14
PENGARUH PERMODALAN, KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Kasus KSU Syariah BMT Tawakkal) Dwi novritasari Manajemen Keuangan, Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya JL. Mayjen Haryono no.165 Malang telp. 551396, 555000 fax. 553834 ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mengetahui pengaruh secara simultan permodalan, kualitas aktiva produktif dan likuiditas terhadap profitabilitas KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan. 2) Untuk mengetahui pengaruh secara parsial permodalan, kualitas aktiva produktif dan likuiditas terhadap profitabilitas KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan. 3) Untuk mengetahui variabel yang mempuyai pengaruh dominan terhadap profitabilitas KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan. Teknik analisis data yang digunakan yaitu menggunakan analisis regresi linier berganda dengan uji F dan uji t. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan permodalan, kualitas aktiva produktif dan likuiditas terhadap profitabilitas KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan. Hasil pengujian kedua menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara parsial permodalan, kualitas aktiva produktif dan likuiditas terhadap profitabilitas KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan. Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa permodalan mempuyai pengaruh dominan terhadap profitabilitas KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan. Hasil tersebut dibuktikan dari hasil koefisien regresi (Standardized Coefficients) masing-masing variabel dapat diketahui besarnya pengaruh masing-masing variabel. Berdasarkan koefisien regresi masing-masing variabel menunjukkan bahwa permodalan mempunyai pengaruh terbesar terhadap profitabilitas KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan. Kata Kunci: Permodalan, Kualitas Aktiva Produktif, Likuiditas Dan Profitabilitas PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi di Indonesia dewasa ini sangat pesat di dalam era perdagangan bebas yang kompetitif menjadikan sektor usaha menjadi pendukung upaya untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat. Kondisi perekomian di Indonesia secara langsung memberikan dampak terhadap usaha untuk memberkan jaminan tingkat kesejahteraan kepada seluruh masyarakat. Pembangunan di semua sektor dipacu dengan adanya kemampuan dari sektor-sektor usaha yang ada yaitu usaha milik negara, swasta dan koperasi sebagai pelaku usaha yang secara langsung menentukan tingkat keberhasilan pencapaian perekonomian di Indonesia. Badan Usaha Milik Negara merupakan badan usaha yang pengelolaannya menjadi tanggungjawab penuh dari negara terkait dengan proses pengelolaan dan pengembangan usaha yang dilakukan. Badan usaha ini lebih fokus pada usaha-usaha dalam penyelenggaraan fasilitas umum masyarakat. Adapun badan usaha swasta lebih memberikan dukungan sektor-sektor yang secara langsung terkait dengan peningkatan pelayanan masyarakat. Sebagai salah satu pelaku sektor usaha koperasi merupakan satu-satunya organisasi rakyat yang berwatak sosial berdasarkan atas azas kekeluargaan dan gotong royong. Hal ini sesuai dengan jiwa dan falsafah bangsa Indonesia, yang lebih mengutamakan sikap atau rasa kekeluargaan atau gotong royong. Selain itu koperasi sebagai wahana untuk melaksanakan amanat yang terkandung dalam pasal 33 Undang- Undang Dasar 1945. Koperasi diharapkan berperan sebagai soko guru perekonomian bangsa Indonesia diharapkan dapat membawa keadaan ekonomi Indonesia kearah yang lebih baik. Koperasi sebagai badan usaha yang merupakan kumpulan orang-orang yang menjalin kerjasama dalam mencapai suatu tujuan bersama. Koperasi adalah bentuk kerja sama antara orang-orang yang ingin mencapai tujuan bersama. Secara lebih terperinci dapat dikatakan bahwa koperasi adalah suatu badan kerjasama yang bergerak didalam bidang ekonomi yang anggotanya adalah orang-orang atau badan hukum yang bergabung secara kekeluargaan dan atas dasar persamaan hak dan kewajiban melakukan suatu usaha untuk memenuhi anggotanya.

PENGARUH PERMODALAN, KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF …

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PERMODALAN, KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF …

PENGARUH PERMODALAN, KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS

(Studi Kasus KSU Syariah BMT Tawakkal)

Dwi novritasari Manajemen Keuangan, Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya

JL. Mayjen Haryono no.165 Malang telp. 551396, 555000 fax. 553834

ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mengetahui pengaruh secara simultan permodalan, kualitas aktiva produktif dan likuiditas terhadap profitabilitas KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan. 2) Untuk mengetahui pengaruh secara parsial permodalan, kualitas aktiva produktif dan likuiditas terhadap profitabilitas KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan. 3) Untuk mengetahui variabel yang mempuyai pengaruh dominan terhadap profitabilitas KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan. Teknik analisis data yang digunakan yaitu menggunakan analisis regresi linier berganda dengan uji F dan uji t. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan permodalan, kualitas aktiva produktif dan likuiditas terhadap profitabilitas KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan. Hasil pengujian kedua menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara parsial permodalan, kualitas aktiva produktif dan likuiditas terhadap profitabilitas KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan. Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa permodalan mempuyai pengaruh dominan terhadap profitabilitas KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan. Hasil tersebut dibuktikan dari hasil koefisien regresi (Standardized Coefficients) masing-masing variabel dapat diketahui besarnya pengaruh masing-masing variabel. Berdasarkan koefisien regresi masing-masing variabel menunjukkan bahwa permodalan mempunyai pengaruh terbesar terhadap profitabilitas KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan. Kata Kunci: Permodalan, Kualitas Aktiva Produktif, Likuiditas Dan Profitabilitas

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia dewasa ini sangat pesat di dalam era perdagangan bebas yang kompetitif menjadikan sektor usaha menjadi pendukung upaya untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat. Kondisi perekomian di Indonesia secara langsung memberikan dampak terhadap usaha untuk memberkan jaminan tingkat kesejahteraan kepada seluruh masyarakat. Pembangunan di semua sektor dipacu dengan adanya kemampuan dari sektor-sektor usaha yang ada yaitu usaha milik negara, swasta dan koperasi sebagai pelaku usaha yang secara langsung menentukan tingkat keberhasilan pencapaian perekonomian di Indonesia. Badan Usaha Milik Negara merupakan badan usaha yang pengelolaannya menjadi tanggungjawab penuh dari negara terkait dengan proses pengelolaan dan pengembangan usaha yang dilakukan. Badan usaha ini lebih fokus pada usaha-usaha dalam penyelenggaraan fasilitas umum masyarakat. Adapun badan usaha swasta lebih memberikan dukungan sektor-sektor yang secara langsung terkait dengan peningkatan pelayanan masyarakat.

Sebagai salah satu pelaku sektor usaha koperasi merupakan satu-satunya organisasi rakyat yang berwatak sosial berdasarkan atas azas kekeluargaan dan gotong royong. Hal ini sesuai dengan jiwa dan falsafah bangsa Indonesia, yang lebih mengutamakan sikap atau rasa kekeluargaan atau gotong royong. Selain itu koperasi sebagai wahana untuk melaksanakan amanat yang terkandung dalam pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945. Koperasi diharapkan berperan sebagai soko guru perekonomian bangsa Indonesia diharapkan dapat membawa keadaan ekonomi Indonesia kearah yang lebih baik.

Koperasi sebagai badan usaha yang merupakan kumpulan orang-orang yang menjalin kerjasama dalam mencapai suatu tujuan bersama. Koperasi adalah bentuk kerja sama antara orang-orang yang ingin mencapai tujuan bersama. Secara lebih terperinci dapat dikatakan bahwa koperasi adalah suatu badan kerjasama yang bergerak didalam bidang ekonomi yang anggotanya adalah orang-orang atau badan hukum yang bergabung secara kekeluargaan dan atas dasar persamaan hak dan kewajiban melakukan suatu usaha untuk memenuhi anggotanya.

Page 2: PENGARUH PERMODALAN, KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF …

Jika koperasi sebagai lembaga ekonomi yang telah tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat, maka koperasi harus diberi kesempatan dan peranan yang lebih besar dalam upaya peningkatan usaha. Kondisi tersebut menjadikan perlu adanya usaha untuk meningkatkan dan memantapkan kemampuan koperasi yang ada, baik dalam segi kualitas maupun kuantitas. Namun menurut kenyataan, koperasi-koperasi yang mandiri dan tumbuh serta berakar di dalam masyarakat sampai saat ini perkembangannya masih belum seperti yang diharapkan. Hal ini perlu adanya pembenahan dan perbaikan-perbaikan yang bersifat membangun agar menjadi koperasi yang mandiri sehingga tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para anggota dapat terwujud. Namun terlepas dari tujuan tersebut, koperasi juga harus mampu mengendalikan modalnya secara efektif dan efesien, sehingga menimbulkan adanya keseimbangan dalam meningkatkan produktivitas koperasi. (www.depkop.go.id)

Koperasi syariah tidak mengenal sistem bunga seperti koperasi konvensional pada umumnya. Kenyataan tersebut menjadikan koperasi syariah memiliki keunggulan dan menjadi pilihan bagi nasabah dalam mencukupi kebutuhan dananya. Selain itu koperasi syariah merupakan sistem perkoperasian yang masih baru dan menawarkan berbagai fasilitas dan kemudahan dalam bidang keuangan. Salah satu lembaga keuangan syariah yang terdapat di Kabupaten Pacitan adalah KSU Syariah BMT Tawakkal, yang menawarkan beberapa produk kepada nasabahnya.

Aktivitas KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan menawarkan beberapa bidang usaha, yaitu pertama, penghimpunan dana (funding) yaitu melalui simpanan/ tabungan INSANI (Investasi Syariah Non Ribawi), deposito BERKAH (Berjangka Mudhorobah), pembiayaan atau pinjaman dari bank lain dan penanaman penyertaan modal. Kedua, yaitu penanaman modal (financing) yaitu meliputi sistem bagi hasil (mudharobah atau Musyarokah), sistem jual beli (murobahah), sistem jasa dan sistem pinjaman (Al-Qord) adapaun produk ketiga yaitu mengenai selain usaha pembiayaan dan simpan pinjam yaitu mengenai transaksi online, waserda dan Aksi Sosial Baitul Maal. Perkembangan nasabah KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan tahun 2008 sampai 2011 dapat disajikan pada Tabel 1

Tabel 1 Data Jumlah Nasabah Pada Pembiayaan KPR KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan tahun 2007 sampai 2011

Tahun Jumlah Nasabah

2007 1.065

2008 1.189

2009 1.745

2010 2.449

2011 2.956

Sumber: KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan Berdasarkan Tabel 1.1 dapat diketahui bahwa KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan menjadi pilihan

bagi masyarakat dalam melakukan transaksi kebutuhan keuangan, dimana apabila dikaitkan dengan jumlah nasabah cenderung menunjukkan adanya peningkatan. Pada sisi yang lain upaya KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan dalam memaksimalkan kemampuan untuk menghasilkan keuntungan ditentukan oleh kemampuan manajemen dalam pengelolaan potensi keuangan yang dimiliki. Permodalan yang dimiliki oleh KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan terbagi menjadi tiga yaitu mencakup mengenai rasio modal sendiri terhadap total asset, rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang berisiko dan rasio kecukupan modal sendiri, ketiga indicator tersebut digunakan untuk pengukuran atas rasio modal sendiri yang dimiliki oleh koperasi. Analisis terhadap permodalan pada dasarnya digunakan untuk mengetahui sejauh mana pihak manajemen koperasi dalam menggunakan modal sendiri yang dimiliki dalam rangka untuk membiayai aktivitas operasional koperasi. Selain itu melalui analisis permodalan maka dapat ditentukan kemampuan modal sendiri koperasi untuk memberikan jaminan atas segala bentuk pinjaman yang berisiko yang dapat terjadi dari kegiatan kredit yang dilakukan. Apabila secara keseluruhan pihak koperasi dapat mengendalikan aktivitas yang dilakukan maka secara langsung dapat memperkuat posisi pencapaian laba yang akan dihasilkan oleh koperasi.

Kualitas aktiva produktif koperasi yang menunjukkan perbandingan antara rasio volume pinjaman yang diberikan kepada anggota dengan volume pinjaman yang diberikan. Rasio ini dapat mencerminkan kemampuan koperasi dalam upaya untuk peningkatan volume pinjaman yang diberikan kepada anggota koperasi sehingga pada akhirnya mendukung proses pencapaian tujuan koperasi. Analisis terhadap kualitas aktiva produktif dapat menunjukkan kemampuan koperasi untuk mengendalikan jumlah pinjaman bermasalah yang dapat terjadi sehingga koperasi dapat terhindar dari permasalahan kredit yang dapat

Page 3: PENGARUH PERMODALAN, KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF …

terjadi. Melalui pengelolaan atas kinerja keuangan koperasi dengan tepat maka upaya untuk peningkatan profit koperasi dapat secara maksimal dapat tercapai.

Beberapa hasil penelitian terkait dengan pengaruh kinerja keuangan terhadap profit yaitu dilakukan oleh Indah (2010) menunjukkan bahwa kinerja keuangan koperasi mempengaruhi profitabilitas koperasi syariah yaitu Rasio Efisiensi Operasional (REO). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat keterkaitan antara pencapaian profit di koperasi dengan pengelolaan kinerja keuangan yang dilakukan oleh perusahaan atau koperasi. Tingkat efisiensi atas pengelolaan kinerja keuangan akan memberikan dampak positif atas upaya untuk memaksimal pencapaian keuntungan bank.

Pada sisi yang lain kondisi yang terjadi sekarang yaitu banyaknya lembaga keuangan yang ada di Indonesia, salah satunya yaitu Koperasi Syari’ah. Dalam menjalankan kegiatan opersionalnya sistem koperasi ini lebih mendasarkan pada hukum atau syaria’at agama Islam yang bersumber pada Al-Qur’an dan Al-Hadist. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka judul penelitian yang diambil yaitu: “ Pengaruh Permodalan, Kualitas Aktiva Produktif dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan”

Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang di atas, maka peneliti dapat menyusun rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah terdapat pengaruh permodalan, kualitas aktiva produktif dan likuiditas terhadap

profitabilitas KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan? 2. Variabel apakah yang mempuyai pengaruh dominan terhadap profitabilitas KSU Syariah BMT

Tawakkal Pacitan? Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh permodalan, kualitas aktiva produktif dan likuiditas terhadap profitabilitas KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan.

2. Untuk mengetahui variabel yang mempuyai pengaruh dominan terhadap profitabilitas KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan.

Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu untuk koperasi dan bagi peneliti selajutnya, yang dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Bagi KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan, dapat digunakan sebagai informasi dan evaluasi dalam rangka untuk melakukan pengelolaan keuangan KSU sehingga dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam peningkatan profitabilitas.

b. Bagi peneliti selanjutnya, dapat digunakan sebagai bahan acuan atau referensi untuk penelitian lebih lanjut dalam bidang yang sama.

TINJAUAN PUSTAKA Landasan Hasil Penelitian Terdahulu

Berdasarkan hasil penelitian Indah (2011), penelitian menjelaskan bahwa kinerja keuangan koperasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap profitabilitas bank umum syariah. Sedangkan secara parsial Performing Financing tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat profitabilitas (ROA). Variabel yang dominan mempengaruhi profitabilitas koperasi syariah yaitu Capital Adequancy Ratio (CAR), hal tersebut dikarenakan CAR mempunyai nilai koefisien beta paling tinggi diantara ketiga variabel bebas yang lainnya.

Page 4: PENGARUH PERMODALAN, KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF …

Landasan Teori a. Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan menurut Tampubolon (2005:20) yaitu pengukuran kinerja perusahaan yang ditimbulkan sebagi akibat dari proses pengambilan keputusan manajemen karena menyangkut pemanfaatan modal, efisiensi dan rentabilitas dari kegiatan perusahaan. Kinerja keuangan yaitu alat untuk mengukur prestasi kerja keuangan perusahaan melalui struktur permodalannya. Penilaian kinerja perusahaan harus diketahui output maupun inputnya. Output adalah hasil dari suatu kinerja karyawan atau perusahaan, sedangkan input adalah keterampilan atau alat yang digunakan untuk mendapatkan hasil tersebut. Tujuan Kinerja Keuangan

Tujuan kinerja keuangan menurut S. Munawir (2002:31) adalah mengetahui likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan stabilitas dalam membayar kewajibannya. Adapun tujuan pengukuran kinerja antara lain: 1) Untuk mengetahui tingkat likuiditas yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban

keuangan pada saat ditagih. 2) Untuk mengetahui tingkat solvabilitas yaitu menunjukkan kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kewajiban keuangannya, apabila perusahaan tersebut dilikuiditas baik kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang.

3) Untuk mengetahui tingkat profitabilitas yaitu menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba selama periode tertentu.

4) Untuk mengetahui stabilitas yaitu kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar cicilan secara teratur kepada pemegang saham tanpa mengalami hambatan.

b. Kinerja Keuangan Koperasi Penilaian kinerja keuangan koperasi unit simpan pinjam menggunakan standar

departemen koperasi yang berpedoman kepada keputusan menteri Negara KUKM No.129/Kep/M.KUKM/XI/2009 ditulis kertas kerja penilaian klasifikasi koperasi unit simpan pinjam: a. Permodalan

1) Rasio Modal Sendiri terhadap Total Asset Modal sendiri X 100% Total asset

2) Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman diberikan yang berisiko Modal sendiri X100% Pinjaman yang beresiko

3) Rasio Kecukupan Modal Sendiri Modal sendiri tertimbang X100% ATMR

b. Kualitas Aktiva Produktif 1) Rasio Volume Pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman diberikan

Volume pinjaman pada anggota X 100%

Volume pinjaman

2) Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah Terhadap Pinjaman yang diberikan Pinjaman bermasalah X 100% Pinjaman yang diberikan

Page 5: PENGARUH PERMODALAN, KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF …

3) Rasio Cadangan Risiko Terhadap Pinjaman Bermasalah Cadangan risiko X 100% Pijaman bermasalah

4) Rasio Pinjaman yang berisiko terhadap pinjaman yang diberikan Pinjaman yang berisiko X100% Pinjaman yang diberikan

c. Manajemen 1) Manajemen umum 2) Kelembagaan 3) Manajemen permodalan 4) Manajemen aktiva 5) Manajemen likuiditas

d. Efisiensi

1) Rasio Beban operasi Beban operasi anggota X 100% Partisipasi bruto

2) Rasio Beban Usaha terhadap SHU kotor

Beban Usaha X 100% SHU kotor

3) Rasio Efisiensi Pelayanan Biaya karyawan X 100% Volume pinjaman

e. Likuiditas

1) Rasio kas Kas + bank X 100% Kewajiban lancar

2) Rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima

Pinjaman yang diberikan X 100% Dana yang diterima

f. Kemandirian dan pertumbuhan

1) Rentabilitas asset SHU sebelum Pajak X 100% Total Aset

2) Rentabilitas Modal Sendiri SHU bagian Anggota X 100% Total modal sendiri

Page 6: PENGARUH PERMODALAN, KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF …

3) Kemandirian Oprasional Pelayanan

Partisipasi neto X 100% Beban usaha + Beban perkoperasian

g. Jati diri koperasi

1) Rasio partisipasi Bruto Partisipasi Bruto X 100% Partisipasi Bruto + Pendapatan

2) Rasio Promosi Ekonomi anggota (PEA) PEA X 100% Simpanan Pokok + Simpanan Wajib

Cara penilaian untuk memperoleh angka skor: 1. Permodalan

a. Rasio Modal Sendiri terhadap Total Asset Untuk memperoleh rasio antara modal sendiri terhadap total asset ditetapkan

sebagai berikut: 1) Untuk rasio antara modal sendiri dengan total asset lebih kecil atau sama dengan 0%

diberikan nilai 0. 2) Untuk setiap kenaikan rasio 4% mulai dari 0 % nilai ditambah 5 dengan maksimum

nilai 100. 3) Untuk rasio lebih besar dari 60% sampai rasio 100% setiap kenaikan rasio 4% nilai

dikurangi 5. 4) Nilai dikalikan bobot sebesar 6 % diperoleh skor permodalan.

b. Rasio Modal Sendiri Terhadap Pinjaman Diberikan yang Berisiko Untuk memperoleh rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang

berisiko, ditetapkan sebagai berikut : 1) Untuk rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang berisiko lebih kecil atau

sama dengan 0% diberi nilai 0. 2) Untuk setiap kenaikan rasio 1% mulai dari 0% nilai ditambah 1 dengan nilai

maksimum 100. 3) Nilai dikalikan bobot sebesar 6%, maka diperoleh skor permodalan

c. Rasio Kecukupan Modal Sendiri 1) Rasio kecukupan modal sendiri yaitu perbandingan antara Modal Sendiri Tertimbang

dengan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) dikalikan dengan 100 %. 2) Modal tertimbang adalah jumlah dari hasil kali setiap komponen modal KSP/USP

koperasi yang terdapat pada neraca dengan bobot pengakuan risiko. 3) ATMR adalah jumlah dari hasil kali setiap komponen aktiva KSP dan USP Koperasi

yang terdapat pada neraca dengan bobot pengakuan risiko. 4) Menghitung nilai ATMR dilakukan dengan cara menjumlahkan hasil perkalian nilai

nominal aktiva yang ada dalam neraca dengan bobot risiko masing-masing komponen aktiva.

5) Rasio kecukupan modal sendiri dapat dihitung/diperoleh dengan cara membandingkan nilai modal tertimbang dengan nilai ATMR dikalikan dengan 100 %.

2. Kualitas aktiva produktif

Penilaian terhadap kualitas aktiva produktif didasarkan pada 4 (empat) rasio, yaitu: a. Rasio volume pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman diberikan. b. Rasio pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan

Perhitungan penilaian:

Page 7: PENGARUH PERMODALAN, KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF …

1) Untuk rasio 45 % atau lebih diberi nilai 0;

2) Untuk setiap penurunan rasio 1% dari 45 % nilai ditambah 2, dengan maksimum nilai 100;

3) Nilai dikalikan dengan bobot 5 % diperoleh skor. c. Rasio cadangan risiko terhadap pinjaman bermasalah.

1) Untuk rasio 0%, berarti tidak mempunyai cadangan penghapusan diberi nilai 0;

2) Untuk setiap kenaikan 1 % mulai dari 0 %, nilai ditambah 1 sampai dengan maksimum 100;

3) Nilai dikalikan bobot sebesar 5 % diperoleh skor d. Rasio pinjaman yang berisiko terhadap pinjaman yang diberikan.

3. Manajemen Perhitungan nilai didasarkan kepada hasil penilaian atas jawaban pertanyaan aspek

manajemen terhadap seluruh komponen dengan komposisi pertanyaan sebagai berikut (pertanyaan terlampir):

a. Manajemen umum 12 pertanyaan (bobot 3 atau 0,25 nilai untuk setiap jawaban pertanyaan “ya”).

b. Kelembagaan 6 pertanyaan (bobot 3 atau 0,5 nilai untuk setiap jawaban pertanyaan “ya”).

c. Manajemen permodalan 5 pertanyaan (bobot 3 atau 0,6 nilai untuk setiap jawaban pertanyaan “ya”).

d. Manajemen aktiva 10 pertanyaan (bobot 3 atau 0,3 nilai untuk setiap jawaban pertanyaan “ya”).

e. Manajemen likuiditas 5 pertanyaan (bobot 3 atau 0,6 nilai untuk setiap jawaban pertanyaan “ya”).

4. Penilaian efisiensi Penilaian efisiensi KSP/USP koperasi didasarkan pada 3 (tiga) rasio yaitu:

a. Rasio biaya operasional pelayanan terhadap partisipasi bruto Cara perhitungan ditetapkan sebagai berikut: 1) Untuk rasio sama dengan atau lebih besar dari 100 diberi nilai 0 dan untuk rasio

antara 95 persen hingga lebih kecil dari 100 diberi nilai 50, selanjutnya setiap penurunan rasio sebesar 5% nilai ditambahkan dengan 25 sampai dengan maksimum nilai 100.

2) Nilai dikalikan dengan bobot sebesar 4% diperoleh skor penilaian.

b. Rasio beban usaha terhadap SHU Kotor Rasio beban usaha terhadap SHU Kotor ditetapkan sebagai berikut 1) Untuk rasio lebih dari 80% diberi nilai 25 dan untuk setiap penurunan rasio 20% nilai

ditambahkan dengan 25 sampai dengan maksimum nilai 100. 2) Nilai dikalikan dengan bobot sebesar 4% diperoleh skor penilaian

c. Rasio efisiensi pelayanan Perhitungan rasio efisiensi pelayanan ditetapkan sebagai berikut: 1) Untuk rasio lebih dari 15 persen diberi nilai 0 dan untuk rasio antara 10 persen

hingga 15 persen diberi nilai 50, selanjutnya setiap penurunan rasio 1 persen nilai ditambah 5 sampai dengan maksimum nilai 100

2) Nilai dikalikan dengan bobot sebesar 2% diperoleh skor penilaian. 5. Likuiditas

Penilaian kuantitatif terhadap likuiditas KSP dan USP Koperasi dilakukan terhadap 2 (dua) rasio, yaitu: a. Rasio kas dan bank terhadap kewajiban lancer

Pengukuran ditetapkan sebagai berikut: 1) Untuk rasio kas lebih besar dari 10 % hingga 15 % diberi nilai 100, untuk rasio lebih

kecil dari 15 % sampai dengan 20 % diberi nilai 50, untuk rasio lebih kecil atau sama dengan 10 % diberi nilai 25 sedangkan untuk rasio lebih dari 20 % diberi nilai 25.

2) Nilai dikalikan dengan bobot 10% diperoleh skor penilaian

Page 8: PENGARUH PERMODALAN, KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF …

b. Rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima Pengukuran rasio ditetapkan sebagai berikut:

1) Untuk rasio pinjaman lebih kecil dari 60% diberi nilai 25, untuk setiap kenaikan rasio 10 % nilai ditambah dengan 25 sampai dengan maksimum 100.

2) Nilai dikalikan dengan bobot 5% diperoleh skor penilaian. 6. Kemandirian dan pertumbuhan

a. Rasio rentabilitas asset Rasio rentabilitas aset yaitu SHU sebelum pajak dibandingkan dengan total aset,

perhitungannya ditetapkan sebagai berikut: 1) Untuk rasio rentabilitas aset lebih kecil dari 5% diberi nilai 25, untuk setiap kenaikan

rasio 2,5% nilai ditambah 25 sampai dengan maksimum 100. 2) Nilai dikalikan dengan bobot 3% diperoleh skor penilaian

b. Rasio rentabilitas modal sendiri Rasio rentabilitas modal sendiri yaitu SHU bagian anggota dibandingkan total

modal sendiri. Perhitungannya ditetapkan sebagai berikut:

1) Untuk rasio rentabilitas modal sendiri lebih kecil dari 3% diberi nilai 25, untuk setiap kenaikan rasio 1 % nilai ditambah 25 sampai dengan maksimum 100.

2) Nilai dikalikan dengan bobot 3% diperoleh skor penilaian. c. Rasio kemandirian operasional pelayanan

Perhitungannya ditetapkan sebagai berikut: 1) Untuk rasio kemandirian operasional lebih kecil atau sama dengan 100% diberi nilai 0

dan untuk rasio lebih besar dari 100 % diberi nilai 100. 2) Nilai dikalikan dengan bobot 4% diperoleh skor penilaian.

7. Jati Diri Koperasi a. Rasio Partisipasi Bruto

Pengukuran rasio partisipasi bruto dihitung dengan membandingkan partisipasi bruto terhadap partisipasi bruto ditambah pendapatan, yang ditetapkan sebagai berikut: 1) Untuk rasio lebih kecil dari 25% diberi nilai 25 dan untuk setiap kenaikan rasio 25%

nilai ditambah dengan 25 sampai dengan rasio lebih besar dari 75% nilai maksimum 100.

2) Nilai dikalikan dengan bobot 7 % diperoleh skor penilaian b. Rasio Promosi Ekonomi Anggota

Pengukuran rasio promosi ekonomi anggota dihitung dengan membandingkan promosi ekonomi anggota terhadap simpanan pokok ditambah simpanan wajib, yang ditetapkan sebagai berikut: 1) Untuk rasio lebih kecil dari 5% diberi nilai 0 dan untuk rasio antara 5 hingga 7,5 diberi

nilai 50. Selanjutnya untuk setiap kenaikan rasio 2,5 %, nilai ditambah dengan 25 sampai dengan nilai maksimum 100.

2) Nilai dikalikan dengan bobot 3 %, diperoleh skor penilaian. Faktor-Faktor Penentu Kinerja Keuangan Koperasi

Penilaian kinerja keuangan koperasi dapat ditentukan dari faktor-faktor sebagai berikut: (Suratman 2003:106-112)

1. Aktiva lancar

Aktiva lancar terdiri atas uang tunai yang siap digunakan dan aset lain yang bisa segera diubah menjadi uang dalam suatu periode ”normal” badan usaha umumnya 12 bulan seperti piutang persediaan, dan investasi jangka pendek jika ada.

2. Hutang Lancar

Utang lancar meliputi kewajiban-kewajiban yang harus segera dibayar atau segera dilunasi, umumnya 12 bulan seperti utang dagang, utang biaya, atau utang pajak yang belum dibayar.

3. Persediaan barang dagangan 4. Penjualan

Page 9: PENGARUH PERMODALAN, KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF …

Kemampuan koperasi dalam melakukan penjualan dalam satu periode akuntansi 5. Aktiva Tetap Bersih

Aktiva tetap bersih terdiri atas aset badan usaha yang bersifat tetap. Seperti gedung, mesin, peralatan, kendaraan

Faktor-faktor penentu tersebut nantinya digunakan dalam menganalisis kinerja keuangan koperasi dengan menggunakan rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio ungkitan, dan rasio profitabilitas.

METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan, dengan Jl. Imam Bonjol No. 28 Telp. 0357-884773 Pacitan.

Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian explanatory (penjelasan) yaitu peneliti menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa, maka penelitian tersebut tidak lagi dinamakan penelitian deskriptif melainkan penelitian pengujian hipotesa atau penelitian explanatory (penjelasan). (Singarimbun dan Effendi :2006:5)

Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitif yaitu data yang berupa angka. Dalam penelitian ini yaitu berupa laporan keuangan KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan yaitu selama lima tahun (2007-2011).

2. Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diolah dan disajikan oleh pihak lain, yang berupa laporan keuangan KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan.

Metode Analisis Data

a. Untuk mencari pengaruh antara variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan model analisa regresi linier berganda dengan rumus sebagai berikut: Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + e (Widayat, 2004). Dalam penelitian ini model regresi yang digunakan yaitu sebagai berikut: Y = a + b1x1 + b2x2 +b3 x3 + e Keterangan: Y = profitabilitas KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan (variabel dependent) x1 = variabel permodalan x2 = variabel kualitas aktiva produktif x3 = variabel likuiditas

b. Uji Hipotesis I Analisis ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent secara parsial atau per variabel. Dengan rumus:

thitung = Sb

b

Keterangan: b = koefisien regresi Sb = standart deviasi dari variabel bebas Sedangkan pada uji t mempunyai kriteria sebagai berikut: Jika thitung > tTabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti ada pengaruh secara parsial antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

Jika thitung tTabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti tidak ada pengaruh secara parsial antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

c. Uji Hipotesis II Untuk mengetahui pengaruh variabel likuiditas yang dominan terhadap profitabilitas KSU

Syariah BMT Tawakkal Pacitan yaitu dengan melihat Standardized Coefficients Beta masing-masing variabel.

Page 10: PENGARUH PERMODALAN, KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF …

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Pada bagian ini akan dilakukan analisis data mengenai pengaruh permodalan, kualitas aktiva produktif dan likuiditas terhadap profitabilitas KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan. Berdasarkan data dari hasil penelitian tersebut maka secara lengkap hasil analisa regresi linier berganda yang telah dilakukan dapat dilihat pada tabel 2 di bawah:

Tabel 2 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

40.775 229.273 .178 .860

252.220 107.588 .302 2.344 .025 .940 1.049

151.469 46.455 .437 3.261 .003 .937 1.068

41.686 17.986 .256 2.318 .027 .955 1.082

(Constant)

Permodalan

Kualitas aktiva produktif

Likuiditas

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coefficients

Beta

Standardized

Coefficients

t Sig. Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: Profitabilitas KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitana.

Sumber: Data Diolah

Hasil perhitungan analisis regresi linier berganda yang telah dilakukan menunjukkan pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent adalah besar. Hal tersebut dapat dilihat pada nilai koefisien determinasi (R2) yaitu sebesar 0,786 yang sudah mendekati 1. Dengan demikian berarti bahwa profitabilitas KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan, dapat dijelaskan sekitar 78,6% oleh variabel permodalan, kualitas aktiva produktif, dan likuiditas. Sedangkan sisanya sekitar 21,4% dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak termasuk dalam model penelitian ini.

Koefisien korelasi berganda R (Multiple Corelation) menggambarkan kuatnya hubungan antara variabel permodalan, kualitas aktiva produktif dan likuiditas secara bersama-sama terhadap variabel profitabilitas KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan adalah sebesar 0,886. Hal ini berarti hubungan antara keseluruhan variabel independent dengan variabel dependent sangatlah erat karena nilai R tersebut mendekati 1.

Besarnya koefisien X1, X2 dan X3 dapat diuraikan sebagai berikut: pada X1 = 0,025, X2 = 0,003 dan X3 = 0,027, hasil tersebut menunjukkan bahwa keseluruhan variabel yang digunakan pada penelitian ini

mempunyai probabilitas kesalahannya < sehingga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan. Berdasarkan hasil analisa regresi di atas, maka dapat dirumuskan suatu persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

Y = a + b1. x1+ b2. x2 + b3. x3 + e Y = 40,775 +252,220X1+ 151,469X2 + 41,686X3 + e

SE (107,588) (46,455) (17,986) t hitung (2,344) (3,261) (2,318)

Dari persamaan regresi linier berganda diatas, maka dapat diartikan sebagai berikut : Y= Variabel terikat yang nilainya akan diprediksi oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini yang

menjadi variabel terikat adalah profitabilitas KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan yang nilainya diprediksi oleh permodalan, kualitas aktiva produktif dan likuiditas.

a = 40,775 merupakan nilai konstanta, yaitu estimasi dari profitabilitas KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan, jika variabel bebas yang terdiri dari variabel permodalan, kualitas aktiva produktif dan likuiditas mempunyai nilai sama dengan nol.

b1= 252,220 merupakan besarnya kontribusi variabel permodalan yang mempengaruhi profitabilitas KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan. Koefisien regresi (b1) sebesar 252,220 dengan tanda positif. Jika variabel permodalan berubah atau mengalami kenaikan satu satuan maka profitabilitas KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan akan naik sebesar 252,220.

b2= 151,469 merupakan besarnya kontribusi variabel kualitas aktiva produktif yang mempengaruhi profitabilitas KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan. Koefisien regresi (b2) sebesar 151,469 dengan tanda positif. Jika variabel kualitas aktiva produktif berubah atau mengalami kenaikan satu satuan maka profitabilitas KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan akan naik sebesar 151,469.

b3= 41,686 merupakan besarnya kontribusi variabel likuiditas yang mempengaruhi profitabilitas KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan. Koefisien regresi (b3) sebesar 41,686 dengan tanda positif. Jika

Page 11: PENGARUH PERMODALAN, KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF …

variabel likuiditas berubah atau mengalami kenaikan satu satuan maka profitabilitas KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan akan naik sebesar 41,686.

e = merupakan nilai residu atau kemungkinan kesalahan dari model persamaan regresi, yang disebabkan karena adanya kemungkinan variabel lainnya yang dapat mempengaruhi variabel Y tetapi tidak dimasukkan kedalam model persamaan.

Hasil Analisis Hipotesis I Pada tabel 3 di bawah akan disajikan hasil perbandingan antara nilai thitung dengan ttabel.

Tabel 3 Tabel Perbandingan Antara Nilai thitung Dengan ttabel

Variabel thitung Sig.

X1

X2

X3

2,344 3,261 2,318

0,025 0,003 0,027

Sumber: Data Diolah Dari uraian hasil thitung dan ttabel di atas menunjukkan bahwa keseluruhan variabel pada penelitian

ini mempunyai pengaruh yang signifikan. Hal ini disebabkan karena t hitung memiliki signifikansi < 0,05 sehingga ketiga variabel tersebut dapat menolak Ho dan menerima Ha. Secara statistik analisis regresi secara parsial dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Variabel permodalan terhadap profitabilitas KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan

Dari hasil analisis menunjukkan bahwa nilai t hitung pada variabel permodalan (X1) sebesar 2,344 dengan tingkat signifikan sebesar 0,025, sehingga berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan variabel permodalan (X1) terhadap profitabilitas KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan, dengan asumsi yang digunakan yaitu variabel lain konstan. Hasil tersebut dapat membuktikan bahwa perubahan profitabilitas KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan yang terjadi dipengaruhi oleh perubahan permodalan, dengan demikian semakin tinggi prosentase permodalan maka profitabilitas KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan juga semakin mengalami peningkatan.

2. Variabel kualitas aktiva produktif terhadap profitabilitas KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan Dari hasil analisis menunjukkan bahwa nilai t hitung pada variabel kualitas aktiva produktif (X2)

sebesar 3,261 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,003, sehingga berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan variabel kualitas aktiva produktif (X2) terhadap profitabilitas KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan, dengan asumsi yang digunakan yaitu variabel lain konstan.

3. Variabel likuiditas terhadap profitabilitas KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan Dari hasil analisis menunjukkan bahwa nilai t hitung pada variabel likuiditas (X3) sebesar 2,318

dengan tingkat signifikansi sebesar 0,027, sehingga berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan variabel likuiditas (X3) terhadap profitabilitas KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan, dengan asumsi yang digunakan yaitu variabel lain konstan.

Hasil Analisis Hipotesis II

Hipotesis II dalam penelitian ini yaitu variabel likuiditas berpengaruh dominan terhadap profitabilitas KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan. Berdasarkan hasil koefisien regresi (Standardized Coefficients) masing-masing variabel dapat diketahui besarnya pengaruh masing-masing variabel, untuk permodalan yaitu sebesar 0,302, kualitas aktiva produktif sebesar 0,437 dan likuiditas sebesar 0,256. Berdasarkan koefisien regresi masing-masing variabel menunjukkan bahwa kualitas aktiva produktif mempunyai pengaruh terbesar terhadap profitabilitas KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis II yang diajukan terbukti ditolak.

Pembahasan Hasil Penelitian Pengaruh Permodalan Terhadap Profitabilitas KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa variabel permodalan berpengaruh terhadap profitabilitas KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa dengan semakin meningkatkan permodalan yang dimiliki oleh koperasi maka semakin meningkatnya kemampuan dalam menghasilkan profit. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa dengan adanya peningkatan atas jumlah modal akan memberikan dampak terhadap tingkat kecukupan modal koperasi dalam mengantisipasi resiko

Page 12: PENGARUH PERMODALAN, KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF …

yang muncul. Dengan adanya jaminan atas permodalan yang dimiliki oleh koperasi maka upaya untuk mengantisipasi dampak negatif terjadinya permasalahan permodalan dapat diantisipasi oleh pihak manajemen.

Hasil tersebut juga menunjukkan bahwa koperasi dalam melakukan aktivitasnya berorientasi pada tingkat sisa hasil usaha secara maksimal selalu menginginkan agar usahanya dapat bekerja seefisien mungkin, pencapaian tujuan tersebut memaksa setiap pihak manajemen koperasi untuk bekerja secara maksimal. Pemimpin koperasi tidak jarang pula dalam pencapaian tujuannya mengalami beberapa tantangan dan kendala sehingga tidak mudah untuk mencapai tujuan yang direncanakan. Bagi koperasi permodalan mempunyai arti yang sangat penting, sebab setiap badan usaha termasuk koperasi selalu membutuhkan modal untuk memenuhi kegiatan operasional sehari-hari, misalnya untuk membayar upah buruh, gaji pegawai dan lain sebagainya, dimana uang atau dana yang telah dikeluarkan diharapkan akan dapat kembali lagi masuk dalam perusahaan dalam kurun waktu yang pendek melalui hasil penjualan produknya.

Keberhasilan koperasi dapat diukur dengan penggunaan modal yang dimiliki perusahaan, kelebihan atau kekurangan modal akan mengakibatkan kegiatan perusahaan terganggu dan akan mempengaruhi likuiditas dan rentabilitas perusahaan. (Suratman, 2003). Modal kerja sebagai salah satu sumber daya untuk melaksanakan kegiatan operasional koperasi sehari-hari, dirasakan semakin penting, khususnya oleh perusahaan–perusahaan berskala kecil sampai menengah. Pada sisi yang lain melalui penilaian atas efisiensi pengelolaan modal tersebut maka dengan sendirinya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam usaha untuk memberikan atau menciptakan suatu bentuk kebijakan yang tidak merugikan. Efisiensi atas pengelolaan modal dapat digunakan sebagai ukuran atas kemampuan koperasi dalam usaha pencapaian tujuan yang telah ditetapkan terutama dikaitkan dengan upaya pencapaian tujuan yaitu tingkat keuntungan atau profit secara maksimal.

Adanya jaminan bahwa aktivitas operasional di koperasi terkait dengan permasalahan permodalan maka dukungan atas pencapaian kinerja koperasi dalam hal ini pencapaian profit atau keuntungan dapat secara maksimal dilakukan oleh koperasi. Hasil penelitian ini mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ariyani (2012), dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh rasio permodalan terhadap profitabilitas. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa adanya perubahan yang terjadi pada permodalan yang dimiliki oleh koperasi maka akan mempengaruhi pencapain profit oleh koperasi.

Pengaruh Kualitas aktiva produktif terhadap profitabilitas KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan.

Kualitas aktiva produktif mempengaruhi profitabilitas KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan. Adanya pengaruh tersebut dapat mencerminkan bahwa semakin meningkatnya kualitas aktiva produktif maka profitabilitas KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan akan mengalami peningkatan. Adanya pengaruh tersebut menunjukkan bahwa dengan semakin efektifnya upaya koperasi untuk meningkatan pencapain profit di koperasi. Hal tersebut dikarenakan kualitas aktiva produktif merupakan komponen aset yang ditanamkan atau diinvestasikan untuk menghasilkan pendapatan buat perusahaan, jadi, semakin berkualitas suatu aset maka semakin besar kemungkinan profit yang akan diterima perusahaan.

Pengaruh Likuiditas terhadap profitabilitas KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan.

Adanya pengaruh yng signifikan variabel likuiditas terhadap profitabilitas KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan, maka menunjukkan bahwa semakin meningkatnya tingkat likuiditas koperasi maka upaya untuk membeirkan jamina keuntungan dapat secara maksimal dilakukan oleh koperasi. Pada sisi yang lain upaya pihak koperasi untuk memaksimalkan keuntungan harus mengorkoperasian likuiditas, sebaliknya jika koperasi menginginkan likuiditas, maka kesempatan umtuk mendapat keuntungan akan hilang. Adanya trade-off antara likuiditas dengan profitabilitas, didasarkan pada argumen bahwa investasi pada pendanaan jangka pendek memberi efek yang berlawanan terhadap likuiditas dan profitabilitas. Investasi pada aset lancar (liquid assets) walaupun akan meningkatkan likuiditas, namun tidak dapat menghasilkan keuntungan (profit) sebanyak investasi pada aset tetap. Pendanaan yang berasal dari kewajiban lancar walaupun lebih murah dan lebih menjanjikan dari segi laba, namun lebih berisiko. Kondisi tersebut dapat memberikan gambaran bahwa semakin meningkatkan likuiditas koperasi maka upaya untuk memaksimalkan koperasi dapat terwujud.

Faktor likuiditas digunakan untuk menilai kemampuan koperasi dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya. Suatu koperasi dinyatakan likuid apabila koperasi tersebut dapat memenuhi kewajiban

Page 13: PENGARUH PERMODALAN, KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF …

hutangnya, dapat membayar kembali semua simpanan nasabah, serta dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukan tanpa terjadi penangguhan. Rasio yang digunakan untuk menilai faktor likuiditas suatu koperasi adalah rasio LDR (Loan To Deposit Ratio) yang digunakan untuk mengukur kemampuan perkoperasian dalam membayar semua dana masyarakat dan modal sendiri dengan mengandalkan kredit yang telah didistribusikan ke masyarakat. LDR dapat diperoleh dengan cara menghitung rasio antara Total Loan dengan Total deposit, dengan ketentuan dan nilai standar untuk rasio LDR sebesar 85-110%. Semakin tinggi rasio ini, semakin rendahnya kemampuan likuiditas koperasi yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu koperasi memiliki kinerja yang rendah semakin besar.

Kualitas Aktiva Produktif Secara Dominan Berpengaruh Terhadap profitabilitas KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan.

Hasil analisis menunjukkan bahwa kualitas aktiva produktif mempunyai pengaruh terbesar terhadap profitabilitas KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan. Hasil tersebut dapat menujukkan bahwa dengan semakin meningkatnya jaminan kemampuan koperasi maka dengan sendirinya upaya pencapaian keuntungan dapat tercapai secara maksimal. Dalam aktivitasnya sebuah koperasi selalu berorientasi pada pencapaian SHU atau pencapaian tujuan secara maksimal, namun demikian agar tujuan tersebut dapat terealisasi dengan baik maka koperasi juga harus berusaha secara maksimal dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki. Salah satu faktor utama yang menentukan tercapainya tujuan perusahaan yaitu tersedianya sumber modal yang berasal dari anggota yaitu yang berasal dari pinjaman yang berfungsi untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan.

Implikasi Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa permodalan, kualitas aktiva produktif dan likuiditas berpengaruh terhadap profitabilitas KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan. Dari hasil analisis tersebut maka dapat dimplikasikan bahwa kepada KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan yaitu selalu berupaya untuk mengembangkan kemampuan dalam proses pengelolaan permodalan, kualitas aktiva produktif dan likuiditas koperasi sehingga dapat membeirkan jaminan dalam upaya untuk meningkatkan profit dari koperasi. Bentuk atau upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan selalu berupaya agar pengelolaan atas kinerja koperasi selalu dilakukan secara maksimal dengan harapan dapat membeirkan hasil secara maksimal dair kegiatan operasional koperasi yang dilakukan. Melalui pengelolaan permodalan, kualitas aktiva produktif dan likuiditas dengan baik maka dengan sendirinya pencapaian hasil juga dapat diperoleh dengan maksimal sehingga profit juga menunjukkan adanya peningkatan.

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara

simultan permodalan, kualitas aktiva produktif dan likuiditas terhadap profitabilitas KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan.

2. Hasil pengujian kedua menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara parsial permodalan, kualitas aktiva produktif dan likuiditas terhadap profitabilitas KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan.

3. Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa permodalan mempuyai pengaruh dominan terhadap profitabilitas KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan. Hasil tersebut dibuktikan dari hasil koefisien regresi (Standardized Coefficients) masing-masing variabel dapat diketahui besarnya pengaruh masing-masing variabel. Berdasarkan koefisien regresi masing-masing variabel menunjukkan bahwa permodalan mempunyai pengaruh terbesar terhadap profitabilitas KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan.

5.2 SARAN Berdasarkan hasil kesimpulan dari hasil penelitian, maka diajukan beberapa saran yaitu sebagai

berikut: 1. Diharapkan pihak manajemen koperasi selalu berupaya untuk harus lebih meningkatkan peran serta

anggota sehingga mampu memberikan dukungan atas upaya pencapaian tujuan koperasi secara maksimal. Pihak manajemen koperasi selalu melakukan efisiensi dalam penggunaaan modal yang

Page 14: PENGARUH PERMODALAN, KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF …

dimiliki koperasi sehingga pengelolaannya dapat secara tepat untuk mendukung pencapaian profit secara maksimal. Upaya lain yang dapat dilakukan yaitu dengan menetapkan peraturan secara jelas sehingga para anggota kedisplina dalam proses pengembalian kredit yang diberikan.

2. Diharapkan bagi peneliti selajutnya untuk melakukan penelitian dengan menggunakan variabel makro yaitu meliputi inflasi, kebijakan pemerintah dan variabel lain yang mempengaruhi profitabulitas koperasi.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an,Surah Al Baqarah ; 275 – 276. Ariyani, 2012, Pengaruh Kinerja Keuangan Koperasi Yang Meliputi Permodalan Dan Kualitas Aktiva Produktif Terhadap Profitabilitas. Skripsi Universitas Brawijaya Malang. Tidak Dipublikasikan. Laporan Keuangan KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan Muhammad Syafi’i Antonio. 2001. Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik. Edisi Pertama. Penerbit Gema Insani. Jakarta. Munawir,S, 2002. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Cetakan Kesebelas, Penerbit Liberty, Yogyakarta. Peraturan Menteri Koperasi dan usaha Kecil dan Menengah No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009 Indah, 2010, Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Profitabilitas Koperasi Syariah. Skripsi Universitas Brawijaya Malang. Tidak Dipublikasikan. Santoso,S, 2002, Riset Pemasaran Konsep dan Aplikasi dengan SPSS, PT. Gramedia, Jakarta.Siamat, Dahlan. 1999. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta : Universitas Indonesia Singarimbun Masri dan Sofian Effendi. 1995. Metode Penelitian Survei. Edisi Revisi. Jakarta: LP3S.

Sumitro. 1997. Manajemen Dana Bank Syariah. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.

Suratman..2003. Manajemen Dan Akuntansi Untuk Koperasi Dan Usaha

Tampubolon, Manahan. 2005. Manajemen Keuangan (Finance Management); Cetakan Pertama. Penerbit Ghalia Indonesia. Bogor

Widayat dan Amirullah, 2002, Riset Bisnis, Edisi 1, Malang: CV. Cahaya Press.

www.depkop.go.id