67
1 PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH SIMPANAN MASYARAKAT TERHADAP JUMLAH KREDIT PADA BANK UMUM PEMERINTAH DI INDONESIA TAHUN 2012 – 2016 OLEH : DRS. I GEDE TRUNAJAYA NIP: 195212311981031032 JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

1

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH SIMPANAN MASYARAKAT TERHADAP JUMLAH KREDIT

PADA BANK UMUM PEMERINTAH DI INDONESIA TAHUN 2012 – 2016

OLEH : DRS. I GEDE TRUNAJAYA

NIP: 195212311981031032

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017

Page 2: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

Judul Penelitian

Ketua Peneliti

a. ama. Lengkap

b. Jenis Klamin

c. NIP/NIDN

d. Jabatan S1ruk1ural

e. Jaba1an fungsional

f. Fal-.ultas Jurusan

g. Pusa1 Penelitian

h. Ala111a1

i. Telpon/Faks

) . E-mail

IIALA�IAN PENCESAIIAN

: Pengaruh Tingl-.at uku Bunga Kredit dan Jurnlah Simpanan Mas) arakat terhadap Jumlah Kredit pada Bani-. Umum Pemerintah di Indonesia Tahun 2012 -2016.

: Drs. I Gede Trunaja) a

: Laki - Lal-.i

: 195212311981031032/0031125218

: Pembina/ Va

: Lektor Kepala

:EkonomidanBisnis Ekonorni Pernbangunan

: Universitas Uda) ana Bali

: JI. PB. udirman Denpasar

:08174766141

: [email protected]

Men) etuj ui.

Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan

Universitas Udayana

Denpasar. 5 Juni 2017

Ketua Peneliti

rJb. ;:>

( Dr. Ida A) u )Oman askara. E.M. i.)

NIP: 19580219 1986012001

( Drs. I Gede Truna.1a) a )

NIP: 19521231 198103 I 032

Dr. r N)onrnn Mahaendra Vasa. -.M. 1.

IP : 19610620 198603 I 00 I

2

Page 3: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

3

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN ............................................................. ii DAFTAR ISI..................................................................................... iii ABSTRAK ........................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 1 1.1 .. LatarBelakangMasalah............................................................................ 1 1.2 PokokMasalah ......................................................................................... 5 1.3 TujuanPenelitian ..................................................................................... 5 1.4 ManfaatPenelitian ................................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................. 6 2.1 LembagaKeuangan .................................................................... 6 2.2 SimpananMasyarakat ................................................................. 11 2.3 Kredit ....................................................................................... 15 2.4 PengertianSukuBungaKredit ...................................................... 21 2.5 KerangkaPemikiran ................................................................... 26 2.6 Hipotesis ................................................................................... 28

BAB III METODE PENELITIAN ...................................................... 29 3.1 LokasiPenelitian ........................................................................ 29 3.2 ObyekPenelitian ........................................................................ 29 3.3 IdentifikasiVariabel ................................................................... 29 3.4 DefinisiOperasionalVariabel...................................................... 29 3.5 JenisdanSumber Data ................................................................ 30 3.6 MetodePengumpulan Data ......................................................... 31 3.7 TeknikAnalisis Data .................................................................. 31 3.8 AnalisisRegresi Linier Berganda ............................................... 33

BAB IV PEMBAHASAN .................................................................. 39 4.1 Sejarah Bank Umum di Indonesia .............................................. 39 4.2 Bidang Usaha Bank UmumPemerintah ....................................... 41 4.3 PembahasanHasilPenelitian ....................................................... 43

BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................... 54 5.1 Simpulan ................................................................................... 54 5.2 Saran ........................................................................................ 54

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 55 LAMPIRAN ...................................................................................... 56

Page 4: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

4

ABSTRAK

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

Berdasarkan kesepakatan pinjam meminjam antara pihak bank dengan pihak

lainnya yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah

jangka waktu tertentu dengan memberikan bunga. Sebagaimana umumnya

Negara berkembang sumber pembiayaan dunia usaha di Indonesia masih

didominasi oleh penyaluran kredit perbankkan yang diharapkan dapat

mendorong pertumbuhan ekonomi. Suku bunga merupakan factor yang penting

dalam memberikan profitabilitas bagi perbankkan dalam perekonomian suatu

Negara. Fluktuasi suku bunga kredit juga akan mempengaruhi permintaan akan

kredit tersebut.

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pengaruh secara parsial

tingkat suku bunga kredit dan simpanan masyarakat terhadap jumlah kredit pada

Bank Umum Pemerintah di Indonesia periode tahun 2012- 2016. (2) mengetahui

pengaruh secara serempak tingkat suku bunga kredit dan jumlah simpanan

masyarakat terhadap jumlah kredit pada Bank Umum Pemerintah di Indonesia

periode 2012- 2016. Dalam penelitian ini digunakan teknik analisis regresi

linear berganda,uji asumsi klasik , uji t dan uji F.

Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa tingkat suku bunga kredit

secara parsial berpenaruh negative dan signifikan terhadap jumlah kredit pada

Bank Umum Pemerintah di Indonesia periode tahun 2012-2016. Sedangkan

jumlah simpanan masyarakat berpenguh positif dan signifikan terhadap jumlah

kredit Bank Umum Pemerintah di Indonesia periode tahun 2012-2016. Secara

serempak tingkat suku bunga kredit dan jumlah simpanan masyarakat

berpengaruh signifikan terhadap jumlah kredit pada Bank Umum Pemerintah di

Indonesia Pada periode tahun 2012-2016. Besarnya nilai koefisien determinasi (

R2) adalah sebesar 83,90 % yang menunjukkan bahwa variasi naik turunnya

jumlah kredit sebesar 83,90 persen dipengruhi oleh tingkat suku bunga kredit

dan jumlah simpanan masyarakat, sedangkan sisanya sebesar 16,10 persen

dipengaruhi oleh variable lain yang tidak dimasukkan kedalam model penelitian.

Page 5: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Dewasa ini pembangunan ekonomi diarahkan pada terwujudnya

perekonomian nasional yang mandiri dan handal berdasarkan

demokrasi ekonomi untuk meningkatkan kemakmuran seluruh rakyat

secara adil dan merata.Dengan demikian pertumbuhan ekonomi harus

diarahkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat serta mengatasi

ketimpangan ekonomi dan ketimpangan sosial.

Pembangunan ekonomi yang dilaksanakan oleh pemerintah

Indonesia memiliki sasaran yaitu untuk mewujudkan masyarakat adil

dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dalam mencapai

sasaran tersebut, maka strategi pembangunan ditujukan pada

terealisasinya trilogi pembangunan yang terdiri dari : Pemerataan

pembangunan, Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, dan stabilitas

nasional yang sehat dan dinamis.

Pembangunan hakekatnya adalah proses perubahan terus

menerus yang merupakan kemajuan dan perbaikan menuju arah tujuan

yang ingin dicapai. Sasaran utama pembangunan jangka panjang adalah

terciptanya landasan yang kuat bagi bangsa Indonesia yang tumbuh dan

berkembang atas kekuatanya sendiri menuju masyarakat adil dan

makmur.Pembangunan harus benar-benar dirasakan oleh seluruh rakyat

sebagai usaha perbaikan tingkat hidup yang berkeadilan sosial yang

menjadi tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia.

Agar tercapai tujuan tersebut maka peranan uang sangatlah

menentukan, uang memainkan peranan sangat penting bagi kegiatan

masyarakat karena uang merupakan suatu kebutuhan, bahkan sudah

menjadi salah satu penentu stabilitas dan kemajuan perekonimian suatu

negara.

Page 6: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

6

Bank sebagai salah satu lembaga keuangan berperan sangat

penting dalam membantu pemulihan keadaan perekonomian Indonesia,

selama ini Bank Indonesia telah melakukan berbagai upaya

penyelamatan, namun hasilnya tidak menunjukan pekembangan bagi

Bank yang bersangkutan dan tidak sesuai yang diharapkan (H.Melayu

S.P,Hasibuan, 2005:36).

Bank merupakan perusahaan yang bergerak di bidang keuangan,

artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan bidang keuangan. seperti

telah ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 perubahan dari

Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang pebankan, yang menyatakan

bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam

bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf

hidup orang banyak (Loen dan Ericson, 2007:1).

Dana yang telah berhasil dihimpun oleh bank dialokasikan berbagai

bentuk pengalokasian dana, salah satunya adalah pemberian kredit. Menurut

Undang-Undang No.10 Tahun 1998 tentang perbankan, yang dimaksud

dengan kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan

dengan itu, berdasarkan kesepakatan pinjam-meminjam antara pihak bank

dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi

hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga (Loen dan

Ericson, 2007:84).

Menurut Siamat (2005:349) salah satu alasan terkonsentrasinya usaha

bank dalam penyaluran kredit adalah sifat usaha bank sebagai lembaga

intermediasi antara unit surplus dengan unit defisit, dan sumber dana bank

berasal dari masyarakat sehingga secara moral mereka harus menyalurkan

kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Sebagaimana umumnya

negara berkembang, sumber pembiayaan dunia usaha di Indonesia masih

didominasi oleh penyaluran kredit perbankan yang diharapkan dapat

mendorong pertumbuhan ekonomi.

Page 7: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

7

Pemberian kredit merupakan aktivitas bank yang paling utama dalam

menghasilkan keuntungan, tetapi risiko yangterbesar dalam bank juga

bersumber dari pemberian kredit. Oleh karena itu pemberian kredit harus

diawasi dengan manajemen risiko yang ketat (Hitapupondang, 2009:125)

Dari segi makroekonomi, perubahan suku bunga akan berpengaruh

terhadap perubahan harga barang yang dikonsumsi masyarakat. Suku bunga

merupakan faktor yang penting dalam memberikan profitabilitas bagi

perbankan dan perekonomian suatu negara. Fluktuasi suku bunga kredit juga

akan mempengaruhi permintaan akan kredit tersebut. Misalkan dengan

tingginya tingkat suku bunga kredit, hal ini akan sangat meresahkan para

pengusaha, yang dengan demikian akan dapat mengurangi permintaan kredit

para pengusaha kepada pihak perbankan karena dana yang ditawarkan sangat

mahal. Dalam situasi seperti ini, pemerintah menghimbau kepada pihak

perbankan untuk menurunkan tingkat suku bunga depositonya agar tingkat

suku bunga kredit tidak terlalu besar.

Kegiatan usaha perbankan Indonesia didasarkan pada asas

demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati -hatian dan

melaksanakan fungsi sebagai penghimpun dan penyalur dana

masyarakat serta bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan

nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan dan

stabilitas nasional sehingga dapat terwujudnya kesejahteraan rakyat banyak.

Keuntungan utama dari bisnis perbankan yang berdasarkan

prinsip konvensional diperoleh dari selisih bunga simpanan yang

diberikan kepada penyimpan dengan bunga pinjaman atau kredit yang

disalurkan. Keuntungan dari selisih bunga ini di Bank dikenal dengan

istilah spread based. Apabila suatu bank mengalami suatu kerugian

dari selisih bunga, dimana suku bunga simpanan lebih besar dari suku

bunga kredit, maka istilah ini dikenal dengan nama negative spread.

Page 8: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

8

Berdasarkan data yang diperoleh, di bawah ini dapat dilihat

,perkembangan Tingkat suku bunga kredit , Jumlah Simpanan

Masyarakat dan jumlah kredit pada Bank umum Pemerintah di

Indonesia periode 2012-2016 pada tabel 1.1.

Tabel 1.1 Tingkat Suku Bunga Kredit, jumlah simpanan masyarakat

dan Jumlah Kredit pada Bank Umum Di Indonesia

Periode 2012-2016

Tahun

Periode

Suku Bunga Kredit (%)

Simpanan Masyarakat

( Milyar Rp )

Jumlah Kredit (Milyar Rp)

2012

I II III IV

12,31 13,75 13,42 13,21

2.000,609 2.113,484 2.170,410 2.370,983

20,O30 21,387 22,574 24,401

2013

I II III IV

12,32 12,24 12,50 12,31

2.381,978 2.467,294 2.586,980 2.830,323

25,354 27,140 28,733 30,576

2014

I II III IV

12,01 11,79 11,70 11,49

2.879,534 3.010,181 3.104,251 3.277,154

31,855 34,337 36,684 39,662

2015

I II III IV

11,44 11,41 11,80 12,12

3.307,495 3.434,159 3.599,133 3.706,609

41,421 44,770 48,889 50,624

2016

I II III IV

12,37 12,63 12,78 12,79

3.671,553 3.893,057 4.066,486 4.087,348

33,340 34,949 35,920 37,065

Sumber : Bank Indonesia tahun 2012-2016

Berdasarkan tabel 1.1 diatas dapat dijelaskan bahwa Bank Indonesia

mengeluarkan Tingkat suku bunga kredit modal kerja untuk tahun 2012-2016

mengalami posisi kenaikan dan penurunan atau berfulktuasi .tetapi berbeda

dengan jumlah simpanan pada masyarakat mengalami kenaikan pada Bank

umum Pemerintah di Indonesia yang setiap tahunnya dari 2012-2016. Dan

Page 9: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

9

jumlah kredit yang di salurkan dari Bank umum kepada masyarakat

mengalami posisi kenaikan pada tahun 2012-2015 dan pada tahun

2016mengalami penurunan. Oleh karena itu perlu di lakukan penelitian

mengenai Pengaruh Tingkat Suku Bunga Kredit dan Jumlah Simpanan

Masyarakat terhadap Jumlah kredit pada Bank Umum Pemerintah di

Indonesia.

1.2 Pokok Masalah.

Berdasarkan latar belakang penelitian sebagaimana telah dikemukakan

sebelumnya dapat dikemukakan pokok masalah penelitian sebagai berikut.

1. Bagaimana pengaruh secara simultan tingkat suku bunga kredit dan

jumlah simpanan masyarakat terhadap jumlah kredit pada Bank Umum

Pemerintah di Indonesia periode 2012 - 2016

2. Bagaimana pengaruh secara parsial tingkat suku bunga kredit dan jumlah

simpanan masyarakat terhadap jumlah kredit pada Bank Umum

Pemerintah di Indonesia periode 2012 - 2016

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan Tingkat Suku Bunga Kredit , dan

Jumlah Simpanan Masyarakat terhadap Jumlah Kredit pada Bank Umum

Pemerintah di Indonesia periode 2012-2016

2. Untuk mengetahui pengaruh parsial Tingkat Suku Bunga Kredit , dan Jumlah

Simpanan Masyarakat terhadap Jumlah Kredit pada Bank Umum Pemerintah di

Indonesia periode 2012-2016

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar

pengambilan kebijakan oleh perbankkan di Indonesia.

Page 10: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

10

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Lembaga keuangan

2.1.1 Pengertian Bank

Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal

10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan Bank

adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam

bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainya dalam rangka

meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”.

Berbagai definisi lain dari perbankan antara lain (Melayu SP,

2005 : 9-11)

1) Menurut G.M Verryn

Bank adalah suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan

kebutuhan kredit, baik dengan alat-alat pembayaran sendiri atau

dengan uang yang diperolehnya dari orang lain, maupun dengan

jalan memperedarkan alat-alat penukar uang baru dengan uang

giral.

2) Menurut Abdurachman

Bank adalah suatu jenis lembaga keuangan yang melaksanakan

berbagai macam jasa, seperti mamberikan pinjaman,

mengedarkanmata uang, bertindak sebagai tempat penyimpanan

benda-benda berharga, mempunyai usaha perusahaan-

perusahaan dan lain-lain.

3) Menurut Sumary

Bank adalah badan yang aktif memberikan kredit kepada

nasabah, baik dalam kredit berjangka pendek, berjangka

menengah, atau berjangka panjang,

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa usaha

pokok bank adalah sebagai berikut :

Page 11: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

11

a. Menghimpun dana dari pihak ketiga (Masyarakat) dalam bentuk

simpanan.

b. Menjadi perantara untuk menyalurkan penawaran dan

permintaan kredit.

c. Memberi jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.

Modal pada awalnya diperoleh dari para pemegang saham

(pendiri bank) yang terdiri dari modal disetor, yang biasa juga

disebut modal tetap karena tidak setiap saat bisa diambil, modal

bank selanjutnya merupakan pengumpulan dana dari

(Kasmir,2007:62-65 ):

1. Masyarakat dalam bentuk simpanan giro,simpanan deposito,dan tabungan

2. Obligasi

3. Sertifikat bank

4. Saham baru

5. Pinjaman antar bank

6. Surat berharga pasar uang

2.1.2 Jenis-jenis Bank

Adapun jenis perbankan ini dapat ditinjau dari berbagai segi

(Kasmir,2001:32-39) yakni:

1) Dilihat dari segi fungsinya

Menurut Undang-Undang pokok Perbankan nomor 14 Tahun

1967jenis Perbankan menurut fungsinya terdiri dari 8 jenis.

a) Bank Umum

b) Bank Pembangunan

c) BankTabungan

d) Bank Pasar

e) Bank Desa

f) Lumbung Desa

g) Bank Pegawai

Page 12: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

12

h) Dan Bank lainnya

Namun setelah keluar UU pokok Perbankan nomor 7

Tahun 1992 dan ditegaskan lagi dengan keluarnya Undang -

Undang RI nomor 10 tahun 1998, maka jenis Perbankan terdiri

dari 2 jenis yaitu: (1) Bank Umum

(2) Bank Perkreditan Rakyat

Adapun pengertian Bank Umum dan Bank Perkreditan

Rakyat sesuai dengan Undang- Undang nomor 10 tahun 1998

adalah sebagai berikut:

(a) Bank Umum

Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha

secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah

yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalulintas

pembayaran.

(b) Bank Perkreditan Rakyat

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang

melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau

berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak

memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

a. Dilihat dari Segi Kepemilikannya

1) Bank Milik Pemerintah

Contoh bank pemerintah antara lain sebagai berikut:

a) Bank Negara Indonesia 46 (BNI)

b) Bank Rakyat Indonesia (BRI)

c) Bank Tabungan Negara (BTN)

Sedangkan bank milik pemerintah daerah (pemda) terdapat

di daerah tingkat I dan tingkat II masing-masing

propinsi,sebagai contoh :

(a) Bank DKI Jakarta

Page 13: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

13

(b) BPDJawaBarat

(c) BPDJawaTimur

(d) BPD Jawa Tengah

(e) BPD Sumatera Utara

(f) BPD Srimatera Selatan

(g) BPD Sulawesi Selatan

(h) Dan BPD lainnya

(1) Bank Milik Swasta Nasional

(2) Bank Milik Koperasi

(3) Bank Milik Asing

(4) Bank Milik Campuran

b. Dilihat dari Segi Status

1) Bank Devisa 2) Bank non Devisa

c. Dilihat dari Segi Cara Menentukan Harga

1) Bank yang berdasarkan prinsip konvensional.

2) Bank yang berdasarkan prinsip syariah.

Adapun sumber-sumber dana bank adalah:

a) Dana yang bersumber dari bank itu sendiri.

Sumber dana ini merupakan sumber dana dari modal sendiri

yaitu modal setoran dari para pemegang sahamnya. Secara

garis besar dapat disimpulkan pencarian dana sendiri terdiri

dari :

(1) Setoran modal dari pemegang saharh

(2) Cadangan-cadangan bank, maksudnya adalah cadangan-

cadangan laba pada tahun lalu yang tidak dibagi kepada

para pemegang sahamnya. Cadangan ini sengaja disediakan

untuk mengantisipasi laba tahun yang akan datang.

(3) Laba bank yang belum dibagi, merupakan laba yang

memang belum dibagikan pada tahun yang bersangkutan

Page 14: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

14

sehingga dapat dimanfaatkan sebagai modal untuk

sementara waktu.

d. Dana yang berasal dari masyarakat luas

Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting bagi

kegiatan operasi bank dan merupakan ukuran keberhasilan

bank jika mampu membiayaioperasinya dari sumber dana ini.

Adapun sumber dana dari masyarakat luas dapat dilakukan

dalam bentuk :

1) Simpanan giro 2) Simpanan tabungan 3) Simpanan deposito 4) Dana yang bersumber dari lembaga lainnya

Pencarian dari sumber dana ini relatif lebih mahal dan

sifatnya hanya sementara waktu saja, kemudian dana yang

diperoleh dari sumber ini digunakan untuk membiayai atau

membayar transaksi-transaksi tertentu. Perolehan dana dari

sumber ini antara lain dapat diperoleh dari :

a) Kredit likuiditas Bank Indonesia, merupakan kredit

yang diberikan Bank Indonesia kepada bank-bank yang

mengalami kesulitan likuiditasnya. Kredit likuiditas ini

juga diberikan kepada pembiayaan sektor-sektor tertentu.

b) Pinjaman antar bank (call money), biasanya pinjaman

ini diberikan kepada bank-bank yang mengalami kalah

kliring didalam lembaga kliring. Pinjaman ini bersifat

jangka pendek dengan bunga yang relatif tinggi.

c) Pinjaman dari bank-bank luar negeri, merupakan

pinjaman yang diperoleh oleh perbankan dari pihak luar

negeri.

d) Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), dalam hal ini pihak bank

menerbitkan SBPU kemudian diperjualbelikan kepada pihak

Page 15: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

15

yang berminat baik persahaan keuangan maupun non

keuangan.

2.1.3 Bank Indonesia

Bank Indonesia adalah bank sentral Republik Indonesia , sebagai

bank sentral Bank Indonesia (BI) mempunyai satu tujuan tunggal,

yaitu mencapai dan melihara kestabilan nilai Rupiah . Kestabilan nilai

rupiah ini mengandung dua aspek , yaitu kestabilan nilai mata uang

terhadap barang dan jasa ,serta kestabilan terhadap mata uang lain,

Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Indonesia (BI) Didukung

oleh tiga pilar yang merupakan tiga bidang tugasnya . Ketiga bidang

tugas ini adlah menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter ,

mengatur dan menjaga kelancaran dan system pembayaran serta

mengatur dan mengawasi perbankan di Indonesia.

Diintegrasi agar tujuan mencapai dan memelihara kestabilan nilai

rupiah dapat di capai secara efektif dan efisien. Setelah tugas mengatur

dan mengwasi perbankana dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan

,tugas Bank Indonesia (BI) dalam mengatur dan mengawasi perbankan

tetap berlaku , namun di fokuskan pada aspek maroprudensial ( system

perbankan secara makro )

Bank Indonesia (BI) juga menjadi satu-satunya lembaga yang

memiliki hak dan wewenanang Bank Indonesia (BI) Dipimpin oleh

Dewan Gubernur.

2.2 Simpanan Masyarakat

1) Giro (Demand Deposit)

Menurut Undang-Undang Perbankan nomor 10 Tahun

1998 tanggal 10 november 1998 menjelaskan bahwa yang

dimaksud dengan Giro adalah simpanan yang penarikannya

dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bi lyet

Page 16: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

16

giro, sarana perintah pembayaran lainnya atatu dengan cara

pemindahbukuan.

Sedangkan pengertian simpanan adalah dana yang

dipercayakan oleh masyarakat kepada bank dalam bentuk giro,

deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan atau yang

dapat dipersamakan dengan itu.

Pengertian dapat ditarik setiap saat, maksudnya bahwa

uang yang sudah disimpan di rekening giro tersebut dapat

ditarik berkali-kali dalam sehari, dengan catatan dana yang

tersedia masih mencukupi. Kemudian juga harus memenuhi

persyaratan lain yang ditetapkan oleh bank yang bersangkutan.

Sedangkan pengertian penarikan adalah diambilnya uang

tersebut dari rekening giro sehingga menyebabkan giro tersebut

berkurang, yang ditarik secara tunai maupun ditarik secara non

tunai (pemindahbukuan). Penarikansecara tunai adalah dengan

menggunakan cek dan penarikan non tunai adalah dengan

menggunakan bilyet giro (BG).(Kasmir,2001:65)

Jenis-jenis sarana penarikan untuk menarik dana yang

tertanam direkening giro adalah sebagai berikut (Kasmir, 2008 :

70-78)

a) Cek (Cheque)

Adapun jenis -jenis cek yaitu sebagai berikut:

(1) Cek atas nama

(2) Cek atas unjuk

(3) Cek silang

(4) Cek mundur

(5) Cekkosong

b) Bilyet Giro (BG)

Bilyet giro merupakan surat perintah dari nasabah kepada

bank yang memelihara rekening giro nasabah tersebut untuk

memindahbukuan sejumlah uang dari rekening yang

Page 17: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

17

bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan

namanya pada bank yang sama atau bank lainnya.

Pemindah bukuan dalam rekening bank yang

bersangkutan artinya dipindahkan dari rekening nasabah si

pemberi bilyet giro kepada nasabah penerima bilyet giro.

Sebaliknya jika dipindahbukuan ke rekening di bank lain,

maka harus melalui proses Wiring ke bank lain.

Syarat-syarat yang berlaku untuk bilyet giro agar

pemindah bukuan dapat dilakukan antara lain sebagai

berikut:

(1) Ada nama bilyet giro dan nomor serinya.

(2) Perintah tanpa syarat untuk memindah bukukan sejumlah

uang atas beban rekening yang bersangkutan.

(3) Nama dan tempat bank yang tertarik.

(4) Jumlah dana yang dipindahkan dalam angka dan huruf.

(5) Nama pihak penerima.

(6) Tanda tangan penarik atau stempel penarikmerupakan

perusahaan.

(7) Tanggal dan tempat penarikan.

(8) Nama bank yang menerima pemindah bukuan tersebut.

Masa berlaku dan tanggal berlakunya bilyet giro juga

diatur sesuai persyaratan yang telah ditentukan seperti

berikut:

(a) Masa berlakunya adalah 70 hari terhitung mulai tanggal penarikannya.

(b) Bila tanggal efektif tidak dicantumkan maka

tanggal penarikannya berlaku pula sebagai tanggal efektif.

(c) Bila tanggal penarikan tidak dicantumkan, maka tanggal

efektif dianggap sebagai tanggal penarikan.

(d) Dan persyaratan lainnya.

c) Alat Pembayaran Lainnya

Page 18: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

18

Adalah surat perintah kepada bank yang dibuat secara

tertulis pada kertas yang ditandatangani oleh pemegang

rekening atau kuasanya untuk membayar sejumlah uang

tertentu kepada pihak lain pada bank yang sama atau bank

lain.

2) Tabungan (Saving)

Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun

1998 Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat

dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi

tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan atau alat lainnya

yang dipersamakan dengan itu.

Ada beberapa alat penarikan tabungan, hal ini tergantung

bank masing-masing,mau menggunakan sarana yang mereka

inginkan.Alat ini dapat digunakan sendiri-sendiri atau secara

bersamaan. Alat-alat yang dimakssud adalah sebagai berikut:

a) Buku Tabungan

Buku Tabungan di pegang oleh Nasabah ,dimana berisi

catatan saldo tabungan , penarikan , penyetoran dan

pembebanan-pembebanan yang mungkin terjadi . Buku ini

di gunakan pada saat penaraikan , sehingga langsung dapat

mengurangi saldo yang ada di buku tabungan tersebut

b) Slip Penarikan

Merupakan formulir penarikan dimana nasabah cukup

menulis nama, nomor , jumlah uang. Slip penariakan ini

biasanya di gunakan bersamaan dengan buku tabungan

c) Kwitansi

Merupakan formulir penarikan yang dikeluarkan oleh bank

yang fungsinya sama dengan slip penarikan ,dimana tertulis

Page 19: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

19

nama penarik .Alat ini juga dapat digunakan secara

bersamaan dengan buku tabuang

3) Deposito

Menurut Undang-Undang No 10 Tahun 1998 yang dimaksud

dengan Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya

dapat dilakukan pada waktu tertentu bardasarkan perjanjian

nasabah penyimpan dengan bank.

Artinya jika nasabah deposan menyimpan uangnya

untuk jangka waktu 3 bulan, maka uang tersebut baru dapat

dicairkan setelah jangka waktu tersebut berakhir dan sering

disebut dengan tanggal jatuh tempo.

Sarana atau alat untuk menarik uang yang disimpan di

deposito sangat tergantumg dari jenis depositonya, artinya

setiap jenis deposito mengandung beberapa perbedaan

sehingga diperlukan sarana yang berbeda pula.Sebagai

contoh untuk deposito berjangka menggunakan bityet

deposito, sedangkan untuk sertifikat deposito menggunakan

scrtifikat deposito.Adapun jenis-jenis deposito yang ada di

Indonesia yaitu:

a) Deposito Berjangka

b) Sertifikat Deposito

c) Deposito On Call

2.3 Kredit

Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 tahun

1998 Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat

dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau

kesepakatan pinjam meminjamantara bank dengan pihak lain

yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah

jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Sedangkan

Page 20: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

20

pengertian pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan

yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan

atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang

mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang

atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan

imbalan atau bagi hasil.

Dalam artian luas kredit diartikan sebagai kepercayaan.

Begitu pula dalam bahasa latin kredit berarti “credere” artinya

percaya. Maksud percaya dari si pemberi kredit adalah ia

percaya kepada si penerima kredit bahwa kredit yang disalurkan

pasti akan diketnbalikan sesuai perjanjian. Sedangkan bagi si

penerima kredit merupakan penerimaan kepercayaan sehingga

mempunyai kewajiban untuk membayar sesuai jangka waktu.

Secara umum jenis-jenis kredit dapat dilihat dari berbagai segi

antara lain sebagai berikut:

a. Dilihat dari segi kegunaan

1) Kredit Investasi

2) Kredit Modal Kerja

3) Kredit Konsumtif

b. Dilihat dari segi tujuan kredit

1) Kredit produktif

2) Kredit konsumtif

3) Kredit perdagangan

c. Dilihat dari segi jangka waktu

1) Kredit jangka pendek

2) Kredit jangka menengah

3) Kredit jangka panjang

d. Dilihat dari segi jaminan

1) Kredit dengan jaminan

2) Kredit tanpa jaminan

Page 21: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

21

e. Dilihat dari sektot usaha

1) Kredit pertanian

2) Kredit peternakan

3) Kredit industri

4) Kredit pertambangan

5) Kredit pendidikan

6) Kredit profesi

7) Kredit perumahan

8) Dan sektor-sektor lainya

Dalam menjalankan kreditnya, bank harus menganalisis

nasabah. Adapun analisis asas 5C, 7P dan 3R

(Hasibuan,2002 : 106-109) dapat dijelaskan sebagai berikut :

a) Asas 5C meliputi sebagai berikut :

(1) Character (watak)

Tentang perilaku, kejujuran, pergaulan, dan ketaatannya

memenuhi pembayaran transaksi.

(2) Capacity (Kemampuan)

Kemampuan didalam memimpin perusahaan dengan baik

dan benar.

(3) Capital (modal)

Untuk meiihat penggunaan modal mengenai besar dan

struktur modalnya yang terlihat dari neraca lajur

perusahaan.

(4) Collateral (agunan)

Merupakan syarat utama yang menentukan

disetujui/ditolaknya permohonan kredit nasabah karena

setiap kredit yang disalurkan suatu bank harus mempunyai

agunan yangcukup.

Page 22: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

22

b) Asas 7P meliputi sebagai berikut :

(1) Personality

Adalah sifat dan perilaku yang dimiliki calon debitor yang mengajukan permohonan kredit bersangkutan, dipergunakan sebagai dasar pertimbangan pemberian kredit.

(2) Party

Adalah mengklasifikasikan kedalam klasifikasi-klasifikasi atau golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, karakter, dan loyalitasnya.

(3) Purpose

Adalah tujuan penggunaan kredit oleh calon debitor, apakah untuk kegiatan konsumtif atau sebagai modal kerja.

(4) Prospect

Adalah prospek perusahaan dimasa dating apakah akanmenguntungkan (baik) atau merugikan (jelek).

(5) Payment

Adalah bagaimana pembayaran kembali kredit yang diberikan, dimana asas payment ini dipergunakan sebagai bahan pertimbangan pemberian kredit agar pengembalian kredit berjalan lancar.

(6) Probability

Adalah untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah

mendapatkan laba.

(7) Protection

Tujuan agar usaha dan jaminan mendapatkan

perlindungan.Perlindungan dapat berupa jaminan barang,

jaminan orang atau jaminan asuransi.

Page 23: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

23

c) Asas 3R meliputi sebagai berikut :

(1) Returns

Adalah penilaian atas hasil yang akan dicapai perusahaan calon

debitur setelah memperoleh kredit.

(2) Repayment

Adalah memperhitungkan kemampuan, jadwal, dan jangka

waktu pembayaran kredit oleh calon debitur, tetapi

perusahaannya tetap berjalan.

(3) Risk Bearing Ability

Adalah memperhitungkan besarnya kemapuan perusahaan calon

debitor untuk menghadapi risiko

1. Fungsi kredit

Kasmir( 2004: 97-98 ) menyatakan bahwa fungsi kredit perbangkan

dalam kehidupan prekonomian dan perdagangan antara lain :

1. Kredit dapat meningkatkan daya guna ( utility ) dari uang.

2. Kredit dapat meningkatkan daya guna ( utility ) dari barang

3. Kredit dapat meningkatkan jumlah uang beredar di masyarakat .

4. Kredit adalah salah satu alat stabilitas ekonomi.

5. Kredit menimbulkan kegairahan berusaha masyarakat.

6. Kredit adalah jembatan untuk meningkatkan pendapatan nasional. 7. Kredit adalah juga sebagai alat hubungan ekonomi internasiaonal.

Fahmi dan Hadi ( 2010; 50) menyatakan fungsi kredit perbangkan

dalam aktifitas perekonomian suatu Negara sebagai berikut :

1) Fungsi kredit untuk berusaha memposisikan uang sebagai alat

pertukaran yang efektif .

2) Fungsi kredit sebagai penyaluran dana dan pemberian bagi dunia usaha.

Page 24: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

24

3) Fungsi kredit untuk menciptakan suatu pemerataan pendapatan.

4) Fungsi kredit sebagai pengawas moneter

5) Fungsi kredit sebagai untuk menghindari pemusatan financial.

6) Fungsi Kredit sebagai salah satu alat dalam menggairahkan bisnis

Internasional .

7) Fungsi kredit untuk mengingkatkan aktivitas penggunaan barang dan

jasa .

2. Kolektibilitas Kredit

Bank Indonesia ,tentang pengawasan kredit tahun 1998 disebutkan

bahwa kolektibilitas adalah kemampuan pembayaran pokok dan

bunga oleh nasabah serta tingkat kemungkinan diterima kembali

dana yang sudah ditanamkan .

Lebih lanjut Fahmi dan Hadi ( 2010 : 26 ) mengutip Bank Indonesia

yang juga disebut sebagai last of Resort dalam surat keputusan

Direksi Bank Indonesia No. 30/147/KEP/DIR tanggal 12 November

1998

tentang kualita aktiva produktif pasal 6 ayat (1) membagi tingkat

kolektibilitas kredit ke dalam 5 jenis yatu :

a. Kredit lancer

b. Kredit dalam perhatian khusus

c. Kredit kurang lancer

d. Kredit keraguan

e. Kredit macet

Kolektibilitas aktiva bank dinilai berdasarkan kolektibi litas kredit .

Penerapan tingkat kolektibilitas untuk kredit yang diberiakan pada

ketetapan pembayaran angsuran pokok dan bunga serta kemampuan

pinjaman yang ditinjau dari keadaan usaha yang bersangkutan .

Bersarkan penilaian yang dilakukan maka kredit dapat di golonkan

menjadi ,lancer ,diraguakan , dan macet . Atas dasar penggolongan

Page 25: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

25

tersebut , Sinungan ( 2008: 117) kriterian kredit yang di berikan

adalah sebagai berikut :

1) Lancar

Kemampuan membayar tepat waktu , perkembangan rekening

baik dan tidak ada tunggakan serta sesuai dengan persyaratan

kredit.

2) Kurang lancer

a) Terdapat tunggakan pembayaran pokok dan atau bunga telah

melampui.

b) Terdapat cerukan yang berulang kali khususnya untuk menutupi

kerugian operasional dan kekurangan arus kas

3) Diragukan

a) Terdapat tunggakan pembayran dan atau bunga yang telah

melampui 180 hari sampai dengan 270 hari .

b) Terjadi cerukan yang bersifat permanen khususnya untuk

menutupi kerugian opersional dan kekurangan arus kas.

4) Macet

Terdapat tunggakan pokok dan atau bunga yang telah melampui

270 hari .

2.4 Pengertian Suku bunga Kredit.

Kasmir (2008:135) mengatakan bahwa bunga bank dapat diartikan

sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank berdasarkan prinsip

konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual

produknya. Bunga juga dapat diartikan sebagai harga yang harus

dibayar kepada nasabah (yang memiliki simpanan) dengan harga

yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank (nasabah yang

memperoleh pinjaman).

Page 26: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

26

Suku bunga merupakan salah satu faktor yang cukup menarik bagi

pemilik dana untuk menyimpan uangnya pada suatu bank. Tingkat

suku bunga yang diberikan hendaknya dapat bersaing dengan tingkat

suku bunga yang diberikan bank lain. Tingkat suku bunga biasanya

dinyatakan dalam bentuk persentase dari jumlah yang dipinjamkan dan

dengan dasar tahunan (annual basis/perannum).

Menurut Kasmir (2008:136), dalam kegiatan perbankan sehari-

hari ada 2 (dua) macam bunga yang diberikan kepada nasabahnya,

yaitu:

a. Bunga Simpanan

Adalah bunga yang diberikan sebagai rangsangan atau balas jasa bagi

nasabah yang menyimpan uangnya di bank. Bunga simpanan

merupakan harga yang harus dibayar bank kepada nasabahnya. Sebagai

contoh: jasa giro, bunga tabungan, dan bunga deposito.

b. Bunga Pinjaman

Adalah bunga yang dibebankan kepada para peminjam atau harga yang

harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank, sebagai contoh

bunga kredit.

Suku bunga simpanan dan suku bunga pinjaman merupakan

komponen utama faktor biaya dan pendapatan bagi bank. Bunga

simpanan merupakan biaya dana yang harus dikeluarkan kepada

nasabah, sedangkan bunga pinjaman merupakan pendapatan yang

diterima dari nasabah peminjan (debitur).

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Suku Bunga

Agar keuntungan yang diperoleh dapat maksimal, maka pihak

manajemen bank harus pandai dalam menentukan besar kecilnya

komponen suku bunga. Menurut Kasmir (2008:137-140), faktor-

faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya penetapan suku

bunga adalah sebagai berikut:

Page 27: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

27

a. Kebutuhan Dana

b. Target Laba yang diinginkan

c. Kualitas Jaminan

d. Kebijaksanaan Pemerintah

e. Jangka Waktu

f. Reputasi Perusahaan

g. Produk yang Kompetitif

h. Hubungan Baik

i. Persaingan

j. Jaminan Pihak Ketiga

4. Teori – Teori Bunga

Teori-teori bunga dikenal antara lain teori nilai dan teori

pengorbanan : (H. Malayu S . P. Hasibuan, 1993 : 125 )

a. Teori Nilai

Teori ini didasarkan atas pandangan bahwa “nilai sekarang dianggap

lebih besar daripada nilai esok”. Perbedaan ini harus mendapat

penggantian dari peminjam (debitur). Pengganti nilai inilah yang

dimaksud dengan bunga. Jadi dalam teori ini bunga merupakan

pengganti nilai.

b. Teori Pengorbanan

Teori ini didasarkan atas pemikiran bahwa “pengorbanan yang

diberika seharusnya mendapakan pembayaran”. Teori ini

mengemukakan bahwa jika seseorang atau bank, meminjamkan

uangnya kepada debitur, maka kreditur tidak dapat mempergunakan

untuk membeli kebutuhan-kebutuhannya. Kreditur harus menunda

atau berkorban untuk tidak membeli kebutuhannya sebab uangnya

masih dipergunakan oleh debitur, karena pengorbanan ini kreditur

harus memperoleh pembayaran, pembayaran inilah yang disebut

bunga.

Page 28: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

28

5. Dasar Perhitungan Suku Bunga Kredit

Dasar perhitungan suku bunga kredit ditentukan melalui 2 (dua)

konsep, yaitu: (Tri Rudy Santoso, 1996 : 60)

1. Marginal Cost Consept (Tambahan Biaya)

Marginal Cost Concept adalah perhitungan suku bunga kredit

berdasarkan biaya bunga yang berlaku secara relevan dipasar uang

ditambah Spread bunga untuk menutup biaya-biaya yang ditimbul oleh

karenanya.

2. Weight Average Cost Of Funds (Rata-rata tambahan secara marginal

biaya dana)

Weight Average Cost Of Funds adalah perhitungan suku bunga

kredit yang didasrkan atas sumber dana bank dan kontribusi

ditambahakan dengan marginal revenus (spread) yang diinginkan

untuk membuat keuntungan maksimum.

6. Penentuan Bunga Kredit

Bunga pinjaman komersial ditentukan berdasarkan beberapa aspek

dan faktor pemebentukan komponen tingkat suku bunga pinjaman

disamping faktor Cross Salling(upaya penjualan produk dan jasa

perbankan yang lain, yang sudah dinikmati oleh nasabah tersebut)

atas berbagai produk perbankan untuk menghasilkan Fee Based

Income(pendapatan usaha yang diperoleh melalui jasa pelayanan

bank)

Fee Based Income tersebut berupa provisi dan komisi,dan pada pada

akhrnya provisi dan komisi tersebut akan ditransformasikan menjadi

pendapatan yang dapat dipergunakann untuk mensubsidi unsure

penentu tingat suku bunga.

Didalam teorinya, unsur-unsur penentu tingkat suku bunga tersebut

meliputi : (H. Malayu S.P Hasibuan, 2002:21)

Page 29: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

29

a. Tingkat suku bunga sumber dana (Cost of Funds)

Tingkat suku bunga sumber dana atau yang sering disbut denga

cost of funds acap kali merupakanfaktor penentu dalam pemberian tingkat

suku bunga kredit.

Besarnya cost of funds diperhitungkan sesusai dengan perhitungan

tentang Weighted Average Cost of Funds (rata-rata tambahan secara

marjinal biaya dana). Dari perhitungan biaya dana ini saja sudah dapat

dilihat gambaran tingkat suku bunga sumber dana rata-rata tersebut.

Nilai pokok dari cost of funds (biaya dana) dipergunakan sebagain

dasar perhitungan penentuan bunga kredit selanjutnya.

b. Net Margin (hasil/pendapatan bersih)

Net Margin merupakan pendapatan pokok bank yang pada

akhirnya menentukan pendapatan bersih usaha (Net – Income). Besarnya

net margin bervariasi dan tergantung dari volume tersebut akan

berpengaruh terhadap Margin Spread antara Cost of Funds dengan

tingkat suku bunga pinjaman.

Semakin besar volume kredit maka spreadakan diusahakan

semakin rendah karena bank akan cenderung untuk mengejar omset

penjualan kreditnya untuk mendapatkan nilai absolut pendapatan bersih

usaha.

Penentuan tinggi rendahnya spread margin terganung dari arah

strategi bank dan target marketnya. Untuk itu pengelompokan kelas

industri dan peringkat usaha bank merupakan perbandingan yang nyata

guna menentukan spread net margin kredit.

Pada umumnya bank menetapkan spread net margin 2-3 % p.a dari

besarnya Cost of Funds dan volume usaha perkreditan.

c. Overhead Cost

Overhead Cost merupakan faktor ketiga dalam penentuan tingkat

suku bunga pinjaman yang tentunya dengan upaya pengelolaan dana ini

Page 30: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

30

maka biaya overhead bank dapat ditutup bahkan menghasilkan

keuntungan buat usaha bank.

Overhead sendiri merupakan perbandingan antara aktiva produktif

bank ( Earning Assets) yang dapat menghasilkan pendapatan dengan

biaya yang harus ditanggung (biaya non oprasional).

Perbandingannya adalah sebagai berikut :

Overhead Cost Total Biaya Non Oprasional x 100 % Total Akiva Produktif

Overhead Cost yang rendah mencerminkan tingkat efisiensi usaha

bank dalam mengontrol bank dan pengelolaan aktiva produktifnya.Bagi

bank-bank yang sudah besar volume kreditnya maka bank dapat

menentukan besarnya overhead costnya dengan memperhitungkan

volum aktiva produktifnya.

d. Risk Allowance ( subsidi atau cadangan penghapusan kredit )

Risk Allowance merupakan prosentase subsidi atas portofolio

kredit yang dimaksudkan sebagai cadangandalam penghapusan kredit.

Besarnya Risk Allowance maksimum adalah 3% dari total portofolio

kredit bank.Faktor ini merupakan porsentase dari portofolio kredit yang

dapat dialokasikan kemasing-masing debitur dengan tetap

mempertimbangkan kepentingan bank dan Bonafiditas usaha debitur.

2.5Kerangka Pemikiran

Sesuai dengan judul yang di ambil yaitu: Pengaruh Tingkat Suku

Bunga Kredit dan Simpanan Masyarakat Terhadap jumlah Kredit pada

Bank Umum Pemerintah di Indonesia , Maka dapat dibuat kerangka

pemikiran sebagai berikut;

Page 31: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

31

Gambar 1.1Kerangka pemikiran

Sumber : data diolah.

Pada kerangka pemikiran diatas ,dapat dilihat bahwa Bank Indonesia yang

berperan sebagai Bank Sentral di Indonesia yang memiliki fungsi salah

satunya mengeluarkan kebijakan Suku bunga . Dimana Tingkat Suku

Bunga kredit dan jumlah simpanan masyarakat dapat mempengaruhi

jumlah kredit pada Bank Umum Pemerintah di Indonesia , dan dilakukan

pengaruh Tingkat Suku Bunga (X1) dan Jumlah Simpanan

Masyarakat(X2) terhadap Jumlah kredit kredit pada Bank Umum

Pemerintah di Indonesia (Y)

Bank

Indonesia

Tingkat

Suku Bunga Kredit

Suku Bunga

simpanan

Jumlah

Simpanan

Jumlah Kredit pada Bank Umum Pemerintah di Indonesia

Page 32: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

32

2.6 Hipotesis.

Berdasarkan pokok masalah dan kajian pustaka dapat dirumuskan rumusan

hipotesis sebagai berikut:

1. Diduga suku bunga kredit dan Simpanan Masyarakat berpengaruh

secara serempak terhadap Jumlah Kredit Pemerintah di Indonesia

periode 2012 – 2016.

2. Diduga Tingkat Suku Bunga Kredit berpengaruh negatif secara

parsial terhadap Jumlah Kredit Pemerintah di Indonesia, sedangkan

Simpanan Masyarakat secara parsial berpengaruh positif terhadap

Jumlah Kredit Pemerintah di Indonesia periode 2012 – 2016.

Page 33: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

33

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Bank Indonesia, Cabang

Denpasar,Bali

3.2 Obyek Penelitian

Objek Penelitian adalah Tingkat suku bunga Kredit, Jumlah

Simpanan Masyarakat dan Jumlah Kredit pada Bank Umum

Pemerintah di Indonesia

3.3 Identifikasi Variabel

Adapun variable-variabel yang dianalisis dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel Bebas

Adalah variable yang mempengaruhi variabel lain . Dalam penelitian ini yang

merupakan variable bebas yaitu : Tingkat Suku Bunga Kredit (X1) ,Jumlah

Simpanan Masyarakat (X2)

2. Variabel Terikat

Adalah variabel yang di pengaruhi oleh variable lain . Dalam penelitian ini

yang merupakan variabel terikat yaitu : Jumlah Kredit pada Bank Umum

Pemerintah di Indonesia (Y)

3.4 Difinisi Operasional Variabel.

Berdasarkan pada identifikasi variable , variable-variabel yang akan

dianalisis diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Suku Bunga kredit adalah suku bunga kebijakan yang mencerminka sikap atau

stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan

diumumkan kepada public. Bank Indonesia pada umumnya akan menaikan

suku bunga kredit apabila inflasi ke depan diperkiran melampui sasaran yang

telah ditetapkan , sebaiknya Bank Indonesia akan menurunkan suku bunga

Page 34: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

34

apabila inflasi diperkirakan berada di bawah sasaran yang telah di tetapakan

selama periode 2012-2016 yang diukur dalam persen.

2. Simpanan Masyarakat yaitu jumlah seluruh simpanan yang ada pada bank

umum yang terdiri dari tabungan , giro , dan deposito . Tabungan adalah

simpanan yang penarikannya hanya dapat di lakukan menurut syarat-syarat

yang disepakati , tetapi tidak dapat di tarik cek,biyet giro dan atau alat lainnya

yang dipersamakan dengan itu. Giro adalah simpanan yang penarikannya

dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek,bilyet giro, saran

perintah pembayaran lainnya atau dengan cara memindah bukukan.

Sedangkan Deposito adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang

penarikannya hanya dapat dilakukan dalam waktu tertentu menurut perjanjian

pihak ketiga dengan bank yang bersangkutan.

3. Kredit merupakan suatu fasilitas keuangan yang memungkinkan seseorang

atau badan usaha untuk meminjam uang untuk membeli produk dan

membayarnya kembali dalam jangka waktu yang ditentukan . UU No. 10

tahun 1998 menyebutkan bahwa kredit adalah penyedian uang atau tagihan

yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau

kesepakatan pinjam meminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu

tertentu dengan pemberian bunga . Jika seseorang menggunakan jasa kredit ,

maka ia akan dikenalkan bunga tagihan .Oleh karena itu, variabel ini diukur

dalam Milyar Rupiah dan selama periode 2012-2016.

3.5 Jenis dan Sumber Data.

Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder.Menurut Kuncoro (2001:25 ) data sekunder adalah data

yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan

dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data.

Page 35: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

35

3.6 Metode Pengumpulan Data.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah observasi nonpartisipasi, yaitu dengan cara

membaca,mengumpulkan,mencatat data-data,informasi dan keterangan

yang diperlukan. Pengamatan terhadap perkembangan tingkat suku bunga

keredit,jumlah simpanan masyarakat dan jumlah kredit pada Bank Umum

Pemerintah di Indonesia melalui data yang diperoleh dari Bank Indonesia

Cabang Denpasar dan BPS.

3.7 Teknik Analisis Data.

Teknik analisis data menggunakan analisis regresi berganda dengan

menggunakan bantuan software SPSS 17.

3.7.1 Pengujian Asumsi Klasik

Pengujian regresi linier berganda dapat dilakukan setelah model

dari penelitian telah memenuhi syarat yaitu lolos uji asumsi klasik. Uji

asumsi klasik digunakan untuk mengetahui data yang digunakan dalam

penelitian. Pengujian terhadap ada tidaknya penympangan asumsi klasik

pada model persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian in i

dilakukan melalui uji normalitas,uji multikolinierritas,

uji heteroskedastisitas dan uji Autokorelasi.

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk mengtahui apakah data yang

dipergunakan telah terdistribusi secara normal atau tidak.Uji

normalitas yang digunakan adalah plot grafik diamana asumsi

normalitas terpenuhi jika titik-titik pada grafik mendekati sumbu

diagonalnya.

b. Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali ( 2006:95 ) uji multikoliniearitas dilakukan untuk

mengetahui apakah ditemukan adanya korelasi antar variable bebas.

Model regresi yang baik adalah tidak terjadinya korelasi diantara

Page 36: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

36

variable bebas. Pendektisian antara variable bebas dapat dilihat dari

tolerance value dan Varian Inflasi Factor ( VIF ). Apabila tolerance

value lebih tinggi dari 0,10 atau VIF lebih kecil dari 10 maka dapat

disimpulkan tidak terjadi multikoliniearitas.

c. Ui Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residul satu pengamatan ke

pengamatan lainnya . Apabila pola sebaran residul menunjukan

hubungan yang sistematis hal ini menunjukan bahwa dalam data

model empiris yang diestimasi terdapat Heterokodastisitasi dan

sebaliknya jika parameter beta tidak signifikan secara statistic (Imam

Ghozali ,2002 :57). Pada penelitian ini ,cara yang digunakan untuk

medeteksi Heterokodastisitasi adalah dengan metode grafik . Metode

grafik memperhatikan pola sebaran residul yang tidak

estimasi,sehingga dapat dipastikan model tidak mengandung masalah

Heterokodastisitasi.

d. Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah suatu model regresi

ada korelasi antara kesalahan pada periode sekarang dengan periode

sebelumnya . Jika terjadi korelasi atau ada problem autokorelasi .

Autokorelasi muncul karena observasi yang beruntun sepanjang waktu

berkaitan satu sama lain .

Masalah ini timbul karena residul (kesalahan pengganggu) bebas dari satu

observasi lainnya ( Imam Ghozali,2002:61).

Adapun cara yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya

autokorelasi adalah dengan menggunakan Uji Durbin-Watson (DW test).

Tidak ada autokorelasi apabila dl<DW<dlu Hipotesis yang diuji :

Ho : tidak ada autokorelasi (r=0)

Ha : ada autokorelasi ( r ≠ 0 )

Page 37: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

37

Adapun cara pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi

adalah :

1) Bila nilai DW terletak bebas atau upper (du) dan (k-du), maka

koefisiennya autokorelasi sama dengan nol , berarti tidak ada autokorelasi.

2) Bila lebih rendah dari pada batas bawah atau lower bound (d1), maka

koefisien autokorelasi lebih besar dari nol, berarti ada autokorelasi positif.

3) Bila nilai DW lebih besar dari pada (k-d1), maka koefesien autokoefesien

lebih kecil dari nol , berarti autokorelasi negative.

4) Bila nilai DW terletak antara batas atas (d) dan bawah (dt), atau Dw

terletak antara (k-du) dan (k-d1), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan

3.8 Analisis Regresi Linear Berganda

Untuk mengetahui pengaruh Tingkat Suku Bunga Kredit dan Jumlah

Simpanan Masyarakat Terhadap Jumlah kredit pada Bank Umum di

Indonesia periode 2012-2016 maka di gunakan analisis regresi linear

berganda .dengan rumus : (Nata Wirawan,2014:253)

Y=α +β1 Χ1 + β2 Χ2 + Ui……………………………………………….(1)

Keterangan:

Y= Volume Simpanan Masyarakat pada Bank Umum pemerintah

α = Konstanta

β1= koefisien regresi ; Suku Bunga Kredit

β2= koefisien regresi ; jumlah Simpanan Masyarakat

X1= Suku Bunga Kredit

X2= Jumlah Simpanan Masyarakat

Ui = factor gangguan stokastik pada observasi/pengamata yang kei

.3.8.1 Pengujian hipotesis.

1) Uji regresi simultan ( uji F )

Uji simultan ( Uji F ) ini dilakukan untuk menguji signifikansi pengaruh

variable bebas yaitu tingkat suku bunga keredit ( X1 ) dan jumlah simpanan

masyarakat ( X2 ) secara simultan terhadap jumlah keredit pada Bank Umum

di Indonesia ( Y ).

Page 38: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

38

Nilai Fhitung dihitung dengan rumus sebagai berikut ( Nata Wirawan,

2017:278)

………………………………………………………….(2)

Keterangan :

F = F-hitung

R2= Koefisien determinasi

K = Banyaknya variabel dalam model regresi

n = Ukuran sampel

Langkah-langkah pengujian sebagai berikut;

1) Merumuskan hipotesis

Ho : β1=β2=0, ini berarti Suku bunga kredit( X1) dan jumlah simpanan

masyarakat (X2 ) secara bersama-sama tidak

berpengaruh nyata terhadap jumlah kredit pada Bank

Umum Pemerintah di Indonesia ( Y ) periode tahun

2012 -2016.

H1 : Paling sedikit salah satu β i≠0 ( i = 1,2 )ini berarti Suku bunga

kredit( X1) dan Jumlah simpanan

masyarakat(X2)secara bersama-sama berpengaruh

nyata terhadap Jumlah kredit pada Bank Umum

Pemrintah di Indonesia(Y).

2) Menentukan taraf nyata

Taraf nyata yang digunakan (α ) = 5% atau tingkat keyakinan 95 %.

Dengan derajat kebebasan pembilang (k-1) dan derajat kebebasan

penyebut ( n-k ) maka Ftabel adalah = F(α),(k-1,n-k).

3) Kreteria Pengujian dan daerah kritis

H0 ditolak bila Fhitung > Ftabel.

H0 diterima bila Fhitung ≤ Ftabel.

Page 39: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

39

Gambar 3.1 Daerah Pengujian dan Penerimaan H0 dengan uji F

Daerah penerimaan Ho Daerah penolakan Ho

Fα,(k-1),(n-k)

Sumber; Nata Wirawan (2017:284)

4) Kesimpulan

Nilai uji F yang diperoleh dari hasil regresi dengan program SPSS

dilakukan perbandingan dengan nilai F table pada level of signifikan 5%

dengan derajat bebas;df (k-1;n-k). Jika Fhitung lebih besar dari F table, maka

H0 ditolak dan H1 diterima.

2.Uji regresi parsial (uji t )

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh

yang nyata secara parsial antara variable bebas dengan variable terikat

dengan asumsi variable bebas lain dianggap konstan. Rumus t hitung

menurut Nata Wirawan (2017:279):

………………………………

Page 40: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

40

Keterangan :

bi = Koefisien regresi parsial ke-i dari regresi sampel.

βi = koefisien parsial yang ke-i dari regresi populasi.

ti = t-hitnggresi sampe

Sbi= kesalahan standar ( standar error) koefisien regresi sampel.

(1). Pengujian Pengaruh suku bunga kredit (X1) terhadap jumlah

kredit Pada Bank Umum Pemerintah di Indonesia (Y).

1) Perumusan hipotsis.

Ho : β1 = 0, artinya suku bunga kredit(X1) tidak berpengaruh

terhadap jumlah kredit pada Bank umum di Indonesia (Y)

periode 2012-2016.

H1 : β1 < 0, artinya suku bunga kredit (X1) berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap jumlah kredit pada Bank Umum di

Indonesia (Y) periode 2012-2016.

2) Menentukan taraf nyata(α) = 5% dengan menggunakan uji satu sisi,

yaitu sisi kiri dan derajat kebebasan (n-k),maka ttabel = -tα(n-k).

3) Kriteria pengujian dan daerah kritis

Ho diterima jika thitug ≥ - ttα(n-k).

Ho ditolak jika thitung < - tα(n-k)

Gambar 3.2 Daerah Pengujian Penerimaan dan Penolakan Ho dengan uji t

suku bunga kredit (X1).

Daerah penolakan Ho

Daerah penerimaan

Ho

-t α,(n-k) 0

Page 41: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

41

Sumber: Nata Wirawan (2006:392).

4) Kesimpulan

Apabila diperoleh hasil regresi dengan program SPSS, nilai t -hitung ≥ -

tα(n-k) maka Ho diterima yang berarti bahwa variable suku bunga kredit

tidak berpengaruh secara parsial terhadap variable jumlah kredit pada

Bank Umum Pemerintah di Indonesia. Sebaliknya, jika diperoleh t-hitung

< - tα(n-k) maka Ho ditolak yang berarti bahwa variable suku bunga

berpengaruh negative dan signifikan secara parsial terhadap variable

jumlah kredit pada Bank Umum Pemerintah di Indonesia.

(2) Pengujian Pengaruh Jumlah simpanan msyarakat (X2) terhadap jumlah

kredit pada Bank Umum Pemerintah di Indonesia (Y).

1) Perumusan Hipotesis

Ho : β2 = 0, berarti bahwa jumlah simpanan masyarakat (X2) tidak

berpengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah kredit pada

Bank Umum Pemerintah di Indonesia (Y) periode 2012-2016.

H1 : β2 > 0, berarti bahwa jumlah simpanan masyarakat (X2)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah kredit pada

Bank Umum pemerintah di Indonesia (Y) periode 2012-2016.

2) Menentukan taraf nyata (α) = 5% dengan menggunakan uji satu sisi

kanan dan derajat kebebasan (n-k ), maka t table = t α(n-k).

3) Kreteria Pengujian dan daerah kritis

H0 diterima jika thitung ≤ tα(n-k).

H1 ditolak jika thitung > t α(n-k).

Page 42: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

42

Gambar 3.3 Daerah Pengujian Penerimaan dan Penolakan H0 dengan uji t

untuk jumlah simpanan masyarakat (X2)

Daerah penolakan Ho

Daerah penerimaan

Ho

0 t α,(n-k)

Sumber: Nata Wirawan (2017:285)

4) Kesimpulan

Apabila diperoleh dari hasil regresi dengan program SPSS, t-hitung ≤ t α(n-k)

Ho diterima yang berarti jumlah simpanan masyarakat tidak berpengaruh

secara parsial terhadap jumlah kredit pada Bank Umum pemerintah di

Indonesia. Sebaliknya jika diperoleh t-hitung > t α(n-k) H0 ditolak yang

berarti bahwa variable jumlah simpanan masyarakat berpengaruh positif

dan signifikan secara parsial terhadap jumlah kredit pada Bank Umum

Pemerintah di Indonesia.

Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi merupakan suatu ukuran yang dapat

menjelaskan tentang besarnya pengaruh Kurs, Inflasi dan BI rate

terhadap Volume Simpanan Masyarakat .( Nata Wirawan ,2017 : 282-

283 )

R= ESS

TTS

Page 43: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

43

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Sejarah Perkembangan Bank Umum di Indonesia

Sejarah perkembang Bank Umum di Indonesia , dikenalnya

kegiatan perbankan mulai zaman kerajaan tempo dulu di dataran

Eropa. Kemudian usaha perbankan ini berkembang ke Asia Barat

oleh para pedagang .Perkembangan Perbankan di Asia, Afrika, dan

Amerika dibawa oleh bangsa Eropa.Pada saat melakukan

penjajahan ke Negara jajahannya baik Asia, Afrika maupun benua

Amerika( Kasmir, 2004 : 29 ).

Di zaman kemerdekaan, perbankan di Indonesia mengalami

kemajuan dan perkembangan yang sangat pesat .Beberapa bank

umum yang dulu dimiliki oleh Pemerintah Belanda dinasionalisasi

oleh Pemerintah Indonesia seperti Bank Negara Indonesia

kemudian menjadi BNI 1946, Bank Rakyat Indonesia yang berasal

dari De Algemene Volk Crediet dan masih banyak bank-bank lain

yang dinasionalisasi oleh pemerintah Indonesia. Karena semakin

pesatnya perkembangan perbankan dewasa ini, banyak bank-bank

umum yang melakukan kegiatan penggabungan atau

merger.Penggabuangan tersebut dapat dilakukan dengan cara

menggabungkan seluruh saham bank lainnya ikut bergabung

menjadi satu dengan bank yang dipilih atau dijadikan bank yang

akan dipertahankan . Biasanya bank hasil merger memakai salah

satu sama yang dipilih secara, misalnya Bank Dagang Negara

(BDN), Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) dan Bank

EksportImport (Eksim). Hasil merger keempat bank tersebut

dilaksanakan pada tahun 1999. Begitu juga bank umum lainnya

banyak yang melakukan merger ( Kasmir, 2004 : 31 )

Page 44: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

44

Penggabungan bank umum atau merger ini di sebabkan karena dari

tingkat kesehatan bank-bank tersebut yang tidak memenuhi kriteria

bank sehat, penilaian kesehatan bank dapat dilihat dari berbagai

sisi. Penilaian ini bertujuan untuk menentukan apakah bank tersebut

dalam kondisi yang sehat, cukup sehat, kurang sehat , dan tidak

sehat sehingga Bank Indonesia sebagai pengawasan dan Pembina

bank-bank dapat memberikan arahan atau petunjuk bagaimana bank

tersebut harus dijalankan atau bahkan dihentikan kegiatan

operasinya . Terjadinya merger bank-bank umum mencerminkan

bahwa perkembangan bank-bank umum di Indonesia harus benar-

benar diperhatikan oleh Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang

mengawasi kinerja bank umum.

Dalam pendiriannya, Bank Umum harus mendapat izin dari

Bank Indonesia untuk melakukan usaha dalam bidang perbankan,

artinya jika ingin mendirikan bank umum atau pembukaan cabang

baru maka diharuskan untuk memenuhi berbagai persyaratan yang

telah ditentukan oleh Bank Indonesia .Izin pendirian bank biasanya

diberikan sesuai dengan persyaratan yang berlaku( Kasmir, 2004 :

49 ).

Untuk memperoleh izin usaha bank , persyaratan yang harus

dipenuhi menurut Undang-undang pokok Perbankan Nomor 10

tahin 1998 sekurang-kurangnya adalah :

1. Susunan Organisasi dan Kepengurusan

2. Permodalan

3. Kepemilikan

4. Keahlian di bidang Perbankan

5. Kelayakan rencana kerja

Semua persyaratan dan tata cara perizinan bank diatas ditetapkan

oleh Bank Indonesia . Disamping izin yang telah diajukan , maka

permohonan dapat memilih bentuk badan hukum yang diinginkan dan

Page 45: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

45

yang telah ditentukan. Ada beberapa bentuk badan hukum bank umum

yang berkembang saat ini adalah :

1. Perseroan Terbatas (PT)

2. Koperasi

3. Perseroan Daerah (PD)

Pemilihan bentuk badan hukum ini tergantung dari jenis bank yang

dipilihnya , masing-masing bentuk badan hukum mempunyai kelebihan

dan kekurangan ( Kasmir, 2004 : 47 ).

4.2 Bidang Usaha Bank Umum Pemerintah

Bank umum Pemerintah dalam melakukan kegiatan

memberikan jasa-jasa perbankan adalah sebagai berikut :

1. Simpanan Tabungan ( Saving Deposito ) yaitu simpanan yang

penariakannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat yang

disepakati , tetapi tidak dapat ditarik dengan cek ,belyet giro dan

atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu ( Kasmir , 2008 :

78 ) adapun simpanan dalam bentuk tabungan yang jenisnya

sangat banyak misalnya Tabanas, Taska, dan Giro/rekening

Koran.

2. Simpanan Deposito (Time Deposit) simpanan yang

penariakannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu

berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank .Adapun

jenis-jenis deposito adalah :

a. Deposito berjangka adalah Deposito yang diterbitkan menurut jangaka

waktu tertentu. Jangka waktu Deposito biasanya bervariasi mulai dari

1,2,3,6,12,18 sampai dengan 24 bulan.

b. Deposito harian (Deposito On Call ) adalah merupakan deposito yang

berjangka waktu minimal tujuh hari dan paling lama kurang dari satu

bulan . Diterbitkan atas nama dan biasanya dalam jumlah yang besar

minimal 50 juta rupiah / tergantung bank yang bersangkutan

Page 46: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

46

c. Sertifikat Deposito adalah simpanan berjangka atas pembawa / atas untuk

yang dikeluarkan oleh suatu bank sebagai bukti simpanan yang dapat

diperjual-belikan atau dipindah-tangankan kepada pihak lain ( Kasmir,

2008:84 )

3. Pemberian pinjaman atau kredit adalah penyediaan uang tagihan

yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau

perjanjian atau kesepakatan pinjaman antar bank dengan pihak lain

dengan mewajibkan pinjam meminjam melunasi utangnya setelah

jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga (Kasmir,2008:98)

Unsur jangka waktu kredit di bagi atas :

a. Kredit Jangka Pendek

Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari 1 tahun atau

paling lama 1 tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja.

b. Kredit Jangka Menengah

Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu anata 1 tahun sampai

dengan 3 tahun, bisanya digunakan untuk investasi.

c. Kredit jangka Panjang

Merupakan kredit yang masa pengembaliannya paling panjang kredit ini

jangka waktu pengembaliannya di atas 3 tahun atau 5 tahun, biasanya

diguanakan untuk investasi jangka panjang ( Kasmir, 2008:105 ).

Page 47: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

47

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian.

4.3.1 Deskripsi Data.

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berbentuk runtun waktu (

timeseries ) dengan interval waktu 5 tahun dari tahun 2012 sampai dengan

tahun 2016 yang diperoleh dari laporan Bank Indonesia dan Statistik Ekonomi

Keuangan Indonesia tahun 2012-2016 . Adapun data yang diperoleh yaitu data

mengenai perkembangan Tingkat Suku Bunga Kredit , Jumlah Simpanan

Masyarakat dan Jumlah Kredit pada Bank Umum Pemerintah di Indonesia.

Dalam kebijakannya mengenai tingkat suku bunga, Bank Indonesia

menerapkan kebijakan politik diskonto, dimana dengan menaikkan suku

bunga SBI yang selanjutnya diikuti dengan kenaikan suku bunga pada bank-

bank umum pemerintah, masyarakat pun akan berlomba-lomba untuk

menyiapkan dananya di Bank. Perkembangan Tingkat Suku Bunga Kredit,

Jumlah Simpanan Masyarakat dan Jumlah Kredit pada Bank Umum

Pemerintah di Indonesia tahun 2012 sampai dengan 2016 dapat dilihat pada

tabel 4.1 sebagai berikut :

Page 48: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

48

Tabel 4.1 Tingkat Suku Bunga Kredit ,Jumlah Simpanan Masyarakat dan Jumlah

Kredit pada Bank Umum Pemeritah di Indonesia periode 2012.I-2016.IV

Tahun

Periode Suku Bunga Kredit (%)

Simpanan Masyarakat

( Milyar Rp )

Jumlah Kredit (Milyar Rp)

2012

I II III IV

12,31 13,75 13,42 13,21

2.000,609 2.113,484 2.170,410 2.370,983

20,O30 21,387 22,574 24,401

2013

I II III IV

12,32 12,24 12,50 12,31

2.381,978 2.467,294 2.586,980 2.830,323

25,354 27,140 28,733 30,576

2014

I II III IV

12,01 11,79 11,70 11,49

2.879,534 3.010,181 3.104,251 3.277,154

31,855 34,337 36,684 39,662

2015

I II III IV

11,44 11,41 11,80 12,12

3.307,495 3.434,159 3.599,133 3.706,609

41,421 44,770 48,889 50,624

2016

I II III IV

12,37 12,63 12,78 12,79

3.671,553 3.893,057 4.066,486 4.087,348

33,340 34,949 35,920 37,065

Sumber : Bank Indonesia tahun 2012-2016

Berdasarkan data olahan pada tabel 4.1 dapat diketahui

perkembangan Tingkat Suku Bunga, Jumlah Simpanan Masayarakat dan

Jumlah Kredit pada Bank Umum Pemerintah di Indonesia dari tahun 2012

sampai dengan tahun 2016. Tingkat Suku Bunga Kredit mengalami

peningkatan dan penurunan atau berfluktuasi, Tingkat Suku Bunga Kredit

mengalami peningkatan pada tahun 2012 Periode II yaitu 13,75% dan

kemudian mengalami penurunan pada tahun 2014 Periode II 11,41%, dari

tahun 2012 sampai dengan 2016 Simpanan Masyarakat mengalami

peningkatan dari tahun ke tahun , peningkatan terbesar yaitu pada tahun

Page 49: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

49

2016 periode ke IV sebesar Rp. 4.087,348 Milyar, dan terendah yaitu pada

tahun 2012 periode ke I Simpanan Masyrakat sebesar Rp. 2.000,609

Milyar. Begitu juga dengan Kredit mengalami peningkatan dan penurunan

atau berfluktuasi , Kredit mengalami peningkatan pada tahun 2015 periode

IV yaitu 50,624 Milyar dan kemudian mengalami penurunan pada tahun

2016 periode I yaitu 33,340 Milyar .

A. Analisis Data

Setelah data-data terkumpul maka data tersebut selanjutnya diolah dengan

menggunakan teknik-teknik analisis sebagai berikut :

1. Uji Asumsi Klasik

Dengan menggunakan Uji Asumsi Klasik bertujuan untuk mengetahui dalam

model regresi linier berganda sudah benar . Adapun pengujian yang dilakukan

dalam Uji Asumsi Klasik yaitu :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengtahui apakah data yang

dipergunakan telah terdistribusi secara normal atau tidak . Uji

normalitas terpenuhi jika titik-titik pada grafik mendekati sumbu

diagonalnya.

Page 50: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

50

Gambar 4.1

Uji Normalitas

Dari gambar 5 menunjukan titik-titik pada grafik telah mendekati dengan

diagonal garis mendatar. Sehingga data / model yang digunakan telah

terdistribusi secara normal.

b. Uji Multikolinieritas

Dari hasi uji multikolinieritas dengan menggunakan software SPSS 17 (Lampiran

1 ) menunjukan VIF untuk seluruh variabel bebas masing-masing sebesar 1,128

untuk Tingkat Suku Bunga Kredit (X1), sebesar 1,128 untuk Simpanan

Masyarakat (X2). Ini berarti tidak terdapat multikolinieritas terhadap seluruh

variabel bebas karenan VIF<10.

Observed Cum Prob

1.00.80.60.40.20.0

Expe

cted

Cum

Pro

b

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: Y

Page 51: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

51

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi adalah untuk melihat ada atau tidaknya unsur korelasi antar

residul , uji ini dilakukan dengan menggunakan motode Durbin Watson dan

menunjukan nilai sebesar 1,659 ( terlampir pada output SPSS Lampiran 1)

sedangkan nilai batas bawah (dl) pada tabel Durbin Watson sebesar 0,966 dan

nilai batas atas (du) sebesar 1,6851 pada k sebesar 2 (k = variabel bebas).

Karena nilai Durbin Watsonterletak antara du (1,6851) dengan (4-du= 2,3149

) maka dapat diprediksi bahwa tidak terjadi autokorelasi .

Gambar 4.2

Metode Uji Durbin Watson

0 dl du 2 4-du 4-dl 4 0,966 1,6851 2,3149 3,034

Keterangan :

1. Daerah 0-dl adalah daerah korelasi positif .

2. Daerah dl-du adalah daerah keragu-raguan

3. Daerah du-(4du) daerah tidak mengandung autokorelasi

4. Daerah (4-du) dan (4-dl) adalah daerah keragu-raguan

5. Daerah 4-dl dan 4 negatif

Menolak Ho bukti Autokorelasi positif

Daerah keragu-raguan

Menerima HO atau menolak HO atau kedua-duanya

Daerah keragu-raguan

Menolak Ho bukti Autokorelasi negatif

Page 52: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

52

Sehingga nilai Durbin Watson terletak di antara daerah du-(4) yaitu daerah

tidak mengandung autokorelasi . artinya disimpulkan bahwa model tersebut

mengandung autokorelasi.

d. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian Heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan metode grafik

(scategram) menunjukan pola sebaran pada gambar 4.3

Gambar 4.3

Dari gambar diatas terlihat bahwa pola sebaran scatergram menunjukan pola

yang tidak jelas , artinya dapat diduga bahwa grafik tersebut menunjukan

homokedastisitas atau tidak terdapat heteroskedastisitas pada model regresi

hasil penafsiran ,sehingga dapat menunjukan kriteria BLUE ( Best Liniar

Unbiased Estimator ).

Regression Standardized Predicted Value

10-1-2

Regr

essio

n Stu

dent

ized R

esidu

al

3

2

1

0

-1

-2

Scatterplot

Dependent Variable: Y

Page 53: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

53

2.Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Tingkat Suku

Bunga Kredit dan Jumlah Simpanan Masyarakat terdahap Jumlah Kredit

di Bank Umum Pemerintah . maka digunakan rumussebagai berikut :

Y=α+β1X1+β2X2+µi Keterangan :

Y : Jumlah Kredit pada Bank Umum Pemerintah di Indonesia

Β0 : Konstanta

β1 : Koefisien regresi ; Tingkat Suku Bunga Kredit

β2 : Koefisien regresi ; Jumlah Simpanan Masyarakat

X1 : Tingkat Suku Bunga Kredit

X2 : Jumlah Simpanan Masyarakat

µi : Variabel penganggu

Berdasarkan hasil perhitungan pada (lampiran 1) maka diperoleh

persamaan regresi berganda sebagai berikut :

Y=81,345-5,806X1-0,00006X2

Interpretasinya adalah sebagai berikut :

α = 81,345 artinya apabila Tingkat Suku Bunga Kredit (X1), Jumlah

Simpanan Masyarakat (X2), sama dengan nol maka Jumlah Kredit

(Y) sebesar 81,345 Milyar Rupiah

β1 = -5,806 artinya apabila Tingkat Suku Bunga Kredit (X1) naik

sebesar 1% dan Jumlah Simpanan Masyarakat (X2) adalah konstan

maka Jumlah Kredit pada Bank Umum Pemerintah mengalami

penurunan sebesar 5,806 Milyar Rupiah.

β2 =-0,00006 artinya apabila Jumlah Simpanan Masyarakat (X2)

bertambah sebesar 1 milyar rupiah dan Tingkat Suku Bunga Kredit

(X1) adalah konstan maka Jumlah kredit (Y) akan mengalami

penurunan sebesar 0,00006 milyar rupiah .

Page 54: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

54

3. Uji t

Uji t digunakan untuk menguji signifikan koefisien-koefisien regresi secara

individual.

a. Adapun formulasi uji terhadap arah regresi terhadap Tingkat Suku bunga

Kredit (X1)

1) Menentukan formulasi :

Ho ; β1=0, artinya Tingkat Suku Bunga Kredit (X1) ,tidak mempunyai

pengaruh yang nyata terhadap Jumlah Kredit (Y) pada

Bank Umum Pemerintah di Indonesia.

H1 ; β1 > 0, artinya Tingkat Suku Bunga Kredit (X1) mempunyai

pengaruh yang nyata dan negatif terhadap Jumlah

Kredit pada Bank Umum di Indonesia.

2) Dengan menggunakan Level of Siginifikan(α : 0,05)

3) Degree of freedom (n-k) = 20-1 = 19 maka diperoleh t- table sebesar

2,093 ( lampiran 1 ).

4) Kriteria Pengujian

Ho diterima jika t-hitung ≤ t-tabel (2,093 )

Ho ditolak jika t-hitung > table (2,093 )

Gambar 4.4 Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho dengan uji t

Daerah penolakan Ho Daerah penolakan Ho

Daerah penerimaan

Ho

t-hitung t-tabel 0 - 4,524 2,093 Oleh karena t-hitung (-4,524 ) < t-tabel (-2,093 ) maka Ho ditolak. Ini berarti Tingkat Suku Bunga ( X1) secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Jumlah Kredit ( Y ) pada Bank Umum di Indonesia periode 2012 – 2016

Page 55: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

55

b. Adapun formulasi uji terhadap koefisien arah regresi terhadap Jumlah Simpanan Masyarakat (X2) adalah :

1) Menentukan formulasi

HO ; β2 = 0, artinya Jumlah Simpanan Masyarakat (X2) , tidak mempunyai

pengaruh yang nyata terhadap Jumlah Kredit (Y) pada Bank

Umum Pemerintah di Indonesia.

Hi ; β2 > 0, artinya Jumlah Simpanan Masyarakat (X2) mempunyai

pengaruh yang nyata dan positif terhadap Jumlah Kredit pada

Bank Umum Pemerintah di Indonesia.

2) Dengan menggunakan Level of Siginifikan (α : 0,05)

3) Degree of freedom(n-k) 20-1 = 19, maka diperoleh t-tabel sebesar 2,093 dan

t-hitung sebesar 5,941 ( lampiran 1)

4) Kriteria Pengujian

Ho diterima jika t- hitung ≤ t-tabel (2,093 )

Ho ditolak jika t-hitung > t-tabel (2,093 )

Gambar 4.5 Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho dengan uji t

Daerah penolakan Ho Daerah penolakan Ho

Daerah penerimaan

Ho

0 t-tabel t-hitung 2,093 5,941

Page 56: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

56

5) Kesimpulan

Oleh karena t-hitung ( 5,941 )> t-tabel (2,093 ) maka Ho di tolak .

Hal ini berarti ada pengaruh signifikan dan positif antara Jumlah Simpanan

Masyarakat terhadap Jumlah Kredit pada Bank Umum di Indonesia periode

2012- 2016.

4. Uji F

Uji F dipergunakan untuk mengtahui apakah variabel bebas secara bersama-

sama mampu menjelaskan variabel tak bebas secara signifikan .

a. Formulasi Hipotesis

HO ; β1, β2 = 0 artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara Tingkat

Suku Bunga Kredit (X1), Jumlah Simpanan Masyarakat (X2)

secara simultan, terhadap Jumlah Kredit pada Bank Umum

Pemerintah di Indonesia.

Hi ;minimal salah satu dari βi ≠ 0 (i=1,2 ) artinya ada pengaruh secara

signifikan antara Tingkat Suku Bunga Kredit (X1), Jumlah

Simpanan Masyarakat (X2) secara simultan, terhadap Jumlah

Kredit pada Bank Umum di Indonesia tahun 2012- 2016.

b. Taraf nyata yang digunakan untuk memperoleh nilai F-tabel dengan α =

5% dan derajat kebebasan = k,[n-(k+1)] = F0,05(2,12) maka diperoleh

Ftabel sebesar 3,68.

F- hitung = 41,651 ( lampiran 1 )

c. Kriteria Pengujian

Ho diterima jika F hitung ≤ 3,68

Ho ditolak jika F hitung > 3,68

Page 57: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

57

Gambar 4.6 Daerah Pengujian Penerimaan dan Penolakan Ho dengan

menggunakan uji F.

Daerah penerimaan Ho Daerah penolakan Ho

F-tabel F-hitung 3,68 41,651

d. Kesimpulan

Oleh karena F-hitung > F-tabel (41,651>3,68) maka Ho ditolak, ini bararti

koefisien regresi secara bersama-sama berbeda nyata dengan nol artinya

Tingkat Suku Bunga Kredit (X1), Jumlah Simpanan Masyarakat (X2),

berpengaruh nyata secara silmultan terhadap Jumlah Kredit pada Bank

Umum Pemerintah di Indonesia periode 2012 – 2016.

5. Koefisien Determinasi

Dari analisis data (lampiran 1) di peroleh koefisien determinasi sebesar

83,9% artinya bahwa variasi Tingkat Suku Bunga Kredit (XI), Jumlah

Simpanan Masyarakat (X2), dapat menjelaskan variabel Jumlah Kredit (Y)

sebesar 83,9%, sedangkan sisanya 16,10% dijelaskan oleh variasi variabel

lain yang tidak di teliti dalam penelitian ini .

Page 58: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

58

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian maka dapat ditarik simpulan

sebagai berikut:

1. Tingkat Suku Bunga Kredit ( X1 ) secara parsial berpengaruh negative

dan signifikan terhadap Jumlah Kredit pada Bank Umum Pemerintah di

Indonesia tahun 2012 – 2016. Sedangkan Jumlah Simpanan Masyarakerat

(X2) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Jumlah

Kredit pada Bank Umum Pemerintah di Indonesia tahun 2012 – 2016.

2. Tingkat Suku Bunga Kredit dan Jumlah Simpanan Masyarakat secara

serempak berpengaruh signifikan terhadap Jumlah Kredit pada Bank

Umum Pemerintah di Indonesia tahun 2012 – 2016.

3. Koefisien determinasi (R2) = 83,9% ,ini artinya bahwa variasi Tingkat

Suku Bunga Kredit (X1) dan Jumlah Simpanan Masyarakat (X2), dapat

menjelaskan variabel Jumlah Kredit (Y) sebesar 83,9%, sedangkan

sisanya 16,10% dijelaskan oleh variasi variabel lain yang tidak di teliti

dalam penelitian ini.

5. 2 Saran-saran

Suku bunga meupakan variable yang paling dominan pengaruhnya

terhadap jumlah kredit pada Bank Umm Pemerintah di Provinsi

Bali tahun 2012 – 2016, maka dari itu pemerintah melalui Bank

Sentral harus mengambil kebijakan menurunkan suku bunga kredit.

Hal ini perlu dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi

yang sedang mengalami kelesuan.

Page 59: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

59

DAFTAR PUSTAKA

Boediono, (2001),Ekonomi Moneter, Seri Pengantar Ilmu Ekonomi No.5. Edisi 3.Yogyakarta .BPFE,Yogyakarta. H. Malayu S.P Hasibuan, (2005), Dasar-dasar Perbankan,Terbit PT, Bumi Aksara, Jakarta. Hady, H, 2001. Ekonomi Internasional– Teori dan kebijakan keuangan Internasional ,Edisi Revisi, Buku 2, Ghalia Indonesia ,Jakarta. Iman Ghozali, (2002), Penggunaan Teknik Ekometrika , Penerbit PT. Raja Grafindo Jakarta. Kasmir, (2005), Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Nata Wirawan, (2002), Statistik Edisi Kedua, Penerbit Fakultas Ekonomi UGM Yogyakarta. Nopirin, (1997), Ekonomi Moneter, Edisi Pertama Cetakan Kesepuluh, Penerbit PT. BPFE, Yogyakarta. Sadono Sukirno, (2006), Pengantar Teori Mikro Ekonomi. , Bank Indonesia (2010), Statistik Keuangan dan Ekonomi Indonesia, Denpasar. , Bank Indonesia (2011), Statistik Keuangan dan Ekonomi Indonesia, Denpasar. , Bank Indonesia (2012), Statistik Keuangan dan Ekonomi Indonesia, Denpasar. , Bank Indonesia (2013), Statistik Keuangan dan Ekonomi Indonesia, Denpasar. , Bank Indonesia (2014), Statistik Keuangan dan

Ekonomi Indonesia, Denpasar.

Page 60: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

60

Lampiran 1

Regression

Descriptive Statistics

32.5835 7.99736 19

12.3300 .66410 19

3013285 668451.05167 19

Y

X1

X2

Mean Std. Dev iation N

Correlations

1.000 -.695 .795

-.695 1.000 -.337

.795 -.337 1.000

. .000 .000

.000 . .079

.000 .079 .

19 19 19

19 19 19

19 19 19

Y

X1

X2

Y

X1

X2

Y

X1

X2

Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

Y X1 X2

Variables Entered/Removedb

X2, X1a . Enter

Model

1

Variables

Entered

Variables

Removed Method

All requested v ariables entered.a.

Dependent Variable: Yb.

Model Summaryb

.916a .839 .819 3.40489 1.659

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

Predictors: (Constant), X2, X1a.

Dependent Variable: Yb.

Page 61: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

61

Lanjut lampiran 1

ANOVAb

965.747 2 482.873 41.651 .000a

185.492 16 11.593

1151.239 18

Regression

Residual

Total

Model

1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), X2, X1a.

Dependent Variable: Yb.

Coefficientsa

81.345 17.514 4.645 .000

-5.806 1.283 -.482 -4.524 .000 -.695 -.749 -.454 .887 1.128

7.57E-006 .000 .633 5.941 .000 .795 .830 .596 .887 1.128

(Constant)

X1

X2

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coeff icients

Beta

Standardized

Coeff icients

t Sig. Zero-order Part ial Part

Correlations

Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: Ya.

Collinearity Diagnosticsa

2.966 1.000 .00 .00 .00

.033 9.454 .01 .02 .79

.001 51.924 .99 .98 .20

Dimension

1

2

3

Model

1

Eigenvalue

Condition

Index (Constant) X1 X2

Variance Proportions

Dependent Variable: Ya.

Page 62: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

62

Lanjut lampiran 1

Casewise Diagnosticsa

-1.468 20.03 25.0287 -4.99867

1.135 21.39 17.5232 3.86378

.794 22.57 19.8704 2.70363

.526 24.40 22.6089 1.79206

-.736 25.35 27.8595 -2.50546

-.538 27.14 28.9702 -1.83020

.107 28.73 28.3673 .36571

-.217 30.58 31.3137 -.73772

-.462 31.86 33.4283 -1.57325

-.399 34.34 35.6952 -1.35819

-.072 36.68 36.9303 -.24630

.060 39.66 39.4593 .20273

.423 41.42 39.9794 1.44161

1.074 44.77 41.1130 3.65695

2.582 48.89 40.0984 8.79058

-1.174 33.34 37.3376 -3.99764

-.751 34.95 37.5060 -2.55699

-.596 35.92 37.9488 -2.02883

-.289 37.07 38.0488 -.98380

Case Number

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

Std. Residual Y

Predicted

Value Residual

Dependent Variable: Ya.

Page 63: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

63

Residuals Statisticsa

17.5232 41.1130 32.5835 7.32479 19

-2.056 1.164 .000 1.000 19

.818 1.960 1.315 .329 19

15.6098 40.4117 32.5431 7.56728 19

-4.99867 8.79058 .00000 3.21016 19

-1.468 2.582 .000 .943 19

-1.640 2.738 .005 1.031 19

-6.23606 9.88991 .04047 3.85608 19

-1.741 3.638 .052 1.185 19

.092 5.014 1.895 1.427 19

.000 .318 .069 .101 19

.005 .279 .105 .079 19

Predicted Value

Std. Predicted Value

Standard Error of

Predicted Value

Adjusted Predicted Value

Residual

Std. Residual

Stud. Residual

Deleted Residual

Stud. Deleted Residual

Mahal. Distance

Cook's Distance

Centered Leverage Value

Minimum Maximum Mean Std. Dev iation N

Dependent Variable: Ya.

Page 64: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

64

Lanjutanlampiran1

Regression Standardized Residual

3210-1-2

Fre

qu

en

cy

5

4

3

2

1

0

Histogram

Dependent Variable: Y

Mean =-7.95E-16Std. Dev. =0.943

N =19

Page 65: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

65

Observed Cum Prob

1.00.80.60.40.20.0

Exp

ecte

d C

um

Pro

b1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: Y

Page 66: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

66

Lanjutan lampiran 1

Regression Standardized Predicted Value

10-1-2

Reg

ressio

n S

tud

en

tized

Resid

ual

3

2

1

0

-1

-2

Scatterplot

Dependent Variable: Y

Page 67: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH …

67

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

19

.0000000

3.21016080

.139

.139

-.108

.605

.857

N

Mean

Std. Dev iat ion

Normal Parametersa,b

Absolute

Positive

Negativ e

Most Extreme

Dif f erences

Kolmogorov-Smirnov Z

Asy mp. Sig. (2-tailed)

Unstandardiz

ed Residual

Test distribution is Normal.a.

Calculated f rom data.b.