135
PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN DUKUNGAN SOSIAL ONLINE TERHADAP SUBJECTIVE WELL-BEING PENGGUNA MEDIA SOSIAL Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) Oleh : Raiza Gumala 1113070000119 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H / 2018 M

PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI

DAN DUKUNGAN SOSIAL ONLINE TERHADAP

SUBJECTIVE WELL-BEING PENGGUNA

MEDIA SOSIAL

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)

Oleh :

Raiza Gumala

1113070000119

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1439 H / 2018 M

Page 2: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi
Page 3: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi
Page 4: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi
Page 5: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

v

MOTTO

Mereka berkata bahwa setiap orang membutuhkan tiga hal yang akan membuat

mereka berbahagia di dunia, yaitu seseorang untuk dicintai, sesuatu untuk

dilakukan dan sesuatu untuk diharapkan.

(Frederick E. Crane)

Kerahmatan dalam perkataan menciptakan keyakinan, kerahmatan dalam

pemikiran menciptakan kedamaian dan kerahmatan dalam memberi

menciptakan kasih.

(Benjamin Franklin)

Page 6: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

vi

ABSTRAK

A) Fakultas Psikologi

B) Mei 2018

C) Raiza Gumala

D) Pengaruh Traits Kepribadian, Ekspresi Emosi dan Dukungan Sosial Online

terhadap Subjective Well-Being pengguna media sosial

E) xiv + 87 halaman + lampiran

F) Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh traits kepribadian

(extraversion, neuroticism dan psikotisme), ekspresi emosi (positive

expressivity, negative expressivity dan impuls strength) dan dukungan sosial

online (tangible support, belonging support, self-esteem support dan

appraisal support) terhadap subjective well-being pengguna media sosial.

Penelitian ini dilakukan pada 302 pengguna media sosial dengan rentang usia

18-25 tahun. Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik non-probability sampling. Untuk alat ukur subjective well-being

menggunakan Satisfaction With Life Scale (SWLS) dan Scale of Positive and

Negative Experience (SPANE). Untuk alat ukur traits kepribadian

menggunakan skala Eysenck Personality Questionnaire Revised (EPQ-R).

Untuk alat ukur ekpresi emosi mengadaptasi dan memodifikasi alat ukur

Berkeley Expressivity Questionnaire (BEQ). Untuk dukungan sosial online

menggunakan Interpersonal Suport Evaluation List Developed (ISEL). Uji

validitas alat ukur menggunakan teknik confirmatory factor analysis (CFA)

dengan bantuan software Mplus 7. Sedangkan analisis data menggunakan

teknik analisis regresi berganda dengan bantuan software SPSS 22.0.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan traits

kepribadian, ekspresi emosi dan dukungan sosial online terhadap subjective

well-being pengguna media sosial sebesar 27.9%. Hasil uji hipotesis minor

menunjukkan variabel yang memiliki pengaruh signifikan terhadap subjective

well-being ialah extraversion, neuroticism, positive expressivity, negative

expressivity, belonging support dan self-esteem support.

Dengan demikian, hipotesis nihil yang menyatakan tidak terdapat pengaruh

yang signifikan traits kepribadian (extraversion, neuroticism dan psikotisme),

ekspresi emosi (positive expressivity, negative expressivity dan impuls

strength) dan dukungan sosial online (tangible support, belonging support,

self-esteem support dan appraisal support) terhadap subjective well-being

pengguna media sosial ditolak. Implikasi dari penelitian ini diharapkan dapat

dikaji kembali dan dikembangkan pada penelitian selanjutnya.

G) Bahan Bacaan : 43 Jurnal + 6 Ebook + 5 Buku + 5 Artikel + 1 Skripsi

Page 7: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

vii

ABSTRACT

A) Faculty of Psychology

B) May 2018

C) Raiza Gumala

D) The Effect of Personality Traits, Emotional Expressivity and Online Social

Support on Subjective Well-Being social media user

E) xiv + 87 pages + Appendix

F) This study aim to examine the effect of personality traits (extraversion,

neuroticism and psychoticism), emotional expressivity (positive

expressivity, negative expressivity and impulse strength) and online social

support (tangible support, belonging support, self-esteem support and

appraisal support) on subjective well-being social media user.

This study was conducted to 302 social media user ranging age between

18 to 25 years. The sampling technique used is non-probabililty sampling

technique. Subjective well-being are measured using two instruments:

Satisfaction With Life Scale (SWLS) and Scale of Positive and Negative

Experience (SPANE). For the personality traits scale using Eysenck

Personality Questionnaire-Revised (EPQ-R). For emotional expressivity

scale adapted and modified Berkeley Expressivity Questionnaire (BEQ).

For online social support scale using Interpersonal Support Evaluation

List Developed (ISEL). The validity of measuring equipment using

confirmatory factor analysis technique (CFA) with the help of software

Mplus 7 and the data analysis using multiple regression analysis

techniques with the help of software SPSS 22.0.

The results of this study indicate there is a significant effect of personality

traits, emotional expressivity and online social support on the subjective

well-being social media user equal 27.9%. Minor hypothesis test results

shows there is a significance influence on subjective well-being which are

extraversion, neuroticism, positive expressivity, negative expressivity,

belonging support and self-esteem support.

Thereby, zero hypothesis states that there are no significant effect of

personality traits (extraversion, neuroticism and psychoticism), emotional

expressivity (positive expressivity, negative expressivity and impulse

strength) and online social support (tangible support, belonging support,

self-esteem support and appraisal support) on subjective well-being social

media user is rejected. Implications of this study are expected can be

reviewed and developed in subsequent research.

G) The literature: 43 Journal + 6 Ebook + 5 Book + 5 Article + 1 minithesis

Page 8: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahirabbil‘alamin, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT atas segala rahmat, hidayah dan kasih sayang yang diberikan-Nya sehingga

peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi dengan judul “PENGARUH

TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN DUKUNGAN SOSIAL

ONLINE TERHADAP SUBJECTIVE WELL-BEING PENGGUNA MEDIA

SOSIAL”. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita

Nabi Muhammad SAW, berikut para keluarga dan sahabat.

Terwujudnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh

karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Abdul Mujib, M.Ag., M.Si Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, beserta seluruh wakil dekanat dan jajaran dekanat lainnya

yang telah membimbing seluruh mahasiswa demi terciptanya kemajuan ilmu

pengetahuan.

2. Neneng Tati Sumiati, M.Si., Psikolog dosen pembimbing. Terima kasih telah

membimbing penulis hingga penelitian ini selesai, terima kasih atas segala

dukungan, bimbingan, arahan dan kritik, serta saran yang membangun bagi

penulis dan waktu yang diberikan selama bimbingan..

3. Zulfa Indira Wahyuni, M.Psi dosen pembimbing akademik yang telah

membantu, mendukung dan memberi masukan selama masa perkuliahan.

4. Seluruh Dosen Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan yang dengan penuh kesabaran

dan keikhlasan, serta para staf dan karyawan Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah membantu selama proses administrasi.

5. Mahasiswa/i FISIP dan FKIK UMJ responden penelitian yang telah membantu

penulis dalam penelitian ini.

6. Bapak M. Hasby A.M, SH., MH dan Ibu Hafni S.Pd., SE orang tua penulis,

serta Wahyu Hidayat, SE., Dekriansyah Fajri, S.Psi dan Rizky Ramdhani, SE

Page 9: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

ix

kakak penulis, serta keluarga besar penulis. Terima kasih yang tak terhingga

untuk setiap dukungan, kasih sayang dan kesabaran serta segala doa yang tak

henti-hentinya dipanjatkan untuk penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan perkuliahan dan penyusunan skripsi ini.

7. Semua sahabat terdekat penulis, Zakia Sabiq, S.Psi, Noor Uyun Nadhifah, Sri

Ratna Dani P, Mega Anggraeni, Amelia Suci Latifah, Annisa Mufliyanti, Dewi

Ratih Ayu Safitri, Hutami Dwi Arthasari, Roro Dea Pangestika, Ria Febriyanti,

Tisa Anindya Savitri, Lia Kurnia Loka dan Fathia Nabila Agfa S.Psi yang

selalu memberikan dukungan, motivasi dan kesabaran dalam mendampingi

peneliti selama penulisan skripsi. Terima kasih untuk masa kuliah yang lebih

berwarna.

8. Agusti Yolandari, S.Psi yang telah sangat membantu penulis dalam

menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Serta Dwi Apcita Estorina, S.Pd, Imam

Akbar, S.Kep, Rauzan Sumara, S.Si, Afifah Hajidah dan Yovieta Lestari, S.Pd,

terima kasih banyak untuk segala dukungan yang diberikan selama ini.

9. Seluruh keluarga besar KPA MAHACHALA yang telah memberikan

pengalaman dan pembelajaran yang kekeluargaan selama masa kuliah. Terima

kasih atas seluruh saran, masukan dan kritikan yang membangun bagi penulis.

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terima kasih banyak

atas dukungan, doa dan pengertian sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

Akhir kata, semoga seluruh dukungan, bantuan dan bimbingan dapat

dibalas dengan balasan yang sebaik-baiknya. Selain itu melihat kekurangan dan

keterbatasan penulis, maka segala kritik dan saran yang bersifat membangun

sangat diharapkan sebagai bahan penyempurnaan penelitian ini.

Jakarta, 31 Mei 2018

Peneliti

Page 10: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iii

HALAMAN PERNYATAAN........................................................................ iv

HALAMAN MOTTO..................................................................................... v

ABSTRAK....................................................................................................... vi

ABSTRACT..................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR..................................................................................... viii

DAFTAR ISI.................................................................................................... x

DAFTAR TABEL........................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1-11

1.1 Latar Belakang Masalah............................................................ 1

1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah........................................ 8

1.2.1 Pembatasan masalah...................................................... 8

1.2.2 Perumusan masalah....................................................... 9

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian................................................. 10

1.3.1 Tujuan penelitian........................................................... 10

1.3.2 Manfaat penelitian......................................................... 11

1.3.2.1 Manfaat Teoritis................................................ 11

1.3.2.2 Manfaat Praktis................................................. 11

BAB II LANDASAN TEORI........................................................................ 12-34

2.1 Subjective Well-Being................................................................ 12

2.1.1 Definisi Subjective Well-Being...................................... 13

2.1.2 Dimensi Subjective Well-Being...................................... 14

2.1.3 Pengukuran Subjective Well-Being................................ 15

2.1.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Subjective Well-Being................................................... 16

2.2 Traits Kepribadian..................................................................... 18

2.2.1 Definisi Traits Kepribadian........................................... 18

2.2.2 Dimensi Traits Kepribadian.......................................... 20

2.2.3 Pengukuran Traits Kepribadian.................................... 21

2.3 Ekspresi Emosi.......................................................................... 22

2.3.1 Definisi Ekspresi Emosi................................................ 22

2.3.2 Dimensi Ekspresi Emosi............................................... 23

2.3.3 Pengukuran Ekspresi Emosi.......................................... 24

2.4 Dukungan Sosial Online........................................................... 25

2.4.1 Definisi Dukungan Sosial online................................... 25

2.4.2 Dimensi Dukungan Sosial Online................................. 27

2.4.3 Pengukuran Dukungan Sosial Online........................... 28

2.5 Kerangka Berpikir...................................................................... 29

Page 11: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

xi

2.6 Hipotesis Penelitian .................................................................. 33

BAB III METODE PENELITIAN............................................................... 35-59

3.1 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan.............................. 35

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional........................... 35

3.3 Instrumen Pengumpulan Data .................................................. 38

3.4 Uji Validitas Konstruk ............................................................. 41

3.4.1 Uji Validitas Konstruk Skala Subjective Well-Being.... 44

3.4.2 Uji Validitas Konstruk Skala Traits Kepribadian......... 45

3.4.2.1 Extraversion....................................................... 45

3.4.2.2 Neuroticism........................................................ 46

3.4.2.3 Psychoticism...................................................... 47

3.4.3 Uji Validitas Konstruk Skala Ekspresi Emosi............. 48

3.4.4 Uji Validitas Konstruk Skala Dukungan Sosial Online 50

3.4.4.1 Appraisal Support............................................. 50

3.4.4.2 Tangible Support............................................... 51

3.4.4.3 Self-Esteem Support.......................................... 52

3.4.4.4 Belonging Support............................................. 53

3.5 Tehnik Analisis Data ............................................................... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN.................................................................... 60-74

4.1 Gambaran Subjek Penelitian..................................................... 60

4.2 Hasil Analisis Deskriptif........................................................... 61

4.3 Kategorisasi Skor...................................................................... 63

4.4 Hasil Uji Hipotesis.................................................................... 65

4.4.1 Pengujian Proporsi Varians

Masing-Masing Independent Variable.......................... 71

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN...................................... 75-82

5.1 Kesimpulan................................................................................ 75

5.2 Diskusi....................................................................................... 76

5.3 Saran.......................................................................................... 81

5.3.1 Saran Metodologis......................................................... 81

5.3.2 Saran Praktis.................................................................. 81

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 83

LAMPIRAN.................................................................................................... 89

Page 12: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Skor untuk pernyataan.............................................................. 38

Tabel 3.2 Blue Print Skala Subjective Well-Being..................................... 39

Tabel 3.3 Blue Print Skala Traits Kepribadian.......................................... 39

Tabel 3.4 Blue Print Skala Ekspresi Emosi.............................................. 40

Tabel 3.5 Blue Print Skala Dukungan Sosial Online................................ 41

Tabel 3.6 Muatan Faktor Item Subjective Well-Being.............................. 45

Tabel 3.7 Muatan Faktor Item Extraversion............................................. 46

Tabel 3.8 Muatan Faktor Item Neuroticism.............................................. 47

Tabel 3.9 Muatan Faktor Item Psychoticism............................................. 48

Tabel 3.10 Muatan Faktor Item Ekspresi Emosi.......................................... 49

Tabel 3.11 Muatan Faktor Item Appraisal Support..................................... 50

Tabel 3.12 Muatan Faktor Item Tangible Support....................................... 52

Tabel 3.13 Muatan Faktor Item Self-Esteem Support.................................. 53

Tabel 3.14 Muatan Faktor Item Belonging Support.................................... 54

Tabel 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian.......................................... 60

Tabel 4.2 Deskripsi Statistik Variabel Penelitian...................................... 62

Tabel 4.3 Pedoman Interpretasi Skor.......................................................... 63

Tabel 4.4 Kategorisasi Skor Variabel......................................................... 63

Tabel 4.5 Model Summary Analisis Regresi............................................... 66

Tabel 4.6 Tabel Anova............................................................................... 67

Tabel 4.7 Koefisien Regresi......................................................................... 68

Tabel 4.8 Proporsi Varians Masing-Masing Independent Variable............. 72

Page 13: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir...................................................... 33

Page 14: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian................................................................... 89

Lampiran 2 Kuesioner Penelitian.................................................................. 90

Lampiran 3 Output Uji Validitas.................................................................. 100

Lampiran 4 Output Uji Regresi..................................................................... 108

Page 15: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dewasa ini, jutaan orang di seluruh dunia menggunakan media sosial untuk

mengungkapkan pikiran dan perasaan sehari-hari. Perkembangan teknologi

berupa internet memunculkan beragam ruang untuk berinteraksi baik melalui

surat elektronik, blog, maupun media sosial atau jejaring sosial. Khususnya

implikasi jangka panjang dalam hal subjective well-being dan kinerja kognitif

telah dipertanyakan di kalangan muda, mengingat kurangnya pengalaman hidup,

persepsi tentang diri dan oleh karena itu, kerentanan di kalangan muda lebih besar

(Wenninger, Krasnova dan Buxmann, 2014).

Kepuasan hidup merupakan aspek kognitif dari subjective well-being.

Aswin (2017) menyatakan bahwa kepuasan hidup pengguna media sosial

terancam dikarenakan berbagai hal, misalnya melakukan perbandingan sosial

(Frison dan Eggermont, 2016), penggunaan media sosial secara pasif (Wenninger,

Krasnova dan Buxmaan, 2014), merasa iri (Appel, Crusius dan Alexander, 2015;

Krasnova, Wenninger, Widjaja dan Buxmann, 2013), merasa cemburu (Muise,

Christofides dan Desmarais, 2009; Utz dan Beukeboom, 2011), merasa kesepian

(Burke, Marlow dan Lento, 2010). Selain itu, individu memiliki keyakinan bahwa

kehidupan individu lain lebih menyenangkan (Chou & Edge, 2012).

Penelitian yang dilakukan oleh The Happiness Institute (dalam Aswin,

2017) melaporkan mengenai seberapa besar pengaruh media sosial terhadap

kebahagiaan secara umum, kebahagiaan termasuk emosi menyenangkan yang

Page 16: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

2

merupakan aspek afektif dari subjective well-being. Sebanyak 1.095 reponden

terlibat dalam penelitian yang dilakukan pada tahun 2015 ini, sebagian

diantaranya diminta untuk tidak mengakses situs jejaring sosial Facebook selama

seminggu dan diminta untuk megevaluasi kehidupannya dari dimensi yang

berbeda. Hasil penelitian dengan menggunakan metode eksperimen menemukan

bahwa responden yang tidak mengakses Facebook selama seminggu melaporkan

perasaan bahagia (88%), menikmati hidup (84%), antusias (61%) dan tegas

(64%). Partisipan yang tidak mengakses Facebook juga melaporkan peningkatan

kepuasan kehidupan sosialnya dibandingkan dengan partisipan yang mengakses

Facebook selama seminggu. Sedangkan, partisipan yang dibolehkan mengakses

Facebook selama seminggu melaporkan rasa sedih (34%), cemas (54%), marah

(20%), depresi (33%) dan kesepian (25%), selain itu partisipan juga melaporkan

merasa membuang-buang waktu, hanya memiliki sedikit waktu, merasa tertekan,

serta merasa lebih kurang bahagia dibandingkan individu lain (Tromholt, Lundby,

Andsbjerg dan Wiking, 2015).

Chou dan Edge (2012) juga menemukan bahwa individu yang mengakses

Facebook lebih lama akan lebih mudah mengingat pesan positif dan gambar-

gambar bahagia yang memberikan impresi bahwa individu lain lebih bahagia.

Hasil dari penelitian tersebut juga melaporkan bahwa semakin lama individu

mengakses Facebook, semakin kuat kepercayaan individu mengenai kebahagiaan

individu lain dan semakin setuju bahwa hidup tidak adil. Jika ditinjau lebih jauh,

aktivitas selama mengakses situs jejaring sosial berperan penting dalam

meningkatkan atau menurunkan kepuasan hidup. Argumen ini diperkuat hasil

Page 17: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

3

penelitian yang dilakukan oleh Wenninger, Krasnova, dan Buxmann (2014) yang

melaporkan penggunaan pasif (passive following) berdampak negatif bagi

kepuasan hidup, sedangkan penggunaan aktif seperti posting dan chatting

berdampak positif terhadap kepuasan hidup pengguna situs jejaring sosial.

Kross et al. (2013) juga mengungkapkan bahwa mengakses Facebook

secara terus menerus dapat menurunkan subjective well-being, baik dalam aspek

afektif maupun kognitif. Dengan kata lain, semakin lama individu mengakses

Facebook, semakin buruk perasaan individu dari waktu ke waktu dan kepuasan

hidup juga mengalami penurunan. Menurut Kross et al. (2013) kemungkinan

penurunan kepuasan hidup ini terjadi diakibatkan pada saat individu mengakses

situs jejaring sosial, individu telah merasa buruk (misalnya, merasa bosan,

kesepian, cemas, atau merasa tertekan). Tidak hanya dari segi bagaimana individu

menggunakan situs jejaring sosial (apakah menggunakannya secara pasif atau

aktif), perasaan iri juga dituding sebagai prediktor penurunan kepuasan hidup

pengguna situs jejaring sosial.

Penelitian yang dilakukan oleh Krasnova, Wenninger, Widjaja, Buxmann

(2013) melaporkan perasaan iri sebagai ancaman tersembunyi bagi kepuasan

hidup pengguna situs jejaring sosial. Perasaan iri muncul di media sosial akibat

pengguna membandingkan diri dengan individu lain dalam domain yang relevan

dengan dirinya. Membandingkan diri merupakan salah satu langkah untuk menilai

seberapa baik kehidupan individu selama ini. Penilaian ini nantinya akan

berpengaruh pada kepuasan hidup individu. Tidak dapat dipungkiri bahwa situs

jejaring sosial menjadi salah satu sarana munculnya emosi iri.

Page 18: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

4

Perasaan iri merupakan aspek afektif dari subjective well-being bisa

muncul karena individu lain memiliki atribut yang diinginkan, terlebih jika atribut

tersebut sulit didapatkan oleh individu. Adanya fitur berbagi foto serta video di

situs jejaring sosial akan merangsang munculnya perasaan iri ketika mengakses

situs jejaring sosial yang pada akhirnya mengancam kepuasan hidup jika individu

tidak mengetahui bagaimana cara menekan perasaan ini. Berbagai uraian di atas

mengindikasikan bahwa kepuasan hidup pengguna mendapatkan ancaman dari

cara menggunakan hingga emosi yang muncul ketika mengakses situs jejaring

sosial. Alih-alih membuat pengguna terhibur, situs jejaring sosial menjadi media

yang dapat merusak penilaian individu mengenai kehidupannya.

Dari hasil survei yang penulis sebarkan pada bulan November 2017

terhadap 127 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta usia 18 hingga 25

tahun, dari 122 mahasiswa yang mengisi pernyataan, 54.9% menghabiskan waktu

di atas enam jam per minggu untuk mengakses situs jejaring sosial. Jika pengguna

hanya memonitor perkembangan tanpa melakukan aktivitas lain di situs jejaring

sosial, maka kemungkinan untuk merasa lebih buruk dari pengguna lain akan

dirasakan. Hal ini tentunya akan memunculkan perbandingan sosial yang

kemudian melahirkan perasaan iri pada pengguna lain, sedangkan perasaan iri

dilaporkan menjadi ancaman tersembunyi bagi para pengguna situs jejaring sosial

(Aswin, 2017).

Suasana hati dan emosi diberi label afektif, mewakili evaluasi individu

tentang peristiwa yang terjadi dalam kehidupan, mencakup afek positif dan afek

negatif (Diener, Suh, Lucas & Smith, 1999). Afek positif mengacu pada emosi

Page 19: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

5

menyenangkan yang meliputi antusiasme, keceriaan dan kebahagiaan hidup

(Diener, 2000). Sedangkan afek negatif merupakan emosi dan mood yang tidak

menyenangkan (Diener, 2000).

Afek positif dan afek negatif merupakan salah satu aspek dari subjective

well-being. Subjective well-being merupakan istilah psikologis dari “kebahagiaan”

(Seligman dan Csikszentmihalyi, 2000). Subjective well-being oleh Diener dan

Oishi (2002) diartikan sebagai evaluasi kognitif dan afektif individu terhadap

hidupnya, evaluasi ini termasuk reaksi emosional terhadap peristiwa serta

penilaian kognitif terhadap kepuasan dan pemenuhan kehidupan.

Individu dikatakan memiliki subjective well-being yang tinggi jika merasa

puas dengan kondisi hidupnya, sering merasakan emosi positif dan jarang

merasakan emosi negatif, sehingga lebih mampu mengontrol emosinya dan

menghadapi berbagai peristiwa dalam hidup dengan lebih baik. Sebaliknya,

subjective well-being individu rendah jika tidak mengalami emosi yang

menyenangkan, meningkatnya suasana hati negatif dan kepuasan hidup yang

rendah, individu dengan subjective well-being yang rendah, memandang rendah

hidupnya dan menganggap peristiwa yang terjadi sebagai hal yang tidak

menyenangkan dan oleh sebab itu timbul emosi yang tidak menyenangkan seperti

kecemasan, depresi dan kemarahan (Myers & Diener, 1995). Dengan kondisi

subjective well-being yang baik diharapkan pengguna media sosial dapat memiliki

hubungan sosial yang baik dengan individu lain, baik secara online maupun

offline.

Page 20: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

6

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi subjective well-being. Salah

satunya adalah kepribadian. Tatarkiewicz dalam Diener (2009) menyatakan

bahwa kepribadian merupakan hal yang lebih berpengaruh pada subjective well-

being dibandingkan dengan faktor lainnya, hal ini dikarenakan beberapa variabel

kepribadian menunjukkan kekonsistenan dengan subjective well-being. Wang dan

Zhang (2012) menyatakan bahwa faktor kepribadian berhubungan dengan

penggunaan media sosial individu. Berdasarkan hasil penelitiannya, individu

dengan kepribadian extrovert lebih suka menggunakan fungsi komunikatif pada

media sosial untuk pembaruan status, memberi komentar dan menambah teman.

Sedangkan individu dengan kepribadian neuroticism lebih suka menggunakan

pembaruan status sebagai salah satu cara mengekspresikan dirinya. Individu

dengan kepribadian neuroticism menemukan kepuasan dalam hidupnya ketika

mengakses internet sehingga cenderung menggunakan media sosial untuk

melarikan diri dari masalah yang dihadapi.

Pengaruh dari ekspresi emosi juga bisa menjadi salah satu faktornya, hal

ini diungkapkan oleh Liu, Tov, Konsinski dan Qiu (2015) dalam jurnalnya yang

bertujuan untuk menganalisis pembaruan status di Facebook untuk menentukan

tingkatan ekspresi emosi mana yang memprediksi SWB pengguna media sosial—

khususnya self-reported kepuasan hidupnya. Dalam jurnalnya ditemukan bahwa

ekspresi emosi positif pada Facebook tidak berhubungan dengan kepuasan hidup,

sedangkan ekspresi emosi negatif dalam jangka waktu sembilan sampai sepuluh

bulan secara signifikan berhubungan dengan kepuasan hidup. Temuan tersebut

menunjukkan bahwa kedua tipe ekspresi emosi dan jangka waktu dari pembaruan

Page 21: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

7

status menentukan mana ekspresi emosi saat pembaruan status di Facebook yang

efektif untuk merefleksikan subjective well-being penggunanya. Temuan ini

menyoroti karakteristik media sosial online dan meningkatkan pemahaman

tentang bagaimana konten buatan pengguna mencerminkan keadaan psikologis

penggunanya.

Selain kepribadian dan ekspresi emosi, Yasmeen, Khan, Jamshaid,

Salman, dan Abbas (2015) menyatakan bahwa well-being didapatkan dari

dukungan sosial. Menurut Argyle (dalam Carr, 2004), dukungan sosial terhadap

subjective well-being dapat meningkatkan penilaian kepuasan hidup individu.

Diener dan Seligman (2002) menemukan bahwa individu yang sangat bahagia

memiliki hubungan sosial yang luas dan memuaskan serta menghabiskan sedikit

waktu sendirian dibandingkan dengan individu biasa. Sebaliknya, individu yang

tidak bahagia memiliki hubungan sosial yang secara signifikan lebih buruk

dibanding rata-rata.

Wong dan Ma (2016) menyatakan dukungan sosial sebagai salah satu

fungsi komunikasi yang tidak lagi didasarkan oleh faktor lokasi. Wong dan Ma

(2016) berpendapat bahwa komunikasi melalui media online dapat memiliki

tingkatan efek yang sama dengan komunikasi secara umum sebagai dukungan

sosial. Dukungan sosial online dapat diperoleh melalui media sosial seperti

Facebook, twitter dan Instagram.

Penelitian Uchida (2008) menunjukkan bahwa dalam budaya independen

Euro-Amerika, pengaruh dukungan emosional cenderung lemah, terutama

dikalangan dewasa yang bukan pelajar. Sebaliknya, dalam konteks budaya Asia

Page 22: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

8

yang saling ketergantungan, hubungan antara dukungan emosional dan well-being

dirasakan langsung. Lebih lanjut hasil penelitian Siedlecki et al. (2013)

menunjukkan bahwa beberapa aspek subjective well-being berbeda kaitannya

dengan aspek dukungan sosial. Secara khusus, kepuasan hidup diprediksi oleh

keterikatan keluarga dan pemberian dukungan, afek positif diprediksi oleh

keterikatan keluarga dan pemberian dukungan sedangkan afek negatif diprediksi

oleh dukungan yang dirasakan.

Berdasarkan uraian fenomena dan kajian literatur mengenai Subjective

well-being yang telah dilakukan oleh para peneliti sebelumnya inilah yang

membuat penulis merasa terdorong untuk melakukakan penelitian mengenai

Pengaruh Traits Kepribadian, Ekspresi Emosi dan Dukungan Sosial Online

terhadap Subjective well-being pengguna Media Sosial.

1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah

1.2.1 Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah, penelitian ini dibatasi pada pengaruh variabel

Traits Kepribadian, Ekspresi Emosi dan Dukungan Sosial Online terhadap

subjective well-being. Adapun pengertian konsep yang digunakan adalah sebagai

berikut:

1. Subjective well-being adalah evaluasi kognitif dan afektif individu terhadap

hidupnya, evaluasi ini termasuk reaksi emosional terhadap peristiwa serta

penilaian kognitif terhadap kepuasan dan pemenuhan kehidupan (Diener dan

Oishi, 2002).

Page 23: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

9

2. Traits Kepribadian adalah keseluruhan pola tingkah laku aktual maupun

potensial dari organisme dan mewakili karakteristik individu sebagaimana

ditentukan oleh keturunan dan lingkungan (Eysenck dalam Alwisol, 2009).

3. Ekspresi Emosi adalah perubahan perilaku yang menyertai emosi (Gross dan

Jhon, 1997).

4. Dukungan sosial online yaitu mengacu pada sumber materi, informasi, dan

psikologi yang diperoleh dari jaringan sosial, dimana individu dapat

mengendalikannya untuk membantu menanggulangi stres (Cohen, 2004).

5. Responden penelitian ini adalah pengguna aktif media sosial seperti Facebook,

Instagram, Snapchat, WhatsApp dan Line.

1.2.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, penulis

mengajukan pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh signifikan traits kepribadian, ekspresi emosi dan

dukungan sosial online terhadap subjective well-being?

2. Apakah ada pengaruh yang signifikan extraversion pada variabel traits

kepribadian terhadap subjective well-being?

3. Apakah ada pengaruh yang signifikan neuroticism pada variabel traits

kepribadian terhadap subjective well-being?

4. Apakah ada pengaruh yang signifikan psychoticism pada variabel traits

kepribadian terhadap subjective well-being?

5. Apakah ada pengaruh yang signifikan positive expressivity pada variabel

ekspresi emosi terhadap subjective well-being?

Page 24: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

10

6. Apakah ada pengaruh yang signifikan negative expressivity pada variabel

ekspresi emoi terhadap subjective well-being?

7. Apakah ada pengaruh yang signifikan impulse strength pada variabel

ekspresi emosi terhadap subjective well-being?

8. Apakah ada pengaruh yang signifikan appraisal support pada variabel

dukungan sosial online terhadap subjective well-being?

9. Apakah ada pengaruh yang signifikan tangible support pada variabel

dukungan sosial online terhadap subjective well-being?

10. Apakah ada pengaruh yang signifikan self-esteem support pada variabel

dukungan sosial online terhadap subjective well-being?

11. Apakah ada pengaruh yang signifikan belonging support pada variabel

dukungan sosial online terhadap subjective well-being?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Terdapat dua tujuan dari penelitian ini, pertama untuk menguji pengaruh traits

kepribadian (extraversion, neuroticism dan psychoticism), ekspresi emosi

(positive expressivity, negative expressivity dan impuls strength) dan dukungan

sosial online (appraisal support, tangible support, self-esteem support dan

belonging support) terhadap subjective well-being pengguna media sosial. Kedua,

untuk menguji pengaruh masing-masing independent variable terhadap subjective

well-being pengguna media sosial.

Page 25: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

11

1.3.2 Manfaat Penelitian

1.3.2.1 Manfaat teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan teori dari

psikologi sosial yang diaplikasikan dalam dunia maya. Selain itu diharapkan dapat

membantu menerangkan faktor-faktor psikologis yang berpengaruh secara

signifikan terhadap subjective well-being.

1.3.2.2 Manfaat praktis

Secara praktis, hasil penelitian dapat dijadikan rujukan bagi orang tua maupun

tenaga pendidik, dalam memberikan intervensi maupun arahan yang tepat bagi

individu dalam menemukan identitas dirinya dengan melakukan hal-hal yang

positif, serta dapat memantau perkembangan individu yang menggunakan jejaring

sosial sebagai media yang membantu perkembangannya. Selain itu, bagi

pengguna media sosial dapat memberikan gambaran untuk mengkontrol diri

dengan baik agar dapat terjalin interaksi sosial yang baik dan lancar dalam dunia

maya.

Page 26: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

12

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Subjective Well-Being

2.1.1 Definisi Subjective Well-Being

Seligman dan Csikszentmihalyi (2000) mendefinisikan subjective well-being

sebagai apa yang individu pikirkan dan bagaimana perasaan individu tentang

kehidupannya. Subjective well-being dapat disimpulkan sebagai pencapaian

kognitif dan afektif individu ketika mengevaluasi keberadaannya. Dalam

praktiknya, subjective well-being didefinisikan sebagai istilah ilmiah untuk apa

yang dialami oleh individu biasa sebagai kebahagiaan.

Menurut Diener dan Oishi (2002) subjective well-being adalah evaluasi

kognitif dan afektif individu terhadap hidupnya, evaluasi ini termasuk reaksi

emosional terhadap peristiwa serta penilaian kognitif terhadap kepuasan dan

pemenuhan kehidupan. Dengan demikian, subjective well-being merupakan suatu

konsep umum yang mencakup mengalami emosi yang menyenangkan, rendahnya

tingkat suasana hati negatif dan kepuasan hidup yang tinggi. Pengalaman positif

yang diwujudkan dalam subjective well-being yang tinggi adalah konsep inti

psikologi positif karena membuat hidup bermanfaat.

Definisi lain subjective well-being dijelaskan oleh Eddington dan Shuman

(2005) yaitu sebagai penilaian individu terhadap kehidupannya yang meliputi

penilaian kognitif dan afektif. Penilaian kognitif meliputi kepuasan hidup dan

penilaian afektif meliputi mood dan emosi, yaitu perasaan emosional positif dan

negatif. Individu dikatakan memiliki subjective well-being jika merasa puas

Page 27: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

13

dengan kondisi kehidupannya, sering mengalami emosi positif dan jarang

mengalami emosi negatif.

Diener, Suh, Lucas dan Smith (1999) mengungkapkan subjective well-

being sebagai sebuah kategori yang luas dari fenomena yang mencakup respon

emosional, domain kepuasan dan penilaian umum akan kepuasan hidup.

Subjective well-being dapat dikonseptualisasikan sebagai keadaan sementara

(mood) maupun trait yang relatif stabil (kepuasan hidup). Mood dan emosi diberi

label afektif, mewakili evaluasi peristiwa yang terjadi dalam kehidupan individu.

Subjective well-being dalam penelitian ini dijelaskan menggunakan

definisi Diener dan Oishi (2002). Diener dan Oishi (2002) mendefinisikan

subjective well-being sebagai evaluasi kognitif dan afektif individu terhadap

hidupnya, evaluasi ini termasuk reaksi emosional terhadap peristiwa serta

penilaian kognitif terhadap kepuasan dan pemenuhan kehidupan. Alasan penulis

menggunakan definisi Diener dan Oishi (2002), karena dapat mewakili dan sesuai

dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis.

2.1.2 Dimensi Subjective Well-Being

Terdapat dua komponen umum dalam subjective well-being yaitu kognitif dan

afektif:

1. Dimensi kognitif

Dimensi kognitif dari subjective well-being adalah evaluasi terhadap kepuasan

hidup (Life Satisfaction) individu. Life satisfaction adalah evaluasi terhadap

kepuasan hidup secara global, individu melakukan penilaian terhadap

kehidupannya secara menyeluruh (Diener, 2009). Campbell, Converse dan

Page 28: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

14

Rodgers (dalam Diener, 2009) mengatakan bahwa kompoen kognitif ini

merupakan kesenjangan yang dipersepsikan antara keinginan dan pencapaiannya

terpenuhi atau tidak. Dimensi kognitif subjective well-being mencakup area

kepuasan/ domain satisfaction individu di berbagai bidang kehidupannya yang

berkaitan dengan diri sendiri, keluarga, kelompok teman sebaya, kesehatan,

keuangan, pekerjaan dan waktu luang. Indikator pengguna media sosial dikatakan

kognitif yaitu desire to change life, satisfaction with current life, satisfaction with

past, satisfaction with future dan significant with others’ views of one’s life.

2. Dimensi afektif

Dimensi dasar dari subjective well-being adalah afek, termasuk mood dan emosi

yang menyenangkan dan tidak menyenangkan. Dimensi afek ini mencakup afek

positif yang merupakan emosi positif yang menyenangkan (Diener, 2000),

meliputi simptom-simptom antusiasme, keceriaan, dan kebahagiaan hidup. Dan

afek negatif yaitu emosi dan mood yang tidak menyenangkan (Diener, 2000).

Afek negatif merupakan kehadiran simptom yang menyatakan bahwa hidup tidak

menyenangkan (Watson, 2002). Indikator pengguna media sosial dikatakan afektif

jika dalam empat minggu terakhir mengalami perasaan positif, negatif, baik,

buruk, menyenangkan, tidak menyenangkan, bahagia, sedih, takut, gembira,

marah dan puas.

Diener (2009) menyatakan bahwa kepuasan hidup dan afek positif dan

negatif cenderung berkorelasi. Hal ini disebabkan oleh penilaian individu terhadap

peristiwa, aktivitas dan kejadian dalam hidupnya. Sekalipun kedua hal ini

berkaitan, namun keduannya berbeda, kepuasan hidup merupakan penilaian

Page 29: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

15

mengenai hidup individu secara menyeluruh, sedangkan afek positif dan negatif

terdiri dari reaksi-reaksi berkelanjutan terhadap kejadian-kejadian yang dialami.

2.1.3 Pengukuran Subjective Well-Being

Terdapat tiga alat ukur yang dikembangkan oleh Diener yang dapat digunakan

untuk mengukur subjective well-being yaitu:

1. Satisfaction With Life Scales (SWLS) yang terdiri dari lima item dengan

mengukur penilaian kognitif individu terhadap kepuasan hidupnya.

2. Flourishing Scale (FS) yang terdiri dari delapan item dirancang untuk

mengukur social-psychological.

3. Scale of Positive and Negative Experience (SPANE) untuk mengukur perasaan

positif dan negatif terlepas dari asal individu, tingkat gairah atau sifat dalam

budaya barat. Skala ini terdiri dari 12 item.

4. Positive Affect Schedule (PANAS) untuk mengukur evaluasi afek positif dan

afek negatif dalam satu waktu dengan menggunakan skala likert. Alat ukur ini

terdiri dari 10 afek positif dan 10 afek negatif.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan alat ukur yang diadaptasi dari

Satisfaction With Life Scales (SWLS) untuk mengukur evaluasi kognitif yaitu

nilai kepuasan hidup individu secara global. Dan untuk mengukur komponen

afektif, penulis menggunakan Scale of Positive and Negative Experience

(SPANE). Alasan penulis menggunakan skala SWLS dan SPANE, karena alat

ukur ini sesuai dengan penelitian ini dan alat ukur ini memiliki validitas dan

realibitas yang baik.

Page 30: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

16

2.1.4 Faktor-Faktor yang memengaruhi Subjective Well-Being

Ada beragam faktor yang mempengaruhi subjective well-being diantaranya

perbedaan jenis kelamin, agama dan spiritualitas, kualitas hubungan sosial,

dukungan sosial, kepribadian dan ekspresi emosi:

1. Perbedaan Jenis Kelamin

Eddington dan Shuman (2005) menyatakan penemuan menarik mengenai

perbedaan jenis kelamin dan subjective well-being. Wanita lebih banyak

mengungkapkan afek negatif dan depresi dibandingkan dengan pria, dan lebih

banyak mencari bantuan terapi untuk mengatasi gangguan ini; namun pria dan

wanita mengungkapkan tingkat kebahagiaan global yang sama. Lebih lanjut,

Shuman menyatakan bahwa hal ini disebabkan karena wanita mengakui adanya

perasaan tersebut sedangkan pria menyangkalnya.

2. Agama dan Spiritualitas

Ada banyak penelitian yang menunjukkan bahwa subjective well-being

berkorelasi signifikan dengan keyakinan agama (Eddington dan Shuman, 2005).

Ellison dan koleganya (dalam Eddington dan Shuman, 2005) menyatakan bahwa

setelah mengontrol faktor usia, penghasilan dan status pernikahan responden,

subjective well-being berkaitan dengan kekuatan yang berhubungan dengan Yang

Maha Kuasa, dengan pengalaman berdoa dan keikutsertaan dalam keagamaan.

Pengalaman keagamaan menawarkan kebermaknaan hidup, termasuk

kebermaknaan pada masa krisis (Pollner dan koleganya dalam Eddington dan

Shuman, 2005). Taylor dan Chatters (dalam Eddington dan Shuman, 2005)

menyatakan agama juga menawarkan pemenuhan kebutuhan sosial individu

Page 31: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

17

melalui keterbukaan pada jaringan sosial yang terdiri dari individu yang memiliki

sikap dan nilai yang sama.

3. Kualitas hubungan sosial

Penelitian yang dilakukan oleh Seligman (dalam Diener dan Scollon, 2003)

menunjukan bahwa individu yang paling bahagia memiliki kualitas hubungan

sosial yang dinilai baik. Diener dan Scollon (2003) menyatakan bahwa hubungan

yang dinilai baik harus mencakup dua dari tiga hubungan sosial. Hubungan sosial

yang dimaksud adalah keluarga, teman dan hubungan romantis.

4. Dukungan sosial

Menurut Yasmeen, Khan, Jamshaid, Salman dan Abbas (dalam Wong dan Ma,

2016) menyatakan bahwa well-being didapatkan dari dukungan sosial. Menurut

Taylor (2006) hadirnya individu yang memberikan dukungan sosial akan

meningkatkan kemampuan individu dalam menghadapi stres sehingga mampu

menghasilkan tingkat subjective well-being yang lebih tinggi. Wong dan Ma

(2016) menyatakan dukungan sosial sebagai salah satu fungsi komunikasi yang

tidak lagi didasarkan oleh faktor lokasi, komunikasi melalui media online juga

dapat memiliki tingkatan efek yang sama dengan komunikasi secara umum

sebagai dukungan sosial. Dukungan sosial online dapat diperoleh melalui media

sosial seperti Facebook, twitter dan Instagram.

5. Kepribadian

Tatarkiewicz (dalam Diener, 2009) menyatakan bahwa kepribadian merupakan

hal yang lebih berpengaruh pada subjective well-being dibandingkan dengan

faktor lainnya. Hal ini dikarenakan beberapa variabel kepribadian menunjukkan

Page 32: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

18

kekonsistenan dengan subjective well-being. Extraversion mempengaruhi afek

positif sedangkan neuroticism mempengaruhi afek negatif. Para peneliti

berpendapat bahwa extravesion dan neuroticism paling berhubungan dengan

subjective well-being karena kedua trait tersebut mencerminkan tempramen

individu.

6. Ekspresi Emosi

Liu, Tov, Konsinski, dan Qiu (2015) menyatakan bahwa ekspresi emosi dalam

menganalisis pembaruan status di Facebook dapat menentukan tingkatan ekspresi

emosi mana yang memprediksi subjective well-being pengguna media sosial—

khususnya self-reported kepuasan hidup. Ekspresi emosi yang memprediksi

subjective well-being diberi jangka waktu tertentu agar efektif untuk menentukan

subjective well-being pengguna media sosial saat pembaruan status di Facebook.

Temuan ini menyoroti karakteristik media sosial online dan meningkatkan

pemahaman tentang bagaimana konten buatan pengguna mencerminkan keadaan

psikologis penggunanya.

Pada penelitian ini, penulis menggunakan faktor kepribadian, ekspresi

emosi dan dukungan sosial untuk diteliti, untuk menguji apakah benar bahwa

faktor-faktor tersebut mempengaruhi subjective well-being pengguna media

sosial.

2.2 Traits Kepribadian

2.2.1 Definisi Traits Kepribadian

Mischel, Shoda dan Smith (2003) mendefinisikan kepribadian sebagai suatu

konsep psikologis yang memiliki banyak arti, merefleksikan kekayaan dan

Page 33: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

19

kompleksi dari fenomena tentang istilah yang digunakan. Istilah personality atau

kepribadian memiliki banyak definisi, tetapi tidak ada definisi tunggal yang

diterima secara universal. Kepribadian sering disamakan dengan social skill dan

keefektifan.

Hall dan Lindzey (1993) menyatakan kepribadian disamakan dengan

aspek-aspek unik atau khas dari tingkah laku. Dalam hal ini, kepribadian

merupakan istilah untuk menunjukkan hal-hal khusus tentang individu dan yang

membedakannya dari semua individu lain. Definisi ini mengemukakan bahwa

kepribadian merupakan bagian dari individu yang paling mencerminkan atau

mewakili si pribadi.

Menurut Gordon Allport (dalam Alwisol, 2009), kepribadian adalah

organisasi dinamis dalam individu sebagai sistem psikofisik yang menentukan

cara yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Allport (dalam

Hall dan Lindzey, 1993) menyatakan bahwa kepribadian merupakan apa orang itu

sesungguhnya. Kepribadian meliputi apa yang paling khas dan paling karakteristik

dalam diri individu.

Eysenk (dalam Alwisol, 2009) berpendapat bahwa dasar umum sifat-sifat

kepribadian berasal dari keturunan, dalam bentuk tipe dan trait. Eysenk juga

berpendapat bahwa tingkah laku dipelajari dari lingkungan. Menurut Eysenk

kepribadian adalah keseluruhan pola tingkah laku aktual maupun potensial dari

organisme, sebagaimana ditentukan oleh keturunan dan lingkungan.

Traits kepribadian dalam penelitian ini menggunakan teori Eysenk (dalam

Alwisol, 2009). Traits kepribadian menurut Eysenk (dalam Alwisol, 2009) adalah

Page 34: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

20

keseluruhan pola tingkah laku aktual maupun potensial dari organisme,

sebagaimana ditentukan oleh keturunan dan lingkungan. Alasan penulis

menggunakan teori kepribadian Eysenck karena teori ini memiliki dua diantara

tiga dimensi traits kepribadian yang lebih berpengaruh dan menunjukkan

kekonsistenan dengan subjective well-being berdasarkan dari penelitian

sebelumnya.

2.2.2 Dimensi Traits Kepribadian

Hans Eysenck (dalam Alwisol, 2009) mengungkapkan tiga dimensi dari

kepribadian yaitu extraversion, neuroticism dan psychoticism:

1. Ekstraversion

Faktor ini merupakan dimensi yang penting dalam kepribadian, dimana

ekstraversion dapat memprediksi banyak tingkah laku sosial. Individu yang

memiliki ekstraversion tinggi akan mengingat semua interaksi sosial, berinteraksi

dengan lebih banyak orang dibandingkan dengan individu yang memiliki tingkat

ekstraversion rendah. Indikator pengguna media sosial dikatakan extraversion jika

memiliki ciri antusias, mudah bergaul, emosi positif, aktif, ambisius dan ramah

(Eysenck dan Eysenck dalam Feist dan Feist, 2009).

2. Neuroticism

Menurut Feist dan Feist (2009), individu dengan skor neuroticism tinggi

cenderung untuk bereaksi berlebihan secara emosional dan mempunyai kesulitan

untuk kembali ke kondisi normal setelah terstimulasi secara emosional. Individu

yang memiliki masalah dengan emosi yang negatif serta rasa khawatir dan rasa

tidak aman, secara emosional labil. Sedangkan individu dengan neuroticism yang

Page 35: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

21

rendah akan cenderung lebih gembira dan puas terhadap hidup dibandingkan

individu yang memiliki tingkat neuroticism yang tinggi. Indikator pengguna

media sosial dikatakan neuroticism yaitu memiliki kesulitan bersosialisasi, sulit

dalam menjalin hubungan dan berkomitmen, memiliki self-esteem yang rendah,

mudah mengalami kecemasan, suasana hati mudah berubah, dan mudah depresi.

3. Psychoticism

Individu yang memiliki psychoticism tinggi tidak harus psikotik, tetapi

mempunyai prediposisi untuk mengidap stress dan mengembangkan gangguan

psychoticism. Skor psychoticism yang tinggi mungkin masih bisa berfungsi

normal, tetapi ketika stres berat itu sudah lewat, fungsi normal kepribadian sulit

diraih kembali (Alwisol, 2009). Indikator pengguna media sosial dikatakan

psychoticism yaitu memiliki trait yang dingin, egosentrik, impulsif, antisosial,

tidak empatik, dan keras hati.

2.2.3 Pengukuran Traits Kepribadian

Diantara instrumen-instrumen yang pernah dikembangkan Eysenck, ada empat

inventori yang pengaruhnya luas, dalam arti digunakan oleh banyak pakar untuk

melakukan penelitian atau untuk memahami klien, maupun dalam arti menjadi ide

untuk mengembangkan tes yang senada, diantaranya:

1. Maudley Personality Inventory (MPI), mengukur E dan N dan korelasi antara

keduanya.

2. Eysenck Personality Inventory (EPI), mengukur E dan N secara independen.

Page 36: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

22

3. Eysenck Personality Questionnaire (EPQ), mengukur E, N, P, (merupakan

revisi dari EPI, tetapi EPI yang hanya mengukur E dan N masih tetap

dipublikasikan).

4. Eysenck Personality Questionnaire-Revised (EPQ-R) revisi dari EPQ.

Dalam penelitian ini penulis mengadaptasi skala Eysenck Personality

Questionnaire (EPQ-R) yang dikembangkan oleh Eysenck (2013) yang mengukur

traits kepribadian melalui tiga dimensi. Skala Eysenck Personality Questionnaire

(EPQ-R) yang dikembangkan oleh Eysenck (2013) memiliki 24 item pernyataan.

Alasan penulis menggunakan skala Eysenck Personality Questionnaire (EPQ-R),

karena alat ukur ini sesuai dengan penelitian ini dan alat ukur ini memiliki

validitas dan realibitas yang baik.

2.3 Ekspresi Emosi

2.3.1 Definisi Ekspresi Emosi

Barchard (2001) mendefinisikan ekspresi emosi sebagai kecenderungan untuk

mengekspresikan reaksi emosional individu dalam perilaku yang dapat diamati.

Kecenderungan mengekspresikan emosi positif (disebut positive expressivity)

dapat dibedakan secara empiris dengan kecenderungan untuk mengekspresikan

emosi negatif (disebut negative expressivity). Positive expressivity memiliki

korelasi yang tinggi dengan extraversion dan negative expressivity memiliki

korelasi yang tinggi dengan neuroticism.

Definisi lain oleh Gross dan Jhon (1997), ekspresi emosi mengacu pada

perubahan perilaku yang menyertai emosi. Lebih lanjut, Gross dan Jhon (1997)

menyatakan emosi muncul ketika ada pemicu eksternal maupun internal. Jika

Page 37: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

23

emosi telah terpicu, maka cenderung merespon (termasuk perubahan psikologis,

perasaan subjektif dan impuls perilaku) yang mempersiapkan individu untuk

merespon secara adaptif.

Snyder (dalam Lavee dan Ben-Ari, 2004) mendefinisikan ekspresi emosi

sebagai perbedaan individu, individu memonitor perilaku ekspresif secara verbal

dan non-verbal. Lebih lanjut, dijelaskan bahwa aspek perilaku sengaja digunakan

individu untuk menyampaikan perasaan kepada individu lain. Aspek perilaku

seperti itu tampak sangat fleksibel, mudah berubah, sadar dan disengaja.

Kring, Smith dan Neale (1994) lebih menekankan ekspresi emosi sebagai

perbedaan individu. Menurut Kring, Smith, dan Neale (1994) individu secara

terang-terangan memperlihatkan emosinya. Lebih lanjut, dijelaskan bahwa aspek

perilaku secara tidak sengaja di kontrol (misalnya, ekspresi wajah, gemetar)

digunakan untuk menyampaikan perasaan kepada individu lain.

Ekspresi dalam penelitian ini didefinisikan sebagai perubahan perilaku

yang menyertai emosi (Gross & Jhon, 1997). Alasan penulis menggunakan teori

yang diusung oleh Gross dan Jhon (1997) karena penulis menganggap bahwa

definisi tersebut sesuai dengan apa yang ingin diteliti. Dua diantara tiga

dimensinya juga lebih berpengaruh dan menunjukkan kekonsistenan dengan

subjective well-being berdasarkan dari penelitian yang sebelumnya.

2.3.2 Dimensi Ekspresi Emosi

Gross dan John (dalam Lavee dan Ben-Ari, 2004) menjelaskan tiga dimensi dari

Ekspresi Emosi, yaitu positive expressivity, negative expressivity dan impulse

strength:

Page 38: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

24

1. Positive Expressivity

King dan Emmons (dalam Gross dan Jhon, 1997) menjelaskan bahwa

ekspresivitas positif adalah kecenderungan respon emosi positif yang

diekspresikan melalui perilaku. Indikator pengguna media sosial dikatakan

positive expressivity jika respon emosi positif diekspresikan melalui perilaku

bahagia, antusiasme dan semangat.

2. Negative Expressivity

King dan Emmons (dalam Gross dan Jhon, 1997) mendefinisikan negative

expressivity sebagai kecenderungan respon emosi negatif yang diekspresikan

melalui perilaku. Indikator pengguna media sosial dikatakan negative expressivity

jika respon emosi negatif diekspresikan melalui perilaku marah, kesal, tidak

peduli, sedih dan muak .

3. Impuls Strength (Kekuatan Impuls)

Gross dan John (dalam Lavee dan Ben-Ari, 2004) menjelaskan impuls strength

sebagai sebuah pengalaman emosi yang kuat, melalui pengalaman emosi itu

individu terdorong untuk mengekspresikan emosi atau perasaan serta sangat sulit

bagi individu untuk menyembunyikan atau menahan emosinya. Indikator

pengguna media sosial dikatakan impuls strength jika diekspresikan dengan

mengekspresikan emosi atau perasaan individu dan tidak mampu

menyembunyikan perasaannya.

2.3.3 Pengukuran Ekspresi Emosi

Ekspresi Emosi dapat diukur berdasarkan beberapa instrumen atau alat ukur,

diantaranya:

Page 39: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

25

1. Positive Expressivity and Negativity Expressivity Scale oleh Barchard (2001).

2. Self-Expressiveness Questionnaire (SEFQ) oleh Halberstadt dan kolega (1995)

yang terdiri dari dua dimensi, yaitu positive emotional expressivity dan

negative emotional expressivity.

3. Berkeley Expressivitty Questionnaire (BEQ) oleh Gross dan Jhon (1997) untuk

mengukur Ekspresi Emosi individu yang terdiri dari 16 item dibagi dalam tiga

bentuk: Negative Expressivity, Positive Expressivity dan Impulse Strength.

Dalam penelitian ini, penulis memodifikasi alat ukur Berkeley

Expressivitty Questionnaire (BEQ) yang diadaptasi dari Gross dan John dalam

(Lavee & Ben-Ari, 2004) agar sesuai dengan sampel. Skala Berkeley Expressivitty

Questionnaire (BEQ) terdiri dari 10 item pernyataan setelah dimodifikasi

berdasarkan aspek ekspresi emosi. Skala ini disusun berdasarkan aspek ekspresi

emosi yang meliputi negative expressivity, positive expressivity dan impulse

strength.

2.4 Dukungan Sosial Online

2.4.1 Definisi Dukungan Sosial Online

Uchino dalam Sarafino dan Smith (2011) mendefinisikan dukungan sosial sebagai

persepsi individu pada rasa kenyamanan, perhatian, penghargaan, informasi

ataupun bantuan yang diterima dari orang lain. Dukungan bisa didapatkan dari

berbagai sumber seperti pasangan, keluarga, teman atau komunitas. Individu yang

mendapatkan dukungan sosial merasa dicintai, dihargai dan dianggap bagian dari

hubungan sosial seperti keluarga atau komunitas.

Page 40: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

26

Menurut Taylor (2006), dukungan sosial adalah pemberian informasi,

bantuan tingkah laku maupun materi yang di dapat dari hubungan sosial sehingga

membuat individu merasa dicintai dan diperhatikan, dihormati dan dihargai.

Individu dengan dukungan sosial yang tinggi mengalami stress lebih sedikit ketika

menghadapi pengalaman yang menegangkan. Individu dengan dukungan sosial

tinggi, pada situasi menegangkan dapat mengendalikannya dengan lebih mudah.

Cohen (2004) menyatakan dukungan sosial online mengacu pada sumber

materi, informasi, dan psikologi yang diperoleh dari jaringan sosial, sehingga

individu dapat mengendalikannya untuk membantu menanggulangi stres. Pada

situasi stres yang tinggi, individu yang dekat dengan individu lain mungkin lebih

mudah makan dan tidur, olahraga yang cukup dan jauh dari kekerasan. Individu

yang diberi dukungan sosial akan memiliki lebih sedikit kemungkinan untuk

merasa cemas atau depresi atau bahkan meninggal.

Dalam penelitian ini, dukungan sosial online yang dimaksud merupakan

dukungan sosial online dengan merujuk pada definisi dari Cohen. Cohen (2004)

menyatakan dukungan sosial online mengacu pada sumber materi, informasi dan

psikologi yang diperoleh dari jaringan sosial, sehingga individu dapat

mengendalikannya untuk membantu menanggulangi stres. Alasan penulis

menggunakan teori Cohen, karena penulis menganggap definisi tersebut sesuai

dengan apa yang ingin diteliti dan dimensi-dimensinya lebih berpengaruh dan

menunjukkan kekonsistenan dengan subjective well-being bagi pengguna media

sosial berdasarkan penelitian sebelumnya.

Page 41: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

27

2.4.2 Dimensi Dukungan Sosial Online

Cohen, Mermelstein, Kamarck, dan Hoberman (1985) membagi dukungan sosial

online ke dalam empat bentuk, diantaranya tangible support, belonging support,

self-esteem support dan appraisal support:

1. Tangible support (Dukungan Instrumental), bantuan yang bersifat pelayanan

seperti membantu dalam melakukan kegiatan sehari-hari maupun bantuan

secara finansial. Indikator pengguna media sosial dikatakan memiliki tangible

support yaitu memiliki individu di media sosial untuk membantu memperbaiki

sesuatu, memberi bantuan ketika keadaan darurat, membantu dalam melakukan

kegiatan sehari-hari, memberi bantuan finansial dan memberi bantuan ketika

tersesat.

2. Belonging support, suatu bentuk bantuan dimana individu tahu bahwa ada

individu lain yang dapat diandalkan ketika individu ingin melakukan suatu

kegiatan bersama. Indikator pengguna media sosial dikatakan memiliki

belonging support yaitu ketika mendapat bantuan dari individu di media sosial

untuk diajak berbicara saat kesepian, memiliki keluarga dan teman yang dapat

sering diajak berbicara, suka menghabiskan waktu dengan individu yang

memiliki karakter berbeda dengan dirinya, memiliki teman ketika ingin

melakukan suatu kegiatan bersama dan memiliki individu yang dapat

diandalkan.

3. Self-esteem support (Dukungan Harga Diri), suatu bentuk bantuan yang

membuat individu merasakan adanya perasaan positif akan dirinya bila

dibandingkan keadaan yang dimiliki dengan individu lain seusianya. Indikator

Page 42: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

28

pengguna media sosial dikatakan memiliki self-esteem support yaitu mendapat

feedback positif dari individu lain, memiliki individu di media sosial yang

memberi perhatian, memiliki individu di media sosial yang membuat individu

merasa lebih baik dari individu sebaya, memiliki kepuasan hidup lebih tinggi

dibandingkan individu lain dan merasa bagian dari kelompok.

4. Appraisal support (Dukungan Informasi), suatu bentuk bantuan yang

membantu individu dalam memahami kejadian yang menekan dengan lebih

baik serta memberikan pilihan strategi coping yang harus dilakukan guna

menghadapi kejadian tersebut. Indikator pengguna media sosial dikatakan

memiliki appraisal support yaitu memberi pilihan strategi coping, membantu

menangani masalah keluarga, memberi saran menangani masalah pribadi,

memberi saran mengenai karir dan membantu memahami masalah yang

dimiliki.

2.4.3 Pengukuran Dukungan Sosial Online

Dalam beberapa penelitian terdapat beberapa instrumen atau alat ukur yang dapat

digunakan untuk mengukur Dukungan Sosial Online, diantaranya:

1. Skala konstruk teori dukungan sosial dari Sarafino dan Smith (2011) yang

membagi dimensi dukungan sosial menjadi dukungan emosi atau penghargaan,

dukungan nyata atau dukungan instrumental, dukungan informasi dan

dukungan persahabatan.

2. Skala untuk mengukur jenis Perceived Dukungan Sosial diukur dengan

membuat tujuh item yang dikembangkan oleh Kim dan Lee (2011) yang

diadaptasi dari Interpersonal Support Evaluation List Scale (ISEL). Item-

Page 43: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

29

itemnya disesuaikan agar dapat merefleksikan konteks dari penggunaan media

sosial.

3. Interpersonal Suport Evaluation List Developed (ISEL) dari Cohen dan

Huberman (1983) yang membagi dimensi dukungan sosial menjadi tangible

support, belonging support, self-esteem support dan appraisal support.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan skala konstruk teori dukungan

sosial online dari Cohen dan Huberman (1983) yang memiliki 40 item pernyataan.

Skala ISEL dari Cohen dan Huberman (1983) dimodifikasi berdasarkan penelitian

Wong, Eiswen Tsz Kin dan Will Wai-Kit Ma (2016) agar sesuai dengan sampel.

Alasan penulis menggunakan skala konstruk teori dukungan sosial online dari

Cohen dan Huberman (1983) yang dimodifikasi berdasarkan penelitian Wong,

Eiswen Tsz Kin dan Will Wai-Kit Ma (2016), karena alat ukur ini sesuai dengan

penelitian serta memiliki validitas dan realibitas yang baik.

2.5 Kerangka Berpikir

Penggunaan jejaring sosial seperti Facebook, Instagram, Snapchat, WhatsApp,

Line dan sejenisnya, biasanya memiliki interaksi dengan individu lain yang

memungkinkan adanya permintaan pertemanan. Dalam proses pertemanan, setiap

individu yang menduduki posisi tertinggi dalam pengggunaan media sosial ingin

memiliki banyak teman. Sehingga, individu tersebut merasakan bahwa akan

adanya dukungan sosial yang didapatkan dan hal ini berdampak pada subjective

well-being. Ketika individu memiliki pertemanan yang banyak, memiliki

komunikasi yang baik dengan teman-temannya, maka akan merasa sangat bahagia

(Kim & Lee, 2011) yang berarti individu tersebut memiliki emosi yang positif.

Page 44: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

30

Pengguna jejaring sosial dikatakan memiliki subjective well-being yang tinggi

ketika individu tersebut merasa puas dengan kondisi hidupnya, sering merasakan

emosi positif dan jarang merasakan emosi negatif (Diener dan Oishi, 2002).

Penelitian yang dilakukan Diener, Lucas dan Oishi (2002) menunjukkan

bahwa kepribadian merupakan salah satu prediktor subjective well-being yang

paling konsisten. Kepribadian selalu mempengaruhi cara individu dalam

menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap suatu situasi psikologis atau

stimulus. Individu yang memiliki kecemasan berkomunikasi yang tinggi

merupakan individu yang menarik diri dan tidak mampu menyesuaikan diri secara

sosial (McCroskey, Daly dan Sorensen, 1976). Sedangkan individu yang memiliki

kecemasan berkomunikasi yang rendah merupakan individu yang mampu

menyesuaikan diri secara sosial dan berhasil di dalam masyarakat.

Sejumlah hasil penelitian menemukan bahwa trait kepribadian yang

ditemukan paling berhubungan dengan subjective well-being adalah extraversion

dan neuroticism (Diener dan Lucas dalam Diener, 2009). Extraversion

mempengaruhi afek positif sedangkan neuroticism mempengaruhi afek negatif.

Para peneliti berpendapat bahwa extravesion dan neuroticism paling berhubungan

dengan subjective well-being karena kedua trait tersebut mencerminkan

tempramen individu. Hal ini didukung oleh Fujita (dalam Eddington dan Shuman,

2005) yang menyatakan bahwa ekstroversi berkorelasi dengan afek

menyenangkan, sedangkan neurotisme dan afek tidak menyenangkan tidak bisa

dibedakan.

Page 45: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

31

Wang dan Zhang (2012) melakukan penelitian tentang pengaruh faktor

kepribadian big five terhadap penggunaan aktivitas spesifik jejaring sosial

menemukan, bahwa individu yang extraverts lebih suka menggunakan fungsi

komunikatif pada Facebook, seperti pembaruan status, memberi komentar dan

menambah teman. Hal ini sesuai dengan tipe kepribadian extraverts secara offline,

bahwa individu dengan tipe kepribadian extraverts suka berkomunikasi dengan

individu lain, terbuka dan ramah. Sedangkan, individu dengan tipe kepribadian

neuroticism lebih suka menggunakan pembaruan status sebagai salah satu cara

untuk mengekspresikan diri dalam Facebook.

Hans Eysenck (dalam Feist dan Feist, 2009) menyatakan individu dengan

tingkat neuroticism yang rendah akan cenderung lebih gembira dan puas terhadap

hidup. Sedangkan individu dengan neuroticism yang tinggi adalah individu yang

mudah mengalami kecemasan, rasa marah, depresi dan memiliki kecenderungan

emotionally reactive. Individu yang seperti ini dapat dikatakan memiliki tingkat

kecemasan berkomunikasi yang tinggi jika perasaan cemasnya muncul pada saat

dirinya berkomunikasi dengan individu lain.

Lavee dan Ben-Ari (2004) menyatakan bahwa Neuroticism dan ekspresi

emosi terkait secara konseptual. Wilson dan Gullone dalam Lavee dan Ben-Ari,

2004 melalui studi observasional dan self-report telah mendokumentasikan bahwa

neuroticism berhubungan positif dengan pengalaman emosi negatif dan ekspresi

emosi negatif (Keltner; Larsen and Ketelaar; Waltson dan Clark, dalam Lavee dan

Ben-Ari, 2004) serta berhubungan negatif dengan pengalaman emosi positif dan

ekspresi emosi positif (Kardum dalam Lavee dan Ben-Ari, 2004).

Page 46: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

32

Selain kepribadian dan ekspresi emosi, well-being juga didapatkan dari

dukungan sosial (Yasmeen et al dalam Wong dan Ma, 2016). Wong dan Ma

(2016) menyatakan dukungan sosial sebagai salah satu fungsi komunikasi yang

tidak lagi didasarkan oleh faktor lokasi. Eiswen Tsz Kin Wong dan Will Wai-Kit

Ma (2016) berpendapat bahwa komunikasi via online dapat memberi efek yang

sama dengan komunikasi secara umum sebagai dukungan sosial.

Pengalaman penggunaan media sosial terutama untuk berkenalan dengan

individu baru dan banyaknya publikasi dengan media sosial membentuk

pemaknaan individu tentang hubungan yang dijalin melalui jejaring sosial dalam

dunia online. Pengaruh dukungan sosial terhadap subjective well-being karena

dukungan sosial dapat meningkatkan penilaian kepuasan hidup individu. Diener

dan Seligman (2002) menemukan bahwa individu yang sangat bahagia memiliki

hubungan sosial yang luas dan memuaskan serta menghabiskan sedikit waktu

sendirian dibandingkan dengan individu biasa. Sebaliknya, orang yang tidak

bahagia memiliki hubungan sosial yang secara signifikan yang lebih buruk.

Berdasarkan beberapa kajian literatur dan penelitian yang telah dilakukan

sebelumnya, penulis mengasumsikan adanya pengaruh antara ketiga variabel

Traits Kepribadian, Ekspresi Emosi dan Dukungan Sosial Online terhadap

Subjective well-being pengguna media sosial. Adapun kerangka berfikir penelitian

tentang variabel-variabel yang berpengaruh terhadap dependent variabel

digambarkan pada Gambar 2.1 bagan kerangka berfikir.

Page 47: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

33

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berfikir

2.6 Hipotesis Penelitian

2.6.1 Hipotesis mayor

Ada pengaruh signifikan traits kepribadian (extraversion, neuroticism dan

psychoticism), ekspresi emosi (positive expressivity, negative expressivity dan

impuls strength), dan dukungan sosial online (appraisal support, tangible support,

self-esteem support dan belonging support) terhadap subjective well-being

pengguna media sosial.

2.6.2 Hipotesis minor

H1

= Ada pengaruh yang signifikan extraversion pada variabel traits kepribadian

terhadap subjective well-being

Page 48: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

34

H2

= Ada pengaruh yang signifikan neuroticism pada variabel traits kepribadian

terhadap subjective well-being

H3

= Ada pengaruh yang signifikan psychoticism pada variabel traits kepribadian

terhadap subjective well-being

H4

= Ada pengaruh yang signifikan positive expressivity pada variabel ekspresi

emosi terhadap subjective well-being

H5

= Ada pengaruh yang signifikan negative expressivity pada variabel ekspresi

emosi terhadap subjective well-being

H6

= Ada pengaruh yang signifikan impuls strength pada variabel ekspresi emosi

terhadap subjective well-being

H7

= Ada pengaruh yang signifikan appraisal support pada variabel dukungan

sosial online terhadap subjective well-being

H8

= Ada pengaruh yang signifikan tangible support pada variabel dukungan

sosial online terhadap subjective well-being

H9

= Ada pengaruh yang signifikan self-esteem support pada variabel dukungan

sosial online terhadap subjective well-being

H10

= Ada pengaruh yang signifikan belonging support pada variabel dukungan

sosial online terhadap subjective well-being

Page 49: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

35

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambil Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah sekumpulan individu yang berada di wilayah

Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Karakteristiknya adalah berikut

usia 18 sampai dengan 25 tahun dan pengguna aktif jejaring sosial Facebook,

Instagram, WhatsApp, Line dan Snapchat. Jumlah populasi dalam penelitian ini

tidak teridentifikasi dengan baik, sehingga dimasukkan ke dalam keterbatasan

dalam penelitian.

Dalam penelitian ini, jumlah sampel ditetapkan sebanyak 300 orang. Pada

bulan November penulis menyebar kuesioner online yang diisi oleh 175

responden dan offline disebar sebanyak 200. Sedangkan jumlah kuesioner offline

yang kembali sebanyak 128 kuesioner, dikarenakan terdapat beberapa item yang

tidak terisi sehingga perlu untuk di drop dan tidak diikutsertakan dalam penelitian.

Total sampel dalam penelitian ini yaitu 302 responden.

Teknik pengambilan sampel menggunakan non probability sampling.

Responden dipilih berdasarkan kriteria yang ditentukan dan kesediaan untuk

merespon. Penulis menggunakan dua media penggumpulan data yaitu offline dan

online.

3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan

variabel subjective well-being sebagai variabel terikat (dependent variable) dan traits

kepribadian sebagai variabel bebas (independent variable) pertama, ekspresi emosi

Page 50: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

36

sebagai variabel bebas (independent variable) kedua dan dukungan sosial online

sebagai variabel bebas (independent variable) ketiga.

Adapun definisi operasional dari setiap variabel dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Subjective well-being adalah evaluasi kognitif dan afektif individu terhadap

hidupnya, evaluasi ini termasuk reaksi emosional terhadap peristiwa serta

penilaian kognitif terhadap kepuasan dan pemenuhan kehidupan.

2. Traits Kepribadian adalah pola tingkah laku yang mewakili karakteristik

individu sebagaimana ditentukan oleh keturunan dan lingkungan yang diukur

berdasarkan tiga dimensi, yaitu:

a. Ekstraversion dicirikan dengan kepribadian antusias, mudah bergaul,

emosi positif, aktif, ambisius dan ramah.

b. Neuroticism dicirikan sulit bersosialisasi, sulit menjalin hubungan, self-

esteem yang rendah, mudah cemas, suasana hati mudah berubah dan

mudah depresi.

c. Psychoticism dicirikan dingin, egosentrik, impulsif, antisosial, tidak

empatik dan keras hati.

3. Ekspresi Emosi adalah perubahan perilaku yang menyertai emosi melalui

media sosial ketika individu tersebut merasakan emosi tertentu, yaitu:

a. Positive Expressivity mengacu pada respon emosi positif melalui perilaku

bahagia, antusias, semangat.

b. Negative Expressivity mengacu pada respon emosi negatif melalui perilaku

marah, kesal, tidak peduli, sedih, muak.

Page 51: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

37

c. Impuls Strength (kekuatan impuls) meliputi pengalaman emosi yang kuat

yang mendorong individu untuk mengekspresikan emosi dan sulit bagi

individu untuk menahan emosinya.

4. Dukungan sosial online adalah dukungan yang mengacu pada sumber materi,

informasi dan psikologi yang diperoleh dari jaringan sosial, yaitu:

a. Appraisal Support (Dukungan Informasi) yaitu memberi pilihan strategi

coping, menangani masalah keluarga, memberi saran menangani masalah

pribadi, memberi saran mengenai karir dan membantu memahami masalah

yang dimiliki.

b. Tangible Support (Dukungan Instrumental) yaitu membantu memperbaiki

sesuatu, memberi bantuan dalam keadaan darurat, membantu melakukan

kegiatan sehari-hari, memberi bantuan finansial dan memberi bantuan ketika

tersesat

c. Self-Esteem Support (Dukungan Harga Diri) yaitu mendapat feedback

positif dari individu lain, merasa mendapat perhatian dari individu lain,

merasa lebih baik dari individu sebaya, kepuasan hidup lebih tinggi

dibandingkan individu lain dan merasa bagian dari kelompok.

d. Belonging Support yaitu memiliki teman untuk diajak berbicara saat

kesepian, memiliki keluarga dan teman untuk sering diajak bertemu dan

berbicara, menghabiskan waktu dengan individu yang memiliki karakter

berbeda dengan dirinya, memiliki teman untuk melakukan kegiatan bersama

dan memiliki individu yang dapat diandalkan.

Page 52: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

38

3.3 Instrumen Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dengan

mengadaptasi model Likert. Setiap item diukur melalui empat kategori jawaban

yaitu, sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS).

Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya jumlah respon yang bersifat netral

dan memudahkan responden dalam memilih. Model ini dibagi menjadi dua

kategori item pernyataan yaitu favorable dan unfavorable serta menentukan nilai.

Tabel 3.1 Skor untuk pernyataan

Jawaban Favorable Unfavorable

STS ( sangat tidak setuju) 1 4

TS ( tidak setuju ) 2 3

S ( setuju ) 3 2

SS ( sangat setuju ) 4 1

Dalam penelitian ini skala yang digunakan terdiri dari empat alat ukur, yaitu

skala subjective well-being, skala traits kepribadian, skala ekspresi emosi dan

skala dukungan sosial online.

1. Skala Subjective Well-Being

Skala subjective well-being yang digunakan dalam penelitian ini diadaptasi dari

satisfaction with life scale (SWLS) yang disusun oleh Diener dan koleganya

(1985) untuk mengukur evaluasi kognitif terdiri dari 5 item pernyataan.

Sedangkan Scale of Positive and Negative Experience (SPANE) oleh Diener dan

koleganya (2009) untuk mengukur evaluasi afektif terdiri dari 12 item pernyataan.

Page 53: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

39

Tabel 3.2 Blue Print Skala Subjective Well-Being

2. Skala Traits Kepribadian

Dalam penelitian ini penulis mencoba memodifikasi pengukuran yang diadaptasi

dari Eysenck (dalam Francis, Brown dan Philipchalk, 1992). Alat ukur ini terdiri

dari 24 item untuk mengukur empat dimensi kepribadian. Namun, dalam

penelitian ini penulis hanya melakukan uji validitas pada 18 dari 24 item yang

ada. Alasan penulis hanya menggunakan 18 item karena penulis hanya

menggunakan tiga dimensi kepribadian dari Eysenck.

Tabel 3.3 Blue Print Skala Traits Kepribadian

Page 54: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

40

3. Skala Ekspresi Emosi

Ekspresi Emosi diukur dengan menggunakan alat ukur Berkeley Expressivitty

Questionnaire (BEQ) yang diadaptasi dari Gross dan John (dalam Lavee dan Ben-

Ari, 2004). Penulis melakukan modifikasi alat ukur BEQ berdasarkan indikator

dari tiga dimensi yang ada. Alasan penulis memodifikasi alat ukur BEQ untuk

menyesuaikan item skala dengan subjek penelitian. Alat ukur ini terdiri dari 10

item pernyataan untuk mengukur tiga dimensi dari Gross dan John (dalam Lavee

dan Ben-Ari, 2004), yaitu ekspresi emosi positif, ekspresi emosi negatif dan

impuls strength

Tabel 3.4 Blue Print Skala Ekspresi Emosi

No Dimensi Indikator Nomor Item

Jumlah Fav Unfav

1 Positive

Expressivity

- - Bahagia

- - Antusias

- - Semangat

3

2

5

3 item

2 Negative

Expresivity

- - Marah

- - Kesal

- - Tidak peduli

- - Sedih

- - Muak

7

10

1

6

9

5 item

3 Impuls

Strength

- - Pengalaman emosi kuat

- - Sulit menahan emosi

8

4 2 item

Jumlah 10 item

4. Skala Dukungan Sosial Online

Dukungan sosial online diukur dengan mengadaptasi dan memodifikasi

Interpersonal Suport Evaluation List Developed (ISEL) dari Cohen dan

Huberman (1983). Skala Interpersonal Suport Evaluation List Developed (ISEL)

dari Cohen dan Huberman (1983) dimodifikasi berdasarkan penelitian Wong dan

Ma (2016). Alasan penulis memodifikasi Interpersonal Suport Evaluation List

Page 55: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

41

Developed (ISEL) dari Cohen dan Huberman (1983) berdasarkan penelitian Wong

dan Ma (2016) untuk menyesuaikan item skala dengan subjek penelitian. Alat

ukur Interpersonal Suport Evaluation List Developed (ISEL) terdiri dari 40 item

pernyataan.

Tabel 3.5 Blue Print Skala Dukungan Sosial Online

3.4 Uji Validitas Konstruk

Untuk menguji validitas alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini, penulis

menggunakan CFA (Confirmatory Factor Analysis) dengan software Mplus 7.

Page 56: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

42

Umar dalam Febriana (2015) menjelaskan langkah-langkah yang dilakukan untuk

mendapatkan kriteria hasil CFA yang baik adalah:

1. Bahwa ada sebuah konsep atau trait berupa kemampuan yang didefinisikan

secara operasional sehingga dapat disusun pertanyaan atau pernyataan untuk

mengukurnya. Kemampuan ini disebut faktor, sedangkan pengukuran terhadap

faktor ini dilakukan melalui analisis terhadap respon atas item-itemnya.

2. Diteorikan setiap item hanya mengukur satu faktor saja, begitupun juga tiap

subtes hanya mengukur satu faktor juga. Artinya baik item maupun subtes

bersifat unidimensional.

3. Dengan data yang tersedia dapat digunakan untuk mengestimasi matriks

korelasi antar item yang seharusnya diperoleh jika memang unidimensional.

Matriks korelasi ini disebut sigma (Σ), kemudian dibandingkan dengan matriks

dari data empiris, yang disebut matriks S. Jika teori tersebut benar

(unidemensional) maka tentunya tidak ada perbedaan antara matriks Σ -

matriks S atau bisa juga dinyatakan dengan Σ - S = 0.

4. Pernyataan tersebut dijadikan hipotesis nihil yang kemudian diuji dengan chi-

square. Jika hasil chi-square tidak signifikan (p > 0.05), maka hipotesis nihil

tersebut “tidak ditolak”. Artinya teori unidimensionalitas tersebut dapat

diterima bahwa item ataupun sub tes instrumen hanya mengukur satu faktor

saja. Sedangkan, jika nilai Chi–Square signifikan (p<0.05), artinya bahwa item

tersebut mengukur lebih dari satu faktor atau bersifat multidimensional. Maka

perlu dilakukan modifikasi terhadap model pengukuran.

Page 57: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

43

5. Adapun dalam memodifikasi model pengukuran dilakukan dengan cara

membebaskan parameter berupa korelasi kesalahan pengukuran. Hal ini terjadi

ketika suatu item mengukur selain faktor yang hendak diukur. Setelah beberapa

kesalahan pengukuran dibebaskan untuk saling berkorelasi, maka akan

diperoleh model yang fit, maka model terakhir inilah yang akan digunakan

pada langkah selanjutnya.

6. Jika model fit, maka langkah selanjutnya menguji apakah item signifikan atau

tidak mengukur apa yang hendak diukur, dengan yang hendak di ukur, dengan

menggunakan t-test. Jika hasil t-test tidak signifikan (t<1,96) maka item

tersebut tidak signifikan dalam mengukur apa yang hendak diukur, bila perlu

item yang demikian dieliminasi dan sebaliknya.

7. Selain itu, apabila dari hasil CFA terdapat item yang koefisien muatan

faktornya negatif, maka item tersebut juga harus di drop. Sebab hal ini tidak

sesuai dengan sifat item, yang bersifat positif (favorable).

8. Kemudian, apabila terdapat korelasi parsial atau kesalahan pengukuran item

terlalu banyak berkorelasi dengan kesalahan pengukuran lainnya, maka item

tersebut akan dieliminasi. Sebab, item yang demikian selain mengukur apa

yang hendak diukur, ia juga mengukur hal lain (multidimensi). Adapun asumsi

dieliminasi atau tidaknya item adalah jika tidak terdapat lebih dari tiga korelsi

parsial atau kesalahan pengukuran yang berkorelasi dengan item lainnya.

9. Terakhir, setelah dilakukan langkah-langkah seperti yang telah disebukan di

atas. Dan mendapatkan item dengan muatan faktor signifikan (t>1.96) dan

Page 58: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

44

positif. Maka, selanjutnya item-item yang signifikan (t>1.96) dan positif

tersebut diolah untuk nantinya didapatkan faktor skornya

3.4.1 Uji Validitas Skala Subjective well-being

Penulis menguji apakah 17 item bersifat unidimensional mengukur satu faktor

yaitu Subjective well-being. Dari hasil awal analisis CFA yang dilakukan, model

satu faktor tidak fit, dengan chi-square = 984.593, df = 119, p-value = 0.00000,

RMSEA = 0.146 dan CFI= 0.723. Oleh karena itu, penulis melakukan modifikasi

sebanyak 20 (dua puluh) kali terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada

item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit, dengan

chi-square = 205.585, df = 99, p-value = 0.00000, RMSEA = 0.048 dan CFI=

0.966. Jika dilihat dari nilai chi-square, model ini belum fit tetapi jika dilihat dari

RMSEA dan CFI (Cumulative Fit Index) model ini telah fit dengan data. Oleh

karena itu, penulis menyimpulkan model ini fit dengan data.

Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan atau tidaknya item dalam

mengukur apa yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tertentu

perlu di drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang

koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1.96 artinya item tersebut signifikan dan

begitu juga sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item Subjective well-being

disajikan pada tabel 3.6.

Page 59: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

45

Tabel 3.6 Muatan Faktor Item Subjective well-being

Keterangan: tanda V = signifikan (t > 1.96); X = tidak signifikan (t < 1.96)

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa semua item signifikan dan semua

koefisien sudah bermuatan positif. Artinya semua koefisien muatan faktor dari

item sesuai dengan sifat item. Dengan demikian item-item tersebut tidak akan di

drop, sehingga telah memenuhi kriteria dan digunakan untuk menghitung faktor

skor.

3.4.2 Uji Validitas Skala Traits Kepribadian

3.4.2.1 Extraversion

Penulis menguji apakah 6 item bersifat unidimensional mengukur satu faktor yaitu

extraversion. Dari hasil awal analisis CFA yang dilakukan, model satu faktor fit,

dengan chi-square = 15.115, df = 9, p-value = 0.0878, RMSEA = 0.000 dan CFI=

0.981. Jika dilihat dari nilai chi-square menghasilkan p-value > 0.05 (tidak

signifikan), yang artinya model dengan satu faktor (unidimensional) dapat

diterima, bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu extraversion.

Page 60: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

46

Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan atau tidaknya item dalam

mengukur apa yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tertentu

perlu di drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang

koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1.96 artinya item tersebut signifikan dan

begitu juga sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item extravesion disajikan

pada tabel 3.7.

Tabel 3.7 Muatan Faktor Item Extraversion

Keterangan: tanda V = signifikan (t > 1.96); X = tidak signifikan (t < 1.96)

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa setiap item dikatakan signifikan (t >

1.96) tetapi terdapat satu item yang tidak signifikan (t < 1.96) yaitu item 15.

Dengan demikian, item 15 di drop dan tidak ikut dianalisis dalam penghitungan

faktor skor.

3.4.2.2 Neuroticism

Penulis menguji apakah 6 item bersifat unidimensional mengukur satu faktor yaitu

neuroticism. Dari hasil awal analisis CFA yang dilakukan, model satu faktor fit,

dengan chi-square = 25.231, df = 9, p-value = 0.0027, RMSEA = 0.042 dan CFI=

0.960. Jika dilihat dari nilai chi-square, model ini belum fit tetapi jika dilihat dari

RMSEA dan CFI (Cumulative Fit Index) model ini telah fit dengan data. Oleh

karena itu, penulis menyimpulkan model ini fit dengan data.

Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan atau tidaknya item dalam

mengukur apa yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tertentu

Page 61: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

47

perlu di drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang

koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1.96 artinya item tersebut signifikan dan

begitu juga sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item neuroticism disajikan

pada tabel 3.8.

Tabel 3.8 Muatan Faktor Item Neuroticism

No Item Koefisien Standar Error Nilai t P-Value Signifikan

Item 1 0.750 0.074 10.104 0.000 V

Item 9 0.456 0.077 5.884 0.000 V

Item 11 0.681 0.063 10.885 0.000 V

Item 14 0.778 0.061 12.743 0.000 V

Item 18 0.804 0.057 14.134 0.000 V

Item 21 0.570 0.074 7.737 0.000 V

Keterangan: tanda V = signifikan (t > 1.96); X = tidak signifikan (t < 1.96)

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa semua item signifikan (t > 1.96) dan

semua koefisien sudah bermuatan positif. Artinya semua koefisien muatan faktor

dari item sesuai dengan sifat item. Dengan demikian item-item tersebut tidak akan

di drop, sehingga telah memenuhi kriteria dan digunakan untuk menghitung

faktor skor.

3.4.2.3 Psychoticism

Penulis menguji apakah 6 item bersifat unidimensional mengukur satu faktor yaitu

psychoticism. Dari hasil awal analisis CFA yang dilakukan, model satu faktor

tidak fit, dengan chi-square = 12.639, df = 9, p-value = 0.1796, RMSEA = 0.000

dan CFI= 0.860. Jika dilihat nilai chi-square menghasilkan p-value > 0.05 (tidak

signifikan), yang artinya model dengan satu faktor (unidimensional) dapat

diterima, bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu psychoticism.

Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan atau tidaknya item dalam

mengukur apa yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tertentu

Page 62: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

48

perlu di drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang

koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1.96 artinya item tersebut signifikan dan

begitu juga sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item psychoticism disajikan

pada tabel 3.9.

Tabel 3.9 Muatan Faktor Item Psychoticism

No Koefisien Standar Error Nilai t P-Value Signifikan

Item 3 0.024 0.129 0.189 0.850 X

Item 6 0.672 0.190 3.531 0.000 V

Item 8 0.270 0.128 2.104 0.035 V

Item 12 0.821 0.209 3.939 0.000 V

Item 16 0.461 0.174 2.651 0.008 V

Item 22 0.373 0.132 2.829 0.005 V

Keterangan: tanda V = signifikan (t > 1.96); X = tidak signifikan (t < 1.96)

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa setiap item dikatakan signifikan (t >

1.96) tetapi terdapat satu item yang tidak signifikan (t < 1.96) yaitu item 3.

Dengan demikian, item 3 di drop dan tidak ikut dianalisis dalam penghitungan

faktor skor.

3.4.3 Uji Validitas Skala Ekspresi Emosi

Penulis menguji apakah 10 item bersifat unidimensional mengukur satu faktor

yaitu Ekspresi Emosi. Pada uji validitas ini, dalam melakukan CFA penulis

menggabung ketiga dimensi ekspresi emosi, dengan alasan kualitas item tidak

baik. Dari hasil awal analisis CFA yang dilakukan, model satu faktor tidak fit,

dengan chi-square = 250.085, df = 35, p-value = 0.0000, RMSEA = 0.126 dan

CFI= 0.463. Oleh karena itu, penulis melakukan modifikasi sebanyak 9

(sembilan) kali terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada item

dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit, dengan chi-

square = 59.060, df = 26, p-value = 0.0002, RMSEA = 0.043 dan CFI= 0.913.

Page 63: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

49

Jika dilihat dari nilai chi-square, model ini belum fit tetapi jika dilihat dari

RMSEA dan CFI (Cumulative Fit Index) model ini telah fit dengan data. Oleh

karena itu, penulis menyimpulkan model ini fit dengan data.

Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan atau tidaknya item dalam

mengukur apa yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tertentu

perlu di drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang

koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1.96 artinya item tersebut signifikan dan

begitu juga sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item ekspresi emosi

disajikan pada tabel 3.10.

Tabel 3.10 Muatan Faktor Item Ekspresi Emosi

No Koefisien Standar Error Nilai t P-Value Signifikan

PE

Item 2 0.396 0.068 5.794 0.000 V

Item 3 0.610 0.072 8.432 0.000 V

Item 5 -0.126 0.105 -1.196 0.232 X

NE

Item 1 0.329 0.071 4.665 0.000 V

Item 6 -0.311 0.073 -4.242 0.000 X

Item 7 0.240 0.067 3.590 0.000 V

Item 9 -0.314 0.071 -4.421 0.000 X

Item10 -0.106 0.068 -1.559 0.119 X

IS

Item 4 -0.168 0.067 -2.494 0.013 X

Item 8 -0.693 0.066 -10.493 0.000 X

Keterangan: tanda V = signifikan (t > 1.96); X = tidak signifikan (t < 1.96)

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa setiap item dikatakan signifikan (t >

1.96) tetapi terdapat enam item yang tidak signifikan (t < 1.96) yaitu item 5 dari

dimensi positive expresivity, item 6, 9, 10 dari dimensi negative expresivity dan

item 4, 8 dari dimensi impuls strength. Dengan demikian, item tersebut di drop

dan tidak ikut dianalisis dalam penghitungan faktor skor.

Page 64: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

50

3.4.4 Uji Validitas Skala Dukungan Sosial Online

3.4.4.1 Appraisal support

Penulis menguji apakah 10 item bersifat unidimensional mengukur satu faktor

yaitu appraisal support. Dari hasil awal analisis CFA yang dilakukan, model satu

faktor tidak fit, dengan chi-square = 376.451, df = 35, p-value = 0.00000,

RMSEA = 0.164 dan CFI= 0.651. Oleh karena itu, penulis melakukan modifikasi

sebanyak 9 (sembilan) kali terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada

item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit, dengan

chi-square = 61.980, df = 26, p-value = 0.0001, RMSEA = 0.046 dan CFI= 0.963.

Jika dilihat dari nilai chi-square, model ini belum fit tetapi jika dilihat dari

RMSEA dan CFI (Cumulative Fit Index) model ini telah fit dengan data. Oleh

karena itu, penulis menyimpulkan model ini fit dengan data.

Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan atau tidaknya item dalam

mengukur apa yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tertentu

perlu di drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang

koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1.96 artinya item tersebut signifikan dan

begitu juga sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item appraisal support

disajikan pada tabel 3.11.

Tabel 3.11 Muatan Faktor Item Appraisal Support

Keterangan: tanda V = signifikan (t > 1.96); X = tidak signifikan (t < 1.96)

Page 65: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

51

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa setiap item dikatakan signifikan (t >

1.96) tetapi terdapat dua item yang tidak signifikan (t < 1.96) yaitu item 11 dan

item 36. Dengan demikian, item tersebut di drop dan tidak ikut dianalisis dalam

penghitungan faktor skor.

3.4.4.2 Tangible support

Penulis menguji apakah 10 item bersifat unidimensional mengukur satu faktor

yaitu tangible support. Dari hasil awal analisis CFA yang dilakukan, model satu

faktor tidak fit, dengan chi-square = 327.097, df = 35, p-value = 0.00000,

RMSEA = 0.150 dan CFI= 0.499. Oleh karena itu, penulis melakukan modifikasi

sebanyak 10 (sepuluh) kali terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada

item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit, dengan

chi-square = 59.686, df = 25, p-value = 0.0001, RMSEA = 0.046 dan CFI= 0.940.

Jika dilihat dari nilai chi-square, model ini belum fit tetapi jika dilihat dari

RMSEA dan CFI (Cumulative Fit Index) model ini telah fit dengan data. Oleh

karena itu, penulis menyimpulkan model ini fit dengan data.

Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan atau tidaknya item dalam

mengukur apa yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tertentu

perlu di drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang

koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1.96 artinya item tersebut signifikan dan

begitu juga sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item tangible support

disajikan pada tabel 3.12.

Page 66: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

52

Tabel 3.12 Muatan Faktor Item Tangible Support

No Koefisien Standar Error Nilai t P-Value Signifikan

Item 2 0.439 0.057 7.717 0.000 V

Item 9 -0.183 0.062 -2.948 0.003 X

Item 14 0.076 0.062 1.238 0.216 X

Item 16 0.603 0.053 11.342 0.000 V

Item 18 0.624 0.045 13.859 0.000 V

Item 23 0.639 0.048 13.351 0.000 V

Item 29 0.171 0.059 2.882 0.004 V

Item 33 0.622 0.043 14.430 0.000 V

Item 35 0.188 0.059 3.182 0.001 V

Item 39 0.243 0.063 3.837 0.000 V

Keterangan: tanda V = signifikan (t > 1.96); X = tidak signifikan (t < 1.96)

Dari tabel di atas dapat ditttlihat bahwa setiap item dikatakan signifikan (t >

1.96) tetapi terdapat dua item yang tidak signifikan (t < 1.96) yaitu item 9 dan

item 14. Dengan demikian, item tersebut di drop dan tidak ikut dianalisis dalam

penghitungan faktor skor.

3.4.4.3 Self-esteem support

Penulis menguji apakah 10 item bersifat unidimensional mengukur satu faktor

yaitu self-esteem support. Dari hasil awal analisis CFA yang dilakukan, model

satu faktor tidak fit, dengan chi-square = 143.823, df = 35, p-value = 0.0000,

RMSEA = 0.085 dan CFI= 0.664. Oleh karena itu, penulis melakukan modifikasi

sebanyak 4 (empat) kali terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada item

dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit, dengan chi-

square = 69.739, df = 31, p-value = 0.0001, RMSEA = 0.044 dan CFI= 0.871.

Jika dilihat dari nilai chi-square, model ini belum fit tetapi jika dilihat dari

RMSEA dan CFI model ini telah fit dengan data. Oleh karena itu, penulis

menyimpulkan model ini fit dengan data.

Page 67: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

53

Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan atau tidaknya item dalam

mengukur apa yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tertentu

perlu di drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang

koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1.96 artinya item tersebut signifikan.

Koefisien muatan faktor untuk item self-esteem support disajikan pada tabel 3.13.

Tabel 3.13 Muatan Faktor Item Self-Esteem Support

Keterangan: tanda V = signifikan (t > 1.96); X = tidak signifikan (t < 1.96)

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa setiap item dikatakan signifikan (t >

1.96) tetapi terdapat dua item yang tidak signifikan (t < 1.96) yaitu item 4, item 8

dan item 37. Dengan demikian, item tersebut di drop dan tidak ikut dianalisis

dalam penghitungan faktor skor.

3.4.4.4 Belonging support

Penulis menguji apakah 10 item bersifat unidimensional mengukur satu faktor

yaitu belonging support. Dari hasil awal analisis CFA yang dilakukan, model satu

faktor tidak fit, dengan chi-square = 467.852, df = 35, p-value = 0.0000, RMSEA

= 0.186 dan CFI= 0.497. Oleh karena itu, penulis melakukan modifikasi sebanyak

11 (sebelas kali) terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada item

dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit, dengan chi-

square = 56.105, df = 24, p-value = 0.0002, RMSEA = 0.044 dan CFI= 0.963.

Page 68: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

54

Jika dilihat dari nilai chi-square, model ini belum fit tetapi jika dilihat dari

RMSEA dan CFI (Cumulative Fit Index) model ini telah fit dengan data. Oleh

karena itu, penulis menyimpulkan model ini fit dengan data.

Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan atau tidaknya item dalam

mengukur apa yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tertentu

perlu di drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang

koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1.96 artinya item tersebut signifikan dan

begitu juga sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item belonging support

disajikan pada tabel 3.14.

Tabel 3.14 Muatan Faktor Item Belonging Support

No Koefisien Standar Error Nilai t P-Value Signifikan

Item 5 0.816 0.050 16.491 0.000 V

Item 7 0.544 0.056 9.628 0.000 V

Item 10 -0.022 0.066 -0.327 0.743 X

Item 12 0.597 0.052 11.504 0.000 V

Item 15 0.095 0.063 1.511 0.131 X

Item 21 0.372 0.060 6.187 0.000 V

Item 25 0.038 0.067 0.559 0.576 X

Item 27 -0.062 0.065 -0.950 0.342 X

Item 31 0.422 0.054 7.822 0.000 V

Item 34 0.338 0.064 5.326 0.000 V

Keterangan: tanda V = signifikan (t > 1.96); X = tidak signifikan (t < 1.96)

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa setiap item dikatakan signifikan (t >

1.96) tetapi terdapat dua item yang tidak signifikan (t < 1.96) yaitu item 10, item

15, item 25 dan item 27. Dengan demikian, item tersebut di drop dan tidak ikut

dianalisis dalam penghitungan faktor skor.

3.5 Tehnik Analisis Data

Sebelum melakukan analisis data, penulis melakukan estimasi faktor skor dari

item-item yang telah memenuhi kriteria item yang valid. Sehingga didapat faktor

skor pada tiap variabel. Dengan demikian perbedaan kemampuan masing-masing

Page 69: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

55

item dalam mengukur apa yang hendak diukur ikut menentukan dalam

menghitung faktor skor (true score). True score inilah yang akan dianalisis dalam

analisis berikutnya.

Selanjutnya penulis mentransformasikan faktor skor yang diukur kedalam

T score, dengan mean=50 dan standar deviasi (SD)=10. Sehingga tidak ada

responden yang mendapat skor negatif dan setiap variabel memiliki satuan yang

sama. Adapun rumus T score adalah:

T score = (10*faktor skor) + 50

Selanjutnya untuk analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini

adalah teknik analisis regresi berganda. Teknik analisis regresi berganda ini

digunakan untuk menentukan ketepatan prediksi dan ditunjukkan untuk

mengetahui besarnya pengaruh dari variable bebas (independent variable), yaitu

traits kepribadian (extraversion, neuroticism dan psychoticism), ekspresi emosi

(positive expresivity, negative expresivity dan impuls strength) dan dukungan

sosial online (appraisal support, tangible support, self-esteem support dan

belonging support) terhadap subjective well-being (dependent variable). Regresi

berganda merupakan metode statistika yang digunakan untuk membentuk model

hubungan antara dependent variable dengan lebih dari satu independent variable.

Persamaan regresi berganda penelitian ini adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7 + b8X8 + b9X9 + b10X10+ e

Keterangan:

Y = Nilai prediksi Y (Subjective well-being)

a = Konstan intersepsi

b = Koefisien regresi untuk masing-masing independent variable

Page 70: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

56

X1 = Extraversion

X2 = Neuroticism

X3 = Psychoticism

X4 = Positive Expressivity

X5 = Negative Expressivity

X6 = Impuls Strength

X7 = Appraisal support

X8 = Tangible support

X9 = Self-esteem support

X10 = Belonging support

e = Residual dari dependent variable

Untuk menilai apakah model regresi yang dihasilkan merupakan model

yang paling sesuai (memiliki error terkecil), dibutuhkan beberapa pengujian dan

analisis. Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis berganda, digunakan

agar dapat menjawab hipotesis dalam Bab II. Untuk mendapat hasil analisis

regresi berganda penulis menggunakan software SPSS versi 22.0.

Selanjutnya dari analisis regresi berganda ini akan diperoleh nilai R2 (R

square) untuk mengetahui berapa persen (%) sumbangan dependent variable yang

dijelaskan oleh independent variable berpengaruh secara signifikan terhadap

dependent variable.

Adapun rumus untuk menghitung R2

, digunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

R2

= Proporsi varians yang dijelaskan oleh keseluruhan independent variable

SSreg = Jumlah kuadrat regresi yang dapat dihitung jika koefisien regresi telah

diperoleh.

SSy = Jumlah kuadrat dari dependent variable (Y)

Page 71: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

57

Selanjutnya R2

dapat diuji signifikansinya dengan uji F. Adapun rumus

untuk uji F terhadap R2

adalah :

dengan df= K dan (N-K-1)

Keterangan:

K = banyaknya independent variable

N = besarnya sampel

Apabila nilai F itu siginifikan (p<0,05), maka berarti seluruh independent

variable secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

dependent variable. Adapun jika F signifikan, langkah berikutnya menguji

signifikansi pengaruh masing-masing independent variable terhadap dependent

variable. Hal ini dilakukan melalui uji t (t-test) terhadap setiap koefisien regresi.

Jika nilai t > 1,96 maka IV yang bersangkutan memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap dependent variable dan sebaliknya. Adapun rumus uji t yang digunakan

adalah:

Keterangan:

bi = koefisien regresi untuk independent variable (i)

Sbi = standar deviasi sampling atau standar error dari

Sebagai langkah terakhir adalah uji signifikan terhadap proporsi varians

yang disumbangkan oleh masing-masing independent variable dalam

mempengaruhi dependent variable. Dalam hal ini penulis melakukan analisis

regresi berganda yang bersifat berjenjang atau stepwise. Artinya dilakukan

Page 72: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

58

analisis regresi berulang-ulang dimulai dengan hanya satu independent variable

kemudian dengan dua independent variable, dilanjutkan dengan tiga independent

variable dan seterusnya sampai independent variable ke sepuluh. Setiap kali

dilakukan analisis regresi akan diperoleh nilai R2. Setiap kali ditambahkan

independent variable baru diharapkan terjadi peningkatan R2 secara signifikan.

Jika pertambahan R2 (R

2 change) signifikan secara statistik maka berarti

independent variable baru yang ditambahkan tersebut cukup penting secara

statistik maupun dalam upaya memprediksi dependent variable serta untuk

menguji hipotesis apakah independent variable bersangkutan signifikan

pengaruhnya. Setiap pertambahan R2

ketika satu independent variable baru

ditambahkan adalah menunjukan besarnya sumbangan unik independent variable

tersebut terhadap bervariasinya dependent variable setelah pengaruh dari beberapa

independent variable terdahulu diperhitungkan dampaknya. Oleh sebab itulah

analisis regresi secara sequential seperti ini dikenal dengan sebutan stepwise

regression.

Adapun rumus yang digunakan untuk menguji signifikan tidaknya

pertambahan proporsi varian (R2 change) adalah sebagai berikut :

dengan

Disini, adalah nilai R2 yang dihasilkan setelah IV baru ditambahkan ke

dalam persamaan dan adalah nilai R2

yang diperoleh sebelum IV baru

ditambahkan. Sedangkan T adalah banyaknya independent variable pada , dan S

adalah banyaknya independent variable pada N adalah besarnya sampel

Page 73: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

59

penelitian. Rumus ini bersifat generik, artinya bisa digunakan untuk menguji

signifikan tidaknya pertambahan R2

baik untuk pertambahan satu independent

variable maupun untuk pertambahan beberapa independent variable. Jika nilai F

yang dihasilkan signifikan berarti proporsi varian yang dapat dijelaskan dan

merupakan sumbangan dari independent variable yang ditambahkan adalah

signifikan secara statistik. Jadi, rumus ini bisa diuji signifikan tidaknya

pertambahan independent variable baik hanya dengan menambahkan satu

independent variable maupun dengan menambahkan beberapa independent

variable sekaligus.

Page 74: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

60

BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Subjek Penelitian

Responden dalam penelitian ini adalah 302 pengguna aktif media sosial wilayah

Jabodetabek. Tabel 4.1 merupakan gambaran umum subjek penelitian berdasarkan

jenis kelamin, usia, pekerjaan, tipe pengguna media sosial dan frekuensi

penggunaan media sosial.

Tabel 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian

Gambaran Umum Subjek Penelitian N = 302 Persentase (%)

Jenis Kelamin Laki-laki

Perempuan

76

226

8.8%

26.2%

Usia 18-21 202 23.4%

22-25 100 11.6%

Pekerjaan Mahasiswa

Karyawan

266

13

30.8%

1.5%

Lainnya 23 2.7%

Tipe Pengguna

media sosial

Sporadic

Lurker

Socializer

Debater

Advanced

Tidak mengisi

34

41

128

7

91

1

3.9%

4.7%

14.8%

0.8%

10.5%

0.1%

Frekuensi

Penggunaan

<1 jam

1-2 jam

>6 jam

Tidak mengisi

16

114

167

5

1.9%

13.2%

19.3%

0.6%

Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa jumlah perempuan lebih banyak

daripada jumlah laki-laki. Jumlah laki-laki sebanyak 76 orang (8.8%), sementara

jumlah perempuan sebanyak 226 orang (26.2%). Selanjutnya, berdasarkan status

Page 75: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

61

pekerjaan, berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah pengguna

media sosial dengan status mahasiswa lebih banyak daripada pengguana media

sosial dengan status karyawan dan lainnya. Jumlah pengguna media sosial dengan

status mahasiswa sebanyak 226 orang (30.8%), sementara jumlah pengguna

media sosial dengan status karyawan sebanyak 13 orang (1.5%) dan lainnya

sebanyak 23 orang (2.7%). Berdasarkan tipe pengguna media sosial, jumlah tipe

sporadic sebanyak 34 orang (3.9%), tipe lurker sebanyak 41 orang (4.7%), tipe

debater sebanyak 7 orang (0.8%), tipe advanced sebanyak 91 orang (10.5%) dan

1 orang (0.1%) tidak mengisi. Terakhir, berdasarkan frekuensi waktu penggunaan

media sosial dalam sehari, responden yang menggunakan media sosial <1 jam

sebanyak 16 orang (1.9%), 1-2 jam sebanyak 114 orang (13.2%), >6 jam 167

orang (19.3%) dan sisanya yang tidak mengisi sebanyak 5 orang (0.6%).

4.2 Hasil Analisis Deskriptif

Skor yang digunakan dalam analisis statistik pada penelitian ini adalah skor murni

(true score) yang merupakan hasil proses konversi dari raw score. Proses ini

dilakukan untuk memudahkan dalam melakukan perbandingan antar skor hasil

penelitian variabel-variabel yang diteliti, dengan demikian semua raw score pada

setiap variabel harus diletakkan pada skala yang sama. Hal ini dilakukan dengan

mentrasformasikan raw score menjadi z-score, agar nilai z-score menjadi positif

perlu dilakukan perhitungan t-score = (10*factor score) + 50.

Untuk menjelaskan gambaran umum deskripsi dari variabel-variabel yang

diteliti, indeks yang dijadikan acuan dalam penelitian ini adalah skor mean,

Page 76: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

62

standar deviasi, nilai minimum dan maksimum dari setiap variabel penelitian.

Skor tersebut disajikan dalam tabel berikut ini.

Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa skor subjective well-being, extraversion,

neuroticism, psychoticism, positive expressivity, negative expressivity, appraisal

support, tangible support, self-esteem support dan belonging support diletakkan

pada skala yang sama dengan mean 50 dan standar deviasi 10.

Dari tabel 4.2 juga dapat diketahui skor terendah subjective well-being

adalah 7.81 dan skor tertinggi adalah 70.83. Pada variabel extraversion skor

terendah yaitu 35,69 dan skor tertinggi 60,74. Pada variabel neuroticism, skor

terendah yaitu 31,64 dan skor tertinggi 60,07. Pada variabel psikotisme skor

terendah yaitu 46,84 dan skor tertinggi 93,08. Pada variabel positive expressivity

skor terendah yaitu 17,49 dan skor tertinggi 74,11. Pada variabel negative

expressivity skor terendah yaitu 25,12 dan skor tertinggi 78,06. Pada variabel

appraisal support skor terendah yaitu 21,28 dan skor tertinggi 70,52. Pada

variabel tangible support skor terendah yaitu 22,95 dan skor tertinggi 75,27. Pada

Tabel 4.2 Deskripsi Statistik Variabel Penelitian

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Subjective Well Being 302 7,81 70,83 50,0002 9,34158

Extraversion 302 35,69 60,74 50,0003 8,28436

Neuroticism 302 31,64 60,07 50,0010 8,44473

Psychoticism 302 46,84 93,08 50,0002 6,92728

Positive 302 17,49 74,11 49,9995 9,99874

Negative 302 25,12 78,06 50,0002 10,00007

Appraisal Support 302 21,28 70,52 49,9999 8,87376

Belonging Support 302 24,56 69,23 50,0000 8,56279

Self Esteem Support 302 23,07 71,63 50,0003 7,89873

Tangible Support 302 22,95 75,27 50,0001 8,32571

Valid N (listwise) 302

Page 77: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

63

variabel self-esteem support skor terendah yaitu 23,07 dan skor tertinggi 71,63.

Pada variabel belonging support skor terendah yaitu 24,56 dan skor tertinggi

69,23.

4.3 Kategorisasi Skor

Setelah melakukan deskripsi dari masing-masing variabel, maka hal yang perlu

dilakukan adalah pengkategorisasian terhadap data penelitian dengan

menggunakan standar deviasi dan mean dari t-score. Kategorisasi dalam

penelitian ini dibuat menjadi dua kategori yaitu tinggi dan rendah. Dalam hal ini

ditetapkan norma sebagai berikut:

Tabel 4.3 Pedoman Interpretasi Skor

Kategori Rumus

Rendah X < Mean - 1SD

Tinggi X > Mean + 1SD

Uraian mengenai gambaran kategori skor variabel berdasarkan tinggi dan

rendahnya variabel yang digunakan dalam penelitian ini akan disajikan pada tabel

di bawah ini:

Tabel 4.4 Kategorisasi Skor Variabel

Kategorisaasi Skor Variabel

Variabel Rendah % Tinggi %

Subjective well-being 156 51.7% 146 48.3%

Extraversion 156 51.7% 146 48.3%

Neuroticism 125 41.4% 177 58.6%

Psychoticism 261 86.4% 41 13.6%

Positive Expressivity 143 47.4% 159 52.6%

Negative Expressivity 142 47.0% 160 53.0%

Appraisal support 127 42.1% 175 57.9%

Tangible support 142 47.0% 160 53.0%

Self Esteem support 158 52.3% 144 47.7%

Belonging support 132 43.7% 170 56.3%

Page 78: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

64

Dari tabel 4.4 dapat dilihat bahwa pengguna media sosial yang memiliki

subjective well-being yang berkategori rendah sebanyak 156 orang (51.7%) dan

pengguna media sosial yang memiliki subjective well-being tinggi sebanyak 146

orang (48.3%).

Untuk variabel extraversion terlihat bahwa pengguna media sosial yang

memiliki extraversion yang berkategori rendah sebanyak 156 orang (51.7%) dan

pengguna media sosial yang memiliki subjective well-being tinggi sebanyak 146

orang (48.3%).

Untuk variabel neuroticism terlihat bahwa pengguna media sosial yang

memiliki neuroticism dengan kategori rendah sebanyak 125 orang (41.4%) dan

pengguna media sosial yang memiliki neuroticism yang tinggi sebanyak 177

orang (58.6%).

Untuk variabel psychoticism terlihat bahwa pengguna media sosial yang

memiliki psychoticism dengan kategori rendah sebanyak 261 orang (86.4%) dan

pengguna media sosial yang memiliki psychoticism yang tinggi sebanyak 41

orang (13.6%).

Untuk variabel positive ekspresivity terlihat bahwa pengguna media sosial

yang memiliki positive ekspresivity dengan kategori rendah sebanyak 143 orang

(47.4%) dan pengguna media sosia yang memiliki positive ekspresivity yang

tinggi sebanyak 159 orang (52.6%).

Untuk variabel negative ekspresivity terlihat bahwa pengguna media sosial

yang memiliki negative ekspresivity dengan kategori rendah sebanyak 142 orang

Page 79: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

65

(47.0%) dan pengguna media sosial yang memiliki negative ekspresivity yang

tinggi sebanyak 160 orang (53.0%).

Untuk variabel appraisal support terlihat bahwa pengguna media sosial

yang memiliki appraisal support dengan kategori rendah sebanyak 127 orang

(42.1%) dan pengguna media sosial yang memiliki appraisal support yang tinggi

sebanyak 175 orang (57.9%).

Untuk variabel tangible support terlihat bahwa pengguna media sosial

yang memiliki tangible support dengan kategori rendah sebanyak 142 orang

(47.0%) dan pengguna media sosial yang memiliki tangible support tinggi

sebanyak 160 orang (53.0%).

Untuk variabel self-esteem support terlihat bahwa pengguna media sosial

yang memiliki self-esteem support dengan kategori rendah sebanyak 158 orang

(52.3%) dan pengguna media sosial yang memiliki self-esteem support yang

tinggi sebanyak 144 orang (47.7%).

Terakhir, untuk variabel belonging support terlihat bahwa pengguna media

sosial yang memiliki belonging support dengan kategori rendah sebanyak 132

orang (43.7%) dan pengguna media sosial yang memiliki belonging support yang

tinggi sebanyak 170 orang (56.3%).

4.4 Hasil Uji Hipotesis

Selanjutnya, uji hipotesis untuk mengetahui pengaruh masing-masing independent

variable terhadap dependent variable dalam penelitian ini, analisisnya dengan

menggunakan multiple regression. Data yang dianalisis yaitu true score yang

diperoleh dari hasil analisis faktor. Pada tahapan ini penulis menguji hipotesis

Page 80: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

66

dengan teknik analisis regresi berganda dengan menggunakan software SPSS

22.0. Dalam analisis regresi ada tiga hal yang dilihat, yaitu melihat besaran R-

square untuk mengetahui berapa persen (%) varians dependent variable yang

dijelaskan oleh independent variable, kedua apakah secara keseluruhan

independent variable berpengaruh secara signifikan terhadap dependent variable,

ketiga melihat signifikan atau tidaknya koefisien regresi dari independent

variable. Pengujian hipotesis dilakukan dengan beberapa tahapan. Langkah

pertama penulis melihat besaran R-square untuk mengetahui berapa persen (%)

varians dependent variable yang dijelaskan oleh independent variable.

Berdasarkan data tabel 4.5 dapat dilihat bahwa perolehan R square sebesar

0.279 atau 27.9%. Artinya proporsi varians dari subjective well-being yang

dijelaskan oleh variabel traits kepribadian (extraversion, neuroticism dan

psychoticism), ekspresi emosi (positive expressivity dan negative expressivity) dan

dukungan sosial online (appraisal support, tangible support, self-esteem support

dan belonging support) terhadap subjective well-being pengguna media sosial

adalah sebesar 27.9%. Sedangkan 72.1% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di

luar penelitian ini.

Tabel 4.5 Model Summary Analisis Regresi

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,529a ,279 ,257 8,05144

a. Predictors: (Constant), Tangible, Negative, Psychoticism, Self-Esteem, Positive,

Extraversion, Neuroticism, Appraisal, Belonging

Page 81: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

67

Langkah kedua penulis menganalisis pengaruh dari seluruh independent

variabel terhadap subjective well-being. Adapun hasil uji F dapat dilihat pada

tabel 4.6.

Berdasarkan tabel 4.6, dapat dilihat perolehan uji F terhadap R2 bahwa

pengaruh traits kepribadian, ekspresi emosi dan dukungan sosial online terhadap

subjective well-being signifikan yaitu 0.000 (p < 0.05). Hal ini menolak hipotesis

nihil (mayor) yang berbunyi “tidak ada pengaruh yang signifikan dari dimensi

traits kepribadian (extraversion, neuroticism dan psychoticism), ekspresi emosi

(positive expressivity dan negative expressivity) dan dukungan sosial online

(appraisal support, tangible support, self-esteem support dan belonging support)

terhadap subjective well-being pengguna media sosial”. Artinya ada pengaruh

traits kepribadian (extraversion, neuroticism dan psychoticism), ekspresi emosi

(positive expressivity dan negative expressivity) dan dukungan sosial online

(appraisal support, tangible support, self-esteem support dan belonging support)

terhadap subjective well-being pengguna media sosial

Langkah terakhir yaitu melihat koefisien regresi dari masing-masing

independent variable. Untuk mengetahui signifikan tidaknya koefisien regresi

yang dihasilkan, dapat dilihat melalui kolom Sig., (kolom keenam). Jika Sig., <

Tabel 4.6 Tabel Anova

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 7337,678 9 815,298 12,577 ,000b

Residual 18929,113 292 64,826

Total 26266,791 301

a. Dependent Variable: Subjective Well-Being

b. Predictors: (Constant), Tangible, Negative, Psikotisme, Self-Esteem, Positive, Extraversion,

Neuroticism, Appraisal, Belonging

Page 82: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

68

0.05 maka koefisien regresi yang dihasilkan signifikan pengaruhnya terhadap

subjective well-being, begitupun sebaliknya. Adapun besarnya koefisien regresi

dari masing-masing independent variable terhadap subjective well-being dapat

dilihat pada tabel 4.7.

Berdasarkan koefisien regresi pada tabel 4.7 dapat disampaikan persamaan

regresi sebagai berikut:

Subjective well-being’ = 32.761 + 0.143 (extraversion)* - 0.246 (neuroticism)* +

0.009 (psychoticism) + 0.180 (positive expresivity)* – 0.124 (negative

expresivity)* - 0.026 (appraisal support) + 0.272 (belonging support)* + 0.278

(self-esteem support)* - 0.141 (tangible support)

Dari hasil koefisien regresi di atas terdapat enam independent variable

yang signifikan pengaruhnya terhadap subjective well-being, yaitu extraversion,

neuroticism, positive expresivity, negative expresivity, belonging support dan self-

Tabel 4.7 Koefisien Regresi

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 32,761 8,317 3,939 ,000

Extraversion ,143 ,059 ,127 2,416 ,016*

Neuroticism -,246 ,061 -,223 -4,067 ,000*

Psikotisme ,009 ,069 ,007 ,134 ,893

Positive ,180 ,050 ,192 3,600 ,000*

Negative -,124 ,050 -,133 -2,495 ,013*

Appraisal Support -,026 ,079 -,025 -,331 ,741

Belonging Support ,272 ,082 ,249 3,325 ,001*

Self Esteem Support ,278 ,065 ,235 4,301 ,000*

Tangible Support -,141 ,074 -,126 -1,897 ,059

a. Dependent Variable: Subjective Well-Being

Page 83: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

69

esteem support. Penjelasan dari masing-masing koefisien regresi yang diperoleh

masing-masing independent variable adalah sebagai berikut:

1. Variabel extraversion: diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.143 dengan

signifikansi 0.016 (sig < 0.05) sehingga H0 ditolak. Artinya, ada pengaruh yang

signifikan extraversion pada variabel traits kepribadian terhadap subjective

well-being. Tanda pada koefisien adalah positif, artinya semakin tinggi nilai

extraversion, maka semakin tinggi subjective well-being pada pengguna media

sosial.

2. Variabel neuroticism: diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.246 dengan

signifikansi 0.000 (sig < 0.05) sehingga H0 ditolak. Artinya, ada pengaruh yang

signifikan neuroticism pada variabel traits kepribadian terhadap subjective

well-being. Tanda panah koefisien adalah negatif, artinya semakin tinggi nilai

neuroticism maka semakin rendah subjective well-being pada pengguna media

sosial.

3. Variabel psychoticism: diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.009 dengan

signifikansi 0.893 (sig > 0.05) sehingga H0 diterima. Artinya, psychoticism

pada variabel traits kepribadian tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

subjective well-being.

4. Variabel positive expresivity: diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.180

dengan signifikansi 0.000 (sig < 0.05) sehingga H0 ditolak. Artinya, ada

pengaruh yang signifikan positive expresivity pada variabel ekspresi emosi

terhadap subjective well-being. Tanda panah pada koefisien adalah positif,

Page 84: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

70

artinya semakin tinggi positive expresivity yang diperoleh, maka semakin

tinggi subjective well-being pada pengguna media sosial.

5. Variabel negative expresivity: diperoleh nilai koefisien regresi sebesar –0.124

dengan signifikansi 0.013 (sig < 0.05) sehingga H0 ditolak. Artinya, ada

pengaruh yang signifikan negative expresivity pada variabel ekspresi emosi

terhadap subjective well-being. Tanda panah koefisien adalah negatif, artinya

semakin tinggi nilai negative expresivity maka semakin rendah subjective well-

being pada pengguna media sosial.

6. Variabel appraisal support: diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.026

dengan signifikansi 0.741 (sig > 0.05) sehingga H0 diterima. Artinya, appraisal

support pada variabel dukungan sosial online tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap subjective well-being.

7. Variabel belonging support: diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.272

dengan signifikansi 0.001 (sig < 0.05) sehingga H0 ditolak. Artinya, ada

pengaruh yang signifikan belonging support pada variabel dukungan sosial

online terhadap subjective well-being. Tanda panah pada koefisien adalah

positif, artinya semakin tinggi belonging support yang diperoleh, maka

semakin tinggi subjective well-being pada pengguna media sosial.

8. Variabel self-esteem support: diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.278

dengan signifikansi 0.000 (sig < 0.05) sehingga H0 ditolak. Artinya, ada

pengaruh yang signifikan self-esteem support pada variabel dukungan sosial

online terhadap subjective well-being. Tanda panah pada koefisien adalah

Page 85: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

71

positif, artinya semakin tinggi self-esteem support yang diperoleh, maka

semakin tinggi subjective well-being pada pengguna media sosial.

9. Variabel tangible support: diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.141

dengan signifikansi 0.059 (sig > 0.05) sehingga H0 diterima. Artinya, tangible

support pada variabel dukungan sosial online tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap subjective well-being.

Kemudian langkah selanjutnya penulis menguji penambahan proporsi

varians dari tiap independent variable, jika independent variable tersebut

dimasukkan satu per satu kedalam analisis regresi. Tujuannya adalah melihat

penambahan proporsi varians dari tiap independent variable apakah signifikan

atau tidak.

4.4.1 Pengujian proporsi varians masing-masing independent variable

Selanjutnya, penulis ingin mengetahui bagaimana penambahan proporsi varians

dari masing-masing independen variabel terhadap subjective well-being. Pada

tabel 4.8 kolom pertama adalah independent variable yang dianalisis secara satu

per satu. Kolom kedua merupakan penambahan varians dependent variable dari

tiap independent variable yang dimasukkan secara satu per satu tersebut. Kolom

ketiga merupakan nilai murni varians dependent variable dari tiap independent

variable yang dimasukkan secara satu per satu. Kolom keempat adalah nilai F

hitung bagi independent variable yang bersangkutan. Kolom DF adalah derajat

bebas bagi independent variable yang bersangkutan, yang terdiri dari numerator

dan denumerator yang telah ditentukan sebelumnya, nilai kolom inilah yang akan

dibandingkan dengan nilai F hitung. Apabila nilai F hitung lebih besar daripada F

Page 86: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

72

tabel, maka kolom selanjutnya yaitu kolom signifikansi akan dituliskan dan

sebaliknya.

Penulis selanjutnya juga melihat besarnya proporsi varian dependent

variable yang merupakan sumbangan atau pengaruh dari masing-masing

independent variable, hal ini dilakukan dengan menghitung pertambahan proporsi

varian dependent variable yang merupakan sumbangan atau pengaruh dari

masing-masing independent variable, hal ini dilakukan dengan menghitung

pertambahan proporsi varians setiap kali independent variable dimasukkan dalam

persamaan. Besarnya R2 (R

2 change) ini dapat dilihat pada tabel 4.8 dibawah ini:

Tabel 4.8 Proporsi varians untuk masing-masing Independent Variable

Model R R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

R Square

Change F Change

df1

df2

Sig. F

Change

1 ,246a ,060 ,057 9,07014 ,060 19,286 1 300 ,000*

2 ,369b ,136 ,131 8,70994 ,076 26,326 1 299 ,000*

3 ,374c ,140 ,131 8,70825 ,003 1,116 1 298 ,292

4 ,422d ,178 ,167 8,52793 ,038 13,736 1 297 ,000*

5 ,452e ,204 ,190 8,40487 ,026 9,760 1 296 ,002*

6 ,455f ,207 ,191 8,40306 ,003 1,127 1 295 ,289

7 ,471g ,222 ,203 8,33885 ,015 5,561 1 294 ,019*

8 ,520h ,270 ,251 8,08708 ,049 19,591 1 293 ,000*

9 ,529i ,279 ,257 8,05144 ,009 3,599 1 292 ,059

Dari tabel 4.8, dapat dijelakan sebagai berikut:

1. Variabel extraversion memberikan sumbangan sebesar 6% dalam varians

subjective well-being, dengan signifikan F change sebesar 0.000 (sig < 0.05)

dan df 1 = 1 dan df 2 = 300. Artinya sumbangan extraversion signifikan

terhadap penambahan proporsi varians keseluruhan subjective well-being.

Page 87: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

73

2. Variabel neuroticism memberikan sumbangan sebesar 7.6% dalam varians

subjective well-being, dengan signifikan F change sebesar 0.000 (sig < 0.05)

dan df 1 = 1 dan df 2 = 299. Artinya sumbangan neuroticism signifikan

terhadap penambahan proporsi varians keseluruhan subjective well-being.

3. Variabel psychoticism memberikan sumbangan sebesar 0.3% dalam varians

subjective well-being, dengan signifikan F change sebesar 0.292 (sig > 0.05)

dan df 1 = 1 dan df 2 = 298. Artinya sumbangan psychoticism idak signifikan

terhadap penambahan proporsi varians keseluruhan subjective well-being.

4. Variabel positive expressivity memberikan sumbangan sebesar 3.8% dalam

varians subjective well-being, dengan signifikan F change sebesar 0.000 (sig <

0.05) dan df 1 = 1 dan df 2 = 297. Artinya sumbangan positive expresivity

signifikan terhadap penambahan proporsi varians keseluruhan subjective well-

being.

5. Variabel negative expresivity memberikan sumbangan sebesar 2.6% dalam

varians subjective well-being, dengan signifikan F change sebesar 0.004 (sig <

0.05) dan df 1 = 1 dan df 2 = 296. Artinya sumbangan negative expresivity

signifikan terhadap penambahan proporsi varians keseluruhan subjective well-

being.

6. Variabel appraisal support memberikan sumbangan sebesar 0.3% dalam

varians subjective well-being, dengan signifikan F change sebesar 0.267 (sig >

0.05) dan df 1 = 1 dan df 2 = 295. Artinya sumbangan appraisal support tidak

signifikan terhadap penambahan proporsi varians keseluruhan subjective well-

being.

Page 88: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

74

7. Variabel belonging support memberikan sumbangan sebesar 1.5% dalam

varians subjective well-being, dengan signifikan F change sebesar 0.019 (sig <

0.05) dan df 1 = 1 dan df 2 = 294. Artinya sumbangan belonging support

signifikan terhadap penambahan proporsi varians keseluruhan subjective well-

being.

8. Variabel self-esteem support memberikan sumbangan sebesar 4.9% dalam

varians subjective well-being, dengan signifikan F change sebesar 0.000 (sig <

0.05) dan df 1 = 1 dan df 2 = 293. Artinya sumbangan self-esteem support

signifikan terhadap penambahan proporsi varians keseluruhan subjective well-

being.

9. Variabel tangible support memberikan sumbangan sebesar 0.9% dalam varians

subjective well-being, dengan signifikan F change sebesar, 0.056 (sig > 0.05)

dan df 1 = 1 dan df 2 = 292. Artinya sumbangan tangible support tidak

signifikan terhadap penambahan proporsi varians keseluruhan subjective well-

being.

Berdasarkan tabel 4.8 dapat disimpulkan bahwa terdapat enam

independent variable yaitu extraversion, neuroticism, positive expresivity,

negative expresivity, belonging support dan self-esteem support yang signifikan

sumbangannya terhadap subjective well-being pengguna media sosial. Sumbangan

terbesar diberikan oleh variabel neuroticism 7.6%, extraversion 6%, self esteem-

support 4,9%, positive expresivity 3.8%, negative expresivity 2.6% dan belonging

support 1.5%.

Page 89: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

75

BAB 5

KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian dan didapatkan hasil yang kemudian dianalisis oleh

penulis, didapatkan kesimpulan yang juga merupakan jawaban dari permasalahan

penelitian. Berdasarkan analisis data penelitian maka kesimpulan yang didapatkan

dari penelitian ini adalah: “ada pengaruh yang signifikan dari traits kepribadian,

ekspresi emosi dan dukungan sosial online terhadap subjective well-being

pengguna media sosial”.

Selanjutnya, hasil uji hipotesis minor yang menguji signifikansi setiap

koefisien regresi terhadap dependent variable, pada penelitian ini terdapat enam

independent variable yang memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

subjective well-being pengguna media sosial, yaitu extraversion, neuroticism,

positive expresivity, negative expresivity, belonging support, dan self-esteem

support.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan dari extraversion, neuroticism, positive expresivity, negative

expresivity, belonging support dan self-esteem support terhadap subjective well-

being pengguna media sosial. Penulis menyimpulkan bahwa subjective well-being

secara signifikan dipengaruhi oleh extraversion, neuroticism, positive expresivity,

negative expresivity, belonging support, dan self-esteem support.

Page 90: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

76

5.2 Diskusi

Berdasarkan hasil uji hipotesis, didapatkan kesimpulan bahwa pengaruh traits

kepribadian, ekspresi emosi dan dukungan sosial online terhadap subjective well-

being pengguna media sosial yang dilakukan penulis menunjukkan bahwa ada

pengaruh yang signifikan dari seluruh independent variable terhadap subjective

well-being pengguna media sosial. Besarnya pengaruh seluruh independent

variable terhadap subjective well-being adalah sebesar 27.9%. Sedangkan 72.1%

sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini.

Variabel extraversion pada traits kepribadian memiliki pengaruh

signifikan terhadap subjective well-being pengguna media sosial. Variabel

ekstraversion memiliki tanda positif pada koefisien, artinya semakin tinggi nilai

ekstraversion maka semakin tinggi subjective well-being pengguna media sosial.

Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tatarkiewicz (dalam

Diener, 2009) dan Fujita (dalam Eddington dan Shuman, 2005). Menurut Diener

dan Lucas dalam (Diener, Lucas, dan Oishi, 2002) extraversion merupakan traits

kepribadian yang ditemukan paling berhubungan dengan subjective well-being.

Fujita (dalam Eddington dan Shuman, 2005) yang menyatakan bahwa

extraversion berkorelasi dengan afek menyenangkan.

Variabel neuroticism pada traits kepribadian memiliki pengaruh signifikan

terhadap subjective well-being pengguna media sosial. Variabel neuroticism

memiliki tanda negatif pada koefisien, artinya semakin tinggi nilai neuroticism

maka semakin rendah subjective well-being pengguna media sosial. Hasil ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tatarkiewicz (dalam Diener, 2009)

Page 91: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

77

dan Fujita (dalam Eddington dan Shuman, 2005). Menurut Diener dan Lucas

dalam (Diener, Lucas dan Oishi, 2002) neuroticism merupakan salah satu traits

kepribadian yang ditemukan paling berhubungan dengan subjective well-being.

Hal ini didukung oleh Fujita (dalam Eddington dan Shuman, 2005) yang

neurotisme dan afek tidak menyenangkan tidak bisa dibedakan. Magnus dan

Diener (dalam Eddington dan Shuman, 2005) menunjukkan bahwa skor

neuroticism memprediksi kepuasan hidup selama empat tahun; kepribadian lebih

memprediksi kepuasan hidup.

Variabel psychoticism pada traits kepribadian memiliki pengaruh yang

tidak signifikan terhadap subjective well-being pengguna media sosial. Variabel

psychoticism memiliki tanda positif pada koefisien, artinya semakin tinggi nilai

psychoticism, maka semakin tinggi subjective well-being pada pengguna media

sosial. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tatarkiewicz

(dalam Diener, 2009) dan Fujita (dalam Eddington dan Shuman, 2005). Menurut

Diener dan Lucas dalam (Diener, Lucas, dan Oishi, 2002) traits kepribadian yang

ditemukan paling berhubungan dengan subjective well-being adalah neuroticism

dan extraversion.

Variabel positive expressivity pada ekspresi emosi memiliki pengaruh

signifikan terhadap subjective well-being pengguna media sosial. Variabel

positive expressivity memiliki tanda positif pada koefisien, artinya semakin tinggi

positive expressivity yang diperoleh maka semakin tinggi subjective well-being

pengguna media sosial. Hasil ini sejalan dengan penelitian Lin, Tov dan Liu

(2014) dan penelitian Qiu, Lin, Leung dan Tov (2012). Namun tidak sejalan

Page 92: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

78

dengan penelitian Liu, Tov, Konsinski, dan Qiu (2015). Perbedaan hasil penelitian

ini dengan Liu, Tov, Konsinski, dan Qiu (2015) dikarenakan faktor skala alat

ukur, skala respon, jumlah sampel yang berbeda, jumlah platform dan adanya

pembentukan kelompok periode pembaruan status di media sosial.

Variabel negative expressivity pada ekspresi emosi memiliki pengaruh

signifikan terhadap subjective well-being pengguna media sosial. Variabel

negative expressivity memiliki tanda negatif pada koefisien, artinya semakin

tinggi ekspresi emosi negatif yang diperoleh maka semakin rendah subjective

well-being pengguna media sosial. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan

penelitian Lin, Tov dan Liu (2014). Penelitian ini sejalan dengan Liu, Tov,

Konsinski, dan Qiu (2015) yang menunjukkan bahwa tipe negative expressivity

dalam jangka waktu sembilan sampai sepuluh bulan secara signifikan

berhubungan dengan kepuasan hidup dengan arah hubungan negatif dan efektif

untuk merefleksikan subjective well-being pengguna media sosial.

Variabel impulse strength pada ekspresi emosi tidak memiliki pengaruh

signifikan terhadap subjective well-being pengguna media sosial. Hasil penelitian

ini sejalan dengan penelitian Liu, Tov, Konsinski, dan Qiu (2015) dan Qiu, Lin,

Leung dan Tov (2012). Variabel ini tidak sejalan karena terjadi kesalahan saat

memodifikasi alat ukur. Kesalahan terjadi ketika penulis melakukan uji validitas,

dalam melakukan CFA penulis menggabung ketiga dimensi ekspresi emosi,

dengan alasan kualitas item tidak baik. Dari hasil uji validitas, semua item

variabel impulse strength harus di drop dan tidak ikut dianalisis dalam

penghitungan faktor skor karena itemnya tidak signifikan (t < 1.96).

Page 93: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

79

Variabel appraisal support pada dukungan sosial online memiliki

pengaruh yang tidak signifikan terhadap subjective well-being pengguna media

sosial. Variabel appraisal support memiliki tanda pada koefisien adalah negatif,

artinya semakin tinggi nilai appraisal support maka semakin rendah subjective

well-being pada pengguna media sosial. Penelitian ini sejalan dengan Kim (2014).

Menurut Kim (2014) dukungan sosial melalui Facebook tidak memiliki pengaruh

signifikan terhadap kepuasan hidup. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan

Wong, Eiswen Tsz Kin dan Will Wai-Kit Ma (2016) yang menunjukkan adanya

pengaruh signifikan. Perbedaan hasil ini mungkin dikarenakan perbedaan

prosedur penelitian, jumlah sampel, kriteria sampel dan p-value (p < 0.001) pada

penelitian yang dilakukan oleh Wong, Eiswen Tsz Kin dan Will Wai-Kit Ma

(2016).

Variabel tangible support pada dukungan sosial online memiliki pengaruh

yang tidak signifikan terhadap subjective well-being pengguna media sosial.

Variabel tangible support memiliki tanda koefisien negatif, artinya semakin tinggi

nilai tangible support maka semakin rendah subjective well-being pada pengguna

media sosial. Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian Wong dan koleganya

(2016) yang menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dengan subjective

well-being walaupun efeknya kecil. Perbedaan hasil ini dengan Wong dan

koleganya (2016) dikarenakan perbedaan prosedur penelitian, jumlah sampel,

kriteria sampel dan p-value (p < 0.001) pada penelitian yang dilakukan.

Variabel self-esteem support pada dukungan sosial online memiliki

pengaruh signifikan terhadap subjective well-being pengguna media sosial.

Page 94: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

80

Variabel self-esteem support memiliki tanda panah koefisien positif, artinya

semakin tinggi self-esteem support maka semakin tinggi subjective well-being

pengguna media sosial. Hasil ini sejalan dengan penelitian Wong dan koleganya

(2016) yang menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dengan subjective

well-being walaupun efeknya kecil.

Variabel belonging support pada dukungan sosial online memiliki

pengaruh signifikan terhadap subjective well-being pengguna media sosial.

Variabel belonging support memiliki tanda panah koefisien positif, artinya

semakin tinggi belonging support maka semakin tinggi subjective well-being

pengguna media sosial. Hasil ini sejalan dengan penelitian Wong dan koleganya

(2016) yang menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dengan subjective

well-being walaupun efeknya kecil.

Terdapat keterbatasan dalam penelitian ini. Pada penelitian ini terdapat

variabel yang tidak terukur saat uji validitas, yaitu variabel impuls strength

sehingga dimensi tersebut harus di drop dan tidak memiliki pengaruh secara

signifikan. Selain itu, sampel dan demografi dalam penelitian ini tidak dapat

dikonfirmasi terutama yang disebar secara online. Penelitian ini juga memiliki

kelemahan pada sebaran responden, secara faktual populasi jumlah mahasiswa

seharusnya lebih sedikit dibandingkan umum, namun jika dilihat dari sampel

jumlah mahasiswa lebih banyak, sehingga terdapat ketidakcocokan antara

populasi dan sampel.

Page 95: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

81

5.3 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyadari bahwa terdapat banyak

kekurangan dalam penelitian yang dilakukan. Untuk itu, penulis memberikan

beberapa saran sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya yang

terkait dengan penelitian serupa, yaitu saran metodologis dan saran praktis.

5.3.1 Saran Metodologis

1. Besarnya pengaruh seluruh independent variable terhadap subjective well-

being adalah sebesar 27.9%, sedangkan 72.1% sisanya dipengaruhi oleh

variabel lain. Oleh karena itu, penulis menyarankan untuk penelitian

selanjutnya dapat menambah variabel lainnya seperti perbedaan jenis kelamin,

kualitas hubungan sosial, agama dan spiritualitas yang mungkin mempengaruhi

subjective well-being.

2. Skala ukur ekspresi emosi dalam penelitian ini disusun berdasarkan indikator

dari dimensi ekspresi emosi, namun saat melakukan uji validitas terlihat

kualitas item tidak baik. Penelitian berikutnya diharapkan dapat menggunakan

skala ukur lain yang lebih baik untuk mengukur ekspresi emosi, agar hasil yang

didapatkan bisa menjelaskan konstruk variabel terikat dengan lebih baik.

5.3.2 Saran Praktis

1. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa variabel neuroticism memiliki

pengaruh secara signifikan terhadap subjective well-being pengguna media

sosial dengan tanda panah pada koefisien adalah negatif. Oleh karena itu,

disarankan para pengguna media sosial dengan tipe kepribadian neuroticism

untuk mengurangi perasaan cemas yang berlebihan dengan mengikuti

Page 96: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

82

konseling ataupun terapi untuk mengurangi emosi negatif yang dimiliki secara

berlebihan, sehingga mengurangi reaksi berlebihan secara emosional dalam

menyatakan segala hal yang dirasakan melalui jaringan sosial agar dapat

memenuhi kebutuhan komunikasi ataupun dalam mencari dan menjalin

pertemanan dengan orang lain baik secara online maupun offline.

2. Dalam penelitian ini, subjective well-being juga dipengaruhi oleh ekspresi

emosi negatif. Hal ini menunjukkan bahwa semakin individu mengekspresikan

emosi negatif di media sosial maka semakin rendah subjective well-being

individu tersebut. Sehingga para pengguna media sosial disarankan lebih sering

mengekspresikan emosi positif dan mengurangi ekspresi emosi negatif dengan

mengikuti pelatihan ekspresi emosi untuk meningkatkan ekspresi emosi positif.

3. Dukungan sosial online juga mempengaruhi subjective well-being pengguna

media sosial, yaitu variabel self-esteem support dan belonging support yang

berpengaruh secara signifikan terhadap subjective well-being pengguna media

sosial dengan tanda panah pada koefisien adalah positif. Oleh karena itu, perlu

untuk meningkatkan self-esteem support dengan lebih sering bersyukur dengan

keadaan diri yang individu miliki agar tetap merasa keadaan dirinya lebih

positif dari orang lain.

Page 97: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

83

DAFTAR PUSTAKA

Alwisol. (2009). Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press

Appel, H., Crusius, J., & Gerlach, A. L. (2015). Social comparison, envy, and

depression on Facebook: A study looking at the effects of high

comparison standards on depressed individuals. Journal of Social and

Clinical Psychology, 34(4), 277-289

Aswin, Indah Megawati. (2017). Hubungan penggunaan pasif dan iri dengan

kepuasan hidup pengguna situs jejaring sosial. Skripsi: Universitas

Gadjah Mada, Yogyakarta

Barchard, K. A. (2001). positive expressivity scale and negative expressivity

scale: Initial psychometric characteristics. Western Psychological

Association, 1-11

Burke, M., Marlow, C., & Lento, T. (2010). Social network activity and social

well-being. Proceedings of the SIGCHI Conference on Human

Factors in Computing Systems, 1909–1912. ACM

Carr, A (2004). Positive psychology: The science of happiness and human

strengths. New York: Brunner-Routledge

Cohen, S. (2004). Social relationships and health. American Psychologist, 676-

684

Cohen, S & McKay, G. (1984). Social support, stress and the buffering

hypothesis: A theoreical analysis. Dalam S. E. Taylor & J. E. Singer

(Penyunt.), Handbook of Positive Psychology (hal. 253-267). Hillsdale

Cohen, S., Mermelstein, R., Kamarck, T., & Hoberman, H. M. (1985). Measuring

the functional components of social support. (I. G. Sarason, & B. R.

Sarason, Penyunt.) Social Support: Theory, Research and

Applications, 73-94

Chou, H.-T. G., & Edge, N. (2012). “They are happier and having better lives than

I am”: The impact of using facebook on perceptions of others’ lives.

Cyberpsychology, Behavior, and Social Networking, 15(2), 117–121

Page 98: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

84

Diener, E. (2000). Subjective well-being: The science of happiness and a proposal

for a national index. American Psychologist, 55, 34-43

Diener, E. (2009). Assesing subjective well-being: progress and opportunities.

Dalam E. Diener (Penyunt.), Assesing well-being: The collected works

of Ed Diener (Social Indicators Research Series 39 ed., 25-65.

Springer

Diener, E. (2009). The Science of well-being: The collected works of Ed Diener.

(E. Diener, Penyunt.) New York: Springer

Diener, E., & Scollon, C. (2003). Subjective well-being is desirable, but not the

summun bonum. Paper to be delivered at the university of minnesota

interdisciplinary workshop on well-being, 1-20

Diener, E., & Seligman, E. P. (2002). Very happy people. Psychological science,

13(1), 81-84

Diener, E., Emmons, R. A., Larsen, R. J., & Griffin, S. (1985). The satisfaction

with life scale. Journal of Personality Assessment, 49(1), 71-75

Diener, E., Lucas, R. E., & Oishi, S. (2002). Subjective well-being: The science of

happiness and life satisfaction. Dalam C. R. Snyder, & S. J. Lopez

(Penyunt.), Handbook of Positive Psychology (hal. 63-73). Oxford

University Press

Diener, E., Suh, M. E., Lucas, R. E., Smith, H. L. (1999). Subjective well-being:

Three decades of progress. Psychological bulletin, 125(2), 276 – 302

Diener, E., Wirtz, D., Tov, W., Kim-Prieto, C., Choi, D., Oishi, S., & Biswas-

Diener, R. (2009). New measures of well-being: Flourishing and

Positive and Negative Feelings. Dalam E. Diener (Penyunt.), Assesing

Well-Being: The Collected Works of Ed Diener (Social Indicators

Research Series 39 ed., 247-266). Springer

Duggan, M., Ellison, N. B., Lampe, C., Lenhart, A., & Maden, M. (2015). Social

Media Update 2014. Diakses pada 06 April 2018 dari

http://www.pewinternet.org/2015/01/09/social-media-update-2014/

Eddington, N., & Shuman, R. (2005). Subjective well-being (happiness).

Continuing psychology education: 6 continuing education hours

Page 99: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

85

Facebook Newsroom. (2017). Diakses pada 06 April 2018 dari Company Info:

https://newsroom.fb.com/company-info/

Febriana, R. (2015). Uji validitas konstruk pada instrumen pass (procrastination

assesment scale for student) dengan metode confirmatory factor

analysis (CFA). (P. Febrayosi, Penyunt.) Jurnal Pengukuran Psikologi

dan Pendidikan Indonesia, IV, 267-277

Feist, J., & Feist, G. J. (2009). Theories of personality (7 edition ed.). New York

Francis, L. J., Brown, L. B., & Philipchalk, R. (1992). The development of an

abbreviated form of the revised eysenck personality questionnaire

(EPQR-A): Its use among students in England, Canada, The U.S.A

and Australia. Person.individ.Diff, 13, 443-449

Frison, E., & Eggermont,. (2016). Exploring the relationships between different

types of Facebook use, perceivec online social support and

adolescents' depressed mood. Social Science Computer Review, 34(2),

153-171

Gerson, J., Plagnol, A. C., & Corr, P. J. (2016). Subjective well-being and social

media: do personality traits moderate the impact of social comparison

on facebook? Computers in Human Behavior, 63, 813-822

Gross, J. J., & Jhon, O. P. (1997). Revealing feelings: Facets of emotional

expressivity in self-reports, peer ratings and behavior. Journal of

Personality and Social Psychology, 72, 435-448

Hall, C. S., & Lindzey, G. (1993). Teori-Teori Psikodinamik (Klinis) (3rd ed.). (A.

Supratiknya, Penyunt., & Yustinus, Penerj.) Yogyakarta: Kanisius

Kim, H. (2014). Enacted social support on social media and subjective well-being.

International Journal of Communication, 2201-2221

Kim, J. Y., Chung, N., & Ahn, K. M. (2014). Why people use social networking

services in Korea: The mediating role of self-disclosure on subjective

well-being. Information Development, 30, 276-287

Kim, J., & Lee, J.-E. R. (2011). The facebook paths to happiness: effect of the

number of facebook friends and self-presentation on subjective well-

Page 100: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

86

being. Cyberpsychology, Behaviour, and Social Networking, 14, 359-

364

Krasnova, H., Wenninger, H., Widjaja, T., & Buxmann, P. (2013). Envy on

facebook: A hidden threat to users’ life satisfaction?. Proceedings of

Wirtschafts informatik, 92, 1–16

Kring, A. M., Smith, D. A., & Neale, J. M. (1994). Individual differrences in

dispotional expressiveness: Development and validation of the

emotional expressivity scale. Journal of Personality and Social

Psychology, 66, 934-949

Lavee, Y., & Ben-Ari, A. (2004). Emotional expressiveness and neuroticism: Do

they predict marital quality?. Jounal of Family Psychology, 18, 620-

627

Lin, H., Tov, W., & Liu, Q. (2014). Emotional disclosure on social networking

size: The role of network structure and psychological needs.

Computers in Human Behavior, 342-350

Liu, P., Tov, W., Konsinski, M., & Qiu, D. J. (2015). Do facebook status updates

reflect subjective well-being?. Cyberpsychology, Behavior and Social

Networking

Lonnqvist, J.-E., & Deters, F. G. (2016). Facebook friends, subjective well-being,

social support and personality. Computers in Human Behavior, 55,

113-120

McCroskey, J. C., Daly, J. A., & Sorensen, G. (1976). Personality correlates Of

communication apprehension: A research note. 2(4), 376-380

Mischel, W., Shoda, Y., & Smith, R. E. (2003). Introduction to Personality (7th

ed.). New York: John Wiley & Sons, INC

Muise, A., Christofides, E., & Desmarais, S. (2009). More information than you

ever wanted: Does Facebook bring out the green-eyed monster of

jealousy?. Cyber Psychology and Behavior, 12(4), 441–444.

Myers, D.G., dan Diener, E. (1995). Who is happy. Psychological Science, 6 (1),

10-19

Page 101: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

87

Primack, B. A., Shensa, A., Sidani, J. E., Whaite, E. O., BS, Lin, L. Y., et al.

(2017). Social media use and perceived social isolation amoung young

adults in the U.S. Behalf of American Journal of Preventive Medicine

Qiu, L., Lin, H., Leung, A. K., & Tov, W. (2012). Putting their best foot forward:

emotional disclosure on facebook. Cyberpsychology, Behavior and

Social Networking, 15(10), 569-572

Sarafino, E. P., & Smith, T. W. (2011). Health psychology: Biopsychosocial

interations (7th ed.). United States of America: John Wiley & Sons

Inc

Seligman, M. E., & Csikszentmihalyi, M. (2000). Positive psychology: An

introduction. American Psychologist, 55, 5-14

Siedlecki, K. L., Salthouse, T. A., Oishi, S., & Jeswani, S. (2013). The

relationship between social support and subjective well-being across

age. Social Indicator, 117(2), 561–576. Doi:10.1007/s11205-013-

0361-4

Taylor, S. E. (2006). Health Psychology (6 ed.). New York: McGraw-Hill

Tromholt, M., Lundby, M., Andsbjerg, K., & Wiking, M. (Eds.). (2015). The

Facebook experiment does social media affect the quality of our lives.

Diakses pada 02 Juli 2018 dari http://www.univcongress.info/en/the-

facebook-experimentdoes-social-media-affect-the-quality-of-our-lives

19461/

Uchida, Y., Kitayama, S., Mesquita, B., Reyes, J. S. S., & Morling, B. (2008). Is

perceived emotional support benefical? well-being and health in

independent and interdependent cultures. Personality and social

psychology bulletin, 34 (741). Doi: 10.1177/014616728315157

Utz, S., & Beukeboom, C. J. (2011). The role of social network sites in romantic

relationships: Effects on jealousy and relationship happiness. Journal

of Computer-Mediated Communication, 16(4), 511–527

Valkenburg, P. M., Peter, J., & Schouten, A. P. (2006). Friend networking sites

and their relationship to adolescents' well-being and social self-

esteem. CyberPsychology & Behavior, 584-590

Page 102: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

88

Wang, J., Zhang, L., J., D., Su, & Q., Z. (2012). The relationship among the big

five personality factors, self esteem, narcissism, and sensation-seeking

to chinese university students uses of social networking sites (SNSs).

Computers in Human Behavior, 28, 2313-1319. Doi:

org/10.1016/j.chb.2012.07.001

Watson, D. (2002). Positive affectivity: The disposition to experience pleasurable

emotional states. Dalam C. R. Snyder, & S. J. Lopez (Penyunt.),

Handbook of Positive Psychology (hal. 106). New York: Oxford

University Press

Wenninger, H., Krasnova, H., & Buxmann, P. (2014). Activity matters:

Investigating the influence of facebook on life satisfaction of teenage

users. Twenty Second European Conference on Information Systems,

1-18

Wong, E. T., & Ma, W. W.-K. (2016). Exploring relationship between online

social support and individual online subjective well-being among

young adults. ICA Annual coference (International Communication

Association)

Yasmeen, B., Khan, M. Z., Jamshaid, N., Salman, M., & Abbas, S. (2015). Heart

and kidney patients: Correlational patterns of social support with

coping strategies and subjective well-being. The Profesional Medical

Journal, 22, 235-243

Page 103: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

83

DAFTAR PUSTAKA

Alwisol. (2009). Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press

Appel, H., Crusius, J., & Gerlach, A. L. (2015). Social comparison, envy, and

depression on Facebook: A study looking at the effects of high

comparison standards on depressed individuals. Journal of Social and

Clinical Psychology, 34(4), 277-289

Aswin, Indah Megawati. (2017). Hubungan penggunaan pasif dan iri dengan

kepuasan hidup pengguna situs jejaring sosial. Skripsi: Universitas

Gadjah Mada, Yogyakarta

Barchard, K. A. (2001). positive expressivity scale and negative expressivity

scale: Initial psychometric characteristics. Western Psychological

Association, 1-11

Burke, M., Marlow, C., & Lento, T. (2010). Social network activity and social

well-being. Proceedings of the SIGCHI Conference on Human

Factors in Computing Systems, 1909–1912. ACM

Carr, A (2004). Positive psychology: The science of happiness and human

strengths. New York: Brunner-Routledge

Cohen, S. (2004). Social relationships and health. American Psychologist, 676-

684

Cohen, S & McKay, G. (1984). Social support, stress and the buffering

hypothesis: A theoreical analysis. Dalam S. E. Taylor & J. E. Singer

(Penyunt.), Handbook of Positive Psychology (hal. 253-267). Hillsdale

Cohen, S., Mermelstein, R., Kamarck, T., & Hoberman, H. M. (1985). Measuring

the functional components of social support. (I. G. Sarason, & B. R.

Sarason, Penyunt.) Social Support: Theory, Research and

Applications, 73-94

Chou, H.-T. G., & Edge, N. (2012). “They are happier and having better lives than

I am”: The impact of using facebook on perceptions of others’ lives.

Cyberpsychology, Behavior, and Social Networking, 15(2), 117–121

Page 104: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

84

Diener, E. (2000). Subjective well-being: The science of happiness and a proposal

for a national index. American Psychologist, 55, 34-43

Diener, E. (2009). Assesing subjective well-being: progress and opportunities.

Dalam E. Diener (Penyunt.), Assesing well-being: The collected works

of Ed Diener (Social Indicators Research Series 39 ed., 25-65.

Springer

Diener, E. (2009). The Science of well-being: The collected works of Ed Diener.

(E. Diener, Penyunt.) New York: Springer

Diener, E., & Scollon, C. (2003). Subjective well-being is desirable, but not the

summun bonum. Paper to be delivered at the university of minnesota

interdisciplinary workshop on well-being, 1-20

Diener, E., & Seligman, E. P. (2002). Very happy people. Psychological science,

13(1), 81-84

Diener, E., Emmons, R. A., Larsen, R. J., & Griffin, S. (1985). The satisfaction

with life scale. Journal of Personality Assessment, 49(1), 71-75

Diener, E., Lucas, R. E., & Oishi, S. (2002). Subjective well-being: The science of

happiness and life satisfaction. Dalam C. R. Snyder, & S. J. Lopez

(Penyunt.), Handbook of Positive Psychology (hal. 63-73). Oxford

University Press

Diener, E., Suh, M. E., Lucas, R. E., Smith, H. L. (1999). Subjective well-being:

Three decades of progress. Psychological bulletin, 125(2), 276 – 302

Diener, E., Wirtz, D., Tov, W., Kim-Prieto, C., Choi, D., Oishi, S., & Biswas-

Diener, R. (2009). New measures of well-being: Flourishing and

Positive and Negative Feelings. Dalam E. Diener (Penyunt.), Assesing

Well-Being: The Collected Works of Ed Diener (Social Indicators

Research Series 39 ed., 247-266). Springer

Duggan, M., Ellison, N. B., Lampe, C., Lenhart, A., & Maden, M. (2015). Social

Media Update 2014. Diakses pada 06 April 2018 dari

http://www.pewinternet.org/2015/01/09/social-media-update-2014/

Eddington, N., & Shuman, R. (2005). Subjective well-being (happiness).

Continuing psychology education: 6 continuing education hours

Page 105: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

85

Facebook Newsroom. (2017). Diakses pada 06 April 2018 dari Company Info:

https://newsroom.fb.com/company-info/

Febriana, R. (2015). Uji validitas konstruk pada instrumen pass (procrastination

assesment scale for student) dengan metode confirmatory factor

analysis (CFA). (P. Febrayosi, Penyunt.) Jurnal Pengukuran Psikologi

dan Pendidikan Indonesia, IV, 267-277

Feist, J., & Feist, G. J. (2009). Theories of personality (7 edition ed.). New York

Francis, L. J., Brown, L. B., & Philipchalk, R. (1992). The development of an

abbreviated form of the revised eysenck personality questionnaire

(EPQR-A): Its use among students in England, Canada, The U.S.A

and Australia. Person.individ.Diff, 13, 443-449

Frison, E., & Eggermont,. (2016). Exploring the relationships between different

types of Facebook use, perceivec online social support and

adolescents' depressed mood. Social Science Computer Review, 34(2),

153-171

Gerson, J., Plagnol, A. C., & Corr, P. J. (2016). Subjective well-being and social

media: do personality traits moderate the impact of social comparison

on facebook? Computers in Human Behavior, 63, 813-822

Gross, J. J., & Jhon, O. P. (1997). Revealing feelings: Facets of emotional

expressivity in self-reports, peer ratings and behavior. Journal of

Personality and Social Psychology, 72, 435-448

Hall, C. S., & Lindzey, G. (1993). Teori-Teori Psikodinamik (Klinis) (3rd ed.). (A.

Supratiknya, Penyunt., & Yustinus, Penerj.) Yogyakarta: Kanisius

Kim, H. (2014). Enacted social support on social media and subjective well-being.

International Journal of Communication, 2201-2221

Kim, J. Y., Chung, N., & Ahn, K. M. (2014). Why people use social networking

services in Korea: The mediating role of self-disclosure on subjective

well-being. Information Development, 30, 276-287

Kim, J., & Lee, J.-E. R. (2011). The facebook paths to happiness: effect of the

number of facebook friends and self-presentation on subjective well-

Page 106: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

86

being. Cyberpsychology, Behaviour, and Social Networking, 14, 359-

364

Krasnova, H., Wenninger, H., Widjaja, T., & Buxmann, P. (2013). Envy on

facebook: A hidden threat to users’ life satisfaction?. Proceedings of

Wirtschafts informatik, 92, 1–16

Kring, A. M., Smith, D. A., & Neale, J. M. (1994). Individual differrences in

dispotional expressiveness: Development and validation of the

emotional expressivity scale. Journal of Personality and Social

Psychology, 66, 934-949

Lavee, Y., & Ben-Ari, A. (2004). Emotional expressiveness and neuroticism: Do

they predict marital quality?. Jounal of Family Psychology, 18, 620-

627

Lin, H., Tov, W., & Liu, Q. (2014). Emotional disclosure on social networking

size: The role of network structure and psychological needs.

Computers in Human Behavior, 342-350

Liu, P., Tov, W., Konsinski, M., & Qiu, D. J. (2015). Do facebook status updates

reflect subjective well-being?. Cyberpsychology, Behavior and Social

Networking

Lonnqvist, J.-E., & Deters, F. G. (2016). Facebook friends, subjective well-being,

social support and personality. Computers in Human Behavior, 55,

113-120

McCroskey, J. C., Daly, J. A., & Sorensen, G. (1976). Personality correlates Of

communication apprehension: A research note. 2(4), 376-380

Mischel, W., Shoda, Y., & Smith, R. E. (2003). Introduction to Personality (7th

ed.). New York: John Wiley & Sons, INC

Muise, A., Christofides, E., & Desmarais, S. (2009). More information than you

ever wanted: Does Facebook bring out the green-eyed monster of

jealousy?. Cyber Psychology and Behavior, 12(4), 441–444.

Myers, D.G., dan Diener, E. (1995). Who is happy. Psychological Science, 6 (1),

10-19

Page 107: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

87

Primack, B. A., Shensa, A., Sidani, J. E., Whaite, E. O., BS, Lin, L. Y., et al.

(2017). Social media use and perceived social isolation amoung young

adults in the U.S. Behalf of American Journal of Preventive Medicine

Qiu, L., Lin, H., Leung, A. K., & Tov, W. (2012). Putting their best foot forward:

emotional disclosure on facebook. Cyberpsychology, Behavior and

Social Networking, 15(10), 569-572

Sarafino, E. P., & Smith, T. W. (2011). Health psychology: Biopsychosocial

interations (7th ed.). United States of America: John Wiley & Sons

Inc

Seligman, M. E., & Csikszentmihalyi, M. (2000). Positive psychology: An

introduction. American Psychologist, 55, 5-14

Siedlecki, K. L., Salthouse, T. A., Oishi, S., & Jeswani, S. (2013). The

relationship between social support and subjective well-being across

age. Social Indicator, 117(2), 561–576. Doi:10.1007/s11205-013-

0361-4

Taylor, S. E. (2006). Health Psychology (6 ed.). New York: McGraw-Hill

Tromholt, M., Lundby, M., Andsbjerg, K., & Wiking, M. (Eds.). (2015). The

Facebook experiment does social media affect the quality of our lives.

Diakses pada 02 Juli 2018 dari http://www.univcongress.info/en/the-

facebook-experimentdoes-social-media-affect-the-quality-of-our-lives

19461/

Uchida, Y., Kitayama, S., Mesquita, B., Reyes, J. S. S., & Morling, B. (2008). Is

perceived emotional support benefical? well-being and health in

independent and interdependent cultures. Personality and social

psychology bulletin, 34 (741). Doi: 10.1177/014616728315157

Utz, S., & Beukeboom, C. J. (2011). The role of social network sites in romantic

relationships: Effects on jealousy and relationship happiness. Journal

of Computer-Mediated Communication, 16(4), 511–527

Valkenburg, P. M., Peter, J., & Schouten, A. P. (2006). Friend networking sites

and their relationship to adolescents' well-being and social self-

esteem. CyberPsychology & Behavior, 584-590

Page 108: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

88

Wang, J., Zhang, L., J., D., Su, & Q., Z. (2012). The relationship among the big

five personality factors, self esteem, narcissism, and sensation-seeking

to chinese university students uses of social networking sites (SNSs).

Computers in Human Behavior, 28, 2313-1319. Doi:

org/10.1016/j.chb.2012.07.001

Watson, D. (2002). Positive affectivity: The disposition to experience pleasurable

emotional states. Dalam C. R. Snyder, & S. J. Lopez (Penyunt.),

Handbook of Positive Psychology (hal. 106). New York: Oxford

University Press

Wenninger, H., Krasnova, H., & Buxmann, P. (2014). Activity matters:

Investigating the influence of facebook on life satisfaction of teenage

users. Twenty Second European Conference on Information Systems,

1-18

Wong, E. T., & Ma, W. W.-K. (2016). Exploring relationship between online

social support and individual online subjective well-being among

young adults. ICA Annual coference (International Communication

Association)

Yasmeen, B., Khan, M. Z., Jamshaid, N., Salman, M., & Abbas, S. (2015). Heart

and kidney patients: Correlational patterns of social support with

coping strategies and subjective well-being. The Profesional Medical

Journal, 22, 235-243

Page 109: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

89

LAMPIRAN 1

Surat Izin Penelitian

Page 110: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

90

LAMPIRAN 2

Kuesioner Penelitian

Assalamu'alaikum Wr. Wb

Saya mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta. Saat ini saya sedang melakukan penelitian sebagai

persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi. Saya mengharapkan

bantuan Anda untuk mengisi kuesioner ini.

Dalam menjawab kuesioner ini tidak ada jawaban salah atau benar. Anda

bebas dalam menentukan jawaban yang paling sesuai dengan keadaan Anda.

Setiap jawaban yang Anda berikan akan dijamin kerahasiaannya dan hanya

digunakan untuk kepentingan penelitian saja.

Bacalah petunjuk pengisian terlebih dahulu. Setelah selesai mengisi

kuesioner ini mohon diteliti kembali jawaban Anda agar tidak ada pernyataan

yang tidak terjawab atau terlewati.

Atas kesediaan dan perhatiannya, saya ucapkan terima kasih.

Wasalamu'alaikum Wr. Wb

Jakarta, November 2017

Hormat Saya,

Raiza Gumala

Page 111: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

91

Inform Consent

Data Responden

Nama/ Inisial :

Domisili :

Usia :

Jenis Kelamin :

1. Laki-Laki

2. Perempuan

Pekerjaan saat ini :

1. Pelajar

2. Mahasiswa

3. Karyawan

4. Lainnya (Sebutkan)_______________________

Saya menyatakan bersedia untuk mengisi kuesioner ini dan akan mengisi sesuai

dengan keadaan diri saya.

Hormat saya,

Nama/ Inisial

Page 112: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

92

Petunjuk pengisian bagian 1

Pada bagian ini, Anda diminta untuk memberikan jawaban pada pernyataan-

pernyataan tersebut yang sesuai dengan diri Anda pada kolom jawaban yang telah

disediakan dengan memberi tanda checklist (V).

Skala 1

1. Media sosial merupakan bagian dari aktivitas harian saya.

Sangat tidak setuju

Tidak setuju

Setuju

Sangat setuju

2. Apa kegunaan media sosial bagi Anda?

Saya menggunakan media sosial secara kebetulan dan tidak menentu

(kadang-kadang)

Saya menggunakan media sosial secara konstan (terus-menerus), tetapi

hanya untuk mengamati saja tanpa berkontribusi

Saya menggunakan media sosial secara konstan untuk bersosialisasi dengan

orang lain

Saya menggunakan media sosial secara konstan untuk diskusi serius tentang

masalah publik

Saya menggunakan media sosial secara konstan untuk bersosialisasi dan

diskusi masalah publik

3. Berapa banyak media sosial yang Anda miliki?

1 – 2

3 – 4

5 – 6

Lebih dari 7

4. Media sosial apa saja yang Anda gunakan?

*centang semua yang sesuai

Facebook

Instagram

WhatsApp

Line

Snapchat

Lainnya (sebutkan)______________________________

5. Media sosial apa yang paling sering Anda gunakan?

*centang semua yang sesuai

Facebook

Instagram

WhatsApp

Line

Snapchat

Lainnya (sebutkan)_____________________________

6. Kira-kira berapa total teman di media sosial yang Anda miliki?

Kurang dari 200

Page 113: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

93

200-600

601-1000

Lebih dari 1000

7. Dalam seminggu terakhir, rata-rata, seberapa banyak per hari Anda

menggunakan media sosial secara aktif?

Kurang dari 1 jam

1-2 jam

Lebih dari 6 jam

8. Seberapa senang Anda menggunakan media sosial?

*tandai salah satu yang sesuai

(sangat senang) 7 6 5 4 3 2 1 (Sangat tidak

senang)

Mohon periksa kembali jawaban Anda agar tidak ada pernyataan yang tidak

terjawab atau terlewati.

Petunjuk pengisian bagian 2

Pada bagian ini Anda diminta untuk menjawab pernyataan-pernyataan tersebut

yang sesuai dengan diri Anda dengan memberi tanda checklist (V) pada kolom

jawaban. Mohon untuk mengisi secara terbuka dan jujur. Adapun pilihan

jawabannya adalah sebagai berikut :

SS : Sangat setuju

S : Setuju

TS : Tidak setuju

STS : Sangat tidak setuju

Skala 2

No. Pernyataan STS TS S SS

1. Sebagian besar hidup saya hampir mendekati tipe ideal

saya.

2. Kondisi penggunaan media sosial saya sangat baik.

3. Saya puas dengan penggunaan media sosial saya.

4. Sejauh ini saya mendapatkan hal-hal penting yang saya

inginkan dalam penggunaan media sosial.

5. Jika saya bisa mengulang hidup saya, saya tidak akan

mengubah apapun.

Mohon periksa kembali jawaban Anda agar tidak ada pernyataan yang tidak terjawab

atau terlewati.

Skala 3

Dalam empat minggu terakhir ini saya mengalami perasaan...

No. Pernyataan Tidak

Pernah Jarang Sering Selalu

1. Positif

2. Negatif

3. Baik

4. Buruk

Page 114: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

94

5. Menyenangkan

6. Tidak menyenangkan

7. Bahagia

8. Sedih

9. Takut

10. Gembira

11. Marah

12. Puas

Mohon periksa kembali jawaban Anda agar tidak ada pernyataan yang tidak terjawab

atau terlewati.

Skala 4

No. Pernyataan Ya Tidak

1. Apakah suasana hati Anda sering naik turun?

2. Apakah Anda orang yang banyak bicara?

3. Apakah hutang Anda membuat Anda khawatir?

4. Apakah Anda lebih bersemangat?

5. Apakah Anda pernah bersikap egois dengan mementingkan diri Anda

sendiri dibandingkan berbagi apapun?

6. Maukah Anda minum obat yang mungkin memiliki efek aneh atau

berbahaya?

7. Pernahkah Anda menyalahkan seseorang karena melakukan sesuatu

yang Anda tahu benar-benar kesalahan Anda?

8. Apakah Anda lebih memilih untuk betindak sesuai keinginan Anda

dibandingkan berdasarkan peraturan?

9. Apakah Anda sering merasa 'muak'?

10. Pernahkah Anda mengambil sesuatu (bahkan pin atau kancing) milik

orang lain?

11. Apakah Anda menyebut diri Anda orang yang gugup?

12. Apakah Anda berfikir bahwa pernikahan adalah hal yang kuno?

13. Bisakah Anda dengan mudah memeriahkan pesta yang agak

membosankan?

14. Apakah Anda seseorang yang mudah khawatir?

15. Apakah Anda sering menjadi bagian dari acara sosial?

16. Apakah Anda khawatir jika Anda tahu ada kesalahan dalam

pekerjaan Anda?

17. Pernahkah Anda curang dalam bermain game?

18. Apakah Anda sering merasa 'gelisah'?

19. Apakah Anda pernah memanfaatkan seseorang?

20. Apakah Anda kebanyakan diam saat berada bersama orang lain?

21. Apakah Anda sering merasa kesepian?

22. Apakah lebih baik mengikuti peraturan masyarakat daripada

mengikuti aturan sendiri?

23. Apakah orang lain menganggap Anda sangat bersemangat?

24. Apakah Anda selalu mempraktikkan apa yang Anda nasihatkan?

Mohon periksa kembali jawaban Anda agar tidak ada pernyataan yang tidak terjawab

atau terlewati.

Page 115: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

95

Skala 5

No. Pernyataan STS TS S SS

1. Kadang saya menangis saat melihat postingan menyedihkan

di media sosial.

2. Saya tertawa terbahak-bahak setiap melihat postingan meme

di media sosial.

3. Saya menunjukkan perasaan saya ketika saya bahagia

dengan mempostingnya di media sosial.

4. Saya menghindari meposting apapun yang saya rasakan ke

dalam media sosial.

5. Saya menghindari memposting hal-hal negatif yang terjadi

pada saya saat update di media sosial.

6. Saya tidak masalah untuk memposting hal-hal buruk yang

menimpa saya di media sosial.

7. Saya menggerutu saat melihat postingan yang

menyenangkan dari orang lain.

8. Jika saya tersindir dengan postingan negatif teman saya,

saya menceritakannya ke teman dekat saya.

9. Saya menghapus komentar negatif yang diberikan pada

postingan saya.

10. Saya tidak peduli bila ada yang memberi komentar negatif

pada postingan saya.

Mohon periksa kembali jawaban Anda agar tidak ada pernyataan yang tidak terjawab

atau terlewati.

Petunjuk pengisian bagian 6

Pada bagian ini, Anda diminta untuk menjawab pernyataan-pernyataan dibawah ini yang

sesuai dengan diri Anda pada kolom jawaban dengan memberi tanda checklist (V). Adapun

pilihan Jawabannya sebagai berikut:

1. Pasti salah, jika Anda yakin pernyataan itu salah

2. Mungkin salah, jika Anda pikir itu salah tapi tidak terlalu pasti

3. Mungkin benar, jika Anda pikir itu benar tapi tidak sepenuhnya pasti

4. Pasti benar, jika anda yakin itu benar tentang Anda

Skala 6

No. Pernyataan Pasti

salah

Mungkin

salah

Mungkin

benar

Pasti

benar

1. Ada beberapa orang di media sosial

yang saya percaya untuk

membantu memecahkan masalah

saya.

2. Jika saya memerlukan bantuan

untuk memperbaiki alat atau

memperbaiki kendaraan saya, ada

seseorang di media sosial yang

akan menolong saya.

3. Sebagian besar teman saya di

media sosial lebih menarik dari

Page 116: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

96

saya.

4. Ada seseorang di media sosial yang

bangga dengan prestasi saya.

5. Saat saya merasa kesepian, ada

beberapa orang di media sosial

yang bisa saya ajak bicara.

6. Tidak ada teman saya di media

sosial yang merasa nyaman

membicarakan masalah pribadi

yang intim.

7. Saya sering bertemu atau berbicara

dengan keluarga atau teman di

media sosial.

8. Kebanyakan orang yang saya tahu

di media sosial sangat memikirkan

saya.

9. Jika saya perlu ke bandara pagi-

pagi sekali, saya sulit mencari

seseorang di media sosial untuk

mengantar saya.

10. Saya merasa seperti saya tidak

diikutsertakan oleh teman saya di

media sosial.

11. Tidak ada orang di media sosial

yang bisa memberi saya pandangan

objektif tentang bagaimana saya

menangani masalah saya.

12. Ada beberapa orang di media sosial

yang saya suka menghabiskan

waktu dengan mereka meski

berbeda karakter dengan saya.

13. Saya berpikir bahwa teman-teman

saya di media sosial merasa bahwa

saya tidak pandai membantu

mereka memecahkan masalah

mereka.

14. Jika saya sakit dan membutuhkan

seseorang (teman, anggota

keluarga, atau kenalan) untuk

membawa saya kepada dokter, saya

akan kesulitan menemukan

seseorang di media sosial.

15. Jika saya ingin melakukan

perjalanan sehari (misalnya ke

pegunungan, pantai, atau luar

negeri), saya akan kesulitan

menemukan seseorang di media

sosial untuk pergi dengan saya.

16. Jika saya membutuhkan tempat

tinggal selama seminggu karena

Page 117: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

97

keadaan darurat (misalnya air atau

listrik keluar dari apartemen atau

rumah saya), saya dapat dengan

mudah menemukan seseorang di

media sosial yang akan membantu

saya.

17. Saya merasa tidak ada seorangpun

di media sosial yang menjadi

tempat menceritakan kekhawatiran

dan ketakutan saya yang paling

pribadi.

18. Jika saya sakit, saya dapat dengan

mudah menemukan seseorang di

media sosial untuk membantu saya

mengerjakan tugas sehari-hari

saya.

19. Ada seseorang di media sosial yang

bisa saya mintai pendapat untuk

membantu menangani masalah

keluarga saya.

20. Saya bisa melakukan sesuatu

dengan baik seperti kebanyakan

orang.

21. Jika saya memutuskan suatu sore

untuk pergi ke bioskop, saya dapat

dengan mudah mencari seseorang

di media sosial untuk pergi

bersama saya.

22. Ketika saya membutuhkan saran

tentang bagaimana menangani

masalah pribadi, saya mengenal

seseorang di media sosial yang bisa

membantu saya.

23. Jika saya memerlukan pinjaman

darurat sebesar Rp 1.000.000, ada

seseorang di media sosial yang bisa

meminjamkannya.

24. Secara umum, orang-orang di

media sosial tidak mempercayai

saya.

25. Kebanyakan orang yang saya kenal

di media sosial tidak menikmati hal

yang sama dengan yang saya

lakukan.

26. Ada seseorang di media sosial yang

bisa saya ajak untuk dimintai

nasihat tentang membuat rencana

karir atau mengubah karir saya.

27. Saya sering tidak diikutsertakan

dalam obrolan grup di media

Page 118: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

98

sosial.

28. Sebagian besar teman saya di

media sosial lebih berhasil

membuat perubahan dalam

kehidupan mereka daripada saya.

29. Jika saya harus pergi ke luar kota

selama beberapa minggu, akan sulit

untuk menemukan seseorang di

media sosial yang akan merawat

rumah atau apartemen saya

(tanaman, hewan peliharaan,

kebun, dll).

30. Tidak ada seseorang di media

sosail yang bisa saya percaya untuk

memberi saya nasihat keuangan

yang baik.

31. Jika saya ingin makan siang

dengan seseorang, saya dapat

dengan mudah menemukan

seseorang di media sosial untuk

bergabung dengan saya.

32. Saya lebih puas dengan hidup saya

daripada dengan kebanyakan

orang.

33. Jika saya terdampar 10 mil dari

rumah, ada seseorang di media

social yang bisa saya hubungi yang

akan datang dan menjemput saya.

34. Tidak ada seorangpun di media

sosial yang akan merayakan pesta

ulang tahun untuk saya.

35. Saya sulit menemukan seseorang di

media sosial yang akan

meminjamkan mobil mereka

selama beberapa jam.

36. Jika krisis keluarga muncul, akan

sulit untuk menemukan seseorang

di media sosial yang bisa memberi

saya saran tentang cara

menanganinya.

37. Saya lebih dekat dengan teman-

teman saya di media sosial

daripada kebanyakan orang lain.

38. Setidaknya ada satu orang di media

sosial yang saya tahu dapat

memberi saran yang benar-benar

saya percaya.

39. Jika saya membutuhkan bantuan

untuk pindah ke rumah atau

apartemen baru, saya akan

Page 119: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

99

mengalami kesulitan mencari

seseorang di media sosial untuk

membantu saya.

40. Saya mengalami kesulitan untuk

mengikuti teman-teman saya di

media sosial.

Mohon periksa kembali jawaban Anda agar tidak ada pernyataan yang tidak terjawab

atau terlewati.

Terima Kasih

Page 120: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

100

LAMPIRAN 3

Output Uji Validitas

1. SUBJECTIVE WELL-BEING

SYNTAX SUBJECTIVE WELL-BEING

TITLE:UJI VALIDITAS SUBJECTIVE WELL BEING;

DATA: FILE IS SWB.TXT;

VARIABLE: NAMES ARE SWB1-SWB17;

USEVAR ARE SWB1-SWB17;

CATEGORICAL ARE SWB1-SWB17;

!ANALYSIS: ESTIMATOR=BAYES; FBITERATIONS=20000;

DEFINE: IF SWB1<2 THEN SWB1=2; IF SWB4<2 THEN SWB4=2; IF

SWB6<2 THEN SWB6=2;

IF SWB8<2 THEN SWB8=2; IF SWB10<2 THEN SWB10=2; IF SWB12<2

THEN SWB12=2;

IF SWB15<2 THEN SWB15=2;

MODEL: SWB BY SWB1* SWB2-SWB17*;

SWB@1;

SWB3 WITH SWB2;

SWB14 WITH SWB13;

SWB13 WITH SWB11;

SWB11 WITH SWB9;

SWB9 WITH SWB7;

SWB11 WITH SWB7;

SWB16 WITH SWB14;

SWB13 WITH SWB7;

SWB13 WITH SWB9;

SWB16 WITH SWB11;

SWB4 WITH SWB3;

SWB16 WITH SWB13;

SWB14 WITH SWB11;

SWB16 WITH SWB9;

SWB3 WITH SWB1;

SWB14 WITH SWB7;

SWB16 WITH SWB7;

SWB7 WITH SWB6;

SWB2 WITH SWB1;

SWB9 WITH SWB8;

PLOT: TYPE=PLOT3;

OUTPUT: STDYX; MODINDICES (ALL);

!SAVEDATA: FILE IS SUBNORM.DAT; SAVE=FSCORES(100);

Page 121: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

101

PATH DIAGRAM SUBJECTIVE WELL-BEING

2. TRAITS KEPRIBADIAN

SYNTAX EXTRAVERSION

TITLE:UJI VALIDITAS KEPRIBADIAN;

DATA: FILE IS KEPRIBADIAN1.TXT;

VARIABLE: NAMES ARE EXT1-EXT6 NEU1-NEU6 PSI1-PSI6;

USEVAR ARE EXT1-EXT6;

CATEGORICAL ARE EXT1-EXT6;

!ANALYSIS: ESTIMATOR=BAYES; FBITERATIONS=20000;

!DEFINE: IF SN5<2 THEN SN5=2;

MODEL: EXT BY EXT1* EXT2-EXT6*;

EXT@1;

PLOT: TYPE=PLOT3;

OUTPUT: STDYX; MODINDICES (ALL 5);

!SAVEDATA: FILE IS SUBNORM.DAT; SAVE=FSCORES(100);

PATH DIAGRAM EXTRAVERSION

Page 122: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

102

SYNTAX NEUROTICISM

TITLE:UJI VALIDITAS KEPRIBADIAN;

DATA: FILE IS KEPRIBADIAN1.TXT;

VARIABLE: NAMES ARE EXT1-EXT6 NEU1-NEU6 PSI1-PSI6;

USEVAR ARE NEU1-NEU6;

CATEGORICAL ARE NEU1-NEU6;

!ANALYSIS: ESTIMATOR=BAYES; FBITERATIONS=20000;

!DEFINE: IF SN5<2 THEN SN5=2;

MODEL: NEU BY NEU1* NEU2-NEU6*;

NEU@1;

PLOT: TYPE=PLOT3;

OUTPUT: STDYX; MODINDICES (ALL 5);

!SAVEDATA: FILE IS SUBNORM.DAT; SAVE=FSCORES(100);

PATH DIAGRAM NEUROTICISM

SYNTAX PSYCHOTICISM

TITLE:UJI VALIDITAS KEPRIBADIAN;

DATA: FILE IS KEPRIBADIAN1.TXT;

VARIABLE: NAMES ARE EXT1-EXT6 NEU1-NEU6 PSI1-PSI6;

USEVAR ARE PSI1-PSI6;

CATEGORICAL ARE PSI1-PSI6;

!ANALYSIS: ESTIMATOR=BAYES; FBITERATIONS=20000;

!DEFINE: IF SN5<2 THEN SN5=2;

MODEL: PSI BY PSI1* PSI2-PSI6*;

PSI@1;

PLOT: TYPE=PLOT3;

OUTPUT: STDYX; MODINDICES (ALL 5);

!SAVEDATA: FILE IS SUBNORM.DAT; SAVE=FSCORES(100);

Page 123: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

103

PATH DIAGRAM PSYCHOTICISM

3. EKSPRESI EMOSI

SYNTAX EKSPRESI EMOSI

TITLE:UJI VALIDITAS EKSPRESI EMOSI;

DATA: FILE IS EE.TXT;

VARIABLE: NAMES ARE EE1-EE10;

USEVAR ARE EE1-EE10;

CATEGORICAL ARE EE1-EE10;

!ANALYSIS: ESTIMATOR=BAYES; FBITERATIONS=20000;

DEFINE: IF EE3>3 THEN EE3=3; IF EE6>3 THEN EE6=3;

MODEL: EE BY EE1* EE2-EE10*;

EE@1;

EE8 WITH EE7;

EE5 WITH EE3;

EE9 WITH EE3;

EE7 WITH EE3;

EE6 WITH EE5;

EE7 WITH EE6;

EE4 WITH EE1;

EE6 WITH EE3;

EE10 WITH EE3;

PLOT: TYPE=PLOT3;

OUTPUT: STDYX; MODINDICES (ALL 5);

!SAVEDATA: FILE IS SUBNORM.DAT; SAVE=FSCORES(100);

PATH DIAGRAM EKSPRESI EMOSI

Page 124: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

104

4. DUKUNGAN SOSIAL ONLINE

SYNTAX APPRAISAL SUPPORT

TITLE:UJI VALIDITAS DUKSOS ONLINE;

DATA: FILE IS DUKSOS.TXT;

VARIABLE: NAMES ARE APP1-APP10 BE1-BE10 SE1-SE10 TA1-TA10;

USEVAR ARE APP1-APP10;

CATEGORICAL ARE APP1-APP10;

!ANALYSIS: ESTIMATOR=BAYES; FBITERATIONS=20000;

!DEFINE: IF SN5<2 THEN SN5=2;

MODEL: APP BY APP1* APP2-APP10*;

APP@1;

APP8 WITH APP3;

APP8 WITH APP4;

APP9 WITH APP8;

APP4 WITH APP3;

APP9 WITH APP3;

APP3 WITH APP2;

APP9 WITH APP4;

APP4 WITH APP2;

APP10 WITH APP4;

PLOT: TYPE=PLOT3;

OUTPUT: STDYX; MODINDICES (ALL 5);

!SAVEDATA: FILE IS SUBNORM.DAT; SAVE=FSCORES(100);

PATH DIAGRAM APPRAISAL SUPPORT

SYNTAX TANGIBLE SUPPORT

TITLE:UJI VALIDITAS DUKSOS ONLINE;

DATA: FILE IS DUKSOS.TXT;

VARIABLE: NAMES ARE APP1-APP10 BE1-BE10 SE1-SE10 TA1-TA10;

USEVAR ARE TA1-TA10;

Page 125: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

105

CATEGORICAL ARE TA1-TA10;

!ANALYSIS: ESTIMATOR=BAYES; FBITERATIONS=20000;

!DEFINE: IF SN5<2 THEN SN5=2;

MODEL: TA BY TA1* TA2-TA10*;

TA@1;

TA7 WITH TA2;

TA10 WITH TA9;

TA9 WITH TA7;

TA3 WITH TA2;

TA10 WITH TA7;

TA9 WITH TA2;

TA10 WITH TA2;

TA10 WITH TA4;

TA7 WITH TA6;

TA10 WITH TA3;

PLOT: TYPE=PLOT3;

OUTPUT: STDYX; MODINDICES (ALL 5);

!SAVEDATA: FILE IS SUBNORM.DAT; SAVE=FSCORES(100);

PATH DIAGRAM TANGIBLE SUPPORT

SYNTAX SELF-ESTEEM SUPPORT

TITLE:UJI VALIDITAS DUKSOS ONLINE;

DATA: FILE IS DUKSOS.TXT;

VARIABLE: NAMES ARE APP1-APP10 BE1-BE10 SE1-SE10 TA1-TA10;

USEVAR ARE SE1-SE10;

CATEGORICAL ARE SE1-SE10;

!ANALYSIS: ESTIMATOR=BAYES; FBITERATIONS=20000;

DEFINE: IF SE3>3 THEN SE3=3; IF SE5<2 THEN SE5=2; IF SE6<2 THEN

SE6=2;

MODEL: SE BY SE1* SE2-SE10*;

SE@1;

SE3 WITH SE2;

SE9 WITH SE3;

Page 126: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

106

SE7 WITH SE4;

SE6 WITH SE5;

PLOT: TYPE=PLOT3;

OUTPUT: STDYX; MODINDICES (ALL);

!SAVEDATA: FILE IS SUBNORM.DAT; SAVE=FSCORES(100);

PATH DIAGRAM SELF-ESTEEM

SYNTAX BELONGING SUPPORT

TITLE:UJI VALIDITAS DUKSOS ONLINE;

DATA: FILE IS DUKSOS.TXT;

VARIABLE: NAMES ARE APP1-APP10 BE1-BE10 SE1-SE10 TA1-TA10;

USEVAR ARE BE1-BE10;

CATEGORICAL ARE BE1-BE10;

!ANALYSIS: ESTIMATOR=BAYES; FBITERATIONS=20000;

!DEFINE: IF SN5<2 THEN SN5=2;

MODEL: BE BY BE1* BE2-BE10*;

BE@1;

BE8 WITH BE3;

BE9 WITH BE6;

BE5 WITH BE3;

BE8 WITH BE7;

BE10 WITH BE8;

BE10 WITH BE3;

BE8 WITH BE5;

BE10 WITH BE7;

BE7 WITH BE3;

BE7 WITH BE5;

BE8 WITH BE6;

PLOT: TYPE=PLOT3;

OUTPUT: STDYX; MODINDICES (ALL);

!SAVEDATA: FILE IS SUBNORM.DAT; SAVE=FSCORES(100);

Page 127: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

107

PATH DIAGRAM BELONGING SUPPORT

Page 128: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

108

LAMPIRAN 4

Output Uji Regresi

Descriptives

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

Subjective Well Being 302 7,81 70,83 50,0002 9,34158

Extraversion 302 35,69 60,74 50,0003 8,28436

Neuroticism 302 31,64 60,07 50,0010 8,44473

Psikotisme 302 46,84 93,08 50,0002 6,92728

Positive 302 17,49 74,11 49,9995 9,99874

Negative 302 25,12 78,06 50,0002 10,00007

Appraisal 302 21,28 70,52 49,9999 8,87376

Belonging 302 24,56 69,23 50,0000 8,56279

Self Esteem 302 23,07 71,63 50,0003 7,89873

Tangible 302 22,95 75,27 50,0001 8,32571

Valid N (listwise) 302

Regresi

Variables Entered/Removeda

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 Tangible,

Negative,

Psikotisme,

SelfEsteem,

Positive,

Extraversion,

Neuroticism,

Appraisal,

Belongingb

. Enter

Model Summary

Model R R

Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

Change Statistics

R Square Change

F Change df1 df2

Sig. F Change

1 ,529a ,279 ,257 8,05144 ,279 12,577 9 292 ,000

a. Dependent Variable: SubjectiveWellBeing b. All requested variables entered.

Page 129: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

109

a. Predictors: (Constant), Tangible, Negative, Psikotisme, SelfEsteem, Positive, Extraversion, Neuroticism, Appraisal, Belonging

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 7337,678 9 815,298 12,577 ,000b

Residual 18929,113 292 64,826

Total 26266,791 301

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 32,761 8,317 3,939 ,000

Extraversion ,143 ,059 ,127 2,416 ,016

Neuroticism -,246 ,061 -,223 -4,067 ,000

Psikotisme ,009 ,069 ,007 ,134 ,893

Positive ,180 ,050 ,192 3,600 ,000

Negative -,124 ,050 -,133 -2,495 ,013

Appraisal -,026 ,079 -,025 -,331 ,741

Belonging ,272 ,082 ,249 3,325 ,001

SelfEsteem ,278 ,065 ,235 4,301 ,000

Tangible -,141 ,074 -,126 -1,897 ,059

a. Dependent Variable: SubjectiveWellBeing

Model Summary

Model R

R

Square

Adjusted

R

Square

Std. Error of

the

Estimate

Change Statistics

R

Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Change

1 ,246a ,060 ,057 9,07014 ,060 19,286 1 300 ,000

a. Dependent Variable: SubjectiveWellBeing b. Predictors: (Constant), Tangible, Negative, Psikotisme, SelfEsteem, Positive, Extraversion, Neuroticism, Appraisal, Belonging

Page 130: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

110

2 ,369b ,136 ,131 8,70994 ,076 26,326 1 299 ,000

3 ,374c ,140 ,131 8,70825 ,003 1,116 1 298 ,292

4 ,422d ,178 ,167 8,52793 ,038 13,736 1 297 ,000

5 ,452e ,204 ,190 8,40487 ,026 9,760 1 296 ,002

6 ,455f ,207 ,191 8,40306 ,003 1,127 1 295 ,289

7 ,471g ,222 ,203 8,33885 ,015 5,561 1 294 ,019

8 ,520h ,270 ,251 8,08708 ,049 19,591 1 293 ,000

9 ,529i ,279 ,257 8,05144 ,009 3,599 1 292 ,059

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1586,578 1 1586,578 19,286 ,000b

Residual 24680,213 300 82,267

Total 26266,791 301

2 Regression 3583,738 2 1791,869 23,620 ,000c

Residual 22683,053 299 75,863

Total 26266,791 301

3 Regression 3668,361 3 1222,787 16,125 ,000d

Residual 22598,430 298 75,834

Total 26266,791 301

4 Regression 4667,306 4 1166,826 16,044 ,000e

Residual 21599,486 297 72,726

Total 26266,791 301

5 Regression 5356,800 5 1071,360 15,166 ,000f

Residual 20909,991 296 70,642

a. Predictors: (Constant), Extraversion

b. Predictors: (Constant), Extraversion, Neuroticism

c. Predictors: (Constant), Extraversion, Neuroticism, Psikotisme

d. Predictors: (Constant), Extraversion, Neuroticism, Psikotisme, Positive

e. Predictors: (Constant), Extraversion, Neuroticism, Psikotisme, Positive, Negative

f. Predictors: (Constant), Extraversion, Neuroticism, Psikotisme, Positive, Negative, Appraisal

g. Predictors: (Constant), Extraversion, Neuroticism, Psikotisme, Positive, Negative, Appraisal, Belonging

h. Predictors: (Constant), Extraversion, Neuroticism, Psikotisme, Positive, Negative, Appraisal, Belonging, Self

Esteem

i. Predictors: (Constant), Extraversion, Neuroticism, Psikotisme, Positive, Negative, Appraisal, Belonging, Self

Esteem, Tangible

Page 131: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

111

Total 26266,791 301

6 Regression 5436,411 6 906,068 12,832 ,000g

Residual 20830,381 295 70,611

Total 26266,791 301

7 Regression 5823,078 7 831,868 11,963 ,000h

Residual 20443,714 294 69,536

Total 26266,791 301

8 Regression 7104,356 8 888,044 13,578 ,000i

Residual 19162,436 293 65,401

Total 26266,791 301

9 Regression 7337,678 9 815,298 12,577 ,000j

Residual 18929,113 292 64,826

Total 26266,791 301

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 36,143 3,198 11,301 ,000

Extraversion ,277 ,063 ,246 4,392 ,000

2 (Constant) 54,492 4,714 11,560 ,000

Extraversion ,220 ,062 ,195 3,575 ,000

Neuroticism -,310 ,060 -,280 -5,131 ,000

3 (Constant) 58,997 6,356 9,282 ,000

a. Dependent Variable: Subjective Well Being

b. Predictors: (Constant), Extraversion

c. Predictors: (Constant), Extraversion, Neuroticism

d. Predictors: (Constant), Extraversion, Neuroticism, Psikotisme

e. Predictors: (Constant), Extraversion, Neuroticism, Psikotisme, Positive

f. Predictors: (Constant), Extraversion, Neuroticism, Psikotisme, Positive, Negative

g. Predictors: (Constant), Extraversion, Neuroticism, Psikotisme, Positive, Negative, Appraisal

h. Predictors: (Constant), Extraversion, Neuroticism, Psikotisme, Positive, Negative, Appraisal,

Belonging

i. Predictors: (Constant), Extraversion, Neuroticism, Psikotisme, Positive, Negative, Appraisal,

Belonging, Self Esteem

j. Predictors: (Constant), Extraversion, Neuroticism, Psikotisme, Positive, Negative, Appraisal,

Belonging, Self Esteem, Tangible

Page 132: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

112

Extraversion ,213 ,062 ,189 3,435 ,001

Neuroticism -,316 ,061 -,285 -5,204 ,000

Psikotisme -,077 ,073 -,057 -1,056 ,292

4 (Constant) 52,806 6,445 8,193 ,000

Extraversion ,196 ,061 ,174 3,219 ,001

Neuroticism -,353 ,060 -,319 -5,861 ,000

Psikotisme -,084 ,072 -,062 -1,171 ,242

Positive ,185 ,050 ,198 3,706 ,000

5 (Constant) 57,318 6,514 8,799 ,000

Extraversion ,177 ,060 ,157 2,938 ,004

Neuroticism -,330 ,060 -,299 -5,521 ,000

Psikotisme -,058 ,071 -,043 -,821 ,412

Positive ,226 ,051 ,242 4,436 ,000

Negative -,161 ,051 -,172 -3,124 ,002

6 (Constant) 55,127 6,832 8,069 ,000

Extraversion ,167 ,061 ,148 2,744 ,006

Neuroticism -,328 ,060 -,296 -5,475 ,000

Psikotisme -,062 ,071 -,046 -,866 ,387

Positive ,217 ,052 ,233 4,220 ,000

Negative -,158 ,051 -,169 -3,059 ,002

Appraisal ,060 ,056 ,057 1,062 ,289

7 (Constant) 51,000 7,002 7,284 ,000

Extraversion ,166 ,061 ,147 2,743 ,006

Neuroticism -,315 ,060 -,285 -5,281 ,000

Psikotisme -,051 ,071 -,038 -,723 ,470

Positive ,214 ,051 ,229 4,193 ,000

Negative -,155 ,051 -,166 -3,029 ,003

Appraisal -,069 ,078 -,065 -,883 ,378

Belonging ,189 ,080 ,173 2,358 ,019

8 (Constant) 30,269 8,249 3,669 ,000

Extraversion ,131 ,059 ,116 2,212 ,028

Neuroticism -,236 ,061 -,213 -3,890 ,000

Page 133: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

113

Psikotisme ,005 ,070 ,004 ,073 ,942

Positive ,183 ,050 ,196 3,658 ,000

Negative -,130 ,050 -,139 -2,599 ,010

Appraisal -,071 ,076 -,068 -,942 ,347

Belonging ,225 ,078 ,206 2,872 ,004

Self Esteem ,287 ,065 ,243 4,426 ,000

9 (Constant) 32,761 8,317 3,939 ,000

Extraversion ,143 ,059 ,127 2,416 ,016

Neuroticism -,246 ,061 -,223 -4,067 ,000

Psikotisme ,009 ,069 ,007 ,134 ,893

Positive ,180 ,050 ,192 3,600 ,000

Negative -,124 ,050 -,133 -2,495 ,013

Appraisal -,026 ,079 -,025 -,331 ,741

Belonging ,272 ,082 ,249 3,325 ,001

Self Esteem ,278 ,065 ,235 4,301 ,000

Tangible -,141 ,074 -,126 -1,897 ,059

Excluded Variablesa

Model Beta In t Sig.

Partial

Correlation

Collinearity

Statistics

Tolerance

1 Neuroticism -,280b -5,131 ,000 -,284 ,968

Psikotisme -,033b -,581 ,562 -,034 ,990

Positive ,145b 2,615 ,009 ,150 ,998

Negative -,154b -2,764 ,006 -,158 ,986

Appraisal ,098b 1,734 ,084 ,100 ,971

Belonging ,180b 3,239 ,001 ,184 ,979

Self Esteem ,313b 5,770 ,000 ,317 ,960

Tangible ,014b ,244 ,807 ,014 ,965

2 Psikotisme -,057c -1,056 ,292 -,061 ,983

Positive ,196c 3,676 ,000 ,208 ,971

a. Dependent Variable: Subjective Well Being

Page 134: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

114

Negative -,115c -2,105 ,036 -,121 ,963

Appraisal ,091c 1,669 ,096 ,096 ,970

Belonging ,159c 2,956 ,003 ,169 ,972

Self Esteem ,257c 4,666 ,000 ,261 ,893

Tangible -,014c -,251 ,802 -,015 ,955

3 Positive ,198d 3,706 ,000 ,210 ,970

Negative -,109d -1,993 ,047 -,115 ,950

Appraisal ,093d 1,713 ,088 ,099 ,969

Belonging ,158d 2,936 ,004 ,168 ,972

Self Esteem ,254d 4,535 ,000 ,254 ,862

Tangible -,011d -,201 ,840 -,012 ,953

4 Negative -,172e -3,124 ,002 -,179 ,887

Appraisal ,066e 1,221 ,223 ,071 ,948

Belonging ,137e 2,573 ,011 ,148 ,959

Self Esteem ,235e 4,250 ,000 ,240 ,853

Tangible -,024e -,449 ,654 -,026 ,949

5 Appraisal ,057f 1,062 ,289 ,062 ,945

Belonging ,128f 2,435 ,015 ,140 ,956

Self Esteem ,219f 3,982 ,000 ,226 ,844

Tangible -,022f -,416 ,678 -,024 ,949

6 Belonging ,173g 2,358 ,019 ,136 ,489

Self Esteem ,227g 4,104 ,000 ,233 ,837

Tangible -,084g -1,282 ,201 -,075 ,624

7 Self Esteem ,243h 4,426 ,000 ,250 ,828

Tangible -,146h -2,143 ,033 -,124 ,563

8 Tangible -,126i -1,897 ,059 -,110 ,561

a. Dependent Variable: Subjective Well Being

b. Predictors in the Model: (Constant), Extraversion

c. Predictors in the Model: (Constant), Extraversion, Neuroticism

d. Predictors in the Model: (Constant), Extraversion, Neuroticism, Psikotisme

e. Predictors in the Model: (Constant), Extraversion, Neuroticism, Psikotisme, Positive

f. Predictors in the Model: (Constant), Extraversion, Neuroticism, Psikotisme, Positive, Negative

g. Predictors in the Model: (Constant), Extraversion, Neuroticism, Psikotisme, Positive, Negative,

Appraisal

Page 135: PENGARUH TRAITS KEPRIBADIAN, EKSPRESI EMOSI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44438/1/RAIZA GUMALA-FPSI.pdf · peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

115

h. Predictors in the Model: (Constant), Extraversion, Neuroticism, Psikotisme, Positive, Negative,

Appraisal, Belonging

i. Predictors in the Model: (Constant), Extraversion, Neuroticism, Psikotisme, Positive, Negative,

Appraisal, Belonging, Self Esteem