83
PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR DEPARTEMEN FOOD AND BEVERAGE DI THE TRANS LUXURY HOTEL BANDUNG PROYEK AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh studi pada Program Diploma IV Oleh : SRI HARYANTI Nomor Induk : 201319090 JURUSAN HOSPITALITI PROGRAM STUDI ADMINISTRASI HOTEL SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG 2017

PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

  • Upload
    others

  • View
    25

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR

DEPARTEMEN FOOD AND BEVERAGE DI THE TRANS LUXURY

HOTEL BANDUNG

PROYEK AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

dalam menempuh studi pada

Program Diploma IV

Oleh :

SRI HARYANTI

Nomor Induk : 201319090

JURUSAN HOSPITALITI

PROGRAM STUDI

ADMINISTRASI HOTEL

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA

BANDUNG

2017

Page 2: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

i

ABSTRAKSI

MICE merupakan salah satu yang berkontribusi dalam pendapatan hotel.

Penelitian ini dilakukan mengingat bahwa dalam penjualan makanan dan minuman

dalam kegiatan MICE atau yang berasal dari banquet event order, cost yang

dikeluarkan sangatlah sedikit sedangkan pendapatan yang didapat cukup besar.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh MICE terhadap laba kotor

departemen Food and Beverage di The Trans Luxury Hotel Bandung. Metode

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan kuantitatif dengan

teknik pengumpulan data yaitu studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan

bahwa dengan adanya kegiatan MICE sangat berpengaruh terhadap laba kotor yang

didapat oleh departemen food and beverage. Dapat disimpulkan bahwa dengan

adanya kegiatan MICE laba kotor yang didapat oleh departemen food and beverage

semakin besar dibandingkan dengan pendapatan yang hanya berasal dari breakfast,

lunch, dinner, supper atau minibar. Rekomendasi untuk kegiatan MICE adalah agar

pihak hotel lebih meningkatkan kegiatan MICE lainnya seperti Incentive, Conference,

dan Exhibition karena hal ini dapat meningkatkan laba kotor yang diterima oleh

departemen food and beverage.

Kata Kunci : MICE, laba kotor.

Page 3: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

ii

ABSTRACT

MICE is one that contributes for hotel revenues. This study was conducted

considering that in the sale of food and beverages in the MICE event or which comes

from banquet event order cost incurred very little while the income earned is quite

large. This study aims to determine the influence of MICE on gross profit of food and

beverage department at The Trans Luxury Hotel Bandung. The research method used

quantitative approach with data collection technique is documentation study. The

result of the research shows that MICE activity has an influence on gross profit

obtained by food and beverage department. The conclusion with MICE activity is

gross profit obtained by department of food and beverage is bigger compared to

income which only come from breakfast, lunch, dinner, supper or minibar. The other

recommendation MICE activities such as Incentive, Conference, and Exhibition, it

can be increase the gross profit received by the food and beverage department.

Keywords: MICE, Gross Profit.

Page 4: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat

dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proyek akhir ini dengan baik.

Proyek akhir ini disusun sebagai salah satu persyaratan akademis dalam

menyelesaikan Program Diploma IV Jurusan Hospitaliti, Program Studi Administrasi

Hotel di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.

Dalam proyek akhir ini, penulis, mengangkat judul “Pengaruh Pendapatan

MICE terhadap Laba Kotor departement Food and Beverage di The Trans

Luxury Hotel Bandung”

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-

pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan proyek

akhir, yaitu:

1. Bapak Drs. Anang Sutono, MM.Par., CHE, selaku Ketua Sekolah Tinggi

Pariwisata Bandung.

2. Bapak Sumaryadi, MM selaku Plh Kabag ADAK Sekolah Tinggi Pariwisata

Bandung.

3. Bapak I Gusti Agung Wahyu Adrian, MM.Par. M.Sc, selaku Ketua Program Studi

Administrasi Hotel Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.

4. Bapak Andre Hernowo, SE. M.Si., Ak. selaku pembimbing I yang telah

memberikan masukan, nasihat, dan bimbingan dalam pengerjaan proyek akhir.

Terima kasih atas kesabaran, waktu, dan ide-ide yang telah diberikan.

Page 5: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

iv

5. Bapak Sutanto, Dr., M.Ed. TESOL., Diplo. TESL. selaku pembimbing II yang

telah memberikan masukan, nasihat, dan bimbingan dalam pengerjaan proyek

akhir. Terima kasih atas kesabaran, waktu, dan ide-ide yang telah diberikan.

6. Seluruh dosen dan staff administrasi program studi Administrasi Hotel.

7. Bapak Reza Herdiansyah Human Resources business partner The Trans Luxury

Hotel, atas izin untuk melakukan penelitian di The Trans Luxury Hotel Bandung.

8. Bapak Sri Suwiji selaku Financial Controller.

9. Ibu Nova Sabrina selaku Income Audit The Trans Luxury Hotel Bandung atas

bantuan dalam memberikan informasi dalam penelitian ini.

10. Seluruh staff The Trans Luxury Hotel Bandung, khususnya seluruh staff Finance

department yang telah membantu dalam penyusunan penelitian ini.

11. Orang tua dan saudara kandung yang telah memberikan dukungan dalam

menyelesaikan penyusunan penelitian.

12. Seluruh rekan-rekan mahasiswa program studi Administrasi Hotel angkatan tahun

2013 dan lanjutan angkatan tahun 2016 terima kasih atas dukungan dan

bantuannya.

13. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.

Penulis menyadari terdapat banyak kekurangan pada proyek akhir ini, oleh

karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar menjadi

masukan untuk kemajuan peneliti di masa yang akan datang.

Page 6: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

v

Akhir kata penulis juga berharap agar proyek akhir ini berguna bagi pembaca

pada umumnya dan penulis pada khususnya.

Bandung, Agustus 2017

Penulis

Page 7: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI.................................................................................................................. i

ABSTRACT .................................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR ................................................................................................. iii

DAFTAR ISI ................................................................................................................ vi

DAFTAR TABEL ......................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... xii

BAB I ............................................................................................................................ 1

PENDAHULUAN......................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah dan Batasan Masalah ........................................................ 6

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ........................................................................ 7

D. Metode penelitian, MOV, dan Teknik Pengumpulan Data ................................ 7

1. Metode Penelitian ........................................................................................... 7

2. Operasionalisasi Variabel Penelitian dan Skala penelitian ............................ 8

3. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 9

4. Teknik Analisa Data ..................................................................................... 10

E. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................................... 10

Page 8: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

vii

F. Sistematika Penulisan....................................................................................... 11

BAB II ......................................................................................................................... 12

LANDASAN TEORI .................................................................................................. 12

A. MICE ................................................................................................................ 12

1. Pertimbangan pelaksanaan MICE ................................................................ 13

2. Meeting ......................................................................................................... 16

3. Incentive ....................................................................................................... 17

4. Conference .................................................................................................... 18

5. Exhibition ..................................................................................................... 19

B. Banquet ............................................................................................................ 20

C. Laba Kotor (Gross Profit) ................................................................................ 23

1. SALES .......................................................................................................... 23

2. COST ............................................................................................................ 25

D. Pengaruh MICE terhadap laba kotor ................................................................ 29

BAB III........................................................................................................................ 30

OBJEK PENELITIAN DAN DATA PENELITIAN .................................................. 30

A. Tinjauan Umum Objek Penelitian .................................................................... 30

1. Lahirnya The Trans Luxury Hotel Bandung ................................................ 31

2. Latar Belakang nama The Trans Luxury Hotel ............................................ 32

Page 9: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

viii

3. Arti Logo ...................................................................................................... 33

4. Visi dan Misi ................................................................................................ 34

5. Fasilitas Hotel ............................................................................................... 35

6. Struktur Organisasi Hotel ............................................................................. 42

B. Tinjauan Data Penelitian .................................................................................. 47

1. MICE ............................................................................................................ 47

2. Tinjauan data Pendapatan food and beverage department ........................... 48

3. Cost ............................................................................................................... 49

4. Tinjauan data komposisi pendapatan MICE................................................. 50

5. Tinjauan data laba kotor departemen food and beverage ............................. 52

BAB IV ....................................................................................................................... 55

ANALISIS DATA ...................................................................................................... 55

A. Analisis komposisi pendapatan kegiatan MICE .............................................. 55

B. Analisis Laba kotor food and beverage ........................................................... 57

C. Analisis tingkat pengaruh pendapatan kegiatan MICE terhadap laba kotor di

departemen Food and Beverage .............................................................................. 59

BAB V ......................................................................................................................... 62

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ................................................................... 62

A. Kesimpulan ...................................................................................................... 62

Page 10: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

ix

B. Rekomendasi .................................................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 66

LAMPIRAN ................................................................................................................ 66

Page 11: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

x

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Pendapatan food and beverage periode Januari - Juni ............................................ 4

1.2 Matriks Operasionalisasi variabel ........................................................................... 9

3.1 Total Kegiatan MICE ............................................................................................ 47

3.2 Pendapatan food and beverage department .......................................................... 48

3.3 Cost food and beverage department ..................................................................... 49

3.4 Komposisi pendapatan kegiatan MICE ................................................................. 51

3.5 Laba Kotor departemen food and beveraege ........................................................ 53

3.6 Presentase pengaruh .............................................................................................. 54

Page 12: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Variabel Cost ......................................................................................................... 26

2.2 Fixed Cost ............................................................................................................. 27

2.3 Semi Variabel Cost ............................................................................................... 28

3.1 Struktur Organisasi The Trans Luxury Hotel Bandung ........................................ 44

3.2 Struktur Organisasi Finance department ............................................................... 45

3.3 Struktur Organisasi departemen Banquet.............................................................. 46

Page 13: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Cost dan gross profit food and beverage department ................................................. 69

Biodata Penulis............................................................................................................ 70

Page 14: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pariwisata merupakan salah satu industri yang mendorong pertumbuhan sektor

ekonomi paling cepat. Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia merupakan negara

yang memiliki daya tarik wisata yang beranekaragam, hal ini yang membuat sektor

pariwisata menjadi sektor unggulan penghasil devisa negara. Salah satu sektor yang

berpengaruh dalam pertumbuhan ekonomi adalah bisnis event. Dalam

perkembangannnya, bisnis event sebagai bagian dari bisnis pariwisata yang telah

banyak menyelenggarakan event menggunakan fasilitas dan infrastruktur kegiatan

pariwisata. Menurut Noor (2009:19) bisnis event merupakan kegiatan yang

diselenggarakan dalam konteks MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition).

MICE merupakan kegiatan dalam industri pariwisata yang biasanya dilakukan

oleh suatu kelompok besar untuk suatu tujuan tertentu yang telah direncanakan secara

matang. Industri MICE memiliki peranan yang cukup penting dalam industri

pariwisata karena dianggap mendatangkan multiplier effect (efek ganda) yang sangat

signifikan, selain itu melibatkan banyak pembisnis seperti perusahaan

penyelenggaraan, akomodasi, kuliner, transportasi dan lain sebagainya.

Menurut Oka (2000:17) dalam penyelenggaraan suatu MICE, dibutuhkan

beberapa sarana pendukung, seperti: (1) Akomodasi yang terdiri dari kamar untuk

menginap para peserta, function rooms, Convention centre atau Ballroom. (2) Food

Page 15: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

2

and Beverage seperti bar, restaurant, (3) Entertainment: seperti teater, cinema, dan

lain-lain. (4) Shopping: seperti boutique, department store, mall, shopping centre,

dan (5) Transportation.

Maka dari itu Hotel merupakan tempat yang sangat cocok dalam memenuhi

kebutuhan suatu MICE. Penyelenggaraan MICE disuatu hotel menjadi salah satu

penambahan laba perusahaan yang berpengaruh dalam meningkatakan peningkatan

laba perusahaan.

Sebagai salah satu kota besar yang ada di Indonesia, Bandung memiliki peluang

yang cukup besar dalam mengembangkan wisata MICE. Selain lokasi yang dekat

dengan ibu kota, Bandung memiliki potensi pariwisata yang menjanjikan yaitu

diawali dengan terjadinya Konferensi Asia Afrika (KAA) pada bulan April tahun

1955. Faktor pertumbuhan MICE di kota Bandung ditopang dengan baiknya

perekonomian di Jawa Barat serta populernya kota Bandung dengan berbagi

pengalaman dan ketersediaan fasilitas yang menjanjikan. Daya Tarik wisata seperti

kuliner, wisata alam, sejarah, hingga wisata belanja yang ada di kota Bandung serta

sarana dan prasarana yang mendukung penyelenggaraan MICE, banyak kegiatan

pemerintahan dan perusahaan besar yang menjadikan kota Bandung sebagai tujuan

MICE. Sekarang ini banyak gedung pertemuan maupun hotel yang telah memenuhi

standar dalam mendukung fasilitas penyelenggaraan MICE.

The Trans Luxury Hotel Bandung merupakan salah satu hotel bintang lima yang

berada di Bandung yang memiliki misi untuk mendukung pertumbuhan MICE di kota

Page 16: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

3

Bandung, yaitu sebagai destinasi utama untuk Wedding dan juga MICE (Sumber :

Human Resources Department The Trans luxury Hotel Bandung 2015).

Page 17: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

4

Rp

%R

p%

Rp

%R

p%

Rp

%R

p%

B'fa

st F

&B

Rev

enue

886,

291,

000.

00

18

.88%

821,

064,

954.

00

22

.73%

899,

802,

379.

00

25

.17%

866,

259,

240.

00

16

.66%

871,

676,

619.

00

22

.05%

657,

604,

000.

00

16

%

Lunc

h F&

B R

even

ue17

1,74

4,31

3.00

3.66

%15

6,86

3,40

5.00

4.34

%21

2,23

6,69

6.00

5.94

%19

8,49

8,73

8.00

3.82

%20

3,42

1,51

6.00

5.15

%14

6,20

5,48

1.00

4%

Din

ner F

&B

Rev

enue

1,10

4,37

2,43

0.00

23

.52%

1,14

8,32

2,70

3.00

31

.79%

919,

935,

448.

00

25

.73%

776,

294,

289.

00

14

.93%

887,

881,

437.

00

22

.46%

1,50

0,11

1,97

0.00

36

%

Supp

er F

&B

Rev

enue

14,4

65,0

00.0

0

0.

31%

16,3

54,0

00.0

0

0.

45%

22,2

45,0

00.0

0

0.

62%

10,0

96,0

00.0

0

0.

19%

18,5

51,1

69.0

0

0.

47%

24,0

14,0

00.0

0

1%

Min

ibar

Rev

enue

38,6

33,0

98.0

0

0.

82%

37,6

48,1

59.0

0

1.

04%

66,6

78,5

88.0

0

1.

87%

58,8

26,1

25.0

0

1.

13%

56,0

66,5

73.0

0

1.

42%

33,5

19,6

83.0

0

1%

MIC

E F&

B R

even

ue4,

122,

755,

951.

00

52.8

1%53

%1,

654,

772,

300.

00

39.6

4%40

%2,

201,

959,

124.

00

40.6

8%41

%3,

491,

216,

835.

00

63.2

8%63

%3,

306,

493,

169.

00

48.4

5%48

%1,

772,

291,

521.

00

43%

43%

TOTA

L6,

338,

261,

792.

00

100.

00%

3,83

5,02

5,52

1.00

10

0.00

%4,

322,

857,

235.

00

100.

00%

5,40

1,19

1,22

7.00

10

0.00

%5,

344,

090,

483.

00

100.

00%

4,13

3,74

6,65

5.00

10

0%

Perio

de J

anua

ri - J

uni 2

016

Pend

apat

an F

ood

and

Bev

erag

e

TAB

EL 1

.1

Sum

ber :

Inco

me

Audi

t Th

e Tr

ans L

uxur

y H

otel

Band

ung,

201

6

47%

57%

52%

37%

59%

60%

Sale

sJa

nFe

bM

AR

APR

MA

YJU

NE

Page 18: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

5

Berdasarkan data pada table 1.1 dapat diketahui bahwa pendapatan dari kegiatan

MICE sangat mendominasi pendapatan departemen Food and Beverage secara

keseluruhan. Dalam memenuhi kebutuhan suatu MICE dibutuhkan sarana penunjang

bagi berlangsungnya suatu kegiatan MICE salah satunya adalah makanan dan

minuman. Menurut IBM Wiyasa (2010:217) menyebutkan bahwa kontribusi

makanan dan minuman dalam suatu bisnis hotel sangat sulit untuk dihilangkan karena

memiliki peranan yang sangat penting. Dalam berlangsungnya kegiatan MICE di The

Trans Luxury Hotel Bandung peranan penjualan makanan dan minuman memiliki

kontribusi yang besar, dapat dilihat dari total pendapatan penjualan makanan dan

minuman pada periode Januari sebesar 52,81%, Februari 39,64%, Maret 41%, April

63,28%, Mei 48,45%, dan Juni 43% dengan rata-rata pendapatan sebesar 47,96%.

Dengan besarnya pendapatan yang diterima dari kegiatan MICE maka diharapkan

pendapatan dari kegiatan MICE dapat membantu memperkecil cost yang dikeluarkan

departemen Food and Beverage.

Sudah banyak penilitian yang telah dilakukan untuk membahas mengenai MICE

seperti yang disusun oleh Indrajaya (2015) mengenai Potensi Industri, Prihanto

(2013) mengenai Kepuasaan dan Loyalitas Konsumen Corporate untuk acara MICE

terhadap Kualitas Pelayanan hotel, Markendya (2015) tentang Strategi

Pengembangan Fungsi Gedung Kesenian Sebagai Sarana Kegiatan MICE, Siregar

(2014) mengenai Pelaksanaan Manajemen MICE, serta Setyawan, Akbar dan Rudatin

(2013) mengenai Pengembangan Destinasi MICE.

Page 19: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

6

Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian yang telah diteliti oleh peneliti

sebelumnya, maka peneliti ingin meneliti mengenai “Pengaruh MICE terhadap

Laba Kotor departemen Food and Beverage di The Trans Luxury Hotel

Bandung”

B. Identifikasi Masalah dan Batasan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Bersumber pada latar belakang yang telah dijelaskan, maka dirumuskan

permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana komposisi pendapatan kegiatan MICE pada total pendapatan

di Food and Beverage?

2. Bagaimana laba kotor departemen Food and Beverage di The Trans

luxury Hotel Bandung?

3. Bagaimana tingkat pengaruh pendapatan kegiatan MICE terhadap laba

kotor departemen Food and Beverage di The Trans Luxury Hotel?

2. Batasan Masalah

Pendapatan dalam Food and Beverage department dalam suatu hotel

dipengaruhi dari berbagai macam aspek seperti restaurant, In Room Dining,

dan juga MICE. Pendapatan Food and Beverage department sendiri di The

Trans Luxury Hotel Bandung lebih didominasi dari pendapatan MICE. Oleh

karena itu penulis ingin membatasi masalah hanya pada pengaruh pendapatan

Page 20: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

7

MICE terhadap laba kotor departemen Food and Beverage di The Trans

Luxury Hotel Bandung.

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk meneliti pendapatan dari kegiatan MICE di departemen Food and

Beverage.

2. Untuk mengetahui laba kotor di departemen Food and Beverage.

3. Untuk mengukur tingkat pengaruh pendapatan kegiatan MICE dan laba

kotor di departemen Food and Beverage.

2. Kegunaan Penelitian

Kegunaan dalam penelitian adalah untuk memperdalam teori mengenai

pendapatan kegiatan MICE, dan juga mengenai laba kotor. Bagi pihak

perusahaan yaitu untuk memberikan kontribusi terhadap perusahaan agar

dapat meningkatkan pendapatan laba kotor.

D. Metode penelitian, MOV, dan Teknik Pengumpulan Data

1. Metode Penelitian

Dalam proyek akhir ini metode penelitian yang akan digunakan adalah metode

penelitian deskriptif yang dijelaskan oleh Sugiyono.

Page 21: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

8

Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif Kuantitatif.

Sugiyono (2013:56) mengungkapkan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian

yang tidak membandingkan satu variabel dengan variabel lain akan tetapi mencari

hubungan antara variabel tersebut dengan variabel yang lain.

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian metode kuantitatif Sugiyono

(2013:14) menyebutkan bahwa “metode kuantitatif merupakan metode yang

didasarkan pada fenomena atau gejala yang kongkrit dan dapat terukur yang

mempunyai sifat sebab akibat, data yang dikumpulkan menggunakan analisis data

kuantitatif/statistik yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”.

2. Operasionalisasi Variabel Penelitian dan Skala penelitian

Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah variabel independen dan

variabel dependen. Sugiono (2013:61) mengungkapkan variabel independen atau

yang dikenal juga sebagai variabel bebas merupakan suatu variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi penyebab adanya variabel dependen.

Variabel dependen atau variabel terikat menurut Sugiono (2013:61) didefinisikan

sebagai variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas atau menjadi akibat dari

adanya penyebab. Dari teori yang telah dijelaskan maka terdapat dua variabel yang

akan diteliti yaitu:

1. MICE sebagai variabel independen.

2. Laba Kotor sebagai variabel dependen.

Page 22: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

9

Tabel 1.2

Matriks Operasionalisasi Variabel

variabel sub variabel indikator Frekuensi Skala

MICE

Meeting National Meeting 311 kegiatan

Rasio

incentive Incentive Group 94 kegiatan

conference Konferensi 3 kegiatan

exhibition

Industrial Shows

9 kegiatan Trade Shows

Public Show

Gross profit sales pendapatan food and beverage

Rasio cost of sales variabel cost

Sumber : IBM Wiyasha, Akutansi manajemen untuk hotel dan restoran (2014).

M. Kesrul, Meeting, Incentive Trip, Conference, Exhibition (2004).

Skala yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah skala rasio yang menurut

Jatmiko (2008) merupakan skala pengukuran yang sudah mutlak.

3. Teknik Pengumpulan Data

Alat yang digunakan pada penelitian untuk pengumpulan data adalah sebagai

berikut:

a. Studi Dokumentasi

Jusuf Soewadji (2012:160) mengemukakan bahwa teknik pengumpulan data

dengan metode studi dokumentasi adalah dengan cara mencari data atau

informasi dari buku-buku, catatan-catatan, transkrip, surat kabar, majalah,

buku besar, agenda, dan lain sebagainya.

Page 23: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

10

Dokumen yang akan dijadikan sebagai sumber dalam penelitian yaitu laporan

pendapatan departemen food and beverage periode januari sampai dengan juni

2016, laporan pendapatan MICE periode Januari sampai dengan Juni 2016.

4. Teknik Analisa Data

Dalam penganalisaan data yang akan digunakan pada penelitian ini adalah dengan

menggunakan analisis horizontal dan veritikal. Munawir (2015) mengatakan bahwa:

1. Analisis horizontal adalah analisis yang dilakukan dalam melakukan

perbandingan dalam laporan keuangan pada beberapa periode untuk

mengetahui perkembangannya.

2. Analisis vertikal adalah analisis yang dilakukan untuk mengetahui keadaan

keuangan pada saat itu saja.

E. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di The Trans Luxury Hotel Bandung yang

berlokasi di Jl. Jend. Gatot Subroto No. 289, Bandung.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2016 sampai dengan bulan Juni

2016.

Page 24: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

11

F. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan yang dipergunakan dalam usulan penelitian adalah

sebagai berikut:

BAB I : Merupakan pendahuluan yang mengemukakan latar belakang,

identifikasi masalah, batasan masalah, tujuan dan kegunaan

penelitian, metode penelitian, M.O.V., teknik pengumpulan data,

teknik analisa data, lokasi dan waktu penelitian, dan sistematika

penulisan .

BAB II : Menampilkan teori yang berkaitan mengenai permasalahan

dan aspek yang diteliti.

BAB III : Menguraikan mengenai tinjauan umum lokus penelitian serta hasil

dari temuan dilapangan untuk keperluan analisis dalam rangka

menjawab pertanyaan dalam identifikasi masalah seperti data dan

informasi dari variabel penelitian.

BAB IV : Berisi hasil analisis yang berdasarkan pada argumentasi-argumentasi

yang objektif dari peneliti serta bagaimana data-data yang diperoleh

dapat terjadi secara logis dan rasional dengan berdasarkan pada teori

yang relevan.

BAB V : Berisi mengenai kesimpulan temuan yang diperoleh dari hasil

penelitian yang merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan pada

identifikasi masalah. Serta rekomendasi akan disampaikan secara

kongkrit kepada perusahaan.

Page 25: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

12

BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam industri pariwisata event bisnis merupakan kegiatan yang telah sering

dilakukan oleh suatu perusahaan. Noor (2013) mengungkapkan bahwa “ciri dari suatu

event bisnis adalah adanya peningkatan pendapatan pada suatu perusahaan”. Jenis

dari event bisnis adalah MICE atau yang lebih dikenal dengan meeting, incentive,

conference, dan exhibition. Maka dari itu, pada bab ini penulis ingin menjelaskan

mengenai MICE dan juga mengenai laba kotor perusahaan.

A. MICE

MICE merupakan kepanjangan dari Meeting, Incentive, Conference dan

Exibition. MICE sendiri merupakan bisnis yang memberikan kontribusi yang cukup

tingggi bagi negara berkembang seperti di Indonesia. Oka (2000) mengungkapkan

bahwa MICE merupakan suatu kegiatan, dimana para pengusaha atau professional

berkumpul dalam suatu tempat untuk memecahkan atau membahas suatu

permasalahan yang sama. Akan tetapi, Kesrul (2004:3) menambahkan bahwa MICE

sebagai suatu kegiatan kepariwisataan yang aktifitasnya merupakan perpaduan antara

leisure dan business, yang biasanya melibatkan sekelompok orang secara bersama-

sama, dan dalam bentuk kegiatan meetings, incentive, conference dan exhibition.

Sehingga dapat diartikan bahwa MICE adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh

sekelompok orang yang umumnya dilaksanakan di industri pariwisata untuk tujuan

tertentu.

Page 26: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

13

Saat ini MICE menjadi salah satu bisnis kepariwisataan yang bergerak di

sekitar kegiatan pertemuan, insentif, konvensi, dan juga pameran. Segmentasi market

penyelenggaraan kegiatan MICE menurut Kesrul (2004:12) dapat dibagi menjadi dua

jenis yakni: (1) Company/Corporate Meetings: pertemuan yang diselenggarakan oleh

suatu perusahaan bisnis/social, (2) Association/Organization Convention, Congress,

and Conference yang diselenggarakan oleh suatu perusahaan atau asosiasi/organisasi

atau kelompok.

1. Pertimbangan pelaksanaan MICE

Untuk melaksanakan suatu kegiatan MICE Menurut Kesrul (2004:9)

terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:

1.1 Penetapan lokasi dan ruang MICE

a. Dalam penentuan terdapat 2 kemungkinan:

- Pihak klien yang menetapkan dan mengkonfirmasikan lokasi tempat

penyelenggaraannya.

- Perencana mutlak menentukan lokasi dan tempat pertemuan.

b. Pertimbangan dalam menentukan kondisi sekitar lokasi dimana pertemuan

akan digelar.

1.2 Perlengkapan fasilitas MICE

Perlengkapan fasilitas dan pelayanan kesekretariatan dari pertemuan

atau konferensi amat beragam sehingga tidak ada standar yang berlaku

Page 27: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

14

umum. Dalam menentukan perlengkapan suatu pertemuan perlu

memahami dengan seksama beberapa hal berikut:

- Jenis pertemuan dan lamanya.

- Jumlah peserta.

- Jumlah ruangan yang dibutuhkan.

- Jenis dan jumlah equipment yang diperlukan.

- Bentuk pengaturan tempat duduk.

- Akomodasi peserta mice.

1.3 Penanganan transportasi

PCO (professional conference organizer) yang bertanggung jawab

sebagai pengaturan transportasi bagi keseluruhan peserta MICE. Terdapat

enam point dalam pengaturan transportasi yaitu:

- Transportasi udara.

- Airport shuttle service.

- Multiple property shuttle.

- VIP transportation

- Local tour.

- Staff transportation.

Page 28: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

15

1.4 Pelayanan makanan dan minuman

Kesrul (2004:113) mengemukakan bahwa agar pertemuan atau

konferensi berjalan dengan lancar maka sebaiknya seorang banquet

manager perlu memeriksa lokasi dan penempatan food and beverage,

room service and banquet capabilities. Evaluasi kualitas makanan dan

minuman meliputi penampilan, kebersihan, dan jenis serta variasi

makanan dan minuman pada saat ramai untuk mengetahui ketersediaan

stok pelayanan dan keterampilan.

1.5 Akomodasi

Berikut ini daftar penanganan akomodasi yang harus di perhatikan:

- Akomodasi yang sesuai harapan peserta.

- Penginapan: Jumlah kamar, tipe kamar dan tempat tidur

- Kamar untuk panitia atau komite.

- Kamar khusus untuk organisasi dan tamu resmi.

Dalam hal ini pertimbangan dalam menyelenggarakan suatu kegiatan MICE

banyak yang perlu diperhatikan untuk menunjang kegiatan penyelenggaraan MICE

dapat berjalan dengan lancar.

Page 29: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

16

2. Meeting

Kesrul (2004) kemudian menjelaskan bahwa meeting adalah suatu pertemuan

yang diselenggarakan oleh sekelompok orang yang tergabung dalam asosiasi,

perkumpulan dengan tujuan mengembangkan professionalisme, peningkatan sumber

daya manusia, menggalang kerjasama anggota dan pengurus, menyebarluaskan

informasi terbaru. Dalam bukunya yang berjudul Meeting, Incentive trip, Conference,

Exhibition Kesrul (2004:13) menyebutkan bahwa ruang lingkup pertemuan atau

meeting dibagi menjadi beberapa jenis diantaranya:

2.1 Local Meeting

Local meeting merupakan suatu pertemuan yang diselenggarakan oleh

suatu asosiasi/kelompok sosial yang dihadiri oleh angggota mereka yang

berdomisili didaerah tersebut. Dan biasanya kegiatan tersebut hanya

berlangsung singkat.

2.2 State Meeting

State meeting merupakan suatu pertemuan yang dilakukan oleh suatu

asosiasi atau kelompok yang dihadiri oleh beberapa perwakilan dari suatu

daerah tertentu.

2.3 Regional Meeting

Suatu pertemuan yang diselenggarakan oleh perwakilan dari asosiasi atau

organisasi di suatu negara yang dihadiri oleh peserta dari negara-negara di

wilayah kawasan-kawasan tersebut.

Page 30: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

17

2.4 National Meeting

Merupakan suatu pertemuan berskala nasional yang diselenggarakan oleh

suatu asosiasi/social dari suatu negara yang biasanya tempatnya diadakan

secara rotasi.

2.5 International Meeting

Merupakan suatu pertemuan yang dilaksanakan oleh suatu asosiasi atau

kelompok social yang beranggotakan lebih dari dua kawasan yang

biasanya menggunakan lebih dari satu bahasa.

3. Incentive

Incentive merupakan suatu penghargaan yang diberikan oleh suatu perusahaan

kepada karyawan yang diungkapkan oleh Kesrul (2004:18). Dapat diketahui bahwa

Incentive merupakan suatu penghargaan yang diterima oleh karyawan sebagai suatu

imbalan yang diberikan dari perusahaan atas kinerja yang telah mereka lakukan.

Fungsi dari incentive adalah untuk memberikan dorongan kepada karyawan agar para

karyawan mengerahkan usahanya untuk mencapai tujuan organisasi. Sedangkan

tujuan utama pemberian insentif adalah untuk meningkatkan produktivitas kerja suatu

individu maupun kelompok (Panggabean, 2002:93). Pada tahun 2004 Kesrul

mengungkapkan bahwa insentif dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:

3.1 Perjalanan Insentif Perseorangan

Memperoleh harga perjalanan yang cukup mahal.

Membuat perjalanan bersamaan dengan menyelesaikan pekerjaan/bisnis.

Page 31: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

18

Menempatkan perjalanan insentif sangat berbeda dengan perjalanan

group.

3.2 Perjalanan Insentif Group

Biasanya orang yang melakukan perjalanan insentif dapat menyelesaikan

tugas atau tujuan dengan pengalaman yang unik.

Pihak dari penyedia penginapan atau hotel dapat memberikan peranan

yang lebih besar dalam pelayanan sesuai dengan janji yang telah

disepakati.

Staf dan fasilitas hotel dapat menyesuaikan dengan apa yang diharapkan

oleh para pelaku perjalanan insentif.

4. Conference

Pada prakteknya meeting mempunyai arti yang sama dengan conference yaitu

suatu pertemuan yang dilakukan untuk membahas masalah-masalah yang

berkaitan dengan kepentingan bersama. Conference merupakan “suatu pertemuan

yang diselenggarakan mengenai bentuk-bentuk tata krama, adat atau kebiasaan

yang berdasarkan mufakat umum, dua perjanjian antara negara-negara para

penguasa pemerintahan atau perjanjian international mengenai topik tawanan

perang dan sebagainya” yang diungkapkan oleh Kesrul (2004:7). Menurut surat

keputusan menteri pariwisata, pos dan telekomunikasi nomor : KM 108/HM.

703/MPPT-91 menyebutkan bahwa “konferensi, kongres atau konvensi

Page 32: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

19

merupakan suatu kegiatan berupa pertemuan sekelompok orang, negarawan,

usahawan, dan sebagainya, untuk membahas masalah-masalah yang berkaitan

dengan kepentingan bersama”. Dapat diketahui bahwa meeting dan conference

memiliki pengertian yang sama. Contoh kegiatan conference:

a. Rapat perjanjian dari berbagai perusahaan international

b. Konferensi antar Negara.

5. Exhibition

Exhibition merupakan pameran, dalam kaitannya dengan industri

pariwisata, pameran termasuk dalam kategori bisnis wisata konvensi. Kesrul

(2004) mengugkapkan bahwa “exhibition atau pameran adalah ajang

pertemuan yang dihadiri secara bersama-sama yang biasanya diadakan di

suatu ruang pertemuan atau ruang pameran hotel, dimana sekelompok

produsen atau pembeli lainnya dalam suatu pameran dengan

segmentasi pasar yang berbeda”. Dalam bukunya Kesrul (2004)

mengungkapkan bahwa jenis dari kegiatan exhibition atau pameran yaitu:

5.1 Industrial Shows – Pameran Industri

Merupakan suatu kegiatan yang diselenggarakan oleh suatu perusahaan

yang memproduksi suatu peralatan yang ditunjukan kepada perusahaan

lain. Kegiatannya dapat juga meliputi edukasi dan demonstrasi untuk

menjelaskan dan mempraktikkannya.

Page 33: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

20

5.2 Trade Shows – Pameran Dagang

Merupakan suatu kegiatan yang terdiri dari stand-stand pameran yang

berhubungan, dimana para peserta memamerkan produk mereka yang

bertujuan untuk mempengaruhi pengunjung sehingga melakukan kontrak

dagang.

5.3 Public Show

Merupakan sejenis pameran atau display yang ditunjukan kepada

masyarakat umum dan untuk memberikan penjelasan mengenai

keberhasilan dari suatu kelompok tersebut.

5.4 Professional atau Scientific Exhibitors

Merupakan pameran yang dikaitkan dengan pertemuan oleh kelompok

professional, pendidikan, dan juga ilmuan. Biasanya pameran

diselenggarakan secara rutin khusus bagi organisasi tertentu.

Alasan diadakannya suatu perusahaan mengadakan suatu event bisnis adalah

untuk membangun hubungan antara suatu perusahaan dengan konsumennya (Cook

dalam Bowdin 2003), maka hubungan inilah yang akan mendatangkan suatu profit

perusahaan.

B. Banquet

Keberadaan banquet dalam industri MICE sangatlah penting dikarenakan selain

sebagai penyuplai berbagai macam pelayanan makanan dan minuman yang

dibutuhkan. Cousins (2002) mengungkapkan banquet merupakan istilah yang

Page 34: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

21

digunakan untuk mendefinisikan kegiatan makanan dan minuman yang disediakan

untuk orang-orang tertentu, pada waktu tertentu, dengan variasi tampilan ruang

makan serta dengan berbagai metode pelayanan. Menurut Goodman (2015) banquet

adalah pelayanan yang dilakukan secara serentak dimana semua tamu dilayani pada

waktu yang sama. Dari definisi banquet diatas dapat diketahui bahwa banquet

merupakan suatu acara yang diadakan oleh seseorang atau sekelompok orang yang

telah direncanakan sebelumnya dalam waktu tertentu. Goodman J. (2015)

mengungkapkan bahwa banquet tidak hanya mempengaruhi pendapatan dari Food

and Beverage saja, dan presentase biaya makanan banquet lebih rendah selain itu

kelebihan dari produksi sangat sedikit

Banquet sendiri terpisah dari jasa penyediaan makanan seperti restoran yang

berada di hotel, pelayanan kamar, ataupun seperti lounge. Banquet lebih mencakup

kepada meeting, konferensi, Cocktail parties, wedding, dan lain sebagainya.

Jenis – jenis Banquet menurut Dennis lillicrap dan john Cousin (2010):

a. FORMAL MEALS ( BANQUET)

- Pertemuan makan siang

- Pertemuan makan malam

- Wedding breakfast

b. Buffet reception

- Wedding reception

- Cocktail parties

- Buffet teas

Page 35: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

22

- Dances

- Anniversary parties

- Conferences

Jenis Banquet berdasarkan tujuannya menurut Dennis lillicrap dan john

Cousin (2010):

Social

- Dinner

- Lunch

- Reception

- Cocktail parties

- Charity dinner

Public Relation

- Press party to launch a new product

- Fashion parade

- Exhibition

- Seminar

Conferences

- Political conferences

- Trade union

- Training seminar

- National and international sales conferences

- Academic conferences

Page 36: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

23

C. Laba Kotor (Gross Profit)

Gross profit atau laba kotor merupakan profit yang didapatkan dari total revenues

dikurangi dengan cost of goods sold” (Pizam, 2010: 303). Sementara itu menurut

Berry dan Jarvis (2006:81)“ alasan memperlihatkan gross profit adalah melihat

bahwa bisnis berjalan dengan baik”. Dapat diartikan dari kedua definisi ini bahwa

gross profit yang didapatkan dari total revenue dikurangi cost of food sold merupakan

sebagai tolak ukur awal apakah sebuah bisnis berjalan dengan baik atau tidak.

LABA KOTOR = SALES – COST

1. SALES

Pendapatan dalam industri perhotelan berasal dari penjualan barang dan jasa.

Wendi (2013) mengungkapkan bahwa penjualan kamar, dan penjualan makanan

minuman dalam industri perhotelan masuk dalam kategori mayor departemen.

Sedangkan yang masuk dalam kategori minor operated departmen yang merupakan

penjualan yang berasal dari penambahan pendapatan utama hotel, yaitu berasal dari:

a. Laundry

b. Spa & recreation

c. Meeting room

d. Business center, dan lain sebagainya

Page 37: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

24

a. Pendapatan dari penjualan Kamar

Penjualan kamar dalam menghasilkan pendapatan hotel, menurut Martin G.

Jagels dan Michael M. Coltman (2001:47) bahwa pendapatan sebagai aliran aset yang

diterima dalam pertukaran untuk barang atau layanan yang disediakan. Dwi Prastowo

(2002:163) mengungkapkan bahwa tujuan utama dari room departement pada

kebanyakan hotel adalah menjual kamar hotel untuk meningkatkan presentase hunian,

dan tujuan manajemen hotel adalah untuk memaksimumkan pendapatan dari kamar

yang tersedia

b. Pendapatan food and beverage

Pendapatan food and beverage berasal dari semua penjualan makanan dan

minuman yang telah dikonsumsi oleh tamu. Dalam buku Uniform System Of

Accounting For Lodging Industry (2014) mengungkapkan bahwa pendapatan food

and beverage department berasal dari penjualan makanan dan minuman dari outlet

tertentu. Contohnya seperti berasal dari restoran, lounge, snack shop, pool area, in

room dining, banquet, dan minibar.

Penjualan makanan dan minuman memberikan sumbangan yang cukup berarti

terhadap penjualan hotel secara keseluruhan yang diungkapkan oleh IBM Wiyasha

(2014).

Page 38: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

25

2. COST

IBM Wiyasa dalam bukunya F & B Cost Control untuk hotel dan retoran (2011)

mengungkapkan bahwa Cost yang dimaksud dalam bisnis hotel dan restoran adalah

merupakan semua bahan makanan atau minuman yang digunakan untuk

memproduksi suatu jenis makanan atau minuman. Biaya-biaya lain seperti biaya

tenaga kerja dan biaya yang dipakai habis tidak dibebankan pada cost makanan dan

minuman, melainkan dibebankan kepada departemen itu sendiri.

Widialestariningtyas et al. (2012) mengungkapkan bahwa cost dalam

hubungannya dengan volume kegiatan produksi terbagi menjadi tiga, yaitu:

a. Biaya Variabel

Jumlah total biaya variabel berubah secara proporsional terhadap perubahan

aktivitas produksi atau penjualan. Biaya variabel biasanya memasukkan biaya

bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Berikut ini adalah contoh biaya

variabel:

Page 39: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

26

GAMBAR 2.1

VARIABLE COST

Sumber: Dopson and Hayes (2009)

b. Biaya Tetap

Biaya tetap bersifat konstan, artinya biaya yang secara total jumlahnya tetap

meski ada perubahan volume produksi atau penjualan. Berikut ini contoh biaya

tetap:

- Biaya gaji, sewa, asuransi

- Depresiasi dan amortisasi

Page 40: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

27

GAMBAR 2.2

FIXED COST

Sumber: Dopson and Hayes (2009)

c. Biaya Semi variabel

Biaya variabel adalah jenis biaya memiliki elemen biaya tetap dan biaya

variabel. Untuk tujuan analisis, biaya semivariabel harus dipisahkan menjadi

komponen variabel. Berikut adalah biaya semivariabel:

- Telepon

- Listrik dan Generator

- Asuransi / Pembayaran Jasa

Page 41: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

28

GAMBAR 2.3

SEMI VARIABLE COST

Sumber: Dopson and Hayes (2009)

Untuk memisahkan biaya semi variabel dalam biaya tetap dan biaya semi

variabel, penulis menggunakan Regression Analysis dengan rumus:

(∑ )(∑ ) (∑ )(∑ )

(∑ ) (∑ )

Untuk mencari variable cost per unit dengan rumus:

dimana:

X = tingkat aktifitas

Y = total biaya semi variable

Page 42: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

29

a = total biaya tetap

b = biaya variabel per unit aktifitas

n = jumlah observasi

D. Pengaruh MICE terhadap laba kotor

Menurut Montgomery dan Strick (1995) mengatakan bahwa MICE menghasilkan

pendapatan yang sangat besar dalam industri pariwisata karena mendatangkan banyak

pengunjung, hal inilah yang membuat MICE menjadi salah satu bisnis event yang

sangat menguntungkan. Paramita (2015) mengatakan bahwa total occupancy dan juga

pendapatan hotel pada saat ini lebih didominasi dari sektor MICE yang berasal dari

goverment atau corporate. Dari situ dapat diketahui bahwa total occupancy dari

bisnis MICE mempengaruhi laba suatu perusahaan. Benarthy (2011) mengungkapkan

bahwa wisata konvensi memberikan kontribusi terhadap pendapatan di hotel.

Selain itu Goodman J. (2015) mengungkapkan bahwa banquet tidak hanya

mempengaruhi pendapatan dari Food and Beverage saja, dan presentase biaya

makanan atau cost yang dikeluarkan oleh banquet lebih rendah selain itu kelebihan

dari produksi sangat sedikit.

Page 43: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

30

BAB III

TINJAUAN UMUM OBYEK DAN DATA

Pada bab ini akan menjelaskan mengenai obyek yang akan diakukan

penelitian oleh peneliti serta data yang telah diterima oleh peneliti untuk dijadikan

hasil analisis.

A. Tinjauan Umum Obyek Penelitian

The Trans Luxury Hotel Bandung merupakan Indonesian luxury chain hotel

pertama di Indonesia dengan taraf bintang 5. Dengan bergaya urban resort hotel, The

Trans luxury Hotel Bandung berada di bawah kepemilikan Trans Corp, salah satu

perusahaan besar di Indonesia yang bergerak dalam bidang entertainment. The Trans

Luxury Hotel Bandung sendiri adalah salah satu properti dari CT Corp, yang berada

dikawasan yang strategis di sekitar pusat Kota Bandung yang tercakup dalam

kawasan terpadu Trans Studio Bandung yang futuristic dan berkelas dunia yang

berlokasi di Jalan Gatoto Subroto No. 289 Bandung 40273.

The Trans Luxury Hotel Bandung merupakan hotel yang didirikan oleh CT

Corp yaitu satu perusahaan besar yang dibangun sejak lama yang berasal dari

transformasi Para Group pada tahun 1987. Kata “CT” diambil dari nama founder and

chairman salah satu perusahaan terbesar itu sendiri, yakni Chairil Tanjung.

Perusahaan ini terdiri atas tiga perusahaan subholding, yaitu Mega Corpora,

CT Global Resources dan Trans Corp. Mega Corpora adalah perusahaan induk yang

Page 44: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

31

bergerak dibidang keuangan yang melayani masyarakat dalam bidang perbankan,

asuransi, keuangan dan investasi. CT Global Resources adalah unit bisnis yang

khusus bergerak dalam bidang perkebunan. Sedangkan Trans Corp adalah induk

perusahaan yang bergerak di bisnis media, gaya hidup, hiburan dan perusahaan ritel.

1. Lahirnya The Trans Luxury Hotel Bandung

Soft Opening The Trans Luxury Hotel yaitu pada tanggal 27 April 2012 dan

grand opening pada tanggal 30 Juni 2012 oleh presiden republik indonesia pada saat

itu yaitu Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 28 Juli 2012.

Hotel mewah di area seluas 9 hektar ini dibangun dengan alasan untuk menjadikan

Indonesia sebagai Negara yang dapat dibanggakan di mata internasional. Bermula

dari ide seorang Chairul Tanjung yang mengusung tema yang muda yang berkarya,

The Trans Luxury Hotel Bandung lahir sebagai hotel yang berwawasan nusantara

berwawasan dunia di Indonesia. Pemilihan Kota Bandung sebagai Ibu Kota Provinsi

Jawa Barat sebagai pembangunan hotel ini dikarenakan perkembangan Kota Bandung

sebagai Kota MICE (Meeting, Incentive, Covention and Exhibition) di Indonesia.

The Trans Luxury Hotel Bandung berada di kawasan terpadu Trans Studio

yang memiliki luas tanah sekitar 9 hektar. Kawasan terpadu Trans Studio ini terdiri

dari Trans Studio Bandung yang merupakan salah satu in – door theme park terbesar,

Trans Studio Mall, Bank Mega dan Hotel Ibis dimana berdampingan langsung

dengan The Trans Luxury Hotel Bandung. Kawasan terpadu Trans Studio ini

termasuk memiliki tempat yang sangat strategis karena jarak dari Bandara Husein

Sastranegara dapat ditempuh selama 30 menit dan juga hanya 15 menit dari pintu Tol

Page 45: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

32

Buah Batu. Hal ini sangat menguntungkan dikarenakan tamu dapat menemukan hotel

ini dengan mudah.

The Trans Luxury Hotel Bandung memiliki total 282 kamar, disertai berbagai

tipe ruang meeting untuk keperluan meeting perusahaan, komunitas, maupun

perorangan. Adapun ballroom dan Convention yang mempunyai tampilan mewah dan

memiliki area yang luas, tepat untuk dijadikan sebagai acara pesta pernikahan,

seminar perusahaan, dan sebagainya.

Tamu yang datang untuk menginap di The Trans Luxury Hotel juga dapat

dengan mudah menikmati hib

uran yang ada di Kawasan Terpadu Trans studio. Dengan adanya fasilitas lain di

luar hotel yang menunjang dan mempermudah tamu untuk menikmati liburan

bersama keluarga maupun teman.

2. Latar Belakang nama The Trans Luxury Hotel

Trans

“Trans” diambil dari kata “Transformation” yang berarti selalu berubah

mengikuti perkembangan zaman dan permintaan pasar. Selalu berubah disini

berarti dinamis, dimana dalam penjalanan suatu bisnis perusahaan harus selalu

dinamis agar dapat bertahan dalam kuatnya persaingan bisnis.

Luxury

Page 46: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

33

Mendengan kata “luxury” atau mewah memiliki tujuan untuk menciptakan

mindset kepada masyarakat bahwa hotel ini memiliki karakteristik harga premium,

berkelas dunia, menawarkan kemewahan dan sangat eksklusif.

Hotel

Kata hotel adalah identitas dari perusahaan yang bergerak dibidang pemberian

jasa pelayanan akomodasi yang pribadi dan nyaman untuk dinikmati bersama

keluarga ataupun orang tercinta lainnya.

3. Arti Logo

The Trans Luxury Hotel Bandung sangat identik dengan adanya ornament

naga raksasa yang terdapat di dinding utama lobby The Trans Luxury Hotel Bandung.

Adanya ornament naga ini sebagai simbol kemakmuran dan kejayaan.Ornamen naga

ini tersusun dari berlian swarosky asli dengan panjang 11 meter senilai 7 miliar

rupiah.

The Trans Luxury Hotel sangat identik dengan warna emas, coklat tua, silver,

hitam dan putih yang semuanya menghasilkan kesan yang sangat mewah dan elegan

yang mewakili karakteristik hotel ini. Pembuatan logo hotel dibuat langsung oleh

pencipta logo Blackberry asal Kanada yang melambangkan sebuah mahkota.

Mahkota adalah tanda kejayaan yang hanya dimililki oleh raja dan ratu kerajaan.

Sehingga maksud dari pemilihan mahkota ini mengartikan sebuah kejayaan yang

gemilang dalam bisnis.

Page 47: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

34

4. Visi dan Misi

Visi merupakan gambaran apa yang akan dicapai di masa depan untuk The

Trans Luxury Hotel Bandung, dan Misi adalah aksi yang dilakukan untuk mencapai

suatu misi tersebut.

Visi The Trans Luxury Hotel:

“Menjadi pilihan utama untuk tujuan meeting, incentive, conference, exhibition dan

leisure dengan memberikan pengalaman mewah berkelas dunia yang luar biasa”.

Misi The Trans Luxury Hotel:

1. Hotel yang ramah untuk keluarga.

2. Pengalaman yang sempurna dan istimewa.

3. Pelayanan yang tidak terlupakan.

4. Memberikan nilai terbaik dari harga yang dikeluarkan.

5. Membangun kerjasama yang lebih kuat.

6. Menjadi tujuan utama Wedding dan MICE.

7. Memudahkan akses dari dan ke tujuan wisata di Bandung.

8. Hotel yang didukung dengan akses teknologi digital.

9. Menjadi destinasi yang menarik bagi anak-anak untuk mengajak orang tua.

Page 48: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

35

5. Fasilitas Hotel

5.1 Kamar

The Trans Luxury Hotel merupakan salah satu industri yang bergerak dalam

bidang pariwisata yang melengkapi kebutuhan akomodasi dari para wisatawan yang

datang. The Trans Luxury menawarkan fasilitas yang dapat dinikmati para wisatawan

yang membutuhkan akomodasi, salah satu hal yang merupakan unsur penting yakni

kamar. Jenis kamar yang dimiliki oleh The Trans Luxury Hotel Bandung sebagai

berikut:

Premier Room : 225 kamar

Club Premier Room : 45 kamar

Celebrity Suite : 11 kamar

Presidential Suite : 1 kamar

Berikut merupakan fasilitas kamar di The Trans Luxury Hotel Bandung.

Premier Room

Premier Room merupakan kamar standard yang ditawarkan The Trans Luxury

Hotel. Dengan luas sekitar 40m2 tiap kamarnya. Di desain dengan 100% goose down

bedding dan Egyptian cotton line. Free amenities bathroom seperti Acqua di Parma

luxury amenites. Di lengkapi dengan I- Home station, yang berfungsi sebagai speaker

aktif sekaligus alarm yang di setting di bedside desk. Premier Club room juga

didesain dengan electric curtain dan room temperature and humidity control.

Memiliki akses 24 jam untuk in- room dining dan STAR service.

Page 49: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

36

Club Premier room

Club Premiere room memiliki fasilitas yang tidak jauh berbeda dengan Premier

Room, dengan luas kamar yang sama, yakni 40 m2, dan fasilitas penunjang lainnya.

Kelebihan lainnya yakni guest yang menginap di Club Premier Room mendapat akses

khusus ke The Club Lounge dan check- in process di Private Reception.

Celebrity Suite

Celebrity Suite Room memiliki luas kamar sekitar 95m2 dengan fasilitas

penunjang yang serupa dengan kamar lainnya. Guest yang stay di Celebrity Suite

Room memiliki dua kamar berbeda, dengan King size room yang memiliki connected

access dengan twin size room, dan dilengkapi dengan spacious living room dan

dining area. Guest juga mendapat kemewahan dilayani oleh personal butler selama

menginap.

Presidential Suite

Presidential Suite Room menawarkan kemewahan untuk para tamu yang

menginap, dengan luas kamar sekitar 200m2, Presidential Suite memiliki working

area, living room dan dining room yang cukup luas, dan dilengkapi dengan

equipment yang di set- up di pantry nya. Memiliki kamar terpisah dan dilengkapi

dengan private Jacuzzi dan shower. Memiliki exclusive access ke Club Lounge.

Page 50: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

37

5.2 Food and Beverage Outlets

The Lounge

The Lounge merupakan salah satu FB outlet yang dimiliki The Trans Luxury

Hotel. Memiliki kapasitas sekitar 60 seats. The Lounge berada di Lobby level yang

dapat memanjakan guest yang datang dengan kemewahan dari desain interiornya.

Menu yang ditawarkan ialah western menu, light meal, dan aneka beverages, baik

alcoholic mau pun non alcoholic beverges. The Lounge dimulai pada pukul 09.00 –

24.00 WIB.

The Restaurant

The restaurant (All Day Dining Restaurant) ini berada di lantai tiga yang

menyajikan berbagai macam hidangan lezat Internasional, asia dan lokal yang

memiliki konsep open kitchen. Breakfast dan menu a’la carte yang ditawarkan

sepanjang hari dalam suasana yang nyaman dan langsung bersebelahan dengan kolam

renang yang memiliki pasir pantai sitentis, dengan kapasitas hingga 230 kursi (170

kursi di dalam ruangan dan 60 kursi di luar ruangan). Waktu operasional The

Restaurant :

Breakfast : 06.00am – 10.30 am weekdays

06.00am – 11.00am weekends dan Public Holiday

Lunch : 12.00 pm – 03.00 pm

Dinner : 07.00 pm – 11.00 pm

Page 51: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

38

The 18th

Restaurant

Terletak di lantai 18th

yang merupakan restoran khusus yang menakjubkan,

The 18th

Restaurant and Lounge yang menawarkan makan pribadi eksklusif baik

indoor dan alfresco. Dengan menikmati masakan internasional yang luar biasa,

layanan sempurna dan pemandangan kota Bandung. Dengan memiliki kapasitas 80

kursi di dalam ruangan dan 50 kursi di luar ruangan. Waktu oprasional The 18th

Restaurant:

The 18th

Restaurant dan The 18th

Lounge:

senin - kamis pukul 16.00- 24.00 WIB.

jumat - minggu 16.00-02.00 WIB.

The Club Lounge

The Club Lounge ialah tempat yang megah dan cocok untuk membangkitkan

rasa damai, ketenangan dan keindahan dengan menawarkan pilihan penggugah

makanan ringan lezat, minuman cocktail dan mocktail dengan hiburan live band. The

Club Lounge memiliki kapasitas 60 kursi. Waktu operasional The 18th

Club Lounge :

The 18th

Club lounge : 06.30 am -11.00 pm

Page 52: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

39

5.3 Function Rooms

The Trans Luxury memiliki 17 boardrooms yang terletak di mezzanine level. Tiap

boardroom memiliki seating capacity yang dapat menampung hingga 35 pax.

Boardroom merupakan ruang meeting yang tepat untuk private meeting atau private

conferences.

The Red Room

The Red Room merupakan salah satu private room. Dapat difungsikan baik

menjadi meeting room ataupun private party room. Dengan desain yang stylish dan

elegant, The Red Room dapat menjadi pertimbangan untuk guest yang menginginkan

private room untuk meeting ataupun party. Dengan berkapasitas hingga 35 pax.

The Jewel Box

The Jewel Box adalah private room yang biasanya digunakan untuk guest yang

memerlukan exclusive room dengan daya tampung yang lebih dari The Red room,

yakni 60 pax. Dilengkapi dengan private bar dan private service, The Jewel Box

dapat menjadi pilihan bagi guest yang menginginkan private party atau exclusive

events di The Trans Luxury Hotel.

Boardrooms

Boardrooms merupakan ruangan serbaguna yang biasa dipakai untuk meeting

atau acara pertemuan lainnya yang berlokasi di lantai mezzanine dan terhubung

dengan Hotel Ibis Bandung. Dengan memiliki 19 boadrooms.

Trans Grand Ballroom

Page 53: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

40

The Grand Ballroom (TGB) memiliki luas sekitar 1232 sqm dengan kapasitas

1250 pax untuk Theatre style dan 1000 pax untuk round table style. The Grand

Ballroom biasa digunakan untuk mengadakan event besar, seperti wedding dan atau

big parties.

Trans Convention Center

The Trans Convention Centre (TCC) merupakan salah satu venue terbesar di

Bandung. Memiliki luas convention sebesar 2,350 sqm dan pre-function sebesar 900

sqm. Total luas TCC yakni 3,250 sqm, mampu menampung hingga 6,000 pax.

Terletak di 3rd

level yang memliki akses langsung dari Trans Studio Mall. TCC

sangat cocok digunakan untuk mengadakan acara seperti, Premium Meeting,

Premium Conferences, Exhibition, dan lain sebagainya.

5.4 Fasilitas Penunjang Lainya

The Spa

The Spa terletak di 5th

level. Buka pada pukul 09.00- 23.00 WIB setiap harinya.

Terdapat 8 spa rooms dengan 1 Royal Couple Suite yang dilengkapi dengan

whirlpool. Guest akan dimanjakan dengan suasana tenang dan nyaman, dengan

diiringi musik klasik dari Bali dan terapis yang langsung di datangkan dari Bali untuk

memperkuat unsur suasana dari Bali.

The Pool

Page 54: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

41

The Pool terletak di 3rd

floor. Bersebelahan dengan The Restauran. The pool

merupakan outdoor beach, dilengkapi dengan pasir yang menambah efek beach bagi

para pengunjung yang menikmati fasilitas The pool di The Trans Luxury Hotel.

Terbagi menjadi beberapa area di The Pool, yakni Sandy Beach area, Lap Pool,

Jacuzzi, dan Kids Pool with Water Slide. Operating Hour mulai dari pukul 06.00-

18.00 WIB.

Fitness Centre

Fitness centre terletak di 5th

floor, akses langsung dari The Spa. Memiliki alat

fitness yang modern dan tiap pengunjung mendapat loker untuk menyimpan barang

bawaan mereka. Female dan Male Locker di lengkapi dengan shower area untuk para

pengunjung. Dibantu dengan instruktur, para pengunjung akan diperkenalkan dengan

banyak alat-alat penunjang fitness terbaru dan paling modern. Selain itu, Fitness

Centre juga memiliki area khusus untuk para pengunjung yang ingin berlatih yoga

dan aerobic class. Waktu Operasional dimulai pukul 05.30- 23.00 WIB setiap

harinya.

Kids Club

Salah satu fasilitas penunjang lainnya yang dimiliki The Trans Luxury Hotel ialah

Kids Club. Terletak di 3rd

level, bersebrangan dengan The Restaurant. Terdapat

beberapa susunan acara yang berbeda setiap harinya, dengan tetap menekankan unsur

pendidikan di tiap permainannya, untuk menunjang kemauan anak- anak untuk

belajar sambil bermain. Kids club juga memiliki ice cream corner untuk anak- anak

Page 55: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

42

yang ingin menikmati ice cream saat senggang nya. Waktu Operasional dimulai dari

pukul 09.00- 21.00 WIB untuk weekday dan 08.00- 21.00 WIB untuk weekend.

6. Struktur Organisasi Hotel

Pada setiap hotel pasti memiliki karateristik struktur organisasi, begitu pula

dengan The Trans Luxury Hotel. Executive Comitte yang terdapat di hotel pada

umumnya The Trans Luxury Hotel memiliki nama khusus yaitu TSC (Trans Strategic

Comitte) yang dibantu oleh TSL (Trans Service Leader) atau yang biasa disebut

departement head.

a. Struktur Organisasi The Trans Luxury Hotel

TSC (Trans Strategic Comitte)

General Manager : Farid patria

Hotel Manager : Dermot Oliver Birchall

GM Finance Corporate : Yaya Sukaryadi

GM HR Corporate : Pasha Sastranegara

Human Resources Manager : Yeni Setyani Hilal

Financial Controller : Sri Suwiji

Director of Sales & Marketing : Christo Gultom

Director of Food & Beverage : Andhry Adhriyanto

Page 56: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

43

Director of Room : Dillie Febrian

Director of Engineering : Leonardus Palayukan

TSL (Trans Service Leaders)

Public Relation Manager : Anggia Elgana

IS & S Manager : Reko Kurniawan

SPA Manager : Ringgit Sari

Purchasing Manager : Lilis Hadijah

Learning & Quality Manager : Ati Rokayah

Front Office Manager : Debby RinceTampubolon

Executive Sous Chef : Nalendra Anindita

Excecutive Housekeeper : Rusdiana

Page 57: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

44

Gambar 3.1

Struktur Organisasi TheTrans Luxury Hotel Bandung

Hotel Manager

Culinary

Events

Management

Purchasing

IS &

Solution Sales Learning

and Quality

Finance Engineering Sales &

Marketing

Human

Resources

Reception

Room

Division

FB

Service

F&B

Private

Reception

Laundry

STAR

Housekeeping

Marketing

Communication

Concierge Stewarding

Reservation

General Manager

Business

Center

Loss

Prevention

Page 58: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

45

b. Struktur Organisasi Departemen Keuangan

Gambar 3.2

Struktur Organisasi Departemen Keuangan

di The Trans Luxury Hotel Bandung

Financial

Controller

Chief

Accounting

Cost

Control Manager

A/R Supervisor

Purchasing

Manager

Credit

Manager

IS&S

Manager

IT Supervisor

IT Clerk

Cost

Controller

Account

Payable

Income

Audit

General

Cashier

Income Audit

Supervisor

Purchasing

Supervisor

General

WarehouseStore

F&B Store Clerk

Receiving

Clerk

Purchasing

Clerk

A/R Clerk

Finance

Admin

A/R Clerk

Page 59: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

46

c. Struktur Organisasi departemen Banquet

Gambar 3.3

Struktur Organisasi Banquet

Banquet Manager

Asst. Banquet Manager

Supervisor

Server

Page 60: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

47

B. Tinjauan Data Penelitian

Dibawah ini akan dijelaskan mengenai data yang telah didapatkan oleh

peneliti, yang akan dijadikan bahan acuan untuk hasil analisis.

1. MICE

TABEL 3.1

TOTAL KEGIATAN MICE

Periode Januari – Juni 2016

Sumber :Income Audit The trans Luxury Hotel Bandung, 2016

Dilihat dari tabel 3.1 di atas dapat diketahui selama 6 bulan, dari bulan Januari

sampai dengan Juni dengan total kegiatan meeting yang berasal dari kegiatan

nasional meeting yaitu sebanyak 311 kegiatan yang berasal dari perusahaan-

perusahaan, total kegiatan incentive sendiri yaitu 94 kegiatan dimana kegiatan

incentive yang dilakukan berasal dari incentive group, total kegiatan exhibition yaitu

9 kegiatan yang berasal dari kegiatan Industrial Show, Trade Show, dan Public Show

diantaranya Grand Royal Wedding Expo 2016, Product - Launching New Toyota

Fortuner, Alkisah by Rio Motret"", LA NOVIA Traditional Wedding 2016, Trademark

Nama Total kegiatan

Meeting 311

Incentive 94

Exhibition 9

Conference 3

Page 61: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

48

Fifth Anniversary, Ikatan Perancang Busana Muslim, THB - La Novia Wedding

Exhibition - Graha Manggala, Trans Fashion Indonesia, dan ALUX event Organizer

& Wedding Organizer, serta untuk kegiatan conference sendiri yaitu 3 kegiatan yang

diantaranya yaitu GEO Convex for PICU NICU Pediatric.

Dapat dillihat bahwa dari total kegiatan yang terjadi selama enam bulan di

The Trans Luxury Hotel Bandung kegiatan meeting sangat mendominasi dari

keseluruhan kegiatan MICE yang ada.

2. Tinjauan data Pendapatan food and beverage department

TABEL 3.2

Pendapatan food and beverage department

Periode Januari – Juni 2016

Sumber :Income Audit The trans Luxury Hotel Bandung, 2016

Bulan Pendapatan

JAN Rp 6,338,261,792

FEB Rp 3,849,157,256

MAR Rp 4,339,368,707

APR Rp 5,809,847,362

MAY Rp 5,344,090,483

JUNE Rp 1,977,361,637

Page 62: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

49

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pendapatan departemen food and

beverage di The Trans Luxury Hotel yang berasal dari The restaurant, The 18th

Restaurant, Lounge, Minibar, In room dining, dan juga MICE atau banquet. Dimana

selama enam bulan pendapatan departemen food and beverage mengalami kenaikan

dan penurunan pendapatan. Yang jika dilihat dari tabel 3.2 di atas bahwa pendapatan

yang paling besar yaitu terjadi pada bulan Januari yaitu sebesar Rp 6,338,261,792.

3. Cost

Variabel Cost

Dalam menentukan variable cost pada makanan dan minuman dapat dilihat

dalam tabel dibawah ini.

TABEL 3.3

Cost food and beverage department

Bulan Cost %

JAN

1,955,968,701.27 30.86%

FEB

1,368,532,978.40 35.69%

MAR

1,491,791,051.14 34.51%

APR

1,563,058,136.34 28.94%

MAY

1,806,986,876.30 33.81%

JUNE

1,482,209,152.85 35.86%

Sumber :Data Olahan

Page 63: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

50

Diketahui bahwa dari hasil data di atas cost yang dikeluarkan oleh departemen

food and beverage, pengeluaran untuk cost outlet dan juga MICE selama enam bulan

dimana cost yang harus dikeluarkan paling besar yaitu pada bulan juni dengan

presentase sebesar 35.86%

4. Tinjauan data komposisi pendapatan MICE

Berikut ini merupakan tabel hasil data olahan mengenai komposisi

pendapatan kegiatan MICE.

Page 64: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

51

Rp

%R

p%

Rp

%R

p%

Rp

%R

p%

B'fa

st F

ood R

even

ue884,9

06,0

00

Rp

14.5

4%

820,5

07,9

54

Rp

22.4

9%

899,0

04,3

79

Rp

22.0

3%

863,5

79,6

69

Rp

16.6

1%

870,6

78,6

19

Rp

17.0

3%

657,1

31,0

00

Rp

16.7

3%

Lun

ch F

ood R

even

ue167,0

67,3

13

Rp

2.7

5%

145,0

68,6

99

Rp

3.9

8%

208,0

08,6

95

Rp

5.1

0%

189,4

74,7

36

Rp

3.6

4%

196,8

87,5

15

Rp

3.8

5%

142,9

98,4

81

Rp

3.6

4%

Din

ner

Food R

even

ue930,4

20,1

28

Rp

15.2

9%

1,0

11,2

70,9

04

Rp

27.7

2%

752,6

34,7

93

Rp

18.4

4%

645,0

79,5

67

Rp

12.4

1%

726,6

30,4

24

Rp

14.2

1%

1,3

34,1

36,5

37

Rp

33.9

6%

Sup

per

Food R

even

ue10,3

55,0

00

Rp

0.1

7%

16,3

54,0

00

Rp

0.4

5%

19,0

55,0

00

Rp

0.4

7%

9,5

06,0

00

Rp

0.1

8%

16,9

81,1

69

Rp

0.3

3%

22,1

19,0

00

Rp

0.5

6%

Min

i bar

-R

p

0.0

0%

-R

p

-

Rp

-

Rp

-

Rp

-R

p

-

Rp

-R

p

-

Rp

-R

p

-

Rp

Wed

din

g F

ood R

even

ue1,6

43,1

82,5

00

Rp

27.0

1%

222,7

27,9

01

Rp

6.1

1%

747,8

00,0

00

Rp

18.3

2%

200,0

00,0

00

Rp

3.8

5%

1,3

91,4

82,1

00

Rp

27.2

2%

975,3

33,0

74

Rp

24.8

3%

Corp

ora

te F

ood R

even

ue2,3

37,5

68,1

62

Rp

38.4

2%

928,2

51,8

58

Rp

25.4

5%

1,2

06,2

87,9

38

Rp

29.5

6%

1,2

40,1

12,8

83

Rp

23.8

5%

1,4

21,5

63,3

82

Rp

27.8

1%

398,3

36,1

78

Rp

10.1

4%

Conv

entio

n F

ood R

even

ue110,5

00,0

00

Rp

1.8

2%

377,2

72,0

50

Rp

10.3

4%

185,9

49,0

00

Rp

4.5

6%

1,9

82,0

86,8

91

Rp

38.1

3%

449,8

52,8

04

Rp

8.8

0%

-R

p

0%

Soci

al E

v F

ood R

even

ue-

Rp

0%

126,5

12,2

26

Rp

3.4

7%

62,4

91,6

66

Rp

1.5

3%

69,0

08,1

96

Rp

1.3

3%

38,1

81,7

20

Rp

0.7

5%

398,2

63,2

03

Rp

10.1

4%

TO

TA

L F

OO

D6,0

83,9

99,1

03

Rp

100%

3,6

47,9

65,5

92

Rp

100%

4,0

81,2

31,4

71

Rp

100%

5,1

98,8

47,9

42

Rp

100%

5,1

12,2

57,7

33

Rp

100%

3,9

28,3

17,4

73

Rp

100%

B'fa

st B

ever

age

Rev

enue

1,3

85,0

00

Rp

0.5

4%

557,0

00

Rp

0.2

8%

798,0

00

Rp

0.3

1%

2,6

79,5

71

Rp

0.4

4%

998,0

00

Rp

0.4

3%

473,0

00

Rp

0.2

3%

Lun

ch B

ever

age

Rev

enue

4,6

77,0

00

Rp

1.8

4%

11,7

94,7

06

Rp

5.8

6%

4,2

28,0

01

Rp

1.6

4%

9,0

24,0

02

Rp

1.4

8%

6,5

34,0

01

Rp

2.8

2%

3,2

07,0

00

Rp

1.5

6%

Din

ner

Bev

erag

e R

even

ue173,9

52,3

02

Rp

68.4

1%

137,0

51,7

99

Rp

68.1

2%

167,3

00,6

55

Rp

64.8

1%

131,2

14,7

22

Rp

21.4

8%

161,2

51,0

13

Rp

69.5

5%

165,9

75,4

33

Rp

80.7

9%

Sup

per

Bev

erag

e R

even

ue4,1

10,0

00

Rp

1.6

2%

5,8

75,0

00

Rp

2.9

2%

3,1

90,0

00

Rp

1.2

4%

590,0

00

Rp

0.1

0%

1,5

70,0

00

Rp

0.6

8%

1,8

95,0

00

Rp

0.9

2%

Min

ibar

Rev

enue

38,6

33,0

98

Rp

15.1

9%

37,6

48,1

59

Rp

18.7

1%

66,6

78,5

88

Rp

25.8

3%

58,8

26,1

25

Rp

9.6

3%

56,0

66,5

73

Rp

24.1

8%

33,5

19,6

83

Rp

16.3

2%

Wed

din

g B

ever

age

Rev

enue

-R

p

0%

-R

p

0%

-R

p

0%

200,0

00,0

00

Rp

32.7

3%

-R

p

0%

-R

p

0%

Corp

ora

te B

ever

age

Rev

31,5

05,2

89

Rp

12.3

9%

8,2

65,0

00

Rp

4.1

1%

586,0

08

-Rp

-0

.23%

8,6

65,0

00

Rp

1.4

2%

4,5

45,4

20

Rp

1.9

6%

467,3

80

-Rp

-0

.23%

Conv

entio

n B

ever

age

Rev

enue

-R

p

0%

-R

p

0%

-R

p

0%

-R

p

0.0

0%

867,7

43

Rp

0.3

7%

-R

p

0%

Soci

al E

v B

ever

age

Rev

enue

-R

p

0%

-R

p

0%

16,5

28,0

00

Rp

6.4

0%

200,0

00,0

00

Rp

32.7

3%

-R

p

0%

826,4

46

Rp

0.4

0%

TO

TA

L B

EV

ER

AG

E254,2

62,6

89

Rp

100%

201,1

91,6

64

Rp

100%

258,1

37,2

36

Rp

100%

610,9

99,4

20

Rp

100%

231,8

32,7

50

Rp

100%

205,4

29,1

82

Rp

100%

TO

TA

L F

OO

D A

ND

BE

VE

RA

GE

RE

V6,3

38,2

61,7

92

Rp

3,8

49,1

57,2

56

Rp

4,3

39,3

68,7

07

Rp

5,8

09,8

47,3

62

Rp

5,3

44,0

90,4

83

Rp

4,1

33,7

46,6

55

Rp

TA

BE

L 3

.4

Su

mbe

r :

Dat

a o

laha

n

MA

YJU

NE

Rev

enue

Jan

Feb

MA

RA

PR

KO

MP

OS

ISI

PE

ND

AP

AT

AN

KE

GIA

TA

N M

ICE

Per

iod

e J

an

ua

ri -

Ju

ni

20

16

Page 65: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

52

Dari tabel 3.4 di atas dapat dilihat bahwa hasil dari kategori pendapatan yang

berada di departemen food and beverage. Dalam perhitungannya dimana untuk

mencari berapa persen presentase yang diberikan dalam suatu pendapatan berasal dari

total pendapatan yang diterima setiap bagiannya dibagi dengan total pendapatan

secara keseluruhan.

5. Tinjauan data laba kotor departemen food and beverage

Dalam menentukan suatu laba kotor di departemen food and beverage dapat

dilihat pada tabel dibawah ini.

Page 66: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

53

Rp

%R

p%

Rp

%R

p%

Rp

%R

p%

B'fa

st F

&B

Reve

nue

886,

291,

000

18.8

8%82

1,06

4,95

4

22

.73%

899,

802,

379

25.1

7%86

6,25

9,24

0

16

.66%

871,

676,

619

22.0

5%65

7,60

4,00

0

15

.91%

Lunc

h F

&B

Reve

nue

171,

744,

313

3.66

%15

6,86

3,40

5

4.

34%

212,

236,

696

5.94

%19

8,49

8,73

8

3.

82%

203,

421,

516

5.15

%14

6,20

5,48

1

3.

54%

Din

ner

F&

B Re

venu

e1,

104,

372,

430

23

.52%

1,14

8,32

2,70

3

31.7

9%91

9,93

5,44

8

25

.73%

776,

294,

289

14.9

3%88

7,88

1,43

7

22

.46%

1,50

0,11

1,97

0

36.2

9%

Supp

er F

&B

Reve

nue

14,4

65,0

00

0.31

%16

,354

,000

0.

45%

22,2

45,0

00

0.62

%10

,096

,000

0.

19%

18,5

51,1

69

0.47

%24

,014

,000

0.

58%

Min

ibar

Rev

enue

38,6

33,0

98

0.82

%37

,648

,159

1.

04%

66,6

78,5

88

1.87

%58

,826

,125

1.

13%

56,0

66,5

73

1.42

%33

,519

,683

0.

81%

MIC

E F

&B

Reve

nue

4,12

2,75

5,95

1

52.8

1%1,

654,

772,

300

39

.64%

2,20

1,95

9,12

4

40.6

8%3,

491,

216,

835

63

.28%

3,30

6,49

3,16

9

48.4

5%1,

772,

291,

521

42

.87%

TO

TA

L6,

338,

261,

792

10

0.00

%3,

835,

025,

521

10

0.00

%4,

322,

857,

235

10

0.00

%5,

401,

191,

227

10

0.00

%5,

344,

090,

483

10

0.00

%4,

133,

746,

655

10

0%

Cos

t F

&B

1,95

5,96

8,70

1.27

30

.86%

1,36

8,53

2,97

8.40

35

.69%

1,49

0,98

0,44

1.01

34

.49%

1,51

5,62

0,86

3.05

28

.06%

1,80

6,98

6,87

6.30

33

.81%

1,48

2,20

9,15

2.85

35

.86%

Gro

ss P

rofi

t4,

382,

293,

091

69

%2,

466,

492,

543

64

.31%

2,83

1,87

6,79

4

66%

3,88

5,57

0,36

4

72%

3,53

7,10

3,60

7

66%

2,65

1,53

7,50

2

64.1

4%

TA

BE

L 3

.5

Lab

a k

otor

dep

arte

men

foo

d an

d be

vera

ge

Sum

ber

: Dat

a ol

ahan

Reve

nue

Jan

Feb

MA

RA

PRM

AY

JUN

E

Per

iode

Jan

uari

- J

uni 2

016

Page 67: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

54

Dapat dilihat dari tabel 3.5 di atas bahwa dalam perhitungannya untuk

mencari suatu laba kotor berasal dari pengurangan pendapatan dikurangi

dengan cost yang dikeluarkan sehingga didapatlah laba kotor yang dihasilkan

oleh departemen food and beverage.

TABEL 3.6

Presentase Pengaruh

Periode bulan Januari – Juni 2016

Bulan

% Selling

Contribution

% cost of

sales % gross profit

FEB 39.64% 35.69% 64%

MAR 40.68% 34.51% 65%

JUNE 42.87% 35.86% 64%

MAY 48.45% 33.81% 66%

JAN 52.81% 30.86% 69%

APR 63.28% 28.94% 71%

Sumber : Data olahan

Pada tabel 3.6 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pengaruh yang diberikan

apabila tejadi selling contribution yang didapat tinggi maka cost yang dikeluarkan

rendah akan tetapi jika selling contribution yang didapat kecil maka cost yang

dikeluarkan pun menjadi besar.

Page 68: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

55

BAB IV

ANALISIS PERMASALAHAN

Dalam bab ini peneliti ingin memaparkan hasil dari analisis yang telah didapat

dari hasil olahan data. Pada bab ini hasil analisis yang akan dijelaskan adalah

mengenai Analisis komposisi pendapatan kegiatan MICE, Analisis Laba kotor food

and beverage, Analisis tingkat pengaruh pendapatan kegiatan MICE terhadap laba

kotor di departemen Food and Beverage.

A. Analisis komposisi pendapatan kegiatan MICE

Komposisi dari pendapatan kegiatan MICE atau yang berasal dari banquet event

order berasal dari berbagai macam kegiatan yang termasuk kedalam ruang lingkup

kegiatan MICE yang dapat dilihat pada tabel 3.4 halaman 51.

Dilihat dari tabel 3.4 bahwa untuk mengetahui komposisi pendapatan MICE

dalam suatu hotel, The Trans Luxury Hotel Bandung mengkategorikan kegiatan

MICE atau yang biasa dikenal dengan meeting, incentive, exhibition, dan conference

dalam beberapa kategori yaitu corporate atau biasa yang disebut dengan meeting,

convention yang berasal dari gabungan exhibition dan conference, social event yang

berasal dari kegiatan incentive.

Diketahui bahwa dimana pada bulan Januari pendapatan food and beverage

department lebih didominasi dari pendapatan kegiatan corporate yaitu sekitar Rp

2,337,568,162 atau 38% dari total pendapatan makanan yang didapat oleh

Page 69: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

56

departemen food and beverage. Akan tetapi pada bulan Februari kegiatan MICE

mengalami penurunan pendapatan dan lebih didominasi dari pendapatan makan

malam yaitu sekitar Rp 1,148,322,703 atau 29.83% dari total pendapatan makanan

yang diterima. Pada bulan Maret kegiatan MICE mengalami peningkatan pendapatan

yang didominasi dari kegiatan corporate Rp 1,205,701,930 atau 28% dari total

pendapatan yang didapat. Pada bulan April pendapatan departemen food and

beverage lebih didominasi dari pendapatan convention yaitu sekitar Rp

1,982,086,891 atau 34.12% dari total pendapatan. Selanjutnya pada bulan Mei

pendapatan departemen food and beverage lebih didominasi dari kegiatan corporate

yaitu Rp 1,426,108,802 atau setara dengan 27%. Dan pada bulan Juni dimana

pendapatan dinner lebih didominasi pada total keseluruhan pendapatan yang didapat

oleh departemen food and beverage yaitu Rp 1,500,111,970 atau 36.29% dari total

pendapatan yang didapat.

Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa selama 6 bulan pendapatan

makanan dan minuman di The Trans Luxury Hotel Bandung dalam kegiatan MICE

atau banquet event order lebih mendominasi total pendapatan departemen food and

beverage, yang mana jika dilihat dari tabel 3.4 halaman 51 empat bulan diantaranya

pendapatan MICE atau yang berasal dari banquet event order lebih mendominasi

pendapatan di departemen food and beverage. Kegiatan MICE sendiri dari corporate

atau perusahaan lebih sering melakukan kegiatan meeting di hotel dibandingkan

dengan kegiatan MICE lainnya. Hal ini dibantu dengan banyaknya fasilitas yang

memadai dan juga banyaknya tempat meeting room yang tersedia di The Trans

Page 70: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

57

Luxury Hotel Bandung yang menunjang dalam berjalannya pelaksanaan meeting di

hotel.

B. Analisis Laba kotor food and beverage

Seperti yang diketahui bahwa untuk mengetahui suatu laba kotor komposisi yang

digunakan berasal dari pengurangan pendapatan atau yang dapat disebut dengan

penjualan atau sales dikurangi dengan cost yang dikeluarkan. Dimana unntuk

mengetahui pendapatan departemen food and beverage di The Trans Luxury Hotel

dapat dilihat pada tabel 3.5 halaman 53.

Dilihat dari tabel 3.5 halaman 53 bahwa pendapatan yang diterima dari penjualan

makanan dan minuman di departemen food and beverage pendapatan yang didapat

pada bulan Januari dengan total pendapatan yang didapat yaitu sekitar Rp.

6,338,261,792, pada bulan Februari terjadi penurunan pendapatan yang diterima yaitu

sekitar Rp 3,849,157,256, pada bulan Maret pendapatan departemen food and

beverage mengalami kenaikan dengan pendapatan yang diperoleh yaitu sekitar Rp

4,339,368,707, pada bulan April pendapatan yang diterima mengalami kenaikan

pendapatan yang cukup signifikan oleh departemen food and beverage yaitu sekitar

Rp 5,809,847,362, pada bulan Mei pendapatan yang diterima oleh departemen food

and beverage yaitu sekitar Rp 5,344,090,483 dan pada bulan Juni total pendapatan

yang didapat yaitu sebesar Rp 4,133,746,655.

Dalam perhitungan untuk mencari laba kotor atau gross profit berasal dari

perhitungan sales atau pendapatan yang berasal dari penjualan dikurangi dengan cost

Page 71: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

58

yang dikeluarkan. Dalam perhitungannya cost yang dikeluarkan oleh departemen

food and beverage yang dapat dilihat pada tabel 3.5 halaman 53.

Dilihat dari tabel 3.5 halaman 53 bahwa cost yang dikeluarkan oleh departemen

food and beverage selama enam bulan mengalami fluktuatif pengeluaran cost, dimana

cost yang paling besar terjadi yaitu pada bulan juni yaitu sekitar 35,86% dari total

pendapatan food and beverage department.

Sehingga gross profit atau laba kotor yang didapatkan oleh departemen food and

beverage setelah pengurangan dari hasil pendapatan dikurangi dengan cost yang

dapat dilihat pada tabel 3.5 halaman 53.

Dari hasil olahan data dari tabel 3.5 diketahui bahwa laba kotor yang paling besar

didapatkan oleh departemen food and beverage yaitu pada bulan April dengan laba

kotor sebesar Rp. 3,885,570,364,- atau setara dengan 71% dan laba kotor yang paling

kecil yaitu terjadi pada bulan Juni dengan total laba kotor sebesar Rp. 2,651,537,502

atau setara dengan 64.14%.

Dengan laba kotor yang cukup tinggi yang diterima oleh departemen food and

beverage hal ini dapat membantu berjalannya operasional departemen food and

beverage dengan baik. Dapat dilihat pula dalam hal ini dengan laba kotor yang cukup

tinggi dari hasil penjualan makanan dan minuman yang berasal dari MICE atau

banquet event order sangat mempengaruhi laba kotor yang diterima oleh departemen

food and beverage dibandingkan dengan penjualan makanan dan minuman yang

berasal dari breakfast, lunch, dinner, supper atau yang berasal dari minibar.

Page 72: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

59

C. Analisis tingkat pengaruh pendapatan kegiatan MICE terhadap laba

kotor di departemen Food and Beverage

Tingkat pengaruh pendapatan dari kegiatan MICE atau yang berasal dari banquet

event order di The Trans Luxury Hotel dapat dilihat pada tabel 3.5 halaman 53. Dari

hasil tabel 3.5 tersebut diketahui bahwa pada bulan Januari pendapatan yang diterima

oleh departemen food and beverage yaitu sebesar Rp. 6,338,261,792 dimana

diantaranya sebesar 52.81% atau setara dengan Rp. 4,122,755,951 merupakan hasil

dari pendapatan MICE atau banquet event order dengan presentasi cost yang

dikeluarkan yaitu sebesar 30,86% atau setara dengan Rp. 1,955,968,701.27.

Pada bulan Februari presentasi cost yang dikeluarkan yaitu sebesar 35.69% atau

setara dengan Rp. 1,368,532,978.40 dengan pendapatan yang didapat yaitu sebesar

Rp. 3,835,025,521 dimana 40% pendapatan yang didapat oleh departemen food and

beverage atau setara dengan Rp. 1,654,772,300 merupakan pendapatan yang berasal

dari MICE atau banquet event order.

Sedangkan pada bulan Maret pendapatan yang didapat mengalami kenaikan

pendapatan yaitu sekitar Rp. 4,322,857,235 dimana 40.68% diantaranya berasal dari

pendapatan penjualan makanan dan minuman yang berasal dari MICE atau banquet

event order. Dan presentasi cost yang dikeluarkan yaitu sebesar 34,49% atau setara

dengan Rp. 1,490,980,441.01.

Pada bulan April terjadi kenaikan pendapatan yang cukup signifikan pada

departemen food and beverage dengan pendapatan yang didapat yaitu sekitar Rp.

5,401,191,227 dengan presentase sebesar 63.28% dari total keseluruhan pendapatan

Page 73: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

60

yang didapat dari departemen food and beverage merupakan pendapatan yang berasal

dari penjualan makanan dan minuman yang berasal dari MICE atau banquet event

order. Dan cost yang harus dikeluarkan yaitu sebesar Rp. 1,515,620,863.05 atau

presentase yang harus dikeluarkan yaitu sekitar 28.06%.

Pada bulan Mei terjadi peningkatan cost yang harus dikeluarkan dari bulan

sebelumnya dengan presentase sebesar 33.81% atau setara dengan Rp.

1,806,986,876.30. Dan pendapatan yang didapat oleh departemen food and beverage

yaitu sebesar Rp. 5,344,090,483 dengan 48.45% atau setara dengan Rp.

3,306,493,169 dari hasil total pendapatan yang didapat merupakan pendapatan yang

diterima dari penjualan makanan dan minuman yang berasal dari kegiatan MICE atau

banquet event order.

Sedangkan pada bulan Juni pendapatan departemen food and beverage yaitu

sebesar Rp. 4,133,746,655 dengan 42.87% atau setara dengan Rp. 1,772,291,521

merupakan pendapatan yang didapat dari hasil penjualan makanan dan minuman

yang berasal dari kegiatan MICE atau banquet event order. Cost yang harus

dikeluarkan pada bulan juni yaitu sebesar 35.86% atau setara dengan Rp.

1,482,209,152.85.

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa seperti yang diketahui dalam konsep

pemesanan makanan dan minuman melalui banquet untuk kegiatan MICE cost yang

dikeluarkan kecil akan tetapi pendapatan yang diterima besar. Sehingga cost dan

pendapatan dari MICE sangat membantu dalam menentukan laba kotor dan juga cost

yang dikeluarkan oleh departemen food and beverage.

Page 74: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

61

Dapat dilihat pula pada tabel 3.6 halaman 54 bahwa pada bulan Februari selling

contribution yang didapat sebesar 39.63% dengan cost yang dikeluarkan sebesar

35.69% dan dengan gross profit atau laba kotor yang didapat sebesar 64%.

Sedangkan pada bulan Maret terjadi kenaikan selling contribution dengan presentase

sebesar 40.68% dimana dengan adanya kenaikan selling contribution maka cost yang

dikeluarkan menurun dari bulan sebelumnya dan didapatkan gross profit yang lebih

tinggi dari bulan sebelumnya. Hal ini diperkuat dengan perhitungan pengaruh yang

terjadi antara selling contribution dan cost of sales.

Jadi, jika dilihat selama enam bulan tingkat pengaruh yang terjadi paling besar

terjadi pada bulan April dengan tingkat presentase selling contribution yaitu sebesar

63.28% dengan cost yang dikeluarkan sebesar 28.94% sehingga gross profit yang

didapat yaitu sebesar 71%.

Page 75: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

62

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Dari hasil analisis yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, maka pada bab ini

peneliti ingin memaparkan kesimpulan yang telah didapat dari hasil analisis yang

telah dilakukan serta memberikan rekomendasi kepada pihak hotel agar kedepannya

dapat menjadi lebih baik lagi.

A. Kesimpulan

Pada hasil olahan data dan hasil analisis yang telah dilakukan oleh peneliti, maka

dapat ditarik kesimpulan yang akan dijelaskan dibawah ini.

1. Penyelenggaran kegiatan MICE atau yang lebih dikenal dengan meeting,

incentive, conference, dan exhibition di The Trans Luxury Hotel Bandung

selama 6 bulan dimana pendapatan penjualan makanan dan minuman dalam

kegiatan MICE atau banquet event order lebih mendominasi total pendapatan

pada departemen food and beverage, dimana kontribusi kegiatan MICE yang

dikategorikan menjadi corporate, convention, dan social event selama enam

bulan kegiatan meeting atau yang masuk kedalam kategori corporate lebih

sering mendominasi pendapatan di departemen food and beverage hal ini

dikarenakan fasilitas dari meeting room yang tersedia di The Trans Luxury

Hotel Bandung sangat menunjang berjalannya kegiatan meeting di hotel.

Page 76: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

63

2. Pengaruh pendapatan MICE terhadap laba kotor departemen food and

beverage di The Trans Luxury Hotel Bandung selama enam bulan yang

tertinggi terjadi pada bulan April dimana laba kotor yang didapat sebesar

71,94% atau setara dengan Rp. 3,885,570,363.95 dan laba kotor yang

terendah terjadi pada bulan Juni dengan laba kotor yang didapat sebesar

64.14% atau setara dengan Rp. 2,651,537,502.15. Dari yang telah

disimpulkan bahwa apabila selling contribution yang didapat tinggi maka cost

yang dikeluarkan pun kecil dari hal itulah sehingga gross profit atau laba

kotor yang didapat menjadi tinggi.

3. Dengan laba kotor yang cukup tinggi dari hasil penjualan makanan dan

minuman yang berasal dari kegiatan MICE atau banquet event order sangat

mempengaruhi laba kotor yang diterima oleh departemen food and beverage

dibandingkan dengan penjualan makanan dan minuman yang berasal dari

breakfast, lunch, dinner, supper atau yang berasal dari minibar. Hal ini

dikarenakan konsep yang terjadi pada banquet event order, cost yang

dikeluarkan untuk banquet kecil sedangkan pendapatan yang didapat cukup

besar. Maka dari itu pendapatan makanan dan minuman dalam kegiatan MICE

di The Trans Luxury Hotel Bandung sangat mempengaruhi pendapatan yang

ada di departemen food and beverage.

Page 77: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

64

B. Rekomendasi

Berdasarkan dengan penelitian yang telah dilakukan di The Trans Luxury Hotel

Bandung, dan dengan berdasarkan pada teori yang digunakan, maka pada bagian ini

penulis ingin memberikan rekomendasi bagi pihak The Trans Luxury Hotel Bandung.

1. Dengan adanya kontribusi kegiatan MICE yang tinggi di The Trans Luxury

Hotel Bandung maka sebaiknya perusahaan lebih meningkatkan kegiatan

MICE karena dengan adanya kegiatan MICE yang menambah pendapatan

atau gross profit dan hanya mengelurakan cost yang lebih kecil dibandingkan

dengan yang lain. Selain itu sebaiknya pihak hotel lebih meningkatkan

kegiatan Incentive, Conference, dan Exhibition hal ini dikarenakan fasilitas

yang tersedia di The Trans Luxury Hotel Bandung bagi kegiatan Incentive,

Conference, dan Exhibition telah memenuhi kebutuhan dalam berlangsungnya

kegiatan tetapi kegiatan yang berlangsung dalam kategori Incentive,

Conference, dan Exhibition sangat sedikit.

2. Dengan adanya gross profit atau laba kotor yang diterima oleh departemen

food and beverage cukup tinggi, sebaiknya pihak hotel lebih meningkatkan

pula penjualan makanan dan minuman yang berasal dari breakfast, lunch,

dinner, supper atau yang berasal dari minibar. Hal ini pula dapat

meningkatkan laba kotor yang diterima oleh departemen food and beverage.

Page 78: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

65

3. Kegiatan MICE atau meeting, incentive, conference, dan exhibition atau yang

berasal dari banquet event order dimana kegiatan ini sangat mempengaruhi

laba kotor yang diterima oleh departemen food and beverage. Maka sebaiknya

pihak hotel lebih meningkatkan promosi untuk kegiatan MICE seperti

kegiatan exhibition dan juga incentive semakin bertambahnya laba kotor yang

didapat oleh perusahaan.

Page 79: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

66

DAFTAR PUSTAKA

Benarthy, A. (2011). Kontribusi Wisata Konvensi terhadap pendapatan di hotel. 111.

Berry, A., & Jarvis, R. (2006). Accounting in a Business Context. London: Thomson

Learning.

Coltman, M. M., & Jagels, M. (2001). Hospitality Management Accounting. New

York: Wiley.

Cousins, J. (2002). Food and Beverage Management. London: Prentice Hall /

Pearson Education.

Goodman, J. (2015, May 1). Pengertian Banquet.

IBM, W. (2010). Akuntansi Perhotelan. Yogyakarta: Andi.

IBM, W. (2011). F&B Cost Control untuk hotel dan restoran. Yogyakarta: Andi.

IBM, W. (2014). Akutansi Manajemen untuk hotel dan restoran. Yogyakarta: Andi.

Jatmiko. (2008). Metodologi Penelitian, 8.

Kesrul. (2004). Meeting, Incetives Trip, Converence and Exebition. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

lillicrap, D., & Cousins , j. (2010). Food and Beverage Service. London: Hodder

Education.

Page 80: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

67

Mantgomery, & Strick. (1995). Meetings, Conventions, and Exposition an

Introduction to the Industry. Siingapore: Van Nostrand Reinhold.

Munawir. (2015, May 1). Laporan Keuangan. Retrieved from http://cipto-

glory.blogspot.co.id/2013/05/laporan-keuangan_5.html

Noor, A. (2013). Manajemen Event. Bandung: Alfabeta.

Pangabean. (2010, Januari 1). Insentif. Retrieved from Jurnal Manajemen:

http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2010/01/insentif-definisi-tujuan-jenis-

proses.html

Parmita. (2015, oktober 1). Sektor MICE Dominasi Pendapatan Hotel. bisnis.

Pendit. (2014). Exhibition. kutipan Journal Siregar, 7.

Pizam, A. (2010). International Encyclopedia of Hospitality Management. USA.

Prastowo, D. (2002). Analisis Laporan Keuangan. 163.

Soewadji. (2012). Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta: Mitra Wacana kencana.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Uniform System Of Accounting For Lodging Industry. (2014). New York: AHLA and

HFTP.

Widialestariningtyas, O., Anggadini, S. D., & Firdaus, D. W. (2012). Akuntansi

Biaya. Bandung: Graha Ilmu.

Page 81: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

68

Wijaya, W. (2013). Pengakuan Pendapatan Atas Jasa Pelanggan Pemerintah Dan

Nonpemerintah Pada Hotel Plaza Tanjungpinang . 11.

Yoeti , & Oka. (2009). MAnajemen Wisata Konvensi. Jakarta: Perca.

Yoeti, O. A. (2000). Manajemen Wisata Konvensi. Jakarta: Pertja.

Page 82: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

69

Rp%

Total c

ostRp

%Tot

al cost

Rp%

Total c

ostRp

%Tot

al cost

Rp%

Total c

ostRp

%Tot

al cost

B'fast F

&B cos

t

Lunch F

&B cos

t

Dinner

F&B c

ost

Supper

F&B c

ost

Minibar

cost

MICE F

&B cos

t1,1

36,231

,540.1

0

27.56%

30.86%

496,43

1,690.

00

30%

35.69%

748,66

6,102.

16

34%

34.49%

942,62

8,545.

45

27%

28.06%

991,94

7,950.

70

30%

33.81%

584,85

6,201.

93

33%

35.86%

gross p

rofit mi

ce2,9

86,524

,410.9

0

1,158,

340,61

0.00

1,4

53,293

,021.8

4

2,548,

588,28

9.55

2,3

14,545

,218.3

0

1,187,

435,31

9.07

gross p

rofit re

staurant

1,395,

768,67

9.83

1,3

08,151

,932.6

0

1,378,

583,77

2.15

1,3

36,982

,074.4

0

1,222,

558,38

8.40

1,4

64,102

,183.0

8

Total g

ross pro

fit4,3

82,293

,090.7

3

2,466,

492,54

2.60

2,8

31,876

,793.9

9

3,885,

570,36

3.95

3,5

37,103

,606.7

0

2,651,

537,50

2.15

Period

e Janu

ari - Ju

ni 2016

LAMP

IRAN

Cost d

an Gro

ss Profi

t Food

and B

everag

e depar

tment

38%1,4

82,209

,152.8

5

872,10

1,288.

40

40%

1,368,

532,97

8.40

742

,314,3

38.85

35%1,4

90,980

,441.0

1

572,99

2,317.

60

1,5

15,620

,863.0

5

815,03

8,925.

60

40%

1,806,

986,87

6.30

897

,352,9

50.92

JUNE

819,73

7,161.

17

37.

00%1,9

55,968

,701.2

7

Sumber

: Data

Olahan

Peneli

ti

30%

cost

JanFeb

MAR

APR

MAY

Page 83: PENGARUH PENDAPATAN MICE TERHADAP LABA KOTOR …

70

BIODATA PENELITI

Nama Lengkap : Sri Haryanti

Tempat & Tanggal Lahir : Bandung, 04 Desember 1995

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jl. Dago Elos V No. 456, Bandung

Agama : Islam

Program Studi : Administrasi Hotel

N. I. M. : 201319090

Pendidikan :

Tingkat

Pendidikan Nama Sekolah Kota Tahun Lulus

TK TK. Nuru Jamil Bandung 2001

SD SD Negeri Coblong III Bandung 2007

SMP SMP Negeri 35 Bandung 2010

SMA SMA Pasundan 2 Bandung 2013

UNIVERSITAS

Sekolah Tinggi Pariwisata

Bandung Bandung 2017

Pengalam Kerja :

Nama Tempat Kota Tahun

Casa del Rio, Melaka FB Service Trainee Melaka, Malaysia 2015

The Trans Luxury Hotel Bandung, Finance Trainee Bandung, Indonesia 2016