Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP
MOTIVASI KERJA GURU HONORER DI MAN 2 KOTA
BEKASI
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Tyas Wulan Sari
NIM 11150182000048
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020
i
ABSTRAK
Tyas Wulan Sari (NIM 11150182000048), Pengaruh Pemberian Kompensasi
Terhadap Motivasi Kerja Guru Honorer di MAN 2 Kota Bekasi. Skripsi
Program Strata Satu (S-1), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2020
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kompensasi
terhadap motivasi kerja guru honorer di MAN 2 Kota Bekasi. Jenis penelitian ini
bersifat kuantitatif dengan pendekatan analisis regresi linear sederhana. Penelitian
ini menggunakan purposive sampling dimana populasinya adalah guru MAN 2
Kota Bekasi. Dari total 53 guru sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah 31 guru honorer. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner, studi dokumen
dan wawancara. Kuesioner digunakan sebagai pengumpulan data utama yang
didistribusikan ke subjek penelitian, sedangkan studi dokumen dan wawancara
digunakan sebagai teknik pelengkap untuk mendapatkan data.
Hasil penelitian menyebutkan bahwa terdapat pengaruh yang siginifikan
antara pemberian kompensasi terhadap motivasi kerja guru di MAN 2 Kota
Bekasi. Hal ini dapat dilihat dari pengolahan data hasil perhitungan SPSS ver 23,
melalui pengujian statistik uji T. Hasil nilai Thitung sebesar 4,299 dan Ttabel
sebesar 2,045 dengan siginifikansi 0,000. Dengan kriteria pengujian jika Thitung
> Ttabel dan jika signifikansi < α (0,05), maka H0 ditolak. Kemudian pada
perhitungan koefisien determinasi diketahui pengaruh pemberian kompensasi
terhadap motivasi kerja guru honorer di MAN 2 kota Bekasi sebesar 38,9%
sedangkan sisanya sebesar 61,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.
Namun demikian dapat disarankan untuk memperhatikan peningkatan kompensasi
terutama dalam hal gaji yang diterima oleh guru honorer di MAN 2 Kota Bekasi
Kata Kunci : Pemberian Kompensasi, Motivasi Kerja Guru, Guru Honorer
ii
ABSTRACT
Tyas Wulan Sari (NIM 11150182000048), The effect of compensation on
honorary teacher work motivation in MAN 2 Kota Bekasi. Undergraduate
Thesis Program (S1), Faculty of Educational Sciences, Syarif Hidayatullah
State Islamic University of Jakarta, 2020
The research was intended to find out the effect of compensation on
honorary teacher work motivation in MAN 2 Kota Bekasi. This research used
quantitative method with simple linear regression The study uses purposive
sampling where the population was the teachers of Man 2 Kota Bekasi. From the
total of 53 teachers, the sample used in this study was 31 honorary teachers. The
instruments of this study were questionnaire, documentation and interview. A
questionnaire was used as the main data collection which is distributed to the
subject of the research, while documentation and interviews were used as the
complementary technique to obtain the data.
The result of the study stated that there is a significant effect of
compensation on honorary teacher work motivation in MAN 2 Kota Bekasi. This
can be seen from processing data SPSS ver 23 calculation result, T test statistic
testing, the result of Tcount value of 4,299 and Ttable of 2,045 with a siginifance
of 0,000. With the testing criteria if Tcount > Ttable and if the significance < α
(0,05), the H0 is rejected. Then in the calculation of the determination is known
the effect of compensation on honorary teacher work motivation in MAN 2 Kota
Bekasi was 38,9% while the remaining 61,1% was influenced by external factors
not examined. However suggestion that can be given is the need for increasing the
compensation, especially at the case of giving salary for honorary teachers in
MAN 2 Kota Bekasi
Keyword : Compensation, Teacher work motivation, Honorary teachers
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrohiim
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam
yang telah melimpahkan rahmat, karunia dan anugrah-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang masih jauh dari kata sempurna.
Shalawat serta salam tak lupa kami curahkan kepada baginda Nabi Muhammad
SAW, keluarga, dan para sahabatnya.
Penulisan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul
skripsi “Pengaruh Pemberian Kompensasi terhadap Motivasi Kerja Guru Honorer
di MAN 2 Kota Bekasi”
Penulis sangat menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan bisa
terlaksana dengan baik tanpa bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai
pihak. Untuk itu, pada kesempatan kali ini dengan segala kerendahan hati, penulis
ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Dr. Sururin, M.Ag sebagai Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Drs. Mu’arif SAM, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Drs. Ali Nurdin, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I yang senantiasa
memberikan arahan dan dorongan dalam penulisan skripsi ini.
4. Dra. Nurdelima Waruwu, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II sekaligus
Dosen Pembimbing Akademi yang senantiasa membantu memberikan
arahan, motivasi dan bantuan dengan penuh kesabaran untuk membimbing
sehingga skripsi ini terselesaikan dengan baik.
5. Seluruh Dosen dan Staff Jurusan Manajemen Pendidikan yang telah
memberikan ilmu pengetahuan selama perkuliahan
6. H. Lukmanul Hakim, S,Ag, M.Pd selaku Kepala Madrasah MAN 2 Kota
iv
Bekasi yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan
penelitian
7. H.Musakir, S.Ag., M.M.Pd selaku Wakamad Bidang Kurikulum yang
telah banyak membantu dan memberikan arahan kepada penulis dalam
proses penelitian
8. Drs. Eka Yudia yang telah membantu dalam penyebaran kuesioner kepada
responden dan rekan-rekan guru MAN 2 Kota Bekasi yang telah bersedia
menjadi responden sehingga penulisan skripsi ini berjalan dengan lancar.
9. Kedua orangtua tercinta, Ayahanda Eko Prihadianto dan Ibunda Sujiyatmi
yang selalu mendoakan, mendidik, membimbing dan memberi dukungan
baik secara moriil maupun materil sehingga penulis terus bersemangat dan
termotivasi dalam mengerjakan skripsi
10. Adik-adik penulis, Dimas Ardhianto dan Bagas Wicaksono yang selalu
memberikan semangat dan dukungan kepada penulis untuk segera
menyelesaikan penulisan ini.
11. Para penghuni Kostan kesayangan, Eboy, Rere, Puput, Inuy, Dillah, Amel,
Latifah, Iis, Rima, Nca, Anis yang selalu menemani dan meramaikan
kostan penulis dengan penuh canda, tawa, haru, dan duka.
12. Pejuang TjKRL Futihat dan Selfi, teman berangkat-pulang kuliah, teman
pergi-pergian, yang telah menghilangkan rasa jenuh penulis saat
menyelesaikan skripsi ini. Dan terkhusus buat Selfi temen seperjuang dari
awal sampai selesai penelitian yang telah membantu meringankan beban
penulis selama mengerjakan skripsi
13. Seluruh teman-teman Manajemen Pendidikan 2015, terkhusus Leader
Best Class (LBC) yang telah berjuang bersama dikelas, dan berjuang
bersama untuk menyelesaikan pendidikan.
14. Teman-teman KKN ZONE 73 yang telah memberikan semangat dan
dukungan kepada penulis selama penyelesaian penulisan skripsi ini
15. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini namun tidak
dapat disebutkan satu persatu.
v
Hanya harapan dan doa yang bisa penulis panjatkan, semoga segala kebaikan
yang telah diberikan kepada penulis menjadi amal ibadah dan mendapatkan
balasan yang setimpal dari Allah SWT. Aamiin
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun. Penulis
berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang
terlibat. Aamiin
Jakarta, 17 Februari 2020
Penulis
Tyas Wulan Sari
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..................................................................................................................... i
ABSTRACT ................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................vi
DAFTAR TABEL ........................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................xi
BAB I ............................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................................ 5
C. Pembatasan Masalah............................................................................................ 6
D. Rumusan Masalah ............................................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ................................................................................................. 6
F. Manfaat Penelitian ............................................................................................... 6
BAB II ........................................................................................................................... 8
KAJIAN TEORI ........................................................................................................... 8
A. Motivasi Kerja Guru ............................................................................................ 8
1. Pengertian Motivasi Kerja Guru ....................................................................... 8
2. Fungsi dan Tujuan Motivasi Kerja Guru......................................................... 10
3. Asas-Asas Motivasi Kerja Guru ....................................................................... 11
4. Teori-Teori Motivasi Kerja Guru ................................................................... 13
5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Guru .............................. 16
6. Indikator Motivasi Kerja Guru ....................................................................... 19
B. Pemberian Kompensasi...................................................................................... 20
1. Pengertian Kompensasi .................................................................................. 20
2. Fungsi, Jenis, dan Tujuan Pemberian Kompensasi .......................................... 21
3. Asas-asas Pemberian Kompensasi .................................................................. 24
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kompensasi ............................................ 26
vii
C. Kerangka Berfikir .............................................................................................. 28
D. Penelitian Relevan ............................................................................................. 30
E. Hipotesis ........................................................................................................... 32
BAB III ........................................................................................................................ 33
METODOLOGI PENELITIAN ................................................................................. 33
A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................................ 33
B. Metode Penelitian .............................................................................................. 33
C. Populasi dan Sampel .......................................................................................... 34
D. Variabel Penelitian ............................................................................................ 35
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................. 35
1. Kuesioner (Angket)........................................................................................ 35
2. Studi Dokumen .............................................................................................. 36
3. Wawancara .................................................................................................... 36
F. Instrumen Penelitian .......................................................................................... 37
1. Variabel Pemberian Kompensasi (X) ............................................................. 37
2. Variabel Motivasi Kerja Guru (Y) .................................................................. 38
G. Uji Coba Instrumen ........................................................................................... 39
1. Uji Validitas .................................................................................................. 39
2. Uji Reliabilitas ............................................................................................... 40
H. Teknik Pengolahan Data .................................................................................... 41
I. Teknik Analisis Data ......................................................................................... 41
1. Analisis Deskriptif ......................................................................................... 41
2. Uji Asumsi Klasik.......................................................................................... 43
J. Pengujian Hipotesis ........................................................................................... 44
1. Analisis Regresi Linear Sederhana ................................................................. 44
2. Uji Parsial (Uji-T) .......................................................................................... 45
3. Uji Koefisien Determinasi .............................................................................. 45
BAB IV ........................................................................................................................ 46
HASIL PENELITIAN ................................................................................................. 46
A. Gambaran Umum Objek Penelitian .................................................................... 46
viii
1. Identitas MAN 2 Kota Bekasi ........................................................................ 46
2. Sejarah Singkat MAN 2 Kota Bekasi ............................................................. 46
3. Visi, dan Misi MAN 2 Kota Bekasi ................................................................ 47
4. Sumber Daya Manusia (SDM) MAN 2 Kota Bekasi ....................................... 48
5. Sarana dan Prasarana MAN 2 Kota Bekasi ..................................................... 48
B. Uji Coba Instrumen Penelitian .......................................................................... 48
1. Uji Validitas .................................................................................................. 49
2. Uji Reliabilitas ............................................................................................... 51
C. Deksripsi Data ................................................................................................... 53
1. Deskripsi Data Variabel X (Pemberian Kompensasi) ...................................... 53
2. Deskripsi Data Variabel Y (Motivasi Kerja Guru Honorer) ............................ 57
D. Uji Asumsi Klasik ............................................................................................. 62
1. Uji Normalitas ............................................................................................... 62
2. Uji Linearitas ................................................................................................. 64
E. Pengujian Hipotesis ........................................................................................... 64
1. Regresi Linear Sederhana............................................................................... 64
2. Uji Parsial (Uji-T) ......................................................................................... 66
3. Koefisien Determinasi ................................................................................... 67
F. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................................. 67
BAB V .......................................................................................................................... 69
PENUTUP ................................................................................................................... 69
A. Simpulan ........................................................................................................... 69
B. Saran ................................................................................................................. 69
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 70
LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................................... 73
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Dimensi dan Indikator Motivasi Kerja Guru ...................................... 19
Tabel 3. 1 Pelaksanaan Kegiatan Penelitian ........................................................ 33
Tabel 3. 2 Bobot Nilai Skala Likert .................................................................... 36
Tabel 3. 3 Kisi-Kisi Instrumen Variabel X ......................................................... 37
Tabel 3. 4 Kisi-Kisi Instrumen Variabel Y ......................................................... 38
Tabel 3. 5 Interpretasi Data ................................................................................ 40
Tabel 3. 6 Tingkat Kecenderungan Variabel....................................................... 42
Tabel 4. 1 Hasil Uji Validitas Variabel X ........................................................... 49
Tabel 4. 2 Hasil Uji Validitas Variabel Y ........................................................... 50
Tabel 4. 3 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X ....................................................... 52
Tabel 4. 4 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y ....................................................... 52
Tabel 4. 5 Data Variabel X ................................................................................. 53
Tabel 4. 6 Distribusi Frekuensi Variabel X......................................................... 54
Tabel 4. 7 Mean, Median, Modus Variabel X ..................................................... 55
Tabel 4. 8 Katagori Tingkat Kecenderungan Variabel X .................................... 56
Tabel 4. 9 Data Variabel Y ................................................................................. 57
Tabel 4. 10 Distribusi Frekuensi Variabel Y ....................................................... 59
Tabel 4. 11 Mean, Median, Modus Variabel Y ................................................... 60
Tabel 4. 12 Katagori Tingkat Kecenderungan Variabel Y .................................. 61
Tabel 4. 13 Hasil Uji Normalitas Kolmogrov-Smirnov ....................................... 62
Tabel 4. 14 Hasil Uji Linearitas.......................................................................... 64
Tabel 4. 15 Hasil Uji Analisis Regresi Linear Sederhana .................................... 65
Tabel 4. 16 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi ........................................ 67
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Hierarki Kebutuhan Abraham Maslow ........................................... 13
Gambar 2. 2 Kerangka Berfikir .......................................................................... 29
Gambar 4. 1 Distribusi Frekuensi Variabel X ..................................................... 55
Gambar 4. 2 Tingkat Kecenderungan Variabel X ............................................... 57
Gambar 4. 3 Distribusi Frekuensi Variabel Y ..................................................... 59
Gambar 4. 4 Tingkat Kecenderungan Data Variabel Y ....................................... 61
Gambar 4. 5 Hasil Uji Normalitas Variabel X .................................................... 63
Gambar 4. 6 Hasil Uji Normalitas Variabel Y .................................................... 63
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Struktur Organisasi MAN 2 Kota Bekasi ................................................... 74
Lampiran 2 Data Pendidik MAN 2 Kota Bekasi .......................................................... 75
Lampiran 3 Data Sarana dan Prasarana MAN 2 Kota Bekasi ........................................ 77
Lampiran 4 Kisi-kisi Uji Instrumen Variabel Pemberian Kompensasi (X) ..................... 78
Lampiran 5 Angket Uji InstrumenVariabel Pemberian Kompensasi (X)........................ 79
Lampiran 6 Rekapitulasi Hasil Uji Instrumen Variabel Pemberian Kompensasi (X) ...... 82
Lampiran 7 Kisi-kisi Uji Instrumen Variabel Motivasi Kerja Guru (Y) ........................ 83
Lampiran 8 Angket Uji Instrumen Variabel Motivasi Kerja Guru (Y) ........................... 84
Lampiran 9 Rekapitulasi Hasil Uji Instrumen Variabel Motivasi Kerja Guru (Y) ........... 87
Lampiran 10 Instrumen Penelitian Variabel Pemberian Kompensasi (X)....................... 88
Lampiran 11 Rekapitulasi Hasil Angket Variabel Pemberian Kompensasi (X) .............. 90
Lampiran 12 Instrumen Penelitian Variabel Motivasi Kerja Guru (Y) .......................... 91
Lampiran 13 Rekapitulasi Hasil Angket Variabel Motivasi Kerja Guru (Y) ................. 92
Lampiran 14 Transkrip Wawancara Studi Pendahuluan ................................................ 93
Lampiran 15 Transkrip Wawancara Studi Pendahuluan ............................................... 95
Lampiran 16 Tabel Distribusi R (R tabel) ..................................................................... 96
Lampiran 17 Tabel Distribusi T (T Tabel) .................................................................... 97
Lampiran 18 Surat Permohonan Pembimbing Skripsi ................................................... 98
Lampiran 19 Surat Permohonan Izin Penelitian ............................................................ 99
Lampiran 20 Surat Keterangan Penelitian ................................................................... 100
Lampiran 21 Tabel Uji Referensi................................................................................ 101
Lampiran 22 Biodata Penulis ...................................................................................... 106
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia ini
merupakan suatu pekerjaan yang dapat dikatakan tidak mudah untuk
diselesaikan. Tentunya untuk menyelesaikan pekerjaan ini dibutuhkan
waktu yang cukup lama, biaya yang cukup banyak, dan proses pemahaman
kondisi yang akan ditindaklanjuti dengan langkah konkret perbaikan yang
akan dilakukan oleh sumber daya manusia itu sendiri. Sumber daya
manusia di Indonesia dapat dikatakan masih sangat lemah untuk sadar atas
kondisi yang dialami sekarang maka dari ketidaksadaran itulah yang
terkadang membuat kualitas yang dimiliki sulit untuk meningkat. Dengan
adanya kesadaran atas kondisi dari apa yang dialami akan timbul sebuah
langkah baru untuk mengahadapi dan menyelesaikan masalah dari
perbaikan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.
Salah satu yang membuat kualitas sumber daya manusia meningkat
adalah proses pendidikan dan pembelajaran yang dilaksanakan untuk anak
bangsa. Pendidikan merupakan salah satu indikator keberhasilan yang
mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan dapat
memberikan sebuah proses khusus dimana anak didik akan diberikan
kesempatan untuk meningkatkan kualitas dirinya. Pendidikan juga bisa
dikatakan sebagai fokusnya setiap manusia, karena pendidikan merupakan
bagian dari kehidupan. Dengan pendidikan, manusia dapat memiliki
potensi untuk berpikir menjadikannya sebagai makhluk yang dapat
beradaptasi dengan lingkungannya dalam melanjutkan dan
mengembangkan kehidupannya.
Di dalam pembangunan pendidikan terdapat sosok yang memegang
peran utama ialah guru. Guru memiliki posisi garda terdepan dalam
suksesnya pelayanan pendidikan, peningkatan kualitas pelayanan, dan
2
pencapaian tujuan pendidikan. Tanpa adanya dukungan dari guru,
maka upaya perbaikan yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan tidak akan memberikan hasil yang signifikan. Guru haruslah
memiliki seperangkat kompetensi. Kompetensi-kompetensi yang harus
dimilliki guru sudah termuat di dalam PP pasal 19 tahun 2005 pasal 28,
menjelaskan bahwa:
“Guru merupakan seorang pendidik yang harus memiliki kualitas
akademik dan kompetensi agen pembelajaran yang harus memiliki
empat kompetensi yaitu kompetensi pedagodik, kompetensi
kepribadian, kompetensi professional, dan kompetensi sosial”1.
Kompetensi pedagogik adalah kemampuan seorang guru dalam
pengelolaan peserta didik. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan
personal yang dimiliki oleh seorang guru yang mencerminkan kepribadian
yang mantap dan stabil, dewasa, arif dan bijaksana, berwibawa, berakhlak
mulia dan memiliki perilaku yang dapat diteladani oleh peserta didik.
Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi
pembelajaran secara luas dan mendalam. Sedangkan kompetensi sosial
adalah kemampuan seorang guru bisa berinteraksi dengan lingkungannya,
baik berinteraksi dengan rekan guru maupun dengan peserta didik, serta
masyarakat sekitar. Biasanya ilmu keempat kompetensi tersebut
didapatkan oleh seorang guru pada saat di bangku perkuliahan khususnya
di jurusan kependidikan. Guru yang memiliki kompetensi tersebut
haruslah memliki kesadaran untuk meningkatkan dan mengembangkan
kemampuannya dengan mengikuti pendidikan dan pelatihan, karena
peningkatan dan pengembangan sangat diperlukan melihat tantangan dan
zaman yang akan membuat pendidikan terus berubah.
Guru juga sangat menentukan keberhasilan peserta didik, terutama
kaitannya dengan proses belajar-mengajar. Guru harus dapat
menyelenggarakan proses pembelajaran dan penilaian yang
menyenangkan bagi siswa, sehingga dapat memunculkan kreativitas siswa.
1 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 19 Tahun 2005 Pasal 28 tentang Standar
Nasional Pendidikan
3
Namun untuk menjadi seorang guru bukanlah hal yang mudah melihat
banyak hal-hal yang harus dikuasai, seperti aspek yang melekat pada guru
dan hal-hal diluar guru seperti kurikulum, sarana belajar, dan lainnya.
Maka dari itu guru perlu diberikan sebuah motivasi. Motivasi merupakan
kekuatan mendorong seseorang dalam melakukan sesuatu hal untuk
mencapai tujuan2. Biasanya guru yang memiliki motivasi kerja yang kuat,
guru akan bekerja keras sampai tujuannya tercapai, dan saat guru bekerja
keras secara tidak langsung akan meningkatkan produktivitas kerja guru
sehingga berpengaruh juga pada pencapaian tujuan sekolah. Namun
sebaliknya, apabila guru memiliki motivasi kerja yang lemah biasanya
guru tersebut akan lalai dalam bekerja, dan saat guru lalai dalam bekerja
secara tidak langsung juga akan menurunkan produktivitas kerja guru dan
akan memperlambat tercapainya tujuan sekolah.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan oleh pihak sekolah untuk
meningkatkan motivasi kerja guru, salah satunya dengan pemberian
kompensasi atau imbalan jasa yang akan diterima baik yeng berupa gaji,
tunjangan, maupun fasilitas-fasilitas lain yang sesuai dengan kebijakan
sekolah tersebut. Tidak dapat dibantah bahwa motivasi dasar dari
kebanyakan guru di sekolah selain mengajar adalah mencari nafkah. Oleh
karena itu, untuk mendorong motivasi kerja diperlukan adanya hubungan
kerja yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. Pihak guru
memberikan kinerja terbaiknya bagi sekolah, sedangkan sekolah
memberikan sebuah kompenasi yang layak dan adil bagi guru.
Kompensasi adalah segala sesuatu bentuk imbalan yang diterima oleh
seorang (pekerja) sebagai imbalan atas kerja mereka, seperti halnya gaji,
upah, tunjangan, asuransi, lingkungan fisik di tempat mereka bekerja.3
Pemberian Kompensasi guru juga diterangkan didalam Undang-Undang
RI pasal 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen menyatakan bahwa:
2 Khodijah Nyanyu, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2014), h.
150 3 Darsono P dan Tjatjuk Siswandoko, Manajemen SDM Abad 21, (Jakarta: Nusantara
Consulting, 2011), h. 269
4
“Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan guru berhak
memperoleh penghasilan diatas kebutuhan hidup minimum dan
jaminan kesejahteraan sosial”.4
Seiring dengan perkembangan zaman dan semakin banyaknya
kebutuhan hidup manusia, maka kompensasi haruslah diberikan secara
tepat dan benar untuk meningkatkan motivasi kerja guru. Bila kompensasi
diberikan dengan benar, para guru akan termotivasi untuk mencapai
sasaran-saran yang diinginkan oleh sekolah.
Namun pada saat ini masih banyak guru yang belum merasakan
kesejahteraan dari kompensasi yang diberikan oleh sekolah. Terutama
guru yang masih berstatus sebagai guru Honorer. Kompensasi guru
honorer yang masih relatif kecil seperti yang tertulis dalam Detiknews
mengenai gaji humanis guru yaitu hal yang paling sensitif dan urgent
selain latar belakang pendidikan, pengalaman dan komitmen kerja adalah
gaji. Tidak hanya berpengaruh terhadap kinerja, gaji juga berdampak pada
keikhlasan guru mendidik siswa. Sebab, gaji yang rata-rata diterapkan di
sekolah swasta maupu negeri masih jauh dari standarisasi Upah Minimum
Kabupaten/Kota (UMK), kecuali PNS5. Dengan kondisi seperti ini dapat
mendorong sebagian guru untuk mencari penghasilan tambahan di luar
mengajar.
Berdasarkan observasi pendahuluan seperti pada umumnya sekolah
Negeri MAN 2 Kota Bekasi memiliki tenaga pengajar atau guru Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dan Guru Honorer. Dalam hal kompensasi. MAN 2
Bekasi tidak berkontribusi atas pemberian kompensasi yang diterima oleh
guru PNS, karena semua jenis kompensasi yang diterima oleh guru PNS
telah diatur dan diberikan oleh pemerintah langsung kepada guru tersebut.
Sedangkan untuk kompensasi yang diterima oleh guru honorer diberikan
oleh Madrasah, dan kompensasi yang diberikan berupa, gaji pokok,
4 Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
5 Dian Marta Wijayanti, Gaji Humanis Guru, diakses dari https://m.detik.com/news/kolom/d-
3528958/gaji-guru/humanis, pada Senin, 28 Oktober 2019, pukul 19.10 wib
5
tunjangan dan insentif. Gaji pokok yang diterima oleh Guru honorer pun
sesuai dengan jumlah jam mengajar yang diampu dalam satu bulan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru honorer, terlihat
adanya ketimpangan antara kompensasi yang diterima dengan beban kerja
yang diampu oleh guru. Guru dituntut untuk selalu rajin dalam bekerja
baik di dalam kelas maupun di luar kelas tetapi kompensasi yang diberikan
masih kurang sesuai, terutama perihal gaji yang dianggap masih sangat
rendah, hal ini mengakibatkan rendahnya motivasi kerja para guru.
Rendahnya motivasi kerja guru ini berdampak kepada kedisiplinan guru.
Guru menjadi sering terlambat masuk kelas, bahkan terkadang ada yang
sampai tidak masuk kelas. Selain itu berdampak pula pada optimalisasi
kerja guru yang menjadikan rendahnya semangat dan mempengaruhi
pelajaran.
Berdasarkan kenyataan tersebut, penulis menetapkan bahwa sekolah
ini layak dijadikan tempat penelitian untuk memperoleh data dan informasi
lebih lanjut terkait kompensasi terhadap motivasi kerja guru. Maka dari itu
penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan menuangkan dalam
senuah karya ilmiah yang berjudul “Pengaruh Pemberian Kompensasi
terhadap Motivasi Kerja Guru Honorer di MAN 2 Kota Bekasi”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut penulis dapat
mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Adanya ketidaksesuaian antara kompensasi yang diterima dengan
beban kerja yang diampu guru honorer
2. Rendahnya gaji yang diterima oleh guru honorer
3. Rendahnya motivasi kerja guru terhadap tugas yang diterima
4. Rendahnya kedisiplinan guru honorer
5. Kurang optimalnya guru dalam mengajar
6
C. Pembatasan Masalah
Sesuai dengan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, maka
untuk lebih memfokuskan penelitian ini. Penulis hanya membatasi
masalah pada pengaruh pemberian kompensasi terhadap motivasi kerja
Guru Honorer di MAN 2 Kota Bekasi
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh antara pemberian kompensasi terhadap
motivasi kerja guru honorer di MAN 2 Kota Bekasi?
2. Berapa besar pengaruh antara pemberian kompensasi terhadap
motivasi kerja guru honorer di MAN 2 kota Bekasi?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui:
1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara pemberian
kompensasi dengan motivasi kerja guru honorer di MAN 2 kota Bekasi
2. Untuk mengkaji seberapa besar motivasi kerja guru honorer yang
disebabkan oleh pemberian kompensasi.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk semua pihak, antara
lain:
1. Manfaat Teoritis
a. Sebagai acuan dalam pengembangan teori untuk lebih mengetahui
pemberian kompensasi dan motivasi kerja guru honorer di MAN 2
Kota Bekasi
7
b. Dapat memberikan masukan pengembangan ilmu pengetahuan dan
memperkaya kajian ilmu pendidikan mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan pemberian kompensasi dan motivasi kerja guru
honorer bagi mahasiswa manajemen pendidikan
2. Manfaat praktis
a. Bagi Sekolah, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membantu
kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi kerja yang tinggi
bagi guru honorer
b. Bagi Guru, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
untuk meningkatkan motivasi kerja guru honorer
c. Bagi Penulis, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan,
pengetahuan dan pengalaman baru serta mendapat informasi yang
berharga mengenai pemberian kompensasi dan motivasi kerja guru
honorer
8
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Motivasi Kerja Guru
1. Pengertian Motivasi Kerja Guru
Ada berbagai macam definisi yang para ahli terangkan terkait
istilah motivasi. Istilah Motivasi (motivation) memiliki kata dasar yaitu
motif (motive) yang berarti dorongan, sebab atau alasan seseorang
untuk melakukan sesuatu. Motivasi dapat diartikan sebagai suatu
kondisi yang mendorong atau menjadi sebab seseorang untuk
melakukan suatu perbuatan atau kegiatan secara sadar.1
Malayu S.P Hasibuan mengemukakan bahwa motivasi adalah
pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja
seseorang, agar mereka mau mau bekerja sama, bekerja efektif dan
terintogerasi dengan segala upaya untuk mencapai kepuasan.2 Menurut
Sardiman, motivasi dapat dikatakan sebagai serangkaian usaha untuk
menyediakan kondisi-kondisi tertentu sehingga seseorang mau dan
ingin melakukan sesuatu.3
Sedangkan Irham Fahmi mengatakan bahwa motivasi adalah
aktivitas perilaku yang bekerja dalam usaha memenuhi kebutuhan
yang diinginkan.4
Wibowo juga menyimpulkan bahwa motivasi merupakan dorongan
untuk bertindak terhadap kumpulan proses perilaku manusia dengan
mempertimbangkan arah, intensitas, dan ketekunan dalam mencapai
tujuan. 5
1 Hadari Nawawi, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang Kompetitif,
(Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2011), h. 351
2 Malayu S.P Hasibuan, Organisasi dan Motivasi: dasar Peningkatan Produktivitas (Jakarta:
Bumi Aksara, 2010), h. 95 (a)
3 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: Rajawali Press, 2014) h. 75
4 Irham Fahmi, Manajemen Teori, Kasus dan Solusi, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 143
5 Wibowo, Perilaku dalam Organisasi (Jakarta: Grafindo Persada, 2013) cet 1, h. 111
9
Dengan demikian, dapat disampulkan bahwa motivasi merupakan
sebuah rangsangan yang timbul secara sadar untuk mendorong
seseorang melakukan sebuah kegiatan atau perbuatan untuk mencapai
tujuan individu yang telah direncanakan sebelumnya. Motivasi yang
diberikan oleh pihak sekolah bertujuan untuk membuat gairah
semangat guru dalam bekerja.
Maka yang dimaksud dengan motivasi kerja guru adalah dorongan
yang membuat guru melakukan pekerjaannya. Hamzah B. Uno
menyatakan didalam bukunya bahwa motivasi kerja guru adalah suatu
proses yang dilakukan untuk menggerakan guru agar perilaku mereka
dapat diarahkan pada upaya-upaya yang nyata untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.6
Dan menurut Mardiana dalam jurnalnya mengemukakan bahwa
motivasi kerja merupakan kebutuhan pokok seorang guru dalam
melaksanakan tugasnya dalam mengajar. Kebutuhan tersebut
dilakukan dengan maksud agar seorang guru mencapai tujuannya dan
agar terciptanya kualitas pendidikan yang baik.7 Kegiatan tersebut
ialah merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, serta
mengevaluasi hasil pembelajaran.
Seorang guru yang memiliki motivasi kerja yang tinggi dalam
mengelola proses pembelajaran diduga memiliki pengaruh yang
signifikan dalam pembelajaran, karena jika semakin tinggi motivasi
kerja seorang guru maka akan semakin baik pula proses
pembelajarannya.
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja
guru merupakan suatu kondisi dimana seorang guru terdorong untuk
menjadi lebih bersemangat dan bergairah untuk bekerja dengan baik di
sekolah untuk mencapai sebuah tujuan yang telah ditetapkan
6 Hamzah, B. Uno, Teori Motivasi & Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2012), cet.1 hal 1
7 Mardiana, Empati dan Motivasi Kerja Guru Sekolah Luar Biasa, Jurnal Penelitian dan
Pengukuran Psikologi, Vol. 5, No.1, 2016, h. 50
10
2. Fungsi dan Tujuan Motivasi Kerja Guru
a. Fungsi Motivasi Kerja
Setiap motivasi yang terdapat didalam diri para pekerja
pastinya berhubungan dengan suatu tujuan atau cita-cita yang akan
dicapai. Semakin penting tujuan atau cita-cita tersebut bagi para
pekerja maka akan semakin besar pula usaha untuk mencapainya.
Oemar Hamalik mengatakan bahwa fungsi motivasi adalah:
1) Mendorong timbulnya kelakuan atau suau perbuatan. Tanpa
motivasi tidak akan timbul sesuatu perbuatan seperti mengajar.
2) Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan
perbuatan kepencapaian tujuan yang diinginkan.
3) Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Ia berfungsi sebagai
mesin bagi mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan
cepat atau lambatnya suatu pekerjaan 8
Dari pendapat diatas dapat disimpulakan bahwa fungsi
motivasi kerja guru yakni sebagai pendorong untuk melakukan
suatu pekerjaan yang telah ditugaskan oleh guru tersebut
dengan mengatur semua perbuatan yang sesuai atau mengarah
tertuju kepada tujuan yang ingin dicapai.
b. Tujuan Motivasi Kerja
Malayu S.P Hasibuan mengemukakan bahwa motivasi yang
diberikan oleh atasan, pastinya memiliki tujuan. Tujuan pemberian
motivasi sebagai berikut:
1) Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan
2) Meningkatkan produktivitas kerja karyawan
3) Mempertahankan kestabilan karyawan perusahaan
4) Meningkatkan kedisiplinan karyawan
5) Mengefektifkan pengadaan karyawan
6) Menciptakan suasana hubungan kerja yang baik
7) Meningkatkan loyalitas, kreatifitas dan partisipasi karyawan
8) Meningkakan tingkat kesejahteraan karyawan
9) Mempertinggi rasa tanggung jawab pekerja terhadap tugas-
tugasnya. 9
8 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014) h. 161
11
Dari uraian di atas menunjukkan bahwa tujuan dari motivasi itu
adalah untuk meningkatkan gairah bekerja, semangat bekerja,
disiplin bekerja, rasa loyalitas dalam bekerja, kreatifitas,
produktivitas dalam bekerja, dan tanggungjawab pekerja terhadap
tugas-tugasnya dengan mendorong pekerja untuk bekerja dengan
optimal.
3. Asas-Asas Motivasi Kerja Guru
Pemberian motivasi dilaksanakan dengan memperhatikan asas-asas
motivasi. Menurut Malayu S.P Hasibuan, asas-asas motivasi mencakup
asas mengikutsertakan, komunikasi, pengakuan, wewenang yang
didelegasikan, dan perhatian timbal balik. Adapun penjelasannya
sebagai berikut:
a. Asas mengikutsertakan
Mengikutsertakan pekerja untuk ikut dalam berpartisipasi dan
memberikan kesempatan bagi bawahan untuk mengajukam
pendapat, ide-ide, dan rekomendasi dalam prose pengambilan
keputusan. Dengan cara ini, maka bawahan akan merasa ikut
betanggungjawab atas tercapainya tujuan perusahaan sehingga
gairah bekerjanya pun semakin besar
b. Asas komunikasi
Menginformasikan secara jelas tujuan yang ingin dicapai,
bagaimana cara mengerjakannya, dan apa saja kendala yang akan
dihadapi. Dengan para pekerja mengetahui secara jelas terkait apa-
apa saja yang berhubungan dengan perusahaan maka akan timbul
rasa minat dan perhatian yang besar. Hal ini akan membuat
motivasi kerja semakin tinggi
9 Malayu S.P Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: Bumi Aksara,
2012),cet.16, h. 146 (b)
12
c. Asas pengakuan
Memberkan sebuah penghargaan, pujian, dan pengakuan yang
tepat atas prestasi kerja yang sudah dicapai oleh para pekerja. Paa
pekerja akan terus rajin dan giat bekerja apabila hasil pekerjaannya
diberikan sebuah pengakuan.
d. Asas wewenang yang didelegasikan
Memberikan sebagian wewenang serta kebebasan para pekerja
untuk mengambil sebuah keputusan dalam berkerativitas dan
mampu menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dengan baik.
Asas ini memotivasi akan moral atau gairah para pekerja sehingga
semakin antusias dalam bekerja.
e. Asas adil dan layak
Memberikan alat dan jenis motivasi secara adil dan layak
terhadap semua karyawan. Adil dan layak yang diartikan bahwa
apa yang diberikan kepada karyawan harus sesuai dengan apa yang
dikerjakan dan apa yang diberikan kepada karyawan.
f. Asas perhatian timbal balik
Memotivasi para pekerja dengan memberikan kebuthan-
kebutuhan yang pekerja inginkan apabila pekerja tersebut telah
mampu mencapai tujuan yang diinginkan oleh perusahaan. Hal ini
disebut sebagai kerja sama yang saling menguntungkan untuk
kedua belah pihak.10
Sebuah pemberian motivasi sebaiknya dirancang dengan
memperhatikan asas-asas motivasi. Hakekat dari adanya asas-asas
motivasi adalah bertujuan untuk meningkatkan produktivitas kerja
tanpa melupakan kepuasan-kepuasan yang dibutuhkan oleh
pekerja.
10 Malayu, S.P Hasibuan, Op.Cit, h.98-99 (a)
13
4. Teori-Teori Motivasi Kerja Guru
Secara psikologis aspek yang penting dalam kepemipinan kerja
adalah kepala sekolah mengetahui hal-hal apa saja yang mampu
mempengaruhi motivasi kerja SDMnya terutama guru. Dengan adanya
teori motivasi kerja ini, kepala sekolah dapat mengidetifikasi apa saja
yang mempengaruhi motivasi kerja guru. Teori-teori yang paling lazim
mengenai motivasi biasanya merujuk tentang kebutuhan, yang dimana
kebutuhan ini dianggap sebagai kekuatan dalam mendorong perilaku
manusia. Kebutuhan adalah suatu kesenjangan atau pertentangan
yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada di
dalam diri.11 Teori motivasi yang didasarkan pada kebutuhan, yaitu:
a. Teori Hierarki Kebutuhan
Teori ini dikembangkan oleh Abraham Maslow, yang didalamnya
menjelaskan bahwa setiap manusia mempunyai kebutuhan (need)
yang munculnya sangat bergantung pada kepentingan secara
individual. Maslow melihat ada semacam hierarki yang mengatur
kebutuhan-kebutuhan manusia. Dan terdapat lima tingkatan.
Adapun kelima tingkatan tersebut, yakni:
Gambar 2. 1 Hierarki Kebutuhan Abraham Maslow
Sumber: Veitzhal Rivai dan Ella Jauvani, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk
Perusahaan: Dari Teori ke Praktek
11 A.A Anwar Prabu Mangkunegara, Evaluasi Kinerja SDM (Bandung: PT Refika Aditama,
2017) ,h. 63
14
Hierarki diatas merupakan kelima tingkatan kebutuhan dan
dimulai dari kebutuhan yang paling mendasar sampai dengan
kebutuhan yang paling tinggi dalam hierarki tersebut.
1) Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan tingkat rendah atau
kebutuhan yang paling dasar antara lain kebutuhan untuk
makan dan minum, perlindungan fisik, bernafas, dan seksual.
Setelah kebutuhan ini terpenuhi maka manusia baru dapat
memikirkan kebutuhan yang lebih tinggi.
2) Kebutuhan Rasa Aman
Setelah kebutuhan pertama telah terpenuhi maka akan
muncul kebutuhan dari tingkat kedua yaitu kebutuhan akan rasa
aman. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan akan perlindungan
dari ancaman bahaya, pertentangan, dan lingkungan hidup
3) Kebutuhan Kepemilikan Sosial
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan rasa miliki, kebuthan
untuk diterima kedalam suatu kelompok, berafiliasi,
berinteraksi dan kebutuhan untuk mencintai dan dicintai.
4) Kebutuhan Penghargaan Diri
Selanjutnya adalah kebutuhan atas penghargaan diri.
Kebutuhan ini merpakan kebutuhan akan harga diri, kebutuhan
ingin dihormati, dan ingin dihargai oleh orang lain.
5) Kebutuhan Aktualisasi Diri
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan untuk menggunakan
kemampuan, skill, potensi, dalam berpendapat mengeluarkan
ide-ide dan memberikan penilaian terhadap sesuatu. 12
12 Veitzhal Rivai dan Ella Jauvani, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan:
Dari Teori ke Praktek,( Jakarta: Rajawali Pres, 2010), Ed. 2, h. 840
15
b. Teori Dua Faktor
Teori ini dikembangkan oleh Frederick Herzberg. Herzberg
menggunakan teori kebutuhan dari Abraham Maslow sebagai titik
acuan dalam mengembangkan teori ini. Berdasarkan hasil
penelitian dengan melakukan wawancara, Herzberg membagi
faktor yang dapat memberikan kepuasan dalam bekerja menjadi
dua, yaitu Motivational Factor dan Hygiene Factor
1) Faktor pemotivasian (Motivational Factor)
Faktor ini merupakan daya dorong yang terdapat di dalam
diri seseorang. Maka dari itu nama lain dari faktor kepuasan
ini adalah faktor intrinsik. Faktor ini dapat memberikan
kepuasan bagi para pekerja, seperti prestasi, penghargaan,
tanggungjawab, dan promosi pekerjaan.
2) Faktor kebutuhan kesehatan lingkungan kerja (Hygiene
Factor)
Faktor pemeliharaan ini dapat juga disebut sebagai factor
Ekstrinsik, karena daya dorong tercipta dari luar diri
seseorang. Faktor ini dapat berbentuk upah atau gaji, hubungan
antar pekerja, supervisi teknis, kondisi kerja, dan
kebijaksanaan perusahaan. 13
c. Teori ERG
Teori ini dikembangakan oleh Clayton Alderfer yang merupakan
perluasan dari teori kebutuhan yang dikemukakan oleh Abraham
Maslow, dan Herzberg. Alderfer membagi teori ini menjadi
kedalam tiga kebutuhan, yaitu:
1) Kebutuhan akan keberadaan (Existence needs), kebutuhan ini
berhubungan dengan kebutuhan dasar yang didalamnya
meliputi kebutuhan makan, minum, pakaian, tempat tinggal,
dan keamanan.
13 Hadari Nawawi, Op.Cit., h. 354
16
2) Kebutuhan akan afiliasi (Relatedness needs) , suatu kebutuhan
yang menekankan pentingnya hubungan sosial dan
bermasyarakat di lingkungan pekerjaan.
3) Kebutuhan akan pertumbuhan (Growth needs), merupakan
kebutuhan untuk mengembangkan potensi diri secara
intelektual, berkembang untuk menjadi produktif dan kreatif
Secara konseptual teori ERG ini memiliki kesamaan
dengan teori yang dikembanhgkan oleh Abraham Maslow.
Karena kebutuhan akan keberadaan (Existence needs) dapat
dikatakan seperti kebutuhan yang paling rendah menurut
hierarki kebutuhan yaitu kebutuhan fisiologis, Kebutuhan akan
afiliasi (Relatedness needs) juga sama seperti kebutuhan sosial
dan Kebutuhan akan pertumbuhan (Growth needs) sama
seperti kebutuhan aktualisasi diri. 14
5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Guru
Seseorang guru pastilah memiliki faktor-faktor pendorong agar
dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik. menurut Edy Sutrisno
dalam bukunya membedakan faktor mempengaruhi motivasi menjadi
dua, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.
1. Faktor Intern
Faktor intern merupakan faktor yang terdapat di dalam diri pekerja
dan dapat mendorong motivasi kerja, seperti :
a. Keinginan untuk dapat hidup
Keinginan untuk dapat hidup.merupakan kebutuhan setiap
manusia. Dan bagi seorang pekerja, akan melakukan pekerjaan
apapun untuk membuatnya tetap dapat hidup. Memperoleh
kompensasi yang memadai, pekerjaan yang tetap, dan kondisi
14 Burhanuddin Yusuf , Manajemen Sumber Daya Manusia di Lembaga Keuangan Syariah,
(Jakarta: Raiawali Pers, 2015), h. 270
17
kerja yang nyaman, ini merupakan kebutuhan yang membuat
pekerja dapat bertahan hidup.
b. Keinginan untuk dapat memiliki
Keinginan untuk dapat memiliki sesuatu dapat dijadikan
motivasi seseorang untuk melakukan pekerjaan
c. Keinginan untuk memperoleh penghargaan
Seseorang ingin bekerja disebabkan karena adanya keinginan
untuk diakui dan dihormati oleh orang lain
d. Keinginan untuk memperoleh pengakuan
Keinginan untuk memperoleh pengakuan dapat berupa adanya
penghargaan terhadap prestasi, adanya hubungan kerja yang
harmonis dan kompak, pimpinan yang bersifat adil dan
bijaksana.
e. Keinginan untuk berkuasa
Keinginan untuk berkuasa akan mendorong seseorang untuk
bekerja. Para pekerja akan bekerja dengan lebih rajin sampai ia
mencapai kekuasaan yang diinginkan
2. Faktor Ekstern
Faktor Ekstern merupakan faktor yang terdapat di luar diri pekerja
dan dapat mendorong motivasi kerja, seperti :
a. Kondisi lingkungan kerja
Lingkungan kerja yang baik, bersih, aman, nyaman dan
kondusif akan memotivasi para pekerja untuk melakukan
pekerjaannya dengan baik. Namun apabila lingkungan kerja
tersebut buruk, kotor, dan membuat pekerja tidak nyaman,
kondisi tersebut akan membuat pekerja akan cepat lelah dan
menurunkan kreativitas dalam bekerja
b. Kompensasi yang memadai
Kompensasi yang memadai dianggap sebagai alat motivasi
yang paling jitu untuk dapat memotivasi para pekerja agar
melakukan pekerjaannya dengan baik, tetapi apabila
18
kompensasi tersebut kurang memadai akan membuat para
pekerja menjadi malas dan kurang tertarik untuk bekerja dan
membuat para pekerja menjadi tidak tenang dalam bekerja.
c. Supervisi yang baik
Supervisi memiliki fungsi untuk membimbing dan
memberikan pengarahan kepada pekerja. Maka dari itu posisi
supervisi harus dekat dengan pekerja sehingga pekerja menjadi
bersemangat dan bergairah dalam bekerja. namun apabila
supervisi tersebut tidak dekat dengan pekerja dan angkuh,
maka akan menurunkan semangat bekerja.
d. Adanya jaminan pekerjaan
Pekerja akan bekerja secara optimal dan mengorbankan
apapun yang ia miliki untuk perusahaan, apabila perusahan
memberikan kejelasan akan jaminan karier yang diterima.
Jaminan karier ini sangat mendorong motivasi kerja
karenamereka bekerja bukan untuk hari ini, melainkan mereka
berharap bekerja sampai tua hanya cukup satu perusahaan.
e. Status dan Tanggung Jawab
Dengan menduduki jabatan, bukan hanya kompensasi yang
bertambah melainkan akan timbul rasa bahwa dirinya dapat
dipercaya dengan diberi tanggung jawab baru dan wewenang
yang besar.
f. Peraturan yang fleksibel
Biasanya peraturan bersifat melindungi dan dapat
memberikan motivasi para pekerja agar bekerja dengan lebih
baik15
Motivasi muncul karena adanya kebutuhan yang harus
dipenuhi didalam diri seseorang. Faktor-faktor diatas dapat
dikatakan sebagai beberapa kebutuhan yang dapat memotivasi
15 Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Kencana, 2011) Ed. 1, Cet. 3 h.
116-120
19
pekerja untuk semakin giat dan rajin dalam bekerja sehingga
kebutuhan yang diingkan cepat terpenuhi.
6. Indikator Motivasi Kerja Guru
Motivasi tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat terlihat
dari tingkah laku seseorang, Guru yang memiliki tingkat motivasi kerja
yang tinggi pasti akan terlihat dari kegiatan yang dilakukan di sekolah
dan prestasi yang didapatkannya.
Menurut Hamzah B. Uno indikator motivasi kerja guru tampak
melalui:
a. Tanggung jawab dalam melakukan pekerjaan
b. Prestasi yang dicapai
c. Pengembangan diri, dan
d. Kemandirian dalam bertindak
Hamzah B. Uno juga membagi motivasi kerja kedalam dua
dimensi, yaitu dimensi dorongan intrinsik dan dimensi dorongan
ekstrinsik. Adapun dimensi dan indikator motivasi kerja guru
sebagaimana yang sudah disebutkan tadi dapat dilihat dalam tabel
2.116
Tabel 2. 1 Dimensi dan Indikator Motivasi Kerja Guru
Dimensi Indikator
Motivasi Intrinsik
1. Melaksanakan tugas dengan
rasa tanggung jawab
2. Memiliki perasaan senang
dalam bekerja
3. Selalu berusaha untuk
mengungguli oranglain
4. Ada umpan balik atas hasil
pekerjaan
16 Hamzah B Uno. Op.Cit, h. 72-73
20
Motivasi Ekstrinsik
1. Bekerja dengan harapan ingin
memperoleh insentif
2. Bekerja dengan harapan ingin
memperoleh perhatian dari
teman dan atasan
3. Kenyamanan dalam bekerja
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa indikator dari motivasi
kerja itu terbagi menjadi dua, yaitu motivasi intrinsik yang meliputi
Melaksanakan tugas dengan rasa tanggung jawab, memiliki perasaan
senang dalam bekerja, selalu berusaha untuk menungguli oranglain,
adanya umpan balik atas hasil pekerjaan sedangkan motivasi
ekstrinsik dari indikator ini meliputi bekerja dengan harapan ingin
memperoleh insentif, bekerja dengan harapan ingin memperoleh
perhatian dari teman atasan dan adanyan kenyaman dalam bekerja.
Teori diatas mengemukakan bahwa motivasi kerja dapat dilihat
melalui tingkah laku seseorang, dan indikator dari teori tersebut dapat
dijadikan sebagai alat ukur dari sebuah motivasi kerja. Motivasi kerja
guru timbul karena adanya sebuah dorongan baik secara materi dan
non materi, salah satunya adalah pemberian kompensasi yang akan
menjadi sebuah penggerak sehingga menimbulkan perubahan dari
perilaku guru tersebut. Maka dari itu penulis menerapkan teori ini
didalam penelitian.
B. Pemberian Kompensasi
1. Pengertian Kompensasi
Salah satu cara untuk meningkatkan motivai kerja, prestasi kerja
dan kepuasan kerja guru adalah dengan melalui kompensasi.
Kompensasi dianggap sebagai salah satu fungsi yang penting dalam
manajemen sumber daya manusia (MSDM), karena kompensasi dapat
membantu memberikan penguatan terhadap nilai-nilai organisasi serta
21
memfasilitasi pencapaian tujuan organisasi. 17 Kompensasi adalah
sesuatu yang diterima karyawan atas jasa yang mereka sumbangkan
pada pekerjaannya.18
Menurut Wibowo, kompensasi merupakan kontra prestasi
terhadap penggunaan atau jasa yang telah diberikan oleh tenaga
kerja.19 Mutiara S. Pangabean juga menjelaskan bahwa kompensasi
dapat disebut juga sebagai penghargaan yang diberikan oleh karyawan
sebagai balas jasa atas kontribusi yang diberikan untuk organisasi.20
Sedangakan pengertian kompensasi yang sama dijelaskan oleh
Veithzal dan Ella dengan pendapat dari Mutiara S.Pangabean bahwa
kompensasi adalah sesuatu yang diterima karyawan sebagai kontribusi
jasa mereka dalam perusahaan. 21
Dari beberapa pengertian terkait kompensasi diatas dapat
disimpulkan bahwa kompensasi adalah suatu penghargaan yang
diterima oleh karyawan sebagai balas jasa atas kotribusi kerja yang
diberikan untuk perusahaan.
2. Fungsi, Jenis, dan Tujuan Pemberian Kompensasi
a. Fungsi Kompensasi
Pemberian kompensasi di dalam organisasi memiliki fungsi
sebagai berikut, yaitu:
1) Pengalokasian sumber daya manusia secara efisien, fungsi ini
menandakan bahwa pemberian kompensasi yang efisien akan
mendorong para pekerja untuk lebih giat dan bersemangat
dalam bekerja
2) Pengumuman sumber daya manusia secara efisien dan efektif,
pemberian kompensasi kepada karyawan ini menandakan
17 Edy Sutrisno, Op.Cit,h. 189
18 Bangun Wilson, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Erlangga, 2012), h. 255
19 Wibowo, Manajemen Kinerja (Jakarta: Rajawali Pers, 2016), h. 289
20 Mutiara S Pangabean, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2004),
cet 2, h. 75
21 Veithzal Rivai dan Ella, Op.Cit, h. 741
22
bahwa organisasi akan mempekerjakan tenaga pekerja dengan
seefisen dan seefektif mungkin
3) Mendorong stabilitas dan pertumbuhan ekonomi, sistem dari
pemberian kompensasi ini akan mendorong stabilitas organisasi
dan pertumbuhan ekonomi.22
Jadi kompensasi berfungsi sebagai penstabil didalam suatu
organisasi, dengan adanya sistem pemberian kompensasi ini
program yang dirancang oleh organisasi akan berjalan dengan baik
dengan hasil yang memuaskan karena para pekerja bekerja dengan
giat sesuai dengan yang diharapkan.
b. Jenis-Jenis Kompensasi
Kompensasi merupakan suatu penghargaan yang diterima oleh
karyawan sebagai balas jasa diberikan oleh perusahaan.
Kompensasi yang akan diberikan oleh perusahaan dibagi menjadi
beberapa jenis. Darsono dan Tjatju membagi kompensasi menjadi
2 jenis, yaitu: 23
1) Kompensasi Finansial (Financial Compensation)
a) Finansial Langsung (direct financial compensation), seperti
gaji, upah, komisi dan bonus
b) Finansial Tidak Langsung (indirect financial compensation)
seperti tunjangan, asuransi, fasilitas dan sebagainya
2) Kompensasi Non Finansial (Non Financial Compensation),
seperti lingkungan fisik atau psikologis pekerjaan.
Sedangkan menurut Hendy Simamora, Kompensasi yang
diberikan kepada guru hanya kompensasi Finansial yang berupa
gaji, insentif, dan tujangan, sedangkan kompensasi non finansial
berupa fasilitas.24
22 Burhanuddin Yusuf, Op.Cit., h. 241
23 Darsono P dan Tjatjuk Siswandoko, Manajemen SDM Abad 21, (Jakarta: Nusantara
Consulting, 2011). h. 269
24 Henry Simamora, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: BP. YKPN, 2004), h.
445
23
1) Gaji, merupakan balas jasa dalam bentuk uang dengan jumlah
relatif tetap yang diterima oleh karyawan secara teratur sebagai
tanda kontribusi atas bekerjanya ia di perusahaan tersebut. 25
2) Insentif, merupakan penghargaan atau ganjaran yang diberikan
ntuk memotivasi para pekerja agar produktivitas kerjanya
meningkat. Pemberian insentif ini bersifat tidak tetap atau
sewaktu-waktu
3) Tunjangan, kompensasi tambahan yang diberikan para pekerja
berupa asuransi kesehatan dan jiwa, tunjangan hari raya,
program pensiun dan tunjangan lain yang berhubungan dengan
pekerja
4) Fasilitas, merupakan sarana dan prasarana pendukung dalam
aktivitas, seperti ruang kerja yang nyaman, tempat parkir yang
luas, dan lain sebagainya26
Jenis-jenis pemberian kompensasi diatas merupakan sesuatu
yang dapat memberikan motivasi untuk bekerja dan membantu
para pekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
c. Tujuan Kompensasi
Suatu kegiatan yang dilakukan biasanya memiliki tujuan yang
ingin dicapai, begitu juga dengan pemberian kompensasi yang
pastinya memiliki tujuan sebagai berikut:
1) Pemenuhan kebutuhan ekonomi, para pekerja menerima
kompensasi berupa upah, gaji, dan lainnya untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari. Maka para pekerja akan berusaha
untuk mendapatkan sebuah kompensasi agar ia dapat bertahan
hidup.
25 Veithzal dan Ella, Op.Cit h. 744
26 Henry Simamora, Loc.Cit
24
2) Meningkatkan produktivitas kerja, pemberian kompensasi yang
tinggi akan membuat pekerja menjadi lebih semangat dan akan
meningkatkan produktivitas kerja
3) Memajukan organisasi atau perusahaan, organisasi yang berani
untuk memberikan kompensasi yang tinggi, itu juga
menandakan bahwa organisasi tersebut sukses. Kompensasi
tinggi dapat diberikan apabila pendapatan yang diterima
perusaahan tinggi juga
4) Menciptakan keseimbangan dan keadilan, kompensasi yang
diterima oleh pekerja merupakan hasil atau imbalan yang
disesuaikan dengan tugas, fungsi, jabatan, prestasi dan
tanggung jawab pekerja sehingga terciptanya keseimbangan
pula. 27
Selanjutnya Mutiara, S.Pangabean juga mengemukakan tujuan
dari kompensasi adalah untuk menarik karyawan yang cakap
masuk ke dalam organisasi, mendorong para karyawan untuk
berprestasi tinggi, dan mempertahankan karyawan yang memiliki
produktifitas dan kualitas tinggi agar tetap berkontribusi di
peruahaan atau organisasi tersebut. 28
Jadi tujuan dari kompensasi dapat memberikan kepuasan yang
dirasakan oleh semua pihak, baik pihak organisasi dan pekerja.
Dengan pemberian kompensasi perusahaan akan mendapatkan
keuntungan dan laba sedangkan pemberian kompensasi untuk para
pekerja dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
3. Asas-asas Pemberian Kompensasi
Pemberian kompensasi harus ditetapkan atas asas keadilan, asas
kelayakan dan kewajaran dengan memperhatikan undang-undang
perburuhan yang berlaku. Asas keadlian, kelayakan dan kewajaran
sebaiknya mendapatkan perhatian yang lebih agar kompensasi yang
27 Ibid., h. 242
28 Mutiara S.Pangabean, Loc.Cit
25
akan diberikan kepada pekerja mampu meningkatkan gairah dan
kepuasan kerja. Berikut ini akan diuraikan asa-asas pemberian
kompensasi, yaitu:
a. Asas keadilan
Kompensasi yang diberikan dapat mempengaruhi perilaku
pekerja di dalam organisasi apabila memberikan kompensasi tidak
berdasarkan asas keadilan dapat mempengaruhi kondisi kerja. Asas
keadilan adalah konsitensi imbalan bagi para pekerja yang memilik
tugas dengan bobot yang sama. dengan kata lain, apabila pekerja
lainnya mengerjakan pekerjaan dengan bobot yang sama maka
kompensasi yang akan diterima relatif sama.
Apabila kompensasi diberikan tidak menerapkan asas keadilan
maka pemberian kompensasi akan cenderung bersifat subjektif.
Dan jika pekerja mengetahui hal tersebut, maka akan terjadi
kecemburuan dan akan berpotensi terganggunya iklim kerja dan
produktivitas kerja.
b. Asas kelayakan dan kewajaran
Kompensasi yang diterima pekerja harus dapat memenuhi
kebutuhan diri pekerja beserta keluarga di tingkat yang layak dan
wajar. Hal ini menandakna bahwa besaran dari kompensasi yang
diberikan akan mencerminkan status, pengakuan dan tingkatan
pemenuhan kebutuhan yang nantinya akan dinikmati oleh pekerja
dan keluarganya.
Dapat dikatakan bahwa tolak ukur kelayakan bersifat relatif,
maka dari itu kompensasi yang diterima haruslah mengacu pada
standar hidup daerah yang berpijak pada standar Upah Minimum
Regional (UMR) tingkat provinsi maupun tingkat kota/kabupaten.
Kompensasi yang wajar adalah kompensasi yang besarannya
mempertimbangkan berbagai fakor, seperti kinerja, pendidikan,
26
jenis pekerjaan, resiko pekerjaan tanggung jawab yang diemban
dan jabatan pekerja.29
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kompensasi
Besar kecilnya kompensasi yang akan diberikan oleh perusahaan
tidak dapat ditentukan secara asal, tanpa adanya antisipasi dari keadaan
sekitar yang mengelilingi perusahaan. Maka dari itu penetapan besar
kecilnya kompensasi pastinya dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Menurut Edy Sutrisno terdapat 6 faktor yang mempengaruhi
kompensasi, yaitu :
a. Tingkat biaya hidup
b. Tingkat kompensasi yang berlaku diperusahaan lain
c. Tingkat kemampuan perusahaan
d. Jenis pekerjaan dan besar kecilnya tanggung jawab
e. Peraturan perundang-undangan yang berlaku
f. Peranan serikat buruh30
Sedangkan menurut Mutiara S Panggabean faktor-faktor yang
mempengaruhi kompensasi ada 6, yaitu:
a. Penawaran dan permintaan
Penawaran dan perminttan tenaga kerja di pasar tenaga kerja
akan mempengaruhi kompensasi, karena jika penawaran atau
jumlah tenaga kerja langka maka gaji yang diterima akan
cenderung tinggi, sedangkan jika permintaan tenaga kerja yang
berkurang dan kesempatan kerja menjadi langka maka gaji yang
diterima akan cenderung rendah.
b. Serikat pekerja
Apabila kedudukan dari serikat itu kuat maka kedudukan
pekerja akan ikut kuat juga dalam menentukan kebijaksaan
kompensasi.
29 Lijan Poltak Sinambela, Manajemen Sumber Daya Manusia: Membangun Tim Kerja yang
Solid untuk Meningkatkan Kinerja (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2018) cet. 3, h. 221
30 Edy Sutrisno, Op.Cit, h. 191-193
27
c. Kemampuan untuk membayar
Apabila perusahaan tersebut sudah memiliki nama baik
pastinya masyarakat sudah beranggapan bahwa barang yang
dihasilkan berkualitas, sehingga persahaan berani untuk mamasang
harga jual yang tinggi karena harga pokoknya juga tinggi. Maka
dari itu, kemampuan perusahaan untuk membayar gaji pekerja
tergantung dari skala usaha dan nama baik perusahaan
d. Produktivitas
Jika gaji diberikan berdasarkan produktivitas kerja, maka bagi
pekerja yang mempunyai prestasi tinggi, tentu akan tinggi pula
upah atau gaji yang akan diterima. Dan untuk pekerja yang rendah
prestasinya, dengan ini akan memacu motivasi kerja untuk lebih
giat agar prestasinya baik dan membuat gajinya meningkat juga
e. Biaya hidup
Di dalam kehidupan nyata, biaya hidup manusia semakin
tinggi, untuk itu peruahaan haruslah melek mata akan kondisi
kehidupan para pekerja, sehingga mampu menyesuaikan tingkat
gaji yang diberikan.
f. Pemerintah
Salah satu upaya pemerintah untuk mensejahterakan pekerja
adalah dengan menetapkan tingkat upah minimum untuk setiap
daerah yang telah disesuaikan dengan biaya hidup yang ada31
Pada dasarnya banyak sekali faktor yang mempengaruhi
kompensasi, yang diantara adalah pertumbuhan ekonomi yang
membuat tingkat biaya hidup semakin tinggi maka dari itu perlu
adanya peningkatan dalam pemberian kompensasi agar kebutuhan
hidup para pekerja dapat terpenuhi dan motivasi kerja dari pekerja
akan meningkat.
31 Mutiara S Pangabean, Op.Cit, h. 81-82
28
C. Kerangka Berfikir
Guru merupakan tenaga pendidik yang menjadikan pendidikan
Indonesia menjadi bermutu. Namun untuk menjadi seorang guru yang
mampu menjadikan pendidikan Indonesia bermutu bukanlah hal yang
mudah. Terdapat banyak tanggung jawab yang harus diemban oleh guru
tersebut. Guru-guru pun perlu diberikan dorongan berupa kompensasi
yang memadai agar motivasi kerjanya pun meningkat dan dapat
mewujudkan cita-cita Indonesia. Namun alih-alih mendapatkan
kompensasi yang memadai, kompensasi yang diterima oleh guru pun
masih kurang mencukupi terutama guru honorer.
Gaji yang diterima oleh guru honorer masih rendah, karena nominal
gaji yang didapatkan ditentukkan oleh sekolah dan sesuai dengan jumlah
jam yang diampu saja, lalu guru pun sering merasakan adanya
ketidaksesuaian antara kompensasi yang diterima dengan beban kerja yang
diberikan oleh sekolah,sehingga motivasi kerja guru menjadi rendah,
kedisiplinan guru pun menjadi rendah dan menjadikan guru kurang
optimal dalam mengajar.Dari paparan kondisi nyata yang terjadi,
diharapkan akan terjadi peningkatan motivasi kerja guru honorer.
Dari membandingkan kedua keadaan kondisi diatas, kondisi nyata
dengan harapan yang diinginkan, maka terjadi kesenjangan yang muncul
yaitu masih rendahnya motivasi kerja guru honorer dalam bekerja karena
pemberian kompensasi yang belum memadai.
Dari kesenjangan yang terjadi diperlukan sebuah strategi untuk
menangani masalah dan mencapai hasil yang diharapkan, yaitu
memberikan sebuah perhatian yang bersifat berkesinambungan baik yang
sifatnya pemberian penghargaan ataupun pengembangan diri guru honorer,
memberikan gaji yang adil bagi guru honorer, dan meningkatkan prasarana
bagi guru honorer. Dengan adanya strategi yang diterapkan maka hasil
yang akan dicapai adalah dengan peningkatan motivasi kerja guru honorer
setelah adanya pemberian kompensasi yang memadai
29
Berdasarkan penjabaran diatas, maka kerangka berfikir dalam
penelitian ini secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2. 2 Kerangka Berfikir
Kondisi Nyata
1. Rendahnya gaji yang diterima oleh guru honorer
2. Adanya ketidaksesuaian antara kompensasi yang diterima
dengan beban kerja yang diampu guru honorer
3. Rendahnya motivasi kerja guru terhadap tugas yang diterima
4. Rendahnya kedisiplinan guru honorer
5. Kurang optimalnya guru dalam mengajar
Masalah
Rendahnya motivasi guru honorer dalam bekerja karena pemberian
kompensasi yang belum memadai bagi guru honorer
Strategi
Memberikan sebuah perhatian yang bersifat berkesinambungan baik
yang sifatnya pemberian penghargaan ataupun pengembangan diri
guru honorer, memberikan gaji yang adil bagi guru honorer, dan
meningkatkan prasarana bagi guru honorer
Hasil
Terjadinya peningkatan motivasi kerja guru honorer setelah adanya
pemberian kompensasi
PROSES
OUTPUT
F
E
E
D
B
A
C
K
K
INPUT
30
D. Penelitian Relevan
1. Penelitian ini dilakukan oleh Muhammad Ridwan, mahasiswa dari
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan program studi Manajemen
Pendidikan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2014.
Penelitian ini berjudul “Hubungan Pemberian Kompensasi dengan
Kinerja Mengajar Guru di Lembaga Pendidikan Nurul Falah Cihuni
Pandeglang. Pada penelitian ini ditemukan bahwa pemberian
kompensasi terhadap kinerja mengajar guru memiliki hubungan yang
positif. Hal ini dapat terlihat dari hasil hubungan yang didapatkan
sebesar 0,46 dan termasuk kedalam katagori sedang. Terdapat
perbedaan antara skripsi ini dengan penelitian lakukan, yaitu
perbedaan pada variabel Y , yang dimana saudara Ridwan berfokus
pada dengan kinerja mengajar sedangkan peneliti pada motivasi kerja
guru, lalu pada sampel saudara Ridwan sampel yang diambil adalah
keseluruhan guru di Lembaga Pendidikan tersebut, sedangkan peneliti
hanya mengambil guru honorer sebagai sampel penelitian
2. Penelitian ini dilakukan oleh Siti Muthoharoh, mahasiswa dari
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan program studi Manajemen
Pendidikan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2014.
Penelitian ini berjudul “Hubungan Pemberian Kompensasi dengan
Motivasi Kerja Guru di Taman Pendidikan Islam Insan Kamil,
Serpong Tangerang Selatan”. Pada skripsi ini didapatkan hasil bahwa
terdapat hubungan positif dan siginifikan antara pemberian
kompensasi dengan motivasi kerja guru yang ditunjukkan dengan nilai
korelasi product moment sebesar 0.882 yang memiliki makna bahwa
nilai ersebut berada pada tingkat korelasi yang tinggi karena berada
pada 0.700 – 0.90 dan juga memiliki nilai signifikansi sebesar 0,514.
Terdapat perbedaan antara skripsi ini dengan penelitian dilakukan,
yaitu Saudari Siti mengambil keseluruhan populasi untuk dijadikan
sebuah sampel sedangkan peneliti hanya mengambil sampel sesuai
dengan pembatasan masalah yang diambil, lalu saudari Siti melalukan
31
penelitian tersebut di daerah Serpong dan pada lembaga nonformal
pendidikan seperti TPI (Taman Pendidikan Islam) sedangkan peneliti
di daerah Bekasi, dan pada pendidikan formal yaitu MAN (Madrasah
Aliyah Negeri),
3. Penilitian ini dilakukan oleh Erlina Yulianti, mahasiswi dari Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan program studi Manajemen Pendidikan
Islam UIN Sumatera utara pada tahun 2017. Penelitian ini berjudul
“Kontribusi Kompensasi terhadap Motivasi Kerja Guru di MTSn 2
Medan Kecamatan Medan Estate Tahun ajaran 2016/2017”. Pada
skripsi ini ditemukan bahwa terdapat nilai korelasi antara kompensasi
dengan motivasi kerja guru sebesar 0,375 dan nilai determinasi
sebesar 0,141 atau 14,1% yang diartikan bahwa pengaruh yang
didapatkan dari kompensasi terhadap motivasi kerja guru, dan sisanya
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Terdapat perbedaan
antara skripsi ini dengan penelitian yang peneliti lakukan, yaitu pada
penelitian ini yang dilalukan di Kota Medan sedangkan peneliti di
Kota Bekasi, lalu pada sampel yang digunakan pun berbeda
4. Penilitian ini dilakukan oleh Meirisa Ekawati, mahasiswa Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan program studi Manajemen Pendidikan Islam
UIN Alauddin Makassar pada tahun 2018. Penelitian ini berjudul
“Pengaruh Pemberian Kompensasi terhadap Kinerja Guru Honorer di
SMP Negeri 2 Sungguminasa Kabupaten Gowa”. Pada skripsi ini
didapatkan hasil penilaian 33 responden menunjukkan nilai signifikan
5% dan melalui perhitungan thitung > ttabel, yaitu 2.87 > 2.042, maka
dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
pemberian kompensasi terhadap kinerja guru honorer. Terdapat
perbedaan antara skripsi ini dengan penelitian yang peneliti lakukan,
yaitu perbedaan pada variabel Y , yang dimana peneliti ini berfokus
pada dengan kinerja guru sedangkan peneliti pada motivasi kerja guru
32
E. Hipotesis
Berdasarkan paparan dalam kerangka berfikir diatas, maka hipotesis
penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:
H0 : Diduga tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pemberian
kompensasi dengan motivasi kerja guru di MAN 2 Kota Bekasi
H1 : Diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara kompensasi dengan
motivasi kerja guru di MAN 2 Kota Bekasi
33
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di MAN 2 Kota Bekasi yang berlokasi di Jl.
Bojong Asih V Perumahan Taman Narogong Indah Kec. Rawalumbu Kota
Bekasi. Adapun waktu yang digunakan untuk melaksanakan penelitian
dimulai pada bulan Oktober 2019 sampai bulan Mei 2020 ,seperti yang
tergambar pada tabel berikut:
Tabel 3. 1 Pelaksanaan Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Bulan
Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei
1. Observasi Pendahuluan
2. Perbaikan BAB I, II, III
3. Penyusunan Instrumen
Penelitian
4. Penyerahan surat izin
penelitian
5. Penyebaran angket
6. Pengumpulan dan
pengolahan data
7. Penyusunan Bab IV dan
Bab V
8. Uji Referensi
9. Ujian Munaqosah
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan penelitian
deskriptif kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah metode untuk menguji
34
teori dengan cara meneliti hubungan antar variabel.1 Sedangkan penelitian
deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang bertugas untuk menganalisa
data yang berupa angka dari hasil gambaran mengenai suatu gejala atau
peristiwa di dalam penelitian sehingga dapat ditarik pengertian dan
maknanya. 2
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari sebuah objek
atau subjek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari lalu ditarik kesimpulan.3
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah Guru di MAN 2
Kota Bekasi yang berjumlah 53 guru, 21 guru merupakan guru PNS
dan 31 guru merupakan guru honorer.
2. Sampel
Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Purposive sampling, yaitu sampel yang pengambilan subjeknya bukan
berdasarkan starata, random, atau daerah tetapi didasarkan atas adanya
tujuan tertentu4. Pada penelitian ini, penulis hanya mengambil sampel
guru yang berstatus honorer, karena melihat tempat penelitian yang
merupakan sekolah negeri maka guru yang menerima kompensasi
hanyalah guru konorer, sedangkan guru PNS tidak mendapatkan
kompensasi dari sekolah melainkan dari pemerintah
Menurut Arikunto, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi
dalam menentukan sampel berdasarkan tujuan tertentu, yaitu:
1 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi dan Karya Ilmiah (Jakarta:
Kencana, 2012), h. 38
2 Niken Latiefa Maharani, Pengaruh Intensitas Mengikuti Kegiatan OSIS terhadap Kreativitas
Siswa di SMP Islam Al-Syukro Universal Kota Tangerang Selatan, Skripsi pada Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta , Jakarta, 2019 , h. 48
3 Achmad S Supriyanto dan Vivin Maharani, Metode Penelitan Manajemen Sumberr Daya
Manausia: Teori, Kuesioner, dan Analisis Data, (Malang: UIN-Maliki Press, 2013), h. 35
4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2013), h. 139
35
a. Pengambilan sampel harus berdasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat atau
karateristik tertentu, yang merupakan ciri-ciri populasi
b. Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan
subjek yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada
populasi
c. Penentuan karateristik populasi dilakukan dengan cermat didalam
studi pendahuluan5
Berdasarkan pendapat diatas, maka penentuan sampel yang diambil
adalah 31 guru honorer di MAN 2 Kota Bekasi
D. Variabel Penelitian
Penelitian ini memiliki dua variabel yang dikaji yakni variabel (X)
adalah pemberian kompensasi sebagai variabel bebas atau independen
variabel, dan variabel (Y) adalah motivasi kerja guru sebagai variabel
terikat atau dependen variabel.
E. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik dalam
pengumpulan data yaitu:
1. Kuesioner (Angket)
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberikan seperangkat pernyataan atau pertanyaan tertulis
kepada responden untuk dijawab6. Pada penelitian ini kuesiner atau
angket ini akan diberikan kepada guru honorer MAN 2 Kota Bekasi
sebagai responden. Kuesioner yang akan digunakan adalah kuesioner
tertutup yang dimana jawaban dari setiap pernyataan atau petanyaan
yang diajukan sudah disediakan dan berkaitan dengan penelitian
penulis, sehingga guru bisa langsung memilih salah satu jawaban yang
sesuai dengan cara memberikan tanda checklist ().
5 Ibid., h. 140
6 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, ( Bandung: Alfabet, 2016) h.
142
36
Dalam penelitian ini skala pengukuran yang digunakan adalaha
Skala Likert Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial7. Skala Likert memiliki skor yang dapat digunakan responden
untuk memilih jawaban. Berikut bobot yang digunakan, yaitu:
Tabel 3. 2 Bobot Nilai Skala Likert
Alternatif Jawaban Bobot Nilai
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Ragu-Ragu 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
2. Studi Dokumen
Studi dokumen adalah teknik yang digunakan untuk mencari data
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku,
surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan
sebagainya.8 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik studi
dokumen dengan mengumpulkan beberapa dokumen seperti profil
sekolah, visi dan misi sekolah, data pendidik, data sarana dan
prasarana sekolah.
3. Wawancara
Wawancara adalah proses mendapatkan informasi dengan cara
tanya jawab sambil bertatap muka antara penanya dengan penjawab.9
Wawancara yang digunakan oleh peneliti dilakukan pada saat
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang
harus diteliti. 10 Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara
dengan Wakil Kepala Madrasah bidang Kurikulum dan guru honorer
7 Ibid, h. 93
8 Suharsimi Arikunto, Op.Cit, h. 231
9 Achmad Sani Supriyanto, Op.Cit. h. 54
10 Sugiyono, Op.Cit, h. 137
37
di MAN 2 Kota Bekasi. Wawancara ini dilakukan hanya sebagai
teknik pelengkap untuk memperoleh informasi pada saat studi
pendahuluan
F. Instrumen Penelitian
1. Variabel Pemberian Kompensasi (X)
a. Definisi Konseptual
Kompensasi merupakan suatu balas jasa atau imbalan yang
diberikan kepada karyawan atas pekerjaan yang mereka lakukan
b. Definisi Operasional
Kompensasi adalah suatu penghargaan yang diterima oleh
karyawan sebagai balas jasa atas kotribusi kerja yang diberikan
untuk perusahaan.
c. Kisi-Kisi Instrumen
Tabel 3. 3 Kisi-Kisi Instrumen Variabel X
Variabel Dimensi Indikator Nomor Butir
Teori
Simamora
Pemberian
Kompensasi
(X)
Kompensasi
Langsung
Gaji 1,2,3,4,5,6,7
Insentif
8,9,10, 11,
12,13,14,
15,16
Tunjangan 17,18,19,20,
21
38
Kompensasi Tidak
Langsung Fasilitas 22, 23
Jumlah 23
2. Variabel Motivasi Kerja Guru (Y)
a. Definisi Konseptual
Motivasi kerja guru adalah suatu proses yang dilakukan untuk
menggerakan guru agar perilaku mereka dapat diarahkan pada
upaya-upaya yang nyata untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan
b. Definisi Operasional
Motivasi kerja guru merupakan suatu kondisi dimana seorang
guru terdorong untuk menjadi lebih bersemangat dan bergairah
untuk bekerja dengan baik di sekolah untuk mencapai sebuah
tujuan yang telah ditetapkan
c. Kisi-Kisi Instrumen
Tabel 3. 4 Kisi-Kisi Instrumen Variabel Y
Variabel Dimensi Indikator No.
Butir
Hamzah
B. Uno
Motivasi
Internal
1. Melaksanakan tugas dengan rasa
tanggung jawab
1,2, 3
Motivasi
Kerja
Guru
2. Memiliki perasaan senang dalam
bekerja
4,5,6,
7
3. Berusaha untuk mengungguli
orang lain 8
4. Adanya umpan balik dari hasil
pekerjaan
9,10,
11
39
Motivasi
Ekternal
5. Bekerja dengan harapan ingin
memperoleh insentif 12, 13
6. Bekerja dengan harapan ingin
memperoleh perhatian dari teman
dan atasan
14
7. Kenyaman dalam bekerja 15
Jumlah 15
G. Uji Coba Instrumen
1. Uji Validitas
Validitas merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui
apakah alat ukur yang telah disusun dapat digunakan untuk mengukur
apa yang hendak diukur secara tepat. Validitas suatu instrumen
menggambarkan tingkat kemampuan alat ukur yang digunakan untuk
mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran.11
Untuk menentukan validitas suatu instrumen dapat menggunakan rumus
product moment. Rumus Product Moment, yaitu:
keterangan :
rxy : Koefisien korelasi suatu butir/item
N : Jumlah Responden
X : Skor suatu butir / item
Y : Skor Total
∑X : Jumlah skor dalam distribusi X
∑Y : Jumlah skor dalam distribusi Y
∑X² : Jumlah kuadrat dalam distribusi X
∑Y² : Jumlah kuadrat dalam distribusi Y
11 R Gunawan Sudarmanto, Statistik Terapan Berbasis Komputer dengan Program IBM SPSS
Statistics 19, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013), h. 56
40
Uji validitas ini dilakukan oleh setiap setiap butir soal. Hasilnya
akan dibandingkan dengan rtabel │df = n-2 dengan tingkat kesalahan
5%. Adapun syarat uji validitas, yaitu:
a) Jika nilai rhitung > rtabel = valid
b) Juka nilai rhitung < rtabel = tidak valid
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk menguji konsistensi alat ukur,
apakah hasilnya akan tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran
ulang kembali. Metode yang sering digunakan untuk mengukur skala
rentangan (skala Likert) adalah Cronbach Alpha. Dengan rumus
sebagai berikut :
R11 =
Keterangan :
r : Reliabilitas instrument
S1² : Jumlah varian skor tiap-tiap butir angket
St² : Varian angket
K : Banyaknya butir angket yang valid
Uji reliabilitas merupakan uji lanjutan dari uji validitas, maka item
yang masuk dalam pengujian reliabilitas adalah item yang valid. Jika
nilai alpha > 0,60 maka instrument dikatakan reliabel. Berikut ini
merupakan Tabel Interpretasi Koefisien.
Tabel 3. 5 Interpretasi Data
Angka Keterangan
0,81 – 1,00 Sangat Tinggi
0,61 – 0,80 Tinggi
0,41 – 0,60 Sedang
0,21 – 0,40 Rendah
0,00 – 0,20 Sangat Rendah
41
H. Teknik Pengolahan Data
Untuk mengolah data pada penelitian ini, penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Tahap Editing
Editing merupakan proses pengecekan atau pemeriksaan data yang
berhasil dikumpulkan dari lapangan, karena ada kemungkinan data
yang telah masuk tidak memenuhi syarat atau tidak dibutuhkan. Tahap
editing ini bertujuan untuk mengoreksi kesalahan dan kekurangan data
yang terdapat pada catatan lapangan
2. Proses Codeting
Codeting adalah kegiatan pemberian kode tertentu pada tiap data
yang memilki kategori yang sama.
3. Scoring
Selanjutnya peneliti memberikan skor pada pernyataan yang diberikan
kepada kuesioner. Pemberian skor pada peelitian ini menggunakan
skala Likert
4. Proses pembeberan (Tabullating)
Tabullating adalah proses penempatan data ke dalam tabel yang
telah diberi kode12.
5. Mengolah data dengan menggunakan program SPSS ver. 23
I. Teknik Analisis Data
Data yang merupakan hasil yang didapatkan dari penelitian akan
dideskripsikan dengan menggunakan teknik analisis deksriptif. Untuk
menganalisis data yang telah didapatkan selama penelitian, terdapat
beberapa teknik analisis data yang digunakan, yaitu:
1. Analisis Deskriptif
Analisis dekriptif adalah metode yang digunakan untuk
menganalisis data dengan mendeskripsikan data-data yang telah
12 Syofian Siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian Dilengkapi dengan Perhitungan
Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), h. 208
42
didapatkan dari tiap variabel yang diteliti sehingga mudah untuk
dipahami. 13
Deskripsi data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
a. Mean, Median, Modus, dan Standar Deviasi
b. Tabel distribusi frekuensi
1) Menentukan rentang atau jarak data, dengan rumus:
Rentang Data = data terbesar – data terkecil
2) Menentukan jumlah kelas interval, dengan menggunakan rumus:
Sturges; K = 1 +3,3 log n
3) Menghitung panjang panjeng kelas interval, denga rumus:
c. Histogram
Histogram merupakan grafik batang yang dibuat berdasarkan data
pada disribusi frekuensi
d. Tingkat kecenderungan variabel
Masing-masing variabel memiliki kecenderungan yang dilakukan
dengan pengkategorian skor yang diperoleh dari nilai mean dan
standar deviasi dengan pengelompokkan pada 3 kategori, seperti:
Tabel 3. 6 Tingkat Kecenderungan Variabel
No Skor Nilai Kategori
1. X < (Mi – Sdi) Rendah
2. (Mi – Sdi) < X < (Mi + Sdi) Sedang
3. X > (Mi + Sdi) Tinggi
Keterangan :
Mi : Mean
Sdi : Standar Deviasi
X : Skor
13 Sugiyono, Op.Cit, h, 148
43
Pengukuran tendensi sentral dan perhitungan penyebaran data
diambil dari skor total butir-butir penyataan pada kuesioner
variabel pemberian kompensasi dan kuesioner motivasi kerja guru
yang diperoleh menggunakan SPSS ver 23
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah model
regresi yang diambil berdistribusi normal atau tidak.14 Pada
penelitian ini, peneliti menggunakan aplikasi SPSS versi 23 untuk
perhitungan. Pengujian uji normalitas menggunakan tabel Tests of
Normality dengan uji Kolmogorov-Smirnov dan Normal P-P Plot
of Regression Standardized Residual yang bertujuan untuk
mengetahui apakah distribusi pada tiap variabel normal atau tidak
dengan menggunakan kriteria pengambilan keputusan sebagai
berikut:
1) Tests of Normality dengan uji Kolmogorov-Smirnov
a) Jika data pada variabel X dan Variabel Y > 0,05 maka data
dinyatakan berdistribusi normal
b) Jika data pada variabel X dan Variabel Y < 0,05 maka data
dinyatakan tidak berdistribusi normal 15
2) Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
a) Jika data menyebar digaris diagonal dan mengikuti arah
diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas
b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak
mengikuti arah diagonal, maka model regresi tidak
memenuhi asumsi normalitas. 16
14 Achmad Sani Supriyanto, Op.Cit, h. 73
15 Burhan Nurgiyantoro, Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial,(Yogyakarta:
Gadjah Mada University, 2012), h. 118
16 Ibid, h. 119
44
b. Uji Linearitas
Uji lineritas merupakan suatu analisis guna menguji atau
mengetahui apakah hubungan anatara variabel X dan variabel Y
memiliki kecenderungan mengikuti garis lurus (linear) atau tidak.
Apabila hubungan tersebut memiliki kecenderungan mengikuti
garis lurus, maka akan adanya peningkatan atau penurunan
kuantitas pada satu variabel, yang akan diikuti secara linear oleh
peningkatan atau penurunan pada variabel lain17. Dasar
pengambilan keputusan uji linearitas dapat dilakukan oleh dua
cara, yaitu:
1) Berdasarkan nilai signifikansi
a) Jika nilai signifikansi > 0,05 maka terdapat hubungan linear
antara variabel X dengan variabel Y
b) Jika nilai signifikansi < 0,05 maka tidak terdapat hubungan
linera antara variabel X dan variabel Y
J. Pengujian Hipotesis
1. Analisis Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi sederhana mempelajari apakah antara dua variabel
terdapat pengaruh atau tidak.18 Pada penelitian ini menggunakan analisis
regresi linear sederhana karena hanya terdapat satu variabel independen yaitu
pemberian kompensasi dan variabel dependen yaitu motivasi kerja guru.
Adapun rumus regresi linear sederhana sebagai berikut:
Y’ = a + bX
Keterangan :
Y’ : Variabel dependen ( nilai yang diprediksikan)
X : Variabel independen
a : Konstanta (nilai Y’ apabila X = 0)
b : Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
17 R. Gunawan Sudarmanto, Op.Cit, h. 193
18 Kadir, Statistika Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program SPSS/Lisrel
dalam Penelitian, (Jakarta: PT.Rajawali Pers, 2016), h. 176
45
2. Uji Parsial (Uji-T)
Uji-T bertujuan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dan
untuk mengetahui apakah variabel bebas secara individu berpengaruh
terhadap variabel terikat.19 Untuk menunjukkan apakah masing-masing
variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat, maka perumusan
hipotesisnya yaitu :
a. Dengan membandingkan nilai Thitung dengan Ttabel
1) Apabila Thitung < Ttabel, maka H0 diterima
2) Apabila Thitung > Ttabel, maka H0 ditolak
b. Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi
1) Apabila Sig. > (0,05), maka H0 diterima dan H1 ditolak
2) Apabila Sig. < (0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima
3. Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) adalah kuadrat dari korelasi persamaan
regresi.20. Nilai koefsiensi determinasi anatar 0 dan 1. Nilai yang
mendekati 1(satu) berarti variabel independen memberikan pengaruh
yang cukup besar kepada variabel dependen. Sedangkan nilai yang
mendekati 0 (nol) berarti variabel independen tidak memberikan
pengaruh yang cukup besar kepada variabel dependen.
19 Alfina Dewi Ratnasari, Analisis Fakto-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha
Bisnis Online Shop di Kota Samarinda, eJournal Administrasi Bisnis, Vol. 5, No. 1, 2017, h. 123
20 Bambang Suharjo, Statistik Terapan: Disertai Contoh Aplikasi dengan SPSS (Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2013) h. 93
46
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Identitas MAN 2 Kota Bekasi
a. Nama Madrasah : Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Bekasi
b. Alamat : Jl. Bojong Asih V Perumahan Taman
Narogong Indah Kec. Rawalumbu Kota
Bekasi, Telepon (021) 8882771
c. NPSN : 20277094
d. No Statistik Madrasah : 13.113.27.50.002
e. Akreditasi : A
f. Status Madrasah : Negeri
2. Sejarah Singkat MAN 2 Kota Bekasi
Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Bekasi pada awal kelahirannya
merupakan Madrasah Aliyah Negeri Jatiasih yang berlokasi di
Kelurahan Jatikramat Kecamatan Jatiasih. Madrasah Aliyah Al-
Hidayah dikelola oleh Yayasan Perguruan Islam Al-Dayah yang
berlokasi di Kelurahan Jatikramat Kecamatan Jatiasih Bekasi,
dinegerikan oleh Menteri Agama RI Indonesia Nomor 515A Tahun
1995 yang diberi nama Madrasah Aliyah Negeri Jatiasih terletak di Jl.
H. Gemin No.63 Jatikramat Jatiasih.
Dalam pengembangan pendidikan pada MAN Jatiasih baik dari
segi jumlah siswa maupun gedung sebagai sarana pendidikan
mengalami kendala yang signifikan karena keterbatasan luas tanah.
Atas usaha kepala MAN Jatiasih dan Departemen Agama dengan
melibatkan instansi pemerintah maka Pemerintah memberikan lahan
Pasos dan Pasum seluas 4.800m2 yang berlokasi di Perumahan
Komplek Taman Narogong Indah Jl. Bojong Asih V Kelurahan Bojong
Rawa Lumbu Kecamatan Rawalumbu dan berikut gedung permanen 2
47
lantai berdasarkan Surat Wali Kota Bekasi. Perjanjian Kerja Sama
Antara Pemerintah Kota Bekasi dengan Kantor Kementerian Agama
Kota Bekasi Nomor 140 Tahun 2010 tentang Perpanjangan
Pemanfaatan Tanah Fasilitas Sosial Aset Pemerintah Kota Bekasi di
Perumahan Taman Narogong Untuk Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2
Kota Bekasi.
Dengan pindahnya MAN Jatiasih yang semula bertempat di Jl.
H.Gemin No.63 Kelurahan Jatikramat Kecamatan Jatiasih ke Jl. Bojong
Asih V Perum Taman Narogong Indah Kelurahan Bojong Rawalumbu
Kecamatan Rawalumbu dan pemekaran wilayah dari Kabupaten Bekasi
menjadi Kota Bekasi, maka MAN Jatiasih berubah nama menjadi MAN
2 Kota Bekasi atas dasar Surat Keputusan Menteri Agama Republik
Indonesia Nomor 523 Tahun 2003 tentang Perubahan atas Lampiran
Keputusan Menteri Agama Nomor 515A Tahun 1995 tentang
Pembukaan dan Penegerian Madrasah.
3. Visi, dan Misi MAN 2 Kota Bekasi
a. Visi MAN 2 Kota Bekasi
Terwujudnya pendidikan yang Islami, modern, terpercaya yang
berwawasan Iptek dan Berakhlaqul Karimah.
b. Misi MAN 2 Kota Bekasi
1) Menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar dengan
mengedepankan akhlaqul karimah
2) Menekankan pengamalan keilmuan yang Islami sesuai
dengan perkembangan sains dan tehnologi
3) Menanamkan kemampuan berfikir ilmiah, kritis dan agamis
melalui wujud kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan
4) Melaksakan manajemen sekolah yang tertib, transparan dan
dapat dipertanggungjawabkan.
48
5) Menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, aman,
tertib dan disiplin yang didukung oleh sarana prasarana yang
memadai.
6) Menciptakan hubungan yang harmonis dan demokratis antar
warga sekolah dengan masyarakat dan instansi terkait.
7) Melahirkan lulusan yang kompetitif, berkualitas dan
berkahlakul karimah.
8) Melaksanakan pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan
4. Sumber Daya Manusia (SDM) MAN 2 Kota Bekasi
Ditinjau dari Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni dalam
melaksanakan KBM. Pada tahun ajaran 2019/2020 MAN 2 kota
Bekasi memiliki tenaga pendidik sebanyak 53 guru. Pendidik memiliki
kualifikasi SI dan S2 dan mata pelajaran yang diampu sesuai dengan
bidang kualifikasinya masing-masing. Terdapat 22 guru yang
merupakan Guru PNS, sedangkan sisanya 31 merupakan Guru
Honorer
5. Sarana dan Prasarana MAN 2 Kota Bekasi
Ditinjau dari segi fasilitas yang tersedia di MAN 2 Kota Bekasi
dikatakan sudah baik dan memadai untuk mendukung terlaksananya
KBM yang efektif. Adapun kondisi sarana dan prasarana di MAN 2
kota Bekasi berdasarkan data yang diperoleh terdapat 19 ruang kelas,
kemudian terdapat ruang guru, ruang kelapa sekolah, ruang tata usaha,
ruang BK, perpustakaan, Lab. Bahasa, Lab IPA, Lapangan Sekolah
dalam keadaan baik.
B. Uji Coba Instrumen Penelitian
Uji coba instrumen variabel X dan Variabel Y dilakukan kepada 10
orang guru. Taraf signifikansi sebesar 0,05 dan derajat kebebasan (dk= n-
2) atau dk= 10-2 = 8, maka didapatkan r tabel sebesar 0,631. Jika r hitung
< r tabel, maka butir tidak valid, dan jika r hitung > r tabel maka butir
49
valid. Berdasarkan uji coba instrumen yang dilakukan, hasil nilai uji
validitas sebagai berikut :
1. Uji Validitas
Tabel 4. 1 Hasil Uji Validitas Variabel X
(Pemberian Kompensasi)
No Soal Nilai R Hitung Nilai R Tabel Keterangan
1. 0,740 0,631 Valid
2. 0,730
0,631 Valid
3. 0,680 0,631 Valid
4. 0,813 0,631 Valid
5. 0,550 0,631 Tidak valid
6. 0,646 0,631 Valid
7. 0,728 0,631 Valid
8. 0,791 0,631 Valid
9. 0,265 0,631 Tidak valid
10. 0,597 0,631 Tidak valid
11. 0,619 0,631 Tidak valid
12. 0,708 0,631 Valid
13. 0,851 0,631 Valid
14. 0,821 0,631 Valid
15. 0,252 0,631 Tidak valid
16. 0,724 0,631 Valid
17. 0,633 0,631 Valid
18. 0,639 0,631 Valid
19. 0,735 0,631 Valid
20. 0,741 0,631 Valid
21. 0,729 0,631 Valid
22. 0,658 0,631 Valid
23. 0,525 0,631 Tidak valid
24. 0,188 0,631 Tidak valid
25. 0,774 0,631 Valid
50
26. 0,668 0,631 Valid
27. 0,861 0,631 Valid
28. 0,519 0,631 Tidak valid
29. 0,668 0,631 Valid
30. 0,113 0,631 Tidak valid
31. 0,791 0,631 Valid
32. 0,124 0,631 Tidak valid
33. 0,117 0,631 Tidak valid
34. -0,326 0,631 Tidak valid
35. 0,624 0,631 Valid
Tabel 4. 2 Hasil Uji Validitas Variabel Y
(Motivasi Kerja Guru Honorer)
No Soal Nilai R Hitung Nilai R Tabel Keterangan
1. 0,702 0,631 Valid
2. 0,850 0,631 Valid
3. 0,283 0,631 Tidak Valid
4. 0,762 0,631 Valid
5. 0,409 0,631 Tidak Valid
6. 0,813 0,631 Valid
7. 0,850 0,631 Valid
8. 0,675 0,631 Valid
9. 0,612 0,631 Tidak Valid
10. 0,960 0,631 Valid
11. 0,540 0,631 Tidak Valid
12. 0,671 0,631 Valid
13. 0,274 0,631 Tidak Valid
14. 0,850 0,631 Valid
51
15. 0,850 0,631 Valid
16. 0,850 0,631 Valid
17. -0,012 0,631 Tidak Valid
18. 0,855 0,631 Valid
19. 0,738 0,631 Valid
20. 0,555 0,631 Tidak Valid
21. 0,153 0,631 Tidak Valid
22. -0,366 0,631 Tidak Valid
23. 0,402 0,631 Tidak Valid
24. 0,634 0,631 Valid
25. 0,388 0,631 Tidak Valid
26. 0,085 0,631 Tidak Valid
27. 0,053 0,631 Tidak Valid
28. 0,208 0,631 Tidak Valid
29. 0,755 0,631 Valid
30. 0,363 0,631 Tidak Valid
Berdasarkan hasil perhitungan validitas butir dengan
menggunakan SPSS versi 23, untuk variabel X terdapat 23 butir
soal > 0,631 dikatakan valid, sedangkan 12 butir soal < 0,631
dikatakan tidak valid. Sedangkan untuk variabel Y, terdapat 15
butir soal > 0,631 dikatakan valid dan 15 butir soal < 0,631
dikatakan tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Perhitungan reliabilitas dalam penelitan ini menggunakan
program SPSS versi 23. Uji reliabilitas ini dipakai untuk mengukur
instrumen yang dapat diandalkan secara konsisten sebagai alat
pengumpul data.
52
Berikut ini merupakan hasil uji reliabilitas dengan
menggunakan SPSS versi 23 pada variabel X (Pemberian
Kompensasi)
Tabel 4. 3 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X
(Pemberian Kompensasi)
Sumber : Hasil olah data penilitian menggunakan SPSS Ver 23, 2020
Berdasarkan Cronbach Alpha > 0,60 dan diperoleh hasil
Cronbach Alpha sebesar 0,960 > 0,60 maka dapat dikatakan bahwa
butir instrumen Variabel X (Pemberian Kompensasi) dikatakan
reliabel .
Berikut ini merupakan hasil uji reliabilitas dengan
menggunakan SPSS versi 23 pada variabel X (Pemberian
Kompensasi)
Tabel 4. 4 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y
(Motivasi Kerja Guru Honorer)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.937 15
Sumber : Hasil olah data menggunakan penilitian SPSS Ver 23, 2020
Berdasarkan Cronbach Alpha > 0,60 dan diperoleh hasil
Cronbach Alpha sebesar 0,937 > 0,60 maka dapat dikatakan bahwa
butir instrumen Variabel Y (Motivasi Kerja Guru Honorer)
dikatakan reliabel.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.960 23
53
C. Deksripsi Data
Penelitian yang dilakukan di MAN 2 Kota Bekasi ini memiliki 2
variabel yakni variabel X yang berupa Pemberian Kompensasi dan
Variabel Y yang berupa motivasi kerja guru honorer yang akan diteliti.
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa angket.
Dalam hal ini, peneliti menggunakan angket yang terdiri dari 23 butir soal
pada variabel X dan 15 butir soal pada variabel Y. Berikut ini merupakan
deksripsi data dari masing-masing variabel.
1. Deskripsi Data Variabel X (Pemberian Kompensasi)
a. Data Variabel X
Data dari variabel X diperoleh dari hasil angket yang
dilakukan oleh 31 guru honorer yang dijadikan sebagai responden
di MAN 2 Kota Bekasi. Dari hasil tersebut, peneliti
mengumpulkan dan mengelompokkan data mengenai pemberian
kompensasi. Data dapat dilihat secara rinci pada tabel sebagai
berikut.
Tabel 4. 5 Data Variabel X
(Pemberian Kompensasi)
Responden Variabel X
XX
Responden Variabel X
Responden 1 87 Responden 17 91
Responden 2 90 Responden 18 69
Responden 3 88 Responden 19 80
Responden 4 95 Responden 20 80
Responden 5 82 Responden 21 93
Responden 6 82 Responden 22 82
Responden 7 86 Responden 23 77
Responden 8 84 Responden 24 87
Responden 9 75 Responden 25 82
Responden 10 105 Responden 26 81
Responden 11 76 Responden 27 81
Responden 12 106 Responden 28 77
54
Responden 13 80 Responden 29 98
Responden 14 86 Responden 30 98
Responden 15 92 Responden 31 87
Responden 16 85
b. Hasil Analisis Variabel X (Pemberian Kompensasi)
1) Rentang Nilai (r)
r = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah
= 106 – 69
= 37
2) Jumlah Kelas (k)
k = 1 + 3,3 logn
= 1+ 3,3 log31
= 1 + 3,3.1,5
= 1 + 4,95
= 5,95 6
3) Panjang Interval (i)
i = Jumlah Rentang (r) : Jumlah Kelas (k)
= 37 : 6
= 6,16 6
4) Tabel Distribusi Frekuensi Variabel X
Tabel 4. 6 Distribusi Frekuensi Variabel X
(Pemberian Kompensasi)
Interval
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 69-74 1 3.2 3.2 3.2
75-80 7 22.6 22.6 25.8
81-86 10 32.3 32.3 58.1
87-92 7 22.6 22.6 80.6
93-98 4 12.9 12.9 93.5
105-
110 2 6.5 6.5 100.0
Total 31 100.0 100.0
Sumber : Hasil olah data penelitian menggunakan SPSSS ver 23, 2020
55
Berdasarkan data distribusi di atas dapat digambarkan
distribusi frekuensi variabel X sebagai berikut:
Sumber: Hasil olah data penelitian menggunakan SPSS Ver 23, 2020
Gambar 4. 1 Distribusi Frekuensi Variabel X
(Pemberian Kompensasi)
5) Mean, Median, Modus
Tabel 4. 7 Mean, Median, Modus Variabel X
(Pemberian Kompensasi)
Sumber: Hasil olah data penelitian menggunakan SPSS ver 23, 2020
Statistics
Jumlah
N Valid 31
Missing 0
Mean 85.87
Median 85.00
Mode 82
Std. Deviation 8.488
Variance 72.049
Range 37
Minimum 69
Maximum 106
Sum 2662
56
Dari tabel di atas, diketahui bahwa nilai rata-rata dari variabel
X adalah 85,87 nilai tengah yang didapatkan sebesar 85,00, nilai
yang sering muncul adalah 82, dan nilai standar deviasi sebesar
8,488
Dan untuk menentukan tinggi rendahnya pemberian
kompensasi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a) Perhitungan nilai rata-rata (Mi) dan standar deviasi ideal
(Sdi)
Nilai rata-rata ideal (Mi) = 85,87
Standar deviasi ideal (Sdi) = 8,488
b) Batasan-batasan kategori kecenderugan
1) Rendah = X < Mi – Sdi
= X 85,87 – 8,488
= X < 77,382
2) Sedang = Mi – Sdi < X < Mi + Sdi
= 77,382 < X < 85,87 + 8,488
= 77,382 < X < 94,358
3) Tinggi = X > Mi + Sdi
= X > 94,358
Tabel 4. 8 Katagori Tingkat Kecenderungan Variabel X
(Pemberian Kompensasi)
Tingkat Kecenderungan Data
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Rendah 5 16.1 16.1 16.1
Sedang 21 67.7 67.7 83.9
Tinggi 5 16.1 16.1 100.0
Total 31 100.0 100.0
Sumber: Hasil olah data penelitian menggunakan SPSS ver 23, 2020
57
Berdasarkan data tingkat kecenderungan data di atas dapat
digambarkan sebagai berikut:
Sumber: Hasil olah data penelitian menggunakan SPSS ver 23, 2020
Gambar 4. 2 Tingkat Kecenderungan Variabel X
(Pemberian Kompensasi)
Berdasarkan diagram di atas dapat diketahui bahwa perolehan
skor variabel X yang termasuk kedalam katagori rendah sebanyak
5 orang (16,1%), kategori sedang sebanyak 21 orang (67,7%), dan
katagori tinggi sebanyak 5 orang (16,1%). Berdasarkan perolehan
skor tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel X berada pada
katagori sedang.
2. Deskripsi Data Variabel Y (Motivasi Kerja Guru Honorer)
a. Data Variabel Y (Motivasi Kerja Guru Honorer)
Data dari variabel Y yaitu Motivasi Kerja Guru diperoleh dari
hasil angket yang dilakukan oleh 31 guru honorer. Dari hasil
tersebut, peneliti mengumpulkan dan mengelompokkan data
mengenai motivasi kerja guru. Data dapat dilihat secara rinci pada
tabel sebagai berikut:
Tabel 4. 9 Data Variabel Y
(Motivasi Kerja Guru Honorer)
Responden Variabel Y Responden Variabel Y
Responden 1 59 Responden 17 57
58
Responden 2 59 Responden 18 60
Responden 3 59 Responden 19 61
Responden 4 63 Responden 20 56
Responden 5 61 Responden 21 66
Responden 6 58 Responden 22 59
Responden 7 59 Responden 23 59
Responden 8 57 Responden 24 58
Responden 9 62 Responden 25 57
Responden 10 65 Responden 26 65
Responden 11 60 Responden 27 53
Responden 12 72 Responden 28 58
Responden 13 55 Responden 29 66
Responden 14 60 Responden 30 73
Responden 15 62 Responden 31 65
Responden 16 56
b. Hasil Analisis Variabel Y (Motivasi Kerja Guru Honorer)
1) Rentang Nilai (r)
r = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah
= 73 - 53
= 20
2) Jumlah Kelas (k)
k = 1 + 3,3 logn
= 1+ 3,3 log31
= 1 + 3,3. 1,5
= 1 + 4,95
= 5,95 6
3) Panjang Interval (i)
i = Jumlah Rentang (r) : Jumlah Kelas (k)
= 20 : 6
= 3,33 3
59
4) Tabel Distribusi Frekuensi Variabel Y (Motivasi Kerja
Guru)
Tabel 4. 10 Distribusi Frekuensi Variabel Y
(Motivasi Kerja Guru Honorer)
s
Sumber: Hasil olah data penelitian menggunakan SPSS ver 23, 2020
Berdasarkan data distribusi di atas dapat digambarkan
distribusi frekuensi variabel Y sebagai berikut:
Sumber: Hasil olah data penelitian menggunakan SPSS ver 23, 2020
Gambar 4. 3 Distribusi Frekuensi Variabel Y
(Motivasi Kerja Guru Honorer)
Interval
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 53-55 2 6.5 6.5 6.5
56-58 8 25.8 25.8 32.3
59-61 11 35.5 35.5 67.7
62-64 3 9.7 9.7 77.4
65-67 5 16.1 16.1 93.5
71-73 2 6.5 6.5 100.0
Total 31 100.0 100.0
60
5) Mean, Median, Modus
Tabel 4. 11 Mean, Median, Modus Variabel Y
(Motivasi Kerja Guru Honorer)
Sumber: Hasil olah data penelitian SPSS ver 23, 2020
Dari tabel di atas, diketahui bahwa nilai rata-rata dari
variabel Y adalah 60,65, nilai tengah yang didapatkan sebesar
59 nilai yang sering muncul adalah 59, dan nilai standar deviasi
sebesar 4,535
Dan untuk menentukan tinggi rendahnya pemberian
kompensasi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a) Perhitungan nilai rata-rata (Mi) dan standar deviasi ideal
(Sdi)
Nilai rata-rata ideal (Mi) = 60,65
Standar deviasi ideal (Sdi) = 4,535
b) Batasan-batasan kategori kecenderugan
1) Rendah = X < Mi – Sdi
= X < 60,65– 4,535
= X < 56,115
Statistics
Jumlah
N Valid 31
Missing 0
Mean 60.65
Median 59.00
Mode 59
Std. Deviation 4.535
Variance 20.570
Range 20
Minimum 53
Maximum 73
Sum 1880
61
2) Sedang = Mi – Sdi < X < Mi + Sdi
= 56,115 < X < 60,65 + 4,535
= 56,115 < X < 65,185
3) Tinggi = X > Mi + Sdi
= X > 65,185
Tabel 4. 12 Katagori Tingkat Kecenderungan Variabel Y
(Motivasi Kerja Guru Honorer)
Sumber: Hasil olah data penelitian menggunakan SPSS ver 23, 2020
Berdasarkan data tingkat kecenderungan data di atas dapat
digambarkan sebagai berikut:
Sumber: Hasil olah data penelitian menggunakan SPSS ver 23, 2020
Gambar 4. 4 Tingkat Kecenderungan Data Variabel Y
(Motivasi Kerja Guru Honorer)
Berdasarkan diagram di atas dapat diketahui bahwa perolehan
skor variabel Y yang termasuk kedalam katagori rendah sebanyak
4 orang (12,9%), kategori sedang sebanyak 23 orang (74,2%), dan
Tingkat Kecenderungan Data
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Rendah 4 12.9 12.9 12.9
Sedang 23 74.2 74.2 87.1
Tinggi 4 12.9 12.9 100.0
Total 31 100.0 100.0
62
katagori tinggi sebanyak 4 orang (12,9%). Berdasarkan perolehan
skor tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel Y berada pada
katagori sedang.
D. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi
yang diambil berdistribusi normal atau tidak. Suatu regresi dikatakan
baik apabila berdistribusi normal. Pengujian uji normalitas
menggunakan tabel Tests of Normality dengan uji Kolmogorov-
Smirnov dan Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
pada SPSS ver 23, yakni sebagai berikut:
Tabel 4. 13 Hasil Uji Normalitas Kolmogrov-Smirnov
S
e
r
:
h
a
s
i
s
Sumber: Hasil olah data penelitian menggunakan SPSS ver 23, 2020
Berdasarkan hasil uji normalitas di atas dapat disimpulkan, bahwa
data pada variabel X dan variabel Y memiliki nilai siginifikansi
Kolomgrov-Smirnov sebesar 0,200, karena nilai siginifikansi
kolmogrov-Smirnov lebih besar dari 0,05 maka data berdistribusi
normal.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 31
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std.
Deviation 3.54435960
Most Extreme
Differences
Absolute .125
Positive .125
Negative -.068
Test Statistic .125
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
63
Sedangkan hasil pengujian dengan menggunakan grafik normal P-
P Plot Of Regression Standardized Residual pada SPSS ver 23, yaitu:
Sumber: Hasil olah data penelitian menggunakan SPSS ver 23, 2020
Gambar 4. 5 Hasil Uji Normalitas Variabel X (Pemberian Kompensasi)
Sumber: Hasil olah data penelitian SPSS menggunakan ver 23, 2020
Gambar 4. 6 Hasil Uji Normalitas Variabel Y (Motivasi Kerja Guru Honorer)
Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa data menyebar di sekitar
garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka dari itu, dapat
disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
64
2. Uji Linearitas
Uji lineritas digunakan menguji atau mengetahui hubungan antara
variabel X dan variabel Y memiliki kecenderungan mengikuti garis
lurus (linear) atau tidak. Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan
taraf signifikansi 0,05. Berikut ini hasil uji linearitas menggunakan
SPSS ver 23, yaitu:
Tabel 4. 14 Hasil Uji Linearitas
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Motivasi
Kerja Guru
*
Pemberian
Kompensasi
Between
Groups
(Combined) 461.513 19 24.290 1.717 .180
Linearity 240.222 1 240.222 16.984 .002
Deviation
from
Linearity
221.291 18 12.294 .869 .618
Within Groups 155.583 11 14.144
Total 617.097 30
Sumber : Hasil olah data penelitian menggunakan SPSS ver 23, 2020
Berdasarkan hasil uji linearitas di atas dapat diketahui bahwa nilai
signifikansi pada Deviation from Linearity sebesar 0, 618, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang linear antara
variabel X (Pemberian Kompensasi) dan variabel Y (Motivasi Kerja
Guru Honorer) karena Deviation from Linearity (0, 618) > taraf
signifikansi (0,05)
E. Pengujian Hipotesis
1. Regresi Linear Sederhana
Berikut ini merupakan hasil uji regresi linear sederhana dengan
menggunakan SPSS ver 23, yaitu:
65
Tabel 4. 15 Hasil Uji Analisis Regresi Linear Sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients T Sig.
B Std.
Error Beta
1 (Constant) 32.018 6.690 4.786 .000
Pemberian
Kompensasi .333 .078 .624 4.299 .000
a. Dependent Variable: Motivasi Kerja Guru Honorer Sumber: Hasil olah data penelitian menggunakan SPSS ver 23, 2020
Rumus regresi linear sederhana :
Y’ = a + BX
Pengujian regresi linear sederhana dapat dilihat dari hasil output
Coefficients. Nilai-nilai output tersebut dimasukkan ke dalam rumus
regresi linear sederhana sebagai berikut:
Y’ = 32.018 + 0,333X
Dimana:
Y = Motivasi Kerja Guru Honorer
X = Pemberian Kompensasi
a. a = angka konstan dari unstandardized coefficient. Dari output
di atas nilai yang diperoleh sebesar 32.018 angka ini
merupakan angka konstan yang memiliki arti jika tidak ada
pemberian kompensasi (X), maka nilai konsistens motivasi
kerja guru (Y) sebesar 32.018
b. b = angka koefisien regresi. Nilai yang diperoleh sebesar 0,333.
Angka ini mengandung arti bahwa seriap penambahan 1%
tingkat pemberian kompensasi (X), maka motivasi kerja guru
(Y) akan meningkat 33,3%.
Karena nilai koefisien regresi bersifat positif (+), maka dengan
demikian dapat dikatakan bahwa pemberian kompensasi (X)
66
berpengaruh positif terhadap motivasi kerja guru (Y), sehingga
persamaan regresinya adalah Y’ = 32.018 + 0,333X
2. Uji Parsial (Uji-T)
Uji-T bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas
berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel terikat.
Hasil uji T dapat dilihat dari output Coefficient (Tabel 4.15) dan
langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut:
a. Membandingkan Thitung dengan Ttabel
1) Penentuan Thitung
Nilai Thitung didapatkan dari hasil output pada tabel 4.15
sebesar 4,299
2) Penentuan Ttabel
Ttabel dapat dilihat pada tabel statistic dengan nilai
siginifikansi 0,05 : 2 = 0,025. Tabel (uji 2 sisi) dengan derajat
kebebasan (df) n-2 yaitu 31-2= 29, hasil yang diperoleh untuk
Ttabel sebesar 2,045
3) Kriteria pengujian
a) Apabila Thitung < Ttabel, maka H0 diterima
b) Apabila Thitung > Ttabel, maka H0 ditolak
4) Kesimpulan
Dapat diketahui bahwa Thitung (4,299) > Ttabel (2,045), maka
H0 ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
antara pemberian kompensasi (X) terhadap motivasi kerja guru
honorer (Y).
b. Menggunakan angka probabilitas dan signifikansi
1) Nilai signifikansi
Nilai signifikansi didapat dari hasil output pada tabel 4,17
sebesar 0,000
2) Kriteria pengujian
a) Jika Sig. > α (0,05) maka H0 diterima dan H1 ditolak
67
b) Jika Sig. < α (0,05) maka H0 ditolak dan H1 diterima
3) Kesimpulan
Dapat diketahui bahwa nilai Sig. (0,000) < α (0,05), maka
H0 ditolak dan H1 diterima , jadi dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh antara antara pemberian kompensasi (X)
terhadap motivasi kerja guru honorer (Y).
3. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi untuk mengetahui besarnya pengaruh
pemberian kompensasi (X) terhadap motivasi kerja guru honorer (Y)
dalam regresi linear sederhana, dapat dilihat pada nilai R yang terdapat
pada output SPSS ver 23, yaitu :
Tabel 4. 16 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of
the Estimate
1 .624a .389 .368 3.605
a. Predictors: (Constant), Pemberian Kompensasi
b. Dependent Variable: Motivasi Kerja Guru Honorer
Sumber : hasil olah data penelitian menggunakan SPSS ver 23, 2020
Dari hasil output di atas, dapat diketahui nilai koefisien determinasi
(R Square) sebesar 0,389 (38,9%). Angka tersebut mengandung arti
bahwa pemberian kompensasi berpengaruh terhadap motivasi kerja
guru honorer sebesar 38,9%, dan angka tersebut termasuk kedalam
kategori rendah, sedangkan sisanya 61,1% dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak diteliti, seperti kepemimpinan kepala sekolah,
lingkungan sekolah, dan prestasi siswa.
F. Pembahasan Hasil Penelitian
Pembahasan hasil penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan
sebuah gambaran dan kejelasan serta pemahaman yang diperoleh dari hasil
penelitian. Berdasarkan hasil dari penelitian dan perhitungan data yang
68
diperoleh menyebutkan bahwa terdapat pengaruh antara pemberian
kompensasi dengan motivasi kerja guru di MAN 2 Kota Bekasi.
Untuk mengetahui arah hubungan antara variabel X (Pemberian
Kompensasi) dengan variabel Y (Motivasi Kerja Guru) apakah positif atau
negative, maka dilakukan uji regresi linear sederhana. Dari hasil
penelitian, koefisien regresi memperoleh nilai sebesar 0,333 yang
menunjukkan nilai koefisien regresi bernilai positif, maka dapat dikatakan
bahwa arah pengaruh variabel X (Pemberian Kompensasi) dengan variabel
Y (Motivasi Kerja Guru) adalah positif, sehingga persamaan regresinya
adalah Y’ = 32.018+ 0,331X.
Kemudian dapat dilihat pada pengujian statistik (uji t), hasil nilai
Thitung sebesar 4,299 dan Ttabel sebesar 2,045, dengan signifikansi
sebesar 0,000. Dengan kriteria pengujian jika Thitung > Ttabel dan jika
signifikansi < α (0,05) maka H0 ditolak. Sehingga terdapat pengaruh yang
signifikan antara pemberian kompensasi dengan motivasi kerja guru di
MAN 2 Kota Bekasi.
Selanjutnya berdasarkan uji determinasi ditemukan nilai koefisien
determinasi (R Square) sebesar 0,389 (38,9%). Angka tersebut
mengandung arti bahwa variabel X (Pemberian Kompensasi) memiliki
pengaruh terhadap variabel Y (Motivasi Kerja Guru) sebesar 38,9% dan
61,1 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti, seperti
kepemimpinan kepala sekolah, lingkungan sekolah, dan prestasi siswa.
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru honorer di MAN
2 Kota Bekasi, kompensasi yang diterima oleh guru honorer adalah gaji
yang dimana nominalnya ditentukan dari jumlah jam mengajar, tunjangan,
dan insentif yang biasanya diberikan apabila guru tersebut mengikuti
kegiatan lain selain mengajar, salah satunya adalah menjadi pelatih
ekstrakurikuler di MAN 2 Kota Bekasi. MAN 2 Kota Bekasi sering kali
mendapatkan prestasi juara lomba-lomba yang bersifat akademik ataupun
non-akademik seperti ekstrakurikuler yang dimana kegiatan tersebut
dilatih oleh beberapa guru honorer di MAN 2 Kota Bekasi
69
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa terdapat pengaruh anatara pemberian kompensasi
dengan motivasi kerja guru honorer. Kompensasi berupa gaji yang
nominalnya disesuaikan dengan jumlah jam mengajar, insentif, dan
tunjangan yang diterima guru MAN 2 Kota Bekasi masih cukup rendah
pengaruhnya, berdasarkan perhitungan koefisien determinasi (R Square)
memperoleh nilai sebesar 0,389 atau 38,9%. Nilai tersebut mengandung
arti bahwa pemberian kompensasi berpengaruh terhadap motivasi kerja
guru dan sisanya 61,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti
seperti kepemimpinan kepala sekolah, lingkungan sekolah, dan prestasi
siswa.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, peneliti ingin memberikan
beberapa saran sebagai berikut:
1. Pihak madrasah sebaiknya meningkatkan perhatian terhadap gaji yang
diterima oleh guru honorer
2. Kepala sekolah hendaknya memberikan sebuah penghargaan atau
reward atas apa yang dihasilkan oleh guru honorer, bentuk reward
yang diberikan bukan hanya sebuah ucapan melainkan berupa reward
financial untuk meningkatkan motivasi kerja guru tersebut
3. Berapa pun kompensasi yang diterima, sebaiknya guru harus tetap
fokus dan semangat dalam mengajar sebagai bentuk tanggung jawab
profesi demi tercapainya tujuan yang diharapkan.
70
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi
VI. Jakarta: Rineka Cipta. 2013
B. Uno, Hamzah. Teori Motivasi & Pengukurannya Analisis di Bidang
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. 2012
Fahmi, Irham. Manajemen Teori, Kasus dan Solusi. Bandung: Alfabeta. 2012
Hasibuan, Malayu S.P. Organisasi dan Motivasi: dasar Peningkatan
Produktivitas. Jakarta: Bumi Aksara. 2010
Hasibuan, Malayu S.P. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
2012
Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. 2014
Kadir, Statistika Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program
SPSS/Lisrel dalam Penelitian. Jakarta: PT.Rajawali Pers. 2016
Maharani, Niken Latiefa. Pengaruh Intensitas Mengikuti Kegiatan OSIS terhadap
Kreativitas Siswa di SMP Islam Al-Syukro Universal Kota Tangerang
Selatan, Skripsi pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta. 2019
Mangkunegara, A.A Anwar Prabu. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: PT Refika
Aditama. 2017
Mardiana. Empati dan Motivasi Kerja Guru Sekolah Luar Biasa. Jurnal
Penelitian dan Pengukuran Psikologi. Vol. 5, No.1. 2016,
Nawawi, Hadari. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang
Kompetitif. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 2011
Noor, Juliansyah. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi dan Karya
Ilmiah. Jakarta: Kencana. 2012
Nurgiyantoro, Burhan. Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial.
Yogyakarta: Gadjah Mada University. 2012
Nyanyu, Khodijah. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
2014
71
P, Darsono dan Tjatjuk Siswandoko. Manajemen SDM Abad 21. Jakarta:
Nusantara Consulting. 2011
Pangabean, Mutiara S. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bogor: Ghalia
Indonesia. 2004
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 19 Tahun 2005 Pasal 28 tentang
Standar Nasional Pendidikan
Ratnasari, Alfina Dewi. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Keberhasilan Usaha Bisnis Online Shop di Kota Samarinda. eJournal
Administrasi Bisnis. Vol. 5. No. 1. 2017
Rivai, Veitzhal dan Ella Jauvani. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk
Perusahaan: Dari Teori ke Praktek. Jakarta: Rajawali Pres. 2010
Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press.
2014
Simamora, Henry. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BP. YKPN.
2004
Sinambela, Lijan Poltak. Manajemen Sumber Daya Manusia: Membangun Tim
Kerja yang Solid untuk Meningkatkan Kinerja. Jakarta: PT Bumi Aksara.
2018
Siregar, Syofian. Statistika Deskriptif untuk Penelitian Dilengkapi dengan
Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta: Rajawali Pers.
2010
Sudarmanto, R Gunawan. Statistik Terapan Berbasis Komputer dengan Program
IBM SPSS Statistics 19. Jakarta: Mitra Wacana Media. 2013
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabet
2016
Suharjo, Bambang. Statistik Terapan: Disertai Contoh Aplikasi dengan SPSS
Yogyakarta: Graha Ilmu. 2013
Supriyanto, Achmad S dan Vivin Maharani. Metode Penelitan Manajemen
Sumber Daya Manausia: Teori, Kuesioner, dan Analisis Data. Malang:
UIN-Maliki Press. 2013
Sutrisno, Edy. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana. 2011
72
Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen
Wibowo. Manajemen Kinerja. Jakarta: Rajawali Pers. 2016
Wibowo. Perilaku dalam Organisasi. Jakarta: Grafindo Persada. 2013
Wijayanti, Dian Marta. Gaji Guru Humanis diakses dari
https://m.detik.com/news/kolom/d-3528958/gaji-guru/humanis, pada Senin,
28 Oktober 2019, pukul 19.10 WIB
Wilson, Bangun. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga. 2012
Yusuf, Burhanuddin. Manajemen Sumber Daya Manusia di Lembaga Keuangan
Syariah. Jakarta: Rajawali Pers. 2015
73
LAMPIRAN-LAMPIRAN
74
Lampiran 1
Struktur Organisasi MAN 2 Kota Bekasi
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
MAN 2 KOTA BEKASI
WAKAMAD
KURIKULUM
Musakir, S. Ag., M.M.Pd
KEPALA MADRASAH
H. Lukmanul Hakim, S.Ag, MPd
KOMITE MADRASAH Drs. H. Deden Suryaman, MM
WAKAMAD
KESISWAAN
Marso, S.Pd
WAKAMAD
HUMAS
Drs.Eka Yudia
WAKAMAD
SARPRAS
Mina
Mulyana,S.Ag
KEPALA TATA USAHA H. Wakhid Hasyim, S.Ag
1. Ka. Perpus
2. Ka. Lab IPA
3. Ka. Komp 4. Ka. Lab Bhs
1. Guru BK 2. Pemb. Disiplin
3. Pemb. Ekskul 4. Pelatih
STAF TATA
USAHA
GURU
SISWA
75
Lampiran 2
Data Pendidik MAN 2 Kota Bekasi
DATA PENDIDIK MAN 2 KOTA BEKASI
No Nama Guru Mata Pelajaran Keterangan
1 H. Lukmanul Hakim, S.Ag,
M.Pd Kepala Madrasah PNS
2 Drs. H. Ahmad Mursidi Geografi PNS
3 Alit Suryati, S.Ag Bahasa Indonesia PNS
4 Apriyani, S.Pd Biologi + Prakarya PNS
5 Diah Citra Ningrum, S.Pd Matematika PNS
6 H.R. Didin Kamaluddin, S.Pd Biologi PNS
7 Drs. Eka Yudia Ekonomi PNS
8 Dra. Hj. Erni Susiani, M.Pd Matematika PNS
9 Dra. Hj. Juwariah, M.Pd Matematika PNS
10 Mahmud Dumadi, S.Ag Matematika PNS
11 Marlinah, S.Pd.,MM. Bahasa Inggris + LM PNS
12 Marso, S.Pd PKn PNS
13 Mina Mulyana, S.Ag Sejarah I. + Qurdits PNS
14 H. Musakir, S.Ag., MM.Pd Aqidah A. + B. Sunda PNS
15 Sahrul Anwar, S.Ag PPKn PNS
16 Hj. Sitti Mulyani, S.Pd Bahasa Inggris + LM PNS
17 Sri Rachmawati, S.Pd Kimia PNS
18 Sapta Body, SE Ekonomi + Prakarya PNS
19 Drs. Sudirman Fiqih PNS
20 Sutrismi, M.Pd Bahasa Indonesia PNS
21 Drs. H. Tatang Supangkat Bahasa Inggris + LM PNS
22 Hikmelia Dwi Sundari, M.Psi BP / BK PNS
23 Hj. Venny R. Indriyani, M.Pd Fisika Honorer
24 Nurlelan, SE Ekonomi + Sosiologi Honorer
25 Siti Timas Nona, S.Pd.I SKI Honorer
26 Intan Nurjanah, S.Pd Bahasa Arab Honorer
27 Tri Kustijaningsih, S.Pd Sejarah Indonesia Honorer
28 Nur Mawadah Ahmad, S.Pd.I Fiqih + SKI Honorer
29 Prita Rabbani Suherman, S.Pd Fisika Honorer
30 Miftahul Zannah,S.Pd Bahasa Indonesia Honorer
31 Ridwan Firdaus, S.Pd Penjasorkes Honorer
32 Eni Rahayu, S.Pd S B K Honorer
76
33 Ahmad Jaelani Sidik, S.Pd.I B. Sunda + Fiqih Honorer
34 Nailal Amani, S.Pd.I Aqidah Akhlaq Honorer
35 Devy Nurlita Anggraeni, S.Pd Geografi Honorer
36 Arief Priyo Hutomo, S.Pd B. Arab + Qurdits Honorer
37 Yuli Muharomah ,S.Pd BP / BK Honorer
38 Melia Silviyanti, S.Pd Sosiologi Honorer
39 Dyah Indah Rini, S.Pd Kimia + Prakarya Honorer
40 Annisa Wihastin, S.Pd Sejarah + Ekonomi Honorer
41 Sapti Sesa Hapsari, S.Pd Bahasa Jepang Honorer
42 Dadang Supriatna, S.Pd.I B.Sunda + SKI + Qurd Honorer
43 Hentin Farida Hanun, S.Pd Prakarya + SBK Honorer
44 Ratna Puspitasari, S.Pd Matematika Honorer
45 Lugina Aprilianti, S.Pd.I Bahasa Sunda Honorer
46 Abdul Patah Hidayatuloh,S.PdI Qur'an Hadits Honorer
47 Resti Santika, S.Pd Sejarah Honorer
48 Abdul Aziz, S.Pd Sejarah Honorer
49 Faisal Akbar, ST TIK Honorer
50 Rosa Rachmaliani, S.Pd BP / BK Honorer
51 Aris Kosasih, S.Pd Matematika Honorer
52 Ali Alattas, S.Pd Penjasorkes Honorer
53 Rohimin Nurkarim, S.Pd Penjasorkes Honorer
77
Lampiran 3
Data Sarana dan Prasarana MAN 2 Kota Bekasi
A. Tanah dan Halaman
Tanah sekolah sepenuhnya adalah miliki Negara dengan luas keseluruhan
4.800m2. Dengan pembagian lahan sebagai berikut:
Luas Bangunan : 3.000 m2
Luas Lapangan Olahraga : 1.000m2
Luas Halaman : 700m2
Luas Kebun/Taman : 100
B. Gedung Sekolah
Gedung sekolah memiliki bentuk Letter-U dengan menghadap halaman dan
lapangan olahraga. Kondisi gedung dan fasilitas pada umumnya dengan
kondisi yang baik.
No Nama Prasarana Jumlah Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Ruang Kepala Sekolah Ruang Guru
Ruang Tata Usaha
Ruang Kelas
Ruang Lab. IPA
Ruang Lab. Bahasa
Ruang Lab. Komputer
Ruang BK
Ruang Peruptakaan
Ruang IT
Ruang UKS
Ruang OSIS/Pramuka/Paskibra
Ruang Koperasi
Kantin Sekolah
Pos Satpam
1
1
19
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
78
Lampiran 4
Kisi-kisi Uji Instrumen Variabel Pemberian Kompensasi (X)
Variabel Dimensi Indikator Nomor Butir
Teori
Simamora
Pemberian
Kompensasi
(X)
Kompensasi
Langsung
Gaji
1, 2, 3, 4, 5*,
6, 7, 8, 9*,
10*, 11*
Insentif
12, 13, 14,
15*, 16,
17,18,19
,20,21
Tunjangan
22, 23*, 24*,
25, 26, 27,
28*, 29
Kompensasi Tidak
Langsung Fasilitas
30*, 31, 32*,
33*, 34* , 35
Jumlah 35
*Pernyataan tidak valid
79
Lampiran 5
Angket Uji InstrumenVariabel Pemberian Kompensasi (X)
ANGKET PEMBERIAN KOMPENSASI
A. Identitas Responden
Untuk keperluan keabsahan data penelitian ini, saya mengharapkan kepada
Bapak/Ibu guru untuk mengisi data-data berikut ini:
1. Nama :
2. Guru Mata Pelajaran :
B. Petunjuk Pengisian:
1. Isilah semua nomer dalam angket ini dan sebaiknya jangan ada yang
terlewatkan
2. Pengisian jawaban dengan memberikan tanda () pada penyataan
yang dianggap sesuai dengan pendapat responden (satu jawaban untuk
satu nomor penyataan)
3. Pilihan jawaban :
a. Sangat Setuju (SS)
b. Setuju (S)
c. Kurang Setuju (KS)
d. Tidak Setuju (TS)
e. Sangat Tidak Setuju (STS)
No Pernyataan SS S R TS STS
1. Saya menerima gaji setiap bulan dengan lancer
2. Saya puas dengan gaji yang saya terima
3. Gaji yang saya terima sudah memenuhi standar Upah
Minimun Regional (UMR) yang telah diatur
pemerintah
4. Gaji guru yang saya terima sudah sama dengan gaji
guru dari sekolah lain
5. Gaji yang saya terima tiap bulan dapat memenuhi
kebutuhan hidup saya sehari-hari
6. Gaji saya sesuai dengan beban kerja yang saya terima
80
7. Gaji yang saya terima sesuai dengan waktu lamanya
saya bekerja di Sekolah ini
8. Saya tetap menerima gaji selama menjalankan cuti
9. Pemberian gaji yang sesuai akan meningkatkan
motivasi saya dalam bekerja
10. Saya mendapatkan insentif apabila saya berprestasi
dalam bekerja
11. Insentif yang diterima sesuai dengan pekerjaan yang
saya kerjakan
12. Saya puas dengan insentif yang saya terima
13. Saya mendapatkan insentif apabila ditugaskan menjadi
panitia kegiatan
14. Saya mendapatkan insentif apabila mengikuti rapat
sekolah
15. Saya mendapatkan insentif apabila masuk di hari libur
16. Pemberian insentif yang diberikan oleh sekolah sesuai
dengan harapan saya
17. Insetif yang diberikan sesuai
18. Pemberian insentif mempertimbangkan jabatan guru
19. Pemberian insentif membuat saya semangat dalam
melakukan kegiatan di sekolah
20. Tunjangan yang diterima sesuai
21. Saya puas dengan segala bentuk tunjangan yang
diberikan
22. Saya mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR) setiap
tahun
23. Saya mendapatkan tunjangan akhir tahun
24. Saya mendapatkan tunjangan kesehatan
25. Saya mendapatkan bantuan jika ada keluarga yang
sakit
26 Tunjangan yang diterima sesuai dengan tanggungjawab
yang saya emban
27. Setiap tahun saya ikut dalam kegiatan study tour
28 Setiap tahun saya ikut dalam perpisahan yang diadakan
oleh sekolah
29. Saya mendapatkan pakaian seragam dari sekolah
81
30. Saya mendapatkan ruang kerja yang nyaman
31. Saya merasa puas dengan sarana dan prasarana sekolah
yang disediakan
32. Ruang kelas yang saya gunakan dapat menjamin
keselamatan bekerja
33. Saya merasa nyaman dengan lingkungan kerja di
sekolah
34. Saya merasa aman saat saya sedang bekerja di Sekolah
35. Sarana dan prasarana yang tersedia membuat saya
menjadi semangat dalam bekerja
82
Lampiran 6
Rekapitulasi Hasil Uji Instrumen Variabel Pemberian Kompensasi (X)
83
Lampiran 7
Kisi-kisi Uji Instrumen Variabel Motivasi Kerja Guru Honorer (Y)
Variabel Dimensi Indikator Nomor
Butir
Hamzah
B. Uno
Motivasi
Internal
1. Melaksanakan tugas
dengan rasa tanggung
jawab
1, 2, 3*, 4,
5*
Motivasi
Kerja
Guru
2. Memiliki perasaan senang
dalam bekerja
6, 7, 8, 9*,
10
3. Selalu berusaha untuk
mengungguli oranglain
11*, 12, 13*
4. Adanya umpan balik dari
hasil pekerjaan
14, 15, 16,
17*
Motivasi
Ekternal
5. Bekerja dengan harapan
ingin memperoleh insentif
18, 19, 20*,
21*
6. Bekerja dengan harapan
ingin memperoleh
perhatian dari teman dan
atasan
22*, 23*,
24, 25*
7. Kenyaman dalam bekerja 26*, 27*,
28*, 29, 30*
Jumlah 30
*Pernyataan tidak valid
84
Lampiran 8
Angket Uji Instrumen Variabel Motivasi Kerja Guru Honorer (Y)
ANGKET MOTIVASI KERJA GURU HONORER
A. Identitas Responden
Untuk keperluan keabsahan data penelitian ini, saya mengharapkan kepada
Bapak/Ibu guru untuk mengisi data-data berikut ini:
1. Nama :
2. Guru Mata Pelajaran :
B. Petunjuk Pengisian:
1. Isilah semua nomer dalam angket ini dan sebaiknya jangan ada yang
terlewatkan
2. Pengisian jawaban dengan memberikan tanda () pada penyataan yang
dianggap sesuai dengan pendapat responden (satu jawaban untuk satu
nomor penyataan)
3. Pilihan jawaban :
a. Sangat Setuju (SS)
b. Setuju (S)
c. Kurang Setuju (KS)
d. Tidak Setuju (TS)
e. Sangat Tidak Setuju (STS)
No Pernyataan SS S R TS STS
1. Saya mampu mengerjakan tugas sendiri
2. Saya bertanggungjawab dengan pekerjaan yang
diberikan
3. Saya menyelesaikan tugas dengan benar dan tepat
waktu
4. Saya tidak mau menyia-nyiakan waktu dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan
5. Saya siap menerima resiko atas setiap keputusan
yang saya ambil
85
6. Saya puas jika dapat menyelesaikan tugas secara
maksimal
7. Saya berusaha maksimal untuk menjadi yang terbaik
dalam bekerja
8. Saya senang saat mendapatkan tugas yang lebih
menantang
9. Saya senang mendapatkan tugas tambahan dari
sekolah
10. Saya menyukai pekerjaan yang memerlukan
ketrampilan dan tidak membosankan
11. Saya berusaha agar prestasi yang diperoleh lebih baik
dibanding orang lain
12. Saya harus lebih unggul dari teman kerja
13. Saya menyukai persaingan dalam melaksanakan
tugas
14. Saya segera mengakui setiap kesalahan yang
diperbuat
15. Saya segera memperbaiki setiap kesalahan yang
diperbuat
16 Saya senang apabila orang lain memberikan
tanggapan atas hasil kerja saya
17 Saya menerima setiap kritik orang lain
18. Kepala sekolah memberikan insentif apabila saya
mengikuti rapat
19. Kepala sekolah memberikan insentif apabila saya
rajin mengikuti kegiatan sekolah
20. Kepala sekolah memberikan insentif kepada guru
yang siap mengambil tugas tambahan
21. Saya masuk di hari libur agar terhitung jam lembur
22. Saya mendapatkan pengakuan berupa penghargaan
dari teman saat melakukan tugas dengan baik
23. Kepala sekolah selalu memberikan pujian apabila
saya menjalankan tugas dengan hasil yang
memuaskan
24 Saya bertambah semangat bekerja apabila diberikan
pujian dari Kepala Sekolah
25. Penghargaan atas suatu prestasi yang dikerjakan
mendorong saya untuk bekerja lebih giat
26. Saya merasa nyaman dalam bekerja
27 Hubungan rekan sesama guru merupakan salah satu
hal yang memberikan kenyamanan di Sekolah
86
28 Sekolah menciptakan suasana kerja yang
menyenangkan
29 Sarana dan Prasarana di kelas cukup baik sehingga
tidak menganggun kenyamanan dalam bekerja
30. Saya nyaman bekerja didalam ruangan ber AC
87
Lampiran 9
Rekapitulasi Hasil Uji Instrumen Variabel Motivasi Kerja Guru Honorer(Y)
88
Lampiran 10
Instrumen Penelitian Variabel Pemberian Kompensasi (X)
ANGKET PENELITIAN
(PEMBERIAN KOMPENSASI)
No Pernyataan SS S R TS STS
1. Saya menerima gaji setiap bulan dengan lancar
2. Saya puas dengan gaji yang saya terima
3. Gaji yang saya terima sudah memenuhi standar Upah
Minimun Regional (UMR) yang telah diatur
pemerintah
4. Gaji guru yang saya terima sudah sama dengan gaji
guru dari sekolah lain
5.. Gaji saya sesuai dengan beban kerja yang saya terima
6. Gaji yang saya terima sesuai dengan waktu lamanya
saya bekerja di Sekolah ini
7. Saya tetap menerima gaji selama menjalankan cuti
8. Saya puas dengan insentif yang saya terima
9. Saya mendapatkan insentif apabila ditugaskan
menjadi panitia kegiatan
10. Saya mendapatkan insentif apabila mengikuti rapat
sekolah
11. Pemberian insentif yang diberikan oleh sekolah
sesuai dengan harapan saya
12. Insetif yang diberikan sesuai
13. Pemberian insentif mempertimbangkan jabatan guru
14. Pemberian insentif membuat saya semangat dalam
melakukan kegiatan di sekolah
15. Tunjangan yang diterima sesuai
16. Saya puas dengan segala bentuk tunjangan yang
diberikan
17. Saya mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR)
setiap tahun
18. Saya mendapatkan bantuan jika ada keluarga yang
sakit
89
19 Tunjangan yang diterima sesuai dengan
tanggungjawab yang saya emban
20. Setiap tahun saya ikut dalam kegiatan study tour
21. Saya mendapatkan pakaian seragam dari sekolah
22. Saya merasa puas dengan sarana dan prasarana
sekolah yang disediakan
23. Sarana dan prasarana yang tersedia membuat saya
menjadi semangat dalam bekerja
90
Lampiran 11
Rekapitulasi Hasil Angket Variabel Pemberian Kompensasi (X)
91
Lampiran 12
Instrumen Penelitian Variabel Motivasi Kerja Guru Honorer (Y)
ANGKET PENELITIAN
(MOTIVASI KERJA GURU HONORER)
No Pernyataan SS S R TS STS
1. Saya mampu mengerjakan tugas sendiri
2. Saya bertanggungjawab dengan pekerjaan yang
diberikan
3. Saya tidak mau menyia-nyiakan waktu dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan
4. Saya puas jika dapat menyelesaikan tugas secara
maksimal
5. Saya berusaha maksimal untuk menjadi yang terbaik
dalam bekerja
6. Saya senang saat mendapatkan tugas yang lebih
menantang
7. Saya menyukai pekerjaan yang memerlukan
ketrampilan dan tidak membosankan
8. Saya harus lebih unggul dari teman kerja
9. Saya segera mengakui setiap kesalahan yang
diperbuat
10. Saya segera memperbaiki setiap kesalahan yang
diperbuat
11 Saya senang apabila orang lain memberikan
tanggapan atas hasil kerja saya
12. Kepala sekolah memberikan insentif apabila saya
mengikuti rapat
13. Kepala sekolah memberikan insentif apabila saya
rajin mengikuti kegiatan sekolah
14 Saya bertambah semangat bekerja apabila diberikan
pujian dari Kepala Sekolah
15 Sarana dan Prasarana di kelas cukup baik sehingga
tidak menganggun kenyamanan dalam bekerja
92
Lampiran 13
Rekapitulasi Hasil Angket Variabel Motivasi Kerja Guru Honorer (Y)
93
Lampiran 14
Transkrip Wawancara Studi Pendahuluan
Narasumber : Bapak Musakir, S. Ag., M.M.Pd
Jabatan : Wakamad Bid. Kurikulum
Hasil Wawancara
1. Bagaimana motivasi kerja guru di MAN 2 Kota Bekasi ?
Motivasi guru di MAN 2 ini mengalami peningkatan yang lebih baik
dibanding tahun ajaran sebelumnya, seperti guru-guru selalu menjalani
tanggungjawabnya sesuai dengan tupoksi yang diembannya. Sebelum
mengajar guru hasrus mempersiapkan RPP yang didapatkan dari penerbit
ataupun dari internet sebagai bahan perbandingan. Namun guru tidak serta-
merta langsung menggunakan RPP tersebut, tetapi guru selalu merevisi atau
menyesuaikan RPP tersebut dengan keadaan di sekolah
2. Faktor apa saja yang dapat meningkatkan motivasi kerja guru?
a. Adanya tanggung jawab moral yang dimilki. Guru yang memiliki nilai
tanggungjawab moral yang tinggi, Ia bekerja bukan hanya karena upah
atau kompensasi yang diterima saja tetapi dengan niat ingin membangun
dan mencerdaskan masa depan bangsa
b. adanya upah yang diberikan kepada guru
c. adanya kekehidupan kekeluargaan yang terbentuk di lingkungan sekolah,
jadi guru tidak perlu khawatir tersingkir apabila terdapat guru baru yang
mendaftar di sekolah tersebut, kecuali guru tersebut melalukan kesalahan
yang fatal.
3. Jenis kompensasi apa saja yang diberikan sekolah untuk guru ?
a. Pemberian Honor, seperti honor mengajar, honor mengoreksi ulangan dan
honor pengisian raport
b. Pemberian Insentif pada saat guru mengikuti kegiatan-kegiatan di sekolah
seperti menjadi panitia di dalam kegiatan tersebut, pemberian insentif
berupa uang transport saat guru mengikuti rapat
c. Adanya pemberian dana sosial yang dikumpulkan oleh guru-guru dan akan
diberikan apabila terdapat guru yang sedang sakit
4. Bagaimana sistem pemberian kompensasi yang diterima oleh guru?
Sistem kompensasi yang diterima oleh guru Non PNS sesuai dengan jumlah
jam pelajaran, guru yang banyak mengambil jumlah jam pelajaran maka akan
besar pula honor yang diterima, begitu juga sebaliknya apabila terdapat guru
yang mengambil jumlah jam pelajarannya sedikit maka honor yang akan
diterima tidak akan banyak.
94
5. Apakah kompensasi itu berpengaruh terhadap motivasi kerja guru di sekolah
ini? Pastinya terdapat pengaruh karena semakin bagus kompensasi yang
diterima maka motivasi guru tersebut akan ikut bagus juga.
95
Lampiran 15
Transkrip Wawancara Studi Pendahuluan
Narasumber : Arief Priyo Hutomo, S.Pd
Jabatan : Guru Bahasa Arab
Hasil Wawancara
1. Jenis kompensasi apa saja yang diberikan oleh sekolah?
a. Gaji yang diberikan tiap bulan, gaji yang didapatkan sesuai dengan jam
mata pelajaran yang diberikan dengan nominal/jamnya sebesar Rp 60.000
b. Bonus yang didapatkan dari sekolah tidak mementu dan tidak merata,
menurut pak Arief untuk Non-PNS yang sudah bekerja lebih dari 5 tahun
yang biasanya mendapatkan bonus atau intensif karena diberikan tugas
tambahan
c. Tunjangan yang didapatkan hanya THR (Tunjangan Hari Raya) setiap
tahun, dan guru Non-PNS tidak mendapatkan tunjangan kesehatan tetapi
mendapatkan bantuan dari dana sumbangan yang dikumpulkan oleh guru
lainnya.
d. Mendapatkan bahan untuk dibuat baju seragam atau seragam yang sudah
jadi
2. Apakah gaji yang diterima telah memenuhi kebutuhan dasar bapak/ibu?
Apabila dihitung dengan logika matematika, gaji yang didapatkan kurang
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
3. Apakah gaji yang diberikan sesuai dengan beban pekerjaan yang diberikan?
Sebenernya antara beban kerja yang diberikan dengan kompensasi yang
diterima kurang sesuai, karena guru selalu dituntut untuk rajin bekerja baik di
dalam kelas maupun di luar kelas tetapi kompensasi yang diterima masih
rendah.
4. Menurut bapak/ibu, apakah sekolah telah memberikan fasilitas yang memadai?
a. Fasilitas yang terdapat dikelas dirasa sudah cukup memadai dengan adanya
infokus disetiap kelas yang mendukung KBM. Tetapi untuk kelas belum
memakai AC itu merupakan salah satu kendala yang dirasakan karena saat
cuaca panas kipas angin yang digunakan kurang mendukung dan membuat
kbm menjadi tidak kondusif.
b. Fasilitas di ruang guru sendiri kurang memadai karena keterbatasan luas
ruangan dengan jumlah guru yang banyak. Jarak antara meja antar guru
terlalu dekat sehingga timbul rasa kurang nyaman saat istirahat atau
mengoreksi tugas siswa.
96
Lampiran 16
Tabel Distribusi R (R tabel)
97
Lampiran 17
Tabel Distribusi T (T Tabel)
98
Lampiran 18
Surat Permohonan Pembimbing Skripsi
99
Lampiran 19
Surat Permohonan Izin Penelitian
100
Lampiran 20
Surat Keterangan Penelitian
101
Lampiran 21
Tabel Uji Referensi
102
103
104
105
106
Lampiran 22
Biodata Penulis
Saya Tyas Wulan Sari, biasa dipanggil Tyas yang
merupakan anak pertama dari tiga bersaudara,
pasangan Bapak Eko Prihadianto dan Ibu
Sujiyatmi. Saya lahir di Jakarta, 09 Juni 1997.
Saat ini saya tinggal di Kavling Rawa Silam 1
RT08/RW06, kelurahan Kaliabang Tengan-
Bekasi Utara. Saya telah menempuh pendidikan
diantaranya di SDN Kaliabang Tengah II Bekasi
pada tahun 2003-2009, SMP IT At-Taqwa pada
tahun 2009-2012, SMAN 1 Babelan pada tahun
2012-2015 dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
jurusan Manajemen Pendidikan pada tahun 2015-
2020 lulus dengan menyandang gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd). Organisasi yang
prnah diikuti selama perkuliahan adalah menjadi pengurus HMJ Manajemen
Pendidikan pada Departemen Sosial Agama periode 2016/2017. Motto hidup saya
“Bersyukur dan yakin bahwa setiap orang akan sukses dengan cara dan ceritanya
masing-masing.” Alamat email saya [email protected]