27
PENGARUH NILAI TUKAR, TINGKAT SUKU BUNGA, PROFITABILITAS, DAN STRUKTUR PERMODALAN TERHADAP HARGA SAHAM BUMN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2015-2017 Robby Krisdiyantoro Wibowo Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh nilai tukar, tingkat suku bunga, profitabilitas, dan struktur permodalan terhadap harga saham BUMN yang terdaftar di BEI tahun 2015-2017. Variabel independen adalah nilai tukar Rupiah/USD, tingkat suku bunga BI, profitabilitas yang diukur dengan Return On Asset (ROA), dan struktur permodalan yang diukur dengan Debt to Equity Ratio (DER). Variabel dependen adalah harga saham perusahaan BUMN tahun 2015-2017. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan BUMN yang terdaftar di BEI tahun 2015-2017. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Sampel penelitian terdiri dari 20 perusahaan. Penelitian ini menggunakan regresi linear berganda untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap dependen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ROA dan DER berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham perusahaan BUMN selama tahun 2015-2017. Selain itu, nilai tukar dan tingkat suku bunga tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham perusahaan BUMN. Kata Kunci: Nilai tukar, Suku bunga BI, Return On Asset, Debt to Equity Ratio 1. PENDAHULUAN Menurut Undang-Undang No 19 Tahun 2003 Badan Usaha Milik Negara yang selanjutnya disebut BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. Dikutip dari www.bumn.go.id perusahaan BUMN selama tahun 2015 mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1.728 Triliun, dengan EBITDA sebesar Rp 342 Triliun dan laba bersih sebesar Rp 150 Triliyun. Berdasarkan kutipan dari www.republika.co.id menyatakan seluruh penghargaan 12 perusahaan terbaik selama tahun 2016 didapatkan oleh BUMN, dan berdasarkan kutipan dari www.cnbcindonesia.com menyatakan 4 perusahaan BUMN masuk kedalam 200 perusahaan terbaik didunia berdasarkan peringkat yang dirilis oleh Forbes. Patar et al (2014) menyatakan kondisi lingkungan yang mempengaruhi harga saham dibagi menjadi 2 faktor utama, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Variabel kurs, inflasi, dan suku bunga merupakan beberapa indikator yang dapat mencerminkan kondisi perekonomian suatu negara, dimana indikator tersebut berkaitan dengan pasar modal. Pada 2015, sejak awal tahun The FED menggencarkan berita akan menaikkan tingkat suku bunga Amerika, kebijakan tersebut mendorong

PENGARUH NILAI TUKAR, TINGKAT SUKU BUNGA, …

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH NILAI TUKAR, TINGKAT SUKU BUNGA, …

PENGARUH NILAI TUKAR, TINGKAT SUKU BUNGA, PROFITABILITAS,

DAN STRUKTUR PERMODALAN TERHADAP HARGA SAHAM BUMN YANG

TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2015-2017

Robby Krisdiyantoro Wibowo

Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh nilai tukar, tingkat suku bunga,

profitabilitas, dan struktur permodalan terhadap harga saham BUMN yang terdaftar di BEI tahun

2015-2017. Variabel independen adalah nilai tukar Rupiah/USD, tingkat suku bunga BI, profitabilitas

yang diukur dengan Return On Asset (ROA), dan struktur permodalan yang diukur dengan Debt to

Equity Ratio (DER). Variabel dependen adalah harga saham perusahaan BUMN tahun 2015-2017.

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan BUMN yang terdaftar di BEI tahun 2015-2017.

Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Sampel penelitian terdiri dari 20

perusahaan. Penelitian ini menggunakan regresi linear berganda untuk menguji pengaruh variabel

independen terhadap dependen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ROA dan DER berpengaruh

positif signifikan terhadap harga saham perusahaan BUMN selama tahun 2015-2017. Selain itu, nilai

tukar dan tingkat suku bunga tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham

perusahaan BUMN.

Kata Kunci: Nilai tukar, Suku bunga BI, Return On Asset, Debt to Equity Ratio

1. PENDAHULUAN

Menurut Undang-Undang No 19 Tahun 2003 Badan Usaha Milik Negara yang selanjutnya

disebut BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara

melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. Dikutip dari

www.bumn.go.id perusahaan BUMN selama tahun 2015 mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1.728

Triliun, dengan EBITDA sebesar Rp 342 Triliun dan laba bersih sebesar Rp 150 Triliyun.

Berdasarkan kutipan dari www.republika.co.id menyatakan seluruh penghargaan 12 perusahaan

terbaik selama tahun 2016 didapatkan oleh BUMN, dan berdasarkan kutipan dari

www.cnbcindonesia.com menyatakan 4 perusahaan BUMN masuk kedalam 200 perusahaan terbaik

didunia berdasarkan peringkat yang dirilis oleh Forbes.

Patar et al (2014) menyatakan kondisi lingkungan yang mempengaruhi harga saham dibagi

menjadi 2 faktor utama, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Variabel kurs, inflasi, dan suku

bunga merupakan beberapa indikator yang dapat mencerminkan kondisi perekonomian suatu negara,

dimana indikator tersebut berkaitan dengan pasar modal. Pada 2015, sejak awal tahun The FED

menggencarkan berita akan menaikkan tingkat suku bunga Amerika, kebijakan tersebut mendorong

Page 2: PENGARUH NILAI TUKAR, TINGKAT SUKU BUNGA, …

investor untuk menanamkan modalnya ke AS karena lebih aman, dan membuat USD menguat

terhadap mata uang diseluruh dunia. Karena semakin banyaknya investor mempertimbangkan

investasi ke negara lain, risiko kerugian dari perubahan-perubahan nilai tukar menjadi lebih signifikan

(Salim, 2011:82). Pelemahan rupiah tersebut menjadi indikator negatif untuk para investor, sehingga

menyebabkan penurunan IHSG secara signifikan pada tahun 2015. Fenomena perubahan tingkat suku

bunga Amerika tersebut menjadi latar belakang peneliti memilih periode penelitian pada tahun 2015-

2017. Berdasarkan data dari www.idx.co.id saham BUMN mengalami koreksi sekitar 20-60%.

Selain faktor ekonomi global, faktor fundamental perusahaan juga mempengaruhi fluktuasi harga

saham yang dapat dianalisis dari laporan keuangan. Perlu diperhatikan tiga hal utama dalam

pengelolaan keuangan perusahaan yaitu kemampuan memperoleh laba, likuiditas, dan solvabilitas,

ukuran-ukuran menggunakan rasio untuk menentukan kriteria sebagai pemenang pengelolaan terbaik,

analisis rasio ini bisa juga untuk mendeteksi potensi kesehatan perusahaan (Salim, 2011:86). Maka

dari itu data yang sering digunakan oleh investor untuk menganalisis saham adalah profitabilitas dan

struktur modal perusahaan.

Profitabilitas menunjukkan seberapa besar tingkat kinerja perusahaan, jika keuntungan

perusahaan berlebihan dibanding dengan industri yang memperoleh keuntungan lebih rendah, maka

modal akan mengalir ke industri yang keuntungannya berlebih, dan hasil baik terhadap para

pemegang saham keduanya adalah ROA dan EPS naik (Salim, 2011:74-85). Return On Assets

digunakan untuk megetahui seberapa besar tingkat kinerja perusahaan. Semakin tinggi nilai Return

On Assets berarti perusahaan semakin efisien dalam memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba,

sehingga nilai perusahaan meningkat (Eka, 2015)

Selain profitabilitas, yang tidak kalah penting adalah struktur permodalan yang menunjukkan

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya, karena risiko utama utang adalah risiko

gagal bayar (Salim, 2011:82). Maka penelitian ini mengukur struktur permodalan dengan Debt to

Equity Ratio. DER sering disebut rasio leverage, menggambarkan struktur modal yang dimiliki oleh

perusahaan, yaitu perimbangan antara utang terhadap modal sendiri, semakin kecil rasio ini semakin

baik (Fakhruddin, 2008:48). Sehingga semakin besar tingkat utang terhadap modal perusahaan, maka

Page 3: PENGARUH NILAI TUKAR, TINGKAT SUKU BUNGA, …

semakin tinggi risiko kegagalan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya. Karena kenyataan bahwa

utang meningkatkan risiko, sehingga penerbitan utang perusahaan seharusnya memiliki suatu

apresiasi dari risiko yang dihadapi seorang investor (Salim, 2011:70), namun ketika dana utang

diinvestasikan dengan tepat, maka dapat menjadi pengungkit laba perusahaan, sehingga utang bisa

menjadi sinyal positif maupun negatif untuk investor.

Penelitian ini menguji keempat variabel yang telah disebut diatas, yaitu nilai tukar, tingkat

suku bunga, profitabilitas, dan struktur permodalan terhadap harga saham BUMN, keempat variabel

tersebut berkaitan dengan 2 teori, yaitu teori agensi dan teori sinyal. Menurut Raharjo (2007) teori

agensi menjelaskan tugas dan kepentingan antara pemilik perusahaan dengan manajemen, kedua

pihak tersebut memiliki kepentingan sama yaitu mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin.

Menurut Nuswandari (2009) teori sinyal menunjukan efek apa yang akan muncul di pasar modal

ketika terdapat perubahan informasi keuangan. Sehingga manajemen dapat menghindari kerugian

perusahaan dengan mengetahui sinyal apa yang akan muncul di pasar modal, terutama ketika terjadi

perubahan nilai tukar, tingkat suku bunga, profitabilitas, dan struktur permodalan. Berdasarkan alasan

diatas, maka penelitian tertarik membuat skripsi dengan judul “ Pengaruh Nilai Tukar, Tingkat

Suku Bunga, Profitabilitas, dan Struktur Permodalan Terhadap Harga Saham BUMN yang

Terdaftar di BEI Tahun 2015-2017”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian, maka masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah nilai tukar rupiah/USD berpengaruh negatif terhadap harga saham perusahaan

BUMN yang terdaftar di BEI periode 2015-2017?

1 Apakah tingkat suku bunga Bank Indonesia berpengaruh negatif terhadap harga saham

perusahaan BUMN yang terdaftar di BEI periode 2015-2017?

2 Apakah profitabilitas berpengaruh positif terhadap harga saham perusahaan BUMN yang

terdaftar di BEI periode 2015-2017?

Page 4: PENGARUH NILAI TUKAR, TINGKAT SUKU BUNGA, …

3 Apakah struktur permodalan berpengaruh terhadap harga saham perusahaan BUMN yang

terdaftar di BEI periode 2015-2017.

Tujuan

1. Untuk menganalisis apakah nilai tukar rupiah/USD berpengaruh negatif terhadap harga

saham perusahaan BUMN yang terdaftar di BEI periode 2015-2017.

2. Untuk menganalisis apakah tingkat suku bunga Bank Indonesia berpengaruh negatif terhadap

harga saham perusahaan BUMN yang terdaftar di BEI periode 2015-2017.

3. Untuk menganalisis apakah profitabilitas berpengaruh positif terhadap harga saham

perusahaan BUMN yang terdaftar di BEI periode 2015-2017.

4. Untuk menganalisis apakah struktur permodalan berpengaruh terhadap harga saham

perusahaan BUMN yang terdaftar di BEI periode 2015-2017.

2. TELAAH PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Teori Agensi

Menurut Raharjo (2007) teori Agensi merupakan wewenang yang diberikan kepada agen atau

manajemen untuk melakukan tindakan untuk kepentingan pemilik. Jika prinsipal tidak dapat

mengamati usaha agen secara langsung atau mengukur output secara akurat, maka agen mungkin

dapat melakukan tindakan yang berbeda dengan apa yang telah disetujui dalam kontrak kerja. Teori

ini menekankan pada perancangan pengukuran prestasi dan imbalan yang diberikan agar para manajer

berperilaku positif atau menguntungkan perusahaan secara keseluruhan.

Teori Signal

Nuswandari (2009) Teori Signal menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai dorongan untuk

memberikan informasi laporan keuangan kepada pihak eksternal. Dorongan perusahaan untuk

memberikan informasi karena terdapat asimetri informasi antara perusahaan dengan pihak eksternal.

Kurangnya informasi pihak luar mengenai perusahaan menyebabkan mereka melindungi diri mereka

dengan memberikan harga yang rendah untuk perusahaan.

Page 5: PENGARUH NILAI TUKAR, TINGKAT SUKU BUNGA, …

Saham

Saham merupakan sertifikat bukti kepemilikan suatu perusahaan, apabila seorang investor

memiliki 1 juta lembar saham biasa suatu perusahaan dari total saham biasa 100 juta lembar, maka ia

memiliki 1% perusahaan tersebut. Sebagai pemilik, pemegang saham suatu perusahaan memiliki hak

suara proporsional pada berbagai keputusan penting perusahaan (Tandelilin, 2017:31).

Harga saham

Menurut Hin (2008:31-32) dalam pasar modal harga saham terdapat terdiri dari harga pembukaan,

harga tertinggi, harga terendah, harga penutupan, harga minat beli, dan harga minal jual

Pasar Modal

Menurut UU Pasar Modal No 8 Tahun 1995 pasar modal merupakan tempat perdagangan

instrumen keuangan (sekuritas) jangka Panjang, baik dalam bentuk modal sendiri (stock) maupun

utang (bonds), baik diterbitkan pemerintah maupun perusahaan swasta. Pasar modal merupakan

konsep yang lebih sempit dari pasar keuangan, dan pasar keuangan diperdagangkan semua bentuk

utang dan modal, baik dana jangka pendek maupun janghka panjang, baik yang bersifat negotiable

maupun yang non negotiable.

Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter diatur oleh bank sentral, untuk bank sentral Indonesia adalah Bank Indonesia

yang mengatur instrumen kebijakan moneter, yaitu:

1. Perubahan stok uang beredar

2. Perubahan suku bunga

3. Tingkat diskonto

yang mana merupakan pembebanan bunga oleh bank sentral yang meminjamkan uang kepada bank

komersial dan pengawasan terhadap sistem perbankan (Hasyim, 2016:6).

Page 6: PENGARUH NILAI TUKAR, TINGKAT SUKU BUNGA, …

Nilai Tukar Mata Uang

Nilai tukar merupakan suatu harga pertukaran mata uang suatu negara dengan negara lainnya

(Fakhruddin, 2008:124). Menurut Kewal (2012) Nilai tukar atau disebut juga kurs valuta dalam

berbagai transaksi ataupun jual beli valuta asing, dikenal ada empat jenis, yaitu:

1. Selling rate.

2. Middle rate (kurs tengah)

3. Buying rate (kurs beli)

4. Flat rate (kurs flat)

Rasio Keuangan

Rasio keuangan merupakan pengukuran kinerja perusahaan dengan menggunakan rasio-rasio

keuangan sebagai tolok ukur dalam penilaian. Analisis rasio umumnya mencakup rasio likuiditas,

solvabilitas, profitabilitas, dan rasio saham (Fakhruddin, 2008:158).

Nilai Tukar

Setiap negara didunia memiliki mata uang yang berbeda, setiap mata uang tersebut memiliki nilai

masing-masing, sehingga nilai tukar merupakan suatu harga pertukaran mata uang suatu negara

dengan negara lainnya (Fakhruddin, 2008:124). Penelitian ini menggunakan KURS tengah BI dengan

rumus sebagai berikut.

Kurs Tengah BI =(KURS Jual + KURS Beli)

2

Tingkat Suku Bunga

Suku bunga adalah nilai atau keuntungan yang diberikan kepada investor dari penggunaan dana

investasi atas dasar perhitungan nilai ekonomis dalam periode waktu tertentu. Dimana tingkat suku

bunga ditentukan oleh pemerintah dan tingkat suku bunga bank digunakan untuk mengontrol

perekonomian suatu negara, tingkat suku bunga yang berlaku di bank tersebut baik untuk sumber dana

maupun pinjaman (Fakhruddin, 2008:95).

Page 7: PENGARUH NILAI TUKAR, TINGKAT SUKU BUNGA, …

Suku Bunga = Suku Bunga Bank Indonesia

Profitabilitas

Menurut Hin (2008:69) profitabilitas perusahaan diukur menggunakan rasio Return On Asset

(ROA) yang menunjukkan seberapa jauh aset perusahaan digunakan secara efektif untuk

menghasilkan laba. Rumus ROA sebagai berikut:

ROA =Laba Bersih

Total Aktiva

Struktur Permodalan

Utang dapat menjadi sinyal positif maupun negatif, menurut Ema (2003) semakin besar utang

perusahaan, maka monitoring perusahaan oleh investor akan semakin ketat, sehingga utang dapat

menjadi pengungkit laba perusahaan dan menjadi hal positif untuk investor, namun menurut Salim

(2011:82) semakin besar utang perusahaan maka akan memperbesar risiko kegagalan perusahaan

memenuhi kewajibannya, karena risiko utama utang adalah risiko gagal bayar, sehingga utang

menjadi hal negatif untuk investor. Untuk membandingkan kemampuan suatu perusahaan dengan

perusahaan lainnya dalam memenuhi kewajibannya, secara umum digunakan suatu rasio yang disebut

Debt to Equity Ratio (DER). Rumus DER sebagai berikut :

DER =Total Utang

Total Ekuitas

Rerangka Teoritis

Faktor eksternal yang digunakan dalam penelitian ini adalah kurs dan suku bunga. Variabel kurs

dan suku bunga merupakan beberapa indikator yang dapat mencerminkan kondisi perekonomian suatu

negara, dimana indikator tersebut berkaitan dengan pasar modal. Selain faktor eksternal, Salim

(2011:86) menyatakan perlu diperhatikannya tiga hal dalam pengelolaan keuangan perusahaan yaitu

kemampuan memperoleh laba, likuiditas, dan solvabilitas ukuran-ukuran menggunakan rasio untuk

menentukan kriteria sebagai pemenang pengelolaan terbaik, analisis rasio ini bisa juga untuk

mendeteksi potensi kesehatan perusahaan. Sehingga kondisi perusahaan dapat dianalisis dari rasio

keuangan yang disajikan, maka akan mempengaruhi harga saham perusahaan tersebut. Penelitian ini

Page 8: PENGARUH NILAI TUKAR, TINGKAT SUKU BUNGA, …

menggunakan rasio keuangan Return On Assets (ROA) untuk mengukur profitabilitas, dan Debt to

Equity Ratio (DER) untuk mengukur struktur permodalan.

Nilai Tukar dengan Harga Saham

Nilai tukar merupakan suatu harga pertukaran mata uang suatu negara dengan negara lainnya.

(Fakhruddin, 2008:124). Pergerakan nilai tukar mempengaruhi nilai pembayaran (penerimaan) masa

depan suatu perusahaan yang didenominasi oleh mata uang luar negeri. Sehingga ketika nilai tukar

suatu mata uang naik terhadap mata uang lain, atau bisa disebut pelemahan nilai tukar, hal tersebut

menjadi sinyal negatif untuk investor, dan akan mempengaruhi transaksi didalam pasar modal. Sesuai

dengan teori agensi, manajemen harus melakukan tindakan untuk mengurangi dampak negatif dari

perubahan nilai tukar seperti melakukan hedging atau lain sebagainya, sehingga dapat memberikan

keuntungan kepada pemegang saham. Sesuai dengan teori sinyal dimana informasi pelemahan nilai

tukar memberikan sinyal negatif kepada investor di pasar modal, sehingga dapat menurunkan

permintaan saham perusahaan. Pendapat tersebut didukung oleh penelitian Aydemir dan Demirhan

(2009) yang berhasil membuktikan terdapat hubungan negatif antara nilai tukar dengan indeks saham

National 100, Jasa, keuangan, dan industri. Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis yang diajukan

yaitu:

H1: Nilai tukar berpengaruh negatif terhadap harga saham

Tingkat Suku Bunga dengan Harga Saham

Menurut Kewal (2012) Tingkat suku bunga yang meningkat dapat menyebabkan investor

menarik investasinya pada saham, dan memindahkannya pada investasi berupa tabungan ataupun

deposito. Hal tersebut sesuai dengan teori sinyal, dimana informasi kenaikan tingkat suku bunga akan

memberikan suatu sinyal negatif kepada para investor dan sesuai dengan teori agensi dimana

manajemen wajib merancang strategi yang harus dilakukan ketika terjadi perubahan tingkat suku

bunga nasional, sehingga perusahaan tidak merugi dan dapat memberikan keuntungan kepada

pemegang saham. Pendapat tersebut didukung oleh penelitian Alam dan Uddin (2009) yang

Page 9: PENGARUH NILAI TUKAR, TINGKAT SUKU BUNGA, …

menyatakan suku bunga berpengaruh negatif secara terhadap harga saham. Berdasarkan uraian

tersebut, hipotesis yang diajukan yaitu:

H2: Suku bunga berpengaruh negatif terhadap harga saham

Profitabilitas dengan Harga Saham

Profitabilitas menunjukkan seberapa besar tingkat kinerja perusahaan, jika keuntungan-

keuntungan perusahaan berlebihan dibanding dengan industri-industri yang memperoleh keuntungan

lebih rendah, maka modal akan mengalir ke industri yang keuntungan-keuntungan berlebihan, dan

hasil baik terhadap para pemegang saham keduanya adalah ROA dan EPS naik (Salim, 2011:74-85).

Semakin besar ROA perusahaan akan semakin menguntungkan untuk pemilik perusahaan, dan

menjadi sinyal positif untuk investor dalam berinvestasi di saham perusahaan tersebut. Maka dari itu

dapat disimpulkan profitabilitas perusahaan memiliki hubungan positif terhadap harga saham.

Hal tersebut sesuai dengan teori agensi yang menyatakan agen atau manajemen wajib mengelola

perusahaan untuk kepentingan pemilik, salah satunya adalah dengan mencatatkan laba perusahaan

yang tinggi. Selain itu juga sesuai dengan teori sinyal yang menyatakan bagaimana seharusnya sebuah

perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan, ketika perusahaan mencatatkan

laba yang tinggi maka akan memberikan sinyal positif kepada investor. Pendapat tersebut didukung

oleh penelitian Purnamawati (2016) yang meneliti tentang hubungan struktur permodalan dan

profitabilitas terhadap harga saham memberikan hasil bahwa profitabilitas berpengaruh positif

terhadap harga saham. Berdasarkan uraian tersebut, hipotesis yang diajukan yaitu:

H3: Profitabilitas berpengaruh positif terhadap harga saham

Struktur Permodalan dengan Harga Saham

Struktur permodalan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya,

karena risiko utama utang adalah risiko gagal bayar (Salim, 2011:82). Utang dapat menjadi sinyal

positif maupun negatif, menurut Ema (2003) semakin besar utang perusahaan, maka monitoring

perusahaan oleh investor akan semakin ketat, sehingga utang dapat menjadi pengungkit laba

perusahaan dan menjadi hal positif untuk investor, namun menurut Salim (2011:82) semakin besar

Page 10: PENGARUH NILAI TUKAR, TINGKAT SUKU BUNGA, …

utang perusahaan maka akan memperbesar risiko kegagalan perusahaan memenuhi kewajibannya,

karena risiko utama utang adalah risiko gagal bayar, sehingga utang menjadi hal negatif untuk

investor (Salim, 2011:70).

Sesuai dengan teori agensi yang menyatakan bahwa manajemen harus mengelola perusahaan

untuk kepentingan pemilik, manajemen wajib mengontrol risiko gagal bayar, dan memaksimalkan

keuntungan yang didapatkan pemilik perusahaan. Sesuai teori sinyal yang menyatakan bagaimana

sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada investor. Pendapat tersebut didukung oleh penelitian

Hatta dan Dwiyanto (2012) yang menyatakan Debt to Equity Ratio memiliki hubungan negatif

terhadap harga saham, dan menurut penelitian Ema (2003) menyatakan DER berpengaruh positif

terhadap harga saham. Berdasarkan dari uraian tersebut, hipotesis yang diajukan yaitu:

H4: Struktur permodalan berpengaruh terhadap harga saham

3.METODE PENELITIAN

Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian explanatory, yaitu penelitian yang menguji apakah satu

variabel menyebabkan variabel lain berubah atau tidak (Sekaran dan Bougie, 2017:112). Peneliti ingin

mengetahui apakah nilai tukar, tingkat suku bunga, profitabilitas, dan struktur permodalan

berpengaruh terhadap harga saham BUMN.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, unit analisis dalam

penelitian ini adalah organisasi, yaitu perusahaan BUMN yang terdaftar di BEI tahun 2015-2017.

Strategi penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah archival research karena peneliti

menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan BUMN dan data ekonomi makro

yang dipublikasikan.

Populasi

Menurut Sekaran dan Bougie (2017) populasi adalah kelompok orang, kejadian, atau hal-hal

menarik dimana peneliti ingin membuat opini (berdasarkan statistik sampel). Populasi penelitan ini

adalah perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2015-2017.

Page 11: PENGARUH NILAI TUKAR, TINGKAT SUKU BUNGA, …

Penentuan Sampel

Pemilihan sampel penelitian ini menggunakan metode Purposive Sampling, yaitu pemilihan

sampel perusahaan BUMN selama periode penelitian berdasarkan kriteria tertentu. Tujuan dari

metode ini untuk mendapatkan sampel yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Kriteria

tersebut adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2015-2017.

2. Perusahaan BUMN yang mempublikasikan laporan keuangan secara berkelanjutan selama

tiga tahun, dimulai pada tahun 2015-2017

Data Penelitian

Informasi dan data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan informasi yang berasal dari

laporan keuangan dan data makro ekonomi yang dipublikasikan, data-data tersebut didapatkan dari

website BEI (www.idx.co.id), serta dari website resmi Bank Indonesia (www.bi.go.id).

Sumber Data

Sumber data yang digunakan adalah data sekunder (secondary data). Data sekunder adalah data

dari sumber yang sudah ada (Sekaran dan Bougie, 2017:130). Data sekunder ini meliputi annual

report pada perusahaan BUMN serta data ekonomi makro pada tahun 2015-2017.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi.

Metode dokumentasi merupakan metode pengumpulan data yang telah tertulis atau dokumen yang

dihasilkan oleh pihak-pihak lain. Dokumen yang dimaksud disini adalah laporan keuangan

perusahaan BUMN yang telah di publikasikan ke BEI.

Jenis Variabel Penelitian

Penelitan ini menggunakan dua variabel yang saling berkaitan, yaitu variabel dependen dan

independen yang dijelaskan sebagai berikut :

Page 12: PENGARUH NILAI TUKAR, TINGKAT SUKU BUNGA, …

1. Variabel Dependen (Y)

Harga saham perusahaan BUMN.

2. Variabel Independen (X)

Nilai Tukar (X1) Suku Bunga (X2)

Profitabilitas (X3) Struktur Modal (X4)

Analisis statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk menunjukan deskripsi data penelitian yang dilihat

dari nilai rata-rata, varian, maksimum, standar deviasi, minimun, sum, range, skewness, dan kurtosis

(Ghozali, 2011:19). Metode analisis data dilakukan dengan program aplikasi komputer Eviews 10.

Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas Data

2. Multikolinearitas

3. Uji Heteroskedastisitas

4. Uji Autokolerasi

Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda bertujuan untuk menunjukan pengaruh beberapa variabel independen

terhadap satu variabel dependen. Menurut Sekaran dan Bougie (2017) regresi berganda adalah teknik

multivariat yang sering digunakan, konsepnya sama seperti regresi sederhana, namun menggunakan

lebih dari satu variabel bebas untuk menunjukan varian dalam variable terikat. Persamaan regresi

linier berganda dapat dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan :

Y = Harga Saham α = Konstanta

β1–β4 = Koefisien regresi X1 = Nilai Tukar

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4

Page 13: PENGARUH NILAI TUKAR, TINGKAT SUKU BUNGA, …

X2 = Tingkat Suku Bunga X3 = ROA

X4 = DER

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Data Penelitian

Penelitian ini menggunakan data perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) periode 2015-2017 (3 tahun). Proses penentuan sampel adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Prosedur dan Hasil Pemilihan Sampel Perusahaan

Kriteria Sampel

Jumlah

2015 2016 2017

Perusahaan BUMN yang terdaftar di BEI tahun 2015-2017 20 20 20

Perusahaan BUMN yang tidak melaporkan laporan keuangan

2015-2017

0 0 0

Jumlah Sampel 20 20 20

Jumlah Observasi Tahun 2015-2017 60

Sumber : idx.co.id

Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dengan menggunakan metode purposive sampling,

maka dari proses seleksi sampel kemudian diperoleh 20 perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2015 sampai dengan tahun 2017 yang dapat dijadikan sampel

penelitian. Berikut nama-nama perusahaan yang menjadi sampel penelitian ini:

Page 14: PENGARUH NILAI TUKAR, TINGKAT SUKU BUNGA, …

Sumber: Eviews (2019)

Hasil Analisis Deskriptif

Tabel 4.2 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

X1

Nilai Tukar

X2

Tingakt Suku

Bunga

X3

ROA

X4

DER

Y

Harga saham

Mean 13593.00 0.055333 3.493000 2.592500 3786.533

Median 13548.00 0.048000 2.830000 1.740000 2700.000

Maximum 13795.00 0.075000 20.68000 11.40000 12500.00

Minimum 13436.00 0.043000 -18.04000 0.110000 168.0000

Std. Dev. 151.2412 0.014174 5.848570 2.598353 3435.542

Skewness 0.423060 0.640588 -0.063919 1.805894 1.173361

Kurtosis 1.500000 1.500000 6.245738 5.998201 3.332649

Pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa harga saham berkisar antara 168 hingga 12.500 dengan rata-

rata sebesar 3786.533 dan standar deviasi sebesar 3435.542. Nilai tukar rupiah terhadap dolar selama

2015-2017 berkisar antara Rp 13.436/USD hingga Rp 13.795/USD dengan rata-rata sebesar Rp

13.593/USD dan standar deviasi sebesar 151.2412. Tingkat suku bunga selama 2015-2017 berkisar

antara 4,3% hingga 7,5% dengan rata-rata sebesar 5,5333% dan standar deviasi sebesar 0.014174.

Return On Assets perusahaan BUMN selama 2015-2017 berkisar antara 18,04 hingga 20,68 dengan

rata-rata sebesar 2,592500 dan standar deviasi sebesar 5,848570. Debt to Equity Ratio perusahaan

BUMN selama 2015-2017 berkisar antara 0,11 hingga 11,4 dengan rata-rata sebesar 3,493 dan

standar deviasi sebesar 2.598353.

Uji Asumsi Klasik

Hasil uji asumsi klasik yang terdiri dari uji multikolinearitas, uji normalitas, uji

heterokedastisitas, dan uji autokorelasi dijelaskan sebagai berikut.

Page 15: PENGARUH NILAI TUKAR, TINGKAT SUKU BUNGA, …

Sumber: Eviews (2019)

1. Asumsi Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antar variabel bebas.

Uji multikolonearitas dilakukan dengan menganalisis korelasi antar variabel independen. Apabila nilai

korelasi lebih kecil dari 0.9 maka tidak terjadi gejala multikolinearitas. Adapun ringkasan hasil

korelasi sebagaimana tabel berikut:

Tabel 4.3 Uji Multikolinearitas

X1 X2 X3 X4 Y

X1 1 0.8980

0.0355 0.0131 -0.1122

X2 0.8980 1 0.0638 -0.0076 -0.0767

X3 0.0355 0.0638 1 -0.2526 0.2490

X4 0.0131 -0.0076 -0.2526 1 0.2255

Y -0.1122 -0.0767 0.2490 0.2255 1

Hasil olah data pada tabel di atas, seluruh hubungan variabel independen menghasilkan nilai

korelasi kurang dari 0.9. Dapat disimpulkan model regresi yang terbentuk tidak terjadi gejala

multikolinear. Sehingga asumsi multikolinearitas terpenuhi.

2. Asumsi Normalitas

Uji asumsi normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi variabel residual

memiliki distribusi normal atau tidak. Hasil uji asumsi normalitas Jarque Bera adalah sebagai berikut:

Page 16: PENGARUH NILAI TUKAR, TINGKAT SUKU BUNGA, …

Sumber: Eviews (2019)

Gambar 4.1 Uji Normalitas

0

2

4

6

8

10

-4000 -2000 0 2000 4000 6000

Series: Residuals

Sample 1 60

Observations 60

Mean 1.33e-11

Median -1045.922

Maximum 7436.266

Minimum -5351.190

Std. Dev. 3131.210

Skewness 0.983189

Kurtosis 3.180652

Jarque-Bera 9.748193

Probability 0.007642

Hasil uji pada gambar di atas menghasilkan statistik Jarque Bera sebesar 9.748193 dan p value

sebesar 0.007642. Hasil uji ini menunjukkan p value < level of significant (α=5%). Hal ini

menunjukan residual tidak berdistribusi normal, maka asumsi normalitas tidak terpenuhi.

Salah satu hal yang diindikasikan sebagai penyebab data berdistribusi tidak normal dalam

penelitian ini adalah data perusahaan yang diteliti memiliki ROA dan DER dengan volatilitas yang

cukup tinggi. Namun hal ini dianggap wajar, karena data ekonomi merupakan data dengan volatilitas

tinggi dan susah diprediksi. Sesuai dengan hasil penelitian Tim Studi Volatilitas Pasar Modal

Indonesia dan Perekonomian Dunia oleh Kementrian Keuangan Republik Indonesia (2011) yang

menyatakan di negara berkembang memiliki volatilitas jauh lebih tinggi daripada negara maju.

3. Asumsi Heteroskedastisitas

Asumsi heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah residual memiliki ragam yang

homogen (konstan) atau tidak. Pengujian asumsi heteroskedastisitas residual sebaiknya memiliki

ragam homogen. Uji asumsi heterokedastisitas dapat dilakukan dengan Uji White. Pengujian ini

menyatakan jika p value > level of significance (α=5%) maka residual memiliki ragam homogen.

Berikut adalah hasil uji asumsi heterokedastisitas

Page 17: PENGARUH NILAI TUKAR, TINGKAT SUKU BUNGA, …

Sumber: Eviews (2019)

Sumber: Eviews (2019)

Tabel 4.4 Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 1.279832 Prob. F(11,48) 0.2647

Obs*R-squared 13.60686 Prob. Chi-Square(11) 0.2555

Scaled explained SS 12.46629 Prob. Chi-Square(11) 0.3296

Hasil uji heteroskedastisitas menggunakan Uji White didapatkan nilai Obs*R2 sebesar 13.60686

dengan p value sebesar 0.2555. Hasil uji ini menunjukan p value > level of significance (α = 5%).

Maka asumsi heteroskedastisitas terpenuhi.

4. Asumsi Autokorelasi

Asumsi autokorelasi digunakan untuk mengetahui korelasi antar residual didalam observasi. Uji

asumsi autokorelasi sebaiknya observasi residual tidak saling berkaitan/berkorelasi. Kriteria uji

autokorelasi disajika pada tabel berikut:

Tabel 4.5 Uji Autokorelasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation Test:

F-statistic 1.800088 Prob. F(28,27) 0.0653

Obs*R-squared 39.07043 Prob. Chi-Square(28) 0.0798

Page 18: PENGARUH NILAI TUKAR, TINGKAT SUKU BUNGA, …

Sumber: Eviews (2019)

Hasil olah data yang dilakukan, didapatkan Obs* R-squared sebesar 39.07043 dengan p value

sebesar 0.0798. hasil ini menunjukkan p value > level of significance (α = 5%). Sehinga asumsi

autokorelasi terpenuhi.

Pengujian Hipotesis

Hasil estimasi model ini digunakan untuk melihat pengujian koefisien determinasi, uji F ,dan uji

T. Hasil regresi adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6 Uji Regresi Linear Berganda

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 68392.18 83047.78 0.823528 0.4138

X1 -4.981568 6.356843 -0.783654 0.4366

X2 24618.32 67909.92 0.362514 0.7184

X3 193.4185 74.82203 2.585048 0.0124

X4 413.1088 168.0431 2.458350 0.0171

R-squared 0.169319 Mean dependent var 3786.533

Adjusted R-squared 0.108906 S.D. dependent var 3435.542

S.E. of regression 3243.074 Akaike info criterion 19.08609

Sum squared resid 5.78E+08 Schwarz criterion 19.26062

Log likelihood -567.5826 Hannan-Quinn criter. 19.15435

F-statistic 2.802692

Prob(F-statistic) 0.034432

�̂� = 𝟔𝟖𝟑𝟗𝟐. 𝟏𝟖 − 𝟒. 𝟗𝟖𝟏𝟓𝟔 𝑿𝟏 + 𝟐𝟒𝟔𝟏𝟖. 𝟑𝟐 𝑿𝟐 + 𝟏𝟗𝟑. 𝟒𝟏𝟖𝟓 𝑿𝟑 +413.108 𝑿𝟒

Page 19: PENGARUH NILAI TUKAR, TINGKAT SUKU BUNGA, …

Sumber: Eviews (2019)

Sumber: Eviews (2019)

1. Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 4.7 Uji Koefisien Determinasi (R2)

R-squared 0.169319 Mean dependent var 3786.533

Adjusted R-squared 0.108906 S.D. dependent var 3435.542

S.E. of regression 3243.074 Akaike info criterion 19.08609

Sum squared resid 5.78E+08 Schwarz criterion 19.26062

Log likelihood -567.5826 Hannan-Quinn criter. 19.15435

F-statistic 2.802692

Prob(F-statistic) 0.034432

Besarnya kontribusi nilai tukar, tingkat suku bunga, ROA, dan DER terhadap harga saham

perusahaan dapat diketahui melalui koefisien determinasinya (R2) yaitu sebesar 0.169319 atau

16.93%. Hal ini berarti fluktuasi harga saham dapat dijelaskan oleh nilai tukar, tingkat suku bunga,

ROA, dan DER sebesar 16.93%, sedangkan sisanya sebesar 83.07% merupakan kontribusi dari

variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

2. Pengujian Hipotesis Simultan (Uji F)

Tabel 4.8 Uji Hipotesis Simultan (Uji F)

R-squared 0.169319 Mean dependent var 3786.533

Adjusted R-squared 0.108906 S.D. dependent var 3435.542

S.E. of regression 3243.074 Akaike info criterion 19.08609

Sum squared resid 5.78E+08 Schwarz criterion 19.26062

Log likelihood -567.5826 Hannan-Quinn criter. 19.15435

F-statistic 2.802692

Prob(F-statistic) 0.034432

Page 20: PENGARUH NILAI TUKAR, TINGKAT SUKU BUNGA, …

Sumber: Eviews (2019)

Uji hipotesis secara simultan menghasilkan nilai Fhitung = 2.802692 dan Ftabel= 0.1756 dengan p

value 0.034432. Hasil uji tersebut menunjukkan p value < level of significance (=5%). Berarti

terdapat pengaruh signifikan secara simultan nilai tukar, tingkat suku bunga, ROA, dan DER terhadap

harga saham perusahaan.

3. Pengujian Hipotesis Parsial (Uji t)

Tabel 4.9 Uji Hipotesis Parsial (Uji t)

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 68392.18 83047.78 0.823528 0.4138

X1 -4.981568 6.356843 -0.783654 0.4366

X2 24618.32 67909.92 0.362514 0.7184

X3 193.4185 74.82203 2.585048 0.0124

X4 413.1088 168.0431 2.458350 0.0171

Uji hipotesis parsial digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh secara sendiri-sendiri

antara nilai tukar, suku bunga, ROA, dan DER terhadap harga saham.

a. Pengujian hipotesis pengaruh nilai tukar (X1) menghasilkan nilai t hitung sebesar -

0.783654 dan t table sebesar -1.6730 dengan p value sebesar 0.4366. Hasil pengujian

tersebut menunjukkan p value > level of significance (=5%), Hal ini berarti tidak

terdapat pengaruh signifikan antara nilai tukar dengan harga saham.

b. Pengujian hipotesis pengaruh suku bunga (X2) menghasilkan nilai t hitung sebesar 0.362514 dan

t tabel sebesar -1.6730 dengan p value sebesar 0.7184. Hasil pengujian tersebut menunjukkan p

value > level of significance (=5%). Hal ini berarti tidak terdapat pengaruh signifikan antara

suku bunga terhadap harga saham.

c. Pengujian hipotesis pengaruh Return On Assets (X3) menghasilkan nilai t hitung sebesar

2.585048 dan t tabel sebesar -1.6730 dengan p value sebesar 0.0124. Hasil pengujian tersebut

Page 21: PENGARUH NILAI TUKAR, TINGKAT SUKU BUNGA, …

menunjukkan p value < level of significance (=5%), Hal ini berarti terdapat pengaruh positif

secara signifikan antara ROA terhadap harga saham..

d. Pengujian hipotesis pengaruh DER (X4) menghasilkan nilai t hitung sebesar 2.458350 dan t tabel

sebesar -1.6730 dengan p value sebesar 0.0171. Hasil pengujian tersebut menunjukkan p value

< level of significance (=5%), Hal ini berarti terdapat pengaruh positif signifikan antara DER

terhadap harga saham.

Pembahasan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan, maka dapat dibuat pembahasan

sebagai berikut:

1. Pengaruh Nilai Tukar Terhadap Harga Saham

Hasil dari uji t penelitian ini menunjukan tidak terdapat pengaruh antara nilai tukar terhadap

harga saham. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Aydemir dan Demirhan (2009)

yang menyatakan terdapat hubungan negatif signifikan antara nilai tukar dengan indeks saham

National 100, jasa, keuangan, dan industri, namun memiliki hubungan positif terhadap indeks saham

teknologi.

Hasil uji hipotesis tersebut didukung oleh penelitian Kurniawati (2015) yang menyatakan tidak

terdapat pengaruh secara signifikan antara nilai tukar rupiah/USD terhadap harga saham. Dikutip dari

www.idx.co.id selama 2015 nilai tukar rupiah/USD mengalami fluktuasi cukup signifikan dengan

rentang nilai Rp 12.474,00/USD hingga Rp 14.728,00-/USD, hasil uji hipotesis yang tidak signifikan

tersebut dapat dikarenakan data nilai tukar rupiah/USD pada 2016 dan 2017 mengalami fluktuasi yang

rendah / kurs rupiah stabil, sehingga pengambilan sampel pada akhir tahun 2015 hingga 2017 kurs

rupiah memiliki nilai yang tidak jauh berbeda, yaitu berkisar di Rp 13.436 hingga Rp 13.795/USD.

2. Pengaruh Suku Bunga terhadap Harga Saham

Hasil dari uji t menunjukkan tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara suku bunga terhadap

harga saham BUMN. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Alam dan Uddin (2009)

Page 22: PENGARUH NILAI TUKAR, TINGKAT SUKU BUNGA, …

yang meneliti tentang hubungan suku bunga dengan harga saham memberikan hasil suku bunga

berpengaruh negatif terhadap harga saham.

Hasil uji hipotesis diatas sejalan dengan penelitian Aprilia (2013) yang menyatakan suku bunga

tidak berpengaruh terhadap harga saham. Kenaikan tingkat suku bunga pinjaman memiliki dampak

negatif terhadap setiap emiten, karena kenaikan suku bunga dapat meningkatkan beban bunga dan

mengurangi profit perusahaan. Jika dilihat selama periode pengamatan tingkat suku bunga berada

dibawah 10% per tahunnya, berdasarkan data tersebut memang seharusnya tingkat suku bunga tidak

mempengaruhi harga saham, karena meskipun investasi saham memiliki resiko lebih besar

dibandingkan investasi suku bunga tetap, namun investasi saham dengan pengelolaan yang benar bisa

memberikan keuntungan yang jauh lebih besar. Sejak tahun 2016 BI rate diganti dengan BI-7 day

(Repo rate) dimana memiliki jangka waktu lebih singkat dalam jangka investasi oleh lembaga

keungan, BI-7 day repo rate sesuai namanya memiliki jangka waktu investasi setiap 7 hari dan

kelipatannya, dengan suku bunga khusus yang ditetapkan oleh BI. Maka perubahan perhitungan suku

bunga ini membuat data yang digunakan tidak konsisten dan menjadi kurang relevan.

3. Pengaruh Return On Assets terhadap Harga Saham

Hasil dari uji t penelitian ini menunjukan terdapat pengaruh positif signifikan antara ROA

terhadap harga saham. Hasil uji hipotesis ini sejalan dengan penelitian Purnamawati (2016) yang

menyatakan profitabilitas berpengeruh positif terhadap harga saham.

Dikutip dari www.bumn.go.id perusahaan BUMN selama tahun 2015 mencatatkan pendapatan

sebesar Rp 1.728 Triliun, dengan EBITDA sebesar Rp 342 Triliun dan laba bersih sebesar Rp 150

Triliyun. Rasio profitabilitas menunjukkan seberapa besar tingkat kinerja perusahaan dalam

menghasilkan laba, jika keuntungan perusahaan berlebih dibanding dengan industri yang memperoleh

keuntungan lebih rendah, maka modal akan mengalir ke industri dengan keuntungan berlebih (Salim,

2011:74-85). Semakin besar laba atau ROA perusahaan BUMN maka akan semakin besar dividen

yang diterima oleh pemegang saham, dan akan menaikan tingkat permintaan saham perusahaan

tersebut. Teori tersebut sesuai dengan hasil uji hipotesis yang menjelaskan ROA memiliki pengaruh

positif signifikan terhadap saham BUMN.

Page 23: PENGARUH NILAI TUKAR, TINGKAT SUKU BUNGA, …

4. Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham

Hasil dari uji t penelitian ini menunjukan terdapat pengaruh positif antara DER terhadap harga

saham BUMN. Sehingga semakin besar DER maka harga saham akan semakin naik. Hasil penelitian

ini tidak sejalan dengan penelitian Hatta dan Dwiyanto (2012) yang menyatakan bahwa struktur

permodalan yang diukur dengan Debt to Equity Ratio memiliki hubungan negatif terhadap harga

saham perusahaan.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Ema (2003) yang menyatakan DER memiliki

hubungan positif terhadap harga saham, utang memang cenderung memberikan dampak negative bagi

perusahaan, namun ketika dana utang diinvestasikan dengan tepat, maka utang dapat menjadi

pengungkit laba. Pertumbuhan utang BUMN selama 2015-2017 sebesar 38%, namun pertumbuhan

asset perusahaan jauh lebih besar, yaitu 57%. Data tersebut menunjukan dana utang BUMN telah

diinvestasikan dengan tepat.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini adalah nilai tukar bukan indikator perubahan harga saham, dapat

dikarenakan pada 2015-2017 flutuasi nilai tukar sangat rendah. Tingkat suku bunga bukan indikator

perubahan harga saham, dapat dikarenakan pada 2016 suku bunga BI mengalami perubahan dasar

perhitungan. Return On Asset (ROA) merupakan indikator perubahan harga saham, karena semakin

besar ROA semakin besar keuntungan investor. Debt to Equity Ratio (DER) merupakan indikator

perubahan harga saham, karena utang diinvestasikan dengan tepat dan menjadi pengungkit laba

perusahaan.

keterbatasan penelitian

Penelitian ini tidak luput dari segala kekurangan, dalam penelitian ini menggunakan variabel

harga saham perusahaan BUMN sebagai variabel dependen, dan menggunakan 4 variabel independen,

yaitu 2 variabel internal perusahaan (ROA dan DER) serta 2 variabel eksternal ( nilai tukar dan

tingkat suku bunga). Pada saat penelitian ini variabel tingkat suku bunga BI mengalami perubahan

Page 24: PENGARUH NILAI TUKAR, TINGKAT SUKU BUNGA, …

standar perhitungan dan jangka waktu investasi, sehingga pengukuran nilai variabel tingkat suku

bunga tidak konsisten.

Saran

Proses penelitian ini tidak luput dari kendala, sehingga peneliti memberikan saran untuk

penelitian selanjutnya sebagai berikut:

Selama proses pembuatan penelitian ini terdapat suatu hambatan, terutama adanya perubahan

standar perhitungan tingkat suku bunga pada tahun 2016, sehingga untuk peneliti selanjutnya

diharapkan untuk memilih periode yang memiliki standar perhitungan variabel secara konsisten.

DAFTAR PUSTAKA

Alam, Md. Mahmud dan Uddin, Md. Gazi Salah. (2009). Relationship between Interset Rate and

Stock Price: Empirical Evidence from Developed and Developing Countries. International

journal of Bussiness and Management, 4 (3), PP. 43-51

Anam, Khairul. (2015). Ini Pemicu Rontoknya Saham BUMN, diakses dari

https://bisnis.tempo.co/read/663197/ini-pemicu-rontoknya-saham-bumn pada 22 Februari 2019

Aprilia, Eka Putri. (2013). Pengaruh Return On Equity (ROE), Dividend Payout Ratio (DPR), Earning

Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), dan Tingkat Suku Bunga terhadap Harrga Saham

Tahun 2009-2011. Skripsi dipublikasikan. Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,

Universitas Brawijaya, Malang.

Aydemir, Oguzhan dan Demirhan, Erdal. (2009). The Relationship between Stock Price and

Exchange Rates Evidence from Turkey. International Research Journal of Finance and

Economics, 23, ISSN 1450-2887

Bank Indonesia. (2019). Kurs Transaksi Bank Indonesia, diakses dari

https://www.bi.go.id/id/moneter/informasi-kurs/transaksi-bi/Default.aspx pada 21 Februari 2019

Board Of Governors Of The Federal Reserve System. 2018. Open Market Operations, diakses dari

https://www.federalreserve.gov/monetarypolicy/openmarket.htm pada 21 Februari 2019

Bursa Efek Indonesia. (2019). Ringkasan Saham, diakses dari https://www.idx.co.id/data-

pasar/ringkasan-perdagangan/ringkasan-saham/ pada 21 Februari 2019

Chandra, Ardan Adhi. (2017). Ini Daftar 24 BUMN yang Merugi, diakses dari

https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3620207/ini-daftar-24-bumn-yang-merugi

CNBC Indonesia. (2018). Bangga! 4 BUMN Jadi Perusahaan Terbaik Dunia untuk Bekerja, diakses

dari https://www.cnbcindonesia.com/news/20181024185412-4-38893/bangga-4-bumn-jadi-

perusahaan-terbaik-dunia-untuk-bekerja pada 21 Februari 2019

Page 25: PENGARUH NILAI TUKAR, TINGKAT SUKU BUNGA, …

CNBC Indonesia. (2018). Sepanjang 2017, BUMN RI Raih Laba Bersih Rp 186 T, diakses dari

https://www.cnbcindonesia.com/news/20180605190102-4-18008/sepanjang-2017-bumn-ri-raih-

laba-bersih-rp-186-t

CNN Indonesia. (2018). Empat BUMN Masuk Daftar Perusahaan Tempat Terbaik untuk Kerja,

diakses dari https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20181024183924-92-341183/empat-bumn-

masuk-daftar-perusahaan-tempat-terbaik-untuk-kerja pada 21 Februari 2019

Djabid, Abdullah W. (2009). Kebijakan Dividen dan Struktur Kepemilikan terhadap Kebijakan

Utang: Sebuah Perspektif Agency Theory. Jurnal Keuangan dan Perbankan, 13 (2), PP. 249-259

DKJN. (2018). Penjelasan Pemerintah soal Utang BUMN Capai Rp 4.800 T, diakses dari

https://www.djkn.kemenkeu.go.id/berita_media/baca/12646/Penjelasan-Pemerintah-soal-Utang-

BUMN-Capai-Rp-4800-T.html

Fakhruddin, Hendy M. (2008). Istilah Pasar Modal A-Z. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Ghozali, I. dan Ratmono D. 2013. Analisis Multivariat dan Ekonometrika: Teori, Konsep, dan

Aplikasi dengan EViews 8. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, I. dan Ratmono, D. 2017. Analisis Multivariat dan Ekonometrika dengan Eviews 10.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gujarati, Damodar N., dan Dawn C.P. 2009. Basic Econometric 5th Edition. New York: McGraw –

Hill.

Harinaldi. 2005. Prinsip-prinsip Statistik Untuk Teknik dan Sains. Jakarta: Erlangga.Hasyim, Ali

Ibrahim. (2016). Ekonomi Makro. Jakarta: Kencana.

Hatta, Atika Jauharia dan Dwiyanto , Bambang Sugeng . (2012). The Company Fundamental Factors

And Systematic Risk In Increasing Stock Price. Journal of Economics, Business, and

Accountancy Ventura. 15 (2), 245 – 256

Hin, Thian L. (2008). Panduan Berinvestasi Saham Edisi Terkini. Jakarta: PT Elex Media

Komputindo

Investing.com. (2019). Grafik Streaming Jakarta Stock Exchange Composite, diakses dari

https://id.investing.com/indices/idx-composite-chart

Jogiyanto. (2004). Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta

Kewal, Suramaya Suci. (2012). Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Kurs, Dan Pertumbuhan Pdb Terhadap

Indeks Harga Saham Gabungan Jurnal Economia, 8 (1)

Kurniawati, Emi. (2015). Analisis Pengaruh Nilai Tukar (Kurs) Dolar Amerika / Rupiah (USD/Rp),

Inflasi, Bi Rate, Dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan

Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013. Skripsi Dipublikasikan. Jurusan

Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jogjakarta.

Nadia , Natasha. (2019). Pengaruh Political Connection Terhadap Nilai Perusahaan Dengan

Kepemilikan Institusional Sebagai Variabel Moderasi (Studi Empiris pada Perusahaan Indeks

Page 26: PENGARUH NILAI TUKAR, TINGKAT SUKU BUNGA, …

LQ-45 Tahun 2015-2017). Skripsi Dipublikasikan. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan

Bisnis, Universitas Brawijaya, Malang.

Novia, Aslihatut Dian. (2012). Analisis Perbandingan Uji Autokorelasi Durbin-Watson dan Breusch-

Godfrey. Skripsi Dipublikasikan. Jurusan Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi,

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang.

Nuswandari, Cahyani. (2009). Pengungkapan Pelaporan Keuangan Dalam Perspektif Signalling

Theory. Kajian Akuntansi, 1 (1), PP. 48-57

Patar, Andrew, Darminto, & Muhammad Saifi. 2014. Faktor Internal dan Eksternal yang

Mempengaruhi Pergerakan Harga Saham (Studi pada Saham Indeks LQ45 2009-2013). Jurnal

Administrasi Bisnis, 11 (1)

Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2016 Tentang Penyertaan Modal Negara Pada BUMN dan

Perseroan Terbatas. Diakses dari

http://jdih.bumn.go.id/baca/PP%20NOMOR%2072%20TAHUN%202016.pdf

Press Release. (2016). Paparan Kinerja Bumn 2015 Dan Target 2016, diakses dari

http://bumn.go.id/hutamakarya/berita/0-PAPARAN-KINERJA-BUMN-2015-DAN-TARGET-

2016 pada 21 Februari 2019

Purnamawati, I Gusti Ayu. (2016). The Effect of Capital Structure and Profitability On Stock Price

(Study of The Manufacturing Sector In Indonesi Stock Exchange). International journal of

Bussiness, Economics and Law, 9 (1), ISSN 2289-1552

Putra, Eka Wibowo. (2015). Pengaruh ROE, ROA EPS, DER Dan PER Terhadap Harga Saham

Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013. Skripsi

Dipublikasikan. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya,

Malang.

Novasari, Ema. (2003). Pengaruh PER, EPS, ROA dan DER Terhadap Harga Saham Perusahaan Sub-

Sektor Industri Textile Yang Go Public di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2009-2011. Skripsi

Dipublikasikan. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Semarang.

Raharjo, Eko. (2007). Teori Agensi dan Teori Stewarship Dalam Perspektif Akuntansi. Fokus

Ekonomi, 2 (1), PP. 37-46

Rohmana, Yana (2010). Ekonometrika Teori dan Aplikasi dengan Eviews. Bandung: Laboratorium

Pendidikan Ekonomi dan Koperasi.

Ross, Stephen A, Randolph Westerfield, Brandford Jordan, Joseph Lim, & Ruth Tan. 2015.

Pengantar Keuangan Perusahaan. Salemba Empat: Jakarta

Sahara, Ayu Yanita. (2013). Analisis Pengaruh Inflasi, Suku Bunga Bi, Dan Produk

Domestik Bruto Terhadap Return On Asset (Roa) Bank Syariah Di Indonesia. Jurnal Ilmu

Manajemen, 1 (1), PP. 149-157

Salim, Ubud. (2011). Manajemen Keuangan Strategik. Malang: Universitas Brawijaya Press.

Page 27: PENGARUH NILAI TUKAR, TINGKAT SUKU BUNGA, …

Santoso, Singgih. (2017). Statistik Multivariat dengan SPSS. Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Sekaran, Uma & Bougie, Roger. (2017). Metode Penelitian untuk Bisnis Pendekatan Pengembangan

Keahlian (Edisi 6). Jakarta:Salemba Empat.

Setyaningrum, Rani dan Muljono . (2016). Inflasi, Tingkat Suku Bunga Dan Nilai Tukar Terhadap

Return Saham. Jurnal Bisnis & Ekonomi, 14 (2)

Silalahi, Doni, dkk. 2014. Analisis Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara Dengan Metode

Regresi data Panel. Saintia Matematika, Vol. 2, (No. 3) 237-251.

Sultan. 2009. Analisis Kinerja Industri Besar dan Sedang di Daerah Istimewa Yogyakarta (Analisis

Panel Data). Jurnal Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta, Vol. 3 (No. 2) 147-

160.

Sutianto, Feby Dwi. (2015). Ini 20 BUMN Laba Terbesar, BRI Geser Posisi Pertamina, diakses dari

https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-2924940/ini-20-bumn-laba-terbesar-bri-geser-

posisi-pertamina pada 21 Februari 2019

Tandelilin, Eduardus. (2017). Pasar Modal Manajemen Portofolio & Investasi. Yogyakarta: PT

Kanisius.

Tim Studi Volatilitas Pasar Modal Indonesia dan Perekonomian Dunia Dari Kementrian Keuangan

Republik Indonesia. (2011). Laporan Studi Volatilitas Pasar Modal Indonesia Dan

Perekonomian Dunia.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1995 Tentang Perseroan Terbatas. Diakses dari

https://www.ndaru.net/wp-content/uploads/201106/UU_01_1995.pdf

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2003 Tentang BUMN . Diakses dari

http://www.bpkp.go.id/uu/filedownload/2/40/264.bpkp

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal. Diakses dari

https://www.ojk.go.id/id/kanal/pasar-modal/regulasi/undang-undang/Documents/Pages/undang-

undang-nomor-8-tahun-1995-tentang-pasar-

modal/UU%20Nomor%208%20Tahun%201995%20(official).pdf

Widarjono, Agus. 2007. Ekonometrika: Teori dan Aplikasi untuk Ekonomi dan Bisnis Edisi Kedua.

Yogyakarta: Ekonisia FE Universitas Islam Indonesia.

Zuraya, Nidia. (2016). 12 BUMN Dinobatkan Sebagai Perusahaan Terbaik 2016, diakses dari

https://republika.co.id/berita/ekonomi/korporasi/16/06/04/o884qo383-12-bumn-dinobatkan-

sebagai-perusahaan-terbaik-2016-part1 pada 21 Februari 2019