Pengaruh Penerapan Standar Auditing

Embed Size (px)

Citation preview

Untuk menunjang profesionalismenya sebagai akuntan publik maka auditor dalam melaksanakan tugas auditnya harus berpedoman pada standar audit yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), yakni standar umum, standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan.

Kualitas audit terkait dengan adanya jaminan bahwa laporan keuangan tidak menyajikan kesalahan yang material atau memuat kecurangan. Kualitas audit dapat dilihat dari tingkat kepatuhan auditor dalam melaksanakan berbagai tahapan yang seharusnya dilaksanakan dalam sebuah kegiatan pengauditan. Kualitas audit ini sangat penting karena kualitas audit yang tinggi akan menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya sebagai dasar pengambilan keputusan.

1. Apakah penerapan standar umum mempunyai pengaruh terhadap kualitas jasa audit? 2. Apakah penerapan standar pekerjaan lapangan mempunyai pengaruh terhadap kualirtas jasa audit? 3. Apakah penerapan standar pelaporan mempunyai pengaruh terhadap kualitas jasa audit?

1. Untuk menguji pengaruh penerapan standar umum terhadap kualitas jasa audit. 2. Untuk menguji pengaruh penerapan standar pekerjaan lapangan terhadap kualitas jasa audit. 3. Untuk menguji pengaruh penerapan standar pelaporan terhadap kualitas jasa audit.

1. Menambah dan memperkaya ilmu pengetahuan penulis khususnya dibidang pemeriksaan akuntansi. 2. Bagi Kantor Akuntan Publik, penelitian ini merupakan suatu masukan mengenai pentingnya peningkatan mutu audit (kualitas jasa audit) 3. Sebagai referensi bagi mereka yang berminat untuk mengadakan penelitian lanjutan dalam bidang ilmu auditing.

Pengertian

Auditing secara umum auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataanpernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk meningkatkan tingkat kesesuaian antara pernyataanpernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.

Standar

Auditing

1. Standar Umum a. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor b. Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi, dalam sikap c. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama

2. Standar Pekerjaan Lapangana.

b.

c.

Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disuvervisi dengan semestinya Pemahaman yang memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakuka Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang di audit

3. Standar Pelaporana.

b.

Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum di Indonesia Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya

c.

d.

Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan keuangan Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan. Dalam hal ini nama auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat, pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh auditor

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menyatakan bahwa audit yang dilakukan auditor dikatakan berkualitas, jika memenuhi standar auditing dan standar pengendalian mutu. Pemenuhan standar audit oleh auditor dapat berdampak pada peningkatan kualitas hasil auditnya. Pelaksanaan audit yang semakin sesuai dengan standar memberikan suatu pendapat audit (audit opinion) yang semakin akurat.

Menurut Panduan Manajemen pemeriksaan (BPK, 2002), standar kualitas audit terdiri dari :kualitas strategis yang berarti hasil pemeriksaan harus menginformasikan kepada pengguna laporan secara tepat waktu 2) kualitas teknis berkaitan dengan penyajian temuan, simpulan dan opini atau saran pemeriksaan yaitu penyajiannya harus jelas, konsisten, accessible dan objektif 3) kualitas proses yang mengacu kepada proses kegiatan pemeriksaan sejak perencanaan, pelaksanaan, pelaporan, sampai dengan tindak lanjut pemeriksaan1)

Penelitian

tentang kualitas audit juga dilakukan oleh Christina (2007) dimana yang menjadi variabel independennya adalah kompetensi dan independensi auditor dan variabel dependennya adalah kualitas audit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan kompetensi dan independensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit dan secara parsial menunjukkan variabel kompetensi dan independensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.

Penelitian tentang kualitas audit juga dilakukan oleh sekar mayang sari (2003)yaitu pengaruh independensi dan kualitas audit terhadap integritas laporan keuangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwaspesialisasi auditor berpengaruh positif terhadap integritas laporan keuangan. Hasil lain menunjukkan bahwa independensi berpengaruh negatif terhadap integritas laporan keuangan Mawar indah (2010) juga melakukan penelitian kompetensi dan independensi terhadap kualitas audit. Hasil penelitian menunjukkan, menurut persepsi auditor faktor keahlian yaitu pengalaman dan pengetahuan berpengaruh positif terhadap kualitas audit, sedangkan faktor independensi yaitu lama hubungan dengan klien dan tekanan dari klien berpengaruh negatif terhadap kualitas audit.

H1

: Penerapan standar umum berpengaruh secara positif terhadap kualitas jasa audit. :Penerapan standar pekerjaan lapangan berpengaruh secara positif terhadap kualitas jasa audit : Penerapan standar pelaporan berpengaruh secara positif terhadap kualitas jasa audit.

H2

H3

Populasi

dan Sampel Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di seluruh wilayah Sumatera. Kemudian yang menjadi target sample adalah auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di wilayah Pekanbaru dan Padang dan terdaftar pada Directory Akuntan Publik Indonesia (IAPI) tahun 2009

Variabel

Penelitian

1) Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kualitas jasa audit 2) Variabel Independen Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu sebagai berikut : a. Standar Umum b. Standar Pekerjaan Lapangan c. Standar Pelaporan

Christina, Eunike. 2007. Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah).Skripsi S1 Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Semarang. Indah, Siti Nur Mawar. 2010.Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit. (Studi Empiris Pada Auditor KAP di Jawa Tengah).Skripsi SI Fakultas Ekonom Universitas Diponegoro Semarang

Mayangsari, Sekar. 2003. Pengaruh Independensi dan Kualitas audit terhadap Integritas Laporan Keuangan. Simposium Nasional Akuntansi VI. Surabaya.Ikatan Akuntan Indonesia. 2004. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba Empat: Jakarta. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.2008. Kode Etik dan Standar Audit. Edisi Kelima.