Upload
trancong
View
232
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENGARUH MOTIVASI KERJA DALAM MEMEDIASI
HUBUNGAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL
KEPALA SEKOLAH DENGAN KOMITMEN
ORGANISASIONAL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Oleh:
Srebrenita Desi Deria
NIM: 131324022
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan dan
bertekunlah dalam Doa”
(Roma 12: 12)
Dengan penuh rasa syukur skripsi ini kupersembahkan untuk:
1. Tuhan Yesus Kristus yang baik dan tidak pernah meninggalkan saya
dalam keadaan susah maupun senang
2. Bapak H. Sidabutar dan Ibu D. Ambarita, selaku kedua orang tua saya,
terima kasih atas doanya, kasih sayang yang tidak ada habisnya dan selalu
memberikan penguatan hati untuk selalu bersabar
3. Saudara/saudariku tercinta John Saputra Sidabutar, Nirwana Sulastri
Damanik, Widya Agriani Sidabutar dan Nesya Pricilia Sidabutar tersayang
yang senantiasa memberikan doa, semangat dan motivasi dalam
menyelesaikan skripsi ini
4. Teman-teman Pendidikan Ekonomi 2013 terima kasih atas bantuan,
semangat dan kerja samanya selama ini. Terima kasih atas solidaritas yang
luar biasa selama ini
5. Ibu Dra. C. Wigati Retno Astusi., M.Si., M.Ed selaku dosen pembimbing
saya yang telah membantu saya, menasehati dan mengajari dalam
penyelesaian skripsi ini
6. Terimakasih untuk almamaterku tericinta Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
7. Terimakasih pula untuk SMA Negeri Kecamatan Ngaglik yang sudah
membantu dalam penyelesaian skripsi ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
MOTTO
KASIH ITU SABAR, KASIH ITU MURAH HATI, TIDAK
CEMBURU, TIDAK MEMEGAHKAN DIRI DAN TIDAK
SOMBONG
1 KORINTUS 13:4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta,11 Januari 2018
Penulis
Srebrenita Desi Deria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Srebrenita Desi Deria
Nomor Mahasiswa : 131324022
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: “Pengaruh Motivasi
Kerja Dalam Memediasi Hubungan Kepemimpinan Transformasional Kepala
Sekolah Dengan Komitmen Organisasional” beserta perangkat yang diperlukan
(bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas
Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 11 Januari 2018
Yang menyatakan
Srebrenita Desi Deria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRAK
PENGARUH MOTIVASI KERJA DALAM MEMEDIASI
HUBUNGAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL
KEPALA SEKOLAH DENGAN KOMITMEN
ORGANISASIONAL
Srebrenita Desi Deria
Universitas Sanata Dharma
2018
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menguji dan menganalisis pengaruh
kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru; (2)
menguji dan menganalisis pengaruh kepemimpinan transformasional kepala
sekolah terhadap komitmen organisasional; (3) menguji dan menganalisis
pengaruh motivasi kerja terhadap komitmen organisasional; dan (4) menguji dan
menganalisis pengaruh motivasi kerja guru dalam memediasi hubungan antara
kepemimpinan transformasional kepala sekolah dengan komitmen organisasional.
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang dilaksanakan pada
bulan Oktober 2017. Populasi penelitian ini adalah seluruh guru SMA Negeri di
Kecamatan Ngaglik sebanyak 94 orang guru. Sampel diambil dengan teknik
penarikan sampel jenuh. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner.
Variabel penelitian meliputi kepemimpinan transformasional kepala sekolah,
motivasi kerja, dan komitmen organisasional. Analisis data dilakukan dengan
metode regresi sederhana dan regresi hirarkikal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kepemimpinan transformasional
kepala sekolah berpengaruh terhadap motivasi kerja; (2) kepemimpinan
transformasional kepala sekolah berpengaruh terhadap komitmen organisasional;
(3) motivasi kerja berpengaruh terhadap komitmen organisasional; dan (4)
motivasi kerja memediasi hubungan antara kepemimpinan transformasional
kepala sekolah dengan komitmen organisasional. Uji F menunjukkan
kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan motivasi kerja mampu
menjadi prediktor komitmen organisasional.
Kata kunci: kepemimpinan transformasional kepala sekolah, motivasi kerja,
komitmen organisasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
ABSTRACT
THE MEDIATING EFFECT OF WORK MOTIVATION ON THE
RELATIONSHIP BETWEEN HEADMASTER’S
TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP AND
ORGANIZATIONAL COMMITMENT
Srebrenita Desi Deria
Sanata Dharma University
2018
This research aimed: (1) to test and analyze the effects of headmaster’s
transformational leadership on work motivation; (2) to test and analyze the effect
of headmaster’s transformational leadership on organizational commitment; (3)
to test and analyze the effect work motivation on organizational commitment; and
(4) to test and analyze the mediating effect of work motivation on the relationship
between the headmaster’s transformational leadership and organizational
commitment.
This research was essentially correlational research which was conducted
in October 2017. The research population were 94 teachers of Public Senior High
School in Ngaglik. The samples were taken by using saturation sampling. The
data collection methods were questionnaires. The research variables were
organizational commitment, headmaster’s transformational leadership and work
motivation. The data analysis techniques were simple linear regression and
hierarchical regression.
The result of data analysis showed that: (1) the headmaster’s
transformational leadership had significant effect on work motivation; (2) the
headmaster’s transformational leadership had significant effect on organizational
commitment; (3) the work motivation had significant effect on organizational
commitment; and (4) the work motivation as a mediating variable of the
relationship between the headmaster’s transformational leadership and
organizational commitment. The F test showed that headmaster’s
transformational leadership and work motivation as predictors of the
organizational commitment.
Keyword: headmaster transformational leadership, work motivation,
organizational commitment.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus atas berkat dan penyertaan
selama beberapa semester ini, saya dapat menyelesaikan tugas akhir
dengan judul Pengaruh Motivasi Kerja Dalam Memediasi Hubungan
Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Dengan Komitmen
Organisasional.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan akhir mencapai
Gelar Sarjana Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam penyusunan skripsi, penulis banyak menerima bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan rasa syukur
dan terima kasih kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. Rektor Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta periode 2014-2018.
2. Bapak Rohandi, Ph.D. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Ibu Dra. C. Wigati Retno Astusi, M.Si., M.Ed. Selaku Ketua Program
Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Ibu Dra. C. Wigati Retno Astusi, M.Si., M.Ed. Selaku Dosen
Pembimbing yang telah sabar membimbing dan meluangkan waktu
untuk memberikan bimbingan kepada saya dalam menyelesaikan
skripsi.
5. Seluruh Bapak Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi yang
telah membagi ilmunya selama proses perkuliahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
6. Bapak H. Sidabutar dan Ibu D. Ambarita, selaku kedua orang tua
saya, yang sabar membimbing dan mendidik saya hingga saat ini dan
terimakasih untuk kerja keras bapak ibu untuk membiayai semua
kebutuhan saya selama disini.
Yogyakarta,11 Januari 2018
Penulis
Srebrenita Desi Deria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
HALAMAN MOTTO .............................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................................ vii
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................. x
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvii
DAFTAR SKEMA ............................................................................................... xxi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xxii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 6
E. Definisi Operasional ..................................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
A. Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah ...................................... 8
1. Pengertian kepemimpinan ........................................................................ 9
2. Bentuk atau Gaya Kepemimpinan .......................................................... 10
3. Pengertian Kepemimpinan Transformasional. ....................................... 13
4. Dimensi-dimensi Kepemimpinan Transformasional.............................. 14
5. Prinsip-prinsip Kepemimpinan Transformasional ................................. 16
6. Faktor-faktor Kepemimpinan Transformasional .................................... 17
7. Dampak Kepemimpinan Transformasional ........................................... 19
B. Motivasi Kerja ............................................................................................ 20
1. Pengertian Motivasi ................................................................................ 20
2. Teori Motivasi Kontemporer .................................................................. 21
3. Faktor-faktor yang Memengaruhi Motivasi Kerja ................................. 22
4. Jenis-jenis Motivasi Kerja ...................................................................... 22
5. Tujuan Pemberian Motivasi Kerja ......................................................... 24
6. Dampak Motivasi Kerja ......................................................................... 24
C. Komitmen Organisasional ......................................................................... 26
1. Pengertian Komitmen ............................................................................. 26
2. Komponen Komitmen Organisasional ................................................... 27
3. Proses Terjadinya Komitmen Organisasional ........................................ 28
4. Faktor-faktor yang Memengaruhi Komitmen Organisasional ............... 39
5. Dampak Komitmen Organisasional ....................................................... 31
D. Kerangka Berpikir Teoretik dan Rumusan Hipotesis Penelitian ............... 32
BAB III METODE PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 39
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................................... 39
C. Subjek dan Objek Penelitian ...................................................................... 39
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel ...................................... 39
E. Operasional Variabel .................................................................................. 40
1. Variabel Bebas (X) ................................................................................. 41
2. Variabel Terikat (Y) ............................................................................... 42
F. Data yang diperlukan .................................................................................. 43
1. Data Primer ............................................................................................ 43
2. Data Sekunder ........................................................................................ 44
G. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 44
H. Pengujian Instrumen Penelitian ................................................................. 44
1. Uji Validitas ........................................................................................... 44
2. Uji Reliabilitas ........................................................................................ 52
I. Teknik Analisis Data ................................................................................... 53
1. Analisis Statistik Deskriptif ................................................................... 53
2. Uji Prasyarat ........................................................................................... 67
a. Uji Normalitas ................................................................................... 67
b. Uji Linieritas ...................................................................................... 68
3. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 69
a. Uji Multikolinieritas .......................................................................... 69
b. Uji Heteroskedastisitas ...................................................................... 69
4. Uji Hipotesis ........................................................................................... 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
a. Analisis Regresi Linier Sederhana ..................................................... 70
b. Uji R² ................................................................................................. 72
c. Uji F ................................................................................................... 72
d. Analisis Regresi Hirarkikal ............................................................... 73
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. SMA NEGERI 1 NGAGLIK ..................................................................... 75
B. SMA NEGERI 2 NGAGLIK ..................................................................... 78
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ............................................................................................ 81
1. Demografi Responden ............................................................................ 81
a. Jenis Kelamin ..................................................................................... 81
b. Tingkat Pendidikan ............................................................................ 82
c. Usia .................................................................................................... 83
d. Masa Kerja ......................................................................................... 83
2. Deskripsi Variabel .................................................................................. 84
a. Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah ........................... 85
b. Motivasi Kerja ................................................................................... 90
c. Komitmen Organisasional ................................................................. 92
B. Analisis Data dan Pembahasan .................................................................. 95
1. Uji Prasyarat ........................................................................................... 95
a. Uji Linieritas ...................................................................................... 95
b. Uji Normalitas ................................................................................... 97
2. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
a. Uji Multikolinieritas .......................................................................... 98
b. Uji Heteroskedastisitas ...................................................................... 99
c. Uji Hipotesis Regresi Sederhana ..................................................... 100
d. Uji R² ............................................................................................... 102
e. Uji F ................................................................................................ 103
f. Uji Hipotesis Regresi Hirarkikal ...................................................... 104
C. Pembahasan .............................................................................................. 106
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .............................................................................................. 112
B. Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 112
C. Saran ......................................................................................................... 113
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR TABEL
3.1 Indikator Kepemimpinan Tansformasional Kepala Sekolah .................... 43
3.2 Indikator Motivasi Kerja ........................................................................... 43
3.3 Indikator Komitmen Organisasional ......................................................... 44
3.4 Uji Validitas Kepemimpinan Tansformasional Dimensi Visi
Bersama ................................................................................................... 45
3.5 Uji Validitas Kepemimpinan Tansformasional Dimensi
Membangun Kultur Sekolah ................................................................... 46
3.6 Uji Validitas Kepemimpinan Tansformasional Dimensi Ekspektasi
Kerja yang Tinggi ................................................................................... 46
3.7 Uji Validitas Kepemimpinan Tansformasional Dimensi Menjadi
Model ...................................................................................................... 47
3.8 Uji Validitas Kepemimpinan Tansformasional Dimensi Dukungan
Individual ................................................................................................ 47
3.9 Uji Validitas Kepemimpinan Tansformasional Dimensi Memberi
Stimulasi Intelektual ............................................................................... 48
3.10 Uji Validitas Kepemimpinan Tansformasional Dimensi Membangun
Kultur Sekolah ........................................................................................ 48
3.11 Uji Validitas Kepemimpinan Tansformasional Dimensi Menciptakan
Struktur Kolaboratif ................................................................................. 49
3.12 Uji Validitas Motivasi Kerja Dimensi Motif Berprestasi ....................... 49
3.13 Uji Validitas Motivasi Kerja Dimensi Motif Berkuasa .......................... 50
3.14 Uji Validitas Motivasi Kerja Dimensi Motif Bersahabat........................ 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
3.15 Uji Validitas Komitmen Organisasional Dimensi Afektif ...................... 51
3.16 Uji Validitas Komitmen Organisasional Dimensi Berkelanjutan ........... 51
3.17 Uji Validitas Komitmen Organisasional Dimensi Normatif ................... 52
3.18 Hasil Uji Reliabilitas Kepemimpinan Tansformasional ......................... 53
3.18 Hasil Uji Reliabilitas Motivasi Kerja ...................................................... 53
3.18 Hasil Uji Reliabilitas Komitmen Organisasional .................................... 53
3.19 Kategori Dimensi Visi Bersama ............................................................ 55
3.20 Kategori Dimensi Membangun Konsensus Sekolah ............................. 56
3.21 Kategori Dimensi Ekspektasi Kerja yang Tinggi .................................. 57
3.22 Kategori Dimensi Menjadi Model ......................................................... 58
3.23 Kategori Dimensi Dukungan Sosial ....................................................... 58
3.24 Kategori Dimensi Stimulasi Intelektual ................................................ 59
3.25 Kategori Dimensi Membangun Kultur .................................................. 60
3.26 Kategori Dimensi Struktur Kolaboratif .................................................. 61
3.27 Kategori Dimensi Motif Berprestasi ...................................................... 62
3.28 Kategori Dimensi Motif Berkuasa ......................................................... 63
3.29 Kategori Dimensi Motif Bersahabat ...................................................... 64
3.30 Kategori Dimensi Afektif ...................................................................... 65
3.31 Kategori Dimensi Berkelanjutan ........................................................... 66
3.32 Kategori Dimensi Normatif .................................................................. 67
4.1 Tabel Fasilitas Sekolah SMA Negeri 1 Ngaglik ...................................... 77
4.2 Tabel Fasilitas Sekolah SMA Negeri 2 Ngaglik ....................................... 80
5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................ 82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan .................... 82
5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ............................................ 83
5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ................................ 83
5.5 Tabel Hasil Kategori Dimensi Visi Bersama ........................................... 85
5.6 Tabel Hasil Kategori Dimensi Membangun Konsensus Sekolah ........... 86
5.7 Tabel Hasil Kategori Dimensi Ekspektasi Kerja yang Tinggi ................. 86
5.8 Tabel Hasil Kategori Dimensi Menjadi Model ........................................ 87
5.9 Tabel Hasil Kategori Dimensi Dukungan Individual ............................... 88
5.10 Tabel Hasil Kategori Dimensi Stimulasi Intelektual ............................ 88
5.11 Tabel Hasil Kategori Dimensi Membangun Kultur ............................... 89
5.12 Tabel Hasil Kategori Dimensi Struktur Kolaboratif .............................. 90
5.13 Tabel Hasil Kategori Dimensi Motif Berprestasi .................................. 90
5.14 Tabel Hasil Kategori Dimensi Motif Berkuasa ...................................... 91
5.15 Tabel Hasil Kategori Dimensi Motif Bersahabat ................................... 92
5.16 Tabel Hasil Kategori Dimensi Afektif .................................................... 92
5.17 Tabel Hasil Kategori Dimensi Berkelanjutan ....................................... 93
5.18 Tabel Hasil Kategori Dimensi Normatif ............................................... 94
5.19 Hasil Uji Linearitas ................................................................................ 95
5.21 Hasil Uji Normalitas ............................................................................... 97
5.22 Hasil Uji Multikolinearitas .................................................................... 98
5.23 Hasil Uji Heterokedastisitas .................................................................... 99
5.24 Hasil Uji Hipotesis Linear Sederhana .................................................. 100
5.27 Hasil Uji R² .......................................................................................... 102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxi
5.28 Hasil Uji F ............................................................................................. 103
5.29 Hasil Uji Regresi Hirarkikal ................................................................. 105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxii
DAFTAR SKEMA
Skema
2.1 Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Motivasi Kerja Terhadap
Komitmen Organisasional ........................................................................ 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner ................................................................................... 119
Lampiran 2 Data Induk ................................................................................. 129
Lampiran 3 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas .............................................. 134
Lampiran 4 Uji Linieritas dan Normalitas .................................................... 148
Lampiran 5 Uji Multikolinieritas dan Uji Heteroskedastisitas ..................... 151
Lampiran 6 Uji Hipotesis .............................................................................. 153
Lampiran 7 Surat Izin Penelitian .................................................................. 171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia sebagai negara berkembang berusaha mengembangkan
berbagai sektor dalam rangka persaingan global. Salah satu sektor yang
menjadi perhatian utama adalah pengembangan sumber daya manusia yang
dapat dicapai melalui pendidikan. Hal inilah yang menjadi komitmen
berbagai pihak agar selalu berusaha meningkatkan kualitas pendidikan.
Meningkatnya kualitas pendidikan ditentukan oleh sejumlah faktor, antara
lain kepemimpinan, guru, kurikulum, sarana prasarana, siswa, masyarakat
(Minarti, 2011).
Keberhasilan suatu lembaga pendidikan sangat tergantung pada
organisasi serta kerjasama yang baik antara pemimpin dengan sumber daya
manusia (SDM). Pada lingkup organisasi peran sumber daya manusia
memiliki arti yang penting. Ada berbagai macam jenis organisasi salah
satunya adalah organisasi sekolah. Pada lingkup sekolah guru memiliki peran
yang penting untuk mencapai tujuan sekolah. Guru adalah ujung tombak
dalam pelaksanaan pendidikan melalui proses belajar mengajar dalam kelas.
Guru sebagai profesi dituntut untuk dapat memiliki kompentensi yang
memadai. Seorang guru profesional dituntut dengan sejumlah persyaratan,
antara lain: memiliki kualifikasi pendidikan profesi dan kompetensi keilmuan,
memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dengan anak didiknya,
mempunyai jiwa kreatif dan produktif, mempunyai etos kerja dan komitmen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
yang tinggi terhadap profesinya serta selalu melakukan pengembangan diri
secara terus-menerus. Namun, dalam prakteknya masih dijumpai beberapa
keterbatasan permasalahan pada persoalan kurangnya tingkat kesejahteraan
guru, rendahnya komitmen guru serta kurangnya penghargaan masyarakat
terhadap profesi guru.
Robbins dan Judge (2007) mendefinisikan komitmen sebagai suatu
keadaan seorang individu memihak organisasi serta tujuan-tujuan dan
keinginannya untuk mempertahankan keangotaannya dalam organisasi.
Sedangkan Mathis dan Jackson (Sopiah, 2008) mendefinisikan komitmen
organisasional sebagai derajad karyawan percaya dan mau menerima tujuan-
tujuan organisasi dan akan tetap tinggal atau tidak akan meninggalkan
organisasinya. Komitmen pada organisasi tidak hanya berbicara pada
loyalitas tetapi juga melibatkan hubungan aktif dengan organisasi dalam arti
guru bersedia untuk memberi kontribusi demi merealisasikan tujuan dan
kelangsungan organisasi. Maka komitmen pada organisasi dapat disimpulkan
sebagai keinginan untuk tetap menjadi anggota organisasi, kepercayaan dan
penerimaan akan nilai -nilai dan tujuan organisasi serta kesediaan untuk
berusaha sebaik mungkin demi kepentingan organisasi (Yuwono, dkk 2005).
Tercapainya komitmen yang tinggi yang dimiliki pegawai tidak
terlepas dari campur tangan seorang pemimpin. Banyak organisasi maupun
institusi yang sukses karena mempunyai seorang pemimpin yang mumpuni
dan berkualitas. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu
memberikan pengaruh positif terhadap para bawahannya karena pemimpin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
merupakan tulang punggung dalam organisasi, tanpa kepemimpinan yang
baik suatu organisasi atau institusi akan sulit untuk mencapai tujuannya,
bahkan untuk beradaptasi dengan perubahan yang sedang terjadi di dalam
maupun di luar organisasi itu sendiri. Oleh karena itu perlu pendekatan ekstra
yang harus dilakukan seorang pemimpin kepada para bawahannya agar semua
tujuan dapat terwujud dengan baik. Banyak gaya yang dapat
diimplementasikan seorang pemimpin organisasi salah satunya gaya
kepemimpinan transformasional. Ismail, dkk (2011) menyatakan bahwa pada
era persaingan global, banyak organisasi menggeser paradigma gaya
kepemimpinan mereka dari kepemimpinan transaksional ke kepemimpinan
transformasional sebagai cara untuk mencapai strategi dan tujuan. Yukl
(Priyanto, 2013) mendefinisikan kepemimpinan transformasional merupakan
pengaruh pemimpin atau atasan terhadap bawahan, di mana bawahan
merasakan kepercayaan, kebanggan, loyalitas dan rasa hormat kepada atasan
dan mereka di motivasi untuk berbuat melebihi yang ditargetkan atau
diharapkan.
Kepemimpinan transformasional pada prinsipnya memotivasi bawahan
untuk berbuat lebih dari pada yang bisa dilakukan, dengan kata lain dapat
meningkatkan kepercayaan atau keyakinan diri bawahan yang akan
berpengaruh terhadap peningkatan kinerja. Jika seorang pemimpin
mempunyai karakter kepemimpinan transformasional maka akan memicu
pegawai untuk lebih komitmen terhadap organisasinya atau pekerjaannya. Hal
ini didukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Lamidi (2009)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
menyatakan gaya kepemimpinan transformasional berpengaruh signifikan
terhadap komitmen organisasional dengan kepuasan kerja sebagai
mediasinya. Penelitian Suseno dkk (2010) menyatakan bahwa gaya
kepemimpinan transformasional berpengaruh positif terhadap komitmen
organisasional yang dimediasi oleh motivasi. Pemimpin juga mempunyai
peranan penting bagi individu anggota suatu perusahaan untuk membangun
kerjasama, memupuk semangat kerja, dan menciptakan loyalitas pada
perusahaan. Praktik gaya kepemimpinan transformasional mampu membawa
perubahan-perubahan yang lebih mendasar, seperti perubahan nilai-nilai,
tujuan, dan kebutuhan bawahan serta yang paling penting adalah
meningkatkan kinerja pegawai.
Dengan adanya gaya kepemimpinan transformasional diharapkan
pemimpin bisa memberi motivasi serta perhatiannya kepada para bawahan
sehingga bawahan atau pegawai akan lebih mematuhi perintah pemimpinnya
dengan begitu kinerja pegawai akan meningkat, apabila kinerja pegawai
meningkat organisasi akan lebih mudah mencapai tujuannya. Oleh sebab itu
dapat disimpulkan bahwa jika seorang pemimpin yang memiliki karakter
gaya kepemimpinan transformasional, maka para pegawai enggan untuk
meninggalkan organisasi tersebut serta akan bangga bekerja di perusahaan itu
karena memiliki sosok pemimpin yang bisa membangkitkan semangat kerja
pegawai. Dampaknya para pegawai akan bekerja lebih baik dan optimal
dengan begitu kinerja pegawai akan meningkat. Penelitian ini didukung oleh
penelitian terdahulu yang dilakukan Lisa (2016) yang menyatakan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
kepemimpinan transformasional, budaya kerja, self learning dan komitmen
organisasional berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru.
Berdasarkan pemaparan di atas penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Motivasi Kerja Dalam Memediasi
Hubungan Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Dengan
Komitmen Organisasional.”
B. Rumusan Masalah
1. Apakah kepemimpinan transformasional kepala sekolah berpengaruh
terhadap motivasi kerja guru?
2. Apakah kepemimpinan transformasional kepala sekolah berpengaruh
terhadap komitmen organisasional?
3. Apakah motivasi kerja guru berpengaruh terhadap komitmen
organisasional?
4. Apakah motivasi kerja guru memediasi hubungan antara kepemimpinan
transformasional kepala sekolah dengan komitmen organisasional?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh kepemimpinan
transformasional kepala sekolah berpengaruh terhadap motivasi kerja guru.
2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh kepemimpinan
transformasional kepala sekolah berpengaruh terhadap komitmen
organisasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh motivasi kerja guru
berpengaruh positif terhadap komitmen organisasional.
4. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh motivasi kerja guru memediasi
hubungan antara kepemimpinan transformasional kepala sekolah dengan
komitmen organisasional.
D. Manfaat Penelitian
1. Kegunaan secara teoritis
Penelitian ini merupakan upaya dalam mengimplementasikan
penguasaan ilmu yang didapatkan secara teoritis selama perkuliahan
kedalam bentuk yang lebih nyata, khususnya dalam bidang manajemen
pendidikan yang berkaitan dengan kepemimpinan transformasional kepala
sekolah dan motivasi kerja terhadap komitmen organisasional.
2. Kegunaan praktis
a. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pemikiran dan
informasi akan hal-hal yang membuat guru selalu termotivasi untuk
bekerja lebih semangat dalam pengabdian diri pada sekolah.
b. Bagi kepala sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam
merumuskan langkah-langkah manajemen kepala sekolah dalam
menumbuh kembangkan motivasi kerja dan komitmen organisasional
dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
c. Bagi peneliti lain
Penelitian ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam
melakukan penelitian selanjutnya untuk mengembangkan penelitian
tentang kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan motivasi
kerja terhadap komitmen organisasional.
E. Definisi Operasional
1. Kepemimpinan transformasional merupakan hubungan pemimpin dan
pengikutnya yang mampu meningkatkan motivasi dan moralitas dalam diri
pemimpin maupun pengikutnya diantaranya: mengembangkan visi
bersama, membangun konsensus sekolah, menciptakan ekspektasi kinerja
yang tinggi, menjadi model atau panutan, memberi support atau dukungan,
menyedikan stimulasi intelektual, membangun kultur sekolah dan
membangun kultur kolaboratif.
2. Motivasi kerja merupakan dorongan, upaya dan keinginan dalam diri
untuk meningkatkan prestasi, mencintai pekerjaan, suasana nyaman
sehingga akan menjadi aktif dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawab dalam bekerja.
3. Komitmen organisasional merupakan komitmen yang memiliki keterikatan
secara psikologis yang didasarkan pada tiga bentuk yaitu afektif, normatif,
dan komitmen berkelanjutan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah
1. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan sangat diperlukan dalam sebuah organisasi, seperti
halnya organisasi sekolah. Sekolah disebut sebagai suatu organisasi
karena di dalam sekolah terdapat unsur manusia yang saling bekerja
sama untuk mencapai tujuan yakni tujuan pendidikan. Unsur kelompok
yang bekerja sama dalam organisasi sekolah meliputi kepala sekolah,
kelompok guru, kelompok karyawan dan kelompok siswa.
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi sekelompok individu untuk
mencapai tujuan bersama (Northouse, 2013: 5). Pemimpinan yang baik
adalah kepemimpinan yang mampu mempengaruhi para bawahan untuk
mencapai tujuan organisasi.
Kepemimpinan memiliki arti yang sangat luas, namun dalam
penelitian ini kepemimpinan yang dimaksudkan adalah kemampuan
memberi pengaruh baik kepada bawahan dalam mencapai tujuan. Artinya
pemimpin dianggap lebih baik dari pengikutnya dan dianggap mampu
mempengaruhi para bawahan untuk melakukan pekerjaan yang
berhubungan dengan pencapaian tujuan. Wahjosumidjo (2001: 134)
mengatakan seorang atau mereka yang bertanggungjawab atau diberi
tugas untuk memimpin, dalam hal ini adalah kepala sekolah. Dengan
demikian kepemimpinan di sekolah terjadi karena adanya hubungan,
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
yakni “antara kepala sekolah sebagai orang yang bertanggungjawab
untuk memimpin dengan kelompok-kelompok guru, tenaga administratif,
orang tua siswa dan para siswa, kelompok yang dipimpin”
(Wahjosumidjo, 2001: 135). Sebagai seorang pemimpin juga harus bisa
memotivasi bawahan agar dapat mencapai tujuan bersama. Wirawan
(2013) menjelaskan beberapa fungsi dari kepemimpinan, yaitu:
1) Menciptakan visi
Seorang pemimpin harus mempunyai visi karena merupakan bagian
terpenting dari sebuah organisasi.
2) Mengembangkan budaya organisasi
Untuk merealisasi visi, seorang pemimpin harus mampu
mengembangkan budaya organisasi karena berkaitan dengan norma,
nilai dan filsafat dalam sebuah organisasi.
3) Menciptakan strategi
Seorang pemimpin harus mampu menciptakan strategi dalam
mencapai tujuan, agar tujuan organisasi tercapai.
4) Menciptakan perubahan
Pemimpin harus menjadi agen perubahan untuk organisasinya, agar
organisasi dapat berkembang.
5) Memotivasi para pengikut
Pemimpin tidak hanya memberi perintah tetapi haru mampu
memotivasi bawahan agar dapat menyelesaikan tugas-tugas dengan
baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
6) Memberdayakan pengikut
Memberdayakan pengikut harus dilakukan seorang pemimpin agar
para bawahan dapat berkembang dan mampu mengambil inisiatif
dalam pengambilan keputusan.
2. Bentuk atau Gaya Kepemimpinan
Kepemimpinan memiliki banyak gaya kepemimpinan dan jenisnya
semua tergantung dari seorang pemimpin itu sendiri. Menurut beberapa
ahli gaya kepemipinan adalah sebagai berikut.
1) Robbins (2006) mengidentifikasi empat gaya atau perilaku pemimpin
dalam menghadapi pengikutnya, yaitu:
a. Kepemimpinan Karismatik
Seorang pemimpin karismatik dengan menggunakan pesona dan
kemampuannya untuk membuat orang lain merasa penting,
menggunakan kata-kata cerdas untuk mengatasi masalah dan
mampu mengumpulkan banyak pengagum. Orang-orang tertarik
kearahnya dan dengan demikian ingin bekerja untuknya.
b. Kepemimpinan Transaksional
Kepemimpinan ini bekerja pada prinsip bahwa mereka
menandatangani kontrak untuk berpartisipasi dalam proyek
tertentu, mereka mengikuti semua keputusan pemimpin sebagai
otoritas tertinggi. Jika kinerja bawahan baik, mereka akan dihargai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
dan jika kinerja mereka di bawah standar yang diharapkan mereka
akan terkena sanksi sesuai kontrak tertulis.
c. Kepemimpinan Transformasional
Pemimpin menjual visinya kepada bawahanya dengan cara yang
paling menarik dalam kepemimpinan dan organisasi yang bersifat
transformasional memotivasi bawahannya dalam bekerja untuk
tugas yang diberikan dengan antusiasme yang besar. Pemimpin
benar-benar peduli untuk kesejahteraan anak buahnya dan ingin
mereka untuk mempelajari hal-hal baru sesuai visinya.
d. Kepemimpinan Melayani
Pemimpin bertindak sebagai seorang yang membantu orang lain
untuk tumbuh. Dengan bertidak sebagai pemimpin yang melayani,
pemimpin memberikan bawahannya kebebasan untuk tumbuh,
memelihara semangat mereka dan juga komitmen secara
keseluruhan.
2) Sedangkan menurut Hasibuan (2007) ada dua gaya atau perilaku
pemimpin dalam menghadapi pengikutnya, yaitu:
a. Kepemimpinan Otokratis
Dalam gaya otokratis, pengambilan keputusan adalah hak
prerogatif dari pemimpin. Jadi semuanya langsung dilakukan dan
ditentukan oleh pemimpin itu sendiri tanpa adanya masukan dari
siapapun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
b. Kepemimpinan Partisipatif
Gaya partisipatif mengarah kepengembangan dan loyalitas para
bawahan kepada pemimpin karena pemimpin membawa mereka ke
dalam pertimbangan penuh menggunakan keterampilan dan
pengetahuan mereka dan mengambil masukan mereka sebelum tiba
pada suatu keputusan.
Dari berbagai bentuk atau gaya kepemimpinan dalam
organisasi maka dalam penelitian yang digunakan peneliti adalah
kepemimpinan transformasional. Kepemimpinan transformasional
menurut Avolio (1990) mengatakan temuan-temuan penelitian
mendukung sejumlah generalisasi yang berkaitan dengan faktor-
faktor yang membentuk kepemimpinan transformasional. Dalam
penelitian Kusumah (2014) mengatakan bahwa pengaruh
kepemimpinan transformasional kepala sekolah berpengaruh postif
terhadap organisasi. Kepemimpinan transformasional berarti
kepemimpinan yang menumbuhkan ekspektasi akan performa yang
tinggi bukan semata-mata hanya menghabisakan waktu dalam
menggerakkan pengikutnya. Demikian pula, Leithwood (1994)
memperlihatkan bahwa kepemimpinan transformasional bisa
menggerakan para pengikutnya melampaui performa yang
diharapkan. Kepemimpinan transformasional tidak hanya
mengandalkan kharisma personalnya, tapi harus mencoba untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
memberdayakan stafnya serta melaksanakan fungsi-fungsi
kepemimpinan.
3. Pengertian Kepemimpinan Transformasional
Kepemimpinan transformasional menurut para ahli didefinisikan
sebagai gaya kepemimpinan yang mengutamakan pemberian kesempatan
yang mendorong semua unsur atau elemen sekolah (guru, siswa,
pegawai, orang tua siswa, masyarakat dan lainnya) untuk bekerja atas
dasar nilai yang luhur, sehingga semua unsur yang ada di sekolah
bersedia berpartisipasi secara optimal dalam mencapai visi sekolah
(Firman: 2008). Burns (Northouse, 2013) mengatakan ada dua jenis
kepemimpinan, yaitu kepemimpinan transaksional dan kepemimpinan
transformasional. Kepemimpinan transaksional merujuk pada model
kepemimpinan yang berfokus pada pertukaran yang terjadi antara
pemimpin dan pengikutnya, sedangkan kepemimpinan transformasional
merupakan proses dimana orang terlibat dengan orang lain dan
menciptakan hubungan yang meningkatkan motivasi dan moralitas dalam
diri pemimpin dan pengikut.
Menurut Danim (2005: 56) dengan melalui model kepemimpinan
transformasional segala potensi organisasi pembelajaran dapat
ditransformasionalkan menjadi aktual dalam rangka mencapai tujuan
lembaga. Kepemimpinan transformasional akan menjadi berbahaya jika
bekerja semata-mata karena ingin memperoleh keuntungan atau setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
pekerjaan yang dilakukan dilihat dari aspek untung dan ruginya saja.
Pemimpin transformasional cenderung memanusiakan manusia melalui
berbagai cara seperti memotivasi dan memberdayakan fungsi dan peran
karyawan untuk mengembangkan organisasi dan pengembangan diri
menuju aktualisasi diri yang nyata (Wutun, 2001: 351).
Jadi dapat dapat ditarik kesimpulan bahwa kepemimpinan
transformasional adalah membangun kesadaran bawahannya akan
pentingnya nilai kerja, memperluas dan meningkatkan kebutuhan
melampaui minat pribadi serta mendorong perubahan tersebut ke arah
kepentingan bersama dan kepentingan pribadi. Kepemimpinan
transformasional dapat digunakan bila pemimpin perlu meningkatkan
kinerja seseorang secara drastis.
4. Dimensi-dimensi Kepemimpinan Transformasional
Leithwood (1994: 507) mengatakan ada delapan dimensi yang digunakan
untuk menentukan perilaku kepemimpinan transformasional, yaitu:
1) Mengembangkan visi bersama bagi sekolah
Perilaku pemimpin yang dimaksudkan untuk mengembangkan,
mengartikulasi dan menyalurkan visi serta membuat mereka
memahami dan melakukan visi tersebut
2) Membangun konsensus tentang tujuan prioritas sekolah
Perilaku yang mampu mendorong terjadinya kerja sama di antara para
staf dan bekerjasama untuk mencapai tujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
3) Menciptakan ekspektasi kinerja yang tinggi
Perilaku yang menunjukkan ekspektasi yang tinggi terhadap para staf
supaya mampu bekerja secara inovatif serta profesional demi
mendapatkan hasil maksimal
4) Menjadi panutan atau model
Perilaku dan tindakan kepala sekolah bisa menjadi teladan atau contoh
yang baik untuk para staf
5) Memberi support atau dukungan
Perilaku kepala sekolah dengan memahami kemampuan dan
ketertarikan para staf serta mencari tahu pemahaman para guru
terhadap suatu masalah serta memberi penghargaan atas kerja keras
mereka
6) Menyediakan stimulasi intelektual
Perilaku kepala sekolah mengajak para staf untuk mencoba sesuatu
yang baru serta mengkaji kembali asumsi-asumsi tentang pekerjaan
mereka dan memikirkan kembali bagaimana mewujudkan asumsi
tersebut
7) Membangun kultur sekolah
Perilaku kepemimpinan kepala sekolah yang mampu membangun
norma sekolah, nilai, keyakinan dan sikap yang mendorong
terciptanya sikap saling percaya dan perhatian antara para staf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
8) Membangun struktur kolaboratif
Perilaku kepemimpinan kepala sekolah dengan memberi kesempatan
kepada para guru dalam pengambilan keputusan terkait tugas-tugas
guru dan memberitahukan permasalahan yang terdapat di sekolah
tersebut.
5. Prinsip-prinsip Kepemimpinan Transformasional
Ress (2001) menyatakan paradigma baru kepemimpinan
transformasional mengangkat tujuh prinsip untuk menciptakan
kepemimpinan transformasional yang sinergis yang terdiri dari
simplifikasi, motivasi, fasilitasi, mobilitas, siap siaga dan tekad.
1) Simplifikasi
Keberhasilan dari kepemimpinan diawali dengan sebuah visi yang
akan menjadi cermin dan tujuan bersama
2) Motivasi
Kemampuan untuk mendapatkan komitmen dari setiap orang yang
terlibat terhadap visi yang sudah dijelaskan adalah hal kedua yang
perlu diperhatikan.
3) Fasilitasi
Dalam pengertian kemampuan untuk secara efektif memfasilitasi
pembelajaran yang terjadi di dalam organisasi secara kelembagaan,
kelompok ataupun individual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
4) Inovasi
Kemampuan untuk secara berani dan bertanggungjawab melakukan
suatu perubahan bilamana diperlakukan dan menjadi suatu tuntutan
dengan perubahan yang terjadi.
5) Mobilitas
Pengerahan semua sumber daya yang ada untuk melengkapi dan
memperkuat setiap orang yang terlibat dalam mencapai visi dan tujuan
6) Siap Siaga
Kemampuan untuk selalu siap belajar tentang diri mereka sendiri dan
menyambut perubahan dengan paradigma baru yang positif
7) Tekad
Tekat yang bulat untuk selalu sampai pada akhir, tekad bulat untuk
menyelesaikan sesuatu dengan baik dan tuntas. Untuk itu perlu di
dukung oleh pengembangan disiplin spiritualitas, emosi dan fisik serta
komitmen.
6. Faktor-faktor Kepemimpinan Transformasional
Afshari, Abu Bakar, Luan, dan Siraj (2012) menyatakan bahwa
faktor yang mempengaruhi kepemimpinan transformasional adalah
perkembangan teknologi informasi dan inovasi. Hal ini dinyatakan ketika
pemimpin dan para bawahan saling meningkatkan tingkat motivasi dan
moralitas yang lebih tinggi. Komponen kepemimpinan transformasional
yang berupa pengaruh idealis, inspirasi motivasi, stimulasi intelektual,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
dan pertimbangan individual mendukung terciptanya perkembangan
teknologi. Hal ini dibuktikan dengan komponen kepemimpinan
transformasional menjadi panutan bagi para guru untuk ikut berpatisipasi
dalam mengembangkan pengetahuan penggunaan TIK agar guru
memiliki kreatifitas dan strategi baru dalam proses pembelajaran. Selain
itu, kepemimpinan transformasional membimbing dan memberikan
pelatihan terkait penggunaan TIK agar para guru memiliki kualitas dalam
proses pembelajaran. Pelatihan diberikan agar para guru berani untuk
mengambil resiko dan tidak takut akan kegagalan.
Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Bass (2006:
11) menjelaskan bahwa kemampuan pemimpin transformasional dalam
mengubah pengikutnya demi mencapai tujuan diperoleh dengan
mengembangkan salah satu atau seluruh faktor yang merupakan dimensi
dari kepemimpinan transformasional, yaitu: (1) idealized influence
merupakan perilaku yang berupaya mendorong bawahan untuk
menjadikan pemimpin sebagai panutan, (2) inspiration motivaton
merupakan komunikasi verbal atau penggunaan symbol untuk tujuan
memacu semangat kerja pengikutnya, (3) intellectual stimulation
merupakan perilaku yang berupaya mendorong perhatian dan kesadaran
bawahan akan permasalahan yang dihadapinya, (4) individualized
consideration mengarah pada pemahaman dan perhatian pemimpin pada
potensi dan kemampuan yang dimiliki oleh setiap pengikutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
7. Dampak Kepemimpinan Transformasional
Kepemimpinan transformasional memiliki dampak positif terhadap
beberapa hal yang dapat dibuktikan melalui penelitian yang dilakukan
oleh beberapa peneliti, diantaranya yang pertama menurut Putu dan Ida
(2016) kepemimpinan transformasional berpengaruh signifikan terhadap
komitmen organisasional dan kepuasan kerja. Kedua menurut Susanti
(2013) kepemimpinan transformasional kepala sekolah berpengaruh
signifikan terhadap kinerja pendidik dan tenaga pendidik. Ketiga menurut
Tokhibin dan Wuradji (2013) kepemimpinan transformasional kepala
sekolah berpengaruh signifikan terhadap kompetensi guru, motivasi guru,
kedisiplinan guru dan kinerja guru. Keempat menurut Martani (2011)
gaya kepemimpinan transformasional dapat berdampak pada OCB
(Organizational Citizenship Behavior). Martini secara khusus membahas
Hubungan antara persepsi terhadap gaya kepemimpinan transformasional
kepala sekolah dengan OCB (Organizational Citizenship Behavior).
Organizational Citizenship Behavior merupakan perilaku yang dilakukan
oleh seorang yang bersifat spontan, sukarela dan berada di luar deskripsi
peran dan tugas serta tidak mendapat kompensasi formal dalam sistem
reward yang memiliki kontribusi dalam efektivitas organisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
B. Motivasi Kerja
1. Pengertian Motivasi
Banyak ahli yang mendefinisikan pengertian motivasi. Menurut Mitchaell
(Winardi 2001: 1), motivasi mewakili proses-proses psikologi yang
menyebabkan timbul, diarahkan dan terjadinya kegiatan-kegiatan suka rela
yang diarahkan untuk tujuan tertentu. Motivasi adalah proses yang
menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan seorang individu untuk
mencapai tujuan (Robbins, 2008). Tiga elemen utama dalam definisi
tersebut adalah intensitas berhubungan dengan seberapa giat seseorang
berusaha, arah merupakan tujuan sedangkan ketekunan merupakan ukuran
mengenai berapa lama seseorang bisa mempertahankan usahanya.
Motivasi merupakan unsur psikologis bagi seorang guru dalam rangka
mencapai keberhasilan dalam mengajar. Guru tidak memiliki motivasi
dalam mengajar maka dalam mengajar tidak akan berhasil. Guru memiliki
motivasi karena kebutuhan-kebutuhannya terpenuhi oleh akibat timbulnya
hubungan dengan organisasi. Maka dapat disimpulkan bahwa motivasi
adalah dorongan penggerak guru dalam bekerja untuk mencapai tujuan.
Guru yang mempunyai motivasi mengajar dengan baik dan bertanggung
jawab yang tinggi untuk bekerja dengan antusias guna mencapai prestasi
yang optimal. Kekuatan ini pada dasarnya dirangsang oleh adanya berbagai
macam kebutuhan seperti keinginan terpenuhi, tingkah laku baik, tujuan dan
umpan balik. Selain itu dengan adanya motivasi juga mempunyai fungsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
penting bagi kepemimpinan, organisasi dan pribadi, fungsi tersebut antara
lain:
1) Mendorong para anggota organisasi untuk bekerja dan bertindak
2) Meningkatkan level efisiensi para anggota dan organisasi
3) Stabilitas tenaga kerja
2. Teori Motivasi Kontemporer
Teori kebutuhan McClelland dikembangkan oleh David McClelland
(Triatna, 2015) yang menguji kondisi masing-masing individu dengan
menggunakan alat yang dikuantifikasikan dalam satu ukuran. Terdapat
tiga motif yang dimiliki oleh setiap orang, yaitu:
1) Motif Berprestasi merupakan daya penggerak yang memotivasi
semangat bekerja seseorang yang akan mendorong seseorang untuk
mengembangkan kreativitas dan mengarahkan kemampuan serta
energi yang dimiliki demi mencapai prestasi kerja yang maksimal.
2) Motif Berkuasa merupakan daya penggerak yang memotivasi
semangat kerja guru yang akan merangsang dan memotivasi gairah
kerja guru dan mengarahkan kemampuannya demi mencapai
kekuasaan atau kedudukan yang terbaik.
3) Motif Bersahabat menjadi daya penggerak yang akan memotivasi
semangat bekerja seseorang. Hal ini akan merangsang gairah bekerja
guru karena setiap orang menginginkan hal-hal seperti: kebutuhan
akan perasaan diterima oleh orang lain di lingkungan bekerja,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
kebutuhan akan perasaan dihormati, setiap orang merasa dirinya
penting, kebutuhan akan perasaan maju dan tidak gagal dan kebutuhan
akan perasaan ikut serta.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja
Motivasi merupakan proses psikologi dalam diri seseorang dan sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor ini dapat muncul dalam diri
maupun luar diri. Menurut Wahjosumidjo (2001: 42), faktor yang
mempengaruhi motivasi meliputi faktor internal yang bersumber dalam
diri individu dan faktor eksternal yang bersumber dari luar individu.
Faktor internal seperti sikap terhadap pekerjaan, bakat, minat, kepuasan
dan faktor eksternal seperti pengawasan, gaji, kepemimpinan. Sedangkan
menurut Siagian (2006: 294) motivasi dipengaruhi oleh beberapa faktor
baik yang bersifat internal maupun eksternal. Bersifat internal antara lain
persepsi seorang mengenai diri sendiri, hargai diri, harapan pribadi,
kebutuhan, keinginan, kepuasan kerja, prestasi kerja yang dihasilkan.
Sedangkan faktor eksternal antara lain jenis dan sifat pekerjaan,
kelompok kerja seseorang bergabung, organisasi tempat bekerja, situasi
lingkungan kerja dan gaji.
4. Jenis-jenis Motivasi Kerja
Menurut Hasibuan (2006: 150) jenis-jenis motivasi dapat
dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
1) Motivasi positif
Pemimpin memotivasi bawahan dengan memberikan hadiah kepada
mereka yang berprestasi baik.
2) Motivasi negatif
Pemimpin memotivasi bawahan dengan memberikan hukuman
mereka yang pekerjaan kurang baik (prestasi rendah).
Untuk itu pemberian motivasi haruslah diterapkan kepada siapa dan
kapan agar dapat berjalan efektif merangsang gairah bawahan dalam
bekerja.
Sedangkan menurut Danim (2004: 17) motivasi dikelompokkan
menjadi dua jenis, yaitu:
1) Motivasi dari dalam
Motivasi dari dalam timbul pada diri pekerja waktu menjalankan
tugas-tugas atau pekerjaan dan bersumber dari dalam diri pekerja.
Kesenangan pekerja muncul pada waktu belerja dan menyenangi
pekerjaan tersebut. Motivasi muncul dari dalam diri individu karena
memang individu mempunyai kesadaran untuk berbuat.
2) Motivasi dari luar
Motivasi dari luar adalah motivasi yang muncul sebagai akibat adanya
pengaruh yang ada di luar pekerjaan itu sendiri. Motivasi dari luar
biasanya dikaitkan dengan imbalan. Manusia bekerja semata-mata
didorong oleh adanya sesuatu yang ingin dicapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
5. Tujuan Pemberian Motivasi Kerja
Menurut Hasibuan (2006: 221) tujuan yang dilakukan pemberian
motivasi adalah mendorong gairah dan semangat kerja guru,
meningkatkan moral dan kepuasan kerja guru, meningkatkan
produktivitas kerja guru, mempertahankan loyalitas dan kestabilan
karyawan perusahaan, meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan
tingkat absensi guru, mengefektifkan pengadaan guru, menciptakan
suasana dan hubungan kerja yang baik, meningkatkan kreativitas dan
partisipasi guru, meningkatkan tingkat kesejahteraan guru, mempertinggi
rasa tanggung jawab guru terhadap tugas dan meningkatkan efisiensi
penggunaan alat-alat dan bahan baku.
6. Dampak Motivasi Kerja
Salah satu tanda keberhasilan suatu organisasi adalah
meningkatnya produktivitas. Produktivitas kerja yang tinggi merupakan
salah satu keunggulan komparatif suatu organisasi. Produktivitas sangat
tergantung pada motivasi dan akan tercapai apabila terdapat motivasi
yang tinggi dan moral yang baik dari sumber daya manusia. Motivasi
akan tercermin dalam etos kerja yang akan mempengaruhi produktivitas
suatu organisasi secara keseluruhan.
Alimuddin (2015) menemukan bahwa pengaruh positif motivasi
kerja terhadap produktivitas kerja. Penelitian tersebut menunjukkan
bahwa motivasi kerja karyawan digolongkan menjadi dua, yaitu motivasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
intrinsik dan ekstrinsik. Secara keseluruhan motivasi kerja karyawan
sudah baik namun pada dimensi motivasi ekstrinsik masih dibawah rata-
rata variabel motivasi sehingga produktivitas kerja karyawan rendah.
Rendahnya motivasi disebabkan karena pimpinan kurang memotivasi
bawahan sehingga tugas-tugas kurang sesuai dengan harapan.
Sedangkan Hamalia (2013) menemukan hasil bahwa terdapat
pengaruh positif motivasi kerja terhadap kepuasan kerja. Penelitian
tersebut menunjukkan bahwa motivasi kerja karyawan sudah baik karena
pimpinan yang memberikan dorongan atau motivasi yang kuat terhadap
bawahannya dan besarnya gaji yang sudah baik sehingga karyawan tidak
ingin pindah ke pekerjaan lain. Selain itu kepuasan kerja yang sudah baik
dimana karyawan mampu menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik
dan mempunyai pengalaman kerja yang baik. Aharridla (2013)
menemukan bahwa pengaruh positif motivasi kerja guru terhadap
prestasi belajar siswa. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa motivasi
kerja guru secara keseluruhan sudah baik sehingga mampu meningkatkan
prestasi belajar siswa
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan motivasi kerja
dapat memberikan dampak positif terhadap produktivitas kerja karyawa,
kepuasan kerja dan meningkatkan prestasi belajar siswa. Selain itu
berdampak positif, motivasi juga akan memberikan dampak negatif bagi
bawahanya yaitu semangat kerja dan hasil kerja yang menurun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
C. Konsep Dasar Komitmen Organisasional
1. Pengertian Komitmen
Istilah komitmen memiliki berbagai macam definisi maupun cara
pengukuran. Greenberg (2011: 231), mengemukakan bahwa komitmen
organisasional menggambarkan sejauh mana seseorang
mengidentifikasikan dan melibatkan diri pada organisasinya dan
keinginan untuk tetap tinggal di organisasi itu. Sedangkan menurut
Colquitt, Lepine dan Wesson (2015: 83) komitmen merupakan keinginan
pada seseorang (anggota) untuk tetap menjadi bagian dari organisasi.
Keinginan tersebut berarti bahwa adanya kesediaan dari seseorang untuk
melakukan apapun bagi organisasinya. Sedangkan menurut Kreitner dan
Kinicki (2013: 163) komitmen merupakan kesepakatan dalam diri
seseorang melakukan sesuatu baik untuk diri sendiri, orang lain,
kelompok, ataupun organisasi.
Berdasarkan beberapa definisi di atas terdapat beberapa hal yang
memaknai suatu komitmen yaitu kesadaran, keinginan, dan kesepakatan
dalam diri seseorang untuk berusaha dengan sungguh-sungguh sebagai
bentuk keterikatan dirinya dalam organisasi dan mempertahankan
keanggotaan di dalam organisasi. Komitmen merupakan orientasi
hubungan antara seseorang dan organisasinya. Orientasi hubungan
tersebut mengakibatkan seseorang (anggota organisasi) atas kehendak
sendiri bersedia memberikan sesuatu, dan sesuatu yang diberikan itu
menggambarkan dukungannya bagi pencapaian tujuan organisasi. Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
merupakan seseorang yang harus berdedikasi pada bidang pendidikan.
Dalam lingkup yang lebih kecil dedikasi seorang guru yaitu pada
organisasi sekolah tempat bekerja. Sehingga jika dikaitkan dengan
kesimpulan dari beberapa definisi di atas komitmen organisasional
adalah suatu keterikatan diri terhadap tugas dan kewajiban baik terhadap
profesi maupun sekolah tempat mengajar. Artinya seorang guru yang
memiliki komitmen terhadap organisasi sekolah akan selalu bersungguh-
sungguh melaksanakan peran dan tanggung jawabnya sebagai bentuk
keterikatan dan dukungan bagi pencapaian tujuan organisasi.
2. Komponen Komitmen Organisasional
Komitmen organisasi memiliki tiga komponen yang dikembangkan oleh
Meyer & Allen 1990 yaitu:
a. Affective commitment (komitmen afektif), melibatkan kelekatan
emosional terhadap organisasi dan terlibat dalam organisasi. Guru
yang memiliki komitmen efektif bertahan dalam organisasi karena
keinginan mereka.
b. Continuance commitment (komitmen berkelanjutan) merupakan
komitmen yang didasarkan pada kerugian yang diperoleh guru apabila
meninggalkan organisasi, misalnya kehilangan senioritas dan promosi.
Guru yang memiliki komitmen berkelanjutan bertahan dalam
organisasinya kerena kebutuhannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
c. Normative commitment (komitmen normatif) merupakan perasaan
guru akan kewajiban untuk tetap tinggal di organisasi. Guru bertahan
dalam organisasi karena memiliki tanggung jawab atau keharusan
untuk bertahan dalam organisasi tersebut.
Jika konsep yang dikemukaan Meyer & Allen 1990 di atas
dikaitkan dengan guru maka komitmen afektif pada guru akan menjawab
seberapa tinggi taraf keterikatan guru secara psikologis terhadap sekolah
atau seberapa besar keinginan guru untuk memberikan sumbangan yang
bermanfaat bagi sekolah. Komitmen berkelanjutan mengenai seberapa
banyak guru menerima manfaat dari keterlibatannya dalam sekolah.
Sedangkan komitmen normatif mengarah pada kesadaran atau kesetiaan
guru terhadap sekolah yang ditunjukkan dengan perasaan untuk terlibat
secara aktif dalam tugas tugas organisasional.
3. Proses terjadinya Komitmen Organisasional
Bashaw & Grant (Sophia, 2008: 159) menjelaskan bahwa
komitmen organisasi merupakan sebuah pengalaman individu ketika
bergabung dalam sebuah organisasi sekolah. Komitmen organisasional
timbul secara bertahap dalam diri pribadi guru itu sendiri. Berawal dari
kebutuhan pribadi terhadap organisasi kemudian beranjak menjadi
kebutuhan bersama dan rasa memiliki dari para guru terhadap organisasi
sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Wursanto (2005: 15) mengemukakan bahwa rasa memiliki dari
para guru dapat dilihat dalam hal-hal berikut:
a. Adanya loyalitas dari para guru terhadap guru lainnya
b. Adanya loyalitas para guru terhadap sekolah
c. Kesediaan berkorban secara iklas dari para guru baik moral maupun
material demi kemajuan sekolahnya
d. Adanya rasa bangga dari para guru apabila sekolah tersebut mendapat
nama baik dari masyarakat
e. Adanya niat baik dari para guru untuk menjaga nama baik sekolahnya
dalam keadaan apapun. Wursanto (2005: 16) mengemukakan
kesepakatan bersama yang merupakan komitmen dari guru itu,
meliputi: (1) tujuan yang akan dicapai, (2) menetapkan berbagai jenis
kegiatan yang harus dilakukan dalam usaha mencapai tujuan yang
telah ditetapkan, (3) menetapkan ketentuan-ketentuan atau norma-
norma yang harus ditaati oleh seluruh anggota organisasi sekolah, (4)
menetapkan berbagai sarana yang diperlukan dalam usaha mencapai
tujuan tersebut, dan (5) menetapkan cara atau metode yang paling baik
dalam mencapai tujuan tersebut.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Komitmen Organisasional
Komitmen terhadap organisasi dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor dari hasil studi yang dilakukan oleh Angel & Perry (1981)
menunjukkan salah satu prediktor terhadap komitmen adalah masa kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
seseorang pada organisasi tertentu. Hal ini dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a. Makin lama seseorang bekerja pada suatu organisasi, semakin ia
memberi peluang untuk menerima tugas yang lebih menantang,
otonomi yang lebih besar, keleluasaan untuk bekerja, tingkat imbalan
ekstrinsik yang lebih besar dan peluang mendapat promosi yang lebih
tinggi.
b. Adanya peluang investasi pribadi yang berupa pikiran, tenaga dan
waktu untuk organisasi yang makin besar sehingga makin sulit
meninggalkan organisasi.
c. Adanya keterlibatan sosial yang dalam dengan organisasi dan
individu-individu yang ada, hubungan sosial yang lebih bermakna
sehingga membuat individu semakin berat meninggalkan organisasi.
d. Akses untuk mendapat informasi pekerjaan baru makin berkurang.
David (Minner, 1997) mengemukakan empat faktor yang
mempengaruhi komitmen guru pada organisasi: (1) faktor personal,
misalnya usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pengalaman kerja,
kepribadian dan lain-lain, (2) karakterisitik pekerjaan misalnya, lingkup
jabatan, tantangan dalam pekerjaan dan lain-lain, (3) karakteristik
struktur, misalnya, besar/kecilnya organisasi sekolah, bentuk organisasi
(sentralisasi atau desentralisasi), kehadiran serikat guru dan tingkat
pengendalian yang dilakukan organisasi sekolah terhadap guru, (4)
pengalaman kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Selain itu Streers (Sopiah, 2008: 163) mengemukakan ada tiga
faktor yang mempengaruhi komitmen guru pada organisasi yaitu: (1) ciri
pribadi kinerja, termasuk jabatannya dalam organisasi dan variasi
kebutuhan dan keinginan yang berbeda tiap individu, (2) ciri pekerjaan,
seperti identitas tugas dan kesempatan berinteraksi dengan rekan kerja
dalam organisasi tersebut, (3) pengalaman kerja, seperti keterandalan
organisasi dimasa lampau dan cara pekerja mengutarakan dan
membicarakan perasaannya mengenai organisasi.
5. Dampak Komitmen Organisasional
Guru yang memiliki komitmen organisasi dengan dasar komitmen
afektif memiliki tingkah laku yang berbeda dengan guru dengan dasar
komitmen berkelanjutan. Guru yang ingin menjadi anggota akan
memiliki keinginan untuk berusaha sesuai dengan tujuan organisasi.
Sebaliknya guru yang terpaksa menjadi anggota organisasi akan
melakukan usaha yang tidak maksimal. Sementara guru yang memiliki
komitmen normatif yang berkembang sebagai hasil pengalaman
sosialisasi, tergantung dari seberapa jauh guru merasa mempunyai
hubungan kewajiban yang seharusnya dilakukan.
Sopiah (2008: 166) mengemukakan bahwa komitmen guru, baik
yang tinggi maupun rendah akan berdampak pada guru itu sendiri,
misalnya terhadap perkembangan karir guru pada organisasi/perusahaan.
Sedangkan pada organisasi, guru yang berkomitmen tinggi pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
organisasi akan menimbulkan kinerja organisasi yang tinggi, tingkat
absensi berkurang, loyalitas karyawan, dan lain-lain.
D. Kerangka Pemikiran Teoritis dan Hipotesis Penelitian
Penelitian ini menganalisis tentang pengaruh kepemimpinan transformasional
kepala sekolah, motivasi kerja terhadap komitmen organisasional.
1) Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Terhadap
Motivasi Kerja Guru
Seorang pemimpin transformasional cenderung membangun
kesadaran para gurunya mengenai pentingnya nilai kerja dan tugas guru,
memperluas minat pribadi serta mendorong perubahan tersebut ke arah
kepentingan bersama yaitu kepentingan sekolah sebagai suatu organisasi.
Pemimpin transformasional dipersepsikan oleh pengikutnya mampu
merubah atau memberikan motivasi pada guru dalam menyadari pentingnya
tugas, membujuk guru untuk menyadari kepentingan organisasi dibanding
kepentingan pribadi dan memperhatikan kebutuhan anggotanya dengan baik
yang akan membuat guru melakukan sesuatu yang lebih dari yang
diharapkan. Lebih dari itu, guru akan lebih mampu memahami visi dan misi
dengan baik dan guru percaya kepada pemimpin bahwa kebutuhanya dapat
terpenuhi. Dengan demikian, para guru akan bekerja melampaui
kepentingan pribadi mereka dan akan membawa dampak bagi pencapaian
tujuan sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Selain itu, pemimpin transformasional adalah mereka yang disenangi
para guru karena pemimpin yang berprinsip tidak beraksi berlebihan pada
perilaku negative mengenai kelemahan-kelemahan para pengikutnya.
Pemimpin lebih melihat potensi pada setiap orang dan memahaminya agar
potensi tersebut dapat terwujud dengan optimal. Seorang pemimpin
transformasional harus selalu memotivasi pengikutnya agar dapat bekerja
dengan baik. Motivasi berkenaan dengan penciptaan kemauan kerja. Tanpa
motivasi kerja, meskipun seseorang mempunyai kemauan bekerja hasil yang
diharapkan tidak akan tercapai. Motivasi yang diberikan pemimpin
transformasional dapat berupa suasana kerja yang kondusif, memberikan
kesempatan kepada para guru untuk berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan yang berkaitan dengan visi organisasi sekolah, datang ke tempat
kerja tepat waktu, selalu semangat dalam menjalankan kegiatan yang
merupakan kewajibannya dan kemampuan melakukan kreatifitas untuk
melakukan sesuatu yang melebihi dari yang sudah di tetapkan oleh
pemimpin. Dengan demikian, guru akan memiliki tanggungjawab, merasa
dihargai karena pemimpin transformasional melibatkan hubungan antar para
guru untuk meningatkan motivasi agar tujuan sekolah dapat tercapai.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai
berikut.
H1: Ada pengaruh Kepemimpinan Transformasional terhadap Motivasi
Kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
2) Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah
Terhadap Komitmen Organisasional
Salah satu dimensi dalam kepemimpinan transformasional adalah
pemimpin memberikan support atau dukungan. Hal ini diduga dapat
mempengaruhi komitmen organisasi karena pemimpin yang memberikan
dukungan kepada para guru akan mendorong seseorang melaksanakan
tugasnya dengan sungguh-sungguh.
Kepemimpinan transformasional yang baik mampu mendorong dan
memberikan dukungan kepada seluruh warga sekolah untuk menciptakan
hubungan komunikasi yang baik di organisasi sekolah. Untuk itu
dibutuhkan pemimpin yang dapat menggerakkan organisasinya agar
terciptanya keharmonisan, saling pengertian dan tidak terjadi
kesalahpahaman antar para guru yang satu dengan yang lainnya.
Hubungan yang baik akan menumbuhkan semangat kerja antar guru.
Para guru akan bekerja sama untuk mengembangkan strategi dan metode
pembelajaran yang sesuai dengan ketentuan kurikulum yang berlaku.
Untuk mewujudkan strategi dan metode pembelajaran yang
mengarah pada kreativitas dan inovasi, guru harus memiliki komitmen.
Komitmen guru dalam organisasi merupakan suatu kesetiaan atau
loyalitas yang ditunjukkan pada organisasi tempat bekerja. Guru yang
memiliki komitmen terhadap organisasi tempat bekerja maka akan
cenderung bertahan lama dan memiliki keinginan yang tinggi dalam
pengembangan karirnya selama bekerja karena guru merasa bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
dirinya telah mencintai pekerjaanya dan tidak akan meninggalkan
organisasinya. Dengan keterlibatan dan keterikatan guru dalam
organisasi menunjukkan bahwa biasanya guru yang memiliki komitmen
organisasi pastinya sudah memiliki kepuasan dalam bekerja baik itu di
lingkungan maupun pada pekerjaan itu sendiri.
Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai
berikut.
H2: Ada pengaruh Kepemimpinan Transformasional terhadap Komitmen
Organisasional
3) Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Komitmen Organisasional
Seorang guru perlu memiliki motivasi didalam dirinya untuk
melaksanakan pekerjaannya karena motivasi merupakan hal yang penting
dalam rangka mencapai keberhasilan. Motivasi seorang guru dalam
organisasi akan menunjukkan etos kerja yang tinggi berupa keterikatan
diri terhadap tugas dan kewajiban baik terhadap profesi maupun tempat
sekolah mengajar. Hal ini telah membuktikan bahwa seorang guru telah
memiliki komitmen untuk berpartisipasi di organisasi sekolah dengan
peran dan tanggung jawab yang telah dilaksanakan sesuai dengan
kewajibannya.
Selain itu, motivasi seorang guru dapat berupa prestasi yang diraih
dalam organisasi. Hal ini memberikan peluang kepada guru untuk
menerima tugas yang lebih menantang, menerima kenaikan gaji dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
peluang mendapat promosi yang lebih tinggi. Maka dari itu, guru akan
bersungguh-sungguh menjalankan kewajibannya dalam mencapai tujuan
yang akan diraih. Sehingga keterlibatan guru dalam meraih prestasi akan
menumbuhkan komitmen guru untuk tetap berada dalam organisasi.
Komitmen guru dalam organisasi merupakan tingkat kepercayaannya
terhadap tujuan organisasi tempat bekerja. Guru yang berkomitmen
tinggi maka akan menimbulkan motivasi kerja yang tinggi dan akan
menghasilkan suatu prestasi kerja yang baik untuk tercapainya tujuan
organisasi. Prestasi yang telah diraih guru akan berdampak pada
organisasi sekolah yang memiliki kualitas.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan hipotesis
sebagai berikut.
H3: Ada pengaruh Motivasi Kerja terhadap Komitmen Organisasional
4) Pengaruh Mediasi Motivasi Kerja Guru terhadap Hubungan
Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dengan
Komitmen Organisasional
Peran kepemimpinan transformasional yaitu menjadi motivator,
menghargai para guru dan mendorong para guru untuk bekerja dengan
baik dan bersungguh-sungguh. Motivasi yang diberikan oleh pemimpin
transformasional harus bersifat positif dan membangun semangat para
guru dalam bekerja. Seorang pemimpin transformasional, sangat
mengerti akan kebutuhan, kekurangan, kelebihan, dan potensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
anggotanya, untuk itu perlu dilakukan pendekatan yang berbeda terhadap
para anggotanya sesuai dengan kondisi. Pemimpin transformasional
senantiasa menghasilkan energi positif yang dapat mendorong
anggotanya untuk percaya pada kemampuan masing-masing. Setiap
individu akan merasa didukung, sehingga mereka menjadi lebih percaya
diri. Hal positif inilah yang akan menjadikan sebuah organisasi menjadi
kuat, karena timbulnya integritas personal dan kelompok dan saling
percaya.
Selain itu, peran pemimpin transformasional yang kharismatik,
yaitu berperilaku sebagai seorang panutan, dihormati, dikagumi dan
dipercaya harus mencoba untuk memberdayakan stafnya serta
melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan. Hal ini akan memberikan
dorongan kepada guru untuk memiliki semangat kerja yang optimal.
Semangat kerja tidak hanya muncul dari pemimpin saja melainkan pada
diri guru yang digunakan untuk memperlancar pekerjaan yang ada.
Dengan motivasi dari diri maupun dari pemimpin maka tujuan yang
diinginkan akan tercapai dengan baik dan prestasi guru menjadi
meningkat. Tujuan yang diharapkan dari motivasi adalah guru memiliki
komitmen untuk mewujudukan keterlibatan guru dalam pencapai tujuan
sekolah. Komitmen guru terhadap sekolah seringkali muncul dari
pemimpin yang memberikan visi secara jelas dan hasrat yang tinggi
dalam mengkomunikasikan tujuan sekolah kepada para guru. Jika para
guru merasa adanya percaya terhadap pemimpin, maka guru akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
memiliki komitmen dalam berorganisasi. Komitmen yang diwujudkan
adalah dengan berusaha dengan sungguh-sungguh sebagai bentuk
keterikatan dirinya dalam organisasi dan mempertahankan dirinya dalam
organisasi.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan hipotesis
sebagai berikut.
H4: Ada pengaruh mediasi Motivasi Kerja terhadap hubungan
Kepemimpinan Transformasional dengan Komitmen
Organisasional.
Berdasarkan urain di atas, maka kerangka pemikiran penelitian ini
dapat diilustrasikan seperti gambar di bawah ini:
Skema 2.1
Kerangka Berpikir
Kepemimpinan
Transformasional (X1)
Komitmen Organisasional
(Y)
Motivasi Kerja (X2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang dimaksudkan
untuk menguji pengaruh kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan
motivasi kerja terhadap komitmen organisasional.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di dua sekolah menengah atas atau SMA yang
berada di Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman, yaitu SMA Negeri 1 Ngaglik
dan SMA Negeri 2 Ngaglik. Waktu penelitian yaitu bulan Oktober 2017.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek
Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh guru yang berada di dua sekolah
menengah atas atau SMA yang ada di Kecamatan Ngaglik.
2. Objek
Objek dalam penelitian ini adalah kepemimpinan transformasional kepala
sekolah dan motivasi kerja sebagai variabel bebas dan komitmen
organisasional sebagai variabel terikat.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah guru yang berada di dua sekolah
menengah atas atau SMA yang ada di Kecamatan Ngaglik Kabupaten
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Sleman, yaitu SMA Negeri 1 Ngaglik dan SMA Negeri 2 Ngaglik. Jumlah
guru SMA Negeri yang ada di Kecamatan Ngaglik sebanyak 94 guru.
2. Sampel
Dari total kuesioner yang disebarkan, 75 kuesioner kembali (79,78%). Dari
75 kuesioner yang kembali, 70 diantaranya dapat diolah lebih lanjut
sedangkan 5 kuesioner tidak dapat diolah lebih lanjut karena pengisian tidak
lengkap dan 19 kuesioner tidak kembali.
3. Teknik Penarikan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sampel jenuh yaitu
seluruh anggota populasi dijadikan sampel. Hal ini dilakukan karena jumlah
populasinya kecil atau terjangkau keseluruhan oleh peneliti. Peneliti
mengambil sampel pada sekolah tersebut dengan pertimbangan jumlah
siswa di sekolah tersebut cukup besar 1.000 siswa, selain itu kedua
sekolah juga memiliki akreditasi A dan dikenal sebagai sekolah yang
berprestasi.
E. Operasionalisasi Variabel
Untuk memberikan pemahaman yang lebih jelas dan menghindari
kesalah pahaman pembaca, peneliti menyebutkan definisi dari setiap variabel
yang digunakan dalam penelitian ini.
1. Variabel independen
Variabel independen pada penelitian ini adalah kepemimpinan
transformasional dan motivasi kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
1) Kepemimpinan transformasional kepala sekolah (X₁)
Kepemimpinan transformasional merupakan keterlibatan dengan orang
lain dan menciptakan hubungan yang meningkatkan motivasi dan
moralitas yang tinggi serta mampu mentransformasikan guru dalam
pencapaian tujuan sekolah (visi dan misi). Variabel ini akan diukur
menggunakan delapan indikator yang terdiri dari:
1) Mengembangkan visi bersama bagi sekolah
2) Membangun konsensus tentang tujuan prioritas sekolah
3) Menciptakan ekspektasi kerja yang tinggi
4) Menjadi panutan atau model
5) Memberi support atau dukungan
6) Menyediakan stimulasi intelektual
7) Membangun kultur sekolah
8) Membangun kultur kolaboratif
Pengukuran kepemimpinan transformasional menggunakan
kuesioner yang terdiri atas 50 butir pernyataan dengan skala Likert
dengan pilihan skor yang terdiri: (1) sangat tidak setuju, (2) tidak
setuju, (3) agak setuju, (4) setuju, (5) sangat setuju.
2) Motivasi Kerja (X₂)
Motivasi kerja adalah dorongan, upaya, dan keinginan yang di dalam
diri untuk meningkatkan prestasi, mencintai pekerjaanya, yang
didukung tempat kerja dan suasana kerja yang nyaman dan gaji yang
besar sehingga bawahan menjadi aktif dalam melaksanakan tugas dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
tanggungjawab dalam lingkup pekerjaan. Variabel ini akan diukur
menggunakan tiga indikator yang terdiri:
1) Kebutuhan akan prestasi
2) Kebutuhan akan kekuasaan
3) Kebutuhan akan bersahabat
Pengukuran motivasi kerja menggunakan kuesioner yang terdiri atas 16
butir pernyataan dengan skala Likert dengan pilihan skor yang terdiri:
(1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) agak setuju, (4) setuju, (5)
sangat setuju.
2. Variabel Dependen
Dalam penelitian ini variabel dependen adalah Komitmen
Organisasional. Komitmen organisasional adalah bentuk keterikatan guru
terhadap tugas dan tanggung jawab yang diembannya. Variabel ini akan
diukur menggunakan tiga indikator yang terdiri dari:
1) Komitmen afektif
2) Komitmen berkelanjutan
3) Komitmen normatif
Pengukuran komitmen organisasional menggunakan kuesioner yang
terdiri atas 24 butir pernyataan dengan skala Likert dengan pilihan skor
yang terdiri: (1) Sangat Tidak Setuju (STS), (2) Tidak Setuju (TS), (3)
Ragu-ragu (R), (4) Setuju (S), dan (5) Sangat Setuju (SS).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
F. Data yang diPerlukan
1. Data Primer
Data yang diperoleh langsung dari responden dengan menggunakan
kuesioner sebagai sumber informasi yang dibutuhkan.
a. Data kepemimpinan transformasional kepala sekolah yang diukur
menggunakan delapan indikator yang dikembangkan Leithwood, 1994.
Tabel data kepemimpinan transformasional kepala sekolah sebagai
berikut.
Tabel 3.1
Indikator Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah
Variabel
Indikator
Kepemimpinan
Transformasional
Kepala Sekolah
1. Mengembangkan visi bersama bagi sekolah
2. Mambangun konsensus tentang tujuan-tujuan dan prioritas sekolah
3. Menciptakan ekspetasi kinerja yang tinggi
4. Menjadi model
5. Memberi dukungan (support)
6. Menyediakan stimulasi intelektual
7. Membangun kultur sekolah
8. Membangun struktur kolaboratif
Sumber: Leithwood, 1994
b. Data motivasi kerja diukur menggunakan tiga indikator yang
dikembangkan oleh McClelland (Triatna, 2015) dapat dilihat dalam tabel
berikut.
Tabel 3.2
Indikator Motivasi Kerja
Sumber: McClelland (Triatna, 2015)
Variabel Indikator
Motivasi Kerja
1. Motif berprestasi
2. Motif berkuasa
3. Motif bersahabat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
c. Data komitmen organisasional diukur menggunakan tiga indikator
komitmen organisasional yang dikembangkan oleh Meyer & Allen 1990
yang dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 3.3
Indikator Komitmen Organisasional
Variabel Indikator
Komitmen
Organisasional
1. Komitmen Afektif
2. Komitmen Berkelanjutan
3. Komitmen Normatif
Sumber: Meyer & Allen, 1990
2. Data Skunder
Data skunder adalah data yang tidak diperoleh langsung dari subjek
penelitian, tetapi diperoleh dari instansi sekolah. Data tersebut mencakup
kelengkapan informasi berupa sejarah, visi, misi dan fasilitas sekolah.
G. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan datanya menggunakan
kuesioner. Kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan
memberikan daftar pernyataan kepada responden. Kuesioner yang diberikan
kepada responden adalah variabel yang berkaitan dengan kepemimpinan
transformasional kepala sekolah, motivasi kerja dan komitmen organisasional.
H. Pengujian Instrumen Penelitian
Pengujian instrumen yang dilakukan adalah uji validitas dan reliabilitas
untuk instrumen yang mengukur kepemimpinan transformasional kepala
sekolah, motivasi kerja dan komitmen organisasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
1. Uji Validitas
Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan SPSS (Statistical
Product and Service Solution) for Windows versi 17,0. Populasi dalam uji
validitas ini adalah N = 70 dengan df = N – 2 (df = 70 – 2 = 68) dengan taraf
signifikansi α = 0,05 sehingga didapatkan hasil rtabel sebesar 0,235.
Kriteria pengujian validitas adalah sebagai berikut:
- Jika rhitung > rtabel maka butir tersebut valid
- Jika rhitung < rtabel maka butir tersebut tidak valid
a. Hasil Pengujian Validitas Kepemimpinan Transformasional Kepala
Sekolah
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas mengenai visi bersama
dengan lima item pernyataan adalah sebagai berikut.
Tabel 3.4 Uji Validitas Instrumen Kepemimpinan
Transformasional Kepala Sekolah Dimensi Visi Bersama Butir No. Nilai rhitung Nilai rtabel Keterangan
1 0,525** 0,235 Valid
14 0,639** 0,235 Valid
24 0,693** 0,235 Valid
37 0,595** 0,235 Valid
44 0,712** 0,235 Valid
Sumber: Data primer, diolah 2017
Tabel 3.4 di atas terlihat bahwa kelima item pernyataan yang mengukur
visi bersama menunjukkan valid (nilai rhitung > rtabel).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas mengenai membangun
konsensus sekolah dengan tiga item pernyataan adalah sebagai berikut.
Tabel 3.5 Uji Validitas Instrumen Kepemimpinan
Transformasional Kepala Sekolah Dimensi Membangun Kultur
Sekolah Butir No. Nilai rhitung Nilai rtabel Keterangan
11 0,541** 0,235 Valid
33 0,615** 0,235 Valid
49 0,633* 0,235 Valid
Sumber: Data primer, diolah 2017
Tabel 3.5 di atas terlihat bahwa ketiga item pernyataan yang mengukur
mengenai membangun konsensus sekolah menunjukkan valid (nilai
rhitung > rtabel).
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas mengenai ekspektasi kerja
yang tinggi dengan empat item pernyataan adalah sebagai berikut.
Tabel 3.6 Uji Validitas Instrumen Kepemimpinan
Transformasional Kepala Sekolah Dimensi Ekspektasi Kerja yang
Tinggi Butir No. Nilai rhitung Nilai rtabel Keterangan
9 0,681** 0,235 Valid
26 0,661** 0,235 Valid
30 0,739** 0,235 Valid
47 0,741** 0,235 Valid
Sumber: Data primer, diolah 2017
Tabel 3.6 di atas terlihat bahwa ketiga item pernyataan yang mengukur
ekspektasi kerja yang tinggi menunjukkan valid (nilai rhitung > rtabel).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas menjadi model dengan
sembilan item pernyataan adalah sebagai berikut.
Tabel 3.7 Uji Validitas Instrumen Kepemimpinan
Transformasional Kepala Sekolah Dimensi Menjadi Model
Butir No. Nilai rhitung Nilai rtabel Keterangan
4 0,660** 0,235 Valid
10 0,615** 0,235 Valid
12 0,738** 0,235 Valid
13 0,779** 0,235 Valid
20 0,525** 0,235 Valid
21 0,631** 0,235 Valid
27 0,646** 0,235 Valid
45 0,674** 0,235 Valid
50 0,629** 0,235 Valid
Sumber: Data primer, diolah 2017
Tabel 3.7 di atas terlihat bahwa sembilan item pernyataan yang
mengukur menjadi model menunjukkan valid (nilai rhitung > rtabel).
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas dukungan sosial dengan tujuh
item pernyataan adalah sebagai berikut.
Tabel 3.8 Uji Validitas Instrumen Kepemimpinan
Transformasional Kepala Sekolah Dimensi Dukungan Individual
Butir No. Nilai rhitung Nilai rtabel Keterangan
5 0,554** 0,235 Valid
16 0,662** 0,235 Valid
22 0,736** 0,235 Valid
28 0,609** 0,235 Valid
32 0,285* 0,235 Valid
42 0,686** 0,235 Valid
43 0,524** 0,235 Valid
Sumber: Data primer, diolah 2017
Tabel 3.8 di atas terlihat bahwa ketujuh item pernyataan yang mengukur
mengenai dukungan individual menunjukkan valid (nilai rhitung > rtabel).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas memberi stimulasi intelektual
dengan tujuh item pernyataan adalah sebagai berikut.
Tabel 3.9 Uji Validitas Instrumen Kepemimpinan
Transformasional Kepala Sekolah Dimensi Memberi Stimulasi
Intelektual
Butir No. Nilai rhitung Nilai rtabel Keterangan
2 0,559** 0,235 Valid
6 0,743** 0,235 Valid
17 0,694** 0,235 Valid
25 0,770** 0,235 Valid
29 0,701** 0,235 Valid
31 0,755** 0,235 Valid
34 0,644** 0,235 Valid
Sumber: Data primer, diolah 2017
Tabel 3.9 di atas terlihat bahwa ketujuh item pernyataan yang mengukur
memberi stimulasi intelektual menunjukkan valid (nilai rhitung > rtabel).
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas membangun kultur sekolah
dengan delapan item pernyataan adalah sebagai berikut.
Tabel 3.10 Uji Validitas Instrumen Kepemimpinan
Transformasional Kepala Sekolah Dimensi Membangun Kultur
Sekolah
Butir No. Nilai rhitung Nilai rtabel Keterangan
7 0,663** 0,235 Valid
19 0,565** 0,235 Valid
35 0,514** 0,235 Valid
38 0,558** 0,235 Valid
39 0,480** 0,235 Valid
40 0,705** 0,235 Valid
46 0,630** 0,235 Valid
48 0,576** 0,235 Valid
Sumber: Data primer, diolah 2017
Tabel 3.10 di atas terlihat bahwa kedelapan item pernyataan yang
mengukur membangun kultur sekolah menunjukkan valid (nilai rhitung >
rtabel).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas menciptakan struktur
kolaboratif dengan tujuh item pernyataan adalah sebagai berikut.
Tabel 3.11 Uji Validitas Instrumen Kepemimpinan
Transformasional Kepala Sekolah Dimensi Menciptakan Struktur
Kolaboratif
Butir No. Nilai rhitung Nilai rtabel Keterangan
3 0,429** 0,235 Valid
8 0,485** 0,235 Valid
15 0,620** 0,235 Valid
18 0,469** 0,235 Valid
23 0,500** 0,235 Valid
36 0,457** 0,235 Valid
41 0,646** 0,235 Valid
Sumber: Data primer, diolah 2017
Tabel 3.10 di atas terlihat bahwa ketujuh item pernyataan yang mengukur
tentang menciptakan struktur kolaboratif menunjukkan valid (nilai rhitung
> rtabel).
b. Hasil Pengujian Validitas Motivasi Kerja
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas motif berprestasi dengan
enam item pernyataan adalah sebagai berikut.
Tabel 3.12 Uji Validitas Instrumen Motivasi Kerja Dimensi Motif
Berprestasi
Butir No. Nilai rhitung Nilai rtabel Keterangan
1 0,683** 0,235 Valid
2 0,709** 0,235 Valid
3 0,792** 0,235 Valid
4 0,425** 0,235 Valid
5 0,482* 0,235 Valid
6 0,687** 0,235 Valid
Sumber: Data primer, diolah 2017
Tabel 3.12 di atas terlihat bahwa keenam item pernyataan yang
mengukur tentang motif berprestasi menunjukkan valid (nilai rhitung >
rtabel).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas motif berkuasa dengan empat
item pernyataan adalah sebagai berikut.
Tabel 3.13 Uji Validitas Instrumen Motivasi Kerja Dimensi Motif
Berkuasa
Butir No. Nilai rhitung Nilai rtabel Keterangan
7 0,803** 0,235 Valid
8 0,901** 0,235 Valid
9 0,913** 0,235 Valid
10 0,834** 0,235 Valid
Sumber: Data primer, diolah 2017
Tabel 3.13 di atas terlihat bahwa keempat item pernyataan yang
mengukur tentang motif berkuasa menunjukkan valid (nilai rhitung >
rtabel).
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas motif bersahabat dengan
enam item pernyataan adalah sebagai berikut.
Tabel 3.14 Uji Validitas Instrumen Motivasi Kerja Dimensi Motif
Bersahabat Butir No. Nilai rhitung Nilai rtabel Keterangan
11 0,729** 0,235 Valid
12 0,730** 0,235 Valid
13 0,677** 0,235 Valid
14 0,499** 0,235 Valid
15 0,493** 0,235 Valid
16 0,337** 0,235 Valid
Sumber: Data primer, diolah 2017
Tabel 3.14 di atas terlihat bahwa keenam item pernyataan yang
mengukur tentang motif berkuasa menunjukkan valid (nilai rhitung > rtabel)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
c. Hasil Pengujian Validitas Komitmen Organisasional
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas komitmen afektif dengan
delapan item pernyataan adalah sebagai berikut.
Tabel 3.15 Uji Validitas Instrumen Komitmen Organisasional Dimensi
Afektif
Butir No. Nilai rhitung Nilai rtabel Keterangan
1 0,368** 0,235 Valid
2 0,607** 0,235 Valid
3 0,477** 0,235 Valid
4 0,753** 0,235 Valid
5 0,498** 0,235 Valid
6 0,824** 0,235 Valid
7 0,282* 0,235 Valid
8 0,634** 0,235 Valid
Sumber: Data primer, diolah 2017
Tabel 3.15 di atas terlihat bahwa kedelapan item pernyataan yang
mengukur tentang komitmen afektif menunjukkan valid (nilai rhitung >
rtabel).
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas komitmen berkelanjutan
dengan delapan item pernyataan adalah sebagai berikut.
Tabel 3.16 Uji Validitas Instrumen Komitmen Organisasional Dimensi
Berkelanjutan
Butir No. Nilai rhitung Nilai rtabel Keterangan
9 0,678** 0,235 Valid
10 0,573** 0,235 Valid
11 0,732** 0,235 Valid
12 0,559** 0,235 Valid
13 0,377** 0,235 Valid
14 0,651** 0,235 Valid
15 0,678** 0,235 Valid
16 0,643** 0,235 Valid
Sumber: Data primer, diolah 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel 3.16 di atas terlihat bahwa kedelapan item pernyataan yang
mengukur tentang komitmen berkelanjutan menunjukkan valid (nilai
rhitung > rtabel).
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas komitmen berkelanjutan
dengan delapan item pernyataan adalah sebagai berikut.
Tabel 3.17 Uji Validitas Instrumen Komitmen Organisasional Dimensi
Normatif
Butir No. Nilai rhitung Nilai rtabel Keterangan
9 0,494** 0,235 Valid
10 0,656** 0,235 Valid
11 0,539** 0,235 Valid
12 0,331** 0,235 Valid
13 0,552** 0,235 Valid
14 0,453** 0,235 Valid
15 0,332** 0,235 Valid
16 0,557** 0,235 Valid
Sumber: Data primer, diolah 2017
Tabel 3.17 di atas terlihat bahwa kedelapan item pernyataan yang
mengukur tentang komitmen normatif menunjukkan valid (nilai rhitung >
rtabel).
2. Uji Reliabilitas
Instrumen kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu.
Kriteria pengujian reliabilitas adalah sebagai berikut.
- Jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,6 maka instrumen reliabel
- Jika nilai Cronbach’s Alpha < 0,6 maka instrumen tidak reliabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Hasil uji reliabilitas instrumen yang mengukur kepemimpinan
transformasional kepala sekolah, motivasi kerja dan komitmen
organisasional adalah sebagai berikut.
Tabel 3.18 Uji Reliabilitas
Variabel Nilai Alpha
Cronbach Keterangan
Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah (X1) 0,935 Reliabel
Motivasi Kerja (X2) 0,757 Reliabel
Komitmen Organisasional (Y) 0,865 Reliabel
Sumber: Data primer, diolah 2017
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai Alpha Cronbach instrumen
variabel kepemimpinan transformasional kepala sekolah sebesar 0,935;
motivasi kerja sebesar 0,757; dan komitmen organisasional sebesar 0,865.
Maka instrumen yang mengukur ketiga variabel dalam penelitian ini
dinyatakan reliabel.
I. Teknik Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis
data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku umum atau generalisasinya (Sugiyono, 2015). Deskripsi variabel
menggambarkan tanggapan responden mengenai kepemimpinan
transformasional kepala sekolah, motivasi kerja dan komitmen
organisasional. Untuk pengkategorian variabel pada penelitian ini
menggunakan rumus:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Data hasil penelitian kemudian dikategorikan kedalam lima kelompok.
Kepemimpinan transformasional kepala sekolah dinilai sangat transformatif,
transformatif, cukup transformatif, tidak transformatif, dan sangat tidak
transformatif. Untuk motivasi kerja dan komitmen organisasional dinilai
dengan sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah, sangat rendah.
a. Kepemimpinan transformasional kepala sekolah
Dalam mengkategorikan kepemimpinan transformasional kepala
sekolah dilakukan dengan cara mencari nilai tertinggi dan terendah untuk
masing-masing dimensi. Penilaian responden atas kepemimpinan
transformasional kepala sekolah yang mencakup kedelapan dimensi,
yaitu mampu mengembangkan visi bersama bagi sekolah, membangun
konsensus tentang tujuan prioritas sekolah, menciptakan ekspektasi
kinerja yang tinggi, menjadi panutan atau model, memberi support atau
dukungan, menyediakan stimulasi intelektual, membangun kultur sekolah
dan membangun kolaborasi dapat dilihat di bawah ini:
1) Dimensi Visi Bersama
(1) Mencari nilai tertinggi dan terendah
Karena terdapat 5 item pertanyaan dengan Skala Likert 5 pilihan,
maka diperoleh nilai tertinggi dan terendah sebagai berikut:
Nilai tertinggi = 5 x 5 = 25
Nilai terendah = 5 x 1 = 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
(2) Mencari nilai interval kelas
Range = 5
525
Range = 5
20
Range = 4
Maka diperoleh nilai interval kelas dimensi visi bersama adalah 4.
Tabel 3.19
Kategori Kepemimpinan Transformasional Visi Bersama Kategori Interval Kelas
Sangat Transformatif 21-25
Transformatif 17-20
Cukup Transformatif 13-16
Tidak Transformatif 9-12
Sangat tidak Transformatif 5-8
Sumber: Data primer, diolah 2017
2) Dimensi Membangun Konsensus Sekolah
(1) Mencari nilai tertinggi dan terendah
Karena terdapat 3 item pertanyaan dengan Skala Likert 5 pilihan,
maka diperoleh nilai tertinggi dan terendah sebagai berikut:
Nilai tertinggi = 3 item x 5 = 15
Nilai terendah = 3 x 1 = 3
(2) Mencari nilai interval kelas
Range = 5
315
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Range = 5
12
Range = 2,4 dibulatkan menjadi 2
Maka diperoleh nilai interval kelas dimensi membangun konsensus sekolah
adalah 2
Tabel 3.20
Kategori Kepemimpinan Transformasional Membangun
Konsensus Sekolah Kategori Interval Kelas
Sangat Transformatif 11-15
Transformatif 9-10
Cukup Transformatif 7-8
Tidak Transformatif 5-6
Sangat tidak Transformatif 3-4
Sumber: Data primer, diolah 2017
3) Dimensi Ekspektasi Kinerja yang Tinggi
(1) Mencari nilai tertinggi dan terendah
Karena terdapat 4 item pertanyaan dengan Skala Likert 5 pilihan,
maka diperoleh nilai tertinggi dan terendah sebagai berikut:
Nilai tertinggi = 4 item x 5 = 20
Nilai terendah = 4 x 1 = 4
(2) Mencari nilai interval kelas
Range = 5
420
Range = 5
16
Range = 3,2 dibulatkan menjadi 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Maka diperoleh nilai interval kelas dimensi ekspektasi kinerja yang tinggi
adalah 3
Tabel 3.21
Kategori Kepemimpinan Transformasional Ekspektasi
Kinerja yang Tinggi Kategori Interval Kelas
Sangat Transformatif 16-20
Transformatif 13-15
Cukup Transformatif 10-12
Tidak Transformatif 7-9
Sangat tidak Transformatif 4-6
Sumber: Data primer, diolah 2017
4) Dimensi Menjadi Model
(1) Mencari nilai tertinggi dan terendah
Karena terdapat 9 item pertanyaan dengan Skala Likert 5 pilihan,
maka diperoleh nilai tertinggi dan terendah sebagai berikut:
Nilai tertinggi = 9 item x 5 = 45
Nilai terendah = 9 x 1 = 9
(2) Mencari nilai interval kelas
Range = 5
945
Range = 5
36
Range = 7,2 dibulatkan menjadi 7
Maka diperoleh nilai interval kelas dimensi menjadi model adalah 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 3.22
Kategori Kepemimpinan Transformasional Menjadi Model Kategori Interval Kelas
Sangat Transformatif 37-45
Transformatif 30-36
Cukup Transformatif 23-29
Tidak Transformatif 16-22
Sangat tidak Transformatif 9-15
Sumber: Data primer, diolah 2017
5) Dimensi Dukungan Sosial
(1) Mencari nilai tertinggi dan terendah
Karena terdapat 7 item pertanyaan dengan Skala Likert 5 pilihan,
maka diperoleh nilai tertinggi dan terendah sebagai berikut:
Nilai tertinggi = 7 item x 5 = 35
Nilai terendah = 7 x 1 = 7
(2) Mencari nilai interval kelas
Range = 5
735
Range = 5
28
Range = 5,6 dibulatkan menjadi 6
Maka diperoleh nilai interval kelas dimensi dukungan sosial adalah 6
Tabel 3.23
Kategori Kepemimpinan Transformasional Dukungan Sosial Kategori Interval Kelas
Sangat Transformatif 31-35
Transformatif 25-30
Cukup Transformatif 19-24
Tidak Transformatif 13-18
Sangat tidak Transformatif 7-12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Sumber: Data primer, diolah 2017
6) Dimensi Memberi Stimulasi Intelektual
(1) Mencari nilai tertinggi dan terendah
Karena terdapat 7 item pertanyaan dengan Skala Likert 5 pilihan,
maka diperoleh nilai tertinggi dan terendah sebagai berikut:
Nilai tertinggi = 7 item x 5 = 35
Nilai terendah = 7 x 1 = 7
(2) Mencari nilai interval kelas
Range = 5
735
Range = 5
28
Range = 5,6 dibulatkan menjadi 6
Maka diperoleh nilai interval kelas dukungan sosial adalah 6
Tabel 3.24
Kategori Kepemimpinan Transformasional Dukungan Sosial Kategori Interval Kelas
Sangat Transformatif 31-35
Transformatif 25-30
Cukup Transformatif 19-24
Tidak Transformatif 13-18
Sangat tidak Transformatif 7-12
Sumber: Data primer, diolah 2017
7) Dimensi Membangun Kultur Sekolah
(1) Mencari nilai tertinggi dan terendah
Karena terdapat 8 item pertanyaan dengan Skala Likert 5 pilihan,
maka diperoleh nilai tertinggi dan terendah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Nilai tertinggi = 8 item x 5 = 40
Nilai terendah = 8 x 1 = 8
(2) Mencari nilai interval kelas
Range = 5
840
Range = 5
32
Range = 6,4 dibulatkan menjadi 6
Maka diperoleh nilai interval kelas dimensi membangun kultur sekolah
adalah 6
Tabel 3.25
Kategori Kepemimpinan Transformasional Membangun
Kultur Sekolah Kategori Interval Kelas
Sangat Transformatif 32-40
Transformatif 26-31
Cukup Transformatif 20-25
Tidak Transformatif 14-19
Sangat tidak Transformatif 8-13
Sumber: Data primer, diolah 2017
8) Dimensi Struktur Kolaboratif
(1) Mencari nilai tertinggi dan terendah
Karena terdapat 7 item pertanyaan dengan Skala Likert 5 pilihan,
maka diperoleh nilai tertinggi dan terendah sebagai berikut:
Nilai tertinggi = 7 item x 5 = 35
Nilai terendah = 7 x 1 = 7
(2) Mencari nilai interval kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Range = 5
735
Range = 5
28
Range = 5,6 dibulatkan menjadi 6
Maka diperoleh nilai interval kelas dimensi menciptakan struktur
kolaboratif adalah 6.
Tabel 3.26
Kategori Kepemimpinan Transformasional Struktur
Kolaboratif Kategori Interval Kelas
Sangat Transformatif 31-35
Transformatif 25-30
Cukup Transformatif 19-24
Tidak Transformatif 13-18
Sangat tidak Transformatif 7-12
Sumber: Data primer, diolah 2017
b. Motivasi Kerja
Dalam mengkategorikan motivasi kerja dilakukan dengan cara
mencari nilai tertinggi dan terendah per dimensi. Penilaian responden atas
motivasi kerja mengenai motif berprestasi, motif berkuasa dan motif
bersahabat dapat dilihat dibawah ini:
1) Dimensi Motif Berprestasi
(1) Mencari nilai tertinggi dan terendah
Karena terdapat 6 item pertanyaan dengan Skala Likert 5
pilihan, maka diperoleh nilai tertinggi dan terendah sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Nilai tertinggi = 6 item x 5 = 30
Nilai terendah = 6 x 1 = 6
(2) Mencari nilai interval kelas
Range = 5
630
Range = 5
24
Range = 4,8 dibulatkan menjadi 5
Maka diperoleh nilai interval kelas dimensi motif berprestasi adalah 5
Tabel 3.27
Kategori Motif Berprestasi Kategori Interval Kelas
Sangat Tinggi 26-30
Tinggi 21-25
Cukup 16-20
Rendah 11-15
Sangat Rendah 6-10
Sumber: Data primer, diolah 2017
2) Dimensi Motif Berkuasa
(1) Mencari nilai tertinggi dan terendah
Karena terdapat 4 item pertanyaan dengan Skala Likert 5 pilihan,
maka diperoleh nilai tertinggi dan terendah sebagai berikut:
Nilai tertinggi = 4 item x 5 = 20
Nilai terendah = 4 x 1 = 4
(2) Mencari nilai interval kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Range = 5
420
Range = 5
16
Range = 3,2 dibulatkan menjadi 3
Maka diperoleh nilai interval kelas dimensi motif berkuasa adalah 3
Tabel 3.28
Kategori Motif Berkuasa Kategori Interval Kelas
Sangat Tinggi 16-20
Tinggi 13-15
Cukup 10-12
Rendah 7-9
Sangat Rendah 4-6
Sumber: Data primer, diolah 2017
3) Dimensi Motif Bersahabat
(1) Mencari nilai tertinggi dan terendah
Karena terdapat 4 item pertanyaan dengan Skala Likert 5 pilihan,
maka diperoleh nilai tertinggi dan terendah sebagai berikut:
Nilai tertinggi = 6 item x 5 = 30
Nilai terendah = 6 x 1 = 6
(2) Mencari nilai interval kelas
Range = 5
630
Range = 5
24
Range = 4,8 dibulatkan menjadi 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Maka diperoleh nilai interval kelas dimensi motif bersahabat adalah 5
Tabel 3.29
Kategori Motif Bersahabat Kategori Interval Kelas
Sangat Tinggi 26-30
Tinggi 21-25
Cukup 16-20
Rendah 11-15
Sangat Rendah 6-10
Sumber: Data primer, diolah 2017
c. Komitmen Organisasional
Dalam mengkategorikan komitmen organisasional dilakukan
dengan cara mencari nilai tertinggi dan terendah per dimensi. Penilaian
responden atas komitmen organisasional mengenai komitmen afektif,
komitmen berkelanjutan dan komitmen normatif dapat dilihat dibawah
ini:
1) Dimensi Motif Afektif
(1) Mencari nilai tertinggi dan terendah
Karena terdapat 8 item pertanyaan dengan Skala Likert 5
pilihan, maka diperoleh nilai tertinggi dan terendah sebagai
berikut:
Nilai tertinggi = 8 item x 5 = 40
Nilai terendah = 8 x 1 = 8
(2) Mencari nilai interval kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Range = 5
840
Range = 5
32
Range = 6,4 dibulatkan menjadi 6
Maka diperoleh nilai interval kelas dimensi komitmen afektif adalah 6
Tabel 3.30
Kategori Komitmen Afektif Kategori Interval Kelas
Sangat Tinggi 32-40
Tinggi 26-31
Cukup 20-25
Rendah 14-19
Sangat Rendah 8-13
Sumber: Data primer, diolah 2017
2) Dimensi Komitmen Berkelanjutan
(1) Mencari nilai tertinggi dan terendah
Karena terdapat 8 item pertanyaan dengan Skala Likert 5 pilihan,
maka diperoleh nilai tertinggi dan terendah sebagai berikut:
Nilai tertinggi = 8 item x 5 = 40
Nilai terendah = 8 x 1 = 8
(2) Mencari nilai interval kelas
Range = 5
840
Range = 5
32
Range = 6,4 dibulatkan menjadi 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Maka diperoleh nilai interval kelas dimensi komitmen berkelanjutan adalah 6
Tabel 3.31
Kategori Komitmen Berkelanjutan Kategori Interval Kelas
Sangat Tinggi 32-40
Tinggi 26-31
Cukup 20-25
Rendah 14-19
Sangat Rendah 8-13
Sumber: Data primer, diolah 2017
3) Dimensi Komitmen Normatif
(1) Mencari nilai tertinggi dan terendah
Karena terdapat 8 item pertanyaan dengan Skala Likert 5 pilihan,
maka diperoleh nilai tertinggi dan terendah sebagai berikut:
Nilai tertinggi = 8 item x 5 = 40
Nilai terendah = 8 x 1 = 8
(2) Mencari nilai interval kelas
Range = 5
840
Range = 5
32
Range = 6,4 dibulatkan menjadi 6
Maka diperoleh nilai interval kelas dimensi komitmen normatif adalah 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Tabel 3.32
Kategori Komitmen Organisasional Kategori Interval Kelas
Sangat Tinggi 34-40
Tinggi 27-33
Cukup 21-26
Rendah 14-20
Sangat Rendah 8-13
Sumber: Data primer, diolah 2017
2. Uji Prasyarat
Dalam menganalisis data peneliti menggunakan persamaan regresi. Ada
beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam penggunaan regresi antara
lain:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan metode
Kolmogorov-Smirnov.
1) Uji Normalitas Variabel Komitmen Organisasional
Kriteria pengujian:
- Angka signifikansi Uji Kolmogorov-Smirnov Sig > 0.05, maka
data berdistribusi normal
- Angka signifikansi Uji Kolmogorov-Smirnov Sig < 0.05, maka
data tidak berdistribusi normal
2) Uji Normalitas Variabel Kepemimpinan Transformasional Kepala
Sekolah
Kriteria pengujian:
- Angka signifikansi Uji Kolmogorov-Smirnov Sig > 0.05, maka
data berdistribusi normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
- Angka signifikansi Uji Kolmogorov-Smirnov Sig < 0.05, maka
data tidak berdistribusi normal
3) Uji Normalitas Variabel Motivasi Kerja
Kriteria pengujian:
- Angka signifikansi Uji Kolmogorov-Smirnov Sig > 0.05, maka
data berdistribusi normal
- Angka signifikansi Uji Kolmogorov-Smirnov Sig < 0.05, maka
data tidak berdistribusi normal
b. Uji Linearitas
Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya
persamaan garis regresi variabel bebas terhadap variabel terikat.
Pengujian linieritas dalam penelitian ini adalah:
1) Hubungan Linieritas Kepemimpinan Transformasional Kepala
Sekolah dengan Komitmen Organisasional
Kriteria pengujian:
- Jika nilai sig. Deviation From Linearity > 0,05 maka terdapat
hubungan linier kepemimpinan transformasional kepala sekolah
dengan komitmen organisasional
- Jika nilai sig. Deviation From Linearity < 0,05 maka tidak
terdapat hubungan linier kepemimpinan transformasional kepala
sekolah dengan komitmen organisasional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
2) Hubungan Linieritas Motivasi Kerja dengan Komitmen
Organisasional
Kriteria pengujian:
- Jika nilai sig. Deviation From Linearity > 0,05 maka terdapat
hubungan linier motivasi kerja dengan komitmen organisasional
- Jika nilai sig. Deviation From Linearity < 0,05 maka tidak
terdapat hubungan linier motivasi kerja dengan komitmen
organisasional
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui apakah
terjadi korelasi yang kuat di antara variabel-variabel independen
yang diikutsertakan dalam pembentukan model. Untuk mendeteksi
apakah model regresi linier mengalami Multikolinearitas dapat
diperiksa menggunakan Variance Inflation Factor (VIF) kriteria
pengujian multikolinearitas yaitu jika nilai VIF > 10 maka terjadi
multikolinearitas, sedangkan jika nilai VIF < 10 maka tidak terjadi
Multikolinearitas.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas adalah suatu keadaan yang
menunjukkan varian dari kesalahan pengganggu tidak konstan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
suatu variabel bebas. Untuk menguji Heteroskedastisitas dapat
diketahui dari nilai signifikan uji Glejser antara masing-masing
variabel independen dengan residualnya. Kriteria pengujiannya
adalah:
- Jika nilai signifikan > 0,05 maka tidak terdapat
Heteroskedastisitas
- Jika nilai signifikan < 0,05 maka terdapat Heteroskedastisitas
4. Uji Hipotesis
Uji hipotesis penelitian ini menggunakan analisis regresi, di antaranya:
a. Analisis Regresi Linier Sederhana
Uji hipotesis dengan analisis regresi linier sederhana dalam
penelitian ini digunakan untuk hipotesis pertama, kedua dan ketiga,
diantaranya:
1) Hipotesis Pertama
Ho: Tidak ada pengaruh kepemimpinan transformasional kepala
sekolah terhadap motivasi kerja
Ha: Ada pengaruh kepemimpinan transformasional kepala
sekolah terhadap motivasi kerja
Kriteria:
- Jika sig < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima
Artinya: kepemimpinan transformasional berpengaruh
terhadap motivasi kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
- Jika sig > 0,05 Ho ditolak dan Ha diterima
Artinya: kepemimpinan transformasional tidak berpengaruh
terhadap motivasi kerja
2) Hipotesis kedua
Ho: Tidak ada pengaruh kepemimpinan transformasional kepala
sekolah terhadap komitmen organisasional
Ha: Ada pengaruh kepemimpinan transformasional kepala
sekolah terhadap komitmen organisasional
Kriteria:
- Jika sig < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima
Artinya: kepemimpinan transformasional kepala sekolah
berpengaruh terhadap komitmen organisasional
- Jika atau sig > 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima
Artinya: kepemimpinan transformasional kepala sekolah tidak
berpengaruh terhadap komitmen organisasional
3) Hipotesis Ketiga
Ho: Tidak ada pengaruh motivasi kerja terhadap komitmen
organisasional
Ha: Ada pengaruh motivasi kerja terhadap komitmen
organisasional
Kriteria:
- Jika sig < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Artinya: motivasi kerja berpengaruh terhadap komitmen
organisasional
- Jika sig > 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima
Artinya: motivasi kerja tidak berpengaruh terhadap komitmen
organisasional
5. Uji R²
Uji koefisien determinasi (R²) dilakukan untuk mengetahui
kekuatan pengaruh dan hubungan variabel bebas terhadap variabel
terikat. Nilai koefisien determinasi terletak diantara 0 sampai 1. Jika R²
mendekati 1 maka menunjukkan pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat semakin kuat. Sebaliknya R² mendekati 0 maka
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat semakin lemah
6. Uji F
Uji F digunakan untuk menguji variabel bebas secara stimultan
mempunyai pengaruh yang signifikan atau tidak signifikan dengan
variabel terikat dengan taraf kepercayaan 95%. Pengujian ini
menggunakan pendekatan analisis model Anova. Kriteria pengujian:
Kriteria:
- Jika sig. < α = 0,05 maka variabel bebas dapat menjadi prediktor
pada variabel terikat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
- Jika sig. > α = 0,05 maka variabel bebas tidak dapat menjadi
prediktor pada variabel terikat
7. Analisis Regresi Hirarkikal
Uji hipotesis dengan analisis regresi hirarkikal dalam penelitian
ini digunakan untuk hipotesis keempat
Hipotesis keempat:
Ho: Tidak ada pengaruh mediasi motivasi terhadap hubungan
kepemimpinan transformasional kepala sekolah dengan komitmen
organisasional
Ha: Ada pengaruh mediasi motivasi terhadap hubungan kepemimpinan
transformasional kepala sekolah dengan komitmen organisasional
Kriteria pengujiannya dilakukan dengan melalui beberapa tahap, di
antaranya:
Tahap 1, menunjukkan pengaruh variabel kontrol demografi responden
berdasarkan jenis kelamin, usia, lama kerja dan tingkat
pendidikan terhadap komitmen organisasional
Tahap 2, menunjukkan pengaruh variabel kontrol demografi responden
berdasarkan jenis kelamin, usia, lama kerja dan tingkat
pendidikan dan variabel kepemimpinan transformasional
kepala sekolah terhadap komitmen organisasional dengan nilai
sig < α = 0,05 yang berarti kepemimpinan transformasional
kepala sekolah berpengaruh terhadap komitmen organisasional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Tahap 3, menunjukkan pengaruh variabel kontrol demografi
responden berdasarkan jenis kelamin, usia, lama kerja dan
tingkat pendidikan, variabel kepemimpinan transformasional
kepala sekolah dan variabel motivasi kerja terhadap komitmen
organisasional dengan nilai sig kepemimpinan
transformasional kepala sekolah dengan nilai sig < α = 0,05
dan motivasi kerja dengan nilai sig < α = 0,05 yang
menunjukkan bahwa ada pengaruh mediasi parsial.
Dengan demikian, hipotesis keempat yang menyatakan bahwa
motivasi memediasi secara parsial hubungan antara kepemimpinan
transformasional kepala sekolah dengan komitmen organisasional.
Artinya, semakin baik tingkat perilaku kepemimpinan transformasional
kepala sekolah maka akan berpengaruh langsung terhadap motivasi, dan
berpengaruh tidak langsung terhadap komitmen organisasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
BAB IV
GAMBARAN UMUM
a. SMA Negeri 1 Ngaglik
1. Data Kelembagaan
a. Nama Sekolah : Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Ngaglik
b. Status Sekolah : Negeri
c. Alamat Sekolah : Jalan Kayunan, Donoharjo, Ngaglik, Sleman,
Yogyakarta
2. Sejarah Sekolah
SMA Negeri 1 Ngaglik berlokasi di desa Donoharjo, Ngaglik,
Sleman, Yogyakarta berdiri pada tanggal 2 Februari 1968 dengan nama
SMA Negeri Donoharjo Filial SMA Negeri Sleman. Pada waktu itu yang
menjabat sebagai kepala sekolah adalah Bapak R. Sukar. Berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 28 Agustus tahun
1974 nomor 0219/0/1974 terhitung mulai 1 Juli 1974 berubah nama menjadi
SMA Negeri Donoharjo. Pada berdirinya SMA Negeri Donoharjo belum
memiliki gedung untuk proses belajar mengajar sehingga menempati
gedung milik Kelurahan Donoharjo.
Berkat bantuan dari pemerintah melalui Proyek Gedung Sekolah dan
bantuan dari anggota BPPP serta bantuan dari masyarakat sekitar berhasil
mendirikan bangunan sekolah sendiri meskipun sampai saat ini gedung-
gedung di SMA Negeri 1 Ngaglik menempati tanah milik desa Donoharjo.
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
3. Visi
Menjadi SMA sebagai komunitas beriman dan bertaqwa, cerdas,
berprestasi, berkecakapan hidup, serta berkarakter kebangsaan pancasila.
4. Misi
1) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sarana-prasarana,
proses pembelajaran dan budaya kecerdasan warga komunitas SMA
Negeri 1 Ngaglik
2) Menyelenggarakan pendidikan karakter kebangsaan Pancasila
(termasuk akhlak mulia dan budi pekerti luhur) bagi seluruh warga
SMA
3) Memberikan pendidikan soft skills.
4) Semakin memantapkan kurikulum sekolah (standar isi) yang
mendukung keunggulan sesuai dengan kebutuhan peserta didik,
budaya dan kearifan lokal maupun regional-nasional-global
5) Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran dan bimbingan
guna mengembangkan kreativitas, integritas, kejuujuran dan
kemandirian
6) Meningkatkan keterampilan sosial-mental positif peserta didik melalui
kegiatan ekstrakurikuler sesuai potensi yang dimiliki
7) Meningkatkan imtaq sesuai ajaran agama yang dianut dalam
kehidupan sehari-hari dan di lingkungan masyarakat
8) Mengimplementasikan pendidikan berbasis budaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
5. Fasilitas Sekolah
Tabel 4.1 Fasilitas SMA Negeri 1 Ngaglik
No. Jenis Fasilitas
1. Ruang kelas
2. Ruang guru
3. Ruang kepala sekolah
4. Ruang Bimbingan Konseling
5. Ruang OSIS
6. Tata Usaha
8. Perpustakaan
9. Laboratorium komputer
10. Laboratorium Bahasa Inggris
11. Laboratorium Fisika
12. Laboratorium Biologi
13. Laboratorium Kimia
14. Laboratorium Komputer
15. Mushala
16. Jaringan internet
17. UKS
18. Koperasi
19. Dapur
20. Aula
21. Toilet
22. Tempat Parkir
23. Gudang
24. Lapangan Tenis Meja
25. Taman
26. Studio Musik
27. Lapangan
Sumber: Data primer, diolah 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
b. SMA Negeri 2 Ngaglik
1. Data Kelembagaan
a. Nama Sekolah : Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Ngaglik
b. Status Sekolah : Negeri
c. Alamat Sekolah : Jalan Kaliurang Km. 16, ke arah Jalan Besi
Jangkang Km. 2, Sleman
2. Sejarah Sekolah
Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia, tanggal 9 November 1983, nomor 0473/C/1983, dengan
surat persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
nomor B.748/I/MENPAN/9/1983, merupakan bukti otentik lahir atau
berdirinya SMA Negeri 2 Ngaglik, yang di kala itu bernama SMA
Negeri Ngaglik. SMA Negeri 2 Ngaglik beralamat di Desa Sukoharjo,
Jalan Kaliurang Km 16, ke arah Jalan Besi Jangkang Km. 2, wilayah
Sleman Tengah.
Untuk sementara waktu pengelolaan dan pembinaan SMA Negeri 2
Ngaglik dilaksanakan oleh SMA Negeri Donoharjo. Kepala SMA
Negeri Donoharjo menunjuk Drs. IM. Sugeng sebagai wakil kepala
SMA Negeri Donoharjo yang sekaligus sebagai pimpinan SMA
Negeri 2 Ngaglik dalam menjalankan operasionalnya.
3. Visi
Berakhlak Mulia, Bermutu dan Berwawasan Global
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
4. Misi
1) Memberi suri tauladan dan membina sikap spiritual pada peserta
didik yang pengimplementasiannya di dalam setiap mata pelajaran
untuk mewujudkan akhlak mulia
2) Membudayakan sikap efektif dan efisien kepada seluruh warga
sekolah agara senantiasa tertib kerja, tertib waktu dan tertib
administrasi
3) Membentuk warga sekolah menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
4) Mendorong seluruh warga sekolah untuk senantiasa konsisten
dalam menegakkan peraturan dan tata tertib sekolah
5) Menumbuhsuburkan suasanan dan semangat yang kondusif kepada
peserta didik agara dapat mengembangkan kreatifitas secara
optimal dalam meningkatkan mutu baik secara akademis maupun
non akademis dalam lingkup Nasional maupun Internasional
6) Menggali empati dalam olah rasa, karsa, cipta dan menumbuhkan
semangat keunggulan serta cinta lingkungan
7) Memiliki sikap amanah dalam setiap tutur kata, tindakan dan dalam
setiap tugas yang diemban
8) Bersikap 3S, senyum, sapa, salam serta selalu siap membantu orang
lain tanpa mengharap imbalan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
5. Fasilitas Sekolah
Tabel 4.2 Fasilitas SMA Negeri 2 Ngaglik
No. Jenis Fasilitas
1. Ruang kelas
2. Ruang guru
3. Ruang kepala sekolah
4. Ruang Bimbingan Konseling
5. Ruang OSIS
6. Ruang Kesenian
8. Tata Usaha
9. Perpustakaan
10. Laboratorium komputer
11. Laboratorium Bahasa Inggris
12. Laboratorium Fisika
13. Laboratorium Biologi
14. Laboratorium Kimia
15. Laboratorium Multimedia
16. Laboratorium Komputer
17. Mushala
18. Jaringan internet
19. UKS
20. Koperasi
21. Dapur
22. Aula
23. Toilet
24. Tempat Parkir
25. Gudang
26. Lapangan Tenis Meja
27. Taman
28 Ruang Kesenian
29 Lapangan
30 Pos satpam
Sumber: Data primer, diolah 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Dalam penelitian ini penulis akan membahas mengenai hasil pengumpulan
data dan hasil pengolahan data. Pada uraian bab ini peneliti menguji data yang
diperoleh dari hasil penelitian melalui penyebaran kuesioner terhadap 94 guru di
dua sekolah, yaitu SMA Negeri 1 Ngaglik dan SMA Negeri 2 Ngaglik. Semua
butir pertanyaan diisi secara lengkap dan jumlah kuesioner yang kembali
sebanyak 70. Berikut ini akan disajikan identitas dan deskripsi responden
berdasarkan data pembahasan.
A. Deskripsi Data
1. Demografi Responden
a. Karakteristik Responden
Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah jenis kelamin, tingkat
pendidikan, usia dan masa kerja para guru.
1) Jenis Kelamin
Data ini untuk menggambarkan proporsi responden menurut jenis
kelaminnya yakni laki-laki dan perempuan. Namun ada 1 responden
yang tidak menuliskan jenis kelaminnya maka dikelompokkan dalam
kategori tidak teridentifikasi.
81 81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis
Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)
Laki-Laki 28 40
Perempuan 41 58,58
Tidak Teridentifikasi 1 1,42
Jumlah 70 100%
Sumber: Data Primer, diolah 2017
Tabel di atas diketahui bahwa responden yang mempunyai jenis
kelamin laki-laki sebanyak 28 guru (40%), perempuan sebanyak 41
guru (58,58%), dan sebanyak 1 guru tidak teridentifikasi jenis
kelaminnya (1,42%). Jenis kelamin yang tidak teridentifikasi
dikarenakan guru tersebut yang menjadi responden tidak
mencantumkan data diri saat mengisi kuesioner. Hasil ini
menunjukkan bahwa profil responden mayoritas adalah berjenis
kelamin perempuan.
2) Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan responden dalam penelitian ini dikelompokkan
menjadi dua kelompok, yakni tingkat pendidikan terakhir S1 dan S2.
Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat
Pendidikan
Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase
(%)
S1 44 62,86
S2 26 37,14
Jumlah 70 100
Sumber: Data primer, diolah 2017
Tabel di atas diketahui bahwa responden yang mempunyai tingkat
pendidikan S1 sebanyak 44 guru (62,86%) dan S2 sebanyak 26 guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
(37,14%). Maka sebagian besar responden memiliki jenjang
pendidikan S1.
3) Usia
Usia responden dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi empat
kelompok, di antaranya:
Tabel 5.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Persentase (%)
< 25 tahun 3 4,28
26 - 35 tahun 10 14,28
36 - 45 tahun 21 30
> 45 tahun 36 51,42
Jumlah 70 100
Sumber: Data primer, diolah 2017
Tabel di atas, diketahui bahwa responden yang berusia < 25 tahun
sebanyak 3 guru (4,28%), 26 - 35 tahun sebanyak 10 guru (14,28%),
36 - 45 tahun sebanyak 21 guru (30%), dan > 45 tahun sebanyak 36
guru (51,42%). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
berusia > 45 tahun.
4) Masa Kerja
Masa kerja responden dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi
empat kelompok
Tabel 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
Masa Kerja (Tahun) Jumlah Persentase (%)
< 1 2 2,85
1-5 12 17,14
> 5-10 16 22,57
> 10 40 57,14
Jumlah 70 100
Sumber: Data primer, diolah 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden dengan masa
kerja < 1 tahun sebanyak 2 guru (2,85%), 1-5 tahun sebanyak 12
guru (17,14%), > 5-10 tahun sebanyak 16 guru (22,57%), dan > 10
sebanyak 40 guru (57,14%). Hal ini menunjukkan bahwa
responden dengan masa kerja > 10 tahun di dominasi oleh guru
yang berusia tua. Selain itu yang telah bekerja lebih dari satu tahun
biasanya telah memiliki komitmen terhadap pekerjaanya.
2. Deskripsi Variabel
Deskripsi variabel bertujuan untuk menggambarkan masing-masing
variabel yang terdapat dalam sebuah penelitian. Dalam penelitian ini
variabel-variabel tersebut meliputi kepemimpinan transformasional
kepala sekolah, motivasi kerja dan komitmen organisasional. Berikut
hasil deskripsi variabel kepemimpinan transformasional kepala sekolah,
motivasi kerja dan komitmen organisasional yang dihitung per
dimensinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
a. Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah
1) Dimensi Visi Bersama
Berikut ini akan disajikan tabel dimensi visi bersama di SMA
Negeri Kecamatan Ngaglik.
Tabel 5.5 Kategori Dimensi Visi Bersama
Kategori Interval
Kelas
Responden Persentase (%)
Sangat Transformatif 21-25 30 42,85
Transformatif 17-20 35 50
Cukup Transformatif 13-16 5 7,14
Tidak Transformatif 9-12 0 0
Sangat tidak
Transformatif
5-8 0 0
Jumlah 70 100
Sumber: Data primer, diolah 2017
Tabel di atas menunjukkan bahwa secara keseluruhan para guru
telah menilai kepemimpinan transformasional kepala sekolah sudah
bersifat transformatif. Artinya kepala sekolah sudah berupaya
mengembangkan dan menyalurkan visi kepada para guru dan
membuat pra guru merasa terinspirasi untuk mewujudkan visi
tersebut.
2) Dimensi Membangun Konsensus Sekolah
Berikut ini akan disajikan tabel dimensi membangun konsensus
sekolah di SMA Negeri Kecamatan Ngaglik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Tabel 5.6 Kategori Dimensi Konsensus Sekolah
Kategori Interval Kelas Responden Persentase
(%)
Sangat Transformatif 11-15 43 61,42
Transformatif 9-10 21 30
Cukup Transformatif 7-8 6 8,57
Tidak Transformatif 5-6 0 0
Sangat tidak Transformatif 3-4 0 0
Jumlah 70 100
Sumber: Data primer, diolah 2017
Tabel di atas menunjukkan bahwa secara keseluruhan para guru
telah menilai kepemimpinan transformasional kepala sekolah sudah
bersifat transformatif. Artinya kepala sekolah sudah berusaha
mendorong para guru agar saling membantu dan bekerja sama
dalam mencapai tujuan sekolah. Namun masih ada 3 guru yang
belum merasakan bahwa pemimpin sudah memberikan kontribusi
berupa dorongan kepada para guru untuk saling membantu
sehingga menilai kepemimpin tidak transformatif.
3) Dimensi Ekspektasi Kinerja yang Tinggi
Berikut ini akan disajikan tabel dimensi ekspektasi kinerja yang
tinggi di SMA Negeri Kecamatan Ngaglik.
Tabel 5.7 Kategori Dimensi Kinerja yang Tinggi
Kategori Interval
Kelas
Responden Persentase (%)
Sangat Transformatif 16-20 38 54,28
Transformatif 13-15 30 42,85
Cukup Transformatif 10-12 2 2,85
Tidak Transformatif 7-9 0 0
Sangat tidak
Transformatif
4-6 0 0
Jumlah 70 100
Sumber: Data primer, diolah 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Tabel di atas menunjukkan bahwa secara keseluruhan para guru
telah menilai kepemimpinan transformasional kepala sekolah sudah
bersifat transformatif. Artinya kepala sekolah telah menunjukkan
ekspektasi kinerja yang tinggi kepada para guru untuk bekerja
secara inovatif dalam mencapai tujuan bersama.
4) Dimensi Menjadi Model
Berikut ini akan disajikan tabel dimensi menjadi model di SMA
Negeri Kecamatan Ngaglik.
Tabel 5.8 Kategori Dimensi Menjadi Model
Kategori Interval
Kelas
Responden Persentase
(%)
Sangat Transformatif 37-45 32 45,71
Transformatif 30-36 36 51,42
Cukup Transformatif 23-29 1 1.42
Tidak Transformatif 16-22 1 1,42
Sangat tidak
Transformatif
9-15 0 0
Jumlah 70 100
Sumber: Data primer, diolah 2017
Tabel di atas menunjukkan bahwa secara keseluruhan para guru
telah menilai kepemimpinan transformasional kepala sekolah sudah
bersifat transformatif. Artinya kepala sekolah sudah memberikan
contoh perilaku yang baik untuk ditiru dan menjadi panutan bagi
warga sekolah.
5) Dimensi Dukungan Individual
Berikut ini akan disajikan tabel dimensi dukungan individual di
SMA Negeri Kecamatan Ngaglik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Tabel 5.9 Kategori Dimensi Dukungan Individual
Kategori Interval
Kelas
Responden Persentase (%)
Sangat Transformatif 31-35 13 18,57
Transformatif 25-30 43 61,42
Cukup Transformatif 19-24 13 18,57
Tidak Transformatif 13-18 1 1,42
Sangat tidak
Transformatif
7-12 0 0
Jumlah 70 100
Sumber: Data primer, diolah 2017
Tabel di atas menunjukkan bahwa secara keseluruhan para guru
telah menilai kepemimpinan transformasional kepala sekolah sudah
bersifat transformatif. Artinya kepala sekolah mampu memahami
kelebihan dan kekurangan para guru serta mencari tahu
permasalahnnya dan memberikan pujian kepada mereka atas kerja
kerasnya.
6) Dimensi Memberi Stimulasi Intelektual
Berikut ini akan disajikan tabel dimensi memberi stimulasi
intelektual di SMA Negeri Kecamatan Ngaglik.
Tabel 5.10 Kategori Dimensi Stimulasi Intelektual
Kategori Interval
Kelas
Responden Persentase
(%)
Sangat Transformatif 31-35 17 24,28
Transformatif 25-30 47 67,14
Cukup Transformatif 19-24 5 7,14
Tidak Transformatif 13-18 1 1,42
Sangat tidak
Transformatif
7-12 0 0
Jumlah 70 100
Sumber: Data primer, diolah 2017
Tabel di atas menunjukkan bahwa secara keseluruhan para guru
telah menilai kepemimpinan transformasional kepala sekolah sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
bersifat transformatif. Artinya kepala sekolah sudah mampu
merangsang tumbuhnya inovasi baru dan cara-cara baru bagi para
guru untuk menyelesaikan suatu masalah dan membawa perubahan
yang lebih baik.
7) Dimensi Membangun Kultur Sekolah
Berikut ini akan disajikan tabel dimensi membangun kultur sekolah
di SMA Negeri Kecamatan Ngaglik.
Tabel 5.11 Kategori Dimensi Kultur Sekolah
Kategori Interval
Kelas
Responden Persentase (%)
Sangat Transformatif 32-40 24 34,28
Transformatif 26-31 45 64,28
Cukup Transformatif 20-25 1 1,42
Tidak Transformatif 14-29 0 0
Sangat tidak
Transformatif
8-13 0 0
Jumlah 70 100
Sumber: Data primer, diolah 2017
Tabel di atas menunjukkan bahwa secara keseluruhan para guru
telah menilai kepemimpinan transformasional kepala sekolah sudah
bersifat transformatif. Artinya kepala sekolah sudah mampu
membangun nilai sekolah, norma, keyakinan sikap saling percaya
dan perhatian antar warga sekolah.
8) Dimensi Menciptakan Struktur Kolaboratif
Berikut ini akan disajikan tabel dimensi menciptakan struktur
kolaboratif di SMA Negeri Kecamatan Ngaglik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Tabel 5.12 Kategori Dimensi Menciptakan Struktur Kolaboratif Kategori Interval
Kelas
Responden Persentase (%)
Sangat Transformatif 31-35 4 5,71
Transformatif 25-30 41 58,57
Cukup Transformatif 19-24 24 34,28
Tidak Transformatif 13-18 1 1,42
Sangat tidak
Transformatif
7-12 0 0
Jumlah 70 100
Sumber: Data primer, diolah 2017
Tabel di atas menunjukkan bahwa secara keseluruhan para guru telah
menilai kepemimpinan transformasional kepala sekolah sudah bersifat
transformatif. Artinya kepala sekolah sudah memberikan kesempatan
bagi para guru dalam pengambilan keputusan terkait tugas guru-guru
untuk kebaikan bersama.
b. Motivasi Kerja
1). Dimensi Motif Berprestasi
Berikut ini akan disajikan tabel dimensi motif berprestasi di SMA
Negeri Kecamatan Ngaglik.
Tabel 5.13 Kategori Dimensi Motif Berprestasi
Kategori Interval Kelas Responden Persentase (%)
Sangat Tinggi 26-30 26 37,14
Tinggi 21-25 43 61,42
Cukup 16-20 1 1,42
Rendah 11-15 0 0
Sangat Rendah 6-10 0 0
Jumlah 70 100
Sumber: Data primer, diolah 2017
Tabel di atas menunjukkan bahwa secara keseluruhan para guru
memiliki motif berprestasi dalam kategori tinggi. Artinya guru
mempunyai motivasi berprestasi kerja yang tinggi dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
melaksanakan tugasnya tidak akan mudah menyerah dan akan terus
berusaha meningkatkan kompetensinya untuk menciptakan prestasi
yang lebih baik lagi.
2). Dimensi Motif Berkuasa
Berikut ini akan disajikan tabel dimensi motif berkuasa di SMA
Negeri Kecamatan Ngaglik.
Tabel 5.14 Kategori Dimensi Motif Berkuasa
Kategori Interval Kelas Responden Persentase (%)
Sangat Tinggi 16-20 64 91,42
Tinggi 13-15 6 8,57
Cukup 10-12 0 0
Rendah 7-9 0 0
Sangat Rendah 4-6 0 0
Jumlah 70 100
Sumber: Data primer, diolah 2017
Tabel di atas menunjukkan bahwa secara keseluruhan para guru
memiliki motif berkuasa dalam kategori sangat tinggi. Hal ini dapat
dikatakan bahwa guru ingin menanamkan pengaruh dan kekuasaanya
pada yang lainnya sehingga cenderung otoriter, tidak toleran dan ingin
menunjukkan kelebihan dirinya sehingga keharmonisan bukanlah
merupakan hal yang utama.
3). Dimensi Motif Bersahabat
Berikut ini akan disajikan tabel dimensi motif bersahabat di SMA
Negeri Kecamatan Ngaglik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Tabel 5.15 Kategori Dimensi Motif Bersahabat
Kategori Interval Kelas Responden Persentase (%)
Sangat Tinggi 26-30 2 2,85
Tinggi 21-25 47 67,14
Cukup 16-20 21 30
Rendah 11-15 0 0
Sangat Rendah 6-10 0 0
Jumlah 70 100
Sumber: Data primer, diolah 2017
Tabel di atas menunjukkan bahwa secara keseluruhan para guru
memiliki motif bersahabat dalam kategori tinggi. Hal ini dapat
dikatakan bahwa para guru memiliki hasrat untuk berhubungan antar
pribadi yang ramah dan akrab. Para guru mempunyai hubungan yang
erat dalam bersahabat dengan pihak lain karena memiliki persahabatan
yang tinggi dalam bekerja sehingga dapat berhasil dan sukses dalam
pekerajaan membutuhkan interaksi sosial.
c. Komitmen Organisasional
1). Komitmen Afektif
Berikut ini akan disajikan tabel dimensi komitmen afektif di SMA
Negeri Kecamatan Ngaglik.
Tabel 5.16 Kategori Dimensi Komitmen Afektif
Kategori Interval Kelas Responden Persentase (%)
Sangat Tinggi 32-40 10 14,28
Tinggi 26-31 31 44,28
Cukup 20-25 25 35,71
Rendah 14-19 4 5,71
Sangat Rendah 8-13 0 0
Jumlah 70 100
Sumber: Data primer, diolah 2017
Tabel di atas menunjukkan bahwa guru dengan komitmen afektif
masuk dalam kategori tinggi. Hal ini dapat dikatakan bahwa guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
memiliki keyakinan yang kuat untuk mengikuti segala nilai-nilai
organisasi dan berusaha mewujudkan tujuan organisasi sebagai
prioritas utama. Namun, ada 7 guru yang memiliki komitmen
afektif tempatnya bekerja masih rendah. Setelah peneliti tinjau
kembali melalui hasil kuesioner, ditemukan salah satu
permasalahannya adalah tidak adanya rasa memiliki yang kuat
terhadap organisasinya. Hal ini perlu diperhatikan oleh pemimpin
dalam menekankan terbentuknya rasa memiliki bagi setiap individu
sebagai bagian dari kelompok.
2). Komitmen Berkelanjutan
Berikut ini akan disajikan tabel dimensi komitmen berkelanjutan di
SMA Negeri Kecamatan Ngaglik.
Tabel 5.17 Kategori Dimensi Komitmen Berkelanjutan
Kategori Interval Kelas Responden Persentase (%)
Sangat Tinggi 32-40 12 17,14
Tinggi 26-31 33 47,14
Cukup 20-25 19 27,14
Rendah 14-19 6 8,57
Sangat Rendah 8-13 0 0
Jumlah 70 100
Sumber: Data primer, diolah 2017
Tabel di atas menunjukkan bahwa guru dengan komitmen
berkelanjutan masuk dalam kategori tinggi. Artinya hampir semua
guru merasa organisasi tempat mereka bekerja merupakan yang
terbaik dikarenakan apa yang mereka inginkan diperoleh disana.
Namun, ada 8 guru yang memiliki komitmen berkelanjutan
tempatnya bekerja masih rendah. Setelah peneliti tinjau kembali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
melalui hasil kuesioner, ditemukan salah satu permasalahnnya
adalah tidak akan berdampak buruk apabila meninggalkan
organisasinya. Berkaitan dengan hal ini, maka individu tersebut
tidak dapat diharapkan untuk berkontribusi lebih pada
organisasinya. Hal ini perlu diperhatikan oleh pemimpin misalnya
dalam penempatan posisi pekerjaan yang sesuai dengan
kemampuan dan personality mereka yang akan menimbulkan
kepuasan kerja bagi guru karena dapat mengembangkan dan
menggunakan kemampuan yang sesuai dengan pekerjaannya.
3). Komitmen Normatif
Berikut ini akan disajikan tabel dimensi komitmen normatif di
SMA Negeri Kecamatan Ngaglik.
Tabel 5.18 Kategori Dimensi Komitmen Normatif
Kategori Interval
Kelas
Responden Persentase (%)
Sangat Tinggi 34-40 10 14,28
Tinggi 27-33 39 55,71
Cukup 21-26 18 25,71
Rendah 14-20 3 4,28
Sangat Rendah 8-13 0 0
Jumlah 70 100
Sumber: Data primer, diolah 2017
Tabel di atas menunjukkan bahwa guru dengan komitmen normatif
masuk dalam kategori tinggi. Artinya hampir semua guru
menyadari bahwa dirinya memiliki kewajiban untuk tetap bekerja
dalam organisasi. Namun, ada 3 guru yang memiliki komitmen
normatif tempatnya bekerja masih rendah. Setelah peneliti tinjau
kembali melalui hasil kuesioner, ditemukan salah satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
permasalahannya adalah adanya tawaran untuk pekerjaan yang
lebih baik hal ini bisa disebabkan karena masih memiliki
keinginan untuk mencoba pekerjaan serta ingin mendapatkan
keyakinan diri lebih besar melalui coba-coba tersebut.
B. Analisis Data dan Pembahasan
1. Uji Prasyarat
a. Uji Linieritas
Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah variabel
kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan motivasi kerja
memiliki hubungan linier atau tidak dengan komitmen organisasional.
Hasil uji linieritas dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 5.19 Uji Linieritas Kepemimpinan Transformasional
Kepala Sekolah dengan Komitmen Organisasional
ANOVA Table
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
Komitmen
Organisasional *
Kepemimpinan
Transformasional
Kepala Sekolah
Betwen
Groups
(Combind
)
6106.955 42 145.404 1.578 0,106
Linearity 987.664 1 987.664 10.719 0,003
Deviation
from
Linearity
5119.290 41 124.861 1.355 0,204
Within Groups 2487.917 27 92.145
Total 8594.871 69
Sumber: Data primer, diolah 2017
Kriteria pengujian dapat dinyatakan linier apabila nilai sig.
Deviation From Linearity > 0,05. Tabel Anova di atas menunjukkan
bahwa nilai sig. Deviation from Linearity sebesar 0,204 > 0,05. Maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
dapat disimpulkan bahwa hubungan antara kepemimpinan
transformasional kepala sekolah dengan komitmen organisasional
adalah linier.
Tabel 5.12 di bawah ini menunjukkan hasil uji linearitas variabel
motivasi kerja memiliki hubungan linier atau tidak dengan komitmen
organisasional.
Tabel 5.20 Uji Linieritas Motivasi Kerja dengan Komitmen
Organisasional
ANOVA Table
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
Komitmen
Organisasional *
Motivasi Kerja
Between
Groups
(Combined) 3031.262 19 159.540 1.434 0,154
Linearity 659.369 1 659.369 5.926 0,019
Deviation
from
Linearity
2371.893 18 131.772 1.184 0,309
Within Groups 5563.609 50 111.272
Total 8594.871 69
Sumber: Data primer, diolah 2017
Kriteria pengujian dapat dinyatakan linier apabila nilai sig. Deviation
From Linearity > 0,05. Berdasarkan tabel Anova di atas menunjukkan
bahwa nilai sig. Deviation from Linearity sebesar 0,309 > 0,05. Maka dapat
disimpulkan bahwa hubungan antara motivasi kerja dengan komitmen
organisasional adalah linier.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
b. Uji Normalitas
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang
terkumpul berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Kolmogorrov-Smirnov dengan tingkat
kepercayaan 5%. Untuk mengetahui apakah distribusi frekuensi normal atau
tidak dapat ditentukan dengan:
1) Jika nilai probabilitas (asym sig) > 0,05 maka distribusi dapat dikatakan
normal
2) Jika nilai probabilitas (asym sig) < 0,05 maka distribusi tersebut tidak
normal.
Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini
Tabel 5.21 Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Komitmen
Organisasi
Kepemimpinan
Transformasional
Kepala Sekolah
Motivasi
Kerja
N 70 70 70
Normal
Parametersa,,b
Mean 82,24 193,96 64,30
Std.
Deviation
11,161 18,750 5,063
Most Extreme
Differences
Absolute 0,128 0,116 0,102
Positive 0,098 0,116 0,102
Negative -0,128 -0.076 -0,079
Kolmogorov-Smirnov Z 1,070 0.975 0,855
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,202 0,298 0,458
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data primer, diolah 2017
Berdasarkan output normalitas di atas dapat dilihat bahwa nilai asym.
Sig (2-tailed) pada variabel kepemimpinan transformasional kepala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
sekolah sebesar 0,202; motivasi kerja sebesar 0,298; dan komitmen
organisasional sebesar 0,458. Berdasarkan ketentuan bahwa dikatakan
normal jika nilai asym. Sig (2-tailed) > 0,05. Maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa data kepemimpinan transformasional kepala
sekolah, motivasi kerja, dan komitmen organisasional berdistribusi
normal.
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji
Multikolinieritas dan Uji Heteroskedastisitas
a. Uji Multikolinieritas
Hasil Uji Multikolinieritas dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.22 Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah 0,819 1,221
Motivasi Kerja 0,819 1,221
a. Dependent Variable: Komitmen Organisasi
Sumber: Data primer, diolah 2017
Berdasarkan hasil output maka dapat dinilai tolerance pada variabel
kepemimpinan transformasional kepala sekolah memiliki nilai sebesar
0,819 dan untuk motivasi kerja sebesar 0,819. Sedangkan nilai VIF
variabel kepemimpinan transformasional kepala sekolah memiliki nilai
sebesar 1,221 dan untuk motivasi kerja memiliki nilai sebesar 1,221. Oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
karena VIF < 10 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
multikolinearitas.
b. Uji Heteroskedastisitas
Suatu asumsi penting model regresi linier klasik adalah bahwa
gangguan yang muncul dalam regresi adalah homokedastisitas, yaitu
semua gangguan tadi mempunyai varian yang sama. Hasil uji
heterokedastisitas dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5.23 Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -0,950 8,643 -0,110 0,913
Kepemimpinan
Transformasional Kepala
Sekolah
-0,030 0,037 -0,110 -0,828 0,410
Motivasi Kerja 0,189 0,136 0,185 1.390 0,169
a. Dependent Variable: RES2
Sumber: Data primer, diolah 2017
Berdasarkan hasil output dapat dilihat nilai signifikansi variabel
kepemimpinan transformasional kepala sekolah sebesar 0,410. Untuk
variabel motivasi kerja sebesar 0,169. Karena nilai signifikansi dari
kedua variabel lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi heterokedastisitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
3. Uji Hipotesis
Pengujian penelitian ini menggunakan analisis regresi linear sederhana.
Untuk menguji hipotesis yang pertama sampai ketiga menggunakan regresi
sederhana. Dan untuk menguji hipotesis keempat menggunakan analisis
regresi hirarkikal.
a. Analisis Regresi Linier Sederhana
1) Hipotesis Pertama
(1) Pengaruh kepemimpinan transformasional kepala sekolah
terhadap motivasi kerja
Ho: Tidak ada pengaruh kepemimpinan transformasional kepala
sekolah terhadap motivasi kerja
Ha: Ada pengaruh kepemimpinan transformasional kepala sekolah
terhadap motivasi kerja
Hasil output Regresi Linier Sederhana sebagai berikut:
Tabel 5.24 Hasil Uji Hipotesis Regresi Linier Sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 42,002 5,773 7,276 0,000
Kepemimpinan
Transformasional Kepala
Sekolah
0,115 0,030 0,426 3,880 0,000
a. Dependent Variable: Motivasi Kerja
Sumber: Data primer, diolah 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Tabel di atas menunjukkan koefisien regresi variabel kepemimpinan
transformasional kepala sekolah dapat dilihat dari nilai signifikansi
sebesar 0,000 < 0,05. Artinya adalah variasi dalam kepemimpinan
transformasional kepala sekolah berpengaruh terhadap variasi motivasi
kerja.
2) Hipotesis Kedua
(1) Pengaruh kepemimpinan transformasional kepala sekolah
terhadap komitmen organisasional
Ho: Tidak ada kepemimpinan transformasional kepala sekolah
terhadap komitmen organisasional
Ha: Ada pengaruh kepemimpinan transformasional kepala sekolah
terhadap komitmen organisasional
Hasil output Regresi Linier Sederhana sebagai berikut:
Tabel 5.25 Hasil Uji Hipotesis Regresi Linier Sederhana Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 0,621 9,947 0,062 0,950
Kepemimpinan
Transformasional Kepala
Sekolah
0,421 0,051 0,707 8.244 0,000
a. Dependent Variable: Komitmen Organisasi
Sumber: Data primer, diolah 2017
Tabel di atas menunjukkan koefisien regresi variabel
kepemimpinan transformasional kepala sekolah dapat dilihat dari nilai
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Artinya adalah variasi dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
kepemimpinan transformasional kepala sekolah berpengaruh terhadap
variasi komitmen organisasional.
3) Hipotesis Ketiga
(1) Pengaruh motivasi kerja terhadap komitmen organisasional
Ho: Tidak ada pengaruh motivasi kerja terhadap komitmen
organisasional
Ha: Ada pengaruh motivasi kerja terhadap komitmen organisasional
Hasil output Regresi Linier Sederhana sebagai berikut:
Tabel 5.26 Hasil Uji Hipotesis Regresi Linier Sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -50,697 4,941 -10,261 0,000
Motivasi
Kerja
2,064 0,076 0,956 26,993 0,000
a. Dependent Variable: Komitmen Organisasional
Sumber: Data primer, diolah 2017
Tabel di atas menunjukkan koefisien regresi variabel motivasi
kerja dapat dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Artinya
adalah variasi dalam motivasi kerja berpengaruh terhadap variasi
komitmen organisasional.
4. Uji R²
Uji R² dilakukan untuk mengetahui kekuatan variabel kepemimpinan
transformasional kepala sekolah dan motivasi kerja terhadap komitmen
organisasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Hasil output R² dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5.27 Hasil Uji R²
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 0,745a 0,555 0,541 7,559
a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja, Kepemimpinan Transformasional Kepala
Sekolah
Sumber: Data primer, diolah 2017
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai R² sebesar 0,555 (55,5%) yang
menunjukkan sumbangan atau kontribusi kepemimpinan transformasional
kepala sekolah dan motivasi kerja secara bersama-sama terhadap komitmen
organisasional cukup besar. Sedangkan sisanya 0,445 (44,5%) dikontribusi
oleh faktor lainnya di luar model penelitian ini (tidak diteliti). Hasil ini
menunjukkan bahwa korelasi variabel kepemimpinan transformasional kepala
sekolah dan motivasi kerja terhadap komitmen organisasional erat.
5. Uji F
Uji F digunakan untuk menguji model artinya uji ini untuk mengukur
kemampuan variabel independen yaitu kepemimpinan transformasional
kepala sekolah dan motivasi kerja dapat menjadi prediktor variabel dependen
yaitu komitmen organisasional.
Hasil output F dapat dilihat pada tabel berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Tabel 5.28 Hasil Uji F
ANOVAb
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 4766,403 2 2383,201 41,707 0,000a
Residual 3828,469 67 57,141
Total 8594,871 69
a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja, Kepemimpinan Transformasional Kepala
Sekolah
b. Dependent Variable: Komitmen Organisasi
sumber: Data primer, diolah 2017
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai sig sebesar 0,000 < 0,05
jadi dapat disimpulkan bahwa variabel kepemimpinan transformasional
kepala sekolah dan motivasi kerja dapat menjadi prediktor variabel
komitmen organisasional.
6. Analisis Regresi Hirarkikal
Pengaruh mediasi motivasi kerja terhadap hubungan kepemimpinan
transformasional kepala sekolah dengan komitmen organisasional
Ho: Tidak ada pengaruh mediasi motivasi kerja terhadap hubungan
kepemimpinan transformasional kepala sekolah dengan komitmen
organisasional
Ha: Ada pengaruh mediasi motivasi kerja terhadap hubungan kepemimpinan
transformasional kepala sekolah dengan komitmen organisasional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Tabel 5.29 Pengaruh Mediasi Motivasi Kerja Terhadap Hubungan
Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dengan Komitmen
Organisasional
Variabel
Komitmen Organisasional
B T R2 Adjusted R
Square
Sig
Tahap 1
Jenis Kelamin
Pendidikan Terakhir
Usia
Lama Kerja
0,197
-0,025
-0,831
-0,752
0,070
-0,009
-0,498
-0,461
0.007
-0,054
0,944
0,993
0,620
0,646
Tahap 2
Jenis Kelamin
Pendidikan Terakhir
Usia
Lama Kerja
Kepemimpinan
Transformasional
Kepala Sekolah (X1)
1,159
0,057
-0,548
-0,654
0,418
0,576
0,028
-0,457
-0,559
7,882
0.507
0,469
0,567
0,978
0,649
0,578
0,000
Tahap 3
Jenis Kelamin
Pendidikan Terakhir
Usia
Lama Kerja
Kepemimpinan
Transformasional (X1)
Motivasi Kerja (X2)
0,453
0,205
-0,653
-0,610
0,356
0,563
0,238
0,105
-0,579
-0,553
6,451
2,747
0.560
0,518
0,813
0,916
0,565
0,582
0,000
0,008
Sumber: Data primer, diolah 2017
Tabel di atas menunjukkan bahwa motivasi kerja memberikan efek
mediasi secara parsial pada hubungan antara kepemimpinan
transformasional kepala sekolah dengan komitmen organisasional (B=
0,563; p < 0,05).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
C. Pembahasan
1. Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Terhadap
Motivasi Kerja
Hasil pengujian pada tabel 5.16 menunjukkan bahwa kepemimpinan
transformasional kepala sekolah berpengaruh terhadap motivasi kerja (B=
0,115; sig 0,000; < 0,05) yang berarti kepemimpinan transformasional
kepala sekolah diikuti oleh naiknya motivasi kerja telah ditunjukkan oleh
salah satu indikator kepemimpinan transformasional bahwa kepala sekolah
sudah mampu mengembangkan atau menyalurkan visi serta membuat guru
memahami dan terinspirasi untuk melakukan visi tersebut.
Dari hasil penelitian dimensi visi bersama guru menilai kepala sekolah
bersifat transformatif dengan persentase sebesar 50% dengan jumlah guru
sebanyak 35 responden. Selanjutnya 30 responden pada kategori sangat
transformatif, dan 5 responden berada pada kategori cukup transformatif.
Artinya kepala sekolah mampu menerapkan jenis kepemimpinan
transformasional yang mampu membuat guru percaya, termotivasi dan mau
mematuhi perintah kepala sekolah. Kepemimpinan transformasional kepala
sekolah bercirikan sebagai agen perubahan, memiliki visi yang menarik dan
memotivasi, serta menstimulasi para guru untuk berpikir kreatif dan
inovatif.
Kemampuan kepala sekolah dalam menejelaskan visi, misi dan tujuan
sekolah dalam melaksanakan tugas kepemimpinannya akan memotivasi
guru dalam menjalankan tugas dan fungsinya untuk mencapai tujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
sekolah yang telah ditetapkan bersama. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang relevan sebelumnya, seperti penelitian John dan Gregory
(2012) menyatakan kepemimpinan berperan penting dalam memotivasi
bawahan yang mendorong gairah kerja dan memberikan semua kemampuan
dan keterampilanya untuk mewujudkan tujuan serta memberikan dampak
lainya yaitu pada peningkatan kinerja.
2. Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Terhadap
Komitmen Organisasional
Hasil pengujian pada tabel 5.17 menunjukkan bahwa kepemimpinan
transformasional kepala sekolah berpengaruh terhadap komitmen
organisasional (B= 0,421; sig 0,000; < 0,05) yang berarti semakin tinggi
perilaku kepemimpinan transformasional kepala sekolah maka akan
semakin tinggi pula komitmen organisasional guru. Komitmen guru
terhadap organisasi seringkali muncul melalui pemimpin itu sendiri
ditunjukkan pada dimensi membangun kultur sekolah dimana pemimpin
mendukung struktur organisasi yang efektif dan melibatkan para guru dalam
pengambilan keputusan untuk menetapkan tujuan bersama.
Hasil penelitian menunjukkan guru menilai kepemimpinan
transformasional bersifat transformatif dengan persentase sebesar 64,28%
dengan jumlah responden 45, sedangkan 24 responden pada kategori
bersifat sangat transformatif dan 1 responden pada kategori cukup
transformatif. Hal tersebut mengindikasi bahwa perilaku pemimpin
menyediakan dukungan dan dorongan yang membuat guru merasa berperan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
dalam pengambilan keputusan. Komitmen roganisasional ditandai dengan
keterikatan emosional dan rasa bangga terhadap organisasi, tidak memiliki
keinginan untuk meninggalkan organisasi serta memiliki kewajiban dan
tanggung jawab untuk bertahan dalam organisasi.
Hubungan yang siginifkan ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Rizadinata (2013) menyimpulkan bahwa kepemimpinan
transformasional kepala sekolah adalah salah satu faktor yang berkolerasi
dengan komitmen organisasi. Adanya hubungan kepemimpinan
transformasional kepala sekolah dengan komitmen organisasi bahwa
kepemimpinan transformasional digambarkan sebagai bentuk
kepemimpinan yang mampu meningkatkan komitmen organisasi guru.
Komitmen dapat lahir dengan adanya pemimpin transformasional yang
terbukti membawa perubahan yang mendasar seperti perubahan nilai-nilai,
tujuan dan kebutuhan bawahan. Cara pemimpin transformasional
mempengaruhi komitmen organisasional para guru yaitu dengan cara
mendorong para guru untuk berpikir kritis dengan menggunakan pendekatan
dalam pengambilan keputusan, memahami loyalitas dan menghargai
kebutuhan yang berbeda dari masing-masing guru untuk mengembangkan
potensi mereka.
3. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Komitmen Organisasional
Hasil pengujian pada tabel 5.18 menunjukkan bahwa motivasi kerja
berpengaruh terhadap komitmen organisasional (B= 2,064; sig 0,000;
< 0,05) yang berarti semakin tinggi motivasi kerja maka akan semakin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
tinggi pula komitmen organisasional guru dan akan memberikan yang
terbaik demi kemajuan organisasinya.
Hasil penelitian motivasi kerja guru akan kebutuhan kekuasaan
menunjukkan guru memiliki kewenangan dan tanggung jawab terhadap
keberhasilan peserta didik serta menyampaikan gagasan yang mendukung
tujuan sekolah kategori tinggi ditunjukkan oleh persentase sebesar 8,57%
dengan 6 responden dan sangat tinggi sebanyak 64 responden. Motivasi
kerja tinggi yang dimiliki guru dalam bekerja akan membuat guru
bersemangat untuk selalu hadir dan nyaman dalam bekerja sehingga akan
memunculkan rasa keterkaitan dengan organisasi. Ketika guru telah
memiliki rasa keterikatan yang kuat dengan organisasi maka guru akan
memilih untuk tetap bertahan pada organisasi dari pada harus keluar dan
beradaptasi kembali dengan lingkungan kerja yang baru.
Purnama, dkk (2016) mengatakan bahwa pemberian dorongan
motivasi merupakan salah satu cara untuk menumbuhkan komitmen
organisasi. Motivasi yang tinggi akan sangat efektif untuk meningkatkan
komitmen organisasi dimana faktor-faktor motivasi tersebut dapat di ukur
melalui kebutuhan akan prestasi, kekuasaan, rasa aman bekerja dan
kesempatan mendapatkan promosi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
4. Pengaruh Motivasi Kerja Memediasi Hubungan Antara
Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Dengan Komitmen
Organisasional
Hasil pengujian pada tabel 5.21 menunjukkan bahwa motivasi kerja
memberikan efek mediasi pada hubungan hubungan kepemimpinan
transformasional kepala sekolah dengan komitmen organisasional. Jika
dilihat dari nilai beta kepemimpinan transformasional kepala sekolah yang
menghasilkan nilai (B= 0,356; sig= 0,000 < α= 0,05) dan untuk variabel
pemediasi menghasilkan nilai (B= 0,563; sig= 0,008 < α= 0,05).
Kepemimpinan transformasional diharapkan dapat memotivasi guru dan
diharapkan mampu membangkitkan kepercayaan guru terhadap sesama
rekan kerja agar dapat mencapai tujuan bersama. Pemimpin
transformasional bertugas mengarahkan, memberikan dorongan dan
dukungan untuk mencapai hasil yang maksimal. Pemimpin yang berhasil
membawa perubahan dan berhasil memotivasi pengikutnya maka dapat
dipastikan guru akan lebih bersemangat dan bersungguh-sungguh dalam
bekerja. Dengan dibantu oleh motivasi maka pemimpin dapat lebih mudah
mengarahkan pengikutnya dalam mencapai tujuan bersama.
Selain itu, dibutuhkan pemimpin yang dapat mengayomi, memberikan
rasan nyaman dan kondusif di sekolah yang dapat menggugah sikap,
perbuatan dan tingkah laku semua anggota organisasi sekolah. Penciptaan
suasana sekolah yang nyaman dan kondusif akan memberikan sikap disiplin
dan bekerja yang terbaik bagi sekolah yang sudah ada di dalam diri guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
untuk mencapai tujuan bersama. Keberhasilan suatu organisasi baik secara
keseluruhan maupun kelompok dalam suatu organisasi sangat tergantung
pada pemimpin. Oleh karena itu dibutuhkan pemimpin yang mampu
membawa perubahan dan memotivasi bawahan untuk mencapai tujuan.
Menurut Baron & Kenny (1986) tujuan pengujian regresi hirarkikal
dari tahap pertama hingga tahap ketiga ini adalah untuk menggambarkan
apakah terdapat pengaruh secara parsial pada ketiga variabel tersebut. Jika
salah satu atau lebih pengaruh yang ada tidak signifikan, peneliti
menyimpulkan bahwa mediasi tidak dimungkinkan terjadi. Hal ini sesuai
dengan teori menurut Baron & Kenny (1986) mediasi penuh akan terjadi
apabila variabel pemediasi terhadap variabel dependen signifikan sementara
pengaruh variabel independen terhadap pemediasi tidak signifikan.
Sebaliknya apabila pengaruh variabel dependen terhadap variabel pemediasi
signifikan dan pengaruh variabel independen terhadap variabel pemediasi
juga signifikan maka dapat dikatakan hasil temuan penelitian ini
mendukung pengaruh secara parsial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dibahas dalam Bab V dapat diambil kesimpulan
bahwa:
1. Ada pengaruh Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah terhadap
Motivasi Kerja.
2. Ada pengaruh Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah terhadap
Komitmen Organisasional.
3. Ada pengaruh Motivasi Kerja terhadap Komitmen Organisasional.
4. Ada pengaruh Mediasi Motivasi Kerja terhadap hubungan Kepemimpinan
Tansformasional Kepala Sekolah dengan Komitmen Organisasional.
B. Keterbatasan Penelitian
Penulis menyadari bahwa masih banyak keterbatasan dan kesulitan yang
dialami, antara lain:
1. Dalam penelitian ini ada kemungkinan responden yang menjawab
pertanyaan tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dan menjawab
lebih baik dari keadaan yang sebenarnya.
2. Mengingat waktu yang terbatas, penelitian hanya dilakukan di Kecamatan
Ngaglik.
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
3. Dalam penelitian ini hanya menggunakan dua variabel untuk melihat
faktor yang mempengaruhi komitmen organisasional, padahal masih ada
variabel lain yang dapat mempengaruhi komitmen organisasional.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diuraikan di atas, ada beberapa saran
yang dikemukakan penulis bagi kepala sekolah, guru, dan peneliti
selanjutnya. Saran yang dikemukakan penulis adalah sebagai berikut.
1. Bagi kepala sekolah
Mengacu pada kesimpulan yang menyatakan kepemimpinan
transformasional memiliki pengaruh positif hendaknya kepala sekolah
dapat meningkatkan dan mempertahankan pola kepemimpinan
transformasional yang diterapkannya seperti memberikan dorongan
untuk berprestasi, menampilkan disiplin diri untuk di contoh, dan
memberikan penjelasan atau arahan terhadap visi sekolah sehingga
tujuan yang akan dicapai dapat terwujud dan lembaga pendidikan dalam
hal ini SMA Negeri Kecamatan Ngaglik dapat lebih berkembang lagi.
2. Bagi guru
Berdasarkan hasil penelitian maka disarankan kepada Dinas Pendidikan
untuk mengadakan pendidikan dan pelatihan kepemimpinan terutama
kepemimpinan transformasional. Pemerintah disarankan untuk
mengadakan pelatihan secara periodik guna meningkatkan dan
memberikan motivasi kepada guru dengan harapan dapat meningkatkan
komitmen organisasional. Oleh karena itu seluruh pemangku kepentingan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
di sekolah seperti kepala sekolah, guru, komite sekolah, dinas
pendidikan, dan orang tua siswa untuk saling bersinergi dalam
meningkatkan kemajuan sekolah terutama dalam mendukung guru
sehingga dapat meningkatkan komitmen organisasional.
3. Bagi peneliti lain
Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian di luar
variabel kepemimpinan transformasional, motivasi kerja, dan komitmen
organisasional yang digunakan dalam penelitian ini dengan menambah
variabel lain seperti iklim sekolah, kinerja guru, dan produktivitas sekolah
(Komariah, 2014) mengingat keterbatasan penelitian ini hanya mampu
menjelaskan variabel yang di teliti sebesar 5,60%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
DAFTAR PUSTAKA
Aharridla, 2013, Pengaruh motivasi kerja guru terhadap prestasi siswa, Skripsi,
Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Allen dan Meyer, 1990, The measurement and antecendents of affective,
continuance and normative commitment to the organization, Journal of
Occupasional Psychology (63): 1-18.
Alimuddin, 2015, Pengaruh motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan,
Ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id, Universitas Mulawarman.
Angel dan Perry, 1981, “An Empirical Assesment of Organizational Commitment
and Organizational Effectiveness”,Administrative Science Quarterly 26.
Afshari, Bakar, Luan, & Siraj, 2012, “Factors affecting the transformational
leadership role of principals in implementing ict in schools”, Journal of
Education Technology, 11 (4):164-176.
Arikunto, S. 1990. Manajemen Penelitian. Reneka Cipta: Jakarta.
Colquitt dan Wesson, 2015, Organizational Behavior: Improving Performance
and Commitment In the Workplace, Mc Graw Hill Education, USA.
Danim, S., 2004, Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok, Rineka
cipta, Jakarta.
Danim, Sudarwan., 2005, Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok,
Rineka Cipta, Jakarta.
Erik, R., 2001, Leadership articles. Kepemimpinan transformasional di sekolah
dalam meningkatkan outcomes peserta didik, Jurnal Pendidikan Penabur
05/Th.IV / Desember 2005.
Ghozali, I., 2005, Aplikasi Multivariate dengan Program SPSS, Universitas
Diponegoro, Semarang.
Greenberg, J., 2011, Behavior in Organizatio, Prentice Hall: Pearson Education.
Hasibuan, Malayu Sp., 2007, “Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah”,
Edisi Revisi, Bumi Aksara, Jakarta.
Hasibuan, Malayu Sp., 2006, Dasar-dasar, Pengertian, dan Masalah Dalam
Manajemen, Bumi aksara, Edisi Revisi, Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Hamalia, A.Y., 2013, Pengaruh Motivasi terhadap Produktivitas Kerja,
Politeknik PIKSI, Ganesha. Bandung.
Humala, Roziq., 2014, kepemimpinan transformasional dengan komitmen
organisasi karyawan. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan. 02(02).
Ismail, Mohamed, Sulaiman, Mohamad danYusuf., 2011, An empirical study of
the relationship between transformational leadership, empowerment and
organizational commitment, Business and Economics Research Journal,
2(1): 89-107.
Kreitner dan Kinicki, 2013, Organizational Behavior, Mc Graw Hill Companies,
USA.
John E. dang Gregory T., 2012. Motivation and leader-member exchange:
evidence counter to similarity attraction theory. International Jurnal of
Leadership Studies. 7(18-28).
Kusumah, Fitria., 2014, Pengaruh kepemimpinan transformasional kepala
sekolah, kompensasi terhadap komitmen organisasi. Skripsi. Universitas
Pendidikan Indonesia, Bandung.
Lamidi, 2009, Pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap komitmen
organisasi dengan variabel moderating kepuasan kerja, Jurnal Ekonomi dan
Kewirausahaan, 9(1): 12-22.
Leithwood, K., 1994, “Leadership For School Restructing”, Educational
Administration Quarterly, 30(4): 507.
Lisa, 2016, Pengaruh kepemimpinan transformasional, budaya kerja, self learning
dan komitmen kerja terhadap kinerja guru, Jurnal Diponegoro, 9 (2): 61-
70.
Martani, Galuh R., 2011, Hubungan antara persepsi terhadap gaya kepemimpinan
transformasional dengan organizational citizenship behavior (ocb) guru,
Skripsi. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Minarti, Sri., 2011, Manajemen Sekolah; Mengelola Lembaga Pendidikan Secara
Mandiri, Ar-Ruzz Media, Yogyakarta.
Oktora, Jublina., 2016, pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi,
Jurnal Riset Menejemn Sains Indonesia. 7(2).
Purnama, Nurul Qomarianing., 2016, pengaruh motivasi kerja terhadap komitmen
organisasional dan kinerja karyawan, Jurnal Administrasi Bisnis,40 (2).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Northouse, P., 2013, Kepemimpinan : Teori dan Praktik (edisi keenam), PT.
Indeks, Jakarta.
Rizadinata, 2013, Hubungan antara kepemimpinan transformasional dengan
komitmen organisasi pada kraryawan divisi produksi pt. Gunawan dianjaya
steel Surabaya, Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi, 02(1).
Robbins SP, dan Judge., 2007, Perilaku Organisasi, Alih Bahasa Drs. Benyamin
Molan, Salemba Empat, Jakarta.
Robbins SP, dan Judge, 2008, Perilaku Organisasi, PT. Indeks, Jakarta.
Santosa, S., 2000, Mengolah Data Statistik Secara Profesional, Gramedia,
Yogyakarta.
Siagian, Sondang P., 2006, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi 1, Cetakan
Ketiga Belas, Bumi Aksara, Jakarta.
Sopiah, 2008, Perilaku Organisasional, Edisi Pertama, Andi, Yogyakarta.
Susanti, Farida., 2013, Dampak kepemimpinan transformasional terhadap kinerja
pendidik dan tenaga kependidikan di smp muhamadiyah 1 depok sleman,
Thesis: Uin Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
Sugiyono, 2004, Statistik untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung.
Sugiyono, 2015, Metode Penelitian dan Pengembangan, Alfabeta, Bandung.
Sudjana, 1983, Teknik Analisis Regresi dan Korelasi Bagi Para Peneliti, Trasito,
Bandung.
Suseno, dkk., 2010, Pengaruh dukungan sosial dan kepemimpinan
transformasional terhadap komitmen organisasi dengan mediator motivasi
kerja, Jurnal Psikologi, 37(1): 94-109.
Triatna, Cepi., 2015, Perilaku Organisasi, PT. REMAJA ROSDAKARYA,
Bandung.
Tokhibin, Wuradji., 2013, Pengaruh kepemimpinan transformasional kepala
sekolah, kompetensi, motivasi dan kedisiplinan guru terhadap kinerja guru
smk. Jurnal Akuntabilitas Manajemen dan Pendidikan.,Universitas Negeri
Yogyakarta, 1 (2).
Wahjosumidjo, 2001, Kepemimpinan dan Motivasi, Ghalia Indonesia, Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Wirawan, 2013, Kepemimpinan: Teori, Psikologi, Perilaku Organisasi, Aplikasi
dan Penelitian, PT. RajaGrafindo Pers, Jakarta.
Winardi, J., 2001, Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen, PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Wutun, R P., 2001, Persepsi Karyawan tentang Perilaku Kepemimpinan Atasan.
Suatu Kajian Teori Transformasional-Transaksional, dalam Sjabadhyni,
B., Graito, B K, & Wutun, R P. Pengembangan Kualitas SDM dari
Perspektif PIO, Bagian Psikologi Industri Organisasi Fakultas Psikologi
Universitas Indonesia, Jakarta.
Wursanto, Ign., 2005, Manajemen Kepegawaian, Kanisius, Yogyakarta
Yuwono, I. dkk., 2005, Psikologi Industri & Organisasi.Fakultas Psikologi
Universitas Airlangga, Surabaya.
Yukl, A.G. 1998. Kepemimpinan Dalam Organisasi. Edisi Bahasa Indonesia.
Penerbit Prenhallindo: Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
LAMPIRAN 1
KUESIONER
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
120
KUESIONER PENELITIAN
Pengaruh Motivasi Kerja Dalam Memediasi Hubungan
Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Dengan
Komitmen Organisasional
1. Nama (boleh tidak diisi)
____________________________________
2. Jenis Kelamin (harapa diisi)
A. Laki-laki B. Perempuan
3. Pendidikan Terakhir (harap diisi)
A. D3 B. S1 C. S2
4. Usia (harap diisi)
A. < 25 th C. 36 – 45 th
B. 26 – 35 th D. > 45 th
5. Lama Bekerja (harap diisi)
A. < 1 th C. > 5 th – 10 th
B. 1 th – 5 th D. > 10 th
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
121
INSTRUMEN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL
Petunjuk:
Berilah tanda ceklis (√) yang paling sesuai dengan reaksi anda terhadap pernyataan
yang ada pada kolom jawaban yang tersedia dengan ketentuan sebagai berikut:
1= Sangat tidak setuju, 2= Tidak setuju, 3= Ragu-ragu, 4= Setuju, 5= Sangat setuju
No Pertanyaan
STS TS R S SS
1 2 3 4 5
1. Menggugah semangat kami dengan visi tentang
apa yang dapat kami capai apabila kami bekerja
secara bersama untuk mengubah praktek atau
program kami
2. Secara teratur mendorong kami untuk melakukan
evaluasi atas kemajuan kami dalam mencapai
tujuan sekolah
3. Jarang mempertimbangkan kami dalam membuat
keputusan
4. Memim'pin lebih dengan “tindakan nyata”
dibandingkan dengan “kata-kata”
5. Menyediakan sumber daya untuk mendukung
perkembangan professional saya
6. Mendorong saya untuk menguji kembali asumsi-
asumsi dasar yang saya miliki berkaitan dengan
pekerjaan saya
7. Memberikan prioritas yang tinggi bagi
pengembangan serangkaian nilai, keyakinan, dan
sikap yang disebarkan dalam sekolah tentang
pengajaran dan pembelajaran
8. Mendistribusikan kepemimpinan secara luas
diantara staf yang mempresentasikan berbagai
sudut pandang dalam posisi kepemimpinan
9. Memiliki ekspektasi yang tinggai kepada kami
sebagai professional
10. Menunjukkan sikap rendah hati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
122
11. Menyediakan fasilitas bagi para guru dalam
proses untuk menentukan tujuan-tujuan sekolah
12. Sebagai sumber ide baru bagi pembelajaran
professional
13. Memliki ekspektasi yang tinggi tentang tujuan
secara kekeluargaan sekolah
14. Memberikan kami gambaran tentang tujuan
secara keseluruhan sekolah
15. Mempertimbangkan pendapat saya dalam
menjalankan program-program baru yang
mempengaruhi pekerjaan saya
16. Menghormati dan menghargai staf dengan
memperlakukan kami sebagai professional
17. Memberikan dorongankepada saya untuk berpikir
tentang apa yang saya lakukan bagi para siswa
18. Memastikan bahwa kami mempunyai keterlibatan
yang memadai dalam pengambilan keputusan
terkait program-program pengajaran
19. Mendukung struktur organisasi yang efektif bagi
pengambila keputusan
20. Melakukan usaha-usaha untuk memahami para
siswa, misalnya dengan cara mengunjungi kelas
dan mengakui usaha-usaha mereka
21. Dalam interaksi dengan para siswa menunjukkan
sikap menghargai
22. Mendorong saya untuk mencapai tujuan yang
saya miliki demi pembelajaran professional
23. Mendorong kolaborasi berkelanjutan diantara
para guru demi implementasi praktek-praktek dan
program-program baru
24. Membantu mengklasifikasikan makna khusus dari
visi sekolah terkait dengan implikasi praktisnya
pada program-program dan pengajaran
25. Mendorong kami untuk mengembangkan dan
mengkaji kembali tujuan-tujuan professional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
123
individual sesuai dengan tujuan dan prioritas
sekolah
26. Mengharapkan kami melakukan pengembangan
diri yang berkelanjutan khususnya terkait dengan
profesi
27. Menunjukkan semangat dan antusiasme dalam
pekerjaannya
28. Kurang menyadari adanya kebutuhan dan
keahlian unik saya
29. Mendorong kami untuk melakukan evaluasi atas
praktek-praktek yang kami lakukan dan
memperbaikinya bila diperlukan
30. Mengharapkan kami menjadi innovator-inovator
yang efektif
31. Menunjukkan kesediaan untuk mengubah praktik-
praktik yang dilakukan sesuai dengan pemahaman
baru
32. Memberi dorongan saya untuk mencoba praktek-
praktek baru sesuai minat saya
33. Jarang mengacu pada tujuan sekolah ketika
membuat keputusan-keputusan yang terkait
dengan perubahan dalam program-program atau
kegiatan-kegiatan
34. Menstimulasi terjadinya diskusi tentang ide-ide
baru yang sesuai dengan arah dan kebijakan
sekolah
35. Memfasilitasi terjadinya komunikasi yang efektif
diantara staf sekolah
36. Menciptakan suasana kerja yang menghalangi
terjadinya kolaborasi diantara staf dalam
perencanaan dan perkembangan profesionalitas
37. Mengkomunikasikan misi sekolah kepada staf dan
para siswa
38. Mendorong perkembangan norma-norma sekolah
yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
124
mendukung keterbukaan terhadap perubahan
39. Menunjukkan favoritsme terhadap individu-
individu atau kelompok tertentu
40. Menyediakan peluang bagi staf untuk belajar satu
sama lain
41. Mendukung isolasi bagi guru-guru yang memiliki
keahlian khusus
42. menyediakan tingkat otonomi yang tepat bagi
kami dalam pengambilan keputusan kami
43. Menyediakan dukungan moral dengan cara
membuat saya merasa dihargai terkait dengan
kontribusi saya pada sekolah
44. Membantu kami dalam memahami hubungan
antar visi sekolah dan badan atau lembaga yang
mendukung sekolah misalnya Departemen
Pendidikan
45. Menjadikan teknik “problem solving” sebagai
model yang dapat saya pakai untuk pekerjaan
bersama dengan para kolega dan siswa
46. Mempertimbangkan atmosfer kerja yang saling
perhatian dan percaya diantara para guru
47. Membantu symbol-simbol yang melambangkan
kesuksesan dan pencapaian dalam profesi kami
48. Menudkung “status quo” yang ada dalam resiko
mengorbankan perubahan pendidikan
49. Dalam membuat prioritas-prioritas yang terkait
dengan tujuan sekolah, bekerja sesuai konsensus
yang dibuat bersama seluruh staf
50. Dalam berhadaan dengan para staf dan siswa
menunjukkan sikap terbuka dan apa adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
125
INSTRUMEN MOTIVASI KERJA
Petunjuk:
Berilah tanda ceklis (√) yang paling sesuai dengan reaksi anda terhadap pernyataan
yang ada pada kolom jawaban yang tersedia dengan ketentuan sebagai berikut:
1= Sangat tidak setuju, 2= Tidak setuju, 3= Ragu-ragu, 4= Setuju, 5= Sangat setuju
No Pertanyaan
STS TS R S SS
1 2 3 4 5
Kebutuhan Akan Prestasi
1. Saya sebagai guru memiliki kesempatan untuk
berprestasi dalam karir di dunia pendidikan
2. Saya sebagai guru bangga mendapat tugas khusus
dari kepala sekolah
3. Saya sebagai guru memiliki kesempatan untuk
mengikuti pendidikan yang lebih tinggi dan
berbagai pelatihan
4. Saya sebagai guru merasa bangga apabila hasil
kerja saya menjadi acuan bagi teman sejawat
5. Saya sebagai guru akan mengajar dengan baik
walaupun tidak ada atasan
6. Saya sebagai guru akan mengajar dengan baik
ketika ada imbalan
Kebutuhan Akan Kekuasaan
7. Saya sebagai guru memiliki kewenangan dan
tanggung jawab terhadap keberhasilan belajar
peserta didik
8. Saya sebagai guru berwenang menyampaikan
gagasan yang mendukung tujuan sekolah
9. Saya sebagai guru mempunyai wewenang untuk
memilih sumber belajar, metode dan media
pembelajaran yang tepat
10. Untuk mendapatkan kedudukan yang lebih baik
saya akan bersaing secara sehat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
126
Kebutuhan Akan Bersahabat
11. Saya sebagai guru memiliki kesempatan untuk
membantu teman sejawat dalam pengembangan
diri menjadi guru professional
12. Saya sebagai guru menjalin hubungan dengan
peserta didik, teman sejawat, atasan dan orang tua
13. Saya sebagai guru merasa senang apabila
mendapat masukan dari sesama pendidik
14. Saya sebagai guru mendapat pengakuan dari
masyarakat atas profesi saya sebagai guru
15. Saya sebagai guru lebih senang diberi tugas
individu dari pada kelompok
16. Saya sebagai guru selalu melimpahkan tanggung
jawab kepada orang lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
127
INSTRUMEN KOMITMEN ORGANISASIONAL
Petunjuk:
Berilah tanda ceklis (√) yang paling sesuai dengan reaksi anda terhadap pernyataan
yang ada pada kolom jawaban yang tersedia dengan ketentuan sebagai berikut:
1= Sangat tidak setuju, 2= Tidak setuju, 3= Ragu-ragu, 4= Setuju, 5= Sangat setuju
No Pertanyaan
TP JR KD SR SL
1 2 3 4 5
Komitmen Afektif
1. Saya akan sangat senang untuk menghabiskan
sisa karir saya di organisasi ini
2. Saya senang mendiskusikan organisasi saya
dengan orang luar
3. Saya benar-benar merasa bahwa masalah
organisasi adalah masalah saya juga
4. Saya berpikir saya tidak mudah menjadi
bagian dari organisasi lain seperti saya
menjadi bagian dari organisasi ini
5. Saya tidak merasa “bagian dari keluarga” di
organisasi saya
6. Saya tidak merasa “terikat secara emosional”
dengan organisasi ini
7. Organisasi ini memiliki makna personal bagi
saya
8. Saya tidak mempunyai rasa memiliki yang
kuat terhadap organisasi saya
Komitmen Berkelanjutan
9. Saya tidak takut berhenti dari pekerjaan
sebelum ada pekerjaan lain
10. Sulit bagi saya meninggalkan organisasi ini
walaupun saya menginginkannya
11. Kehidupan saya akan kacau apabila saya
memutuskan meninggalkan organisasi
sekarang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
128
12. Tidak akan berdampak buruk apabila saya
memutuskan meninggalkan organisasi
sekarang
13. Saat ini, saya merasa butuh untuk bekerja
dalam organisasi
14. Saya merasa saya tidak punya pilihan untuk
meninggalkan organisasi ini
15. Salah satu akibat negatif meninggalkan
organisasi adalah alternatif pekerjaan jarang
tersedia
16. Alasan saya tetap bekerja pada organisasi
adalah ditempat lain tidak lebih baik
Komitmen Normatif
17. Saya melihat saat ini orang sering berpindah
dari perusahaan ke perusahaan lain
18. Saya tidak percaya bahwa seseorang harus
selalu setia pada organisasinya
19. Berpindah dari organisasi ke organisasi
tampak tidak etis sama sekali bagi saya
20. salah satu alasan utama saya terus bekerja
untuk organisasi ini adalah saya percaya
bahwa loyalitas itu penting dan karena itu
merasa memiliki kewajiban moral untuk tetap
tinggal
21. Jika saya mendapat tawaran lain untuk
pekerjaan yang lebih baik di tempat lain, saya
akan melakukannya
22. Saya percaya pada nilai loyal terhadap satu
organisasi
23. Menurut saya lebih baik dimana orang-orang
tetap di satu perusahaan untuk sebagian besar
karir mereka
24. Saya tidak pernah berpikir sebuah
“perusahaan lelaki” atau “perusahaan wanita”
adalah sebuah kebijaksanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
129
LAMPIRAN II
DATA INDUK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
130
KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
132
MOTIVASI KERJA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
133
KOMITMEN ORGANISASIONAL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
134
LAMPIRAN III
UJI VALIDITAS DAN UJI RELIABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
135
DATA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL
Dimensi Mengembangkan Dimensi Membangun Dimensi Menciptakan Dimensi Menjadi
Visi Bersama Konsensus Ekspektasi Kinerja Model
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
137
Dimensi Memberi Dimensi Menyediakan Dimensi Membangun Dimensi Membangun
Dukungan Stimulasi Intelektual Kultur Sekolah Kultur Kolaboratif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
139
DATA MOTIVASI KERJA
Motif Berprestasi Motif Berkuasa Motif Bersahabat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
141
DATA KOMITMEN ORGANISASIONAL
Komitmen Afektif Komitmen Berkelanjutan Komitmen Normatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
122
KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL
Dimensi Visi Bersama Dimensi Membangun Kultur Sekolah
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
123
Dimensi Ekspektasi Kerja Yang Tinggi
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
124
Dimensi Menjadi Model
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
125
Dimensi Dukungan Individual
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
126
Dimensi Memberi Stimulasi Intelektual
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
127
Dimensi Membangun Kultur Sekolah
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
128
Dimensi Menciptakan Struktur Kolaboratif
149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
129
MOTIVASI KERJA
Dimensi Motif Berprestasi
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
130
Dimensi Motif Berkuasa
151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
131
Dimensi Motif Bersahabat
152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
132
KOMITMEN ORGANISASIONAL
Dimensi Afektif
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
133
Dimensi Berkelanjutan
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
134
Dimensi Normatif
155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
135
UJI RELIABILITAS
Kepemimpinan Transformasional
Motivasi Kerja
Komitmen Orgnisasional
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
122
LAMPIRAN IV
UJI LINEARITAS DAN NORMALITAS
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
122
Uji Linearitas
Kepemimpinan Transformasional Dengan Komitmen Organisasional
Motivasi Kerja Dengan Komitmen Organisasional
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
123
Uji Normalitas
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
122
LAMPIRAN V
UJI MULTIKOLINEARITAS DAN UJI
HETEROKEDASTISITAS
150
160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
122
Uji Multikolinearitas
Uji Heterokedastisitas
161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
122
LAMPIRAN VI
PENGUJIAN HIPOTESIS
162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
122
Uji Hipotesis Pertama, Kedua dan Ketiga
Hipotesis Pertama
Hipotesis Kedua
Hipotesis Ketiga
163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
123
Uji R
Uji F
164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
124
Hipotesis Keempat
Tahap Pertama
165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
125
Tahap Kedua
166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
126
Tahap Ketiga
167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
122
NILAI RATA-RATA BUTIR INSTRUMEN VARIABEL KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL
Dimensi Mengembangkan Visi Bersama Dimensi Membangun Kultur Sekolah
168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
123
NILAI RATA-RATA BUTIR INSTRUMEN VARIABEL MOTIVASI KERJA
Dimensi Motif Berkuasa
NILAI RATA-RATA BUTIR INSTRUMEN VARIABEL KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL
Dimensi Memberi Support
169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
124
NILAI RATA-RATA BUTIR INSTRUMEN VARIABEL KOMITMEN
ORGANISASI
Komitmen Organisasi
170
169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
125
LAMPIRAN VII
(SURAT IJIN PENELITIAN)
171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
126
169 172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
127
170 173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
128
171 174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI