Upload
others
View
5
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH REPUTASI AUDITOR, PERTUMBUHAN
PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN
TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN
(Studi Empiris Pada Perusahaan Jasa Sub
Sektor Perdagangan Besar (Barang
Produksi dan Komsumsi) Yang
Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2013-
2017)
SKRIPSI
Disusun Oleh :
Ivanna Tjahyadi
1519210028
STIE MULTI DATA PALEMBANG
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PALEMBANG
2019
PENGARUH REPUTASI AUDITOR, PERTUMBUHAN
PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN
TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN
(Studi Empiris Pada Perusahaan Jasa Sub
Sektor Perdagangan Besar (Barang
Produksi dan Komsumsi) Yang
Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2013-
2017)
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat
untuk gelar kesarjanaan pada
Program Studi Akuntansi
Jenjang Pendidikan Strata 1
Disusun Oleh :
Ivanna Tjahyadi
1519210028
STIE MULTI DATA PALEMBANG
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PALEMBANG
2019
vii
STIE MULTI DATA PALEMBANG
Program Studi Akuntansi
Skripsi Sarjana Ekonomi
Semester Genap Tahun 2018/2019
PENGARUH REPUTASI AUDITOR, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN
(Studi Empiris Pada Perusahaan Jasa Sub Sektor Perdagangan Besar (Barang Produksi dan Konsumsi) Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2017)
Ivanna Tjahyadi
1519210028
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Reputasi Auditor,
Pertumbuhan Perusahaan, dan Ukuran Perusahaan terhadap opini audit Going
Concern pada perusahaan Jasa Sub Sektor Perdagangan Besar (Barang Produksi dan
Konsumsi) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2017. Teori yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Agensi. Pendekatan yang dipakai pada
penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah
perusahaan jasa sub sektor Perdagangan Besar (Barang Produksi dan Konsumsi) yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2017. Teknik pengambilan sampel
dengan metode purposive sampling. Sampel yang diperoleh berjumlah 22 perusahaan
Jasa Sub Sektor Perdagangan Besar (Barang Produksi dan Konsumsi) yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2017. Data kemudian dianalisis dengan regresi
logistic dengan bantuan aplikasi SPSS versi 23. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan
terhadap opini audit going concern, sedangkan Reputasi Auditor tidak berpengaruh
signifikan terhadap opini audit going concern.
Kata kunci : Reputasi Auditor, Pertumbuhan Perusahaan, Ukuran
Perusahaan, Opini Audit Going Concern.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu sektor industri yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah
sektor jasa, karena perusahaan jasa dapat diekspor produknya seperti pariwisata,
pendidikan, kesehatan, dan profesional. Di tahun 2017, sektor jasa tumbuh 5,69
persen, lebih tinggi daripada pertumbuhan nasional 5,07 persen dan sektor lainnya
Manufaktur 4,95 persen dan Agrikultur 2,59 persen. Perusahaan jasa juga
berperan sebagai pemasok untuk sektor lainnya seperti logistic, transportasi, travel
dan bisnis agar bisa bersaing. (Dinisari, 2017).
Perusahaan sektor jasa adalah salah satu sektor prioritas dalam
perekonomian Indonesia, di mana setiap tahunnya kontribusi sektor jasa terhadap
PDB (Produk Domestik Bruto) Nasional selalu mengalami peningkatan. Board of
Advisors Indonesia Services Dialogue (ISD) Mari Elka Pangestu mengatakan
dalam 10 tahun terakhir, kontribusi sektor jasa terhadap PDB terus naik, pada
tahun 2000 kontribusi sektor jasa mencapai 45% kemudian meningkat menjadi
60% pada tahun 2015 dan ia memperkirakan pada tahun ini, kontribusi sektor jasa
terhadap PDB cenderung meningkat di angka double digit. Sejak tahun 2000-
2010, sektor jasa telah berhasil menciptakan 21 juta lapangan kerja, jauh lebih
besar daripada sektor manufaktur yang hanya mencapai 2,2 juta. (Syukro, 2016)
2
Perusahaan jasa adalah perusahaan yang menjual jasa yang diproduksinya
dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan para konsumen dan mendapatkan
keuntungan. Perusahaan jasa memerlukan produk fisik dalam menjalankan
usahanya, seperti transportasi dan bangunan. Perusahaan jasa dapat
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi karena perusahaan jasa meningkatkan
pertumbuhan ekonomi negara dan menciptakan lapangan kerja baru bagi
masyarakat.
Perusahaan jasa terbagi menjadi dua berdasarkan status kepemilikan saham
yaitu perusahaan private dan perusahaan go public. Perusahaan jasa yang go
public akan menerbitkan laporan keuangan setiap tahunnya. Laporan keuangan
adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi
yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut.
Laporan keuangan berfungsi sebagai alat untuk mengetahui kondisi keuangan dan
kinerja perusahaan, dasar penyusunan rencana kegiatan perusahaan, sebagai alat
mengendalikan perusahaan, dan dasar pembuatan keputusan dalam laporan
keuangan. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan setiap tahunnya
akan diaudit oleh auditor, apabila opini yang dikeluarkan auditor atas laporan
keuangan tersebut berkualitas maka akan menjadi pintu masuknya dana dari
investor.
Selain menjadi pintu masuknya dana dari investor, manfaat lain dari laporan
keuangan yang sudah diaudit adalah untuk menambah kredibilitas dan kinerja
perusahaan melalui laporan keuangan, sehingga laporan tersebut dapat dipercaya
untuk kepentingan pihak luar entitas seperti pemegang saham, kreditor, dan
3
pemerintah. Laporan keuangan yang sudah diaudit lebih dapat dipercaya karena
sudah mendapat opini dari auditor yang dimana auditor adalah seseorang yang
sudah menempuh pendidikan untuk melakukan audit atas laporan keuangan suatu
perusahaan. Hasil dari opini auditor atas laporan keuangan yang sudah diaudit
yaitu pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion), wajar tanpa
pengecualian dengan paragraf penjelas (modified unqualified opinion), wajar
dengan pengecualian (qualified opinion), opini tidak wajar (adverse opinion),
opini tidak memberikan pendapat (desclaimer), dan opini audit going concern.
Manfaat opini auditor adalah perusahaan mengetahui bagaimana kondisi
keuangan perusahaan, apakah perusahaan dapat terus menjalankan bisnisnya atau
tidak. Ketika auditor meragukan kelangsungan bisnis suatu perusahaan, maka
auditor akan mengeluarkan opini going concern. Opini audit going concern
merupakan opini yang diterbitkan auditor untuk memastikan apakah perusahaan
dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya (Ikatan Akuntan Indonesia, 2007).
Salah satu kasus yang terkait dengan going concern yang ada di Indonesia
seperti yang dialami oleh PT. Dayaindo Resources International Tbk. Perusahaan
ini dinyatakan pailit pada 18 Juli 2013 terkait dengan beberapa kasus yang
mewajibkan perusahaan ini untuk ganti rugi, gagal memenuhi kewajibannya,
membayar bunga, dan masalah mengenai anak perusahaan. Dimulai dari kasus
kontrak perdagangannya dengan perusahaan Rusia SUEK AG, dan terpaksa
membuat perseroan harus membayar ganti rugi sebesar Rp9,6 miliar. Kasus yang
kedua adalah dimana perseroan harus berhadapan dengan perusahaan trading dari
Swiss, Bulk Trading SA. Dalam gugatannya, perseroan dianggap gagal memenuhi
4
kewajibannya dalam transaksi perdagangan dengan Bulk Trading SA dan
diharuskan membayar sebesar Rp857 juta serta Rp15 juta serta diharuskan
membayar bunga ke Bulk Trading SA sebesar 5,33 persen per tahun. Kasus yang
ketiga yaitu kasus yang menyangkut anak usahanya yaitu PT. Daya Mandiri
Resources Indonesia (DMRI) yang mengharuskan perseroan membayar Rp 90
miliar. Akhir dari perseroan ini adalah PT. Dayaindo Resources International Tbk
dipailitkan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat terkait hutangnya dengan bank
nasional senilai lebih dari 90 miliar. Bank Internasional Indonesia selaku bank
penjamin menolak proposal perdamaian yang diajukan manajemen Dayaindo.
(Fauzian, 2013)
Sebelum dinyatakan bangkrut, perusahaan ini menunjukkan kemampuan
yang baik dibuktikan dengan terbitnya opini wajar tanpa pengecualian pada tahun
2010 dan 2011. Tetapi ternyata PT. Dayaindo Resources International Tbk tidak
dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya, karena pada tahun
2012, PT. Dayaindo Resources International Tbk tidak mengeluarkan laporan
keuangan publik selama 4 kuartal. Sehingga timbul pertanyaan mengapa
perusahaan yang sebelumnya mendapat opini wajar tanpa pengecualian dapat
dinyatakan pailit. (Sutarno, 2013)
Oleh karena itu pemberian status going concern merupakan tugas yang tidak
mudah karena berkaitan erat dengan reputasi auditor. Auditor memiliki tanggung
jawab yang besar untuk memberikan penilaian apakah terdapat keraguan terhadap
kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan bisnisnya. Disini
reputasi auditor sangat dipertaruhkan apabila ternyata opini yang diberikan tidak
5
sesuai dengan kondisi perusahaan yang sebenarnya. Agar opini yang diterbitkan
auditor sesuai dengan kondisi perusahaan yang sebenarnya, perusahaan cenderung
memilih auditor yang dianggap sudah berpengalaman untuk mengaudit laporan
keuangannya. Auditor yang biasanya dipilih oleh perusahaan adalah auditor yang
berafiliasi dengan Akuntan Publik Big Four, karena Akuntan Publik tersebut
dianggap akan menghasilkan laporan audit yang lebih berkualitas bagi perusahaan
dibandingkan dengan auditor yang lain. Terdapat beberapa penelitian yang
menunjukkan perbedaan pendapat tentang opini audit yang diterbitkan oleh
auditor big four dan non big four dalam hal penerbitan opini going concern.
Berdasarkan penelitian Junaidi, dkk (2008) yang menunjukkan bahwa
reputasi auditor berpengaruh positif terhadap opini audit going concern, karena
semakin besar reputasi Akuntan Publik maka semakin besar kualitas audit yang
diberikannya. Hal ini berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh
Rahayu, dkk (2011) tentang reputasi auditor menunjukkan bahwa reputasi auditor
tidak berpengaruh terhadap opini audit going concern, karena sebuah Akuntan
Publik jika telah memiliki reputasi yang baik maka pasti akan
mempertahankannya dan menghindarkan instansi dari hal – hal yang dapat
merusak reputasi, sehingga auditor akan selalu bersikap obyektif terhadap
pekerjaannya, dengan kata lain auditor big four maupun non big four akan tetap
memberikan opini going concern jika perusahaan tersebut memang diragukan
untuk melangsungkan bisnisnya.
Untuk menilai kemampuan perusahaan, ternyata tidak hanya dapat dilihat
dari reputasi auditor, going concern juga diduga dipengaruhi oleh faktor – faktor
6
lain seperti pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan. Pertumbuhan
perusahaan ditunjukkan dari seberapa baik perusahaan mempertahankan posisi
ekonomi dalam industri maupun kegiatan ekonomi secara
keseluruhan.Pertumbuhan perusahaan bisa dilihat dari berapa banyak penjualan
yang berhasil dilakukan oleh perusahaan. Semakin banyak penjualan yang diraih
perusahaan maka semakin banyak keuntungan yang diperoleh perusahaan.
Keuntungan perusahaan yang masuk ke kas membuat ukuran perusahaan
berkembang. Terdapat beberapa penelitian yang menunjukkan hasil yang berbeda
mengenai hubungan pertumbuhan perusahaan dengan opini going concern.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rahayu, dkk (2011),
menunjukkan bahwa pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap opini
going concern, pada penelitian ini pertumbuhan perusahaan diproksikan dengan
rasio pertumbuhan penjualan, dan membuktikan bahwa sekalipun perusahaan
mengalami pertumbuhan penjualan tidak ada jaminan akan ada peningkatan laba.
Hal ini berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh Kartika (2012)
yang menunjukkan bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap opini
audit going concern, karena perusahaan yang mempunyai rasio pertumbuhan
penjualan yang negatif mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut tidak dapat
mempertahankan posisi ekonominya dan kemungkinan tidak dapat
mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Selain pertumbuhan perusahaan, salah satu syarat yang mempengaruhi opini
audit going concern adalah ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan diukur dengan
logaritma total aset. Terdapat beberapa penelitian yang menunjukkan hasil yang
7
berbeda terhadap hubungan ukuran perusahaan dengan opini going concern.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penelitian yang dilakukan oleh
Alichia (2013) tentang ukuran perusahaan yang menunjukkan bahwa ukuran
perusahaan berpengaruh terhadap opini audit going concern, karena semakin
besar ukuran perusahaan maka semakin kecil probabilitas mendapatkan opini
audit going concern. Hal ini berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan
oleh Arisandy (2014), tentang ukuran perusahaan menunjukkan bahwa ukuran
perusahaan tidak berpengaruh terhadap opini audit going concern, karena auditor
tidak mempertimbangkan ukuran perusahaan ketika akan memberikan opini audit
going concern.
Berdasarkan uraian latar belakang yang dijabarkan diatas, dan adanya
ketidakseragaman hasil penelitian sebelumnya, maka peneliti tertarik untuk
meneliti tentang “Pengaruh Reputasi Auditor, Pertumbuhan Perusahaan dan
Ukuran Perusahaan terhadap Opini Audit Going Concern (Studi Empiris
Pada Perusahaan Jasa Sub Sektor Perdagangan Besar (Barang Produksi dan
Konsumsi) Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2013-2017)”
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang maka dapat dirumuskan permasalahan
1. Apakah reputasi auditor, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan
berpengaruh secara parsial terhadap opini audit going concern pada perusahaan
jasasub sektor Perdagangan Besar (Barang Produksi dan Konsumsi)?
8
2. Apakah reputasi auditor, pertumbuhan perusahaan, dan ukuran perusahaan
berpengaruh secara simultan terhadap opini audit going concern pada
perusahaan jasa sub sektor Perdagangan Besar (Barang Produksi dan
Konsumsi)?
1.3 RUANG LINGKUP PENELITIAN.
Dalam penelitian ini masalah yang akan diteliti menempatkan reputasi
auditor, pertumbuhan perusahaan, dan ukuran perusahaan sebagai variabel
independen dan opini audit going concern sebagai variabel dependen. Perusahaan
yang dipilih untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan
jasa sub sektor Perdagangan Besar (Barang Produksi dan Konsumsi) yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2013 sampai dengan 2017.
1.4 TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian adalah
1. Untuk mengetahui apakahreputasi auditor, pertumbuhan perusahaan, dan
ukuran perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap opini audit going
concern pada perusahaan jasasub sektor Perdagangan Besar (Barang
Produksi dan Konsumsi).
2. Untuk mengetahui apakahreputasi auditor, pertumbuhan perusahaan, dan
ukuran perusahaan berpengaruh secara simultan terhadap opini audit going
9
concern pada perusahaan jasasub sektor Perdagangan Besar (Barang
Produksi dan Konsumsi).
1.5 MANFAAT PENELITIAN :
1. Manfaat Teoritis.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna
dalam upaya pengembangan ilmu yang berkaitan dengan faktor – faktor
yang mempengaruhi opini audit going concern.
2. Manfaat Praktis
a) Manfaat Bagi Perusahaan adalah hasil penelitian ini diharapkan
dapat menambah wawasan dan memberikan informasi mengenai
opini audit going concern.
3. Manfaat Akademisi
a) Manfaat Bagi Peneliti adalah agar dapat memperluas pengetahuan
peneliti dan bisa mengembangkan teori pengetahuannya terutama yang
berkaitan dengan opini audit going concern serta bisa meningkatkan
ketrampilan peneliti dalam penyelesaian masalah dan
mengimplementasikan ilmu yang telah dipelajari dan diperoleh agar
bermanfaat bagi orang lain.
b) Manfaat Bagi Peneliti Selanjutnya adalah diharapkan dapat dijadikan
referensi bagi pembaca dan dapat memberikan informasi tambahan
bagi pembaca serta dapat bermanfaat bagi peneliti selanjutnya untuk
10
perkembangan teknologi informasi dan bisa sebagai acuan peneliti
selanjutnya.
1.6 SISTEMATIKA PENELITIAN
Dalam sistematika penelitian, pembahasan serta penyajian hasil penelitian
akan disusun dengan materi sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Penulis akan menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, manfaat
penelitian serta sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Penulis akan menjelaskan pengertian dan teori – teori yang
mendasari dan berkaitan dengan pembahasan dalam penelitian ini.
Teori – teori yang diangkat antara lain reputasi auditor,
pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan, dan opini audit going
concern.
BAB III METODE PENELITIAN
Penulis akan membahas metode penelitian yang terdiri dari
pendekatan penelitian, populasi dan sampel penelitian, jenis dan
sumber data, teknik pengumpulan data, variabel penelitian dan
definisi operasional, serta metode analisis data yang akan dipakai
11
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penulis akan membahas mengenai pengolahan terhadap data yang
telah diperoleh yang berkaitan dengan pembahasan masalah yang
sedang diteliti penulis. Di dalam bab ini terdapat gambaran umum
objek penelitian, visi dan misi Bursa Efek Indonesia, struktur
organisasi Bursa Efek Indonesia, deskripsi sampel penelitian, hasil
penelitian serta pembahasan penelitian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Penulis akan menarik kesimpulan dari hasil penelitian dan
pembahasan yang telah diperoleh dan penulis akan memberikan
saran bagi pihak – pihak yang berkepentingan yaitu investor,
perusahaan, auditor independen, dan peneliti selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Rahman, dan Baldric Siregar. (2012) Faktor - faktor yang Mempengaruhi
Kecenderungan Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. SNA XV. Banjarmasin.
Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Fakultas Bisnis UKDW. Vol. 8. No. 2,
hal 1-37
Agoes, Sukrisno. (2014). Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik.Edisi ke 4.Buku 1, Jakarta: Salemba Empat
Alichia, Yashinta Putri. (2013). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan
Perusahaan, Dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Opini Audit
Going Concern (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang terdaftar pada
Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009-2011). Skripsi. Universitas Negeri
Padang
Andi, Kartika. (2012). Pengaruh Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Terhadap
Penerimaan Opini Going Concern pada Perusahaan Manufaktur Di BEI (The
Effect of Financial Condition and Non Financial of Going Concern in the
Manufacturing Companies Listed at Indonesia Stock Exchange), Jurnal
Dinamika Akuntansi, Keuangan, dan Perbankan, Mei 2012, hal 25-40. ISSN :
1979-4878. Vol 1, No.1 Program Studi Akuntansi Universitas Stikubank
Annisa. (2013). Pengaruh Reputasi Auditor, Disclosure, Ukuran Perusahaan dan
opini audit tahun sebelumnya terhadap Penerimaan Opini Audit Going
Concern”. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta
Ardi Murdoko Sudarmadji dan Lana Sularto. (2007). Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Profitabilitas, Leverage, dan Tipe Kepemilikan Perusahaan Terhadap Luas
Voluntary Disclosure Laporan Keuangan Tahunan. Seminar Ilmiah Nasional
PESAT 2007, Vol 2. ISSN : 1858-2559
Astuti, Irtani Retno dan Darsono. (2012). Pengaruh Faktor Keuangan Dan Non
Keuangan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern. Diponegoro
Journal Of Accounting, Vol. 1 No.2:1-10
Ardiyos. (2007) . Kamus Standar Akuntansi. Jakarta: Citra Harta Prima
Arens & Loebbecke. (1996). Auditing, Edisi Indonesia, Jakarta: Salemba Empat
Arisandy, Zipra. (2015). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan,
dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Opini Audit Going Concern
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun
201-2013), Skripsi, Universitas Hasanuddin Makassar
Ballesta, Juan P.S., and E. Gracia-Meca. (2005). Audit Qualifications and Corporate
Governance in Spanish Listed Firm. Managerial Auditing Journal Vol. 20 No. 7
725-738.
Choi, Frederick D. S. dan Gary K Meek. (2010). International Accounting. Jakarta:
Salemba Empat.
Jensen & Meckling. (1976). The Theory of The Firm: Manajerial Behaviour, Agency
Cost, and Ownership Structure, Journal of Financial and Economics, 3:305-36
Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Cetakan Keempat. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. (2011). “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
21 Update PLS Regresi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gujarati, Damodar. (2003). Ekonometri Dasar. Terjemahan: Sumarno Zain, Jakarta:
Erlangga.
Gunawan, Sumodiningrat. (2007). Kajian Ringkas Tentang Pembangunan Manusia
Indonesia. Jakarta: Kompas
Hani, Clearly dan Muklasin. (2003). Going Concern dan Opini Audit: Suatu Study
Pada Perusahaan Perbankan di BEJ. Prosiding Simposium Nasional Akuntansi
VI, Surabaya
Helfert, Erich A. (1997). Teknik Analisis Keuangan : Petunjuk Praktis untuk
Mengelola dan Mengukur Kinerja Perusahaan. Erlangga, Jakarta.
Hendriksen, Eldon S. (2000). Teori Akunting : Buku Satu. Universitas Kristen Duta
Wacana, Saint Joseph's University
Ichsan Pamungkas. (2013). ”Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Good
Corporate Governance Rating”. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas
Diponogoro Semarang
Ikatan Akuntansi Indonesia. (2002). Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat,
Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia, (2007). “Standar Akuntansi Keuangan”. Jakarta: Salemba
Empat.
Institut Akuntan Publik Indonesia. (2011). Standar Profesional Akuntan Publik.
Jakarta : Salemba Empat.
Ikatan Akuntansi Indonesia. (2012) Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : Salemba
Empat.
Junaidi dan Jogiyanto Hartono. (2009). Pengaruh Audit Tenure, Reputasi Kantor
Akuntan Publik, Disclosure, dan Size perusahaan yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia tahun 2003-2008, Jurnal, Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Diakses 1 Januari 2019
Kasmir. (2014).Dasar-Dasar Perbankan. Edisi Revisi, Cetakan ke duabelas, PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta
Komite SPAP Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), (2001), Standar Profesional Akuntan
Publik. Jakarta : Salemba Empat.
Mutchler, J. (1985). A Multivariate Analysis of the Auditor's Going Concern Opinion
Decision. Journal of Accouning Research. Autumn. 668 -68.
Messier, William F., Steven M. Glover, Douglas F.Prawitt. (2014). Jasa Audit dan
Assurance. Edisi 8. Jakarta: Selemba Empat.
Paramitha, Indriani Khanza et al. (2016). Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan dan
Reputasi Kantor Akuntan Publik Terhadap Penerimaan Opini Audit Going
Concern (Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2011 – 2015), Jurnal, Fakultas Ilmu Ekonomi dan
Bisnis, Universitas Islam Bandung, Jl. Tamansari No. 1 Bandung 40116
Pradika, Rizka Ardhi, (2017). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern (Studi pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2015),
Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Rahayu, Ayu Wilujeng dan Caecelia Widi Pratiwi, (2011). Pengaruh Opini Audit
Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan, Leverage, dan Reputasi Auditor
terhadap Penerimaan Opini Audit Going Goncern. (Studi Empiris pada
Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2008-2010), Jurnal,
Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma.
Rivenski Atwinda Difa, B. S. (2015). Pengaruh Keuangan, Kualitas Auditor,
Kepemilikan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 4 No. 8.
Rizky, Kiki Setia. (2013). Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, Dan Pertumbuhan
Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Goingconcern Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2010-2013, Skripsi,
Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama
Santosa, Arga Fajar, Linda Kusumaning Wedari. (2007). Analisis Faktor-faktor uang
Mempengaruhi Kecenderungan Penerimaan Opini Audit Going Concern. JAAI
VOLUME 11 No. 2, Desember 2007: 141-158.
Santosa, Eko Budi dan Wiyono Ivan Yudhistira. (2013). Pengaruh Reputasi Auditor,
Prediksi Kebangkrutan, Disclousure dan Leverage terhadap Penerimaan Opini
Audit Going Concern. AKRUAL 4(2) (2013) : 139-154 e-ISSN : 2502 - 6380
Siregar, Syofian. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Fajar
Interpratama Mandiri.
Standar Profesional Akuntan Publik – PSA 29 SA Seksi 508 (2001). Jakarta, IAI
Setyarno, dkk. (2006). Pengaruh Kualitas Audit, Kondisi Keuangan Perusahaan,
Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini
Audit Going Concern. Simposium Nasional Akuntansi IX. Vol 9. Hlm. 1-25
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D). Penerbit CV. Alfabeta: Bandung
Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R& D. Bandung:
Alfabeta
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitataif dan Kombinasi (Mixed
Methods). Bandung: Alfabeta Gunawan, Sumodiningrat. (2007). Kajian Ringkas Tentang Pembangunan Manusia
Indonesia. Jakarta: Kompas
Syafrida Hani. (2015). Teknik Analisa Laporan Keuangan. Medan: Umsu Press.
Verdiana Komang Anggita dan I Made Karya Utama. (2013). Pengaruh Reputasi
Auditor, Disclosure, Audit Client Tenure pada Kemungkinan Pengungkapan
Opini Audit Going Concern. E-Jurnal Akuntansi ISSN: 2302-8556. Universitas
Udayana 5.3 (2013):530-543.
_____(2017), Penjelasan Teori Keagenan: Masalah dan Cara Mengatasinya,
Diakses tanggal 6 September 2018, dari www.nichonotes.blogspot.com
____ (2018), DIRUT DAYAINDO BUNUH DIRI: Setahun Perusahaan 'menghilang'
dari Publik, Diakses tanggal 23 September 2018, dari www.market.bisnis.com
_____ (2018), Terancam Pailit, Ini Sejarah Utang Dayaindo, Diakses tanggal 23
September 2018, dari www.economy.okezone.com
_____ (2018), Sleekr, 5 Jenis Opini Audit Dalam Laporan Keuangan Perusahaan,
Diakses tanggal 1 Januari 2019, dari www.sleekr.co/blog
_____ (2018), Sektor Jasa Mampu Dorong Peningkatan Ekonomi Dalam Negeri,
Diakses tanggal 12 Maret 2019, dari www.ekonomi.bisnis.com
_____(2018), Sudah Saatnya Indonesia Fokus di Sektor Jasa, Diakese tanggal 12
Maret 2019, dari www.beritasatu.com