150
i PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA PADA ANGGOTA FRONT PEMBELA ISLAM (FPI) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) Disusun oleh: MAHAR DHIKA 108070000148 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015 M

PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

i

PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN

BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

PADA ANGGOTA FRONT PEMBELA ISLAM (FPI)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)

Disusun oleh:

MAHAR DHIKA

108070000148

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/2015 M

Page 2: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

ii

PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG

FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA PADA

ANGGOTA FRONT PEMBELA ISLAM (FPI)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)

Oleh

Mahar Dhika

NIM: 108070000148

Dibawah Bimbingan

Pembimbing I

Dr. Achmad Syahid, M.Ag

NIP. 19681107 199403 1 005

Pembimbing II

Gazi, S.Psi., M.Si

NIP. 19711214 200701 1 014

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015

Page 3: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE

KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA PADA

ANGGOTA FRONT PEMBELA ISLAM (FPI)” telah diajukan dalam sidang

munaqasyah Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Fakultas Psikologi.

Jakarta, 12 Januari 2015

Sidang Munaqasyah

Dekan/Ketua

Prof. Dr. Abdul Mujib, M.Ag, M.Si

NIP.19680614 199704 1 001

Wakil Dekan/Sekretaris

Dr. Abdul Rahman Shaleh, M.Si

NIP. 19720823 199903 1 002

Anggota,

Penguji I

Ikhwan Lutfi, M.Si

NIP. 19730317 200604 1 001

Penguji II

Drs. Rachmat Mulyono, M.Si, Psi.

NIP. 19650220 199903 1 003

Pembimbing I

Dr. Achmad Syahid, M.Ag

NIP. 19681107 199403 1 005

Pembimbing II

Gazi, S.Psi., M.Si

NIP. 19711214 200701 1 014

Page 4: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

iv

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Mahar Dhika

NIM : 108070000148

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Prasangka

dan Tipe Kepribadian Big Five terhadap Toleransi Beragama pada Anggota Front

Pembela Islam (FPI)” adalah benar merupakan karya saya sendiri dan tidak

melakukan tindakan plagiat dalam penyusunan skripsi tersebut. Adapun kutipan-

kutipan yang ada dalam bentuk penyusunan skripsi ini telah saya cantumkan

sumber pengutipannya dalam daftar pustaka.

Saya bersedia untuk melakukan proses yang semestinya sesuai dengan

Undang-Undang jika ternyata skripsi ini secara prinsip merupakan plagiat atau

jiplakan dari karya orang lain.

Demikian pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan dengan sebaik-

baiknya.

Jakarta, 12 Januari 2015

Mahar Dhika

NIM: 108070000148

Email: [email protected]

Page 5: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

v

“Semua yang diciptakan di bumi ini tidak

ada yang sama, bahkan anak kembar

sekalipun. Maka berdamailah dalam setiap

perbedaan”

“Karya ini ku persembahkan untuk

kedua orang tua yang telah bahagia

disana, dan kakak-kakakku”.

Page 6: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

vi

ABSTRAK

A) Fakultas Psikologi

B) Januari 2015

C) Mahar Dhika

D) Pengaruh Prasangka dan Tipe Kepribadian Big Five terhadap Toleransi

Beragama Pada Anggota Front Pembela Islam (FPI)

E) 116 Halaman + Lampiran

F) Toleransi merupakan elemen dasar yang dibutuhkan untuk menumbuh

kembangkan sikap saling memahami dan menghargai perbedaan yang ada.

Tolerans adalah suatu sikap yang bersahabat dan penuh percaya dari

seseorang terhadap orang lain yang tidak memperdulikan dari kelompok mana

meraka berasal. Dengan adanya perilaku toleransi, warga suatu golongan

dapat hidup berdampingan secara damai, rukun, dan mampu bekerja sama

dalam mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi di lingkungannya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh prasangka dan Tipe

kepribadian Big Five terhadap toleransi beragama pada anggota Front

Pembela Islam (FPI). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif

dengan sampel yang digunakan adalah anggota Front Pembela Islam (FPI)

sebanyak 295 responden. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini

adalah non-probability Sampling dengan menggunakan metode accidental

sampling. Menggunakan analisis data uji regresi berganda.

Berdasarkan hasil perhitungan regresi berganda hipotesis diterima dengan sig

0,000 (p < 0.05) yang artinya bahwa prasangka dan tipe kepribadian (big five)

mempengaruhi toleransi beragama. Berdasarkan masing-masing independen

variabel, hanya empat dari sepuluh variabel yang memberikan pengaruh

signifikan terhadap toleransi beragama, yaitu antilocution, extraversion,

agreeableness dan neuroticism. Adapun nilai kontribusi seluruh variabel

tersebut adalah sebesar 14%.

G) Bahan Bacaan: 12 Buku + 11 Jurnal + 4 Artikel + 1 Disertasi

Page 7: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

vii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmannirrahiim

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena

berkat segala kuasa dan rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan skirpsi ini.

Shalawat serta salam terlimpahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW serta

pengikutnya sampai akhir zaman.

Terselesaikannya skripsi ini sebenarnya juga tidak luput dari bantuan dan

dukungan pihak luar baik secara moril maupun materil. Oleh karena itu, penulis

ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang tak terhingga kepada:

1. Bapak Prof. Abdul Mujib selaku Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta beserta jajarannya.

2. Ibu Evangeline selaku dosen Pembimbing Akademik dan seluruh Dosen

pengajar yang telah memberikan ilmu pengetahuan, pengawasan dan perhatian

dengan kesabaran dan keikhlasan selama penulis menempuh proses

pendidikan di Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Bapak Syahid dan bapak Gazi Selaku Dosen Pembimbing yang dengan penuh

kesabaran membantu mengarahkan dan memberikan wawasan penulis

sehingga penulis mendapatkan banyak ide selama proses penyusunan skripsi

ini.

4. Seluruh Staff Akademik yang selama ini telah membantu penulis mengenai

proses administratif selama menempuh proses perkuliahan hingga selesai.

5. Kedua orang tua penulis, Bpk. Supardi Alm. dan Ibu Sukinem Almh.

terimakasih yang tak terhingga atas segala bentuk kasih sayang selama

bersama dulu.

6. Untuk kedua kakakku Ina Purwati dan Imam Teguh. Terimakasih atas

semangat dan perhatian yang diberikan, semoga kita semua dapat membuat

bapak ibu kita terus bangga.

7. Untuk Rahajeng Mustikaningsih, terima kasih telah menemani dan membantu

selama proses pengerjaan skripsi ini. Terima kasih atas segala dukungan,

kritik, dan sarannya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

Page 8: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

viii

8. Keluarga Besar KMPA MAHACHALA, terimakasih atas segala perjalanan

penuh makna dan cerita, salam lestari bagi kita semua dan tetap Mahachala.

9. Sahabat-sahabat penulis di Psikologi yang berhasil menorehkan banyak cerita,

khususnya angkatan 2008 kelas D, ari, ican, jerry, nazar, defvi, bilqis, endang

dan masih banyak lagi. Terima kasih juga untuk teman-teman penulis ojan,

fahmi, reza, marong, yusuf yang sudah membantu dan bersama selama

menjalani masa-masa kuliah dulu. Terimakasih atas segala bentuk dukungan

kepada penulis sehingga skripsi ini terselesaikan.

10. Para responden dan pihak terkait penelitian yang telah membantu penulis

dalam kelancaran penelitian skripsi.

11. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terimakasih

untuk segala dukungan dan bantuan yang telah diberikan untuk membantu

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Hanya doa dan rasa terimakasih yang tulus yang penulis panjatkan,

semoga semua pihak yang membantu penulis dalam proses penulisan skripsi ini

mendapatkan balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Amin

Akhir kata besar harapan penulis, semoga skripsi ini memberikan manfaat

khususnya bagi penulis, umumnya bagi siapa saja yang membaca.

Wassalamu’alaikumWr. Wb.

Jakarta, 12 Januari 2015

Penulis

Page 9: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. iii

HALAMAN PERNYATAAN .................................................................................. iv

MOTTO .................................................................................................................... v

ABSTRAK ................................................................................................................ vi

KATA PENGANTAR .............................................................................................. vii

DAFTAR ISI ............................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL .................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………... . xiv

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………... . xv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

1.2 Pembatasan Masalah ................................................................................ 5

1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 7

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................... 7

1.5 Sistematika Penulisan .............................................................................. 8

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Toleransi Beragama ................................................................................. 10

2.1.1 Pengertian Toleransi Beragama ..................................................... 10

2.1.2 Aspek-aspek Toleransi Beragama .................................................. 11

2.1.3 Asas Toleransi Beragama ............................................................... 12

2.1.4 Pengukuran Toleransi Beragama ................................................... 13

2.1.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Toleransi Beragama ............... 13

2.2 Prasangka ................................................................................................. 17

2.2.1 Pengertian Prasangka ..................................................................... 17

2.2.2 Aspek-aspek Prasangka .................................................................. 18

2.2.3 Pengaruh Prasangka Terhadap Toleransi Beragama ...................... 20

2.2.4 Pengukuran Prasangka ................................................................... 20

2.3 Kepribadian .............................................................................................. 21

2.3.1 Pengertian Kepribadian .................................................................. 21

2.3.2 Big Five Personality ....................................................................... 22

2.3.3 Dimensi Kepribadian...................................................................... 23

2.3.4 Pengukuran Kepribadian ................................................................ 25

2.3.5 Pengaruh Kepribadian Terhadap Toleransi Beragama................... 25

2.4 Kerangka Berpikir .................................................................................... 26

2.5 Hipotesis penelitian .................................................................................. 28

2.5.1 Hipotesis mayor.............................................................................. 28

Page 10: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

x

2.5.2 Hipotesis minor .............................................................................. 28

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian............................................................... 30

3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ................................ 30

3.2.1 Populasi .......................................................................................... 30

3.2.1 Sampel ............................................................................................ 31

3.2.1 Teknik Pengambilan Sampel .......................................................... 31

3.3 Variabel Penelitian ................................................................................... 32

3.3.1 Identifikasi Variabel ....................................................................... 32

3.3.2 Definisi Operasional Variabel ........................................................ 32

3.4 Uji Validitas ............................................................................................. 33

3.5 Uji Validitas Kosntruk ............................................................................. 36

3.5.1 Uji Validitas Toleransi Beragama .................................................. 38

3.5.2 Uji Validitas Prasangka .................................................................. 41

3.5.2.1 Uji Validitas Antilocution...................................................... 41

3.5.2.2 Uji Validitas Avoidance ........................................................ 43

3.5.2.3 Uji Validitas Discrimination ................................................. 45

3.5.2.4 Uji Validitas Physical Attack ................................................ 47

3.5.2.5 Uji Validitas Extermination .................................................. 50

3.5.3 Uji Validitas Kepribadian .............................................................. 52

3.5.3.1 Uji Validitas Extraversion ..................................................... 52

3.5.3.2 Uji Validitas Agreeableness .................................................. 54

3.5.3.3 Uji Validitas Conscientiousness ............................................ 57

3.5.3.4 Uji Validitas Neuroticism ...................................................... 59

3.5.3.5 Uji Validitas Openness .......................................................... 61

3.6 Uji Analisis Data ...................................................................................... 63

3.7 Teknik Analisis Data ................................................................................ 66

3.8 Prosedur Penelitian................................................................................... 66

BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian ........................................................ 68

4.2 Analisis Deskriptif ................................................................................... 69

4.3 Kategori Skor Variabel ............................................................................ 70

4.3.1 Kategorisasi Skor Toleransi Beragama ........................................ 70

4.3.2 Kategorisasi Skor Antilocution..................................................... 71

4.3.3 Kategorisasi Skor Avoidance ....................................................... 72

4.3.4 Kategorisasi Skor Discrimination ................................................ 73

4.3.5 Kategorisasi Skor Physical Attack ............................................... 74

4.3.6 Kategorisasi Skor Extermination ................................................. 75

4.3.7 Kategorisasi Skor Extraversion .................................................... 76

4.3.8 Kategorisasi Skor Agreeableness ................................................. 77

4.3.9 Kategorisasi Skor Conscientiousness ........................................... 78

4.3.10 Kategorisasi Skor Neuroticism ..................................................... 79

4.3.11 Kategorisasi Skor Opennes .......................................................... 80

4.4 Uji Hipotesis Penelitian............................................................................ 81

Page 11: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

xi

4.4.1 Analisis Regresi Variabel Penelitian .............................................. 81

4.4.2 Besaran Muatan IV Terhadap DV .................................................. 87

4.5 Analisis Proporsi Varians pada Masing-masing IV ................................. 89

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 90

5.2 Diskusi ..................................................................................................... 91

5.3 Saran ......................................................................................................... 94

5.3.1 Saran metodologis .......................................................................... 94

5.3.2 Saran praktis ................................................................................... 95

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... .... 103

Page 12: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Karakteristik Sifat-sifat Big Five ........................................................... 24

Tabel 3.1 Skor Skala Likert ................................................................................... 34

Tabel 3.2 Blue Print Skala Toleransi Beragama .................................................... 35

Tabel 3.3 Matriks Korelasi Toleransi Beragama .................................................... 39

Tabel 3.4 Muatan Faktor Toleransi Beragama ........................................................ 40

Tabel 3.5 Matriks Korelasi Antilocution ................................................................. 42

Tabel 3.6 Muatan Faktor Antilocution .................................................................... 43

Tabel 3.7 Matriks Korelasi Avoidance .................................................................... 44

Tabel 3.8 Muatan Faktor Avoidance ....................................................................... 45

Tabel 3.9 Matriks Korelasi Discrimination ............................................................ 46

Tabel 3.10 Muatan Faktor Discrimination ................................................................ 47

Tabel 3.11 Matriks Korelasi Physical Attack ............................................................ 48

Tabel 3.12 Muatan Faktor Physical Attack ............................................................... 49

Tabel 3.13 Matriks Korelasi Extermination .............................................................. 51

Tabel 3.14 Muatan Faktor Extermination ................................................................. 51

Tabel 3.15 Matriks Korelasi Extraversion ................................................................ 53

Tabel 3.16 Muatan Faktor Extraversion ................................................................... 54

Tabel 3.17 Matriks Korelasi Agreeableness ............................................................. 55

Tabel 3.18 Muatan Faktor Agreeableness ................................................................. 56

Tabel 3.19 Matriks Korelasi Conscientiousness ....................................................... 57

Tabel 3.20 Muatan Faktor Conscientiousness .......................................................... 58

Tabel 3.21 Matriks Korelasi Neuroticism ................................................................. 60

Tabel 3.22 Muatan Faktor Neuroticism .................................................................... 60

Tabel 3.23 Matriks Korelasi Openness ..................................................................... 62

Tabel 3.24 Muatan Faktor Openness ........................................................................ 63

Tabel 4.1 Data Demografi ....................................................................................... 68

Tabel 4.2 Analisis Deskriptif .................................................................................. 69

Tabel 4.3 Norma Skor Toleransi Beragama ............................................................ 71

Tabel 4.4 Kategorisasi Toleransi Beragama ........................................................... 71

Tabel 4.5 Norma Skor Antilocution ........................................................................ 72

Tabel 4.6 Kategorisasi Antilocution ........................................................................ 72

Tabel 4.7 Norma Skor Avoidance ........................................................................... 73

Tabel 4.8 Kategorisasi Avoidance ........................................................................... 73

Tabel 4.9 Norma Skor Discrimination .................................................................... 74

Tabel 4.10 Kategorisasi Discrimination ................................................................... 74

Tabel 4.11 Norma Skor Physical Attack ................................................................... 75

Tabel 4.12 Kategorisasi Physical Attack ................................................................... 75

Tabel 4.13 Norma Skor Extermination ..................................................................... 76

Tabel 4.14 Kategorisasi Extermination ..................................................................... 76

Tabel 4.15 Norma Skor Extraversion ....................................................................... 77

Tabel 4.16 Kategorisasi Extraversion ....................................................................... 77

Page 13: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

xiii

Tabel 4.17 Norma Skor Agreeableness ..................................................................... 78

Tabel 4.18 Kategorisasi Agreeableness .................................................................... 78

Tabel 4.19 Norma Skor Conscientiousness .............................................................. 79

Tabel 4.20 Kategorisasi Conscientiousness .............................................................. 79

Tabel 4.21 Norma Skor Neuroticism ........................................................................ 80

Tabel 4.22 Kategorisasi Neuroticism ........................................................................ 80

Tabel 4.23 Norma Skor Openness ............................................................................ 81

Tabel 4.24 Kategorisasi Openness ............................................................................ 81

Tabel 4.25 Tabel R Square ........................................................................................ 82

Tabel 4.26 Tabel Anova ............................................................................................ 83

Tabel 4.27 Tabel Koefisien Regresi .......................................................................... 84

Tabel 4.28 Tabel Proporsi Varian ............................................................................. 90

Page 14: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir ..................................................................... 21

Page 15: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Blue Print Skala Prasangka, Skala Tipe Kepribadian, Kuesioner

Lampiran B Diagram CFA dalam Rangka Uji Validias Instrumen Penelitian

Page 16: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini, akan dipaparkan latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan

dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika

penelitian.

1.1 Latar Belakang

Masalah toleransi beragama adalah masalah yang selalu hangat dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Toleransi merupakan elemen dasar yang

dibutuhkan untuk menumbuh kembangkan sikap saling memahami dan

menghargai perbedaan yang ada. Dalam realitasnya, konflik intoleransi sampai

saat ini masih sering terjadi dan melibatkan berbagai lapisan masyarakat.

Penelitian tentang toleransi termasuk toleransi beragama banyak jenisnya dan

bergantung pada pokok masalah dan metodenya. Beberapa penelitian berusaha

untuk mengukur toleransi masyarakat dengan menentukan indikator yang akan

diukur dan dilakukan dengan menggunakan pendekatan survey. Pada tahun 2010,

SETARA Institute melakukan penelitian mengenai toleransi sosial dalam

masyarakat perkotaan. Dalam kehidupan bermasyarakat, khususnya dalam

bertetangga, masyarakat Jabodetabek dapat dikatakan cukup toleran terhadap

berbagai perbedaan. Bagi mereka bertetangga dengan orang yang berbeda agama

atau beda suku sama sekali bukan merupakan persoalan yang terlalu serius. Hasil

dalam bentuk presentase mengenai bertetangga dengan berbeda suku sebanyak

59.42% dan yang tidak suka 39.75%. Dalam hal berbeda agama sebanyak 54.5%

dan yang tidak suka hanya 44.08%. Sama halnya dengan sikap bertetangga, dalam

Page 17: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

2

memasuki kelompok sosial, perbedaan agama dan suku bangsa juga ditolerir oleh

warga Jabodetabek. Ini dapat dilihat dengan hasil sebanyak 82% yang

memandang kesamaan agama bukan menjadi pertimbangan dalam memilih

teman, 14% kesamaan agama menjadi pertimbangan memilih teman, dan hanya

4% yang tidak menjawab. Dengan kata lain, kesamaan agama bukan merupakan

pertimbangan utama masyarakat Jabodetabek dalam menjalin sebuah

persahabatan atau pertemanan.

Tetapi pada penelitian yang berbeda ditemukan beberapa pelanggaran-

pelanggaran yang terjadi di dalam masyarakat. The Wahid Institute (2012)

mencatat telah terjadi 274 kasus pelanggaran kebebasan beragama dengan 363

tindakan. Adapun dari sisi pelaku pelanggaran, yakni 52 pelanggaran yang

dilakukan oleh anggota FPI, 51 (kelompok masyarakat), 25 (individu), 24 (MUI),

12 (tokoh agama), 11 (Pemkab/Pemkot), dan 5 (Aparat kepolisian).

Penelitian selanjutnya yang dilakukan SETARA Institute pada tahun 2013, selama

Januari – Desember 2013, jumlah pelanggaran sebanyak 245 kasus atau peristiwa

dengan 278 tindakan. Bentuknya beragam dari intimidiasi, pelarangan, hingga

serangan fisik. Sebagian besarnya punya keterkaitan dengan kasus-kasus di tahun

sebelumnya. Melihat ini tampaknya kita belum memiliki pola penyelesaian yang

terukur dan serius, sekaligus menyentuh pondasi masalah.

Dalam menanggapi hal tersebut, toleransi atas segala perbedaan menjadi kata

yang pantas untuk mendamaikan hal tersebut. Agius dan Ambrosewicz (2003)

menjelaskan bahwa toleransi sebagai formula untuk mengembangkan eksistensi

Page 18: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

3

dengan cara yang beradab dengan pihak yang berbeda dalam hal iman, keyakinan

dan pandangan. Toleransi berarti setiap individu atau masyarakat memiliki hak

yang sama, untuk mengakui hak orang lain yang memiliki pendapat yang berbeda,

keinginan dan perilaku.

Pengertian toleransi bahwa setiap individu memiliki hak sama dan menghargai

dalam setiap perbedaan termasuk perbedaan keyakinaan. Toleransi itu penting

dalam menjalani kehidupan bermasyarakat yang penuh dengan perbedaan.

Kehidupan yang harmoni, nyaman dan tentram dimulai dari sikap yang saling

menerima dan menghargai orang lain. Dengan adanya toleransi, warga suatu

golongan dapat hidup berdampingan secara damai, rukun, dan mampu bekerja

sama dalam mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi di lingkungannya.

Selain itu, dalam UUD 1945 pasal 29 Ayat (2) menyebutkan, “Negara menjamin

kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan

untuk beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya itu”. Dalam pasal 3

RUU KUB (Rancangan Undang-Undang Kerukunan Umat Beragama)

menyebutkan, “Kerukunan umat beragama bertujuan untuk menjamin

terpenuhinya hak-hak umat beragama agar dapat hidup, berkembang, berinteraksi,

dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan,

serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi demi terwujudnya

kerukunan umat beragama yang berkualitas dan berakhlak mulia. Walaupun RUU

KUB ini masih dikaji oleh pemerintah dan DPR, setidaknya sudah ada langkah

nyata dari pemerintah untuk membenahi konflik sosial ini.

Page 19: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

4

Allport (1954) berpendapat orang yang toleran berbeda-beda sesuai sejauh mana

sikap etnis mereka menonjol atau tidak menonjol. Hal ini sejalan dengan

penjelasan Golebiowska (2009) yang menyatakan bahwa “prasangka adalah

prediktor terbaik dari kedua tipe toleransi (toleransi beragama & toleransi etnik).”

Selain itu, Agius dan Ambrosewicz (2003) menyatakan bahwa “prasangka adalah

perilaku dan sikap rasa ketakutan, tidak aman dan emosi marah, yang kita alami

dari waktu ke waktu.” Ketika kita bisa mengetahui perasaan kita, kita bisa

menyadari cara rasionalisasinya dan kemudian dapat memulai untuk

mengembangkan kebiasaan toleran. Selain itu, prasangka juga melibatkan

kecenderungan untuk bertingkah laku secara negatif terhadap mereka yang

menjadi objek prasangka (Baron dan Byrne, 2003).

Ada faktor lain yang juga bisa mempengaruhi toleransi beragama. Seperti

penelitian yang dilakukan oleh Bahari (2010). Dalam penelitian tersebut,

disimpulkan bahwa ada pengaruh signifikan kepribadian terhadap toleransi

beragama pada mahasiswa. Secara umum, munculnya toleransi dan intoleransi

pada seseorang atau kelompok masyarakat dipengaruhi oleh faktor kepribadian.

Seperti Kurt Lewin, yang menyatakan bahwa sikap dan perilaku manusia

merupakan fungsi dari kepribadian (personality) dan pengalaman (experience).

Artinya, secara umum, munculnya sikap toleransi dan intoleransi pada seseorang

atau kelompok masyarakat dipengaruhi oleh faktor kepribadian dan pengalaman

(Dalam Bahari, 2010).

Page 20: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

5

Berdasarkan fakta-fakta di atas mengenai kekerasan antar umat beragama. Pada

penelitian ini, sampel yang diambil adalah angggota front pembela Islam (FPI).

Alasan peneliti mengambil angggota front pembela Islam (FPI) karena peneliti

melihat data yang menunjukkan bahwa ormas inilah yang menempati tingkat

tertinggi dalam tindak kekerasan seperti yang dilansir oleh The Wahid Institute

(2012). Selain itu, didalam masyarakat keanggotaan ormas front pembela Islam

menimbulkan pro dan kontra. Sebagian masyarakat menganggap ormas tersebut

sering membuat kericuhan dibeberapa tempat yang membuat sebagian masyarakat

tidak suka dengan keberadaan ormas tersebut. Dilain pihak, sebagian masyarakat

setuju dan mendukung keberadaan ormas tersebut. Mereka memandang ormas

tersebut menjalankan organisasi sesuai dengan hukum Islam. Dilain sisi,

penelitian ini juga sebagai tambahan bahan bacaan atau referensi bagi masyarakat

umum, pemerintahan, dan instansi-instansi pendidikan.

Berdasarkan penjelasan-penjelasan yang telah diuraian di atas, peneliti merasa

tertarik untuk melakukan sebuah penelitian dengan dengan judul “Pengaruh

Prasangka dan Tipe Kepribadian Big Five Terhadap Toleransi Beragama

pada Ormas Front Pembela Islam (FPI)”. Terlebih lagi, penelitian ini

ditemukan masih sedikit di Indonesia. Hal ini didasarkan pada sulitnya peneliti

untuk menemukan referensi yang berkaitan dengan penelitian ini. Oleh karena itu

peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian tersebut.

1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah

Agar pembatasan dalam penelitian ini lebih terarah, maka peneliti mencoba

memberikan batasan pengertian yang terdapat dalam penulisan skripsi ini yaitu :

Page 21: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

6

1. Toleransi dalam penelitian ini adalah suatu sikap yang bersahabat dan

penuh percaya dari seseorang terhadap orang lain yang tidak

memperdulikan dari kelompok mana meraka berasal. Diambil dari teori

Allport (1954) dengan aspek; 1) Ethnic Attitude 2) Non-ethnic Attitude.

2. Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan prasangka adalah sikap

antipati berdasarkan generalisasi yang salah atau tidak fleksibel. Diambil

dari teori yang dikemukakan oleh Allport (1954) dengan aspek; 1)

Antilocution, 2) Avoidance, 3) Discrimination, 4) Physical attack, 5)

Extermination.

3. Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan tipe kepribadian big five

adalah kepribadian mewakili karakteristik individu yang terdiri dari pola-

pola pikiran, perasaan dan perilaku yang konsisten. diambil dari teori yang

dikemukakan oleh John, Cervone, dan Pervin (2005) dengan aspek; 1)

Neuroticism, 2) Extraversion, 3) Openness, 4) Agreeableness, 5)

Conscientiousness.

Berdasarkan pada latar belakang permasalahan di atas, maka peneliti telah

merumuskan permasalahan yang ada menjadi :

1. Apakah ada pengaruh prasangka dan kepribadian terhadap toleransi

beragama pada ormas Front Pembela Islam (FPI)?

2. Apakah ada pengaruh antilocution dimensi dari prasangka terhadap

toleransi beragama pada ormas Front Pembela Islam (FPI)?

3. Apakah ada pengaruh avoidance dimensi dari prasangka terhadap toleransi

beragama pada ormas Front Pembela Islam (FPI)?

Page 22: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

7

4. Apakah ada pengaruh discrimination dimensi dari prasangka terhadap

toleransi beragama pada ormas Front Pembela Islam (FPI)?

5. Apakah ada pengaruh physical attack dimensi dari prasangka terhadap

toleransi beragama pada ormas Front Pembela Islam (FPI)?

6. Apakah ada pengaruh extermination dimensi dari prasangka terhadap

toleransi beragama pada ormas Front Pembela Islam (FPI)?

7. Apakah ada pengaruh extraversion dimensi dari tipe kepribadian terhadap

toleransi beragama pada ormas Front Pembela Islam (FPI)?

8. Apakah ada pengaruh agreeableness dimensi dari tipe kepribadian

terhadap toleransi beragama pada ormas Front Pembela Islam (FPI)?

9. Apakah ada pengaruh conscientiousness dimensi dari tipe kepribadian

terhadap toleransi beragama pada ormas Front Pembela Islam (FPI)?

10. Apakah ada pengaruh neuroticism dimensi dari tipe kepribadian terhadap

toleransi beragama pada ormas Front Pembela Islam (FPI)?

11. Apakah ada pengaruh openness dimensi dari tipe kepribadian terhadap

toleransi beragama pada ormas Front Pembela Islam (FPI)?

1.3 Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh prasangka dan tipe

kepribadian big five terhadap toleransi beragama pada anggota Front Pembela

Islam (FPI).

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat untuk berbagai pihak,

diantaranya adalah :

Page 23: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

8

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai

seberapa besar pengaruh prasangka dan tipe kepribadian big five

terhadap toleransi beragama, serta menambah khazanah keilmuan

psikologi mengenai wacana prasangka dan tipe kepribadian terhadap

toleransi beragama.

b. Dapat dijadikan langkah awal dan motivasi bagi peneliti selanjutnya

yang berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan.

2. Manfaat praktis

Mengetahui toleransi dari organisasi FPI yang dianggap “keras” oleh sebagian

masyarakat sehingga kita dapat menilai lebih objektif dalam menilai mereka. Selai

itu, dapat mengetahui karakter mereka yang mendasari perilaku mereka untuk

menghindari terjadinya tindakan-tindakan konflik yang meluas.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini mengacu pada pedoman penulisan

skripsi Fakultas Psikologi UIN Jakarta. Penulisan penelitian ini dibagi menjadi

beberapa bahasan seperti yang akan dijabarkan berikut ini :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini, peneliti menguraikan tentang latar belakang masalah, permasalahan

(batasan rumusan), tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penelitian.

BAB II : LANDASAN TEORI

Page 24: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

9

Pada bab ini, penelitian menguraikan tentang berbagai teori yang digunakan,

kerangka berfikir, dan hipotesis.

BAB III : METODE PENELITIAN

Pada bab ini, peneliti menguraikan tentang populasi dan sampel, variabel

penelitian, alat ukur dan teknis analisis data.

BAB IV : HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini diuraikan hasil uji coba instrumen, pelaksanaan penelitian,

deskripsi data penelitian dan uji hipotesis.

BAB V : Kesimpulan, Diskusi, dan Saran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 25: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

10

BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam bab landasan teori ini akan dipaparkan mengenai teori toleransi beragama,

teori prasangka dan dimensinya, dan teori tipe kepribadian dan dimensinya,

kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian.

2.1 Toleransi beragama

2.1.1 Pengertian toleransi beragama

Allport (1954) menyatakan bahwa, “toleransi adalah suatu sikap yang bersahabat

dan penuh percaya dari seseorang terhadap orang lain yang tidak memperdulikan

dari kelompok mana meraka berasal”. Selain itu, Jamrah (1986) menjelaskan,

“toleransi sebagai sikap membiarkan suatu pendapat, kepercayaan, kebiasaan,

kelakuan dan sebagainya; yang berbeda dengannya. Misalnya, toleransi beragama

atau ras”.

Deklarasi UNESCO (1995) menjelaskan, “toleransi adalah rasa hormat,

penerimaan dan apresiasi terhadap keragaman budaya di dunia kita budaya,

berbagai bentuk ekspresi diri dan cara-cara menjadi manusia”. Hal ini didorong

oleh pengetahuan, keterbukaan, komunikasi, dan kebebasan berpikir, hati nurani

dan keyakinan. Toleransi adalah kerukunan dalam perbedaan. Hal ini tidak hanya

kewajiban moral, tetapi juga merupakan persyaratan politik dan hukum. Toleransi,

kebajikan yang mungkin membuat perdamaian, memberikan kontribusi untuk

penggantian budaya perang dengan budaya perdamaian.

Page 26: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

11

Selanjutnya, mengenai agama Harun Nasution merunut pengertian agama

berdasarkan asal kata, yaitu al-din, religi (relege, religare) dan agama. Al-din

(semit) berarti undang-undang atau hukum. Kemudian dalam bahasa arab, kata ini

mengandung arti menguasai, menundukkan, patuh, utang, balasan, kebiasaan.

Sedangkan dari kata religi (latin) atau relegere berarti mengumpulkan dan

membaca. Kemudian religare berarti mengikat. Adapun kata agama terdiri dari

kata a= tidak; gam= pergi mengandung arti tidak pergi, tetap ditempat atau

diwarisi turun menurun. Bertitik tolak dari pengertian kata-kata tersebut menurut

Harun Nasution agama adalah suatu sistem kepercayaan dan tingkah laku dari

kekuatan yang gaib (Jallaludin, 2012).

Berdasarkan dari beberapa penjelasan mengenai pengertian toleransi beragama

tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa toleransi beragama adalah sikap atau

tingkah laku seseorang untuk menghargai, menghormati, membiarkan, dan

memberikan kebebasan kepada orang lain dalam melaksanakan kebiasaan,

perilaku, dan praktik keagamaan orang lain yang berbeda atau bertentangan

dengan pendiriannya sendiri dalam rangka membangun kehidupan sosial yang

lebih baik.

2.1.2 Aspek-aspek Toleransi

Menurut Allport (1954) aspek-aspek toleransi terdiri dari dua aspek, yakni:

1. Ethnic Attitude Tolerance. Dalam bertoleransi masyarakat cenderung

melihat latar belakang suku sebagai suatu hal yang penting. Latar

belakang inilah yang mendasari mereka untuk bertoleransi atau tidak.

Page 27: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

12

2. Non-ethnic Attitude Tolerance. Toleransi terjadi karena suatu

masyarakat memberikan standar, aturan, atau kode etik tertentu yang

mengatur toleransi. Mereka menjadi toleran karena berusaha conform

dengan peraturan yang ada. Selain itu, toleransi bentuk ini terjadi

karena seseorang mengembangkan suatu bentuk positif organisasi

kepribadiannya. Orang-orang ini memiliki penghargaan positif

terhadap orang lain, siapapun ia, mereka mempunyai pandangan

terhadap dunia yang positif.

2.1.3 Asas Toleransi

Yang dimaksud dengan asas toleransi disini ialah suatu sikap atau tindakan yang

merupakan dasar bagi terwujudnya toleransi tersebut, khususnya toleransi

antarummat beragama (Jamrah, 1986).

1. Dialog antar umat beragama

Pembicaraan yang mendalam, suatu keterbukaan antar umat beragama. Dialog

antar umat beragama sangat penting dan harus selalu diadakan, untuk menuju

toleransi, sehingga tercipta suasana rukun dan damai antar umat beragama.

2. Kerjasama kemasyarakatan

Melalui kerjasama social kemasyarakatan, rasa saling ketergantungan, rasa

keakraban dan persaudaraan serta rasa saling hormat antarumat beragama dapat

dipupuk dengan baik, sehingga dalam menghadapi persoalan-persoalan yang

bersifat agamis, akan terwujud pula sikap toleransi.

2.1.4 Pengukuran Toleransi

Page 28: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

13

Alat ukur yang digunakan untuk variabel toleransi beragama dalam penelitian ini

yaitu menggunakan alat ukur yang berdasarkan atas konsep Allport (1954). Skala

ini disusun berdasarkan indikator tertentu yang terdapat pada aspek-aspek

toleransi sesuai dengan konsep Allport (1954), yaitu : 1) EthnicAttitude 2) Non-

ethnic Attitude. Menggunakan skala Likert dengan rentang 1-4 untuk setiap item.

2.1.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Toleransi Beragama

Allport (1954) banyak menjelaskan faktor yang mempengaruhi toleransi pada diri

seseorang merupakan hasil dari inteaksi faktor yang mempunyai arah yang sama,

yang secara garis besar dapat digolongkan kedalam sembilan faktor utama yaitu :

1. Awal kehidupan

Orang-orang toleran yang dilahirkan dan dibesarkan dengan atmosfir yang positif.

Mereka merasa diterima, dicintai oleh keluarganya terlepas apapun yang mereka

lakukan.mereka dibesarkan dalam suasana yang penuh dengan pelindungan bukan

dengan suasana yang penuh ancaman. Mereka mempunyai sikap lugas dalam

dalam beragama terhadap orang tuanya. Mereka meampu menanganinya secara

memuaskan tanpa harus tertekan ataupun mereka menjadi pencari kesalahan

orang lain. Keluwesan mental terbaik pada orang toleran adalah tampil pada

penolakkannya terhadap logika dua sisi (abu-abu). Di sekolah, orang-orang

toleran tidaklah terpaku harus membuat sesuatu secara persisi, sesuai urutan,

interaksi atau penjelasan sebelum mereka melakukan tugas atau pekerjaan

tertentu. Mereka mampu toleran terhadap hal-hal yang kabur, mereka tidak

menuntut kejelasan dan kestrukturan sesuatu. Mereka mempunyai toleransi yang

cukup tinggi terhadap frustasi. Mereka tidak mudah panik dalam keadaan

Page 29: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

14

teracncam, dan tidak menampakkan konflik. Bila ada kekeliruan, mereka tidak

secara langsung menyalahkan orang lain, sebaliknya dirinya sendiri meskipun ia

tidak akan terjatuh.

2. Pendidikan

Toleransi adalah tanda intelegen, sementara overkategorisasi proyeksi, salah

penempatan adalah tanda kebodohan. Meskipun demikian masih dipertanyakan

apakah pendidikan tinggi secara otomatis membuat orang menjadi toleran.

Pendidikan yang tinggi mengurangi perasaan tidak aman (insecurity) dan

kecemasan pada seseorang. Pendidikan membuat seseorang melihat keadaan

masyarakatnya sebagai suatu keseluruhan dan memandang bahwa kemakmuran

suatu kelompok berkaitan dengan seluruh kelompok yang ada. Allport

menjelaskan, berdasarkan penelitiaan bahwa pengetahuan tidaklah membuahkan

toleransi. Demikian pula pendidikan tidak mempunyai hubungan erat dengan

sikap seseorang. Pendapat yang menyatakan bahwa pendidikan akan

mengingatkan rasa aman lebih mempertinggi kebiasaan orang untuk bersikap

kritis. Akan tetapi, ini pun lebih berupa hasil dan latihan khusus dalam masalah

antar budaya yang diperoleh pada tahun-tahun sebelum sekolah, kecil sekali yang

disebabkan oleh latihan-latihan di kampus.

3. Kemampuan empati

Kemampuan empati atau the ability to size up people atau disebut sebagai

intelegensi sosial atau kepekaan sosial. Orang yang toleran lebih akurat dalam

menentukan kepribadian orang lain, mereka mempunyai kemampuan

Page 30: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

15

menempatkan diri pada keadaan orang lain. Mereka peka terhadap prasangka

pemikiran orang lain.

4. Self Insight (pengetahuan tentang diri)

Pengetahuan tentang diri sendiri berkaitan erat dengan toleransi terhadap orang

lain. Orang yang sadar diri dan selalu kritis terhadap dirinya, tidak mudah

menyalahkan orang lain terhadap suatu hal yang merupakan tanggung jawabnya.

Kesadaran akan diri dapat mengurangi pelimpahan kesalahan kepada orang lain

melalui proyeksi. Mereka ampu mengetahui kemampuan serta kekurangan

dirinya, mampu melihat ketidakharmonisan antara ego-ideal dengan realitas-

aktual. Mereka memahami diri mereka apa adanya dan tidak terpuaskan dengan

apa yang mereka temukan.

5. Intropunitiveness

Mereka merasa simpati kepada orang-orang yang tertindas, mempunyai perasaan

mendalam tentang rendah diri dan ketidakbahagiaan, mampu menyalahkan

dirinya sendiri, mudah merasa empati dan peka terhadap penderitaan orang lain,

dan mendapatkan kebahagiaan dengan cara memberikan pertolongan bagi orang-

orang yang membutuhkan.

6. Tolerance for Ambiguity (toleransi terhadap ambiguitas)

Individu yang toleran memiliki karakteristik khusus dalam kepribadiaanya.

Mereka mampu toleran terhadap hal-hal yang tidak jelas atau tidak

menguntungkan.

7. Personal Value (nilai personal)

Page 31: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

16

Pemikiran toleran, tidak hanya sebuah refleksi dari gaya proses kognitif

seseorang, tetapi juga merefleksikan seluruh gaya hidupnya. Pada individu

toleran, bukan hanya terdapat sikap toleran, tetapi juga terdapat pola toleransi

(tolerant pattern). Temperamen, emotional, security, intropunitiveness,

differentiated categoris, self insight, humor, toleransi terhadap frustasi, dan

toleransi terhadap ambiguitas, semuanya termasuk kedalam pola toleransi

tersebut.

8. Life Philosofy ( filsafat hidup)

Individu yang toleran selalu berusaha untuk memandang dengan cara yang

berlawanan. Mereka tidak memandang dunia sebagai suatu rimba belantara yang

penuh dengan orang-orang yang pada dasarnya kejam dan bahaya. Mereka

memiliki pandangan bahwa cinta terhadap diri sendiri harus harmonis dengan

perasaan cinta terhadap orang lain. Mereka memiliki pandangan yang dapat

mengembangkan kepribadian yang matang dan demokratis, yang pada umumnya

dapat mengembangkan inner security.

2.2 Prasangka

2.2.1 Pengertian Prasangka

Gerungan (2004) menyatakan bahwa, “prasangka sosial adalah sikap perasaan

orang-orang terhadap golongan manusia tertentu, golongan ras, atau kebudayaan

yang berlainan dengan kelompoknya”. Prasangka sosial terdiri atas attitude-

attitude sosial yang bersifat negatif terhadap golongan lain. Prasangka sosial

Page 32: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

17

mempengaruhi tingkah laku orang terhadap golonga manusia lain itu. Prasangka

sosial lambat laun memunculkan sikap diskriminatif tanpa alasan objektif.

Menurut Baron dan Byrne (2003), ”Prejudice is an attitude (ussualy negative)

toward the members of same group based solely on their membership in that

group”. Artinya, prasangka adalah sikap yang biasanya negatif terhadap

kelompok tertentu atau seseorang, semata-mata karena keanggotaannya dalam

kelompok tertentu.

Selain itu, Myers (2009) menyatakan bahwa prasangka adalah ”negative

prejudgment of a group and its individual members”. Jadi prasangka

menimbulkan bias terhadap individu semat-mata karena kita

mengindentifikasikannya dengan kelompok tertentu. Sama halnya dengan Duckitt

(1992) yang menyatakan bahwa, prasangka pada individu tampaknya tidak hanya

dari pengaruh fungsi sosial. Individu yang terkena pengaruh sosial yang sama

dalam sikap berprasangka, mungkin akan tetap berbeda dalam menanggapi sikap

tersebut.

Allport (1954) mendefinisikan “prasangka adalah evaluasi moral yang

ditempatkan oleh budaya pada beberapa praktek yang terpisah”. Ini adalah

penunjukan sikap yang disetujui. Prasangka mengandung dua unsur penting.

Harus ada sikap mendukung atau tidak disukai; dan harus terkait dengan

overgeneralised (dan karena itu salah) keyakinan. Biasanya, prasangka

memanifestasikan dirinya dalam menangani individu anggota kelompok yang

ditolak.

Page 33: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

18

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa prasangka adalah suatu sikap

atau pandangan negatif yang ditunjukan kepada seseorang berkaitan dengan

keanggotaannya pada suatu kelompok tertentu. Dengan kata lain, langsung

menilai sesuatu tanpa memprosesnya secara terinci dalam alam pikirannya.

2.2.2 Aspek-aspek Prasangka

Aspek prasangka menurut Allport (1954), yakni:

1. Antilocution

Kebanyakan orang yang memiliki prasangka dengan membicarakan tentang orang

lain. Mereka dapat mengekspresikan pertentangan tersebut dengan leluasa. Tetapi

banyak orang tidak pernah melampaui tingkat yang ringan ini dengan tindakan

yang berlawanan.

2. Avoidance

Jika prasangka lebih intens terjadi mengarah pada individu untuk menghindari

anggota kelompok yang tidak disukai, bahkan mungkin dengan mengorbankan

ketidaknyamanan yang cukup besar. Dalam hal ini, orang yang berprasangka tidak

langsung menimbulkan kerugian pada kelompok yang tidak disukai. Ia

mengambil beban dan penarikan sepenuhnya pada dirinya sendiri.

3. Discrimination

Orang yang berprasangka membuat perbedaan yang merugikan seorang. Ia

mengucilkan semua anggota kelompok tersebut dari beberapa jenis pekerjaan,

Page 34: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

19

mulai dari perumahan, hak politik, kesempatan pendidikan atau rekreasi, gereja,

rumah sakit, atau dari beberapa hak sosial lainnya.

4. Physical attack

Kondisi emosi seseorang yang berprasangka dapat menyebabkan tindakan

kekerasan atau semi-kekerasan. Contohnya keluarga Negro yang tidak diinginkan

dapat secara paksa dikeluarkan dari lingkungan, atau lebih parah mengancam

sampai meninggalkan ketakutan.

5. Extermination

Pembunuhan tanpa pengadilan, pembantaian, dan program pembantaian Hitler

menandai tingkat akhir dari ekspresi kekerasan dari prasangka.

2.2.3 Pengaruh prasangka terhadap toleransi beragama

Allport dan Ross (1967) menyatakan bahwa ”prasangka adalah masalah stereotip

atas generalisasi, kegagalan untuk membedakan anggota kelompok minoritas

sebagai individu dan prasangka juga tertanam sangat dalam struktur kepribadian

dan tercermin dalam gaya kognitif yang konsisten”. Dengan kata lain, individu

dengan prasangka yang dimilikinya akan mempengaruhi sikap bertoleransinya.

Selain itu, menurut Allport (1954) salah satu faktor orang bertoleransi adalah

kemampuan empati atau the ability to size up people atau disebut sebagai

intelegensi sosial atau kepekaan sosial. Orang yang toleran lebih akurat dalam

menentukan kepribadian orang lain, mereka mempunyai kemampuan

menempatkan diri pada keadaan orang lain. Mereka peka terhadap prasangka

pemikiran orang lain.

Page 35: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

20

2.2.4 Pengukuran Prasangka

Alat ukur yang digunakan untuk variabel prasangka dalam penelitian ini yaitu

menggunakan alat ukur yang berdasarkan atas konsep Allport (1954). Skala ini

disusun berdasarkan indikator tertentu yang terdapat pada aspek-aspek prasangka

sesuai dengan konsep Allport (1954), yaitu :1) Antilocution, 2) Avoidance, 3)

Discrimination, 4) Physical attack, 5) Extermination. Menggunakan skala Likert

dengan rentang 1-4 untuk setiap item.

Page 36: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

21

2.3 Kepribadian

2.3.1 Definisi kepribadian

Kepribadian merupakan terjemahan dari bahasa Inggris personality. Kata

personality sendiri berasal dari bahasa Latin persona, yang berarti topeng yang

digunakan oleh para aktor dalam suatu permainan atau pertunjukan.

John, Pervin, dan Cervone (2005) menjelaskan bahwa ”kepribadian mewakili

karakteristik individu yang terdiri dari pola-pola pikiran, perasaan dan perilaku

yang konsisten”. Definisi tersebut memiliki arti yang cukup luas, yang

membolehkan kita untuk fokus pada banyak aspek yang berbeda pada setiap

orang. Pada waktu yang bersamaan, hal tersebut menganjurkan kita untuk

konsisten pada pola tingkah laku dan kualitas dalam diri orang tersebut yang

diukur secara teratur.

Menurut Allport (1954) berpendpat bahwa ”kepribadian adalah organisasi dinamis

dalam individu sebagai sistem psikofisis yang menentukan caranya yang khas

dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan”. Allport juga mengatakan bahwa

kepribadian terletak di belakang perbuatan-perbuatan khusus dan di dalam

individu. Dari apa yang telah dikemukakan, maka dapat dikatakan bahwa

kepribadian adalah sesuatu yang khas dan unik, jadi setiap orang pasti memiliki

kepribadian yang berbeda dan kepribadian adalah sesuatu yang mempunyai fungsi

atau arti adaptasi dan menentukan (Hall & Lindzey, 1978).

Definisi kepribadian yang digunakan dalam skripsi ini adalah definisi kepribadian

yang dikemukakan oleh John et.al. (2005) yaitu bahwa ”kepribadian mewakili

Page 37: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

22

karakteristik individu yang terdiri dari pola-pola pikiran, perasaan dan perilaku

yang konsisten”.

2.3.2 Big five personality

Kepribadian telah dikonsepkan dari bermacam-macam perspektif teoritis yang

masing-masing berbeda tingkat keluasannya. Masing-masing tingkatan ini

memiliki keunikan dalam memahami perbedaan individu dalam perilaku dan

pengalamannya.

Eysenck menemukan tiga dimensi tipe, yakni extraversion (E), neuroticism (N),

dan psychoticism (P). Masing-masing dimensi berbeda, sehingga dapat

berlangsung kombinasi antar dimensi berbeda, dan dapat berlangsung kombinasi

antar dimensi secara bebas. Trait dari extraversion adalah: bersosialisasi, lincah,

aktif, asertif, mencari sensasi, riang, dominan, bersemangat, dan berani. Trait dari

neuroticisme adalah: cemas, tertekan, tegang, berdosa, harga diri rendah,

irasional, maju, murung, dan emosional. Trait dari psychoticism adalah: agresif,

dingin, egosentrik, impersonal, antisosial, tidak empatik, kreatif, dan keras hati

(Pervin et.al. 2005).

Pada 1981, Goldberg mengulas beberapa riset dan karena terkesan dengan

konsistensi hasilnya, ia menyarankan bahwa ”ada kemungkinan bahwa setiap

model penstrukturan perbedaan individual mencakup pada level yang sama atas

segala sesuatu seperti dimensi ”Lima Dimensi” ini”. Dengan demikian, Big Five

Factor menjadi faktor eksistensi. Kata ”Besar” (Big) maksudnya merujuk kepada

temuan bahwa tiap faktor menggolongkan banyak sifat tertentu; dalam hierarki

Page 38: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

23

kepribadian, faktor-faktor tersebut hampir seluas dan seabstrak superfaktor

Eysenck. Dan apa, sebenarnya, berbagai faktor ini? Walaupun ada beberapa label

yang berbeda telah digunakan untuk melabeli lima besar, kita akan menggunakan

istilah Neuroticism (N) (Neurotisme), Extraversion (E) (Ektraversi), Openness (O)

(Openness), Agreeableness (A) (Persetujuan), and Conscientiousness (C) (Hati

Nurani). Faset adalah komponen atau sifat yang lebih spesifik yang menjelaskan

setiap dimensi the five faktor model of personality (Pervin et.al. 2005).

Big Five disusun bukan untuk menggolongkan individu ke dalam satu kepribadian

tertentu, melainkan untuk menggambarkan sifat-sifat kepribadian yang disadari

oleh individu itu sendiri dalam kehidupannya sehari-hari. Pendekatan ini disebut

Goldberg sebagai Fundamental Lexical (Language) Hypothesis, yaitu perbedaan

individu yang paling mendasar digambarkan hanya dengan satu istilah yang

terdapat pada setiap bahasa. Big five personality atau yang juga disebut dengan

five faktor model dibuat berdasarkan pendekatan yang lebih sederhana. Di sini,

peneliti berusaha menemukan unit dasar kepribadian dengan menganalisa kata-

kata yang digunakan orang pada umumnya, yang tidak hanya dimengerti oleh para

psikolog, namun juga orang biasa (Pervin et.al. 2005). Peneliti menggunakan teori

kepribadian big five karena merupakan teori yang sudah diperbaharui, dan

mencakup kepribadian seseorang secara keseluruhan.

2.3.3 Dimensi kepribadian big five

Dimensi kepribadian big five menurut Costa dan McCrae (dalam John, Pervin,

dan Cervone, 2005) terdapat pada tabel 2.1 :

Page 39: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

24

Tabel 2.1

Karakteristik sifat-sifat Five Faktor Model dengan skor tinggi dan rendah

(John, Pervin, dan Cervone, 2005)

Karakteristik dengan skor

tinggi

Sifat Karakteristik dengan skor

rendah

Kuatir, cemas, emosional,

merasa tidak nyaman, kurang

penyesuaian, kesedihan yang

tak beralasan.

Neuroticism (N)

Tenang, santai, tidak

emosional, tabah, nyaman,

puas terhadap diri sendiri.

Mudah bergaul, aktif,

talkative, person-oriented,

optimis, menyenangkan, kasih

sayang, bersahabat.

Extraversion (E)

Tidak ramah, tenang, tidak

periang, menyendiri, task –

oriented, pemalu, pendiam.

Rasa ingin tahu tinggi,

ketertarikan luas, kreatif,

original, imajinatif, tidak

ketinggalan jaman.

Openness (O)

Mengikuti apa yang sudah

ada, down to earth, tertarik

hanya pada satu hal, tidak

memiliki jiwa seni, kurang

analitis.

Berhati lembut, baik, suka

menolong, dapat dipercaya,

mudah memaafkan, mudah

untuk dimanfaatkan, terus

terang.

Agreeableness (A)

Sinis, kasar, rasa curiga, tidak

mau bekerjasama,

pendendam, kejam, mudah

marah, manipulatif.

Teratur, dapat dipercaya,

pekerja keras, disiplin, tepat

waktu, teliti, rapi, ambisius,

tekun.

Conscientiousness (C)

Tidak bertujuan, tidak dapat

dipercaya, malas, kurang

perhatian, lalai, sembrono,

tidak disiplin, keinginan

lemah, suka bersenang-

senang.

Page 40: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

25

2.3.4 Pengukuran tipe kepribadian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan alat ukur big five inventory (BFI).

Peneliti menggunakan skala big five inventory (BFI) karena setelah dibandingkan

dengan alat ukur lainnya seperti, NEO-PI-R dan Internasional Personality Item

Pool NEO (IPIP-NEO). Big five inventory (BFI) mempunyai validitas dan

reliabilitas yang cukup baik (John et.al. 2005). Skala ini disusun berdasarkan

indikator tertentu yang terdapat pada aspek-aspek tipe kepribadian sesuai dengan

konsep John et.al. (2005), yaitu :1) Extraversion, 2) Agreeableness, 3)

Conscientiousness, 4) Neuroticism, 5) Openness. Menggunakan skala Likert

dengan rentang 1-4 untuk setiap item.

2.3.5 Pengaruh tipe kepribadian tehadap toleransi

John et.al. (2005) menjelaskan bahwa kepribadian mewakili karakteristik individu

yang terdiri dari pola-pola pikiran, perasaan dan perilaku yang konsisten. Sesuai

dengan pengertian kepribadian tersebut, individu akan berperilaku sesuai dengan

pengetahuan atas pengalamannya berhubungan dengan orang lain.

Dalam faktor-faktor yang disebutkan Allport dalam bertoleransi adalah Tolerance

for Ambiguity (toleransi terhadap ambiguitas). Individu yang toleran memiliki

karakteristik khusus dalam kepribadiaanya. Mereka mampu toleran terhadap hal-

hal yang tidak jelas atau tidak menguntungkan bagi dirinya sendiri. Artinya,

kepribadian seseorang mempengaruhi seseorang untuk bersikap toleransi dalam

bentuk apapun baik yang menguntungkan maupun tidak menguntungkan. Seperti

halnya penelitian yang pernah dilakukan oleh Badan Litbang dan Diklat

Page 41: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

26

Kementerian Agama RI. Dalam penelitian tersebut, disimpulkan bahwa ada

pengaruh signifikan kepribadian terhadap toleransi beragama pada mahasiswa.

2.4 Kerangka Berpikir

Untuk mengetahui pengaruh antara prasangka dan tipe kepribadian terhadap

toleransi beragama peneliti menggunakan teori Allport yang menjelaskan bahwa

orang yang toleran adalah orang yang memiliki kepribadian khusus. Hal ini juga

dijelaskan dalam faktor-faktor toleransi menurutnya mengenai Tolerance for

Ambiguity.

Sama halnya dengan Allport, penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Badan

Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI juga menjelaskan mengenai hal

tersebut. Dalam penelitian tersebut, disimpulkan bahwa ada pengaruh signifikan

kepribadian terhadap toleransi beragama pada mahasiswa. Menurut John et.al

(2005) menjelaskan bahwa kepribadian mewakili karakteristik individu yang

terdiri dari pola-pola pikiran, perasaan dan perilaku yang konsisten.

Begitu juga mengenai pengaruh prasangka terhadap toleransi. Beberapa penelitian

terdahulu mengungkapkan bahwa prasangka juga mempengaruhi toleransi.

Penelitian yang mendukung asumsi ini diantaranya dilakukan oleh Golebiowska

(2009) yang menyatakan bahwa “ethnic prejudice adalah prediktor terbaik kedua

dari kedua tipe toleransi (toleransi beragama & toleransi etnik)”. Selain itu, Baron

dan Byrne (2003) menjelaskan bahwa ”prasangka adalah sikap yang biasanya

negatif terhadap kelompok tertentu atau seseorang, semata-mata karena

keanggotaannya dalam kelompok tertentu”.

Page 42: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

27

Gambar 2.2

Bagan Kerangka Berpikir

Prasangka:

1. Antilocution

2. Avoidance

3. Discrimination

4. Physical Attack

5. Extermination

6.

Toleransi

Beragama

Tipe Kepribadian

6. Neuroticism

7. Extraversion

8. Opennes

9. Agreeableness

10. Conscientiousness

Page 43: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

28

2.5 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berpikir yang sudah dijelaskan pada gambar diatas, maka

dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut :

2.5.1 Hipotesis Mayor

Ha : Ada pengaruh yang signifikan dari prasangka dan tipe kepribadian

terhadap toleransi beragama pada anggota FPI.

2.5.2 Hipotesis Minor

Ha1 : Antilocution berpengaruh secara signifikan terhadap toleransi

beragama pada anggota FPI.

Ha2 : Avoidance berpengaruh secara signifikan terhadap toleransi

beragama pada anggota FPI.

Ha3 : Discrimination berpengaruh secara signifikan terhadap toleransi

beragama pada anggota FPI.

Ha4 : Physical attack berpengaruh secara signifikan terhadap toleransi

beragama pada anggota FPI.

Ha5 : Extermination berpengaruh secara signifikan terhadap toleransi

beragama pada anggota FPI.

Ha6 : Extraversion berpengaruh secara signifikan terhadap toleransi

beragama pada anggota FPI.

Ha7 : Agreeableness berpengaruh secara signifikan terhadap toleransi

beragama pada anggota FPI.

Ha8 : Conscientiousness berpengaruh terhadap toleransi beragama pada

anggota FPI.

Page 44: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

29

Ha9 : Neuroticism berpengaruh secara signifikan terhadap toleransi

beragama pada anggota FPI.

Ha10: Openness berpengaruh secara signifikan terhadap toleransi beragama

pada anggota FPI.

Page 45: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

30

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini dibahas mengenai metode dan pendekatan penelitian, variabel

penelitian, definisi konseptual dan definisi operasional, populasi dan sampel,

sampel dan teknik pengambilan sampel, instrument pengumpulan data, teknik

analisis data dan prosedur penelitian.

3.1 Pendekatan dan jenis penelitian

Pada penelitian ini, menggunakan pendekatan kuantitatif, di mana data yang

diperoleh pada peneltian ini akan diubah dalam bentuk angka dan dianalisis

menggunakan analisis statistik.

Adapun jenis penelitian yang terdapat dalam penelitian ini adalah korelasional

yang bersifat prediktif dengan menggunakan regresi berganda sebagai analisis

data karena tujuan dalam penelitian ini adalah melihat pengaruh pada variabel

(IV) terhadap variabel (DV).

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah para anggota Front Pembela Islam (FPI) yang

terdaftar dalam keanggotaan FPI dan berusia 18 tahun keatas dengan populasi

dalam penelitian ini sebanyak 3000 orang. Jumlah tersebut peneliti dapat dari

hasil wawancara dengan bapak Maman sebagai panglima FPI di rumah beliau.

Alasan peneliti memilih populasi ini adalah karena lokasinya yang mudah

Page 46: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

31

terjangkau dan tempat ini juga merupakan tempat berkumpulnya anggota FPI

dalam rangka melakukan pengajian rutin sehingga peneliti menganggap lebih

efektif dan efisien.

3.2.2 Sampel

Pada awalnya peneliti ingin meneliti keseluruhan dari populasi di Petamburan

yang berusia 18 tahun keatas mengikuti pengajian, namun setelah peneliti

berdiskusi dengan pimpinan organisasi, pengurus organisasi dan anggota yang

hadir di sana. Namun, ternyata hal itu tidak memungkinkan karena anggota yang

hadir tidak bisa dikoordinir dengan jumlah yang begitu banyak serta ruang

lingkup yang cukup luas untuk memonitor seluruh anggota serta ada juga yang

tidak bisa hadir. Oleh karena itu, jumlah sampel pada penelitian didapat dari

anggota yang ditemui peneliti di tempat. Setelah dijumlahkan peneliti

mendapatkan total sampel sebanyak 295 orang.

Sampel dalam penelitian ini adalah anggota Front Pembela Islam (FPI) yang

mengikuti pengajian rutin di Petamburan. Karakteristik sampel yang dimaksud

adalah anggota Front Pembela Islam (FPI) yang berusia 18 tahun keatas.

Karakteristik lain adalah anggota yang memiliki kemampuan baca-tulis. Hal ini

berkaitan dengan proses mengisi kuesoiner penelitian.

3.2.3 Teknik pengambilan sampel

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-probability

sampling dimana peluang dari setiap sampel tidak sama. Sedangkan metode yang

digunakan adalah accidental sampling yaitu siapa saja yang kebetulan peneliti

temukan digunakan sebagai sampel penelitian.

Page 47: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

32

3.3 Variabel Penelitian

3.3.1 Identifikasi Variabel

Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat (dependent variable) adalah

toleransi beragama. Sedangkan variabel bebasnya (independent variable) yaitu

prasangka dan tipe kepribadian big five.

3.3.2 Definisi operasional variabel

Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah:

1. Toleransi beragama yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

suatu sikap yang bersahabat dan penuh percaya dari seseorang

terhadap orang lain yang tidak memperdulikan dari kelompok

mana meraka berasal. Toleransi ini diukur dengan menggunakan

skala toleransi yang dikembangkan oleh Allport (1954) yang

terdiri dari aspek ethnic attitude tolerance dan non-ethnic attitude

tolerance.

2. Prasangka yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sikap yang

biasanya negatif terhadap kelompok tertentu atau seseorang,

semata-mata karena keanggotaannya dalam kelompok tertentu.

Prasangka ini diukur menggunakan alat ukur prejudice scale yang

dikembangkan oleh Allport (1954) yang terdiri dari antilocution,

avoidance, discrimination, physical attack dan extermination.

3. Kepribadian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

karakteristik individu yang terdiri dari pola-pola pikiran, perasaan

Page 48: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

33

dan perilaku yang konsisten. Kepribadian merupakan bagian yang

khas dari setiap individu. Hal ini yang membedakan antara satu

individu dengan individu lainnya. Pada kepribadian ini diukur

menggunakan alat ukur yang dikembangkan oleh John, Pervin,

dan Cervone (2005) dengan 5 aspek yakni extraversion,

agreeableness, conscientiousness, neuriticism, dan openness.

3.4 Instrumen Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode skala sebagai alat pengumpul

data, yaitu sejumlah pernyataan tertulis untuk memperoleh jawaban dari

responden. Skala yang digunakan dalam penelitian ini memakai skala model

Likert. Skala model Likert adalah suatu himpunan butir pernyataan sikap yang

kesemuanya dipandang kira-kira sama dengan ’nilai sikap’, subjek menanggapi

setiap butir dengan menggunakan taraf setuju (favorable) atau tidak setuju

(unfavorable). Pernyataan (item) dalam skala model Likert ini terdiri dari

pernyataan positif dan negatif.

Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika menggunakan alat ukur model

Likert antara lain adalah empat alternatif jawaban yang disediakan yaitu sangat

setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Untuk

mengukur variabel-variabel penelitian ini peneliti menggunakan skala model

Likert yang telah dimodifikasi yaitu dengan menghilangkan jawaban netral, agar

mendorong reponden untuk memilih dan memutuskan respon positif ataupun

negatif, sehingga terlihat “kecenderungan sentral” dari jawaban responden.

Page 49: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

34

Selanjutnya pernyataan tertinggi untuk pernyataan favorable diberikan pada

pilihan jawaban sangat setuju dan skor terendah diberikan untuk pilihan sangat

tidak setuju begitu juga sebaliknya untuk pernyataan unfavorable. Setiap kategori

memiliki nilai sebagai berikut:

Tabel 3.1

Skor untuk pernyataan positif dan negatif pada skala toleransi beragama,

prasangka dan tipe kepribadian

Dalam penelitian ini, subjek akan diberikan kuesioner yang terdiri dari tiga

bagian, yaitu:

1. Bagian pengantar, berisi tentang nama peneliti, tujuan dari penelitian,

kerahasiaan jawaban yang diberikan oleh responden, dan ucapan terima

kasih peneliti.

2. Bagian data kontrol, berisi tentang data-data subjek seperti usia dan jenis

kelamin.

3. Bagian skala pengukuran yang terdiri dari tiga buah skala, yaitu:

a. Untuk mengukur toleransi individu, alat ukur yang digunakan

dalam penelitian ini adalah skala toleransi yang dikembangkan

oleh Allport (1954) dan telah diadaptasi oleh peneliti. Skala ini

Item Favorable Skor Item Unfavorable Skor

SS (Sangat Setuju) 4 STS (Sangat Tidak Setuju) 4

S (Setuju) 3 TS (Tidak Setuju) 3

TS (Tidak Setuju) 2 S (Setuju) 2

STS (Sangat Tidak Setuju) 1 SS (Sangat Setuju) 1

Page 50: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

35

terdiri dari 16 item berdasarkan 2 (dua) aspek toleransi beragama

yaitu ethnic attitude tolerance dan non-ethnic attitude tolerance.

Dibawah ini adalah blue print dari skala toleransi beragama.

Tabel 3.2

Blue print skala Toleransi Beragama

Aspek Indikator Favorable Unfavorable

Etnic Attitude Melihat latar

belakang dari

orang lain.

Melihat kesamaan

latar belakang.

Lebih

mengutamakan

dari latar belakang

yang sama.

1, 3, 5, 7 2, 4, 6, 8

Non-Etnic

Attitude

Melakukan karena

sudah menjadi

aturan.

Memandang

semua orang sama.

Menaati peraturan

yang diutamakan

dibandingkan

dengan melihat

latar belakang

yang sama.

9, 11, 13, 15,

10, 12, 14,

16,

b. Untuk mengukur prasangka individu, alat ukur yang digunakan

dalam penelitian ini adalah skala prasangka yang dikembangkan

Page 51: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

36

oleh Allport (1954) dan telah diadaptasi oleh peneliti. Skala ini

terdiri dari 32 item berdasarkan 5 (lima) aspek prasangka syaitu

antilocution, avoidance, discrimination, physical attack dan

extermination. Dibawah ini adalah blue print dari skala prasangka.

Blue print dari prasangka ini terdapat dalam lampiran.

c. Untuk mengukur kepribadian individu, alat ukur yang digunakan

dalam penelitian ini adalah Big Five Inventory (BFI) yang dibuat

oleh John, dkk (2005). Skala big five inventory berjumlah 44 item.

Skala ini memiliki 5 (lima) aspek telah diterjemahkan ke dalam

bahasa Indonesia. 5 (lima) aspek tersebut diantaranya adalah

Extraversion, Agreeableness, Conscientiousness, Neuroticism, dan

Openness. Dibawah ini adalah blue print dari skala tipe

kepribadian. Blue print dari tipe kepribadian ini terdapat dalam

lampiran penelitian.

3.5 Uji Validitas Konstruk

Peneliti selanjutnya melakukan uji validitas konstruk instrumen tersebut. Peneliti

menggunakan CFA (Confirmatory factor Analysis) untuk pengujian validitas

instrumen. Adapun logika dari CFA:

1. Bahwa ada sebuah konsep atau trait yang didefinisikan secara

operasional sehingga dapat disusun pertanyaan atau pernyataan untuk

mengukurnya. Trait ini disebut faktor, sedangkan pengukuran terhadap

faktor ini dilakukan melalui analisis terhadap respon atas item-

itemnya.

Page 52: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

37

2. Diteorikan setiap item hanya mengukur satu faktor saja, begitu pun

juga subskala hanya mengukur satu faktor juga. Artinya baik item

maupun subskala bersifat unideminsional.

3. Dengan data yang tersedia dapat digunakan untuk mengestimasi

matriks korelasi antar item yang seharusnya diperoleh jika memang

unideminsional. Matriks korelasi ini disebut sigma (Σ), kemudian

dibandingkan dengan matriks dari data empiris, yang disebut matriks

S. Jika teori itu benar (unideminsional) maka tentunya tidak ada

perbedaan antara matris Σ dengan matriks S atau bisa juga dinyatakan

dengan Σ-S=0.

4. Pernyataan tersebut dijadikan hipotesis nihil yang kemudian diuji

dengan chi-square. Jika hasil chi square tidak signifikan p>0.05, maka

hipotesis nihil tersebut “tidak ditolak”. Artinya teori

unidimensionalitas tersebut dapat diterima bahwa item hanya

mengukur satu faktor saja. Namun jika nilai Chi Square signifikan (p <

0,05), maka diperlukan dilakukan modifikasi model pengukuran

dengan cara mengestimasi korelasi antar kesalahan pengukuran pada

beberapa item yang mungkin bersifat multidimensional. Ini berarti

bahwa selain suatu item mengukur konstruk yang diniati ingin diukur

(sesuai teori), juga dapat dilihat apakah item tersebut mengukur hal

yang lain (mengukur lebih dari satu hal). Jika setelah beberapa

kesalahan pengukuran disebabkan untuk saling berkorelasi dan

Page 53: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

38

akhirnya diperoleh model yang fit, maka model terakhir inilah yang

akan digunakan pada langkah selanjutnya.

5. Jika model fit, maka langkah selanjutnya menguji apakah item

signifikan dalam mengukur apa yang hendak diukur, dengan

menggunakan t-test. Jika hasil t-test tidak signifikan maka item

tersebut tidak signifikan dalam mengukur apa yang hendak diukur, bila

perlu item yang demikian di drop dan sebaliknya. Melihat signifikan

atau tidaknya item tersebut mengukur satu faktor dengan melihat nilai t

bagi koefisien muatan faktor item. Perbandingannya adalah jika t >

1.96 maka item tersebut signifikan dan sebaliknya.

6. Apabila dari hasil CFA terdapat item yang koefisien muatan faktornya

negatif, maka item tersebut harus didrop. Sebab hal ini tidak sesuai

dengan sifat item, yang bersifat positif (favorable).

7. Terakhir, apabila kesalahan pengukuran item terlalu banyak

berkorelasi, maka item tersebut akan didrop. Sebab, item yang

demikian selain mengukur apa yang hendak diukur, ia juga mengukur

hal lain.

Adapun pengujian analisis CFA seperti ini dilakukan dengan bantuan software

LISREL 8.80.

3.5.1 Validitas Konstruk Toleransi Beragama

Dalam subbab ini peneliti menguji apakah 16 item yang ada bersifat

undimensional dalam mengukur Toleransi Beragama. Dari hasil CFA yang

dilakukan, model satu faktor tidak fit, dengan Chi Square= 893.27, df= 104, P-

Page 54: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

39

value= 0.00000, RMSEA= 0.161. Namun. Setelah dilakukan modifikasi terhadap

model, dimana kesalahan pengukuran ada pada beberapa item dibolehkan atau

dibebaskan untuk berkolerasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan

Chi Square= 77.79, df= 61, P-value= 0.07234, RMSEA= 0.031.

Terlihat dari model fit tersebut bahwa nilai Chi-Square menghasilkan P >0,05

(tidak signifikan). Dengan demikian, model dengan satu faktor dapat diterima,

yang berarti bahwa seluruh item terbukti mengukur satu hal saja, yaitu Toleransi

Beragama. Hanya saja, pada model pengukuran ini terdapat kesalahan pengukuran

pada beberapa item yang saling berkolerasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa

beberapa item sebenarnya bersifat multidimensional. Adapun butir-butir soal yang

kesalahan pengukurannya saling berkolerasi disajikan pada tabel 3.3 dibawah ini :

Tabel 3.3

Matriks kolerasi antar kesalahan pengukuran pada butir-butir item

Toleransi Beragama

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 1 X X X X X X X

2 1 X X X

3 1 X X X X

4 1 X X

5 1 X X X

6 1 X X X X

7 1 X X X X X

8 1 X X X

9 1 X X X X

10 1 X X X

11 1 X

12 1 X X

13 1 X

14 1 X

15 1

16 1

Keterangan: tanda X menunjukkan item yang saling berkolerasi dengan item

lainnya.

Page 55: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

40

Dari tabel tersebut dapat disimpulkan perihal item yang baik dan item yang buruk.

Dalam alat ukur ini diketahui bahwa semua item saling berkorelasi. Namun

demikian hanya terdapat 5 item dengan arah hubungan lebih dari 3, yaitu 1, 3, 6, 7

dan 9 dapat dikatakan tidak ideal karena adanya kesalahan pengukuran dan juga

saling berkolerasi lebih dari 3 dengan item lainnya.

Langkah selanjutnya melihat apakah signifikan tidaknya item tersebut mengukur

faktor yang hendak diukur. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang

koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannnya dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor. Jika nilai t>1,96 artinya item tersebut

signifikan dan sebaliknya, penyajiannya pada table 3.4 berikut ini:

Tabel 3.4

Muatan faktor item untuk Toleransi Beragama

NO KOEFISIEN STANDAR ERROR NILAI T SIGNIFIKAN

1 0,67 0,08 8,93 V

2 0,47 0,06 7,41 V

3 0,50 0,06 8,27 V

4 0,37 0,05 6,84 V

5 0,52 0,05 9,59 V

6 0,13 0,06 2,23 V

7 0,02 0,05 0,44 X

8 0,34 0,06 6,02 V

9 0,41 0,06 6,43 V

10 0,56 0,08 7,24 V

11 0,32 0,07 4,29 V

12 0,12 0,05 2,28 V

13 0,26 0,05 4,89 V

14 0,29 0,05 5,63 V

15 -0,03 0,06 -0,40 X

16 0,38 0,06 5,92 V

Keterangan: tanda V= signifikan (t>1,96); X= tidak signifikan

Page 56: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

41

Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa tidak semua item signifikan (t>1,96) dan

bermuatan positif. Tetapi terdapat 2 item yang memiliki nilai t<1,96 dan item

yang bermuatan negatif tem 7 dan 15. Artinya item tersebut akan didrop dan

tidak diikutsertakan dalam analisis uji hipotesis. Item-item tersebut yaitu, 1, 3, 6,

7, 9 dan 15 Walaupun, item-item yang lain juga saling berkorelasi, dalam hal ini

peneliti menganggap item tersebut masih dapat diikutsertakan dalam analisis

regresi ketika dilakukan uji hipotesis penelitian. Skor faktor tersebut merupakan

“True Score” dari variabel Toleransi Beragama yang dengan demikian memiliki

reliabilitas sempurna, sehingga hasil analisis regresi dapat lebih akurat dan

terpercaya.

3.5.2 Validitas Konstruk Prasangka

3.5.2.1 Validitas Konstruk Antilocution

Dalam subbab ini peneliti menguji apakah 7 item yang ada bersifat undimensional

dalam mengukur Antilocution. Dari hasil CFA yang dilakukan, model satu faktor

tidak fit, dengan Chi Square= 144,89, df= 14, P-value= 0,00000 RMSEA= 0,178.

Namun. Setelah dilakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan

pengukuran ada pada beberapa item dibolehkan atau dibebaskan untuk

berkolerasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi Square=

9,06, df= 7 P-value= 0,24833 RMSEA= 0,032.

Terlihat dari model fit tersebut bahwa nilai Chi-Square menghasilkan P>0,05

(tidak signifikan). Dengan demikian, model dengan satu faktor dapat diterima,

yang berarti bahwa seluruh item terbukti mengukur satu hal saja, yaitu

Antilocution. Hanya saja, pada model pengukuran ini terdapat kesalahan

Page 57: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

42

pengukuran pada beberapa item yang saling berkolerasi, sehingga dapat

disimpulkan bahwa beberapa item sebenarnya bersifat multidimensional. Adapun

butir-butir soal yang kesalahan pengukurannya saling berkolerasi disajikan pada

tabel 3.5 dibawah ini :

Tabel 3.5

Matriks kolerasi antar kesalahan pengukuran pada butir-butir item

Antilocution

1 2 3 4 5 6 7

1 1 X X

2 1 X X

3 1 X X

4 1 X

5 1

6 1

7 1

Keterangan: tanda X menunjukkan item yang saling berkolerasi dengan item

lainnya.

Dari tabel tersebut dapat disimpulkan perihal item yang baik dan item yang buruk.

Dalam alat ukur ini diketahui bahwa semua item saling berkorelasi. Berdasarkan

tabel tersebut tidak ditemukan item yang berkorelasi dengan item lainnya lebih

dari 3 berarti item tersebut baik.

Langkah selanjutnya melihat apakah signifikan tidaknya item tersebut mengukur

faktor yang hendak diukur. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang

koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannnya dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor. Jika nilai t>1,96 artinya item tersebut

signifikan dan sebaliknya, penyajiannya pada table 3.6 berikut ini:

Page 58: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

43

Tabel 3.6

Muatan faktor item untuk Antilocution

NO KOEFISIEN STANDAR ERROR NILAI T SIGNIFIKAN

1 0,29 0,06 4,97 V

2 0,77 0,10 7,41 V

3 0,18 0,07 2,67 V

4 1,07 0,11 9,54 V

5 0,46 0,07 6,61 V

6 0,46 0,07 6,53 V

7 0,30 0,10 3,07 V

Keterangan: tanda V= signifikan (t>1,96); X= tidak signifikan

Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa semua item signifikan (t>1,96) dan

memiliki muatan positif. Hasilnya menunjukan nilai t bagi koefisien muatan

faktor 7 item seluruhnya signifikan, dimana item tersebut memiliki muatan faktor

dengan nilai t>1,96 dan tidak ada yang bermuatan negatif. Artinya item tersebut

tidak didrop dan keseluruhannya diikutsertakan dalam analisis uji hipotesis. Skor

faktor tersebut merupakan “True Score” dari variabel Antilocution yang dengan

demikian memiliki reliabilitas sempurna, sehingga hasil analisis regresi dapat

lebih akurat dan terpercaya.

3.5.2.2 Validitas Konstruk Avoidance

Dalam subbab ini peneliti menguji apakah 6 item yang ada bersifat undimensional

dalam mengukur Avoidance. Dari hasil CFA yang dilakukan, model satu faktor

tidak fit, dengan Chi Square = 39,57, df = 9, P-value = 0,00001, RMSEA = 0,107.

Namun. Setelah dilakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan

pengukuran ada pada beberapa item dibolehkan atau dibebaskan untuk

berkolerasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi Square =

3,999, df = 6, P-value = 0,67868, RMSEA= 0,000.

Page 59: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

44

Terlihat dari model fit tersebut bahwa nilai Chi-Square menghasilkan P>0,05

(tidak signifikan). Dengan demikian, model dengan satu faktor dapat diterima,

yang berarti bahwa seluruh item terbukti mengukur satu hal saja, yaitu Avoidance.

Hanya saja, pada model pengukuran ini terdapat kesalahan pengukuran pada

beberapa item yang saling berkolerasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa

beberapa item sebenarnya bersifat multidimensional. Adapun butir-butir soal yang

kesalahan pengukurannya saling berkolerasi disajikan pada tabel 3.7 dibawah ini :

Tabel 3.7

Matriks kolerasi antar kesalahan pengukuran pada butir-butir item

Avoidance

1 2 3 4 5 6

1 1 X X

2 1 X

3 1

4 1

5 1

6 1

Keterangan: tanda X menunjukkan item yang saling berkolerasi dengan item

lainnya.

Dari tabel tersebut dapat disimpulkan perihal item yang baik dan item yang buruk.

Dalam alat ukur ini diketahui tidak terdapat kesalahan pengukuran item yang

saling berkorelasi lebih dari 3, Sehingga semua item dapat ikut dianalisis dalam

perhitungan skor faktor.

Langkah selanjutnya melihat apakah signifikan tidaknya item tersebut mengukur

faktor yang hendak diukur. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang

Page 60: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

45

koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannnya dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor. Jika nilai t>1,96 artinya item tersebut

signifikan dan sebaliknya, penyajiannya pada table 3.8 berikut ini:

Tabel 3.8

Muatan faktor item untuk Avoidance

NO KOEFISIEN STANDAR ERROR NILAI T SIGNIFIKAN

1 0,24 0,08 2,90 V

2 0,31 0,07 4,41 V

3 0,48 0,07 6,95 V

4 0,31 0,07 4,36 V

5 0,74 0,08 9,67 V

6 0,57 0,07 8,08 V

Keterangan: tanda V= signifikan (t>1,96); X= tidak signifikan

Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa semua item signifikan (t>1,96) dan semua

koefisien bermuatan positif. Hasilnya menunjukan nilai t bagi koefisien muatan

faktor 6 item seluruhnya signifikan, dimana item tersebut memiliki muatan faktor

dengan nilai t>1,96 dan tidak ada yang bermuatan negatif. Artinya item tersebut

tidak didrop dan keseluruhannya diikutsertakan dalam analisis uji hipotesis. Skor

faktor tersebut merupakan “True Score” dari variabel Avoidance yang dengan

demikian memiliki reliabilitas sempurna, sehingga hasil analisis regresi dapat

lebih akurat dan terpercaya.

3.5.2.3 Validitas Konstruk Discrimination

Dalam subbab ini peneliti menguji apakah 6 item yang ada bersifat undimensional

dalam mengukur Discrimination. Dari hasil CFA yang dilakukan, model satu

faktor tidak fit, dengan Chi Square = 98,89, df = 9, P-value = 0,00000, RMSEA =

0,184. Namun. Setelah dilakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan

Page 61: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

46

pengukuran ada pada beberapa item dibolehkan atau dibebaskan untuk berkolerasi

satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi Square = 4,31, df = 5, P-

value = 0,50580, RMSEA= 0,000.

Terlihat dari model fit tersebut bahwa nilai Chi-Square menghasilkan P>0,05

(tidak signifikan). Dengan demikian, model dengan satu faktor dapat diterima,

yang berarti bahwa seluruh item terbukti mengukur satu hal saja, yaitu

Discrimination. Hanya saja, pada model pengukuran ini terdapat kesalahan

pengukuran pada beberapa item yang saling berkolerasi, sehingga dapat

disimpulkan bahwa beberapa item sebenarnya bersifat multidimensional. Adapun

butir-butir soal yang kesalahan pengukurannya saling berkolerasi disajikan pada

tabel 3.9 dibawah ini :

Tabel 3.9

Matriks kolerasi antar kesalahan pengukuran pada butir-butir item

Discrimination

1 2 3 4 5 6

1 1 X

2 1

3 1 X

4 1 X

5 1 X

6 1

Keterangan: tanda X menunjukkan item yang saling berkolerasi dengan item

lainnya.

Dari tabel tersebut disimpulkan perihal item yang baik dan item yang buruk.

Dalam alat ukur ini diketahui tidak terdapat kesalahan pengukuran item yang

Page 62: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

47

saling berkorelasi lebih dari 3, Sehingga semua item dapat ikut dianalisis dalam

perhitungan skor faktor.

Langkah selanjutnya melihat apakah signifikan tidaknya item tersebut mengukur

faktor yang hendak diukur. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang

koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannnya dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor. Jika nilai t>1,96 artinya item tersebut

signifikan dan sebaliknya, penyajiannya pada table 3.10 berikut ini:

Tabel 3.10

Muatan faktor item untuk Discrimination

NO KOEFISIEN STANDAR ERROR NILAI T SIGNIFIKAN

1 0,33 0,07 4,44 V

2 0,91 0,13 6,96 V

3 0,31 0,07 4,29 V

4 0,38 0,08 4,97 V

5 0,07 0,06 1,03 V

6 -0,04 0,06 -0,62 X

Keterangan: tanda V= signifikan (t>1,96); X= tidak signifikan

Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa nilai t bagi koefisien muatan faktor 6 item

tidak seluruhnya bermuatan positif. Diketahui terdapat satu item yang bermuatan

negatif yaitu item 6 dari variabel discrimination. Artinya, item 6 dari factor item

di atas di drop.

3.5.2.4 Validitas Konstruk Physical Attack

Dalam subbab ini peneliti menguji apakah 7 item yang ada bersifat undimensional

dalam mengukur physical attack. Dari hasil CFA yang dilakukan, model satu

faktor tidak fit, dengan Chi Square = 246,55, df = 14, P-value = 0,00000, RMSEA

= 0,238. Namun, setelah dilakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan

Page 63: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

48

pengukuran ada pada beberapa item dibolehkan atau dibebaskan untuk berkolerasi

satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi Square = 16,06, df = 9,

P-value = 0,06574, RMSEA= 0,052.

Terlihat dari model fit tersebut bahwa nilai Chi-Square menghasilkan P>0,05

(tidak signifikan). Dengan demikian, model dengan satu faktor dapat diterima,

yang berarti bahwa seluruh item terbukti mengukur satu hal saja, yaitu physical

attack. Hanya saja, pada model pengukuran ini terdapat kesalahan pengukuran

pada beberapa item yang saling berkolerasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa

beberapa item sebenarnya bersifat multidimensional.

Tabel 3.11

Matriks kolerasi antar kesalahan pengukuran pada butir-butir item Physical

Attack

1 2 3 4 5 6 7

1 1

2 1

3 1

4 1 X X

5 1 X X

6 1 X

7 1

Keterangan: tanda X menunjukkan item yang saling berkolerasi dengan item

lainnya.

Dari tabel tersebut dsimpulkan perihal item yang baik dan item yang buruk.

Dalam alat ukur ini diketahui tidak terdapat kesalahan pengukuran item yang

saling berkorelasi lebih dari 3 item, Sehingga semua item dapat ikut dianalisis

Page 64: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

49

dalam perhitungan skor faktor. Adapun butir-butir soal yang kesalahan

pengukurannya saling berkolerasi disajikan pada tabel 3.11 di atas.

Langkah selanjutnya melihat apakah signifikan tidaknya item tersebut mengukur

faktor yang hendak diukur. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang

koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannnya dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor. Jika nilai t>1,96 artinya item tersebut

signifikan dan sebaliknya, penyajiannya pada table 3.12 berikut ini:

Tabel 3.12

Muatan faktor item untuk Physical Attack

NO KOEFISIEN STANDAR ERROR NILAI T SIGNIFIKAN

1 0,61 0,06 10,47 V

2 0,68 0,06 11,79 V

3 0,89 0,06 15,76 V

4 0,44 0,06 7,20 V

5 0,14 0,06 2,19 V

6 0,18 0,06 2,79 V

7 0,17 0,06 2,77 V

Keterangan: tanda V= signifikan (t>1,96); X= tidak signifikan

Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa semua item signifikan (t>1,96) dan semua

koefisien bermuatan positif. Hasilnya menunjukan nilai t bagi koefisien muatan

faktor 7 item seluruhnya signifikan, dimana item tersebut memiliki muatan faktor

dengan nilai t>1,96 dan tidak ada yang bermuatan negatif. Artinya item tersebut

tidak didrop dan keseluruhannya diikutsertakan dalam analisis uji hipotesis. Skor

faktor tersebut merupakan “True Score” dari variabel Physical Attack yang

dengan demikian memiliki reliabilitas sempurna, sehingga hasil analisis regresi

dapat lebih akurat dan terpercaya.

Page 65: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

50

3.5.2.5 Validitas Konstruk Extermination

Dalam subbab ini peneliti menguji apakah 6 item yang ada bersifat undimensional

dalam mengukur Extermiantion. Dari hasil CFA yang dilakukan, model satu

faktor tidak fit, dengan Chi Square = 48,24, df = 9, P-value = 0,00000, RMSEA =

0,122. Namun. Setelah dilakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan

pengukuran ada pada beberapa item dibolehkan atau dibebaskan untuk berkolerasi

satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi Square = 10,60, df = 7,

P-value = 0,15725, RMSEA= 0,042.

Terlihat dari model fit tersebut bahwa nilai Chi-Square menghasilkan P>0,05

(tidak signifikan). Dengan demikian, model dengan satu faktor dapat diterima,

yang berarti bahwa seluruh item terbukti mengukur satu hal saja, yaitu

Extermination. Hanya saja, pada model pengukuran ini terdapat kesalahan

pengukuran pada beberapa item yang saling berkolerasi, sehingga dapat

disimpulkan bahwa beberapa item sebenarnya bersifat multidimensional.

Dari tabel di bawah ini dapat dilihat perihal item yang baik dan item yang buruk.

Dalam alat ukur ini diketahui tidak terdapat kesalahan pengukuran item yang

saling berkorelasi lebih dari 3 item, Sehingga semua item dapat ikut dianalisis

dalam perhitungan skor faktor. Adapun butir-butir soal yang kesalahan

pengukurannya saling berkolerasi disajikan pada tabel 3.13 dibawah ini :

Tabel 3.13

Matriks kolerasi antar kesalahan pengukuran pada butir-butir item

Extermination

Page 66: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

51

1 2 3 4 5 6

1 1 X

2 1

3 1

4 1 X

5 1

6 1

Keterangan: tanda X menunjukkan item yang saling berkolerasi dengan item

lainnya.

Langkah selanjutnya melihat apakah signifikan tidaknya item tersebut mengukur

faktor yang hendak diukur. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang

koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannnya dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor. Jika nilai t>1,96 artinya item tersebut

signifikan dan sebaliknya, penyajiannya pada table 3.14 berikut ini:

Tabel 3.14

Muatan faktor item untuk Extermination

NO KOEFISIEN STANDAR ERROR NILAI T SIGNIFIKAN

1 0,32 0,07 4,36 V

2 0,28 0,07 3,76 V

3 0,22 0,07 3,10 V

4 0,41 0,10 4,00 V

5 0,49 0,08 5,91 V

6 0,62 0,11 5,84 V

Keterangan: tanda V= signifikan (t>1,96); X= tidak signifikan

Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa semua item signifikan (t>1,96) dan semua

koefisien bermuatan positif. Hasilnya menunjukan nilai t bagi koefisien muatan

faktor 6 item seluruhnya signifikan, dimana item tersebut memiliki muatan faktor

Page 67: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

52

dengan nilai t>1,96 dan tidak ada yang bermuatan negatif. Artinya item tersebut

tidak didrop dan keseluruhannya diikutsertakan dalam analisis uji hipotesis. Skor

faktor tersebut merupakan “True Score” dari variabel Extermination yang dengan

demikian memiliki reliabilitas sempurna, sehingga hasil analisis regresi dapat

lebih akurat dan terpercaya.

3.5.3 Validitas Konstruk Kepribadian

3.5.3.1 Validitas Konstruk Extraversion

Dalam subbab ini peneliti menguji apakah 8 item yang ada bersifat undimensional

dalam mengukur extraversion. Dari hasil CFA yang dilakukan, model satu faktor

tidak fit, dengan Chi Square = 309,96, df = 20, P-value = 0,00000, RMSEA =

0,222. Namun, setelah dilakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan

pengukuran ada pada beberapa item dibolehkan atau dibebaskan untuk berkolerasi

satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi Square = 19,20, df = 13,

P-value = 0,11705, RMSEA= 0,040.

Terlihat dari model fit tersebut bahwa nilai Chi-Square menghasilkan P>0,05

(tidak signifikan). Dengan demikian, model dengan satu faktor dapat diterima,

yang berarti bahwa seluruh item terbukti mengukur satu hal saja, yaitu

extraversion. Hanya saja, pada model pengukuran ini terdapat kesalahan

pengukuran pada beberapa item yang saling berkolerasi, sehingga dapat

disimpulkan bahwa beberapa item sebenarnya bersifat multidimensional. Adapun

butir-butir soal yang kesalahan pengukurannya saling berkolerasi disajikan pada

tabel 3.15 dibawah ini :

Tabel 3.15

Page 68: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

53

Matriks kolerasi antar kesalahan pengukuran pada butir-butir item

Extraversion

1 2 3 4 5 6 7 8

1 1 X

2 1

3 1 X

4 1 X

5 1 X

6 1 X X

7 1 X

8 1

Keterangan: tanda V menunjukkan item yang saling berkolerasi dengan item

lainnya.

Dari tabel tersebut disimpulkan perihal item yang baik dan item yang buruk.

Dalam alat ukur ini diketahui tidak terdapat kesalahan pengukuran item yang

saling berkorelasi lebih dari 3 item, Sehingga semua item dapat ikut dianalisis

dalam perhitungan skor faktor.

Langkah selanjutnya melihat apakah signifikan tidaknya item tersebut mengukur

faktor yang hendak diukur. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang

koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannnya dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor. Jika nilai t>1,96 artinya item tersebut

signifikan dan sebaliknya, penyajiannya pada table 3.16 berikut ini:

Page 69: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

54

Tabel 3.16

Muatan faktor item untuk Extraversion

NO KOEFISIEN STANDAR ERROR NILAI T SIGNIFIKAN

1 0,52 0,07 7,55 V

2 0,35 0,06 5,82 V

3 1,04 0,10 10,00 V

4 1,13 0,11 10,73 V

5 0,38 0,06 6,44 V

6 0,20 0,05 3,92 V

7 0,11 0,06 1,96 V

8 0,26 0,05 4,73 V

Keterangan: tanda V= signifikan (t>1,96); X= tidak signifikan

Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa semua item signifikan (t>1,96) dan semua

koefisien bermuatan positif. Hasilnya menunjukan nilai t bagi koefisien muatan

faktor 8 item seluruhnya signifikan, dimana item tersebut memiliki muatan faktor

dengan nilai t>1,96 dan tidak ada yang bermuatan negatif. Artinya item tersebut

tidak didrop dan keseluruhannya diikutsertakan dalam analisis uji hipotesis. Skor

faktor tersebut merupakan “True Score” dari variabel Extraversion yang dengan

demikian memiliki reliabilitas sempurna, sehingga hasil analisis regresi dapat

lebih akurat dan terpercaya.

3.5.3.2 Validitas Konstruk Agreeableness

Dalam subbab ini peneliti menguji apakah 9 item yang ada bersifat undimensional

dalam mengukur agreeableness. Dari hasil CFA yang dilakukan, model satu

faktor tidak fit, dengan Chi Square = 93,68, df = 27, P-value = 0,00000, RMSEA

= 0,092. Namun, setelah dilakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan

pengukuran ada pada beberapa item dibolehkan atau dibebaskan untuk berkolerasi

Page 70: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

55

satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi Square = 27,77, df = 23,

P-value = 0,22471, RMSEA= 0,027.

Terlihat dari model fit tersebut bahwa nilai Chi-Square menghasilkan P>0,05

(tidak signifikan). Dengan demikian, model dengan satu faktor dapat diterima,

yang berarti bahwa seluruh item terbukti mengukur satu hal saja, yaitu

agreeablenes. Hanya saja, pada model pengukuran ini terdapat kesalahan

pengukuran pada beberapa item yang saling berkolerasi, sehingga dapat

disimpulkan bahwa beberapa item sebenarnya bersifat multidimensional. Adapun

butir-butir soal yang kesalahan pengukurannya saling berkolerasi disajikan pada

tabel 3.17 dibawah ini :

Tabel 3.17

Matriks kolerasi antar kesalahan pengukuran pada butir-butir item

Agreeableness

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 1

2 1

3 1 X

4 1

5 1 X

6 1 X

7 1

8 1 X

9 1

Keterangan: tanda X menunjukkan item yang saling berkolerasi dengan item

lainnya.

Page 71: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

56

Dari tabel tersebut dapat disimpulkan perihal item yang baik dan item yang buruk.

Dalam alat ukur ini diketahui tidak terdapat kesalahan pengukuran item yang

saling berkorelasi lebih dari 3 item, Sehingga semua item dapat ikut dianalisis

dalam perhitungan skor faktor.

Langkah selanjutnya melihat apakah signifikan tidaknya item tersebut mengukur

faktor yang hendak diukur. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang

koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannnya dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor. Jika nilai t>1,96 artinya item tersebut

signifikan dan sebaliknya, penyajiannya pada table 3.18 berikut ini:

Tabel 3.18

Muatan faktor item untuk Agreeableness

NO KOEFISIEN STANDAR ERROR NILAI T SIGNIFIKAN

1 0,58 0,06 9,42 V

2 0,79 0,06 12,91 V

3 0,65 0,06 10,31 V

4 0,37 0,07 5,54 V

5 0,27 0,07 4,21 V

6 0,00 0,07 0,02 X

7 -0,13 0,07 -1,92 X

8 0,04 0,07 0,59 X

9 -0,13 0,07 -2,04 X

Keterangan: tanda V= signifikan (t>1,96); X= tidak signifikan

Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa nilai t bagi koefisien muatan faktor 9 item

tidak seluruhnya signifikan, dikarenakan terdapat item yang tidak signifikan

t<1,96 dan bermuatan negatif. Item tersebut yaitu item 6, 7, 8, dan 9 dari variabel

agreeablenes. Artinya, item 6, 7, 8, dan 9 dari faktor di atas di drop.

Page 72: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

57

3.5.3.3 Validitas Konstruk Conscientiousness

Dalam subbab ini peneliti menguji apakah 9 item yang ada bersifat undimensional

dalam mengukur conscientiousness. Dari hasil CFA yang dilakukan, model satu

faktor tidak fit, dengan Chi Square = 226,52, df = 27, P-value = 0,00000, RMSEA

= 0,159. Namun, setelah dilakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan

pengukuran ada pada beberapa item dibolehkan atau dibebaskan untuk berkolerasi

satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi Square = 28,19, df = 18,

P-value = 0,05919, RMSEA= 0,044.

Terlihat dari model fit tersebut bahwa nilai Chi-Square menghasilkan P>0,05

(tidak signifikan). Dengan demikian, model dengan satu faktor dapat diterima,

yang berarti bahwa seluruh item terbukti mengukur satu hal saja, yaitu

conscientiousness. Hanya saja, pada model pengukuran ini terdapat kesalahan

pengukuran pada beberapa item yang saling berkolerasi, sehingga dapat

disimpulkan bahwa beberapa item sebenarnya bersifat multidimensional.

Tabel 3.19

Matriks kolerasi antar kesalahan pengukuran pada butir-butir item

Conscientiousness

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 1 X X

2 1 X

3 1 X

4 1

5 1 X

6 1 X X

7 1 X

8 1 X

9 1

Page 73: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

58

Keterangan: tanda X menunjukkan item yang saling berkolerasi dengan

item lainnya.

Dari tabel tersebut dapat disimpulkan perihal item yang baik dan item yang buruk.

Dalam alat ukur ini diketahui tidak terdapat kesalahan pengukuran item yang

saling berkorelasi lebih dari 3 item, Sehingga semua item dapat ikut dianalisis

dalam perhitungan skor faktor. Adapun butir-butir soal yang kesalahan

pengukurannya saling berkolerasi disajikan pada tabel 3.19 di atas.

Langkah selanjutnya melihat apakah signifikan tidaknya item tersebut mengukur

faktor yang hendak diukur. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang

koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannnya dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor. Jika nilai t>1,96 artinya item tersebut

signifikan dan sebaliknya, penyajiannya pada table 3.20 berikut ini:

Tabel 3.20

Muatan faktor item untuk Conscientiousness

NO KOEFISIEN STANDAR ERROR NILAI T SIGNIFIKAN

1 0,20 0,06 3,42 V

2 0,60 0,06 10,32 V

3 0,85 0,06 13,22 V

4 0,60 0,06 10,33 V

5 0,42 0,06 7,30 V

6 0,73 0,07 10,43 V

7 0,08 0,06 1,27 X

8 0,16 0,06 2,79 V

9 0,27 0,06 4,25 V

Keterangan: tanda V= signifikan (t>1,96); X= tidak signifikan

Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa nilai t bagi koefisien muatan dari faktor 9

item tidak seluruhnya signifikan, dikarenakan terdapat item yang memiliki nilai

Page 74: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

59

t<1,96, yaitu item 7 dari variabel conscientiousness. Artinya, item 7 dari faktor di

atas di drop.

Page 75: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

60

3.5.3.4 Validitas Konstruk Neuroticism

Dalam subbab ini peneliti menguji apakah 8 item yang ada bersifat undimensional

dalam mengukur neuroticism. Dari hasil CFA yang dilakukan, model satu faktor

tidak fit, dengan Chi Square = 281,02, df = 20, P-value = 0,00000, RMSEA =

0,211. Namun, setelah dilakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan

pengukuran ada pada beberapa item dibolehkan atau dibebaskan untuk berkolerasi

satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi Square = 13,85, df = 14,

P-value = 0,46119, RMSEA= 0,000.

Terlihat dari model fit tersebut bahwa nilai Chi-Square menghasilkan P>0,05

(tidak signifikan). Dengan demikian, model dengan satu faktor dapat diterima,

yang berarti bahwa seluruh item terbukti mengukur satu hal saja, yaitu

neuroticism. Hanya saja, pada model pengukuran ini terdapat kesalahan

pengukuran pada beberapa item yang saling berkolerasi, sehingga dapat

disimpulkan bahwa beberapa item sebenarnya bersifat multidimensional.

Dari tabel di bawah ini dapat dilihat perihal item yang baik dan item yang buruk.

Dalam alat ukur ini diketahui tidak terdapat kesalahan pengukuran item yang

saling berkorelasi lebih dari 3 item, Sehingga semua item dapat ikut dianalisis

dalam perhitungan skor faktor. Adapun butir-butir soal yang kesalahan

pengukurannya saling berkolerasi disajikan pada tabel 3.21 dibawah ini :

Page 76: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

61

Tabel 3.21

Matriks kolerasi antar kesalahan pengukuran pada butir-butir item

Neuroticism

1 2 3 4 5 6 7 8

1 1 X X

2 1 X X

3 1

4 1 X

5 1 X

6 1

7 1

8 1

Keterangan: tanda X menunjukkan item yang saling berkolerasi dengan item

lainnya.

Langkah selanjutnya melihat apakah signifikan tidaknya item tersebut mengukur

faktor yang hendak diukur. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang

koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannnya dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor. Jika nilai t>1,96 artinya item tersebut

signifikan dan sebaliknya, penyajiannya pada table 3.22 berikut ini:

Tabel 3.22

Muatan faktor item untuk Neuroticism

NO KOEFISIEN STANDAR ERROR NILAI T SIGNIFIKAN

1 0,47 0,06 8,37 V

2 0,93 0,05 18,17 V

3 0,66 0,05 12,59 V

4 0,57 0,05 10,65 V

5 0,27 0,07 4,07 V

6 0,23 0,05 4,35 V

7 0,31 0,05 6,12 V

8 0,61 0,07 9,09 V

Page 77: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

62

Keterangan: tanda V= signifikan (t>1,96); X= tidak signifikan

Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa semua item signifikan (t>1,96) dan semua

koefisien bermuatan positif. Hasilnya menunjukan nilai t bagi koefisien muatan

faktor 8 item seluruhnya signifikan, dimana item tersebut memiliki muatan faktor

nilai t>1,96 dan tidak ada yang bermuatan negatif. Artinya item tersebut tidak

didrop dan keseluruhannya diikutsertakan dalam analisis uji hipotesis. Skor faktor

tersebut merupakan “True Score” dari variabel neuroticism yang dengan

demikian memiliki reliabilitas sempurna, sehingga hasil analisis regresi dapat

lebih akurat dan terpercaya.

3.5.3.5 Validitas Konstruk Opennes

Dalam subbab ini peneliti menguji apakah 9 item yang ada bersifat undimensional

dalam mengukur opennes. Dari hasil CFA yang dilakukan, model satu faktor tidak

fit, dengan Chi Square = 244,67, df = 35, P-value = 0,00000, RMSEA = 0,143.

Namun, setelah dilakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan

pengukuran ada pada beberapa item dibolehkan atau dibebaskan untuk berkolerasi

satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi Square = 32,36, df = 23,

P-value = 0,09292, RMSEA= 0,037.

Terlihat dari model fit tersebut bahwa nilai Chi-Square menghasilkan P>0,05

(tidak signifikan). Dengan demikian, model dengan satu faktor dapat diterima,

yang berarti bahwa seluruh item terbukti mengukur satu hal saja, yaitu Opennes.

Hanya saja, pada model pengukuran ini terdapat kesalahan pengukuran pada

beberapa item yang saling berkolerasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa

Page 78: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

63

beberapa item sebenarnya bersifat multidimensional. Adapun butir-butir soal yang

kesalahan pengukurannya saling berkolerasi disajikan pada tabel 3.23 dibawah

ini:

Tabel 3.23

Matriks kolerasi antar kesalahan pengukuran pada butir-butir item

Opennes

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 1 X

2 1 X X

3 1 X X

4 1

5 1

6 1 X X X

7 1 X

8 1 X X

9 1 X

10 1

Keterangan: tanda X menunjukkan item yang saling berkolerasi dengan item

lainnya.

Dari tabel tersebut dapat disimpulkan perihal item yang baik dan item yang buruk.

Dalam alat ukur ini diketahui tidak terdapat kesalahan pengukuran item yang

saling berkorelasi lebih dari 3 item, Sehingga semua item dapat ikut dianalisis

dalam perhitungan skor faktor.

Langkah selanjutnya melihat apakah signifikan tidaknya item tersebut mengukur

faktor yang hendak diukur. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang

koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannnya dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor. Jika nilai t>1,96 artinya item tersebut

signifikan dan sebaliknya, penyajiannya pada table 3.24 berikut ini:

Page 79: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

64

Tabel 3.24

Muatan faktor item untuk Opennes

NO KOEFISIEN STANDAR ERROR NILAI T SIGNIFIKAN

1 0,67 0,07 9,48 V

2 0,39 0,08 4,84 V

3 0,33 0,08 4,27 V

4 0,42 0,06 6,62 V

5 0,98 0,09 11,37 V

6 0,16 0,06 2,70 V

7 0,18 0,06 3,10 V

8 0,04 0,06 0,72 X

9 0,19 0,06 3,28 V

10 0,28 0,06 4,62 V

Keterangan: tanda V= signifikan (t>1,96); X= tidak signifikan

Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa nilai t bagi koefisien muatan dari faktor 10

item tidak seluruhnya signifikan, dikarenakan terdapat item yang memiliki nilai

t<1,96, yaitu item 8 dari variabel opennes. Artinya, item 8 dari faktor di atas di

drop.

3.6 Uji Analisis Data

Pengujian hipotesis untuk menjawab pertanyaan utama penelitian yaitu, mencari

pengaruh signifikan antara kepribadian dan prasangka terhadap toleransi

beragama para anggota FPI digunakan teknik analisis regresi berganda. Teknik

analisis berganda ini digunakan untuk menentukan ketepatan prediksi dan

ditujukan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari IV yaitu, kepribadian dan

prasangka terhadap toleransi beragama (DV). Regresi berganda merupakan

metode statistika yang digunakan untuk membentuk model hubungan antara DV

dengan lebih dari satu IV. Persamaan regresi berganda penelitian adalah:

Page 80: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

65

ZY = b1ZX1 + b2ZX2 +b3ZX3 + b4ZX4 + b5ZX5 + b6ZX6 + b7ZX7 + b8ZX8 + b9ZX9

+ b10ZX10 + e

Keterangan:

Z = Standardized

Y = Toleransi Beragama

b = koefisien regresi yang distandarisasikan untuk masing-masing X

X1 : Antilocution

X2 : Avoidance

X3 : Discrimination

X4 : Physical Attack

X5 : extermination

X6 : Extraversion

X7 : Agreeeableness

X8 : Conscientiousness

X9 : Neuriticism

X10 : Opennes

e = residu

Untuk menilai apakah model regresi yang dihasilkan merupakan model yang

paling sesuai (memiliki eror terkecil), dibutuhkan beberapa pengujian dan analisis

sebagai berikut:

1. R2 (koefisien determinasi berganda)

Melalui regresi berganda ini akan diperoleh nilai R, yaitu melalui regresi berganda

kepribadian dan prasangka terhadap toleransi beragama. Besarnya toleransi

Page 81: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

66

beragama disebabkan oleh faktor-faktor yang telah disebutkan sebelumnya,

ditunjukkan oleh koefisien determinasi berganda atau R2. R

2 menunjukkan variasi

oleh perubahan variabel dependen (Y) yang disebabkan variabel independen (X)

atau digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen (X)

terhadap variabel dependen (Y) atau merupakan proporsi varians yang dijelaskan

oleh kepribadian dan prasangka. Untuk mendapat nilai R2 digunakan rumus

sebagai berikut:

R2

= SSy

SSreg

2. Uji F

Selanjutnya R2 diuji untuk membuktikan apakah regresi Y pada X signifikan atau

tidak maka digunakanlah uji F. Untuk membuktikan hal tersebut menggunakan

rumus:

F = )1/()21(

/2

kNR

kR

Dimana k adalah jumlah IV dan N adalah jumlah sampel. Dari uji F yang

dilakukan nantinya, dapat dilihat apakah IV yang diuji memiliki pengaruh

terhadap DV.

3. Uji t

Kemudian dilanjutkan dengan uji t di mana ini digunakan untuk melihat apakah

pengaruh yang diberikan IV (X) signifikan terhadap DV (Y). Oleh karena itu,

sebelum didapat nilai t dari setiap IV harus didapat dahulu nilai standar eror

Page 82: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

67

estimate dari b (koefisien regresi) yang didapatkan melalui akar mean square

dibagi SS. Setelah didapat nilai Sb barulah bisa dilakukan uji t, yaitu hasil bagi

dari b (koefisien regresi) dengan Sb itu sendiri.

Uji t dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

t = Sb

b

Dimana b adalah koefisien regresi dan Sb adalah standar eror dari b. Hasil uji t ini

akan diperoleh dan hasil regresi yang akan dilakukan oleh peneliti nantinya.

3.7 Teknik Analisis Data

Analisa data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah multi regresi, untuk

mengetahui besar dan arah hubungan antara variabel X1 (kepribadian) dan X2

(prasangka) dengan Y (toleransi beragama). Analisa multi regresi adalah suatu

metode untuk mengkaji akibat-akibat dan besarnya akibat dari lebih satu variabel

bebas terhadap satu variabel terikat, dengan menggunakan prinsip-prinsip korelasi

dan regresi. Analisis dalam penelitian ini menggunakan PASW Versi 18.0 dan

Lisrel 8.80.

3.8 Prosedur Penelitian

Secara garis besar, penelitian ini dilakukan dalam empat tahap yaitu:

1. Tahap persiapan

a. Dimulai dengan perumusan masalah yang akan diteliti.

b. Menentukan variabel yang akan diteliti.

Page 83: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

68

c. Melakukan studi pustaka untuk mendapatkan landasan teori yang

sesuai dengan variabel dalam penelitian.

d. Menentukan subjek penelitian.

e. Persiapan alat pengumpulan data dengan menentukan dan

menyusun alat ukur atau instrument penelitian yang akan

digunakan dalam penelitian.

2. Tahap pelaksanaan

a. Menentukan jumlah sampel penelitian.

b. Melaksanakan pengambilan data penelitian.

3. Tahap pengolahan data

a. Melakukan skoring terhadap hasil jawaban responden.

b. Menghitung dan membuat tabulasi data yang diperoleh dan

membuat data.

c. Menganalisis data dengan menggunakan statistik untuk menguji

hipotesis.

d. Membuat kesimpulan dan laporan akhir.

Page 84: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

69

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian

Berikut ini akan diuraikan gambaran subjek berdasarkan jenis kelamin, dan usia.

Tabel 4.1

Data Demografi Subjek

Demografi Jumlah Persentase

Jenis Kelamin Laki-Laki 295 100%

Usia 18 – 35 277 93,9 %

36 – 60 18 6,1 %

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sampel sebanyak 295 anggota Front

Pembela Islam (FPI) di Petamburan Jakarta Pusat. Untuk data demografi

terkumpul sebanyak 295 sampel, karena semua subjek mengisi data demografi.

Pada tabel 4.1 dijelaskan mengenai gambaran subjek berdasarkan data demografi,

yaitu jenis kelamin dan usia. Pembagian usia yang dimaksud diatas terbagi

menjadi tiga bagian yaitu dewasa awal pada usia 18 – 35 tahun, dewasa tengah

yaitu pada usia 35 – 60 tahun, dan dewasa akhir pada usia 60 tahun keatas

(santrock, 2002).

Berdasarkan data yang terdapat dalam tabel 4.1, maka dapat dilihat bahwa dari

295 sampel yang ada, seluruh sampel penelitian merupakan laki-laki berjumlah

295 orang (100%). Selain itu, dapat dilihat bahwa mayoritas sampel yang terdapat

dalam penelitian ini berkisar pada usia 18-35 tahun, yakni berjumlah 277 orang

Page 85: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

70

(93,9%). Sedangkan sampel yang berkisar pada 35–60 tahun, berjumlah 18 orang

(6,1%) dan tidak ada yang berusia diatas 60 tahun dalam penelitian ini.

4.2 Analisis Deskripsi

Berikut ini akan diuraikan analisis deskriptif toleransi beragama, antilocution,

avoidance, discrimination, physical attack, extermination, extraversion,

agreeableness, conscientiousness, neuroticism dan openess. Analisis deskriptif

tersebut dijelaskan pada tabel 4.2 yang berisi tentang range, mean (rerata),

rentangan (minimum dan maximum), standard deviation (simpangan baku), dan

variance dari masing-masing variabel penelitian.

Tabel 4.2

Analisis deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

TOLERANSI BERAGAMA 295 28,07 69,23 50,000 8,54442

ANTILOCUTION 295 32,16 79,59 50,000 7,45498

AVOIDANCE 295 28,62 75,76 50,000 6,62137

DISCRIMINATION 295 15,79 67,59 50,000 7,27767

PHYSICAL ATTACK 295 29,65 75,23 50,000 7,21100

EXTERMINATION 295 26,23 68,58 50,000 6,50064

EXTRAVERSION 295 11,08 76,41 50,000 7,51804

AGREEABLENESS 295 32,64 72,71 50,000 6,75280

CONSCIENTIOUSNESS 295 36,51 75,54 50,000 7,50805

NEUROTICISM 295 25,21 67,42 50,000 7,67767

OPENNESS 295 24,29 70,70 50,000 7, 37218

Berdasarkan data yang terdapat pada tabel 4.2 tentang analisis deskriptif di atas,

maka dapat diketahui bahwa mean dari variabel toleransi adalah 50,0000 dengan

Page 86: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

71

standar deviasi sebesar 8,54442. Pada variabel antilocution, mean-nya adalah

50,0000 dengan standar deviasi sebesar 7,45498, variabel avoidance, mean-nya

adalah 50,0000 dengan standar deviasi sebesar 6,62137, variabel discrimination,

mean-nya adalah 50,0000 dengan standar deviasi sebesar 7,27767, variabel

physical attack, mean-nya adalah 50,0000 dengan standar deviasi sebesar

7,21100, variabel extermination, mean-nya adalah 50,0000 dengan standar deviasi

sebesar 6,50064, variabel extraversion, mean-nya adalah 50,0000 dengan standar

deviasi sebesar 7,51804, variabel agreeableness, mean-nya adalah 50,0000

dengan standar deviasi sebesar 6,75280, variabel conscientiousness, mean-nya

adalah 50,0000 dengan standar deviasi sebesar 7,50805, variabel neuroticism,

mean-nya adalah 50,0000 dengan standar deviasi sebesar 7,67767, dan variabel

openness, mean-nya adalah 50,0000 dengan standar deviasi sebesar 7,37218.

4.3 Kategorisasi Skor Variabel

4.3.1 Kategorisasi Skor Toleransi Beragama

Sebelum mengkategorikan skor toleransi beragama berdasarkan tingkat tinggi

atau rendah, peneliti terlebih dahulu menetapkan norma dari skor skala toleransi

beragama dengan menggunakan nilai mean dan standar deviasi pada tabel 4.2

sebelumnya. Norma skor skala toleransi beragama digambarkan dalam tabel 4.3.

Page 87: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

72

Tabel 4.3

Norma skor Toleransi Beragama

Kategori Rumus Rentangan

Tinggi X >M > 50

Rendah X < M < 50

Setelah kategori pada tabel 4.3 didapatkan, maka akan diperoleh nilai persentase

kategori untuk toleransi, sebagaimana yang terdapat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4

Kategorisasi Toleransi Beragama

Kategori Toleransi Beragama

Frequency Percent Valid Percent

Valid

Tinggi 98 33,220 33,2

Rendah 197 66,780 66,8

Total 295 100,0 100,0

Berdasarkan tabel di atas, maka diperoleh hasil persentase variabel toleransi

beragama sejumlah 98 sampel (33,2%) pada kategori tinggi, dan 197 sampel

(66,8%) pada kategori rendah. Sehingga, dapat dikatakan bahwa hasil sebaran

pada variabel toleransi beragama paling tinggi berada pada kategori rendah.

4.3.2 Kategorisasi Skor Antilocution

Sebelum mengkategorikan skor antilocution berdasarkan tingkat tinggi atau

rendah, peneliti terlebih dahulu menetapkan norma dari skor skala antilocution

dengan menggunakan nilai mean dan standar deviasi pada tabel 4.2 sebelumnya.

Norma skor skala antilocution digambarkan dalam tabel 4.5.

Page 88: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

73

Tabel 4.5

Norma skor Antilocution

Kategori Rumus Rentangan

Tinggi X > M > 50

Rendah X < M < 50

Setelah kategori pada tabel 4.5 didapatkan, maka akan diperoleh nilai persentase

kategori untuk antilocution sebagaimana yang terdapat pada tabel 4.6.

Tabel 4.6

Kategorisasi Antilocution

Kategori Antilocution

Frequency Percent Valid Percent

Valid

Tinggi 141 47,797 47,8

Rendah 154 52,203 52,2

Total 295 100,0 100,0

Berdasarkan tabel diatas, maka diperoleh hasil persentase variabel antilocution

sejumlah 141 sampel (47,8%) pada kategori tinggi, dan 154 sampel (52,2%) pada

kategori rendah. Sehingga, dapat dikatakan bahwa hasil sebaran pada variabel

antilocution paling tinggi berada pada kategori rendah.

4.3.3 Kategorisasi Skor Avoidance

Sebelum mengkategorikan skor avoidance berdasarkan tingkat tinggi atau rendah,

peneliti terlebih dahulu menetapkan norma dari skor skala avoidance dengan

menggunakan nilai mean dan standar deviasi pada tabel 4.2 sebelumnya. Norma

skor skala avoidance digambarkan dalam tabel 4.7.

Page 89: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

74

Tabel 4.7

Norma skor Avoidance

Kategori Rumus Rentangan

Tinggi X > M >50

Rendah X < M <50

Setelah kategori pada tabel 4.7 didapatkan, maka akan diperoleh nilai

persentase kategori untuk avoidance sebagaimana yang terdapat pada tabel 4.8.

Tabel 4.8

Kategorisasi Avoidance

Kategori Avoidance

Frequency Percent Valid Percent

Valid

Tinggi 125 42,373 42,4

Rendah 170 57,627 57,6

Total 295 100,0 100,0

Berdasarkan tabel di atas, maka diperoleh hasil persentase variabel avoidance

sejumlah 125 sampel (42,4%) pada kategori tinggi dan 170 sampel (57,6%) pada

kategori rendah. Sehingga, dapat dikatakan bahwa hasil sebaran pada variabel

avoidance paling tinggi berada pada kategori rendah.

4.3.4 Kategorisasi Skor Discrimination

Sebelum mengkategorikan skor discrimination berdasarkan tingkat tinggi atau

rendah, peneliti terlebih dahulu menetapkan norma dari skor skala discrimination

dengan menggunakan nilai mean dan standar deviasi pada tabel 4.2 sebelumnya.

Norma skor skala discrimination digambarkan dalam tabel 4.9.

Page 90: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

75

Tabel 4.9

Norma skor Discrimination

Kategori Rumus Rentangan

Tinggi X > M >50

Rendah X < M <50

Setelah kategori pada tabel 4.9 didapatkan, maka akan diperoleh nilai

persentase kategori untuk discrimination sebagaimana yang terdapat pada tabel

4.10.

Tabel 4.10

Kategorisasi Discrimination

Kategori Discrimination

Frequency Percent Valid Percent

Valid

Tinggi 105 35,593 35,6

Rendah 190 64,407 64,4

Total 295 100,0 100,0

Berdasarkan tabel di atas, maka diperoleh hasil persentase variabel discrimination

sejumlah 105 sampel (35,6%) pada kategori tinggi, dan 190 sampel (64,4%) pada

kategori rendah. Sehingga, dapat dikatakan bahwa hasil sebaran pada variabel

discrimination paling tinggi berada pada kategori rendah.

4.3.5 Kategorisasi Skor Physical Attack

Sebelum mengkategorikan skor physical attack berdasarkan tingkat tinggi atau

rendah, peneliti terlebih dahulu menetapkan norma dari skor skala physical attack

Page 91: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

76

dengan menggunakan nilai mean dan standar deviasi pada tabel 4.2 sebelumnya.

Norma skor skala physical attack digambarkan dalam tabel 4.11.

Tabel 4.11

Norma skor Physical Attack

Kategori Rumus Rentangan

Tinggi X > M >50

Rendah X < M <50

Setelah kategori pada tabel 4.11 didapatkan, maka akan diperoleh nilai

persentase kategori untuk physical attack sebagaimana yang terdapat pada tabel

4.12.

Tabel 4.12

Kategorisasi Physical Attack

Kategori Physical Attack

Frequency Percent Valid Percent

Valid

Tinggi 124 42,034 42,0

Rendah 171 57,966 58,0

Total 295 100,0 100,0

Berdasarkan tabel di atas, maka diperoleh hasil persentase variabel physical attack

sejumlah 124 sampel (42,0%) pada kategori tinggi, dan 171 sampel (58,0%) pada

kategori rendah. Sehingga, dapat dikatakan bahwa hasil sebaran pada variabel

physical attack paling tinggi berada pada kategori rendah.

4.3.6 Kategorisasi Skor Extermination

Sebelum mengkategorikan skor extermination berdasarkan tingkat tinggi atau

rendah, peneliti terlebih dahulu menetapkan norma dari skor skala extermination

Page 92: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

77

dengan menggunakan nilai mean dan standar deviasi pada tabel 4.2 sebelumnya.

Norma skor skala extermination digambarkan dalam tabel 4.13.

Tabel 4.13

Norma skor Extermination

Kategori Rumus Rentangan

Tinggi X > M >50

Rendah X < M <50

Setelah kategori pada tabel 4.13 didapatkan, maka akan diperoleh nilai

persentase kategori untuk extermination sebagaimana yang terdapat pada tabel

4.14.

Tabel 4.14

Kategorisasi Extermination

Kategori Extermination

Frequency Percent Valid Percent

Valid

Tinggi 146 49,491 49,5

Rendah 149 50,509 50,5

Total 295 100,0 100,0

Berdasarkan tabel di atas, maka diperoleh hasil persentase variabel extermination

sejumlah 146 sampel (49,5%) pada kategori tinggi, dan 149 sampel (50,5%) pada

kategori rendah. Sehingga, dapat dikatakan bahwa hasil sebaran pada variabel

extermination paling tinggi berada pada kategori rendah.

4.3.7 Kategorisasi Skor Extraversion

Sebelum mengkategorikan skor extraversion berdasarkan tingkat tinggi atau

rendah, peneliti terlebih dahulu menetapkan norma dari skor skala extraversion

Page 93: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

78

dengan menggunakan nilai mean dan standar deviasi pada tabel 4.2 sebelumnya.

Norma skor skala extraversion digambarkan dalam tabel 4.15.

Tabel 4.15

Norma skor Extraversion

Kategori Rumus Rentangan

Tinggi X > M >50

Rendah X < M <50

Setelah kategori pada tabel 4.15 didapatkan, maka akan diperoleh nilai

persentase kategori untuk extraversion sebagaimana yang terdapat pada tabel

4.16.

Tabel 4.16

Kategorisasi Extraversion

Kategori Extraversion

Frequency Percent Valid Percent

Valid

Tinggi 112 37,966 38,0

Rendah 183 62,034 62,0

Total 295 100,0 100,0

Berdasarkan tabel di atas, maka diperoleh hasil persentase variabel extraversion

sejumlah 112 sampel (38,0%) pada kategori tinggi, dan 183 sampel (62,0%) pada

kategori rendah. Sehingga, dapat dikatakan bahwa hasil sebaran pada variabel

extraversion paling tinggi berada pada kategori rendah.

4.3.8 Kategorisasi Skor Agreeableness

Sebelum mengkategorikan skor agreeableness berdasarkan tingkat tinggi atau

rendah, peneliti terlebih dahulu menetapkan norma dari skor skala agreeableness

Page 94: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

79

dengan menggunakan nilai mean dan standar deviasi pada tabel 4.2 sebelumnya.

Norma skor skala agreeableness digambarkan dalam tabel 4.17.

Tabel 4.17

Norma skor Agreeableness

Kategori Rumus Rentangan

Tinggi X > M >50

Rendah X < M <50

Setelah kategori pada tabel 4.17 didapatkan, maka akan diperoleh nilai

persentase kategori untuk agreeableness sebagaimana yang terdapat pada tabel

4.18.

Tabel 4.18

Kategorisasi Agreeableness

Kategori Agreeablenes

Frequency Percent Valid Percent

Valid

Tinggi 111 37,627 37,6

Rendah 184 62,373 62,4

Total 295 100,0 100,0

Berdasarkan tabel di atas, maka diperoleh hasil persentase variabel agreeableness

sejumlah 111 sampel (37,6%) pada kategori tinggi, dan 184 sampel (62,4%) pada

kategori rendah. Sehingga, dapat dikatakan bahwa hasil sebaran pada variabel

agreeableness paling tinggi berada pada kategori rendah.

4.3.9 Kategorisasi Skor Conscientiousness

Sebelum mengkategorikan skor conscientiousness berdasarkan tingkat tinggi atau

rendah, peneliti terlebih dahulu menetapkan norma dari skor skala

Page 95: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

80

conscientiousness dengan menggunakan nilai mean dan standar deviasi pada tabel

4.2 sebelumnya. Norma skor skala conscientiousness digambarkan dalam tabel

4.19.

Tabel 4.19

Norma skor Conscientiousness

Kategori Rumus Rentangan

Tinggi X > M >50

Rendah X < M <50

Setelah kategori pada tabel 4.19 didapatkan, maka akan diperoleh nilai

persentase kategori untuk conscientiousness sebagaimana yang terdapat pada tabel

4.20.

Tabel 4.20

Kategorisasi Conscientiousness

Kategori Conscientiousness

Frequency Percent Valid Percent

Valid

Tinggi 121 41,017 41,0

Rendah 174 58,983 59,0

Total 295 100,0 100,0

Berdasarkan tabel di atas, maka diperoleh hasil persentase variabel

conscientiousness sejumlah 121 sampel (41,0%) pada kategori tinggi, dan 174

sampel (59,0%) pada kategori rendah. Sehingga, dapat dikatakan bahwa hasil

sebaran pada variabel conscientiousness paling tinggi berada pada kategori

rendah.

4.3.10 Kategorisasi Skor Neuroticism

Page 96: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

81

Sebelum mengkategorikan skor neuroticism berdasarkan tingkat tinggi atau

rendah, peneliti terlebih dahulu menetapkan norma dari skor skala neuroticism

dengan menggunakan nilai mean dan standar deviasi pada tabel 4.2 sebelumnya.

Norma skor skala neuroticism digambarkan dalam tabel 4.21.

Tabel 4.21

Norma skor Neuroticism

Kategori Rumus Rentangan

Tinggi X > M >50

Rendah X < M <50

Setelah kategori pada tabel 4.21 didapatkan, maka akan diperoleh nilai

persentase kategori untuk neuroticism sebagaimana yang terdapat pada tabel 4.22.

Tabel 4.22

Kategorisasi Neuroticism

Kategori Neuroticism

Frequency Percent Valid Percent

Valid

Tinggi 179 60,678 60,7

Rendah 116 39,322 39,3

Total 295 100,0 100,0

Berdasarkan tabel di atas, maka diperoleh hasil persentase variabel neuroticism

sejumlah 179 sampel (60,7%) pada kategori tinggi, dan 116 sampel (39,3%) pada

kategori rendah. Sehingga, dapat dikatakan bahwa hasil sebaran pada variabel

neuroticism paling tinggi berada pada kategori tinggi.

4.3.11 Kategorisasi Skor Openness

Page 97: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

82

Sebelum mengkategorikan skor openness berdasarkan tingkat tinggi atau rendah,

peneliti terlebih dahulu menetapkan norma dari skor skala openness dengan

menggunakan nilai mean dan standar deviasi pada tabel 4.2 sebelumnya. Norma

skor skala openness digambarkan dalam tabel 4.23.

Tabel 4.23

Norma skor Openness

Kategori Rumus Rentangan

Tinggi X > M >50

Rendah X < M <50

Setelah kategori pada tabel 4.23 didapatkan, maka akan diperoleh nilai persentase

kategori untuk openness sebagaimana yang terdapat pada tabel 4.24.

Tabel 4.24

Kategorisasi Openness

Kategori Openness

Frequency Percent Valid Percent

Valid

Tinggi 152 51,525 51,5

Rendah 143 48,475 48,5

Total 295 100,0 100,0

Berdasarkan tabel di atas, maka diperoleh hasil persentase variabel openness

sejumlah 152 sampel (51,5%) pada kategori tinggi, dan 143 sampel (48,5%) pada

kategori rendah. Sehingga, dapat dikatakan bahwa hasil sebaran pada variabel

openness paling tinggi berada pada kategori tinggi.

4.4 Uji Hipotesis Penelitian

4.4.1 Analisis Regresi Variabel Penelitian

Page 98: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

83

Pada sub-bab uji hipotesis penelitian ini, peneliti akan menjelaskan tentang hasil

perhitungan analisis regresi berganda yang dilakukan dengan menggunakan

software PASW 18.0. Dalam analisis regresi ini, terdapat 3 hal yang dilihat, yaitu

melihat besaran R square untuk mengetahui berapa persen (%) varians dependent

variable yang dijelaskan oleh independent varable, lalu apakah secara

keseluruhan independent variable berpengaruh secara signifikan terhadap

dependent variable, kemudian melihat signifikan atau tidaknya koefisien regresi

dari masing-masing IV.

Pada langkah pertama peneliti melihat besaran R square untuk mengetahui berapa

persen (%) varians DV yang dijelaskan oleh IV, seperti yang terdapat pada tabel

4.25.

Tabel 4.25

Tabel R Square

Model Summaryb

Model R

R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .375a .140 .110 8.06053 .140 4.636 10 284 .000

a. Predictors: (Constant), OPENNESS, EXTERMINATION, DISCRIMINATION, EXTRAVERSION, CONSCIENTIOUSNESS,

NEUROTICISM, AGREEABLENESS, PHYSICAL_ATTACK, AVOIDANCE, ANTILOCUTION

Berdasarkan data yang terdapat pada tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa

perolehan R square sebesar 0,140 atau 14,0%. Hal ini menjelaskan bahwa proposi

varians dari toleransi yang secara keseluruhan bisa diterapkan pada seluruh

independent variable adalah sebesar 14,0%. Dengan kata lain, penyebab

bervariasinya skor toleransi yang ditentukan oleh 10 variabel secara bersama-

Page 99: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

84

sama adalah sebesar 14,0%. Sedangkan sisanya, sebesar 86,0% disebabkan oleh

faktor lain diluar penelitian ini.

Pada langkah kedua, peneliti menganalisis dampak dari seluruh

independent variable terhadap toleransi. Hal ini dapat dilihat dari nilai

signifikansi pada uji F di tabel 4.26.

Tabel 4.26

Tabel anova

ANOVAb

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 3011.985 10 301.198 4.636 .000a

Residual 18452.106 284 66.972

Total 21464.091 294

a. Predictors: (Constant), OPENNESS, EXTERMINATION, DISCRIMINATION, EXTRAVERSION,

CONSCIENTIOUSNESS, NEUROTICISM, AGREEABLENESS, PHYSICAL_ATTACK, AVOIDANCE,

ANTILOCUTION

b. Dependent Variable: TOLERANSI_BERAGAMA

Berdasarkan data yang terdapat pada tabel 4.26, maka dapat diketahui bahwa nilai

signifikansi uji F yang terdapat dalam penelitian ini adalah 0.000. Hal ini

menunjukkan bahwa dari keseluruhan independent variable terhadap dependent

variable menunjukkan nilai yang signifikan pada taraf signifikansi 5% atau 0.000

< 0.05. Artinya, terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Prasangka yaitu

Antilocution, Avoidance, Discrimination, Physical Attack, Extermination dan dari

variabel kepribadian yang meliputi Extraversion, Agreeableness,

Conscientiousness, Neuroticism, Opennes terhadap toleransi beragama.

Page 100: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

85

Pada langkah terakhir, peneliti melihat koefisien regresi tiap independent

variable. Jika nilai t > 1.96 maka koefisien regresi tersebut signifikan, yang

berarti bahwa IV tersebut memiliki dampak yang signifikan terhadap toleransi.

Adapun analisisnya ditampilkan pada tabel 4.27.

Tabel 4.27

Koefisien regresi

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.374 8.993 .264 .729

ANTILOCUTION -.270 .073 -.235 -3.681 .000

AVOIDANCE .029 .075 .023 .390 .697

DISCRIMINATION .032 .066 .027 .491 .624

PHYSICAL_ATTACK .054 .067 .045 .801 .424

EXTERMINATION .078 .073 .059 1.063 .289

EXTRAVERSION .136 .064 .120 2.127 .034

AGREEABLENESS .162 .072 .128 2.241 .026

CONSCIENTIOUSNESS -.021 .065 -.018 -.317 .752

NEUROTICISM -.183 .062 -.164 -2.925 .004

OPENESS .030 .073 .025 .405 .686

a. Dependent Variable: TOLERANSI_BERAGAMA

Berdasarkan koefisien regresi pada tabel 4.27, maka dapat dijelaskan persamaan

regresi sebagai berikut:

YToleransi (Y) = 2,374 - 0,270 (Antilocution) + 0,029 (Avoidance) + 0,032

(Discrimination) + 0,054 (Physical Attack) + 0,078 (Extremination) + 0,136

(Extraversion) + 0,162 (Agreeableness) – 0,021 (Conscientiousness) – 0,183

(Neuroticism) + 0,030 (Openness)

Page 101: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

86

Dari persamaan regresi tersebut, maka dapat dibuat prediksi tentang berapa harga

Y jika setiap independent variable diketahui. Sesuai dengan tabel 4.27, maka

dapat diketahui signifikan atau tidaknya pengaruh masing-masing independent

variable terhadap dependent variable. Nilai signifikan tersebut dapat dilihat pada

kolom nilai sig, jika P < 0.05 maka koefisien regresi yang dihasilkan signifikan

pengaruhnya terhadap toleransi, begitu juga sebaliknya. Dari hasil tabel 4.27

hanya koefisien regresi antilocution, extraversion, agreeableness dan neuroticism

yang signifikan, sedangkan sisanya tidak signifikan.

Hal ini berarti bahwa dari 10 independent variable, hanya terdapat 4 independent

variable yang signifikan pengaruhnya terhadap dependent variable. Penjelasan

dari nilai koefisien regresi yang diperoleh pada masing-masing independent

variable adalah sebagai berikut:

1. Variabel Antilocution

Pada tabel 4.27 diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0,270 dengan

signifikansi 0.000 (p < 0.05) yang berarti bahwa variabel antilocution signifikan

mempengaruhi toleransi beragama. Artinya, bahwa variabel antilocution secara

negatif mempengaruhi toleransi beragama secara signifikan. Dengan demikian,

semakin rendah antilocution maka semakin tinggi toleransi beragama begitu juga

sebaliknya.

2. Variabel Avoidance

Pada tabel 4.27 diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.029 dengan signifikansi

0.697 (p > 0.05), yang berarti bahwa variabel avoidance tidak signifikan

mempengaruhi toleransi beragama.

Page 102: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

87

3. Variabel Discrimination

Pada tabel 4.27 diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.032 dengan signifikansi

0.624 (p > 0.05), yang berarti bahwa variabel discrimination tidak signifikan

mempengaruhi toleransi beragama.

4. Variabel Physical Attack

Pada tabel 4.27 diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.054 dengan signifikansi

0.424 (p > 0.05), yang berarti bahwa variabel physical attack tidak signifikan

mempengaruhi toleransi beragama.

5. Variabel Extermination

Pada tabel 4.27 diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.078 dengan signifikansi

.289 (p > 0.05), yang berarti bahwa variabel extermination tidak signifikan

mempengaruhi toleransi beragama.

6. Variabel Extraversion

Pada tabel 4.27 diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.136 dengan signifikansi

.034 (p > 0.05), yang berarti bahwa variabel extraversion signifikan

mempengaruhi toleransi beragama. Artinya bahwa variabel extraversion secara

positif mempengaruhi toleransi beragama secara signifikan. Dengan demikian,

semakin tinggi extraversion semakin tinggi pula toleransi beragama begitu juga

sebaliknya.

7. Variabel Agreeablenes

Page 103: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

88

Pada tabel 4.27 diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.162 dengan signifikansi

.026 (p > 0.05), yang berarti bahwa variabel agreeableness signifikan

mempengaruhi toleransi beragama. Artinya bahwa variabel agreeableness secara

positif mempengaruhi toleransi beragama secara signifikan. Dengan demikian,

semakin tinggi agreeableness semakin tinggi pula toleransi beragama begitu juga

sebaliknya.

8. Variabel Conscientiousness

Pada tabel 4.27 diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.021 dengan

signifikansi 0.752 (p > 0.05), yang berarti bahwa variabel Conscientiousness tidak

signifikan mempengaruhi toleransi beragama.

9. Variabel Neuroticism

Pada tabel 4.27 diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.183 dengan

signifikansi 0.004 (p < 0.05), yang berarti bahwa variabel neuroticism signifikan

mempengaruhi toleransi beragama. Artinya variabel neuroticism secara negatif

mempengaruhi toleransi beragama secara signifikan. Dengan demikian, semakin

rendah neuroticism maka semakin tinggi toleransi beragama begitu juga

sebaliknya.

10. Variabel Openness

Pada tabel 4.27 diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.030 dengan signifikansi

0.686 (p > 0.05), yang berarti bahwa variabel openness tidak signifikan

mempengaruhi toleransi beragama.

4.4.2 Besaran Muatan Independent Variable terhadap Dependent Variable

Page 104: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

89

Pada bahasan sebelumnya, dapat diketahui bahwa terdapat empat independent

variable yang memiliki pengaruh signifikan terhadap toleransi beragama, yaitu

antilocution yang merupakan dimensi dari variabel prasangka, extraversion,

agreeableness dan neuroticism yang merupakan dimensi dari variabel

kepribadian. Namun, peneliti juga ingin mengetahui bagaimana besaran muatan

atau kontribusi dari masing-masing independent variable yang berpengaruh

terhadap toleransi beragama, lalu mengurutkannya dari besaran muatan yang

paling besar hingga yang terkecil. Pada akhirnya akan diketahui prediktor mana

yang memiliki pengaruh paling besar terhadap toleransi beragama.

Graverter dan Walnau (2013) dalam bukunya menjelaskan bahwa besaran muatan

pengaruh independent variable terhadap dependent variable dapat dilihat dari

nilai beta ( ), dimana besaran relatif dari nilai beta ( ) merupakan kontribusi

relatif antar variabel. Pada penelitian ini, nilai beta ( ) dapat dilihat pada tabel

4.27. Dalam analisis nilai beta ( ), hanya variabel yang diketahui signifikan-lah

yang dilihat, dan arah dari masing-masing independent variable yang signifikan

tersebut diabaikan. Artinya peneliti cukup melihat nilai beta ( ) dari ke dua

independent variable yang dapat dilihat dari tabel koefisien regresi di atas.

Berdasarkan data yang terdapat pada tabel 4.27, maka dapat diketahui

besaran muatan dari masing-masing variabel independent variable terhadap

toleransi beragama yaitu:

1. Variabel antilocution secara signifikan memberikan kontribusi

berdasarkan nilai beta ( ) sebesar -0,235 terhadap toleransi beragama.

Page 105: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

90

2. Variabel extraversion secara signifikan memberikan kontribusi

berdasarkan nilai beta ( ) sebesar 0,120 terhadap toleransi beragama.

3. Variabel agreeableness secara signifikan memberikan kontribusi

berdasarkan nilai beta ( ) sebesar 0,128 terhadap toleransi beragama.

4. Variabel neuriticicm secara signifikan memberikan kontribusi berdasarkan

nilai beta ( ) sebesar 0,164 terhadap toleransi beragama.

Dari data di atas dapat diketahui bahwa urutan prediktor yang memiliki kontribusi

terhadap toleransi beragama dari yang terbesar hingga yang terkecil. Antilocution

dengan kontribusi sebesar 0,235, neuroticism dengan kontribusi 0,164,

agreeableness dengan kontribusi sebesar 0,128 dan yang terkecil adalah

extraversion dengan kontribusi 0,120.

4.5 Analisis Proporsi Varians pada Masing-masing Independen Variabel

Pengujian pada tahap ini bertujuan untuk melihat apakah signifikan tidaknya

penambahan (incremented) proporsi varian dari tiap IV. Pada tabel kolom pertama

adalah IV yang dianalisis satu per satu, kolom kedua merupakan total

penambahan varians DV dari tiap IV, kolom ketiga merupakan nilai murni varians

DV dari tiap IV, kolom keempat adalah nilai F hitung bagi IV yang bersangkutan,

kolom df adalah derajat bebas bagi IV yang bersangkutan pula, yang terdiri dari

numerator dan denumerator. Jika signifikan artinya bahwa penambahan

(incremented) proporsi varians dari IV yang bersangkutan, dampaknya signifikan.

Besarnya proporsi varians pada toleransi beragama dapat dilihat pada tabel 4.28

berikut:

Page 106: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

91

Tabel 4.28

Proporsi varian

Dari tabel 4.13 diatas didapatkan informasi sebagai berikut :

Model Summary

Model

R

R

Square

Adjusted

R Square

Std.

Error of

the

Estimate

Change Statistics

R

Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Change

d

i

m

e

n

s

i

o

n

0

1 .259a .067 .064 8.26656 .067 21.096 1 293 .000

2 .263b .069 .063 8.27207 .002 .610 1 292 .435

3 .264c .070 .060 8.28323 .001 .214 1 291 .644

4 .267d .071 .058 8.29188 .001 .393 1 290 .531

5 .275e .075 .059 8.28637 .004 1.386 1 289 .240

6 .309f .095 .077 8.21047 .020 6.368 1 288 .012

7 .337g .113 .092 8.14321 .018 5.777 1 287 .017

8 .337h .114 .089 8.15651 .000 .065 1 286 .779

9 .374i .140 .113 8.04870 .026 8.713 1 285 .003

10 .375j .140 .110 8.06053 .000 .164 1 284 .686

a. Predictors: (Constant), ANTILOCUTION

b. Predictors: (Constant), ANTILOCUTION, AVOIDANCE

c. Predictors: (Constant), ANTILOCUTION, AVOIDANCE, DISCRIMINATION

d. Predictors: (Constant), ANTILOCUTION, AVOIDANCE, DISCRIMINATION, PHYSICAL_ATTACK

e. Predictors: (Constant), ANTILOCUTION, AVOIDANCE, DISCRIMINATION, PHYSICAL_ATTACK,

EXTERMINATION

f. Predictors: (Constant), ANTILOCUTION, AVOIDANCE, DISCRIMINATION, PHYSICAL_ATTACK,

EXTERMINATION, EXTRAVERSION

g. Predictors: (Constant), ANTILOCUTION, AVOIDANCE, DISCRIMINATION, PHYSICAL_ATTACK,

EXTERMINATION, EXTRAVERSION, AGREEABLENESS

h. Predictors: (Constant), ANTILOCUTION, AVOIDANCE, DISCRIMINATION, PHYSICAL_ATTACK,

EXTERMINATION, EXTRAVERSION, AGREEABLENESS, CONSCIENTIOUSNESS

i. Predictors: (Constant), ANTILOCUTION, AVOIDANCE, DISCRIMINATION, PHYSICAL_ATTACK,

EXTERMINATION, EXTRAVERSION, AGREEABLENESS, CONSCIENTIOUSNESS, NEUROTICISM

j. Predictors: (Constant), ANTILOCUTION, AVOIDANCE, DISCRIMINATION, PHYSICAL_ATTACK,

EXTERMINATION, EXTRAVERSION, AGREEABLENESS, CONSCIENTIOUSNESS, NEUROTICISM, OPENESS

Page 107: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

92

1. Variabel antilocution dengan toleransi beragama diperoleh R2

Change

sebesar 0,067 variabel antilocution memberikan sumbangan atau

pengaruh 6,7% bagi bervariasinya toleransi beragama. Sedangkan

koefisien regresi sebesar -0,270, F = 21,096 dan df = 1,293 maka

variabel antilocution signifikan mempengaruhi toleransi beragama.

2. Variabel avoidance dengan toleransi beragama diperoleh R2

Change sebesar 0,002 variabel avoidance memberikan sumbangan

atau pengaruh 0,2% bagi bervariasinya toleransi beragama. Sedangkan

koefisien regresi sebesar 0.029, F = 0,610 dan df = 1,292 maka

variabel avoidance tidak signifikan mempengaruhi toleransi beragama.

3. Variabel discrimination dengan toleransi beragama diperoleh R2

Change sebesar 0,001 variabel discrimination memberikan sumbangan

atau pengaruh 0,1% bagi bervariasinya toleransi beragama. Sedangkan

koefisien regresi sebesar 0.032, F = 0,214 dan df = 1,291 maka

variabel discrimination tidak signifikan mempengaruhi toleransi

beragama.

4. Variabel physical attack dengan toleransi beragama diperoleh R2

Change sebesar 0,001 variabel physical attack memberikan

sumbangan atau pengaruh 0,1% bagi bervariasinya toleransi beragama.

Sedangkan koefisien regresi sebesar 0.054, F = 0,393 dan df = 1,290

maka variabel physical attack tidak signifikan mempengaruhi toleransi

beragama.

Page 108: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

93

5. Variabel extermination dengan toleransi beragama diperoleh R2

Change sebesar 0,004 variabel extermination memberikan sumbangan

atau pengaruh 0,4% bagi bervariasinya toleransi beragama. Sedangkan

koefisien regresi sebesar 0.078, F = 1,386 dan df = 1,289 maka

variabel extermination tidak signifikan mempengaruhi toleransi

beragama.

6. Variabel extraversion dengan toleransi beragama diperoleh R2

Change

sebesar 0.020 variabel extraversion memberikan sumbangan atau

pengaruh 2,0% bagi bervariasinya toleransi beragama. Sedangkan

koefisien regresi sebesar 0.136, F = 6,368 dan df = 1,288 maka

variabel extraversion signifikan mempengaruhi toleransi beragama.

7. Variabel agreeableness dengan toleransi beragama diperoleh R2

Change sebesar 0.018 variabel agreeableness memberikan sumbangan

atau pengaruh 1,8% bagi bervariasinya toleransi beragama. Sedangkan

koefisien regresi sebesar 0.162, F = 5,777 dan df = 1,287 maka

variabel agreeableness signifikan mempengaruhi toleransi beragama.

8. Variabel conscientiousness dengan toleransi beragama diperoleh R2

Change sebesar 0.00 variabel conscientiousness memberikan

sumbangan atau pengaruh 0,0% bagi bervariasinya toleransi beragama.

Sedangkan koefisien regresi sebesar -0.021, F = 0,065 dan df = 1,286

maka variabel conscientiousness tidak signifikan mempengaruhi

toleransi beragama.

Page 109: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

94

9. Variabel neuroticism dengan toleransi beragama diperoleh R2

Change

sebesar 0.026 variabel neuroticism memberikan sumbangan atau

pengaruh 2,6% bagi bervariasinya toleransi beragama. Sedangkan

koefisien regresi sebesar -0,183, F = 8,713 dan df = 1,285 maka

variabel neuroticism secara signifikan mempengaruhi toleransi

beragama.

10. Variabel openess dengan toleransi beragama diperoleh R2

Change

sebesar 0.000 variabel openess memberikan sumbangan atau pengaruh

0,0% bagi bervariasinya toleransi beragama. Sedangkan koefisien

regresi sebesar 0,030, F = 0,164 dan df = 1,284 maka variabel openess

tidak signifikan mempengaruhi toleransi beragama.

Page 110: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

95

BAB V

KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

Pada bab ini, peneliti menyimpulkan hasil penelitian. Dalam bab ini juga dimuat

diskusi dan saran.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian pada uji hipotesis mayor, maka

kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah ada pengaruh yang

signifikan dari prasangka dan kepribadian terhadap toleransi beragama pada

anggota Front Pembela Islam (FPI). Semetara itu, dari kesepuluh independent

variable dalam penelitian ini hanya empat independent variable yang signifikan

pengaruhnya terhadap toleransi beragama yaitu antilocution, extraversion,

agreeableness dan neuroticism.

Dimana nilai signifikansi antilocution merupakan independent variable dari

prasangka. Sementara extraversion, agreeableness dan neuroticism merupakan

independent variable dari tipe kepribadian.

5.2 Diskusi

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis, didapatkan bahwa ada

pengaruh yang signifikan dari variabel prasangka (antilocution, avoidance,

discrimination, physical attack dan exermination) dan kepribadian (extraversion,

agreeableness, conscientiousness, neuroticism dan opennes) terhadap toleransi

beragama pada anggota Font Pembela Islam (FPI).

Page 111: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

96

Hal ini, sejalan dengan Penelitian yang dilakukan oleh Golebiowska (2009) ethnic

prejudice adalah prediktor terbaik kedua dari kedua tipe toleransi (toleransi

beragama & toleransi etnik). Sama halnya dengan Gibson (dalam Golebiowska,

2009), melaporkan bahwa ada hubungan antara prasangka dan toleransi. Selain

itu, mengenai kepribadian terhadap toleransi sejalan juga dengan penelitian yang

dilakukan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI (2010). Dalam

penelitian tersebut, disimpulkan bahwa ada pengaruh signifikan kepribadian

terhadap toleransi beragama pada mahasiswa. Secara umum, munculnya sikap

toleransi dan intoleransi pada seseorang atau kelompok masyarakat dipengaruhi

oleh faktor kepribadian.

Selain itu, berdasarkan hasil penelitian dan uji hipotesis minor diketahui

pada variabel pertama yaitu antilocution secara signifikan mempengaruhi

toleransi beragama dengan arah negatif. Yang dimaksud antilocution pada

penelitian ini adalah membicarakan anggota lain yang tidak disukai dan

mengekspresikan ketidaksukaan terhadap orang lain dikelompoknya. Menurut

Hagendoorn & Poppe (2005) mereka yang benar-benar toleran, seharusnya tidak

konsisten mengatakan hal-hal negatif mengenai kelompok minoritas, mereka tidak

memiliki prasangka yang tinggi dan tidak menjaga jarak sosial terhadap mereka.

Mereka tidak sepenuhnya berpandangan negatif pada kelompok minoritas

tersebut. Sebaliknya, orang yang tidak toleran memiliki prasangka yang tinggi dan

menjaga jarak dengan anggota outgroup.

Sedangkan variabel selanjutnya yakni avoidance tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap toleransi beragama. Allport (1954) menjelaskan bahwa

Page 112: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

97

avoidance adalah bentuk prasangka dimana individu berupaya menghindari

anggota kelompok yang tidak disukai, bahkan mungkin dengan mengorbankan

ketidaknyamanan dalam dirinya. Dalam hal ini, orang yang avoidance tidak

langsung menimbulkan kerugian pada kelompok yang tidak disukai. Sejalan

dengan McCrae, R. R., & Sutin, A. R. (2009) orang-orang yang merasa tidak

nyaman dengan reaksi emosionalnya akan memilih untuk menjauh sebagai

strategi preventif terhadap hal tersebut. Artinya, orang yang memiliki avoidance

memilih untuk menghindari atau menjauhkan diri kepada orang-orang atau

kelompok yang tidak disukainya. Dengan demikian, mereka akan merasa lebih

nyaman dengan orang atau kelompok yang tidak disukainya.

Variabel lain yang ikut diteliti dalam penelitian ini adalah variabel discrimination.

Menurut Allport (1954) discrimination adalah orang yang membuat perbedaan

yang merugikan seorang. Ia membuat pengecualiannya kepada orang lain dalam

berbagai hal, seperti jenis pekerjaan, tempat tinggal, hak politik, kesempatan

pendidikan atau rekreasi, gereja, rumah sakit atau beberapa hak sosial lainnya.

Weldon (2006) berpendapat bahwa terdapat banyak kelompok sosial yang

berpotensi terjadinya diskriminasi dalam masyarakat. Kelompok sosial itu

berdasarkan ras, agama, bahasa, budaya, dan strata.

Selain itu, menurut Tajfel dan Turner (1979) motivasi utama untuk mendorong

perilaku discrimination adalah untuk meningkatkan keunikan dan harga diri.

Keunikan ini mengacu pada penegasan individu menjadi anggota kelompok baik

secara masyarakat ataupun sebagai anggota dalam kelompoknya. Discrimination

antarkelompok memberikan kontribusi keunikan kelompok dan pada akhirnya

Page 113: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

98

dapat meningkatkan harga diri individu. Brewer (2003) berpendapat bahwa

individu yang memegang kuat identitas dogmatis dan memiliki harga diri yang

rendah lebih mungkin untuk melakukan discrimination terhadap outgroup (dalam

Weldon, 2006).

Variabel selanjutnya, physical attack tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap

toleransi beragama. Physical attack adalah melakukan serangan fisik atau

melakukan perusakan fasilitas kepada anggota atau kelompok yang tidak disukai.

Menurut Allport (1954) mereka yang berprasangka negatif cenderung untuk

mengekspresikan dalam suatu tindakan. Semakin tinggi sikap prasangkanya

semakin besar juga kemungkinan untuk menghasilkan tindakan kekerasan dalam

permusuhan. Selain itu, beliau juga mengemukakan bahwa orang pada fase

dewasa awal mungkin lebih rentan dan sensitif, mereka bisa memproyeksikan

tindakan keras bermusuhan atau bahkan membunuh. Artinya, orang yang yang

memiliki physical attack yang tinggi cenderung mengekspresikan emosi

negatifnya dalam bentuk tindakan. Bentuk tindakan yang dilakukan juga

bermacam-macam. Penyebab yang mengakibatkan mereka melakukan tindakan

terebut juga bermacam-macam.

Selanjutnya, extermination tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap

toleransi beragama. Menurut Allport (1954) extermination adalah melakukan

pemusnahan atau pembantaian kepada kelompok lain diluar kelompoknya. Seperti

halnya SETARA Institute (2013) mencatat selama Januari – Desember 2013,

jumlah pelanggaran sebanyak 245 kasus atau peristiwa dengan 278 tindakan.

Bentuknya beragam dari intimidiasi, pelarangan, hingga serangan fisik. Adapun

Page 114: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

99

kasus kekerasan yang akhir-akhir ini terjadi adalah kasus kekerasan yang di alami

oleh komunitas Syiah di Sampang, juga kasus kekerasan terhadap umat katolik di

Sleman Yogyakarta tahun 2014 ini. Beberapa kasus tersebutlah yang

menggambarkan sikap intoleransi.

Variabel minor lainnya, yakni extraversion yang memiliki pengaruh secara

signifikan terhadap toleransi beragama. Baker & Karen (2002) menjelaskan

extraversion ditandai dengan kecenderungan percaya diri, dominan, aktif, dan

mencari kesenangan. Extraverts memperlihatkan emosi positif, frekuensi yang

lebih tinggi dan intensitas interaksi personal, dan kebutuhan yang lebih tinggi

untuk stimulasi. Selain itu, extraversion adalah pada umumnya terkait dengan

kecenderungan untuk bersikap optimis (Costa & McCrae, 1992) dan

kecenderungan untuk menaksir masalah secara positif. Namun, apabila sebaliknya

maka mereka tidak percaya diri dan memiliki emosi yang negatif. Mereka tidak

mampu mengontrol emosi dalam dirinya. Dengan demikian, mereka tidak mampu

bersikap menghargai atau menghormati orang lain. Seperti halnya dengan hasil

penelitian ini yang menunjukkan hasil extraversion rendah dan toleransi beragama

yang juga rendah.

Selanjutnya, variabel agreeableness yang juga memiliki pengaruh secara

signifikan terhadap toleransi beragama. Menurut Valentine (2006) dimensi

agreeableness menggambarkan orang-orang yang diarahkan pada hubungan

interpersonal dan kebutuhan orang lain. Aspek dari agreeableness meliputi

kepercayaan, keterusterangan, mementingkan orang lain, kepatuhan, kerendahan

hati, dan lembut pikiran. Dengan demikian, orang yang memiliki agreeableness

Page 115: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

100

yang tinggi mereka akan lebih terbuka dengan orang lain, tidak menyombongkan

diri dan peduli dengan orang lain. Sebaliknnya, jika memiliki agreeableness

rendah mereka akan cenderung tertutup dengan orang lain, egois, dan tidak peduli

dengan orang lain yang ada disekitarnya. Sesuai dengan penelitian ini yang secara

signifikan mempengaruhi toleransi beragama dengan arah hubungan yang positif.

Artinya, semakin tinggi agreeableness maka semakin tinggi pula toleransi

beragama. Tingkat agreeableness pada penelitian ini ada pada tingkat rendah dan

memiliki tingkat toleransi beragama yang rendah juga.

Variabel lainnya, yakni conscientiousness yang tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap toleransi beragama. Pervin, dkk (1991) berpendapat

conscientiousness adalah tingkat keteraturan seseorang, kegigihan dan motivasi

dalam mencapai tujuan. Selain itu, Bruin & Rudnik (2006) individu yang

memiliki conscientiousness rendah cenderung memiliki pengendalian diri

cenderung rendah. Sebaliknya, dengan pernyataan Roberts, Chernyshenko, Stark,

& Goldberg (2005) individu yang tinggi dalam conscientiousness cenderung rajin,

teratur, dapat diandalkan, tegas, dan disiplin (dalam Bruin & Rudnik, 2006). Sama

halnya dengan Davidson, dkk (2012), menyatakan bahwa individu yang

conscientiousness tinggi lebih baik dalam mengatur emosi negatifnya. Dengan

demikian, orang yang memiliki conscientiousness yang rendah memiliki sikap

sebaliknya, yakni cenderung malas, tidak dapat diandalkan, tidak tegas, tidak

displin dan tidak mampu mengontrol emosi negatif dalam dirinya.

Variabel selanjutnya adalah neuroticism. Pada penelitian ini neuroticism secara

signifikan mempengaruhi toleransi beragama dengan arah hubungan yang negatif.

Page 116: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

101

Dalam Valentine (2006) dimensi neuroticism ditandai oleh mereka yang memiliki

kecenderungan mengalami efektivitas negatif dan tekanan psikologis. Costa &

McCrae, (1987) ciri-ciri neuroticism yang mengklasifikasikan dimensi ini adalah

takut, marah, rendah diri, kecemasan sosial, dan ketidakberdayaan (dalam Baker

& Karen, 2002). Sesuai dengan pernyataan di atas individu yang memiliki tingkat

yang tinggi pada trait ini adalah kepribadian yang mudah mengalami kecemasan,

rasa marah, takut, dan emosinya negatif. Sesuai dengan penelitian ini bahwa ada

pengaruh yang signifikan antara variabel neuroticism terhadap toleransi beragama

dengan arah hubungan yang negatif. Sesuai dengan arah hubungan signifikansinya

yang bersifat negatif. Artinya, semakin tinggi neuroticism semakin rendah

toleransi beragamanya.

Variabel terakhir yakni openness. Variabel Openness tidak terdapat pengaruh

yang signifikan terhadap toleransi beragama. Rothmann & Coetzer (2003)

individu yang openness memiiki ingin tahu tentang dunia baik dalam dan luar,

dan kehidupan mereka berdasarkan pengalaman mereka. Seperti halnya yang

dijelaskan oleh Pervin, Cervone, & John (2005) orang yang tinggi opennessnya

memiliki rasa ingin tahu, kreatif, imajinatif dan tidak ketinggalan jaman. Dengan

demikian, orang yang memiliki openness rendah akan cenderung tidak memiliki

rasa ingin tahu yang tinggi, tidak kreatif, tidak imajinatif dan ketinggalan jaman.

Mereka akan merasa nyaman dengan apa yang telah dimiliki atau diketahui tanpa

mencoba mencari hal-hal yang baru atau keadaan yang baru juga. Mereka juga

akan menerima begitu saja informasi yang didapat karena mereka kurang

Page 117: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

102

memiliki rasa ingin tahu. Mereka cenderung tidak mencoba mencari tahu yang

lebih.

Ketidak sesuaian atau perbedaan yang dihasilkan penelitian ini dengan hasil

penelitian terdahulu mungkin dikarenakan oleh perbedaan karakteristik responden

yang dalam penentuan sampelnya, peneliti hanya mengambil beberapa anggota

saja yang hadir pada pengajian rutin bulanan. Alasan peneliti hanya mengambil

beberapa saja dikarenakan setiap anggota tidak dapat dikoordinir dalam proses

pengambilan data. Mereka pada sibuk dengan tugas-tugas mereka dalam acara

pengajian tersebut.

5.3 Saran

Peneliti menyadari banyak kekurangan dalam penelitian ini. Oleh karena itu

peneliti membagi saran menjadi 2, yaitu saran metodologis dan saran praktis.

Saran tersebut dapat dijadikan pertimbangan bagi penelitian lain yang akan

meneliti dependen variabel yang sama.

5.3.1 Saran Metodologis dan Teoritis

Tentunya peneliti menyadari adanya banyak kekurangan dalam penelitian ini.

Oleh sebab itu, peneliti akan membagi saran yang dapat dipertimbangkan untuk

penelitian selanjutnya, sebagai berikut:

1. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian pada

anggota Front Pembela Islam (FPI), agar lebih mempersiapkan dengan

baik dalam proses pengambilan data mengingat kondisi dan keadaan

anggota yang cukup sibuk pada saat pengajian yang diharuskan

mengisi kuesioner penelitian.

Page 118: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

103

2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti dengan mengenai hal

yang serupa disarankan untuk melakukan ragam dan karakteristik

sampel yang tidak hanya ditujukan pada anggota Front Pembela Islam

(FPI), melainkan juga pada ormas-ormas lainnya.

3. Dari kesepuluh independent variable yang ada, keseluruhan IV

menyumbang pengaruh 14,0% secara bersama-sama. Sisanya sebanyak

86,0 % dipengaruhi variabel lainnya. Oleh sebab itu, disarankan untuk

penelitian selanjutnya agar meneliti lebih lanjut variabel lainnya yang

mungkin mempengaruhi variabel toleransi beragama.

5.3.2 Saran Praktis

1. Mengetahui toleransi dari organisasi FPI yang dianggap “keras” oleh

sebagian masyarakat sehingga kita dapat menilai lebih objektif dalam

menilai mereka. Selai itu, dapat mengetahui karakter mereka yang

mendasari perilaku mereka untuk menghindari terjadinya tindakan-

tindakan konflik yang meluas.

2. Berdasarkan hasil penelitian ini, varaiabel yang mempengaruhi

toleransi beragama adalah antilocution, extraversion, agreeableness,

dan neuroticism. Lalu, sumbangan yang paling besar adalah

antiocution yakni sebesar 6,7 % diharapkan anggota FPI dapat

mengurangi perilaku antilocution. Mungkin bisa dengan cara

mengganti kebiasaan tersebut dengan hal yang lebih positif seperti

berdiskusi tentang keagamaan atau melakukan pengajian rutin.

Page 119: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

104

Daftar Pustaka

Allport, W. (1954). The nature of prejudice. Cambridge MA: Addison-Wesley.

Allport, G. W., & Ross, J. M. (1967). Personal religious orientation and prejudice.

Journal of Personality and Social Psychology, 5(4), 432-443.

Agius. & Ambrosewicz. (2003). Toward a culture of tolerance and peace.

Canada:IBCR.

Bahari, H (ed). (2010). Toleransi beragama mahasiswa: Studi tentang pengaruh

kepribadian, keterlibatan organisasi, hasil belajar pendidikan agama, dan

lingkungan pendidikan terhadap toleransi mahasiswa berbeda agama pada

7 perguruan tingii umum negeri. Jakarta: Badan Litbang dan Diklat

Puslitbang Kementerian Agama RI.

Baker A.B., Karen I., Dollard, M.F., &Lewig, K.A. (2002). The relation between

the big five personality factors and burnout: A study among volunteer

Conselors. The Journal of Social Psychology, 135(5), 1-19.

Baron & Byrne. (2003). Psikologisosial. Jakarta:Erlangga.

Bruin, G.P., &Rudnik, H. (2006). Examining the cheats: The role of

conscientiousness and excitement seeking in academic dishonesty. South

African journal oh psychology, 37(1), 153-164.

Davidson, R.J., Ryff, C.D., Love, G.D., Bachhuber, D.R., Greischar, L.L., Lapate,

R.C., Reekum, C.M., Schaefer, S.M., &Javaras, K.N. (2012).

Conscientiousness predicts greater recover from negative emotion.

American Psychological Association, 12(5), 875-881.doi:10.1037/a0028105.

Dickerson, J. L. (2006). Education in comparative religion and the fostering of

religious tolerance: A correlation study. Diunduh pada hari minggu tanggal

07 Juli 2013 dari

http://books.google.co.id/books/about/Education_in_Comparative_Religion

_and_th.html?id=2bTYqKC3_e0C&redir_esc=y

Duckit, J. (1992). Psychology and prejudice. American Psychological

Association,47(10), 1182-1193.

Gerungan, W.A. (2004). PsikologiSosial. Bandung:PTRefikaAditama.

Golebiowska, E. (2009). Etnic and religious tolerance in Poland. East European

Politics & Societies. SAGE Publications, 23:371.

Doi:10.1177/0888325409333191.

Page 120: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

105

Hagendoom, L., & Poppe, E. (2005). Tolerance in The Netherlands.

Netherlands:University Utrecht.

Hall, C.S., & Lindzey, G. (1978). Theories of personality 3rd

ed. USA: John Wiley

&Sons.

Jalaluddin. (2012). Psikologi agama: Memahami perilaku dengan

mengaplikasikan prinsip-prinsip psikologi. Jakarta:PT. Raja Grafindo

Persada.

Jamrah, S. A., & Thalib, M. (1986). Toleransi beragama dalam Islam.

Yogyakarta:PD. Hidayat.

John, O. P., &Srivastava, S. (1999). The big five trait taxonomy: History,

measurement,and theoretical perspectives. In L. A. Pervinand O. P. John

(Eds.), Handbook of personality: Theory and research (2nd ed., pp. 102-

138). New York: The Guilford Press.

McCrae, R. R., & Sutin, A. R. (2009). Openness to Experience. In M. R. Leary

and Hoyle, R. H. (Eds.), Handbook of Individual Differences in Social

Behavior (pp. 257-273). New York:Guilford.

Myers, D. G. (2009). Exploring Social Psychology. New York:McGraw Hill.

Pervin, L.A, &John, O.P. (1996). Personality: theory and research 7th

ed. USA:

John Wiley & Sons, Inc.

Pervin, L.A, Cervone, D., & John, O.P. (2005). Personality : Theory and

research. USA :John Wiley & Sons, Inc.

Rothmann, S. & Coetzer, E.P. (2003). The big five personality dimensions and job

performance. Journal of Industrial Psychology, 29(1).68-74.

Sarmono, M . (2014). Menggugat kekerasan atas nama agama. Diunduh tanggal 28

November 2014 dari

http://indonesiana.tempo.co/read/21871/2014/09/12/sarmonodph/menggugat

-kekerasan-atas-nama-agama

SETARA Institute. (2010). Toleransi Sosial Masyarakat Perkotaan, Survey Opini

Publik. Jakarta:SETARA Institute.

SETARA Institute. (2013). Peluncuran dan Seminar Laporan Tahunan

Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan. Jakarta:SETARA Institute.

Velentine, J., Benjamin, A. J., Benttencourt, B. A., & Talley, A. (2006).

Personality and aggressive behavior under provoking and neutral conditions:

A meta-analytic review.American Psychological Association:Psychological

Bulletin, 132(5), 751-777.doi:10.1037/0033-2909.132.5.751.

Page 121: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

106

WAHID Institute. (2013). Laporan akhir tahun kebebasan beragama dan

intoleransi. Jakarta:Wahid Institute.

Weldon, S.A. (2006). The institutional context of tolerance for ethnic minorities:

A coparative, multilevel analysis of western europe. American journal of

political science, 50(2), 331-349.

Page 122: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

107

LAMPIRAN A

Blue print skala Prasangka

Aspek Indikator Favorable Unfavorable

Antilocution Membicarakan anggota lain

yang tidak disukai.

Mengekspresikan

ketidaksukaan terhadap

orang lain.

1, 2, 3, 4 5, 6, 7

Avoidance. Menghindar dari kelompok

lain yang tidak disukai.

Membatasi gerak anggota

kelompok lain.

8, 9, 10 11, 12, 13

Discrimination Melakukan pengecualian

kepada anggota lain yang

tidak disukai

Mencegah kelompok lain

mencapai tujuannya

Mencegah kelompok lain

mendapatkan pendidikan

Mencegah kelompok lain

mendapatkan pekerjaan.

14, 16, 18 15, 17, 19

Physical attack Melakukan serangan fisik

kepada anggota lain yang

tidak disukai

Melakukan perusakan

terhadap fasilitas kelompok

lain

20,21, 23,

25

22, 24, 26

Extermination Melakukan pembantaian

kepada kelompok lain yang

tidak disukai

Melakukan upaya

27, 29,31 28, 30,32

Page 123: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

108

meniadakan kelompok lain.

Blue print skala Tipe Kepribadian

Aspek Indikator Favorable Unfavorable

Extraversion Kebutuhan akan stimulasi

dan kapasitas untuk

menikmati.

1, 3, 5, 7, 8 2, 4, 6

Agreeablenes Menilai kualitas orientasi

interpersonal seseorang

sepanjang kontinum dari

perasaan terhadap

antagonism dalam

pemikiran, perasaan, dan

tindakan.

9, 11, 13,

15, 17

10, 12, 14,

16

Conscientiousness Individu yang terorganisir,

gigih, dan penuh motivasi

pada perilaku yang

mempunyai tujuan.

18, 20, 22,

25, 26

19, 21, 23,

24

Neuroticism Mengidentifikasikan

individu yang rentan

terhadap tekanan psikologis,

dan ide yang tidak realistis.

27, 28, 29,

30, 31

32, 33, 34

Openness Menilai pencarian proaktif

dan penghargaan terhadap

pengalaman untuk dirinya

sendiri, toleransi bagi dan

eksplorasi terhadap yang

tidak biasa.

37, 38, 39,

40, 41, 42,

43, 44

35, 36

Page 124: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

109

Kuesioner Penelitian

PENDAHULUAN

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Salam Hormat

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan kasih sayang-Nya sehingga

kita masih diberikan kelancaran dalam beraktifitas. Saya mahasiswa Fakultas

Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah bermaksud mengadakan

penelitian. Sehubungan dengan itu saya membutuhkan partisipasi Saudara/i untuk

mengisi skala. Data pribadi dan jawaban Saudara/i akan dijaga kerahasiaannya,

tidak akan disebarluaskan dan akan dipergunakan untuk keperluan penelitian saja.

Terima kasih untuk kesediaan Saudara/i yang telah meluangkan waktunya guna

membantu terwujudnya proses penelitian ini.

Hormat saya,

Mahar Dhika

Page 125: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

110

PERNYATAAN KESEDIAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini, menyatakan kesediaanya untuk menjadi

responden dalam penelitian tentang “Toleransi”. Saya bersedia untuk mengisi

angket ini tanpa ada paksaan dari pihak manapun.

Identitas

Nama (Inisial) :

Jenis Kelamin : a.) Laki-laki b). Perempuan (Lingkari pilihan)

Usia :

Jakarta, ............. 2014

(........................)

Page 126: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

111

PETUNJUK PENGISIAN

Berikut ini terdapat pernyataan-pernyataan untuk membantu anda

menggambarkan diri anda sendiri. Bacalah setiap pernyataan dengan teliti dan

berilah tanda checklist ( √ ) salah satu jawaban yang telah disediakan, ada empat

pilihan jawaban terhadap masing-masing pernyataan yang mempunyai arti sebagai

berikut :

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

Contoh Pengisian

No Pernyataan SS S TS STS

1 Saya akan berbuat baik keadaan

siapapun.

Jika anda keliru melingkari atau berubah pendapat, ubahlah jawaban anda dengan

menyilang tanda ( √ ) yang keliru tadi dan checklist ( √ ) jawaban yang anda

anggap lebih tepat. Sekali lagi mohon diperhatikan, bahwa anda diminta

menggambarkan diri anda sendiri, bukan bagaimana seharunya, atau bagaimana

sebaliknya. Bila ada pernyataan yang kurang sesuai dengan anda, pilihlah jawaban

yang terbaik menurut anda, walaupun anda kurang begitu yakin. Pernyataan-

pernyataan ini tidak ada jawaban yang benar atau salah, oleh sebab itu jawablah

secara terbuka dan jujur. Perhatikan jangan ada pernyataan yang tidak dijawab

dan selamat mengerjakan.

Page 127: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

112

Terima kasih atas partisipasinya

Page 128: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

113

SKALA 1

No Pernyataan SS S TS STS

1. Agama saya adalah agama yang terbaik

dibandingkan dengan agama lainnya.

2. Semua agama yang di dunia sama baiknya.

3. Saya lebih memprioritaskan menolong orang yang

satu agama dengan saya daripada agama lain.

4. Saya tidak mengikuti aturan atau norma yang

diberlakukan agama saya karena tidak penting.

5. Saya akan membantu orang lain walaupun berbeda

agama.

6. Saya tidak mengistimewakan orang yang seagama

dengan saya.

7. Saya menghormati orang lain walaupun berbeda

agama dengan saya.

8. Menurut saya agama lain lebih berkembang atau

modern dibanding agama saya.

9. Saya mengikuti ajaran atau anjuran agama saya yang

diajarkan mengenai hubungan dengan orang lain.

10. Saya tidak mengikuti ajaran atau anjuran yang

diterapkan oleh agama atau tokoh agama mengenai

hubungan antar sesama manusia.

11. Saya menghormati orang lain yang berbeda agama

karena hal tersebut yang diajarkan agama kepada

saya.

12. Saya tidak mengikuti ajaran atau anjuran yang

diterapkan oleh agama atau tokoh agama mengenai

perilaku baik yang terpuji maupun hal terpuruk/tidak

baik.

13. Menurut saya semua orang pada dasarnya baik

walaupun berasal dari agama yang berbeda.

14. Orang yang berbeda agama dengan saya

Page 129: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

114

memperlakukan saya dengan tidak baik.

15. Semua agama mengajarkan hal yang baik.

16. Baik tidaknya seseorang tergantung pada agama

yang dianutnya.

SKALA 2

No Pernyataan SS S TS STS

1. Saya sering menjelek-jelekan orang lain yang

berbeda agama.

2. Saya menampilkan ekspresi yang tidak mengenakan

ketika bertemu orang lain yang berbeda agama.

3. Saya acuh tak acuh kepada orang yang berbeda

agama.

4. Saya suka membicarakan orang lain yang berbeda

agama.

5. Saya bersikap baik kepada siapa saja, walaupun

pada orang yang berbeda agama.

6. Saya peduli walaupun dengan orang yang berbeda

agama.

7. Penting bagi saya menampilkan sikap yang ramah

pada semua orang termasuk pada orang yang

berbeda agama.

8. Saya menghindar jika harus bertemu dengan orang

yang berbeda agama.

9. Saya akan pergi jika ada orang yang berbeda dalam

suatu tempat yang sama.

10. Saya akan menghalangi pemeluk dari agama lain

yang ingin melakukan sesuatu.

11. Saya akan tetap bergabung dalam satu tempat yang

sama walaupun ada orang lain yang berbeda agama.

12. Tidak masalah bagi saya satu kelompok dengan

orang yang berbeda agama.

Page 130: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

115

13. Saya akan menyapa orang lain yang berbeda agama

ketika bertemu.

14. Saya tidak setuju dipimpin oleh orang dari agama

yang berbeda.

15. Saya bisa bekerja sama dengan orang yang berbeda

agama

16. Jika orang yang berbeda agama ingin berbuat

sesuatu, saya akan menyulitkan dia.

17. Saya akan mendukung setiap kegiatan yang

dilakukan oleh orang yang berbeda agama.

18. Saya hanya akan menolong orang yang sama

agamanya dengan saya.

19. Saya tidak akan membeda-bedakan ketika

memberikan pertolongan kepada orang lain

walaupun berbeda agama.

20. Saya akan merusak fasilitas agama lain.

21. Saya akan memukul orang yang berbeda agama

walaupun dia tidak bersalah.

22. Saya ikut berpartisipasi dalam pembangunan tempat

ibadah agama lain.

23. Berkelahi merupakan jalan terbaik untuk

menghadapi orang yang berbeda agama jika terjadi

masalah

24. Saya akan membicarakan baik-baik jika terjadi

masalah dengan orang yang berbeda agama.

25. Saya akan menyerang sekelompok orang yang

berbeda agama yang sedang berkumpul pada suatu

tempat.

26. Jika berada didalam kelompok orang yang berbeda

agama, saya mampu bersikap ramah.

27. Saya akan sekuat tenaga untuk memusnakan orang-

orang yang berbeda agama dengan saya.

28. Menurut saya menjaga keharmonisan dengan orang

lain yang berbeda agama itu penting.

Page 131: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

116

29. Orang yang berbeda agama menurut saya harus

ditindak keberadaanya.

30. Kelompok-kelompok dari agama yang berbeda

harus tetap dijaga keberadaannya.

31. Saya akan mengusir orang yang berbeda agama bila

dalam satu lingkungan dengan saya.

32. Saya akan menjaga hubungan baik dalam

berhubungan sosial dengan orang yang berbeda

agama.

SKALA 3

No Pernyataan SS S TS STS

1. Saya suka berbicara

2. Saya suka menyendiri

3. Saya bersemangat

4. Saya pendiam

5. Saya mampu menyenangkan orang lain

6. Saya pemalu

7. Saya mempunyai kepribadian yang tegas

8. Saya ramah, suka bergaul, dan berteman

9. Saya suka menolong dan tidak mementingkan diri

sendiri

10. Saya suka mencari kesalahan orang lain

11. Saya suka memaafkan

12. Saya memulai pertengkaran dengan orang lain

13. Saya mudah percaya dengan orang lain

14. Saya kurang bersahabat dengan orang lain

15. Saya baik hati pada siapapun

16. Saya kasar terhadap orang lain

17. Saya suka bekerjasama dengan orang lain

18. Saya mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh

19. Saya terkadang agak ceroboh

20. Saya mampu bekerja dengan baik

21. Saya bekerja tidak teratur

22. Saya mampu menuntaskan pekerjaan

23. Saya pemalas

24. Perhatian saya mudah teralihkan

25. Saya menyukai hal-hal yang praktis

26. Saya suka membuat rencana dan mengerjakannya

27. Saya merasa tidak bersemangat

28. Saya mudah merasa tenang

Page 132: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

117

29. Saya sering merasa khawatir

30. Saya mudah marah dan perasaan saya meledak-

ledak

31. Saya mudah gugup

32. Saya adalah orang yang tenang dan dapat

menghadapi masalah dengan baik

33. Saya mampu menahan diri saat marah

34. Saya tetap tenang disituasi yang menegangkan

35. Saya menyukai pekerjaan yang rutin

36. Saya tertarik pada seni

37. Saya suka memberikan ide-ide yang baru

38. Saya memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap

sesuatu

39. Saya suka memikirkan sesuatu

40. Saya suka membayangkan sesuatu

41. Saya memiliki ide-ide baru yang positif

42. Saya suka dengan seni

43. Saya suka menyampaikan gagasan

44. Saya suka musik dan hal-hal yang berhubungan

dengan budaya

Page 133: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

118

LAMPIRAN B

Diagram CFA dalam Rangka Uji Validitas Instrumen Penelitian

1. Analisis Konfirmatorik Toleransi Beragama

DA NI=16 NO=295 MA=CM LA X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 CM SY, FI = TOLERANSIBERAGAMA.COR SE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 / MO NX=16 NK=1 TD=SY, FI LK TOLERANSIBERAGAMA FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 FR TD 6 6 TD 7 7 TD 8 8 TD 9 9 TD 10 10 TD 11 11 TD 12 12 TD 13 13

TD 14 14 TD 15 15 TD 16 16 TD 14 8 TD 8 6 TD 7 6 TD 10 9 TD 15 9

TD 6 5 TD 14 9 TD 15 12 TD 9 8 TD 11 1 TD 2 1 TD 11 3 TD 6 1 TD 10

3 TD 15 11 TD 12 3 TD 14 12 TD 16 14 TD 16 7 TD 12 7 TD 12 6 TD 15

7 TD 9 7 TD 4 2 TD 15 10 TD 5 4 TD 11 2 TD 14 4 TD 12 5 TD 9 1 TD

10 1 TD 14 7 TD 11 10 TD 8 1 TD 13 8 TD 6 2 TD 15 3 TD 16 10 TD 16

1 TD 7 5 TD 9 6 TD 15 13 TD 13 9 LK TOLERANSIBERAGAMA FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1

Page 134: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

119

FR LX 6 1 LX 7 1 LX 8 1 LX 9 1 LX 10 1 LX 11 1 LX 12 1 LX 13 1 LX

14 1 LX 15 1 LX 16 1 PD OU TV SS MI

DA NI=16 NO=295 MA=CM

Number of Iterations = 43

LISREL Estimates (Maximum Likelihood)

LAMBDA-X

TOLERANS -------- X1 0.67 (0.08) 8.93 X2 0.47 (0.06) 7.41 X3 0.50 (0.06) 8.27 X4 0.37 (0.05) 6.84 X5 0.52 (0.05) 9.59 X6 0.13 (0.06) 2.23 X7 0.02 (0.05) 0.44 X8 0.34 (0.06) 6.02 X9 0.41 (0.06) 6.43 X10 0.56 (0.08) 7.24 X11 0.32 (0.07) 4.29 X12 0.12 (0.05) 2.28 X13 0.26 (0.05) 4.89 X14 0.29 (0.05)

Page 135: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

120

5.63 X15 -0.03 (0.06) -0.40 X16 0.38 (0.06) 5.92

2. Analisis konfirmatorik Antilocution

DA NI=7 NO=295 MA=CM LA X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 CM SY, FI = ANTILOCUTION.COR SE 1 2 3 4 5 6 7 / MO NX=7 NK=1 TD=SY, FI LK ANTILOCUTION FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 FR TD 6 6 TD 7 7 TD 4 3 TD 7 4 TD 7 2 TD 6 1 TD 2 1 TD 5 3 TD 4 2 LK ANTILOCUTION FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 FR LX 6 1 LX 7 1 PD OU TV SS MI

DA NI=7 NO=295 MA=CM

Number of Iterations = 21

LISREL Estimates (Maximum Likelihood)

LAMBDA-X

Page 136: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

121

ANTILOCU -------- X1 0.29 (0.06) 4.97 X2 0.77 (0.10) 7.41 X3 0.18 (0.07) 2.67 X4 1.07 (0.11) 9.54 X5 0.46 (0.07) 6.61 X6 0.46 (0.07) 6.53 X7 0.30 (0.10) 3.07

3. Analisis konfirmatorik Avoidance

DA NI=6 NO=295 MA=CM LA X1 X2 X3 X4 X5 X6 CM SY, FI = AVOIDANCE.COR SE 1 2 3 4 5 6 / MO NX=6 NK=1 TD=SY, FI LK AVOIDANCE

Page 137: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

122

FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 FR TD 6 6 TD 4 2 TD 5 1 TD 4 1 LK AVOIDANCE FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 FR LX 6 1 PD OU TV SS MI

DA NI=6 NO=295 MA=CM

Number of Iterations = 11

LISREL Estimates (Maximum Likelihood)

LAMBDA-X

AVOIDANC -------- X1 0.24 (0.08) 2.90 X2 0.31 (0.07) 4.41 X3 0.48 (0.07) 6.95 X4 0.31 (0.07) 4.36 X5 0.74 (0.08) 9.67 X6 0.57 (0.07) 8.08

Page 138: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

123

4. Analisis Konfirmatorik

Discrimination

DA NI=6 NO=295 MA=CM LA X1 X2 X3 X4 X5 X6 CM SY, FI = DISCRIMINATION.COR SE 1 2 3 4 5 6 / MO NX=6 NK=1 TD=SY, FI LK DISCRIMINATION FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 FR TD 6 6 TD 6 5 TD 5 3 TD 6 1 TD 6 4 LK DISCRIMINATION FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 FR LX 6 1 PD OU TV SS MI

DA NI=6 NO=295 MA=CM

Number of Iterations = 16

LISREL Estimates (Maximum Likelihood)

LAMBDA-X

DISCRIMI -------- X1 0.33 (0.07) 4.44 X2 0.91 (0.13)

Page 139: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

124

6.96 X3 0.31 (0.07) 4.29 X4 0.38 (0.08) 4.97 X5 0.07 (0.06) 1.03 X6 -0.04 (0.06) -0.62

Page 140: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

125

5. Analisis Konfirmatorik Physical Attack

DA NI=7 NO=295 MA=CM LA X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 CM SY, FI = PHYSICALATTACK.COR SE 1 2 3 4 5 6 7 / MO NX=7 NK=1 TD=SY, FI LK PHYSICALATTACK FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 FR TD 6 6 TD 7 7 TD 7 6 TD 6 5 TD 7 5 TD 6 4 TD 7 4 LK PHYSICALATTACK FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 FR LX 6 1 LX 7 1 PD OU TV SS MI

DA NI=7 NO=295 MA=CM

Number of Iterations = 7

LISREL Estimates (Maximum Likelihood)

LAMBDA-X

PHYSICAL -------- X1 0.61 (0.06) 10.47

Page 141: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

126

X2 0.68 (0.06) 11.79 X3 0.89 (0.06) 15.76 X4 0.44 (0.06) 7.20 X5 0.14 (0.06) 2.19 X6 0.18 (0.06) 2.79 X7 0.17 (0.06) 2.77

6. Analisis Konfirmatorik Extermination

DA NI=6 NO=295 MA=CM LA X1 X2 X3 X4 X5 X6 CM SY, FI =EXTERMINATION.COR SE 1 2 3 4 5 6 / MO NX=6 NK=1 TD=SY, FI LK EXTERMINATION FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 FR TD 6 6 TD 6 4 TD 2 1 LK EXTERMINATION

Page 142: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

127

FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 FR LX 6 1 PD OU TV SS MI

DA NI=6 NO=295 MA=CM

Number of Iterations = 12

LISREL Estimates (Maximum Likelihood)

LAMBDA-X

EXTERMIN -------- X1 0.32 (0.07) 4.36 X2 0.28 (0.07) 3.76 X3 0.22 (0.07) 3.10 X4 0.41 (0.10) 4.00 X5 0.49 (0.08) 5.91 X6 0.62 (0.11) 5.84

7. Analisis Konfirmatorik Extraversion

Page 143: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

128

DA NI=8 NO=295 MA=CM LA X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 CM SY, FI =EXTRAVERSION.COR SE 1 2 3 4 5 6 7 8 / MO NX=8 NK=1 TD=SY, FI LK EXTRAVERSION FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 FR TD 6 6 TD 7 7 TD 8 8 TD 5 1 TD 8 6 TD 4 3 TD 8 7 TD 7 6 TD 7 4

TD 7 5 LK EXTRAVERSION FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 FR LX 6 1 LX 7 1 LX 8 1 PD OU TV SS MI

DA NI=8 NO=295 MA=CM

Number of Iterations = 23

LISREL Estimates (Maximum Likelihood)

LAMBDA-X

EXTRAVER -------- X1 0.52 (0.07) 7.55 X2 0.35 (0.06) 5.82 X3 1.04 (0.10) 10.00 X4 1.13 (0.11) 10.73 X5 0.38 (0.06) 6.44 X6 0.20 (0.05) 3.92 X7 0.11 (0.06) 1.96 X8 0.26 (0.05) 4.73

Page 144: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

129

8. Analisis Konfirmatorik Agreeableness

DA NI=9 NO=295 MA=CM LA X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 CM SY, FI =AGREEABLENESS.COR SE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 / MO NX=9 NK=1 TD=SY, FI LK AGREEABLENES FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 FR TD 6 6 TD 7 7 TD 8 8 TD 9 9 TD 7 6 TD 7 5 TD 9 8 TD 4 3 LK AGREEABLENES FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 FR LX 6 1 LX 7 1 LX 8 1 LX 9 1 PD OU TV SS MI

DA NI=9 NO=295 MA=CM

Number of Iterations = 7

LISREL Estimates (Maximum Likelihood)

LAMBDA-X

AGREEABL -------- X1 0.58 (0.06)

Page 145: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

130

9.42 X2 0.79 (0.06) 12.91 X3 0.65 (0.06) 10.31 X4 0.37 (0.07) 5.54 X5 0.27 (0.07) 4.21 X6 0.00 (0.07) 0.02 X7 -0.13 (0.07) -1.92 X8 0.04 (0.07) 0.59 X9 -0.13 (0.07) -2.04

9. Analisis Konfirmatorik Conscientiousness

DA NI=9 NO=295 MA=CM LA X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 CM SY, FI =CONSCIENTIOUSNESS.COR SE

Page 146: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

131

1 2 3 4 5 6 7 8 9 / MO NX=9 NK=1 TD=SY, FI LK CONSCIENTIOUSNESS FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 FR TD 6 6 TD 7 7 TD 8 8 TD 9 9 TD 9 8 TD 6 3 TD 7 1 TD 7 5 TD 5 2

TD 7 6 TD 9 6 TD 2 1 TD 8 7 LK CONSCIENTIOUSNESS FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 FR LX 6 1 LX 7 1 LX 8 1 LX 9 1 PD OU TV SS MI

DA NI=9 NO=295 MA=CM

Number of Iterations = 21

LISREL Estimates (Maximum Likelihood)

LAMBDA-X

CONSCIEN -------- X1 0.20 (0.06) 3.42 X2 0.60 (0.06) 10.32 X3 0.85 (0.06) 13.22 X4 0.60 (0.06) 10.33 X5 0.42 (0.06) 7.30 X6 0.73 (0.07) 10.43 X7 0.08 (0.06) 1.27 X8 0.16 (0.06) 2.79 X9 0.27 (0.06) 4.25

Page 147: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

132

10. Analisis Konfirmatorik Neuroticism

DA NI=8 NO=295 MA=CM LA X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 CM SY, FI =NEUROTICISM.COR SE 1 2 3 4 5 6 7 8 / MO NX=8 NK=1 TD=SY, FI LK NEUROTICISM FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 FR TD 6 6 TD 7 7 TD 8 8 TD 8 2 TD 6 5 TD 5 2 TD 4 1 TD 5 4 TD 8 1 LK NEUROTICISM FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 FR LX 6 1 LX 7 1 LX 8 1 PD OU TV SS MI

DA NI=8 NO=295 MA=CM

Number of Iterations = 11

LISREL Estimates (Maximum Likelihood)

LAMBDA-X

NEUROTIC -------- X1 0.47 (0.06)

Page 148: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

133

8.37 X2 0.93 (0.05) 18.17 X3 0.66 (0.05) 12.59 X4 0.57 (0.05) 10.65 X5 0.27 (0.07) 4.07 X6 0.23 (0.05) 4.35 X7 0.31 (0.05) 6.12 X8 0.61 (0.07) 9.09

11. Analisis Konfirmatorik Openness

DA NI=10 NO=295 MA=CM LA X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 CM SY, FI =OPENNESS.COR SE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 / MO NX=10 NK=1 TD=SY, FI LK

Page 149: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

134

OPENNESS FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 FR TD 6 6 TD 7 7 TD 8 8 TD 9 9 TD 10 10 TD 10 9 TD 8 7 TD 4 3 TD 9

8 TD 7 6 TD 8 6 TD 5 2 TD 10 8 TD 6 2 TD 5 3 TD 4 1 TD 10 6 LK OPENNESS FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 FR LX 6 1 LX 7 1 LX 8 1 LX 9 1 LX 10 1 PD OU TV SS MI

DA NI=10 NO=295 MA=CM

Number of Iterations = 13

LISREL Estimates (Maximum Likelihood)

LAMBDA-X

OPENNESS -------- X1 0.67 (0.07) 9.48 X2 0.39 (0.08) 4.84 X3 0.33 (0.08) 4.27 X4 0.42 (0.06) 6.62 X5 0.98 (0.09) 11.37 X6 0.16 (0.06) 2.70 X7 0.18 (0.06) 3.10 X8 0.04 (0.06) 0.72 X9 0.19 (0.06) 3.28 X10 0.28 (0.06) 4.62

Page 150: PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE … · iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul; “PENGARUH PRASANGKA DAN TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA

135