19
PENGARUH KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF, GIRO WAJIB MINIMUM DAN RASIO PERMODALAN TERHADAP TINGKAT PENGEMBALIAN EKUITAS (ROE) PADA PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2013 2015 DEWI SARI ( 090462201082 ) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang 2017 ABSTRAK Dewi Sari, 2017 : Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif, Giro Wajib Minimum dan Rasio Permodalan Terhadap Tingkat Pengembalian Ekuitas Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2013-2015. Secara garis besar penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Apakah Kualitas Aktiva Produktif mempunyai pengaruh signifikan terhadap Tingkat Pengembalian Ekuitas, 2) Apakah Giro Wajib Minimum mempunyai pengaruh signifikan terhadap Tingkat Pengembalian Ekuitas, 3) Apakah rasio permodalan mempunyai pengaruh signifikan terhadap Tingkat Pengembalian Ekuitas, 4) Apakah Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif, Giro Wajib Minimum dan Rasio Permodalan terhadap Tingkat Pengembalian Ekuitas pada Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2013-2015. Populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2013-2015 dengan jumlah populasi sebanyak 40 Perusahaan. Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan cara purposive sampling. Dari 40 perusahaan, didapatlah 35 perusahaan yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel penelitian. Analisis data menggunakan analisis regresi linear berganda menggunakan SPSS versi 21 yang terdiri dari Uji Asumsi Klasik dan Uji Hipotesis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel Kualitas Aktiva Produktif, Giro Wajib

PENGARUH KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF, GIRO WAJIB …repository.umrah.ac.id/801/1/JURNAL SKRIPSI.pdfpengaruh kualitas aktiva produktif, giro wajib minimum dan rasio permodalan terhadap

  • Upload
    ngodiep

  • View
    232

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

PENGARUH KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF, GIRO

WAJIB MINIMUM DAN RASIO PERMODALAN TERHADAP

TINGKAT PENGEMBALIAN EKUITAS (ROE) PADA

PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

INDONESIA (BEI) PERIODE 2013 2015

DEWI SARI

( 090462201082 )

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang

2017

ABSTRAK

Dewi Sari, 2017 : Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif, Giro Wajib Minimum dan

Rasio Permodalan Terhadap Tingkat Pengembalian Ekuitas

Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Periode 2013-2015.

Secara garis besar penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Apakah Kualitas

Aktiva Produktif mempunyai pengaruh signifikan terhadap Tingkat Pengembalian

Ekuitas, 2) Apakah Giro Wajib Minimum mempunyai pengaruh signifikan

terhadap Tingkat Pengembalian Ekuitas, 3) Apakah rasio permodalan mempunyai

pengaruh signifikan terhadap Tingkat Pengembalian Ekuitas, 4) Apakah Pengaruh

Kualitas Aktiva Produktif, Giro Wajib Minimum dan Rasio Permodalan terhadap

Tingkat Pengembalian Ekuitas pada Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) Periode 2013-2015. Populasi dalam penelitian ini adalah

Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2013-2015

dengan jumlah populasi sebanyak 40 Perusahaan. Sampel dalam penelitian ini

ditentukan dengan cara purposive sampling. Dari 40 perusahaan, didapatlah 35

perusahaan yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel penelitian. Analisis

data menggunakan analisis regresi linear berganda menggunakan SPSS versi 21

yang terdiri dari Uji Asumsi Klasik dan Uji Hipotesis. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa secara parsial variabel Kualitas Aktiva Produktif, Giro Wajib

Minimum dan Rasio Permodalan berpengaruh signifikan terhadap Tingkat

Pengembalian Ekuitas.

Kata Kunci: Kualitas Aktiva Produktif, Giro Wajib Minimum, Rasio Permodalan,

Tingkat Pengembalian Ekuitas.

ABSTRACT

Dewi Sari, 2017 : Influence Earning Asset Quality, Minimum Reserve

Requirement and Capital Ratio to Return on Equity in Banking

listed in Indonesia Stock Exchange (BEI) Period 2013-2015.

In general, this study aims to determine : 1) Is the Quality of Earning Assets has

significant Influence on the Return on Equity, 2) Is the Minimum Reserve

Requirement has significant influence on the Return on Equity, 3) Is the Capital

Ratio has significant influence on the Return on Equity, 4) What is the influence

of Earning Asset Quality, Minimum Reserve Requirement and Capital Ratio to

Return on Equity in Banking Registered in Indonesia Stock Exchange (BEI)

Period 2013-2015. Population in this research is Banking listed in Indonesia Stock

Exchange (BEI) Period 2013-2015 With a total population of 40 Companies. The

sample in this research is determined by purposive sampling. Of the 40 companies,

obtained 35 companies that meet the criteria to be sampled research. Data analysis

using multiple linear regression analysis using SPSS version 21. Which consists

of Classic Assumption Test and Hypothesis Testing. The results of this research

indicate that partially variable Earning Asset Quality, Minimum Reserve

Requirement and Capital Ratio have significant influence to Return on Equity.

Keywords: Earning Asset Quality, Minimum Reserve Requirement, Capital Ratio,

Return on Equity.

PENDAHULUAN

Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan

antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit) dengan pihak-pihak yang

memerlukan dana (deficit unit) serta berbagai lembaga yang memperlancar lalu

lintas pembayaran. Dengan demikian, bank menjadi wahana yang mampu

menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan efisien kearah

peningkatan taraf hidup rakyat (Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso, 2009:10).

Tingkat pengembalian ekuitas menggambarkan kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba yang berasal dari total modal yang dimilikinya. Tingkat

pengembalian ini merupakan perbandingan antara laba sesudah pajak terhadap

total ekuitas yang berasal dari setoran modal pemilik, laba ditahan dan cadangan

lain yang dikumpulkan oleh perusahaan. Semakin tinggi tingkat pengembalian

ekuitas menunjukkan bahwa perusahaan semakin baik dalam mensejahterakan

para pemegang sahamnya.

Kualitas aktiva operasi merupakan aktiva yang produktif (productive assets)

sering juga disebut earning assets atau aktiva yang menghasilkan, karena

penempatan dan bank adalah untuk mencapai tingkat penghasilan yang

diharapkan. Aktiva produktif merupakan penempatan bank dalam bentuk kredit,

surat berharga, penyertaan dan penanaman lainnya dengan tujuan untuk

memperoleh penghasilan.

Giro Wajib Minimum atau disingkat GWM, merupakan tingkat likuiditas

yang dijamin oleh Bank Sentral (Bank Indonesia) yang ditunjukkan dengan

besarnya giro yang disetorkan oleh bank kepada BI. Semakin tinggi GWM

semakin besar likuiditas bank dijamin oleh BI. CAR (Capital Adequacy Ratio)

merupakan salah satu faktor penting dalam rangka pengembangan usaha bisnis

dan menampung resiko kerugian, semakin tinggi CAR maka semakin kuat

kemampuan bank tersebut untuk menanggung resiko dari setiap kredit/aktiva

produktif yang beresiko.

Jadi, dari pemaparan masing-masing variabel, dapat dikatakan bahwa

kualitas aktiva produktif, giro wajib minimum dan rasio permodalan dapat

mempengaruhi tingkat pengembalian ekuitas, yang merupakan pengembalian

hasil atau ekuitas. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kualitas

Aktiva Produktif, Giro Wajib Minimum dan Rasio Permodalan Terhadap

Tingkat Pengembalian Ekuitas Pada Perbankan yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) Pada Tahun 2013 - 2015”.

RUMUSAN MASALAH

Dalam uraian yang berpedoman pada latar belakang diatas maka penelitian

ingin mengetahui apakah :

1. Apakah Kualitas Aktiva Produktif berpengaruh terhadap Tingkat

Pengembalian Ekuitas pada Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) ?

2. Apakah Giro Wajib Minimum berpengaruh terhadap Tingkat

Pengembalian Ekuitas pada Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) ?

3. Apakah Rasio Permodalan berpengaruh terhadap Tingkat Pengembalian

Ekuitas pada Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) ?

4. Apakah Kualitas Aktiva Produktif, Giro Wajib Minimum dan Rasio

Permodalan berpengaruh terhadap Tingkat Pengembalian Ekuitas pada

Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) ?

TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kualitas Aktiva

Produktif, Giro Wajib Minimum dan Rasio Permodalan terhadap Tingkat

Pengembalian Ekuitas (ROE) pada Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) periode 2013-2015.

MANFAAT PENELITIAN

1. Hasil penelitian ini memberikan bukti empiris mengenai faktor-faktor

yang berpengaruh terhadap tingkat pengembalian ekuitas pada perbankan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Hasil penelitian ini merupakan salah satu referensi yang bermanfaat dalam

mengetahui riset faktor yang mempengaruhi tingkat pengembalian ekuitas

pada perbankan di Bursa Efek Indonesia.

KAJIAN PUSTAKA

Perbankan

Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang berperan penting dalam

perekonomian suatu negara.Jadi dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan

meliputi tiga kegiatan utama yaitu Menghimpun dana, Menyalurkan dana,

Memberikan jasa bank lainnya.

Laporan Keuangan

Dalam laporan keuangan termuat informasi mengenai jumlah kekayaan

(assets) dan jenis-jenis kekayaan yang dimiliki (di sisi aktiva). Kemudian juga

akan tergambar kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang serta ekuitas

(modal sendiri) yang dimilikinya.

Kualitas Aktiva Produktif

Kualitas aktiva produktif atau earning assets adalah semua aktiva dalam

rupiah maupun valuta asing yang dimiliki bank dengan maksud untuk

memperoleh penghasilan sesuai dengan fungsinya.

Giro Wajib Minimum

Giro Wajib Minimum (GWM) merupakan jumlah dana minimum yang

wajib dipelihara oleh bank yang besarnya ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar

persentase tertentu dari dana pihak ketiga.

Rasio Permodalan

Rasio Permodalan merupakan salah satu faktor penting dalam rangka

pengembangan usaha bisnis dan menampung resiko kerugian, semakin tinggi

CAR maka semakin kuat kemampuan bank tersebut untuk menanggung resiko

dari setiap kredit/aktiva produktif yang beresiko.

Tingkat Pngembalian Ekuitas

ROE yaitu rasio antara laba setelah pajak atau net income after tax(NIAT)

terhadap total modal sendiri (equity) yang berasal dari setoran modalpemilik, laba

tak dibagi dan cadangan lain yang dikumpulkan oleh perusahaan

HIPOTESIS

a. H1 = diduga Kualitas Aktiva Produktif berpengaruh terhadap tingkat

pengembalian ekuitas.

b. H2 = diduga Giro Wajib Minimum berpengaruh terhadap tingkat

pengembalian ekuitas.

c. H3 = diduga Rasio Permodalan berpengaruh terhadap tingkat

pengembalian ekuitas.

d. H4 = diduga Kualitas Aktiva Produktif, Giro Wajib Minimum dan Rasio

Permodalan berpengaruh terhadap tingkat pengembalian ekuitas.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan yaitu pengambilan sampel yang

menggunakan teknik sampling.Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian

ini adalah Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data

dengan pertimbangan tertentu.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Menurut Sugiono (2008),

metode kuantitatif adalah pendekatan ilmiah yang memandang suatu realitas itu

dapat diklasifikasikan,konkrit,teramati dan terukur,hubungan variabelnya bersifat

sebab akibat dimana data penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya

menggunakan statistik.

Dalam penelitian ini penulis mengambil data dari Laporan Keuangan

Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang terdiri dari Laporan Posisi

Keuangan dan Laporan Laba/Rugi dengan mengambil data tahun 2013 - 2015.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif ini memberikan gambaran mengenai nilai rata-rata dan standart

deviasi untuk data yang digunakan dalam penelitian.

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

KAP 105 ,12 ,98 ,7070 ,30216

GWM 105 ,06 ,96 ,3206 ,27102

CAR 105 ,09 ,86 ,2748 ,18404

ROE 105 ,01 ,40 ,1110 ,07135

Valid N (listwise) 105

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Pengujian ini digunakan untuk mengetahui normal tidaknya masing-masing

variabel penelitian.Menurut Imam Ghozali (2011, 160), uji normalitas bertujuan

untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual

memiliki distribusi normal, bila asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi

tidak valid untuk jumlah sampel kecil.

Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 105

Normal Parametersa,b

Mean ,1292135

Std. Deviation ,49580672

Most Extreme Absolute ,131

Differences Positive ,131

Negative -,106

Kolmogorov-Smirnov Z 1,339

Asymp. Sig. (2-tailed) ,055

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Hasil uji Kolmogorov-Smirnov diatas dapat dijelaskan bahwa nilai

Kolmogorov-Smirnov adalah 1,339 dengan nilai sig. sebesar 0,055 dikarenakan

nilai sig. > dari 0,05 (0,055 > 0,05) maka dapat diambil kesimpulan bahwa data

residual berdistribusi normal.

Grafik Normal P-P Lot

Berdasarkan grafik diatas, dapat dijelaskan bahwa: data (titik) menyebar di

sekitar dan mendekati garis diagonal. Menunjukkan bahwa model regresi dalam

penelitian ini memenuhi asumsi normalitas. Karena data telah terdistribusi secara

normal, maka dapat dilakukan pengujian asumsi klasik lainnya.

Uji Multikolinieritas

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidak adanya hubungan

linier diantara variabel independen dalam model regresi.Syarat berlakunya model

regresi ganda adalah antar variabel bebasnya (variabel independen) tidak memiliki

hubungan sempurna atau mengandung multikolinieritas.Deteksi terhadap adanya

mulkolinieritas dalam penelitian ini adalah dengan melihat besaran Variance

inflation factor (VIF) pada model regresi.

Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 4,086 ,976 4,188 ,000

KAP ,175 ,049 ,204 3,576 ,001 ,534 1,874

GWM ,455 ,049 ,579 9,265 ,000 ,445 2,249

CAR ,209 ,045 ,247 4,599 ,000 ,604 1,655

a. Dependent Variable: ROE

Dari hasil pengujian di atas, dapat dilihat bahwa angka tolerance pada variabel

Kualitas Aktiva Produktif, Giro Wajib MInimum dan Rasio Permodalan > 0,10

yakni masing-masing sebesar 0,534, 0,445, 0,604 dan VIF-nya < 10 yaitu sebesar

1,874, 2,249, 1,655. Hal ini menujukkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas di

antara variabel yang ada dalam penelitian yang dilakukan.

Uji Autokorelasi

Pengujian autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi

antara kesalahan pengganggu pada suatu periode dengan kesalahan pengganggu

periode sebelumnya dalam model regresi.Model regresi yang baik adalah model

regresi yang bebas dari autokorelasi.

Hasil Uji Durbin-Watson

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 ,908a ,824 ,819 ,52858 2,776

a. Predictors: (Constant), CAR, KAP, GWM

b. Dependent Variable: ROE

Hasil uji autokorelasi di atas menunjukkan nilai statistik Durbin Watson

(Dw) sebesar 2,776, nilai ini akan kita bandingkan dengan nilai tabel dengan

jumlah observasi sebanyak 35 (n=35) dan variable independen (k) sebanyak 3,

maka berdasarkan tabel Durbin Watson didapat nilai batas atas (du) sebesar

1.6528 dan nilai batas bawah (dl) sebesar 1.2833. Oleh karena itu, nilai (Dw) lebih

besar dari 1,6528 dan lebih kecil dari 4 – 1,6528 atau dapat dinyatakan bahwa

1,2833<1,6528< 4 – 1,6528 (du < d < 4 – du). Telah dijelaskan dalam model ini

auto korelasi menggunakan kurva Durbin Watson dan menggunakan tabel Durbin

Watson, dapat kita lihat dengan demikian dapat disimpulkan tidak terdapat

autokorelasi baik positif maupun negatif.

Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah terjadi

ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain dalam

model regresi. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas

atau terjadi homoskedastisitas.

Grafik Normal Scatter Plot

Dari grafik scatterplot di atas, terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak

serta tidak membentuk pola tertentu atau tidak teratur. Hal ini mengindikasikan

tidak terjadi heterokedasitas pada model regresi sehingga model regresi layak

dipakai.

Hasil Uji Spearman Rho

Correlations

KAP GWM CAR ROE Unstandardiz

ed Residual

Spear

man's

rho

KAP

Correlation Coefficient 1,000 ,743** ,511

** ,717

** ,115

Sig. (2-tailed) . ,000 ,000 ,000 ,242

N 105 105 105 105 105

GWM

Correlation Coefficient ,743** 1,000 ,622

** ,944

** ,081

Sig. (2-tailed) ,000 . ,000 ,000 ,409

N 105 105 105 105 105

CAR

Correlation Coefficient ,511** ,622

** 1,000 ,679

** ,104

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 . ,000 ,293

N 105 105 105 105 105

ROE

Correlation Coefficient ,717** ,944

** ,679

** 1,000 ,285

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 . ,073

N 105 105 105 105 105

Unstandardized Residual

Correlation Coefficient ,115 ,081 ,104 ,285** 1,000

Sig. (2-tailed) ,242 ,409 ,293 ,073 .

N 105 105 105 105 105

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari tabel diatas kita dapat melihat bahwa nilai signifikansi untuk variabel

KAP adalah 0,242 (>0,05), nilai signifikansi untuk variabel GWM adalah 0,409

(>0,05), nilai signifikansi untuk variabel CAR 0,293 adalah (>0,05). Dari hasil ini

maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah heteroskedastisitas karena

variabel independennya memiliki nilai signifikan lebih kecil dari 0,05.

Analisis Regresi Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 4,086 ,976 4,188 ,000

KAP ,175 ,049 ,204 3,576 ,001 ,534 1,874

GWM ,455 ,049 ,579 9,265 ,000 ,445 2,249

CAR ,209 ,045 ,247 4,599 ,000 ,604 1,655

a. Dependent Variable: ROE

Dari data diatas, diketahui persamaan regresi yaitu:

ROE = 4,086+0,175KAP+0,455GWM+0,209CAR+e

Uji Simultan (F)

Secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F-test. Menurut

Ghozali (2009:84) uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua

variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat. Adapun Hipotesis :

- Ho : b1,...= 0 (artinya bahwa tidak ada pengaruh secara bersama-sama dari

seluruh variabel independen terhadap variabel dependen).

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 132,542 3 44,181 158,127 ,000b

Residual 28,219 101 ,279

Total 160,762 104

a. Dependent Variable: ROE

b. Predictors: (Constant), CAR, KAP, GWM

Dari data diatas diketahui nilai F hitung sebesar 158,127 dan probabilitas

0,000.Sedangkan nilai F tabel adalah sebesar 2,690. Oleh karena nilai Fhitung >

Ftabel (158,127 > 2,690) dan probabilitas 0,000 < 0,05 maka secara simultan

Kualitas Aktiva Produktif , Giro Wajib Minimum dan Rasio Permodalan

berpengaruh signifikan terhadap Tingkat Pengembalian Ekuitas pada Perbankan

di BEI.

Uji Parsial (t)

Secara parsial, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t-test.Menurut

Ghozali (2009:128) uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-

masing variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun Hipotesis :

- Ho : b1…= 0 (artinya variabel independen tersebut bukan merupakan

penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen)

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 4,086 ,976 4,188 ,000

KAP ,175 ,049 ,204 3,576 ,001 ,534 1,874

GWM ,455 ,049 ,579 9,265 ,000 ,445 2,249

CAR ,209 ,045 ,247 4,599 ,000 ,604 1,655

a. Dependent Variable: ROE

1. Variabel KAP memiliki Nilai thitung sebesar 3,576, sig. 0,001 < 0,05, nilai

ttabel1,982 (ɑ = 0,05; df = 105). Oleh karena nilai thitung> ttabel (3,576 >

1,982) maka secara parsial Kualitas Aktiva Produktif berpengaruh

signifikan terhadap Tingkat Pengembalian Ekuitas pada Perbankan di

BEI.

2. Variabel GWM memiliki Nilai thitung sebesar 9,265, sig. 0,000 < 0,05,

nilai ttabel 1,982 (ɑ = 0,05; df = 105). Oleh karena nilai thitung> ttabel (9,265

> 1,982) maka secara parsial Giro Wajib Minimum berpengaruh

signifikan terhadap Tingkat Pengembalian Ekuitas pada Perbankan di

BEI.

3. Variabel CAR memiliki Nilai thitung sebesar 4,599, sig. 0,000 < 0,05, nilai

ttabel 1,982 (ɑ = 0,05; df = 105). Oleh karena nilai thitung> ttabel (4,599 >

1,982) maka secara parsial Rasio permodalan berpengaruh signifikan

terhadap Tingkat Pengembalian Ekuitas pada Perbankan di BEI.

Uji Koefisien Determinasi (R Square)

Pengujian ini bertujuan untuk menguji tingkat keeratan atau keterikatan

antar variabel dependen dan variabel independen yang bisa dilihat dari besarnya

nilai koefisien determinan determinasi multiple R Square.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 ,908a ,824 ,819 ,52858 2,776

a. Predictors: (Constant), CAR, KAP, GWM

b. Dependent Variable: ROE

Dari hasil diatas, Adjusted R Square sebesar 0,819 atau mencapai persentase

81,9%. Hal ini berarti bahwa pengaruhKualitas Aktiva Produktif, Giro Wajib

Minimum dan Rasio Permodalan terhadap Tingkat Pengembalian Ekuitas

berpengaruh sebesar 81,9%. Sedangkan sisanya sebesar 18,1% adalah dipengaruhi

oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan perumusan yang ada, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Kualitas Aktiva Produktif berpengaruh signifikan terhadap Tingkat

Pengembalian Ekuitas pada perbankan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI).

2. Giro Wajib Minimum berpengaruh signifikan terhadap Tingkat

Pengembalian Ekuitas pada perbankan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI).

3. Rasio Permodalan berpengaruh signifikan terhadap Tingkat

Pengembalian Ekuitas pada perbankan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI)..

4. Kualitas Aktiva Produktif, Giro Wajib Minimum dan Rasio Permodalan

terhadap Tingkat Pengembalian Ekuitas pada perbankan berpengaruh

secara signifikan.

Saran

1. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan sampel yang lebih

banyak dari penelitian ini agar hasil penelitian akan lebih baik.

2. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan variabel yang

lebih banyak sehingga hasil yang akan diperoleh lebih akurat dan

mempunyai cakupan yang lebih luas.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar Irhamsyah.2010.Analisis pengaruh CAR, BOPO, dan FDR terhadap

ROE.Jurnal Vol.7 No.36. Universitas Islam NegeriSyarifHidayatullah.

Jakarta.

Arif, Sugiono. 2008. ManajemenKeuanganuntukPraktisiKeuangan. Jakarta:

Grasindo

Arifin, Zainul. 2009. Dasar-dasarManajemen Bank Islam. Jakarta:AzkiaPubliser

Ghozali, 2006.AplikasiAnalisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:

BadanPenerbitUniversitasDiponegoro

Ikhsan, Afran.2009.Akuntansi UntukManajer.Yogyakarta :GrahaIlmu.

Ikhsan, Afran.2009.Akuntansi Manajemen Perusahaan Jasa.Yogyakarta

:GrahaIlmu.

Kasmir. 2008. Bank danLembagaKeuanganLainnya. Jakarta : PT.

RajaGrafindoPersada.

Rumengan, Jemmy. 2010. MetodologiPenelitianDengan SPSS.UnibaPress

:Batam.

SahataPardomuan Sidabudar.2007.Analisispengaruhkepemilikaninstitusi net

profit margin, debt to equity ratio, danrasio-rasio bank terhadap return on

equity padaperusahaanperbankan yang listed di BEJ periode 2003-2005.

Jurnal Vol. 3 No. 4.UniversitasDiponogoro. Semarang.

Siahaan, Hinsa. 2007. ManajemenRisiko. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.

Suprapto, Tommy, 2009, PengantarTeoridanManajemenKomunikasi, :

Yogyakarta : Media Pressindo.