150
PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DALAM PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) OLEH: PALUPI PURNAMAWATI 103016227140 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010

PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

  • Upload
    dinhnga

  • View
    223

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DALAM

PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP KEMAMPUAN

BERPIKIR KREATIF SISWA

SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Untuk

Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

OLEH:

PALUPI PURNAMAWATI

103016227140

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2010

Page 2: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING

PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME

DALAM PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP KEMAMPUAN

BERPIKIR KREATIF SISWA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh :

PALUPI PURNAMAWATI

103016227140

Pembimbing I Pembimbing II

Dedi Irwandi, M.Si Munasprianto Ramli, S.Si, M.A

NIP. 19710528 200003 1 002 NIP. 19791029 200604 1 001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2010

i

Page 3: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul : “Pengaruh Pendekatan Konstruktivisme dalam

Pembelajaran Kimia terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa” diajukan

kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, dan telah dinyatakan LULUS dalam ujian Munaqasyah pada, 18 Juni

2010 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar

Sarjana S1 (S.Pd) dalam bidang Pendidikan.

Jakarta, 18 Agustus 2010

Panitia Ujian Munaqasyah

Ketua Panitia (Ketua Jurusan IPA) Tanggal Tanda Tangan

Baiq Hana Susanti, M.Sc NIP. 19700209 200003 2 001 …………… ….………….

Sekretaris (Sekretaris Jurusan IPA)

Nengsih Juanengsih, M.Pd NIP. 19790510 200604 1 001 …………… ….………….

Penguji I

Tonih Feronika, M.Pd NIP. 19760107 200501 1 007 ….………… .…………….

Penguji II

Burhanudin Milama, M.Pd NIP. 19770201 200801 1 011 ..………..… ……………..

Mengetahui Dekan,

Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A NIP. 19571005 198703 1 003

ii

Page 4: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

ABSTRAK

PALUPI PURNAMAWATI. Pengaruh Pendekatan Konstruktivisme dalam Pembelajaran Kimia terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa. Skripsi. Jakarta : Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara Pendekatan Konstruktivisme dalam pembelajaran kimia terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa. Metode penelitian yang dipakai adalah metode eksperimen semu. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI MAN 7 Srengseng Sawah. Sampel pada penelitian ini adalah 60 orang yang diambil dari 2 kelas, yaitu kelas XI IPA 1 (kelas kontrol) dan kelas XI IPA 2 (kelas eksperimen). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling. Instrumen penelitian yang diberikan berupa Tes Kreativitas Verbal (TKV) dengan 6 dimensi, antara lain (1) kelancaran kata, (2) kelancaran menyusun kata, (3) Kelancaran berekspresi, (4) Kelancaran memberi ide, (5) fleksibilitas dan orisinalitas, dan (6) elaborasi. Analisis validitas butir instrumen menggunakan teknik belah dua (split half) kelompok atas (nilai tinggi) dan kelompok bawah (nilai rendah) sehingga menghasilkan 24 butir pernyataan yang valid (TKV). Koefisien reliabilitas instrumen dihitung menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment yang kemudian dianalisis dengan rumus Spearman Brown, menunjukkan reliabilitas yang tinggi sebesar 0,9265. Uji prasyarat analisis data menunjukkan bahwa semua data hasil penelitian berdistribusi normal dan homogen. Uji hipotesis penelitian menghasilkan t hitung > t tabel, yakni 7,92 > 2,00. tolak H0 pada α = 0,05. hal ini berarti terdapat perbedaan rata-rata kemampuan berpikir kreatif yang signifikan antara siswa yang diajar menggunakan Pendekatan Konstruktivisme dengan siswa yang diajar menggunakan Pendekatan Ekspositori. Dengan demikian terbukti bahwa terdapat pengaruh Pendekatan Konstruktivisme dalam pembelajaran kimia terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa. Kata kunci : Pendekatan Konstruktivisme, pembelajaran kimia, kemampuan berpikir kreatif

iii

Page 5: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

ABSTRACT

PALUPI PURNAMAWATI. Effect of Constructivism Approach in Chemical Learning from Creative Thinking Ability of Students. Scription. Jakarta: Chemical Education Studies Program, Department of Science Education (Science), Faculty of Science and Teaching Tarbiyah (FITK), State Islamic University (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. The purpose of this study is to determine whether there is influence between the Constructivism Approach in Chemical learning to creative thinking abilities of students. The research method used is a quasi-experimental method. The population were eleventh grade students of MAN 7 Srengseng Sawah. The sample in this study were 60 people taken from the two classes, which is used class XI IPA 1 (control class) and class XI IPA 2 (experimental class). The sampling technique in this study using purposive sampling technique. The research instrument is given in the form of Verbal Creativity Test (TKV) to six dimensions, among others (1) word fluency, (2) the smoothness of a word, (3) The smoothness of expression, (4) Smooth suggest ideas, (5) flexibility and originality, and (6) elaboration. Analysis of the validity of the instrument using the technique of grain split (split half) group of (high value) and the lower group (low value) so as to produce a 24 valid statement (TKV). Instrument reliability coefficient calculated is using Pearson Product Moment correlation formula which was then analyzed by Spearman Brown formula, showed a high reliability of 0.9265. Prerequisite test data analysis indicate that all survey data in normal distribution and homogeneous. Testing hypotheses resulted t count > t table, is, 7.92> 2.00. H0 rejected at α = 0.05. This mean that there are differences on average a significant creative thinking skills among students who were taught using the Constructivism Approach with students who were taught using expository approach. Thus proved that there are significant Constructivism approach in chemical learning of creative thinking abilitiy of students.

Keywords: Constructivism Approach, chemical learning, creative thinking ability

iv

Page 6: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

KATA PENGANTAR

Tiada kata terindah untuk mengawali lembaran ini selain hanya untaian

pujian dan rasa syukur kepada Allah SWT yang telah mencurahkan segala karunia

dan kemudahan yang tidak terhingga, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi

di Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan IPA Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan (FITK) sekaligus menyelesaikan penyusunan skripsi ini

sebagai salah satu syarat kelulusan. Shalawat serta salam juga selalu tercurah

kepada teladan kita Nabi Muhammad saw beserta keluarganya, para sahabatnya

hingga pengikutnya semoga kita termasuk dalam barisannya hingga akhir zaman

nanti. Amin.

Penulis sadar bahwa penelitian ini tidak akan dapat terlaksana kecuali atas

bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak mulai dari awal penelitian hingga

penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu , pada kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terima kasih dan doa semoga mendapatkan balasan dan

kebaikan dari Allah SWT, kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A., sebagai Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan.

2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc., sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA).

3. Ibu Nengsih Juanengsih, M.Pd., sebagai Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahun Alam (IPA).

4. Bapak Dedi Irwandi, M.Si., selaku Kepala Program Studi Pendidikan Kimia

sekaligus sebagai dosen pembimbing I, yang dengan sabar telah membimbing

dan mengarahkan penulis sehinggga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Munasprianto Ramli, S.Si, M.A., selaku dosen pembimbing II yang

juga telah memberikan bimbingan, saran, dan motivasinya kepada penulis

untuk melakukan penelitian sampai terselesaikannya penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Drs. H. Taufik, M.M., selaku Kepala Sekolah MAN 7 Srengseng

Sawah, yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan

penelitian.

v

Page 7: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

7. Ibu Yusridah, S.Pd., selaku guru Kimia kelas XI di MAN 7 Srengseng Sawah,

yang bersedia membantu penulis dalam melakukan penelitian.

8. Keluarga di Depok : Bapak, Mama, Mba Nila, Mas Ade, penulis ucapkan

terimakasih atas semua doa, semangat, dukungan dan kasih sayangnya kepada

penulis serta kepercayaannya kepada penulis untuk dapat menyelesaikan studi

ini.

9. Keluarga di Tangerang : Bapak dan Mama atas doa dan bantuannya selama

penyusunan skripsi ini.

10. Suami ku tercinta Eko Febrianto, S.Sos.I yang tak pernah berhenti

mendoakan, memotivasi dan memberikan banyak dukungannya baik berupa

tenaga, pikiran, maupun materi. Tak lupa juga skripsi ini ku persembahkan

untuk putri pertama kami Sarahasna Putri Oktavia, terima kasih atas senyuman

yang tak pernah lepas dari hadapan umi hingga penat dan jenuh selama

penyusunan semakin tidak terasa.

11. Teman-teman di Program Studi Pendidikan Kimia angkatan 2003, yang telah

memberikan warna dalam kehidupan ku.

12. Semua “pahlawan tanpa nama” yang tidak dapat disebutkan satu - persatu atas

bantuan, pengalaman, dan diskusinya.

Penulis hanya bisa mengucapkan terima kasih dan berdoa semoga Allah

SWT senantiasa membalas dengan sebaik-baik balasan atas segala jasa yang telah

diberikan kepada penulis.

Besar harapan penulis semoga karya yang tidak seberapa ini dapat

menambah khazanah ilmu pengetahuan dari Allah SWT, sehingga dapat membuat

kita lebih merenungkan dan bersyukur atas keagungan-Nya. Kesempurnaan

hanyalah milik Allah, oleh sebab itu saran untuk perbaikan adalah harapan dari

penulis.

Jakarta, Juni 2010

Penulis

vi

Page 8: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………….….. i

ABSTRAK ……………………………………………………………………... iii

KATA PENGANTAR ………………………..……………………………….. v

DAFTAR ISI ………………………………….……………………………….. vii

DAFTAR TABEL …………..………………..………………………………. x

DAFTAR GAMBAR ………………………..………………………………... xi

DAFTAR LAMPIRAN ………………………..……………………………… xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah …..……………….….......………...…… 1

B. Identifikasi Masalah …………………...…….…...……………… 5

C. Pembatasan Masalah ……………………...….………………….. 5

D. Perumusan Masalah ……………………….……..…....……….... 5

E. Manfaat Penelitian ………………………..…….………….…….. 6

BABII DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN

PERUMUSAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teori ……………..………………..….….…......…….. 7

1. Konstruktivisme …………………………………………..….. 7

a. Pengertian Konstruktivisme …….…………..………..……7

b. Jenis-jenis Konstruktivisme ………..………………..….. 11

b. Prinsip Pembelajaran Konstruktivisme …..…..….…..….. 12

c. Peranan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran

Konstruktivisme ……………………..………………....…14

d. Keunggulan Pembelajaran Konstruktivisme …….…….. 16

e. Langkah-langkah Pembelajaran Konstruktivisme ….…… 17

f. Pendekatan Konstruktivisme dalam Pembelajaran Kimia.. 19

vii

Page 9: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

2. Berpikir Kreatif Dalam Sains …………….……...…….…..... 23

a. Konsep Berpikir Kreatif ………..……….…...……….…. 23

b. Karakteristik Siswa yang Kreatif …….……..……..…...… 27

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kreativitas. .…..….….. 31

d. Cara-cara Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Kreatif Siswa ……….…………………………..….….….. 34

e. Pengukuran Kreativitas Verbal ………………………….. 35

3. Hubungan antara Pendekatan Konstruktivisme

terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa ……...……..37

B. Kerangka Berpikir ………………………………...…..………... 39

C. Perumusan Hipotesis ………………………....…….….…….… 43

D. Penelitian yang Relevan ……………………………………….. 43

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan penelitian …...………………..….….……..…….….… 45

B. Waktu dan Tempat Penelitian …………...…..….…......……... 45

C. Metode Penelitian …….…...…………...….....……....…………45

D. Prosedur Penelitian …………………...……....…....…....……. 46

E. Populasi dan Sampel ……....………….……..…..……..…..… 48

F. Variabel Penelitian ……………………………..…….….….… 49

G. Teknik Pengumpulan Data …...………….……..…………..…. 50

H. Teknis Analisis Data …………………….….….…..……...….. 52

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ………………...………………………………. 56

1. Deskripsi Data …………...………………………………... .56

2. Pengujian Persyaratan Analisis …….………………..….…. 59

B. Pembahasan ………………….……….…………………..……. 62

viii

Page 10: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan …………………………….………………..…… 66

B. Saran …………………………………….………………..…... 66

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….. 67

LAMPIRAN –LAMPIRAN ..………………………………………………. 70

BIODATA PENULIS ……………………………………………………… 127

ix

Page 11: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Variabel penelitian ………………………………………………. 49

Tabel 3.2. Kisi –kisi instrumen berpikir kreatif verbal ……………………... 51

Tabel 3.3. Ketentuan waktu pengisian tes berpikir kreatif verbal ……..….... 51

Tabel 4.1. Distribusi frekuensi skor kemampuan berpikir kreatif kelompok

siswa yang menggunakan pendekatan konstruktivisme ….….…. 56

Tabel 4.2. Distribusi frekuensi skor kemampuan berpikir kreatif kelompok

siswa yang menggunakan pendekatan ekspositori …….…….…. 58

Tabel 4.3. Hasil pengujian normalitas dengan Uji Liliefors ……………….… 60

Tabel 4.4. Hasil pengujian homogenitas kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol dengan Uji Bartlett ………………………….... 60

x

Page 12: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Alur proses konstruktivisme ………………………………… 9

Gambar 2.2 Peta konsep konstruktivisme dan pembelajaran …………….. 10

Gambar 2.3 Skema kerangka berpikir pendekatan konstruktivisme dengan

Kemampuan berpikir kreatif siswa ………………………….. 42

Gambar 4.1 Histogram distribusi frekuensi skor kemampuan berpikir

kreatif kelompok eksperimen ….……………………………. 57

Gambar 4.2 Histogram distribusi frekuensi skor kemampuan berpikir

kreatif kelompok kontrol ……………………………………. 59

Gambar 4.3 Histogram skor rata-rata kemampuan berpikir kreatif siswa

Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol ……………….. 63

xi

Page 13: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan

menggunakan Pendekatan Konstruktivisme …………….. 70

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan

menggunakan pendekatan ekspositori ………..………….. 81

Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa (LKS) …………………..…………... 89

Lampiran 4. Instrumen Tes Kreativitas Verbal (TKV) …..…………….. 95

Lampiran 5. Alternatif jawaban instrumen ……..……………………… 100

Lampiran 6. Skor pre test dan post test kemampuan berpikir kreatif

kelompok eksperimen dan kontrol …..…………………... 103

Lampiran 7. Skor hasil uji coba instrumen tes berpikir kreatif ………. 104

Lampiran 8. Skor hasil penelitian kemampuan berpikir kreatif siswa

kelompok eksperimen ………………………………….…. 105

Lampiran 9. Skor hasil penelitian kemampuan berpikir kreatif siswa

kelompok kontrol .…………..……………………………. 106

Lampiran 10. Data hasil uji coba kemampuan berpikir kreatif siswa

kelompok atas dan kelompok bawah .………………….….. 107

Lampiran 11. Perhitungan analisis butir soal instrumen uji coba kemampuan

berpikir kreatif siswa ……..…………………………..…... 108

Lampiran 12. Perhitungan koefisien reliabilitas hasil uji cobainstrumen

kemampuan berpikir kreatif ………………………………. 109

Lampiran 13. Perhitungan koefisien reliabilitas kemampuan berpikir

kreatif kelompok eksperimen …………………………….. 111

Lampiran 14. Perhitungan koefisien reliabilitas kemampuan berpikir

kreatif kelompok kontrol ….………………………..…….. 113

Lampiran 15. Analisa data skor hasil penelitian kemampuan berpikir

kreatif kelompok eksperimen ………………………….... 115

Lampiran 16. Analisa data skor hasil penelitian kemampuan berpikir

xii

Page 14: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

kreatif kelompok kontrol ….……………………….…….. 116

Lampiran 17. Uji normalitas kemampuan berpikir kreatif kelompok

eksperimen ………………………………………………. 117

Lampiran 18. Uji normalitas kemampuan berpikir kreatif kelompok

kontrol ……………………………………………………. 118

Lampiran 19. Uji kesamaan variansi (homogenitas) kelompok eksperimen

dan kontrol ……………………………………………….. 119

Lampiran 20. Uji hipotesis penelitian ………………………………….... 121

Lampiran 21. Distribusi t pada beberapa level probabilitas …………..…. 123

Lampiran 22. Tabel nilai statistik uji Liliefors ………………………..…. 124

Lampiran 23. Distribusi nilai z ……………………………………….…... 125

Lampiran 24. Surat keterangan izin melakukan penelitian ………....…… 126

xiii

Page 15: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad, dkk. 2004. Psikologi Remaja, Perkembangan Peserta Didik, Jakarta : PT Bumi Aksara.

Ardiana, Fani Prima. 2007. Keefektifan Penerapan Pendekatan Konstruktivis Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi pokok Trigonometri di SMA Negeri 15 Semarang Kelas X Semester 2. Skripsi Sarjana Pendidikan. Semarang : FMIPA UNNES.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi

Revisi, Cet.13, Jakarta : PT Rineka Cipta. Barak, Moshe dkk. Using Portfolios to Enhance Creative Thinking, dalam

www.scholar.lib.vt.edu/ejourney/summer_fall_2000/pdf.,30 Januari 2007.

Boo Hong Kwen. Using Two Tier Reflective Multiple Choice Questions to Cater to Creative Thinking, dalam www.aare.edu.au/05pap/boo05235.pdf. 30 Januari 2007/

Cottrell, Stella. Creative Thingking, dalam www.palgrave.com. 30 Januari 2007 Depag RI. 2003. Memahami Paradigma Baru Dalam UU Sisdiknas, Jakarta :

Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam.

Hadis, Abdul. 2006. Psikologi Dalam Pendidikan, Bandung : Alfabeta.

Juanengsih, Nengsih. 2007. Penerapan Model Pembelajaran Konstruktivisme Melalui Pendekatan Induktif untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Biologi Siswa, Prosiding Seminar Internasional Pendidikan IPA, Jakarta : FITK UIN Syarif Hidayatullah

Konstruktivisme, dalam

www.freewebs.com/arrosailtep/makalah/konstruktivisme2.htm. 21 September 2007.

Mariati, 2006. Pengembangan Kreativitas Siswa Melalui Pertanyaan Divergen

pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Jurnal pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta : LIPI

Miranto, Sujiyo. 2006. Portofolio Strategi Pengajaran Sains, Jakarta : FITK, UIN Syarif Hidayatullah.

Mughni, Syarif. 2007. Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Melalui Pendekatan Konstruktivisme dan Kontekstual Sebuah Refleksi dalam Upaya

xiv

Page 16: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

Membangun Citra Madrasah, Makalah, Jakarta : FITK, UIN Syarif Hidayatullah

Mulyasa, E. 2006 Menjadi Guru Profesional, Cet 4, Bandung : PT Remaja

Rosdakarya, 2006. Munandar, Utami. 1999. Mengembangkan Bakat dan kreativitas Anak Sekolah,

Cet. 3, Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana. ________________ 2004. Pengembangan kreativitas Anak Berbakat, Cet. 2,

Jakarta : Rineka Cipta.

Noraziah, Konstruktivisme dalam Pengajaran dan Pembelajaran, dalam www.geocities.com/hypatia_01_2001/ilmiahazie.htm. 21 September 2007

On Constructivism, dalam

www.academic.sun.ac.za/mathed/174/constructivism.pdf. 6 Februari2008. Portofolio. 2002. Psikologi Kognitif, Jakarta : Fakultas Psikologi, Universitas Persada Indonesia Y.A.I.

Purwanto, 2005. Kreativitas Berpikir Siswa dan Perilaku dalam Tes, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta : LIPI.

Ramli, Munaspriyanto. 2006. Metamorfosa, Jurnal Pembelajaran Sains Yang

Menyenangkan Dengan Metode Konstruktivisme. Jakarta : FITK, UIN Syarif Hidayatullah.

Semiawan, Conny R. 2007. Suatu Orientasi Tentang Kurikulum Berbasis Konstruktivisme Untuk Pendidikan Agama, Makalah, Jakarta : FITK, UIN Syarif Hidayatullah

Setyaningsih, N. 2009. Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Mahasiswa Dalam Pemecahan Masalah Pengantar Dasar Matematika Melalui Pendekatan Pembelajaran Berbasis Konstruktivis. Surakarta : Varia Pendidikan, vol 21, No.1.

Sofa, H. Pembelajaran dengan Model Siklus Belajar (Learning Cycle), dalam

www.massofa.wordpress. 1 Mei 2008

Somantri, Ating, dkk. 2006. Aplikasi Statistika dalam Penelitian, Bandung : CV. Pustaka Setia

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : Alfabeta

Suparno, Paul. 2001. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan, Cet. 5, Yogyakarta : Kanisius.

xv

Page 17: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

Suryabrata, Sumadi. 2002. Psikologi Pendidikan, Jakarta : PT Raja Grafindo.

Trianto, 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Cet 1. Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher.

Ulfah, Iswatin. 2005. Pengaruh Metode Demonstrasi Dalam Pembelajaran

Biologi Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SLTP 2 Mei Ciputat, Skripsi Sarjana Pendidikan, Jakarta : Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah.

Uno, Hamzah B. 2007. Model Pembelajaran, Menciptakan Proses Belajar

Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Cet 1. Jakarta : Bumi Aksara. Vertika, Lingga. 2007. Hubungan Antara Berpikir Kreatif Dengan Hasil Belajar

Biologi Siswa Kelas VII di SLTP Negeri 188 Ciracas Jakarta, Skripsi Sarjana Pendidikan, Jakarta : Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah.

What is Constructivism?, dalam

www.mpbl.edu.my/math/modul/matterials/constructivism. 6 Februari 2008.

Teori Pembelajaran Konstruktivisme Dalam Reka Bentuk dan Pembinaan Perisian Pengajaran dan Pembelajaran Berbantukan Komputer (PPBK), dalam www.planet,time,net.my/KLCC/azm/2001/teori. 21 September 2007

Teori Konstruktivisme, dalam www.teachersrock.net/ciri_konst.htm.

21 September 2007

xvi

Page 18: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

xvii

Page 19: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

xviii

Page 20: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan usaha sadar dalam mengembangkan potensi

sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran. Karena pendidikan juga

merupakan bagian dari upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan dapat

meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya.

Agar terwujud masyarakat yang damai, demokratis, berkeadilan,

berdaya saing, maju, dan sejahtera. Maka harus didukung oleh manusia

Indonesia yang sehat, mandiri, bertakwa, cinta tanah air, berkesadaran hukum

dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Berdasarkan Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 pada Bab II

Pasal 3 tentang fungsi dari pendidikan nasional, yakni :

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1

Pemerintah Indonesia memiliki tanggung jawab untuk mewujudkan

masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang beriman dan bertakwa, cakap

dan kreatif dalam berilmu pengetahuan, serta mandiri dan bertanggung jawab

dalam kehidupannya. Sebagai upaya mewujudkan tujuan dari pendidikan

nasional tersebut, pemerintah Indonesia menyelenggarakan pendidikan

disekolah-sekolah. Kegiatan pengajaran tersebut dilakukan pada semua satuan

dan jenjang pendidikan. Mulai dari tingkat TK (Taman Kanak-kanak) sampai

Perguruan Tinggi (PT).

1 Depag RI, Memahami Paradigma Baru Pendidikan Nasional dalam Undang - undang

Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta : Depag RI, 2003), h. 37.

Page 21: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

2

Sekolah sebagai lembaga formal, sudah seharusnya mulai menerapkan

paradigma baru dalam pendidikan. Seperti gaya mengajar, pendekatan, strategi

ataupun metode belajar yang lebih efektif. Hal tersebut sangat berarti, karena

lembaga formal ini sangat diharapkan peranannya dalam membentuk sumber

daya manusia yang lebih berkualitas dan berguna bagi agama, bangsa, serta

negara.

Salah satu masalah pokok dalam pembelajaran pada pendidikan formal

adalah masih rendahnya kemampuan siswa dalam memahami pelajaran. Hal

ini dikarenakan kondisi pembelajaran masih bersifat konvensional atau guru

masih mendominasi dan tidak memberikan akses bagi siswa untuk

berkembang secara mandiri melalui proses berpikirnya.2

Pendidikan disekolah masih kurang menunjang tumbuh dan

berkembangnya kemampuan kreativitas peserta didik. Sistem pendidikan kita

sebagian besar didesain untuk membuat anak-anak menempuh ujian saja. Ini

berarti membuat mereka memberikan jawaban sesuai dengan apa yang

diinginkan pengujinya saja. Melainkan tidak ada jawaban yang memberikan

peluang kreatif dalam lembar jawabannya.

Kenyataannya bidang pendidikan lebih menekankan kepada

pemikiran tidak produktif, hapalan, dan mencari satu jawaban yang benar

saja. Dan akibatnya kreativitas siswa pun dapat terhambat. Proses pemikiran

yang tinggi termasuk berpikir kreatif jarang sekali dilatih. Sehingga

pembelajaran seperti ini dapat menimbulkan kekakuan dalam proses berpikir

dan kurang luas dalam meninjau suatu masalah.

Pada dasarnya bakat dasar kreatif itu dimiliki oleh setiap orang, karena

setiap orang memiliki kecenderungan atau dorongan untuk mewujudkan

potensinya. Selain itu juga untuk mewujudkan dirinya, dorongan untuk

berkembang dan menjadi matang, dorongan untuk mengungkapkan dan

mengaktifkan semua kapasitasnya namun hanya kadar dan potensinya yang

2 Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher, 2007), h. 1.

Page 22: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

3

berbeda-beda. Potensi inilah yang membedakan manusia dengan ciptaan

Tuhan yang lainnya.

Manusia diberi kemampuan untuk berpikir dan memiliki potensi untuk

menciptakan berbagai hal yang memberi arti bagi kehidupan. Oleh karena itu

penting sekali bagi kita untuk mulai belajar mengembangkan kemampuan

berpikir kreatif dalam diri kita. Untuk dapat memupuk, mengembangkan dan

meningkatkan kemampuan berpikir tersebut, perlu diciptakan lingkungan yang

kreatif. Lingkungan tersebut, antara lain orangtua, guru, teman, maupun

masyarakat harus memberi kesempatan untuk mengembangkan kreativitas.

Guru sebagai salah satu pendorong kreatif merupakan faktor yang

penting untuk meningkatkan kreativitas siswa disekolah. Banyak hal yang

dapat dilakukan guru untuk merangsang dan meningkatkan daya pikir siswa,

sikap dan perilaku kreatif siswa, yakni dengan melakukan kegiatan didalam

(indoor) atau diluar (outdoor) kelas. Diantaranya melalui pendekatan

pembelajaran yang kreatif, yakni pendekatan mengajar yang dilakukan untuk

mengembangkan kreativitas siswa.

Pendekatan pengajaran yang sering digunakan oleh guru sebagai

strategi dalam proses pembelajaran diantaranya adalah pendekatan ekspositori.

Pendekatan ini sifatnya kaku, kompetitif dan satu arah sehingga membuat

anak menjadi bosan dan tidak diberi kesempatan untuk berkreasi. Meskipun

demikian, pendekatan ini sering menjadi pilihan guru-guru dalam mengajar

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di sekolah, karena dianggap cukup efektif

dilaksanakan dan cenderung memudahkan guru.

Pendekatan lain yang dapat digunakan oleh guru sebagai salah satu

perubahan paradigma pembelajaran saat ini adalah pendekatan kostruktivisme.

Pendekatan ini merupakan strategi yang pembelajarannya berpusatkan kepada

siswa. Dimana siswa dapat membina ingatan jangka panjangnya tentang suatu

konsep melalui penglibatan yang aktif dalam mengaitkan pengetahuan yang

diterimanya dengan pengetahuan yang ada sebelumnya untuk menemukan

pengetahuan yang baru (discovery learning).

Page 23: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

4

Terkadang pendekatan atau metode baru lebih dapat menempatkan

pembelajaran ke arah yang lebih kreatif di kelas, sedangkan pendekatan atau

metode lama cenderung tidak meningkatkan kreativitas di kelas karena

pembelajarannya yang tidak berubah (monoton).3 Konstruktivisme merupakan

suatu pendekatan yang berpusatkan pada siswa melalui serangkaian tahap-

tahap kegiatan yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga siswa dapat

menguasai kompetensi yang harus dicapai dalam proses pembelajaran, dengan

cara ikut berperan aktif dan menjadi lebih kreatif.

Dari perspektif konstruktivisme inilah, siswa perlu membangun

pengetahuannya sendiri, terlepas dari bagaimana mereka belajar.4 Dengan

demikian pendekatan konstruktivisme diharapkan dapat mengantarkan siswa

dalam membangun pemahamannya tentang konsep kimia, khususnya pada

materi pokok sistem koloid. Sistem koloid dipilih karena materi tersebut berisi

tentang konsep-konsep kimia yang bersifat verbal. Dimana serangkaian

aktivitas seperti kegiatan pemikiran (reasoning), mental dan performan siswa

dapat dilakukan sesuai tahapan dalam pembelajaran secara konstruktivisme.

Setelah dikemukakan penjelasan tentang pendekatan konstruktivisme

dan pendekatan ekspositori, serta dijelaskan pula tentang peningkatan

kemampuan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran, maka menarik

perhatian bagi penulis untuk meneliti apakah ada perbedaan antara siswa yang

diajar dengan menggunakan pendekatan ekspositori dengan siswa yang diajar

menggunakan pendekatan konstruktivisme terhadap kemampuan berpikir

kreatif siswa ?. Oleh karena itu penulis mengangkat judul “Pengaruh

Pendekatan Konstruktivisme dalam Pembelajaran Kimia terhadap

Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa (Penelitian di Kelas XI MAN 7

Srengseng Sawah)”.

3 Boo Hong Kwen, Using Two Tier Reflective Multiple Choice Question to Cater to Creative Thinking, dalam www.are.edu.au/05pap/boo05235.pdf. 30 Januari 2007. 4 On Constructivism, dalam www.academic.sun.ac.za/mathed/174/constructivism.pdf, 6 Februari 2008.

Page 24: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

5

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dikemukakan diatas, maka

dapat diidentifikasikan beberapa masalah, antara lain :

1. Rendahnya kemampuan berpikir kreatif siswa dalam mata pelajaran kimia.

2. Pendekatan mengajar guru yang kurang dapat mengaktifkan siswa.

3. Pendekatan mengajar guru yang telah dipakai, kurang berpengaruh

terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa.

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan yang telah diungkapkan maka perlu

dibatasi, diantaranya adalah :

1. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan konstruktivisme. Dimana

proses pengajarannya bukan terdapat pada gagasan guru yang kemudian

diteruskan oleh siswa, melainkan suatu proses untuk mengubah gagasan-

gagasan siswa yang sudah ada dan mungkin salah kemudian

dikembangkan melalui langkah-langkah pembelajaran oleh siswa tersebut

dan berakhir dengan gagasan-gagasan yang telah mengalami modifikasi.

2. Kemampuan berpikir kreatif siswa yang akan diteliti adalah kemampuan

berpikir kreatif siswa secara verbal pada pembelajaran Kimia, dinilai dari

aspek dimensi kelancaran kata, kelancaran berekspresi, kelancaran

memberi ide, fleksibilitas dan orisinalitas, serta elaborasi.

3. Pokok bahasan pembelajaran Kimia dibatasi pada materi pokok Sistem

Koloid untuk kelas XI.

D. Perumusan Masalah

Dari masalah yang telah dibatasi maka dapat dirumuskan permasalahan

yang akan diteliti sebagai berikut : Apakah terdapat pengaruh pendekatan

konstruktivisme dalam pembelajaran Kimia terhadap kemampuan berpikir

kreatif siswa di kelas XI MAN 7 Srengseng Sawah ?

Page 25: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

6

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian jni adalah :

1. Menambah pengetahuan lebih dalam lagi tentang pendekatan

konstruktivisme khususnya bagi para pendidik atau guru.

2. Sebagai bahan pertimbangan dan pelaksanaan pembenahan sistem

pendidikan agar dapat menciptakan suasana dan keadaan yang kondusif

sebagai penumbuhkembangan kreativitas bagi para peserta didik maupun

bagi para pendidik.

3. Memotivasi bagi para penulis lain untuk melakukan penelitian lebih lanjut

tentang pengaruh pendekatan konstruktivisme terhadap kemampuan

berpikir kreatif siswa atau hal-hal yang berhubungan dan berkaitan

dengan penelitian tersebut.

Page 26: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

7

Page 27: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

7

BAB II

DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA PIKIR, DAN

PERUMUSAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teori

1. Konstruktivisme

a. Pengertian Konstruktivisme

Berdasarkan penelitiannya tentang bagaimana anak-anak

memperoleh pengetahuan, Piaget menyimpulkan bahwa pengetahuan

itu dibangun dalam pikiran anak. Penelitiannya inilah yang

menyebabkan ia dikenal sebagai konstruktivis pertama. Menurut

Piaget, semua pengetahuan adalah suatu konstruksi (bentukan) dari

kegiatan atau tindakan seseorang. Pengetahuan bukanlah sesuatu yang

ada diluar tetapi ada di dalam diri seseorang yang membentuknya.

Pengetahuan selalu memerlukan pengalaman1. Dengan kata lain

pengetahuan tidak dapat diteruskan dalam bentuk yang sudah jadi.

Setiap orang harus membangun sendiri (mengkonstruksi) pengetahuan-

pengetahuannya.

Menurut Bruner (1960), konstruktivisme merupakan suatu

proses dimana siswa membina ide baru atau konsep yang berasaskan

kepada pengetahuan asal mereka. Siswa memilih dan

mengintepretasikan pengetahuan baru, membina hipotesis dan

membuat keputusan yang melibatkan pemikiran mental (struktur

kognitif) memberikan makna dan pembentukan pengalaman.2

Pembinaan pengalaman demi pengalaman inilah yang menyebabkan

seseorang mempunyai pengetahuan dan menjadi lebih dinamis.

1 Paul Suparno, Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan, (Yogya : Kanisius, 2001), h.38,42 2 Jurnal Teori Pembelajaran Konstruktivisme dalam Reka Bentuk Pembinaan PPBK, dalam www.tutor.com.my/tutor/dunia.asp?y=2001&dt=0703&pub=DuniaPendidikan&sec=sain_teknologi&a-htm16.k h. 2. 21 September 2007

Page 28: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

8

Briner (1999), berpendapat bahwa siswa membina

pengetahuan mereka dengan menguji ide dan pendekatan berdasarkan

pengetahuan dan pengalaman yang ada, mengaplikasikannya dalam

situasi yang baru dan mengintegrasikan pengetahuan baru yang

diperoleh melalui pembinaan intelektual yang sudah ada. Selain itu

menurut Mc Brien dan Brandt (1997), konstruktivisme adalah suatu

pendekatan atau metode pengajaran berdasarkan kepada penelitian

tentang bagaimana manusia belajar. Kebanyakan peneliti berpendapat

bahwa setiap manusia membina pengetahuan dan bukan hanya

menerima pengetahuan dari orang lain.3

Dilihat dari segi pengajaran dan pembelajaran,

konstruktivisme juga diartikan sebagai pendekatan yang memberikan

hak dan peluang belajar kepada siswa untuk belajar dengan membina

makna dalam kerangka pikirannya masing-masing berdasarkan

pengalaman dan lingkungan yang sudah ada.4 Teori konstruktivisme

juga diartikan sebagai pembelajaran yang bersifat generatif, antara lain

tindakan mencipta sesuatu maksud dari apa yang mereka pelajari.

Secara ringkasnya, teori pembelajaran konstruktivisme

adalah suatu pemahaman bahwa pengetahuan, ide, atau konsep yang

baru dibina secara aktif berdasarkan kepada pengalaman sendiri dan

pengetahuan yang sebelumnya dengan pengetahuan yang baru. Ide

atau konsep yang diterima diperoleh berdasarkan pengalaman sendiri,

interaksi sosial dan lingkungan yang diselaraskan melalui proses

metakognitif siswa. Secara ringkasnya alur proses konstruktivisme

dapat dilihat berdasarkan gambar 2.1. Dan gambar 2.2 tentang

pembelajaran konstruktivisme berdasarkan prinsip-prinsip secara

umum, pengajarannya, serta peranan guru dan pelajar. 5

3 What is constructivism?, , dalam

www.mpbl.edu.my/math/modul/materials/construktivsm 6 Februari 2008. 4 Noraziah bt Ahmad, Konstruktivisme dalam Pengajaran dan Pembelajaran, dalam

http://www.geocities.com/hypatia_01_2001/ilmiahazie.htm. 21 September 2007 5 Jurnal Teori Pembelajaran Konstruktivisme dalam Reka Bentuk Pembinaan PPBK..,h 4.

Page 29: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

9

Page 30: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

10

Page 31: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

11

b. Jenis – jenis Konstruktivisme

Menurut Von Glasersfeld, teori konstruktivisme dibedakan

menjadi tiga jenis, antara lain (1) konstruktivisme radikal, (2) realisme

hipotesis, dan (3) konstruktivisme yang biasa.

1). Konstruktivisme radikal merupakan teori yang mengesampingkan

antara pengetahuan dan kenyataan sebagai suatu kriteria

kebenaran. Melainkan sebagai pengaturan yang dibentuk oleh

pengalaman seseorang (Von Glaserfeld, 1982). Teori

konstruktivisme radikal meyakini bahwa kita hanya dapat

mengetahui apa yang dibentuk atau dikonstruksi oleh pikiran kita,

dan tidak harus selalu merupakan representasi dunia nyata.

Pengetahuan selalu merupakan konstruksi dari seseorang yang

mengetahui, maka tidak dapat ditransfer kepada penerima yang

pasif. Penerima sendiri yang harus mengkonstruksi pengetahuan

tersebut. Tokoh dalam konstruktivisme radikal adalah Piaget

(Bettencourt, 1989).6

2). Menurut teori realisme hipotesis, pengetahuan (ilmiah) dipandang

sebagai suatu hipotesis dari struktur kenyataan dan berkembang

menuju suatu pengetahuan yang sejati, yang dekat dengan realitas.

Pengetahuan juga mempunyai hubungn dengan kenyataan, akan

tetapi tidak sempurna (Manuvar, 1981). Tokoh dalam teori ini

adalah Lorenz dan Popper. 7

3). Pada teori konstruktivisme biasa, tidak mengambil konsekuensi

konstruktivisme. Menurut teori ini, pengetahuan kita merupakan

gambaran dari realitas tersebut. Pengetahuan kita dipandang

sebagai suatu gambaran yang dibentuk dari kenyataan suatu objek

dalam dirinya sendiri.8

6 Paul Suparno, Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan, (Yogyakarta : Kanisius, 2001), cet ke-5, h.25 - 26.

7 Paul Suparno, Filsafat Konstruktivisme…, h. 26. 8 Paul Suparno, Filsafat Konstruktivisme…, h. 26 - 27.

Page 32: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

12

c. Prinsip -prinsip Pembelajaran Konstruktivisme

Salah satu faktor yang paling utama dalam pembelajaran

konstruktivisme adalah pengajaran dan pembelajaran yang berpusatkan

pada siswa. Pengetahuan yang dimiliki oleh siswa merupakan hasil

dari aktivitas yang dilakukan oleh siswa tersebut dan bukan pengejaran

yang diterima secara pasif.

Berdasarkan gambar 2.2, prinsip-prinsip pembelajaran

konstruktivisme yang pertama terpusatkan pada siswa memiliki ciri-

ciri, antara lain pembelajaran merupakan suatu proses yang aktif.

Siswa diberikan peluang untuk memilih tujuan, strategi dan penilaian

pelajarannya. Yang kedua adalah motivasi merupakan kunci

pembelajaran, yakni terdapat penemuan inkuiri, perasaan ingin tahu,

dan inisiatif siswa. Selain itu pengalaman, sikap dan pengetahuan

sebelumnya, dan kecenderungan berpikir (cognitive predisposition)

mempunyai peranan yang penting dalam pembelajaran.

Dalam teori konstruktivisme, pembelajarannya berbentuk

kontekstual, yakni berkaitan dengan kehidupan seseorang yang

berhubungan dengan analisis dan bimbingannya. Pembelajaran

konstruktivisme juga merupakan suatu aktivitas sosial dimana

termasuk pembelajaran kooperatif yakni antara sesama siswa maupun

antara guru dengan siswa.

Pembelajaran konstruktivisme juga membutuhkan waktu.

Siswa perlu diberikan waktu untuk memenuhi dan menyelesaikan

tugas yang diberikan. Pembelajaran konstruktivisme juga menekankan

pada pematangan pemahaman siswa.9 Karena pemahaman yang

matang akan menghasilkan pengetahuan yang mendalam dan

menyeluruh.

9 Jurnal Teori Pembelajaran Konstruktivisme PPBK…, h. 6 - 7

Page 33: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

13

Adapun menurut Caine dan Caine (1991), pembelajaran

konstruktivisme, mempunyai 12 prinsip dasar , antara lain : 10

1). Otak adalah alat yang paling utama. Karena ia memproses banyak

jenis ide termasuk pikiran, emosi, dan pengetahuan budaya.

2). Pembelajaran melibatkan keseluruhan fisiologis. Guru tidak boleh

menitikberatkan kepada kemampuan intelektual saja.

3). Usaha dalam mencari pengetahuan bersifat personal dan unik. Hal

ini terjadi karena pemahaman siswa dibangun sendiri dan didasari

oleh pengalaman uniknya.

4). Pembelajaran yang efektif adalah saling menghubungkan antara

ide dan kegiatan dengan suatu konsep dan tema yang global.

5). Emosi adalah faktor kritis dalam pembelajaran. Pembelajaran

hendaknya dipengaruhi oleh emosi, perasaan, dan sikap.

6). Kemampuan otak memproses sebagian kecil sampai

keseluruhannya secara bersamaan sehingga tidak terjadi suatu

masalah.

7). Pembelajaran melibatkan perhatian yang terfokus dan persepsi dari

lingkungan, kebudayaan dan iklim.

8). Pembelajaran melibatkan proses secara sadar dan tidak sadar.

Siswa membutuhkan waktu untuk memproses “apa” dan

“bagaimana” isi pelajarannya.

9). Terdapat sekurang-kurangnya dua jenis ingatan, yakni sistem

ingatan ruang (spartial) dan sistem ingatan untuk pembelajaran

hapalan. Pengajaran yang terlalu mengutamakan pembelajaran

hapalan tidak dapat memajukan pembelajaran ruang dan

pembelajaran yang berasaskan pengalaman sehingga pemahaman

siswa menjadi terhambat dan tidak menyeluruh.

10). Pembelajaran yang menitikberatkan terhadap eksperimen adalah

paling efektif.

10 Teori Konstruktivisme, dalam www.teachersrock.net/ciri_konst.htm. 21 September 2007

Page 34: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

14

11). Pembelajaran dengan penguatan. Penguatan tidak selalu hal yang

menggembirakan, tetapi bisa juga sebaliknya. Hal ini diterapkan

kepada siswa disesuaikan dengan situasi pembelajaran yang ada,

dimana penguatan ini juga tidak membuat siswa menjadi

tertekan.

12). Setiap otak adalah unik dan berbeda. Pembelajaran haruslah

diimplementasikan kepada siswa sehingga siswa dapat

membangun pemikirannya masing-masing.

c. Peranan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Konstruktivisme

Berdasarkan yang telah ditunjukkan dalam gambar 2.2,

pengajar atau guru mempunyai peran sebagai mediator dan

fasilitator dikelas. Antara lain dijabarkan tugas-tugas guru sebagai

berikut :11

1). Menyediakan pengalaman belajar yang memungkinkan siswa

bertanggung jawab dalam membuat rancangan atau proses.

2). Menyediakan atau memberikan kegiatan yang menstimulus

keingintahuan siswa dan membantu mereka mengekspresikan

gagasan atau ide ilmiah mereka.

3). Menyediakan sarana yang menstimulus siswa untuk berpikir

secara poduktif dan kreatif.

4). Menyediakan kesempatan dan pengalaman yang paling

mendukung proses belajar siswa. Guru juga harus mengamati

dan membantu mengevaluasi kesimpulan siswa.

Tugas yang paling penting adalah menghargai dan menerima

pemikiran siswa apapun adanya sambil menunjukkan apakah

pemikiran itu jalan atau tidak. Guru juga harus menguasai bahan

secara luas dan mendalam sehingga dapat lebih fleksibel menerima

11 Konstruktivisme, dalam

http://www.freewebs.com/arrosailtep/makalah/konstruktivisme 2.htm 21 September 2007

Page 35: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

15

gagasan siswa yang berbeda-beda.12 Secara garis besar, tugas guru

dalam proses ini lebih menjadi mitra yang aktif bertanya,

menstimulus pemikiran, menciptakan persoalan, membiarkan siswa

mengungkapkan gagasan dan konsepnya, serta kritis menguji konsep

siswa.

Salah satu peran esensial dari guru sebagai fasilitator dalam

pembelajaran sains adalah membina belajar mandiri (independent

study) kepada siswa. Langkah-langkah yang perlu diperhatikan

adalah sebagai berikut :13

1). Mengakses minat siswa

2). Memperkenalkan kepada siswa berbagai bidang minat

3). Melakukan wawancara pribadi terhadap siswa

4). Mengembangkan rencana tertulis

5). Menentukan arah dan waktu dengan siswa berbakat

6). Membantu siswa dalam mencari macam-macam sumber

7). Melakukan sumbang saran terhadap produk akhir

8). Memberikan bantuan dalam metodelogi yang dibutuhkan

9). Membantu siswa dalam menemukan pendengar untuk presentasi

siswa

10). Menilai hasil studi bersama siswa dan mempertimbangkan

bidang baru untuk diteliti.

Selain guru, siswa juga mempunyai peranan penting dalam

pembelajaran konstruktivisme, antara lain :

1). Bertanggung jawab terhadap hasil pembelajaran mereka sendiri

2). Membangun sendiri pengetahuannya

3). Menggabungkan pengertian yang lama dan pengertian yang

baru

12 Paul Suparno, Filsafat Konstruktivisme…, h.72. 13 Utami Munandar, Pengembangan kreativitas Anak Berbakat, (Jakarta : PT Rineka

Cipta, 2004), h. 149.

Page 36: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

16

4). Diperbolehkan untuk menyelesaikan masalah. Siswa juga perlu

mempunyai inisiatif dalam mengemukakan permasalahan dan

membuat prediksi serta menjawab persoalan-persoalan yang

dikemukakan guna membantu dalam mengubah atau membuat

ide-ide baru mereka sebelumnya.

d. Keunggulan dari Pembelajaran Konstruktivisme

Pembelajaran konstruktivisme dapat mestimulus seseorang

dalam berpikir secara kreatif dan kritis. Siswa terbiasa untuk

berpikir dalam menyelesaikan masalah, membuat ide-ide baru dan

keputusan yang bijaksana. Karena siswa terlibat secara langsung

dalam membina pengetahuan baru, maka siswa menjadi lebih paham

dan ingat lebih lama semua konsep yang diperolehnya.14

Siswa juga dapat meningkatkan kemampuan interaksi

sosialnya, yakni bekerja sama dengan siswa lain, menambah

pengetahuan dan pemahamannya. Oleh karena siswa terlibat secara

terus-menerus, siswa menjadi lebih paham, ingat, yakin dan mampu

berinteraksi sosial dengan baik, maka siswa akan lebih berani lagi

dalam belajar dan dalam membina pengetahuannya yang baru.

Menurut pendapat Shapiro (1994) yang menyatakan bahwa

kelas yang mengaplikasikan pendekatan konstruktivisme, maka akan

menghasilkan siswa yang mempunyai sifat dan perilaku yang sama

dengan saintis. Hal itu terjadi karena siswa secara mandiri yang

membangun hipotesis, mengumpulkan data dengan melakukan

percobaan atau observasi kemudian membangun konsep berdasarkan

hipotesis dan fakta yang mereka peroleh.15

e. Langkah-langkah Pembelajaran Konstruktivisme.

14 Jurnal Teori Pembelajaran Konstruktivisme PPBK…, h. 9. 15 Metamorfosa, vol 1, Munaspriyanto Ramli, Pembelajaran Sains Menyenangkan

dengan Metode Konstruktivisme, (Ciputat : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta FITK, 2006), h.

Page 37: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

17

Untuk mengaplikasikan pendekatan konstruktivisme dalam

kelas sains, guru diharapkan mampu memahami dan melaksanakan

langkah-langkah pembelajaran dengan teratur dan terurut sesuai

dengan proses tahapannya. Alters (2004) memberikan ilustrasi

tentang langkah-langkah pembelajaran tersebut, antara lain : 16

1). Menarik Perhatian

Dalam tahapan ini, guru memberikan gambaran singkat tentang

sebuah fenomena dan menayakan pengalaman siswa tentang

fenomena tersebut.

2). Prediksi Pribadi

Pada tahapan ini, siswa diberi kesempatan untuk membuat

prediksi tentang percobaan yang akan dilakukan.

3). Prediksi Kelompok

Guru mengajak siswa untuk membuat kelompok kecil dan

berdiskusi di dalam kelompok untuk membuat prediksi

kelompok. Kemudian masing-masing kelompok diharapkan

menyampaikan prediksi mereka.

4). Percobaan

Tahapan ini merupakan bagian yang sangat penting, karena

pada bagian ini siswa akan melakukan sendiri percobaan

mereka. Mereka akan melakukan percobaan untuk menguji

hipotesis mereka dan mengobservasi apakah prediksi mereka

akurat atau tidak.

5). Diskusi Kelompok

Setelah melakukan percobaan, siswa diajak untuk berdiskusi

dalam kelompok mengenai hasil percobaan mereka. Mereka

berdiskusi apakah prediksi mereka akurat atau tidak dan

mengapa hal tersebut bisa terjadi.

16 Metamorfosa, vol 1, Munaspriyanto Ramli, Pembelajaran Sains..., h. 52-53.

Page 38: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

18

6). Laporan Kelompok

Masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusi

kelompok mereka dan bermacam alasan yang mendukung

hipotesis dan konsep mereka.

7). Penjelasan

Pada tahapan ini, guru menyampaikan penjelasan singkat

tentang teori dan konsep yang mendasari percobaan serta juga

mengoreksi sekiranya terdapat kesalahpahaman siswa.

8). Aplikasi

Pada tahap ini, guru mengajak siswa untuk berpikir tentang apa

yang bisa mereka lakukan untuk mengembangkan percobaan

yang telah dikerjakan atau menjelaskan fakta lain mengenai

percobaan yang mereka lakukan.

Langkah-langkah pembelajaran konstruktivisme juga telah

terangkum dalam tahapan pembelajaran konstruktivisme.

Pembelajaran tersebut terbagi menjadi empat tahapan, yaitu

apersepsi, eksplorasi, diskusi dan penjelasan konsep, serta

pengembangan dan aplikasi.

Pada tahapan apersepsi, guru menarik perhatian siswa

dengan mengajukan pertanyaan dan siswa diajak untuk membuat

prediksi pribadi. Tahapan eksplorasi, siswa sudah mempunyai

prediksi secara kelompok kemudian mendiskusikannya. Tahapan

diskusi dan penjelasan konsep, siswa memberikan hasil diskusi dan

solusi berdasarkan hasil observasinya. Pada tahapan inilah siswa

dapat dikatakan sudah mengkonstruksi pemikirannya. Dan pada

tahapan pengembangan dan aplikasi, guru berusaha menciptakan

iklim pembelajaran agar siswa dapat mengaplikasikan pemahaman

Page 39: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

19

konseptualnya dengan mengajak siswa berpikir untuk

mengembangkan percobaan yang telah dikerjakannya. 17

Efektifitas implementasi pembelajaran konstruktivisme

biasanya diukur melalui observasi proses dan pemberian tes.

Apabila ternyata hasil dan kualitas pembelajaran tersebut kurang

memuaskan, maka akan dapat diperbaiki pada pembelajaran

berikutnya dengan cara mangantisipasi kelemahan-kelemahan

proses pembelajaran sebelumnya, sampai hasilnya memuaskan.

f. Pendekatan Konstruktivisme dalam Pembelajaran Kimia

Perkembangan mental peserta didik di sekolah, antara lain

meliputi kemampuan untuk bekerja secara abstraksi menuju

konseptual. Implikasinya pada pembelajaran, harus memberikan

pengalaman yang bervariasi dengan metode dan pendekatan yang

efektif dan bervariasi. Pembelajaran harus memperhatikan minat dan

kemampuan peserta didik.18

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi proses

pembelajaran dan dapat menstimulus anak untuk berkreatif adalah

dengan menyesuaikan metode, strategi atau pendekatan

pembelajarannya. Pendekatan pembelajaran adalah cara kerja yang

dapat digunakan dengan mengikuti langkah-langkah pengembangan

yang sistematis agar memperoleh tujuan pengajaran yang lebih baik.

Pendekatan merupakan jalan yang akan ditempuh oleh guru

dan siswa untuk mencapai tujuan instruksional dalam satuan

pembelajaran.19 Pendekatan seringkali disamakan dengan model

17 Nengsih Juanengsih, Penerapan model Pembelajaran Konstruktivisme melalui

Pendekatan Induktif Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Biologi Siswa, Seminar Internasional Pendidikan IPA,FITK, UIN Syarif Hidayatullah (Jakarta, 31 Mei 2007), h.41-42

18 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2006), Cet ke-4, h.107

19 Sujiyo Miranto, Portofolio Strategi Pengajaran Sains, (Jakarta, 2006)

Page 40: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

20

pembelajaran, karena model memiliki arti yang sangat luas antara

lain mencakup strategi, metode, dan prosedur yang dapat dipakai.

Terdapat beberapa macam dari pendekatan dan strategi

belajar mengajar yang dapat digunakan oleh guru dalam proses

pengajaran, antara lain pendekatan umum seperti pendekatan konsep

dan proses, deduktif dan induktif, ekspositori, heuristik, dan

pendekatan kecerdasan. Namun adapula pendekatan modern yang

bisa diterapkan sebagai metode baru dalam pengajaran seperti

pendekatan keterampilan berproses, konstruktivisme, pembelajaran

kooperatif, CTL (Contextual Teaching Learning), dan sebagainya.

Menurut para ahli psikologi pendidikan berpendapat, bahwa

belajar adalah perubahan secara sadar, bersifat kontinyu dan

fungsional, bersifat positif dan aktif, bukan bersifat sementara,

bertujuan dan terarah, serta mencakup seluruh aspek perilaku.20

Kaum konstruktivis juga mengartikan belajar sebagai proses aktif

pelajar dalam mengkonstruksi arti, baik teks, dialog, pengalaman

fisis, dll.21 Agar siswa mempunyai keinginan untuk belajar sesuatu

dengan cara yang lebih efisien, maka dibutuhkan tindakan

pembelajaran.

Hamzah (2007), mendefinisikan pembelajaran sebagai suatu

proses interaksi antara siswa dengan guru/instruktur dan/atau sumber

belajar pada suatu lingkungan belajar untuk pencapaian tujuan

belajar tertentu.22 Pembelajaran dalam suatu definisi juga dipandang

sebagai upaya mempengaruhi siswa agar belajar.

Pembelajaran juga diartikan sebagai proses menerjemahkan

dan mentransformasikan nilai-nilai yang terdapat pada kurikulum

kepada siswa melalui interaksi belajar mengajar di sekolah.23

20 Abdul Hadis, Psikologi dalam Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2006), h. 61. 21 Paul Suparno, Filsafat Konstruktivisme…, h.61. 22 Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran, Jakarta : Bumi Aksara, 2007, h.54. 23 Syarif Mughni, Meningkatkan Kualitas Pembelajaran…, (Jakarta : FITK, UIN Syarif

Hidayatullah) h. 4.

Page 41: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

21

Proses pembelajaran yang baik diyakini dapat menghasilkan output

pendidikan yang baik pula

Ilmu kimia, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah

“ilmu tentang susunan, sifat dan reaksi suatu unsur atau zat.” 24

Dalam ilmu kimia juga terdapat bangun (struktur) materi dan

perubahan-perubahan yang dialami materi dalam proses-proses

alamiah maupun dalam percobaan yang sudah direncanakan.

Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kimia adalah suatu

proses yang dirancang oleh pendidik dengan tujuan untuk

menciptakan kondisi yang memungkinkan peserta didik dapat

mempelajari tentang bahan penyusun suatu benda, reaksi-reaksi yang

terjadi pada benda tersebut, serta perubahan-perubahan yang terjadi

pada benda tersebut baik secara fisik maupun secara kimiawi. Dan

dapat membangun pola berfikir peserta didik agar kreatif guna

memecahkan suatu masalah.

Pembelajaran kimia disebut juga sebagai pembelajaran sains.

Dikarenakan ilmu kimia merupakan bagian dari ilmu sains.

Pembelajaran kimia sering diyakini sebagai pembelajaran yang

kurang menyenangkan dan cenderung membosankan. Hal ini terjadi

karena pembelajaran kimia masih sering diajarkan dalam suasana

pendekatan yang tradisional, dimana guru mengambil peranan

dominan sementara siswa hanya bersifat pasif.

Munculnya perspektif konstruktivisme dalam pendidikan

sains tidak terlepas dari pengaruh konstruktivisme dalam bidang

sains itu sendiri. Proses membangun pengetahuan ilmiah sains harus

bersifat bermanfaat (useful) dan mengarah pada hal-hal yang praktis.

Selain itu juga harus relevan dengan fenomena sains sehari-hari yang

familiar dimata siswa.

24 Pusat Bahasa DepDikNas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi ketiga, (Jakarta :

Balai Pustaka, 2002), h. 569.

Page 42: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

22

Dalam konstruktivisme, siswa perlu membangun

pengetahuannya sendiri, terlepas dari bagaimana mereka belajar.25

Dengan demikian konstruktivisme mengantarkan siswa dalam

membangun pemahamannya tentang konsep kimia melalui

serangkaian aktivitas antara lain, kegiatan pemikiran (reasoning),

mental dan performan siswa.

Menurut perspektif guru, pendekatan konstruktivisme dalam

pembelajaran kimia merupakan cara berpikir, sikap, dan perilaku

guru dalam proses belajar mengajar dengan menekankan pada peran

aktif siswa untuk membangun pengetahuan kimianya melalui

pemahaman terhadap realitas kehidupan sebagai hasil dari

pengalaman dan interaksinya. Dalam hal ini guru juga dituntut untuk

mengidentifikasi secara dini pengetahuan awal siswa. Hal ini

bertujuan agar bentuk kegiatan yang akan dilakukan oleh guru dapat

disesuaikan dengan karakteristik siswa.

Sesuai dengan tujuan dari pembelajaran konstruktivisme,

antara lain :26

1). Adanya motivasi untuk siswa bahwa belajar adalah tanggung

jawab dari siswa itu sendiri

2). Mengembangkan kemampuan siswa untuk mengajukan

pertanyaan dan mencari sendiri pertanyaanya

3). Membantu siswa untuk mengembangkan pengertian atau

pemahaman konsep secara lengkap

4). Mengembangkan kemampuan siswa untuk menjadi pemikir

yang mandiri

5). Lebih menekankan pada proses belajar.

25 On Constructivism, dalam www.academic.sun.ac.za/mathed/174/constructivism.pdf,

6 Februari 2008, h. 2 26 Konstruktivisme, dalam

http://www.freewebs.com/arrosailtep/makalah/konstruktivisme 2.htm 21 September 2007

Page 43: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

23

Konstruktivisme memandang bahwa pembelajaran,

khususnya pembelajaran kimia merupakan proses interaksi (terutama

kognitif) antara guru dan siswa dalam rangka membangun

pengetahuan. Hasil dari proses pemahaman konsep ini, siswa dapat

mengingat dengan ingatan jangka panjang, karena melalui pelibatan

yang aktif dalam mengaitkan pengetahuan yang diterima dengan

pengetahuan asal untuk membentuk suatu pengetahuan yang baru

Dapat disimpulkan bahwa pendekatan konstruktivisme dapat

meningkatkan pola pikir siswa dan mengembangkan ruang gerak

siswa. Dengan menekankan peran aktif siswa dalam membangun

pengetahuannya melalui pemahaman konsep berdasarkan

pengalaman dan lingkungan sosialnya.

3. Berpikir Kreatif Dalam Sains

a. Konsep Berpikir Kreatif

Betapa pentingnya kreativitas dalam pengembangan sistem

pendidikan yang ditekankan dalam UU RI Nomor 2 tahun 1989

tentang Sistem Pendidikan nasional. Yakni pasal 8 ayat 2 bahwa

“warga negara yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa

berhak memperoleh perhatian khusus.” Dalam GBHN tahun 1993

juga dinyatakan bahwa pengembangan kreativitas hendaknya dimulai

pada usia dini, yaitu dilingkungan keluarga sebagai tempat pendidikan

pertama dan dalam pendidikan pra-sekolah.27

Pada setiap tahap perkembangan anak dan pada sampai jenjang

pendidikan. Mulai dari pendidikan pra-sekolah sampai pendidikan di

perguruan tinggi, bahwa kreativitas perlu dipupuk, dikembangkan serta

ditingkatkan disamping mengembangkan kecerdasan dan ciri-ciri lain

yang menunjang pembangunan.

27 Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak berbakat, (Jakarta : Rineka Cipta,

2004) cet. 4, h. 16.

Page 44: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

24

Ditinjau dari sudut etimilogi, kreativitas berasal dari bahasa

Inggris yaitu to create, yang artinya mencipta. Sedangkan menurut

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional dalam Kamus Bahasa

Indonesia mengartikan kreativitas sebagai “kemampuan untuk

mencipta, daya cipta.” 28

Kreativitas didefinisikan secara berbeda-beda oleh pakar

pendidikan berdasarkan sudut pandang masing-masing. Perbedaan

dalam sudut pandang ini menghasilkan berbagai definisi kreativitas

dengan penekanan yang berbeda-beda. Menurut Baron (1982),

kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu hal yang

baru.29

Menurut Guilford (1970), bahwa “kreativitas mengacu pada

kemampuan yang menandai ciri-ciri seorang kreatif.” 30 Yakni dengan

berpikir untuk mencari berbagai alternatif jawaban terhadap suatu

persoalan (divergen) bukan berpikir bahwa hanya ada satu jawaban

yang benar (konvergen).

Rogers mendefinisikan kreativitas sebagai suatu proses

munculnya hasil-hasil baru ke dalam suatu tindakan. Kreativitas ini

juga dapat terwujud dalam suasana kebersamaan. Menurut Drevdahl,

kreativitas diartikan sebagai kemampuan untuk memproduksi

komposisi dan gagasan-gagasan baru yang dapat berwujud aktivitas

imajinatif atau sintesis yang mungkin melibatkan pembentukan pola-

pola baru dan kombinasi dari pengalaman masa lalu yang dihubungkan

dengan yang sudah ada pada situasi sekarang.31

Berdasarkan berbagai definisi kreativitas, Rhodes (1961)

mengelompokan kreativitas kedalam empat dimensi atau lebih dikenal

28 Pusat Bahasa DepDikNas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi ketiga, (Jakarta :

Balai Pustaka, 2002), h. 599 29 Muhammad Ali, dkk, Psikologi Remaja, Perkembangan Peserta Didik, (Jakarta: PT

Bumi Aksara, 2004), cet-1, h. 41 30 Muhammad Ali, dkk, Psikologi Remaja, Perkembangan Peserta Didik.., h. 41 31 Muhammad Ali, dkk, Psikologi Remaja, Perkembangan Peserta Didik.., h. 42

Page 45: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

25

dengan The Four P’s of Creativity, antara lain process, product,

person dan press. 32

Dimensi process melihat kreativitas sebagai suatu proses yang

dilakukan oleh seseorang berlangsung sejak dari mulai tumbuh sampai

dengan berwujudnya suatu perilaku kreatif. Dalam hal ini, memberikan

kebebasan kepada anak untuk mengekspresikan dirinya secara kreatif

dengan tidak merugikan orang lain atau lingkungannya..

Dimensi product, menekankan pada hasil karya seseorang.

Baik yang sama sekali baru maupun kombinasi karya-karya lama

sehingga menghasilkan sesuatu yang baru. Selain itu hendaknya

pendidik menghargai produk kretivitas dengan mempertunjukkan dan

mengkomunikasikannya dengan orang lain sehingga akan lebih

menggugah minat untuk lebih berkreasi.

Dimensi person, memandang bahwa karakteristik kreatif

seseorang lebih mengacu kepada kemampuan individu itu sendiri.

Atau berdasarkan dari segi ciri-ciri individu yang menandai

kepribadian orang kreatif atau yang berhubungan dengan kreativitas.

Untuk dimensi press, penekanannya pada faktor dorongan.

Dorongan tersebut baik dari internal diri sendiri berupa keinginan dan

hasrat untuk mencipta atau bersibuk diri secara kreatif, juga dorongan

secara eksternal dari lingkungan sosial dan psikologisnya.

Kreativitas dapat terbina melalui proses berpikir. Berpikir

merupakan proses dinamis yang dapat dilukiskan menurut proses atau

jalannya. Proses atau jalannya berpikir itu pada pokoknya ada tiga

langkah, yakni pembentukan pengertian, pembentukan pendapat, dan

penarikan kesimpulan.33

Menurut De Bono, berpikir dibedakan menjadi 2 tipe, yakni

berpikir lateral dan berpikir vertikal. Berpikir lateral merupakan

kecenderungan menemukan gagasan baru dalam berpikir untuk

32 Fakultas Psikologi UPI Y.A.I, Portofolio Psokologi Kognitif, (Jakarta, 2002) 33 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002),

h. 54-55.

Page 46: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

26

mencari ide yang bervariasi. Dalam berpikir lateral, pemikirannya

menyimpang dari jalan yang telah dirintis sebelumnya. Berpikir

vertikal yakni menghubungkan dengan membangun ide serta meneliti

ide itu semua secara terurut sehingga menjadi kriteria gagasan yang

objektif. Berpikir vertikal memilih pendekatan yang paling

menjanjikan untuk setiap masalah sementara berpikir lateral

menghasilkan banyak alternatif gagasan untuk mencari solusi suatu

masalah. Berpikir kreatif adalah perpaduan antara berpikir lateral dan

berpikir vertikal.34

Menurut Sarwono, kegiatan berpikir terbagi menjadi dua, yaitu

berpikir asosiatif (tidak terarah) dan berpikir terarah. Berpikir asosiatif

adalah proses berpikir dimana suatu ide menstimulus timbulnya ide

baru. Jalan pikiran tidak ditentukan atau diarahkan sebelumnya,

sehingga ide-ide timbul secara bebas. Yang termasuk dalam berpikir

ini adalah asosiasi bebas, asosiasi terkontrol, melamun, mimpi, dan

berpikir artistik. Berpikir terarah adalah proses berpikir yang sudah

ditentukan sebelumnya dan diarahkan pada sesuatu pemecahan

persoalan. Yang termasuk dalam berpikir jenis ini adalah berpikir kritis

dan berpikir kreatif. Kemampuan berpikir inilah yang menghasilkan

kreativitas berpikir.35

Menurut Woolfolk, keterampilan berpikir kreatif “adalah suatu

keterampilan seseorang dalam menggunakan proses berpikirnya untuk

menghasilkan suatu ide baru, konstruktif, dan baik berdasarkan

konsep-konsep, prinsip-prinsip yang rasional, maupun persepsi dan

intuisi.” 36

34 Moshe Barak dkk, Using Portfolios to Enhance Creative Thinking, dalam

www.scholar.lib.vt.edu/ejourney/summer_fall_2000/pdf. , 30 Januari 2007. 35 Purwanto, Kreativitas Berpikir Siswa dan Perilaku dalam Tes, (Jurnal Pendidikan dan

Kebudayaan No 055: Juli 2005), h.513. 36 Hamzah B. Uno. Model Pembelajaran.., h. 134.

Page 47: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

27

Kreativitas berpikir atau berpikir kreatif adalah kreativitas

sebagai proses dan berpikir dilakukan secara terarah. Dalam berpikir

kreatif, kreativitas merupakan tindakan berpikir yang menghasilkan

gagasan kreatif atau cara berpikir yang baru, asli, independen, dan

imajinatif. Kreativitas juga dipandang sebuah proses mental. Daya

kreativitas menunjuk pada kemampuan berpikir yang lebih orisinal

dibandingkan dengan kebanyakan orang lain.37

Dapat disimpulkan bahwa berpikir kreatif adalah kemampuan

berdasarkan data atau informasi yang tersedia, menemukan banyak

kemungkinan jawaban (berpikir divergen) terhadap suatu masalah

dimana penekanannya pada kuantitas, ketepatgunaan, dan beragam

jawaban. Semakin banyak kemungkinan jawaban yang dapat diberikan

terhadap suatu masalah maka semakin kreatif seseorang. Tentunya

jawaban yang dikemukakan harus sesuai dengan masalahnya.

b. Karakteristik Siswa yang Kreatif

Secara operasional, kreativitas dirumuskan sebagai kemampuan

yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan

orisinalitas dalam berpikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi

(mengembangkan, meperkaya, dan merinci) suatu gagasan.38 Torrance

(1981) mengemukakan karakteristik kreativitas sebagai berikut : 39

1). Memiliki rasa ingin tahu yang besar 2). Tekun dan tidak mudah bosan 3). Percaya diri dan mandiri 4). Merasa tertantang oleh kemajemukan atau kompleksitas 5). Berani mengambil resiko 6). Berpikir divergen.

37 Purwanto, Kreativitas Berpikir Siswa dan Perilaku dalam Tes, Jurnal Pendidikan dan

Kebudayaan, (Jakarta : LIPI, 2005) 38 Mariati, Pengembangan Kreativitas Siswa melalui Pertanyaan Divergen pada Mata

Pelajaran IPA, (Jakarta : Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan No. 063, November 2006), h.763. 39 M. Ali, Psikologi Remaja “ Perkembangan Peserta Didik”.., h. 53

Page 48: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

28

Disisi lain, Utami Munandar mengemukakan ciri-ciri

kreativitas sebagai berikut : 40

1). Senang mencari pengalaman baru 2). Memiliki keasyikan dalam mengerjakan tugas-tugas yang

sulit 3). Memiliki inisiatif 4). Memiliki ketekunan yang tinggi 5). Cenderung kritis terhadap orang lain 6). Berani menyatakan pendapat dan keyakinannya 7). Selalu ingin tahu 8). Peka atau perasa 9). Enerjik dan ulet 10). Menyukai tugas-tugas yang majemuk 11). Percaya kepada diri sendiri 12). Mempunyai rasa humor 13). Memiliki rasa keindahan 14). Berwawasan masa depan dan penuh imajinasi

Kreativitas berhubungan dengan faktor-faktor kognitif dan

afektif. Faktor-faktor tersebut diperlihatkan dalam ciri-ciri aptitude dan

non aptitude dari kreativitas. Adapun ciri-ciri aptitude yang

berhubungan dengan kognitif meliputi :41

1). Keterampilan berpikir lancar

Kelancaran dalam berpikir yang dimaksud adalah

kemampuan mencetuskan banyak gagasan, jawaban, penyelesaian

masalah, memberikan banyak cara atau saran untuk melakukan

banyak hal dan selalu memikirkan lebih dari satu jawaban.

Penekanannya disini adalah dalam waktu yang singkat dapat

menghasilkan gagasan atau ide tentang obyek tertentu dalam

jumlah yang banyak.

40 M. Ali, Psikologi Remaja “ Perkembangan Peserta Didik”.., h. 52 41 Utami Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah,Cet ke-3, (Jakarta : PT.Gramedia Widiasarana Indonesia,2000) h. 88

Page 49: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

29

2). Keterampilan berpikir luwes (fleksibel)

Fleksibel yang dimaksud adalah kemampuan menghasilkan

gagasan, jawaban, atau pertanyaan yang bervariasi. Dapat melihat

suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda, mampu mengubah

cara pendekatan atau pemikiran, dan mencari banyak alternatif atau

arah yang berbeda-beda. Mereka yang memiliki tingkat

fleksibilitas yang tinggi mampu mengalihkan arah berpikir untuk

memecahkan suatu masalah. Sehingga penekanan fleksibilitasnya

pada segi keragaman gagasan, kaya akan alternatif dan bukan

kekakuan dalam berpikir yang cenderung otoriter.

3). Keterampilan berpikir orisinil

Orisinilitas yang dimaksud adalah kemampuan untuk

memberikan gagasan yang secara statistik unik dan langka untuk

populasi tertentu, kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan

baru atau kombinasi baru antar bermacam-macam unsur atau

bagian. Semakin banyak unsur-unsur yang digabung menjadi satu

gagasan atau produk kreatif, maka semakin orisinil pula pemikiran

individu tersebut.

4). Keterampilan memerinci (mengelaborasi)

Elaborasi yang dimaksud adalah kemampuan untuk

mengembangkan, memerici, dan memperkaya atau memperluas

suatu gagasan atau ide sehingga menjadi lebih menarik. Salah

satunya adalah jika anak diberikan masalah sebagai berikut : “Apa

akibatnya jika air didingini?” bagi anak yang tidak mempunyai

kemampuan mengelaborasi atau kreatif mungkin akan menjawab

dengan satu jawaban saja, yaitu air itu akan menjadi es, tetapi bagi

anak yang mempunyai kemampuan kreatif dalam hal ini mampu

mengelaborasi, akan menjawab lebih luas dan terperinci lagi,

diantaranya adalah : suhunya akan lebih menurun, struktur

molekulnya dan volumenya juga berubah, dan lain sebagainya.

Page 50: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

30

Ciri-ciri non aptitude yang berhubungan dengan sikap dan

perasaan adalah :42

1). Rasa ingin tahu : terdorong untuk mengetahui lebih banyak,

mengajukan banyak pertanyaan, memperhatikan orang/obyek/

situasi, peka mengamati, mengetahui dan meneliti.

2). Bersifat imajinatif : mampu memperagakan atau membayangkan

hal-hal yang belum pernah terjadi, menggunakan daya khayal,

tetapi mengetahui batas antara khayalan dan kenyataannya.

3). Merasa tertantang oleh kemajemukan : terdorong mengatasi

masalah yang sulit, tertantang oleh situasi yang sulit dan lebih

tertarik pada tugas-tugas yang rumit.

4). Sifat berani mengambil resiko : berani memberi jawaban

meskipun belum tentu benar, tidak takut gagal, tidak ragu karena

ketidakjelasan, dan hal-hal yang tidak konvensional atau kurang

berstruktur.

5). Sifat menghargai : menghargai bimbingan dan pengarahan dalam

hidup, menghargai kemampuan dan bakat yang berkembang.

Pada dasarnya kedua aspek diatas mempunyai pengaruh besar

pada tingkat kreativitas seseorang. Siswa yang kreatif biasanya sering

mengajukan pertanyaan yang baik, mempunyai motivasi ingin tahu

yang besar, memberikan banyak gagasan dan usul terhadap suatu

masalah. Siswa yang kurang kreatif bahkan tidak kreatif, sebaliknya

merupakan kurang mampu atau tidak mampu dalam menghasilkan

banyak gagasan, tidak berani untuk mengajukan pertanyaan dan lain

sebagainya. Dengan demikian semakin banyak ciri-ciri kognitif dan

42 Utami Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah,Cet ke-3, (Jakarta : PT.Gramedia Widiasarana Indonesia,2000) h. 91.

Page 51: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

31

afektif yang dimiliki seseorang maka semakin kreatiflah orang

tersebut.

Dalam penelitian lain, kita juga dapat mengenali siswa yang

berbakat sains dan sekaligus kreatif. Antara lain dengan menekankan

kepada komponen-komponen yang berbeda, komponen itu meliputi :

1). Kepekaan terhadap masalah

2). Kemampuan untuk mengembangkan gagasan baru

3). Kemampuan untuk menilai

4). Kesiagaan dalam mendeteksi ketidakajegan (inkonsistensi)

5). Derajat tinggi dari kemampuan mekanikal

6). Ketekunan semangat

7). Dedikasi terhadap pekerjaan dan prakarsa

8). Visualisasi spesial,

9). Kemampuan manipulatif, kemampuan untuk mengkomunikasikan

10). Keuletan, dan sikap mempertanyakan.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kreativitas

Kreativitas bukanlah unsur bawaan yang dimiliki oleh

sejumlah anak saja, akan tetapi kreativitas dimiliki oleh semua anak.

Oleh karena itu kreativitas perlu diberi kesempatan dan rangsangan

oleh lingkungan sekitarnya agar dapat berkembang dengan baik

Utami Munandar (1988) mengemukakan bahwa faktor-faktor

yang dapat mempengaruhi kreativitas adalah sebagai berikut :43

1). Usia

2). Tingkat pendidikan orang tua

3). Tersedianya sarana (fasilitas)

4). Penggunaan waktu luang.

43 M Ali, Psikologi Remaja “ Perkembangan Peserta Didik”.., h. 53

Page 52: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

32

Clark (1983) mengategorikan faktor-faktor yang

mempengaruhi kreativitas dalam dua kelompok, yaitu faktor yang

mendukung dan faktor yang menghambat. Faktor yang mendukung

perkembangan kreativitas adalah sebagai berikut : 44

1). Situasi yang memunculkan ketidaklengkapan serta keterbukaan

2). Situasi yang memungkinkan dan mendorong timbulnya banyak

pertanyaan

3). Situasi yang dapat mendorong dalam rangka menghasilkan

sesuatu

4). Situasi yang mendorong tanggung jawab dan kemandirian

5). Situasi yang menekankan inisiatif diri untuk menggali,

mengamati, bertanya, merasa, mengklasifikasikan, mencatat,

menerjemahkan, memperkirakan, menguji hasil perkiraan, dan

mengomunikasikan.

6). Kedwibahasaan yang memungkinkan pengembangan potensi

kreativitas secara lebih luas karena akan memberikan pandangan

dunia secara lebih bervariasi, lebih fleksibel dalam menghadapi

masalah, dan mampu mengekspresikan dirinya dengan cara yang

berbeda dari umumnya yang dapat muncul dari pengalaman yang

dimilikinya.

7). Posisi kelahiran (berdasarkan tes kreativitas, anak sulung laki-laki

lebih kreatif daripada anak laki-laki yang lahir kemudian).

8). Perhatian dari orang tua terhadap minat anaknya, rangsangan dari

lingkungan sekolah (pendekatan, metode pembelajaran), dan

motivasi diri.

Faktor-faktor yang dapat menghambat berkembangnya

kreativitas adalah sebagai berikut :

44 M Ali, Psikologi Remaja “ Perkembangan Peserta Didik”.., h. 54

Page 53: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

33

1). Adanya kebutuhan akan keberhasilan, ketidakberanian dalam

menanggung resiko, atau upaya mengejar sesuatu yang belum

diketahui.

2). Konformitas terhadap teman-teman kelompoknya dan tekanan

sosial.

3). Kurang berani dalam melakukan eksplorasi, menggunakan

imajinasi, dan penyelidikan.

4). Stereotip peran seks atau jenis kelamin.

5). Diferensiasi antara bekerja dan bermain.

6). Otoritarianisme.

7). Tidak menghargai terhadap fantasi dan khayalan.

Ahli lain, yaitu Torrance (1981) juga menekankan

pentingnya dukungan dan dorongan dari lingkungan agar individu

dapat berkembang kreativitasnya. Menurutnya, salah satu lingkungan

pertama dan utama yang dapat mendukung atau menghambat

berkembangnya kreativitas adalah lingkungan keluarga, terutama

interaksi dalam keluarga tersebut. Ini dapat dimungkinkan karena

sebagian besar waktu kehidupan anak berlangsung dalam keluarga.

Dalam hal ini, Torrence mengemukakan lima bentuk interaksi orang

tua dengan anak yang dapat mendorong berkembangnya kreativitas

dan yang dapat menghambat berkembangnya kreativitas, yaitu :45

1). Menghormati pertanyaan-pertanyaan yang tidak lazim

2). Menghormati gagasan imajinatif

3). Menunjukkan kepada anak bahwa gagasan yang dikemukakan itu

bernilai

4). Memberikan kesempatan kapada anak untuk belajar atas

inisiatifnya sendiri dan memberikan reward kepadanya

5). Memberikan kesempatan kepada anak untuk belajar dan

melakukan kegiatan tanpa suasana penilaian.

45 M Ali, Psikologi Remaja “ Perkembangan Peserta Didik”.., h. 55

Page 54: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

34

Interaksi dalam keluarga yang dapat menghambat

berkembangnya kreativitas, antara lain :

1). Terlalu dini dalam mengeliminasi fantasi anak

2). Membatasi rasa ingin tahu anak

3). Terlalu menekankan peran berdasarkan jenis kelamin

4). Terlalu banyak melarang anak

5). Terlalu menekankan kepada anak agar memiliki rasa malu

6). Terlalu menekankan pada keterampilan verbal tertentu

7). Sering memberikan kritik yang bersifat destruktif

d. Cara-cara Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa

Kreativitas siswa dalam belajar sangat bergantung pada

kreativitas guru dalam mengembangkan materi standar dan

menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Guru dapat

menggunakan berbagai macam pendekatan dalam meningkatkan

kreativitas siswa. Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan guru

untuk meningkatkan kreativitas siswa, antara lain : 46

1). Jangan terlalu banyak membatasi ruang gerak siswa dalam

pembelajaran dan mengembangkan pengetahuan baru

2). Bantulah siswa memikirkan sesuatu yang belum lengkap,

mengeksplorasi pertanyaan, dan mengemukakan gagasan yang

orisinal.

3). Bantulah siswa untuk mengembangkan prinsip-prinsip tertentu ke

dalam situasi baru

4). Berikan tugas-tugas secara independen

5). Kurangi pengekangan dan ciptakan kegiatan-kegiatan yang dapat

menstimulus otak

46 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional.., h. 169

Page 55: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

35

6). Berikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir reflektif

terhadap masalah yang dihadapi

7). Hargai perbedaan individu siswa, dengan melonggarkan aturan

dan norma kelas

8). Jangan memaksakan kehendak terhadap siswa

9). Tunjukkan perilaku-perilaku baru dalam pembelajaran

10). Kembangkan tugas-tugas yang dapat menstimulus tumbuhnya

kreativitas

11). Kembangkan rasa percaya diri siswa

12). Kembangkan kegiatan-kegiatan yang menarik

13). Libatkan siswa secara optimal dalam proses pembelajaran,

sehingga proses mentalnya bisa lebih dewasa dalam menemukan

konsep dan prinsip-prinsip ilmiah.

Semua teknik kreatif yang dilakukan oleh guru pada dasarnya

menuntut siswa untuk berpikir divergen, yakni kemampuan dalam

melihat suatu masalah dari berbagai sudut pandang dan dapat

memberikan gagasan yang bervariasi. Dan bukan hanya memberikan

satu gagasan saja.

e. Pengukuran Kreativitas Verbal

Untuk mengukur kreativitas secara verbal, maka dapat

menggunakan tes kreativitas verbal (TKV). Tes ini dikonstruksi di

Indonesia pertama kali pada tahun 1977 oleh pakar Psikologi

Pendidikan, Universitas Indonesia, yaitu Prof. Dr. Utami Munandar.

Tes ini terdiri dari enam sub-tes yng semuanya mengukur

dimensi operasi berpikir divergen dengan dimensi verbal. Secara

operasional, tes ini dirumuskan sebagai suatu proses yang tercermin

dari kelancaran, kelenturan dan orisinalitas dalam berpikir.

Page 56: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

36

Keenam subtes dari tes kreativitas verbal ini, adalah47 :

1). Permulaan Kata

Pada subtes ini subjek harus memikirkan sebanyak mungkin kata

yang dimulai dengan susunan huruf tertentu sebagai stimulus.

Tes ini mengukur kelancaran dengan kata.

Contoh : S

2). Menyusun Kata

Pada subtes ini subjek harus menyusun sebanyak mungkin

dengan menggunakan huruf-huruf dari satu kata yang diberikan

sebagai stimulus. tes ini mengukur kelancaran kata dan juga

menuntut kemampuan dalam reorganisasi persepsi.

Contoh : Kimia

3). Membentuk Kalimat Tiga Kata

Pada subtes ini subjek harus menyusun kalimat yang terdiri dari

tiga kata, huruf pertama untuk setiap kata diberikan sebagai

stimulus. Akan tetapi urutan dalam penggunaan ketiga huruf

tersebut boleh berbeda-beda menurut kehendak subjek.

Contoh : A – I – G

4). Sifat-sifat yang Sama

Pada subtes ini subjek harus menemukan sebanyak mungkin

objek yang semuanya memiliki dua sifat yang ditentukan. Tes ini

merupakan ukuran dari kelancaran dalam memberikan gagasan.

Contoh : Merah dan Cair

5). Macam-macam Penggunaan

Pada subtes ini subjek harus memikirkan sebanyak mungkin

penggunaan yang tidak lazim (tidak biasa) dari benda sehari-hari.

Tes ini merupakan ukuran dari kelenturan dalam berpikir. Tes ini

juga mengukur orisinalitas dalam berpikir, dengan melihat

kelangkaan jawaban yang diberikan.

Contoh : Kegunaan air

47 Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat.., h. 68 – 69.

Page 57: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

37

6). Apa Akibatnya

Pada subtes ini subjek harus memikirkan segala sesuatu yang

mungkin terjadi dari suatu kejadian yang telah ditentukan sebagai

suatu stimulus. Kejadian atau peristiwa tersebut sebetulnya tidak

mungkin terjadi di Indonesia. Akan tetapi dalam hal ini subjek

harus mengumpamakan andaikata hal tersebut terjadi dan apa

saja akibatnya. Tes ini merupakan ukuran dari kelancaran dalam

memberikan gagasan yang digabung dengan elaborasi

(kemampuan untuk mengembangkan gagasan, merincinya

dengan mempertimbangkan macam-macam implikasi).

Contoh : Apa yang akan terjadi jika di alam tidak terdapat

oksigen bebas ?

4. Hubungan antara Pendekatan Konstruktivisme terhadap

Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa

Konstruktivisme merupakan pemikiran yang sangat berharga

mengenai bagaimana peserta didik (siswa) belajar dan mempunyai

dampak yang besar terhadap pendidikan sains. Menurut National Science

Resource Center ((institusi pengembangan pembelajaran sains di

Amerika) mempublikasikan bahwa siswa akan belajar sains dengan baik

jika mereka mampu membuat konsep sendiri dengan menggabungkan

pengetahuan yang mereka peroleh dari pengalaman sehari-hari dengan

pengetahuan yang mereka peroleh dari percobaan atau praktikum di

kelas.48

Konstruktivisme tidak hanya mengkaji mengenai bagaimana siswa

membina ilmu pengetahuannya saja. Akan tetapi juga melibatkan cara

perubahan konseptual yang ada, dan hanya dapat dilakukan melalui proses

pembelajaran.

48 Metamorfosa, Vol 1, Munasprianto Ramli,Pembelajaran Sains.., h.51

Page 58: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

38

Pada umumnya prinsip-prinsip konstruktivisme telah banyak

digunakan dalam pembelajaran sains (IPA) dan matematika. Prinsip-

prinsip itu berperan sebagai referensi dan alat refleksi kreatif terhadap

praktek, pembaruan dan perencanaan.49

Pembelajaran konstruktivisme dapat meningkatkan kemampuan

berpikir secara kreatif dan kritis. Hal tersebut dikarenakan pembelajaran

konstruktivisme dapat menggerakkan siswa untuk berpikir kreatif

menyelesaikan masalahnya, mencari ide dan membuat keputusan yang

paling tepat dalam menghadapi berbagai kemungkinan.50 Siswa juga

terlibat secara langsung dalam pembinaan pengetahuan yang baru dan

mengaplikasikannya dalam kehidupan atau situasi yang baru. Hasil dari

proses pemahaman konsep ini, siswa dapat membina ingatan jangka

panjangnya tentang suatu konsep melalui pelibatan aktif dalam

mengaitkan pengetahuan yang diterimanya dengan pengetahuan

sebelumnya untuk membina pengetahuan yang baru.

Dalam teori konstruktivisme, kreativitas dan keaktifan siswa

sangatlah penting, karena akan membantu siswa untuk berdiri sendiri

dalam kehidupan kognitifnya. Siswa terbantu menjadi orang yang kritis

menganalisis sesuatu dari proses berpikir dan bukan hasil meniru saja.51

Siswa dapat dikatakan kritis dan kreatif apabila ia mampu mencari

makna dan pemahaman terhadap sesuatu hal serta membuat pertimbangan

dan keputusan terhadap suatu masalah secara ilmiah. Dan upaya untuk

meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa, salah satunya

adalah menyiapkan strategi pembelajaran dikelas dengan berbasis

konstruktivisme.52

49 Paul Suparno, Filsafat Konstruktivisme…, h. 73. 50 Jurnal Teori Pembelajaran Konstruktivisme PPBK.., h. 9 51 Konstruktivisme, dalam

http://www.freewebs.com/arrosailtep/makalah/kontruktivisme2.htm 21 September 2007 52 N. Setyaningsih, Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Mahasiswa

dalam Pemecahan Masalah Pengantar Dasar Matematika Melalui Pendekatan Pembelajaran Berbasis Kontruktivisme ,Varia Pendidikan, vol 21 No.1, (Surakarta: Juni 2009), h. 12

Page 59: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

39

Keunggulan pembelajaran konstruktivisme juga dapat

meningkatkan kemampuan sosial siswa, seperti bekerja sama dengan

orang lain atau dalam kelompok. Sehingga dengan pembelajaran ini, siswa

dapat membina pengetahuannya, konsep dan ide baru secara aktif dan

berpikir kreatif, serta dapat meningkatkan pemahamannya, merasa lebih

yakin dan berani untuk tetap terus belajar dalam kehidupannya.

B. Kerangka Berpikir

Belajar pada dasarnya membangun (mengkonstruksi) pengetahuan dan

memerlukan partisipasi yang aktif antara siswa dengan lingkungannya.

Motivasi merupakan salah satu aspek psikis yang memiliki pengaruh terhadap

pencapaian prestasi belajar. Pembelajaran tanpa adanya motivasi

kemungkinan besar akan jauh dari keberhasilan. Dalam hal ini motivasi

sebagai daya penggerak yang menimbulkan kegiatan belajar, sehingga tujuan

belajar yang diharapkan dapat tercapai. Siswa yang mempunyai motivasi dan

rasa ingin tahu yang besar dalam dirinya merupakan salah satu ciri dari siswa

yang berpikir kreatif.

Untuk dapat memupuk dan mengembangkan, serta meningkatkan

kemampuan berpikir siswa, perlu diciptakan lingkungan yang kreatif.

Lingkungan tersebut, antara lain keluarga (orang tua), guru dan teman

(sekolah), maupun masyarakat yang harus memberikan kesempatan untuk

mengembangkan kreativitas siswa.

Seperti yang diungkapkan oleh Torrance (1981), bahwa lingkungan

yang pertama dan utama yang dapat mendukung atau menghambat

berkembangnya kreativitas adalah lingkungan keluarga, terutama interaksi

dalam keluarga tersebut.53 Interaksi antara guru dan siswa di kelas menjadi

faktor lain yang utama untuk membantu siswa mempermudah dalam proses

membangun pengetahuannya disekolah. Semakin sering siswa berinteraksi

dengan guru maka semakin mudah siswa membangun pengetahuannya.

53 M Ali, Psikologi Remaja “ Perkembangan Peserta Didik”.., h. 55

Page 60: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

40

Terkadang dalam proses pembelajaran disekolah hasilnya tidak

memuaskan atau tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Terlebih lagi

dalam pembelajaran kimia. Hal ini terjadi karena siswa yang tidak merasa

senang, bosan terhadap pelajaran kimia, takut terhadap guru diakibatkan

metode atau pendekatan guru yang cenderung otoriter.

Faktor yang dapat mempengaruhi pembelajaran disekolah, salah

satunya adalah kurang tepatnya pendekatan mengajar yang dipakai. Ada

banyak pendekatan pengajaran yang sering digunakan oleh guru sebagai

strategi dalam proses pembelajaran, salah satunya adalah pendekatan

ekspositori. Pendekatan ini mempunyai sistem bahwa guru yang menyajikan

pelajaran yang telah disiapkan secara rapi, sitemik dan lengkap sehingga siswa

hanya menyimak, mencernanya dan bertanya secara tertib.54 Pendekatan ini

bersifat kaku, satu arah dan siswa tidak diberi kesempatan untuk berkreasi.

Namun demikian pendekatan ini sering menjadi pilihan guru-guru dalam

mengajar IPA disekolah. Karena dianggap cukup efektif dilaksanakan dan

cenderung memudahkan guru.

Pemilihan pendekatan pembelajaran yang kurang tepat inilah yang

akan mengakibatkan kurang optimalnya hasil yang diperoleh dari proses

pembelajaran. Hal ini terjadi karena guru tidak menyesuaikan dengan

karakteristik siswanya.

Dalam dunia pendidikan, pembelajaran mayoritas lebih menekankan

terhadap yang bersifat hafalan dan mencari satu jawaban yang benar terhadap

soal-soal yang diberikan saja. Akibatnya proses pemikiran tinggi termasuk

berpikir kreatif jarang untuk dilatih dan anak didik hampir kehilangan setiap

kesempatan untuk kreatif. Hal itu berdampak siswa akan merasa bosan

terhadap mata pelajaran dan tidak nyaman untuk belajar mata pelajaran kimia.

Siswa cenderung untuk mempelajari kimia sesuai dengan yang diberikan oleh

guru. Siswa jarang diberikan untuk mengekspresikan pengetahuan melalui

pengalaman-pengalaman yang ada seperti praktikum kimia, atau diskusi kimia

lainnya. Dan mereka dapat dikatakan sebagai siswa yang kurang kreatif.

54 Sujiyo Miranto, Portofolio Strategi Pengajaran Sains, (Jakarta, 2006).

Page 61: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

41

Banyak hal yang dapat dilakukan guru untuk merangsang dan

meningkatkan daya pikir, sikap dan perilaku kreatif siswa, yakni dengan

melakukan kegiatan pembelajaran didalam atau diluar kelas. Diantaranya

melalui pendekatan pembelajaran yang merangsang siswa untuk berpikir

secara kreatif.

Dengan berpikir kreatif, siswa akan mendapatkan banyak pengalaman

baru, dan melakukan sesuatu yang sedikit berbeda seperti memikirkan dan

mendapatkan ide-ide baru dengan menggunakan pendekatan yang tidak

biasanya. Semua itu akan menjadikan belajar sebagai kegiatan yang

menyenangkan.55

Guru juga diharapkan menggunakan pendekatan mengajar yang tepat,

sehingga dapat memotivasi siswa untuk mampu berpikir secara kreatif dan

aktif dalam kegiatan belajar. Karena jika siswa mampu berpikir kreatif dalam

belajar maka siswa mampu mengekspresikan pengetahuannya, lebih

memahami, dan ingat terhadap pengetahuan yang disampaikan oleh guru.

Salah satunya dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme.

Pendekatan konstruktivisme dapat mengantarkan siswa dalam

membangun pemahamannya tentang konsep kimia khususnya melalui

serangkaian aktivitas seperti, kegiatan pemikiran (reasoning), mental dan

performan siswa. Sehingga siswa dapat menguasai kompetensi yang harus

dicapai serta meningkatkan pembelajaran dengan siswa turut berperan aktif

dan kreatif. Skema kerangka berpikir tentang pendekatan konstruktivisme

dengan kemampuan berpikir kreatif siswa, dapat dilihat berdasarkan gambar

2.3.

55 Stella Cottrell, Creative Thinking, dalam www.palgrave.com. 30 Januari 2007.

Page 62: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

42

Page 63: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

43

C. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan deskripsi teori dan kerangka berpikir diatas, maka dapat

dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H0 : Kemampuan berpikir kreatif kelompok siswa yang diajar

menggunakan pendekatan konstruktivisme dengan kelompok siswa

yang diajar menggunakan pendekatan ekspositori adalah sama.

H1 : Kemampuan berpikir kreatif kelompok siswa yang diajar

menggunakan pendekatan konstruktivisme lebih tinggi daripada

kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan pendekatan

ekspositori.

D. Penelitian yang Relevan

Penelitian skripsi ini pada dasarnya bertujuan untuk melihat apakah

terdapat pengaruh pendekatan konstruktivisme terhadap kemampuan berpikir

kreatif siswa. Oleh karena itu, penelitian skripsi ini disertai dengan beberapa

penelitian ilmiah yang sudah dilakukan dan berhubungan dengan

pembelajaran konstruktivisme sebagai salah satu sumber informasi dan teori

dalam penyusunan skripsi.

Implementasi pembelajaran konstruktivisme sudah banyak diterapkan

dalam pembelajaran sains melalui penelitian dan proses pembelajaran

disekolah ataupun perguruan tinggi. Pembelajaran konstruktivisme sudah

menjadi referensi bagi para guru atau pendidik untuk meningkatkan

penguasaan konsep pembelajaran, khususnya mata pelajaran matematika dan

IPA (biologi, fisika , dan kimia).

Hasil penelitian di beberapa institusi pendidikan menunjukkan

keberhasilan pendekatan kontruktivisme dalam meningkatkan kualitas proses

dan hasil belajar siswa. Seperti penelitian yang sudah dilakukan oleh saudari

Agustina Eko Susanti, mahasiswi Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Fakultas

MIPA, Jurusan Pendidikan Biologi. Implikasi dari penelitian skripsinya

Page 64: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

44

tersebut menjelaskan bahwa pembelajaran konstruktivisme model 5E dapat

menjadi alternatif dalam pembelajaran sains (biologi) untuk meningkatkan

motivasi belajar siswa dan hasil belajar biologi siswa pada berbagai pokok

bahasan.56

Dalam penelitian lain yang dilakukan oleh saudari Fani Prima Ardiana,

mahasiswi Fakultas MIPA, Universitas Negeri Semarang (UNNES). Hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa pada kelas

eksperimen yang diberikan perlakuan pendekatan konstruktivisme lebih baik

dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol yang

menggunakan pendekatan ekspositori pada materi pokok trigonometri..57

Pendekatan konstruktivisme juga telah terbukti dapat meningkatkan

kemampuan berpikir kritis dan kreatif dalam pemecahan masalah, sehingga

prestasi belajar semakin meningkat. Seperti penelitian yang dilakukan oleh

saudari N. Setyaningsih, mahasiswi FKIP Universitas Muhamadiyah

Surakarta, menujukkan hasil bahwa usaha yang dilakukan dosen dengan

menyiapkan strategi pembelajaran yang berbasis konstruktivisme dipandang

cukup efektif dalam menciptakan suasana akademik yang kondusif antara

dosen dengan mahasiswa. Sehingga tercapainya peningkatan kemampuan

berpikir kritis dan kreatif mahasiswa dalam pemecahan masalah serta

peningkatan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah pengantar dasar

matematika.58

56 Agustina Eko Susanti, Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Biologi Siswa Melalui

Pembelajaran Konstruktivisme Siklus Belajar (Learning Cycle) Model 5E, Skripsi, Fakultas MIPA, UNJ, Bab V, h. 71.

57 Fani Prima Ardiana, Keefektifan Penerapan Pendekatan Konstruktivisme terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Pokok Trigonometridi SMA Negeri 15 Semarang, Skripsi, Fakultas MIPA, UNNES, Bab V, h. 64.

58 N. Setyaningsih, Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif…, h. 21-22.

Page 65: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

45

Page 66: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

Pengetahuan

Idea Konsep

Kemahiran

Pengetahuan sebelumnya / pengalaman

lepas

Pengetahuan baru

Idea baru

Konsep baru

Diubah / DisesuaikanSecara aktif

Proses metakognitif

Lingkungan /

sosial / individu

Gambar 2.1 : ALUR PROSES KONSTRUKTIVISME

Page 67: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

GOL PENGAJARAN

BERPUSATKAN PELAJAR

CIRI-CIRI PEMBELAJARAN

PERANAN PELAJAR

PERANAN GURU

Menerima autonomi pelajar Lebih bertumpu kepada pembelajaran

Pelajar berwawasan Pelajar berwawasan

konstektual

Aktivitas sosial

waktu

fokuskan

“reasoning”

Pemikiran kritikal

Penyelesaian masalah

“retrieval”, pemahaman dan penggunaan

Fleksibilitas kognitif

refleksi

Agihan Kepakaran

Pembelajaran satu proses yang aktif

Motivasi-kunci pembelajaran

Pengalaman-peranan kritikal dalam pembelajaran

Meningkatkan penemuan inkuiri Meningkatkan perasaan ingin tahu

Meningkatkan inisiatif

Pengalaman dan pengetahuan yang sebelumnya ada pada siswa

“Cognitive pre-disposition” manusia

Pilih dan ubah maklumat Konstruk hipotesis Membuat pilihan

PRINSIP-PRINSIP KESELURUHAN

Berkaitan dengan kehidupan Berkaitan dengan pengalaman Berkaitan dengan pemikiran

Pembelajaran kooperatif

Pembelajaran melibatkan

bahasa Pembelajaran melibatkan

situasi Pembelajaran melibatkan

realita dunia Pembelajaran melibatkan

dialog

Refleksi dan kematangan

Pemahaman dan prestasi

Bertanggungjawab-pembelajaran Sendiri

Double lesson

Penggunaan teknologi

Organisasi kerja sendiri

Trait yang diingini- ingin

tahu, inisiatif dan “persistent”

Membelajari pengetahuan baru,

Cara belajar yang baru

Fasilitator

Pembimbing

Berpikiran terbuka

Penyokong kognitif

Akses pelajar individu

Set limit

Perancangan

Konseling dan arah tuju

“Learn along the way”

Buat cadangan, Memperkenalkan kreativitas Berpikir mandiri

Peralatan, Pengaksesan

Internet, Simulasi,

modelling dll –yang mendukung kompetensi agar

terwujudnya pembelajaran

Kemungkinan, Kekuatan, Keperluan & perasaan.

Gambar 2.2 : BAGAN KONSTRUKTIVISME DAN PEMBELAJARAN Sumber : http://uib.no/people/sinia/CSCL/HMM_Constructivism.htm

GURU & PELAJAR

Page 68: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

Minat

Bakat Kepribadian

Gambar 2.3 : Skema Kerangka Berpikir Pendekatan Konstruktivisme dan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa.

Individu

Motivasi

Lingkungan

Keluarga Interaksi dalam keluarga

Sekolah

- Strategi mengajar - Interaksi guru dan siswa

Masyarakat Sosial budaya

Pengalaman belajar

Melalui Pendekatan Konstruktivisme

Melalui Pendekatan Eksposi-tori

-Pengetahu an sblmnya -Siswa aktif mebangun konsep -Prediksi pribadi -Observasi / Percobaan -Prediksi kelompok -Pmbuktian hipotesis -Diskusi -Ingatan jangka panjang -LKS

-Transfer pngetahuan -Komunika si satu arah --Ingatan jangka pendek -LKS

Penemuan konsep

Kemam uan Berpikir Kreati

p

f

Page 69: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

45

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan dalam bab I, maka

kegiatan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh

pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran kimia terhadap kemampuan

berpikir kreatif siswa.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian ini mulai dari tanggal 17 Maret – 26

Maret 2008, pada semester genap (II) dengan materi pokok Sistem Koloid.

Penelitian ini dilakukan di kelas XI MAN 7 Srengseng Sawah.

C. Metode penelitian

Metode penelitian yang digunakan dapat dilihat sebagai berikut :

Metode Model Kelompok Treatment Eksperimen Pendekatan

Konstruktivisme

Quasi Eksperimen

Nonequivalent Control Group

Design Kontrol Pendekatan Ekspositori

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode

Quasi Eksperimen. Metode ini dipilih berdasarkan kondisi sampel (siswa

sekolah) yang digunakan tidak memungkinkan untuk menggunakan sebagian

siswanya untuk eksperimen dan sebagian lain tidak. Model penelitian ini

menggunakan model Nonequivalent Control Group Design. Desain ini terdiri

dari dua kelompok yang tidak dipilih secara random, kemudian diberi pretest

untuk mengetahui keadaan awal, adakah perbedaan antara kelompok

eksperimen dengan kelompok kontrol. Setelah itu keduanya diberi perlakuan.

Kelompok yang diberi perlakuan dengan pendekatan konstruktivisme

dinamakan kelompok eksperimen, dan kelompok pembanding yang diberikan

perlakuan pendekatan ekspositori dinamakan kelompok kontrol.

Page 70: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

46

D. Prosedur Penelitian

Sebelum mengadakan penelitian langsung kepada siswa, terlebih

dahulu peneliti bekerja sama dengan guru bidang studi untuk melengkapi

persiapan kegiatan pembelajaran yang akan diujicobakan. Persiapan itu

diantaranya membahas mengenai materi pelajaran, peralatan, bahan, media,

dan penilaian.

1. Prosedur penelitian pada kelompok eksperimen

a. Tahap persiapan

Peneliti bersama guru merancang kegiatan yang akan

dilaksanakan. Materi yang akan dibahas ada pada kurikulum, yakni

mengenai sistem koloid. Peralatan dan bahan yang akan digunakan

sederhana, murah dan dapat diperoleh dalam kehidupan sehari-hari.

Peralatan dan bahan juga disiapkan sehari sebelum pelaksanaan kegiatan

belajar mengajar.

b. Tahap proses belajar mengajar

Terlebih dahulu dilakukan tes awal (pre test) untuk mengetahui

kemampuan berpikir kreatif awal siswa berkenaan dengan konsep-

konsep sistem koloid. Kemudian guru memberikan pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan konstruktivisme berdasarkan langkah-langkah

pembelajarannya (lampiran 1, hal 67) sehinggga dapat menstimulus

siswa untuk berpikir secara kreatif. Yaitu dengan menarik perhatian

siswa dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sehingga

keingintahuan siswa tentang materi yang akan diajarkan lebih digali.

Guru juga dapat mengidentifikasi pemahaman konseptual siswa melalui

prediksi pribadi siswa. Selama proses ini, siswa diharuskan bertanya

tentang hal-hal yang belum mereka pahami.

Siswa diberikan waktu untuk berpikir, merencanakan, menyelidiki,

dan mengorganisasi serta mengumpulkan informasi tentang sistem

koloid. Pada tahap ini siswa berkerja secara kelompok dan membuat

Page 71: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

47

prediksi secara kelompok. Siswa juga membuktikan prediksi

kelompoknya melalui kegiatan percobaan. Kemudian siswa

mempresentasikan hasil percobaannya secara berkelompok. Siswa

berdiskusi, saling berbagi, mengklarifikasi dan merefleksikan hasil

temuannya.

Siswa diberikan kesempatan untuk mengembangkan pemahaman

mereka dari apa yang mereka peroleh untuk diaplikasikan pada situasi

yang nyata. Atau siswa menggunakan informasi untuk menjawab

pertanyaan, memecahkan masalah, membuat keputusan yang digunakan

pada situasi yang baru.

Guru dan siswa mengambil kesimpulan umum dari hasil

pembelajaran. Guru mengevaluasi kerja siswa pada setiap tahapan,

memperbaiki pengetahuan siswa yang masih salah serta memberikan

penghargaan (reward) kepada siswa.

c. Tahap penilaian

Yaitu pemberian tes akhir atau tes berpikir kreatif secara verbal

(TKV) sebanyak satu kali. Tes ini bertujuan untuk mengetahui apakah

terdapat peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa terhadap materi

soal yang akan diteliti. (lampiran 4, hal 92)

2. Prosedur penelitian pada kelompok kontrol

a. Tahap Persiapan

Peneliti bersama guru merancang kegiatan yang akan

dilaksanakan. Materi yang akan dibahas ada pada kurikulum, yakni

mengenai sistem koloid. Peralatan dan bahan yang akan digunakan

sederhana, murah dan dapat diperoleh dalam kehidupan sehari-hari.

Peralatan dan bahan juga disiapkan sehari sebelum pelaksanaan kegiatan

belajar mengajar

Page 72: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

48

b. Tahap belajar mengajar

Sebelum memulai kegiatan belajar mengajar, dilakukan terlebih

dahulu tes awal (pre test) untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif

awal siswa yang juga berkenaan dengan konsep-konsep sistem koloid.

Kemudian guru menjelaskan materi sampai selesai. Setelah itu siswa

dibagi secara kelompok dan dilakukan percobaan-percobaan mengenai

materi yang disampaikan. Kegiatan terakhir dari proses ini adalah tanya

jawab mengenai materi dan percobaan yang telah dilakukan.

c. Tahap penilaian

Yaitu pemberian tes akhir atau tes berpikir kreatif secara verbal

(TKV) sebanyak satu kali. Tes ini bertujuan untuk mengetahui apakah

terdapat peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa terhadap materi,

dengan tes yang sama pada kelompok eksperimen.

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi Target

Populasi target pada penelitian ini adalah siswa kelas XI MAN 7

Srengseng Sawah, yang telah terdaftar pada tahun ajaran 2007 / 2008.

2. Populasi Terjangkau

Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah dua kelas yang telah

homogen dari populasi target, yaitu kelas XI IPA-1 Sebagai kelas kontrol

dan kelas XI IPA-2 sebagai kelas eksperimen.

3. Sampel

Jumlah sampel yang diambil dari populasi terjangkau dan

pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, dimana

sampel seluruhnya sudah berjumlah 60 siswa, yang terdiri dari dua kelas,

dan masing-masing kelas sebanyak 30 siswa.

Page 73: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

49

F. Variabel Penelitian

Dalam setiap penelitian, maka ada yang menjadi variabel penelitian.

Dalam penelitian ini ada dua variabel, yaitu :

1. Variabel bebas (X) adalah pendekatan konstruktivisme

2. Variabel terikat (Y) adalah berpikir kreatif

Tabel 3.1

Variabel Penelitian

No Variabel Definisi Konseptual

Devinisi Operasional

IPD

1. Variabel X (Pendekatan Konstruktivisme)

Pendekatan konstruktivisme adalah pendekatan pembelajaran yang berpusatkan pada siswa, dimana pengetahuan, ide atau konsep siswa yang baru dapat dibina secara aktif berdasarkan kepada pengalaman sendiri dan pengetahuan yang sebelumnya dengan pengetahuan yang baru.

Pendekatan konstruktivisme dapat diukur melalui penilaian dalam langkah-langkah pembelajaran seperti : 1.apersepsi 2.eksplorasi 3.diskusi dan pen- jelasan konsep 4.pengembangan dan aplikasi.

Dari pengamatan afektif dan psikomotorik siswa

2. Variabel Y (Berpikir Kreatif Verbal)

Berpikir kreatif verbal adalah proses berpikir divergen yang dilakukan untuk menghasilkan cara berpikir baru, asli, independen memberikan banyak jawaban dan imajinatif.

Berpikir kreatif verbal dapat diukur melalui : 1. kelancaran berpikir 2. kelancaran berekspresi 3. kelancaran memberi ide 4. fleksibilitas dan orisinalitas 5. kemampuan untuk elaborasi

Dari hasil tes berpikir kreatif (TKV)

Page 74: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

50

G. Teknik Pengumpulan Data 1. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat ukur dalam penelitian, atau suatu

alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial

yang diamati.1 Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan berupa

Tes Kreativitas Verbal (TKV) oleh Utami Munandar.

Tes berpikir kreatif ini berdasarkan TKV Torrence. Tes ini bersifat

verbal (mengukur kemampuan berpikir divergen) dan sudah baku,

karena sudah diujikan ke beberapa negara oleh Torennce. Pada tahun

1977 tes ini digunakan pertama kali di Indonesia oleh Utami Munandar.2

Pada tahun 1986 tes ini dibakukan sebagai Standarisasi Tes

Kreativitas Verbal (TKV) oleh Fakultas Psikologi Universitas Indonesia,

bagian Psikologi Pendidikan.3 Tes ini juga telah digunakan untuk

pengukuran kreativitas baik tingkat SD, SMP, dan SMU, dikarenakan

pelajar tingkat sekolah tersebut, kegiatan utamanya banyak

menggunakan kegiatan secara verbal.

TKV ini terdiri dari 6 dimensi kreativitas, antara lain : kelancaran

kata, kelancaran menyusun kata, kelancaran berekspresi, kelancaran

memberi ide, fleksibilitas dan orisinalitas, serta kelancaran memberi ide

dan elaborasi.

TKV ini juga mempunyai 6 subtes. Setiap subtes terdiri dari 5 butir

soal dan mempunyai batasan waktu pengerjaan yang berbeda-beda.

Berkisar dari 2 sampai 5 menit dan total waktu pengerjaan dari TKV ini

sekitar 80 menit.

1 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : Alfabeta, 2007), h.148 2 Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, (Jakarta : PT Rineka

Cipta, 2004), h. 68. 3 Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat.., h. 69.

Page 75: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

51

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Instrumen Berpikir Kreatif Verbal

No Dimensi Nama Tes Indikator No Butir Soal

1. Kelancaran kata

Permulaan kata

Membuat kata dengan susunan huruf tertentu

1, 2, 3, 4

2. Kelancaran menyusun kata

Menyusun kata

Membuat kata dengan memenuhi strukturan tertentu

5, 6, 7, 8

3. Kelancaran berekspresi

Membentuk kalimat 3 kata

Menyusun kalimat dari 3 huruf sebagai permulaan kata

9,10, 11, 12

4. Kelancaran memberi ide

Sifat-sifat yang sama

Menyebutkan objek yang memiliki sifat yang sama

13, 14, 15, 16

5. Fleksibilitas dan orisinalitas

Macam-macam penggunaan

Menyebutkan berbagai macam kegunaan suatu objek

17, 18, 19, 20

6. Kelancaran memberi ide dan elaborasi

Apa akibatnya Menjelaskan akibat suatu kondisi yang tidak mungkin terjadi

21, 22, 23, 24

Tabel 3.3. Ketentuan Waktu Pengisian Tes Berpikir Kreatif Verbal

No Nama Tes Jumlah

Butir Waktu /

Butir (Menit)

Total Waktu (Menit)

1. Permulaan Kata 4 2 8

2. Menyusun Kata 4 2 8

3. Membentuk kalimat 3 kata 4 5 20

4. Sifat-sifat yang sama 4 3 12

5. Macam-macam penggunaan 4 4 16

6. Apa akibatnya 4 4 16

Jumlah 24 20 80

Page 76: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

52

2. Skor

Kemampuan berpikir kreatif siswa diperoleh setelah diukur dengan

instrumen Tes Kreativitas Verbal (TKV). Dalam hal ini data dilakukan

terhadap semua dimensi, berpedoman pada Petunjuk Praktis Tes

Kreativitas Verbal yang disusun oleh lembaga pengembangan sarana

pengukuran dan pendidikan psikologi Fakultas Psikologi Universitas

Indonesia, antara lain :

a. Skor 0 untuk responden yang tidak menjawab

b. Skor 1 untuk responden yang menjawab alternatif jawaban 1 – 2

c. Skor 2 untuk responden yang menjawab alternatif jawaban 3 – 4

d. Skor 3 untuk responden yang menjawab alternatif jawaban ≥ 5

G. Teknik Analisis Data

1. Uji Validitas Instrumen

Sebuah instrumen dapat dikatakan valid jika instrumen tersebut

dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.4 Dalam

penelitian ini validitas yang digunakan adalah validitas isi. Setelah

instrumen dikonsultasikan dengan ahli, maka selanjutnya diujicobakan dan

dianalisis dengan analisis item atau uji beda. Analisis item dilakukan

dengan menghitung korelasi antara skor butir instrumen dengan skor total.

Uji beda dilakukan dengan menguji signifikansi perbedaan antara

27 % skor kelompok atas dan 27 % skor kelompok bawah yang

dibandingkan dengan harga t-tabel. Jika t-hitung > t-tabel, maka instrumen

dinyatakan valid. Dari uji coba instrumen, diperoleh 24 butir instrumen

yang valid atau memiliki angka t-hitung yang lebih besar dari angka kritik

t-tabel pada α = 0,05 dan sebanyak 6 butir instrumen yang tidak valid.

(lampiran 11, hal 105).

4 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan.., h.173

Page 77: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

53

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan

beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data

yang sama5. Pengujian reliabilitas instrumen ini dilakukan dengan internal

consistency ( dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja)

dengan teknik belah dua ganjil-genap (split half) yang dianalisis dengan

rumus Spearman Brown.4

Untuk keperluan itu, butir-butir instrumen dibelah dan disusun

menjadi dua kelompok, yaitu kelompok instrumen ganjil dan kelompok

instrumen genap. Kemudian dicari koefisien korelasi dengan

menggunakan rumus Pearson Product Moment6 :

(N. ΣX.Y) – (ΣX. ΣY) rXY = √ [(N. ΣX2) – (ΣX)2] . [(N . ΣY2) – (ΣY)2]

Keterangan :

rXY = Koefisien korelasi

ΣX = Jumlah skor item ganjil

ΣY = Jumlah skor item genap

ΣX.Y = Jumlah dari hasil kali skor item ganjil dan genap

ΣX2 = Jumlah skor item ganjil yang dikuadratkan

ΣY2 = Jumlah skor item genap yang dikuadratkan

N = Jumlah responden

Setelah diketahui koefisien korelasinya, selanjutnya dianalisis

dengan menggunakan rumus Spearman Brown7, antara lain :

2 x rXY r 11 = (1 + rXY)

5 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan…., h. 173 4 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan…., h. 190 6 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, cet 13, 2006), h. 170 7 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian…, h.180

Page 78: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

54

Hasil perhitungan reliabilitas uji coba instrumen kemampuan

berpikir kreatif yang telah valid, yaitu 24 butir dengan jumlah responden

30 orang, maka diperoleh nilai koefisien reliabilitas instrumen sebesar

0,9365 (lampiran 12, hal 106). Nilai koefisien ini menunjukkan taraf

reliabilitas tes kemampuan berpikir kreatif yang tinggi atau dipercaya

untuk digunakan sebagai alat pengukur yang senantiasa memberikan hasil

yang sama.

Dengan perhitungan yang sama, dapat diperoleh koefisien

reliabilitas instrumen kelompok yang menggunakan pendekatan

konstruktivisme sebesar 0,9345 (lampiran 13, hal 107) dan kelompok yang

mnggunakan pendekatan ekspositori sebesar 0,9049 (lampiran 14, hal

109). kedua koefisien tersebut menunjukkan bahwa tingkat reliabilitas

hasil penelitian pada kedua kelompok tersebut tergolong tinggi dan dapat

dipercaya.

3. Uji Prasyarat Analisis Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t,

terlebih dahulu diadakan pengujian persyaratan analisis. Pengujian

persyaratan analisis dalam penelitian ini, antara lain uji normalitas dan uji

homogenitas. Uji normalitas menggunakan uji Liliefors pada data

kemampuan berpikir kreatif. Kelebihan dari uji ini adalah penggunaan dan

penghitungannya yang sederhana dan cukup kuat (power full) sekalipun

dengan ukuran sampel yang kecil, n = 4 (lihat lampiran 17, 18 hal 114 dan

115).5

Uji homogenitas dalam penelitian ini menggunakan uji Bartlet.

Kriteria yang digunakan dalam uji ini adalah apabila nilai χ2 hitung < χ2

tabel, maka H0 yang menyatakan varian skornya homogen diterima, dan

dalam hal lainnya ditolak (lampiran 19, hal 116). Setelah persyaratan

analisis dipenuhi, maka hipotesis diuji pada taraf signifikasi α = 0,05.

5 Ating Somantri, Aplikasi Statistika dalam Penelitian, (Bandung :Pustaka Setia, 2006),

h. 289.

Page 79: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

55

Pengujian variabel (X) dan (Y) dengan menggunakan tes-t, yaitu

:6

(n1-1)s21 + (n2-1)s2

2

x1 – x2 t dengan S = =

S 1 + 1 √ n1 + n2 -2 1 n2

en

trol

en

en

n2 = Banyaknya sampel kelompok kontrol

hadap kemampuan berpikir kreatif siswa dirumuskan sebagai

HI : µx > µy

µx = ang diajar dengan

√ n Keterangan :

x1 = Mean sampel kelompok eksperim

x2 = Mean sampel kelompok kon

S = Simpangan baku gabungan

s21 = Varians kelompok eksperim

s22 = Varians kelompok kontrol

n1 = Banyaknya sampel kelompok eksperim

4. Pengujian Hipotesis

Perumusan hipotesis statistik untuk mengetahui apakah terdapat

pengaruh penggunaan pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran

kimia ter

berikut :

Ho : µx = µy

Keterangan :

Rata-rata kemampuan berpikir kreatif y

menggunakan pendekatan konstruktivisme

6 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan.., h. 181

Page 80: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

56

µy = Rata-rata kemampuan berpikir kreatif yang diajar dengan

menggunakan pendekatan ekspositori.

Page 81: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

56

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Data

a. Nilai Kemampuan Berpikir Kreatif Kelompok Siswa yang

Diajar dengan Menggunakan Pendekatan Konstruktivisme

(Kelompok Eksperimen).

Berdasarkan data yang diperoleh dari tes kreativitas verbal

(TKV) oleh 30 orang sampel siswa MAN 7 Srengseng Sawah

kelas XI IPA 2, maka diperoleh skor kemampuan berpikir kreatif

seperti terdapat dalam tabel distribusi frekuensi dibawah ini :

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Berpikir Kreatif Kelompok Eksperimen

Batas Nyata Frekuensi Kelas

Interval

Xi Bawah Atas

(Xi-X) Absolut Relatif

f (Xi-X)

f.Xi

49 - 52 50,5 48,5 52,5 160,53 3 10 % 481,59 151,5 53 - 56 54,5 52,5 56,5 75,17 4 13,33 % 300,68 218,0 57 - 60 58,5 56,5 60,5 21,81 3 10% 65,43 175,5 61 - 64 62,5 60,5 64,5 0,45 2 6,67 % 0,9 125,0 65 - 68 66,5 64,5 68,5 11,09 12 40 % 133,08 798,0 69 - 72 70,5 68,5 72,5 53,73 6 20 % 322,38 423,0

JUMLAH TOTAL 30 100% 1304,06 1895,0 Rata-rata (mean) 1895 / 30 = 63,17 Simpangan baku (SD) √ 1304,06 / 29 = 6,705 Varian 1304,06 / 29 = 44,967

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa rata-rata skor

kemampuan berpikir kreatif siswa yang menggunakan pendekatan

konstruktivisme, sebesar 63,17 atau sebesar 87,74 % dari skor

maksimum yang diharapkan yaitu 72. Simpangan baku sampel

adalah 6,7 dan variansi sampel adalah 44,97 sedangkan modus

Page 82: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

57

sampel sebesar 68. Pada kelompok ini skor tertinggi yang didapat

adalah 72, dimana merupakan skor maksimum yang diharapkan.

Skor terendah 49 ( Lihat lampiran 15 hal 112). Selain tabel

distribusi frekuensi yang telah ditampilkan, terdapat juga grafik

histogram dari distribusi frekuensi tersebut yang menunjukkan

tingkatan skor kemampuan berpikir kreatif siswa yang

menggunakan pendekatan konstruktivisme.

3

4

3

2

12

6

0

2

4

6

8

10

12

48,5 - 52,5 52,5 - 56,5 56,5 - 60,5 60,5 - 64,5 64,5 - 68,5 68,5 - 72,5

Batas Bawah - Atas Skor

Frek

uens

i Abs

olut

Gambar 4.1

Histogram Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Berpikir Kreatif

Kelompok Eksperimen

Berdasarkan tabel 4.1 dan gambar 4.1 di atas, terlihat skor yang

berada di dalam interval kelas 64,5 – 68,5 merupakan skor yang paling

banyak diperoleh, yakni sebanyak 12 siswa (40 %). Sedangkan yang

memperoleh skor terendah berada pada interval kelas 48,5 – 52,5

sebanyak 3 siswa (10 %) dan siswa yang memperoleh skor tertinggi

berada pada interval kelas 68,5 – 72,5 sebanyak 6 siswa (20 %).

Page 83: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

58

b. Nilai Kemampuan Berpikir Kreatif Kelompok Siswa yang

Diajar dengan menggunakan Pendekatan Ekspositori

(Kelompok Kontrol).

Berdasarkan data yang diperoleh dari tes kreativitas verbal

(TKV) oleh 30 orang sampel siswa MAN 7 Srengseng Sawah kelas

XI IPA 1, maka diperoleh data skor kemampuan berpikir kreatif

seperti terdapat dalam tabel distribusi frekuensi dibawah ini :

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Berpikir Kreatif Kelompok Kontrol

Batas Nyata Frekuensi f.Xi Kelas

Interval Xi Atas

(Xi-X) Bawah Absolut Relatif

f (Xi-X)

40 – 44 42 39,5 44,5 60,37 6 20 % 362,22 252,0 45 – 49 47 44,5 49,5 7,67 12 40 % 92,04 564,0 50 – 54 52 49,5 54,5 4,97 5 16,67 % 24,85 260,0 55 – 59 57 54,5 59,5 52,27 5 16,67 % 261,35 285,0 60 – 64 62 59,5 64,5 149,57 1 3,33 % 149,57 62,0 65 – 69 67 64,5 69,5 296,87 1 3,33 % 296,87 67,0

JUMLAH TOTAL 30 100% 1186,9 1493,0 Rata-rata (mean) 1493,0 / 30 = 49,77 Simpangan baku (SD) √ 1186,9 / 29 = 6,397 Varian 1186,9 / 29 = 40,927

Berdasarkan tabel 4.2 diatas, diketahui bahwa rata-rata skor

kemampuan berpikir kreatif sebesar 49,77 atau sebesar 69,13 % dari

skor maksimum yang diharapkan yaitu 72. Simpangan baku

sampel adalah 6,39 dengan variansi sampel adalah 40,927 dan

mempunyai 2 modus yaitu 47 dan 49. Pada kelompok ini skor

tertinggi yang didapat adalah 65 dan skor terendahnya 40 (Lihat

lampiran 16 hal 113). Selain tabel distribusi frekuensi yang telah

ditampilkan, terdapat juga grafik histogram dari distribusi frekuensi

tersebut yang menunjukkan tingkatan skor kemampuan berpikir

kreatif siswa yang menggunakan pendekatan ekspositori.

Page 84: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

59

6

12

5 5

1 1

0

2

4

6

8

10

12

39,5 - 44,5 44,5 - 49,5 49,5 - 54,5 54,5 - 59,5 59,5 - 64,5 64,5 - 69,5

Frek

uens

i Abs

olut

Gambar 4.2 Histogram Distribusi Frekuensi Skor

Kemampuan Berpikir Kreatif Kelompok Kontrol

Berdasarkan tabel 4.2 dan gambar 4.2 di atas, terlihat skor yang

berada di dalam interval kelas 44,5 – 49,5 merupakan skor yang paling

banyak diperoleh, yakni sebanyak 12 siswa (40 %). Sedangkan siswa

yang memperoleh skor terendah berada pada interval kelas 39,5 – 44,5

sebanyak 6 siswa (20 %) dan siswa yang memperoleh skor tertinggi

berada pada interval kelas 64,5 – 69,5 sebanyak 1 siswa saja (3,33 %).

2. Pengujian Persyaratan Analisis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data pada penelitian ini menggunakan

Liliefors Test. Harga D-tabel Liliefors statistik untuk kedua

kelompok pada α = 0,05 dan n1 = n2 = 30 adalah sama yaitu 0,161.

Harga D suprimum kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

dapat dilihat pada ringkasan hasil perhitungan pada tabel 4.3

berikut ini.

Page 85: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

60

Tabel 4.3 Hasil Pengujian Normalitas dengan Uji Liliefors

Kelompok D-suprimum D- tabel Keputusan

Eksperimen 0,1580

Kontrol 0,1554

0,161

Terima Hipotesis nol, maka

data berdistribusi normal

Karena D suprimum yang diperoleh dari kelompok

eksperimen (kelompok yang menggunakan pendekatan

konstruktivisme), sebesar 0,1580 dan kelompok kontrol

(kelompok yang menggunakan pendekatan ekspositori), sebesar

0,1554 berada dibawah angka kritik D-tabel Liliefors, yaitu 0,161

dari jumlah tiap sampel n = 30 atau 0,1580 < 0,161 dan 0,1554 <

0,161, maka keputusan yang diambil adalah terima hipotesis nol

(Lampiran 17, 18 hal 114 dan 115). Berdasarkan kedua data

kelompok tersebut, menunjukkan bahwa data skor kemampuan

berpikir kreatif pada semua sampel mengikuti distribusi normal.

b. Uji Homogenitas (Uji Kesamaan Varian)

Berdasarkan hipotesis H0 : varian semua kelompok sama

dan H1 : salah satu varian tidak sama, maka kelompok eksperimen

dan kontrol diuji kesamaan variansi dengan menggunakan uji

Bartlett. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini.

Tabel 4.4

Hasil Pengujian Homogenitas Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Menggunakan Uji Bartlett

Variansi

Kelompok

χ2-

hitung

χ2-

tabel

Keputusan

S2Eksperimen = 44,967

S2Kontrol

= 40,927

0,058

3,84

Terima hipotesis nol, maka data mempunyai variansi sama (homogen)

Page 86: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

61

Keterangan :

S2Ekperimen = Variansi hasil tes akhir kemampuan berpikir kreatif

kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan

pendekatan konstruktivisme.

S2Kontrol = Variansi hasil tes akhir kemampuan berpikir kreatif

kelompok siswa yang diajar dengan pendekatan

ekspositori.

Dari hasil perhitungan Uji Bartlett pada tabel diatas,

diperoleh χ2- hitung sebesar 0,058 dan harga χ2- tabel sebesar 3,84

pada α = 0,05. Karena χ2- hitung lebih kecil dari χ2-tabel, 0,058 <

3,84. Hal ini berarti variansi sampel kedua kelompok tersebut

adalah sama (homogen). (Lampiran 19 hal 116)

c. Pengujian Hipotesis

Hasil perhitungan terhadap data sampel diperoleh harga

t-hitung sebesar 7,905 Sedangkan t-tabel sebesar 2,00 pada α =

0,05 atau 5 %. Karena t-hitung > t- tabel, yaitu 7,905 > 2,00

maka tolak hipotesis nol (Lihat lampiran 20 hal 118). Hal ini

berarti bahwa kemampuan berpikir kreatif kelompok siswa yang

menggunakan pendekatan konstruktivisme dengan kelompok

siswa yang menggunakan pendekatan ekspositori tidaklah sama.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kreatif

kelompok siswa yang menggunakan pendekatan konstruktivisme

lebih tinggi dibandingkan kelompok siswa yang menggunakan

pendekatan ekspositori.

Hipotesis penelitian dapat dirumuskan dengan, terdapat

pengaruh pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran kimia

terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa. Terbukti dari skor

rata-rata kemampuan berpikir kreatif kelompok siswa yang

menggunakan pendekatan konstruktivisme lebih tinggi (x = 63,17)

Page 87: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

62

dibandingkan dengan kelompok siswa yang menggunakan

pendekatan ekspositori (x = 49,77). Atau kesimpulan

hipotesissnya adalah terima H1.

Hasil pengujian persyaratan analisis kedua kelompok juga

berdistribusi normal. Dan variansi populasi dari kedua kelompok

adalah sama serta hasil pengujian hipotesis yang menolak

hipotesis nol (tolak H0).

Pengambilan taraf signifikan 5 % (α = 0,05) dalam

penelitian ini menunjukkan bahwa penarikan kesimpulan dalam

hipotesis kemungkinan salah 5 %. Dengan kata lain kesimpulan

tersebut 95 % akurat atau dapat dipercaya.

B. Pembahasan

Hasil penelitian ini memperlihatkan adanya perbedaan positif dan

signifikan antara pembelajaran kimia yang menggunakan pendekatan

konstruktivisme dengan pembelajaran kimia secara ekspositori. Hal ini

berarti bahwa penggunaan pendekatan konstruktivisme ini dipandang efektif

untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa pada mata pelajaran

kimia khususnya pada materi pokok sistem koloid.

Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai perbandingan antara variabel

penggunaan pendekatan konstruktivisme (X) dan variabel kemampuan

berpikir kreatif (Y) sebesar t-hitung = 7,905. Selanjutnya nilai dari t-hitung

sebesar 7,905 (lihat lampiran 20 hal 118) berkonsultasi pada t- tabel dengan

df/ db = 30 + 30 – 2 = 58. Ternyata dalam tabel tidak ditemui df sebesar 58,

karena itu dipergunakan df yang terdekat, yaitu df = 60. Dengan df sebesar

60 diperoleh t- tabel pada taraf signifikansi 5 % sebesar 2,00. Sehingga

dapat dibandingkan, t-hitung > dari t- tabel, 7,905 > 2,00. Dengan demikian

hipotesis nol (H0) yang menyatakan tidak ada pengaruh (hasil skor akhir

sama) penggunaan pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran kimia

terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa ditolak (tolak H0).

Page 88: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

63

Dari perhitungan data hasil penelitian diketahui bahwa terdapat

perbedaan rata-rata kemampuan berpikir kreatif antara kelompok eksperimen

dengan kelompok kontrol. Skor rata-rata kelompok eksperimen mencapai

87,74 % dari skor maksimal yang diharapkan, yaitu 72. dan skor rata-rata

kemampuan berpikir kreatif kelompok kontrol mencapai 69,13 % dari skor

maksimal yang diharapkan. Perbedaan rata-rata kemampuan berpikir kreatif

kedua kelompok tersebut, dapat dilihat histogram berdasarkan gambar 4.3.

87.74%69.13%

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

80.00%

100.00%

Pers

enta

se

Eksperimen Kontrol

Kelompok

Gambar 4.3

Histogram Skor Rata-rata Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa

Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Hasil penelitian terhadap aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

menunjukkan bahwa penggunaan pembelajaran konstruktivisme dapat

meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar. Hal itu tampak selama proses

pembelajaran berlangsung diantaranya, siswa terbiasa berpikir untuk

menyelesaikan masalah, membuat ide-ide baru, dan keputusan yang tepat.

Siswa juga terlibat secara langsung dalam membina pengetahuan barunya.

Hal ini sesuai dengan pendapat Bruner (1960), bahwa pembelajaran

merupakan suatu proses dimana siswa membina ide baru atau konsep yang

Page 89: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

64

berasaskan kepada pengetahuan asal mereka.1 Selain itu siswa juga dapat

meningkatkan kemampuan interaksi sosialnya, yakni bekerja sama dengan

siswa lain dalam proses menambah pengetahuannya. Sehingga menjadi lebih

paham dan ingat lebih lama terhadap semua konsep yang diperolehnya.

Pembelajaran secara konstruktivisme juga dapat meningkatkan

kemampuan berpikir siswa secara kreatif dan kritis. Hal itu terbukti ketika

siswa mencari ide baru dan mencari jawaban yang paling banyak, ketika

menjawab pertanyaan dalam test kemampuan berpikir kreatif secara verbal.

Bahkan siswa yang diajar secara konstruktivisme mempunyai keterampilan

menjelaskan yang lebih baik daripada siswa yang menggunakan pendekatan

ekspositori.

Guilford (1970) menandai ciri-ciri kreatif seseorang dengan berpikir

untuk mencari berbagai alternatif jawaban terhadap suatu persoalan (berpikir

divergen), atau bukan berpikir dengan hanya ada 1 jawaban yang benar saja.2

Pada kelompok eksperimen, hasil yang didapat terlihat memuaskan, dengan

mencapai skor tertinggi, yaitu 72. Hal ini terjadi karena pendekatan

kontruktivisme yang digunakan telah melalui serangkaian fase kegiatan yang

diorganisasi sedemikian rupa sehingga siswa dapat menguasai kompetensi

yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperan aktif.

Pada kelompok kontrol, yaitu kelompok yang menggunakan

pendekatan ekspositori, siswa memperoleh informasi dari guru. Guru yang

menerangkan konsep pelajaran kemudian siswa diberikan kesempatan

bertanya. Siswa tidak dilatih untuk mencari dan membentuk konsep ilmunya

secara mandiri, melainkan hanya melalui informasi yang diterima guru dan

beberapa demonstrasi dikelas. Siswa juga kurang dilibatkan secara aktif

dalam proses pembelajaran. Sehingga mengakibatkan siswa cenderung

menjadi pasif dalam mencari ilmu, tidak kritis bahkan kurang kreatif dalam

1 Jurnal Teori Pembelajaran Konstruktivisme dalam Reka Bentuk Pembinaan PPBK, dalam www.tutor.com.my/tutor/dunia.asp?y=2001&dt=0703&pub=DuniaPendidikan&sec=sain_teknologi&a-htm16.k h. 2. 21 September 2007 2 Muhammad Ali, dkk, Psikologi Remaja, Perkembangan Peserta Didik, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2004), cet-1, h. 41

Page 90: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

65

mencari jawaban. Hal itu dikarenakan siswa tidak memperoleh pengalaman

belajar secara utuh melalui pengalamannya sendiri. Dan implikasinya

terhadap pembelajaran yang berlangsung menjadi kurang efektif dan

cenderung membosankan. Siswa juga akan sulit memahami dan menyimpan

materi pelajaran tersebut dalam ingatannya yang lama.

Pendekatan ekspositori sering disamakan dengan metode ceramah.

Pendekatan ini juga sering digunakan oleh para guru IPA. Akan tetapi

terdapat perbedaannya. Perbedaan khusus dengan pendekatan

konstruktivisme, yakni terletak pada pencarian konsep dalam membangun

pengetahuannya sendiri. Pendekatan ekspositori pusat informasinya

bersumber pada guru. Sehingga siswa menjadi terpaku dengan pola

pengerjaan jawaban guru dan menganggapnya sebagai satu-satunya jawaban

yang benar. Selain itu guru juga cenderung membatasi eksplorasi berpikir

siswa sehingga aspek berpikir kreatif siswa tidak dilatih dan berakibat

cenderung terhambat.

Pada pendekatan konstruktivisme, pencarian informasi sampai

terbentuk menjadi suatu konsep ilmu yang baru dengan cara yang tidak biasa

(kreatif), yakni bersumber pada siswa itu sendiri. Guru hanya berperan

sebagai motivator dan fasilitator dikelas, antara lain sebagai mitra aktif

bertanya kepada siswa, membiarkan siswa mengungkapkan gagasan dan

konsepnya, serta kritis dalam menguji konsep siswa.

Selain kelebihan yang diperoleh dalam penelitian ini, peneliti juga

menemukan beberapa kendala dalam menerapkan pendekatan

konstruktivisme, antara lain :

1. Peneliti merasa kesulitan untuk mengatur situasi dan kondisi kelas pada

saat siswa berada dalam kelompok. Hal ini menimbulkan suasana gaduh

atau ramai diantara siswa sehingga membuat perhatian beberapa siswa

sedikit terganggu.

2. Penggunaan waktu yang kurang efektif menyebabkan siswa lebih

berorientasi pada penyelesaian LKS atau tugas yang diberikan guru,

sehingga diskusi dalam kelas tidak terlampau banyak.

Page 91: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

66

Page 92: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

66

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh

pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran kimia terhadap

kemampuan berpikir kreatif siswa. Terbukti dari perhitungan uji hipotesis

statistik, dimana diperoleh t-hitung > t-tabel, sebesar 7,905 > 2,00. Selain itu

ditunjukkan pula dari perbandingan skor rata-rata kemampuan berpikir

kreatif (TKV), dimana kelompok siswa yang menggunakan pendekatan

konstruktivisme lebih tinggi rata-ratanya daripada kelompok siswa yang

menggunakan pendekatan ekspositori.

Sebanyak 87,74 % skor rata-rata kemampuan berpikir kreatif diraih

oleh kelompok siswa yang menggunakan pendekatan konstruktivisme.

Bahkan kelompok tersebut juga meraih skor maksimal yang diharapkan,

yakni 72. sedangkan pada kelompok siswa yang menggunakan pendekatan

ekspositori, skor rata-rata yang dihasilkan sebanyak 69,13 % dari skor yang

diharapkan.

B. Saran

Adapun saran-saran dalam melakukan penelitian ini adalah :

1. Pendidik diharapkan agar merencanakan secara matang antara waktu

pembelajaran dengan setiap langkah pembelajarannya. Sehingga

pembelajaran dapat berjalan dengan lebih efektif.

2. Siswa juga diharapkan kooperatif selama proses pembelajaran sehingga

siswa optimal mendapatkan pengetahuan yang baru secara mandiri.

3. Adalah sebuah keharusan bagi guru atau pendidik untuk terus mengasah

kreativitasnya dalam mengajar. Sehingga siswa lebih termotivasi untuk

lebih kreatif serta kritis dalam menggali pengetahuan barunya.

4. Untuk peneliti lain dan pembaca pada umumnya, semoga karya ini bisa

menambah pengetahuan baru atau menjadikan motivasi bahkan inspirasi

dalam penelitian atau karya ilmiah selanjutnya.

Page 93: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

67

Page 94: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

70

Lampiran 1.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME

(Pertemuan ke-1)

Satuan Pendidikan : Madrasah Aliyah Negeri

Mata Pelajaran : Kimia

Pokok Bahasan : Sistem dan Sifat Koloid

Kelas / Semester : XI IPA / Genap

Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit A. Standar Kompetensi

Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

B. Kompetensi Dasar

Membuat berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan yang ada disekitar.

C. Indikator

Mengklasifikasikan suspensi, larutan, koloid

Mengetahui jenis-jenis koloid dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

Mengelompokkan jenis-jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan medium

pendispersinya.

D. Tujuan Pembelajaran

Agar siswa dapat mengklasifikasikan suspensi, larutan, koloid

Agar siswa dapat mengetahui jenis-jenis dari koloid dan penerapannya dalam kehidupan

sehari-hari

Agar siswa dapat mengelompokkan jenis-jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan

medium pendispersinya.

E. Sumber / Alat Belajar

• Buku Kimia Kelas XI IPA

• OHT dan OHP

• Lembar pre test koloid

F. Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal

a. Guru membuka pelajaran, berdoa bersama dan mengabsen siswa

Page 95: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

71

b. Guru menyebutkan pokok bahasan yang akan dipelajari dan tujuan dari pembelajaran

c. Guru mengadakan pre test

2. Kegiatan Inti

No Tahapan Kegiatan

1 Menarik

Perhatian

Guru menarik perhatian siswa dengan memberikan dan

menggambarkan contoh-contoh benda seperti air sabun (busa), susu,

keju, kanji (lem), batu apung dan logam. Guru juga memberikan

pertanyaan terbuat dari apa bahan-bahan tersebut ? Bagaimana dengan

fase terdispersi dan medium pendispersinya ? guru juga menyakan

pertanyaan yang sama terhadap contoh awan dan debu?

2 Prediksi

Pribadi

Guru memberikan kesempatan siswa untuk membuat prediksi tentang

terbuatnya dan fase serta medium pendispersinya berdasarkan contoh-

contoh yang dikemukakan guru sebelumnya.

3 Prediksi

Kelompok

Guru mengajak siswa untuk membuat kelompok kecil dan berdiskusi

didalam kelompok tersebut tentang contoh-contoh tersebut serta

dengan menjawab pertanyaan sehingga mendapatkan prediksi dari

masing-masing kelompok

4 Percobaan Siswa mengamati contoh-contoh dari koloid tersebut dan menuliskan

hasil pengamatan. Guru mengawasi seluruh kelompok siswa.

5 Diskusi

Kelompok

Guru mengajak siswa berdiskusi tentang akurasi prediksi dari

kelompok sebelum melakukan pengamatan dengan hasil pengamatan

yang telah dilakukan.. laporan diskusi ini disertakan dengan alasan

yang mendukung.

6 Laporan

kelompok

Guru mengajak perwakilan dari masing-masing kelompok melaporkan

hasil pengamatan dan diskusi mereka.

7 Penjelasan

singkat

Setelah semua kelompok melaporkan hasil diskusinya, guru

memberikan penjelasan singkat tentang jenis-jenis dari koloid

berdasarkan fase dan medium pendispersinya. serta juga mengoreksi

sekiranya terdapat kesalahpahaman siswa.

8 Aplikasi Pada tahap ini guru mengajak siswa untuk berpikir untuk menjelaskan

fakta lain mengenai hasil pengamatan tersebut dan mengajak siswa

untuk memberikan contoh-contoh lain dari jenis-jenis koloid.

Page 96: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

72

3. Kegiatan Akhir

a. Kelompok siswa mengumpulkan Pre test dan hasil laporan praktikum

b. Guru menutup pelajaran dan berdoa bersama

G. Penilaian

Jenis tagihan : Individu

Bentuk tagihan : Laporan tertulis

Instrumen : Pre test

Guru Mata Pelajaran

Palupi Purnamawati

Page 97: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

73

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME

(Pertemuan ke-2)

Satuan Pendidikan : Madrasah Aliyah Negeri

Mata Pelajaran : Kimia

Pokok Bahasan : Sistem dan Sifat Koloid

Kelas / Semester : XI IPA / Genap

Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit A. Standar Kompetensi

Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

B. Kompetensi Dasar

Membuat berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan yang ada disekitar.

C. Indikator

Mengklasifikasikan suspensi, larutan, koloid berdasarkan data hasil pengamatan dan

mengelompokkannya dalam jenis-jenis koloid.

Mengelompokkan sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

D. Tujuan Pembelajaran

Agar siswa dapat mengklasifikasikan suspensi, larutan, koloid berdasarkan data hasil

pengamatan dan mengelompokkannya dalam jenis-jenis koloid.

Agar siswa dapat mengelompokkan sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari

E. Sumber / Alat Belajar

• Buku Kimia Kelas XI IPA

• OHT dan OHP

• Alat-alat dan bahan praktikum (senter, larutan air gula, air garam, air tanah, air sabun,

air kopi, air susu)

• LKS Praktikum

Page 98: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

74

F. Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal

a. Guru membuka pelajaran, berdoa bersama dan mengabsen siswa

b. Guru menyebutkan pokok bahasan yang akan dipelajari dan tujuan dari pembelajaran

2. Kegiatan Inti

No Tahapan Kegiatan

1 Menarik

Perhatian

Guru menarik perhatian siswa dengan memperlihatkan contoh larutan

gula, garam, kopi, air tanah dan susu. Serta menanyakan

pengelompokkan benda-benda tersebut apakah termasuk dari larutan,

koloid atau suspensi ? Bagaimana cara membuktikannya ? dan

jelaskan cara kerjanya.

2 Prediksi

Pribadi

Guru memberikan kesempatan siswa untuk membuat prediksi tentang

definisi dari laruatn, koloid dan suspensi berdasarkan contoh-contoh

yang dikemukakan guru sebelumnya. Pada tahap ini guru membagikan

lembar kegiatan praktikum siswa (siswa bisa menulis di lembar

kegiatan tersebut)

3 Prediksi

Kelompok

Guru mengajak siswa untuk membuat kelompok kecil dan berdiskusi

didalam kelompok tersebut tentang definisi dari larutan, koloid dan

suspensi sehingga mendapatkan prediksi dari masing-masing

kelompok

4 Percobaan Siswa mengambil peralatan praktikum dan melakukan percobaan

membuat sistem koloid berdasarkan bahan-bahan di sekitar kemudian

mensenterkannya. Guru mengawasi seluruh kelompok siswa.

5 Diskusi

Kelompok

Guru mengajak siswa berdiskusi tentang akurasi prediksi dari

kelompok sebelum melakukan percobaan dengan hasil percobaan yang

telah dilakukan.. laporan diskusi ini disertakan dengan alasan yang

mendukung.

6 Laporan

kelompok

Guru mengajak perwakilan dari masing-masing kelompok melaporkan

hasil diskusi mereka.

7 Penjelasan

singkat

Setelah semua kelompok melaporkan hasil diskusinya, guru

memberikan penjelasan singkat tentang hasil percobaan dari sistem

koloid tersebut serta juga mengoreksi sekiranya terdapat

kesalahpahaman siswa.

Page 99: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

75

8 Aplikasi Pada tahap ini guru mengajak siswa untuk berpikir tentang apa yang

bisa mereka lakukan untuk mengembangkan percobaan yang telah

dilakukan.

3. Kegiatan Akhir

a. Kelompok siswa mengumpulkan lembar kerja siswa

b. Guru menutup pelajaran dan berdoa bersama

G. Penilaian

Jenis tagihan : Kelompok

Bentuk tagihan : Laporan tertulis

Instrumen : LKS Praktikum

Guru Mata Pelajaran

Palupi Purnamawati

Page 100: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

76

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME

(Pertemuan ke-3)

Satuan Pendidikan : Madrasah Aliyah Negeri

Mata Pelajaran : Kimia

Pokok Bahasan : Sistem dan Sifat Koloid

Kelas / Semester : XI IPA / Genap

Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit A. Standar Kompetensi

Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

B. Kompetensi Dasar

. Membuat berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan yang ada disekitar.

C. Indikator

Mengetahui pembuatan koloid dengan cara kondensasi

Mengetahui pembuatan koloid dengan cara dispersi

Mengelompokkan jenis-jenis koloid kedalam koloid liofil dan liofob

D. Tujuan Pembelajaran

Agar siswa dapat mengetahui pembuatan koloid dengan cara Kondensasi

Agar siswa dapat mengetahui pembuatan koloid dengan cara Dispersi

Agar siswa dapat mengelompokkan jenis-jenis koloid kedalam koloid liofil dan liofob

E. Sumber / Alat Belajar

1. Buku Kimia Kelas XI IPA

2. OHT dan OHP

3. Bahan dan Alat-alat praktikum

F. Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal

a. Guru membuka pelajaran, berdoa bersama dan mengabsen siswa

b. Guru menyebutkan pokok bahasan yang akan dipelajari dan tujuan dari pembelajaran

Page 101: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

77

2. Kegiatan Inti

No Tahapan Kegiatan

1 Menarik

Perhatian

Guru menarik perhatian siswa dengan memberikan dan

memperlihatkan contoh-contoh benda seperti agar-agar, sol belerang,

emulsi minyak dalam air dan larutan (hangat) tepung beras. Kemudian

guru menanyakan bagaimana cara membuatnya ? dan termasuk cara

apakah mereka ? kondensasi atau dispersi ? dan termasuk koloid

apakah, liofil atau liofob ?

2 Prediksi

Pribadi

Guru memberikan kesempatan siswa untuk membuat prediksi tentang

bagaimana cara pembuatanya dan termasuk serta jenis cara apa ?

berdasarkan contoh-contoh yang dikemukakan guru sebelumnya. Pada

tahap ini guru membagikan lembar kegiatan praktikum siswa (siswa

bisa menulis di lembar kegiatan tersebut)

3 Prediksi

Kelompok

Guru mengajak siswa untuk membagi kelompok kecil menjadi 4

bagian dan berdiskusi didalam kelompok tersebut tentang contoh-

contoh tersebut serta dengan menjawab pertanyaan sehingga

mendapatkan prediksi dari masing-masing kelompok

4 Percobaan Siswa mengambil peralatan dan bahan praktikum serta melakukan

percobaan pembuatan koloid tersebut dan menuliskan hasil

pengamatan serta menjawab pertanyaan pertanyaan yang ada di

lembar kerja siswa. Guru mengawasi seluruh kelompok siswa.

5 Diskusi

Kelompok

Guru mengajak siswa berdiskusi tentang akurasi prediksi dari

kelompok sebelum melakukan percobaan dengan hasil percobaan yang

telah dilakukan.. laporan diskusi ini disertakan dengan alasan yang

mendukung.

6 Laporan

kelompok

Guru mengajak perwakilan dari masing-masing kelompok melaporkan

hasil percobaan dan diskusi mereka.

7 Penjelasan

singkat

Setelah semua kelompok melaporkan hasil diskusinya, guru

memberikan penjelasan singkat tentang pembagian pembuatan koloid

dengan .cara kondensasi dan dispersi serta pengelompokkannya

kedalam koloid liofil atau liofob. Selain itu guru juga mengoreksi

sekiranya terdapat kesalahpahaman dari siswa.

8 Aplikasi Pada tahap ini guru mengajak siswa untuk berpikir untuk menjelaskan

fakta lain mengenai hasil percobaan tersebut.

Page 102: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

78

3. Kegiatan Akhir

a. Kelompok siswa mengumpulkan lembar kerja siswa

b. Guru menutup pelajaran dan berdoa bersama

G. Penilaian

Jenis tagihan : Kelompok

Bentuk tagihan : Laporan tertulis

Instrumen : LKS Praktikum

Guru Mata Pelajaran

Palupi Purnamawati

Page 103: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

79

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME

(Pertemuan ke-4)

Satuan Pendidikan : Madrasah Aliyah Negeri

Mata Pelajaran : Kimia

Pokok Bahasan : Sistem dan Sifat Koloid

Kelas / Semester : XI IPA / Genap

Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit A. Standar Kompetensi

Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

B. Kompetensi Dasar

Membuat berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan yang ada disekitar.

C. Indikator

Mengklasifikasikan suspensi, larutan, koloid berdasarkan data hasil pengamatan dan

mengelompokkannya dalam jenis-jenis koloid.

Mengelompokkan sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

Mengetahui jenis-jenis koloid dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

Mengelompokkan jenis-jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan medium

pendispersinya.

Mengetahui pembuatan koloid dengan cara kondensasi dan dispersi

D. Tujuan Pembelajaran

Agar siswa dapat mengklasifikasikan suspensi, larutan, koloid berdasarkan data hasil

pengamatan dan mengelompokkannya dalam jenis-jenis koloid.

Agar siswa dapat mengelompokkan sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari

Agar siswa dapat mengetahui jenis-jenis koloid dan penerapannya dalam kehidupan

sehari-hari

Agar siswa dapat mengelompokkan jenis-jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan

medium pendispersinya.

Agara siswa dapat mengetahui pembuatan koloid dengan cara kondensasi dan dispersi

Page 104: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

80

E. Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal

a. Guru membuka pelajaran, berdoa bersama dan mengabsen siswa

b. Guru menyebutkan pokok bahasan yang akan dipelajari dan tujuan dari pembelajaran

2. Kegiatan Inti

Siswa mengerjakan post test kemampuan berpikir kreatif verbal

3. Kegiatan Akhir

a. Kelompok siswa mengumpulkan lembar jawaban tes kemampuan berpikir kreatif

verbal

b. Guru menutup pelajaran dan berdoa bersama

F. Penilaian

Jenis tagihan : Individu

Bentuk tagihan : Post test tertulis

Guru Mata Pelajaran

Palupi Purnamawati

Page 105: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

81

Lampiran 2.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) DENGAN PENDEKATAN EKSPOSITORI

(Pertemuan ke-1)

Satuan Pendidikan : Madrasah Aliyah Negeri

Mata Pelajaran : Kimia

Pokok Bahasan : Sistem dan Sifat Koloid

Kelas / Semester : XI IPA / Genap

Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit A. Standar Kompetensi

Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

B. Kompetensi Dasar

Membuat berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan yang ada disekitar.

C. Indikator

Mengklasifikasikan suspensi, larutan, koloid

Mengetahui jenis-jenis koloid dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

Mengelompokkan jenis-jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan medium

pendispersinya.

D. Tujuan Pembelajaran

Agar siswa dapat mengklasifikasikan suspensi, larutan, koloid

Agar siswa dapat mengetahui jenis-jenis dari koloid dan penerapannya dalam kehidupan

sehari-hari

Agar siswa dapat mengelompokkan jenis-jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan

medium pendispersinya.

E. Sumber / Alat Belajar

• Buku Kimia Kelas XI IPA

• OHT dan OHP

• Lembar pre test koloid

Page 106: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

82

F. Langkah-Langkah Pembelajaran

No A. KEGIATAN AWAL

1. Guru membuka pelajaran dan berdo’a bersama

2. Guru mengabsen siswa

3. Guru menyebutkan pokok bahasan yang akan dipelajari dan tujuan dari pembelajaran

4. Apersepsi

B. KEGIATAN INTI

5. Siswa mengerjakan pre test materi koloid

6. Guru menjelaskan materi pembelajaran (definisi dan jenis-jenis koloid koloid) dan siswa

memperhatikan dengan seksama

7. Guru membagikan kelompok belajar siswa menjadi 4 dan siswa berdiskusi serta

mengerjakan LKS evaluasi praktikum.

8 Siswa mempresentasikannya di depan kelas oleh perwakilan masing-masing kelompok

C. KEGIATAN AKHIR

9. Evaluasi bersama dan guru memberikan penguatan

10. Siswa mencatat hasil perbaikan

11. Guru memberikan tugas PR, Guru memberitahukan pokok bahasan selanjutnya, Guru

menutup pelajaran dan berdo’a bersama

G. Penilaian

Jenis tagihan : Individu

Bentuk tagihan : Laporan tertulis

Instrumen : Lembar pre test

Guru Mata Pelajaran

Palupi Purnamawati

Page 107: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

83

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) DENGAN PENDEKATAN EKSPOSITORI

(Pertemuan ke-2)

Satuan Pendidikan : Madrasah Aliyah Negeri

Mata Pelajaran : Kimia

Pokok Bahasan : Sistem dan Sifat Koloid

Kelas / Semester : XI IPA / Genap

Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit A. Standar Kompetensi

Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

B. Kompetensi Dasar

Membuat berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan yang ada disekitar.

C. Indikator

Mengklasifikasikan suspensi, larutan, koloid berdasarkan data hasil pengamatan dan

mengelompokkannya dalam jenis-jenis koloid.

Mengelompokkan sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

D. Tujuan Pembelajaran

Agar siswa dapat mengklasifikasikan suspensi, larutan, koloid berdasarkan data hasil

pengamatan dan mengelompokkannya dalam jenis-jenis koloid.

Agar siswa dapat mengelompokkan sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari

E. Sumber / Alat Belajar

• Buku Kimia Kelas XI IPA

• OHT dan OHP

• Alat-alat dan bahan praktikum (senter, larutan air gula, air garam, air tanah, air sabun,

air kopi, air susu)

• LKS Praktikum

Page 108: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

84

F. Langkah-Langkah Pembelajaran

No A. KEGIATAN AWAL

1. Guru membuka pelajaran dan berdo’a bersama

2. Guru mengabsen siswa

3. Guru menyebutkan pokok bahasan yang akan dipelajari dan tujuan dari pembelajaran

4. Apersepsi

B. KEGIATAN INTI

5. Guru menjelaskan materi sifat-sifat koloid dan siswa memperhatikan dengan seksama

6. Guru membagikan kelompok belajar siswa menjadi 4 dan siswa melakukan praktek efek

tyndall dari campuran yang ada dan mengerjakan LKS Praktikum

7. Siswa mempresentasikannya di depan kelas oleh perwakilan masing-masing kelompok

C. KEGIATAN AKHIR

8. Evaluasi bersama dan guru memberikan penguatan

9. Siswa mencatat hasil perbaikan

10. Guru memberikan tugas PR, Guru memberitahukan pokok bahasan selanjutnya, Guru

menutup pelajaran dan berdo’a bersama

H. Penilaian

Jenis tagihan : Kelompok

Bentuk tagihan : Laporan tertulis

Instrumen : LKS Praktikum

Guru Mata Pelajaran

Palupi Purnamawati

.

Page 109: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

85

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) DENGAN PENDEKATAN EKSPOSITORI

(Pertemuan ke-3)

Satuan Pendidikan : Madrasah Aliyah Negeri

Mata Pelajaran : Kimia

Pokok Bahasan : Sistem dan Sifat Koloid

Kelas / Semester : XI IPA / Genap

Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit A. Standar Kompetensi

Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

B. Kompetensi Dasar

Membuat berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan yang ada disekitar.

C. Indikator

Mengetahui pembuatan koloid dengan cara Kondensasi

Mengetahui pembuatan koloid dengan cara Dispersi

Mengelompokkan jenis-jenis koloid kedalam koloid liofil dan liofob

D. Tujuan Pembelajaran

Agar siswa dapat mengetahui pembuatan koloid dengan cara Kondensasi

Agar siswa dapat mengetahui pembuatan koloid dengan cara Dispersi

Agar siswa dapat mengelompokkan jenis-jenis koloid kedalam koloid liofil dan liofob

E. Sumber / Alat Belajar

1. Buku Kimia Kelas XI IPA

2. OHT dan OHP

3. Bahan dan Alat-alat praktikum

Page 110: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

86

F. Langkah-Langkah Pembelajaran

No A. KEGIATAN AWAL

1. Guru membuka pelajaran dan berdo’a bersama

2. Guru mengabsen siswa

3. Guru menyebutkan pokok bahasan yang akan dipelajari dan tujuan dari pembelajaran

4. Apersepsi

B. KEGIATAN INTI

5. Guru menjelaskan materi pembuatan koloid dan siswa menyimak dan memperhatikan

penjelasan

6. Guru membagikan kelompok belajar siswa menjadi 4 kelompok. kel.1 membuat koloid

sol belerang: kel.2 membuat koloid sol agar-agar: kel.3 membuat emulsi minyak dalam

air : kel 4 membuat koloid tepung beras.

7. Masing-masing kelompok mengerjakan LKS praktikum

C. KEGIATAN AKHIR

8. Masing-masing kelompok mempresentasikan dari hasil percobaan yang mereka lakukan

9. Evaluasi bersama dan guru memberikan penguatan dan tugas PR

10. Guru menutup pelajaran dan berdo’a bersama

G. Penilaian

Jenis tagihan : Kelompok

Bentuk tagihan : Laporan tertulis

Instrumen : LKS Praktikum

Guru Mata Pelajaran

Palupi Purnamawati

Page 111: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

87

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) DENGAN PENDEKATAN EKSPOSITORI

(Pertemuan ke-4)

Satuan Pendidikan : Madrasah Aliyah Negeri

Mata Pelajaran : Kimia

Pokok Bahasan : Sistem dan Sifat Koloid

Kelas / Semester : XI IPA / Genap

Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit A. Standar Kompetensi

Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

B. Kompetensi Dasar

Membuat berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan yang ada disekitar.

C. Indikator

Mengklasifikasikan suspensi, larutan, koloid berdasarkan data hasil pengamatan dan

mengelompokkannya dalam jenis-jenis koloid.

Mengelompokkan sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

Mengetahui jenis-jenis koloid dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

Mengelompokkan jenis-jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan medium

pendispersinya.

Mengetahui pembuatan koloid dengan cara kondensasi dan dispersi

D. Tujuan Pembelajaran

Agar siswa dapat mengklasifikasikan suspensi, larutan, koloid berdasarkan data hasil

pengamatan dan mengelompokkannya dalam jenis-jenis koloid.

Agar siswa dapat mengelompokkan sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari

Agar siswa dapat mengetahui jenis-jenis koloid dan penerapannya dalam kehidupan

sehari-hari

Agar siswa dapat mengelompokkan jenis-jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan

medium pendispersinya.

Agara siswa dapat mengetahui pembuatan koloid dengan cara kondensasi dan dispersi

Page 112: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

88

E. Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal

a. Guru membuka pelajaran, berdoa bersama dan mengabsen siswa

b. Guru menyebutkan pokok bahasan yang akan dipelajari dan tujuan dari

pembelajaran

2. Kegiatan Inti

Siswa mengerjakan post test kemampuan berpikir kreatif verbal

3. Kegiatan Akhir

a. Kelompok siswa mengumpulkan lembar jawaban tes kemampuan berpikir kreatif

verbal

b. Guru menutup pelajaran dan berdoa bersama

F. Penilaian

Jenis tagihan : Individu

Bentuk tagihan : Post test tertulis

Guru Mata Pelajaran

Palupi Purnamawati

Page 113: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

89Lampiran 3

LEMBAR KERJA SISWA KELAS XI IPA “SISTEM KOLOID”

Nama : * *

* *

* *

Campuran air dengan SIFAT CAMPURAN

Gula Susu Kopi Sabun Garam Tanah Larut / tidak

Stabil / tidak

Bening / keruh

Satu fase / dua fase

Meninggalkan residu

/tidak

Termasuk larutan / koloid / suspensi

Campuran air dengan … yang diSenteri SIFAT CAMPURAN Susu Kopi Sabun Garam Tanah Gula

Warna larutan /

campuran bening /

keruh ???

Menghamburkan /

meneruskan cahaya

???

Evaluasi :

1. Apakah yang dimaksud dengan larutan, koloid dan suspensi ?

2. Apa yang dimaksud dengan Efek Tyndal ?

Page 114: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

903. Bagaimanakah sifat koloid terhadap cahaya ? apakah selalu keruh?

jelaskan !!!!

Tes Kreativitas :

1. Buatlah sebanyak mungkin kata yang berhubungan dengan sistem koloid

yang dimulai dengan huruf “K” ? (minimal 5 kata)

2. Buatlah sebanyak mungkin kalimat dengan menggunakan 3 kata yang ada

yang berhubungan dengan sistem koloid sehingga terbentuk kalimat yang

baik,” E – M – K ” ! (minimal 5 kalimat)

☺ JAWABAN ☺

Page 115: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

91

LEMBAR KERJA SISWA CERDAS & KREATIF

Konsep : Sistem koloid dapat dibuat dengan cara kondensasi dan dispersi

Kelas : XI IPA

T P K : Melalui percobaan, siswa dapat menjelaskan cara pembuatan koloid dengan cara

kondensasi dan dispersi

Waktu : 30 menit

Kelompok : ………

Pembuatan : ………

ALAT DAN BAHAN UKURAN / SATUAN JUMLAH

HASIL PENGAMATAN :

No Hal yang Diamati Pengamatan dan Gambar Termasuk Pembuatan

Koloid dengan cara

1. Percampuran antara air suling + larutan FeCl3 jenuh

2. Pemanasan campuran hingga ada perubahan warna

EVALUASI & TES KREATIVITAS :

1. Produk apa yang dihasilkan dari percampuran 2 jenis zat diatas? Tuliskan reaksi kimianya !

2. Sebutkan 3 cara pembuatan koloid dengan cara kondensasi beserta contoh dan reaksinya !

3. Apa yang terjadi jika koloid tidak ditemukan ? (minimal 5)

Selamat Mengerjakan, INGAT !!!!, kerjakan secara BERKELOMPOK !!. Jika Sudah Selesai, Rapihkan + Bersihkan kembaLi. Terima kasih ☺☺☺

Page 116: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

92

LEMBAR KERJA SISWA CERDAS & KREATIF

Konsep : Sistem koloid dapat dibuat dengan cara kondensasi dan dispersi

Kelas : XI IPA

T P K : Melalui percobaan, siswa dapat menjelaskan cara pembuatan koloid dengan cara

kondensasi dan dispersi

Waktu : 30 menit

Kelompok : ………

Pembuatan : ………

ALAT DAN BAHAN UKURAN / SATUAN JUMLAH

HASIL PENGAMATAN :

No Hal yang Diamati Pengamatan dan Gambar Termasuk Pembuatan

Koloid dengan cara

1. Percampuran antara belerang + gula yang digerus 4 kali kemudian dilarutkan ke dalam air

2. Belerang yang

dimasukkan ke dalam air

EVALUASI & TES KREATIVITAS :

1. Apakah fungsi gula pada pembuatan sol belerang ?

2. Reaksi apa yang terjadi dari pembuatan sol belerang ?

3. Apa yang terjadi jika penyerapan (adsorbsi) koloid tidak berfungsi ? (minimal 5)

Selamat Mengerjakan, INGAT !!!!, kerjakan secara BERKELOMPOK !!. Jika Sudah Selesai, Rapihkan + Bersihkan kembaLi. Terima kasih ☺☺☺

Page 117: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

93

LEMBAR KERJA SISWA CERDAS & KREATIF

Konsep : Sistem koloid dapat dibuat dengan cara kondensasi dan dispersi

Kelas : XI IPA

T P K : Melalui percobaan, siswa dapat menjelaskan cara pembuatan koloid dengan cara

kondensasi dan dispersi

Waktu : 30 menit

Kelompok : ………

Pembuatan : ………

ALAT DAN BAHAN UKURAN / SATUAN JUMLAH

HASIL PENGAMATAN :

No Hal yang Diamati Pengamatan dan Gambar Termasuk Pembuatan

Koloid dengan cara

1. Percampuran antara agar-agar dan air

2. Pembakaran campuran agar-agar dan air

EVALUASI & TES KREATIVITAS :

1. Apakah yang dimaksud dengan peptisasi ?

2. Apakah perbedaan pembuatan koloid dengan cara kondensasi dan dispersi, tuliskan contohnya !

3. Apa yang terjadi jika penggumpalan (koagulasi) koloid tidak berfungsi ? (minimal 5)

Selamat Mengerjakan, INGAT !!!!, kerjakan secara BERKELOMPOK !!. Jika Sudah Selesai, Rapihkan + Bersihkan kembaLi. Terima kasih ☺☺☺

Page 118: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

94

LEMBAR KERJA SISWA CERDAS & KREATIF

Konsep : Sistem koloid dapat dibuat dengan cara kondensasi dan dispersi

Kelas : XI IPA

T P K : Melalui percobaan, siswa dapat menjelaskan cara pembuatan koloid dengan cara

kondensasi dan dispersi

Waktu : 30 menit

Kelompok : ………

Pembuatan : ………

ALAT DAN BAHAN UKURAN / SATUAN JUMLAH

HASIL PENGAMATAN :

No Hal yang Diamati

Pengamatan dan Gambar Termasuk Pembuatan Koloid dengan cara

1. Percampuran antara minyak tanah + Air

2. Percampuran antara

minyak tanah + air + detergen

EVALUASI & TES KREATIVITAS :

1. Apakah fungsi dari detergen pada pembuatan emulsi minyak-air ?

2. Sebutkan bagian-bagian yang terdapat dari sabun/detergen dan sifatnya terhadap air !

3. Apa yang terjadi jika koloid pelindung tidak ada ? (minimal 5)

Selamat Mengerjakan, INGAT !!!!, kerjakan secara BERKELOMPOK !!. Jika Sudah Selesai, Rapihkan + Bersihkan kembaLi. Terima kasih ☺☺☺

Page 119: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

95

LEMBAR KERJA SISWA CERDAS & KREATIF

Materi : Hidrolisis Larutan

Kelas / Sem : XI IPA / Genap

T P K : Melalui percobaan, siswa dapat menentukan ciri-ciri garam yang dapat

terhidrolisis dengan percobaan pemindahan kulit telur mentah tanpa

memecahkannya.

Waktu : 30 menit

Kelompok : ………

ALAT DAN BAHAN JUMLAH

Toples dengan tutupnya 1 buah Telur ayam mentah 1 buah Larutan cuka 500 mL Penggaris 1 buah (30 cm)

LANGKAH KERJA

1. Ukur lebar dan panjang dari telur sebelum dimasukkan ke dalam toples

2. Taruh telur ke dalam toples. Hati-hati jangan sampai kulit telur retak

3. Tambahkan larutan cuka hingga permukaan telur terendam. Tutup segera toples tersebut.

4. Amati seketika dan secara berkala selama 24 jam berikutnya. Catat perubahan yang terjadi, dan

ukur panjang dan lebar dari telut tersebut.

HASIL PENGAMATAN :

No Hal yang diamati Pengamatan dan gambar

1. Reaksi yang terjadi dalam

toples

2. Ukuran dan bentuk telur

sebelum dan sesudah

dimasukkan ke dalam toples.

EVALUASI :

1. Sebutkan perubahan-perubahan yang terjadi dalam toples tersebut ?

2. Reaksi dan produk apa yang dihasilkan dari pencampuran kulit telur dan asam cuka?

3. Apakah kuning dalam telur tersebut matang dan bisa dibuahi kembali ? jelaskan !

Selamat Mengerjakan, INGAT !!!!, kerjakan secara BERKELOMPOK !!. Jika Sudah Selesai, Rapihkan + Bersihkan kembaLi. Terima kasih ☺☺☺

Page 120: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

Selamat Mengerjakan, INGAT !!!!, kerjakan secara BERKELOMPOK !!. Jika Sudah Selesai, Rapihkan + Bersihkan kembaLi. Terima kasih ☺☺☺

96

Page 121: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

95

Lampiran 4.

INSTRUMEN TES KREATIVITAS VERBAL

(Tes Kemampuan Berpikir Kreatif) Pokok Bahasan : Sistem Koloid

Tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif siswa, data dari hasil

tes atau soal ini akan digunakan ebagai data penelitian dalam rangka penyusunan skripsi

yang berjudul “PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DALAM

PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF

SISWA”.

Agar penelitian ini dapat memberikan gambaran yang objektif, maka diharapkan

adik-adik menjawab pertanyaan dibawah ini dengan baik dan sesuai petujuk yang benar.

Atas bantuan dan kerjasamanya peneliti mengucapkan terima kasih.

Petunjuk Pengisian :

• Bacalah dengan seksama setiap pertanyaan

• Jawablah setiap butir soal dengan benar, dan semakin banyak hal yang dapat diuraikan,

maka skor yang diperoleh akan semakin bagus.

• Setelah meyelesaikan soal-soal dibawah ini dengan baik, maka kumpulkanlah kembali

kepada peneliti.

Tes I. Permulaan Kata

Petunjuk :

Buatlah sebanyak mungkin kata yang berhubungan dengan sistem koloid yang

dimulai dengan huruf yang tertulis di kertas.

Perhatikan contoh dibawah ini !

Contoh : B

Jawab : busa, buih, busur bredig, batu apung, brown (gerak), dan sebagainya.

Perhatian !

Boleh menggunakan istilah Indonesia maupun asing, tetapi jangan menulis nama

orang.

Sudah jelas ?

Masih ada pertanyaan ?

Jangan mulai sebelum diperintahkan !

Page 122: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

96

Soal : 1. S 3. K

2. A 4. E

Waktu : 2 menit setiap soal !

Test II. Menyusun Kata

Petunjuk :

Susunlah sebanyak mungkin kata yang berhubungan dengan system koloid dengan

memakai huruf-huruf dalam kalimat yang tertulis di kertas. Kata tersebut dapat disusun

dengan menggunakan sebagian dari huruf-huruf dalam kalimat yang telah diberikan.

Setiap huruf dari kata yang tersedia hanya boleh dipakai satu kali untuk menyusun

satu kata baru.

Perhatikan contoh dibawah ini !

Contoh : Golongan aerosol dalam sistem koloid

Jawab : kabut, awan, embun, debu, asap, dan sebagainya.

Perhatian !

Boleh menggunakan istilah Indonesia maupun asing, tetapi jangan menulis nama

orang.

Sudah jelas ?

Masih ada pertanyaan ?

Jangan mulai sebelum diperintahkan !

Soal : 1. Golongan emulsi dalam sistem koloid.

2. Pembuatan sistem koloid dengan cara kondensasi.

3. Koloid mempunyai sifat yang khas.

4. zat-zat koloid yang dihasilkan dari produk industri.

Waktu : 2 menit setiap soal !

Tes III. Membentuk kalimat dari Tiga Kata

Petunjuk :

Buatlah sebanyak mungkin kalimat tentang konsep-konsep kimia yang berhubungan

dengan sistem koloid dan terdiri dari tiga kata yang huruf pertama tiap kata diberikan dalam

soal.

Urutan huruf-huruf boleh berubah. Tiap kalimat hanya boleh memakai satu kata yang

telah dipakai pada kalimat sebelumnya.

Page 123: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

97

Perhatikan contoh dibawah ini !

Contoh : A – T – O

Jawab : - Obat nyamuk Termasuk Aerosol.

- Obat norit Termasuk Adsorpsi

- Air saring Oleh Tawas

Perhatian !

Boleh menggunakan istilah Indonesia maupun asing, tetapi jangan menulis nama

orang.

Sudah jelas ?

Masih ada pertanyaan ?

Jangan mulai sebelum diperintahkan !

Soal : 1. E – K – M

2. P – A – K

3. P – E – T

4. K – G – E

Waktu : 5 menit setiap soal !

Tes IV. Sifat-sifat yang Sama

Petunjuk :

Tulislah sebanyak mungkin nama benda yang berhubungan dengan sistem koloid

(benda mati atau benda hidup) yang semuanya memiliki kedua sifat tersebut.

Perhatikan contoh dibawah ini !

Contoh : Koloid dan tidak suka air

Jawab : sol belerang, sol emas, As2S3, sol Fe(OH)3, dan sebagainya

Perhatian !

Boleh menggunakan istilah Indonesia atau asing, tetapi jangan menulis nama orang.

Sudah jelas ?

Masih ada pertanyaan ?

Jangan mulai sebelum diperintahkan !

Soal : 1. Koloid dan suka air

2. Koloid yang fase terdispersinya padat

3. Koloid yang biasa dimakan

4. Cair dan ukuranya lebih besar dari koloid.

Waktu : 4 menit setiap soal !

Page 124: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

98

Tes V. Macam-Macam Penggunaan

Petunjuk :

Pikirkanlah apa saja kata-kata dibawah ini yang dapat dipakai di luar penggunaanya

yang lazim. Jadi, jangan menulis untuk apa alat itu pada umumnya atau biasanya digunakan.

Akan tetapi pikirkanlah macam-macam penggunaan lainnya. Baik yang pernah anda lihat

atau dialami sendiri, maupun yang dapat anda bayangkan.

Perhatikan contoh dibawah ini !

Contoh : Air

Jawab : pelarut makanan, pembangkit listrik, sebagai tempat hidup atau habitat air,

pencegah kekeringan dan sebagai tempai wisata

Perhatian !

Boleh menggunakan istilah Indonesia atau asing, tetapi jangan menulis nama orang.

Sudah jelas ?

Masih ada pertanyaan ?

Jangan mulai sebelum diperintahkan !

Soal : 1. Padat

2. Cair

3. Gas

4. .Larutan

Waktu : 4 menit setiap soal !

Tes VI. Apa Akibatnya

Petunjuk :

Setiap soal dibawah ini melukiskan suatu keadaan yang tidak terdapat atau tidak

mungkin terjadi. Bayangkanlah seandainya keadaan tersebut benar terjadi, apa saja

akibatnya?.

Tulis sebanyak mungkin akibat-akibat atau apa saja yang akan terjadi jika keadaan

tersebut benar-benar terjadi.

Perhatikan contoh dibawah ini !

Contoh : Apa yang akan terjadi jika di alam tidak terdapat oksigen bebas ?

Jawab : - bumi akan menjadi sangat panas

- makhluk hidup tidak dapat bernafas dan berkembang

- proses oksidasi tidak akan berlangsung

Page 125: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

99

Perhatian !

Boleh menggunakan istilah Indonesia atau asing, tetapi jangan menulis nama orang.

Sudah jelas ?

Masih ada pertanyaan ?

Jangan mulai sebelum diperintahkan !

Soal : 1. Apa yang terjadi jika koloid tidak ditemukan ?

2. Apa yang terjadi jika penyerapan (adsorpsi) koloid tidak berfungsi ?

3. Apa yang terjadi jika koloid pelindung tidak ada ?

4. .Apa yang terjadi jika penggumpalan (koagulasi) koloid tidak berfungsi ?

Waktu : 4 menit setiap soal !

Page 126: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

100

Lampiran 5.

ALTERNATIF JAWABAN INSTRUMEN

Tes I. Permulaan Kata

1. S : Sistem, suspensi, sol padat, sol cair, sol belerang, sol emas, semi permeable,

sabun, susu, santan, sol liofil, sol liofob

2. A : Aerosol cair, aerosol padat, adsorpsi, absorpsi, air, anion, atom, asam, aluminium

sulfat (tawas), asosiasi, asap, agar-agar

3. K : Koloid, koagulasi, koloid pelindung, kondensasi, kristaloid, karbon, kaporit,

kation, kinetik, keruh, kabut, karet busa, kanji, kasein, keju

4. E : Efek Tyndal, elektroforesis, emulgator, emulsi, elektrolisis, elektrolit, elektrode,

embun, enzim pepsin

Tes II. Menyusun Kata

1. Susu, mayones, santan, mutiara, mentega, keju, minyak ikan, jelly, opal

2. Reaksi redoks, hidrolisis, dekomposisi rangkap, penggantian pelarut

3. Efek tyndal, gerak brown, adsorpsi, elektroforesis, koagulasi, koloid pelindung

4. Cat tembok, krim salad, cat kayu, cat besi, lem kaca, lem kayu, lem besi, lem plastik,

kapsul, kosmetik

Tes III. Membentuk Kalimat dari Tiga Kata

1. E – K – M

- Mutiara Koloid Emulsi padat

- Koloid Mempunyai sifat Efek tyndal

- Emulsi Merupakan Koloid

- Kapur air Memberikan Endapan

- Koloid diberikan Elektro Menggumpal

2. P – A – K

- Air Partikel Koloid

- Pendispersi Kanji Air

- Penggabungan Atom adalah Kondensasi

- Adsorpsi adalah Penyerapan Koloid

- Partikel Koloid Antara 1-100 nm

Page 127: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

101

3. P – E – T

- Empat cara Pembuatan koloid Terkondensasi

- Pelindung koloid Endapkan Tinta

- Emulsi Padat dapat Terdispersinya

- Proyektor cahaya adalah Efek Tyndal

- Partikel koloid Terhidrolisis karena Elektroforesis

4. K – G – E

- Gelatin Koloid pelindung Es krim

- Koagulasi Getah karet akibat Elektrolit

- Kasein Enggan Gumpalkan air susu

- Gel Koloid Emulsi padat

- Elektrolit Gumpalkan Koloid liofil

Tes IV. Sifat-Sifat yang Sama

1. Kanji, protein, sabun, detergen, jelly, santan

2. Debu, asap, cat, kaca bewarna, paduan logam, sol, tinta, intan hitam

3. Susu, mayones, mentega, keju, minyak ikan

4. air sungai keruh, campuran air dan pasir, campuran air dan kapur, campuran air dan kopi,

campuran air dan minyak

Tes V. Macam-Macam Penggunaan

1. Dapat disentuh, dapat dilihat, tidak mempunyai rasa, dapat ditimbang, dapat dipukul,

contohnya logam, kayu, kaca, kapur, batu apung, intan hitam, dan sebagainya

2. Dapat meresap, tidak dapat dipegang, mempunyai rasa, dapat diminum, dapat

dicampurkan dengan zat lain, contohnya susu, santan, cat, dan sebagainya

3. Tidak mempunyai berat, tidak dapat disentuh, mempunyai volume, mempunyai bau, sulit

dilihat, merupakan isi dari balon, contohnya asap, debu, kabut, udara, dan sebagainya

4. Tidak dapat disaring, dapat ukuran partikelnya sangat kecil, tidak bewarna, mempunyai

rasa, contohnya larutan gula,larutan garam, larutan cuka, bensin, alkohol, spirtus, udara

yang bersih, dan sebagainya

Page 128: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

102

Tes VI. Apa Akibatnya

1. - jenis campuran hanya ada 2 saja, larutan dan suspensi

- tidak ditemukan penggolongan wujud zat yang lebih spesifik lagi

- produksi industri makanan, bangunan tidak akan berkembang

- peralatan kosmetik terbatas

- tidak ditemukannya kapsul (oleh gelatin)

2. - penjernihan air akan sulit

- tidak ditemukannya obat norit (obat sakit perut)

- gula dan tebu tidak bisa diputihkan

- tidak ditemukannya sifat-sifat koloid yang lainnya

3. - tidak adanya pelindung untuk muatan partikel koloid

- akan terjadi penggumpalan

- tinta akan mengendap

- es krim akan mudah mengkristal menjadi es sehingga tidak lembut strukturnya

- susu akan menggumpal

4. - elektrolit yang akan dibutuhkan semakin besar

- proses pemanasan, pendinginan, pengadukan akan semakin sering digunakan

- pembentukan delta di muara sungai tidak ada

- produksi getah karet (lateks) menurun

- polusi udara seperti asap dan debu pabrik akan semakin banyak dan menyebar

Page 129: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

103

Lampiran 6. Skor Pre Test dan Post Test Kemampuan Berpikir Kreatif

Siswa Kelompok Eksperimen (Pendekatan Konstruktivisme)

& Kelompok Kontrol (Pendekatan Ekspositori)

Skor Pre Test dan Post Test Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa

No Skor Pre Test Kelompok No Skor Post Test Kelompok Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol

1 15 17 1 53 44 2 24 20 2 59 42 3 23 19 3 52 49 4 24 30 4 65 65 5 35 24 5 69 52 6 31 16 6 67 42 7 26 14 7 66 49 8 35 20 8 69 47 9 36 24 9 70 47 10 26 22 10 70 55 11 23 23 11 54 50 12 30 28 12 68 57 13 32 18 13 68 52 14 26 38 14 56 58 15 19 23 15 60 45 16 22 20 16 49 46 17 18 24 17 53 44 18 34 29 18 68 53 19 30 31 19 58 53 20 28 25 20 68 40 21 27 26 21 66 60 22 26 25 22 69 47 23 40 24 23 72 40 24 34 33 24 64 58 25 32 29 25 65 47 26 26 27 26 68 49 27 21 16 27 50 48 28 30 42 28 68 59 29 24 23 29 64 46 30 27 23 30 67 49

Jumlah 824 733 Jumlah 1895 1493 Rata-Rata 27.4667 24.4333 Rata-Rata 63.1667 50

Page 130: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

Lampiran 7. Skor Hasil Uji Coba Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Kreatif

Test I Test II Test III Test IV Test V Test VI NO Siswa Permulaan Kata Menyusun Kata Membentuk Kal. dr 3 kata Sifat-sifat yang Sama Macam-macam Penggunaan Apa Akibatnya

JUMLAH TOTAL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 0 1 0 2 0 2 1 3 0 1 0 1 2 1 0 1 0 1 36

2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 1 1 1 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 1 2 1 66

3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 1 1 1 1 2 3 3 2 3 3 1 1 2 1 1 2 1 2 2 63

4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 1 1 1 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 73

5 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 1 2 0 1 3 3 3 2 3 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 65

6 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 1 0 0 2 1 2 2 2 1 3 2 1 1 2 2 3 2 2 1 3 58

7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 0 3 3 3 1 3 3 1 1 1 3 1 1 1 1 1 61

8 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 72

9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 0 0 1 3 3 3 1 3 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 63

10 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 1 1 1 2 3 3 3 2 3 2 1 1 2 3 2 2 2 2 2 67

11 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 1 0 1 0 0 3 2 2 1 3 2 1 0 2 3 2 2 2 1 3 56

12 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 1 1 1 1 3 3 3 2 3 2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 63

13 3 3 3 2 2 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 3 3 3 2 3 3 2 2 1 1 2 1 1 1 2 59

14 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 2 1 3 3 3 3 2 3 3 2 2 1 1 3 2 2 3 71

15 3 3 3 2 3 3 3 3 1 3 1 1 0 1 1 3 3 3 2 3 1 3 1 2 3 1 1 2 1 2 62

16 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 1 1 1 1 1 3 3 3 2 3 1 1 2 2 2 1 2 1 1 2 62

17 2 1 2 1 3 3 1 1 2 2 0 0 0 1 1 2 2 2 2 2 1 0 1 2 2 2 1 2 1 1 43

18 2 2 1 2 3 2 1 2 2 3 1 1 0 0 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 0 0 40

19 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 1 1 0 1 1 3 3 3 2 3 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 58

20 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 1 2 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 1 2 72

21 3 3 3 3 2 3 1 3 3 3 1 1 1 1 1 3 3 3 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 56

22 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 1 1 1 1 3 3 3 1 3 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 59

23 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 1 1 1 1 0 3 2 3 1 2 3 1 2 2 3 2 3 2 1 2 60

24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 0 1 1 3 3 3 1 3 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1 61

25 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 1 0 1 1 0 3 2 3 1 3 2 1 1 0 1 1 1 0 1 0 43

26 2 2 3 2 2 3 1 1 1 1 1 0 1 0 1 2 1 3 1 3 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 38

27 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 1 1 1 1 3 3 3 1 3 3 3 2 2 1 2 2 2 2 3 68

28 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 1 1 1 1 2 3 3 2 3 3 1 1 2 1 1 2 1 2 2 63

29 3 3 3 2 2 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 3 3 3 2 3 3 2 2 1 1 2 1 1 1 2 59

30 3 3 3 2 2 3 3 1 3 3 1 1 0 1 1 3 3 3 2 3 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 58

JUMLAH TOTAL 1775

RATA-RATA 59.16667

Page 131: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah
Page 132: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

Lampiran 8.

Skor Hasil Penelitian Kemampuan Berpikir Kreatif yang Diajar Menggunakan Pendekatan Konstruktivisme (Eksperimen)

Test I Test II Test III Test IV Test V Test VI NO Siswa Permulaan Kata Menyusun Kata Membentuk Kal.3 kata Sifat yang Sama Macam Penggunaan Apa Akibatnya

JUMLAH TOTAL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 3 3 3 2 2 1 1 3 2 2 2 1 2 2 3 1 3 3 3 3 2 1 2 3 53

2 3 3 3 3 2 1 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 59

3 3 3 3 2 1 1 1 3 2 1 2 2 2 1 3 2 3 3 3 3 3 1 1 3 52

4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 1 2 3 65

5 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 69

6 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 67

7 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 66

8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 69

9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 70

10 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 70

11 3 3 3 2 1 3 3 1 1 1 1 1 2 1 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 54

12 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 68

13 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 68

14 3 3 3 3 1 1 2 3 1 1 1 2 1 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 56

15 3 3 2 3 3 1 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 2 60

16 3 3 3 3 1 1 2 3 1 1 1 2 1 2 3 2 3 2 3 3 2 1 0 3 49

17 3 3 2 3 2 2 1 3 2 3 2 2 2 1 3 3 3 3 2 1 2 1 2 2 53

18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 68

19 3 3 3 3 2 1 2 3 1 1 1 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 58

20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 68

21 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 66

22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 69

23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 72

24 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 64

25 3 3 3 3 2 1 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 65

26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 68

27 3 3 3 2 1 1 3 3 2 1 1 1 2 1 3 3 3 3 3 1 1 2 1 3 50

28 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 68

29 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 64

30 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 67

JUMLAH TOTAL 1895

RATA-RATA 63.1667

Page 133: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah
Page 134: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

Lampiran 9.

Skor Hasil Penelitian Kemampuan Berpikir Kreatif yang Diajar Menggunakan Pendekatan Ekspositori (Kontrol)

Test I Test II Test III Test IV Test V Test VI NO Siswa Permulaan Kata Menyusun Kata Membentuk Kal.3 kata Sifat yang Sama Macam Penggunaan Apa Akibatnya

JUMLAH TOTAL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 3 3 3 3 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 3 3 2 1 3 1 2 3 44

2 3 3 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 2 1 3 2 2 2 2 1 1 2 42

3 3 3 3 3 2 1 2 3 1 2 2 1 1 1 1 2 3 3 3 2 2 1 2 2 49

4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 65

5 3 3 3 3 1 3 3 2 1 1 1 1 3 2 3 1 3 3 2 2 3 2 1 2 52

6 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 3 1 3 2 1 2 3 42

7 3 3 3 3 1 1 2 2 1 1 1 1 3 2 1 1 3 3 3 3 2 2 2 2 49

8 3 3 3 3 1 1 1 2 2 1 1 1 3 2 3 1 3 3 2 3 2 1 1 1 47

9 3 3 3 3 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 3 3 2 3 3 1 2 3 47

10 3 3 3 3 1 3 2 3 2 1 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 55

11 3 3 2 3 3 1 1 3 1 1 1 1 2 3 3 2 3 3 3 3 1 1 1 2 50

12 3 3 3 3 1 3 2 3 2 1 1 2 2 1 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 57

13 3 3 3 3 3 1 3 1 1 1 1 1 1 2 3 3 3 3 3 3 2 2 1 2 52

14 3 3 3 3 1 3 3 3 2 1 1 1 2 1 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 58

15 3 3 2 2 1 0 1 3 3 2 1 1 1 0 3 2 3 3 3 3 2 1 1 1 45

16 3 3 3 3 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 3 3 3 3 2 1 1 2 46

17 3 3 1 3 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 3 1 3 3 3 3 3 1 1 2 44

18 3 3 3 3 1 1 3 1 2 1 1 2 1 3 2 3 3 3 3 3 2 1 2 3 53

19 3 3 3 3 3 1 1 2 1 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 53

20 2 3 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 3 3 2 1 1 2 40

21 3 3 3 3 2 3 3 2 2 1 1 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 60

22 3 3 3 2 1 1 2 3 2 1 2 1 1 1 3 1 3 3 3 2 2 1 1 2 47

23 3 3 2 2 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 2 1 3 2 2 2 1 1 1 3 40

24 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 1 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 1 2 1 58

25 3 3 1 2 1 1 1 3 2 2 1 1 1 1 3 1 3 3 3 3 3 1 1 3 47

26 3 3 3 2 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 3 1 3 3 3 3 3 1 3 3 49

27 3 3 3 2 1 1 2 3 1 1 1 1 3 2 1 1 3 3 3 2 3 1 1 3 48

28 3 3 3 3 2 3 3 3 1 1 1 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 1 2 3 59

29 3 3 3 3 1 1 3 2 2 2 1 1 1 3 2 1 2 2 2 3 1 1 2 1 46

30 3 3 3 3 1 1 1 3 1 1 1 1 2 1 3 2 3 3 3 3 2 1 2 2 49

JUMLAH TOTAL 1493

RATA-RATA 49.76667

Page 135: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah
Page 136: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

Lampiran 10.

Data Hasil Uji Coba Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Kelompok Atas (Upper Group)

Skor Tiap Butir No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Total

1 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 1 2 0 1 3 3 3 2 3 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 65 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 1 1 1 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 1 2 1 66 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 1 1 1 2 3 3 3 2 3 2 1 1 2 3 2 2 2 2 2 67 4 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 1 1 1 1 3 3 3 1 3 3 3 2 2 1 2 2 2 2 3 68 5 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 2 1 3 3 3 3 2 3 3 2 2 1 1 3 2 2 3 71 6 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 72 7 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 1 2 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 1 2 72 8 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 1 1 1 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 73

(X) 2.75 2.875 2.875 2.625 2.625 2.875 2.75 2.875 2.875 2.875 1.5 1.25 1.125 1 1.25 2.875 2.75 2.875 2.25 2.875 2.625 2.5 1.88 2 2.25 1.875 2.125 2.25 1.75 2.25 69.25 (ST) 0.2143 0.125 0.125 0.268 0.268 0.125 0.214 0.125 0.125 0.125 0.286 0.214 0.125 0.286 0.214 0.125 0.214 0.125 0.5 0.125 0.268 0.571 0.41 0.286 0.786 0.125 0.125 0.5 0.214 0.5 9.642

Data Hasil Uji Coba Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Kelompok Bawah (Lower Group)

No Skor Tiap Butir

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Total 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 0 1 0 2 0 2 1 3 0 1 0 1 2 1 0 1 0 1 36 2 2 2 3 2 2 3 1 1 1 1 1 0 1 0 1 2 1 3 1 3 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 38 3 2 2 1 2 3 2 1 2 2 3 1 1 0 0 1 2 1 3 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 0 0 41 4 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 1 0 1 1 0 3 2 3 1 3 2 1 1 0 1 1 1 0 1 0 43 5 3 1 2 1 3 3 1 1 2 2 0 0 0 1 1 2 2 2 2 2 1 0 1 2 2 2 1 2 1 1 44 6 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 1 0 1 0 0 3 2 2 1 3 2 1 0 2 3 2 2 2 1 3 56 7 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 1 1 1 1 0 3 2 3 1 2 3 1 2 2 3 2 3 2 1 2 60 8 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 1 0 0 2 1 2 2 3 1 3 2 1 1 2 2 3 2 2 1 3 60

(X) 2.375 2.25 2.125 1.75 2.5 2.625 1.625 1.875 2 2.125 0.875 0.375 0.5 0.75 0.5 2.375 1.5 2.625 1.125 2.625 1.5 0.875 0.75 1.25 1.875 1.625 1.375 1.375 0.75 1.375 47.25 (SR) 0.268 0.5 0.411 0.214 0.286 0.268 0.554 0.411 0.286 0.696 0.125 0.268 0.286 0.5 0.286 0.268 0.571 0.268 0.125 0.268 0.857 0.125 0.5 0.786 0.696 0.554 1.125 0.554 0.214 1.411 97.357

Page 137: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

108

Lampiran 11.

Perhitungan Analisa Butir Soal Uji Coba Instrumen Kemampuan Berpikir kreatif

No XT XR S T S R XT - XR t Hitung t Tabel Keterangan 1 2,750 2,250 0,214 0,268 0,500 2,037 1,697 Valid 2 2,875 2,250 0,125 0,500 0,625 2,236 1,697 Valid 3 2,875 2,125 0,125 0,411 0,750 2,895 1,697 Valid 4 2,625 1,750 0,268 0,214 0,875 3,571 1,697 Valid 5 2,625 2,500 0,268 0,286 0,125 0,475 1,697 Tidak Valid 6 2,875 2,625 0,125 0,268 0,250 1,131 1,697 Tidak Valid 7 2,750 1,625 0,214 0,554 1,125 3,640 1,697 Valid 8 2,875 1,875 0,125 0,411 1,000 3,875 1,697 Valid 9 2,875 2,000 0,125 0,286 0,875 3,861 1,697 Valid 10 2,875 2,125 0,125 0,696 0,750 2,343 1,697 Valid 11 1,500 0,875 0,286 0,125 0,625 2,765 1,697 Valid 12 1,250 0,375 0,214 0,268 0,875 3,571 1,697 Valid 13 1,125 0,500 0,125 0,286 0,625 2,765 1,697 Valid 14 1,000 0,750 0,286 0,500 0,250 0,798 1,697 Tidak Valid 15 1,250 0,500 0,214 0,286 0,750 3,000 1,697 Valid 16 2,875 2,375 0,125 0,268 0,500 2,262 1,697 Valid 17 2,750 1,500 0,214 0,571 1,250 3,993 1,697 Valid 18 2,875 2,375 0,125 0,268 0,500 1,126 1,697 Valid 19 2,250 1,125 0,500 0,125 1,125 4,032 1,697 Valid 20 2,875 2,625 0,125 0,268 0,250 1,131 1,697 Tidak Valid 21 2,625 1,500 0,268 0,857 1,125 3,008 1,697 Valid 22 2,500 0,875 0,571 0,125 1,625 5,527 1,697 Valid 23 1,880 0,750 0,410 0,500 1,130 3,351 1,697 Valid 24 2,000 1,250 0,286 0,786 0,750 2,049 1,697 Valid 25 2,250 1,875 0,786 0,696 0,250 0,581 1,697 Tidak Valid 26 1,875 1,625 0,125 0,554 0,250 0,859 1,697 Tidak Valid 27 2,125 1,375 0,125 1,125 0,750 1,890 1,697 Valid 28 2,250 1,375 0,500 0,554 0,875 2,417 1,697 Valid 29 1,750 0,750 0,214 0,214 2,732 2,732 1,697 Valid 30 2,250 1,375 0,500 1,411 1,793 1,793 1,697 Valid

Keterangan :

XT : Rata-rata kelompok tinggi (27 % dari 30, n = 8) XR : Rata-rata kelompok rendah (27 % dari 30, n = 8) S2T : Variansi kelompok tinggi S2R : Variansi kelompok rendah n : Jumlah responden tiap-tiap kelompok

XT - XR t hitung = (S2T / n + S2R/n)

Page 138: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

109

Page 139: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

Data Item Ganjil Skor Hasil Uji Coba Instrumen Data Item Genap Skor Hasil Uji Coba Instrumen

No Skor untuk butir No : Skor No Skor untuk butir No : Skor Siswa 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 Total Siswa 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 Total

1 2 2 2 1 2 1 0 0 0 1 0 0 2 0 0 13 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 3 1 1 1 1 1 23 2 3 3 3 3 3 2 1 1 3 2 2 2 3 2 2 35 2 2 2 2 3 3 2 1 3 2 3 2 2 2 1 1 31 3 3 3 3 3 2 1 1 1 3 2 3 1 1 2 2 31 3 3 3 3 3 3 1 1 2 3 3 1 2 1 1 2 32 4 3 3 3 3 2 1 1 2 2 3 3 2 3 2 2 35 4 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 2 2 3 2 38 5 2 3 2 3 3 2 2 1 3 2 2 1 2 2 1 31 5 3 3 3 3 3 1 0 3 3 3 2 1 2 2 2 34 6 2 3 3 3 2 1 0 1 2 1 2 1 2 2 1 26 6 3 2 2 2 3 0 2 2 2 3 1 2 3 2 3 32 7 3 3 3 3 3 1 1 0 3 1 3 1 3 1 1 30 7 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 1 1 1 1 1 31 8 3 3 3 3 3 1 1 1 2 2 3 3 2 2 2 34 8 3 2 3 3 3 1 1 2 3 3 3 3 2 3 3 38 9 3 3 3 3 3 1 0 1 3 1 1 2 2 2 2 30 9 3 3 3 3 3 1 0 3 3 3 1 1 2 2 2 33

10 2 3 2 2 3 2 1 2 3 2 2 1 3 2 2 32 10 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 1 2 2 2 2 35 11 3 2 3 2 2 1 1 0 2 1 2 0 3 2 1 25 11 3 2 3 3 2 0 0 3 2 3 1 2 2 2 3 31 12 3 3 3 1 3 2 1 1 3 2 2 2 1 1 1 29 12 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 2 1 2 1 2 34 13 3 3 2 3 1 1 1 1 3 2 3 2 1 1 1 28 13 3 2 3 3 1 1 1 3 3 3 2 1 2 1 2 31 14 3 2 3 3 3 1 1 1 3 3 3 2 1 3 2 34 14 3 3 3 3 3 1 2 3 3 2 3 2 1 2 3 37 15 3 3 3 3 1 1 0 1 3 2 1 1 3 1 1 27 15 3 2 3 3 3 1 1 3 3 3 3 2 1 2 2 35 16 3 3 2 3 3 1 1 1 3 2 1 2 2 2 1 30 16 3 3 3 2 3 1 1 3 3 3 1 2 1 1 2 32 17 2 2 3 1 2 0 0 1 2 2 1 1 2 1 1 21 17 1 1 3 1 2 0 1 2 2 2 0 2 2 2 1 22 18 2 1 3 1 2 1 0 1 1 1 1 1 1 2 0 18 18 2 2 2 2 3 1 0 2 2 2 1 1 1 1 0 22 19 3 3 2 3 3 1 0 1 3 2 1 1 2 2 1 28 19 3 2 3 3 3 1 1 3 3 3 1 1 1 1 1 30 20 3 3 3 3 3 1 1 1 3 3 3 2 3 2 1 35 20 3 3 3 2 2 2 1 3 3 3 3 2 2 3 2 37 21 3 3 2 1 3 1 1 1 3 2 1 1 1 1 1 25 21 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 1 1 1 1 1 31 22 3 3 3 3 2 1 1 1 3 1 2 1 1 1 1 27 22 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 2 1 1 1 1 32 23 2 2 2 2 3 1 1 0 2 1 3 2 3 3 1 28 23 3 2 3 2 3 1 1 3 3 2 1 2 2 2 2 32 24 3 3 3 3 3 1 0 1 3 1 2 2 1 2 1 29 24 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 1 1 1 2 1 32 25 2 2 2 2 2 1 1 0 2 1 2 1 1 1 1 21 25 2 1 3 2 2 0 1 3 3 3 1 0 1 0 0 22 26 2 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 17 26 2 2 3 1 1 0 0 2 3 3 1 0 1 1 1 21 27 3 3 2 2 3 2 1 1 3 1 3 2 1 2 2 31 27 3 2 3 3 3 1 1 3 3 3 3 2 2 2 3 37 28 3 3 3 3 2 1 1 1 3 2 3 1 1 2 2 31 28 3 3 3 3 3 1 1 2 3 3 1 2 1 1 2 32 29 3 3 2 3 1 1 1 1 3 2 3 2 1 1 1 28 29 3 2 3 3 1 1 1 3 3 3 2 1 2 1 2 31 30 3 3 2 3 3 1 0 1 3 2 1 1 2 2 1 28 30 3 2 3 1 3 1 1 3 3 3 1 2 2 1 1 30

Skor Total (X) 837 Skor Total (Y) 938 Skor Total Kuadrat 700569 Skor Total Kuadrat 879844

Page 140: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah
Page 141: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

109

Lampiran 12. Perhitungan Koefisien Reliabilitas Hasil Uji Coba Instrumen

Kemampuan Berpikir Kreatif

1. Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan internal consistency, yakni

dengan Teknik Belah Dua (Split Half) ganjil-genap yang kemudian dianalisis

dengan rumus Spearman Brown.

2. Menghitung korelasi antara belahan pertama (jumlah skor butir bernomor ganjil)

dengan belahan kedua (jumlah skor butir bernomor genap), menggunakan rumus :

N∑XY - (∑X) . (∑Y) rXY =

√ {N∑X2 – (∑X)2} . {N∑Y2 – (∑Y)2} 3. Setelah diketahui koefisien korelasi antara belahan pertama dan belahan kedua,

kemudian dimasukkan kedalam rumus Spearmen – Brown.

2 x rXY r11 = 1 + rXY

4. Perhitungan :

Dik : ∑X = 837 ∑Y = 938

∑X2 = 700.569 ∑Y2 = 879.844

∑X.Y = 785.106

(30 x 785106) - (837 x 938) rXY =

√ {(30 x 700.569) - (837)2} . {(30 x 879.844) - (938)2} 23.553.180 - 785.106 rXY =

√ {21.017.070 –700.569} . {26.395.320 - 879.844} rXY = 0,8809 2 x rXY r11 =

1 + rXY

2 x 0,8809 r11 = = 0,9365 1 + 0,8809 Jadi reliabilitas Uji coba instrumen kemampuan berpikir kreatif , r11 = 0,9365.

Page 142: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

110

Page 143: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

111

Lampiran 13. Perhitungan Koefisien Reliabilitas Hasil Penelitian Kemampuan

Berpikir Kreatif Siswa yang Diajar dengan Menggunakan

Pendekatan Konstruktivisme (Eksperimen)

1. Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan internal consistency, yakni

dengan Teknik Belah Dua (Split Half) ganjil-genap yang kemudian dianalisis

dengan rumus Spearman Brown.

2. Menghitung korelasi antara belahan pertama (jumlah skor butir bernomor ganjil)

dengan belahan kedua (jumlah skor butir bernomor genap), menggunakan rumus :

N∑XY - (∑X) . (∑Y) rXY =

√ {N∑X2 – (∑X)2} . {N∑Y2 – (∑Y)2} 3. Setelah diketahui koefisien korelasi antara belahan pertama dan belahan kedua,

kemudian dimasukkan kedalam rumus Spearmen – Brown.

2 x rXY r11 = 1 + rXY

4. Perhitungan :

Dik : ∑X = 956 ∑Y = 939

∑X2 = 913.936 ∑Y2 = 881.721

∑X.Y = 897.684

(30 x 897.684) - (956 x 939) rXY =

√ {(30 x 913.936) - (956)2} . {(30 x 881.721) - (939)2} 26.930.520 - 897.684 rXY =

√ {27.418.080 –913.936} . {26.451.630 - 881.721} rXY = 0,8771 2 x rXY r11 =

1 + rXY

2 x 0,8771 r11 = = 0,9345 1 + 0,8771

Jadi reliabilitas kemampuan berpikir kreatif kelompok eksperimen, r11 = 0,9345.

Page 144: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

112

Page 145: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

113

Lampiran 14. Perhitungan Koefisien Reliabilitas Hasil Penelitian Kemampuan

Berpikir Kreatif Siswa yang Diajar dengan Menggunakan

Pendekatan Ekspositori (Kontrol).

1. Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan internal consistency, yakni

dengan Teknik Belah Dua (Split Half) ganjil-genap yang kemudian dianalisis

dengan rumus Spearman Brown.

2. Menghitung korelasi antara belahan pertama (jumlah skor butir bernomor ganjil)

dengan belahan kedua (jumlah skor butir bernomor genap), menggunakan rumus :

N∑XY - (∑X) . (∑Y) rXY =

√ {N∑X2 – (∑X)2} . {N∑Y2 – (∑Y)2} 3. Setelah diketahui koefisien korelasi antara belahan pertama dan belahan kedua,

kemudian dimasukkan kedalam rumus Spearmen – Brown.

2 x rXY r11 = 1 + rXY

4. Perhitungan :

Dik : ∑X = 757 ∑Y = 736

∑X2 = 573.049 ∑Y2 = 541.696

∑X.Y = 557.152

(30 x 557.152) - (757 x 736) rXY =

√ {(30 x 573.049) - (757)2} . {(30 x 541.696) - (736)2} 16.714.560 - 557.152 rXY =

√ {17.191.470 – 573.049 } . {16.250.880 - 541.696} rXY = 0,8263 2 x rXY r11 =

1 + rXY

2 x 0,8263 r11 = = 0,9049 1 + 0,8263 Jadi reliabilitas kemampuan berpikir kreatif kelompok kontrol, r11 = 0,9049

Page 146: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

114

Page 147: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

Data Item Ganjil Skor Hasil Penelitian Kelompok Eksperimen Data Item Genap Skor Hasil Penelitian Kelompok Eksperimen

Skor untuk butir No : Skor untuk butir No : No Siswa 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23

Skor Total

No Siswa 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24

Skor Total

1 3 3 2 1 2 2 2 3 3 3 2 2 28 1 3 2 1 3 2 1 2 1 3 3 1 3 25 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 30 2 3 3 1 3 2 2 2 3 3 3 2 2 29 3 3 3 1 1 2 2 2 3 3 3 3 1 27 3 3 2 1 3 1 2 1 2 3 3 1 3 25 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 33 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 1 3 32 5 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 35 5 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 34 6 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 34 6 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 33 7 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 34 7 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 32 8 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 35 8 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 34 9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 35 9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 35

10 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 35 10 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 35 11 3 3 1 3 1 1 2 3 3 3 2 3 28 11 3 2 3 1 1 1 1 3 3 3 2 3 26 12 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 33 12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 35 13 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 33 13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 35 14 3 3 1 2 1 1 1 3 3 3 3 3 27 14 3 3 1 3 1 2 2 3 3 3 2 3 29 15 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 1 30 15 3 3 1 3 2 2 3 3 3 3 2 2 30 16 3 3 1 2 1 1 1 3 3 3 2 0 23 16 3 3 1 3 1 2 2 2 2 3 1 3 26 17 3 2 2 1 2 2 2 3 3 2 2 2 26 17 3 3 2 3 3 2 1 3 3 1 1 2 27 18 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 35 18 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 33 19 3 3 2 2 1 1 2 3 3 3 3 2 28 19 3 3 1 3 1 1 3 3 3 3 3 3 30 20 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 34 20 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 34 21 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 33 21 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 33 22 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 34 22 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 35 23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 24 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 33 24 3 3 1 3 2 3 2 3 3 3 2 3 31 25 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 33 25 3 3 1 3 2 3 2 3 3 3 3 3 32 26 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 35 26 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 33 27 3 3 1 3 2 1 2 3 3 3 1 1 26 27 3 2 1 3 1 1 1 3 3 1 2 3 24 28 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 34 28 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 34 29 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 33 29 3 3 1 3 3 2 3 3 3 3 1 3 31 30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 30 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 1 3 31

Skor Total 956 Skor Total (Y) 939 Skor Total Kuadrat 913936 Skor Total Kuadrat 881721

Page 148: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah
Page 149: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

127

BIODATA PENULIS

PALUPI PURNAMAWATI. Anak ketiga dari pasangan Bapak Suharsono dan Ibu Nani Sri Harini. Lahir di Tangerang pada tanggal 19 September 1984. Menikah sejak tahun 1998 dengan Eko Febrianto S.Sos.I, dan baru dikaruniai seorang putri yang bernama Sarahasna Putri Oktavia yang berumur 10 bulan. Saat ini bertempat tinggal di Jln. Karya Bakti No. 6 RT 03/03, Parung Serab, Tangerang. Pendidikan dasar dan menengah diselesaikannya di kota Depok, dimulai dari SDN Sukamaju VIII (1990-1996), SMPN 4 Depok (1996-1999), dan SMUN 3 Depok (1999- 2002).

Setelah itu, pendidikannya dilanjutkan di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Program Studi Pendidikan Kimia, pada tahun 2003. Selama menempuh pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, organisasi yang pernah diikuti adalah Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan (BEMJ) IPA, divisi kerohanian sebagai sekretaris menteri kerohanian (2004-2005). Kemudian Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Syahid, divisi PSDM sebagai anggota dan sekretaris kaderisasi (2004-2007). Kegiatan yang pernah diikutinya di UIN adalah Orientasi Mahasiswa Jurusan IPA (ORMAPA) di Curug Cilember Bogor, PKL di Pengendalian dan Pengembangan Mutu Barang (PPMB) Cijantung, dan PPKT di MAN 13 Jakarta Selatan. Adapun training dan atau seminar yang pernah diikutinya adalah Pelatihan Ilmiah Pembuatan Soft Drink yang diselenggarakan oleh BEMJ IPA (2004), training Emotional Spiritual Question (ESQ) yang diselenggarakan oleh BEM FEIS (2004), dan beberapa seminar keislaman lainnya yang diselenggarakan oleh LDK Syahid.

Page 150: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1150/1/98379... · PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP ... Metode penelitian yang dipakai adalah

128