlah aktivitas fisik.

Ada bentuk beberapa kegiatan discovery, yaitu: bertanya jawab,

berdiskusi, melakukan pengamatan, mengadakan percobaan mewawancarai

narasumber melalui latihan-latihan, bersimulasi, mengadakan permainan,

mengerjakan tugas-tugas, mengadakan penelitian penelitian sederhana,

memecahkan masalah, dan sebagainya.

Pembelajaran discovery learning merupakan metode pembelajaran

kognitif yang menuntut guru lebih kreatif menciptakan situasi yang dapat

membuat peserta didik belajar aktif menemukan pengetahuan sendiri.

Kegiatan discovery melalui kegiatan eksperimen dapat menambah

pengetahuan dan ketrampilan peserta didik secara simultan. Metode

penemuan (discovery) tingkat lanjut membutuhkan kreatifitas siswa untuk

mengembangkan percobaan dan melakukan penyelidikan.

Page 49: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

35

a) Kelebihan model pembelajaran discovery

Menurut Sudirman dkk, dalam buku ilmu pendidikan,

menyatakan bahwa pengajaran discovery berubah dari teacher

centered menjadi student centered. Prof. Bruner, berpendapat bahwa

ada beberapa kelebihan model pembelajaran penemuan berikut ini.

1) Siswa akan mengerti konsep dasar dan ide-ide lebih baik.

2) Mendorong siswa berfikir dan bekerja atas inisiatif sendiri.

3) Mendorong siswa berfikir intuisi dan merumuskan hipotesis

sendiri secara mandiri.

4) Memberikan keputusan yang bersifat intrinsik dan situasi belajar

menjadi lebih terangsang dengan memanfaatkan berbagai jenis

sumber belajar.

b) Kelemahan model pembelajaran discovery

Ada beberapa kelemahan model pembelajaran discovery, yaitu

sebagai berikut.

1) Model ini berdasarkan asumsi bahwa ada kesiapan pikiran untuk

belajar. Bagi siswa yang kurang pandai, akan mengalami

kesulitan abstrak atau berfikir atau mengungkapkan hubungan

antara konsep-konsep, yang tertulis atau lisan, sehingga pada

gilirannya akan menimbulkan frustasi.

2) Model ini tidak efisien untuk mengajar jumlah siswa yang

banyak, karena membutuhkan waktu yang lama untuk membantu

mereka menemukan teori atau pemecahan masalah lainnya.

Page 50: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

36

3) Harapan-harapan yang terkandung dalam model ini dapat buyar

berhadapan dengan siswa dan guru yang telah terbiasa dengan

cara-cara belajar yang lama.

4) Pengajaran discovery lebih cocok untuk mengembangkan

pemahaman, sedangkan mengembangkan aspek konsep,

keterampilan dan emosi secara keseluruhan kurang mendapat

perhatian dari guru.

5. Pokok Bahasan Suhu Dan Kalor

a. Pengertian Suhu

Dua wadah masing-masing berisi air dingin dan air hangat. Jika

tangan kanan dimasukkan ke wadah berisi air dingin dan tangan kiri

dimasukkan ke wadah berisi air panas, maka kita akan merasakan

perbedaan. Kalau kita masukkan termometer ke masing-masing wadah,

pasti akan menunjukkan adanya angka yang berbeda. Jadi suhu adalah

ukuran panas atau dingin suatu kondisi. Panas bukan merupakan suhu,

tetapi panas adalah bagian suhu yang tak terpisahkan.

Suatu benda jika dipanaskan maka suhu akan naik. Jika suatu benda

dipanaskan umumnya akan mengalami pemuaian, yaitu ukuran benda

atau volume benda akan membesar. Apabila suatu benda dipanaskan,

beberapa sifat fisisnya mengalami perubahan. Misalnya, daya hantar

listrik sebuah logam menurun pada suhu tinggi, warna pijar sebuah benda

mendekati kebiruan pada suhu tinggi dan mendekati kemerahan pada

Page 51: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

37

suhu rendah. Perubahan-perubahan sifat benda yang berhubungan dengan

suhu seperti contoh di atas disebut termometrik.

b. Termometer

1) Pengertian Termometer

Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu atau

alat yang digunakan untuk menyatakan derajat panas atau dingin suatu

benda. Adapun jenis zat cair yang digunakan pada termometer

diantaranya seperti a) termometer raksa dan b) termometer alkohol.

a) Skala Pada Termometer

Skala pada termometer yang telah dikenal ada 4, yaitu skala

Celsius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin. Berikut gambar

perbandingan empat jenis skala termometer.

Gambar 2. Perbandingan skala termometer

b) Skala Celsius dan Reamur

Dua buah termometer raksa yang belum diberi skala (A dan B)

di masukkan ke dalam campuran air dan es . Berikan angka nol

pada posisi permukaan air raksa. Kemudian masukkan kedua

termometer pada air mendidih. Beri angka 100 pada termometer A

dan angka 80 pada termometer B pada posisi permukaan air raksa.

Page 52: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

38

Selanjutnya bagi jarak antara 0 sampai 100 pada termometer A dan

bagi jarak 0 sampai 80 untuk termometer B. Termometer A disebut

termometer Celsius dan termometer B disebut termometer Reamur.

c) Skala Fahrenheit dan Kelvin

Angka nol pada skala Fahreheit menunjukkan suhu campuran

garam dan es lebih dingin daripada campuran air dan es. Jika

dimasukkan ke dalam air dan es termometer skala Fahrenheit

menunjukkan angka 32. Titik tetap atasnya adalah pada suhu air

mendidih yang diberi angka 212. Sedangan skala Kelvin adalah

skala suhu di mana nol absolut didefinisikan sebagai 0 K (ketika

gerakan molekuler berhenti, dalam termodinamika) dan satu

Kelvin adaah pecahan 1 273,16⁄ dari suhu termodinamika triple

point air (0,010𝐶). Untuk skala Kelvin titik didih airnya

menunjukkan angka 373 sedangkan titik bekunya menunjukkan

angka 273.

Perbandingan rumus untuk Celsius, Reamur, Fahrenheit dan

Kelvin adalah sebagai berikut:

𝐶 ∶ 𝑅 ∶ 𝐹 ∶ 𝐾 (1)

100 ∶ 80 ∶ 180 ∶ 100

5 ∶ 4 ∶ 9 ∶ 5

𝑡0𝑅 =4

9(𝑡0𝐹 − 32) 𝑡0𝐶 =

5

4𝑡0𝑅

𝑡0𝐶 =5

9(𝑡0𝐹 − 32) 𝑡0𝐹 =

9

5(𝑡0𝐶 + 32)

𝑡 𝐾 = 𝐾 + 32 𝑡 𝐾 =5

9(𝑡0𝐹 − 32) + 273

Page 53: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

39

c. Pemuaian

1) Pemuaian Zat Padat

Pemuaian Panjang

Besarnya panjang logam setelah dipanaskan adalah sebesar,

𝐿 = 𝐿0 + ∆𝐿 (2)

Hubungan antara panjang benda, suhu, dan koefisien muai panjang

dinyatakan dengan persamaan:

∆𝑙 = 𝑙0. 𝛼. ∆𝑡 atau 𝑙 = 𝑙0( 1 + 𝛼∆𝑡) (3)

Keterangan:

𝑙 = 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟(𝑚)

𝑙0 = 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑢𝑙𝑎 − 𝑚𝑢𝑙𝑎(𝑚)

∆𝑙 = 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 ( 𝑚 )

𝛼 = 𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑚𝑢𝑎𝑖 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 (℃−1/𝐾−1)

∆𝑡 = 𝑘𝑒𝑛𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑢ℎ𝑢 ( 𝐶0)

Pemuaian Luas

Hubungan antara luas benda, pertambahan luas suhu, dan koefisien

muai luas suatu zat adalah

𝐴 = 𝐴0 + ∆𝐴 (4)

∆𝐴 = 𝐴0 − 𝛽∆𝑡 atau ∆𝐴 = 𝐴0 + (1 + 𝛽∆𝑡 Keterangan:

𝐴 = 𝑙𝑢𝑎𝑠𝑝 𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔(𝑚2)

∆𝐴 = 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑙𝑢𝑎𝑠(𝑚2)

𝐴0 = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑚𝑢𝑙𝑎 − 𝑚𝑢𝑙𝑎(𝑚2)

𝛽 = 𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑚𝑢𝑎𝑖 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑧𝑎𝑡(℃−1/𝐾−1)

∆𝑡 = 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑢ℎ𝑢 (ºC)

Besarnya β dapat dinyatakan dalam persamaan berikut.

∝= 2 𝛽 (5)

Page 54: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

40

Pemuaian Volume

Jika suatu balok mula-mula memiliki panjang 𝑃𝑜, lebar 𝐿𝑜, dan

tinggi ℎ0 dipanaskan hingga suhunya bertambah Δt, maka

berdasarkan pada pemikiran muai panjang dan luas diperoleh harga

volume balok tersebut sebesar,

V = 𝑉0 + ∆𝑡 (6)

∆𝑉 = 𝑉0. 𝛾. ∆𝑡 atau 𝑉 = 𝑉0 ( 1 + 𝛾∆𝑡)

Dimana 𝛾 = 3𝛼 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝛾 = 3

2𝛽

Keterangan :

𝑉 = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑎𝑘𝑖𝑟 ( 𝑚3)

𝑉0 = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑎𝑤𝑎𝑙( 𝑚3)

∆𝑡 = 𝑝𝑒𝑡𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒( 𝑚3)

𝛾 = 𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑚𝑢𝑎𝑖 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 (℃−1/𝐾−1)

∆𝑡 = 𝑘𝑒𝑛𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑢ℎ𝑢 (º𝐶)

2) Pemuaian Zat Cair

Pada zat cair tidak melibatkan muai panjang ataupun muai luas,

tetapi hanya dikenal muai ruang atau muai volume saja. Pemuaian

volume zat cair terkait dengan pemuaian tekanan karena peningkatan

suhu.

3) Pemuaian pada Gas

Pemuaian pada gas adalah pemuaian volume yang dirumuskan

sebagai 𝑉 = 𝑉( 1 + 𝛾∆𝑡). Pemuaian gas dibedakan tiga macam,

yaitu:

Page 55: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

41

Pemuaian Gas pada Suhu Tetap (Isotermal)

Pemuaian gas pada suhu tetap berlaku hukum Boyle, yaitu

gas di dalam ruang tertutup yang suhunya dijaga tetap.

𝑃𝑉 = 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑃1𝑉1 = 𝑃2𝑉2 (7)

Keterangan:

𝑃 = 𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑔𝑎𝑠 (𝑎𝑡𝑚)

𝑉 = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑒 𝑔𝑎𝑠 (𝐿 )

Pemuaian Gas pada Tekanan Tetap (Isobar)

Pemuaian gas pada tekanan tetap berlaku hukum Gay

Lussac, yaitu gas di dalam ruang tertutup dengan tekanan dijaga

tetap, maka volume gas sebanding dengan suhu mutlak gas.

𝑉1

𝑇1=

𝑉2

𝑇2 (8)

Keterangan:

𝑉 = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑔𝑎𝑠 ( 𝐿 )

𝑇 = 𝑠𝑢ℎ𝑢 𝑔𝑎𝑠 ( 𝐾 )

Pemuaian Gas Pada Volume Tetap (Isokhorik)

Pemuaian gas pada volume tetap berlaku hukum Boyle-Gay

Lussac, yaitu jika volume gas di dalam ruang tertutup dijaga

tetap, maka tekanan gas sebanding dengan suhu mutlaknya.

𝑃1

𝑇1=

𝑃2

𝑇2 (8)

Page 56: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

42

Dengan menggabungkan hukum boyle dan hukum Gay

Lussac diperoleh persamaan

𝑃1𝑉1

𝑇1=

𝑃2𝑉2

𝑇2 (9)

Keterangan:

𝑃 = 𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑔𝑎𝑠𝑎 ( 𝑎𝑡𝑚 )

𝑉 = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑔𝑎𝑠 (𝐿 )

𝑇 = 𝑠𝑢ℎ𝑢 𝑔𝑎𝑠(𝐾 )

d. Perubahan Wujud

Gambar 3. Siklus perubahan wujud

Suhu benda saat terjadinya perubahan wujud disebut:

1) titik beku ketika zat sedang membeku.

2) titik lebur/titik leleh ketika zat sedag melebur/mencair.

3) titik didih ketika zat sedang menguap.

4) titik embun ketika zat sedang mengembun.

Ada 6 macam perubahan wujud zat yaitu:

1) Membeku yaitu perubahan wujud zat dari cair ke padat.

2) Mencair atau melebur yaitu perubahan wujud zat dari padat ke cair.

3) Menyublim yaitu perubahan wujud zat dari padat ke gas.

4) Deposisi yaitu perubahan wujud zat dari gas ke padat.

Page 57: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

43

5) Menguap yaitu perubahan wujud zat dari cair ke gas.

6) Mengembun yaitu perubahan wujud zat dari gas ke cair.

Kalor yang diperlukan persatuan massa saat terjadinnya perubahan zat

disebut kalor laten (𝐿)

𝑄 = 𝐿 . 𝑚 (10)

1) Kalor laten merupakan kalor yang dibutuhkan 1 kg zat untuk berubah

wujud. Kalor laten ada dua macam, yaitu kalor lebur dan kalor didih

(kalur uap).

2) Kalor lebur merupakan kalor yang dibutuhkan 1 kg zat untuk

melebur.

𝑄 = 𝑚 𝑥 𝐿𝑓 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐿𝑓 =𝑄

𝑚 (11)

Keterangan:

𝑄 = 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢𝑘𝑎𝑛 (𝐽)

𝑚 = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑧𝑎𝑡 (𝑘𝑔)

𝐿𝑓 = 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟 𝑙𝑒𝑏𝑢𝑟 𝑧𝑎𝑡 (𝐽 𝑘𝑔)⁄

3) Kalor didih merupakan kalor yang dibutuhkan 1 kg zat untuk

mendidih/menjadi uap.

𝑄 = 𝑚. 𝐿𝑣 (12) Keterangan:

𝑄 = 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢𝑘𝑎𝑛(𝐽)

𝑚 = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑧𝑎𝑡 (𝑘𝑔)

𝐿𝑓 = 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟 𝑙𝑒𝑏𝑢𝑟 𝑧𝑎𝑡 (𝐽 𝑘𝑔)⁄

e. Perpindahan Kalor

1. Konduksi

Proses perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa diikuti

perpindahan bagian-bagian zat itu disebut konduksi atau hantaran.

Page 58: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

44

Misalnya, salah satu ujung batang besi kita panaskan. Akibatnya,

ujung besi yang lain akan terasa panas.

Gambar 4. Percobaan perpindahan panas secara konduksi

Rumus laju perpindahan secara konduksi :

𝑄

𝑡=

𝑘.𝐴

𝐿 ( 𝑇2 − 𝑇1) (13)

Keterangan rumus :

𝑄

𝑡= laju perpindahan kalor (𝐽/𝑠 = 𝑊)

𝐴 = luas penampang (𝑚2)

𝐿 = panjang bahan (𝑚2)

𝐾 = konduktivitas bahan (𝑊/𝑚𝐾)

∆𝑇 =selisih suhu (𝐾 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑐𝑒𝑙𝑐𝑖𝑢𝑠)

Pada batang besi yang dipanaskan, kalor berpindah dari bagian

yang panas ke bagian yang dingin. Jadi, syarat terjadinya konduksi

kalor pada suatu zat adalah adanya perbedaan suhu. Berdasarkan

kemampuan menghantarkan kalor, zat dapat dikelompokkan menjadi

dua golongan, yaitu konduktor dan isolator.

2. Konveksi

Proses perpindahan kalor melalui suatu zat yang disertai

dengan perpindahan bagian-bagian yang dilaluinya disebut konveksi

atau aliran. Konveksi dapat terjadi pada zat cair dan gas.

a) Konveksi pada Zat Cair

Syarat terjadinya konveksi padaz zat cair adalah

adanya pemanasan. Hal ini disebabkan partikel-partikel zat

cair ikut berpindah tempat.

Page 59: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

45

b) Konveksi pada Gas

Konveksi terjadi pula pada gas, misalnya udara. Seperti

halnya pada air, rambatan (aliran) kalor dalam gas

(udara) terjadi dengan cara konveksi.

Gambar 5. Perpindahan panas secara konveksi

Rumus laju perpindahan kalor secara konveksi :

𝑄

𝑡= h.A. ( 𝑇2 − 𝑇1) (14)

Keterangan rumus :

(𝑄

𝑡) =laju perpindahan kalor (𝐽/𝑠 = 𝑊)

𝐴 = luas penampang (𝑚2)

ℎ = koef. Konveksi (𝑊/𝑚2. 𝐾)

∆𝑇 =selisih suhu (𝐾 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑐𝑒𝑙𝑐𝑖𝑢𝑠)

3. Radiasi

Proses perpindahan kalor tanpa zat perantara disebut radiasi

atau pancaran. Kalor diradiasikan dalam bentuk gelombang

elektromagnetik, gelombang radio, atau gelombang cahaya.

Misalnya, radiasi panas dari api. Apabila kita berdiam di dekat api

unggun, kita merasa hangat. Dengan demikian, kita dapat

mengatakan bahwa: Kalor dari api unggun atau matahari dapat

dihalangi oleh tabir sehingga kalor tidak dapat merambat.

∆𝑄

∆𝑡= 𝑒𝜎𝐴𝑇4 (15)

Keterangan rumus :

𝑒 =koefisien pemancaran

𝜎 = 5,67 𝑥 10−8 𝑊/𝑚2𝐾4

𝐴 = luas penampang (𝑚2)

𝑇 = suhu ( 𝐾 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑐𝑒𝑙𝑐𝑖𝑢𝑠

Page 60: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

46

f. Asas Black

Bunyi asas black adalah :

“Jumlah kalor yang dilepas oleh materi yang bersuhu lebih tinggi

akan sama dengan jumlah kalor yang diterima oleh materi yang suhunya

lebih rendah” bisa juga disederhanakan Kalor yang dilepas akan sama

dengan kalor yang diterima.(asas black)

Dari bunyi asas black tersebut bisa diperoleh persamaan

atau rumus asas black:

Kalor Lepas = Kalor Terima

𝑄𝑙𝑒𝑝𝑎𝑠 = 𝑄𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 (16)

dengan rumus: 𝑄 = 𝑚. 𝑐. ∆𝑡

Maka : 𝑚2. 𝑐2. ∆𝑡2 = 𝑚1. 𝑐1. ∆𝑡1 m2 didapat dari skema berikut :

Gambar 6. Skema rumusan asas black

maka rumus asas black menjadi :

𝑚2. 𝑐2. ∆𝑡2 = 𝑚1. 𝑐1. ∆𝑡1 m2 (17)

𝑚2. 𝑐2. (𝑡2 − 𝑡1) = 𝑚1. 𝑐1. (𝑡2 − 𝑡1) Keterangan : :

𝑚2 = masa materi yang suhunya lebih tinggi

𝑐2 = kalor jenis materi yang suhunya lebih tinggi

𝑚1 = masa materi yang suhunya lebih rendah

𝑐1 = kalor jenis materi yang suhunya lebih rendah

𝑇2 = suhu yang lebih tinggi

𝑇1 = suhu yang lebih rendah

𝑇𝑎 = suhu akhir / suhu campuran

Page 61: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

47

B. Tinjauan Pustaka

Ardian Asyhari, dkk (2014) telah melakukan penelitian dengan judul

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika SMA Berbasis Inkuiri

Terbimbing Terintegrasi Pendidikan Karakter. Penelitian pengembangan

yang telah dilaksanakan memberikan kesimpulan: (1) pengembangan

perangkat pembelajaran Fisika SMA berbasis inkuiri terbimbing terintegrasi

pendidikan karakter dilakukan dengan menggunakan metode Research and

Development oleh Borg &Gall melalui tahapan-tahapan Research and

information collecting, Planning, Develop preliminary form of Products,

Preliminary field, Mainproduct revision, Main field testing, dan Operational

product revision, (2) kualitas produk perangkat pembelajaran fisika SMA

berbasis inkuiri terbimbing terintegrasi pendidikan karakter yang

dikembangkan mendapatkan nilai dengan rerata 4 dan berkategori “sangat

baik”, dan (3) pencapaian hasil belajar peserta didik setelah mengikuti proses

pembelajaran menggunakanperangkat pembelajaran fisika SMA berbasis

inkuiri terbimbing terintegrasi pendidikan karaktermengalami peningkatan.

Amanah Ayu Pratama, dkk (2014) telah melakukan penelitian dengan

judul Studi Keterampilan Proses Sains Pada Pembelajaran Fisika Materi

Getaran dan Gelombang Di Kelas VIII SMP Negeri 18 Palembang. Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas model pembelajaran discovery

learning dalam meningkatkan keterampilan proses siswa kelas VIII SMP N

18 Palembang. Hasil penelitian ini menunjukkan hasil bahwa keterampilan

proses sains dengan menggunakan model discovery learning dapat terlaksana

Page 62: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

48

dengan baik, khususnya pada keterampilan merumuskan masalah,

merumuskan hipotesis, merancang penelitian, melakukan

percobaan/eksperimen, mengelola data, menganalisis data, menyimpulkan,

dan mengomunikasikan.

Penelitian ini dilakukan oleh Farida Yuda Oktavia, Eko Setyadi

Kurniawan dan Nur Ngazizah (2013) yang berjudul Pengembangan Desain

Pembelajaran Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Mengoptimalkan Domain

Proses Sains pada Pokok Bahasan Suhu dan Kalor Siswa MAN Purworejo

Kelas X. diperoleh kesimpulan bahwa penilitian ini telah menghasilkan

desain pembelajaran yaitu silabus dan RPP berbasis inkuiri terbimbing yang

layak dan valid digunakan untuk mengoptimalan domain proses sains pada

siswa, keterlaksanaan pembelajaran yang baik, disertai respon siswa dan

pendidik yang baik.

Maradona (2013) telah melakukan penelitian yang berjudul Analisis

Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas XI IPA SMA Islam Samarinda pada

Pokok Bahasan Hidrolisis Melalui Metode Eksperimen. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui bagaimana Keterampilan Proses Sains Siswa

Kelas XI IPA SMA Islam Samarinda pada Pokok Bahasan Hidrolisis melalui

Metode Eksperimen. Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan

pembahasan, dapat diketahui bahwa keterampilan observasi siswa termasuk

kategori cukup dengan persentase 60,01%, dan keterampilan

mengklasifikasikan siswa termasuk kategori baik dengan persentase 70,76

Page 63: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

49

C. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir disajikan dalam gambar berikut.

Gambar 7. Bagan kerangka berpikir

Guru belum dapat menyusun desain pembelajaran secara mandiri dengan

benar

Banyak guru yang masih menggunakan desain pembelajaran hasil dari

MGMP

Pembelajaran fisika hanya ditekankan pada hafalan saja

Desain pembelajaran belum bisa digunakan secara optimal untuk

meningkatakan keterampilan proses dasar siswa

Untuk mengatasinya:

disusun desain

pembelajaran berbasis

discovery learning

Diimplementasikan dalam model

pembelajaran discovery learning

pada pembelajaran fisika

Desain pembelajaran dapat

digunakan untuk mengoptimalakan

keterampilan proses dasar siswa

Guru dapat menyusun desain

pembelajaran secara mandiri

Page 64: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

50

D. Pertanyaan Penelitian

Dari berbagai pernyataan berbagai ahli dapat disimpulkan bahwa

untuk pertanyaaan penelitian ini adalah

1. Bagaimana langkah mengembangkan desain pembelajaran berbasis

discovery learning pada materi suhu dan kalor untuk meningkatkan

keterampilan proses dasar siswa kelas X SMA Negeri 11 Purworejo?

2. Bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan

desain pembelajaran berbasis discovery learning?

Page 65: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

51

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan desain

pembelajaran untuk mendukung proses pembelajaran fisika di kelas. Produk

yang akan dihasilkan adalah desain pembelajaran berbasis discovery learning

untuk meningkatkan keterampian proses dasar siswa pada pokok bahasan

suhu dan kalor kelas X SMA Negeri 11 Purworejo. Penelitian ini terdiri atas

kajian tentang desain pembelajaran di SMA Negeri 11 Purworejo, melakukan

uji coba lapangan sesuai latar belakang dimana produk tersebut akan dipakai,

dan melakukan revisi terhadap hasil uji lapangan. Penelitian desain

pembelajaran berbasis discovery learning ini akan dilakukan selama tujuh (7)

bulan yakni bulan November 2015 sampai bulanMei 2016.

Model penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan model ADDIE (Analysis, Design, Development or Production,

Implementation or Delivery and Evaluations). Menurut langkah-langkah

pengembangan produk model ini dapat digunakan untuk berbagai macam

bentuk pengembangan produk seperti model, strategi pembelajaran, metode

pembelajaran, media dan bahan ajar. Model pengembangan ADDIE terdiri

atas 5 langkah pokok, yaitu Analysis, Design, Development, Implementation,

dan Evaluation.

51

Page 66: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

52

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran

2015/2016 selama kurang lebih dua bulan, yaitu dari bulan November 2015

sampai bulan Mei 2016 di SMA Negeri 11 Purworejo.

C. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian pengembangan desain pembelajaran ini adalah

kelas X-1 dan X-4 semester 2 SMA Negeri 11 Purworejo Tahun Pelajaran

2015/2016 . Dimana dipilih 5 siswa kelas X-1 sebagai kelas uji coba terbatas

dan seluruh siswa X-4 yang berjumlah 31 anak sebagai kelas uji coba luas .

D. Uji Coba Produk

Uji coba produk sebagai bagian dari tahap pengembangan dilakukan

dengan tahap uji coba terbatas. Uji coba terbatas dilakukan di SMA Negeri

11 Purworejo ke sebagian siswa kelas X-1. Uji coba terbatas dilakukan

menggunakan desain one-shot case study karena penilaiannya menggunakan

nilai hasil akhir belajar. Adapun tujuan uji coba terbatas ini untuk mengetahui

ketercapaian desain pembelajaran berbasis discovery learning yang

digunakan untuk meningkatkan keterampilan proses dasar siswa kelas X,

berdasarkan angket dan observasi. Desain uji coba dapat ditunjukan pada

Gambar 8 berikut ini.

Page 67: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

53

Gambar 8. Desain Single One Shot Case Study

X = perlakuan yang berupa penggunan desain pembelajaran dalam

pembelajaran fisika

0 = observasi hasil keterampilan proses dasar siswa

E. Prosedur Penelitian

Penelitian ini mengadopsi pada penelitian pengembangan yang

disusun oleh model ADDIE (Analysis-Design-Develop-Implement-Evaluate).

Langkah-langkah penelitian pengembangan menurut model ADDIE adalah

sebagai berikut.

1. Tahap Analisis (Analysis)

Tahap ini adalah tahap pertama atau tahap persiapan untuk

penelitian. Pada tahap ini merupakan proses mendefinisikan apa yang

akan dipelajari oleh peserta didik, yaitu melakukan needs assessment

(analisis kebutuhan), mengidentifikasi masalah dan melakukan analisis

tugas. Oleh karena itu, output yang akan dihasilkan berupa karakteristik

atau profil calon peserta didik, identifikasi kesenjangan, identifikasi

kebutuhan, dan analisis tugas yang rinci didasarkan atas kebutuhan

digunakan untuk mengumpulkan informasi (kajian pustaka, pengamatan

kelas), identifikasi permalahan dan mengumpulkan permasalahan

selama proses pembelajaran berlangsung. Analisis ini akan

dilaksanakan untuk mengumpulan informasi dalam mencari potensi dan

X 0

Page 68: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

54

masalah yang berhubungan dengan perangkat pembelajaran untuk

pengembangan desain pembelajaran berbasis discovery learning dan

yang berkaitan dengan keterampilan proses dasar siswa.

Analisis lapangan akan dilakukan untuk memperoleh data

tentang keterampilan proses dasar siswa, kurikulum dan model

pembelajaran yang digunakan guru, tugas yang diberikan kepada siswa

oleh pendidik dan konsep fisika yang diajarkan, serta media

pembelajaran yang digunakan di SMA Negeri 11 Purworejo dalam

menunjang peningkatan keterampilan proses dasar siswa. Informasi

yang diperoleh dalam tahap pendahuluan ini meliputi analisis siswa,

analisis kurikulum dan pembelajaran serta analisis silabus dan RPP.

a. Analisis keterampilan proses dasar siswa dan pembelajaran fisika

di SMA Negeri 11 Purworejo

Berdasarkan observasi dan wawancara diperoleh bahwa

pemahaman dan keterampilan proses dasar siswa dalam

pembelajaran fisika belum dikembangkan secara optimal.

Pembelajaran fisika di kelas X-1 dan X-4 SMA Negeri 11

Purworejo masih terlalu didominasi oleh guru. Guru masih

memegang penuh suasana di kelas sehingga keterampilan proses

dasar siswa masih belum optimal karena siswa jarang diajak

berinteraksi secara aktif atau komunikasi dua arah (diskusi).

Page 69: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

55

Guru fisika SMA Negeri 11 Purworejo dalam mengajar

cenderung hanya mencatat di kelas dan kurang dalam menjelaskan

materi pembelajaran. Siswa juga jarang diajak untuk praktikum di

laboratorium maupun mendiskusikan materi yang dipraktikkan,

sehingga siswa cenderung pasif dan kurang komunikatif dengan

guru. Hal ini sangat berpengaruh besar terhadap kemampuan

keterampilan proses dasar siswa yang belum optimal karena siswa

jarang dilatih kreatifitas, daya komunikasi dan kemampuan

individunya untuk bekerja mandiri atau kelompok.

b. Analisis kurikulum

Pada tahap ini hal yang dilakukan adalah mengidentifikasi

Kurikulum Fisika SMA. analisis dilakukan dengan mengacu

Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP). Identifikasi ini akan memberikan informasi bahwa

kurikulum 2006 atau KTSP yang diterapkan di SMA Negeri 11

Purworejo apakah sudah benar-benar meningkatkan keterampilan

proses dasar siswa kelas X, jika belum apakah Kurikulum 2013

bisa diterapkan di SMA Negeri 11 Purworejo untuk meningkatkan

keterampilan proses dasar siswa. Berdasarkan hasil analisis

Kurikulum tersebut ditetapkan sebagai berikut ini.

Standar Kompetensi:

Menerapkan konsep kalor dan prinsip konversi energi pada

berbagai perubahan energi.

Page 70: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

56

Kompetensi Dasar:

1) Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat.

2) Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat

3) Menerapkan asas Black dalam pemecahan masalah.

c. Analisis Silabus dan RPP

Berdasarkan observasi dan wawancara diperoleh bahwa,

pembelajaran fisika di SMA Negeri 11 Purworejo pada saat ini

mengacu pada kurikulum 2006. Silabus dan RPP yang digunakan

di SMA Negeri 11 Purworejo merupakan hasil pengembangan guru

fisika SMA Negeri 11 sendiri tetapi menyesuaikan prosedur dari

MGMP fisika Kabupatan Purworejo, Kemendiknas dan kondisi di

sekolah (kelas yang diampu guru fisika). Keterampilan proses

dasar siswa sebenarnya sedikit demi sedikit dapat ditingkatkan

melalui silabus dan RPP yang dikembangkan guru fisika melalui

prosedur tim MGMP fisika Kabupaten dan Kemendiknas, namun

masih perlu diadakan revisi untuk meningkatkan keterampilan

proses dasar siswa agar lebih optimal. Oleh karena itu peneliti

berasumsi bahwa dalam pembelajaran fisika diperlukan silabus dan

RPP berbasis discovery learning yang bisa digunakan untuk

meningkatkan keterampilan proses dasar siswa di SMA Negeri 11

Purworejo.

Page 71: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

57

2. Perencanaan (Design)

Pada tahap desain ini diperlukan perumusan tujuan

pembelajaran SMART (Specific, Measurable, Applicable, Realistic

dan Times). Kemudian guru menyusun tes yang didasarkan pada

tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan sebelumnya.

Selanjutnya guru dapat menentukan strategi pembelajaran apa yang

tepat untuk mencapai tujuan tersebut. Disamping itu, perlu

dipertimbangkan pula sumber-sumber pendukung lain, seperti

sumber belajar yang relevan, lingkungan belajar yang kondusif dan

sebagainya.

Pada tahap ini dilakukan proses perencanaan

pengembangan produk berdasarkan kebutuhan yang telah

ditetapkan pada tahap sebelumnya. Pada tahap ini akan dilakukan

kegiatan sebagai berikut.

a. Perencanaan proses pengembangan desain pembelajaran

meliputi silabus dan RPP untuk meningkatkan keterampilan

proses dasar siswa. Karena secara umum keterampilan proses

sudah dapat ditingkatkan melalui silabus dan RPP yang

dikembangkan oleh tim MGMP Kabupaten, namun belum

sepenuhnya secara optimal dan perlu diadakan revisi.

b. Materi mata pelajaran yang digunakan adalah suhu dan kalor.

c. Model pembelajaran yang digunakan yaitu discovery learning.

Page 72: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

58

3. Pengembangan (Develop)

Pada tahap ini peneliti menyusun desain pembelajaran dan

instrument penelitian yang digunakan yaitu silabus, RPP dan perangkat

penelitian. Hasil dari tahap pengembangan ini adalah hasil validasi.

Validasi digunakan untuk mengetahui dan mengevaluasi desain

pembelajaran yang dikembangkan yaitu berupa penilaian dan saran atau

masukan. Terdapat empat validator yang dilibatkan dalam validasi ini,

validator 1 dan 2 adalah yang merupakan dosen ahli dan validator 3

dan 4 adalah guru fisika SMA Negeri 11 Purworejo dan guru SMA

Negeri 4 Purworejo. Dosen ahli yang terlibat dalam validasi desain

pembelajaran berbasis discovery learning ini adalah Drs. Ashari, M.Sc.

dan Eko Setyadi K, M.Pd. Si. sedangkan guru fisika yang terlibat

adalah Wiyati Sri Hardani, S.Pd. selaku guru fisika SMA Negeri 11

Purworejo dan Tinarni, S.Pd. selaku guru fisika SMA Negeri 4

Purworejo.

4. Penerapan (Implement)

Dalam tahap implementasi ini, guru menentukan penataan

lingkungan dan suasana belajar sesuai dengan model pembelajaran yang

akan dikembangkan yaitu discovery learning. Kegiatan dalam tahap ini

adalah uji coba secara luas, dimana produk pengembangan bahan ajar

berupa modul yang berbasis discovery learning untuk meningkatkan

ketrampilan proses diuji cobakan terhadap 32 siswa kelas X-4 SMA

Page 73: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

59

Negeri 11 Purworejo. Hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkat

kelayakan dari produk pengembangan silabus dan RPP.

5. Evaluasi (Evaluate)

Tahap pengembangan yang terakhir dalah evaluasi atau

penilaian. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah produk

pengembangan silabus dan RPP yang dihasilkan mampu meningkatkan

ketrampilan proses siswa kelas X SMA Negeri 11 Purworejo dalam

pembelajaran fisika serta kelayakannya. Revisi produk akan dilakukan

apabila ujicoba pemakaian masih terdapat kekurangan dan kelemahan

sehingga diperoleh hasil pengembangan akhir.

F. Instrumen Penelitian

Instrument agar dapat digunakan untuk mengukur apa yang diukur

dalam penelitian harus terlebih dahulu dilakukan validasi. Seperti yang sudah

diketahui bahwa terdapat empat validator yang dilibatkan dalam validasi ini,

validator 1 dan 2 adalah dosen ahli dan validator 3 dan 4 adalah guru fisika

SMA Negeri 11 Purworejo dan guru SMA Negeri 4 Purworejo. Dosen ahli

yang terlibat dalam validasi desain pembelajaran berbasis discovery learning

ini adalah Drs. Ashari, M.Sc. dan Eko Setyadi K, M.Pd. Si. sedangkan guru

fisika yang terlibat adalah Wiyati Sri Hardani, S.Pd. selaku guru fisika SMA

Negeri 11 Purworejo dan Tinarni, S.Pd. selaku guru fisika SMA Negeri 4

Purworejo.

Page 74: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

60

Validasi yang digunakan terhadap lembar validasi silabus dan RPP

melalui dua tahap yaitu uji validitas secara kuantitatif dan uji coba secara

kualitatif. Uji coba secara kuantitatif mencakup validasi isi yang dilakukan

oleh validator. Validitas ini berkaitan dengan penilaian terhadap indikator-

indikator yang sudah dibuat (rancangan produk awal). Hasil validasi ahli

berupa skor dikonversikan ke dalam skala lima bersifat kualitatif yang

terdapat pada Tabel 1. Adapun kisi-kisi lembar validasi silabus dan RPP

disajikan pada Tabel 1 dan Tabel 2 dibawah ini.

Tabel 1.

Kisi-Kisi Lembar Validasi Silabus untuk Meningkatkan Keterampilan

Proses dasar Siswa

No Komponen Indikator Nomor

Butir

1 Kelayakan isi Kesesuaian format silabus dengan ketentuan BSNP

(Badan Standar Nasional Pendidikan)

1

Kesesuaian kompetensi inti dengan kompetensi dasar 2

Kesesuaian materi pokok dengan kompetensi dasar 3

Kesesuaian pembelajaran dengan kompetensi dasar 4

Kesesuaian jenis penilaian dengan kompetensi dasar 5

Kecukupan alokasi waktu terhadap materi

pembelajaran

6

Kesesuaian sumber belajara dan alat dengan

pembelajaran

7

2 Ketercakupan Ketercakupan aspek keterampilan proses dasar siswa

(klasifikasi, observasi, mengukur, komunikasi,

menyimpulkan, dan prediksi ) dalam kompetensi

dasar

8

Ketercakupan langkah discovery learning terhadap

pembelajaran

9

3 Kebahasaan Bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa

Indonesia yang baik dan benar

10

Pemanfaatan bahasa secara efektif dan efisien (jelas

dan singkat)

11

Page 75: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

61

Tabel 2.

Kisi-Kisi Lembar Validasi RPP untuk Meningkatakan Keterampilan Proses Dasar

Siswa No Komponen Indikator Nomor

Butir

1 Kelayakan isi Kelengkapan komponen RPP (data sekolah, mata pelajaran,

kelas/semester, materi pokok, alokasi waktu, tujuan pembelajaran,

KI, KD, dan indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran

metode pembelajaran, media/alat dan sumber belajar, langkah-

langkah kegiatan pembelajaran dan penilaian)

1

2 Ketercakupan Ketercakupan aspek keterampilan proses dasar siswa (klasifikasi,

observasi, mengukur, komunikasi, menyimpulkan, dan prediksi )

2

Ketercakupan model pembelajaran discovery learning terhadap

pembelajaran fisika

3

3 Perumusan

Tujuan

Kejelasan rumusan tujuan pembelajaran 4

Kesesuaian dengan kompetensi dasar 5

4 Pemilihan

Materi

Ketercapaian materi dengan tujuan pembelajaran 6

Keruntutan dan sistematika materi pembelajaran 7

Kesesuaian materi pembelajaran dengan tema pembelajaran fisika

yang diangkat.

8

Kesesuaian materi dengan model pembelajaran discovery learning 9

Kesesuaian materi dengan keterampilan proses dasar 10

Kesesuaian materi dengan alokasi waktu 11

5 Kegiatan

Pembelajaran

Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan materi

pembelajaran

12

Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan tujuan

pembelajaran

13

Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan keterampilan

proses dasar siswa

14

Kesesuaian langkah-langkah dalam setiap tahapan pembelajaran

dengan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran

15

6 Pemilihan

Sumber

Belajar/ Media

Pembelajaran

Kesesuaian pemilihan sumber belajar/media pembelajaran dengan

tujuan pembelajaran

16

Kesesuaian pemilihan sumber belajar/media pembelajaran dengan

materi pembelajaran

17

Kesesuaian pemilihan sumber belajar/media pembelajaran dengan

keterampilan proses dasar siswa

18

7 Penggunaan

Standar Proses

Dalam

Pembelajaran

Kegiatan orientasi/observasi dalam pembelajaran 19

Kegiatan perumusan masalah dalam pembelajaran 20

Kegiatan menyususun hipotesis dalam pembelajaran 21

Kegiatan mengumpulkan data dalam pembelajaran 22

Kegiatan menguji hipotesis dalam pembelajaran 23

Kegiatan merumuskan kesimpulan dalam pembelajaran 24

8 Penilaian Hasil

Belajar

Kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan pembelajaran 25

Kejelasan prosedur penilaian 26

Kelengkapan instrument penilaian 27

9 Perumusan

Alokasi Waktu

Kesesuaian dengan jumlah kompetensi dasar 28

10 Bahasa yang

Diguanakan

Dalam RPP

Bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang

baik dan benar

29

Pemanfaatan bahasa secara efektif dan efisien (jelas dan singkat) 30

Page 76: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

62

Data hasil lembar validasi silabus dan RPP menujukan penilaian

terhadap instrumen pada setiap aspek oleh validator yaitu dosen ahli dan guru

fisika. Hasil telaah lebar validasi silabus dari dosen ahli akan diperoleh untuk

melakukan langkah penelitian selanjutnya. Jika dinyatakan valid oleh dosen

ahli dan guru fisika maka dapat digunakan sebagai lembar validasi silabus

dan lembar validasi RPP dalam pembelajaran di kelas nantinya. Instrumen

penelitian selanjutnya yaitu lembar angket respon siswa, dengan kisi-kisi

disajikan dalam Tabel 3 dibawah ini.

Tabel 3.

Kisi-Kisi Lembar Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Menggunakan

Desain Pembelajaran Berbasis Discovery Learning

No Kriteria Indikator Nomor

Butir

1 Penerapan

Desain

Pembelajaran

Tujuan pembelajaran dirumuskan secara jelas 1

Ketertarikan dengan materi yang disampaikan oeh

guru

2

Cara penyampaian materi suhu dan kalor yang

dilakukan oleh guru dapat membantu saya dalam

belajar fisika

3

Sumber belajar yang digunakan oleh guru membuat

saya semangat dan aktif belajar fisika

4

Alokasi waktu sesuai dengan materi yang

disampaikan

5

Materi dalam pembelajaran disampaikan secara

runtut dan sistematis mempermudah saya dalam

belajar fisika

6

Penilaian yang diberikan sesuai dengan tujuan

pembelajaran

7

2 Penerapan

keterampilan

proses dasar

Dalam pembelajaran ini saya mampu meningkatkan

keterampilan proses dasar (klasifikasi, observasi,

mengukur, komunikasi, menyimpulkan, dan prediksi)

8

Page 77: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

63

Instrumen penelitian selanjutnya yaitu lembar pengamatan

keterlaksanaan pembelajaran. Lembar pengamatan keterlaksanaan

pembelajaran di kelas selama proses penelitian berlangsung kisi-kisinya

disajikan pada Tabel 4 berikut ini.

Tabel 4.

Kisi-Kisi Lembar Keterlaksanaan Pembelajaran

No Kriteria Indikator Nomor

Butir

1 Pendahuluan Guru membuka pembelajaran dengan salam dan doa 1

Menginformasikan materi yang akan dipelajari 2

Menyampaikan SK, KD, indikator, dan tujuan

pembelajaran

3

2 Kegiatan Inti Orientasi 4

Merumuskan masalah 5

Menyusun hipotesis 6

Mengumpulkan data 7

Menguji hipotesis 8

Merumuskan kesimpulan 9

3 Penutup Guru memberikan evaluai proses belajar dengan

memberikan kuis kepada siswa tentang materi yang

didiskusikan sebelumnya

10

Guru memberikan penilaian kepada siswa 11

Guru memberikan tugas mandiri kepada siswa 12

Guru menutup pembelajaran dengan salam 13

Instrumen penelitian selanjutnya yaitu lembar observasi peningkatan

keterampilan proses dasar siswa dan hasil belajar siswa. Lembar observasi

peningkatan keterampilan proses dasar siswa yang penilainnya akan

dilakukan oleh peneliti, dibantu oleh observer yang kisi-kisinya disajikan

pada Tabel 5 berikut ini.

Page 78: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

64

Tabel 5.

Kisi-Kisi Lembar Pengamatan Keterampilan Proses Dasar Siswa

No Komponen

yang Di

ukur

Indikator No

Instru

men

Jumlah

Instru

men

1 Prediksi a) Siswa mampu memberikan asumsi hasil

pembelajaran yang diharapkan

b) Memprediksi permasalahan yang akan

muncul selama proses pembelajaran

1

2

2

2 Observasi a) Menggunakan lima inderanya untuk

mencari informasi mengenai materi

pembelajaran yang disampaikan

b) Mengamati lingkungan sekitar untuk

menambah informasi pembelajaran

3

4

2

3 Klasifikasi a) Mengelompokan objek yang sedang

dipelajari

b) Menata secara sistematis informasi

pembelajaran

5

6

2

4 Mengukur a) Membandingkan kuantitas yang tidak

diketahui dengan jumlah ang diketahui

b) Menggunakan alat praktikum secara baik

dan benar

7

8

2

5 Mengkomu

nikasikan

a) Menggunakan kecanggihan media

pembelajaran yang ada

b) Mencari informasi pembelajaran dengan

fasilitas yang ada

9

10

2

6 Menyimpul

kan

a) Membentuk ide-ide untuk menjelaskan

pengamatan

b) Menarik pernyataan dari sebuah materi

11

12

2

Dalam melakukan sebuah penelitian pengembangan desain

pembelajaran tentunya peneliti tidak hanya meneliti soal sikap saja, ada

hal lain yang perlu diteliti yaitu hasil belajar siswa selama menggunakan

desain pembelajaran yang dikembangkan. Soal tes hasil belajar siswa

dalam penelitian desain pembelajaran berbasis discovery learning akan

dijelaskan kisi-kisinya mengenai materi suhu dan kalor akan disajikan

pada Tabel 6 berikut ini.

Page 79: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

65

Tabel 6.

Kisi-Kisi Soal Hasil Belajar

Pokok

Materi

Kompetensi

Dasar

Indikator Aspek yang Di Nilai

C

1

C

2

C

3

C

4

Suhu

dan

kalor

Menganali

sis

pengaruh

kalor

terhadap

suatu zat

Menganalisis pengaruh kalor

terhadap perubahan suhu benda.

Menciptakan termometer

sederhana dalam percobaan

pengaruh kalor terhadap

perubahan suhu benda.

1 2,3

Mengukur pertambahan ukuran

benda akibat dari perubahan suhu

benda.

4 5 7

Menalar pengaruh kalor terhadap

perubahan wujud benda.

Mendiskusikan pengaruh kalor

terhadap perubahan wujud benda.

8 9

Menalar

cara

perpindah

an kalor

Memformulasikan besar

perpindahan kalor secara

konduksi, konveksi dan radiasi

akibat perubahan suhu.

10 11

Menerapkn asas Black

dalam

pemecahan

masalah

Merumuskan asas Black untuk memecahkan masalah

12,

13

Menerapkan asas Black dalam peristiwa pertukaran kalor

14 15

Pengujian reliabilitas instrument menggunakan Percentage

Agreement (PA), Percentage Agrement digunakan untu mengetahui

presentasi kesesuian nilai antara penilai pertama dan kedua terhadap hasil

validasi silabus, RPP, dan hasil data observer tentang keterlaksanaan

pembelajaran (Trianto, 2014: 240). Percentage Agreement (PA) dapat

ditentukan dengan persamaan berikut ini.

Page 80: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

66

Percentage Agreement (PA) = (1 − 𝐴−𝐵

𝐴+𝐵) 𝑥 100% (18)

A dan B merupakan besar nilai yang diberikan penilai pertama dan

kedua dengan A>B. Instrumen dikatakan valid jika nilai Percentage

Agreement (PA) lebih dari atau sama dengan 75%.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk memperoleh pemahaman yang pasti

terhadap keberhasilan perangkat pembelajaran (silabus dan RPP) yang

sedang dikembangkan. Hasil yang diperoleh dipergunakan sebagai bahan

pertimbangan dalam memperbaiki perangkat pembelajaran (silabus dan

RPP) yang sudah ada.

1. Analisis Hasil Telaah Lembar Validasi Silabus dan RPP

Teknik analisis data untuk kelayakan lembar validasi silabus

dan RPP akan dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.

a. Pengumpulan semua data yang diperoleh dari para validator untuk

setiap komponen, subkomponen dari butir penilaian dan angket

yang ada dalam instrumen.

b. Menghitung skor rata-rata dari setiap komponen dengan

menggunakan rumus:

�̅� = ∑𝑋

𝑁 (19)

Keterangan:

�̅� = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 ∑X = jumlah skor

N = jumlah penilai

Page 81: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

67

c. Hasil validasi berupa skor aktual kemudian dikonversikan menjadi

data kualitatif dengan skala lima. Acuan kriteria validitas perangkat

pembelajaran, disajikan dalam Tabel 7 berikut ini.

Tabel 7.

Acuan Kriteria Validitas Perangkat Pembelajaran

Rerata Kriteria Validasi

4,2 ≤ x ≤ 5 Sangat valid / dapat digunakan tanpa revisi

3,4 ≤ x ≤ 4,2 Valid/dapat digunakan dengan sedikit revisi

2,6 ≤ x ≤ 3,4 Cukup valid / dapat digunakan dengan sedikit revisi

1,8 ≤ x ≤ 2,6 Kurang valid / dapat digunakan dengan banyak revisi

1≤ X ≥ 1,8 Tidak valid / revisi total, belum dapat digunakan

Silabus dan RPP hasil pengembangan untuk mengetahui

kuaalitasnya maka data yang mula-mula berupa skor, diubah menjadi

data kualitatif (data interval) dengan skala lima. Adapun acuan

pengubahan skor menjadi skala lima tersebut adalah sebagai berikut.

Tabel 8.

Konversi Skor Aktual Menjadi Nilai Skala Lima

No Rentang Skor Nilai Kategori

1 X > �̅� + 1,80 Sbi A Sangat baik

2 �̅� + 0,60 Sbi < X ≤ �̅� + 1,80 Sbi B Baik

3 �̅� − 0,60 Sbi < X ≤ �̅� + 0,60 Sbi C Cukup baik

4 �̅� − 1,80 Sbi < X ≤ �̅� – 0,60 Sbi D Kurang baik

5 X ≤ �̅� – 1,80 Sbi E Sangat burang baik

Keterangan :

X = skor aktual (skor yang dicapai)

ẋ = rerata skor ideal = (1/2) (skor tertinggi ideal+skor terendah ideal)

SBi = simpangan baku skor ideal

= (1/2) ( 1/3) (skortertinggi ideal – skor terendah ideal)

Skor tertinggi ideal = jumlah butir kriteria x skor tertinggi

Skor terendah ideal = jumlah butir kriteria x skor terendah

Page 82: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

68

2. Analisis Respon Siswa Terhadap Desain Pembelajaran Berbasis

Discovery Learning

Respon siswa terhadap desain pembelajaran yang

menggunakan basis discovery learning dapat dilihat dari skor rerata

yang diperoleh dari setiap siswa melalui angket respon siswa. Untuk

mengetahui respon siswa terhadap desain pembelajaran berbasis

discovery learning yang digunakan, skor dituliskan dengan mengacu

pada skala lima sesuai pada Tabel 9 berikut ini.

Tabel 9.

Konversi Skor Aktual Menjadi Nilai Skala Lima

No Rentang Skor Nilai Kategori

1 3,99 < X ≤ 5,00 A Sangat baik

2 3,49 < X ≤ 3,99 B Baik

3 2,99 < X ≤ 3,49 C Cukup baik

4 1,99 < X ≤ 2,99 D Kurang baik

X ≤ 1,99 E Sangat kurang baik

Adapun persentase untuk menentukan keterlaksanaan

pembelajaran yaitu dengan menggunakan persamaan Percentage

Agreement (PA) yang dapat dilihat di atas. Persamaan tersebut

merupakan persentase kesesuaian nilai antar penilai pertama dan kedua

tehadap hasil data observer tentang keterlaksanaan pembelajaran.

3. Analisis Keterlaksanaan Pembelajaran

Analisis keterlaksanaan pembelajaran terhadap desain

pembelajaran yang menggunakan basis discovery learning dapat

dilihat dari skor rerata yang diperoleh dari angket yang diisi oleh dua

observer setelah pembelajaran berlangsung selama 5 kali pertemuan.

Page 83: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

69

Untuk mengetahui hasil keterlaksanaan pembelajaran terhadap desain

pembelajaran berbasis discovery learning yang telah dikembangkan,

skor dituliskan dengan mengacu pada skala lima seperti yang terdapat

pada Tabel 9.

4. Analisis Peningkatan Keterampilan Proses Dasar

Peningkatan keterampilan proses dasar siswa dapat dilihat dari

skor rerata yang diperoleh dari hasil belajar siswa selama pembelajaran

dapat diketahui dari hasil pre-test dan post-test yang dikerjakan oleh

siswa. Hasil pre-test dan post-test kemudian dianalisis dengan

membandingkan antara keduanya dengan menggunakan normalized

gain. Normalized gain dicari dengan persamaan dibawah ini:

𝑔 = 𝑇𝑓− 𝑇𝑖

𝑆𝐼− 𝑇𝑖 (20)

Keterangan:

𝑔 = 𝑔𝑎𝑖𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑛𝑜𝑚𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑇𝑓 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑒𝑠𝑡

𝑇𝑖 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡

𝑆𝐼 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙

Hasil perhitungan normalized gain kemudian dikonversikan

kedalam klasifikasi normalized gain Hake sesuai dengan kriteria pada

Tabel 10 berikut ini.

Tabel 10.

Kriteria Normalized Gain

No Kriteria Kesimpulan

1 𝑔 ≥ 0,7 Tinggi

2 0,3 ≥ 𝑔 > 0,7 Sedang

3 𝑔 < 0,3 Rendah

Page 84: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

70

5. Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa dilakukan

dengan cara membandingkan nilai yang diperoleh setiap siswa dengan

KKM di SMA Negeri 11 Purworejo Semester II Tahun Pelajaran

2015/2016 pada pelajaran fisika yaitu 75. Jika nilai siswa lebih besar

atau sama dengan KKM (≥75) maka siswa dinyatakan tuntas.

Page 85: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

71

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Diskripsi Data

a. Validasi Desain Pembelajaran

1) Silabus

Data hasil penilian dan perhitungan validasi silabus secara

lengkap yang meliputi dosen ahli dan guru fisika dapat dilihat pada

Lampiran 3e dan 3f. Berikut disajikan data hasil validasi silabus

yang meliputi data hasil validasi dari dosen ahli dan guru fisika.

Tabel 11.

Tingkat Kelayakan Silabus

No Komponen Dosen Ahli Guru Fisika

Skor

Total

Rata-rata

Rerata Skor

Total

Rata-rata

Rerata

1 Kelayakan isi 59 29,5 61 30,5

2 Ketercakupan 17 8.5 19 9.5

3 Kebahasaan 16 8 20 10

Jumlah 46 50

Rerata 15,4 16,7

2) RPP

Data hasil penilaian dan perhitungan validasi RPP secara

lengkap yang meliputi dosen ahli dan guru fisika dapat dilihat pada

Lampiran 3i dan 3j. Berikut disajikan data hasil validasi RPP yang

meliputi data hasil validasi dosen ahli dan guru fisika.

71

Page 86: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

72

Tabel 12.

Tingkat Kelayakan RPP

No Komponen Dosen Ahli Guru Fisika

Skor

Total

Rata-rata

Rerata Skor

Total

Rata-rata

Rerata

1 Kelayakan Isi 9 4,5 9 4,5

2 Ketercakupan 18 9 19 9,5

3 Perumusan Tujuan

Pembelajaran

17 8,5 19 9,5

4 Pemilihan Materi 54 27 55 27,5

5 Skenario/Kegiatan

Pembelajaran

34 17 35 17,5

6 Pemilihan Sumber

Belajar/Media

Pembelajaran

24 12 27 13,5

7 Penggunaan Standar

Proses dalam

Pembelajaran

48 24 49 24,5

8 Penilaian Hasil Belajar 26 13 28 14

9 Perumusan Alokasi Waktu 8 4 9 4,5

10 Bahasa yang Digunakan

dalam RPP

17 8,5 17 8,5

Jumlah 127,5 133,5

Rerata 12,75 13,35

b. Uji Coba Terbatas

Data respon siswa pada uji coba terbatas terhadap desain

pembelajaran berbasis discovery learning yang dikembangkan untuk

meningkatan keterampilan proses dasar siswa, dapat diketahui dari

angket yang disebarkan peneliti pada akhir pembelajaran. Data respon

siswa yang diperoleh dari keseluruhan pertemuan pembelajaran yang

telah dilaksanakan disajikan dalam Tabel 13 berikut ini.

Page 87: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

73

Tabel 13.

Data Respon Siswa Pada Uji Coba Terbatas

NO NAMA SISWA

Aspek

Jumlah Rer-

ata Penerapan

Desain

Pembelajaran

Penerapan

Keterampilan

Proses Dasar

Siswa

1 Ari Anggara 29 5 34 4.25

2 Asri Khayati 31 3 34 4.25

3 Cahyo Hadi F 28 4 32 4

4 Fauzi Kurniawan A 24 4 28 3.5

5 Fenny Kurnia A 31 5 36 4.5

Jumlah 143 21 164 20.5

Rerata 28.6 4.2 32.8 4.1

a. Uji Coba Luas

1) Respon Siswa Terhadap Desain Pembelajaran

Data respon siswa pada uji coba luas terhadap desain

pembelajaran berbasis discovery learning untuk meningkatkan

keterampilan proses dasar siswa, dapat diketahui dari angket yang

disebarkan pada akhir pembelajaran.. Data respon siswa yang

diperoleh dari kelas X-4 yang berjumlah 31 siswa, disajikan dalam

Tabel 14, sedangkan untuk data hasil perhitungan respon siswa

terhadap desain pembelajaran disajikan dalam Lampiran 4c.

Tabel 14.

Data Respon Siswa Pada Uji Coba Luas

Kelas

Aspek

Jumlah Rer-

ata

Penerapan

Desain

Pembelajaran

(7 Indikator)

Penerapan

Keterampilan Proses

Dasar Siswa

(1 Indikator)

Kelas X-4 960 135 1095 35,32

Rerata 30,97 4,35 35.32 4,42

Page 88: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

74

2) Keterlaksanaan Pembelajaran

Keterlaksanaan pembelajaran menggunakan desain

pembelajaran dievaluasi oleh dua orang pengamat (observer).

Pengamat memberikan evaluasi nilai pada lembar observasi yang

telah disediakan.

Data yang diperoleh dari hasil keterlaksanaan pembelajaran

menggunakan desain pembelajaran disajikan dalam Tabel 15

berikut. Sedangkan data hasil perhitungan keterlaksanaan

pembelajaran menggunakan desain pembelajaran berbasis

discovery learning secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 4f.

Tabel 15.

Data Hasil Keterlaksanaan Pembelajaran

No Keterlaksanaan

Pembelajaran

A B Jumlah Rerata Percentage

Agreement (PA)

1 Pertemuan 1 57 60 117 58,5 97 %

2 Pertemuan 2 56 59 115 57,5 90 %

3 Pertemuan 3 55 60 115 57,5 90 %

4 Pertemuan 4 55 61 116 58 93 %

5 Pertemuan 5 56 60 116 58 93 %

Rerata 55,8 60 115,8 57,8 92,6 %

Keterangan:

A = Observer 1

B = Observer 2

3) Ketercapaian Peningkatan Keterampilan Proses Dasar Siswa

Peningkatan keterampilan proses dasar siswa pada siswa

selama pembelajaran dapat diketahui dari lembar observasi yang

diisi oleh observer. Data dari hasil pengisian lembar observasi

dapat dilihat pada Lampiran 4h. Data peningkatan keterampilan

Page 89: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

75

proses dasar siswa pada observasi awal peneltian dan tahap uji coba

luas tiap komponen disajikan pada Tabel 16 berikut ini.

Tabel 16.

Data Peningkatan Keterampilan Proses Dasar Siswa

No Aspek Tahap Observasi Tahap Uji Coba Luas

Jumlah Rerata Jumlah Rerata

1 Observasi 115 3,7 231 7,45

2 Prediksi 123 4 226 7,28

3 Klasifikasi 132 4,3 219 7,06

4 Mengukur 129 4,2 222 7,15

5 Komunikasi 131 4,2 221 7,14

6 Menyimpulkan 128 4,13 231,8 7,48

Rerata 126,3 4,08 225,1 7,26

4) Ketercapaian Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar siswa dapat diketahui dari soal-soal yang telah

dikerjakan siswa pada saat proses pembelajaran maupun akhir

pembelajaran, laporan praktikum atau tugas power point (PPT),

soal diskusi (tugas kelompok), tugas rumah dan post-test. Untuk

nilai pre-test menggunakan nilai dari UTS (Ulangan Tengah

Semester) yang telah dilakukan oleh siswa sebelum penelitian

dilakukan. Siswa yang dinyatakan tuntas jika nilai siswa lebih besar

atau sama dengan KKM yaitu ≤ 75. Data hasil belajar siswa untuk

uji coba terbatas disajikan pada Lampiran 4l sedangkan hasil

belajar siswa tahap uji coba luas disajikan pada Lampiran 4m.

Page 90: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

76

B. Analisis Data

1. Validasi Desain Pembelajaran

a. Silabus

1) Analisis Data Hasil Validasi Silabus dan Dosen Ahli

Data pada Tabel 11 memperlihatkan bahwa hasil validasi

silabus komponen kelayakan isi, komponen ketercakupan dan

komponen kebahasaan. Skor validasi merupakan hasil konversi ke

dalam skala lima dan menunjukkan beberapa kategori sesuai pada

Tabel 8. Komponen kelayakan isi mendapatkan skor rerata 29,5,

kategori sangat baik. Komponen ketercakupan mendapat skor

rerata 8,5, kategori sangat baik dan komponen kebahasaan

mendapatkan skor rerata 8, kategori baik. Diagram hasil penilaian

dari setiap komponen berdasarkan rerata di atas disajikan dalam

Gambar 9 berikut ini.

Keterangan:

A = Kelayakan Isi

B = Ketercakupan

C = Kebahasaan

Gambar 9. Diagram Validasi Silabus oleh Dosen Ahli

29,5

8,5 8 0

10

20

30

40

A B C

Rerata

Komponen yang Dinilai

Hasil Validasi Silabus Oleh Dosen

Ahli

Komponen

Page 91: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

77

Uji realibilitas data hasil validasi desain pembelajaran pada

komponen dalam silabus menunjukkan bahwa data yang didapat

mempunyai realibilitas kelayakan isi 98%, ketercakupan 98%, dan

kebahasaan 98%. Perhitungan dan analisis uji reliabilitas silabus

secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 3e.

2) Analisis Data Hasil Validasi Silabus dari Guru Fisika

Data pada Tabel 11 memperlihatkan bahwa hasil validasi

silabus komponen kelayakan isi, komponen ketercakupan dan

komponen kebahasaan. Skor hasil validasi. Skor hasil validasi

merupakan hasil konversi ke dalam skala lima dan menunjukkan

beberapa kategori sesuai pada Tabel 8. Komponen kelayakan isi

mendapatkan skor rerata 30,5, kategori sangat baik. Komponen

ketercakupan mendapatkan skor rerata 9, kategori sangat baik dan

komponen kebahasaan mendapatkan skor rerata 10, kategori sangat

baik. Diagram hasil penilaian dari setiap komponen berdasarkan

rerata disajikan dalam Gambar 10 berikut ini.

Keterangan :

A = Kelayakan Isi

B = Ketercakupan

C = Kebahasaan

Gambar 10. Diagram Hasil Validasi Silabus oleh Guru Fisika

30,5

9 10 0

10

20

30

40

A B C

Rerata

Komponen yang Dinilai

Hasil Validasi Silabus Oleh Guru

Fisika

Komponen

Page 92: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

78

Uji reliabilitas data hasil validasi desain pembelajaran pada

komponen dalam silabus menunjukkan bahwa data yang didapat

mempunyai reliabilitas kelayakan isi 90%, ketercakupan 95% dan

kebahasaan 100%. Data perhitungan dan analisis uji reliabilitas

silabus secara lengkap data dilihat pada Lampiran 3f.

b. RPP

1) Analisis Data Hasil Validasi RPP dari Dosen Ahli

Data pada Tabel 12 memperlihatkan bahwa hasil validasi RPP

komponen kelayakan isi, komponen ketercakupan. perumusan

tujuan pembelajaran, pemilihan materi, skenario/kegiatan

pembelajaran, pemilihan sumber belajar/media pembelajaran,

penggunaan standar proses dalam pembelajaran, penilaian hasil

belajar, perumusan alokasi waktu dan bahasa yang digunakan

dalam RPP. Skor validasi merupakan hasil konversi ke dalam skala

lima dan menunjukkan beberapa kategori sesuai pada Tabel 8.

Komponen kelayakan isi mendapatkan skor rerata 4,5, kategori

sangat baik. Ketercakupan mendapatkan skor rerata 9, kategori

sangat baik. Perumusan tujuan pembelajaran mendapatkan skor

rerata 8,5, kategori baik. Pemilihan materi mendapatkan skor total

rata-rata 18, kategori baik. Skenario/kegiatan pembelajaran

mendapatkan skor rerata 16,5, kategori sangat baik. Pemilihan

sumber belajar/media pembelajaran mendapatkan skor rerata 12,

kategori baik. Penggunaan standar proses dalam pembelajaran

Page 93: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

79

4,5 9 8,5

18 16,5 17

24

13

4 8,5

0

5

10

15

20

25

30

A B C D E F G H I J

Rerata

Komponen yang Dinilai

Hasil Validasi RPP Oleh Dosen Ahli

Komponen

mendapatkan skor rerata 24, kategori baik. Penilaian hasil belajar

mendapatkan skor rerata 13, kategori baik. Perumusan alokasi

waktu mendapatkan skor rerata 4, kategori baik. Bahasa yang

digunakan dalam RPP mendapatkan skor rerata 8,5, kategori

sangat baik. Diagram hasil penilaian dari setiap komponen

berdasarkan rerata disajikan dalam Gambar 11 berikut ini.

Gambar 11. Diagram Hasil Validasi RPP oleh Dosen Ahli

Keterangan:

A = Kelayakan Isi

B = Ketercakupan

C = Perumusan Tujuan Pembelajaran

D = Pemilihan Materi

E = Kegiatan Pembelajaran

F = Pemilihan Sumber Belajar

G = Penggunaan Standar Proses Dalam Pembelajaran

H = Penilaian Hasil Belajar

I = Perumusan Alokasi Waktu

J = Bahasa yang Digunakan Dalam RPP

Uji reliabilitas data hasil validasi desain pembelajaran pada

komponen dalam silabus menunjukkan bahwa data yang didapat

Page 94: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

80

mempunyai reliabilitas kelayakan isi 89%, ketercakupan 89%,

perumusan tujuan pembelajaran 95%, pemilihan materi 93%,

kegiatan pembelajaran 88%, pemilihan sumber belajar/media

pembelajaran 92%, penggunaan standar proses dalam pembelajaran

92%, penilaian hasil belajar 100%, perumusan alokasi waktu

100%, bahasa yang digunakan dalam RPP 95%. Data perhitungan

dan analisis uji reliabilitas pada RPP secara lengkap dapat dilihat

pada Lampiran 3i.

2) Analisis Data Hasil Validasi RPP dari Guru Fisika

Data pada Tabel 12 memperlihatkan bahwa hasil validasi RPP

komponen kelayakan isi, komponen ketercakupan. perumusan

tujuan pembelajaran, pemilihan materi, skenario/kegiatan

pembelajaran, pemilihan sumber belajar/media pembelajaran,

penggunaan standar proses dalam pembelajaran, penilaian hasil

belajar, perumusan alokasi waktu dan bahasa yang digunakan

dalam RPP. Skor validasi merupakan hasil konversi ke dalam skala

lima dan menunjukkan beberapa kategori sesuai pada Tabel 8.

Komponen kelayakan isi mendapatkan skor rerata 4,5, kategori

sangat baik. Ketercakupan mendapatkan skor rerata 9,5, kategori

sangat baik. Perumusan tujuan pembelajaran mendapatkan skor

rerata 9,5, kategori sangat baik. Pemilihan materi mendapatkan

skor rerata 27,5, kategori sangat baik. Skenario/kegiatan

pembelajaran mendapatkan skor rerata 17,5, kategori baik.

Page 95: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

81

4,5 9,5 9,5

27,5

17,5 13,5

24,5

14

4,5 8,5

0

5

10

15

20

25

30

A B C D E F G H I J

Rerata

Komponen yang dinilai

Hasil Validasi RPP Oleh Guru Fisika

Series 1

4,5 9,5 9,5

27,5

17,5 13,5

0

5

10

15

20

25

30

A B C D E F

Sk

or

Rerata

Komponen

Hasil Validasi RPP Oleh Guru Fisika

Komponen

Pemilihan sumber belajar/media pembelajaran mendapatkan skor

rerata 13,5, kategori sangat baik. Penggunaan standar proses dalam

pembelajaran mendapatkan skor rerata 24,5, kategori baik.

Penilaian hasil belajar mendapatkan skor rerata 14, kategori sangat

baik. Perumusan alokasi waktu mendapatkan skor rerata 4,5,

kategori sangat baik. Bahasa yang digunakan dalam RPP

mendapatkan skor total rata-rata 8,5, kategori sangat baik.

Diagram hasil penilaian dari setiap komponen berdasarkan rerata

disajikan dalam Gambar 12 berikut ini.

Gambar 12. Diagram Hasil Validasi RPP oleh Guru Fisika

Keterangan:

A = Kelayakan Isi

B = Ketercakupan

C = Perumusan Tujuan Pembelajaran

D = Pemilihan Materi

E = Kegiatan Pembelajaran

F = Pemilihan Sumber Belajar

G = Penggunaan Standar Proses Dalam Pembelajaran

H = Penilaian Hasil Belajar

I = Perumusan Alokasi Waktu

J = Bahasa yang Digunakan Dalam RPP

Page 96: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

82

Uji reliabilitas data hasil validasi desain pembelajaran pada

komponen dalam silabus menunjukkan bahwa data yang didapat

mempunyai reliabilitas kelayakan isi 89%, ketercakupan 95%,

perumusan tujuan pembelajaran 95%, pemilihan materi 98%,

kegiatan pembelajaran 92%, pemilihan sumber belajar/media

pembelajaran 96%, penggunaan standar proses dalam pembelajaran

95%, penilaian hasil belajar 93%, perumusan alokasi waktu 89%,

bahasa yang digunakan dalam RPP 95%. Data perhitungan dan

analisis uji reliabilitas pada RPP secara lengkap dapat dilihat pada

Lampiran 3j.

2. Analisis Data Hasil Uji Coba Luas

a. Analisis Respon Siswa Terhadap Desain Pembelajaran Berbasis

Discovery Learning

Data respon siswa terhadap desain pembelajaran berbasis

discovery learning pada Tabel 14 diperoleh dari angket yang diisi oleh

siswa. Data respon siswa merupakan pengkonversian skor pada angket

yang diisi siswa ke dalam skala lima seperti pada Tabel 8. Perhitungan

secara lengkap data respon siswa yang diperoleh ketika menggunakan

desain pembelajaran berbasis discovery learning dapat dilihat pada

Lampiran 4a.

Berdasarkan data pada Lampiran 4a, dapat kita ketahui bahwa

total skor rata-rata respon siswa adalah 35,32, dengan kategori sangat

Page 97: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

83

4,42

4,35

4,3

4,32

4,34

4,36

4,38

4,4

4,42

4,44

A B

Rer

ata

Kriteria

Hasil Analisis Data Respon Siswa

Kriteria

baik. Untuk kriteria pertama yaitu penerapan desain pembelajaran

yang terdiri dari tujuh indikator mendapat total skor rerata 4,42

dengan kriteria sangat baik, sedangkan untuk kriteria kedua yaitu

penerapan keterampilan proses dasar siswa yang terdiri dari satu

indikator mendapat total skor rerata 4,35 dengan kriteria sangat baik.

Dari data respon siswa yang diperoleh dapat kita lihat pada diagram

Gambar 13 berikut ini.

Gambar 13. Diagram Hasil Analisis Data Respon Siswa

Keterangan :

A = Penerapan Desain Pembelajaran

B = Penerapan Keterampilan Proses Dasar Siswa

b. Keterlaksaan Pembelajaran

Data keterlaksanaan pembelajaran diperoleh dari lembar

observasi yang dinilai oleh dua orang pengamat (observer) selama

lima kali pertemuan. Kriteria dalam sintaks yang dimaksud adalah

terlaksana dan tidak terlaksana. Data hasil lembar keterlaksanaan

pembelajaran menggunakan desain pembelajaran disajikan dalam

Tabel 15. Sedangkan data hasil perhitungan keterlaksanaan

Page 98: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

84

pembelajaran menggunakan desain pembelajaran berbasis discovery

learning secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 4f. Analisis

keterlaksanaan pembelajaran dilakukan dengan cara menghitung rata-

rata skor yang diberikan oleh observer sesuai pada Tabel 9.

Data pada Lampiran 4f memperlihatkan hasil keterlaksanaan

pembelajaran selama lima kali pertemuan dalam penelitian

pengembangan desain pembelajaran ini. Berdasarkan hasil

pengamatan dan analisis data pada keterlaksanaan pembelajaran yang

dilakukan oleh kedua observer, diperoleh hasil dari pertemuan

pertama dengan rerata skor 4,5, dengan kategori sangat baik.

Pertemuan kedua mendapat rerata skor 4,42, dengan kategori sangat

baik. Pertemuan ketiga mendapat rerata skor 4,42, dengan kategori

sangat baik. Pertemuan keempat mendapat rerata skor 4,46, dengan

kategori sangat baik dan yang terakhir pertemuan kelima mendapat

rerata skor 4,46, dengan kategori sangat baik.

Berdasarkan hasil rerata skor yang diperoleh tersebut, dapat

dinyatakan bahwa dari lima pertemuan di kelas, keterlaksanaan

pembelajaran mendapat total skor rerata sebesar 4,45 dengan kategori

sangat baik. Berdasarkan data tersebut dapat kita lihat pada diagram

Gambar 14 berikut ini.

Page 99: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

85

Gambar 14. Diagram Hasil Analisis Keterlaksanaan Pembelajaran

Keterangan :

A = Pertemuan 1

B = Pertemuan 2

C = Pertemuan 3

D = Pertemuan 4

E = Pertemuan 5

c. Ketercapaian Peningkatan Keterampilan Proses Dasar Siswa

Data peningkatan merupakan pengkonversian skor pada angket

yang disisi oeh observer kedalam skala lima seperti yang terdapat pada

Tabel 9. Data peningkatan keterampilan proses dasar siswa yang

diperoleh ketika menggunakan desain pembelajaran berbasis discovery

learning dapat dilihat pada Tabel 16 dan data hasil perhitungan

peningkatan keterampilan proses bisa dilihat pada Lampiran 4k.

Skor rerata yang diperoleh dari kedua observer untuk aspek

observasi adalah 7,45, dengan kategori baik. Skor rerata aspek prediksi

adalah 7,28, dengan kategori baik. Skor rerata aspek klasifikasi adalah

7,06, dengan kategori baik. Skor rerata aspek mengukur adalah 7,15,

dengan kategori sangat baik. Skor rerata aspek komunikasi adalah 7,14,

58,5

57,5 57,5 58 58

57

57,5

58

58,5

59

A B C D E

Rer

ata

Pertemuan

Hasil Analisis Keterlaksanaan Pembelajaran

Pertemuan

Page 100: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

86

7,45 7,28 7,06 7,15 7,14 7,48 6,5

77,5

8

A B C D E F

Rerata

Aspek

Hasil Analisis Peningkatan

Keterampilan Proses Dasar

Siswa

Aspek

dengan kategori sangat baik dan skor rerata aspek menyimpulkan

adalah 7,48, dengan kategori sangat baik. Berdasarkan data tersebut,

dapat diperoleh total skor rerata dari keenam aspek keterampilan proses

yang diteliti adalah 7,26, dengan kategori baik. Berdasarkan hasil dari

data pada Tabel 16 dapat kita lihat pada diagram Gambar 15 berikut ini.

Keterangan:

A = Aspek Observasi

B = Aspek Prediksi

C = Aspek Klasifikasi

D = Aspek Mengukur

E = Aspek Komunikasi

F = Aspek Menyimpulkan

Gambar 15. Diagram Hasil Analisis Peningkatan Keterampilan

Proses Dasar Siswa

d. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Data ketuntasan hasil belajar diperoleh dari semua tugas yang telah

diberikan baik individu maupun kelompok. Data ketuntasan merupakan

perbandingan nilai yang diperoleh siswa dengan KKM sekolah yaitu

≥75. Data nilai siswa yang diperoleh ketika menggunakan desain

pembelajaran berbasis discovery learning dapat dilihat pada Lampiran

4m. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat kita lihat bahwa semua

siswa dinyatakan tuntas dengan nilai pos-test lebih besar dari pre-test

atau ≥ 75. Rerata nilai yang diperoleh setelah menggunakan desain

pembelajaran berbasis discovery learning adala 86,53.

Page 101: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

87

C. Pembahasan

Penelitian ini diawali dengan menganalisis permasalahan dan

kebutuhan-kebutuhan dalam proses pembelajaran di kelas X dengan

melakukan observasi, wawancara, dan studi pustaka sebagaimana telah

diuraikan dalam hasil penelitian. Dalam hal ini ditemukan permasalahan

dalam proses pembelajaran, seperti proses pembelajaran yang monoton di

kelas dengan mencatat terus dan diterangkan hanya sedikit saja, proses

komunikasi dua arah yang kurang optimal di dalam kelas, serta praktikum

materi fisika yang jarang dilakukan oleh siswa sehingga menyebabkan

keterampilan proses dasar siswa masih rendah.

Penelitian observasi awal dilakukan di kelas X-4 dengan jumlah 31

siswa yang diteliti. Penelitian observasi tersebut dapat memperoleh data

persentase dari masing-masing aspek. Aspek observasi mendapat skor

37,10%, aspek prediksi mendapat skor 39,67%, aspek klasifikasi mendapat

skor 42,58%, aspek mengukur mendapat skor 41,61%, aspek

mengkomunikasikan mendapat skor 42,26, dan aspek menyimpulkan

mendapat skor 41,29%. Total skor rerata yang diperoleh saat observasi awal

dari keenam apek tersebut adalah 40,75%, sehingga dapat dinyatakan bahwa

semua aspek yang diobservasi awal masih dikategorikan rendah, karena skor

batas bawah keterangan rendah yaitu ≤ 50%.

Dikategorikan rendah karena pada saat observasi awal, siswa saat

melakukan praktikum merasa bingung dengan alat praktikum, materi dan

Page 102: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

88

langkah-langkah praktikum, maupun dalam penulisan laporan praktikum

yang masih acak-acakan karena mereka cenderung hanya belajar dikelas

dengan mencatat materi dan jarang melaksanakan praktikum maupun

pelaporannya. Siswa juga cenderung masih malu-malu dalam presentasi di

depan kelas maupun saat bertanya dengan guru pembimbing sehingga aspek

keterampilan prosesnya semuanya cenderung masih rendah.

Berdasarkan analisis data validasi oleh dua dosen ahli dan guru

fisika hasil pengembangan desain pembelajaran berbasis discovery learning

untuk meningkatkan keterampilan proses dasar siswa dimana yang terdiri

dari silabus dan RPP adalah sebagai berikut.

Validasi silabus fisika oleh dosen ahli dan guru fisika dari masing-

masing komponen dapat dilihat pada Lampiran 3g. Komponen kelayakan isi

mendapatkan rerata 4,21. Komponen ketercakupan mendapatkan rerata

4,25. Komponen kebahasaan mendapatkan rerata 4,5. Dari ketiga

komponen yang dinilai, dapat dinyatakan bahwa validasi silabus

mendapatkan rerata 4,32 sehingga dinyatakan valid serta layak digunakan

dalam pembelajaran dengan sedikit revisi.

Uji reliabilitas menunjukkan percentage agreement 94%, sehingga

data yang didapatkan adalah reliabel. Silabus dikatakan valid dengan alasan

bahwa silabus hasil pengembangan bisa mencerminkan pelajaran atau

tujuan-tujuan seperti yang dinyatakan dalam kurikulum atau silabus itu

sendiri, indikator pembelajaran dan kompetensi dasar dapat tercapai, serta

Page 103: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

89

penyusunan dalam pengembangan silabus memperhatikan prinsip-prinsip

pengembangan silabus (Abdul Gafur, 2012: 40). Silabus dikatakan reliabel

karena silabus hasil pengembangan dapat digunakan sebagai perangkat

pembelajaran yang cukup efektif dan konsisten dalam melihat

perkembangan keterampilan proses dasar siswa.

Sedangkan hasil validasi RPP fisika oleh dosen ahli dan guru fisika

dari masing-masing komponen dapat dilihat pada Lampiran 3k. Komponen

kelayakan isi mendapatkan rerata 4,5. Ketercakupan mendapatkan rerataa

4,5. Komponen perumusan tujuan pembelajaran mendapatkan rerata 4,5.

Komponen pemilihan materi mendapatkan rerata 4,54. Komponen kegiatan

pembelajaran mendapatkan rerata 4,31. Komponen pemilihan sumber

belajar mendapatkan rerata 4,25. Komponen penggunaan standar proses

dalam pembelajaran mendapatkan rerata 4,16. Komponen penilaian hasil

belajar mendapatkan rerata 4,5. Komponen perumusan alokasi waktu

mendapatkan rerata 4,25. Komponen bahasa yang digunakan dalam RPP

mendapatkan rerata 4,5. Dari kesepuluh komponen yang dinilai, dapat

disimpulkan bahwa validasi RPP mendapatkan rerata 4,5 sehingga

dinyatakan valid serta layak digunakan dalam pembelajaran dengan sedikit

revisi. Uji reliabilitas keseluruhan komponen menunjukkan percentage

agreement 93%, sehingga data yang didapatkan adalah reliabel. RPP hasil

pengembangan dikatakan valid karena RPP yang dibuat dapat digunakan

untuk mengukur aspek dari masing-masing aspek keterampilan proses dasar

siswa dan menghasilkan data keterampilan proses dasar siswa yang tepat

Page 104: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

90

seperti yang diinginkan. RPP hasil pengembangan dikatakan reliabel karena

RPP hasil pengembangan dapat digunakan sebagai perangkat pembelajaran

yang cukup efektif dan konsisten dalam menghasilkan data perkembangan

keterampilan proses dasar siswa.

Desain pembelajaran berbasis discovery learning yang telah dibuat

dan layak digunakan kemudian diujikan pada tahap uji coba luas yang

dilaksanakan di SMA Negeri 11 Purworejo di kelas X-4 dengan jumlah 31

siswa. Pada tahap ini dilakukan 5 kali pertemuan dengan rincian sebagai

berikut.

Pertemuan pertama pada tanggal 3 Mei 2016 dengan percobaan

pengenalan materi suhu dan jenis termometer serta praktikum

menggunakan media tangan untuk mengetahui alat ukur suhu yang benar

dengan alokasi waktu 1 x 45 menit pada pukul 12.00-12.45 WIB diperoleh

keterlaksanaan pembelajaran pertemuan pertama pada penjelasan awal suhu

dan percobaan menggunakan tangan diperoleh skor rerata 4,5 dengan

kategori sangat baik dan percentage agreement 97%.

Pertemuan kedua pada tanggal 10 Mei 2016 dengan percobaan

temometer dan presentasi hasil pembuatan termometer sederhana yang

dibuat dengan alokasi waktu 1 x 45 menit pada pukul 12.00-12.45 WIB

mendapatkan skor rerata 4,42 dengan kategori sangat baik dan percentage

agreement 90%.

Page 105: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

91

Pertemuan ketiga pada tanggal 12 Mei 2016 mengerjakan soal di

modul berbasis discovery learning dan melakukan praktikum pemuaian

volume menggunakan balon dengan alokasi waktu 2 x 45 menit pada pukul

07.00-08.45 WIB mendapatkan skor rerata 4,42 dengan kategori sangat baik

dan percentage agreement 90%.

Pertemuan keempat pada tanggal 17 Mei 2016 dengan percobaan

perpindahan kalor dengan alokasi waktu 1 x 45 menit pada pukul 12.00-

12.45 WIB mendapatkan skor rerata 4,46 dengan kategori sangat baik dan

percentage agreement 93% dan pertemuan kelima pada tanggal 19 Mei

2016 mengerjakan post-test dan soal diskusi dengan alokasi waktu 2 x 45

menit pada pukul 07.00-08.30 WIB mendapatkan 4,46 dengan kategori

sangat baik dan percentage agreement 93%.

Berdasarkan data dari dua observer pada keseluruhan pertemuan

diperoleh rerata 4,36 dan dapat dinyatakan bahwa keterlaksanaan

pembelajaran sangat baik dengan percentage agreement 92,6%, sehingga

dapat dinyatakan bahwa data keterlaksanaan pembelajaran adalah reliabel.

Dikatakan reliabel karena, rentang percentage agreement dan skor rerata

yang diperoleh antara pertemuan satu dengan lainnya tidak terlau jauh atau

bisa dikatakan konsisten dan dapat dipercaya karena proses pembelajaran

memang dibuat sesuai kondisi siswa dan kelas sesuai yang ada di RPP. Dari

kelima pertemuan dikatakan sangat baik dengan alasan bahwa setiap

pertemuan pembelajaran memang disesuaikan dengan kebutuhan siswa,

kemampuan dan kondisi siswa maupun sekolah sehingga tidak membebani

Page 106: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

92

siswa itu sendiri. Proses pembelajaran juga dirancang dengan sedemikian

rupa baiknya agar berjalan dengan menekankan kemampuan menemukan

dari siswa agar bisa meningkatkan keterampilan proses dasarnya.

Pada proses pembelajaran, setiap pertemuan guru membuka pelajaran

dengan salam dan berdoa sebelum melakukan kegiatan, kemudian mengecek

kehadiran siswa, siswa menandatangani daftar hadir. Kemudian guru

menginformasikan KI, KD, dan indikator dan tujuan yang harus dicapai

dalam setiap proses pembelajaran. Guru melajutkan pembelajaran dengan

melakukan apersepsi untuk memancing pengetahuan siswa dan dilanjutkan

dengan membagi kelompok siswa menjadi delapan kelompok (per kelompok

4 siswa) agar kinerjanya lebih efektif. Dalam proses pembelajaran dibagi

menjadi dua proses.

Proses pertama, jika proses pembelajaran di kelas proses maka hal

pertama yang dilakukan setelah menginformasikan KI, KD, indikator dan

tujuan pembelajaran adalah menerangkan materi atau menonton

video/gambar di LCD, memberikan contoh soal dan membagikan lembar

diskusi untuk di kerjakan secara berkelompok. Setelah mengerjakan soal

diskusi/hitungan hal selanjutnya adalah memberikan kesempatan siswa untuk

presentasi individu/kelompok secara acak di depan kelas dilanjutkan proses

tanya jawab antar siswa dan guru.

Proses kedua, jika proses pembelajaran di laboratorium untuk

kegiatan praktikum hal yang pertama dilakukan guru adalah membagi alat

Page 107: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

93

praktikum di meja masing-masing kelompok untuk meminimalisir kerusakan

alat beserta dengan panduan lembar kerja praktikum (LKPD). Dilanjutkan

dengan menjelaskan KI, KD, indikator dan tujuan yang harus dicapai dalam

setiap proses pembelajaran. Guru melanjutkan pembelajaran dengan

melakukan apersepsi untuk memancing pengetahuan siswa. Setelah itu guru

akan menjelaskan alat-alat apa saja yang digunakan untuk praktikum dan

proses pelaksanaan dalam setiap praktikum.

Selama pelaksanaan praktikum, peneliti merangsang sikap berpikir

kritis dan daya kreatif siswa agar kemampuan keterampilan proses dasarnya

terasah secara optimal, guru juga mengarahkan dan membimbing siswa agar

mampu melaksanakan praktikum dengan baik dan benar. Setelah praktikum

selesai, guru memberikan soal diskusi kemudian hasilnya dipresentasikan di

depan kelas per individu dengan acak dan dilakukan tanya jawab untuk

merancang komuniaksi antar siswa maupun siswa dengan guru. Tak lupa

guru juga memberikan tugas rumah yang isinya mengajak berpikir secara

ilmiah dan menemukan secara mandiri langkah-langkahnya.

Selama pelaksanaan praktikum siswa terlihat berpartisipasi aktif dan

rasa ingin tahu serta bekerjasama dengan kelompoknya maupun siswa lain

dan tentunya dengan guru pengajar. Siswa mengerjakan soal diskusi yang

terdapat dalam lembar kerja praktikum fisika (LKPD) maupun modul

berbasis berbasis discovery learning, serta guru membimbing siswa agar

dapat menjelaskan pertanyaan-pertanyaan ilmiah yang diberikan dan

menyimpulkan percobaan berdasarkan bukti ilmiah dan hasil percobaan.

Page 108: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

94

Setelah melakukan percobaan kemudian satu siswa dari satu kelompok maju

ditunjuk secara acak maupun maju secara sukarela dan menjelaskan

percobaan dan hasil percobaan dilanjut tanya jawab antar kelompok. Guru

bersama dengan siswa menyimpulkan percobaan setelah selesai presentasi

dan tanya jawab.

Respon siswa menggunakan desain pembelajaran berbasis discovery

learning untuk meningkatkan keterampilan proses dasar siswa diperoleh

rerata 4,41 dan dikategorikan sangat baik. Komentar siswa menggunakan

desain pembelajaran berbasis discovery learning untuk meningkatkan

keterampilan proses dasar siswa umumnya senang dengan model

pembelajaran berbasis discovery learning (menemukan) karena mereka dapat

meningkatkan kreatifitas dalam diri mereka dan cenderung lebih aktif di kelas

karena dipancing dengan metode presentasi dan tanya jawab.

Siswa dapat menggunakan pengetahuan sains mereka dalam

memecahkan permasalahan di lingkungan sekitar yang berhubungan dengan

gejala fisika dan mereka lebih aktif bergerak untuk menemukan sumber-

sumber belajar yang mereka butuhkan. Menurut mereka desain pembelajaran

berbasis discovery learning membuat mereka kreatif dalam melakukan

percobaan dan menemukan konsep yang mereka pelajari dengan model

pengamatan, menjawab pertanyaan-pertanyaan ilmiah dalam lembar kerja

praktikum fisika (LKPD) dan soal diskusi, dapat memudahkan siswa untuk

memahami konsep fisika dan sekaligus menerapkan konsep tersebut dengan

Page 109: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

95

fenomena alam dalam kehidupan sehari-hari, siswa mampu mengoptimalkan

keterampilan proses dasar dalam dalam proses pembelajaran secara mandiri.

Berdasarkan data yang diperoleh dan analisis data tahap simulasi dan

uji coba terbatas diperoleh hasil belajar siswa dengan rerata 80,4, sedangkan

tahap uji coba luas diperoleh rerata 86,53. Dalam tahap uji coba siswa

dinyatakan tuntas semua karena hasil belajar siswa ≥ 75. Berdasarkan pada

Tabel 12, analisis data tahap uji coba terbatas rerata persentase keterampilan

proses dasar siswa sebesar 40,75% dengan kategori sangat rendah.

Dikategorikan sangat rendah karena penilaian keterampilan proses dasar

siswa dari observer yang menyatakan bahwa keterampilan proses dasar siswa

masih jauh dari optimal karena rerata data tiap aspek dari keterampilan proses

dari semua siswa masih dibawah ≤ 50% ditambah dengan penilaian tiap

aspek juga rendah.

Sedangkan pada tahap uji coba luas diperoleh rerata persentase

sebesar 72,62% dengan kategori tinggi dan normalized gain 0,54 dengan

kategori peningkatan sedang. Dikatakan tinggi karena hasil rerata tiap aspek

diatas ≥ 70% dan kemampuan siswa tiap aspek cenderung naik signifikan.

Analisa rerata persentase data tiap aspek dari keterampilan proses dasar siswa

sebagai berikut. a) aspek observasi diperoleh persentase 74,51% b) aspek

prediksi diperoleh persentase 72,90% c) aspek klasifikasi diperoleh

persentase 70,64% d) aspek mengukur diperoleh persentase 71,61% e) aspek

komunikasi diperoleh persentase 71,29% dan f) aspek menyimpulkan

Page 110: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

96

diperoleh persentase 74,77%. Rerata persentase paling tinggi diperoleh pada

aspek menyimpulkan diperoleh persentase sebesar 74,77%.

Dikatakan peningkatan sedang karena hasil normalized gain berada

pada rentang 0,3 ≥ g > 0,7. Normalized gain pada masing-masing aspek

sebagai berikut. a) aspek observasi diperoleh 0,59 b) aspek prediksi diperoleh

0,55 c) aspek klasifikasi diperoleh 0,48 d) aspek mengukur diperoleh 0,52 e)

aspek komunikasi diperoleh 0,51 dan aspek menyimpulkan diperoleh 0,57.

Peningkatan paling tinggi yaitu pada aspek observasi diperoleh normalized

gain 0,59 dengan kategori tinggi.

Hal ini karena dalam desain pembelajaran berbasis discovery learning

ada proses pembelajaran berbasis percobaan, diskusi peristiwa sehari-hari

yang berhubungan dengan materi, dijelaskan secara runtut, dan memberi

ajakan dalam mengkomunikasikan dan menyimpulkan percobaan

berdasarkan bukti ilmiah dan hasil percobaan. Oleh karena itu, menurut siswa

desain pembelajaran berbasis discovery learning dapat meningkatkan

keterampilan proses dasar siswa yaitu observasi, prediksi, klasifikasi,

mengukur, komunikasi, dan menyimpulkan serta sikap penemuannya lebih

tinggi dibanding sebelumnya sehingga proses pembelajaran lebih terangsang,

siswa bisa mengembangkan kecakapan individu dan siswa bisa

memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar disekitarnya untuk menunjang

proses belajar sesuai dengan pernyataan dari Prof. Bruner (Dale H. Schunk:

2012).

Page 111: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

97

Proses discovery learning juga memancing siswa menemukan konsep

melalui serangkaian data atau informasi yang diperoleh melalui pengamatan

atau percobaan (Ridwan Abdullah,2014: hal 97-100). Dengan demikian,

desain pembelajaran berbasis discovery learning layak digunakan dalam

pembelajaran dan dapat meningkatkan keterampilan proses dasar siswa agar

lebih baik dari sebelumnya.

D. Revisi Produk

1. Revisi Tahap Pertama

Revisi dilakukan berdasarkan saran dari dosen ahli dan guru fisika.

Revisi ini dilakukan setelah produk desain pembelajaran divalidasikan

ke dosen ahli dan guru fisika. Hasil validasi yang berupa penilaian, saran,

dan kritikan dijadikan sebagai pedoman dalam merevisi produk ini.

Produk desain pembelajaran awal dapat dilihat pada Lampiran 2a dan 2b,

sedangkan produk desain pembelajaran hasil revisi dapat dilihat pada

Lampiran 2c dan 2d. pada revisi ini, perbaikan dilakukan yaitu pada hal-

hal sebagai berikut.

a. Silabus

Pada silabus yang telah dibuat, perbaikan dilakukan yaitu pada hal-

hal yang dapat dilihat pada Tabel 16. Lembar hasil perbaikan silabus

lengkap dari keempat validator dapat dilihat pada Lampiran 2c.

Page 112: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

98

Tabel 17.

Revisi Silabus dari Kedua Penilai No Komponen yang Direvisi Perbaikan

1 Kesesuaian materi pokok

dengan kompetensi dasar

Materi yang akan dipelajari perlu

diperjelas/dipersempit lagi sesuai kebutuhan

dengan kompetensi dasar yang akan dicapai.

2 Kesesuaian pembelajaran

dengan kompetensi dasar

a) Kegiatan pembelajaran harus disesuaikan

dengan kompetensi dasar yang akan dicapai

dan perlu diperinci agar lebih meningkatkan

keterampilan proses dasar siswa yang diteliti.

b) Perlu ditekankan bagaimana merumuskan

masalah dan hipotesis.

3 Ketercukupan alokasi waktu

terhadap pembelajaran

a) Mengatur waktu sedimikian rupa agar tidak

habis di proses praktikum

b) Kecukupan alokasi waktu dengan jumlah

kompetensi dasar perlu diperinci lagi agar

sesuai dengan jumlah pertemuan yang

diinginkan

4 Kesesuaian sumber belajar

dan alat dengan pembelajaran

a) Alat, bahan, media yang digunakan

disesuaikan dengan topik yang dipelajari, agar

indikator pembelajaran dapat tercapai dengan

baik.

b) Sumber belajar siswa (media pembelajaran)

perlu ditekankan lagi.

5 Ketercakupan aspek domain

proses dalam kompetensi

dasar (observasi, prediksi,

klasifikasi, mengukur,

komunikasi dan

menyimpulkan)

a) Komponen domain proses sains dalam silabus

lebih diperjelas dan ditonjolkan lagi dalam

proses pembelajaran

b) Komponen keterampilan proses dasar siswa

yang akan ditonjolkan disesuaikan dengan

materi setiap pertemuan

6 Pemanfaaan bahasa secara

efektif dan efisien (jelas dan

singkat)

a) Memperjelas bahasa yang digunakan dalam

silabus

b) Efisiensi bahasa dalam silabus perlu

diperingkas lagi

b) RPP

Perbaikan-perbaikan ini dilakukan pada masing-masing komponen

RPP berdasarkan penilian, saran dan kritik dari dosen ahli dan guru

fisika disajikan pada Tabel 17. Lembar hasil perbaikan RPP lengkap

dari keempat validator dapat dilihat pada Lampiran 3d.

Page 113: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

99

Tabel 18.

Revisi RPP dari Kedua Penilai No Komponen Yang Direvisi Perbaikan

Ketercakupan

1 Ketercakupan aspek

keterampilan proses dasar siswa

(klasifikasi, observasi,

mengukur, komunikasi,

menyimpulkan, dan prediksi )

Penekanan pada keterampilan proses dasar siswa perlu

diperjelas lagi dalam proses pembelajaran di RPP

2 Ketercakupan model

pembelajaran discovery learning

terhadap pembelajaran fisika

Penekanan proses pembelajaran berbasis discovery

learning perlu diperjelas lagi dalam proses

pembelajaran diRPP

Perumusan Tujuan

1 Kejelasan rumusan tujuan

pembelajaran

Tujuan pembelajaran perlu diperjelas lagi agar

mencakup semua proses pembelajaran dan peningkatan

keterampilan proses dasar dapat tercapai

2 Kesesuaian dengan kompetensi

dasar

Indikator tujuan pembelajaran pada RPP perlu

disesuaikan lagi dengan kompetensi dasar

Pemilihan Materi

1 Keruntutan dan sistematika

materi pembelajaran

a) Penulisan lambang besaran dan notasi ilmiah perlu

diperhatikan.

b) Tata letak gambar, keterangan gambar dan tabel

perlu diperhatikan.

2 Kesesuaian materi dengan

keterampilan proses dasar

Materi pembelajaran perlu ditekankan lagi agar dalam

setiap pertemuan keterampilan proses dasar dapat

meningkat

3 Kesesuaian materi dengan

alokasi waktu

Kesesuaian materi dengan alokasi waktu harus

diperhatikan lebih rinci.

Kegiatan Pembelajaran

1 Kesesuaian langkah-langkah

dalam setiap tahapan

pembelajaran dengan kompetensi

dasar dan tujuan pembelajaran

Langkah-langkah dalam setiap pembelajaran harus

diperhatikan agar sesuai dengan KD, tujuan

pembelajaran dan model pembelajaran yang digunakan

serta kemampuan dari siswa.

Pemilihan Sumber Belajar/ Media Pembelajaran

1 Kesesuaian pemilihan sumber

belajar/media pembelajaran

dengan materi pembelajaran

Penggunaan media disesuaiakn dengan topik

pembelajaran dan model pembelajaran yang digunakan

2 Kesesuaian pemilihan sumber

belajar/media pembelajaran

dengan keterampilan proses

dasar siswa

Pemilihan media pembelajaran perlu disesuaikan lagi

dengan keterampilan proses dasar siswa dan

kemampuannya

Penggunaan Standar Proses Dalam Pembelajaran

1 Kegiatan menyususun hipotesis

dalam pembelajaran

Kegiatan menyusun hipotesis dalam pembelajaran

perlu diperjelas agar lebih konkrit dan siswa lebih

paham

Penilaian Hasil Belajar

1 Kejelasan prosedur penilaian Prosedur penilaian perlu diperjelas agar tidak

membingungkan.

2 Kelengkapan instrument

penilaian

Kelengkapan instrument penilaian perlu ditambah

Page 114: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

100

2. Revisi Tahap Kedua

Pada tahap ini produk awal pengembangan yang telah di uji

cobakan secara terbatas dilakukan revisi kembali terhadap faktor-faktor

yang perlu dikurangi atau ditambahkan dalam produk pengembangan ini.

Adapun perubahan yang telah dilakukan pada revisi ini adalah sebagai

berikut ini.

a. Peneliti disarankan untuk menambahkan alokasi waktu karena waktu

yang telah diberikan untuk materi suhu dan kalor dirasa masih belum

mencukukupi apalagi ada pelajaran praktikum dan presentasi tugas

kelompok dirumah maupun soal diskusi.

b. Peneliti disarankan untuk lebih menekankan lagi aspek keterampilan

proses dasar siswa dalam setiap proses pembelajaran, tetapi tidak

membebani siswa.

c. Peneliti disarankan untuk lebih menonjolkan lagi proses discovery

learning dalam setiap proses pembelajaran dan disesuaikan dengan

kondisi siswa maupun sekolah.

Setelah itu, dilakukan revisi berdasarkan penilaian, masukan atau

saran serta kritik dari observer setelah melakukan uji coba terbatas

terhadap produk awal pengembangan untuk mendapatkan produk akhir

dari desain pembelajaran berbasis discovery learning untuk

meningkatkan keterampilan proses dasar siswa.

Page 115: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

101

3. Kajian Produk Akhir

Desain pembelajaran berbasis discovery learning untuk

meningkatkan keterampilan proses dasar siswa telah selesai

dikembangkan. Pembahasan kajian produk akhir pengembangan desain

pembelajaran ini merupakan hasil konfirmasi antara kajian teori dan

temuan penelitian sebelumnya, dengan hasil-hasil penelitian yang

diperoleh oleh peneliti.

Pembahasan tersebut meliputi karakteristik dari desain

pembelajaran yang dilihat dari setiap komponen-komponennya, yaitu

silabus dan RPP.

a. Silabus

Rerata total hasil validasi silabus yang dikembangkan oleh

dosen adalah 15,4 dan guru fisika adalah 16,7. Dari kedua penilai

hasil validasi tersebut diperoleh rata-rata 16,05. Penilaian terhadap

silabus menunjukan hasil yang positif. Hasil penilaian dosen ahli dan

guru fisika terhadap silabus yang dikembangkan menunjukkan

bahwa kualitas silabus dilihat dari komponen-komponennya adalah

kategori baik. Kualitas komponen silabus adalah sebagai berikut.

1) Komponen Kelayakan Isi

a) Kesesuaian format silabus dengan ketentuan BSNP (Badan

Standar Nasional Pendidikan).

b) Kesesuaian kompetensi inti dengan kompetensi dasar.

Page 116: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

102

c) Kesesuaian materi pokok dengan kompetensi dasar.

d) Kesesuaian pembelajaran dengan kompetensi dasar

e) Kesesuaian jenis penilaian dengan kompetensi dasar.

f) Kecukupan alokasi waktu terhadap materi pembelajaran.

g) Kesesuaian sumber belajar dan alat dengan pembelajaran.

2) Komponen Ketercakupan

a) Ketercakupan aspek keterampilan proses dasar siswa

(klasifikasi, observasi, mengukur, komunikasi,

menyimpulkan, dan prediksi ) dalam kompetensi dasar.

b) Ketercakupan langkah discovery learning terhadap

pembelajaran.

3) Kebahasaan

a) Bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa

Indonesia yang baik dan benar.

b) Pemanfaatan bahasa secara efektif dan efisien (jelas dan

singkat).

b. RPP

Rerata total hasil validasi RPP berbasis discovery learning

yang dilakukan oleh dosen ahli adalah 12,75, dan guru fisika adalah

13,35. Dari kedua penilai hasil validasi tersebut diperole rata-rata

13,5. Penilaian terhadap RPP menunjukan hasil yang positif. Hasil

penilaian dosen ahli dan guru fisika terhadap RPP yang

dikembangkan menunjukkan bahwa kualitas RPP dilihat dari

Page 117: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

103

komponen-komponennya adalah kategori baik. Kualitas komponen

RPP adalah sebagai berikut.

1) Kelayakan Isi

a) Kelengkapan komponen RPP (data sekolah, mata pelajaran,

kelas/semester, materi pokok, alokasi waktu, tujuan

pembelajaran, KI, KD, dan indikator pencapaian kompetensi,

materi pembelajaran metode pembelajaran, media/alat dan

sumber belajar, langkah-langkah kegiatan pembelajaran dan

penilaian).

2) Ketercakupan

a) Ketercakupan aspek keterampilan proses dasar siswa

(klasifikasi, observasi, mengukur, komunikasi, menyimpulkan,

dan prediksi).

b) Ketercakupan model pembelajaran discovery learning terhadap

pembelajaran fisika.

3) Perumusan Tujuan

a) Kejelasan rumusan tujuan pembelajaran.

b) Kesesuaian dengan kompetensi dasar.

4) Pemilihan Materi

a) Ketercapaian materi dengan tujuan pembelajaran.

b) Kesesuaian materi pembelajaran dengan tema pembelajaran

fisika yang diangkat.

Page 118: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

104

c) Kesesuaian materi dengan model pembelajaran discovery

learning.

d) Kesesuaian materi dengan keterampilan proses dasar.

e) Kesesuaian materi dengan alokasi waktu.

5) Kegiatan Pembelajaran/Skenario Pembelajaran

a) Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan materi

pembelajaran.

b) Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan tujuan

pembelajaran.

c) Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan

keterampilan proses dasar siswa.

d) Kesesuaian langkah-langkah dalam setiap tahapan

pembelajaran dengan kompetensi dasar dan tujuan

pembelajaran.

6) Pemilihan Sumber Belajar/Media Pembelajaran

a) Kesesuaian pemilihan sumber belajar/media pembelajaran

dengan tujuan pembelajaran.

b) Kesesuaian pemilihan sumber belajar/media pembelajaran

dengan materi pembelajaran.

c) Kesesuaian pemilihan sumber belajar/media pembelajaran

dengan keterampilan proses dasar siswa.

7) Penggunaan Standar Proses Dalam Pembelajaran

a) Kegiatan orientasi/observasi dalam pembelajaran.

Page 119: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

105

b) Kegiatan perumusan masalah dalam pembelajaran.

c) Kegiatan menyususun hipotesis dalam pembelajaran.

d) Kegiatan mengumpulkan data dalam pembelajaran.

e) Kegiatan menguji hipotesis dalam pembelajaran.

f) Kegiatan merumuskan kesimpulan dalam pembelajaran.

8) Penilaian Hasil Belajar

a) Kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan pembelajaran.

b) Kejelasan prosedur penilaian.

c) Kelengkapan instrument penilaian.

9) Perumusan Alokasi Waktu

a) Kesesuaian dengan jumlah kompetensi dasar.

10) Bahasa yang Digunakan Dalam RPP

a) Bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia

yang baik dan benar.

b) Pemanfaatan bahasa secara efektif dan efisien (jelas dan

singkat).

Page 120: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

106

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh kesimpulan diantaranya

sebagai berikut.

1. Pengembangan desain pembelajaran berbasis discovery learning telah

menghasilkan sebuah desain pembelajaran yaitu silabus dan RPP yang

layak digunakan sebagai perangkat pembelajaran dan dapat digunakan

untuk meningkatkan keterampilan proses dasar siswa kelas X SMA

Negeri 11 Purworejo dengan kriteria validasi dari dosen ahli dan guru

fisika yang menyatakan valid dan reliabel. Hasil validasi silabus

mendapat skor rerata 48 sedangkan validasi RPP mendapat skor rerata

130,5, keduanya termasuk kategori baik dan percentage agreement

94% untuk silabus dan 93% utuk RPP, keduanya bisa dikatakan

reliabel.

2. Desain pembelajaran berbasis discovery learning yang dikembangkan

untuk meningkatkan keterampilan proses dasar siswa kelas X SMA

Negeri 11 Purworejo mendapat respon dari siswa dengan kategori

sangat baik dengan skor rerata yang diperoleh yaitu 4,42 dengan

percentage agreement 92,4%, sehingga bisa dikatakan reliabel.

3. Keterlaksanaan pembelajaran menggunakan desain pembelajaran

berbasis discovery learning untuk meningkatkan keterampilan proses

dasar siswa selama lima kali pertemuan diperoleh skor rerata 4,43

106

Page 121: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

107

dengan kategori sangat baik dan memiliki percentage agreement

sebesar 96,37%, sehingga bisa dikatakan reliabel.

4. Peningkatan keterampilan proses dasar siswa dengan menggunakan

desain pembelajaran berbasis discovery learning dari 40,75% , dengan

kategori rendah menjadi sebesar 72,62%, dengan kategori tinggi dan

normalized gain yang diperoleh sebesar 0,54, dengan kategori

peningkatan sedang.

B. Keunggulan Penelitian

Keunggulan dari penelitian pengembangan desain pembelajaran ini

diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Desain pembelajaran yang meliputi silabus dan RPP yang

dikembangkan oleh peneliti berbasis discovery learning. Melalui

langkah keterampilan proses ini, diharapkan kemampuan siswa lebih

terarah dalam menemukan suatu konsep atau prinsip atau teori untuk

mengembangkan konsep pembelajaran yang sedang maupun yang akan

dipelajari karena siswa mengembangkan secara mandiri kemampuan

yang ada pada dirinya sendiri selama proses pembelajaran, sehingga

tercipta kelas yang belajar secara dua arah dan suasana proses belajar

lebih terangsang.

2. Dengan menggunakan desain pembelajaran berbasis discovery

learning diharapkan siswa mampu menyelesaikan masalah saat proses

pembelajaran dengan cara menemukan sendiri langkah penyelesainnya

Page 122: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

108

serta siswa mampu menyimpulkan konsep pembelajaran secara

mandiri sehingga kecakapan individunya akan meningkat.

3. Desain pembelajaran berbasis discovery learning yang peneliti

kembangkan digunakan untuk meningkatkan keterampilan proses

dasar siswa yang meliputi observasi (pengamatan), prediksi,

klasifikasi, mengukur, komunikasi dan menyimpulkan.

4. Desain pembelajaran berbasis discovery learning yang dikembangkan

telah disesuaikan dengan rata-rata kemampuan siswa dan keadaan di

sekolah yang digunakan untuk penelitian sehingga diharapkan

keterampilan proses dasar siswa yang dicapai dapat optimal dan lebih

baik dari sebelumnya.

C. Keterbatasan Penelitian

Didalam pelaksanaan penelitian ini ada beberapa keterbatasan yang

dihadapi peneliti. Keterbatasan yang dimaksud adalah sebagai berikut.

1. Jadwal kelas yang terkadang berubah karena banyaknya kegiatan

sekolah ataupun hal-hal yang tak terduga lainnya, sehingga jadwal

penelitian bisa berubah sewaktu-waktu dan terkadang tidak sesuai

dengan waktu yang telah direncanakan di RPP.

2. Kompetensi dasar dan indikator tiap komponen domain proses sains

siswa masih terlalu banyak atau kurang terfokus, sehingga

membutuhkan ketelitian yang tinggi dalam observasi pengoptimalan

keterampilan proses dasar siswa.

Page 123: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

109

3. Keterbatasan materi yang dikembangkan hanya mencakup materi suhu

dan kalor sehingga akan lebih baik jika materi yang digunakan lebih

dari satu materi dan dimulai dari materi paling awal.

D. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka saran dari peneliti

diantaranya sebagai berikut.

1. Pengembangan desain pembelajaran berbasis discovery learning bagi

peneliti selanjutnya diharapkan dapat dikembangkan sampai pada

tahap penyebaran.

2. Pengembangan desain pembelajaran ini diharapkan dapat

dikembangkan dengan adanya penambahan alokasi waktu penelitian,

penambahan materi pelajaran dan penambahan jumlah kelas serta

jumlah siswa.

3. Pengembangan desain pembelajaran diharapkan dapat dikembangkan

lebih lanjut dengan materi atau tingkat kelas yang berbeda.

4. Bagi observer keterampilan proses dasar siswa harus lebih teliti dalam

mengobservasi siswa sehingga dapat terlihat dengan jelas ketercapaian

domain proses sains pada tiap siswa.

5. Desain pembelajaran hasil pengembangan diharapkan dapat digunakan

oleh para guru sebagai perangkat pembelajaran fisika yang bertujuan

untuk mengoptimalkan keterampilan proses dasar siswa SMA.

6. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan untuk menganalisis kebutuhan

keterampilan proses dasar siswa dan kurikulum secara mendalam agar

Page 124: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

110

dalam penerapan model pembelajaran discovery learning siswa tidak

teralalu keberatan dalam menerima pembelajaran.

7. Desain pembelajaran berbasis discovery learning hasil pengembangan

diharapkan dapat digunakan sebagai acuan oleh peneliti selanjutnya

untuk lebih menekankan lagi proses discovey learning agar

peningkatan keterampilan proses dalam setiap pertemuan pembelajaran

dapat tercapai secara optimal.

Page 125: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

111

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Sani, Ridwan. 2014. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi

Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara.

Asih Widi Wisudawati & Eka Sulistyowati. 2014. Metodologi

Pembelajaran IPA. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Asyhari, Ardian dkk.2014. “Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Fisika SMA Berbasis Inkuiri Terbimbing Terintegrasi Pendidikan

Karakter”. Jurnal Inkuiri Vol 3 No 1 hal 62-75: Program Studi

Pendidikan Sains Pasca Sarjana, Universitas Sebelas Maret, Solo.

Diunduh pada tanggal 4 Agustus 2016 pukul 05.15 WIB.

Ayu Pratama, Amanah dkk.2014. “Studi Keterampilan Proses Sains Pada

Pembelajaran Fisika Materi Getaran dan Gelombang Di Kelas

VIII SMP Negeri 18 Palembang”. Jurnal Pendidikan Fisika.

Universitas Sriwijaya Palembang. Diunduh pada tanggal 4 Agustus

2016 pukul 05.13 WIB.

Felayani, Meireta Rahma. 2013. Pembentukan Krakter dan Pemecahan

Masalah Melalui Model Probing Promting Berbantuan Scaffolding

Materi Barisan dan Deret Kelas XI SMK. Jurnal Program Studi

Pendidikan Matematika Universitas Negeri Semarang. Diunduh

pada tanggal 4 Agustus 2016 pukul 20.00 WIB.

Gafur, Abdul. 2012. Desain Pembelajaran : Konsep, Model dan

Aplikasinya Dalam Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran.

Yogyakarta: Ombak.

Ibrahim, R.2013. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Malihatul Aini, Isna dkk. 2015. Pengaruh Penggunaan Model

Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar

Tematik Siswa. Jurnal Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar Universitas Lampung. Diunduh pada tanggal 4 Agustus

2016 pukul 05.50 WIB.

Kadri, Muhammad dkk. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Discovery

Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Suhu

dan Kalor. Jurnal Ikatan Alumni Fisika, FMIPA Universitas

Negeri Medan Vol 1 No 1. Diunduh pada tanggal 4 Agustus 2016

pukul 05.40 WIB.

111

Page 126: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

112

Kasiyem dkk. 2014. Pengembanan Desain Pembelajaran Berbasis

Domain Proses Sains untuk Meningkatkan Keterampilan Proses

Sains dan Karakter Siswa SMA N 1 Binangun Kelas X Tahun

Pelajaran 2013/2014. Jurnal Radiasi Program Studi Pendidikan

Fisika Universitas Muhammadiyah Purworejo. Diunduh pada

tanggal 4 Agustus 2016 pukul 05.45 WIB.

Kanginan, Marthen. 2013. Fisika untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Krathwohl, David R dkk. 2014. Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran

Pengajaran dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Maradona. 2013. Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas XI IPA

SMA Islam Samarinda Pada Pokok Bahasan Hidrolisis Melalui

Metode Eksperimen. http://Html.Jurnal diakses pada tanggal 4

Agustus 2016 pukul 05.31 WIB.

Majid, Abdul. 2013. Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan

Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Moedjiono, Hasibuan. 2012. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Rosda.

Muslich, Masnur. 2011. KTSP: Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan

Konstual. Jakarta: Bumi Aksara.

Nur Ngazizah, Nur. 2011. Pengembangan Subject Specific Pedagogy

(SSP) Berbasis Domain Sikap Sains untuk Menanamkan Karakter

Siswa SMP. Thesis, tidak diterbitkan. Program Pasca Sarjana UNY

Oktavia, Farida Yuda dkk. 2013. Pengembangan Desain Pembelajaran

Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk Mengptimalkan Domain Proses

Sains pada Pokok Bahasan Suhu dan Kalor Siswa MAN

Purworejo X. Jurnal Radiasi Vol 3 No 1. Universitas

Muhammadiyah Purworejo.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2013.

Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Diunduh dari www.kemdikbud.go.id diakses pada tanggal 4

Agustus 2016 Pukul 05.20 WIB

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2013.

Implementasi Kurikulum. Diunduh dari www.kemdikbud.go.id

diakses pada tanggal 4 Agustus 2016 Pukul 05.25 WIB

Page 127: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

113

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Reublik Indonesia. 2013.

Standar Penilaian Pendidikan. Diunduh dari www.kemdikbud

.go.id diakses pada tanggal 4 Agustus 2016 Pukul 05.30 WIB.

Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses. Diunduh dari

www.kemendikbud.go.id diakses pada tanggal 4Agustus 2016

Pukul 05.33 WIB.

Pribadi, Benny A. 2010. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: PT

Dian Rakyat.

Rajasa, Susan. 2012. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Karya Utama.

Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan

Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Sanjaya, Wina. 2015. Perancanaan dan Desain Sistem Pembelajaran.

Jakarta: Prenadamedia Grup.

Schunk, Dale H. 2012.Teori-Teori Pembelajaran: Perspektif Pendidikan.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Soemanto, Wasty. Psikologi Pendidikan: Landasan Kerja Pemimpin

Pendidikan. Jakarta: Rinea Cipta.

Suyanto. 2012. Fisika SMA untuk Kelas X. Jakarta: Erlangga

Suryanti.2010.Perencanaan Pengajaran.Jakarta : Bumi Aksara.

Trianto.2014. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif:

Konsep, Landasan dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana.

Wiyani, Novan Ardy. 2013. Desain Pembelajaran Pendidikan.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

http://id.wikipedia.org/wiki/josephBlack diunduh pada 6 April 2016 pukul

11.07 Wib

KBBI Online. Arti Kata Fisika. Diunduh pada 4 Agustus 2016 pukul 05.30

WIB

Page 128: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

114

LAMPIRAN 1

Soal dan Kunci Jawaban

a. Soal Hasil Belajar

b. Kunci Jawaban

Page 129: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

115

LATIHAN SOAL

SMA NEGERI 11 PURWOREJO

TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Program : X/ Umum

Hari, Tanggal : Selasa, 10 Mei 2016

Waktu :

PETUNJUK UMUM

1. Jawaban dikerjakan pada lembar jawaban yang tersedia

2. Sebelum mengerjakan, tulislah terlebih dahulu pada lembar jawab, nomor

absen pada tempat yang disediakan.

3. Bacalah dengan teliti, petunjuk dan cara mengerjakan soal.

Perhatikan dan bacalah soal sebaik-baiknya sebelum anda menjawab. Soal

terdiri dari 5 butir soal uraian.

4. Gunakan waktu anda dengan sebaik-baiknya ssuai dengan waktu yang

telah disediakan dan bekerjalah sendiri dengan tenang dan teliti.

5. Sebelum mengerjakan soal berdoalah terlebih dahulu.

6. Boleh menggunakan kalkulator

A. Jawablah soal berikut dengan jawaban yang benar, singkat dan jelas !

1. Apa yang dimaksud dengan suhu ?

(SKOR MAKSIMAL : 20)

2. Apa yang dimaksud dengan sifat termometrik zat?

(SKOR MAKSIMAL : 20)

3. Apa yang dimaksud dengan kalibrasi sebuah termometer?

(SKOR MAKSIMAL : 20)

4. Suhu badan Ayu 40oC. Berapakah suhu tersebut bila diukur dengan

skala Fahrenheit?

(SKOR MAKSIMAL : 20)

5. Suhu permukaan Matahari kira-kira 6000 K. berapakah ekivalen suhu

ini dalam skala Celsius?

(SKOR MAKSIMAL : 20)

Lampiran 1a

Page 130: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

116

LATIHAN SOAL

SMA NEGERI 11 PURWOREJO

TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Program : X/ Umum

Hari, Tanggal : Selasa, 17 Mei 2016

Waktu :

PETUNJUK UMUM

1. Jawaban dikerjakan pada lembar jawaban yang tersedia

2. Sebelum mengerjakan, tulislah terlebih dahulu pada lembar jawab, nomor

absen pada tempat yang disediakan.

3. Bacalah dengan teliti, petunjuk dan cara mengerjakan soal.

4. Perhatikan dan bacalah soal sebaik-baiknya sebelum anda menjawab. Soal

terdiri dari 5 butir soal uraian.

5. Gunakan waktu anda dengan sebaik-baiknya ssuai dengan waktu yang

telah disediakan dan bekerjalah sendiri dengan tenang dan teliti.

6. Sebelum mengerjakan soal berdoalah terlebih dahulu.

7. Boleh menggunakan kalkulator.

A. Jawablah soal berikut dengan jawaban yang benar, singkat dan jelas !

1. Karena kenaikan suhu dari 0OC menjadi 100

OC suatu batang baja yang

panjangnya 1 meter bertambah panjangnya sebesar 1 milimeter. Jika

suhu dinaikan menjadi 120oC, berapakah pertambahan panjang baja

tersebut?

(SKOR MAKSIMUM: 20)

2. Jelaskan tentang kesimpulan tentang percobaan pemuaian gas yang

telah anda lakukan?

(SKOR MAKSIMUM: 20)

3. Selembar kaca berukuran 2,00 m2

pada suhu 25oC. Berapakah luas

kaca tersebut pada suhu 80oC? koefisien muai panjang kaca α=9,0 x

10-6

K-1

(SKOR MAKSIMUM: 20)

Page 131: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

117

4. Ketika bersuhu 25oC panjang kaca adalah 50 cm. Setelah dipanaskan,

panjang kaca menjadi 50,9 cm. Koefisien muai panjang kaca α = 9 x

10-6

C-1

. Berapakah suhu akhir kaca?

(SKOR MAKSIMUM: 20)

5. Berapa banyak air yang tumpah ketika sebuah bejana pyrex yang

berisi penuh 1 L (1000 cm3) air pada suhu 20

oC dipanaskan sampai

mencapai 90oC? Koefisien muai panjang pyrex adalah 3 × 10−6/𝑜𝐶

dan koefisien muai volume air adalah 2 × 10−4/𝑜𝐶 ?

(SKOR MAKSIMUM: 20)

Page 132: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

118

LATIHAN SOAL

SMA NEGERI 11 PURWOREJO

TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Program : X/ Umum

Hari, Tanggal : Selasa, 24 Mei 2016

Waktu :

PETUNJUK UMUM

1. Jawaban dikerjakan pada lembar jawaban yang tersedia

2. Sebelum mengerjakan, tulislah terlebih dahulu pada lembar jawab, nomor

absen pada tempat yang disediakan.

3. Bacalah dengan teliti, petunjuk dan cara mengerjakan soal.

Perhatikan dan bacalah soal sebaik-baiknya sebelum anda menjawab. Soal

terdiri dari 5 butir soal uraian.

4. Gunakan waktu anda dengan sebaik-baiknya ssuai dengan waktu yang

telah disediakan dan bekerjalah sendiri dengan tenang dan teliti.

5. Sebelum mengerjakan soal berdoalah terlebih dahulu.

6. Boleh menggunakan kalkulator

A. Jawablah soal berikut dengan jawaban yang benar, singkat dan jelas !

1. Panas sebesar 12 kj diberikan pada pada sepotong logam bermassa

2500 gram yang memiliki suhu 30oC. Jika kalor jenis logam adalah

0,2 kalori/groC, tentukan suhu akhir logam!

(SKOR MAKSIMAL: 20)

2. 500 gram es bersuhu −12oC dipanaskan hingga suhu −2

oC. Jika kalor

jenis es adalah 0,5 kal/goC, tentukan banyak kalor yang dibutuhkan,

nyatakan dalam satuan joule!

(SKOR MAKSIMAL: 20)

3. Jelaskan tentang apa yang telah dilakukan dalam percobaan tentang

kalor?

(SKOR MAKSIMAL: 20)

Page 133: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

119

4. 500 gram es bersuhu 0oC hendak dicairkan hingga menjadi air yang

bersuhu 5oC. Jika kalor jenis es adalah 0,5 kal/g

oC, kalor lebur es

adalah 80 kal/gr, dan kalor jenis air 1 kal/goC, tentukan banyak kalor

yang dibutuhkan!

(SKOR MAKSIMAL: 20)

5. 500 gram es bersuhu −10oC hendak dicairkan hingga menjadi air yang

bersuhu 5oC. Jika kalor jenis es adalah 0,5 kal/g

oC, kalor lebur es

adalah 80 kal/gr, dan kalor jenis air 1 kal/goC, tentukan banyak kalor

yang dibutuhkan!

(SKOR MAKSIMAL: 20)

Page 134: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

120

JAWABAN SOAL

SMA NEGERI 11 PURWOREJO

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Program : X/ Umum

Hari, Tanggal : Selasa, 10 Mei 2016

Waktu :

Jawaban :

Uji latihan soal 1

1. Suhu menyatakan derajat panas atau dingin suatu benda.

2. Sifat termometrik adalah perubahan fisis sifat zat karena dipanaskan.

3. Kegiatan penetapkan skala sebuah termometer yang belum memiliki skala

atau penetapan tanda untuk pembagian skala sebuah termometer.

4. Suhu Celcius 𝑡𝐶 = 40𝑜𝐶. suhu fahrenheit 𝑡𝐹 dapat dihitung dengan

Persamaan

(𝑡𝐹 − 32): 𝑡𝐶 = 9: 5

5(𝑡𝐹 − 32) = 9𝑡𝐶

(𝑡𝐹 − 32) =9

5𝑡𝐶

𝑡𝐹 =9

5(40) + 32 = 104𝑜𝐹

5. Suhu mutla T= 600 K. Suhu dalam skala Celcius t adalah

𝑇 = 𝑡 + 273

𝑡 = 𝑇 − 273

𝑡 = (6000 − 273)𝑜𝐶 = 5727𝑜𝐶

Lampiran 1b

Page 135: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

121

JAWABAN SOAL

SMA NEGERI 11 PURWOREJO

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Program : X/ Umum

Hari, Tanggal : Selasa, 10 Mei 2016

Waktu :

Jawaban :

Uji latihan soal 2

1. ∆𝐿 = 𝐿0𝑎 ∆𝑇

= 1. (1,2 × 10−5). 100

= 120 × 10−5 = 1,2 × 10−3 = 1,2 𝑚𝑚

2. Pertambahan panjang (ΔL)

ΔL = α L1 ΔT

ΔL = (10-5

oC

-1)(40 cm)(50

oC)

ΔL = (10-5

)(2 x 103) cm

ΔL = 2 x 10-2

cm

ΔL = 2 / 102 cm

ΔL = 2 / 100 cm

ΔL = 0,02 cm

Panjang akhir (L2)

L2 = L1 +ΔL

L2 = 40 cm + 0,02 cm

L2 = 40,02 cm

3. Luas mula-mula A0=2,00 m2 pada suhu awal T0=25

oC

Koefisien muai luas, β, adalah

Page 136: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

122

β = 2α=2(9,0 x 10-6

K-1

)

=18 x10-6

K-1

Suhu akhir T= 80oC, sehingga kenaikan suhu adalah

∆𝑇 = 𝑇 − 𝑇0

= 80𝑜𝐶 − 25𝑜𝐶 = 55𝑜𝐶

Luas kaca

∆𝐴 = 𝛽𝐴0∆𝑇

𝐴 − 𝐴0 = 𝛽𝐴0∆𝑇

= 2,00 + (18 × 10−6)(2,00)(55)

= 2,00 + 1,980 × 10−3

= 2,00 + 0,00198 = 0,200198 𝑚2

4. ∆𝐿 =∝ 𝐿1 ΔT

0,09𝑐𝑚 = (9𝑥10−6℃). (50𝑐𝑚)(𝑇2 − 25℃)0,09

= (45𝑥10−5). (𝑇2 − 25)

0,002𝑥105 = 𝑇2 − 25

200 = 𝑇2 − 25

𝑇2 = 225℃.

5. Volume awal pyrex= volume awal air=1 L=1000 cm3

Kenaikan suhu ∆𝑇 = 90𝑜𝐶 − 20𝑜𝐶 = 70𝑜𝐶

Koefisien muai panjang pyrex

𝛼𝑝 = 3 × 10−6/𝑜𝐶

𝛾𝑝 = 3𝛼𝑝 = 3(3 × 10−6/𝑜𝐶) = 9 × 10−6/𝑜𝐶

Page 137: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

123

Koefisien muai volume air

𝛾𝑎 = 2 × 10−4/𝑜𝐶 = 200 × 10−6/𝑜𝐶

Pertambahan volume pyrex ∆𝑉𝑝 dan air ∆𝑉𝑎

∆𝑉𝑝 = 𝛾𝑝𝑉0∆𝑇 dan ∆𝑉𝑎 = 𝛾𝑎𝑉0∆𝑇

Volume air yang tumpah adalah selisih antara ∆𝑉𝑝dan ∆𝑉𝑎

= ∆𝑉𝑎 − ∆𝑉𝑝

= 𝛾𝑎𝑉0∆𝑇 − 𝛾𝑝𝑉0∆𝑇 = (𝛾𝑎 − 𝛾𝑝)𝑉0∆𝑇

= (200 × 10−6 − 9 × 10−6)(1000 𝑐𝑚3)(70)

= 13,4 𝑐𝑚3

Page 138: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

124

JAWABAN SOAL

SMA NEGERI 11 PURWOREJO

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Program : X/ Umum

Hari, Tanggal : Selasa, 10 Mei 2016

Waktu :

Jawaban

Soal Latihan 3 :

1. 𝑄 = 𝑚𝑐∆𝑇

12000 = (2,5)(840)∆𝑇

∆𝑇 = 120002100⁄ = 5,71℃𝑇2 = 𝑇1 + ∆𝑇 = 30 + 5,71 = 35,71℃

2. 𝑄 = 𝑚𝑐∆𝑇

𝑄 = (500)(0,5)(10) = 2500 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖

1 kalori = 4,2 joule

𝑄 = 2500𝑥4,2 = 10500 𝑗𝑜𝑢𝑙𝑒

3. 𝑄 = 𝑚𝑙

𝑄 = (500)(80) = 40000𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖 = 40𝑘𝑎𝑙

4. Untuk menjadikan es 0oC hingga menjadi air 5

oC ada dua proses yang

harus dilalui:

→ Proses meleburkan es 0oC menjadi air suhu 0

oC, kalor yang diperlukan

namakan Q1\

𝑄1 = 𝑚𝐿𝑒𝑠 = 500.80 = 40000 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖

→ Proses menaikkan suhu air 0oC hingga menjadi air 5

oC, kalor yang

diperlukan namakan Q2

𝑄2 = 𝑚𝑐𝑎𝑖𝑟∆𝑇 = (500)(1)(5) = 2500𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖

Kalor total yang diperlukan:

𝑄 = 𝑄1 + 𝑄2 = 40000 + 2500 = 42500𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖

Page 139: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

125

5. Untuk menjadikan es − 10oC hingga menjadi air 5

oC ada tiga proses yang

harus dilalui:

→ Proses untuk menaikkan suhu es dari −10oC menjadi es bersuhu 0

oC,

kalor yang diperlukan namakan Q1

𝑄1 = 𝑚𝑐𝑒𝑠∆𝑇𝑒𝑠 = (500)(0,5)(10) = 2500𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖

→ Proses meleburkan es 0oC menjadi air suhu 0

oC, kalor yang diperlukan

namakan Q2

𝑄2 = 𝑚𝐿𝑒𝑠 = 500.80 = 40000 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖

→ Proses menaikkan suhu air 0oC hingga menjadi air 5

oC, kalor yang

diperlukan namakan Q3

𝑄3 = 𝑚𝑐𝑎𝑖𝑟∆𝑇𝑎𝑖𝑟 = (500)(1)(5) = 2500𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖

Kalor total yang diperlukan:

𝑄 = 𝑄1 + 𝑄2 = 40000 + 2500 = 42500𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖

Q = Q1 +Q2 + Q3 = 2500 + 40000 + 2500 = 45000 kalori

Page 140: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

126

LAMPIRAN 2

Produk Desain Pembelajaran

a. Produk Desain Pembelajaran Awal

b. Produk Pembelajaran Setelah Validasi

c. Produk Desain Pembelajaran Akhir

Page 141: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

127

LAMPIRAN 3

DATA HASIL

a. Data Hasil Wawancara Guru

b. Data Hasil Validasi Guru Fisika

c. Data Hasil Validasi Dosen Fisika

d. Konversi Skor Validasi Silabus

e. Data Perhitungan Validasi Silabus Dosen Ahli

f. Data Perhitungan Validasi Siilabus Guru Fisika

g. Analisis Data Validasi Silabus Kedua Validator

h. Konversi Skor Validasi RPP

i. Data Perhitungan Validasi RPP Dosen Ahli

j. Data Perhitungan Validasi RPP Guru Fisika

k. Analisis Data Validasi RPP Kedua Validattor

Page 142: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

128

Page 143: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

129

Page 144: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

130

Page 145: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

131

Page 146: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

132

Page 147: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

133

Page 148: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

134

Page 149: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

135

Page 150: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

136

Page 151: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

137

Page 152: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

138

Page 153: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

139

Page 154: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

140

Page 155: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

141

Page 156: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

142

Page 157: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

143

Page 158: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

144

Page 159: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

145

Page 160: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

146

Page 161: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

147

Page 162: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

148

Page 163: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

149

Page 164: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

150

Page 165: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

151

Page 166: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

152

Page 167: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

153

Page 168: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

154

Page 169: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

155

Page 170: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

156

Page 171: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

157

Page 172: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

158

Page 173: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

159

KONVERSI SKOR SILABUS

Jumlah butir kriteria = 11

Skor tertinggi ideal = ∑ butir kriteria x skor tertinggi

= 11 x 5 = 55

Skor terendah ideal = ∑ butir kriteria x skor terendah

= 11 x 1 = 11

Rerata skor ideal (�̅�) = (1 2⁄ ) (skor tertinggi + skor terendah

ideal)

= (1 2⁄ )(55+11)

= 33

Simpangan baku ideal (Sbi) = (1 2⁄ )(1 3⁄ ) (skor tertinggi ideal – skor

terendah ideal)

= (1 2⁄ )(1 3⁄ ) (55 - 11)

= (1 6⁄ )(44)

= 7,34

Adapun acuan pengubahan skor menjadi skala lima tersebut menurut

Sukardjo dalam Nur Ngazizah (2011:63) adalah sebagai berikut.

Tabel

Konversi Skor Aktual Menjadi Nilai Skala 5

No Rentang Skor (i) Nilai Kategori

1 X > �̅� + 1,80 Sbi A Sangat baik

2 �̅� + 0,60 Sbi < X ≤ �̅� + 1,80 Sbi B Baik

3 �̅� − 0,60 Sbi < X ≤ �̅� + 0,60 Sbi C Cukup baik

4 �̅� − 1,80 Sbi < X ≤ �̅� – 0,60 Sbi D Kurang baik

5 X ≤ �̅� – 1,80 Sbi E Sangat kurang baik

No Rentang Skor (i) Nilai Kategori

1 X > 46,212 A Sangat baik

2 37,404 < X ≤ 46,212 B Baik

3 28,596 < X ≤ 37,404 C Cukup baik

4 19,788 < X ≤ 28,596 D Kurang baik

5 X ≤ 19,788 E Sangat kurang baik

Lampiran 3d

Page 174: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

160

1. Kelayaan isi

Jumlah butir kriteria = 7

Skor tertinggi ideal = ∑ butir kriteria x skor tertinggi

= 7 x 5 = 35

Skor terenah ideal = ∑ butir kriteria x skor terendah

= 7 x 1 = 7

Rerata skor ideal (�̅�) = (1 2⁄ ) (skor tertinggi + skor terendah

ideal)

= (1 2⁄ )(35+7)

= 21

Simpangan baku ideal (Sbi) = (1 2⁄ )(1 3⁄ ) (skor tertinggi ideal – skor

terendah ideal)

= (1 2⁄ )(1 3⁄ ) (35 - 7)

= (1 6⁄ )(28)

= 4,67

Adapun acuan pengubahan skor menjadi skala lima tersebut menurut

Sukardjo dalam Nur Ngazizah (2011:63) adalah sebagai berikut.

Tabel

Konversi Skor Aktual Menjadi Nilai Skala 5

No Rentang Skor (i) Nilai Kategori

1 X > �̅� + 1,80 Sbi A Sangat baik

2 �̅� + 0,60 Sbi < X ≤ �̅� + 1,80 Sbi B Baik

3 �̅� − 0,60 Sbi < X ≤ �̅� + 0,60 Sbi C Cukup baik

4 �̅� − 1,80 Sbi < X ≤ �̅� – 0,60 Sbi D Kurang baik

5 X ≤ �̅� – 1,80 Sbi E Sangat kurang baik

No Rentang Skor (i) Nilai Kategori

1 X > 29,406 A Sangat baik

2 23,802 < X ≤ 29,406 B Baik

3 18,198 < X ≤ 23,802 C Cukup baik

4 12,594 < X ≤ 18,198 D Kurang baik

5 X ≤ 12,594 E Sangat kurang baik

Page 175: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

161

2. Ketercakupan

Jumlah butir kriteria = 2

Skor tertinggi ideal = ∑ butir kriteria x skor tertinggi

= 2 x 5 = 10

Skor terenah ideal = ∑ butir kriteria x skor terendah

= 2 x 1 = 2

Rerata skor ideal (�̅�) = (1 2⁄ ) (skor tertinggi + skor terendah

ideal)

= (1 2⁄ )(10+2)

= 6

Simpangan baku ideal (Sbi) = (1 2⁄ )(1 3⁄ ) (skor tertinggi ideal – skor

terendah ideal)

= (1 2⁄ )(1 3⁄ ) (10 - 2)

= (1 6⁄ )(8)

= 1,34

Adapun acuan pengubahan skor menjadi skala lima tersebut menurut

Sukardjo dalam Nur Ngazizah (2011:63) adalah sebagai berikut.

Tabel

Konversi Skor Aktual Menjadi Nilai Skala 5

No Rentang Skor (i) Nilai Kategori

1 X > x + 1,80 Sbi A Sangat baik

2 �̅� + 0,60 Sbi < X ≤ �̅� + 1,80 Sbi B Baik

3 �̅� − 0,60 Sbi < X ≤ �̅� + 0,60 Sbi C Cukup baik

4 �̅� −1,80 Sbi < X ≤ �̅� − 0,60 Sbi D Kurang baik

5 X ≤ �̅� − 1,80 Sbi E Sangat kurang baik

No Rentang Skor (i) Nilai Kategori

1 X > 8,412 A Sangat baik

2 6,804 < X ≤ 8,412 B Baik

3 5,196 < X ≤ 6,804 C Cukup baik

4 3,588 < X ≤ 5,196 D Kurang baik

5 X ≤ 3,588 E Sangat kurang baik

Page 176: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

162

3. Kebahasaan

Jumlah butir kriteria = 2

Skor tertinggi ideal = ∑ butir kriteria x skor tertinggi

= 2 x 5 = 10

Skor terenah ideal = ∑ butir kriteria x skor terendah

= 2 x 1 = 2

Rerata skor ideal (�̅�) = (1 2⁄ ) (skor tertinggi + skor terendah

ideal)

= (1 2⁄ )(10+2)

= 6

Simpangan baku ideal (Sbi) = (1 2⁄ )(1 3⁄ ) (skor tertinggi ideal – skor

terendah ideal)

= (1 2⁄ )(1 3⁄ ) (10 - 2)

= (1 6⁄ )(8)

= 1,34

Adapun acuan pengubahan skor menjadi skala lima tersebut menurut

Sukardjo dalam Nur Ngazizah (2011:63) adalah sebagai berikut.

Tabel

Konversi Skor Aktual Menjadi Nilai Skala 5

No Rentang Skor (i) Nilai Kategori

1 X > x + 1,80 Sbi A Sangat baik

2 �̅� + 0,60 Sbi < X ≤ �̅� + 1,80 Sbi B Baik

3 �̅� − 0,60 Sbi < X ≤ �̅� + 0,60 Sbi C Cukup baik

4 �̅� −1,80 Sbi < X ≤ �̅� − 0,60 Sbi D Kurang baik

5 X ≤ �̅� − 1,80 Sbi E Sangat kurang baik

No Rentang Skor (i) Nilai Kategori

1 X > 8,412 A Sangat baik

2 6,804 < X ≤ 8,412 B Baik

3 5,196 < X ≤ 6,804 C Cukup baik

4 3,588 < X ≤ 5,196 D Kurang baik

5 X ≤ 3,588 E Sangat kurang baik

Page 177: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

163

HASIL PERHITUNGAN VALIDASI SILABUS OLEH DOSEN AHLI

No Komponen yang Dinilai

Skor

Validasi A - B A + B (A - B)/(A+B) {1-|(A-

B)/(A+B)|}

{1-|(A-

B)/(A+B)|}*100% A B

Kelayakan Isi

1 Kesesuaian format silabus dengan BSNP (Badan Standar

Nasional Pendidikan) 4 4 0 8 0 1 100%

2 Kesesuaian kompetensi inti dengan kompetensi dasar 4 4 0 8 0 1 100%

3 Kesesuaian materi pokok dengan kompetensi dasar 5 5 0 10 0 1 100%

4 Kesesuaian pembelajaran dengan kompetensi dasar 5 5 0 10 0 1 100%

5 Kesesuaian jenis penilaian dengan kompetensi dasar 4 4 0 8 0 1 100%

6 Kecukupan alokasi waktu terhadap materi pembelajaran 4 3 1 7 0.142857129 0.857142871 86.00%

7 Kesesuaian sumber belajar dan alat dengan pembelajaran 4 4 0 8 0 1 100%

Ketercakupan

8

Ketercakupan aspek keterampilan proses dasar siswa

(klasifikasi, observasi, mengukur, komunikasi,

menyimpulkan, dan prediksi ) dalam kompetensi dasar

4 5 1 9 0.111111111 0.888888889 89%

9 Ketercakupan discovery learning terhadap pembelajaran 4 4 0 8 0 1 100%

Kebahasaan

10 Bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa

Indonesia yang baik dan benar 4 3 1 7 0.142857129 0.857142871 86.00%

11 Pemanfaatan bahasa secara efektif dan efisien (jelas dan

singkat) 4 5 1 9 0.111111111 0.888888889 89%

Rerata 4.18 4.18 0.36 8.36 0.046176044 0.95382395 95%

Lampiran 3e

Page 178: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

164

HASIL PERHITUNGAN VALIDASI SILABUS GURU FISIKA

No Komponen yang Dinilai

Skor

Validasi A - B A + B (A - B)/(A+B) {1-|(A-

B)/(A+B)|}

{1-|(A-

B)/(A+B)|}*100% A B

Kelayakan Isi

1 Kesesuaian format silabus dengan BSNP (Badan Standar

Nasional Pendidikan) 4 5 1 9 0.111111111 0.888888889 89%

2 Kesesuaian kompetensi inti dengan kompetensi dasar 4 5 1 9 0.111111111 0.888888889 89%

3 Kesesuaian materi pokok dengan kompetensi dasar 5 4 1 9 0.111111111 0.888888889 89%

4 Kesesuaian pembelajaran dengan kompetensi dasar 4 4 0 8 0 1 100%

5 Kesesuaian jenis penilaian dengan kompetensi dasar 3 4 1 7 0.142857129 0.857142871 86.00%

6 Kecukupan alokasi waktu terhadap materi pembelajaran 4 5 1 9 0.111111111 0.888888889 89%

7 Kesesuaian sumber belajar dan alat dengan pembelajaran 4 5 1 9 0.111111111 0.888888889 89%

Ketercakupan

8

Ketercakupan aspek keterampilan proses dasar siswa

(klasifikasi, observasi, mengukur, komunikasi,

menyimpulkan, dan prediksi ) dalam kompetensi dasar

5 4 1 9 0.111111111 0.888888889 89%

9 Ketercakupan discovery learning terhadap pembelajaran 5 5 0 10 0 1 100%

Kebahasaan

10 Bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa

Indonesia yang baik dan benar 5 5 0 10 0 1 100%

11 Pemanfaatan bahasa secara efektif dan efisien (jelas dan

singkat) 5 5 0 10 0 1 100%

Rerata 4.37 4.64 0.64 9 0.073593072 0.926406928 93%

Lampiran 3f

Page 179: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

165

HASIL VALIDASI KOMPONEN KELAYAKAN OLEH DOSEN AHLI DAN GURU

DOSEN AHLI

No Komponen yang Dinilai

Skor

Validasi A - B A + B (A - B)/(A+B) {1-|(A-

B)/(A+B)|}

{1-|(A-

B)/(A+B)|}*100% A B

Kelayakan Isi

1 Kesesuaian format silabus dengan BSNP (Badan Standar

Nasional Pendidikan) 4 4 0 8 0 1 100%

2 Kesesuaian kompetensi inti dengan kompetensi dasar 4 4 0 8 0 1 100%

3 Kesesuaian materi pokok dengan kompetensi dasar 5 5 0 10 0 1 100%

4 Kesesuaian pembelajaran dengan kompetensi dasar 5 5 0 10 0 1 100%

5 Kesesuaian jenis penilaian dengan kompetensi dasar 4 4 0 8 0 1 100%

6 Kecukupan alokasi waktu terhadap materi pembelajaran 4 3 1 7 0.142857129 0.857142871 86.00%

7 Kesesuaian sumber belajar dan alat dengan pembelajaran 4 4 0 8 0 1 100%

Jumlah 30 29 1 59 0.142857129 6.857142871 686%

Rerata 4.29 4.14 0.143 8.428 0.020408161 0.979591839 98%

Lampiran 3g

Page 180: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

166

GURU FISIKA

No Komponen yang Dinilai

Skor

Validasi A - B A + B (A - B)/(A+B) {1-|(A-

B)/(A+B)|}

{1-|(A-

B)/(A+B)|}*100% A B

Kelayakan Isi

1 Kesesuaian format silabus dengan BSNP (Badan Standar

Nasional Pendidikan) 4 5 1 9 0.111111111 0.888888889 89%

2 Kesesuaian kompetensi inti dengan kompetensi dasar 4 5 1 9 0.111111111 0.888888889 89%

3 Kesesuaian materi pokok dengan kompetensi dasar 5 4 1 9 0.111111111 0.888888889 89%

4 Kesesuaian pembelajaran dengan kompetensi dasar 4 4 0 8 0 1 100%

5 Kesesuaian jenis penilaian dengan kompetensi dasar 3 4 1 7 0.142857129 0.857142871 86.00%

6 Kecukupan alokasi waktu terhadap materi pembelajaran 4 5 1 9 0.111111111 0.888888889 89%

7 Kesesuaian sumber belajar dan alat dengan pembelajaran 4 5 1 9 0.111111111 0.888888889 89%

Jumlah 28 32 6 60 0.698412684 6.301587316 631%

Rerata 4 4.57 0.857 8.571 0.099773241 0.900226759 90%

Page 181: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

167

HASIL VALIDASI KOMPONEN KETERCAKUPAN OLEH DOSEN AHLI DAN GURU FISIKA

DOSEN AHLI

No Komponen yang Dinilai

Skor

Validasi A - B A + B (A - B)/(A+B) {1-|(A-

B)/(A+B)|}

{1-|(A-

B)/(A+B)|}*100% A B

Ketercakupan

8

Ketercakupan aspek keterampilan proses dasar siswa

(klasifikasi, observasi, mengukur, komunikasi,

menyimpulkan, dan prediksi ) dalam kompetensi dasar

4 5 1 9 0.111111111 0.888888889 89%

9 Ketercakupan discovery learning terhadap pembelajaran 4 4 0 8 0 1 100%

Jumlah 8 9 1 17 0.111111111 1.888888889 189%

Rerata 4 4,5 0.1429 2.42857 0.015873016 0.26984127 98%

Page 182: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

168

GURU FISIKA

No Komponen yang Dinilai

Skor

Validasi A - B A + B (A -

B)/(A+B)

{1-|(A-

B)/(A+B)|}

{1-|(A-

B)/(A+B)|}*100% A B

Ketercakupan

8

Ketercakupan aspek keterampilan proses dasar siswa

(klasifikasi, observasi, mengukur, komunikasi,

menyimpulkan, dan prediksi ) dalam kompetensi dasar

5 4 1 9 0.111111111 0.888888889 89%

9 Ketercakupan discovery learning terhadap pembelajaran 5 5 0 10 0 1 100%

Jumlah 10 9 1 19 0.111111111 1.888888889 189%

Rerata 5 4,5 0.1429 2.71429 0.015873016 0.26984127 95%

Page 183: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

169

HASIL VALIDASI KOMPONEN KEBAHASAAN OLEH DOSEN AHLI DAN GURU

DOSEN AHLI

No Komponen yang Dinilai

Skor

Validasi A - B A + B (A - B)/(A+B) {1-|(A-

B)/(A+B)|}

{1-|(A-

B)/(A+B)|}*100% A B

Kebahasaan

10 Bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa

Indonesia yang baik dan benar 4 3 1 7 0.142857129 0.857142871 86.00%

11 Pemanfaatan bahasa secara efektif dan efisien (jelas dan

singkat) 4 5 1 9 0.111111111 0.888888889 89%

Jumlah 8 8 2 16 0.25396824 1.74603176 175%

Rerata 4 4 0 2.285 0.036281177 0.249433109 98%

Page 184: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

170

GURU FISIKA

No Komponen yang Dinilai

Skor

Validasi A - B A + B (A - B)/(A+B) {1-|(A-

B)/(A+B)|}

{1-|(A-

B)/(A+B)|}*100% A B

Kebahasaan

10 Bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa

Indonesia yang baik dan benar 5 5 0 10 0 1 100%

11 Pemanfaatan bahasa secara efektif dan efisien (jelas dan

singkat) 5 5 0 10 0 1 100%

Jumlah 10 10 0 20 0 2 200%

Rerata 5 5 0 2 0 0.285714286 100%

Page 185: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

171

KONVERSI SKOR VALIDASI RPP

Jumlah butir kriteria = 25

Skor tertinggi ideal = ∑ butir kriteria x skor tertinggi

= 25 x 5 = 125

Skor terenah ideal = ∑ butir kriteria x skor terendah

= 25 x 1 = 25

Rerata skor ideal (�̅�) = (1 2⁄ ) (skor tertinggi + skor terendah

ideal)

= (1 2⁄ )(150)

= 75

Simpangan baku ideal (Sbi) = (1 2⁄ )(1 3⁄ ) (skor tertinggi ideal – skor

terendah ideal)

= (1 2⁄ )(1 3⁄ ) (150-25)

= (1 6⁄ )(125)

= 20,84

Adapun acuan pengubahan skor menjadi skala lima tersebut menurut

Sukardjo dalam Nur Ngazizah (2011:63) adalah sebagai berikut.

Tabel

Konversi Skor Aktual Menjadi Nilai Skala 5

No Rentang Skor (i) Nilai Kategori

1 X > x + 1,80 Sbi A Sangat baik

2 �̅� + 0,60 Sbi < X ≤ �̅� + 1,80 Sbi B Baik

3 �̅� − 0,60 Sbi < X ≤ �̅� + 0,60 Sbi C Cukup baik

4 �̅� −1,80 Sbi < X ≤ �̅� − 0,60 Sbi D Kurang baik

5 X ≤ �̅� − 1,80 Sbi E Sangat kurang baik

No Rentang Skor (i) Nilai Kategori

1 X > 112,512 A Sangat baik

2 87,504 < X ≤ 112,512 B Baik

3 62,496 < X ≤ 87,504 C Cukup baik

4 37,488 < X ≤ 62,496 D Kurang baik

5 X ≤ 37,488 E Sangat kurang baik

Lampiran 3h

Page 186: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

172

1. Kelayakan isi

Jumlah butir kriteria = 1

Skor tertinggi ideal = ∑ butir kriteria x skor tertinggi

= 1 x 5 = 5

Skor terenah ideal = ∑ butir kriteria x skor terendah

= 1 x 1 = 1

Rerata skor ideal (�̅�) = (1 2⁄ ) (skor tertinggi + skor terendah

ideal)

= (1 2⁄ )(5+1)

= 3

Simpangan baku ideal (Sbi) = (1 2⁄ )(1 3⁄ ) (skor tertinggi ideal – skor

terendah ideal)

= (1 2⁄ )(1 3⁄ ) (5 - 1)

= (1 6⁄ )(4)

= 0,67

Adapun acuan pengubahan skor menjadi skala lima tersebut menurut

Sukardjo dalam Nur Ngazizah (2011:63) adalah sebagai berikut.

Tabel

Konversi Skor Aktual Menjadi Nilai Skala 5

No Rentang Skor (i) Nilai Kategori

1 X > x + 1,80 Sbi A Sangat baik

2 �̅� + 0,60 Sbi < X ≤ �̅� + 1,80 Sbi B Baik

3 �̅� − 0,60 Sbi < X ≤ �̅� + 0,60 Sbi C Cukup baik

4 �̅� −1,80 Sbi < X ≤ �̅� − 0,60 Sbi D Kurang baik

5 X ≤ �̅� − 1,80 Sbi E Sangat kurang baik

No Rentang Skor (i) Nilai Kategori

1 X > 4,206 A Sangat baik

2 3,402 < X ≤ 4,206 B Baik

3 2,598 < X ≤ 3,402 C Cukup baik

4 1,794 < X ≤ 2,598 D Kurang baik

5 X ≤ 1,794 E Sangat kurang baik

Page 187: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

173

2. Ketercakupan

Jumlah butir kriteria = 2

Skor tertinggi ideal = ∑ butir kriteria x skor tertinggi

= 2 x 5 = 10

Skor terenah ideal = ∑ butir kriteria x skor terendah

= 2 x 1 = 2

Rerata skor ideal (�̅�) = (1 2⁄ ) (skor tertinggi + skor terendah

ideal)

= (1 2⁄ )(10+2)

= 6

Simpangan baku ideal (Sbi) = (1 2⁄ )(1 3⁄ ) (skor tertinggi ideal – skor

terendah ideal)

= (1 2⁄ )(1 3⁄ ) (10 - 2)

= (1 6⁄ )(8)

= 1,34

Adapun acuan pengubahan skor menjadi skala lima tersebut menurut

Sukardjo dalam Nur Ngazizah (2011:63) adalah sebagai berikut.

Tabel

Konversi Skor Aktual Menjadi Nilai Skala 5

No Rentang Skor (i) Nilai Kategori

1 X > x + 1,80 Sbi A Sangat baik

2 �̅� + 0,60 Sbi < X ≤ �̅� + 1,80 Sbi B Baik

3 �̅� − 0,60 Sbi < X ≤ �̅� + 0,60 Sbi C Cukup baik

4 �̅� −1,80 Sbi < X ≤ �̅� − 0,60 Sbi D Kurang baik

5 X ≤ �̅� − 1,80 Sbi E Sangat kurang baik

No Rentang Skor (i) Nilai Kategori

1 X > 8,412 A Sangat baik

2 6,804 < X ≤ 8,412 B Baik

3 5,196 < X ≤ 6,804 C Cukup baik

4 3,588 < X ≤ 5,196 D Kurang baik

5 X ≤ 3,588 E Sangat kurang baik

Page 188: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

174

3. Perumusan tujuan

Jumlah butir kriteria = 2

Skor tertinggi ideal = ∑ butir kriteria x skor tertinggi

= 2 x 5 = 10

Skor terenah ideal = ∑ butir kriteria x skor terendah

= 2 x 1 = 2

Rerata skor ideal (�̅�) = (1 2⁄ ) (skor tertinggi + skor terendah

ideal)

= (1 2⁄ )(10+2)

= 6

Simpangan baku ideal (Sbi) = (1 2⁄ )(1 3⁄ ) (skor tertinggi ideal – skor

terendah ideal)

= (1 2⁄ )(1 3⁄ ) (10 - 2)

= (1 6⁄ )(8)

= 1,34

Adapun acuan pengubahan skor menjadi skala lima tersebut menurut

Sukardjo dalam Nur Ngazizah (2011:63) adalah sebagai berikut.

Tabel

Konversi Skor Aktual Menjadi Nilai Skala 5

No Rentang Skor (i) Nilai Kategori

1 X > x + 1,80 Sbi A Sangat baik

2 �̅� + 0,60 Sbi < X ≤ �̅� + 1,80 Sbi B Baik

3 �̅� − 0,60 Sbi < X ≤ �̅� + 0,60 Sbi C Cukup baik

4 �̅� −1,80 Sbi < X ≤ �̅� − 0,60 Sbi D Kurang baik

5 X ≤ �̅� − 1,80 Sbi E Sangat kurang baik

No Rentang Skor (i) Nilai Kategori

1 X > 8,412 A Sangat baik

2 6,804 < X ≤ 8,412 B Baik

3 5,196 < X ≤ 6,804 C Cukup baik

4 3,588 < X ≤ 5,196 D Kurang baik

5 X ≤ 3,588 E Sangat kurang baik

Page 189: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

175

4. Pemilihan materi

Jumlah butir kriteria = 5

Skor tertinggi ideal = ∑ butir kriteria x skor tertinggi

= 5 x 5 = 25

Skor terenah ideal = ∑ butir kriteria x skor terendah

= 5 x 1 = 5

Rerata skor ideal (�̅�) = (1 2⁄ ) (skor tertinggi + skor terendah

ideal)

= (1 2⁄ )(25+5)

= 15

Simpangan baku ideal (Sbi) = (1 2⁄ )(1 3⁄ ) (skor tertinggi ideal – skor

terendah ideal)

= (1 2⁄ )(1 3⁄ ) (25 - 5)

= (1 6⁄ )(20)

= 3,34

Adapun acuan pengubahan skor menjadi skala lima tersebut menurut

Sukardjo dalam Nur Ngazizah (2011:63) adalah sebagai berikut.

Tabel

Konversi Skor Aktual Menjadi Nilai Skala 5

No Rentang Skor (i) Nilai Kategori

1 X > x + 1,80 Sbi A Sangat baik

2 �̅� + 0,60 Sbi < X ≤ �̅� + 1,80 Sbi B Baik

3 �̅� − 0,60 Sbi < X ≤ �̅� + 0,60 Sbi C Cukup baik

4 �̅� −1,80 Sbi < X ≤ �̅� − 0,60 Sbi D Kurang baik

5 X ≤ �̅� − 1,80 Sbi E Sangat kurang baik

No Rentang Skor (i) Nilai Kategori

1 X > 21,012 A Sangat baik

2 17,004 < X ≤ 21,012 B Baik

3 12,996 < X ≤ 17,004 C Cukup baik

4 8,988 < X ≤ 12,996 D Kurang baik

5 X ≤ 3,588 E Sangat kurang baik

Page 190: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

176

5. Skenario/kegiatan pembelajaran

Jumlah butir kriteria = 3

Skor tertinggi ideal = ∑ butir kriteria x skor tertinggi

= 3 x 5 = 15

Skor terenah ideal = ∑ butir kriteria x skor terendah

= 3 x 1 = 3

Rerata skor ideal (�̅�) = (1 2⁄ ) (skor tertinggi + skor terendah

ideal)

= (1 2⁄ )(15+3)

= 9

Simpangan baku ideal (Sbi) = (1 2⁄ )(1 3⁄ ) (skor tertinggi ideal – skor

terendah ideal)

= (1 2⁄ )(1 3⁄ ) (15 - 3)

= (1 6⁄ )(12)

= 2

Adapun acuan pengubahan skor menjadi skala lima tersebut menurut

Sukardjo dalam Nur Ngazizah (2011:63) adalah sebagai berikut.

Tabel

Konversi Skor Aktual Menjadi Nilai Skala 5

No Rentang Skor (i) Nilai Kategori

1 X > x + 1,80 Sbi A Sangat baik

2 �̅� + 0,60 Sbi < X ≤ �̅� + 1,80 Sbi B Baik

3 �̅� − 0,60 Sbi < X ≤ �̅� + 0,60 Sbi C Cukup baik

4 �̅� −1,80 Sbi < X ≤ �̅� − 0,60 Sbi D Kurang baik

5 X ≤ �̅� − 1,80 Sbi E Sangat kurang baik

No Rentang Skor (i) Nilai Kategori

1 X > 12,6 A Sangat baik

2 10,2 < X ≤ 12,6 B Baik

3 7,8 < X ≤ 10,2 C Cukup baik

4 5,4 < X ≤ 7,8 D Kurang baik

5 X ≤ 5,4 E Sangat kurang baik

Page 191: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

177

6. Pemilihan Sumber Belajar/Media Pembelajaran

Jumlah butir kriteria = 3

Skor tertinggi ideal = ∑ butir kriteria x skor tertinggi

= 3 x 5 = 15

Skor terenah ideal = ∑ butir kriteria x skor terendah

= 3 x 1 = 3

Rerata skor ideal (�̅�) = (1 2⁄ ) (skor tertinggi + skor terendah

ideal)

= (1 2⁄ )(15+3)

= 9

Simpangan baku ideal (Sbi) = (1 2⁄ )(1 3⁄ ) (skor tertinggi ideal – skor

terendah ideal)

= (1 2⁄ )(1 3⁄ ) (15 - 3)

= (1 6⁄ )(12)

= 2

Adapun acuan pengubahan skor menjadi skala lima tersebut menurut

Sukardjo dalam Nur Ngazizah (2011:63) adalah sebagai berikut.

Tabel

Konversi Skor Aktual Menjadi Nilai Skala 5

No Rentang Skor (i) Nilai Kategori

1 X > x + 1,80 Sbi A Sangat baik

2 �̅� + 0,60 Sbi < X ≤ �̅� + 1,80 Sbi B Baik

3 �̅� − 0,60 Sbi < X ≤ �̅� + 0,60 Sbi C Cukup baik

4 �̅� −1,80 Sbi < X ≤ �̅� − 0,60 Sbi D Kurang baik

5 X ≤ �̅� − 1,80 Sbi E Sangat kurang baik

No Rentang Skor (i) Nilai Kategori

1 X > 12,6 A Sangat baik

2 10,2 < X ≤ 12,6 B Baik

3 7,8 < X ≤ 10,2 C Cukup baik

4 5,4 < X ≤ 7,8 D Kurang baik

5 X ≤ 5,4 E Sangat kurang baik

Page 192: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

178

7. Penggunaan Standar Proses dalam Pembelajaran

Jumlah butir kriteria = 6

Skor tertinggi ideal = ∑ butir kriteria x skor tertinggi

= 6 x 5 = 30

Skor terenah ideal = ∑ butir kriteria x skor terendah

= 6 x 1 = 6

Rerata skor ideal (�̅�) = (1 2⁄ ) (skor tertinggi + skor terendah

ideal)

= (1 2⁄ )(30+6)

= 18

Simpangan baku ideal (Sbi) = (1 2⁄ )(1 3⁄ ) (skor tertinggi ideal – skor

terendah ideal)

= (1 2⁄ )(1 3⁄ ) (30 - 6)

= (1 6⁄ )(24)

= 4

Adapun acuan pengubahan skor menjadi skala lima tersebut menurut

Sukardjo dalam Nur Ngazizah (2011:63) adalah sebagai berikut.

Tabel

Konversi Skor Aktual Menjadi Nilai Skala 5

No Rentang Skor (i) Nilai Kategori

1 X > x + 1,80 Sbi A Sangat baik

2 �̅� + 0,60 Sbi < X ≤ �̅� + 1,80 Sbi B Baik

3 �̅� − 0,60 Sbi < X ≤ �̅� + 0,60 Sbi C Cukup baik

4 �̅� −1,80 Sbi < X ≤ �̅� − 0,60 Sbi D Kurang baik

5 X ≤ �̅� − 1,80 Sbi E Sangat kurang baik

No Rentang Skor (i) Nilai Kategori

1 X > 25,2 A Sangat baik

2 20,4 < X ≤ 25,2 B Baik

3 15,6 < X ≤ 20,4 C Cukup baik

4 10,8 < X ≤ 15,6 D Kurang baik

5 X ≤ 10,2 E Sangat kurang baik

Page 193: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

179

8. Penilaian Hasil Belajar

Jumlah butir kriteria = 3

Skor tertinggi ideal = ∑ butir kriteria x skor tertinggi

= 3 x 5 = 15

Skor terenah ideal = ∑ butir kriteria x skor terendah

= 3 x 1 = 3

Rerata skor ideal (�̅�) = (1 2⁄ ) (skor tertinggi + skor terendah

ideal)

= (1 2⁄ )(15+3)

= 9

Simpangan baku ideal (Sbi) = (1 2⁄ )(1 3⁄ ) (skor tertinggi ideal – skor

terendah ideal)

= (1 2⁄ )(1 3⁄ ) (15 - 3)

= (1 6⁄ )(12)

= 2

Adapun acuan pengubahan skor menjadi skala lima tersebut menurut

Sukardjo dalam Nur Ngazizah (2011:63) adalah sebagai berikut.

Tabel

Konversi Skor Aktual Menjadi Nilai Skala 5

No Rentang Skor (i) Nilai Kategori

1 X > x + 1,80 Sbi A Sangat baik

2 �̅� + 0,60 Sbi < X ≤ �̅� + 1,80 Sbi B Baik

3 �̅� − 0,60 Sbi < X ≤ �̅� + 0,60 Sbi C Cukup baik

4 �̅� −1,80 Sbi < X ≤ �̅� − 0,60 Sbi D Kurang baik

5 X ≤ �̅� − 1,80 Sbi E Sangat kurang baik

No Rentang Skor (i) Nilai Kategori

1 X > 12,6 A Sangat baik

2 10,2 < X ≤ 12,6 B Baik

3 7,8 < X ≤ 10,2 C Cukup baik

4 5,4 < X ≤ 7,8 D Kurang baik

5 X ≤ 5,4 E Sangat kurang baik

Page 194: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

180

9. Perumusan Alokasi Waktu

Jumlah butir kriteria = 1

Skor tertinggi ideal = ∑ butir kriteria x skor tertinggi

= 1 x 5 = 5

Skor terenah ideal = ∑ butir kriteria x skor terendah

= 1 x 1 = 1

Rerata skor ideal (�̅�) = (1 2⁄ ) (skor tertinggi + skor terendah

ideal)

= (1 2⁄ )(5+1)

= 3

Simpangan baku ideal (Sbi) = (1 2⁄ )(1 3⁄ ) (skor tertinggi ideal – skor

terendah ideal)

= (1 2⁄ )(1 3⁄ ) (5 - 1)

= (1 6⁄ )(4)

= 0,67

Adapun acuan pengubahan skor menjadi skala lima tersebut menurut

Sukardjo dalam Nur Ngazizah (2011:63) adalah sebagai berikut.

Tabel

Konversi Skor Aktual Menjadi Nilai Skala 5

No Rentang Skor (i) Nilai Kategori

1 X > x + 1,80 Sbi A Sangat baik

2 �̅� + 0,60 Sbi < X ≤ �̅� + 1,80 Sbi B Baik

3 �̅� − 0,60 Sbi < X ≤ �̅� + 0,60 Sbi C Cukup baik

4 �̅� −1,80 Sbi < X ≤ �̅� − 0,60 Sbi D Kurang baik

5 X ≤ �̅� − 1,80 Sbi E Sangat kurang baik

No Rentang Skor (i) Nilai Kategori

1 X > 4,206 A Sangat baik

2 3,402 < X ≤ 4,206 B Baik

3 2,598 < X ≤ 3,402 C Cukup baik

4 1,794 < X ≤ 2,598 D Kurang baik

5 X ≤ 1,794 E Sangat kurang baik

Page 195: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

181

10. Bahasa yang Digunakan dalam RPP

Jumlah butir kriteria = 2

Skor tertinggi ideal = ∑ butir kriteria x skor tertinggi

= 2 x 5 = 10

Skor terenah ideal = ∑ butir kriteria x skor terendah

= 2 x 1 = 2

Rerata skor ideal (�̅�) = (1 2⁄ ) (skor tertinggi + skor terendah

ideal)

= (1 2⁄ )(10+2)

= 6

Simpangan baku ideal (Sbi) = (1 2⁄ )(1 3⁄ ) (skor tertinggi ideal – skor

terendah ideal)

= (1 2⁄ )(1 3⁄ ) (10 - 2)

= (1 6⁄ )(8)

= 1,34

Adapun acuan pengubahan skor menjadi skala lima tersebut menurut

Sukardjo dalam Nur Ngazizah (2011:63) adalah sebagai berikut.

Tabel

Konversi Skor Aktual Menjadi Nilai Skala 5

No Rentang Skor (i) Nilai Kategori

1 X > x + 1,80 Sbi A Sangat baik

2 �̅� + 0,60 Sbi < X ≤ �̅� + 1,80 Sbi B Baik

3 �̅� − 0,60 Sbi < X ≤ �̅� + 0,60 Sbi C Cukup baik

4 �̅� −1,80 Sbi < X ≤ �̅� − 0,60 Sbi D Kurang baik

5 X ≤ �̅� − 1,80 Sbi E Sangat kurang baik

No Rentang Skor (i) Nilai Kategori

1 X > 8,412 A Sangat baik

2 6,804 < X ≤ 8,412 B Baik

3 5,196 < X ≤ 6,804 C Cukup baik

4 3,588 < X ≤ 5,196 D Kurang baik

5 X ≤ 3,588 E Sangat kurang baik

Page 196: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

182

HASIL PERHITUNGAN VALIDASI RPP OLEH DOSEN AHLI DAN GURU FISIKA

DOSEN AHLI

No Komponen yang Dinilai

Skor

Validasi A - B A + B (A - B)/(A+B) {1-|(A-

B)/(A+B)|}

{1-|(A-

B)/(A+B)|}*100% A B

Kelayakan Isi

1

Kelengkapan komponen RPP (data sekolah, mata

pelajaran, kelas/semester, materi pokok, alokasi waktu,

tujuan pembelajaran, KI, KD, dan indikator pencapaian

kompetensi, materi pembelajaran metode pembelajaran,

media/alat dan sumber belajar, langkah-langkah kegiatan

pembelajaran dan penilaian)

5 4 1 9 0.1111111 0.888888889 89%

Ketercakupan

2

Ketercakupan aspek keterampilan proses dasar siswa

(klasifikasi, observasi, mengukur, komunikasi,

menyimpulkan, dan prediksi )

5 4 1 9 0.1111111 0.888888889 89%

3 Ketercakupan model pembelajaran discovery learning

terhadap pembelajaran fisika 4 5 1 9 0.1111111 0.888888889 89%

Perumusan Tujuan

4 Kejelasan rumusan tujuan pembelajaran 5 4 1 9 0.1111111 0.888888889 89%

5 Kesesuaian dengan kompetensi dasar 4 4 0 8 0 1 100%

Lampiran 3i

Page 197: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

183

Pemilihan Materi

6 Ketercapaian materi dengan tujuan pembelajaran 4 5 1 9 0.1111111 0.888888889 89%

7 Keruntutan dan sistematika materi pembelajaran 5 5 0 10 0 1 100%

8 Kesesuaian materi pembelajaran dengan tema

pembelajaran fisika yang diangkat 5 4 1 9 0.1111111 0.888888889 89%

9 Kesesuaian materi dengan mdel pembelajaran discovery

learning 4 4 0 8 0 1 100%

10 Kesesuaian materi dengan keterampilan proses dasar

siswa 5 4 1 9 0.1111111 0.888888889 89%

11 Kesesuaian materi dengan alokasi waktu 4 5 1 9 0.1111111 0.888888889 89%

Kegiatan Pembelajaran

12 Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan

materi pembelajaran 5 4 1 9 0.1111111 0.888888889 89%

13 Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan

tujuan pembelajaran 4 4 0 8 0 1 100%

14 Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan

keterampilan proses dasar siswa 4 5 1 9 0.1111111 0.888888889 89%

15

Kesesuaian langkah-langkah dalam setiap tahapan

pembelajaran dengan kompetensi dasar dan tujuan

pembelajaran

5 3 2 8 0,25 0.75 75%

Pemilihan Sumber Belajar/Media Pembelajaran

16 Kesesuaian pemilihan sumber belajar/media pembelajaran

dengan tujuan pembelajaran 4 3 1 7 0.1428571 0.857142857 86%

Page 198: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

184

17 Kesesuaian pemilihan sumber belajar/media pembelajaran

dengan materi pembelajaran 4 4 0 8 0 1 100%

18 Kesesuaian pemilihan sumber belajar/media pembelajaran dengan keterampilan proses dasar siswa

4 5 1 9 0.1111111 0.888888889 89%

Pengunaan Standar Proses Dalam Pembelajaran

19 Kegiatan orientasi/observasi dalam pembelajaran 5 4 1 9 0.1111111 0.888888889 89%

20 Kegiatan perumusan masalah dalam pembelajaran 4 4 0 8 0 1 100%

21 Kegiatan menyususun hipotesis dalam pembelajaran 4 3 1 7 0.1428571 0.857142857 86%

22 Kegiatan mengumpulkan data dalam pembelajaran 4 4 0 8 0 1 100%

23 Kegiatan menguji hipotesis dalam pembelajaran 4 3 1 7 0.1428571 0.857142857 86%

24 Kegiatan merumuskan kesimpulan dalam pembelajaran 4 5 1 9 0.1111111 0.888888889 89%

Penilaian Hasil Belajar

25 Kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan pembelajaran 4 4 0 8 0 1 100%

26 Kejelasan prosedur penilaian 5 5 0 10 0 1 100%

27 Kelengkapan instrument penilaian 4 4 0 8 0 1 100%

Perumusan Alokasi Waktu

28 Kesesuaian dengan jumlah kompetensi dasar 4 4 0 8 0 1 100%

Bahasa yang Digunakan Dalam RPP

29 Bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa

Indonesia yang baik dan benar 4 4 0 8 0 1 100%

30 Pemanfaatan bahasa secara efektif dan efisien (jelas dan

singkat) 4 5 1 9 0.1111111 0.888888889 89%

Rerata 4.34 4.17 0.633 8.5 0.0037037 0.02962963 93%

Page 199: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

185

GURU FISIKA

No Komponen yang Dinilai

Skor

Validasi A - B A + B (A - B)/(A+B) {1-|(A-

B)/(A+B)|}

{1-|(A-

B)/(A+B)|}*100%

A B

Kelayakan Isi

1

Kelengkapan komponen RPP (data sekolah, mata

pelajaran, kelas/semester, materi pokok, alokasi waktu,

tujuan pembelajaran, KI, KD, dan indikator pencapaian

kompetensi, materi pembelajaran metode pembelajaran,

media/alat dan sumber belajar, langkah-langkah kegiatan

pembelajaran dan penilaian)

4 5 1 9 0.11111 0.888888889 89%

Ketercakupan

2

Ketercakupan aspek keterampilan proses dasar siswa

(klasifikasi, observasi, mengukur, komunikasi,

menyimpulkan, dan prediksi )

5 5 0 10 0 1 100%

3 Ketercakupan model pembelajaran discovery learning

terhadap pembelajaran fisika 5 4 1 9 0.11111 0.888888889 89%

Perumusan Tujuan

4 Kejelasan rumusan tujuan pembelajaran 5 5 0 10 0 1 100%

5 Kesesuaian dengan kompetensi dasar 4 5 1 9 0.11111 0.888888889 89%

Pemilihan Materi

6 Ketercapaian materi dengan tujuan pembelajaran 5 5 0 10 0 1 100%

Lampiran 3j

Page 200: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

186

7 Keruntutan dan sistematika materi pembelajaran 4 5 1 9 0.11111 0.888888889 89%

8 Kesesuaian materi pembelajaran dengan tema

pembelajaran fisika yang diangkat 5 5 0 10 0 1 100%

9 Kesesuaian materi dengan mdel pembelajaran discovery

learning 4 4 0 8 0 1 100%

10 Kesesuaian materi dengan keterampilan proses dasar

siswa 5 5 0 10 0 1 100%

11 Kesesuaian materi dengan alokasi waktu 4 4 0 8 0 1 100%

Kegiatan Pembelajaran

12 Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan

materi pembelajaran 4 5 1 9 0.11111 0.888888889 89%

13 Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan

tujuan pembelajaran 4 4 0 8 0 1 100%

14 Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan

keterampilan proses dasar siswa 5 4 1 9 0.11111 0.888888889 89%

15

Kesesuaian langkah-langkah dalam setiap tahapan

pembelajaran dengan kompetensi dasar dan tujuan

pembelajaran

4 5 1 9 0.11111 0.888888889 89%

Pemilihan Sumber Belajar/Media Pembelajaran

16 Kesesuaian pemilihan sumber belajar/media pembelajaran

dengan tujuan pembelajaran 5 5 0 10 0 1 100%

17 Kesesuaian pemilihan sumber belajar/media pembelajaran

dengan materi pembelajaran 5 4 1 9 0.11111 0.888888889 89%

Page 201: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

187

18 Kesesuaian pemilihan sumber belajar/media pembelajaran

dengan keterampilan proses dasar siswa 4 4 0 8 0 1 100%

Pengunaan Standar Proses Dalam Pembelajaran

19 Kegiatan orientasi/observasi dalam pembelajaran 4 4 0 8 0 1 100%

20 Kegiatan perumusan masalah dalam pembelajaran 5 4 1 9 0.11111 0.888888889 89%

21 Kegiatan menyususun hipotesis dalam pembelajaran 5 4 1 9 0.11111 0.888888889 89%

22 Kegiatan mengumpulkan data dalam pembelajaran 4 4 0 8 0 1 100%

23 Kegiatan menguji hipotesis dalam pembelajaran 5 5 0 10 0 1 100%

24 Kegiatan merumuskan kesimpulan dalam pembelajaran 4 5 1 9 0.11111 0.888888889 89%

Penilaian Hasil Belajar

25 Kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan pembelajaran 4 5 1 9 0.11111 0.888888889 89%

26 Kejelasan prosedur penilaian 5 5 0 10 0 1 100%

27 Kelengkapan instrument penilaian 4 5 1 9 0.11111 0.888888889 89%

Perumusan Alokasi Waktu

28 Kesesuaian dengan jumlah kompetensi dasar 4 5 1 9 0.11111 0.888888889 89%

Bahasa yang Digunakan Dalam RPP

29 Bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa

Indonesia yang baik dan benar 5 4 1 9 0.11111 0.888888889 89%

30 Pemanfaatan bahasa secara efektif dan efisien (jelas dan

singkat) 4 4 0 8 0 1 100%

Rerata 4.47 4.57 0.5 9.033 0.055556 0.944444445 95%

Page 202: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

188

HASIL VALIDASI KOMPONEN KELAYAKAN ISI OLEH DOSEN AHLI DAN GURU FISIKA

DOSEN AHLI

No Komponen yang Dinilai

Skor

Validasi A - B A + B (A - B)/(A+B) {1-|(A-

B)/(A+B)|}

{1-|(A-

B)/(A+B)|}*100% A B

Kelayakan Isi

1

Kelengkapan komponen RPP (data sekolah, mata

pelajaran, kelas/semester, materi pokok, alokasi waktu,

tujuan pembelajaran, KI, KD, dan indikator pencapaian

kompetensi, materi pembelajaran metode pembelajaran,

media/alat dan sumber belajar, langkah-langkah kegiatan

pembelajaran dan penilaian)

5 4 1 9 0.11111111 0.888888889 89%

Jumlah 5 4 1 9 0.11111111 0.888888889 89%

Rerata 5 4 1 9 0.11111111 0.888888889 89%

Lampiran 3k

Page 203: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

189

GURU FISIKA

No Komponen yang Dinilai

Skor

Validasi A - B A + B (A - B)/(A+B) {1-|(A-

B)/(A+B)|}

{1-|(A-

B)/(A+B)|}*100% A B

Kelayakan Isi

1

Kelengkapan komponen RPP (data sekolah, mata

pelajaran, kelas/semester, materi pokok, alokasi waktu,

tujuan pembelajaran, KI, KD, dan indikator pencapaian

kompetensi, materi pembelajaran metode pembelajaran,

media/alat dan sumber belajar, langkah-langkah kegiatan

pembelajaran dan penilaian)

4 5 1 9 0.111111111 0.888888889 89%

Jumlah 4 5 1 9 0.111111111 0.888888889 89%

Rerata 4 5 1 9 0.111111111 0.888888889 89%

Page 204: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

190

HASIL VALIDASI KOMPONEN KETERCAKUPAN RPP OLEH DOSEN AHLI DAN GURU FISIKA

DOSEN AHLI

No Komponen yang Dinilai

Skor

Validasi A - B A + B (A - B)/(A+B) {1-|(A-

B)/(A+B)|}

{1-|(A-

B)/(A+B)|}*100% A B

Ketercakupan

2

Ketercakupan aspek keterampilan proses dasar siswa

(klasifikasi, observasi, mengukur, komunikasi,

menyimpulkan, dan prediksi )

5 4 1 9 0.11111111 0.888888889 89%

3 Ketercakupan model pembelajaran discovery learning

terhadap pembelajaran fisika 4 5 1 9 0.11111111 0.888888889 89%

Jumlah 9 9 2 18 0.22222222 1.777777778 178%

Rerata 4.5 4.5 1 9 0.11111111 0.888888889 89%

Page 205: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

191

GURU FISIKA

No Komponen yang Dinilai

Skor

Validasi A - B A + B (A - B)/(A+B) {1-|(A-

B)/(A+B)|}

{1-|(A-

B)/(A+B)|}*100% A B

Ketercakupan

2

Ketercakupan aspek keterampilan proses dasar siswa

(klasifikasi, observasi, mengukur, komunikasi,

menyimpulkan, dan prediksi )

5 5 0 10 0 1 100%

3 Ketercakupan model pembelajaran discovery learning

terhadap pembelajaran fisika 5 4 1 9 0.111111111 0.888888889 89%

Jumlah 9 9 2 18 0.111111111 1.888888889 189%

Rerata 4.5 4.5 1 9 0.055555556 0.944444445 95%

Page 206: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

192

HASIL VALIDASI KOMPONEN PERUMUSAN TUJUAN RPP OLEH DOSEN AHLI DAN GURU FISIKA

DOSEN AHLI

No Komponen yang Dinilai

Skor

Validasi A - B A + B (A - B)/(A+B) {1-|(A-

B)/(A+B)|}

{1-|(A-

B)/(A+B)|}*100% A B

Perumusan Tujuan

4 Kejelasan rumusan tujuan pembelajaran 5 4 1 9 0.11111111 0.888888889 89%

5 Kesesuaian dengan kompetensi dasar 4 4 0 8 0 1 100%

Jumlah 9 9 2 18 0.11111111 1.888888889 189%

Rerata 4.5 4.5 1 9 0.05555556 0.944444445 95%

GURU FISIKA

No Komponen yang Dinilai

Skor

Validasi A - B A + B (A - B)/(A+B) {1-|(A-

B)/(A+B)|}

{1-|(A-

B)/(A+B)|}*100% A B

Perumusan Tujuan

4 Kejelasan rumusan tujuan pembelajaran 5 5 0 10 0 1 100%

5 Kesesuaian dengan kompetensi dasar 4 5 1 9 0.111111111 0.888888889 89%

Jumlah 9 9 2 18 0.111111111 1.888888889 189%

Rerata 4.5 4.5 1 9 0.055555556 0.944444445 95%

Page 207: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

193

HASIL VALIDASI KOMPONEN PEMILIHAN MATERI RPP OLEH DOSEN AHLI DAN GURU FISIKA

DOSEN AHLI

No Komponen yang Dinilai

Skor

Validasi A - B A + B (A - B)/(A+B) {1-|(A-

B)/(A+B)|}

{1-|(A-

B)/(A+B)|}*100% A B

Pemilihan Materi

6 Ketercapaian materi dengan tujuan pembelajaran 4 5 1 9 0.11111111 0.888888889 89%

7 Keruntutan dan sistematika materi pembelajaran 5 5 0 10 0 1 100%

8 Kesesuaian materi pembelajaran dengan tema

pembelajaran fisika yang diangkat 5 4 1 9 0.11111111 0.888888889 89%

9 Kesesuaian materi dengan mdel pembelajaran discovery

learning 4 4 0 8 0 1 100%

10 Kesesuaian materi dengan keterampilan proses dasar

siswa 5 4 1 9 0.11111111 0.888888889 89%

11 Kesesuaian materi dengan alokasi waktu 4 5 1 9 0.11111111 0.888888889 89%

Jumlah 27 27 4 54 0.44444444 5.555555556 556%

Rerata 4.5 4.5 0.667 9 0.07407407 0.925925926 93%

Page 208: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

194

GURU FISIKA

No Komponen yang Dinilai

Skor

Validasi A - B A + B (A - B)/(A+B) {1-|(A-

B)/(A+B)|}

{1-|(A-

B)/(A+B)|}*100% A B

Pemilihan Materi

6 Ketercapaian materi dengan tujuan pembelajaran 5 5 0 10 0 1 100%

7 Keruntutan dan sistematika materi pembelajaran 4 5 1 9 0.111111111 0.888888889 89%

8 Kesesuaian materi pembelajaran dengan tema

pembelajaran fisika yang diangkat 5 5 0 10 0 1 100%

9 Kesesuaian materi dengan mdel pembelajaran discovery

learning 4 4 0 8 0 1 100%

10 Kesesuaian materi dengan keterampilan proses dasar

siswa 5 5 0 10 0 1 100%

11 Kesesuaian materi dengan alokasi waktu 4 4 0 8 0 1 100%

Jumlah 27 28 1 55 0.111111111 5.888888889 589%

Rerata 4.5 4.67 0.167 9.167 0.018518519 0.981481482 98%

Page 209: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

195

HASIL VALIDASI KOMPONEN KEGIATAN PEMBEAJARAN RPP OLEH DOSEN AHLI DAN GURU FISIKA

DOSEN AHLI

No Komponen yang Dinilai

Skor

Validasi A - B

A + B (A - B)/(A+B) {1-|(A-

B)/(A+B)|}

{1-|(A-

B)/(A+B)|}*100% A B

Kegiatan Pembelajaran

12 Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan

materi pembelajaran 5 4 1 9 0.11111111 0.888888889 89%

13 Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan

tujuan pembelajaran 4 4 0 8 0 1 100%

14 Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan

keterampilan proses dasar siswa 4 5 1 9 0.11111111 0.888888889 89%

15

Kesesuaian langkah-langkah dalam setiap tahapan

pembelajaran dengan kompetensi dasar dan tujuan

pembelajaran

5 3 2 8 0,25 0.75 75%

Jumlah 18 16 4 34 0.22222222 3.527777778 353%

Rerata 4.5 4 1 8.5 0.05555556 0.881944445 88%

Page 210: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

196

GURU FISIKA

No Komponen yang Dinilai

Skor

Validasi A - B A + B (A - B)/(A+B) {1-|(A-

B)/(A+B)|}

{1-|(A-

B)/(A+B)|}*100% A B

Kegiatan Pembelajaran

12 Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan

materi pembelajaran 4 5 1 9 0.111111111 0.888888889 89%

13 Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan

tujuan pembelajaran 4 4 0 8 0 1 100%

14 Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan

keterampilan proses dasar siswa 5 4 1 9 0.111111111 0.888888889 89%

15

Kesesuaian langkah-langkah dalam setiap tahapan

pembelajaran dengan kompetensi dasar dan tujuan

pembelajaran

4 5 1 9 0.111111111 0.888888889 89%

Jumlah 17 18 3 35 0.333333333 3.666666667 367%

Rerata 4.25 4.5 0.75 8.75 0.083333333 0.916666667 92%

Page 211: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

197

HASIL VALIDASI KOMPONEN PEMILIHAN SUMBER BELAJAR RPP OLEH DOSEN AHLI DAN GURU

FISIKA

DOSEN AHLI

No Komponen yang Dinilai

Skor

Validasi A - B A + B (A - B)/(A+B) {1-|(A-

B)/(A+B)|}

{1-|(A-

B)/(A+B)|}*100% A B

Pemilihan Sumber Belajar/Media Pembelajaran

16 Kesesuaian pemilihan sumber belajar/media

pembelajaran dengan tujuan pembelajaran 4 3 1 7 0.14285714 0.857142857 86%

17 Kesesuaian pemilihan sumber belajar/media

pembelajaran dengan materi pembelajaran 4 4 0 8 0 1 100%

18 Kesesuaian pemilihan sumber belajar/media

pembelajaran dengan keterampilan proses dasar siswa 4 5 1 9 0.11111111 0.888888889 89%

Jumlah 12 12 2 24 0.25396825 2.746031746 275%

Rerata 4 4 0.667 8 0.08465608 0.915343915 92%

Page 212: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

198

GURU FISIKA

No Komponen yang Dinilai

Skor

Validasi A - B A + B (A - B)/(A+B) {1-|(A-

B)/(A+B)|}

{1-|(A-

B)/(A+B)|}*100% A B

Pemilihan Sumber Belajar/Media Pembelajaran

16 Kesesuaian pemilihan sumber belajar/media pembelajaran

dengan tujuan pembelajaran 5 5 0 10 0 1 100%

17 Kesesuaian pemilihan sumber belajar/media pembelajaran

dengan materi pembelajaran 5 4 1 9 0.111111111 0.888888889 89%

18 Kesesuaian pemilihan sumber belajar/media pembelajaran

dengan keterampilan proses dasar siswa 4 4 0 8 0 1 100%

Jumlah 14 13 1 27 0.111111111 2.888888889 289%

Rerata 4.66 4.33 0.333 9 0.037037037 0.962962963 96%

Page 213: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

199

HASIL VALIDASI KOMPONEN PEMILIHAN SUMBER BELAJAR RPP OLEH DOSEN AHLI DAN GURU

FISIKA

DOSEN AHLI

No Komponen yang Dinilai

Skor

Validasi A - B A + B (A - B)/(A+B) {1-|(A-

B)/(A+B)|}

{1-|(A-

B)/(A+B)|}*100% A B

Pengunaan Standar Proses Dalam Pembelajaran

19 Kegiatan orientasi/observasi dalam pembelajaran 5 4 1 9 0.11111111 0.888888889 89%

20 Kegiatan perumusan masalah dalam pembelajaran 4 4 0 8 0 1 100%

21 Kegiatan menyususun hipotesis dalam pembelajaran 4 3 1 7 0.14285714 0.857142857 86%

22 Kegiatan mengumpulkan data dalam pembelajaran 4 4 0 8 0 1 100%

23 Kegiatan menguji hipotesis dalam pembelajaran 4 3 1 7 0.14285714 0.857142857 86%

24 Kegiatan merumuskan kesimpulan dalam pembelajaran 4 5 1 9 0.11111111 0.888888889 89%

Jumlah 25 23 4 48 0.50793651 5.492063492 550%

Rerata 4.16 3.83 0.667 8 0.08465608 0.915343915 92%

Page 214: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

200

GURU FISIKA

No Komponen yang Dinilai

Skor

Validasi A - B A + B (A - B)/(A+B) {1-|(A-

B)/(A+B)|}

{1-|(A-

B)/(A+B)|}*100% A B

Pengunaan Standar Proses Dalam Pembelajaran

19 Kegiatan orientasi/observasi dalam pembelajaran 4 4 0 8 0 1 100%

20 Kegiatan perumusan masalah dalam pembelajaran 5 4 1 9 0.111111111 0.888888889 89%

21 Kegiatan menyususun hipotesis dalam pembelajaran 5 4 1 9 0.111111111 0.888888889 89%

22 Kegiatan mengumpulkan data dalam pembelajaran 4 4 0 8 0 1 100%

23 Kegiatan menguji hipotesis dalam pembelajaran 5 5 0 10 0 1 100%

24 Kegiatan merumuskan kesimpulan dalam pembelajaran 4 5 1 9 0.111111111 0.888888889 89%

Jumlah 27 26 3 53 0.333333333 5.666666667 567%

Rerata 4.5 4.33 0.5 8.833 0.055555556 0.944444445 95%

Page 215: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

201

HASIL VALIDASI KOMPONEN PENILAIAN HASIL BELAJAR RPP OLEH DOSEN AHLI DAN GURU FISIKA

DOSEN AHLI

No Komponen yang Dinilai

Skor

Validasi A - B A + B (A - B)/(A+B) {1-|(A-

B)/(A+B)|}

{1-|(A-

B)/(A+B)|}*100% A B

Penilaian Hasil Belajar

25 Kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan pembelajaran 4 4 0 8 0 1 100%

26 Kejelasan prosedur penilaian 5 5 0 10 0 1 100%

27 Kelengkapan instrument penilaian 4 4 0 8 0 1 100%

Jumlah 13 13 0 26 0 3 300%

Rerata 4.34 4.34 0 8.667 0 1 100%

GURU FISIKA

No Komponen yang Dinilai

Skor

Validasi A - B A + B (A - B)/(A+B) {1-|(A-

B)/(A+B)|}

{1-|(A-

B)/(A+B)|}*100% A B

Penilaian Hasil Belajar

25 Kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan pembelajaran 4 5 1 9 0.111111111 0.888888889 89%

26 Kejelasan prosedur penilaian 5 5 0 10 0 1 100%

27 Kelengkapan instrument penilaian 4 5 1 9 0.111111111 0.888888889 89%

Jumlah 13 15 2 28 0.222222222 2.777777778 278%

Rerata 4.34 5 0.667 9.334 0.074074074 0.925925926 93%

Page 216: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

202

HASIL VALIDASI KOMPONEN PERUMUSAN ALOKASI WAKTU RPP OLEH DOSEN AHLI DAN GURU

FISIKA

DOSEN AHLI

No Komponen yang Dinilai

Skor

Validasi A - B A + B (A - B)/(A+B) {1-|(A-

B)/(A+B)|}

{1-|(A-

B)/(A+B)|}*100% A B

Perumusan Alokasi Waktu

28 Kesesuaian dengan jumlah kompetensi dasar 4 4 0 8 0 1 100%

Jumlah 4 4 1 8 0 1 100%

Rerata 4 4 1 8 0 1 100%

GURU FISIKA

No Komponen yang Dinilai

Skor

Validasi A - B A + B (A - B)/(A+B) {1-|(A-

B)/(A+B)|}

{1-|(A-

B)/(A+B)|}*100% A B

Perumusan Alokasi Waktu

28 Kesesuaian dengan jumlah kompetensi dasar 4 5 1 9 0.111111111 0.888888889 89%

Jumlah 4 5 1 9 0.111111111 0.888888889 89%

Rerata 4 5 1 9 0.111111111 0.888888889 89%

Page 217: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

203

HASIL VALIDASI KOMPONEN BAHASA YANG DIGUNAKAN DALAM RPP OLEH DOSEN AHLI DAN GURU

FISIKA

DOSEN AHLI

No Komponen yang Dinilai

Skor

Validasi A - B

A + B (A - B)/(A+B) {1-|(A-

B)/(A+B)|}

{1-|(A-

B)/(A+B)|}*100% A B

Bahasa yang Digunakan Dalam RPP

29 Bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa

Indonesia yang baik dan benar 4 4 0 8 0 1 100%

30 Pemanfaatan bahasa secara efektif dan efisien (jelas dan

singkat) 4 5 1 9 0.11111111 0.888888889 89%

Jumlah 9 9 2 18 0.11111111 1.888888889 189%

Rerata 4.5 4.5 1 9 0.05555556 0.944444445 95%

Page 218: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

204

GURU FISIKA

No Komponen yang Dinilai

Skor

Validasi A - B A + B (A - B)/(A+B) {1-|(A-

B)/(A+B)|}

{1-|(A-

B)/(A+B)|}*100% A B

Bahasa yang Digunakan Dalam RPP

29 Bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa

Indonesia yang baik dan benar 4 4 0 8 0 1 100%

30 Pemanfaatan bahasa secara efektif dan efisien (jelas dan

singkat) 4 5 1 9 0.11111111 0.888888889 89%

Jumlah 9 9 2 18 0.11111111 1.888888889 189%

Rerata 4.5 4.5 1 9 0.05555556 0.944444445 95%

Page 219: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

205

LAMPIRAN 4

Data Uji Coba Terbatas Dan Uji COba Luas

a. Data Hasil Respon Siswa

b. Konversi Skor Respon Siswa

c. Data Hasil Perhitungan Respon Siswa

d. Data Hasil Perhitungan Respon Siswa Tiap Komponen

e. Data Hasil Keterlaksanaan Pembelajaran

f. Data Perhitungan Keterlaksanaan Pembelajaran

g. Analisis Data Keterlaksanaan Pembelajaran

h. Data Hasil Pengoptimalan Keterampilan Proses Dasar Siswa

i. Konversi Skor Keterampilan Proses Dasar Siswa

j. Tabulasi Keterampilan Proses Dasar Siswa

k. Data Hasil Perhitungan Pengoptimalan Keterampilan Proses Dasar Siswa

l. Data Hasil Nilai Pre-Test

m. Data Hasil Nilai Post-Test

Page 220: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

206

Page 221: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

207

Page 222: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

208

Page 223: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

209

Page 224: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

210

Page 225: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

211

Page 226: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

212

Page 227: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

213

Page 228: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

214

Page 229: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

215

Page 230: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

216

Page 231: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

217

KONVERSI SKOR RESPON SISWA

Jumlah butir kriteria = 8

Skor tertinggi ideal = ∑ butir kriteria x skor tertinggi

= 8 x 5 = 40

Skor terenah ideal = ∑ butir kriteria x skor terendah

= 8 x 1 = 8

Rerata skor ideal (�̅�) = (1 2⁄ ) (skor tertinggi + skor terendah

ideal)

= (1 2⁄ )(40+8)

= 24

Simpangan baku ideal (Sbi) = (1 2⁄ )(1 3⁄ ) (skor tertinggi ideal – skor

terendah ideal)

= (1 2⁄ )(1 3⁄ ) (40 - 8)

= (1 6⁄ )(32)

= 5,34

Adapun acuan pengubahan skor menjadi skala lima tersebut menurut

Sukardjo dalam Nur Ngazizah (2011:63) adalah sebagai berikut.

Tabel

Konversi Skor Aktual Menjadi Nilai Skala 5

No Rentang Skor (i) Nilai Kategori

1 X > x + 1,80 Sbi A Sangat baik

2 �̅� + 0,60 Sbi < X ≤ �̅� + 1,80 Sbi B Baik

3 �̅� − 0,60 Sbi < X ≤ �̅� + 0,60 Sbi C Cukup baik

4 �̅� −1,80 Sbi < X ≤ �̅� − 0,60 Sbi D Kurang baik

5 X ≤ �̅� − 1,80 Sbi E Sangat kurang baik

No Rentang Skor (i) Nilai Kategori

1 X > 33,612 A Sangat baik

2 27,204 < X ≤ 33,612 B Baik

3 20,796 < X ≤ 27,204 C Cukup baik

4 14,388 < X ≤ 20,796 D Kurang baik

5 X ≤ 14,388 E Sangat kurang baik

Lampiran 4b

Page 232: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

218

1. Penerapan Desain Pembelajaran

Jumlah butir kriteria = 7

Skor tertinggi ideal = ∑ butir kriteria x skor tertinggi

= 7 x 5 = 35

Skor terenah ideal = ∑ butir kriteria x skor terendah

= 7 x 1 = 7

Rerata skor ideal (�̅�) = (1 2⁄ ) (skor tertinggi + skor terendah

ideal)

= (1 2⁄ )(35+7)

= 21

Simpangan baku ideal (Sbi) = (1 2⁄ )(1 3⁄ ) (skor tertinggi ideal – skor

terendah ideal)

= (1 2⁄ )(1 3⁄ ) (35 - 7)

= (1 6⁄ )(28)

= 4,67

Adapun acuan pengubahan skor menjadi skala lima tersebut menurut

Sukardjo dalam Nur Ngazizah (2011:63) adalah sebagai berikut.

Tabel

Konversi Skor Aktual Menjadi Nilai Skala 5

No Rentang Skor (i) Nilai Kategori

1 X > x + 1,80 Sbi A Sangat baik

2 �̅� + 0,60 Sbi < X ≤ �̅� + 1,80 Sbi B Baik

3 �̅� − 0,60 Sbi < X ≤ �̅� + 0,60 Sbi C Cukup baik

4 �̅� −1,80 Sbi < X ≤ �̅� − 0,60 Sbi D Kurang baik

5 X ≤ �̅� − 1,80 Sbi E Sangat kurang baik

No Rentang Skor (i) Nilai Kategori

1 X > 29,406 A Sangat baik

2 23,802 < X ≤ 29,406 B Baik

3 18,198 < X ≤ 23,802 C Cukup baik

4 12,594 < X ≤ 18,198 D Kurang baik

5 X ≤ 12,594 E Sangat kurang baik

Page 233: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

219

2. Keterampilan proses dasar siswa

Jumlah butir kriteria = 1

Skor tertinggi ideal = ∑ butir kriteria x skor tertinggi

= 1 x 5 = 5

Skor terenah ideal = ∑ butir kriteria x skor terendah

= 1 x 1 = 1

Rerata skor ideal (�̅�) = (1 2⁄ ) (skor tertinggi + skor terendah

ideal)

= (1 2⁄ )(5+1)

= 3

Simpangan baku ideal (Sbi) = (1 2⁄ )(1 3⁄ ) (skor tertinggi ideal – skor

terendah ideal)

= (1 2⁄ )(1 3⁄ ) (5 - 1)

= (1 6⁄ )(4)

= 0,67

Adapun acuan pengubahan skor menjadi skala lima tersebut menurut

Sukardjo dalam Nur Ngazizah (2011:63) adalah sebagai berikut.

Tabel

Konversi Skor Aktual Menjadi Nilai Skala 5

No Rentang Skor (i) Nilai Kategori

1 X > x + 1,80 Sbi A Sangat baik

2 �̅� + 0,60 Sbi < X ≤ �̅� + 1,80 Sbi B Baik

3 �̅� − 0,60 Sbi < X ≤ �̅� + 0,60 Sbi C Cukup baik

4 �̅� −1,80 Sbi < X ≤ �̅� − 0,60 Sbi D Kurang baik

5 X ≤ �̅� − 1,80 Sbi E Sangat kurang baik

No Rentang Skor (i) Nilai Kategori

1 X > 4,206 A Sangat baik

2 3,402 < X ≤ 4,206 B Baik

3 2,598 < X ≤ 3,402 C Cukup baik

4 1,794 < X ≤ 2,598 D Kurang baik

5 X ≤ 1,794 E Sangat kurang baik

Page 234: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

220

HASIL ANGKET RESPON SISWA TERHADAP DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS DISCOVERY LEARNING

NO NIS NAMA SISWA L/P

Aspek yang Dinilai

Jumlah Rerata Keterangan

1 2 3 4 5 6 7 8

1 1417 Afiah Fitriani P 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 Sangat baik

2 1418 Agus Faisal Mahmudi L 5 4 5 5 5 5 4 4 37 4.625 Sangat baik

3 1419 Ajeng Kintan Bestari P 4 4 4 3 4 5 4 4 32 4 baik

4 1420 Akhmad Fauzan Prayogi L 3 4 5 4 4 4 4 4 32 4 baik

5 1421 Anisa Permatasati P 4 4 4 4 5 5 5 4 35 4.375 Sangat baik

6 1422 Anjas Dyasmoko L 5 4 5 4 4 5 5 5 37 4.625 Sangat baik

7 1423 Atlara Cantika Putri P 5 4 4 4 5 4 5 4 35 4.375 Sangat baik

8 1424 Damas Faizal Rafif L 5 4 4 5 4 5 5 4 36 4.5 Sangat baik

9 1425 Dina Kurnia P 5 4 5 4 5 5 5 5 38 4.75 Sangat baik

10 1426 Dwi Nur Aisyah P 4 5 4 4 5 5 5 5 37 4.625 Sangat baik

11 1427 Dwi Sri Puji Lestari P 5 4 5 4 5 5 5 5 38 4.75 Sangat baik

12 1428 Erie Ratna Dewi P 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 baik

13 1429 Fatma Ruspita Meirani P 4 3 4 4 4 5 5 4 33 4.125 Sangat baik

14 1430 Fikri Rojabfudin L 4 4 5 4 3 4 5 4 33 4.125 Sangat baik

15 1431 Hikmah Khoirunnisa P 4 5 5 5 5 5 5 5 39 4.875 Sangat baik

16 1432 Miftakhudin L 4 4 5 4 5 5 4 4 35 4.375 Sangat baik

17 1433 Muhammad Arifaturizal L 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 baik

Lampiran 4c

Page 235: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

221

18 1434 Muhammad Rafiansyah L 4 4 4 4 4 5 5 4 34 4.25 Sangat baik

19 1435 Murni Oktasari P 4 4 4 4 3 5 4 4 32 4 baik

20 1436 Nur Rahman Eka Wardani L 4 5 4 4 3 4 4 4 32 4 baik

21 1437 Prassuta Baruna Sakti L 5 5 5 5 5 5 4 4 38 4.75 Sangat baik

22 1438 Putri Utaminingtyas P 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 Sangat baik

23 1439 Rendy L 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 Sangat baik

24 1440 Rizky Putra Perdana L 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 baik

25 1441 Salammatul Nur Fauza P 4 5 5 5 4 5 5 5 38 4.75 Sangat baik

26 1442 Siti Mustaqimah P 4 4 5 5 4 4 5 4 35 4.375 Sangat baik

27 1443 Sukriati Masruro P 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 Sangat baik

28 1444 Taufik Mutazam L 4 3 4 4 4 4 4 4 31 3.875 Sangat baik

29 1445 Triyani P 4 5 4 4 4 4 5 5 35 4.375 Sangat baik

30 1446 Yenny Masrifah P 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 baik

31 1447 Yunita Hapsari Tiara Putri P 4 4 5 5 5 4 4 4 35 4.375 Sangat baik

Jumlah 134 132 140 134 135 143 142 135 1095 136.9

Rerata 4.32 4.3 4.5 4.3 4.4 4.61 4.6 4.4 35.323 4.4153 Sangat baik

Page 236: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

222

HASIL ANGKET TERHADAP KRITERIA PENERAPAN DESAIN PEMBELAJARAN

NO NIS NAMA SISWA L/P

Aspek yang Dinilai

Jumlah Rerata Keterangan

1 2 3 4 5 6 7

1 1417 Afiah Fitriani P 5 5 5 5 5 5 5 35 5 Sangat baik

2 1418 Agus Faisal Mahmudi L 5 4 5 5 5 5 4 33 4.714 Sangat baik

3 1419 Ajeng Kintan Bestari P 4 4 4 3 4 5 4 28 4 Baik

4 1420 Akhmad Fauzan Prayogi L 3 4 5 4 4 4 4 28 4 Baik

5 1421 Anisa Permatasati P 4 4 4 4 5 5 5 31 4.429 Sangat baik

6 1422 Anjas Dyasmoko L 5 4 5 4 4 5 5 32 4.571 Sangat baik

7 1423 Atlara Cantika Putri P 5 4 4 4 5 4 5 31 4.429 Sangat baik

8 1424 Damas Faizal Rafif L 5 4 4 5 4 5 5 32 4.571 Sangat baik

9 1425 Dina Kurnia P 5 4 5 4 5 5 5 33 4.714 Sangat baik

10 1426 Dwi Nur Aisyah P 4 5 4 4 5 5 5 32 4.571 Sangat baik

11 1427 Dwi Sri Puji Lestari P 5 4 5 4 5 5 5 33 4.714 Sangat baik

12 1428 Erie Ratna Dewi P 4 4 4 4 4 4 4 28 4 Baik

13 1429 Fatma Ruspita Meirani P 4 3 4 4 4 5 5 29 4.143 Sangat baik

14 1430 Fikri Rojabfudin L 4 4 5 4 3 4 5 29 4.143 Sangat baik

15 1431 Hikmah Khoirunnisa P 4 5 5 5 5 5 5 34 4.857 Sangat baik

16 1432 Miftakhudin L 4 4 5 4 5 5 4 31 4.429 Sangat baik

17 1433 Muhammad Arifaturizal L 4 4 4 4 4 4 4 28 4 Baik

Lampiran 4d

Page 237: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

223

18 1434 Muhammad Rafiansyah L 4 4 4 4 4 5 5 30 4.286 Sangat baik

19 1435 Murni Oktasari P 4 4 4 4 3 5 4 28 4 Baik

20 1436 Nur Rahman Eka Wardani L 4 5 4 4 3 4 4 28 4 Baik

21 1437 Prassuta Baruna Sakti L 5 5 5 5 5 5 4 34 4.857 Sangat baik

22 1438 Putri Utaminingtyas P 5 5 5 5 5 5 5 35 5 Sangat baik

23 1439 Rendy L 5 5 5 5 5 5 5 35 5 Sangat baik

24 1440 Rizky Putra Perdana L 4 4 4 4 4 4 4 28 4 Baik

25 1441 Salammatul Nur Fauza P 4 5 5 5 4 5 5 33 4.714 Sangat baik

26 1442 Siti Mustaqimah P 4 4 5 5 4 4 5 31 4.429 Sangat baik

27 1443 Sukriati Masruro P 5 5 5 5 5 5 5 35 5 Sangat baik

28 1444 Taufik Mutazam L 4 3 4 4 4 4 4 27 3.857 Baik

29 1445 Triyani P 4 5 4 4 4 4 5 30 4.286 Sangat baik

30 1446 Yenny Masrifah P 4 4 4 4 4 4 4 28 4 Baik

31 1447 Yunita Hapsari Tiara Putri P 4 4 5 5 5 4 4 31 4.429 Sangat baik

Jumlah 134 132 140 134 135 143 142 960 137.1

Rerata 4.3 4.3 4.5 4.3 4.4 4.6 4.6 30.968 4.424 Sangat baik

Page 238: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

224

HASIL ANGKET TERHADAP KRITERIA PENERAPAN

KETERAMPILAN PROSES DASAR

NO NIS NAMA SISWA L/

P

Aspek

yang

Dinilai Jumlah Rerata Keterangan

8

1 1417 Afiah Fitriani P 5 5 5 Sangat baik

2 1418 Agus Faisal Mahmudi L 4 4 4 Baik

3 1419 Ajeng Kintan Bestari P 4 4 4 Baik

4 1420 Akhmad Fauzan Prayogi L 4 4 4 Baik

5 1421 Anisa Permatasati P 4 4 4 Baik

6 1422 Anjas Dyasmoko L 5 5 5 Sangat baik

7 1423 Atlara Cantika Putri P 4 4 4 Baik

8 1424 Damas Faizal Rafif L 4 4 4 Baik

9 1425 Dina Kurnia P 5 5 5 Sangat baik

10 1426 Dwi Nur Aisyah P 5 5 5 Sangat baik

11 1427 Dwi Sri Puji Lestari P 5 5 5 Sangat baik

12 1428 Erie Ratna Dewi P 4 4 4 Baik

13 1429 Fatma Ruspita Meirani P 4 4 4 Baik

14 1430 Fikri Rojabfudin L 4 4 4 Baik

15 1431 Hikmah Khoirunnisa P 5 5 5 Sangat baik

16 1432 Miftakhudin L 4 4 4 Baik

17 1433 Muhammad Arifaturizal L 4 4 4 Baik

18 1434 Muhammad Rafiansyah L 4 4 4 Baik

19 1435 Murni Oktasari P 4 4 4 Baik

20 1436 Nur Rahman Eka Wa L 4 4 4 Baik

21 1437 Prassuta Baruna Sakti L 4 4 4 Baik

22 1438 Putri Utaminingtyas P 5 5 5 Sangat baik

23 1439 Rendy L 5 5 5 Sangat baik

24 1440 Rizky Putra Perdana L 4 4 4 Baik

25 1441 Salammatul Nur Fauza P 5 5 5 Sangat baik

26 1442 Siti Mustaqimah P 4 4 4 Baik

27 1443 Sukriati Masruro P 5 5 5 Sangat baik

28 1444 Taufik Mutazam L 4 4 4 Baik

29 1445 Triyani P 5 5 5 Sangat baik

30 1446 Yenny Masrifah P 4 4 4 Baik

31 1447 Yunita Hapsari Tiara P P 4 4 4 Baik

Jumlah 135 135 135

Rerata 4.354 4.354 4.35484 Sangat baik

Page 239: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

225

Page 240: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

226

Page 241: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

227

Page 242: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

228

Page 243: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

229

Page 244: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

230

Page 245: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

231

Page 246: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

232

Page 247: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

233

HASIL KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN

MENGGUNAKAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS DISCOVERY LEARNING

No Komponen yang Dinilai

Pertemuan

I

Pertemuan

II

Pertemuan

III

Pertemuan

IV

Pertemuan

V Jumlah Rerata

A B A B A B A B A B

Pendahuluan

1 Guru membuka pembelajaran dengan salam dan doa 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 46 4.6

2 Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari/disampaikan

4 4 3 4 5 4 5 5 5 5 44 4.4

3 Menyampaikan SK, KD, indikator, dan tujuan

pembelajaran 4 5 4 5 3 5 4 5 4 5 44 4.4

Kegiatan Inti

a. Orientasi

4

Guru mengarahkan apersepsi dengan memberikan

pertanyaan tentang kehidupan sehari-hari yang

berkaitan dengan materi yang akan dipelajari.

5 4 4 3 4 4 4 5 4 5 42 4.2

b. Merumuskan Masalah

5

Guru menginstruksi dan membimbing siswa untuk

mendiskusikan bagaimana mengklasifikasikan ateri

yang akan dipelajari

5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 46 4.6

c. Menyusun Hipotesis

Lampiran 4f

Page 248: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

234

6 Guru membimbing siswa untk mepresentasikan hasil

dari diskusi materi yang dipelajari 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 45 4.5

d. Mengumpulkan Data

7 Guru menerangkan materi yang dipelajari detail

dengan perumusan konsep 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 44 4.4

e. Menguji Hipotesis

8 Guru membuktikan materi yang dipelajari

menggunakan demonstrasi atau praktikum sederhana 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 46 4.6

f. Merumuskan Kesimpulan

9 Guru mengarahkan dan membantu siswa untuk menyimpulkan konsep materi yang dipelajari

4 5 3 5 4 4 4 4 4 4 41 4.1

Penutup

10

Guru memberikan evaluai proses belajar dengan

memberikan kuis kepada siswa tentang materi yang di

diskusikan sebelumnya

4 4 3 4 5 5 4 5 4 5 43 4.3

11 Guru memberikan penilaian kepada siswa 4 4 3 4 3 4 4 5 4 5 40 4

12 Guru memberikan tugas mandiri kepada siswa 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 47 4.7

13 Guru menutup pembelajaran dengan salam 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 48 4.8

Jumlah 58 60 51 59 55 61 57 59 57 59 576 57.6

Rerata 4.46 4.62 3.92 4.54 4.23 4.69 4.38 4.54 4.38 4.54 44.3077 4.43077

A = Observer 1

B = Observer 2

Page 249: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

235

LEMBAR KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN

PERTEMUAN I

Satuan Pendidikan : SMA N 11 Purworejo

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : X/4

Alokasi Waktu : 1 x 45 menit

Keterangan:

1 = Sangat kurang baik 3 = Cukup baik 5 = Sangat baik

2 = Kurang baik 4 = Baik

No Komponen yang Dinilai

Skor

Validasi A - B A + B (A -

B)/(A+B)

{1-|(A-

B)/(A+B)|}

{1-|(A-

B)/(A+B)|}*100% A B

Pendahuluan

1 Guru membuka pembelajaran dengan salam dan doa 5 5 0 10 0 1 100%

2 Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari/disampaikan 4 4 0 8 0 1 100%

3 Menyampaikan SK, KD, indikator, dan tujuan pembelajaran 4 5 1 9 0.111111 0.88888888 89%

Kegiatan Inti

a. Orientasi

4

Guru mengarahkan apersepsi dengan memberikan pertanyaan

tentang kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi yang

akan dipelajari.

5 4 1 9 0.111111 0.88888888 89%

b. Merumuskan Masalah

Lampiran 4g

Page 250: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

236

5

Guru menginstruksi dan membimbing siswa untuk

mendiskusikan bagaimana mengklasifikasikan ateri yang akan

dipelajari

5 5 0 10 0 1 100%

c. Menyusun Hipotesis

6 Guru membimbing siswa untk mepresentasikan hasil dari diskusi

materi yang dipelajari 4 5 1 9 0.111111 0.88888888 89%

d. Mengumpulkan Data

7 Guru menerangkan materi yang dipelajari detail dengan

perumusan konsep 4 4 0 8 0 1 100%

e. Menguji Hipotesis

8 Guru membuktikan materi yang dipelajari menggunakan

demonstrasi atau praktikum sederhana 5 5 0 10 0 1 100%

f. Merumuskan Kesimpulan

9 Guru mengarahkan dan membantu siswa untuk menyimpulkan

konsep materi yang dipelajari 4 5 1 9 0.111111 0.88888888 89%

Penutup

10 Guru memberikan evaluai proses belajar dengan memberikan

kuis kepada siswa tentang materi yang di diskusikan sebelumnya 4 4 0 8 0 1 100%

11 Guru memberikan penilaian kepada siswa 4 4 0 8 0 1 100%

12 Guru memberikan tugas mandiri kepada siswa 5 5 0 10 0 1 100%

13 Guru menutup pembelajaran dengan salam 5 5 0 10 0 1 100%

Jumlah 58 60 4 118 0.4444444 12.5555555 1256%

Rerata 4.5 4.6 0.308 9.076 0.034188 0.96581196 97%

Page 251: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

237

LEMBAR KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN

PERTEMUAN II

Satuan Pendidikan : SMA N 11 Purworejo

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : X/4

Alokasi Waktu : 1 x 45 menit

Keterangan:

1 = Sangat kurang baik 3 = Cukup baik 5 = Sangat baik

2 = Kurang baik 4 = Baik

No Komponen yang Dinilai

Skor

Validasi A - B A + B (A -

B)/(A+B)

{1-|(A-

B)/(A+B)|}

{1-|(A-

B)/(A+B)|}*100% A B

Pendahuluan

1 Guru membuka pembelajaran dengan salam dan doa 5 5 0 10 0 1 100%

2 Guru mmenyampaikan materi yang akan dipelajari/disampaikan 3 4 1 7 0.142857 0.85714285 86%

3 Menyampaikan SK, KD, indikator, dan tujuan pembelajaran 4 5 1 9 0.111111 0.88888888 89%

Kegiatan Inti

a. Orientasi

4

Guru mengarahkan apersepsi dengan memberikan pertanyaan

tentang kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi yang

akan dipelajari.

4 3 1 7 0.142857 0.85714285

7 86%

b. Merumuskan Masalah

Page 252: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

238

5

Guru menginstruksi dan membimbing siswa untuk

mendiskusikan bagaimana mengklasifikasikan ateri yang akan

dipelajari

4 5 1 9 0.111111 0.88888888 89%

c. Menyusun Hipotesis

6 Guru membimbing siswa untk mepresentasikan hasil dari diskusi

materi yang dipelajari 4 5 1 9 0.111111 0.88888888 89%

d. Mengumpulkan Data

7 Guru menerangkan materi yang dipelajari detail dengan

perumusan konsep 4 5 1 9 0.111111 0.88888888 89%

e. Menguji Hipotesis

8 Guru membuktikan materi yang dipelajari menggunakan

demonstrasi atau praktikum sederhana 4 4 0 8 0 1 100%

f. Merumuskan Kesimpulan

9 Guru mengarahkan dan membantu siswa untuk menyimpulkan

konsep materi yang dipelajari 3 5 2 8 0,25 0.75 75%

Penutup

10 Guru memberikan evaluai proses belajar dengan memberikan

kuis kepada siswa tentang materi yang di diskusikan sebelumnya 3 4 1 7 0.142857 0.85714285 86%

11 Guru memberikan penilaian kepada siswa 3 4 1 7 0.142857 0.85714285 86%

12 Guru memberikan tugas mandiri kepada siswa 5 5 0 10 0 1 100%

13 Guru menutup pembelajaran dengan salam 5 5 0 10 0 1 100%

Jumlah 51 59 10 110 1.015873 11.7341269 1174%

Rerata 3.9 4.5 0.769 8.461 0.0781441 0.90262515 90%

Page 253: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

239

LEMBAR KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN

PERTEMUAN III

Satuan Pendidikan : SMA N 11 Purworejo

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : X/4

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Keterangan:

1 = Sangat kurang baik 3 = Cukup baik 5 = Sangat baik

2 = Kurang baik 4 = Baik

No Komponen yang Dinilai

Skor

Validasi A - B A + B (A -

B)/(A+B)

{1-|(A-

B)/(A+B)|}

{1-|(A-

B)/(A+B)|}*100% A B

Pendahuluan

1 Guru membuka pembelajaran dengan salam dan doa 5 5 0 10 0 1 100%

2 Guru mmenyampaikan materi yang akan dipelajari/disampaikan 5 4 1 9 0.111111 0.88888888 89%

3 Menyampaikan SK, KD, indikator, dan tujuan pembelajaran 3 5 2 8 0,25 0.75 75%

Kegiatan Inti

a. Orientasi

4

Guru mengarahkan apersepsi dengan memberikan pertanyaan

tentang kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi yang

akan dipelajari.

4 4 0 8 0 1 100%

b. Merumuskan Masalah

Page 254: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

240

5

Guru menginstruksi dan membimbing siswa untuk

mendiskusikan bagaimana mengklasifikasikan ateri yang akan

dipelajari

4 5 1 9 0.111111 0.88888888 89%

c. Menyusun Hipotesis

6 Guru membimbing siswa untk mepresentasikan hasil dari diskusi

materi yang dipelajari 4 5 1 9 0.111111 0.88888888 89%

d. Mengumpulkan Data

7 Guru menerangkan materi yang dipelajari detail dengan

perumusan konsep 4 5 1 9 0.111111 0.88888888 89%

e. Menguji Hipotesis

8 Guru membuktikan materi yang dipelajari menggunakan

demonstrasi atau praktikum sederhana 5 5 0 10 0 1 100%

f. Merumuskan Kesimpulan

9 Guru mengarahkan dan membantu siswa untuk menyimpulkan

konsep materi yang dipelajari 4 4 0 8 0 1 100%

Penutup

10 Guru memberikan evaluai proses belajar dengan memberikan

kuis kepada siswa tentang materi yang di diskusikan sebelumnya 5 5 0 10 0 1 100%

11 Guru memberikan penilaian kepada siswa 3 4 1 7 0.142857 0.85714285 86%

12 Guru memberikan tugas mandiri kepada siswa 4 5 1 9 0.111111 0.88888888 89%

13 Guru menutup pembelajaran dengan salam 5 5 0 10 0 1 100%

Jumlah 55 61 8 116 0.6984127 12.0515873 1206%

Rerata 4.2 4.6 0.615 8.923 0.0537241 0.92704517 93%

Page 255: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

241

LEMBAR KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN

PERTEMUAN IV

Satuan Pendidikan : SMA N 11 Purworejo

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : X/4

Alokasi Waktu : 1 x 45 menit

Keterangan:

1 = Sangat kurang baik 3 = Cukup baik 5 = Sangat baik

2 = Kurang baik 4 = Baik

No Komponen yang Dinilai

Skor

Validasi A - B A + B (A -

B)/(A+B)

{1-|(A-

B)/(A+B)|}

{1-|(A-

B)/(A+B)|}*100% A B

Pendahuluan

1 Guru membuka pembelajaran dengan salam dan doa 4 4 0 8 0 1 100%

2 Guru mmenyampaikan materi yang akan dipelajari/disampaikan 5 5 0 10 0 1 100%

3 Menyampaikan SK, KD, indikator, dan tujuan pembelajaran 4 5 1 9 0.111111 0.88888888 89%

Kegiatan Inti

a. Orientasi

4

Guru mengarahkan apersepsi dengan memberikan pertanyaan

tentang kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi yang

akan dipelajari.

4 5 1 9 0.111111 0.88888888 89%

Page 256: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

242

b. Merumuskan Masalah

5

Guru menginstruksi dan membimbing siswa untuk

mendiskusikan bagaimana mengklasifikasikan ateri yang akan

dipelajari

4 5 1 9 0.111111 0.88888888 89%

c. Menyusun Hipotesis

6 Guru membimbing siswa untk mepresentasikan hasil dari diskusi

materi yang dipelajari 4 5 1 9 0.111111 0.88888888 89%

d. Mengumpulkan Data

7 Guru menerangkan materi yang dipelajari detail dengan

perumusan konsep 5 4 1 9 0.111111 0.88888888 89%

e. Menguji Hipotesis

8 Guru membuktikan materi yang dipelajari menggunakan

demonstrasi atau praktikum sederhana 5 4 1 9 0.111111 0.88888888 89%

f. Merumuskan Kesimpulan

9 Guru mengarahkan dan membantu siswa untuk menyimpulkan

konsep materi yang dipelajari 4 4 0 8 0 1 100%

Penutup

10 Guru memberikan evaluai proses belajar dengan memberikan

kuis kepada siswa tentang materi yang di diskusikan sebelumnya 4 5 1 9 0.111111 0.88888888 89%

11 Guru memberikan penilaian kepada siswa 4 5 1 9 0.111111 0.88888888 89%

12 Guru memberikan tugas mandiri kepada siswa 5 4 1 9 0.111111 0.88888888 89%

13 Guru menutup pembelajaran dengan salam 5 4 1 9 0.111111 0.88888888 89%

Jumlah 57 59 10 116 1.1111111 11.8888888 1190%

Rerata 4.3 4.5 0.769 8.923 0.0854701 0.91452991 92%

Page 257: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

243

LEMBAR KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN

PERTEMUAN V

Satuan Pendidikan : SMA N 11 Purworejo

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : X/4

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Keterangan:

1 = Sangat kurang baik 3 = Cukup baik 5 = Sangat baik

2 = Kurang baik 4 = Baik

No Komponen yang Dinilai

Skor

Validasi A - B A + B (A -

B)/(A+B)

{1-|(A-

B)/(A+B)|}

{1-|(A-

B)/(A+B)|}*100% A B

Pendahuluan

1 Guru membuka pembelajaran dengan salam dan doa 4 4 0 8 0 1 100%

2 Guru mmenyampaikan materi yang akan dipelajari/disampaikan 5 5 0 10 0 1 100%

3 Menyampaikan SK, KD, indikator, dan tujuan pembelajaran 4 5 1 9 0.111111111 0.88888888 89%

Kegiatan Inti

a. Orientasi

4

Guru mengarahkan apersepsi dengan memberikan pertanyaan

tentang kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi yang

akan dipelajari.

4 5 1 9 0.111111111 0.88888888 89%

Page 258: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

244

b. Merumuskan Masalah

5

Guru menginstruksi dan membimbing siswa untuk

mendiskusikan bagaimana mengklasifikasikan ateri yang akan

dipelajari

4 5 1 9 0.111111111 0.88888888 89%

c. Menyusun Hipotesis

6 Guru membimbing siswa untk mepresentasikan hasil dari diskusi

materi yang dipelajari 4 5 1 9 0.111111111 0.88888888 89%

d. Mengumpulkan Data

7 Guru menerangkan materi yang dipelajari detail dengan

perumusan konsep 5 4 1 9 0.111111111 0.88888888 89%

e. Menguji Hipotesis

8 Guru membuktikan materi yang dipelajari menggunakan

demonstrasi atau praktikum sederhana 5 4 1 9 0.111111111 0.88888888 89%

f. Merumuskan Kesimpulan

9 Guru mengarahkan dan membantu siswa untuk menyimpulkan

konsep materi yang dipelajari 4 4 0 8 0 1 100%

Penutup

10 Guru memberikan evaluai proses belajar dengan memberikan

kuis kepada siswa tentang materi yang di diskusikan sebelumnya 4 5 1 9 0.111111111 0.88888888 89%

11 Guru memberikan penilaian kepada siswa 4 5 1 9 0.111111111 0.88888888 89%

12 Guru memberikan tugas mandiri kepada siswa 5 4 1 9 0.111111111 0.88888888 89%

13 Guru menutup pembelajaran dengan salam 5 4 1 9 0.111111111 0.88888888 89%

Jumlah 57 59 10 116 1.11111111 11.8888888 1190%

Rerata 4.3 4.5 0.769 8.923 0.085470085 0.91452991 92%

Page 259: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

245

Page 260: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

246

Page 261: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

247

Page 262: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

248

Page 263: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

249

KONVERSI SKOR PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES DASAR

SISWA

Jumlah butir kriteria = 12

Skor tertinggi ideal = ∑ butir kriteria x skor tertinggi

= 12 x 5 = 60

Skor terenah ideal = ∑ butir kriteria x skor terendah

= 12 x 1 = 12

Rerata skor ideal (�̅�) = (1 2⁄ ) (skor tertinggi + skor terendah

ideal)

= (1 2⁄ )(60+12)

= 36

Simpangan baku ideal (Sbi) = (1 2⁄ )(1 3⁄ ) (skor tertinggi ideal – skor

terendah ideal)

= (1 2⁄ )(1 3⁄ ) (60 - 12)

= (1 6⁄ )(48)

= 8

Adapun acuan pengubahan skor menjadi skala lima tersebut menurut

Sukardjo dalam Nur Ngazizah (2011: 63) adalah sebagai berikut.

Tabel

Konversi Skor Aktual Menjadi Nilai Skala 5

No Rentang Skor (i) Nilai Kategori

1 X > x + 1,80 Sbi A Sangat baik

2 �̅� + 0,60 Sbi < X ≤ �̅� + 1,80 Sbi B Baik

3 �̅� − 0,60 Sbi < X ≤ �̅� + 0,60 Sbi C Cukup baik

4 �̅� −1,80 Sbi < X ≤ �̅� − 0,60 Sbi D Kurang baik

5 X ≤ �̅� − 1,80 Sbi E Sangat kurang baik

No Rentang Skor (i) Nilai Kategori

1 X > 50,4 A Sangat baik

2 40,8 < X ≤ 50,4 B Baik

3 31,2 < X ≤ 40,8 C Cukup baik

4 21,2 < X ≤ 31,2 D Kurang baik

Lampiran 4i

Page 264: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

250

1. Observasi

Jumlah butir kriteria = 2

Skor tertinggi ideal = ∑ butir kriteria x skor tertinggi

= 2 x 5 = 10

Skor terenah ideal = ∑ butir kriteria x skor terendah

= 2 x 1 = 2

Rerata skor ideal (�̅�) = (1 2⁄ ) (skor tertinggi + skor terendah

ideal)

= (1 2⁄ )(10+2)

= 6

Simpangan baku ideal (Sbi) = (1 2⁄ )(1 3⁄ ) (skor tertinggi ideal – skor

terendah ideal)

= (1 2⁄ )(1 3⁄ ) (10 - 2)

= (1 6⁄ )(8)

= 1,34

Adapun acuan pengubahan skor menjadi skala lima tersebut menurut

Sukardjo dalam Nur Ngazizah (2011:63) adalah sebagai berikut.

Tabel

Konversi Skor Aktual Menjadi Nilai Skala 5

No Rentang Skor (i) Nilai Kategori

1 X > x + 1,80 Sbi A Sangat baik

2 �̅� + 0,60 Sbi < X ≤ �̅� + 1,80 Sbi B Baik

3 �̅� − 0,60 Sbi < X ≤ �̅� + 0,60 Sbi C Cukup baik

4 �̅� −1,80 Sbi < X ≤ �̅� − 0,60 Sbi D Kurang baik

5 X ≤ �̅� − 1,80 Sbi E Sangat kurang baik

No Rentang Skor (i) Nilai Kategori

1 X > 8,412 A Sangat baik

2 6,804 < X ≤ 8,412 B Baik

3 5,196 < X ≤ 6,804 C Cukup baik

4 3,588 < X ≤ 5,196 D Kurang baik

5 X ≤ 3,588 E Sangat kurang baik

Page 265: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

251

2. Prediksi

Jumlah butir kriteria = 2

Skor tertinggi ideal = ∑ butir kriteria x skor tertinggi

= 2 x 5 = 10

Skor terenah ideal = ∑ butir kriteria x skor terendah

= 2 x 1 = 2

Rerata skor ideal (�̅�) = (1 2⁄ ) (skor tertinggi + skor terendah

ideal)

= (1 2⁄ )(10+2)

= 6

Simpangan baku ideal (Sbi) = (1 2⁄ )(1 3⁄ ) (skor tertinggi ideal – skor

terendah ideal)

= (1 2⁄ )(1 3⁄ ) (10 - 2)

= (1 6⁄ )(8)

= 1,34

Adapun acuan pengubahan skor menjadi skala lima tersebut menurut

Sukardjo dalam Nur Ngazizah (2011:63) adalah sebagai berikut.

Tabel

Konversi Skor Aktual Menjadi Nilai Skala 5

No Rentang Skor (i) Nilai Kategori

1 X > x + 1,80 Sbi A Sangat baik

2 �̅� + 0,60 Sbi < X ≤ �̅� + 1,80 Sbi B Baik

3 �̅� − 0,60 Sbi < X ≤ �̅� + 0,60 Sbi C Cukup baik

4 �̅� −1,80 Sbi < X ≤ �̅� − 0,60 Sbi D Kurang baik

5 X ≤ �̅� − 1,80 Sbi E Sangat kurang baik

No Rentang Skor (i) Nilai Kategori

1 X > 8,412 A Sangat baik

2 6,804 < X ≤ 8,412 B Baik

3 5,196 < X ≤ 6,804 C Cukup baik

4 3,588 < X ≤ 5,196 D Kurang baik

5 X ≤ 3,588 E Sangat kurang baik

Page 266: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

252

3. Klasifikasi

Jumlah butir kriteria = 2

Skor tertinggi ideal = ∑ butir kriteria x skor tertinggi

= 2 x 5 = 10

Skor terenah ideal = ∑ butir kriteria x skor terendah

= 2 x 1 = 2

Rerata skor ideal (�̅�) = (1 2⁄ ) (skor tertinggi + skor terendah

ideal)

= (1 2⁄ )(10+2)

= 6

Simpangan baku ideal (Sbi) = (1 2⁄ )(1 3⁄ ) (skor tertinggi ideal – skor

terendah ideal)

= (1 2⁄ )(1 3⁄ ) (10 - 2)

= (1 6⁄ )(8)

= 1,34

Adapun acuan pengubahan skor menjadi skala lima tersebut menurut

Sukardjo dalam Nur Ngazizah (2011:63) adalah sebagai berikut.

Tabel

Konversi Skor Aktual Menjadi Nilai Skala 5

No Rentang Skor (i) Nilai Kategori

1 X > x + 1,80 Sbi A Sangat baik

2 �̅� + 0,60 Sbi < X ≤ �̅� + 1,80 Sbi B Baik

3 �̅� − 0,60 Sbi < X ≤ �̅� + 0,60 Sbi C Cukup baik

4 �̅� −1,80 Sbi < X ≤ �̅� − 0,60 Sbi D Kurang baik

5 X ≤ �̅� − 1,80 Sbi E Sangat kurang baik

No Rentang Skor (i) Nilai Kategori

1 X > 8,412 A Sangat baik

2 6,804 < X ≤ 8,412 B Baik

3 5,196 < X ≤ 6,804 C Cukup baik

4 3,588 < X ≤ 5,196 D Kurang baik

5 X ≤ 3,588 E Sangat kurang baik

Page 267: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

253

4. Mengukur

Jumlah butir kriteria = 2

Skor tertinggi ideal = ∑ butir kriteria x skor tertinggi

= 2 x 5 = 10

Skor terenah ideal = ∑ butir kriteria x skor terendah

= 2 x 1 = 2

Rerata skor ideal (�̅�) = (1 2⁄ ) (skor tertinggi + skor terendah

ideal)

= (1 2⁄ )(10+2)

= 6

Simpangan baku ideal (Sbi) = (1 2⁄ )(1 3⁄ ) (skor tertinggi ideal – skor

terendah ideal)

= (1 2⁄ )(1 3⁄ ) (10 - 2)

= (1 6⁄ )(8)

= 1,34

Adapun acuan pengubahan skor menjadi skala lima tersebut menurut

Sukardjo dalam Nur Ngazizah (2011: 63) adalah sebagai berikut.

Tabel

Konversi Skor Aktual Menjadi Nilai Skala 5

No Rentang Skor (i) Nilai Kategori

1 X > x + 1,80 Sbi A Sangat baik

2 �̅� + 0,60 Sbi < X ≤ �̅� + 1,80 Sbi B Baik

3 �̅� − 0,60 Sbi < X ≤ �̅� + 0,60 Sbi C Cukup baik

4 �̅� −1,80 Sbi < X ≤ �̅� − 0,60 Sbi D Kurang baik

5 X ≤ �̅� − 1,80 Sbi E Sangat kurang baik

No Rentang Skor (i) Nilai Kategori

1 X > 8,412 A Sangat baik

2 6,804 < X ≤ 8,412 B Baik

3 5,196 < X ≤ 6,804 C Cukup baik

4 3,588 < X ≤ 5,196 D Kurang baik

5 X ≤ 3,588 E Sangat kurang baik

Page 268: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

254

5. Mengkomunikasikan

Jumlah butir kriteria = 2

Skor tertinggi ideal = ∑ butir kriteria x skor tertinggi

= 2 x 5 = 10

Skor terenah ideal = ∑ butir kriteria x skor terendah

= 2 x 1 = 2

Rerata skor ideal (�̅�) = (1 2⁄ ) (skor tertinggi + skor terendah

ideal)

= (1 2⁄ )(10+2)

= 6

Simpangan baku ideal (Sbi) = (1 2⁄ )(1 3⁄ ) (skor tertinggi ideal – skor

terendah ideal)

= (1 2⁄ )(1 3⁄ ) (10 - 2)

= (1 6⁄ )(8)

= 1,34

Adapun acuan pengubahan skor menjadi skala lima tersebut menurut

Sukardjo dalam Nur Ngazizah (2011: 63) adalah sebagai berikut.

Tabel

Konversi Skor Aktual Menjadi Nilai Skala 5

No Rentang Skor (i) Nilai Kategori

1 X > x + 1,80 Sbi A Sangat baik

2 �̅� + 0,60 Sbi < X ≤ �̅� + 1,80 Sbi B Baik

3 �̅� − 0,60 Sbi < X ≤ �̅� + 0,60 Sbi C Cukup baik

4 �̅� −1,80 Sbi < X ≤ �̅� − 0,60 Sbi D Kurang baik

5 X ≤ �̅� − 1,80 Sbi E Sangat kurang baik

No Rentang Skor (i) Nilai Kategori

1 X > 8,412 A Sangat baik

2 6,804 < X ≤ 8,412 B Baik

3 5,196 < X ≤ 6,804 C Cukup baik

4 3,588 < X ≤ 5,196 D Kurang baik

5 X ≤ 3,588 E Sangat kurang baik

Page 269: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

255

6. Menyimpulkan

Jumlah butir kriteria = 2

Skor tertinggi ideal = ∑ butir kriteria x skor tertinggi

= 2 x 5 = 10

Skor terenah ideal = ∑ butir kriteria x skor terendah

= 2 x 1 = 2

Rerata skor ideal (�̅�) = (1 2⁄ ) (skor tertinggi + skor terendah

ideal)

= (1 2⁄ )(10+2)

= 6

Simpangan baku ideal (Sbi) = (1 2⁄ )(1 3⁄ ) (skor tertinggi ideal – skor

terendah ideal)

= (1 2⁄ )(1 3⁄ ) (10 - 2)

= (1 6⁄ )(8)

= 1,34

Adapun acuan pengubahan skor menjadi skala lima tersebut menurut

Sukardjo dalam Nur Ngazizah (2011: 63) adalah sebagai berikut.

Tabel

Konversi Skor Aktual Menjadi Nilai Skala 5

No Rentang Skor (i) Nilai Kategori

1 X > x + 1,80 Sbi A Sangat baik

2 �̅� + 0,60 Sbi < X ≤ �̅� + 1,80 Sbi B Baik

3 �̅� − 0,60 Sbi < X ≤ �̅� + 0,60 Sbi C Cukup baik

4 �̅� −1,80 Sbi < X ≤ �̅� − 0,60 Sbi D Kurang baik

5 X ≤ �̅� − 1,80 Sbi E Sangat kurang baik

No Rentang Skor (i) Nilai Kategori

1 X > 8,412 A Sangat baik

2 6,804 < X ≤ 8,412 B Baik

3 5,196 < X ≤ 6,804 C Cukup baik

4 3,588 < X ≤ 5,196 D Kurang baik

5 X ≤ 3,588 E Sangat kurang baik

Page 270: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

256

DATA HASIL PERHITUNGAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES DASAR PADA SISWA

DATA KETERAMPILAN PROSES DASAR

(DATA AWAL)

No Nama Siswa Aspek yang Dinilai

Jumlah Rerata

1 2 3 4 5 6

1 Afiah Fitriani 3 3 5 6 4 4 25 4.166667

2 Agus Faisal Mahmudi 4 3 5 5 5 4 26 4.333333

3 Ajeng Kintan Bestari 5 4 3 6 5 3 26 4.333333

4 Akhmad Fauzan Prayogi 4 4 6 3 4 3 24 4

5 Anisa Permatasati 5 5 5 5 5 5 30 5

6 Anjas Dyasmoko 5 5 5 5 5 5 30 5

7 Atlara Cantika Putri 3 5 4 3 5 6 26 4.333333

8 Damas Faizal Rafif 3 4 4 3 3 4 21 3.5

9 Dina Kurnia 5 3 5 3 3 4 23 3.833333

10 Dwi Nur Aisyah 4 3 3 4 3 5 22 3.666667

11 Dwi Sri Puji Lestari 3 3 3 4 3 3 19 3.166667

12 Erie Ratna Dewi 3 4 4 4 4 4 23 3.833333

13 Fatma Ruspita Meirani 3 3 3 3 4 4 20 3.333333

14 Fikri Rojabfudin 3 4 3 5 4 3 22 3.666667

15 Hikmah Khoirunnisa 2 4 4 4 4 3 21 3.5

16 Miftakhudin 3 4 4 3 5 5 24 4

17 Muhammad Arifaturizal 4 5 5 4 5 5 28 4.666667

18 Muhammad Rafiansyah 4 5 5 5 3 3 25 4.166667

19 Murni Oktasari 4 5 3 4 4 3 23 3.833333

20 Nur Rahman Eka W 4 3 3 4 3 5 22 3.666667

21 Prassuta Baruna Sakti 4 4 5 3 5 4 25 4.166667

22 Putri Utaminingtyas 3 4 5 4 3 4 23 3.833333

23 Rendy 4 3 5 5 3 4 24 4

24 Rizky Putra Perdana 4 5 5 4 5 5 28 4.666667

25 Salammatul Nur Fauza 4 4 5 4 4 5 26 4.333333

26 Siti Mustaqimah 4 4 5 4 6 4 27 4.5

27 Sukriati Masruro 4 5 4 4 5 4 26 4.333333

28 Taufik Mutazam 4 5 5 5 5 5 29 4.833333

29 Triyani 3 3 3 5 6 4 24 4

Lampiran 4j

Page 271: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

257

30 Yenny Masrifah 3 3 5 5 3 3 22 3.666667

31 Yunita Hapsari Tiara P 4 4 3 3 5 5 24 4

Jumlah 115 123 132 129 131 128 758 126.33

Rerata 3.71 3.97 4.26 4.16 4.23 4.13 24.45161 4.07526

Keterangan:

A1 = Aspek 1 = Pengamatan (observasi)

A2 = Aspek 2 = Prediksi (hipotesis)

A3 = Aspek 3 = Klasifikasi

A4 = Aspek 4 = Mengukur

A5 = Aspek 5 = Komunikasi

A6 = Aspek 6 = Menyimpulkan

Page 272: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

258

ANALISIS DATA PERSENTASE KETERAMPILAN PROSES

(DATA AWAL)

A. Analisis Data Tiap Aspek

1. Pengamatan (observasi)

�̅� =∑ 𝑥

𝑛× 100% =

55 + 60

310× 100% =

115

310× 100% = 37,10%

2. Prediksi

�̅� =∑ 𝑥

𝑛× 100% =

59 + 64

310× 100% =

123

310× 100% = 39,67%

3. Klasifikasi

�̅� =∑ 𝑥

𝑛× 100% =

64 + 68

310× 100% =

132

310× 100% = 42,58%

4. Mengukur

�̅� =∑ 𝑥

𝑛× 100% =

59 + 70

310× 100% =

129

310× 100% = 41,61%

5. Komunikasi

�̅� =∑ 𝑥

𝑛× 100% =

62 + 69

310× 100% =

131

310× 100% = 42,26%

6. Menyimpulkan

�̅� =∑ 𝑥

𝑛× 100% =

65 + 63

310× 100% =

128

310× 100% = 41,29%

B. Analisis Data keseluruhan Aspek

�̅� =∑ 𝑥

𝑛=

37.1 + 39.67 + 42.58 + 41.61 + 42.26 + 41.29%

6

=244,51%

6= 40,75%

Page 273: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

259

PENGUKURAN DAN PENAFSIRAN HASIL PENGUKURAN

KETERAMPILAN PROSES

Menurut Ismet dan Hariyanto (2014: 206-207) pengukuran dan penafsiran hasil

pengukuran yaitu sebagai berikut:

Jumlah Kriteria Indikator = 12

Skor Tertinggi = 12 x 5 = 60

Skor Terendah = 12 x 1 = 12

1. Skor Batas Bawah Kategori Sangat Tinggi

Kategori sangat tinggi = 0,80 x 60 = 48

48

60× 100% =

8

10× 100% = 80%

2. Skor Batas Bawah Kategori Tinggi

Kategori tinggi = 0,70 x 60 = 42

42

60× 100% =

7

10× 100% = 70%

3. Skor Batas Bawah Kategori Rendah

Kategori rendah = 0,50 x 60 = 30

30

60× 100% =

5

10× 100% = 50%

4. Skor Batas Bawah Kategori Sangat Rendah. Kategori sangat rendah < 50%

Kategori Keterampilan Proses Siswa

No. Skor Peserta Didik Kategori Sikap Ilmiah

1. ≥80% Sangat Tinggi/Sangat Baik

2. 70% ≤ x <80% Tinggi/Baik

3. 50% ≤ x < 70% Rendang/Kurang

4. <50% Sangat Rendah/Sangat Kurang

Jadi, kategori keterampilan proses siswa termasuk sangat rendah karena <

50%.

Page 274: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

260

DATA KETERAMPILAN PROSES DASAR

(DATA AKHIR)

Pertemuan 1

No Nama Siswa Aspek

Jumlah Rerata 1 2 3 4 5 6

1 Afiah Fitriani 8 7 7 7 7 7 43 7.16667

2 Agus Faisal Mahmudi 9 7 6 6 7 7 42 7

3 Ajeng Kintan Bestari 9 9 8 5 9 6 46 7.66667

4 Akhmad Fauzan Prayogi 7 8 6 8 8 8 45 7.5

5 Anisa Permatasati 7 7 7 7 7 7 42 7

6 Anjas Dyasmoko 8 7 7 7 8 8 45 7.5

7 Atlara Cantika Putri 9 8 9 7 7 8 48 8

8 Damas Faizal Rafif 9 7 5 6 9 7 43 7.16667

9 Dina Kurnia 9 7 7 6 7 9 45 7.5

10 Dwi Nur Aisyah 8 9 9 6 10 6 48 8

11 Dwi Sri Puji Lestari 9 7 7 8 6 9 46 7.66667

12 Erie Ratna Dewi 8 9 8 9 9 8 51 8.5

13 Fatma Ruspita Meirani 7 9 6 7 7 7 43 7.16667

14 Fikri Rojabfudin 7 6 9 9 9 7 47 7.83333

15 Hikmah Khoirunnisa 9 9 8 5 8 9 48 8

16 Miftakhudin 7 8 7 8 6 6 42 7

17 Muhammad Arifaturizal 8 9 8 8 8 7 48 8

18 Muhammad Rafiansyah 7 7 9 7 7 8 45 7.5

19 Murni Oktasari 8 6 7 7 7 6 41 6.83333

20 Nur Rahman Eka Wardani 7 7 8 6 9 7 44 7.33333

21 Prassuta Baruna Sakti 8 7 7 9 9 9 49 8.16667

22 Putri Utaminingtyas 6 8 8 7 7 6 42 7

23 Rendy 8 9 7 7 7 9 47 7.83333

24 Rizky Putra Perdana 8 8 8 7 7 9 47 7.83333

25 Salammatul Nur Fauza 9 7 8 7 5 7 43 7.16667

26 Siti Mustaqimah 7 8 9 9 8 9 50 8.33333

27 Sukriati Masruro 8 9 8 6 8 7 46 7.66667

28 Taufik Mutazam 8 8 9 10 5 9 49 8.16667

29 Triyani 7 8 6 7 7 7 42 7

30 Yenny Masrifah 8 5 8 7 6 7 41 6.83333

31 Yunita Hapsari Tiara P 7 5 8 10 7 7 44 7.33333

Jumlah 244 235 234 225 231 233 1402 233.667

Rerata 27.1 26.1 26 25 25.7 25.9 155.778 7.53763

Page 275: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

261

Pertemuan 2

No Nama Siswa Aspek

Jumlah Rerata 1 2 3 4 5 6

1 Afiah Fitriani 8 7 7 7 6 7 34 5.666

2 Agus Faisal Mahmudi 9 9 6 6 7 7 44 7.333

3 Ajeng Kintan Bestari 9 9 9 5 9 7 48 8

4 Akhmad Fauzan Prayogi 7 8 6 8 8 8 45 7.5

5 Anisa Permatasati 7 9 7 7 7 7 44 7.333

6 Anjas Dyasmoko 9 7 7 7 8 8 46 7.666

7 Atlara Cantika Putri 7 8 9 7 7 8 46 7.666

8 Damas Faizal Rafif 9 7 5 7 7 7 42 7

9 Dina Kurnia 9 7 8 7 7 9 47 7.833

10 Dwi Nur Aisyah 8 9 9 7 7 6 46 7.666

11 Dwi Sri Puji Lestari 9 7 6 8 6 9 45 7.5

12 Erie Ratna Dewi 8 9 8 9 9 8 51 8.5

13 Fatma Ruspita Meirani 7 9 6 7 7 7 43 7.166

14 Fikri Rojabfudin 7 6 7 9 9 7 45 7.5

15 Hikmah Khoirunnisa 9 6 8 7 8 9 47 7.833

16 Miftakhudin 7 8 7 8 6 7 43 7.166

17 Muhammad Arifaturizal 8 7 8 9 8 7 47 7.833

18 Muhammad Rafiansyah 7 7 6 7 7 8 42 7

19 Murni Oktasari 8 6 7 7 7 6 41 6.833

20 Nur Rahman Eka W 5 7 7 6 9 7 41 6.833

21 Prassuta Baruna Sakti 8 7 7 9 9 9 49 8.166

22 Putri Utaminingtyas 6 8 8 7 7 6 42 7

23 Rendy 8 9 6 7 7 9 46 7.666

24 Rizky Putra Perdana 7 8 7 9 7 8 46 7.666

25 Salammatul Nur Fauza 9 7 6 7 5 7 41 6.833

26 Siti Mustaqimah 7 7 9 9 8 9 49 8.166

27 Sukriati Masruro 8 9 8 6 8 7 46 7.666

28 Taufik Mutazam 6 8 7 8 6 8 43 7.166

29 Triyani 7 8 6 7 8 7 43 7.166

30 Yenny Masrifah 7 6 8 7 6 8 42 7

31 Yunita Hapsari Tiara P 7 5 8 8 7 7 42 7

Jumlah 229 234 223 229 227 234 1376 229.3

Rerata 7.39 7.55 7.19 7.39 7.32 7.55 44.3871 7.397

Page 276: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

262

Pertemuan 3

No Nama Siswa Aspek

Jumlah Rerata 1 2 3 4 5 6

1 Afiah Fitriani 8 7 7 7 6 7 42 7

2 Agus Faisal Mahmudi 9 9 6 6 7 7 44 7.333

3 Ajeng Kintan Bestari 9 9 9 5 9 7 48 8

4 Akhmad Fauzan Prayogi 6 8 6 8 8 8 44 7.333

5 Anisa Permatasati 7 9 8 7 6 7 44 7.333

6 Anjas Dyasmoko 8 7 7 7 7 8 44 7.333

7 Atlara Cantika Putri 7 8 8 7 7 8 45 7.5

8 Damas Faizal Rafif 9 5 5 7 7 7 40 6.666

9 Dina Kurnia 9 7 8 7 7 9 47 7.833

10 Dwi Nur Aisyah 8 9 9 5 7 6 44 7.333

11 Dwi Sri Puji Lestari 9 7 6 6 6 9 43 7.166

12 Erie Ratna Dewi 8 8 8 9 8 8 49 8.166

13 Fatma Ruspita Meirani 7 9 6 9 7 7 45 7.5

14 Fikri Rojabfudin 7 6 6 7 9 7 42 7

15 Hikmah Khoirunnisa 8 6 7 7 8 9 45 7.5

16 Miftakhudin 7 8 6 8 7 7 43 7.166

17 Muhammad Arifaturizal 8 7 7 9 7 7 45 7.5

18 Muhammad Rafiansyah 7 7 8 7 7 8 44 7.333

19 Murni Oktasari 8 5 7 7 6 6 39 6.5

20 Nur Rahman Eka W 6 6 8 7 9 7 43 7.166

21 Prassuta Baruna Sakti 8 7 5 9 9 9 47 7.833

22 Putri Utaminingtyas 6 6 7 7 7 6 39 6.5

23 Rendy 7 9 6 7 6 9 44 7.333

24 Rizky Putra Perdana 7 8 7 8 7 8 45 7.5

25 Salammatul Nur Fauza 9 7 7 5 5 7 40 6.666

26 Siti Mustaqimah 7 7 7 6 7 9 43 7.166

27 Sukriati Masruro 6 9 7 7 8 7 44 7.333

28 Taufik Mutazam 6 6 7 7 6 8 40 6.666

29 Triyani 7 5 6 6 5 7 36 6

30 Yenny Masrifah 7 6 7 6 6 8 40 6.666

31 Yunita Hapsari Tiara P 7 5 8 8 7 7 42 7

Jumlah 232 222 216 218 218 234 1340 223.33

Rerata 7.48 7.16 6.97 7.03 7.03 7.55 43.2258 7.204

Page 277: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

263

Pertemuan 4

No Nama Siswa Aspek

Jumlah Rerata 1 2 3 4 5 6

1 Afiah Fitriani 7 7 6 7 6 7 40 6.666

2 Agus Faisal Mahmudi 9 9 6 6 6 7 43 7.166

3 Ajeng Kintan Bestari 9 7 9 5 9 7 46 7.666

4 Akhmad Fauzan Prayogi 7 8 6 8 8 8 45 7.5

5 Anisa Permatasati 7 6 6 7 7 7 40 6.666

6 Anjas Dyasmoko 9 7 7 7 8 8 46 7.666

7 Atlara Cantika Putri 7 7 8 7 7 8 44 7.333

8 Damas Faizal Rafif 9 7 5 7 7 7 42 7

9 Dina Kurnia 8 7 8 7 7 9 46 7.666

10 Dwi Nur Aisyah 8 10 9 6 7 6 46 7.666

11 Dwi Sri Puji Lestari 9 7 7 8 6 9 46 7.666

12 Erie Ratna Dewi 8 9 8 9 7 8 49 8.166

13 Fatma Ruspita Meirani 7 7 5 7 7 7 40 6.666

14 Fikri Rojabfudin 7 7 7 9 9 7 46 7.666

15 Hikmah Khoirunnisa 9 6 7 7 7 9 45 7.5

16 Miftakhudin 7 7 7 8 7 7 43 7.166

17 Muhammad Arifaturizal 7 7 8 9 5 7 43 7.166

18 Muhammad Rafiansyah 7 7 6 8 7 8 43 7.166

19 Murni Oktasari 8 5 7 7 6 6 39 6.5

20 Nur Rahman Eka W 5 7 7 6 8 7 40 6.666

21 Prassuta Baruna Sakti 8 7 7 7 9 9 47 7.833

22 Putri Utaminingtyas 6 7 8 9 7 6 43 7.166

23 Rendy 8 8 6 7 6 8 43 7.166

24 Rizky Putra Perdana 7 7 7 8 7 8 44 7.333

25 Salammatul Nur Fauza 9 7 6 8 5 7 42 7

26 Siti Mustaqimah 7 8 6 7 9 9 46 7.666

27 Sukriati Masruro 6 8 8 6 8 8 44 7.333

28 Taufik Mutazam 6 6 7 7 6 8 40 6.666

29 Triyani 7 8 7 7 7 7 43 7.166

30 Yenny Masrifah 7 6 8 7 6 8 42 7

31 Yunita Hapsari Tiara P 7 5 8 8 7 7 42 7

Jumlah 232 221 217 226 218 234 1348 224.6

Rerata 7.48 7.13 7 7.29 7.03 7.55 43.4839 7.247

Page 278: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

264

Pertemuan 5

No Nama Siswa Aspek

Jumlah Rerata 1 2 3 4 5 6

1 Afiah Fitriani 8 7 7 7 6 7 42 7

2 Agus Faisal Mahmudi 7 9 7 6 7 7 43 7.166

3 Ajeng Kintan Bestari 7 9 6 5 7 7 41 6.833

4 Akhmad Fauzan Prayogi 6 7 6 8 8 8 43 7.166

5 Anisa Permatasati 7 9 8 7 6 7 44 7.333

6 Anjas Dyasmoko 6 7 6 7 6 8 40 6.666

7 Atlara Cantika Putri 7 8 8 7 7 8 45 7.5

8 Damas Faizal Rafif 8 5 5 7 7 7 39 6.5

9 Dina Kurnia 9 7 8 7 6 9 46 7.666

10 Dwi Nur Aisyah 8 7 7 5 8 6 41 6.833

11 Dwi Sri Puji Lestari 7 7 6 4 6 8 38 6.333

12 Erie Ratna Dewi 8 5 8 8 6 7 42 7

13 Fatma Ruspita Meirani 7 7 6 9 7 7 43 7.166

14 Fikri Rojabfudin 7 6 7 9 9 7 45 7.5

15 Hikmah Khoirunnisa 8 7 8 7 8 7 45 7.5

16 Miftakhudin 6 8 6 7 8 7 42 7

17 Muhammad Arifaturizal 7 5 7 7 7 7 40 6.666

18 Muhammad Rafiansyah 7 6 6 7 6 8 40 6.666

19 Murni Oktasari 8 7 7 7 6 6 41 6.833

20 Nur Rahman Eka W 6 6 8 7 8 7 42 7

21 Prassuta Baruna Sakti 8 7 5 7 9 7 43 7.166

22 Putri Utaminingtyas 6 7 7 7 7 6 40 6.666

23 Rendy 7 8 6 7 6 9 43 7.166

24 Rizky Putra Perdana 7 8 6 8 5 8 42 7

25 Salammatul Nur Fauza 7 7 6 5 5 7 37 6.166

26 Siti Mustaqimah 7 7 7 6 8 9 44 7.333

27 Sukriati Masruro 6 9 6 7 8 5 41 6.833

28 Taufik Mutazam 6 6 7 7 7 8 41 6.833

29 Triyani 7 7 6 7 6 5 38 6.333

30 Yenny Masrifah 6 6 7 6 6 8 39 6.5

31 Yunita Hapsari Tiara P 7 5 5 6 7 7 37 6.1666

Jumlah 218 216 205 211 213 224 1287 214.5

Rerata 7.03 6.97 6.61 6.81 6.87 7.23 41.51 6.919

Page 279: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

265

HASIL ANGKET KETERAMPILAN PROSES SECARA TOTAL

No Nama Siswa Pertemuan

Jumlah Rerata 1 2 3 4 5

1 Afiah Fitriani 43 34 42 40 42 201 40.2

2 Agus Faisal Mahmudi 42 44 44 43 43 216 43.2

3 Ajeng Kintan Bestari 46 48 48 46 41 229 45.8

4 Akhmad Fauzan Prayogi 45 45 44 45 43 222 44.4

5 Anisa Permatasati 42 44 44 40 44 214 42.8

6 Anjas Dyasmoko 45 46 44 46 40 221 44.2

7 Atlara Cantika Putri 48 46 45 44 45 228 45.6

8 Damas Faizal Rafif 43 42 40 42 39 206 41.2

9 Dina Kurnia 45 47 47 46 46 231 46.2

10 Dwi Nur Aisyah 48 46 44 46 41 225 45

11 Dwi Sri Puji Lestari 46 45 43 46 38 218 43.6

12 Erie Ratna Dewi 51 51 49 49 42 242 48.4

13 Fatma Ruspita Meirani 43 43 45 40 43 214 42.8

14 Fikri Rojabfudin 47 45 42 46 45 225 45

15 Hikmah Khoirunnisa 48 47 45 45 45 230 46

16 Miftakhudin 42 43 43 43 42 213 42.6

17 Muhammad Arifaturizal 48 47 45 43 40 223 44.6

18 Muhammad Rafiansyah 45 42 44 43 40 214 42.8

19 Murni Oktasari 41 41 39 39 41 201 40.2

20 Nur Rahman Eka Wardani 44 41 43 40 42 210 42

21 Prassuta Baruna Sakti 49 49 47 47 43 235 47

22 Putri Utaminingtyas 42 42 39 43 40 206 41.2

23 Rendy 47 46 44 43 43 223 44.6

24 Rizky Putra Perdana 47 46 45 44 42 224 44.8

25 Salammatul Nur Fauza 43 41 40 42 37 203 40.6

26 Siti Mustaqimah 50 49 43 46 44 232 46.4

27 Sukriati Masruro 46 46 44 44 41 221 44.2

28 Taufik Mutazam 49 43 40 40 41 213 42.6

29 Triyani 42 43 36 43 38 202 40.4

30 Yenny Masrifah 41 42 40 42 39 204 40.8

31 Yunita Hapsari Tiara Putri 44 42 42 42 37 207 41.4

Jumlah 1402 1376 1340 1348 1287 6753 1350.6

Rerata 45.2 44.4 43.2 43.5 41.5 218 43.56774

Page 280: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

266

No Pertemuan Aspek

Jumlah Rerata 1 2 3 4 5 6

1 Pertama 244 235 234 225 231 233 1402 233.6667

2 Kedua 229 234 223 229 227 234 1376 229.3333

3 Ketiga 232 222 216 218 218 234 1340 223.3333

4 Keempat 232 221 217 226 218 234 1348 224.6667

5 Kelima 218 216 205 211 213 224 1287 214.5

Jumlah 1155 1128 1095 1109 1107 1159 6753 1125.5

Rerata 231 226 219 222 221 231.8 1350.6 225.1

Keterangan:

A1 = Aspek 1 = Pengamatan (observasi)

A2 = Aspek 2 = Prediksi (hipotesis)

A3 = Aspek 3 = Klasifikasi

A4 = Aspek 4 = Mengukur

A5 = Aspek 5 = Komunikasi

A6 = Aspek 6 = Menyimpulkan

Page 281: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

267

ANALISIS DATA PERSENTASE KETERAMPILAN PROSES

(DATA AKHIR)

A. Analisis Data Tiap Aspek

1. Pengamatan (observasi)

�̅� =∑ 𝑥

𝑛× 100% =

231

310× 100% = 74,51%

2. Prediksi

�̅� =∑ 𝑥

𝑛× 100% =

226

310× 100% = 72,90%

3. Klasifikasi

�̅� =∑ 𝑥

𝑛× 100% =

219

310× 100% = 70,64%

4. Mengukur

�̅� =∑ 𝑥

𝑛× 100% =

222

310× 100% = 71,61%

5. Komunikasi

�̅� =∑ 𝑥

𝑛× 100% =

221

310× 100% = 71,29%

6. Menyimpulkan

�̅� =∑ 𝑥

𝑛× 100% =

231,8

310× 100% = 74,77%

7. Analisis Data keseluruhan Aspek

�̅� =∑ 𝑥

𝑛=

74,51 + 72,90 + 70,64 + 71,61 + 71,29 + 74,77%

6

=435.72%

6= 72,62%

Page 282: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

268

PENGUKURAN DAN PENAFSIRAN HASIL PENGUKURAN

KETERAMPILAN PROSES

Menurut Ismet dan Hariyanto (2014: 206-207) pengukuran dan penafsiran hasil

pengukuran yaitu sebagai berikut:

Jumlah Kriteria Indikator = 12

Skor Tertinggi = 12 x 5 = 60

Skor Terendah = 12 x 1 = 12

1. Skor Batas Bawah Kategori Sangat Tinggi

Kategori sangat tinggi = 0,80 x 60 = 48 48

60× 100% =

8

10× 100% = 80%

2. Skor Batas Bawah Kategori Tinggi

Kategori tinggi = 0,70 x 60 = 42 42

60× 100% =

7

10× 100% = 70%

3. Skor Batas Bawah Kategori Rendah

Kategori rendah = 0,50 x 60 = 30 30

60× 100% =

5

10× 100% = 50%

4. Skor Batas Bawah Kategori Sangat Rendah.

Kategori sangat rendah < 50%

Kategori Keterampilan Proses Siswa

No. Skor Peserta Didik Kategori Sikap Ilmiah

1. ≥80% Sangat Tinggi/Sangat Baik

2. 70% ≤ x <80% Tinggi/Baik

3. 50% ≤ x < 70% Rendang/Kurang

4. <50% Sangat Rendah/Sangat Kurang

Jadi, kategori keterampilan proses peserta didik termasuk tinggi karena

70% ≤ x <80%

Page 283: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

269

ANALISIS NORMALIZED GAIN KETERAMPILAN PROSES

A. Normalized Gain Tiap Aspek

1. Pengamatan (Observasi)

𝑔 =𝑇𝑓 − 𝑇𝑖

𝑆𝐼 − 𝑇𝑖=

74,51 − 37,10

100 − 37,10=

37,10

62,90= 0,59

2. Prediksi (Hipotesis)

𝑔 =𝑇𝑓 − 𝑇𝑖

𝑆𝐼 − 𝑇𝑖=

72,90 − 39,67

100 − 39,67=

33,23

60,33= 0,55

3. Klasifikasi

𝑔 =𝑇𝑓 − 𝑇𝑖

𝑆𝐼 − 𝑇𝑖=

70,64 − 42,58

100 − 42,58=

28,06

57,42= 0,48

4. Mengukur

𝑔 =𝑇𝑓 − 𝑇𝑖

𝑆𝐼 − 𝑇𝑖=

71,61 − 41,61

100 − 41,61=

30

58,39= 0,52

5. Mengkomunikasikan

𝑔 =𝑇𝑓 − 𝑇𝑖

𝑆𝐼 − 𝑇𝑖=

71,29 − 42,26

100 − 42,26=

29,03

57,74= 0,51

6. Menyimpulkan

𝑔 =𝑇𝑓 − 𝑇𝑖

𝑆𝐼 − 𝑇𝑖=

74,77 − 41,29

100 − 41,29=

33.48

58,71= 0,57

7. Analisis rata-rata semua aspek

�̅� =∑ 𝑔

𝑛=

0,59 + 0,55 + 0,48 + 0,52 + 0,51 + 0,57

6=

3,22

6= 0,54

Kriteria Normalized Gain

No. Kriteria Kesimpulan

1 g ≥ 0,7 Tinggi

2 0,3 ≥ g > 0,7 Sedang

3 g < 0,3 Rendah

Jadi, kategori Normalized Gain keterampilan proses peserta didik

termasuk sedang karena 0,3 ≥ g > 0,7.

Page 284: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

270

HASIL NILAI BELAJAR TAHAP UJI COBA TERBATAS

(PRE-TEST)

Kelas X-1

No

Absen

Nilai Rerata Keterangan

1 2 3 4 5

1 80 90 75 80 85 82 Tuntas

2 82 90 75 76 85 81.6 Tuntas

3 78 90 50 80 76 74.8 Tidak tuntas

4 80 90 65 85 80 80 Tuntas

5 80 90 85 85 78 83.6 Tuntas

Jumlah 400 450 350 406 404 402

Rerata 80 90 70 81.2 80.8 80.4 Tuntas

Page 285: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

271

HASIL NILAI BELAJAR TAHAP UJI COBA LUAS

(POST-TEST)

Kelas X-4

No

Absen

Nilai Jumlah Rerata

Keteran

gan 1 2 3 4 5

1 90 90 75 82 92 429 85.8 Tuntas

2 82 90 80 75 82 409 81.8 Tuntas

3 90 90 90 86 84 440 88 Tuntas

4 90 90 90 91 84 445 89 Tuntas

5 80 90 90 87 88 435 87 Tuntas

6 90 90 75 88 92 435 87 Tuntas

7 82 90 80 87 82 421 84.2 Tuntas

8 80 90 90 87 88 435 87 Tuntas

9 90 90 90 83 84 437 87.4 Tuntas

10 90 90 75 83 92 430 86 Tuntas

11 80 90 90 84 88 432 86.4 Tuntas

12 88 90 95 84 86 443 88.6 Tuntas

13 80 90 85 84 80 419 83.8 Tuntas

14 88 90 95 87 86 446 89.2 Tuntas

15 90 90 90 84 88 442 88.4 Tuntas

16 80 90 85 86 80 421 84.2 Tuntas

17 90 90 90 83 88 441 88.2 Tuntas

18 85 85 95 75 80 420 84 Tuntas

19 85 85 95 85 80 430 86 Tuntas

20 85 85 95 87 80 432 86.4 Tuntas

21 90 90 90 91 80 441 88.2 Tuntas

22 90 90 90 92 80 442 88.4 Tuntas

23 80 90 85 90 80 425 85 Tuntas

24 88 90 90 92 86 446 89.2 Tuntas

25 85 85 95 87 80 432 86.4 Tuntas

26 80 90 85 84 80 419 83.8 Tuntas

27 88 90 90 83 86 437 87.4 Tuntas

28 82 90 80 85 82 419 83.8 Tuntas

29 80 90 90 89 88 437 87.4 Tuntas

30 90 90 75 87 92 434 86.8 Tuntas

31 90 90 90 85 84 439 87.8 Tuntas

Jumlah 2658 2770 2710 2653 2622 13413 2682.6

Rerata 85.74 89.35 87.42 85.6 84.6 432.67 86.536 Tuntas

Page 286: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

272

LAMPIRAN 5

Dokumentasi Penelitian

Page 287: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

273

DOKUMENTASI PENELITIAN

a) Foto Kegiatan Pengenalan Materi dan Presentasi Hasil Percobaan

b) Foto Kegiatan Praktikum dan Belajar di Kelas

c) Foto Kegiatan Praktikum Termometer dan Pemuaian

Page 288: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

274

LAMPIRAN 6

Surat-surat

Page 289: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

275

Page 290: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

276

Page 291: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

277

Page 292: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

278

Page 293: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

279

Page 294: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

280

Page 295: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

281

Page 296: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

282

KARTU BIMBINGAN

Page 297: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

283

Page 298: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

284

Page 299: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

285

HASIL BELAJAR SISWA

Page 300: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

286

Page 301: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

287

Page 302: PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS …

288