226
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 WEDI KLATEN TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah Oleh : ANIS VITRIYANTI NIM : 131314039 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

  • Upload
    buidiep

  • View
    229

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

PAIR SHARE (TPS) TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR

PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 WEDI KLATEN

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Sejarah

Oleh :

ANIS VITRIYANTI

NIM : 131314039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

i

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

PAIRS SHARE (TPS) TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR

PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 WEDI KLATEN

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Sejarah

Oleh:

ANIS VITRIYANTI

NIM : 131314039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Sebagai ucapan terima kasih, Skripsi ini saya persembahkan kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan berkat dan rahmatnya, sehingga saya dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini.

2. Kedua orang tua saya, Suyono Harjo Mulyono dan Ibunda Ismiyanti

3. Kakak saya terkasih Novi Yuliyanti dan Novi Sistasari yang telah memberi

motivasi dan dukungan untuk segera menyelesaikan skripsi ini, serta kerabat dan

orang-orang yang ingin melihat saya sukses di kemudian hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

v

MOTTO

“Orang yang menginginkan impiannya menjadi kenyataan, harus menjaga diri

agar tidak tertidur”

(Richard Wheeler)

“Harapan adalah tiang yang menyangga dunia”

(Pliny the Elder)

“selalu ada jalan bagi kita yang sering berusaha, dan selalu ada harapan bagi kita

yang sering berdoa”

(Anis Vitriyanti)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMISI

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Anis Vitriyanti

Nomor Mahasiswa : 131314039

“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pairs Share (Tps)

Terhadap Motivasi Dan Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas X SMA Negeri

1 Wedi Klaten Tahun Pelajaran 2017/2018”

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata

Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya

dalam bentuk perangkat data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademisi

tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal, 29 Januari 2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

viii

ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

PAIRS SHARE (TPS) TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR

PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 WEDI KLATEN TAHUN

PELAJARAN 2017/2018

Oleh

Anis Vitriyanti

Universitas Sanata Dharma

2018

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) perbedaan

motivasi dan prestasi belajar sejarah peserta didik sebelum dan setelah diterapkan

model pembelajaran Think Pair Share (TPS); (2) perbedaan motivasi dan prestasi

belajar sejarah peserta didik yang menerapkan dengan yang tidak menerapkan

pembelajaran Think Pair Share (TPS).

Desain penelitian ini adalah desain eksperimental semu (quasi-

experimental designs) yaitu the nonequivalent control group design. Populasi

dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri 1 Wedi kelas X IPS tahun

pelajaran 2017/2018. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah peserta

didik kelas X IPS semester ganjil tahun pelajaran 2017/2018 sebanyak 2 kelas

yaitu satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas lainnya sebagai kelas

kontrol. Teknik pengambilan data dilakukan secara cluster sampling. Data

motivasi belajar sejarah diambil dengan kuesioner , sedangkan data prestasi

belajar sejarah diambil dari tes prestasi belajar sejarah. Instrumen penelitian

berupa kuesioner dan tes prestasi belajar sejarah. Teknik analisis data

menggunakan uji-t sama subjek dan uji-t beda subjek.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) perbedaan motivasi dan prestasi

sebelum dan setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair

Share di kelas eksperimen . Motivasi pada awal sebesar t hitung 47,102 > t tabel 1,72

dan motivasi akhir sebesar t hitung130,401 > t tabel 1,72 sedangkan prestasi awal

sebesar t hitung 17,068> t tabel 1,72 dan prestasi akhir sebesar t hitung 34,236> t tabel

1,72. (2) perbedaan motivasi dan prestasi belajar kelas kontrol dan kelas

eksperimen. Selisih Motivasi belajar pada kelas kontrol sebesar t hitung 6,994 > t

tabel 1,72 dan Selisih Motivasi belajar pada kelas eksperimen sebesar t hitung 83,299

> t tabel 1,72 sedangkan Selisih prestasi belajar pada kelas kontrol sebesar t hitung

8,439 > t tabel 1,72 dan Selisih prestasi belajar pada kelas eksperimen sebesar t

hitung 17,168 > t tabel 1,72.

Kata kunci : Kooperatif, Think Pair share (TPS) ,motivasi, prestasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

ix

ABSTRACK

THE INFLUENCE OF THINK PAIRS SHARE (TPS) TYPE COOPERATIVE

LEARNING MODEL TOWARDS STUDENTS LEARNING MOTIVATION

AND ACHIEVEMENT OF CLASS X SMA NEGERI 1 WEDI KLATEN

ACADEMIC YEAR 2017/2018

By

Anis Vitriyanti

Sanata Dharma University

2018

This research aims to describe : (1) the difference of students' motivation

and achievement in learning History before and after Think Pair Share (TPS)

learning model is applied; (2) the difference of students' motivation and

achievement in learning History with and without Think Pair Share (TPS).

The research used the nonequivalent control group design which belonged to

quasi-experimental designs. The research population was the students of class X

SMA Negeri 1 Wedi academic year 2017/2018. The samples do the research were

2 classes of class X IPS odd semester academic year 2017/2018. One class was as

an experiment class, while the other was as a control class. The data gathering

technique of the research was a cluster sampling technique. The data of learning

motivation in History was gathered through motivation questionnaires, while the

data of learning achievement in History was collected from achievement test of

learning History. The research instruments were questionnaires and test of

learning History achievement. The research used T-Test same subject and T-Test

different subject for the data analysis technique.

The research result showed that (1) the motivation and achievement

difference before and after Think Pair Share (TPS) type of cooperative learning

model is applied in the experiment class. The pre-test motivation score was t hitung

47,102 > t tabel 1,72 and the final motivation score was t hitung130,401 > t tabel 1,72,

while the pre-test achievement score was t hitung 17,068> t tabel 1,72 and the final

achievement score was t hitung 34,236> t tabel 1,72. (2) the learning achievement

and motivation difference of experiment class and control class. The difference of

learning motivation score in control class was t hitung 6,994 > t tabel 1,72 and the

learning motivation score in experiment class was t hitung 83,299 > t tabel 1,72,

while the difference of learning achievement score in control class was t hitung

8,439 > t tabel 1,72 and learning achievement score in experiment class was t hitung

17,168 > t tabel 1,72.

Keywords : cooperative, TPS, motivation, achievement

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan yang maha kuasa karena

berkat dan kasih-Nya, skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Think Pairs Share (Tps) Terhadap Motivasi Dan Prestasi Belajar

Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 1 Wedi Klaten Tahun Pelajaran 2017/2018”

dapat diselesaikan oleh penulis. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi

ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak. Oleh karena itu, penulis ingin

mengucapkan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada :

1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., selaku ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

3. Ibu Dra. Theresia Sumini, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

4. Bapak Dr. H. Purwanta, M.A. sebagai Dosen Pembimbing I yang membimbing

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Drs. A. Kardiyat Wiharyanto, M.M. sebagai Dosen Pembimbing II yang

membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Drs. S. Adisusilo J. R., M.Pd., selaku dosen pembimbing akademik yang

telah membimbing peneliti .

7. Para dosen Prodi Pendidikan Sejarah yang sudah memberikan banyak ilmu

pengetahuan dan nilai – nilai kehidupan untuk penulis.

8. Pak Agus, selaku staff sekretariatan Program Studi Pendidikan Sejarah yang

selalu sabar dan telaten dalam memberikan pelayanan administrasi seperti surat

izin penelitian kepada penulis.

9. Ibu Tri Murniwati selaku guru mata pelajaran Sejarah SMA Negeri 1 Wedi dan

Peserta didik kelas X IPS 1 dan X IPS 3 yang telah berpartisipasi dalam penelitian

ini.

10. Kedua orang tua saya, Suyono Harjo Mulyono dan Ibunda Ismiyanti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

xi

11. Kakak saya terkasih Novi Yuliyanti dan Novi Sistasari yang telah memberi

motivasi dan dukungan untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

12. Teman – teman yang sudah penulis anggap seperti keluarga dari Pendidikan

Sejarah USD angkatan 2013, yang selalu memberikan semangat kepada

penulis.

13. Sahabat-sahabat yang tercinta Hanna ery, Angela Merici, Kinanthi Wulan,

Ade Setya Nila, Anita Irine, Susi Susanti, yang selalu memberikan dukungan

dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh

karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

Semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi banyak orang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv

MOTTO .................................................................................................................. v

ABSTRAK ............................................................................................................ vii

ABSTRACK .......................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................ x

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv

LAMPIRAN ......................................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................... 10

C. Pembatasan Masalah .................................................................................. 11

D. Rumusan Masalah ...................................................................................... 11

E. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 11

F. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 13

A. KAJIAN TEORI ........................................................................................ 13

B. Penelitian yang Relevan ............................................................................. 30

C. Kerangka Berfikir....................................................................................... 31

D. Hipotesis Penelitian .................................................................................... 33

BAB III METODE PENELTIAN ......................................................................... 34

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 34

B. Jenis dan Desain Penelitian ........................................................................ 35

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian ................................................... 36

D. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................. 36

E. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data ................................ 37

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

xiii

F. Teknik Analisis Instrumen dan Data .......................................................... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 49

A. Hasil Penelitian .......................................................................................... 49

B. Pembahasan ................................................................................................ 57

1. Movitasi Belajar Sejarah Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ............ 57

2. Prestasi Belajar Sejarah Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ............. 60

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 64

A. Kesimpulan ................................................................................................ 64

B. Saran ........................................................................................................... 65

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 66

LAMPIRAN…………………………………………………………………….…........68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1 Diagram Kerja Pengumpulan Data .................................................. 40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Keunggulan dan Kelemahan Kurikulum KTSP 2006 dan Kurikulum

2013 ......................................................................................................................... 5

Tabel 3. 1 Jadwal Penelitian...................................................................................35

Tabel 3. 2 Pedoman Skor Kuesioner Motivasi Belajar.......................................... 38

Tabel 3. 3 Distribusi Item kuesioner Motivasi Belajar Sejarah............................. 38

Tabel 3. 4 Kisi-kisi Soal Prestasi Belajar sejarah.................................................. 39

Tabel 3. 5 Kisi-kisi Soal Prestasi Belajar sejarah.................................................. 39

Tabel 3. 6 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas..........................................................43

Tabel 4. 1 Motivasi Belajar Sejarah .................................................................................. 49

Tabel 4. 2 Uji Normalitas Motivasi awal dan motivasi akhir ........................................... 50

Tabel 4. 3 Uji Homogenitas Motivasi ............................................................................... 51

Tabel 4. 4 Uji-t Sama Subjek Kelas Eksperimen .............................................................. 52

Tabel 4. 5 Uji-t Sama Subjek Kelas Kontrol .................................................................... 52

Tabel 4. 6 Data Pengetahuan Awal dan Prestasi Belajar Sejarah ..................................... 54

Tabel 4. 7 Uji Normalitas Pengetahuan Awal dan Pengetahuan akhir ............................. 55

Tabel 4. 8 Uji Homogenitas Pengetahuan Awal dan Pengetahuan akhir .......................... 56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

xvi

LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus ....................................................................................................... 69

Lampiran 2 RPP Kelas Eksperimen ............................................................................ 79

Lampiran 3 RPP Kelas Eksperimen ............................................................................ 86

Lampiran 4 RPP Kelas Eksperimen ............................................................................ 93

Lampiran 5 RPP Kelas Kontrol ................................................................................. 100

Lampiran 6 RPP Kelas Kontrol ................................................................................. 107

Lampiran 7 RPP Kelas kontrol .................................................................................. 114

Lampiran 8 Ringkasan Materi Manusia dan Sejarah .............................................. 121

Lampiran 9 Lampiran Soal Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ........................ 133

Lampiran 10 Kuesioner Motivasi Belajar Sejarah ................................................... 134

Lampiran 11 Soal Prestasi Belajar Sejarah .............................................................. 139

Lampiran 12 Validitas dan Reabilitas Motivasi Kelas X IPS 2 ............................... 152

Lampiran 13 Data Motivasi, Prestasi Awal dan Akhir Kelas Eksperimen ............ 154

Lampiran 14 Data Motivasi, Prestai Awal dan Akhir Kelas Kontrol ..................... 156

Lampiran 15 Validitas dan Reabilitas Prestasi Kelas X IPS 2 ................................ 158

Lampiran 16 Mencari Mean, Modus, Median Kelas Eksperimen .......................... 160

Lampiran 17 Mencari Mean, Modus, Median Kelas Kontrol ................................. 165

Lampiran 18 Normalitas Motivasi Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ........... 171

Lampiran 19 Standar Deviasi dan Homogenitas ...................................................... 183

Lampiran 20 Uji-t sama Subjek ................................................................................. 187

Lampiran 21 Uji-t beda Subjek .................................................................................. 194

Lampiran 22 Daftar Kelompok Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .................. 200

Lampiran 23 Daftar Nama Peserta didik .................................................................. 204

Lampiran 24 Surat Ijin Penelitian ............................................................................. 206

Lampiran 25 Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian ......................................... 207

Lampiran 26 Dokumentasi Penelitian ........................................................................ 208

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesejahteraan suatu bangsa salah satunya ditentukan oleh sumber daya

manusianya. Sumber daya manusia yang berkualitas ditentukan dari pendidikan

yang berkualitas pula. Pendidikan mempunyai fungsi yang sangat penting untuk

meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas pendidikan

dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas baik di lingkungan

sekolah maupun di luar sekolah. Menurut Sugihartono dkk (2007:3), pendidikan

adalah suatu sistem proses perubahan menuju pendewasaan, pencerdasan, dan

pematangan diri, untuk mengubah tingkah laku manusia baik individu maupun

kelompok guna mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

Menurut Wina Sanjaya (2009:2), proses pendidikan merupakan hal yang

sangat penting untuk dikritisi dalam konsep pendidikan. Proses pendidikan adalah

usaha sadar yang terencana, artinya segala sesuatu yang dilakukan guru dan

peserta didik diarahkan untuk mencapai tujuan yaitu dapat mewujudkan suasana

proses pembelajaran, namun tidak boleh mengesampingkan proses belajar.

Artinya antara proses dan belajar harus seimbang. Proses pendidikan harus

berorientasi pada peserta didik dan yang terakhir proses pendidikan berujung

pada pembentukan sikap, pengembangan kecerdasan, serta pengembangan

keterampilan anak sesuai dengan kebutuhan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

2

Di dalam dunia pendidikan, peningkatan kualitas pendidikan dapat terjadi

apabila dalam prosesnya menggabungkan unsur-unsur yang terdapat dalam

komponen atau sisem pembelajaran. Komponen pembelajaran yang ada terdiri

dari pendidik, peserta didik, tujuan, materi, metode, media, dan evaluasi yang

merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam meningkatkan

kualitas pendidikan. Pendidik dan peserta didik merupakan satu dan kesatuan

yang tidak dapat dipisahkan, pendidikan akan berjalan dengan baik apabila antara

kedua unsur tersebut aktif dalam kegiatan pembelajaran, keberhasilan yang

diperoleh peserta didik sangat berkaitan dengan kemampuan pendidik atau guru

dalam membimbing, memberikan arahan, dan mengajar peserta didik secara

profesional. Pendidikan akan mencapai tujuan yang diinginkan apabila guru dan

peserta didik saling bekerjasama untuk mencapai tujuan pendidikan yang

diinginkan.

Komponen selanjutnya adalah tujuan dan materi pembelajaran. Tujuan

pembelajaran pada dasarnya merupakan harapan, apa yang diharapkan dari

peserta didik sebagai hasil belajar. Tujuan pembelajaran adalah rumusan secara

terperinci yang harus dikuasai oleh peserta didik, yang dinyatakan dalam bentuk

tingkah laku yang dapat diamati dan diukur, selain itu tujuan pembelajaran yang

dirumuskan juga harus spesifik dan operasional agar dapat digunakan sebagi tolok

ukur suatu keberhasilan dalam proses pembelajaran. Materi pembelajaran

merupakan komponen pembelajaran yang sangat penting, tanpa materi

pembelajaran proses pembelajaran tidak akan bisa dilaksanakan. Oleh karena itu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

3

materi pembelajaran harus dipilih secara sistematis, sejalan dengan tujuan yang

telah di rumuskan.

Komponen pembelajaran tidak hanya terdiri dari pendidik, peserta didik,

tujuan dan materi, akan tetapi terdapat unsur lainnya yaitu metode dan media.

Metode yang digunakan guru dalam proses pembelajaran harus sesuai dan

memperharikan beberapa faktor, yaitu materi pembelajaran, kemampuan guru,

kondisi peserta didik, fasilitas serta kondisi dan waktu. Media pembelajaran

merupakan

peralatan untuk mencapi suatu tujuan pembelajaran, jenis-jenis media

pembelajaran sangat beragam dan mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-

masing, maka guru harus dapat memilih media pembelajaran sesuai dengan

kebutuhan agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif.

Komponen pembelajaran yang terakhir adalah evaluasai pembelajaran

merupakan penilaian terhadap kemajuan peserta didik dalam melaksanakan proses

pembelajaran. Evaluasi pembelajaran berada dalam posisi yang sangat penting

dalam proses pembelajaran. Karena dengan adanya evaluasi keberhasilan suatu

proses pembelajaran dapat diketahui hasilnya. Maka dari itu evaluasi

pembelajaran harus disusun dengan tepat, agar dapat menilai kemampuan peserta

didik dengan tepat.

Pada kenyataannya di Indonesia masih banyak persoalan-persoalan di

dunia pendidikan baik dari segi kualitas guru, penggunaan metode, media,

kesesuaian materi dengan tujuan serta evaluasi pembelajaran. Permasalahan yang

sangat menonjol pada dunia pendidikan adalah guru dalam penggunaan metode

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

4

pembelajaran di kelas, pada dasarnya penggunaan metode sangat penting

digunakan untuk pembelajaran agar peserta didik tidak mudah bosan dalam

belajar, metode pembelajaran pun dapat meningkatkan nilai baik dari segi

kognitif, afektif, maupun psikomotor. Akan tetapi pada kenyataannya di sekolah

guru kurang memperhatikan metode pembelajaran yang digunakan, karena

minimnya pengetahuan guru tentang metode pembelajaran. Guru cenderung lebih

ke metode konvensional dan tidak menerapkan metode yang lainnya, tidak

selamanya metode konvensional dapat diterapkan dengan adanya kurikulum

sekolah yang selalu berganti atau mengalami perkembangan dari tahun ke tahun.

Kurikulum setiap tahunnya mempunyai kebijakan tersendiri untuk

mengembangkan sistem pendidikan di Indonesia.

Dalam dunia pendidikan kurikulum ditafsirkan secara berbeda-beda.

Namun, tafsiran yang berbeda-beda itu memiliki kesamaan. Kesamaan tersebut

adalah bahwa kurikulum berhubungan erat dengan usaha mengembangkan peserta

didik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Dari berbagai kurikulum yang

diterapkan, saya ingin menjelaskan kurikulum 2013 khususnya mengenai

pembagian jam pelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Wedi.

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang mulai diterapkan tahun

ajaran 2013/2014. Yang menjadi titik tekan pada kurikulum 2013 ini adalah

adanya peningkatan dan keseimbangan softs skills dan hard skills yang meliputi

aspek kompetensi sikap ketrampilan dan pengetahuan (Fadlillah 2014 :16).

Dalam kurikulum 2013 guru lebih berperan sebagai fasilitator yang

berfungsi sebagai jembatan penghubung ke arah pemahaman yang lebih tinggi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

5

dengan catatan peserta didik sendiri. Guru tidak hanya memberikan pengetahuan

pada peserta didik, tetapi juga harus membangun pengetahuan dalam pikirannya.

Peserta didik mempunyai kesempatan untuk mendapatkan pengalaman langsung

dalam menerapkan ide-ide mereka, ini merupakan kesempatan bagi peserta didik

untuk menemukan dan menerapkan ide-ide mereka sendiri. Hal ini menuntut

peserta didik untuk lebih mandiri dan berperan aktif dalam mengikuti

pembelajaran di sekolah.

Prinsip pembelajaran pada kurikulum KTSP 2006 dan kurikulum 2013

memiliki berbagai keunggulan dan kelemahan di setiap kurikulum yang baru

(Fadlillah 2014:202).

Tabel 1. 1 Keunggulan dan Kelemahan Kurikulum KTSP 2006 dan

Kurikulum 2013

No Kurikulum KTSP 2006 Kurikulum 2013

Keunggulan Kelemahan Keunggulan Kelemahan

1 KTSP akan

mengurangi

beban belajar

siswa yang sangat

padat. Karena

menurut ahli

beban belajar

yang berat dapat

mempengaruhi

perkembangan

jiwa anak.

Kurangnnya

SDM yang

diharapkan

mampu

menjabarkan

KTSP pada

kebanyakan

satuan

pendidikan yang

ada. Minimnya

kualitas guru

dan sekolah.

Siswa dituntut

untuk lebih aktif,

kreatif,dan

inovatif dalam

setiap pemecahan

masalah yang

mereka hadapi di

sekolah

Beban belajar

siswa dan

termasuk

guru tertalu

berat,

sehingga

waktu belajar

di sekolah

terlalu lama

2 Mendorong para

guru, kepala

sekolah, dan

pihak manajemen

sekolah

untuk semakin

meningkatkan

kreativitasnya

Masih banyak

guru yang belum

memahami

KTSP secara

komprehensif

baik konsepnya,

penyusunannya

maupun

Guru hanya

sebagai fasilitator.

Guru banyak

salah kaprah,

karena

beranggapan

dengan

kurikulum

2013 guru

tidak perlu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

6

dalam

penyelenggaraan

program-program

pendidikan.

prakteknya di

lapangan.

menjelaskan

materi,

padahal

banyak mata

pelajaran

yang harus

tetap ada

penjelasan

dari guru

3 KTSP

memberikan

peluang yang

lebih luas kepada

sekolah-sekolah

plus untuk

mengembangkan

kurikulum yang

sesuai dengan

kebutuhan.

Kurangnya

ketersediaan

sarana dan

prasarana

pendukung

sebagai

kelengkapan

dari pelaksanaan

KTSP

Tidak lagi

memerlukan

dokumen

kurikulum yang

lebih rinci karena

pemerintah

menyiapkan

semua komponen

kurikulum sampai

buku teks dan

pedoman

pembahasan

sudah tersedia

Tidak

pernahnya

guru

dilibatkan

langsung

dalam proses

pengembanga

n kurikulum

2013, karena

pemerintah

cenderung

melihat guru

dan siswa

mempunyai

kapasitas

yang sama.

4 Guru sebagai

pengajar,

pembimbing,

pelatih dan

pengembang

kurikulum.

Penerapan

KTSP yang

merekomendasi

kan

pengurangan

jam pelajaran

akan berdampak

berkurangnya

pendapatan

guru.

Sifat

pembelajarannya

sangat

kontekstual

Kurangnya

pemahaman

guru dengan

konsep

pendekatan

saintific

Berdasarkan tabel di atas setiap kurikulum pada dasarnya memiliki

keunggulan dan kelemahan masing-masing dalam meningkatkan kualitas

pendidikan di Indonesia. Pada kurikulum KTSP memiliki keunggulan, jumlah jam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

7

pembelajaran di sekolah akan dikurangi karena tidak baik jika beban belajar siswa

sangat padat dapat mempengaruhi jiwa anak. Kurikulum KTSP juga memberikan

kepercayaan kepada sekolah untuk dapat mengembangkan kurikulum berdasarkan

kemampuan yang dimiliki, oleh karena itu guru diberikan kesempatan untuk

mengembangkan kurikulum dengan baik. Pengembangan kurikulum di sekolah

tidak bisa lepas dengan sarana dan prasarana pendukung seperti media

pembelajaran, metode yang akan diajarkan dan pendukung lainnya. Guru harus

mempunyai keterampilan untuk mengembangkan kurikulum. Kurikulum KTSP

juga memiliki suatu kelemahan, minimnya pengetahuan dan pemahaman guru

dengan kurikulum akan berdampak pada hasil yang tidak maksimal di dalam

proses pembelajaran, maka guru harus mendapatkan pelatihan untuk

mengembangkan kurikulum di sekolah.

Kurikulum 2013 menuntut perserta didik untuk lebih aktif dan kreatif.

Sifat pembelajarannya yang kontekstual, pada kurikulum 2013 semua berkas

seperti kelengkapan dokumen atau buku sudah disiapkan sehingga memicu serta

memacu guru untuk membaca dan menerapkan budaya literasi. Kurikulum 2013

juga memiliki kelemahan, pada kurikulum 2013 Guru banyak salah kaprah,

karena beranggapan dengan kurikulum 2013 guru tidak perlu menjelaskan materi,

padahal banyak mata pelajaran yang harus tetap ada penjelasan dari guru, seperti

pembelajaran sejarah, pada pembelajaran sejarah di kurikulum 2013 guru perlu

untuk menjelaskan materi walaupun tidak semua dijelaskan secara lisan, pada

pengembangan kurikulum ini guru juga tidak dilibatkan dalam proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

8

pengembangan kurikulum, oleh karena itu guru juga kurang paham dengan

pendekatan saintific yang diterapkan oleh kurikulum 2013.

Berdasarkan hasil observasi, pelajaran sejarah sekarang ini mengalami

perubahan dalam bentuk tujuan, sasaran, durasi waktu pembelajaran dan

pembagian lingkup materi yang tertuang di dalam Kompetensi Inti (KI),

Kompetensi Dasar (KD) dan Silabus Sejarah. Upaya di atas justru didukung oleh

penambahan waktu pembelajaran Sejarah. Bandingkan, di dalam KTSP sejak

peminatan di kelas XI, Kelompok Ilmu-Ilmu Alam hanya diberi waktu belajar

Sejarah rata-rata 1 jam pelajaran (1 jam pelajaran=45 menit), sedangkan

Kelompok Ilmu-Ilmu Sosial sekitar 3 jam pelajaran dalam seminggu. Kini di

dalam Kurikulum 2013, Guru-guru Sejarah mendapatkan kesempatan emas untuk

mengeksplorasi lebih mendalam kegiatan pembelajarannya dengan penambahan

waktu pembelajaran Sejarah rata-rata dua kali lipat dari KTSP, di tiap kelompok

peminatan.

Dalam kurikulum 2013 pelajaran sejarah dibagi menjadi dua, yaitu wajib

dan peminatan. Alokasi untuk pelajaran sejarah dipelajari dalam waktu 2 jam per

minggu untuk sejarah wajib, sedangkan untuk sejarah peminatan dipelajari dalam

waktu 3 jam per minggu. Kesimpulannya pelajaran sejarah dalam kurikulum

KTSP dengan alokasi waktu yang sedikit membuat materi pelajaran sejarah tidak

dibahas secara mendalam. Guru hanya menyampaikan materi secara singkat.

Akan tetapi dalam perkembangan kurikulum 2013 alokasi waktu dalam pelajaran

sejarah mengalami penambahan alokasi waktu dan kurikulum 2013 dibagi

menjadi dua yaitu sejarah peminatan dan wajib (Widyastono 2014:88).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

9

Alangkah senangnya para Guru Sejarah jika mendapat kesempatan emas

ini dan tidak menganggap Kurikulum 2013 sebagai beban untuk dikeluhkan.

Inilah saatnya para Guru Sejarah mendedikasikan harapan pemerintah untuk

menciptakan generasi-generasi muda yang senantiasa sadar dan belajar dari

sejarah bangsanya, bukan sekedar menghapal peristiwa dan angka-angka tahun

saja, melainkan merangsang para siswa untuk menajamkan daya kekritisannya

dan analisisnya dalam memahami peristiwa-peristiwa lampau agar dapat berguna

bagi kehidupan di masa depan.

Dengan bertambahnya alokasi waktu kurikulum 2013 sangat

menguntungkan bagi guru, karena dapat menyampaikan materi pelajaran sejarah

lebih mendalam. Alokasi waktu yang begitu banyak juga beresiko membuat siswa

bosan dan tidak mempunyai minat dalam mempelajari sejarah, oleh karena itu

guru dalam menyampaikan materi pelajaran sejarah harus lebih kreatif, agar siswa

tidak jenuh dalam belajar, guru juga bisa memanfaatkan media, model

pembelajaran untuk membantu guru mengajar.

Dalam pembelajaran sejarah dewasa ini berbagai upaya sudah dilakukan

untuk menghidupkan kembali pelajaran sejarah melalui berbagai inovasi, inovasi

pada kurikulum tersebut bisa berupa pelatihan, seminar untuk guru-guru yang

belum memahami atau menguasai kurikulum, dengan adanya pelatihan kurikulum

guru dapat mengubah strategi pembelajaran, model pembelajaran, metode ajar

ataupun menggunakan media atau alat bantu dalam menyampaikan materi sesuai

dengan kurikulum yang berlaku agar dapat menghidupkan kembali pelajaran

sejarah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

10

Metode pengajaran sejarah di sekolah-sekolah tidak mengalami banyak

perubahan. Sejarah tidak dipahami sebagai upaya pembelajaran nalar kritis dan

analisis, namun hanya sekadar mata pelajaran menghapal lalu merapal. Budiawan,

Pengamat Media dan Budaya dari UGM menyatakan hal ini sudah lama terjadi.

Saat ini dampaknya sudah mulai terlihat di kalangan pelajar. “Mata pelajaran

sejarah nusantara mengalami penurunan. Banyak siswa yang menghindari

pelajaran sejarah karena dianggap membosankan,” katanya. Ia juga mengingatkan

agar puluhan tahun lalu dianggap sudah kuno. Ia mencontohkan metode belajar

sejarah dari animasi atau film bisa digunakan agar siswa menyukai mata pelajaran

sejarah.“Penyampaian metode sejarah bisa lebih dinamis. Mau dari animasi, film

pendek, atau kunjungan ke museum agar tidak membosankan, ” sarannya. (Berita

Jogja, Kamis, 18 Februari 2016)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi

permasalahan sebagai berikut:

1. Pembelajaran sejarah di SMA kurang disenangi peserta didik karena banyaknya

jam pelajaran dan kurangnya variasi metode pembelajaran yang digunakan.

2. Jam pelajaran yang banyak tidak didukung dengan penggunaan model

pembelajaran yang variatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

11

C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti membatasi permasalahan pada Pengaruh

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Terhadap Motivasi

dan Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 1 Wedi Klaten.

Penelitian ini dibatasi hanya untuk meneliti metode pembelajaran sejarah tipe

Think Pair Share (TPS).

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka didapatkan perumusan

masalah sebagai berikut:

1. Adakah perbedaan motivasi dan prestasi belajar sejarah peserta didik kelas X IPS

SMA N 1 Wedi Klaten sebelum dan setelah diterapkan model pembelajaran think

pair share (TPS)?

2. Adakah perbedaan motivasi dan prestasi belajar Sejarah peserta didik X IPS SMA

Negeri 1 Wedi Klaten yang menerapkan dengan yang tidak menerapkan

pembelajaran kooperatif tipe think pairs share (TPS)?

E. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah tersebut, dapat dideskripsikan beberapa tujuan

penelitian sebagai berikut:

a. Mengetahui ada tidaknya perbedaan motivasi dan prestasi belajar sejarah peserta

didik kelas X IPS SMA Negeri 1 Wedi Klaten sebelum dan setelah diterapkannya

model pembelajaran kooperatif tipe think pairs share (TPS).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

12

b. Mengetahui ada tidaknya perbedaan motivasi dan prestasi belajar sejarah peserta

didik kelas X IPS SMA Negeri 1 Wedi Klaten yang menerapkan dengan yang

tidak menerapkan pembelajaran kooperatif tipe think pairs share (TPS).

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagai berbagai pihak, antara

lain:

1. Kegunaan Praktis

a. Bagi peserta didik, memiliki pengalaman belajar dengan pembelajaran kooperatif

tipe think pairs share (TPS) yang memerlukan keaktifan dan motivasi belajar

sejarah yang kuat.

b. Bagi pendidik, menambah wawasan dan variasi metode pembelajaran yang akan

diterapkan dalam proses penyampaian materi pembelajaran sejarah.

c. Bagi peneliti, memperoleh pengetahuan tentang penerapan metode pembelajaran

kooperatif tipe think pairs share (TPS).

d. Bagi sekolah, sebagai masukan yang positif dalam rangka proses perbaikan

pembelajaran untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar peserta didik

guna meningkatkan prestasi sekolah dan kualitas pendidik.

2. Kegunaan Akademis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi keilmuan khususnya

dalam pembelajaran sejarah di tingkat SMA/MA

b. Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi referensi bagi pendidik mata

pelajaran sejarah khususnya di SMA Negeri 1 Wedi Klaten sehingga proses

pembelajaran yang dilakukan menjadi lebih efektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

13

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. KAJIAN TEORI

1. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran adalah cara yang dilakukan oleh pendidik dalam

proses pembelajaran sehingga dapat diperoleh hasil yang optimal (Sugihartono,

dkk., 2007:81). Dalam pembelajaran terdapat beragam jenis metode pembelajaran.

Masing-masing metode memiliki kelebihan dan kelemahan. Guru dapat memilih

metode yang dipandang tepat dalam kegiatan pembelajarannya. Sedangkan

Suyono dan Hariyanto (2011:34) mendeskripsikan metode pembelajaran sebagai

langkah-langkah atau prosedur pembelajaran dalam rencana pembelajaran agar

tercapainya tujuan pembelajaran. Contoh dari metode pembelajaran antara lain

metode eksperimen, metode diskusi, metode pembelajaran kooperatif, dan metode

proyek.

Ada sejumlah pertimbangan yang harus dipikirkan guru terkait dengan

pemilihan metode pembelajaran yang akan digunakan. Beberapa aspek yang perlu

dipertimbangkan sesuai dengan pertanyaan apa yang akan dititikberatkan dalam

pembelajaran (apakah hasil, isi, atau proses).

Ada 3 metode pembelajaran yang dapat diterapkan dalam proses

pembelajaran yaitu: (Anita Lie, 2008: 23-29).

a. Metode kompetisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

14

Dalam metode pembelajaran kompetisi, peserta didik belajar dalam

suasana persaingan. Tidak jarang pula, pendidik memakai imbalan dan ganjaran

sebagai sarana untuk memotivasi peserta didik dalam memenangkan kompetisi

dengan sesama pembelajar. Tujuan utama evaluasi dalam metode pembelajaran

kompetisi adalah menempatkan anak didik dalam urutan mulai dari yang paling

baik sampai dengan yang paling jelek. Secara positif, metode kompetisi bisa

menimbulkan rasa cemas yang justru bisa memacu peserta didik meningkatkan

kegiatan belajar mereka. Sedikit rasa cemas memang mempunyai korelasi positif

dengan motivasi belajar. Namun sebaliknya, rasa cemas yang berlebihan justru

bisa merusak motivasi. Selain itu, metode kompetisi juga mempunyai dampak-

dampak negatif yang perlu diwaspadai. Metode pembelajaran kompetisi

menciptakan suasana permusuhan di kelas.

b. Metode individual

Dalam sistem ini, setiap anak didik belajar dengan kecepatan yang sesuai

dengan kemampuan mereka sendiri. Asumsi yang mendasari sistem pengajaran

individual adalah bahwa setiap peserta didik bisa belajar sendiri tanpa atau dengan

sedikit bantuan dari pengajar. Tetapi dalam praktiknya, peserta didik masih

membutuhkan bantuan pengajar dan interaksi dengan sesama peserta didik. Anak

didik bisa diharapkan belajar sesuai dengan kemampuan mereka sendiri dan bebas

dari stres yang mewarnai sistem kompetisi, tetapi jika sikap individual tertanam

dalam jiwa anak didik, kemungkinan besar mereka akan mengalami kesulitan

untuk hidup bermasyarakat. Selain itu, metode pembelajaran individual ini jelas

memakan biaya yang relatif mahal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

15

c. Metode kooperatif

Pembelajaran ini didasari oleh falsafah bahwa manusia adalah makhluk

sosial. Metode pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar dalam

kelompok. Ada unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif yang membedakannya

dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan. Pelaksanaan prosedur

metode kooperatif dengan benar akan memungkinkan pendidik mengelola kelas

dengan lebih efektif.

2. Pembelajaran Kooperatif

Roger, dkk dalam Huda (2011: 29) menyatakan pembelajaran kooperatif

merupakan aktivitas pembelajaran kelompok yang diorganisir oleh satu prinsip

bahwa pembelajaran harus didasarkan pada perubahan informasi secara sosial

diantara kelompok-kelompok pembelajar yang di dalamnya setiap pembelajar

bertanggungjawab atas pembelajarannya sendiri dan didorong untuk

meningkatkan pembelajaran anggota anggota yang lain.

Pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam metode

pengajaran di mana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk

saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran. Dalam

kelas kooperatif, para siswa diharapkan dapat saling membantu, saling

mendiskusikan dan berargumentasi, untuk mengasah pengetahuan yang mereka

kuasai saat itu dan menutup kesenjangan dalam pemahaman masing-masing

(Slavin, 2008:4).

Berdasarkan pengertian di atas terdapat empat prinsip pembelajaran

kooperatif menurut Sanjaya (2009: 239-241)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

16

a. Keberhasilan penyelesaian suatu tugas tergantung pada usaha yang dilakukan

setiap anggota kelompoknya.

b. Setiap anggota kelompok harus memiliki tanggungjawab sesuai dengan tugasnya.

c. Memberikan kesempatan kepada anggota kelompok untuk bertatap muka saling

memberikan informasi dan saling membelajarkan satu sama lain.

d. Melatih siswa untuk berpartisipasi aktif dan berkomunikasi.

Menurut Arends (2008:5), pelajaran dengan cooperative learning dapat

ditandai oleh fitur-fitur berikut ini:

1) Peserta didik bekerja dalam tim untuk mencapai tujuan belajar

Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dilakukan

secara tim. Tim merupaka tempat untuk mencapai suatu tujuan belajar.

Oleh karena itu, tim dalam kelompok harus mampu membantu setiap

peserta didik belajar. Setiap anggota tim harus saling membantu untuk

mencapai tujuan pembelajaran.

2) Tim-tim itu terdiri atas peserta didik yang berprestasi rendah, sedang, dan

tinggi.

Pembelajarn kooperatif yang dilakukan secara tim, pada tim ini

terdiri dari peserta didik yang rendah,sedang, dan tinggi, yang di maksud

ini adalah kemampuan peserta didik, didalam tim harus terdiri dari tiga

kategori kemampuan peserta didik agar mereka saling melengkapi, yang

berkemampuan tinggi dapat membantu peserta didik yang berkemampuan

rendah, peserta didik yang memiliki kemampuan rendah harus semangat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

17

dalam belajar di dalam tim tidak boleh pasif. Jadi tim tersebut dapat aktif

dalam mempelajari suatu permasalah pembelajaran di kelas.

3) Sistem reward-nya berorientasi kelompok maupun individu.

Reward sangat dibutuhkan untuk meningkatkan semangat peserta

didik, reward unuk mengacu siswa agar lebih giat dalam belajar, dan

mengerjakan tugas. Dengan adanya reward peserta didik lebih mempunyai

semangat.

Sanjaya (2009:246-247) mengungkapkan adanya empat tahap

pembelajaran kooperatif :

1) Penjelasan materi Disini proses penyampaian pokok-pokok materi

pelajaran sebelum siswa belajar dalam kelompok dengan menggunakan

metode ceramah, tanya jawab ataupun demonstrasi. Guru juga dapat

menggunakan media pembelajaran agar proses penyampaian materi lebih

menarik.

2) Belajar dalam kelompok Pengelompokan bersifat heterogen. Melalui

pembelajaran tim, siswa didorong berdiskusi dan bertukar pendapat.

3) Penilaian Penilaian bisa dilakukan dengan tes atau kuis

4) Pengakuan tim Pengakuan tim yang dianggap paling menonjol dan

berprestasi diharapkan dapat memotivasi tim yang lain untuk teris

meningkatkan prestasi mereka.

Model pembelajaran kooperatif mengharuskan peserta didik untuk

memiliki keterampilan sosial, kemampuan berpikir dan mengembangkan tim.

Dalam kooperatif, peserta didik dapat membangun pengetahuan mereka sendiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

18

dan bertanggungjawab untuk hasil belajar mereka sebagai individu maupun

sebagai kelompok.

Menurut Slavin (2008:13), metode pembelajaran kooperatif dapat

diterapkan dalam beberapa tipe sebagai berikut:

a. Student Teams Achievement Division (STAD)

Dalam STAD, peserta didik dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang

terdiri dari peserta didik yang berbeda-beda tingkat kemampuan, jenis kelamin,

dan latar belakang etniknya. Pendidik menyampaikan materi pembelajaran

kemudian peserta didik bekerja sama dalam kelompok untuk memastikan bahwa

semua anggota kelompok telah menguasai materi pembelajaran. Selanjutnya,

peserta didik mengerjakan kuis secara sendiri-sendiri, mereka tidak diperbolehkan

untuk saling membantu. Gagasan utama dari STAD adalah untuk memotivasi

peserta didik agar saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam

menguasai materi pembelajaran yang diajarkan oleh pendidik.

b. Teams Game Tournament (TGT)

Tipe ini hampir sama dengan tipe STAD, tetapi ada tambahan permainan

berupa turnamen dimana peserta didik memainkan game dengan anggota

kelompok lain untuk menyumbangkan skor kelompoknya. Pelaksanaan metode

pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah dengan membagi peserta didik dalam

kelompok-kelompok heterogen untuk saling membantu memahami materi dan

mengerjakan tugas sebagai sebuah kelompok dan dipadu dengan permainan

berupa kompetisi antar kelompok yang disebut turnamen. Pada setiap meja

turnamen disediakan kartu jawaban dan kartu soal berada pada meja pembaca

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

19

soal. Jadi, dalam metode pembelajaran kooperatif tipe TGT ini terdapat tiga tahap,

yaitu tahap mengajar, tahap belajar dalam kelompok, dan tahap kompetisi.

c. Jigsaw II

Peserta didik ditugaskan untuk membaca materi yang akan dipelajari. Tiap

anggota tim ditugaskan secara acak untuk menjadi “ahli” dalam aspek tertentu

dari tugas membaca tersebut. Setelah membaca materi, para ahli dari tim berbeda

bertemu untuk mendiskusikan topic yang sedang dibahas, kemudian mereka

kembali kepada timnya masing-masing untuk menjelaskan topik mereka kepada

anggota lainnya. Akhirnya, akan ada kuis atau bentuk penilaian lainnya dari

semua topik.

d. Teams Accelerated Instruction (TAI)

Pada tipe ini merupakan pendekatan secara menyeluruh dalam

pembelajaran, peserta didik mempunyai kebebasan bertindak dan pendidik

membentuk kelompok yang bersifat heterogen dengan latar belakang yang

berbeda. Hal ini bertujuan untuk memberi peluang kepada peserta didik yang

kemampuan pencapaian belajarnya rendah agar dapat meningkatkan kemampuan

seperti peserta didik lain yang mempunyai kemampuan pencapaian belajar tinggi.

e. Think Pair Share (TPS)

Metode ini merupakan pendekatan kelompok kecil, dalam pembelajaran

guru memberikan permasalahan atau khasus yang harus difikirkan dan dipecahkan

oleh peserta didik, kemudian setelah memikirkan kasus yang diberikan oleh guru

di diskusikan kepada teman semeja dan menyampaikan pendapat mereka masing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

20

f. Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)

Metode ini merupakan program komprehensif untuk mengajar, membaca,

dan menulis pada sekolah dasar atau menengah. Peserta didik ditugaskan

berpasangan dalam kelompok untuk belajar dalam serangkaian kegiatan yang

bersifat kognitif, seperti membacakan cerita satu sama lain, membuat prediksi

akhir cerita naratif, saling merangkum cerita, menulis tangapan dan melatih

pengucapan, serta kosakata. Penghargaan untuk kelompok didasarkan pada

kinerja rata-rata dari anggota kelompok dalam kegiatan membaca dan menulisnya.

3. Model Pembelajaran Think Pair Share

Think Pair Share adalah suatu model pembelajaran kooperatif yang

memberi peserta didik waktu untuk berfikir dan merespon serta saling bantu satu

sama lain. Model ini memperkenalkan ide “waktu berfikir atau waktu tunggu”

yang menjadi faktor kuat dalam meningkatkan kemampuan peserta didik dalam

merespons pertanyaan. Pemebelajaran kooperatif model think pair share ini relatif

lebih sederhana karena tidak menyita waktu yang lama untuk mengatur tempat

duduk ataupun mengelompokkan peserta didik. Pembelajaran ini melatih peserta

didik untuk berani berpendapat dan menghargai pendapat teman.

Think Pair Share (TPS) adalah strategi diskusi kooperatif yang

dikembangkan oleh Frank Lyman dan koleganya dari Universitas Maryland pada

tahun 1981. TPS mampu mengubah asumsi bahwa metode resitasi dan diskusi

perlu diselenggarakan dalam setting kelompok kelas secara keseluruhan. Think

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

21

Pair Share memberikan kepada peserta didik waktu untuk berfikir dan merespons

serta saling bantu satu sama lain.

Think Pair Share memiliki prosedur yang secara eksplisit memberi siswa

waktu untuk berfikir, menjawab, saling membantu satu sama lain. Dengan

demikian, diharapkan peserta didik mampu bekerja sama, saling membutuhkan,

dan saling bergantung pada kelompok kecil secara kooperatif.

Keunggulan TPS adalah mampu mengembangkan berbagai aspek dalam

diri peserta didik, baik kognitif, afektif maupun psikomotorik. Keterampilan sosial

dalam proses pembelajaran TPS antara lain:

a. Keterampilan sosial siswa dalam berkomunikasi meliputi dua aspek.

1) Aspek bertanya

Aspek bertanya meliputi keterampilan sosial siswa dalam hal bertanya kepada

teman dalam satu kelompoknya ketika ada materi yang kurang dimengerti

serta bertanya pada diskusi kelas.

2) Aspek menyampaikan ide atau pendapat meliputi keterampilan siswa

menyampaikan pendapat saat diskusi kelompok serta berpendapat

(memberikan tanggapan atau sanggahan) saat kelompok lain presentasi

b. Keterampilan sosial aspek bekerja sama

Keterampilan sosial siswa pada aspek yang bekerja sama meliputi

keterampilan sosial siswa dalam hal bekerja sama dengan teman dalam satu

kelompok untuk menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

22

c. Keterampilan sosial aspek menjadi pendengar yang baik

Keterampilan sosial siswa pada aspek menjadi pendengaran yang baik,

yaitu keterampilan dalam hal mendengarkan guru, teman dari kelompok lain saat

sedang presentasi maupun saat teman dari kelompok lain berpendapat

d. Kelebihan

1) TPS mudah diterapkan di berbagai jenjang pendidikan dan dalam setiap

kesempatan.

2) Menyediakan waktu berfikir untuk meningkatkan kualitas respons siswa.

3) Siswa menjadi lebih aktif dalam berfikir mengenai konsep dalam mata

pelajaran

4) Siswa lebih memahami tentang konsep topik pelajaran selama diskusi

5) Siswa dapat belajar dari siswa lain

6) Setiap siswa dalam kelompoknya mempunyai kesempatan untuk berbagi atau

menyampaikan idenya.

e. Kekurangan

1) Banyaknya kelompok yang melapor dan perlu dimonitor

2) Lebih sedikit ide yang muncul

3) Jika ada perselisihan, tidak ada penengah

f. Komponen pembelajaran Kooperatof tipe TPS

Pembelajaran Think Pair Share mempunyai beberapa komponen.

1) Think (berfikir)

Pelaksanaan pemebelajaran TPS diawali dengan berfikir sendiri

mengenai pemecahan suatu masalah. Tahap berfikir menuntut siswa untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

23

lebih tekun dalam belajar dan aktif mencari referensi agar lebih mudah dalam

memecahkan masalah atau soal yang diberikan guru.

2) Pair (berpasangan)

Setelah diawali dengan berfikir, siswa kemudian diminta untuk

mendiskusikan hasil pemikiranya secara berpasangan. Tahap diskusi

merupakan tahap menyatukan pendapat masing-masing siswa guna

memperdalam pengetahuan mereka. Diskusi dapat mendorong siswa untuk

aktif menyampaikan pendapat dan mendengarkan pendapat orang lain dalam

kelompok serta mampu bekerja sama dengan orang lain.

3) Share (berbagi)

Setelah mendiskusikan hasil pemikirannya pasangan-pasangan siswa

yang ada diminta untuk berbagi hasil pemikiran yang telah dibicarakan

bersama pasangannya masing-masing kepada seluruh kelas. Tahap berbagi

menuntut siswa untuk mampu mengungkapkan pendapatnya secara

bertanggung jawab, serta mampu mempertahankan pendapat yang telah

disampaikannya

g. Langkah-langkah

1) Tahap satu, think (berfikir)

Pada tahap ini guru memberikan pertanyaan yang terkait dengan

materi pelajaran. Proses TPS dimulai pada saat ini, yaitu guru

mengemukakan pertanyaan yang menggalakkan berfikir ke seluruh kelas.

Pertanyaan ini hendaknya berupa pertanyaan terbuka yang memungkinkan

dijawab dengan berbagai macam jawaban.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

24

2) Tahap kedua, pair (berpasangan)

Pada tahap ini siswa berfikir secara individual. Guru meminta kepada

siswa untuk berpasangan dan mulai memikirkan pertanyaan atau masalah

yang diberikan guru dalam waku tertentu. Lamanya waktu ditetapkan

berdasarkan pemahaman guru terhadap siswanya, sifat pertanyaannya, dan

jadwal pembelajarannya. Siswa disarankan untuk menulis jawaban atau

pemecahan masalah hasil pemikirannya.

3) Tahap ketiga, share (berbagi)

Pada tahap ini siswa secara individu mewakili kelompok atau berdua

maju bersama untuk melaporkan hasil diskusinya ke seluruh kelas. Pada

tahap terakhir ini siswa seluruh kelas akan memperoleh keuntungan dalam

bentuk mendengarkan berbagai ungkapan mengenai konsep yang sama

dinyatakan dengan cara yang berbeda oleh individu yang berbeda. Aris

(2014:208).

4. Motivasi Belajar

Motivasi merupakan faktor penggerak maupun dorongan yang dapat

memicu timbulnya rasa semangat dan juga mampu merubah tingkah laku manusia

atau individu untuk menuju pada hal yang lebih baik untuk dirinya sendiri.

Motivasi belajar merupakan faktor yang penting dalam dunia pendidikan.

Peranannya yang khas adalah dalam menumbuhkan semangat dan gairah untuk

belajar. Banyak peserta didik yang tidak berkembang dalam belajar karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

25

kurangnya motivasi, motivasi dapat mendorong semangat peserta didik dalam

belajar.

Menurut Sugihartono, dkk. (2007:20) belajar merupakan suatu proses

memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan tingkah laku

dan kemampuan beraksi yang relative permanen atau menetap karena adanya

interaksi individu dengan lingkungannya. Sugihartono (2007:76) mengungkapkan

bahwa terdapat 2 faktor yang mempengaruhi belajar yaitu faktor internal dan

faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang

sedang belajar, meliputi faktor jasmaniah dan faktor psikologis yang salah satunya

adalah motivasi. Faktor eksternal adalah faktor yang ada diluar individu, meliputi

faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.

Kompri (2015:4) menyatakan, motivasi dan belajar merupakan dua hal

yang saling mempengaruhi. Siswa akan giat belajar jika ia mempunyai motivasi

untuk belajar. Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan. Menurut

Hamalik (2011:173), motivasi sangat menentukan tingkat berhasil atau gagalnya

perbuatan belajar siswa. Belajar tanpa adanya motivasi kiranya akan sangat sulit

untuk berhasil.

Menurut McDonald dalam Hamalik (2012: 173),

“Motivation is a energy change within the person characterized by

affective arousal and anticipatory goal reactions.”

(Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang

ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan)

Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan

daya penggerak di dalam diri peserta didik yang menimbulkan kegiatan belajar,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

26

yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah

pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu

dapat tercapai. Hasil belajar akan optimal kalau ada motivasi yang tepat

(Sardiman, 2014:87).

Ada beberapa peranan penting dari motivasi dalam belajar, antara lain

dalam menentukan hal-hal yang dapat dijadikan penguat belajar, memperjelas

tujuan belajar yansg hendak dicapai, menentukan ragam kendali terhadap

ransangan belajar dan menentukan ketekunan belajar (Uno, 2013:2).

Dalam penelitian ini peneliti mengukur motivasi belajar peserta didik

mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Joomla (2009:6)

a. Keaktifan peserta didik

Tingkat keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran merupakan

tolok ukur seberapa besar mereka butuh terhadap materi yang diajarkan. Peserta

didik yang mempunyai motivasi belajar yang kuat selalu aktif mengikuti jalannya

pembelajaran.

b. Ketekunan

Peserta didik yang mempunyai motivasi seharusnya tekun dalam

belajarnya, terutama bila mereka menghadapi tantangan. Ketekunan merupakan

hal yang penting karena belajar membutuhkan waktu sedangkan keberhasilan

tidak selalu dapat tercapai dengan mudah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

27

c. Perhatian

Perhatian merupakan dorongan rasa ingin tahu seseorang, selalu

konsentrasi mendengarkan penjelasan guru, dan tidak melakukan pekerjaan lain

selama proses pembelajaran.

d. Partisipasi

Peserta didik yang mempunyai motivasi akan mempunyai dorongan yang

kuat untuk terlibat dan berpartisipasi secara aktif dalam pembelajaran.

e. Kehadiran

Morivasi yang kuat akan mendorong peserta didik untuk selalu hadir

dalam pembelajaran.

f. Prestasi

Peserta didik yang memiliki motivasi akan selalu berusaha mendapatkan

prestasi yang tinggi.

Motivasi memiliki fungsi bagi seseorang, karena motivasi dapat

menjadikan seseorang mengalami perubahan kearah yang lebih baik. Oemar

Hamalik (2004:23) menjelaskan fungsi motivasi antara lain: mendorong

timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Perbuatan belajar akan terjadi apabila

seseorang tersebut memilik motivasi, sebagai pengarah, artinya dapat menjadi

jalan agar mampu menuju arah yang ingin dicapai sebagai penggerak, berfungsi

sebagai mesin bagi mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau

lambatnya suatu pekerjaan. Berdasarkan fungsi motivasi dapat disimpulkan

bahwa fungsi motivasi adalah memberikan arah dalam meraih apa yang

diinginkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

28

Banyak cara yang dapat digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan

motivasi. Sardiman (2007: 92-95) menjelaskan ada beberapa contoh dan cara

untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah. Beberapa bentuk

dan cara motivasi tersebut meliputi :

1) Memberikan angka bisa membuat peserta didik lebih semangat belajar,

karena angka merupakan simbol dari perolehan nilainya.

2) Memberikan hadiah akan membuat peserta didik semangat mendapatkan nilai

yang bagus dan saling berlomba-lomba untuk mendapatkan hadiah.

3) Saingan atau kompetisi akan menjadikan peserta didik memiliki sebuah

tantangan untuk menjadi yang terbaik.

4) Ego-involment merupakan satu bentuk motivasi yang sangat penting, karena

menumbuhkan kesadaran kepada peserta didik agar merasakan pentingnya

tugas dan menerima sebagai sebuah tantangan.

5) Memberikan ulangan dapat memotivasi peserta didik untuk belajar dan bisa

mendapatkan hasil yang baik dan memuaskan.

6) Mengetahui hasil dapat memotivasi peserta didik dalam belajar, dengan

mengetahui hasil peserta didik dapat mendorong peserta didik untuk giat

dalam belajar.

7) Pujian merupakan motivasi yang baik diberikan kepada peserta didik oleh

guru ketika peserta didik tersebut melakukan hal positif.

8) Hukuman dapat menjadi motivasi bagi peserta didik, apabila

penyampaiannya diberikan secara bijak serta tepat, agar peserta didik dapat

memahami apa maksud peserta didik itu diberi hukuman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

29

Kesimpulan dari berbagai upaya meningkatkan motivasi diatas bahwa

motivasi dapat di tingkatkan melalui beberapa upaya antara lain memberikan

penghargaan, memberikan hadiah dan juga dengan cara metode pembelajaran

yang menarik yang dapat menumbuhkan semangat peserta didik dalam belajar.

5. Prestasi Belajar

Kompetensi dan indikator berkaitan erat dengan tujuan pembelajaran yang

meliputi pengalaman (proses) dan hasil (produk) belajar peserta didik. Hal yang

dimaksud dengan hasil belajar peserta didik adalah kemampuan atau kompetensi

yang dimiliki atau dikuasai peserta didik setelah peserta didik memperoleh atau

menerima pengalaman belajarnya (Endrayanto & Harumurti, 2014).

Menurut Karwati & Priansa (2014), hasil belajar atau learning outcome

adalah pernyataan yang menunjukkan tentang apa yang mungkin dikerjakan

peserta didik sebagai hasil kegiatan belajarnya. Dengan demikian hasil belajar

adalah sesuatu yang dicapai atau diperoleh peserta didik berkat adanya usaha atau

pikiran yang mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk penguasaan,

pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan

sehingga nampak perubahan tingkah laku pada diri individu.

Dalyono (2009) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

prestasi belajar adalah faktor internal (kesehatan, intelegensi, dan bakat minat,

motivasi, dan cara belajar) dan faktor eksternal (keluarga, sekolah, masyarakat,

dan lingkungan sekitar).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

30

Prestasi belajar merupakan kemampuan yang meliputi segenap ranah

psikologi (kognitif, afektif dan psikomotor) yang berubah sebagai akibat

pengalaman dan proses belajar peserta didik, dalam kegiatan pembelajaran peserta

didik dikatakan berhasil atau tidak, salah satunya dapat dilihat dari nilai-nilai hasil

belajar peserta didik. Pengukuran hasil belajar dalam proses pembelajaran

ditujukan untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman peserta didik setelah

menghayati proses belajar. Pengukuran akan dilakukan guru dengan cara

menggunakan alat ukur tes (Sugihartono 2007:130).

B. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Sofyan Tsauri, mahasiswa Universitas Pendidikan

Ganesha Singaraja yang berjudul “ Penerapan metode TPS untuk meningkatkan

motivasi dan hasil belajar pkn siswa kelas VII B Mtsn Patas tahun ajaran

2012/2013” dengan kesimpulan Hasil belajar PKn meningkat melalui penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada siswa kelas VII

B MTs Negeri Patas Tahun pelajaran 2012/2013. Hal ini terlihat dari ketuntasan

hasil belajar PKn, rata-rata hasil belajar PKn pada siklus I secara klasikal sebesar

63,3% dan berada dalam tingkat ketuntasan 61%-70% dengan kategori cukup

sedangkan rata-rata hasil belajar PKn pada siklus II secara klasikal sebesar 100%

yang berada dalam rentang tingkat ketuntasan 81%-100% dengan kategori sangat

baik.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Sucipto Rasa, mahasiswa Universitas Negeri

Semarang yang berjudul “Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TPS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

31

(Think-Pair-Share) untuk meningkatkan kemampuan memahami materi pelajaran

sejarah pada siswa kelas VIII SMP N 3 Ungaran tahun ajaran 2009/2010” dengan

kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar (nilai rata-rata) mengalami peningkatan dari60,4 pada masa Pra Siklus,

66,9 pada Siklus I dan 71,2 pada Siklus II. Sejalan dengan hasil belajar, tingkat

ketuntasan klasikalpun mengalami peningkatan yakni 47,1 % pada Pra Siklus,

67,6 % Siklus I, dan 88,2 % Silkus II. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

penerapan pendekatan Think-Pair-Share dalam proses belajar mengajar dapat

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Marieta Purwaningsih, mahasiswa Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta yang berjudul Penerapan Pembelajaran Kooperatif

dengan Think Pair Share untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar di kelas

X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta 2011/2012. Berdasarkan hasil penelitian ini

dapat disimpulkan bahwa hasil belajar (nilai rata-rata) mengalami peningkatan

dari 60,29 dengan ketuntasan klasikal 20,14% menjadi 71,6 dengan ketuntasan

50% dan selanjutnya meningkat menjadi 80,29 dengan ketuntasan klasikal 70%.

C. Kerangka Berfikir

Pendidikan sebagai proses pembelajaran bagi peserta didik untuk dapat

mengerti, memahami, dan memiliki pemikiran yang lebih kritis dari apa yang

sudah diperoleh. Dalam hal ini guru memiliki peranan yang sangat penting bagi

peserta didik untuk mencapai tahap mengerti, memahami, dan berfikir kritis.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan guru agar peserta didik dapat memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

32

pengetahuan dari apa yang sudah dipelajari dibutuhkanya model pembelajaran

yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan kondisi kelas. Model

pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dapat membantu guru

dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar sejarah sesuai dengan yang

diharapkan.

Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru adalah

model pembelajaran Think Pair Share, yang merupakan salah satu tipe dari model

pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran Think Pair Share merupakan salah

satu model pembelajaran yang menekankan kepada peserta didik untuk berfikir

secara individu mengenai suatu permasalah dalam proses pembelajaran. Peserta

didik dituntut untuk aktif dalam mencari referensi dalam memecahkan persoalan

yang diberikan oleh guru. Dalam proses pembelajarannya peserta didik diminta

untuk saling berpasangan untuk saling berbagi pengetahuan mengenai materi

pelajaran.

Model pembelajaran yang menarik dapat menumbuhkan motivasi belajar

yang tinggi bagi peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang

sedang berlangsung. Kehadiran model pembelajaran tersebut memiliki peranan

yang penting dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Peserta didik

yang memiliki motivasi belajar yang tinggi tentu memiliki semangat dan

keinginan yang kuat untuk ikut berpartisifasi aktif dalam mengikuti pelajaran.

Peserta didik yang memiliki motivasi dalam pembelajaran tentunya akan

memiliki pemahaman dan pengetahuan yang baik terhadap materi pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

33

yang disampaikan guru, dengan adanya pemahaman dan pengetahuan akan

menghasilkan prestasi yang baik pula bagi peserta didik. Peserta didik yang

memiliki motivasi belajar yang tinggi akan mempengaruhi hasil belajar atau

prestasi yang diperoleh, karena semakin tinggi keinginan peserta didik untuk

belajar maka akan semakin tinggi pula hasil prestasi belajar yang diperoleh,

karena model pembelajaran yang digunakan oleh guru merupakan salah satu tolok

ukur tinggi rendahnya prestasi belajar.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berpikir, maka hipotesis yang diajukan adalah

sebagai berikut:

1. Ada perbedaan motivasi dan prestasi belajar Sejarah peserta didik kelas X SMA

Negeri 1 Wedi sebelum dan setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif

tipe think pair share (TPS).

2. Ada perbedaan motivasi dan prestasi belajar Sejarah peserta didik yang

menerapkan dengan yang tidak menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe

think pair share (TPS).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

34

BAB III

METODE PENELTIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Wedi Klaten yang terletak di

desa Pasung kelurahan Pasung kecamatan Wedi kabupaten Klaten. SMA Negeri 1

Wedi berada di lingkungan pedesaan, dengan letak yang berada di lingkup

pedesaan suasana di SMA Negeri 1 Wedi sangat tenang, jauh dari keramaian.

Oleh karena itu suasana pembelajaran di SMA Negeri 1 Wedi ini sangat

nyaman,tenang dan tidak ada suara kendaraan yang dapat mengganggu proses

pembelajaran.

SMA Negeri 1 Wedi mempunyai lahan yang sangat luas, di dalamnya

terdapat sebuah Musola yang digunakan untuk tempat beribadah siswa beserta

seluruh warga sekolah yang beragama muslim, di SMA Negeri 1 Wedi memiliki

lapangan hijau yang luas yang berfungsi untuk tempat upacara atau bermain bola

ketika peserta didik sedang olahraga. Sekolah lengkap dengan berbagai macam

fasilitas di dalamnya untuk penunjang proses pembelajaran.

2. Waktu Penelitian

Adapun waktu pelaksanaan penelitian ini, dilaksanakan pada bulan

September – Oktober 2017. Pengaturan waktu mengacu pada kalender akademik

sekolah.

Berikut ini merupakan pemaparan pelaksanaan penelitian di sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

35

Tabel 3. 1 Jadwal Penelitian

No

Kegiatan

Bulan

Agust Sept Okt Nov

1 Observasi

2 Persiapan

3 Pengambilan data I

4 Pengambilan data II

5 Pengolahan data

6 Penyusuanan laporan

B. Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen. Menurut Gay (1981)

dalam Emzir (2009:64), metode penelitian eksperimental merupakan satu-satunya

metode penelitian yang dapat menguji secara benar suatu hipotesis.

Desain penelitian yang digunakan adalah desain eksperimental semu

(quasi-experimental designs), yaitu the nonequivalent control groups design.

Maksudnya, dua kelompok yang diperbandingkan, yaitu kelompok eksperiman

dan kontrol, dipilih dan ditempatkan tanpa melalui randomisasi. Emzir (2009:67).

Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol selanjutnya disebut dengan kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen diberikan pembelajaran dengan

metode TPS, sedangkan kelas kontrol diberikan pembelajaran dengan metode

ceramah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

36

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Variabel Bebas

Menurut Sugiyono (2016:61), variabel bebas adalah variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel

terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penerapan metode

pembelajaran kooperatif tipe Think pair share (TPS).

2. Variabel Terikat

Menurut Sugiyono (2016:61), variabel terikat adalah variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel

terikat dalam penelitian ini adalah prestasi dan motivasi belajar sejarah.

3. Variabel Kontrol

Menurut Sugiyono (2016:64), variabel kontrol adalah variabel yang

dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel bebas terhadap

variabel terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2016:117), populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri 1 Wedi kelas X

tahun pelajaran 2017/2018.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

37

2. Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2016:118), sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel

itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X semester ganjil tahun

pelajaran 2017/2018 sebanyak 2 kelas yaitu satu kelas sebagai kelas eksperimen

dan satu kelas lainnya sebagai kelas kontrol.

3. Teknik Sampling

Menurut Sugiyono (2016:118), Teknik pengambilan data dilakukan secara

purposive sampling, artinya pengambilan sampel dilakukan dengan pertimbangan

tertentu sesuai kepentingan peneliti.

E. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

1. Instrumen Penelitian

a. Kuesioner Motivasi Belajar

Kuesioner motivasi belajar digunakan untuk mengukur seberapa besar

keinginan dan usaha peserta didik untuk mencapai prestasi yang diinginkan.

Motivasi yang diukur dalam hal minat, ketekunan dalam belajar, partisipasi aktif

dalam belajar, usaha untuk belajar, besar perhatian untuk belajar, dan

penyelesaian tugas. Kuesioner motivasi ini diberikan 5 alternatif jawaban untuk

setiap butir pertanyaan menggunakan skala Likert, yaitu SL= selalu, SR= sering,

KD= kadang-kadang, J= jarang, dan TP= tidak pernah. Jawaban pertanyaan

kuesioner diberikan skor seperti pada tabel 3.2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

38

Tabel 3. 2 Pedoman Skor Kuesioner Motivasi Belajar

Alternatif Jawaban Pertanyaan Positif Pertanyaan Negatif

Selalu (SL) 5 1

Sering (SR) 4 2

Kadang-kadang (KD) 3 3

Jarang (J) 2 4

Tidak Pernah (TP) 1 5

Kuesioner yang digunakan diadopsi dari kuesioner motivasi yang telah

dibuat oleh Maryance Vitrianingsih (2006), yang berisi 40 butir pertanyaan.

Tabel 3. 3 Distribusi Item kuesioner Motivasi Belajar Sejarah

No Indikator Pernyataan

Positif

Pernyataan

Negatif

Jumlah

1 Ketekunan dalam belajar 5, 6*, 7*, 8*, 38* 22, 31, 32 8

2 Partisipasi aktif dalam belajar 9, 10, 11*, 12, 13 3,4,21*,26,

33*, 40

11

3 Usaha untuk belajar 1,2*14, 15, 16,

17,24

23*, 28, 29,

36*,

11

4 Besar perhatian untuk belajar 18*,19*,

25*,27*,30

34*, 35*,37,

39

9

5 Penyelesaian tugas 20* 1

Jumlah 40

* kuesioner yang tidak valid

b. Soal Prestasi Belajar

Soal yang dikembangkan berbentuk soal pilihan ganda yang berkaitan

dengan Manusia dan sejarah. Indikator belajar peserta didik meliputi pengetahuan,

pemahaman dan penerapan. Soal prestasi terlebih dahulu divalidasi secara logis

dan empiris. Untuk memenuhi validasi logis, terlebih dahulu disusun kisi-kisi soal

prestasi mengikuti ketentuan yang sudah ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

39

Tabel 3. 4 Kisi-kisi Soal Prestasi Belajar sejarah

Sub Materi Pokok Aspek kognitif Jumlah

C1

Pengetahuan

C2

Pemahaman

C3

Penerapan

Pengertian Sejarah 1, 4*, 9*,

15*,23*

2, 7*, 12*,

17*, 20*

3*, 8, 16*,

18, 25*,

26

Peran manusia dalam

sejarah

22,31*,34*,38* 6*, 10,

21,37*,39*

29, 36*,

Manusia dalam konsep

ruang dan waktu dalam

sejarah

5,13*,

14,19,27*, 40

11,24,

28,32*,35

30*,33*

Jumlah 15 14 11 40

Jumlah dalam persen 45% 30% 25%

*soal yang gugur

Tabel 3. 5 Kisi-kisi Soal Prestasi Belajar sejarah

Sub Materi Pokok Aspek kognitif Jumlah

C1

Pengetahuan

C2

Pemahaman

C3

Penerapan

Konsep kualitas dalam

sejarah

2,3.12*.24.30* 1,8,9*,20*,32* 27*,35,

Sejarah sebagai ilmu 5,7,15*,17*,34* 18,25* 11*,40

Sifat ilmu sejarah 6*.10,13*21*,37 28,29,36* 16*,31*

Manfaat mempelajari

sejarah

4*,14,22,26,38, 23*,33 19,39*

Jumlah 20 12 88 40

Jumlah dalam persen 50% 30% 20%

*soal yang gugur

2. Teknik Pengumpul Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan

dengan cara menyusun kuesioner. Kuesioner yang disusun oleh peneliti bertujuan

untuk mengetahui tiga macam data, yaitu pengetahuan awal peserta didik

mengenai materi pelajaran sejarah, motivasi belajar sejarah peserta didik, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

40

prestasi belajar peserta didik. Dalam hal ini untuk mengetahui data penegtahuan

awal peserta didik diperoleh dari nilai pretest yang dilakukan oleh peneliti.

Selanjutnya, data tentang motivasi belajar peserta didik yang terdiri dari motivasi

awal, akhir dan selisih diantara keduanya baik kelas experimen maupun kelas

kontrol diperoleh melalui kuesioner yang diisi oleh peserta didik, sedangkan data

tentang prestasi belajar sejarah peserta didik diperoleh melalui test mengenai

materi yang sudah dibahas.

Proses pengambilan data dirangkum dalam diagram kerja berikut:

Gambar 3. 1 Diagram Kerja Pengumpulan Data

Pengambilan Sampel

Populasi Penelitian

Pengukuran Motivasi Akhir

akhirAkhir

Analisis Data

Tes Prestasi Hasil Belajar

Pengukuran Motivasi Awal

Kelas Eksperimen

Pembelajaran Menerapkan

metode Konvensional

Pembelajaran dengan Menerapkan

Metode Kooperatif Tipe Think Pair

Share (TPS)

Kelas Kontrol

Tes Pengetahuan awal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

41

F. Teknik Analisis Instrumen dan Data

Sebelum dilakukan analisis data terlebih dahulu dilakukan analisis

instrumen penelitian dan uji persyaratan hipotesis. Analisis instrumen penelitian

berupa uji validitas dan uji reliabilitas. Sedangkan uji persyaratan hipotesis terdiri

dari uji normalitas dan uji homogenitas.

1. Analisis Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian harus memenuhi syarat validitas dan reliabilitas.

a. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu

soal. Soal test dapat dikatan valid apabila test tersebut mampu mengukur apa yang

hendak diukur oleh peneliti. Suatu test memiliki validitas yang tinggi bila test

tersebut menunjukkan hasil yang sesuai dengan kriteria (Suharsimi Arikunto,

2009:65). Dalam penelitian ini untuk dapat mengetahui tingkat validitas uji coba

Instrumen dan soal maka peneliti menggunakan rumus korelasi Product moment

pearson.

√( )( )

Dimana,

rxy = koefisien korelasi Antara variable X dan variable Y, dua variable yang

dikorelasikan ( dan )

∑xy = jumlah perkalian x dan y

x2 = kuadrat dari x

y2 = kuadrat dari y

1) Hasil Uji Kuesioner

Hasil validasi kuesioner motivasi menunjukkan 22 butir kuesioner

valid dari 40 butir kuesioner yang diujikan, ada 18 butir kuesioner yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

42

tidak valid. Valid atau tidaknya suatu butir soal ditentukan berdasarkan

pada taraf signifikan yaitu 0,05. Untuk jumlah responden 22 maka t

tabelnya sebesar 1,72.

2) Hasil Uji Coba Soal Prestasi

Hasil validasi soal prestasi belajar awal menunjukkan 17 soal valid

dari 40 soal yang diujikan, ada 23 soal yang tidak valid. Sedangkan hasil

uji coba soal prestasi akhir menunjukkan 22 soal valid dari 40 soal yang

diujikan, ada 18 soal yang tidak valid. Untuk jumlah responden 22 maka r

tabelnya sebesar 0,423.

b. Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat suatu kepercayaan suatu tes, artinya sampai

sejauh mana suatu instrumen tersebut yang sudah disusun oleh peneliti bisa

dipercaya agar mampu menghasilkan skor yang relatif tidak berubah meski

diujikan pada situasi yang berbeda. Reliabilitas suatu test akan tinggi bila hasil

yang diperoleh menunjukkan adanya konsisten jawaban yang ditunjukkan.

Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan rumus Alpha cronbach

yaitu sebagai berikut:

=(

) (

)

Keterangan:

= reliabilitas yang dicari

= jumlah varians skor tiap-tiap item

= varians total

Ruseffendi (1994) dalam Sundayana (2014:70) mengklasifikasikan

koefisien reliabilitas seperti pada Tabel 3.6.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

43

Tabel 3. 6 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas

R Interpretasi

0,00 ≤ r > 0,20 Sangat rendah

0,20 ≤ r > 0,40 Rendah

0,40 ≤ r > 0,60 Sedang/Cukup

0,60 ≤ r > 0,80 Tinggi

0,80 ≤ r ≤ 1,00 Sangat Tinggi

1) Reliabilitas Instrumen Motivasi

Hasil perhitungan reliabilitas tentang motivasi belajar

dikatakan reliabel apabila ( r11) > 0,05 dan apabila nilai koefisien

reliabilitas (r11) < 0,05 maka instrumen dikatakan tidak reliabel. Hasil

pengujian diperoleh hasil ( r11)=0,85. Dari hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa instrumen tentang motivasi belajar peserta didik

reliabel dan berada dalam kategori sangat tinggi.

2) Reliabilitas Soal Prestasi

Hasil perhitungan reliabilitas tentang soal belajar dikatakan

reliabel apabila ( r11) > 0,05 dan apabila nilai koefisien reliabilitas

(r11) < 0,05 maka soal dikatakan tidak reliabel. Hasil pengujian

prestasi awal diperoleh hasil ( r11)=0,83 dan hasil pengujian prestasi

akhir dieproleh hasil ( r11)=0,85 Dari hasil tersebut dapat disimpulkan

bahwa soal tentang prestasi belajar peserta didik reliabel dan berada

dalam kategori sangat tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

44

2. Uji Prasyarat Hipotesis

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas merupakan salah satu bagian dari uji persyaratan analisis

data. Artinya, sebelum peneliti melakukan analisis yang sesungguhnya, data

penelitian tersebut harus di uji normal tidaknya terlebih dahulu. Dasar

pengambilan keputusan dalam uji normalitas yakni: jika nilai signifikansi lebih

kecil dari 0,05 maka data tersebut bedistribusi normal, dan sebaliknya jika nilai

signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal.

Uji dilakukan terhadap data pengetahuan awal dan pengetahuan akhir prestasi

belajar sejarah, motivasi awal dan motivasi akhir peserta didik. Rumus yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Liliefors sebagai berikut

L = Maxs {F(zi)-S(zi) jika L < Lt, maka sampel yang berasal dari populasi

yang berdistribusi normal.

Keterangan:

L = hasil statistk uji Liliefors

Ltabel = tabel penguji Liliefors

F(zi) = frekwensi kumulatif teoritik

S(zi) = frekwensi kumulatif empirik (No. Skor/N)

S = standar deviasi

1) Motivasi belajar peserta didik

Pada hasil pengujian dengan menggunakan rumus Liliefors pada

kelas kontrol motivasi awal peserta didik sebesar 0,075, sedangkan

motivasi akhir kelas kontrol sebesar 0,077. Pada kelas eksperimen

motivasi awal peserta didik sebesar 0,084, dan motivasi akhir sebesar

0,119. Dari hasil perhitungan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

45

data tentang motivasi awal dan akhir kelas kontol dan ekperimen

berdistribusi normal karena data lebih kecil dari L tabel yaitu 0,190.

2) Prestasi belajar peserta didik

Pada hasil pengujian dengan menggunakan rumus Liliefors pada kelas

kontrol pengetahuan awal peserta didik sebesar 0,136 lebih kecil dari 0,190.

Sedangkan pada kelas eksperimen pengetahuan awal peserta didik sebesar 0,156

maka dapat disimpulkan bahwa distribusi soal terhadap pengetahuan awal

pembelajaran adalah normal. Sedangkan hasil pengujian pada kelas kontrol

pengetahuan akhir peserta didik sebesar 0,165 lebih kecil dari 0,190. Sedangkan

pada kelas eksperimen pengetahuan akhir peserta didik sebesar 0,125 maka dapat

disimpulkan bahwa distribusi soal terhadap pengetahuan akhir pembelajaran

adalah normal.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui sampel berasal dari populasi

yang homogen atau tidak. Uji dilakukan terhadap data pengetahuan awal dan

akhir mengenai prestasi belajar sejarah peserta didik. Selai itu uji homogenitas

juga bertujuan untuk mengetahui data tentang motivasi awal, dan motivasi akhir

peserta didik di kelas control dan ekperimen. Uji homogenitas menggunakan uji

Bartlett karena dapat digunakan untuk kelompok yang mempunyai jumlah sampel

(n) sama maupun berbeda dengan rumus:

a) Hipotesis

H0 = sampel berasal dari populasi yang homogen.

H1 = sampel tidak berasal dari populasi yang homogen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

46

b) Susunan tabel kerja uji homogenitas dengan menggunakan uji Bartlett

Sampel Dk 1/2 dk Si2

Log Si2 Dk.log Si

2

1

𝛴

c) Menghitung S2, B dan

2

S2 = ( )

( )

B = (log S2) x 𝛴 (ni-1)

2

= 2,303x{B-(dk) log Si2}

Keterangan:

S2

= varians gabungan

Si2 =

varians tiap sampel

B = harga satuan

Ni = jumlah sampel ke i

d) Keputusan Uji

Ho diterima jika 2

hitung < 2

tabel, atau H0 ditolak bila 2

hitung>2tabel.

3. Uji Hipotesis

a. Uji-t sama subjek

Analisis ini digunakan untuk mengetahui perbedaan keadaan satu faktor

dengan dua kali pengamatan. Pengukuran motivasi dan prestasi belajar sejarah

peserta didik dilakukan sebelum dan sesudah proses pembelajaran sejarah pada

kelas eksperimen. Hipotesis nolnya (Ho) adalah ada perbedaan motivasi dan

prestasi belajar sejarah peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Wedi Klaten tahun

pelajaran 2017/2018 sebelum dan sesudah diterapkannya model pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

47

kooperatif tipe Think Pair Share (TPS). Hipotesis nol tersebut diuji menggunakan

uji-t sama subjek, dengan rumus sebagai berikut:

t =

( )

Keterangan: = selisih skor sesudah dengan skor sebelum tiap subjek (i)

= rata-rata dari gain (d)

xd = deviasi skor gain terhadap reratanya (xd = di –Md)

= kuadrat xd

n = banyak sampel

Harga t dibandingkan dengan ttabel pada taraf signifikansi 5%. Jika

thitung > ttabel, maka H0 ditolak (Supardi, 2013:324).

b. Uji-t beda subjek

Analisis ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan motivasi

dan prestasi belajar sejarah peserta didik di kelas ekperimen dan kelas kontrol.

Untuk mengetahui perbedaan motivasi dan prestasi pada kelas kontrol dan

ekperimen peneliti meggunakan nilai akhir pada masing-masing kelas yang sudah

dihutung dengan menggunakan Uji-t beda subyek. Hipotesis nol (H0) adalah ada

perbedaan motivasi dan prestasi belajar sejarah peserta didik yang yang

menerapkan dengan yang tidak menerapkan model pempelajaran kooperatif tipe

Think Pair Share (TPS). Hipotesis nol tersebut diuji dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:

t =

√(

)

dimana

√( ) ( )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

48

Keterangan:

= rata-rata skor kelompok eksperimen

= rata-rata skor kelompok kontrol

= varian kelompok eksperimen

= varian kelompok kontrol

= banyaknya sampel kelompok eksperimen

= banyaknya sampel kelompok kontrol

= simpangan baku gabungan

Selanjutnya jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak pada taraf signifikansi 5%

(Supardi, 2013:328).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini mempelajari tentang pengaruh model pembelajaran tipe

Think Pair Share (TPS) terhadap prestasi dan motivasi peserta didik di SMA

Negeri 1 Wedi Klaten tahun pelajaran 2017/2018. Berdasarkan hasil analisis data,

maka diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Motivasi Belajar Sejarah

Kuesioner motivasi belajar sejarah diberikan pada kelas kontrol dan kelas

eksperimen sebanyak dua kali sebelum dan sesudah pembelajaran sejarah dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS).

Berikut ini hasil ringkasan data tentang motivasi belajar sejarah dapat dilihat pada

tabel 4.1.

Tabel 4. 1 Motivasi Belajar Sejarah

No

Keterangan

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Awal Akhir Awal Akhir

1. Jumlah peserta didik 22 22 22 22

2. Rata-rata nilai 69.41 79.23 68.55 68.68

3. Selisih rerata 9.82 0.14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

50

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui data tentang motivasi belajar

sejarah peserta didik di kelas eksperimen dan di kelas kontrol, data di

kelompokkan menjadi dua yaitu motivasi awal dan motivasi akhir. Jumlah

responden yang terdiri dari 22 orang peserta didik, pada kelas eksperimen

diketahui rata-rata nilai motivasi awal sebesar 69.41 dan rata-rata nilai pada

motivasi akhir sebesar 79.23. Sedangan pada kelas kontrol diketahui nilai rata-rata

motivasi awal sebesar 68.55 dan rata-rata nilai pada motivasi akhir 68.68. Dari

data tersebut ditemukan selisih antara motivasi awal dan motiasi akhir di kelas

kontrol sebesar 0.14, sedangkan selisi di kelas eksperimen sebesar 9.82.

a. Uji Normalitas Motivasi

Ringkasan hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4. 2 Uji Normalitas Motivasi awal dan motivasi akhir

Data

Motivasi Awal Motivasi Akhir

Kelas

Ekperimen

Kelas

Kontrol

Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

L hitung 0,084 0,075 0,119 0,077

L tabel 0,172 0,172 0,172 0,172

P <0,05 <0,05 <0,05 <0,05

Kesimpulan Normal Normal Normal Normal

Berdasarkan hasil uji normalitas dari data motivasi awal dan akhir dari

kelas kontrol dan kelas eksperimen, hasil perhitungan dengan rumus Liliefors

terbukti normal. Pada motivasi awal kelas kontrol tampak bahwa L hitung 0,075 < L

tabel 0,190, sedangkan motivasi awal kelas eksperimen tampak bahwa L hitung 0,084

< L tabel 0,190. Pada motivasi akhir kelas kontrol tampak bahwa L hitung 0,077 < L

tabel 0,190, sedangkan motivasi akhir kelas eksperimen tampak bahwa L hitung 0,119

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

51

< L tabel 0,190 sehingga dapat di simpulkan pada uji statistik yang menyatakan

bahwa L hitung < L tabel , maka sampel tersebut di atas berasal dari populasi yang

berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas Motivasi

Ringkasan hasil uji homogenitas dapat dilihat pada tabel 4.3

Tabel 4. 3 Uji Homogenitas Motivasi

Data

Motivasi Awal Motivasi Akhir

Kelas

Ekperimen

Kelas

Kontrol

Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

hitung 0,509 0,650 0,802 1,383

tabel 2,18 2,18 2,18 2,18

P <0,05 <0,05 <0,05 <0,05

Kesimpulan Homogen Homogen Homogen Homogen

Berdasarkan hasil uji normalitas dari data motivasi awal dan akhir dari

kelas kontrol dan kelas eksperimen, hasil perhitungan terbukti homogen. Pada

motivasi awal kelas kontrol tampak bahwa hitung 0,650 < tabel 2,18, sedangkan

motivasi awal kelas eksperimen tampak bahwa hitung 0,509 < tabel 2,18. Pada

motivasi akhir kelas kontrol tampak bahwa hitung 1,383 < tabel 2,18, sedangkan

motivasi akhir kelas eksperimen tampak bahwa hitung 0,802 < tabel 2,18

sehingga dapat di simpulkan pada uji statistik yang menyatakan bahwa hitung <

tabel , maka sampel berasal dari populasi yang homogen.

c. Uji-t Sama Subjek

Uji-t sama subjek digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan

antara motivasi dan prestasi belajar sejarah peserta didik di kelas kontrol dan kelas

eksperimen sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

52

metode kooperatif tipe Think Pair Share (TPS). Berikut ini merupakan hasil Uji-t

sama subyek yang sudah dihitung oleh peneliti.

Ringkasan hasil uji-t sama subjek dapat dilihat pada Tabel 4.4

Tabel 4. 4 Uji-t Sama Subjek Kelas Kontrol

Kelas Kontrol t hitung t tabel P Selisih

Motivasi Awal 48,301 1,72 <0,05

6,994

Motivasi Akhir 41,307 1,72 <0,05

Prestasi Awal 26,826 1,72 <0,05

8.439

Prestasi Akhir 35,265 1,72 <0,05

Berdasarkan hasil uji-t sama subjek, pada kelas kontrol diperoleh p > 0,05.

Hasil Uji-t sama subyek motivasi awal di kelas kontrol sebesar t hitung > 48,301 t

tabel 1,72 dan Uji-t sama subyek motivasi akhir di kelas kontrol sebesar t hitung

41,307 > t tabel 1,72 sedangkan prestasi awal pada kelas kontrol sebesar t hitung

26,826 > t tabel 1,72 dan prestasi akhir sebesar t hitung 35,265 > t tabel 1,72.

Tabel 4. 5 Uji-t Sama Subjek Kelas Eksperimen

Kelas

Eksperimen

t hitung t tabel P Selisih

Motivasi Awal 130,401 1,72 <0,05

83,299

Motivasi Akhir 47,102 1,72 <0,05

Prestasi Awal 17,068 1,72 <0,05

17,168

Prestasi Akhir 34,236 1,72 <0,05

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

53

Berdasarkan hasil uji-t sama subjek, pada kelas eksperimen diperoleh p >

0,05. Hasil Uji-t sama subyek motivasi awal di kelas eksperimen sebesar t hitung >

130,401, t tabel 1,72 dan Uji-t sama subyek motivasi akhir di kelas eksperimen

sebesar t hitung 47,102 > t tabel 1,72 sedangkan prestasi awal pada kelas eksperimen

sebesar t hitung 17,068> t tabel 1,72 dan prestasi akhir sebesar t hitung 34,236 > t tabel

1,72.

d. Uji-t Beda Subjek

Uji-t beda subjek digunakan untuk mengetahui perbedaan motivasi dan

prestasi akhir di kelas kontrol dan kelas eksperimen yang menerapkan dengan

yang tidak menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share

(TPS). Ringkasan hasil Uji-t beda subjek dapat dilihat pada Tabel 4.5.

Tabel 4. 6 Uji-t Beda Subjek

Motivasi 83,299 1,72

Kelas Eksperimen Prestasi 17,168 1,72

Kelas Kontrol Motivasi 6,994 1,72

Prestasi 8.439 1,72

Berdasarkan hasil Uji-t beda subjek motivasi dan prestasi akhir kelas

eksperimen dengan kelas kontrol, untuk motivasi akhir kelas eksperimen

diperoleh t hitung 83,229 > t tabel 1,72 dan untuk prestasi akhir kelas eksperimen t

hitung 17,168 > t tabel 1,72 sedangkan motivasi akhir kelas kontrol diperoleh t hitung

6,994 > t tabel 1,72 dan prestasi akhir kelas kontrol di peroleh t hitung 8,439 > t tabel

1,72. Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima, atau dengan kata lain ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

54

perbedaan selisih antara motivasi dan prestasi belajar sejarah peserta didik yang

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan

peserta didik yang menggunakan metode konvensional.

2. Prestasi Belajar Sejarah

Data penelitian yang digunakan yaitu data pengetahuan awal sejarah

peserta didik berupa pretest dan data pengetahuan akhir berupa postest. Ringkasan

data pengetahuan awal dan pengetahuan akhir prestasi belajar sejarah peserta

didik dapat dilihat pada Tabel 4.6

Tabel 4. 6 Data Pengetahuan Awal dan Prestasi Belajar Sejarah

Peserta Didik

Rata-rata nilai pengetahuan awal kelas eksperimen dengan nilai rata-rata

kelas kontrol memiliki perbedaan yang signifikan. Hasil perhitungan

menunjukkan pengetahuan awal di kelas kontrol sebesar 66,0 sedangkan dikelas

ekperimen sebesar 75,0 Setelah diterapkannya model pembelajaran TPS, rata-rata

nilai pengetahuan akhir kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol,

No

Keterangan

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Pengetahuan

Awal

Pengetahuan

akhir

Pengetahuan

Awal

Pengetahuan

akhir

1. Jumlah

peserta didik

22 22 22 22

2. Rata-rata

nilai

75,0 79,0 66,0 69,0

3. Nilai

tertinggi

88,0 95,0 94,0 95,0

4. Nilai

terendah

47,0 60,0 47,0 55,0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

55

dengan hasil pengetahuan akhir kelas eksperimen sebesar 79,0 dan hasil

pengetahuan akhir kelas kontrol sebesar 69,0.

Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah uji

anova dengan uji prasyarat hipotesis. Uji prasyarat meliputi uji normalitas dan uji

homogenitas. Uji homogenitas dilakukan dalam rangka menguji kesamaan varians

setiap kelompok data, sedangkan uji normalitas dilakukan untuk mengetahui

normal tidaknya suatu distribusi data.

a. Uji Normalitas Prestasi Belajar

Ringkasan hasil uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 4.7

Tabel 4. 7 Uji Normalitas Pengetahuan Awal dan Pengetahuan akhir

Data

Motivasi Awal Motivasi Akhir

Kelas

Ekperimen

Kelas

Kontrol

Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

L hitung 0,156 0,135 0,125 0,165

L tabel 0,172 0,172 0,172 0,172

P <0,05 <0,05 <0,05 <0,05

Kesimpulan Normal Normal Normal Normal

Berdasarkan hasil uji normalitas dari data prestasi awal dan akhir dari

kelas kontrol dan kelas eksperimen, hasil perhitungan dengan rumus Liliefors

terbukti normal. Pada prestasi awal kelas kontrol tampak bahwa L hitung 0,135 < L

tabel 0,172, sedangkan prestasi awal kelas eksperimen tampak bahwa L hitung 0,156 <

L tabel 0,172. Pada prestasi akhir kelas kontrol tampak bahwa L hitung 0,165 < L tabel

0,172, sedangkan prestasi akhir kelas eksperimen tampak bahwa L hitung 0,125 < L

tabel 0,172 sehingga dapat di simpulkan pada uji statistik yang menyatakan bahwa

L hitung < L tabel , maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

56

b. Uji Homogenitas

Ringkasan hasil uji homogenitas dapat dilihat pada Tabel 4.8

Tabel 4. 8 Uji Homogenitas Pengetahuan Awal dan Pengetahuan akhir

Data

Motivasi Awal Motivasi Akhir

Kelas

Ekperimen

Kelas

Kontrol

Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

hitung 0,509 0,650 0,802 1,383

tabel 2,18 2,18 2,18 2,18

P <0,05 <0,05 <0,05 <0,05

Kesimpulan Homogen Homogen Homogen Homogen

Berdasarkan hasil uji normalitas dari data prestasi awal dan akhir dari

kelas kontrol dan kelas eksperimen, hasil perhitungan terbukti homogen. Pada

prestasi awal kelas kontrol tampak bahwa hitung 0,650 < tabel 2,18, sedangkan

prestasi awal kelas eksperimen tampak bahwa hitung 0,509 < tabel 2,18. Pada

prestasi akhir kelas kontrol tampak bahwa hitung 1,383 < tabel 2,18, sedangkan

prestasi akhir kelas eksperimen tampak bahwa hitung 0,802 < tabel 2,18

sehingga dapat di simpulkan pada uji statistik yang menyatakan bahwa hitung <

tabel , maka sampel berasal dari populasi yang homogen.

Berdasarkan hasil uji normalitas dan uji homogenitas di atas, maka uji

prasyarat telah terpenuhi sehingga prestasi belajar sejarah dapat dianalisis dengan

menggunakan uji-t untuk menganalisis pengaruh model pembelajaran kooperatif

tipe Think Pair Share (TPS) terhadap motivasi dan prestasi belajar sejarah yang

ada di kelas eksperimen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

57

B. Pembahasan

1. Movitasi Belajar Sejarah Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Motivasi belajar sejarah dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

menghitung kuesioner yang sudah diisi oleh responden. Perhitungan kuesioner

dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik memiliki

motivasi yang kuat untuk dapat berpartisifasi dalam mengikuti pelajaran sejarah

yang sedang berlangsung. Hasil perhitungan tersebut menjadi pedoman bagi

peneliti untuk membuat kesimpulan tentang motivasi belajar sejarah yang ada.

Responden dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas yakni kelas kontrol dan

kelas eksperimen. Peserta didik yang ada di kelas kontrol yaitu X IPS 3 dan X IPS

I di kelas eksperimen. Masing-masing kuesioner yang sudah diisi di dua kelas

tersebut dihitung untuk mengetahui perbedaan tentang motivasi peserta didik yang

ada di kelas kontrol dan kelas eksperimen. Dari hasil perhitungan tersebut peneliti

dapat mengetahui dan membuat kesimpulan mengenai motivasi belajar sejarah

peserta didik.

Kuesioner yang digunakan peneliti untuk mengukur motivasi belajar

pserta didik di validasi terlebih dahulu untuk mengetahui berapa jumlah butir

kuesioner motivasi yang valid dan reliabel. Setelah melakukan uji validasi dan

reliabilitas terhadap item kuesioner peneliti dapat mengetahui berapa jumlah item

yang valid. Item yang valid tersebut selajutnya digunakan untuk mengetahui

motivasi belajar sejarah peserta didik di kelas kontrol dan eksperimen.

Pada penelitian ini motivasi belajar sejarah dianalisis dengan

menggunakan Uji-t beda subjek dan Uji-t sama subjek. Maksudnya Uji-t beda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

58

subyek digunakan untuk mengetahui perbedaan selisih antara motivasi awal dan

akhir peserta didik di kelas kontrol dan eksperimen. Sedangkan Uji-t sama subjek

digunakan untuk mengetahui perbedaan motivasi belajar sejarah di kelas kontrol

dan eksperimen yang mengguanakan model pembelajaran yang berbeda. Di mana

kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional sedangkan di kelas

eksperimen menggunakan model pembelajaran Think Pair Share (TPS).

Hasil perhitungan tentang motivasi belajar sejarah peserta didik di kelas

kontrol dikelompokan menjadi dua yaitu motivasi awal dan motivasi akhir. Dari

22 peserta didik yang terdapat di kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata motivasi

awal peserta didik sebesar 68,55 dan motivasi akhir diperoleh nilai rata-rata

sebesar 68,68. Dengan demikian diperoleh selisisih sebesar 0,14 antara motivasi

awal dan akhir peserta didik.

Hasil perhitungan tentang motivasi belajar sejarah peserta didik di kelas

ekperimen dikelompokan menjadi dua yaitu motivasi awal dan motivasi akhir.

Dari 22 peserta didik yang ada di kelas ekperimen diperoleh nilai rata-rata

motivasi awal peserta didik sebesar 69,41 dan motivasi akhir diperoleh nilai rata-

rata sebesar 79,23. Dengan demikian diperoleh selisisih sebesar 9,82 antara

motivasi awal dan akhir peserta didik.

Berdasarkan penjelasan tersebut diatas dapat disimpulkan mengenai

motivasi awal dan akhir belajar sejarah peserta didik di kelas kontrol maupun di

kelas eksperimen. Di kelas kontrol dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar

sejarah peserta didik tidak ada peningkatan yang signifikan. Hal ini berbeda di

kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Think Pair Share

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

59

(TPS). Di mana ada perbedaan yang signifikan antara motivasi awal dan akhir

yang diperoleh peneliti.

Peserta didik dapat memiliki motvasi belajar yang tinggi karena

dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya ada partisipasi, ketekunan,

perhatian, dan keaktifan peseta didik. Peserta didik yang memiliki kemauan,

memiliki ketekunan, memberikan perhatian dan ikut serta dalam proses belajar

mengajar yang sedang berlangsung akan berpengaruh terhadap motivasi belajar

sejarah. Di mana ia memiliki dorongan untuk mencapai keinginannya yakni

memahami materi pelajaran sejarah itu sendiri.

Selain itu, motivasi belajar sejarah peserta didik juga dapat dipengaruhi

oleh keinginan utuk mendapat nilai yang baik, hadiah serta pujian. Hal ini dapat

mendorong peserta didik untuk tekun dalam mengikuti proses belajar mengajar

sejarah. Peserta didik akan berusaha untuk memfokuskan dirinya saat

berlangsungnya kegiatan belajar mengajar karena adanya keingian untuk

memperoleh nilai yang baik. Adanya keinginan untuk memperoleh nilai yang

baik, pujian dan hadiah dari hasil belajarnya memberikan motivasi tersendiri

untuk terus aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Motivasi belajar sejarah juga dapat dipengaruhi oleh keinginan diantara

peserta didik untuk bersaing agar memperoleh nilai atau skor yag tinggi. Hal ini

dapat meningkatkan motivasi peserta didik untuk belajar sejarah lebih giat lagi.

Pembahasan pada motivasi ini didukung dengan teori Sardiman (2007:90-95)

yang menyatakan, motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling

mempengaruhi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

60

2. Prestasi Belajar Sejarah Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Pada penelitian ini untuk mengetahui hasil tentang prestasi belajar sejarah

peserta didik peneliti melakukan tes dengan menggunakan soal pilihan ganda.

Dalam hal ini penilaian untuk mengetahui prestasi belajar sejarah peserta didik

dikelompokan menjadi dua yaitu pengetahuan awal dan pengetahuan akhir.

Pengetahuan awal dilakuakan untuk mengetahui sejauh mana prestasi belajar

sejarah peserta didik sebelum mengguankan model pembelajaran Think Pair

Share (TPS).

Sebelum memberikan tes kepada peserta didik peneliti terlebih dahulu

melakukan validasi soal untuk mengetahui berapa jumlah soal yang valid. Dalam

penelitian jumlah item soal yang valid yang akan digunakan untuk mengetahui

sejauh mana prestasi belajar sejarah yang diperoleh peserta didik pada kelas

kontrol dan kelas eksperimen di SMA Negeri 1 Wedi Klaten.

Peneliti dalam hal ini membedakan prestasi belajar sejarah peserta didik di

kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional dengan kelas

eksperimen yang menggunakan model pembelajaan Think Pair Share (TPS).

Dengan demikian peneliti dapat menyimpulkan atau menemukan perbedaan

mengenai prestasi belajar sejarah peserta didik di Kelas kontrol dan kelas

eksperimen. Penentuan prestasi belajar sejarah dalam penelitian ini berdasarkan

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 68. Ketuntasan Minimal (KKM)

menjadi pedoman bagi peneliti untuk menentukan jumlah peserta didik yang

memperoleh nilai di atas KKM tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

61

Pada perhitungan prestasi belajar sejarah di kelas kontrol peneliti

membedakan antara pengetahuan awal dan akhir peserta didik. Hasil perhitungan

pada pengetahuan awal tentang prestasi belajar sejarah peserta didik dari 22 orang

diperoleh rata-rata sebesar 66. Dari perhitungan tersebut terdapat 9 orang peserta

didik yang tuntas dan 13 orang peserta didik memperoleh nilai di bawah

Ketuntasan Minimal (KKM) yang sudah ditentukan oleh sekolah. Sedangkan

pengetahuan akhir peserta didik diperoleh rata-rata sebesar 69. Pada pengetahuan

akhir ini prestasi belajar sejarah peserta didik mengalami peningkatan. Dari

perhitungan tersebut terdapat 12 orang peserta didik yang tuntas dan 10 orang

peserta didik memperoleh nilai di bawah Ketuntasan Minimal (KKM) yang sudah

ditentukan oleh sekolah.

Pada perhitungan prestasi belajar sejarah di kelas eksperimen peneliti

membedakan antara pengetahuan awal dan akhir peserta didik. Hasil perhitungan

pada pengetahuan awal tentang prestasi belajar sejarah peserta didik dari 22 orang

diperoleh rata-rata sebesar 75. Dari perhitungan tersebut terdapat 15 orang peserta

didik yang tuntas dan 7 orang peserta didik memperoleh nilai di bawah

Ketuntasan Minimal (KKM) yang sudah ditentukan oleh sekolah. Sedangkan

pengetahuan akhir peserta didik diperoleh rata-rata sebesar 79. Pada pengetahuan

akhir ini prestasi belajar sejarah peserta didik mengalami peningkatan. Dari

perhitungan tersebut terdapat 18 orang peserta didik yang tuntas dan 4 orang

peserta didik memperoleh nilai di bawah Ketuntasan Minimal (KKM) yang sudah

ditentukan oleh sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

62

Berdasarkan analisis data soal ditinjau dari pengetahuan awal mengenai

prestasi belajar sejarah peserta didik di kelas kontrol dan kelas eksperimen yang

dihitung dengan menggunakan uji-t beda sabyek (> 0,05). Hal ini menunjukkan

bahwa H0 ditolak yang berarti ada perbedaan yang signifikan pada prestasi belajar

peserta didik pada kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran

konvensional dan kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Think Pair Share (TPS).

Hal ini sesuai dengan hipotesis penelitian, ada perbedaan prestasi belajar

sejarah peserta didik setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe

Think Pair Share (TPS). Kelas eksperimen mengalami peningkatan, dengan nilai

prestasi lebih besar dari pada kelas kontrol dilihat dari selisih rata-rata nilai. Hal

ini berarti metode pembelajaran Think Pair Share (TPS) lebih efektif dari pada

metode pembelajaran diskusi pada kelas kontrol.

Tinggi rendahnya prestasi belajar sejarah yang diperoleh peserta didik

tidak hanya dipengaruhi oleh model pembelajaran yang digunakan oleh guru

dalam menyampaikan materi pelajaran, akan tetapi prestasi belajar juga

dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal diantaranya

kesehatan, intelegensi, dan bakat minat, motivasi, dan cara belajar dari dalam diri

peserta didik itu sendiri. Peserta didik yang memiliki minat, dan motivasi belajar

yang tinggi juga akan memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula, akan tetapi

peserta didik yang memiliki minat dan motivasi yang rendah juga berpengaruh

terhadap prestasi yang diperoleh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

63

Faktor eksternal berkaitan dengan lingkungan keluarga, sekolah,

masyarakat, dan lingkungan sekitar. Lingkungan keluarga memiliki peran yang

sangat penting bagi peserta didik dalam memperoleh prestasi belajar yang baik.

Selain itu, lingkungan sekolah, masyarakat sekitar juga menjadi faktor penting

dalam memperoleh prestasi belajar yang tinggi. Peserta didik yang memiliki

sarana dan prasarana yang lengkap di sekolah akan mudah mencari materi yang

sendangdiipelajari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

64

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dengan judul Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) Terhadap Motivasi dan Prestasi belajar

peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Wedi Klaten Tahun Ajaran 2017/2018, dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Ada perbedaan motivasi dan prestasi belajar di kelas eksperimen sebelum dan

sesudah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share hal ini

terbukti dari hasil perhitungan kuesioner motivasi yang disebarkan peneliti kepada

peserta didik. Hasil perhitungan motivasi awal belajar sejarah menunjukkan

bahwa t hitung 130,401 >t tabel 1,72 dan motivasi akhir belajar sejarah menunjukkan

bahwa t hitung 47,102 >t tabel 1,72 sedangkan prestasi awal belajar sejarah peserta

didik sebesar t hitung 17,068 >t tabel 34,236.

2. Ada perbedaan motivasi dan prestasi belajar sejarah antara kelas eksperimen dan

kelas kontrol, perbedaan tersebut dapat dilihat dari selisih hasil perhitungan akhir

yang dilakukan oleh peneliti. Selisih Motivasi belajar sejarah pada kelas

eksperimen sebesar t hitung 83,299 >t tabel 1,72 dan selisih motivasi belajar sejarah

pada kelas kontrol sebesar t hitung 6,994 > t tabel 1,72 sedangkan selisih prestasi pada

kelas eksperimen sebesar t hitung 17,168 >t tabel 1,72 dan sedangkan selisih prestasi

pada kelas kontrol sebesar t hitung 8,439 >t tabel 1,72. Dari perhitungan tersebut

dapat disimpulkan bahwa hasil dari penelitian ini peneliti menemukan adanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

65

perbedaan variabel motivasi dan prestasi pada kelas kontrol dan kelas eksperimen

yang menggunakan Think Pair Share (TPS) dan Konvensional.

B. Saran

1. Untuk guru diharapkan para pendidik menerapkan metode pembelajaran TPS agar

peserta didik lebih aktif dan tertantang dalam proses pembelajaran sejarah.

2. Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai metode pembelajaran TPS dengan

materi yang berbeda.

3. Perlu diperhatikan dalam menggunakan metode pembelajaran TPS menggunakan

waktu yang lebih lama karena peserta didik harus beradaptasi terhadap proses

pembelajaran yang baru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

66

DAFTAR PUSTAKA

Arends, R.I. (2008). Learning To Teach (Terjemahan Helly Prajitno Soetjipto dan

Sari Mulyantini Soetjipto). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. (Edisi Asli

diterbitkan tahun 2007 oleh McGraw Hill Companies).

Dalyono.(2009).Psikologi Pendidikan.Jakarta:Rineka Cipta

Emzir. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitatif.

Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Endrayanto, H.Y.S., & Harumurti, Y.W. (2014). Penilaian Belajar Siswa di

Sekolah. Yogyakarta: PT. Kanisius.

Fadlillah, M.2014. Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran

SD/MI,SMP/MTs&SMA/MA.Yogyakarta:Ar-Ruzz Media.

Gunawan, M.A. (2013). Statistik untuk Penelitian Pendidikan. Yogyakarta:

Parama Publishing.

Hamalik, O. (2011). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamalik, O. (2012). Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Algensindo Offset.

Huda, M. (2011). Cooperative Learning: Metode, Teknik, Struktur dan Model

Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

SKarwati, E., & Priansa, D.J. (2014). Manajemen Kelas (Classroom

Management). Bandung: Penerbit Alfabeta

Kompri. (2015). Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya Offset.

Lie, A. (2008). Cooperative Learning. Jakarta: PT Gramedia.

Sardiman, A.M. (2014). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Sanjaya, W. (2009). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Shoimin.A.(2014).68.Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum

2013.Yogyakarta:Ar-Ruzz Media.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

67

Slavin, R.E. (2008). Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik (Terjemahan

Nurulita). Bandung: Nusa Media. (Edisi Asli diterbitkan tahun 2005 oleh

Allymand Bacon).

Sugihartono, Fathiyah, K.N., Setiawati, F.A., dkk. (2007). Psikologi Pendidikan.

Yogyakarta: UNY Press.

Suyono & Hariyanto. (2011). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Remaja

Rosdakarya Offset.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta

Widyastono,H.(2014).Pengembangan Kurikulum di Era Otonomi Daerah dari

Kurikulum 2004,2006,ke kurikulum 2013.Jakarta:Bumi Aksara

Uno., H.H.B. (2013). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Vitrianingsih, M. (2006). Pengaruh Penerapan Penilaian Portofolio Terhadap

Prestasi dan Motivasi Belajar Kimia Siswa Kelas X Semester 1 SMA N 1

Pakem Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran 2005/2006. Skripsi. UNY.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

68

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

69

Lampiran 1 Silabus

SILABUS REVISI SMAN 1 WEDI

KELOMPOK PEMINATAN ILMU-ILMU SOSIAL

Mata Pelajaran : Sejarah (Peminatan)

Kelas : X

Kompetensi Inti :

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotonng royong, kerjasama, toleran, damai)

santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam

berinteraksi secara efektif denagn lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora, dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,

dan peradaban, terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah kongkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

70

KOMPETENSI

DASAR

MATERI

PEMBELAJARAN

KEGIATAN

PEMBELAJARAN

INDIKATOR

PENCAPAIAN

KOMPETENSI

PENILAIAN ALOKASI

WAKTU

SUMBER

BELAJAR

3.2

Menganalisis

kehidupan

manusia dalam

perubahan dan

keberlanjutan

4.2 Menyajikan

hasil telaah

dalam bentuk

tertulis tentang

keterkaitan

kehidupan

manusia dalam

perubahan dan

keberlanjutan

Keterkaitan

manusia hidup

dalam

perubahan dan

keberlanjutan

Model Pembelajaran

Kooperatif

Langkah-langkah:

1. Guru menayangkan

gambaran tentang

sejarah sebagai

ilmu, peristiwa,

kisah, dan seni

2. Guru memberi

kesempatan kepada

peserta didik untuk

menanyakan atau

mengomentari

materi yang sudah

di tayangkan.

3. Guru memberi

Membuat

hasil kajian

dalam bentuk

tulisan

tentang

aktivitas

manusia

yang terbatas

dalam ruang

dan waktu

3 jp

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

71

kesempatan kepada

peserta didik untuk

mengumpulkan

informasi terkait

melalui buku

bacaan, referensi

dan sumber

internet.

4. Guru menanyakan

pertanyaan kepada

peserta didik dalam

bentuk slide

5. Guru membagi

peserta didik dalam

11 kelompok.

Masing-masing

kelompok terdiri

dari 2 orang.

6. Guru meminta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

72

peserta didik untuk

mengerjakan tugas

secara

berkelompok.

7. Guru meminta

kelompok 1,2,3,dan

4 untuk

menyampaikan

hasil diskusi

didepan kelas

8. Kelompok yang lain

menyimak dan

mencatat informasi

dari peserta didik

yang presentasi di

depan kelas

9. Setiap kelompok

wajib memberikan

pertanyaan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

73

masukan.

10. Peserta didik

diberikan ulasan

singkat tentang

kegiatan

pembelajaran dan

hasil belajarnya.

11. Peserta didik

ditanyakan apakah

sudah memahami

materi tersebut.

12. Guru memberikan

tugas latihan soal

untuk di kerjakan di

rumah.

3.3

Menganalisis

keterkaitan

peristiwa

Keterkaitan

tentang sejarah

manusia masa

lalu untuk

3 jp

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

74

sejarah tentang

manusia di

masa lalu untuk

kehidupan masa

kini

4.3 Membuat

tulisan tentang

hasil kajian

mengenai

keterkaitan

kehidupan masa

lalu untuk

kehidupan masa

kini

kehidupan

masa kini

3.4

Menganalisis

sejarah sebagai

ilmu, peristiwa,

Sejarah sebagai ilmu,

kisah, peristiwa, dan

seni

Sejarah

3 jp

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

75

kisah, dan seni

4.4 Menyajikan

hasil telaah

tentang sejarah

sebagai ilmu,

peristiwa,kisah,

dan seni dalam

bentuk tulisan

atau media lain

sebagai Ilmu

Sejarah

sebagai kisah

Sejarah

sebagai

peristiwa

Sejarah

sebagai seni

3.5 Menganalisi

cara berfikir

diakronik dan

sinkronik dalam

karya sejarah

4.5 Menyajikan

hasil telaah

tentang

Berfikir sejarah

(diakronik dan

sinkronik)

Berfikir

sejarah

diakronik

Berfikir

sejarah

sinkronik

3jp

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

76

penerapan cara

berfikir

diakronik dan

sinkronik dalam

karya sejarah

melalui tulisan

atau media lain

3.6

Mengevaluasi

kelebihan dan

kekurangan

berbagai

bentuk/jenis

sumber sejarah

(artefak,fosil,

tekstual,

nontekstual,

kebendaan,

visual

Sumber sejarah

Artefak

Fosil

Bukti tekstual

Kebendaan

Visual

Audio visual

Tradisi lisan

3 jp

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

77

audiovisual

tradisi lisan)

4.6 Menyajikan

hasil evaluasi

kelebihan dan

kekurangan

berbagai

bentuk/ jenis

sumber sejarah

(artefak, fosil,

tekstual,

nontekstual,

kebendaan,

visual,

audiovisual,

tradisi lisan,)

dalam bentuk

tulisan dan/ atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

78

media lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

79

Lampiran 2 RPP Kelas Eksperimen

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA NEGERI 1 WEDI

Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan

Kelas / Semester : X / 1

Materi Pokok : Manusia dan Sejarah

Sub Materi Pokok : Sejarah Sebagai Ilmu

Alokasi Waktu : 3 x 45 menit

Kompetensi Inti/KI:

Kompetensi Spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang

dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan

perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,

damai), santun, responsif dan proaktif, sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam

serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”.

Kompetensi spiritual dan social ditempuh melalui pembelajaran tidak langsung.

KI 3: Kompetensi Pengetahuan: Memahami, menerapkan, menganalisis

pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang

kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah

KI 4: Kompetensi Ketrampilan: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah

konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

80

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator

3.4 Menganalisis sejarah sebagai

Ilmu, peristiwa, kisah, dan seni

3.1.1 Menjelaskan sejarah sebagai ilmu

3.1.2 Menjelaskan sejarah sebagai

Peristiwa

3.1.3 Menjelaskan sejarah sebagai kisah

3.1.4 Menjelaskan sejarah sebagai seni

4.4 Menyajikan hasil telaah tentang

sejarah sebagai ilmu, peristiwa,

kisah, dan seni dalam bentuk tulisan

atau media lain.

4.1.1 Menyajikan informasi tentang sejarah

sebagai ilmu, peristiwa, kisah, dan seni

dalam bentuk makalah.

B. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui model pembelajaran Think Pair Share (TPS) peserta didik dapat

menganalisis sejarah sebagai ilmu, peristiwa,kisah, dan seni. Sekaligus

Menyajikan informasi dalam bentuk tulisan tentang sejarah sebagai ilmu,

peristiwa,kisah, dan seni.

C. Materi Pembelajaran

Menjelaskan sejarah sebagai Ilmu, peristiwa, kisah, dan seni

D. Model Pembelajaran

1. Pendekatan pembelajaran : Scientific Learning

2. Strategi pembelajaran : Kooperatif Learning

3. Metode pembelajaran : Think Pair Share (TPS)

E. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran

1. Media :

Power point Pengertian sejarah sebagai Ilmu,peristiwa,kisah, dan seni

LKS

2. Alat/Bahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

81

Laptop

LCD

3. Sumber Belajar

Hapsari, Ratna.(2013).Sejarah Kelompok Peminatan Ilmu-ilmu Sosial.Penerbit

Erlangga.PT Gelora Aksara Pratama

F. Kegiatan Pembelajaran :

1. Pertemuan 1 x 45

Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu

Pendahuluan Orientasi

Melakukan pembukaan dengan salam

pembuka dan berdoa untuk memulai

pembelajaran

Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai

sikap disiplin

Apersepsi

Pengalaman peserta didik dengan materi /

tema / kegiatan sebelumnya, materi

sebelumnya Pada Kelas X

Motivasi

Memberikan gambaran tentang manfaat

mempelajari pelajaran yang akan dipelajari.

Pemberian Acuan

Menjelaskan mekanisme pelaksanaan

pengalaman belajar sesuai dengan langkah-

langkah pembelajaran Think Pair Share

(TPS)

15 menit

Kegiatan Inti

MENGAMATI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

82

Guru menayangkan gambaran tentang

sejarah sebagai ilmu, peristiwa, kisah, dan

seni

MENANYA

Guru memberi kesempatan kepada peserta

didik untuk menanyakan atau mengomentari

materi yang sudah di tayangkan.

MENGUMPULKAN INFORMASI

Guru memberi kesempatan kepada peserta

didik untuk mengumpulkan informasi

terkait melalui buku bacaan, referensi dan

sumber internet.

MENGASOSIASI

Guru menanyakan pertanyaan kepada

peserta didik dalam bentuk slide

Guru membagi peserta didik dalam 11

kelompok. Masing-masing kelompok terdiri

dari 2 orang.

Guru meminta peserta didik untuk

mengerjakan tugas secara berkelompok.

MENGKOMUNIKASIKAN

Guru meminta kelompok 1,2,3,dan 4 untuk

menyampaikan hasil diskusi didepan kelas

Kelompok yang lain menyimak dan

mencatat informasi dari peserta didik yang

presentasi di depan kelas

90 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

83

Setiap kelompok wajib memberikan

pertanyaan dan masukan.

Penutup Peserta didik diberikan ulasan singkat

tentang kegiatan pembelajaran dan hasil

belajarnya.

Peserta didik ditanyakan apakah sudah

memahami materi tersebut.

Guru memberikan tugas latihan soal untuk

di kerjakan di rumah.

30menit

Yogyakarta, 07 Oktober

Dibuat oleh

Guru Mata Pelajaran Sejarah

Anis Vitriyanti

G. Penilaian

1. Jenis/teknik penilaian

a. Tes tertulis

b. Observasi sikap

2. Bentuk instrumen dan pedoman penskoran

a. Instrumen penilaian sikap : observasi

b. Instrumen penilaian pengetahuan : tes tertulis, tes lisan dan penugasan

c. Instrumen penilaian keterampilan : portofolio

LAMPIRAN

1. Penilaian Sikap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

84

No

Nama

Sikap

Spiritual

Sikap Sosial Jml

Skor

Mensyukuri Jujur Disiplin Tanggung

Jawab

Kerja

Sama

1.

2.

3.

4.

Skor rentang antara 1-4:

Nilai = Jumlah skor dibagi 5

1 = Kurang

2 = Cukup

3 = Baik

4 = Amat Baik

No. Sikap Kriteria

1. Jujur 1. Melaporkan data sesuai dengan kenyataan/sesuai

dengan apa yang diamati.

2. Menyampaikan pendapat disertai data konkret/data

yang diamati.

2. Disiplin 1. Mengerjakan tugas sesuai waktu yang ditetapkan.

2. Mengumpulkan hasil pekerjaan tepat waktu

3. Tanggung

jawab

1. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru.

2. Menyelesaikan pekerjaan sampai tuntas.

3. Menata/menempatkan kembali

alat/bahan/buku/sumber belajar lainnya dengan rapi

atau menempatkan kembali pada tempat semula.

4. Kerjasama 1. Menghargai pendapat teman.

2. Mengambil bagian dalam kerja kelompok.

2.Penilaian Pengetahuan

NO Nama Relevansi

1-4

Ketepatan

1-4

Kebahasan

1-4

Jumlah

Skor

1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

85

2.

3.

4.

5.

Skor rentang antara 1-4:

1 = Kurang

2 = Cukup

3 = Amat Baik

Nilai =Jumlah sekor dibagi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

86

Lampiran 3 RPP Kelas Eksperimen

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA NEGERI 1 WEDI

Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan

Kelas / Semester : X / 1

Materi Pokok : Manusia dan Sejarah

Materi Pokok : Sifat ilmu sejarah

Alokasi Waktu : 3 x 45 menit

Kompetensi Inti/KI:

Kompetensi Spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang

dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan

perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,

damai), santun, responsif dan proaktif, sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam

serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”.

Kompetensi spiritual dan social ditempuh melalui pembelajaran tidak langsung.

KI 3: Kompetensi Pengetahuan: Memahami, menerapkan, menganalisis

pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang

kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah

KI 4: Kompetensi Ketrampilan: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah

konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

87

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator

3.5 Menganalisis cara berfikir

diakronik dan sinkronik dalam karya

sejarah

3.1.1 Menjelaskan sejarah yang bersifat

diakronik

3.1.2 Menjelaskan sejarah yang bersifat

sinkronik

4.5 Menyajikan hasil telaah tentang

cara berfikir diakronik dan sinkronik

dalam karya sejarah

4.1.1 Menyajikan informasi tentang cara

berfikir diakronik dan sinkronik dalam

karya sejarah dalam bentuk makalah.

B. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui model pembelajaran Think Pair Share (TPS) peserta didik dapat

menganalisis cara berfikir diakronik dan sinkronik dalam karya sejarah. Sekaligus

Menyajikan informasi dalam bentuk tulisan tentang cara berfikir diakronik dan

sinkronik dalam karya sejarah

C. Materi Pembelajaran

Menjelaskan cara berfikir diakronik dan sinkronik dalam karya sejarah

D. Model Pembelajaran

1. Pendekatan pembelajaran : Scientific Learning

2. Strategi pembelajaran : Kooperatif Learning

3. Metode pembelajaran : Think Pair Share (TPS)

E. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran

1. Media :

Power point Pengertian cara berfikir diakronik dan sinkronik dalam karya sejarah

LKS

2. Alat/Bahan

Laptop

LCD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

88

3. Sumber Belajar

Hapsari, Ratna.(2013).Sejarah Kelompok Peminatan Ilmu-ilmu Sosial.Penerbit

Erlangga.PT Gelora Aksara Pratama

F. Kegiatan Pembelajaran :

2. Pertemuan 1 x 45

Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu

Pendahuluan Orientasi

Melakukan pembukaan dengan salam

pembuka dan berdoa untuk memulai

pembelajaran

Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai

sikap disiplin

Apersepsi

Pengalaman peserta didik dengan materi /

tema / kegiatan sebelumnya, materi

sebelumnya Pada Kelas X

Motivasi

Memberikan gambaran tentang manfaat

mempelajari pelajaran yang akan dipelajari.

Pemberian Acuan

Menjelaskan mekanisme pelaksanaan

pengalaman belajar sesuai dengan langkah-

langkah pembelajaran Think Pair Share

(TPS)

15 menit

Kegiatan Inti

MENGAMATI

Guru menayangkan gambaran tentang cara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

89

berfikir diakronik dan sinkronik dalam

karya sejarah

MENANYA

Guru memberi kesempatan kepada peserta

didik untuk menanyakan atau mengomentari

materi yang sudah di tayangkan.

MENGUMPULKAN INFORMASI

Guru memberi kesempatan kepada peserta

didik untuk mengumpulkan informasi

terkait melalui buku bacaan, referensi dan

sumber internet.

MENGASOSIASI

Guru memberi pertanyaan yang sedang

dibahas

Guru membagi peserta didik dalam 11

kelompok. Masing-masing kelompok terdiri

dari 2 orang.

Guru meminta peserta didik memberi

contoh cara berfikir diakronik dan sinkronik

MENGKOMUNIKASIKAN

Guru meminta beberapa kelompok untuk

menyampaikan hasil diskusi didepan kelas

Kelompok yang lain menyimak dan

mencatat informasi dari peserta didik yang

presentasi di depan kelas

Setiap kelompok wajib memberikan

pertanyaan dan masukan.

90 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

90

Penutup Peserta didik diberikan ulasan singkat

tentang kegiatan pembelajaran dan hasil

belajarnya.

Peserta didik ditanyakan apakah sudah

memahami materi tersebut.

Guru memberikan tugas latihan soal untuk

di kerjakan di rumah.

30menit

Yogyakarta, 07 Oktober

Dibuat oleh

Guru Mata Pelajaran Sejarah

Anis Vitriyanti

G. Penilaian

1. Jenis/teknik penilaian

2. Tes tertulis

3. Observasi sikap

H. Bentuk instrumen dan pedoman penskoran

1. Instrumen penilaian sikap : observasi

2. Instrumen penilaian pengetahuan : tes tertulis, tes lisan dan penugasan

3. Instrumen penilaian keterampilan : portofolio

LAMPIRAN

2. Penilaian Sikap

N

o

Nama

Sikap

Spiritual

Sikap Sosial Jml

Skor

Mensyukuri Jujur Disiplin Tanggung

Jawab

Kerja

Sama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

91

1

.

2

.

3

.

4

.

Skor rentang antara 1-4: Nilai = Jumlah skor dibagi 5

1 = Kurang

2 = Cukup

3 = Baik

4 = Amat Baik

No. Sikap Kriteria

1. Jujur 3. Melaporkan data sesuai dengan kenyataan/sesuai

dengan apa yang diamati.

4. Menyampaikan pendapat disertai data konkret/data

yang diamati.

2. Disiplin 3. Mengerjakan tugas sesuai waktu yang ditetapkan.

4. Mengumpulkan hasil pekerjaan tepat waktu

3. Tanggung

jawab

4. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru.

5. Menyelesaikan pekerjaan sampai tuntas.

6. Menata/menempatkan kembali

alat/bahan/buku/sumber belajar lainnya dengan rapi

atau menempatkan kembali pada tempat semula.

4. Kerjasama 3. Menghargai pendapat teman.

4. Mengambil bagian dalam kerja kelompok.

2. Penilaian Pengetahuan

NO Nama Relevansi

1-4

Ketepatan

1-4

Kebahasan

1-4

Jumlah

Skor

1.

2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

92

3.

4.

5.

Skor rentang antara 1-4:

4 = Kurang

5 = Cukup

6 = Amat Baik

Nilai =Jumlah sekor dibagi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

93

Lampiran 4 RPP Kelas Eksperimen

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA NEGERI 1 WEDI

Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan

Kelas / Semester : X / 1

Materi Pokok : Manusia dan Sejarah

Sub Materi Pokok : Sumber Sejarah

Alokasi Waktu : 3 x 45 menit

Kompetensi Inti/KI:

Kompetensi Spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang

dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan

perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,

damai), santun, responsif dan proaktif, sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam

serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”.

Kompetensi spiritual dan social ditempuh melalui pembelajaran tidak langsung.

KI 3: Kompetensi Pengetahuan: Memahami, menerapkan, menganalisis

pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang

kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah

KI 4: Kompetensi Ketrampilan: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah

konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

94

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator

3.6 Mengevaluasi kelebihan dan

kekurangan berbagai bentuk/ jenis

sumber sejarah (artefak, fosil,

tekstual, nontekstual, kebendaan

visual, audiovisual, tradisi lisan.

3.1.1 Menjelaskan artefak sebagai sumber

sejarah

3.1.2 Menjelaskan fosil sebagai sumber

sejarah

3.1.3 Menjelaskan bukti tekstual sebagai

sumber sejarah

3.1.4 Menjelaskan kebendaan sebagai

sumber sejarah

3.1.5 Menjelaskan visual sebagai sumber

sejarah

3.1.6 Menjelaskan Audio Visual sebagai

sumber sejarah

3.1.7 Menjelaskan tradisi lisan sebagai

sumber sejarah

4.6 Menyajikan hasil evaluasi

kelebihan dan kekurangan berbagai

bentuk/ jenis sumber sejarah (artefak,

fosil, tekstual, nontekstual,

kebendaan visual, audiovisual, tradisi

lisan

4.1.1 Menyajikan informasi tentang

kelebihan dan kekurangan berbagai bentuk/

jenis sumber sejarah (artefak, fosil,

tekstual, nontekstual, kebendaan visual,

audiovisual, tradisi lisan

B. Tujuan Pembelajaran

a. Melalui model pembelajaran Konvensional peserta didik dapat menganalisis

kelebihan dan kekurangan berbagai bentuk/ jenis sumber sejarah (artefak, fosil,

tekstual, nontekstual, kebendaan visual, audiovisual, tradisi lisan. Sekaligus

Menyajikan informasi dalam bentuk tulisan tentang kelebihan dan kekurangan

berbagai bentuk/ jenis sumber sejarah (artefak, fosil, tekstual, nontekstual,

kebendaan visual, audiovisual, tradisi lisan

C. Materi Pembelajaran

Menjelaskan kelebihan dan kekurangan berbagai bentuk/ jenis sumber sejarah

(artefak, fosil, tekstual, nontekstual, kebendaan visual, audiovisual, tradisi lisan

D. Model Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

95

Pendekatan pembelajaran : Scientific Learning

5 Strategi pembelajaran : Kooperatif Learning

6 Metode pembelajaran : Think Pair Share (TPS)

E. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran

7 Media :

Power point Pengertian kelebihan dan kekurangan berbagai bentuk/ jenis sumber

sejarah (artefak, fosil, tekstual, nontekstual, kebendaan visual, audiovisual, tradisi

lisan

LKS

8 Alat/Bahan

Laptop

LCD

9 Sumber Belajar

Hapsari, Ratna.(2013).Sejarah Kelompok Peminatan Ilmu-ilmu Sosial.Penerbit

Erlangga.PT Gelora Aksara Pratama

F. Kegiatan Pembelajaran :

3. Pertemuan 1 x 45

Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu

Pendahuluan Orientasi

Melakukan pembukaan dengan salam

pembuka dan berdoa untuk memulai

pembelajaran

Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai

sikap disiplin

Apersepsi

Pengalaman peserta didik dengan materi /

tema / kegiatan sebelumnya, materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

96

sebelumnya Pada Kelas X

Motivasi

Memberikan gambaran tentang manfaat

mempelajari pelajaran yang akan dipelajari.

Pemberian Acuan

Menjelaskan mekanisme pelaksanaan

pengalaman belajar sesuai dengan langkah-

langkah pembelajaran Think Pair Share

(TPS)

15 menit

Kegiatan Inti

MENGAMATI

Guru menayangkan gambaran tentang

kelebihan dan kekurangan berbagai bentuk/

jenis sumber sejarah (artefak, fosil, tekstual,

nontekstual, kebendaan visual, audiovisual,

tradisi lisan

MENANYA

Guru memberi kesempatan kepada peserta

didik untuk menanyakan atau mengomentari

materi yang sudah di tayangkan.

MENGUMPULKAN INFORMASI

Guru memberi kesempatan kepada peserta

didik untuk mengumpulkan informasi

terkait melalui buku bacaan, referensi dan

sumber internet.

MENGASOSIASI

Guru memberi pertanyaan yang sedang

dibahas

90 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

97

Guru membagi peserta didik dalam 11

kelompok. Masing-masing kelompok terdiri

dari 2 orang.

Guru meminta peserta didik memberi

contoh kelebihan dan kekurangan berbagai

bentuk/ jenis sumber sejarah (artefak, fosil,

tekstual, nontekstual, kebendaan visual,

audiovisual, tradisi lisan

MENGKOMUNIKASIKAN

Guru meminta beberapa kelompok untuk

menyampaikan hasil diskusi didepan kelas

Kelompok yang lain menyimak dan

mencatat informasi dari peserta didik yang

presentasi di depan kelas

Setiap kelompok wajib memberikan

pertanyaan dan masukan.

Penutup Peserta didik diberikan ulasan singkat

tentang kegiatan pembelajaran dan hasil

belajarnya.

Peserta didik ditanyakan apakah sudah

memahami materi tersebut.

Guru memberikan tugas latihan soal untuk

di kerjakan di rumah.

30menit

Yogyakarta, 07 Oktober

Dibuat oleh

Guru Mata Pelajaran Sejarah

Anis Vitriyanti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

98

G. Penilaian

1. Jenis/teknik penilaian

a. Tes tertulis

b. Observasi sikap

2. Bentuk instrumen dan pedoman penskoran

c. Instrumen penilaian sikap : observasi

d. Instrumen penilaian pengetahuan : tes tertulis, tes lisan dan penugasan

e. Instrumen penilaian keterampilan : portofolio

LAMPIRAN

1. Penilaian Sikap

No

Nama

Sikap

Spiritual

Sikap Sosial Jml

Skor

Mensyukuri Jujur Disiplin Tanggung

Jawab

Kerja

Sama

1.

2.

3.

4.

Skor rentang antara 1-4: Nilai = Jumlah skor dibagi 5

1 = Kurang

2 = Cukup

3 = Baik

4 = Amat Baik

No. Sikap Kriteria

1. Jujur 5. Melaporkan data sesuai dengan kenyataan/sesuai

dengan apa yang diamati.

6. Menyampaikan pendapat disertai data konkret/data

yang diamati.

2. Disiplin 5. Mengerjakan tugas sesuai waktu yang ditetapkan.

6. Mengumpulkan hasil pekerjaan tepat waktu

3. Tanggung 7. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

99

jawab 8. Menyelesaikan pekerjaan sampai tuntas.

9. Menata/menempatkan kembali

alat/bahan/buku/sumber belajar lainnya dengan rapi

atau menempatkan kembali pada tempat semula.

4. Kerjasama 5. Menghargai pendapat teman.

6. Mengambil bagian dalam kerja kelompok.

2. Penilaian Pengetahuan

NO Nama Relevansi

1-4

Ketepatan

1-4

Kebahasan

1-4

Jumlah

Skor

1.

2.

3.

4.

5.

Skor rentang antara 1-4:

1. = Kurang

2. = Cukup

3. = Amat Baik

Nilai =Jumlah sekor dibagi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

100

Lampiran 5 RPP Kelas Kontrol

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA NEGERI 1 WEDI

Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan

Kelas / Semester : X / 1

Materi Pokok : Manusia dan Sejarah

Sub Materi Pokok : Sejarah Sebagai Ilmu

Alokasi Waktu : 3 x 45 menit

Kompetensi Inti/KI:

Kompetensi Spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang

dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan

perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,

damai), santun, responsif dan proaktif, sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam

serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”.

Kompetensi spiritual dan social ditempuh melalui pembelajaran tidak langsung.

KI 3: Kompetensi Pengetahuan: Memahami, menerapkan, menganalisis

pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang

kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah

KI 4: Kompetensi Ketrampilan: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah

konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

101

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator

3.4 Menganalisis sejarah sebagai

Ilmu, peristiwa, kisah, dan seni

3.1.1 Menjelaskan sejarah sebagai ilmu

3.1.2 Menjelaskan sejarah sebagai

Peristiwa

3.1.3 Menjelaskan sejarah sebagai kisah

3.1.4 Menjelaskan sejarah sebagai seni

4.4 Menyajikan hasil telaah tentang

sejarah sebagai ilmu, peristiwa,

kisah, dan seni dalam bentuk tulisan

atau media lain.

4.1.1 Menyajikan informasi tentang sejarah

sebagai ilmu, peristiwa, kisah, dan seni

dalam bentuk makalah.

B. Tujuan Pembelajaran

a. Melalui model pembelajaran kontekstual peserta didik dapat menganalisis sejarah

sebagai ilmu, peristiwa,kisah, dan seni. Sekaligus Menyajikan informasi dalam

bentuk tulisan tentang sejarah sebagai ilmu, peristiwa,kisah, dan seni.

C. Materi Pembelajaran

Menjelaskan sejarah sebagai Ilmu, peristiwa, kisah, dan seni

D. Model Pembelajaran

2. Pendekatan pembelajaran : Scientific Learning

3. Strategi pembelajaran : Kontekstual

4. Metode pembelajaran : ceramah, diskusi,penugasan

E. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran

1. Media :

Power point Pengertian sejarah sebagai Ilmu,peristiwa,kisah, dan seni

LKS

2. Alat/Bahan

Laptop

LCD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

102

3. Sumber Belajar

Hapsari, Ratna.(2013).Sejarah Kelompok Peminatan Ilmu-ilmu Sosial.Penerbit

Erlangga.PT Gelora Aksara Pratama

F. Kegiatan Pembelajaran :

4. Pertemuan 1 x 45

Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu

Pendahuluan Orientasi

Melakukan pembukaan dengan salam

pembuka dan berdoa untuk memulai

pembelajaran

Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai

sikap disiplin

Apersepsi

Pengalaman peserta didik dengan materi /

tema / kegiatan sebelumnya, materi

sebelumnya Pada Kelas X

Motivasi

Memberikan gambaran tentang manfaat

mempelajari pelajaran yang akan dipelajari.

Pemberian Acuan

Menjelaskan mekanisme pelaksanaan

pengalaman belajar sesuai dengan langkah-

langkah pembelajaran kontekstual

15 menit

Kegiatan Inti

MENGAMATI

Guru menayangkan gambaran tentang

sejarah sebagai ilmu, peristiwa, kisah, dan

seni

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

103

MENANYA

Guru memberi kesempatan kepada peserta

didik untuk menanyakan atau mengomentari

materi yang sudah di tayangkan.

MENGUMPULKAN INFORMASI

Guru memberi kesempatan kepada peserta

didik untuk mengumpulkan informasi

terkait melalui buku bacaan, referensi dan

sumber internet.

MENGASOSIASI

Guru menanyakan pertanyaan kepada

peserta didik dalam bentuk slide

Guru meminta peserta didik untuk

mengerjakan tugas secara berkelompok.

MENGKOMUNIKASIKAN

Guru meminta kelompo untuk

menyampaikan hasil diskusi didepan kelas

Kelompok yang lain menyimak dan

mencatat informasi dari peserta didik yang

presentasi di depan kelas

Setiap kelompok wajib memberikan

pertanyaan dan masukan.

90 menit

Penutup Peserta didik diberikan ulasan singkat

tentang kegiatan pembelajaran dan hasil

belajarnya.

Peserta didik ditanyakan apakah sudah

30menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

104

memahami materi tersebut.

Guru memberikan tugas latihan soal untuk

di kerjakan di rumah.

Yogyakarta, 07 Oktober

Dibuat oleh

Guru Mata Pelajaran Sejarah

Anis Vitriyanti

G. Penilaian

1. Jenis/teknik penilaian

a. Tes tertulis

b. Observasi sikap

2. Bentuk instrumen dan pedoman penskoran

c. Instrumen penilaian sikap : observasi

d. Instrumen penilaian pengetahuan : tes tertulis, tes lisan dan penugasan

e. Instrumen penilaian keterampilan : portofolio

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

105

LAMPIRAN

1. Penilaian Sikap

N

o

Nama

Sikap

Spiritual

Sikap Sosial Jml

Skor

Mensyukuri Jujur Disiplin Tanggung

Jawab

Kerja

Sama

1

.

2

.

3

.

4

.

Skor rentang antara 1-4: Nilai = Jumlah skor dibagi 5

1 = Kurang

2 = Cukup

3 = Baik

4 = Amat Baik

No. Sikap Kriteria

1. Jujur 7. Melaporkan data sesuai dengan kenyataan/sesuai

dengan apa yang diamati.

8. Menyampaikan pendapat disertai data konkret/data

yang diamati.

2. Disiplin 7. Mengerjakan tugas sesuai waktu yang ditetapkan.

8. Mengumpulkan hasil pekerjaan tepat waktu

3. Tanggung

jawab

10. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru.

11. Menyelesaikan pekerjaan sampai tuntas.

12. Menata/menempatkan kembali

alat/bahan/buku/sumber belajar lainnya dengan rapi

atau menempatkan kembali pada tempat semula.

4. Kerjasama 7. Menghargai pendapat teman.

8. Mengambil bagian dalam kerja kelompok.

.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

106

2. Penilaian Pengetahuan

NO Nama Relevansi

1-4

Ketepatan

1-4

Kebahasan

1-4

Jumlah

Skor

1.

2.

3.

4.

5.

Skor rentang antara 1-4:

1 = Kurang

2 = Cukup

3 = Amat Baik

Nilai =Jumlah sekor dibagi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

107

Lampiran 6 RPP Kelas Kontrol

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA NEGERI 1 WEDI

Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan

Kelas / Semester : X / 1

Materi Pokok : Manusia dan Sejarah

Sub Materi Pokok : Sifat ilmu sejarah

Alokasi Waktu : 3 x 45 menit

Kompetensi Inti/KI:

Kompetensi Spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang

dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan

perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,

damai), santun, responsif dan proaktif, sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam

serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”.

Kompetensi spiritual dan social ditempuh melalui pembelajaran tidak langsung.

KI 3: Kompetensi Pengetahuan: Memahami, menerapkan, menganalisis

pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang

kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah

KI 4: Kompetensi Ketrampilan: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah

konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

108

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator

3.5 Menganalisis cara berfikir

diakronik dan sinkronik dalam karya

sejarah

3.1.1 Menjelaskan sejarah yang bersifat

diakronik

3.1.2 Menjelaskan sejarah yang bersifat

sinkronik

4.5 Menyajikan hasil telaah tentang

cara berfikir diakronik dan sinkronik

dalam karya sejarah

4.1.1 Menyajikan informasi tentang cara

berfikir diakronik dan sinkronik dalam

karya sejarah dalam bentuk makalah.

B. Tujuan Pembelajaran

a. Melalui model pembelajaran kontekstual peserta didik dapat menganalisis cara

berfikir diakronik dan sinkronik dalam karya sejarah. Sekaligus Menyajikan

informasi dalam bentuk tulisan tentang cara berfikir diakronik dan sinkronik

dalam karya sejarah

C. Materi Pembelajaran

Menjelaskan cara berfikir diakronik dan sinkronik dalam karya sejarah

D. Model Pembelajaran

1. Pendekatan pembelajaran : Scientific Learning

2. Strategi pembelajaran : Kontekstual

3. Metode pembelajaran : ceramah, diskusi, penugasan

E. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran

1. Media :

Power point Pengertian cara berfikir diakronik dan sinkronik dalam karya sejarah

LKS

2. Alat/Bahan

Laptop

LCD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

109

3. Sumber Belajar

Hapsari, Ratna.(2013).Sejarah Kelompok Peminatan Ilmu-ilmu Sosial.Penerbit

Erlangga.PT Gelora Aksara Pratama

F. Kegiatan Pembelajaran :

5. Pertemuan 1 x 45

Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu

Pendahuluan Orientasi

Melakukan pembukaan dengan salam

pembuka dan berdoa untuk memulai

pembelajaran

Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai

sikap disiplin

Apersepsi

Pengalaman peserta didik dengan materi /

tema / kegiatan sebelumnya, materi

sebelumnya Pada Kelas X

Motivasi

Memberikan gambaran tentang manfaat

mempelajari pelajaran yang akan dipelajari.

Pemberian Acuan

Menjelaskan mekanisme pelaksanaan

pengalaman belajar sesuai dengan langkah-

langkah pembelajaran Think Pair Share

(TPS)

15 menit

Kegiatan Inti

MENGAMATI

Guru menayangkan gambaran tentang cara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

110

berfikir diakronik dan sinkronik dalam

karya sejarah

MENANYA

Guru memberi kesempatan kepada peserta

didik untuk menanyakan atau mengomentari

materi yang sudah di tayangkan.

MENGUMPULKAN INFORMASI

Guru memberi kesempatan kepada peserta

didik untuk mengumpulkan informasi

terkait melalui buku bacaan, referensi dan

sumber internet.

MENGASOSIASI

Guru memberi pertanyaan yang sedang

dibahas

Guru membagi peserta didik dalam 5

kelompok. Masing-masing kelompok terdiri

dari 4-5 orang.

Guru meminta peserta didik memberi

contoh cara berfikir diakronik dan sinkronik

MENGKOMUNIKASIKAN

Guru meminta beberapa kelompok untuk

menyampaikan hasil diskusi didepan kelas

Kelompok yang lain menyimak dan

mencatat informasi dari peserta didik yang

presentasi di depan kelas

Setiap kelompok wajib memberikan

pertanyaan dan masukan.

90 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

111

Penutup Peserta didik diberikan ulasan singkat

tentang kegiatan pembelajaran dan hasil

belajarnya.

Peserta didik ditanyakan apakah sudah

memahami materi tersebut.

Guru memberikan tugas latihan soal untuk

di kerjakan di rumah.

30menit

Yogyakarta, 07 Oktober

Dibuat oleh

Guru Mata Pelajaran Sejarah

Anis Vitriyanti

G. Penilaian

1. Jenis/teknik penilaian

a. Tes tertulis

b. Observasi sikap

2. Bentuk instrumen dan pedoman penskoran

a. Instrumen penilaian sikap : observasi

b. Instrumen penilaian pengetahuan : tes tertulis, tes lisan dan penugasan

c. Instrumen penilaian keterampilan : portofolio

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

112

LAMPIRAN

1. Penilaian Sikap

N

o

Nama

Sikap

Spiritual

Sikap Sosial Jml

Skor

Mensyukuri Jujur Disiplin Tanggung

Jawab

Kerja

Sama

1

.

2

.

3

.

4

.

Skor rentang antara 1-4: Nilai = Jumlah skor dibagi 5

1 = Kurang

2 = Cukup

3 = Baik

4 = Amat Baik

No. Sikap Kriteria

1. Jujur 9. Melaporkan data sesuai dengan kenyataan/sesuai

dengan apa yang diamati.

10. Menyampaikan pendapat disertai data konkret/data

yang diamati.

2. Disiplin 9. Mengerjakan tugas sesuai waktu yang ditetapkan.

10. Mengumpulkan hasil pekerjaan tepat waktu

3. Tanggung

jawab

13. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru.

14. Menyelesaikan pekerjaan sampai tuntas.

15. Menata/menempatkan kembali

alat/bahan/buku/sumber belajar lainnya dengan

rapi atau menempatkan kembali pada tempat

semula.

4. Kerjasama 9. Menghargai pendapat teman.

10. Mengambil bagian dalam kerja kelompok.

.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

113

2. Penilaian Pengetahuan

NO Nama Relevansi

1-4

Ketepatan

1-4

Kebahasan

1-4

Jumlah

Skor

1.

2.

3.

4.

5.

Skor rentang antara 1-4:

1 = Kurang

2 = Cukup

3 = Amat Baik

Nilai =Jumlah sekor dibagi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

114

Lampiran 7 RPP Kelas kontrol

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA NEGERI 1 WEDI

Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan

Kelas / Semester : X / 1

Materi Pokok : Manusia dan Sejarah

Sub Materi Pokok : Sumber Sejarah

Alokasi Waktu : 3 x 45 menit

Kompetensi Inti/KI:

Kompetensi Spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang

dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan

perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,

damai), santun, responsif dan proaktif, sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam

serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”.

Kompetensi spiritual dan social ditempuh melalui pembelajaran tidak langsung.

KI 3: Kompetensi Pengetahuan: Memahami, menerapkan, menganalisis

pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang

kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah

KI 4: Kompetensi Ketrampilan: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah

konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

115

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator

3.6 Mengevaluasi kelebihan dan

kekurangan berbagai bentuk/ jenis

sumber sejarah (artefak, fosil,

tekstual, nontekstual, kebendaan

visual, audiovisual, tradisi lisan.

3.1.1 Menjelaskan artefak sebagai sumber

sejarah

3.1.2 Menjelaskan fosil sebagai sumber

sejarah

3.1.3 Menjelaskan bukti tekstual sebagai

sumber sejarah

3.1.4 Menjelaskan kebendaan sebagai

sumber sejarah

3.1.5 Menjelaskan visual sebagai sumber

sejarah

3.1.6 Menjelaskan Audio Visual sebagai

sumber sejarah

3.1.7 Menjelaskan tradisi lisan sebagai

sumber sejarah

4.6 Menyajikan hasil evaluasi

kelebihan dan kekurangan berbagai

bentuk/ jenis sumber sejarah (artefak,

fosil, tekstual, nontekstual,

kebendaan visual, audiovisual, tradisi

lisan

4.1.1 Menyajikan informasi tentang

kelebihan dan kekurangan berbagai bentuk/

jenis sumber sejarah (artefak, fosil,

tekstual, nontekstual, kebendaan visual,

audiovisual, tradisi lisan

B. Tujuan Pembelajaran

a. Melalui model pembelajaran Konvensional peserta didik dapat menganalisis

kelebihan dan kekurangan berbagai bentuk/ jenis sumber sejarah (artefak, fosil,

tekstual, nontekstual, kebendaan visual, audiovisual, tradisi lisan. Sekaligus

Menyajikan informasi dalam bentuk tulisan tentang kelebihan dan kekurangan

berbagai bentuk/ jenis sumber sejarah (artefak, fosil, tekstual, nontekstual,

kebendaan visual, audiovisual, tradisi lisan

C. Materi Pembelajaran

Menjelaskan kelebihan dan kekurangan berbagai bentuk/ jenis sumber sejarah

(artefak, fosil, tekstual, nontekstual, kebendaan visual, audiovisual, tradisi lisan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

116

D. Model Pembelajaran

1. Pendekatan pembelajaran : Scientific Learning

2. Strategi pembelajaran : kontekstual

3. Metode pembelajaran : ceramah, diskusi, penugasan

4. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran

1. Media :

Power point Pengertian kelebihan dan kekurangan berbagai bentuk/ jenis

sumber sejarah (artefak, fosil, tekstual, nontekstual, kebendaan visual,

audiovisual, tradisi lisan

LKS

2. Alat/Bahan

Laptop

LCD

3. Sumber Belajar

Hapsari, Ratna.(2013).Sejarah Kelompok Peminatan Ilmu-ilmu Sosial.Penerbit

Erlangga.PT Gelora Aksara Pratama

E. Kegiatan Pembelajaran :

6. Pertemuan 1 x 45

Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu

Pendahuluan Orientasi

Melakukan pembukaan dengan salam

pembuka dan berdoa untuk memulai

pembelajaran

Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai

sikap disiplin

Apersepsi

Pengalaman peserta didik dengan materi /

tema / kegiatan sebelumnya, materi

sebelumnya Pada Kelas X

Motivasi

Memberikan gambaran tentang manfaat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

117

mempelajari pelajaran yang akan dipelajari.

Pemberian Acuan

Menjelaskan mekanisme pelaksanaan

pengalaman belajar sesuai dengan langkah-

langkah pembelajaran Think Pair Share

(TPS)

15 menit

Kegiatan Inti

MENGAMATI

Guru menayangkan gambaran tentang

kelebihan dan kekurangan berbagai bentuk/

jenis sumber sejarah (artefak, fosil, tekstual,

nontekstual, kebendaan visual, audiovisual,

tradisi lisan

MENANYA

Guru memberi kesempatan kepada peserta

didik untuk menanyakan atau mengomentari

materi yang sudah di tayangkan.

MENGUMPULKAN INFORMASI

Guru memberi kesempatan kepada peserta

didik untuk mengumpulkan informasi

terkait melalui buku bacaan, referensi dan

sumber internet.

MENGASOSIASI

Guru memberi pertanyaan yang sedang

dibahas

Guru membagi peserta didik dalam 5

kelompok. Masing-masing kelompok terdiri

dari 4-6 orang.

Guru meminta peserta didik memberi

contoh kelebihan dan kekurangan berbagai

bentuk/ jenis sumber sejarah (artefak, fosil,

tekstual, nontekstual, kebendaan visual,

audiovisual, tradisi lisan

MENGKOMUNIKASIKAN

Guru meminta beberapa kelompok untuk

menyampaikan hasil diskusi didepan kelas

Kelompok yang lain menyimak dan

mencatat informasi dari peserta didik yang

presentasi di depan kelas

Setiap kelompok wajib memberikan

pertanyaan dan masukan.

90 menit

Penutup Peserta didik diberikan ulasan singkat

tentang kegiatan pembelajaran dan hasil

30menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

118

belajarnya.

Peserta didik ditanyakan apakah sudah

memahami materi tersebut.

Guru memberikan tugas latihan soal untuk

di kerjakan di rumah.

Yogyakarta, 07 Oktober

Dibuat oleh

Guru Mata Pelajaran Sejarah

Anis Vitriyanti

F. Penilaian

1. Jenis/teknik penilaian

b. Tes tertulis

c. Observasi sikap

Bentuk instrumen dan pedoman penskoran

d. Instrumen penilaian sikap : observasi

e. Instrumen penilaian pengetahuan : tes tertulis, tes lisan dan penugasan

f. Instrumen penilaian keterampilan : portofolio

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

119

LAMPIRAN

1. Penilaian Sikap

N

o

Nama

Sikap

Spiritual

Sikap Sosial Jml

Skor

Mensyukuri Jujur Disiplin Tanggung

Jawab

Kerja

Sama

1

.

2

.

3

.

4

.

Skor rentang antara 1-4: Nilai = Jumlah skor dibagi 5

1 = Kurang

2 = Cukup

3 = Baik

4 = Amat Baik

No. Sikap Kriteria

1. Jujur 11. Melaporkan data sesuai dengan kenyataan/sesuai

dengan apa yang diamati.

12. Menyampaikan pendapat disertai data konkret/data

yang diamati.

2. Disiplin 11. Mengerjakan tugas sesuai waktu yang ditetapkan.

12. Mengumpulkan hasil pekerjaan tepat waktu

3. Tanggung

jawab

16. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru.

17. Menyelesaikan pekerjaan sampai tuntas.

18. Menata/menempatkan kembali

alat/bahan/buku/sumber belajar lainnya dengan rapi

atau menempatkan kembali pada tempat semula.

4. Kerjasama 11. Menghargai pendapat teman.

12. Mengambil bagian dalam kerja kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

120

2. Penilaian Pengetahuan

NO Nama Relevansi

1-4

Ketepatan

1-4

Kebahasan

1-4

Jumlah

Skor

1.

2.

3.

4.

5.

Skor rentang antara 1-4:

1 = Kurang

2 = Cukup

3 = Amat Baik

Nilai =Jumlah sekor dibagi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

121

Lampiran 8 Ringkasan Materi Manusia dan Sejarah

1. SEJARAH SEBAGAI ILMU

Pertama-tama perlu dipahami dahulu bahwa ilmu pengetahuan itu berbeda

dengan pengetahuan. Untuk memahami perbedaannya, perhatikan ilustrasi

sebagai beikut ini.

Sebagai orang mungkin mengetahiu Flores itu adalah sebuah pulau di

Provinsi Nusa Tenggara Timur, di diami oleh orang orang dengan suku dan adat

istiadat yang berbeda –beda, pernah diduduki oleh bangsa portugis, belanda, dan

jepang.

Semua itu disebut pengetahuan. Orang mendapatkannya entah karena

pernah berkunjung ke sana, dari bacaan, ataupun dari menonton televise. Semua

yang kita alami sehari hari dan kita ketahui melalui pancaindra adalah

pengetahuan. Karena pengetahuan sering dicerna tanpa berpikir panjang,

pengetahuan sering diragukan kebenerannya dan bahkan dapat saja salah setelah

melewati pengamatan atau penelitian yang lebih mendalam.

Pengetahuan itu berbeda dengan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan

lahir karena orang tidak puas dengan pengetahuan atau tentang suatu kenyataan

seperti apa adanya; lantas ia aingin mengetahui seluk-beluk dan sebab-akibatnya

sehingga diperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang kenyataan itu. Kalau

pengetahuan dihasilkan oleh pencernaan indra tanpa berpikir panjang, maka ilmu

pengetahuan dihasilkan melalui sebuah proses yang sistematis dengan mengikuti

kaidah-kaidah tertentu, yaitu sistematis dengan mengikuti kaidah-kaidah tertentu,

yaitu sistematis, koheren (taat asas), valid (sahih), reliable (dapat dipercaya),

akurat (tepat), objektif, mempunyai hukum, dalil, dan generalisasi, serta dapat

memprediksikan, itulah kaidah atau asas ilmu pengetahuan.

Kembali pada contoh dia atas, melampaui pengetahuan sehari-hari kita

rentang kehidupan masyarakat Flores, timbul pertanyaan penelitihan: apakah

orang Flores itu berasal dari nenek moyang sama ? Siapakah nenek moyang orang

Flores dapat memiliki banyak suku dan bahasa ? adakah pengaruh dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

122

kebudayaan yang ada di Flores ? kapan dan mengapa Portugis menduduji Flores ?

apa pengaruh Portugis terhadap tradisi dan cara hidup orang Flores? Dan

seterusnya.

Sejarah adalah ilmu pengetahuan. Sebagai ilmu pengetahuan, sejarah

adalah gambaran tentang peristiwa-peristiwa masa lampau yang dialami manusia,

disusun secara ilmiah, meliputi kurun waktu tertentu, diberi tafsiran, dan

dianalisis kritis sehingga mudah dipahami dan dimengerti.

Lalu, apakah ciri-ciri khas sejarah sebagai ilmu? Tidak semua asas atau

kaidah ilmu pengetahuan yang telah disebutkan sebelumnya berlaku bagi ilmu

sejarah. Ilmu sejarah misalnya tidak bertujuan untuk mendapatkan hokum atau

dalil tertentu sebagaimana pada ilmu-ilmu alam. Menurut Kuntowijoyo, ciri-ciri

sejarah sebagai ilmu itu adalah, sebagai berikut: mempunyai objek, empiris,

mempunyai metode, dan mempunyai generalisasi.

a. Sejarah itu mempunyai objek. Objek kajian ilmu sejarah adalah kehidupan

manusia yang terjadi pada masa lampau dengan berbagai dimensi dan coraknya.

Karena objeknya manusia, bukan benda-benda sebagaimana pada ilmu alam,

sejarah biasanya dimasukkan dalam ilmu kemanusiaan (humaniora). Objek

sejarah juga adalah waktu. Jadi, sejarah memiliki objek sendiri yang tak dimiliki

ilmu lain secara khusus. Kalau fisika membicarakan waktu fisik, sejarah

membicarakan waktu masa lampau manusia.

b. Sejarah itu empiris. Menurut Kuntowijoyo, sebagai ilmu, sejarah termasuk ilmu-

ilmu empiris (bahasa Yunani empeiria yang berarti pengalaman). Sejarah itu

empiris, artinya sejarah bersandar pada pengalaman indrawi maupun pengalaman

batiniah (kepercayaan, nilai, norma, etos, pandangan hidup, dan lain-lain).

Pengalaman itu direkam dalam dokumen baik dokumen tertulis maupun dokumen

tidak tertulis. Sejarah mengandalkan bukti-bukti baik bukti tertulis seperti catatan-

catatan tertulis tentang suatu peristiwa (misalnya dalam bentuk prasati, kronik,

dan lain-lain) maupun bukti tidak tertulis berupa folkor yang berkembang dalam

masyarakat, artefak, fosil, candi, dan lain=lain. Dokumen-dokumen itulah yang

diteliti sejarawan untuk menemukan fakta. Melalui folkor seperti dongeng,

legenda, dan nyanyian upacara, misalnya, peneliti sejarah menarik nilai dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

123

pandangan hidup tertentu dari masyarakat setelah sebelumnya melakukan proses

verifikasi dan interpretasi. Dari hasil interpretasi itu muncul tulisan sejarah.

Dengan demikian, perbedaan antara sejarah dan ilmu-ilmu alam tidak

terletak pada cara kerja, melainkan pada objeknya. Ilmu alam mengamati benda-

benda, sedangkan sejarah mengamati manusia. Benda itu mati, sedangkan

manusia itu hidup dan berkesadaran. Dapat dimengerti kalau ilmu alam

menghasilkan hukum alam yang berlaku umum dan pasti, sedangkan sejarah

menghasilkan generalisasi yang tidak sepasti ilmu-ilmu alam.

c. Sejarah mempunyai metode. Dalam penelitian, sejarah mempunyai metode

tersendiri (metode sejarah) yang berfungsi sebagai panduan penelitian. Metode ini

mempunyai lima tahapan yang tidak dapat dipisah-pisahkan, yakni pemilihan

topic, heuristic, verifikasi, interprestasi, dan historiografi. (Lihat di Bab.2)

d. Sejarah mempunyai generalisasi

Generalisasi berasal dari kata bahasa Inggris general, yang berarti umum. Dengan

demikian, generalisasi berarti suatu kesimpulan yang bersifat umum atau

menyeluruh terhadap suatu gejala atau informasi bedasarkan fakta atau data yang

ada.

Menurut Kuntowijoyo (2005:145), generalisasi harus dibatasi supaya

sejarah tetap empiris. Menurutnya, perlu dicermati dua hal pokok dalam studi

sejarah terkait dengan generalisasi. Pertama, generalisasi sebagai rumusan

konseptual atau simpulan yang diperoleh dari fakta-fakta sejarah. Kedua,

generalisasi sebagai penyimpulan dari hasil penelitian. Kata “revolusi”, misalnya,

merupakan simpulan dari data yang ada yang menunjuk pada perubahan mendasar

dalam suatu tatanan kehidupan dalam waktu yang singkat (model pertama).

Kata”Revolusi Industri” yang menunjuk pada perubahan dalam bidang industry di

Eropa tahun 1750 – 1850 adalah contoh generalisasi konseptual yang diperoleh

dari hasil penelitian (model kedua).

Agar studi sejarah tetap bersifat empiris, maka sejarahn tidak boleh larut

dalam model generalisasi yang pertama. Lebih tepat melakukan generalisasi

model kedua, sebab sejarah adalah sebuah konstruksi masa lalu yang didasarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

124

pada bukti sejarah. Dengan demikian, rekonstruksi hanya dapat dilakukan apabila

sejarawan mengadakan penelitian.

Secara umum, generalisasi memiliki dua tujuan, yaitu saintikasi dan

simplifikasi. Pembuatan kesimpulan umum terhadap suatu objek yang diteliti

merupakan bagian yang melekat dari ilmu pengetahuan. Tujuan simplifikasi

dalam generalisasi adalah untuk menyederhanakan suatu peristiwa sejarah yang

kompleks.

Selain konsep sejarah sebagai ilmu, terdapat pula konsep yang lain, yaitu sejarah

sebagai peristiwa, sejarah sebagai kisah, dan sejarah sebagai seni yang dapat

dijelaskan sebagai berikut.

1. Sejarah sebagai Peristiwa

Sejarah adalah peristiwa yang telah terjadi pada masa lampau. Namun, tidak

semua peristiwa yang terjadi pada masa lampau dapat dikatakan sebagai peristiwa

sejarah. Peristiwa yang telah terjadi di masa lampau baru dapat dikatakan sebagai

peristiwa sejarah jika memiliki syarat-syarat tertentu, yaitu : objektif dan penting.

a. Objektif, maksudnya bahwa peristiwa itu didukung oleh fakta sejarah yang dapat

menunjukkan bahwa suatu peristiwa benar-benar terjadi; jadi, bukan peristiwa

rekaan atau hasil imajinasi. Hal itu dapat dibuktikan misalnya dalam bentuk foto,

rekaman, kesaksian pelaku sejarah, folkor, dan lain-lain. Kepastian tentang fakta

didapatkan dari hasil verifikasi atau pengujian terhadap data atau informasi

tentang peristiwa itu.

b. Penting, maksudnya peristiwa yang terjadi itu mempunyai arti penting terhadap

perkembangan ilmu pengetahuan serta terhadap kehidupan berbangsa dan

bermasyarakat. Fakta-fakta sejarah itu bukan sekedar deretan angka, artefak, atau

peristiwa, tetapi lebih dari itu mengandung pelajaran-lpelajaran tertentu bagi

kehidupan manusia masa kini dan masa depan. Peristiwa yang tidak penting dan

tidak bernilai tidak layak diteliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

125

2. Sejarah sebagai Kisah

Sejarah yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari adalah sejarah sebagai cerita

atau kisah. Oleh karena itu, kita sering mendengar ungkapan “Sejarah tidak lain

adalah cerita atau kisah”, “Tugas utama sejarawan adalah menceritakan kasih”,

“Sejaarah adalah cerita/kisah tentang sesuatu yang sudah terjadi”.

Meski demikian, sebagai cerita atau kisah, sejarah bukanlah sembarang cerita.

Cerita sejarah tidaklah sama dengan dongeng ataupun novel. Cerita sejarah adalah

cerita didasarkan pada fakta-fakta dan disusun dnegan metod ilmiah, yang

bermula dari mencari dan menemukan jejak-jejak sejarah, menguji jejak-jejak

tersebut dengan metode kritik yang disebut dengan kritik sejarah,

menginterpretasikan fakta-fakta, dan akhirnya menulis hasil interpretasi itu

menjadi sebuah kisah menraik. Dengan kata lain, sejarah sebagai kisah adalah

kejadian masa lalu yang diungkapkan kembali bedasarkan penafsiran sejarawan

yang dapat dipertanggungjawabkan.

3. Sejarah sebagai Seni

Sejarah sebagai seni berhubungan erat dengan cara penyampaian secara tertulis

kisah sejarah itu. Sejarah memerlukan intuisi dan imajinasi, melibatkan emosi,

serta menggunakan gaya bahasa yang khas.

Sejarawan memelrukan instuisi atau ilham, yaitu pemahaman langsung dan naluri

selama masa penelitian berlangsung. Selain itu, dalam melakukan penelitiannya

seorang sejarawan harus dapat membayangkan apa yang sebenarnya terjadi, apa

yang sedang terjadi, dan apa yang akan terjadi sesudah itu. Itulah imajinasi.

Kajian terhadap fakta sejarah dengan melibatkan imajinasi mampu menjadikan

fakta sejarah lebih hidup, menarik, dan bermakna.

Sejarawan harus dapat terlibat secara emosional agar mampu memahami perasaan

dari subjek penelitiannya. Tanpa memahami situasi dan kondisi para pelaku yang

menjadi subjek dan yang terkait dengan peristiwa masa lampau yang ditelitinya,

hasil penulisannya menjadi tidak bermakna.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

126

Gaya bahasa, terutama melalui kemampuan menulis prosa yang baik, menjadi

unsur yang penting karena sangat menentukan minat orang untuk membaca hasil

penelitiannya. Gaya bahasa yang khas dan menarik inilah yang juga akan

membedakan hasil penelitian antara sejarawan yang satu dengan sejarawan yang

lain.

Terkadang penulisan sejarah sebagai seni tampak menjadi kurang ilmiah karena

dominanya unsur-unsur keterlibatan emosi, dan intuisi sejarawan. Oleh karena itu,

sebaiknya dalam penulisan ilmiah, keterlibatan semua unsur itu tidak

mengorbankan proses ilmiah. Kita memiliki contoh karya seperti ini, yaitu Kitan

Pararaton dan Kitab Negarakertagama yang ditulis pada masa Kerajaan Singasari

dan Majapahit: ditulis dengan gaya sastra yang indah, namun tetap didasari fakta

yang sebenarnya.

2. Sifat Ilmu Sejarah

Berikut ini adlaah sifat-sifat ilmu sejarah yang meliputi diakronis, idiografis,

verifikatif, dan empiris.

1. Diakronis

Diakronis secara harfiah berarti melintasi perjalanan waktu. Ilmu sejarah itu

diakronis, artinya topic yang dibahas didalamnya adalah peristiwa-peristiwa yang

melintasi perjalanan waktu, yaitu dari masa dulu, sekarang, dan masa depan. Hal

itu karena peristiwa-peristiwa yang dialami manusia itu tidak statis, melainkan

dinamis: terus berkembang, berubah, berkesinambungan, dan bahkan mengalami

pengulangan. Sifat dinamis peristiwa itu berakar pada kenyataan bahwa manusia

sebagai pelaku dan penggerak sejarah juga pada hakikatnya dinamis. Sifat

dinamis manusia mennetukan sifat dinamis peristiwa-peristiwa sejarah.

Karena sifatnya yang dinamis itu, kita dapat mengatakan peristiwa masa dulu

disebabkan oleh peristiwa yang mendahuluinya, peristiwa masa sekarang

disebabkan oleh peristiwa yang terjadi pada masa dulu, dan peristiwa masa depan

disebabkan oleh peristiwa yang terjadi sekarang. Ada kesatuan yang integral

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

127

antara masa lalu, masa sekarang, dan masa depan, yaitu melalui hubungan sebab-

akibat (kausalitas) dan saling memengaruhi.

2. Idiografis

Sejarah itu bersifat idiografis artinya bahwa sejarah selalu menggambarkan,

menceritakan dan memaparkan sesuatu yang bersifat unik, karea setiap peristiwa

tidak dapat diulang atau terjadi hanya sekali, dan tidak ada peristiwa yang persis

sama dengan peristiwa itu di tempat dan waktu yang berbeda.

Itulah juga sebabnya penelitian sejarah tidak bertujuan untuk menemukan

hukum umum atau dalil tertentu, melainkan untuk memahami (verstehen) suatu

peristiwa. Tidak ada hukum umum dalam sejarah pun yang memiliki kemiripan

sekalipun; yang ada hanyalah generalisasi yang terbatas. Hal itu karena sifat unik

peristiwa sejarah itu. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tahun 1945 itu unik,

demikian juga revolusi fisik di Indonesia antara tahun 1945 sampai 1949.

Contoh: tidak ada teori yang berlaku umum yang menunjukkan

demonstrasi besar mahasiswa pasti dapat menggulingkan pemerintahan yang tidak

demokratis. Dapat saja terjadi sebaliknya demonstrasi mahasiswa itu malah

memperkuat pemerintahan yang dianggap tidak demokratis tersebut, seperti dalam

kasus demonstrasi mahasiswa Cina di Lapangan Tiananmen tahun 1989. Hal ini

dapat terjadi karena perbedaan kekuatan dukungan, latar be;alang budaya, dan

kekuatan tema yang diusung antara satu tempat dengan tempat-tempat yang lain.

Sedangkan dalam ilmu alam seperti Fisika, misalnya setiap batu yang diletakkan

di atas air entah air Danau Toba atau air Sungai Mississippi atau air di mana pun

juga dan kapan pun juga, pasti akan tenggelam.

Hal ini pulalah yang menjadi letak perbedaan antara penelitian sejarah dan

penelitian dalam ilmu-ilmu eksakta seperti Fisika dan Kimia. Dalam Fisika dan

Kimia, tujuan penelitian adalah menemukan hukum, teori, prinsip umum tentang

suatu gejala (fenomena). Hukum itu lepas dari konteks waktu dan tempat, jadi

selalu berlaku kapan pun dan di tempat manapun (nomothetic). Beda dengan

Fisika ataupun Kimia, tujuan penelitian sejarah adalah mendapatkan pemahaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

128

dari suatu peristiwa unik yang terjadi dalam konteks waktu dan tempat tertentu

(idiographic).

3. Verifikatif

Selanjutnya, kita mengenal salah satu sifat lainnya dari ilmu, yaitu verifikatif.

Artinya, hasil penelitian dalam sejarah dapar diuji kebenarannya oleh siapa pun,

terutama oleh orang yang memahami dengan bai peristiwa yang menjadi objek

penelitian. Karena sifatnya yang dinamis, ilmu pengetahuan dapat diuji

kebenarannya hingga berulang kali. Dari hasil pengujian tersebut akan diperoleh

pandangan-pandangan dan pendapat-pendapat baru. Tidak ada kebenaran yang

mutlak dalam ilmu pengetahuan. Yang ada adalah kebenaran-kebenaran

sementara yang siap diuji atau diverifikasi kembali secara terus-menerus.

4. Empiris

Sebagai ilmu sejarah termasuk ilmu-ilmu empiris, dalam bahasa Yunani emperia

berarti pengalaman. Sejarah sangat tergantung pada pengalaman manusia.

Pengalaman direkam dalam dokumen, dan dokumen-dokumen inilah yang diteliti

oleh para sejarawan untuk menentukan fakta. Fakta-fakta inilah kemudian yang

diinterpretasi dan dari interpretasi fakta-fakta ini barulah muncul tulisan sejarah.

Sehingga sejarah sebenarnya sama dengan ilmu alam, sama-sama bedasarkan

penglaman, pengamatan dan penyerapan. Hanya jika dalam ilmu alam percobaan

itu dapat diulang-ulang sementara sejarah tidak dapat mengulangi percobaan.

Karena peristiwa dalam sejarah hanya sekali terjadi, dan tidak dapat diualng

kembali

3. Manfaat Mempelajari Sejarah

Presiden pertama kita, Ir. Soekarno pernah berucap, “Jangan sekali-kali

melupakan sejarah karena bangsa yang besar adalah bangsa yang dapat

memahami sejarahnya sendiri. Sebab jika tidak, bangsa tersebut akan menjadi

bangsa yang kecil sehingga tidak mungkin menjadi bangsa yang besar.” Pesan ini

kemudian lebih dikenal dengan ungkapan “jas merah” (“Jangan sekali-kali

meluapakan sejarah”). Winston Churchill, mantan Perdana menteri Inggris

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

129

semasa Perang Dunia II mengatakan, :Satu-satunya hal yang kita pelajari dari

sejarah adalah bahwa kita tidak benar-benar belajar darinya.” Smenetara itu, Ibnu

Khaldun mengatakan, dengan sejarah kita mengenal bangsa-bangsa terdahulu

terutama segi moral politik para penguasa. Orator zaman Romawi Cicero bahkan

meringkas manfaat sejarah dalam satu ungkapan: Sejarah adalah guru kehidupan

(historia magistra citae). Dengan demikian, mempelajari sejarah itu lebih dari

sekedar menegathui hal-hal yang terjadi pada masa lalu, apalagi menghafal

peristiwa dan angka-angka belaka, sejarah adalah guru kehidupan.

Bagaimana sejarah dapat menjadi guru kehidupan? Sejarah menjadi guru

kehidupan karena sejarah mengandung pelajaran-pelajaran moral dan politi,

sejarah membuat kita mengenal bangsa kita sendiri dan bangsa-bangsa lain secara

lebih dekat, sejarah memperkokoh identitias kita sebagai bangsa, dan sejarak

membantu kita berpikir holistic dan multiperspektif dalam memandang suatu

peristiwa.

1. Sebagai Panduan Moral dan Politik

Masa lalu itu bukan sekadar waktu yang terlewati begitu saja, melainkan berisi

pengalaman-pengalaman baik-buruk hidup manusia. Tidak hanya pengalaman

baik-buruk bangsa kita, tetapi juga pengalaman baik-buruk bangsa-bangsa lain.

Terhadap peristiwa-peristiwa buruk (kelam) yang dialami bangsa kita, hasil kajian

sejarah akan menunjukkan konteks (latar belakang), pelaku, tempat, sebab-

musabab, serta dampak dari peristiwa-peristiwa itu. Hasilnya dapat memberi kita

pelajaran atau makna, seperti: pertama, sejarah kelam itu tidak terulang kembali;

kedua, hasil kajian itu dapat membantu memecahkan masalah masalah yang

sedang dihadapi bangsa saat ini baik dalam bidang politik, ekonomi, maupun

social-budaya.

Sebagai contoh, dengan mempelajari secara tuntas, dalam, dan

menyeluruh tentang sejarah gerakan mahasiswa 1998, kita dapat menarik

pelajaran-pelajaran penting, seperti: pertama, kekerasan dan tirani oleh Negara

terhadap rakyat tidak pernah dapat dibenarkan dank arena itu tidak boleh diulang

kembali; kedua, sebuah Negara dapat berjalan dengan baik jika menjunjung tinggi

demokrasi, pentingnya control rakyat terhadap penguasa, pentingnya aturan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

130

penegakan hukum yang keras terhadap pelaku korupsi, kolusi, dan nepotisme

(KKN), pentingnya pemerintahan sipil, pentingnya para abdi Negara berpihak

pada rakyat dan bukan pda penguasa, dan sebagainya. Pelajaran-pelajaran positif

juga dapat kita petik dari peristiwa-peristiwa kelam G-30 S/PKI, penjajahan

Belanda, peristiwa Malari tahun 1974.

Sementara itu, terhadap peristiwa-peristiwa baik yang membangkitkan

rasa bangga dan rasa kejayaan, hasil kajian sejarah akan menunjukkan bagaimana

peristiwa itu menghantarkan bangsa kita menuju kejayaan. Tentu saja hal ini tidak

terlepas dari perilaku moral dan politik yang baik seperti keikhlasan, kejujuran,

rela berkorban, ketekunan, kerja sama, kegigihan, semangat patriotism,

kedisiplinan, pantang menyerah, menghargai, dan terbuka terhadap perbedaan,

dan keberagaman. Hal-hal seperti ini patut dipertahankan dan mnejadi fondasi

bagi bangsa tersebut saat ini dan di masa depan. Sebagai contoh: sejarah

perumusan dasar Negara Indonesia menunjukkan pentingnya sikap kenegarawan,

jiwa besar, penghargaan terhadap perbedaan dan keberagaman, rela berkorban,

mau berpikir dari sudut pandang orang lain, dan semacamnya.

Tanpa sikap-sikap itu, mungkin tidak ada Negara bernama Indonesia,

atau mungkin ada tetapi selalu diwarnai gejolak politik. Sikap-sikap yang sama

juga penting kita miliki sebagai warga Negara untuk membangun bangsa saat ini

dan ke depannya. Dari perjalanan bangsa kita sampai saat ini, Anda sendiri dapat

menilai sejauh mana penghayatan sikap-sikap seperti itu oleh pemimpin dan

warga Negara Indonesia.

Peristiwa baik-buruk masa lalu yang dialami bangsa-bangsa lain juga

memberi pelajaran dan makna bagi kita. Dari pengalaman-pengalaman mereka,

kita belajar hidup bersama sebagai sesame warga Negara secara harmonis. Kita

juga belajar cara menjalankan Negara secara lebih baik.

Dapatkah Anda menarik pelajaran penting dan berharga dari peristiwa

Revolusi Amerika, Revolusi Prancis, Revolusi Industri, Revolusi India, Revolusi

Mesir, peradaban Mesoamerika, Perang Dunia I dan II, dan lain-lain? Ide Negara

republic, penghargaan terhadap HAM, kebebasan, keadilan, kesetaraan, dan

demokrasi, yang menginspirasi perjuangan kita melepaskan diri dari penjajahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

131

dan bahkan perumusan dasar Negara serta konstitusi kita. Para pendiri bangsa kita

seperti Soekarno dan Hatta belajar dari Negara-negara itu. Sebagai contoh,

semboyan Indie voor Indiers (Indonesia untuk orang Indonesia) yang

dikumandangkan para aktivis kemerdekaan selama masa penajjahan Hindia-

Belanda sebetulnya terinspirasi dari semboyan Efypt for The Egyptians dalam

Revolusi Mesir dan semboyan India for he Indians dalam perang perjuangan

kemerdekaan India dari Inggris.

2. Sarana Mengenal Lebih Dekat Bangsa Sendiri dan Bangsa-Bangsa Lain

Masih terkait dengan poin pertama di atas, sejarah mengajarkan

kepada kita untuk memahami masyarakat dan bangsa sendiri dan juga mengenal

bangsa-bangsa lain. Dengan mempelajari sejarah kita akan lebih menghargai hal-

hal yang telah kita miliki sebagai bangsa mulai dari awal perkembangannya di

Nusantara sampai terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Di

dalamnya juga termasuk penghargaan terhadap identitas kita sebagai bangsa yang

besa, dan sebagainya. Selain sikap nasionalisme dan patriotism yang terwujud

dalam sikap-perilaku kerja keras membangun bangsa, muncul pula rasa syukur

atas karunia Tuhan yang Maha Esa yang begitu besarbagi bangsa kita

Mempelajari sejarah juga membuat kita mengenal bangsa-bangsa lain,

baik system politik-ekonomi maupun kehidupan social dan kebudayaannya. Hal

ini akan membuat kita mendapat banyak inspirasi dan wawasan, yang pada

gilirannya memengaruhi perilaku dan pandangan hidup kita, baik sebagai pribadi

maupun sebagai bangsa. Sebagai contoh : kita dapat belajar banyak dari tokoh-

tokoh nasional atau spiritual bangsa lain (seperti Mahatma Gandhi, Abraham

Lincoln, dan Winston Churchill), yang sangat berpengaruh membentuk jati diri

dan karakter bangsanya. Sikap dan pilihan tindakan mereka dapat menjadi

inspirasi bagi kita juga. Tidak hanya tokoh tertentu, pengalaman jatuh-bangun

sebuah bangsa membangun negerinya juga dapat memberi pelajaran tentang cara

kita seharusnya membangun bangsa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

132

3. Memperkokoh Identitas Bangsa

Sejarah berperan penting membentuk identitas dan kepribadian bangsa. Suatu

masyarakat atau bangsa tak mungkin akan mengenal identitas dan perkembangan

mereka hingga sekarang ini tanpa mengenal sejarah. Sejarah dan identitas bangsa

memiliki hubungan timbal-balik. Akar sejarah yang dalam dan panjang akan

memperkokoh eksitensi, identitas, serta kepibradian suatu bangsa. Dengan

demikian, suatu bangsa akan bangga dan mencintai sejarahnya.

4. Latihan Berpikir Menyeluruh (Holistik) dan Multiperspektif

Dalam kaitanyya dengan proses bealajr sejarah di sekolah, sejarah melatih kita

untuk berpikir holistic (menyeluruh) dan multi-sudut pandang dalam memandang

suatu peristiwa. Suatu peristiwa sejarah itu tidak sederhana. Suatu peristiwa

sejarah juga tidak berdiri sendiri, melainkan terikat dengan peristiwa-peristwa lain

sebelumnya. peristiwa-peristiwa lain itu juga dipicu oleh peristiwa-peristiwa yang

lain lagi. Ada banyak aspek terlibat dalam suatu peristiwa. Dengan membuat

penelitian tentang suatu peristiwa sejarah, kita dilatih untuk melihat peristiwa

dalam konteks yang besar dan menggunakan banyak sudut pandang. Dalam

proses itu, kita belajar menarik benang merah dan sebab-akibat, yang akhirnya

bermuara pada suatu uraian sebab-akibat-dampak yang logis dan dapat dipercaya.

5. Melatih Berpikir Diakronik dan Sinkronik

Menurut Sartono Kartodirdjo, antara sejarah dan ilmu social alainnya berbeda

pendekatan dan perspektif. Jika sejarah menggunakan perspektif diakronik, ilmu

social lainnya menggunakan perspektif sinkronik. Meskipun tidak identic dengan

kronik, kajian sejarahidentik dengan kronologi atau urutan waktu tentang

kejadian-kejadian yang sangat penting. Fenomena sejarah yang hendak dikaji

secara utuh memerlukan pendekatan diakronik. Sebaliknya, ilmu-ilmu social

lainnya mencoba mendekati fenomena dan melihat peristiwa yang hamper sama di

tempat-tempat yang berbeda atau pada waktu yang berbeda. Dengan analisis

pendkeatan sinkronik, kita dapat mengungkap hubungan dan

kesalingtergantungan unsur-unsur dalam fenomena tersebut dengan tepat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

133

Lampiran 9 Lampiran Soal Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

SOAL-SOAL LATIHAN

1. Deskripsikan Pengertian sejarah sebagai ilmu

2. Sebutkan beberapa pengertian sejarah yang diungkapkan oleh para ahli

3. Adakah perbedaan antara sejarah dan ilmu sejarah ?

4. Jelaskan tentang ciri-ciri sejarah sebagai ilmu yang diungkapkan oleh

kuntowijoyo

5. Nilai dan makna apa yang kamu peroleh dalam mempelajari sejarah

sebagai ilmu

6. Jelaskan yang dimaksut dengan sinkronik

7. Apa manfaat sinkronik dalam pengkajian dan penulisan sejarah

8. Bagaimana hubungan antara diakronik dan sinkronik dalam pengkajian

dan penulisan sejarah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

134

Lampiran 10 Kuesioner Motivasi Belajar Sejarah

KUESIONER MOTIVASI BELAJAR SEJARAH

Nama :

No. Absen/Kelas :

Petunjuk Pengisian Kuesioner:

Berilah tanda cek pada jawaban yang akan anda pilih, dari kedua alternatif

jawaban pertanyaan dibawah ini.

Keterangan:

SL : Selalu

SR : Sering

KD : Kadang-kadang

J : Jarang

TP : Tidak pernah

No. Pernyataan SL SR KD J TP

1 Saya membaca buku dan majalah yang

memberi informasi tentang Sejarah.

2 Saya mengumpulkan artikel dan membuat

kliping dari koran maupun majalah

mengenai tulisan tentang Sejarah.

3 Saya sering melamun ketika jam pelajaran

berlangsung

4 Saya suka bercanda ketika jam pelajaran

5 Saya mempelajari kembali materi Sejarah

yang sudah diterangkan oleh guru.

6 Saya mencatat materi Sejarah dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

135

lengkap dan rapi.

7 Saya mengerjakan soal-soal pada buku

tentang materi Sejarah yang sedang

dipelajari meskipun tidak ditugaskan oleh

guru.

8 Saya mengunjungi dan mencari bahan-

bahan yang berhubungan dengan materi

Sejarah tersebut di perpustakaan untuk

menambah, memperluas, dan

memperdalam materi Sejarah,

9 Saya mendiskusikan persoalan tentang

Sejarah diluar jam pelajaran dengan

teman-teman.

10 Saya menanyakan materi Sejarah yang

belum jelas, setelah guru menerangkan

materi tersebut.

11 Saya berusaha menjawab pertanyaan yang

diberikan guru tentang materi Sejarah

yang sedang diperlajari.

12 Saya mengajukan pendapat setelah guru

menjelaskan materi yang telah dibahas.

13 Pada saat kerja kelompok, saya berusaha

memberikan masukan pendapat untuk

memecahkan persoalan Sejarah yang

sedang dihadapi.

14 Agar tidak ketinggalan dalam menerima

materi yang sedang dibahas, saya

memperhatikan penjelasan guru

15 Jika teman saya mendapatkan nilai

Sejarah yang lebih baik dari saya, maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

136

saya terpacu untuk bersaing meraih

prestasi yang lebih tinggi lagi.

16 Saya meluangkan waktu untuk belajar

tentang materi tersebut untuk

mendapatkan nilai Sejarah yang baik.

17 Saya meminjam catatan pada teman atau

membaca buku wajib sendiri saat saya

tidak mengikuti pelajaran materi Sejarah

tertentu karena suatu hal.

18 Saya belum puas dengan prestasi Sejarah

yang diperoleh dan akan terus

meningkatkan kegiatan belajar Sejarah.

19 Saya berusaha belajar bersama teman

dalam menghadapi kesulitan belajar

Sejarah,

20 Saya mengumpulkan tugas materi Sejarah

tepat pada waktunya.

21 Saya cenderung pasif ketika diskusi

kelompok

22 Setiap melaksanakan suatu kegiatan yang

berhubungan dengan sejarah secara asal-

asalan

23 Saya kurang tertarik dengan berita-berita

sejarah yang di tayangkan di TV

24 Saya senang mengerjakan soal-soal

Sejarah karena melatih saya berpikir

kritis.

25 Saya tetap berusaha untuk mendapatkan

nilai yang lebih baik lagi meskipun nilai

ulangan Sejarah saya lebih baik daripada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

137

teman-teman saya.

26 Saya menggantungkan diri pada teman

saya yang lebih pandai ketika ada tugas

kelompok di luar kelas.

27 Saya dapat memusatkan perhatian dengan

baik terhadap materi yang diberikan.

28 Saya tidak pernah belajar saat ulangan

sejarah

29 Saya merasa kurang percaya diri ketika

mengerjakan ulangan Sejarah.

30 Menurut saya, mata pelajaran Sejarah

adalah mata pelajaran yang menarik.

31 Kesulitan-kesulitan yang saya hadapi

dalam mempelajari materi Sejarah

membuat semangat belajar saya menurun.

32 Saya kurang bersemangat ketika jam

pelajaran Sejarah tiba.

33 Saya tidak pernah menyampaikan

pendapat saya saat diskusi kelompok

34 Saya kurang menyenangi semua pokok

bahasan dalam pelajaran Sejarah.

35 Saya tidak tertarik dengan penemuan-

penemuan peninggalan terutama yang

berhubungan dengan Sejarah.

36 Saya malas belajar Sejarah karena selama

ini saya cenderung menganggap pelajaran

Sejarah sulit.

37 Saya tidak akan datang jika di

lingkunganku ada ceramah yang

berrhubungan dengan Sejarah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

138

38 Saya bekerja keras dalam mata pelajaran

Sejarah agar menjadi peserta didik yang

berprestasi dalam pelajaran Sejarah,

bukan supaya mendapat pujian dari orang

lain.

39 Saya tidak memperhatikan dengan

sungguh-sungguh jika guru Sejarah

sedang melakukan demonstrasi di depan

kelas.

40 Walaupun guru Sejarah menyampaikan

pelajaran Sejarah dengan penuh semangat,

saya tetap merasa bosan mengikuti

pelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

139

Lampiran 11 Soal Prestasi Belajar Sejarah

Latihan soal 1

Sejarah Peminatan SMA Negeri 1 Wedi Klaten

Kelas X IPS

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Pilihlah jawaban yang paling tepat diantara jawaban a,b,c,d atau e!

1. Sejarah melihat segala sesuatu berdasarkan rentang waktu. Hal tersebut

menunjukkan bahwa sejarah memiliki sifat....

a. Sinkronis

b. Ideografis

c. Saintifis

d. Diakronis

e. Empiris

2. Sejarah sangat bergantung pada pengalaman manusia, artinya sejarah itu

bersifat....

a. Pragmatis

b. Ideografis

c. Analogis

d. Empiris

e. Realistis

3. Manusia dan sejarah memiliki kaitan erat, yakni....

a. Sejarah hanya dapat dikaji manusia yang memiliki latarbelakang keilmuan

b. Sejarah hanya mempelajari hubungan antar manusia dan masyarakat

c. Sejaraha hanya mengkaji manusia manusia sebagai subjek utama sejarah

d. Sejarah selalu membicarakan peristiwa dan aktifitas manusia masa lalu

e. Sejarah dapat digunakan untuk memprediksi kehidupan masa depan manusia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

140

4. Sejarah merupakan narasi yang disusun berdasarkan memori, kesan, atau tafsiran

manusia terhadap peristiwa atau kejadian masa lalu. Hal tersebut merupakan

pengertian sejarah sebagai....

a. Seni

b. Kisah

c. Peristiwa

d. Fiksi

e. Ilmu

5. Dalam peristiwa sejarah, konsep ruang memiliki peranan yang sangat penting.

Kedudukan konsep ruang dalam sejarah adalah

a. Memperkuat fakta-fakta dalam sebuah peristiwa sejarah

b. Membuktikan bahwa peristiwa sejarah pernah terjadi

c. Menunjukan waktu berlangsungnya suatu peristiwa

d. Menggambarkan mengenai tempat terjadinya peristiwa

e. Menggambarkan kehidupan para pelaku utama peristiwa

6. Objek penelitian sejarah sebagai ilmu sejarah adalah untuk....

a. Prediksi masa yang akan datang

b. Peristiwa yang masih aktual

c. Peristiwa masa lalu manusia

d. Perilaku manusia sehari-hari

e. Hubungan antar manusia

7. Peristiwa sejarah merupakan peristiwa yang unik. Hal ini mengandung arti bahwa

peristiwa sejarah itu....

a. Hanya sekali terjadi, tidak akan berulang

b. Menjadi pedoman hidup bagi masyarakat

c. Memberi gambaran tentang masa lalu

d. Tidak pernah berubah sepanjang waktu

e. Memiliki kesinambungan dengan masa kini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

141

8. Salah satu kelemahan sejarah sebagai seni adalah....

a. Penulisan sejarah akan terbatas

b. Penulis dapat bebas berimajinasi

c. Subjektifitas penulis berkembang

d. Ketepatan, objektifitas berkembang

e. Fakta sejarah tidak akan terselubung

9. Peristiwa-peristiwa sejarah merupakan proses yang berkelanjutan, artinya....

a. Sejarah selalu berawal dari sesuatu yang sederhana menuju kepada sesuatu yang

lebih kompleks dan maju

b. Peristiwa-peristiwa masa lalu dapat dijadikan pedoman untuk masa sekarang dan

masa yang akan datang

c. Peristiwa sejarah saling berkait antara satu dengan lainnya dan terus berjalan

seiring perjalanan waktu

d. Kejadian-kejadian sejarah seringkali berulang pada masa-masa berikutnya karena

kesombongan manusia

e. Peristiwa-peristiwa sejarah terus menerus akan terjadi dan selalu akan berganti

dari masa ke masa

10. Sumber sejarah adalah kumpulan benda kebudayaan untuk membuktikan sejarah.

Pendapat tersebut dikemukakan oleh....

a. Mohammad Yamin

b. Sartono Kartodirdjo

c. Kunto wijoyo

d. Mohammad Ali

e. R. Soekmono

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

142

11. Penulisan sejarah yang tidak sesuai dengan urutan waktu menimbulakn

pemahaman yang keliru terhadap kisah sejarah disebut....

a. Anakronisme

b. Rekontruksi

c. Historiografi

d. Interpretasi

e. Kontinuitas

12. Sejarah memiliki fungsi dalam pendidikan moral, penalaran, politik, kebijakan,

perubahan, keindahan, masa depan. Hal tersebut merupakan kegunaan sejarah

secara....

a. Spesifik

b. Intrinsik

c. Ekstrinsik

d. Eksentrik

e. Holistik

13. Konsep ruang dalam sejarah berkaitan dengan tempat terjadinya peristiwa.

Manfaat keberadaan unsur ruang dalam sejarah adalah....

a. Menemukan fakta tersembunyi yang tidak dapat diungkapkan melalui sumber

sejarah

b. Menempatkan manusia sebagai subyek utama dalam kajian peristiwa sejarah

c. Mempermudah pemahaman peneliti tentang suatu peristiwa sejarah

d. Mempermudah sejarawan menentukan lokasi sebuah peristiwa sejarah

e. Mengidentifikasi setiap tokoh sesuai perannya dalam peristiwa sejarah

14. Ada tiga unsur penting dalam pemahaman mengenai sejarah, yakni manusia,

ruang dan waktu. Dalam hal ini yang berkaitan dengan manusia adalah....

a. Kondisi dan situasi kejadian

b. Kapan peristiwa itu terjadi

c. Pelaku utama suatu peristiwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

143

d. Alasan terjadinya peristiwa

e. Tempat terjadinya peristiwa

15. Konsep kronologis diperlukan dalam mempelajari ilmu sejarah, dengan tujuan....

a. Menghindari anakronisme atau kerancuan waktu sejarah

b. Menetapkan suatu peristiwa menjadi tonggak zaman

c. Menyeleksi dan mengelompokkan peristiwa penting

d. Mudah untuk mengungkapkan terjadinya suatu peristiwa

e. Memberi gambaran tentang peristiwa yang pernah terjadi

16. Pengetahuan sejarah sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,

karena sejarah....

a. Terdiri dari tiga dimensi waktu, lampau, kini dan mendatang

b. Mempelajari kehidupan masyarakat dari masa ke masa

c. Menyelidiki berbagai peninggalan manusia masa lampau

d. Tidak dapat dipisahkan dari peristiwa yang terjadi sekarang

e. Dapat dijadikan pedoman hidup suatu bangsa dan negara

17. Salah satu ciri sejarah sebagai ilmu adalah bahwa sejarah itu bersifat empiris,

artinya....

a. Memerlukan fakta pendukung dalam penyelidikan

b. Bersumber pada penuturan pelaku sejarah

c. Bergantung pada pengalaman manusia

d. Manusia menjadi obyek pengamatan penyelidikan

e. Menggunakan metode pengamatan dalam penyelidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

144

Kunci jawaban Latihan soal 1

Sejarah Peminatan SMA Negeri 1 Wedi Klaten

Kelas X IPS

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

1. D

2. D

3. D

4. A

5. D

6. A

7. A

8. A

9. C

10. A

11. A

12. C

13. C

14. C

15. A

16. E

17. C

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

145

Latihan soal 2

Sejarah Peminatan SMA Negeri 1 Wedi Klaten

Kelas X IPS

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Pilihlah jawaban yang paling tepat diantara jawaban a,b,c,d atau e!

1. Kesulitan utama untuk mengadakan penelitian Sejarah Indonesia Kuno adalah....

a. Sumber yang tersedia sudah banyak yang rusak

b. Banyak sumber yang tersimpan di luar negeri

c. Kesulitan memperoleh ijin dan dana penelitian

d. Kesulitan memahami bahasa dalam naskah kuno

e. Sumber-sumber tertulis banyak yang dibelokkan

2. Kegiatan untuk mencari sumber-sumber untuk mendapatkan data-data atau materi

sejarah dalam penelitian sejarah disebut....

a. Heuristik

b. Verifikasi

c. Evidensi

d. Interpretasi

e. Historiografi

3. Tujuan dilakukan kritik intern terhadap peninggalan sejarah adalah untuk

mengetahui....

a. Keaslian suatu peninggalan bersejarah

b. Objektifitas penyusunan kisah sejarah

c. Isi yang tertuang dalam peninggalan sejarah

d. Seberapa tua usia benda peninggalan sejarah

e. Kebenaran naskah yang digunakan untuk penulisan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

146

4. Pengujian atas kesesuaian tanggal pembuatan dan isi dokumen dilakukan untuk

melihat....

a. Kesalahan narasi

b. Otentisitas sumber

c. Kredibilitas sumber

d. Kesalahan heuristik

e. Pemilihan tema

5. Unsur subyektifitas penulis paling memungkinkan dalam tahap penelitian sejarah

pada bagian....

a. Pemilihan topik

b. Heuristik

c. Verifikasi

d. Interpretasi

e. Historiografi

6. Kesalahan yang terjadi ketika sejarawan membuat kesalahan dalam penyajian,

seperti kesalahan periodisasi, evidensi,pembahasan, dinamakan kesalahan....

a. Induksi

b. Narasi

c. Argumen

d. Redaksional

e. Sekunder

7. Kesaksian langsung dari pelaku atau saksi peristiwa di masa lalu dinamakan

sumber....

a. Lisan

b. Benda

c. Primer

d. Tulisan

e. Sekunder

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

147

8. Berdasarkan urutan penyampaiannya, notulen rapat, daftar anggota organisasi,

dokumen pemerintah

a. Tertulis

b. Primer

c. Formal

d. Sekunder

e. Tak tertulis

9. Arti historiografi dalam sejarah adalah....

a. Penyelidikan kebenaran suatu peristiwa

b. Penulisan hasil penelitian sejarah

c. Penyelidikan terhadap validitas data

d. Pencarian fakta dan data penelitian

e. Penafsiran data berdasarkan sumber

10. Dibawah ini adalah sumber-sumber tertulis, kecuali....

a. Manuskrip

b. Konstitusi

c. Babad

d. Tambo

e. Artefak

11. Gambaran tentang keadaan sosial di zaman tokoh sejarah itu berada, seperti

gambaran suasana zaman, lingkungan, masyarakatnya dinamakan fakta....

a. Intelektual

b. Kondisional

c. Fragmentaris

d. Sosial

e. Mental

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

148

12. Faktor penting yang harus dipahami pewawancara terhadap narasumber dalam

kegiatan wawancara adalah....

a. Tingkat emosioanl narasumber

b. Tingkat intelektual narasumber

c. Kondisi ekonomi narasumber

d. Kadar kredibilitas narasumber

e. Status sosial narasumber

13. Alat bantu untuk kegiatan wawancara adalah tersebut dibawah ini, kecuali....

a. Kamera

b. Bolpoint

c. Buku tulis

d. Tape recorder

e. Kartu pengenal

14. Berdasarkan urutan penyampaianya, manuskrip,Akta Kelahiran,Buku Nikah,

ijasah, daftar hadir rapat,dapat digolongkan kedalam sumber....

a. Primer

b. Tertulis

c. Formal

d. Sekunder

e. Tidak tertulis

15. Penulisan sejarah pada masa tradisional bersifat....

a. Asia Sentris

b. Regio Sentris

c. Nerlando Sentris

d. Indonesia Sentris

e. Istana Sentris

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

149

16. Penulisan sejarah pada masa kolonial bersifat....

a. Asia Sentris

b. Regio Sentris

c. Nerlando Sentris

d. Indonesia Sentris

e. Istana Sentris

17. Penulisan sejarah pada masa setelah kemerdekaan bersifat....

a. Asia Sentris

b. Regio Sentris

c. Nerlando Sentris

d. Indonesia Sentris

e. Istana Sentris

18. Sejarah sebagai ilmu memiliki fungsi kajian keilmuan. Hal tersebut menunjukkan

fungsi sejarah secara....

a. Holistik

b. Spesifik

c. Ekstrinsik

d. Intrinsik

e. Eksentrik

19. Sejarah sebagai peristiwa memiliki sifat....

a. Obyektif

b. Relatif

c. Naratif

d. Intuitif

e. Subyektif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

150

20. Obyek penelitian sejarah sebagai ilmu adalah....

a. Prediksi masa yang akan datang

b. Peristiwa ynag masih aktual

c. Peristiwa masa lalu manusia

d. Perilaku manusia sehari-hari

e. Hubungan antar manusia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

151

Kunci jawaban Latihan soal 2

Sejarah Peminatan SMA Negeri 1 Wedi Klaten

Kelas X IPS

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

1. A

2. A

3. C

4. B

5. D

6. A

7. C

8. B

9. B

10. E

11. D

12. D

13. E

14. A

15. E

16. C

17. D

18. D

19. A

20. C

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

152

Lampiran 12 Validitas dan Reabilitas Motivasi Kelas X IPS 2

1. Validitas Kuesioner Motivasi

Validitas Kuesioner Motivasi Belajar Sejarah

No

Soal

t hitung t tabel keterangan

1 3.86 1.72 Valid

2 0.95 1.72 Tidak Valid

3 2.91 1.72 Valid

4 1.48 1.72 Tidak Valid

5 4.25 1.72 Valid

6 1.41 1.72 Tidak Valid

7 1.35 1.72 Tidak Valid

8 1.01 1.72 Tidak Valid

9 2.60 1.72 Valid

10 2.61 1.72 Valid

11 0.16 1.72 Tidak Valid

12 1.76 1.72 Valid

13 4.91 1.72 Valid

14 1.83 1.72 Valid

15 3.47 1.72 Valid

16 2.68 1.72 Valid

17 3.40 1.72 Valid

18 0.53 1.72 Tidak Valid

19 1.05 1.72 Tidak Valid

20 1.21 1.72 Tidak Valid

21 -0.55 1.72 Tidak Valid

22 0.50 1.72 Tidak Valid

23 2.18 1.72 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

153

24 5.39 1.72 Valid

25 0.93 1.72 Tidak Valid

26 2.80 1.72 Valid

27 0.24 1.72 Tidak Valid

28 2.28 1.72 Valid

29 2.10 1.72 Valid

30 1.83 1.72 Valid

31 2.12 1.72 Valid

32 1.84 1.72 Valid

33 0.98 1.72 Tidak Valid

34 0.61 1.72 Tidak Valid

35 0.58 1.72 Tidak Valid

36 1.21 1.72 Tidak Valid

37 3.42 1.72 Valid

38 1.14 1.72 Tidak Valid

39 2.82 1.72 Valid

40 2.77 1.72 Valid

22

2. Reabilitas Kuesioner Motivasi

Varians Xi Varians total Reabilitas

0.89

117.32

0.85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

154

Lampiran 13 Data Motivasi, Prestasi Awal dan Akhir Kelas Eksperimen

MOTIVASI DAN PRESTASI AWAL KELAS EKSPERIMEN

NAMA X X2 Y Y2

1 ADYAKSA EKA DARMA 69 4761 82 6782

2 AISYAH AFINA HAZNA 72 5184 59 3460

3 ALDILA RESTU

WIDIYANINGRUM

51 2601 65 4187

4 ARDITA NUR MUKAROMAH 75 5625 76 5848

5 BAGAS HANY PRAKOSO 71 5041 88 7785

6 BRYAN ANAS SAPUTRA TEGAR 60 3600 65 4187

7 BUNGA AGUS

KUSUMANINGRUM

66 4356 88 7785

8 CAHYA AMBAR MUKTI 69 4761 76 5848

9 DESI NIKMATUN KHASANAH 84 7056 71 4983

10 DEWI PUJI ASTUTI 77 5929 88 7785

11 DINDA USWATUN KHASANAH 66 4356 82 6782

12 DIVA ALVINA 76 5776 88 7785

13 ERIK HABABIL 62 3844 82 6782

14 GESANG SAPUTRA 73 5329 47 2215

15 IFANG IRWANSYAH BUDIANTO 70 4900 88 7785

16 INTAN PERMATA SARI 74 5476 59 3460

17 LATIFAH NURUL AINI 65 4225 76 5848

18 MUHAMMAD RIVAI 66 4356 59 3460

19 MUHAMMAD SULTON ALMUBA 67 4489 88 7785

20 RISKI RAHMAD HIDAYAD 71 5041 53 2803

21 ROHMAD HIDAYAT 74 5476 76 5848

22 YULIANTI CATUR WARDANI 69 4761 88 7785

JUMLAH 1527 106943 1647 126990

KUADRAT 2331729 2712803

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

155

MOTIVASI DAN PRESTASI AKHIR KELAS EKSPERIMEN

NAMA X X2 Y Y2

1 ADYAKSA EKA DARMA 88 7744 84 7091

2 AISYAH AFINA HAZNA 85 7225 89 8006

3 ALDILA RESTU WIDIYANINGRUM 76 5776 65 4225

4 ARDITA NUR MUKAROMAH 81 6561 80 6400

5 BAGAS HANY PRAKOSO 82 6724 90 8100

6 BRYAN ANAS SAPUTRA TEGAR 85 7225 60 3600

7 BUNGA AGUS KUSUMANINGRUM 83 6889 90 8100

8 CAHYA AMBAR MUKTI 86 7396 90 8100

9 DESI NIKMATUN KHASANAH 75 5625 75 5625

10 DEWI PUJI ASTUTI 68 4624 85 7225

11 DINDA USWATUN KHASANAH 88 7744 90 8100

12 DIVA ALVINA 69 4761 70 4900

13 ERIK HABABIL 99 9801 55 3025

14 GESANG SAPUTRA 79 6241 75 5625

15 IFANG IRWANSYAH BUDIANTO 66 4356 75 5625

16 INTAN PERMATA SARI 79 6241 95 9025

17 LATIFAH NURUL AINI 79 6241 75 5625

18 MUHAMMAD RIVAI 69 4761 70 4900

19 MUHAMMAD SULTON ALMUBA 60 3600 65 4225

20 RISKI RAHMAD HIDAYAD 88 7744 75 5625

21 ROHMAD HIDAYAT 75 5625 85 7225

22 YULIANTI CATUR WARDANI 83 6889 90 8100

JUMLAH 1743 139793 1729 138472

KUADRAT 3038049 2988349

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

156

Lampiran 14 Data Motivasi, Prestai Awal dan Akhir Kelas Kontrol

MOTIVASI DAN PRESTASI AWAL KELAS KONTROL

NAMA X X2 Y Y2

1 ALDA VICKY PRASETYA 69 4761 82 6782

2 ANDRE BUDI SANTOSA 66 4356 53 2803

3 ANGGA HARDIYAN SAPUTRA 51 2601 71 4983

4 BAKTI DHARMAGUNARWAN 75 5625 59 3460

5 BIMA DWI CRISTIANTO 71 5041 59 3460

6 CHANDRA WIYANTO 58 3364 65 4187

7 DELTA RAHMAWATI 62 3844 65 4187

8 DINDA PERMATASARI 67 4489 59 3460

9 FADILA ISNA NURAINI 84 7056 65 4187

10 FRANSISKA ANTIK PRADITA 77 5929 47 2215

11 IRVAN ARYA PAMUNGKAS 61 3721 76 5848

12 JECIKA CANDRA ARTIKA 76 5776 71 4983

13 LIDYA CHENNYHIMAWATI 62 3844 94 8858

14 MUHAMMAD FAIZURROHMAN 73 5329 71 4983

15 NEO JODI PRATAMA 70 4900 65 4187

16 NURHIDAYAT 74 5476 59 3460

17 PUTRI QLIMAH 65 4225 71 4983

18 REGI PERMANA PUTRA 66 4356 59 3460

19 SANTI MARLINA PUTRI 67 4489 47 2215

20 SENTIA BR SIHOTANG 71 5041 76 5848

21 SULAIMAN 74 5476 71 4983

22 TARISA RAHMAWATI RATNASA 69 4761 59 3460

JUMLAH 1508 104460 1444 96990

KUADRAT 2274064 2076990

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

157

MOTIVASI DAN PRESTASI AKHIR KELAS KONTROL

NAMA X X2 Y y2

1 ALDA VICKY PRASETYA 65 4225 80 6400

2 ANDRE BUDI SANTOSA 70 4900 60 3600

3 ANGGA HARDIYAN SAPUTRA 57 3249 75 5625

4 BAKTI DHARMAGUNARWAN 73 5329 65 4225

5 BIMA DWI CRISTIANTO 66 4356 60 3600

6 CHANDRA WIYANTO 56 3136 65 4225

7 DELTA RAHMAWATI 62 3844 70 4900

8 DINDA PERMATASARI 70 4900 65 4225

9 FADILA ISNA NURAINI 70 4900 70 4900

10 FRANSISKA ANTIK PRADITA 80 6400 55 3025

11 IRVAN ARYA PAMUNGKAS 66 4356 75 5625

12 JECIKA CANDRA ARTIKA 72 5184 75 5625

13 LIDYA CHENNYHIMAWATI 58 3364 95 9025

14 MUHAMMAD FAIZURROHMAN 75 5625 75 5625

15 NEO JODI PRATAMA 67 4489 70 4900

16 NURHIDAYAT 81 6561 65 4225

17 PUTRI QLIMAH 67 4489 75 5625

18 REGI PERMANA PUTRA 75 5625 55 3025

19 SANTI MARLINA PUTRI 70 4900 55 3025

20 SENTIA BR SIHOTANG 76 5776 75 5625

21 SULAIMAN 72 5184 75 5625

22 TARISA RAHMAWATI RATNASA 63 3969 65 4225

JUMLAH 1511 104761 1520 106900

KUADRAT 2283121 2310400

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

158

Lampiran 15 Validitas dan Reabilitas Prestasi Kelas X IPS 2

1. Validitas Soal Prestasi Belajar

Validitas Soal Prestasi Belajar Awal Sejarah

No

Soal

Rhitung rtabel Keterangan

1 0.47 0,423 Valid

2 0,47 0,423 Valid

3 0,32 0,423 Tidak Valid

4 0,14 0,423 Tidak Valid

5 0.46 0,423 Valid

6 0,33 0,423 Tidak Valid

7 0,35 0,423 Tidak Valid

8 0.54 0,423 Valid

9 0,05 0,423 Tidak Valid

10 0,62 0,423 Valid

11 0,47 0,423 Valid

12 0,27 0,423 Tidak Valid

13 0,00 0,423 Tidak Valid

15 0,48 0,423 Valid

16 0,19 0,423 Tidak Valid

17 0,26 0,423 Tidak Valid

18 0,05 0,423 Tidak Valid

19 0,50 0,423 Valid

20 0,64 0,423 Valid

21 0,12 0,423 Tidak Valid

22 0,43 0,423 Valid

23 0,63 0,423 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

159

24 0,17 0,423 Tidak Valid

25 0,44 0,423 Valid

26 0,02 0,423 Tidak Valid

27 0,53 0,423 Valid

28 0,39 0,423 Tidak Valid

29 0,60 0,423 Valid

30 0,48 0,423 Valid

31 0,36 0,423 Tidak Valid

32 0,36 0,423 Tidak Valid

33 0,28 0,423 Tidak Valid

34 0,26 0,423 Tidak Valid

35 0,28 0,423 Tidak Valid

36 0,45 0,423 Valid

37 0,21 0,423 Tidak Valid

38 0,35 0,423 Tidak Valid

39 0,36 0,423 Tidak Valid

40 0,55 0,423 Valid

18

2. Reabilitas Soal Prestasi Belajar

Reabilitas Keterangan

0.83 Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

160

Lampiran 16 Mencari Mean, Modus, Median Kelas Eksperimen

1. Motivasi Awal Kelas Eksperimen

N : 22 ∑χ : 1527

Skor tertinggi : 84 ∑χ2

: 2331729

Skor terendah : 51

Jumlah Kelas Interval = 1 + 3,33 log n

= 1 + 3,33 log 22

= 1 + 3,33 x 1,342

= 1 + 4,47

= 5,47 = 5

Lebar Kelas =

=

Tabel frekuensi

Kelas Interval Frekuensi

51-57 1

58-64 4

65-71 9

72-78 7

79-85 1

Jumlah 22

Mean =

Keterangan :

Mean : (rata-rata)

∑χ : Jumlah Nilai

N : Banyak data/jumlah sampel

Modus =

( )

=

( )

=

=

= 69,5

Keterangan :

b : batas kelas interval dengan frekuensi terbanyak

p : panjang kelas interval

b1 : frekuensi pada kelas modus (frekuensi kelas interval terbanyak – frekuensi

kelas interval terdekat sebelumnya)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

161

b2 : frekuensi pada kelas modus (frekuensi kelas interval terbanyak – frekuensi

kelas interval sesudahnya)

Median =

= 64,5

= 64,5

=

= 64,5 + 7 (0.66)

= 64,5 + 4,67 = 69,17

Keterangan :

b = batas bawah

p = panjang kelas interval

F = jumlah semua frekuensi sebelum kelas median

f = frekuensi kelas median

n = banyak data/jumlah sampel

2. Motivasi Akhir Kelas Eksperimen

N : 22 ∑χ : 1743

Skor tertinggi : 99 ∑χ2 : 3038049

Skor terendah : 60

Jumlah Kelas Interval = 1 + 3,33 log n

= 1 + 3,33 log 22

= 1 + 3,33 x 1,342

= 1 + 4,47

= 5,47 = 5

Lebar Kelas =

=

Tabel frekuensi

Kelas Interval Frekuensi

60-68 3

69-76 5

77-84 6

85-92 7

93-100 1

Jumlah 22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

162

Mean =

Modus =

( )

=

( )

=

= ( ) = 84,5 + 1,12 = 85,65

Median =

= 84,5

= 84,5

=

= 84,5 + 8 (-0,49)

= 84,5 + (-3,92) = -331,24

3. Prestasi Awal Kelas Eksperimen

N : 22 ∑χ : 1647

Skor tertinggi : 88 ∑χ2 : 2712803

Skor terendah : 47

Jumlah Kelas Interval = 1 + 3,33 log n

= 1 + 3,33 log 22

= 1 + 3,33 x 1,3424

= 1 + 4.47

= 5,47 = 5

Lebar Kelas =

=

Tabel frekuensi

Kelas Interval Frekuensi

47-54 2

55-62 3

63-70 2

71-78 5

79-86 3

87-94 7

Jumlah 22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

163

Mean =

Modus =

( )

=

( )

=

= ( ) = + 6,56 = 93,06

Median =

= 86,5

= 86,5

=

= 86,5+ 8,2 (-0,5)

= 86,5 + (-4,68) = 81,81

4. Prestasi Akhir Kelas Eksperimen

N : 22 ∑χ : 1729

Skor tertinggi : 95 ∑χ2 : 2988349

Skor terendah : 55

Jumlah Kelas Interval = 1 + 3,33 log n

= 1 + 3,33 log 22

= 1 + 3,33 x 1,3424

= 1 + 4.4702

= 5,4702 = 5

Lebar Kelas =

=

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

164

Tabel frekuensi

Kelas Interval Frekuensi

55-62 2

63-70 4

71-78 5

79-86 4

87-94 6

95-100 1

Jumlah 22

Mean =

Modus =

( )

=

( )

=

= ( ) = 86,5 + 2,24 = 88,74

Median =

= 86,5

= 86,5

=

= 86,5+ 8 (-0,66)

= 86,5 + (-5,33) = 81,16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

165

Lampiran 17 Mencari Mean, Modus, Median Kelas Kontrol

1. Motivasi Awal Kelas Kontrol

N : 22 ∑χ : 1508

Skor tertinggi : 84 ∑χ2

: 2274064

Skor terendah : 51

Jumlah Kelas Interval = 1 + 3,33 log n

= 1 + 3,33 log 22

= 1 + 3,33 x 1,342

= 1 + 4,47

= 5,47 = 5

Lebar Kelas =

=

Tabel frekuensi

Kelas Interval Frekuensi

51-57 1

58-64 4

65-71 9

72-78 7

79-85 1

Jumlah 22

Mean =

Keterangan :

Mean : (rata-rata)

∑χ : Jumlah Nilai

N : Banyak data/jumlah sampel

Modus =

( )

=

( )

=

=

= 69,5

Keterangan :

b : batas kelas interval dengan frekuensi terbanyak

p : panjang kelas interval

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

166

b1 : frekuensi pada kelas modus (frekuensi kelas interval terbanyak – frekuensi

kelas interval terdekat sebelumnya)

b2 : frekuensi pada kelas modus (frekuensi kelas interval terbanyak – frekuensi

kelas interval sesudahnya)

Median =

= 64,5

= 64,5

=

= 64,5 + 7 (0.66)

= 64,5 + 4,67 = 69,17

Keterangan :

b = batas bawah

p = panjang kelas interval

F = jumlah semua frekuensi sebelum kelas median

f = frekuensi kelas median

n = banyak data/jumlah sampel

2. Motivasi Akhir Kelas Kontrol

N : 22 ∑χ : 1511

Skor tertinggi : 81 ∑χ2

: 2283121

Skor terendah : 56

Jumlah Kelas Interval = 1 + 3,33 log n

= 1 + 3,33 log 22

= 1 + 3,33 x 1,342

= 1 + 4,47

= 5,47 = 5

Lebar Kelas =

=

Tabel frekuensi

Kelas Interval Frekuensi

56-60 3

61-65 3

66-70 8

71-75 5

76-80 2

81-85 1

Jumlah 22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

167

Mean =

Keterangan :

Mean : (rata-rata)

∑χ : Jumlah Nilai

N : Banyak data/jumlah sampel

Modus =

( )

=

( )

=

=

= 68,625

Keterangan :

b : batas kelas interval dengan frekuensi terbanyak

p : panjang kelas interval

b1 : frekuensi pada kelas modus (frekuensi kelas interval terbanyak – frekuensi

kelas interval terdekat sebelumnya)

b2 : frekuensi pada kelas modus (frekuensi kelas interval terbanyak – frekuensi

kelas interval sesudahnya)

Median =

= 65,5

= 65,5

=

= 65,5 + 5 (0.625)

= 65,5 + 3,125 = 68,625

Keterangan :

b = batas bawah

p = panjang kelas interval

F = jumlah semua frekuensi sebelum kelas median

f = frekuensi kelas median

n = banyak data/jumlah sampel

3. Prestasi Awal Kelas Kontrol

N : 22 ∑χ : 1441

Skor tertinggi : 94 ∑χ2

: 2076990

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

168

Skor terendah : 47

Jumlah Kelas Interval = 1 + 3,33 log n

= 1 + 3,33 log 22

= 1 + 3,33 x 1,342

= 1 + 4,47

= 5,47 = 5

Lebar Kelas =

=

Tabel frekuensi

Kelas Interval Frekuensi

47-55 3

56-64 6

65-73 8

74-82 4

83-91 0

92-100 1

Jumlah 22

Mean =

Keterangan :

Mean : (rata-rata)

∑χ : Jumlah Nilai

N : Banyak data/jumlah sampel

Modus =

( )

=

( )

=

=

= 64,5 1,66 = 66.16

Keterangan :

b : batas kelas interval dengan frekuensi terbanyak

p : panjang kelas interval

b1 : frekuensi pada kelas modus (frekuensi kelas interval terbanyak – frekuensi

kelas interval terdekat sebelumnya)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

169

b2 : frekuensi pada kelas modus (frekuensi kelas interval terbanyak – frekuensi

kelas interval sesudahnya)

Median =

= 64,5

= 64,5

=

= 64,5 + 9, 4 (0.25)

= 64,5 + 2,35 = 66,85

Keterangan :

b = batas bawah

p = panjang kelas interval

F = jumlah semua frekuensi sebelum kelas median

f = frekuensi kelas median

n = banyak data/jumlah sampel

4. Prestasi Akhir Kelas Kontrol

N : 22 ∑χ : 1520

Skor tertinggi : 95 ∑χ2

: 2310400

Skor terendah : 55

Jumlah Kelas Interval = 1 + 3,33 log n

= 1 + 3,33 log 22

= 1 + 3,33 x 1,342

= 1 + 4,47

= 5,47 = 5

Lebar Kelas =

=

Tabel frekuensi

Kelas Interval Frekuensi

55-62 5

63-70 8

71-78 7

79-86 1

87-94 0

95-100 1

Jumlah 22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

170

Mean =

Keterangan :

Mean : (rata-rata)

∑χ : Jumlah Nilai

N : Banyak data/jumlah sampel

Modus =

( )

=

( )

=

=

= 62,5 6 = 68,5

Keterangan :

b : batas kelas interval dengan frekuensi terbanyak

p : panjang kelas interval

b1 : frekuensi pada kelas modus (frekuensi kelas interval terbanyak – frekuensi

kelas interval terdekat sebelumnya)

b2 : frekuensi pada kelas modus (frekuensi kelas interval terbanyak – frekuensi

kelas interval sesudahnya)

Median =

= 62,5

= 62,5

=

= 62,5 + 8 (0,75)

= 62,5 + 6 = 68,5

Keterangan :

b = batas bawah

p = panjang kelas interval

F = jumlah semua frekuensi sebelum kelas median

f = frekuensi kelas median

n = banyak data/jumlah sampel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

171

Lampiran 18 Normalitas Motivasi Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Lhit = 0.119

Ltab = 0,190

Kesimpulan :

Hasil uji normalitas dengan liliefors adalah 0,119 sedangkan Ltabel dengan

signifikansi 0,05 (0,190), berarti Lhitung < Ltabel atau 0,119 < 0,190 jadi data

tersebut normal.

UJI NORMALITAS MOTIVASI AKHIR KELAS EKSPERIMEN

Xi Zi Luas Zi S(Zi) (Luas Zi- S(Zi) D

1 60 -2.14 0.016 0.045 -0.029 0.029

2 66 -1.47 0.071 0.002 0.069 0.069

3 68 -1.25 0.106 0.136 -0.030 0.030

4 69 -1.14 0.128 0.227 -0.099 0.099

5 69 -1.14 0.128 0.227 -0.099 0.099

6 75 -0.47 0.319 0.318 0.001 0.001

7 75 -0.47 0.319 0.318 0.001 0.001

8 76 -0.36 0.360 0.364 -0.004 0.004

9 79 -0.03 0.490 0.500 -0.010 0.010

10 79 -0.03 0.490 0.500 -0.010 0.010

11 79 -0.03 0.490 0.500 -0.010 0.010

12 81 0.20 0.578 0.545 0.033 0.033

13 82 0.31 0.621 0.591 0.030 0.030

14 83 0.42 0.663 0.682 -0.019 0.019

15 83 0.42 0.663 0.682 -0.019 0.019

16 85 0.64 0.739 0.773 -0.033 0.033

17 85 0.64 0.739 0.773 -0.033 0.033

18 86 0.75 0.774 0.818 -0.044 0.044

19 88 0.98 0.835 0.955 -0.119 0.119

20 88 0.98 0.835 0.955 -0.119 0.119

21 88 0.98 0.835 0.955 -0.119 0.119

22 99 2.20 0.986 1.000 -0.014 0.014

Ʃ 1743

R 79.227

SB 8.99

SD 8.996

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

172

Keterangan :

Xi = Nilai dari data

Zi = Transformasi dari angka ke notasi normal

Luas Zi = Probalitas kumulatif empiris

S (Zi) = Probalitas kumulatif normal

D = Nilai mutlak

Langkah-langkah menentukan normalitas :

Zi = Xi- rata-rata/Simpangan baku

Luas Zi = 0,5+Ztabel atau 0,5 - Ztabel

S (Zi) =Xi/Jumlahrespondem

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

173

Lhit = 0.084

Ltab = 0,190

Kesimpulan :

Hasil uji normalitas dengan liliefors adalah 0,084 sedangkan Ltabel dengan

signifikansi 0,05 (0,190), berarti Lhitung < Ltabel atau 0,084 < 0,190 jadi data

tersebut normal.

UJI NORMALITAS MOTIVASI AWAL KELAS EKSPERIMEN

Xi Zi Luas Zi S(Zi) (Luas Zi- S(Zi) D

1 51 -2.73 0.003 0.045 -0.042 0.042

2 60 -1.40 0.082 0.091 -0.009 0.009

3 62 -1.10 0.136 0.136 0.000 0.000

4 65 -0.65 0.257 0.182 0.075 0.075

5 66 -0.51 0.307 0.318 -0.012 0.012

6 66 -0.51 0.307 0.318 -0.012 0.012

7 66 -0.51 0.307 0.318 -0.012 0.012

8 67 -0.36 0.360 0.364 -0.003 0.003

9 69 -0.06 0.476 0.500 -0.024 0.024

10 69 -0.06 0.476 0.500 -0.024 0.024

11 69 -0.06 0.476 0.500 -0.024 0.024

12 70 0.09 0.535 0.545 -0.011 0.011

13 71 0.24 0.593 0.636 -0.043 0.043

14 71 0.24 0.593 0.636 -0.043 0.043

15 72 0.38 0.650 0.682 -0.032 0.032

16 73 0.53 0.703 0.727 -0.024 0.024

17 74 0.68 0.752 0.818 -0.066 0.066

18 74 0.68 0.752 0.818 -0.066 0.066

19 75 0.83 0.796 0.864 -0.067 0.067

20 76 0.98 0.836 0.909 -0.073 0.073

21 77 1.13 0.870 0.955 -0.085 0.084

22 84 2.16 0.985 1.000 -0.015 0.015

Ʃ 1527

R 69.409

SB 6.74

SD 6.744

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

174

L hit = 0.0752

Ltab = 0,190

Kesimpulan :

Hasil uji normalitas dengan liliefors adalah 0,0752 sedangkan Ltabel

dengan signifikansi 0,05 (0,190), berarti Lhitung < Ltabel atau 0,0752 <

0,190 jadi data tersebut normal.

UJI NORMALITAS MOTIVASI AWAL KELAS KONTROL

Xi Zi Luas Zi S(Zi) (Luas Zi- S(Zi) D

1 51 -2.43 0.0075 0.0455 -0.0379 0.0379

2 58 -1.46 0.0720 0.0909 -0.0190 0.0190

3 61 -1.05 0.1479 0.1364 0.0115 0.0115

4 62 -0.91 0.1822 0.2273 -0.0451 0.0451

5 62 -0.91 0.1822 0.2273 -0.0451 0.0451

6 65 -0.49 0.3116 0.2727 0.0389 0.0389

7 66 -0.35 0.3621 0.3636 -0.0015 0.0015

8 66 -0.35 0.3621 0.3636 -0.0015 0.0015

9 67 -0.21 0.4152 0.4545 -0.0393 0.0393

10 67 -0.21 0.4152 0.4545 -0.0393 0.0393

11 69 0.06 0.5251 0.5455 -0.0203 0.0203

12 69 0.06 0.5251 0.5455 -0.0203 0.0203

13 70 0.20 0.5799 0.5909 -0.0110 0.0110

14 71 0.34 0.6331 0.6818 -0.0487 0.0487

15 71 0.34 0.6331 0.6818 -0.0487 0.0487

16 73 0.62 0.7315 0.7273 0.0042 0.0042

17 74 0.76 0.7751 0.8182 -0.0430 0.0430

18 74 0.76 0.7751 0.8182 -0.0430 0.0430

19 75 0.89 0.8145 0.8636 -0.0492 0.0492

20 76 1.03 0.8492 0.9091 -0.0599 0.0599

21 77 1.17 0.8793 0.9545 -0.0752 0.0752

22 84 2.14 0.9839 1.0000 -0.0161 0.0161

Ʃ 1508

R 68.545

SB 7.21

SD 7.216

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

175

L hit = 0.0752

Ltab = 0,190

Kesimpulan :

Hasil uji normalitas dengan liliefors adalah 0,0752 sedangkan Ltabel

dengan signifikansi 0,05 (0,190), berarti Lhitung < Ltabel atau 0,0752 <

0,190 jadi data tersebut normal.

UJI NORMALITAS MOTIVASI AWAL KELAS KONTROL

Xi Zi Luas Zi S(Zi) (Luas Zi- S(Zi) D

1 51 -2.43 0.0075 0.0455 -0.0379 0.0379

2 58 -1.46 0.0720 0.0909 -0.0190 0.0190

3 61 -1.05 0.1479 0.1364 0.0115 0.0115

4 62 -0.91 0.1822 0.2273 -0.0451 0.0451

5 62 -0.91 0.1822 0.2273 -0.0451 0.0451

6 65 -0.49 0.3116 0.2727 0.0389 0.0389

7 66 -0.35 0.3621 0.3636 -0.0015 0.0015

8 66 -0.35 0.3621 0.3636 -0.0015 0.0015

9 67 -0.21 0.4152 0.4545 -0.0393 0.0393

10 67 -0.21 0.4152 0.4545 -0.0393 0.0393

11 69 0.06 0.5251 0.5455 -0.0203 0.0203

12 69 0.06 0.5251 0.5455 -0.0203 0.0203

13 70 0.20 0.5799 0.5909 -0.0110 0.0110

14 71 0.34 0.6331 0.6818 -0.0487 0.0487

15 71 0.34 0.6331 0.6818 -0.0487 0.0487

16 73 0.62 0.7315 0.7273 0.0042 0.0042

17 74 0.76 0.7751 0.8182 -0.0430 0.0430

18 74 0.76 0.7751 0.8182 -0.0430 0.0430

19 75 0.89 0.8145 0.8636 -0.0492 0.0492

20 76 1.03 0.8492 0.9091 -0.0599 0.0599

21 77 1.17 0.8793 0.9545 -0.0752 0.0752

22 84 2.14 0.9839 1.0000 -0.0161 0.0161

Ʃ 1508

R 68.545

SB 7.21

SD 7.216

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

176

L hit = 0.077

L tab = 0,190

Kesimpulan :

Hasil uji normalitas dengan liliefors adalah 0,077 sedangkan Ltabel dengan

signifikansi 0,05 (0,190), berarti Lhitung < Ltabel atau 0,077 < 0,190 jadi

data tersebut normal.

UJI NORMALITAS MOTIVASI AKHIR KELAS KONTROL

Xi Zi Luas Zi S(Zi) (Luas Zi-

S(Zi)

D

1 56 -1.85 0.032 0.045 -0.014 0.014

2 57 -1.71 0.044 0.091 -0.047 0.047

3 58 -1.56 0.059 0.136 -0.077 0.077

4 62 -0.98 0.164 0.182 -0.017 0.017

5 63 -0.83 0.203 0.227 -0.024 0.024

6 65 -0.54 0.295 0.273 0.022 0.022

7 66 -0.39 0.348 0.364 -0.016 0.016

8 66 -0.39 0.348 0.364 -0.016 0.016

9 67 -0.25 0.403 0.455 -0.052 0.052

10 67 -0.25 0.403 0.455 -0.052 0.052

11 70 0.19 0.576 0.636 -0.060 0.060

12 70 0.19 0.576 0.636 -0.060 0.060

13 70 0.19 0.576 0.636 -0.060 0.060

14 70 0.19 0.576 0.636 -0.060 0.060

15 72 0.49 0.686 0.727 -0.041 0.041

16 72 0.49 0.686 0.727 -0.041 0.041

17 73 0.63 0.736 0.773 -0.037 0.037

18 75 0.92 0.822 0.864 -0.041 0.041

19 75 0.92 0.822 0.864 -0.041 0.041

20 76 1.07 0.858 0.909 -0.051 0.051

21 80 1.65 0.951 0.955 -0.004 0.004

22 81 1.80 0.964 1.000 -0.036 0.036

Ʃ 1511

R 68.68

SB 6.84

SD 6.841

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

177

UJI NORMALITAS PRESTASI AWAL KELAS EKSPERIMEN

Yi Zi Luas Zi S(Zi) (Luas Zi- S(Zi) D

1 47 -2.101 0.018 0.045 -0.028 0.028

2 53 -1.656 0.049 0.091 -0.042 0.042

3 59 -1.212 0.113 0.227 -0.114 0.114

4 59 -1.212 0.113 0.227 -0.114 0.114

5 59 -1.212 0.113 0.227 -0.114 0.114

6 65 -0.767 0.221 0.318 -0.097 0.097

7 65 -0.767 0.221 0.318 -0.097 0.097

8 71 -0.323 0.373 0.364 0.010 0.010

9 76 0.121 0.548 0.545 0.003 0.003

10 76 0.121 0.548 0.545 0.003 0.003

11 76 0.121 0.548 0.545 0.003 0.003

12 76 0.121 0.548 0.545 0.003 0.003

13 82 0.566 0.714 0.682 0.032 0.032

14 82 0.566 0.714 0.682 0.032 0.032

15 82 0.566 0.714 0.682 0.032 0.032

16 88 1.010 0.844 1.000 -0.156 0.156

17 88 1.010 0.844 1.000 -0.156 0.156

18 88 1.010 0.844 1.000 -0.156 0.156

19 88 1.010 0.844 1.000 -0.156 0.156

20 88 1.010 0.844 1.000 -0.156 0.156

21 88 1.010 0.844 1.000 -0.156 0.156

22 88 1.010 0.844 1.000 -0.156 0.156

Ʃ 1647

R 74.86

SB 13.23

SD 13,23

L hit = 0.156

L tab = 0,190

Kesimpulan :

Hasil uji normalitas dengan liliefors adalah 0,156 sedangkan

Ltabel dengan signifikansi 0,05 (0,190), berarti Lhitung < Ltabel

atau 0,136 < 0,190 jadi data tersebut normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

178

UJI NORMALITAS PRESTASI AWAL KELAS KONTROL

Yi Zi Luas Zi S(Zi) (Luas Zi- S(Zi) D

1 47 -1.691 0.045 0.091 -0.045 0.045

2 47 -1.691 0.045 0.091 -0.045 0.045

3 53 -1.146 0.126 0.136 -0.011 0.011

4 59 -0.602 0.274 0.409 -0.136 0.136

5 59 -0.602 0.274 0.409 -0.136 0.136

6 59 -0.602 0.274 0.409 -0.136 0.136

7 59 -0.602 0.274 0.409 -0.136 0.136

8 59 -0.602 0.274 0.409 -0.136 0.136

9 59 -0.602 0.274 0.409 -0.136 0.136

10 65 -0.058 0.477 0.591 -0.114 0.114

11 65 -0.058 0.477 0.591 -0.114 0.114

12 65 -0.058 0.477 0.591 -0.114 0.114

13 65 -0.058 0.477 0.591 -0.114 0.114

14 71 0.487 0.687 0.818 -0.131 0.131

15 71 0.487 0.687 0.818 -0.131 0.131

16 71 0.487 0.687 0.818 -0.131 0.131

17 71 0.487 0.687 0.818 -0.131 0.131

18 71 0.487 0.687 0.818 -0.131 0.131

19 76 0.940 0.826 0.909 -0.083 0.083

20 76 0.940 0.826 0.909 -0.083 0.083

21 82 1.485 0.931 0.955 -0.023 0.023

22 94 2.573 0.995 1.000 -0.005 0.005

Ʃ 1444

R 65.63

SB 11.022

SD 11.087

L hit = 0.136

L tab = 0,190

Kesimpulan :

Hasil uji normalitas dengan liliefors adalah 0,136 sedangkan Ltabel dengan

signifikansi 0,05 (0,190), berarti Lhitung < Ltabel atau 0,136 < 0,190 jadi data

tersebut normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

179

L hit = 0.125

L tab = 0,190

Kesimpulan :

Hasil uji normalitas dengan liliefors adalah 0,125 sedangkan Ltabel dengan

signifikansi 0,05 (0,190), berarti Lhitung < Ltabel atau 0,125 < 0,190 jadi data

tersebut normal.

UJI NORMALITAS PRESTASI AKHIR KELAS EKSPERIMEN

Yi Zi Luas Zi S(Zi) (Luas Zi- S(Zi) D

1 55 -2.104 0.018 0.045 -0.028 0.028

2 60 -1.657 0.049 0.091 -0.042 0.042

3 65 -1.211 0.113 0.182 -0.069 0.069

4 65 -1.211 0.113 0.182 -0.069 0.069

5 70 -0.765 0.222 0.273 -0.051 0.051

6 70 -0.765 0.222 0.273 -0.051 0.051

7 75 -0.319 0.375 0.500 -0.125 0.125

8 75 -0.319 0.375 0.500 -0.125 0.125

9 75 -0.319 0.375 0.500 -0.125 0.125

10 75 -0.319 0.375 0.500 -0.125 0.125

11 75 -0.319 0.375 0.500 -0.125 0.125

12 80 0.127 0.551 0.545 0.005 0.005

13 84 0.503 0.692 0.591 0.101 0.101

14 85 0.573 0.717 0.682 0.035 0.035

15 85 0.573 0.717 0.682 0.035 0.035

16 89 0.972 0.835 0.727 0.107 0.107

17 90 1.019 0.846 0.955 -0.109 0.109

18 90 1.019 0.846 0.955 -0.109 0.109

19 90 1.019 0.846 0.955 -0.109 0.109

20 90 1.019 0.846 0.955 -0.109 0.109

21 90 1.019 0.846 0.955 -0.109 0.109

22 95 1.465 0.929 1.000 -0.071 0.071

Ʃ 1729

R 78.57

SB 11.207

SD 11.207

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

180

L hit = 0.165

L tab = 0,190

Kesimpulan :

Hasil uji normalitas dengan liliefors adalah 0,165 sedangkan Ltabel dengan

signifikansi 0,05 (0,190), berarti Lhitung < Ltabel atau 0,165 < 0,190 jadi data

tersebut normal.

UJI NORMALITAS PRESTASI AKHIR KELAS KONTROL

Yi Zi Luas Zi S(Zi) (Luas Zi- S(Zi) D

1 55 -1.489 0.068 0.136 -0.068 0.068

2 55 -1.489 0.068 0.136 -0.068 0.068

3 55 -1.489 0.068 0.136 -0.068 0.068

4 60 -0.960 0.168 0.227 -0.059 0.059

5 60 -0.960 0.168 0.227 -0.059 0.059

6 65 -0.432 0.333 0.455 -0.122 0.122

7 65 -0.432 0.333 0.455 -0.122 0.122

8 65 -0.432 0.333 0.455 -0.122 0.122

9 65 -0.432 0.333 0.455 -0.122 0.122

10 65 -0.432 0.333 0.455 -0.122 0.122

11 70 0.096 0.538 0.591 -0.053 0.053

12 70 0.096 0.538 0.591 -0.053 0.053

13 70 0.096 0.538 0.591 -0.053 0.053

14 75 0.624 0.734 0.909 -0.165 0.165

15 75 0.624 0.734 0.909 -0.165 0.165

16 75 0.624 0.734 0.909 -0.165 0.165

17 75 0.624 0.734 0.909 -0.165 0.165

18 75 0.624 0.734 0.909 -0.165 0.165

19 75 0.624 0.734 0.909 -0.165 0.165

20 75 0.624 0.734 0.909 -0.165 0.165

21 80 1.152 0.875 0.955 -0.079 0.079

22 95 2.737 0.997 1.000 -0.003 0.003

Ʃ 1520

R 69.09

SB 9.466

SD 9.466

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

181

UJI HOMOGENITAS MOTIVASI DENGAN UJI BARTLETT

Sampel dk (n-1) 1/dk Si2 Log Si

2 (dk) Log Si

2

22 21 0.048 6.841 0.835 17.537

22 21 0.048 8.997 0.954 20.036

22 21 0.048 6.745 0.829 17.408

22 21 0.048 7.216 0.858 18.024

84 73.006

Menghitung S2 , B dan χ

2

S2 = ( )

( )

= ( )( ) ( )( ) ( )( ) ( )( )

=

Log S2 = Log 7,449 = 0,872

B = (Log S2) x ∑(ni-1)

= 0,872 x 84 = 73,258

Χ2 = 2,303 x [B - ∑(dk) Log Si

2]

= 2,303 x [73,258 – 73,006]

= 2,303 x 0.252

= 0.581

Kemudian dibandingkan dengan χ2 hitung dengan nilai χ

2tabel, untuk α = 0,05

derajat kebebasan (db) = k – 1 = 4 – 1 = 3, maka χ2

tabel = 0,974.

Kesimpulan :

Berdasarkan tabel hasil uji homogenitas dengan uji Bartlett t adalah χ2

hitung = 0,581

dan χ2

tabel = 0,974, maka χ2

hitung < χ2

tabel yaitu 0,581 < 0,974. Jadi data motivasi

tersebut homogen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

182

UJI HOMOGENITAS PRESTASI DENGAN UJI BARTLETT

Sampel dk (n-1) 1/dk Si2 Log Si

2 (dk) Log Si

2

22 21 0.048 13.239 1.122 23.559

22 21 0.048 11.207 1.049 22.039

22 21 0.048 11.087 1.045 21.941

22 21 0.048 9.466 0.976 20.499

84 88.039

Menghitung S2 , B dan χ

2

S2 = ( )

( )

= ( )( ) ( )( ) ( )( ) ( )( )

=

Log S2 = Log 11.250 = 1.051

B = (Log S2) x ∑(ni-1)

= 1.051 x 84 = 88,296

Χ2 = 2,303 x [B - ∑(dk) Log Si

2]

= 2,303 x [88,296 – 88,039 ]

= 2,303 x 0.257

= 0.591

Kemudian dibandingkan dengan χ2 hitung dengan nilai χ

2tabel, untuk α = 0,05

derajat kebebasan (db) = k – 1 = 4 – 1 = 3, maka χ2

tabel = 0,974.

Kesimpulan :

Berdasarkan tabel hasil uji homogenitas dengan uji Bartlett t adalah χ2

hitung = 0,591

dan χ2

tabel = 0,974, maka χ2

hitung < χ2

tabel yaitu 0,591 < 0,974. Jadi data prestasi

tersebut homogen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

183

Lampiran 19 Standar Deviasi dan Homogenitas

Standar deviasi akhir kelas Kontrol

Sx2

=√

( )

( ) = √

( ) ( ) ( )

= √

( )

=√

= √

= 6, 84095

Sy2

= √

( )

( ) = √

( ) ( ) ( )

=√

( )

=√

= √

= 9,466

F hitung =

=

= 1,383

F tabel = dbx = 22-1=21

dby = 22-1=21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

184

Standar deviasi awal kelas Kontrol

Sx2

=√

( )

( ) = √

( ) ( ) ( )

= √

( )

=√

= √

= 7,21590

Sy2

= √

( )

( ) = √

( ) ( ) ( )

=√

( )

=√

= √

= 11,0870

F hitung =

=

= 0,650

F tabel = dbx = 22-1=21

dby = 22-1=21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

185

Standar deviasi awal kelas eksperimen

Sx2

=√

( )

( ) = √

( ) ( ) ( )

= √

( )

=√

= √

= 6,7447

Sy2

= √

( )

( ) = √

( ) ( ) ( )

=√

( )

=√

= √

= 13,2391

F hitung =

=

= 0,509

F tabel = dbx = 22-1=21

dby = 22-1=21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

186

Standar deviasi akhir kelas eksperimen

Sx2

=√

( )

( ) = √

( ) ( ) ( )

= √

( )

=√

= √

= 8,9969

Sy2

= √

( )

( ) = √

( ) ( ) ( )

=√

( )

=√

= √

= 11,20789

F hitung =

=

= 0,8027

F tabel = dbx = 22-1=21

dby = 22-1=21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

187

Lampiran 20 Uji-t sama Subjek

1. Uji-t Sama Subjek Motivasi Awal Kelas Kontrol

1. Hipotesis

H0 = μ1 - μ2 = 0

H0 = μ1 - μ2 ≠ 0

2. α = 0,05 Statistik uji

3. Wilayah kritik

t hitung ˃ t α1 (n-1) t 0,05 (22-1)

= t 0,05 21

= 1,72

4. Perhitungan

5. t =

Variansi ( ) =

( – )

=

(955,318)

=

(955,318)

= 45,491

S = √

= 6,744

t =

√ =

=

= 48,301

t hitung = 48,301 ˃ t tabel = 1,72

2. Uji-t Sama Subjek Motivasi Akhir Kelas Kontrol

Hipotesis

H0 = μ1 - μ2 = 0

H0 = μ1 - μ2 ≠ 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

188

α = 0,05 Statistik uji

Wilayah kritik

t hitung ˃ t α1 (n-1) t 0,05 (22-1)

= t 0,05 21

= 1,72

Perhitungan

t =

Variansi ( ) =

( – )

=

(1699,864)

=

(1699,864)

= 80,946

S = √

= 8,997

t =

√ =

=

= 41,307

t hitung = 41,307 ˃ t tabel = 1,72

3. Uji-t Sama Subjek Prestasi Awal Kelas Kontrol

Hipotesis

H0 = μ1 - μ2 = 0

H0 = μ1 - μ2 ≠ 0

α = 0,05 Statistik uji

Wilayah kritik

t hitung ˃ t α1 (n-1) t 0,05 (22-1)

= t 0,05 21

= 1,72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

189

Perhitungan

t =

Variansi ( ) =

( – )

=

(3584,364)

=

(3584,364)

= 170,684

S = √

= 13,0646

t =

√ =

=

= 26,826

t hitung = 26,826 ˃ t tabel = 1,72

4. Uji-t Sama Subjek Prestasi Akhir Kelas Kontrol

Hipotesis

H0 = μ1 - μ2 = 0

H0 = μ1 - μ2 ≠ 0

α = 0,05 Statistik uji

Wilayah kritik

t hitung ˃ t α1 (n-1) t 0,05 (22-1)

= t 0,05 21

= 1,72

Perhitungan

t =

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

190

Variansi ( ) =

( – )

=

(2371,818)

=

(2371,818)

= 112,944

S = √

= 10,627

t =

√ =

=

= 35,265

t hitung = 35,265˃ t tabel = 1,72

5. Uji-t Sama Subjek Motivasi Awal Kelas Eksperimen

1. Hipotesis

H0 = μ1 - μ2 = 0

H0 = μ1 - μ2 ≠ 0

2. α = 0,05 Statistik uji

3. Wilayah kritik

t hitung ˃ t α1 (n-1) t 0,05 (22-1)

= t 0,05 21

= 1,72

4. Perhitungan

5. t =

Variansi ( ) =

( – )

=

(127,5)

=

(127,5)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

191

= 6,0714

S = √

= 2,464

t =

√ =

= 130,4016

t hitung = 130,4016 ˃ t tabel = 1,72

6. Uji-t Sama Subjek Motivasi Akhir Kelas Eksperimen

1. Hipotesis

H0 = μ1 - μ2 = 0

H0 = μ1 - μ2 ≠ 0

2. α = 0,05 Statistik uji

3. Wilayah kritik

t hitung ˃ t α1 (n-1) t 0,05 (22-1)

= t 0,05 21

= 1,72

4. Perhitungan

5. t =

Variansi ( ) =

( – )

=

(982,773)

=

(982,773)

= 46,798

S = √

= 6,8387

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

192

t =

√ =

= 47,1023

t hitung = 47,1023 ˃ t tabel = 1,72

7. Uji-t Sama Subjek Prestasi Awal Kelas Eksperimen

1. Hipotesis

H0 = μ1 - μ2 = 0

H0 = μ1 - μ2 ≠ 0

2. α = 0,05 Statistik uji

3. Wilayah kritik

t hitung ˃ t α1 (n-1) t 0,05 (22-1)

= t 0,05 21

= 1,72

4. Perhitungan

5. t =

Variansi ( ) =

( – )

=

( 6830,455)

=

(6830,455)

= 325,259

S = √

= 18,0349

t =

√ =

= 17,068

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

193

t hitung = 17,068 ˃ t tabel = 1,72

8. Uji-t Sama Subjek Prestasi Akhir Kelas Eksperimen

1. Hipotesis

H0 = μ1 - μ2 = 0

H0 = μ1 - μ2 ≠ 0

2. α = 0,05 Statistik uji

3. Wilayah kritik

t hitung ˃ t α1 (n-1) t 0,05 (22-1)

= t 0,05 21

= 1,72

4. Perhitungan

5. t =

Variansi ( ) =

( – )

=

( 1881,818)

=

(1881,818)

= 89,610

S = √

= 9,4662

t =

√ =

= 34,236

t hitung = 34,236 ˃ t tabel = 1,72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

194

Lampiran 21 Uji-t beda Subjek

Hasil Uji-t Beda Subjek Motivasi

1. Hipotesis

H0 = Tidak ada pengaruh metode TPS terhadap prestasi

Ha = Ada pengaruh metode TPS terhadap prestasi

2. Uji Statistik t (α = 0,05 karena n ˂ 30)

3. α = 0,05

4. Wilayah kritik

t hitung ˂ t 0,05, (n-1) / t hitung ˃ t 0,05 ,(n-1)

5. Perhitungan

t hitung =

(

)

=

=

= 79,2272727

=

=

= 68,6818182

Ss1 =

( )

= 139793 - ( )

= 139793 -

= 139793 – 138093,136

= 1699,864

Ss2 =

( )

= 104761 - ( )

= 160900 – 103778,227

=982,773

t hitung =

(

)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

195

=

(

)

=

√ ( )

=

=

= 8,46445808

t tabel = t 0,05,(22-2)

= t 0,05 ,(20)

= 1,724

t hitung 8,464 ˃ t tabel 1,724

H0 di tolak, sehingga ada pengaruh metode TPS terhadap motivasi belajar

kelas eksperimen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

196

1. Uji-t Sama Subjek Motivasi Kelas Eksperimen

MOTIVASI KELAS EKSPERIMEN

Awal Xi Akhir Xj Xi-Xj (Xj-Xi)- ((Xj-Xi)- )2

69 88 19 9.81818 9 84

72 85 13 9.81818 13 169

51 76 25 9.81818 25 625

75 81 6 9.81818 6 36

71 82 11 9.81818 11 121

60 85 25 9.81818 25 625

66 83 17 9.81818 17 289

69 86 17 9.81818 17 289

84 75 -9 9.81818 -9 81

77 68 -9 9.81818 -9 81

66 88 22 9.81818 22 484

76 69 -7 9.81818 -7 49

62 99 37 9.81818 37 1369

73 79 6 9.81818 6 36

70 66 -4 9.81818 -4 16

74 79 5 9.81818 5 25

65 79 14 9.81818 14 196

66 69 3 9.81818 3 9

67 60 -7 9.81818 -7 49

71 88 17 9.81818 17 289

74 75 1 9.81818 1 1

69 83 14 9.81818 14 196

216 5119

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

197

2. Uji-t Sama Subjek Prestasi Kelas Eksperimen

PRESTASI KELAS EKSPERIMEN

Awal

Xi

Akhir Xj Xi-Xj (Xj-Xi)- ((Xj-Xi)- )2

82 84 2 4 2 3

59 89 31 4 31 939

65 65 0 4 0 0

76 80 4 4 4 12

88 90 2 4 2 3

65 60 -5 4 -5 22

88 90 2 4 2 3

76 90 14 4 14 183

71 75 4 4 4 19

88 85 -3 4 -3 10

82 90 8 4 8 58

88 70 -18 4 -18 333

82 55 -27 4 -27 748

47 75 28 4 28 781

88 75 -13 4 -13 175

59 95 36 4 36 1309

76 75 -1 4 -1 2

59 70 11 4 11 125

88 65 -23 4 -23 540

53 75 22 4 22 487

76 85 9 4 9 73

88 90 2 4 2 3

82 5830

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

198

3. Uji-t Beda Subjek Prestasi Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

UJI T BEDA SUBJEK PRESTASI

Prestasi Akhir Kelas

Eksperimen

Kuadrat Prestasi Akhir

Kelas Kontrol

Kuadrat

84 7091 80 6400

89 8006 60 3600

65 4225 75 5625

80 6400 65 4225

90 8100 60 3600

60 3600 65 4225

90 8100 70 4900

90 8100 65 4225

75 5625 70 4900

85 7225 55 3025

90 8100 75 5625

70 4900 75 5625

55 3025 95 9025

75 5625 75 5625

75 5625 70 4900

95 9025 65 4225

75 5625 75 5625

70 4900 55 3025

65 4225 55 3025

75 5625 75 5625

85 7225 75 5625

90 8100 65 4225

1729 138472 1520 106900

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

199

4. Uji-t Beda Subjek Motivasi Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

UJI T BEDA SUBJEK MOTIVASI

Akhir Kelas

Eksperimen

Kuadrat Akhir

Kelas

Kontrol

Kuadrat

88 7744 65 4225

85 7225 70 4900

76 5776 57 3249

81 6561 73 5329

82 6724 66 4356

85 7225 56 3136

83 6889 62 3844

86 7396 70 4900

75 5625 70 4900

68 4624 80 6400

88 7744 66 4356

69 4761 72 5184

99 9801 58 3364

79 6241 75 5625

66 4356 67 4489

79 6241 81 6561

79 6241 67 4489

69 4761 75 5625

60 3600 70 4900

88 7744 76 5776

75 5625 72 5184

83 6889 63 3969

1743 139793 1511 104761

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

200

Lampiran 22 Daftar Kelompok Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

DAFTAR KELOMPOK KELAS EKSPERIMEN

No Nama Peserta didik No Kelompok

1 ADYAKSA EKA DARMA 1

2 AISYAH AFINA HAZNA 1

No Nama Peserta Didik No Kelompok

1 ALDILA RESTU

WIDIYANINGRUM

2

2 ARDITA NUR

MUKAROMAH

2

No Nama Peserta didik No Kelompok

1 BAGAS HANY PRAKOSO 3

2 BRYAN ANAS SAPUTRA

TEGAR

3

No Nama Peserta didik No Kelompok

1 BUNGA AGUS

KUSUMANINGRUM

4

2 CAHYA AMBAR MUKTI 4

No Nama Peserta didik No Kelompok

1 DESI NIKMATUN

KHASANAH

5

2 DEWI PUJI ASTUTI 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

201

No Nama Peserta didik No Kelompok

1 DINDA USWATUN

KHASANAH

6

2 DIVA ALVINA 6

No Nama Peserta didik No Kelompok

1 ERIK HABABIL 7

2 GESANG SAPUTRA 7

No Nama Peserta didik No Kelompok

1 IFANG IRWANSYAH

BUDIANTO

8

2 INTAN PERMATA SARI 8

No Nama Peserta didik No Kelompok

1 LATIFAH NURUL AINI 9

2 MUHAMMAD RIVAI 9

No Nama Peserta didik No Kelompok

1 MUHAMMAD SULTON

ALMUBA

10

2 RISKI RAHMAD

HIDAYAD

10

No Nama Peserta didik No Kelompok

1 ROHMAD HIDAYAT 11

2 YULIANTI CATUR

WARDANI

11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 219: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

202

DAFTAR KELOMPOK KELAS KONTROL

NO Nama Peserta didik NO

KELOMPOK

1 ALDA VICKY PRASETYA 1

2 ANDRE BUDI SANTOSA 1

3 ANGGA HARDIYAN SAPUTRA 1

4 BAKTI DHARMAGUNARWAN 1

NO Nama Peserta didik NO

KELOMPOK

1 BIMA DWI CRISTIANTO 2

2 CHANDRA WIYANTO 2

3 DELTA RAHMAWATI 2

4 DINDA PERMATASARI 2

NO Nama Peserta didik NO

KELOMPOK

1 FADILA ISNA NURAINI 3

2 FRANSISKA ANTIK PRADITA 3

3 IRVAN ARYA PAMUNGKAS 3

4 JECIKA CANDRA ARTIKA 3

NO Nama Peserta didik NO

KELOMPOK

1 LIDYA CHENNYHIMAWATI 4

2 MUHAMMAD FAIZURROHMAN 4

3 NEO JODI PRATAMA 4

4 NURHIDAYAT 4

5 SULAIMAN 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 220: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

203

NO Nama Peserta didik NO

KELOMPOK

1 PUTRI QLIMAH 5

2 REGI PERMANA PUTRA 5

3 SANTI MARLINA PUTRI 5

4 SENTIA BR SIHOTANG 5

5 TARISA RAHMAWATI RATNASA 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 221: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

204

Lampiran 23 Daftar Nama Peserta didik

1. Daftar Nama Peserta didik Kelas Eksperimen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 222: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

205

2. Daftar Nama Peserta Didik Kelas Kontrol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 223: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

206

Lampiran 24 Surat Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 224: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

207

Lampiran 25 Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 225: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

208

Lampiran 26 Dokumentasi Penelitian

1. Kelas Eksperimen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 226: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … · 2018-03-24 · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) ... dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri

209

2. Kelas Kontrol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI