Upload
others
View
14
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENGARUH PENGOBATAN TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH
PADA PENDERITA DIABETES MELITUS : SEBUAH TINJAUAN
SISTEMATIS
OLEH :
SARA YUNITA
18132019009P
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA HUSADA
PALEMBANG
2020
2
PENGARUH PENGOBATAN TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH
PADA PENDERITA DIABETES MELITUS : SEBUAH TINJAUAN
SISTEMATIS
Proposal penelitian ini diajukan sebagai
salah satu syarat memperoleh gelar
SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT
SARA YUNITA
18132019009P
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA HUSADA
PALEMBANG
2020
iii
ABSTRAK
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIK)
BINA HUSADA PALEMBANG
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
Skripsi, 2020
SARA YUNITA
Pengaruh Pengobatan Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Penderita
Diabetes Melitus
(xii + 17 Hal, 3 Tabel, 2 Lampiran)
Diabetes Melitus merupakan penyakit yang paling menonjol yang disebabkan oleh gagalnya
pengaturan gula darah. Penderita Diabetes Melitus adalah keadaan seseorang yang mengalami kadar glukosa darah tinggi ≥200 mg/dL. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh
pengobatan terhadap kadar glukosa darah pada penderita Diabetes Melitus dalam penurunan
kadar glukosa darah pada penderita DM (Diabetes Melitus). Desain penelitian yang digunakan
adalah Quasi Eksperimental dengan pendekatan one group pretest – postest design. Berdasarkan dari analisis beberapa artikel didapatkan bahwa pengaruh pengobatan terhadap
kadar glukosa darah pada penderia Diabetes Melitus berjalan sangat baik. Dengan adanya
pengobatan tradisional yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti, ada baiknya para petugas kesehatan melakukan penyuluhan mengenai pemberian pengobatan alami pada penderita
Diabetes Melitus.
Daftar Pustaka : 15 (2011 - 2019)
iv
ABSTRACT
HIGH SCHOOL OF HEALTH SCIENCES (STIK)
BINA HUSADA PALEMBANG
PUBLIC HEALTH STUDY PROGRAM
Thesis, 2020
SARA YUNITA
The Effect Of Treatment On Blood Glucose Levels In Diabetics Mellitus
(xii + 17 Things, 3 Tables, 2 Appendix)
Diabetes Mellitus is the most prominent disease caused by the failure of blood sugar management.
Diabetic mellitus is the condition of a person who experiences high blood glucose levels ≥200
mg/dL. The purpose of the study was to determine the effect of treatment on blood glucose levels in diabetics in diabetes mellitus in decreased blood glucose levels in patients with DM (Diabetes
Mellitus). The research design used is Quasi Experimental with one group pretest – postest design
approach. Based on the analysis of several articles obtained that the effect of treatment on blood glucose levels in diabetic mellitus penderia went very well. With traditional medicine that has been
done by some researchers, it is good that health officials do counseling regarding the provision of
natural medicine in people with Diabetes Mellitus.
Bibliography : 15 (2011 - 2019)
v
vi
vii
PERSEMBAHAN DAN MOTO
Kupersembahkan kepada :
1. Kedua orang tuaku, Ibu dan Ayah yang selalu mendoakan, memberikan
dukungan, serta semangat untuk meraih kesuksesan dan membuat kalian
bangga dan bahagia. Kalian sangat berharga dalam hidupku.
2. Kakak dan adik-adikku yang selalu memberikan semangat dan bantuan dalam
penyelesaian skripsi ini.
3. Teman almamaterku.
MOTTO :
“The best way to predict the future is to create it”
“Tidak akan ada usaha yang mengkkhianati hasil. Dan percaya jika Allah tidak akan
menguji hamba-Nya lebih dari kemampuan hamba-Nya”
viii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Sara Yunita
Tempat Tanggal Lahir : Palembnag, 3 Juni 1996
Jenis Kelamiin : Perempuan
Alamat : Perum OPI Jln. Bungur Blok Q No 19-20
Jakabaring, Palembang.
Nama Ayah : M. Soleh
Nama Ibu : Netty Herawati, S.Pd
Riwayat Pendidikan
1. TK Pembina Negeri 2 Palembang Tamat Tahun 2002
2. SD Negeri 87 Palembang Tamat Tahun 2008
3. SMP Negeri 15 Palembang Tamat Tahun 2011
4. SMA Negeri 15 Palembang Tamat Tahun 2014
5. STIKES Abdi Nusa Palembang Tamat Tahun 2017
ix
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat dalam
menyelesaikan pendidikan di Program Studi Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan (STIK) Bina Husada.
Dengan selesainya penulisan skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Dian Eka Anggreny, SKM.M.Kes sebagai pembimbing yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan selama penulisan skripsi ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Amar Muntaha,
SKM, M.Kes selaku Ketua STIK Bina Husada, Ibu Maria Ulfah, SKM, MPH selaku
Ketua Program Studi Kesehatan Masyarakat yang telah memberikan kemudahan dalam
pengurusan administrasi penulisan skripsi ini.
Selain itu penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Maria Ulfah,
SKM, MPH dan Ibu Hamyatri Rawalillah, SKM,M.Kes selaku penguji dalam
penyusunan skripsi, dan Ibu Endah Widya Purnamasari, SKM,M.Kes selaku
pembimbing akademik selama mengikuti pendidikan di Program Studi Kesehatan
Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Husada.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih belum sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan
dan kesempurnaan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang memerlukan dan
bagi siapa saja yang membacanya.
Palembang, Agustus 2020
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN JUDUL DENGAN SPESIFIKASI ............................................... ii
ABSTRAK............................................................................................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN PANITIA SIDANG .......................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO ............................................... vi
HALAMAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................... vii
UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................ viii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .............................................................................................. x
DAFTAR BAGAN ........................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2. Pertanyaan Peneliti ..................................................................................... 5
1.3. Tujuan Penelitaian ...................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Metode Pencarian ....................................................................................... 6
2.1.1 Sumber Pencarian ........................................................................... 6
2.1.2 Strategi Pencarian ........................................................................... 6
2.2 Seleksi Studi .............................................................................................. 7
2.2.1 Strategi Seleksi Studi ...................................................................... 7
2.2.2 Kriteria Inklusi ............................................................................... 8
2.2.3 Kriteria Ekslusi ............................................................................... 8
2.3 Kriteria Kualitas Studi ................................................................................ 8
2.4 Ekstrasi Data .............................................................................................. 9
BAB III LAPORAN KASUS
3.1 Hasil .......................................................................................................... 10
3.1.1 Karakteristik Kualitas Studi ............................................................ 10
3.1.2 Hasil lain berdasarkan Pertanyaan Penelitian .................................. 13
3.2 Pembahasan ............................................................................................... 14
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Kesimpulan ................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Nomor Tabel Halaman
Tabel 2.1 Tabel PICOS .......................................................................................... 08
Tabel 2.2 Tabel Kualitas Studi ............................................................................... 08
Tabel 3.1 Tabel Karakteristik Artikel Tinjauan Sistematis ...................................... 11
xii
DAFTAR BAGAN
Nomor Tabel Halaman
Bagan 2.1 Diagram Alur Prisma............................................................................. 7
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Lampiran
1. Lembar pengesahan asli
2. Lembar panitia siding asli
3. Lembar
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Glukosa darah merupakan gula yang terdapat dalam darah yang berasal dari
karbohidrat dalam makanan dan disimpan sebagai glikogen dihati dan diotot rangka.
Glukosa darah berfungsi sebagi penyedia energi tubuh dan jaringan- jaringan dalam
tubuh (Widyastuti, 2011). Kadar glukosa juga dipengaruhi berbagai faktor dan hormon
insulin yang dihasilkan kelenjar pankreas, sehingga hati dapat mengatur kadar glukosa
dalam darah (Ekawati, 2012).
Glukosa darah dibagi menjadi dua yaitu hiperglikemia dan hipoglikemia.
Hiperglikemia bisa terjadi karena asupan karbohidrat dan glukosa yang berlebihan.
Beberapa tanda dan gejala dari hiperglikemia yaitu peningkatan rasa haus, nyeri kepala,
sulit konsentrasi, pengelihatan kabur, peningkatan frekuensi berkemih, letih, lemah,
penurunan berat badan. Sedangkan hipoglikemia juga bisa terjadi karena asupan
karbohidrat dan glukosa kurang. Beberapa tanda dan gejala dari hipoglikemia yaitu
gangguan kesadaran, gangguan penglihatan, gangguan daya ingat, berkeringat, tremor,
palpitasi, takikardia, gelisah, pucat, kedinginan, gugup, rasa lapar (M.Mufti dkk, 2015).
Penyakit tidak menular sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik
secara global, regional, nasional dan lokal. Salah satu penyakit tidak menular yang
menyita banyak perhatian adalah Diabetes Melitus (Kemenkes RI, 2013). Menurut
American Diabetes Association (ADA) tahun 2010, diabetes melitus merupakan suatu
kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena
kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduaduanya (Perkeni, 2011).
Peran laboratorium dalam pemeriksaan glukosa darah yaitu salah satunya untuk
2
pengelolaan dan mendeteksi Diabetes. Diabetes merupakan masalah yang penting
karena prevalensinya di Indonesia terus mengalami peningkatan. (Herlini, 2012).
3
Diabetes Mellitus adalah penyakit kronis serius yang terjadi karena pankreas
tidak menghasilkan cukup insulin (hormon yang mengatur gula darah atau glukosa),
atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkannya.
Diabetes adalah masalah kesehatan masyarakat yang penting, menjadi salah satu dari
empat penyakit tidak menular prioritas yang menjadi target tindak lanjut oleh para
pemimpin dunia. Jumlah kasus dan prevalensi diabetes terus meningkat selama
beberapa dekade terakhir. (WHO Global Report, 2016).
WHO memprediksi kenaikan jumlah penyadang DM di Indonesia dari 8,4 juta
pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030. Laporan ini menunjukkan
adanya peninngkatan sebanyak 2-3 kali lipat pada tahun 2035. (PERKENI, 2015).
Sedangkan International Diabetes Federation (IDF) memprediksi pada tahun
2015, 415 juta orang dewasa dengan diabetes, kenaikkan 4 klai lipat dari 108 juta di
1980an. Pada tahun 2040 diperkirakan jumlahnya akan menjadi 642 juta. Pada tahun
2015, Indonesia menempati peringkat ke 7 di dunia untuk prevalansi penderita diabetes
tertinggi bersama China, India, Amerika Serikat, Brazil, Rusia, dan Meksiko dengan
jumlah estimasi orang dengan diabetes sebesar 10 juta. (IDF Atlas, 2015)
Berdasarkan data Riskesdas tahun 2013 dilaporkan bahwa prevalensi Diabetes
Melitus sebanyak (2,1%) lebih dtinggi dibandingkan pada tahun 2007 sebanyak
(1,1%). Prevalensi Diabetes Melitus pada perempuan lebih tinggi daripada laki-laki
dan cenderung lebih banyak pada masyarakat yang tingkat pendidikannya tinggi
daripada tingkat pendidikan rendah, hal ini kemungkinan akibat pola hidup yang tidak
sehat. (Kemenkes RI, 2013).
Peningkatan prevalensi DM tipe-2 menunjukan pentingnya upaya pencegahan.
Pencegahan DM tipe-2 adalah dengan mengupayakan kadar glukosa darah dalam tubuh
menjadi normal. Menurut Waspadji, (2007, dalam Misdarina & Ariani, 2012) bahwa
upaya untuk menurunkan kadar gula darah yaitu melalui empat pilar penatalaksanaan
4
DM seperti edukasi, perencanaan makan, latihan jasmani dan terapi farmakologi.
Selain empat pilar penatalaksanaan DM diatas, upaya lain yang dapat digunakan untuk
mengendalikan prevalensi diabetes melitus tipe-2 adalah dengan program manajemen
stres (Surwit Dkk, 2013).
Secara luas telah diakui bahwa stres memiliki dampak negatif pada kesehatan.
Pengalaman stres dapat dikaitkan dengan pelepasan hormon counteregulatory dan
mobilisasi energi, sering mengakibatkan kadar glukosa yang tinggi. Selain itu stres
dapat menganggu kontrol diabetes secara tidak langsung melalui efek pada diet,
olahraga, dan prilaku perawatan diri lainnya. Beberapa studi menunjukkan hubungan
stres dengan kontrol glikemik pada sampel pasien dengan diabetes melitus tipe-2. Stres
dapat dikelola melalui program manajeman stres atau melalui pemberian obat
anxiolytik. Kedua jenis intervensi ini telah dilaporkan untuk memperbaiki kontrol
glikemik pada pasien dengan diabetes melitus tipe-2 (Surwit Dkk, 2013).
Di Provinsi Sumatera Selatan, khususnya di daerah Palembang jumlah
penderita Diabetes Mellitus pada bulan Januari tahun 2017 sebanyak 1.552 kasus dan
pada bulan Januari tahun 2016 sebanyak 267 kasus. (DINKES Kota Palembang, 2017
dan 2018).
Vitamin C adalah golongan mikronutrien yang memiliki peran penting dalam
plasma manusia sebagai antioksidan. Vitamin C mempunyai sifat larut air dan mampu
melawan radikal bebas (Frykberb, 2002). Fungsi Vitamin C adalah sebagai donor
elektron atau agen pereduksi elektron sehingga mampu berperan sebagai antioksidan
(Gropper, 2013).
5
Menurut Kathore (2015) dalam penelitiannya tentang Pengaruh Vitamin C
terhadap Kadar Glukosa Darah Puasa dan Profil Lipid pada Pasien Diabetes Melitus
Tipe 2, dilakukan pada 50 pasien DM tipe 2 yang memiliki kriteria usia 40 hingga 80
tahun dengan tingkat kadar glukosa darah kurang dari 250 mg/dL. Perlakuan dilakukan
dengan pemberian suplementasi Vitamin C yang memiliki dosis 1000 mg/hari selama
12 minggu. Penelitian tersebut menunjukan hasil yang signifikan dengan nilai P<0,05
yang menunjukan bahwa suplementasi 1000 mg Vitamin C setiap hari dalam 12
minggu pada pasien diabetes melitus tipe 2 menyebabkan penurunan kadar glukosa
darah puasa, kadar kolesterol serum, kadar trigliserida dan VLDL, serta meningkatnya
kadar kolesterol lipoprotein densitas tinggi.
Berdasarkan hasil survey pendahuluan yang dilakukan terhadap 30 responden
pada Senin, 25 November 2017 di Paguyuban Diabetes Melitus, Surakarta diketahui
bahwa mayoritas lansia masih memiliki kebiasaan makan makanan sumber karbohidrat
sederhana dan kurang dalam mengkonsumsi makanan sumber Vitamin C seperti sayur
dan buah. Hasil survey pendahuluan juga menunjukan 70% lansia diabetes melitus
dengan rentang usia 45-59 tahun memiliki kadar glukosa darah puasa diatas ambang
batas normal. Dari hasil survey tersebut peneliti ingin mengetahui hubungan vitamin C
dengan kadar glukosa darah pada lansia diabetes melitus tipe 2 di Paguyuban Diabetes
Melitus, Surakarta.
6
1.1 Pertanyaan Penelitian
1. Manakah jurnal yang paling signifikan mengenai Pengaruh Pengobatan
Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Penderita Diabetes Melitus?
2. Jenis kumpulan data apa yang paling banyak digunakan untuk penelitian
mengenai Pengaruh Pengobatan Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada
Penderita Diabetes Melitus?
3. Metode mana yang berkinerja baik bila digunakan untuk penelitian mengenai
Pengaruh Pengobatan Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Penderita Diabetes
Melitus?
1.2 Tujuan Penelitian
1. Mengidentifikasi jurnal yang paling signifikan mengenai Pengaruh Pengobatan
Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Penderita Diabetes Melitus
2. Jenis kumpulan data apa yang paling banyak digunakan untuk penelitian
mengenai Pengaruh Pengobatan Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada
Penderita Diabetes Melitus
3. Mengidentifikasi Metode mana yang berkinerja baik bila digunakan untuk
penelitian mengenai Pengaruh Pengobatan Terhadap Kadar Glukosa Darah
Pada Penderita Diabetes Melitus
7
BAB II
METODE PENELITIAN
2.1 Metode Pencarian
2.1.1 Sumber Pencarian
Untuk mengidentifikasi studi yang relavan, pencarian melalui database yaitu
jurnal Garuda.Ristekbrin.go.id
2.1.2 Strategi Pencarian
Pencarian literatur menggunakan pendekatan PICO berdasarkan kata kunci
sebagai berikut :
Population
(Populasi)
Intervention
(Intervensi)
Comparison
(Perbandingan)
Outcomes
(Hasil)
Konsep Utama Konsep Utama Konsep Utama Konsep Utama
Pasien DM Pengobatan - Pengaruh
Hypnotherapy
Terhadap
Kadar
Glukosa
- Pengaruh Air
Rebusan
Daun
Tumbuhan
Insulin
Terhadap
Kadar
Glukosa
- Pengaruh Jus
Lidah Buaya
Terhadap
Kadar
Glukosa
Mengetahui
pengaruh
pengobatan
terhadap kadar
glukosa darah
6
8
Ninonim/ Istilah
Pencarian
Ninonim/ Istilah
Pencarian
Ninonim/ Istilah
Pencarian
Ninonim/ Istilah
Pencarian
- - - -
2.2 Seleksi Studi
2.2.1 Strategi Seleksi Studi
Seleksi studi berpedoman pada Diagram PRISMA yang alurnya dapat
dilihat pada
Bagan 2.1
Diagram Alur PRISMA
Identifikasi Artikel Basis Data : Sinta dan Garuda Ristebrin Batasan Pencarian : Artikel Berbahasa
Indonesia (n = 107 )
Artikel tambahan diidentifikasi melalui sumber lain
(n = 201 )
Artikel yang Relevan (n = 3 )
Artikel teks lengkap dinilai untuk kelayakannya
(n =3)
Artikel teks lengkap dikecualikan,dgn alasan
(n=26 )
Artikel disaring (n = 29)
Artikel dikecualikan (n = 78)
Artikel disaring atas judul, abstrak dan kata kunci (n = 29)
Term
asu
k Id
enti
fika
si
Kel
ayak
an
Pen
yari
nga
9
2.2.2 Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi studi ditetapkan berdasarkan item PICOS.
Participant/
Population
(Populasi)
Penderita Diabetes Melitus
Intervention
(Intervensi)
Pengobatan
Comparison
(Perbandingan)
- Pengaruh Hypnotherapy Terhadap Kadar Glukosa
- Pengaruh Air Rebusan Daun Tumbuhan Insulin
Terhadap Kadar Glukosa
- Pengaruh Jus Lidah Buaya Terhada Kadar
Glukos2
Outcomes (Hasil) Mengetahui pengaruh pengobatan terhadap kadar glukosa
darah
Study Design/
Context
Eksperimen (Pretest-Posttest Nonequivalent Control
Group)
2.2.3 Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah artikel yang abstrak, artikel yang tidak menggunakan
bahasa Indonesia dan artikel yang ditampilkan tidak full text.
2.3 Kriteria Kualitas Studi
Pencarian Literatur Dipublikasikan hanya dari jurnal
terindex SINTA
Batas Pencarian 2015-2020
Skrining/ Penyaringan Full teks dengan 2 penulis/ peninjau
10
Abstraksi Data Satu orang mengabstraksi data sementara
yang lain memverifikasi
Resiko Penilaian Bias Satu orang menilai sementara yang lain
memverifikasi
Apakah Dua Penulis Akan Secara
Mandiri Menilai Studi
Ya
Proses Penilaian Full teks
Bagaimana Perbedaan Pendapat
Akan Dikelola
Perbedaan pendapat akan dikelola oleh
orang yang ahli
Alat Penilai Resiko Bias/ Alat Penilai
Kualitas Studi
-
2.4 Estraksi Data
Data studi akan diskstraksi menggunakan format standard an dimasukkan ke
dalam tabel. Data akan diekstraksi oleh satu reviewer dan diperiksa keakuratan dan
kelengkapannya oleh reviewer kedua. Data yang diekstraksi meliputi :
a. Info umum : Nama Penulis, Tahun Publikasi, Judul
b. Khusus : Kriteria Inklusi.
11
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Berdasarkan hasil pencarian didapatkan sebanyak 107, artikel yang dianggap
sesuai dengan kata kunci kemudian dijadikan satu lalu dilakukan screening pada
abstrak dan judul artikel yang didapat. Setelah dilakukan screening didapatkan ada 29
artikel yang judulnya sama, dari 29 artikel ini kemudian di screening berdasarkan
kelayakannya sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi didapatkan 3 artikel untuk
selanjutnya dilakukan review.
3.1.1 Karakteristik Kualitas Studi
Karakteristik studi berisi tentang :
a. Info Umum : Nama Penulis, Tahun Publikasi, Judul
Karakeristik artikel yang didapatkan dari proses ekstrasi data dapat dilihat pada
table 3.1
10
12
Tabel 3.1
Karakteristik Artikel Tinjauan Sistematis Pengaruh Pengobatan Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Penderita
Diabetes Melitus
No
Info Umum Info Khusus
Nama
Penulis
Judul Artikel
Lokasi
Penelitian
(Provinsi/K
ota)
Nama
Jurnal
Tahun
Publikasi
Metodelogi
Hasil
1. Suwanto,
Yusran
Hasymi,
Hasan Husin
Pengaruh
Hypnotherapy
Terhadap Penurunan
Kadar Glukosa Darah
Pada Penderita
Diabetes Melitus
Bengkulu Jurnal Fakultas
Kesehatan
2019 Kuantitatif,
Eksperimen
Dari hasil penelitian, analisa univariat
didapatkan hasil rata-rata kadar glukosa
darah sebelum perlakuan sebesar 234,67
mg/dl dan setelah perlakuan sebesar
194,67 mg/dl. Analisis bivariat
berdasarkan hasil uji Wilcoxon Signed
Ranks Test diperoleh nilai p value 0.002
(p value < 0.05). Artinya ada pengaruh
hypnotherap terhadap penurunan kadar
glukosa darah pada penderita diabetes
melitus tipe-2.
2. H.A Kadir,
Hj.
Murdiningsih,
Hj. Diah
Sukarni
Pengaruh Air Rebusan
Daun Tumbuhan
Insulin (Tithonia
Diversifollia)
Terhadap Kadar
Glukosa Darah Pada
Palembang Jurnal
Kesehatan
Poltekkes
Palembang
2016 Kuantitatif,
Eksperimen
Hasil penelitian bahwa air rebusan
tumbuhan insulin yang diberikan pada
pederita DM memiliki efek dapat
menurunkan kadar glukosa darah pada
penderita Diabetes Melitus. Terdapat
perbedaan penurunan kadar glukosa
13
Penderita Diabetes
Melitus
darah pada penderita DM yang diberi
minum rebusan air tumbuhan insulin
dengan yang hanya diberi minum air
aquadest.
3. Febria Syafyu
Sari,
Ridhyalla
Afnuhazi
Pengaruh Jus Lidah
Buaya Terhadap
Kadar Glukosa Darah
Puasa dan 2 Jam PP
(Post Prandial) Pada
Penderita Diabetes
Melitus
Padang
Panjang
Jurnal
Kesehatan
Medika Saintika
2019 Kuantitatif,
Eksperimen
Hasil menunjukan rata-rata penurunan
glukosa darah puasa pada intervensi
(28,42 gr/dl) dan glukosa darah 2 jam
pp pada intervensi (40,57 gr/dl). Untuk
analisis bivariat terdapat perbedaan
antara glukosa puasa dan 2 jam pp
dengan glukosa darah puasa GDP) dan
2 Jam PP (Post Prendial) pada penderita
DM (Diabetes Melitus). Kesimpulan
didapatkanlidah buaya dapat
menurunkan kadar glukosa darah.
Berdasarkan hasil penelitian jus lidah
buaya dapat menjadi salah satu
alternatif keperawatan non farmakologi
dalam penyakit diabetes melitus.
14
3.1.2 Hasil Lain Berdasarkan Item Pertanyaan Penelitian
Dari beberapa jurnal yang direview terdapat 3 jurnal yang paling signifikan
mengenai Pengaruh Pengobatan Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Penderita
Diabetes Meliitus, yaitu: jurnal pertama “Pengaruh Hypnoterapi Terhadap
Penurunan Kadar Glukosa Darah Pada Penderita Diabetes Melitus” yang ditulis
oleh Suwanto, Yusran Hasymi, Hasan Husin Tahun 2019, jurnal kedua “Pengaruh
Air Rebusan Tumbuhan Insulin (Tithonia Diversifollia) Terhadap Kadar Glukosa
Darah Pada Penderita Diabetes Melitus” yang ditulis oleh H.A Kadir, Hj.
Murdiningsih, Hj. Diah Sukarni Tahun 2016, dan jurnal ketiga “Pengaruh Jus
Buaya Terahadap Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Penderita Diabetes Melitus”
yang ditulis oleh Febria Syafyu Sari, Ridhyalla Afnuhzi Tahun 2019.
Jurnal yang paling signifikan dari penelitian mengenai Pengaruh Pengobatan
Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Penderita Diabetes Melitus, seteleh direview
didapat satu jurnal yaitu dengan judul “Pengaruh Air Rebusan Tumbuhan Insulin
(Tithonia Diversifollia) Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Penderita Diabetes
Melitus” yang ditulis oleh H.A Kadir, Hj. Murdiningsih, Hj. Diah Sukarni Tahun
2016. Karena dari kesimpulan yang didapat, Air rebusan tumbuhan insulin yang
diberikan kepada penderita Diabetes Melitus dengan cara diminum dapat
menurunkan kadar glukosa darah.
Kumpulan data yang paling sering digunakan dalam penelitian ini yaitu
dengan melakukan eksperimen dan wawancara mendalam menggunakan
15
pedoman wawancara. Wawancara dilakukan kepada semua responden atau
dapat dihentikan apabila data sudah jenuh. Sedangkan triangulasi merupakan
teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang di luar
data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding data tersebut.
Jenis metode yang digunakan untuk penelitian mengenai Pengaruh
Pengobatan Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Penderita Diabetes Melitus
yaitu metode kuantitatif, eksperimen dengan pendekatan one group pretest –
postest. Penelitian yang digunakan unruk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis. Subyek dalam
penelitian ini adalah satu orang informan kunci, dua orang membantu
merumuskan kebijakan dan dua orang sebagai pembanding (informan
triangulasi) dan pelaksana dan teknik pengambilan sampel menggunakan
purposive sampling yaitu sampel penelitian sudah ditentukan oleh peneliti.
3.2. Pembahasan
Berdasarkan analisis artikel didapatkan bahwa capaian pengobatan
terhadap kadar glukosa darah pada penderita Diabetes Melitus telah berjalan
dengan baik.
Berdasarkan hasil penelitian Suwanto, Yusran Hasymi, dan Hasan
Husin (2019), peneliti menyimpulkan rata-rata kadar glukosa darah sebelum
16
diberikan Hypnotherapy sebesar 234,67 mg/dL, rata-rata kadar glukosa darah
setelah diberikan Hypnotherapy sebesar 194,67 mg/dL. Berdasarkan hasil uji
Wilcoxon Signed Ranks Test diperoleh p value kadar glukosa darah sebelum
dan sesudah Hypnotherapy sebesar 0.002 (p value < 0.05) sehingga Ho ditolak
dan Ha diterima. Berarti ada pengaruh Hypnotherapy terhadap menurunkan
kadar glukosa darah pada penderita Diabetes Melitus tipe 2 di Klinik
Miftahussyifa Kota Bengkulu.
Berdasarkan hasil penelitian H.A. Kadir, Hj. Murdiningsih, dan Hj.
Diah Sukarni (2016), subjek penelitian yang terbagi menjadi 2 kelompok yaitu
kelompok Intervensi sebanyak 17 orang dan kelompok Kontrol sebanyak 17
orang maka dilakukan pembahasan : berdasarkan tabel tampak jelas perbedaan
hasil pada hari 1,2,3 rata-rata pada kelompok Intervensi dengan kelompok
Kontrol. Hasil penelitian bahwa air rebusan tumbuhan insulin yang diberikan
pada penderita Diabetes Melitus memiliki efek dapat menurunkan kadar
glukosa darah pada penderita Diabetes Melitus dan terdapat perbedaan
penurunan kadar glukosa darah pada penderita Diabetes Melitus yang diberi
minum rebusan air insulin (Tithonia Diversifollia) dengan yang hanya diberi
minum air aquadest.
Berdasarkan hasil penelitian Febria Syafyu Sari dan Ridhyalla Afnuhzi
(2019), menunjukkan bahwa dari 14 responden setelah pemberian jus lidah
buaya. Rata-rata penurunan glukosa darah puasa setelah pemberian jus lidah
buaya 28,43 gr/dL dan glukosa darah sewaktu 40,54 gr/dL. Analisis bivariat
17
terdapat perbedaan jus lidah buaya terhadap glukosa darah puasa (0,00 < 0,05)
dan 2 jam PP (0,03 < 0,05).
18
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari analisis beberapa artikel didapatkan bahwa pengaruh
pengobatan terhadap kadar glukosa darah pada penderia Diabetes Melitus berjalan
sangat baik. Dengan adanya pengobatan tradisional yang telah dilakukan oleh beberapa
peneliti, ada baiknya para petugas kesehatan melakukan penyuluhan mengenai pemberian
pengobatan alami pada penderita Diabetes Melitus.Hampir keseluruhan penderita Diabetes
Melitus mempunyai penyakit penyerta seperti hipertensi, penyakit jantung koroner, dan
pasca stroke. Menurut Suastika (2012) bahwa hiperglikemia yang terjadi pada
penderita Diabetes Melitus dapat menyebabkan efek merugikan atau komplikasi
pembuluh darah yaitu glikasi non-enzimatik perubahan sorbitol, mioinsitol, perubahan
potensial redoks, dan aktivasi jalur diasilgloserol-kinaseprotein C. Petugas kesehatan
sebaiknya lebih sering mengadakan penyuluhan tentang pencegahan peningkatan
glukosa darah dan pengobatan alami seperti Hypnotherpy, pemberian minuman insulin
dan pemberian minuman jus lidah buaya karena sangat bagus untuk penderita Diabetes
Melitus.
17
19
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Kota Palembang. 2017.
Ekawati, R.E., 2012 Hubungan Glukosa Darah Terhadap Hypertriglycerida Pada
Penderita Diabetes Melitus. Fakultas Sains dan Teknologi. Universitas
Airlangga, Surabaya.
Febria Syafyu Sari, Dkk. 2019. Pengaruh Jus Lidah Buaya Terhadap Kadar Glukosa
Darah puasa da 2 jam PP (Post Prandial)Pada Penderita Diabetes
Melitus
Gropper S.C, Smith J L, 2013. Advanced Nutrition and Human Metabolism. Tim
Alih Bahasa Sekolah Farmasi ITB: Perterjemah.
International Diabetes Federation. 2015. IDF Diabetes Atlas Seventh Edition 2015.
Dunia : IDF.
H.A Kadir, Dkk, 2016. Pengaruh Air Rebusan Daun Tumbuhan Insulin (Tithonia
Diversifollia) Terhadap Glukosa Darah Pada Penderita Diabetes
Melitus di Kota Palembang Tahun 2016.
Herlini, 2012. Diabetes Mellitus Indonesia Diduduki Peringkat ke-4 Dunia.
Kathore, V.R., and Bansode, D.G. 2015. The Effect of Vitamin C on Fasting Blood
Glucose Level and Lipid Profile in Type-2 Diabetes Melitus Patients.
International Journal of Recent Trends in Science and Technology
16(3):585-590.
Kemenkes RI, 2013. Tahun 2030 prevalensi diabetes melitus di Indonesia mencapai
21,3 juta orang. http://www.depkes.go.id/index.php?vw=2&id=414.
(diakses tanggal 20 Februari 2017).
M Mufti dkk., 2015. Perbandingan Peningkatan Kadar Glukosa Darah Setelah
Pemberian Madu, Gula Putih, dan Gula Merah Pada Orang Dewasa
20
Muda yang Berpuasa.
Misdarina & Yesi Ariani, 2012. Pengetahuan diabetes melitus dengan kadar gula
Darah pada pasien DM tipe-2. Jurnal FK USU
PERKENI, 2011. Konsensus pengelolaan dan pencegahan Diabetes Melitus Tipe – 2
Di Indonesia 2011.
PERKENI, 2015, Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di
Indonesia, PERKENI, Jakarta.
Surawit Dkk, 2013. Stress management improves long-term glycemic control in
Type 2 diabetes. Jurnal American Diabetes Association.
Suwandi, Dkk, 2019. Pengaruh Hypnotherapy Terhadap Kadar Penurunan Kadar
Glukosa Darah Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe-2 DiKlinik
Miftahussyifa Kota Bengkulu.