81
PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA KONSEP VIRUS (Kuasi Eksperimen di MAN 2 Kota Bogor) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) OLEH LISNAWATI NIM: 106016100584 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/ 2010 M

PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME

DENGAN TEKNIK MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR

BIOLOGI SISWA PADA KONSEP VIRUS (Kuasi Eksperimen di MAN 2 Kota Bogor)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) untuk Memenuhi

Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

OLEH

LISNAWATI

NIM: 106016100584

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/ 2010 M

Page 2: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)

OLEH

LISNAWATI 106016100584

Dibawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Zulfiani, M. Pd Nengsih Juanengsih, M. Pd NIP: 19760309 200 501 2 002 NIP: 19790510 200 604 2 001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2010

Page 3: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN MUNAQASYAH

Skripsi yang berjudul “PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME

DENGAN TEKNIK MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR

BIOLOGI SISWA (Kuasi Eksperimen di MAN 2 Kota Bogor, Bogor)” disusun

oleh Lisnawati, NIM 106016100584, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dinyatakan LULUS pada Ujian

Munaqasyah tanggal 15 Desember 2010 dihadapan Dewan Penguji. Karena itu,

penulis berhak memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada bidang

Pendidikan Biologi.

Jakarta, 15 Desember 2010

Panitia Ujian Munaqasyah

Tanggal Tanda Tangan

Ketua Panitia Ujian Munaqasyah,

Dr. Sujiyo Miranto, M.Pd. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . NIP. 19681228 200003 1 004 Sekretaris (Sekretaris Jurusan Pendidikan IPA)

Nengsih Juanengsih, M.Pd. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . NIP. 19790510 200604 2 001 Penguji I,

Dr. Sujiyo Miranto, M.Pd. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . NIP. 19681228 200003 1 004 Penguji II,

Tonih Feronika, M. Pd. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . NIP. 19670107 200501 1 007

Mengetahui, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A. NIP. 1957 1005 198703 1 003

Page 4: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

DEPARTEMEN AGAMA

FORM (FR) No. Dokumen : FITK-FR-AKD-089

UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 5 Januari 2009 FITK No. Revisi: : 00 Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

N a m a : Lisnawati

Tempat/Tgl.Lahir : Bogor, 11 Mei 1986

NIM : 106016100584

Jurusan / Prodi : P. IPA/P. Biologi

Judul Skripsi : Pengaruh Pendekatan Konstruktivisme dengan Teknik Mind

Mapping Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Konsep

Virus

Dosen Pembimbing : 1. Dr. Zulfiani, M.Pd

2. Nengsih Juanengsih, M.Pd

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri dan

saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.

Jakarta, Mahasiswa Ybs.

Materai 6000

Lisnawati NIM.106016100584

Page 5: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

i

ABSTRACT

Lisnawati, “The Effect of Constructivism Approach with Mind Mapping Technique on Students Achievement in Biology.” (Quasi experimental Studies in Class X-1 MAN 2 Kota Bogor, Bogor), Program of Biology Study, The Department of Natural Science, Faculty of Tarbiyah and Teachers’ Training, State Islamic University of Syarif hidayatullah Jakarta. The study aims to know the effect of Constructivism Approach with Mind Mapping Technique on Students Achievement in Biology. The research is conducted in MAN 2 Kota Bogor. The research is a quasi experimental study with pretest-posttest control group design. The technique sampling is purposive sampling. The first sample is 33 students for experimental group with constructivism approach with Mind Mapping technique, and the second sample is 37 students with constructivism approach with discussion. The posttest data analysis of both groups utilizes‘t’ test with to is 7, 49 and ttable is 2, 00 in 5 % significance, therefore to > ttable. Therefore, it indicates that there’s effect of constructivism approach with Mind Mapping technique on students achievement in biology. Keywords: Constructivism Approach, Mind Mapping

Page 6: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

ii

ABSTRAK

Lisnawati, Pengaruh Pendekatan Konstruktivisme Dengan Teknik Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa (kuasi eksperimen di MAN 2 Kota Bogor, Bogor). Skripsi, Program Studi Biologi, Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan konstruktivisme dengan teknik Mind Mapping terhadap hasil belajar biologi siswa. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 2 Kota Bogor. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan rancangan penelitian pretest posttest control group design. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Sampel penelitian yang pertama berjumlah 33 siswa untuk kelas eksperimen dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme dengan teknik Mind Mapping. Sampel yang kedua berjumlah 37 siswa untuk kelas kontrol dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme dengan diskusi. Analisis data postes kedua kelompok menggunakan uji-t diperoleh hasil thitung sebesar 7,49 dan ttabel pada taraf signifikansi 5 % sebesar 2,00, maka thitung > ttabel. Hal ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh pendekatan konstruktivisme dengan teknik Mind Mapping terhadap hasil belajar biologi siswa. Kata kunci: Pendekatan Konstruktivisme, Mind Mapping

Page 7: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat

Allah, yang telah memberikan limpahan nikmat, rahmat dan kasih sayang-Nya

kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta

salam senantiasa tercurahkan kepada nabi Muhammad saw, sang pembawa risalah

islam dan pembawa syafaat bagi ummatnya di hari akhirat kelak.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat akademis

untuk menyelesaikan studi S1 program studi pendidikan biologi fakultas ilmu

tarbiyah dan keguruan, dengan judul “Pengaruh Pendekatan Konstruktivisme

dengan Teknik Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa pada

Konsep Virus.”

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya, disampaikan kepada semua

pihak yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini. Semoga menjadi amal baik

dan dibalas oleh Allah dengan balasan yang lebih baik. Secara khusus ucapan

terima kasih tersebut disampaikan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Baiq Hana Susanti, M. Sc, Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Alam (IPA) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Ibu Dr. Zulfiani, M. Pd, Dosen Pembimbing I yang telah memberikan

arahannya dan selalu ada ketika peneliti kesulitan dalam penelitian ini.

4. Ibu Nengsih Juanengsih, M. Pd, Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan arahannya dan selalu ada ketika peneliti kesulitan dalam

penelitian ini.

5. Bapak Drs. Asep Encu, M. Pd, Kepala Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota

Bogor, yang telah memberikan izin penelitian.

6. Ibu Ruafni, M. Pd, dan Ibu Nani, M. Pd, guru mata pelajaran Biologi, yang

telah membantu dan memberikan saran selama penelitian.

Page 8: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

ii

7. Seluruh sivitas akademik Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Bogor, yang telah

membantu dalam pelaksanaan penelitian.

8. Teristimewa kedua orang tua, Ayahanda Usuf Yusuf dan Ibunda Siti Masitoh

serta kakanda tercinta, Endang, M. Sadili, Mulyadi, Yana, dan Siti Halimah

yang telah memberikan doa, dorongan moril dan materil serta motivasi

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

9. Teruntuk L. Pindarto yang selalu memberikan semangat dan tempat berkeluh

kesah.

10. Rekan-rekan mahasiswa Pendidikan Biologi Angkatan 2006, terutama Naeli

Zakiyah, Marwiyah, Iyoh Maspiroh dan Himmatul’ulya serta semua pihak

yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu.

Kami berharap skripsi ini menjadi kontribusi yang positif serta menambah

pustaka dan referensi bagi semua pihak yang membutuhkan. Saran dan masukan

dari para pembaca untuk perbaikan skripsi ini sangat diharapkan.

Ciputat, Desember 2010

Lisnawati

Page 9: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam

menentukan perkembangan dan pembangunan bangsa dan negara. Kemajuan

suatu bangsa bergantung pada bagaimana bangsa tersebut mengenali,

menghargai dan memanfaatkan sumber daya manusia. Dalam hal ini berkaitan

erat dengan kualitas pendidikan yang diberikan kepada anggota masyarakat

terutama kepada peserta didik.

Pendidikan merupakan salah satu sektor penting penentu keberhasilan

pembangunan nasional, baik dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya

manusia dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi yang dilakukan dalam

mewujudkan cita-cita pembangunan nasional sebagaimana yang tercantum

dalam UU Sisdiknas No 20 Tahun 2003 Bab II pasal 3 yang berbunyi:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1

Tujuan sistem pendidikan nasional juga berfungsi memberikan arah

pada semua kegiatan pendidikan dalam satu-satuan pendidikan yang ada.

pendidikan nasional tersebut, merupakan tujuan umum yang hendak dicapai

oleh semua satuan pendidikan nasional tersebut, meskipun setiap satuan

pendidikan tersebut mempunyai tujuan sendiri-sendiri, namun semua itu tidak

terlepas dari tujuan pendidikan nasional yang ada.

Persepsi dan interpretasi mengenai isi pasal 3 UU sisdiknas ini menjadi

dasar pada prinsip dasar tujuan pendidikan yang menginginkan pengarahan

1Diknas, “Undang-Undang Sisdiknas”, dari www.inherent

dikti.net/files/sisdiknas.pdf. 10 Januari 2010

Page 10: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

2

kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman

terhadap masalah-masalah dalam berbagai aspek kehidupan, serta dapat

membangun manusia yang beradab dan memiliki akhlak mulia.

Dalam proses belajar dan mengajar yang efektif dibutuhkan

penyelenggara pendidikan yang selalu konsisten berupaya membentuk sumber

daya manusia yang berkepribadian dalam pendidikan, yaitu manusia yang

beriman, cerdas, jujur dan berkepribadian sosial. Dalam proses belajar

mengajar yang efektif harus didukung oleh tenaga pendidik yang memiliki

kompetensi pedagogik, sehingga seorang pendidik dapat melakukan tugasnya

dengan baik dan sesuai dengan perkembangan pendidikan. Guru berperan

penting dalam membentuk pribadi siswa. Dengan menggunakan metode

konvensional umum yaitu ceramah, tidak cukup untuk memenuhi kriteria

belajar efektif.

Dalam dunia pendidikan, masih banyak yang menerapkan

pembelajaran yang bersifat teacher centred, yaitu pembelajaran berpusat pada

guru. Guru yang aktif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa hanya

duduk mendengarkan penjelasan guru. Hal ini menyebabkan siswa hanya

menerima transfer pengetahuan dari seorang guru dan pencapaian hasil belajar

kurang optimal.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) erat kaitannya dengan cara mencari

tahu mengenai alam secara terstruktur, sehingga IPA bukan hanya merupakan

penguasaan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsip saja tetapi

juga merupakan suatu proses penemuan. Oleh karena itu, pendidikan IPA

diharapkan dapat membantu peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan

alam sekitarnya, selain itu peserta didik dapat menerapkannya di dalam

kehidupan sehari-hari.2

Dalam pembelajaran IPA, khususnya Biologi, sangat diperlukan

strategi pembelajaran yang tepat yang dapat melibatkan siswa seoptimal

mungkin baik dalam aspek kognitif, psikomotor, maupun afektif. Strategi

2 Zulfiani, Pendekatan Baru dalam Proses Pembelajaran Matematika dan Sains

Dasar sebuah Antologi, (Jakarta: PIC UIN, 2007), h. 5

Page 11: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

3

belajar mengajar harus dirancang dengan baik sesuai dengan tuntutan

kurikulum dengan cara memilih pendekatan, metode dan media, sehingga

hasil belajar siswa dapat tercapai dengan optimal. Selain itu, pengajaran

Biologi menekankan pada keterampilan proses, yang jika dikaitkan dengan

hakikat IPA sebagai proses merupakan strategi atau cara yang dilakukan para

saintis dalam menemukan berbagai hal sebagai implikasi adanya temuan-

temuan tentang kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa alam.

Biologi merupakan salah satu bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam

(IPA) yang sangat besar pengaruhnya untuk penguasaan ilmu pengetahuan dan

teknologi. IPA juga berperan penting dalam usaha menciptakan manusia yang

berkualitas. Selain itu biologi mempelajari tentang struktur dan fungsi alat-alat

tubuh makhluk hidup. Dalam studi biologi banyak digunakan istilah-istilah

yang pada umumnya berupa istilah latin atau kata yang dilatinkan. Banyaknya

istilah tersebut menyebabkan kurangnya minat siswa untuk mempelajari

konsep-konsep biologi. Hal itu juga menyebabkan siswa merasa malas untuk

meringkas materi biologi. Padahal membuat ringkasan materi akan sangat

membantu dalam proses belajar. Membuat ringkasan adalah proses resitasi

dan refleksi secara tertulis .3 Membuat ringkasan sangat besar perannya untuk

memudahkan belajar, dengan membuat ringkasan siswa akan dipaksa belajar

secara aktif. Kebanyakan siswa merasa malas dan bosan jika ditugaskan untuk

membuat ringkasan. Hal ini disebabkan materi biologi merupakan materi

hapalan.

Keberhasilan proses dan hasil pembelajaran di kelas dipengaruhi oleh

beberapa faktor antara lain adalah guru dan siswa. Selain menguasai materi

seorang guru juga dituntut untuk menguasai strategi-strategi penyampaian

materi tersebut, cara guru menciptakan suasana kelas akan berpengaruh

terhadap respon siswa dalam proses pembelajaran. Apabila guru berhasil

menciptakan suasana yang menyebabkan siswa termotivasi aktif dalam belajar

akan memungkinkan terjadi peningkatan hasil belajar.

3 Thabrany Hasbullah, Rahasia Sukses Belajar, (Jakarta: Grafindo Persada, 1995), h.

92

Page 12: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

4

Menurut pandangan konstruktivisme keberhasilan belajar bukan hanya

bergantung pada lingkungan atau kondisi belajar melainkan juga pada

pengetahuan awal siswa. Pengetahuan itu tidak dapat dipindahkan secara utuh

dari pikiran guru ke siswa, namun secara aktif dibangun oleh siswa sendiri

melalui pengalaman nyata.

Berdasarkan wawancara dan pengamatan di sekolah pembelajaran

biologi banyak dilakukan dengan hanya memberi konsep-konsep materi

biologi dengan mengacu pada buku paket saja, tanpa ada pengolahan materi

yang melibatkan potensi siswa, sehingga siswa belajar menghapal konsep,

bukan memahami konsep. Hal ini sesuai dengan pernyataan beberapa siswa

mengenai pembelajaran biologi yang umumnya mengaku bahwa pembelajaran

biologi itu sulit, karena banyak materi yang harus dihapalkan dan terlalu

banyak istilah-istilah dalam bahasa latin.

Dalam proses pembelajaran di kelas, guru hanya menggunakan satu

metode pembelajaran dalam memberikan materi pelajaran biologi, dengan

kata lain penggunaan metode pembelajaran kurang variatif, sehingga proses

pembelajaran menjadi monoton dan membosankan bagi siswa. Untuk

menghindari hal itu, maka seorang guru harus menggunakan metode

pembelajaran yang bervariasi dan menyenangkan. Sehingga tujuan

pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

Virus merupakan salah satu konsep dalam ilmu biologi di SMA,

berdasarkan kurikulum, konsep virus dicantumkan dalam pelajaran biologi

SMA kelas X semester I. Konsep virus meliputi pendeskripsian sejarah

penemuan, ciri-ciri, klasifikasi, reproduksi, dan peranannya dalam kehidupan.

Pembelajaran virus umumnya kurang menarik bagi siswa, bahkan masih

banyak siswa yang merasa sulit untuk memahaminya. Hal ini disebabkan

dalam materi tersebut banyak istilah yang harus dihapalkan dan siswa

cenderung malas untuk membuat catatan. Hal itu dapat berpengaruh terhadap

hasil belajar siswa. Oleh karena itu, diperlukan teknik mencatat yang menarik

dan efektif agar siswa mudah memahami konsep tersebut.

Page 13: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

5

Dalam proses belajar tujuan mencatat adalah mendapatkan poin-poin

kunci dari buku-buku, laporan dan sebagainya. Catatan yang baik dan efektif

membantu untuk mengingat detail tentang poin-poin dan kunci untuk

memahami konsep-konsep yang utama sehingga dapat mengaitkan hubungan

antar konsep. Penelitian tentang bagaimana otak menyimpan dan mengingat

informasi telah menghasilkan teknik-teknik mencatat yang baru, yang dapat

meningkatkan pemahaman dan daya nalar yang tinggi, sehingga penyimpanan

informasi lebih lama.4

Salah satu teknik mencatat yang efektif yaitu Mind Mapping (peta

pikiran). Mind Mapping dapat membantu kita dalam membuat catatan yang

menyeluruh dalam satu halaman, dengan menggunakan citra visual dan

perangkat grafis lainnya.5 Penggunaan teknik pencatatan Mind Mapping (peta

pikiran) dapat dijadikan strategi alternatif dalam pembelajaran. Menurut

Bobbi De Porter, Mind Mapping atau peta pikiran merupakan salah satu teknik

mencatat kreatif yang memudahkan dalam mengingat banyak informasi.

Informasi berupa materi pelajaran yang diterima siswa dapat diingat dengan

bantuan catatan. Peta pikiran merupakan bentuk catatan yang tidak monoton

karena Mind Mapping memadukan fungsi kerja otak secara bersamaan dan

saling berkaitan satu sama lain. Sehingga akan terjadi keseimbangan kerja

kedua belahan otak. Otak dapat menerima informasi berupa gambar, simbol,

citra, musik dan lain-lain yang berhubungan dengan fungsi kerja otak kanan.6

Cara belajar dengan menggunakan Mind Mapping merupakan salah

satu bentuk pembaharuan yang dapat diterapkan oleh guru-guru secara

individual dalam proses belajar mengajar sebagai pendukung keberhasilan

metode yang digunakan. Cara belajar Mind Mapping merupakan salah satu

cara belajar yang menggunakan instrumen-instrumen tertentu yang menjadi

kata kunci dari suatu konsep, seperti simbol, gambar, serta warna yang

bervariasi. Hal ini didasarkan pada prinsip kerja sistem otak kanan. Otak

manusia sangat menakjubkan, yaitu dapat menyimpan segala sesuatu yang

4 Bobbi De Porter, dkk, Quantum Learning, (Bandung: Kaifa, 1999) h. 150 5 Bobbi De Porter, dkk, Quantum Teaching, (Bandung: Kaifa, 1999), h. 152 6Bobbi De Porter, dkk, Quantum Teaching…, h. 175-176

Page 14: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

6

dilihat, didengar, dan dirasakan. Memori otak manusia seperti kerja memori

komputer. Jika kita dapat mempergunakan memori tersebut dengan baik, maka

untuk memanggilnya kembali sangat mudah. Salah satu cara penyimpanan

data yang paling baik dan sistematis di dalam otak yaitu dengan menggunakan

Mind Mapping. Mind Mapping dapat membantu dalam membuat catatan

singkat yang baik dengan kata kunci, gambar disertai warna yang menarik.

Hal ini bertujuan untuk mempermudah dalam proses mengingat suatu konsep

tertentu. Gambar dan warna yang menarik dapat membantu prinsip kerja otak

kanan, sehingga dengan menggunakan Mind Mapping otak kanan dan otak kiri

bekerja secara simbang.

Dengan demikian diharapkan penggunaan pendekatan konstruktivisme

dengan teknik Mind Mapping dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil

belajar siswa. Oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk melakukan

pengkajian secara teoretis maupun praktis permasalahan ini dengan judul:

“Pengaruh Pendekatan Konstruktivisme Dengan Teknik Mind Mapping

Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Konsep Virus”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dapat

diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:

a. Pembelajaran yang cenderung bersifat teacher centred

b. Kemunculan rasa bosan siswa akibat metode pembelajaran yang monoton

c. Kemunculan rasa malas siswa untuk mencatat atau membuat ringkasan

materi

d. Penggunaan metode pembelajaran kurang variatif

e. Kurangnya penguasaan konsep virus

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka penelitian ini hanya dibatasi

pada:

a. Penggunaan pendekatan konstruktivisme dengan teknik Mind Mapping

Page 15: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

7

b. Hasil belajar yang yang diukur adalah hasip belajar ranah kognitif

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, peneliti merumuskan

permasalahan sebagai berikut: Adakah pengaruh pendekatan konstruktivisme

dengan teknik Mind Mapping terhadap hasil belajar Biologi siswa?”

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pendekatan

konstruktivisme dengan teknik Mind Mapping berpengaruh terhadap hasil

belajar biologi siswa.

Manfaat penelitian ini antara lain:

1) Bagi guru:

a. Memberikan informasi kepada guru mengenai Mind Mapping serta

penerapannya di dalam kelas.

b. Memberikan masukan mengenai cara mengajar yang dapat

meningkatkan hasil belajar.

2) Bagi pembaca

Hasil penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi pembaca, khususnya

calon guru biologi yang ingin mengembangkan metode pembelajaran di

sekolah.

Page 16: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

8

BAB II

DESKRIPSI TEORETIS , KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoretis

1. Pendekatan Konstruktivisme

a. Pengertian Konstruktivisme

Teori pembelajaran konstruktivisme (Constructivist Theory of

Learning) menyatakan bahwa siswa harus menemukan sendiri dan

mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru

dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan tersebut

tidak lagi sesuai.

Menurut Ratna Wilis Dahar dalam Riyanto dinyatakan bahwa

sebagai filsafat, konstruktivisme sudah terungkap dalam tulisan ahli

filsafat Giambattista Vico mengemukakan bahwa orang hanya dapat

benar-benar memahami apa yang dikonstruksinya sendiri.1

Selanjutnya Sofyan mengutip pendapat Good dan Brophy

menyatakan bahwa teori konstruktivisme merupakan teori belajar yang

berhubungan dengan cara seseorang memperoleh pengetahuan, yang

menekankan pada penemuan makna (meaningfulness). Perolehan

pengetahuan tersebut melalui informasi dalam struktur kognitif yang telah

ada hasil sebelumya dan siap dikonstruk untuk mendapatkan pengetahuan

baru.2

Menurut Von Glaserfeld dalam Bettercourt dalam Suparno,

konstruktivisme adalah salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan

bahwa pengetahuan kita adalah konstruksi (bentukan) kita sendiri.

Pengetahuan bukanlah suatu tiruan dari kenyataan (realita). Pengetahuan

bukanlah gambaran dari dunia kenyataan yang ada. Pengetahuan selalu

1 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran Sebagai Referensi Bagi Pendidikan dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009), h. 143-144

2 Ahmad Sofyan, Konstruktivisme Dalam Pembelajaran IPA/Sains, Seminar Internasional Pendidikan IPA Jurusan Pendidikan IPA Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 31 Mei 2007 , h. 8

Page 17: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

9

merupakan akibat dari suatu konstruksi kognitif kenyataan melalui

kegiatan seseorang. Seseorang membentuk skema, kategori, konsep, dan

struktur pengetahuan yang diperlukan untuk pengetahuan.3

Para ahli konstruktivisme menyatakan bahwa belajar melibatkan

konstruksi pengetahuan terdahulu. Persepsi yang dimiliki siswa

mempengaruhi pembentukan persepsi baru. Siswa menginterpretasi

pengalaman baru dan memperoleh pengetahuan baru berdasarkan realitas

yang telah terbentuk di dalam pikiran siswa.

Berdasarkan pandangan para ahli tersebut dapat diambil

kesimpulan bahwa pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran

adalah suatu proses pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif

untuk membangun sendiri pengetahuannya. Guru lebih berperan sebagai

fasilitator dan mediator pembelajaran. Menurut Riyanto, sistem

pendekatan konstruktivisme dalam pengajaran lebih menekankan siswa

untuk memulai dengan masalah yang kompleks untuk dipecahkan,

kemudian menemukan keterampilan dasar yang diperlukan dengan

bantuan bimbingan guru.4

Dari beberapa penjelasan mengenai pendekatan konstruktivisme

dapat dijelaskan bahwa siswa belajar dengan cara mengkonstruksi

pemahaman baru tentang fenomena dari pengalaman yang telah dimiliki

sebelumnya dan yang terpenting dalam teori konstruktivisme adalah

bahwa dalam proses pembelajaran siswalah yang mendapatkan penekanan.

Merekalah yang harus aktif mengembangkan pengetahuan mereka.

Mereka harus bertanggung jawab atas hasil belajarnya. Penekanan belajar

siswa secara aktif ini perlu dikembangkan. Dengan kata lain

konstruktivisme merupakan proses pembelajaran yang menjelaskan

bagaimana pengetahuan disusun dalam pikiran seseorang. Unsur-unsur

3 Paul Suparno, Filsafat Konstruktivismeme dalam Pendidikan, (Yogyakarta:

Kanisius, 1997), h. 18 4 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran Sebagai Referensi Bagi Pendidikan

dalam Implementasi Pembelajaran…, h. 145

Page 18: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

10

konstruktivisme telah lama dipraktikkan dalam pembelajaran di setiap

tingkatan sekolah atau pendidikan.

b. Prinsip-prinsip Dasar Pembelajaran Konstruktivisme

Ada lima prinsip dasar tentang konstruktivisme. Berikut uraian

singkat mengenai masing-masing prinsip:5

1) Menghadapi masalah yang relevan dengan siswa

Menghadapi masalah yang relevan dengan siswa adalah dengan

bantuan prinsip-prinsip pedagogi yang konstruktivisme. Oleh karena

relevansinya tidak harus berkaitan dengan kehidupan atau keberadaan

siswa terdahulu.

2) Struktur pembelajaran seputar konsep utama pentingnya sebuah

pertanyaan

Susunan sebuah kurikulum seputar konsep utama adalah sebuah

dimensi kritik tentang pedagogi konstruktivisme ketika mendesain

sebuah kurikulum, guru konstruktivisme mengorganisasi informasi

seputar problematika konsep, pertanyaan dan situasi yang mempunyai

ciri-ciri tertentu. Karena siswa merasa disibukkan dengan ide-ide atau

problem yang dipresentasikan secara holistik daripada secara terpisah.

3) Mencari dan menilai pendapat siswa

Dalam proses belajar mengajar, karakteristik para siswa harus

dipertimbangkan, karena hal itu dapat mempengaruhi jalannya proses

dan hasil pembelajaran siswa yang bersangkutan. Para siswa akan

memiliki pemahaman yang berbeda terhadap pengetahuan tergantung

pada pengalaman dan perspektif yang digunakan dalam menggiatkan

prestasinya. Pemahaman dan karakteristik siswa tersebut sangat

membantu dalam mencari dan menilai pendapat siswa.

4) Menyesuaikan kurikulum untuk menanggapi anggapan siswa

5 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran Sebagai Referensi Bagi Pendidikan

dalam Implementasi Pembelajaran…, h. 147

Page 19: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

11

Belajar menjadi lebih baik jika tuntutan kognitif, social, dan emosional

dari kurikulum dapat dicapai oleh para siswa. Oleh karena itu harus

ada hubungan tertentu antara tuntutan kurikulum dan anggapan yang

dibawa oleh setiap siswa ke dalam kegiatan kurikuler.

5) Menilai belajar siswa dalam konteks pembelajaran

Dalam menilai belajar siswa dalam konteks pembelajaran harus

memperhatikan anggapan para siswa mengenai suatu pengetahuan,

karena setiap siswa memiliki anggapan tertentu mengenai

pengetahuan. Oleh karena itu, seorang guru harus memiliki

kemampuan kepribadian dan keterampilan kemasyarakatan dalam

proses pembelajaran untuk menyiapkan siswa menjadi pribadi yang

memiliki pengetahuan dan kemampuan tertentu.

c. Ciri-ciri Pembelajaran Konstruktivisme

Ciri yang dapat ditemukan dalam model pembelajaran

konstruktivisme adalah siswa tidak didoktrinasi dengan pengetahuan yang

disampaikan oleh guru, melainkan siswa sendiri menemukan dan

mengeksplorasi pengetahuan tersebut dengan apa yang telah mereka

ketahui dan pelajari sendiri. Secara rinci ciri-ciri model pembelajaran

konstruktivisme diuraikan oleh Driver dan Oldham dalam Matthews:6

1) Orientasi; siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan motivasi

dalam mempelajari suatu konsep.

2) Elicitasi; siswa diberi kesempatan untuk mendiskusikan apa yang

diobservasikan dalam wujud tulisan, gambar, atau poster.

3) Restrukturasi ide; dalam hal ini ada tiga hal: klarifikasi ide yang

dikontraskan dengan ide-ide orang lain atau teman melalui diskusi atau

pengumpulan ide, membangun ide yang baru, dan mengevaluasi ide

baru dengan eksperimen.

4) Penggunaan ide dalam banyak situasi; idea atau pengetahuan yang

telah dibentuk oleh siswa perlu diaplikasikan pada situasi yang

dihadapi.

6 Paul Suparno, Filsafat Konstruktivismeme…, h. 69-70

Page 20: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

12

5) Review, bagaimana ide itu berubah; dalam mengaplikasikan

pengetahuannya seseorang perlu merevisi gagasannya baik dengan

menambahkan suatu keterangan ataupun dengan mengubahnya

menjadi lengkap.

d. Implikasi Konstruktivisme dalam Pembelajaran

Paham konstruktivisme, berpandangan bahwa mengajar bukan

kegiatan memindahkan pengetahuan dari guru ke siswa, melainkan suatu

kegiatan yang memungkinkan siswa membangun sendiri pengetahuannya

dengan menggunakan pengetahuan awal yang telah dimiliki siswa. Dengan

demikian model pembelajaran ini tidak lagi berpegang pada konsep

pengajaran dan pembelajaran yang lama, dimana guru hanya mentransfer

ilmu kepada siswa tanpa siswa itu berusaha sendiri dan menggunakan

pengalaman dan pengetahuan yang mereka miliki.

Menurut pendekatan konstruktivisme belajar merupakan proses

aktif siswa mengkonstruksi arti, wacana, dialog, pengalaman fisik dan

lain-lain. Belajar juga merupakan proses mengasimilasi dan

menghubungkan pengalaman atau informasi yang dipelajari dengan

pengertian yang sudah dimiliki siswa sehingga pengetahuan berkembang.

Ada beberapa implikasi teori konstruktivisme dalam pembelajaran,

antara lain: 7

1) Memusatkan perhatian berpikir atau proses mental anak tidak hanya

pada hasilnya. Disamping kebenaran jawaban siswa, guru juga harus

memahami proses yang digunakan siswa sehingga sampai pada

jawaban yang dimaksud.

2) Mengutamakan peran siswa dalam berinisiatif sendiri keterlibatan

aktif dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas konstruktivisme,

penyajian pengetahuan tidak mendapat penekanan.

3) Pendekatan konstruktivisme dalam pengajaran lebih menekankan

pengajaran top down daripada bottom up.

7 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran Sebagai Referensi Bagi Pendidikan

dalam Implementasi Pembelajaran…, h. 152

Page 21: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

13

4) Discovery Learning. Dalam Discovery Learning siswa didorong

untuk belajar sendiri secara mandiri.

5) Pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran khas menerapkan

Scafolding, dengan siswa semakin lama semakin bertanggung jawab

terhadap pembelajarannya sendiri.

e. Tujuan Pembelajaran Konstruktivisme

Menurut Riyanto, tujuan pembelajaran konstruktivisme ditentukan

pada bagaimana belajar, yaitu menciptakan pemahaman baru yang

menuntut aktivitas kreatif produktif dalam konteks nyata yang mendorong

pembelajar untuk berpikir ulang lalu mendemonstrasikan.

Adapun beberapa tujuan yang dapat diwujudkan antara lain: 8

1) Memotivasi siswa bahwa belajar adalah tanggung jawab siswa

sendiri.

2) Mengembangkan kemampuan siswa untuk mengajukan pertanyaan

dan mencari sendiri jawabannya.

3) Membantu siswa untuk mengembangkan pengertian atau pemahaman

konsep secara lengkap.

4) Mengembangkan kemampuan siswa untuk menjadi pemikir yang

mandiri.

f. Tahapan Pembelajaran Konstruktivisme

Dalam perspektif konstruktivisme proses pembelajaran merupakan

proses membangun ulang/rekonstruksi pengetahuan. Layton dalam

Suratno menyatakan bahwa proses membangun pengetahuan ilmiah harus

bersifat useful (bermanfaat) dan mengarah pada hal-hal yang praktis.

Secara sederhana, proses pembelajaran konstruktivisme dapat dilihat pada

gambar 1.9

8 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran Sebagai Referensi Bagi Pendidikan

dalam Implementasi Pembelajaran…, h. 147 9Tatang Suratno, Peranan Konstruktivisme Dalam Pembelajaran dan Pengajaran

Sains, Seminar Internasional Pendidikan IPA Jurusan Pendidikan IPA Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 31 Mei 2007, h.7

Page 22: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

14

Gambar 2.1

Proses Membangun Pengetahuan Ilmiah

(Layton, dalam Watts, 1994)

Berdasarkan teori ini menunjukkan bahwa proses belajar diawali

dari pengalaman nyata yang dialami oleh seseorang, pengalaman tersebut

direfleksikan secara individu. Dalam proses refleksi seseorang akan

berusaha memahami apa yang terjadi serta apa yang dialaminya. Karena

siswa harus membangun sendiri pengetahuannya, maka seorang guru harus

melihat mereka bukan sebagai lembar kertas kosong. Tetapi guru harus

menganggap siswa sudah membawa pengatahuan awal. Pengetahuan awal

tersebut merupakan dasar untuk membangun pengetahuan selanjutnya.

Adapun tahapan pembelajaran konstruktivisme meliputi empat

tahap yaitu: 10

1) Tahapan pertama adalah apersepsi, guru mendorong siswa agar

mengemukakan pengetahuan awal mengenai konsep yang akan

dibahas. Guru memancing siswa dengan beberapa pertanyaan terbuka,

kemudian mengaitkan jawaban siswa dengan fenomena kehidupan

sehari-hari.

10 Daniel Muijs dan David Reynolds, Effevtive Teaching: The Central Issues,

(London: SAGE Publications Ltd, 2005), h. 67

Pengetahuan sehari-hari

Pengetahuan lain/pertimbang

Pengetahuan ilmiah

Pengetahuan untuk kegiatan praktis dalam situasi spesifik

Proses pendidikan di kelas

Proses penterjemahan/kaji ulang

Page 23: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

15

2) Tahap kedua adalah eksplorasi, pada tahap ini siswa mengungkapkan

dugaan sementara terhadap konsep yang akan dipelajari. Kemudian

siswa menggali menyelidiki dan menemukan sendiri konsep sebagai

jawaban dari dugaan sementara yang dikemukakan pada tahap

sebelumnya.

3) Tahap ketiga adalah refleksi, pada tahap ini siswa menganalisis dan

mendiskusikan apa yang telah dilakukan.

4) Tahap keempat adalah aplikasi, diskusi dan penjelasan konsep, pada

tahap ini guru memberiikan penekanan terhadap konsep-konsep

esensial melalui penjelasan konsep, kamudian siswa membuat

kesimpulan melalui bimbingan guru dan menerapkan pemahaman

konsep.

2. Teknik Mencatat Mind Mapping

a. Pengertian Mind Mapping

Menurut Tony Buzan Mind Mapping adalah cara mencatat yang

kreatif, efektif, dan secara harpiah akan memetakan pikiran-pikiran kita.

Mind Mapping merupakan cara termudah untuk menempatkan informasi

kedalam otak dan mengambil informasi ke luar dari otak.11 Mind Mapping

pertama kali ditemukan dan sekaligus dikembangkan oleh Tony Buzan

pada tahun 1970-an. Mind mapping merupakan sistem pembelajaran yang

paling banyak digunakan di seluruh dunia, baik dalam bidang pendidikan,

bisnis, maupun kehidupan sehari-hari.12

Menurut Silberman Mind Mapping adalah cara kreatif bagi peserta

didik secara individual untuk menghasilkan ide-ide, mencatat pelajaran,

atau merencanakan penelitian baru.13 Dengan memerintahkan kepada

siswa untuk membuat Mind Mapping, maka mereka akan menemukan

11 Tony Buzan, Buku Pintar Mind Map, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2010), h. 4

12 Sutanto Windura, Be an Absolute Genius, (Jakarta: PT. Alex Media Komputindo,2010), h. 69

13 Malvin L. Silberman, Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2009), h. 188

Page 24: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

16

kemudahan untuk mengidentifikasi secara jelas dan kreatif apa yang telah

mereka pelajari.

Sedangkan menurut Windura Mind Mapping adalah suatu teknis

grafis yang memugkinkan kita untuk mengeksplorasi seluruh kemampuan

otak dalam berpikir dan belajar. Dalam pembuatan Mind Mapping

melibatkan kerja kedua belah otak, yaitu otak kanan dan otak kiri. Otak

kiri menginterpretasikan tulisan, urutan penulisan, dan hubungan antar

kata. Sedangkan otak kanan menginterpretasikan warna, gambar, dan

dimensi atau tata ruang.14

Dari beberapa pengertian mengenai Mind Mapping maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa teknik pencatatan Mind Mapping adalah bentuk

catatan yang disertai lambang, gambar, dan warna yang menarik, sehingga

dapat memacu otak kanan, yang berperan dalam menginterpretasikan

keindahan (warna dan gambar) dan kreatifitas. Selain itu, Mind Mapping

juga memacu otak kiri yang berperan dalam menginterpretasikan logika

dan ide matematis. Mind Mapping juga dapat memberiikan motivasi

kepada siswa untuk berpikir secara kreatif dan menyeluruh serta dapat

memahami suatu konsep, karena dalam proses pembelajaran siswa banyak

melakukan kegiatan mental dengan menyoroti permasalahan dari berbagai

segi dalam rangka mencari pemecahan masalah, baik dari siswa itu sendiri,

lingkungan maupun masyarakat.

Teknik mencatat yang baik harus membantu mengingat perkataan

dan bacaan, meningkatkan pemahaman terhadap materi, membantu

mengorganisasi materi dan memberikan wawasan baru. 15 Mind Mapping

dapat memungkinkan terjadinya semua hal itu, karena Mind Mapping

merupakan teknik mencatat kreatif yang memudahkan dalam proses

mengingat banyak informasi.

Temuan Buzan ini didasarkan pada hasil riset Roger Sperry peraih

nobel dari California Institute of Technology pada tahun 1980-an yang

14 Sutanto Windura, Mind Map Langkah Demi Langkah, (Jakarta: PT Elek Media Kompitindo, 2010), h. 16-17

15 Bobbi De Porter, dkk, Quantum Teaching (Bandung: Kaifa, 1999), h. 175

Page 25: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

17

menunjukkan bahwa otak memiliki dua belahan yang masing-masing

bekerja secara sangat berbeda. Secara ringkas, otak kiri berkaitan dengan

logika, kata, angka, dan sebagainya yang berkaitan dengan aktivitas

akademik. Sedangkan otak kanan berkaitan irama, imajinasi, warna,

angan-angan, dan dimensi.16 Otak lebih cepat mengingat dalam bentuk

gambar atau warna dari pada tulisan, oleh karena itu belajar akan lebih

efektif jika menggunakan gambar dan warna.17 Menurut Buzan, dengan

memanfaatkan gambar dan teks ketika mencatat atau mengeluarkan

sesuatu yang ada di dalam diri, maka telah menggunakan dua belahan otak

secara sinergis. Apalagi jika dalam Mind Mapping itu kemudian

ditambahkan warna-warna dan hal-hal yang memperkuat emosi.

Dalam proses pembelajaran penyampaian informasi seringkali

dianggap sebagai suatu kegiatan yang paling penting, padahal bagian ini

hanya merupakan salah satu komponen dari strategi pembelajaran.

Sebagian besar informasi diberikan kepada siswa melalui presentasi dan

demontrasi. Pembuatan catatan membantu siswa dalam mempelajari

informasi secara singkat dan padat untuk menghadapi ulangan yang akan

dihapal kelak. Jika dilakukan dengan benar, pembuatan catatan juga

membantu mengorganisasikan informasi sehingga informasi itu dapat

diproses dan dikaitkan dengan pengetahuan yang telah ada secara lebih

efektif.

Dalam mencatat tidak sekedar mencatat, tetapi mencatat yang

dapat menunjang pencapaian tujuan belajar. Oleh karena itu membuat

catatan tidak boleh sembarangan, karena dapat mendatangkan kerugian

material dan pemikiran. Selain itu akan sia-sia catatan tersebut, karena

tidak dapat digunakan untuk kepentingan kemajuan dan kesuksesan

belajar. Catatan berguna untuk beberapa hal antara lain:18

16 Tony Buzan, Use Your Head: Gunakan Kepala Anda, (Batam: Interaksara, 2006),

h. 25 17 Femi Olivia, Teknik Meringkas, (Jakarta: PT Alex Media Komputindo, 2009), h.

71 18 Sutanto Windura, Mind Map Langkah Demi…, h. 141

Page 26: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

18

1) Membuat informasi menjadi tertulis dan permanen.

2) Mengetahui ide utama dari bahan pelajaran.

3) Membantu mengingat informasi.

4) Membantu dalam memahami informasi.

5) Sewaktu-waktu dapat ditunjukan kepada orang lain.

Kegiatan menulis mempunyai peranan penting bagi siswa dalam

mengembangkan keterampilan berpikir dan mendalami bahan ajar. Oleh

karena itu, sudah selayaknya kegiatan menulis menjadi aktivitas penting

dalam setiap pembelajaran di sekolah. Menulis tidak hanya bergantung

pada proses kognitif tetapi juga dapat memberii penguatan afektif terhadap

proses membaca. Jadi menulis merupakan alat belajar yang perlu

mendapat perhatian serius di sekolah.

b. Langkah-Langkah Pembelajaran Dengan Mind Mapping

Bentuk dari Mind Mapping sangat variatif tergantung cara berfikir

seseorang, tetapi ada suatu syarat bahwa sebuah Mind Mapping dapat

dikatakan Mind Mapping yang “baik”. Syarat-syaratnya yaitu,

mengandung gambar, menggunakan berbagai macam warna, konektor/

penghubung tidak saling berpotongan, hanya mengandung kata topik saja

bukan kalimat yang panjang. 19

Adapun langkah-langkah pembuatan Mind Mapping adalah sebagai

berikut:20

1) Mulailah dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya

diletakkan mendatar (landscape). Karena memulai dari tengah

memberii kebebasan kepada otak untuk menyebar ke segala arah.

2) Gunakan gambar (simbol) untuk ide utama. Karena sebuah gambar

bermakna seribu kata dan membantu menggunakan imajinasi. Sebuah

19 Muhammad Iqbal Faruqi, Penggunaan Graf dalam Mind-Mapping serta

Kegunaannya dalam Kehidupan Sehari-hari. tersedia di www.informatika.org/~rinaldi/Matdis/2008.../Makalah0809-031.pdf. diakses pada 23 Februari 2010, h. 2

20 Tony Buzan, Buku Pintar Mind…, h. 15-16

Page 27: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

19

gambar sentral akan lebih menarik, membuat kita tetap terfokus,

membatu konsentrasi, dan mengaktifkan otak.

3) Gunakan berbagai warna. Karena bagi otak, warna sama menariknya

dengan gambar. Warna membuat Mind Mapping lebih hidup dan

menyenangkan.

4) Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan

cabang-cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan dua, dan

seterusnya. Hal ini berkaitan dengan prinsip kerja otak, dimana otak

bekerja menurut asosiasi, yaitu mengaitkan dua hal atau lebih

sekaligus. Bila kita menghubungkan cabang-cabang konsep, kita akan

lebih mudah mengartikan dan mengingat suatu konsep.

5) Buatlah garis hubung yang melengkung, bukan garis lurus. Karena

garis lurus akan membosankan.

6) Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis. Karena kata kunci tunggal

memberii lebih banyak daya dan fleksibilitas kepada Mind Mapping.

7) Gunakan gambar. Karena seperti gambar sentral, setiap gambar

bermakna seribu makna.

Adapun contoh Mind Mapping dapat dilihat pada gambar 2.2 di

bawah ini.

Gambar 2.2 Contoh Mind Mapping Buatan Peneliti

Page 28: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

20

Dalam pembuatan catatan dengan teknik Mind Mapping terdapat

beberapa alat bantu yang dapat digunakan, antara lain:21

1) Anak panah

Anak panah dapat digunakan untuk menunjukkan bagaimana

konsep yang muncul pada bagian lain dari suatu pola saling

berhubungan.

2) Kode

Tanda bintang, tanda seru, dan tanda Tanya dapat digunakan

disamping kata untuk menunjukkan hubungan.

3) Bentuk geometri

Bujur sangkar, lingkaran, dan elips dapat digunakan untuk

menandai suatu bidang atau kata yang memiliki persamaan sifat.

4) Gambar kreativitas

Kreativitas dapat digabungkan dengan penggunaan dimensi dengan

membuat berbagai aspek pola yang cocok dengan topik.

5) Warna

Warna sangat berguna sebagai alat bantu memori dan kreatif.

Warna dapat digunakan untuk menandai batas-batas antara bidang

utama dari suatu pola.

c. Implikasi Mind Mapping Dalam Pembelajaran

Dalam belajar biasanya siswa sulit mengingat materi pelajaran

yang terdapat dalam buku teks, sehingga membutuhkan waktu yang cukup

lama untuk memahami isi buku teks tersebut. Oleh karena itu, dalam

belajar perlu menggunakan teknik mencatat yang lebih efisien dan mudah,

yaitu dengan teknik Mind Mapping. Dengan menggunakan teknik ini kita

dapat melihat pelajaran yang dipelajari secara keseluruhan dan mudah

untuk diingat kembali.

Aplikasi Mind Mapping dalam proses pembelajaran terdapat empat

langkah yang harus dilakukan yaitu: 22

21 Tony Buzan, Use Your Head…, h. 141-142

Page 29: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

21

1) Overview: Tinjauan Menyeluruh terhadap suatu topik pada saat proses

pembelajaran baru dimulai. Hal ini bertujuan untuk memberii

gambaran umum kepada siswa tentang topik yang akan dipelajari.

Khusus untuk pertemuan pertama pada setiap awal Semester,

Overview dapat diisi dengan kegiatan untuk membuat Master Mind

Mapping yang merupakan rangkuman dari seluruh topik yang akan

diajarkan selama satu Semester yang biasanya sudah ada dalam

Silabus. Dengan demikian, sejak awal siswa sudah mengetahui topik

apa saja yang akan dipelajarinya sehingga membuka peluang bagi

siswa yang aktif untuk mempelajarinya lebih dahulu di rumah atau di

perpustakaan.

2) Preview: Tinjauan Awal merupakan lanjutan dari Overview sehingga

gambaran umum yang diberikan setingkat lebih detail daripada

Overview dan dapat berupa penjabaran lebih lanjut dari Silabus.

Dengan demikian, siswa diharapkan telah memiliki pengetahuan awal

yang cukup mengenai sub-topik dari bahan sebelum pembahasan yang

lebih detail dimulai. Khusus untuk bahan yang sangat sederhana,

langkah Preview dapat dilewati sehingga langsung masuk ke langkah

Inview.

3) Inview: Tinjauan Mendalam yang merupakan inti dari suatu proses

pembelajaran, di mana suatu topik akan dibahas secara detail,

terperinci dan mendalam. Selama Inview ini, siswa diharapkan dapat

mencatat informasi, konsep atau rumus penting beserta grafik, daftar

atau diagram untuk membantu siswa dalam memahami dan menguasai

bahan yang diajarkan.

4) Review: Tinjauan Ulang dilakukan menjelang berakhirnya jam

pelajaran dan berupa ringkasan dari bahan yang telah diajarkan serta

ditekankan pada informasi, konsep atau rumus penting yang harus

diingat atau dikuasai oleh siswa. Hal ini akan dapat membantu siswa

22Djoha, Aplikasi Real-time Buzan Mind Mapping, Indomindmap Learning Center – ILC, 2008, Applied RT-MM pdf. Tersedia di http://www.paxhigh.com/doc/applied-rt-mm.pdf, diakses 03 Juni 2010, h. 8-10

Page 30: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

22

untuk fokus dalam mempelajari-ulang seluruh bahan yang diajarkan di

sekolah pada saat di rumah. Review dapat juga dilakukan saat

pelajaran akan dimulai pada pertemuan berikutnya untuk membantu

siswa mengingatkan kembali bahan yang telah diajarkan pada

pertemuan sebelumnya.

Mind Mapping dapat menghubungkan ide baru dan unik dengan

ide yang sudah ada , sehingga menimbulkan adanya tindakan spesifik yang

dilakukan oleh siswa. dengan penggunaan warna dan simbol-simbol yang

menarik akan menciptakan suatu hasil pemetaan pikiran yang baru dan

berbeda. Pemetaan pikiran merupakan salah satu produk kreatif yang

dihasilkan oleh siswa dalam kegiatan belajar

Sebagian besar orang hanya menggunakan otak kirinya sebagai

berkomunikasi dan perolehan informasi dalam bentuk verbal ataupun

tertulis. Bidang pendidikan, bisnis, dan sains cenderung yang digunakan

adalah otak belahan kiri. Dalam proses belajar siswa selalu dituntut untuk

mempergunakan belahan otak kiri ketika menerima materi pelajaran.

Materi pelajaran akan diubah dan diolah dalam bentuk ingatan. Terkadang

siswa tidak dapat mempertahankaan ingatan tersebut dalan jangka waktu

yang lama. Hal itu disebabkan karena tidak adanya keseimbangan antara

kedua belahan otak yang akhirnya dapat menimbulkan terganggunya

kesehatan fisik dan mental seseorang.

Informasi yang diperloleh siswa dalam bentuk materi pelajaran

akan diolah dan disimpan menjadi sebuah ingatan. Ingatan jangka pendek

yang diubah menjadi sebuah ingatan jangka panjang memerlukan

keterlibaan kerja sistem limbik. Siswa menginginkan materi pelajaran

yang diterima dalam proses belajar menjadi sebuah ingatan jangka

panjang. Siswa melakukan berbagai hal untuk menyimpan ingatan tersebut

menjadi ingatan jangka panjang, salah satunya dengan mencatat materi

pelajaran yang telah dipelajari.

Mencatat merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan daya

ingat. Otak manusia dapat menyimpan segala sesuatu yang dilihat,

Page 31: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

23

didengar dan dirasakan. Tujuan pencatatan adalah membantu mengingat

informasi yang tersimpan dalam memori tanpa mencatat dan mengulangi

informasi, siswa hanya mampu mengingat sebagian kecil materi yang

diajarkan.

Umumnya siswa membuat catatan tradisional dalam bentuk tulisan

linier panjang yang mencakup seluruh isi materi pelajaran, sehingga

catatan terlihat sangat monoton dan membosankan. Umumnya catatan

monoton akan menghilangkan topik-topik utama yang penting dari materi

pelajaran.

Otak tidak dapat langsung mengolah informasi menjadi bentuk rapi

dan teratur melainkan harus mencari, memilih, merumuskan dan

merangkainya dalam gambar-gambar, simbol-simbol, suara, citra, bunyi

dan perasaan sehingga informasi yang keluar satu persatu dihubungkan

oleh logika, diatur oleh bahasa dan menghasilkan arti yang dipahami.

Teknik mencatat dapat terbagi menjadi dua bagian. Pertama catat, tulis,

susun, yaitu teknik mencatat yang mampu mensinergiskan kerja otak kiri

dengan otak kanan, sehingga konsentrasi belajar dapat meningkat sepuluh

kali lipat. Catat, tulis, susun, menghubungkan apa yang didengarkan

menjadi poin-poin utama dan menuliskan pemikiran dan kesan dari materi

pelajaran yang telah dipelajari.23

Adapun keunggulan teknik mencatat dengan menggunakan Mind

Mapping antara lain adalah sebagai berikut:24

1) Ide utama materi pelajaran ditentukan secara jelas.

2) Menarik perhatian mata dan otak kita sehingga memudahkan

konsentrasi.

3) Dapat melihat gambaran secara menyeluruh dan detailnya.

4) Hubungan antar informasi yang satu dengan yang lainnya jelas.

5) Terdapat pengelompokan informasi.

23 Bobbi De Porter, dkk, Quantum Learning…, h. 152 24 Sutanto Windura, Be an Absolute…, h. 70

Page 32: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

24

6) Prosesnya menyenangkan, tidak membosankan karena banyak

menggunakan unsur otak kanan seperti gambar, warna dan dimensi.

7) Sifatnya unik sehingga mudah diingat.

Adapun manfaat yang diperoleh dengan menggunakan teknik

mencatat Mind Mapping ini diantaranya adalah:25

1) Anak cukup belajar dari kata-kata kunci yang penting saja.

2) Menghemat waktu membaca catatan sampai 95 % karena cukup

membaca kata kuncinya saja.

3) Pada saat bersamaan anak dapat melihat keseluruhan materi secara

utuh (overview) dan sekaligus detailnya (inview).

4) Adanya hubungan antar informasi yang lebih jelas sehingga

membantu meningkatkan pemahaman anak.

5) Adanya hierarki informasi, mana yang sangat penting, penting,

kurang penting, dan tidak penting. Semakin dekat ke pusat pemikiran,

maka informasi semakin penting. Dan sebaliknya, semakin menjauhi

pusat pemikiran, informasi itu sifatnya detail dan kurang penting.

Informasi yang disusun secara hierarki akan mudah dipahami oleh

otak.

6) Otak merasa lebih menyenangkan (fun) sehingga belajar lebih

menyenangkan.

d. Rubric Assessment Mind Mapping

Untuk menilai Mind Mapping digunakan rubric assessment yang

diadopsi dari University of Minnesota and Marieke van Dijk. Adapun

kriteria penilaiannya meliputi 3 bagian, yaitu (a) Mind Map, meliputi 4

aspek yakni struktur (structure), hubungan dengan ide (relationships),

komunikasi (communication), eksplorasi (exploratory), (b) Teks meliputi

2 aspek penilaian yaitu komunikasi (communication) dan hubungan

dengan ide (relationships), dan (c) lainnya meliputi 2 aspek penilaian

25 Sutanto Windura, Be an Absolute…, h. 80

Page 33: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

25

yaitu, relevansi artikel yang dipilih (article chosen is relevant), dan tugas

dikumpulkan tepat waktu (assignment was completed on time).26

Table 2.3 Rubric Assessment Tugas Mind Mapping

Acuan standar penilaian tugas mind mapping siswa Nama : No absen : Skor total : 20

Kriteria Poin Komentar A. Mind Map Struktur (S)

Hubungan dengan ide (R)

Komunikasi (C) Eksplorasi (E)

B. Teks Komunikasi (C)

Hubungan dengan ide (R)

C. Lainnya Relevansi artikel yang dipilih (bila menggunakan sumber lain)

Tugas lengkap pada waktunya

Keterangan:

a. Mind Map (total poin 12)

1) Struktur (S): Struktur non linear yang dilengkapi dengan gambar yang

menjelaskan ide secara lengkap (3 poin) 2) Hubungan dengan ide (R): Relatif pentingnya ide dan hubungan

dipetakan dengan sangat efektif (3 poin)

3) Komunikasi (C): Informasi dituangkan dengan jelas dan dalam

tingkatan pemahaman yang baik (3 poin) 4) Eksplorasi (E): Peta menunjukkan pemikiran efektif antara makna

dengan ide, tema, dan kerangka (3 poin)

26 University of Minnesota and Marieke van Dijk, Published by the digital media

center (DMC), diakses pada 06 Juni 2010 di [email protected].

Skor total

Page 34: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

26

b. Teks (total poin 6)

1) Komunikasi (C): Informasi dituangkan dengan jelas dan dalam

tingkatan pemahaman yang tinggi (3 poin)

2) Hubungan dengan ide (R): Relatif pentingnya ide dan hubungan

dipetakan dengan sangat efektif (3 poin)

c. Lainnya (total poin 2)

1) Relevan dengan artikel/wacana: tulisan dengan kualitas ilmiah

(1 poin)

2) Tugas dikerjakan tepat waktu (1 poin)

3. Hakikat Hasil Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung

dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-

perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap.

Perubahan tersebut bersifat secara relatif konstan dan berbekas.27 Menurut

Hilgard dan Brower dalam Purwanto, belajar berhubungan dengan

perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang

disebabkan oleh pengelamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu,

dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar

kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan

sesaat seseorang. Belajar juga merupakan proses perubahan perilaku

berkat pengalaman dan latihan.28

Menurut psikologi gestalt belajar akan terjadi jika ada pengertian

(Insight). Pengertian atau (Insight) muncul jika seseorang mencoba

memahami suatu masalah setelah beberapa saat. Secara singkat belajar

menurut psikologi Gestalt dapat diasumsikan sebagai berikut: pertama,

pemahaman atau (Insight) merupakan factor penting dalam belajar.

27 W. S. Winkel, Psikologi Pengajaran. (Jakarta: Grasindo, 1996), h. 53. 28 M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosda Karya,

2007), h. 84

Page 35: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

27

Dengan belajar seseorang akan memahami hubungan antara pengetahuan

dan pengalaman. Kedua, pribadi memegang peranan yang paling sentral,

karena belajar dilakukan dengan sadar dan bertujuan.29

Sedangkan menurut Yamin belajar merupakan proses orang

memperoleh kecakapan, keterampilan, dan sikap. Belajar dimulai dari

masa kecil sampai akhir hayat seseorang.30 Para ahli psikologi pendidikan

menekankan supaya pembentukan perilaku yang baik sudah dimulai pada

masa kecil seperti membiasakan melakukan kegiatan sehari-hari dengan

baik.

Belajar adalah suatu usaha. Perbuatan yang dilakukan secara

sungguh-sungguh, dengan sistematis, mendayagunakan semua potensi

yang dimiliki, baik fisik, mental serta dana, panca indra, otak dan anggota

tubuh lainnya, demikian pula aspek kejiwaan seperti intelejensi, bakat,

motivasi, minat dan sebagainya.31

Menurut Muhibin Syah, belajar adalah kegiatan yang berproses

dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan, hal ini berarti

berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidika itu sangat bergantung

pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah

maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.32

Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui

pengalaman (learning is devined as the modification or strengthening of

behavior through experiencing). Menurut pengertian ini, belajar

merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau

tujuan.33

Menurut teori konstruktivisme, jika dipandang dari pendekatan

kognitif, belajar hanya sebagai perolehan informasi yang terjadi secara

29 M. Ngalim Purwanto, Psikologi…, h. 101 30 Martinis Yamin, Paradigma Pendidikan Konstruktivistik, (Jakarta: Gaung Persada

Press), h. 120 31 M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, Rineka Cipta, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), h.

49 32 Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT

Remaja Rosda Karya, 2003. H. 89 33 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2001), h. 27

Page 36: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

28

satu arah dari luar ke dalam diri siswa, tetapi merupakan pemberian makna

oleh siswa terhadap pengalamannya melalui proses asimilasi dan

akomodasi.34

Dari beberapa definisi mengenai belajar dapat disimpulkan bahwa

belajar merupakan suatu proses usaha dan perbuatan yang dilakukan

seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku akibat

pengalaman yang didapat melalui pengalaman, pendengaran, membaca,

dan meniru. Seseorang yang melakukan aktivitas belajar akan memperoleh

perubahan dalam dirinya dan akan memperoleh pengalaman baru dalam

hidupnya.

Perubahan yang terjadi dalam proses belajar ditampakkan dalam

bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan

kecakapan tingkah laku, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman,

keterampilan, dan daya pikirnya. Selain itu seseorang yang melakukan

aktivitas belajar akan terjadi perubahan yang bersentuhan dengan aspek

yang mempengaruhi tingkah laku.

Beberapa ahli mencoba mengkategorikan jenis-jenis belajar yang

dikenal dengan taksonomi belajar, salah satu yang terkenal adalah

taksonomi yang disusun oleh Benyamin S. Bloom (Taksonomi Bloom).

Tujuan pendidikan dapat dirumuskan pada tiga tingkatan, pertama tujuan

umum pendidikan yang menentukan perlu tidaknya suatu program

diadakan. Kedua, tujuan yang didasarkan atas tingkah laku, yang

dimaksud dengan taksonomi disini ialah berhasilnya pendidikan dalam

bentuk tingkah laku. Ada tiga macam tingkah laku yang dikenal umum,

yaitu; kognitif, afektif, dan psikomotor. Ketiga, tujuan yang lebih jelas

dirumuskan secara operasional. Kaum behavioris menganggap bahwa

taksonomi yang dikemukakan Bloom adalah sangat bersifat mental.35

34 C Asri Budiningsih, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010),

h.58 35 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Yogyakarta: Bumi

Aksara, 2006), h. 115

Page 37: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

29

b. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan realisasi penekanan dari kecakapan atau

kapasitas yang dimiliki seseorang. Penguasaan hasil belajar dari seseorang

dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan

pengetahuan, keterampilan berpikir, maupun keterampilan motorik.36

Tenaga pendidik yang professional seyogianya melihat hasil

belajar siswa dari berbagai sudut kinerja psikologis yang utuh dan

menyeluruh. Seorang siswa yang menempuh proses belajar, idealnya

ditandai dengan munculnya pengalaman-pengalaman psikologis baru yang

positif, yang diharapkan dapat mengembangkan aneka ragam sifat, sikap

dan kecakapan yang konstruktif, bukan kecakapan yang destruktif

(merusak).37

Penilaian hasil belajar siswa yang diberikan oleh guru sebenarnya

tidak hanya menilai hasil usaha siswanya saja tetapi juga menilai hasil

usaha guru itu sendiri, menilai hasil belajar siswa berfungsi untuk

membantu guru dalam menilai kesiapan anak pada suatu mata pelajaran,

mengetahui status anak dalam kelas, membantu guru dalam usaha

memperbaiki metode belajar mengajar. Selain bagi guru kegunaan hasil

belajar bagi administrator adalah untuk memberii laporan kemajuan siswa

kepada orang tua, memberi ikhtisar mengenai hasil usaha yang dilakukan

oleh suatu lembaga pendidikan.38

Hasil belajar bidang kognitif mencakup pengetahuan, pemahaman,

menerapkan, menganalisis, mengorganisasi, dan menilai. Sedangkan

bidang afektif mencakup sikap menerima, memberiikan respon, nilai

organisasi, dan karakterisasi. Bidang psikomotorik nampak dalam bentuk

keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, menajerial, dan intelektual.

Hasil belajar biologi dapat dicapai oleh siswa dalam memahami konsep-

36 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung:

Remaja Rosda Karya, 2007), h. 101-103 37 Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dengan…, h. 96 38 Sukmadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2005), h. 299-302

Page 38: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

30

konsep biologi untuk memecahkan masalah-masalah biologi yang

berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.

Dalam melakukan kegiatan belajar terjadi proses berpikir yang

melibatkan kegiatan mental, terjadi penyusunan hubungan informasi-

informasi yang diterima sehingga timbul suatu pemahaman dan

penguasaan terhadap materi yang diberikan. Dengan adanya pemahaman

dan penguasaan yang didapat setelah melalui proses belajar mengajar

maka siswa telah memahami suatu perubahan dari yang tidak diketahui

menjadi diketahui. Perubahan inilah yang disebut dengan hasil belajar.

Tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran

biologi di sekolah dapat diukur dalam bentuk skor yang diperoleh dari

hasil tes, ini nantinya dapat digunakan untuk menilai hasil proses belajar

mengajar dalam jangka waktu tertentu. Pemberian tes dilakukan dengan

mengacu pada indikator dan keterampilan berpikir tertentu.

Gagne dan Bloom menyatakan bahwa terdapat tiga dimensi hasil

belajar yaitu dimensi kognitif, afektif, dan psikomotor. Dimensi kognitif

adalah kemampuan yang berhubungan dengan berpikir, mengetahui, dn

memecahkan masalah seperti pengetahuan komprehensif, aplikatif,

sintesis, dan pengetahuan evaluatif. Dimensi afektif adalah kemampuan

yang berhubungan dengan sikap, nilai, minat, dan apresiasi. Sedangkan

dimensi psikomotor adalah kemampuan yang berhubungan dengan

keterampilan motorik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar merupakan tingkah laku berupa pengetahuan, keterampilan, sikap,

informasi, dan strategi kognitif yang baru dan diperoleh siswa setelah

berinteraksi dengan lingkungan dalam suatu suasana pembelajaran.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Secara global faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa

dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:39

1. Faktor internal

39 Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dengan…, h. 132-139

Page 39: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

31

Faktor ini berasal dari dalam diri siswa sendiri yang meliputi dua

aspek, yaitu: (1) aspek fisiologis (bersifat jasmaniah), (2) aspek

psikologis (bersifat rohaniah).

a. Aspek fisiologis

Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang

menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-

sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa

dalam mengikuti pelajaran di kelas. Kondisi organ tubuh yang

kurang fit dapat menurunkan kualitas ranah cipta (kognitif)

sehingga materi yang dipelajari kurang atau tidak berbekas.

Kondisi organ-organ khusus siswa seperti indera pendengar

dan indera penglihat juga sangat mempengaruhi kemampuan siswa

dalam menyerap informasi dan pengetahuan yang didapat di kelas.

Untuk itu dibutuhkan pola hidup yang sehat dan teratur agar

tercipta kelancaran dalam proses kegiatan belajar.

b. Aspek psikologis

Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat

mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran

siswa diantaranya adalah:

1) Inteligensi siswa

Pada umunya inteligensi diartikan sebagai kemampuan

psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri

dengan lingkungan dengan cara yang tepat. Inteligensi (IQ)

sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.

2) Sikap siswa

Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa

kecenderungan untuk mereaksi atau merespon (resposen

tendency) dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang,

barang dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif.

Seorang guru dituntut terlebih dahulu menunjukkan sikap

positif terhadap dirinya sendiri dan terhadap mata pelajaran

Page 40: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

32

yang akan disampaikan. Dalam hal bersikap positif terhadap

mata pelajarannya, seorang guru sangat dianjurkan untuk

senantiasa menghargai dan mencintai profesinya. Jadi seorang

guru tidak hanya menguasai mata pelajaran saja tetapi juga

mampu meyakinkan siswa manfaat pelajaran dalam kehidupan

sehari-hari.

3) Bakat siswa

Bakat (aptitude) adalah kemampuan potensial yang dimiliki

seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan

datang.

4) Minat siswa

Minat (interest) adalah kecenderungan dan kegairahan yang

tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Hal ini dapat

mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa.

5) Motivasi

Motivasi adalah keadaan internal organisme, baik manusia

maupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu.

Menurut Gleitmen dan Reber dalam Muhibin Syah, motivasi

berarti pemasok daya (energizer) untuk bertingkah laku secara

terarah.

2. Faktor eksternal

Faktor eksternal siswa terdiri atas dua macam, yakni; faktor

lingkungan social dan faktor lingkungan nonsosial.

a. Lingkungan sosial

Lingkungan sosial adalah lingkungan yang dapat

mempengaruhi semangat belajar siswa, yang termasuk lingkungan

sosial siswa yaitu sekolah, masyarakat, tetangga, dan teman

sepermainan di lingkungan sekitar tempat tinggal siswa.

b. Lingkungan nonsosial

Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial yaitu

gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa

Page 41: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

33

dan letaknya, peralatan belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar

siswa. Hal ini turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.

3. Faktor pendekatan belajar

Faktor pendekatan belajar dapat dipahami sebagai segala cara atau

strategi yang digunakan siswa dalam menunjang efektivitas dan

efisiensi proses pembelajaran. Strategi dalam hal ini merupakan

seperangkat langkah operasional yang direkayasa sedemikian rupa

untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan belajar. Faktor ini

juga dapat mempengaruhi taraf keberhasilan proses pembelajaran

siswa.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Nurlaila, dengan judul “Pengaruh Penggunaan Mind Map Terhadap

Retensi Siswa SMA Kelas X pada Pembelajaran Konsep Jamur”. Kesimpulan

dari hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa skor rata-rata retensi

kelompok eksperimen sebesar 94 % lebih tinggi daripada kelompok kontrol

sebesar 89%. Hasil tersebut menunjukan bahwa Mind Map memiliki pengaruh

yang positif terhadap retensi siswa.40

Taopik Hidayat, dengan judul ” Korelasi antara Kemampuan Membaca

Kritis Teks Biologi Melalui Mind Map Dengan Hasil Belajar Siswa pada

Konsep Sistem Saraf”. Kesimpulan dari penelitian tersebut menunjukan

bahwa nilai koefisien korelasi sebesar 0,87, hubungan kedua variable tersebut

signifikan karena thitung >ttabel. Hal ini menunjukan bahwa terdapat hubungan

yang positif antara kemampuan membaca kritis melalui Mind Map dengan

hasil belajar siswa pada konsep sistem saraf.41

Lies Lisnawati, dengan judul “Implementasi Mind Maping dalam

pembelajaran sub konsep sistem reproduksi manusia di SMA”. Kesimpulan

40 Nurlaila, Pengaruh Penggunaan Mind Map Terhadap Retensi Siswa SMA Kelas X

pada Pembelajaran Konsep Jamur, Skripsi pendidikan MIPA-UPI Bandung, 2008, h. 54 41 Taopik Hidayat, Korelasi antara Kemampuan Membaca Kritis Teks Biologi

Melalui Mind Map Dengan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Sistem Saraf, Skripsi pendidikan MIPA-UPI Bandung, 2008, h. 58

Page 42: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

34

dari hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa Mind Mapping dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep sistem reproduksi pada

manusia. Hasil belajar siswa yang meningkat meliputi penguasaan konsep dan

Mind Mapping I dan II.42

Ida Bagus Putu Arnyana, dengan judul “Pengembangan peta pikiran

untuk peningkatan kecakapan berpikir kreatif siswa”.Kesimpulan dari hasil

penelitian tersebut menunjukkan bahwa peta pikiran dapat melatih siswa untuk

berpikir kreatif, yang meliputi: (1) menghasilkan sesuatu yang berbeda dari

yang lain, (2) menghasilkan gagasan yang tidak terbatas atau menghasilkan

banyak ide, (3) mampu berpikir dari yang umum ke hal-hal yang lebih detail.

(4) mampu menilai karya sendiri sehingga ingin selalu memperbaikinya, dan

(5) melihat permasalahan dari berbagai aspek.43

Noor Zurina bt. Kassim dkk, dengan judul penggunaan peta minda dan

gambar rajah dalam meningkatkan Keberkesanan pelajar menjawab soalan

esei bagi topik ‘molecules of life’ dan ‘Biocatalysis’. kesimpulan dari hasil

penelitian tersebut menunjukkan bahwa penggunaan peta pikiran dan gambar

rajah menunjukkan adanya perubahan dalam pencapaian dan penguasaan

kemahiran pelajar dalam menjawab soal esei biologi.44

Alma Mueller dkk, dengan judul “Joining mind mapping and care

planning to enhance student critical thinking and achieve holistic nursing

care”. Kesimpulan dari hasil penelitian tersebut adalah Mind Mapping

memungkinkan siswa untuk memahami materi dibandingkan dengan

menyalinnya dari buku.45

42 Lies Lisnawati, Implementasi Mind Maping dalam Pembelajaran Sub Konsep

Sistem Reproduksi Manusia di SMA, Skripsi pendidikan MIPA-UPI Bandung, 2006, h. 58 43 Ida Bagus Putu Arnyana, Pengembangan Peta Pikiran Untuk Peningkatan

kecakapan Berpikir Kreatif Siswa, Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, No. 3 TH XXXX Juli 2007, h. 681

44 Noor Zurina bt. Kassim dkk, Penggunaan Peta Minda dan Gambar Rajah Dalam Meningkatkan Keberkesanan Pelajar Menjawab Soalan Esei Bagi Topik Molecules of Life dan Biocatalysis, Unit Biologi Kolej Matrikulasi Perak, 2007, h. 10

45 Alma Mueller, et al. Joining Mind Mapping and Care Planning to Enhance student critical thingking and Achieve Holistic Nursing Care, Nursing diagnosis volume 13, No.1, January-March, 2002, h. 27

Page 43: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

35

John W. Budd, dengan judul ” Mind Maps as Classroom Exercises”.

Kesimpulan dari hasil penelitian tersebut adalah tugas Mind Maps dapat

mendorong siswa untuk aktif dalam belajar, memungkinkan siswa bekerja

sama dalam kelompok dan meningkatkan kerjasama diantara siswa, dan

memungkinkan munculnya bakat dan cara belajar yang baru.46

C. Kerangka Berpikir

Belajar merupakan proses interaksi antara guru dengan siswa yang

bertujuan untuk memperoleh kecakapan, keterampilan dan sikap sehingga

dapat mengubah perilaku seseorang secara bertahap. Biologi merupakan salah

satu pelajaran sains yang banyak menggunakan sains sebagai konten, maka

biologi berisikan konsep-konsep yang telah ada yang menuntut siswa untuk

hapal dan paham. Dalam belajar biologi siswa lebih dituntut aktif salah

satunya dengan membaca dan memahami konsep. Oleh karena itu dibutuhkan

suasana belajar yang bersifat student centred.

Namun sistem pembelajaran yang berjalan saat ini masih banyak yang

bersifat teacher centred dan , sehingga belum mendukung untuk menjadikan

siswa aktif dan memperoleh hasil belajar yang sesuai dengan tujuan

pembelajaran. Guru biologi masih banyak yang mengajar dengan asumsi

bahwa pengetahuan ditransfer sebanyak mungkin kepada siswa tanpa

memperhatikan sejauh mana siswa memahami konsep yang dipelajari.

Guru memegang peranan penting dalam proses pelaksanaan

pembelajaran di kelas, guru berperan sebagai fasilitator, organisator, motivator

dan model bagi siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Dalam hal ini semua faktor berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya.

Semua itu sangat menentukan keberhasilan siswa sebagai hasil dari proses

pembelajaran di kelas.

Keberhasilan pembelajaran juga ditentukan oleh pemilihan dan

penerapan metode dan strategi yang tepat dalam pelaksanaan pembelajaran di

46 John W. Budd, Mind Maps as Classroom Exercises, Industrial Relations Landgrant Term Professor Industrial Relations Center University of Minnesota, Avenue South Minneapolis, 2003, h. 12

Page 44: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

36

kelas. Hal ini akan membantu guru dalam mengelola situasi kegiatan belajar

mengajar di kelas. Oleh karena itu, guru dituntut agar mampu menerapkan

metode dengan strategi pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi

yang akan disampaikan.

Pembelajaran yang menggunakan pendekatan konstruktivisme dengan

teknik Mind Mapping menuntut siswa agar aktif dan kreatif dalam proses

pembelajaran. Pendekatan konstruktivisme memfokuskan secara eksklusif

pada proses dimana siswa secara individual aktif mengkonstruksi realitas

biologi mereka sendiri. Sedangkan teknik Mind Mapping dapat menuntut

siswa agar kreatif dalam membuat catatan materi pelajaran, sehingga catatan

tersebut dapat membantu siswa dalam memahami materi biologi. Selain itu,

pendekatan konstruktivisme dengan teknik Mind Mapping diharapkan mampu

menjadikan siswa sebagai subjek belajar dan guru berperan sebagai fasilitator,

organisator dan motivator bagi siswa. Dengan demikian diduga bahwa

pendekatan konstruktivisme dengan teknik Mind Mapping dapat

meningkatkan hasil belajar biologi siswa.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan di berikut ini:

Page 45: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

37

Gambar 2.5 Bagan kerangka piker

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir di atas, maka dapat

dirumuskan hipotesisnya sebagai berikut: “Terdapat pengaruh pendekatan

konstruktivisme dengan teknik Mind Mapping terhadap hasil belajar biologi

siswa.”

Pembelajaran yang masih bersifat teacher centred

Pembelajaran langsung yang menekankan pada

pemberian informasi

Hasil belajar biologi yang rendah

Siswa mengalami kesulitan memahami

suatu konsep

Penerapan pendekatan konstruktivisme dengan teknik Mind Mapping

Hasil belajar meningkat

Siswa membuat catatan dengan memetakan ide pikiran materi secara

kreatif

Page 46: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran

2010/2011, pada bulan Agustus-September 2010. Penelitian ini dilaksanakan

di Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Bogor yang berlokasi di jalan Padjadjaran

No. 6 Kota Bogor Jawa Barat.

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi

eksperimen atau eksperimen semu, yaitu metode penelitian yang menguji

hipotesis berbentuk sebab akibat melalui adanya perlakuan dan menguji

perubahan yang diakibatkan oleh perlakuan tersebut. Karena berbagai hal

yang berkenaan dengan pengontrolan variable, sehingga sulit digunakan

eksperimen murni.1

Sampel dalam penelitian ini, dibagi menjadi dua kelompok, yaitu

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen

diberikan treatment (perlakuan khusus) berupa pembelajaran menggunakan

pendekatan konstruktivisme dengan teknik Mind Mapping. Sedangkan pada

kelompok kontrol, Peneliti melakukan proses pembelajaran dengan

pendekatan konstruktivisme. Desain penelitian yang digunakan adalah Desain

Kelompok Kontrol Prates-Pascates (Pretest-Posttest Kontrol Group Design).

Rancangan penelitian ini digambarkan sebagai berikut:2

Kelompok Pretes Perlakuan Postes R1 O1 X O2

R2 O3 - O4

1 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2007), h. 207

2 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2008), h. 76

Page 47: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

39

Keterangan: R1 = Kelompok Eksperimen R2 = Kelompok Kontrol X = Perlakuan pembelajaran menggunakan pendekatan konstruktivisme dengan

teknik Mind Mapping

1O = Pretes

2O = Postes

3O = Pretes

4O = Postes Dalam desain ini, kedua kelompok diberi tes awal (pretes) dengan tes

yang sama. Tes ini diberikan pada awal pembelajaran untuk mengukur

seberapa jauh siswa telah memiliki kemampuan mengenai hal-hal yang akan

dipelajari. Kemudian kelompok A sebagai kelompok eksperimen diberi

perlakuan khusus, sedangkan kelompok B diberi perlakuan seperti biasanya.

Setelah beberapa saat, kedua kelompok di tes dengan tes yang sama sebagai

tes akhir (postes). Tes ini diberikan pada akhir pembelajaran untuk mengukur

penguasaan kompetensi tertentu seperti yang dirumuskan dalam indikator

hasil belajar.3 Hasil kedua tes akhir diperbandingkan (diuji perbedaannya).

Perbedaan yang berarti (signifikan) antara kedua hasil tes akhir (postes) pada

kelompok eksperimen menunjukkan pengaruh dari perlakuan yang diberikan.

C. Populasi dan Sampel

Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi target penelitian adalah

seluruh siswa di MAN 2 Kota Bogor, sedangkan yang menjadi populasi

terjangkaunya adalah siswa kelas X. Dalam pengambilan sampel, Peneliti

menggunakan teknik purposive sampling, yaitu memilih subjek bukan

berdasarkan strata, random atau daerah tetapi berdasarkan adanya tujuan

tertentu.4 Pemilihan sampel berdasarkan tujuan peneliti dengan cara melihat

nilai rata-rata hasil pretes.

3 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana,

2008), h. 236 4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:

Rineka Cipta, 2006), h. 139-140

Page 48: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

40

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tes

(objektif) dan nontes (lembar observasi dan rubric assessment). Dapat dilihat

pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.1. Teknik Pengumpulan Data

Sumber data

Jenis data Teknik pengumpulan data

Instrumen penelitian

Siswa Hasil belajar siswa sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan dengan pendekatan konstruktivisme dengan teknik Mind Mapping

Melaksanakan pretes dan postes

Butir soal pilihan ganda

Siswa Hasil pengamatan aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran

Mengamati melalui lembar observasi

Lembar observasi

Siswa Mind Mapping Rubric assessment

E. Instrumen Penelitian

Instrumen utama yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam

yaitu, tes hasil belajar, observasi interaksi pembelajaran di kelas dan rubric

assessment. Tes hasil belajar diberikan untuk mengukur tingkat pemahaman

siswa terhadap konsep-konsep dalam topik yang diajarkan. Observasi interaksi

pembelajaran dilakukan untuk melihat kuantitas interaksi yang terjadi antara

guru dan siswa ketika proses pembelajaran berlangsung. Sedangkan rubric

assessment diberikan untuk mengukur kemampuan siswa dalam membuat

Mind Mapping.

Instrumen penelitian ini menggunakan instrumen tes objektif

berbentuk pilihan ganda dengan lima pilihan, yaitu; a, b, c, d, dan e sebanyak

Page 49: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

41

25 soal. Instrumen ini mengukur aspek pengetahuan (C1), pemahaman (C2),

aplikasi (C3), dan analisis (C4). Sebelum instrumen digunakan, terlebih

dahulu diuji cobakan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat

kesukaran dan daya bedanya sehingga instrument yang dipakai telah layak

untuk digunakan dalam penelitian ini. Adapun kisi-kisi instrumen tes kognitif

pada konsep virus dapat dilihat pada tabel 3.2.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar

Kompetensi dasar

Indikator Tingkat pengetahuan dan nomor butir

Jumlah Soal

C1 C2 C3 C4 2.1 Mendeskripsikan ciri-ciri replikasi dan peran virus dalam kehidupan

Mengidentifikasi ciri-ciri virus

1, 2, 4

3 4

Mendeskripsikan habitat virus

6, 7 5, 8 4

Mendeskripsikan klasifikasi virus

11, 12

9 10 4

Mendeskripsikan sistem reproduksi virus

13, 14, 18

15, 16

17, 19

7

Mendeskripsikan peranan virus dalam kehidupan

20, 21, 22

3

Mendeskripsikan manfaat virus dalam kehidupan

23 24, 25

3

Jumlah 14 6 3 2 25

F. Kalibrasi Instrumen Tes

Dalam hal ini, tes yang diberikan sebelumnya telah memenuhi dua hal,

yakni ketepatannya (validitas) dan keajegan (realibilitas).

Page 50: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

42

1. Validitas

Validitas adalah ketetapan alat penilaian pada suatu konsep yang akan

dinilai sehingga menilai sesuai dengan keharusan mana yang harus dinilai.

Validitas suatu tes dikatakan valid apabila tes itu mengukur apa yang hendak

diukur.5

Untuk menguji validitas digunakan rumus poin biserial ( pbi).6

pbi=

dimana: pbi = Koefisien korelasi biserial = rerata skor dari subjek yang menjawab benar bagi item yang dicari

validitasnya = Rerata skor total = Standar deviasi dari skor total = Proporsi siswa yang menjawab benar = Proporsi siswa yang menjawab salah Secara empirik, tinggi rendahnya validitas ditunjukkan oleh suatu

angka yang disebut koefisien validitas.7

Dengan besar koefisien korelasi sebagai berikut:8

1) Antara 0,8 sampai dengan 1,0 = sangat tinggi 2) Antara 0,6 sampai dengan 0,8 = tinggi 3) Antara 0,4 sampai dengan 0,6 = cukup 4) Antara 0,2 sampai dengan 0,4 = rendah 5) Antara 0,0 sampai dengan 0,2 = sangat rendah

Untuk mengukur keabsahan tes kognitif dilakukan dengan

menggunakan program ANATES.

Berdasarkan hasil perhitungan ANATES, dari 40 butir soal yang diuji

cobakan terdapat 25 butir soal yang valid.

5 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 65

6 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi…, h. 72 7 Ahmad Sofyan, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN

Jakarta Press, 2006), cet 1, h. 105 8 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi…, h. 75

Page 51: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

43

2. Reliabilitas

Reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut

dalam menilai apa yang dinilainya. Untuk uji reliabilitas ini digunakan rumus

K-R 20 sebagai berikut:

R11= ∑

Keterangan:

R11 = Reliabilitas tes secara keseluruhan p = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q = Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q=1-p) pq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q n = Banyaknya item s = Standar deviasi dari tes

Secara empirik, tinggi rendahnya reliabilitas ditunjukkan oleh suatu

angka yang disebut koefisien reliabilitas, berkisar antara 0 sampai 1.9

Perhitungan reliabilitas dilakukan dengan program ANATES.

Berdasarkan hasil perhitungan ANATES, diperoleh nilai reliabilitas soal yaitu

0,77 yang termasuk dalam kategori tinggi.10

3. Tingkat Kesukaran

Untuk mengetahui apakah soal tes yang diberikan tergolong mudah,

sedang atau sukar, digunakan rumus sebagai berikut:11

P=

Keterangan: P : Indeks kesulitan untuk setiap butir soal B : Banyaknya siswa yang menjawab benar JS : Jumlah seluruh peserta tes

Kriteria yang digunakan adalah semakin kecil indeks yang diperoleh,

maka soal tersebut termasuk kategori sukar. Sebaliknya semakin besar indeks

yang diperoleh, maka soal tersebut termasuk kategori mudah.

Adapun kriteria indeks tingkat kesulitan soal tersebut adalah:12

1. Proporsi 0,00-0,30 : soal kategori sukar 2. Proporsi 0,30-0,70 : soal kategori sedang

9 Ahmad Sofyan, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis…, h. 105 10 Lampiran 3, h. 88 11 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi…, h. 208 12 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi…, h. 210

Page 52: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

44

3. Proporsi 0,70-1,00 : soal kategori mudah Dalam penelitian ini, tingkat kesukaran untuk masing-masing butir

soal dihitung dengan menggunakan program ANATES.

4. Daya Pembeda

Pengujian daya pembeda soal bertujuan untuk mengetahui kemampuan

soal, dalam membedakan siswa pandai dengan yang kurang pandai. Rumus

yang digunakan adalah:13

D= − = −

Keterangan:

D : Daya pembeda J : Jumlah peserta tes JA : Banyaknya peserta tes kelompok atas JB : Banyaknya peserta tes kelompok bawah BA : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar BB : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar PA : Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar PB : Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Klasifikasi daya pembeda soal adalah sebagai berikut:14

1. Daya beda : 0,00-0,20 : Jelek (poor) 2. Daya beda : 0,20-0,40 : Cukup (satisfactory) 3. Daya beda : 0,40-0,70 : Baik (good) 4. Daya beda : 0,70-1,00 : Baik sekali (excellent)

Dari hasil pengujian daya pembeda soal, maka soal yang dapat dipakai

sebagai instrumen penelitian adalah soal dengan daya pembeda 0,20 ke atas,

dengan klasifikasi minimal cukup.

Dalam penelitian ini, daya beda untuk masing-masing butir soal

dihitung dengan menggunakan program ANATES.

G. Teknik Analisis Data

1. Analisis Data Kuantitatif

Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, terlebih dahulu dilakukan uji

prasyarat analisis, yaitu uji normalitas menggunakan uji Liliefors dan uji

13 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi…, h. 213-214 14 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi…, h. 218

Page 53: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

45

homogenitas varians menggunakan Uji Fisher. Kemudian untuk pengujian

hipotesis data dianalisis dengan Uji-t.

Teknik analisis data yang digunakan oleh Peneliti adalah teknik

analisis dengan uji kesamaan dua rata-rata populasi dengan menggunakan Uji-

t. Sebelum melakukan Uji-t, terlebih dahulu harus dilakukan uji pemenuhan

asumsi Uji-t (uji persyaratan analisis untuk Uji-t). Uji persyaratan analisis

untuk Uji-t ada dua yaitu, kedua populasi berdistribusi normal (uji

normalitas); dan kedua populasi memiliki varians yang sama (uji

homogenitas).

Sebelum data dianalisis, terlebih dahulu disusun kedalam bentuk tabel

distribusi frekuensi, yaitu penyusunan sistematis dari pengukuran individual

dari nilai yang tinggi ke rendah. Tabel distribusi frekuensi ini dapat dilihat

bentuk distribusinya, yaitu apakah nilai atau skor yang diperoleh terbagi

secara merata ataukah cenderung berkelompok, dimana pengelompokkan

terjadi dalam distribusi frekuensi tersebut.

Setelah data terkumpul, selanjutnya dilakukan uji persyaratan analisis

yaitu: uji normalitas dan uji homogenitas.

a. Normal Gain

Gain adalah selisih antara nilai postes dan pretes, Gain menunjukan

peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah

pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Rumus uji normal gain

yaitu.15

g= ‱

dengan kategorisasi perolehan sebagai berikut:16

g tinggi: nilai ( )>0,70

g sedang: nilai 0,70> ( ) >0,3

g rendah: nilai ( ): <0,3

15 Yanti Herlanti, Tanya Jawab Seputar Penelitian, Science Education Research, 2008, h. 52

16 Richard R. Hake, Analyzing Change/Gain Score, of Physics, Indiana University 24245 Hatteras Street, Woodland Hills, CA, 91367 USA, h. 1

Page 54: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

46

b. Uji normalitas

Uji normalitas data ini dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran

data berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas

digunakan uji Liliefors, dengan langkah-langkah sebagai berikut:17

1. Kolom Xi

Data diurutkan dari yang terkecil sampai terbesar

2. Kolom Zi

Tentukan nilai Zi dari tiap-tiap data dengan rumus:

Zi= −

Keterangan:

Zi = Skor baku

= Mean

= Skor data

= Simpangan baku

3. Kolom Zt

Nilai Zt dikonsultasikan pada Ftabel, misalnya mencari -2,7167 maka

pada tabel dilihat baris ke 2,7 kolom 2 maka diperoleh Zt = 0,4967

4. Kolom F (Zi)

Jika Zi bernilai negative, maka F (Zi) = 0,5 – Zt

Jika Zt bernilai positif, maka F (Zi) = 0,5 + Zt

5. Kolom S (Zi)

S (Zi) = ℎ

6. Kolom |F(Zi) – S(Zi)|

Merupakan harga mutlak dari selisih antara F (Zi) dan S (Zi).

7. Menentukan harga terbesar dari harga-harga mutlak selisish

tersebut untuk mendapatkan Lo.

Ho = Sebaran data mengikuti distribusi normal

Ha = Sebaran data tidak mengikuti distribusi normal

Hasil uji normalitas dapat dilihat pada lampiran.

17 Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 2002), 466-467

Page 55: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

47

c. Uji homogenitas

Perhitungan homogenitas yang dilakukan adalah uji homogenitas

dua varians atau uji fisher. Pengujian homogenitas dilakukan untuk

mengetahui sama atau tidaknya variansi-variansi dua buah distribusi.

Rumus uji homogenitas yang digunakan adalah uji fisher, dengan

rumus:18

Fhitung=

Keterangan:

F = Homogenitas 2

1S = Varians terbesar atau data pertama 2

2S = Varians terkecil atau data kedua Dengan derajat kebebasan (db)

db = − 1

Kriteria pengujian jika

Fhitung <Ftabel maka Ho diterima

Fhitung >Ftabel maka Ho ditolak

d. Uji Hipotesis

Berdasarkan uji normalitas, data berdistribusi normal dan

berdasarkan uji homogenitas, data berdistribusi homogen, maka untuk

melihat perbedaan hasil tes siswa dari kelompok eksperimen dan

kontrol dapat digunakan uji parametrik, yaitu uji-t. langkah-langkah

untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:19

to =

1. Mencari mean yaitu M= ∑∑

2. Mencari Standar Deviasi (SD), yaitu SD= ∑ (∑ )( )

18 Ruseffendi, Statistika Dasar untuk Penelitian Pendidikan, (Bandung: IKIP

Bandung Press, 1998), h. 295 19 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 1987), h. 314-316

Page 56: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

48

3. Mencari Standar Error Mean (SEM), yaitu SEM1=√

SEM2=√

4. Mencari Standar Error dari perbedaan mean (SEM1-M2) antar variabel, yaitu:

SEM1–M2= +

5. Mencari “t” atau “to”, yaitu to = Keterangan: to = t hasil perhitungan M1 = Mean kelompok eksperimen M2 = Mean kelompok kontrol SD1 = Simpangan baku kelompok eksperimen SD2 = Simpangan baku kelompok kontrol N1 = Jumlah sampel kelompok eksperimen N2 = Jumlah sampel kelompok kontrol SEM1 = Standar error mean sampel kelompok eksperimen SEM2 = Standar error mean sampel kelompok kontrol SEM1–M2 = Standar error mean gabungan

2. Analisis Data Kualitatif

a. Analisis Rubric assessment Mind Mapping

Untuk menilai hasil Mind Mapping siswa digunakan rubric

assessment dengan kriteria yang sudah ditetapkan. Hasil Mind

Mapping siswa pada pertemuan pertama dan kedua diberi penilaian

dengan menggunakan rubric assessment. Adapun rubric assessment

tersebut dapat dilihat pada tabel 3.3.

Table 3.3 Rubric assessment Mind Mapping Kriteria Poin Komentar

A. Mind Map Struktur (S) 3 Baik Hubungan dengan ide (R) 3 Baik Komunikasi (C) 3 Baik Eksplorasi (E) 3 Baik B. Teks Komunikasi (C) 3 Baik Hubungan dengan ide (R) 3 Baik C. Lainnya Relevansi artikel yang dipilih (bila menggunakan sumber lain) 1 Baik

Tugas lengkap pada waktunya 1 Baik Jumlah 20

Page 57: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

49

Rubric assessment Mind Mapping meliputi 3 bagian, yaitu (a)

Mind Map, meliputi 4 aspek yakni struktur (structure), hubungan dengan

ide (relationships), komunikasi (communication), eksplorasi (exploratory),

(b) Teks meliputi 2 aspek penilaian yaitu komunikasi (communication)

dan hubungan dengan ide (relationships), dan (c) lainnya meliputi 2 aspek

penilaian yaitu, relevansi artikel yang dipilih (article chosen is relevant),

dan tugas dikumpulkan tepat waktu (assignment was completed on time).20

Adapun kriteria penilaian untuk setiap aspek yang diadopsi dari

University of Minessota and Marieke van Dijk dapat dilihat pada tabel 3.4

di bawah ini.

Tabel 3.4 Kriteria Rubric Assessment

Kriteria Baik (3 poin)

Cukup (2 poin)

Rendah (1 poin)

Struktur (S) Struktur non linear yang dilengkapi dengan gambar yang menjelaskan ide secara lengkap

Struktur non linear dengan gambar yang menjelaskan ide

Struktur non linear yang menunjukkan beberapa hubungan ide

Hubungan dengan ide (Relationship)

Relatif pentingnya ide dan hubungan dipetakan dengan sangat efektif

Relatif pentingnya ide dan hubungan dipetakan

Pentingnya ide jelas tapi tidak khusus, hubungan jelas tapi tidak cukup

Eksplorasi (E) Peta menunjukkan pemikiran efektif antara makna dengan ide, tema, dan kerangka

Peta menunjukkan pemikiran tertentu antara makna ide. Tema, dan kerangka

Peta menunjukkan beberapa pemikiran antara makna dengan ide, tema, dan kerangka

Komunikasi (K) Informasi dituangkan dengan jelas dan dalam tingkatan pemahaman yang baik

Informasi diruangkan dengan jelas dan dalam tingkatan pemahaman dasar

Informasi dituangkan dan beberapa pemahaman dapat diperoleh

Kriteria rubric assessment untuk setiap aspek yang tertera pada

tabel 3.4 diberi poin maksimal 3 dan minimal 1 poin.

20 University of Minnesota and Marieke van Dijk, Published by the digital media

center (DMC), diakses pada 06 Juni 2010 di [email protected].

Page 58: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

50

b. Hasil Observasi

Data yang diperoleh dari hasil observasi dianalisis dengan

menggunakan analisis data deskriptif. Analisis data deskriptif yaitu data

yang diperoleh dianalisis dan dipaparkan dalam bentuk deskripsi.

H. Hipotesis Statistik

Ho: µA = µB

H1: µA > µB

Keterangan:

H0 :Tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar antara kelompok

eksperimen dan kontrol

H1 :Terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar antara kelompok eksperimen

dan kontrol

Page 59: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

51

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Data hasil belajar biologi siswa berdasarkan pada tujuan yang telah

dirumuskan meliputi data nilai pretes dan postes dari dua kelompok yang

berbeda. Kelompok eksperimen dalam pembelajaran menggunakan

pendekatan konstruktivisme dengan teknik Mind Mapping sebanyak 33 siswa

dan kelompok kontrol menggunakan pendekatan konstruktivisme dengan

diskusi sebanyak 37 siswa.

Sebelumnya Kedua kelompok tersebut diberikan pretes dan postes.

Instrumen tes yang digunakan sebelumnya telah diuji validitas dan

reliabilitasnya. Sehingga instrumen tes tersebut telah layak digunakan untuk

mengukur pemahaman siswa. Hasil belajar siswa dianalisis untuk mengetahui

adanya pengaruh pendekatan konstruktivisme dengan teknik Mind Mapping

terhadap hasil belajar biologi siswa.

1. Data Hasil Pretes

a. Data Pretes Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Berdasarkan hasil perhitungan data penelitian mengenai hasil

pretes pada kelompok kontrol dan eksperimen diperoleh data seperti yang

disajikan dalam tabel berikut ini.

Page 60: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

52

Tabel 4.1 Rekapitulasi Data Hasil Pretes Kelompok Kontrol dan

Eksperimen

Nilai Kontrol Eksperimen

Tertinggi 52 52 Terendah 16 16 Rata-rata 35,04 35,41 Median 34,10 36,50 Modus 30,50 47,30 Standar deviasi 10,89 11,56 Variansi 118,80 133,77

Dari hasil tersebut, diketahui bahwa rata-rata nilai pretes pada

kelompok eksperimen adalah 35,41 dan standar deviasi 11,56.1 Sedangkan

rata-rata nilai pretes pada kelompok kontrol adalah 35,04 dan standar

deviasi 10,89.2

2. Hasil Uji Data Postes

a. Data Postes Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Berdasarkan hasil perhitungan data penelitian mengenai hasil

postes pada kelompok kontrol dan eksperimen diperoleh data seperti yang

disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 4.2 Rekapitulasi Data Hasil Postes Kelompok Kontrol dan

Eksperimen

Nilai Kontrol Eksperimen

Tertinggi 80 96 Terendah 36 56 Rata-rata 62,65 81,27 Median 64,8 82,00 Modus 72,1 86,12 Standar deviasi 11,23 8,83 Variansi 126,23 77,91

1 Lampiran 11, h. 120 2 Lampiran 12, h. 125

Page 61: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

53

Dari hasil tersebut, diketahui bahwa rata-rata nilai postes pada

kelompok eksperimen adalah 81,27 standar deviasi 8,83. Sedangkan rata-

rata nilai postes pada kelompok kontrol adalah 62,65 dan standar deviasi

11,23.

3. Normal Gain

Gain adalah selisih antara nilai postes dan pretes. Gain

menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa

setelah pembelajaran dilakukan oleh guru.

Berdasarkan hasil perhitungan N-Gain diperoleh skor N-Gain pada

kelompok kontrol dan eksperimen sebagai berikut:3

Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Normal Gain

Normal Gain Kontrol Eksperimen Terendah 0.4737 0.4762 Tertinggi 0.6842 0.9231 Rata-rata 0.5883 0.6968 Kategori Sedang Sedang

Dari tabel di atas, diperoleh nilai rata-rata N-gain kelompok

eksperimen sebesar 0,6968, standar deviasi 0,0812, dan varians 0,0066.

Hal ini menunjukan besarnya peningkatan penguasaan konsep siswa

secara langsung tampak dari rata-rata nilai N-gain sebesar 0,6968 yang

termasuk kategori sedang.4 Sedangkan nilai rata-rata N-gain kelompok

kontrol sebesar 0,5883, standar deviasi 0,0557, dan varians 0,0031. Hal ini

menunjukan besarnya peningkatan penguasaan konsep siswa secara

langsung tampak dari rata-rata nilai N-gain sebesar 0,5883 yang termasuk

kategori sedang.5

3 Lampiran 16, h 135 dan lampiran 18, h. 137 4 Lampiran 15, h. 134 5 Lampiran 17, h. 136

Page 62: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

54

4. Pengujian Prasyarat Analisis Data

Sebelum dilaksanakan pengujian hipotesis, maka terlebih dahulu

dilaksanakan pengujian prasyarat analisis berupa uji normalitas dan uji

homogenitas.

a. Uji Normalitas Data Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berasal dari

populasi berdistribusi normal atau tidak, maka dilakukan uji Lilliefors.

Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas pretes dan postes

pada kelompok eksperimen diperoleh Lhitung (Lo) pretes sebesar 0.1419,

Lhitung (Lo) postes sebesar 0.1056,6 dan Lhitung (Lo) N gain sebesar 0.1482

dengan sampel sebesar 33 dan taraf signifikansi 0,05, maka Ltabel sebesar

0.1544.7 Data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.3 Uji Normalitas Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Data

Statistik

Eksperimen Kontrol

Pretes Postes N-gain Pretes Postes N-gain

Lhitung 0.1419 0.1056 0.1482 0.1206 0.0900 0.1106

Ltabel 0,1544 0.1457

Kesimpulan Ho diterima Ho diterima

Dari tabel tersebut dapat diketahui Lo pretes, postes dan N gain

Ltabel, maka hipotesis nol Ho diterima dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa data sampel kelompok eksperimen berdistribusi

normal.

Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas pretes

dan postes pada kelompok kontrol dapat diketahui Lo pretes, postes dan

N gain Ltabel, maka hipotesis nol Ho diterima dengan demikian dapat

6 Lampiran 13, h. 131 7 Lampiran 16, h. 135

Page 63: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

55

disimpulkan bahwa data sampel kelompok eksperimen berdistribusi

normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan Uji F (Fisher).

Kriteria uji homogenitas adalah Ho ditolak jika Fhitung lebih besar dari Ftabel

dan jika Fhitnug lebih kecil dari Ftabel maka Ho diterima. Dengan diterimanya

Ho berarti sampel kelompok eksperimen dan kelompok kontrol homogen.

Data hasil perhitungan uji homogenitas dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.5 Perhitungan Uji Homogenitas

Kelompok Fhitung Ftabel Kesimpulan

0,05 Pretes 1,13 1,72

Ho diterima Postes 1,62 1,76

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa hasil perhitungan uji

homogenitas data pretes pada kelompok kontrol dan eksperimen di dapat

Fhitung sebesar 1,13 dan Ftabel 1,72 artinya Fhitung < Fhitung.8 Sedangkan Hasil

perhitungan uji homogenitas data postes pada kelompok kontrol dan

eksperimen di dapat Fhitung sebesar 1,62 dan Ftabel 1,76 artinya Fhitung <

Fhitung.9 Hal ini menunjukkan bahwa pada taraf signifikan (5%)

Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kedua sampel

tersebut berasal dari populasi yang berdistribusi homogen.

c. Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas, diketahui

bahwa kedua kelompok berdistribusi normal dan homogen. Maka dari itu

pengujian hipotesis menggunakan uji-t. Uji-t dilakukan bertujuan untuk

mengetahui pengaruh pendekatan konstruktivisme dengan teknik Mind

Mapping terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep virus. Uji ini

8 Lampiran 19, h. 138 9 Lampiran 20, h. 140

Page 64: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

56

dilakukan dengan membandingkan pretes dan postes pada masing-masing

kelompok.

Hasil perhitungan dengan menggunakan Uji-t disajikan dalam tabel

berikut.

Tabel 4. 6 Pengujian Hipotesis Nilai Postes dengan Uji-t

Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Kelompok Jumlah dk Thitung Ttabel Kesimpulan

Eksperimen NA=33 70 7,49 2,00 Ha diterima

Kontrol NB=37

Dari tabel tersebut diperoleh thitung > ttabel, maka hipotesis nol (Ho)

ditolak.10 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan

yang signifikan antara kelompok kontrol dan eksperimen. Hal ini menjadi

indikasi bahwa pendekatan konstruktivisme dengan teknik Mind Mapping

berpengaruh terhadap hasil belajar Biologi pada konsep virus.

5. Data Hasil Observasi

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh guru mata

pelajaran terlihat bahwa proses pembelajaran berlangsung dengan baik dan

sesuai dengan tahap-tahap pada pendekatan konstruktivisme.

Pada hasil observasi kegiatan guru, terlihat bahwa mengajar telah

melakukan tahapan dengan baik. Persentase pada pertemuan pertama

sebesar 100 %, pada pertemuan kedua sebesar 100 %. Pada pertemuan

pertama dan kedua guru mengawasi proses pembelajaran dengan

menggunakan teknik Mind Mapping. Selain itu guru menjawab

pertanyaan siswa jika ada hal yang kurang dimengerti selama proses

pembuatan Mind Mapping. Hal ini dilakukan agar siswa mampu membuat

10 Lampiran 22, h. 144

Page 65: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

57

Mind Mapping sesuai dengan langkah-langkah pembuatan Mind Mapping

yang baik.

Pada hasil observasi kegiatan siswa, persentase pada pertemuan

pertama dan kedua sebesar 100 % siswa telah melakukan tahapan

pendekatan konstruktivisme dengan teknik Mind Mapping dengan baik,

hal ini terlihat dengan berjalannya proses pembuatan Mind Mapping

dengan baik. Hasil lembar observasi dapat dilihat pada lampiran.11

6. Skor Mind Mapping Kelompok Eksperimen

Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme

dengan teknik Mind Mapping untuk meningkatkan hasil belajar siswa

digunakan penilaian rubrik (rubric assessment) yang berfungsi sebagai

acuan penilaian hasil Mind Mapping siswa. Siswa dituntut untuk belajar

secara aktif dan menemukan sendiri apa yang akan dipelajari. Dalam

proses pembelajaran dengan teknik Mind mapping, siswa membangun

pengetahuannya sendiri atau mengkonstruksi pengetahuan sendiri.

Penilaian rubrik dilakukan setelah proses pembelajaran berakhir.

Dari hasil Mind Mapping buatan siswa pada pertemuan pertama

skor Mind Mapping tertinggi yaitu 16, skor terendah yaitu 11 dan rata-rata

skor yaitu 13,06. Sedangkan pada pertemuan kedua skor Mind Mapping

tertinggi yaitu 20, skor terendah yaitu 11 dan rata-rata skor yaitu 13,88.12

Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 4.7.

Tabel 4.7 Rekapitulasi Skor Mind Mapping

Skor Mind Mapping 1

Mind Mapping 2

Tertinggi 16 20 Terendah 11 11 Rata-rata 13 14

11 Lampiran 8, h. 114 12 Lampiran 23, h. 146

Page 66: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

58

Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa skor Mind Mapping

hasil buatan siswa mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat pada rata-

rata skor Mind Mapping 1 dan 2 yang mengalami peningkatan dari 13

menjadi 14.

Adapun kategorisasi skor Mind Mapping berdasarkan standar lima

dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4. 8 Kategorisasi Skor Mind Mapping

Skor Kategori Frekuensi M1 M2

16-20 Sangat baik 2 3 14-15 Baik 5 18 12-13 Cukup 25 10

11 Kurang 1 2 < 11 Sangat kurang 0 0

Jumlah 33 33

Keterangan:

M1: Mind Mapping pertemuan pertama

M2: Mind Mapping pertemuan kedua

Berdasarkan tabel 4.8 terlihat bahwa skor Mind Mapping hasil

buatan siswa pada pertemuan pertama didominasi pada rentang skor 12-13

yang termasuk kedalam kategori cukup. Sedangkan pada pertemuan

kedua skor Mind Mapping didominasi pada rentang 14-15 yang kategori

baik. Hal ini menunjukan bahwa skor Mind Mapping siswa pada

pertemuan pertama dan kedua mangalami peningkatan dari kategori cukup

menjadi baik.

B. Pembahasan

Berdasarkan pengujian hipotesis terhadap data pretes kelompok

eksperimen dan kontrol dengan menggunakan Uji-t menunjukkan bahwa tidak

terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelompok eksperimen

dan kontrol. Artinya kelompok eksperimen dan kontrol memiliki kemampuan

Page 67: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

59

awal yang sama. Setelah diterapkan pendekatan konstruktivisme dengan

teknik Mind Mapping pada kelompok eksperimen dan pendekatan

konstruktivisme dengan diskusi pada kelompok kontrol diperoleh nilai rata-

rata postes pada kelompok eksperimen lebih besar dari pada nilai rata-rata

postes pada kelompok kontrol. Data hasil analisis disajikan dalam bentuk

histogram berikut ini:

Gambar 4.1 Grafik Rata-rata Hasil Belajar Kelompok Kontrol

dan Eksperimen

Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa rata-rata kelompok eksperimen

lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol (81,27 > 62,65). Hal ini

menunjukan bahwa kelompok eksperimen memperoleh hasil belajar yang

lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol.

Berdasarkan pengujian hipotesis terhadap data postes kelompok

eksperimen dan kontrol dengan menggunakan Uji-t diketahui bahwa terdapat

perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelompok eksperimen dan

kontrol. Hal ini dibuktikan dengan thitung > ttabel (7,49 > 2,00). Hal ini

menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dalam penggunaan pendekatan

konstruktivisme dengan teknik Mind Mapping terhadap hasil belajar Biologi

pada konsep virus. Hasil belajar pada kelompok eksperimen lebih tinggi yaitu

sebesar 87,89 % sebanyak 29 siswa, sedangkan pada kelompok kontrol lebih

rendah yaitu sebesar 24,32 % sebanyak 9 siswa.

Sedangkan berdasarkan perhitungan N-gain rata-rata kelompok

eksperimen sebesar 0,6968 dan kelompok kontrol sebesar 0,5883. Hal ini

menunjukan bahwa peningkatan pemahaman konsep siswa termasuk kategori

Page 68: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

60

sedang. Berdasarkan perhitungan skor Mind Mapping siswa pada pertemuan

pertama termasuk kategori cukup dengan rata-rata 13, kemudian meningkat

menjadi 14 pada pertemuan kedua yang termasuk kategori baik. Peningkatan

tersebut menunjukkan bahwa setiap siswa telah membuat Mind Mapping

sesuai dengan langkah-langkah yang berlaku. Jika dihubungkan antara hasil

belajar biologi dengan hasil Mind Mapping dapat dikatakan bahwa hasil

belajar ada hubungannya dengan hasil Mind Mapping, hal ini terbukti dengan

rata-rata hasil belajar 81,27 yang tergolong tinggi dan Mind Mapping yang

tergolong kategori baik.

Hasil tersebut diperoleh karena dalam penerapan pendekatan

konstruktivisme dengan teknik Mind Mapping dalam proses pembelajaran

guru selalu memberikan motivasi belajar siswa terhadap materi yang akan

dipelajari pada setiap awal pembelajaran, yaitu dengan cara memberikan

apersepsi pada tahap awal berupa pertanyaan yang bersifat korelasional,

kontekstual dan menimbulkan rasa keingintahuan siswa terhadap materi yang

akan dipelajari. Selain itu, guru selalu menyampaikan tujuan pembelajaran

sehingga siswa mengetahui target yang harus dicapai.

Pada tahap eksplorasi siswa membuat catatan dengan teknik Mind

Mapping dari hand out yang sudah diberikan. Pada tahap ini semua siswa

melakukan kegiatan yang sama yaitu membuat catatan dengan teknik Mind

Mapping dan melakukan diskusi bersama kelompoknya. Selama tahap ini guru

menjadi fasilitator yakni menjawab pertanyaan siswa jika ada hal yang kurang

dimengerti, selain itu guru bertindak sebagai organisator yakni

mengkondisikan kelas dengan cara berkeliling ke setiap kelompok.

Selanjutnya pada tahap diskusi dan penjelasan konsep, setiap

perwakilan kelompok mempresentasikan hasil Mind Mapping di depan kelas.

Selanjutnya pada tahap aplikasi, guru mengajukan beberapa pertanyaan terkait

materi. Pada tahap ini siswa antusias menjawab pertanyaan dan menanggapi

jawaban dari temannya berdasarkan literatur dan argumen masing-masing

sehingga terjadi pertukaran informasi antara siswa yang satu dengan siswa

Page 69: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

61

lainnya. Sedangkan guru menanggapi jawaban-jawaban dari siswa dan

mengarahkannya kepada jawaban yang benar.

Dalam proses pembelajaran biologi yang menggunakan pendekatan

konstruktivisme dengan teknik Mind Mapping menuntut siswa untuk berperan

aktif mengkonstruksi pengetahuan berdasarkan pengalaman nyata, dan

mengaplikasikan serta mentransfer pengetahuan tersebut dalam kehidupan

sehari-hari, sehingga pembelajaran akan lebih bermakna dari pada siswa

hanya mendengarkan dan mencatat penjelasan guru. Hal ini dapat dilihat pada

hasil observasi selama proses pembelajaran konstruktivisme dengan teknik

Mind Mapping yang menunjukan bahwa siswa aktif dan mengikuti tahapan-

tahapan konstruktivisme dengan baik.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Lies

Lisnawati yang menyatakan bahwa Mind Mapping dapat meningkatkan hasil

belajar siswa pada konsep sistem reproduksi pada manusia. Hasil belajar siswa

yang meningkat meliputi penguasaan konsep dan Mind Mapping I dan II.13

Sedangkan berdasarkan penelitian Alma Mueller dkk, menyatakan bahwa

Mind Mapping memungkinkan siswa untuk lebih memahami materi

dibandingkan dengan menyalinnya dari buku.14

Tony Buzan menyatakan bahwa Mind Mapping merupakan cara

mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harpiah akan memetakan pikiran-

pikiran kita.15 Bobbi De Porter juga mengungkapkan bahwa teknik mencatat

Mind Mapping dapat membantu dalam mengingat perkataan dan bacaan,

meningkatkan pemahaman terhadap materi, dan memberikan wawasan baru.16

Mind Mapping juga merupakan teknik mencatat kreatif yang memudahkan

dalam proses mengingat banyak informasi yang sesuai dengan cara kerja

kedua belahan otak.

13 Lies Lisnawati, Implementasi Mind Maping dalam Pembelajaran Sub Konsep

Sistem Reproduksi Manusia di SMA, Skripsi pendidikan MIPA-UPI Bandung, 2006, h. 58 14 Alma Mueller, et al. Joining Mind Mapping and Care Planning to Enhance

student critical thingking and Achieve Holistic Nursing Care, Nursing diagnosis volume 13, No.1, January-March, 2002, h. 27

15 Tony Buzan, Buku Pintar Mind Map, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2010), h. 4

16 Bobbi De Porter, dkk, Quantum Teaching, (Bandung: Kaifa, 1999), h. 175

Page 70: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

62

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan

pendekatan konstruktivisme dengan teknik Mind Mapping pada konsep virus

dapat memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat

dari hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t, dapat diketahui

bahwa hasil belajar biologi siswa kelompok eksperimen (81,27) lebih tinggi

daripada hasil belajar biologi siswa kelompok kontrol (62,65). Hal ini

dibuktikan dengan diperolehnya thitung > ttabel yaitu 7,49 > 2,00. Jadi dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan

konstruktivisme dengan teknik Mind Mapping berpengaruh terhadap hasil

belajar biologi siswa.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, peneliti dapat

memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi sekolah dan pihak guru pada khususnya, hendaknya dalam mencatat

pelajaran menggunakan teknik Mind Mapping. Sebelum proses belajar

mengajar dimulai, hendaknya guru benar-benar harus memastikan bahwa

siswa tersebut sudah mempersiapkan alat-alat dan bahan untuk membuat

catatan dengan Mind Mapping.

2. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme dengan

teknik Mind Mapping dapat dijadikan alternatif variasi dalam proses

pembelajaran, khususnya dalam upaya meningkatkan hasil belajar biologi.

Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, sebaiknya sebelum melakukan

penelitian, pada kelas yang akan diterapkan penggunaan teknik Mind

Mapping dilakukan persiapan yang lebih matang, misalnya

mempersiapkan alat tulis berupa pensil warna dan kertas sebelum jam

pelajaran berlangsung dan memberikan arahan cara membuat Mind

Page 71: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

63

Mapping yang baik sebelum penelitian dimulai, sehingga jam pelajaran

tidak terpotong.

3. Diharapkan ada penelitian mengenai hubungan antara hasil Mind Mapping

dengan hasil belajar dalam pembelajaran konstruktivisme.

Page 72: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

64

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: Bumi Aksara. 2006.

____________, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2006), Buzan, Tony. Buku Pintar Mind Map. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2010. ____________, Use Your Head: Gunakan Kepala Anda. Batam: Interaksara.

2006. Dalyono, M. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. 2005. Diknas. Undang-Undang Sisdiknas. dari www.inherent-

dikti.net/files/sisdiknas.pdf. 10 Januari 2010 Djoha. Aplikasi Real-time Buzan Mind Mapping. Indomindmap Learning Center –

ILC. 2008. Applied RT-MM pdf. Tersedia di http://www.paxhigh.com/doc/applied-rt-mm.pdf, diakses 03 Juni 2010.

Faruqi, Muhammad Iqbal. Penggunaan Graf dalam Mind-Mapping serta

Kegunaannya dalam Kehidupan Sehari-hari. tersedia di www.informatika.org/~rinaldi/Matdis/2008.../Makalah0809 031.pdf. diakses pada 23 Februari 2010.

Hake, Richard R. Analyzing Change/Gain Score, of Physics, Indiana University

24245 Hatteras Street, Woodland Hills, CA, 91367 USA Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. 2001. Hasbullah, Thabrany. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: Grafindo Persada. 1995. Hidayat, Taopik. Korelasi antara Kemampuan Membaca Kritis Teks Biologi

Melalui Mind Map Dengan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Sistem Saraf. Skripsi pendidikan MIPA-UPI Bandung. 2008.

L. Silberman, Malvin. Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif.

Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. 2009. Lisnawati, Lies. Implementasi Mind Maping dalam Pembelajaran Sub Konsep

System Reproduksi Manusia di SMA. Skripsi pendidikan MIPA-UPI Bandung. 2006.

Page 73: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

65

Muijs, Daniel dan Reynolds, David. Effevtive Teaching: The Central Issues. London: SAGE Publications Ltd. 2005.

Noor Zurina bt. Kassim dkk. Penggunaan Peta Minda dan Gambar Rajah Dalam

Meningkatkan Keberkesanan Pelajar Menjawab Soalan Esei Bagi Topik Molecules of Life dan Biocatalysis. Unit Biologi Kolej Matrikulasi Perak. 2007.

Nurlaila. Pengaruh Penggunaan Mind Map Terhadap Retensi Siswa SMA Kelas X

pada Pembelajaran Konsep Jamur. Skripsi pendidikan MIPA-UPI Bandung. 2008.

Olivia, Femi. Teknik Meringkas. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo. 2008. Porter, Bobbi De. dkk. Quantum Teaching. Bandung: Kaifa. 1999. ____________, Quantum Learning. Bandung: Kaifa. 1999. Purwanto , M. Ngalim. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

2007. Putu Arnyana, Ida Bagus. Pengembangan Peta Pikiran Untuk Peningkatan

kecakapan Berpikir Kreatif Siswa. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA. No. 3 TH XXXX Juli 2007.

Riyanto, Yatim. Paradigma Baru Pembelajaran Sebagai Referensi Bagi

Pendidikan dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2009.

Ruseffendi. Statistika Dasar untuk Penelitian Pendidikan. Bandung: IKIP

Bandung Press. 1998 Sanjaya, Wina. Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:

Kencana. 2008. Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:Rineka

Cipta. 2003. Sofyan, Ahmad. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta: UIN

Jakarta Press. 2006. cet 1. ____________, Konstruktivisme Dalam Pembelajaran IPA/Sains. Seminar

Internasional Pendidikan IPA Jurusan Pendidikan IPA Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 31 Mei 2007.

Page 74: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

66

Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada. 1987. Sukmadinata , Nana Syaodih. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung:

Remaja Rosda Karya. 2007. ___________, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda

Karya. 2007. Suparno, Paul. Filsafat Konstruktivismeme dalam Pendidikan. Yogyakarta:

Kanisius. 1997. Suratno, Tatang. Peranan Konstruktivisme Dalam Pembelajaran dan Pengajaran

Sains. Seminar Internasional Pendidikan IPA Jurusan Pendidikan IPA Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 31 Mei 2007.

Suryabrata, Sukmadi. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

2005. Syah, Muhibin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT

Remaja Rosda Karya. 2005. University of Minnesota and Marieke van Dijk. Published by the digital media

center (DMC). diakses pada 06 Juni 2010 di [email protected]. Windura, Sutanto. Mind Map Langkah Demi Langkah. Jakarta: PT Elek Media

Kompitindo. 2010. ____________, Be an Absolute Genius. Jakarta: PT Elek Media Kompitindo.

2010. Winkel, W. S. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo. 1996. Yamin, Martinis. Paradigma Pendidikan Konstruktivistik. Jakarta: Gaung Persada

Press. 2008. Zulfiani. Pendekatan Baru dalam Proses Pembelajaran Matematika dan Sains

Dasar sebuah Antologi. Jakarta: PIC UIN. 2007.

Page 75: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

iii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK

KATA PENGANTAR .....................................................................................i

DAFTAR ISI ...................................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................vi

DAFTAR TABEL ...........................................................................................vii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................viii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................1

B. Identifikasi Masalah .........................................................................6

C. Pembatasan Masalah.........................................................................6

D. Perumusan Masalah ..........................................................................7

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian .........................................................7

BAB II DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA PIKIR,

DAN HIPOTESIS ................................................................................8

A. Deskripsi Teoretis .............................................................................8

1. Pendekatan Konstruktivisme .........................................................8

a. Pengertian Konstruktivisme .....................................................8

b. Prinsip-Prinsip Dasar Pembelajaran Konstruktivisme ...............10

c. Ciri-Ciri Pembelajaran Konstruktivisme ...................................11

d. Implikasi Konstruktivisme Dalam Pembelajaran ......................12

e. Tujuan Pembelajaran Konstruktivisme .....................................13

f. Tahapan Pembelajaran Konstruktivisme ...................................13

2. Teknik Mencatat Mind Mapping ...................................................15

a. Pengertian Mind Mapping ........................................................15

b. Langkah-langkah pembelajaran dengan Mind Mapping ............18

c. Implikasi Mind Mapping dalam Pembelajaran ..........................20

Page 76: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

iv

d. Rubric Assessment Mind Mapping ............................................24

3. Hakikat Hasil Belajar ....................................................................26

a. Pengertian Belajar ....................................................................26

b. Pengertian Hasil Belajar ............................................................29

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar ......................30

B. Hasil Penelitian yang Relevan ..........................................................33

C. Kerangka Berpikir ...........................................................................35

D. Hipotesis Penelitian ..........................................................................37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................38

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..........................................................38

B. Metode dan Desain Penelitian. ..........................................................38

C. Populasi dan Sampel .........................................................................39

D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................40

E. Instrumen Penelitian ........................................................................40

F. Kaliberasi Instrumen Tes .................................................................41

1. Validitas .....................................................................................42

2. Reliabilitas ..................................................................................43

3. Tingkat kesukaran ......................................................................43

4. Daya pembeda .............................................................................44

G. Teknik Analisis Data ........................................................................44

1. Analisis Data Kuantitatif .............................................................44

a. Normal gain .........................................................................45

b. Uji normalitas ......................................................................46

c. Uji homogenitas ...................................................................47

d. Uji Hipotesis .......................................................................47

2. Analisis data kualitatif ................................................................48

a. Analisis Rubric Assessment Mind Mapping .........................48

b. Hasil Observasi ...................................................................50

H. Hipotesis Statistik .............................................................................50

Page 77: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

v

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................51

A. Deskripsi Data ..................................................................................51

1. Data Hasil Pretes ..........................................................................51

2. Hasil Uji Data Postes ....................................................................52

3. Normal Gain .................................................................................53

4. Pengujian Prasyarat Analisis Data ................................................54

a. Uji normalitas data kelompok eksperimen dan kontrol .............54

b. Uji Homogenitas ......................................................................55

c. Uji Hipotesis ............................................................................55

5. Data Hasil Observasi ....................................................................56

6. Skor Mind Mapping Kelompok Eksperimen .................................57

B. Pembahasan . ....................................................................................58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..........................................................62

A. Kesimpulan .....................................................................................62

B. Saran ................................................................................................62

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................64

LAMPIRAN-LAMPIRAN ..............................................................................67

Page 78: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Proses Membangun Pengetahuan Ilmiah .......................................14

Gambar 2.2 Contoh Mind Mapping Buatan Peneliti .........................................19

Gambar 2.3 Bagan Kerangka Berpikir .............................................................37

Gambar 4.1 Grafik Rata-rata Hasil Belajar Kelompok Kontrol dan

Eksperimen ....................................................................................59

Page 79: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Assessment Rubric Tugas Mind Mapping ..........................................25

Tabel 3.1. Teknik Pengumpulan Data ...............................................................40

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar ......................................................41

Table 3.3 Assessment Rubric Mind Mapping ....................................................49

Tabel 3.4 Kriteria Assessment Rubric ...............................................................49

Tabel 4.1 Rekapitulasi Data Hasil Pretes Kelompok Kontrol dan Eksperimen... 52

Tabel 4.2 Rekapitulasi Data Hasil Postes Kelompok Kontrol dan Eksperimen ...52

Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Normal Gain ........................................................53

Tabel 4.4 Uji Normalitas Kelompok Eksperimen dan Kontrol ...........................54

Tabel 4.5 Perhitungan Uji Homogenitas ...........................................................55

Tabel 4.6 Pengujian Hipotesis Nilai Postes dengan Uji-t Kelompok Eksperimen

dan Kontrol .......................................................................................................56

Tabel 4.7 Rekapitulasi Skor Mind Mapping ......................................................57

Tabel 4. 8 Kategorisasi Skor Mind Mapping .....................................................58

Page 80: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-kisi Tes kognitif ....................................................................... 67

Lampiran 2 Kisi-kisi Soal Uji Kognitif .............................................................. 87

Lampiran 3 Rekapitulasi Analisis Butir Instrumen ............................................ 88

Lampiran 4 Instrumen hasil Belajar ................................................................... 90

Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ................................................ 95

Lampiran 6 Hand Out 1 ..................................................................................... 105

Lampiran 7 Hand Out 1 ..................................................................................... 109

Lampiran 8 Lembar Observasi 1 ........................................................................ 114

Lampiran 9 Lembar Observasi 2 ........................................................................ 116

Lampiran 10 Hasil Observasi ............................................................................. 118

Lampiran 11 Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen ......................................... 120

Lampiran 12 Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol ................................................ 125

Lampiran 13 Uji Normalitas Kelas Eksperimen .................................................. 131

Lampiran 14 Uji Normalitas Kelas Kontrol ........................................................ 132

Lampiran 15 Persiapan Uji Normalitas N-gain Eksperimen ............................... 134

Lampiran 16 Uji Normalitas N-gain Eksperimen ................................................ 135

Lampiran 17 Persiapan Uji Normalitas N-gain Kontrol ...................................... 136

Lampiran 18 Uji Normalitas N-gain Kontrol ...................................................... 137

Lampiran 19 Persiapan Uji Homogenitas Pretes ................................................. 138

Lampiran 20 Persiapan Uji Homogenitas Postes................................................. 140

Lampiran 21 Uji Hipotesis Data Pretes ............................................................... 142

Lampiran 22 Uji Hipotesis Data Postes .............................................................. 144

Lampiran 23 Skor Mind Mapping ...................................................................... 146

Lampiran 24 Mind Mapping 1 Skor Tertinggi .................................................... 147

Lampiran 25 Mind Mapping 1 Skor Terendah .................................................... 149

Lampiran 26 Mind Mapping 2 Skor Tertinggi .................................................... 150

Lampiran 27 Mind Mapping 2 Skor Terendah .................................................... 151

Page 81: PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK … · 2013. 4. 15. · kualitas dalam bidang pendidikan agar dapat lebih ditekankan pemahaman terhadap masalah-masalah dalam berbagai

ix