Upload
others
View
11
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
STIE PASIM SUKABUMI. Jurnal Mahasiswa Akuntansi, Volume 2 No.1 (April 2021) E-ISSN 2798-5695
104
PENGARUH PERENCANAAN, PENGELOLAAN DAN
PENGAWASAN ALOKASI DANA DESA TERHADAP
AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA (Studi Kasus di Desa Cibolang Kaler Kecamatan Cisaat Kabupaten
Sukabumi)
Disusun Oleh :
RIMA YUNIARTI
Raden Rijanto, SH., MM
STIE Pasim Sukabumi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : Pengaruh Perencanaan,
Pengelolaan, dan Pengawasan Alokasi Dana Desa Terhadap Akuntabilitas
Pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa Cibolang Kaler. Penelitian ini bersifat
deskriptif dan asosiatif dengan pendekatan Kualitatif yang di kuantitatifkan.
Populasi dalam Penelitian ini yaitu seluruh masyarakat yang mengikuti kegiatan
pemberdayaan yang di biayai oleh Alokasi Dana Desa sebanyak 60 orang. Teknik
sampling yang digunakan adalah Sampling Jenuh, jadi semua populasi di jadikan
sampel. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, angket dan
Dokumentasi. Metode Analisis yang digunakan adalah Analisis Regresi Berganda.
Hasil penelitian menunjukkan: 1) Perencanaan, Pengelolaan, Pengawasan, dan
Akuntabilitas Pengelolaan ADD di Desa Cibolang Kaler berjalan dengan Baik, 2)
terdapat pengaruh positif Perencanaan ADD terhadap Akuntabilitas Pengelolaan
ADD, 3) terdapat pengaruh positif Pengelolaan ADD terhadap Akuntabilitas
Pengelolaan ADD, 4) terdapat pengaruh positif Pengawasan ADD terhadap
Akuntabilitas Pengelolaan ADD, 5) Terdapat pengaruh positif Perencanaan,
Pengelolaan, dan Pengawasan ADD terhadap Akuntabilitas Pengelolaan ADD.
Koefisien Determinasi R2 sebesar 0,899 dapat diartikan bahwa sebesar 89,9%
variasi Akuntabilitas Pengelolaan ADD di desa Cibolang Kaler dipengaruhi oleh
variasi Perencanaan, Pengelolaan, dan Pengawasan ADD. Sedangkan yang sebesar
10,1% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. Sumbangan Efektif
variabel Perencanaan ADD sebesar 48,2%, Pengelolaan ADD sebesar 12,4%, dan
Pengawasan ADD 29,3% terhadap Akuntabilitas Pengelolaan ADD di Desa
Cibolang Kaler Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi.
Kata kunci : Akuntabilitas Pengelolaan ADD, Perencanaan, Pengelolaan,
dan Pengawasan.
STIE PASIM SUKABUMI. Jurnal Mahasiswa Akuntansi, Volume 2 No.1 (April 2021) E-ISSN 2798-5695
105
THE EFFECT OF PLANNING, MANAGEMENT AND
MONITORING OF VILLAGE FUND ALLOCATION ON THE
ACCOUNTABILITY OF VILLAGE FUND ALLOCATION
MANAGEMENT (case study in Cibolang Kaler Village Cisaat District Sukabumi Regency)
Arranged By :
RIMA YUNIARTI
12171015
STIE Pasim Sukabumi
ABSTRACT
This study aims to determine: The Effect of Planning, Management, and
Monitoring of Village Fund Allocation on the Accountability of Village Fund
Allocation Management in Cibolang Kaler Village. This research is descriptive and
associative with a quantitative qualitative approach. The population in this study
were all people who participated in the empowerment activities financed by the
Village Fund Allocation as many as 60 people. The sampling technique used was
Saturated Sampling, so all populations were sampled. Data collection techniques
using interviews, questionnaires and documentation. The analytical method used is
multiple regression analysis. The results show: 1) Planning, Management,
Supervision, and Accountability ADD management in Cibolang Kaler Village is
running well, 2) there is a positive effect of ADD Planning on ADD Management
Accountability, 3) there is a positive effect of ADD Management on ADD
Management Accountability, 4) there is a positive effect of ADD Supervision on
ADD Management Accountability, 5) There is a positive influence on ADD
Planning, Management and Supervision of ADD Management Accountability. The
coefficient of determination R2 of 0.899 means that 89.9% of the variation in ADD
Management Accountability in Cibolang Kaler village is influenced by variations
in ADD Planning, Management, and Supervision. Meanwhile, 10.1% is influenced
by other variables outside this study. The effective contribution of ADD planning
variables is 48.2%, ADD Management is 12.4%, and ADD Supervision is 29.3%
on the Accountability of ADD Management in Cibolang Kaler Village, Cisaat
District, Sukabumi Regency.
Keywords: ADD Management Accountability, Planning, Management, and
Supervision.
106
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pemerintahan Presiden Joko
Widodo memiliki sembilan agenda
prioritas, salah satu program dari
Nawa Cita yaitu membangun
Indonesia dari pinggiran dengan
memperkuat beberapa daerah dan
desa dalam kerangka negara
kesatuan, hal ini diatur sesuai dengan
Permendagri No 113 tahun 2014.
Alokasi Dana Desa (ADD)
adalah dana yang bersumber dari
APBN yang diperuntukkan bagi desa
yang di transfer melalui APBD
Kabupaten/Kota. ADD diprioritaskan
untuk membiayai pelaksanaan
program dan kegiatan berskala lokal
bidang pembangunan desa seperti
sarana dan prasarana permukiman,
ketahanan pangan, kesehatan,
pendidikan dan untuk membiayai
bidang pemberdayaan masyarakat
yaitu program yang bertujuan untuk
meningkatkan kapasitas masyarakat
desa dalam pengembangan
wirausaha, peningkatan pendapatan,
serta perluasan skala ekonomi
individu warga atau kelompok
masyarakat meningkatkan taraf hidup
masyarakat desa.
Tetapi dengan adanya Alokasi
Dana Desa juga memunculkan
permasalahan yang baru dalam
pengelolaan, pemerintah desa
diharapkan dapat mengelola sesuai
dengan peraturan perundang-
undangan secara efisien, ekonomis,
efektif serta transparan dan
bertanggung jawab dengan
memperhatikan rasa keadilan dan
kepatuhan serta mengutamakan
kepentingan masyarakat Desa dan
lingkungan sekitarnya.
Desa Cibolang Kaler
mendapat Alokasi Dana Desa pada
tahun 2017 sebesar Rp 455.658.111,
tahun 2018 sebesar Rp 453.024.904,
dan tahun 2019 sebesar Rp
484.853.600, dalam wawancara awal
proses observasi dengan Bapak “J”,
Sekretaris Desa tanggal 13 Juli 2020
dalam hal perencanaan, mengatakan
bahwa prinsip transparansi dan
partisipasi dengan melalui kegiatan
Musyawarah perencanaan
pembangunan desa (Musrenbangdes)
yang diselenggarakan awal tahun.
Kegiatan tersebut mengundang
lapisan masyarakat untuk membahas
rencana pembangunan desa dan
rancangan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa (APBDes) selama satu
tahun ke depan yang mana ADD
bagian dari APBDes. Kegiatan
Musrenbangdes menampung aspirasi
peserta dan mengklasifikasikan
menurut skala prioritas. Untuk sistem
pertanggungjawaban dibuat Laporan
Penyelenggaraan Pemerintah Desa
(LPPD). Pada tahun 2017 terdapat
alokasi yang terealisasi 96%, 2018
hanya terealisasi 84% dan pada tahun
2019 terealisasi 96%. Sedangkan
pada LPPD, Anggaran alokasi dana
desa terealisasi 100% namum masih
terdapat SILPA (Sisa Lebih
Pembiayaan Anggaran).
Penelitian ini bersifat Studi
Kasus dan akan menganalisis
pengelolaan Alokasi Dana Desa
dalam hal akuntabilitas, di fokuskan
pada pengelolaan Dana Desa yang
dilakukan oleh pemerintah Desa
Cibolang Kaler Kecamatan Cisaat
Kabupaten Sukabumi.
107
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
diatas, maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Perencanaan,
Pengelolaan, Pengawasan, dan
Akuntabilitas Pengelolaan ADD
pada desa Cibolang Kaler.
2. Bagaimana Pengaruh
Perencanaan ADD terhadap
Akuntabilitas Pengelolaan ADD
di desa Cibolang Kaler.
3. Bagaimana Pengaruh
Pengelolaan ADD terhadap
Akuntabilitas Pengelolaan ADD
di desa Cibolang Kaler.
4. Bagaimana Pengaruh
Pengawasan ADD terhadap
Akuntabilitas Pengelolaan ADD
di desa Cibolang Kaler.
5. Bagaimana pengaruh
Perencanaan, Pengelolaan, dan
Pengawasan ADD secara
bersama-sama terhadap
Akuntabilitas Pengelolaan ADD
Desa Cibolang Kaler.
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dan tujuan yang hendak
di capai adalah :
1. Untuk mengetahui Perencanaan,
Pengelolaan, Pengawasan, dan
Akuntabilitas Pengelolaan ADD
pada desa Cibolang Kaler.
2. Untuk mengetahui Pengaruh
Perencanaan ADD terhadap
Akuntabilitas Pengelolaan ADD
di desa Cibolang Kaler.
3. Untuk mengetahui Pengaruh
Pengelolaan ADD terhadap
Akuntabilitas Pengelolaan ADD
di desa Cibolang Kaler.
4. Untuk mengetahui Pengaruh
Pengawasan ADD terhadap
Akuntabilitas Pengelolaan ADD
di desa Cibolang Kaler.
5. Untuk Mengetahui Pengaruh
Perencanaan, Pengelolaan, dan
Pengawasan ADD secara
bersama-sama terhadap
Akuntabilitas Pengelolaan ADD
Desa Cibolang Kaler.
1.4. Kerangka Pemikir
kerangka berfikir yang baik akan
menjelaskan secara teoritis pertautan
antara variabel yang akan di teliti.
Jadi secara teoritis harus di jelaskan
hubungan antara variabel independen
dan variabel dependen (Sugiyono
(2017:60).
Menurut Permendagri no 113
Tahun 2014 Perencanaan adalah
bagian dari pengelolaan keuangan
desa sebagai proses memutuskan
tujuan-tujuan apa yang akan dikejar
selama suatu jangka waktu yang akan
datang.
Pengelolaan keuangan desa
menurut Permendagri no 113 tahun
2014 adalah keseluruhan kegiatan
meliputi perncanaan, pelaksanaan,
penatausahaan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban keuangan desa.
Sedangkan pengawasan adalah
suatu proses dimana ingin
mengetahui apakah hasil pelaksanaan
pekerjaan yang dilakukan sesuai
dengan rencana yang sudah di
rancang (Permendagri No. 113 tahun
2014)
Menurut Permendagri No. 113
tahun 2014 Akuntabilitas pengelolaan
ADD adalah pertanggungjawaban
laporan tim pelaksana pengelolaan
Alokasi Dana Desa kepada
masyarakat dan kepada Bupati setiap
akhir tahun anggaran. Oleh sebab itu,
penelitian ini berusaha untuk
mengungkapkan bagaimana
pengaruh antara perencanaan
pengelolaan dan pengawasan ADD
108
terhadap Akuntabilitas pengelolaan
ADD di Desa Cibolang Kaler. Secara
skematis kerangka pemikiran ini
dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 1.1
Kerangka Pemikiran
Berdasarkan kerangka konseptual di
atas dapat di pahami bahwa,
Perencanaan ADD (X1), Pengelolaan
ADD (X2), dan Pengawasan ADD
(X3) yang baik akan meningkatkan
Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa
(Y). Untuk lebih menjelaskan
hubungan antar variabel maka
disusun paradigma penelitian sebagai
berikut :
Gambar 1.2
Paradigma Pemikiran
1.5. Hipotesis Penelitian Berdasarkan latar belakang,
perumusan masalah dan kerangka
pemikiran penelitian maka dapat
dirumuskan hipotesis penelitian
bahwa : Terdapat Pengaruh
Perencanaan Pengelolaan dan
Pengawasan ADD terhadap
Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi
Dana Desa.
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa
Cibolang Kaler Kecamatan Cisaat
Kabupaten Sukabumi yang beralamat
di Jalan Tipar Nomor 2011. Waktu
penelitian dilaksanakan mulai bulan
Maret 2020 sampai dengan
September 2020.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Perencanaan ADD
Menurut Permendagri No. 113
tahun 2014, ADD adalah salah satu
sumber pendapatan desa dan
penggunaan ADD terintegrasi dalam
APBDesa. Oleh karena itu
perencanaannya dibahas dalam forum
musrenbangdes bersama dengan Tim
Pelaksana Desa, BPD, LPMD dan
lembaga kemasyarakatan di desa
(seperti PKK, RT/RW, karangtaruna,
pemuka agama, dll) guna membahas
usulan atau masukan tentang rencana
kegiatan pembangunan di tingkat
desa termasuk rencana penggunaan
ADD di dasarkan pada skala prioritas
dengan berpedoman pada prinsip-
prinsip anggaran dan perencanaan
partisipasi pembangunan masyarakat
desa (P3MD).
Sedangkan menurut Conyers
dan Hills dalam Arsyad (2002:44)
perencanaan adalah suatu proses yang
berkesinambungan yang mencakup
keputusan-keputusan atau pilihan-
pilihan berbagai alternatif
penggunaan sumber daya untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu pada
masa yang akan datang.
109
Untuk mendapatkan perencanaan
dengan baik maka di butuhkan :
1. RAB (Rancangan Anggaran
Biaya) akses informasi.
2.2. Pengelolaan ADD Menurut Permendagri No.
113 tahun 2014, pengelolan ADD
adalah keseluruhan kegiatan yang
meliputi perencanaan, pelaksanaan,
penatausahaan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban keuangan desa.
Keuangan desa dikelola berdasarkan
asas-asas transparan, akuntabel,
partisipatif, serta dilakukan dengan
tertib dan disiplin anggaran. Dikelola
dalam 1 (satu) tahun anggaran yakni
mulai tanggal 1 Januari sampai
dengan tanggal 31 Desember.
Dalam pengelolaan keuangan
daerah Mardiasmo (2002:105)
menyatakan prinsip-prinsip yang
mendasari adalah :
1. Transparansi atau keterbukaan
artinya anggota masyarakat
memiliki hak dan akses yang
sama untuk mengetahui proses
anggaran karena menyangkut
aspirasi dan kepentingan
masyarakat banyak.
2. Akuntabilitas adalah prinsip
pertanggungjawaban publik
kepada BPD dan masyarakat
meliputi proses penganggaran
mulai dari perencanaan,
penyusunan dan pelaksanaan
harus dapat dilaporkan dan
dipertanggungjawabkan
3. Value for money prinsip ini
berarti diterapkannya tiga pokok
dalam proses penganggaran yaitu
ekonomis, efisiensi, dan efektif.
2.3. Pengawasan ADD
pengawasan ADD adalah suatu
proses dimana ingin mengetahui
apakah hasil pelaksanaan yang
dilakukan sesuai dengan rencana
yang telah dibuat, pengawasan
dilaksanakan dalam bentuk
pengendalian terhadap pelaksanaan
ADD (Permendagri No. 113 tahun
2014).
Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam pengawasan ADD adalah :
1. secara fungsional
pengawasan dilakukan oleh
pejabat berwenang dan
masyarakat sesuai peraturan
UU yang berlaku
2. setiap 3 bulan sekali kepala
desa melaksanakan
pemeriksaan terhadap
administrasi keuangan ADD.
3. bupati dan camat pun
berkewajiban membina dan
mengawasi pelaksanaan
pengelolaan keuangan desa.
Pengawasan merupakan proses
pengamatan dari seluruh kegiatan
organisasi guna lebih menjamin
bahwa pekerjaan dan tindakan
operasional yang sedang dilakukan
sesuai dengan rencana yang telah
ditentukan sebelumnya (Hasibuan,
2002 : 64). Dalam mengawasi
kegiatan di butuhkan :
1. Jadwal kegiatan
2. Tahap pertanggungjawaban.
2.4. Akuntabilitas Pengelolaan
ADD
Menurut Permendagri no.113
tahun 2014, Akuntabilitas
Pengelolaan ADD adalah
pertanggungjawaban Pemerintah
Desa terhadap seluruh kegiatan
perencanaan, pelaksanaan,
penatausahaan, dan pelaporan
menyangkut dengan dana
perimbangan yang diterima.
110
Laporan pertanggungjawaban
realisasi Pelaksanaan APBDesa
merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Laporan Penyelenggaan
Pemerintah Desa (LPPD), dimana
kepala desa menyampaikan laporan
pertanggungjawaban kepada Bupati
melalui camat setiap akhir tahun
anggaran, dan kepada masyarakat
secara tertulis atau dengan media
informasi yang mudah diakses oleh
masyarakat.
Sedangkan menurut Wahyudi
Kumorotomo (2005 : 2) menyatakan
bahwa akuntabilitas adalah ukuran
yang menunjukan apakah aktivitas
birokrasi publik atau pelayanan yang
dilakukan oleh pemerintah sudah
sesuai dengan norma dan nilai-nilai
yang dianut oleh masyarakat dan
apakah pelayanan publik tersebut
mampu mengakomodasi kebutuhan
masyarakat yang sesungguhnya.
Adapun dimensi dari
Akuntabilitas pengelolaan ADD :
1. Pengawasan laporan (laporan
rincian)
2. Tahap pelaksanaan
3. Tahap pengawasan
4. Tahap pertanggungjawaban
5. Kinerja tim pelaksana
2.5. Pengaruh Perencanaan ADD
Terhadap Akuntabilitas
pengelolaan ADD
Perencanaan merupakan
tahap awal dari sebuah pengelolaan
ADD biasanya dilakukan di desa pada
saat Musrengbangdes untuk
menampung semua aspirasi warga
desa sesuai dengan skala prioritas dan
persetujuan bersama. Menurut
Permendagri no.113 tahun 2014
Rencana Kerja Pemerintah Desa,
selanjutnya disebut RKPDesa adalah
penjabaran dari Rencana
Pembangunan Jangka Menengah
Desa untuk jangka waktu 1 (satu)
tahun.
Sehingga Perencanaan sangat
berpengaruh terhadap akuntabilitas
pengelolaan ADD karena
akuntabilitas merupakan kewajiban
untuk mempertanggungjawabkan
proses penganggaran dan pelaporan,
mulai dari perencanaan sampai
dengan pelaksanaan dalam
pengelolaan ADD di Desa Cibolang
Kaler.
2.6. Pengaruh Pengelolaan ADD
Terhadap Akuntabilitas
pengelolaan ADD
menurut Permendagri no.113
tahun 2014 pengelolaan keuangan
desa adalah keseluruhan kegiatan
yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan, penatausahaan,
pelaporan dan pertanggungjawaban
keuangan desa. Jadi Pengelolaan
dalam pelaksanaan ADD sangat
berpengaruh dalam Akuntabilitas
pengelolaan ADD, karena keuangan
desa dikelola berdasarkan asas-asas
transparan, akuntabel, partisipatif
serta dilakukan dengan tertib dan
disiplin anggaran. Pengelolaan
keuangan desa dikelola dalam masa 1
(satu) tahun anggaran yakni mulai
tanggal 1 Januari sampai dengan
tanggal 31 Desember.
2.7. Pengaruh Pengawasan ADD
Terhadap Akuntabilitas
pengelolaan ADD
Pemerintah provinsi wajib
membina dan mengawasi pemberian
dan penyaluran Alokasi Dana Desa
(ADD) dari Kabupaten/Kota kepada
Desa, dan wajib mengawasi
pengelolaan keuangan desa juga,
sesuai dengan pengelolaan keuangan
111
desa berdasarkan asas-asas
transparan, akuntabel, partisipatif
serta dilakukan dengan tertib dan
disiplin anggaran. Sehingga
pengawasan ADD sangat
berpengaruh terhadap Akuntabilitas
pengelolaan ADD karena tanpa
diawasi pengelolaan yang akuntabel
tidak akan terwujud sesuai dengan
permendagri no.113 tahun 2014.
2.8. Pengaruh Perencanaan
Pengelolaan dan Pengawasan ADD
Terhadap Akuntabilitas
Pengelolaan ADD
ADD dalam kegiatan akan
berhasil dan berjalan dengan lancar
sesuai dengan tujuan jika memiliki
perencanaan yang matang di tahap
awal dan mikirkan resiko jangka
panjang untuk kedepannya, di kelola
dengan baik selama pelaksanaan
rencana tersebut. Pelaksanaan akan
berjalan sesuai dengan rencana
apabila diawasi dengan baik oleh tim
pengawas dan kegiatan tersebut dapat
di pertanggungjawabkan laporan
alokasinya oleh ketua pelaksana
kepada orang-orang yang
berkepentingan (bupati, camat, dan
masyarakat). Sesuai dengan
Permendagri No 113 tahun 2014
sebuah perencanaan pengelolaan dan
pengawasan ADD sangat
berpengaruh terhadap Akuntabilitas
pengelolaan ADD karena satu sama
lain saling berkaitan untuk
mendapatkan hasil yang memuaskan
dan maksimal.
III. METODOLOGI
PENELITIAN
3.1. Rancangan Penelitian
Berdasarkan metode yang
digunakan, maka penelitian yang
dilakukan menggunakan metode
Kualitatif yang di kuantitatifkan.
Sugiyono (2017:9) menyatakan
bahwa penelitian kualitatif adalah
metode penelitian berlandaskan pada
filsafat post positivisme atau
interpretif, digunakan untuk meneliti
kondisi obyek yang alamiah, dimana
peneliti adalah instrumen kunci. Jenis
data yang digunakan dalam penelitian
ini berupa data kualitatif yang
dikuantitatifkan menggunakan skala
likert. Metode pendekatan yang
digunakan merupakan gabungan dari
metode deskriptif dan asosiatif,
menurut Sugiyono (2017:35) metode
deskriptif dilakukan untuk
mengetahui keberadaan variabel
mandiri, baik satu variabel atau lebih
tanpa membuat perbandingan.
Sedangkan metode pendekatan
asosiatif menurut Sugiyono (2017:37)
yaitu suatu rumusan masalah
penelitian yang bersifat menanyakan
hubungan antara dua variabel atau
lebih.
3.2. Populasi dan Sampel
Populasi dari penelitian ini
adalah seluruh masyarakat yang
mengikuti kegiatan pemberdayaan
yang dibiayai oleh Alokasi Dana
Desa di Desa Cibolang Kaler yaitu
sebanyak 60 orang. Teknik yang
digunakan dalam pengambilan
sampel dalam penelitian ini adalah
sampling jenuh. sampling jenuh
adalah sampel yang bila di tambahkan
jumlahnya, tidak akan menambah
keterwakilan sehingga tidak akan
mempengaruhi nilai informasi yang
diperoleh (Sugiyono, 2019:133). Jadi
sampel dalam penelitian ini sama
seperti populasi yaitu sebanyak 60
orang.
112
3.3. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah angket, angket atau
kuisioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan
dengan memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya.
Kuisioner merupakan teknik
pengumpulan data yang efisien bila
peneliti tahu dengan pasti variabel
yang akan diukur dan tahu apa yang
bisa diharapkan dari responden.
Perhitungan skor masing-masing
responden menggunakan skala Likert
yaitu jawaban di beri skor 1 (satu)
sama dengan sangat tidak setuju
sampai dengan angka 5 (lima) artinya
sangat setuju (Sugiyono, 2017:142).
3.4. Definisi Operasional Variabel
Dalam penelitian ini ada
empat variabel yang hendak di teliti
yaitu variabel Perencanaan ADD
(X1), Pengelolaan ADD (X2),
Pengawasan ADD (X3) dan
Akuntabilitas Pengelolaan ADD (Y).
Guna menjaring data seakurat
mungkin, variabel diatas terlebih
dahulu diidentifikasikan secara
operasional. Seperti pada tabel
Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel Variabel Definisi Dimensi Indikator ska
la
Perencana
an (X1)
(permend
agri no.
113 tahun
2014)
Perenca
naan
adalah
bagian
dari
pengelol
aan
keuanga
n desa
sebagai
proses
memutu
skan
tujuan-
tujuan
apa
yang
akan
dikejar
selama
suatu
RAB
Akses
Informa
si
a. Adanya
musyawarah
rencana
penggunaan
dana alokasi
Desa
b. Adanya
akses
masyarakat
terhadap
informasi
mengenai
rencana
penggunaan
Alokasi
Dana Desa
c. Adanya
informasi
yang tepat
dan akurat
mengenai
Or
din
al
jangka
waktu
yang
akan
datang.
jumlah
Alokasi
Dana Desa
Pengelolaa
n (X2)
(permend
agri no.
113 tahun
2014)
Pengelol
aan
keuanga
n desa
adalah
keseluru
han
kegiatan
meliputi
perncan
aan,
pelaksan
aan,
penataus
ahaan,
pelapora
n, dan
pertangg
ungjawa
ban
keuanga
n desa
Transpa
ran
Laporan
Pelaksa
naan
a. Keterbukaan
proses
transparasi
b. Adanya
informasi
mengenai
laporan
berkala
penggunaan
Alokasi
Dana Desa
c. Partisipasi
masyarakat
dalam
pelaksanaan
Or
din
al
Pengawasa
n (X3)
(permend
agri no.
113 tahun
2014)
Pengaw
asan
adalah
suatu
proses
dimana
ingin
mengeta
hui
apakah
hasil
pelaksan
aan
pekerjaa
n yang
dilakuka
n sesuai
dengan
rencana
Jadwal
Kegiata
n
a. Adanya
pengawasan
masyarakat
terhadap tim
pelaksaan
ADD
b. Adanya
pengawasan
oleh
lembaga-
lembaga
desa lainnya
Ord
inal
Tahap
pertangg
ungjawa
ban
a. Adanya
keterbukaan
terhadap
pelaksanaan
ADD
b. keterbukaan
informasi
terhadap
laporan
pertanggungj
awaban
ADD
c. Keterbukaan
informasi
mengenai
dokumen
hasil
pelaksanaan
ADD
Akuntabili
tas
Pengelolaa
n ADD
(Y)
(permend
agri no.
113 tahun
2014)
akuntabi
litas
pengelol
aan
ADD
adalah
pertangg
ungjawa
ban tim
pelaksan
a
pengelol
aan
Alokasi
Pengaw
as
laporan
Laporan
rincian
a. Adanya
laporan
mengenai
rincian dan
rencan
kegiatan
penggunaan
dana ADD
kepada
masyarakat
b. Tim
pelaksanaan
turut hadir
dalam rapat
113
Dana
Desa
kepada
masyara
kat
rencana
penggunaan
dana ADD
ord
ina
l Tahap
Pelaksa
naan
a. Adanya
keterlibatan
tim
pelaksana
dalam
pelaksanaan
penggunaan
ADD oleh
masyarakat
desa
b. Tercapainya
tujuan
penggunaan
ADD
Tahap
Pengaw
asan
a. Adanya
pengawasan
tim
pelaksana
terhadap
penggunaan
ADD
b. Meningkatn
ya
kepercayaan
masyarakat
terhadap
pengelolaan
ADD oleh
tim
pelaksana
ADD
Tahap
Pertang
gungjaw
aban
a. Adanya
laporan
berkala oleh
tim
pelaksana
mengenai
penerimaan
ADD dan
realisasi
belanja
ADD
b. Adanya
laporan
akhir oleh
tim
pelaksanaan,
masalah
yang
dihadapi dan
rekomendasi
penyelesaian
hasil akhir
penggunaan
ADD
Kinerja
Tim
Pelaksa
na
a. Ketetapan
dalam
pencapaian
sasaran
b. Penggunaan
dana ADD
yang
terkendali
c. Kemampuan
tim
pelaksana
ADD
Sumber: diolah dan dikembangkan
berdasarkan teori (2020)
3.5. Uji Hipotesis
Uji – T
Menurut Sujarweni (2015:229)
uji t menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel independen
atau variabel penjelas secara
individual (parsial) dalam
menerangkan variabel dependen.
Apabila nilai probabilitas
signifikannya lebih kecil dari 0,05
(5%) maka suatu variabel independen
berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen. Kriteria :
1. Jika t hitung > t tabel maka Ho
ditolak dan Ha diterima (ada
pengaruh)
2. Jika t hitung < t tabel maka Ho
diterima dan Ha ditolak (tidak ada
pengaruh) atau
3. Jika p < 0,05 maka Ho ditolak dan
Ha diterima
4. Jika p > 0,05 maka Ho diterima
dan Ha ditolak
Uji – F
Menurut Sujarweni (2015:228)
signifikansi model regresi secara
simultan diuji dengan melihat nilai
signifikansi (sig) dimana jika nilai sig
dibawah 0,05 maka variabel
independen berpengaruh terhadap
variabel dependen. Uji F statistik
digunakan untuk membuktikan ada
pengaruh antar variabel independen
terhadap variabel dependen secara
simultan (bersama-sama). Kriteria :
1. Jika F hitung > F tabel maka Ho
ditolak dan Ha diterima
2. Jika F hitung < F tabel maka Ho
diterima dan Ha ditolak atau
3. Jika p < 0,05 maka Ho ditolak dan
Ha diterima
4. Jika p > 0,05 maka Ho diterima
dan Ha ditolak.
114
1. Uji Instrumen
Uji Validitas
Uji Validitas Instrumen
digunakan untuk mengukur sah atau
valid tidaknya suatu kuesioner.
Setelah data ditabulasikan, maka
pengujian validitas konstruk
(construct validity) dilakukan dengan
analisis item, dimana skor butir
dikorelasikan dengan skor total.
instrumen dikatakan valid apabila r
hitung > dibandingkan dengan r tabel
dimana df=n-2 dengan sig. 5%.
Kemudian rumus yang digunakan
untuk mengkorelasikan tiap butir
instrumen yaitu dengan
menggunakan rumus korelasi
Product Moment. Sujarweni
(2015:165).
Keterangan :
r = koefisien validitas item
yang dicari
n = banyaknya responden
xi = skor yang diperoleh subjek
dari seluruh item
yi = skor total dari seluruh item
x2 = jumlah kuadrat skor variable x
y2 = jumlah kuadrat skor variable y
Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas dilakukan
terhadap item pertanyaan yang
dinyatakan valid. Suatu kuesiner
dikatakan reliabel jika jawaban
seseorang terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu. Suatu variabel dikatakan
reliabel jika memiliki alpha
Cronbach > 0,60 (Sujarweni,
2015:169). Adapun rumus alpha
Croncbach’s adalah sebagai berikut:
Keterangan:
k = jumlah butir
Vi = varians dari butir ke-i
Vt = varians total skor butir
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan
karena data akan dimasukan dalam
model regresi berganda. Uji Asumsi
Klasik dalam penelitian ini meliputi
Uji Normalitas, Uji Multikolinieritas,
dan Uji Heterokedastisitas.
Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi,
variabel terikat dan variabel bebas
keduanya mempunyai distribusi
normal ataukah tidak. Uji normalitas
dapat dilakukan dengan
menggunakan statistik Kolmogrov-
Smirnov Test dengan taraf
signifikansi 0,05. Jika signifikansi
yang dihasilkan > 0,05 maka
distribusi residualnya normal, begitu
pula sebaliknya jika signifikansi <
0,05 maka data tidak terdistribusi
normal (Sujarweni, 2015:225).
Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinieritas bertujuan
untuk menguji apakah ada model
regresi ditemukan korelasi antar
variabel bebas. Pada model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi diantara variabel bebas.
Metode untuk menguji adanya
multikolinearitas ini dapat dilihat dari
tolerance value > 0,1 atau nilai VIF
lebih kecil dari 10 maka tidak terjadi
multikolinearitas (Sujarweni, 2015:
226).
Uji Heteroskedastisitas
Menurut Sujarweni (2015:
226) uji Heterokidastisitas adalah
suatu keadaan dimana varian dan
2222 YYNXXN
YXXYNrxy
tv
v
k
k 111
115
Y = 𝛼 +b1X1+b2X2 + b3X3 + e
=++++++
kesalahan pengganggu tidak konstan
untuk semua variabel. Model regresi
yang baik adalah tidak terjadi
heterokedastisitas.
Cara memprediksi ada
tidaknya heterokedastisitas pada
suatu model dapat dilihat dengan pola
gambar scatterplot, regresi yang tidak
terjadi heteroskedastisitas jika :
1. Titik-titik data menyebar diatas
dan di bawah atau disekitar
angka 0.
2. Titik-titik data tidak mengumpul
3. Penyebaran titik-titik data tidak
boleh membentuk pola
bergelombang melebar
kemudian menyempit kemudian
melebar kembali.
4. Penyebaran titik-titik tidak
berpola.
3. Analisis Deskriptif
Menurut Sugiyono (2017:147)
statistik deskriptif adalah statistik
yang digunakan untuk menganalisis
data dengan cara mendeskripsikan
atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan
yang berlaku untuk umum atau
generalisasi untuk populasi dimana
sampel diambil.
4. Analisis Korelasi
Menurut Sugiyono (2016:57)
uji korelasi adalah untuk menguji
apakah dua variabel bebas dan
variabel terikat mempunyai hubungan
yang kuat ataukah tidak kuat, apakah
hubungan tersebut positif atau
negatif. untuk melihat derajat
keeratan antar variabel independen
dan variabel dependen digunakan
kriteria champion.
Tabel 3.2
Kriteria Keeratan Koefisien Korelasi
Koefisien Korelasi Tingkat Keeratan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
5. Koefisien Determinasi
Menurut Sujarweni (2015:228)
koefisien determinasi (R2) adalah
untuk menghitung besarnya pengaruh
variabel independen terhadap
variabel dependen. Semakin tinggi
nilai R2 maka semakin besar proporsi
dari total variasi variabel dependen
yang dapat dijelaskan oleh variabel
independen. koefisien determinasi
dapat dicari dengan rumus sebagai
berikut :
KD = r2 x 100%
Keterangan:
KD = Koefisien Determinasi
r = Koefisien Korelasi.
6. Analisis Regresi Linier Berganda
Menurut Sugiyono (2017:275)
Analisis regresi berganda digunakan
untuk mengetahui besarnya pengaruh
variabel independen secara bersama-
sama terhadap variabel dependen.
Analisis ini digunakan untuk menguji
pengaruh perencanaan pengelolaan
dan pengawasan ADD secara
bersama-sama pada akuntabilitas
pengelolaan ADD.
Hubungan antar variabel
tersebut dapat digambarkan dengan
persamaan sebagai berikut :
Keterangan:
Y = Akuntabilitas Pengelolaan ADD
(variabel dependen)
α = Bilangan Konstan
b1 = Koefisien regresi Perencanaan
ADD
b2 = Koefisien regresi Pengelolaan
116
ADD
b3 = Koefisien regresi Pengawasan
ADD
X1 = Variabel Perencanaan ADD
(variabel independen)
X2 = Variabel pengelolaan ADD
(variabel independen)
X3 = Variabel pengawasan ADD
(variabel independen).
IV. HASIL PENELITIAN
4.1. Uji Instrumen
Uji Validitas
Pengujian validitas instrumen
ini dilakukan dengan SPSS Version
24. Dengan sampel sebanyak 60
responden (masyarakat yang
mengikuti kegiatan pemberdayaan).
Hasil r hitung kita bandingkan dengan
r tabel dimana df = n-2 dengan sig
5%, Pada penelitian ini df = 60 – 2 =
58, r tabel 58 sig 5% adalah 0,2542.
Bila r hitung > r tabel maka instrumen
valid sedangkan bila r hitung < r tabel
maka instrumen tidak valid.
1. Uji Validitas Perencanaan ADD Uji Perencanaan ADD (X1)
dilakukan terhadap 3 indikator. dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.1
Uji Validitas variabel X1 Pernyataan r
Hitung
r tabel Keterangan
1 0,726 0,2542 Valid
2 0,885 0,2542 Valid
3 0,850 0,2542 Valid
Sumber : data primer di olah peneliti (2020)
Berdasarkan hasil uji validitas
tersebut, diketahui bahwa r hitung > r
tabel sehingga ke-3 indikator X1
dinyatakan valid.
2. Uji Validitas Pengelolaan ADD
Uji Pengelolaan ADD (X2)
dilakukan terhadap 3 indikator, dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.2
Uji Validitas variabel X2 Pernyataan r Hitung r tabel Keterangan
1 0,851 0,2542 Valid
2 0,674 0,2542 Valid
3 0,747 0,2542 Valid
Sumber : data primer di olah peneliti (2020)
Berdasarkan hasil uji validitas
tersebut, diketahui bahwa r hitung > r
tabel sehingga ke-3 indikator X2
dinyatakan valid.
3. Uji Validitas Pengawasan ADD
Uji Pengawasan ADD (X3)
dilakukan terhadap 5 indikator, dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.3
Uji Validitas variabel X3 Pernyataan r Hitung r tabel Keterangan
1 0,705 0,2542 Valid
2 0,774 0,2542 Valid
3 0,652 0,2542 Valid
4 0,515 0,2542 Valid
5 0,603 0,2542 Valid
Sumber : data primer di olah peneliti (2020)
Berdasarkan hasil uji validitas
tersebut, diketahui bahwa r hitung > r
tabel sehingga ke-5 indikator X3
dinyatakan valid.
4. Uji Validitas Akuntabilitas
Pengelolaan ADD
Uji Pengawasan ADD (X3)
dilakukan terhadap 11 indikator,
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.4
Uji Validitas variabel Y Pernyataan r Hitung r tabel Keterangan
1 0,757 0,2542 Valid
2 0,609 0,2542 Valid
3 0,592 0,2542 Valid
4 0,755 0,2542 Valid
5 0,623 0,2542 Valid
6 0,642 0,2542 Valid
7 0,877 0,2542 Valid
8 0,873 0,2542 Valid
9 0,609 0,2542 Valid
10 0,592 0,2542 Valid
11 0,873 0,2542 Valid
Sumber : data primer di olah peneliti (2020)
Berdasarkan hasil uji validitas
tersebut, diketahui bahwa r hitung > r
tabel sehingga ke-11 indikator X2
dinyatakan valid.
117
Uji Reliabilitas
Tabel 4.5
Hasil Uji Realibilitas Variabel Cronbach’s Alpha N of items
X1 0,756 3
X2 0,623 3
X3 0,652 5
Y 0,899 11
Sumber : data primer diolah oleh peneliti (2020)
Dari tabel diatas, semua variabel
memiliki nilai alpha > 0,60 sehingga
dapat dinyatakan reliabel. (Sujarweni,
2015:169).
4.2. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Menurut Sujarweni (2015:225)
Uji normalitas dapat dilakukan dengan
menggunakan statistik Kolmogrov-
Smirnov Test dengan taraf signifikansi
0,05. Jika signifikansi yang dihasilkan
> 0,05 maka distribusi residualnya
normal. Dalam penelitian ini memiliki
sebaran data yang normal karena
Asymp.sig (2-tailed) adalah 0,096.
Sehingga model penelitian dinyatakan
telah memenuhi asumsi normalitas
seperti terlihat pada tabel 4.6
Tabel 4.6
Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 60
Normal
Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 1,94471324
Most Extreme
Differences
Absolute ,105
Positive ,073
Negative -,105
Test Statistic ,105
Asymp. Sig. (2-tailed) ,096c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber : data primer di olah peneliti (2020)
2. Uji Multikolinearitas
Menurut Sujarweni (2015:226)
Uji Metode untuk menguji adanya
multikolinearitas ini dapat dilihat dari
tolerance value > 0,1 atau nilai VIF
lebih kecil dari 10 maka tidak terjadi
multikolinearitas. Hasil pengujian
diketahui sebagai berikut :
Tabel 4.7
Hasil Uji Multikolinearitas
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Perencanaan ADD (X1) ,413 2,420
Pengelolaan ADD (X2) ,378 2,648
Pengawasan ADD (X3) ,210 4,762
a. Dependent Variable: Akuntabilitas Pengelolaan
ADD (Y)
Sumber : data primer di olah peneliti (2020)
Hasil analisis dapat diketahui
bahwa untuk variabel Perencanaan
ADD memiliki nilai tolerance sebesar
0,413 > 0,1 serta nilai VIF 2,420 < 10.
untuk variabel Pengelolaan ADD
memiliki nilai tolerance sebesar 0,378
> 0,1 serta nilai VIF 2,648 < 10 untuk
variabel Pengawasan ADD memiliki
nilai tolerance sebesar 0,210 > 0,1
serta nilai VIF 4,762 < 10. Hasil
diatas disimpulkan bahwa tidak
terjadi gejala Multikolinieritas pada
masing-masing variabel.
3. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Sujarweni (2015:226)
Model regresi yang baik adalah tidak
terjadi heterokedastisitas. Cara
memprediksi dengan pola gambar
scatterplot, sebagai berikut :
Sumber : data primer di olah peneliti (2020)
Gambar 4.1
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Dari plot atau gambar data diatas
dapat dilihat titik-titik menyebar
secara acak, tidak membentuk sebuah
pola tertentu yang jelas serta sebaran
118
baik di atas maupun di bawah angka 0
pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak
terjadi heteroskedastisitas pada model
regresi.
4.3. Penilaian Deskriptif
Penilaian Perencanaan ADD (X1)
Berdasarkan banyaknya jawaban
dari 60 responden terhadap 3
indikator (pernyataan). Berikut
adalah gambaran yang diperoleh :
Tabel 4.8
Penilaian Perencanaan ADD
NO BOBOT JUMLA
H PERSENTASE
1 Sangat Setuju (SS) 39 21,7 %
2 Setuju (S) 96 53,3 %
3 Ragu-ragu (RR) 23 12,8 %
4 Tidak Setuju (TS) 22 12,2 %
5 Sangat Tidak Setuju
(STS)
0 0 %
Sumber : data primer di olah peneliti (2020)
tabel diatas diketahui bahwa
responden memilih pendapat sangat
setuju terkait Perencanaan ADD
berjumlah 39 atau 21,7%, memilih
setuju berjumlah 96 atau 53,3%,
memilih ragu-ragu berjumlah 23 atau
12,8%, dan memilih tidak setuju
berjumlah 22 atau 12,2%, dan tidak
ada responden yang memilih sangat
tidak setuju.
Penilaian Pengelolaan ADD (X2)
Berdasarkan banyaknya jawaban
dari 60 responden terhadap 3
indikator (pernyataan). Berikut
adalah gambaran yang diperoleh :
Tabel 4.9
Penilaian Pengelolaan ADD NO BOBOT JUMLAH PERSENTASE
1 Sangat Setuju (SS) 24 13,3 %
2 Setuju (S) 80 44,5 %
3 Ragu-ragu (RR) 49 27,2 %
4 Tidak Setuju (TS) 27 15 %
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 0 0 %
Sumber : data primer di olah peneliti (2020)
tabel diatas diketahui bahwa
responden memilih pendapat sangat
setuju terkait Pengelolaan ADD
berjumlah 24 atau 13,3 %, memilih
setuju berjumlah 80 atau 44,5%,
memilih ragu-ragu berjumlah 49 atau
27,2%, dan memilih tidak setuju
berjumlah 27 atau 15%, dan tidak ada
responden yang memilih sangat tidak
setuju.
Penilaian Pengawasan ADD (X3)
Berdasarkan banyaknya
jawaban dari 60 responden terhadap 5
indikator (pernyataan). Berikut
adalah gambaran yang diperoleh :
Tabel 4.10
Penilaian Pengawasan ADD NO BOBOT JUMLAH PERSENTASE
1 Sangat Setuju (SS) 68 22,7 %
2 Setuju (S) 95 31,7 %
3 Ragu-ragu (RR) 109 36,3 %
4 Tidak Setuju (TS) 28 9,3 %
5 Sangat Tidak
Setuju (STS)
0 0 %
Sumber : data primer di olah peneliti (2020)
tabel diatas diketahui bahwa
responden memilih pendapat sangat
setuju terkait Pengawasan ADD
berjumlah 68 atau 22,7%, memilih
setuju berjumlah 95 atau 31,7%,
memilih ragu-ragu berjumlah 109
atau 36,3%, dan memilih tidak setuju
berjumlah 28 atau 9,3%, dan tidak ada
responden yang memilih sangat tidak
setuju.
Penilaian Akuntabilitas
Pengelolaan ADD (Y)
Berdasarkan banyaknya
jawaban dari 60 responden terhadap
11 indikator (pernyataan). Berikut
adalah gambaran yang diperoleh :
Tabel 4.11
Penilaian Akuntabilitas Pengelolaan
ADD NO BOBOT JUMLAH PERSENTASE
1 Sangat Setuju (SS) 101 15,3 %
2 Setuju (S) 348 52,7 %
3 Ragu-ragu (RR) 140 21,2 %
4 Tidak Setuju (TS) 71 10,8 %
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 0 0 %
Sumber : data primer di olah peneliti (2020)
119
tabel diatas diketahui bahwa
responden memilih pendapat sangat
setuju terkait Akuntabilitas
Pengelolaan ADD berjumlah 101 atau
15,3 %, memilih setuju berjumlah
348 atau 52,7%, memilih ragu-ragu
berjumlah 140 atau 21,2%, dan
memilih tidak setuju berjumlah 71
atau 10,8%, dan tidak ada responden
yang memilih sangat tidak setuju.
4.4. Analisis Korelasi X1, X2, X3
terhadap Y Hasil analisis korelasi
Perencanaan ADD (X1), Pengelolaan
ADD (X2), dan Pengawasan ADD
(X3) terhadap Akuntabilitas
Pengelolaan ADD (Y) dapat di lihat
pada hasil pengujian dibawah ini :
Tabel 4.12
Hasil Korelasi Parsial antara X1,
X2,X3 terhadap Y Correlations
Pere
ncan
aan
AD
D
(X1)
Penge
lolaan
ADD
(X2)
Penga
wasan
ADD
(X3)
Akunt
abilita
s
Penge
lolaan
ADD
(Y)
Peren
canaa
n
ADD
(X1)
Pearson
Correlatio
n
1 ,391** ,727** ,870**
Sig. (2-
tailed)
,002 ,000 ,000
N 60 60 60 60
Penge
lolaan
ADD
(X2)
Pearson
Correlatio
n
,391**
1 ,755** ,657**
Sig. (2-
tailed)
,002
,000 ,000
N 60 60 60 60
Penga
wasan
ADD
(X3)
Pearson
Correlatio
n
,727**
,755** 1 ,879**
Sig. (2-
tailed)
,000 ,000
,000
N 60 60 60 60
Akunt
abilita
s
Penge
lolaan
ADD
(Y)
Pearson
Correlatio
n
,870**
,657** ,879** 1
Sig. (2-
tailed)
,000 ,000 ,000
N 60 60 60 60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-
tailed).
Sumber : data primer di olah peneliti (2020)
Dari tabel dapat diketahui
bahwa nilai signifikansi adalah 0,000
< 0,05 sehingga X1, X2, dan X3
berkorelasi dengan Y, serta memiliki
nilai pearson correlation 0,870 (X1),
0,657 (X2), dan 0,879 (X3) yang
artinya memiliki tingkat derajat
keeratan korelasi sangat kuat dan
bentuk hubungan yang positif.
4.5. Koefisien Determinasi
Menurut Sujarweni (2015:228)
Semakin tinggi nilai R2 maka semakin
besar proporsi dari total variasi
variabel dependen yang dapat
dijelaskan oleh variabel independen.
Dapat dilihat dari hasil pengujian di
bawah ini :
Tabel 4.13
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std.
Error of
the
Estimate
1 ,948a ,899 ,893 1,996
a. Predictors: (Constant), Pengawasan ADD (X3),
Perencanaan ADD (X1), Pengelolaan ADD (X2)
b. Dependent Variable: Akuntabilitas Pengelolaan ADD
(Y)
Sumber : data Primer di olah oleh SPSS 24 (2020)
Berdasarkan tabel di atas R
Square atau koefisien determinasi
sebesar 0,899 artinya pengaruh
variabel Perencanaan ADD (X1),
Pengelolaan ADD (X2), dan
Pengawasan ADD (X3) terhadap
Akuntabilitas Pengelolaan ADD (Y)
sebesar 89,9% sedangkan sisanya
10,1% dipengaruhi oleh variabel lain
di luar penelitian ini.
4.6. Uji Hipotesis
1. Uji – T
Menurut Sujarweni (2015:229)
uji t menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel independen
secara individual (parsial) dalam
menerangkan variabel dependen.
Apabila nilai probabilitas
120
signifikannya lebih kecil dari 0,05
(5%) maka suatu variabel independen
berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen. Sementara nilai t
tabel dengan taraf signifikansi 0,05
dan df = n-k = 60 – 4 = 56 diperoleh
2,003. Nilai sig. 0,000 < 0,05 yang
berarti signifikan. Berdasarkan
ketentuan jika t hitung > dari t tabel,
maka penelitian ini menerima
hipotesis Ha dan menolak hipotesis
alternatif Ho, artinya penelitian
variabel X berpengaruh secara positif
dan signifikan terhadap variabel Y.
Berikut ini adalah hasil analisis
SPSS Statistics 24 :
Tabel 4.14
Hasil Uji - T
Model
Unstandardized Coefficients
Standa
rdized
Coeffi
cients T Sig.
B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 1,068 1,875 ,569 ,571
Perencanaan
ADD (X1)
1,674 ,200 ,554 8,366 ,000
Pengelolaan
ADD (X2)
,579 ,212 ,189 2,734 ,008
Pengawasan
ADD (X3)
,785 ,219 ,333 3,585 ,001
a. Dependent Variable: Akuntabilitas Pengelolaan ADD (Y)
Sumber : data Primer di olah oleh SPSS 24 (2020)
a. Pengaruh Perencanaan ADD
(X1) Terhadap akuntabilitas
Pengelolaan ADD (Y)
Berdasarkan Tabel di atas
diperoleh nilai t hitung untuk
variabel Perencanaan ADD sig.
0,000 < 0,05 yang berarti
signifikan. Penelitian uji t-hitung
8,366 > t-tabel 2,003, maka
hipotesis teruji dan berpengaruh
secara positif.
b. Pengaruh Pengelolaan ADD
(X2) Terhadap akuntabilitas
Pengelolaan ADD (Y)
Berdasarkan tabel di atas
diperoleh nilai t hitung untuk
variabel Pengelolaan ADD sig.
0,008 < 0,05 yang berarti
signifikan. Penelitian uji t-hitung
2,734 > t-tabel 2,003, maka
hipotesis teruji dan berpengaruh
secara positif.
c. Pengaruh Pengawasan ADD
(X3) Terhadap akuntabilitas
Pengelolaan ADD (Y)
Berdasarkan Tabel di atas
diperoleh nilai t hitung untuk variabel
Pengawasan ADD sig. 0,001 < 0,05
yang berarti signifikan. Penelitian uji
t-hitung 3,585 > t-tabel 2,003, maka
hipotesis teruji dan berpengaruh
secara positif.
2. Uji – F
Menurut Sujarweni (2015:228)
signifikansi model regresi secara
simultan diuji dengan melihat nilai
signifikansi (sig) dimana jika nilai sig
dibawah 0,05 maka variabel
independen berpengaruh terhadap
variabel dependen. nilai F tabel
signifikansi 0,05 dan df1 = k – 1 = 3
dan df2 = n – k = 60 – 4 = 56 diperoleh
2,77. Berikut ini adalah hasil analisis
SPSS Version 24.
Tabel 4.15
Hasil Uji - F
Model
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regres
sion
1977,851 3 659,284 165,462 ,000b
Residu
al
223,133 56 3,985
Total 2200,983 59
a. Dependent Variable: Akuntabilitas Pengelolaan ADD (Y)
b. Predictors: (Constant), Pengawasan ADD (X3), Perencanaan
ADD (X1), Pengelolaan ADD (X2)
Sumber : data Primer di olah oleh SPSS 24 (2020)
Berdasarkan tabel diatas
diperoleh nilai F hitung sebesar
165,462 dengan nilai sig. 0,000.
Sementara Nilai sig. 0,000 < 0,05
yang berarti signifikan. Penelitian uji
F-hitung 165,462 > F-tabel 2,77.
Maka dapat disimpulkan bahwan
Perencanaan ADD, Pengelolaan
ADD, dan Pengawasan ADD
121
Y = 1,068 +1,674X1+ 0,579 X2 + 0,785X3
=++++++
berpengaruh secara simultan terhadap
Akuntabilitas Pengelolaan ADD.
4.7. Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier
berganda digunakan untuk
mengetahui pengaruh Perencanaan
Pengelolaan dan Pengawasan ADD
terhadap Akuntabilitas Pengelolaan
ADD. Perhitungan analisis ini
dilakukan dengan bantuan SPSS
Statistics Version 24 diperoleh hasil
analisis regresi linier berganda seperti
pada tabel sebagai berikut :
Tabel 4.16
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Model
Unstandardized
Coefficients
Standard
ized
Coeffici
ents T Sig.
B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 1,068 1,875 ,569 ,571
Perencanaan
ADD (X1)
1,674 ,200 ,554 8,366 ,000
Pengelolaan
ADD (X2)
,579 ,212 ,189 2,734 ,008
Pengawasan
ADD (X3)
,785 ,219 ,333 3,585 ,001
a. Dependent Variable: Akuntabilitas Pengelolaan ADD (Y)
Sumber : data Primer di olah oleh SPSS 24 (2020)
Hasil analisis regresi linier
berganda seperti pada tabel 23 di atas
dapat ditulis persamaan regresi yaitu
sebagai berikut :
1. Koefisien konstanta α = 1,068
bernilai positif menyatakan
bahwa dengan mengasumsikan
ketiadaan variabel Perencanaan
ADD (X1), pengelolaan ADD
(X2), Pengawasan ADD (X3)
variabel tersebut dinyatakan nilai
0, maka akuntabilitas
pengelolaan ADD (Y)
mengalami kenaikan sebesar
1,068.
2. Koefisien β1= 1,674 bersifat
positif menyatakan bahwa
dengan mengasumsikan
ketiadaan variabel independen
lainnya, maka apabila
Perencanaan ADD naik 1 satuan
maka Akuntabilitas Pengelolaan
ADD (Y) akan meningkat
sebesar 1,674.
3. Koefisien β2= 0,579 bersifat
positif menyatakan bahwa
dengan mengasumsikan
ketiadaan variabel independen
lainnya, maka apabila
Pengelolaan ADD naik 1 satuan
maka Akuntabilitas Pengelolaan
ADD (Y) akan meningkat
sebesar 0,579.
4. Koefisien β3= 0, 785 bersifat
positif menyatakan bahwa
dengan mengasumsikan
ketiadaan variabel independen
lainnya, maka apabila
Pengawasan ADD naik 1 satuan
maka Akuntabilitas Pengelolaan
ADD (Y) akan meningkat
sebesar 0,785.
PEMBAHASAN
1. Perencanaan ADD, Pengelolaan
ADD, Pengawasan ADD dan
Akuntabilitas Pengelolaan ADD
pada Desa Cibolang Kaler
Berdasarkan hasil wawancara
bersama pemerintahan Desa Cibolang
Kaler dan hasil jawaban 60 responden
yang mengikuti kegiatan
pemberdayaan masyarakat.
Perencanaan ADD pada Desa
Cibolang Kaler bisa dikatakan sesuai
dengan rencana karena respon
masyarakat 21,7% memilih sangat
setuju dan 53,3% memilih setuju,
Begitu pula Pengelolaan ADD
berjalan dengan baik karena respon
masyarakat 13,3% memilih sangat
setuju dan 44,5% memilih setuju,
Pengawasan ADD pada Desa
122
Cibolang Kaler pun dilaksanakan
dengan cukup baik karena respon
masyarakat 22,7% memilih sangat
setuju dan 31,7% memilih setuju, dan
Akuntabilitas Pengelolaan ADD pada
Desa Cibolang Kaler pun dilakukan
dengan baik karena respon
masyarakat 15,3% memilih sangat
setuju dan 52,7% memilih setuju, atas
semua indikator pernyataan kuisioner
dan setelah di analisis dengan bantuan
SPSS Version 24 menghasilkan
pengaruh positif dan signifikan.
2. Pengaruh Perencanaan ADD
Terhadap Akuntabilitas
Pengelolaan ADD di Desa Cibolang
Kaler
Hasil regresi linier berganda
berdasarkan SPSS Version 24, di atas
diperoleh nilai t hitung untuk variabel
Perencanaan ADD adalah 8,366
dengan nilai sig 0,000. Sementara
nilai t tabel dengan taraf signifikansi
0,05 dan df = n-k = 60 – 4 = 56
diperoleh 2,003. Nilai sig. 0,000 <
0,05 yang berarti signifikan.
Penelitian uji t-hitung 8,366 > t-tabel
2,003, maka hipotesis teruji.
Berdasarkan ketentuan jika t hitung >
dari t tabel, maka penelitian ini
menerima hipotesis Ha dan menolak
hipotesis alternatif Ho. Artinya dapat
disimpulkan bahwa Perencanaan
ADD berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap Akuntabilitas
Pengelolaan ADD.
3. Pengaruh Pengelolaan ADD
Terhadap Akuntabilitas
Pengelolaan ADD di Desa Cibolang
Kaler
Berdasarkan hasil uji
diperoleh nilai t hitung untuk variabel
Pengelolaan ADD adalah 2,734
dengan nilai sig 0,008. Sementara
nilai t tabel dengan taraf signifikansi
0,05 dan df = n-k = 60 – 4 = 56
diperoleh 2,003. Nilai sig. 0,008 <
0,05 yang berarti signifikan.
Penelitian uji t-hitung 2,734 > t-tabel
2,003, maka hipotesis teruji.
Berdasarkan ketentuan jika t hitung >
dari t tabel, maka penelitian ini
menerima hipotesis Ha dan menolak
hipotesis alternatif Ho. Artinya
bahwa Pengelolaan ADD
berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap Akuntabilitas
Pengelolaan ADD.
4. Pengaruh Pengawasan ADD
Terhadap Akuntabilitas
Pengelolaan ADD di Desa Cibolang
Kaler
Hasil regresi linier berganda
pada variabel Pengawasan ADD
terhadap Akuntabilitas Pengelolaan
ADD di Desa Cibolang Kaler
diperoleh berdasarkan berdasarkan
tabel Coefficient di atas diperoleh
nilai t hitung untuk variabel
Pengawasan ADD adalah 3,585
dengan nilai sig 0,001. Sementara
nilai t tabel dengan taraf signifikansi
0,05 dan df = n-k = 60 – 4 = 56
diperoleh 2,003. Nilai sig. 0,001 <
0,05 yang berarti signifikan.
Penelitian uji t-hitung 3,585 > t-tabel
2,003, maka hipotesis teruji.
Berdasarkan ketentuan jika t hitung >
dari t tabel, maka penelitian ini
menerima hipotesis Ha dan menolak
hipotesis alternatif Ho. Artinya
bahwa Pengawasan ADD
berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap Akuntabilitas
Pengelolaan ADD.
5. Pengaruh Perencanaan ADD,
Pengelolaan ADD, dan
Pengawasan ADD secara bersama-
123
sama terhadap Akuntabilitas
Pengelolaan ADD Desa Cibolang
Kaler
Pengaruh variabel
Perencanaan ADD, Pengelolaan
ADD, dan Pengawasan ADD
terhadap Akuntabilitas Pengelolaan
ADD di Desa Cibolang Kaler secara
simultan (bersama-sama), dimana
penulis menggunakan output dari
koefisien determinasi (R2) atau nilai
R-square sebesar 0,899 artinya
pengaruh variabel Perencanaan ADD
(X1), Pengelolaan ADD (X2), dan
Pengawasan ADD (X3) terhadap
Akuntabilitas Pengelolaan ADD (Y)
sebesar 89,9% sedangkan sisanya
10,1% dipengaruhi oleh variabel lain
yang tidak diteliti.
Juga dapat diuji melalui
pengujian nilai F hitung sebesar
165,462 dengan nilai sig. 0,000.
Sementara nilai F tabel dengan
signifikansi 0,05 dan df1 = k – 1 = 3
dan df2 = n – k = 60 – 4 = 56 diperoleh
2,77. Nilai sig. 0,000 < 0,05 yang
berarti signifikan. Penelitian uji F-
hitung 165,462 > F-tabel 2,77. Maka
dapat disimpulkan bahwan
Perencanaan ADD, Pengelolaan
ADD, dan Pengawasan ADD
berpengaruh secara simultan terhadap
Akuntabilitas Pengelolaan ADD.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan
pembahasan dapat di tarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Perencanaan ADD, Pengelolaan
ADD, Pengawasan ADD, dan
Akuntabilitas Pengelolaan ADD
berjalan dengan baik di Desa
Cibolang Kaler karena
berpengaruh sangat kuat dan
positif.
2. Berdasarkan hasil penelitian
diperoleh nilai sig. 0,000 < 0,05
dan nilai t-hitung 8,366 > dari t-
tabel 2,003 maka hipotesis teruji,
penelitian ini menerima hipotesis
Ha dan menolak hipotesis
alternatif Ho, artinya Perencanaan
ADD berpengaruh secara positif
dan signifikan terhadap
Akuntabilitas Pengelolaan ADD
di Desa Cibolang Kaler.
Sumbangan Efektif (SE%)
variabel Perencanaan ADD
sebesar 48,2% dari total pengaruh
keseluruhan nilai R2 yaitu 89,9%.
3. Hasil penelitian Pengelolaan
ADD diperoleh nilai sig. 0,008 <
0,05 dan nilai t-hitung 2,734 >
dari t-tabel 2,003 maka hipotesis
teruji, penelitian ini menerima
hipotesis Ha dan menolak
hipotesis alternatif Ho, artinya
Pengelolaan ADD berpengaruh
secara positif dan signifikan
terhadap Akuntabilitas
Pengelolaan ADD di Desa
Cibolang Kaler. Sumbangan
Efektif (SE%) variabel
Pengelolaan ADD sebesar 12,4%
dari total pengaruh keseluruhan
nilai R2 yaitu 89,9%.
4. Berdasarkan hasil penelitian
diperoleh nilai sig. 0,001 < 0,05
dan nilai t-hitung 3,585 > dari t-
tabel 2,003 maka hipotesis teruji,
penelitian ini menerima hipotesis
Ha dan menolak hipotesis
alternatif Ho, artinya Pengawasan
ADD berpengaruh secara positif
dan signifikan terhadap
Akuntabilitas Pengelolaan ADD
di Desa Cibolang Kaler.
Sumbangan Efektif (SE%)
variabel Pengawasan ADD
124
sebesar 29,3% dari total pengaruh
keseluruhan nilai R2 yaitu 89,9%.
5. Pengaruh Perencanaan
Pengelolaan dan Pengawasan
ADD secara bersama-sama
terhadap akuntabilitas
Pengelolaan ADD di Desa
Cibolang Kaler Kecamatan Cisaat
Kabupaten Sukabumi sebesar
89,9% dan memiliki korelasi
bersifat kuat.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian
maka dapat disarankan :
1. Di sarankan Perencanaan ADD,
Pengelolaan ADD, Pengawasan
ADD, dan Akuntabilitas
Pengelolaan ADD lebih di
perhatikan pemerintah Desa
Cibolang Kaler.
2. Perencanaan ADD di desa
Cibolang kaler disarankan lebih di
tingkatkan lagi untuk
mendapatkan hasil lebih
maksimal untuk kedepannya.
3. Disarankan untuk Desa Cibolang
Kaler lebih meningkatkan
Pengelolaan ADD karena hanya
berpengaruh 12,4% terhadap
Akuntabilitas Pengelolaan ADD.
4. Disarankan untuk Pengawasan
ADD di Desa Cibolang Kaler
harus di lakukan secara berkala
oleh pemerintah Desa dan
Masyarakat agar tidak terjadi
penyelewengan dan kegiatan
sesuai dengan yang telah di
rencanakan.
5. Dikarenakan memiliki hubungan
cukup kuat dengan Akuntabilitas
Pengelolaan ADD sebesar 89,9%
di sarankan Perencanaan ADD,
Pengelolaan ADD dan
Pengawasan ADD Desa Cibolang
Kaler lebih di tingkatkan untuk
mewujudkan desa yang akuntabel
dan transparan.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, L. (2002). Pengantar
Perencanaan Pembangunan
Ekonomi Daerah.
Yogyakarta: BPFE
Yogyakarta.
Hasibuan, M. (2002). Manajemen
Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Bumi Aksara.
Kumorotomo, W. (2008).
Akuntabilitas Birokrasi
Publik, Sketsa pada Masa
Transisi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Mardiasmo. (2002). Otonomi Daerah
dan Manajemen Keuangan
Daerah. Yogyakarta: Andi.
Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 113 tahun 2014.
(2014).
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
_________. (2017). Metode
Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
_________. (2019). Metode
Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sujarweni, V. W. (2014). Metode
Penelitian: Lengkap, Praktis,
dan Mudah Dipahami.
Yogyakarta: Pustaka Baru
Press.
______________. (2015).
Metodologi Penelitian Bisnis
& Ekonomi. Yogyakarta:
Pustaka Baru Press.