17
PENGARUH TINGKAT PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KUALITAS PELAYANAN FISKUS, SANKSI PERPAJAKAN, LINGKUNGAN WAJIB PAJAK, DAN PENERAPAN E-BILLING TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI (Studi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Boyolali) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Sastra I pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Oleh : RIDAYANING DIAN PRAMESTI B 200 140007 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

PENGARUH TINGKAT PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, …eprints.ums.ac.id/65233/11/NASKAH PUBLIKASI DIAN.output(1).pdf · pengaruh tingkat pemahaman wajib pajak, kualitas pelayanan fiskus, sanksi

  • Upload
    ledat

  • View
    240

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH TINGKAT PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, …eprints.ums.ac.id/65233/11/NASKAH PUBLIKASI DIAN.output(1).pdf · pengaruh tingkat pemahaman wajib pajak, kualitas pelayanan fiskus, sanksi

PENGARUH TINGKAT PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KUALITAS

PELAYANAN FISKUS, SANKSI PERPAJAKAN, LINGKUNGAN WAJIB

PAJAK, DAN PENERAPAN E-BILLING TERHADAP TINGKAT

KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

(Studi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Boyolali)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Sastra I pada

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh :

RIDAYANING DIAN PRAMESTI

B 200 140007

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2018

Page 2: PENGARUH TINGKAT PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, …eprints.ums.ac.id/65233/11/NASKAH PUBLIKASI DIAN.output(1).pdf · pengaruh tingkat pemahaman wajib pajak, kualitas pelayanan fiskus, sanksi

i

Page 3: PENGARUH TINGKAT PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, …eprints.ums.ac.id/65233/11/NASKAH PUBLIKASI DIAN.output(1).pdf · pengaruh tingkat pemahaman wajib pajak, kualitas pelayanan fiskus, sanksi

ii

Page 4: PENGARUH TINGKAT PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, …eprints.ums.ac.id/65233/11/NASKAH PUBLIKASI DIAN.output(1).pdf · pengaruh tingkat pemahaman wajib pajak, kualitas pelayanan fiskus, sanksi

iii

Page 5: PENGARUH TINGKAT PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, …eprints.ums.ac.id/65233/11/NASKAH PUBLIKASI DIAN.output(1).pdf · pengaruh tingkat pemahaman wajib pajak, kualitas pelayanan fiskus, sanksi

1

PENGARUH TINGKAT PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KUALITAS

PELAYANAN FISKUS, SANKSI PERPAJAKAN, LINGKUNGAN WAJIB

PAJAK, DAN PENERAPAN E-BILLING TERHADAP TINGKAT

KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

(Studi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Boyolali)

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat pemahaman

wajib pajak, kualitas pelayanan fiskus, sanksi perpajakan, lingkungan wajib pajak

dan penerapan E-Billing terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi (studi

pada KPP Pratama Boyolali).Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan

menggunakan data primer yang diperoleh dari kuesioner.Populasi dalam penelitian

ini adalah wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Boyolali.Jumlah

sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 wajib pajak.Metode pengumpulan sampel

menggunakan teknik convenience sampling.Alat analisis yang digunakan meliputi uji

validitas dan uji reliabilitas, uji normalitas, uji multikolinieritas, uji

heteroskedastisitas, uji regresi linier berganda, uji F, uji koefisien determinasi R, dan

uji t.Hasil penelitian menunjukan bahwa R2 diperoleh nilai 0,244 yang berarti bahwa

24,4% tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi dipengaruhi oleh tingkat

pemahaman wajib pajak, kualitas pelayanan fiskus, sanksi perpajakan, lingkungan

wajib pajak dan penerapan E-Billing. Sisanya sebanyak 75,6% dipengaruhi variabel

diluar model. Hasil uji t menunjukkan bahwa tingkat pemahaman wajib pajak

berpengaruh terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi sedangkan

kualitas pelayanan fiskus, sanksi perpajakan, lingkungan wajib pajak dan penerapan

E-Billing tidak berpengaruh terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi.

Kata kunci:tingkat pemahaman wajib pajak, kualitas pelayanan fiskus, sanksi

perpajakan, lingkungan wajib pajak, penerapan E-Billing dan timgkat kepatuhan

wajib pajak orang pribadi.

Abstract

The aim of this study was to determine the level of understandingof thetaxpayer, the

quality of service tax authorities, tax penalties, taxpayersenvironment and

application of E-Billing to the level of compliance of individualtaxpayers.This study

uses a quantitave method using primary data obtained from thequestionnaire. The

population in this study is an individual taxpayer who isregistered in KPP Pratama

Boyolali. The number of samples in this study were100 taxpayers. Sample collection

method usimg of convenience samplingtechnique. The analysis tool includes the

validity and reliability test, normalitytest, multicollinearity, heteroscedasticity test,

multiple linier regression, F test,test determination coefficient R, and t test.The

results showed that the R² values obtained 0,244 which means that 24,4%compliance

rate individual taxpayers affected by the level of understanding of thetaxpayer, the

quality of service tax authorities, tax penalties, taxpayersenvironment and

application of E-Billing . The remaining 75,6% influenced by variables outside the

Page 6: PENGARUH TINGKAT PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, …eprints.ums.ac.id/65233/11/NASKAH PUBLIKASI DIAN.output(1).pdf · pengaruh tingkat pemahaman wajib pajak, kualitas pelayanan fiskus, sanksi

2

model. T test result showed that the level of understanding ofthe taxpayeraffect the

compliance of individual taxpayerswhilethe quality of service tax authorities, tax

penalties, taxpayers environment and application of E-Billing has no effect on the

level of compliance of individual taxpayers.

Keyword: level of understanding of the taxpayer, the quality of service

taxauthorities, tax penalties, a taxpayer environment, application of E-Billing and

thelevel ofcompliance of individual taxpayers.

1. PENDAHULUAN

Kontribusi penerimaan pajak di Indonesia mulai terlihat meningkat sejak

beberapa tahun belakangan ini. Peningkatan ini disebabkan oleh beberapa faktor

yaitu kebijakan-kebijakan baru mengenai perpajakan dan menurunnya peranan

penerimaan dari minyak bumi dan gas alam. Berikut ini adalah data penerimaan

negara Indonesia dalam APBN selama periode 5 (lima) tahun terakhir:

Tabel 1

Perkembangan Pendapatan Negara

Tahun 2010-2014 (dalam Triliun Rupiah)

Tabel 1 menyatakan bahwa sumber penerimaan negara selama 5 tahun terakhir

berasal dari pajak dengan kontribusi rata-rata sebesar 74,4 persen, dan penerimaan

negara bukan pajak memiliki kontribusi sebesar 25,3 persen. Besarnya kontribusi

penerimaan pajak tersebut terhadap pendapatan negara, sangat mempengaruhi

jalannya roda pemerintahan dan perekonomian bangsa.

Dana ini dialokasikan untuk mendanai pembangunan pada berbagai sendi kehidupan

bangsa untuk kemakmuran rakyat, mulai dari sektor pendidikan, kesehatan,

perbankan dan juga sektor industri.

Kepatuhan wajib pajak didefinisikan sebagai perilaku dari seorang wajib

pajakdalam melakukan semua kewajiban perpajakan dan menggunakan hak

perpajakannya dengan tetap berpatokan kepada peraturan perundang-undangan

perpajakan yang berlaku Restu (2014) dalam Susmita (2016).Menurut Fuadi (2014)

dalan Widyastuti (2015) Kepatuhan Wajib Pajak dapat dipengaruhi oleh dua jenis

faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor

yang berasal dari diri Wajib Pajak sendiri dan berhubungan dengan karakteristik

Page 7: PENGARUH TINGKAT PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, …eprints.ums.ac.id/65233/11/NASKAH PUBLIKASI DIAN.output(1).pdf · pengaruh tingkat pemahaman wajib pajak, kualitas pelayanan fiskus, sanksi

3

individu dalam menjalankan kewajiban perpajakannya, contohnya seperti tingkat

pemahaman pajak, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar

diri Wajib Pajak, seperti kualitas pelayanan, sanksi pajak, lingkungan dan penerapan

e-billing di sekitar Wajib Pajak.

Tingkat pemahaman perpajakan merupakan salah satu faktor potensial bagi

pemerintah untuk meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban

perpajakannya. Sistem self assessment adalah suatu sistem pemungutan pajak yang

memberi wewenang kepada wajib pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak

yang terutang (Mardiasmo, 2011).Dalam sistem ini, diharapkan ada dalam diri Wajib

Pajak yaitu tingkat pemahaman Wajib Pajak atas peraturan perpajakan.

Pelayanan sendiri pada sektor perpajakan dapat diartikan sebagai pelayanan yang

diberikan kepada Wajib Pajak bahwa kualitas pelayanan dapat mendorong kepatuhan

dalam membayar pajak. Sebagai konsekuensinya, fiskus diharapkan dapat

mendukung upaya Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya melalui

pelayanan prima dan penyuluhan intensif.

Sanksi perpajakan dikenakan kepada para WP OP yang tidak mematuhi aturan

dalam Undang-undang Perpajakan. Sanksi yang diberikan kepada WP OP yakni

berupa sanksi administrasi seperti denda, bunga, atau pengenaan tarif pajak yang

lebih tinggi dan sanksi pidana yaitu berupa kurungan penjara. Wajib Pajak yang

memahami hukum perpajakan dengan baik akan berupaya untuk mematuhi segala

pembayaran pajak dibandingkan melanggar karena akan merugikannya secara

materiil.

Lingkungan adalah sesuatu yang ada di alam sekitar yang memiliki makna dan

atau pengaruh tertentu kepada individu. Dari definisi ini lingkungan masyarakat

dapat dikaitkan dengan teori pembelajaran sosial menurut Bandura (1977) dalam

Robbins (1996), proses dalam pembelajaran sosial meliputi : proses perhatian

(attentional) yaitu orang hanya akan belajar dari seseorang atau model, proses

penahanan (retention) yaitu proses mengingat tindakan suatu model, proses

reproduksi motorik yaitu proses mengubah pengamatan menjadi perbuatan, proses

penguatan (reinforcement) yaitu proses yang mana individu-individu disediakan

rangsangan positif.

Salah satu upaya pemerintah untuk memudahkan wajib pajak dalam membayar

kewajibannya adalah dengan meluncurkan aplikasi e-billing.Berlakunya self

assessment system di Indonesia, menjadikan Wajib Pajak harus dapat menghitung,

memperhitungkan, membayar dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus

dibayar. Billing system adalah metode pembayaran elektronik dengan menggunakan

kode billing. Transaksi pembayaran atau penyetoran pajak secara elektronik,

dilakukan melalui bank atau pos persepsi dengan menggunakan kode billing. Jadi,

dapat disimpulkan e-billing adalah pembayaran pajak melalui media elektronik

dengan memanfaatkan kode billing sebagai kode transaksi.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Susmita (2016), Hantoyo (2015),

Wayan (2012) dan Widyastuti (2015) bahwa tingkat pemahaman wajib pajak,

kualitas pelayanan fiskus, sanksi perpajakn, lingkungan wajib pajak berpengaruh

posistif terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak. Handayani (2016) juga melakukan

penelitian tentang pengaruh pengaruh persepsi manajemen atas keunggulan

penerapan e-billing dan e-spt pajak pertambahan nilai pada kepatuhan perpajakan,

Page 8: PENGARUH TINGKAT PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, …eprints.ums.ac.id/65233/11/NASKAH PUBLIKASI DIAN.output(1).pdf · pengaruh tingkat pemahaman wajib pajak, kualitas pelayanan fiskus, sanksi

4

hasil analisis diketahui bahwa persepsi manajemen atas keunggulan penerapan e-

billing dan e-SPT PPN berpengaruh positif pada kepatuhan perpajakan.

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan pokok permasalahan

dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Apakah tingkat pemahaman pajak berpengaruh terhadap tingkat kepatuhan wajib

pajak di Boyolali?

2. Apakah kualitas pelayanan fiskus berpengaruh terhadap tingkat kepatuhan wajib

pajak di Boyolali?

3. Apakah sanksi perpajakan berpengaruh terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak di

Boyolali?

4. Apakah lingkungan wajib pajak berpengaruh terhadap tingkat kepatuhan wajib

pajak di Boyolali?

5. Apakah penerapan E-biling berpengaruh terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak

di Boyolali?

2. METODE

2.1 Populasi, Sampel, dan Metode Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wajib pajak orang pribadi yang

terdaftar di KPP Pratama Boyolali.Dengan data Wajib Pajak Orang Pribadi yang

terdaftar sampai Desember 2017.Pengambilan sampel dalam penelitian ini

menggunakan metode convenience sampling. Metode convenience sampling

merupakan teknik dalam memilih sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja

yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel

bila orang yangkebetulan ditemui cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2010).

Penentuan jumlah sampel ditentukan berdasarkan rumus Slovin sebagai berikut:

𝑛 =N

1 + N𝛼2

Keterangan:

n : ukuran sampel

N : Ukuran Populasi

α : toleransi ketidaktelitian (dalam persen)

Berdasarkan data yang diperoleh dari KPP Pratama Boyolali populasi dalam

penelitian ini sebesar 61.549 wajib pajak orang pribadi. Oleh karena itu jumlah

sampel untuk penelitian dengan moe sebesar 10% adalah:

𝑛 =N

1 + N𝛼2

=61.549

1 + 61.548(10%)2

𝑛 = 99,83

2.2 Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya

2.2.1 Variabel Dependen.

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tingkat

kepatuhanwajib pajak.Diproksikan dengan 4 (empat) butir pertanyaan

mengacu dari kuesionerpenelitian Jatmiko (2006)dalam Ella Widyastuti

(2015). Indikator variabel ini adalah sebagai berikut :

a. Paham dan berusaha memahami UU Perpajakan.

b. Selalu mengisi formulir pajak dengan benar.

Page 9: PENGARUH TINGKAT PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, …eprints.ums.ac.id/65233/11/NASKAH PUBLIKASI DIAN.output(1).pdf · pengaruh tingkat pemahaman wajib pajak, kualitas pelayanan fiskus, sanksi

5

c. Selalu menghitung pajak dengan benar.

d. Selalu membayar pajak tepat pada waktunya.

2.2.2 Variabel Independen

1) Tingkat Pemahaman Wajib Pajak (TPWP)

Pemahaman Wajib Pajak adalah proses dimana wajib pajak mengetahui

danmemahami tentang perpajakan dan mengaplikasikannya untuk membayar

pajak(Imelda 2014)dalam Ella Widyastuti (2015).Diproksikan dengan 7

(tujuh) butir pertanyaan mengacu darikuesioner penelitian Qomaria

(2008)dalam Ella Widyastuti (2015). Indikator variabel ini adalah sebagai

berikut :

a. Paham bahwa sumber penerimaan terbesar Negara berasal dari pajak.

b. Mengetahui informasi tentang sosialisasi perpajakan yang

dilakukanpemerintah.

c. Paham akan sistem self assessment.

d. Paham akan hak dan kewajiban wajib pajak

e. Paham akan fungsi pajak.

2) Kualitas Pelayanan Fiskus (KPF)

Pelayanan fiskus dapat diartikan sebagai cara petugas pajak dalam

membantu,mengurus, atau menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan

seseorang yangdalam hal ini adalah wajib pajak (Jatmiko, 2006). Diproksikan

dengan 4 (empat) butirpertanyaan mengacu dari kuesioner penelitian Jatmiko

(2006)dalam Ella Widyastuti (2015).Indikator variabel iniadalah sebagai

berikut :

a. Wajib Pajak merasa bahwa petugas pajak sudah memberikan pelayanan

dengan baik.

b. Wajib Pajak merasa bahwa penyuluhan yang diberikan petugas pajak

dapatmembantu pemahaman akan hak dan kewajiban Wajib Pajak.

c. Wajib Pajak merasa bahwa petugas pajak senantiasa

memperhatikankeberatan atas pajak yang dikenakan.

d. Wajib Pajak merasa bahwa Fiskus harus selalu bersedia membantu

saatdibutuhkan.

3) Sanksi Perpajakan (SP)

Sanksi perpajakan merupakan jaminan bahwa ketentuan peraturan

perundangundanganperpajakan (norma perpajakan) akan

dituruti/ditaati/dipatuhi, atau bisadengan kata lain sanksi perpajakan

merupakan alat pencegah (preventif) agar WajibPajak tidak melanggar norma

perpajakan, Mardiasmo (2013). Diproksikan dengan 4(empat) butir

pertanyaan mengacu dari kuesioner penelitian Munari (2005)dalam Ella

Widyastuti (2015). Indikatorvariabel ini adalah sebagai berikut :

a. Sanksi pajak sangat diperlukan agar tercipta kedisiplinan wajib pajak

dalammemenuhi kewajiban perpajakannya.

b. Pengenaan sanksi harus dilaksanakan dengan tegas kepada semua

wajibpajak yang melakukan pelanggaran.

c. Sanksi yang diberikan kepada wajib pajak harus sesuai dengan besar

kecilnyapelanggaran yang sudah dilakukan.

d. Penerapan sanksi pajak harus sesuai dengan ketentuan dan peraturan

yangberlaku.

Page 10: PENGARUH TINGKAT PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, …eprints.ums.ac.id/65233/11/NASKAH PUBLIKASI DIAN.output(1).pdf · pengaruh tingkat pemahaman wajib pajak, kualitas pelayanan fiskus, sanksi

6

4) Lingkungan Wajib Pajak (LWP)

Lingkungan Wajib Pajak yang tidak kondusif adalah lingkungan Wajib

Pajak berada dimana masyarakatnya mendukung perilaku tidak patuh

terhadap pajak(Novitasari, 2006).Diproksikan dengan 4 (empat) butir

pertanyaan mengacu darikuesioner penelitian Novitasari (2006)dalam Ella

Widyastuti (2015). Indikator variabel ini adalah sebagai berikut :

a. Masyarakat mendukung perilaku tidak patuh terhadap pajak.

b. Masyarakat mendorong untuk melaporkan pajak secara tidak benar

gunamengurangi beban pajak.

c. Masyarakat melaporkan pajak secara tidak benar.

d. Melaporkan pajak secara tidak benar karena anjuran masyarakat sekitar.

5) Penerapan E-Billing

Billing system adalah metode pembayaran elektronik dengan menggunakan

kode billing. Transaksi pembayaran atau penyetoran pajak secara elektronik,

dilakukan melalui bank atau pos persepsi dengan menggunakan kode billing.

Jadi, dapat disimpulkan e-billing adalah pembayaran pajak melalui media

elektronik dengan memanfaatkan kode billing sebagai kode transaksi

(Samsiyah, 2013).Diproksikan dengan 6 (enam) butir pertanyaan mengacu

dari kuesioner penelitian samsiyah (2013)dalam Handayani (2016). Indikator

variabel ini adalah sebagai berikut :

a. Upaya yang dapat mengefisiensi sistem paper based yang memakan

waktu dan biaya

b. Kemudahan pembayaran pajak

c. Menumbuhkan rasa aman dan nyaman ketika melakukan pembayaran

d. Dapat menghemat biaya dalam mengurus kewajiban perpajakan pada

wajib pajak

e. Membuat wajib pajak lebih nyaman dan fleksibel sejalan dengan aktivitas

wajib pajak

f. Memiliki waktu pelayanan lebih lama

Skala penyusunan yang digunakan dalam variabel-variabel penelitian ini

adalah

skala likert, yaitu skala yang berisi lima tingkat prefensi jawaban dengan

pilihan

sebagai berikut :

1 = Sangat tidak setuju (STS)

2 = Tidak Setuju (TS)

3 = Netral (N)

4 = Setuju (S)

5 = Sangat setuju (SS)

2. 3 Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan model regresi berganda (multiple

regressionanalysis), karena terdiri dari satu variabel dependen dan beberapa

variabelindependen.Persamaan regresi yang dikembangkan dalam penelitian ini

sebagaiberikut:

KWP = a + β1.TPWP + β2.KPF + β3.SP + β4.LWP + β5.PE +e

Keterangan:

KWP : Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

Page 11: PENGARUH TINGKAT PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, …eprints.ums.ac.id/65233/11/NASKAH PUBLIKASI DIAN.output(1).pdf · pengaruh tingkat pemahaman wajib pajak, kualitas pelayanan fiskus, sanksi

7

a : Konstanta

β1 : Koefisien Regresi Tingkat Pemahaman Wajib Pajak

β2 : Koefisien Regresi Kualitas Pelayanan Fiskus

β3 : Koefisien Regresi Sanksi Perpajakan

β4 : Koefisien Regresi Lingkungan Wajib Pajak

β5 : Koefisien Regresi Penerapan E-Billing

TPWP: Tingkat Pemahaman Wajib Pajak

KPF :Kualitas Pelayanan Fiskus

SP : Sanksi Perpajakan

LWP : Lingkungan Wajib Pajak

PE : Penerapan E-Billing

e : error

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Pengujian Hipotesis

Tabel 2

Hasil Uji Regresi dan Uji Statistik t

Variabel Unstandardized

Coefficients Beta

t hitung Signifikan

Constant

TPWP

KPF

SP

LWP

PE

5,308

0,207

0,155

0,187

-0,019

-0,014

2,496

2,623

1,684

1,607

-0,331

-0,158

0,014

0,010

0,096

0,111

0,741

0, 874

ttabel= 1,98525

Fhitung= 7,373

Ftabel= 2,47

Adjusted R2 = 0,244

Sumber: Data Diolah 2018

3.2 Pembahasan

a. Pengaruh Tingkat Pemahaman Wajib Pajak Terhadap Tingkat

Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Tingkat Pemahaman Wajib

Pajak mempunyai pengaruh terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak

(H1 diterima). Berdasarkan tabel 4.17 dapat diketahui bahwa variabel

Tingkat Pemahaman Wajib Pajak memiliki nilai signifikansi lebih kecil

dibandingkan level of significant yaitu sebesar 0,010 < 0,05 dan nilai

thitung sebesar 2,623 lebih besar dibandingkan dengan nilai ttabel sebesar

1,98525artinya Wajib Pajak Orang Pribadi paham mengenai sumber

penerimaan terbesar Negara berasal dari pajak yang digunakan untuk

membiayai pembangunan nasional yang merupakan bentuk partisipasi

masyarakat dalam usaha pembangunan nasional.

Page 12: PENGARUH TINGKAT PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, …eprints.ums.ac.id/65233/11/NASKAH PUBLIKASI DIAN.output(1).pdf · pengaruh tingkat pemahaman wajib pajak, kualitas pelayanan fiskus, sanksi

8

Hasil penelitian ini mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh

Ella Widyastuti (2015), Farid Syahril (2013) dan Surliani &Kardinal

(2012) yang menyimpulkan bahwa Tingkat Pemahaman Wajib Pajak

berpengaruh positif terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.

b. Pengaruh Kualitas Pelayanan Fiskus Terhadap Tingkat Kepatuhan

Wajib Pajak Orang Pribadi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kualitas Pelayanan Fiskus

tidak mempunyai pengaruh terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak (H1

ditolak). Berdasarkan tabel 4.17 dapat diketahui bahwa variabel Kualitas

Pelayanan Fiskus memiliki nilai signifikansi lebih besar dibandingkan

level of significant yaitu sebesar 0,096> 0,05 dan nilai thitung sebesar 1,684

lebih kecil dibandingkan dengan nilai ttabel sebesar 1,98525 artinya

petugas pajak yang senantiasa memperhatikan pelayanan dan membantu

wajib pajak saat dibutuhkan tidak mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak

Orang Pribadi.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Ella Widyastuti (2015), Harjanti Puspa Arum (2012),

Farid Syahril (2013) dan Surliani &Kardinal (2012), Putu Rara Susmita &

Ni Luh Supadmi (2016) dan I Wayan Mustika Utama (2012)yang

menyimpulkan bahwa Tingkat Kepatuhan Wajib PajakKualitas Pelayanan

Fiskus berpengaruh positif terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang

Pribadi.

c. Pengaruh Sanksi Perpajakan Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib

Pajak Orang Pribadi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Sanksi Perpajakan tidak

mempunyai pengaruh terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak (H1

ditolak). Berdasarkan tabel 4.17 dapat diketahui bahwa variabel Sanksi

Perpajakan memiliki nilai signifikansi lebih besar dibandingkan level of

significant yaitu sebesar 0,111 > 0,05 dan nilai thitung sebesar 1,607lebih

kecil dibandingkan dengan nilai ttabel sebesar 1,98525 artinya pengenaan

dan pemberian sanksi pajak yang tegas kepada wajib pajak tidak

mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Ella Widyastuti (2015), Harjanti Puspa Arum (2012),

Shinung Sakti Hantoyo et al (2015), Surliani &Kardinal (2012), Putu

Rara Susmita dan Ni Luh Supadmi (2016), dan I Wayan Mustika Utama

(2012) yang menyimpulkan bahwa Sanksi Perpajakan berpengaruh positif

terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.

d. Pengaruh Lingkungan Wajib Pajak Terhadap Tingkat Kepatuhan

Wajib Pajak Orang Pribadi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Lingkungan Wajib Pajak

tidak mempunyai pengaruh terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak (H1

ditolak). Berdasarkan tabel 4.17 dapat diketahui bahwa variabel

Lingkungan Wajib Pajak memiliki nilai signifikansi lebih besar

dibandingkan level of significant yaitu sebesar 0,796> 0,05 dan nilai thitung

sebesar -0,331 lebih kecil dibandingkan dengan nilai ttabel sebesar 1,98525

Page 13: PENGARUH TINGKAT PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, …eprints.ums.ac.id/65233/11/NASKAH PUBLIKASI DIAN.output(1).pdf · pengaruh tingkat pemahaman wajib pajak, kualitas pelayanan fiskus, sanksi

9

artinya lingkungan yang kondusif ataupun tidak kondusif tidak

mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Ella Widyastuti (2015)yang menyimpulkan bahwa

Lingkungan Wajib Pajak berpengaruh positif terhadap Kepatuhan Wajib

Pajak Orang Pribadi.

e. Pengaruh Penerapan E-Billing Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib

Pajak Orang Pribadi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Penerapan E-Billing tidak

mempunyai pengaruh terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak (H1

ditolak). Berdasarkan tabel 4.17 dapat diketahui bahwa variabel

Penerapan E-Billing memiliki nilai signifikansi lebih besar dibandingkan

level of significant yaitu sebesar 0,810 > 0,05 dan nilai thitung sebesar -

0,158 lebih kecil dibandingkan dengan nilai ttabel sebesar 1,98525 artinya

pembayaran pajak secara online yang mengefiseinsi waktu, biaya dan

dapat menumbuhkan rasa aman dan nyaman ketika membayar pajak tidak

mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian terdahulu yang

dilakukan olehNi Putu Milan Novita Handayani dan Naniek

Noviari(2016)yang menyimpulkan bahwa Penerapan E-

Billingberpengaruh positif terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang

Pribadi.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh Tingkat Pemahaman Wajib Pajak,

Kualitas Pelayanan Fiskus, Sanksi Perpajakan, Lingkungan Wajib Pajak, dan

Penerapan E-Billingterhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi maka

diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel Tingkat Pemahaman Wajib Pajak berpengaruh signifikan terhadap

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Hal ini menunjukkan bahwa

semakin paham wajib pajak tentang perpajakan, maka tingkat kepatuhan wajib

pajak orang pribadi juga akan meningkat.

2. Variabel Kualitas Pelayanan Fiskustidak berpengaruh signifikan terhadap

kepatuhan wajib pajak. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan fiskus

tidak mempengaruhi kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajibanya.

3. Variabel Sanksi Perpajakan tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan

wajib pajak. Hal ini menunjukkan bahwa sanksi perpajakan tidak mempengaruhi

kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajibanya

4. Variabel Lingkungan Wajib Pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap

kepatuhan wajib pajak. Hal ini menunjukkan bahwa lingkungan wajib pajak tidak

mempengaruhi kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajibanya

5. Variabel Penerapan E-Billingtidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan

wajib pajak. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan E-Billingpajak tidak

mempengaruhi kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajibanya

Page 14: PENGARUH TINGKAT PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, …eprints.ums.ac.id/65233/11/NASKAH PUBLIKASI DIAN.output(1).pdf · pengaruh tingkat pemahaman wajib pajak, kualitas pelayanan fiskus, sanksi

10

4.1 Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh Tingkat Pemahaman Wajib

Pajak, Kualitas Pelayanan Fiskus, Sanksi Perpajakan, Lingkungan Wajib

Pajak, dan Penerapan E-Billingterhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak

Orang Pribadi maka diperoleh keterbatasan penelitian sebagai berikut:

1. Penelitian ini hanya menggunakan data kuesioner sebagai instrument

penelitian, sehingga memiliki kemungkinan respon jawaban yang bias.

2. Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak

Orang Pribadi saja, sehingga hasilnya kurang bisa digunakan secara luas.

4.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh Tingkat Pemahaman Wajib

Pajak, Kualitas Pelayanan Fiskus, Sanksi Perpajakan, Lingkungan Wajib

Pajak, dan Penerapan E-Billingterhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak

Orang Pribadi maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut:

1. Bagi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Boyolali dan Kanwil DJP

Jawa Tengah II, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan

untuk dapat memberikan sosialisasi maupun penyuluhan kepada wajib

pajak di kota Boyolali dan memberikan sanksi yang lebih tegas agar

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak di Kota Boyolali dapat meningkat.

Dimana pada penelitian ini Tingkat Pemahaman Wajib Pajak berpengaruh

terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi, sedangakan

Kualitas Pelayanan Fiskus, Sanksi Perpajakan, Lingkungan Wajib Pajak,

dan Penerapan E-Billingtidak berpengaruh terhadap Tingkat Kepatuhan

Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Boyolali.

2. Bagi akademisi, hasil penelitian dapat dijadikan bahan informal dan

referensi, serta dalam pengembangannya dapat menambah variabel lain

selain Tingkat Pemahaman Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan Fiskus,

Sanksi Perpajakan, Lingkungan Wajib Pajak, dan Penerapan E-

Billingterhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.

3. Untuk peneliti selanjutnya disarankan menambah metode lain diluar

kuesioner seperti wawancara untuk mengatasi kelemahan-kelemahan

pada data kuesioner.

4. Untuk peneliti selanjutnya disarankan menambhkan variabel-variabel

penelitian agar menghasilkan penelitian yang lebih baik, seperti variabel

religius, pendidikan, biaya kepatuhan, dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA

Ardiyani, Inggit Putri.2016.“Pengaruh Persepsi Kesadaran Wajib Pajak,

Pemahaman Wajib Pajak Dan Kualitas Pelayanan Pajak Terhadap

Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Empiris Di Kpp Pratama

Gayamsari).Skripsi.Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Dian

Nuswantoro Semarang

Aris, Muhammad Abdul, dan Mujiyati.2017.”Inti Perpajakan Indonesia”

Muhammadiyah University Press,2017

Page 15: PENGARUH TINGKAT PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, …eprints.ums.ac.id/65233/11/NASKAH PUBLIKASI DIAN.output(1).pdf · pengaruh tingkat pemahaman wajib pajak, kualitas pelayanan fiskus, sanksi

11

Arum, Harjanti Puspa.2012.Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus,

Dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Yang

Melakukan Kegiatan Usaha Dan Pekerjaan Bebas. SKRIPSI. Program Studi

Akuntnasi Fakultas EkonomiUniversitas Diponegoro Semarang

Akbar, Vicky. 2010. Analisis Penggunaan Sistem Elektronik Pajak Terhadap

Peningkatan Jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi Di KPP Pratama Surabaya

Gubeng.

Budiono, b.2010.Pelayanan Prima perpajakan, Jakarta: rineka cipta

Djatmiko, Agus.2006.”Pengaruh Sikap Wajib Pajak Pada pelaksanaan Sanksi

Denda, Pelayanan fiskus, dan Kesadaran Perpajakan Terhadap Kepatuhan

Wajib Pajak (Studi Empiris Terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kota

Semarang)”, Tesis Universitas Diponegoro, Tidak Dipublikasikan.

Ghozali, Imam.2010.Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM

SPSS19,Edisi 6.Badan Penerbitan Universitas Diponegoro Semarang.

Gunadi, Ari.2010. ”Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib

Pajak Pribadi dalam Membayar Pajak Penghasilan (survey di KPP Prtama

Boyolali)”,Skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta, Tidak

Dipublikasikan

Handayani, Ni Putu Milan Novita dan Naniek Noviari.2016.Pengaruh Persepsi

Manajemen Atas Keunggulan Penerapan E-Billing Dan E-Spt Pajak

Pertambahan Nilai Pada Kepatuhan Perpajakan. E-Jurnal Akuntansi

Universitas Udayana Vol.15.2

Hantoyo, Shinung Sakti.et al.2015.Pengaruh Penghindaran Pajak Dan Sanksi

Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.Jurnal Administrasi Bisnis -

Perpajakan (JAB)|Vol. 5 No.2

Ilyas B, Wirawan & Richard Burton.2010.Hukum Pajak, Edisi ke 4, Jakarta:

Selemba Empat

Indrianti, Irma et al.2017.Pengaruh Penerapan E-System Perpajakan Terhadap

Kepatuhan Wajib Pajak Badan (Studi Kasus Di Kpp Pratama

Surakarta).Seminar Nasional IENACO ISSN: 2337 – 4349

Lestari, Puji.2010.analisis tingkat pemahaman terhadap pelaksanaan self assessment

system. Media keuangan vol .II No.17 tahun 2010

Mardiasmo,2010.”perpajakan”, Edisi Revisi 2011. Jakarta: Andi

Mardiasmo,2013.”perpajakan”, Edisi Revisi 2011. Jakarta: Andi

Page 16: PENGARUH TINGKAT PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, …eprints.ums.ac.id/65233/11/NASKAH PUBLIKASI DIAN.output(1).pdf · pengaruh tingkat pemahaman wajib pajak, kualitas pelayanan fiskus, sanksi

12

Mentari, Dara Ayu.2016.Analisis Pengaruh Penerapan Metode E-Billing Dan

Manual Wajib Pajak Badan Terhadap Penerimaan Pajak (Studi Pada

Kantor Pelayanan Pajak Penanaman Modal Asing Enam,

Jakarta).SKRIPSI.Program Studi Akuntnasi Fakultas Ekonomi Universitas

Lampung Bandar Lampung

Muliari, Ni Ketut dan Putu Ery Setiawan.(2011). Pengaruh Persepsi Tentang Sanksi

Perpajakan dan Kesadaran Wajib Pajak Pada Kepatuhan Pelaporan Wajib

Pajak Orang Pribadi di KPP Denpasar Timur. Jurnal akuntasi bisnis

Vol.6.1-Jan 2011

Muslim, afdilla.2007.Pengaruh Tingkat Pemahaman, pendidikan, pengalaman dan

penghasilan wp di kpp padang.Skripsi FE Unand

Mustika Utama, I Wayan. 2012. Pengaruh Kualitas Pelayanan, Sanksi Perpajakan

dan Biaya Kepatuhan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Jurnal pada

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana

Permatasari, Anisha Charisma et al.2015.Pengaruh Kualitas Layanan Sistem

Elektronik Perpajakan Terhadap Kepuasan Wajib Pajak.Jurnal

Administrasi Bisnis - Perpajakan (JAB)|Vol. 5 No. 2

Rysaka, Nita.2014.Penerapan Sistem Elektronik Dalam Pelayanan Perpajakan (Studi

Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Utara).Jurusan Administrasi

Publik (JAP), Vol. 2.No. 3, Hal. 420-425

Riko, Thomas.2006. Analisis tingkat pemahaman wp badan dan fiskus terhadap

perencanaan dan pengelapan pajak pada kpp padang.Skripsi: FE UNAND

Robbins, Stephen P,1996.Perilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi Dan Aplikasi,

Jakarta: prenhallindo

Santi, anisa nirmala. 2011. Analisis pengaruh kesadaran perpajakan, sikap rasional,

lingkungan, sanksi denda dan sikap fiskus terhadap kepatuhan wajib

pajak.Skripsi. Semarang feb undip

Sanusi, Anwar 2011, Metode Penelitian Bisnis, Salemba Empat, Jakarta

Saung, Daniel Pata.2017.Pengaruh Penerapan Sistem E-Filling Dan E-Billing

Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Makassar Utara.Skripsi.Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan

Bisnis Universitas Hasanuddin Makassar

Silalahi, Sixvana et al.2015.Pengaruh Kualitas Pelayanan Perpajakan Terhadap

Kepuasan Wajib Pajak, Kepatuhan Wajib Pajak Dan Penerimaan

Pajak.Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 1 No. 1

Page 17: PENGARUH TINGKAT PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, …eprints.ums.ac.id/65233/11/NASKAH PUBLIKASI DIAN.output(1).pdf · pengaruh tingkat pemahaman wajib pajak, kualitas pelayanan fiskus, sanksi

13

Sugiyono.2010. Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Sulistyorini, M., Nurlaela, S., dan Samrotun, Y. C.2017.Pengaruh Penggunaan

Sistem Administrasi E-Registration, E-Billing, E-Spt Dan E-Filing

Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Pada Wajib Pajak Prang Pribadi

Di Rsud Dr. Moewardi Surakarta).Prosiding Seminar Nasional dan

Internasional, hal. 371-379.

Suratno, S., & Purnama, N. (2005). Analisis Tingkat Kepuasan Wajib Pajak

Terhadap Kualitas LayananKantor Pelayanan Pajak Yogyakarta Dua.

Sinergi Kajian Bisnis dan Manajemen , 7 (1), 69-87.

Surliani Dan Kardinal.2012.Pengaruh Pemahaman, Kualitas Pelayanan, Ketegasan

Sanksi Pajak, Dan Pemeriksaan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib

Pajak Pada Kpp Ilir Barat.Jurnal.: STIE MDO

Susmita, Putu Rara Dan Ni Luh Supadmi.2016.Pengaruh Kualitas Pelayanan, Sanksi

Perpajakan, Biaya Kepatuhan Pajak, Dan Penerapan E-Filing Pada

Kepatuhan Wajib Pajak.E-jurnal akuntansi universitas udayana.14.2

Syahril, Farid.2013.Pengaruh Tingkat Pemahaman Wajib Pajak Dan Kualitas

Pelayanan Fiskus Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Pph Orang

Pribadi (Studi Empiris Pada Kpp Pratama Kota Solok).Jurnal,Padang:

Universitas Negeri Padang

Widyastuti, Ella.2015.Pengaruh Tingkat Pemahaman Wajib Pajak, Kualitas

Pelayanan Fiskus, Sanksi Perpajakan, Dan Lingkungan Wajib Pajak

Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi(Studi Empiris

Pada Kpp Pratama Surakarta).Skripsi. Program Studi Akuntnasi Fakultas

Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta