Upload
others
View
20
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH TEKANAN KLIEN, PENGALAMAN AUDITOR DAN
PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT
(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta Selatan)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
RAMDANIALSYAH
204082002368
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H/2010
i
Daftar Riwayat Hidup
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Ramdanialsyah
2. Tempat & Tgl. Lahir : Jakarta, 27 Mei 1985
3. Tinggal di : Jakarta
4. Alamat : Jln. Karya No.3 Comp. Caltex. Pisangan, Ciputat, Tangerang
Selatan. Banten. 15419.
5. Telepon : 021-99779098 / 085693603366
II. PENDIDIKAN
1. SD : SDN Gunung 01 Pagi
2. SMP : SMPN 11 Jakarta
3. SMA : SMUN 7 Jakarta
4. S1 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
III. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : Drs. Syahril Achiar
2. Tempat & Tgl. Lahir : Medan, 27 Mei1956
3. Alamat : Jln. Karya No.3 Comp. Caltex, Pisangan, Ciputat, Tangerang
Selatan. Banten.15419.
4. Telepon : 021-74716886
5. Ibu : Tuty Syahril
6. Tempat & Tgl. Lahir : Bogor, 16 Juni 1963
7. Alamat : Jln. Karya No.3 Comp. Caltex, Pisangan, Ciputat,
Tangerang Selatan. Banten. 15419.
8. Telepon : 021-74716886
9. Anak Ke dari : 2 dari 4 bersaudara
iii
PENGARUH TEKANAN KLIEN, PENGALAMAN AUDITOR DAN
PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT
(Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Jakarta Selatan)
Oleh:
Ramdanialsyah
ABSTRAK
Auditor haruslah memiliki pengalaman dan keahlian atau profesional
dalam melakukan pekerjaannya dan juga harus dapat menjaga independensi
seorang auditor terhadap tekanan dari klien yang dapat merusak independensi
seorang auditor. Apabila auditor tidak memiliki pengalaman dan keahlian atau
profesioanlisme dalam mengaudit maka akan dapat mempengaruhi kualitas audit
yang dibuatnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tekanan
klien, pengalaman auditor dan profesionalisme auditor terhadap kualitas audit.
Penelitian ini menggunakan data primer dengan cara melakukan penelitian
langsung dilapangan dengan memberikan kuesioner / lembar pertanyaan kepada
60 responden. Data yang dikumpulkan dan dianalisis menggunakan uji validitas
dan reliabilitas, uji asumsi klasik, dan analisis regresi sederhana. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa (1) Pengalaman Auditor memiliki pengaruh signifikan paling
dominan terhadap Kualitas Audit dibandingkan dengan dua variabel lainnya, dan
Profesionalisme berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. (2) Tekanan Klien
tidak berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit.
Kata kunci: tekanan klien, pengalaman auditor, profesionalisme auditor, dan
kualitas audit.
ii
PRESSURE EFFECT OF CLIENT, EXPERIENCE AND
PROFESSIONALISM AUDITORS ON AUDIT QUALITY
(Empirical Study On Public Accountant in South Jakarta)
By:
Ramdanialsyah
ABSTRACT
Auditors must have the experience and expertise or professional in doing his job and also
need to maintain the independence of an auditor to pressure from clients that can damage the
independence of an auditor. If the auditor does not have the experience and expertise in auditing
or profesioanlisme it will affect the quality of audits made. This study aims to analyze the effect
of client pressure, auditors' experience and professionalism of auditors on audit quality. This
study uses primary data by conducting research directly in the field by providing a questionnaire
/ worksheet questions to 60 respondents. Data collected and analyzed using validity and
reliability, the classic assumption test, and simple regression analysis. The results indicated that
(1) The experience of Auditors have a significant influence on the Quality Audit dominant
compared with two other variables, and Professionalism significant effect on audit quality. (2)
Pressure Clients no significant effect on audit quality.
Keywords: Client Pressure, Auditor Experience, The Professionalism of Auditors, and Audit
Quality.
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrohim
Segala puja dan puji syukur yang tidak terhingga dan tidak bisa
terlukiskan walau dengan rangkaian kata-kata yang indah kepada sang pencipta
dan pemilik alam semesta yakni Allah SWT, yang telah melimpahkan taufiq,
hidayah serta rahmat kepada seluruh mahluk ciptaan-Nya. Atas segala kuasa dan
kehendak-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul:
“PENGARUH TEKANAN KLIEN, PENGALAMAN AUDITOR DAN
PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi
Empiris Pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Jakarta Selatan)”.
Shalawat serta salam semoga tetap terlimpah dan tercurahkan kepada
Bapak revolusi dunia yakni baginda Nabi Muhammad SAW, sebagai pembawa
risalah bagi seluruh umat Islam dan telah membawa perubahan bagi dunia.
Dalam kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan banyak terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah mendukung dan
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Secara khusus penulis
ucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya, yang sampai detik ini masih
mengizinkan penulis untuk bernafas.
2. Kedua orang tua tercinta yang penulis sayangi, Papa dan Mama, Terima kasih
atas semua kasih sayang, pendidikan dan semua hal yang tak bisa penulis
ungkapkan dengan kata-kata. Serta Kakak dan Adik-adikku tercinta.
3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku DEKAN Fakultas Ekonomi dan
Bisnis.
4. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM selaku pembimbing 1 dan selaku
PUDEK 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang tiada henti memberikan arahan
dalam penulisan skripsi ini.
5. Bapak Hepi Prayudiawan SE., Ak., MM, selaku pembimbing 2 yang telah
banyak meluangkan waktunya, memberikan saran dan pengarahan serta
membimbing penulis dengan penuh kesabaran hingga terselesaikannya skripsi
ini.
v
6. Bapak Suhendra,MM dan Ibu Rahmawati SE, MM selaku Kordinator Teknis
dan Sekretaris Jurusan Program Non Reguler Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Segenap Dosen yang telah mentransformasikan ilmu pengetahuannya kepada
penulis, serta seluruh staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
8. Seluruh Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
9. Seluruh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang telah bersedia menjadi tempat
penyebaran kuesioner saya dan memberikan banyak informasi.
10. Special people, Pacarku tersayang Marina Sukma Putri Y. yang selalu
memberikan inspirasi dan semangat dalam hidupku, terima kasih atas semangat
dan doa yang kamu berikan untukku.
11. Teman-teman seperjuangan penulis saat menyelesaikan skripsi ini. Alya, Tya,
mpit, dian, akiel, aya, dan anggun. “Terima kasih telah menjadi teman diskusi
dan memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini”.
12. Pihak-pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih atas
bantuannya.
Segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh
dari kesempurnaan, karena pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki
sangat terbatas. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik serta
tanggapan dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Mudah-mudahan atas
segala bantuan dan budi baik yang penulis terima selama menjalani pendidikan
mendapatkan ridha Allah SWT, Amin. Akhir kata semoga skripsi ini dapat
memberikan sumbangan pikiran dan saran untuk perkembangan dalam
pendidikan.
Jakarta, 16 Desember 2010
Penulis
vi
DAFTAR ISI
DAFTAR RIWAYAT HIDUP................................................................................
ABSTRACT..............................................................................................................
ABSTRAK................................................................................................................
KATA PENGANTAR.............................................................................................
DAFTAR ISI ……….………………...…….................………………………….…
DAFTAR TABEL....................................................................................................
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.....................................................................
B. Perumusan Masalah...........................................................................
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian..........................................................
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tekanan Klien………………………………………….......................
B. Pengalaman Auditor………………………….……………................
C. Profesionalisme Auditor.......................................................................
D. Auditing................................................................................................
1. Pengertian Auditing.........................................................................
2. Tujuan Audit …………………….……...…….…..........................
3. Jenis-Jenis Audit ………………………......…..…..…...................
4. Standar Auditing..............................................................................
i
ii
iii
iv
vi
ix
x
xi
1
7
8
10
12
18
21
21
24
25
26
vii
5. Tahap-tahap Pelaksanaan Audit.......................................................
E. Kualitas Audit........................................................................................
F. Penelitian Terdahulu...............................................................................
G. Keterkaitan Antar Variabel....................................................................
H. Kerangka Pemikiran .............................................................................
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian.................................................................
B. Metode Penentuan Sample................................................................
C. Metode Pengumpulan Data...............................................................
D. Metode Analisis................................................................................
1. Uji Kualitas data...........................................................................
2. Uji Asumsi Klasik.........................................................................
3. Uji Hipotesis..................................................................................
E. Operasionalisasi Variabel Penelitian...................................................
1. Variabel Independen......................................................................
2. Variabel dependen.........................................................................
BAB IV. PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian.........................................
1. Tempat dan Waktu penelitian.........................................................
2. Karateristik Profil Responden.........................................................
B. Hasil Uji Insturment Penelitian.............................................................
1. Hasil Uji Kualitas Data...................................................................
a. Hasil Uji Validitas.....................................................................
28
29
33
38
41
42
42
43
44
44
45
48
50
51
52
54
54
55
58
58
58
viii
Hasil Uji Reabilitas.........................................................................
2. Hasil Uji Asumsi Klasik.................................................................
a. Hasil Uji Multikolonieritas.......................................................
b. Hasil Uji Heteroskedastisitas.....................................................
c. Hasil Uji Normalitas..................................................................
3. Hasil Uji Hipotesis..........................................................................
a. Hasil Uji Koefisien Determinasi...............................................
b. Hasil Uji Statistik Secara Parsial (Uji t)....................................
c. Hasil Uji Statistik Secara Simultan (Uji F)...............................
C. INTEPRETASI DAN PEMBAHASAN..............................................
BAB V. PENUTUP
A. KESIMPULAN....................................................................................
B. IMPLIKASI..........................................................................................
C. SARAN................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
LAMPIRAN- LAMPIRAN........................................................................................
61
62
62
63
64
65
67
68
70
71
72
73
73
74
76
79
ix
DAFTAR TABEL
Tabel Keterangan Halaman
2.1 Penelitian Terdahulu 36
3.1 Metode Skala dan Pengukurannya 45
3.2 Operasional Variabel Penelitian 52
4.1 Deskripsi Penyebaran Kuesioner 54
4.2 Sampel Tingkat Pengembalian 55
4.3 Data Responden Berdasarkan Jenis 55
4.4 Data Responden Berdasarkan Pendidikkan 56
4.5 Data Responden Berdasarkan pengalaman Kerja 56
4.6 Data Responden Berdasarkan Jabatan 57
4.7 Uji Validitas variabel Tekanan Klien
58
4.8 Uji Validitas variabel Pengalaman Auditor 59
4.9 Uji Validitas variabel Profesionalisme auditor 59
4.10 Uji Validitas variabel Kualitas Audit 60
4.11 Uji Reabilitas 61
4.12 Uji Multikolonieritas 62
4.13 Uji Regresi Linear Berganda 66
4.14 Uji Koefisien Determinasi 67
4.15 Uji Statistik t 68
4.16 Uji Statistik F 70
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar Keterangan Halaman
2.1 Kerangka Pemikiran 41
4.1 Grafik Scatterplot 63
4.2 Grafik P-Plot 64
4.3 Grafik Histogram 65
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Keterangan Halaman
1. Kuesioner 79
2. Jawaban Responden 85
3. OutPut SPSS 91
79
LAMPIRAN 1
KUESIONER
PENGARUH TEKANAN KLIEN, PENGALAMAN AUDITOR DAN
PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT
Untuk Memenuhi Tugas Akhir Kuliah Strata Satu
DISUSUN OLEH:
Ramdanialsyah
204082002368
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2010
80
Hal : Permohonan Pengisian Kuesioner
Kepada Yth.
Bapak/Ibu/Sdr/i Responden
Di Tempat
Dengan hormat,
Saya adalah mahasiswi Program Strata Satu (S1) Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta yang sedang menyusun skripsi sebagai syarat memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi.
Nama : Ramdanialsyah
NIM : 204082002368
Jurusan : Akuntansi/Audit
Mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mengisi kuesioner ini
dengan lengkap sesuai dengan kondisi sebenarnya. Kuesioner ini akan dijadikan data
dalam penelitian saya. Oleh karena itu, Bapak/Ibu/Saudara/i diminta untuk membaca
dengan teliti dan menjawabnya dengan lengkap. Tidak ada jawaban benar atau salah,
yang terpenting adalah memilih jawaban sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu/Saudara/i.
Segala informasi yang diterima dalam penelitian ini akan dijaga kerahasiaanya dan hanya
akan dipergunakan untuk keperluan akademis.
Atas kesediaan Bapak/Ibu/Sdra/i meluangkan waktu untuk mengisi dan menjawab
semua pertanyaan dalam eksperimen ini, saya sampaikan terima kasih.
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM Hepi Prayudiawan, SE, Ak., MM
Peneliti,
Ramdanialsyah
81
LEMBAR KUESIONER
Petunjuk Pengisian :
1. berilah tanda silang (X) pada pilihan yang sesuai dngan pendapat anda.
2. Pilih hanya satu jawaban untuk setiap pertanyaan.
A. Identitas Responden
Untuk keperluan keabsahan data penelitian ini, saya mengharapkan kepada
bapak/Ibu/Sdra/Sdri untuk mengisi data-data berikut ini:
1. Nama Responden : ………………………………………………………..
(Catatan: boleh tidak diisi)
2. Jenis Kelamin :
a. Laki-laki
b. Perempuan
3. Usia :
a. 21 Tahun s/d 25 Tahun
b. 26 Tahun s/d 30 Tahun
c. 31 Tahun s/d 40 Tahun
d. 41 Tahun s/d 50 Tahun
e. 51 Tahun ke atas
4. Pendidikan terakhir :
a. SLTA
b. Diploma
c. S1 atau lebih tinggi
5. Jabatan :
82
B. Cara pengisian kuesioner
Pernyataan-pernyataan di bawah ini bertujuan untuk mengetahui pendapat
anda tentang pengaruh Tekanan Klien, Pengalaman Auditor da Profesionalisme
Auditor Terhadap Kualitas Audit. Pada setiap pertanyaan telah disediakan bagian
lima poin skala di sampingnya dengan keterangan sebagai berikut:
1. Sangat Tidak Setuju (STS)
2. Tidak Setuju (TS)
3. Netral (N)
4. Setuju (S)
5. Sangat Setuju (SS)
Anda diminta untuk memberikan jawaban yang tersedia di samping
pertanyaan sesuai dengan jawaban atau keadaan Anda dengan cara memberi tanda
silang (X).
1. Pertanyaan tentang Variabel Independen
a. Tekanan Klien
No Pernyataan Bobot Jawaban
SS S N TS STS
1. Saya harus bertindak jujur dan agar klien tetap
memperkerjakan saya.
2. Auditor harus memiliki sikap yang selalu
mempertanyakan dan melakukan evaluasi
bukti audit secara kritis.
3. Jika audit yang saya lakukan buruk, maka saya
dapat menerima sanksi dari klien
4. Saya harus melaporkan kesalahan klien
meskipun mendapat peringatan dari klien
5. Auditor menggunakan segenap pengetahuan,
kemampuan dan pengalaman yang dimiliki
untuk mengaudit.
6. Audit fee dari satu klien merupakan sebagian
besar total pendapatan suatu kantor akuntan
publik
7. Fasilitas yang saya terima dari klien tidak
menjadikan saya sungkan terhadap klien.
8. Saya tidak berani melaporkan kesalahan klien
karena klien dapat mengganti posisi saya
dengan auditor lain
83
b. Pengalaman Auditor
No Pernyataan Bobot Jawaban
SS S N TS STS
1. Pengalaman, pengetahuan merupakan elemen
penting dalam mengaudit.
2. Mengaudit berbagai jenis perusahaan
menambah pengalaman auditor.
3. Pengalaman auditor berpengaruh terhadap
keputusan yang dibuat.
4. Pengalaman dalam pekerjaan pada umumnya
dapat mengembangkan karir.
5. Semakin banyak pengalaman yang dimiliki
auditor, semakin besar kemampuan auditor
dalam mengatasi setiap permasalahan yang
ada.
6. Auditor dikatakan berpengalaman bila
menjalankan tugas lebih dari tiga tahun.
7. Pengalaman membantu auditor dalam
memprediksi dan mendeteksi masalah secara
professional
c. Profesionalisme Auditor
No Pernyataan Bobot Jawaban
SS S N TS STS
1. Saya mendapatkan kepuasan batin dengan
berprofesi sebagai auditor.
2. Saya mengharapkan segenap pengetahuan,
kemampuan dan pengalaman saya dalam
melaksanakan proses pengauditan.
3. Pekerjaan sebagai auditor sudah menjadi
keinginan saya dari dahulu hingga sekarang.
4. Saya bekerja semampu dan sekuat tenaga
saya, dalam mengemban pekerjaan dimana
saya bekerja.
5. Karena saya sudah mengenal pekerjaan ini
sehingga saya riskan meninggalkannya.
6. Profesi eksternal auditor adalah profesi yang
penting dimasyarakat.
7. Profesi eksternal auditor merupakan profesi
yang dapat dijadikan dasar kepercayaan
masyarakat terhadap pengelolaan kekayaan
Negara.
84
2. Pertanyaan tentang Variabel dependen (Kualitas Audit)
No Pernyataan Bobot Jawaban
SS S N TS STS
1. Prosedur dan pelaksanaan audit telah sesuai
dengan SPAP dan PSAk hingga saat ini
2. Tim auditor memiliki kompentensi teknis
profesional sesuai dengan tuntutan SPAP dan
PSAK.
3. Suatu kewajiban auditor adalah
memperhitungkan setiap resiko audit yang
mungkin dapat terjadi selama melakukan
audit.
4. Suatu kewajiban auditor adalah
memperhitungkan setiap resiko audit yang
mungkin dapat terjadi selama melakukan
audit.
5. KAP selalu melakukan review secara berkala
terhadap independensi dan kompentensi pada
staf auditor.
6. Supervisi hasil laporan audit secara berkala
mampu menjamin kualitas hasil kerja auditor.
7. Manajer dan partner perlu secara berkala
memberikan training kepada para stafnya
dalam meningkatkan kualitas hasil kerja
mereka.
85
LAMPIRAN 2 : DATA MENTAH RESPONDEN
TEKANAN KLIEN
Resp. NOMOR KUESIONER
Total 1 2 3 4 5 6 7 8
1 5 5 5 5 4 4 4 2 34
2 4 4 4 3 4 3 4 2 28
3 4 4 4 5 3 5 4 2 31
4 5 4 4 4 4 4 4 2 31
5 4 4 4 4 4 4 4 1 29
6 4 4 4 4 4 3 4 2 29
7 4 5 4 4 3 4 4 2 30
8 4 4 3 4 4 3 4 1 27
9 4 4 4 4 3 4 3 2 28
10 5 5 4 4 4 4 5 2 33
11 4 4 4 4 4 4 4 2 30
12 4 5 3 4 4 4 4 2 30
13 4 4 4 3 5 3 4 2 29
14 4 4 4 4 4 3 4 2 29
15 4 5 4 5 4 4 4 2 32
16 5 5 5 5 4 5 5 2 36
17 4 4 4 5 4 4 4 2 31
18 4 4 4 4 3 3 4 2 28
19 3 3 3 3 2 3 2 2 21
20 5 4 4 4 4 3 5 1 30
21 4 4 4 4 4 4 4 2 30
22 4 4 3 4 4 3 4 2 28
23 4 4 4 4 4 4 4 1 29
24 4 4 4 5 4 3 4 2 30
25 4 5 4 4 3 5 3 2 30
26 4 4 5 4 4 4 4 2 31
27 5 5 4 5 4 4 5 2 34
28 4 5 4 4 4 4 4 2 31
29 4 5 5 4 4 4 4 2 32
30 4 4 4 4 4 4 4 2 30
31 4 4 4 3 5 4 4 2 30
32 4 4 4 4 4 4 3 2 29
33 3 3 5 4 4 4 4 2 29
34 4 4 4 4 5 4 4 2 31
86
35 5 5 5 5 4 4 4 1 33
36 4 4 3 5 4 4 5 2 31
37 4 4 4 4 4 4 4 2 30
38 3 2 3 3 3 3 3 1 21
39 5 5 5 4 4 4 4 2 33
40 4 4 3 4 4 3 4 2 28
41 4 4 4 4 4 4 4 2 30
42 5 5 5 5 4 4 4 2 34
43 4 4 4 3 4 3 4 2 28
44 4 4 4 5 3 5 4 2 31
45 5 4 4 4 4 4 4 2 31
46 4 4 4 4 4 4 4 2 30
47 4 4 4 4 4 3 4 2 29
48 4 5 4 4 3 4 4 2 30
49 4 4 3 4 4 3 4 2 28
50 4 4 4 4 3 4 3 1 27
51 5 5 4 4 4 4 5 2 33
52 4 4 4 4 4 4 4 2 30
53 4 5 3 4 4 4 4 1 29
54 4 4 4 3 5 3 4 2 29
55 4 4 4 4 4 3 4 2 29
PENGALAMAN AUDITOR
Resp. NOMOR KUESIONER
Total 1 2 3 4 5 6 7
1 4 4 4 4 5 5 5 31
2 5 5 5 5 4 4 4 32
3 3 3 3 3 4 4 4 24
4 4 4 4 4 3 3 3 25
5 4 4 4 4 4 4 4 28
6 5 5 5 5 5 5 5 35
7 4 4 4 4 4 4 4 28
8 3 3 3 3 3 3 3 21
9 4 4 5 5 4 4 5 31
10 5 5 5 4 5 5 4 33
11 3 3 4 4 4 3 3 24
12 4 4 5 5 5 5 3 31
13 4 5 5 5 5 4 4 32
14 4 5 4 5 4 5 4 31
87
15 4 4 3 3 3 4 3 24
16 5 4 5 4 5 4 5 32
17 4 4 3 3 4 4 3 25
18 5 4 4 5 5 4 4 31
19 5 5 4 4 4 5 5 32
20 3 3 3 3 3 3 3 21
21 3 4 4 3 3 4 4 25
22 4 4 4 4 4 4 4 28
23 5 5 5 5 5 5 5 35
24 4 5 5 5 5 4 4 32
25 3 3 4 4 4 3 3 24
26 3 3 3 5 5 5 3 27
27 4 5 4 5 4 5 4 31
28 3 4 3 4 3 4 3 24
29 5 4 5 4 5 4 5 32
30 3 4 3 4 3 4 3 24
31 4 4 4 4 5 5 5 31
32 5 5 5 5 4 4 4 32
33 3 3 3 3 4 4 4 24
34 4 4 4 4 3 3 3 25
35 4 4 4 4 4 4 4 28
36 5 5 5 5 5 5 5 35
37 4 4 4 4 4 4 4 28
38 3 3 3 3 3 3 3 21
39 4 4 5 5 4 4 5 31
40 5 5 5 4 5 5 4 33
41 3 3 4 4 4 3 3 24
42 4 4 5 5 5 5 3 31
43 4 5 5 5 5 4 4 32
44 4 5 4 5 4 5 4 31
45 4 4 3 3 3 4 3 24
46 5 4 5 4 5 4 5 32
47 4 4 3 3 4 4 3 25
48 5 4 4 5 5 4 4 31
49 5 5 4 4 4 5 5 32
50 3 3 3 3 3 3 3 21
51 3 4 4 3 3 4 4 25
52 4 4 4 4 4 4 4 28
53 5 5 5 5 5 5 5 35
54 4 5 5 5 5 4 4 32
55 3 3 4 4 4 3 3 24
88
PROFESIONALISME AUDITOR
Resp. NOMOR KUESIONER
Total 1 2 3 4 5 6 7
1 4 4 4 5 5 4 4 30
2 5 5 5 4 4 5 5 33
3 3 3 3 4 4 3 3 23
4 4 4 4 3 3 4 4 26
5 5 5 5 5 5 5 5 35
6 4 4 4 4 4 4 4 28
7 3 3 3 3 3 3 3 21
8 4 4 4 4 4 4 4 28
9 3 4 4 5 5 4 4 29
10 4 5 5 4 4 5 5 32
11 4 3 3 3 4 4 4 25
12 3 4 4 4 3 3 3 24
13 4 4 5 5 5 4 4 31
14 5 5 4 4 5 5 4 32
15 4 3 4 3 4 3 4 25
16 4 5 4 5 4 5 4 31
17 4 4 3 3 4 4 3 25
18 5 5 4 4 5 5 4 32
19 4 4 5 5 4 4 5 31
20 3 3 3 3 3 3 3 21
21 3 3 4 4 3 3 4 24
22 4 4 4 4 4 4 4 28
23 5 5 5 5 5 5 5 35
24 4 4 4 5 5 5 5 32
25 3 4 4 4 4 4 3 26
26 5 5 5 5 3 4 3 30
27 5 4 5 4 5 4 5 32
28 4 3 4 3 4 3 4 25
29 4 5 4 5 4 5 4 31
30 3 4 3 4 3 4 3 24
31 4 4 4 5 5 4 4 30
32 5 5 5 4 4 5 5 33
33 3 3 3 4 4 3 3 23
34 4 4 4 3 3 4 4 26
35 5 5 5 5 5 5 5 35
36 4 4 4 4 4 4 4 28
37 3 3 3 3 3 3 3 21
38 4 4 4 4 4 4 4 28
39 3 4 4 5 5 4 4 29
40 4 5 5 4 4 5 5 32
89
41 4 3 3 3 4 4 4 25
42 3 4 4 4 3 3 3 24
43 4 4 5 5 5 4 4 31
44 5 5 4 4 5 5 4 32
45 4 3 4 3 4 3 4 25
46 4 5 4 5 4 5 4 31
47 4 4 3 3 4 4 3 25
48 5 5 4 4 5 5 4 32
49 4 4 5 5 4 4 5 31
50 3 3 3 3 3 3 3 21
51 3 3 4 4 3 3 4 24
52 4 4 4 4 4 4 4 28
53 5 5 5 5 5 5 5 35
54 4 4 4 5 5 5 5 32
55 3 4 4 4 4 4 3 26
KUALITAS AUDIT
Resp. NOMOR KUESIONER
Total 1 2 3 4 5 6 7
1 4 4 4 5 4 5 4 30
2 5 5 5 4 5 3 3 30
3 3 3 3 4 3 4 4 24
4 4 4 4 3 4 4 4 27
5 4 4 4 4 4 5 4 29
6 5 5 5 5 5 3 3 31
7 4 4 4 4 4 4 4 28
8 3 3 3 3 3 4 4 23
9 4 4 4 5 4 4 4 29
10 5 5 5 4 5 3 3 30
11 3 3 3 4 3 5 4 25
12 4 4 4 3 4 3 3 25
13 5 5 5 5 5 4 4 33
14 4 5 5 4 5 4 4 31
15 3 4 3 4 3 5 4 26
16 5 4 5 4 5 5 5 33
17 3 4 4 3 4 5 5 28
18 4 5 5 4 5 5 5 33
19 5 4 4 5 4 4 4 30
20 3 3 3 3 3 3 3 21
21 3 4 3 4 3 5 4 26
22 4 4 4 4 4 3 3 26
23 5 5 5 5 5 4 4 33
90
24 5 4 4 4 4 4 4 29
25 3 3 3 3 3 5 4 24
26 4 4 4 4 4 3 3 26
27 4 5 4 5 4 4 4 30
28 3 4 3 4 3 4 4 25
29 5 4 5 4 5 5 4 32
30 4 3 4 3 4 3 3 24
31 4 4 4 5 4 4 4 29
32 5 5 5 4 5 4 4 32
33 3 3 3 4 3 4 4 24
34 4 4 4 3 4 3 3 25
35 4 4 4 4 4 5 4 29
36 5 5 5 5 5 3 3 31
37 4 4 4 4 4 4 4 28
38 3 3 3 3 3 4 4 23
39 4 4 4 5 4 5 4 30
40 5 5 5 4 5 5 5 34
41 3 3 3 4 3 5 5 26
42 4 4 4 3 4 5 5 29
43 5 5 5 5 5 4 4 33
44 4 5 5 4 5 3 3 29
45 3 4 3 4 3 5 4 26
46 5 4 5 4 5 5 5 33
47 3 4 4 3 4 5 5 28
48 4 5 5 4 5 5 5 33
49 5 4 4 5 4 4 4 30
50 3 3 3 3 3 3 3 21
51 3 4 3 4 3 5 4 26
52 4 4 4 4 4 3 3 26
53 5 5 5 5 5 4 4 33
54 5 4 4 4 4 4 4 29
55 3 3 3 3 3 5 4 24
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Semakin kompleks perekonomian suatu masyarakat dan semakin
kompleksnya transaksi keuangan yang dilakukan masyarakat tersebut, maka
mengakibatkan perlunya suatu kompentensi yang tinggi seorang auditor dalam
melakukan audit. Pencapaian keahlian tersebut harus dinilai dengan
pendidikan formal yang diperluas dengan pengalaman-pengalaman, dan
selanjutnya diterapkan dalam proses audit.
Kematangan auditor dalam melakukan audit tidak hanya ditentukan
oleh pengetahuan yang diperoleh selama pendidikan namun juga tidak kalah
pentingnya adalah pengalaman yang diperoleh selama melakukan
pemeriksaan keuangan. Pengalaman merupakan salah satu elemen penting
dalam tugas audit disamping pengetahuan yang juga harus dimiliki oleh
seorang auditor. Tentu tidak mengherankan apabila cara pandang dan cara
menanggapi informasi yang diperoleh selama melakukan pemeriksaan antara
auditor yang berpengalaman dengan yang kurang berpengalaman akan
berbeda, demikian pula dalam memberikan kesimpulan audit terhadap objek
yang diterima. Pengalaman disini dapat dilihat dari lamanya seorang auditor
bekerja. Semakin lama seorang auditor bekerja maka pengalaman yang
dimiliki semakin banyak.
2
Sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Standar Audit Profesional
Akuntan Publik (SPAP), akuntan dituntut dapat menjalankan setiap standar
yang ditetapkan oleh SPAP tersebut. Standar-standar tersebut meliputi standar
auditing, standar atestasi, standar jasa akuntan dan review, standar jasa
konsultasi, dan standar pengendalian mutu. Dalam salah satu SPAP diatas
terdapat standar umum yang mengatur tentang keahlian auditor yang
independen.
Dalam standar umum SA seksi 210 tentang pelatihan dan keahlian
Auditor Independen yang terdiri atas paragrap 03-05, menyebutkan secara
jelas tentang keahlian auditor disebutkan dalam pargarf pertama sebagai
berikut “audit harus dilakukan oleh seseorang atau lebih yang memiliki
keahlian dan pelatihan yang cukup sebagai seorang auditor” (SPAP, 2001).
Standar umum pertama menegaskan bahwa syarat yang harus dipenuhi oleh
seorang akuntan untuk melaksanakan audit adalah harus memiliki pendidikkan
serta pengalaman yang memadai dalam bidang auditing. Pengalaman seorang
auditor sangat berperan penting dalam meningkatkan keahlian sebagai
perluasan dari pendidikkan formal yang telah diperoleh auditor. Sebagaimana
yang telah diatur dalam paragraf ketiga SA seksi 210 tentang pelatihan dan
keahlian independen disebutkan:
Dalam melaksanakan audit untuk sampai pada suatu pernyataan
pendapatan, auditor harus senatiasa bertindak sebagai seoarang yang ahli
dalam bidang akntan dan bidang auditing. Pencapaian keahlian tersebut
dimulai dengan pendidikkan formalnya yang diperluas melalui pengalaman-
pengalaman selanjutnya dalam praktik audit…… (SPAP, 2001)
3
Keahlian merupakan salah satu faktor utama yang harus dimiliki
seorang auditor, dengan keahlian yang dimilikinya memungkinkan tugas-tugas
pemeriksaan yang dijalankan dapat diselesaikan secara baik dengan hasil yang
maksimal.
Keahlian yang dimiliki auditor yang diperoleh dari pendidikan formal
dan non-formal harus terus menerus ditingkatkan. Salah satu sumber
peningkatan keahlian auditor dapat berasal dari pengalaman-pengalaman
dalam bidang audit dan akuntansi. Pengalaman tersebut dapat diperoleh
melalui proses yang bertahap, seperti: pelaksanaan tugas-tugas pemeriksaan,
pelatihan ataupun kegiatan lainnya yang berkaitan dengan pengembangan
keahlian auditor.
Dalam Ananing (2006), selain faktor pengalaman yang mempunyai
peran penting bagi peningkatan keahlian auditor, pengalaman juga
mempunyai arti penting dalam upaya pengembangan tingkah laku dan sikap
seorang auditor sebagaimana dikemukakan oleh ahli psikologis, bahwa
perkembangan adalah bertambahnya potensi untuk bertingkah laku. Mereka
juga mengemukakan, bahwa suatu perkembangan dapat dilukiskan sebagai
suatu proses yang membawa seseorang kepada suatu tingkah laku yang lebih
tinggi. Dalam hak ini pengembangan pengalaman yang diperoleh auditor
berdasarkan teori tersebut menunjukkan dampak yang positif bagi
penambahan tingkah laku yang dapat diwujudkan melalui keahlian yang
dimiliki untuk lebih mempunyai kecakapan yang matang. Dan pengalaman-
4
pengalaman yang didapat auditor, memungkinkan berkembanganya potensi
yang dimiliki oleh auditor melalui proses yang dapat dipelajari.
Kelebihan auditor berpengalaman dijelaskan oleh Hidayatullah
(2009:2) bahwa auditor berpengalaman akan memperlihatkan adanya
experiantial learning melebihi pengetahuan auditor yang berpengalaman.
Auditor sering berhadapan dengan berbagai tekanan yang mungkin
mempengaruhi kemampuannya dalam mengatasi situasi konflik. Sebagai
contoh, bahkan pada saat auditor memahami tanggung jawab profesionalnya,
mereka mungkin memilih untuk bertindak secara tidak etik untuk memperoleh
penilaian kerja yang positif atau secara sederhana agar dipandang sebagai
team player. Auditor mungkin juga bertindak tidak etik dalam situasi adanya
tekanan karena adanya kemungkinan kegagalan. Khotma Asyriah (2009:5)
dalam penelitian sebelumnya menunjukkan bukti bahwa auditor mendapatkan
perintah tidak tepat baik itu dari atasan ataupun dari klien cenderung akan
berperilaku menyimpang dari stándar profesional. Pengaruh tekanan atasan
pada konsekuensi yang memerlukan biaya, seperti halnya tuntutan hukum,
hilangnya profesionalisme, dan hilangnya kepercayaan publik, dan kredibilitas
sosial. Hal tersebut mengindikasikan adanya pengaruh dari tekanan terhadap
opini audit.
Memang bukan hal yang mudah bagi seorang auditor untuk dapat
bertahan dalam menghadapi tekanan klien yang sudah menjadi risiko profesi
bagi seorang auditor. Auditor harus memikul tanggung jawab atau amanah,
yaitu harus mempertahankan integritas dan obyektivitas yang tinggi dalam
5
menjalankan tugasnya (Pedoman Kode Etik Akuntan Indonesia, Pasal 1 ayat
2) dalam Triana (2010). Auditor tidak boleh menyalahgunakan kemampuan
dan keahlian yang dimilikinya untuk digunakan pada jalan yang tidak benar.
Wahyudi (2006), menyatakan bahwa profesionalisme juga menjadi
syarat utama bagi seseorang yang ingin menjadi seorang auditor eksternal.
Sebab dengan profesionalisme yang tinggi kebebasan auditor akan semakin
terjamin. Untuk menjalankan perannya yang menuntut tanggung jawab yang
semakin luas, auditor eksternal harus memiliki wawasan yang luas tentang
kompleksitas organisasi modern.
Menurut Elfarini (2007), kepercayaan yang besar dari pemakai laporan
keuangan auditan dan jasa lainnya yang diberikan oleh akuntan publik inilah
yang akhirnya mengharuskan akuntan publik memperhatikan kualitas audit
yang dihasilkannya. Kualitas audit ini penting karena dengan kualitas audit
yang tinggi maka akan dihasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya
sebagai dasar pengambilan keputusan.
Penelitian ini adalah replikasi atau pengembangan dari beberapa
penelitian, diantaranya : Triana (2010), Aini (2009), Hasibuan (2010), Elfarini
(2007), Herman (2009), Agestino (2010), Budiman (2010) dan Hidayatullah
(2009).
Penelitian yang dilakukan Triana (2010) menunjukan bahwa tekanan
klien dan tekanan peran secara simultan dan signifikan berpengaruh terhadap
independensi auditor dan kecerdasan spiritual bukanlah variabel moderating
bagi tekanan klien, tetapi merupakan variabel moderating bagi tekanan peran.
6
Aini (2009) menunjukkan bahwa independensi, pengalaman dan etika auditor
berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Hasibuan (2010)
menunjukkan bahwa lingkungan kerja, independensi dan pengalaman auditor
berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Elfarini (2007)
menunjukkan bahwa Independensi mempunyai pengaruh signifikan terhadap
kualitas audit. Herman (2009) menunjukan bahwa baik secara parsial maupun
simultan pengalaman dan skeptisme profesional auditor berpengaruh secara
signifikan terhadap pendeteksian kecurangan. Agestino (2010) menunjukkan
bahwa kompetensi dan profesionalisme berpengaruh secara signifikan
terhadap kualitas audit, tetapi bonus dan batasan waktu audittidak berpengaruh
secara signifikan terhadap kualitas audit. Budiman (2010) menunjukan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan antara audit judgement, independensi dan
komitmen profesionalisme auditor terhadap kualitas audit secara parsial
maupun secara simultan. Hidayatullah (2009) menunjukkan bahwa
profesionalisme berpengaruh dalam mendeteksi kekeliruan, independensi
berpengaruh dalam mendeteksi, keahlian berpengaruh dalam mendeteksi
kekeliruan dan pengalaman auditor berpengaruh dalam mendeteksi kekeliruan.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya antara lain:
Penelitian ini menggabungkan tiga variabel independen, yaitu tekanan klien
dalam Triana (2010) dan Chirstina, pengalaman auditor dalam Hasibuan
(2010), Aini (2009) dan Herman (2009), dan profesionalisme dalam Agestino
(2010) dan Budiman (2010). Dari beberapa variabel independen ini adalah
juga variabel independen pada penelitian sebelumnya. Variabel dependen
7
dalam penelitian ini adalah kualitas audit. Variabel dependen ini adalah juga
variabel dependen pada penelitian sebelumnya.
Dari uraian di atas, penulis termotivasi untuk melakukan penelitian ini
karena cukup penting untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi kualitas audit dan sejauh mana pengaruh setiap faktor terhadap
kualitas audit. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti melakukan penelitian
mengenai “Pengaruh Tekanan Klien dan Pengalaman Auditor dan
Profesionalisme Auditor terhadap Kualitas Audit”.
B. Perumusan Masalah Penelitian
Perumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian sebagai
berikut:
1. Apakah Tekanan Klien berpengaruh secara signifikan terhadap Kualitas
Audit?
2. Apakah Pengalaman Auditor berpengaruh secara signifikan terhadap
Kualitas Audit?
3. Apakah Profesionalisme Auditor berpengaruh secara signifikan terhadap
Kualitas Audit?
4. Apakah Tekanan Klien, Pengalaman Auditor, dan Profesionalisme Auditor
secara signifikan dan simultan terhadap Kualitas Audit?
8
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dengan perumusan masalah, penelitian ini bertujuan
sebagai berikut:
a. Menganalisis pengaruh tekanan klien terhadap kualitas audit.
b. Menganalisis pengaruh pengalaman auditor terhadap kualitas audit.
c. Menganalisis pengaruh profesionalisme auditor terhadap kualitas
audit.
d. Menganalisis secara simultan pengaruh tekanan klien, pengalaman
auditor, dan profesionalisme auditor terhadap kualitas audit.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi semua pihak,
diantaranya:
a. Bagi penulis
Hasil penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan
penulis tentang bagaimana pengaruh tekanan klien dan pengalaman
auditor terhadap kualitas opini audit yang dilakukan perusahaan.
b. Bagi perusahaan
Hasil penelitian ini bermanfaat sebagai kritikan dan saran agar
perusahaan dapat memilih auditor atau KAP yang kompeten.
9
c. Bagi auditor
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan
bagi auditor dalam meningkatkan kualitas jasa yang diberikan kepada
perusahaan.
d. Bagi mahasiswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi
bagi mahasiswa khususnya jurusan akuntansi untuk digunakan dalam
penelitian selanjutnya.
e. Bagi pustaka akuntansi
Selain bermanfaat bagi berbagai pihak, hasil penelitian ini juga
diharapkan dapat menambah jumlah koleksi perpustakaan akuntansi
yang ada.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tekanan Klien
Dalam penelitian Triana (2010) akuntan secara terus menerus
mengalami dilema etika yang melibatkan pilihan antara lain nilai-nilai yang
bertentangan, sehingga klien bisa saja mempengaruhi proses pemeriksaan
yang dilakukan auditor yakni dengan menekan auditor untuk mengambil
tindakan yang melanggar standar pemeriksaan. Apabila auditor memenuhi
tuntutan klien berarti auditor melanggar standar etika profesi, tetapi dengan
tidak memenuhi tuntutan klien auditor bisa kehilangan klien.
Menurtut Triana (2010) Tekanan klien adalah suatu hal yang sudah
menjadi risiko dari profesi akuntan publik, maka pertimbangan profesional
seorang auditor yang berlandaskan pada nilai dan keyakinan individu serta
kesadaran moral memainkan peranan penting dalam setiap keputusan auditor
dalam menghadapi tekanan klien. Auditor harus memiliki kompeten untuk
menjaga perilaku demi kehormatan profesi dengan cara apapun, bahkan
dengan mengorbankan keuntungan pribadi sekalipun.
Pendapat De Angelo (1981) dalam penelitian Triana (2010) :
“large auditors will have more clients than small auditors do and their
total fees will be allocated among those clients unlike smalls auditors who
depend on one domicated client, theyfore, large auditors will be more
independent than small auditors”
Pendapat diatas dapat diartikan sebagai berikut :
“Bagi KAP keberadaan klien sangat penting. Selain sebagai sumber
pendapatan klien juga sebagai tolak ukur perkembangan karier, tetapi klien
11
bagi KAP kecil yang belum banyak memiliki klien dan hanya memiliki satu
klien besar sebagai sumber pendapatan akan sangat mudah untuk ditekan
daripada KAP besar yang memiliki banyak klien.”
Dalam peneilitian Triana (2010:11) terdapat tiga teori yang menjelaskan
tentang tekanan klien, yaitu antara lain :
1. Teori Keagenan
Menurut Lodovicus Sensi Wondabiu (2006) auditor independen
diperlukan dalam perspektif auditing dapat dikaitkan dengan dasar teori
keagenan, yaitu hubungan antara pemilik (principal) dan manajemen
(agen).
Manajemen yang memiliki kepentingan pribadi yang bertentangan dengan
kepentingan pemilik perusahaan akan menimbulkan masalah. Oleh sebab
itu dibutuhkan pihak ketiga yang independen sebagai pihak penengah
untuk menangani konflik yang timbul.
2. Teori Kontrak
Teori ini menegaskan bahwa perusahaan merupakan kumpulan kontrak-
kontrak antara pihak ketiga, yaitu pemasok dan konsumen atau klien dari
faktor-faktor produksi. Oleh sebab itu, untuk memperoleh keyakinan
tentang pertanggungjawaban manajemen dalam bentuk informasi
keuangan yang telah disusun sesuai standar akuntansi para stakeholder
membutuhkan pihak independen untuk mengaudit laporan keuangan
tersebut.
12
3. Engagement Risk.
Yaitu risiko yang muncul dari perikatan antara klien dengan KAP. Upaya
untuk menghambat risiko yang akan auditor hadapi dapat dilakukan pada
tahap perencanaan penugasan (audit planning) dimana dalam tahap ini
KAP melakukan manajemen resiko pada tahap keputusan untuk menerima
atau menolak klien, sehingga auditor bisa menghindari kejadian-kejadian
yang tidak diinginkan di kemudian hari yang berkaitan dengan klien.
Menurut Elfarini, (2007). tekanan dari klien dapat timbul pada situasi
konflik antara auditor dengan klien. Situasi konflik terjadi ketika antara
auditor dengan manajemen atau klien tidak sependapat dengan beberapa aspek
hasil pelaksanaan pengujian laporan keuangan (atestasi). Tekanan dari klien
seperti tekanan personal, emosional atau keuangan dapat mengakibatkan
independensi auditor berkurang dan dapat mempengaruhi kualitas audit.
Dengan menerima fee audit yang besar dan pemberian fasilitas dari klien,
auditor dapat mengalami tekanan dari klien.Tekanan dari klien tersebut dapat
berupa tekanan untuk memberikan pernyataan wajar tanpa pengecualian pada
laporan audit atas laporan keuangan yang disajikan oleh pihak manajemen.
B. Pengalaman Auditor
Knoers dan Haditono (1999) dalam Ananing (2006) mendefinisikan
pengalaman sebagai suatu proses pembelajaran dan pertambahan
perkembangan potensi bertingkah laku baik dari pendidikan formal maupun
non formal atau bisa diartikan sebagai suatu proses yang membawa seseorang
kepada suatu pola tingkah laku yang lebih tinggi. Suatu pembelajaran juga
13
mencakup perubahaan yang relatif tepat dari perilaku yang diakibatkan
pengalaman, pemahaman dan praktek.
Herman (2009) menyatakan bahwa pengalaman adalah keseluruhan
pelajaran yang dipetik oleh seseorang dari peristiwa-peristiwa yang dialami
dalam perjalanan hidupnya. Pengalaman berdasarkan lama bekerja merupakan
pengalaman auditor yang dihitung berdasarkan suatu waktu/tahun. Sehingga
auditor yang telah lama bekerja sebagai auditor dapat dikatakan auditor
bepengalaman. Karena semakin lama bekerja menjadi auditor, maka akan
dapat menambah dan memperluas pengetahuan auditor dibidang akuntansi dan
auditing.
Menurut Hasibuan (2010) pengalaman auditor merupakan tingkat
pengetahuan auditor yang diperoleh dari kurun waktu yang panjang dan
menambah serta memperluas pengetahuannya dalam menghadapi hal yang
materlial. Pengalaman juga dapat dipetik dari pendidikkan formal maupun
non-formal dalam menambah pengetahuan tentang akuntansi dan auditing.
Ananing (2006) memberikan kesimpulan bahwa seorang yang memiliki
pengalaman kerja yang tinggi akan memiliki keunggulan dalam beberapa hal
diantaranya; 1). Mendeteksi kesalahan, 2). Memahami kesalahan, dan 3).
Mencari penyebab munculnya kesalahan. Keunggulan tersebut bermanfaat
bagi pengembangan keahlian. Ananing (2006) menjelaskan berbagai macam
pengalaman yang dimiliki individu akan mempengaruhi pelaksanakan suatu
tugas. Seseorang yang berpengalaman memiliki cara berpikir yang lebih
14
terperinci, lengkap dan sophisticated dibandingkan seseorang yang belum
berpengalaman.
Pengalaman sebagai salah satu variabel yang banyak digunakan dalam
berbagai penelitian. Herliansyah dan Meifida (2006) menyatakan bahwa
secara spesifik pengalaman dapat diukur dengan rentang waktu yang telah
digunakan terhadap suatu pekerjaan atau tugas. Penggunaan pengalaman
didasarkan pada asumsi bahwa tugas yang dilakukan secara berulang-ulang
memberikan peluang untuk belajar melakukannya dengan yang terbaik. Lebih
jauh Herliansyah dan Meifida (2006), dalam risetnya menunjukkan bagaimana
pengalaman dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja pengambilan
keputusan.
Selain itu, beberapa badan menghubungkan antara pengalaman dan
profesionalitas sebagai hal yang sangat penting didalam menjalankan profesi
akuntan publik. AICPA AU section 100-110 dalam Herman (2009)
mengkaitkan profesional dan pengalaman dalam kinerja auditor :
“The professional qualifications required of the independend auditor
are those of person with the education and experience to practice as such.
They do not include those of person trained for qualified to engage in another
profession or accupation”.
Menurut The Institute of Chartered Accountant in Australia (1997:28)
dalam Herman (2009):
Membership of profession means commitment to asset of value that serve
to define that professional as specific “moral community”. Tobe a good
accountant one not only needs to have insight into one’s profession, but to
have accepted and internalized those values. Professional value clarification
is an activity both of individual accountants, in identifying and gaining critical
insight into the meaning and application of those values, and activity of
professional it self.
15
Menurut Herliansyah dan Meifida (2006) memperlihatkan bahwa
seseorang dengan lebih banyak pengalaman dalam suatu bidang memiliki
lebih banyak hal yang tersimpan dalam ingatannya dan dapat mengembangkan
suatu pemahaman yang baik mengenai peristiwa-peristiwa. Maka dengan
adanya pengalaman kerja yang semakin lama diharapkan auditor dapat
semakin baik dalam pendeteksian kecurangan yang terjadi dalam perusahaan
klien. Dengan bertambahnya pengalaman auditing, jumlah kecurangan yang
diketahui oleh auditor diharapkan akan bertambah. Pada saat yang sama, hal
ini menjadi lebih mudah untuk membedakan hal-hal yang termasuk dalam
kategori yang berbeda. Bertambahnya pengalaman menghasilkan struktur
kategori yang lebih tepat (akurat) dan lebih komplek. Oleh karena itu, konsep
kecurangan yang dimiliki auditor kemungkinan menjadi lebih dapat
ditegaskan dan kemampuan untuk menentukan apakah kecurangan tertentu
yang terjadi pada suatu siklus transaksi tertentu kemungkinan akan meningkat
dengan bertambahnya pengalaman. Perubahan-perubahan dalam pengetahuan
auditor berkenaan dengan kecurangan kemungkinan terjadi bersama
perubahan pengalaman.
Herliansyah dan Meifida (2006), mengungkapkan bahwa akuntan
pemeriksa yang berpengalaman membuat judgment lebih baik dalam tugas-
tugas profesional ketimbang akuntan pemeriksa yang belum berpengalaman.
Hal ini dipertegas oleh Haynes dkk., (1998) dalam Herliansyah dan Meifida
(2006) yang menemukan bahwa pengalaman audit yang dipunyai auditor ikut
berperan dalam menentukan pertimbangan yang diambil.
16
Menurut Ananing (2006) pengalaman kerja seseorang menunjukkan
jenis-jenis pekerjaan yang pernah dilakukan seseorang dan memberikan
peluang yang besar bagi seseorang untuk melakukan pekerjaan yang lebih
baik. Semakin luas pengalaman kerja seseorang, semakin trampil melakukan
pekerjaan dan semakin sempurna pola berpikir dan sikap dalam bertindak
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam Ananing (2006) pengalaman kerja dapat memperdalam dan
memperluas kemampuan kerja. Semakin sering seseorang melakukan
pekerjaan yang sama, semakin terampil dan semakin cepat dia menyelesaikan
pekerjaan tersebut. Semakin banyak macam pekerjaan yang dilakukan
seseorang, pengalaman kerjanya semakin kaya dan luas, dan memungkinkan
peningkatan kinerja.
Seperti dikatakan Boner & Walker (1994) dalam Ananing (2006) bahwa
peningkatan pengetahuan yang muncul dari penambahan pelatihan formal
sama bagusnya dengan yang didapat dari pengalaman khusus dalam rangka
memenuhi persyaratan sebagai seorang professional. Auditor harus menjalani
pelatihan yang cukup. Pelatihan disini dapat berupa kegiatan-kegiatan seperi
seminar, simposium, lokakarya, dan kegiatan penunjang ketrampilan lainnya.
Selain kegiatan-kegiatan tersebut, pengarahan yang diberikan oleh auditor
senior kepada auditor pemula (junior) juga bisa dianggap sebagai salah satu
bentuk pelatihan karena kegiatan ini dapat meningkatkan kerja auditor,
melalui program pelatihan dan praktek-praktek audit yang dilakukan para
auditor juga mengalami proses sosialisasi agar dapat menyesuaikan diri
17
dengan perubahan situasi yang akan ia temui, struktur pengetahuan auditor
yang berkenaan dengan kekeliruan mungkin akan berkembang dengan
adanya program pelatihan auditor ataupun dengan bertambahnya pengalaman
auditor.
Pengalaman yang lebih akan menghasilkan pengetahuan yang lebih
menurut Christ (1993) dalam Ananing (2006). Seseorang yang melakukan
pekerjaan sesuai pengetahuan yang dimilikinya akan memberikan hasil yang
lebih baik daripada mereka yang tidak mempunyai pengetahuan cukup akan
tugasnya. Kenyataan menunjukkan semakin lama seseorang bekerja maka,
semakin banyak pengalaman kerja yang dimiliki oleh pekerja tersebut.
Sebaliknya, semakin singkat masa kerja seseorang biasanya semakin sedikit
pula pengalaman yang diperolehnya. Pengalaman bekerja memberikan
keahlian dan keterampilan dalam kerja sedangkan, keterbatasan pengalaman
kerja mengakibatkan tingkat keterampilan dan keahlian yang dimiliki semakin
rendah. Ini biasanya terbukti dari kesalahan yang dilakukan dalam bekerja dan
hasil kerja yang belum maksimal.
Trotman dan Arnold Wright (1996) dalam Ananing (2006) memberikan
bukti empiris bahwa dampak auditor akan signifikan ketika kompleksitas
tugas dipertimbangkan. Pengalaman akan berpengaruh signifikan ketika tugas
yang dilakukan semakin kompleks. Seorang yang memiliki pengetahuan
tentang kompleksitas tugas akan lebih ahli dalam melaksanakan tugas-tugas
pemeriksaan, sehingga memperkecil tingkat kesalahan, kekeliruan,
ketidakberesan, dan pelanggaran dalam melaksanakan tugas.
18
Tentang dampak pengalaman dalam kompleksitas tugas, tugas spesifik
dan gaya pengambilan keputusan, memberikan kesimpulan bahwa
kompleksitas tugas merupakan faktor terpenting yang harus dipertimbangkan
dalam pertambahan pengalaman. Auditor junior biasanya memperoleh
pengetahuan dan pengalamannya terbatas dari buku teks sedangkan auditor
senior mengembangkan pengetahuan dan pengalaman lewat pelatihan dan
pengembangan lebih lanjut dari kesalahan-kesalahan yang dilakukan.
C. Profesionalisme Auditor
Pengertian profesionalisme menurut kamus besar bahasa Indonesia (Balai
Pustaka: 2005) yang baku, yaitu kata “profesionalisme” berasal dari kata
profesi yang mempunyai arti “bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikkan
keahlian tertentu”. Pengertian profesionalisme adalah mutu, kualitas dan
tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau orang yang asli
dibidangnya atau profesional.
Arens et al (2009) mendefenisikan profesionalisme sebagai tanggung
jawab untuk berperilaku lebih dari sekedar memenuhi tanggung jawab yang
dibebaskan kepadanya dan lebih dari sekedar memenuhi undang-undang dan
peraturan masyarakat.
Menurut Agestino (2010) profesionalisme adalah :
“suatu atribut individual yang melakukan kegiatan-kegiatan kerja tertentu
dalam masyarakat yang berbekal keahlian tinggi dan berdaasarkan rasa
keterpanggilan dengan semangat pengabdian untuk menjalankan tugasnya
dengan rasa tanggungjawab, ingtegritas, objektivitas dan independensi”.
19
Konsep profesionalisme moderen dalam melakukan suatu pekerjaan telah
dikemukakan oleh Hall, et, al 1968 dalam Hidayatullah (2009), bahwa
menurutnya profesionalisme berkaitan dengan dua aspek penting yaitu aspek
struktural dan aspek sikap. Aspek sturktural yang karateristiknya merupakan
bagian dari pembentukan sekolah pelatihan, pembentukan asosiasi profesional
dan pembentukan kode etik. Sedangkan aspek sikap berkaitan dengan
pembentukan jiwa profesional.
Menurut Wahyudi (2006). Profesi dan profesionalisme dapat dibedakan
secara konseptual. “Profesi merupakan jenis pekerjaan yang memenuhi
beberapa kriteria, sedangkan profesionalisme merupakan suatu atribut
individual yang penting tanpa melihat suatu pekerjaan merupakan suatu
profesi atau tidak”. Sebagai profesional, akuntan publik mengakui tanggung
jawabnya terhadap masyarakat, terhadap klien, dan terhadap rekan seprofesi,
termasuk untuk berperilaku yang terhormat, sekalipun ini merupakan
pengorbanan pribadi.
Dalam Wahyudi (2006) seorang auditor bisa dikatakan profesional apabila
telah memenuhi dan mematuhi standar-standar kode etik yang telah ditetapkan
oleh IAI, antara lain: a). prinsip-prinsip yang ditetapkan oleh IAI yaitu standar
ideal dari perilaku etis yang telah ditetapkan oleh IAI seperti dalam
terminologi filosofi, b). peraturan perilaku seperti standar minimum perilaku
etis yang ditetapkan sebagai peraturan khusus yang merupakan suatu
keharusan, c). inteprestasi peraturan perilaku tidak merupakan keharusan,
tetapi para praktisi harus memahaminya, dan d). ketetapan etika seperti
20
seorang akuntan publik wajib untuk harus tetap memegang teguh prinsip
kebebasan dalam menjalankan proses auditnya, walaupun auditor dibayar oleh
kliennya.
Hidayatullah (2009) menyatakan bahwa profesionalisme menjadi syarat
utama bagi orang yang bekerja sebagai auditor eksternal. Gambaran seseorang
yang profesional dalam profesi disimpulkan kedalam lima dimensi
profesionalisme, yaitu:
1. Pengabdian sosial.
Pengabdian pada profesi dicerminkan dari dedikasi dengan menggunakan
pengetahuan dalam kecakapan yang dimiliki. Keteguhan untuk tetap
melaksanakan pekerjaan meskipun imbalan eksentrik kurang. Sikap ini
adalah ekspresi dari pencurahan diri yang total terhadap pekerjaan.
Pekerjaan didefenisikan sebagai tujuan, bukan hanya sebagai alat untuk
mencapai tujuan.
2. Kewajiban sosial
Kewajiban sosial adalah suatu pandangan tentang pentingnya peranan
profesi serta manfaat yang diperoleh baik maysarakat maupun profesional
karena adanya pekerjaan tersebut.
3. Kemandirian
Kemandirian dimaksudkan sebagai suatu pandangan seseorang yang
profeisonal harus mampu membuat keputusan sendiri tanpa tekanan dari
pihak lain (pemerintah, klien, mereka yang bukan anggota profesi). Setiap
21
ada campur tangan dari luar dianggap sebagai bahan kemandirian secara
profesional.
4. Keyakinan terhadap profesi
Keyakinan terhadap profesi adalah suatu keyakinan bahwa yang paling
berwenang menilai pekerjaan profesional adalah rekan sesama profesi,
bukan orang luas yang tidak mempunyai kompentensi dalam bidang ilmu
dan pekerjaan mereka.
5. Hubungan secara profesi
Hubungan dengan sesama profesi adalah menggunakan ikatan profesi
sebagai acuan, termasuk didalamnya organisasi formal dan kelompok
kolega informal sebagai ide utama dalam pekerjaan.
D. Auditing
1. Pengertian Auditing
Auditing menurut Agoes (2007:3) adalah sebagai berikut:
“Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan
sitematatis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang
telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan
bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat
mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut”.
Definisi audit yang sangat terkenal adalah ASOBAC (A Statement of
Basic Auditing Concepts), yaitu :
“Suatu proses sistematik untuk menghimpun dan mengevaluasi bukti-
bukti secara objektif mengenai asersi tentang berbagai tindakan dan
kejadian ekonomi untuk menentukan kesesuaian antara asersi-asersi
tersebut dengan kriteria yang telah ditentukan dan menyampaikan
hasilnya kepada para pemakai yang berkepentingan”.
22
Berdasarkan definisi di atas dapat diketahui bahwa auditing terdiri dari
beberapa bagian yaitu :
a. Informasi yang dapat diukur dan kriteria yang ditetapkan.
Untuk melaksanakan audit diperlukan informasi yang dapat
diverivikasi dan sejumlah standar yang dapat digunakan sebagai
pegangan pengevaluasian informasi tersebut.
b. Entitas Ekonomi.
Setiap kali audit dilakukan, tanggung-jawab auditor harus jelas.
Terutama mengenai penetapan entitas ekonomi dan periode waktu
yang diaudit. Entitas ekonomi yang dimaksud sering kali merupakan
satuan legal. Periode waktu yang diaudit umumnya satu tahun, tetapi
ada pula lebih dari satu tahun, satu kuartal, beberapa tahun, dan dalam
kasus-kasus tertentu, seluruh usia entitas yang bersangkutan.
c. Pengumpulan dan Pengevaluasian Bahan Bukti.
Bahan bukti diartikan sebagai segala sesuatu yang merupakan
informasi yang digunakan auditor dalam menentukan kesesuaian
informasi yang sedang di audit dengan kriteria yang ditetapkan. Bahan
bukti terdiri dari bermacam bentuk yang berbeda, termasuk pernyataan
lisan dari pihak yang diaudit, komunikasi tertulis dengan pihak ketiga
dan hasil pengamatan auditor. Dalam audit, bahan bukti yang
diperoleh sangat penting untuk memenuhi tujuan audit.
23
d. Orang yang Kompeten dan Independen.
Seorang auditor harus mempunyai kemampuan memahami kriteria
yang digunakan serta mampu menentukan jumlah bahan bukti yang
dibutuhkan untuk mendukung kesimpulan yang akan diambil.
Independensi merupakan tujuan yang harus selalu diupayakan dan itu
dapat dicapai sampai tingkat tertentu.
e. Pelaporan.
Tahap akhir dalam audit adalah penyusunan laporan audit yang
merupakan alat penyampaian temuan-temuan kepada para pemakai
laporan tersebut.
Mulyadi (2010) mendefinisikan auditing sebagai berikut:
“Suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti
secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan
kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian
antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah
ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang
berkepentingan.”
Definisi auditing secara umum tersebut memiliki unsur-unsur penting
yang diuraikan berikut ini:
a. Suatu proses sistematik
Auditing merupakan suatu proses sistematik, yaitu berupa suatu
rangkaian langkah atau prosedur yang logis, berkerangka dan
terorganisasi. Auditing direncanakan dengan suatu urutan langkah
yang direncanakan, terorganisasi, dan bertujuan.
24
b. Untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif
Proses sistematik tersebut bertujuan untuk memperoleh bukti yang
mendasari pernyataan yang dibuat oleh individu atau badan usaha,
serta untuk mengevaluasi tanpa memihak atau berprasangka terhadap
bukti-bukti tersebut.
c. Pernyataan mengenai kegiatan dan kejadian ekonomi
Yang dimaksud dengan pernyataan mengenai kegiatan dan kejadian
ekonomi disini adalah hasil proses akuntansi. Proses akuntansi ini
menghasilkan suatu pernyataan yang disajikan dalam laporan
keuangan.
d. Menetapkan tingkat kesesuaian
Pengumpulan bukti mengenai pernyataan dan evaluasi terhadap hasil
pengumpulan bukti tersebut dimaksudkan untuk menetapkan
kesesuaian pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan.
e. Kriteria yang telah ditetapkan
Kriteria atau standar yang dipakai sebagai dasar untuk menilai
pernyataan (yang berupa hasil proses akuntansi) dapat berupa:
1) Peraturan yang ditetapkan oleh suatu badan legislatif
2) Anggaran atau ukuran prestasi lain yang ditetapkan oleh
manajemen
3) Prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia (generally
accepted accounting principles).
25
2. Tujuan Audit
Tujuan umum audit adalah untuk menyatakan pendapat atas kewajaran,
dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha serta arus
kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Untuk mencapai
tujuan ini auditor perlu menghimpun bukti kompeten yang cukup, auditor
perlu mengidentifikasikan dan menyusun sejumlah tujuan audit spesifik
untuk setiap akun laporan keuangan.
Menurut Halim (2003) tujuan audit spesifik ditentukan berdasar asersi
yang dibuat oleh manajemen yang tercantum dalam laporan keuangan.
Laporan keuangan meliputi asersi manajemen yang bersifat eksplisit maupun
implisit. Asersi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1) Keberadaan atau keterjadian (existence or occurance)
2) Kelengkapan (completeness)
3) Hak dan kewajiban (right and obligation)
4) Penilaian atau pengalokasian (valuation or allocation)
5) Penyajian dan pengungkapan (presentation and disclosure)
Berdasarkan Standar Profesional Akuntan Publik (2001), tujuan audit atas
laporan keuangan oleh auditor independen adalah :
“Tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada umumnya
adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam semua hal
material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai
dengan prinsip akuntasi yang berlaku umum di Indonesia” (SA seksi 110).
3. Jenis-jenis Audit
Menurut Boynton dkk (2006) mengungkapkan tiga jenis audit yang
ada umumnya menunjukkan karakteristik kunci yang tercakup dalam definisi
26
auditing yang telah disampaikan diatas. Jenis-jenis audit tersebut adalah audit
laporan keuangan, audit kepatuhan, dan audit operasional.
a. Audit Laporan Keuangan
Audit laporan keuangan (financial statement audit) berkaitan dengan
kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti tentang laporan-laporan
entitas dengan maksud agar dapat memberikan pendapat apakah laporan-
laporan tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan kriteria yang
telah ditetapkan, yaitu prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum
(Generally Accepted Accounting Principles (GAAP).
b. Audit Kepatuhan
Audit kepatuhan (compliance audit) berkaitan dengan kegiatan
memperoleh dan memeriksa bukti-bukti untuk menetapkan apakah
kegiatan keuangan atau operasi suatu entitas telah sesuai dengan
persyaratan, ketentuan atau peraturan tertentu. Kriteria yang ditetapkan
dalam audit jenis berasal dari berbagai sumber. Sebagai contoh,
manajemen dapat mengeluarkan kebijakan atau ketentuan yang
berkenaan dengan kondisi kerja, partisipasi dalam program pensiun, serta
pertentangan kepentingan.
c. Audit Operasional
Audit operasional (operational audit) berkaitan dengan kegiatan
memeperoleh dan mengevaluasi bukti-bukti tentang efisiensi dan
efektivitas kegiatan operasi entitas dalam hubungannya dengan
pencapaian tujuan tertentu.
27
4. Standar Auditing
Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) (2001), menyatakan bahwa:
“Standar auditing merupakan panduan audit atas laporan keuangan
historis. Standar auditing terdiri dari 10 standar dan dirinci dalam bentuk
Pernyataan Standar Auditing (PSA). PSA berisi ketentuan-ketentuan dan
panduan utama yang harus diikuti oleh akuntan publik dalam
melaksanakan perikatan audit.”
Menurut PSA No.1 (SA seksi 150), standar auditing adalah sebagai berikut:
a. Standar Umum
1) Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki
keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai seorang auditor.
2) Dalam semua hal yang berhubungan dengan penugasan, independensi
dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor.
3) Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib
menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.
b.Standar Pekerjaan Lapangan
1) Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan
asisten harus disupervisi dengan sebaik-baiknya.
2) Pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern harus
diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan
lingkup pengujian yang dilakukan.
3) Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi,
pengamatan, pengajuan pertanyaan, dan konfirmasi sebagai dasar yang
memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan akuntan.
28
c. Standar Pelaporan
1) Laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan telah
disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
2) Laporan audit harus menunjukan keadaan yang di dalamnya prinsip
akuntansi tidak secara konsisten diterapkan dalam penyusunan laporan
keuangan periode berjalan dalam hubungannya dengan prinsip
akuntansi yang diterapkan dalam periode sebelumnya.
3) Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang
memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan audit.
4) Laporan audit harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai
laporan keuangan secara menyeluruh, atau secara asersi bahwa
pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat yang
menyeluruh tidak dapat diberikan.
5. Tahap-tahap Pelaksanaan Audit
Menurut Mulyadi (2010) tahap audit atas laporan keuangan meliputi:
a. Penerimaan perikatan audit
Perikatan (engangement) adalah kesepakatan dua pihak untuk
mengadakan suatu ikatan perjanjian. Langkah awal pekerjaan audit atas
laporan keuangan berupa pengambilan keputusan untuk menerima atau
menolak perikatan audit dari calom klien.
29
b. Perencanaan audit
Langkah berikutnya setelah perikatan audit diterima oleh auditor adalah
perencanaan audit. Keberhasilan penyelesaian perikatan audit sangat
ditentukan oleh kualitas perencanaan audit yang dibuat oleh auditor.
c. Pelaksanaan pengujian audit
Tahap ini juga disebut dengan pekerjaan lapangan yang tujuan
utamanya adalah untuk memperoleh bukti audit tentang efektivitas
pengendalian intern klien dan kewajaran laporan keuangan klien.
d. Pelaporan audit
Tahap akhir pekerjaan audit atas laporan keuangan adalah pelaporan
audit. Pelaksanaan tahap ini harus mengacu ke standar pelaporan.
E. Kualitas Audit
Definisi kualitas menurut Kotler (2003) adalah sebagai berikut :
“Quality is the totally of features and characteristics of a product or
service that bear on its ability to satisfy stated or implied needs”.
Kemampuan suatu organisasi menghasilkan produk barang atau jasa yang
berkualitas tinggi merupakan kunci sukses bagi keberhasilan masa datang.
Apabila jasa yang diterima atau dirasakan sudah sesuai dengan yang
diharapkan maka kualitas jasa dipersepsikan baik dan memuaskan jika jasa
yang diterima melampaui harapan pelanggan maka kualitas jasa dipersepsikan
sebagai kualitas yang baik. Sebaliknya jika kualitas jasa diperoleh lebih
rendah daripada yang diharapkan, maka kualitas jasa dikatakan kurang baik.
30
Dengan demikian, baik tidaknya kualitas jasa tergantung pada kemampuan
penyedia jasa dalam memenuhi harapan pelannggan secara konsisten.
Tan dan Alison (1999) dalam Budiman (2010:24) mengemukakan bahwa:
“Kualitas audit yang dihasilkan dinilai dari seberapa banyak auditor
memberikan respon yang benar dari setiap pekerjaan audit yang diselesaikan.
Kualitas audit bisa juga dilihat dari kualitas keputusan yang diambil.”
Pendapat lain dari Budiman (2010) mengatakan bahwa investor akan lagi
cenderung pada data akuntansi yang dihasilkan dari kualitas audit yang tinggi.
AAA (American Accounting Association) financial accounting comitee 2000)
dalam Budiman (2010), menyatakan bahwa kualitas audit ditentukan oleh dua
hal, yaitu kompetensi (keahlian) dan independensi. Kedua hal tersebut
berpengaruh langsung terhadap kualitas audit. Schoeder (1986) dalam
Budiman (2010) menyimpulkan lima faktor penting penentu kualitas audit
yaitu perhatian partner dan manajer KAP dalam audit perencanaan dan
pelaksanaan, komunikasi tim audit dan manajemen klien, independensi
anggota tim dan menjaga kemuktahiran audit.
Menurut Hasibuan (2010) kualitas audit merupakan suatu hasil kerja
auditor dalam mengevaluasi tentang kewajaran pada laporan keuangan klien
dan melaporkannya. Sedangkan menurut Aini (2009) kualitas audit
merupakan kemampuan seorang auditor dalam mengurangi faktor
ketidakpastian yang berkaitan dengan laporan keuangan yang disajikan pihak
manajemen. Dan menurut Agestino (2010) kualitas audit sebagai
kemungkinan (probability) dimana auditor akan menemukan dan melaporkan
pelanggaran yang ada dalam sistem akuntansi klien.
31
Sementara itu Barbadillo (2004) dalam Budiman (2010) mengemukakan
bahwa reputasi auditor sering digunakan sebagai proksi dari kualitas audit,
namun demikian dalam banyak penelitian kompetensi dan independensi masih
jarang digunakan untuk melihat seberapa besar kualitas audit secara aktual.
Menurut Budiman (2010) reputasi auditor didasarkan pada kepercayaan
pemakai jasa auditor bahwa auditor memiliki kekuatan monitoring yang
secara umum tidak dapat diamati. Lennox (2000) dalam Budiman (2010)
menjelaskan bahwa teori reputasi memprediksikan adanya hubungan positif
antara ukuran KAP dengan kualitas audit
Dari penjelasan diatas berarti dapat ditarik suatu benang merah bahwa
kualitas audit dapat dinilai dari kualitas hasil pekerjaan auditor dan juga
reputasi auditor. De Angelo(1981) dalam Budiman (2010) mendefenisikan
kualitas audit sebagai probabilitas dimana seorang auditor menemukan dan
melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi
kliennya. Dia menujukan bahwa KAP yang besar akan berusaha untuk
menyajikan kualitas audit yang lebih besar dibangdingkan dengan KAP yang
kecil. Menurut Deis dan Giroux (1992) dalam Budiman (2010) ada empat hal
yang dianggap mempunyai hubungan dengan kualitas audit yaitu :
a. Lama waktu auditor telah melakukan pemeriksaan terhadap suatu
perusahaan (tenure), semakin lama seorang auditor telah melakuan audit
pada klien yang sama maka kualitas audit yang dihasilkan akan semakin
rendah.
32
b. Jumlah klien, semakin banyak jumlah klien maka kualitas audit akan
semakin baik karena auditor dengan jumlah klien yang bayak akan
berusaha menjaga reputasinya.
c. Kesehatan keuangan klien, semakin sehat kondisi keuangan klien maka
akan ada kecenderungan klien tersebut untuk meneken auditor agar tidak
mengikuti standar.
d. Review oleh pihak ketiga, kualitas audit akan meningkat jika auditor
tersebut mengetahui bahwa hasil pekerjaannya akan di review oleh pihak
ketiga.
Akuntan publik atau auditor independen dalam menjalankan tugasnya
harus memegang prinsip-prinsip profesi. Menurut Simamora (2002:47) ada
delapan prinsip yang harus dipatuhi akuntan publik yaitu :
1. Tanggung jawab profesi.
Setiap anggota harus menggunakan pertimbangan moral dan profesional
dalam semua kegiatan yang dilakukannya.
2. Kepentingan publik.
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka
pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik dan
menunjukkan komitmen atas profesionalisme.
3. Integritas.
Setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan
intregitas setinggi mungkin.
33
4. Objektivitas.
Setiap anggota harus menjaga objektivitasnya dan bebas dari benturan
kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya.
5. Kompetensi dan kehati-hatian profesional.
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan hati-hati,
kompetensi dan ketekunan serta mempunyai kewajiban untuk
mempertahankan pengetahuan dan ketrampilan profesional.
6. Kerahasiaan.
Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh
selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau
mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan.
7. Perilaku Profesional.
Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi
yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.
8. Standar Teknis.
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan standar
teknis dan standar profesional yang relevan.
F. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dapat dipakai sebagai acuan dengan penelitian yang
dilakukan oleh penulis adalah :
1. Penelitian Triana (2010) yang berkesimpulan bahwa tekanan klien dan
tekanan peran secara simultan berpengaruh terhadap independensi auditor
34
dan kecerdasan spiritual bukanlah variable moderating bagi tekanan
klien, tetapi merupakan variable moderating bagi tekanan peran. Dan
penelitian Elfarini (2007) yang menemukan bahwa Independensi
mempunyai pengaruh signifikan terhadap kualitas audit karena
independesi merupakan sikap diharapkan dari seorang akuntan publik
untuk tidak mempunyai kepentingan pribadi dalam melaksanakan
tugasnya, yang bertentangan dengan prinsip integritas dan objektivitas.
Dan independensi seorang auditor dapat diukur melalui lama hubungan
dengan klien, tekanan dari klien, telaah dari rekan auditor, dan jasa non
audit. Dalam hal ini peneliti menemukan keterkaitan antara sub variabel
dari independensi yaitu tekanan klien dengan kualitas audit. Oleh sebab
itu peneliti mencoba menganalisis apakah tekanan klien termasuk faktor-
faktor atau variabel yang dapat mempengaruhi kualitas audit.
2. Penelitian Hasibuan (2010) menyimpulkan bahwa pengalaman auditor
berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit dan merupakan
variabel yang paling dominan dalam uji regres. Penelitian Aini (2009)
menyimpulkan bahwa independensi, pengalaman, dan etika auditor
berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Penelitian Herman
(2009), yang berkesimpulan bahwa Berdasarkan hasil uji regresi
ditemukan bahwa variabel pengalaman dan skeptisme profesional auditor
berpengaruh secara signifikan baik secara parsial maupun simultan
terhadap pendeteksian kecurangan. Penelitian Ananing (2006), yang
berkesimpulan bahwa secara bersama-sama pengalaman yang diperoleh
35
auditor dari lamanya bekerja sebagai auditor, pengalaman yang diperoleh
dari banyaknya tugas pemeriksaan yang dilakukan, dan pengalaman yang
diperoleh auditor dari banyaknya jenis perusahaan yang telah diaudit
mempunyai pengaruh positif terhadap keahlian auditor dalam bidang
audit. Penelitian Yudhi Herliansyah dan Meifida Ilyas (2006), yang
berkesimpulan bahwa Pengalaman mengurangi dampak informasi tidak
relevan terhadap judgement auditor. Metode eksperimen dengan
menggunakan kontak person tidak berbeda hasilnya dengan yang
dilakukan peneliti.
3. Penelitian Agestino (2010), yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan
positif antara profesionalisme dengan kualitas audit. Hal ini menunjukkan
penting bagi seorang auditor untuk profesionalisme, auditor tidak berarti
apa-apa. Karena akan membuat ketidak percayaan akan hasil auditan dari
auditor, sehingga masyarakat tidak akan meminta jasa pengauditan dari
auditor. Auditor harus melaksanakan kewajiban untuk bersikap jujur
tidak hanya kepada manajemen dan pemilik perusahaan, namun juga
kepada kreditor dan pihak lain yang meletakkan kepercayaan atas laporan
keuangan auditor. Penelitian M. Arif Budiman (2010) yang menunjukkan
bahwa audit judgement, independensi dan komitmen professional auditor
berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit secara stimultan. Dan
Penelitian Hendro Wahyudi dan Aida Ainul Mardiyah (2006), yang
berkesimpulan bahwa Ada empat variabel yang secara signifikan
berpengaruh terhadap pertimbangan tingkat materialitas yaitu: variabel
36
pengabdian pada profesi, kemandirian, kepercayaan profesi dan
hubungan dengan sesama rekan seprofesi. Sedangkan variabel kewajiban
sosial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat materialitas.
Tabel 2.1
Penelitian terkait dengan Variabel Tekanan Klien (X1),
Pengalaman (X2), Profesionalisme Auditor (X3) Dan Kualitas Audit (Y)
Peneliti Judul
Penelitian
Metodologi
Penelitian
Hasil
Penelitian
X1 X2 X3 Y
Happy
Triana
(2010)
Pengaruh
Tekanan Klien
dan Tekanan
Peran
Terhadap
Independensi
Auditor
dengan
Kecerdasan
Auditor
sebagai
Variabel
Moderating
Analisis
Regresi
Berganda dan
Analisis
Regresi
Moderate
Tekanan Klien dan
tekanan peran secara
simultan dan signifikan
berpengaruh terhadap
independensi auditor
dan kecerdasan
spiritual bukanlah
variabel moderating
bagi tekanan klien,
tetapi merupakan
variabel moderating
bagi tekanan peran dan
independensi auditor.
Dapat disimpulkan
bahwa tekana dari
dalam diri, masalah
dengan atasan yang
memberikan tuntutan
negative serta
permasalahan pribadi
lebih dominan dalam
menyebabkan auditor
kehilangan
independensinya dan
bisa ditengahi oleh
kecerdasan spiritual
auditor.
√
Eunike
Christina
Elfarini
(2007)
Pengaruh
Kompetensi
dan
Independensi
Auditor
Terhadap
Kualitas
Audit.
Analisis
deskriptif
prosentase
untuk tiap
variabel.
Independensi
mempunyai
pengaruh signifikan
terhadap kualitas
audit karena
independesi
merupakan sikap
diharapkan dari
seorang akuntan
√
√
Tabel 2.1 bersambung ke hal 37
37
publik untuk tidak
mempunyai
kepentingan pribadi
dalam melaksanakan
tugasnya, yang
bertentangan dengan
prinsip integritas dan
objektivitas. Dan
independensi seorang
auditor dapat diukur
melalui lama
hubungan dengan
klien, tekanan dari
klien, telaah dari
rekan auditor, dan
jasa non audit. Harisandi
Hasibuan
(2010)
Pengaruh
lingkungan
kerja,
Independensi,
dan
Pengalaman
Auditor
Terhadap
Kualitas Audit
Regresi
Berganda menyimpulkan
bahwa pengalaman
auditor berpengaruh
secara signifikan
terhadap kualitas
audit dan merupakan
variabel yang paling
dominan dalam uji
regres
√
√
Nur Aini
(2009)
Pengaruh
Independensi
Auditor,
Pengalaman
Auditor, dan
etika Auditor
Terhadap
Kualitas Audit
Regresi
Berganda Menunjukkan bahwa
independensi,
pengalaman , dan
etika auditor
berpengaruh
signifikan terhadap
kualitas audit
√
√
Andrey
Agestino
(2010)
Pengaruh
Kompetensi,
profesionalism
e, bonus dan
batasan waktu
audit terhadap
kualitas audit.
Regresi
Berganda Menunjukkan
kompetensi dan
profesionalisme
berpengaruh
signifikan terhadap
kualitas audit, tetatp
bonus dan batasan
waktu tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
kualitas audit.
Hidayatul
lah
(2009)
Analisis
Pengaruh
Profesionalis
Regresi
Berganda
Profesionalisme
berpengaruh dalam
mendeteksi kekeliruan,
√
Sambunngan Tabel 2.1 dari Hal 36
Tabel 2.1 bersambung ke hal 38
38
me,
Independensi,
Keahlian dan
Pengalaman
Auditor dalam
Mendeteksi
Kekeliruan.
independensi
berpengaruh dalam
mendeteksi, keahlian
berpengaruh dalam
mendeteksi kekeliruan
dan pengalaman
auditor berpengaruh
dalam mendeteksi
kekeliruan.
M. Arif
Budiman
(2010)
Pengaruh
Audit
Judgement,
Independensi
dan komitmen
Profesional
Auditor
Terhadap
Kualitas Audit
Regresi
Berganda
Terdapat pengaruh
yang signifikan antara
audit judgement,
independensi dan
komitmen
profesionalisme
auditor terhadap
kualitas audit secara
parsial maupun secara
simultan.
√
G. Keterkaitan antar variabel
1. Pengaruh Tekanan Klien Terhadap Kualitas Audit
Triana (2010) melakukan penelitian mengenai tekanan klien, tekanan
ketaataan dalam hubungannya dengan independensi auditor. Penelitian ini
menjelaskan bahwa semakin banyak tekanan klien yang diterima seorang
auditor maka akan semakin besar pula pengaruhnya terhadap
independensi auditor tersebut. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa
tekanan klien berpengaruh positif terhadap independensi auditor. Hasil
penelitian ini diperkuat oleh penelitian Elfarini (2007) yang menemukan
bahwa independensi secara simultan dan signifikan berpengaruh terhadap
kualitas audit, menurutnya independensi seorang auditor dapat dipengaruhi
melalui lama hubungan dengan klien, tekanan dari klien, telaah dari rekan
auditor dan jasa non-audit.
Sambunngan Tabel 2.1 dari Hal 38
39
Berdasarkan keterkaitan antar variabel tekanan klien dan kualitas audit,
maka hipotesis yang diajukan sebagai berikut:
Ha1: Tekanan klien berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas
audit.
2. Pengaruh Pengalaman Auditor Terhadap Kulitas Audit
Aini (2009) meneliti pengaruh independensi auditor, pengalaman dan etika
auditor terhadap kualitas audit dan menemukan bahwa pengalaman auditor
berpengaruh secara signifikan positif terhadap kualitas audit. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin banyak pengalaman auditor melakukan
audit, maka semakin baik hasil dari kualitas audit yang dilakukan auditor.
Hasil penelitian diatas diperkuat oleh penelitian Hasibuan (2010) yang
meneliti pengaruh lingkungan kerja, independensi dan pengalaman auditor
terhadap kualitas audit, dan menemukan bahwa pengalaman auditor
berpengaruh terhadap kualitas audit. Berdasarkan keterkaitan antar
variabel pengalaman auditor dan kualitas audit, maka hipotesis yang
diajukan sebagai berikut:
Ha2: Pengalaman auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas
audit.
3. Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit
Agestino (2010) meneliti pengaruh kompetensi, profesionaliasme, bonus
dan batasan waktu terhadap kualitas audit dan menemukan bahwa terdapat
40
hubungan positif antara profesionalisme auditor dengan kualitas audit. Hal
ini menunjukkan bahwa semakin profesional seorang auditor melakukan
audit, maka semakin baik kualitas audit yang dihasilkan. Hal ini diperkuat
oleh penelitian yang dilakukan oleh Budiman (2010) yang meneliti
pengaruh audit judgement, independensi dan komitmen profesional auditor
terhadp kualita audit dan menemukan bahwa komitmen profesional auditor
berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Berdasarkan
keterkaitan antar variabel profesionalisme auditor dan kualitas audit, maka
hipotesis yang diajukan sebagai berikut:
Ha3: Profesionalisme berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.
4. Pengaruh Tekanan Klien, Pengalaman Dan Profesionalisme Auditor
Terhadap Kulitas Audit
Berdasarkan penelitian terdahulu diatas dapat dirumuskan hipotesis
sebagai berikut:
Ha4: Tekanan klien, pengalaman dan profesionalisme auditor terhadap
kualitas audit.
41
H. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran dapat dituangkan dalam sebuah model penelitian
sebagai berikut:
Sumber: Diolah dari berbagai sumber
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
LATAR
BELAKANG
PERUMUSAN
MASALAH
TUJUAN
MASALAH
Uji Asumsi Klasik
UJI t UJI F Adjusted R Square
METODE ANALISIS
Uji Kualitas Data
Uji Regresi Berganda
Uji Hipotesis
Uji Heterodeksitas Uji Multikolonieritas
Uji Reliabiltas Data Uji Validitas Data
HASIL UJI DAN
KESIMPULAN
Uji Normalitas
42
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian empiris dimana
peneliti terlibat langsung dalam penelitian. Populasi dalam penelitian ini
adalah auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada
di Jakarta Selatan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis seberapa besar
pengaruh tekanan klien, pengalaman, dan profesionalisme auditor terhadap
kualitas audit.
Objek penelitian adalah auditor yang bekerja di Kantor Akuntan
Publik (KAP) yang berada di Jakarta Selatan. Lokasi ini dipilih sebagai lokasi
penelitian adalah karena daerah-daerah tersebut mudah dijangkau, memiliki
kondisi sosial ekonomi yang relatif sama serta diharapkan dengan
menggunakan daerah tersebut sebagai lokasi penelitian, penulis bisa
memperoleh jumlah responden yang lebih banyak sehingga kekuatan
generalisasinya lebih tinggi.
B. Metode Penentuan Sampel
Sampel dipilih dengan menggunakan convenience sampling yang
termasuk dalam nonprobability sampling yaitu tehnik pengambilan sampel
yang tidak memberikan peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau
anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Metode ini dapat mengambil
43
sampel dari elemen populasi yang tidak terbatas yang bersedia memberikan
informasi yang dibutuhkan (Indriantoro dan Supomo, 2002)
C. Metode Pengumpulan Data
Dalam membahas dan meneliti masalah dibutuhkan data dan informasi
yang disusun dan dianalisis, sehingga memperoleh gambaran yang jelas
tentang pengaruh tekanan klien, pengalaman dan profesional auditor terhadap
kualitas audit. Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar
untuk memperoleh data yang diperlukan. Data yang digunakan pada penelitian
ini terdiri dari data primer dan data sekunder.
1. Data Primer
Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara
langsung dari sumber asli (Indriantoro dan Supomo, 2002). Pengumpulan
data dilakukan melalui kuesioner pertanyaan tertutup (closed) dengan
memberikan pertanyaan kepada responden mengenai pendapat mereka
tentang pengaruh tekanan klien, pengalaman, dan profesional auditor
terhadap kualitas audit. Kuesioner disampaikan secara langsung oleh
Kantor Akuntan Publik (KAP) yang ada di Jakarta Selatan dan
mengkonfirmasi langsung ke KAP untuk memperoleh tingkat
pengembalian yang tinggi atas kuesioner tersebut.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti
secara tidak langsung melalui media perantara (Indriantoro dan Supomo,
44
2002). Data sekunder ini diperlukan sebagai landasan teori yang
dikumpulkan dengan cara membaca literatur, buku-buku akuntansi
auditing dan sumber-sumber lain yang menunjang penyusunan skripsi ini.
D. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode analisis statistik, sehingga pengujian yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
1. Uji Kualitas Data
Data ini merupakan data primer maka uji kualitas data penelitian
menggunakan uji reliabilitas dan uji validasi.
a. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Uji reliabilitas
ini dilakukan untuk menguji konsistensi jawaban dari responden
melalui pertanyaan yang diberikan. Dalam pengujian reliabilitas ini,
peneliti menggunakan metode statistik Cronbach Alpha dengan
signifikansi yang digunakan sebesar 0,6 dimana jika nilai Cronbach
Alpha dari suatu variabel lebih besar dari 0,6 maka butir pertanyaan
yang diajukan dalam pengukuran instrumen tersebut memiliki
reliabilitas yang memadai. Sebaliknya, jika nilai Cronbach Alpha dari
suatu variabel lebih kecil dari 0,6 maka butir pertanyaan tersebut tidak
reliable. (Ghozali, 2005).
45
b. Uji Validitas
Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Sebuah instrumen dikatakan valid, jika mampu mengukur
apa yang diinginkan dan mengungkapkan data dari variabel yang
diteliti secara tepat (Ghozali, 2005:45). Pengujian validitas ini
menggunakan Pearson Correlation yaitu dengan cara menghitung
korelasi antara nilai yang diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan.
Apabila Pearson Correlation yang didapat memiliki nilai di bawah
0,05 berarti data yang diperoleh adalah valid.(Ghozali, 2005:45)
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert,
atau skala lima tingkatan yaitu skala yang digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, kondisi dan persepsi tentang fenomena sosial. Metode
yang sering digunakan ini dikembangkan oleh Rensis Likert. Dalam
penelitian ini pengukurannya akan digolongkan ke dalam lima
kategori, yaitu:
Tabel 3.1
Metode Skala dan Pengukurannya
Sangat
Setuju
(SS)
Setuju
(S)
Ragu
(R)
Tidak
Setuju
(TS)
Sangat
Tidak Setuju
(STS)
(5) (4) (3) (2) (1)
Sumber: Indriantoro dan Supomo, 2002
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolonieritas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah ada
hubungan atau korelasi diantara variabel independen. Multikolinearitas
46
menyatakan hubungan antar sesama variabel independen. Dalam
penelitian ini uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah
ada korelasi atau hubungan diantara variabel tekanan klien,
pengalaman auditor, dan profesional auditor. Pedoman suatu model
regresi yang ideal adalah tidak terjadi korelasi diantara variabel
independen (nilai VIF dan tolerance disekitar angka 1 serta koefisien
korelasi antar variabel independen haruslah dibawah 0,5). Jika variabel
independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak
orthogonal, yakni variabel orthogonal adalah variabel independen
yang memiliki nilai korelasi antar sesama variabel independen sama
dengan nol (Ghozali, 2005).
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
suatu model regresi terdapat persamaan atau perbedaan varian yang
dapat dilihat dari grafik plot. Deteksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola
tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED, dimana
sumbu Y adalah Y telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y
prediksi - Y sesungguhnya) yang telah di-studentized.
Menurut Nugroho (2005) cara memprediksi ada tidaknya
heteroskedastisitas dapat dilihat dari pola gambar scatterplot. Analisis
pada gambar scatterplot yang menyatakan tidak terdapat
heterkesdastisitas apabila:
47
1) Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau disekitar angka
0 pada sumbu Y.
2) Titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah aja.
3) Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola
bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali.
4) Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.
Jika plot membentuk pola tertentu (bergelombang, melebar,
kemudian menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas. Jika plot tidak membentuk pola tertentu, seperti
titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka
mengindikasikan telah terjadi homokedastisitas. Model regresi yang
baik adalah plot yang mengindikasikan homokedastisitas atau tidak
terjadi heteroskedastisitas. (Ghozali, 2005)
c. Uji Normalitas
Uji normalitas ini dilakukan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal.
Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai
residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka
uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Untuk
mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu
dengan melihat normal probability plot yang membandingkan
distribusi kumulatif dari distribusi normal.
48
Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik)
pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data (titik) menyebar disekitar
garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka menunjukkan
pola distribusi normal yang mengindikasikan bahwa model regresi
memenuhi asumsi normalitas. Jika data (titik) menyebar menjauh dari
diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka tidak
menunjukkan pola distribusi normal yang mengindikasikan bahwa
model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. (Ghozali, 2001:110)
3. Uji Hipotesis
Pada penelitian ini penulis menggunakan dua variabel independen dan
satu variabel dependen. Metode analisis yang digunakan untuk menguji
hipotesis adalah metode regresi berganda (multiple regression), yaitu
regresi yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen, yang digunakan untuk
menguji Ha1 , Ha2
, Ha3
, dan Ha4 dengan pendekatan interaksi yang
bertujuan untuk memenuhi ekspektasi peneliti mengenai pengaruh
Tekanan Klien, Pengalaman dan Profesionalisme Auditor terhadap
Kualitas Audit . Persamaan regresinya adalah sebagai berikut :
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e
Keterangan:
Y : kualitas audit
a : konstanta
b1 b2 b3 : koefisien regresi
X1 : tekanan klien
49
X2 : pengalaman auditor
X3 : profesionalisme auditor
e : error
Untuk membuktikan kebenaran uji hipotesis, digunakan uji statistik
terhadap output yang dihasilkan oleh model Regresi Berganda, uji statistik
ini meliputi:
a. Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa
besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel
dependen. Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada
tabel Model Summaryb
dan tertulis Adjusted R Square.
Nilai R2 sebesar 1, berarti fluktuasi variabel dependen seluruhnya
dapat dijelaskan oleh variabel independen dan tidak ada faktor lain
yang menyebabkan fluktuasi variabel dependen. Jika nilai R2 berkisar
antara 0 sampai dengan 1, berarti semakin kuat kemampuan variabel
independen dapat menjelaskan fluktuasi variabel dependen (Ghozali,
2005).
b. Uji Regresi Secara Parsial ( Uji t)
Uji t dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-
masing variabel independen secara individual terhadap variabel
dependen. Hasil uji ini pada output SPSS dapat dilihat pada tabel
Coefficientsa.
50
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh masing-masing variabel
independen secara individual terhadap variabel dependen, dilakukan
dengan membandingkan p-value pada kolom Sig. Masing-masing
variabel independen dengan tingkat signifikansi yang digunakan 0,05.
Jika p-value lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak.
Sebaliknya jika p-value lebih besar dari 0,05 maka Ha ditolak dan Ho
diterima (Nugroho, 2005:55).
c. Uji Regresi Secara Simultan (Uji F)
Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel
independen secara simultan (bersama-sama) terhadap variabel
dependen. Hasil uji F pada output SPSS dapat dilihat pada tabel
ANOVA.
Untuk mengetahui variabel-variabel independen secara simultan
mempengaruhi variabel dependen, dilakukan dengan membandingkan
p-value pada kolom Sig. Dengan tingkat signifikansi yang digunakan
sebesar 0,05. jika p-value lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan
Ho ditolak, sebaliknya jika p-value lebih besar dari 0,05 maka Ha
ditolak dan Ho diterima (Nugroho, 2005:53)
E. Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional variabel adalah bagaimana menemukan dan
mengukur variabel-variabel tersebut di lapangan dengan merumuskan secara
singkat dan jelas, serta tidak menimbulkan berbagai tafsiran. Pertanyaan atau
51
pernyataan dalam kuesioner untuk masing-masing variable dalam penelitian
ini diukur dengan menggunakan skala likert.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdapat tiga variabel
independen dan satu variabel dependen, yaitu:
1. Variabel Independen
Pengertian variabel independen yaitu variabel yang bebas dan
mempengaruhi variabel lain (dependen). Variabel independen dalam
penelitian ini adalah tekanan Klien, pengalaman, dan profesional auditor.
a. Pengalaman Auditor
Pengalaman merupakan rentang waktu yang telah digunakan oleh
auditor terhadap pekerjaan atau tugas mengaudit. Penggunaan
pengalaman didasarkan pada asumsi bahwa tugas yang dilakukan
secara berulang-ulang memberikan peluang untuk belajar
melakukannya dengan yang terbaik.
b. Tekanan Klien
Tekanan Klien yaitu Suatu hal yang sudah menjadi risiko dari profesi
akuntan public, maka pertimbangan profesional seorang auditor yang
berlandaskan pada nilai dan keyakinan individu serta kesadaran moral
memainkan peranan penting dalam setiap keputusan auditor dalam
menghadapi tekanan klien
c. Profesionalisme auditor
Profesional sebagai tanggung jawab untuk berperilaku lebih dari
sekedar memenuhi tanggung jawab yang dibebaskan kepadanya dan
52
lebih dari sekedar memenuhi undang-undang dan peraturan
masyarakat.
2. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel tidak bebas atau yang dipengaruhi
variabel lain. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Kualitas
Audit. Kualitas Audit adalah Laporan yang diberikan oleh akuntan publik
terdaftar sebagai penilaiannya atas kewajaran laporan keuangan yang
disajikan perusahaan.
Tabel 3.2
Operasional Variabel Penelitian
Variabel Sub Variabel Indikator Skala
Varibael Independen
1. Pengalaman
Auditor
(Taufik, 2008;
Kusumastuti,
2008 dalam Edy
herman 2009
dan Harisandi
Hasibuan 2010)
1. Membuat
keputusan
2. Intensitas
tugas dan
pengem
bangan karir
3. Kemampuan
kerja
4. Lama kerja
5. Kompetensi
Mampu membuat keputusan
1. Dapat mengembangkan karir
2. Seringnya melakukan tugas
audit
1. Mampu mengetahui kekeliruan
2. Mampu menganalisis masalah
3. Mampu mengatasi
permasalahan
4. Dapat mendeteksi kecurangan
Lama kerja sebagai auditor
Peningkatan kompetensi sebagai
auditor
Likert
Tabel 3.2 bersambung ke hal 53
53
2. Tekanan Klien
(Maulina Dyah
Permatasari,
2008 dalam
Happy Triana,
2010 dan
Eunike
Christina
Elfarini 2007)
1. Teori Agensi
2. Teori Kontrak
3. Engagement
risk
1. Pemberian sanksi dan
ancaman pergantian auditor
dari klien
2. Besar fee audit yang
diberikan klien
3. Fasilitas dari klien
4. Pemberian jasa manajemen
5. Kemampuan menentukan fee
6. Kemampuan mengendalikan
situasi kerja
7. Auditor mematuhi etika
profesi.
Interval
3. Profesionalisme
(Hendro
Wahyudi, 2006
dalam
Hidayatullah
2009 dan
Andrey
Agestino 2010)
Komponen
Profesionalisme
1. Auditor menggunakan
segenap pengalaman,
pengetahuan, dalam proses
audit
2. Kepuasan batin berprofesi
sebagai auditor
3. Cita-cita menjadi seorang
auditor
4. Bekerja keras dalam
mengemban pekerjaan
5. Riskan meninggalkan
pekerjaan
6. Ikut memiliki organisasi
7. Auditor eksternal profesi
penting dimasyarakat
8. Auditor eksternal menjaga
kekayaan Negara/masyarakat
9. Auditor eksternal menjadi
dasar kepercayaan dalam
pengelolaan kekayaan
Negara/masyarakat
Skala
Ordinal
1-5
Variabel Dependen
Kualitas Audit
(M.Arif Budiman
2010, Nur Aini
2009,)
1. Pelaksanaaan
audit
2. Pengendalian
Internal
1. Deteksi salah saji
2. Kesesuaian dengan SPAP
3. Kepatuhan terhadap SOP
4. RisikoAudit
5. Prinsip kehati-hatian
6. Proses supervise oleh
supervisor
7. Perhatian yang diberikan
oleh manajer/partner
Skala
interval
Sambungan Tabel 3.2 dari hal 52
54
BAB IV
PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian menggunakan instrumen angket atau kuesioner yang
telah disebar, dengan objek penelitian adalah auditor yang bekerja di
Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terdaftar dalam directory Kantor
Akuntan Publik 2010 di wilayah Jakarta Selatan berdasarkan directory
Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dan Departemen Keuangan
Republik Indonesia Sekretariat Jenderal Pusat Pembinaan Akuntan dan
Jasa Penilai.
Sampel diambil dengan metode convenience sampling dengan
mempertimbangkan kemudahan memperoleh data dan mengakses lokasi
KAP, penulis menyebarkan 60 kuesioner ke 6 KAP di wilayah Jakarta
Selatan sejak tanggal 2 Desember 2010. Penyebaran kuesioner penelitian
yang diterima dan dapat diolah dideskripsikan pada tabel berikut
Tabel 4.1
Deskripsi Penyebaran Kuesioner yang Diterima dan dapat Diolah
No. Nama KAP Wilayah Jumlah
kuesioner
1 Abdul Hamid dan Khairunas Jakarta Selatan 10
2 Hasnil, M.Yasin dan Rekan Jakarta Selatan 10
3 Herman Dody Tanu Mihardja dan
Rekan
Jakarta Selatan 5
4 Hananta Budianto dan Rekan Jakarta Selatan 10
5 Hertanto, Sidik dan rekan Jakarta Selatan 10
6 Usman dan Rekan Jakarta Selatan 10
Sumber : Data primer yang Diolah, 2010
55
Kuesioner yang tidak kembali sebanyak 5 buah atau 8,4%.
Kuesioner yang dapat diolah berjumlah 55 buah atau 91,6%. Gambaran
mengenai data sampel ini dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2
Sampel dan tingkat Pengembalian
Keterangan Jumlah Persentase
Penyebaran kuesioner 60 100%
Kuesioner yang terkumpul 55 91,6%
Kuesioner yang tidak terkumpul 5 8,4%
Kuesioner yang dapat diolah 55 91,6%
Sumber : Data primer yang diolah, 2010
2. Karakteristik Profil Responden
Responden dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada
KAP di Jakarta Selatan. Berikut ini adalah deskripsi mengenai identitas
responden penelitian yang terdiri dari jenis kelamin, pendidikan terakhir,
posisi terakhir, dan pengalaman kerja responden.
a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel 4.3
Data Respoden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Pria
Wanita
42
13
76,4%
23,6%
Total 55 100%
Sumber : Data primer yang diolah, 2010
Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa sekitar 42 orang atau
23,6% responden didominasi oleh jenis kelamin pria, dan sisanya sebesar
13 orang atau 23,6% responden berjenis kelamin wanita.
56
b. Deskripsi responden berdasarkan pendidikan terakhir
Tabel 4.4
Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
D3
Sedang Menempuh S1
Lulus S1
Lulus S2
Lulus S3
4
12
37
2
-
7,3%
21,8%
67,3%
3,6%
-
Total 55 100%
Sumber : Data primer yang diolah, 2010
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden berpendidikan terakhir Strata Satu (S1) dengan jumlah 37
responden atau sebesar 67.3%. Responden yang berpendidikan
terakhir Diploma Tiga (D3) berjumlah 4 orang atau sebesar 7,3%,
serta responden yang sedang menempuh Strata Satu (S1) berjumlah 12
orang atau sebesar 21,8%. Responden yang sedang menempuh Strata
Dua (S2) dan sisanya sebesar 3,6% atau 2 orang berpendidikan
terakhir Strata Dua (S2).
c. Deskripsi responden berdasarkan pengalaman kerja
Tabel 4.5
Data Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja
Lama Bekerja Jumlah Persentase
< 3 Tahun
3-5 Tahun
5-10 Tahun
> 10 Tahun
29
19
5
2
52,8%
34,6%
9,0%
3,6%
Total 55 100%
Sumber : Data primer yang diolah, 2010
57
Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas
responden atau sebanyak 52,8% atau sekitar 29 auditor memiliki
pengalaman bekerja kurang dari 3 tahun, 34,6% atau sekitar 19 auditor
memiliki pengalaman kerja antara 3 sampai 5 tahun. Sedangkan 9,0%
atau sekitar 5 auditor memiliki pengalaman kerja 5 hingga 10 tahun
dan sisaya 3,6% atau sekitar 2 auditor memiliki pengalaman di atas 10
tahun.
d. Karakteristik responden berdasarkan posisi terakhir
Tabel 4.6
Data Responden Berdasarkan Jabatan
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Junior Auditor
Senior Auditor
Supervisi Auditor
Partner
Manajer
26
19
6
2
2
47,4%
34,5%
10,9%
3,6%
3,6%
Total 55 100%
Sumber : Data primer yang diolah,2010
Berdasarkan tabel di atas diperoleh informasi bahwa mayoritas
responden sebanyak 26 orang atau sebesar 47,4% menduduki posisi
sebagai auditor junior dan auditor senior sebanyak 19 orang atau
sebesar 34,5%. Responden yang menduduki jabatan sebagai
supervisor sebanyak 6 orang atau 10,9% dan sisanya adalah yang
menduduki posisi sebagai partner sebanyak 2 orang atau sebesar 3,6%
serta manajer sebanyak 2 orang atau sekitar 3,6%.
58
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian
1. Hasil Uji Kualitas Data
a. Hasil Uji Validitas
Hasil uji validitas data digunakan untuk mengukur valid atau
tidaknya sebuah kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan valid apabila
mapu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson
Corelation, pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat
signifikansinya dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat
dikatakan valid. (Ghozali 2005).
Tabel 4.7 menunjukkan hasil uji validitas dari variabel Tekanan
Klien dengan 55 sampel responden.
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas Variabel Tekanan klien
Pernyataan Pearson Corelation Sig (2-
Tailed)
Keterangan
TK1 .768(**) .000 Valid
TK2 .763(**) .000 Valid
TK3 .629(**) .000 Valid
TK4 .648(**) .000 Valid
TK5 .400(**) .003 Valid
TK6 .571(**) .000 Valid
TK7 .684(**) .000 Valid
TK8 .287(*) .034 Valid
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan hasil table 4.7 diatas menunjukkan bahwa pada
variabel Tekanan Klien terdiri atas 8 butir pernyataan, dari ke-8 butir
pernyataan tersebut adalah valid semua. Hal ini dikarenakan nilai
signifikan lebih kecil dari 0,05.
59
Tabel 4.8 menunjukkan hasil uji validitas dari variabel
Pengalaman Auditor dengan 55 sampel responden.
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Variabel Pengalaman Auditor
Pernyataan Pearson
Corelation
Sig (2-Tailed) Keterangan
PA1 .838(**) .000 Valid
PA2 .814(**) .000 Valid
PA3 .837(**) .000 Valid
PA4 .772(**) .000 Valid
PA5 .802(**) .000 Valid
PA6 .741(**) .000 Valid
PA7 .767(**) .000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan hasil uji validitas variabel pengalaman auditor yang
berjumlah 7 pertanyaan dinyataan valid untuk semua jenis pertanyaan
pada variabel pengalaman auditor. Hal ini dikarenakan nilai signifikan
lebih kecil dari 0,05. (Ghozali 2005)
Tabel 4.9 menunjukkan hasil uji validitas dari variabel
Profesionalisme Auditor dengan 55 sampel responden.
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Profesionalisme Auditor
Pernyataan Pearson Corelation Sig (2-Tailed) Keterangan
Pra1 .792(**) .000 Valid
Pra2 .842(**) .000 Valid
Pra3 .798(**) .000 Valid
Pra4 .716(**) .000 Valid
Pra5 .741(**) .000 Valid
Pra6 .877(**) .000 Valid
Pra7 .799(**) .000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah
60
Berdasarkan hasil uji validitas variabel profesionalisme auditor
terdiri atas 7 butir pernyataan, dari ke-7 butir pernyataan tersebut
dinyataan valid untuk semua jenis pertanyaan pada vartiabel
profesionalisme auditor. Hal ini dikarenakan nilai signifikan lebih kecil
dari 0,05. (Ghozali (2005).
Tabel 4.10 menunjukkan hasil uji validitas dari variabel kualitas
audit dengan 55 sampel responden.
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Kualitas Audit
Pernyataan Pearson Corelation Sig (2-Tailed) Keterangan
Kual1 .796(**) .000 Valid
Kual2 .821(**) .000 Valid
Kual3 .874(**) .000 Valid
Kual4 .627(**) .000 Valid
Kual5 874(**) .000 Valid
Kual6 .232 .088 Tidak Valid
Kual7 .385(**) .004 Valid
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasakan hasil tabel 4.10 diatas menunjukkan bahwa pada
variabel Kualitas Audit yang terdiri atas 7 butir pernyataan, terdapat 1
butir pertanyaan tidak valid yaitu pada item pertanyaan Kual 6 (0,088).
Hal ini dilihat dari nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,050,
sehingga pertanyaan tersebut tidak dapat digunakan dalam penelitian
selanjutnya. Sedangkan pertanyaan yang lainnya dapat digunakan untuk
penelitian selanjutnya.
61
b. Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas ini dilakukan untuk menilai konsistensinya dari
instrumen penelitian, instrumen dikatakan reliabel jika nilai Cronbach
Alpha diatas 0,6.
Tabel 4.11
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach's
Alpha
N of Items
Tekanan Klien 0,748 8
Pengalaman Auditor 0,903 7
Profesional Auditor 0,903 7
Kualitas Audit 0.853 6
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.11 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel
Tekanan Klien sebesar 0,748, variabel Pengalaman Auditor sebesar
0,903, variabel Profesionalisme Auditor sebesar 0,903 dan variabel
Kualitas Audit sebesar 0,853. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
pernyataan dalam kuesioner semua variabel ini reliabel karena
mempunyai nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,6. (Ghozali, 2005)
Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang
digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti
bila pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang
relatif sama dengan jawaban sebelumnya.Uji validitas digunakan untuk
mengetahui apakah item-item yang ada di dalam kuesioner mampu
mengukur peubah yang didapatkan dalam penelitian ini (Ghozali,
2005). Maksudnya untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner
62
dilihat jika pertanyaan dalam kuesioner tersebut mampu
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
2. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Multikolonieritas
Pengujian multikolonieritas dilakukan untuk menguji apakah pada
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.
Untuk mendeteksi adanya problem multikol, maka dapat dilakukan
dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF)
serta besaran korelasi antar variabel independen.
Tabel 4.12
Hasil Uji Multikolonieritas
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
TK .950 1.052
PA .490 2.039
PRA .495 2.021
a. Dependent Variable: KA
Sumber: Data primer yang diolah
Pada tabel 4.12 menunjukkan bahwa masing-masing variabel
mempunyai nilai tolerance mendekati angka 1 dan nilai variance
inflation factor (VIF) disekitar angka 1. Tekanan Klien mempunyai
nilai tolerance 0,950, Pengalaman Auditor mempunyai nilai tolerance
0,490 dan professional auditor mempunyai nilai tolerance 0,495 dan
Tekanan Klien mempunyai nilai VIF 1,052, Pengalaman Auditor
mempunyai nilai VIF 2,039, professional auditor mempunyai nilai VIF
63
2,021. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi
tidak terdapat problem multikolineritas. (Ghozali 2005).
b. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah
dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual
dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari
residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka
disebut homoskedastisitas. (Ghozali 2005).
Sumber: Data primer yang diolah
Gambar 4.1
Grafik Scatterplot
Gambar 4.1 menunjukkan titik-titik menyebar secara acak dan
tidak membentuk pola tertentu serta tersebar diatas dan dibawah angka
0 (nol) pada sumbu Y. Ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas
sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi kualitas
64
audit berdasarkan masukan atas variabel tekanan klien, pengalaman
auditor dan profesionalisme auditor.
c. Hasil Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam
sebuah model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau
keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang
baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. (Ghozali,
2005).
Sumber: Data primer yang diolah
Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot
Berdasarkan tampilan grafik normal P-Plot (gambar 4.2) dapat
disimpulkan bahwa terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal,
serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Sedangkan pada
grafik histogram terlihat bahwa grafik histogram memberikan pola
distribusi yang mendekati normal.
65
Sumber: Data primer yang diolah
Gambar 4.3
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram
Dengan demikian, dapat disimpulkan grafik histogram (gambar
4.3) menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai karena asumsi
normalitas.
3. Hasil Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan model
analisis regresi berganda (multiple regression analysis), yaitu:
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Untuk mengetahui hubungan dua atau lebih independen
variabel dengan satu dependen variabel, misalnya dalam penelitian ini
penulis menggunakan Tekanan Klien, Pengalaman Auditor dan
Profesionalisme Auditor terhadap Kualitas Audit. Berdasarkan pada
pengolahan data, menggunakan Software SPSS 16.0 maka didapatkan
66
suatu model regresi linear berganda dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 4.13
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 1.529 2.205 .693 .491
TK -.004 .063 -.003 -.060 .952 .950 1.052
PA .650 .054 .809 11.949 .000 .490 2.039
PRA .146 .056 .177 2.619 .012 .495 2.021
a. Dependent Variable: KA
Sumber : data diolah, 2010
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai koefisien dari
persamaan regresi. Dalam kasus ini, persamaan regresi berganda yang
digunakan adalah:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + ε
Keterangan:
a = konstanta
b = koefisien regresi
Y = Kualitas Audit
X1 = Tekanan Klien
X2 = Pengalaman Auditor
X3 = Profesionalisme Auditor
ε = standar error
Dari output didapatkan model persamaan regresi:
Persamaan model Y = 1,529 - 0,004 X1+ 0, 650 X2 + 0,146 X3
67
Pada persamaan regresi di atas menunjukkan nilai konstanta
sebesar 1.529, hal ini menyatakan bahwa jika variabel Tekanan Klien,
Pengalaman Auditor dan Profesionalisme Auditor dianggap konstan,
maka Kualitas Audit akan konstan sebesar 1.529 satuan.
Koefisien regresi pada variabel Tekanan Klien sebesar -0.004, hal
ini berarti jika variabel Tekanan Klien bertambah satu satuan maka
variabel Kualitas Audit bertambah sebesar -0.004 satuan.
Koefisien regresi pada variabel Pengalaman Auditor sebesar 0.650,
hal ini berarti jika variabel Pengalaman Auditor bertambah satu satuan
maka variabel Kualitas Audit bertambah sebesar 0.650 satuan.
Koefisien regresi pada variabel Profesionalisme Auditor sebesar
0.146, hal ini berarti jika variabel Profesionalisme Auditor bertambah
satu satuan maka variabel Kualitas Audit bertambah sebesar 0.146
satuan.
a. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Uji Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa
besar kemampuan variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel
independen.
Tabel 4.14
Koefisien Determinasi Model Summary
b
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
1 .941a .885 .878 1.15394
a. Predictors: (Constant), PRA, TK, PA
b. Dependent Variable: KA
Sumber: Data primer yang diolah
68
Hasil pengujian menunjukkan besarnya koefisien korelasi (R),
koefisien determinasi (R Square), koefisien determinasi yang
disesuaikan (Adjusted R Square), dan Standar Error (SE) (Tabel
4.14). Pada tabel diatas terlihat bahwa koefisien determinasi yang
disesuaikan (Adjusted R Square) sebesar 0.878 memberi pengertian
bahwa variasi yang terjadi pada variabel Y (kualitas audit) adalah
sebesar 87,8% ditentukan oleh variabel Tekanan Klien, pengalaman
auditor dan Profesional Auditor selebihnya sebesar 12,2% (100% -
87,8%) ditentukan oleh faktor lain yang tidak diketahui dan tidak
termasuk dalam analisa regresi ini. Adapun faktor yang diindikasikan
mempunyai pengaruh terhadap variabel kualitas audit adalah
Indepedensi, Lingkungan Kerja, Kode Etik Auditor dan lain-lain.
b. Hasil Uji Statistik Secara Parsial (Uji t)
Hasil uji statistik t dapat dilihat pada tabel 4.15, jika nilai
probability t lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak H0,
sedangkan jika nilai probability t lebih besar dari 0,05 maka H0
diterima dan menolak Ha. (Nugroho, 2005)
Tabel 4.15
Hasil Uji t
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.529 2.205 .693 .491
TK -.004 .063 -.003 -.060 .952
PA .650 .054 .809 11.949 .000
PRA .146 .056 .177 2.619 .012
a. Dependent Variable: KA
Sumber: Data primer yang diolah
69
Hipotesis 1
Pengaruh Tekanan Klien Terhadap Kualitas Audit.
Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel 4.15, variabel
Tekanan Klien mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,952. Hal ini
berarti menolak Ha1 sehingga dapat dikatakan bahwa Tekanan Klien tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit karena tingkat
signifikansi yang dimiliki variabel tekanan klien lebih besar dari 0,05.
Hipotesis 2
Pengaruh Pengalaman Auditor Terhadap Kualitas Audit.
Hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada tabel 4.15, variabel
Pengalaman Auditor mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,000. Hal
ini berarti menerima Ha2 sehingga dapat dikatakan bahwa pengalaman
auditor berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit karena
tingkat signifikansi yang dimiliki variabel pengalaman auditor lebih kecil
dari 0,05. Selain itu, variabel pengalaman auditor merupakan variabel
paling dominan yang mempengaruhi kualitas audit karena dilihat dari
nilai Standardized Coefficients Beta 0,809 lebih besar dbandingkan
variabel lain.
Hipotesis 3
Pengaruh Profesionalsme Auditor Terhadap Kualitas Audit.
Hasil uji hipotesis 3 dapat dilihat pada tabel 4.15, variabel
pengalaman auditor mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,012. Hal
ini berarti menerima Ha3 sehingga dapat dikatakan bahwa profesionalisme
70
auditor berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit karena
tingkat signifikansi yang dimiliki variabel pengalaman auditor lebih kecil
dari 0,05.
c. Hasil Uji Statistik Secara Simultan (Uji F)
Hasil uji statistik F dapat dilihat pada tabel 4.16, jika nilai
probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak H0,
sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka H0
diterima dan menolak Ha.
Tabel 4.16
Hasil Uji Statistik F ANOVA
b
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 523.798 3 174.599 131.122 .000a
Residual 67.911 51 1.332
Total 591.709 54
a. Predictors: (Constant), PRA, TK, PA
b. Dependent Variable: KA
Sumber: Data primer yang diolah
Hipotesis 4
Pengaruh Tekanan Klien, Pengalaman Auditor dan Profesionalisme
Auditor Terhadap Kualitas Audit.
Hasil uji hipotesis 4 dapat dilihat pada tabel 4.16 nilai F diperoleh
sebesar 131.122 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena tingkat
signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka Ha4 diterima, sehingga dapat
dikatakan bahwa tekanan klien, pengalaman auditor dan profesionalisme
auditor bepengaruh terhadap kualitas audit.
71
C. PEMBAHASAN DAN INTEPRETASI
Berdasarkan hasil perhitungan secara parsial (individu) maupun simultan
(keseluruhan), maka dapat dimaknai dan dibahas sehingga memberikan
informasi secara objektif sebagai berikut bahwa t-test atau uji parsial
bertujuan mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen
secra individual (parsial) terhadap variabel dependen. Variabel Tekanan Klien
(X1) memberikan nilai koefisien -0,003 dangan tingkat signifikansi sebesar
0,952 < α 0,05. Hal ini berarti bahwa variabel Tekanan Klien (X1) secara
parsial (individu) tidak memilki pengaruh yang signifikan terhadap variabel
Kualitas Audit. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang
dilakukan Triana (2010) karena, pada penelitian yang dilakukan Triana (2010)
meneliti tentang tekanan klien terhadap independensi auditor, sedangkan
independensi auditor berpengaruh terhadap kualitas audit menurut Elfarini
(2007).
Variabel Pengalaman Auditor (X2) memberikan nilai koefisien 0,809
dengan tingkat signifikansi (0,000 < α 0,05). Hal ini bahwa variabel
pengalaman Auditor (X2) secara parsial (individu) memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kualitas audit (Y). Hasil Ini konsisten dengan penelitian
yang dilakukan oleh Hasibuan (2010) yang mengatakan bahwa Pengalaman
Auditor berpengaruh secara signifikan dan paling terhadap Kualitas Audit.
Variabel Profesionalisme Auditor (X3) memberikan nilai koefisien 0.177
dengan tingkat signifikansi (0,012 < α 0,05). Hal ini berarti bahwa variabel
Profesionalisme Auditor (X3) secara parsial (Individu) memiliki pengaruh
72
yang signifikan terhadap Kualitas Audit (Y). hal ini konsisten dengan
penelitian yang dilakukan Agestino (2010) yang menyatakan bahwa
Profesionalisme Auditor berpengaruh secara signifikan terhadap Kualitas
Audit.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Tekanan Klien secara parsial
tidak memiliki pengaruh terhadap Kualitas Audit (0,952 > α 0,05), maka
hipotesis 1 ditolak (Ha1 : Tekanan Klien tidak berpengaruh terhadap Kualitas
Audit). Pengalaman Auditor secara parsial berpengaruh terhadap kualitas
audit (0,000 < α 0,05). Maka Hipotesis Ha2 diterima (Ha2 : pengalaman
auditor berpengaruh terhadap kualitas audit). Profesionalisme juga
berpengaruh terhadap kualitas audit (0,012 < α 0,05). Maka Hipotesis 3 (Ha3 :
profesionalisme berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit).
Hasil uji simultan atau F-test menunjukkan bahwa nilai F-hitung adalah
sebesar 131.122 dengan tingkat signifikansi 0,000. Hal ini membuktikan
bahwa Hipotesis 4 diterima (Ha4 : Tekanan Klien, Pengalaman Auditor dan
Profesionalisme Auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit).
Hasil pengujian variabel tekanan klien adalah tidak siginifikan, hasil ini
tidak sesuai dengan yang dilakukan oleh Triana (2010) dan Elfarini (2007).
Hasil pengujian variabel Pengalaman Auditor adalah signifikan positif. Hasil
ini sesuai dengan yang dilakukan oleh Hasibuan (2010). hasil pengujian
variabel Profesionalisme Auditor adalah signifikan positif, hasil ini sesuai
dengan yang dialkuakn oleh Agestino (2010).
73
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Tekanan Klien, Pengalaman
Auditor dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit. Responden
penelitian ini berjumlah 55 orang auditor pada kantor akuntan publik yang
terletak di Jakarta Selatan. Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan
pengujian yang telah dilakukan terhadap permasalahan dengan menggunakan
model regresi berganda, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil penelitian menyatakan secara parsial Tekanan Klien tidak
berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit
2. Hasil penelitian menyatakan secara parsial Pengalaman Auditor
berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit dan merupakan variabel
yang paling berpengaruh diantara variabel lainya.
3. Hasil penelitian menyatakan secara parsial Profesionalisme auditor
berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit
4. Hasil penelitian menyatakan secara simultan Tekanan Klien, Pengalaman
Auditor dan profesionalisme auditor mempunyai pengaruh signifikan
terhadap kualitas audit.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan diatas menunjukkan bahwa variabel
Pengalaman Auditor, dan Profesionalisme berpengaruh terhadap Kualitas
Audit, tetapi tekanan klien tidak perpengaruh terhadap kualitas audit. Tekanan
74
dari klien sering mempengaruhi independensi seorang auditor dalam
melakukan audit, hal ini menimbulkan dampak kepada hasil kualitas audit
yang dibuat oleh auditor. Sebaiknya seorang auditor haruslah memiliki tingkat
independensi yang tinggi agar tidak dapat dipengaruhi oleh klien meskipun
mendapat tekanan dari klien. Setiap KAP sebaiknya memberikan pengetahuan
lebih agar para auditornya dapat menambah pengalaman dalam mengaudit.
Pengalaman audit yang memadai juga diperlukan untuk dapat menghasilkan
kualitas audit yang baik. Semakin banyak pengalaman dalam mengaudit
semakin baik pula kualitas audit yang dihasilkan oleh auditor. Seorang auditor
profesional haruslah memiliki pengetahuan dan keahlian dalam mengaudit.
Keahlian-keahlian tersebut bisa didapat dari pelatihan-pelatihan. Hal ini akan
berdampak pada auditor yang tidak memiliki keahlian-keahlian yang tidak
didapat dari pelatihan-pelatihan untuk dapat menjadi auditor yang profesional,
dan seorang auditor yang profesional pasti dapat menghasilkan kualitas audit
yang baik. Serorang auditor juga dituntut untuk selalu mematuhi aturan serta
standar profesinya, mempertimbangkan pengetahuan, pemahaman dan
pengalaman mengenai standar audit dan kode etik akuntan, sehingga auditor
tetap dapat meningkatkan mutu dan kualitas auditnya.
C. Saran
Penelitian ini diharapkan pada masa yang akan datang dapat
menyajikan hasil penelitian yang lebih berkualitas dan meneliti dari sudut
pandang yang berbeda diantaranya:
75
1. Peneliti yang akan datang dapat memperbanyak sampel dan memperluas
wilayah penyebaran kuesioner di daerah DKI Jakarta.
2. Penelitian mendatang dapat menambahkan variabel independen atau
menggunakan variabel intervening ataupun variabel moderating untuk
memperoleh hasil yang berbeda.
3. Untuk para auditor sebaiknya tetap mempertahankan independensi jangan
sampai terpengaruh oleh tekanan dari klien, dan memperbanyak
pengalaman dalam mengaudit dan KAP haruslah memperbanyak
memberikan pelatihan kepada auditor agar para auditor dapat menjadi
auditor yang berpengalaman, profesional dan tidak dapat dipengaruhi oleh
tekanan klien.
76
DAFTAR PUSTAKA
Agestino, Andrey,“Pengaruh Kompetensi, profesionalisme, bonus dan batasan
waktu audit terhadap kualitas audit”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah,
Jakarta, 2009.
Agoes, Sukrisno,“Auditing Oleh KAP”, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, Jakarta, 2007.
Aini, Nur,“Pengaruh Independensi Auditor, Pengalaman Auditor, dan etika
Auditor Terhadap Kualitas Audit”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah,
Jakarta, 2009.
Ananing Tyas Asih, Dwi”Pengaruh Pengalaman Peningkatan Keahlian Auditor
dalam Bidang Auditing”, Skripsi S1 FE UII Yogyakarta, 2006. Diakses
27April 2010 dari http://www.pdfchaser.com/PENGARUH-
PENGALAMAN-TERHADAP-PENINGKATAN-KEAHLIAN-
AUDITOR-DALAM-....html
Arens, Alvin A., Elder, Randal J., dan Beasly, Mark S. “Auditing dan Jasa
Assurance Pendekatan Terintegrasi”. Jilid I, Edisi Keduabelas,
Erlangga, 2008
Asyriah, Khotmah,“Pengaruh Pengalaman Auditor, Kompleksitas Tugas dan
Tekanan Ketaatan Terhadap Auditor Judgement Serta Dampaknya
pada Kinerja Auditor”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2009.
Boyton,Johnson And Kell. “Modern Auditing”, Salemba Empat, 2003.
Budiman, M. Arif,“Pengaruh Audit Judgement, Independensi dan Komitmen
Profisional Auditor Terhadap Kualitas Audit”, Skripsi UIN Syarif
Hidayatullah, Jakarta, 2010
Elfarini, E. Chirstina,“Pengaruh Kompentensi dan Independensi Auditor
Terhadap Kualitas Audit”. Skripsi Universitas Negeri Semarang.
Semarang, 2007
Dyah Praptitorini, Mirna dan Indira Januarti,“Analisis Pengaruh Kualitas Audit,
Debt Default dan Opinion Shopping Terhadap Peneriamaan Opini
Going Concern”, Univeritas Diponogoro, Simposium Nasional
Akuntansi X, Makasar, 2007
Ghozali, Imam,“Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”.
Universitas Diponogoro. Semarang, 2005
77
Halim, Abdul,“Auditing: Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan”, Edisi Ketiga.
UPP AMP YKPN, 2003
Hamid, Abdul. “Panduan Penulisan Skripsi”. FEIS UIN Press, Jakarta, 2007.
Hasibuan, Harisandi,“Pengaruh lingkungan kerja, Independensi, dan
Pengalaman Auditor Terhadap Kualitas Audit”. Skripsi UIN Syarif
Hidayatullah, Jakarta. 2010.
Herman, Edy,“Pengaruh pengalaman dan Skeptisme Profesional Auditor
terhadap Pendeteksiam Kecurangan”. Skripsi UIN Syarif Hidayatullah,
Jakarta. 2009.
Herliansyah, Yudhi dan Meifida Ilyas.“Pengaruh Pengalaman Auditor terhadap
Penggunaan Bukti tidak Relevan dalam Auditor Judgement”.
Simposium Nasional Akuntansi 9, Padang, 2006.
Hidayatullah,“Analisis Pengaruh Profesionalisme, Independensi, Keahlian, dan
Pengalaman Auditor dalam Mendeteksi Kekeliruan”. Skripsi UIN
Syarif Hidayatullah, Jakarta. 2009.
Ikatan Akuntasi Indonesia,“Standar Profesional Akuntan Publik”, Salemba
Empat, Jakarta, 2001.
Indriantoro,Nur, Bambang Supomo.“Metodelogi Penelitian Bisnis Untuk
Akuntansi dan Manajemen”. Edisi Pertama; cetakan kedua. BPFE
UGM, Yogyakarta, 2002.
Mulyadi. “Auditing”.Edisi Enam; cetakan kesatu. Salemba Empat, Jakarta, 2010.
Nugroho, Bhuono Agung,“Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian
dengan SPSS”. ANDI, Yogyakarta, 2005.
Putri, Ria Permatasari Pratiwi.“Pengaruh Profesionalisme dan Pengalaman
Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialisme dalam Proses
Pengauditan Laporan Keuangan”. Skripsi UIN Syarif Hidayatullah,
Jakarta, 2010.
Sawyer, Lawrence B,“Internal Auditing”, Salemba Empat, Jakarta, 2005.
Sumintom, Baotham,“Effects of professionalism on audit quality and self-image
of CPAs in Thailand” International Journal of Business Strategy, 2007.
Triana, Happy,“Pengaruh Tekanan Klien dan Tekanan Peran Terhadap
Independensi Auditor Dengan Kecerdasan Spiritual Sebagai Variabel
Moderating”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2010.r
78
Ussaahawanitchakit, Phapruke,“Relationship Quality, Professionalism, and
Audit Quality” International Journal of Business Strategy, 2008.
Wahyudi, Hendro dan Aida Ainul Mardiyah,“Pengaruh Profesionalisme Auditor
Terhadap Tingkat Materialitas dalam Pemeriksaan Laporan
Keuangan”. Simposium Nasional Akuntansi 9, Padang. 2006.
91
LAMPIRAN 3
UJI VALIDITAS TEKANAN KLIEN
Correlations
TK1 TK2 TK3 TK4 TK5 TK6 TK7 TK8 TOT
TK1 Pearson Correlation 1 .650** .416
** .426
** .279
* .256 .587
** .017 .768
**
Sig. (2-tailed) .000 .002 .001 .039 .059 .000 .899 .000
N 55 55 55 55 55 55 55 55 55
TK2 Pearson Correlation .650** 1 .343
* .439
** .143 .420
** .424
** .152 .763
**
Sig. (2-tailed) .000 .010 .001 .298 .001 .001 .269 .000
N 55 55 55 55 55 55 55 55 55
TK3 Pearson Correlation .416** .343
* 1 .293
* .174 .388
** .187 .172 .629
**
Sig. (2-tailed) .002 .010 .030 .205 .003 .172 .209 .000
N 55 55 55 55 55 55 55 55 55
TK4 Pearson Correlation .426** .439
** .293
* 1 -.088 .502
** .373
** .053 .648
**
Sig. (2-tailed) .001 .001 .030 .522 .000 .005 .701 .000
N 55 55 55 55 55 55 55 55 55
TK5 Pearson Correlation .279* .143 .174 -.088 1 -.156 .507
** .094 .400
**
Sig. (2-tailed) .039 .298 .205 .522 .255 .000 .497 .003
N 55 55 55 55 55 55 55 55 55
TK6 Pearson Correlation .256 .420** .388
** .502
** -.156 1 .108 .100 .571
**
Sig. (2-tailed) .059 .001 .003 .000 .255 .434 .467 .000
N 55 55 55 55 55 55 55 55 55
TK7 Pearson Correlation .587** .424
** .187 .373
** .507
** .108 1 .084 .684
**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .172 .005 .000 .434 .540 .000
N 55 55 55 55 55 55 55 55 55
TK8 Pearson Correlation .017 .152 .172 .053 .094 .100 .084 1 .287*
Sig. (2-tailed) .899 .269 .209 .701 .497 .467 .540 .034
N 55 55 55 55 55 55 55 55 55
TOT Pearson Correlation .768** .763
** .629
** .648
** .400
** .571
** .684
** .287
* 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .003 .000 .000 .034
N 55 55 55 55 55 55 55 55 55
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
92
RELIABILITY /VARIABLES=TK1 TK2 TK3 TK4 TK5 TK6 TK7 TK8 /SCALE('ALL
VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE CORR
/SUMMARY=TOTAL.
Reliability
Reliability Statistics TEKANAN KLIEN
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.748 .740 8
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
29.8909 6.580 2.56524 8
93
CORRELATIONS /VARIABLES=PA1 PA2 PA3 PA4 PA5 PA6 PA7 TOT /PRINT=TWOTAIL
NOSIG /MISSING=PAIRWISE.
Correlations
UJI VALIDITAS PENGALAMAN AUDITOR
PA1 PA2 PA3 PA4 PA5 PA6 PA7 TOT
PA1 Pearson Correlation 1 .733** .652
** .493
** .592
** .544
** .652
** .838
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 55 55 55 55 55 55 55 55
PA2 Pearson Correlation .733** 1 .627
** .590
** .418
** .659
** .535
** .814
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .002 .000 .000 .000
N 55 55 55 55 55 55 55 55
PA3 Pearson Correlation .652** .627
** 1 .712
** .680
** .367
** .595
** .837
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .006 .000 .000
N 55 55 55 55 55 55 55 55
PA4 Pearson Correlation .493** .590
** .712
** 1 .643
** .470
** .382
** .772
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .004 .000
N 55 55 55 55 55 55 55 55
PA5 Pearson Correlation .592** .418
** .680
** .643
** 1 .577
** .543
** .802
**
Sig. (2-tailed) .000 .002 .000 .000 .000 .000 .000
N 55 55 55 55 55 55 55 55
PA6 Pearson Correlation .544** .659
** .367
** .470
** .577
** 1 .555
** .741
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .006 .000 .000 .000 .000
N 55 55 55 55 55 55 55 55
PA7 Pearson Correlation .652** .535
** .595
** .382
** .543
** .555
** 1 .767
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .004 .000 .000 .000
N 55 55 55 55 55 55 55 55
TOT Pearson Correlation .838** .814
** .837
** .772
** .802
** .741
** .767
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 55 55 55 55 55 55 55 55
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
94
RELIABILITY /VARIABLES=PA1 PA2 PA3 PA4 PA5 PA6 PA7 /SCALE('ALL
VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE CORR
/SUMMARY=TOTAL.
Reliability
Reliability Statistics PENGALAMAN AUDITOR
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.903 .904 7
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
28.5091 16.995 4.12253 7
95
CORRELATIONS /VARIABLES=PRA1 PRA2 PRA3 PRA4 PRA5 PRA6 PRA7 TOT
/PRINT=TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE.
UJI VALIDITAS PROFESIONALISME AUDITOR
Correlations
PRA1 PRA2 PRA3 PRA4 PRA5 PRA6 PRA7 TOT
PRA1 Pearson Correlation 1 .689** .587
** .254 .552
** .716
** .630
** .792
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .061 .000 .000 .000 .000
N 55 55 55 55 55 55 55 55
PRA2 Pearson Correlation .689** 1 .629
** .564
** .444
** .881
** .468
** .842
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000
N 55 55 55 55 55 55 55 55
PRA3 Pearson Correlation .587** .629
** 1 .607
** .403
** .507
** .736
** .798
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .002 .000 .000 .000
N 55 55 55 55 55 55 55 55
PRA4 Pearson Correlation .254 .564** .607
** 1 .560
** .519
** .456
** .716
**
Sig. (2-tailed) .061 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 55 55 55 55 55 55 55 55
PRA5 Pearson Correlation .552** .444
** .403
** .560
** 1 .606
** .544
** .741
**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .002 .000 .000 .000 .000
N 55 55 55 55 55 55 55 55
PRA6 Pearson Correlation .716** .881
** .507
** .519
** .606
** 1 .638
** .877
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 55 55 55 55 55 55 55 55
PRA7 Pearson Correlation .630** .468
** .736
** .456
** .544
** .638
** 1 .799
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 55 55 55 55 55 55 55 55
TOT Pearson Correlation .792** .842
** .798
** .716
** .741
** .877
** .799
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 55 55 55 55 55 55 55 55
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
96
RELIABILITY /VARIABLES=PRA1 PRA2 PRA3 PRA4 PRA5 PRA6 PRA7 /SCALE('ALL
VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE CORR
/SUMMARY=TOTAL.
Reliability
Reliability Statistics PROFESIONALISME
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.903 .903 7
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
28.2909 16.062 4.00774 7
97
CORRELATIONS /VARIABLES=KA1 KA2 KA3 KA4 KA5 KA6 KA7 TOT /PRINT=TWOTAIL
NOSIG /MISSING=PAIRWISE.
UJI VALIDITAS KUALITAS AUDIT
Correlations
KA1 KA2 KA3 KA4 KA5 KA6 KA7 TOT
KA1 Pearson Correlation 1 .676** .850
** .538
** .850
** -.239 -.074 .796
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .078 .593 .000
N 55 55 55 55 55 55 55 55
KA2 Pearson Correlation .676** 1 .833
** .541
** .833
** -.123 .012 .821
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .370 .929 .000
N 55 55 55 55 55 55 55 55
KA3 Pearson Correlation .850** .833
** 1 .416
** 1.000
** -.163 .044 .874
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .002 .000 .233 .752 .000
N 55 55 55 55 55 55 55 55
KA4 Pearson Correlation .538** .541
** .416
** 1 .416
** .000 .000 .627
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .002 .002 1.000 1.000 .000
N 55 55 55 55 55 55 55 55
KA5 Pearson Correlation .850** .833
** 1.000
** .416
** 1 -.163 .044 .874
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .002 .233 .752 .000
N 55 55 55 55 55 55 55 55
KA6 Pearson Correlation -.239 -.123 -.163 .000 -.163 1 .846** .232
Sig. (2-tailed) .078 .370 .233 1.000 .233 .000 .088
N 55 55 55 55 55 55 55 55
KA7 Pearson Correlation -.074 .012 .044 .000 .044 .846** 1 .385
**
Sig. (2-tailed) .593 .929 .752 1.000 .752 .000 .004
N 55 55 55 55 55 55 55 55
TOT Pearson Correlation .796** .821
** .874
** .627
** .874
** .232 .385
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .088 .004
N 55 55 55 55 55 55 55 55
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
98
RELIABILITY /VARIABLES=KA1 KA2 KA3 KA4 KA5 KA7 /SCALE('ALL VARIABLES')
ALL /MODEL=ALPHA /STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE CORR /SUMMARY=TOTAL.
Reliability
Reliability Statistics KUALITAS AUDIT
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.853 .839 6
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
24.0727 10.958 3.31022 6
REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS BCOV R ANOVA COLLIN
TOL /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT KA
/METHOD=ENTER TK PA PRA /SCATTERPLOT=(*SRESID ,*ZPRED) /RESIDUALS
HIST(ZRESID) NORM(ZRESID).
Regression
Variables Entered/Removed
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 PRA, TK, PAa . Enter
a. All requested variables entered.
Koefisien determinasi
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .941a .885 .878 1.15394
a. Predictors: (Constant), PRA, TK, PA
b. Dependent Variable: KA
(uji F) ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 523.798 3 174.599 131.122 .000a
Residual 67.911 51 1.332
Total 591.709 54
a. Predictors: (Constant), PRA, TK, PA
b. Dependent Variable: KA
99
(Uji t) Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1.529 2.205 .693 .491
TK -.004 .063 -.003 -.060 .952
PA .650 .054 .809 11.949 .000
PRA .146 .056 .177 2.619 .012
a. Dependent Variable: KA
HASIL UJI MULTIKOLONIERITAS
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 TK .950 1.052
PA .490 2.039
PRA .495 2.021
a. Dependent Variable: KA
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram
100
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot
Hasil Uji Heteroskedastisitas
PENGARUH TEKANAN KLIEN, PENGALAMAN AUDITOR DAN
PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT
(Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta Selatan)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
Ramdanialsyah
NIM : 204082002368
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM Hepi Prayudiawan, SE., Ak., MM
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H/2010 M
Hari ini kamis tanggal Sembilan Desember Tahun Dua Ribu Sepuluh telah
dilaksanakan ujian komprehensif atas nama Ramdanialsyah Nim: 204082002368
dengan judul skripsi ”PENGARUH TEKANAN KLIEN, PENGALAMAN
AUDITOR DAN PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP
KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta
Selatan).” Memperhatikan kemampuan mahasiswa tersebut selama ujian
berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Universitas Islam
Negeri Syarifhidayatullah Jakarta.
Jakarta, 9 Desember 2010
Tim Penguji Ujian Komprehensif
Hepi Prayudiawan, SE., Ak., MM Yulianti, SE., M.Si
Ketua Sekretaris
Prof. Dr. Abdul Hamid., MS
Penguji ahli
Hari ini Kamis tanggal Enam Belas bulan Desember tahun Dua Ribu Sepuluh
telah dilakukan Ujian Skripsi atas nama Ramdanialsyah NIM 204082002368
dengan judul Skripsi: “PENGARUH TEKANAN KLIEN, PENGALAMAN
AUDITOR DAN PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP
KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta
Selatan)”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian
berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 16 Desember 2010
Tim Penguji Ujian Skripsi
Prof. Dr. Ahmad Rodoni., MM Hepi Prayudiawan, SE., Ak, MM
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr. Abdul Hamid., MS Erika Amelia. M,Si
Penguji Ahli 1 Penguji Ahli 2