Upload
others
View
21
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP
PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH
DI INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan pada Program Studi
Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah
Oleh
RIZKY AMALIA RAHMADANI
A04150022
PROGRAM STUDI AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH
JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
2019
i
PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP
PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH
DI INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan pada Program Studi
Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah
Oleh
RIZKY AMALIA RAHMADANI
A04150022
PROGRAM STUDI AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH
JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
2019
ii
iii
iv
v
Motto
“Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”
(Ar-Rahman : (55):13)
“Learn from the past, Live for the today and plan for
tomorrow”
vi
Halaman Persembahan
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-NYA.
Kedua orang tuaku tercinta, dan saudara saudariku serta keluarga besar yang selalu mendo’akan, meyemangati,menasehati, dan memotivasi dalam pembuatan skripsi ini, terima kasih untuk
semuanya.
Kepada teman-teman mahasiswa prodi D4 Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah dan sahabat seperjuangan yang telah rela
membantu, mendoakan, menyemangati, menasihati, dan memotivasi dengan ikhlas.
vii
ABSTRAK
Rizky Amalia Rahmadani (A04150022). Pengaruh Tingkat Suku Bunga
Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia. Skripsi, Program Studi Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah, Jurusan Akuntansi,
Politeknik Negeri Banjarmasin, 2019.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat suku bunga secara
parsial terhadap variabel ROA dan variabel ROE pada Bank Umum Syariah di
Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yaitu
publikasi laporan triwulan Bank Umum Syariah di Indonesia dan data statistik BI 7-
Day (Reverse) Repo Rate yang dipublikasi oleh Bank Indonesia sejak tahun 2016
sampai 2018. Sedangkan Pengumpulan datanya menggunakan metode judgmental
sampling. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif
korelasi dengan metode analisis regresi linier sederhana. Dari hasil penelitian ini
dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh secara parsial tingkat suku bunga
terhadap variabel ROA maupun terhadap variabel ROE.
Kata Kunci: BUS, Tingkat Suku bunga, ROA, ROE
viii
ABSTRACT
Rizky Amalia Rahmadani (A04150022). Effect of Interest Rates on Profitability
of Islamic Commercial Banks in Indonesia. Undergraduate Thesis, Accounting for Islamic Financial Institutions, Accounting Department,
Banjarmasin State Polytechnic, 2019.
The purpose of this research is to determine the effect of interest rates on ROA
and ROE Islamic Commercial Banks in Indonesia. The data used in this study is
secondary data, namely the publication of quarterly reports on Islamic Commercial
Banks in Indonesia and BI 7-Day (Reverse) Repo Rate statistics published by Bank
Indonesia from 2016 to 2018 while data collection using the Judgmental sampling
method. This study uses a quantitative correlation approach with a simple linear
regression analysis method. From the results of this study it can be concluded that
there is no effect of interest rates on ROA and ROE partially.
Keyword: BUS, Interest Rates, ROA, ROE
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmannirrahiim. Segala puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta Alam
yang telah melimpahkan rahmat, keberkahan dan kasih sayang-Nya kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Tingkat
Suku Bunga Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Di Indonesia” dengan
tepat waktu. Sholawat serta salam turut penulis haturkan kepada junjungan terkasih
Baginda Nabi Muhammad SAW yang telah menyelamatkan umatnya ke zaman yang
penuh dengan ilmu pengetahuan.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan menyelesaikan
perkuliahan pada program studi Diploma IV Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin. Skripsi ini dapat tersusun dengan
baik berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan ucapan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada:
1. Kedua orang tua beserta saudara-saudari penulis, yang memperjuangkan
pendidikan penulis, memberikan doa dan semangat kepada penulis untuk dapat
terus berjuang menempuh dan menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi.
2. Bapak Joni Riadi, S.ST, MT selaku Direktur Politeknik Negeri Banjarmasin.
3. Ibu Andriani, SE, MM, M.Sc selaku Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri
Banjarmasin.
4. Bapak H. Mairijani, M.Ag selaku Ketua Program Studi D IV Akuntansi Lembaga
Keuangan Syariah (ALKS).
5. Ibu Lusiana Handayani, SE, CIFP, Ak, CA, SAS selaku dosen pembimbing
Utama yang membimbing penulis dalam menyusun skripsi ini hingga skripsi ini
dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
6. Seluruh dosen pengajar Prodi DIV Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah yang
begitu berjasa memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
7. Seluruh staf Jurusan Akuntansi atas segala bantuannya di bagian administrasi.
x
8. Ridzky Sapari, Nurul Hikmah dan Norma Yunita selaku teman- teman terdekat
penulis yang selalu memberikan semangat dan motivasi agar penulis dapat
menempuh dan menyelesaikan pendidikan diperguruan tinggi.
9. Sahabat-sahabat penulis Bulkis, Ulya, Akmalia, Ka Lisa, Nely, Melda dan Putri.
Banyak kata yang ingin penulis ungkapkan untuk kalian sahabat yang luar biasa
selama 4 tahun ini tapi penulis hanya dapat mengatakan bahwa penulis sangat
menyayangi kalian.
10. Teman-teman Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah angkatan 2015 yang
sungguh luar biasa selama 4 tahun ini berbagi sedih dan tawa bersama, momen
bersama kalian tidak akan pernah penulis lupakan.
Atas segala bantuan, doa dan semangat yang kalian berikan, penulis ucapkan
terima kasih banyak, semoga Allah senantiasa melimpahkan keberkahan, rahmat dan
safa’at kepada kalian di dunia dan di akhirat. Penulis menyadari bahwa skripsi yang
penulis susun ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun dari berbagai pihak begitu diharapkan untuk penyempurnaan
penelitian ini. Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada
semua pembaca.
Banjarmasin, 17 Juli 2019
Penulis,
Rizky Amalia Rahmadani
xi
DAFTAR ISI
Halaman Judul .................................................................................................. i
Halaman persetujuan ........................................................................................ ii
Halaman Pengesahan ....................................................................................... iii
Halaman Pernyataan Keaslian.......................................................................... iv
Halaman Motto................................................................................................. v
Halaman Persembahan ..................................................................................... vi
Abstrak ............................................................................................................. vii
Abstract ............................................................................................................ viii
Kata Pengantar ................................................................................................. ix
Daftar Isi........................................................................................................... xi
Daftar Tabel ..................................................................................................... xiii
Daftar Gambar .................................................................................................. xiv
Daftar Lampiran ............................................................................................... xvi
BAB I : PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Permasalahan .............................................................................. 6
C. Rumusan Masalah ....................................................................... 6
D. Tujuan Penelitian ........................................................................ 7
E. Manfaat Penelitian ...................................................................... 7
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 8
A. Landasan Teori ........................................................................... 8
1. Perbankan Syariah ............................................................... 8
2. Suku Bunga .......................................................................... 15
3. Profitabilitas ......................................................................... 19
B. Hasil Penelitian Terdahulu .......................................................... 23
C. Kerangka Berpikir ....................................................................... 25
D. Hipotesis ..................................................................................... 26
1. Pengaruh Tingkat Suku Bunga Terhadap ROA ................... 26
2. Pengaruh Tingkat Suku Bunga Terhadap ROE ................... 26
BAB III : METODE PENELITIAN ................................................................ 27
A. Jenis Penelitian ........................................................................... 27
B. Variabel Penelitian ...................................................................... 27
C. Jenis dan Sumber Data ................................................................ 28
1. Jenis Data ............................................................................. 28
2. Sumber Data ........................................................................ 28
D. Metode Pengumpulan Data ......................................................... 31
E. Teknik Analisis Data .................................................................. 31
1. Uji Asumsi Klasik ................................................................ 31
xii
2. Analisis Regresi Linear Sederhana .................................... 32
3. Pengujian Hipotesis ( uji t ) ............................................... 33
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 34
A. Hasil Penelitian ......................................................................... 34
1. Sejarah Bank Umum Syariah ............................................ 34
2. Bank Muamalat Indonesia ................................................. 34
3. Bank Syariah Mandiri ....................................................... 38
4. BNI Syariah ....................................................................... 43
5. BRI Syariah ....................................................................... 47
6. Bank Syariah Bukopin ....................................................... 51
7. BCA Syariah ...................................................................... 54
B. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................... 58
1. Uji Asumsi Klasik ............................................................. 58
2. Uji Hipotesis ...................................................................... 62
3. Diskusi Penelitian .............................................................. 64
BAB V : SIMPULAN DASAR ....................................................................... 67
A. Simpulan ................................................................................... 67
B. Saran ......................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 69
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1Perkembangan BUS dan UUS di Indonesia ...................................... 2
Tabel 1.2 Data Persentasi Rasio ROA dan ROE bulan Desember .................. 3
Tabel 2.1 Jaringan Kantor Individual Bank Umum Syariah ............................ 14
Tabel 2.2 Hasil Penelitian Terdahulu ............................................................... 23
Tabel 3.1 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel ................................ 27
Tabel 3.2 Daftar Bank Umum yang Menjadi Sample ...................................... 29
Tabel 3.3 Prosedur Pemilihan Sample ............................................................. 30
Tabel 3.4 Website Resmi Bank Umum Syariah............................................... 30
Tabel 4.1 Produk Layanan di Bank Muamalat Indonesia ................................ 36
Tabel 4.2 Produk Layanan di Bank Syariah Mandiri ....................................... 40
Tabel 4.3 Produk Layanan di BNI Syariah ...................................................... 44
Tabel 4.4 Produk Layanan di BRI Syariah ...................................................... 48
Tabel 4.5 Produk Layanan Bank Syariah Bukopin .......................................... 52
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas ........................................................................ 59
Tabel 4.7 Hasil Uji Glejser .............................................................................. 60
Tabel 4.8 Hasil Uji Durbin-Watson ................................................................. 61
Tabel 4.9 Hasil Uji Durbin-Watson ................................................................. 62
Tabel 4.10 Hasil Uji Analisis Regresi Linear Sederhana ................................. 62
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Grafik Mayoritas Aset BUS di Indonesia .................................... 2
Gambar 2.1 Perkembangan Bank Umum Syariah di Indonesia ....................... 13
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bank Muamalat Indonesia ........................... 36
Gambar 4.2 Lap. Rasio Keuangan Triwulan BMI 2016-2017 ......................... 37
Gambar 4.3 Lap. Rasio Keuangan Triwulan BMI 2017-2018 ......................... 38
Gambar 4.4 Ket. Perubahan Nama Bank Mandiri syariah ............................... 39
Gambar 4.5 Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri .................................. 40
Gambar 4.6 Lap. Rasio Keuangan Triwulan BSM 2016-2017 ........................ 42
Gambar 4.7 Lap. Rasio Keuangan Triwulan BSM 2017-2018 ........................ 42
Gambar 4.8 Struktur Organisasi BNI Syariah.................................................. 44
Gambar 4.9 Lap. Rasio Keuangan Triwulan BNI Syariah 2016-2017 ............ 46
Gambar 4.10 Lap. Rasio Keuangan Triwulan BNI Syariah 2017-2018 .......... 46
Gambar 4.11 Struktur Organisasi BRI Syariah ................................................ 48
Gambar 4.12 Lap. Rasio Keuangan Triwulan BRI Syariah 2016-2017 .......... 50
Gambar 4.13 Lap. Rasio Keuangan Triwulan BRI Syariah 2017-2018 .......... 50
Gambar 4.14 Struktur Organisasi Bank Syariah Bukopin ............................... 52
Gambar 4.15 Lap. Rasio Keu. Triwulan BSB 2016-2017 ............................... 53
Gambar 4.16 Lap. Rasio Keu. Triwulan BSB 2017-2018 ............................... 54
Gambar 4.17 Struktur Organisasi BCA Syariah .............................................. 55
Gambar 4.18 Produk Layanan di BCA syariah ................................................ 56
Gambar 4.19 Lap. Rasio Keuangan Triwulan BCA Syariah 2016-2017 ......... 57
xv
Gambar 4.20 Lap. Rasio Keuangan Triwulan BCA Syariah 2017-2018 ......... 57
Gambar 4.21 Diagram Scatter .......................................................................... 60
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Bimbingan Skripsi ........................................................... I
Lampiran 2 Lembar Saran Penguji .................................................................. III
Lampiran 3 Daftar Riwayat Hidup ................................................................... V
Lampiran 4 Sampel Penelitian ......................................................................... VII
Lampiran 5 Data Penelitian .............................................................................. VIII
Lampiran 6 One-Kolmogorov-Smirnov Test ................................................... X
Lampiran 7 Uji Glejser ................................................................................... XI
Lampiran 8 Hasil Uji Analisis Regresi Sederhana ......................................... XII
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berkembangnya lembaga keuangan syariah seiring dengan perkembangan
ekonomi Islam yang cukup pesat. Sejak tahun 1992, perkembangan lembaga
keuangan syariah terutama perbankan syariah cukup luas sampai sekarang
(Khairiah, 2013). Di Indonesia saat ini sektor perbankan menempati posisi
yang sangat strategis dalam memenuhi kebutuhan modal kerja dan investasi di
sektor riil dengan pemilik dana. Menjadikan uang lebih efektif agar dapat
meningkatkan nilai tambah ekonomi merupakan fungsi utama sektor
perbankan dalam infrastruktur kebijakan makro ekonomi (Wilardjo, 2005).
Perkembangan bank syariah di Indonesia secara formal telah dimulai sejak
tahun 1992 dengan diberlakukannya UU No.7 tahun 1992 tentang perbankan
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 10 tahun 1998.
Didalam Undang-Undang tersebut dinyatakan bahwa bank umum
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan
prinsip syariah (bank syariah). Undang-Undang tersebut memberi kebebasan
kepada bank dalam menentukan jenis imbalan yang akan diberikan kepada
nasabah, baik berupa bunga ataupun keuntungan bagi hasil, termasuk
keleluasaan penentuan tingkat bunga sampai 0 (nol) dan merupakan hal baru
dalam kerangka mekanisme sistem perbankan pada umumnya (Khairiah,
2013).
Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tahun 2004 mengeluarkan fatwa No.
1 tahun 2004 tentang hukum bunga bank yang menegaskan bahwa praktik
penggunaan bunga tersebut hukumnya haram. Oleh karena itu MUI
menghimbau kepada umat islam agar beralih menggunakan bank syariah dalam
mengelola keuangannya. Perbankan syariah lahir sebagai alternatif sistem
perbankan guna memenuhi harapan yang menginginkan sistem keuangan
2
Bank Syariah
Mandiri
31%
Bank
Muamalat
18% BNI
Syariah
13%
Bri Syariah
12%
BCA Syariah
2%
Bukopin Syariah
2%
Lain-Lain
22%
Grafik Aset BUS di Indonesia
syariah, yaitu bank yang menerapkan prinsip bagi hasil yang bebas dari riba
(bunga) (Khairiah, 2013). Perkembangan Bank Syariah dapat dilihat dari Total
Aset dan jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) sebagaimana ditunjukan dalam
tabel 1.1
Tabel 1.1
Perkembangan BUS dan UUS di Indonesia
Pada Tahun 2014-2018 (Milliaran Rupiah)
Indikator 2014 2015 2016 2017 2018
Total
Asset 272,343 296,262 356,504 424,181 451,202
Total
DPK 170,723 174,895 206,407 238,393 250,755
Total
BUS 12 12 13 13 14
Total
UUS 22 22 21 21 20
BPRS 163 163 166 167 168
sumber : www.ojk.go.id (2018)
Dapat dilihat dari tabel 1.1 diatas bahwa perkembangan bank syariah di
Indonesia semakin meningkat, dan dapat dilihat dari ilustrasi diagram pie di
bawah ini. Penulis mengambil 6 Bank Umum Syariah yang keseluruhan
asetnya mencapai 78%.
Gambar 1.1. Grafik Aset BUS di Indonesia
Sumber : Data diolah
3
Pemerintah Indonesia telah menetapkan UU no. 21 tahun 2008 yang
mengatur tentang Perbankan Syariah. Sedangkan untuk menilai kesehatan
bank syariah, Bank Indonesia telah menetapkan Peraturan Bank Indonesia No.
9/1/PBI/2007 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Syariah
(Wibowo, 2012), dan dalam peraturan OJK No.8/POJK.03/2014 tentang
penilaian tingkat kesehatan BUS dan UUS.
Dalam melakukan kegiatan operasionalnya, tujuan utama bank yaitu
mencapai tingkat profitabilitas yang maksimal. Profitabilitas atau dapat
diartikan sebagai kemampuan suatu bank untuk menghasilkan laba selama
periode tertentu. Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, terdapat beberapa
jenis rasio profitabilitas yang dapat digunakan. Masing-masing jenis rasio
profitabilitas digunakan untuk menilai serta mengukur posisi keuangan
perusahaan dalam suatu periode tertentu atau untuk beberapa periode. Menurut
Kasmir (2010: 199) dalam (Lailiyah, 2017), jenis-jenis rasio profitabilitas
yang dapat digunakan adalah: 1) Profit Margin on Sales, 2) Return on Asset,
3) Return on Equity dan 4) Laba per Lembar Saham. Dalam penelitian ini
peneliti hanya menggunakan rasio profitabilitas yang diproksikan dengan
Return on Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE). Berikut data persentasi
Rasio ROA dan ROE bulan Desember 2018 :
Tabel 1.2
Data Persentasi Rasio ROA dan ROE bulan Desember tahun 2018
Dengan sample 3 Bank Umum Syariah Pemerintah dan
3 Bank Umum Syariah Swasta
Nama Bank ROA ROE
BNI Syariah 1,42 10,53
BRI Syariah 0,43 2,49
BCA Syariah 1,17 5,01
Bank Syariah Mandiri 0,88 8,21
Bank Muamalat 0,08 1,16
Bank Syariah Bukopin 0,02 0,26
sumber : www.ojk.go.id (2018)
4
Menurut Surat Edaran Bank Indonesia No.13/24/DPNP tanggal 25
Oktober 2011, ROA (Return on Asset) adalah rasio perbandingan antara laba
sebelum pajak atau Earning Before Tax (EBT) dengan total asset. Salah satu
cara meningkatkan Profitabilitas yaitu dengan meningkat kinerja perbankan.
Kinerja merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap perusahaan
dimanapun, karena kinerja merupakan cerminan dari kemampuan perusahaan
dalam mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya dengan kata lain ROA
merupakan rasio yang sangat berpengaruh terhadap peningkatan profitabilitas
karena semakin besar ROA dapat menunjukan kinerja yang semakin baik
karena return yang semakin tinggi (Nopiyanti, 2014). Sedangkan ROE adalah
perbandingan antara pendapatan bersih (net income) dengan rata-rata modal
(average equity) atau investasi para pemilik bank. Dari sudut pandang para
pemilik, ROE merupakan ukuran yang lebih penting karena menunjukan
kepentingan kepemilikan mereka. Semakin tinggi ROE maka semakin tinggi
pula laba yang diperoleh bank tersebut sehingga rentabilitas bank semakin
baik (Puspa, 2014).
Dalam teori ekonomi makro, suku bunga merupakan salah satu faktor yang
dapat mempengaruhi profitabilitas bank. Pada dasarnya hubungan suku bunga
dengan industri perbankan ada dua macam yakni suku bunga pinjaman dan
simpanan. Saat terjadi kenaikan suku bunga bank maka bank akan menaikan
suku bunga simpanan untuk bersaing mendapatkan Dana Pihak Ketiga
(DPK). Pada kondisi yang sama suku bunga pinjaman pun turut dinaikan
(Abdullah, Hamim, & Machmud, 2015).
Dalam penelitian Vicki Ardiansyah pada tahun 2015 menyebutkan bahwa,
sistem perbankan ganda (Dual Banking System) yang sudah dijalankan di
Indonesia membuat lingkungan kompetitif merujuk pada aspek bunga dalam
setiap penentuan keputusan dan langkah-langkah manajemen. Pemberian
margin atau tingkat bagi hasil Bank Syariah yang digunakan saat ini masih
mengacu pada rata-rata tingkat suku bunga bank umum. Dengan alasan
meningkatkan daya saing bank syariah dihadapkan pada persaingan terhadap
5
suku bunga ini. Apabila terjadi kenaikan rata-rata tingkat suku bunga deposito
yang ditawarkan oleh Bank Konvensional, maka mau tidak mau Bank Syariah
akan berusaha untuk menaikkan margin atau tingkat bagi hasil atas
depositonya. Dengan menaikkan margin atau tingkat bagi hasil deposito bank
syariah diharapkan mampu mempertahankan nasabahnya dan menjaring
nasabah lebih banyak sehingga mampu bersaing dengan bank-bank umum
lainnya. (Ardiansyah, 2015).
Upaya perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan adanya
kebijakan moneter berupa dinaikannya tingkat suku bunga dilakukan dengan
tujuan utama untuk menekan jumlah uang yang beredar dimasyarakat.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan tingkat suku
bunga sebesar 25 basis point ke level 7,5%, otomatis akan membuat naiknya
suku bunga deposito dan kredit para nasabahnya. Meski tidak langsung,
kenaikan itu hampir pasti akan terjadi. Naiknya suku bunga pasti menjadi
kabar yang menggembirakan bagi investor asing. Naiknya bunga acuan akan
menaikkan bunga surat utang yang selama ini menjadi instrumen pilihan
investasi pemodal asing (Budiman, 2014).
Di sisi lain, keputusan Dewan Gubernur Bank Indonesia akan semakin
mencekik nasabah yang memiliki utang kredit ratusan juta rupiah ke
perbankan. Kenaikan tingkat suku bunga turut mengakibatkan penyaluran
kredit tersendat dan juga menipisnya selisih antara suku bunga kredit dan
deposito, hal tersebut disebabkan pada umumnya suku bunga simpanan akan
lebih dulu naik dibandingkan dengan suku bunga pinjaman (Budiman, 2014).
Faktor penentu profitabilitas dapat dilihat dari faktor Internal maupun
Eksternal, faktor Internal menggambarkan kondisi bank dan kinerja bank
selama menjalankan aktivitasnya sebagai lembaga Intermediasi. Sedangkan
faktor eksternal yaitu faktor diluar kendali bank salah satunya merupakan
tingkat suku bunga yang dilkeluarkan Bank Indonesia, menurut hasil penelitian
dari Edhi Satriyo Wibowo tahun 2012 menunjukkan bahwa variabel suku
bunga tidak berpengaruh terhadap ROA (Wibowo, 2012), berbanding terbalik
6
dengan penelitian Toufan Aldian Syah pada tahun 2018 yang menunjukan
adanya pengaruh yang signifikan dari variabel tingkat suku bunga terhadap
ROA (Syah, 2018) . Sedangkan untuk variabel ROE menurut hasil penelitian
yang dilakukan oleh Ridhwan tahun 2016 yang menyatakan bahwa tingkat
suku bunga berpengaruh signifikan dan berpengaruh positif terhadap ROE
(Ridhwan, 2016). Berbanding terbalik dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Aris Munandar dkk yang menyatakan bahwa tingkat suku bunga
berpengaruh negatif terhadap ROE (Munandar, Ilmiyah, & Maulana, 2014) .
Berdasarkan uraian permasalahan diatas dan adanya perbedaan-perbedaan
dari hasil penelitian, serta untuk melihat lebih lanjut mengenai pengaruh
tingkat suku bunga terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian ini dengan judul “Pengaruh Tingkat Suku
Bunga Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia”. dengan
periode penelitian dari tahun 2016-2018.
B. Permasalahan
Dalam penelitian ini perlu dibatasi ruang lingkup penelitian agar tidak
terjadi penyimpangan sasaran. Penelitian ini objeknya terbatas pada bank
umum syariah yang menerbitkan laporan keuangan triwulan selama periode
penelitian berlangsung, Periode penelitian terbatas selama tiga tahun terakhir
dengan menggunakan data triwulan, yaitu mulai periode 2016 - 2018. Jumlah
variabel yang diteliti juga terbatas, hanya meliputi tingkat suku bunga, Retun
On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE) .
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan latar belakang di atas, maka dapat disusun rumusan
masalah yaitu, bagaimana pengaruh tingkat suku bunga terhadap profitabilitas
Bank Umum Syariah di Indonesia ?
7
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh tingkat suku
bunga terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manajemen bank syariah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pertimbangan dalam
Kebijakan Penentuan margin dan dapat dijadikan sebagai suatu saran
atau kritikan mengenai langkah yang harus dilakukan untuk
meningkatkan profitabilitas dan keuntungan dari bank syariah itu
sendiri.
2. Peneliti
Dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman pada penulis tetntang
pengaruh Tingkat Suku Bunga Terhadap Profitabilitas Bank Umum
Syariah Di Indonesia.
3. Akademis
Bagi kalangan akdemis diharapkan penelitian ini memberikan masukan
berupa informasi dan dapat dijadikan referensi untuk penelitian
selanjutnya.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Perbankan Syariah
a. Definisi Perbankan Syariah
Istilah bank berasal dari kata banque yang berasal dari bahasa
Prancis dan kata banco yan berasal dari bahasa Italia, yang dapat
diartikan sebagai peti/lemari atau bangku. Konotasi kedua kata ini dapat
menjelaskan dua fungsi dasar sekaligus yang ditunjukkan oleh bank
komersial. Kata peti atau lemari menunjukan fungsi sebagai tempat
menyimpan benda-benda berharga, seperti peti emas, peti berlian, peti
uang, dan sebagainya. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa, “fungsi dasar
bank yaitu menyediakan tempat untuk menitipkan uang dengan aman
(safe keeping function) dan dapat menyediakan alat pembayara n untuk
membeli barang ataupun jasa (transaction function) ” (Nisa, 2018).
Menurut Undang-Undang No.10 Tahun 1998 bank dapat diartikan
sebagai suatu badan usaha yang dapat menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan atau tabungan dan menyalurkannya kepada
masyarakat, dalam bentuk kredit atau pinjaman dalam rangka
meningkatkan taraf hidup masyarakat (Wibowo, 2012)
Bank Syariah atau bank tanpa bunga, merupakan lembaga
keuangan/perbankan yang beroperasi berdasarkan pada Al-qur’an dan
Hadist Nabi Saw, atau bisa diartikan dengan penjelasan bahwa bank
syariah merupkan lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan
pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalulintas pembayaran serta
peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip-
prinsip syariat Islam.
9
b. Dasar Hukum Perbankan Syariah
Bank Syariah yang dalam operasionalnya berdasarkan Al-qur’an dan
Hadist sebagai dasar hukumnya. Ayat-ayat yang menjadi landasan
hukum perbankan syariah seperti :
1) Q. S Ali. Imran : 130
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba
dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu
mendapat keberuntungan. Peliharalah dirimu dari api neraka, yang
disediakan untuk orang-orang yang kafir.” (Qs. Ali Imron [3]: 130)
2) Q. S Ar- Rum : 39
Artinya : ”Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia
bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada
sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu
maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat
demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya)”.
(Qs. Ar-Rum [30]: 39)
3) Q. S Al- Baqarah : 275
10
Artinya : “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat
berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan
lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu,
adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual
beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli
dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya
larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba),
maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang
larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang
kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni
neraka; mereka kekal di dalamnya.” (Qs. Al- Baqarah [2]: 275)
4) Hadist dari Rasulullah seperti hadis riwayat Muslim
Yang artinya : “Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu
Syaibah dan Amru An Naqid dan Ishaq bin Ibrahim dan ini adalah
lafadz Ibnu Abu Syaibah, Ishaq berkata; telah mengabarkan kepada
kami, sedangkan yang dua berkata; telah menceritakan kepada kami
Waki' telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Khalid Al Khaddza'
dari Abu Qilabah dari Abu Al Asy'ats dari 'Ubadah bin Shamit dia
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Emas
dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, jewawut
dengan jewawut, kurma dengan kurma dan garam dengan garam, tidak
mengapa jika dengan takaran yang sama, dan sama berat serta tunai.
Jika jenisnya berbeda, maka juallah sesuka hatimu asalkan dengan
tunai dan langsung serah terimanya.” (Rifa'i, 2013)
5) Peraturan Perundang-Undangan tentang Perbankan Syariah
Bank syariah yang merupakan Lembaga Keuangan Bank yang
dapat berbentuk Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank Unit Syariah
(UUS) maupun Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS). Menurut
Undang-Undang Nomor 21 tahun 2008 Pasal 1 ayat (7) tentang
perbankan syariah Indonesia, diketahui bahwa bank syariah adalah bank
yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah. Bank
11
umum syariah (BUS) adalah bank syariah yang kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran (Maisaroh, 2017).
Dalam pasal 1 ayat (12) menyebutkan bahwa prinsip syariah adalah
prinsip hukum islam dan kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang
dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan
fatwa di bidang syariah (Nasikin, 2018).
c. Tujuan Perbankan Syariah
1) Dapat mengarahkan kegiatan ekonomi masyarakat untuk
bermuamalah secara Islam, khususnya muamalah yang berhubungan
dengan perbankan, agar terhindar dari praktek-praktek riba (bunga)
atau jenis-jenis usaha perdagangan lain yang mengandung unsur
gharar (tipuan), di mana jenis-jenis usaha tersebut selain dilarang di
dalam Islam, juga telah menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan
ekonomi umat.
2) Agar dapat menciptakan suatu keadilan di bidang ekonomi, dengan
jalan meratakan pendapatan melalui kegiatan investasi, agar tidak
terjadi kesenjangan yang amat besar antara pemilik modal dengan
pihak yang membutuhkan dana.
3) Agar dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dengan jalan
membuka peluang usaha yang lebih besar, yang diarahkan kepada
kegiatan usaha yang produktif (berwirausaha).
4) Agar dapat membantu menanggulangi (mengentaskan) masalah
rendahnya pendapatan (kemiskinan), yang pada dasarnya adalah
program utama dari negara-negara yang sedang berkembang. Usaha
bank syariah dalam hal ini dapat berupa pembinaan nasabah yang
lebih mengarah kepada sifat kebersamaan dari siklus usaha yang
lengkap seperti program program pembinaan konsumen, pembinaan
pengusaha produsen, pembinaan pedagang perantara, program
pengembangan modal kerja dan program pengembangan usaha
bersama.
12
5) Agar dapat menjaga kestabilan ekonomi. Dengan aktifitas bank-bank
syariah yang diharapkan mampu menekan angka inflasi akibat
penerapan sistem bunga, menghindarkan persaingan yang tidak sehat
antara lembaga keuangan, khususnya perbankan dan menanggulangi
kemandirian lembaga keuangan, khusunya perbankan dari pengaruh
gejolak moneter baik dari dalam maupun luar negeri.
6) Agar dapat menyelamatkan ketergantungan umat Islam terhadap
bank non Islam (konvensional) yang menyebabkan umat Islam
berada di bawah kekuasaan bank (Rifa'i, 2013).
d. Prinsip-Prinsip Perbankan syariah
1) Titipan atau Simpanan (Al-Wadiah). Al-Wadiah dapat diartikan
sebagai titipan murni/mutlak dari satu pihak ke pihak lain, baik
individu maupun badan hukum, yang harus dijaga dan
dikembalikan kapan saja si penitip menghendaki.
2) Bagi Hasil (Al-Mudharabah/Al-Musyarakah). Sistem ini adalah
suatu sistem yang meliputi tatacara pembagian hasil usaha antara
penyedia dana dengan pengelola dana.
3) Jual Beli (Al-Murabahah). Prinsip ini adalah suatu sistem yang
menggunakan tata cara jual beli, dimana bank akan membeli
terlebih dahulu barang yang dibutuhkan nasabah atau mengangkat
nasabah sebagai agen bank melakukan pembelian barang atas
nama bank, kemudian bank menjual barang tersebut kepada
nasabah dengan harga sejumlah harga beli ditambah keuntungan.
4) Sewa (Al-Ijarah). Al-ijarah merupakan akad pemindahan hak
guna atas barang atau jasa, melalui pembayaran upah sewa, tanpa
diikuti dengan pemindahan hak kepemilikan atas barang itu sendiri.
5) Jasa (Fee-Based Service). Prinsip ini meliputi seluruh layanan
non pembiayaan yang diberikan bank (Irfan, 2015).
e. Jenis- Jenis Perbankan Syariah
Secara kelembagaan bank syariah di Indonesia dapat dibagi menjadi 3
kelompok :
13
1) BUS ( Bank Umum Syariah )
Bank Umum Syariah (BUS) adalah bank yang melaksanakan
kegiatan usahas berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya
dapat memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. BUS yang
merupakan badan usaha yang setara dengan bank umum
konvensional dengan bentuk hukum perseroan terbatas, perusahaan
daerah atau koperasi. Seperti halnya bank umum konvensional, BUS
dapat berusaha sebagai bank devisa atau bank non devisa (Dewi,
2018).
Pertumbuhan Bank Umum syariah di Indonesia telah
mengalami perkembangan yang cukup baik, seperti pada gambar 2.1
lebih jelasnya mengenai perkembangan BUS di Indonesia.
Gambar 2.1. Perkembangan Bank Umum Syariah di Indonesia
sumber : www.ojk.go.id (2018)
11
12
13
14
BUS
Bank Umum Syariah
2014
2015
2016
2017
2018
14
Tabel 2.1
Jaringan Kantor Individual Bank Umum Syariah- November 2018
No Nama Bank Umum KC KCP KK
1 PT. Bank Aceh Syariah 26 88 26
2 PT. BPD Nusa Tenggara Barat
Syariah 12 22 4
3 PT. Bank Muamalat Indonesia 83 152 57
4 PT. Bank Victoria Syariah 9 5 -
5 PT. Bank BRI Syariah 52 206 12
6 PT. Bank Jabar Banten
Syariah 9 55 1
7 PT. Bank BNI Syariah 68 189 17
8 PT. Bank Syariah Mandiri 130 424 52
9 PT. Bank Mega Syariah 25 33 7
10 PT. Bank Panin Dubai Syariah 15 3 -
11 PT. Bank Syariah Bukopin 12 7 4
12 PT. BCA Syariah 11 12 13
13 PT. Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Syariah 24 2 -
14 PT. Maybank Syariah
Indonesia 1 - -
sumber : www.ojk.go.id (2018)
2) UUS ( Unit Usaha Syariah)
Unit Usaha Syariah (UUS) merupakan unit kerja dikantor pusat bank
umum konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor
cabang syariah dan unit usaha syariah, UUS berada satu tingkat
dibawah direksi bank umum konvensional yang bersangkutan. UUS
juga dapat berusaha sebagai bank devisa dan bank non devisa (Dewi,
2018).
15
3) BPRS ( Bank Perkreditan Rakyat Syariah )
Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) adalah bank yang
melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa lalu lintas pembayaran.
2. Suku Bunga
Bunga dapat diartikan sebagai pendapatan yang diterima kreditur atas
kredit yang telah disalurkan yang disebut bunga pinjaman serta kewajiban
bank dalam memberikan imbalan kepada masyarakat atas dana yang telah
mereka himpun yang disebut dengan bunga simpanan. (BI 7-Day (Reverse)
Repo Rate) adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan suatu sikap
kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank Indonesia dan diumumkan
kepada publik. BI Rate diumumkan oleh Dewan Gubernur Bank Indonesia,
setiap Rapat Dewan Gubernur bulanan dan di implementasikan pada operasi
moneter yang dilakukan Bank Indonesia melalui pengelolaan likuiditas di
pasar uang untuk mencapai sasaran operasional kebijakan moneter (Jayanti,
Anwar, & Fitri, 2016).
Menurut Kasmir (2002: 134) dalam (Budiman, 2014) , faktor-faktor
utama yang memengaruhi besar kecilnya penetapan suku bunga secara garis
besar sebagai berikut :
a. Kebutuhan dana
Saat bank memerlukan dana (simpanan sedikit), sementara
permohonan pinjaman meningkat, maka yang dilakukan oleh bank agar
dana tersebut cepat terpenuhi yaitu dengan cara meningkatkan suku
bunga simpanan. Dengan meningkatnya suku bunga simpanan tersebut
diharapkan dapat menarik nasabah untuk menyimpan uang di bank, agar
kebutuhan dana dapat terpenuhi. Sebaliknya, jika bank memiliki
kelebihan dana, di mana terdapat simpanan banyak akan tetapi
permohonan kredit sedikit, maka bank dapat menurunkan bunga
simpanan sehingga akan mengurangi minat nasabah untuk menyimpan.
16
b. Persaingan
Dalam memperebutkan dana simpanan, di samping faktor
promosi, yang paling utama pihak perbankan juga harus memperhatikan
pesaing. Bisa diartikan jika untuk mendapatkan bunga simpanan rata-
rata 16% per tahun, saat hendak membutuhkan dana cepat sebaiknya
bunga simpanan dinaikkan di atas bunga pesaing misalnya 17% per
tahun. Namun sebaliknya untuk bunga pinjaman kita harus berada di
bawah bunga pesaing.
c. Kebijaksanaan pemerintah
Dalam kondisi tertentu pemerintah juga dapat andil dalam
penentuan batas maksimal atau minimal suku bunga, baik bunga
simpanan maupun bunga pinjaman. Dengan ketentuan tersebut batas
minimal atau maksimal bunga simpanan maupun bunga pinjaman bank
tidak boleh melebihi batas yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
d. Target laba yang diinginkan
Target laba yang diinginkan, adalah besaran keuntungan yang
diinginkan oleh pihak bank. Jika laba yang diinginkan besar, maka
bunga pinjaman ikut besar dan demikian pula sebaliknya. Oleh karena
itu pihak bank harus hati-hati dalam menentukan persentase laba atau
keuntungan yang diinginkan.
e. Jangka waktu
Semakin panjang jangka waktu pinjaman, maka akan semakin
tinggi bunganya, hal ini disebabkan besarnya kemungkinan risiko di
masa mendatang. Demikian pula sebaliknya jika pinjaman berjangka
pendek, maka bunganya relatif lebih rendah.
f. Kualitas jaminan
Semakin likuid jaminan yang diberikan, maka semakin rendah
bunga kredit yang dibebankan dan sebaliknya. Sebagai contoh dengan
jaminan sertifikat deposito bunga pinjaman akan lebih rendah jika
dibandingkan dengan jaminan sertifikat tanah. Alasan utama perbedaan
ini adalah dalam hal pencairan jaminan apabila kredit yang diberikan
17
bermasalah. Bagi jaminan yang likuid seperti sertifikat deposito atau
rekening giro yang dibekukan akan lebih mudah untuk dicairkan jika
dibandingkan dengan jaminan tanah.
g. Reputasi perusahaan
Bonafiditas suatu perusahaan yang akan memperoleh kredit juga
sangat menentukan tingkat suku bunga yang akan dibebankan nantinya,
karena biasanya perusahaan yang bonafid kemungkinan risiko kredit
macet di masa mendatang relatif kecil dan sebaliknya.
h. Produk yang kompetitif
Maksudnya adalah produk yang dibiayai kredit tersebut laku di
pasaran. Untuk produk yang kompetitif, bunga kredit yang diberikan
relatif rendah jika dibandingkan dengan produk yang kurang kompetitif.
Hal ini disebabkan tingkat pengembalian kredit terjamin, karena produk
yang dibiayai laku di pasaran.
i. Hubungan baik
Biasanya pihak bank menggolongkan nasabahnya menjadi dua
yaitu nasabah utama (primer) dan nasabah biasa (sekunder).
Penggolongan ini didasarkan kepada keaktifan serta loyalitas nasabah
yang bersangkutan terhadap bank. Nasabah utama biasanya mempunyai
hubungan yang baik dengan pihak bank, sehingga dalam penentuan suku
bunganya pun berbeda dengan nasabah biasa.
j. Jaminan pihak ketiga
Yaitu pihak yang memberikan jaminan kepada bank untuk
menanggung segala risiko yang dibebankan kepada penerima kredit.
Biasanya pihak yang memberikan jaminan bonafid, baik dari segi
kemampuan membayar, nama baik maupun loyalitasnya terhadap bank,
sehingga bunga yang dibebankan pun juga berbeda. Demikian pula
sebaliknya jika penjamin pihak ketiganya kurang bonafid atau tidak
dapat dipercaya, maka mungkin tidak dapat digunakan sebagai jaminan
pihak ketiga oleh pihak perbankan.
18
Bank Indonesia akan menaikkan (BI 7-Day (Reverse) Repo Rate)
apabila inflasi ke depan diperkirakan di atas sasaran yang telah ditetapkan,
sebaliknya Bank Indonesia akan menurunkan (BI 7-Day (Reverse) Repo
Rate) apabila inflasi ke depan diperkirakan berada di bawah sasaran yang
telah ditetapkan. Salah satu kebijakan yang diambil oleh BI dalam
mengatasi jumlah uang yang beredar agar diperoleh keseimbangan antara
penawaran dan permintaan uang adalah suku bunga. Pemerintah akan
mengurangi jumlah uang beredar dengan meningkatkan suku bunga, karena
dengan suku bunga tinggi masyarakat atau nasabah akan cenderung
menyimpan uang nya di bank yang relatif dengan imbalan bunga tinggi dan
lebih aman. Dalam permintaan uang di Indonesia selain dipengaruhi oleh
pendapatan nominal juga dipengaruhi suku bunga karena Indonesia belum
seutuhnya menganut sistem syariah (Nurkholis, 2017).
Jika nilai tingkat suku bunga (BI 7-Day (Reverse) Repo Rate) tinggi
maka bunga yang diberikan oleh BI kepada bank-bank konvensional yang
menitip dananya di BI juga akan tinggi dan bank akan menyimpan uangnya
lebih banyak. Dengan demikian bank akan berusaha menarik dana dari
nasabah atau masyarakat lebih banyak supaya dapat menitipkan dananya di
BI dengan jumlah yang banyak pula. Bank menarik minat nasabah atau
masyarakat dengan bunga tinggi (Nurkholis, 2017).
Bank syariah dan bank konvensioanl saling bersaing dalam hal
penyaluran dana dan penghimpunan dana. Hal ini disebabkan pasar yang
dijangkau bank syariah tidak hanya untuk nasabah yang loyal penuh
terhadap syariah. Apabila tingkat bagi hasil lebih menguntungkan daripada
tingkat suku bunga nasabah lebih tertarik menyimpan dananya di bank
syariah. Sebaliknya apabila tingkat bunga lebih menguntungkan dari pada
bagi hasil maka nasabah yang tidak loyal akan memindahkan dananya ke
bank konvensional. pada kasus ini fluktuasi tingkat suku bunga secara
langsung akan mempengaruhi Profitabilitas Bank Syariah (Lailiyah, 2017).
Bentuk perbankan Syariah yang pada prinsipnya merupakan sistem
keuangan berbasis bebas-bunga, secara teori seharusnya memiliki kondisi
19
yang tidak terpengaruh oleh sistem keuangan berbasis bunga. Akan tetapi
dalam sistem perbankan ganda sebagaimana digunakan di Indonesia dan
beberapa negara lain, yang segala bentuk kebijakan moneter terdapat pada
Bank Sentral, secara histori menunjukkan bahwa sistem perbankan syariah
masih tidak dapat lepas dari pengaruh sistem perbankan konvensional
(Ardiansyah, 2015).
3. Profitabilitas
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan dari sejumlah kebijakan maupun keputusan yang akan
dilakukan dan menjadi salah satu indikator untuk melihat prospek suatu
perusahaan dimasa yang akan datang. Perusahaan yang memiliki
profitabilitas tinggi akan memiliki kesempatan mendapatkan sumber dana
yang lebih besar baik dalam bentuk pinjaman (eksternal) maupun modal
dari pemegang saham (internal) untuk dapat diinvestasikan kembali karena
para pemilik dana berharap akan mendapatkan keuntungan yang tinggi pula
(Ruspandi & Asma, 2014).
Profitabilitas menjadi begitu penting untuk mengetahui apakah
perusahaan telah menjalankan usahanya secara efisien atau tidak. Efisiensi
sebuah usaha baru dapat diketahui setelah membandingkan laba yang
diperoleh dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut
(Wibowo, 2012). Tujuan penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan
maupun bagi pihak luar perusahaan yaitu:
Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan
dalam
suatu periode tertentu.
Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun
sekarang.
Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu
Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal
sendiri.
20
Jenis-jenis Profitabilitas, Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai,
terdapat beberapa jenis rasio profitabilitas yang dapat digunakan. Masing-
masing jenis rasio profitabilitas digunakan untuk menilai serta mengukur posisi
keuangan perusahaan dalam suatu periode tertentu atau untuk beberapa
periode.
Ada beberapa rasio Profitabilitas yang sering digunakan seperti :
Profit Margin (Profit Margin On Sales)
Rasio yang digunakan untuk mengukur margin laba atas penjualan.
Cara Pengukuran rasio ini adalah dengan membandingkan laba bersih
ssetelah pajak dengan penjualan bersih. Rasio ini juga dikefnal dengan
nama profit margin (Widiyanti, 2014).
Hasil Pengembalian Investasi (Return On Investment/ROI)
Rasio ini merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas
jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROI juga merupakan
suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola
investasinya. Standar umum rata-rata industri adalah 30%. Bila dibawah
rata-rata maka keadaan perusahaan tidak baik, demikian pula sebaliknya
(Widiyanti, 2014).
Hasil Pengembalian ekuitas (Return On Equity/ROE)
Merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan
modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini maka semakin baik bisa diartikan
bahwa posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian pula sebaliknya.
Standar umum rata-rata industri untuk ROE adalah 40% (Widiyanti,
2014).
Return on Asset (ROA)
ROA merupakan rasio profitabilitas yang menunjukkan perbandingan
antara laba dengan total asset bank, semakin tinggi rasio ini berarti
semakin baik keadaan suatu perusahaan”.
Laba Per Lembar Saham Biasa (Earning per Share of Common Stock)
21
Disebut juga rasio nilai buku merupakan rasio untuk mengukur
keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemegang
saham. Rasio yang rendah berarti manajemen belum berhasil untuk
memuaskan pemegang saham, sebaliknya dengan rasio yang tinggi,
kesejahteraan pemegang saham meningkat. Dengan pengertian lain,
tingkat pengembalian yang tinggi (Widiyanti, 2014).
Ada dua rasio profitabilitas utama yang sering digunakan agar dapat
mengukur tingkat profitabilitas yaitu Return on Asset dan Return on Equity.
Return on Asset menggambarkan sejauh mana kemampuan aset yang dimiliki
perusahaan bisa menghasilkan laba. Semakin tinggi ROA maka semakin
efisien dan efektif pengelolaan aset perusahaan dan menunjukan semakin tinggi
profitabilitas perusahaan. Return on Equity (ROE) menggambarkan sejauh
mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang bisa diperoleh
pemegang saham. Semakin tinggi ROE maka semakin efisien dan efektif
pengelolaan modal pemegang saham dan menunjukan tingkat profitabilitas
yang tinggi (Tandelilin, 2010).
a. Return On Assets (ROA)
Mengingat begitu pentingnya fungsi dan peranan perbankan
syariah di Indonesia, maka pihak perbankan syariah perlu meningkatkan
kinerjanya agar tercipta perbankan dengan prinsip syariah yang sehat dan
efisien. Profitabilitas merupakan indikator yang paling tepat untuk
mengukur kinerja suatu bank. Menurut Hesti (2010) dalam (Nofian,
2016), tingkat profitabilitas bank syariah di Indonesia merupakan yang
terbaik di dunia diukur dari rasio laba terhadap aset (ROA), baik untuk
kategori bank yang full fledge (Bank Umum Syariah) maupun untuk
kategori Unit Usaha Syariah. Return on Assets (ROA) digunakan untuk
mengukur profitabilitas bank, dalam hal ini Bank Indonesia sebagai
pembina dan pengawas perbankan lebih melihat penilaian profitabilitas
dari suatu bank yang diukur dengan aset dimana dananya sebagian besar
dari dana simpanan masyarakat. Semakin besar ROA suatu bank, semakin
22
besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank, dan semakin baik posisi
bank tersebut dari segi penggunaan aset. Sehingga lebih mudah untuk
dianalisis dan di prediksi profitabilitasnya (Nofian, 2016).
ROA (Return on Assets) yang merupakan rasio untuk mengukur
kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba
sebelum pajak) yang dihasilkan dari rata-rata total aset bank yang
bersangkutan. Semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat
keuntungan yang dicapai bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam
kondisi bermasalah semakin kecil. Laba sebelum pajak adalah laba bersih
dari kegiatan operasional sebelum pajak. Sedangkan rata-rata total asset
adalah rata-rata volume usaha atau aktiva (Wibowo, 2012) . ROA
dirumuskan sebagai berikut:
(Nopiyanti, 2014)
b. Return On Equty (ROE)
Rasio Return On Equity (ROE) adalah perbandingan antara
pendapatan bersih dengan rata-rata modal atau investasi para pemilik
bank (Puspa, 2014). Rasio ini banyak diamati oleh para pemegang
saham bank (baik pemegang saham pendiri maupun pemegang saham
baru) serta para investor di pasar modal yang ingin membeli saham
bank yang bersangkutan (jika bank tersebut telah (go public). Dalam
praktiknya, para investor di pasar modal mempunyai beberapa motif
atau tujuan dalam membeli saham bank yang telah melakukan emisi
sahamnya. Motif-motif tersebut adalah sebagai berikut (Irfan, 2015).
Memperoleh deviden berdasarkan keputusan RUPS.
Mengejar capital gain jika bermain di bursa efek.
Menguasai perusahaan melalui pencapaian mayoritas saham.
Dengan demikian, rasio ROE ini merupakan indikator yang amat
penting bagi para pemegang saham dan calon investor untuk
23
mengukur kemampuan bank dalam memperoleh laba bersih yang
dikaitkan dengan pembayaran deviden. Kenaikan dalam rasio ini
berarti terjadi kenaikan laba bersih dari bank yang bersangkutan.
Selanjutnya, kenaikan tersebut akan menyebabkan kenaikan harga
saham bank (Irfan, 2015). Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
(Wirawan, 2016)
B. Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian yang membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
margin pembiayaan murabahah selama ini telah cukup banyak dilakukan oleh
para peneliti sebagaimana ditunjukkan dalam Tabel 2.2
Tabel 2.2 Hasil Penelitian Terdahulu
Aspek Edhi Satriyo Wibowo Toufan Aldian Syah Ridhwan
Judul Analisis Pengaruh Suku
Bunga, Inflasi, CAR,
BOPO, NPF Terhadap
Profitabilitas Bank
Syariah (Studi Kasus
Pada Bank Mega
Syariah, Bank
Muamalat Dan Bank
Syariah Mandiri
Periode Tahun 2008-
2011)
Pengaruh Inflasi, BI
Rate, NPF, Dan
BOPO Terhadap
Profitabilitas Bank
Umum Syariah Di
Indonesia
Analisis pengaruh
suku bunga dan inflasi
terhadap profitabilitas
PT Bank Syariah
Mandiri Indonesia
Institusi yg Diteliti Bank Mega Syariah,
Bank Muamalat Dan
Bank Syariah Mandiri
Bank Umum Syariah
Di Indonesia
Bank Syariah Mandiri
Indonesia
Periode Analisis Januari 2008-
Desember 2011 Januari 2012-Agustus
2017 Januari 2005-
Desember 2015 Permasalahan Bagaimana
mengetahui pengaruh
suku bunga, Inflasi,
CAR, BOPO dan NPF
terhadap profitabilitas
bank syariah?
Bagaimana pengaruh
variabel makro yang
diproksikan oleh
inflasi, BI rate serta
variabel khas bank
yang diproksikan oleh
non performing
financing (NPF) dan
Bagaimana pengaruh
suku bunga dan inflasi
terhadap profitabilitas
PT Bank Syariah
Mandiri Indonesia?
24
Beban Operasional
Pendapatan
Operasional (BOPO)
terhadap return on
asset (ROA) pada
Bank Umum syariah
di Indonesia? Tujuan Penelitian Mengetahui pengaruh
suku bunga, Inflasi,
CAR, BOPO dan NPF
terhadap profitabilitas
bank syariah
Mengetahui pengaruh
inflasi, BI rate, non
performing financing
(NPF) dan
Beban Operasional
Pendapatan
Operasional (BOPO)
terhadap return on
asset (ROA) Bank
umum syariah di
Indonesia.
Mengetahui pengaruh
suku bunga dan inflasi
terhadap profitabilitas
PT Bank Syariah
Mandiri Indonesia.
Metode Penelitian 1. Uji Asumsi Klasik
2. Analisis Regresi
Berganda
3. Uji F
4. Uji T
1. Asumsi Klasik
2. Regresi Linier
Berganda
3. Koefisien Korelasi
4. Koefisien
Determinasi
5. Uji F
6. Uji T
1. Analisi Trend
2. Analisis Regresi
Berganda
3. Uji F
4. Uji T
5. Koefisien
Determinasi
Hasil Penelitian Hasil dari penelitian
ini menunjukkan
bahwa variabel suku
bunga tidak
berpengaruh terhadap
ROA,
Hasil pengujian secara
parsial (uji t) dengan
ROA sebagai variabel
dependen
menunjukkan BI rate
memiliki nilai
signifikansi 0,044 atau
< 0,05 yang
membuktikan bahwa
tingkat suku bunga
memiliki pengaruh
yang signifikan
terhadap ROA.
Hasil uji analisis
regresi berganda
menunjukan bahwa
suku bunga dan inflasi
secara simultan
memiliki pengaruh
yang positif terhadap
ROE
Penelitian yang penulis lakukan secara umum memiliki kesamaan
dengan penelitian-penelitian terdahulu dalam beberapa hal: (1) variabel
independen yang digunakan, yaitu Tingkat Suku Bunga (BI 7-Day (Reverse) Repo
Rate); (2) variabel dependen yang digunakan, yaitu ROA dan ROE. Sementara
itu, penelitian penulis memiliki perbedaan dengan penelitianpenelitian tersebut
dalam hal Metode Penelitian dan periode analisis. Penulis menggunakan Metode
Penelitian Analisis Regresi sederhana dan periode analisisnya dari awal tahun
25
Bank Umum Syariah
2016 hingga akhir tahun 2018. Selain itu, penulis juga memfokuskan penelitian
pada faktor eksternal (suku bunga) saja, sedangkan penelitian-penelitian terdahulu
menggabungkan antara faktor internal (CAR, BOPO dan NPF) dan faktor
eksternal bank.
C. Kerangka Berpikir
Kebijakan Moneter dibawah kendali Bank Indonesia sesuai
dengan UU Nomor 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia
sebagaimana telah disempurnakan lagi dengan UU Nomor 3
Tahun 2004
Tingkat Suku Bunga
Return On Assets Return On Equity
Variabel
Independent
(X)
Variabel
Dependent
(Y1)
Variabel
Dependent
(Y2)
Profitabilitas
26
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu kesimpulan atau jawaban sementara dari
beberapa permasalahan penelitian yang akan dibuktikan dengan data empiris
atau hipotesis adalah jawaban sementara atas permasalahan penelitian sampai
terbukti melalui data yang sudah terkumpul.
1. Pengaruh Tingkat suku bunga terhadap ROA
Penelitian yang dilakukan Toufan Aldian Syah pada tahun 2018
meyatakan bahwa tingkat suku bunga memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap ROA, hasil penelitian pada Bank Umum Syariah di Indonesia.
Penelitian yang dilakukan Edhi Satriyo Wibowo pada tahun 2012
menyatakan bahwa tingkat suku bunga tidak berpengaruh terhadap ROA,
hasil penelitian pada Bank Mega Syariah, Bank Muamalat Dan Bank
Syariah Mandiri.
Berdasarkan penelitian di atas, maka penulis mengajukan hipotesis
sebagai berikut:
H1 : Tingkat Suku Bunga tidak berpengaruh terhadap Return on Asset
(ROA).
H2 : Tingkat Suku Bunga berpengaruh terhadap Return on Asset (ROA)
2. Pengaruh Tingkat suku bunga terhadap ROE
Penelitian yang dilakukan Ridhwan pada tahun 2016 meyatakan bahwa
tingkat suku bunga memiliki pengaruh terhadap ROE, hasil penelitian
pada Bank Syariah Mandiri Indonesia.
Penelitian yang dilakukan (Febrina & Prima, 2009)menunjukkan bahwa BI
rate tidak berpengaruh terhadap profitabilitas bank.
Berdasarkan penelitian di atas, maka penulis mengajukkan hipotesis
sebagai berikut:
H3 : Tingkat Suku Bunga tidak berpengaruh terhadap Return on Equity
(ROE).
H4 : Tingkat Suku Bunga berpengaruh terhadap Return on Equity (ROE).
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif.
Pendekatan kuantitatif merupakan penelitian yang analisisnya lebih fokus pada
data-data numerikal (angka) yang diolah dengan menggunakan metode
statistika (Nisa, 2018). Adapun jenis penelitian dari penelitian ini adalah
Korelasi. Korelasi merupakan salah satu teknik analisis dalam statistik yang
digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel yang bersifat
kuantitatif (Samuel, 2016).
B. Variabel Penelitian
Identifikasi dan definisi operasional variabel merupakan penjabaran dari
masing masing variabel terhadap indikator-indikator yang membentuknya.
Tabel 3.1
Identifikasi dan definisi operasional variabel
No Variabel Konsep Variabel Indikator
1 Tingkat suku
bunga.
(Independen/
variabel yang
mempengaruhi
variabel lain)
Bunga dapat diartikan sebagai
pendapatan yang diterima kreditur
atas kredit yang telah disalurkan
yang disebut bunga pinjaman serta
kewajiban bank dalam
memberikan imbalan kepada
masyarakat atas dana yang telah
mereka himpun yang disebut
dengan bunga simpanan.
BI rate marupakan suku
bunga kebijakan yang
mencerminkan sikap atau stance
kebijakan moneter yang ditetapkan
oleh bank Indonesia dan
diumumkan kepada publik.
Laporan
(BI 7-Day
(Reverse)
Repo
Rate) pada
Bank
Indonesia
Tingkat
bunga
acuan
2 Return On
Assets (ROA).
(Dependent /
variabel yang
ROA (Return on Assets) yang
merupakan rasio untuk mengukur
kemampuan manajemen bank
dalam memperoleh keuntungan
Laporan
triwulan
Bank
Umum
28
dipengaruhi
variabel lain
(laba sebelum pajak) yang
dihasilkan dari rata-rata total aset
bank yang bersangkutan.
Semakin besar ROA, semakin
besar pula tingkat keuntungan yang
dicapai bank sehingga
kemungkinan suatu bank dalam
kondisi bermasalah semakin kecil.
Syariah
3 Return On
Equity (ROE).
(Dependent /
variabel yang
dipengaruhi
variabel lain
Rasio Return On Equity (ROE)
adalah perbandingan antara
pendapatan bersih dengan rata-
rata modal atau investasi para
pemilik bank.
Rasio ROE ini merupakan
indikator yang amat penting
bagi para pemegang saham dan
calon investor untuk mengukur
kemampuan bank dalam
memperoleh laba bersih yang
dikaitkan dengan pembayaran
deviden.
Laporan
Triwulan
Bank
Umum
Syariah
C. Jenis Dan Sumber Data
1. Jenis Data
Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
kuantitatif. Data kuantitatif merupakan jenis data yang dapat diukur atau
dihitung secara langsung, yang berbentuk informasi atau penjelasan yang
dinyatakan dengan bilangan atau numerikal. Dalam hal ini data kuantitatif
yang diperlukan adalah: persentase tingkat suku bunga (BI 7-Day
(Reverse) Repo Rate) dan jumlah presentasi ROA dan ROE.
2. Sumber Data
Sumber data merupakan segala sesuatu yang dapat memberikan
informasi mengenai data. Data yang digunakan peneliti dalam penelitian
ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang diterbitkan atau
digunakan oleh organisasi yang bukan pengelolanya (Rahmawati, 2017).
Metode Pengumpulan Data dalam penelitian ini menggunakan metode
29
Judgmental sampling (sampel menurut tujuan) Judgmental sampling atau
disebut purposive sampling dalam teknik ini sampel dipilih berdasarkan
penilaian atau pandangan dari para ahli berdasarkan tujuan dan maksud
penelitian, penulis memilih elemen-elemen yang dimasukan dalam sampel,
karena penulis percaya bahwa elemen-elemen tersebut adalah wakil dari
populasi (Amirullah, 2015). Kriteria Bank Umum Syariah yang menjadi
sampel dalam penelitian ini adalah:
1. Bank Umum Syariah yang secara rutin mempublikasikan laporan
keuangan triwulan selama periode pengamatan yaitu laporan keuangan
tahun 2016 hingga laporan keuangan 2018.
2. Bank Umum Syariah yang memiliki kelengkapan data berdasarkan
variabel yang akan diteliti yakni adanya ROA, ROE dan Tingkat suku
bunga (BI 7-Day (Reverse) Repo Rate) dari tahun 2016 - 2018.
3. 3 bank umum pemerintah dan 3 perwakilan bank umu swasta.
Tabel 3.2.
Daftar Bank Umum syariah yang menjadi sample
Nama Bank Umum Syariah Website
PT. Bank Muamalat Indonesia www.muamalatbank.co.id
PT. Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
PT. Bank BNI Syariah www.bnisyariah.co.id
PT. Bank BRI Syariah www.brisyariah.co.id
PT. Bank Syariah Bukopin www.syariahbukopin.co.id
PT. BCA Syariah www.bcasyariah.co.id
Dari keterangan dan pemilihan sampel di atas diperoleh Bank Umum
Syariah yang menjadi sampel penelitian. Berikut ini tabel yang menyajikan
prosedur pemilihan sampel dan daftar sampel penelitian:
30
Tabel 3.3.
Prosedur pemilihan sample
No Keterangan Jumlah
1 Jumlah Bank Umum Syariah di Indonesia pada tahun 2018 14
2 Jumlah bank yang tidak memenuhi kriteria dan tidak
tersedianya data triwulan I 2016 – triwulan IV 2018
(12)
3 Jumlah bank sesuai kriteria memenuhi data 2016 - 2018 dan
dijadikan sampel dalam penelitian (12 triwulan amatan)
6
4 Total sampel yang digunakan (12 triwulan amatan data
pertriwulan)
6 × 12 = 72
Data dalam Sample ini lebih dari 10 kali jumlah variabel yang mana
penelitian ini mencukupi dan layak sebagai sample penelitian, sama halnya
Menurut (Sugiyono, 2007), “bila dalam penelitian akan yang akan dialkukan
menggunakan analisis dengan multivariate (korelasi atau regresi ganda),
maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang
diteliti”. Dalam penelitian ini data yang diambil adalah dari laporan
keuangan triwulan yang dipublikasikan oleh website resmi semua Bank
Umum Syariah, juga persentase tingkat suku bunga (BI 7-Day (Reverse)
Repo Rate) yang dipublikasikan oleh website resmi Bank Indonesia (Bank
Indonesia, 2017) (www.bi.go.id).
Tabel 3.4.
Website resmi Bank Umum Syariah
No Nama Bank Umum Syariah Website
1 PT. Bank Aceh Syariah www.bankaceh.co.id
2 PT. BPD Nusa Tenggara Barat
Syariah www.bankntb.co.id
3 PT. Bank Muamalat Indonesia www.muamalatbank.co.id
4 PT. Bank Victoria Syariah www.victoriasyariah.co.id
5 PT. Bank BRI Syariah www.brisyariah.co.id
31
6 PT. Bank Jabar Banten
Syariah www.bjbsyariah.co.id
7 PT. Bank BNI Syariah www.bnisyariah.co.id
8 PT. Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
9 PT. Bank Mega Syariah www.bmsi.co.id
10 PT. Bank Panin Dubai Syariah www.paninbanksyariah.co.id
11 PT. Bank Syariah Bukopin www.syariahbukopin.co.id
12 PT. BCA Syariah www.bcasyariah.co.id
13 PT. Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Syariah www.btpnsyariah.com
14 PT. Maybank Syariah
Indonesia www.maybanksyariah.co.id
D. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan metode kepustakaan dan metode dokumentasi. Data yang
diambil penulis dalam metode kepustakaan ini berasal dari
jurnal-jurnal yang berkaitan dengan judul skripsi yang diteliti oleh penulis,
bukubuku literature, dan penelitian sejenis. Metode dokumentasi dalam
penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data berupa laporan
keuangan dari bulan Januari 2016 sampai Desember 2018.
E. Teknik Analis Data
Penelitian ini menggunakan metode data kuantitatif, yaitu dimana data
yang digunakan dalam penelitian berbentuk angka dan penelitian ini
menganalisis bagaimana pengaruh tingkat suku bunga terhadap profitabilitas.
Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier sederhana dengan
menggunakan program komputer (software) SPSS versi 21. Berikut ini adalah
metode yang digunakan dalam menganalisis data pada penelitian ini:
1. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk mendeteksi apakah dalam penelitian ini
berdistribusi normal. Untuk itu hal yang harus dilakukan adalah:
32
a. Uji Normalitas menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov dengan tingkat
signifikansi 5% serta diagram scatter
Uji normalitas bertujuan untuk menguji dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Salah
satu cara untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat
grafik histogram dan normal probability plot yang membandingakan
distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif
dari distribusi normal (Rahmawati, 2017).
b. Uji Heteroskedastisitas menggunakan uji Glejser
Heteroskedastisitas adalah suatu keadaan dimana terdapat faktor
yang memiliki varians variabel dalam model regresi tidak sama
(konstan) antara pengamatan satu dengan pengamatan yang lain
(Rahmawati, 2017).
c. Uji Autokolerasi dengan melakukan pengujian nilai Durbin-Watson
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji dalam model regresi linier ada
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).
2. Analisis Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi merupakan suatu metode statistik yang mengamati
hubungan antara variabel terikat Y dan serangkaian variabel bebas
X1,…,Xp. Tujuan dari metode ini adalah untuk memprediksi nilai Y untuk
nilai X yang diberikan. Model regresi linier sederhana adalah model regresi
yang paling sederhana yang hanya memiliki satu variabel bebas
X. Analisis regresi memiliki beberapa kegunaan, salah satunya untuk
melakukan prediksi terhadap variabel terikat Y (Hijriani, Muludi, & Andini,
2016). Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk mengetahui
keakuratan hubungan antara ROA dan ROE (variabel dependent) dengan
tingkat suku bunga sebagai variabel yang mempengaruhi (variabel
independen) dengan persamaan :
Y1 = a + β X
Y2 = a + β X
33
Dimana :
Y1 = Return on Asset (ROA)
Y2 = Return on Equity (ROE)
a = Konstanta Persamaan
β = Koefisien Variabel Independen
X = Suku Bunga
Pada model persamaan di atas, dapat diketahui tanda positif atau negatif
dari masing-masing variabel dependen. Nilai koefisien regresi dalam
penelitian ini sangat menentukan sebagai dasar analisis. Mengingat
penelitian ini bersifat fundamental method. Hal ini berarti jika koefisien β
bernilai positif maka dapat dikatakan terjadi pengaruh searah antara variabel
bebas dengan variabel terikat (dependen), setiap kenaikan nilai variabel
bebas akan mengakibatkan kenaikan variabel terikat (dependen), demikian
pula sebaliknya, bila koefisen nilai β bernilai negative hal ini menunjukkan
adanya pengaruh negatif dimana kenaikan nilai variabel bebas akan
mengakibatkan penurunan nilai variabel terikat (dependen) (Irfan, 2015).
3. Pengujian Hipotesis (Uji t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen dengan hipotesis sebagai berikut :
1) Hipotesis nol atau H0 : bi = 0 artinya variabel independen bukan
merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.
2) Hipotesis alternatif atau Ha : bi ≠ 0 artinya variabel independen
merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.
Untuk mengetahui kebenaran hipotesis deigunakan criteria bila t hitung
> t table maka menolak H0 dan menerima H1 artinya ada pengaruh antara
variabel dependen terhadap variabel independen dengan derajat
keyakinan yang digunakan 5% dan sebaliknya jika t hitung < t table
berarti menerima H0 dan menolak H1.
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Sejarah Bank Umum Syariah
Bank umum syariah (BUS) adalah bank yang secara penuh bertransaksi
secara syariah dan bukan merupakan unit usaha. Bank umum pertama yang
menggunakan sistem syariah di Indonesia yaitu PT Bank Muamalat Indonesia
(BMI) yang mulai beroperasi pada 1992. Baru pada 1998 pasar bank syariah
mulai diramaikan dengan hadirnya PT. Bank Syariah Mandiri (BSM) anak
perusahaan Bank Mandiri, bank BUMN terbesar di Indonesia. Selanjutnya
menyusul kemunculan PT. Bank Mega Syariah pada 2001.
Memasuki tahun 2009 ini bank-bank baru memasuki pasar perbankan
syariah yaitu PT. Bank Bukopin Syariah, PT. Bank Panin Dubai Syariah dan
PT. BRI Syariah. Di tahun 2010 jumlah Bank Umum Syariah semakin pesat
dengan bertambahnya 5 bank, yakni BNI Syariah, BCA Syariah, BJB Syariah,
Bank Victoria Syariah, dan Maybank Syariah Indonesia. Walaupun tidak
seluruh Bank Umum Syariah ini merupakan bank baru, melainkan juga ada
yang berasal dari spin-off dan konversi. Hingga tahun 2018 jumlah dari Bank
Umum Syariah bertambah, dengan masuknya Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Syariah serta Bank Aceh Syariah dan yang terakhir BPD Nusa
Tenggara Barat Syariah.
2. Bank Muamalat Indonesia
a. Sejarah Singkat Bank Muamalat Indonesia
Bank Muamalat Indonesia memulai perjalanan bisnisnya sebagai Bank
Syariah pertama di Indonesia pada 1 November 1991 atau 24 Rabi’us
Tsani 1412 H. Pendirian Bank Muamalat Indonesia digagas oleh Majelis
Ulama Indonesia (MUI), Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI)
dan pengusaha muslim yang kemudian mendapat dukungan dari
Pemerintah Republik Indonesia. Sejak resmi beroperasi pada 1 Mei 1992
35
atau 27 Syawal 1412 H, Bank Muamalat Indonesia terus berinovasi dan
mengeluarkan produk-produk keuangan syariah antara lain melalui
pendirian Asuransi Syariah (Asuransi Takaful), Dana Pensiun Lembaga
Keuangan Muamalat (DPLK Muamalat) dan Multifinance Syariah (Al-
Ijarah Indonesia Finance) yang seluruhnya menjadi terobosan di Indonesia.
Selain itu produk Bank yaitu Shar-e yang diluncurkan pada tahun 2004
juga merupakan tabungan instan pertama di Indonesia. Produk Shar-e
Gold Debit Visa yang diluncurkan pada tahun 2011 tersebut mendapatkan
penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai Kartu Debit
Syariah dengan teknologi chip pertama di Indonesia serta layanan e-
channel seperti internet banking, mobile banking, ATM, dan cash
management. Seluruh produk-produk tersebut menjadi pionir produk
syariah di Indonesia dan menjadi tonggak sejarah penting di industri
perbankan syariah. Pada 27 Oktober 1994, Bank Muamalat Indonesia
mendapatkan izin sebagai Bank Devisa dan terdaftar sebagai perusahaan
publik yang tidak listing di Bursa Efek Indonesia (BEI).
b. Struktur Organisasi
Adapun Struktur Organisasi dapat dilihat dibawah ini :
36
Gambar 4.1. Struktur Organisasi Bank Muamalat Indonesia
Sumber : www.muamalatbank.co.id
c. Produk dan Layanan
Sebagai perusahaan yang berkecimpung dalam industri perbankan,
Bank Muamalat Indonesia yang menjalankan usahanya berdasarkan prinsip
Syariah, menjalankan fungsinya sebagai bank dengan menjalankan
kegiatan usaha pokok yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkan kembali dalam bentuk pembiayaan. Disamping melakukan
transaksi antar bank berdasar Prinsip Syariah, Bank juga melakukan
transaksi pembayaran dan perdagangan nasional dan internasional, yang
mencakup jasa kiriman uang, inkaso/ collection, transaksi valuta asing, dan
pembiayaan eksporimpor dalam bentuk letter of credit (L/C) yang
memberikan pendapatan imbal jasa/komisi kepada Bank. Adapun Tabel
Produk Layanan di Bank Muamalat Indonesia :
Tabel 4.1. Produk Layanan di Bank Muamalat Indonesia
Produk Layanan
Pendanaan Pembiayaan
Konsumen Modal kerja Investasi
Giro Muamalat KPR iB
Muamalat
iB Modal
Kerja
iB Investasi
SME
Remittance
Tabungan iB Muamalat
iB Muamalat
Umroh
iB Rekening
Koran
Muamalat
iB Properti
Bisnis
Muamalat
Incoming
Muamalat
Tabungan iB Muamalat
Dollar
iB Muamalat
Koperasi
Karyawan
iB Muamalat
Usaha Mikro
Remittance iB
Tabungan Muamalat iB Haji
dan Umrah
iB Muamalat
Multiguna
Trade Finance
Tabungan iB Muamalat
Rencana
iB Muamalat
Pensiun
Klaim Bank
Garansi
TabunganKu iB Pembiayaan
Autoloan
Standby L/C
Tabungan iB Muamalat
Prima
Transfer aTM
Muamalat
Deposito Mudharabah Muamalat Mobile
Internet Banking
Dana Pensiun Lembaga
Keuangan (DPLK)
Muamalat
Muamalat Cash
Management
System
SalaMuamalat
Bank Garansi
Deposito Plus
37
AR Financing
Buyer Financing
Sumber : (Sari, 2018)
d. Laporan Rasio Keuangan
Penelitian ini menggunakan data atau informasi yang tersaji di dalam
laporan keuangan triwulan periode 2016 sampai dengan laporan keuangan
triwulan periode 2018. Data yang dilampirkan adalah laporan rasio
keuangan dan laporan statistik tingkat suku bunga, karena data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah nilai ROA dan ROE yang terdapat
dalam laporan rasio keuangan dan tingkat suku bunga yang diterbitkan oleh
Bank Indonesia. Berikut adalah beberapa laporan rasio keuangan Bank
Muamalat Indonesia yang digunakan dalam penelitian ini:
Gambar 4.2. Laporan Rasio Keuangan Triwulan Bank Muamalat Indonesia
Periode Desember 2016-2017
Sumber : www.muamalatbank.co.id
38
Gambar 4.3. Laporan Rasio Keuangan Triwulan Bank Muamalat Indonesia
Periode Desember 2017-2018
Sumber : www.muamalatbank.co.id
Dari gambar-gambar yang tersaji di atas didapatkan informasi Nilai
ROA berturut-turut pada desember 2016, desember 2017 dan desember
2018 sebesar 0,22%; 0,11%; dan 0,08%. Sedangkan Nilai ROE berturut-
turut pada desember 2016, desember 2017 dan desember 2018 sebesar
3,00%; 0,87% dan 1,16%. Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa nilai
ROA terus mengalami penurunan dari tahun 2016 hingga Desember tahun
2018. Sedangkan nilai ROE mengalami penurunan dari tahun 2016 sampai
tahun 2017 dan mulai meningkat pada Desember tahun 2018.
3. Bank Syariah Mandiri
a. Sejarah singkat Bank Syariah Mandiri
PT Bank Syariah Mandiri (selanjutnya disebut “Mandiri Syariah” atau
“Bank) didirikan pertama kali dengan nama PT Bank Industri Nasional
disingkat PT BINA atau disebut juga PT National Industrial Banking
Corporation Ltd., berkantor pusat di Jakarta, berdasarkan Akta No. 115
tanggal 15 Juni 1955 dibuat di hadapan Meester Raden Soedja, S.H.,
39
Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (dahulu Menteri
Kehakiman Republik Indonesia) berdasarkan Surat Keputusan No.
J.A.5/69/23 tanggal 16 Juli 1955, dan telah didaftarkan pada buku register
di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 1810 tanggal 6 Oktober
1955 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.
37 tanggal 8 Mei 1956, Tambahan No. 390.
Sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 7 tanggal 7 Juli
1999 dibuat di hadapan Machrani Moertolo Soenarto, S.H., Notaris di
Jakarta, yang diubah berturut-turut dengan Akta Berita Acara Rapat No. 6
tanggal 22 Juli 1999 dan Akta Berita Acara No. 9 tanggal 23 Juli 1999,
keduanya dibuat di hadapan Hasanal Yani Ali Amin, S.H., Notaris di
Jakarta, serta Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran
Dasar No. 23 tanggal 8 September 1999 dibuat dihadapan Sutjipto, S.H.,
Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.
16495.HT.01.04. TH.99 tanggal 16 September 1999 serta diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 87 tanggal 31 Oktober 2000,
Tambahan No. 6588, nama Bank diubah dari PT Bank Syariah Sakinah
Mandiri menjadi PT Bank Syariah Mandiri.
Gambar 4.4. Keterangan perubahan nama Bank Mandiri Syariah
Sumber : www.syariahmandiri.co.id
40
b. Struktur Organisasi
Adapun Struktur Organisasi dapat dilihat dibawah ini :
Gambar 4.5. Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri
Sumber : www.syariahmandiri.co.id
c. Produk dan Layanan
Adapun Tabel Produk Layanan di Bank Syariah Mandiri :
Tabel 4.2. Produk Layanan di Bank Syariah Mandiri
Pendanaan Pembiayaan Layanan
Tabungan BSM BSM Pembiayaan Mudharabah BSM Card
BSM Tabungan Berencana BSM Pembiayaan Musyarakah BSM ATM
BSM Tabungan Simpatik BSM Pembiayaan Murabahah BSM CALL 14040
BSM Tabungan Mabrur BSM Pembiayaan Istishna’ Safe Deposit Box
BSM Tabungan Mabrur
Junior Pembiayaan dengan skema IMBT
BSM Mobile Banking
BSM Tabungan Dollar PKPA BSM Mobile Banking
Multi Platform
BSM Tabungan
Perusahaan BSM Implan BSM Net Banking
BSM Simpanan Pelajar iB BSM Pembiayaan Griya BSM BSM Notifikasi
41
Sukuk Negara Retail BSM Pmbiayan Pemilikan Rumah
Sejahtera Syariah Tapak
MBP (Multi Bank
Payment)
Reksa Dana BSM Pembiayaan Griya PUMP-KB BPI (BSM Pembayaran
Institusi)
Tabungan Saham Syariah BSM Optima Pembiayaan
Pemilikikan Rumah BPR Host to Host
BSM Tabungan Pensiun BSM Pensiun BSM E-Money
BSM Tabunganku BSM Alat Kedokteran Transfer D.U.I.T
BSM Deposito BSM Oto Transfer Valas
BSM Deposito Valas BSM Eduka Western Union
BSM Giro Pembiayaan Dana Berputar Fer Nusantara
BSM Giro Valas Pembiayaan Umrah Multibiller
BSM Giro Singapore
Dollar
Pembiayaan dengan Agunan
Investasi Terikat Syariah Mandiri
Pengembangan Fitur-fitur
E-Channel
BSM Giro Euro BSM Pembiayaan Warung Mikro Layanan Zakat
BSM Simpanan Pelajar Gadai Emas BSM
Tabungan Saham Syariah Cicil Emas BSM
Sumber : (Sari, 2018)
d. Laporan Rasio Keuangan
Penelitian ini menggunakan data atau informasi yang tersaji di dalam
laporan keuangan triwulan periode 2016 sampai dengan laporan keuangan
triwulan periode 2018. Data yang dilampirkan adalah laporan rasio
keuangan dan laporan statistik tingkat suku bunga, karena data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah nilai ROA dan ROE yang terdapat
dalam laporan rasio keuangan dan tingkat suku bunga yang diterbitkan oleh
Bank Indonesia. Berikut adalah beberapa laporan rasio keuangan Bank
Syariah Mandiri yang digunakan dalam penelitian ini:
42
Gambar 4.6. Laporan Rasio Keuangan Triwulan Bank Syariah Mandiri
Periode Desember 2016-2017
Sumber : www.syariahmandiri.co.id
Gambar 4.7. Laporan Rasio Keuangan Triwulan Bank Syariah Mandiri
Periode Desember 2017-2018
Sumber : www.syariahmandiri.co.id
43
Dari gambar-gambar yang tersaji di atas didapatkan informasi Nilai
ROA berturut-turut pada desember 2016, desember 2017 dan desember
2018 sebesar 0,59%; 0,59%; dan 0,08%. Sedangkan Nilai ROE berturut-
turut pada desember 2016, desember 2017 dan desember 2018 sebesar
5,81%; 5,71% dan 8,21%. Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa nilai
ROA terus stabil dari tahun 2016 sampai Desember tahun 2017 dan
mengalami peningkatan pada desember tahun 2018. Sedangkan nilai ROE
mengalami penurunan dari tahun 2016 sampai tahun 2017 dan mulai
meningkat pada Desember tahun 2018.
4. BNI Syariah
a. Sejarah singkat BNI Syariah
Pada tahun 2000 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk membentuk
Unit Usaha Syariah (UUS) dengan lima kantor cabang yakni di
Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara, dan Banjarmasin dan
menghasilkan laba pertama sebesar Rp875 juta dengan dukungan 7 (tujuh)
kantor cabang, dan pada tahun 2002- 2004 UUS BNI secara berturut-turut
mendapatkan penghargaan The Most Profitable Bank di antara dua Bank
Umum Syariah (BUS) dan delapan UUS. BNI Syariah resmi beroperasi
sebagai Bank Umum Syariah pada tanggal 19 Juni 2010 dengan 27 kantor
cabang dan 31 kantor cabang pembantu.
Pada akhir Desember 2010 berhasil membukukan aset Rp6,4 triliun,
naik 21% dari Juni 2010. Pada akhir tahun 2018, jaringan usaha BNI
Syariah tersebar mencapai 3 Kantor wilayah, 68 Kantor Cabang, 196
Kantor Cabang Pembantu, 16 Kantor Kas, 23 Mobil Layanan Gerak, dan
52 Payment Point. Selain itu, nasabah BNI Syariah juga dapat
memanfaatkan jaringan Kantor Cabang BNI Konvensional (Sharia
Channelling Office/SCO) yang tersebar di 1.584 outlet di seluruh wilayah
Indonesia dan akan terus berkembang seiring dengan pertumbuhan aset.
44
b. Struktur Organisasi
Adapun Struktur Organisasi dapat dilihat dibawah ini :
Gambar 4.8. Struktur Organisasi BNI Syariah
Sumber : www.bnisyariah.co.id
c. Produk dan Layanan
Adapun Tabel Produk Layanan di BNI Syariah:
Tabel 4.3. Produk Layanan di BNI Syariah
Pendanaan Pembiayaan Layanan
Tabungan BNI IB Hasanah Pembiayaan BNI Griya iB Hasanah Hasanah Debit Silver
Tabungan BNI IB Hasanah
Mahasiswa
Pembiayaan BNI Griya
Musyarakah Mutanaqisah (Griya-
MMQ)
iB Hasanah
Hasanah Debit Gold
Tabungan BNI IB Hasanah
(Pegawai atau anggota)
Pembiayaan BNI Oto iB Hasanah Zamrud Card
Tabungan BNI IB Hasanah
classic
Pembiayaan Rahn Emas iB
Hasanah
Kartu Haji dan Umroh
Indonesia
Tabungan BNI IB Bisnis
Hasanah
Pembiayaan BNI Emas iB Hasanah Kartu Migran Hasanah
Tabungan BNI IB Prima
Hasanah
Pembiayaan BNI Emas iB Hasanah Tunas Card
BNI Tabunganku IB
Hasanah
Pembiayaan BNI Fleksi iB Hasanah Kartu Simpel iB
45
Tabungan BNI IB Tapenas
Hasanah
Pembiayaan BNI Cash Collateral
Financing iB Hasanah
Hasanah Debit GPN
Tabungan BNI IB Tapenas
kolektif Hasanah
BNI Mikro 2 iB Hasanah Multiprolink
Tabungan BNI IB
Baitullah Hasanah
BNI Rahn Mikro Investalink
Tabungan BNI IB Tunas
Hasanah
BNI Mikro 3 iB Hasanah Bancassurance In Branch
Tabungan simple BNI IB
Hasanah
BNI Griya Swakarya iB Hasanah Transaksi Forex Value
Today maupun Spot
Tabungan BNI IB Dollar
Hasanah
Pembiayaan BNI Wirausaha iB
Hasanah
Transaksi Banknotes
BNI Giro IB Hasanah Pembiayaan BNI Tunas Usaha iB
Hasanah
Deposito BNI IB Hasanah Pembiayaan BNI Linkage Program
iB Hasanah
BNI Giro Investasi Terikat
iB Hasanah
Pembiayaan Koperasi Karyawan /
Koperasi Pegawai iB Hasanah
BNI Deposito Investasi
Terikat iB Hasanah
Pembiayaan Usaha KeciL iB
Hasanah
Pembiayaan Usaha Besar iB
Hasanah
Pembiayaan BNI Sindikasi iB
Hasanah
Pembiayaan Multifinance BNI iB
Hasanah
Pembiayaan BNI Griya Konstruksi
iB Hasanah
Anjak Piutang iB Hasanah
Penjaminan iB Hasanah
Pembiayaan Kepada Penyelenggara
Haji Khusus iB Hasanah
Sumber : www.bnisyariah.co.id (data diolah)
d. Laporan Rasio Keuangan
Penelitian ini menggunakan data atau informasi yang tersaji di dalam
laporan keuangan triwulan periode 2016 sampai dengan laporan keuangan
triwulan periode 2018. Data yang dilampirkan adalah laporan rasio
keuangan dan laporan statistik tingkat suku bunga, karena data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah nilai ROA dan ROE yang terdapat
dalam laporan rasio keuangan dan tingkat suku bunga yang diterbitkan oleh
Bank Indonesia. Berikut adalah beberapa laporan rasio keuangan BNI
Syariah yang digunakan dalam penelitian ini:
46
Gambar 4.9. Laporan Rasio Keuangan Triwulan BNI Syariah
Periode Desember 2016-2017
Sumber : www.bnisyariah.co.id
Gambar 4.10. Laporan Rasio Keuangan Triwulan BNI Syariah
Periode Desember 2017-2018
Sumber : www.bnisyariah.co.id
Dari gambar-gambar yang tersaji di atas didapatkan informasi Nilai
ROA berturut-turut pada desember 2016, desember 2017 dan desember
2018 sebesar 1,44%; 1,31%; dan 1,42%. Sedangkan Nilai ROE berturut-
turut pada desember 2016, desember 2017 dan desember 2018 sebesar
11,94%; 11,42% dan 10,53%. Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa
47
nilai ROA mengalami penurunan dari tahun 2016 sampai Desember tahun
2017 dan kembali mengalami peningkatan pada desember tahun 2018.
Sedangkan nilai ROE mengalami penurunan dari tahun 2016 sampai tahun
2018.
5. BRI Syariah
a. Sejarah Singkat BRI Syariah
Pada 19 Desember 2008, Unit Usaha Syariah PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk melebur ke dalam PT Bank BRISyariah. Proses
spin off tersebut berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009 dengan
penandatanganan yang dilakukan oleh Sofyan Basir selaku Direktur Utama
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Ventje Rahardjo selaku
Direktur Utama PT Bank BRISyariah. Aktivitas
PT Bank BRISyariah semakin kokoh setelah pada 19 Desember 2008
ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk untuk melebur ke dalam PT Bank BRISyariah
(proses spin off) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009.
Penandatanganan dilakukan oleh Sofyan Basir selaku Direktur Utama PT
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Ventje Rahardjo selaku Direktur
Utama PT Bank BRISyariah.
Untuk semakin memperkuat citranya di mata seluruh pemangku
kepentingan, sejak tahun 2016 BRIsyariah kembali mencatatkan sejarah
penting dalam perjalanan bisnisnya. Proses rebranding logo dilakukan,
untuk menumbuhkan brand equity BRISyariah semakin kuat seiring
diraihnya predikat sebagai bank syariah keempat terbesar berdasarkan
jumlah aset. Pada tahun 2017, BRIsyariah menjadi bank syariah pertama
yang menyalurkan KUR syariah sebesar Rp58,1 milar dengan jumalah
nasabah sebanyak 2.578 nasabah. Bank juga ditunjuk oleh Kementerian
Keuangan RI sebagai bank penerima pajak Negara secara elektronik
melalui Modul Penerimaan Negara (MPN) Generasi kedua bagi nasabah
korporasi maupun perorangan. Pada tahun 2018, BRIsyariah mengambil
48
langkah lebih pasti lagi dengan melaksanakan Initial Public Offering pada
tanggal 9 Mei 2018 di Bursa Efek Indonesia.
b. Struktur Organisasi
Adapun Struktur Organisasi dapat dilihat dibawah ini :
Gambar 4.11. Struktur Organisasi BRI Syariah
Sumber : www.brisyariah.co.id
c. Produk dan Layanan
Adapun Tabel Produk Layanan di BRI Syariah:
Tabel 4.4. Produk Layanan di BRI Syariah
Produk Layanan
Pendanaan Pembiayaan
Konsumen Modal kerja
Tabungan Faedah
BRISyariah iB
KPR BRISyariah iB
(Kepemilikan Rumah)
Multifinance Employee benefit
Program (EmBP)
49
Tabungan Haji
BRISyariah iB
KPR Sejahtera
BRISyariah iB
Koperasi karyawan Kegiatan Valuta
Asing
Tabungan Impian
BRISyariah iB
KKB (Kepemilikan
Kendaraan Bermotor)
BMT (Baitul Mal
waTamwil)
Payment Point
PPOB BRISyariah
TabunganKu
BRISyariah iB
Gadai Mikro 25 iB Layanan Laku
Pandai
BRISSMART
Tabungan Mikro
BRISyariah iB
Pembiayaan Umroh
BRISyariah iB
Mikro 75 iB Debit BRIS
TabunganKu iB Pembiayaan
Kepemilikan Emas
(PKE) BRISyariah iB
Mikro 200 iB BRIS Cash
Management
System (CMS
BRIS)
Tabungan
Simpanan Pelajar
iB (SimPel)
KMF BRISyariah iB KUR Mobile Banking
BRIS
Giro Faedah
Wadiah BRISyariah
iB
KMF Pra Purna
BRISyariah iB
Pembiayaan Linkage
- Channeling BRIS
iB
Internet Banking
BRIS
Giro Faedah
Mudharabah
BRIsyariah iB
KMF Purna
BRISyariah iB
Pembiayaan SME
200-500 BRIS IB
Virtual Account
Online
Deposito
BRISyariah iB
IMBT Konsumer BRIS
iB
Pembiayaan SME >
500BRIS iB
Layanan
Pembayaran SPP
Simpanan Faedah
BRIsyariah iB
Pembiayaan Modal
Kerja Revolving
(PMKR) BRIS iB
Multi Billing
Payment
Bank Garansi
Agen Penjual
Sukuk Ritel dan
Sukuk Tabungan.
Sumber : (Sari, 2018)
d. Laporan Rasio Keuangan
Penelitian ini menggunakan data atau informasi yang tersaji di dalam
laporan keuangan triwulan periode 2016 sampai dengan laporan keuangan
triwulan periode 2018. Data yang dilampirkan adalah laporan rasio
keuangan dan laporan statistik tingkat suku bunga, karena data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah nilai ROA dan ROE yang terdapat
dalam laporan rasio keuangan dan tingkat suku bunga yang diterbitkan oleh
Bank Indonesia. Berikut adalah beberapa laporan rasio keuangan BRI
Syariah yang digunakan dalam penelitian ini:
50
Gambar 4.12. Laporan Rasio Keuangan Triwulan BRI Syariah
Periode Desember 2016-2017
Sumber : www.brisyariah.co.id
Gambar 4.13. Laporan Rasio Keuangan Triwulan BRI Syariah
Periode Desember 2017-2018
Sumber : www.brisyariah.co.id
Dari gambar-gambar yang tersaji di atas didapatkan informasi Nilai
ROA berturut-turut pada desember 2016, desember 2017 dan desember
2018 sebesar 0,95%; 0,51%; dan 0,43%. Sedangkan Nilai ROE berturut-
turut pada desember 2016, desember 2017 dan desember 2018 sebesar
51
7,40%; 4,10% dan 2,49%. Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa nilai
ROA mengalami penurunan dari tahun 2016 sampai desember tahun 2018.
Sebanding dengan nilai ROE yang juga mengalami penurunan dari tahun
2016 sampai desember tahun 2018.
6. Bank Syariah Bukopin
a. Sejarah Singkat Bank Syariah Bukopin
PT Bank Syariah Bukopin (selanjutnya disebut Perseroan) merupakan
bank umum yang beroperasi dengan prinsip syariah. Perseroan sebelumnya
bernama PT Bank Persyarikatan Indonesia yang menjalankan usaha
konvensional. Legalitas Perseroan didasarkan pada Surat Keputusan
Gubernur Bank Indonesia nomor 10/69/KEP.GBI/ DpG/2008 tanggal 27
Oktober 2008 tentang Pemberian Izin Perubahan Kegiatan Usaha Bank
Konvensional Menjadi Bank Syariah, dan Perubahan Nama PT Bank
Persyarikatan Indonesia Menjadi PT Bank Syariah Bukopin. SK Gubernur
BI tersebut diterbitkan setelah Perseroan diakusisi oleh PT Bank Bukopin
Tbk secara bertahap sejak 2005 hingga 2008. Perseroan secara resmi mulai
efektif beroperasi pada tanggal 9 Desember 2008.
Pada tahun 2009, penggabungan Unit Usaha Syariah PT Bank Bukopin
Tbk. ke dalam PT Bank Syariah Bukopin disetujui oleh Bank Indonesia
melalui surat No. 11/842/DPbS tanggal 30 Juni 2009. Pengalihan hak dan
kewajibannya dilaksanakan pada tanggal 10 Juli 2009 dan telah dituangkan
ke dalam akta pemisahan Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Bukopin
Tbk. sebagaimana akta nomor 18 tanggal 18 Juni 2009 oleh Notaris
Rakhmat Syamsul Rizal, SH. MH.
Sampai dengan akhir Desember 2018, Perseroan memiliki jaringan
kantor yaitu 1 Kantor Pusat dan Operasional, 11 Kantor Cabang, 6 Kantor
Cabang Pembantu, 4 Kantor Kas, 6 unit mobil kas keliling, dan 97 Kantor
Layanan Syariah, serta 33 mesin ATM BSB dengan jaringan Prima BCA
dan ATM Bersama.
52
b. Struktur Organisasi
Adapun Struktur Organisasi dapat dilihat dibawah ini :
Gambar 4.14. Struktur Organisasi Bank Syariah Bukopin
Sumber : www.syariahbukopin.co.id
c. Produk dan Layanan
Adapun Tabel Produk Layanan Bank Syariah Bukopin:
Tabel 4.5. Produk Layanan di Bank Syariah Bukopin
Pendanaan Pembiayaan Layanan
Tabungan iB
SiAga
Pembiayaan iB Jual-Beli (Murabahah) Safe Deposit Box iB (SDB iB)
Tabungan iB
Haji
Pembiayaan iB Bagi Hasil (Musyarakah) Transfer
Tabungan iB
Rencana
Pembiayaan iB Bagi Hasil
(Mudharabah)
Kliring
Tabungan iB
SiAga Bisnis
Mudharabah iB Investasi Terikat
(Mudharabah Muqayyadah)
Real Time Gross System
(RTGS)
TabunganKu iB Pembiayaan iB Pinjaman (Qardh) Kontra Bank Garansi
Tabungan
SimPel iB
Pembiayaan iB Istishna’ Kartu ATM Bank Syariah
Bukopin
Tabungan iB
SiAga Pensiun
Pembiayaan iB Istishna’ Pararel Hallo BSB 1500 666
Deposito iB Pembiayaan iB Kepemilikan Mobil (iB Cash Management
53
KPM)
Giro iB Pembiayaan iB Kepemilikan Rumah (iB
KPR)
Wakaf Uang
Giro iB Matic Pembiayaan iB Kepada Koperasi
Karyawan/Pegawai untuk Anggota (iB
K3A)
Short Message Services
Banking (SMS Banking)
Pembiayaan iB Jaminan Tunai BSB M-BSB
Pembiayaan iB Pola Channeling Bank Persepsi
Pembiayaan iB SiaGa Emas (Gadai) Transfer Valas
Pembiayaan iB Kepemilikan Emas
(Murabahah Emas)
Wstern Union
Pembiayaan iB SiAga Pendidikan fer Nusantara
Pembiayaan iB SiAga Pensiun Multibiller
Sumber : (Sari, 2018)
d. Laporan Rasio Keuangan
Penelitian ini menggunakan data atau informasi yang tersaji di dalam
laporan keuangan triwulan periode 2016 sampai dengan laporan keuangan
triwulan periode 2018. Data yang dilampirkan adalah laporan rasio
keuangan dan laporan statistik tingkat suku bunga, karena data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah nilai ROA dan ROE yang terdapat
dalam laporan rasio keuangan dan tingkat suku bunga yang diterbitkan oleh
Bank Indonesia. Berikut adalah beberapa laporan rasio keuangan Bank
Syariah Bukopin yang digunakan dalam penelitian ini:
Gambar 4.15. Laporan Rasio Keuangan Triwulan Bank Syariah Bukopin
Periode Desember 2016-2017
Sumber : www.brisyariah.co.id
54
Gambar 4.16. Laporan Rasio Keuangan Triwulan Bank Syariah Bukopin
Periode Desember 2017-2018
Sumber : www.brisyariah.co.id
Dari gambar-gambar yang tersaji di atas didapatkan informasi Nilai
ROA berturut-turut pada desember 2016, desember 2017 dan desember
2018 sebesar 0,76%; 0,02%; dan 0,02%. Sedangkan Nilai ROE berturut-
turut pada desember 2016, desember 2017 dan desember 2018 sebesar
5,15%; 0,20% dan 0,26%. Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa nilai
ROA mengalami penurunan dari tahun 2016 sampai desember tahun 2018.
Sebanding dengan nilai ROE yang juga mengalami penurunan dari tahun
2016 sampai desember tahun 2018.
7. BCA Syariah
a. Sejarah Singkat BCA Syariah
Berdasarkan akta akusisi No. 72 tanggal 12 Juni 2009 yang dibuat
dihadapan notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi, PT. Bank Central Asia,
Tbk (BCA) mengkuisisi PT Bank Utama Internasional Bank (Bank UIB)
yang nantinya menjadi PT. Bank BCA Syariah. Selanjutnya berdasarkan
Akta Pernyataan Keputusan di Luar Rapat Perseroan Terbatas PT. Bank
UIB No 49 yang dibuat dihadapan Notaris Pudji Rezeki Irawati, S.H .
Tanggal 16 Desember 2009, tentang perubahan kegiatan usaha dan
55
perubahan nama dari PT. Bank UIB menjadi PT. Bank BCA Syariah. Akta
perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik
Indonesia dalam Surat Keputusanya No. AHU-01929. AH 01.02 tanggal 14
januari 2010. Pada tanggal yang sama telah dilakukan penjualan 1 lembar
saham ke BCA Finance, sehingga kepemilikan saham sebesar 99,9997%
dimiliki oleh PT Bank Central Asia Tbk, dan 0,0003% dimiliki oleh PT
BCA Finance.
Perubahan kegiatan usaha Bank dari bank konvensional menjadi bank
umum syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui
Keputusan Gubernur BI No. 12/13/KEP.GBI/DpG/2010 tanggal 2 maret
2010. Dengan memperoleh izin tersebut, pada tanggal 5 april 2010, BCA
Syariah resmi beroperasi sebagai bank umum syariah.
b. Struktur Organisasi
Adapun Struktur Organisasi dapat dilihat dibawah ini :
Gambar 4.17. Struktur Organisasi BCA Syariah
Sumber : www.bcasyariah.co.id
56
c. Produk dan Layanan
Adapun Produk Layanan di BCA Syariah :
Gambar 4.18. Produk Layanan di BCA Syariah
Sumber : www.bcasyariah.co.id
d. Laporan Rasio Keuangan
Penelitian ini menggunakan data atau informasi yang tersaji di dalam
laporan keuangan triwulan periode 2016 sampai dengan laporan keuangan
triwulan periode 2018. Data yang dilampirkan adalah laporan rasio
keuangan dan laporan statistik tingkat suku bunga, karena data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah nilai ROA dan ROE yang terdapat
dalam laporan rasio keuangan dan tingkat suku bunga yang diterbitkan oleh
Bank Indonesia. Berikut adalah beberapa laporan rasio keuangan BCA
Syariah yang digunakan dalam penelitian ini:
57
Gambar 4.19. Laporan Rasio Keuangan Triwulan BCA Syariah
Periode Desember 2016-2017
Sumber : www.bcasyariah.co.id
Gambar 4.20. Laporan Rasio Keuangan Triwulan BCA Syariah
Periode Desember 2017-2018
Sumber : www.bcasyariah.co.id
58
Dari gambar-gambar yang tersaji di atas didapatkan informasi Nilai
ROA berturut-turut pada desember 2016, desember 2017 dan desember
2018 sebesar 0,76%; 0,02%; dan 0,02%. Sedangkan Nilai ROE berturut-
turut pada desember 2016, desember 2017 dan desember 2018 sebesar
5,15%; 0,20% dan 0,26%. Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa nilai
ROA mengalami penurunan dari tahun 2016 sampai desember tahun 2018.
Sebanding dengan nilai ROE yang juga mengalami penurunan dari tahun
2016 sampai desember tahun 2018.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan pemilihan variabel penelitian dalam penelitian ini, ditentukan
bahwa untuk variabel dependen pada penelitian ini berupa data Return On Asset
(ROA) dan data Return On Equity (ROE). Data ROA yang digunakan dalam
penelitian ini merupakan data yang telah disajikan di laporan keuangan triwulan
Bank Umum Syariah yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Sedangkan,
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini berupa data nilai tingkat
suku bunga (BI 7-Day (Reverse) Repo Rate) yang disajikan oleh Bank Indonesia.
Bank Umum Syariah yang menjadi sampel dalam penelitian ini berdasarkan
kriteria berupa Bank Umum Syariah yang secara rutin mempublikasikan laporan
keuangan triwulan I 2016 hingga triwulan IV 2018 serta memiliki kelengkapan
data ROA dan ROE.
Berdasarkan prosedur yang telah dilakukan, ditentukan Bank Muamalat
Indonesia, Bank Syariah Mandiri , BNI Syariah, BRISyariah, Bank Syariah
Bukopin dan BCA Syariah sebagai sampel penelitian ini (dapat dilihat pada
lampiran 1), dengan ROA dan ROE sebagai variabel dependen dan tingkat suku
bunga (BI 7-Day (Reverse) Repo Rate) sebagai variabel independen, sehingga
didapatkan data penelitian (lampiran 2).
1. Uji Asumsi Klasik
Pada model regresi sederhana yang bertujuan untuk menguji hipotesis
nilai parameter, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik
ini digunakan untuk mengetahui nilai-nilai koefisien agar tidak bias. Berikut
macam-macam uji asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini:
59
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Salah
satu cara untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat
grafik histogram dan normal probability plot yang membandingakan
distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi
kumulatif dari distribusi normal (Rahmawati, 2017). Berikut
merupakan hasil uji normalitas :
Tabel 4.6. Hasil Uji Normalitas
Unstandardized Residual
ROA
N 72
Kolmogorov-Smirnov Z 0,783
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,571
ROE
N 72
Kolmogorov-Smirnov Z 0,758
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,613
Sumber : data diolah
Berdasarkan hasil uji, dari tabel One-Kolmogorov-Smirnov Test
( Lampiran 3 ) , diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 0,783
untuk ROA dan 0,758 untuk ROE dengan signifikansi 0,571 dan
0,613 lebih besar dari α 0,05, menunjukkan bahwa data variabel
penelitian yang akan diuji berdistribusi normal. Jika dilihat dari
diagram scatter, data variabel ini juga berdistribusi normal yang dapat
dilihat dari penyebaran titik-titik data berada di sekitar garis lurus
diagonal mendekati 45°, seperti pada gambar berikut ini:
60
Gambar 4.21. Diagram Scatter untuk ROA ( kiri ) dan ROE ( kanan)
Sumber : data diolah menggunakan Aplikasi SPSS Statistics 21
b. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah suatu keadaan dimana terdapat faktor
yang memiliki varians variabel dalam model regresi tidak sama
(konstan) antara pengamatan satu dengan pengamatan yang lain
(Rahmawati, 2017). Berikut merupakan hasil uji Heteroskedastisitas :
Tabel 4.7. Hasil Uji Glejser
Model Sig
ROA Constant 0,158
Tingkat Suku Bunga 0,935
ROE Constant 0,337
Tingkat Suku Bunga 0,734 Sumber : data diolah
Berdasarkan hasil uji glejser (Lampiran 4) di atas
menunjukkan bahwa signifikansi terhadap variabel bernilai 0,935
untuk variabel ROA dan 0,734 untuk variabel ROE dimana nilai
tersebut lebih dari α 0,05, sehingga variabel independen penelitian
ini terbebas dari heterokedastisitas.
c. Uji Auto Korelasi
Uji Autokorelasi digunakan untuk melihat kebebasan data.
Kebebasan disini berarti data untuk suatu observasi tertentu tidak
dipengaruhi oleh data observasi sebelumnya. Salah satu metode untuk
menguji autokorelasi ini adalah metode durbin watson.
61
Pengambilan keputusan dalam uji Durbin-Watson adalah sebagai
berikut :
1) Tidak terjadi autokorelasi jika du < dw < 4-du;
2) Terjadi autokorelasi positif jika dw < dl, koefisien korelasinya
lebih besar dari nol;
3) Terjadi autokorelasi negatif jika dw > 4-dl, koefisien korelasinya
lebih kecil dari nol; dan
4) Jika dw terletak antara dl < dw < du atau 4-du dan 4-dl, hasilnya
tidak dapat disimpulkan.
Karena hasil uji tidak dapat memberikan kesimpulan yang
pasti, maka peneliti menggunakan Transformasi cochrane orcutt
untuk variabel-varibel yang digunakan dalam penelitian ini, dan
selanjutnya digunakan pengujian Durbin-Watson kembali.
Didapat hasil uji Auto korelasi sebagai berikut:
1) Uji Autokorelasi untuk tingkat suku bunga terhadap ROA
Tabel 4.8. Hasil Uji Durbin-Watson
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 ,075a ,006 -,009 ,21103 2,155
a. Predictors: (Constant), LAG_X b. Dependent Variable: LAG_Y
Sumber : data diolah menggunakan Aplikasi SPSS Statistics 21
Dari hasil uji diatas didapat nilai Durbin-Watson (d) sebesar
2,155 lebih besar dari batas atas (du) yakni 1,645 dan kurang dari (4-
du) 4 – 1,645 = 2,354. Maka sebagaimana dasar pengambilan
keputusan dalam uji Durbin-Watson diatas dapat disimpulkan bahwa
tidak terdapat masalah atau gejala auotokorelasi.
62
2) Uji Autokorelasi untuk tingkat suku bunga terhadap ROE
Tabel 4.9. Hasil Uji Durbin-Watson
Sumber : data diolah menggunakan Aplikasi SPSS Statistics 21
Dari hasil uji diatas didapat nilai Durbin-Watson (d) sebesar
2,154 lebih besar dari batas atas (du) yakni 1,645 dan kurang dari (4-
du) 4 – 1,645 = 2,354. Maka sebagaimana dasar pengambilan
keputusan dalam uji Durbin-Watson diatas dapat disimpulkan bahwa
tidak terdapat masalah atau gejala auotokorelasi.
2. Uji Hipotesis
a. Analisis Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi linear sederhana merupakan analisis statistik yang hanya
menggunakan variabel terikat (Y) dan satu variabel bebas (X). untuk itu
penulis akan sajikan hasil dari uji analisis regresi linear sederhana
berdasarkan tabel berikut:
Tabel 4.10. Hasil Uji Analisis Regresi Linear Sederhana
Model
Unstandardized
coefficients t Sig
B
ROA (Constant) 0,489 0,992 0,311
Tingkat Suku Bunga 0,057 0,507 0,55
ROE (Constant) 3,749 1,021 0,325
Tingkat Suku Bunga 0,382 0,601 0,614
Sumber : data diolah
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 ,055a ,003 -,011 1,55234 2,154
a. Predictors: (Constant), LAG_X b. Dependent Variable: LAG_Y
63
Pada output diatas dapat dilihat nilai koefisien dari regresi
dalam kasus ini adalah:
Y = a + β X
Dimana :
Y = Nilai Variabel Dipenden
X = Tingkat suku bunga
a = Konstanta Persamaan
β = Koefisien Variabel Independen
Dari output didapatkan model persaman regresi
Y = 0,489 + 0,057 X (untuk ROA)
Y = 3,749 + 0,382 X (untuk ROE)
Koefisien-koefisien persamaan regesi linear sederhana
(Lampiran 5) di atas dapat diartikan koefisien regresi untuk konstan
sebesar 0,489 untuk ROA dan 3,749 untuk ROE menunjukan bahwa
jika variabel tingkat suku bunga bernilai nol atau tetap, maka akan
meningkatkan nilai ROA sebesar 0,489 satuan dan akan
meningkatkan nila ROE sebesar 3,749.
Variabel Tingkat suku bunga 0,057 dan 0,382 menunjukan
bahwa jika variabel tingkat suku bunga meningkat 1 satuan maka
akan meningkatkan pengaruh terhadap nilai ROA sebesar 0,057
satuan dan meningkatkan pengaruh terhadap nilai ROE sebesar
0,382.
b. Pengujian Hipotesis (uji-t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh
satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen atau digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen
dapat mempengaruhi variabel dependen secara parsial atau tidak.
Berdasarkan tabel 4.10 (lampiran 5) dari hasil uji t yang dilakukan,
didapatkan hasil sebagai berikut:
64
1) Tingkat suku bunga memiliki nilai t-hitung sebesar 0,507 < t-tabel
sebesar 1,994 dan nilai signifikan sebesar 0,55 lebih besar dari α
0,05, sehingga menyatakan bahwa H1 diterima dan H2 ditolak yang
berarti Tingkat suku bunga tidak berpengaruh terhadap tingkat ROA
secara parsial selama periode 2016 – 2018.
2) Tingkat suku bunga memiliki nilai t-hitung sebesar 0,601 < t-tabel
sebesar 1,994 dan nilai signifikan sebesar 0,614 lebih besar dari α
0,05, sehingga menyatakan bahwa H3 diterima dan H4 ditolak yang
berarti Tingkat suku bunga tidak berpengaruh terhadap tingkat ROE
secara parsial selama periode 2016 – 2018.
3. Diskusi Hasil penelitian
Dari hasil penelitian mulai dengan uji asumsi klasik, dapat diketahui
bahwa semua data dalam penelitian ini telah lolos dari uji, sehingga dapat
dilanjutkan dengan melakukan uji analisis regresi linear sederhana. Dari hasil
Untuk hasil uji t didapatkan hasil bahwa untuk variabel tingkat suku bunga
tidak berpengaruh terhadap variabel ROA, sebanding dengan variabel tingkat
suku bunga juga tidak berpengaruh terhadap variabel ROE. Berikut adalah
uraiannya:
a. Pengaruh tingkat suku bunga terhadap ROA
Tingkat suku bunga tidak berpengaruh terhadap ROA secara parsial
selama periode 2016 – 2018. Hasil yang didapat sejalan dengan penelitian
(Wibowo, 2012). BI 7-Day (Reverse) Repo Rate adalah suku bunga yang
mencerminkan suatu sikap kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia dan diumumkan kepada publik. BI 7-Day (Reverse) Repo Rate
diumumkan oleh Dewan Gubernur Bank Indonesia setiap rapat dewan
gubernur bulanan dan diimplementasikan pada operasi moneter yang
dilakukan Bank Indonesia melalui pengelolaan likuiditas di pasar uang
untuk mencapai sasaran operasional kebijakan moneter (Alim, 2014).
Pada saat terjadinya krisis moneter, bank syariah tidak mengalami
pergerakan negatif seperti halnya bank konvensional. Hal ini dikarenakan
Bank syariah merupakan lembaga keuangan pencari laba, namun dilarang
65
berusaha dengan riba dan terlibat dengan perdagangan yang dilarang dan
tidak sesuai dengan prinsip syariah. Sehingga dalam setiap transaksi
keuangannya Bank Syariah tidak menggunakan suku bunga sebagai acuan,
dan menyebabkan kinerja keuangan Bank Syariah tidak terlalu terpengaruh
oleh kenaikan tingkat suku bunga. Hal ini disebabkan naiknya BI 7-Day
(Reverse) Repo Rate akan memengaruhi kegiatan operasional Bank
Syariah dalam hal pembiayaan dan penyaluran dana, Namun sebagai
lembaga keuangan, perubahan suku bunga akan berpengaruh pada resiko
operasional bank syariah walaupun tidak secara signifikan. (Alim, 2014).
Dari analisis yang telah dilakukan, perlunya Bank Indonesia
merumuskan suatu kebijakan yang bersifat ekspansif terhadap keberadaan
bank syariah di Indonesia agar dapat bersaing dengan lembaga keuangan
lain dalam sistem keuangan dan perbankan nasional.
b. Pengaruh tingkat suku bunga terhadap ROE
Tingkat suku bunga tidak berpengaruh terhadap ROE secara parsial
selama periode 2016 – 2018. Hasil yang didapat sejalan dengan penelitian
(Febrina & Prima, 2009). ROE yang merupakan rasio yang banyak diteliti
oleh para pemegang saham bank (baik pemegang saham pendiri maupun
pemegang saham baru) serta para investor di pasar modal yang ingin
membeli saham pada bank tersebut (jika bank tersebut telah (go public).
Dalam praktiknya, para investor di pasar modal mempunyai beberapa
motif atau tujuan dalam membeli saham bank yang telah melakukan emisi
sahamnya (Irfan, 2015).
Dengan demikian, rasio ROE yang merupakan indikator yang amat
penting bagi para pemegang saham dan calon investor untuk mengukur
kemampuan bank dalam memperoleh laba bersih yang dikaitkan dengan
pembayaran deviden. Kenaikan dalam rasio ini berarti terjadi kenaikan
laba bersih dari bank yang bersangkutan. Selanjutnya, kenaikan tersebut
akan menyebabkan kenaikan harga saham bank (Irfan, 2015).
Meningkatnya suku bunga BI akan diikuti peningkatan suku bunga
tabungan, sehingga akan mengakibatkan nasabah memindahkan dananya
66
ke bank konvensional, untuk memperoleh pengembalian yang lebih tinggi.
Naiknya suku bunga bank konvensional akan mempengaruhi kegiatan
operasional bank syariah yaitu dalam hal pembiayaan dan penyaluran
dana. Oleh sebab itu, naiknya BI 7-Day (Reverse) Repo Rate akan
memengaruhi kegiatan operasional Bank Syariah dalam hal pembiayaan
dan penyaluran dananya saja, Namun sebagai lembaga keuangan,
perubahan suku bunga akan berpengaruh pada resiko operasional bank
syariah walaupun tidak secara signifikan. (Alim, 2014).
Dari analisis yang telah dilakukan, bank syariah hendaknya
meningkatkan kinerja tiap tahunnya agar mampu bersaing dalam
memperoleh kepercayaan investor.
67
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisa data yang dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa tingkat suku bunga tidak berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas
Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE) pada Bank Umum
Syariah untuk periode 2016 – 2018. Nilai signifikan untuk tingkat suku
bunga terhadap ROA sebesar 0,55 Sehingga menyatakan bahwa H1
ditolak dan H2 diterima yang berarti Tingkat suku bunga tidak
berpengaruh terhadap tingkat ROA. Sedangkan, nilai signifikan untuk
tingkat suku bunga terhadap ROE sebesar 0,614 sehingga menyatakan
bahwa H3 ditolak dan H4 diterima yang berarti tingkat suku bunga juga
tidak berpengaruh terhadap tingkat ROE hal ini sejalan dengan penelitian
sebelumnya yang mengangkat variabel dependen dan independen yang
serupa.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian, maka saran-saran
yang dapat diberikan oleh penulis adalah sebagai berikut:
1. Untuk penelitian selanjutnya disarankan agar dapat memperbanyak
sampel penelitian serta mengikutsertakan Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah (BPRS) dan Unit Usaha Syariah (UUS). Selain itu,peneliti
selanjutnya dapat mengembangkan variabel-variabel lain yang relevan
seperti variabel BOPO.
2. Dalam menilai kondisi kinerja keuangan perbankan bagi investor atau
calon nasabah sebaiknya tidak hanya melihat dari sisi pengaruh suku
bunga saja, tapi juga memperhatikan faktor eksternal di luar pengaruh
suku bunga, seperti : unsur informasi, issuer, atau news, kondisi
persaingan, kebijakan pemerintah dalam jangka pendek dan jangka
68
panjang serta variabel lainnya yang juga dapat memberikan dasar
pertimbangan.
69
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, B. M., Hamim, D. I., & Machmud, R. (2015). Pengaruh Tingkat Suku Bunga
SBI Terhadap Profitabilitas Bank BUMN Periode 2007 - 2014. Gorontalo:
Artikel pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo.
Alim, S. (2014). Analisis Pengaruh Inflasi Dan BI Rate Terhadap Return On Assets
(ROA) Bank Syariah Di Indonesia. Modernisasi, Vol.10, No. 3, 201-220.
Amirullah. (2015). Populasi Dan Sampel (pemahaman, jenis dan teknik) Disarikan dari
buku; Metode Penelitian Manajemen (2015). Malang.
Ardiansyah, V. (2015). Resiko Perubahan Tingkat Suku Bunga pada Bank Syariah dan
Bank Konvensional dalam Kerangka Dual-Banking System: studi kasus Negara
Indonesia. Jurnal Aplikasi Manajemen (JAM). Vol. 13, No. 3 , 457-462.
Bank BCA Syariah. (2016 - 2018). Laporan Triwulan.
Bank BCA Syariah. (2018). Annual Report.
Bank BNI Syariah. (2016 - 2018). Laporan Triwulan.
Bank BNI Syariah. (2018). Annual Report.
Bank BRI Syariah. (2016 - 2018). Laporan Triwulan.
Bank BRI Syariah. (2018). Annual Report.
Bank Bukopin Syariah. (2016 - 2018). Laporan Triwulan.
Bank Bukopin Syariah. (2018). Annual Report.
Bank Indonesia. (2017). Retrieved 10 06, 2018, from www.bi.go.id
Bank Muamalat Indoensia. (2018). Annual Report.
Bank Muamalat Indonesia. (2016 - 2018). Laporan Triwulan.
Bank Syariah Mandiri. (2018). Annual Report.
Bank Syariah Mandiri. (2016 - 2018). Laporan Triwulan.
Budiman, A. (2014). Analisis Pengaruh BI Rate, Capital Adequacy Ratio (CAR), Dan
Beban Operasional/Pendapatan Operasional (BOPO) Terhadap Profitabilitas
(Return On Asset) Pada Pt. Bank Danamon Indonesia, Tbk. Periode 2009-2013.
Makassar: Skripsi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Hasanuddin Makassar .
Dewi, O. R. (2018). Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Infasi, BI Rate dan Kurs terhadap
Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2013-2017. Lampung:
Skripsi pada UIN Raden Intan Lampung.
70
Febrina, D., & Prima, N. (2009). Analisis Pengaruh Inflasi, BI Rate, dan Nilai Tukar
Mata Uang terhadap Profitabilitas Bank Periode 2003-2007. Karisma, Vol.3 No
2., 87-98.
Hijriani, A., Muludi, K., & Andini, E. A. (2016). Implementasi Metode Regresi Linier
Sederhana Pada Penyajian Hasil Prediksi Pemakaian Air Bersih Pdam Way Rilau
Kota Bandar Lampung Dengan Sistem Informasi Geofrafis. Jurnal Informatika
Mulawarman. Vol 11, No. 02, 38-42.
Irfan, A. A. (2015). Analisis Pengaruh Inflasi Dan Suku Bunga Bank Indonesia Terhadap
Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah Di Indonesia (Periode 2012-2014).
Salatiga: Skripsi Pada Program Studi S1 Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi
Dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
Jayanti, S. D., Anwar, D., & Fitri, A. (2016). Pengaruh Inflasi dan BI Rate Terhadap
Pembiayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Studi Kasus Pada Bank Umum
Syariah) . I-Economic Vol. 2. No.2 , 86-105.
Khairiah, A. I. (2013). Analisis Pengaruh Return On Asset, BOPO, Dan Suku Bunga
Terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah Pada Bank Umum Syariah .
Yogyakarta: Skripsi pada Universitas Pembangunan Nasioanl Veteran.
Lailiyah, N. H. (2017). Analisis Pengaruh Inflasi, Bi Rate Dan Nilai Tukar Mata Uang
Asing Terhadap Profitabilitas Pada Bank BRIsyariah Periode 2011-2015 .
Surakarta: Skripsi pada Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Islam Institut Agama Islam Negeri Surakarta .
Maisaroh, A. N. (2017). Analisis Pengaruh Inflasi Tingkat Bunga Nilai Tukar Dan
Tingkat Bagi Hasil Terhadap Jumlah Penghimpunan Deposito Pihak Ketiga
(Deposito Mudharabah 1 Bulan) (Studi Pada Bank Syariah Mandiri Periode
2011-2015) . Surakarta: Skripsi pada Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Munandar, A., Ilmiyah, M., & Maulana, M. L. (2014). Pengaruh Suku Bunga Dan Inflasi
Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah. Yogyakarta: Artikel pada UIN
Sunan Kalijaga.
Nasikin, M. K. (2018). Analisis Pengaruh Inflasi, Suku Bunga Dan Nilai Tukar Terhadap
Pembiayaan Dengan Dana Pihak Ketiga Sebagai Variabel Intervening
Perbankan Syariah Di IndonesiA 2013 - 2017. Salatiga: Skripsi pada IAI Negeri
Salatiga.
Nisa, F. L. (2018). Pengaruh BI Rate Dan Nisbah Bagi Hasil Terhadap Jumlah
Pembiayaan Mudharabah Pada Bni Syariah Tahun 2014-2017 . Surabaya:
Skripsi pada UIN Sunan Ampel Surabaya.
Nofian, W. P. (2016). Analisis Profitabilitas Perbankan Syariah Di Indonesia (Studi
Pada Bank Umum Syariah Periode 2010-2015) . Yogyakarta: Skripsi pada
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
71
Nopiyanti, N. (2014). Pengaruh Dana Pihak Ketiga Dan Suku Bunga Terhadap
Profitabilitas (ROA). Bandung: Artikel Pada Program Studi Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Komputer Indonesia .
Nurkholis, A. H. (2017). Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Bagi Hasil Terhadap
Deposito Perbankan Syariah Di Indonesia (Periode 2010-2015). Lampung:
Skripsi pada UIN Raden Intan Lampung.
Otoritas Jasa Keuangan. 2018. www.ojk.go.id
Puspa, N. D. (2014). Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah Dan
Unit Usaha Syariah Dengan Menggunakan Shari’ate Value Added Approach.
Surabaya: Artikel Ilmiah pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya.
Rahmawati, F. N. (2017). Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Tingkat Bagi Hasil,
Dan Financing To Deposit Ratio (FDR) Terhadap Pembiayaan Mudharabah
Studi Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Periode 2014-2016 . Surakarta:
Skripsi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAI Negeri Surakarta.
Ridhwan. (2016). Analisis Pengaruh Suku Bunga dan Inflasi terhadap Profitabilitas PT.
Bank Syariah Mandiri Indonesia. Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri
Humaniora. Vol, 18. No, 02, 01-11.
Rifa'i, M. (2013). Hadis-Hadis Tentang Sistem Perbankan Syariah (Suatu Tinjauan Kritik
Sanad Dan Matan). Makassar: Skripsi Pada Fakultas Ushuluddin, Filsafat Dan
Politik Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar .
Ruspandi, H., & Asma, R. (2014). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas
Perusahaan Pembiayaan Di Indonesia. Jurnal Wawasan Manajemen, Vol. 2, No.
1,, 97-118.
Samuel. (2016). Pengertian Korelasi dan Macam-Macam Korelasi. Surabaya: Artikel
pada Universitas Ciputra.
Sari, M. (2018). Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, Musyarakah dan
Istishna terhadap tingkat Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia.
Banjarmasin: Skripsi pada Politeknik Negeri Banjarmasin.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Syah, T. A. (2018). Pengaruh Inflasi, BI Rate, NPF, Dan BOPO Terhadapprofitabilitas
Bank Umum Syariah Di Indonesia. Jurnal Ekonomi Islam. Vol. 6 No. 1, 133-153.
Tandelilin, E. (2010). Portofolio dan Investasi. Yogyakarta: Kanisius Yogyakarta.
Wibowo, E. S. (2012). Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, CAR, BOPO, NPF
Terhadap Profitabilitas Bank Syariah (Studi Kasus pada Bank Mega Syariah,
Bank Muamalat dan Bank Syariah Mandiri Periode Tahun 2008-2011) .
Semarang: Skripsi pada Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas Diponegoro
Semarang .
Wibowo, E. S. (2012). Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, CAR, BOPO, NPF
Terhadap Profitabilitas Bank Syariah (Studi Kasus pada Bank Mega Syariah,
72
Bank Muamalat dan Bank Syariah Mandiri Periode Tahun 2008-2011) .
Semarang: Skripsi Pada Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas Diponegoro
Semarang .
Widiyanti, M. (2014). Analisis Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Aktifitas Dan
Rasio Profitabilitas Pada Pt. Holcim Indonesia, Tbk Dan Pt. Indocement Tunggal
Prakarsa, Tbk. Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis Dan Terapan Tahun XI No 1, 31-
44.
Wilardjo, S. B. (2005). Pengertian, Peranan Dan Perkembangan Bank Syari’ah Di
Indonesia . Value Added, Vol. 2, No. 1, 1-10.
Wirawan, A. (2016). Pengaruh ROA, ROE, Dan BOPO Terhadap Tingkat Bagi Hasil
Deposito Mudharabah Pada Bank Umum Syariah . Artikel Ilmiah, 1-18.
I
Lampiran 1: Lembar Bimbingan Skripsi
II
III
Lampiran 2: Lembar Saran Penguji
IV
V
Lampiran 3: Daftar Riwayat Hidup
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Rizky Amalia Rahmadani
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Tempat dan Tanggal Lahir Banjarmasin, 24 Januari 1997
4 Alamat Jl. KM 04 Tabing Rimbah RT 07 RW 02
No.23 Kec. Mandastana, Batola
5 NIM A04150022
6 Program Studi Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah
7 Alamat E-mail [email protected]
8 Nomor Telepon/HP 0877 7630 2072
9 Nama Ayah Nurhafizi
B. Riwayat Pendidikan
Nama Sekolah Kota Th. Lulus
SD SDN Tabing Rimbah 1 Marabahan 2009
SLTP SMP Negeri 1 Mandastana Marabahan 2012
SLTA SMA Negeri 1 Mandastana Marabahan 2015
C. Organisasi yang Pernah Diikuti
No. Nama Organisasi Jabatan Tahun
1 Kelompok Studi Ekonomi Islam Bendahara 2018
2 Al- Qur’an Studi Club (ASIC) Ketua 2018
3 Dewan Kerja Ranting (DKR)
Mandastana Wakil Ketua 2019
D. Kegiatan Kemahasiswaan yang Pernah Diikuti
No. Jenis Kegiatan Tempat dan Waktu Status dalam Kegiatan
1 Lomba Karya Tulis
Ilmiah (LKTI)
Mahasiswa
Poliban/2016 Peserta
2 Musabaqah Tilawatil
Qur’an (MTQ)
Mahasiswa
Poliban/2016 Peserta
3 Seminar Nasional Asbis
(Applied Science
Business and
Information System)
Poliban
Hotel Rattan
Inn/2017 Pemakalah
4 Seminar Nasional Asbis
(Applied Science
Business and
Information System)
Hotel Rattan
Inn/2018 Pemakalah
VI
Poliban
E. Prestasi/Penghargaan yang Pernah Diraih
No. Nama Prestasi/Penghargaan Pihak Penyelenggara Tahun
1 Juara 3 Lomba MTQ Karya Tulis Ilmiah
Al-Qur’an Poliban 2016
2 50 Besar Karya Tulis Ilmiah MTQMN
XV
Univ. Brawijaya &
Univ. Negeri Malang 2017
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.
Tertanda,
Rizky Amalia Rahmadani
VII
Lampiran 4: Sampel Penelitan
No Bank Umum Syariah Periode Triwulan
1 Bank Syariah Mandiri 2016 I, II, III, IV
2017 I, II, III, IV
2018 I, II, III, IV
2 Bank Muamalat Indonesia 2016 I, II, III, IV
2017 I, II, III, IV
2018 I, II, III, IV
3 Bank BRI Syariah 2016 I, II, III, IV
2017 I, II, III, IV
2018 I, II, III, IV
4 Bank Bukopin Syariah 2016 I, II, III, IV
2017 I, II, III, IV
2018 I, II, III, IV
VIII
Lampiran 5: Data Penelitian
Nama Bank Tahun Triwulan Tingkat Suku
Bunga
ROA ROE
BNI Syariah
2016 I 5,50 1,65 13,54
II 5,25 1,59 12,88
III 5,00 1,53 12,50
IV 4,75 1,44 11,94
2017 I 4,75 1,40 12,55
II 4,75 1,48 13,12
III 4,25 1,44 12,82
IV 4,25 1,31 11,42
2018 I 4,25 1,35 9,85
II 5,25 1,42 10,51
III 5,75 1,42 10,57
IV 6,00 1,42 10,53
BRI Syariah
2016 I 5,50 0,99 7,51
II 5,25 1,03 7,89
III 5,00 0,98 7,51
IV 4,75 0,95 7,40
2017 I 4,75 0,65 5,49
II 4,75 0,71 6,01
III 4,25 0,82 6,90
IV 4,25 0,51 4,10
2018 I 4,25 0,86 6,92
II 5,25 0,92 6,37
III 5,75 0,77 4,87
IV 6,00 0,43 2,49
BCA Syariah
2016 I 5,50 0,76 2,43
II 5,25 0,90 2,89
III 5,00 1,00 3,20
IV 4,75 1,13 3,45
2017 I 4,75 0,99 3,43
II 4,75 1,05 3,64
III 4,25 1,12 3,94
IV 4,25 1,17 4,28
2018 I 4,25 1,10 4,20
II 5,25 1,13 4,39
III 5,75 1,12 4,42
IX
IV 6,00 1,17 5,01
Bank Syariah
Mandiri
2016 I 5,50 0,56 5,61
II 5,25 0,62 6,14
III 5,00 0,60 5,98
IV 4,75 0,59 5,81
2017 I 4,75 0,60 5,83
II 4,75 0,59 5,80
III 4,25 0,56 5,53
IV 4,25 0,59 5,71
2018 I 4,25 0,79 6,85
II 5,25 0,89 7,31
III 5,75 0,95 7,89
IV 6,00 0,88 8,21
Bank Muamalat
2016 I 5,50 0,25 3,76
II 5,25 0,15 2,28
III 5,00 0,13 1,89
IV 4,75 0,22 3,00
2017 I 4,75 0,12 1,83
II 4,75 0,15 2,25
III 4,25 0,11 1,70
IV 4,25 0,11 0,87
2018 I 4,25 0,15 1,50
II 5,25 0,49 5,00
III 5,75 0,35 3,69
IV 6,00 0,08 1,16
Bank syariah
Bukopin
2016 I 5,50 1,13 9,37
II 5,25 1,00 8,34
III 5,00 0,99 8,31
IV 4,75 0,76 5,15
2017 I 4,75 0,53 3,01
II 4,75 0,39 1,90
III 4,25 0,27 1,16
IV 4,25 0,02 0,20
2018 I 4,25 0,09 0,50
II 5,25 0,18 1,00
III 5,75 0,21 1,19
IV 6,00 0,02 0,26
X
Lampiran 6: One-Kolmogorov-Smirnov Test
- Untuk ROA
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N 72
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std.
Deviation
,45370316
Most Extreme
Differences
Absolute ,092
Positive ,092
Negative -,065
Kolmogorov-Smirnov Z ,783
Asymp. Sig. (2-tailed) ,571
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
- Untuk ROE
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardi
zed Residual
N 72
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std.
Deviation
3,58019068
Most Extreme
Differences
Absolute ,089
Positive ,089
Negative -,065
Kolmogorov-Smirnov Z ,758
Asymp. Sig. (2-tailed) ,613
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
XI
Lampiran 7: Uji Glejser
- Untuk ROA
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) ,362 ,254 1,426 ,158
Tingkat Suku
Bunga
,004 ,051 ,010 ,082 ,935
a. Dependent Variable: ABS_Res
- Untuk ROE
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 2,135 2,208 ,967 ,337
Tingkat Suku
Bunga
,151 ,441 ,041 ,342 ,734
a. Dependent Variable: Abs_Res
XII
Lampiran 8: Hasil Uji Analisis Regresi Sederhana
- Untuk ROA
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) ,489 ,479 1,021 ,311
Tingkat Suku Bunga ,057 ,096 ,072 ,601 ,550
a. Dependent Variable: ROA
- Untuk ROE
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 3,749 3,780 ,992 ,325
Tingkat Suku Bunga ,382 ,754 ,060 ,507 ,614
a. Dependent Variable: ROE