110
i PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MURID KELAS IV SD INPRES BANGA-BANGA KABUPATEN BARRU SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh: LISMAYANTI 10540 11135 16 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR 2020

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9

i

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TEKNIK KANCING GEMERINCING TERHADAP HASIL BELAJAR

MATEMATIKA PADA MURID KELAS IV SD INPRES BANGA-BANGA

KABUPATEN BARRU

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

LISMAYANTI

10540 11135 16

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

2020

ii

iii

iv

v

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

ldquoDan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharaprdquo

(QS Al-Insyirah 8)

ldquoSelalu ada harapan bagi mereka yang sering berdoa

Selalu ada jalan bagi mereka yang sering berusahardquo

Kupersembahkan karya ini sebagai salah satu wujud baktiku

kepada Kedua orang tuaku tercinta atas segala tetesan keringat

kasih sayang dorsquoa dan pengorbanannya Tak lupa juga saya

berterima kasih kepada saudaraku keluargaku serta sahabat-

sahabatku yang senantiasa berdorsquoa dalam memberikan dorongan

dan motivasi sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan

vii

ABSTRAK

LISMAYANTI 2020 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV

SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru Skripsi Jurusan Pendidikan Guru

Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar Pembimbing I Nasrun dan Pembimbing II Kristiawati

Masalah utama dalam penelitian ini yaitu rendahnya hasil belajar

matematika siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru Jenis penelitian ini adalah penelitian Pre-

eksperimen dengan menggunakan desain penelitian One-Group Pretest-Posttest

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga

Kabupaten Barru Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik

sampel jenuh dengan menjadikan populasi sebagai sampel yaitu 10 orang

Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes lembar observasi dan

dokumentasi Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik

deskriptif dan inferensial dengan analisis uji t Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa nilai rata-rata hasil belajar matematika sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) yaitu 609 berada

pada kategori rendah sedangkan nilai rata-rata setelah diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) adalah 807 berada

pada kategori tinggi Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan uji t

diperoleh = 1833 dan = 1767 dimana gt Hal ini berarti

bahwa hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (H1) diterima Sehingga

dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif

Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

Kata Kunci Teknik Kancing Gemerincing Hasil Belajar

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam Allah

yang paling agung untuk membuka jalan bagi setiap maksud kita Allah yang

paling suci untuk menjadi energi bagi petunjuk hidup dan kesuksesan kita Tiada

daya dan kekuatan kecuali dengan bimbingan dari-Nya sehingga skripsi dengan

judul ldquoPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing TerhadapHasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo dapat diselesaikan

Setiap orang dalam berkarya selalu mengharapkan kesempurnaan

termasuk dalam tulisan ini Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan

kemampuan yang dimiliki tetapi penulis telah mengerahkan segala daya dan

upaya untuk membuat tulisan ini selesai dengan baik dan bermanfaat dalam dunia

pendidikan

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik

guna memperoleh gelar sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)

Universitas Muhammadiyah Makassar Skripsi ini berupaya memberi gambaran

dan informasi sejauh mana pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IVSD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

tulisan ini Segala rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua

ix

orang tua saya yaitu ayahanda Cagga dan ibunda Marni yang telah berdoa

berjuang rela berkorban tanpa pamrih dalam mengasuh membesarkanmendidik

dan membiayai penulis dalam proses pencarian ilmu Tak lupa pula penulis

mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada

1 Prof Dr H Ambo Asse MAg Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar

2 Erwin Akib SPd MPd PhD Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

3 Aliem Bahri SPd MPd Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Makassar

4 Ernawati SPd MPd Sekretaris Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Makassar

5 Dr Nurlina SSi MPd Penasehat akademik yang senantiasa memberikan

masukan dan bimbingan selama proses perkuliahan

6 Nasrun SPd MPd Pembimbing I dan Kristiawati SPd MPd

Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan

bimbingan arahan serta motivasi sejak awal penyusunan proposal hingga

selesainya skripsi ini

7 Bapak-bapak dan Ibu-bu Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar yang telah ikhlas mentransfer ilmunya kepada penulis

x

8 Abdul Latif SPd MPd Kepala Sekolah SD Inpres Banga-Banga

Kabupaten Barru atas bantuannya selama penulis mengadakan penelitian

9 Aminah SPd Guru kelas IV Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

sekaligus sebagai Validator ats segala bimbingan dan kerja samanya selama

penulis mengadakan penelitian

10 BapakIbu Guru serta seluruh Staf SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

yang telah memberikan bantuan dan petunjuknya selama penulis mengadakan

penelitian

11 Siswa-siswi SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru atas kerja sama

motivasi serta semangatnya dalam mengikuti proses pembelajaran

12 Rekan seperjuangan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Angkatan 2016 terkhusus kelas D Universitas Muhammadiyah Makassar

terima kasih atas solidaritas yang diberikan selama menjalani perkuliahan

semoga keakraban dan kebersamaan kita tidak berakhir sampai disini

13 Sahabat-sahabatku yang setia dan tulus memberikan doa dukungan dan

masukan kepada penulis demi terselesainya skripsi ini serta seluruh keluarga

besar

14 Semua pihak yang telah memberikan bantuan yang tidak sempat disebutkan

satu persatu semoga menjadi ibadah dan mendapat imbalan dari-Nya

Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis senantiasa

mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak karena penulis yakin bahwa

suatu persoalan tidak akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan Mudah-

xi

mudahan skripsi ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca terutama bagi diri

pribadi penulis Amin Yaa Rabbal Alamiinn

Makassar Oktober 2020

Penulis

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

LEMBAR PENGESAHAN ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING iii

SURAT PERNYATAAN iv

SURAT PERJANJIAN v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN vi

ABSTRAK vii

KATA PENGANTAR viii

DAFTAR ISI xii

DAFTAR TABEL xiv

DAFTAR GAMBAR xv

DAFTAR LAMPIRAN xvi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 5

C Tujuan Penelitian 5

D Manfaat Penelitian 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 7

A Kajian Teori 7

1 Hasil Belajar 7

2 Matematika 9

3 Model Pembelajaran Kooperatif 11

xiii

4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing 14

5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing 16

6 Kaitan Antara Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika 17

B Hasil Penelitian yang Relevan 18

C Kerangka Pikir 20

D Hipotesis Penelitian 23

BAB III METODE PENELITIAN 24

A Rancangan Penelitian 24

B Populasi dan Sampel 25

C Definisi Operasional Variabel 26

D Instrumen Penelitian 26

E Teknik Pengumpulan Data 27

F Teknik Analisis Data 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34

A Hasil Penelitian 34

B Pembahasan 41

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 44

A Simpulan 44

B Saran 44

DAFTAR PUSTAKA 45

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 12

Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar 30

Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa 31

Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan

Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing 34

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika Siswa

Sebelum (Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model

Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 35

Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum

(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 37

Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Dengan

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 38

Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siswa Selama Proses

Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing 40

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir 22

Gambar 31 Desain One Group Pretest-Posttest Design 24

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN

Kisi-Kisi Instrumen Soal

Soal Pretest dan Hasil Kerja Pretest Siswa

Soal Postest dan Hasil Kerja Posttest Siswa

Pedoman Penilaian

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa

LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN

Daftar Hadir Siswa

Data Hasil Tes Kemampuan Awal Pretest Siswa

Data Hasil Tes Belajar Posttest Siswa

Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa

LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA

Hasil Analisis Statistik Deskriptif Dan Inferensial

Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest Siswa

Hasil Analisis Data Ketuntasan Klasikal

Hasil Analisis Data Aktivitas Siswa

LAMPIRAN D

Tabel Distribusi T-Tabel

Kartu Kontrol Bimbingan Skripsi

Kartu Kontrol Penelitian

Persuratan

Dokumentasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Model pembelajaran merupakan suatu kegiatan perencanaan yang

dirancang oleh guru untuk pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan

tertentu Model pembelajaran sangat penting diterapkan dalam proses

pembelajaran karena dapat membantu memperjelas prosedur hubungan serta

keadaan keseluruhan dari apa yang sudah direncanakan Menurut Joyce dan Weil

(Wati2017) terdapat beberapa alasan pentingnya model pembelajaran yaitu

pertama memperjelas hubungan fungsional diantara berbagai komponen unsur

atau elemen sistem tertentu Kedua prosedur yang akan ditempuh dalam

melaksanakan kegiatan dapat dijelaskan secara tepat Ketiga model pembelajaran

akan mempermudah para administrator untuk mengidentifikasi komponen elemen

yang mengalami hambatan jika kegiatan yang dilaksanakan tidak efektif

Keempat mengidentifikasi secara tepat cara-cara untuk mengadakan perubahan

jika pendapat ketidaksesuaian dari apa yang telah dirumuskan dan kelima yaitu

dengan dengan menggunakan model pembelajaran guru dapat menyusun tugas-

tugas siswa menjadi suatu kesuluruhan yang terpadu

Menurut Suprihatiningrum (2016143) ada dua macam alasan pentingnya

model pembelajaran yaitu pertama istilah model mempunyai makna yang lebih

luas daripada strategi metode atau prosedur Kedua model dapat berfungsi

sebagai sarana komunikasi yang penting dalam mengajar di kelas

2

Dengan memperhatikan kerangka pengetahuan di atas peneliti menarik

kesimpulan bahwa kedudukan model pembelajaran sangat penting dalam proses

pembelajaran karena dapat membantu dan memperlancar proses pembelajaran di

kelas dan proses pembelajaran akan lebih efektif dan efisien jika model

pembelajaran yang dipilih sesuai dengan materi yang akan diajarkan

Model pembelajaran sangat bermanfaat bagi guru dan siswa Bagi guru

yaitu pertama memudahkan dalam melaksanakan tugas pembelajaran berdasarkan

dengan langkah-langkah yang akan ditempuh sesuai dengan waktu tujuan

kemampuan daya serap siswa dan ketersediaan media yang ada Kedua dapat

dijadikan sebagai alat untuk mendorong aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran Ketiga memudahkan guru untuk melakukan analisis terhadap

perilaku siswa secara individu maupun kelompok dan keempat yaitu

memudahkan guru dalam menyusun bahan pertimbangan dalam merencanakan

penelitian tindakan kelas dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran

Sedangkan bagi siswa yaitu pertama memberikan kesempatan kepada siswa

untuk berperan aktif dalam kegiatan proses belajar pembelajaran Kedua dapat

memudahkan siswa untuk memahami materi pembelajaran yang diajarkan guru

Ketiga mendorong semangat belajar siswa serta ketertarikannya dalam mengikuti

proses pembelajaran secara penuh dan keempat yaitu dapat melihat atau

membaca kemampuan pribadi dikelompoknya secara objektif (Octavia 2020 15-

16)

3

Menurut Pardamean (2015) bahwa model pembelajaran bermanfaat

untuk mengefektifkan dan mengefisienkan pencapaian tujuan pembelajaran

Indikatornya adalah guru dan siswa fokus pembelajaran guru mudah mentransfer

isi pelajaran kepada siswa siswa juga mudah menangkap isi pelajaran

tersebutWaktu yang tersedia untuk satu materi secara efesien dan efektif dapat

dimanfaatkan secara maksimal Ketertarikan dan minat siswa dalam mengikuti

proses pembelajaran cenderung tinggi Guru dan siswa tidak mudah bosan

membahas isi materi pelajaran

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti

dengan guru kelas IV atas nama Aminah pada tanggal 20 Juli 2020 di SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barru bahwa hasil belajar matematika siswa masih

tergolong rendah karena masih banyak siswa yang belum mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 70 Penyebab hasil

belajar matematika rendah yaitu siswa kurang aktif dan terlibat pada saat proses

pembelajaran berlangsung serta kurangnya semangat dan motivasi siswa dalam

menerima materi yang disampaikan oleh guru Ketika guru menjelaskan materi

sebagian siswa tidak memperhatikan karena guru belum menciptakan model

pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa kurang memahami materi yang

disampaikan oleh guru dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu kelompok

karena ketika siswa diberikan tugas kelompok hanya sebagian anggota kelompok

yang aktif mengerjakannya hanya siswa pintar saja yang aktif dalam pembelajaran

berkelompok

4

Untuk mengatasi permasalahan di atas diperlukan kreatifitas guru dalam

memilih model pembelajaran yang dapat mendorong siswa agar aktif dan terlibat

serta semangat pada saat proses pembelajaran berlangsung Adapun model yang

dimaksud yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Bagi siswa dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing dapat membantu mempermudah siswa dalam memahami

materi yang diajarkan dan melatih siswa untuk berkomunikasi bekerja sama

berfikir dan mengungkapkan ide-ide bersama anggota kelompoknya masing-

masing dalam menyelesaikan soal-soal atau permasalahan yang diberikan oleh

guru Siwa juga diharapkan dapat termotivasi semangat dan aktif dalam

pembelajaran matematika sehingga hasil belajarnya dapat meningkat Sedangkan

bagi guru melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif model

pembelajaran yang bisa digunakan pada saat mengajar

Menurut Erika dkk (2018142) bahwa teknik kancing gemerincing

merupakan teknik pembelajaran kooperatif yang dapat membantu guru mencapai

tujuan dalam proses pembelajaran secara tidak langsung mengajak siswa untuk

aktif dalam proses pembelajaran Ciri khas dari model pembelajaran ini yaitu

semua siswa diberi 2 atau 3 buah kancing sebagai syarat yang harus dikeluarkan

jika mereka ingin berbicara dan jika kancingnya habis maka siswa tersebut tidak

boleh berbicara lagi

Dalam teknik pembelajaran kancing gemerincing masing-masing anggota

kelompok memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapatnyaPenggunaan

kancing digunakan sebagai alat yang dirancang dalam model pembelajaran

5

kooperatif teknik kancing gemerincing ini dimaksudkan agar setiap siswa dapat

bertanggung jawab atas tugas yang diberikan Jadi dalam satu kelompok tidak

ada anggota kelompok yang mempunyai posisi dominan karena masing-masing

anggota kelompok mempunyai kesempatan yang sama untuk aktif dalam

pembelajaran dimana siswa yang awalnya bersifat pasif akan termotivasi dan ikut

aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga hasil belajar matematika

siswa dapat meningkat

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis penulis tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul ldquoPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif

Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid

Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas maka rumusan

masalah dalam penelitian ini yaitu ldquoApakah Ada Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika

Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-banga Kabupaten Barrurdquo

C Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini yaitu

ldquoUntuk Mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

6

D Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut

1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran

dalam pengembangan ilmu terutama yang berkaitan dengan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

2 Manfaat Praktis

a Bagi Siswa

Memberikan pengetahuan semangatdan motivasi untuk belajar

lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar yang

diperoleh dapat tercapai

b Bagi Guru

Penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing ini sangat diharapkan dapat bermanfaat bagi guru dalam

proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan keaktifan dan

pemahaman siswa sehingga tercapainya proses belajar mengajar yang

diharapkan

c Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik

kepada sekolah dalam rangka perbaikan proses dan hasil belajar siswa

d Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk

penelitian selanjutya

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A Kajian Teori

1 Hasil Belajar

a Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada diri seseorang

sebagai hasil dari peroses belajar siswa baik itu terjadi perubahan pengetahuan

pemahaman sikap dan tingkah laku kecakapan keterampilan dan kemampuan

serta perubahan aspek-aspek yang lain yang ada pada individu yang belajar

Menurut Nawawi (Fiona 201912) bahwa hasil belajar adalah tingkat

keberhasilan peserta didik yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh

dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu Adapun Menurut

Yudha (201834) bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta

didik setelah menerima pembelajaran yang meliputi aspek kognitif Hal ini

sejalan dengan pendapat Susanto (20125) bahwa hasil belajar adalah

kemampuan yang diperoleh anak setelah kegiatan belajar

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

adalah skor yang diperoleh siswa setelah ia menerima proses pembelajaran

untuk mengetahui sampai dimana tingkat pemahamannya terhadap suatu materi

yang telah dipelajari berupa tes dan biasanya diwujudkan dengan nilai tertentu

Dalam penelitian ini hasil belajar yang ingin dicapai siwa yaitu terkait dengan

aspek kognitif siswa setelah ia menerima suatu materi pembelajaran

8

b Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Purwanto (Yudha 201836) bahwa faktor yang mempengaruhi

hasil belajar terdiri dari dua faktor yaitu faktor dari dalam peserta didik (intern)

yaitu fisiologi dan psikologis dan faktor dari luar (ektern) peserta didik yaitu

lingkungan dan instrumental

Hal ini sejalan dengan pendapat Djamarah (Yudha 201836-37) faktor

yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu

1) Faktor Intern

a) Faktor fisiologis adalah faktor yang terdiri dari kondisi fisiologis

kondisi panca indra

b) Faktor Psikologi adalah faktor yang terdiri dari minat kecerdasan

bakat motivasi dan kemampuan kognitif

2) Faktor Ekstern

a) Faktor lingkungan terdiri dari lingkungan alami dan lingkungan

sosial budaya

b) Faktor Instrumental terdiri dari kurikulum program sarana dan

fasilitas guru

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang

mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor intern (dalam diri) dan faktor ekstern

(luar diri) Kedua faktor tersebut saling berkaitan sehingga siswa perlu

mendapatkan perhatian terhadap keadaannya baik itu dari segi fisik psikis dan

cara belajar di sekolah

9

2 Matematika

a Pengertian Matematika

Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang diajarkan di setiap

jenjang sekolah mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga ke perguruan tinggi

Dalam tulisan Suwangsih dan Tiurlina istilah matematika berasal dari bahasa

Yunani yaitu mathematike yang artinya mempelajari Kata mathematike berasal

dari kata mathema yang memiliki arti pengetahuan atau ilmu

(knowledgescience) Selain itu kata mathematike berhubungan juga dengan kata

lain yang hampir sama yaitu mathein atau mathenein yang berarti berpikir

(Isrokrsquoatun dan Amelia Rosmala 20193)

Menurut Ruseffendi (Al-Tabany 20151) matematika adalah bahasa

simbol ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif ilmu

yang membahas tentang pola keteraturan dan struktur yang terorganisasi dimulai

dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan ke aksioma atau

postulat dan terakhir yaitu ke dalil

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika

merupakan suatu ilmu yang mempelajari bagaimana proses berpikir secara kritis

dan masuk akal untuk mendapatkan suatu kebenaran

b Ciri-Ciri Pembelajaran Matematika

Menurut Suwangsih (wandini 20198) bahwa ciri-ciri pembelajaran

matematika di SD adalah sebagai berikut

a) Pembelajaran matematika menggunakan metode spiral metode spiral ini

melambangkan adanya keterkaitan antara suatu materi dengan materi

10

lainnya Topik sebelumnya menjadi prasyarat untuk memahami topik

berikutnya atau sebaliknya

b) Pembelajaran matematika dilakukan secara bertahap Materi pembelajaran

matematika dilakukan secara bertahap yang dimulai konsep-konsep yang

sederhana menuju konsep yang lebih kompleks

c) Pembelajaran matematika menggunakan metode induktif sedangkan

matematika merupakan ilmu deduktif namun sesuai tahap perkembangan

siswa maka pembelajaran matematika di SD digunakan metode induktif

d) Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi artinya tidak

ada pertentangan antara kebenaran yang satu dengan kebenaran lainnya

Suatu pernyataan dianggap benar jika didasarkan kepada pernyataan-

pernyataan sebelumnya yang telah diterima kebenarannya

e) Pembelajaran matematika hendaknya bermakna artinya konsep

matematika tidak diberikan dalam bentuk jadi tapi sebaliknya siswalah

yang harus mengonstruksi konsep tersebut

c Tujuan Pembelajaran Matematika

Menurut Depdikbud (Wandini 201911-12) bahwa tujuan pembelajaran

matematika di Sekolah Dasar yaitu sebagai berikut

1) Mengembangkan keterampilan berhitung siswa sebagai latihan dalam

kehidupan sehari-hari

2) Menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialihgunakan melalui

kegiatan matematika

11

3) Mengembangkan kemampuan dasar matematika sebagai bekal belajar

lebih lanjut

4) Membentuk sikap logis kritis cermat kreatif dan disiplin

3 Model Pembelajaran Kooperatif

a Pengertian Model Pembelajaran

Dalam suatu proses pembelajaran diperlukan model pembelajaran yang

dapat membuat suasana belajar lebih efektif dan menyenangkan Menurut Joyce

dan Weil (Rusman 2012133) bahwa model pembelajaran adalah segala sesuatu

yang dirancang dalam membentuk kurikulum merancang bahan-bahan

pembelajaran dan membimbing proses pembelajaran di dalam kelas

Menurut Adi (Suprihatiningrum 2016142) bahwa model pembelajaran

merupakan suatu kerangka yang menggambarkan prosedur dalam

mengorganisasikan pengalaman pembelajaran untuk mencapai tujuan

pembelajaran Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam

merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran adalah suatu kegiatan perencanaan yang dirancang untuk

pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan tertentu

b Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan model

pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok-

kelompok kecil yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan

struktur kelompok yang bersifat heterogen (Rusman 2012202) Adapun

12

menurut Djamarah (2018270) bahwa pembelajaran kooperatif adalah model

pembelajaran yang dimana para siswa bekerja sama di dalam kelompok-

kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

kooperatif adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu kelompok

kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang siswa untuk saling berinteraksi

dan bekerjasa sama dengan anggota kelompoknya

c Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Ibrahim dkk (Suprihatiningrum 2016192-193) dalam

pembelajaran kooperatif terdapat 6 langkah utama atau tahapan yaitu sebagai

berikut

Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Fase Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Fase -1

Menyampaikan

tujuan pembelajaran

dan memotivasi

siswa

Guru menyampaikan

semua tujuan pelajaran

yang ingin dicapai pada

pelajaran tersebut dan

memotivasi siswa untuk

belajar

Siswa memperhatikan guru

pada saat guru menyampaikan

tujuan pembelajaran dan siswa

harus semangat untuk ikut

dalam proses pembelajaran

Fase-2

Menyajikan

informasi

Guru menyajikan

informasi kepada siswa

dengan jalan demonstrasi

atau lewat bahan bacaan

Siswa memperhatikan materi

yang disampaikan oleh guru

dan bertanya jika ada materi

yang kurang dimengerti

Fase-3

Mengorganisasikan

siswa ke dalam

kelompok-kelompok

belajar

Guru menjelaskan kepada

siswa bagaimana caranya

membentuk kelompok

belajar dan membantu

setiap kelompok agar

melakukan transisi secara

efisien

Siswa memperhatikan guru

ketika menjelaskan Setelah

guru menjelaskan tentang cara

berkelompok maka siswa

harus tahu bahwa semua

aggota kelompok memiliki

tujuan yang sama dan harus

berbagi tugas dan tanggung

jawab yang sama di antara

anggota kelompok

13

Fase-4

Membimbing

kelompok bekerja

dan belajar

Guru membimbing

kelompok-kelompok

belajar pada saat mereka

mengerjakan tugas

mereka

Siswa mengerjakan tugas

kelompok yang diberikan

dengan cara bekerja sama

dengan anggota kelompoknya

melalui bimbingan guru

Fase-5

Evaluasi

Guru mengevaluasi hasil

belajar tentang materi yang

telah dipelajari atau

masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil

kerjanya

Masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil

diskusinya

Fase-6

Memberikan

penghargaan

Guru mencari cara-cara

untuk menghargai baik

upaya maupun hasil

belajar individu dan

kelompok

Siswa harus saling mengargai

jawaban ketika jawaban

mereka berbeda setiap

kelompok dan harus

mempertanggungjawabkan

jawabannya

d Teknik-Teknik Pembelajaran Kooperatif

Menurut Huda (2017134) dalam pembelajaran kooperatif terdapat 14

teknik pembelajaran yang dapat diterapkan di dalam kelas antara lain Mencari

Pasangan Bertukar Pasangan Berpikir Berpasangan Berbagi Berkirim Salam

dan Soal Kepala Bernomor Kepala Bernomor Terstruktur Dua tinggal Dua

Tamu Keliling Kelompok Kancing Gemerincing Keliling Kelas Lingkaran

Dalam Lingkaran Luar Tari Bambu jigsaw dan Bercerita Berpasangan

Berdasarkan uraian di atas salah satu teknik pembelajaran kooperatif

yang diterapkan dalam penelitian ini adalah teknik kancing gemerincing Peneliti

memilih teknik kancing gemerincing karena dalam teknik ini siswa dapat terlibat

secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajarnya dapat

meningkat

14

4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing

a Pengertian TeknikKancing Gemerincing

Menurut Widyarty (201311) teknik kancing gemerincing merupakan

suatu model pembelajaran yang bertujuan untuk mengatasi hambatan

pemerataan kesempatan siswa yang sering mewarnai kerja kelompok dan setiap

siswa berhak mendapatkan kesempatan untuk berperan serta pada kelompoknya

masing-masing Sedangkan menurut Ulya (201932) bahwa teknik kancing

gemerincing merupakan metode yang dikembangkan oleh Spencer kagan

dimana masing-masing anggota kelompoknya mendapatkan kesempatan untuk

menyampaikan pendapat mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran

orang lain

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran teknik kancing gemerincing adalah suatu teknik pembelajaran

dimana dalam proses pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada semua

anggota kelompok untuk berpendapat

b Prosedur PelaksanaanTeknik Kancing Gemerincing

Dalam proses pembelajaran teknik kancing gemerincing terdapat

langkah-langkah model pembelajaran Menurut Huda (2011142-143) langkah-

langkah dari teknik kancing gemerincing yaitu

1) Guru menyiapkan satu kotak kecil yang berisi kancing-kancing (atau

benda-benda lainnya)

15

2) Masing-masing anggota dari setiap kelompok mendapatkan 2 atau 3 buah

kancing (jumlah kancing bergantung pada sukar tidaknya tugas yang

diberikan)

3) Setiap kali anggota selesai berbicara atau mengeluarkan pendapat ia harus

menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkannya di tengah-tengah

meja kelompok

4) Jika kancing yang dimiliki salah seorang siswa habis dia tidak boleh

berbicara lagi sampai semua rekannya menghabiskan kancingnya masing-

masing

5) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok

boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan

mengulangi prosedurnya kembali

d Kelebihan dan Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing

Menurut Ulya (201830-31) teknik kancing gemerincing memiliki

beberapa kelebihan dan kelemahan yaitu sebagai berikut

1) Kelebihan Teknik Kancing Gemerincing

a) Mengatasi hambatan pemerataan kesempatan berbicara siswa dalam

beriskusi

b) Mendorong siswa agar dapat aktif berbicara pada saat proses

pembelajaran berlangsung

c) Memberikan kesempatan bagi siswa yang tidak aktif untuk

menyampaikan pendapatnya pada saat berdiskusi sehingga siswa

16

yang tidak aktif memiliki kesempatan yang sama untuk

menyampaikan pendapatnya

2) Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing

a) Pengelolaan waktu saat persiapan dan pelaksanaan perlu

diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran terutama

dalam proses pembentukan kualitas pengetahuan siswa

b) Memerlukan waktu yang cukup lama jika guru tidak terlalu

memahami dengan baik materi yang akan diajarkan

c) Model ini susah diterapkan jika jumlah siswa terlalu banyak

5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing

Langkah-langkah yang akan di terapkan dalam penelitian ini yaitu

sebagai berikut

1) Menyiapkan bahan ajar dan media pembelajaran

2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa

3) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari

4) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5

orang siswa Kemudian membagikan soal kepada masing-masing

kelompok

5) Guru kemudian menyuruh semua anggota dari masing-masing kelompok

untuk mengerjakan tugas yang diberikan dengan cara bekerja sama

Setelah itu guru membagikan kancing berwarna kepada masing-masing

anggota kelompok Setiap anggota kelompok mendapatkan dua buah

17

kancing berwarna dan guru kemudian menjelaskan cara penggunaan

kancing yang dipegang oleh setiap siswa

6) Guru mengawasi masing-masing kelompok dan memberi bantuan kepada

kelompok jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas yang

diberikan

7) Jika tugas kelompok yang diberikan telah selesai guru meminta siswa

agar maju kedepan dengan cara menunjuk siswa yang mengacungkan

tangannya untuk menuliskan hasil kerja kelompoknya dan kelompok lain

menanggapinya apakah jawabannya sama atau tidak secara bergantian

Lakukan hal tersebut secara berulang sampai nomor dan soal yang

diberikan sudah dibahas semua

8) Siswa yang maju kedepan mengumpulkan kancingnya di tengah meja

kelompoknya

9) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok

boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan

mengulangi prosedurnya kembali

6 Kaitan Antara Model Pembelajaraan Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika

Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing menekankan

keaktifan semua anggota dalam suatu kelompok untuk menyelesaikan suatu

permasalahan yang diberikan oleh seorang guru dimana mereka saling membantu

satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan agar hasil belajar mereka bisa

meningkat secara merata Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat

18

membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih

siswa untuk bekerja sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif

dan terlibat dalam proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti

pembelajaran

Untuk tugas-tugas yang terstruktur seperti matematika diskusi jarang

dibutuhkan karena dalam tugas-tugas seperti ini biasanya sudah terdapat satu

jawaban benar Akan tetapi meskipun pembelajaran matematika yang bersifat

terstruktur tetapi model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing bisa

digunakan tergantung sejauh mana guru dapat membantu siswa memahami jenis

bantuan seperti apa yang mereka perlukan untuk mengerjakan tugas dalam suatu

kelompok

Mengingat pembelajaran kooperatif dikembangkan dari teori

konstruktivisme dimana siswa dituntut untuk mengembangkan pengetahuan awal

mereka secara mandiri agar terjadi pembelajaran yang bermakna Hal ini sejalan

dengan pembelajaran matematika yang pada dasarnya adalah penanaman konsep

Dimana dituntut pula pembelajaran yang bermakna agar konsep matematika itu

sendiri mudah dimengerti oleh siswa

B Hasil Penelitian yang Relevan

Pada bagian ini peneliti akan mengkaji penelitian yang relevan dengan

penelitian penulis Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya

diantaranya sebagai berikut

19

a) Jurnal Dwi Purwanto (2016) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa persentase observasi komunikasi matematis siwa pada

siklus I sebesar 5625 meningkat menjadi 7500 pada siklus II Rata-rata

nilai evaluasi belajar siswa pada siklus I mencapai 6990 dengan jumlah siswa

yang tuntas 21 siswa dan persentase ketuntasan 6562 meningkat menjadi

7615 pada siklus II dengan jumlah siswa yang tuntas 24 siswa dan persentase

ketuntasan 7500 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan

bahwa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dapat

meningkatkan komunikasi matematis dan hasil belajar matematika pada siswa

kela VIII di SMP Negeri 11 Purworejo Persamaan dalam penelitian ini yaitu

sama-sama menggunakan teknik kancing gemerincing dan mata pelajaran

yang sama Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian sasaran

penelitian dan lokasi penelitian

b) Jurnal Nurul Wisna Afianti (2017) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian

ini menunjukkan presentase keaktifan belajar peserta didik pada siklus I

sebesar 617 dengan kategori cukup aktif dan persentase ketuntasan hasil

belajar peserta didik sebesar 46675 Pada siklus II persentase keaktifan

belajar peserta didik mengalami peningkatan menjadi 8609 dengan kategori

sangat aktif dan hasil belajar peserta didik juga meningkat dengan persentase

ketuntasan sebesar 8333 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat

disimpulkan bahwa keaktifan dan hasil belajar IPA melalui model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing mengalami peningkatan

Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan teknik

20

kancing gemerincing Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian

sasaran penelitian lokasi penelitian dan mata pelajaran

c) Jurnal Komang Sucipta (2018) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 1412

sedangkan nilai rata-rata pada kelompok kontrol sebesar 975 Dari uji

prasyarat data bahwa data berdistribusi normal dan memiliki varians yang

homogeny kemudian dilanjutkan dengan uji-t diperoleh thitung= 365 dan ttabel

= 201 dengan taraf signifikan 5 dan (db) 49 sehinggaH1 diterima dan H0

ditolak Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

dengan kelompok siswa yang mengikuti proses pembelajaran konvensional

pada siswa kelas V SD Negeri 3 Sangkan Gunung melalui proses

pembelajaran Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan

teknik kancing gemerincing dan jenis metode penelitian yang sama

Sedangkan perbedaannya terletak pada sasaran penelitian lokasi penelitian

dan mata pelajaran

C Kerangka Pikir

kerangka pikir merupakan bagian penelitian yang menggambarkan alur

pikir suatu penelitian Keberhasilan siswa dalam belajar dapat diukur dengan hasil

belajar yang diperoleh siswa selama mengikuti proses kegiatan pembelajaran

Pada saat proses pembelajaran berlangsung hanya sebagian siswa yang aktif dan

terlibat dalam pembelajaran Motivasi dan semangat siswa masih kurang untuk

21

belajar sehingga cepat mengalami rasa bosan dan jenuh Pada saat guru

menjelaskan materi sebagian siswa tidak memperhatikan sehingga kurang

mengerti dengan materi yang diajarkan karena model pembelajaran yang

digunakan guru kurang bervariasi dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu

kelompok Hal tersebut mengakibatkan rendahnya hasil belajar matematika siswa

Masalah tersebut merupakan gambaran secara umum tentang permasalahan yang

terdapat pada kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

Untuk memaksimalkan hasil belajar siswa salah satu model

pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses

pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat membantu siswa dalam

memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih siswa untuk bekerja

sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif dan terlibat dalam

proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti pembelajaran

Sebelum model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

diterapkan maka terlebih dahulu dilakukan tes berupa pretest dan posttest setelah

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diterapkan dalam

pembelajaran Setelah itu data dari pretest dan posttest dibandingkan lalu

dianalisis untuk mendapatkan hasil atau kesimpulan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran matematika Berdasarkan uraian tersebut dapat digambarkan bagan

kerangka pikir model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

sebagai berikut

22

Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir

Rendahnya Hasil Belajar Matematika Siswa

Kelas IV SD Inpres Banga-Banga

Pretest

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing

Posttest

Hasil Belajar

Analisis

Temuan

Siswa kurang aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran

Kurangnya semangat dan motivasi siswa untuk belajar

Model pembelajaran yang kurang bervariasi

Kerja sama dalam kelompok masih kurang

23

D Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang kajian pustaka

maupun kerangka pikir dalam penelitian ini digunakan hipotesis sebagai berikut

ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-

Banga Kabupaten Barrurdquo

Adapun hipotesis statistik dari penelitian ini yaitu

Keterangan

micro1 Rata-rata hasil belajar sebelum diberikan perlakuan

micro2 Rata-rata hasil belajar setelah diberikan perlakuan

Ho Tidak ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

H1 Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-

Banga Kabupaten Barru

Ho micro1 = micro2

H1 micro1ltmicro2

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A Rancangan Penelitian

1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksperimen Penelitian eksperimen adalah suatu kegiatan penelitian yang

dilakukan peneliti untuk menilai suatu perlakuan (treatment) pendidikan

terhadap suatu objek atau objek penelitian untuk menguji hipotesis Jenis

penelitian eksperimen yang digunakan adalah pre-eksperimental design

Penelitian pre-eksperimental design belum merupakan eksperimen

sungguh-sungguh karena masih terdapat variable luar yang ikut berpengaruh

terhadap terbentuknya variable dependen Jadi hasil eksperimen yang merupakan

variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen

Hal ini terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih

secara random (Sugiyono 201574)

2 Desain Penelitian

Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah one-group

pretest-postest design Pada desain ini terdapat pretest yang diberikan sebelum

postest setelah perlakuan Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut

Gambar 31 Desain One group pretest-postest

O1 X O2

Pretest Treatment Posttest

25

Keterangan

O1 Nilai pretest sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing

O2 Nilai posttest setelah dilaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran matematika teknik kancing

gemerincing

X Perlakuan berupa pembelajaran matematika melalui model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

B Populasi dan Sampel

1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201580) Populasi

dalam penelitian ini adalah murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru yang berjumlah 10 orang

2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari

semua yang ada pada populasi misalnya karena keterbatasan dana tenaga dan

waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu

(Sugiyono 201581) Dalam teknik pengambilan sampel peneliti menggunakan

sampel jenuh Sampel jenuh merupakan teknik pengambilan sampel bila semua

26

anggota populasi digunakan Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif

kecil (Sugiyono 201585) Sampel dalam penelitian ini adalah murid kelas IV

SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru yang berjumlah 10 orang

C Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek

pengamatan penelitian Dalam penelitian ini mengkaji dua variabel yaitu ldquoModel

Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincingrdquo sebagai variabel bebas

(X) dan ldquoHasil Belajar Matematikardquo sebagai variabel terikat (Y)

1 Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing adalah suatu

model pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok dimana masing-

masing anggota kelompok mendapatkan sebuah kancing berwarna sebagai

penanda apabila mereka berpendapat Masing-masing siswa harus

bertanggungjawab atas kancing yang dimiliknya

2 Hasil belajar matematika adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah

melalui kegiatan proses pembelajaran Hasil belajar matematika siswa yang

dimaksud adalah nilai yang diperoleh siswa sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dan sesudah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diberi

(posttest)

D Instrumen Penelitian

Adapun instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

27

1 Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa

selama penelitian berlangsung Dalam hal ini peneliti mengamati aktivitas

belajar siswa selama proses berlangsungnya pembelajaran

2 Soal Tes

Tes hasil belajar matematika digunakan untuk memperoleh informasi

tentang penguasaan siswa terhadap pembelajaran matematika sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing yang

biasa disebut pretest dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing yang biasa disebut posttest Soal tes dibuat

berdasarkan materi yang diberikan selama penelitian berlangsung dengan

berdasarkan rumusan indikator pembelajaran Soal tes ini akan

dikembangkan dalam bentuk tes uraian (essay) yang berjumlah 5 soal

3 Dokumentasi

Instrumen dari dokumentasi ini adalah kamera yang digunakan untuk

mengambil beberapa gambar atau foto kegiatan dan aktivitas siswa selama

proses pembelajaran berlangsung

E Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk

mengumpulkan data penelitiannya Untuk mengumpulkan data dalam penelitian

ini dilakukan dengan cara sebagai berikut

28

1 Observasi

Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan

langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang akan diteliti

Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara pengamatan dan pencatatan

mengenai pelaksanaan pembelajaran

2 Tes

Sebelum dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing terlebih dahulu dilakukan pretest untuk mengetahui

kemampuan awal murid Setelah diberi perlakuan kemudian dilakukan

postttest untuk mengetahui kemampuan hasil belajar murid Data yang

diperoleh berdasarkan tes yang digunakan dalam proses pembelajaran

3 Dokumentasi

Dengan teknik ini peneliti memperoleh dokumen penelitian berupa

foto materi pelajaran melalui buku serta RPP Dengan foto dapat

memberikan informasi mengenai keadaan atau situasi kelas ketika peneliti

maupun siswa melaksanakan proses pembelajaran

F Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan memperhatikan jenis data yang akan

dianalisis Dalam penelitian kuantitatif seluruh data dari seluruh responden atau

sumber data lain terkumpul maka dilakukan analisis data Adapun teknik analisis

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

29

1 Analisis Data Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau

memberi gambaran umum data yang terkumpul selama proses penelitian dan

bersifat kuantitatif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk

mendeskripsikan seberapa besar hasil belajar pretest dan posttest yang diperoleh

siswa kelas IV sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerncing dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing Adapun langkah-langkah dalam penyusunan data

hasil pengamatan yaitu

a Hasil Belajar Siswa

1) Menghitung nilai rata-rata siswa (Mean)

= sum

(Riadi 2016)

Keterangan

= Rata-rata (Mean)

fi = Jumlah

n = Jumlah siswa

2) Menghitung persentase nilai rata-rata

P =

(Sudijono 201539)

30

Keterangan

p = Angka Persentase

f = Frekuensi yang dicari persentasenya

n = Banyaknya sampel

Dalam keperluan analisis deskriptif kriteria yang digunakan untuk

menentukan kriteria hasil belajar siswa yaitu

Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar

Ketuntasan Hasil Belajar () Kategori Hasil Belajar

0 le x ge 54 Sangat rendah

55 le x ge 64 Rendah

65 le x ge 79 Sedang

80 le x ge 89 Tinggi

90 lt x gt 100 Sangat tinggi

Sumber Depdikbud (2003)

b Analisis Aktivitas Siswa

Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil lembar observasi aktivitas

siswa yang diolah dengan teknik analisis berikut

AP = sum

sum x 100

(Trianto 2010 243)

Keterangan

AP = Nilai yang dicari

sumP = Banyaknya siswa yang melakukan akrivitas

sumF = Jumlah seluruh siswa

31

Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa

Sumber (Trianto 2010 43)

2 Analistik Statistik Inferensial

Analisis statistik inferensial dilakukan untuk menguji hipotesis

penelitian dengan menggunakan uji-t Untuk menguji hipotesis penelitian

mengenai perbedaan hasil belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran

matematika sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing diuji dengan t-tes dengan taraf signifikan α = 005

atau bertaraf 5 Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti

menggunakan teknik statistik t (uji-t) dengan tahap sebagai berikut

radicsum

(Arikunto 2013349)

Keterangan

Md = Mean perbedaan mean pretest dan posttest

X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)

X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)

d = Devisi masing-masing subjek

sum = Jumlah kuadrat deviasi

N = Jumlah subjek pada sampel

Ketuntasan Hasil Belajar () Kriteria

0 le x ge 25 Kurang Baik

26 le x ge 50 Cukup Baik

51 le x ge 75 Baik

76 lt x gt 100 Sangat Baik

32

Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut

a Mencari harga ldquoMdrdquo dengan menggunakan rumus

Md = sum

(Arikunto 2013350)

Keterangan

Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest

sumd = Jumlah dari gain (pretest-posttest)

N = Subjek pada sampel

b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus

sum = sumd ndash sum

(Arikunto 2013351)

Keterangan

sum = Jumlah kuadrat deviasi

sumd = Jumlah dari gain (pretest-postest)

N = Subjek pada sampel

c Menentukan harga dengan rumus

radicsum

(Arikunto 2013349)

Keterangan

Md = Mean perbedaan mean pre-test dan pos-test

X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)

X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)

33

d = Devisi masing-masing subjek

sum = Jumlah kuadrat deviasi

N = Jumlah subjek pada sampel

d Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan

Kaidah pengujian signifikan

1) Jika maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti pengunaan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

2) Jika maka H0 diterima dan H1 ditolak berarti pengunaan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing tidak

berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

e Menentukan harga

Mencari mengunakan table distribusi t dengan taraf

signifikan α = 005 dan d k = N‒1

f Membuat Kesimpulan apakah model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas

IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif dimaksudkan untuk memperoleh gambaran

mengenai ketuntasan hasil belajar matematika murid yang meliputi sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) serta hasil observasi aktivitas siswa selama proses

pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Deskripsi masing-masing hasil analisis tersebut diuraikan sebagai berikut

a Deskripsi Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan Setelah

(Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing

Dari hasil analisis deskriptif yang disajikan pada lampiran C maka skor

hasil belajar siswa sebelum (Pretest) dan setelah (Posttest) diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing pada siswa kelas IV SD

Inpres Banga-Banga materi pecahan senilai dapat dilihat pada tabel 41 berikut

Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest)

dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif

Teknik Kancing Gemerincing

Statistik Pretest Posttest

Ukuran Sampel 10 10

Skor Ideal 100 100

Skor Rata-rata 609 807

Skor Tertinggi 81 100

Skor Terendah 36 60

Rentang Skor 45 40

Sumber Data Olah Lampiran C

34

35

Pada Tabel 41 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata skor hasil belajar

matematika siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (pretest) adalah 609 dan setelah diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) adalah 807 dari

skor ideal 100 Skor yang dicapai siswa tersebar dari skor terendah pretest 36 dan

skor terendah posttest 60 Skor tertinggi yang dicapai siswa pada pretest adalah 81

dan posttest adalah 100 dengan rentang skor pretest 45 dan posttest 40 Jika skor

hasil belajar matematika sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke

dalam lima kategori maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang

ditunjukkan pada Tabel 42 berikut

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika

Siswa Sebelum (Pretest) dan Sesudah (Posttest) Diterapkan Model

Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

No

Skor

Kategori

Pretest Posttest

F Persentase

()

F Persentase

()

1 0 le x le 54 Sangat Rendah 3 30 0 0

2 55 le x le 64 Rendah 4 40 2 20

3 65 le x le 79 Sedang 1 10 2 20

4 80 le x le 89 Tinggi 2 20 4 40

5 90 le x le 100 Sangat Tinggi 0 0 2 20

Jumlah 10 100 10 100

Sumber Hasil tes siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

Pada Tabel 42 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dari 10 siswa kelas

IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru terdapat 3 orang siswa (30) yang

memperoleh skor pada kategori sangat rendah 4 orang siswa (40) yang

memperoleh skor kategori rendah 1 orang siswa (10) yang memperoleh skor

36

kategori sedang dan 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori tinggi

serta tidak ada siswa (0) yang memperoleh skor kategori sangat tinggi

Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) dari 10 siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru terdapat 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor pada kategori rendah

2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori sedang 4 orang siswa (40)

yang memperoleh skor kategori tinggi dan 2 orang siswa (20) yang

memperoleh skor kategori sangat tinggi

Skor rata-rata hasil belajar siswa sebelum diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) sebesar 609 dikonversi ke dalam

5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil belajar matematika siswa umumnya

berada pada kategori rendah Sedangkan skor rata-rata hasil belajar siswa setelah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)

sebesar 807 dikonversi ke dalam 5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil

belajar matematika siswa umumnya berada pada kategori tinggi

Selanjutnya untuk melihat persentase ketuntasan hasil belajar matematika

siswa sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dapat dilihat pada Tabel 43

berikut

37

Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum

(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Skor

Kategori

Pretest Posttest

F Persentase

()

F Persentase

()

0 le x ˂ 70 Tidak Tuntas 7 70 2 20

70 le x le 100 Tuntas 3 30 8 80

Jumlah 10 100 10 100

Sumber Perolehan nilai siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru

Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila memiliki skor

paling sedikit 70 Dari Tabel 43 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) jumlah siswa yang

tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 7 orang siswa

(70) dan siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 3

orang siswa (30) Dari deskripsi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

matematika siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70

Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) jumlah siswa yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan

minimal individual adalah 2 orang siswa (20) dan siswa yang memenuhi kriteria

ketuntasan minimal individual adalah 8 orang siswa (80) Berdasarkan deskripsi

di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru setelah diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria

ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70

38

b Deskripsi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa

Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika materi

pecahan senilai dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing selama 2 kali pertemuan secara singkat dapat dilihat pada Tabel 47

sebagai berikut

Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siwa Selama Proses Pembelajaran Dengan

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

() I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsun

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

Sumber Data Olah Lampiran C

39

1) Persentase rata-rata siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar

berlangsung sebanyak 100

2) Persentase rata-rata siswa yang memperhatikan guru pada saat proses

pembelajaran berlangsung sebanyak 80

3) Persentase rata-rata siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari

teman-temannya sebanyak 85

4) Persentase rata-rata siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran

berlangsung sebanyak 80

5) Persentase rata-rata siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing 80

6) Persentase rata-rata siswa yang bekerja sama dengan teman kelompoknya

sebanyak 90

7) Persentase rata-rata siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil

kerja kelompoknya sebanyak 90

8) Persentase rata-rata siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung sebanyak 80

9) Persentase rata-rata siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban sebanyak 85

10) Persentase rata-rata siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran sebanyak 75

Jika rata-rata skor aktivitas saat diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke dalam lima kategori

40

maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang ditunjukkan pada Tabel

45 berikut

Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siwa Selama Proses

Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing

Ketuntasan Hasil Belajar ( ) Kriteria F Persentase ()

0 le x ge 25 Kurang Baik 0 0

26 le x ge 50 Cukup Baik 0 0

51 le x ge 75 Baik 1 10

76 le x ge 100 Sangat Baik 9 90

Pada Tabel 45 di atas dapat dilihat bahwa persentase aktivitas siswa

melalui penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

terdapat 10 aspek yang diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa

yang berada pada kategori kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas

(10) yang berada pada kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada

pada kategori sangat baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga

aktivitas siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing berada pada kategori sangat baik

2 Hasil Analisis Inferensial

Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis Sesuai

dengan hipotesis penelitian yakni ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika

Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo Maka teknik

yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik statistik

inferensial dengan menggunakan uji-t

41

Berdasarkan analisis data yang diuraikan (lampiran C) terlihat bahwa

pada siswa kelas IV SD Inpres BangandashBanga Kabupaten Barru sebesar

1767 Berdasarkan tersebut dapat dibandingkan dengan nilai

menggunakan tabel distribusi t dengan taraf signifikan α = 005 (tabel terlampir)

dan db = N-1 = 9 maka diperoleh = 1833 Setelah diperoleh 1767 dan

= 1833 maka diperoleh ˃ atau 1767 ˃ 1833 sehingga dapat

disimpulkan bahwa ditolak dan diterima Hal ini berarti bahwa terdapat

pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap

hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru

B Pembahasan

Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian di kelas IV SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barru yang jumlah siswanya yaitu 10 orang Desain

penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest design yang hanya

melibatkan satu kelompok yaitu kelompok eksperimen dimana diberikan tes awal

berupa pretest sebelum treatment atau perlakuan dan akhir pembelajaran

diberikan posttest Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan perlakuan

berupa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing Untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing terhadap materi pembelajaran matematika pada siswa yaitu melalui

hasil test (pretest dan posttest) yang diberikan sebelum dan sesudah perlakuan

kemudian dianalisis menggunakan perhitungan manual

42

Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar matematika siswa sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

menunjukkan bahwa terdapat 3 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang

siswa atau 30 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

dan 7 orang siswa atau 70 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 609 Dengan kata lain hasil belajar

matematika pada siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (pretest) masih tergolong rendah dan tidak memenuhi

kriteria ketuntasan klasikal

Selanjutnya hasil analisis data hasil belajar siswa matematika setelah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)

menunjukkan bahwa terdapat 8 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang

siswa atau 80 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

dan 2 orang siswa atau 20 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 807 Dengan kata lain hasil belajar

matematika pada siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria ketuntasan klasikal

Hasil pengamatan persentase aktivitas siswa melalui penerapan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terdapat 10 aspek yang

diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa yang berada pada kategori

kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas (10) yang berada pada

kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada pada kategori sangat

baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga aktivitas siswa setelah

43

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berada

pada kategori sangat baik

Hasil analisis statistik inferensial yang dimaksud adalah pembahasan

terhadap hasil pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya dengan

menggunakan rumus uji-t diketahui bahwa nilai = 1767 dan = 1833

maka diperoleh atau 1767 gt 1833 sehingga dapat disimpulkan

bahwa Ho ditolak dan H1 diterima

Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial yang

diperoleh ternyata cukup mendukung teori yang telah dikemukakan pada kajian

pustaka Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ldquoModel Pembelajaran

kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar

Matematika Siswa Kelas V SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

44

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan

yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berpengaruh

terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga

Kabupaten Barru

B Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini maka

peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut

1 Bagi siswa diharapkan lebih aktif semangat kreatif dan dapat

mengembangkan diri dalam pelajaran

2 Bagi guru diharapkan bisa menerapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing dalam pembelajaran matematika agardapat

membangkitkan minat keingintahuan motivasi dan keberanian murid dalam

menjawab pertanyaan pada saat proses pembelajaran berlangsung

3 Bagi peneliti diharapkan mampu mengembangkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing ini pada mata pelajaran lain demi

tercapainya tujuan yang diharapkan

45

DAFTAR PUSTAKA

Afianti Nurul Wisma Sulastry Taty Alimin 2017 Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan

Keakifan Dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X Mia 3 SMAN 1

Bontomarannu Jurnal Nalar Pendidikan 5 (2) 550 (httpsojsunm

acidnalararticleview4869 diakses pada tanggal 2 Februari 2020)

Al-Tabany T I B 2015 Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif

dan Kontekstual Konsep Landasan dan Implementasinya pada

Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik IntegratifTKI) Jakarta Prenada

media Group

Arikunto Suharsimi 2013 Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik

Jakarta PT Rineka Cipta

Djamarah Syaiful Bahri 2018 Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif

Jakarta PT Rineka Cipta

Erika Dini Sumardi Rosarina 2018 Pengaruh Model Cooperative Learning

Tipe Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pembelajaran

IPS SD Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar5(1)

142(httpsejournalupieduindexphppedadidaktikaarticleview7270

diakses pada tanggal 7 Maret 2020)

Fiona Firda 2019 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Peseta Didik Tema Panas dan

Perpindahannya Kelas V SD Negeri 3 Talangpadang Kabupaten

Tanggamus Skripsi Tidak Diterbitkan Bandar Lampung Universitas

Lampung (httpdigilibunilaacidideprint57215 diakses pada tanggal 8

Februari 2020)

Huda Miftahul 2017 Cooperative Leraning Metode Teknik Struktur dan Model

Terapan Yogyakarta Pustaka Belajar

Isrokrsquoatun Rosmala Amelia 2019 Model-Model pembelajaran Matematika

Jakarta PT Bumi Aksara

Octavia Shilphy A 2020 Model-Model PembelajaranYogyakarta CV Budi

Utama

Pardamean Toto 2015 Model Pembelajaran Untuk Efesiensi Dan Efektivitas

Pembelajaran (httpswwwkompasianacomtotopardamean550b2351a3

3311b2142e396emodel-pembelajaran-untuk-efisiensi-dan-efektivitas-pem

belajaran) Diakses pada tanggal 26 Juni 2015

46

Purwanto Dwi 2016 Meningkatkan Komunikasi Matematis Dan Hasil Belajar

Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Jurnal Pendidikan Matematika 21(3) 245 (httpejournal

umpwracidindexphpekuivalenarticleview30072844 diakses pada

tanggal 2 Februari 2020)

Puspita G I Monawati amp Elly R (2017) Korelasi Persepsi Siswa Terhadap

Pembelajaran Matematika Dengan Hasil Belajarnya Di Kelas V Sd Negeri

I Pagar Air Aceh Besar Jurnal ilmiah pendidikan guru sekolah dasar 2

92 (httpswwwneliticomidpublications188711korelasi-siswa-terhada

p-pembelajaran-matematika-dengan-hasil-belajarnya diakses pada tanggal

3 Februari 2020)

Riadi E 2016 Statistika Penelitian (Analisis Manual Dan IBM SPSS)

Yogyakarta Penerbit Andi

Rusman 2012 Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Sucipta Komang Japa Gusti Ngurah Margunayasa Gede 2018 Pengaruh

Model Pembelajaran Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar IPA

Kelas V Jurnal Mimbar Ilmu 23 (3) 208 (httpsejournalun dikshaac

idindexphpMIarticleview164370 diakses pada tanggal 21 Februari

2020)

Sudijono Anas 2015 Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Sugiyono 2015 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Suprihatiningrum Jamil 2016 Strategi Pembelajaran Teori amp Aplikasi

Jogjakarta Ar-Ruzz Media

Trianto (2010) Model Pembelajaran Terpadu Jakarta Bumi Aksara

Ulya Zulfa 2019 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemerincing Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Pada

siswa Kelas II SDI Nailul Falah Sukorejo-Pasuruan Skripsi Tidak

Diterbitkan Surabaya Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

(httpdigilibuinsbyacidideprint33077 diakses pada tanggal 21

Februari 2020)

47

Wati Irma 2017 Pentingnya Media Dan Model Pembelajaran Dalam proses

Mengajar (httpsmetrojambicomread2017102726042pentingnya-me

diadan-model-pembelajaran-dalam-proses-mengajar Diakses pada tanggal

3 Juli 2020)

Wandini Rora Rizki 2019 Pembelajaran Matematika Untuk Calon Guru MISD

CV Medan Widya Puspita

Widyarty Z 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemeincing Terhadap Hasil dan Minat Belajar Matematika Siswa Kelas

VII SMP Dwi SejahteraPekan Baru Skripsi Tidak Diterbitkan Pekan

Baru Universitas Islam Negeri Sultan Syarif kasim (httprepositoryuin

suskaaciidideprint2150 diakses 9 Februari 2020)

Yudha Rahmat Putra 2018 Motivasi Berprestasi amp Disiplin Peserta Didik Serta

Hubungannya dengan Hasil Belajar Pontianak Yudha English Gallery

L

A

M

P

I

R

A

N

LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN

KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI

SOAL PRETEST DAN HASIL KERJA PRETEST SISWA

SOAL POSTTEST DAN HASIL KERJA POSTTEST SISWA

PEDOMAN PENILAIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI

Kompetensi Dasar Indikator Nomor

Soal

Jumlah

Soal

31 Menjelaskan pecahan-

pecahan senilai

dengan gambar dan

model konkret

311 Menunjukkan pecahan

senilai

1 dan 2

2

312 Menuliskan contoh

pecahan senilai

3 1

41 Mengidentifikasi

pecahan-pecahan

senilai dengan gambar

dan model konkret

411 Menentukan pecahan

senilai dengan cara

mengalikan pembilang

dan penyebut dengan

angka yang sama

4 1

412 Menentukan pecahan

senilai dengan cara

membagi pembilang

dan penyebut dengan

angka yang sama

5 1

Jumlah Soal 5

SOAL PRETEST

Nama

Kelas

1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar

a

b

2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan

3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari

4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

HASIL KERJA PRETEST SISWA

SOAL POSTTEST

Nama

Kelas

1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar

a

b

2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan

3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari

4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

HASIL KERJA POSTTEST SISWA

PEDOMAN PENILAIAN

PRETEST

Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot

1 a

dan

b

dan

20

2

10

3 Pecahan yang senilai dengan

yaitu

dan

10

4 a

=

b

c

30

5 a

=

=

b

=

=

c

=

=

30

Jumlah 100

Panduan Penilaian Skor

x 100 = Nilai

POSTTEST

Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot

1 a

dan

b

dan

20

2

10

3 Pecahan yang senilai dengan

yaitu

dan

10

4 d

=

e

f

30

5 a

=

=

b

=

=

c

=

=

30

Jumlah 100

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan SD Inpres Banga-Banga

Mata Pelajaran Matematika

Kelas Semester IVGanjil

Tahun Pelajaran 20202021

Materi Pokok Pecahan Senilai

Alokasi Waktu 2 (35x2)

Pertemuan 2x Pertemuan

A Kompetensi Inti

1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya

2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan

tetangganya serta cintah tanah air

3 Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati

(mendengar melihat membaca) dan menanya berdasarkan ingin tahu

tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya dan benda-

benda yang dijumpainya di rumah di sekolah dan tempat bermain

4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis

dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat

dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan

berakhlak mulia

B Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

31 Menjelaskan pecahan-pecahan

senilai dengan gambar dan

model konkret

312 Menunjukkan pecahan senilai

313 Menuliskan contoh pecahan

senilai

41 Mengidentifikasi pecahan- 411 Menentukan pecahan senilai

pecahan senilai dengan gambar

dan model konkret

dengan cara mengalikan

pembilang dan penyebut

dengan angka yang sama

412 Menentukan pecahan senilai

dengan cara membagi

pembilang dan penyebut

dengan angka yang sama

C Tujuan Pembelajaran

1 Siswa dapat menunjukkan pecahan senilai dengan tepat

2 Siswa dapat menuliskan contoh pecahan senilai dengan tepat

3 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan mengalikan pembilang

dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat

4 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan membagi pembilang

dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat

Karakter siswa yang diharapkan Religius Nasionalis Mandiri

Gotong Royong dan Integritas

D Materi Pembelajaran

1 Pengertian pecahan senilai

2 Contoh pecahan senilai

3 Mencari pecahan senilai dengan cara

a Mengalikan pembilang dan penyebut dengan angka yang sama

b Membagi pembilang dan penyebut dengan angka yang sama

E Pendekatan Model dan Metode Pembelajaran

Pendekatan Saintifik

Model Pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Metode Ceramah diskusi tanya jawab penugasan

F Media Pembelajaran

1 Gambar-gambar

2 Kancing baju warna-warni

G Sumber Belajar

1 Buku guru dan siswa matematika kelas IV

2 Buku petunjuk guru matematika kelas IV

3 Modulbahan ajar

4 Internet

5 Modul lain yang relevan

H Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran Alokasi Waktu

Pendahuluan Guru mengajak siswa untuk berdorsquoa

menurut agama dan keyakinan masing-

masing Religius

Siswa menyanyikan lagu wajib

Indonesia Raya Nasionalis

Guru melakukan komunikasi tentang

kehadiran siswa dengan mengabsen

Communication

Guru menyiapkan kesiapan psikis dan

fisik siswa

Pemberian motivasi kepada siswa

dengan melakukan tepuk semangat

bersama-sama

Guru memberikan apersepsi kepada

siswa

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai

Communication

Guru melakukan tanya jawab yang

berhubungan dengan materi

Communication

10 Menit

Inti Mengamati

Guru menjelaskan mengenai materi

yang akan dibahas

Siswa memperhatikan penjelasan

guru

Guru membagi siswa menjadi 2

kelompok yang beranggotakan 5

orang siswa 1 kelompok untuk

berdikusi dengan teknik kancing

gemerincingCollaboration

Siswa mendengarkan penjelasan guru

tentang maksud dari teknik kancing

gemerincing

Siswa mengamati gambar yang

diperlihatkan guru kemudian guru

menyuruh siswa dalam kelompok

bersama-sama mengamati gambar

tersebut lalu menyebutkan pecahan

yang terdapat pada gambar dan

apakah senilai atau tidak

Siswa menjawab setiap pertanyaan

yang diberikan oleh guru Mandiri

Guru memberikan penguatan tentang

konsep pecahan senilai kepada siswa

Guru memberikan penjelasan kepada

siswa mengenai cara mencari pecahan

senilai dengan mengalikan atau

membagi pembilang dan penyebut

yang sama

Menanya

Siswa menanyakan materi yang

tidak dipahami pada guru

Mengumpulkan Data

siswa yang telah dikelompokkan

tadi mengumpulkan informasi

berdasarkan materi yang telah di

pelajari

Siswa mengerjakan lembar kerja

kelompok yang sudah dibagikan

oleh guru secara berkelompok

Gotong Royong

Mengasosiasi

Guru mengawasi masing-masing

kelompok dan memberi bantuan

kepada kelompok jika mengalami

kesulitan dalam mengerjakan tugas

yang diberikan Communication

Mengkomunikasikan

Guru memberikan kesempatan pada

tiap kelompok untuk menyampaikan

hasil diskusi kelompok

Communication

perwakilan salah satu kelompok yang

dipilih oleh guru mempresentasikan

hasil diskusinya dengan

kelompoknya

Setiap siswa yang maju kedepan

mengumpulkan kancingnya di tengah

meja kelompoknya

180 Menit

Setiap siswa mempunyai 2 kancing

ditangannya dalam artian setiap siswa

mempunyai kesempatan untuk

bertanya dan menanggapi kepada

kelompok lain

Jika kancing yang dimiliki seorang

siswa habis dia tidak boleh berbicara

lagi sampai temannya menghabiskan

kancing mereka

Jika semua kancing sudah habis

sedangkan tugas belum selesai

kelompok boleh mengambil

kesepakatan untuk membagi-bagi

kancing lagi dan mengulangi

prosedurnya kembali

Guru menanggapi dan memberikan

penguatan dengan menyampaikan

jawaban benar

Guru memberikan penghargaan

kepada setiap kelompok

Penutup Siswa diberi kesempatan untuk

bertanya apa yang mereka belum

pahami

Guru memberikan soal sebagai bentuk

evaluasi kepada siswa yang dikerjakan

secara individu untuk mengetahui

pemahaman konsep siswa Mandiri

Setelah semua selesai mengerjakan

soal hasil pekerjaan siswa

dikumpulkan dan guru memeriksa

hasil pekerjaan tersebut Mandiri

Siswa dan guru melakukan refleksi

kegiatan dengan cara meminta siswa

mengungkapkan perasaan dan

pendapatnya mengenai kegiatan

pembelajaran pada hari ini serta

materi apa saja yang telah dipelajari

Integritas

Untuk memotivasi siswa sebelum

pulang bersama-sama melakukan

tepuk semangat Communication

Sebelum pulang siswa berdoa

bersama-sama dipimpiin oleh ketua

kelas Religius

10 Menit

I Penilaian

1 Jenis penilaian Penilaian pengetahuan

Teknik penilaian Tes

Rubrik Penilaian Pemahaman Konsep Pecahan Senilai

No

Indikator

Pemahaman

Konsep

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Kriteria

Skor

1 Menyatakan

ulang sebuah

pecahan

a Menunjukkan

Pecahan Senilai

b Menuliskan

contoh pecahan

senilai

Menuliskan kalimat

matematika dengan

benar

10

menuliskan sebagian

kalimat matematika

5

Menuliskan jawaban

tapi salah

1

Tidak mengisi jawaban 0

2 Menyajikan

konsep dalam

bentuk

representasi

matematis

a Menggambarkan

bentuk yang

mewakili

pecahan

Menggambar bentuk

yang mewakili pecahan

sesuai dengan

bilangannya

10

Menggambar bentuk

yang mewakili pecahan

namun tidak sesuai

dengan bilangannya

5

Menggambar bentuk

yang mewakili tapi

salah

1

Tidak menggambar

bentuk yang mewakili

pecahan

0

b Menyatakan

pecahan dari

sebuah gambar

Menyatakan pecahan

yang sesuai dengan

gambar

10

Menyatakan pecahan

tetapi tidak sesuai

dengan gambar

5

menyatakan gambar

dan pecahan yang tidak

sesuai

1

Tidak menyatakan

pecahan yang sesuai

dengan gambar

0

3 Menggunakan

prosedur atau

operasi

tertentu

a Menentukan

pecahan senilai

dengan

mengalikan

Melakukan operasi

hitung dengan

mengalikan penyebut

dan pembilang dengan

10

pembilang dan

penyebut dengan

angka yang sama

angka yang sama

dengan tepat

Melakukan operasi

hitung dengan

mengalikan penyebut

dan pembilang dengan

angka yang sama tetapi

belum tepat

5

Melakukukan operasi

hitung tetapi salah

1

Tidak melakukan

operasi hitung

0

b Menentukan

pecahan senilai

dengan membagi

pembilang dan

penyebut dengan

angka yang sama

Melakukan operasi

hitung dengan

membagi penyebut dan

pembilang dengan

angka yang sama

dengan tepat

10

Melakukan operasi

hitung dengan

membagi penyebut dan

pembilang dengan

angka yang sama tetapi

belum tepat

5

Melakukukan operasi

hitung tetapi salah

1

Tidak melakukan

operasi hitung

0

Nilai akhir siswa =

x 100

2 Jenis penilaian Penilaian sikap

Teknik penilaian Non tes

No Nama

Perubahan Tingkah Laku

Disiplin Jujur Percaya Diri

K C B SB K C B SB K C B SB

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

2

Dst

Keterangan

K (Kurang) 1 C (Cukup) 2 B (Baik) 3 SB (Sangat Baik) 4

3 Jenis penilaian Penilaian keterampilan

Teknik penilaian Non tes

Rubrik Penilaian Kinerja Menyelesaikan Masalah Pecahan Senilai

No Nama Kriteria Penilaian

Kerja Sama Ketepatan Kejelasan

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1

2

3

Keterangan

Skor 4 Sangat baik Skor 2 Cukup

Skor 3 Baik Skor 1 Perlu bimbingan

Barru 21 September 2020

Mengetahui

Guru Kelas 4 Mahasiswa

Aminah SPd Lismayanti

NIP NIM 105401113516

Kepala SD Inpres Banga-Banga

Abdul Latif SPd MPd

NIP 19690412 200005 1 001

KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS IV SD

INPRES BANGA-BANGA KABUPATEN BARRU

No Aktivitas Siswa

1 Siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar berlangsung

2 Siswa yang memperhatikan guru pada saat proses pembelajaran

berlangsung

3 Siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari teman-

temannya

4 Siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung

5 Siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing

6 Siswa yang bekerja sama dengan teman kelompok

7 Siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil

diskusinya

8 Siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

9 Siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan menambahkan

jawaban

10 Siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir pembelajaran

LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN

DAFTAR HADIR SISWA

DATA HASIL KEMAMPUAN AWAL PRETEST SISWA

DATA HASIL TES BELAJAR POSTTEST SISWA

DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

DAFTAR HADIR SISWA KELAS IV SD INPRES BANGA-BANGA

KABUPATEN BARRU

No Nama Siswa LP Pertemuan

1 2 3 4

1 Adelia p

P

R

E

T

E

S

T

radic radic

P

O

S

T

T

E

S

T

2 Akbar L radic radic

3 Aulifiah P radic radic

4 Irwansyah L radic radic

5 Muhammad Faiz Paki L radic radic

6 Muh Revan Anugrah L radic radic

7 Muhammad Takwin L radic radic

8 Nabila Zahira P radic radic

9 Nurhalisa P radic radic

10 Nurul Hidayat P radic radic

Keterangan

radic = Hadir

S = Sakit

A = Alfa

I = Izin

Jumlah siswa

Laki-laki 5 orang

Perempuan 5 orang

Banga-Banga September 2020

Peneliti

Lismayanti

Nim105401113516

DATA HASIL BELAJAR SISWA SEBELUM DITERAPKAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

(PRETEST)

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Adelia 63 Tidak Tuntas

2 Akbar 64 Tidak Tuntas

3 Aulifiah 81 Tuntas

4 Irwansyah 80 Tuntas

5 Muhammad Faiz Paki 36 Tidak Tuntas

6 Muh Revan Anugrah 59 Tidak Tuntas

7 Muhammad Takwin 74 Tidak Tuntas

8 Nabila Zahira 40 Tuntas

9 Nurhalisa 51 Tidak Tuntas

10 Nurul Hidayat 61 Tidak Tuntas

Jumlah 609

Rata-rata 609

Kategori Rendah

DATA HASIL TES BELAJAR SISWA SETELAH DITERAPKAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

(POSTTEST)

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Adelia 88 Tuntas

2 Akbar 79 Tuntas

3 Aulifiah 100 Tuntas

4 Irwansyah 100 Tuntas

5 Muhammad Faiz Paki 60 Tidak Tuntas

6 Muh Revan Anugrah 82 Tuntas

7 Muhammad Takwin 88 Tuntas

8 Nabila Zahira 59 Tidak Tuntas

9 Nurhalisa 70 Tuntas

10 Nurul Hidayat 81 Tuntas

Jumlah 807

Rata-rata 807

Kategori Tinggi

DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK

KANCING GEMERINCING

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

()

I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA

HASIL ANALISIS STATISTIK DAN INFERENSIAL

HASIL ANALISIS NILAI PRETEST DAN POSTTEST SISWA

HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL

HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA

HASIL ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF DAN INFERENSIAL

A Hasil Analsis Statistik Deskriptif

Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Pretest

X F FX

81 1 81

80 1 80

74 1 74

64 1 64

63 1 63

61 1 61

59 1 59

51 1 51

40 1 40

36 1 36

Jumlah 10 609

Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 609

sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai

rata-rata (mean) sebagai berikut

= sum

=

= 609

Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Posttest

X F FX

100 2 200

88 2 176

82 1 82

81 1 81

79 1 79

70 1 70

60 1 60

59 1 59

Jumlah 10 807

Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 807

sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai

rata-rata (mean) sebagai berikut

= sum

=

= 807

Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest

No X1 (Pretest) X2 (Posttest) d = X2 - X1 dsup2

1 63 88 25 625

2 64 79 15 225

3 81 100 19 361

4 80 100 20 400

5 36 60 24 576

6 59 82 23 529

7 74 88 14 196

8 40 59 19 361

9 51 70 19 361

10 61 81 20 400

Jumlah 198 4034

B Hasil Analisis Statistik Inferensial

Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut

a Mencari harga ldquoMDrdquo dengan menggunakan rumus

Md = sum

= 198

b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus

sum = sum sum

= 4034- 39204

= 1136

c Menentukan Harga tHitung

t =

radicsum

t =

radic

t =

radic

t =

radic

t =

t = 1767

d Menentukan Harga

Untuk mencari tTabel peneliti menggunakan tabel distribusi t

dengan taraf signifikan = 10 ndash 1 = 9 maka

diperoleh t005 = 1833

Setelah diperoleh tHitung = 1767 dan ttabel = 1833 maka tHitung gt

ttabel atau atau 1767 gt 1833 Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho

ditolak dan H1 diterima Ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap hasil belajar

matematika murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL

1 PRETEST

Ketuntasan belajar klasikal =

=

x 100

= 30

2 POSTTEST

Ketuntasan belajar klasikal =

=

x 100

= 80

HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TEKNIK KANCING GEMERINCING

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

()

I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

Mengukur persentase keberhasilan aktivitas Siswa

Keberhasilan aktivitas siswa =

=

= 845

LAMPIRAN D

TABEL DISTRIBUSI T-TABEL

KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI

KARTU KONTROL PENELITIAN

PERSURATAN

DOKUMENTASI

TABEL DISTRIBUSI T-TABEL

Dk 025 010 005 002 001 0005

1 1000 3078 6314 12706 31821 63657

2 0816 1886 2920 4303 6965 9925

3 0765 1638 2353 3182 4541 5841

4 0741 1533 2132 2766 3747 4604

5 0727 1476 2015 2571 3365 4032

6 0718 1440 1943 2447 3143 3707

7 0711 1415 1895 2365 2998 3499

8 0706 1397 1860 2306 2896 3355

9 0703 1383 1833 2262 2821 3250

10 0700 1372 1812 2228 2764 3169

11 0697 1363 1796 2201 2718 3106

12 0695 1356 1782 2178 2681 3055

13 0694 1350 1771 2160 2650 3012

14 0692 1345 1761 2145 2624 2977

15 0691 1341 1753 2132 2623 2947

16 0690 1337 1746 2120 2583 2921

17 0689 1333 1740 2110 2567 2898

18 0688 1330 1734 2101 2552 2878

19 0688 1328 1729 2093 2539 2861

20 0687 1325 1725 2086 2528 2845

21 0686 1323 1721 2080 2518 2831

22 0686 1321 1717 2074 2508 2819

23 0685 1319 1714 2069 2500 2807

24 0685 1318 1711 2064 2492 2797

25 0684 1316 1708 2060 2485 2787

26 0684 1315 1706 2056 2479 2779

27 0684 1314 1073 2052 2473 2771

KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI

KARTU KONTROL PELAKSANAAN PENELITIAN

PERSURATAN

DOKUMENTASI

Gambar 1 Pemberian Pretest

Gambar 2 Pembagian Kancing Pada Masing-Masing Anggota Kelompok

Gambar 3 Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Gambar 4 Pemberian Posttest

RIWAYAT HIDUP

Lismayanti Dilahirkan di Banga-Banga pada tanggal 14

Agustus 1998 dari pasangan Ayahanda Cagga dan Ibunda

Marni Anak pertama dari dua bersaudara Penulis masuk

sekolah dasar pada tahun 2004 di SD Inpres Banga-Banga dan

tamat pada tahun 2010 tamat di SMP Negeri 4 Barru pada

tahun 2013 dan tamat di SMK Negeri 1 Barru pada tahun 2016 Pada tahun yang

sama (2016) penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang ada di

Makassar yaitu Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) dan

mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) pada Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Atas berkat yang Maha Kuasa penulis

berhasil menyelesaikan seluruh mata kuliah yang diprogramkan dan semua itu

dilakukan dengan semangat dan usaha yang tinggi untuk mendapatkannya

Page 2: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9

ii

iii

iv

v

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

ldquoDan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharaprdquo

(QS Al-Insyirah 8)

ldquoSelalu ada harapan bagi mereka yang sering berdoa

Selalu ada jalan bagi mereka yang sering berusahardquo

Kupersembahkan karya ini sebagai salah satu wujud baktiku

kepada Kedua orang tuaku tercinta atas segala tetesan keringat

kasih sayang dorsquoa dan pengorbanannya Tak lupa juga saya

berterima kasih kepada saudaraku keluargaku serta sahabat-

sahabatku yang senantiasa berdorsquoa dalam memberikan dorongan

dan motivasi sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan

vii

ABSTRAK

LISMAYANTI 2020 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV

SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru Skripsi Jurusan Pendidikan Guru

Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar Pembimbing I Nasrun dan Pembimbing II Kristiawati

Masalah utama dalam penelitian ini yaitu rendahnya hasil belajar

matematika siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru Jenis penelitian ini adalah penelitian Pre-

eksperimen dengan menggunakan desain penelitian One-Group Pretest-Posttest

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga

Kabupaten Barru Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik

sampel jenuh dengan menjadikan populasi sebagai sampel yaitu 10 orang

Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes lembar observasi dan

dokumentasi Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik

deskriptif dan inferensial dengan analisis uji t Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa nilai rata-rata hasil belajar matematika sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) yaitu 609 berada

pada kategori rendah sedangkan nilai rata-rata setelah diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) adalah 807 berada

pada kategori tinggi Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan uji t

diperoleh = 1833 dan = 1767 dimana gt Hal ini berarti

bahwa hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (H1) diterima Sehingga

dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif

Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

Kata Kunci Teknik Kancing Gemerincing Hasil Belajar

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam Allah

yang paling agung untuk membuka jalan bagi setiap maksud kita Allah yang

paling suci untuk menjadi energi bagi petunjuk hidup dan kesuksesan kita Tiada

daya dan kekuatan kecuali dengan bimbingan dari-Nya sehingga skripsi dengan

judul ldquoPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing TerhadapHasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo dapat diselesaikan

Setiap orang dalam berkarya selalu mengharapkan kesempurnaan

termasuk dalam tulisan ini Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan

kemampuan yang dimiliki tetapi penulis telah mengerahkan segala daya dan

upaya untuk membuat tulisan ini selesai dengan baik dan bermanfaat dalam dunia

pendidikan

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik

guna memperoleh gelar sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)

Universitas Muhammadiyah Makassar Skripsi ini berupaya memberi gambaran

dan informasi sejauh mana pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IVSD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

tulisan ini Segala rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua

ix

orang tua saya yaitu ayahanda Cagga dan ibunda Marni yang telah berdoa

berjuang rela berkorban tanpa pamrih dalam mengasuh membesarkanmendidik

dan membiayai penulis dalam proses pencarian ilmu Tak lupa pula penulis

mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada

1 Prof Dr H Ambo Asse MAg Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar

2 Erwin Akib SPd MPd PhD Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

3 Aliem Bahri SPd MPd Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Makassar

4 Ernawati SPd MPd Sekretaris Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Makassar

5 Dr Nurlina SSi MPd Penasehat akademik yang senantiasa memberikan

masukan dan bimbingan selama proses perkuliahan

6 Nasrun SPd MPd Pembimbing I dan Kristiawati SPd MPd

Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan

bimbingan arahan serta motivasi sejak awal penyusunan proposal hingga

selesainya skripsi ini

7 Bapak-bapak dan Ibu-bu Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar yang telah ikhlas mentransfer ilmunya kepada penulis

x

8 Abdul Latif SPd MPd Kepala Sekolah SD Inpres Banga-Banga

Kabupaten Barru atas bantuannya selama penulis mengadakan penelitian

9 Aminah SPd Guru kelas IV Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

sekaligus sebagai Validator ats segala bimbingan dan kerja samanya selama

penulis mengadakan penelitian

10 BapakIbu Guru serta seluruh Staf SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

yang telah memberikan bantuan dan petunjuknya selama penulis mengadakan

penelitian

11 Siswa-siswi SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru atas kerja sama

motivasi serta semangatnya dalam mengikuti proses pembelajaran

12 Rekan seperjuangan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Angkatan 2016 terkhusus kelas D Universitas Muhammadiyah Makassar

terima kasih atas solidaritas yang diberikan selama menjalani perkuliahan

semoga keakraban dan kebersamaan kita tidak berakhir sampai disini

13 Sahabat-sahabatku yang setia dan tulus memberikan doa dukungan dan

masukan kepada penulis demi terselesainya skripsi ini serta seluruh keluarga

besar

14 Semua pihak yang telah memberikan bantuan yang tidak sempat disebutkan

satu persatu semoga menjadi ibadah dan mendapat imbalan dari-Nya

Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis senantiasa

mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak karena penulis yakin bahwa

suatu persoalan tidak akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan Mudah-

xi

mudahan skripsi ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca terutama bagi diri

pribadi penulis Amin Yaa Rabbal Alamiinn

Makassar Oktober 2020

Penulis

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

LEMBAR PENGESAHAN ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING iii

SURAT PERNYATAAN iv

SURAT PERJANJIAN v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN vi

ABSTRAK vii

KATA PENGANTAR viii

DAFTAR ISI xii

DAFTAR TABEL xiv

DAFTAR GAMBAR xv

DAFTAR LAMPIRAN xvi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 5

C Tujuan Penelitian 5

D Manfaat Penelitian 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 7

A Kajian Teori 7

1 Hasil Belajar 7

2 Matematika 9

3 Model Pembelajaran Kooperatif 11

xiii

4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing 14

5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing 16

6 Kaitan Antara Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika 17

B Hasil Penelitian yang Relevan 18

C Kerangka Pikir 20

D Hipotesis Penelitian 23

BAB III METODE PENELITIAN 24

A Rancangan Penelitian 24

B Populasi dan Sampel 25

C Definisi Operasional Variabel 26

D Instrumen Penelitian 26

E Teknik Pengumpulan Data 27

F Teknik Analisis Data 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34

A Hasil Penelitian 34

B Pembahasan 41

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 44

A Simpulan 44

B Saran 44

DAFTAR PUSTAKA 45

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 12

Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar 30

Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa 31

Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan

Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing 34

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika Siswa

Sebelum (Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model

Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 35

Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum

(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 37

Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Dengan

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 38

Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siswa Selama Proses

Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing 40

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir 22

Gambar 31 Desain One Group Pretest-Posttest Design 24

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN

Kisi-Kisi Instrumen Soal

Soal Pretest dan Hasil Kerja Pretest Siswa

Soal Postest dan Hasil Kerja Posttest Siswa

Pedoman Penilaian

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa

LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN

Daftar Hadir Siswa

Data Hasil Tes Kemampuan Awal Pretest Siswa

Data Hasil Tes Belajar Posttest Siswa

Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa

LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA

Hasil Analisis Statistik Deskriptif Dan Inferensial

Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest Siswa

Hasil Analisis Data Ketuntasan Klasikal

Hasil Analisis Data Aktivitas Siswa

LAMPIRAN D

Tabel Distribusi T-Tabel

Kartu Kontrol Bimbingan Skripsi

Kartu Kontrol Penelitian

Persuratan

Dokumentasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Model pembelajaran merupakan suatu kegiatan perencanaan yang

dirancang oleh guru untuk pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan

tertentu Model pembelajaran sangat penting diterapkan dalam proses

pembelajaran karena dapat membantu memperjelas prosedur hubungan serta

keadaan keseluruhan dari apa yang sudah direncanakan Menurut Joyce dan Weil

(Wati2017) terdapat beberapa alasan pentingnya model pembelajaran yaitu

pertama memperjelas hubungan fungsional diantara berbagai komponen unsur

atau elemen sistem tertentu Kedua prosedur yang akan ditempuh dalam

melaksanakan kegiatan dapat dijelaskan secara tepat Ketiga model pembelajaran

akan mempermudah para administrator untuk mengidentifikasi komponen elemen

yang mengalami hambatan jika kegiatan yang dilaksanakan tidak efektif

Keempat mengidentifikasi secara tepat cara-cara untuk mengadakan perubahan

jika pendapat ketidaksesuaian dari apa yang telah dirumuskan dan kelima yaitu

dengan dengan menggunakan model pembelajaran guru dapat menyusun tugas-

tugas siswa menjadi suatu kesuluruhan yang terpadu

Menurut Suprihatiningrum (2016143) ada dua macam alasan pentingnya

model pembelajaran yaitu pertama istilah model mempunyai makna yang lebih

luas daripada strategi metode atau prosedur Kedua model dapat berfungsi

sebagai sarana komunikasi yang penting dalam mengajar di kelas

2

Dengan memperhatikan kerangka pengetahuan di atas peneliti menarik

kesimpulan bahwa kedudukan model pembelajaran sangat penting dalam proses

pembelajaran karena dapat membantu dan memperlancar proses pembelajaran di

kelas dan proses pembelajaran akan lebih efektif dan efisien jika model

pembelajaran yang dipilih sesuai dengan materi yang akan diajarkan

Model pembelajaran sangat bermanfaat bagi guru dan siswa Bagi guru

yaitu pertama memudahkan dalam melaksanakan tugas pembelajaran berdasarkan

dengan langkah-langkah yang akan ditempuh sesuai dengan waktu tujuan

kemampuan daya serap siswa dan ketersediaan media yang ada Kedua dapat

dijadikan sebagai alat untuk mendorong aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran Ketiga memudahkan guru untuk melakukan analisis terhadap

perilaku siswa secara individu maupun kelompok dan keempat yaitu

memudahkan guru dalam menyusun bahan pertimbangan dalam merencanakan

penelitian tindakan kelas dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran

Sedangkan bagi siswa yaitu pertama memberikan kesempatan kepada siswa

untuk berperan aktif dalam kegiatan proses belajar pembelajaran Kedua dapat

memudahkan siswa untuk memahami materi pembelajaran yang diajarkan guru

Ketiga mendorong semangat belajar siswa serta ketertarikannya dalam mengikuti

proses pembelajaran secara penuh dan keempat yaitu dapat melihat atau

membaca kemampuan pribadi dikelompoknya secara objektif (Octavia 2020 15-

16)

3

Menurut Pardamean (2015) bahwa model pembelajaran bermanfaat

untuk mengefektifkan dan mengefisienkan pencapaian tujuan pembelajaran

Indikatornya adalah guru dan siswa fokus pembelajaran guru mudah mentransfer

isi pelajaran kepada siswa siswa juga mudah menangkap isi pelajaran

tersebutWaktu yang tersedia untuk satu materi secara efesien dan efektif dapat

dimanfaatkan secara maksimal Ketertarikan dan minat siswa dalam mengikuti

proses pembelajaran cenderung tinggi Guru dan siswa tidak mudah bosan

membahas isi materi pelajaran

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti

dengan guru kelas IV atas nama Aminah pada tanggal 20 Juli 2020 di SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barru bahwa hasil belajar matematika siswa masih

tergolong rendah karena masih banyak siswa yang belum mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 70 Penyebab hasil

belajar matematika rendah yaitu siswa kurang aktif dan terlibat pada saat proses

pembelajaran berlangsung serta kurangnya semangat dan motivasi siswa dalam

menerima materi yang disampaikan oleh guru Ketika guru menjelaskan materi

sebagian siswa tidak memperhatikan karena guru belum menciptakan model

pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa kurang memahami materi yang

disampaikan oleh guru dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu kelompok

karena ketika siswa diberikan tugas kelompok hanya sebagian anggota kelompok

yang aktif mengerjakannya hanya siswa pintar saja yang aktif dalam pembelajaran

berkelompok

4

Untuk mengatasi permasalahan di atas diperlukan kreatifitas guru dalam

memilih model pembelajaran yang dapat mendorong siswa agar aktif dan terlibat

serta semangat pada saat proses pembelajaran berlangsung Adapun model yang

dimaksud yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Bagi siswa dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing dapat membantu mempermudah siswa dalam memahami

materi yang diajarkan dan melatih siswa untuk berkomunikasi bekerja sama

berfikir dan mengungkapkan ide-ide bersama anggota kelompoknya masing-

masing dalam menyelesaikan soal-soal atau permasalahan yang diberikan oleh

guru Siwa juga diharapkan dapat termotivasi semangat dan aktif dalam

pembelajaran matematika sehingga hasil belajarnya dapat meningkat Sedangkan

bagi guru melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif model

pembelajaran yang bisa digunakan pada saat mengajar

Menurut Erika dkk (2018142) bahwa teknik kancing gemerincing

merupakan teknik pembelajaran kooperatif yang dapat membantu guru mencapai

tujuan dalam proses pembelajaran secara tidak langsung mengajak siswa untuk

aktif dalam proses pembelajaran Ciri khas dari model pembelajaran ini yaitu

semua siswa diberi 2 atau 3 buah kancing sebagai syarat yang harus dikeluarkan

jika mereka ingin berbicara dan jika kancingnya habis maka siswa tersebut tidak

boleh berbicara lagi

Dalam teknik pembelajaran kancing gemerincing masing-masing anggota

kelompok memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapatnyaPenggunaan

kancing digunakan sebagai alat yang dirancang dalam model pembelajaran

5

kooperatif teknik kancing gemerincing ini dimaksudkan agar setiap siswa dapat

bertanggung jawab atas tugas yang diberikan Jadi dalam satu kelompok tidak

ada anggota kelompok yang mempunyai posisi dominan karena masing-masing

anggota kelompok mempunyai kesempatan yang sama untuk aktif dalam

pembelajaran dimana siswa yang awalnya bersifat pasif akan termotivasi dan ikut

aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga hasil belajar matematika

siswa dapat meningkat

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis penulis tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul ldquoPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif

Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid

Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas maka rumusan

masalah dalam penelitian ini yaitu ldquoApakah Ada Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika

Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-banga Kabupaten Barrurdquo

C Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini yaitu

ldquoUntuk Mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

6

D Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut

1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran

dalam pengembangan ilmu terutama yang berkaitan dengan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

2 Manfaat Praktis

a Bagi Siswa

Memberikan pengetahuan semangatdan motivasi untuk belajar

lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar yang

diperoleh dapat tercapai

b Bagi Guru

Penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing ini sangat diharapkan dapat bermanfaat bagi guru dalam

proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan keaktifan dan

pemahaman siswa sehingga tercapainya proses belajar mengajar yang

diharapkan

c Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik

kepada sekolah dalam rangka perbaikan proses dan hasil belajar siswa

d Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk

penelitian selanjutya

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A Kajian Teori

1 Hasil Belajar

a Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada diri seseorang

sebagai hasil dari peroses belajar siswa baik itu terjadi perubahan pengetahuan

pemahaman sikap dan tingkah laku kecakapan keterampilan dan kemampuan

serta perubahan aspek-aspek yang lain yang ada pada individu yang belajar

Menurut Nawawi (Fiona 201912) bahwa hasil belajar adalah tingkat

keberhasilan peserta didik yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh

dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu Adapun Menurut

Yudha (201834) bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta

didik setelah menerima pembelajaran yang meliputi aspek kognitif Hal ini

sejalan dengan pendapat Susanto (20125) bahwa hasil belajar adalah

kemampuan yang diperoleh anak setelah kegiatan belajar

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

adalah skor yang diperoleh siswa setelah ia menerima proses pembelajaran

untuk mengetahui sampai dimana tingkat pemahamannya terhadap suatu materi

yang telah dipelajari berupa tes dan biasanya diwujudkan dengan nilai tertentu

Dalam penelitian ini hasil belajar yang ingin dicapai siwa yaitu terkait dengan

aspek kognitif siswa setelah ia menerima suatu materi pembelajaran

8

b Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Purwanto (Yudha 201836) bahwa faktor yang mempengaruhi

hasil belajar terdiri dari dua faktor yaitu faktor dari dalam peserta didik (intern)

yaitu fisiologi dan psikologis dan faktor dari luar (ektern) peserta didik yaitu

lingkungan dan instrumental

Hal ini sejalan dengan pendapat Djamarah (Yudha 201836-37) faktor

yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu

1) Faktor Intern

a) Faktor fisiologis adalah faktor yang terdiri dari kondisi fisiologis

kondisi panca indra

b) Faktor Psikologi adalah faktor yang terdiri dari minat kecerdasan

bakat motivasi dan kemampuan kognitif

2) Faktor Ekstern

a) Faktor lingkungan terdiri dari lingkungan alami dan lingkungan

sosial budaya

b) Faktor Instrumental terdiri dari kurikulum program sarana dan

fasilitas guru

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang

mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor intern (dalam diri) dan faktor ekstern

(luar diri) Kedua faktor tersebut saling berkaitan sehingga siswa perlu

mendapatkan perhatian terhadap keadaannya baik itu dari segi fisik psikis dan

cara belajar di sekolah

9

2 Matematika

a Pengertian Matematika

Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang diajarkan di setiap

jenjang sekolah mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga ke perguruan tinggi

Dalam tulisan Suwangsih dan Tiurlina istilah matematika berasal dari bahasa

Yunani yaitu mathematike yang artinya mempelajari Kata mathematike berasal

dari kata mathema yang memiliki arti pengetahuan atau ilmu

(knowledgescience) Selain itu kata mathematike berhubungan juga dengan kata

lain yang hampir sama yaitu mathein atau mathenein yang berarti berpikir

(Isrokrsquoatun dan Amelia Rosmala 20193)

Menurut Ruseffendi (Al-Tabany 20151) matematika adalah bahasa

simbol ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif ilmu

yang membahas tentang pola keteraturan dan struktur yang terorganisasi dimulai

dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan ke aksioma atau

postulat dan terakhir yaitu ke dalil

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika

merupakan suatu ilmu yang mempelajari bagaimana proses berpikir secara kritis

dan masuk akal untuk mendapatkan suatu kebenaran

b Ciri-Ciri Pembelajaran Matematika

Menurut Suwangsih (wandini 20198) bahwa ciri-ciri pembelajaran

matematika di SD adalah sebagai berikut

a) Pembelajaran matematika menggunakan metode spiral metode spiral ini

melambangkan adanya keterkaitan antara suatu materi dengan materi

10

lainnya Topik sebelumnya menjadi prasyarat untuk memahami topik

berikutnya atau sebaliknya

b) Pembelajaran matematika dilakukan secara bertahap Materi pembelajaran

matematika dilakukan secara bertahap yang dimulai konsep-konsep yang

sederhana menuju konsep yang lebih kompleks

c) Pembelajaran matematika menggunakan metode induktif sedangkan

matematika merupakan ilmu deduktif namun sesuai tahap perkembangan

siswa maka pembelajaran matematika di SD digunakan metode induktif

d) Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi artinya tidak

ada pertentangan antara kebenaran yang satu dengan kebenaran lainnya

Suatu pernyataan dianggap benar jika didasarkan kepada pernyataan-

pernyataan sebelumnya yang telah diterima kebenarannya

e) Pembelajaran matematika hendaknya bermakna artinya konsep

matematika tidak diberikan dalam bentuk jadi tapi sebaliknya siswalah

yang harus mengonstruksi konsep tersebut

c Tujuan Pembelajaran Matematika

Menurut Depdikbud (Wandini 201911-12) bahwa tujuan pembelajaran

matematika di Sekolah Dasar yaitu sebagai berikut

1) Mengembangkan keterampilan berhitung siswa sebagai latihan dalam

kehidupan sehari-hari

2) Menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialihgunakan melalui

kegiatan matematika

11

3) Mengembangkan kemampuan dasar matematika sebagai bekal belajar

lebih lanjut

4) Membentuk sikap logis kritis cermat kreatif dan disiplin

3 Model Pembelajaran Kooperatif

a Pengertian Model Pembelajaran

Dalam suatu proses pembelajaran diperlukan model pembelajaran yang

dapat membuat suasana belajar lebih efektif dan menyenangkan Menurut Joyce

dan Weil (Rusman 2012133) bahwa model pembelajaran adalah segala sesuatu

yang dirancang dalam membentuk kurikulum merancang bahan-bahan

pembelajaran dan membimbing proses pembelajaran di dalam kelas

Menurut Adi (Suprihatiningrum 2016142) bahwa model pembelajaran

merupakan suatu kerangka yang menggambarkan prosedur dalam

mengorganisasikan pengalaman pembelajaran untuk mencapai tujuan

pembelajaran Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam

merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran adalah suatu kegiatan perencanaan yang dirancang untuk

pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan tertentu

b Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan model

pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok-

kelompok kecil yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan

struktur kelompok yang bersifat heterogen (Rusman 2012202) Adapun

12

menurut Djamarah (2018270) bahwa pembelajaran kooperatif adalah model

pembelajaran yang dimana para siswa bekerja sama di dalam kelompok-

kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

kooperatif adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu kelompok

kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang siswa untuk saling berinteraksi

dan bekerjasa sama dengan anggota kelompoknya

c Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Ibrahim dkk (Suprihatiningrum 2016192-193) dalam

pembelajaran kooperatif terdapat 6 langkah utama atau tahapan yaitu sebagai

berikut

Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Fase Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Fase -1

Menyampaikan

tujuan pembelajaran

dan memotivasi

siswa

Guru menyampaikan

semua tujuan pelajaran

yang ingin dicapai pada

pelajaran tersebut dan

memotivasi siswa untuk

belajar

Siswa memperhatikan guru

pada saat guru menyampaikan

tujuan pembelajaran dan siswa

harus semangat untuk ikut

dalam proses pembelajaran

Fase-2

Menyajikan

informasi

Guru menyajikan

informasi kepada siswa

dengan jalan demonstrasi

atau lewat bahan bacaan

Siswa memperhatikan materi

yang disampaikan oleh guru

dan bertanya jika ada materi

yang kurang dimengerti

Fase-3

Mengorganisasikan

siswa ke dalam

kelompok-kelompok

belajar

Guru menjelaskan kepada

siswa bagaimana caranya

membentuk kelompok

belajar dan membantu

setiap kelompok agar

melakukan transisi secara

efisien

Siswa memperhatikan guru

ketika menjelaskan Setelah

guru menjelaskan tentang cara

berkelompok maka siswa

harus tahu bahwa semua

aggota kelompok memiliki

tujuan yang sama dan harus

berbagi tugas dan tanggung

jawab yang sama di antara

anggota kelompok

13

Fase-4

Membimbing

kelompok bekerja

dan belajar

Guru membimbing

kelompok-kelompok

belajar pada saat mereka

mengerjakan tugas

mereka

Siswa mengerjakan tugas

kelompok yang diberikan

dengan cara bekerja sama

dengan anggota kelompoknya

melalui bimbingan guru

Fase-5

Evaluasi

Guru mengevaluasi hasil

belajar tentang materi yang

telah dipelajari atau

masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil

kerjanya

Masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil

diskusinya

Fase-6

Memberikan

penghargaan

Guru mencari cara-cara

untuk menghargai baik

upaya maupun hasil

belajar individu dan

kelompok

Siswa harus saling mengargai

jawaban ketika jawaban

mereka berbeda setiap

kelompok dan harus

mempertanggungjawabkan

jawabannya

d Teknik-Teknik Pembelajaran Kooperatif

Menurut Huda (2017134) dalam pembelajaran kooperatif terdapat 14

teknik pembelajaran yang dapat diterapkan di dalam kelas antara lain Mencari

Pasangan Bertukar Pasangan Berpikir Berpasangan Berbagi Berkirim Salam

dan Soal Kepala Bernomor Kepala Bernomor Terstruktur Dua tinggal Dua

Tamu Keliling Kelompok Kancing Gemerincing Keliling Kelas Lingkaran

Dalam Lingkaran Luar Tari Bambu jigsaw dan Bercerita Berpasangan

Berdasarkan uraian di atas salah satu teknik pembelajaran kooperatif

yang diterapkan dalam penelitian ini adalah teknik kancing gemerincing Peneliti

memilih teknik kancing gemerincing karena dalam teknik ini siswa dapat terlibat

secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajarnya dapat

meningkat

14

4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing

a Pengertian TeknikKancing Gemerincing

Menurut Widyarty (201311) teknik kancing gemerincing merupakan

suatu model pembelajaran yang bertujuan untuk mengatasi hambatan

pemerataan kesempatan siswa yang sering mewarnai kerja kelompok dan setiap

siswa berhak mendapatkan kesempatan untuk berperan serta pada kelompoknya

masing-masing Sedangkan menurut Ulya (201932) bahwa teknik kancing

gemerincing merupakan metode yang dikembangkan oleh Spencer kagan

dimana masing-masing anggota kelompoknya mendapatkan kesempatan untuk

menyampaikan pendapat mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran

orang lain

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran teknik kancing gemerincing adalah suatu teknik pembelajaran

dimana dalam proses pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada semua

anggota kelompok untuk berpendapat

b Prosedur PelaksanaanTeknik Kancing Gemerincing

Dalam proses pembelajaran teknik kancing gemerincing terdapat

langkah-langkah model pembelajaran Menurut Huda (2011142-143) langkah-

langkah dari teknik kancing gemerincing yaitu

1) Guru menyiapkan satu kotak kecil yang berisi kancing-kancing (atau

benda-benda lainnya)

15

2) Masing-masing anggota dari setiap kelompok mendapatkan 2 atau 3 buah

kancing (jumlah kancing bergantung pada sukar tidaknya tugas yang

diberikan)

3) Setiap kali anggota selesai berbicara atau mengeluarkan pendapat ia harus

menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkannya di tengah-tengah

meja kelompok

4) Jika kancing yang dimiliki salah seorang siswa habis dia tidak boleh

berbicara lagi sampai semua rekannya menghabiskan kancingnya masing-

masing

5) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok

boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan

mengulangi prosedurnya kembali

d Kelebihan dan Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing

Menurut Ulya (201830-31) teknik kancing gemerincing memiliki

beberapa kelebihan dan kelemahan yaitu sebagai berikut

1) Kelebihan Teknik Kancing Gemerincing

a) Mengatasi hambatan pemerataan kesempatan berbicara siswa dalam

beriskusi

b) Mendorong siswa agar dapat aktif berbicara pada saat proses

pembelajaran berlangsung

c) Memberikan kesempatan bagi siswa yang tidak aktif untuk

menyampaikan pendapatnya pada saat berdiskusi sehingga siswa

16

yang tidak aktif memiliki kesempatan yang sama untuk

menyampaikan pendapatnya

2) Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing

a) Pengelolaan waktu saat persiapan dan pelaksanaan perlu

diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran terutama

dalam proses pembentukan kualitas pengetahuan siswa

b) Memerlukan waktu yang cukup lama jika guru tidak terlalu

memahami dengan baik materi yang akan diajarkan

c) Model ini susah diterapkan jika jumlah siswa terlalu banyak

5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing

Langkah-langkah yang akan di terapkan dalam penelitian ini yaitu

sebagai berikut

1) Menyiapkan bahan ajar dan media pembelajaran

2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa

3) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari

4) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5

orang siswa Kemudian membagikan soal kepada masing-masing

kelompok

5) Guru kemudian menyuruh semua anggota dari masing-masing kelompok

untuk mengerjakan tugas yang diberikan dengan cara bekerja sama

Setelah itu guru membagikan kancing berwarna kepada masing-masing

anggota kelompok Setiap anggota kelompok mendapatkan dua buah

17

kancing berwarna dan guru kemudian menjelaskan cara penggunaan

kancing yang dipegang oleh setiap siswa

6) Guru mengawasi masing-masing kelompok dan memberi bantuan kepada

kelompok jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas yang

diberikan

7) Jika tugas kelompok yang diberikan telah selesai guru meminta siswa

agar maju kedepan dengan cara menunjuk siswa yang mengacungkan

tangannya untuk menuliskan hasil kerja kelompoknya dan kelompok lain

menanggapinya apakah jawabannya sama atau tidak secara bergantian

Lakukan hal tersebut secara berulang sampai nomor dan soal yang

diberikan sudah dibahas semua

8) Siswa yang maju kedepan mengumpulkan kancingnya di tengah meja

kelompoknya

9) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok

boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan

mengulangi prosedurnya kembali

6 Kaitan Antara Model Pembelajaraan Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika

Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing menekankan

keaktifan semua anggota dalam suatu kelompok untuk menyelesaikan suatu

permasalahan yang diberikan oleh seorang guru dimana mereka saling membantu

satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan agar hasil belajar mereka bisa

meningkat secara merata Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat

18

membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih

siswa untuk bekerja sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif

dan terlibat dalam proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti

pembelajaran

Untuk tugas-tugas yang terstruktur seperti matematika diskusi jarang

dibutuhkan karena dalam tugas-tugas seperti ini biasanya sudah terdapat satu

jawaban benar Akan tetapi meskipun pembelajaran matematika yang bersifat

terstruktur tetapi model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing bisa

digunakan tergantung sejauh mana guru dapat membantu siswa memahami jenis

bantuan seperti apa yang mereka perlukan untuk mengerjakan tugas dalam suatu

kelompok

Mengingat pembelajaran kooperatif dikembangkan dari teori

konstruktivisme dimana siswa dituntut untuk mengembangkan pengetahuan awal

mereka secara mandiri agar terjadi pembelajaran yang bermakna Hal ini sejalan

dengan pembelajaran matematika yang pada dasarnya adalah penanaman konsep

Dimana dituntut pula pembelajaran yang bermakna agar konsep matematika itu

sendiri mudah dimengerti oleh siswa

B Hasil Penelitian yang Relevan

Pada bagian ini peneliti akan mengkaji penelitian yang relevan dengan

penelitian penulis Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya

diantaranya sebagai berikut

19

a) Jurnal Dwi Purwanto (2016) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa persentase observasi komunikasi matematis siwa pada

siklus I sebesar 5625 meningkat menjadi 7500 pada siklus II Rata-rata

nilai evaluasi belajar siswa pada siklus I mencapai 6990 dengan jumlah siswa

yang tuntas 21 siswa dan persentase ketuntasan 6562 meningkat menjadi

7615 pada siklus II dengan jumlah siswa yang tuntas 24 siswa dan persentase

ketuntasan 7500 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan

bahwa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dapat

meningkatkan komunikasi matematis dan hasil belajar matematika pada siswa

kela VIII di SMP Negeri 11 Purworejo Persamaan dalam penelitian ini yaitu

sama-sama menggunakan teknik kancing gemerincing dan mata pelajaran

yang sama Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian sasaran

penelitian dan lokasi penelitian

b) Jurnal Nurul Wisna Afianti (2017) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian

ini menunjukkan presentase keaktifan belajar peserta didik pada siklus I

sebesar 617 dengan kategori cukup aktif dan persentase ketuntasan hasil

belajar peserta didik sebesar 46675 Pada siklus II persentase keaktifan

belajar peserta didik mengalami peningkatan menjadi 8609 dengan kategori

sangat aktif dan hasil belajar peserta didik juga meningkat dengan persentase

ketuntasan sebesar 8333 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat

disimpulkan bahwa keaktifan dan hasil belajar IPA melalui model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing mengalami peningkatan

Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan teknik

20

kancing gemerincing Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian

sasaran penelitian lokasi penelitian dan mata pelajaran

c) Jurnal Komang Sucipta (2018) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 1412

sedangkan nilai rata-rata pada kelompok kontrol sebesar 975 Dari uji

prasyarat data bahwa data berdistribusi normal dan memiliki varians yang

homogeny kemudian dilanjutkan dengan uji-t diperoleh thitung= 365 dan ttabel

= 201 dengan taraf signifikan 5 dan (db) 49 sehinggaH1 diterima dan H0

ditolak Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

dengan kelompok siswa yang mengikuti proses pembelajaran konvensional

pada siswa kelas V SD Negeri 3 Sangkan Gunung melalui proses

pembelajaran Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan

teknik kancing gemerincing dan jenis metode penelitian yang sama

Sedangkan perbedaannya terletak pada sasaran penelitian lokasi penelitian

dan mata pelajaran

C Kerangka Pikir

kerangka pikir merupakan bagian penelitian yang menggambarkan alur

pikir suatu penelitian Keberhasilan siswa dalam belajar dapat diukur dengan hasil

belajar yang diperoleh siswa selama mengikuti proses kegiatan pembelajaran

Pada saat proses pembelajaran berlangsung hanya sebagian siswa yang aktif dan

terlibat dalam pembelajaran Motivasi dan semangat siswa masih kurang untuk

21

belajar sehingga cepat mengalami rasa bosan dan jenuh Pada saat guru

menjelaskan materi sebagian siswa tidak memperhatikan sehingga kurang

mengerti dengan materi yang diajarkan karena model pembelajaran yang

digunakan guru kurang bervariasi dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu

kelompok Hal tersebut mengakibatkan rendahnya hasil belajar matematika siswa

Masalah tersebut merupakan gambaran secara umum tentang permasalahan yang

terdapat pada kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

Untuk memaksimalkan hasil belajar siswa salah satu model

pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses

pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat membantu siswa dalam

memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih siswa untuk bekerja

sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif dan terlibat dalam

proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti pembelajaran

Sebelum model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

diterapkan maka terlebih dahulu dilakukan tes berupa pretest dan posttest setelah

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diterapkan dalam

pembelajaran Setelah itu data dari pretest dan posttest dibandingkan lalu

dianalisis untuk mendapatkan hasil atau kesimpulan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran matematika Berdasarkan uraian tersebut dapat digambarkan bagan

kerangka pikir model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

sebagai berikut

22

Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir

Rendahnya Hasil Belajar Matematika Siswa

Kelas IV SD Inpres Banga-Banga

Pretest

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing

Posttest

Hasil Belajar

Analisis

Temuan

Siswa kurang aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran

Kurangnya semangat dan motivasi siswa untuk belajar

Model pembelajaran yang kurang bervariasi

Kerja sama dalam kelompok masih kurang

23

D Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang kajian pustaka

maupun kerangka pikir dalam penelitian ini digunakan hipotesis sebagai berikut

ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-

Banga Kabupaten Barrurdquo

Adapun hipotesis statistik dari penelitian ini yaitu

Keterangan

micro1 Rata-rata hasil belajar sebelum diberikan perlakuan

micro2 Rata-rata hasil belajar setelah diberikan perlakuan

Ho Tidak ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

H1 Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-

Banga Kabupaten Barru

Ho micro1 = micro2

H1 micro1ltmicro2

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A Rancangan Penelitian

1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksperimen Penelitian eksperimen adalah suatu kegiatan penelitian yang

dilakukan peneliti untuk menilai suatu perlakuan (treatment) pendidikan

terhadap suatu objek atau objek penelitian untuk menguji hipotesis Jenis

penelitian eksperimen yang digunakan adalah pre-eksperimental design

Penelitian pre-eksperimental design belum merupakan eksperimen

sungguh-sungguh karena masih terdapat variable luar yang ikut berpengaruh

terhadap terbentuknya variable dependen Jadi hasil eksperimen yang merupakan

variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen

Hal ini terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih

secara random (Sugiyono 201574)

2 Desain Penelitian

Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah one-group

pretest-postest design Pada desain ini terdapat pretest yang diberikan sebelum

postest setelah perlakuan Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut

Gambar 31 Desain One group pretest-postest

O1 X O2

Pretest Treatment Posttest

25

Keterangan

O1 Nilai pretest sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing

O2 Nilai posttest setelah dilaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran matematika teknik kancing

gemerincing

X Perlakuan berupa pembelajaran matematika melalui model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

B Populasi dan Sampel

1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201580) Populasi

dalam penelitian ini adalah murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru yang berjumlah 10 orang

2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari

semua yang ada pada populasi misalnya karena keterbatasan dana tenaga dan

waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu

(Sugiyono 201581) Dalam teknik pengambilan sampel peneliti menggunakan

sampel jenuh Sampel jenuh merupakan teknik pengambilan sampel bila semua

26

anggota populasi digunakan Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif

kecil (Sugiyono 201585) Sampel dalam penelitian ini adalah murid kelas IV

SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru yang berjumlah 10 orang

C Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek

pengamatan penelitian Dalam penelitian ini mengkaji dua variabel yaitu ldquoModel

Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincingrdquo sebagai variabel bebas

(X) dan ldquoHasil Belajar Matematikardquo sebagai variabel terikat (Y)

1 Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing adalah suatu

model pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok dimana masing-

masing anggota kelompok mendapatkan sebuah kancing berwarna sebagai

penanda apabila mereka berpendapat Masing-masing siswa harus

bertanggungjawab atas kancing yang dimiliknya

2 Hasil belajar matematika adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah

melalui kegiatan proses pembelajaran Hasil belajar matematika siswa yang

dimaksud adalah nilai yang diperoleh siswa sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dan sesudah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diberi

(posttest)

D Instrumen Penelitian

Adapun instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

27

1 Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa

selama penelitian berlangsung Dalam hal ini peneliti mengamati aktivitas

belajar siswa selama proses berlangsungnya pembelajaran

2 Soal Tes

Tes hasil belajar matematika digunakan untuk memperoleh informasi

tentang penguasaan siswa terhadap pembelajaran matematika sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing yang

biasa disebut pretest dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing yang biasa disebut posttest Soal tes dibuat

berdasarkan materi yang diberikan selama penelitian berlangsung dengan

berdasarkan rumusan indikator pembelajaran Soal tes ini akan

dikembangkan dalam bentuk tes uraian (essay) yang berjumlah 5 soal

3 Dokumentasi

Instrumen dari dokumentasi ini adalah kamera yang digunakan untuk

mengambil beberapa gambar atau foto kegiatan dan aktivitas siswa selama

proses pembelajaran berlangsung

E Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk

mengumpulkan data penelitiannya Untuk mengumpulkan data dalam penelitian

ini dilakukan dengan cara sebagai berikut

28

1 Observasi

Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan

langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang akan diteliti

Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara pengamatan dan pencatatan

mengenai pelaksanaan pembelajaran

2 Tes

Sebelum dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing terlebih dahulu dilakukan pretest untuk mengetahui

kemampuan awal murid Setelah diberi perlakuan kemudian dilakukan

postttest untuk mengetahui kemampuan hasil belajar murid Data yang

diperoleh berdasarkan tes yang digunakan dalam proses pembelajaran

3 Dokumentasi

Dengan teknik ini peneliti memperoleh dokumen penelitian berupa

foto materi pelajaran melalui buku serta RPP Dengan foto dapat

memberikan informasi mengenai keadaan atau situasi kelas ketika peneliti

maupun siswa melaksanakan proses pembelajaran

F Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan memperhatikan jenis data yang akan

dianalisis Dalam penelitian kuantitatif seluruh data dari seluruh responden atau

sumber data lain terkumpul maka dilakukan analisis data Adapun teknik analisis

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

29

1 Analisis Data Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau

memberi gambaran umum data yang terkumpul selama proses penelitian dan

bersifat kuantitatif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk

mendeskripsikan seberapa besar hasil belajar pretest dan posttest yang diperoleh

siswa kelas IV sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerncing dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing Adapun langkah-langkah dalam penyusunan data

hasil pengamatan yaitu

a Hasil Belajar Siswa

1) Menghitung nilai rata-rata siswa (Mean)

= sum

(Riadi 2016)

Keterangan

= Rata-rata (Mean)

fi = Jumlah

n = Jumlah siswa

2) Menghitung persentase nilai rata-rata

P =

(Sudijono 201539)

30

Keterangan

p = Angka Persentase

f = Frekuensi yang dicari persentasenya

n = Banyaknya sampel

Dalam keperluan analisis deskriptif kriteria yang digunakan untuk

menentukan kriteria hasil belajar siswa yaitu

Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar

Ketuntasan Hasil Belajar () Kategori Hasil Belajar

0 le x ge 54 Sangat rendah

55 le x ge 64 Rendah

65 le x ge 79 Sedang

80 le x ge 89 Tinggi

90 lt x gt 100 Sangat tinggi

Sumber Depdikbud (2003)

b Analisis Aktivitas Siswa

Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil lembar observasi aktivitas

siswa yang diolah dengan teknik analisis berikut

AP = sum

sum x 100

(Trianto 2010 243)

Keterangan

AP = Nilai yang dicari

sumP = Banyaknya siswa yang melakukan akrivitas

sumF = Jumlah seluruh siswa

31

Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa

Sumber (Trianto 2010 43)

2 Analistik Statistik Inferensial

Analisis statistik inferensial dilakukan untuk menguji hipotesis

penelitian dengan menggunakan uji-t Untuk menguji hipotesis penelitian

mengenai perbedaan hasil belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran

matematika sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing diuji dengan t-tes dengan taraf signifikan α = 005

atau bertaraf 5 Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti

menggunakan teknik statistik t (uji-t) dengan tahap sebagai berikut

radicsum

(Arikunto 2013349)

Keterangan

Md = Mean perbedaan mean pretest dan posttest

X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)

X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)

d = Devisi masing-masing subjek

sum = Jumlah kuadrat deviasi

N = Jumlah subjek pada sampel

Ketuntasan Hasil Belajar () Kriteria

0 le x ge 25 Kurang Baik

26 le x ge 50 Cukup Baik

51 le x ge 75 Baik

76 lt x gt 100 Sangat Baik

32

Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut

a Mencari harga ldquoMdrdquo dengan menggunakan rumus

Md = sum

(Arikunto 2013350)

Keterangan

Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest

sumd = Jumlah dari gain (pretest-posttest)

N = Subjek pada sampel

b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus

sum = sumd ndash sum

(Arikunto 2013351)

Keterangan

sum = Jumlah kuadrat deviasi

sumd = Jumlah dari gain (pretest-postest)

N = Subjek pada sampel

c Menentukan harga dengan rumus

radicsum

(Arikunto 2013349)

Keterangan

Md = Mean perbedaan mean pre-test dan pos-test

X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)

X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)

33

d = Devisi masing-masing subjek

sum = Jumlah kuadrat deviasi

N = Jumlah subjek pada sampel

d Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan

Kaidah pengujian signifikan

1) Jika maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti pengunaan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

2) Jika maka H0 diterima dan H1 ditolak berarti pengunaan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing tidak

berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

e Menentukan harga

Mencari mengunakan table distribusi t dengan taraf

signifikan α = 005 dan d k = N‒1

f Membuat Kesimpulan apakah model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas

IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif dimaksudkan untuk memperoleh gambaran

mengenai ketuntasan hasil belajar matematika murid yang meliputi sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) serta hasil observasi aktivitas siswa selama proses

pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Deskripsi masing-masing hasil analisis tersebut diuraikan sebagai berikut

a Deskripsi Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan Setelah

(Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing

Dari hasil analisis deskriptif yang disajikan pada lampiran C maka skor

hasil belajar siswa sebelum (Pretest) dan setelah (Posttest) diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing pada siswa kelas IV SD

Inpres Banga-Banga materi pecahan senilai dapat dilihat pada tabel 41 berikut

Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest)

dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif

Teknik Kancing Gemerincing

Statistik Pretest Posttest

Ukuran Sampel 10 10

Skor Ideal 100 100

Skor Rata-rata 609 807

Skor Tertinggi 81 100

Skor Terendah 36 60

Rentang Skor 45 40

Sumber Data Olah Lampiran C

34

35

Pada Tabel 41 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata skor hasil belajar

matematika siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (pretest) adalah 609 dan setelah diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) adalah 807 dari

skor ideal 100 Skor yang dicapai siswa tersebar dari skor terendah pretest 36 dan

skor terendah posttest 60 Skor tertinggi yang dicapai siswa pada pretest adalah 81

dan posttest adalah 100 dengan rentang skor pretest 45 dan posttest 40 Jika skor

hasil belajar matematika sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke

dalam lima kategori maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang

ditunjukkan pada Tabel 42 berikut

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika

Siswa Sebelum (Pretest) dan Sesudah (Posttest) Diterapkan Model

Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

No

Skor

Kategori

Pretest Posttest

F Persentase

()

F Persentase

()

1 0 le x le 54 Sangat Rendah 3 30 0 0

2 55 le x le 64 Rendah 4 40 2 20

3 65 le x le 79 Sedang 1 10 2 20

4 80 le x le 89 Tinggi 2 20 4 40

5 90 le x le 100 Sangat Tinggi 0 0 2 20

Jumlah 10 100 10 100

Sumber Hasil tes siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

Pada Tabel 42 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dari 10 siswa kelas

IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru terdapat 3 orang siswa (30) yang

memperoleh skor pada kategori sangat rendah 4 orang siswa (40) yang

memperoleh skor kategori rendah 1 orang siswa (10) yang memperoleh skor

36

kategori sedang dan 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori tinggi

serta tidak ada siswa (0) yang memperoleh skor kategori sangat tinggi

Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) dari 10 siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru terdapat 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor pada kategori rendah

2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori sedang 4 orang siswa (40)

yang memperoleh skor kategori tinggi dan 2 orang siswa (20) yang

memperoleh skor kategori sangat tinggi

Skor rata-rata hasil belajar siswa sebelum diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) sebesar 609 dikonversi ke dalam

5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil belajar matematika siswa umumnya

berada pada kategori rendah Sedangkan skor rata-rata hasil belajar siswa setelah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)

sebesar 807 dikonversi ke dalam 5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil

belajar matematika siswa umumnya berada pada kategori tinggi

Selanjutnya untuk melihat persentase ketuntasan hasil belajar matematika

siswa sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dapat dilihat pada Tabel 43

berikut

37

Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum

(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Skor

Kategori

Pretest Posttest

F Persentase

()

F Persentase

()

0 le x ˂ 70 Tidak Tuntas 7 70 2 20

70 le x le 100 Tuntas 3 30 8 80

Jumlah 10 100 10 100

Sumber Perolehan nilai siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru

Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila memiliki skor

paling sedikit 70 Dari Tabel 43 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) jumlah siswa yang

tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 7 orang siswa

(70) dan siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 3

orang siswa (30) Dari deskripsi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

matematika siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70

Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) jumlah siswa yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan

minimal individual adalah 2 orang siswa (20) dan siswa yang memenuhi kriteria

ketuntasan minimal individual adalah 8 orang siswa (80) Berdasarkan deskripsi

di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru setelah diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria

ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70

38

b Deskripsi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa

Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika materi

pecahan senilai dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing selama 2 kali pertemuan secara singkat dapat dilihat pada Tabel 47

sebagai berikut

Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siwa Selama Proses Pembelajaran Dengan

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

() I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsun

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

Sumber Data Olah Lampiran C

39

1) Persentase rata-rata siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar

berlangsung sebanyak 100

2) Persentase rata-rata siswa yang memperhatikan guru pada saat proses

pembelajaran berlangsung sebanyak 80

3) Persentase rata-rata siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari

teman-temannya sebanyak 85

4) Persentase rata-rata siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran

berlangsung sebanyak 80

5) Persentase rata-rata siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing 80

6) Persentase rata-rata siswa yang bekerja sama dengan teman kelompoknya

sebanyak 90

7) Persentase rata-rata siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil

kerja kelompoknya sebanyak 90

8) Persentase rata-rata siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung sebanyak 80

9) Persentase rata-rata siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban sebanyak 85

10) Persentase rata-rata siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran sebanyak 75

Jika rata-rata skor aktivitas saat diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke dalam lima kategori

40

maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang ditunjukkan pada Tabel

45 berikut

Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siwa Selama Proses

Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing

Ketuntasan Hasil Belajar ( ) Kriteria F Persentase ()

0 le x ge 25 Kurang Baik 0 0

26 le x ge 50 Cukup Baik 0 0

51 le x ge 75 Baik 1 10

76 le x ge 100 Sangat Baik 9 90

Pada Tabel 45 di atas dapat dilihat bahwa persentase aktivitas siswa

melalui penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

terdapat 10 aspek yang diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa

yang berada pada kategori kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas

(10) yang berada pada kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada

pada kategori sangat baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga

aktivitas siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing berada pada kategori sangat baik

2 Hasil Analisis Inferensial

Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis Sesuai

dengan hipotesis penelitian yakni ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika

Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo Maka teknik

yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik statistik

inferensial dengan menggunakan uji-t

41

Berdasarkan analisis data yang diuraikan (lampiran C) terlihat bahwa

pada siswa kelas IV SD Inpres BangandashBanga Kabupaten Barru sebesar

1767 Berdasarkan tersebut dapat dibandingkan dengan nilai

menggunakan tabel distribusi t dengan taraf signifikan α = 005 (tabel terlampir)

dan db = N-1 = 9 maka diperoleh = 1833 Setelah diperoleh 1767 dan

= 1833 maka diperoleh ˃ atau 1767 ˃ 1833 sehingga dapat

disimpulkan bahwa ditolak dan diterima Hal ini berarti bahwa terdapat

pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap

hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru

B Pembahasan

Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian di kelas IV SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barru yang jumlah siswanya yaitu 10 orang Desain

penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest design yang hanya

melibatkan satu kelompok yaitu kelompok eksperimen dimana diberikan tes awal

berupa pretest sebelum treatment atau perlakuan dan akhir pembelajaran

diberikan posttest Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan perlakuan

berupa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing Untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing terhadap materi pembelajaran matematika pada siswa yaitu melalui

hasil test (pretest dan posttest) yang diberikan sebelum dan sesudah perlakuan

kemudian dianalisis menggunakan perhitungan manual

42

Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar matematika siswa sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

menunjukkan bahwa terdapat 3 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang

siswa atau 30 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

dan 7 orang siswa atau 70 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 609 Dengan kata lain hasil belajar

matematika pada siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (pretest) masih tergolong rendah dan tidak memenuhi

kriteria ketuntasan klasikal

Selanjutnya hasil analisis data hasil belajar siswa matematika setelah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)

menunjukkan bahwa terdapat 8 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang

siswa atau 80 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

dan 2 orang siswa atau 20 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 807 Dengan kata lain hasil belajar

matematika pada siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria ketuntasan klasikal

Hasil pengamatan persentase aktivitas siswa melalui penerapan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terdapat 10 aspek yang

diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa yang berada pada kategori

kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas (10) yang berada pada

kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada pada kategori sangat

baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga aktivitas siswa setelah

43

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berada

pada kategori sangat baik

Hasil analisis statistik inferensial yang dimaksud adalah pembahasan

terhadap hasil pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya dengan

menggunakan rumus uji-t diketahui bahwa nilai = 1767 dan = 1833

maka diperoleh atau 1767 gt 1833 sehingga dapat disimpulkan

bahwa Ho ditolak dan H1 diterima

Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial yang

diperoleh ternyata cukup mendukung teori yang telah dikemukakan pada kajian

pustaka Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ldquoModel Pembelajaran

kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar

Matematika Siswa Kelas V SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

44

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan

yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berpengaruh

terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga

Kabupaten Barru

B Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini maka

peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut

1 Bagi siswa diharapkan lebih aktif semangat kreatif dan dapat

mengembangkan diri dalam pelajaran

2 Bagi guru diharapkan bisa menerapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing dalam pembelajaran matematika agardapat

membangkitkan minat keingintahuan motivasi dan keberanian murid dalam

menjawab pertanyaan pada saat proses pembelajaran berlangsung

3 Bagi peneliti diharapkan mampu mengembangkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing ini pada mata pelajaran lain demi

tercapainya tujuan yang diharapkan

45

DAFTAR PUSTAKA

Afianti Nurul Wisma Sulastry Taty Alimin 2017 Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan

Keakifan Dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X Mia 3 SMAN 1

Bontomarannu Jurnal Nalar Pendidikan 5 (2) 550 (httpsojsunm

acidnalararticleview4869 diakses pada tanggal 2 Februari 2020)

Al-Tabany T I B 2015 Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif

dan Kontekstual Konsep Landasan dan Implementasinya pada

Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik IntegratifTKI) Jakarta Prenada

media Group

Arikunto Suharsimi 2013 Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik

Jakarta PT Rineka Cipta

Djamarah Syaiful Bahri 2018 Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif

Jakarta PT Rineka Cipta

Erika Dini Sumardi Rosarina 2018 Pengaruh Model Cooperative Learning

Tipe Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pembelajaran

IPS SD Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar5(1)

142(httpsejournalupieduindexphppedadidaktikaarticleview7270

diakses pada tanggal 7 Maret 2020)

Fiona Firda 2019 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Peseta Didik Tema Panas dan

Perpindahannya Kelas V SD Negeri 3 Talangpadang Kabupaten

Tanggamus Skripsi Tidak Diterbitkan Bandar Lampung Universitas

Lampung (httpdigilibunilaacidideprint57215 diakses pada tanggal 8

Februari 2020)

Huda Miftahul 2017 Cooperative Leraning Metode Teknik Struktur dan Model

Terapan Yogyakarta Pustaka Belajar

Isrokrsquoatun Rosmala Amelia 2019 Model-Model pembelajaran Matematika

Jakarta PT Bumi Aksara

Octavia Shilphy A 2020 Model-Model PembelajaranYogyakarta CV Budi

Utama

Pardamean Toto 2015 Model Pembelajaran Untuk Efesiensi Dan Efektivitas

Pembelajaran (httpswwwkompasianacomtotopardamean550b2351a3

3311b2142e396emodel-pembelajaran-untuk-efisiensi-dan-efektivitas-pem

belajaran) Diakses pada tanggal 26 Juni 2015

46

Purwanto Dwi 2016 Meningkatkan Komunikasi Matematis Dan Hasil Belajar

Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Jurnal Pendidikan Matematika 21(3) 245 (httpejournal

umpwracidindexphpekuivalenarticleview30072844 diakses pada

tanggal 2 Februari 2020)

Puspita G I Monawati amp Elly R (2017) Korelasi Persepsi Siswa Terhadap

Pembelajaran Matematika Dengan Hasil Belajarnya Di Kelas V Sd Negeri

I Pagar Air Aceh Besar Jurnal ilmiah pendidikan guru sekolah dasar 2

92 (httpswwwneliticomidpublications188711korelasi-siswa-terhada

p-pembelajaran-matematika-dengan-hasil-belajarnya diakses pada tanggal

3 Februari 2020)

Riadi E 2016 Statistika Penelitian (Analisis Manual Dan IBM SPSS)

Yogyakarta Penerbit Andi

Rusman 2012 Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Sucipta Komang Japa Gusti Ngurah Margunayasa Gede 2018 Pengaruh

Model Pembelajaran Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar IPA

Kelas V Jurnal Mimbar Ilmu 23 (3) 208 (httpsejournalun dikshaac

idindexphpMIarticleview164370 diakses pada tanggal 21 Februari

2020)

Sudijono Anas 2015 Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Sugiyono 2015 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Suprihatiningrum Jamil 2016 Strategi Pembelajaran Teori amp Aplikasi

Jogjakarta Ar-Ruzz Media

Trianto (2010) Model Pembelajaran Terpadu Jakarta Bumi Aksara

Ulya Zulfa 2019 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemerincing Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Pada

siswa Kelas II SDI Nailul Falah Sukorejo-Pasuruan Skripsi Tidak

Diterbitkan Surabaya Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

(httpdigilibuinsbyacidideprint33077 diakses pada tanggal 21

Februari 2020)

47

Wati Irma 2017 Pentingnya Media Dan Model Pembelajaran Dalam proses

Mengajar (httpsmetrojambicomread2017102726042pentingnya-me

diadan-model-pembelajaran-dalam-proses-mengajar Diakses pada tanggal

3 Juli 2020)

Wandini Rora Rizki 2019 Pembelajaran Matematika Untuk Calon Guru MISD

CV Medan Widya Puspita

Widyarty Z 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemeincing Terhadap Hasil dan Minat Belajar Matematika Siswa Kelas

VII SMP Dwi SejahteraPekan Baru Skripsi Tidak Diterbitkan Pekan

Baru Universitas Islam Negeri Sultan Syarif kasim (httprepositoryuin

suskaaciidideprint2150 diakses 9 Februari 2020)

Yudha Rahmat Putra 2018 Motivasi Berprestasi amp Disiplin Peserta Didik Serta

Hubungannya dengan Hasil Belajar Pontianak Yudha English Gallery

L

A

M

P

I

R

A

N

LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN

KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI

SOAL PRETEST DAN HASIL KERJA PRETEST SISWA

SOAL POSTTEST DAN HASIL KERJA POSTTEST SISWA

PEDOMAN PENILAIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI

Kompetensi Dasar Indikator Nomor

Soal

Jumlah

Soal

31 Menjelaskan pecahan-

pecahan senilai

dengan gambar dan

model konkret

311 Menunjukkan pecahan

senilai

1 dan 2

2

312 Menuliskan contoh

pecahan senilai

3 1

41 Mengidentifikasi

pecahan-pecahan

senilai dengan gambar

dan model konkret

411 Menentukan pecahan

senilai dengan cara

mengalikan pembilang

dan penyebut dengan

angka yang sama

4 1

412 Menentukan pecahan

senilai dengan cara

membagi pembilang

dan penyebut dengan

angka yang sama

5 1

Jumlah Soal 5

SOAL PRETEST

Nama

Kelas

1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar

a

b

2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan

3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari

4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

HASIL KERJA PRETEST SISWA

SOAL POSTTEST

Nama

Kelas

1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar

a

b

2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan

3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari

4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

HASIL KERJA POSTTEST SISWA

PEDOMAN PENILAIAN

PRETEST

Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot

1 a

dan

b

dan

20

2

10

3 Pecahan yang senilai dengan

yaitu

dan

10

4 a

=

b

c

30

5 a

=

=

b

=

=

c

=

=

30

Jumlah 100

Panduan Penilaian Skor

x 100 = Nilai

POSTTEST

Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot

1 a

dan

b

dan

20

2

10

3 Pecahan yang senilai dengan

yaitu

dan

10

4 d

=

e

f

30

5 a

=

=

b

=

=

c

=

=

30

Jumlah 100

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan SD Inpres Banga-Banga

Mata Pelajaran Matematika

Kelas Semester IVGanjil

Tahun Pelajaran 20202021

Materi Pokok Pecahan Senilai

Alokasi Waktu 2 (35x2)

Pertemuan 2x Pertemuan

A Kompetensi Inti

1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya

2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan

tetangganya serta cintah tanah air

3 Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati

(mendengar melihat membaca) dan menanya berdasarkan ingin tahu

tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya dan benda-

benda yang dijumpainya di rumah di sekolah dan tempat bermain

4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis

dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat

dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan

berakhlak mulia

B Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

31 Menjelaskan pecahan-pecahan

senilai dengan gambar dan

model konkret

312 Menunjukkan pecahan senilai

313 Menuliskan contoh pecahan

senilai

41 Mengidentifikasi pecahan- 411 Menentukan pecahan senilai

pecahan senilai dengan gambar

dan model konkret

dengan cara mengalikan

pembilang dan penyebut

dengan angka yang sama

412 Menentukan pecahan senilai

dengan cara membagi

pembilang dan penyebut

dengan angka yang sama

C Tujuan Pembelajaran

1 Siswa dapat menunjukkan pecahan senilai dengan tepat

2 Siswa dapat menuliskan contoh pecahan senilai dengan tepat

3 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan mengalikan pembilang

dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat

4 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan membagi pembilang

dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat

Karakter siswa yang diharapkan Religius Nasionalis Mandiri

Gotong Royong dan Integritas

D Materi Pembelajaran

1 Pengertian pecahan senilai

2 Contoh pecahan senilai

3 Mencari pecahan senilai dengan cara

a Mengalikan pembilang dan penyebut dengan angka yang sama

b Membagi pembilang dan penyebut dengan angka yang sama

E Pendekatan Model dan Metode Pembelajaran

Pendekatan Saintifik

Model Pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Metode Ceramah diskusi tanya jawab penugasan

F Media Pembelajaran

1 Gambar-gambar

2 Kancing baju warna-warni

G Sumber Belajar

1 Buku guru dan siswa matematika kelas IV

2 Buku petunjuk guru matematika kelas IV

3 Modulbahan ajar

4 Internet

5 Modul lain yang relevan

H Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran Alokasi Waktu

Pendahuluan Guru mengajak siswa untuk berdorsquoa

menurut agama dan keyakinan masing-

masing Religius

Siswa menyanyikan lagu wajib

Indonesia Raya Nasionalis

Guru melakukan komunikasi tentang

kehadiran siswa dengan mengabsen

Communication

Guru menyiapkan kesiapan psikis dan

fisik siswa

Pemberian motivasi kepada siswa

dengan melakukan tepuk semangat

bersama-sama

Guru memberikan apersepsi kepada

siswa

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai

Communication

Guru melakukan tanya jawab yang

berhubungan dengan materi

Communication

10 Menit

Inti Mengamati

Guru menjelaskan mengenai materi

yang akan dibahas

Siswa memperhatikan penjelasan

guru

Guru membagi siswa menjadi 2

kelompok yang beranggotakan 5

orang siswa 1 kelompok untuk

berdikusi dengan teknik kancing

gemerincingCollaboration

Siswa mendengarkan penjelasan guru

tentang maksud dari teknik kancing

gemerincing

Siswa mengamati gambar yang

diperlihatkan guru kemudian guru

menyuruh siswa dalam kelompok

bersama-sama mengamati gambar

tersebut lalu menyebutkan pecahan

yang terdapat pada gambar dan

apakah senilai atau tidak

Siswa menjawab setiap pertanyaan

yang diberikan oleh guru Mandiri

Guru memberikan penguatan tentang

konsep pecahan senilai kepada siswa

Guru memberikan penjelasan kepada

siswa mengenai cara mencari pecahan

senilai dengan mengalikan atau

membagi pembilang dan penyebut

yang sama

Menanya

Siswa menanyakan materi yang

tidak dipahami pada guru

Mengumpulkan Data

siswa yang telah dikelompokkan

tadi mengumpulkan informasi

berdasarkan materi yang telah di

pelajari

Siswa mengerjakan lembar kerja

kelompok yang sudah dibagikan

oleh guru secara berkelompok

Gotong Royong

Mengasosiasi

Guru mengawasi masing-masing

kelompok dan memberi bantuan

kepada kelompok jika mengalami

kesulitan dalam mengerjakan tugas

yang diberikan Communication

Mengkomunikasikan

Guru memberikan kesempatan pada

tiap kelompok untuk menyampaikan

hasil diskusi kelompok

Communication

perwakilan salah satu kelompok yang

dipilih oleh guru mempresentasikan

hasil diskusinya dengan

kelompoknya

Setiap siswa yang maju kedepan

mengumpulkan kancingnya di tengah

meja kelompoknya

180 Menit

Setiap siswa mempunyai 2 kancing

ditangannya dalam artian setiap siswa

mempunyai kesempatan untuk

bertanya dan menanggapi kepada

kelompok lain

Jika kancing yang dimiliki seorang

siswa habis dia tidak boleh berbicara

lagi sampai temannya menghabiskan

kancing mereka

Jika semua kancing sudah habis

sedangkan tugas belum selesai

kelompok boleh mengambil

kesepakatan untuk membagi-bagi

kancing lagi dan mengulangi

prosedurnya kembali

Guru menanggapi dan memberikan

penguatan dengan menyampaikan

jawaban benar

Guru memberikan penghargaan

kepada setiap kelompok

Penutup Siswa diberi kesempatan untuk

bertanya apa yang mereka belum

pahami

Guru memberikan soal sebagai bentuk

evaluasi kepada siswa yang dikerjakan

secara individu untuk mengetahui

pemahaman konsep siswa Mandiri

Setelah semua selesai mengerjakan

soal hasil pekerjaan siswa

dikumpulkan dan guru memeriksa

hasil pekerjaan tersebut Mandiri

Siswa dan guru melakukan refleksi

kegiatan dengan cara meminta siswa

mengungkapkan perasaan dan

pendapatnya mengenai kegiatan

pembelajaran pada hari ini serta

materi apa saja yang telah dipelajari

Integritas

Untuk memotivasi siswa sebelum

pulang bersama-sama melakukan

tepuk semangat Communication

Sebelum pulang siswa berdoa

bersama-sama dipimpiin oleh ketua

kelas Religius

10 Menit

I Penilaian

1 Jenis penilaian Penilaian pengetahuan

Teknik penilaian Tes

Rubrik Penilaian Pemahaman Konsep Pecahan Senilai

No

Indikator

Pemahaman

Konsep

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Kriteria

Skor

1 Menyatakan

ulang sebuah

pecahan

a Menunjukkan

Pecahan Senilai

b Menuliskan

contoh pecahan

senilai

Menuliskan kalimat

matematika dengan

benar

10

menuliskan sebagian

kalimat matematika

5

Menuliskan jawaban

tapi salah

1

Tidak mengisi jawaban 0

2 Menyajikan

konsep dalam

bentuk

representasi

matematis

a Menggambarkan

bentuk yang

mewakili

pecahan

Menggambar bentuk

yang mewakili pecahan

sesuai dengan

bilangannya

10

Menggambar bentuk

yang mewakili pecahan

namun tidak sesuai

dengan bilangannya

5

Menggambar bentuk

yang mewakili tapi

salah

1

Tidak menggambar

bentuk yang mewakili

pecahan

0

b Menyatakan

pecahan dari

sebuah gambar

Menyatakan pecahan

yang sesuai dengan

gambar

10

Menyatakan pecahan

tetapi tidak sesuai

dengan gambar

5

menyatakan gambar

dan pecahan yang tidak

sesuai

1

Tidak menyatakan

pecahan yang sesuai

dengan gambar

0

3 Menggunakan

prosedur atau

operasi

tertentu

a Menentukan

pecahan senilai

dengan

mengalikan

Melakukan operasi

hitung dengan

mengalikan penyebut

dan pembilang dengan

10

pembilang dan

penyebut dengan

angka yang sama

angka yang sama

dengan tepat

Melakukan operasi

hitung dengan

mengalikan penyebut

dan pembilang dengan

angka yang sama tetapi

belum tepat

5

Melakukukan operasi

hitung tetapi salah

1

Tidak melakukan

operasi hitung

0

b Menentukan

pecahan senilai

dengan membagi

pembilang dan

penyebut dengan

angka yang sama

Melakukan operasi

hitung dengan

membagi penyebut dan

pembilang dengan

angka yang sama

dengan tepat

10

Melakukan operasi

hitung dengan

membagi penyebut dan

pembilang dengan

angka yang sama tetapi

belum tepat

5

Melakukukan operasi

hitung tetapi salah

1

Tidak melakukan

operasi hitung

0

Nilai akhir siswa =

x 100

2 Jenis penilaian Penilaian sikap

Teknik penilaian Non tes

No Nama

Perubahan Tingkah Laku

Disiplin Jujur Percaya Diri

K C B SB K C B SB K C B SB

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

2

Dst

Keterangan

K (Kurang) 1 C (Cukup) 2 B (Baik) 3 SB (Sangat Baik) 4

3 Jenis penilaian Penilaian keterampilan

Teknik penilaian Non tes

Rubrik Penilaian Kinerja Menyelesaikan Masalah Pecahan Senilai

No Nama Kriteria Penilaian

Kerja Sama Ketepatan Kejelasan

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1

2

3

Keterangan

Skor 4 Sangat baik Skor 2 Cukup

Skor 3 Baik Skor 1 Perlu bimbingan

Barru 21 September 2020

Mengetahui

Guru Kelas 4 Mahasiswa

Aminah SPd Lismayanti

NIP NIM 105401113516

Kepala SD Inpres Banga-Banga

Abdul Latif SPd MPd

NIP 19690412 200005 1 001

KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS IV SD

INPRES BANGA-BANGA KABUPATEN BARRU

No Aktivitas Siswa

1 Siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar berlangsung

2 Siswa yang memperhatikan guru pada saat proses pembelajaran

berlangsung

3 Siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari teman-

temannya

4 Siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung

5 Siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing

6 Siswa yang bekerja sama dengan teman kelompok

7 Siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil

diskusinya

8 Siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

9 Siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan menambahkan

jawaban

10 Siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir pembelajaran

LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN

DAFTAR HADIR SISWA

DATA HASIL KEMAMPUAN AWAL PRETEST SISWA

DATA HASIL TES BELAJAR POSTTEST SISWA

DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

DAFTAR HADIR SISWA KELAS IV SD INPRES BANGA-BANGA

KABUPATEN BARRU

No Nama Siswa LP Pertemuan

1 2 3 4

1 Adelia p

P

R

E

T

E

S

T

radic radic

P

O

S

T

T

E

S

T

2 Akbar L radic radic

3 Aulifiah P radic radic

4 Irwansyah L radic radic

5 Muhammad Faiz Paki L radic radic

6 Muh Revan Anugrah L radic radic

7 Muhammad Takwin L radic radic

8 Nabila Zahira P radic radic

9 Nurhalisa P radic radic

10 Nurul Hidayat P radic radic

Keterangan

radic = Hadir

S = Sakit

A = Alfa

I = Izin

Jumlah siswa

Laki-laki 5 orang

Perempuan 5 orang

Banga-Banga September 2020

Peneliti

Lismayanti

Nim105401113516

DATA HASIL BELAJAR SISWA SEBELUM DITERAPKAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

(PRETEST)

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Adelia 63 Tidak Tuntas

2 Akbar 64 Tidak Tuntas

3 Aulifiah 81 Tuntas

4 Irwansyah 80 Tuntas

5 Muhammad Faiz Paki 36 Tidak Tuntas

6 Muh Revan Anugrah 59 Tidak Tuntas

7 Muhammad Takwin 74 Tidak Tuntas

8 Nabila Zahira 40 Tuntas

9 Nurhalisa 51 Tidak Tuntas

10 Nurul Hidayat 61 Tidak Tuntas

Jumlah 609

Rata-rata 609

Kategori Rendah

DATA HASIL TES BELAJAR SISWA SETELAH DITERAPKAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

(POSTTEST)

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Adelia 88 Tuntas

2 Akbar 79 Tuntas

3 Aulifiah 100 Tuntas

4 Irwansyah 100 Tuntas

5 Muhammad Faiz Paki 60 Tidak Tuntas

6 Muh Revan Anugrah 82 Tuntas

7 Muhammad Takwin 88 Tuntas

8 Nabila Zahira 59 Tidak Tuntas

9 Nurhalisa 70 Tuntas

10 Nurul Hidayat 81 Tuntas

Jumlah 807

Rata-rata 807

Kategori Tinggi

DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK

KANCING GEMERINCING

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

()

I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA

HASIL ANALISIS STATISTIK DAN INFERENSIAL

HASIL ANALISIS NILAI PRETEST DAN POSTTEST SISWA

HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL

HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA

HASIL ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF DAN INFERENSIAL

A Hasil Analsis Statistik Deskriptif

Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Pretest

X F FX

81 1 81

80 1 80

74 1 74

64 1 64

63 1 63

61 1 61

59 1 59

51 1 51

40 1 40

36 1 36

Jumlah 10 609

Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 609

sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai

rata-rata (mean) sebagai berikut

= sum

=

= 609

Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Posttest

X F FX

100 2 200

88 2 176

82 1 82

81 1 81

79 1 79

70 1 70

60 1 60

59 1 59

Jumlah 10 807

Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 807

sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai

rata-rata (mean) sebagai berikut

= sum

=

= 807

Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest

No X1 (Pretest) X2 (Posttest) d = X2 - X1 dsup2

1 63 88 25 625

2 64 79 15 225

3 81 100 19 361

4 80 100 20 400

5 36 60 24 576

6 59 82 23 529

7 74 88 14 196

8 40 59 19 361

9 51 70 19 361

10 61 81 20 400

Jumlah 198 4034

B Hasil Analisis Statistik Inferensial

Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut

a Mencari harga ldquoMDrdquo dengan menggunakan rumus

Md = sum

= 198

b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus

sum = sum sum

= 4034- 39204

= 1136

c Menentukan Harga tHitung

t =

radicsum

t =

radic

t =

radic

t =

radic

t =

t = 1767

d Menentukan Harga

Untuk mencari tTabel peneliti menggunakan tabel distribusi t

dengan taraf signifikan = 10 ndash 1 = 9 maka

diperoleh t005 = 1833

Setelah diperoleh tHitung = 1767 dan ttabel = 1833 maka tHitung gt

ttabel atau atau 1767 gt 1833 Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho

ditolak dan H1 diterima Ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap hasil belajar

matematika murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL

1 PRETEST

Ketuntasan belajar klasikal =

=

x 100

= 30

2 POSTTEST

Ketuntasan belajar klasikal =

=

x 100

= 80

HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TEKNIK KANCING GEMERINCING

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

()

I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

Mengukur persentase keberhasilan aktivitas Siswa

Keberhasilan aktivitas siswa =

=

= 845

LAMPIRAN D

TABEL DISTRIBUSI T-TABEL

KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI

KARTU KONTROL PENELITIAN

PERSURATAN

DOKUMENTASI

TABEL DISTRIBUSI T-TABEL

Dk 025 010 005 002 001 0005

1 1000 3078 6314 12706 31821 63657

2 0816 1886 2920 4303 6965 9925

3 0765 1638 2353 3182 4541 5841

4 0741 1533 2132 2766 3747 4604

5 0727 1476 2015 2571 3365 4032

6 0718 1440 1943 2447 3143 3707

7 0711 1415 1895 2365 2998 3499

8 0706 1397 1860 2306 2896 3355

9 0703 1383 1833 2262 2821 3250

10 0700 1372 1812 2228 2764 3169

11 0697 1363 1796 2201 2718 3106

12 0695 1356 1782 2178 2681 3055

13 0694 1350 1771 2160 2650 3012

14 0692 1345 1761 2145 2624 2977

15 0691 1341 1753 2132 2623 2947

16 0690 1337 1746 2120 2583 2921

17 0689 1333 1740 2110 2567 2898

18 0688 1330 1734 2101 2552 2878

19 0688 1328 1729 2093 2539 2861

20 0687 1325 1725 2086 2528 2845

21 0686 1323 1721 2080 2518 2831

22 0686 1321 1717 2074 2508 2819

23 0685 1319 1714 2069 2500 2807

24 0685 1318 1711 2064 2492 2797

25 0684 1316 1708 2060 2485 2787

26 0684 1315 1706 2056 2479 2779

27 0684 1314 1073 2052 2473 2771

KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI

KARTU KONTROL PELAKSANAAN PENELITIAN

PERSURATAN

DOKUMENTASI

Gambar 1 Pemberian Pretest

Gambar 2 Pembagian Kancing Pada Masing-Masing Anggota Kelompok

Gambar 3 Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Gambar 4 Pemberian Posttest

RIWAYAT HIDUP

Lismayanti Dilahirkan di Banga-Banga pada tanggal 14

Agustus 1998 dari pasangan Ayahanda Cagga dan Ibunda

Marni Anak pertama dari dua bersaudara Penulis masuk

sekolah dasar pada tahun 2004 di SD Inpres Banga-Banga dan

tamat pada tahun 2010 tamat di SMP Negeri 4 Barru pada

tahun 2013 dan tamat di SMK Negeri 1 Barru pada tahun 2016 Pada tahun yang

sama (2016) penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang ada di

Makassar yaitu Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) dan

mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) pada Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Atas berkat yang Maha Kuasa penulis

berhasil menyelesaikan seluruh mata kuliah yang diprogramkan dan semua itu

dilakukan dengan semangat dan usaha yang tinggi untuk mendapatkannya

Page 3: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9

iii

iv

v

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

ldquoDan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharaprdquo

(QS Al-Insyirah 8)

ldquoSelalu ada harapan bagi mereka yang sering berdoa

Selalu ada jalan bagi mereka yang sering berusahardquo

Kupersembahkan karya ini sebagai salah satu wujud baktiku

kepada Kedua orang tuaku tercinta atas segala tetesan keringat

kasih sayang dorsquoa dan pengorbanannya Tak lupa juga saya

berterima kasih kepada saudaraku keluargaku serta sahabat-

sahabatku yang senantiasa berdorsquoa dalam memberikan dorongan

dan motivasi sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan

vii

ABSTRAK

LISMAYANTI 2020 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV

SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru Skripsi Jurusan Pendidikan Guru

Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar Pembimbing I Nasrun dan Pembimbing II Kristiawati

Masalah utama dalam penelitian ini yaitu rendahnya hasil belajar

matematika siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru Jenis penelitian ini adalah penelitian Pre-

eksperimen dengan menggunakan desain penelitian One-Group Pretest-Posttest

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga

Kabupaten Barru Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik

sampel jenuh dengan menjadikan populasi sebagai sampel yaitu 10 orang

Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes lembar observasi dan

dokumentasi Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik

deskriptif dan inferensial dengan analisis uji t Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa nilai rata-rata hasil belajar matematika sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) yaitu 609 berada

pada kategori rendah sedangkan nilai rata-rata setelah diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) adalah 807 berada

pada kategori tinggi Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan uji t

diperoleh = 1833 dan = 1767 dimana gt Hal ini berarti

bahwa hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (H1) diterima Sehingga

dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif

Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

Kata Kunci Teknik Kancing Gemerincing Hasil Belajar

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam Allah

yang paling agung untuk membuka jalan bagi setiap maksud kita Allah yang

paling suci untuk menjadi energi bagi petunjuk hidup dan kesuksesan kita Tiada

daya dan kekuatan kecuali dengan bimbingan dari-Nya sehingga skripsi dengan

judul ldquoPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing TerhadapHasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo dapat diselesaikan

Setiap orang dalam berkarya selalu mengharapkan kesempurnaan

termasuk dalam tulisan ini Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan

kemampuan yang dimiliki tetapi penulis telah mengerahkan segala daya dan

upaya untuk membuat tulisan ini selesai dengan baik dan bermanfaat dalam dunia

pendidikan

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik

guna memperoleh gelar sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)

Universitas Muhammadiyah Makassar Skripsi ini berupaya memberi gambaran

dan informasi sejauh mana pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IVSD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

tulisan ini Segala rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua

ix

orang tua saya yaitu ayahanda Cagga dan ibunda Marni yang telah berdoa

berjuang rela berkorban tanpa pamrih dalam mengasuh membesarkanmendidik

dan membiayai penulis dalam proses pencarian ilmu Tak lupa pula penulis

mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada

1 Prof Dr H Ambo Asse MAg Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar

2 Erwin Akib SPd MPd PhD Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

3 Aliem Bahri SPd MPd Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Makassar

4 Ernawati SPd MPd Sekretaris Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Makassar

5 Dr Nurlina SSi MPd Penasehat akademik yang senantiasa memberikan

masukan dan bimbingan selama proses perkuliahan

6 Nasrun SPd MPd Pembimbing I dan Kristiawati SPd MPd

Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan

bimbingan arahan serta motivasi sejak awal penyusunan proposal hingga

selesainya skripsi ini

7 Bapak-bapak dan Ibu-bu Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar yang telah ikhlas mentransfer ilmunya kepada penulis

x

8 Abdul Latif SPd MPd Kepala Sekolah SD Inpres Banga-Banga

Kabupaten Barru atas bantuannya selama penulis mengadakan penelitian

9 Aminah SPd Guru kelas IV Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

sekaligus sebagai Validator ats segala bimbingan dan kerja samanya selama

penulis mengadakan penelitian

10 BapakIbu Guru serta seluruh Staf SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

yang telah memberikan bantuan dan petunjuknya selama penulis mengadakan

penelitian

11 Siswa-siswi SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru atas kerja sama

motivasi serta semangatnya dalam mengikuti proses pembelajaran

12 Rekan seperjuangan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Angkatan 2016 terkhusus kelas D Universitas Muhammadiyah Makassar

terima kasih atas solidaritas yang diberikan selama menjalani perkuliahan

semoga keakraban dan kebersamaan kita tidak berakhir sampai disini

13 Sahabat-sahabatku yang setia dan tulus memberikan doa dukungan dan

masukan kepada penulis demi terselesainya skripsi ini serta seluruh keluarga

besar

14 Semua pihak yang telah memberikan bantuan yang tidak sempat disebutkan

satu persatu semoga menjadi ibadah dan mendapat imbalan dari-Nya

Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis senantiasa

mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak karena penulis yakin bahwa

suatu persoalan tidak akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan Mudah-

xi

mudahan skripsi ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca terutama bagi diri

pribadi penulis Amin Yaa Rabbal Alamiinn

Makassar Oktober 2020

Penulis

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

LEMBAR PENGESAHAN ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING iii

SURAT PERNYATAAN iv

SURAT PERJANJIAN v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN vi

ABSTRAK vii

KATA PENGANTAR viii

DAFTAR ISI xii

DAFTAR TABEL xiv

DAFTAR GAMBAR xv

DAFTAR LAMPIRAN xvi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 5

C Tujuan Penelitian 5

D Manfaat Penelitian 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 7

A Kajian Teori 7

1 Hasil Belajar 7

2 Matematika 9

3 Model Pembelajaran Kooperatif 11

xiii

4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing 14

5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing 16

6 Kaitan Antara Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika 17

B Hasil Penelitian yang Relevan 18

C Kerangka Pikir 20

D Hipotesis Penelitian 23

BAB III METODE PENELITIAN 24

A Rancangan Penelitian 24

B Populasi dan Sampel 25

C Definisi Operasional Variabel 26

D Instrumen Penelitian 26

E Teknik Pengumpulan Data 27

F Teknik Analisis Data 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34

A Hasil Penelitian 34

B Pembahasan 41

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 44

A Simpulan 44

B Saran 44

DAFTAR PUSTAKA 45

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 12

Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar 30

Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa 31

Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan

Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing 34

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika Siswa

Sebelum (Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model

Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 35

Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum

(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 37

Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Dengan

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 38

Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siswa Selama Proses

Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing 40

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir 22

Gambar 31 Desain One Group Pretest-Posttest Design 24

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN

Kisi-Kisi Instrumen Soal

Soal Pretest dan Hasil Kerja Pretest Siswa

Soal Postest dan Hasil Kerja Posttest Siswa

Pedoman Penilaian

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa

LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN

Daftar Hadir Siswa

Data Hasil Tes Kemampuan Awal Pretest Siswa

Data Hasil Tes Belajar Posttest Siswa

Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa

LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA

Hasil Analisis Statistik Deskriptif Dan Inferensial

Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest Siswa

Hasil Analisis Data Ketuntasan Klasikal

Hasil Analisis Data Aktivitas Siswa

LAMPIRAN D

Tabel Distribusi T-Tabel

Kartu Kontrol Bimbingan Skripsi

Kartu Kontrol Penelitian

Persuratan

Dokumentasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Model pembelajaran merupakan suatu kegiatan perencanaan yang

dirancang oleh guru untuk pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan

tertentu Model pembelajaran sangat penting diterapkan dalam proses

pembelajaran karena dapat membantu memperjelas prosedur hubungan serta

keadaan keseluruhan dari apa yang sudah direncanakan Menurut Joyce dan Weil

(Wati2017) terdapat beberapa alasan pentingnya model pembelajaran yaitu

pertama memperjelas hubungan fungsional diantara berbagai komponen unsur

atau elemen sistem tertentu Kedua prosedur yang akan ditempuh dalam

melaksanakan kegiatan dapat dijelaskan secara tepat Ketiga model pembelajaran

akan mempermudah para administrator untuk mengidentifikasi komponen elemen

yang mengalami hambatan jika kegiatan yang dilaksanakan tidak efektif

Keempat mengidentifikasi secara tepat cara-cara untuk mengadakan perubahan

jika pendapat ketidaksesuaian dari apa yang telah dirumuskan dan kelima yaitu

dengan dengan menggunakan model pembelajaran guru dapat menyusun tugas-

tugas siswa menjadi suatu kesuluruhan yang terpadu

Menurut Suprihatiningrum (2016143) ada dua macam alasan pentingnya

model pembelajaran yaitu pertama istilah model mempunyai makna yang lebih

luas daripada strategi metode atau prosedur Kedua model dapat berfungsi

sebagai sarana komunikasi yang penting dalam mengajar di kelas

2

Dengan memperhatikan kerangka pengetahuan di atas peneliti menarik

kesimpulan bahwa kedudukan model pembelajaran sangat penting dalam proses

pembelajaran karena dapat membantu dan memperlancar proses pembelajaran di

kelas dan proses pembelajaran akan lebih efektif dan efisien jika model

pembelajaran yang dipilih sesuai dengan materi yang akan diajarkan

Model pembelajaran sangat bermanfaat bagi guru dan siswa Bagi guru

yaitu pertama memudahkan dalam melaksanakan tugas pembelajaran berdasarkan

dengan langkah-langkah yang akan ditempuh sesuai dengan waktu tujuan

kemampuan daya serap siswa dan ketersediaan media yang ada Kedua dapat

dijadikan sebagai alat untuk mendorong aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran Ketiga memudahkan guru untuk melakukan analisis terhadap

perilaku siswa secara individu maupun kelompok dan keempat yaitu

memudahkan guru dalam menyusun bahan pertimbangan dalam merencanakan

penelitian tindakan kelas dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran

Sedangkan bagi siswa yaitu pertama memberikan kesempatan kepada siswa

untuk berperan aktif dalam kegiatan proses belajar pembelajaran Kedua dapat

memudahkan siswa untuk memahami materi pembelajaran yang diajarkan guru

Ketiga mendorong semangat belajar siswa serta ketertarikannya dalam mengikuti

proses pembelajaran secara penuh dan keempat yaitu dapat melihat atau

membaca kemampuan pribadi dikelompoknya secara objektif (Octavia 2020 15-

16)

3

Menurut Pardamean (2015) bahwa model pembelajaran bermanfaat

untuk mengefektifkan dan mengefisienkan pencapaian tujuan pembelajaran

Indikatornya adalah guru dan siswa fokus pembelajaran guru mudah mentransfer

isi pelajaran kepada siswa siswa juga mudah menangkap isi pelajaran

tersebutWaktu yang tersedia untuk satu materi secara efesien dan efektif dapat

dimanfaatkan secara maksimal Ketertarikan dan minat siswa dalam mengikuti

proses pembelajaran cenderung tinggi Guru dan siswa tidak mudah bosan

membahas isi materi pelajaran

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti

dengan guru kelas IV atas nama Aminah pada tanggal 20 Juli 2020 di SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barru bahwa hasil belajar matematika siswa masih

tergolong rendah karena masih banyak siswa yang belum mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 70 Penyebab hasil

belajar matematika rendah yaitu siswa kurang aktif dan terlibat pada saat proses

pembelajaran berlangsung serta kurangnya semangat dan motivasi siswa dalam

menerima materi yang disampaikan oleh guru Ketika guru menjelaskan materi

sebagian siswa tidak memperhatikan karena guru belum menciptakan model

pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa kurang memahami materi yang

disampaikan oleh guru dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu kelompok

karena ketika siswa diberikan tugas kelompok hanya sebagian anggota kelompok

yang aktif mengerjakannya hanya siswa pintar saja yang aktif dalam pembelajaran

berkelompok

4

Untuk mengatasi permasalahan di atas diperlukan kreatifitas guru dalam

memilih model pembelajaran yang dapat mendorong siswa agar aktif dan terlibat

serta semangat pada saat proses pembelajaran berlangsung Adapun model yang

dimaksud yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Bagi siswa dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing dapat membantu mempermudah siswa dalam memahami

materi yang diajarkan dan melatih siswa untuk berkomunikasi bekerja sama

berfikir dan mengungkapkan ide-ide bersama anggota kelompoknya masing-

masing dalam menyelesaikan soal-soal atau permasalahan yang diberikan oleh

guru Siwa juga diharapkan dapat termotivasi semangat dan aktif dalam

pembelajaran matematika sehingga hasil belajarnya dapat meningkat Sedangkan

bagi guru melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif model

pembelajaran yang bisa digunakan pada saat mengajar

Menurut Erika dkk (2018142) bahwa teknik kancing gemerincing

merupakan teknik pembelajaran kooperatif yang dapat membantu guru mencapai

tujuan dalam proses pembelajaran secara tidak langsung mengajak siswa untuk

aktif dalam proses pembelajaran Ciri khas dari model pembelajaran ini yaitu

semua siswa diberi 2 atau 3 buah kancing sebagai syarat yang harus dikeluarkan

jika mereka ingin berbicara dan jika kancingnya habis maka siswa tersebut tidak

boleh berbicara lagi

Dalam teknik pembelajaran kancing gemerincing masing-masing anggota

kelompok memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapatnyaPenggunaan

kancing digunakan sebagai alat yang dirancang dalam model pembelajaran

5

kooperatif teknik kancing gemerincing ini dimaksudkan agar setiap siswa dapat

bertanggung jawab atas tugas yang diberikan Jadi dalam satu kelompok tidak

ada anggota kelompok yang mempunyai posisi dominan karena masing-masing

anggota kelompok mempunyai kesempatan yang sama untuk aktif dalam

pembelajaran dimana siswa yang awalnya bersifat pasif akan termotivasi dan ikut

aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga hasil belajar matematika

siswa dapat meningkat

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis penulis tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul ldquoPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif

Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid

Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas maka rumusan

masalah dalam penelitian ini yaitu ldquoApakah Ada Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika

Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-banga Kabupaten Barrurdquo

C Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini yaitu

ldquoUntuk Mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

6

D Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut

1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran

dalam pengembangan ilmu terutama yang berkaitan dengan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

2 Manfaat Praktis

a Bagi Siswa

Memberikan pengetahuan semangatdan motivasi untuk belajar

lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar yang

diperoleh dapat tercapai

b Bagi Guru

Penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing ini sangat diharapkan dapat bermanfaat bagi guru dalam

proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan keaktifan dan

pemahaman siswa sehingga tercapainya proses belajar mengajar yang

diharapkan

c Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik

kepada sekolah dalam rangka perbaikan proses dan hasil belajar siswa

d Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk

penelitian selanjutya

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A Kajian Teori

1 Hasil Belajar

a Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada diri seseorang

sebagai hasil dari peroses belajar siswa baik itu terjadi perubahan pengetahuan

pemahaman sikap dan tingkah laku kecakapan keterampilan dan kemampuan

serta perubahan aspek-aspek yang lain yang ada pada individu yang belajar

Menurut Nawawi (Fiona 201912) bahwa hasil belajar adalah tingkat

keberhasilan peserta didik yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh

dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu Adapun Menurut

Yudha (201834) bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta

didik setelah menerima pembelajaran yang meliputi aspek kognitif Hal ini

sejalan dengan pendapat Susanto (20125) bahwa hasil belajar adalah

kemampuan yang diperoleh anak setelah kegiatan belajar

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

adalah skor yang diperoleh siswa setelah ia menerima proses pembelajaran

untuk mengetahui sampai dimana tingkat pemahamannya terhadap suatu materi

yang telah dipelajari berupa tes dan biasanya diwujudkan dengan nilai tertentu

Dalam penelitian ini hasil belajar yang ingin dicapai siwa yaitu terkait dengan

aspek kognitif siswa setelah ia menerima suatu materi pembelajaran

8

b Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Purwanto (Yudha 201836) bahwa faktor yang mempengaruhi

hasil belajar terdiri dari dua faktor yaitu faktor dari dalam peserta didik (intern)

yaitu fisiologi dan psikologis dan faktor dari luar (ektern) peserta didik yaitu

lingkungan dan instrumental

Hal ini sejalan dengan pendapat Djamarah (Yudha 201836-37) faktor

yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu

1) Faktor Intern

a) Faktor fisiologis adalah faktor yang terdiri dari kondisi fisiologis

kondisi panca indra

b) Faktor Psikologi adalah faktor yang terdiri dari minat kecerdasan

bakat motivasi dan kemampuan kognitif

2) Faktor Ekstern

a) Faktor lingkungan terdiri dari lingkungan alami dan lingkungan

sosial budaya

b) Faktor Instrumental terdiri dari kurikulum program sarana dan

fasilitas guru

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang

mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor intern (dalam diri) dan faktor ekstern

(luar diri) Kedua faktor tersebut saling berkaitan sehingga siswa perlu

mendapatkan perhatian terhadap keadaannya baik itu dari segi fisik psikis dan

cara belajar di sekolah

9

2 Matematika

a Pengertian Matematika

Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang diajarkan di setiap

jenjang sekolah mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga ke perguruan tinggi

Dalam tulisan Suwangsih dan Tiurlina istilah matematika berasal dari bahasa

Yunani yaitu mathematike yang artinya mempelajari Kata mathematike berasal

dari kata mathema yang memiliki arti pengetahuan atau ilmu

(knowledgescience) Selain itu kata mathematike berhubungan juga dengan kata

lain yang hampir sama yaitu mathein atau mathenein yang berarti berpikir

(Isrokrsquoatun dan Amelia Rosmala 20193)

Menurut Ruseffendi (Al-Tabany 20151) matematika adalah bahasa

simbol ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif ilmu

yang membahas tentang pola keteraturan dan struktur yang terorganisasi dimulai

dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan ke aksioma atau

postulat dan terakhir yaitu ke dalil

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika

merupakan suatu ilmu yang mempelajari bagaimana proses berpikir secara kritis

dan masuk akal untuk mendapatkan suatu kebenaran

b Ciri-Ciri Pembelajaran Matematika

Menurut Suwangsih (wandini 20198) bahwa ciri-ciri pembelajaran

matematika di SD adalah sebagai berikut

a) Pembelajaran matematika menggunakan metode spiral metode spiral ini

melambangkan adanya keterkaitan antara suatu materi dengan materi

10

lainnya Topik sebelumnya menjadi prasyarat untuk memahami topik

berikutnya atau sebaliknya

b) Pembelajaran matematika dilakukan secara bertahap Materi pembelajaran

matematika dilakukan secara bertahap yang dimulai konsep-konsep yang

sederhana menuju konsep yang lebih kompleks

c) Pembelajaran matematika menggunakan metode induktif sedangkan

matematika merupakan ilmu deduktif namun sesuai tahap perkembangan

siswa maka pembelajaran matematika di SD digunakan metode induktif

d) Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi artinya tidak

ada pertentangan antara kebenaran yang satu dengan kebenaran lainnya

Suatu pernyataan dianggap benar jika didasarkan kepada pernyataan-

pernyataan sebelumnya yang telah diterima kebenarannya

e) Pembelajaran matematika hendaknya bermakna artinya konsep

matematika tidak diberikan dalam bentuk jadi tapi sebaliknya siswalah

yang harus mengonstruksi konsep tersebut

c Tujuan Pembelajaran Matematika

Menurut Depdikbud (Wandini 201911-12) bahwa tujuan pembelajaran

matematika di Sekolah Dasar yaitu sebagai berikut

1) Mengembangkan keterampilan berhitung siswa sebagai latihan dalam

kehidupan sehari-hari

2) Menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialihgunakan melalui

kegiatan matematika

11

3) Mengembangkan kemampuan dasar matematika sebagai bekal belajar

lebih lanjut

4) Membentuk sikap logis kritis cermat kreatif dan disiplin

3 Model Pembelajaran Kooperatif

a Pengertian Model Pembelajaran

Dalam suatu proses pembelajaran diperlukan model pembelajaran yang

dapat membuat suasana belajar lebih efektif dan menyenangkan Menurut Joyce

dan Weil (Rusman 2012133) bahwa model pembelajaran adalah segala sesuatu

yang dirancang dalam membentuk kurikulum merancang bahan-bahan

pembelajaran dan membimbing proses pembelajaran di dalam kelas

Menurut Adi (Suprihatiningrum 2016142) bahwa model pembelajaran

merupakan suatu kerangka yang menggambarkan prosedur dalam

mengorganisasikan pengalaman pembelajaran untuk mencapai tujuan

pembelajaran Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam

merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran adalah suatu kegiatan perencanaan yang dirancang untuk

pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan tertentu

b Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan model

pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok-

kelompok kecil yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan

struktur kelompok yang bersifat heterogen (Rusman 2012202) Adapun

12

menurut Djamarah (2018270) bahwa pembelajaran kooperatif adalah model

pembelajaran yang dimana para siswa bekerja sama di dalam kelompok-

kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

kooperatif adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu kelompok

kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang siswa untuk saling berinteraksi

dan bekerjasa sama dengan anggota kelompoknya

c Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Ibrahim dkk (Suprihatiningrum 2016192-193) dalam

pembelajaran kooperatif terdapat 6 langkah utama atau tahapan yaitu sebagai

berikut

Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Fase Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Fase -1

Menyampaikan

tujuan pembelajaran

dan memotivasi

siswa

Guru menyampaikan

semua tujuan pelajaran

yang ingin dicapai pada

pelajaran tersebut dan

memotivasi siswa untuk

belajar

Siswa memperhatikan guru

pada saat guru menyampaikan

tujuan pembelajaran dan siswa

harus semangat untuk ikut

dalam proses pembelajaran

Fase-2

Menyajikan

informasi

Guru menyajikan

informasi kepada siswa

dengan jalan demonstrasi

atau lewat bahan bacaan

Siswa memperhatikan materi

yang disampaikan oleh guru

dan bertanya jika ada materi

yang kurang dimengerti

Fase-3

Mengorganisasikan

siswa ke dalam

kelompok-kelompok

belajar

Guru menjelaskan kepada

siswa bagaimana caranya

membentuk kelompok

belajar dan membantu

setiap kelompok agar

melakukan transisi secara

efisien

Siswa memperhatikan guru

ketika menjelaskan Setelah

guru menjelaskan tentang cara

berkelompok maka siswa

harus tahu bahwa semua

aggota kelompok memiliki

tujuan yang sama dan harus

berbagi tugas dan tanggung

jawab yang sama di antara

anggota kelompok

13

Fase-4

Membimbing

kelompok bekerja

dan belajar

Guru membimbing

kelompok-kelompok

belajar pada saat mereka

mengerjakan tugas

mereka

Siswa mengerjakan tugas

kelompok yang diberikan

dengan cara bekerja sama

dengan anggota kelompoknya

melalui bimbingan guru

Fase-5

Evaluasi

Guru mengevaluasi hasil

belajar tentang materi yang

telah dipelajari atau

masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil

kerjanya

Masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil

diskusinya

Fase-6

Memberikan

penghargaan

Guru mencari cara-cara

untuk menghargai baik

upaya maupun hasil

belajar individu dan

kelompok

Siswa harus saling mengargai

jawaban ketika jawaban

mereka berbeda setiap

kelompok dan harus

mempertanggungjawabkan

jawabannya

d Teknik-Teknik Pembelajaran Kooperatif

Menurut Huda (2017134) dalam pembelajaran kooperatif terdapat 14

teknik pembelajaran yang dapat diterapkan di dalam kelas antara lain Mencari

Pasangan Bertukar Pasangan Berpikir Berpasangan Berbagi Berkirim Salam

dan Soal Kepala Bernomor Kepala Bernomor Terstruktur Dua tinggal Dua

Tamu Keliling Kelompok Kancing Gemerincing Keliling Kelas Lingkaran

Dalam Lingkaran Luar Tari Bambu jigsaw dan Bercerita Berpasangan

Berdasarkan uraian di atas salah satu teknik pembelajaran kooperatif

yang diterapkan dalam penelitian ini adalah teknik kancing gemerincing Peneliti

memilih teknik kancing gemerincing karena dalam teknik ini siswa dapat terlibat

secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajarnya dapat

meningkat

14

4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing

a Pengertian TeknikKancing Gemerincing

Menurut Widyarty (201311) teknik kancing gemerincing merupakan

suatu model pembelajaran yang bertujuan untuk mengatasi hambatan

pemerataan kesempatan siswa yang sering mewarnai kerja kelompok dan setiap

siswa berhak mendapatkan kesempatan untuk berperan serta pada kelompoknya

masing-masing Sedangkan menurut Ulya (201932) bahwa teknik kancing

gemerincing merupakan metode yang dikembangkan oleh Spencer kagan

dimana masing-masing anggota kelompoknya mendapatkan kesempatan untuk

menyampaikan pendapat mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran

orang lain

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran teknik kancing gemerincing adalah suatu teknik pembelajaran

dimana dalam proses pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada semua

anggota kelompok untuk berpendapat

b Prosedur PelaksanaanTeknik Kancing Gemerincing

Dalam proses pembelajaran teknik kancing gemerincing terdapat

langkah-langkah model pembelajaran Menurut Huda (2011142-143) langkah-

langkah dari teknik kancing gemerincing yaitu

1) Guru menyiapkan satu kotak kecil yang berisi kancing-kancing (atau

benda-benda lainnya)

15

2) Masing-masing anggota dari setiap kelompok mendapatkan 2 atau 3 buah

kancing (jumlah kancing bergantung pada sukar tidaknya tugas yang

diberikan)

3) Setiap kali anggota selesai berbicara atau mengeluarkan pendapat ia harus

menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkannya di tengah-tengah

meja kelompok

4) Jika kancing yang dimiliki salah seorang siswa habis dia tidak boleh

berbicara lagi sampai semua rekannya menghabiskan kancingnya masing-

masing

5) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok

boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan

mengulangi prosedurnya kembali

d Kelebihan dan Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing

Menurut Ulya (201830-31) teknik kancing gemerincing memiliki

beberapa kelebihan dan kelemahan yaitu sebagai berikut

1) Kelebihan Teknik Kancing Gemerincing

a) Mengatasi hambatan pemerataan kesempatan berbicara siswa dalam

beriskusi

b) Mendorong siswa agar dapat aktif berbicara pada saat proses

pembelajaran berlangsung

c) Memberikan kesempatan bagi siswa yang tidak aktif untuk

menyampaikan pendapatnya pada saat berdiskusi sehingga siswa

16

yang tidak aktif memiliki kesempatan yang sama untuk

menyampaikan pendapatnya

2) Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing

a) Pengelolaan waktu saat persiapan dan pelaksanaan perlu

diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran terutama

dalam proses pembentukan kualitas pengetahuan siswa

b) Memerlukan waktu yang cukup lama jika guru tidak terlalu

memahami dengan baik materi yang akan diajarkan

c) Model ini susah diterapkan jika jumlah siswa terlalu banyak

5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing

Langkah-langkah yang akan di terapkan dalam penelitian ini yaitu

sebagai berikut

1) Menyiapkan bahan ajar dan media pembelajaran

2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa

3) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari

4) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5

orang siswa Kemudian membagikan soal kepada masing-masing

kelompok

5) Guru kemudian menyuruh semua anggota dari masing-masing kelompok

untuk mengerjakan tugas yang diberikan dengan cara bekerja sama

Setelah itu guru membagikan kancing berwarna kepada masing-masing

anggota kelompok Setiap anggota kelompok mendapatkan dua buah

17

kancing berwarna dan guru kemudian menjelaskan cara penggunaan

kancing yang dipegang oleh setiap siswa

6) Guru mengawasi masing-masing kelompok dan memberi bantuan kepada

kelompok jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas yang

diberikan

7) Jika tugas kelompok yang diberikan telah selesai guru meminta siswa

agar maju kedepan dengan cara menunjuk siswa yang mengacungkan

tangannya untuk menuliskan hasil kerja kelompoknya dan kelompok lain

menanggapinya apakah jawabannya sama atau tidak secara bergantian

Lakukan hal tersebut secara berulang sampai nomor dan soal yang

diberikan sudah dibahas semua

8) Siswa yang maju kedepan mengumpulkan kancingnya di tengah meja

kelompoknya

9) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok

boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan

mengulangi prosedurnya kembali

6 Kaitan Antara Model Pembelajaraan Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika

Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing menekankan

keaktifan semua anggota dalam suatu kelompok untuk menyelesaikan suatu

permasalahan yang diberikan oleh seorang guru dimana mereka saling membantu

satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan agar hasil belajar mereka bisa

meningkat secara merata Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat

18

membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih

siswa untuk bekerja sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif

dan terlibat dalam proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti

pembelajaran

Untuk tugas-tugas yang terstruktur seperti matematika diskusi jarang

dibutuhkan karena dalam tugas-tugas seperti ini biasanya sudah terdapat satu

jawaban benar Akan tetapi meskipun pembelajaran matematika yang bersifat

terstruktur tetapi model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing bisa

digunakan tergantung sejauh mana guru dapat membantu siswa memahami jenis

bantuan seperti apa yang mereka perlukan untuk mengerjakan tugas dalam suatu

kelompok

Mengingat pembelajaran kooperatif dikembangkan dari teori

konstruktivisme dimana siswa dituntut untuk mengembangkan pengetahuan awal

mereka secara mandiri agar terjadi pembelajaran yang bermakna Hal ini sejalan

dengan pembelajaran matematika yang pada dasarnya adalah penanaman konsep

Dimana dituntut pula pembelajaran yang bermakna agar konsep matematika itu

sendiri mudah dimengerti oleh siswa

B Hasil Penelitian yang Relevan

Pada bagian ini peneliti akan mengkaji penelitian yang relevan dengan

penelitian penulis Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya

diantaranya sebagai berikut

19

a) Jurnal Dwi Purwanto (2016) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa persentase observasi komunikasi matematis siwa pada

siklus I sebesar 5625 meningkat menjadi 7500 pada siklus II Rata-rata

nilai evaluasi belajar siswa pada siklus I mencapai 6990 dengan jumlah siswa

yang tuntas 21 siswa dan persentase ketuntasan 6562 meningkat menjadi

7615 pada siklus II dengan jumlah siswa yang tuntas 24 siswa dan persentase

ketuntasan 7500 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan

bahwa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dapat

meningkatkan komunikasi matematis dan hasil belajar matematika pada siswa

kela VIII di SMP Negeri 11 Purworejo Persamaan dalam penelitian ini yaitu

sama-sama menggunakan teknik kancing gemerincing dan mata pelajaran

yang sama Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian sasaran

penelitian dan lokasi penelitian

b) Jurnal Nurul Wisna Afianti (2017) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian

ini menunjukkan presentase keaktifan belajar peserta didik pada siklus I

sebesar 617 dengan kategori cukup aktif dan persentase ketuntasan hasil

belajar peserta didik sebesar 46675 Pada siklus II persentase keaktifan

belajar peserta didik mengalami peningkatan menjadi 8609 dengan kategori

sangat aktif dan hasil belajar peserta didik juga meningkat dengan persentase

ketuntasan sebesar 8333 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat

disimpulkan bahwa keaktifan dan hasil belajar IPA melalui model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing mengalami peningkatan

Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan teknik

20

kancing gemerincing Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian

sasaran penelitian lokasi penelitian dan mata pelajaran

c) Jurnal Komang Sucipta (2018) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 1412

sedangkan nilai rata-rata pada kelompok kontrol sebesar 975 Dari uji

prasyarat data bahwa data berdistribusi normal dan memiliki varians yang

homogeny kemudian dilanjutkan dengan uji-t diperoleh thitung= 365 dan ttabel

= 201 dengan taraf signifikan 5 dan (db) 49 sehinggaH1 diterima dan H0

ditolak Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

dengan kelompok siswa yang mengikuti proses pembelajaran konvensional

pada siswa kelas V SD Negeri 3 Sangkan Gunung melalui proses

pembelajaran Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan

teknik kancing gemerincing dan jenis metode penelitian yang sama

Sedangkan perbedaannya terletak pada sasaran penelitian lokasi penelitian

dan mata pelajaran

C Kerangka Pikir

kerangka pikir merupakan bagian penelitian yang menggambarkan alur

pikir suatu penelitian Keberhasilan siswa dalam belajar dapat diukur dengan hasil

belajar yang diperoleh siswa selama mengikuti proses kegiatan pembelajaran

Pada saat proses pembelajaran berlangsung hanya sebagian siswa yang aktif dan

terlibat dalam pembelajaran Motivasi dan semangat siswa masih kurang untuk

21

belajar sehingga cepat mengalami rasa bosan dan jenuh Pada saat guru

menjelaskan materi sebagian siswa tidak memperhatikan sehingga kurang

mengerti dengan materi yang diajarkan karena model pembelajaran yang

digunakan guru kurang bervariasi dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu

kelompok Hal tersebut mengakibatkan rendahnya hasil belajar matematika siswa

Masalah tersebut merupakan gambaran secara umum tentang permasalahan yang

terdapat pada kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

Untuk memaksimalkan hasil belajar siswa salah satu model

pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses

pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat membantu siswa dalam

memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih siswa untuk bekerja

sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif dan terlibat dalam

proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti pembelajaran

Sebelum model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

diterapkan maka terlebih dahulu dilakukan tes berupa pretest dan posttest setelah

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diterapkan dalam

pembelajaran Setelah itu data dari pretest dan posttest dibandingkan lalu

dianalisis untuk mendapatkan hasil atau kesimpulan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran matematika Berdasarkan uraian tersebut dapat digambarkan bagan

kerangka pikir model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

sebagai berikut

22

Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir

Rendahnya Hasil Belajar Matematika Siswa

Kelas IV SD Inpres Banga-Banga

Pretest

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing

Posttest

Hasil Belajar

Analisis

Temuan

Siswa kurang aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran

Kurangnya semangat dan motivasi siswa untuk belajar

Model pembelajaran yang kurang bervariasi

Kerja sama dalam kelompok masih kurang

23

D Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang kajian pustaka

maupun kerangka pikir dalam penelitian ini digunakan hipotesis sebagai berikut

ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-

Banga Kabupaten Barrurdquo

Adapun hipotesis statistik dari penelitian ini yaitu

Keterangan

micro1 Rata-rata hasil belajar sebelum diberikan perlakuan

micro2 Rata-rata hasil belajar setelah diberikan perlakuan

Ho Tidak ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

H1 Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-

Banga Kabupaten Barru

Ho micro1 = micro2

H1 micro1ltmicro2

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A Rancangan Penelitian

1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksperimen Penelitian eksperimen adalah suatu kegiatan penelitian yang

dilakukan peneliti untuk menilai suatu perlakuan (treatment) pendidikan

terhadap suatu objek atau objek penelitian untuk menguji hipotesis Jenis

penelitian eksperimen yang digunakan adalah pre-eksperimental design

Penelitian pre-eksperimental design belum merupakan eksperimen

sungguh-sungguh karena masih terdapat variable luar yang ikut berpengaruh

terhadap terbentuknya variable dependen Jadi hasil eksperimen yang merupakan

variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen

Hal ini terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih

secara random (Sugiyono 201574)

2 Desain Penelitian

Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah one-group

pretest-postest design Pada desain ini terdapat pretest yang diberikan sebelum

postest setelah perlakuan Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut

Gambar 31 Desain One group pretest-postest

O1 X O2

Pretest Treatment Posttest

25

Keterangan

O1 Nilai pretest sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing

O2 Nilai posttest setelah dilaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran matematika teknik kancing

gemerincing

X Perlakuan berupa pembelajaran matematika melalui model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

B Populasi dan Sampel

1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201580) Populasi

dalam penelitian ini adalah murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru yang berjumlah 10 orang

2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari

semua yang ada pada populasi misalnya karena keterbatasan dana tenaga dan

waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu

(Sugiyono 201581) Dalam teknik pengambilan sampel peneliti menggunakan

sampel jenuh Sampel jenuh merupakan teknik pengambilan sampel bila semua

26

anggota populasi digunakan Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif

kecil (Sugiyono 201585) Sampel dalam penelitian ini adalah murid kelas IV

SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru yang berjumlah 10 orang

C Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek

pengamatan penelitian Dalam penelitian ini mengkaji dua variabel yaitu ldquoModel

Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincingrdquo sebagai variabel bebas

(X) dan ldquoHasil Belajar Matematikardquo sebagai variabel terikat (Y)

1 Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing adalah suatu

model pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok dimana masing-

masing anggota kelompok mendapatkan sebuah kancing berwarna sebagai

penanda apabila mereka berpendapat Masing-masing siswa harus

bertanggungjawab atas kancing yang dimiliknya

2 Hasil belajar matematika adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah

melalui kegiatan proses pembelajaran Hasil belajar matematika siswa yang

dimaksud adalah nilai yang diperoleh siswa sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dan sesudah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diberi

(posttest)

D Instrumen Penelitian

Adapun instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

27

1 Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa

selama penelitian berlangsung Dalam hal ini peneliti mengamati aktivitas

belajar siswa selama proses berlangsungnya pembelajaran

2 Soal Tes

Tes hasil belajar matematika digunakan untuk memperoleh informasi

tentang penguasaan siswa terhadap pembelajaran matematika sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing yang

biasa disebut pretest dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing yang biasa disebut posttest Soal tes dibuat

berdasarkan materi yang diberikan selama penelitian berlangsung dengan

berdasarkan rumusan indikator pembelajaran Soal tes ini akan

dikembangkan dalam bentuk tes uraian (essay) yang berjumlah 5 soal

3 Dokumentasi

Instrumen dari dokumentasi ini adalah kamera yang digunakan untuk

mengambil beberapa gambar atau foto kegiatan dan aktivitas siswa selama

proses pembelajaran berlangsung

E Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk

mengumpulkan data penelitiannya Untuk mengumpulkan data dalam penelitian

ini dilakukan dengan cara sebagai berikut

28

1 Observasi

Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan

langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang akan diteliti

Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara pengamatan dan pencatatan

mengenai pelaksanaan pembelajaran

2 Tes

Sebelum dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing terlebih dahulu dilakukan pretest untuk mengetahui

kemampuan awal murid Setelah diberi perlakuan kemudian dilakukan

postttest untuk mengetahui kemampuan hasil belajar murid Data yang

diperoleh berdasarkan tes yang digunakan dalam proses pembelajaran

3 Dokumentasi

Dengan teknik ini peneliti memperoleh dokumen penelitian berupa

foto materi pelajaran melalui buku serta RPP Dengan foto dapat

memberikan informasi mengenai keadaan atau situasi kelas ketika peneliti

maupun siswa melaksanakan proses pembelajaran

F Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan memperhatikan jenis data yang akan

dianalisis Dalam penelitian kuantitatif seluruh data dari seluruh responden atau

sumber data lain terkumpul maka dilakukan analisis data Adapun teknik analisis

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

29

1 Analisis Data Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau

memberi gambaran umum data yang terkumpul selama proses penelitian dan

bersifat kuantitatif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk

mendeskripsikan seberapa besar hasil belajar pretest dan posttest yang diperoleh

siswa kelas IV sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerncing dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing Adapun langkah-langkah dalam penyusunan data

hasil pengamatan yaitu

a Hasil Belajar Siswa

1) Menghitung nilai rata-rata siswa (Mean)

= sum

(Riadi 2016)

Keterangan

= Rata-rata (Mean)

fi = Jumlah

n = Jumlah siswa

2) Menghitung persentase nilai rata-rata

P =

(Sudijono 201539)

30

Keterangan

p = Angka Persentase

f = Frekuensi yang dicari persentasenya

n = Banyaknya sampel

Dalam keperluan analisis deskriptif kriteria yang digunakan untuk

menentukan kriteria hasil belajar siswa yaitu

Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar

Ketuntasan Hasil Belajar () Kategori Hasil Belajar

0 le x ge 54 Sangat rendah

55 le x ge 64 Rendah

65 le x ge 79 Sedang

80 le x ge 89 Tinggi

90 lt x gt 100 Sangat tinggi

Sumber Depdikbud (2003)

b Analisis Aktivitas Siswa

Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil lembar observasi aktivitas

siswa yang diolah dengan teknik analisis berikut

AP = sum

sum x 100

(Trianto 2010 243)

Keterangan

AP = Nilai yang dicari

sumP = Banyaknya siswa yang melakukan akrivitas

sumF = Jumlah seluruh siswa

31

Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa

Sumber (Trianto 2010 43)

2 Analistik Statistik Inferensial

Analisis statistik inferensial dilakukan untuk menguji hipotesis

penelitian dengan menggunakan uji-t Untuk menguji hipotesis penelitian

mengenai perbedaan hasil belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran

matematika sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing diuji dengan t-tes dengan taraf signifikan α = 005

atau bertaraf 5 Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti

menggunakan teknik statistik t (uji-t) dengan tahap sebagai berikut

radicsum

(Arikunto 2013349)

Keterangan

Md = Mean perbedaan mean pretest dan posttest

X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)

X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)

d = Devisi masing-masing subjek

sum = Jumlah kuadrat deviasi

N = Jumlah subjek pada sampel

Ketuntasan Hasil Belajar () Kriteria

0 le x ge 25 Kurang Baik

26 le x ge 50 Cukup Baik

51 le x ge 75 Baik

76 lt x gt 100 Sangat Baik

32

Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut

a Mencari harga ldquoMdrdquo dengan menggunakan rumus

Md = sum

(Arikunto 2013350)

Keterangan

Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest

sumd = Jumlah dari gain (pretest-posttest)

N = Subjek pada sampel

b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus

sum = sumd ndash sum

(Arikunto 2013351)

Keterangan

sum = Jumlah kuadrat deviasi

sumd = Jumlah dari gain (pretest-postest)

N = Subjek pada sampel

c Menentukan harga dengan rumus

radicsum

(Arikunto 2013349)

Keterangan

Md = Mean perbedaan mean pre-test dan pos-test

X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)

X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)

33

d = Devisi masing-masing subjek

sum = Jumlah kuadrat deviasi

N = Jumlah subjek pada sampel

d Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan

Kaidah pengujian signifikan

1) Jika maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti pengunaan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

2) Jika maka H0 diterima dan H1 ditolak berarti pengunaan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing tidak

berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

e Menentukan harga

Mencari mengunakan table distribusi t dengan taraf

signifikan α = 005 dan d k = N‒1

f Membuat Kesimpulan apakah model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas

IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif dimaksudkan untuk memperoleh gambaran

mengenai ketuntasan hasil belajar matematika murid yang meliputi sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) serta hasil observasi aktivitas siswa selama proses

pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Deskripsi masing-masing hasil analisis tersebut diuraikan sebagai berikut

a Deskripsi Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan Setelah

(Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing

Dari hasil analisis deskriptif yang disajikan pada lampiran C maka skor

hasil belajar siswa sebelum (Pretest) dan setelah (Posttest) diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing pada siswa kelas IV SD

Inpres Banga-Banga materi pecahan senilai dapat dilihat pada tabel 41 berikut

Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest)

dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif

Teknik Kancing Gemerincing

Statistik Pretest Posttest

Ukuran Sampel 10 10

Skor Ideal 100 100

Skor Rata-rata 609 807

Skor Tertinggi 81 100

Skor Terendah 36 60

Rentang Skor 45 40

Sumber Data Olah Lampiran C

34

35

Pada Tabel 41 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata skor hasil belajar

matematika siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (pretest) adalah 609 dan setelah diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) adalah 807 dari

skor ideal 100 Skor yang dicapai siswa tersebar dari skor terendah pretest 36 dan

skor terendah posttest 60 Skor tertinggi yang dicapai siswa pada pretest adalah 81

dan posttest adalah 100 dengan rentang skor pretest 45 dan posttest 40 Jika skor

hasil belajar matematika sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke

dalam lima kategori maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang

ditunjukkan pada Tabel 42 berikut

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika

Siswa Sebelum (Pretest) dan Sesudah (Posttest) Diterapkan Model

Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

No

Skor

Kategori

Pretest Posttest

F Persentase

()

F Persentase

()

1 0 le x le 54 Sangat Rendah 3 30 0 0

2 55 le x le 64 Rendah 4 40 2 20

3 65 le x le 79 Sedang 1 10 2 20

4 80 le x le 89 Tinggi 2 20 4 40

5 90 le x le 100 Sangat Tinggi 0 0 2 20

Jumlah 10 100 10 100

Sumber Hasil tes siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

Pada Tabel 42 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dari 10 siswa kelas

IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru terdapat 3 orang siswa (30) yang

memperoleh skor pada kategori sangat rendah 4 orang siswa (40) yang

memperoleh skor kategori rendah 1 orang siswa (10) yang memperoleh skor

36

kategori sedang dan 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori tinggi

serta tidak ada siswa (0) yang memperoleh skor kategori sangat tinggi

Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) dari 10 siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru terdapat 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor pada kategori rendah

2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori sedang 4 orang siswa (40)

yang memperoleh skor kategori tinggi dan 2 orang siswa (20) yang

memperoleh skor kategori sangat tinggi

Skor rata-rata hasil belajar siswa sebelum diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) sebesar 609 dikonversi ke dalam

5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil belajar matematika siswa umumnya

berada pada kategori rendah Sedangkan skor rata-rata hasil belajar siswa setelah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)

sebesar 807 dikonversi ke dalam 5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil

belajar matematika siswa umumnya berada pada kategori tinggi

Selanjutnya untuk melihat persentase ketuntasan hasil belajar matematika

siswa sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dapat dilihat pada Tabel 43

berikut

37

Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum

(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Skor

Kategori

Pretest Posttest

F Persentase

()

F Persentase

()

0 le x ˂ 70 Tidak Tuntas 7 70 2 20

70 le x le 100 Tuntas 3 30 8 80

Jumlah 10 100 10 100

Sumber Perolehan nilai siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru

Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila memiliki skor

paling sedikit 70 Dari Tabel 43 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) jumlah siswa yang

tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 7 orang siswa

(70) dan siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 3

orang siswa (30) Dari deskripsi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

matematika siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70

Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) jumlah siswa yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan

minimal individual adalah 2 orang siswa (20) dan siswa yang memenuhi kriteria

ketuntasan minimal individual adalah 8 orang siswa (80) Berdasarkan deskripsi

di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru setelah diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria

ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70

38

b Deskripsi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa

Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika materi

pecahan senilai dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing selama 2 kali pertemuan secara singkat dapat dilihat pada Tabel 47

sebagai berikut

Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siwa Selama Proses Pembelajaran Dengan

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

() I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsun

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

Sumber Data Olah Lampiran C

39

1) Persentase rata-rata siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar

berlangsung sebanyak 100

2) Persentase rata-rata siswa yang memperhatikan guru pada saat proses

pembelajaran berlangsung sebanyak 80

3) Persentase rata-rata siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari

teman-temannya sebanyak 85

4) Persentase rata-rata siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran

berlangsung sebanyak 80

5) Persentase rata-rata siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing 80

6) Persentase rata-rata siswa yang bekerja sama dengan teman kelompoknya

sebanyak 90

7) Persentase rata-rata siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil

kerja kelompoknya sebanyak 90

8) Persentase rata-rata siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung sebanyak 80

9) Persentase rata-rata siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban sebanyak 85

10) Persentase rata-rata siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran sebanyak 75

Jika rata-rata skor aktivitas saat diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke dalam lima kategori

40

maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang ditunjukkan pada Tabel

45 berikut

Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siwa Selama Proses

Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing

Ketuntasan Hasil Belajar ( ) Kriteria F Persentase ()

0 le x ge 25 Kurang Baik 0 0

26 le x ge 50 Cukup Baik 0 0

51 le x ge 75 Baik 1 10

76 le x ge 100 Sangat Baik 9 90

Pada Tabel 45 di atas dapat dilihat bahwa persentase aktivitas siswa

melalui penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

terdapat 10 aspek yang diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa

yang berada pada kategori kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas

(10) yang berada pada kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada

pada kategori sangat baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga

aktivitas siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing berada pada kategori sangat baik

2 Hasil Analisis Inferensial

Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis Sesuai

dengan hipotesis penelitian yakni ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika

Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo Maka teknik

yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik statistik

inferensial dengan menggunakan uji-t

41

Berdasarkan analisis data yang diuraikan (lampiran C) terlihat bahwa

pada siswa kelas IV SD Inpres BangandashBanga Kabupaten Barru sebesar

1767 Berdasarkan tersebut dapat dibandingkan dengan nilai

menggunakan tabel distribusi t dengan taraf signifikan α = 005 (tabel terlampir)

dan db = N-1 = 9 maka diperoleh = 1833 Setelah diperoleh 1767 dan

= 1833 maka diperoleh ˃ atau 1767 ˃ 1833 sehingga dapat

disimpulkan bahwa ditolak dan diterima Hal ini berarti bahwa terdapat

pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap

hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru

B Pembahasan

Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian di kelas IV SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barru yang jumlah siswanya yaitu 10 orang Desain

penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest design yang hanya

melibatkan satu kelompok yaitu kelompok eksperimen dimana diberikan tes awal

berupa pretest sebelum treatment atau perlakuan dan akhir pembelajaran

diberikan posttest Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan perlakuan

berupa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing Untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing terhadap materi pembelajaran matematika pada siswa yaitu melalui

hasil test (pretest dan posttest) yang diberikan sebelum dan sesudah perlakuan

kemudian dianalisis menggunakan perhitungan manual

42

Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar matematika siswa sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

menunjukkan bahwa terdapat 3 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang

siswa atau 30 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

dan 7 orang siswa atau 70 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 609 Dengan kata lain hasil belajar

matematika pada siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (pretest) masih tergolong rendah dan tidak memenuhi

kriteria ketuntasan klasikal

Selanjutnya hasil analisis data hasil belajar siswa matematika setelah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)

menunjukkan bahwa terdapat 8 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang

siswa atau 80 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

dan 2 orang siswa atau 20 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 807 Dengan kata lain hasil belajar

matematika pada siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria ketuntasan klasikal

Hasil pengamatan persentase aktivitas siswa melalui penerapan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terdapat 10 aspek yang

diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa yang berada pada kategori

kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas (10) yang berada pada

kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada pada kategori sangat

baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga aktivitas siswa setelah

43

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berada

pada kategori sangat baik

Hasil analisis statistik inferensial yang dimaksud adalah pembahasan

terhadap hasil pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya dengan

menggunakan rumus uji-t diketahui bahwa nilai = 1767 dan = 1833

maka diperoleh atau 1767 gt 1833 sehingga dapat disimpulkan

bahwa Ho ditolak dan H1 diterima

Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial yang

diperoleh ternyata cukup mendukung teori yang telah dikemukakan pada kajian

pustaka Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ldquoModel Pembelajaran

kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar

Matematika Siswa Kelas V SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

44

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan

yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berpengaruh

terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga

Kabupaten Barru

B Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini maka

peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut

1 Bagi siswa diharapkan lebih aktif semangat kreatif dan dapat

mengembangkan diri dalam pelajaran

2 Bagi guru diharapkan bisa menerapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing dalam pembelajaran matematika agardapat

membangkitkan minat keingintahuan motivasi dan keberanian murid dalam

menjawab pertanyaan pada saat proses pembelajaran berlangsung

3 Bagi peneliti diharapkan mampu mengembangkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing ini pada mata pelajaran lain demi

tercapainya tujuan yang diharapkan

45

DAFTAR PUSTAKA

Afianti Nurul Wisma Sulastry Taty Alimin 2017 Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan

Keakifan Dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X Mia 3 SMAN 1

Bontomarannu Jurnal Nalar Pendidikan 5 (2) 550 (httpsojsunm

acidnalararticleview4869 diakses pada tanggal 2 Februari 2020)

Al-Tabany T I B 2015 Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif

dan Kontekstual Konsep Landasan dan Implementasinya pada

Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik IntegratifTKI) Jakarta Prenada

media Group

Arikunto Suharsimi 2013 Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik

Jakarta PT Rineka Cipta

Djamarah Syaiful Bahri 2018 Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif

Jakarta PT Rineka Cipta

Erika Dini Sumardi Rosarina 2018 Pengaruh Model Cooperative Learning

Tipe Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pembelajaran

IPS SD Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar5(1)

142(httpsejournalupieduindexphppedadidaktikaarticleview7270

diakses pada tanggal 7 Maret 2020)

Fiona Firda 2019 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Peseta Didik Tema Panas dan

Perpindahannya Kelas V SD Negeri 3 Talangpadang Kabupaten

Tanggamus Skripsi Tidak Diterbitkan Bandar Lampung Universitas

Lampung (httpdigilibunilaacidideprint57215 diakses pada tanggal 8

Februari 2020)

Huda Miftahul 2017 Cooperative Leraning Metode Teknik Struktur dan Model

Terapan Yogyakarta Pustaka Belajar

Isrokrsquoatun Rosmala Amelia 2019 Model-Model pembelajaran Matematika

Jakarta PT Bumi Aksara

Octavia Shilphy A 2020 Model-Model PembelajaranYogyakarta CV Budi

Utama

Pardamean Toto 2015 Model Pembelajaran Untuk Efesiensi Dan Efektivitas

Pembelajaran (httpswwwkompasianacomtotopardamean550b2351a3

3311b2142e396emodel-pembelajaran-untuk-efisiensi-dan-efektivitas-pem

belajaran) Diakses pada tanggal 26 Juni 2015

46

Purwanto Dwi 2016 Meningkatkan Komunikasi Matematis Dan Hasil Belajar

Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Jurnal Pendidikan Matematika 21(3) 245 (httpejournal

umpwracidindexphpekuivalenarticleview30072844 diakses pada

tanggal 2 Februari 2020)

Puspita G I Monawati amp Elly R (2017) Korelasi Persepsi Siswa Terhadap

Pembelajaran Matematika Dengan Hasil Belajarnya Di Kelas V Sd Negeri

I Pagar Air Aceh Besar Jurnal ilmiah pendidikan guru sekolah dasar 2

92 (httpswwwneliticomidpublications188711korelasi-siswa-terhada

p-pembelajaran-matematika-dengan-hasil-belajarnya diakses pada tanggal

3 Februari 2020)

Riadi E 2016 Statistika Penelitian (Analisis Manual Dan IBM SPSS)

Yogyakarta Penerbit Andi

Rusman 2012 Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Sucipta Komang Japa Gusti Ngurah Margunayasa Gede 2018 Pengaruh

Model Pembelajaran Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar IPA

Kelas V Jurnal Mimbar Ilmu 23 (3) 208 (httpsejournalun dikshaac

idindexphpMIarticleview164370 diakses pada tanggal 21 Februari

2020)

Sudijono Anas 2015 Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Sugiyono 2015 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Suprihatiningrum Jamil 2016 Strategi Pembelajaran Teori amp Aplikasi

Jogjakarta Ar-Ruzz Media

Trianto (2010) Model Pembelajaran Terpadu Jakarta Bumi Aksara

Ulya Zulfa 2019 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemerincing Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Pada

siswa Kelas II SDI Nailul Falah Sukorejo-Pasuruan Skripsi Tidak

Diterbitkan Surabaya Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

(httpdigilibuinsbyacidideprint33077 diakses pada tanggal 21

Februari 2020)

47

Wati Irma 2017 Pentingnya Media Dan Model Pembelajaran Dalam proses

Mengajar (httpsmetrojambicomread2017102726042pentingnya-me

diadan-model-pembelajaran-dalam-proses-mengajar Diakses pada tanggal

3 Juli 2020)

Wandini Rora Rizki 2019 Pembelajaran Matematika Untuk Calon Guru MISD

CV Medan Widya Puspita

Widyarty Z 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemeincing Terhadap Hasil dan Minat Belajar Matematika Siswa Kelas

VII SMP Dwi SejahteraPekan Baru Skripsi Tidak Diterbitkan Pekan

Baru Universitas Islam Negeri Sultan Syarif kasim (httprepositoryuin

suskaaciidideprint2150 diakses 9 Februari 2020)

Yudha Rahmat Putra 2018 Motivasi Berprestasi amp Disiplin Peserta Didik Serta

Hubungannya dengan Hasil Belajar Pontianak Yudha English Gallery

L

A

M

P

I

R

A

N

LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN

KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI

SOAL PRETEST DAN HASIL KERJA PRETEST SISWA

SOAL POSTTEST DAN HASIL KERJA POSTTEST SISWA

PEDOMAN PENILAIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI

Kompetensi Dasar Indikator Nomor

Soal

Jumlah

Soal

31 Menjelaskan pecahan-

pecahan senilai

dengan gambar dan

model konkret

311 Menunjukkan pecahan

senilai

1 dan 2

2

312 Menuliskan contoh

pecahan senilai

3 1

41 Mengidentifikasi

pecahan-pecahan

senilai dengan gambar

dan model konkret

411 Menentukan pecahan

senilai dengan cara

mengalikan pembilang

dan penyebut dengan

angka yang sama

4 1

412 Menentukan pecahan

senilai dengan cara

membagi pembilang

dan penyebut dengan

angka yang sama

5 1

Jumlah Soal 5

SOAL PRETEST

Nama

Kelas

1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar

a

b

2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan

3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari

4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

HASIL KERJA PRETEST SISWA

SOAL POSTTEST

Nama

Kelas

1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar

a

b

2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan

3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari

4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

HASIL KERJA POSTTEST SISWA

PEDOMAN PENILAIAN

PRETEST

Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot

1 a

dan

b

dan

20

2

10

3 Pecahan yang senilai dengan

yaitu

dan

10

4 a

=

b

c

30

5 a

=

=

b

=

=

c

=

=

30

Jumlah 100

Panduan Penilaian Skor

x 100 = Nilai

POSTTEST

Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot

1 a

dan

b

dan

20

2

10

3 Pecahan yang senilai dengan

yaitu

dan

10

4 d

=

e

f

30

5 a

=

=

b

=

=

c

=

=

30

Jumlah 100

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan SD Inpres Banga-Banga

Mata Pelajaran Matematika

Kelas Semester IVGanjil

Tahun Pelajaran 20202021

Materi Pokok Pecahan Senilai

Alokasi Waktu 2 (35x2)

Pertemuan 2x Pertemuan

A Kompetensi Inti

1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya

2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan

tetangganya serta cintah tanah air

3 Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati

(mendengar melihat membaca) dan menanya berdasarkan ingin tahu

tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya dan benda-

benda yang dijumpainya di rumah di sekolah dan tempat bermain

4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis

dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat

dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan

berakhlak mulia

B Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

31 Menjelaskan pecahan-pecahan

senilai dengan gambar dan

model konkret

312 Menunjukkan pecahan senilai

313 Menuliskan contoh pecahan

senilai

41 Mengidentifikasi pecahan- 411 Menentukan pecahan senilai

pecahan senilai dengan gambar

dan model konkret

dengan cara mengalikan

pembilang dan penyebut

dengan angka yang sama

412 Menentukan pecahan senilai

dengan cara membagi

pembilang dan penyebut

dengan angka yang sama

C Tujuan Pembelajaran

1 Siswa dapat menunjukkan pecahan senilai dengan tepat

2 Siswa dapat menuliskan contoh pecahan senilai dengan tepat

3 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan mengalikan pembilang

dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat

4 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan membagi pembilang

dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat

Karakter siswa yang diharapkan Religius Nasionalis Mandiri

Gotong Royong dan Integritas

D Materi Pembelajaran

1 Pengertian pecahan senilai

2 Contoh pecahan senilai

3 Mencari pecahan senilai dengan cara

a Mengalikan pembilang dan penyebut dengan angka yang sama

b Membagi pembilang dan penyebut dengan angka yang sama

E Pendekatan Model dan Metode Pembelajaran

Pendekatan Saintifik

Model Pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Metode Ceramah diskusi tanya jawab penugasan

F Media Pembelajaran

1 Gambar-gambar

2 Kancing baju warna-warni

G Sumber Belajar

1 Buku guru dan siswa matematika kelas IV

2 Buku petunjuk guru matematika kelas IV

3 Modulbahan ajar

4 Internet

5 Modul lain yang relevan

H Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran Alokasi Waktu

Pendahuluan Guru mengajak siswa untuk berdorsquoa

menurut agama dan keyakinan masing-

masing Religius

Siswa menyanyikan lagu wajib

Indonesia Raya Nasionalis

Guru melakukan komunikasi tentang

kehadiran siswa dengan mengabsen

Communication

Guru menyiapkan kesiapan psikis dan

fisik siswa

Pemberian motivasi kepada siswa

dengan melakukan tepuk semangat

bersama-sama

Guru memberikan apersepsi kepada

siswa

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai

Communication

Guru melakukan tanya jawab yang

berhubungan dengan materi

Communication

10 Menit

Inti Mengamati

Guru menjelaskan mengenai materi

yang akan dibahas

Siswa memperhatikan penjelasan

guru

Guru membagi siswa menjadi 2

kelompok yang beranggotakan 5

orang siswa 1 kelompok untuk

berdikusi dengan teknik kancing

gemerincingCollaboration

Siswa mendengarkan penjelasan guru

tentang maksud dari teknik kancing

gemerincing

Siswa mengamati gambar yang

diperlihatkan guru kemudian guru

menyuruh siswa dalam kelompok

bersama-sama mengamati gambar

tersebut lalu menyebutkan pecahan

yang terdapat pada gambar dan

apakah senilai atau tidak

Siswa menjawab setiap pertanyaan

yang diberikan oleh guru Mandiri

Guru memberikan penguatan tentang

konsep pecahan senilai kepada siswa

Guru memberikan penjelasan kepada

siswa mengenai cara mencari pecahan

senilai dengan mengalikan atau

membagi pembilang dan penyebut

yang sama

Menanya

Siswa menanyakan materi yang

tidak dipahami pada guru

Mengumpulkan Data

siswa yang telah dikelompokkan

tadi mengumpulkan informasi

berdasarkan materi yang telah di

pelajari

Siswa mengerjakan lembar kerja

kelompok yang sudah dibagikan

oleh guru secara berkelompok

Gotong Royong

Mengasosiasi

Guru mengawasi masing-masing

kelompok dan memberi bantuan

kepada kelompok jika mengalami

kesulitan dalam mengerjakan tugas

yang diberikan Communication

Mengkomunikasikan

Guru memberikan kesempatan pada

tiap kelompok untuk menyampaikan

hasil diskusi kelompok

Communication

perwakilan salah satu kelompok yang

dipilih oleh guru mempresentasikan

hasil diskusinya dengan

kelompoknya

Setiap siswa yang maju kedepan

mengumpulkan kancingnya di tengah

meja kelompoknya

180 Menit

Setiap siswa mempunyai 2 kancing

ditangannya dalam artian setiap siswa

mempunyai kesempatan untuk

bertanya dan menanggapi kepada

kelompok lain

Jika kancing yang dimiliki seorang

siswa habis dia tidak boleh berbicara

lagi sampai temannya menghabiskan

kancing mereka

Jika semua kancing sudah habis

sedangkan tugas belum selesai

kelompok boleh mengambil

kesepakatan untuk membagi-bagi

kancing lagi dan mengulangi

prosedurnya kembali

Guru menanggapi dan memberikan

penguatan dengan menyampaikan

jawaban benar

Guru memberikan penghargaan

kepada setiap kelompok

Penutup Siswa diberi kesempatan untuk

bertanya apa yang mereka belum

pahami

Guru memberikan soal sebagai bentuk

evaluasi kepada siswa yang dikerjakan

secara individu untuk mengetahui

pemahaman konsep siswa Mandiri

Setelah semua selesai mengerjakan

soal hasil pekerjaan siswa

dikumpulkan dan guru memeriksa

hasil pekerjaan tersebut Mandiri

Siswa dan guru melakukan refleksi

kegiatan dengan cara meminta siswa

mengungkapkan perasaan dan

pendapatnya mengenai kegiatan

pembelajaran pada hari ini serta

materi apa saja yang telah dipelajari

Integritas

Untuk memotivasi siswa sebelum

pulang bersama-sama melakukan

tepuk semangat Communication

Sebelum pulang siswa berdoa

bersama-sama dipimpiin oleh ketua

kelas Religius

10 Menit

I Penilaian

1 Jenis penilaian Penilaian pengetahuan

Teknik penilaian Tes

Rubrik Penilaian Pemahaman Konsep Pecahan Senilai

No

Indikator

Pemahaman

Konsep

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Kriteria

Skor

1 Menyatakan

ulang sebuah

pecahan

a Menunjukkan

Pecahan Senilai

b Menuliskan

contoh pecahan

senilai

Menuliskan kalimat

matematika dengan

benar

10

menuliskan sebagian

kalimat matematika

5

Menuliskan jawaban

tapi salah

1

Tidak mengisi jawaban 0

2 Menyajikan

konsep dalam

bentuk

representasi

matematis

a Menggambarkan

bentuk yang

mewakili

pecahan

Menggambar bentuk

yang mewakili pecahan

sesuai dengan

bilangannya

10

Menggambar bentuk

yang mewakili pecahan

namun tidak sesuai

dengan bilangannya

5

Menggambar bentuk

yang mewakili tapi

salah

1

Tidak menggambar

bentuk yang mewakili

pecahan

0

b Menyatakan

pecahan dari

sebuah gambar

Menyatakan pecahan

yang sesuai dengan

gambar

10

Menyatakan pecahan

tetapi tidak sesuai

dengan gambar

5

menyatakan gambar

dan pecahan yang tidak

sesuai

1

Tidak menyatakan

pecahan yang sesuai

dengan gambar

0

3 Menggunakan

prosedur atau

operasi

tertentu

a Menentukan

pecahan senilai

dengan

mengalikan

Melakukan operasi

hitung dengan

mengalikan penyebut

dan pembilang dengan

10

pembilang dan

penyebut dengan

angka yang sama

angka yang sama

dengan tepat

Melakukan operasi

hitung dengan

mengalikan penyebut

dan pembilang dengan

angka yang sama tetapi

belum tepat

5

Melakukukan operasi

hitung tetapi salah

1

Tidak melakukan

operasi hitung

0

b Menentukan

pecahan senilai

dengan membagi

pembilang dan

penyebut dengan

angka yang sama

Melakukan operasi

hitung dengan

membagi penyebut dan

pembilang dengan

angka yang sama

dengan tepat

10

Melakukan operasi

hitung dengan

membagi penyebut dan

pembilang dengan

angka yang sama tetapi

belum tepat

5

Melakukukan operasi

hitung tetapi salah

1

Tidak melakukan

operasi hitung

0

Nilai akhir siswa =

x 100

2 Jenis penilaian Penilaian sikap

Teknik penilaian Non tes

No Nama

Perubahan Tingkah Laku

Disiplin Jujur Percaya Diri

K C B SB K C B SB K C B SB

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

2

Dst

Keterangan

K (Kurang) 1 C (Cukup) 2 B (Baik) 3 SB (Sangat Baik) 4

3 Jenis penilaian Penilaian keterampilan

Teknik penilaian Non tes

Rubrik Penilaian Kinerja Menyelesaikan Masalah Pecahan Senilai

No Nama Kriteria Penilaian

Kerja Sama Ketepatan Kejelasan

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1

2

3

Keterangan

Skor 4 Sangat baik Skor 2 Cukup

Skor 3 Baik Skor 1 Perlu bimbingan

Barru 21 September 2020

Mengetahui

Guru Kelas 4 Mahasiswa

Aminah SPd Lismayanti

NIP NIM 105401113516

Kepala SD Inpres Banga-Banga

Abdul Latif SPd MPd

NIP 19690412 200005 1 001

KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS IV SD

INPRES BANGA-BANGA KABUPATEN BARRU

No Aktivitas Siswa

1 Siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar berlangsung

2 Siswa yang memperhatikan guru pada saat proses pembelajaran

berlangsung

3 Siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari teman-

temannya

4 Siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung

5 Siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing

6 Siswa yang bekerja sama dengan teman kelompok

7 Siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil

diskusinya

8 Siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

9 Siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan menambahkan

jawaban

10 Siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir pembelajaran

LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN

DAFTAR HADIR SISWA

DATA HASIL KEMAMPUAN AWAL PRETEST SISWA

DATA HASIL TES BELAJAR POSTTEST SISWA

DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

DAFTAR HADIR SISWA KELAS IV SD INPRES BANGA-BANGA

KABUPATEN BARRU

No Nama Siswa LP Pertemuan

1 2 3 4

1 Adelia p

P

R

E

T

E

S

T

radic radic

P

O

S

T

T

E

S

T

2 Akbar L radic radic

3 Aulifiah P radic radic

4 Irwansyah L radic radic

5 Muhammad Faiz Paki L radic radic

6 Muh Revan Anugrah L radic radic

7 Muhammad Takwin L radic radic

8 Nabila Zahira P radic radic

9 Nurhalisa P radic radic

10 Nurul Hidayat P radic radic

Keterangan

radic = Hadir

S = Sakit

A = Alfa

I = Izin

Jumlah siswa

Laki-laki 5 orang

Perempuan 5 orang

Banga-Banga September 2020

Peneliti

Lismayanti

Nim105401113516

DATA HASIL BELAJAR SISWA SEBELUM DITERAPKAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

(PRETEST)

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Adelia 63 Tidak Tuntas

2 Akbar 64 Tidak Tuntas

3 Aulifiah 81 Tuntas

4 Irwansyah 80 Tuntas

5 Muhammad Faiz Paki 36 Tidak Tuntas

6 Muh Revan Anugrah 59 Tidak Tuntas

7 Muhammad Takwin 74 Tidak Tuntas

8 Nabila Zahira 40 Tuntas

9 Nurhalisa 51 Tidak Tuntas

10 Nurul Hidayat 61 Tidak Tuntas

Jumlah 609

Rata-rata 609

Kategori Rendah

DATA HASIL TES BELAJAR SISWA SETELAH DITERAPKAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

(POSTTEST)

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Adelia 88 Tuntas

2 Akbar 79 Tuntas

3 Aulifiah 100 Tuntas

4 Irwansyah 100 Tuntas

5 Muhammad Faiz Paki 60 Tidak Tuntas

6 Muh Revan Anugrah 82 Tuntas

7 Muhammad Takwin 88 Tuntas

8 Nabila Zahira 59 Tidak Tuntas

9 Nurhalisa 70 Tuntas

10 Nurul Hidayat 81 Tuntas

Jumlah 807

Rata-rata 807

Kategori Tinggi

DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK

KANCING GEMERINCING

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

()

I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA

HASIL ANALISIS STATISTIK DAN INFERENSIAL

HASIL ANALISIS NILAI PRETEST DAN POSTTEST SISWA

HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL

HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA

HASIL ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF DAN INFERENSIAL

A Hasil Analsis Statistik Deskriptif

Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Pretest

X F FX

81 1 81

80 1 80

74 1 74

64 1 64

63 1 63

61 1 61

59 1 59

51 1 51

40 1 40

36 1 36

Jumlah 10 609

Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 609

sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai

rata-rata (mean) sebagai berikut

= sum

=

= 609

Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Posttest

X F FX

100 2 200

88 2 176

82 1 82

81 1 81

79 1 79

70 1 70

60 1 60

59 1 59

Jumlah 10 807

Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 807

sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai

rata-rata (mean) sebagai berikut

= sum

=

= 807

Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest

No X1 (Pretest) X2 (Posttest) d = X2 - X1 dsup2

1 63 88 25 625

2 64 79 15 225

3 81 100 19 361

4 80 100 20 400

5 36 60 24 576

6 59 82 23 529

7 74 88 14 196

8 40 59 19 361

9 51 70 19 361

10 61 81 20 400

Jumlah 198 4034

B Hasil Analisis Statistik Inferensial

Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut

a Mencari harga ldquoMDrdquo dengan menggunakan rumus

Md = sum

= 198

b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus

sum = sum sum

= 4034- 39204

= 1136

c Menentukan Harga tHitung

t =

radicsum

t =

radic

t =

radic

t =

radic

t =

t = 1767

d Menentukan Harga

Untuk mencari tTabel peneliti menggunakan tabel distribusi t

dengan taraf signifikan = 10 ndash 1 = 9 maka

diperoleh t005 = 1833

Setelah diperoleh tHitung = 1767 dan ttabel = 1833 maka tHitung gt

ttabel atau atau 1767 gt 1833 Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho

ditolak dan H1 diterima Ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap hasil belajar

matematika murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL

1 PRETEST

Ketuntasan belajar klasikal =

=

x 100

= 30

2 POSTTEST

Ketuntasan belajar klasikal =

=

x 100

= 80

HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TEKNIK KANCING GEMERINCING

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

()

I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

Mengukur persentase keberhasilan aktivitas Siswa

Keberhasilan aktivitas siswa =

=

= 845

LAMPIRAN D

TABEL DISTRIBUSI T-TABEL

KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI

KARTU KONTROL PENELITIAN

PERSURATAN

DOKUMENTASI

TABEL DISTRIBUSI T-TABEL

Dk 025 010 005 002 001 0005

1 1000 3078 6314 12706 31821 63657

2 0816 1886 2920 4303 6965 9925

3 0765 1638 2353 3182 4541 5841

4 0741 1533 2132 2766 3747 4604

5 0727 1476 2015 2571 3365 4032

6 0718 1440 1943 2447 3143 3707

7 0711 1415 1895 2365 2998 3499

8 0706 1397 1860 2306 2896 3355

9 0703 1383 1833 2262 2821 3250

10 0700 1372 1812 2228 2764 3169

11 0697 1363 1796 2201 2718 3106

12 0695 1356 1782 2178 2681 3055

13 0694 1350 1771 2160 2650 3012

14 0692 1345 1761 2145 2624 2977

15 0691 1341 1753 2132 2623 2947

16 0690 1337 1746 2120 2583 2921

17 0689 1333 1740 2110 2567 2898

18 0688 1330 1734 2101 2552 2878

19 0688 1328 1729 2093 2539 2861

20 0687 1325 1725 2086 2528 2845

21 0686 1323 1721 2080 2518 2831

22 0686 1321 1717 2074 2508 2819

23 0685 1319 1714 2069 2500 2807

24 0685 1318 1711 2064 2492 2797

25 0684 1316 1708 2060 2485 2787

26 0684 1315 1706 2056 2479 2779

27 0684 1314 1073 2052 2473 2771

KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI

KARTU KONTROL PELAKSANAAN PENELITIAN

PERSURATAN

DOKUMENTASI

Gambar 1 Pemberian Pretest

Gambar 2 Pembagian Kancing Pada Masing-Masing Anggota Kelompok

Gambar 3 Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Gambar 4 Pemberian Posttest

RIWAYAT HIDUP

Lismayanti Dilahirkan di Banga-Banga pada tanggal 14

Agustus 1998 dari pasangan Ayahanda Cagga dan Ibunda

Marni Anak pertama dari dua bersaudara Penulis masuk

sekolah dasar pada tahun 2004 di SD Inpres Banga-Banga dan

tamat pada tahun 2010 tamat di SMP Negeri 4 Barru pada

tahun 2013 dan tamat di SMK Negeri 1 Barru pada tahun 2016 Pada tahun yang

sama (2016) penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang ada di

Makassar yaitu Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) dan

mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) pada Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Atas berkat yang Maha Kuasa penulis

berhasil menyelesaikan seluruh mata kuliah yang diprogramkan dan semua itu

dilakukan dengan semangat dan usaha yang tinggi untuk mendapatkannya

Page 4: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9

iv

v

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

ldquoDan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharaprdquo

(QS Al-Insyirah 8)

ldquoSelalu ada harapan bagi mereka yang sering berdoa

Selalu ada jalan bagi mereka yang sering berusahardquo

Kupersembahkan karya ini sebagai salah satu wujud baktiku

kepada Kedua orang tuaku tercinta atas segala tetesan keringat

kasih sayang dorsquoa dan pengorbanannya Tak lupa juga saya

berterima kasih kepada saudaraku keluargaku serta sahabat-

sahabatku yang senantiasa berdorsquoa dalam memberikan dorongan

dan motivasi sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan

vii

ABSTRAK

LISMAYANTI 2020 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV

SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru Skripsi Jurusan Pendidikan Guru

Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar Pembimbing I Nasrun dan Pembimbing II Kristiawati

Masalah utama dalam penelitian ini yaitu rendahnya hasil belajar

matematika siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru Jenis penelitian ini adalah penelitian Pre-

eksperimen dengan menggunakan desain penelitian One-Group Pretest-Posttest

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga

Kabupaten Barru Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik

sampel jenuh dengan menjadikan populasi sebagai sampel yaitu 10 orang

Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes lembar observasi dan

dokumentasi Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik

deskriptif dan inferensial dengan analisis uji t Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa nilai rata-rata hasil belajar matematika sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) yaitu 609 berada

pada kategori rendah sedangkan nilai rata-rata setelah diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) adalah 807 berada

pada kategori tinggi Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan uji t

diperoleh = 1833 dan = 1767 dimana gt Hal ini berarti

bahwa hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (H1) diterima Sehingga

dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif

Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

Kata Kunci Teknik Kancing Gemerincing Hasil Belajar

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam Allah

yang paling agung untuk membuka jalan bagi setiap maksud kita Allah yang

paling suci untuk menjadi energi bagi petunjuk hidup dan kesuksesan kita Tiada

daya dan kekuatan kecuali dengan bimbingan dari-Nya sehingga skripsi dengan

judul ldquoPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing TerhadapHasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo dapat diselesaikan

Setiap orang dalam berkarya selalu mengharapkan kesempurnaan

termasuk dalam tulisan ini Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan

kemampuan yang dimiliki tetapi penulis telah mengerahkan segala daya dan

upaya untuk membuat tulisan ini selesai dengan baik dan bermanfaat dalam dunia

pendidikan

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik

guna memperoleh gelar sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)

Universitas Muhammadiyah Makassar Skripsi ini berupaya memberi gambaran

dan informasi sejauh mana pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IVSD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

tulisan ini Segala rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua

ix

orang tua saya yaitu ayahanda Cagga dan ibunda Marni yang telah berdoa

berjuang rela berkorban tanpa pamrih dalam mengasuh membesarkanmendidik

dan membiayai penulis dalam proses pencarian ilmu Tak lupa pula penulis

mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada

1 Prof Dr H Ambo Asse MAg Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar

2 Erwin Akib SPd MPd PhD Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

3 Aliem Bahri SPd MPd Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Makassar

4 Ernawati SPd MPd Sekretaris Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Makassar

5 Dr Nurlina SSi MPd Penasehat akademik yang senantiasa memberikan

masukan dan bimbingan selama proses perkuliahan

6 Nasrun SPd MPd Pembimbing I dan Kristiawati SPd MPd

Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan

bimbingan arahan serta motivasi sejak awal penyusunan proposal hingga

selesainya skripsi ini

7 Bapak-bapak dan Ibu-bu Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar yang telah ikhlas mentransfer ilmunya kepada penulis

x

8 Abdul Latif SPd MPd Kepala Sekolah SD Inpres Banga-Banga

Kabupaten Barru atas bantuannya selama penulis mengadakan penelitian

9 Aminah SPd Guru kelas IV Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

sekaligus sebagai Validator ats segala bimbingan dan kerja samanya selama

penulis mengadakan penelitian

10 BapakIbu Guru serta seluruh Staf SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

yang telah memberikan bantuan dan petunjuknya selama penulis mengadakan

penelitian

11 Siswa-siswi SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru atas kerja sama

motivasi serta semangatnya dalam mengikuti proses pembelajaran

12 Rekan seperjuangan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Angkatan 2016 terkhusus kelas D Universitas Muhammadiyah Makassar

terima kasih atas solidaritas yang diberikan selama menjalani perkuliahan

semoga keakraban dan kebersamaan kita tidak berakhir sampai disini

13 Sahabat-sahabatku yang setia dan tulus memberikan doa dukungan dan

masukan kepada penulis demi terselesainya skripsi ini serta seluruh keluarga

besar

14 Semua pihak yang telah memberikan bantuan yang tidak sempat disebutkan

satu persatu semoga menjadi ibadah dan mendapat imbalan dari-Nya

Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis senantiasa

mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak karena penulis yakin bahwa

suatu persoalan tidak akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan Mudah-

xi

mudahan skripsi ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca terutama bagi diri

pribadi penulis Amin Yaa Rabbal Alamiinn

Makassar Oktober 2020

Penulis

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

LEMBAR PENGESAHAN ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING iii

SURAT PERNYATAAN iv

SURAT PERJANJIAN v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN vi

ABSTRAK vii

KATA PENGANTAR viii

DAFTAR ISI xii

DAFTAR TABEL xiv

DAFTAR GAMBAR xv

DAFTAR LAMPIRAN xvi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 5

C Tujuan Penelitian 5

D Manfaat Penelitian 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 7

A Kajian Teori 7

1 Hasil Belajar 7

2 Matematika 9

3 Model Pembelajaran Kooperatif 11

xiii

4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing 14

5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing 16

6 Kaitan Antara Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika 17

B Hasil Penelitian yang Relevan 18

C Kerangka Pikir 20

D Hipotesis Penelitian 23

BAB III METODE PENELITIAN 24

A Rancangan Penelitian 24

B Populasi dan Sampel 25

C Definisi Operasional Variabel 26

D Instrumen Penelitian 26

E Teknik Pengumpulan Data 27

F Teknik Analisis Data 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34

A Hasil Penelitian 34

B Pembahasan 41

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 44

A Simpulan 44

B Saran 44

DAFTAR PUSTAKA 45

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 12

Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar 30

Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa 31

Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan

Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing 34

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika Siswa

Sebelum (Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model

Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 35

Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum

(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 37

Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Dengan

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 38

Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siswa Selama Proses

Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing 40

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir 22

Gambar 31 Desain One Group Pretest-Posttest Design 24

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN

Kisi-Kisi Instrumen Soal

Soal Pretest dan Hasil Kerja Pretest Siswa

Soal Postest dan Hasil Kerja Posttest Siswa

Pedoman Penilaian

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa

LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN

Daftar Hadir Siswa

Data Hasil Tes Kemampuan Awal Pretest Siswa

Data Hasil Tes Belajar Posttest Siswa

Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa

LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA

Hasil Analisis Statistik Deskriptif Dan Inferensial

Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest Siswa

Hasil Analisis Data Ketuntasan Klasikal

Hasil Analisis Data Aktivitas Siswa

LAMPIRAN D

Tabel Distribusi T-Tabel

Kartu Kontrol Bimbingan Skripsi

Kartu Kontrol Penelitian

Persuratan

Dokumentasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Model pembelajaran merupakan suatu kegiatan perencanaan yang

dirancang oleh guru untuk pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan

tertentu Model pembelajaran sangat penting diterapkan dalam proses

pembelajaran karena dapat membantu memperjelas prosedur hubungan serta

keadaan keseluruhan dari apa yang sudah direncanakan Menurut Joyce dan Weil

(Wati2017) terdapat beberapa alasan pentingnya model pembelajaran yaitu

pertama memperjelas hubungan fungsional diantara berbagai komponen unsur

atau elemen sistem tertentu Kedua prosedur yang akan ditempuh dalam

melaksanakan kegiatan dapat dijelaskan secara tepat Ketiga model pembelajaran

akan mempermudah para administrator untuk mengidentifikasi komponen elemen

yang mengalami hambatan jika kegiatan yang dilaksanakan tidak efektif

Keempat mengidentifikasi secara tepat cara-cara untuk mengadakan perubahan

jika pendapat ketidaksesuaian dari apa yang telah dirumuskan dan kelima yaitu

dengan dengan menggunakan model pembelajaran guru dapat menyusun tugas-

tugas siswa menjadi suatu kesuluruhan yang terpadu

Menurut Suprihatiningrum (2016143) ada dua macam alasan pentingnya

model pembelajaran yaitu pertama istilah model mempunyai makna yang lebih

luas daripada strategi metode atau prosedur Kedua model dapat berfungsi

sebagai sarana komunikasi yang penting dalam mengajar di kelas

2

Dengan memperhatikan kerangka pengetahuan di atas peneliti menarik

kesimpulan bahwa kedudukan model pembelajaran sangat penting dalam proses

pembelajaran karena dapat membantu dan memperlancar proses pembelajaran di

kelas dan proses pembelajaran akan lebih efektif dan efisien jika model

pembelajaran yang dipilih sesuai dengan materi yang akan diajarkan

Model pembelajaran sangat bermanfaat bagi guru dan siswa Bagi guru

yaitu pertama memudahkan dalam melaksanakan tugas pembelajaran berdasarkan

dengan langkah-langkah yang akan ditempuh sesuai dengan waktu tujuan

kemampuan daya serap siswa dan ketersediaan media yang ada Kedua dapat

dijadikan sebagai alat untuk mendorong aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran Ketiga memudahkan guru untuk melakukan analisis terhadap

perilaku siswa secara individu maupun kelompok dan keempat yaitu

memudahkan guru dalam menyusun bahan pertimbangan dalam merencanakan

penelitian tindakan kelas dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran

Sedangkan bagi siswa yaitu pertama memberikan kesempatan kepada siswa

untuk berperan aktif dalam kegiatan proses belajar pembelajaran Kedua dapat

memudahkan siswa untuk memahami materi pembelajaran yang diajarkan guru

Ketiga mendorong semangat belajar siswa serta ketertarikannya dalam mengikuti

proses pembelajaran secara penuh dan keempat yaitu dapat melihat atau

membaca kemampuan pribadi dikelompoknya secara objektif (Octavia 2020 15-

16)

3

Menurut Pardamean (2015) bahwa model pembelajaran bermanfaat

untuk mengefektifkan dan mengefisienkan pencapaian tujuan pembelajaran

Indikatornya adalah guru dan siswa fokus pembelajaran guru mudah mentransfer

isi pelajaran kepada siswa siswa juga mudah menangkap isi pelajaran

tersebutWaktu yang tersedia untuk satu materi secara efesien dan efektif dapat

dimanfaatkan secara maksimal Ketertarikan dan minat siswa dalam mengikuti

proses pembelajaran cenderung tinggi Guru dan siswa tidak mudah bosan

membahas isi materi pelajaran

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti

dengan guru kelas IV atas nama Aminah pada tanggal 20 Juli 2020 di SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barru bahwa hasil belajar matematika siswa masih

tergolong rendah karena masih banyak siswa yang belum mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 70 Penyebab hasil

belajar matematika rendah yaitu siswa kurang aktif dan terlibat pada saat proses

pembelajaran berlangsung serta kurangnya semangat dan motivasi siswa dalam

menerima materi yang disampaikan oleh guru Ketika guru menjelaskan materi

sebagian siswa tidak memperhatikan karena guru belum menciptakan model

pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa kurang memahami materi yang

disampaikan oleh guru dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu kelompok

karena ketika siswa diberikan tugas kelompok hanya sebagian anggota kelompok

yang aktif mengerjakannya hanya siswa pintar saja yang aktif dalam pembelajaran

berkelompok

4

Untuk mengatasi permasalahan di atas diperlukan kreatifitas guru dalam

memilih model pembelajaran yang dapat mendorong siswa agar aktif dan terlibat

serta semangat pada saat proses pembelajaran berlangsung Adapun model yang

dimaksud yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Bagi siswa dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing dapat membantu mempermudah siswa dalam memahami

materi yang diajarkan dan melatih siswa untuk berkomunikasi bekerja sama

berfikir dan mengungkapkan ide-ide bersama anggota kelompoknya masing-

masing dalam menyelesaikan soal-soal atau permasalahan yang diberikan oleh

guru Siwa juga diharapkan dapat termotivasi semangat dan aktif dalam

pembelajaran matematika sehingga hasil belajarnya dapat meningkat Sedangkan

bagi guru melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif model

pembelajaran yang bisa digunakan pada saat mengajar

Menurut Erika dkk (2018142) bahwa teknik kancing gemerincing

merupakan teknik pembelajaran kooperatif yang dapat membantu guru mencapai

tujuan dalam proses pembelajaran secara tidak langsung mengajak siswa untuk

aktif dalam proses pembelajaran Ciri khas dari model pembelajaran ini yaitu

semua siswa diberi 2 atau 3 buah kancing sebagai syarat yang harus dikeluarkan

jika mereka ingin berbicara dan jika kancingnya habis maka siswa tersebut tidak

boleh berbicara lagi

Dalam teknik pembelajaran kancing gemerincing masing-masing anggota

kelompok memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapatnyaPenggunaan

kancing digunakan sebagai alat yang dirancang dalam model pembelajaran

5

kooperatif teknik kancing gemerincing ini dimaksudkan agar setiap siswa dapat

bertanggung jawab atas tugas yang diberikan Jadi dalam satu kelompok tidak

ada anggota kelompok yang mempunyai posisi dominan karena masing-masing

anggota kelompok mempunyai kesempatan yang sama untuk aktif dalam

pembelajaran dimana siswa yang awalnya bersifat pasif akan termotivasi dan ikut

aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga hasil belajar matematika

siswa dapat meningkat

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis penulis tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul ldquoPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif

Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid

Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas maka rumusan

masalah dalam penelitian ini yaitu ldquoApakah Ada Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika

Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-banga Kabupaten Barrurdquo

C Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini yaitu

ldquoUntuk Mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

6

D Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut

1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran

dalam pengembangan ilmu terutama yang berkaitan dengan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

2 Manfaat Praktis

a Bagi Siswa

Memberikan pengetahuan semangatdan motivasi untuk belajar

lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar yang

diperoleh dapat tercapai

b Bagi Guru

Penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing ini sangat diharapkan dapat bermanfaat bagi guru dalam

proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan keaktifan dan

pemahaman siswa sehingga tercapainya proses belajar mengajar yang

diharapkan

c Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik

kepada sekolah dalam rangka perbaikan proses dan hasil belajar siswa

d Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk

penelitian selanjutya

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A Kajian Teori

1 Hasil Belajar

a Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada diri seseorang

sebagai hasil dari peroses belajar siswa baik itu terjadi perubahan pengetahuan

pemahaman sikap dan tingkah laku kecakapan keterampilan dan kemampuan

serta perubahan aspek-aspek yang lain yang ada pada individu yang belajar

Menurut Nawawi (Fiona 201912) bahwa hasil belajar adalah tingkat

keberhasilan peserta didik yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh

dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu Adapun Menurut

Yudha (201834) bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta

didik setelah menerima pembelajaran yang meliputi aspek kognitif Hal ini

sejalan dengan pendapat Susanto (20125) bahwa hasil belajar adalah

kemampuan yang diperoleh anak setelah kegiatan belajar

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

adalah skor yang diperoleh siswa setelah ia menerima proses pembelajaran

untuk mengetahui sampai dimana tingkat pemahamannya terhadap suatu materi

yang telah dipelajari berupa tes dan biasanya diwujudkan dengan nilai tertentu

Dalam penelitian ini hasil belajar yang ingin dicapai siwa yaitu terkait dengan

aspek kognitif siswa setelah ia menerima suatu materi pembelajaran

8

b Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Purwanto (Yudha 201836) bahwa faktor yang mempengaruhi

hasil belajar terdiri dari dua faktor yaitu faktor dari dalam peserta didik (intern)

yaitu fisiologi dan psikologis dan faktor dari luar (ektern) peserta didik yaitu

lingkungan dan instrumental

Hal ini sejalan dengan pendapat Djamarah (Yudha 201836-37) faktor

yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu

1) Faktor Intern

a) Faktor fisiologis adalah faktor yang terdiri dari kondisi fisiologis

kondisi panca indra

b) Faktor Psikologi adalah faktor yang terdiri dari minat kecerdasan

bakat motivasi dan kemampuan kognitif

2) Faktor Ekstern

a) Faktor lingkungan terdiri dari lingkungan alami dan lingkungan

sosial budaya

b) Faktor Instrumental terdiri dari kurikulum program sarana dan

fasilitas guru

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang

mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor intern (dalam diri) dan faktor ekstern

(luar diri) Kedua faktor tersebut saling berkaitan sehingga siswa perlu

mendapatkan perhatian terhadap keadaannya baik itu dari segi fisik psikis dan

cara belajar di sekolah

9

2 Matematika

a Pengertian Matematika

Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang diajarkan di setiap

jenjang sekolah mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga ke perguruan tinggi

Dalam tulisan Suwangsih dan Tiurlina istilah matematika berasal dari bahasa

Yunani yaitu mathematike yang artinya mempelajari Kata mathematike berasal

dari kata mathema yang memiliki arti pengetahuan atau ilmu

(knowledgescience) Selain itu kata mathematike berhubungan juga dengan kata

lain yang hampir sama yaitu mathein atau mathenein yang berarti berpikir

(Isrokrsquoatun dan Amelia Rosmala 20193)

Menurut Ruseffendi (Al-Tabany 20151) matematika adalah bahasa

simbol ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif ilmu

yang membahas tentang pola keteraturan dan struktur yang terorganisasi dimulai

dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan ke aksioma atau

postulat dan terakhir yaitu ke dalil

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika

merupakan suatu ilmu yang mempelajari bagaimana proses berpikir secara kritis

dan masuk akal untuk mendapatkan suatu kebenaran

b Ciri-Ciri Pembelajaran Matematika

Menurut Suwangsih (wandini 20198) bahwa ciri-ciri pembelajaran

matematika di SD adalah sebagai berikut

a) Pembelajaran matematika menggunakan metode spiral metode spiral ini

melambangkan adanya keterkaitan antara suatu materi dengan materi

10

lainnya Topik sebelumnya menjadi prasyarat untuk memahami topik

berikutnya atau sebaliknya

b) Pembelajaran matematika dilakukan secara bertahap Materi pembelajaran

matematika dilakukan secara bertahap yang dimulai konsep-konsep yang

sederhana menuju konsep yang lebih kompleks

c) Pembelajaran matematika menggunakan metode induktif sedangkan

matematika merupakan ilmu deduktif namun sesuai tahap perkembangan

siswa maka pembelajaran matematika di SD digunakan metode induktif

d) Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi artinya tidak

ada pertentangan antara kebenaran yang satu dengan kebenaran lainnya

Suatu pernyataan dianggap benar jika didasarkan kepada pernyataan-

pernyataan sebelumnya yang telah diterima kebenarannya

e) Pembelajaran matematika hendaknya bermakna artinya konsep

matematika tidak diberikan dalam bentuk jadi tapi sebaliknya siswalah

yang harus mengonstruksi konsep tersebut

c Tujuan Pembelajaran Matematika

Menurut Depdikbud (Wandini 201911-12) bahwa tujuan pembelajaran

matematika di Sekolah Dasar yaitu sebagai berikut

1) Mengembangkan keterampilan berhitung siswa sebagai latihan dalam

kehidupan sehari-hari

2) Menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialihgunakan melalui

kegiatan matematika

11

3) Mengembangkan kemampuan dasar matematika sebagai bekal belajar

lebih lanjut

4) Membentuk sikap logis kritis cermat kreatif dan disiplin

3 Model Pembelajaran Kooperatif

a Pengertian Model Pembelajaran

Dalam suatu proses pembelajaran diperlukan model pembelajaran yang

dapat membuat suasana belajar lebih efektif dan menyenangkan Menurut Joyce

dan Weil (Rusman 2012133) bahwa model pembelajaran adalah segala sesuatu

yang dirancang dalam membentuk kurikulum merancang bahan-bahan

pembelajaran dan membimbing proses pembelajaran di dalam kelas

Menurut Adi (Suprihatiningrum 2016142) bahwa model pembelajaran

merupakan suatu kerangka yang menggambarkan prosedur dalam

mengorganisasikan pengalaman pembelajaran untuk mencapai tujuan

pembelajaran Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam

merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran adalah suatu kegiatan perencanaan yang dirancang untuk

pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan tertentu

b Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan model

pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok-

kelompok kecil yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan

struktur kelompok yang bersifat heterogen (Rusman 2012202) Adapun

12

menurut Djamarah (2018270) bahwa pembelajaran kooperatif adalah model

pembelajaran yang dimana para siswa bekerja sama di dalam kelompok-

kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

kooperatif adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu kelompok

kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang siswa untuk saling berinteraksi

dan bekerjasa sama dengan anggota kelompoknya

c Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Ibrahim dkk (Suprihatiningrum 2016192-193) dalam

pembelajaran kooperatif terdapat 6 langkah utama atau tahapan yaitu sebagai

berikut

Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Fase Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Fase -1

Menyampaikan

tujuan pembelajaran

dan memotivasi

siswa

Guru menyampaikan

semua tujuan pelajaran

yang ingin dicapai pada

pelajaran tersebut dan

memotivasi siswa untuk

belajar

Siswa memperhatikan guru

pada saat guru menyampaikan

tujuan pembelajaran dan siswa

harus semangat untuk ikut

dalam proses pembelajaran

Fase-2

Menyajikan

informasi

Guru menyajikan

informasi kepada siswa

dengan jalan demonstrasi

atau lewat bahan bacaan

Siswa memperhatikan materi

yang disampaikan oleh guru

dan bertanya jika ada materi

yang kurang dimengerti

Fase-3

Mengorganisasikan

siswa ke dalam

kelompok-kelompok

belajar

Guru menjelaskan kepada

siswa bagaimana caranya

membentuk kelompok

belajar dan membantu

setiap kelompok agar

melakukan transisi secara

efisien

Siswa memperhatikan guru

ketika menjelaskan Setelah

guru menjelaskan tentang cara

berkelompok maka siswa

harus tahu bahwa semua

aggota kelompok memiliki

tujuan yang sama dan harus

berbagi tugas dan tanggung

jawab yang sama di antara

anggota kelompok

13

Fase-4

Membimbing

kelompok bekerja

dan belajar

Guru membimbing

kelompok-kelompok

belajar pada saat mereka

mengerjakan tugas

mereka

Siswa mengerjakan tugas

kelompok yang diberikan

dengan cara bekerja sama

dengan anggota kelompoknya

melalui bimbingan guru

Fase-5

Evaluasi

Guru mengevaluasi hasil

belajar tentang materi yang

telah dipelajari atau

masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil

kerjanya

Masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil

diskusinya

Fase-6

Memberikan

penghargaan

Guru mencari cara-cara

untuk menghargai baik

upaya maupun hasil

belajar individu dan

kelompok

Siswa harus saling mengargai

jawaban ketika jawaban

mereka berbeda setiap

kelompok dan harus

mempertanggungjawabkan

jawabannya

d Teknik-Teknik Pembelajaran Kooperatif

Menurut Huda (2017134) dalam pembelajaran kooperatif terdapat 14

teknik pembelajaran yang dapat diterapkan di dalam kelas antara lain Mencari

Pasangan Bertukar Pasangan Berpikir Berpasangan Berbagi Berkirim Salam

dan Soal Kepala Bernomor Kepala Bernomor Terstruktur Dua tinggal Dua

Tamu Keliling Kelompok Kancing Gemerincing Keliling Kelas Lingkaran

Dalam Lingkaran Luar Tari Bambu jigsaw dan Bercerita Berpasangan

Berdasarkan uraian di atas salah satu teknik pembelajaran kooperatif

yang diterapkan dalam penelitian ini adalah teknik kancing gemerincing Peneliti

memilih teknik kancing gemerincing karena dalam teknik ini siswa dapat terlibat

secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajarnya dapat

meningkat

14

4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing

a Pengertian TeknikKancing Gemerincing

Menurut Widyarty (201311) teknik kancing gemerincing merupakan

suatu model pembelajaran yang bertujuan untuk mengatasi hambatan

pemerataan kesempatan siswa yang sering mewarnai kerja kelompok dan setiap

siswa berhak mendapatkan kesempatan untuk berperan serta pada kelompoknya

masing-masing Sedangkan menurut Ulya (201932) bahwa teknik kancing

gemerincing merupakan metode yang dikembangkan oleh Spencer kagan

dimana masing-masing anggota kelompoknya mendapatkan kesempatan untuk

menyampaikan pendapat mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran

orang lain

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran teknik kancing gemerincing adalah suatu teknik pembelajaran

dimana dalam proses pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada semua

anggota kelompok untuk berpendapat

b Prosedur PelaksanaanTeknik Kancing Gemerincing

Dalam proses pembelajaran teknik kancing gemerincing terdapat

langkah-langkah model pembelajaran Menurut Huda (2011142-143) langkah-

langkah dari teknik kancing gemerincing yaitu

1) Guru menyiapkan satu kotak kecil yang berisi kancing-kancing (atau

benda-benda lainnya)

15

2) Masing-masing anggota dari setiap kelompok mendapatkan 2 atau 3 buah

kancing (jumlah kancing bergantung pada sukar tidaknya tugas yang

diberikan)

3) Setiap kali anggota selesai berbicara atau mengeluarkan pendapat ia harus

menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkannya di tengah-tengah

meja kelompok

4) Jika kancing yang dimiliki salah seorang siswa habis dia tidak boleh

berbicara lagi sampai semua rekannya menghabiskan kancingnya masing-

masing

5) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok

boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan

mengulangi prosedurnya kembali

d Kelebihan dan Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing

Menurut Ulya (201830-31) teknik kancing gemerincing memiliki

beberapa kelebihan dan kelemahan yaitu sebagai berikut

1) Kelebihan Teknik Kancing Gemerincing

a) Mengatasi hambatan pemerataan kesempatan berbicara siswa dalam

beriskusi

b) Mendorong siswa agar dapat aktif berbicara pada saat proses

pembelajaran berlangsung

c) Memberikan kesempatan bagi siswa yang tidak aktif untuk

menyampaikan pendapatnya pada saat berdiskusi sehingga siswa

16

yang tidak aktif memiliki kesempatan yang sama untuk

menyampaikan pendapatnya

2) Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing

a) Pengelolaan waktu saat persiapan dan pelaksanaan perlu

diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran terutama

dalam proses pembentukan kualitas pengetahuan siswa

b) Memerlukan waktu yang cukup lama jika guru tidak terlalu

memahami dengan baik materi yang akan diajarkan

c) Model ini susah diterapkan jika jumlah siswa terlalu banyak

5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing

Langkah-langkah yang akan di terapkan dalam penelitian ini yaitu

sebagai berikut

1) Menyiapkan bahan ajar dan media pembelajaran

2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa

3) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari

4) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5

orang siswa Kemudian membagikan soal kepada masing-masing

kelompok

5) Guru kemudian menyuruh semua anggota dari masing-masing kelompok

untuk mengerjakan tugas yang diberikan dengan cara bekerja sama

Setelah itu guru membagikan kancing berwarna kepada masing-masing

anggota kelompok Setiap anggota kelompok mendapatkan dua buah

17

kancing berwarna dan guru kemudian menjelaskan cara penggunaan

kancing yang dipegang oleh setiap siswa

6) Guru mengawasi masing-masing kelompok dan memberi bantuan kepada

kelompok jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas yang

diberikan

7) Jika tugas kelompok yang diberikan telah selesai guru meminta siswa

agar maju kedepan dengan cara menunjuk siswa yang mengacungkan

tangannya untuk menuliskan hasil kerja kelompoknya dan kelompok lain

menanggapinya apakah jawabannya sama atau tidak secara bergantian

Lakukan hal tersebut secara berulang sampai nomor dan soal yang

diberikan sudah dibahas semua

8) Siswa yang maju kedepan mengumpulkan kancingnya di tengah meja

kelompoknya

9) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok

boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan

mengulangi prosedurnya kembali

6 Kaitan Antara Model Pembelajaraan Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika

Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing menekankan

keaktifan semua anggota dalam suatu kelompok untuk menyelesaikan suatu

permasalahan yang diberikan oleh seorang guru dimana mereka saling membantu

satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan agar hasil belajar mereka bisa

meningkat secara merata Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat

18

membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih

siswa untuk bekerja sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif

dan terlibat dalam proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti

pembelajaran

Untuk tugas-tugas yang terstruktur seperti matematika diskusi jarang

dibutuhkan karena dalam tugas-tugas seperti ini biasanya sudah terdapat satu

jawaban benar Akan tetapi meskipun pembelajaran matematika yang bersifat

terstruktur tetapi model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing bisa

digunakan tergantung sejauh mana guru dapat membantu siswa memahami jenis

bantuan seperti apa yang mereka perlukan untuk mengerjakan tugas dalam suatu

kelompok

Mengingat pembelajaran kooperatif dikembangkan dari teori

konstruktivisme dimana siswa dituntut untuk mengembangkan pengetahuan awal

mereka secara mandiri agar terjadi pembelajaran yang bermakna Hal ini sejalan

dengan pembelajaran matematika yang pada dasarnya adalah penanaman konsep

Dimana dituntut pula pembelajaran yang bermakna agar konsep matematika itu

sendiri mudah dimengerti oleh siswa

B Hasil Penelitian yang Relevan

Pada bagian ini peneliti akan mengkaji penelitian yang relevan dengan

penelitian penulis Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya

diantaranya sebagai berikut

19

a) Jurnal Dwi Purwanto (2016) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa persentase observasi komunikasi matematis siwa pada

siklus I sebesar 5625 meningkat menjadi 7500 pada siklus II Rata-rata

nilai evaluasi belajar siswa pada siklus I mencapai 6990 dengan jumlah siswa

yang tuntas 21 siswa dan persentase ketuntasan 6562 meningkat menjadi

7615 pada siklus II dengan jumlah siswa yang tuntas 24 siswa dan persentase

ketuntasan 7500 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan

bahwa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dapat

meningkatkan komunikasi matematis dan hasil belajar matematika pada siswa

kela VIII di SMP Negeri 11 Purworejo Persamaan dalam penelitian ini yaitu

sama-sama menggunakan teknik kancing gemerincing dan mata pelajaran

yang sama Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian sasaran

penelitian dan lokasi penelitian

b) Jurnal Nurul Wisna Afianti (2017) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian

ini menunjukkan presentase keaktifan belajar peserta didik pada siklus I

sebesar 617 dengan kategori cukup aktif dan persentase ketuntasan hasil

belajar peserta didik sebesar 46675 Pada siklus II persentase keaktifan

belajar peserta didik mengalami peningkatan menjadi 8609 dengan kategori

sangat aktif dan hasil belajar peserta didik juga meningkat dengan persentase

ketuntasan sebesar 8333 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat

disimpulkan bahwa keaktifan dan hasil belajar IPA melalui model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing mengalami peningkatan

Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan teknik

20

kancing gemerincing Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian

sasaran penelitian lokasi penelitian dan mata pelajaran

c) Jurnal Komang Sucipta (2018) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 1412

sedangkan nilai rata-rata pada kelompok kontrol sebesar 975 Dari uji

prasyarat data bahwa data berdistribusi normal dan memiliki varians yang

homogeny kemudian dilanjutkan dengan uji-t diperoleh thitung= 365 dan ttabel

= 201 dengan taraf signifikan 5 dan (db) 49 sehinggaH1 diterima dan H0

ditolak Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

dengan kelompok siswa yang mengikuti proses pembelajaran konvensional

pada siswa kelas V SD Negeri 3 Sangkan Gunung melalui proses

pembelajaran Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan

teknik kancing gemerincing dan jenis metode penelitian yang sama

Sedangkan perbedaannya terletak pada sasaran penelitian lokasi penelitian

dan mata pelajaran

C Kerangka Pikir

kerangka pikir merupakan bagian penelitian yang menggambarkan alur

pikir suatu penelitian Keberhasilan siswa dalam belajar dapat diukur dengan hasil

belajar yang diperoleh siswa selama mengikuti proses kegiatan pembelajaran

Pada saat proses pembelajaran berlangsung hanya sebagian siswa yang aktif dan

terlibat dalam pembelajaran Motivasi dan semangat siswa masih kurang untuk

21

belajar sehingga cepat mengalami rasa bosan dan jenuh Pada saat guru

menjelaskan materi sebagian siswa tidak memperhatikan sehingga kurang

mengerti dengan materi yang diajarkan karena model pembelajaran yang

digunakan guru kurang bervariasi dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu

kelompok Hal tersebut mengakibatkan rendahnya hasil belajar matematika siswa

Masalah tersebut merupakan gambaran secara umum tentang permasalahan yang

terdapat pada kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

Untuk memaksimalkan hasil belajar siswa salah satu model

pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses

pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat membantu siswa dalam

memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih siswa untuk bekerja

sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif dan terlibat dalam

proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti pembelajaran

Sebelum model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

diterapkan maka terlebih dahulu dilakukan tes berupa pretest dan posttest setelah

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diterapkan dalam

pembelajaran Setelah itu data dari pretest dan posttest dibandingkan lalu

dianalisis untuk mendapatkan hasil atau kesimpulan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran matematika Berdasarkan uraian tersebut dapat digambarkan bagan

kerangka pikir model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

sebagai berikut

22

Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir

Rendahnya Hasil Belajar Matematika Siswa

Kelas IV SD Inpres Banga-Banga

Pretest

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing

Posttest

Hasil Belajar

Analisis

Temuan

Siswa kurang aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran

Kurangnya semangat dan motivasi siswa untuk belajar

Model pembelajaran yang kurang bervariasi

Kerja sama dalam kelompok masih kurang

23

D Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang kajian pustaka

maupun kerangka pikir dalam penelitian ini digunakan hipotesis sebagai berikut

ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-

Banga Kabupaten Barrurdquo

Adapun hipotesis statistik dari penelitian ini yaitu

Keterangan

micro1 Rata-rata hasil belajar sebelum diberikan perlakuan

micro2 Rata-rata hasil belajar setelah diberikan perlakuan

Ho Tidak ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

H1 Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-

Banga Kabupaten Barru

Ho micro1 = micro2

H1 micro1ltmicro2

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A Rancangan Penelitian

1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksperimen Penelitian eksperimen adalah suatu kegiatan penelitian yang

dilakukan peneliti untuk menilai suatu perlakuan (treatment) pendidikan

terhadap suatu objek atau objek penelitian untuk menguji hipotesis Jenis

penelitian eksperimen yang digunakan adalah pre-eksperimental design

Penelitian pre-eksperimental design belum merupakan eksperimen

sungguh-sungguh karena masih terdapat variable luar yang ikut berpengaruh

terhadap terbentuknya variable dependen Jadi hasil eksperimen yang merupakan

variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen

Hal ini terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih

secara random (Sugiyono 201574)

2 Desain Penelitian

Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah one-group

pretest-postest design Pada desain ini terdapat pretest yang diberikan sebelum

postest setelah perlakuan Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut

Gambar 31 Desain One group pretest-postest

O1 X O2

Pretest Treatment Posttest

25

Keterangan

O1 Nilai pretest sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing

O2 Nilai posttest setelah dilaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran matematika teknik kancing

gemerincing

X Perlakuan berupa pembelajaran matematika melalui model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

B Populasi dan Sampel

1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201580) Populasi

dalam penelitian ini adalah murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru yang berjumlah 10 orang

2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari

semua yang ada pada populasi misalnya karena keterbatasan dana tenaga dan

waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu

(Sugiyono 201581) Dalam teknik pengambilan sampel peneliti menggunakan

sampel jenuh Sampel jenuh merupakan teknik pengambilan sampel bila semua

26

anggota populasi digunakan Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif

kecil (Sugiyono 201585) Sampel dalam penelitian ini adalah murid kelas IV

SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru yang berjumlah 10 orang

C Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek

pengamatan penelitian Dalam penelitian ini mengkaji dua variabel yaitu ldquoModel

Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincingrdquo sebagai variabel bebas

(X) dan ldquoHasil Belajar Matematikardquo sebagai variabel terikat (Y)

1 Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing adalah suatu

model pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok dimana masing-

masing anggota kelompok mendapatkan sebuah kancing berwarna sebagai

penanda apabila mereka berpendapat Masing-masing siswa harus

bertanggungjawab atas kancing yang dimiliknya

2 Hasil belajar matematika adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah

melalui kegiatan proses pembelajaran Hasil belajar matematika siswa yang

dimaksud adalah nilai yang diperoleh siswa sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dan sesudah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diberi

(posttest)

D Instrumen Penelitian

Adapun instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

27

1 Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa

selama penelitian berlangsung Dalam hal ini peneliti mengamati aktivitas

belajar siswa selama proses berlangsungnya pembelajaran

2 Soal Tes

Tes hasil belajar matematika digunakan untuk memperoleh informasi

tentang penguasaan siswa terhadap pembelajaran matematika sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing yang

biasa disebut pretest dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing yang biasa disebut posttest Soal tes dibuat

berdasarkan materi yang diberikan selama penelitian berlangsung dengan

berdasarkan rumusan indikator pembelajaran Soal tes ini akan

dikembangkan dalam bentuk tes uraian (essay) yang berjumlah 5 soal

3 Dokumentasi

Instrumen dari dokumentasi ini adalah kamera yang digunakan untuk

mengambil beberapa gambar atau foto kegiatan dan aktivitas siswa selama

proses pembelajaran berlangsung

E Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk

mengumpulkan data penelitiannya Untuk mengumpulkan data dalam penelitian

ini dilakukan dengan cara sebagai berikut

28

1 Observasi

Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan

langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang akan diteliti

Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara pengamatan dan pencatatan

mengenai pelaksanaan pembelajaran

2 Tes

Sebelum dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing terlebih dahulu dilakukan pretest untuk mengetahui

kemampuan awal murid Setelah diberi perlakuan kemudian dilakukan

postttest untuk mengetahui kemampuan hasil belajar murid Data yang

diperoleh berdasarkan tes yang digunakan dalam proses pembelajaran

3 Dokumentasi

Dengan teknik ini peneliti memperoleh dokumen penelitian berupa

foto materi pelajaran melalui buku serta RPP Dengan foto dapat

memberikan informasi mengenai keadaan atau situasi kelas ketika peneliti

maupun siswa melaksanakan proses pembelajaran

F Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan memperhatikan jenis data yang akan

dianalisis Dalam penelitian kuantitatif seluruh data dari seluruh responden atau

sumber data lain terkumpul maka dilakukan analisis data Adapun teknik analisis

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

29

1 Analisis Data Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau

memberi gambaran umum data yang terkumpul selama proses penelitian dan

bersifat kuantitatif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk

mendeskripsikan seberapa besar hasil belajar pretest dan posttest yang diperoleh

siswa kelas IV sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerncing dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing Adapun langkah-langkah dalam penyusunan data

hasil pengamatan yaitu

a Hasil Belajar Siswa

1) Menghitung nilai rata-rata siswa (Mean)

= sum

(Riadi 2016)

Keterangan

= Rata-rata (Mean)

fi = Jumlah

n = Jumlah siswa

2) Menghitung persentase nilai rata-rata

P =

(Sudijono 201539)

30

Keterangan

p = Angka Persentase

f = Frekuensi yang dicari persentasenya

n = Banyaknya sampel

Dalam keperluan analisis deskriptif kriteria yang digunakan untuk

menentukan kriteria hasil belajar siswa yaitu

Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar

Ketuntasan Hasil Belajar () Kategori Hasil Belajar

0 le x ge 54 Sangat rendah

55 le x ge 64 Rendah

65 le x ge 79 Sedang

80 le x ge 89 Tinggi

90 lt x gt 100 Sangat tinggi

Sumber Depdikbud (2003)

b Analisis Aktivitas Siswa

Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil lembar observasi aktivitas

siswa yang diolah dengan teknik analisis berikut

AP = sum

sum x 100

(Trianto 2010 243)

Keterangan

AP = Nilai yang dicari

sumP = Banyaknya siswa yang melakukan akrivitas

sumF = Jumlah seluruh siswa

31

Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa

Sumber (Trianto 2010 43)

2 Analistik Statistik Inferensial

Analisis statistik inferensial dilakukan untuk menguji hipotesis

penelitian dengan menggunakan uji-t Untuk menguji hipotesis penelitian

mengenai perbedaan hasil belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran

matematika sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing diuji dengan t-tes dengan taraf signifikan α = 005

atau bertaraf 5 Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti

menggunakan teknik statistik t (uji-t) dengan tahap sebagai berikut

radicsum

(Arikunto 2013349)

Keterangan

Md = Mean perbedaan mean pretest dan posttest

X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)

X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)

d = Devisi masing-masing subjek

sum = Jumlah kuadrat deviasi

N = Jumlah subjek pada sampel

Ketuntasan Hasil Belajar () Kriteria

0 le x ge 25 Kurang Baik

26 le x ge 50 Cukup Baik

51 le x ge 75 Baik

76 lt x gt 100 Sangat Baik

32

Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut

a Mencari harga ldquoMdrdquo dengan menggunakan rumus

Md = sum

(Arikunto 2013350)

Keterangan

Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest

sumd = Jumlah dari gain (pretest-posttest)

N = Subjek pada sampel

b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus

sum = sumd ndash sum

(Arikunto 2013351)

Keterangan

sum = Jumlah kuadrat deviasi

sumd = Jumlah dari gain (pretest-postest)

N = Subjek pada sampel

c Menentukan harga dengan rumus

radicsum

(Arikunto 2013349)

Keterangan

Md = Mean perbedaan mean pre-test dan pos-test

X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)

X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)

33

d = Devisi masing-masing subjek

sum = Jumlah kuadrat deviasi

N = Jumlah subjek pada sampel

d Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan

Kaidah pengujian signifikan

1) Jika maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti pengunaan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

2) Jika maka H0 diterima dan H1 ditolak berarti pengunaan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing tidak

berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

e Menentukan harga

Mencari mengunakan table distribusi t dengan taraf

signifikan α = 005 dan d k = N‒1

f Membuat Kesimpulan apakah model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas

IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif dimaksudkan untuk memperoleh gambaran

mengenai ketuntasan hasil belajar matematika murid yang meliputi sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) serta hasil observasi aktivitas siswa selama proses

pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Deskripsi masing-masing hasil analisis tersebut diuraikan sebagai berikut

a Deskripsi Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan Setelah

(Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing

Dari hasil analisis deskriptif yang disajikan pada lampiran C maka skor

hasil belajar siswa sebelum (Pretest) dan setelah (Posttest) diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing pada siswa kelas IV SD

Inpres Banga-Banga materi pecahan senilai dapat dilihat pada tabel 41 berikut

Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest)

dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif

Teknik Kancing Gemerincing

Statistik Pretest Posttest

Ukuran Sampel 10 10

Skor Ideal 100 100

Skor Rata-rata 609 807

Skor Tertinggi 81 100

Skor Terendah 36 60

Rentang Skor 45 40

Sumber Data Olah Lampiran C

34

35

Pada Tabel 41 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata skor hasil belajar

matematika siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (pretest) adalah 609 dan setelah diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) adalah 807 dari

skor ideal 100 Skor yang dicapai siswa tersebar dari skor terendah pretest 36 dan

skor terendah posttest 60 Skor tertinggi yang dicapai siswa pada pretest adalah 81

dan posttest adalah 100 dengan rentang skor pretest 45 dan posttest 40 Jika skor

hasil belajar matematika sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke

dalam lima kategori maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang

ditunjukkan pada Tabel 42 berikut

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika

Siswa Sebelum (Pretest) dan Sesudah (Posttest) Diterapkan Model

Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

No

Skor

Kategori

Pretest Posttest

F Persentase

()

F Persentase

()

1 0 le x le 54 Sangat Rendah 3 30 0 0

2 55 le x le 64 Rendah 4 40 2 20

3 65 le x le 79 Sedang 1 10 2 20

4 80 le x le 89 Tinggi 2 20 4 40

5 90 le x le 100 Sangat Tinggi 0 0 2 20

Jumlah 10 100 10 100

Sumber Hasil tes siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

Pada Tabel 42 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dari 10 siswa kelas

IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru terdapat 3 orang siswa (30) yang

memperoleh skor pada kategori sangat rendah 4 orang siswa (40) yang

memperoleh skor kategori rendah 1 orang siswa (10) yang memperoleh skor

36

kategori sedang dan 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori tinggi

serta tidak ada siswa (0) yang memperoleh skor kategori sangat tinggi

Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) dari 10 siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru terdapat 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor pada kategori rendah

2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori sedang 4 orang siswa (40)

yang memperoleh skor kategori tinggi dan 2 orang siswa (20) yang

memperoleh skor kategori sangat tinggi

Skor rata-rata hasil belajar siswa sebelum diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) sebesar 609 dikonversi ke dalam

5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil belajar matematika siswa umumnya

berada pada kategori rendah Sedangkan skor rata-rata hasil belajar siswa setelah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)

sebesar 807 dikonversi ke dalam 5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil

belajar matematika siswa umumnya berada pada kategori tinggi

Selanjutnya untuk melihat persentase ketuntasan hasil belajar matematika

siswa sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dapat dilihat pada Tabel 43

berikut

37

Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum

(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Skor

Kategori

Pretest Posttest

F Persentase

()

F Persentase

()

0 le x ˂ 70 Tidak Tuntas 7 70 2 20

70 le x le 100 Tuntas 3 30 8 80

Jumlah 10 100 10 100

Sumber Perolehan nilai siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru

Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila memiliki skor

paling sedikit 70 Dari Tabel 43 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) jumlah siswa yang

tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 7 orang siswa

(70) dan siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 3

orang siswa (30) Dari deskripsi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

matematika siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70

Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) jumlah siswa yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan

minimal individual adalah 2 orang siswa (20) dan siswa yang memenuhi kriteria

ketuntasan minimal individual adalah 8 orang siswa (80) Berdasarkan deskripsi

di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru setelah diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria

ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70

38

b Deskripsi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa

Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika materi

pecahan senilai dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing selama 2 kali pertemuan secara singkat dapat dilihat pada Tabel 47

sebagai berikut

Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siwa Selama Proses Pembelajaran Dengan

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

() I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsun

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

Sumber Data Olah Lampiran C

39

1) Persentase rata-rata siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar

berlangsung sebanyak 100

2) Persentase rata-rata siswa yang memperhatikan guru pada saat proses

pembelajaran berlangsung sebanyak 80

3) Persentase rata-rata siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari

teman-temannya sebanyak 85

4) Persentase rata-rata siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran

berlangsung sebanyak 80

5) Persentase rata-rata siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing 80

6) Persentase rata-rata siswa yang bekerja sama dengan teman kelompoknya

sebanyak 90

7) Persentase rata-rata siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil

kerja kelompoknya sebanyak 90

8) Persentase rata-rata siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung sebanyak 80

9) Persentase rata-rata siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban sebanyak 85

10) Persentase rata-rata siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran sebanyak 75

Jika rata-rata skor aktivitas saat diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke dalam lima kategori

40

maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang ditunjukkan pada Tabel

45 berikut

Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siwa Selama Proses

Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing

Ketuntasan Hasil Belajar ( ) Kriteria F Persentase ()

0 le x ge 25 Kurang Baik 0 0

26 le x ge 50 Cukup Baik 0 0

51 le x ge 75 Baik 1 10

76 le x ge 100 Sangat Baik 9 90

Pada Tabel 45 di atas dapat dilihat bahwa persentase aktivitas siswa

melalui penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

terdapat 10 aspek yang diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa

yang berada pada kategori kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas

(10) yang berada pada kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada

pada kategori sangat baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga

aktivitas siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing berada pada kategori sangat baik

2 Hasil Analisis Inferensial

Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis Sesuai

dengan hipotesis penelitian yakni ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika

Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo Maka teknik

yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik statistik

inferensial dengan menggunakan uji-t

41

Berdasarkan analisis data yang diuraikan (lampiran C) terlihat bahwa

pada siswa kelas IV SD Inpres BangandashBanga Kabupaten Barru sebesar

1767 Berdasarkan tersebut dapat dibandingkan dengan nilai

menggunakan tabel distribusi t dengan taraf signifikan α = 005 (tabel terlampir)

dan db = N-1 = 9 maka diperoleh = 1833 Setelah diperoleh 1767 dan

= 1833 maka diperoleh ˃ atau 1767 ˃ 1833 sehingga dapat

disimpulkan bahwa ditolak dan diterima Hal ini berarti bahwa terdapat

pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap

hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru

B Pembahasan

Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian di kelas IV SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barru yang jumlah siswanya yaitu 10 orang Desain

penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest design yang hanya

melibatkan satu kelompok yaitu kelompok eksperimen dimana diberikan tes awal

berupa pretest sebelum treatment atau perlakuan dan akhir pembelajaran

diberikan posttest Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan perlakuan

berupa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing Untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing terhadap materi pembelajaran matematika pada siswa yaitu melalui

hasil test (pretest dan posttest) yang diberikan sebelum dan sesudah perlakuan

kemudian dianalisis menggunakan perhitungan manual

42

Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar matematika siswa sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

menunjukkan bahwa terdapat 3 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang

siswa atau 30 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

dan 7 orang siswa atau 70 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 609 Dengan kata lain hasil belajar

matematika pada siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (pretest) masih tergolong rendah dan tidak memenuhi

kriteria ketuntasan klasikal

Selanjutnya hasil analisis data hasil belajar siswa matematika setelah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)

menunjukkan bahwa terdapat 8 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang

siswa atau 80 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

dan 2 orang siswa atau 20 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 807 Dengan kata lain hasil belajar

matematika pada siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria ketuntasan klasikal

Hasil pengamatan persentase aktivitas siswa melalui penerapan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terdapat 10 aspek yang

diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa yang berada pada kategori

kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas (10) yang berada pada

kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada pada kategori sangat

baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga aktivitas siswa setelah

43

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berada

pada kategori sangat baik

Hasil analisis statistik inferensial yang dimaksud adalah pembahasan

terhadap hasil pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya dengan

menggunakan rumus uji-t diketahui bahwa nilai = 1767 dan = 1833

maka diperoleh atau 1767 gt 1833 sehingga dapat disimpulkan

bahwa Ho ditolak dan H1 diterima

Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial yang

diperoleh ternyata cukup mendukung teori yang telah dikemukakan pada kajian

pustaka Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ldquoModel Pembelajaran

kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar

Matematika Siswa Kelas V SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

44

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan

yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berpengaruh

terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga

Kabupaten Barru

B Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini maka

peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut

1 Bagi siswa diharapkan lebih aktif semangat kreatif dan dapat

mengembangkan diri dalam pelajaran

2 Bagi guru diharapkan bisa menerapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing dalam pembelajaran matematika agardapat

membangkitkan minat keingintahuan motivasi dan keberanian murid dalam

menjawab pertanyaan pada saat proses pembelajaran berlangsung

3 Bagi peneliti diharapkan mampu mengembangkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing ini pada mata pelajaran lain demi

tercapainya tujuan yang diharapkan

45

DAFTAR PUSTAKA

Afianti Nurul Wisma Sulastry Taty Alimin 2017 Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan

Keakifan Dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X Mia 3 SMAN 1

Bontomarannu Jurnal Nalar Pendidikan 5 (2) 550 (httpsojsunm

acidnalararticleview4869 diakses pada tanggal 2 Februari 2020)

Al-Tabany T I B 2015 Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif

dan Kontekstual Konsep Landasan dan Implementasinya pada

Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik IntegratifTKI) Jakarta Prenada

media Group

Arikunto Suharsimi 2013 Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik

Jakarta PT Rineka Cipta

Djamarah Syaiful Bahri 2018 Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif

Jakarta PT Rineka Cipta

Erika Dini Sumardi Rosarina 2018 Pengaruh Model Cooperative Learning

Tipe Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pembelajaran

IPS SD Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar5(1)

142(httpsejournalupieduindexphppedadidaktikaarticleview7270

diakses pada tanggal 7 Maret 2020)

Fiona Firda 2019 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Peseta Didik Tema Panas dan

Perpindahannya Kelas V SD Negeri 3 Talangpadang Kabupaten

Tanggamus Skripsi Tidak Diterbitkan Bandar Lampung Universitas

Lampung (httpdigilibunilaacidideprint57215 diakses pada tanggal 8

Februari 2020)

Huda Miftahul 2017 Cooperative Leraning Metode Teknik Struktur dan Model

Terapan Yogyakarta Pustaka Belajar

Isrokrsquoatun Rosmala Amelia 2019 Model-Model pembelajaran Matematika

Jakarta PT Bumi Aksara

Octavia Shilphy A 2020 Model-Model PembelajaranYogyakarta CV Budi

Utama

Pardamean Toto 2015 Model Pembelajaran Untuk Efesiensi Dan Efektivitas

Pembelajaran (httpswwwkompasianacomtotopardamean550b2351a3

3311b2142e396emodel-pembelajaran-untuk-efisiensi-dan-efektivitas-pem

belajaran) Diakses pada tanggal 26 Juni 2015

46

Purwanto Dwi 2016 Meningkatkan Komunikasi Matematis Dan Hasil Belajar

Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Jurnal Pendidikan Matematika 21(3) 245 (httpejournal

umpwracidindexphpekuivalenarticleview30072844 diakses pada

tanggal 2 Februari 2020)

Puspita G I Monawati amp Elly R (2017) Korelasi Persepsi Siswa Terhadap

Pembelajaran Matematika Dengan Hasil Belajarnya Di Kelas V Sd Negeri

I Pagar Air Aceh Besar Jurnal ilmiah pendidikan guru sekolah dasar 2

92 (httpswwwneliticomidpublications188711korelasi-siswa-terhada

p-pembelajaran-matematika-dengan-hasil-belajarnya diakses pada tanggal

3 Februari 2020)

Riadi E 2016 Statistika Penelitian (Analisis Manual Dan IBM SPSS)

Yogyakarta Penerbit Andi

Rusman 2012 Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Sucipta Komang Japa Gusti Ngurah Margunayasa Gede 2018 Pengaruh

Model Pembelajaran Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar IPA

Kelas V Jurnal Mimbar Ilmu 23 (3) 208 (httpsejournalun dikshaac

idindexphpMIarticleview164370 diakses pada tanggal 21 Februari

2020)

Sudijono Anas 2015 Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Sugiyono 2015 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Suprihatiningrum Jamil 2016 Strategi Pembelajaran Teori amp Aplikasi

Jogjakarta Ar-Ruzz Media

Trianto (2010) Model Pembelajaran Terpadu Jakarta Bumi Aksara

Ulya Zulfa 2019 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemerincing Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Pada

siswa Kelas II SDI Nailul Falah Sukorejo-Pasuruan Skripsi Tidak

Diterbitkan Surabaya Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

(httpdigilibuinsbyacidideprint33077 diakses pada tanggal 21

Februari 2020)

47

Wati Irma 2017 Pentingnya Media Dan Model Pembelajaran Dalam proses

Mengajar (httpsmetrojambicomread2017102726042pentingnya-me

diadan-model-pembelajaran-dalam-proses-mengajar Diakses pada tanggal

3 Juli 2020)

Wandini Rora Rizki 2019 Pembelajaran Matematika Untuk Calon Guru MISD

CV Medan Widya Puspita

Widyarty Z 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemeincing Terhadap Hasil dan Minat Belajar Matematika Siswa Kelas

VII SMP Dwi SejahteraPekan Baru Skripsi Tidak Diterbitkan Pekan

Baru Universitas Islam Negeri Sultan Syarif kasim (httprepositoryuin

suskaaciidideprint2150 diakses 9 Februari 2020)

Yudha Rahmat Putra 2018 Motivasi Berprestasi amp Disiplin Peserta Didik Serta

Hubungannya dengan Hasil Belajar Pontianak Yudha English Gallery

L

A

M

P

I

R

A

N

LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN

KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI

SOAL PRETEST DAN HASIL KERJA PRETEST SISWA

SOAL POSTTEST DAN HASIL KERJA POSTTEST SISWA

PEDOMAN PENILAIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI

Kompetensi Dasar Indikator Nomor

Soal

Jumlah

Soal

31 Menjelaskan pecahan-

pecahan senilai

dengan gambar dan

model konkret

311 Menunjukkan pecahan

senilai

1 dan 2

2

312 Menuliskan contoh

pecahan senilai

3 1

41 Mengidentifikasi

pecahan-pecahan

senilai dengan gambar

dan model konkret

411 Menentukan pecahan

senilai dengan cara

mengalikan pembilang

dan penyebut dengan

angka yang sama

4 1

412 Menentukan pecahan

senilai dengan cara

membagi pembilang

dan penyebut dengan

angka yang sama

5 1

Jumlah Soal 5

SOAL PRETEST

Nama

Kelas

1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar

a

b

2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan

3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari

4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

HASIL KERJA PRETEST SISWA

SOAL POSTTEST

Nama

Kelas

1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar

a

b

2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan

3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari

4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

HASIL KERJA POSTTEST SISWA

PEDOMAN PENILAIAN

PRETEST

Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot

1 a

dan

b

dan

20

2

10

3 Pecahan yang senilai dengan

yaitu

dan

10

4 a

=

b

c

30

5 a

=

=

b

=

=

c

=

=

30

Jumlah 100

Panduan Penilaian Skor

x 100 = Nilai

POSTTEST

Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot

1 a

dan

b

dan

20

2

10

3 Pecahan yang senilai dengan

yaitu

dan

10

4 d

=

e

f

30

5 a

=

=

b

=

=

c

=

=

30

Jumlah 100

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan SD Inpres Banga-Banga

Mata Pelajaran Matematika

Kelas Semester IVGanjil

Tahun Pelajaran 20202021

Materi Pokok Pecahan Senilai

Alokasi Waktu 2 (35x2)

Pertemuan 2x Pertemuan

A Kompetensi Inti

1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya

2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan

tetangganya serta cintah tanah air

3 Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati

(mendengar melihat membaca) dan menanya berdasarkan ingin tahu

tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya dan benda-

benda yang dijumpainya di rumah di sekolah dan tempat bermain

4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis

dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat

dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan

berakhlak mulia

B Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

31 Menjelaskan pecahan-pecahan

senilai dengan gambar dan

model konkret

312 Menunjukkan pecahan senilai

313 Menuliskan contoh pecahan

senilai

41 Mengidentifikasi pecahan- 411 Menentukan pecahan senilai

pecahan senilai dengan gambar

dan model konkret

dengan cara mengalikan

pembilang dan penyebut

dengan angka yang sama

412 Menentukan pecahan senilai

dengan cara membagi

pembilang dan penyebut

dengan angka yang sama

C Tujuan Pembelajaran

1 Siswa dapat menunjukkan pecahan senilai dengan tepat

2 Siswa dapat menuliskan contoh pecahan senilai dengan tepat

3 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan mengalikan pembilang

dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat

4 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan membagi pembilang

dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat

Karakter siswa yang diharapkan Religius Nasionalis Mandiri

Gotong Royong dan Integritas

D Materi Pembelajaran

1 Pengertian pecahan senilai

2 Contoh pecahan senilai

3 Mencari pecahan senilai dengan cara

a Mengalikan pembilang dan penyebut dengan angka yang sama

b Membagi pembilang dan penyebut dengan angka yang sama

E Pendekatan Model dan Metode Pembelajaran

Pendekatan Saintifik

Model Pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Metode Ceramah diskusi tanya jawab penugasan

F Media Pembelajaran

1 Gambar-gambar

2 Kancing baju warna-warni

G Sumber Belajar

1 Buku guru dan siswa matematika kelas IV

2 Buku petunjuk guru matematika kelas IV

3 Modulbahan ajar

4 Internet

5 Modul lain yang relevan

H Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran Alokasi Waktu

Pendahuluan Guru mengajak siswa untuk berdorsquoa

menurut agama dan keyakinan masing-

masing Religius

Siswa menyanyikan lagu wajib

Indonesia Raya Nasionalis

Guru melakukan komunikasi tentang

kehadiran siswa dengan mengabsen

Communication

Guru menyiapkan kesiapan psikis dan

fisik siswa

Pemberian motivasi kepada siswa

dengan melakukan tepuk semangat

bersama-sama

Guru memberikan apersepsi kepada

siswa

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai

Communication

Guru melakukan tanya jawab yang

berhubungan dengan materi

Communication

10 Menit

Inti Mengamati

Guru menjelaskan mengenai materi

yang akan dibahas

Siswa memperhatikan penjelasan

guru

Guru membagi siswa menjadi 2

kelompok yang beranggotakan 5

orang siswa 1 kelompok untuk

berdikusi dengan teknik kancing

gemerincingCollaboration

Siswa mendengarkan penjelasan guru

tentang maksud dari teknik kancing

gemerincing

Siswa mengamati gambar yang

diperlihatkan guru kemudian guru

menyuruh siswa dalam kelompok

bersama-sama mengamati gambar

tersebut lalu menyebutkan pecahan

yang terdapat pada gambar dan

apakah senilai atau tidak

Siswa menjawab setiap pertanyaan

yang diberikan oleh guru Mandiri

Guru memberikan penguatan tentang

konsep pecahan senilai kepada siswa

Guru memberikan penjelasan kepada

siswa mengenai cara mencari pecahan

senilai dengan mengalikan atau

membagi pembilang dan penyebut

yang sama

Menanya

Siswa menanyakan materi yang

tidak dipahami pada guru

Mengumpulkan Data

siswa yang telah dikelompokkan

tadi mengumpulkan informasi

berdasarkan materi yang telah di

pelajari

Siswa mengerjakan lembar kerja

kelompok yang sudah dibagikan

oleh guru secara berkelompok

Gotong Royong

Mengasosiasi

Guru mengawasi masing-masing

kelompok dan memberi bantuan

kepada kelompok jika mengalami

kesulitan dalam mengerjakan tugas

yang diberikan Communication

Mengkomunikasikan

Guru memberikan kesempatan pada

tiap kelompok untuk menyampaikan

hasil diskusi kelompok

Communication

perwakilan salah satu kelompok yang

dipilih oleh guru mempresentasikan

hasil diskusinya dengan

kelompoknya

Setiap siswa yang maju kedepan

mengumpulkan kancingnya di tengah

meja kelompoknya

180 Menit

Setiap siswa mempunyai 2 kancing

ditangannya dalam artian setiap siswa

mempunyai kesempatan untuk

bertanya dan menanggapi kepada

kelompok lain

Jika kancing yang dimiliki seorang

siswa habis dia tidak boleh berbicara

lagi sampai temannya menghabiskan

kancing mereka

Jika semua kancing sudah habis

sedangkan tugas belum selesai

kelompok boleh mengambil

kesepakatan untuk membagi-bagi

kancing lagi dan mengulangi

prosedurnya kembali

Guru menanggapi dan memberikan

penguatan dengan menyampaikan

jawaban benar

Guru memberikan penghargaan

kepada setiap kelompok

Penutup Siswa diberi kesempatan untuk

bertanya apa yang mereka belum

pahami

Guru memberikan soal sebagai bentuk

evaluasi kepada siswa yang dikerjakan

secara individu untuk mengetahui

pemahaman konsep siswa Mandiri

Setelah semua selesai mengerjakan

soal hasil pekerjaan siswa

dikumpulkan dan guru memeriksa

hasil pekerjaan tersebut Mandiri

Siswa dan guru melakukan refleksi

kegiatan dengan cara meminta siswa

mengungkapkan perasaan dan

pendapatnya mengenai kegiatan

pembelajaran pada hari ini serta

materi apa saja yang telah dipelajari

Integritas

Untuk memotivasi siswa sebelum

pulang bersama-sama melakukan

tepuk semangat Communication

Sebelum pulang siswa berdoa

bersama-sama dipimpiin oleh ketua

kelas Religius

10 Menit

I Penilaian

1 Jenis penilaian Penilaian pengetahuan

Teknik penilaian Tes

Rubrik Penilaian Pemahaman Konsep Pecahan Senilai

No

Indikator

Pemahaman

Konsep

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Kriteria

Skor

1 Menyatakan

ulang sebuah

pecahan

a Menunjukkan

Pecahan Senilai

b Menuliskan

contoh pecahan

senilai

Menuliskan kalimat

matematika dengan

benar

10

menuliskan sebagian

kalimat matematika

5

Menuliskan jawaban

tapi salah

1

Tidak mengisi jawaban 0

2 Menyajikan

konsep dalam

bentuk

representasi

matematis

a Menggambarkan

bentuk yang

mewakili

pecahan

Menggambar bentuk

yang mewakili pecahan

sesuai dengan

bilangannya

10

Menggambar bentuk

yang mewakili pecahan

namun tidak sesuai

dengan bilangannya

5

Menggambar bentuk

yang mewakili tapi

salah

1

Tidak menggambar

bentuk yang mewakili

pecahan

0

b Menyatakan

pecahan dari

sebuah gambar

Menyatakan pecahan

yang sesuai dengan

gambar

10

Menyatakan pecahan

tetapi tidak sesuai

dengan gambar

5

menyatakan gambar

dan pecahan yang tidak

sesuai

1

Tidak menyatakan

pecahan yang sesuai

dengan gambar

0

3 Menggunakan

prosedur atau

operasi

tertentu

a Menentukan

pecahan senilai

dengan

mengalikan

Melakukan operasi

hitung dengan

mengalikan penyebut

dan pembilang dengan

10

pembilang dan

penyebut dengan

angka yang sama

angka yang sama

dengan tepat

Melakukan operasi

hitung dengan

mengalikan penyebut

dan pembilang dengan

angka yang sama tetapi

belum tepat

5

Melakukukan operasi

hitung tetapi salah

1

Tidak melakukan

operasi hitung

0

b Menentukan

pecahan senilai

dengan membagi

pembilang dan

penyebut dengan

angka yang sama

Melakukan operasi

hitung dengan

membagi penyebut dan

pembilang dengan

angka yang sama

dengan tepat

10

Melakukan operasi

hitung dengan

membagi penyebut dan

pembilang dengan

angka yang sama tetapi

belum tepat

5

Melakukukan operasi

hitung tetapi salah

1

Tidak melakukan

operasi hitung

0

Nilai akhir siswa =

x 100

2 Jenis penilaian Penilaian sikap

Teknik penilaian Non tes

No Nama

Perubahan Tingkah Laku

Disiplin Jujur Percaya Diri

K C B SB K C B SB K C B SB

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

2

Dst

Keterangan

K (Kurang) 1 C (Cukup) 2 B (Baik) 3 SB (Sangat Baik) 4

3 Jenis penilaian Penilaian keterampilan

Teknik penilaian Non tes

Rubrik Penilaian Kinerja Menyelesaikan Masalah Pecahan Senilai

No Nama Kriteria Penilaian

Kerja Sama Ketepatan Kejelasan

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1

2

3

Keterangan

Skor 4 Sangat baik Skor 2 Cukup

Skor 3 Baik Skor 1 Perlu bimbingan

Barru 21 September 2020

Mengetahui

Guru Kelas 4 Mahasiswa

Aminah SPd Lismayanti

NIP NIM 105401113516

Kepala SD Inpres Banga-Banga

Abdul Latif SPd MPd

NIP 19690412 200005 1 001

KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS IV SD

INPRES BANGA-BANGA KABUPATEN BARRU

No Aktivitas Siswa

1 Siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar berlangsung

2 Siswa yang memperhatikan guru pada saat proses pembelajaran

berlangsung

3 Siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari teman-

temannya

4 Siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung

5 Siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing

6 Siswa yang bekerja sama dengan teman kelompok

7 Siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil

diskusinya

8 Siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

9 Siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan menambahkan

jawaban

10 Siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir pembelajaran

LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN

DAFTAR HADIR SISWA

DATA HASIL KEMAMPUAN AWAL PRETEST SISWA

DATA HASIL TES BELAJAR POSTTEST SISWA

DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

DAFTAR HADIR SISWA KELAS IV SD INPRES BANGA-BANGA

KABUPATEN BARRU

No Nama Siswa LP Pertemuan

1 2 3 4

1 Adelia p

P

R

E

T

E

S

T

radic radic

P

O

S

T

T

E

S

T

2 Akbar L radic radic

3 Aulifiah P radic radic

4 Irwansyah L radic radic

5 Muhammad Faiz Paki L radic radic

6 Muh Revan Anugrah L radic radic

7 Muhammad Takwin L radic radic

8 Nabila Zahira P radic radic

9 Nurhalisa P radic radic

10 Nurul Hidayat P radic radic

Keterangan

radic = Hadir

S = Sakit

A = Alfa

I = Izin

Jumlah siswa

Laki-laki 5 orang

Perempuan 5 orang

Banga-Banga September 2020

Peneliti

Lismayanti

Nim105401113516

DATA HASIL BELAJAR SISWA SEBELUM DITERAPKAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

(PRETEST)

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Adelia 63 Tidak Tuntas

2 Akbar 64 Tidak Tuntas

3 Aulifiah 81 Tuntas

4 Irwansyah 80 Tuntas

5 Muhammad Faiz Paki 36 Tidak Tuntas

6 Muh Revan Anugrah 59 Tidak Tuntas

7 Muhammad Takwin 74 Tidak Tuntas

8 Nabila Zahira 40 Tuntas

9 Nurhalisa 51 Tidak Tuntas

10 Nurul Hidayat 61 Tidak Tuntas

Jumlah 609

Rata-rata 609

Kategori Rendah

DATA HASIL TES BELAJAR SISWA SETELAH DITERAPKAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

(POSTTEST)

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Adelia 88 Tuntas

2 Akbar 79 Tuntas

3 Aulifiah 100 Tuntas

4 Irwansyah 100 Tuntas

5 Muhammad Faiz Paki 60 Tidak Tuntas

6 Muh Revan Anugrah 82 Tuntas

7 Muhammad Takwin 88 Tuntas

8 Nabila Zahira 59 Tidak Tuntas

9 Nurhalisa 70 Tuntas

10 Nurul Hidayat 81 Tuntas

Jumlah 807

Rata-rata 807

Kategori Tinggi

DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK

KANCING GEMERINCING

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

()

I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA

HASIL ANALISIS STATISTIK DAN INFERENSIAL

HASIL ANALISIS NILAI PRETEST DAN POSTTEST SISWA

HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL

HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA

HASIL ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF DAN INFERENSIAL

A Hasil Analsis Statistik Deskriptif

Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Pretest

X F FX

81 1 81

80 1 80

74 1 74

64 1 64

63 1 63

61 1 61

59 1 59

51 1 51

40 1 40

36 1 36

Jumlah 10 609

Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 609

sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai

rata-rata (mean) sebagai berikut

= sum

=

= 609

Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Posttest

X F FX

100 2 200

88 2 176

82 1 82

81 1 81

79 1 79

70 1 70

60 1 60

59 1 59

Jumlah 10 807

Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 807

sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai

rata-rata (mean) sebagai berikut

= sum

=

= 807

Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest

No X1 (Pretest) X2 (Posttest) d = X2 - X1 dsup2

1 63 88 25 625

2 64 79 15 225

3 81 100 19 361

4 80 100 20 400

5 36 60 24 576

6 59 82 23 529

7 74 88 14 196

8 40 59 19 361

9 51 70 19 361

10 61 81 20 400

Jumlah 198 4034

B Hasil Analisis Statistik Inferensial

Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut

a Mencari harga ldquoMDrdquo dengan menggunakan rumus

Md = sum

= 198

b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus

sum = sum sum

= 4034- 39204

= 1136

c Menentukan Harga tHitung

t =

radicsum

t =

radic

t =

radic

t =

radic

t =

t = 1767

d Menentukan Harga

Untuk mencari tTabel peneliti menggunakan tabel distribusi t

dengan taraf signifikan = 10 ndash 1 = 9 maka

diperoleh t005 = 1833

Setelah diperoleh tHitung = 1767 dan ttabel = 1833 maka tHitung gt

ttabel atau atau 1767 gt 1833 Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho

ditolak dan H1 diterima Ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap hasil belajar

matematika murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL

1 PRETEST

Ketuntasan belajar klasikal =

=

x 100

= 30

2 POSTTEST

Ketuntasan belajar klasikal =

=

x 100

= 80

HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TEKNIK KANCING GEMERINCING

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

()

I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

Mengukur persentase keberhasilan aktivitas Siswa

Keberhasilan aktivitas siswa =

=

= 845

LAMPIRAN D

TABEL DISTRIBUSI T-TABEL

KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI

KARTU KONTROL PENELITIAN

PERSURATAN

DOKUMENTASI

TABEL DISTRIBUSI T-TABEL

Dk 025 010 005 002 001 0005

1 1000 3078 6314 12706 31821 63657

2 0816 1886 2920 4303 6965 9925

3 0765 1638 2353 3182 4541 5841

4 0741 1533 2132 2766 3747 4604

5 0727 1476 2015 2571 3365 4032

6 0718 1440 1943 2447 3143 3707

7 0711 1415 1895 2365 2998 3499

8 0706 1397 1860 2306 2896 3355

9 0703 1383 1833 2262 2821 3250

10 0700 1372 1812 2228 2764 3169

11 0697 1363 1796 2201 2718 3106

12 0695 1356 1782 2178 2681 3055

13 0694 1350 1771 2160 2650 3012

14 0692 1345 1761 2145 2624 2977

15 0691 1341 1753 2132 2623 2947

16 0690 1337 1746 2120 2583 2921

17 0689 1333 1740 2110 2567 2898

18 0688 1330 1734 2101 2552 2878

19 0688 1328 1729 2093 2539 2861

20 0687 1325 1725 2086 2528 2845

21 0686 1323 1721 2080 2518 2831

22 0686 1321 1717 2074 2508 2819

23 0685 1319 1714 2069 2500 2807

24 0685 1318 1711 2064 2492 2797

25 0684 1316 1708 2060 2485 2787

26 0684 1315 1706 2056 2479 2779

27 0684 1314 1073 2052 2473 2771

KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI

KARTU KONTROL PELAKSANAAN PENELITIAN

PERSURATAN

DOKUMENTASI

Gambar 1 Pemberian Pretest

Gambar 2 Pembagian Kancing Pada Masing-Masing Anggota Kelompok

Gambar 3 Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Gambar 4 Pemberian Posttest

RIWAYAT HIDUP

Lismayanti Dilahirkan di Banga-Banga pada tanggal 14

Agustus 1998 dari pasangan Ayahanda Cagga dan Ibunda

Marni Anak pertama dari dua bersaudara Penulis masuk

sekolah dasar pada tahun 2004 di SD Inpres Banga-Banga dan

tamat pada tahun 2010 tamat di SMP Negeri 4 Barru pada

tahun 2013 dan tamat di SMK Negeri 1 Barru pada tahun 2016 Pada tahun yang

sama (2016) penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang ada di

Makassar yaitu Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) dan

mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) pada Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Atas berkat yang Maha Kuasa penulis

berhasil menyelesaikan seluruh mata kuliah yang diprogramkan dan semua itu

dilakukan dengan semangat dan usaha yang tinggi untuk mendapatkannya

Page 5: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9

v

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

ldquoDan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharaprdquo

(QS Al-Insyirah 8)

ldquoSelalu ada harapan bagi mereka yang sering berdoa

Selalu ada jalan bagi mereka yang sering berusahardquo

Kupersembahkan karya ini sebagai salah satu wujud baktiku

kepada Kedua orang tuaku tercinta atas segala tetesan keringat

kasih sayang dorsquoa dan pengorbanannya Tak lupa juga saya

berterima kasih kepada saudaraku keluargaku serta sahabat-

sahabatku yang senantiasa berdorsquoa dalam memberikan dorongan

dan motivasi sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan

vii

ABSTRAK

LISMAYANTI 2020 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV

SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru Skripsi Jurusan Pendidikan Guru

Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar Pembimbing I Nasrun dan Pembimbing II Kristiawati

Masalah utama dalam penelitian ini yaitu rendahnya hasil belajar

matematika siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru Jenis penelitian ini adalah penelitian Pre-

eksperimen dengan menggunakan desain penelitian One-Group Pretest-Posttest

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga

Kabupaten Barru Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik

sampel jenuh dengan menjadikan populasi sebagai sampel yaitu 10 orang

Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes lembar observasi dan

dokumentasi Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik

deskriptif dan inferensial dengan analisis uji t Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa nilai rata-rata hasil belajar matematika sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) yaitu 609 berada

pada kategori rendah sedangkan nilai rata-rata setelah diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) adalah 807 berada

pada kategori tinggi Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan uji t

diperoleh = 1833 dan = 1767 dimana gt Hal ini berarti

bahwa hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (H1) diterima Sehingga

dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif

Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

Kata Kunci Teknik Kancing Gemerincing Hasil Belajar

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam Allah

yang paling agung untuk membuka jalan bagi setiap maksud kita Allah yang

paling suci untuk menjadi energi bagi petunjuk hidup dan kesuksesan kita Tiada

daya dan kekuatan kecuali dengan bimbingan dari-Nya sehingga skripsi dengan

judul ldquoPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing TerhadapHasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo dapat diselesaikan

Setiap orang dalam berkarya selalu mengharapkan kesempurnaan

termasuk dalam tulisan ini Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan

kemampuan yang dimiliki tetapi penulis telah mengerahkan segala daya dan

upaya untuk membuat tulisan ini selesai dengan baik dan bermanfaat dalam dunia

pendidikan

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik

guna memperoleh gelar sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)

Universitas Muhammadiyah Makassar Skripsi ini berupaya memberi gambaran

dan informasi sejauh mana pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IVSD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

tulisan ini Segala rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua

ix

orang tua saya yaitu ayahanda Cagga dan ibunda Marni yang telah berdoa

berjuang rela berkorban tanpa pamrih dalam mengasuh membesarkanmendidik

dan membiayai penulis dalam proses pencarian ilmu Tak lupa pula penulis

mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada

1 Prof Dr H Ambo Asse MAg Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar

2 Erwin Akib SPd MPd PhD Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

3 Aliem Bahri SPd MPd Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Makassar

4 Ernawati SPd MPd Sekretaris Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Makassar

5 Dr Nurlina SSi MPd Penasehat akademik yang senantiasa memberikan

masukan dan bimbingan selama proses perkuliahan

6 Nasrun SPd MPd Pembimbing I dan Kristiawati SPd MPd

Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan

bimbingan arahan serta motivasi sejak awal penyusunan proposal hingga

selesainya skripsi ini

7 Bapak-bapak dan Ibu-bu Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar yang telah ikhlas mentransfer ilmunya kepada penulis

x

8 Abdul Latif SPd MPd Kepala Sekolah SD Inpres Banga-Banga

Kabupaten Barru atas bantuannya selama penulis mengadakan penelitian

9 Aminah SPd Guru kelas IV Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

sekaligus sebagai Validator ats segala bimbingan dan kerja samanya selama

penulis mengadakan penelitian

10 BapakIbu Guru serta seluruh Staf SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

yang telah memberikan bantuan dan petunjuknya selama penulis mengadakan

penelitian

11 Siswa-siswi SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru atas kerja sama

motivasi serta semangatnya dalam mengikuti proses pembelajaran

12 Rekan seperjuangan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Angkatan 2016 terkhusus kelas D Universitas Muhammadiyah Makassar

terima kasih atas solidaritas yang diberikan selama menjalani perkuliahan

semoga keakraban dan kebersamaan kita tidak berakhir sampai disini

13 Sahabat-sahabatku yang setia dan tulus memberikan doa dukungan dan

masukan kepada penulis demi terselesainya skripsi ini serta seluruh keluarga

besar

14 Semua pihak yang telah memberikan bantuan yang tidak sempat disebutkan

satu persatu semoga menjadi ibadah dan mendapat imbalan dari-Nya

Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis senantiasa

mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak karena penulis yakin bahwa

suatu persoalan tidak akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan Mudah-

xi

mudahan skripsi ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca terutama bagi diri

pribadi penulis Amin Yaa Rabbal Alamiinn

Makassar Oktober 2020

Penulis

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

LEMBAR PENGESAHAN ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING iii

SURAT PERNYATAAN iv

SURAT PERJANJIAN v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN vi

ABSTRAK vii

KATA PENGANTAR viii

DAFTAR ISI xii

DAFTAR TABEL xiv

DAFTAR GAMBAR xv

DAFTAR LAMPIRAN xvi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 5

C Tujuan Penelitian 5

D Manfaat Penelitian 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 7

A Kajian Teori 7

1 Hasil Belajar 7

2 Matematika 9

3 Model Pembelajaran Kooperatif 11

xiii

4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing 14

5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing 16

6 Kaitan Antara Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika 17

B Hasil Penelitian yang Relevan 18

C Kerangka Pikir 20

D Hipotesis Penelitian 23

BAB III METODE PENELITIAN 24

A Rancangan Penelitian 24

B Populasi dan Sampel 25

C Definisi Operasional Variabel 26

D Instrumen Penelitian 26

E Teknik Pengumpulan Data 27

F Teknik Analisis Data 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34

A Hasil Penelitian 34

B Pembahasan 41

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 44

A Simpulan 44

B Saran 44

DAFTAR PUSTAKA 45

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 12

Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar 30

Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa 31

Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan

Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing 34

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika Siswa

Sebelum (Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model

Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 35

Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum

(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 37

Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Dengan

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 38

Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siswa Selama Proses

Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing 40

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir 22

Gambar 31 Desain One Group Pretest-Posttest Design 24

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN

Kisi-Kisi Instrumen Soal

Soal Pretest dan Hasil Kerja Pretest Siswa

Soal Postest dan Hasil Kerja Posttest Siswa

Pedoman Penilaian

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa

LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN

Daftar Hadir Siswa

Data Hasil Tes Kemampuan Awal Pretest Siswa

Data Hasil Tes Belajar Posttest Siswa

Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa

LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA

Hasil Analisis Statistik Deskriptif Dan Inferensial

Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest Siswa

Hasil Analisis Data Ketuntasan Klasikal

Hasil Analisis Data Aktivitas Siswa

LAMPIRAN D

Tabel Distribusi T-Tabel

Kartu Kontrol Bimbingan Skripsi

Kartu Kontrol Penelitian

Persuratan

Dokumentasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Model pembelajaran merupakan suatu kegiatan perencanaan yang

dirancang oleh guru untuk pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan

tertentu Model pembelajaran sangat penting diterapkan dalam proses

pembelajaran karena dapat membantu memperjelas prosedur hubungan serta

keadaan keseluruhan dari apa yang sudah direncanakan Menurut Joyce dan Weil

(Wati2017) terdapat beberapa alasan pentingnya model pembelajaran yaitu

pertama memperjelas hubungan fungsional diantara berbagai komponen unsur

atau elemen sistem tertentu Kedua prosedur yang akan ditempuh dalam

melaksanakan kegiatan dapat dijelaskan secara tepat Ketiga model pembelajaran

akan mempermudah para administrator untuk mengidentifikasi komponen elemen

yang mengalami hambatan jika kegiatan yang dilaksanakan tidak efektif

Keempat mengidentifikasi secara tepat cara-cara untuk mengadakan perubahan

jika pendapat ketidaksesuaian dari apa yang telah dirumuskan dan kelima yaitu

dengan dengan menggunakan model pembelajaran guru dapat menyusun tugas-

tugas siswa menjadi suatu kesuluruhan yang terpadu

Menurut Suprihatiningrum (2016143) ada dua macam alasan pentingnya

model pembelajaran yaitu pertama istilah model mempunyai makna yang lebih

luas daripada strategi metode atau prosedur Kedua model dapat berfungsi

sebagai sarana komunikasi yang penting dalam mengajar di kelas

2

Dengan memperhatikan kerangka pengetahuan di atas peneliti menarik

kesimpulan bahwa kedudukan model pembelajaran sangat penting dalam proses

pembelajaran karena dapat membantu dan memperlancar proses pembelajaran di

kelas dan proses pembelajaran akan lebih efektif dan efisien jika model

pembelajaran yang dipilih sesuai dengan materi yang akan diajarkan

Model pembelajaran sangat bermanfaat bagi guru dan siswa Bagi guru

yaitu pertama memudahkan dalam melaksanakan tugas pembelajaran berdasarkan

dengan langkah-langkah yang akan ditempuh sesuai dengan waktu tujuan

kemampuan daya serap siswa dan ketersediaan media yang ada Kedua dapat

dijadikan sebagai alat untuk mendorong aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran Ketiga memudahkan guru untuk melakukan analisis terhadap

perilaku siswa secara individu maupun kelompok dan keempat yaitu

memudahkan guru dalam menyusun bahan pertimbangan dalam merencanakan

penelitian tindakan kelas dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran

Sedangkan bagi siswa yaitu pertama memberikan kesempatan kepada siswa

untuk berperan aktif dalam kegiatan proses belajar pembelajaran Kedua dapat

memudahkan siswa untuk memahami materi pembelajaran yang diajarkan guru

Ketiga mendorong semangat belajar siswa serta ketertarikannya dalam mengikuti

proses pembelajaran secara penuh dan keempat yaitu dapat melihat atau

membaca kemampuan pribadi dikelompoknya secara objektif (Octavia 2020 15-

16)

3

Menurut Pardamean (2015) bahwa model pembelajaran bermanfaat

untuk mengefektifkan dan mengefisienkan pencapaian tujuan pembelajaran

Indikatornya adalah guru dan siswa fokus pembelajaran guru mudah mentransfer

isi pelajaran kepada siswa siswa juga mudah menangkap isi pelajaran

tersebutWaktu yang tersedia untuk satu materi secara efesien dan efektif dapat

dimanfaatkan secara maksimal Ketertarikan dan minat siswa dalam mengikuti

proses pembelajaran cenderung tinggi Guru dan siswa tidak mudah bosan

membahas isi materi pelajaran

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti

dengan guru kelas IV atas nama Aminah pada tanggal 20 Juli 2020 di SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barru bahwa hasil belajar matematika siswa masih

tergolong rendah karena masih banyak siswa yang belum mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 70 Penyebab hasil

belajar matematika rendah yaitu siswa kurang aktif dan terlibat pada saat proses

pembelajaran berlangsung serta kurangnya semangat dan motivasi siswa dalam

menerima materi yang disampaikan oleh guru Ketika guru menjelaskan materi

sebagian siswa tidak memperhatikan karena guru belum menciptakan model

pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa kurang memahami materi yang

disampaikan oleh guru dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu kelompok

karena ketika siswa diberikan tugas kelompok hanya sebagian anggota kelompok

yang aktif mengerjakannya hanya siswa pintar saja yang aktif dalam pembelajaran

berkelompok

4

Untuk mengatasi permasalahan di atas diperlukan kreatifitas guru dalam

memilih model pembelajaran yang dapat mendorong siswa agar aktif dan terlibat

serta semangat pada saat proses pembelajaran berlangsung Adapun model yang

dimaksud yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Bagi siswa dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing dapat membantu mempermudah siswa dalam memahami

materi yang diajarkan dan melatih siswa untuk berkomunikasi bekerja sama

berfikir dan mengungkapkan ide-ide bersama anggota kelompoknya masing-

masing dalam menyelesaikan soal-soal atau permasalahan yang diberikan oleh

guru Siwa juga diharapkan dapat termotivasi semangat dan aktif dalam

pembelajaran matematika sehingga hasil belajarnya dapat meningkat Sedangkan

bagi guru melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif model

pembelajaran yang bisa digunakan pada saat mengajar

Menurut Erika dkk (2018142) bahwa teknik kancing gemerincing

merupakan teknik pembelajaran kooperatif yang dapat membantu guru mencapai

tujuan dalam proses pembelajaran secara tidak langsung mengajak siswa untuk

aktif dalam proses pembelajaran Ciri khas dari model pembelajaran ini yaitu

semua siswa diberi 2 atau 3 buah kancing sebagai syarat yang harus dikeluarkan

jika mereka ingin berbicara dan jika kancingnya habis maka siswa tersebut tidak

boleh berbicara lagi

Dalam teknik pembelajaran kancing gemerincing masing-masing anggota

kelompok memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapatnyaPenggunaan

kancing digunakan sebagai alat yang dirancang dalam model pembelajaran

5

kooperatif teknik kancing gemerincing ini dimaksudkan agar setiap siswa dapat

bertanggung jawab atas tugas yang diberikan Jadi dalam satu kelompok tidak

ada anggota kelompok yang mempunyai posisi dominan karena masing-masing

anggota kelompok mempunyai kesempatan yang sama untuk aktif dalam

pembelajaran dimana siswa yang awalnya bersifat pasif akan termotivasi dan ikut

aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga hasil belajar matematika

siswa dapat meningkat

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis penulis tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul ldquoPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif

Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid

Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas maka rumusan

masalah dalam penelitian ini yaitu ldquoApakah Ada Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika

Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-banga Kabupaten Barrurdquo

C Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini yaitu

ldquoUntuk Mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

6

D Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut

1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran

dalam pengembangan ilmu terutama yang berkaitan dengan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

2 Manfaat Praktis

a Bagi Siswa

Memberikan pengetahuan semangatdan motivasi untuk belajar

lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar yang

diperoleh dapat tercapai

b Bagi Guru

Penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing ini sangat diharapkan dapat bermanfaat bagi guru dalam

proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan keaktifan dan

pemahaman siswa sehingga tercapainya proses belajar mengajar yang

diharapkan

c Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik

kepada sekolah dalam rangka perbaikan proses dan hasil belajar siswa

d Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk

penelitian selanjutya

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A Kajian Teori

1 Hasil Belajar

a Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada diri seseorang

sebagai hasil dari peroses belajar siswa baik itu terjadi perubahan pengetahuan

pemahaman sikap dan tingkah laku kecakapan keterampilan dan kemampuan

serta perubahan aspek-aspek yang lain yang ada pada individu yang belajar

Menurut Nawawi (Fiona 201912) bahwa hasil belajar adalah tingkat

keberhasilan peserta didik yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh

dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu Adapun Menurut

Yudha (201834) bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta

didik setelah menerima pembelajaran yang meliputi aspek kognitif Hal ini

sejalan dengan pendapat Susanto (20125) bahwa hasil belajar adalah

kemampuan yang diperoleh anak setelah kegiatan belajar

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

adalah skor yang diperoleh siswa setelah ia menerima proses pembelajaran

untuk mengetahui sampai dimana tingkat pemahamannya terhadap suatu materi

yang telah dipelajari berupa tes dan biasanya diwujudkan dengan nilai tertentu

Dalam penelitian ini hasil belajar yang ingin dicapai siwa yaitu terkait dengan

aspek kognitif siswa setelah ia menerima suatu materi pembelajaran

8

b Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Purwanto (Yudha 201836) bahwa faktor yang mempengaruhi

hasil belajar terdiri dari dua faktor yaitu faktor dari dalam peserta didik (intern)

yaitu fisiologi dan psikologis dan faktor dari luar (ektern) peserta didik yaitu

lingkungan dan instrumental

Hal ini sejalan dengan pendapat Djamarah (Yudha 201836-37) faktor

yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu

1) Faktor Intern

a) Faktor fisiologis adalah faktor yang terdiri dari kondisi fisiologis

kondisi panca indra

b) Faktor Psikologi adalah faktor yang terdiri dari minat kecerdasan

bakat motivasi dan kemampuan kognitif

2) Faktor Ekstern

a) Faktor lingkungan terdiri dari lingkungan alami dan lingkungan

sosial budaya

b) Faktor Instrumental terdiri dari kurikulum program sarana dan

fasilitas guru

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang

mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor intern (dalam diri) dan faktor ekstern

(luar diri) Kedua faktor tersebut saling berkaitan sehingga siswa perlu

mendapatkan perhatian terhadap keadaannya baik itu dari segi fisik psikis dan

cara belajar di sekolah

9

2 Matematika

a Pengertian Matematika

Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang diajarkan di setiap

jenjang sekolah mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga ke perguruan tinggi

Dalam tulisan Suwangsih dan Tiurlina istilah matematika berasal dari bahasa

Yunani yaitu mathematike yang artinya mempelajari Kata mathematike berasal

dari kata mathema yang memiliki arti pengetahuan atau ilmu

(knowledgescience) Selain itu kata mathematike berhubungan juga dengan kata

lain yang hampir sama yaitu mathein atau mathenein yang berarti berpikir

(Isrokrsquoatun dan Amelia Rosmala 20193)

Menurut Ruseffendi (Al-Tabany 20151) matematika adalah bahasa

simbol ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif ilmu

yang membahas tentang pola keteraturan dan struktur yang terorganisasi dimulai

dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan ke aksioma atau

postulat dan terakhir yaitu ke dalil

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika

merupakan suatu ilmu yang mempelajari bagaimana proses berpikir secara kritis

dan masuk akal untuk mendapatkan suatu kebenaran

b Ciri-Ciri Pembelajaran Matematika

Menurut Suwangsih (wandini 20198) bahwa ciri-ciri pembelajaran

matematika di SD adalah sebagai berikut

a) Pembelajaran matematika menggunakan metode spiral metode spiral ini

melambangkan adanya keterkaitan antara suatu materi dengan materi

10

lainnya Topik sebelumnya menjadi prasyarat untuk memahami topik

berikutnya atau sebaliknya

b) Pembelajaran matematika dilakukan secara bertahap Materi pembelajaran

matematika dilakukan secara bertahap yang dimulai konsep-konsep yang

sederhana menuju konsep yang lebih kompleks

c) Pembelajaran matematika menggunakan metode induktif sedangkan

matematika merupakan ilmu deduktif namun sesuai tahap perkembangan

siswa maka pembelajaran matematika di SD digunakan metode induktif

d) Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi artinya tidak

ada pertentangan antara kebenaran yang satu dengan kebenaran lainnya

Suatu pernyataan dianggap benar jika didasarkan kepada pernyataan-

pernyataan sebelumnya yang telah diterima kebenarannya

e) Pembelajaran matematika hendaknya bermakna artinya konsep

matematika tidak diberikan dalam bentuk jadi tapi sebaliknya siswalah

yang harus mengonstruksi konsep tersebut

c Tujuan Pembelajaran Matematika

Menurut Depdikbud (Wandini 201911-12) bahwa tujuan pembelajaran

matematika di Sekolah Dasar yaitu sebagai berikut

1) Mengembangkan keterampilan berhitung siswa sebagai latihan dalam

kehidupan sehari-hari

2) Menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialihgunakan melalui

kegiatan matematika

11

3) Mengembangkan kemampuan dasar matematika sebagai bekal belajar

lebih lanjut

4) Membentuk sikap logis kritis cermat kreatif dan disiplin

3 Model Pembelajaran Kooperatif

a Pengertian Model Pembelajaran

Dalam suatu proses pembelajaran diperlukan model pembelajaran yang

dapat membuat suasana belajar lebih efektif dan menyenangkan Menurut Joyce

dan Weil (Rusman 2012133) bahwa model pembelajaran adalah segala sesuatu

yang dirancang dalam membentuk kurikulum merancang bahan-bahan

pembelajaran dan membimbing proses pembelajaran di dalam kelas

Menurut Adi (Suprihatiningrum 2016142) bahwa model pembelajaran

merupakan suatu kerangka yang menggambarkan prosedur dalam

mengorganisasikan pengalaman pembelajaran untuk mencapai tujuan

pembelajaran Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam

merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran adalah suatu kegiatan perencanaan yang dirancang untuk

pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan tertentu

b Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan model

pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok-

kelompok kecil yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan

struktur kelompok yang bersifat heterogen (Rusman 2012202) Adapun

12

menurut Djamarah (2018270) bahwa pembelajaran kooperatif adalah model

pembelajaran yang dimana para siswa bekerja sama di dalam kelompok-

kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

kooperatif adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu kelompok

kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang siswa untuk saling berinteraksi

dan bekerjasa sama dengan anggota kelompoknya

c Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Ibrahim dkk (Suprihatiningrum 2016192-193) dalam

pembelajaran kooperatif terdapat 6 langkah utama atau tahapan yaitu sebagai

berikut

Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Fase Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Fase -1

Menyampaikan

tujuan pembelajaran

dan memotivasi

siswa

Guru menyampaikan

semua tujuan pelajaran

yang ingin dicapai pada

pelajaran tersebut dan

memotivasi siswa untuk

belajar

Siswa memperhatikan guru

pada saat guru menyampaikan

tujuan pembelajaran dan siswa

harus semangat untuk ikut

dalam proses pembelajaran

Fase-2

Menyajikan

informasi

Guru menyajikan

informasi kepada siswa

dengan jalan demonstrasi

atau lewat bahan bacaan

Siswa memperhatikan materi

yang disampaikan oleh guru

dan bertanya jika ada materi

yang kurang dimengerti

Fase-3

Mengorganisasikan

siswa ke dalam

kelompok-kelompok

belajar

Guru menjelaskan kepada

siswa bagaimana caranya

membentuk kelompok

belajar dan membantu

setiap kelompok agar

melakukan transisi secara

efisien

Siswa memperhatikan guru

ketika menjelaskan Setelah

guru menjelaskan tentang cara

berkelompok maka siswa

harus tahu bahwa semua

aggota kelompok memiliki

tujuan yang sama dan harus

berbagi tugas dan tanggung

jawab yang sama di antara

anggota kelompok

13

Fase-4

Membimbing

kelompok bekerja

dan belajar

Guru membimbing

kelompok-kelompok

belajar pada saat mereka

mengerjakan tugas

mereka

Siswa mengerjakan tugas

kelompok yang diberikan

dengan cara bekerja sama

dengan anggota kelompoknya

melalui bimbingan guru

Fase-5

Evaluasi

Guru mengevaluasi hasil

belajar tentang materi yang

telah dipelajari atau

masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil

kerjanya

Masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil

diskusinya

Fase-6

Memberikan

penghargaan

Guru mencari cara-cara

untuk menghargai baik

upaya maupun hasil

belajar individu dan

kelompok

Siswa harus saling mengargai

jawaban ketika jawaban

mereka berbeda setiap

kelompok dan harus

mempertanggungjawabkan

jawabannya

d Teknik-Teknik Pembelajaran Kooperatif

Menurut Huda (2017134) dalam pembelajaran kooperatif terdapat 14

teknik pembelajaran yang dapat diterapkan di dalam kelas antara lain Mencari

Pasangan Bertukar Pasangan Berpikir Berpasangan Berbagi Berkirim Salam

dan Soal Kepala Bernomor Kepala Bernomor Terstruktur Dua tinggal Dua

Tamu Keliling Kelompok Kancing Gemerincing Keliling Kelas Lingkaran

Dalam Lingkaran Luar Tari Bambu jigsaw dan Bercerita Berpasangan

Berdasarkan uraian di atas salah satu teknik pembelajaran kooperatif

yang diterapkan dalam penelitian ini adalah teknik kancing gemerincing Peneliti

memilih teknik kancing gemerincing karena dalam teknik ini siswa dapat terlibat

secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajarnya dapat

meningkat

14

4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing

a Pengertian TeknikKancing Gemerincing

Menurut Widyarty (201311) teknik kancing gemerincing merupakan

suatu model pembelajaran yang bertujuan untuk mengatasi hambatan

pemerataan kesempatan siswa yang sering mewarnai kerja kelompok dan setiap

siswa berhak mendapatkan kesempatan untuk berperan serta pada kelompoknya

masing-masing Sedangkan menurut Ulya (201932) bahwa teknik kancing

gemerincing merupakan metode yang dikembangkan oleh Spencer kagan

dimana masing-masing anggota kelompoknya mendapatkan kesempatan untuk

menyampaikan pendapat mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran

orang lain

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran teknik kancing gemerincing adalah suatu teknik pembelajaran

dimana dalam proses pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada semua

anggota kelompok untuk berpendapat

b Prosedur PelaksanaanTeknik Kancing Gemerincing

Dalam proses pembelajaran teknik kancing gemerincing terdapat

langkah-langkah model pembelajaran Menurut Huda (2011142-143) langkah-

langkah dari teknik kancing gemerincing yaitu

1) Guru menyiapkan satu kotak kecil yang berisi kancing-kancing (atau

benda-benda lainnya)

15

2) Masing-masing anggota dari setiap kelompok mendapatkan 2 atau 3 buah

kancing (jumlah kancing bergantung pada sukar tidaknya tugas yang

diberikan)

3) Setiap kali anggota selesai berbicara atau mengeluarkan pendapat ia harus

menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkannya di tengah-tengah

meja kelompok

4) Jika kancing yang dimiliki salah seorang siswa habis dia tidak boleh

berbicara lagi sampai semua rekannya menghabiskan kancingnya masing-

masing

5) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok

boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan

mengulangi prosedurnya kembali

d Kelebihan dan Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing

Menurut Ulya (201830-31) teknik kancing gemerincing memiliki

beberapa kelebihan dan kelemahan yaitu sebagai berikut

1) Kelebihan Teknik Kancing Gemerincing

a) Mengatasi hambatan pemerataan kesempatan berbicara siswa dalam

beriskusi

b) Mendorong siswa agar dapat aktif berbicara pada saat proses

pembelajaran berlangsung

c) Memberikan kesempatan bagi siswa yang tidak aktif untuk

menyampaikan pendapatnya pada saat berdiskusi sehingga siswa

16

yang tidak aktif memiliki kesempatan yang sama untuk

menyampaikan pendapatnya

2) Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing

a) Pengelolaan waktu saat persiapan dan pelaksanaan perlu

diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran terutama

dalam proses pembentukan kualitas pengetahuan siswa

b) Memerlukan waktu yang cukup lama jika guru tidak terlalu

memahami dengan baik materi yang akan diajarkan

c) Model ini susah diterapkan jika jumlah siswa terlalu banyak

5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing

Langkah-langkah yang akan di terapkan dalam penelitian ini yaitu

sebagai berikut

1) Menyiapkan bahan ajar dan media pembelajaran

2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa

3) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari

4) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5

orang siswa Kemudian membagikan soal kepada masing-masing

kelompok

5) Guru kemudian menyuruh semua anggota dari masing-masing kelompok

untuk mengerjakan tugas yang diberikan dengan cara bekerja sama

Setelah itu guru membagikan kancing berwarna kepada masing-masing

anggota kelompok Setiap anggota kelompok mendapatkan dua buah

17

kancing berwarna dan guru kemudian menjelaskan cara penggunaan

kancing yang dipegang oleh setiap siswa

6) Guru mengawasi masing-masing kelompok dan memberi bantuan kepada

kelompok jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas yang

diberikan

7) Jika tugas kelompok yang diberikan telah selesai guru meminta siswa

agar maju kedepan dengan cara menunjuk siswa yang mengacungkan

tangannya untuk menuliskan hasil kerja kelompoknya dan kelompok lain

menanggapinya apakah jawabannya sama atau tidak secara bergantian

Lakukan hal tersebut secara berulang sampai nomor dan soal yang

diberikan sudah dibahas semua

8) Siswa yang maju kedepan mengumpulkan kancingnya di tengah meja

kelompoknya

9) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok

boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan

mengulangi prosedurnya kembali

6 Kaitan Antara Model Pembelajaraan Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika

Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing menekankan

keaktifan semua anggota dalam suatu kelompok untuk menyelesaikan suatu

permasalahan yang diberikan oleh seorang guru dimana mereka saling membantu

satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan agar hasil belajar mereka bisa

meningkat secara merata Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat

18

membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih

siswa untuk bekerja sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif

dan terlibat dalam proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti

pembelajaran

Untuk tugas-tugas yang terstruktur seperti matematika diskusi jarang

dibutuhkan karena dalam tugas-tugas seperti ini biasanya sudah terdapat satu

jawaban benar Akan tetapi meskipun pembelajaran matematika yang bersifat

terstruktur tetapi model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing bisa

digunakan tergantung sejauh mana guru dapat membantu siswa memahami jenis

bantuan seperti apa yang mereka perlukan untuk mengerjakan tugas dalam suatu

kelompok

Mengingat pembelajaran kooperatif dikembangkan dari teori

konstruktivisme dimana siswa dituntut untuk mengembangkan pengetahuan awal

mereka secara mandiri agar terjadi pembelajaran yang bermakna Hal ini sejalan

dengan pembelajaran matematika yang pada dasarnya adalah penanaman konsep

Dimana dituntut pula pembelajaran yang bermakna agar konsep matematika itu

sendiri mudah dimengerti oleh siswa

B Hasil Penelitian yang Relevan

Pada bagian ini peneliti akan mengkaji penelitian yang relevan dengan

penelitian penulis Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya

diantaranya sebagai berikut

19

a) Jurnal Dwi Purwanto (2016) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa persentase observasi komunikasi matematis siwa pada

siklus I sebesar 5625 meningkat menjadi 7500 pada siklus II Rata-rata

nilai evaluasi belajar siswa pada siklus I mencapai 6990 dengan jumlah siswa

yang tuntas 21 siswa dan persentase ketuntasan 6562 meningkat menjadi

7615 pada siklus II dengan jumlah siswa yang tuntas 24 siswa dan persentase

ketuntasan 7500 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan

bahwa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dapat

meningkatkan komunikasi matematis dan hasil belajar matematika pada siswa

kela VIII di SMP Negeri 11 Purworejo Persamaan dalam penelitian ini yaitu

sama-sama menggunakan teknik kancing gemerincing dan mata pelajaran

yang sama Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian sasaran

penelitian dan lokasi penelitian

b) Jurnal Nurul Wisna Afianti (2017) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian

ini menunjukkan presentase keaktifan belajar peserta didik pada siklus I

sebesar 617 dengan kategori cukup aktif dan persentase ketuntasan hasil

belajar peserta didik sebesar 46675 Pada siklus II persentase keaktifan

belajar peserta didik mengalami peningkatan menjadi 8609 dengan kategori

sangat aktif dan hasil belajar peserta didik juga meningkat dengan persentase

ketuntasan sebesar 8333 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat

disimpulkan bahwa keaktifan dan hasil belajar IPA melalui model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing mengalami peningkatan

Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan teknik

20

kancing gemerincing Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian

sasaran penelitian lokasi penelitian dan mata pelajaran

c) Jurnal Komang Sucipta (2018) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 1412

sedangkan nilai rata-rata pada kelompok kontrol sebesar 975 Dari uji

prasyarat data bahwa data berdistribusi normal dan memiliki varians yang

homogeny kemudian dilanjutkan dengan uji-t diperoleh thitung= 365 dan ttabel

= 201 dengan taraf signifikan 5 dan (db) 49 sehinggaH1 diterima dan H0

ditolak Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

dengan kelompok siswa yang mengikuti proses pembelajaran konvensional

pada siswa kelas V SD Negeri 3 Sangkan Gunung melalui proses

pembelajaran Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan

teknik kancing gemerincing dan jenis metode penelitian yang sama

Sedangkan perbedaannya terletak pada sasaran penelitian lokasi penelitian

dan mata pelajaran

C Kerangka Pikir

kerangka pikir merupakan bagian penelitian yang menggambarkan alur

pikir suatu penelitian Keberhasilan siswa dalam belajar dapat diukur dengan hasil

belajar yang diperoleh siswa selama mengikuti proses kegiatan pembelajaran

Pada saat proses pembelajaran berlangsung hanya sebagian siswa yang aktif dan

terlibat dalam pembelajaran Motivasi dan semangat siswa masih kurang untuk

21

belajar sehingga cepat mengalami rasa bosan dan jenuh Pada saat guru

menjelaskan materi sebagian siswa tidak memperhatikan sehingga kurang

mengerti dengan materi yang diajarkan karena model pembelajaran yang

digunakan guru kurang bervariasi dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu

kelompok Hal tersebut mengakibatkan rendahnya hasil belajar matematika siswa

Masalah tersebut merupakan gambaran secara umum tentang permasalahan yang

terdapat pada kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

Untuk memaksimalkan hasil belajar siswa salah satu model

pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses

pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat membantu siswa dalam

memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih siswa untuk bekerja

sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif dan terlibat dalam

proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti pembelajaran

Sebelum model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

diterapkan maka terlebih dahulu dilakukan tes berupa pretest dan posttest setelah

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diterapkan dalam

pembelajaran Setelah itu data dari pretest dan posttest dibandingkan lalu

dianalisis untuk mendapatkan hasil atau kesimpulan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran matematika Berdasarkan uraian tersebut dapat digambarkan bagan

kerangka pikir model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

sebagai berikut

22

Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir

Rendahnya Hasil Belajar Matematika Siswa

Kelas IV SD Inpres Banga-Banga

Pretest

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing

Posttest

Hasil Belajar

Analisis

Temuan

Siswa kurang aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran

Kurangnya semangat dan motivasi siswa untuk belajar

Model pembelajaran yang kurang bervariasi

Kerja sama dalam kelompok masih kurang

23

D Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang kajian pustaka

maupun kerangka pikir dalam penelitian ini digunakan hipotesis sebagai berikut

ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-

Banga Kabupaten Barrurdquo

Adapun hipotesis statistik dari penelitian ini yaitu

Keterangan

micro1 Rata-rata hasil belajar sebelum diberikan perlakuan

micro2 Rata-rata hasil belajar setelah diberikan perlakuan

Ho Tidak ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

H1 Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-

Banga Kabupaten Barru

Ho micro1 = micro2

H1 micro1ltmicro2

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A Rancangan Penelitian

1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksperimen Penelitian eksperimen adalah suatu kegiatan penelitian yang

dilakukan peneliti untuk menilai suatu perlakuan (treatment) pendidikan

terhadap suatu objek atau objek penelitian untuk menguji hipotesis Jenis

penelitian eksperimen yang digunakan adalah pre-eksperimental design

Penelitian pre-eksperimental design belum merupakan eksperimen

sungguh-sungguh karena masih terdapat variable luar yang ikut berpengaruh

terhadap terbentuknya variable dependen Jadi hasil eksperimen yang merupakan

variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen

Hal ini terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih

secara random (Sugiyono 201574)

2 Desain Penelitian

Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah one-group

pretest-postest design Pada desain ini terdapat pretest yang diberikan sebelum

postest setelah perlakuan Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut

Gambar 31 Desain One group pretest-postest

O1 X O2

Pretest Treatment Posttest

25

Keterangan

O1 Nilai pretest sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing

O2 Nilai posttest setelah dilaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran matematika teknik kancing

gemerincing

X Perlakuan berupa pembelajaran matematika melalui model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

B Populasi dan Sampel

1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201580) Populasi

dalam penelitian ini adalah murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru yang berjumlah 10 orang

2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari

semua yang ada pada populasi misalnya karena keterbatasan dana tenaga dan

waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu

(Sugiyono 201581) Dalam teknik pengambilan sampel peneliti menggunakan

sampel jenuh Sampel jenuh merupakan teknik pengambilan sampel bila semua

26

anggota populasi digunakan Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif

kecil (Sugiyono 201585) Sampel dalam penelitian ini adalah murid kelas IV

SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru yang berjumlah 10 orang

C Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek

pengamatan penelitian Dalam penelitian ini mengkaji dua variabel yaitu ldquoModel

Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincingrdquo sebagai variabel bebas

(X) dan ldquoHasil Belajar Matematikardquo sebagai variabel terikat (Y)

1 Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing adalah suatu

model pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok dimana masing-

masing anggota kelompok mendapatkan sebuah kancing berwarna sebagai

penanda apabila mereka berpendapat Masing-masing siswa harus

bertanggungjawab atas kancing yang dimiliknya

2 Hasil belajar matematika adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah

melalui kegiatan proses pembelajaran Hasil belajar matematika siswa yang

dimaksud adalah nilai yang diperoleh siswa sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dan sesudah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diberi

(posttest)

D Instrumen Penelitian

Adapun instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

27

1 Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa

selama penelitian berlangsung Dalam hal ini peneliti mengamati aktivitas

belajar siswa selama proses berlangsungnya pembelajaran

2 Soal Tes

Tes hasil belajar matematika digunakan untuk memperoleh informasi

tentang penguasaan siswa terhadap pembelajaran matematika sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing yang

biasa disebut pretest dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing yang biasa disebut posttest Soal tes dibuat

berdasarkan materi yang diberikan selama penelitian berlangsung dengan

berdasarkan rumusan indikator pembelajaran Soal tes ini akan

dikembangkan dalam bentuk tes uraian (essay) yang berjumlah 5 soal

3 Dokumentasi

Instrumen dari dokumentasi ini adalah kamera yang digunakan untuk

mengambil beberapa gambar atau foto kegiatan dan aktivitas siswa selama

proses pembelajaran berlangsung

E Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk

mengumpulkan data penelitiannya Untuk mengumpulkan data dalam penelitian

ini dilakukan dengan cara sebagai berikut

28

1 Observasi

Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan

langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang akan diteliti

Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara pengamatan dan pencatatan

mengenai pelaksanaan pembelajaran

2 Tes

Sebelum dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing terlebih dahulu dilakukan pretest untuk mengetahui

kemampuan awal murid Setelah diberi perlakuan kemudian dilakukan

postttest untuk mengetahui kemampuan hasil belajar murid Data yang

diperoleh berdasarkan tes yang digunakan dalam proses pembelajaran

3 Dokumentasi

Dengan teknik ini peneliti memperoleh dokumen penelitian berupa

foto materi pelajaran melalui buku serta RPP Dengan foto dapat

memberikan informasi mengenai keadaan atau situasi kelas ketika peneliti

maupun siswa melaksanakan proses pembelajaran

F Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan memperhatikan jenis data yang akan

dianalisis Dalam penelitian kuantitatif seluruh data dari seluruh responden atau

sumber data lain terkumpul maka dilakukan analisis data Adapun teknik analisis

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

29

1 Analisis Data Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau

memberi gambaran umum data yang terkumpul selama proses penelitian dan

bersifat kuantitatif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk

mendeskripsikan seberapa besar hasil belajar pretest dan posttest yang diperoleh

siswa kelas IV sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerncing dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing Adapun langkah-langkah dalam penyusunan data

hasil pengamatan yaitu

a Hasil Belajar Siswa

1) Menghitung nilai rata-rata siswa (Mean)

= sum

(Riadi 2016)

Keterangan

= Rata-rata (Mean)

fi = Jumlah

n = Jumlah siswa

2) Menghitung persentase nilai rata-rata

P =

(Sudijono 201539)

30

Keterangan

p = Angka Persentase

f = Frekuensi yang dicari persentasenya

n = Banyaknya sampel

Dalam keperluan analisis deskriptif kriteria yang digunakan untuk

menentukan kriteria hasil belajar siswa yaitu

Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar

Ketuntasan Hasil Belajar () Kategori Hasil Belajar

0 le x ge 54 Sangat rendah

55 le x ge 64 Rendah

65 le x ge 79 Sedang

80 le x ge 89 Tinggi

90 lt x gt 100 Sangat tinggi

Sumber Depdikbud (2003)

b Analisis Aktivitas Siswa

Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil lembar observasi aktivitas

siswa yang diolah dengan teknik analisis berikut

AP = sum

sum x 100

(Trianto 2010 243)

Keterangan

AP = Nilai yang dicari

sumP = Banyaknya siswa yang melakukan akrivitas

sumF = Jumlah seluruh siswa

31

Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa

Sumber (Trianto 2010 43)

2 Analistik Statistik Inferensial

Analisis statistik inferensial dilakukan untuk menguji hipotesis

penelitian dengan menggunakan uji-t Untuk menguji hipotesis penelitian

mengenai perbedaan hasil belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran

matematika sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing diuji dengan t-tes dengan taraf signifikan α = 005

atau bertaraf 5 Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti

menggunakan teknik statistik t (uji-t) dengan tahap sebagai berikut

radicsum

(Arikunto 2013349)

Keterangan

Md = Mean perbedaan mean pretest dan posttest

X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)

X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)

d = Devisi masing-masing subjek

sum = Jumlah kuadrat deviasi

N = Jumlah subjek pada sampel

Ketuntasan Hasil Belajar () Kriteria

0 le x ge 25 Kurang Baik

26 le x ge 50 Cukup Baik

51 le x ge 75 Baik

76 lt x gt 100 Sangat Baik

32

Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut

a Mencari harga ldquoMdrdquo dengan menggunakan rumus

Md = sum

(Arikunto 2013350)

Keterangan

Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest

sumd = Jumlah dari gain (pretest-posttest)

N = Subjek pada sampel

b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus

sum = sumd ndash sum

(Arikunto 2013351)

Keterangan

sum = Jumlah kuadrat deviasi

sumd = Jumlah dari gain (pretest-postest)

N = Subjek pada sampel

c Menentukan harga dengan rumus

radicsum

(Arikunto 2013349)

Keterangan

Md = Mean perbedaan mean pre-test dan pos-test

X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)

X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)

33

d = Devisi masing-masing subjek

sum = Jumlah kuadrat deviasi

N = Jumlah subjek pada sampel

d Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan

Kaidah pengujian signifikan

1) Jika maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti pengunaan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

2) Jika maka H0 diterima dan H1 ditolak berarti pengunaan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing tidak

berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

e Menentukan harga

Mencari mengunakan table distribusi t dengan taraf

signifikan α = 005 dan d k = N‒1

f Membuat Kesimpulan apakah model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas

IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif dimaksudkan untuk memperoleh gambaran

mengenai ketuntasan hasil belajar matematika murid yang meliputi sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) serta hasil observasi aktivitas siswa selama proses

pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Deskripsi masing-masing hasil analisis tersebut diuraikan sebagai berikut

a Deskripsi Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan Setelah

(Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing

Dari hasil analisis deskriptif yang disajikan pada lampiran C maka skor

hasil belajar siswa sebelum (Pretest) dan setelah (Posttest) diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing pada siswa kelas IV SD

Inpres Banga-Banga materi pecahan senilai dapat dilihat pada tabel 41 berikut

Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest)

dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif

Teknik Kancing Gemerincing

Statistik Pretest Posttest

Ukuran Sampel 10 10

Skor Ideal 100 100

Skor Rata-rata 609 807

Skor Tertinggi 81 100

Skor Terendah 36 60

Rentang Skor 45 40

Sumber Data Olah Lampiran C

34

35

Pada Tabel 41 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata skor hasil belajar

matematika siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (pretest) adalah 609 dan setelah diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) adalah 807 dari

skor ideal 100 Skor yang dicapai siswa tersebar dari skor terendah pretest 36 dan

skor terendah posttest 60 Skor tertinggi yang dicapai siswa pada pretest adalah 81

dan posttest adalah 100 dengan rentang skor pretest 45 dan posttest 40 Jika skor

hasil belajar matematika sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke

dalam lima kategori maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang

ditunjukkan pada Tabel 42 berikut

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika

Siswa Sebelum (Pretest) dan Sesudah (Posttest) Diterapkan Model

Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

No

Skor

Kategori

Pretest Posttest

F Persentase

()

F Persentase

()

1 0 le x le 54 Sangat Rendah 3 30 0 0

2 55 le x le 64 Rendah 4 40 2 20

3 65 le x le 79 Sedang 1 10 2 20

4 80 le x le 89 Tinggi 2 20 4 40

5 90 le x le 100 Sangat Tinggi 0 0 2 20

Jumlah 10 100 10 100

Sumber Hasil tes siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

Pada Tabel 42 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dari 10 siswa kelas

IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru terdapat 3 orang siswa (30) yang

memperoleh skor pada kategori sangat rendah 4 orang siswa (40) yang

memperoleh skor kategori rendah 1 orang siswa (10) yang memperoleh skor

36

kategori sedang dan 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori tinggi

serta tidak ada siswa (0) yang memperoleh skor kategori sangat tinggi

Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) dari 10 siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru terdapat 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor pada kategori rendah

2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori sedang 4 orang siswa (40)

yang memperoleh skor kategori tinggi dan 2 orang siswa (20) yang

memperoleh skor kategori sangat tinggi

Skor rata-rata hasil belajar siswa sebelum diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) sebesar 609 dikonversi ke dalam

5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil belajar matematika siswa umumnya

berada pada kategori rendah Sedangkan skor rata-rata hasil belajar siswa setelah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)

sebesar 807 dikonversi ke dalam 5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil

belajar matematika siswa umumnya berada pada kategori tinggi

Selanjutnya untuk melihat persentase ketuntasan hasil belajar matematika

siswa sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dapat dilihat pada Tabel 43

berikut

37

Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum

(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Skor

Kategori

Pretest Posttest

F Persentase

()

F Persentase

()

0 le x ˂ 70 Tidak Tuntas 7 70 2 20

70 le x le 100 Tuntas 3 30 8 80

Jumlah 10 100 10 100

Sumber Perolehan nilai siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru

Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila memiliki skor

paling sedikit 70 Dari Tabel 43 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) jumlah siswa yang

tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 7 orang siswa

(70) dan siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 3

orang siswa (30) Dari deskripsi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

matematika siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70

Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) jumlah siswa yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan

minimal individual adalah 2 orang siswa (20) dan siswa yang memenuhi kriteria

ketuntasan minimal individual adalah 8 orang siswa (80) Berdasarkan deskripsi

di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru setelah diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria

ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70

38

b Deskripsi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa

Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika materi

pecahan senilai dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing selama 2 kali pertemuan secara singkat dapat dilihat pada Tabel 47

sebagai berikut

Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siwa Selama Proses Pembelajaran Dengan

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

() I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsun

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

Sumber Data Olah Lampiran C

39

1) Persentase rata-rata siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar

berlangsung sebanyak 100

2) Persentase rata-rata siswa yang memperhatikan guru pada saat proses

pembelajaran berlangsung sebanyak 80

3) Persentase rata-rata siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari

teman-temannya sebanyak 85

4) Persentase rata-rata siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran

berlangsung sebanyak 80

5) Persentase rata-rata siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing 80

6) Persentase rata-rata siswa yang bekerja sama dengan teman kelompoknya

sebanyak 90

7) Persentase rata-rata siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil

kerja kelompoknya sebanyak 90

8) Persentase rata-rata siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung sebanyak 80

9) Persentase rata-rata siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban sebanyak 85

10) Persentase rata-rata siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran sebanyak 75

Jika rata-rata skor aktivitas saat diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke dalam lima kategori

40

maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang ditunjukkan pada Tabel

45 berikut

Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siwa Selama Proses

Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing

Ketuntasan Hasil Belajar ( ) Kriteria F Persentase ()

0 le x ge 25 Kurang Baik 0 0

26 le x ge 50 Cukup Baik 0 0

51 le x ge 75 Baik 1 10

76 le x ge 100 Sangat Baik 9 90

Pada Tabel 45 di atas dapat dilihat bahwa persentase aktivitas siswa

melalui penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

terdapat 10 aspek yang diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa

yang berada pada kategori kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas

(10) yang berada pada kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada

pada kategori sangat baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga

aktivitas siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing berada pada kategori sangat baik

2 Hasil Analisis Inferensial

Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis Sesuai

dengan hipotesis penelitian yakni ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika

Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo Maka teknik

yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik statistik

inferensial dengan menggunakan uji-t

41

Berdasarkan analisis data yang diuraikan (lampiran C) terlihat bahwa

pada siswa kelas IV SD Inpres BangandashBanga Kabupaten Barru sebesar

1767 Berdasarkan tersebut dapat dibandingkan dengan nilai

menggunakan tabel distribusi t dengan taraf signifikan α = 005 (tabel terlampir)

dan db = N-1 = 9 maka diperoleh = 1833 Setelah diperoleh 1767 dan

= 1833 maka diperoleh ˃ atau 1767 ˃ 1833 sehingga dapat

disimpulkan bahwa ditolak dan diterima Hal ini berarti bahwa terdapat

pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap

hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru

B Pembahasan

Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian di kelas IV SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barru yang jumlah siswanya yaitu 10 orang Desain

penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest design yang hanya

melibatkan satu kelompok yaitu kelompok eksperimen dimana diberikan tes awal

berupa pretest sebelum treatment atau perlakuan dan akhir pembelajaran

diberikan posttest Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan perlakuan

berupa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing Untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing terhadap materi pembelajaran matematika pada siswa yaitu melalui

hasil test (pretest dan posttest) yang diberikan sebelum dan sesudah perlakuan

kemudian dianalisis menggunakan perhitungan manual

42

Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar matematika siswa sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

menunjukkan bahwa terdapat 3 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang

siswa atau 30 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

dan 7 orang siswa atau 70 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 609 Dengan kata lain hasil belajar

matematika pada siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (pretest) masih tergolong rendah dan tidak memenuhi

kriteria ketuntasan klasikal

Selanjutnya hasil analisis data hasil belajar siswa matematika setelah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)

menunjukkan bahwa terdapat 8 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang

siswa atau 80 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

dan 2 orang siswa atau 20 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 807 Dengan kata lain hasil belajar

matematika pada siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria ketuntasan klasikal

Hasil pengamatan persentase aktivitas siswa melalui penerapan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terdapat 10 aspek yang

diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa yang berada pada kategori

kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas (10) yang berada pada

kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada pada kategori sangat

baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga aktivitas siswa setelah

43

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berada

pada kategori sangat baik

Hasil analisis statistik inferensial yang dimaksud adalah pembahasan

terhadap hasil pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya dengan

menggunakan rumus uji-t diketahui bahwa nilai = 1767 dan = 1833

maka diperoleh atau 1767 gt 1833 sehingga dapat disimpulkan

bahwa Ho ditolak dan H1 diterima

Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial yang

diperoleh ternyata cukup mendukung teori yang telah dikemukakan pada kajian

pustaka Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ldquoModel Pembelajaran

kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar

Matematika Siswa Kelas V SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

44

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan

yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berpengaruh

terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga

Kabupaten Barru

B Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini maka

peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut

1 Bagi siswa diharapkan lebih aktif semangat kreatif dan dapat

mengembangkan diri dalam pelajaran

2 Bagi guru diharapkan bisa menerapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing dalam pembelajaran matematika agardapat

membangkitkan minat keingintahuan motivasi dan keberanian murid dalam

menjawab pertanyaan pada saat proses pembelajaran berlangsung

3 Bagi peneliti diharapkan mampu mengembangkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing ini pada mata pelajaran lain demi

tercapainya tujuan yang diharapkan

45

DAFTAR PUSTAKA

Afianti Nurul Wisma Sulastry Taty Alimin 2017 Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan

Keakifan Dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X Mia 3 SMAN 1

Bontomarannu Jurnal Nalar Pendidikan 5 (2) 550 (httpsojsunm

acidnalararticleview4869 diakses pada tanggal 2 Februari 2020)

Al-Tabany T I B 2015 Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif

dan Kontekstual Konsep Landasan dan Implementasinya pada

Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik IntegratifTKI) Jakarta Prenada

media Group

Arikunto Suharsimi 2013 Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik

Jakarta PT Rineka Cipta

Djamarah Syaiful Bahri 2018 Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif

Jakarta PT Rineka Cipta

Erika Dini Sumardi Rosarina 2018 Pengaruh Model Cooperative Learning

Tipe Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pembelajaran

IPS SD Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar5(1)

142(httpsejournalupieduindexphppedadidaktikaarticleview7270

diakses pada tanggal 7 Maret 2020)

Fiona Firda 2019 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Peseta Didik Tema Panas dan

Perpindahannya Kelas V SD Negeri 3 Talangpadang Kabupaten

Tanggamus Skripsi Tidak Diterbitkan Bandar Lampung Universitas

Lampung (httpdigilibunilaacidideprint57215 diakses pada tanggal 8

Februari 2020)

Huda Miftahul 2017 Cooperative Leraning Metode Teknik Struktur dan Model

Terapan Yogyakarta Pustaka Belajar

Isrokrsquoatun Rosmala Amelia 2019 Model-Model pembelajaran Matematika

Jakarta PT Bumi Aksara

Octavia Shilphy A 2020 Model-Model PembelajaranYogyakarta CV Budi

Utama

Pardamean Toto 2015 Model Pembelajaran Untuk Efesiensi Dan Efektivitas

Pembelajaran (httpswwwkompasianacomtotopardamean550b2351a3

3311b2142e396emodel-pembelajaran-untuk-efisiensi-dan-efektivitas-pem

belajaran) Diakses pada tanggal 26 Juni 2015

46

Purwanto Dwi 2016 Meningkatkan Komunikasi Matematis Dan Hasil Belajar

Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Jurnal Pendidikan Matematika 21(3) 245 (httpejournal

umpwracidindexphpekuivalenarticleview30072844 diakses pada

tanggal 2 Februari 2020)

Puspita G I Monawati amp Elly R (2017) Korelasi Persepsi Siswa Terhadap

Pembelajaran Matematika Dengan Hasil Belajarnya Di Kelas V Sd Negeri

I Pagar Air Aceh Besar Jurnal ilmiah pendidikan guru sekolah dasar 2

92 (httpswwwneliticomidpublications188711korelasi-siswa-terhada

p-pembelajaran-matematika-dengan-hasil-belajarnya diakses pada tanggal

3 Februari 2020)

Riadi E 2016 Statistika Penelitian (Analisis Manual Dan IBM SPSS)

Yogyakarta Penerbit Andi

Rusman 2012 Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Sucipta Komang Japa Gusti Ngurah Margunayasa Gede 2018 Pengaruh

Model Pembelajaran Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar IPA

Kelas V Jurnal Mimbar Ilmu 23 (3) 208 (httpsejournalun dikshaac

idindexphpMIarticleview164370 diakses pada tanggal 21 Februari

2020)

Sudijono Anas 2015 Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Sugiyono 2015 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Suprihatiningrum Jamil 2016 Strategi Pembelajaran Teori amp Aplikasi

Jogjakarta Ar-Ruzz Media

Trianto (2010) Model Pembelajaran Terpadu Jakarta Bumi Aksara

Ulya Zulfa 2019 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemerincing Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Pada

siswa Kelas II SDI Nailul Falah Sukorejo-Pasuruan Skripsi Tidak

Diterbitkan Surabaya Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

(httpdigilibuinsbyacidideprint33077 diakses pada tanggal 21

Februari 2020)

47

Wati Irma 2017 Pentingnya Media Dan Model Pembelajaran Dalam proses

Mengajar (httpsmetrojambicomread2017102726042pentingnya-me

diadan-model-pembelajaran-dalam-proses-mengajar Diakses pada tanggal

3 Juli 2020)

Wandini Rora Rizki 2019 Pembelajaran Matematika Untuk Calon Guru MISD

CV Medan Widya Puspita

Widyarty Z 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemeincing Terhadap Hasil dan Minat Belajar Matematika Siswa Kelas

VII SMP Dwi SejahteraPekan Baru Skripsi Tidak Diterbitkan Pekan

Baru Universitas Islam Negeri Sultan Syarif kasim (httprepositoryuin

suskaaciidideprint2150 diakses 9 Februari 2020)

Yudha Rahmat Putra 2018 Motivasi Berprestasi amp Disiplin Peserta Didik Serta

Hubungannya dengan Hasil Belajar Pontianak Yudha English Gallery

L

A

M

P

I

R

A

N

LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN

KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI

SOAL PRETEST DAN HASIL KERJA PRETEST SISWA

SOAL POSTTEST DAN HASIL KERJA POSTTEST SISWA

PEDOMAN PENILAIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI

Kompetensi Dasar Indikator Nomor

Soal

Jumlah

Soal

31 Menjelaskan pecahan-

pecahan senilai

dengan gambar dan

model konkret

311 Menunjukkan pecahan

senilai

1 dan 2

2

312 Menuliskan contoh

pecahan senilai

3 1

41 Mengidentifikasi

pecahan-pecahan

senilai dengan gambar

dan model konkret

411 Menentukan pecahan

senilai dengan cara

mengalikan pembilang

dan penyebut dengan

angka yang sama

4 1

412 Menentukan pecahan

senilai dengan cara

membagi pembilang

dan penyebut dengan

angka yang sama

5 1

Jumlah Soal 5

SOAL PRETEST

Nama

Kelas

1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar

a

b

2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan

3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari

4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

HASIL KERJA PRETEST SISWA

SOAL POSTTEST

Nama

Kelas

1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar

a

b

2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan

3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari

4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

HASIL KERJA POSTTEST SISWA

PEDOMAN PENILAIAN

PRETEST

Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot

1 a

dan

b

dan

20

2

10

3 Pecahan yang senilai dengan

yaitu

dan

10

4 a

=

b

c

30

5 a

=

=

b

=

=

c

=

=

30

Jumlah 100

Panduan Penilaian Skor

x 100 = Nilai

POSTTEST

Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot

1 a

dan

b

dan

20

2

10

3 Pecahan yang senilai dengan

yaitu

dan

10

4 d

=

e

f

30

5 a

=

=

b

=

=

c

=

=

30

Jumlah 100

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan SD Inpres Banga-Banga

Mata Pelajaran Matematika

Kelas Semester IVGanjil

Tahun Pelajaran 20202021

Materi Pokok Pecahan Senilai

Alokasi Waktu 2 (35x2)

Pertemuan 2x Pertemuan

A Kompetensi Inti

1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya

2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan

tetangganya serta cintah tanah air

3 Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati

(mendengar melihat membaca) dan menanya berdasarkan ingin tahu

tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya dan benda-

benda yang dijumpainya di rumah di sekolah dan tempat bermain

4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis

dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat

dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan

berakhlak mulia

B Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

31 Menjelaskan pecahan-pecahan

senilai dengan gambar dan

model konkret

312 Menunjukkan pecahan senilai

313 Menuliskan contoh pecahan

senilai

41 Mengidentifikasi pecahan- 411 Menentukan pecahan senilai

pecahan senilai dengan gambar

dan model konkret

dengan cara mengalikan

pembilang dan penyebut

dengan angka yang sama

412 Menentukan pecahan senilai

dengan cara membagi

pembilang dan penyebut

dengan angka yang sama

C Tujuan Pembelajaran

1 Siswa dapat menunjukkan pecahan senilai dengan tepat

2 Siswa dapat menuliskan contoh pecahan senilai dengan tepat

3 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan mengalikan pembilang

dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat

4 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan membagi pembilang

dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat

Karakter siswa yang diharapkan Religius Nasionalis Mandiri

Gotong Royong dan Integritas

D Materi Pembelajaran

1 Pengertian pecahan senilai

2 Contoh pecahan senilai

3 Mencari pecahan senilai dengan cara

a Mengalikan pembilang dan penyebut dengan angka yang sama

b Membagi pembilang dan penyebut dengan angka yang sama

E Pendekatan Model dan Metode Pembelajaran

Pendekatan Saintifik

Model Pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Metode Ceramah diskusi tanya jawab penugasan

F Media Pembelajaran

1 Gambar-gambar

2 Kancing baju warna-warni

G Sumber Belajar

1 Buku guru dan siswa matematika kelas IV

2 Buku petunjuk guru matematika kelas IV

3 Modulbahan ajar

4 Internet

5 Modul lain yang relevan

H Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran Alokasi Waktu

Pendahuluan Guru mengajak siswa untuk berdorsquoa

menurut agama dan keyakinan masing-

masing Religius

Siswa menyanyikan lagu wajib

Indonesia Raya Nasionalis

Guru melakukan komunikasi tentang

kehadiran siswa dengan mengabsen

Communication

Guru menyiapkan kesiapan psikis dan

fisik siswa

Pemberian motivasi kepada siswa

dengan melakukan tepuk semangat

bersama-sama

Guru memberikan apersepsi kepada

siswa

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai

Communication

Guru melakukan tanya jawab yang

berhubungan dengan materi

Communication

10 Menit

Inti Mengamati

Guru menjelaskan mengenai materi

yang akan dibahas

Siswa memperhatikan penjelasan

guru

Guru membagi siswa menjadi 2

kelompok yang beranggotakan 5

orang siswa 1 kelompok untuk

berdikusi dengan teknik kancing

gemerincingCollaboration

Siswa mendengarkan penjelasan guru

tentang maksud dari teknik kancing

gemerincing

Siswa mengamati gambar yang

diperlihatkan guru kemudian guru

menyuruh siswa dalam kelompok

bersama-sama mengamati gambar

tersebut lalu menyebutkan pecahan

yang terdapat pada gambar dan

apakah senilai atau tidak

Siswa menjawab setiap pertanyaan

yang diberikan oleh guru Mandiri

Guru memberikan penguatan tentang

konsep pecahan senilai kepada siswa

Guru memberikan penjelasan kepada

siswa mengenai cara mencari pecahan

senilai dengan mengalikan atau

membagi pembilang dan penyebut

yang sama

Menanya

Siswa menanyakan materi yang

tidak dipahami pada guru

Mengumpulkan Data

siswa yang telah dikelompokkan

tadi mengumpulkan informasi

berdasarkan materi yang telah di

pelajari

Siswa mengerjakan lembar kerja

kelompok yang sudah dibagikan

oleh guru secara berkelompok

Gotong Royong

Mengasosiasi

Guru mengawasi masing-masing

kelompok dan memberi bantuan

kepada kelompok jika mengalami

kesulitan dalam mengerjakan tugas

yang diberikan Communication

Mengkomunikasikan

Guru memberikan kesempatan pada

tiap kelompok untuk menyampaikan

hasil diskusi kelompok

Communication

perwakilan salah satu kelompok yang

dipilih oleh guru mempresentasikan

hasil diskusinya dengan

kelompoknya

Setiap siswa yang maju kedepan

mengumpulkan kancingnya di tengah

meja kelompoknya

180 Menit

Setiap siswa mempunyai 2 kancing

ditangannya dalam artian setiap siswa

mempunyai kesempatan untuk

bertanya dan menanggapi kepada

kelompok lain

Jika kancing yang dimiliki seorang

siswa habis dia tidak boleh berbicara

lagi sampai temannya menghabiskan

kancing mereka

Jika semua kancing sudah habis

sedangkan tugas belum selesai

kelompok boleh mengambil

kesepakatan untuk membagi-bagi

kancing lagi dan mengulangi

prosedurnya kembali

Guru menanggapi dan memberikan

penguatan dengan menyampaikan

jawaban benar

Guru memberikan penghargaan

kepada setiap kelompok

Penutup Siswa diberi kesempatan untuk

bertanya apa yang mereka belum

pahami

Guru memberikan soal sebagai bentuk

evaluasi kepada siswa yang dikerjakan

secara individu untuk mengetahui

pemahaman konsep siswa Mandiri

Setelah semua selesai mengerjakan

soal hasil pekerjaan siswa

dikumpulkan dan guru memeriksa

hasil pekerjaan tersebut Mandiri

Siswa dan guru melakukan refleksi

kegiatan dengan cara meminta siswa

mengungkapkan perasaan dan

pendapatnya mengenai kegiatan

pembelajaran pada hari ini serta

materi apa saja yang telah dipelajari

Integritas

Untuk memotivasi siswa sebelum

pulang bersama-sama melakukan

tepuk semangat Communication

Sebelum pulang siswa berdoa

bersama-sama dipimpiin oleh ketua

kelas Religius

10 Menit

I Penilaian

1 Jenis penilaian Penilaian pengetahuan

Teknik penilaian Tes

Rubrik Penilaian Pemahaman Konsep Pecahan Senilai

No

Indikator

Pemahaman

Konsep

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Kriteria

Skor

1 Menyatakan

ulang sebuah

pecahan

a Menunjukkan

Pecahan Senilai

b Menuliskan

contoh pecahan

senilai

Menuliskan kalimat

matematika dengan

benar

10

menuliskan sebagian

kalimat matematika

5

Menuliskan jawaban

tapi salah

1

Tidak mengisi jawaban 0

2 Menyajikan

konsep dalam

bentuk

representasi

matematis

a Menggambarkan

bentuk yang

mewakili

pecahan

Menggambar bentuk

yang mewakili pecahan

sesuai dengan

bilangannya

10

Menggambar bentuk

yang mewakili pecahan

namun tidak sesuai

dengan bilangannya

5

Menggambar bentuk

yang mewakili tapi

salah

1

Tidak menggambar

bentuk yang mewakili

pecahan

0

b Menyatakan

pecahan dari

sebuah gambar

Menyatakan pecahan

yang sesuai dengan

gambar

10

Menyatakan pecahan

tetapi tidak sesuai

dengan gambar

5

menyatakan gambar

dan pecahan yang tidak

sesuai

1

Tidak menyatakan

pecahan yang sesuai

dengan gambar

0

3 Menggunakan

prosedur atau

operasi

tertentu

a Menentukan

pecahan senilai

dengan

mengalikan

Melakukan operasi

hitung dengan

mengalikan penyebut

dan pembilang dengan

10

pembilang dan

penyebut dengan

angka yang sama

angka yang sama

dengan tepat

Melakukan operasi

hitung dengan

mengalikan penyebut

dan pembilang dengan

angka yang sama tetapi

belum tepat

5

Melakukukan operasi

hitung tetapi salah

1

Tidak melakukan

operasi hitung

0

b Menentukan

pecahan senilai

dengan membagi

pembilang dan

penyebut dengan

angka yang sama

Melakukan operasi

hitung dengan

membagi penyebut dan

pembilang dengan

angka yang sama

dengan tepat

10

Melakukan operasi

hitung dengan

membagi penyebut dan

pembilang dengan

angka yang sama tetapi

belum tepat

5

Melakukukan operasi

hitung tetapi salah

1

Tidak melakukan

operasi hitung

0

Nilai akhir siswa =

x 100

2 Jenis penilaian Penilaian sikap

Teknik penilaian Non tes

No Nama

Perubahan Tingkah Laku

Disiplin Jujur Percaya Diri

K C B SB K C B SB K C B SB

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

2

Dst

Keterangan

K (Kurang) 1 C (Cukup) 2 B (Baik) 3 SB (Sangat Baik) 4

3 Jenis penilaian Penilaian keterampilan

Teknik penilaian Non tes

Rubrik Penilaian Kinerja Menyelesaikan Masalah Pecahan Senilai

No Nama Kriteria Penilaian

Kerja Sama Ketepatan Kejelasan

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1

2

3

Keterangan

Skor 4 Sangat baik Skor 2 Cukup

Skor 3 Baik Skor 1 Perlu bimbingan

Barru 21 September 2020

Mengetahui

Guru Kelas 4 Mahasiswa

Aminah SPd Lismayanti

NIP NIM 105401113516

Kepala SD Inpres Banga-Banga

Abdul Latif SPd MPd

NIP 19690412 200005 1 001

KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS IV SD

INPRES BANGA-BANGA KABUPATEN BARRU

No Aktivitas Siswa

1 Siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar berlangsung

2 Siswa yang memperhatikan guru pada saat proses pembelajaran

berlangsung

3 Siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari teman-

temannya

4 Siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung

5 Siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing

6 Siswa yang bekerja sama dengan teman kelompok

7 Siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil

diskusinya

8 Siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

9 Siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan menambahkan

jawaban

10 Siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir pembelajaran

LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN

DAFTAR HADIR SISWA

DATA HASIL KEMAMPUAN AWAL PRETEST SISWA

DATA HASIL TES BELAJAR POSTTEST SISWA

DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

DAFTAR HADIR SISWA KELAS IV SD INPRES BANGA-BANGA

KABUPATEN BARRU

No Nama Siswa LP Pertemuan

1 2 3 4

1 Adelia p

P

R

E

T

E

S

T

radic radic

P

O

S

T

T

E

S

T

2 Akbar L radic radic

3 Aulifiah P radic radic

4 Irwansyah L radic radic

5 Muhammad Faiz Paki L radic radic

6 Muh Revan Anugrah L radic radic

7 Muhammad Takwin L radic radic

8 Nabila Zahira P radic radic

9 Nurhalisa P radic radic

10 Nurul Hidayat P radic radic

Keterangan

radic = Hadir

S = Sakit

A = Alfa

I = Izin

Jumlah siswa

Laki-laki 5 orang

Perempuan 5 orang

Banga-Banga September 2020

Peneliti

Lismayanti

Nim105401113516

DATA HASIL BELAJAR SISWA SEBELUM DITERAPKAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

(PRETEST)

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Adelia 63 Tidak Tuntas

2 Akbar 64 Tidak Tuntas

3 Aulifiah 81 Tuntas

4 Irwansyah 80 Tuntas

5 Muhammad Faiz Paki 36 Tidak Tuntas

6 Muh Revan Anugrah 59 Tidak Tuntas

7 Muhammad Takwin 74 Tidak Tuntas

8 Nabila Zahira 40 Tuntas

9 Nurhalisa 51 Tidak Tuntas

10 Nurul Hidayat 61 Tidak Tuntas

Jumlah 609

Rata-rata 609

Kategori Rendah

DATA HASIL TES BELAJAR SISWA SETELAH DITERAPKAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

(POSTTEST)

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Adelia 88 Tuntas

2 Akbar 79 Tuntas

3 Aulifiah 100 Tuntas

4 Irwansyah 100 Tuntas

5 Muhammad Faiz Paki 60 Tidak Tuntas

6 Muh Revan Anugrah 82 Tuntas

7 Muhammad Takwin 88 Tuntas

8 Nabila Zahira 59 Tidak Tuntas

9 Nurhalisa 70 Tuntas

10 Nurul Hidayat 81 Tuntas

Jumlah 807

Rata-rata 807

Kategori Tinggi

DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK

KANCING GEMERINCING

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

()

I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA

HASIL ANALISIS STATISTIK DAN INFERENSIAL

HASIL ANALISIS NILAI PRETEST DAN POSTTEST SISWA

HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL

HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA

HASIL ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF DAN INFERENSIAL

A Hasil Analsis Statistik Deskriptif

Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Pretest

X F FX

81 1 81

80 1 80

74 1 74

64 1 64

63 1 63

61 1 61

59 1 59

51 1 51

40 1 40

36 1 36

Jumlah 10 609

Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 609

sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai

rata-rata (mean) sebagai berikut

= sum

=

= 609

Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Posttest

X F FX

100 2 200

88 2 176

82 1 82

81 1 81

79 1 79

70 1 70

60 1 60

59 1 59

Jumlah 10 807

Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 807

sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai

rata-rata (mean) sebagai berikut

= sum

=

= 807

Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest

No X1 (Pretest) X2 (Posttest) d = X2 - X1 dsup2

1 63 88 25 625

2 64 79 15 225

3 81 100 19 361

4 80 100 20 400

5 36 60 24 576

6 59 82 23 529

7 74 88 14 196

8 40 59 19 361

9 51 70 19 361

10 61 81 20 400

Jumlah 198 4034

B Hasil Analisis Statistik Inferensial

Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut

a Mencari harga ldquoMDrdquo dengan menggunakan rumus

Md = sum

= 198

b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus

sum = sum sum

= 4034- 39204

= 1136

c Menentukan Harga tHitung

t =

radicsum

t =

radic

t =

radic

t =

radic

t =

t = 1767

d Menentukan Harga

Untuk mencari tTabel peneliti menggunakan tabel distribusi t

dengan taraf signifikan = 10 ndash 1 = 9 maka

diperoleh t005 = 1833

Setelah diperoleh tHitung = 1767 dan ttabel = 1833 maka tHitung gt

ttabel atau atau 1767 gt 1833 Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho

ditolak dan H1 diterima Ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap hasil belajar

matematika murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL

1 PRETEST

Ketuntasan belajar klasikal =

=

x 100

= 30

2 POSTTEST

Ketuntasan belajar klasikal =

=

x 100

= 80

HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TEKNIK KANCING GEMERINCING

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

()

I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

Mengukur persentase keberhasilan aktivitas Siswa

Keberhasilan aktivitas siswa =

=

= 845

LAMPIRAN D

TABEL DISTRIBUSI T-TABEL

KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI

KARTU KONTROL PENELITIAN

PERSURATAN

DOKUMENTASI

TABEL DISTRIBUSI T-TABEL

Dk 025 010 005 002 001 0005

1 1000 3078 6314 12706 31821 63657

2 0816 1886 2920 4303 6965 9925

3 0765 1638 2353 3182 4541 5841

4 0741 1533 2132 2766 3747 4604

5 0727 1476 2015 2571 3365 4032

6 0718 1440 1943 2447 3143 3707

7 0711 1415 1895 2365 2998 3499

8 0706 1397 1860 2306 2896 3355

9 0703 1383 1833 2262 2821 3250

10 0700 1372 1812 2228 2764 3169

11 0697 1363 1796 2201 2718 3106

12 0695 1356 1782 2178 2681 3055

13 0694 1350 1771 2160 2650 3012

14 0692 1345 1761 2145 2624 2977

15 0691 1341 1753 2132 2623 2947

16 0690 1337 1746 2120 2583 2921

17 0689 1333 1740 2110 2567 2898

18 0688 1330 1734 2101 2552 2878

19 0688 1328 1729 2093 2539 2861

20 0687 1325 1725 2086 2528 2845

21 0686 1323 1721 2080 2518 2831

22 0686 1321 1717 2074 2508 2819

23 0685 1319 1714 2069 2500 2807

24 0685 1318 1711 2064 2492 2797

25 0684 1316 1708 2060 2485 2787

26 0684 1315 1706 2056 2479 2779

27 0684 1314 1073 2052 2473 2771

KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI

KARTU KONTROL PELAKSANAAN PENELITIAN

PERSURATAN

DOKUMENTASI

Gambar 1 Pemberian Pretest

Gambar 2 Pembagian Kancing Pada Masing-Masing Anggota Kelompok

Gambar 3 Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Gambar 4 Pemberian Posttest

RIWAYAT HIDUP

Lismayanti Dilahirkan di Banga-Banga pada tanggal 14

Agustus 1998 dari pasangan Ayahanda Cagga dan Ibunda

Marni Anak pertama dari dua bersaudara Penulis masuk

sekolah dasar pada tahun 2004 di SD Inpres Banga-Banga dan

tamat pada tahun 2010 tamat di SMP Negeri 4 Barru pada

tahun 2013 dan tamat di SMK Negeri 1 Barru pada tahun 2016 Pada tahun yang

sama (2016) penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang ada di

Makassar yaitu Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) dan

mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) pada Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Atas berkat yang Maha Kuasa penulis

berhasil menyelesaikan seluruh mata kuliah yang diprogramkan dan semua itu

dilakukan dengan semangat dan usaha yang tinggi untuk mendapatkannya

Page 6: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

ldquoDan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharaprdquo

(QS Al-Insyirah 8)

ldquoSelalu ada harapan bagi mereka yang sering berdoa

Selalu ada jalan bagi mereka yang sering berusahardquo

Kupersembahkan karya ini sebagai salah satu wujud baktiku

kepada Kedua orang tuaku tercinta atas segala tetesan keringat

kasih sayang dorsquoa dan pengorbanannya Tak lupa juga saya

berterima kasih kepada saudaraku keluargaku serta sahabat-

sahabatku yang senantiasa berdorsquoa dalam memberikan dorongan

dan motivasi sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan

vii

ABSTRAK

LISMAYANTI 2020 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV

SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru Skripsi Jurusan Pendidikan Guru

Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar Pembimbing I Nasrun dan Pembimbing II Kristiawati

Masalah utama dalam penelitian ini yaitu rendahnya hasil belajar

matematika siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru Jenis penelitian ini adalah penelitian Pre-

eksperimen dengan menggunakan desain penelitian One-Group Pretest-Posttest

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga

Kabupaten Barru Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik

sampel jenuh dengan menjadikan populasi sebagai sampel yaitu 10 orang

Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes lembar observasi dan

dokumentasi Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik

deskriptif dan inferensial dengan analisis uji t Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa nilai rata-rata hasil belajar matematika sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) yaitu 609 berada

pada kategori rendah sedangkan nilai rata-rata setelah diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) adalah 807 berada

pada kategori tinggi Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan uji t

diperoleh = 1833 dan = 1767 dimana gt Hal ini berarti

bahwa hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (H1) diterima Sehingga

dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif

Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

Kata Kunci Teknik Kancing Gemerincing Hasil Belajar

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam Allah

yang paling agung untuk membuka jalan bagi setiap maksud kita Allah yang

paling suci untuk menjadi energi bagi petunjuk hidup dan kesuksesan kita Tiada

daya dan kekuatan kecuali dengan bimbingan dari-Nya sehingga skripsi dengan

judul ldquoPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing TerhadapHasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo dapat diselesaikan

Setiap orang dalam berkarya selalu mengharapkan kesempurnaan

termasuk dalam tulisan ini Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan

kemampuan yang dimiliki tetapi penulis telah mengerahkan segala daya dan

upaya untuk membuat tulisan ini selesai dengan baik dan bermanfaat dalam dunia

pendidikan

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik

guna memperoleh gelar sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)

Universitas Muhammadiyah Makassar Skripsi ini berupaya memberi gambaran

dan informasi sejauh mana pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IVSD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

tulisan ini Segala rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua

ix

orang tua saya yaitu ayahanda Cagga dan ibunda Marni yang telah berdoa

berjuang rela berkorban tanpa pamrih dalam mengasuh membesarkanmendidik

dan membiayai penulis dalam proses pencarian ilmu Tak lupa pula penulis

mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada

1 Prof Dr H Ambo Asse MAg Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar

2 Erwin Akib SPd MPd PhD Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

3 Aliem Bahri SPd MPd Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Makassar

4 Ernawati SPd MPd Sekretaris Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Makassar

5 Dr Nurlina SSi MPd Penasehat akademik yang senantiasa memberikan

masukan dan bimbingan selama proses perkuliahan

6 Nasrun SPd MPd Pembimbing I dan Kristiawati SPd MPd

Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan

bimbingan arahan serta motivasi sejak awal penyusunan proposal hingga

selesainya skripsi ini

7 Bapak-bapak dan Ibu-bu Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar yang telah ikhlas mentransfer ilmunya kepada penulis

x

8 Abdul Latif SPd MPd Kepala Sekolah SD Inpres Banga-Banga

Kabupaten Barru atas bantuannya selama penulis mengadakan penelitian

9 Aminah SPd Guru kelas IV Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

sekaligus sebagai Validator ats segala bimbingan dan kerja samanya selama

penulis mengadakan penelitian

10 BapakIbu Guru serta seluruh Staf SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

yang telah memberikan bantuan dan petunjuknya selama penulis mengadakan

penelitian

11 Siswa-siswi SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru atas kerja sama

motivasi serta semangatnya dalam mengikuti proses pembelajaran

12 Rekan seperjuangan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Angkatan 2016 terkhusus kelas D Universitas Muhammadiyah Makassar

terima kasih atas solidaritas yang diberikan selama menjalani perkuliahan

semoga keakraban dan kebersamaan kita tidak berakhir sampai disini

13 Sahabat-sahabatku yang setia dan tulus memberikan doa dukungan dan

masukan kepada penulis demi terselesainya skripsi ini serta seluruh keluarga

besar

14 Semua pihak yang telah memberikan bantuan yang tidak sempat disebutkan

satu persatu semoga menjadi ibadah dan mendapat imbalan dari-Nya

Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis senantiasa

mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak karena penulis yakin bahwa

suatu persoalan tidak akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan Mudah-

xi

mudahan skripsi ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca terutama bagi diri

pribadi penulis Amin Yaa Rabbal Alamiinn

Makassar Oktober 2020

Penulis

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

LEMBAR PENGESAHAN ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING iii

SURAT PERNYATAAN iv

SURAT PERJANJIAN v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN vi

ABSTRAK vii

KATA PENGANTAR viii

DAFTAR ISI xii

DAFTAR TABEL xiv

DAFTAR GAMBAR xv

DAFTAR LAMPIRAN xvi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 5

C Tujuan Penelitian 5

D Manfaat Penelitian 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 7

A Kajian Teori 7

1 Hasil Belajar 7

2 Matematika 9

3 Model Pembelajaran Kooperatif 11

xiii

4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing 14

5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing 16

6 Kaitan Antara Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika 17

B Hasil Penelitian yang Relevan 18

C Kerangka Pikir 20

D Hipotesis Penelitian 23

BAB III METODE PENELITIAN 24

A Rancangan Penelitian 24

B Populasi dan Sampel 25

C Definisi Operasional Variabel 26

D Instrumen Penelitian 26

E Teknik Pengumpulan Data 27

F Teknik Analisis Data 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34

A Hasil Penelitian 34

B Pembahasan 41

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 44

A Simpulan 44

B Saran 44

DAFTAR PUSTAKA 45

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 12

Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar 30

Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa 31

Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan

Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing 34

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika Siswa

Sebelum (Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model

Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 35

Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum

(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 37

Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Dengan

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 38

Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siswa Selama Proses

Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing 40

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir 22

Gambar 31 Desain One Group Pretest-Posttest Design 24

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN

Kisi-Kisi Instrumen Soal

Soal Pretest dan Hasil Kerja Pretest Siswa

Soal Postest dan Hasil Kerja Posttest Siswa

Pedoman Penilaian

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa

LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN

Daftar Hadir Siswa

Data Hasil Tes Kemampuan Awal Pretest Siswa

Data Hasil Tes Belajar Posttest Siswa

Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa

LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA

Hasil Analisis Statistik Deskriptif Dan Inferensial

Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest Siswa

Hasil Analisis Data Ketuntasan Klasikal

Hasil Analisis Data Aktivitas Siswa

LAMPIRAN D

Tabel Distribusi T-Tabel

Kartu Kontrol Bimbingan Skripsi

Kartu Kontrol Penelitian

Persuratan

Dokumentasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Model pembelajaran merupakan suatu kegiatan perencanaan yang

dirancang oleh guru untuk pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan

tertentu Model pembelajaran sangat penting diterapkan dalam proses

pembelajaran karena dapat membantu memperjelas prosedur hubungan serta

keadaan keseluruhan dari apa yang sudah direncanakan Menurut Joyce dan Weil

(Wati2017) terdapat beberapa alasan pentingnya model pembelajaran yaitu

pertama memperjelas hubungan fungsional diantara berbagai komponen unsur

atau elemen sistem tertentu Kedua prosedur yang akan ditempuh dalam

melaksanakan kegiatan dapat dijelaskan secara tepat Ketiga model pembelajaran

akan mempermudah para administrator untuk mengidentifikasi komponen elemen

yang mengalami hambatan jika kegiatan yang dilaksanakan tidak efektif

Keempat mengidentifikasi secara tepat cara-cara untuk mengadakan perubahan

jika pendapat ketidaksesuaian dari apa yang telah dirumuskan dan kelima yaitu

dengan dengan menggunakan model pembelajaran guru dapat menyusun tugas-

tugas siswa menjadi suatu kesuluruhan yang terpadu

Menurut Suprihatiningrum (2016143) ada dua macam alasan pentingnya

model pembelajaran yaitu pertama istilah model mempunyai makna yang lebih

luas daripada strategi metode atau prosedur Kedua model dapat berfungsi

sebagai sarana komunikasi yang penting dalam mengajar di kelas

2

Dengan memperhatikan kerangka pengetahuan di atas peneliti menarik

kesimpulan bahwa kedudukan model pembelajaran sangat penting dalam proses

pembelajaran karena dapat membantu dan memperlancar proses pembelajaran di

kelas dan proses pembelajaran akan lebih efektif dan efisien jika model

pembelajaran yang dipilih sesuai dengan materi yang akan diajarkan

Model pembelajaran sangat bermanfaat bagi guru dan siswa Bagi guru

yaitu pertama memudahkan dalam melaksanakan tugas pembelajaran berdasarkan

dengan langkah-langkah yang akan ditempuh sesuai dengan waktu tujuan

kemampuan daya serap siswa dan ketersediaan media yang ada Kedua dapat

dijadikan sebagai alat untuk mendorong aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran Ketiga memudahkan guru untuk melakukan analisis terhadap

perilaku siswa secara individu maupun kelompok dan keempat yaitu

memudahkan guru dalam menyusun bahan pertimbangan dalam merencanakan

penelitian tindakan kelas dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran

Sedangkan bagi siswa yaitu pertama memberikan kesempatan kepada siswa

untuk berperan aktif dalam kegiatan proses belajar pembelajaran Kedua dapat

memudahkan siswa untuk memahami materi pembelajaran yang diajarkan guru

Ketiga mendorong semangat belajar siswa serta ketertarikannya dalam mengikuti

proses pembelajaran secara penuh dan keempat yaitu dapat melihat atau

membaca kemampuan pribadi dikelompoknya secara objektif (Octavia 2020 15-

16)

3

Menurut Pardamean (2015) bahwa model pembelajaran bermanfaat

untuk mengefektifkan dan mengefisienkan pencapaian tujuan pembelajaran

Indikatornya adalah guru dan siswa fokus pembelajaran guru mudah mentransfer

isi pelajaran kepada siswa siswa juga mudah menangkap isi pelajaran

tersebutWaktu yang tersedia untuk satu materi secara efesien dan efektif dapat

dimanfaatkan secara maksimal Ketertarikan dan minat siswa dalam mengikuti

proses pembelajaran cenderung tinggi Guru dan siswa tidak mudah bosan

membahas isi materi pelajaran

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti

dengan guru kelas IV atas nama Aminah pada tanggal 20 Juli 2020 di SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barru bahwa hasil belajar matematika siswa masih

tergolong rendah karena masih banyak siswa yang belum mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 70 Penyebab hasil

belajar matematika rendah yaitu siswa kurang aktif dan terlibat pada saat proses

pembelajaran berlangsung serta kurangnya semangat dan motivasi siswa dalam

menerima materi yang disampaikan oleh guru Ketika guru menjelaskan materi

sebagian siswa tidak memperhatikan karena guru belum menciptakan model

pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa kurang memahami materi yang

disampaikan oleh guru dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu kelompok

karena ketika siswa diberikan tugas kelompok hanya sebagian anggota kelompok

yang aktif mengerjakannya hanya siswa pintar saja yang aktif dalam pembelajaran

berkelompok

4

Untuk mengatasi permasalahan di atas diperlukan kreatifitas guru dalam

memilih model pembelajaran yang dapat mendorong siswa agar aktif dan terlibat

serta semangat pada saat proses pembelajaran berlangsung Adapun model yang

dimaksud yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Bagi siswa dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing dapat membantu mempermudah siswa dalam memahami

materi yang diajarkan dan melatih siswa untuk berkomunikasi bekerja sama

berfikir dan mengungkapkan ide-ide bersama anggota kelompoknya masing-

masing dalam menyelesaikan soal-soal atau permasalahan yang diberikan oleh

guru Siwa juga diharapkan dapat termotivasi semangat dan aktif dalam

pembelajaran matematika sehingga hasil belajarnya dapat meningkat Sedangkan

bagi guru melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif model

pembelajaran yang bisa digunakan pada saat mengajar

Menurut Erika dkk (2018142) bahwa teknik kancing gemerincing

merupakan teknik pembelajaran kooperatif yang dapat membantu guru mencapai

tujuan dalam proses pembelajaran secara tidak langsung mengajak siswa untuk

aktif dalam proses pembelajaran Ciri khas dari model pembelajaran ini yaitu

semua siswa diberi 2 atau 3 buah kancing sebagai syarat yang harus dikeluarkan

jika mereka ingin berbicara dan jika kancingnya habis maka siswa tersebut tidak

boleh berbicara lagi

Dalam teknik pembelajaran kancing gemerincing masing-masing anggota

kelompok memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapatnyaPenggunaan

kancing digunakan sebagai alat yang dirancang dalam model pembelajaran

5

kooperatif teknik kancing gemerincing ini dimaksudkan agar setiap siswa dapat

bertanggung jawab atas tugas yang diberikan Jadi dalam satu kelompok tidak

ada anggota kelompok yang mempunyai posisi dominan karena masing-masing

anggota kelompok mempunyai kesempatan yang sama untuk aktif dalam

pembelajaran dimana siswa yang awalnya bersifat pasif akan termotivasi dan ikut

aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga hasil belajar matematika

siswa dapat meningkat

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis penulis tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul ldquoPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif

Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid

Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas maka rumusan

masalah dalam penelitian ini yaitu ldquoApakah Ada Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika

Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-banga Kabupaten Barrurdquo

C Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini yaitu

ldquoUntuk Mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

6

D Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut

1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran

dalam pengembangan ilmu terutama yang berkaitan dengan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

2 Manfaat Praktis

a Bagi Siswa

Memberikan pengetahuan semangatdan motivasi untuk belajar

lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar yang

diperoleh dapat tercapai

b Bagi Guru

Penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing ini sangat diharapkan dapat bermanfaat bagi guru dalam

proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan keaktifan dan

pemahaman siswa sehingga tercapainya proses belajar mengajar yang

diharapkan

c Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik

kepada sekolah dalam rangka perbaikan proses dan hasil belajar siswa

d Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk

penelitian selanjutya

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A Kajian Teori

1 Hasil Belajar

a Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada diri seseorang

sebagai hasil dari peroses belajar siswa baik itu terjadi perubahan pengetahuan

pemahaman sikap dan tingkah laku kecakapan keterampilan dan kemampuan

serta perubahan aspek-aspek yang lain yang ada pada individu yang belajar

Menurut Nawawi (Fiona 201912) bahwa hasil belajar adalah tingkat

keberhasilan peserta didik yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh

dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu Adapun Menurut

Yudha (201834) bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta

didik setelah menerima pembelajaran yang meliputi aspek kognitif Hal ini

sejalan dengan pendapat Susanto (20125) bahwa hasil belajar adalah

kemampuan yang diperoleh anak setelah kegiatan belajar

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

adalah skor yang diperoleh siswa setelah ia menerima proses pembelajaran

untuk mengetahui sampai dimana tingkat pemahamannya terhadap suatu materi

yang telah dipelajari berupa tes dan biasanya diwujudkan dengan nilai tertentu

Dalam penelitian ini hasil belajar yang ingin dicapai siwa yaitu terkait dengan

aspek kognitif siswa setelah ia menerima suatu materi pembelajaran

8

b Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Purwanto (Yudha 201836) bahwa faktor yang mempengaruhi

hasil belajar terdiri dari dua faktor yaitu faktor dari dalam peserta didik (intern)

yaitu fisiologi dan psikologis dan faktor dari luar (ektern) peserta didik yaitu

lingkungan dan instrumental

Hal ini sejalan dengan pendapat Djamarah (Yudha 201836-37) faktor

yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu

1) Faktor Intern

a) Faktor fisiologis adalah faktor yang terdiri dari kondisi fisiologis

kondisi panca indra

b) Faktor Psikologi adalah faktor yang terdiri dari minat kecerdasan

bakat motivasi dan kemampuan kognitif

2) Faktor Ekstern

a) Faktor lingkungan terdiri dari lingkungan alami dan lingkungan

sosial budaya

b) Faktor Instrumental terdiri dari kurikulum program sarana dan

fasilitas guru

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang

mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor intern (dalam diri) dan faktor ekstern

(luar diri) Kedua faktor tersebut saling berkaitan sehingga siswa perlu

mendapatkan perhatian terhadap keadaannya baik itu dari segi fisik psikis dan

cara belajar di sekolah

9

2 Matematika

a Pengertian Matematika

Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang diajarkan di setiap

jenjang sekolah mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga ke perguruan tinggi

Dalam tulisan Suwangsih dan Tiurlina istilah matematika berasal dari bahasa

Yunani yaitu mathematike yang artinya mempelajari Kata mathematike berasal

dari kata mathema yang memiliki arti pengetahuan atau ilmu

(knowledgescience) Selain itu kata mathematike berhubungan juga dengan kata

lain yang hampir sama yaitu mathein atau mathenein yang berarti berpikir

(Isrokrsquoatun dan Amelia Rosmala 20193)

Menurut Ruseffendi (Al-Tabany 20151) matematika adalah bahasa

simbol ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif ilmu

yang membahas tentang pola keteraturan dan struktur yang terorganisasi dimulai

dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan ke aksioma atau

postulat dan terakhir yaitu ke dalil

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika

merupakan suatu ilmu yang mempelajari bagaimana proses berpikir secara kritis

dan masuk akal untuk mendapatkan suatu kebenaran

b Ciri-Ciri Pembelajaran Matematika

Menurut Suwangsih (wandini 20198) bahwa ciri-ciri pembelajaran

matematika di SD adalah sebagai berikut

a) Pembelajaran matematika menggunakan metode spiral metode spiral ini

melambangkan adanya keterkaitan antara suatu materi dengan materi

10

lainnya Topik sebelumnya menjadi prasyarat untuk memahami topik

berikutnya atau sebaliknya

b) Pembelajaran matematika dilakukan secara bertahap Materi pembelajaran

matematika dilakukan secara bertahap yang dimulai konsep-konsep yang

sederhana menuju konsep yang lebih kompleks

c) Pembelajaran matematika menggunakan metode induktif sedangkan

matematika merupakan ilmu deduktif namun sesuai tahap perkembangan

siswa maka pembelajaran matematika di SD digunakan metode induktif

d) Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi artinya tidak

ada pertentangan antara kebenaran yang satu dengan kebenaran lainnya

Suatu pernyataan dianggap benar jika didasarkan kepada pernyataan-

pernyataan sebelumnya yang telah diterima kebenarannya

e) Pembelajaran matematika hendaknya bermakna artinya konsep

matematika tidak diberikan dalam bentuk jadi tapi sebaliknya siswalah

yang harus mengonstruksi konsep tersebut

c Tujuan Pembelajaran Matematika

Menurut Depdikbud (Wandini 201911-12) bahwa tujuan pembelajaran

matematika di Sekolah Dasar yaitu sebagai berikut

1) Mengembangkan keterampilan berhitung siswa sebagai latihan dalam

kehidupan sehari-hari

2) Menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialihgunakan melalui

kegiatan matematika

11

3) Mengembangkan kemampuan dasar matematika sebagai bekal belajar

lebih lanjut

4) Membentuk sikap logis kritis cermat kreatif dan disiplin

3 Model Pembelajaran Kooperatif

a Pengertian Model Pembelajaran

Dalam suatu proses pembelajaran diperlukan model pembelajaran yang

dapat membuat suasana belajar lebih efektif dan menyenangkan Menurut Joyce

dan Weil (Rusman 2012133) bahwa model pembelajaran adalah segala sesuatu

yang dirancang dalam membentuk kurikulum merancang bahan-bahan

pembelajaran dan membimbing proses pembelajaran di dalam kelas

Menurut Adi (Suprihatiningrum 2016142) bahwa model pembelajaran

merupakan suatu kerangka yang menggambarkan prosedur dalam

mengorganisasikan pengalaman pembelajaran untuk mencapai tujuan

pembelajaran Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam

merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran adalah suatu kegiatan perencanaan yang dirancang untuk

pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan tertentu

b Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan model

pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok-

kelompok kecil yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan

struktur kelompok yang bersifat heterogen (Rusman 2012202) Adapun

12

menurut Djamarah (2018270) bahwa pembelajaran kooperatif adalah model

pembelajaran yang dimana para siswa bekerja sama di dalam kelompok-

kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

kooperatif adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu kelompok

kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang siswa untuk saling berinteraksi

dan bekerjasa sama dengan anggota kelompoknya

c Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Ibrahim dkk (Suprihatiningrum 2016192-193) dalam

pembelajaran kooperatif terdapat 6 langkah utama atau tahapan yaitu sebagai

berikut

Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Fase Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Fase -1

Menyampaikan

tujuan pembelajaran

dan memotivasi

siswa

Guru menyampaikan

semua tujuan pelajaran

yang ingin dicapai pada

pelajaran tersebut dan

memotivasi siswa untuk

belajar

Siswa memperhatikan guru

pada saat guru menyampaikan

tujuan pembelajaran dan siswa

harus semangat untuk ikut

dalam proses pembelajaran

Fase-2

Menyajikan

informasi

Guru menyajikan

informasi kepada siswa

dengan jalan demonstrasi

atau lewat bahan bacaan

Siswa memperhatikan materi

yang disampaikan oleh guru

dan bertanya jika ada materi

yang kurang dimengerti

Fase-3

Mengorganisasikan

siswa ke dalam

kelompok-kelompok

belajar

Guru menjelaskan kepada

siswa bagaimana caranya

membentuk kelompok

belajar dan membantu

setiap kelompok agar

melakukan transisi secara

efisien

Siswa memperhatikan guru

ketika menjelaskan Setelah

guru menjelaskan tentang cara

berkelompok maka siswa

harus tahu bahwa semua

aggota kelompok memiliki

tujuan yang sama dan harus

berbagi tugas dan tanggung

jawab yang sama di antara

anggota kelompok

13

Fase-4

Membimbing

kelompok bekerja

dan belajar

Guru membimbing

kelompok-kelompok

belajar pada saat mereka

mengerjakan tugas

mereka

Siswa mengerjakan tugas

kelompok yang diberikan

dengan cara bekerja sama

dengan anggota kelompoknya

melalui bimbingan guru

Fase-5

Evaluasi

Guru mengevaluasi hasil

belajar tentang materi yang

telah dipelajari atau

masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil

kerjanya

Masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil

diskusinya

Fase-6

Memberikan

penghargaan

Guru mencari cara-cara

untuk menghargai baik

upaya maupun hasil

belajar individu dan

kelompok

Siswa harus saling mengargai

jawaban ketika jawaban

mereka berbeda setiap

kelompok dan harus

mempertanggungjawabkan

jawabannya

d Teknik-Teknik Pembelajaran Kooperatif

Menurut Huda (2017134) dalam pembelajaran kooperatif terdapat 14

teknik pembelajaran yang dapat diterapkan di dalam kelas antara lain Mencari

Pasangan Bertukar Pasangan Berpikir Berpasangan Berbagi Berkirim Salam

dan Soal Kepala Bernomor Kepala Bernomor Terstruktur Dua tinggal Dua

Tamu Keliling Kelompok Kancing Gemerincing Keliling Kelas Lingkaran

Dalam Lingkaran Luar Tari Bambu jigsaw dan Bercerita Berpasangan

Berdasarkan uraian di atas salah satu teknik pembelajaran kooperatif

yang diterapkan dalam penelitian ini adalah teknik kancing gemerincing Peneliti

memilih teknik kancing gemerincing karena dalam teknik ini siswa dapat terlibat

secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajarnya dapat

meningkat

14

4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing

a Pengertian TeknikKancing Gemerincing

Menurut Widyarty (201311) teknik kancing gemerincing merupakan

suatu model pembelajaran yang bertujuan untuk mengatasi hambatan

pemerataan kesempatan siswa yang sering mewarnai kerja kelompok dan setiap

siswa berhak mendapatkan kesempatan untuk berperan serta pada kelompoknya

masing-masing Sedangkan menurut Ulya (201932) bahwa teknik kancing

gemerincing merupakan metode yang dikembangkan oleh Spencer kagan

dimana masing-masing anggota kelompoknya mendapatkan kesempatan untuk

menyampaikan pendapat mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran

orang lain

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran teknik kancing gemerincing adalah suatu teknik pembelajaran

dimana dalam proses pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada semua

anggota kelompok untuk berpendapat

b Prosedur PelaksanaanTeknik Kancing Gemerincing

Dalam proses pembelajaran teknik kancing gemerincing terdapat

langkah-langkah model pembelajaran Menurut Huda (2011142-143) langkah-

langkah dari teknik kancing gemerincing yaitu

1) Guru menyiapkan satu kotak kecil yang berisi kancing-kancing (atau

benda-benda lainnya)

15

2) Masing-masing anggota dari setiap kelompok mendapatkan 2 atau 3 buah

kancing (jumlah kancing bergantung pada sukar tidaknya tugas yang

diberikan)

3) Setiap kali anggota selesai berbicara atau mengeluarkan pendapat ia harus

menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkannya di tengah-tengah

meja kelompok

4) Jika kancing yang dimiliki salah seorang siswa habis dia tidak boleh

berbicara lagi sampai semua rekannya menghabiskan kancingnya masing-

masing

5) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok

boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan

mengulangi prosedurnya kembali

d Kelebihan dan Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing

Menurut Ulya (201830-31) teknik kancing gemerincing memiliki

beberapa kelebihan dan kelemahan yaitu sebagai berikut

1) Kelebihan Teknik Kancing Gemerincing

a) Mengatasi hambatan pemerataan kesempatan berbicara siswa dalam

beriskusi

b) Mendorong siswa agar dapat aktif berbicara pada saat proses

pembelajaran berlangsung

c) Memberikan kesempatan bagi siswa yang tidak aktif untuk

menyampaikan pendapatnya pada saat berdiskusi sehingga siswa

16

yang tidak aktif memiliki kesempatan yang sama untuk

menyampaikan pendapatnya

2) Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing

a) Pengelolaan waktu saat persiapan dan pelaksanaan perlu

diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran terutama

dalam proses pembentukan kualitas pengetahuan siswa

b) Memerlukan waktu yang cukup lama jika guru tidak terlalu

memahami dengan baik materi yang akan diajarkan

c) Model ini susah diterapkan jika jumlah siswa terlalu banyak

5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing

Langkah-langkah yang akan di terapkan dalam penelitian ini yaitu

sebagai berikut

1) Menyiapkan bahan ajar dan media pembelajaran

2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa

3) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari

4) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5

orang siswa Kemudian membagikan soal kepada masing-masing

kelompok

5) Guru kemudian menyuruh semua anggota dari masing-masing kelompok

untuk mengerjakan tugas yang diberikan dengan cara bekerja sama

Setelah itu guru membagikan kancing berwarna kepada masing-masing

anggota kelompok Setiap anggota kelompok mendapatkan dua buah

17

kancing berwarna dan guru kemudian menjelaskan cara penggunaan

kancing yang dipegang oleh setiap siswa

6) Guru mengawasi masing-masing kelompok dan memberi bantuan kepada

kelompok jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas yang

diberikan

7) Jika tugas kelompok yang diberikan telah selesai guru meminta siswa

agar maju kedepan dengan cara menunjuk siswa yang mengacungkan

tangannya untuk menuliskan hasil kerja kelompoknya dan kelompok lain

menanggapinya apakah jawabannya sama atau tidak secara bergantian

Lakukan hal tersebut secara berulang sampai nomor dan soal yang

diberikan sudah dibahas semua

8) Siswa yang maju kedepan mengumpulkan kancingnya di tengah meja

kelompoknya

9) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok

boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan

mengulangi prosedurnya kembali

6 Kaitan Antara Model Pembelajaraan Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika

Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing menekankan

keaktifan semua anggota dalam suatu kelompok untuk menyelesaikan suatu

permasalahan yang diberikan oleh seorang guru dimana mereka saling membantu

satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan agar hasil belajar mereka bisa

meningkat secara merata Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat

18

membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih

siswa untuk bekerja sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif

dan terlibat dalam proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti

pembelajaran

Untuk tugas-tugas yang terstruktur seperti matematika diskusi jarang

dibutuhkan karena dalam tugas-tugas seperti ini biasanya sudah terdapat satu

jawaban benar Akan tetapi meskipun pembelajaran matematika yang bersifat

terstruktur tetapi model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing bisa

digunakan tergantung sejauh mana guru dapat membantu siswa memahami jenis

bantuan seperti apa yang mereka perlukan untuk mengerjakan tugas dalam suatu

kelompok

Mengingat pembelajaran kooperatif dikembangkan dari teori

konstruktivisme dimana siswa dituntut untuk mengembangkan pengetahuan awal

mereka secara mandiri agar terjadi pembelajaran yang bermakna Hal ini sejalan

dengan pembelajaran matematika yang pada dasarnya adalah penanaman konsep

Dimana dituntut pula pembelajaran yang bermakna agar konsep matematika itu

sendiri mudah dimengerti oleh siswa

B Hasil Penelitian yang Relevan

Pada bagian ini peneliti akan mengkaji penelitian yang relevan dengan

penelitian penulis Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya

diantaranya sebagai berikut

19

a) Jurnal Dwi Purwanto (2016) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa persentase observasi komunikasi matematis siwa pada

siklus I sebesar 5625 meningkat menjadi 7500 pada siklus II Rata-rata

nilai evaluasi belajar siswa pada siklus I mencapai 6990 dengan jumlah siswa

yang tuntas 21 siswa dan persentase ketuntasan 6562 meningkat menjadi

7615 pada siklus II dengan jumlah siswa yang tuntas 24 siswa dan persentase

ketuntasan 7500 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan

bahwa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dapat

meningkatkan komunikasi matematis dan hasil belajar matematika pada siswa

kela VIII di SMP Negeri 11 Purworejo Persamaan dalam penelitian ini yaitu

sama-sama menggunakan teknik kancing gemerincing dan mata pelajaran

yang sama Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian sasaran

penelitian dan lokasi penelitian

b) Jurnal Nurul Wisna Afianti (2017) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian

ini menunjukkan presentase keaktifan belajar peserta didik pada siklus I

sebesar 617 dengan kategori cukup aktif dan persentase ketuntasan hasil

belajar peserta didik sebesar 46675 Pada siklus II persentase keaktifan

belajar peserta didik mengalami peningkatan menjadi 8609 dengan kategori

sangat aktif dan hasil belajar peserta didik juga meningkat dengan persentase

ketuntasan sebesar 8333 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat

disimpulkan bahwa keaktifan dan hasil belajar IPA melalui model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing mengalami peningkatan

Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan teknik

20

kancing gemerincing Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian

sasaran penelitian lokasi penelitian dan mata pelajaran

c) Jurnal Komang Sucipta (2018) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 1412

sedangkan nilai rata-rata pada kelompok kontrol sebesar 975 Dari uji

prasyarat data bahwa data berdistribusi normal dan memiliki varians yang

homogeny kemudian dilanjutkan dengan uji-t diperoleh thitung= 365 dan ttabel

= 201 dengan taraf signifikan 5 dan (db) 49 sehinggaH1 diterima dan H0

ditolak Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

dengan kelompok siswa yang mengikuti proses pembelajaran konvensional

pada siswa kelas V SD Negeri 3 Sangkan Gunung melalui proses

pembelajaran Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan

teknik kancing gemerincing dan jenis metode penelitian yang sama

Sedangkan perbedaannya terletak pada sasaran penelitian lokasi penelitian

dan mata pelajaran

C Kerangka Pikir

kerangka pikir merupakan bagian penelitian yang menggambarkan alur

pikir suatu penelitian Keberhasilan siswa dalam belajar dapat diukur dengan hasil

belajar yang diperoleh siswa selama mengikuti proses kegiatan pembelajaran

Pada saat proses pembelajaran berlangsung hanya sebagian siswa yang aktif dan

terlibat dalam pembelajaran Motivasi dan semangat siswa masih kurang untuk

21

belajar sehingga cepat mengalami rasa bosan dan jenuh Pada saat guru

menjelaskan materi sebagian siswa tidak memperhatikan sehingga kurang

mengerti dengan materi yang diajarkan karena model pembelajaran yang

digunakan guru kurang bervariasi dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu

kelompok Hal tersebut mengakibatkan rendahnya hasil belajar matematika siswa

Masalah tersebut merupakan gambaran secara umum tentang permasalahan yang

terdapat pada kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

Untuk memaksimalkan hasil belajar siswa salah satu model

pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses

pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat membantu siswa dalam

memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih siswa untuk bekerja

sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif dan terlibat dalam

proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti pembelajaran

Sebelum model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

diterapkan maka terlebih dahulu dilakukan tes berupa pretest dan posttest setelah

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diterapkan dalam

pembelajaran Setelah itu data dari pretest dan posttest dibandingkan lalu

dianalisis untuk mendapatkan hasil atau kesimpulan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran matematika Berdasarkan uraian tersebut dapat digambarkan bagan

kerangka pikir model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

sebagai berikut

22

Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir

Rendahnya Hasil Belajar Matematika Siswa

Kelas IV SD Inpres Banga-Banga

Pretest

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing

Posttest

Hasil Belajar

Analisis

Temuan

Siswa kurang aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran

Kurangnya semangat dan motivasi siswa untuk belajar

Model pembelajaran yang kurang bervariasi

Kerja sama dalam kelompok masih kurang

23

D Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang kajian pustaka

maupun kerangka pikir dalam penelitian ini digunakan hipotesis sebagai berikut

ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-

Banga Kabupaten Barrurdquo

Adapun hipotesis statistik dari penelitian ini yaitu

Keterangan

micro1 Rata-rata hasil belajar sebelum diberikan perlakuan

micro2 Rata-rata hasil belajar setelah diberikan perlakuan

Ho Tidak ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

H1 Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-

Banga Kabupaten Barru

Ho micro1 = micro2

H1 micro1ltmicro2

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A Rancangan Penelitian

1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksperimen Penelitian eksperimen adalah suatu kegiatan penelitian yang

dilakukan peneliti untuk menilai suatu perlakuan (treatment) pendidikan

terhadap suatu objek atau objek penelitian untuk menguji hipotesis Jenis

penelitian eksperimen yang digunakan adalah pre-eksperimental design

Penelitian pre-eksperimental design belum merupakan eksperimen

sungguh-sungguh karena masih terdapat variable luar yang ikut berpengaruh

terhadap terbentuknya variable dependen Jadi hasil eksperimen yang merupakan

variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen

Hal ini terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih

secara random (Sugiyono 201574)

2 Desain Penelitian

Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah one-group

pretest-postest design Pada desain ini terdapat pretest yang diberikan sebelum

postest setelah perlakuan Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut

Gambar 31 Desain One group pretest-postest

O1 X O2

Pretest Treatment Posttest

25

Keterangan

O1 Nilai pretest sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing

O2 Nilai posttest setelah dilaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran matematika teknik kancing

gemerincing

X Perlakuan berupa pembelajaran matematika melalui model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

B Populasi dan Sampel

1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201580) Populasi

dalam penelitian ini adalah murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru yang berjumlah 10 orang

2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari

semua yang ada pada populasi misalnya karena keterbatasan dana tenaga dan

waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu

(Sugiyono 201581) Dalam teknik pengambilan sampel peneliti menggunakan

sampel jenuh Sampel jenuh merupakan teknik pengambilan sampel bila semua

26

anggota populasi digunakan Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif

kecil (Sugiyono 201585) Sampel dalam penelitian ini adalah murid kelas IV

SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru yang berjumlah 10 orang

C Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek

pengamatan penelitian Dalam penelitian ini mengkaji dua variabel yaitu ldquoModel

Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincingrdquo sebagai variabel bebas

(X) dan ldquoHasil Belajar Matematikardquo sebagai variabel terikat (Y)

1 Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing adalah suatu

model pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok dimana masing-

masing anggota kelompok mendapatkan sebuah kancing berwarna sebagai

penanda apabila mereka berpendapat Masing-masing siswa harus

bertanggungjawab atas kancing yang dimiliknya

2 Hasil belajar matematika adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah

melalui kegiatan proses pembelajaran Hasil belajar matematika siswa yang

dimaksud adalah nilai yang diperoleh siswa sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dan sesudah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diberi

(posttest)

D Instrumen Penelitian

Adapun instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

27

1 Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa

selama penelitian berlangsung Dalam hal ini peneliti mengamati aktivitas

belajar siswa selama proses berlangsungnya pembelajaran

2 Soal Tes

Tes hasil belajar matematika digunakan untuk memperoleh informasi

tentang penguasaan siswa terhadap pembelajaran matematika sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing yang

biasa disebut pretest dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing yang biasa disebut posttest Soal tes dibuat

berdasarkan materi yang diberikan selama penelitian berlangsung dengan

berdasarkan rumusan indikator pembelajaran Soal tes ini akan

dikembangkan dalam bentuk tes uraian (essay) yang berjumlah 5 soal

3 Dokumentasi

Instrumen dari dokumentasi ini adalah kamera yang digunakan untuk

mengambil beberapa gambar atau foto kegiatan dan aktivitas siswa selama

proses pembelajaran berlangsung

E Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk

mengumpulkan data penelitiannya Untuk mengumpulkan data dalam penelitian

ini dilakukan dengan cara sebagai berikut

28

1 Observasi

Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan

langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang akan diteliti

Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara pengamatan dan pencatatan

mengenai pelaksanaan pembelajaran

2 Tes

Sebelum dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing terlebih dahulu dilakukan pretest untuk mengetahui

kemampuan awal murid Setelah diberi perlakuan kemudian dilakukan

postttest untuk mengetahui kemampuan hasil belajar murid Data yang

diperoleh berdasarkan tes yang digunakan dalam proses pembelajaran

3 Dokumentasi

Dengan teknik ini peneliti memperoleh dokumen penelitian berupa

foto materi pelajaran melalui buku serta RPP Dengan foto dapat

memberikan informasi mengenai keadaan atau situasi kelas ketika peneliti

maupun siswa melaksanakan proses pembelajaran

F Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan memperhatikan jenis data yang akan

dianalisis Dalam penelitian kuantitatif seluruh data dari seluruh responden atau

sumber data lain terkumpul maka dilakukan analisis data Adapun teknik analisis

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

29

1 Analisis Data Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau

memberi gambaran umum data yang terkumpul selama proses penelitian dan

bersifat kuantitatif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk

mendeskripsikan seberapa besar hasil belajar pretest dan posttest yang diperoleh

siswa kelas IV sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerncing dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing Adapun langkah-langkah dalam penyusunan data

hasil pengamatan yaitu

a Hasil Belajar Siswa

1) Menghitung nilai rata-rata siswa (Mean)

= sum

(Riadi 2016)

Keterangan

= Rata-rata (Mean)

fi = Jumlah

n = Jumlah siswa

2) Menghitung persentase nilai rata-rata

P =

(Sudijono 201539)

30

Keterangan

p = Angka Persentase

f = Frekuensi yang dicari persentasenya

n = Banyaknya sampel

Dalam keperluan analisis deskriptif kriteria yang digunakan untuk

menentukan kriteria hasil belajar siswa yaitu

Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar

Ketuntasan Hasil Belajar () Kategori Hasil Belajar

0 le x ge 54 Sangat rendah

55 le x ge 64 Rendah

65 le x ge 79 Sedang

80 le x ge 89 Tinggi

90 lt x gt 100 Sangat tinggi

Sumber Depdikbud (2003)

b Analisis Aktivitas Siswa

Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil lembar observasi aktivitas

siswa yang diolah dengan teknik analisis berikut

AP = sum

sum x 100

(Trianto 2010 243)

Keterangan

AP = Nilai yang dicari

sumP = Banyaknya siswa yang melakukan akrivitas

sumF = Jumlah seluruh siswa

31

Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa

Sumber (Trianto 2010 43)

2 Analistik Statistik Inferensial

Analisis statistik inferensial dilakukan untuk menguji hipotesis

penelitian dengan menggunakan uji-t Untuk menguji hipotesis penelitian

mengenai perbedaan hasil belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran

matematika sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing diuji dengan t-tes dengan taraf signifikan α = 005

atau bertaraf 5 Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti

menggunakan teknik statistik t (uji-t) dengan tahap sebagai berikut

radicsum

(Arikunto 2013349)

Keterangan

Md = Mean perbedaan mean pretest dan posttest

X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)

X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)

d = Devisi masing-masing subjek

sum = Jumlah kuadrat deviasi

N = Jumlah subjek pada sampel

Ketuntasan Hasil Belajar () Kriteria

0 le x ge 25 Kurang Baik

26 le x ge 50 Cukup Baik

51 le x ge 75 Baik

76 lt x gt 100 Sangat Baik

32

Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut

a Mencari harga ldquoMdrdquo dengan menggunakan rumus

Md = sum

(Arikunto 2013350)

Keterangan

Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest

sumd = Jumlah dari gain (pretest-posttest)

N = Subjek pada sampel

b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus

sum = sumd ndash sum

(Arikunto 2013351)

Keterangan

sum = Jumlah kuadrat deviasi

sumd = Jumlah dari gain (pretest-postest)

N = Subjek pada sampel

c Menentukan harga dengan rumus

radicsum

(Arikunto 2013349)

Keterangan

Md = Mean perbedaan mean pre-test dan pos-test

X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)

X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)

33

d = Devisi masing-masing subjek

sum = Jumlah kuadrat deviasi

N = Jumlah subjek pada sampel

d Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan

Kaidah pengujian signifikan

1) Jika maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti pengunaan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

2) Jika maka H0 diterima dan H1 ditolak berarti pengunaan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing tidak

berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

e Menentukan harga

Mencari mengunakan table distribusi t dengan taraf

signifikan α = 005 dan d k = N‒1

f Membuat Kesimpulan apakah model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas

IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif dimaksudkan untuk memperoleh gambaran

mengenai ketuntasan hasil belajar matematika murid yang meliputi sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) serta hasil observasi aktivitas siswa selama proses

pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Deskripsi masing-masing hasil analisis tersebut diuraikan sebagai berikut

a Deskripsi Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan Setelah

(Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing

Dari hasil analisis deskriptif yang disajikan pada lampiran C maka skor

hasil belajar siswa sebelum (Pretest) dan setelah (Posttest) diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing pada siswa kelas IV SD

Inpres Banga-Banga materi pecahan senilai dapat dilihat pada tabel 41 berikut

Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest)

dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif

Teknik Kancing Gemerincing

Statistik Pretest Posttest

Ukuran Sampel 10 10

Skor Ideal 100 100

Skor Rata-rata 609 807

Skor Tertinggi 81 100

Skor Terendah 36 60

Rentang Skor 45 40

Sumber Data Olah Lampiran C

34

35

Pada Tabel 41 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata skor hasil belajar

matematika siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (pretest) adalah 609 dan setelah diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) adalah 807 dari

skor ideal 100 Skor yang dicapai siswa tersebar dari skor terendah pretest 36 dan

skor terendah posttest 60 Skor tertinggi yang dicapai siswa pada pretest adalah 81

dan posttest adalah 100 dengan rentang skor pretest 45 dan posttest 40 Jika skor

hasil belajar matematika sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke

dalam lima kategori maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang

ditunjukkan pada Tabel 42 berikut

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika

Siswa Sebelum (Pretest) dan Sesudah (Posttest) Diterapkan Model

Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

No

Skor

Kategori

Pretest Posttest

F Persentase

()

F Persentase

()

1 0 le x le 54 Sangat Rendah 3 30 0 0

2 55 le x le 64 Rendah 4 40 2 20

3 65 le x le 79 Sedang 1 10 2 20

4 80 le x le 89 Tinggi 2 20 4 40

5 90 le x le 100 Sangat Tinggi 0 0 2 20

Jumlah 10 100 10 100

Sumber Hasil tes siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

Pada Tabel 42 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dari 10 siswa kelas

IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru terdapat 3 orang siswa (30) yang

memperoleh skor pada kategori sangat rendah 4 orang siswa (40) yang

memperoleh skor kategori rendah 1 orang siswa (10) yang memperoleh skor

36

kategori sedang dan 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori tinggi

serta tidak ada siswa (0) yang memperoleh skor kategori sangat tinggi

Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) dari 10 siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru terdapat 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor pada kategori rendah

2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori sedang 4 orang siswa (40)

yang memperoleh skor kategori tinggi dan 2 orang siswa (20) yang

memperoleh skor kategori sangat tinggi

Skor rata-rata hasil belajar siswa sebelum diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) sebesar 609 dikonversi ke dalam

5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil belajar matematika siswa umumnya

berada pada kategori rendah Sedangkan skor rata-rata hasil belajar siswa setelah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)

sebesar 807 dikonversi ke dalam 5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil

belajar matematika siswa umumnya berada pada kategori tinggi

Selanjutnya untuk melihat persentase ketuntasan hasil belajar matematika

siswa sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dapat dilihat pada Tabel 43

berikut

37

Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum

(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Skor

Kategori

Pretest Posttest

F Persentase

()

F Persentase

()

0 le x ˂ 70 Tidak Tuntas 7 70 2 20

70 le x le 100 Tuntas 3 30 8 80

Jumlah 10 100 10 100

Sumber Perolehan nilai siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru

Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila memiliki skor

paling sedikit 70 Dari Tabel 43 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) jumlah siswa yang

tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 7 orang siswa

(70) dan siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 3

orang siswa (30) Dari deskripsi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

matematika siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70

Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) jumlah siswa yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan

minimal individual adalah 2 orang siswa (20) dan siswa yang memenuhi kriteria

ketuntasan minimal individual adalah 8 orang siswa (80) Berdasarkan deskripsi

di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru setelah diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria

ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70

38

b Deskripsi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa

Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika materi

pecahan senilai dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing selama 2 kali pertemuan secara singkat dapat dilihat pada Tabel 47

sebagai berikut

Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siwa Selama Proses Pembelajaran Dengan

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

() I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsun

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

Sumber Data Olah Lampiran C

39

1) Persentase rata-rata siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar

berlangsung sebanyak 100

2) Persentase rata-rata siswa yang memperhatikan guru pada saat proses

pembelajaran berlangsung sebanyak 80

3) Persentase rata-rata siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari

teman-temannya sebanyak 85

4) Persentase rata-rata siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran

berlangsung sebanyak 80

5) Persentase rata-rata siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing 80

6) Persentase rata-rata siswa yang bekerja sama dengan teman kelompoknya

sebanyak 90

7) Persentase rata-rata siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil

kerja kelompoknya sebanyak 90

8) Persentase rata-rata siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung sebanyak 80

9) Persentase rata-rata siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban sebanyak 85

10) Persentase rata-rata siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran sebanyak 75

Jika rata-rata skor aktivitas saat diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke dalam lima kategori

40

maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang ditunjukkan pada Tabel

45 berikut

Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siwa Selama Proses

Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing

Ketuntasan Hasil Belajar ( ) Kriteria F Persentase ()

0 le x ge 25 Kurang Baik 0 0

26 le x ge 50 Cukup Baik 0 0

51 le x ge 75 Baik 1 10

76 le x ge 100 Sangat Baik 9 90

Pada Tabel 45 di atas dapat dilihat bahwa persentase aktivitas siswa

melalui penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

terdapat 10 aspek yang diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa

yang berada pada kategori kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas

(10) yang berada pada kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada

pada kategori sangat baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga

aktivitas siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing berada pada kategori sangat baik

2 Hasil Analisis Inferensial

Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis Sesuai

dengan hipotesis penelitian yakni ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika

Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo Maka teknik

yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik statistik

inferensial dengan menggunakan uji-t

41

Berdasarkan analisis data yang diuraikan (lampiran C) terlihat bahwa

pada siswa kelas IV SD Inpres BangandashBanga Kabupaten Barru sebesar

1767 Berdasarkan tersebut dapat dibandingkan dengan nilai

menggunakan tabel distribusi t dengan taraf signifikan α = 005 (tabel terlampir)

dan db = N-1 = 9 maka diperoleh = 1833 Setelah diperoleh 1767 dan

= 1833 maka diperoleh ˃ atau 1767 ˃ 1833 sehingga dapat

disimpulkan bahwa ditolak dan diterima Hal ini berarti bahwa terdapat

pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap

hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru

B Pembahasan

Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian di kelas IV SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barru yang jumlah siswanya yaitu 10 orang Desain

penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest design yang hanya

melibatkan satu kelompok yaitu kelompok eksperimen dimana diberikan tes awal

berupa pretest sebelum treatment atau perlakuan dan akhir pembelajaran

diberikan posttest Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan perlakuan

berupa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing Untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing terhadap materi pembelajaran matematika pada siswa yaitu melalui

hasil test (pretest dan posttest) yang diberikan sebelum dan sesudah perlakuan

kemudian dianalisis menggunakan perhitungan manual

42

Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar matematika siswa sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

menunjukkan bahwa terdapat 3 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang

siswa atau 30 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

dan 7 orang siswa atau 70 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 609 Dengan kata lain hasil belajar

matematika pada siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (pretest) masih tergolong rendah dan tidak memenuhi

kriteria ketuntasan klasikal

Selanjutnya hasil analisis data hasil belajar siswa matematika setelah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)

menunjukkan bahwa terdapat 8 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang

siswa atau 80 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

dan 2 orang siswa atau 20 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 807 Dengan kata lain hasil belajar

matematika pada siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria ketuntasan klasikal

Hasil pengamatan persentase aktivitas siswa melalui penerapan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terdapat 10 aspek yang

diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa yang berada pada kategori

kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas (10) yang berada pada

kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada pada kategori sangat

baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga aktivitas siswa setelah

43

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berada

pada kategori sangat baik

Hasil analisis statistik inferensial yang dimaksud adalah pembahasan

terhadap hasil pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya dengan

menggunakan rumus uji-t diketahui bahwa nilai = 1767 dan = 1833

maka diperoleh atau 1767 gt 1833 sehingga dapat disimpulkan

bahwa Ho ditolak dan H1 diterima

Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial yang

diperoleh ternyata cukup mendukung teori yang telah dikemukakan pada kajian

pustaka Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ldquoModel Pembelajaran

kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar

Matematika Siswa Kelas V SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

44

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan

yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berpengaruh

terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga

Kabupaten Barru

B Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini maka

peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut

1 Bagi siswa diharapkan lebih aktif semangat kreatif dan dapat

mengembangkan diri dalam pelajaran

2 Bagi guru diharapkan bisa menerapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing dalam pembelajaran matematika agardapat

membangkitkan minat keingintahuan motivasi dan keberanian murid dalam

menjawab pertanyaan pada saat proses pembelajaran berlangsung

3 Bagi peneliti diharapkan mampu mengembangkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing ini pada mata pelajaran lain demi

tercapainya tujuan yang diharapkan

45

DAFTAR PUSTAKA

Afianti Nurul Wisma Sulastry Taty Alimin 2017 Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan

Keakifan Dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X Mia 3 SMAN 1

Bontomarannu Jurnal Nalar Pendidikan 5 (2) 550 (httpsojsunm

acidnalararticleview4869 diakses pada tanggal 2 Februari 2020)

Al-Tabany T I B 2015 Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif

dan Kontekstual Konsep Landasan dan Implementasinya pada

Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik IntegratifTKI) Jakarta Prenada

media Group

Arikunto Suharsimi 2013 Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik

Jakarta PT Rineka Cipta

Djamarah Syaiful Bahri 2018 Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif

Jakarta PT Rineka Cipta

Erika Dini Sumardi Rosarina 2018 Pengaruh Model Cooperative Learning

Tipe Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pembelajaran

IPS SD Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar5(1)

142(httpsejournalupieduindexphppedadidaktikaarticleview7270

diakses pada tanggal 7 Maret 2020)

Fiona Firda 2019 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Peseta Didik Tema Panas dan

Perpindahannya Kelas V SD Negeri 3 Talangpadang Kabupaten

Tanggamus Skripsi Tidak Diterbitkan Bandar Lampung Universitas

Lampung (httpdigilibunilaacidideprint57215 diakses pada tanggal 8

Februari 2020)

Huda Miftahul 2017 Cooperative Leraning Metode Teknik Struktur dan Model

Terapan Yogyakarta Pustaka Belajar

Isrokrsquoatun Rosmala Amelia 2019 Model-Model pembelajaran Matematika

Jakarta PT Bumi Aksara

Octavia Shilphy A 2020 Model-Model PembelajaranYogyakarta CV Budi

Utama

Pardamean Toto 2015 Model Pembelajaran Untuk Efesiensi Dan Efektivitas

Pembelajaran (httpswwwkompasianacomtotopardamean550b2351a3

3311b2142e396emodel-pembelajaran-untuk-efisiensi-dan-efektivitas-pem

belajaran) Diakses pada tanggal 26 Juni 2015

46

Purwanto Dwi 2016 Meningkatkan Komunikasi Matematis Dan Hasil Belajar

Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Jurnal Pendidikan Matematika 21(3) 245 (httpejournal

umpwracidindexphpekuivalenarticleview30072844 diakses pada

tanggal 2 Februari 2020)

Puspita G I Monawati amp Elly R (2017) Korelasi Persepsi Siswa Terhadap

Pembelajaran Matematika Dengan Hasil Belajarnya Di Kelas V Sd Negeri

I Pagar Air Aceh Besar Jurnal ilmiah pendidikan guru sekolah dasar 2

92 (httpswwwneliticomidpublications188711korelasi-siswa-terhada

p-pembelajaran-matematika-dengan-hasil-belajarnya diakses pada tanggal

3 Februari 2020)

Riadi E 2016 Statistika Penelitian (Analisis Manual Dan IBM SPSS)

Yogyakarta Penerbit Andi

Rusman 2012 Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Sucipta Komang Japa Gusti Ngurah Margunayasa Gede 2018 Pengaruh

Model Pembelajaran Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar IPA

Kelas V Jurnal Mimbar Ilmu 23 (3) 208 (httpsejournalun dikshaac

idindexphpMIarticleview164370 diakses pada tanggal 21 Februari

2020)

Sudijono Anas 2015 Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Sugiyono 2015 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Suprihatiningrum Jamil 2016 Strategi Pembelajaran Teori amp Aplikasi

Jogjakarta Ar-Ruzz Media

Trianto (2010) Model Pembelajaran Terpadu Jakarta Bumi Aksara

Ulya Zulfa 2019 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemerincing Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Pada

siswa Kelas II SDI Nailul Falah Sukorejo-Pasuruan Skripsi Tidak

Diterbitkan Surabaya Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

(httpdigilibuinsbyacidideprint33077 diakses pada tanggal 21

Februari 2020)

47

Wati Irma 2017 Pentingnya Media Dan Model Pembelajaran Dalam proses

Mengajar (httpsmetrojambicomread2017102726042pentingnya-me

diadan-model-pembelajaran-dalam-proses-mengajar Diakses pada tanggal

3 Juli 2020)

Wandini Rora Rizki 2019 Pembelajaran Matematika Untuk Calon Guru MISD

CV Medan Widya Puspita

Widyarty Z 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemeincing Terhadap Hasil dan Minat Belajar Matematika Siswa Kelas

VII SMP Dwi SejahteraPekan Baru Skripsi Tidak Diterbitkan Pekan

Baru Universitas Islam Negeri Sultan Syarif kasim (httprepositoryuin

suskaaciidideprint2150 diakses 9 Februari 2020)

Yudha Rahmat Putra 2018 Motivasi Berprestasi amp Disiplin Peserta Didik Serta

Hubungannya dengan Hasil Belajar Pontianak Yudha English Gallery

L

A

M

P

I

R

A

N

LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN

KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI

SOAL PRETEST DAN HASIL KERJA PRETEST SISWA

SOAL POSTTEST DAN HASIL KERJA POSTTEST SISWA

PEDOMAN PENILAIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI

Kompetensi Dasar Indikator Nomor

Soal

Jumlah

Soal

31 Menjelaskan pecahan-

pecahan senilai

dengan gambar dan

model konkret

311 Menunjukkan pecahan

senilai

1 dan 2

2

312 Menuliskan contoh

pecahan senilai

3 1

41 Mengidentifikasi

pecahan-pecahan

senilai dengan gambar

dan model konkret

411 Menentukan pecahan

senilai dengan cara

mengalikan pembilang

dan penyebut dengan

angka yang sama

4 1

412 Menentukan pecahan

senilai dengan cara

membagi pembilang

dan penyebut dengan

angka yang sama

5 1

Jumlah Soal 5

SOAL PRETEST

Nama

Kelas

1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar

a

b

2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan

3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari

4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

HASIL KERJA PRETEST SISWA

SOAL POSTTEST

Nama

Kelas

1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar

a

b

2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan

3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari

4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

HASIL KERJA POSTTEST SISWA

PEDOMAN PENILAIAN

PRETEST

Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot

1 a

dan

b

dan

20

2

10

3 Pecahan yang senilai dengan

yaitu

dan

10

4 a

=

b

c

30

5 a

=

=

b

=

=

c

=

=

30

Jumlah 100

Panduan Penilaian Skor

x 100 = Nilai

POSTTEST

Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot

1 a

dan

b

dan

20

2

10

3 Pecahan yang senilai dengan

yaitu

dan

10

4 d

=

e

f

30

5 a

=

=

b

=

=

c

=

=

30

Jumlah 100

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan SD Inpres Banga-Banga

Mata Pelajaran Matematika

Kelas Semester IVGanjil

Tahun Pelajaran 20202021

Materi Pokok Pecahan Senilai

Alokasi Waktu 2 (35x2)

Pertemuan 2x Pertemuan

A Kompetensi Inti

1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya

2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan

tetangganya serta cintah tanah air

3 Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati

(mendengar melihat membaca) dan menanya berdasarkan ingin tahu

tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya dan benda-

benda yang dijumpainya di rumah di sekolah dan tempat bermain

4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis

dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat

dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan

berakhlak mulia

B Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

31 Menjelaskan pecahan-pecahan

senilai dengan gambar dan

model konkret

312 Menunjukkan pecahan senilai

313 Menuliskan contoh pecahan

senilai

41 Mengidentifikasi pecahan- 411 Menentukan pecahan senilai

pecahan senilai dengan gambar

dan model konkret

dengan cara mengalikan

pembilang dan penyebut

dengan angka yang sama

412 Menentukan pecahan senilai

dengan cara membagi

pembilang dan penyebut

dengan angka yang sama

C Tujuan Pembelajaran

1 Siswa dapat menunjukkan pecahan senilai dengan tepat

2 Siswa dapat menuliskan contoh pecahan senilai dengan tepat

3 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan mengalikan pembilang

dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat

4 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan membagi pembilang

dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat

Karakter siswa yang diharapkan Religius Nasionalis Mandiri

Gotong Royong dan Integritas

D Materi Pembelajaran

1 Pengertian pecahan senilai

2 Contoh pecahan senilai

3 Mencari pecahan senilai dengan cara

a Mengalikan pembilang dan penyebut dengan angka yang sama

b Membagi pembilang dan penyebut dengan angka yang sama

E Pendekatan Model dan Metode Pembelajaran

Pendekatan Saintifik

Model Pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Metode Ceramah diskusi tanya jawab penugasan

F Media Pembelajaran

1 Gambar-gambar

2 Kancing baju warna-warni

G Sumber Belajar

1 Buku guru dan siswa matematika kelas IV

2 Buku petunjuk guru matematika kelas IV

3 Modulbahan ajar

4 Internet

5 Modul lain yang relevan

H Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran Alokasi Waktu

Pendahuluan Guru mengajak siswa untuk berdorsquoa

menurut agama dan keyakinan masing-

masing Religius

Siswa menyanyikan lagu wajib

Indonesia Raya Nasionalis

Guru melakukan komunikasi tentang

kehadiran siswa dengan mengabsen

Communication

Guru menyiapkan kesiapan psikis dan

fisik siswa

Pemberian motivasi kepada siswa

dengan melakukan tepuk semangat

bersama-sama

Guru memberikan apersepsi kepada

siswa

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai

Communication

Guru melakukan tanya jawab yang

berhubungan dengan materi

Communication

10 Menit

Inti Mengamati

Guru menjelaskan mengenai materi

yang akan dibahas

Siswa memperhatikan penjelasan

guru

Guru membagi siswa menjadi 2

kelompok yang beranggotakan 5

orang siswa 1 kelompok untuk

berdikusi dengan teknik kancing

gemerincingCollaboration

Siswa mendengarkan penjelasan guru

tentang maksud dari teknik kancing

gemerincing

Siswa mengamati gambar yang

diperlihatkan guru kemudian guru

menyuruh siswa dalam kelompok

bersama-sama mengamati gambar

tersebut lalu menyebutkan pecahan

yang terdapat pada gambar dan

apakah senilai atau tidak

Siswa menjawab setiap pertanyaan

yang diberikan oleh guru Mandiri

Guru memberikan penguatan tentang

konsep pecahan senilai kepada siswa

Guru memberikan penjelasan kepada

siswa mengenai cara mencari pecahan

senilai dengan mengalikan atau

membagi pembilang dan penyebut

yang sama

Menanya

Siswa menanyakan materi yang

tidak dipahami pada guru

Mengumpulkan Data

siswa yang telah dikelompokkan

tadi mengumpulkan informasi

berdasarkan materi yang telah di

pelajari

Siswa mengerjakan lembar kerja

kelompok yang sudah dibagikan

oleh guru secara berkelompok

Gotong Royong

Mengasosiasi

Guru mengawasi masing-masing

kelompok dan memberi bantuan

kepada kelompok jika mengalami

kesulitan dalam mengerjakan tugas

yang diberikan Communication

Mengkomunikasikan

Guru memberikan kesempatan pada

tiap kelompok untuk menyampaikan

hasil diskusi kelompok

Communication

perwakilan salah satu kelompok yang

dipilih oleh guru mempresentasikan

hasil diskusinya dengan

kelompoknya

Setiap siswa yang maju kedepan

mengumpulkan kancingnya di tengah

meja kelompoknya

180 Menit

Setiap siswa mempunyai 2 kancing

ditangannya dalam artian setiap siswa

mempunyai kesempatan untuk

bertanya dan menanggapi kepada

kelompok lain

Jika kancing yang dimiliki seorang

siswa habis dia tidak boleh berbicara

lagi sampai temannya menghabiskan

kancing mereka

Jika semua kancing sudah habis

sedangkan tugas belum selesai

kelompok boleh mengambil

kesepakatan untuk membagi-bagi

kancing lagi dan mengulangi

prosedurnya kembali

Guru menanggapi dan memberikan

penguatan dengan menyampaikan

jawaban benar

Guru memberikan penghargaan

kepada setiap kelompok

Penutup Siswa diberi kesempatan untuk

bertanya apa yang mereka belum

pahami

Guru memberikan soal sebagai bentuk

evaluasi kepada siswa yang dikerjakan

secara individu untuk mengetahui

pemahaman konsep siswa Mandiri

Setelah semua selesai mengerjakan

soal hasil pekerjaan siswa

dikumpulkan dan guru memeriksa

hasil pekerjaan tersebut Mandiri

Siswa dan guru melakukan refleksi

kegiatan dengan cara meminta siswa

mengungkapkan perasaan dan

pendapatnya mengenai kegiatan

pembelajaran pada hari ini serta

materi apa saja yang telah dipelajari

Integritas

Untuk memotivasi siswa sebelum

pulang bersama-sama melakukan

tepuk semangat Communication

Sebelum pulang siswa berdoa

bersama-sama dipimpiin oleh ketua

kelas Religius

10 Menit

I Penilaian

1 Jenis penilaian Penilaian pengetahuan

Teknik penilaian Tes

Rubrik Penilaian Pemahaman Konsep Pecahan Senilai

No

Indikator

Pemahaman

Konsep

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Kriteria

Skor

1 Menyatakan

ulang sebuah

pecahan

a Menunjukkan

Pecahan Senilai

b Menuliskan

contoh pecahan

senilai

Menuliskan kalimat

matematika dengan

benar

10

menuliskan sebagian

kalimat matematika

5

Menuliskan jawaban

tapi salah

1

Tidak mengisi jawaban 0

2 Menyajikan

konsep dalam

bentuk

representasi

matematis

a Menggambarkan

bentuk yang

mewakili

pecahan

Menggambar bentuk

yang mewakili pecahan

sesuai dengan

bilangannya

10

Menggambar bentuk

yang mewakili pecahan

namun tidak sesuai

dengan bilangannya

5

Menggambar bentuk

yang mewakili tapi

salah

1

Tidak menggambar

bentuk yang mewakili

pecahan

0

b Menyatakan

pecahan dari

sebuah gambar

Menyatakan pecahan

yang sesuai dengan

gambar

10

Menyatakan pecahan

tetapi tidak sesuai

dengan gambar

5

menyatakan gambar

dan pecahan yang tidak

sesuai

1

Tidak menyatakan

pecahan yang sesuai

dengan gambar

0

3 Menggunakan

prosedur atau

operasi

tertentu

a Menentukan

pecahan senilai

dengan

mengalikan

Melakukan operasi

hitung dengan

mengalikan penyebut

dan pembilang dengan

10

pembilang dan

penyebut dengan

angka yang sama

angka yang sama

dengan tepat

Melakukan operasi

hitung dengan

mengalikan penyebut

dan pembilang dengan

angka yang sama tetapi

belum tepat

5

Melakukukan operasi

hitung tetapi salah

1

Tidak melakukan

operasi hitung

0

b Menentukan

pecahan senilai

dengan membagi

pembilang dan

penyebut dengan

angka yang sama

Melakukan operasi

hitung dengan

membagi penyebut dan

pembilang dengan

angka yang sama

dengan tepat

10

Melakukan operasi

hitung dengan

membagi penyebut dan

pembilang dengan

angka yang sama tetapi

belum tepat

5

Melakukukan operasi

hitung tetapi salah

1

Tidak melakukan

operasi hitung

0

Nilai akhir siswa =

x 100

2 Jenis penilaian Penilaian sikap

Teknik penilaian Non tes

No Nama

Perubahan Tingkah Laku

Disiplin Jujur Percaya Diri

K C B SB K C B SB K C B SB

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

2

Dst

Keterangan

K (Kurang) 1 C (Cukup) 2 B (Baik) 3 SB (Sangat Baik) 4

3 Jenis penilaian Penilaian keterampilan

Teknik penilaian Non tes

Rubrik Penilaian Kinerja Menyelesaikan Masalah Pecahan Senilai

No Nama Kriteria Penilaian

Kerja Sama Ketepatan Kejelasan

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1

2

3

Keterangan

Skor 4 Sangat baik Skor 2 Cukup

Skor 3 Baik Skor 1 Perlu bimbingan

Barru 21 September 2020

Mengetahui

Guru Kelas 4 Mahasiswa

Aminah SPd Lismayanti

NIP NIM 105401113516

Kepala SD Inpres Banga-Banga

Abdul Latif SPd MPd

NIP 19690412 200005 1 001

KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS IV SD

INPRES BANGA-BANGA KABUPATEN BARRU

No Aktivitas Siswa

1 Siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar berlangsung

2 Siswa yang memperhatikan guru pada saat proses pembelajaran

berlangsung

3 Siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari teman-

temannya

4 Siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung

5 Siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing

6 Siswa yang bekerja sama dengan teman kelompok

7 Siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil

diskusinya

8 Siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

9 Siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan menambahkan

jawaban

10 Siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir pembelajaran

LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN

DAFTAR HADIR SISWA

DATA HASIL KEMAMPUAN AWAL PRETEST SISWA

DATA HASIL TES BELAJAR POSTTEST SISWA

DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

DAFTAR HADIR SISWA KELAS IV SD INPRES BANGA-BANGA

KABUPATEN BARRU

No Nama Siswa LP Pertemuan

1 2 3 4

1 Adelia p

P

R

E

T

E

S

T

radic radic

P

O

S

T

T

E

S

T

2 Akbar L radic radic

3 Aulifiah P radic radic

4 Irwansyah L radic radic

5 Muhammad Faiz Paki L radic radic

6 Muh Revan Anugrah L radic radic

7 Muhammad Takwin L radic radic

8 Nabila Zahira P radic radic

9 Nurhalisa P radic radic

10 Nurul Hidayat P radic radic

Keterangan

radic = Hadir

S = Sakit

A = Alfa

I = Izin

Jumlah siswa

Laki-laki 5 orang

Perempuan 5 orang

Banga-Banga September 2020

Peneliti

Lismayanti

Nim105401113516

DATA HASIL BELAJAR SISWA SEBELUM DITERAPKAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

(PRETEST)

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Adelia 63 Tidak Tuntas

2 Akbar 64 Tidak Tuntas

3 Aulifiah 81 Tuntas

4 Irwansyah 80 Tuntas

5 Muhammad Faiz Paki 36 Tidak Tuntas

6 Muh Revan Anugrah 59 Tidak Tuntas

7 Muhammad Takwin 74 Tidak Tuntas

8 Nabila Zahira 40 Tuntas

9 Nurhalisa 51 Tidak Tuntas

10 Nurul Hidayat 61 Tidak Tuntas

Jumlah 609

Rata-rata 609

Kategori Rendah

DATA HASIL TES BELAJAR SISWA SETELAH DITERAPKAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

(POSTTEST)

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Adelia 88 Tuntas

2 Akbar 79 Tuntas

3 Aulifiah 100 Tuntas

4 Irwansyah 100 Tuntas

5 Muhammad Faiz Paki 60 Tidak Tuntas

6 Muh Revan Anugrah 82 Tuntas

7 Muhammad Takwin 88 Tuntas

8 Nabila Zahira 59 Tidak Tuntas

9 Nurhalisa 70 Tuntas

10 Nurul Hidayat 81 Tuntas

Jumlah 807

Rata-rata 807

Kategori Tinggi

DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK

KANCING GEMERINCING

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

()

I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA

HASIL ANALISIS STATISTIK DAN INFERENSIAL

HASIL ANALISIS NILAI PRETEST DAN POSTTEST SISWA

HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL

HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA

HASIL ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF DAN INFERENSIAL

A Hasil Analsis Statistik Deskriptif

Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Pretest

X F FX

81 1 81

80 1 80

74 1 74

64 1 64

63 1 63

61 1 61

59 1 59

51 1 51

40 1 40

36 1 36

Jumlah 10 609

Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 609

sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai

rata-rata (mean) sebagai berikut

= sum

=

= 609

Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Posttest

X F FX

100 2 200

88 2 176

82 1 82

81 1 81

79 1 79

70 1 70

60 1 60

59 1 59

Jumlah 10 807

Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 807

sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai

rata-rata (mean) sebagai berikut

= sum

=

= 807

Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest

No X1 (Pretest) X2 (Posttest) d = X2 - X1 dsup2

1 63 88 25 625

2 64 79 15 225

3 81 100 19 361

4 80 100 20 400

5 36 60 24 576

6 59 82 23 529

7 74 88 14 196

8 40 59 19 361

9 51 70 19 361

10 61 81 20 400

Jumlah 198 4034

B Hasil Analisis Statistik Inferensial

Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut

a Mencari harga ldquoMDrdquo dengan menggunakan rumus

Md = sum

= 198

b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus

sum = sum sum

= 4034- 39204

= 1136

c Menentukan Harga tHitung

t =

radicsum

t =

radic

t =

radic

t =

radic

t =

t = 1767

d Menentukan Harga

Untuk mencari tTabel peneliti menggunakan tabel distribusi t

dengan taraf signifikan = 10 ndash 1 = 9 maka

diperoleh t005 = 1833

Setelah diperoleh tHitung = 1767 dan ttabel = 1833 maka tHitung gt

ttabel atau atau 1767 gt 1833 Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho

ditolak dan H1 diterima Ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap hasil belajar

matematika murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL

1 PRETEST

Ketuntasan belajar klasikal =

=

x 100

= 30

2 POSTTEST

Ketuntasan belajar klasikal =

=

x 100

= 80

HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TEKNIK KANCING GEMERINCING

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

()

I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

Mengukur persentase keberhasilan aktivitas Siswa

Keberhasilan aktivitas siswa =

=

= 845

LAMPIRAN D

TABEL DISTRIBUSI T-TABEL

KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI

KARTU KONTROL PENELITIAN

PERSURATAN

DOKUMENTASI

TABEL DISTRIBUSI T-TABEL

Dk 025 010 005 002 001 0005

1 1000 3078 6314 12706 31821 63657

2 0816 1886 2920 4303 6965 9925

3 0765 1638 2353 3182 4541 5841

4 0741 1533 2132 2766 3747 4604

5 0727 1476 2015 2571 3365 4032

6 0718 1440 1943 2447 3143 3707

7 0711 1415 1895 2365 2998 3499

8 0706 1397 1860 2306 2896 3355

9 0703 1383 1833 2262 2821 3250

10 0700 1372 1812 2228 2764 3169

11 0697 1363 1796 2201 2718 3106

12 0695 1356 1782 2178 2681 3055

13 0694 1350 1771 2160 2650 3012

14 0692 1345 1761 2145 2624 2977

15 0691 1341 1753 2132 2623 2947

16 0690 1337 1746 2120 2583 2921

17 0689 1333 1740 2110 2567 2898

18 0688 1330 1734 2101 2552 2878

19 0688 1328 1729 2093 2539 2861

20 0687 1325 1725 2086 2528 2845

21 0686 1323 1721 2080 2518 2831

22 0686 1321 1717 2074 2508 2819

23 0685 1319 1714 2069 2500 2807

24 0685 1318 1711 2064 2492 2797

25 0684 1316 1708 2060 2485 2787

26 0684 1315 1706 2056 2479 2779

27 0684 1314 1073 2052 2473 2771

KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI

KARTU KONTROL PELAKSANAAN PENELITIAN

PERSURATAN

DOKUMENTASI

Gambar 1 Pemberian Pretest

Gambar 2 Pembagian Kancing Pada Masing-Masing Anggota Kelompok

Gambar 3 Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Gambar 4 Pemberian Posttest

RIWAYAT HIDUP

Lismayanti Dilahirkan di Banga-Banga pada tanggal 14

Agustus 1998 dari pasangan Ayahanda Cagga dan Ibunda

Marni Anak pertama dari dua bersaudara Penulis masuk

sekolah dasar pada tahun 2004 di SD Inpres Banga-Banga dan

tamat pada tahun 2010 tamat di SMP Negeri 4 Barru pada

tahun 2013 dan tamat di SMK Negeri 1 Barru pada tahun 2016 Pada tahun yang

sama (2016) penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang ada di

Makassar yaitu Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) dan

mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) pada Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Atas berkat yang Maha Kuasa penulis

berhasil menyelesaikan seluruh mata kuliah yang diprogramkan dan semua itu

dilakukan dengan semangat dan usaha yang tinggi untuk mendapatkannya

Page 7: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9

vii

ABSTRAK

LISMAYANTI 2020 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV

SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru Skripsi Jurusan Pendidikan Guru

Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar Pembimbing I Nasrun dan Pembimbing II Kristiawati

Masalah utama dalam penelitian ini yaitu rendahnya hasil belajar

matematika siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru Jenis penelitian ini adalah penelitian Pre-

eksperimen dengan menggunakan desain penelitian One-Group Pretest-Posttest

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga

Kabupaten Barru Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik

sampel jenuh dengan menjadikan populasi sebagai sampel yaitu 10 orang

Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes lembar observasi dan

dokumentasi Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik

deskriptif dan inferensial dengan analisis uji t Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa nilai rata-rata hasil belajar matematika sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) yaitu 609 berada

pada kategori rendah sedangkan nilai rata-rata setelah diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) adalah 807 berada

pada kategori tinggi Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan uji t

diperoleh = 1833 dan = 1767 dimana gt Hal ini berarti

bahwa hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (H1) diterima Sehingga

dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif

Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

Kata Kunci Teknik Kancing Gemerincing Hasil Belajar

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam Allah

yang paling agung untuk membuka jalan bagi setiap maksud kita Allah yang

paling suci untuk menjadi energi bagi petunjuk hidup dan kesuksesan kita Tiada

daya dan kekuatan kecuali dengan bimbingan dari-Nya sehingga skripsi dengan

judul ldquoPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing TerhadapHasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo dapat diselesaikan

Setiap orang dalam berkarya selalu mengharapkan kesempurnaan

termasuk dalam tulisan ini Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan

kemampuan yang dimiliki tetapi penulis telah mengerahkan segala daya dan

upaya untuk membuat tulisan ini selesai dengan baik dan bermanfaat dalam dunia

pendidikan

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik

guna memperoleh gelar sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)

Universitas Muhammadiyah Makassar Skripsi ini berupaya memberi gambaran

dan informasi sejauh mana pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IVSD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

tulisan ini Segala rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua

ix

orang tua saya yaitu ayahanda Cagga dan ibunda Marni yang telah berdoa

berjuang rela berkorban tanpa pamrih dalam mengasuh membesarkanmendidik

dan membiayai penulis dalam proses pencarian ilmu Tak lupa pula penulis

mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada

1 Prof Dr H Ambo Asse MAg Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar

2 Erwin Akib SPd MPd PhD Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

3 Aliem Bahri SPd MPd Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Makassar

4 Ernawati SPd MPd Sekretaris Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Makassar

5 Dr Nurlina SSi MPd Penasehat akademik yang senantiasa memberikan

masukan dan bimbingan selama proses perkuliahan

6 Nasrun SPd MPd Pembimbing I dan Kristiawati SPd MPd

Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan

bimbingan arahan serta motivasi sejak awal penyusunan proposal hingga

selesainya skripsi ini

7 Bapak-bapak dan Ibu-bu Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar yang telah ikhlas mentransfer ilmunya kepada penulis

x

8 Abdul Latif SPd MPd Kepala Sekolah SD Inpres Banga-Banga

Kabupaten Barru atas bantuannya selama penulis mengadakan penelitian

9 Aminah SPd Guru kelas IV Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

sekaligus sebagai Validator ats segala bimbingan dan kerja samanya selama

penulis mengadakan penelitian

10 BapakIbu Guru serta seluruh Staf SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

yang telah memberikan bantuan dan petunjuknya selama penulis mengadakan

penelitian

11 Siswa-siswi SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru atas kerja sama

motivasi serta semangatnya dalam mengikuti proses pembelajaran

12 Rekan seperjuangan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Angkatan 2016 terkhusus kelas D Universitas Muhammadiyah Makassar

terima kasih atas solidaritas yang diberikan selama menjalani perkuliahan

semoga keakraban dan kebersamaan kita tidak berakhir sampai disini

13 Sahabat-sahabatku yang setia dan tulus memberikan doa dukungan dan

masukan kepada penulis demi terselesainya skripsi ini serta seluruh keluarga

besar

14 Semua pihak yang telah memberikan bantuan yang tidak sempat disebutkan

satu persatu semoga menjadi ibadah dan mendapat imbalan dari-Nya

Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis senantiasa

mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak karena penulis yakin bahwa

suatu persoalan tidak akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan Mudah-

xi

mudahan skripsi ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca terutama bagi diri

pribadi penulis Amin Yaa Rabbal Alamiinn

Makassar Oktober 2020

Penulis

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

LEMBAR PENGESAHAN ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING iii

SURAT PERNYATAAN iv

SURAT PERJANJIAN v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN vi

ABSTRAK vii

KATA PENGANTAR viii

DAFTAR ISI xii

DAFTAR TABEL xiv

DAFTAR GAMBAR xv

DAFTAR LAMPIRAN xvi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 5

C Tujuan Penelitian 5

D Manfaat Penelitian 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 7

A Kajian Teori 7

1 Hasil Belajar 7

2 Matematika 9

3 Model Pembelajaran Kooperatif 11

xiii

4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing 14

5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing 16

6 Kaitan Antara Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika 17

B Hasil Penelitian yang Relevan 18

C Kerangka Pikir 20

D Hipotesis Penelitian 23

BAB III METODE PENELITIAN 24

A Rancangan Penelitian 24

B Populasi dan Sampel 25

C Definisi Operasional Variabel 26

D Instrumen Penelitian 26

E Teknik Pengumpulan Data 27

F Teknik Analisis Data 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34

A Hasil Penelitian 34

B Pembahasan 41

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 44

A Simpulan 44

B Saran 44

DAFTAR PUSTAKA 45

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 12

Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar 30

Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa 31

Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan

Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing 34

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika Siswa

Sebelum (Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model

Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 35

Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum

(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 37

Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Dengan

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 38

Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siswa Selama Proses

Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing 40

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir 22

Gambar 31 Desain One Group Pretest-Posttest Design 24

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN

Kisi-Kisi Instrumen Soal

Soal Pretest dan Hasil Kerja Pretest Siswa

Soal Postest dan Hasil Kerja Posttest Siswa

Pedoman Penilaian

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa

LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN

Daftar Hadir Siswa

Data Hasil Tes Kemampuan Awal Pretest Siswa

Data Hasil Tes Belajar Posttest Siswa

Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa

LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA

Hasil Analisis Statistik Deskriptif Dan Inferensial

Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest Siswa

Hasil Analisis Data Ketuntasan Klasikal

Hasil Analisis Data Aktivitas Siswa

LAMPIRAN D

Tabel Distribusi T-Tabel

Kartu Kontrol Bimbingan Skripsi

Kartu Kontrol Penelitian

Persuratan

Dokumentasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Model pembelajaran merupakan suatu kegiatan perencanaan yang

dirancang oleh guru untuk pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan

tertentu Model pembelajaran sangat penting diterapkan dalam proses

pembelajaran karena dapat membantu memperjelas prosedur hubungan serta

keadaan keseluruhan dari apa yang sudah direncanakan Menurut Joyce dan Weil

(Wati2017) terdapat beberapa alasan pentingnya model pembelajaran yaitu

pertama memperjelas hubungan fungsional diantara berbagai komponen unsur

atau elemen sistem tertentu Kedua prosedur yang akan ditempuh dalam

melaksanakan kegiatan dapat dijelaskan secara tepat Ketiga model pembelajaran

akan mempermudah para administrator untuk mengidentifikasi komponen elemen

yang mengalami hambatan jika kegiatan yang dilaksanakan tidak efektif

Keempat mengidentifikasi secara tepat cara-cara untuk mengadakan perubahan

jika pendapat ketidaksesuaian dari apa yang telah dirumuskan dan kelima yaitu

dengan dengan menggunakan model pembelajaran guru dapat menyusun tugas-

tugas siswa menjadi suatu kesuluruhan yang terpadu

Menurut Suprihatiningrum (2016143) ada dua macam alasan pentingnya

model pembelajaran yaitu pertama istilah model mempunyai makna yang lebih

luas daripada strategi metode atau prosedur Kedua model dapat berfungsi

sebagai sarana komunikasi yang penting dalam mengajar di kelas

2

Dengan memperhatikan kerangka pengetahuan di atas peneliti menarik

kesimpulan bahwa kedudukan model pembelajaran sangat penting dalam proses

pembelajaran karena dapat membantu dan memperlancar proses pembelajaran di

kelas dan proses pembelajaran akan lebih efektif dan efisien jika model

pembelajaran yang dipilih sesuai dengan materi yang akan diajarkan

Model pembelajaran sangat bermanfaat bagi guru dan siswa Bagi guru

yaitu pertama memudahkan dalam melaksanakan tugas pembelajaran berdasarkan

dengan langkah-langkah yang akan ditempuh sesuai dengan waktu tujuan

kemampuan daya serap siswa dan ketersediaan media yang ada Kedua dapat

dijadikan sebagai alat untuk mendorong aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran Ketiga memudahkan guru untuk melakukan analisis terhadap

perilaku siswa secara individu maupun kelompok dan keempat yaitu

memudahkan guru dalam menyusun bahan pertimbangan dalam merencanakan

penelitian tindakan kelas dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran

Sedangkan bagi siswa yaitu pertama memberikan kesempatan kepada siswa

untuk berperan aktif dalam kegiatan proses belajar pembelajaran Kedua dapat

memudahkan siswa untuk memahami materi pembelajaran yang diajarkan guru

Ketiga mendorong semangat belajar siswa serta ketertarikannya dalam mengikuti

proses pembelajaran secara penuh dan keempat yaitu dapat melihat atau

membaca kemampuan pribadi dikelompoknya secara objektif (Octavia 2020 15-

16)

3

Menurut Pardamean (2015) bahwa model pembelajaran bermanfaat

untuk mengefektifkan dan mengefisienkan pencapaian tujuan pembelajaran

Indikatornya adalah guru dan siswa fokus pembelajaran guru mudah mentransfer

isi pelajaran kepada siswa siswa juga mudah menangkap isi pelajaran

tersebutWaktu yang tersedia untuk satu materi secara efesien dan efektif dapat

dimanfaatkan secara maksimal Ketertarikan dan minat siswa dalam mengikuti

proses pembelajaran cenderung tinggi Guru dan siswa tidak mudah bosan

membahas isi materi pelajaran

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti

dengan guru kelas IV atas nama Aminah pada tanggal 20 Juli 2020 di SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barru bahwa hasil belajar matematika siswa masih

tergolong rendah karena masih banyak siswa yang belum mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 70 Penyebab hasil

belajar matematika rendah yaitu siswa kurang aktif dan terlibat pada saat proses

pembelajaran berlangsung serta kurangnya semangat dan motivasi siswa dalam

menerima materi yang disampaikan oleh guru Ketika guru menjelaskan materi

sebagian siswa tidak memperhatikan karena guru belum menciptakan model

pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa kurang memahami materi yang

disampaikan oleh guru dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu kelompok

karena ketika siswa diberikan tugas kelompok hanya sebagian anggota kelompok

yang aktif mengerjakannya hanya siswa pintar saja yang aktif dalam pembelajaran

berkelompok

4

Untuk mengatasi permasalahan di atas diperlukan kreatifitas guru dalam

memilih model pembelajaran yang dapat mendorong siswa agar aktif dan terlibat

serta semangat pada saat proses pembelajaran berlangsung Adapun model yang

dimaksud yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Bagi siswa dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing dapat membantu mempermudah siswa dalam memahami

materi yang diajarkan dan melatih siswa untuk berkomunikasi bekerja sama

berfikir dan mengungkapkan ide-ide bersama anggota kelompoknya masing-

masing dalam menyelesaikan soal-soal atau permasalahan yang diberikan oleh

guru Siwa juga diharapkan dapat termotivasi semangat dan aktif dalam

pembelajaran matematika sehingga hasil belajarnya dapat meningkat Sedangkan

bagi guru melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif model

pembelajaran yang bisa digunakan pada saat mengajar

Menurut Erika dkk (2018142) bahwa teknik kancing gemerincing

merupakan teknik pembelajaran kooperatif yang dapat membantu guru mencapai

tujuan dalam proses pembelajaran secara tidak langsung mengajak siswa untuk

aktif dalam proses pembelajaran Ciri khas dari model pembelajaran ini yaitu

semua siswa diberi 2 atau 3 buah kancing sebagai syarat yang harus dikeluarkan

jika mereka ingin berbicara dan jika kancingnya habis maka siswa tersebut tidak

boleh berbicara lagi

Dalam teknik pembelajaran kancing gemerincing masing-masing anggota

kelompok memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapatnyaPenggunaan

kancing digunakan sebagai alat yang dirancang dalam model pembelajaran

5

kooperatif teknik kancing gemerincing ini dimaksudkan agar setiap siswa dapat

bertanggung jawab atas tugas yang diberikan Jadi dalam satu kelompok tidak

ada anggota kelompok yang mempunyai posisi dominan karena masing-masing

anggota kelompok mempunyai kesempatan yang sama untuk aktif dalam

pembelajaran dimana siswa yang awalnya bersifat pasif akan termotivasi dan ikut

aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga hasil belajar matematika

siswa dapat meningkat

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis penulis tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul ldquoPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif

Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid

Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas maka rumusan

masalah dalam penelitian ini yaitu ldquoApakah Ada Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika

Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-banga Kabupaten Barrurdquo

C Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini yaitu

ldquoUntuk Mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

6

D Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut

1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran

dalam pengembangan ilmu terutama yang berkaitan dengan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

2 Manfaat Praktis

a Bagi Siswa

Memberikan pengetahuan semangatdan motivasi untuk belajar

lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar yang

diperoleh dapat tercapai

b Bagi Guru

Penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing ini sangat diharapkan dapat bermanfaat bagi guru dalam

proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan keaktifan dan

pemahaman siswa sehingga tercapainya proses belajar mengajar yang

diharapkan

c Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik

kepada sekolah dalam rangka perbaikan proses dan hasil belajar siswa

d Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk

penelitian selanjutya

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A Kajian Teori

1 Hasil Belajar

a Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada diri seseorang

sebagai hasil dari peroses belajar siswa baik itu terjadi perubahan pengetahuan

pemahaman sikap dan tingkah laku kecakapan keterampilan dan kemampuan

serta perubahan aspek-aspek yang lain yang ada pada individu yang belajar

Menurut Nawawi (Fiona 201912) bahwa hasil belajar adalah tingkat

keberhasilan peserta didik yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh

dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu Adapun Menurut

Yudha (201834) bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta

didik setelah menerima pembelajaran yang meliputi aspek kognitif Hal ini

sejalan dengan pendapat Susanto (20125) bahwa hasil belajar adalah

kemampuan yang diperoleh anak setelah kegiatan belajar

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

adalah skor yang diperoleh siswa setelah ia menerima proses pembelajaran

untuk mengetahui sampai dimana tingkat pemahamannya terhadap suatu materi

yang telah dipelajari berupa tes dan biasanya diwujudkan dengan nilai tertentu

Dalam penelitian ini hasil belajar yang ingin dicapai siwa yaitu terkait dengan

aspek kognitif siswa setelah ia menerima suatu materi pembelajaran

8

b Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Purwanto (Yudha 201836) bahwa faktor yang mempengaruhi

hasil belajar terdiri dari dua faktor yaitu faktor dari dalam peserta didik (intern)

yaitu fisiologi dan psikologis dan faktor dari luar (ektern) peserta didik yaitu

lingkungan dan instrumental

Hal ini sejalan dengan pendapat Djamarah (Yudha 201836-37) faktor

yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu

1) Faktor Intern

a) Faktor fisiologis adalah faktor yang terdiri dari kondisi fisiologis

kondisi panca indra

b) Faktor Psikologi adalah faktor yang terdiri dari minat kecerdasan

bakat motivasi dan kemampuan kognitif

2) Faktor Ekstern

a) Faktor lingkungan terdiri dari lingkungan alami dan lingkungan

sosial budaya

b) Faktor Instrumental terdiri dari kurikulum program sarana dan

fasilitas guru

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang

mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor intern (dalam diri) dan faktor ekstern

(luar diri) Kedua faktor tersebut saling berkaitan sehingga siswa perlu

mendapatkan perhatian terhadap keadaannya baik itu dari segi fisik psikis dan

cara belajar di sekolah

9

2 Matematika

a Pengertian Matematika

Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang diajarkan di setiap

jenjang sekolah mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga ke perguruan tinggi

Dalam tulisan Suwangsih dan Tiurlina istilah matematika berasal dari bahasa

Yunani yaitu mathematike yang artinya mempelajari Kata mathematike berasal

dari kata mathema yang memiliki arti pengetahuan atau ilmu

(knowledgescience) Selain itu kata mathematike berhubungan juga dengan kata

lain yang hampir sama yaitu mathein atau mathenein yang berarti berpikir

(Isrokrsquoatun dan Amelia Rosmala 20193)

Menurut Ruseffendi (Al-Tabany 20151) matematika adalah bahasa

simbol ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif ilmu

yang membahas tentang pola keteraturan dan struktur yang terorganisasi dimulai

dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan ke aksioma atau

postulat dan terakhir yaitu ke dalil

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika

merupakan suatu ilmu yang mempelajari bagaimana proses berpikir secara kritis

dan masuk akal untuk mendapatkan suatu kebenaran

b Ciri-Ciri Pembelajaran Matematika

Menurut Suwangsih (wandini 20198) bahwa ciri-ciri pembelajaran

matematika di SD adalah sebagai berikut

a) Pembelajaran matematika menggunakan metode spiral metode spiral ini

melambangkan adanya keterkaitan antara suatu materi dengan materi

10

lainnya Topik sebelumnya menjadi prasyarat untuk memahami topik

berikutnya atau sebaliknya

b) Pembelajaran matematika dilakukan secara bertahap Materi pembelajaran

matematika dilakukan secara bertahap yang dimulai konsep-konsep yang

sederhana menuju konsep yang lebih kompleks

c) Pembelajaran matematika menggunakan metode induktif sedangkan

matematika merupakan ilmu deduktif namun sesuai tahap perkembangan

siswa maka pembelajaran matematika di SD digunakan metode induktif

d) Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi artinya tidak

ada pertentangan antara kebenaran yang satu dengan kebenaran lainnya

Suatu pernyataan dianggap benar jika didasarkan kepada pernyataan-

pernyataan sebelumnya yang telah diterima kebenarannya

e) Pembelajaran matematika hendaknya bermakna artinya konsep

matematika tidak diberikan dalam bentuk jadi tapi sebaliknya siswalah

yang harus mengonstruksi konsep tersebut

c Tujuan Pembelajaran Matematika

Menurut Depdikbud (Wandini 201911-12) bahwa tujuan pembelajaran

matematika di Sekolah Dasar yaitu sebagai berikut

1) Mengembangkan keterampilan berhitung siswa sebagai latihan dalam

kehidupan sehari-hari

2) Menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialihgunakan melalui

kegiatan matematika

11

3) Mengembangkan kemampuan dasar matematika sebagai bekal belajar

lebih lanjut

4) Membentuk sikap logis kritis cermat kreatif dan disiplin

3 Model Pembelajaran Kooperatif

a Pengertian Model Pembelajaran

Dalam suatu proses pembelajaran diperlukan model pembelajaran yang

dapat membuat suasana belajar lebih efektif dan menyenangkan Menurut Joyce

dan Weil (Rusman 2012133) bahwa model pembelajaran adalah segala sesuatu

yang dirancang dalam membentuk kurikulum merancang bahan-bahan

pembelajaran dan membimbing proses pembelajaran di dalam kelas

Menurut Adi (Suprihatiningrum 2016142) bahwa model pembelajaran

merupakan suatu kerangka yang menggambarkan prosedur dalam

mengorganisasikan pengalaman pembelajaran untuk mencapai tujuan

pembelajaran Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam

merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran adalah suatu kegiatan perencanaan yang dirancang untuk

pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan tertentu

b Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan model

pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok-

kelompok kecil yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan

struktur kelompok yang bersifat heterogen (Rusman 2012202) Adapun

12

menurut Djamarah (2018270) bahwa pembelajaran kooperatif adalah model

pembelajaran yang dimana para siswa bekerja sama di dalam kelompok-

kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

kooperatif adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu kelompok

kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang siswa untuk saling berinteraksi

dan bekerjasa sama dengan anggota kelompoknya

c Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Ibrahim dkk (Suprihatiningrum 2016192-193) dalam

pembelajaran kooperatif terdapat 6 langkah utama atau tahapan yaitu sebagai

berikut

Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Fase Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Fase -1

Menyampaikan

tujuan pembelajaran

dan memotivasi

siswa

Guru menyampaikan

semua tujuan pelajaran

yang ingin dicapai pada

pelajaran tersebut dan

memotivasi siswa untuk

belajar

Siswa memperhatikan guru

pada saat guru menyampaikan

tujuan pembelajaran dan siswa

harus semangat untuk ikut

dalam proses pembelajaran

Fase-2

Menyajikan

informasi

Guru menyajikan

informasi kepada siswa

dengan jalan demonstrasi

atau lewat bahan bacaan

Siswa memperhatikan materi

yang disampaikan oleh guru

dan bertanya jika ada materi

yang kurang dimengerti

Fase-3

Mengorganisasikan

siswa ke dalam

kelompok-kelompok

belajar

Guru menjelaskan kepada

siswa bagaimana caranya

membentuk kelompok

belajar dan membantu

setiap kelompok agar

melakukan transisi secara

efisien

Siswa memperhatikan guru

ketika menjelaskan Setelah

guru menjelaskan tentang cara

berkelompok maka siswa

harus tahu bahwa semua

aggota kelompok memiliki

tujuan yang sama dan harus

berbagi tugas dan tanggung

jawab yang sama di antara

anggota kelompok

13

Fase-4

Membimbing

kelompok bekerja

dan belajar

Guru membimbing

kelompok-kelompok

belajar pada saat mereka

mengerjakan tugas

mereka

Siswa mengerjakan tugas

kelompok yang diberikan

dengan cara bekerja sama

dengan anggota kelompoknya

melalui bimbingan guru

Fase-5

Evaluasi

Guru mengevaluasi hasil

belajar tentang materi yang

telah dipelajari atau

masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil

kerjanya

Masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil

diskusinya

Fase-6

Memberikan

penghargaan

Guru mencari cara-cara

untuk menghargai baik

upaya maupun hasil

belajar individu dan

kelompok

Siswa harus saling mengargai

jawaban ketika jawaban

mereka berbeda setiap

kelompok dan harus

mempertanggungjawabkan

jawabannya

d Teknik-Teknik Pembelajaran Kooperatif

Menurut Huda (2017134) dalam pembelajaran kooperatif terdapat 14

teknik pembelajaran yang dapat diterapkan di dalam kelas antara lain Mencari

Pasangan Bertukar Pasangan Berpikir Berpasangan Berbagi Berkirim Salam

dan Soal Kepala Bernomor Kepala Bernomor Terstruktur Dua tinggal Dua

Tamu Keliling Kelompok Kancing Gemerincing Keliling Kelas Lingkaran

Dalam Lingkaran Luar Tari Bambu jigsaw dan Bercerita Berpasangan

Berdasarkan uraian di atas salah satu teknik pembelajaran kooperatif

yang diterapkan dalam penelitian ini adalah teknik kancing gemerincing Peneliti

memilih teknik kancing gemerincing karena dalam teknik ini siswa dapat terlibat

secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajarnya dapat

meningkat

14

4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing

a Pengertian TeknikKancing Gemerincing

Menurut Widyarty (201311) teknik kancing gemerincing merupakan

suatu model pembelajaran yang bertujuan untuk mengatasi hambatan

pemerataan kesempatan siswa yang sering mewarnai kerja kelompok dan setiap

siswa berhak mendapatkan kesempatan untuk berperan serta pada kelompoknya

masing-masing Sedangkan menurut Ulya (201932) bahwa teknik kancing

gemerincing merupakan metode yang dikembangkan oleh Spencer kagan

dimana masing-masing anggota kelompoknya mendapatkan kesempatan untuk

menyampaikan pendapat mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran

orang lain

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran teknik kancing gemerincing adalah suatu teknik pembelajaran

dimana dalam proses pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada semua

anggota kelompok untuk berpendapat

b Prosedur PelaksanaanTeknik Kancing Gemerincing

Dalam proses pembelajaran teknik kancing gemerincing terdapat

langkah-langkah model pembelajaran Menurut Huda (2011142-143) langkah-

langkah dari teknik kancing gemerincing yaitu

1) Guru menyiapkan satu kotak kecil yang berisi kancing-kancing (atau

benda-benda lainnya)

15

2) Masing-masing anggota dari setiap kelompok mendapatkan 2 atau 3 buah

kancing (jumlah kancing bergantung pada sukar tidaknya tugas yang

diberikan)

3) Setiap kali anggota selesai berbicara atau mengeluarkan pendapat ia harus

menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkannya di tengah-tengah

meja kelompok

4) Jika kancing yang dimiliki salah seorang siswa habis dia tidak boleh

berbicara lagi sampai semua rekannya menghabiskan kancingnya masing-

masing

5) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok

boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan

mengulangi prosedurnya kembali

d Kelebihan dan Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing

Menurut Ulya (201830-31) teknik kancing gemerincing memiliki

beberapa kelebihan dan kelemahan yaitu sebagai berikut

1) Kelebihan Teknik Kancing Gemerincing

a) Mengatasi hambatan pemerataan kesempatan berbicara siswa dalam

beriskusi

b) Mendorong siswa agar dapat aktif berbicara pada saat proses

pembelajaran berlangsung

c) Memberikan kesempatan bagi siswa yang tidak aktif untuk

menyampaikan pendapatnya pada saat berdiskusi sehingga siswa

16

yang tidak aktif memiliki kesempatan yang sama untuk

menyampaikan pendapatnya

2) Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing

a) Pengelolaan waktu saat persiapan dan pelaksanaan perlu

diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran terutama

dalam proses pembentukan kualitas pengetahuan siswa

b) Memerlukan waktu yang cukup lama jika guru tidak terlalu

memahami dengan baik materi yang akan diajarkan

c) Model ini susah diterapkan jika jumlah siswa terlalu banyak

5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing

Langkah-langkah yang akan di terapkan dalam penelitian ini yaitu

sebagai berikut

1) Menyiapkan bahan ajar dan media pembelajaran

2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa

3) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari

4) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5

orang siswa Kemudian membagikan soal kepada masing-masing

kelompok

5) Guru kemudian menyuruh semua anggota dari masing-masing kelompok

untuk mengerjakan tugas yang diberikan dengan cara bekerja sama

Setelah itu guru membagikan kancing berwarna kepada masing-masing

anggota kelompok Setiap anggota kelompok mendapatkan dua buah

17

kancing berwarna dan guru kemudian menjelaskan cara penggunaan

kancing yang dipegang oleh setiap siswa

6) Guru mengawasi masing-masing kelompok dan memberi bantuan kepada

kelompok jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas yang

diberikan

7) Jika tugas kelompok yang diberikan telah selesai guru meminta siswa

agar maju kedepan dengan cara menunjuk siswa yang mengacungkan

tangannya untuk menuliskan hasil kerja kelompoknya dan kelompok lain

menanggapinya apakah jawabannya sama atau tidak secara bergantian

Lakukan hal tersebut secara berulang sampai nomor dan soal yang

diberikan sudah dibahas semua

8) Siswa yang maju kedepan mengumpulkan kancingnya di tengah meja

kelompoknya

9) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok

boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan

mengulangi prosedurnya kembali

6 Kaitan Antara Model Pembelajaraan Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika

Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing menekankan

keaktifan semua anggota dalam suatu kelompok untuk menyelesaikan suatu

permasalahan yang diberikan oleh seorang guru dimana mereka saling membantu

satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan agar hasil belajar mereka bisa

meningkat secara merata Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat

18

membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih

siswa untuk bekerja sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif

dan terlibat dalam proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti

pembelajaran

Untuk tugas-tugas yang terstruktur seperti matematika diskusi jarang

dibutuhkan karena dalam tugas-tugas seperti ini biasanya sudah terdapat satu

jawaban benar Akan tetapi meskipun pembelajaran matematika yang bersifat

terstruktur tetapi model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing bisa

digunakan tergantung sejauh mana guru dapat membantu siswa memahami jenis

bantuan seperti apa yang mereka perlukan untuk mengerjakan tugas dalam suatu

kelompok

Mengingat pembelajaran kooperatif dikembangkan dari teori

konstruktivisme dimana siswa dituntut untuk mengembangkan pengetahuan awal

mereka secara mandiri agar terjadi pembelajaran yang bermakna Hal ini sejalan

dengan pembelajaran matematika yang pada dasarnya adalah penanaman konsep

Dimana dituntut pula pembelajaran yang bermakna agar konsep matematika itu

sendiri mudah dimengerti oleh siswa

B Hasil Penelitian yang Relevan

Pada bagian ini peneliti akan mengkaji penelitian yang relevan dengan

penelitian penulis Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya

diantaranya sebagai berikut

19

a) Jurnal Dwi Purwanto (2016) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa persentase observasi komunikasi matematis siwa pada

siklus I sebesar 5625 meningkat menjadi 7500 pada siklus II Rata-rata

nilai evaluasi belajar siswa pada siklus I mencapai 6990 dengan jumlah siswa

yang tuntas 21 siswa dan persentase ketuntasan 6562 meningkat menjadi

7615 pada siklus II dengan jumlah siswa yang tuntas 24 siswa dan persentase

ketuntasan 7500 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan

bahwa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dapat

meningkatkan komunikasi matematis dan hasil belajar matematika pada siswa

kela VIII di SMP Negeri 11 Purworejo Persamaan dalam penelitian ini yaitu

sama-sama menggunakan teknik kancing gemerincing dan mata pelajaran

yang sama Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian sasaran

penelitian dan lokasi penelitian

b) Jurnal Nurul Wisna Afianti (2017) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian

ini menunjukkan presentase keaktifan belajar peserta didik pada siklus I

sebesar 617 dengan kategori cukup aktif dan persentase ketuntasan hasil

belajar peserta didik sebesar 46675 Pada siklus II persentase keaktifan

belajar peserta didik mengalami peningkatan menjadi 8609 dengan kategori

sangat aktif dan hasil belajar peserta didik juga meningkat dengan persentase

ketuntasan sebesar 8333 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat

disimpulkan bahwa keaktifan dan hasil belajar IPA melalui model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing mengalami peningkatan

Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan teknik

20

kancing gemerincing Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian

sasaran penelitian lokasi penelitian dan mata pelajaran

c) Jurnal Komang Sucipta (2018) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 1412

sedangkan nilai rata-rata pada kelompok kontrol sebesar 975 Dari uji

prasyarat data bahwa data berdistribusi normal dan memiliki varians yang

homogeny kemudian dilanjutkan dengan uji-t diperoleh thitung= 365 dan ttabel

= 201 dengan taraf signifikan 5 dan (db) 49 sehinggaH1 diterima dan H0

ditolak Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

dengan kelompok siswa yang mengikuti proses pembelajaran konvensional

pada siswa kelas V SD Negeri 3 Sangkan Gunung melalui proses

pembelajaran Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan

teknik kancing gemerincing dan jenis metode penelitian yang sama

Sedangkan perbedaannya terletak pada sasaran penelitian lokasi penelitian

dan mata pelajaran

C Kerangka Pikir

kerangka pikir merupakan bagian penelitian yang menggambarkan alur

pikir suatu penelitian Keberhasilan siswa dalam belajar dapat diukur dengan hasil

belajar yang diperoleh siswa selama mengikuti proses kegiatan pembelajaran

Pada saat proses pembelajaran berlangsung hanya sebagian siswa yang aktif dan

terlibat dalam pembelajaran Motivasi dan semangat siswa masih kurang untuk

21

belajar sehingga cepat mengalami rasa bosan dan jenuh Pada saat guru

menjelaskan materi sebagian siswa tidak memperhatikan sehingga kurang

mengerti dengan materi yang diajarkan karena model pembelajaran yang

digunakan guru kurang bervariasi dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu

kelompok Hal tersebut mengakibatkan rendahnya hasil belajar matematika siswa

Masalah tersebut merupakan gambaran secara umum tentang permasalahan yang

terdapat pada kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

Untuk memaksimalkan hasil belajar siswa salah satu model

pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses

pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat membantu siswa dalam

memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih siswa untuk bekerja

sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif dan terlibat dalam

proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti pembelajaran

Sebelum model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

diterapkan maka terlebih dahulu dilakukan tes berupa pretest dan posttest setelah

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diterapkan dalam

pembelajaran Setelah itu data dari pretest dan posttest dibandingkan lalu

dianalisis untuk mendapatkan hasil atau kesimpulan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran matematika Berdasarkan uraian tersebut dapat digambarkan bagan

kerangka pikir model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

sebagai berikut

22

Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir

Rendahnya Hasil Belajar Matematika Siswa

Kelas IV SD Inpres Banga-Banga

Pretest

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing

Posttest

Hasil Belajar

Analisis

Temuan

Siswa kurang aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran

Kurangnya semangat dan motivasi siswa untuk belajar

Model pembelajaran yang kurang bervariasi

Kerja sama dalam kelompok masih kurang

23

D Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang kajian pustaka

maupun kerangka pikir dalam penelitian ini digunakan hipotesis sebagai berikut

ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-

Banga Kabupaten Barrurdquo

Adapun hipotesis statistik dari penelitian ini yaitu

Keterangan

micro1 Rata-rata hasil belajar sebelum diberikan perlakuan

micro2 Rata-rata hasil belajar setelah diberikan perlakuan

Ho Tidak ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

H1 Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-

Banga Kabupaten Barru

Ho micro1 = micro2

H1 micro1ltmicro2

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A Rancangan Penelitian

1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksperimen Penelitian eksperimen adalah suatu kegiatan penelitian yang

dilakukan peneliti untuk menilai suatu perlakuan (treatment) pendidikan

terhadap suatu objek atau objek penelitian untuk menguji hipotesis Jenis

penelitian eksperimen yang digunakan adalah pre-eksperimental design

Penelitian pre-eksperimental design belum merupakan eksperimen

sungguh-sungguh karena masih terdapat variable luar yang ikut berpengaruh

terhadap terbentuknya variable dependen Jadi hasil eksperimen yang merupakan

variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen

Hal ini terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih

secara random (Sugiyono 201574)

2 Desain Penelitian

Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah one-group

pretest-postest design Pada desain ini terdapat pretest yang diberikan sebelum

postest setelah perlakuan Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut

Gambar 31 Desain One group pretest-postest

O1 X O2

Pretest Treatment Posttest

25

Keterangan

O1 Nilai pretest sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing

O2 Nilai posttest setelah dilaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran matematika teknik kancing

gemerincing

X Perlakuan berupa pembelajaran matematika melalui model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

B Populasi dan Sampel

1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201580) Populasi

dalam penelitian ini adalah murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru yang berjumlah 10 orang

2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari

semua yang ada pada populasi misalnya karena keterbatasan dana tenaga dan

waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu

(Sugiyono 201581) Dalam teknik pengambilan sampel peneliti menggunakan

sampel jenuh Sampel jenuh merupakan teknik pengambilan sampel bila semua

26

anggota populasi digunakan Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif

kecil (Sugiyono 201585) Sampel dalam penelitian ini adalah murid kelas IV

SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru yang berjumlah 10 orang

C Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek

pengamatan penelitian Dalam penelitian ini mengkaji dua variabel yaitu ldquoModel

Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincingrdquo sebagai variabel bebas

(X) dan ldquoHasil Belajar Matematikardquo sebagai variabel terikat (Y)

1 Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing adalah suatu

model pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok dimana masing-

masing anggota kelompok mendapatkan sebuah kancing berwarna sebagai

penanda apabila mereka berpendapat Masing-masing siswa harus

bertanggungjawab atas kancing yang dimiliknya

2 Hasil belajar matematika adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah

melalui kegiatan proses pembelajaran Hasil belajar matematika siswa yang

dimaksud adalah nilai yang diperoleh siswa sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dan sesudah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diberi

(posttest)

D Instrumen Penelitian

Adapun instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

27

1 Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa

selama penelitian berlangsung Dalam hal ini peneliti mengamati aktivitas

belajar siswa selama proses berlangsungnya pembelajaran

2 Soal Tes

Tes hasil belajar matematika digunakan untuk memperoleh informasi

tentang penguasaan siswa terhadap pembelajaran matematika sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing yang

biasa disebut pretest dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing yang biasa disebut posttest Soal tes dibuat

berdasarkan materi yang diberikan selama penelitian berlangsung dengan

berdasarkan rumusan indikator pembelajaran Soal tes ini akan

dikembangkan dalam bentuk tes uraian (essay) yang berjumlah 5 soal

3 Dokumentasi

Instrumen dari dokumentasi ini adalah kamera yang digunakan untuk

mengambil beberapa gambar atau foto kegiatan dan aktivitas siswa selama

proses pembelajaran berlangsung

E Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk

mengumpulkan data penelitiannya Untuk mengumpulkan data dalam penelitian

ini dilakukan dengan cara sebagai berikut

28

1 Observasi

Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan

langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang akan diteliti

Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara pengamatan dan pencatatan

mengenai pelaksanaan pembelajaran

2 Tes

Sebelum dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing terlebih dahulu dilakukan pretest untuk mengetahui

kemampuan awal murid Setelah diberi perlakuan kemudian dilakukan

postttest untuk mengetahui kemampuan hasil belajar murid Data yang

diperoleh berdasarkan tes yang digunakan dalam proses pembelajaran

3 Dokumentasi

Dengan teknik ini peneliti memperoleh dokumen penelitian berupa

foto materi pelajaran melalui buku serta RPP Dengan foto dapat

memberikan informasi mengenai keadaan atau situasi kelas ketika peneliti

maupun siswa melaksanakan proses pembelajaran

F Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan memperhatikan jenis data yang akan

dianalisis Dalam penelitian kuantitatif seluruh data dari seluruh responden atau

sumber data lain terkumpul maka dilakukan analisis data Adapun teknik analisis

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

29

1 Analisis Data Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau

memberi gambaran umum data yang terkumpul selama proses penelitian dan

bersifat kuantitatif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk

mendeskripsikan seberapa besar hasil belajar pretest dan posttest yang diperoleh

siswa kelas IV sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerncing dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing Adapun langkah-langkah dalam penyusunan data

hasil pengamatan yaitu

a Hasil Belajar Siswa

1) Menghitung nilai rata-rata siswa (Mean)

= sum

(Riadi 2016)

Keterangan

= Rata-rata (Mean)

fi = Jumlah

n = Jumlah siswa

2) Menghitung persentase nilai rata-rata

P =

(Sudijono 201539)

30

Keterangan

p = Angka Persentase

f = Frekuensi yang dicari persentasenya

n = Banyaknya sampel

Dalam keperluan analisis deskriptif kriteria yang digunakan untuk

menentukan kriteria hasil belajar siswa yaitu

Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar

Ketuntasan Hasil Belajar () Kategori Hasil Belajar

0 le x ge 54 Sangat rendah

55 le x ge 64 Rendah

65 le x ge 79 Sedang

80 le x ge 89 Tinggi

90 lt x gt 100 Sangat tinggi

Sumber Depdikbud (2003)

b Analisis Aktivitas Siswa

Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil lembar observasi aktivitas

siswa yang diolah dengan teknik analisis berikut

AP = sum

sum x 100

(Trianto 2010 243)

Keterangan

AP = Nilai yang dicari

sumP = Banyaknya siswa yang melakukan akrivitas

sumF = Jumlah seluruh siswa

31

Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa

Sumber (Trianto 2010 43)

2 Analistik Statistik Inferensial

Analisis statistik inferensial dilakukan untuk menguji hipotesis

penelitian dengan menggunakan uji-t Untuk menguji hipotesis penelitian

mengenai perbedaan hasil belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran

matematika sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing diuji dengan t-tes dengan taraf signifikan α = 005

atau bertaraf 5 Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti

menggunakan teknik statistik t (uji-t) dengan tahap sebagai berikut

radicsum

(Arikunto 2013349)

Keterangan

Md = Mean perbedaan mean pretest dan posttest

X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)

X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)

d = Devisi masing-masing subjek

sum = Jumlah kuadrat deviasi

N = Jumlah subjek pada sampel

Ketuntasan Hasil Belajar () Kriteria

0 le x ge 25 Kurang Baik

26 le x ge 50 Cukup Baik

51 le x ge 75 Baik

76 lt x gt 100 Sangat Baik

32

Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut

a Mencari harga ldquoMdrdquo dengan menggunakan rumus

Md = sum

(Arikunto 2013350)

Keterangan

Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest

sumd = Jumlah dari gain (pretest-posttest)

N = Subjek pada sampel

b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus

sum = sumd ndash sum

(Arikunto 2013351)

Keterangan

sum = Jumlah kuadrat deviasi

sumd = Jumlah dari gain (pretest-postest)

N = Subjek pada sampel

c Menentukan harga dengan rumus

radicsum

(Arikunto 2013349)

Keterangan

Md = Mean perbedaan mean pre-test dan pos-test

X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)

X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)

33

d = Devisi masing-masing subjek

sum = Jumlah kuadrat deviasi

N = Jumlah subjek pada sampel

d Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan

Kaidah pengujian signifikan

1) Jika maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti pengunaan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

2) Jika maka H0 diterima dan H1 ditolak berarti pengunaan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing tidak

berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

e Menentukan harga

Mencari mengunakan table distribusi t dengan taraf

signifikan α = 005 dan d k = N‒1

f Membuat Kesimpulan apakah model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas

IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif dimaksudkan untuk memperoleh gambaran

mengenai ketuntasan hasil belajar matematika murid yang meliputi sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) serta hasil observasi aktivitas siswa selama proses

pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Deskripsi masing-masing hasil analisis tersebut diuraikan sebagai berikut

a Deskripsi Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan Setelah

(Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing

Dari hasil analisis deskriptif yang disajikan pada lampiran C maka skor

hasil belajar siswa sebelum (Pretest) dan setelah (Posttest) diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing pada siswa kelas IV SD

Inpres Banga-Banga materi pecahan senilai dapat dilihat pada tabel 41 berikut

Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest)

dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif

Teknik Kancing Gemerincing

Statistik Pretest Posttest

Ukuran Sampel 10 10

Skor Ideal 100 100

Skor Rata-rata 609 807

Skor Tertinggi 81 100

Skor Terendah 36 60

Rentang Skor 45 40

Sumber Data Olah Lampiran C

34

35

Pada Tabel 41 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata skor hasil belajar

matematika siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (pretest) adalah 609 dan setelah diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) adalah 807 dari

skor ideal 100 Skor yang dicapai siswa tersebar dari skor terendah pretest 36 dan

skor terendah posttest 60 Skor tertinggi yang dicapai siswa pada pretest adalah 81

dan posttest adalah 100 dengan rentang skor pretest 45 dan posttest 40 Jika skor

hasil belajar matematika sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke

dalam lima kategori maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang

ditunjukkan pada Tabel 42 berikut

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika

Siswa Sebelum (Pretest) dan Sesudah (Posttest) Diterapkan Model

Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

No

Skor

Kategori

Pretest Posttest

F Persentase

()

F Persentase

()

1 0 le x le 54 Sangat Rendah 3 30 0 0

2 55 le x le 64 Rendah 4 40 2 20

3 65 le x le 79 Sedang 1 10 2 20

4 80 le x le 89 Tinggi 2 20 4 40

5 90 le x le 100 Sangat Tinggi 0 0 2 20

Jumlah 10 100 10 100

Sumber Hasil tes siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

Pada Tabel 42 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dari 10 siswa kelas

IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru terdapat 3 orang siswa (30) yang

memperoleh skor pada kategori sangat rendah 4 orang siswa (40) yang

memperoleh skor kategori rendah 1 orang siswa (10) yang memperoleh skor

36

kategori sedang dan 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori tinggi

serta tidak ada siswa (0) yang memperoleh skor kategori sangat tinggi

Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) dari 10 siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru terdapat 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor pada kategori rendah

2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori sedang 4 orang siswa (40)

yang memperoleh skor kategori tinggi dan 2 orang siswa (20) yang

memperoleh skor kategori sangat tinggi

Skor rata-rata hasil belajar siswa sebelum diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) sebesar 609 dikonversi ke dalam

5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil belajar matematika siswa umumnya

berada pada kategori rendah Sedangkan skor rata-rata hasil belajar siswa setelah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)

sebesar 807 dikonversi ke dalam 5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil

belajar matematika siswa umumnya berada pada kategori tinggi

Selanjutnya untuk melihat persentase ketuntasan hasil belajar matematika

siswa sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dapat dilihat pada Tabel 43

berikut

37

Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum

(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Skor

Kategori

Pretest Posttest

F Persentase

()

F Persentase

()

0 le x ˂ 70 Tidak Tuntas 7 70 2 20

70 le x le 100 Tuntas 3 30 8 80

Jumlah 10 100 10 100

Sumber Perolehan nilai siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru

Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila memiliki skor

paling sedikit 70 Dari Tabel 43 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) jumlah siswa yang

tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 7 orang siswa

(70) dan siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 3

orang siswa (30) Dari deskripsi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

matematika siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70

Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) jumlah siswa yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan

minimal individual adalah 2 orang siswa (20) dan siswa yang memenuhi kriteria

ketuntasan minimal individual adalah 8 orang siswa (80) Berdasarkan deskripsi

di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru setelah diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria

ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70

38

b Deskripsi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa

Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika materi

pecahan senilai dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing selama 2 kali pertemuan secara singkat dapat dilihat pada Tabel 47

sebagai berikut

Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siwa Selama Proses Pembelajaran Dengan

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

() I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsun

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

Sumber Data Olah Lampiran C

39

1) Persentase rata-rata siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar

berlangsung sebanyak 100

2) Persentase rata-rata siswa yang memperhatikan guru pada saat proses

pembelajaran berlangsung sebanyak 80

3) Persentase rata-rata siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari

teman-temannya sebanyak 85

4) Persentase rata-rata siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran

berlangsung sebanyak 80

5) Persentase rata-rata siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing 80

6) Persentase rata-rata siswa yang bekerja sama dengan teman kelompoknya

sebanyak 90

7) Persentase rata-rata siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil

kerja kelompoknya sebanyak 90

8) Persentase rata-rata siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung sebanyak 80

9) Persentase rata-rata siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban sebanyak 85

10) Persentase rata-rata siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran sebanyak 75

Jika rata-rata skor aktivitas saat diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke dalam lima kategori

40

maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang ditunjukkan pada Tabel

45 berikut

Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siwa Selama Proses

Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing

Ketuntasan Hasil Belajar ( ) Kriteria F Persentase ()

0 le x ge 25 Kurang Baik 0 0

26 le x ge 50 Cukup Baik 0 0

51 le x ge 75 Baik 1 10

76 le x ge 100 Sangat Baik 9 90

Pada Tabel 45 di atas dapat dilihat bahwa persentase aktivitas siswa

melalui penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

terdapat 10 aspek yang diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa

yang berada pada kategori kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas

(10) yang berada pada kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada

pada kategori sangat baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga

aktivitas siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing berada pada kategori sangat baik

2 Hasil Analisis Inferensial

Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis Sesuai

dengan hipotesis penelitian yakni ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika

Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo Maka teknik

yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik statistik

inferensial dengan menggunakan uji-t

41

Berdasarkan analisis data yang diuraikan (lampiran C) terlihat bahwa

pada siswa kelas IV SD Inpres BangandashBanga Kabupaten Barru sebesar

1767 Berdasarkan tersebut dapat dibandingkan dengan nilai

menggunakan tabel distribusi t dengan taraf signifikan α = 005 (tabel terlampir)

dan db = N-1 = 9 maka diperoleh = 1833 Setelah diperoleh 1767 dan

= 1833 maka diperoleh ˃ atau 1767 ˃ 1833 sehingga dapat

disimpulkan bahwa ditolak dan diterima Hal ini berarti bahwa terdapat

pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap

hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru

B Pembahasan

Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian di kelas IV SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barru yang jumlah siswanya yaitu 10 orang Desain

penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest design yang hanya

melibatkan satu kelompok yaitu kelompok eksperimen dimana diberikan tes awal

berupa pretest sebelum treatment atau perlakuan dan akhir pembelajaran

diberikan posttest Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan perlakuan

berupa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing Untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing terhadap materi pembelajaran matematika pada siswa yaitu melalui

hasil test (pretest dan posttest) yang diberikan sebelum dan sesudah perlakuan

kemudian dianalisis menggunakan perhitungan manual

42

Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar matematika siswa sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

menunjukkan bahwa terdapat 3 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang

siswa atau 30 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

dan 7 orang siswa atau 70 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 609 Dengan kata lain hasil belajar

matematika pada siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (pretest) masih tergolong rendah dan tidak memenuhi

kriteria ketuntasan klasikal

Selanjutnya hasil analisis data hasil belajar siswa matematika setelah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)

menunjukkan bahwa terdapat 8 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang

siswa atau 80 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

dan 2 orang siswa atau 20 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 807 Dengan kata lain hasil belajar

matematika pada siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria ketuntasan klasikal

Hasil pengamatan persentase aktivitas siswa melalui penerapan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terdapat 10 aspek yang

diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa yang berada pada kategori

kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas (10) yang berada pada

kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada pada kategori sangat

baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga aktivitas siswa setelah

43

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berada

pada kategori sangat baik

Hasil analisis statistik inferensial yang dimaksud adalah pembahasan

terhadap hasil pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya dengan

menggunakan rumus uji-t diketahui bahwa nilai = 1767 dan = 1833

maka diperoleh atau 1767 gt 1833 sehingga dapat disimpulkan

bahwa Ho ditolak dan H1 diterima

Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial yang

diperoleh ternyata cukup mendukung teori yang telah dikemukakan pada kajian

pustaka Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ldquoModel Pembelajaran

kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar

Matematika Siswa Kelas V SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

44

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan

yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berpengaruh

terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga

Kabupaten Barru

B Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini maka

peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut

1 Bagi siswa diharapkan lebih aktif semangat kreatif dan dapat

mengembangkan diri dalam pelajaran

2 Bagi guru diharapkan bisa menerapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing dalam pembelajaran matematika agardapat

membangkitkan minat keingintahuan motivasi dan keberanian murid dalam

menjawab pertanyaan pada saat proses pembelajaran berlangsung

3 Bagi peneliti diharapkan mampu mengembangkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing ini pada mata pelajaran lain demi

tercapainya tujuan yang diharapkan

45

DAFTAR PUSTAKA

Afianti Nurul Wisma Sulastry Taty Alimin 2017 Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan

Keakifan Dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X Mia 3 SMAN 1

Bontomarannu Jurnal Nalar Pendidikan 5 (2) 550 (httpsojsunm

acidnalararticleview4869 diakses pada tanggal 2 Februari 2020)

Al-Tabany T I B 2015 Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif

dan Kontekstual Konsep Landasan dan Implementasinya pada

Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik IntegratifTKI) Jakarta Prenada

media Group

Arikunto Suharsimi 2013 Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik

Jakarta PT Rineka Cipta

Djamarah Syaiful Bahri 2018 Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif

Jakarta PT Rineka Cipta

Erika Dini Sumardi Rosarina 2018 Pengaruh Model Cooperative Learning

Tipe Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pembelajaran

IPS SD Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar5(1)

142(httpsejournalupieduindexphppedadidaktikaarticleview7270

diakses pada tanggal 7 Maret 2020)

Fiona Firda 2019 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Peseta Didik Tema Panas dan

Perpindahannya Kelas V SD Negeri 3 Talangpadang Kabupaten

Tanggamus Skripsi Tidak Diterbitkan Bandar Lampung Universitas

Lampung (httpdigilibunilaacidideprint57215 diakses pada tanggal 8

Februari 2020)

Huda Miftahul 2017 Cooperative Leraning Metode Teknik Struktur dan Model

Terapan Yogyakarta Pustaka Belajar

Isrokrsquoatun Rosmala Amelia 2019 Model-Model pembelajaran Matematika

Jakarta PT Bumi Aksara

Octavia Shilphy A 2020 Model-Model PembelajaranYogyakarta CV Budi

Utama

Pardamean Toto 2015 Model Pembelajaran Untuk Efesiensi Dan Efektivitas

Pembelajaran (httpswwwkompasianacomtotopardamean550b2351a3

3311b2142e396emodel-pembelajaran-untuk-efisiensi-dan-efektivitas-pem

belajaran) Diakses pada tanggal 26 Juni 2015

46

Purwanto Dwi 2016 Meningkatkan Komunikasi Matematis Dan Hasil Belajar

Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Jurnal Pendidikan Matematika 21(3) 245 (httpejournal

umpwracidindexphpekuivalenarticleview30072844 diakses pada

tanggal 2 Februari 2020)

Puspita G I Monawati amp Elly R (2017) Korelasi Persepsi Siswa Terhadap

Pembelajaran Matematika Dengan Hasil Belajarnya Di Kelas V Sd Negeri

I Pagar Air Aceh Besar Jurnal ilmiah pendidikan guru sekolah dasar 2

92 (httpswwwneliticomidpublications188711korelasi-siswa-terhada

p-pembelajaran-matematika-dengan-hasil-belajarnya diakses pada tanggal

3 Februari 2020)

Riadi E 2016 Statistika Penelitian (Analisis Manual Dan IBM SPSS)

Yogyakarta Penerbit Andi

Rusman 2012 Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Sucipta Komang Japa Gusti Ngurah Margunayasa Gede 2018 Pengaruh

Model Pembelajaran Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar IPA

Kelas V Jurnal Mimbar Ilmu 23 (3) 208 (httpsejournalun dikshaac

idindexphpMIarticleview164370 diakses pada tanggal 21 Februari

2020)

Sudijono Anas 2015 Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Sugiyono 2015 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Suprihatiningrum Jamil 2016 Strategi Pembelajaran Teori amp Aplikasi

Jogjakarta Ar-Ruzz Media

Trianto (2010) Model Pembelajaran Terpadu Jakarta Bumi Aksara

Ulya Zulfa 2019 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemerincing Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Pada

siswa Kelas II SDI Nailul Falah Sukorejo-Pasuruan Skripsi Tidak

Diterbitkan Surabaya Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

(httpdigilibuinsbyacidideprint33077 diakses pada tanggal 21

Februari 2020)

47

Wati Irma 2017 Pentingnya Media Dan Model Pembelajaran Dalam proses

Mengajar (httpsmetrojambicomread2017102726042pentingnya-me

diadan-model-pembelajaran-dalam-proses-mengajar Diakses pada tanggal

3 Juli 2020)

Wandini Rora Rizki 2019 Pembelajaran Matematika Untuk Calon Guru MISD

CV Medan Widya Puspita

Widyarty Z 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemeincing Terhadap Hasil dan Minat Belajar Matematika Siswa Kelas

VII SMP Dwi SejahteraPekan Baru Skripsi Tidak Diterbitkan Pekan

Baru Universitas Islam Negeri Sultan Syarif kasim (httprepositoryuin

suskaaciidideprint2150 diakses 9 Februari 2020)

Yudha Rahmat Putra 2018 Motivasi Berprestasi amp Disiplin Peserta Didik Serta

Hubungannya dengan Hasil Belajar Pontianak Yudha English Gallery

L

A

M

P

I

R

A

N

LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN

KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI

SOAL PRETEST DAN HASIL KERJA PRETEST SISWA

SOAL POSTTEST DAN HASIL KERJA POSTTEST SISWA

PEDOMAN PENILAIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI

Kompetensi Dasar Indikator Nomor

Soal

Jumlah

Soal

31 Menjelaskan pecahan-

pecahan senilai

dengan gambar dan

model konkret

311 Menunjukkan pecahan

senilai

1 dan 2

2

312 Menuliskan contoh

pecahan senilai

3 1

41 Mengidentifikasi

pecahan-pecahan

senilai dengan gambar

dan model konkret

411 Menentukan pecahan

senilai dengan cara

mengalikan pembilang

dan penyebut dengan

angka yang sama

4 1

412 Menentukan pecahan

senilai dengan cara

membagi pembilang

dan penyebut dengan

angka yang sama

5 1

Jumlah Soal 5

SOAL PRETEST

Nama

Kelas

1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar

a

b

2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan

3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari

4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

HASIL KERJA PRETEST SISWA

SOAL POSTTEST

Nama

Kelas

1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar

a

b

2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan

3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari

4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

HASIL KERJA POSTTEST SISWA

PEDOMAN PENILAIAN

PRETEST

Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot

1 a

dan

b

dan

20

2

10

3 Pecahan yang senilai dengan

yaitu

dan

10

4 a

=

b

c

30

5 a

=

=

b

=

=

c

=

=

30

Jumlah 100

Panduan Penilaian Skor

x 100 = Nilai

POSTTEST

Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot

1 a

dan

b

dan

20

2

10

3 Pecahan yang senilai dengan

yaitu

dan

10

4 d

=

e

f

30

5 a

=

=

b

=

=

c

=

=

30

Jumlah 100

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan SD Inpres Banga-Banga

Mata Pelajaran Matematika

Kelas Semester IVGanjil

Tahun Pelajaran 20202021

Materi Pokok Pecahan Senilai

Alokasi Waktu 2 (35x2)

Pertemuan 2x Pertemuan

A Kompetensi Inti

1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya

2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan

tetangganya serta cintah tanah air

3 Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati

(mendengar melihat membaca) dan menanya berdasarkan ingin tahu

tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya dan benda-

benda yang dijumpainya di rumah di sekolah dan tempat bermain

4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis

dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat

dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan

berakhlak mulia

B Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

31 Menjelaskan pecahan-pecahan

senilai dengan gambar dan

model konkret

312 Menunjukkan pecahan senilai

313 Menuliskan contoh pecahan

senilai

41 Mengidentifikasi pecahan- 411 Menentukan pecahan senilai

pecahan senilai dengan gambar

dan model konkret

dengan cara mengalikan

pembilang dan penyebut

dengan angka yang sama

412 Menentukan pecahan senilai

dengan cara membagi

pembilang dan penyebut

dengan angka yang sama

C Tujuan Pembelajaran

1 Siswa dapat menunjukkan pecahan senilai dengan tepat

2 Siswa dapat menuliskan contoh pecahan senilai dengan tepat

3 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan mengalikan pembilang

dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat

4 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan membagi pembilang

dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat

Karakter siswa yang diharapkan Religius Nasionalis Mandiri

Gotong Royong dan Integritas

D Materi Pembelajaran

1 Pengertian pecahan senilai

2 Contoh pecahan senilai

3 Mencari pecahan senilai dengan cara

a Mengalikan pembilang dan penyebut dengan angka yang sama

b Membagi pembilang dan penyebut dengan angka yang sama

E Pendekatan Model dan Metode Pembelajaran

Pendekatan Saintifik

Model Pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Metode Ceramah diskusi tanya jawab penugasan

F Media Pembelajaran

1 Gambar-gambar

2 Kancing baju warna-warni

G Sumber Belajar

1 Buku guru dan siswa matematika kelas IV

2 Buku petunjuk guru matematika kelas IV

3 Modulbahan ajar

4 Internet

5 Modul lain yang relevan

H Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran Alokasi Waktu

Pendahuluan Guru mengajak siswa untuk berdorsquoa

menurut agama dan keyakinan masing-

masing Religius

Siswa menyanyikan lagu wajib

Indonesia Raya Nasionalis

Guru melakukan komunikasi tentang

kehadiran siswa dengan mengabsen

Communication

Guru menyiapkan kesiapan psikis dan

fisik siswa

Pemberian motivasi kepada siswa

dengan melakukan tepuk semangat

bersama-sama

Guru memberikan apersepsi kepada

siswa

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai

Communication

Guru melakukan tanya jawab yang

berhubungan dengan materi

Communication

10 Menit

Inti Mengamati

Guru menjelaskan mengenai materi

yang akan dibahas

Siswa memperhatikan penjelasan

guru

Guru membagi siswa menjadi 2

kelompok yang beranggotakan 5

orang siswa 1 kelompok untuk

berdikusi dengan teknik kancing

gemerincingCollaboration

Siswa mendengarkan penjelasan guru

tentang maksud dari teknik kancing

gemerincing

Siswa mengamati gambar yang

diperlihatkan guru kemudian guru

menyuruh siswa dalam kelompok

bersama-sama mengamati gambar

tersebut lalu menyebutkan pecahan

yang terdapat pada gambar dan

apakah senilai atau tidak

Siswa menjawab setiap pertanyaan

yang diberikan oleh guru Mandiri

Guru memberikan penguatan tentang

konsep pecahan senilai kepada siswa

Guru memberikan penjelasan kepada

siswa mengenai cara mencari pecahan

senilai dengan mengalikan atau

membagi pembilang dan penyebut

yang sama

Menanya

Siswa menanyakan materi yang

tidak dipahami pada guru

Mengumpulkan Data

siswa yang telah dikelompokkan

tadi mengumpulkan informasi

berdasarkan materi yang telah di

pelajari

Siswa mengerjakan lembar kerja

kelompok yang sudah dibagikan

oleh guru secara berkelompok

Gotong Royong

Mengasosiasi

Guru mengawasi masing-masing

kelompok dan memberi bantuan

kepada kelompok jika mengalami

kesulitan dalam mengerjakan tugas

yang diberikan Communication

Mengkomunikasikan

Guru memberikan kesempatan pada

tiap kelompok untuk menyampaikan

hasil diskusi kelompok

Communication

perwakilan salah satu kelompok yang

dipilih oleh guru mempresentasikan

hasil diskusinya dengan

kelompoknya

Setiap siswa yang maju kedepan

mengumpulkan kancingnya di tengah

meja kelompoknya

180 Menit

Setiap siswa mempunyai 2 kancing

ditangannya dalam artian setiap siswa

mempunyai kesempatan untuk

bertanya dan menanggapi kepada

kelompok lain

Jika kancing yang dimiliki seorang

siswa habis dia tidak boleh berbicara

lagi sampai temannya menghabiskan

kancing mereka

Jika semua kancing sudah habis

sedangkan tugas belum selesai

kelompok boleh mengambil

kesepakatan untuk membagi-bagi

kancing lagi dan mengulangi

prosedurnya kembali

Guru menanggapi dan memberikan

penguatan dengan menyampaikan

jawaban benar

Guru memberikan penghargaan

kepada setiap kelompok

Penutup Siswa diberi kesempatan untuk

bertanya apa yang mereka belum

pahami

Guru memberikan soal sebagai bentuk

evaluasi kepada siswa yang dikerjakan

secara individu untuk mengetahui

pemahaman konsep siswa Mandiri

Setelah semua selesai mengerjakan

soal hasil pekerjaan siswa

dikumpulkan dan guru memeriksa

hasil pekerjaan tersebut Mandiri

Siswa dan guru melakukan refleksi

kegiatan dengan cara meminta siswa

mengungkapkan perasaan dan

pendapatnya mengenai kegiatan

pembelajaran pada hari ini serta

materi apa saja yang telah dipelajari

Integritas

Untuk memotivasi siswa sebelum

pulang bersama-sama melakukan

tepuk semangat Communication

Sebelum pulang siswa berdoa

bersama-sama dipimpiin oleh ketua

kelas Religius

10 Menit

I Penilaian

1 Jenis penilaian Penilaian pengetahuan

Teknik penilaian Tes

Rubrik Penilaian Pemahaman Konsep Pecahan Senilai

No

Indikator

Pemahaman

Konsep

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Kriteria

Skor

1 Menyatakan

ulang sebuah

pecahan

a Menunjukkan

Pecahan Senilai

b Menuliskan

contoh pecahan

senilai

Menuliskan kalimat

matematika dengan

benar

10

menuliskan sebagian

kalimat matematika

5

Menuliskan jawaban

tapi salah

1

Tidak mengisi jawaban 0

2 Menyajikan

konsep dalam

bentuk

representasi

matematis

a Menggambarkan

bentuk yang

mewakili

pecahan

Menggambar bentuk

yang mewakili pecahan

sesuai dengan

bilangannya

10

Menggambar bentuk

yang mewakili pecahan

namun tidak sesuai

dengan bilangannya

5

Menggambar bentuk

yang mewakili tapi

salah

1

Tidak menggambar

bentuk yang mewakili

pecahan

0

b Menyatakan

pecahan dari

sebuah gambar

Menyatakan pecahan

yang sesuai dengan

gambar

10

Menyatakan pecahan

tetapi tidak sesuai

dengan gambar

5

menyatakan gambar

dan pecahan yang tidak

sesuai

1

Tidak menyatakan

pecahan yang sesuai

dengan gambar

0

3 Menggunakan

prosedur atau

operasi

tertentu

a Menentukan

pecahan senilai

dengan

mengalikan

Melakukan operasi

hitung dengan

mengalikan penyebut

dan pembilang dengan

10

pembilang dan

penyebut dengan

angka yang sama

angka yang sama

dengan tepat

Melakukan operasi

hitung dengan

mengalikan penyebut

dan pembilang dengan

angka yang sama tetapi

belum tepat

5

Melakukukan operasi

hitung tetapi salah

1

Tidak melakukan

operasi hitung

0

b Menentukan

pecahan senilai

dengan membagi

pembilang dan

penyebut dengan

angka yang sama

Melakukan operasi

hitung dengan

membagi penyebut dan

pembilang dengan

angka yang sama

dengan tepat

10

Melakukan operasi

hitung dengan

membagi penyebut dan

pembilang dengan

angka yang sama tetapi

belum tepat

5

Melakukukan operasi

hitung tetapi salah

1

Tidak melakukan

operasi hitung

0

Nilai akhir siswa =

x 100

2 Jenis penilaian Penilaian sikap

Teknik penilaian Non tes

No Nama

Perubahan Tingkah Laku

Disiplin Jujur Percaya Diri

K C B SB K C B SB K C B SB

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

2

Dst

Keterangan

K (Kurang) 1 C (Cukup) 2 B (Baik) 3 SB (Sangat Baik) 4

3 Jenis penilaian Penilaian keterampilan

Teknik penilaian Non tes

Rubrik Penilaian Kinerja Menyelesaikan Masalah Pecahan Senilai

No Nama Kriteria Penilaian

Kerja Sama Ketepatan Kejelasan

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1

2

3

Keterangan

Skor 4 Sangat baik Skor 2 Cukup

Skor 3 Baik Skor 1 Perlu bimbingan

Barru 21 September 2020

Mengetahui

Guru Kelas 4 Mahasiswa

Aminah SPd Lismayanti

NIP NIM 105401113516

Kepala SD Inpres Banga-Banga

Abdul Latif SPd MPd

NIP 19690412 200005 1 001

KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS IV SD

INPRES BANGA-BANGA KABUPATEN BARRU

No Aktivitas Siswa

1 Siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar berlangsung

2 Siswa yang memperhatikan guru pada saat proses pembelajaran

berlangsung

3 Siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari teman-

temannya

4 Siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung

5 Siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing

6 Siswa yang bekerja sama dengan teman kelompok

7 Siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil

diskusinya

8 Siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

9 Siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan menambahkan

jawaban

10 Siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir pembelajaran

LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN

DAFTAR HADIR SISWA

DATA HASIL KEMAMPUAN AWAL PRETEST SISWA

DATA HASIL TES BELAJAR POSTTEST SISWA

DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

DAFTAR HADIR SISWA KELAS IV SD INPRES BANGA-BANGA

KABUPATEN BARRU

No Nama Siswa LP Pertemuan

1 2 3 4

1 Adelia p

P

R

E

T

E

S

T

radic radic

P

O

S

T

T

E

S

T

2 Akbar L radic radic

3 Aulifiah P radic radic

4 Irwansyah L radic radic

5 Muhammad Faiz Paki L radic radic

6 Muh Revan Anugrah L radic radic

7 Muhammad Takwin L radic radic

8 Nabila Zahira P radic radic

9 Nurhalisa P radic radic

10 Nurul Hidayat P radic radic

Keterangan

radic = Hadir

S = Sakit

A = Alfa

I = Izin

Jumlah siswa

Laki-laki 5 orang

Perempuan 5 orang

Banga-Banga September 2020

Peneliti

Lismayanti

Nim105401113516

DATA HASIL BELAJAR SISWA SEBELUM DITERAPKAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

(PRETEST)

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Adelia 63 Tidak Tuntas

2 Akbar 64 Tidak Tuntas

3 Aulifiah 81 Tuntas

4 Irwansyah 80 Tuntas

5 Muhammad Faiz Paki 36 Tidak Tuntas

6 Muh Revan Anugrah 59 Tidak Tuntas

7 Muhammad Takwin 74 Tidak Tuntas

8 Nabila Zahira 40 Tuntas

9 Nurhalisa 51 Tidak Tuntas

10 Nurul Hidayat 61 Tidak Tuntas

Jumlah 609

Rata-rata 609

Kategori Rendah

DATA HASIL TES BELAJAR SISWA SETELAH DITERAPKAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

(POSTTEST)

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Adelia 88 Tuntas

2 Akbar 79 Tuntas

3 Aulifiah 100 Tuntas

4 Irwansyah 100 Tuntas

5 Muhammad Faiz Paki 60 Tidak Tuntas

6 Muh Revan Anugrah 82 Tuntas

7 Muhammad Takwin 88 Tuntas

8 Nabila Zahira 59 Tidak Tuntas

9 Nurhalisa 70 Tuntas

10 Nurul Hidayat 81 Tuntas

Jumlah 807

Rata-rata 807

Kategori Tinggi

DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK

KANCING GEMERINCING

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

()

I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA

HASIL ANALISIS STATISTIK DAN INFERENSIAL

HASIL ANALISIS NILAI PRETEST DAN POSTTEST SISWA

HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL

HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA

HASIL ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF DAN INFERENSIAL

A Hasil Analsis Statistik Deskriptif

Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Pretest

X F FX

81 1 81

80 1 80

74 1 74

64 1 64

63 1 63

61 1 61

59 1 59

51 1 51

40 1 40

36 1 36

Jumlah 10 609

Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 609

sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai

rata-rata (mean) sebagai berikut

= sum

=

= 609

Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Posttest

X F FX

100 2 200

88 2 176

82 1 82

81 1 81

79 1 79

70 1 70

60 1 60

59 1 59

Jumlah 10 807

Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 807

sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai

rata-rata (mean) sebagai berikut

= sum

=

= 807

Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest

No X1 (Pretest) X2 (Posttest) d = X2 - X1 dsup2

1 63 88 25 625

2 64 79 15 225

3 81 100 19 361

4 80 100 20 400

5 36 60 24 576

6 59 82 23 529

7 74 88 14 196

8 40 59 19 361

9 51 70 19 361

10 61 81 20 400

Jumlah 198 4034

B Hasil Analisis Statistik Inferensial

Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut

a Mencari harga ldquoMDrdquo dengan menggunakan rumus

Md = sum

= 198

b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus

sum = sum sum

= 4034- 39204

= 1136

c Menentukan Harga tHitung

t =

radicsum

t =

radic

t =

radic

t =

radic

t =

t = 1767

d Menentukan Harga

Untuk mencari tTabel peneliti menggunakan tabel distribusi t

dengan taraf signifikan = 10 ndash 1 = 9 maka

diperoleh t005 = 1833

Setelah diperoleh tHitung = 1767 dan ttabel = 1833 maka tHitung gt

ttabel atau atau 1767 gt 1833 Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho

ditolak dan H1 diterima Ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap hasil belajar

matematika murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL

1 PRETEST

Ketuntasan belajar klasikal =

=

x 100

= 30

2 POSTTEST

Ketuntasan belajar klasikal =

=

x 100

= 80

HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TEKNIK KANCING GEMERINCING

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

()

I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

Mengukur persentase keberhasilan aktivitas Siswa

Keberhasilan aktivitas siswa =

=

= 845

LAMPIRAN D

TABEL DISTRIBUSI T-TABEL

KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI

KARTU KONTROL PENELITIAN

PERSURATAN

DOKUMENTASI

TABEL DISTRIBUSI T-TABEL

Dk 025 010 005 002 001 0005

1 1000 3078 6314 12706 31821 63657

2 0816 1886 2920 4303 6965 9925

3 0765 1638 2353 3182 4541 5841

4 0741 1533 2132 2766 3747 4604

5 0727 1476 2015 2571 3365 4032

6 0718 1440 1943 2447 3143 3707

7 0711 1415 1895 2365 2998 3499

8 0706 1397 1860 2306 2896 3355

9 0703 1383 1833 2262 2821 3250

10 0700 1372 1812 2228 2764 3169

11 0697 1363 1796 2201 2718 3106

12 0695 1356 1782 2178 2681 3055

13 0694 1350 1771 2160 2650 3012

14 0692 1345 1761 2145 2624 2977

15 0691 1341 1753 2132 2623 2947

16 0690 1337 1746 2120 2583 2921

17 0689 1333 1740 2110 2567 2898

18 0688 1330 1734 2101 2552 2878

19 0688 1328 1729 2093 2539 2861

20 0687 1325 1725 2086 2528 2845

21 0686 1323 1721 2080 2518 2831

22 0686 1321 1717 2074 2508 2819

23 0685 1319 1714 2069 2500 2807

24 0685 1318 1711 2064 2492 2797

25 0684 1316 1708 2060 2485 2787

26 0684 1315 1706 2056 2479 2779

27 0684 1314 1073 2052 2473 2771

KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI

KARTU KONTROL PELAKSANAAN PENELITIAN

PERSURATAN

DOKUMENTASI

Gambar 1 Pemberian Pretest

Gambar 2 Pembagian Kancing Pada Masing-Masing Anggota Kelompok

Gambar 3 Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Gambar 4 Pemberian Posttest

RIWAYAT HIDUP

Lismayanti Dilahirkan di Banga-Banga pada tanggal 14

Agustus 1998 dari pasangan Ayahanda Cagga dan Ibunda

Marni Anak pertama dari dua bersaudara Penulis masuk

sekolah dasar pada tahun 2004 di SD Inpres Banga-Banga dan

tamat pada tahun 2010 tamat di SMP Negeri 4 Barru pada

tahun 2013 dan tamat di SMK Negeri 1 Barru pada tahun 2016 Pada tahun yang

sama (2016) penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang ada di

Makassar yaitu Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) dan

mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) pada Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Atas berkat yang Maha Kuasa penulis

berhasil menyelesaikan seluruh mata kuliah yang diprogramkan dan semua itu

dilakukan dengan semangat dan usaha yang tinggi untuk mendapatkannya

Page 8: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam Allah

yang paling agung untuk membuka jalan bagi setiap maksud kita Allah yang

paling suci untuk menjadi energi bagi petunjuk hidup dan kesuksesan kita Tiada

daya dan kekuatan kecuali dengan bimbingan dari-Nya sehingga skripsi dengan

judul ldquoPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing TerhadapHasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo dapat diselesaikan

Setiap orang dalam berkarya selalu mengharapkan kesempurnaan

termasuk dalam tulisan ini Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan

kemampuan yang dimiliki tetapi penulis telah mengerahkan segala daya dan

upaya untuk membuat tulisan ini selesai dengan baik dan bermanfaat dalam dunia

pendidikan

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik

guna memperoleh gelar sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)

Universitas Muhammadiyah Makassar Skripsi ini berupaya memberi gambaran

dan informasi sejauh mana pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IVSD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

tulisan ini Segala rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua

ix

orang tua saya yaitu ayahanda Cagga dan ibunda Marni yang telah berdoa

berjuang rela berkorban tanpa pamrih dalam mengasuh membesarkanmendidik

dan membiayai penulis dalam proses pencarian ilmu Tak lupa pula penulis

mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada

1 Prof Dr H Ambo Asse MAg Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar

2 Erwin Akib SPd MPd PhD Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

3 Aliem Bahri SPd MPd Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Makassar

4 Ernawati SPd MPd Sekretaris Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Makassar

5 Dr Nurlina SSi MPd Penasehat akademik yang senantiasa memberikan

masukan dan bimbingan selama proses perkuliahan

6 Nasrun SPd MPd Pembimbing I dan Kristiawati SPd MPd

Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan

bimbingan arahan serta motivasi sejak awal penyusunan proposal hingga

selesainya skripsi ini

7 Bapak-bapak dan Ibu-bu Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar yang telah ikhlas mentransfer ilmunya kepada penulis

x

8 Abdul Latif SPd MPd Kepala Sekolah SD Inpres Banga-Banga

Kabupaten Barru atas bantuannya selama penulis mengadakan penelitian

9 Aminah SPd Guru kelas IV Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

sekaligus sebagai Validator ats segala bimbingan dan kerja samanya selama

penulis mengadakan penelitian

10 BapakIbu Guru serta seluruh Staf SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

yang telah memberikan bantuan dan petunjuknya selama penulis mengadakan

penelitian

11 Siswa-siswi SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru atas kerja sama

motivasi serta semangatnya dalam mengikuti proses pembelajaran

12 Rekan seperjuangan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Angkatan 2016 terkhusus kelas D Universitas Muhammadiyah Makassar

terima kasih atas solidaritas yang diberikan selama menjalani perkuliahan

semoga keakraban dan kebersamaan kita tidak berakhir sampai disini

13 Sahabat-sahabatku yang setia dan tulus memberikan doa dukungan dan

masukan kepada penulis demi terselesainya skripsi ini serta seluruh keluarga

besar

14 Semua pihak yang telah memberikan bantuan yang tidak sempat disebutkan

satu persatu semoga menjadi ibadah dan mendapat imbalan dari-Nya

Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis senantiasa

mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak karena penulis yakin bahwa

suatu persoalan tidak akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan Mudah-

xi

mudahan skripsi ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca terutama bagi diri

pribadi penulis Amin Yaa Rabbal Alamiinn

Makassar Oktober 2020

Penulis

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

LEMBAR PENGESAHAN ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING iii

SURAT PERNYATAAN iv

SURAT PERJANJIAN v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN vi

ABSTRAK vii

KATA PENGANTAR viii

DAFTAR ISI xii

DAFTAR TABEL xiv

DAFTAR GAMBAR xv

DAFTAR LAMPIRAN xvi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 5

C Tujuan Penelitian 5

D Manfaat Penelitian 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 7

A Kajian Teori 7

1 Hasil Belajar 7

2 Matematika 9

3 Model Pembelajaran Kooperatif 11

xiii

4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing 14

5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing 16

6 Kaitan Antara Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika 17

B Hasil Penelitian yang Relevan 18

C Kerangka Pikir 20

D Hipotesis Penelitian 23

BAB III METODE PENELITIAN 24

A Rancangan Penelitian 24

B Populasi dan Sampel 25

C Definisi Operasional Variabel 26

D Instrumen Penelitian 26

E Teknik Pengumpulan Data 27

F Teknik Analisis Data 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34

A Hasil Penelitian 34

B Pembahasan 41

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 44

A Simpulan 44

B Saran 44

DAFTAR PUSTAKA 45

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 12

Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar 30

Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa 31

Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan

Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing 34

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika Siswa

Sebelum (Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model

Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 35

Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum

(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 37

Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Dengan

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 38

Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siswa Selama Proses

Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing 40

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir 22

Gambar 31 Desain One Group Pretest-Posttest Design 24

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN

Kisi-Kisi Instrumen Soal

Soal Pretest dan Hasil Kerja Pretest Siswa

Soal Postest dan Hasil Kerja Posttest Siswa

Pedoman Penilaian

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa

LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN

Daftar Hadir Siswa

Data Hasil Tes Kemampuan Awal Pretest Siswa

Data Hasil Tes Belajar Posttest Siswa

Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa

LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA

Hasil Analisis Statistik Deskriptif Dan Inferensial

Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest Siswa

Hasil Analisis Data Ketuntasan Klasikal

Hasil Analisis Data Aktivitas Siswa

LAMPIRAN D

Tabel Distribusi T-Tabel

Kartu Kontrol Bimbingan Skripsi

Kartu Kontrol Penelitian

Persuratan

Dokumentasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Model pembelajaran merupakan suatu kegiatan perencanaan yang

dirancang oleh guru untuk pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan

tertentu Model pembelajaran sangat penting diterapkan dalam proses

pembelajaran karena dapat membantu memperjelas prosedur hubungan serta

keadaan keseluruhan dari apa yang sudah direncanakan Menurut Joyce dan Weil

(Wati2017) terdapat beberapa alasan pentingnya model pembelajaran yaitu

pertama memperjelas hubungan fungsional diantara berbagai komponen unsur

atau elemen sistem tertentu Kedua prosedur yang akan ditempuh dalam

melaksanakan kegiatan dapat dijelaskan secara tepat Ketiga model pembelajaran

akan mempermudah para administrator untuk mengidentifikasi komponen elemen

yang mengalami hambatan jika kegiatan yang dilaksanakan tidak efektif

Keempat mengidentifikasi secara tepat cara-cara untuk mengadakan perubahan

jika pendapat ketidaksesuaian dari apa yang telah dirumuskan dan kelima yaitu

dengan dengan menggunakan model pembelajaran guru dapat menyusun tugas-

tugas siswa menjadi suatu kesuluruhan yang terpadu

Menurut Suprihatiningrum (2016143) ada dua macam alasan pentingnya

model pembelajaran yaitu pertama istilah model mempunyai makna yang lebih

luas daripada strategi metode atau prosedur Kedua model dapat berfungsi

sebagai sarana komunikasi yang penting dalam mengajar di kelas

2

Dengan memperhatikan kerangka pengetahuan di atas peneliti menarik

kesimpulan bahwa kedudukan model pembelajaran sangat penting dalam proses

pembelajaran karena dapat membantu dan memperlancar proses pembelajaran di

kelas dan proses pembelajaran akan lebih efektif dan efisien jika model

pembelajaran yang dipilih sesuai dengan materi yang akan diajarkan

Model pembelajaran sangat bermanfaat bagi guru dan siswa Bagi guru

yaitu pertama memudahkan dalam melaksanakan tugas pembelajaran berdasarkan

dengan langkah-langkah yang akan ditempuh sesuai dengan waktu tujuan

kemampuan daya serap siswa dan ketersediaan media yang ada Kedua dapat

dijadikan sebagai alat untuk mendorong aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran Ketiga memudahkan guru untuk melakukan analisis terhadap

perilaku siswa secara individu maupun kelompok dan keempat yaitu

memudahkan guru dalam menyusun bahan pertimbangan dalam merencanakan

penelitian tindakan kelas dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran

Sedangkan bagi siswa yaitu pertama memberikan kesempatan kepada siswa

untuk berperan aktif dalam kegiatan proses belajar pembelajaran Kedua dapat

memudahkan siswa untuk memahami materi pembelajaran yang diajarkan guru

Ketiga mendorong semangat belajar siswa serta ketertarikannya dalam mengikuti

proses pembelajaran secara penuh dan keempat yaitu dapat melihat atau

membaca kemampuan pribadi dikelompoknya secara objektif (Octavia 2020 15-

16)

3

Menurut Pardamean (2015) bahwa model pembelajaran bermanfaat

untuk mengefektifkan dan mengefisienkan pencapaian tujuan pembelajaran

Indikatornya adalah guru dan siswa fokus pembelajaran guru mudah mentransfer

isi pelajaran kepada siswa siswa juga mudah menangkap isi pelajaran

tersebutWaktu yang tersedia untuk satu materi secara efesien dan efektif dapat

dimanfaatkan secara maksimal Ketertarikan dan minat siswa dalam mengikuti

proses pembelajaran cenderung tinggi Guru dan siswa tidak mudah bosan

membahas isi materi pelajaran

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti

dengan guru kelas IV atas nama Aminah pada tanggal 20 Juli 2020 di SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barru bahwa hasil belajar matematika siswa masih

tergolong rendah karena masih banyak siswa yang belum mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 70 Penyebab hasil

belajar matematika rendah yaitu siswa kurang aktif dan terlibat pada saat proses

pembelajaran berlangsung serta kurangnya semangat dan motivasi siswa dalam

menerima materi yang disampaikan oleh guru Ketika guru menjelaskan materi

sebagian siswa tidak memperhatikan karena guru belum menciptakan model

pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa kurang memahami materi yang

disampaikan oleh guru dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu kelompok

karena ketika siswa diberikan tugas kelompok hanya sebagian anggota kelompok

yang aktif mengerjakannya hanya siswa pintar saja yang aktif dalam pembelajaran

berkelompok

4

Untuk mengatasi permasalahan di atas diperlukan kreatifitas guru dalam

memilih model pembelajaran yang dapat mendorong siswa agar aktif dan terlibat

serta semangat pada saat proses pembelajaran berlangsung Adapun model yang

dimaksud yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Bagi siswa dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing dapat membantu mempermudah siswa dalam memahami

materi yang diajarkan dan melatih siswa untuk berkomunikasi bekerja sama

berfikir dan mengungkapkan ide-ide bersama anggota kelompoknya masing-

masing dalam menyelesaikan soal-soal atau permasalahan yang diberikan oleh

guru Siwa juga diharapkan dapat termotivasi semangat dan aktif dalam

pembelajaran matematika sehingga hasil belajarnya dapat meningkat Sedangkan

bagi guru melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif model

pembelajaran yang bisa digunakan pada saat mengajar

Menurut Erika dkk (2018142) bahwa teknik kancing gemerincing

merupakan teknik pembelajaran kooperatif yang dapat membantu guru mencapai

tujuan dalam proses pembelajaran secara tidak langsung mengajak siswa untuk

aktif dalam proses pembelajaran Ciri khas dari model pembelajaran ini yaitu

semua siswa diberi 2 atau 3 buah kancing sebagai syarat yang harus dikeluarkan

jika mereka ingin berbicara dan jika kancingnya habis maka siswa tersebut tidak

boleh berbicara lagi

Dalam teknik pembelajaran kancing gemerincing masing-masing anggota

kelompok memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapatnyaPenggunaan

kancing digunakan sebagai alat yang dirancang dalam model pembelajaran

5

kooperatif teknik kancing gemerincing ini dimaksudkan agar setiap siswa dapat

bertanggung jawab atas tugas yang diberikan Jadi dalam satu kelompok tidak

ada anggota kelompok yang mempunyai posisi dominan karena masing-masing

anggota kelompok mempunyai kesempatan yang sama untuk aktif dalam

pembelajaran dimana siswa yang awalnya bersifat pasif akan termotivasi dan ikut

aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga hasil belajar matematika

siswa dapat meningkat

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis penulis tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul ldquoPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif

Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid

Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas maka rumusan

masalah dalam penelitian ini yaitu ldquoApakah Ada Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika

Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-banga Kabupaten Barrurdquo

C Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini yaitu

ldquoUntuk Mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

6

D Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut

1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran

dalam pengembangan ilmu terutama yang berkaitan dengan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

2 Manfaat Praktis

a Bagi Siswa

Memberikan pengetahuan semangatdan motivasi untuk belajar

lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar yang

diperoleh dapat tercapai

b Bagi Guru

Penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing ini sangat diharapkan dapat bermanfaat bagi guru dalam

proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan keaktifan dan

pemahaman siswa sehingga tercapainya proses belajar mengajar yang

diharapkan

c Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik

kepada sekolah dalam rangka perbaikan proses dan hasil belajar siswa

d Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk

penelitian selanjutya

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A Kajian Teori

1 Hasil Belajar

a Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada diri seseorang

sebagai hasil dari peroses belajar siswa baik itu terjadi perubahan pengetahuan

pemahaman sikap dan tingkah laku kecakapan keterampilan dan kemampuan

serta perubahan aspek-aspek yang lain yang ada pada individu yang belajar

Menurut Nawawi (Fiona 201912) bahwa hasil belajar adalah tingkat

keberhasilan peserta didik yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh

dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu Adapun Menurut

Yudha (201834) bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta

didik setelah menerima pembelajaran yang meliputi aspek kognitif Hal ini

sejalan dengan pendapat Susanto (20125) bahwa hasil belajar adalah

kemampuan yang diperoleh anak setelah kegiatan belajar

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

adalah skor yang diperoleh siswa setelah ia menerima proses pembelajaran

untuk mengetahui sampai dimana tingkat pemahamannya terhadap suatu materi

yang telah dipelajari berupa tes dan biasanya diwujudkan dengan nilai tertentu

Dalam penelitian ini hasil belajar yang ingin dicapai siwa yaitu terkait dengan

aspek kognitif siswa setelah ia menerima suatu materi pembelajaran

8

b Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Purwanto (Yudha 201836) bahwa faktor yang mempengaruhi

hasil belajar terdiri dari dua faktor yaitu faktor dari dalam peserta didik (intern)

yaitu fisiologi dan psikologis dan faktor dari luar (ektern) peserta didik yaitu

lingkungan dan instrumental

Hal ini sejalan dengan pendapat Djamarah (Yudha 201836-37) faktor

yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu

1) Faktor Intern

a) Faktor fisiologis adalah faktor yang terdiri dari kondisi fisiologis

kondisi panca indra

b) Faktor Psikologi adalah faktor yang terdiri dari minat kecerdasan

bakat motivasi dan kemampuan kognitif

2) Faktor Ekstern

a) Faktor lingkungan terdiri dari lingkungan alami dan lingkungan

sosial budaya

b) Faktor Instrumental terdiri dari kurikulum program sarana dan

fasilitas guru

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang

mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor intern (dalam diri) dan faktor ekstern

(luar diri) Kedua faktor tersebut saling berkaitan sehingga siswa perlu

mendapatkan perhatian terhadap keadaannya baik itu dari segi fisik psikis dan

cara belajar di sekolah

9

2 Matematika

a Pengertian Matematika

Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang diajarkan di setiap

jenjang sekolah mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga ke perguruan tinggi

Dalam tulisan Suwangsih dan Tiurlina istilah matematika berasal dari bahasa

Yunani yaitu mathematike yang artinya mempelajari Kata mathematike berasal

dari kata mathema yang memiliki arti pengetahuan atau ilmu

(knowledgescience) Selain itu kata mathematike berhubungan juga dengan kata

lain yang hampir sama yaitu mathein atau mathenein yang berarti berpikir

(Isrokrsquoatun dan Amelia Rosmala 20193)

Menurut Ruseffendi (Al-Tabany 20151) matematika adalah bahasa

simbol ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif ilmu

yang membahas tentang pola keteraturan dan struktur yang terorganisasi dimulai

dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan ke aksioma atau

postulat dan terakhir yaitu ke dalil

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika

merupakan suatu ilmu yang mempelajari bagaimana proses berpikir secara kritis

dan masuk akal untuk mendapatkan suatu kebenaran

b Ciri-Ciri Pembelajaran Matematika

Menurut Suwangsih (wandini 20198) bahwa ciri-ciri pembelajaran

matematika di SD adalah sebagai berikut

a) Pembelajaran matematika menggunakan metode spiral metode spiral ini

melambangkan adanya keterkaitan antara suatu materi dengan materi

10

lainnya Topik sebelumnya menjadi prasyarat untuk memahami topik

berikutnya atau sebaliknya

b) Pembelajaran matematika dilakukan secara bertahap Materi pembelajaran

matematika dilakukan secara bertahap yang dimulai konsep-konsep yang

sederhana menuju konsep yang lebih kompleks

c) Pembelajaran matematika menggunakan metode induktif sedangkan

matematika merupakan ilmu deduktif namun sesuai tahap perkembangan

siswa maka pembelajaran matematika di SD digunakan metode induktif

d) Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi artinya tidak

ada pertentangan antara kebenaran yang satu dengan kebenaran lainnya

Suatu pernyataan dianggap benar jika didasarkan kepada pernyataan-

pernyataan sebelumnya yang telah diterima kebenarannya

e) Pembelajaran matematika hendaknya bermakna artinya konsep

matematika tidak diberikan dalam bentuk jadi tapi sebaliknya siswalah

yang harus mengonstruksi konsep tersebut

c Tujuan Pembelajaran Matematika

Menurut Depdikbud (Wandini 201911-12) bahwa tujuan pembelajaran

matematika di Sekolah Dasar yaitu sebagai berikut

1) Mengembangkan keterampilan berhitung siswa sebagai latihan dalam

kehidupan sehari-hari

2) Menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialihgunakan melalui

kegiatan matematika

11

3) Mengembangkan kemampuan dasar matematika sebagai bekal belajar

lebih lanjut

4) Membentuk sikap logis kritis cermat kreatif dan disiplin

3 Model Pembelajaran Kooperatif

a Pengertian Model Pembelajaran

Dalam suatu proses pembelajaran diperlukan model pembelajaran yang

dapat membuat suasana belajar lebih efektif dan menyenangkan Menurut Joyce

dan Weil (Rusman 2012133) bahwa model pembelajaran adalah segala sesuatu

yang dirancang dalam membentuk kurikulum merancang bahan-bahan

pembelajaran dan membimbing proses pembelajaran di dalam kelas

Menurut Adi (Suprihatiningrum 2016142) bahwa model pembelajaran

merupakan suatu kerangka yang menggambarkan prosedur dalam

mengorganisasikan pengalaman pembelajaran untuk mencapai tujuan

pembelajaran Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam

merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran adalah suatu kegiatan perencanaan yang dirancang untuk

pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan tertentu

b Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan model

pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok-

kelompok kecil yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan

struktur kelompok yang bersifat heterogen (Rusman 2012202) Adapun

12

menurut Djamarah (2018270) bahwa pembelajaran kooperatif adalah model

pembelajaran yang dimana para siswa bekerja sama di dalam kelompok-

kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

kooperatif adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu kelompok

kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang siswa untuk saling berinteraksi

dan bekerjasa sama dengan anggota kelompoknya

c Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Ibrahim dkk (Suprihatiningrum 2016192-193) dalam

pembelajaran kooperatif terdapat 6 langkah utama atau tahapan yaitu sebagai

berikut

Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Fase Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Fase -1

Menyampaikan

tujuan pembelajaran

dan memotivasi

siswa

Guru menyampaikan

semua tujuan pelajaran

yang ingin dicapai pada

pelajaran tersebut dan

memotivasi siswa untuk

belajar

Siswa memperhatikan guru

pada saat guru menyampaikan

tujuan pembelajaran dan siswa

harus semangat untuk ikut

dalam proses pembelajaran

Fase-2

Menyajikan

informasi

Guru menyajikan

informasi kepada siswa

dengan jalan demonstrasi

atau lewat bahan bacaan

Siswa memperhatikan materi

yang disampaikan oleh guru

dan bertanya jika ada materi

yang kurang dimengerti

Fase-3

Mengorganisasikan

siswa ke dalam

kelompok-kelompok

belajar

Guru menjelaskan kepada

siswa bagaimana caranya

membentuk kelompok

belajar dan membantu

setiap kelompok agar

melakukan transisi secara

efisien

Siswa memperhatikan guru

ketika menjelaskan Setelah

guru menjelaskan tentang cara

berkelompok maka siswa

harus tahu bahwa semua

aggota kelompok memiliki

tujuan yang sama dan harus

berbagi tugas dan tanggung

jawab yang sama di antara

anggota kelompok

13

Fase-4

Membimbing

kelompok bekerja

dan belajar

Guru membimbing

kelompok-kelompok

belajar pada saat mereka

mengerjakan tugas

mereka

Siswa mengerjakan tugas

kelompok yang diberikan

dengan cara bekerja sama

dengan anggota kelompoknya

melalui bimbingan guru

Fase-5

Evaluasi

Guru mengevaluasi hasil

belajar tentang materi yang

telah dipelajari atau

masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil

kerjanya

Masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil

diskusinya

Fase-6

Memberikan

penghargaan

Guru mencari cara-cara

untuk menghargai baik

upaya maupun hasil

belajar individu dan

kelompok

Siswa harus saling mengargai

jawaban ketika jawaban

mereka berbeda setiap

kelompok dan harus

mempertanggungjawabkan

jawabannya

d Teknik-Teknik Pembelajaran Kooperatif

Menurut Huda (2017134) dalam pembelajaran kooperatif terdapat 14

teknik pembelajaran yang dapat diterapkan di dalam kelas antara lain Mencari

Pasangan Bertukar Pasangan Berpikir Berpasangan Berbagi Berkirim Salam

dan Soal Kepala Bernomor Kepala Bernomor Terstruktur Dua tinggal Dua

Tamu Keliling Kelompok Kancing Gemerincing Keliling Kelas Lingkaran

Dalam Lingkaran Luar Tari Bambu jigsaw dan Bercerita Berpasangan

Berdasarkan uraian di atas salah satu teknik pembelajaran kooperatif

yang diterapkan dalam penelitian ini adalah teknik kancing gemerincing Peneliti

memilih teknik kancing gemerincing karena dalam teknik ini siswa dapat terlibat

secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajarnya dapat

meningkat

14

4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing

a Pengertian TeknikKancing Gemerincing

Menurut Widyarty (201311) teknik kancing gemerincing merupakan

suatu model pembelajaran yang bertujuan untuk mengatasi hambatan

pemerataan kesempatan siswa yang sering mewarnai kerja kelompok dan setiap

siswa berhak mendapatkan kesempatan untuk berperan serta pada kelompoknya

masing-masing Sedangkan menurut Ulya (201932) bahwa teknik kancing

gemerincing merupakan metode yang dikembangkan oleh Spencer kagan

dimana masing-masing anggota kelompoknya mendapatkan kesempatan untuk

menyampaikan pendapat mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran

orang lain

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran teknik kancing gemerincing adalah suatu teknik pembelajaran

dimana dalam proses pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada semua

anggota kelompok untuk berpendapat

b Prosedur PelaksanaanTeknik Kancing Gemerincing

Dalam proses pembelajaran teknik kancing gemerincing terdapat

langkah-langkah model pembelajaran Menurut Huda (2011142-143) langkah-

langkah dari teknik kancing gemerincing yaitu

1) Guru menyiapkan satu kotak kecil yang berisi kancing-kancing (atau

benda-benda lainnya)

15

2) Masing-masing anggota dari setiap kelompok mendapatkan 2 atau 3 buah

kancing (jumlah kancing bergantung pada sukar tidaknya tugas yang

diberikan)

3) Setiap kali anggota selesai berbicara atau mengeluarkan pendapat ia harus

menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkannya di tengah-tengah

meja kelompok

4) Jika kancing yang dimiliki salah seorang siswa habis dia tidak boleh

berbicara lagi sampai semua rekannya menghabiskan kancingnya masing-

masing

5) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok

boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan

mengulangi prosedurnya kembali

d Kelebihan dan Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing

Menurut Ulya (201830-31) teknik kancing gemerincing memiliki

beberapa kelebihan dan kelemahan yaitu sebagai berikut

1) Kelebihan Teknik Kancing Gemerincing

a) Mengatasi hambatan pemerataan kesempatan berbicara siswa dalam

beriskusi

b) Mendorong siswa agar dapat aktif berbicara pada saat proses

pembelajaran berlangsung

c) Memberikan kesempatan bagi siswa yang tidak aktif untuk

menyampaikan pendapatnya pada saat berdiskusi sehingga siswa

16

yang tidak aktif memiliki kesempatan yang sama untuk

menyampaikan pendapatnya

2) Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing

a) Pengelolaan waktu saat persiapan dan pelaksanaan perlu

diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran terutama

dalam proses pembentukan kualitas pengetahuan siswa

b) Memerlukan waktu yang cukup lama jika guru tidak terlalu

memahami dengan baik materi yang akan diajarkan

c) Model ini susah diterapkan jika jumlah siswa terlalu banyak

5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing

Langkah-langkah yang akan di terapkan dalam penelitian ini yaitu

sebagai berikut

1) Menyiapkan bahan ajar dan media pembelajaran

2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa

3) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari

4) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5

orang siswa Kemudian membagikan soal kepada masing-masing

kelompok

5) Guru kemudian menyuruh semua anggota dari masing-masing kelompok

untuk mengerjakan tugas yang diberikan dengan cara bekerja sama

Setelah itu guru membagikan kancing berwarna kepada masing-masing

anggota kelompok Setiap anggota kelompok mendapatkan dua buah

17

kancing berwarna dan guru kemudian menjelaskan cara penggunaan

kancing yang dipegang oleh setiap siswa

6) Guru mengawasi masing-masing kelompok dan memberi bantuan kepada

kelompok jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas yang

diberikan

7) Jika tugas kelompok yang diberikan telah selesai guru meminta siswa

agar maju kedepan dengan cara menunjuk siswa yang mengacungkan

tangannya untuk menuliskan hasil kerja kelompoknya dan kelompok lain

menanggapinya apakah jawabannya sama atau tidak secara bergantian

Lakukan hal tersebut secara berulang sampai nomor dan soal yang

diberikan sudah dibahas semua

8) Siswa yang maju kedepan mengumpulkan kancingnya di tengah meja

kelompoknya

9) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok

boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan

mengulangi prosedurnya kembali

6 Kaitan Antara Model Pembelajaraan Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika

Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing menekankan

keaktifan semua anggota dalam suatu kelompok untuk menyelesaikan suatu

permasalahan yang diberikan oleh seorang guru dimana mereka saling membantu

satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan agar hasil belajar mereka bisa

meningkat secara merata Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat

18

membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih

siswa untuk bekerja sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif

dan terlibat dalam proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti

pembelajaran

Untuk tugas-tugas yang terstruktur seperti matematika diskusi jarang

dibutuhkan karena dalam tugas-tugas seperti ini biasanya sudah terdapat satu

jawaban benar Akan tetapi meskipun pembelajaran matematika yang bersifat

terstruktur tetapi model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing bisa

digunakan tergantung sejauh mana guru dapat membantu siswa memahami jenis

bantuan seperti apa yang mereka perlukan untuk mengerjakan tugas dalam suatu

kelompok

Mengingat pembelajaran kooperatif dikembangkan dari teori

konstruktivisme dimana siswa dituntut untuk mengembangkan pengetahuan awal

mereka secara mandiri agar terjadi pembelajaran yang bermakna Hal ini sejalan

dengan pembelajaran matematika yang pada dasarnya adalah penanaman konsep

Dimana dituntut pula pembelajaran yang bermakna agar konsep matematika itu

sendiri mudah dimengerti oleh siswa

B Hasil Penelitian yang Relevan

Pada bagian ini peneliti akan mengkaji penelitian yang relevan dengan

penelitian penulis Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya

diantaranya sebagai berikut

19

a) Jurnal Dwi Purwanto (2016) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa persentase observasi komunikasi matematis siwa pada

siklus I sebesar 5625 meningkat menjadi 7500 pada siklus II Rata-rata

nilai evaluasi belajar siswa pada siklus I mencapai 6990 dengan jumlah siswa

yang tuntas 21 siswa dan persentase ketuntasan 6562 meningkat menjadi

7615 pada siklus II dengan jumlah siswa yang tuntas 24 siswa dan persentase

ketuntasan 7500 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan

bahwa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dapat

meningkatkan komunikasi matematis dan hasil belajar matematika pada siswa

kela VIII di SMP Negeri 11 Purworejo Persamaan dalam penelitian ini yaitu

sama-sama menggunakan teknik kancing gemerincing dan mata pelajaran

yang sama Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian sasaran

penelitian dan lokasi penelitian

b) Jurnal Nurul Wisna Afianti (2017) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian

ini menunjukkan presentase keaktifan belajar peserta didik pada siklus I

sebesar 617 dengan kategori cukup aktif dan persentase ketuntasan hasil

belajar peserta didik sebesar 46675 Pada siklus II persentase keaktifan

belajar peserta didik mengalami peningkatan menjadi 8609 dengan kategori

sangat aktif dan hasil belajar peserta didik juga meningkat dengan persentase

ketuntasan sebesar 8333 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat

disimpulkan bahwa keaktifan dan hasil belajar IPA melalui model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing mengalami peningkatan

Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan teknik

20

kancing gemerincing Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian

sasaran penelitian lokasi penelitian dan mata pelajaran

c) Jurnal Komang Sucipta (2018) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 1412

sedangkan nilai rata-rata pada kelompok kontrol sebesar 975 Dari uji

prasyarat data bahwa data berdistribusi normal dan memiliki varians yang

homogeny kemudian dilanjutkan dengan uji-t diperoleh thitung= 365 dan ttabel

= 201 dengan taraf signifikan 5 dan (db) 49 sehinggaH1 diterima dan H0

ditolak Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

dengan kelompok siswa yang mengikuti proses pembelajaran konvensional

pada siswa kelas V SD Negeri 3 Sangkan Gunung melalui proses

pembelajaran Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan

teknik kancing gemerincing dan jenis metode penelitian yang sama

Sedangkan perbedaannya terletak pada sasaran penelitian lokasi penelitian

dan mata pelajaran

C Kerangka Pikir

kerangka pikir merupakan bagian penelitian yang menggambarkan alur

pikir suatu penelitian Keberhasilan siswa dalam belajar dapat diukur dengan hasil

belajar yang diperoleh siswa selama mengikuti proses kegiatan pembelajaran

Pada saat proses pembelajaran berlangsung hanya sebagian siswa yang aktif dan

terlibat dalam pembelajaran Motivasi dan semangat siswa masih kurang untuk

21

belajar sehingga cepat mengalami rasa bosan dan jenuh Pada saat guru

menjelaskan materi sebagian siswa tidak memperhatikan sehingga kurang

mengerti dengan materi yang diajarkan karena model pembelajaran yang

digunakan guru kurang bervariasi dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu

kelompok Hal tersebut mengakibatkan rendahnya hasil belajar matematika siswa

Masalah tersebut merupakan gambaran secara umum tentang permasalahan yang

terdapat pada kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

Untuk memaksimalkan hasil belajar siswa salah satu model

pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses

pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat membantu siswa dalam

memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih siswa untuk bekerja

sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif dan terlibat dalam

proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti pembelajaran

Sebelum model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

diterapkan maka terlebih dahulu dilakukan tes berupa pretest dan posttest setelah

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diterapkan dalam

pembelajaran Setelah itu data dari pretest dan posttest dibandingkan lalu

dianalisis untuk mendapatkan hasil atau kesimpulan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran matematika Berdasarkan uraian tersebut dapat digambarkan bagan

kerangka pikir model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

sebagai berikut

22

Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir

Rendahnya Hasil Belajar Matematika Siswa

Kelas IV SD Inpres Banga-Banga

Pretest

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing

Posttest

Hasil Belajar

Analisis

Temuan

Siswa kurang aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran

Kurangnya semangat dan motivasi siswa untuk belajar

Model pembelajaran yang kurang bervariasi

Kerja sama dalam kelompok masih kurang

23

D Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang kajian pustaka

maupun kerangka pikir dalam penelitian ini digunakan hipotesis sebagai berikut

ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-

Banga Kabupaten Barrurdquo

Adapun hipotesis statistik dari penelitian ini yaitu

Keterangan

micro1 Rata-rata hasil belajar sebelum diberikan perlakuan

micro2 Rata-rata hasil belajar setelah diberikan perlakuan

Ho Tidak ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

H1 Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-

Banga Kabupaten Barru

Ho micro1 = micro2

H1 micro1ltmicro2

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A Rancangan Penelitian

1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksperimen Penelitian eksperimen adalah suatu kegiatan penelitian yang

dilakukan peneliti untuk menilai suatu perlakuan (treatment) pendidikan

terhadap suatu objek atau objek penelitian untuk menguji hipotesis Jenis

penelitian eksperimen yang digunakan adalah pre-eksperimental design

Penelitian pre-eksperimental design belum merupakan eksperimen

sungguh-sungguh karena masih terdapat variable luar yang ikut berpengaruh

terhadap terbentuknya variable dependen Jadi hasil eksperimen yang merupakan

variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen

Hal ini terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih

secara random (Sugiyono 201574)

2 Desain Penelitian

Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah one-group

pretest-postest design Pada desain ini terdapat pretest yang diberikan sebelum

postest setelah perlakuan Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut

Gambar 31 Desain One group pretest-postest

O1 X O2

Pretest Treatment Posttest

25

Keterangan

O1 Nilai pretest sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing

O2 Nilai posttest setelah dilaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran matematika teknik kancing

gemerincing

X Perlakuan berupa pembelajaran matematika melalui model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

B Populasi dan Sampel

1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201580) Populasi

dalam penelitian ini adalah murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru yang berjumlah 10 orang

2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari

semua yang ada pada populasi misalnya karena keterbatasan dana tenaga dan

waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu

(Sugiyono 201581) Dalam teknik pengambilan sampel peneliti menggunakan

sampel jenuh Sampel jenuh merupakan teknik pengambilan sampel bila semua

26

anggota populasi digunakan Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif

kecil (Sugiyono 201585) Sampel dalam penelitian ini adalah murid kelas IV

SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru yang berjumlah 10 orang

C Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek

pengamatan penelitian Dalam penelitian ini mengkaji dua variabel yaitu ldquoModel

Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincingrdquo sebagai variabel bebas

(X) dan ldquoHasil Belajar Matematikardquo sebagai variabel terikat (Y)

1 Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing adalah suatu

model pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok dimana masing-

masing anggota kelompok mendapatkan sebuah kancing berwarna sebagai

penanda apabila mereka berpendapat Masing-masing siswa harus

bertanggungjawab atas kancing yang dimiliknya

2 Hasil belajar matematika adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah

melalui kegiatan proses pembelajaran Hasil belajar matematika siswa yang

dimaksud adalah nilai yang diperoleh siswa sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dan sesudah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diberi

(posttest)

D Instrumen Penelitian

Adapun instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

27

1 Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa

selama penelitian berlangsung Dalam hal ini peneliti mengamati aktivitas

belajar siswa selama proses berlangsungnya pembelajaran

2 Soal Tes

Tes hasil belajar matematika digunakan untuk memperoleh informasi

tentang penguasaan siswa terhadap pembelajaran matematika sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing yang

biasa disebut pretest dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing yang biasa disebut posttest Soal tes dibuat

berdasarkan materi yang diberikan selama penelitian berlangsung dengan

berdasarkan rumusan indikator pembelajaran Soal tes ini akan

dikembangkan dalam bentuk tes uraian (essay) yang berjumlah 5 soal

3 Dokumentasi

Instrumen dari dokumentasi ini adalah kamera yang digunakan untuk

mengambil beberapa gambar atau foto kegiatan dan aktivitas siswa selama

proses pembelajaran berlangsung

E Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk

mengumpulkan data penelitiannya Untuk mengumpulkan data dalam penelitian

ini dilakukan dengan cara sebagai berikut

28

1 Observasi

Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan

langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang akan diteliti

Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara pengamatan dan pencatatan

mengenai pelaksanaan pembelajaran

2 Tes

Sebelum dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing terlebih dahulu dilakukan pretest untuk mengetahui

kemampuan awal murid Setelah diberi perlakuan kemudian dilakukan

postttest untuk mengetahui kemampuan hasil belajar murid Data yang

diperoleh berdasarkan tes yang digunakan dalam proses pembelajaran

3 Dokumentasi

Dengan teknik ini peneliti memperoleh dokumen penelitian berupa

foto materi pelajaran melalui buku serta RPP Dengan foto dapat

memberikan informasi mengenai keadaan atau situasi kelas ketika peneliti

maupun siswa melaksanakan proses pembelajaran

F Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan memperhatikan jenis data yang akan

dianalisis Dalam penelitian kuantitatif seluruh data dari seluruh responden atau

sumber data lain terkumpul maka dilakukan analisis data Adapun teknik analisis

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

29

1 Analisis Data Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau

memberi gambaran umum data yang terkumpul selama proses penelitian dan

bersifat kuantitatif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk

mendeskripsikan seberapa besar hasil belajar pretest dan posttest yang diperoleh

siswa kelas IV sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerncing dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing Adapun langkah-langkah dalam penyusunan data

hasil pengamatan yaitu

a Hasil Belajar Siswa

1) Menghitung nilai rata-rata siswa (Mean)

= sum

(Riadi 2016)

Keterangan

= Rata-rata (Mean)

fi = Jumlah

n = Jumlah siswa

2) Menghitung persentase nilai rata-rata

P =

(Sudijono 201539)

30

Keterangan

p = Angka Persentase

f = Frekuensi yang dicari persentasenya

n = Banyaknya sampel

Dalam keperluan analisis deskriptif kriteria yang digunakan untuk

menentukan kriteria hasil belajar siswa yaitu

Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar

Ketuntasan Hasil Belajar () Kategori Hasil Belajar

0 le x ge 54 Sangat rendah

55 le x ge 64 Rendah

65 le x ge 79 Sedang

80 le x ge 89 Tinggi

90 lt x gt 100 Sangat tinggi

Sumber Depdikbud (2003)

b Analisis Aktivitas Siswa

Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil lembar observasi aktivitas

siswa yang diolah dengan teknik analisis berikut

AP = sum

sum x 100

(Trianto 2010 243)

Keterangan

AP = Nilai yang dicari

sumP = Banyaknya siswa yang melakukan akrivitas

sumF = Jumlah seluruh siswa

31

Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa

Sumber (Trianto 2010 43)

2 Analistik Statistik Inferensial

Analisis statistik inferensial dilakukan untuk menguji hipotesis

penelitian dengan menggunakan uji-t Untuk menguji hipotesis penelitian

mengenai perbedaan hasil belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran

matematika sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing diuji dengan t-tes dengan taraf signifikan α = 005

atau bertaraf 5 Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti

menggunakan teknik statistik t (uji-t) dengan tahap sebagai berikut

radicsum

(Arikunto 2013349)

Keterangan

Md = Mean perbedaan mean pretest dan posttest

X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)

X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)

d = Devisi masing-masing subjek

sum = Jumlah kuadrat deviasi

N = Jumlah subjek pada sampel

Ketuntasan Hasil Belajar () Kriteria

0 le x ge 25 Kurang Baik

26 le x ge 50 Cukup Baik

51 le x ge 75 Baik

76 lt x gt 100 Sangat Baik

32

Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut

a Mencari harga ldquoMdrdquo dengan menggunakan rumus

Md = sum

(Arikunto 2013350)

Keterangan

Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest

sumd = Jumlah dari gain (pretest-posttest)

N = Subjek pada sampel

b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus

sum = sumd ndash sum

(Arikunto 2013351)

Keterangan

sum = Jumlah kuadrat deviasi

sumd = Jumlah dari gain (pretest-postest)

N = Subjek pada sampel

c Menentukan harga dengan rumus

radicsum

(Arikunto 2013349)

Keterangan

Md = Mean perbedaan mean pre-test dan pos-test

X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)

X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)

33

d = Devisi masing-masing subjek

sum = Jumlah kuadrat deviasi

N = Jumlah subjek pada sampel

d Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan

Kaidah pengujian signifikan

1) Jika maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti pengunaan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

2) Jika maka H0 diterima dan H1 ditolak berarti pengunaan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing tidak

berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

e Menentukan harga

Mencari mengunakan table distribusi t dengan taraf

signifikan α = 005 dan d k = N‒1

f Membuat Kesimpulan apakah model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas

IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif dimaksudkan untuk memperoleh gambaran

mengenai ketuntasan hasil belajar matematika murid yang meliputi sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) serta hasil observasi aktivitas siswa selama proses

pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Deskripsi masing-masing hasil analisis tersebut diuraikan sebagai berikut

a Deskripsi Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan Setelah

(Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing

Dari hasil analisis deskriptif yang disajikan pada lampiran C maka skor

hasil belajar siswa sebelum (Pretest) dan setelah (Posttest) diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing pada siswa kelas IV SD

Inpres Banga-Banga materi pecahan senilai dapat dilihat pada tabel 41 berikut

Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest)

dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif

Teknik Kancing Gemerincing

Statistik Pretest Posttest

Ukuran Sampel 10 10

Skor Ideal 100 100

Skor Rata-rata 609 807

Skor Tertinggi 81 100

Skor Terendah 36 60

Rentang Skor 45 40

Sumber Data Olah Lampiran C

34

35

Pada Tabel 41 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata skor hasil belajar

matematika siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (pretest) adalah 609 dan setelah diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) adalah 807 dari

skor ideal 100 Skor yang dicapai siswa tersebar dari skor terendah pretest 36 dan

skor terendah posttest 60 Skor tertinggi yang dicapai siswa pada pretest adalah 81

dan posttest adalah 100 dengan rentang skor pretest 45 dan posttest 40 Jika skor

hasil belajar matematika sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke

dalam lima kategori maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang

ditunjukkan pada Tabel 42 berikut

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika

Siswa Sebelum (Pretest) dan Sesudah (Posttest) Diterapkan Model

Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

No

Skor

Kategori

Pretest Posttest

F Persentase

()

F Persentase

()

1 0 le x le 54 Sangat Rendah 3 30 0 0

2 55 le x le 64 Rendah 4 40 2 20

3 65 le x le 79 Sedang 1 10 2 20

4 80 le x le 89 Tinggi 2 20 4 40

5 90 le x le 100 Sangat Tinggi 0 0 2 20

Jumlah 10 100 10 100

Sumber Hasil tes siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

Pada Tabel 42 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dari 10 siswa kelas

IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru terdapat 3 orang siswa (30) yang

memperoleh skor pada kategori sangat rendah 4 orang siswa (40) yang

memperoleh skor kategori rendah 1 orang siswa (10) yang memperoleh skor

36

kategori sedang dan 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori tinggi

serta tidak ada siswa (0) yang memperoleh skor kategori sangat tinggi

Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) dari 10 siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru terdapat 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor pada kategori rendah

2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori sedang 4 orang siswa (40)

yang memperoleh skor kategori tinggi dan 2 orang siswa (20) yang

memperoleh skor kategori sangat tinggi

Skor rata-rata hasil belajar siswa sebelum diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) sebesar 609 dikonversi ke dalam

5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil belajar matematika siswa umumnya

berada pada kategori rendah Sedangkan skor rata-rata hasil belajar siswa setelah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)

sebesar 807 dikonversi ke dalam 5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil

belajar matematika siswa umumnya berada pada kategori tinggi

Selanjutnya untuk melihat persentase ketuntasan hasil belajar matematika

siswa sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dapat dilihat pada Tabel 43

berikut

37

Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum

(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Skor

Kategori

Pretest Posttest

F Persentase

()

F Persentase

()

0 le x ˂ 70 Tidak Tuntas 7 70 2 20

70 le x le 100 Tuntas 3 30 8 80

Jumlah 10 100 10 100

Sumber Perolehan nilai siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru

Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila memiliki skor

paling sedikit 70 Dari Tabel 43 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) jumlah siswa yang

tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 7 orang siswa

(70) dan siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 3

orang siswa (30) Dari deskripsi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

matematika siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70

Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) jumlah siswa yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan

minimal individual adalah 2 orang siswa (20) dan siswa yang memenuhi kriteria

ketuntasan minimal individual adalah 8 orang siswa (80) Berdasarkan deskripsi

di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru setelah diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria

ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70

38

b Deskripsi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa

Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika materi

pecahan senilai dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing selama 2 kali pertemuan secara singkat dapat dilihat pada Tabel 47

sebagai berikut

Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siwa Selama Proses Pembelajaran Dengan

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

() I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsun

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

Sumber Data Olah Lampiran C

39

1) Persentase rata-rata siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar

berlangsung sebanyak 100

2) Persentase rata-rata siswa yang memperhatikan guru pada saat proses

pembelajaran berlangsung sebanyak 80

3) Persentase rata-rata siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari

teman-temannya sebanyak 85

4) Persentase rata-rata siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran

berlangsung sebanyak 80

5) Persentase rata-rata siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing 80

6) Persentase rata-rata siswa yang bekerja sama dengan teman kelompoknya

sebanyak 90

7) Persentase rata-rata siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil

kerja kelompoknya sebanyak 90

8) Persentase rata-rata siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung sebanyak 80

9) Persentase rata-rata siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban sebanyak 85

10) Persentase rata-rata siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran sebanyak 75

Jika rata-rata skor aktivitas saat diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke dalam lima kategori

40

maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang ditunjukkan pada Tabel

45 berikut

Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siwa Selama Proses

Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing

Ketuntasan Hasil Belajar ( ) Kriteria F Persentase ()

0 le x ge 25 Kurang Baik 0 0

26 le x ge 50 Cukup Baik 0 0

51 le x ge 75 Baik 1 10

76 le x ge 100 Sangat Baik 9 90

Pada Tabel 45 di atas dapat dilihat bahwa persentase aktivitas siswa

melalui penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

terdapat 10 aspek yang diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa

yang berada pada kategori kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas

(10) yang berada pada kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada

pada kategori sangat baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga

aktivitas siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing berada pada kategori sangat baik

2 Hasil Analisis Inferensial

Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis Sesuai

dengan hipotesis penelitian yakni ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika

Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo Maka teknik

yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik statistik

inferensial dengan menggunakan uji-t

41

Berdasarkan analisis data yang diuraikan (lampiran C) terlihat bahwa

pada siswa kelas IV SD Inpres BangandashBanga Kabupaten Barru sebesar

1767 Berdasarkan tersebut dapat dibandingkan dengan nilai

menggunakan tabel distribusi t dengan taraf signifikan α = 005 (tabel terlampir)

dan db = N-1 = 9 maka diperoleh = 1833 Setelah diperoleh 1767 dan

= 1833 maka diperoleh ˃ atau 1767 ˃ 1833 sehingga dapat

disimpulkan bahwa ditolak dan diterima Hal ini berarti bahwa terdapat

pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap

hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru

B Pembahasan

Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian di kelas IV SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barru yang jumlah siswanya yaitu 10 orang Desain

penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest design yang hanya

melibatkan satu kelompok yaitu kelompok eksperimen dimana diberikan tes awal

berupa pretest sebelum treatment atau perlakuan dan akhir pembelajaran

diberikan posttest Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan perlakuan

berupa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing Untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing terhadap materi pembelajaran matematika pada siswa yaitu melalui

hasil test (pretest dan posttest) yang diberikan sebelum dan sesudah perlakuan

kemudian dianalisis menggunakan perhitungan manual

42

Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar matematika siswa sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

menunjukkan bahwa terdapat 3 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang

siswa atau 30 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

dan 7 orang siswa atau 70 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 609 Dengan kata lain hasil belajar

matematika pada siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (pretest) masih tergolong rendah dan tidak memenuhi

kriteria ketuntasan klasikal

Selanjutnya hasil analisis data hasil belajar siswa matematika setelah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)

menunjukkan bahwa terdapat 8 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang

siswa atau 80 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

dan 2 orang siswa atau 20 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 807 Dengan kata lain hasil belajar

matematika pada siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria ketuntasan klasikal

Hasil pengamatan persentase aktivitas siswa melalui penerapan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terdapat 10 aspek yang

diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa yang berada pada kategori

kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas (10) yang berada pada

kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada pada kategori sangat

baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga aktivitas siswa setelah

43

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berada

pada kategori sangat baik

Hasil analisis statistik inferensial yang dimaksud adalah pembahasan

terhadap hasil pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya dengan

menggunakan rumus uji-t diketahui bahwa nilai = 1767 dan = 1833

maka diperoleh atau 1767 gt 1833 sehingga dapat disimpulkan

bahwa Ho ditolak dan H1 diterima

Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial yang

diperoleh ternyata cukup mendukung teori yang telah dikemukakan pada kajian

pustaka Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ldquoModel Pembelajaran

kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar

Matematika Siswa Kelas V SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

44

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan

yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berpengaruh

terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga

Kabupaten Barru

B Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini maka

peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut

1 Bagi siswa diharapkan lebih aktif semangat kreatif dan dapat

mengembangkan diri dalam pelajaran

2 Bagi guru diharapkan bisa menerapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing dalam pembelajaran matematika agardapat

membangkitkan minat keingintahuan motivasi dan keberanian murid dalam

menjawab pertanyaan pada saat proses pembelajaran berlangsung

3 Bagi peneliti diharapkan mampu mengembangkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing ini pada mata pelajaran lain demi

tercapainya tujuan yang diharapkan

45

DAFTAR PUSTAKA

Afianti Nurul Wisma Sulastry Taty Alimin 2017 Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan

Keakifan Dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X Mia 3 SMAN 1

Bontomarannu Jurnal Nalar Pendidikan 5 (2) 550 (httpsojsunm

acidnalararticleview4869 diakses pada tanggal 2 Februari 2020)

Al-Tabany T I B 2015 Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif

dan Kontekstual Konsep Landasan dan Implementasinya pada

Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik IntegratifTKI) Jakarta Prenada

media Group

Arikunto Suharsimi 2013 Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik

Jakarta PT Rineka Cipta

Djamarah Syaiful Bahri 2018 Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif

Jakarta PT Rineka Cipta

Erika Dini Sumardi Rosarina 2018 Pengaruh Model Cooperative Learning

Tipe Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pembelajaran

IPS SD Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar5(1)

142(httpsejournalupieduindexphppedadidaktikaarticleview7270

diakses pada tanggal 7 Maret 2020)

Fiona Firda 2019 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Peseta Didik Tema Panas dan

Perpindahannya Kelas V SD Negeri 3 Talangpadang Kabupaten

Tanggamus Skripsi Tidak Diterbitkan Bandar Lampung Universitas

Lampung (httpdigilibunilaacidideprint57215 diakses pada tanggal 8

Februari 2020)

Huda Miftahul 2017 Cooperative Leraning Metode Teknik Struktur dan Model

Terapan Yogyakarta Pustaka Belajar

Isrokrsquoatun Rosmala Amelia 2019 Model-Model pembelajaran Matematika

Jakarta PT Bumi Aksara

Octavia Shilphy A 2020 Model-Model PembelajaranYogyakarta CV Budi

Utama

Pardamean Toto 2015 Model Pembelajaran Untuk Efesiensi Dan Efektivitas

Pembelajaran (httpswwwkompasianacomtotopardamean550b2351a3

3311b2142e396emodel-pembelajaran-untuk-efisiensi-dan-efektivitas-pem

belajaran) Diakses pada tanggal 26 Juni 2015

46

Purwanto Dwi 2016 Meningkatkan Komunikasi Matematis Dan Hasil Belajar

Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Jurnal Pendidikan Matematika 21(3) 245 (httpejournal

umpwracidindexphpekuivalenarticleview30072844 diakses pada

tanggal 2 Februari 2020)

Puspita G I Monawati amp Elly R (2017) Korelasi Persepsi Siswa Terhadap

Pembelajaran Matematika Dengan Hasil Belajarnya Di Kelas V Sd Negeri

I Pagar Air Aceh Besar Jurnal ilmiah pendidikan guru sekolah dasar 2

92 (httpswwwneliticomidpublications188711korelasi-siswa-terhada

p-pembelajaran-matematika-dengan-hasil-belajarnya diakses pada tanggal

3 Februari 2020)

Riadi E 2016 Statistika Penelitian (Analisis Manual Dan IBM SPSS)

Yogyakarta Penerbit Andi

Rusman 2012 Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Sucipta Komang Japa Gusti Ngurah Margunayasa Gede 2018 Pengaruh

Model Pembelajaran Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar IPA

Kelas V Jurnal Mimbar Ilmu 23 (3) 208 (httpsejournalun dikshaac

idindexphpMIarticleview164370 diakses pada tanggal 21 Februari

2020)

Sudijono Anas 2015 Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Sugiyono 2015 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Suprihatiningrum Jamil 2016 Strategi Pembelajaran Teori amp Aplikasi

Jogjakarta Ar-Ruzz Media

Trianto (2010) Model Pembelajaran Terpadu Jakarta Bumi Aksara

Ulya Zulfa 2019 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemerincing Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Pada

siswa Kelas II SDI Nailul Falah Sukorejo-Pasuruan Skripsi Tidak

Diterbitkan Surabaya Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

(httpdigilibuinsbyacidideprint33077 diakses pada tanggal 21

Februari 2020)

47

Wati Irma 2017 Pentingnya Media Dan Model Pembelajaran Dalam proses

Mengajar (httpsmetrojambicomread2017102726042pentingnya-me

diadan-model-pembelajaran-dalam-proses-mengajar Diakses pada tanggal

3 Juli 2020)

Wandini Rora Rizki 2019 Pembelajaran Matematika Untuk Calon Guru MISD

CV Medan Widya Puspita

Widyarty Z 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemeincing Terhadap Hasil dan Minat Belajar Matematika Siswa Kelas

VII SMP Dwi SejahteraPekan Baru Skripsi Tidak Diterbitkan Pekan

Baru Universitas Islam Negeri Sultan Syarif kasim (httprepositoryuin

suskaaciidideprint2150 diakses 9 Februari 2020)

Yudha Rahmat Putra 2018 Motivasi Berprestasi amp Disiplin Peserta Didik Serta

Hubungannya dengan Hasil Belajar Pontianak Yudha English Gallery

L

A

M

P

I

R

A

N

LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN

KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI

SOAL PRETEST DAN HASIL KERJA PRETEST SISWA

SOAL POSTTEST DAN HASIL KERJA POSTTEST SISWA

PEDOMAN PENILAIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI

Kompetensi Dasar Indikator Nomor

Soal

Jumlah

Soal

31 Menjelaskan pecahan-

pecahan senilai

dengan gambar dan

model konkret

311 Menunjukkan pecahan

senilai

1 dan 2

2

312 Menuliskan contoh

pecahan senilai

3 1

41 Mengidentifikasi

pecahan-pecahan

senilai dengan gambar

dan model konkret

411 Menentukan pecahan

senilai dengan cara

mengalikan pembilang

dan penyebut dengan

angka yang sama

4 1

412 Menentukan pecahan

senilai dengan cara

membagi pembilang

dan penyebut dengan

angka yang sama

5 1

Jumlah Soal 5

SOAL PRETEST

Nama

Kelas

1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar

a

b

2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan

3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari

4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

HASIL KERJA PRETEST SISWA

SOAL POSTTEST

Nama

Kelas

1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar

a

b

2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan

3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari

4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

HASIL KERJA POSTTEST SISWA

PEDOMAN PENILAIAN

PRETEST

Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot

1 a

dan

b

dan

20

2

10

3 Pecahan yang senilai dengan

yaitu

dan

10

4 a

=

b

c

30

5 a

=

=

b

=

=

c

=

=

30

Jumlah 100

Panduan Penilaian Skor

x 100 = Nilai

POSTTEST

Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot

1 a

dan

b

dan

20

2

10

3 Pecahan yang senilai dengan

yaitu

dan

10

4 d

=

e

f

30

5 a

=

=

b

=

=

c

=

=

30

Jumlah 100

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan SD Inpres Banga-Banga

Mata Pelajaran Matematika

Kelas Semester IVGanjil

Tahun Pelajaran 20202021

Materi Pokok Pecahan Senilai

Alokasi Waktu 2 (35x2)

Pertemuan 2x Pertemuan

A Kompetensi Inti

1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya

2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan

tetangganya serta cintah tanah air

3 Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati

(mendengar melihat membaca) dan menanya berdasarkan ingin tahu

tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya dan benda-

benda yang dijumpainya di rumah di sekolah dan tempat bermain

4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis

dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat

dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan

berakhlak mulia

B Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

31 Menjelaskan pecahan-pecahan

senilai dengan gambar dan

model konkret

312 Menunjukkan pecahan senilai

313 Menuliskan contoh pecahan

senilai

41 Mengidentifikasi pecahan- 411 Menentukan pecahan senilai

pecahan senilai dengan gambar

dan model konkret

dengan cara mengalikan

pembilang dan penyebut

dengan angka yang sama

412 Menentukan pecahan senilai

dengan cara membagi

pembilang dan penyebut

dengan angka yang sama

C Tujuan Pembelajaran

1 Siswa dapat menunjukkan pecahan senilai dengan tepat

2 Siswa dapat menuliskan contoh pecahan senilai dengan tepat

3 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan mengalikan pembilang

dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat

4 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan membagi pembilang

dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat

Karakter siswa yang diharapkan Religius Nasionalis Mandiri

Gotong Royong dan Integritas

D Materi Pembelajaran

1 Pengertian pecahan senilai

2 Contoh pecahan senilai

3 Mencari pecahan senilai dengan cara

a Mengalikan pembilang dan penyebut dengan angka yang sama

b Membagi pembilang dan penyebut dengan angka yang sama

E Pendekatan Model dan Metode Pembelajaran

Pendekatan Saintifik

Model Pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Metode Ceramah diskusi tanya jawab penugasan

F Media Pembelajaran

1 Gambar-gambar

2 Kancing baju warna-warni

G Sumber Belajar

1 Buku guru dan siswa matematika kelas IV

2 Buku petunjuk guru matematika kelas IV

3 Modulbahan ajar

4 Internet

5 Modul lain yang relevan

H Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran Alokasi Waktu

Pendahuluan Guru mengajak siswa untuk berdorsquoa

menurut agama dan keyakinan masing-

masing Religius

Siswa menyanyikan lagu wajib

Indonesia Raya Nasionalis

Guru melakukan komunikasi tentang

kehadiran siswa dengan mengabsen

Communication

Guru menyiapkan kesiapan psikis dan

fisik siswa

Pemberian motivasi kepada siswa

dengan melakukan tepuk semangat

bersama-sama

Guru memberikan apersepsi kepada

siswa

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai

Communication

Guru melakukan tanya jawab yang

berhubungan dengan materi

Communication

10 Menit

Inti Mengamati

Guru menjelaskan mengenai materi

yang akan dibahas

Siswa memperhatikan penjelasan

guru

Guru membagi siswa menjadi 2

kelompok yang beranggotakan 5

orang siswa 1 kelompok untuk

berdikusi dengan teknik kancing

gemerincingCollaboration

Siswa mendengarkan penjelasan guru

tentang maksud dari teknik kancing

gemerincing

Siswa mengamati gambar yang

diperlihatkan guru kemudian guru

menyuruh siswa dalam kelompok

bersama-sama mengamati gambar

tersebut lalu menyebutkan pecahan

yang terdapat pada gambar dan

apakah senilai atau tidak

Siswa menjawab setiap pertanyaan

yang diberikan oleh guru Mandiri

Guru memberikan penguatan tentang

konsep pecahan senilai kepada siswa

Guru memberikan penjelasan kepada

siswa mengenai cara mencari pecahan

senilai dengan mengalikan atau

membagi pembilang dan penyebut

yang sama

Menanya

Siswa menanyakan materi yang

tidak dipahami pada guru

Mengumpulkan Data

siswa yang telah dikelompokkan

tadi mengumpulkan informasi

berdasarkan materi yang telah di

pelajari

Siswa mengerjakan lembar kerja

kelompok yang sudah dibagikan

oleh guru secara berkelompok

Gotong Royong

Mengasosiasi

Guru mengawasi masing-masing

kelompok dan memberi bantuan

kepada kelompok jika mengalami

kesulitan dalam mengerjakan tugas

yang diberikan Communication

Mengkomunikasikan

Guru memberikan kesempatan pada

tiap kelompok untuk menyampaikan

hasil diskusi kelompok

Communication

perwakilan salah satu kelompok yang

dipilih oleh guru mempresentasikan

hasil diskusinya dengan

kelompoknya

Setiap siswa yang maju kedepan

mengumpulkan kancingnya di tengah

meja kelompoknya

180 Menit

Setiap siswa mempunyai 2 kancing

ditangannya dalam artian setiap siswa

mempunyai kesempatan untuk

bertanya dan menanggapi kepada

kelompok lain

Jika kancing yang dimiliki seorang

siswa habis dia tidak boleh berbicara

lagi sampai temannya menghabiskan

kancing mereka

Jika semua kancing sudah habis

sedangkan tugas belum selesai

kelompok boleh mengambil

kesepakatan untuk membagi-bagi

kancing lagi dan mengulangi

prosedurnya kembali

Guru menanggapi dan memberikan

penguatan dengan menyampaikan

jawaban benar

Guru memberikan penghargaan

kepada setiap kelompok

Penutup Siswa diberi kesempatan untuk

bertanya apa yang mereka belum

pahami

Guru memberikan soal sebagai bentuk

evaluasi kepada siswa yang dikerjakan

secara individu untuk mengetahui

pemahaman konsep siswa Mandiri

Setelah semua selesai mengerjakan

soal hasil pekerjaan siswa

dikumpulkan dan guru memeriksa

hasil pekerjaan tersebut Mandiri

Siswa dan guru melakukan refleksi

kegiatan dengan cara meminta siswa

mengungkapkan perasaan dan

pendapatnya mengenai kegiatan

pembelajaran pada hari ini serta

materi apa saja yang telah dipelajari

Integritas

Untuk memotivasi siswa sebelum

pulang bersama-sama melakukan

tepuk semangat Communication

Sebelum pulang siswa berdoa

bersama-sama dipimpiin oleh ketua

kelas Religius

10 Menit

I Penilaian

1 Jenis penilaian Penilaian pengetahuan

Teknik penilaian Tes

Rubrik Penilaian Pemahaman Konsep Pecahan Senilai

No

Indikator

Pemahaman

Konsep

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Kriteria

Skor

1 Menyatakan

ulang sebuah

pecahan

a Menunjukkan

Pecahan Senilai

b Menuliskan

contoh pecahan

senilai

Menuliskan kalimat

matematika dengan

benar

10

menuliskan sebagian

kalimat matematika

5

Menuliskan jawaban

tapi salah

1

Tidak mengisi jawaban 0

2 Menyajikan

konsep dalam

bentuk

representasi

matematis

a Menggambarkan

bentuk yang

mewakili

pecahan

Menggambar bentuk

yang mewakili pecahan

sesuai dengan

bilangannya

10

Menggambar bentuk

yang mewakili pecahan

namun tidak sesuai

dengan bilangannya

5

Menggambar bentuk

yang mewakili tapi

salah

1

Tidak menggambar

bentuk yang mewakili

pecahan

0

b Menyatakan

pecahan dari

sebuah gambar

Menyatakan pecahan

yang sesuai dengan

gambar

10

Menyatakan pecahan

tetapi tidak sesuai

dengan gambar

5

menyatakan gambar

dan pecahan yang tidak

sesuai

1

Tidak menyatakan

pecahan yang sesuai

dengan gambar

0

3 Menggunakan

prosedur atau

operasi

tertentu

a Menentukan

pecahan senilai

dengan

mengalikan

Melakukan operasi

hitung dengan

mengalikan penyebut

dan pembilang dengan

10

pembilang dan

penyebut dengan

angka yang sama

angka yang sama

dengan tepat

Melakukan operasi

hitung dengan

mengalikan penyebut

dan pembilang dengan

angka yang sama tetapi

belum tepat

5

Melakukukan operasi

hitung tetapi salah

1

Tidak melakukan

operasi hitung

0

b Menentukan

pecahan senilai

dengan membagi

pembilang dan

penyebut dengan

angka yang sama

Melakukan operasi

hitung dengan

membagi penyebut dan

pembilang dengan

angka yang sama

dengan tepat

10

Melakukan operasi

hitung dengan

membagi penyebut dan

pembilang dengan

angka yang sama tetapi

belum tepat

5

Melakukukan operasi

hitung tetapi salah

1

Tidak melakukan

operasi hitung

0

Nilai akhir siswa =

x 100

2 Jenis penilaian Penilaian sikap

Teknik penilaian Non tes

No Nama

Perubahan Tingkah Laku

Disiplin Jujur Percaya Diri

K C B SB K C B SB K C B SB

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

2

Dst

Keterangan

K (Kurang) 1 C (Cukup) 2 B (Baik) 3 SB (Sangat Baik) 4

3 Jenis penilaian Penilaian keterampilan

Teknik penilaian Non tes

Rubrik Penilaian Kinerja Menyelesaikan Masalah Pecahan Senilai

No Nama Kriteria Penilaian

Kerja Sama Ketepatan Kejelasan

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1

2

3

Keterangan

Skor 4 Sangat baik Skor 2 Cukup

Skor 3 Baik Skor 1 Perlu bimbingan

Barru 21 September 2020

Mengetahui

Guru Kelas 4 Mahasiswa

Aminah SPd Lismayanti

NIP NIM 105401113516

Kepala SD Inpres Banga-Banga

Abdul Latif SPd MPd

NIP 19690412 200005 1 001

KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS IV SD

INPRES BANGA-BANGA KABUPATEN BARRU

No Aktivitas Siswa

1 Siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar berlangsung

2 Siswa yang memperhatikan guru pada saat proses pembelajaran

berlangsung

3 Siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari teman-

temannya

4 Siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung

5 Siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing

6 Siswa yang bekerja sama dengan teman kelompok

7 Siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil

diskusinya

8 Siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

9 Siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan menambahkan

jawaban

10 Siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir pembelajaran

LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN

DAFTAR HADIR SISWA

DATA HASIL KEMAMPUAN AWAL PRETEST SISWA

DATA HASIL TES BELAJAR POSTTEST SISWA

DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

DAFTAR HADIR SISWA KELAS IV SD INPRES BANGA-BANGA

KABUPATEN BARRU

No Nama Siswa LP Pertemuan

1 2 3 4

1 Adelia p

P

R

E

T

E

S

T

radic radic

P

O

S

T

T

E

S

T

2 Akbar L radic radic

3 Aulifiah P radic radic

4 Irwansyah L radic radic

5 Muhammad Faiz Paki L radic radic

6 Muh Revan Anugrah L radic radic

7 Muhammad Takwin L radic radic

8 Nabila Zahira P radic radic

9 Nurhalisa P radic radic

10 Nurul Hidayat P radic radic

Keterangan

radic = Hadir

S = Sakit

A = Alfa

I = Izin

Jumlah siswa

Laki-laki 5 orang

Perempuan 5 orang

Banga-Banga September 2020

Peneliti

Lismayanti

Nim105401113516

DATA HASIL BELAJAR SISWA SEBELUM DITERAPKAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

(PRETEST)

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Adelia 63 Tidak Tuntas

2 Akbar 64 Tidak Tuntas

3 Aulifiah 81 Tuntas

4 Irwansyah 80 Tuntas

5 Muhammad Faiz Paki 36 Tidak Tuntas

6 Muh Revan Anugrah 59 Tidak Tuntas

7 Muhammad Takwin 74 Tidak Tuntas

8 Nabila Zahira 40 Tuntas

9 Nurhalisa 51 Tidak Tuntas

10 Nurul Hidayat 61 Tidak Tuntas

Jumlah 609

Rata-rata 609

Kategori Rendah

DATA HASIL TES BELAJAR SISWA SETELAH DITERAPKAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

(POSTTEST)

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Adelia 88 Tuntas

2 Akbar 79 Tuntas

3 Aulifiah 100 Tuntas

4 Irwansyah 100 Tuntas

5 Muhammad Faiz Paki 60 Tidak Tuntas

6 Muh Revan Anugrah 82 Tuntas

7 Muhammad Takwin 88 Tuntas

8 Nabila Zahira 59 Tidak Tuntas

9 Nurhalisa 70 Tuntas

10 Nurul Hidayat 81 Tuntas

Jumlah 807

Rata-rata 807

Kategori Tinggi

DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK

KANCING GEMERINCING

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

()

I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA

HASIL ANALISIS STATISTIK DAN INFERENSIAL

HASIL ANALISIS NILAI PRETEST DAN POSTTEST SISWA

HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL

HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA

HASIL ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF DAN INFERENSIAL

A Hasil Analsis Statistik Deskriptif

Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Pretest

X F FX

81 1 81

80 1 80

74 1 74

64 1 64

63 1 63

61 1 61

59 1 59

51 1 51

40 1 40

36 1 36

Jumlah 10 609

Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 609

sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai

rata-rata (mean) sebagai berikut

= sum

=

= 609

Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Posttest

X F FX

100 2 200

88 2 176

82 1 82

81 1 81

79 1 79

70 1 70

60 1 60

59 1 59

Jumlah 10 807

Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 807

sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai

rata-rata (mean) sebagai berikut

= sum

=

= 807

Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest

No X1 (Pretest) X2 (Posttest) d = X2 - X1 dsup2

1 63 88 25 625

2 64 79 15 225

3 81 100 19 361

4 80 100 20 400

5 36 60 24 576

6 59 82 23 529

7 74 88 14 196

8 40 59 19 361

9 51 70 19 361

10 61 81 20 400

Jumlah 198 4034

B Hasil Analisis Statistik Inferensial

Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut

a Mencari harga ldquoMDrdquo dengan menggunakan rumus

Md = sum

= 198

b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus

sum = sum sum

= 4034- 39204

= 1136

c Menentukan Harga tHitung

t =

radicsum

t =

radic

t =

radic

t =

radic

t =

t = 1767

d Menentukan Harga

Untuk mencari tTabel peneliti menggunakan tabel distribusi t

dengan taraf signifikan = 10 ndash 1 = 9 maka

diperoleh t005 = 1833

Setelah diperoleh tHitung = 1767 dan ttabel = 1833 maka tHitung gt

ttabel atau atau 1767 gt 1833 Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho

ditolak dan H1 diterima Ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap hasil belajar

matematika murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL

1 PRETEST

Ketuntasan belajar klasikal =

=

x 100

= 30

2 POSTTEST

Ketuntasan belajar klasikal =

=

x 100

= 80

HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TEKNIK KANCING GEMERINCING

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

()

I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

Mengukur persentase keberhasilan aktivitas Siswa

Keberhasilan aktivitas siswa =

=

= 845

LAMPIRAN D

TABEL DISTRIBUSI T-TABEL

KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI

KARTU KONTROL PENELITIAN

PERSURATAN

DOKUMENTASI

TABEL DISTRIBUSI T-TABEL

Dk 025 010 005 002 001 0005

1 1000 3078 6314 12706 31821 63657

2 0816 1886 2920 4303 6965 9925

3 0765 1638 2353 3182 4541 5841

4 0741 1533 2132 2766 3747 4604

5 0727 1476 2015 2571 3365 4032

6 0718 1440 1943 2447 3143 3707

7 0711 1415 1895 2365 2998 3499

8 0706 1397 1860 2306 2896 3355

9 0703 1383 1833 2262 2821 3250

10 0700 1372 1812 2228 2764 3169

11 0697 1363 1796 2201 2718 3106

12 0695 1356 1782 2178 2681 3055

13 0694 1350 1771 2160 2650 3012

14 0692 1345 1761 2145 2624 2977

15 0691 1341 1753 2132 2623 2947

16 0690 1337 1746 2120 2583 2921

17 0689 1333 1740 2110 2567 2898

18 0688 1330 1734 2101 2552 2878

19 0688 1328 1729 2093 2539 2861

20 0687 1325 1725 2086 2528 2845

21 0686 1323 1721 2080 2518 2831

22 0686 1321 1717 2074 2508 2819

23 0685 1319 1714 2069 2500 2807

24 0685 1318 1711 2064 2492 2797

25 0684 1316 1708 2060 2485 2787

26 0684 1315 1706 2056 2479 2779

27 0684 1314 1073 2052 2473 2771

KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI

KARTU KONTROL PELAKSANAAN PENELITIAN

PERSURATAN

DOKUMENTASI

Gambar 1 Pemberian Pretest

Gambar 2 Pembagian Kancing Pada Masing-Masing Anggota Kelompok

Gambar 3 Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Gambar 4 Pemberian Posttest

RIWAYAT HIDUP

Lismayanti Dilahirkan di Banga-Banga pada tanggal 14

Agustus 1998 dari pasangan Ayahanda Cagga dan Ibunda

Marni Anak pertama dari dua bersaudara Penulis masuk

sekolah dasar pada tahun 2004 di SD Inpres Banga-Banga dan

tamat pada tahun 2010 tamat di SMP Negeri 4 Barru pada

tahun 2013 dan tamat di SMK Negeri 1 Barru pada tahun 2016 Pada tahun yang

sama (2016) penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang ada di

Makassar yaitu Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) dan

mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) pada Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Atas berkat yang Maha Kuasa penulis

berhasil menyelesaikan seluruh mata kuliah yang diprogramkan dan semua itu

dilakukan dengan semangat dan usaha yang tinggi untuk mendapatkannya

Page 9: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9

ix

orang tua saya yaitu ayahanda Cagga dan ibunda Marni yang telah berdoa

berjuang rela berkorban tanpa pamrih dalam mengasuh membesarkanmendidik

dan membiayai penulis dalam proses pencarian ilmu Tak lupa pula penulis

mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada

1 Prof Dr H Ambo Asse MAg Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar

2 Erwin Akib SPd MPd PhD Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

3 Aliem Bahri SPd MPd Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Makassar

4 Ernawati SPd MPd Sekretaris Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Makassar

5 Dr Nurlina SSi MPd Penasehat akademik yang senantiasa memberikan

masukan dan bimbingan selama proses perkuliahan

6 Nasrun SPd MPd Pembimbing I dan Kristiawati SPd MPd

Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan

bimbingan arahan serta motivasi sejak awal penyusunan proposal hingga

selesainya skripsi ini

7 Bapak-bapak dan Ibu-bu Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar yang telah ikhlas mentransfer ilmunya kepada penulis

x

8 Abdul Latif SPd MPd Kepala Sekolah SD Inpres Banga-Banga

Kabupaten Barru atas bantuannya selama penulis mengadakan penelitian

9 Aminah SPd Guru kelas IV Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

sekaligus sebagai Validator ats segala bimbingan dan kerja samanya selama

penulis mengadakan penelitian

10 BapakIbu Guru serta seluruh Staf SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

yang telah memberikan bantuan dan petunjuknya selama penulis mengadakan

penelitian

11 Siswa-siswi SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru atas kerja sama

motivasi serta semangatnya dalam mengikuti proses pembelajaran

12 Rekan seperjuangan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Angkatan 2016 terkhusus kelas D Universitas Muhammadiyah Makassar

terima kasih atas solidaritas yang diberikan selama menjalani perkuliahan

semoga keakraban dan kebersamaan kita tidak berakhir sampai disini

13 Sahabat-sahabatku yang setia dan tulus memberikan doa dukungan dan

masukan kepada penulis demi terselesainya skripsi ini serta seluruh keluarga

besar

14 Semua pihak yang telah memberikan bantuan yang tidak sempat disebutkan

satu persatu semoga menjadi ibadah dan mendapat imbalan dari-Nya

Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis senantiasa

mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak karena penulis yakin bahwa

suatu persoalan tidak akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan Mudah-

xi

mudahan skripsi ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca terutama bagi diri

pribadi penulis Amin Yaa Rabbal Alamiinn

Makassar Oktober 2020

Penulis

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

LEMBAR PENGESAHAN ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING iii

SURAT PERNYATAAN iv

SURAT PERJANJIAN v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN vi

ABSTRAK vii

KATA PENGANTAR viii

DAFTAR ISI xii

DAFTAR TABEL xiv

DAFTAR GAMBAR xv

DAFTAR LAMPIRAN xvi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 5

C Tujuan Penelitian 5

D Manfaat Penelitian 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 7

A Kajian Teori 7

1 Hasil Belajar 7

2 Matematika 9

3 Model Pembelajaran Kooperatif 11

xiii

4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing 14

5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing 16

6 Kaitan Antara Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika 17

B Hasil Penelitian yang Relevan 18

C Kerangka Pikir 20

D Hipotesis Penelitian 23

BAB III METODE PENELITIAN 24

A Rancangan Penelitian 24

B Populasi dan Sampel 25

C Definisi Operasional Variabel 26

D Instrumen Penelitian 26

E Teknik Pengumpulan Data 27

F Teknik Analisis Data 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34

A Hasil Penelitian 34

B Pembahasan 41

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 44

A Simpulan 44

B Saran 44

DAFTAR PUSTAKA 45

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 12

Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar 30

Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa 31

Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan

Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing 34

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika Siswa

Sebelum (Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model

Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 35

Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum

(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 37

Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Dengan

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 38

Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siswa Selama Proses

Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing 40

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir 22

Gambar 31 Desain One Group Pretest-Posttest Design 24

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN

Kisi-Kisi Instrumen Soal

Soal Pretest dan Hasil Kerja Pretest Siswa

Soal Postest dan Hasil Kerja Posttest Siswa

Pedoman Penilaian

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa

LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN

Daftar Hadir Siswa

Data Hasil Tes Kemampuan Awal Pretest Siswa

Data Hasil Tes Belajar Posttest Siswa

Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa

LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA

Hasil Analisis Statistik Deskriptif Dan Inferensial

Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest Siswa

Hasil Analisis Data Ketuntasan Klasikal

Hasil Analisis Data Aktivitas Siswa

LAMPIRAN D

Tabel Distribusi T-Tabel

Kartu Kontrol Bimbingan Skripsi

Kartu Kontrol Penelitian

Persuratan

Dokumentasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Model pembelajaran merupakan suatu kegiatan perencanaan yang

dirancang oleh guru untuk pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan

tertentu Model pembelajaran sangat penting diterapkan dalam proses

pembelajaran karena dapat membantu memperjelas prosedur hubungan serta

keadaan keseluruhan dari apa yang sudah direncanakan Menurut Joyce dan Weil

(Wati2017) terdapat beberapa alasan pentingnya model pembelajaran yaitu

pertama memperjelas hubungan fungsional diantara berbagai komponen unsur

atau elemen sistem tertentu Kedua prosedur yang akan ditempuh dalam

melaksanakan kegiatan dapat dijelaskan secara tepat Ketiga model pembelajaran

akan mempermudah para administrator untuk mengidentifikasi komponen elemen

yang mengalami hambatan jika kegiatan yang dilaksanakan tidak efektif

Keempat mengidentifikasi secara tepat cara-cara untuk mengadakan perubahan

jika pendapat ketidaksesuaian dari apa yang telah dirumuskan dan kelima yaitu

dengan dengan menggunakan model pembelajaran guru dapat menyusun tugas-

tugas siswa menjadi suatu kesuluruhan yang terpadu

Menurut Suprihatiningrum (2016143) ada dua macam alasan pentingnya

model pembelajaran yaitu pertama istilah model mempunyai makna yang lebih

luas daripada strategi metode atau prosedur Kedua model dapat berfungsi

sebagai sarana komunikasi yang penting dalam mengajar di kelas

2

Dengan memperhatikan kerangka pengetahuan di atas peneliti menarik

kesimpulan bahwa kedudukan model pembelajaran sangat penting dalam proses

pembelajaran karena dapat membantu dan memperlancar proses pembelajaran di

kelas dan proses pembelajaran akan lebih efektif dan efisien jika model

pembelajaran yang dipilih sesuai dengan materi yang akan diajarkan

Model pembelajaran sangat bermanfaat bagi guru dan siswa Bagi guru

yaitu pertama memudahkan dalam melaksanakan tugas pembelajaran berdasarkan

dengan langkah-langkah yang akan ditempuh sesuai dengan waktu tujuan

kemampuan daya serap siswa dan ketersediaan media yang ada Kedua dapat

dijadikan sebagai alat untuk mendorong aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran Ketiga memudahkan guru untuk melakukan analisis terhadap

perilaku siswa secara individu maupun kelompok dan keempat yaitu

memudahkan guru dalam menyusun bahan pertimbangan dalam merencanakan

penelitian tindakan kelas dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran

Sedangkan bagi siswa yaitu pertama memberikan kesempatan kepada siswa

untuk berperan aktif dalam kegiatan proses belajar pembelajaran Kedua dapat

memudahkan siswa untuk memahami materi pembelajaran yang diajarkan guru

Ketiga mendorong semangat belajar siswa serta ketertarikannya dalam mengikuti

proses pembelajaran secara penuh dan keempat yaitu dapat melihat atau

membaca kemampuan pribadi dikelompoknya secara objektif (Octavia 2020 15-

16)

3

Menurut Pardamean (2015) bahwa model pembelajaran bermanfaat

untuk mengefektifkan dan mengefisienkan pencapaian tujuan pembelajaran

Indikatornya adalah guru dan siswa fokus pembelajaran guru mudah mentransfer

isi pelajaran kepada siswa siswa juga mudah menangkap isi pelajaran

tersebutWaktu yang tersedia untuk satu materi secara efesien dan efektif dapat

dimanfaatkan secara maksimal Ketertarikan dan minat siswa dalam mengikuti

proses pembelajaran cenderung tinggi Guru dan siswa tidak mudah bosan

membahas isi materi pelajaran

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti

dengan guru kelas IV atas nama Aminah pada tanggal 20 Juli 2020 di SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barru bahwa hasil belajar matematika siswa masih

tergolong rendah karena masih banyak siswa yang belum mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 70 Penyebab hasil

belajar matematika rendah yaitu siswa kurang aktif dan terlibat pada saat proses

pembelajaran berlangsung serta kurangnya semangat dan motivasi siswa dalam

menerima materi yang disampaikan oleh guru Ketika guru menjelaskan materi

sebagian siswa tidak memperhatikan karena guru belum menciptakan model

pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa kurang memahami materi yang

disampaikan oleh guru dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu kelompok

karena ketika siswa diberikan tugas kelompok hanya sebagian anggota kelompok

yang aktif mengerjakannya hanya siswa pintar saja yang aktif dalam pembelajaran

berkelompok

4

Untuk mengatasi permasalahan di atas diperlukan kreatifitas guru dalam

memilih model pembelajaran yang dapat mendorong siswa agar aktif dan terlibat

serta semangat pada saat proses pembelajaran berlangsung Adapun model yang

dimaksud yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Bagi siswa dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing dapat membantu mempermudah siswa dalam memahami

materi yang diajarkan dan melatih siswa untuk berkomunikasi bekerja sama

berfikir dan mengungkapkan ide-ide bersama anggota kelompoknya masing-

masing dalam menyelesaikan soal-soal atau permasalahan yang diberikan oleh

guru Siwa juga diharapkan dapat termotivasi semangat dan aktif dalam

pembelajaran matematika sehingga hasil belajarnya dapat meningkat Sedangkan

bagi guru melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif model

pembelajaran yang bisa digunakan pada saat mengajar

Menurut Erika dkk (2018142) bahwa teknik kancing gemerincing

merupakan teknik pembelajaran kooperatif yang dapat membantu guru mencapai

tujuan dalam proses pembelajaran secara tidak langsung mengajak siswa untuk

aktif dalam proses pembelajaran Ciri khas dari model pembelajaran ini yaitu

semua siswa diberi 2 atau 3 buah kancing sebagai syarat yang harus dikeluarkan

jika mereka ingin berbicara dan jika kancingnya habis maka siswa tersebut tidak

boleh berbicara lagi

Dalam teknik pembelajaran kancing gemerincing masing-masing anggota

kelompok memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapatnyaPenggunaan

kancing digunakan sebagai alat yang dirancang dalam model pembelajaran

5

kooperatif teknik kancing gemerincing ini dimaksudkan agar setiap siswa dapat

bertanggung jawab atas tugas yang diberikan Jadi dalam satu kelompok tidak

ada anggota kelompok yang mempunyai posisi dominan karena masing-masing

anggota kelompok mempunyai kesempatan yang sama untuk aktif dalam

pembelajaran dimana siswa yang awalnya bersifat pasif akan termotivasi dan ikut

aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga hasil belajar matematika

siswa dapat meningkat

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis penulis tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul ldquoPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif

Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid

Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas maka rumusan

masalah dalam penelitian ini yaitu ldquoApakah Ada Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika

Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-banga Kabupaten Barrurdquo

C Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini yaitu

ldquoUntuk Mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

6

D Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut

1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran

dalam pengembangan ilmu terutama yang berkaitan dengan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

2 Manfaat Praktis

a Bagi Siswa

Memberikan pengetahuan semangatdan motivasi untuk belajar

lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar yang

diperoleh dapat tercapai

b Bagi Guru

Penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing ini sangat diharapkan dapat bermanfaat bagi guru dalam

proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan keaktifan dan

pemahaman siswa sehingga tercapainya proses belajar mengajar yang

diharapkan

c Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik

kepada sekolah dalam rangka perbaikan proses dan hasil belajar siswa

d Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk

penelitian selanjutya

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A Kajian Teori

1 Hasil Belajar

a Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada diri seseorang

sebagai hasil dari peroses belajar siswa baik itu terjadi perubahan pengetahuan

pemahaman sikap dan tingkah laku kecakapan keterampilan dan kemampuan

serta perubahan aspek-aspek yang lain yang ada pada individu yang belajar

Menurut Nawawi (Fiona 201912) bahwa hasil belajar adalah tingkat

keberhasilan peserta didik yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh

dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu Adapun Menurut

Yudha (201834) bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta

didik setelah menerima pembelajaran yang meliputi aspek kognitif Hal ini

sejalan dengan pendapat Susanto (20125) bahwa hasil belajar adalah

kemampuan yang diperoleh anak setelah kegiatan belajar

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

adalah skor yang diperoleh siswa setelah ia menerima proses pembelajaran

untuk mengetahui sampai dimana tingkat pemahamannya terhadap suatu materi

yang telah dipelajari berupa tes dan biasanya diwujudkan dengan nilai tertentu

Dalam penelitian ini hasil belajar yang ingin dicapai siwa yaitu terkait dengan

aspek kognitif siswa setelah ia menerima suatu materi pembelajaran

8

b Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Purwanto (Yudha 201836) bahwa faktor yang mempengaruhi

hasil belajar terdiri dari dua faktor yaitu faktor dari dalam peserta didik (intern)

yaitu fisiologi dan psikologis dan faktor dari luar (ektern) peserta didik yaitu

lingkungan dan instrumental

Hal ini sejalan dengan pendapat Djamarah (Yudha 201836-37) faktor

yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu

1) Faktor Intern

a) Faktor fisiologis adalah faktor yang terdiri dari kondisi fisiologis

kondisi panca indra

b) Faktor Psikologi adalah faktor yang terdiri dari minat kecerdasan

bakat motivasi dan kemampuan kognitif

2) Faktor Ekstern

a) Faktor lingkungan terdiri dari lingkungan alami dan lingkungan

sosial budaya

b) Faktor Instrumental terdiri dari kurikulum program sarana dan

fasilitas guru

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang

mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor intern (dalam diri) dan faktor ekstern

(luar diri) Kedua faktor tersebut saling berkaitan sehingga siswa perlu

mendapatkan perhatian terhadap keadaannya baik itu dari segi fisik psikis dan

cara belajar di sekolah

9

2 Matematika

a Pengertian Matematika

Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang diajarkan di setiap

jenjang sekolah mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga ke perguruan tinggi

Dalam tulisan Suwangsih dan Tiurlina istilah matematika berasal dari bahasa

Yunani yaitu mathematike yang artinya mempelajari Kata mathematike berasal

dari kata mathema yang memiliki arti pengetahuan atau ilmu

(knowledgescience) Selain itu kata mathematike berhubungan juga dengan kata

lain yang hampir sama yaitu mathein atau mathenein yang berarti berpikir

(Isrokrsquoatun dan Amelia Rosmala 20193)

Menurut Ruseffendi (Al-Tabany 20151) matematika adalah bahasa

simbol ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif ilmu

yang membahas tentang pola keteraturan dan struktur yang terorganisasi dimulai

dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan ke aksioma atau

postulat dan terakhir yaitu ke dalil

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika

merupakan suatu ilmu yang mempelajari bagaimana proses berpikir secara kritis

dan masuk akal untuk mendapatkan suatu kebenaran

b Ciri-Ciri Pembelajaran Matematika

Menurut Suwangsih (wandini 20198) bahwa ciri-ciri pembelajaran

matematika di SD adalah sebagai berikut

a) Pembelajaran matematika menggunakan metode spiral metode spiral ini

melambangkan adanya keterkaitan antara suatu materi dengan materi

10

lainnya Topik sebelumnya menjadi prasyarat untuk memahami topik

berikutnya atau sebaliknya

b) Pembelajaran matematika dilakukan secara bertahap Materi pembelajaran

matematika dilakukan secara bertahap yang dimulai konsep-konsep yang

sederhana menuju konsep yang lebih kompleks

c) Pembelajaran matematika menggunakan metode induktif sedangkan

matematika merupakan ilmu deduktif namun sesuai tahap perkembangan

siswa maka pembelajaran matematika di SD digunakan metode induktif

d) Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi artinya tidak

ada pertentangan antara kebenaran yang satu dengan kebenaran lainnya

Suatu pernyataan dianggap benar jika didasarkan kepada pernyataan-

pernyataan sebelumnya yang telah diterima kebenarannya

e) Pembelajaran matematika hendaknya bermakna artinya konsep

matematika tidak diberikan dalam bentuk jadi tapi sebaliknya siswalah

yang harus mengonstruksi konsep tersebut

c Tujuan Pembelajaran Matematika

Menurut Depdikbud (Wandini 201911-12) bahwa tujuan pembelajaran

matematika di Sekolah Dasar yaitu sebagai berikut

1) Mengembangkan keterampilan berhitung siswa sebagai latihan dalam

kehidupan sehari-hari

2) Menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialihgunakan melalui

kegiatan matematika

11

3) Mengembangkan kemampuan dasar matematika sebagai bekal belajar

lebih lanjut

4) Membentuk sikap logis kritis cermat kreatif dan disiplin

3 Model Pembelajaran Kooperatif

a Pengertian Model Pembelajaran

Dalam suatu proses pembelajaran diperlukan model pembelajaran yang

dapat membuat suasana belajar lebih efektif dan menyenangkan Menurut Joyce

dan Weil (Rusman 2012133) bahwa model pembelajaran adalah segala sesuatu

yang dirancang dalam membentuk kurikulum merancang bahan-bahan

pembelajaran dan membimbing proses pembelajaran di dalam kelas

Menurut Adi (Suprihatiningrum 2016142) bahwa model pembelajaran

merupakan suatu kerangka yang menggambarkan prosedur dalam

mengorganisasikan pengalaman pembelajaran untuk mencapai tujuan

pembelajaran Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam

merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran adalah suatu kegiatan perencanaan yang dirancang untuk

pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan tertentu

b Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan model

pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok-

kelompok kecil yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan

struktur kelompok yang bersifat heterogen (Rusman 2012202) Adapun

12

menurut Djamarah (2018270) bahwa pembelajaran kooperatif adalah model

pembelajaran yang dimana para siswa bekerja sama di dalam kelompok-

kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

kooperatif adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu kelompok

kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang siswa untuk saling berinteraksi

dan bekerjasa sama dengan anggota kelompoknya

c Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Ibrahim dkk (Suprihatiningrum 2016192-193) dalam

pembelajaran kooperatif terdapat 6 langkah utama atau tahapan yaitu sebagai

berikut

Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Fase Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Fase -1

Menyampaikan

tujuan pembelajaran

dan memotivasi

siswa

Guru menyampaikan

semua tujuan pelajaran

yang ingin dicapai pada

pelajaran tersebut dan

memotivasi siswa untuk

belajar

Siswa memperhatikan guru

pada saat guru menyampaikan

tujuan pembelajaran dan siswa

harus semangat untuk ikut

dalam proses pembelajaran

Fase-2

Menyajikan

informasi

Guru menyajikan

informasi kepada siswa

dengan jalan demonstrasi

atau lewat bahan bacaan

Siswa memperhatikan materi

yang disampaikan oleh guru

dan bertanya jika ada materi

yang kurang dimengerti

Fase-3

Mengorganisasikan

siswa ke dalam

kelompok-kelompok

belajar

Guru menjelaskan kepada

siswa bagaimana caranya

membentuk kelompok

belajar dan membantu

setiap kelompok agar

melakukan transisi secara

efisien

Siswa memperhatikan guru

ketika menjelaskan Setelah

guru menjelaskan tentang cara

berkelompok maka siswa

harus tahu bahwa semua

aggota kelompok memiliki

tujuan yang sama dan harus

berbagi tugas dan tanggung

jawab yang sama di antara

anggota kelompok

13

Fase-4

Membimbing

kelompok bekerja

dan belajar

Guru membimbing

kelompok-kelompok

belajar pada saat mereka

mengerjakan tugas

mereka

Siswa mengerjakan tugas

kelompok yang diberikan

dengan cara bekerja sama

dengan anggota kelompoknya

melalui bimbingan guru

Fase-5

Evaluasi

Guru mengevaluasi hasil

belajar tentang materi yang

telah dipelajari atau

masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil

kerjanya

Masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil

diskusinya

Fase-6

Memberikan

penghargaan

Guru mencari cara-cara

untuk menghargai baik

upaya maupun hasil

belajar individu dan

kelompok

Siswa harus saling mengargai

jawaban ketika jawaban

mereka berbeda setiap

kelompok dan harus

mempertanggungjawabkan

jawabannya

d Teknik-Teknik Pembelajaran Kooperatif

Menurut Huda (2017134) dalam pembelajaran kooperatif terdapat 14

teknik pembelajaran yang dapat diterapkan di dalam kelas antara lain Mencari

Pasangan Bertukar Pasangan Berpikir Berpasangan Berbagi Berkirim Salam

dan Soal Kepala Bernomor Kepala Bernomor Terstruktur Dua tinggal Dua

Tamu Keliling Kelompok Kancing Gemerincing Keliling Kelas Lingkaran

Dalam Lingkaran Luar Tari Bambu jigsaw dan Bercerita Berpasangan

Berdasarkan uraian di atas salah satu teknik pembelajaran kooperatif

yang diterapkan dalam penelitian ini adalah teknik kancing gemerincing Peneliti

memilih teknik kancing gemerincing karena dalam teknik ini siswa dapat terlibat

secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajarnya dapat

meningkat

14

4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing

a Pengertian TeknikKancing Gemerincing

Menurut Widyarty (201311) teknik kancing gemerincing merupakan

suatu model pembelajaran yang bertujuan untuk mengatasi hambatan

pemerataan kesempatan siswa yang sering mewarnai kerja kelompok dan setiap

siswa berhak mendapatkan kesempatan untuk berperan serta pada kelompoknya

masing-masing Sedangkan menurut Ulya (201932) bahwa teknik kancing

gemerincing merupakan metode yang dikembangkan oleh Spencer kagan

dimana masing-masing anggota kelompoknya mendapatkan kesempatan untuk

menyampaikan pendapat mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran

orang lain

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran teknik kancing gemerincing adalah suatu teknik pembelajaran

dimana dalam proses pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada semua

anggota kelompok untuk berpendapat

b Prosedur PelaksanaanTeknik Kancing Gemerincing

Dalam proses pembelajaran teknik kancing gemerincing terdapat

langkah-langkah model pembelajaran Menurut Huda (2011142-143) langkah-

langkah dari teknik kancing gemerincing yaitu

1) Guru menyiapkan satu kotak kecil yang berisi kancing-kancing (atau

benda-benda lainnya)

15

2) Masing-masing anggota dari setiap kelompok mendapatkan 2 atau 3 buah

kancing (jumlah kancing bergantung pada sukar tidaknya tugas yang

diberikan)

3) Setiap kali anggota selesai berbicara atau mengeluarkan pendapat ia harus

menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkannya di tengah-tengah

meja kelompok

4) Jika kancing yang dimiliki salah seorang siswa habis dia tidak boleh

berbicara lagi sampai semua rekannya menghabiskan kancingnya masing-

masing

5) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok

boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan

mengulangi prosedurnya kembali

d Kelebihan dan Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing

Menurut Ulya (201830-31) teknik kancing gemerincing memiliki

beberapa kelebihan dan kelemahan yaitu sebagai berikut

1) Kelebihan Teknik Kancing Gemerincing

a) Mengatasi hambatan pemerataan kesempatan berbicara siswa dalam

beriskusi

b) Mendorong siswa agar dapat aktif berbicara pada saat proses

pembelajaran berlangsung

c) Memberikan kesempatan bagi siswa yang tidak aktif untuk

menyampaikan pendapatnya pada saat berdiskusi sehingga siswa

16

yang tidak aktif memiliki kesempatan yang sama untuk

menyampaikan pendapatnya

2) Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing

a) Pengelolaan waktu saat persiapan dan pelaksanaan perlu

diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran terutama

dalam proses pembentukan kualitas pengetahuan siswa

b) Memerlukan waktu yang cukup lama jika guru tidak terlalu

memahami dengan baik materi yang akan diajarkan

c) Model ini susah diterapkan jika jumlah siswa terlalu banyak

5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing

Langkah-langkah yang akan di terapkan dalam penelitian ini yaitu

sebagai berikut

1) Menyiapkan bahan ajar dan media pembelajaran

2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa

3) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari

4) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5

orang siswa Kemudian membagikan soal kepada masing-masing

kelompok

5) Guru kemudian menyuruh semua anggota dari masing-masing kelompok

untuk mengerjakan tugas yang diberikan dengan cara bekerja sama

Setelah itu guru membagikan kancing berwarna kepada masing-masing

anggota kelompok Setiap anggota kelompok mendapatkan dua buah

17

kancing berwarna dan guru kemudian menjelaskan cara penggunaan

kancing yang dipegang oleh setiap siswa

6) Guru mengawasi masing-masing kelompok dan memberi bantuan kepada

kelompok jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas yang

diberikan

7) Jika tugas kelompok yang diberikan telah selesai guru meminta siswa

agar maju kedepan dengan cara menunjuk siswa yang mengacungkan

tangannya untuk menuliskan hasil kerja kelompoknya dan kelompok lain

menanggapinya apakah jawabannya sama atau tidak secara bergantian

Lakukan hal tersebut secara berulang sampai nomor dan soal yang

diberikan sudah dibahas semua

8) Siswa yang maju kedepan mengumpulkan kancingnya di tengah meja

kelompoknya

9) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok

boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan

mengulangi prosedurnya kembali

6 Kaitan Antara Model Pembelajaraan Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika

Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing menekankan

keaktifan semua anggota dalam suatu kelompok untuk menyelesaikan suatu

permasalahan yang diberikan oleh seorang guru dimana mereka saling membantu

satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan agar hasil belajar mereka bisa

meningkat secara merata Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat

18

membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih

siswa untuk bekerja sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif

dan terlibat dalam proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti

pembelajaran

Untuk tugas-tugas yang terstruktur seperti matematika diskusi jarang

dibutuhkan karena dalam tugas-tugas seperti ini biasanya sudah terdapat satu

jawaban benar Akan tetapi meskipun pembelajaran matematika yang bersifat

terstruktur tetapi model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing bisa

digunakan tergantung sejauh mana guru dapat membantu siswa memahami jenis

bantuan seperti apa yang mereka perlukan untuk mengerjakan tugas dalam suatu

kelompok

Mengingat pembelajaran kooperatif dikembangkan dari teori

konstruktivisme dimana siswa dituntut untuk mengembangkan pengetahuan awal

mereka secara mandiri agar terjadi pembelajaran yang bermakna Hal ini sejalan

dengan pembelajaran matematika yang pada dasarnya adalah penanaman konsep

Dimana dituntut pula pembelajaran yang bermakna agar konsep matematika itu

sendiri mudah dimengerti oleh siswa

B Hasil Penelitian yang Relevan

Pada bagian ini peneliti akan mengkaji penelitian yang relevan dengan

penelitian penulis Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya

diantaranya sebagai berikut

19

a) Jurnal Dwi Purwanto (2016) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa persentase observasi komunikasi matematis siwa pada

siklus I sebesar 5625 meningkat menjadi 7500 pada siklus II Rata-rata

nilai evaluasi belajar siswa pada siklus I mencapai 6990 dengan jumlah siswa

yang tuntas 21 siswa dan persentase ketuntasan 6562 meningkat menjadi

7615 pada siklus II dengan jumlah siswa yang tuntas 24 siswa dan persentase

ketuntasan 7500 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan

bahwa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dapat

meningkatkan komunikasi matematis dan hasil belajar matematika pada siswa

kela VIII di SMP Negeri 11 Purworejo Persamaan dalam penelitian ini yaitu

sama-sama menggunakan teknik kancing gemerincing dan mata pelajaran

yang sama Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian sasaran

penelitian dan lokasi penelitian

b) Jurnal Nurul Wisna Afianti (2017) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian

ini menunjukkan presentase keaktifan belajar peserta didik pada siklus I

sebesar 617 dengan kategori cukup aktif dan persentase ketuntasan hasil

belajar peserta didik sebesar 46675 Pada siklus II persentase keaktifan

belajar peserta didik mengalami peningkatan menjadi 8609 dengan kategori

sangat aktif dan hasil belajar peserta didik juga meningkat dengan persentase

ketuntasan sebesar 8333 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat

disimpulkan bahwa keaktifan dan hasil belajar IPA melalui model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing mengalami peningkatan

Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan teknik

20

kancing gemerincing Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian

sasaran penelitian lokasi penelitian dan mata pelajaran

c) Jurnal Komang Sucipta (2018) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 1412

sedangkan nilai rata-rata pada kelompok kontrol sebesar 975 Dari uji

prasyarat data bahwa data berdistribusi normal dan memiliki varians yang

homogeny kemudian dilanjutkan dengan uji-t diperoleh thitung= 365 dan ttabel

= 201 dengan taraf signifikan 5 dan (db) 49 sehinggaH1 diterima dan H0

ditolak Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

dengan kelompok siswa yang mengikuti proses pembelajaran konvensional

pada siswa kelas V SD Negeri 3 Sangkan Gunung melalui proses

pembelajaran Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan

teknik kancing gemerincing dan jenis metode penelitian yang sama

Sedangkan perbedaannya terletak pada sasaran penelitian lokasi penelitian

dan mata pelajaran

C Kerangka Pikir

kerangka pikir merupakan bagian penelitian yang menggambarkan alur

pikir suatu penelitian Keberhasilan siswa dalam belajar dapat diukur dengan hasil

belajar yang diperoleh siswa selama mengikuti proses kegiatan pembelajaran

Pada saat proses pembelajaran berlangsung hanya sebagian siswa yang aktif dan

terlibat dalam pembelajaran Motivasi dan semangat siswa masih kurang untuk

21

belajar sehingga cepat mengalami rasa bosan dan jenuh Pada saat guru

menjelaskan materi sebagian siswa tidak memperhatikan sehingga kurang

mengerti dengan materi yang diajarkan karena model pembelajaran yang

digunakan guru kurang bervariasi dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu

kelompok Hal tersebut mengakibatkan rendahnya hasil belajar matematika siswa

Masalah tersebut merupakan gambaran secara umum tentang permasalahan yang

terdapat pada kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

Untuk memaksimalkan hasil belajar siswa salah satu model

pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses

pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat membantu siswa dalam

memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih siswa untuk bekerja

sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif dan terlibat dalam

proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti pembelajaran

Sebelum model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

diterapkan maka terlebih dahulu dilakukan tes berupa pretest dan posttest setelah

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diterapkan dalam

pembelajaran Setelah itu data dari pretest dan posttest dibandingkan lalu

dianalisis untuk mendapatkan hasil atau kesimpulan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran matematika Berdasarkan uraian tersebut dapat digambarkan bagan

kerangka pikir model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

sebagai berikut

22

Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir

Rendahnya Hasil Belajar Matematika Siswa

Kelas IV SD Inpres Banga-Banga

Pretest

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing

Posttest

Hasil Belajar

Analisis

Temuan

Siswa kurang aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran

Kurangnya semangat dan motivasi siswa untuk belajar

Model pembelajaran yang kurang bervariasi

Kerja sama dalam kelompok masih kurang

23

D Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang kajian pustaka

maupun kerangka pikir dalam penelitian ini digunakan hipotesis sebagai berikut

ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-

Banga Kabupaten Barrurdquo

Adapun hipotesis statistik dari penelitian ini yaitu

Keterangan

micro1 Rata-rata hasil belajar sebelum diberikan perlakuan

micro2 Rata-rata hasil belajar setelah diberikan perlakuan

Ho Tidak ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

H1 Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-

Banga Kabupaten Barru

Ho micro1 = micro2

H1 micro1ltmicro2

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A Rancangan Penelitian

1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksperimen Penelitian eksperimen adalah suatu kegiatan penelitian yang

dilakukan peneliti untuk menilai suatu perlakuan (treatment) pendidikan

terhadap suatu objek atau objek penelitian untuk menguji hipotesis Jenis

penelitian eksperimen yang digunakan adalah pre-eksperimental design

Penelitian pre-eksperimental design belum merupakan eksperimen

sungguh-sungguh karena masih terdapat variable luar yang ikut berpengaruh

terhadap terbentuknya variable dependen Jadi hasil eksperimen yang merupakan

variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen

Hal ini terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih

secara random (Sugiyono 201574)

2 Desain Penelitian

Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah one-group

pretest-postest design Pada desain ini terdapat pretest yang diberikan sebelum

postest setelah perlakuan Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut

Gambar 31 Desain One group pretest-postest

O1 X O2

Pretest Treatment Posttest

25

Keterangan

O1 Nilai pretest sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing

O2 Nilai posttest setelah dilaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran matematika teknik kancing

gemerincing

X Perlakuan berupa pembelajaran matematika melalui model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

B Populasi dan Sampel

1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201580) Populasi

dalam penelitian ini adalah murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru yang berjumlah 10 orang

2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari

semua yang ada pada populasi misalnya karena keterbatasan dana tenaga dan

waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu

(Sugiyono 201581) Dalam teknik pengambilan sampel peneliti menggunakan

sampel jenuh Sampel jenuh merupakan teknik pengambilan sampel bila semua

26

anggota populasi digunakan Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif

kecil (Sugiyono 201585) Sampel dalam penelitian ini adalah murid kelas IV

SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru yang berjumlah 10 orang

C Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek

pengamatan penelitian Dalam penelitian ini mengkaji dua variabel yaitu ldquoModel

Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincingrdquo sebagai variabel bebas

(X) dan ldquoHasil Belajar Matematikardquo sebagai variabel terikat (Y)

1 Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing adalah suatu

model pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok dimana masing-

masing anggota kelompok mendapatkan sebuah kancing berwarna sebagai

penanda apabila mereka berpendapat Masing-masing siswa harus

bertanggungjawab atas kancing yang dimiliknya

2 Hasil belajar matematika adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah

melalui kegiatan proses pembelajaran Hasil belajar matematika siswa yang

dimaksud adalah nilai yang diperoleh siswa sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dan sesudah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diberi

(posttest)

D Instrumen Penelitian

Adapun instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

27

1 Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa

selama penelitian berlangsung Dalam hal ini peneliti mengamati aktivitas

belajar siswa selama proses berlangsungnya pembelajaran

2 Soal Tes

Tes hasil belajar matematika digunakan untuk memperoleh informasi

tentang penguasaan siswa terhadap pembelajaran matematika sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing yang

biasa disebut pretest dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing yang biasa disebut posttest Soal tes dibuat

berdasarkan materi yang diberikan selama penelitian berlangsung dengan

berdasarkan rumusan indikator pembelajaran Soal tes ini akan

dikembangkan dalam bentuk tes uraian (essay) yang berjumlah 5 soal

3 Dokumentasi

Instrumen dari dokumentasi ini adalah kamera yang digunakan untuk

mengambil beberapa gambar atau foto kegiatan dan aktivitas siswa selama

proses pembelajaran berlangsung

E Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk

mengumpulkan data penelitiannya Untuk mengumpulkan data dalam penelitian

ini dilakukan dengan cara sebagai berikut

28

1 Observasi

Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan

langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang akan diteliti

Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara pengamatan dan pencatatan

mengenai pelaksanaan pembelajaran

2 Tes

Sebelum dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing terlebih dahulu dilakukan pretest untuk mengetahui

kemampuan awal murid Setelah diberi perlakuan kemudian dilakukan

postttest untuk mengetahui kemampuan hasil belajar murid Data yang

diperoleh berdasarkan tes yang digunakan dalam proses pembelajaran

3 Dokumentasi

Dengan teknik ini peneliti memperoleh dokumen penelitian berupa

foto materi pelajaran melalui buku serta RPP Dengan foto dapat

memberikan informasi mengenai keadaan atau situasi kelas ketika peneliti

maupun siswa melaksanakan proses pembelajaran

F Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan memperhatikan jenis data yang akan

dianalisis Dalam penelitian kuantitatif seluruh data dari seluruh responden atau

sumber data lain terkumpul maka dilakukan analisis data Adapun teknik analisis

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

29

1 Analisis Data Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau

memberi gambaran umum data yang terkumpul selama proses penelitian dan

bersifat kuantitatif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk

mendeskripsikan seberapa besar hasil belajar pretest dan posttest yang diperoleh

siswa kelas IV sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerncing dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing Adapun langkah-langkah dalam penyusunan data

hasil pengamatan yaitu

a Hasil Belajar Siswa

1) Menghitung nilai rata-rata siswa (Mean)

= sum

(Riadi 2016)

Keterangan

= Rata-rata (Mean)

fi = Jumlah

n = Jumlah siswa

2) Menghitung persentase nilai rata-rata

P =

(Sudijono 201539)

30

Keterangan

p = Angka Persentase

f = Frekuensi yang dicari persentasenya

n = Banyaknya sampel

Dalam keperluan analisis deskriptif kriteria yang digunakan untuk

menentukan kriteria hasil belajar siswa yaitu

Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar

Ketuntasan Hasil Belajar () Kategori Hasil Belajar

0 le x ge 54 Sangat rendah

55 le x ge 64 Rendah

65 le x ge 79 Sedang

80 le x ge 89 Tinggi

90 lt x gt 100 Sangat tinggi

Sumber Depdikbud (2003)

b Analisis Aktivitas Siswa

Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil lembar observasi aktivitas

siswa yang diolah dengan teknik analisis berikut

AP = sum

sum x 100

(Trianto 2010 243)

Keterangan

AP = Nilai yang dicari

sumP = Banyaknya siswa yang melakukan akrivitas

sumF = Jumlah seluruh siswa

31

Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa

Sumber (Trianto 2010 43)

2 Analistik Statistik Inferensial

Analisis statistik inferensial dilakukan untuk menguji hipotesis

penelitian dengan menggunakan uji-t Untuk menguji hipotesis penelitian

mengenai perbedaan hasil belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran

matematika sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing diuji dengan t-tes dengan taraf signifikan α = 005

atau bertaraf 5 Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti

menggunakan teknik statistik t (uji-t) dengan tahap sebagai berikut

radicsum

(Arikunto 2013349)

Keterangan

Md = Mean perbedaan mean pretest dan posttest

X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)

X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)

d = Devisi masing-masing subjek

sum = Jumlah kuadrat deviasi

N = Jumlah subjek pada sampel

Ketuntasan Hasil Belajar () Kriteria

0 le x ge 25 Kurang Baik

26 le x ge 50 Cukup Baik

51 le x ge 75 Baik

76 lt x gt 100 Sangat Baik

32

Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut

a Mencari harga ldquoMdrdquo dengan menggunakan rumus

Md = sum

(Arikunto 2013350)

Keterangan

Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest

sumd = Jumlah dari gain (pretest-posttest)

N = Subjek pada sampel

b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus

sum = sumd ndash sum

(Arikunto 2013351)

Keterangan

sum = Jumlah kuadrat deviasi

sumd = Jumlah dari gain (pretest-postest)

N = Subjek pada sampel

c Menentukan harga dengan rumus

radicsum

(Arikunto 2013349)

Keterangan

Md = Mean perbedaan mean pre-test dan pos-test

X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)

X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)

33

d = Devisi masing-masing subjek

sum = Jumlah kuadrat deviasi

N = Jumlah subjek pada sampel

d Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan

Kaidah pengujian signifikan

1) Jika maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti pengunaan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

2) Jika maka H0 diterima dan H1 ditolak berarti pengunaan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing tidak

berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

e Menentukan harga

Mencari mengunakan table distribusi t dengan taraf

signifikan α = 005 dan d k = N‒1

f Membuat Kesimpulan apakah model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas

IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif dimaksudkan untuk memperoleh gambaran

mengenai ketuntasan hasil belajar matematika murid yang meliputi sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) serta hasil observasi aktivitas siswa selama proses

pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Deskripsi masing-masing hasil analisis tersebut diuraikan sebagai berikut

a Deskripsi Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan Setelah

(Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing

Dari hasil analisis deskriptif yang disajikan pada lampiran C maka skor

hasil belajar siswa sebelum (Pretest) dan setelah (Posttest) diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing pada siswa kelas IV SD

Inpres Banga-Banga materi pecahan senilai dapat dilihat pada tabel 41 berikut

Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest)

dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif

Teknik Kancing Gemerincing

Statistik Pretest Posttest

Ukuran Sampel 10 10

Skor Ideal 100 100

Skor Rata-rata 609 807

Skor Tertinggi 81 100

Skor Terendah 36 60

Rentang Skor 45 40

Sumber Data Olah Lampiran C

34

35

Pada Tabel 41 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata skor hasil belajar

matematika siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (pretest) adalah 609 dan setelah diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) adalah 807 dari

skor ideal 100 Skor yang dicapai siswa tersebar dari skor terendah pretest 36 dan

skor terendah posttest 60 Skor tertinggi yang dicapai siswa pada pretest adalah 81

dan posttest adalah 100 dengan rentang skor pretest 45 dan posttest 40 Jika skor

hasil belajar matematika sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke

dalam lima kategori maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang

ditunjukkan pada Tabel 42 berikut

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika

Siswa Sebelum (Pretest) dan Sesudah (Posttest) Diterapkan Model

Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

No

Skor

Kategori

Pretest Posttest

F Persentase

()

F Persentase

()

1 0 le x le 54 Sangat Rendah 3 30 0 0

2 55 le x le 64 Rendah 4 40 2 20

3 65 le x le 79 Sedang 1 10 2 20

4 80 le x le 89 Tinggi 2 20 4 40

5 90 le x le 100 Sangat Tinggi 0 0 2 20

Jumlah 10 100 10 100

Sumber Hasil tes siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

Pada Tabel 42 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dari 10 siswa kelas

IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru terdapat 3 orang siswa (30) yang

memperoleh skor pada kategori sangat rendah 4 orang siswa (40) yang

memperoleh skor kategori rendah 1 orang siswa (10) yang memperoleh skor

36

kategori sedang dan 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori tinggi

serta tidak ada siswa (0) yang memperoleh skor kategori sangat tinggi

Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) dari 10 siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru terdapat 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor pada kategori rendah

2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori sedang 4 orang siswa (40)

yang memperoleh skor kategori tinggi dan 2 orang siswa (20) yang

memperoleh skor kategori sangat tinggi

Skor rata-rata hasil belajar siswa sebelum diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) sebesar 609 dikonversi ke dalam

5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil belajar matematika siswa umumnya

berada pada kategori rendah Sedangkan skor rata-rata hasil belajar siswa setelah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)

sebesar 807 dikonversi ke dalam 5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil

belajar matematika siswa umumnya berada pada kategori tinggi

Selanjutnya untuk melihat persentase ketuntasan hasil belajar matematika

siswa sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dapat dilihat pada Tabel 43

berikut

37

Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum

(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Skor

Kategori

Pretest Posttest

F Persentase

()

F Persentase

()

0 le x ˂ 70 Tidak Tuntas 7 70 2 20

70 le x le 100 Tuntas 3 30 8 80

Jumlah 10 100 10 100

Sumber Perolehan nilai siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru

Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila memiliki skor

paling sedikit 70 Dari Tabel 43 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) jumlah siswa yang

tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 7 orang siswa

(70) dan siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 3

orang siswa (30) Dari deskripsi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

matematika siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70

Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) jumlah siswa yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan

minimal individual adalah 2 orang siswa (20) dan siswa yang memenuhi kriteria

ketuntasan minimal individual adalah 8 orang siswa (80) Berdasarkan deskripsi

di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru setelah diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria

ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70

38

b Deskripsi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa

Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika materi

pecahan senilai dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing selama 2 kali pertemuan secara singkat dapat dilihat pada Tabel 47

sebagai berikut

Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siwa Selama Proses Pembelajaran Dengan

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

() I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsun

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

Sumber Data Olah Lampiran C

39

1) Persentase rata-rata siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar

berlangsung sebanyak 100

2) Persentase rata-rata siswa yang memperhatikan guru pada saat proses

pembelajaran berlangsung sebanyak 80

3) Persentase rata-rata siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari

teman-temannya sebanyak 85

4) Persentase rata-rata siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran

berlangsung sebanyak 80

5) Persentase rata-rata siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing 80

6) Persentase rata-rata siswa yang bekerja sama dengan teman kelompoknya

sebanyak 90

7) Persentase rata-rata siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil

kerja kelompoknya sebanyak 90

8) Persentase rata-rata siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung sebanyak 80

9) Persentase rata-rata siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban sebanyak 85

10) Persentase rata-rata siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran sebanyak 75

Jika rata-rata skor aktivitas saat diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke dalam lima kategori

40

maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang ditunjukkan pada Tabel

45 berikut

Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siwa Selama Proses

Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing

Ketuntasan Hasil Belajar ( ) Kriteria F Persentase ()

0 le x ge 25 Kurang Baik 0 0

26 le x ge 50 Cukup Baik 0 0

51 le x ge 75 Baik 1 10

76 le x ge 100 Sangat Baik 9 90

Pada Tabel 45 di atas dapat dilihat bahwa persentase aktivitas siswa

melalui penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

terdapat 10 aspek yang diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa

yang berada pada kategori kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas

(10) yang berada pada kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada

pada kategori sangat baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga

aktivitas siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing berada pada kategori sangat baik

2 Hasil Analisis Inferensial

Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis Sesuai

dengan hipotesis penelitian yakni ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika

Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo Maka teknik

yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik statistik

inferensial dengan menggunakan uji-t

41

Berdasarkan analisis data yang diuraikan (lampiran C) terlihat bahwa

pada siswa kelas IV SD Inpres BangandashBanga Kabupaten Barru sebesar

1767 Berdasarkan tersebut dapat dibandingkan dengan nilai

menggunakan tabel distribusi t dengan taraf signifikan α = 005 (tabel terlampir)

dan db = N-1 = 9 maka diperoleh = 1833 Setelah diperoleh 1767 dan

= 1833 maka diperoleh ˃ atau 1767 ˃ 1833 sehingga dapat

disimpulkan bahwa ditolak dan diterima Hal ini berarti bahwa terdapat

pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap

hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru

B Pembahasan

Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian di kelas IV SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barru yang jumlah siswanya yaitu 10 orang Desain

penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest design yang hanya

melibatkan satu kelompok yaitu kelompok eksperimen dimana diberikan tes awal

berupa pretest sebelum treatment atau perlakuan dan akhir pembelajaran

diberikan posttest Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan perlakuan

berupa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing Untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing terhadap materi pembelajaran matematika pada siswa yaitu melalui

hasil test (pretest dan posttest) yang diberikan sebelum dan sesudah perlakuan

kemudian dianalisis menggunakan perhitungan manual

42

Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar matematika siswa sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

menunjukkan bahwa terdapat 3 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang

siswa atau 30 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

dan 7 orang siswa atau 70 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 609 Dengan kata lain hasil belajar

matematika pada siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (pretest) masih tergolong rendah dan tidak memenuhi

kriteria ketuntasan klasikal

Selanjutnya hasil analisis data hasil belajar siswa matematika setelah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)

menunjukkan bahwa terdapat 8 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang

siswa atau 80 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

dan 2 orang siswa atau 20 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 807 Dengan kata lain hasil belajar

matematika pada siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria ketuntasan klasikal

Hasil pengamatan persentase aktivitas siswa melalui penerapan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terdapat 10 aspek yang

diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa yang berada pada kategori

kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas (10) yang berada pada

kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada pada kategori sangat

baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga aktivitas siswa setelah

43

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berada

pada kategori sangat baik

Hasil analisis statistik inferensial yang dimaksud adalah pembahasan

terhadap hasil pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya dengan

menggunakan rumus uji-t diketahui bahwa nilai = 1767 dan = 1833

maka diperoleh atau 1767 gt 1833 sehingga dapat disimpulkan

bahwa Ho ditolak dan H1 diterima

Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial yang

diperoleh ternyata cukup mendukung teori yang telah dikemukakan pada kajian

pustaka Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ldquoModel Pembelajaran

kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar

Matematika Siswa Kelas V SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

44

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan

yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berpengaruh

terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga

Kabupaten Barru

B Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini maka

peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut

1 Bagi siswa diharapkan lebih aktif semangat kreatif dan dapat

mengembangkan diri dalam pelajaran

2 Bagi guru diharapkan bisa menerapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing dalam pembelajaran matematika agardapat

membangkitkan minat keingintahuan motivasi dan keberanian murid dalam

menjawab pertanyaan pada saat proses pembelajaran berlangsung

3 Bagi peneliti diharapkan mampu mengembangkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing ini pada mata pelajaran lain demi

tercapainya tujuan yang diharapkan

45

DAFTAR PUSTAKA

Afianti Nurul Wisma Sulastry Taty Alimin 2017 Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan

Keakifan Dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X Mia 3 SMAN 1

Bontomarannu Jurnal Nalar Pendidikan 5 (2) 550 (httpsojsunm

acidnalararticleview4869 diakses pada tanggal 2 Februari 2020)

Al-Tabany T I B 2015 Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif

dan Kontekstual Konsep Landasan dan Implementasinya pada

Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik IntegratifTKI) Jakarta Prenada

media Group

Arikunto Suharsimi 2013 Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik

Jakarta PT Rineka Cipta

Djamarah Syaiful Bahri 2018 Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif

Jakarta PT Rineka Cipta

Erika Dini Sumardi Rosarina 2018 Pengaruh Model Cooperative Learning

Tipe Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pembelajaran

IPS SD Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar5(1)

142(httpsejournalupieduindexphppedadidaktikaarticleview7270

diakses pada tanggal 7 Maret 2020)

Fiona Firda 2019 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Peseta Didik Tema Panas dan

Perpindahannya Kelas V SD Negeri 3 Talangpadang Kabupaten

Tanggamus Skripsi Tidak Diterbitkan Bandar Lampung Universitas

Lampung (httpdigilibunilaacidideprint57215 diakses pada tanggal 8

Februari 2020)

Huda Miftahul 2017 Cooperative Leraning Metode Teknik Struktur dan Model

Terapan Yogyakarta Pustaka Belajar

Isrokrsquoatun Rosmala Amelia 2019 Model-Model pembelajaran Matematika

Jakarta PT Bumi Aksara

Octavia Shilphy A 2020 Model-Model PembelajaranYogyakarta CV Budi

Utama

Pardamean Toto 2015 Model Pembelajaran Untuk Efesiensi Dan Efektivitas

Pembelajaran (httpswwwkompasianacomtotopardamean550b2351a3

3311b2142e396emodel-pembelajaran-untuk-efisiensi-dan-efektivitas-pem

belajaran) Diakses pada tanggal 26 Juni 2015

46

Purwanto Dwi 2016 Meningkatkan Komunikasi Matematis Dan Hasil Belajar

Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Jurnal Pendidikan Matematika 21(3) 245 (httpejournal

umpwracidindexphpekuivalenarticleview30072844 diakses pada

tanggal 2 Februari 2020)

Puspita G I Monawati amp Elly R (2017) Korelasi Persepsi Siswa Terhadap

Pembelajaran Matematika Dengan Hasil Belajarnya Di Kelas V Sd Negeri

I Pagar Air Aceh Besar Jurnal ilmiah pendidikan guru sekolah dasar 2

92 (httpswwwneliticomidpublications188711korelasi-siswa-terhada

p-pembelajaran-matematika-dengan-hasil-belajarnya diakses pada tanggal

3 Februari 2020)

Riadi E 2016 Statistika Penelitian (Analisis Manual Dan IBM SPSS)

Yogyakarta Penerbit Andi

Rusman 2012 Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Sucipta Komang Japa Gusti Ngurah Margunayasa Gede 2018 Pengaruh

Model Pembelajaran Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar IPA

Kelas V Jurnal Mimbar Ilmu 23 (3) 208 (httpsejournalun dikshaac

idindexphpMIarticleview164370 diakses pada tanggal 21 Februari

2020)

Sudijono Anas 2015 Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Sugiyono 2015 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Suprihatiningrum Jamil 2016 Strategi Pembelajaran Teori amp Aplikasi

Jogjakarta Ar-Ruzz Media

Trianto (2010) Model Pembelajaran Terpadu Jakarta Bumi Aksara

Ulya Zulfa 2019 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemerincing Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Pada

siswa Kelas II SDI Nailul Falah Sukorejo-Pasuruan Skripsi Tidak

Diterbitkan Surabaya Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

(httpdigilibuinsbyacidideprint33077 diakses pada tanggal 21

Februari 2020)

47

Wati Irma 2017 Pentingnya Media Dan Model Pembelajaran Dalam proses

Mengajar (httpsmetrojambicomread2017102726042pentingnya-me

diadan-model-pembelajaran-dalam-proses-mengajar Diakses pada tanggal

3 Juli 2020)

Wandini Rora Rizki 2019 Pembelajaran Matematika Untuk Calon Guru MISD

CV Medan Widya Puspita

Widyarty Z 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemeincing Terhadap Hasil dan Minat Belajar Matematika Siswa Kelas

VII SMP Dwi SejahteraPekan Baru Skripsi Tidak Diterbitkan Pekan

Baru Universitas Islam Negeri Sultan Syarif kasim (httprepositoryuin

suskaaciidideprint2150 diakses 9 Februari 2020)

Yudha Rahmat Putra 2018 Motivasi Berprestasi amp Disiplin Peserta Didik Serta

Hubungannya dengan Hasil Belajar Pontianak Yudha English Gallery

L

A

M

P

I

R

A

N

LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN

KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI

SOAL PRETEST DAN HASIL KERJA PRETEST SISWA

SOAL POSTTEST DAN HASIL KERJA POSTTEST SISWA

PEDOMAN PENILAIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI

Kompetensi Dasar Indikator Nomor

Soal

Jumlah

Soal

31 Menjelaskan pecahan-

pecahan senilai

dengan gambar dan

model konkret

311 Menunjukkan pecahan

senilai

1 dan 2

2

312 Menuliskan contoh

pecahan senilai

3 1

41 Mengidentifikasi

pecahan-pecahan

senilai dengan gambar

dan model konkret

411 Menentukan pecahan

senilai dengan cara

mengalikan pembilang

dan penyebut dengan

angka yang sama

4 1

412 Menentukan pecahan

senilai dengan cara

membagi pembilang

dan penyebut dengan

angka yang sama

5 1

Jumlah Soal 5

SOAL PRETEST

Nama

Kelas

1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar

a

b

2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan

3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari

4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

HASIL KERJA PRETEST SISWA

SOAL POSTTEST

Nama

Kelas

1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar

a

b

2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan

3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari

4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

HASIL KERJA POSTTEST SISWA

PEDOMAN PENILAIAN

PRETEST

Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot

1 a

dan

b

dan

20

2

10

3 Pecahan yang senilai dengan

yaitu

dan

10

4 a

=

b

c

30

5 a

=

=

b

=

=

c

=

=

30

Jumlah 100

Panduan Penilaian Skor

x 100 = Nilai

POSTTEST

Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot

1 a

dan

b

dan

20

2

10

3 Pecahan yang senilai dengan

yaitu

dan

10

4 d

=

e

f

30

5 a

=

=

b

=

=

c

=

=

30

Jumlah 100

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan SD Inpres Banga-Banga

Mata Pelajaran Matematika

Kelas Semester IVGanjil

Tahun Pelajaran 20202021

Materi Pokok Pecahan Senilai

Alokasi Waktu 2 (35x2)

Pertemuan 2x Pertemuan

A Kompetensi Inti

1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya

2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan

tetangganya serta cintah tanah air

3 Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati

(mendengar melihat membaca) dan menanya berdasarkan ingin tahu

tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya dan benda-

benda yang dijumpainya di rumah di sekolah dan tempat bermain

4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis

dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat

dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan

berakhlak mulia

B Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

31 Menjelaskan pecahan-pecahan

senilai dengan gambar dan

model konkret

312 Menunjukkan pecahan senilai

313 Menuliskan contoh pecahan

senilai

41 Mengidentifikasi pecahan- 411 Menentukan pecahan senilai

pecahan senilai dengan gambar

dan model konkret

dengan cara mengalikan

pembilang dan penyebut

dengan angka yang sama

412 Menentukan pecahan senilai

dengan cara membagi

pembilang dan penyebut

dengan angka yang sama

C Tujuan Pembelajaran

1 Siswa dapat menunjukkan pecahan senilai dengan tepat

2 Siswa dapat menuliskan contoh pecahan senilai dengan tepat

3 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan mengalikan pembilang

dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat

4 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan membagi pembilang

dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat

Karakter siswa yang diharapkan Religius Nasionalis Mandiri

Gotong Royong dan Integritas

D Materi Pembelajaran

1 Pengertian pecahan senilai

2 Contoh pecahan senilai

3 Mencari pecahan senilai dengan cara

a Mengalikan pembilang dan penyebut dengan angka yang sama

b Membagi pembilang dan penyebut dengan angka yang sama

E Pendekatan Model dan Metode Pembelajaran

Pendekatan Saintifik

Model Pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Metode Ceramah diskusi tanya jawab penugasan

F Media Pembelajaran

1 Gambar-gambar

2 Kancing baju warna-warni

G Sumber Belajar

1 Buku guru dan siswa matematika kelas IV

2 Buku petunjuk guru matematika kelas IV

3 Modulbahan ajar

4 Internet

5 Modul lain yang relevan

H Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran Alokasi Waktu

Pendahuluan Guru mengajak siswa untuk berdorsquoa

menurut agama dan keyakinan masing-

masing Religius

Siswa menyanyikan lagu wajib

Indonesia Raya Nasionalis

Guru melakukan komunikasi tentang

kehadiran siswa dengan mengabsen

Communication

Guru menyiapkan kesiapan psikis dan

fisik siswa

Pemberian motivasi kepada siswa

dengan melakukan tepuk semangat

bersama-sama

Guru memberikan apersepsi kepada

siswa

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai

Communication

Guru melakukan tanya jawab yang

berhubungan dengan materi

Communication

10 Menit

Inti Mengamati

Guru menjelaskan mengenai materi

yang akan dibahas

Siswa memperhatikan penjelasan

guru

Guru membagi siswa menjadi 2

kelompok yang beranggotakan 5

orang siswa 1 kelompok untuk

berdikusi dengan teknik kancing

gemerincingCollaboration

Siswa mendengarkan penjelasan guru

tentang maksud dari teknik kancing

gemerincing

Siswa mengamati gambar yang

diperlihatkan guru kemudian guru

menyuruh siswa dalam kelompok

bersama-sama mengamati gambar

tersebut lalu menyebutkan pecahan

yang terdapat pada gambar dan

apakah senilai atau tidak

Siswa menjawab setiap pertanyaan

yang diberikan oleh guru Mandiri

Guru memberikan penguatan tentang

konsep pecahan senilai kepada siswa

Guru memberikan penjelasan kepada

siswa mengenai cara mencari pecahan

senilai dengan mengalikan atau

membagi pembilang dan penyebut

yang sama

Menanya

Siswa menanyakan materi yang

tidak dipahami pada guru

Mengumpulkan Data

siswa yang telah dikelompokkan

tadi mengumpulkan informasi

berdasarkan materi yang telah di

pelajari

Siswa mengerjakan lembar kerja

kelompok yang sudah dibagikan

oleh guru secara berkelompok

Gotong Royong

Mengasosiasi

Guru mengawasi masing-masing

kelompok dan memberi bantuan

kepada kelompok jika mengalami

kesulitan dalam mengerjakan tugas

yang diberikan Communication

Mengkomunikasikan

Guru memberikan kesempatan pada

tiap kelompok untuk menyampaikan

hasil diskusi kelompok

Communication

perwakilan salah satu kelompok yang

dipilih oleh guru mempresentasikan

hasil diskusinya dengan

kelompoknya

Setiap siswa yang maju kedepan

mengumpulkan kancingnya di tengah

meja kelompoknya

180 Menit

Setiap siswa mempunyai 2 kancing

ditangannya dalam artian setiap siswa

mempunyai kesempatan untuk

bertanya dan menanggapi kepada

kelompok lain

Jika kancing yang dimiliki seorang

siswa habis dia tidak boleh berbicara

lagi sampai temannya menghabiskan

kancing mereka

Jika semua kancing sudah habis

sedangkan tugas belum selesai

kelompok boleh mengambil

kesepakatan untuk membagi-bagi

kancing lagi dan mengulangi

prosedurnya kembali

Guru menanggapi dan memberikan

penguatan dengan menyampaikan

jawaban benar

Guru memberikan penghargaan

kepada setiap kelompok

Penutup Siswa diberi kesempatan untuk

bertanya apa yang mereka belum

pahami

Guru memberikan soal sebagai bentuk

evaluasi kepada siswa yang dikerjakan

secara individu untuk mengetahui

pemahaman konsep siswa Mandiri

Setelah semua selesai mengerjakan

soal hasil pekerjaan siswa

dikumpulkan dan guru memeriksa

hasil pekerjaan tersebut Mandiri

Siswa dan guru melakukan refleksi

kegiatan dengan cara meminta siswa

mengungkapkan perasaan dan

pendapatnya mengenai kegiatan

pembelajaran pada hari ini serta

materi apa saja yang telah dipelajari

Integritas

Untuk memotivasi siswa sebelum

pulang bersama-sama melakukan

tepuk semangat Communication

Sebelum pulang siswa berdoa

bersama-sama dipimpiin oleh ketua

kelas Religius

10 Menit

I Penilaian

1 Jenis penilaian Penilaian pengetahuan

Teknik penilaian Tes

Rubrik Penilaian Pemahaman Konsep Pecahan Senilai

No

Indikator

Pemahaman

Konsep

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Kriteria

Skor

1 Menyatakan

ulang sebuah

pecahan

a Menunjukkan

Pecahan Senilai

b Menuliskan

contoh pecahan

senilai

Menuliskan kalimat

matematika dengan

benar

10

menuliskan sebagian

kalimat matematika

5

Menuliskan jawaban

tapi salah

1

Tidak mengisi jawaban 0

2 Menyajikan

konsep dalam

bentuk

representasi

matematis

a Menggambarkan

bentuk yang

mewakili

pecahan

Menggambar bentuk

yang mewakili pecahan

sesuai dengan

bilangannya

10

Menggambar bentuk

yang mewakili pecahan

namun tidak sesuai

dengan bilangannya

5

Menggambar bentuk

yang mewakili tapi

salah

1

Tidak menggambar

bentuk yang mewakili

pecahan

0

b Menyatakan

pecahan dari

sebuah gambar

Menyatakan pecahan

yang sesuai dengan

gambar

10

Menyatakan pecahan

tetapi tidak sesuai

dengan gambar

5

menyatakan gambar

dan pecahan yang tidak

sesuai

1

Tidak menyatakan

pecahan yang sesuai

dengan gambar

0

3 Menggunakan

prosedur atau

operasi

tertentu

a Menentukan

pecahan senilai

dengan

mengalikan

Melakukan operasi

hitung dengan

mengalikan penyebut

dan pembilang dengan

10

pembilang dan

penyebut dengan

angka yang sama

angka yang sama

dengan tepat

Melakukan operasi

hitung dengan

mengalikan penyebut

dan pembilang dengan

angka yang sama tetapi

belum tepat

5

Melakukukan operasi

hitung tetapi salah

1

Tidak melakukan

operasi hitung

0

b Menentukan

pecahan senilai

dengan membagi

pembilang dan

penyebut dengan

angka yang sama

Melakukan operasi

hitung dengan

membagi penyebut dan

pembilang dengan

angka yang sama

dengan tepat

10

Melakukan operasi

hitung dengan

membagi penyebut dan

pembilang dengan

angka yang sama tetapi

belum tepat

5

Melakukukan operasi

hitung tetapi salah

1

Tidak melakukan

operasi hitung

0

Nilai akhir siswa =

x 100

2 Jenis penilaian Penilaian sikap

Teknik penilaian Non tes

No Nama

Perubahan Tingkah Laku

Disiplin Jujur Percaya Diri

K C B SB K C B SB K C B SB

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

2

Dst

Keterangan

K (Kurang) 1 C (Cukup) 2 B (Baik) 3 SB (Sangat Baik) 4

3 Jenis penilaian Penilaian keterampilan

Teknik penilaian Non tes

Rubrik Penilaian Kinerja Menyelesaikan Masalah Pecahan Senilai

No Nama Kriteria Penilaian

Kerja Sama Ketepatan Kejelasan

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1

2

3

Keterangan

Skor 4 Sangat baik Skor 2 Cukup

Skor 3 Baik Skor 1 Perlu bimbingan

Barru 21 September 2020

Mengetahui

Guru Kelas 4 Mahasiswa

Aminah SPd Lismayanti

NIP NIM 105401113516

Kepala SD Inpres Banga-Banga

Abdul Latif SPd MPd

NIP 19690412 200005 1 001

KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS IV SD

INPRES BANGA-BANGA KABUPATEN BARRU

No Aktivitas Siswa

1 Siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar berlangsung

2 Siswa yang memperhatikan guru pada saat proses pembelajaran

berlangsung

3 Siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari teman-

temannya

4 Siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung

5 Siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing

6 Siswa yang bekerja sama dengan teman kelompok

7 Siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil

diskusinya

8 Siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

9 Siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan menambahkan

jawaban

10 Siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir pembelajaran

LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN

DAFTAR HADIR SISWA

DATA HASIL KEMAMPUAN AWAL PRETEST SISWA

DATA HASIL TES BELAJAR POSTTEST SISWA

DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

DAFTAR HADIR SISWA KELAS IV SD INPRES BANGA-BANGA

KABUPATEN BARRU

No Nama Siswa LP Pertemuan

1 2 3 4

1 Adelia p

P

R

E

T

E

S

T

radic radic

P

O

S

T

T

E

S

T

2 Akbar L radic radic

3 Aulifiah P radic radic

4 Irwansyah L radic radic

5 Muhammad Faiz Paki L radic radic

6 Muh Revan Anugrah L radic radic

7 Muhammad Takwin L radic radic

8 Nabila Zahira P radic radic

9 Nurhalisa P radic radic

10 Nurul Hidayat P radic radic

Keterangan

radic = Hadir

S = Sakit

A = Alfa

I = Izin

Jumlah siswa

Laki-laki 5 orang

Perempuan 5 orang

Banga-Banga September 2020

Peneliti

Lismayanti

Nim105401113516

DATA HASIL BELAJAR SISWA SEBELUM DITERAPKAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

(PRETEST)

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Adelia 63 Tidak Tuntas

2 Akbar 64 Tidak Tuntas

3 Aulifiah 81 Tuntas

4 Irwansyah 80 Tuntas

5 Muhammad Faiz Paki 36 Tidak Tuntas

6 Muh Revan Anugrah 59 Tidak Tuntas

7 Muhammad Takwin 74 Tidak Tuntas

8 Nabila Zahira 40 Tuntas

9 Nurhalisa 51 Tidak Tuntas

10 Nurul Hidayat 61 Tidak Tuntas

Jumlah 609

Rata-rata 609

Kategori Rendah

DATA HASIL TES BELAJAR SISWA SETELAH DITERAPKAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

(POSTTEST)

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Adelia 88 Tuntas

2 Akbar 79 Tuntas

3 Aulifiah 100 Tuntas

4 Irwansyah 100 Tuntas

5 Muhammad Faiz Paki 60 Tidak Tuntas

6 Muh Revan Anugrah 82 Tuntas

7 Muhammad Takwin 88 Tuntas

8 Nabila Zahira 59 Tidak Tuntas

9 Nurhalisa 70 Tuntas

10 Nurul Hidayat 81 Tuntas

Jumlah 807

Rata-rata 807

Kategori Tinggi

DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK

KANCING GEMERINCING

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

()

I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA

HASIL ANALISIS STATISTIK DAN INFERENSIAL

HASIL ANALISIS NILAI PRETEST DAN POSTTEST SISWA

HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL

HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA

HASIL ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF DAN INFERENSIAL

A Hasil Analsis Statistik Deskriptif

Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Pretest

X F FX

81 1 81

80 1 80

74 1 74

64 1 64

63 1 63

61 1 61

59 1 59

51 1 51

40 1 40

36 1 36

Jumlah 10 609

Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 609

sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai

rata-rata (mean) sebagai berikut

= sum

=

= 609

Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Posttest

X F FX

100 2 200

88 2 176

82 1 82

81 1 81

79 1 79

70 1 70

60 1 60

59 1 59

Jumlah 10 807

Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 807

sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai

rata-rata (mean) sebagai berikut

= sum

=

= 807

Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest

No X1 (Pretest) X2 (Posttest) d = X2 - X1 dsup2

1 63 88 25 625

2 64 79 15 225

3 81 100 19 361

4 80 100 20 400

5 36 60 24 576

6 59 82 23 529

7 74 88 14 196

8 40 59 19 361

9 51 70 19 361

10 61 81 20 400

Jumlah 198 4034

B Hasil Analisis Statistik Inferensial

Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut

a Mencari harga ldquoMDrdquo dengan menggunakan rumus

Md = sum

= 198

b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus

sum = sum sum

= 4034- 39204

= 1136

c Menentukan Harga tHitung

t =

radicsum

t =

radic

t =

radic

t =

radic

t =

t = 1767

d Menentukan Harga

Untuk mencari tTabel peneliti menggunakan tabel distribusi t

dengan taraf signifikan = 10 ndash 1 = 9 maka

diperoleh t005 = 1833

Setelah diperoleh tHitung = 1767 dan ttabel = 1833 maka tHitung gt

ttabel atau atau 1767 gt 1833 Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho

ditolak dan H1 diterima Ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap hasil belajar

matematika murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL

1 PRETEST

Ketuntasan belajar klasikal =

=

x 100

= 30

2 POSTTEST

Ketuntasan belajar klasikal =

=

x 100

= 80

HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TEKNIK KANCING GEMERINCING

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

()

I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

Mengukur persentase keberhasilan aktivitas Siswa

Keberhasilan aktivitas siswa =

=

= 845

LAMPIRAN D

TABEL DISTRIBUSI T-TABEL

KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI

KARTU KONTROL PENELITIAN

PERSURATAN

DOKUMENTASI

TABEL DISTRIBUSI T-TABEL

Dk 025 010 005 002 001 0005

1 1000 3078 6314 12706 31821 63657

2 0816 1886 2920 4303 6965 9925

3 0765 1638 2353 3182 4541 5841

4 0741 1533 2132 2766 3747 4604

5 0727 1476 2015 2571 3365 4032

6 0718 1440 1943 2447 3143 3707

7 0711 1415 1895 2365 2998 3499

8 0706 1397 1860 2306 2896 3355

9 0703 1383 1833 2262 2821 3250

10 0700 1372 1812 2228 2764 3169

11 0697 1363 1796 2201 2718 3106

12 0695 1356 1782 2178 2681 3055

13 0694 1350 1771 2160 2650 3012

14 0692 1345 1761 2145 2624 2977

15 0691 1341 1753 2132 2623 2947

16 0690 1337 1746 2120 2583 2921

17 0689 1333 1740 2110 2567 2898

18 0688 1330 1734 2101 2552 2878

19 0688 1328 1729 2093 2539 2861

20 0687 1325 1725 2086 2528 2845

21 0686 1323 1721 2080 2518 2831

22 0686 1321 1717 2074 2508 2819

23 0685 1319 1714 2069 2500 2807

24 0685 1318 1711 2064 2492 2797

25 0684 1316 1708 2060 2485 2787

26 0684 1315 1706 2056 2479 2779

27 0684 1314 1073 2052 2473 2771

KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI

KARTU KONTROL PELAKSANAAN PENELITIAN

PERSURATAN

DOKUMENTASI

Gambar 1 Pemberian Pretest

Gambar 2 Pembagian Kancing Pada Masing-Masing Anggota Kelompok

Gambar 3 Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Gambar 4 Pemberian Posttest

RIWAYAT HIDUP

Lismayanti Dilahirkan di Banga-Banga pada tanggal 14

Agustus 1998 dari pasangan Ayahanda Cagga dan Ibunda

Marni Anak pertama dari dua bersaudara Penulis masuk

sekolah dasar pada tahun 2004 di SD Inpres Banga-Banga dan

tamat pada tahun 2010 tamat di SMP Negeri 4 Barru pada

tahun 2013 dan tamat di SMK Negeri 1 Barru pada tahun 2016 Pada tahun yang

sama (2016) penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang ada di

Makassar yaitu Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) dan

mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) pada Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Atas berkat yang Maha Kuasa penulis

berhasil menyelesaikan seluruh mata kuliah yang diprogramkan dan semua itu

dilakukan dengan semangat dan usaha yang tinggi untuk mendapatkannya

Page 10: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9

x

8 Abdul Latif SPd MPd Kepala Sekolah SD Inpres Banga-Banga

Kabupaten Barru atas bantuannya selama penulis mengadakan penelitian

9 Aminah SPd Guru kelas IV Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

sekaligus sebagai Validator ats segala bimbingan dan kerja samanya selama

penulis mengadakan penelitian

10 BapakIbu Guru serta seluruh Staf SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

yang telah memberikan bantuan dan petunjuknya selama penulis mengadakan

penelitian

11 Siswa-siswi SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru atas kerja sama

motivasi serta semangatnya dalam mengikuti proses pembelajaran

12 Rekan seperjuangan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Angkatan 2016 terkhusus kelas D Universitas Muhammadiyah Makassar

terima kasih atas solidaritas yang diberikan selama menjalani perkuliahan

semoga keakraban dan kebersamaan kita tidak berakhir sampai disini

13 Sahabat-sahabatku yang setia dan tulus memberikan doa dukungan dan

masukan kepada penulis demi terselesainya skripsi ini serta seluruh keluarga

besar

14 Semua pihak yang telah memberikan bantuan yang tidak sempat disebutkan

satu persatu semoga menjadi ibadah dan mendapat imbalan dari-Nya

Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis senantiasa

mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak karena penulis yakin bahwa

suatu persoalan tidak akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan Mudah-

xi

mudahan skripsi ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca terutama bagi diri

pribadi penulis Amin Yaa Rabbal Alamiinn

Makassar Oktober 2020

Penulis

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

LEMBAR PENGESAHAN ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING iii

SURAT PERNYATAAN iv

SURAT PERJANJIAN v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN vi

ABSTRAK vii

KATA PENGANTAR viii

DAFTAR ISI xii

DAFTAR TABEL xiv

DAFTAR GAMBAR xv

DAFTAR LAMPIRAN xvi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 5

C Tujuan Penelitian 5

D Manfaat Penelitian 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 7

A Kajian Teori 7

1 Hasil Belajar 7

2 Matematika 9

3 Model Pembelajaran Kooperatif 11

xiii

4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing 14

5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing 16

6 Kaitan Antara Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika 17

B Hasil Penelitian yang Relevan 18

C Kerangka Pikir 20

D Hipotesis Penelitian 23

BAB III METODE PENELITIAN 24

A Rancangan Penelitian 24

B Populasi dan Sampel 25

C Definisi Operasional Variabel 26

D Instrumen Penelitian 26

E Teknik Pengumpulan Data 27

F Teknik Analisis Data 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34

A Hasil Penelitian 34

B Pembahasan 41

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 44

A Simpulan 44

B Saran 44

DAFTAR PUSTAKA 45

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 12

Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar 30

Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa 31

Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan

Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing 34

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika Siswa

Sebelum (Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model

Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 35

Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum

(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 37

Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Dengan

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 38

Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siswa Selama Proses

Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing 40

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir 22

Gambar 31 Desain One Group Pretest-Posttest Design 24

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN

Kisi-Kisi Instrumen Soal

Soal Pretest dan Hasil Kerja Pretest Siswa

Soal Postest dan Hasil Kerja Posttest Siswa

Pedoman Penilaian

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa

LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN

Daftar Hadir Siswa

Data Hasil Tes Kemampuan Awal Pretest Siswa

Data Hasil Tes Belajar Posttest Siswa

Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa

LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA

Hasil Analisis Statistik Deskriptif Dan Inferensial

Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest Siswa

Hasil Analisis Data Ketuntasan Klasikal

Hasil Analisis Data Aktivitas Siswa

LAMPIRAN D

Tabel Distribusi T-Tabel

Kartu Kontrol Bimbingan Skripsi

Kartu Kontrol Penelitian

Persuratan

Dokumentasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Model pembelajaran merupakan suatu kegiatan perencanaan yang

dirancang oleh guru untuk pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan

tertentu Model pembelajaran sangat penting diterapkan dalam proses

pembelajaran karena dapat membantu memperjelas prosedur hubungan serta

keadaan keseluruhan dari apa yang sudah direncanakan Menurut Joyce dan Weil

(Wati2017) terdapat beberapa alasan pentingnya model pembelajaran yaitu

pertama memperjelas hubungan fungsional diantara berbagai komponen unsur

atau elemen sistem tertentu Kedua prosedur yang akan ditempuh dalam

melaksanakan kegiatan dapat dijelaskan secara tepat Ketiga model pembelajaran

akan mempermudah para administrator untuk mengidentifikasi komponen elemen

yang mengalami hambatan jika kegiatan yang dilaksanakan tidak efektif

Keempat mengidentifikasi secara tepat cara-cara untuk mengadakan perubahan

jika pendapat ketidaksesuaian dari apa yang telah dirumuskan dan kelima yaitu

dengan dengan menggunakan model pembelajaran guru dapat menyusun tugas-

tugas siswa menjadi suatu kesuluruhan yang terpadu

Menurut Suprihatiningrum (2016143) ada dua macam alasan pentingnya

model pembelajaran yaitu pertama istilah model mempunyai makna yang lebih

luas daripada strategi metode atau prosedur Kedua model dapat berfungsi

sebagai sarana komunikasi yang penting dalam mengajar di kelas

2

Dengan memperhatikan kerangka pengetahuan di atas peneliti menarik

kesimpulan bahwa kedudukan model pembelajaran sangat penting dalam proses

pembelajaran karena dapat membantu dan memperlancar proses pembelajaran di

kelas dan proses pembelajaran akan lebih efektif dan efisien jika model

pembelajaran yang dipilih sesuai dengan materi yang akan diajarkan

Model pembelajaran sangat bermanfaat bagi guru dan siswa Bagi guru

yaitu pertama memudahkan dalam melaksanakan tugas pembelajaran berdasarkan

dengan langkah-langkah yang akan ditempuh sesuai dengan waktu tujuan

kemampuan daya serap siswa dan ketersediaan media yang ada Kedua dapat

dijadikan sebagai alat untuk mendorong aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran Ketiga memudahkan guru untuk melakukan analisis terhadap

perilaku siswa secara individu maupun kelompok dan keempat yaitu

memudahkan guru dalam menyusun bahan pertimbangan dalam merencanakan

penelitian tindakan kelas dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran

Sedangkan bagi siswa yaitu pertama memberikan kesempatan kepada siswa

untuk berperan aktif dalam kegiatan proses belajar pembelajaran Kedua dapat

memudahkan siswa untuk memahami materi pembelajaran yang diajarkan guru

Ketiga mendorong semangat belajar siswa serta ketertarikannya dalam mengikuti

proses pembelajaran secara penuh dan keempat yaitu dapat melihat atau

membaca kemampuan pribadi dikelompoknya secara objektif (Octavia 2020 15-

16)

3

Menurut Pardamean (2015) bahwa model pembelajaran bermanfaat

untuk mengefektifkan dan mengefisienkan pencapaian tujuan pembelajaran

Indikatornya adalah guru dan siswa fokus pembelajaran guru mudah mentransfer

isi pelajaran kepada siswa siswa juga mudah menangkap isi pelajaran

tersebutWaktu yang tersedia untuk satu materi secara efesien dan efektif dapat

dimanfaatkan secara maksimal Ketertarikan dan minat siswa dalam mengikuti

proses pembelajaran cenderung tinggi Guru dan siswa tidak mudah bosan

membahas isi materi pelajaran

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti

dengan guru kelas IV atas nama Aminah pada tanggal 20 Juli 2020 di SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barru bahwa hasil belajar matematika siswa masih

tergolong rendah karena masih banyak siswa yang belum mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 70 Penyebab hasil

belajar matematika rendah yaitu siswa kurang aktif dan terlibat pada saat proses

pembelajaran berlangsung serta kurangnya semangat dan motivasi siswa dalam

menerima materi yang disampaikan oleh guru Ketika guru menjelaskan materi

sebagian siswa tidak memperhatikan karena guru belum menciptakan model

pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa kurang memahami materi yang

disampaikan oleh guru dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu kelompok

karena ketika siswa diberikan tugas kelompok hanya sebagian anggota kelompok

yang aktif mengerjakannya hanya siswa pintar saja yang aktif dalam pembelajaran

berkelompok

4

Untuk mengatasi permasalahan di atas diperlukan kreatifitas guru dalam

memilih model pembelajaran yang dapat mendorong siswa agar aktif dan terlibat

serta semangat pada saat proses pembelajaran berlangsung Adapun model yang

dimaksud yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Bagi siswa dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing dapat membantu mempermudah siswa dalam memahami

materi yang diajarkan dan melatih siswa untuk berkomunikasi bekerja sama

berfikir dan mengungkapkan ide-ide bersama anggota kelompoknya masing-

masing dalam menyelesaikan soal-soal atau permasalahan yang diberikan oleh

guru Siwa juga diharapkan dapat termotivasi semangat dan aktif dalam

pembelajaran matematika sehingga hasil belajarnya dapat meningkat Sedangkan

bagi guru melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif model

pembelajaran yang bisa digunakan pada saat mengajar

Menurut Erika dkk (2018142) bahwa teknik kancing gemerincing

merupakan teknik pembelajaran kooperatif yang dapat membantu guru mencapai

tujuan dalam proses pembelajaran secara tidak langsung mengajak siswa untuk

aktif dalam proses pembelajaran Ciri khas dari model pembelajaran ini yaitu

semua siswa diberi 2 atau 3 buah kancing sebagai syarat yang harus dikeluarkan

jika mereka ingin berbicara dan jika kancingnya habis maka siswa tersebut tidak

boleh berbicara lagi

Dalam teknik pembelajaran kancing gemerincing masing-masing anggota

kelompok memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapatnyaPenggunaan

kancing digunakan sebagai alat yang dirancang dalam model pembelajaran

5

kooperatif teknik kancing gemerincing ini dimaksudkan agar setiap siswa dapat

bertanggung jawab atas tugas yang diberikan Jadi dalam satu kelompok tidak

ada anggota kelompok yang mempunyai posisi dominan karena masing-masing

anggota kelompok mempunyai kesempatan yang sama untuk aktif dalam

pembelajaran dimana siswa yang awalnya bersifat pasif akan termotivasi dan ikut

aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga hasil belajar matematika

siswa dapat meningkat

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis penulis tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul ldquoPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif

Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid

Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas maka rumusan

masalah dalam penelitian ini yaitu ldquoApakah Ada Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika

Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-banga Kabupaten Barrurdquo

C Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini yaitu

ldquoUntuk Mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

6

D Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut

1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran

dalam pengembangan ilmu terutama yang berkaitan dengan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

2 Manfaat Praktis

a Bagi Siswa

Memberikan pengetahuan semangatdan motivasi untuk belajar

lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar yang

diperoleh dapat tercapai

b Bagi Guru

Penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing ini sangat diharapkan dapat bermanfaat bagi guru dalam

proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan keaktifan dan

pemahaman siswa sehingga tercapainya proses belajar mengajar yang

diharapkan

c Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik

kepada sekolah dalam rangka perbaikan proses dan hasil belajar siswa

d Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk

penelitian selanjutya

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A Kajian Teori

1 Hasil Belajar

a Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada diri seseorang

sebagai hasil dari peroses belajar siswa baik itu terjadi perubahan pengetahuan

pemahaman sikap dan tingkah laku kecakapan keterampilan dan kemampuan

serta perubahan aspek-aspek yang lain yang ada pada individu yang belajar

Menurut Nawawi (Fiona 201912) bahwa hasil belajar adalah tingkat

keberhasilan peserta didik yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh

dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu Adapun Menurut

Yudha (201834) bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta

didik setelah menerima pembelajaran yang meliputi aspek kognitif Hal ini

sejalan dengan pendapat Susanto (20125) bahwa hasil belajar adalah

kemampuan yang diperoleh anak setelah kegiatan belajar

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

adalah skor yang diperoleh siswa setelah ia menerima proses pembelajaran

untuk mengetahui sampai dimana tingkat pemahamannya terhadap suatu materi

yang telah dipelajari berupa tes dan biasanya diwujudkan dengan nilai tertentu

Dalam penelitian ini hasil belajar yang ingin dicapai siwa yaitu terkait dengan

aspek kognitif siswa setelah ia menerima suatu materi pembelajaran

8

b Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Purwanto (Yudha 201836) bahwa faktor yang mempengaruhi

hasil belajar terdiri dari dua faktor yaitu faktor dari dalam peserta didik (intern)

yaitu fisiologi dan psikologis dan faktor dari luar (ektern) peserta didik yaitu

lingkungan dan instrumental

Hal ini sejalan dengan pendapat Djamarah (Yudha 201836-37) faktor

yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu

1) Faktor Intern

a) Faktor fisiologis adalah faktor yang terdiri dari kondisi fisiologis

kondisi panca indra

b) Faktor Psikologi adalah faktor yang terdiri dari minat kecerdasan

bakat motivasi dan kemampuan kognitif

2) Faktor Ekstern

a) Faktor lingkungan terdiri dari lingkungan alami dan lingkungan

sosial budaya

b) Faktor Instrumental terdiri dari kurikulum program sarana dan

fasilitas guru

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang

mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor intern (dalam diri) dan faktor ekstern

(luar diri) Kedua faktor tersebut saling berkaitan sehingga siswa perlu

mendapatkan perhatian terhadap keadaannya baik itu dari segi fisik psikis dan

cara belajar di sekolah

9

2 Matematika

a Pengertian Matematika

Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang diajarkan di setiap

jenjang sekolah mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga ke perguruan tinggi

Dalam tulisan Suwangsih dan Tiurlina istilah matematika berasal dari bahasa

Yunani yaitu mathematike yang artinya mempelajari Kata mathematike berasal

dari kata mathema yang memiliki arti pengetahuan atau ilmu

(knowledgescience) Selain itu kata mathematike berhubungan juga dengan kata

lain yang hampir sama yaitu mathein atau mathenein yang berarti berpikir

(Isrokrsquoatun dan Amelia Rosmala 20193)

Menurut Ruseffendi (Al-Tabany 20151) matematika adalah bahasa

simbol ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif ilmu

yang membahas tentang pola keteraturan dan struktur yang terorganisasi dimulai

dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan ke aksioma atau

postulat dan terakhir yaitu ke dalil

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika

merupakan suatu ilmu yang mempelajari bagaimana proses berpikir secara kritis

dan masuk akal untuk mendapatkan suatu kebenaran

b Ciri-Ciri Pembelajaran Matematika

Menurut Suwangsih (wandini 20198) bahwa ciri-ciri pembelajaran

matematika di SD adalah sebagai berikut

a) Pembelajaran matematika menggunakan metode spiral metode spiral ini

melambangkan adanya keterkaitan antara suatu materi dengan materi

10

lainnya Topik sebelumnya menjadi prasyarat untuk memahami topik

berikutnya atau sebaliknya

b) Pembelajaran matematika dilakukan secara bertahap Materi pembelajaran

matematika dilakukan secara bertahap yang dimulai konsep-konsep yang

sederhana menuju konsep yang lebih kompleks

c) Pembelajaran matematika menggunakan metode induktif sedangkan

matematika merupakan ilmu deduktif namun sesuai tahap perkembangan

siswa maka pembelajaran matematika di SD digunakan metode induktif

d) Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi artinya tidak

ada pertentangan antara kebenaran yang satu dengan kebenaran lainnya

Suatu pernyataan dianggap benar jika didasarkan kepada pernyataan-

pernyataan sebelumnya yang telah diterima kebenarannya

e) Pembelajaran matematika hendaknya bermakna artinya konsep

matematika tidak diberikan dalam bentuk jadi tapi sebaliknya siswalah

yang harus mengonstruksi konsep tersebut

c Tujuan Pembelajaran Matematika

Menurut Depdikbud (Wandini 201911-12) bahwa tujuan pembelajaran

matematika di Sekolah Dasar yaitu sebagai berikut

1) Mengembangkan keterampilan berhitung siswa sebagai latihan dalam

kehidupan sehari-hari

2) Menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialihgunakan melalui

kegiatan matematika

11

3) Mengembangkan kemampuan dasar matematika sebagai bekal belajar

lebih lanjut

4) Membentuk sikap logis kritis cermat kreatif dan disiplin

3 Model Pembelajaran Kooperatif

a Pengertian Model Pembelajaran

Dalam suatu proses pembelajaran diperlukan model pembelajaran yang

dapat membuat suasana belajar lebih efektif dan menyenangkan Menurut Joyce

dan Weil (Rusman 2012133) bahwa model pembelajaran adalah segala sesuatu

yang dirancang dalam membentuk kurikulum merancang bahan-bahan

pembelajaran dan membimbing proses pembelajaran di dalam kelas

Menurut Adi (Suprihatiningrum 2016142) bahwa model pembelajaran

merupakan suatu kerangka yang menggambarkan prosedur dalam

mengorganisasikan pengalaman pembelajaran untuk mencapai tujuan

pembelajaran Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam

merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran adalah suatu kegiatan perencanaan yang dirancang untuk

pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan tertentu

b Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan model

pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok-

kelompok kecil yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan

struktur kelompok yang bersifat heterogen (Rusman 2012202) Adapun

12

menurut Djamarah (2018270) bahwa pembelajaran kooperatif adalah model

pembelajaran yang dimana para siswa bekerja sama di dalam kelompok-

kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

kooperatif adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu kelompok

kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang siswa untuk saling berinteraksi

dan bekerjasa sama dengan anggota kelompoknya

c Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Ibrahim dkk (Suprihatiningrum 2016192-193) dalam

pembelajaran kooperatif terdapat 6 langkah utama atau tahapan yaitu sebagai

berikut

Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Fase Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Fase -1

Menyampaikan

tujuan pembelajaran

dan memotivasi

siswa

Guru menyampaikan

semua tujuan pelajaran

yang ingin dicapai pada

pelajaran tersebut dan

memotivasi siswa untuk

belajar

Siswa memperhatikan guru

pada saat guru menyampaikan

tujuan pembelajaran dan siswa

harus semangat untuk ikut

dalam proses pembelajaran

Fase-2

Menyajikan

informasi

Guru menyajikan

informasi kepada siswa

dengan jalan demonstrasi

atau lewat bahan bacaan

Siswa memperhatikan materi

yang disampaikan oleh guru

dan bertanya jika ada materi

yang kurang dimengerti

Fase-3

Mengorganisasikan

siswa ke dalam

kelompok-kelompok

belajar

Guru menjelaskan kepada

siswa bagaimana caranya

membentuk kelompok

belajar dan membantu

setiap kelompok agar

melakukan transisi secara

efisien

Siswa memperhatikan guru

ketika menjelaskan Setelah

guru menjelaskan tentang cara

berkelompok maka siswa

harus tahu bahwa semua

aggota kelompok memiliki

tujuan yang sama dan harus

berbagi tugas dan tanggung

jawab yang sama di antara

anggota kelompok

13

Fase-4

Membimbing

kelompok bekerja

dan belajar

Guru membimbing

kelompok-kelompok

belajar pada saat mereka

mengerjakan tugas

mereka

Siswa mengerjakan tugas

kelompok yang diberikan

dengan cara bekerja sama

dengan anggota kelompoknya

melalui bimbingan guru

Fase-5

Evaluasi

Guru mengevaluasi hasil

belajar tentang materi yang

telah dipelajari atau

masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil

kerjanya

Masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil

diskusinya

Fase-6

Memberikan

penghargaan

Guru mencari cara-cara

untuk menghargai baik

upaya maupun hasil

belajar individu dan

kelompok

Siswa harus saling mengargai

jawaban ketika jawaban

mereka berbeda setiap

kelompok dan harus

mempertanggungjawabkan

jawabannya

d Teknik-Teknik Pembelajaran Kooperatif

Menurut Huda (2017134) dalam pembelajaran kooperatif terdapat 14

teknik pembelajaran yang dapat diterapkan di dalam kelas antara lain Mencari

Pasangan Bertukar Pasangan Berpikir Berpasangan Berbagi Berkirim Salam

dan Soal Kepala Bernomor Kepala Bernomor Terstruktur Dua tinggal Dua

Tamu Keliling Kelompok Kancing Gemerincing Keliling Kelas Lingkaran

Dalam Lingkaran Luar Tari Bambu jigsaw dan Bercerita Berpasangan

Berdasarkan uraian di atas salah satu teknik pembelajaran kooperatif

yang diterapkan dalam penelitian ini adalah teknik kancing gemerincing Peneliti

memilih teknik kancing gemerincing karena dalam teknik ini siswa dapat terlibat

secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajarnya dapat

meningkat

14

4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing

a Pengertian TeknikKancing Gemerincing

Menurut Widyarty (201311) teknik kancing gemerincing merupakan

suatu model pembelajaran yang bertujuan untuk mengatasi hambatan

pemerataan kesempatan siswa yang sering mewarnai kerja kelompok dan setiap

siswa berhak mendapatkan kesempatan untuk berperan serta pada kelompoknya

masing-masing Sedangkan menurut Ulya (201932) bahwa teknik kancing

gemerincing merupakan metode yang dikembangkan oleh Spencer kagan

dimana masing-masing anggota kelompoknya mendapatkan kesempatan untuk

menyampaikan pendapat mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran

orang lain

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran teknik kancing gemerincing adalah suatu teknik pembelajaran

dimana dalam proses pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada semua

anggota kelompok untuk berpendapat

b Prosedur PelaksanaanTeknik Kancing Gemerincing

Dalam proses pembelajaran teknik kancing gemerincing terdapat

langkah-langkah model pembelajaran Menurut Huda (2011142-143) langkah-

langkah dari teknik kancing gemerincing yaitu

1) Guru menyiapkan satu kotak kecil yang berisi kancing-kancing (atau

benda-benda lainnya)

15

2) Masing-masing anggota dari setiap kelompok mendapatkan 2 atau 3 buah

kancing (jumlah kancing bergantung pada sukar tidaknya tugas yang

diberikan)

3) Setiap kali anggota selesai berbicara atau mengeluarkan pendapat ia harus

menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkannya di tengah-tengah

meja kelompok

4) Jika kancing yang dimiliki salah seorang siswa habis dia tidak boleh

berbicara lagi sampai semua rekannya menghabiskan kancingnya masing-

masing

5) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok

boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan

mengulangi prosedurnya kembali

d Kelebihan dan Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing

Menurut Ulya (201830-31) teknik kancing gemerincing memiliki

beberapa kelebihan dan kelemahan yaitu sebagai berikut

1) Kelebihan Teknik Kancing Gemerincing

a) Mengatasi hambatan pemerataan kesempatan berbicara siswa dalam

beriskusi

b) Mendorong siswa agar dapat aktif berbicara pada saat proses

pembelajaran berlangsung

c) Memberikan kesempatan bagi siswa yang tidak aktif untuk

menyampaikan pendapatnya pada saat berdiskusi sehingga siswa

16

yang tidak aktif memiliki kesempatan yang sama untuk

menyampaikan pendapatnya

2) Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing

a) Pengelolaan waktu saat persiapan dan pelaksanaan perlu

diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran terutama

dalam proses pembentukan kualitas pengetahuan siswa

b) Memerlukan waktu yang cukup lama jika guru tidak terlalu

memahami dengan baik materi yang akan diajarkan

c) Model ini susah diterapkan jika jumlah siswa terlalu banyak

5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing

Langkah-langkah yang akan di terapkan dalam penelitian ini yaitu

sebagai berikut

1) Menyiapkan bahan ajar dan media pembelajaran

2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa

3) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari

4) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5

orang siswa Kemudian membagikan soal kepada masing-masing

kelompok

5) Guru kemudian menyuruh semua anggota dari masing-masing kelompok

untuk mengerjakan tugas yang diberikan dengan cara bekerja sama

Setelah itu guru membagikan kancing berwarna kepada masing-masing

anggota kelompok Setiap anggota kelompok mendapatkan dua buah

17

kancing berwarna dan guru kemudian menjelaskan cara penggunaan

kancing yang dipegang oleh setiap siswa

6) Guru mengawasi masing-masing kelompok dan memberi bantuan kepada

kelompok jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas yang

diberikan

7) Jika tugas kelompok yang diberikan telah selesai guru meminta siswa

agar maju kedepan dengan cara menunjuk siswa yang mengacungkan

tangannya untuk menuliskan hasil kerja kelompoknya dan kelompok lain

menanggapinya apakah jawabannya sama atau tidak secara bergantian

Lakukan hal tersebut secara berulang sampai nomor dan soal yang

diberikan sudah dibahas semua

8) Siswa yang maju kedepan mengumpulkan kancingnya di tengah meja

kelompoknya

9) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok

boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan

mengulangi prosedurnya kembali

6 Kaitan Antara Model Pembelajaraan Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika

Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing menekankan

keaktifan semua anggota dalam suatu kelompok untuk menyelesaikan suatu

permasalahan yang diberikan oleh seorang guru dimana mereka saling membantu

satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan agar hasil belajar mereka bisa

meningkat secara merata Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat

18

membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih

siswa untuk bekerja sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif

dan terlibat dalam proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti

pembelajaran

Untuk tugas-tugas yang terstruktur seperti matematika diskusi jarang

dibutuhkan karena dalam tugas-tugas seperti ini biasanya sudah terdapat satu

jawaban benar Akan tetapi meskipun pembelajaran matematika yang bersifat

terstruktur tetapi model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing bisa

digunakan tergantung sejauh mana guru dapat membantu siswa memahami jenis

bantuan seperti apa yang mereka perlukan untuk mengerjakan tugas dalam suatu

kelompok

Mengingat pembelajaran kooperatif dikembangkan dari teori

konstruktivisme dimana siswa dituntut untuk mengembangkan pengetahuan awal

mereka secara mandiri agar terjadi pembelajaran yang bermakna Hal ini sejalan

dengan pembelajaran matematika yang pada dasarnya adalah penanaman konsep

Dimana dituntut pula pembelajaran yang bermakna agar konsep matematika itu

sendiri mudah dimengerti oleh siswa

B Hasil Penelitian yang Relevan

Pada bagian ini peneliti akan mengkaji penelitian yang relevan dengan

penelitian penulis Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya

diantaranya sebagai berikut

19

a) Jurnal Dwi Purwanto (2016) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa persentase observasi komunikasi matematis siwa pada

siklus I sebesar 5625 meningkat menjadi 7500 pada siklus II Rata-rata

nilai evaluasi belajar siswa pada siklus I mencapai 6990 dengan jumlah siswa

yang tuntas 21 siswa dan persentase ketuntasan 6562 meningkat menjadi

7615 pada siklus II dengan jumlah siswa yang tuntas 24 siswa dan persentase

ketuntasan 7500 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan

bahwa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dapat

meningkatkan komunikasi matematis dan hasil belajar matematika pada siswa

kela VIII di SMP Negeri 11 Purworejo Persamaan dalam penelitian ini yaitu

sama-sama menggunakan teknik kancing gemerincing dan mata pelajaran

yang sama Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian sasaran

penelitian dan lokasi penelitian

b) Jurnal Nurul Wisna Afianti (2017) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian

ini menunjukkan presentase keaktifan belajar peserta didik pada siklus I

sebesar 617 dengan kategori cukup aktif dan persentase ketuntasan hasil

belajar peserta didik sebesar 46675 Pada siklus II persentase keaktifan

belajar peserta didik mengalami peningkatan menjadi 8609 dengan kategori

sangat aktif dan hasil belajar peserta didik juga meningkat dengan persentase

ketuntasan sebesar 8333 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat

disimpulkan bahwa keaktifan dan hasil belajar IPA melalui model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing mengalami peningkatan

Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan teknik

20

kancing gemerincing Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian

sasaran penelitian lokasi penelitian dan mata pelajaran

c) Jurnal Komang Sucipta (2018) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 1412

sedangkan nilai rata-rata pada kelompok kontrol sebesar 975 Dari uji

prasyarat data bahwa data berdistribusi normal dan memiliki varians yang

homogeny kemudian dilanjutkan dengan uji-t diperoleh thitung= 365 dan ttabel

= 201 dengan taraf signifikan 5 dan (db) 49 sehinggaH1 diterima dan H0

ditolak Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

dengan kelompok siswa yang mengikuti proses pembelajaran konvensional

pada siswa kelas V SD Negeri 3 Sangkan Gunung melalui proses

pembelajaran Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan

teknik kancing gemerincing dan jenis metode penelitian yang sama

Sedangkan perbedaannya terletak pada sasaran penelitian lokasi penelitian

dan mata pelajaran

C Kerangka Pikir

kerangka pikir merupakan bagian penelitian yang menggambarkan alur

pikir suatu penelitian Keberhasilan siswa dalam belajar dapat diukur dengan hasil

belajar yang diperoleh siswa selama mengikuti proses kegiatan pembelajaran

Pada saat proses pembelajaran berlangsung hanya sebagian siswa yang aktif dan

terlibat dalam pembelajaran Motivasi dan semangat siswa masih kurang untuk

21

belajar sehingga cepat mengalami rasa bosan dan jenuh Pada saat guru

menjelaskan materi sebagian siswa tidak memperhatikan sehingga kurang

mengerti dengan materi yang diajarkan karena model pembelajaran yang

digunakan guru kurang bervariasi dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu

kelompok Hal tersebut mengakibatkan rendahnya hasil belajar matematika siswa

Masalah tersebut merupakan gambaran secara umum tentang permasalahan yang

terdapat pada kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

Untuk memaksimalkan hasil belajar siswa salah satu model

pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses

pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat membantu siswa dalam

memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih siswa untuk bekerja

sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif dan terlibat dalam

proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti pembelajaran

Sebelum model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

diterapkan maka terlebih dahulu dilakukan tes berupa pretest dan posttest setelah

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diterapkan dalam

pembelajaran Setelah itu data dari pretest dan posttest dibandingkan lalu

dianalisis untuk mendapatkan hasil atau kesimpulan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran matematika Berdasarkan uraian tersebut dapat digambarkan bagan

kerangka pikir model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

sebagai berikut

22

Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir

Rendahnya Hasil Belajar Matematika Siswa

Kelas IV SD Inpres Banga-Banga

Pretest

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing

Posttest

Hasil Belajar

Analisis

Temuan

Siswa kurang aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran

Kurangnya semangat dan motivasi siswa untuk belajar

Model pembelajaran yang kurang bervariasi

Kerja sama dalam kelompok masih kurang

23

D Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang kajian pustaka

maupun kerangka pikir dalam penelitian ini digunakan hipotesis sebagai berikut

ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-

Banga Kabupaten Barrurdquo

Adapun hipotesis statistik dari penelitian ini yaitu

Keterangan

micro1 Rata-rata hasil belajar sebelum diberikan perlakuan

micro2 Rata-rata hasil belajar setelah diberikan perlakuan

Ho Tidak ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

H1 Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-

Banga Kabupaten Barru

Ho micro1 = micro2

H1 micro1ltmicro2

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A Rancangan Penelitian

1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksperimen Penelitian eksperimen adalah suatu kegiatan penelitian yang

dilakukan peneliti untuk menilai suatu perlakuan (treatment) pendidikan

terhadap suatu objek atau objek penelitian untuk menguji hipotesis Jenis

penelitian eksperimen yang digunakan adalah pre-eksperimental design

Penelitian pre-eksperimental design belum merupakan eksperimen

sungguh-sungguh karena masih terdapat variable luar yang ikut berpengaruh

terhadap terbentuknya variable dependen Jadi hasil eksperimen yang merupakan

variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen

Hal ini terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih

secara random (Sugiyono 201574)

2 Desain Penelitian

Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah one-group

pretest-postest design Pada desain ini terdapat pretest yang diberikan sebelum

postest setelah perlakuan Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut

Gambar 31 Desain One group pretest-postest

O1 X O2

Pretest Treatment Posttest

25

Keterangan

O1 Nilai pretest sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing

O2 Nilai posttest setelah dilaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran matematika teknik kancing

gemerincing

X Perlakuan berupa pembelajaran matematika melalui model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

B Populasi dan Sampel

1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201580) Populasi

dalam penelitian ini adalah murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru yang berjumlah 10 orang

2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari

semua yang ada pada populasi misalnya karena keterbatasan dana tenaga dan

waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu

(Sugiyono 201581) Dalam teknik pengambilan sampel peneliti menggunakan

sampel jenuh Sampel jenuh merupakan teknik pengambilan sampel bila semua

26

anggota populasi digunakan Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif

kecil (Sugiyono 201585) Sampel dalam penelitian ini adalah murid kelas IV

SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru yang berjumlah 10 orang

C Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek

pengamatan penelitian Dalam penelitian ini mengkaji dua variabel yaitu ldquoModel

Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincingrdquo sebagai variabel bebas

(X) dan ldquoHasil Belajar Matematikardquo sebagai variabel terikat (Y)

1 Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing adalah suatu

model pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok dimana masing-

masing anggota kelompok mendapatkan sebuah kancing berwarna sebagai

penanda apabila mereka berpendapat Masing-masing siswa harus

bertanggungjawab atas kancing yang dimiliknya

2 Hasil belajar matematika adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah

melalui kegiatan proses pembelajaran Hasil belajar matematika siswa yang

dimaksud adalah nilai yang diperoleh siswa sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dan sesudah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diberi

(posttest)

D Instrumen Penelitian

Adapun instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

27

1 Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa

selama penelitian berlangsung Dalam hal ini peneliti mengamati aktivitas

belajar siswa selama proses berlangsungnya pembelajaran

2 Soal Tes

Tes hasil belajar matematika digunakan untuk memperoleh informasi

tentang penguasaan siswa terhadap pembelajaran matematika sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing yang

biasa disebut pretest dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing yang biasa disebut posttest Soal tes dibuat

berdasarkan materi yang diberikan selama penelitian berlangsung dengan

berdasarkan rumusan indikator pembelajaran Soal tes ini akan

dikembangkan dalam bentuk tes uraian (essay) yang berjumlah 5 soal

3 Dokumentasi

Instrumen dari dokumentasi ini adalah kamera yang digunakan untuk

mengambil beberapa gambar atau foto kegiatan dan aktivitas siswa selama

proses pembelajaran berlangsung

E Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk

mengumpulkan data penelitiannya Untuk mengumpulkan data dalam penelitian

ini dilakukan dengan cara sebagai berikut

28

1 Observasi

Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan

langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang akan diteliti

Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara pengamatan dan pencatatan

mengenai pelaksanaan pembelajaran

2 Tes

Sebelum dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing terlebih dahulu dilakukan pretest untuk mengetahui

kemampuan awal murid Setelah diberi perlakuan kemudian dilakukan

postttest untuk mengetahui kemampuan hasil belajar murid Data yang

diperoleh berdasarkan tes yang digunakan dalam proses pembelajaran

3 Dokumentasi

Dengan teknik ini peneliti memperoleh dokumen penelitian berupa

foto materi pelajaran melalui buku serta RPP Dengan foto dapat

memberikan informasi mengenai keadaan atau situasi kelas ketika peneliti

maupun siswa melaksanakan proses pembelajaran

F Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan memperhatikan jenis data yang akan

dianalisis Dalam penelitian kuantitatif seluruh data dari seluruh responden atau

sumber data lain terkumpul maka dilakukan analisis data Adapun teknik analisis

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

29

1 Analisis Data Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau

memberi gambaran umum data yang terkumpul selama proses penelitian dan

bersifat kuantitatif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk

mendeskripsikan seberapa besar hasil belajar pretest dan posttest yang diperoleh

siswa kelas IV sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerncing dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing Adapun langkah-langkah dalam penyusunan data

hasil pengamatan yaitu

a Hasil Belajar Siswa

1) Menghitung nilai rata-rata siswa (Mean)

= sum

(Riadi 2016)

Keterangan

= Rata-rata (Mean)

fi = Jumlah

n = Jumlah siswa

2) Menghitung persentase nilai rata-rata

P =

(Sudijono 201539)

30

Keterangan

p = Angka Persentase

f = Frekuensi yang dicari persentasenya

n = Banyaknya sampel

Dalam keperluan analisis deskriptif kriteria yang digunakan untuk

menentukan kriteria hasil belajar siswa yaitu

Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar

Ketuntasan Hasil Belajar () Kategori Hasil Belajar

0 le x ge 54 Sangat rendah

55 le x ge 64 Rendah

65 le x ge 79 Sedang

80 le x ge 89 Tinggi

90 lt x gt 100 Sangat tinggi

Sumber Depdikbud (2003)

b Analisis Aktivitas Siswa

Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil lembar observasi aktivitas

siswa yang diolah dengan teknik analisis berikut

AP = sum

sum x 100

(Trianto 2010 243)

Keterangan

AP = Nilai yang dicari

sumP = Banyaknya siswa yang melakukan akrivitas

sumF = Jumlah seluruh siswa

31

Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa

Sumber (Trianto 2010 43)

2 Analistik Statistik Inferensial

Analisis statistik inferensial dilakukan untuk menguji hipotesis

penelitian dengan menggunakan uji-t Untuk menguji hipotesis penelitian

mengenai perbedaan hasil belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran

matematika sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing diuji dengan t-tes dengan taraf signifikan α = 005

atau bertaraf 5 Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti

menggunakan teknik statistik t (uji-t) dengan tahap sebagai berikut

radicsum

(Arikunto 2013349)

Keterangan

Md = Mean perbedaan mean pretest dan posttest

X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)

X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)

d = Devisi masing-masing subjek

sum = Jumlah kuadrat deviasi

N = Jumlah subjek pada sampel

Ketuntasan Hasil Belajar () Kriteria

0 le x ge 25 Kurang Baik

26 le x ge 50 Cukup Baik

51 le x ge 75 Baik

76 lt x gt 100 Sangat Baik

32

Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut

a Mencari harga ldquoMdrdquo dengan menggunakan rumus

Md = sum

(Arikunto 2013350)

Keterangan

Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest

sumd = Jumlah dari gain (pretest-posttest)

N = Subjek pada sampel

b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus

sum = sumd ndash sum

(Arikunto 2013351)

Keterangan

sum = Jumlah kuadrat deviasi

sumd = Jumlah dari gain (pretest-postest)

N = Subjek pada sampel

c Menentukan harga dengan rumus

radicsum

(Arikunto 2013349)

Keterangan

Md = Mean perbedaan mean pre-test dan pos-test

X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)

X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)

33

d = Devisi masing-masing subjek

sum = Jumlah kuadrat deviasi

N = Jumlah subjek pada sampel

d Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan

Kaidah pengujian signifikan

1) Jika maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti pengunaan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

2) Jika maka H0 diterima dan H1 ditolak berarti pengunaan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing tidak

berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

e Menentukan harga

Mencari mengunakan table distribusi t dengan taraf

signifikan α = 005 dan d k = N‒1

f Membuat Kesimpulan apakah model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas

IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif dimaksudkan untuk memperoleh gambaran

mengenai ketuntasan hasil belajar matematika murid yang meliputi sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) serta hasil observasi aktivitas siswa selama proses

pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Deskripsi masing-masing hasil analisis tersebut diuraikan sebagai berikut

a Deskripsi Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan Setelah

(Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing

Dari hasil analisis deskriptif yang disajikan pada lampiran C maka skor

hasil belajar siswa sebelum (Pretest) dan setelah (Posttest) diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing pada siswa kelas IV SD

Inpres Banga-Banga materi pecahan senilai dapat dilihat pada tabel 41 berikut

Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest)

dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif

Teknik Kancing Gemerincing

Statistik Pretest Posttest

Ukuran Sampel 10 10

Skor Ideal 100 100

Skor Rata-rata 609 807

Skor Tertinggi 81 100

Skor Terendah 36 60

Rentang Skor 45 40

Sumber Data Olah Lampiran C

34

35

Pada Tabel 41 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata skor hasil belajar

matematika siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (pretest) adalah 609 dan setelah diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) adalah 807 dari

skor ideal 100 Skor yang dicapai siswa tersebar dari skor terendah pretest 36 dan

skor terendah posttest 60 Skor tertinggi yang dicapai siswa pada pretest adalah 81

dan posttest adalah 100 dengan rentang skor pretest 45 dan posttest 40 Jika skor

hasil belajar matematika sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke

dalam lima kategori maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang

ditunjukkan pada Tabel 42 berikut

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika

Siswa Sebelum (Pretest) dan Sesudah (Posttest) Diterapkan Model

Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

No

Skor

Kategori

Pretest Posttest

F Persentase

()

F Persentase

()

1 0 le x le 54 Sangat Rendah 3 30 0 0

2 55 le x le 64 Rendah 4 40 2 20

3 65 le x le 79 Sedang 1 10 2 20

4 80 le x le 89 Tinggi 2 20 4 40

5 90 le x le 100 Sangat Tinggi 0 0 2 20

Jumlah 10 100 10 100

Sumber Hasil tes siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

Pada Tabel 42 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dari 10 siswa kelas

IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru terdapat 3 orang siswa (30) yang

memperoleh skor pada kategori sangat rendah 4 orang siswa (40) yang

memperoleh skor kategori rendah 1 orang siswa (10) yang memperoleh skor

36

kategori sedang dan 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori tinggi

serta tidak ada siswa (0) yang memperoleh skor kategori sangat tinggi

Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) dari 10 siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru terdapat 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor pada kategori rendah

2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori sedang 4 orang siswa (40)

yang memperoleh skor kategori tinggi dan 2 orang siswa (20) yang

memperoleh skor kategori sangat tinggi

Skor rata-rata hasil belajar siswa sebelum diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) sebesar 609 dikonversi ke dalam

5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil belajar matematika siswa umumnya

berada pada kategori rendah Sedangkan skor rata-rata hasil belajar siswa setelah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)

sebesar 807 dikonversi ke dalam 5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil

belajar matematika siswa umumnya berada pada kategori tinggi

Selanjutnya untuk melihat persentase ketuntasan hasil belajar matematika

siswa sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dapat dilihat pada Tabel 43

berikut

37

Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum

(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Skor

Kategori

Pretest Posttest

F Persentase

()

F Persentase

()

0 le x ˂ 70 Tidak Tuntas 7 70 2 20

70 le x le 100 Tuntas 3 30 8 80

Jumlah 10 100 10 100

Sumber Perolehan nilai siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru

Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila memiliki skor

paling sedikit 70 Dari Tabel 43 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) jumlah siswa yang

tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 7 orang siswa

(70) dan siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 3

orang siswa (30) Dari deskripsi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

matematika siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70

Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) jumlah siswa yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan

minimal individual adalah 2 orang siswa (20) dan siswa yang memenuhi kriteria

ketuntasan minimal individual adalah 8 orang siswa (80) Berdasarkan deskripsi

di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru setelah diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria

ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70

38

b Deskripsi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa

Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika materi

pecahan senilai dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing selama 2 kali pertemuan secara singkat dapat dilihat pada Tabel 47

sebagai berikut

Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siwa Selama Proses Pembelajaran Dengan

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

() I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsun

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

Sumber Data Olah Lampiran C

39

1) Persentase rata-rata siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar

berlangsung sebanyak 100

2) Persentase rata-rata siswa yang memperhatikan guru pada saat proses

pembelajaran berlangsung sebanyak 80

3) Persentase rata-rata siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari

teman-temannya sebanyak 85

4) Persentase rata-rata siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran

berlangsung sebanyak 80

5) Persentase rata-rata siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing 80

6) Persentase rata-rata siswa yang bekerja sama dengan teman kelompoknya

sebanyak 90

7) Persentase rata-rata siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil

kerja kelompoknya sebanyak 90

8) Persentase rata-rata siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung sebanyak 80

9) Persentase rata-rata siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban sebanyak 85

10) Persentase rata-rata siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran sebanyak 75

Jika rata-rata skor aktivitas saat diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke dalam lima kategori

40

maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang ditunjukkan pada Tabel

45 berikut

Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siwa Selama Proses

Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing

Ketuntasan Hasil Belajar ( ) Kriteria F Persentase ()

0 le x ge 25 Kurang Baik 0 0

26 le x ge 50 Cukup Baik 0 0

51 le x ge 75 Baik 1 10

76 le x ge 100 Sangat Baik 9 90

Pada Tabel 45 di atas dapat dilihat bahwa persentase aktivitas siswa

melalui penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

terdapat 10 aspek yang diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa

yang berada pada kategori kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas

(10) yang berada pada kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada

pada kategori sangat baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga

aktivitas siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing berada pada kategori sangat baik

2 Hasil Analisis Inferensial

Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis Sesuai

dengan hipotesis penelitian yakni ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika

Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo Maka teknik

yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik statistik

inferensial dengan menggunakan uji-t

41

Berdasarkan analisis data yang diuraikan (lampiran C) terlihat bahwa

pada siswa kelas IV SD Inpres BangandashBanga Kabupaten Barru sebesar

1767 Berdasarkan tersebut dapat dibandingkan dengan nilai

menggunakan tabel distribusi t dengan taraf signifikan α = 005 (tabel terlampir)

dan db = N-1 = 9 maka diperoleh = 1833 Setelah diperoleh 1767 dan

= 1833 maka diperoleh ˃ atau 1767 ˃ 1833 sehingga dapat

disimpulkan bahwa ditolak dan diterima Hal ini berarti bahwa terdapat

pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap

hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru

B Pembahasan

Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian di kelas IV SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barru yang jumlah siswanya yaitu 10 orang Desain

penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest design yang hanya

melibatkan satu kelompok yaitu kelompok eksperimen dimana diberikan tes awal

berupa pretest sebelum treatment atau perlakuan dan akhir pembelajaran

diberikan posttest Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan perlakuan

berupa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing Untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing terhadap materi pembelajaran matematika pada siswa yaitu melalui

hasil test (pretest dan posttest) yang diberikan sebelum dan sesudah perlakuan

kemudian dianalisis menggunakan perhitungan manual

42

Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar matematika siswa sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

menunjukkan bahwa terdapat 3 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang

siswa atau 30 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

dan 7 orang siswa atau 70 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 609 Dengan kata lain hasil belajar

matematika pada siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (pretest) masih tergolong rendah dan tidak memenuhi

kriteria ketuntasan klasikal

Selanjutnya hasil analisis data hasil belajar siswa matematika setelah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)

menunjukkan bahwa terdapat 8 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang

siswa atau 80 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

dan 2 orang siswa atau 20 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 807 Dengan kata lain hasil belajar

matematika pada siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria ketuntasan klasikal

Hasil pengamatan persentase aktivitas siswa melalui penerapan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terdapat 10 aspek yang

diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa yang berada pada kategori

kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas (10) yang berada pada

kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada pada kategori sangat

baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga aktivitas siswa setelah

43

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berada

pada kategori sangat baik

Hasil analisis statistik inferensial yang dimaksud adalah pembahasan

terhadap hasil pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya dengan

menggunakan rumus uji-t diketahui bahwa nilai = 1767 dan = 1833

maka diperoleh atau 1767 gt 1833 sehingga dapat disimpulkan

bahwa Ho ditolak dan H1 diterima

Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial yang

diperoleh ternyata cukup mendukung teori yang telah dikemukakan pada kajian

pustaka Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ldquoModel Pembelajaran

kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar

Matematika Siswa Kelas V SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

44

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan

yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berpengaruh

terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga

Kabupaten Barru

B Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini maka

peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut

1 Bagi siswa diharapkan lebih aktif semangat kreatif dan dapat

mengembangkan diri dalam pelajaran

2 Bagi guru diharapkan bisa menerapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing dalam pembelajaran matematika agardapat

membangkitkan minat keingintahuan motivasi dan keberanian murid dalam

menjawab pertanyaan pada saat proses pembelajaran berlangsung

3 Bagi peneliti diharapkan mampu mengembangkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing ini pada mata pelajaran lain demi

tercapainya tujuan yang diharapkan

45

DAFTAR PUSTAKA

Afianti Nurul Wisma Sulastry Taty Alimin 2017 Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan

Keakifan Dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X Mia 3 SMAN 1

Bontomarannu Jurnal Nalar Pendidikan 5 (2) 550 (httpsojsunm

acidnalararticleview4869 diakses pada tanggal 2 Februari 2020)

Al-Tabany T I B 2015 Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif

dan Kontekstual Konsep Landasan dan Implementasinya pada

Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik IntegratifTKI) Jakarta Prenada

media Group

Arikunto Suharsimi 2013 Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik

Jakarta PT Rineka Cipta

Djamarah Syaiful Bahri 2018 Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif

Jakarta PT Rineka Cipta

Erika Dini Sumardi Rosarina 2018 Pengaruh Model Cooperative Learning

Tipe Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pembelajaran

IPS SD Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar5(1)

142(httpsejournalupieduindexphppedadidaktikaarticleview7270

diakses pada tanggal 7 Maret 2020)

Fiona Firda 2019 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Peseta Didik Tema Panas dan

Perpindahannya Kelas V SD Negeri 3 Talangpadang Kabupaten

Tanggamus Skripsi Tidak Diterbitkan Bandar Lampung Universitas

Lampung (httpdigilibunilaacidideprint57215 diakses pada tanggal 8

Februari 2020)

Huda Miftahul 2017 Cooperative Leraning Metode Teknik Struktur dan Model

Terapan Yogyakarta Pustaka Belajar

Isrokrsquoatun Rosmala Amelia 2019 Model-Model pembelajaran Matematika

Jakarta PT Bumi Aksara

Octavia Shilphy A 2020 Model-Model PembelajaranYogyakarta CV Budi

Utama

Pardamean Toto 2015 Model Pembelajaran Untuk Efesiensi Dan Efektivitas

Pembelajaran (httpswwwkompasianacomtotopardamean550b2351a3

3311b2142e396emodel-pembelajaran-untuk-efisiensi-dan-efektivitas-pem

belajaran) Diakses pada tanggal 26 Juni 2015

46

Purwanto Dwi 2016 Meningkatkan Komunikasi Matematis Dan Hasil Belajar

Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Jurnal Pendidikan Matematika 21(3) 245 (httpejournal

umpwracidindexphpekuivalenarticleview30072844 diakses pada

tanggal 2 Februari 2020)

Puspita G I Monawati amp Elly R (2017) Korelasi Persepsi Siswa Terhadap

Pembelajaran Matematika Dengan Hasil Belajarnya Di Kelas V Sd Negeri

I Pagar Air Aceh Besar Jurnal ilmiah pendidikan guru sekolah dasar 2

92 (httpswwwneliticomidpublications188711korelasi-siswa-terhada

p-pembelajaran-matematika-dengan-hasil-belajarnya diakses pada tanggal

3 Februari 2020)

Riadi E 2016 Statistika Penelitian (Analisis Manual Dan IBM SPSS)

Yogyakarta Penerbit Andi

Rusman 2012 Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Sucipta Komang Japa Gusti Ngurah Margunayasa Gede 2018 Pengaruh

Model Pembelajaran Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar IPA

Kelas V Jurnal Mimbar Ilmu 23 (3) 208 (httpsejournalun dikshaac

idindexphpMIarticleview164370 diakses pada tanggal 21 Februari

2020)

Sudijono Anas 2015 Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Sugiyono 2015 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Suprihatiningrum Jamil 2016 Strategi Pembelajaran Teori amp Aplikasi

Jogjakarta Ar-Ruzz Media

Trianto (2010) Model Pembelajaran Terpadu Jakarta Bumi Aksara

Ulya Zulfa 2019 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemerincing Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Pada

siswa Kelas II SDI Nailul Falah Sukorejo-Pasuruan Skripsi Tidak

Diterbitkan Surabaya Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

(httpdigilibuinsbyacidideprint33077 diakses pada tanggal 21

Februari 2020)

47

Wati Irma 2017 Pentingnya Media Dan Model Pembelajaran Dalam proses

Mengajar (httpsmetrojambicomread2017102726042pentingnya-me

diadan-model-pembelajaran-dalam-proses-mengajar Diakses pada tanggal

3 Juli 2020)

Wandini Rora Rizki 2019 Pembelajaran Matematika Untuk Calon Guru MISD

CV Medan Widya Puspita

Widyarty Z 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemeincing Terhadap Hasil dan Minat Belajar Matematika Siswa Kelas

VII SMP Dwi SejahteraPekan Baru Skripsi Tidak Diterbitkan Pekan

Baru Universitas Islam Negeri Sultan Syarif kasim (httprepositoryuin

suskaaciidideprint2150 diakses 9 Februari 2020)

Yudha Rahmat Putra 2018 Motivasi Berprestasi amp Disiplin Peserta Didik Serta

Hubungannya dengan Hasil Belajar Pontianak Yudha English Gallery

L

A

M

P

I

R

A

N

LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN

KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI

SOAL PRETEST DAN HASIL KERJA PRETEST SISWA

SOAL POSTTEST DAN HASIL KERJA POSTTEST SISWA

PEDOMAN PENILAIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI

Kompetensi Dasar Indikator Nomor

Soal

Jumlah

Soal

31 Menjelaskan pecahan-

pecahan senilai

dengan gambar dan

model konkret

311 Menunjukkan pecahan

senilai

1 dan 2

2

312 Menuliskan contoh

pecahan senilai

3 1

41 Mengidentifikasi

pecahan-pecahan

senilai dengan gambar

dan model konkret

411 Menentukan pecahan

senilai dengan cara

mengalikan pembilang

dan penyebut dengan

angka yang sama

4 1

412 Menentukan pecahan

senilai dengan cara

membagi pembilang

dan penyebut dengan

angka yang sama

5 1

Jumlah Soal 5

SOAL PRETEST

Nama

Kelas

1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar

a

b

2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan

3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari

4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

HASIL KERJA PRETEST SISWA

SOAL POSTTEST

Nama

Kelas

1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar

a

b

2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan

3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari

4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

HASIL KERJA POSTTEST SISWA

PEDOMAN PENILAIAN

PRETEST

Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot

1 a

dan

b

dan

20

2

10

3 Pecahan yang senilai dengan

yaitu

dan

10

4 a

=

b

c

30

5 a

=

=

b

=

=

c

=

=

30

Jumlah 100

Panduan Penilaian Skor

x 100 = Nilai

POSTTEST

Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot

1 a

dan

b

dan

20

2

10

3 Pecahan yang senilai dengan

yaitu

dan

10

4 d

=

e

f

30

5 a

=

=

b

=

=

c

=

=

30

Jumlah 100

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan SD Inpres Banga-Banga

Mata Pelajaran Matematika

Kelas Semester IVGanjil

Tahun Pelajaran 20202021

Materi Pokok Pecahan Senilai

Alokasi Waktu 2 (35x2)

Pertemuan 2x Pertemuan

A Kompetensi Inti

1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya

2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan

tetangganya serta cintah tanah air

3 Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati

(mendengar melihat membaca) dan menanya berdasarkan ingin tahu

tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya dan benda-

benda yang dijumpainya di rumah di sekolah dan tempat bermain

4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis

dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat

dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan

berakhlak mulia

B Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

31 Menjelaskan pecahan-pecahan

senilai dengan gambar dan

model konkret

312 Menunjukkan pecahan senilai

313 Menuliskan contoh pecahan

senilai

41 Mengidentifikasi pecahan- 411 Menentukan pecahan senilai

pecahan senilai dengan gambar

dan model konkret

dengan cara mengalikan

pembilang dan penyebut

dengan angka yang sama

412 Menentukan pecahan senilai

dengan cara membagi

pembilang dan penyebut

dengan angka yang sama

C Tujuan Pembelajaran

1 Siswa dapat menunjukkan pecahan senilai dengan tepat

2 Siswa dapat menuliskan contoh pecahan senilai dengan tepat

3 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan mengalikan pembilang

dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat

4 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan membagi pembilang

dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat

Karakter siswa yang diharapkan Religius Nasionalis Mandiri

Gotong Royong dan Integritas

D Materi Pembelajaran

1 Pengertian pecahan senilai

2 Contoh pecahan senilai

3 Mencari pecahan senilai dengan cara

a Mengalikan pembilang dan penyebut dengan angka yang sama

b Membagi pembilang dan penyebut dengan angka yang sama

E Pendekatan Model dan Metode Pembelajaran

Pendekatan Saintifik

Model Pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Metode Ceramah diskusi tanya jawab penugasan

F Media Pembelajaran

1 Gambar-gambar

2 Kancing baju warna-warni

G Sumber Belajar

1 Buku guru dan siswa matematika kelas IV

2 Buku petunjuk guru matematika kelas IV

3 Modulbahan ajar

4 Internet

5 Modul lain yang relevan

H Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran Alokasi Waktu

Pendahuluan Guru mengajak siswa untuk berdorsquoa

menurut agama dan keyakinan masing-

masing Religius

Siswa menyanyikan lagu wajib

Indonesia Raya Nasionalis

Guru melakukan komunikasi tentang

kehadiran siswa dengan mengabsen

Communication

Guru menyiapkan kesiapan psikis dan

fisik siswa

Pemberian motivasi kepada siswa

dengan melakukan tepuk semangat

bersama-sama

Guru memberikan apersepsi kepada

siswa

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai

Communication

Guru melakukan tanya jawab yang

berhubungan dengan materi

Communication

10 Menit

Inti Mengamati

Guru menjelaskan mengenai materi

yang akan dibahas

Siswa memperhatikan penjelasan

guru

Guru membagi siswa menjadi 2

kelompok yang beranggotakan 5

orang siswa 1 kelompok untuk

berdikusi dengan teknik kancing

gemerincingCollaboration

Siswa mendengarkan penjelasan guru

tentang maksud dari teknik kancing

gemerincing

Siswa mengamati gambar yang

diperlihatkan guru kemudian guru

menyuruh siswa dalam kelompok

bersama-sama mengamati gambar

tersebut lalu menyebutkan pecahan

yang terdapat pada gambar dan

apakah senilai atau tidak

Siswa menjawab setiap pertanyaan

yang diberikan oleh guru Mandiri

Guru memberikan penguatan tentang

konsep pecahan senilai kepada siswa

Guru memberikan penjelasan kepada

siswa mengenai cara mencari pecahan

senilai dengan mengalikan atau

membagi pembilang dan penyebut

yang sama

Menanya

Siswa menanyakan materi yang

tidak dipahami pada guru

Mengumpulkan Data

siswa yang telah dikelompokkan

tadi mengumpulkan informasi

berdasarkan materi yang telah di

pelajari

Siswa mengerjakan lembar kerja

kelompok yang sudah dibagikan

oleh guru secara berkelompok

Gotong Royong

Mengasosiasi

Guru mengawasi masing-masing

kelompok dan memberi bantuan

kepada kelompok jika mengalami

kesulitan dalam mengerjakan tugas

yang diberikan Communication

Mengkomunikasikan

Guru memberikan kesempatan pada

tiap kelompok untuk menyampaikan

hasil diskusi kelompok

Communication

perwakilan salah satu kelompok yang

dipilih oleh guru mempresentasikan

hasil diskusinya dengan

kelompoknya

Setiap siswa yang maju kedepan

mengumpulkan kancingnya di tengah

meja kelompoknya

180 Menit

Setiap siswa mempunyai 2 kancing

ditangannya dalam artian setiap siswa

mempunyai kesempatan untuk

bertanya dan menanggapi kepada

kelompok lain

Jika kancing yang dimiliki seorang

siswa habis dia tidak boleh berbicara

lagi sampai temannya menghabiskan

kancing mereka

Jika semua kancing sudah habis

sedangkan tugas belum selesai

kelompok boleh mengambil

kesepakatan untuk membagi-bagi

kancing lagi dan mengulangi

prosedurnya kembali

Guru menanggapi dan memberikan

penguatan dengan menyampaikan

jawaban benar

Guru memberikan penghargaan

kepada setiap kelompok

Penutup Siswa diberi kesempatan untuk

bertanya apa yang mereka belum

pahami

Guru memberikan soal sebagai bentuk

evaluasi kepada siswa yang dikerjakan

secara individu untuk mengetahui

pemahaman konsep siswa Mandiri

Setelah semua selesai mengerjakan

soal hasil pekerjaan siswa

dikumpulkan dan guru memeriksa

hasil pekerjaan tersebut Mandiri

Siswa dan guru melakukan refleksi

kegiatan dengan cara meminta siswa

mengungkapkan perasaan dan

pendapatnya mengenai kegiatan

pembelajaran pada hari ini serta

materi apa saja yang telah dipelajari

Integritas

Untuk memotivasi siswa sebelum

pulang bersama-sama melakukan

tepuk semangat Communication

Sebelum pulang siswa berdoa

bersama-sama dipimpiin oleh ketua

kelas Religius

10 Menit

I Penilaian

1 Jenis penilaian Penilaian pengetahuan

Teknik penilaian Tes

Rubrik Penilaian Pemahaman Konsep Pecahan Senilai

No

Indikator

Pemahaman

Konsep

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Kriteria

Skor

1 Menyatakan

ulang sebuah

pecahan

a Menunjukkan

Pecahan Senilai

b Menuliskan

contoh pecahan

senilai

Menuliskan kalimat

matematika dengan

benar

10

menuliskan sebagian

kalimat matematika

5

Menuliskan jawaban

tapi salah

1

Tidak mengisi jawaban 0

2 Menyajikan

konsep dalam

bentuk

representasi

matematis

a Menggambarkan

bentuk yang

mewakili

pecahan

Menggambar bentuk

yang mewakili pecahan

sesuai dengan

bilangannya

10

Menggambar bentuk

yang mewakili pecahan

namun tidak sesuai

dengan bilangannya

5

Menggambar bentuk

yang mewakili tapi

salah

1

Tidak menggambar

bentuk yang mewakili

pecahan

0

b Menyatakan

pecahan dari

sebuah gambar

Menyatakan pecahan

yang sesuai dengan

gambar

10

Menyatakan pecahan

tetapi tidak sesuai

dengan gambar

5

menyatakan gambar

dan pecahan yang tidak

sesuai

1

Tidak menyatakan

pecahan yang sesuai

dengan gambar

0

3 Menggunakan

prosedur atau

operasi

tertentu

a Menentukan

pecahan senilai

dengan

mengalikan

Melakukan operasi

hitung dengan

mengalikan penyebut

dan pembilang dengan

10

pembilang dan

penyebut dengan

angka yang sama

angka yang sama

dengan tepat

Melakukan operasi

hitung dengan

mengalikan penyebut

dan pembilang dengan

angka yang sama tetapi

belum tepat

5

Melakukukan operasi

hitung tetapi salah

1

Tidak melakukan

operasi hitung

0

b Menentukan

pecahan senilai

dengan membagi

pembilang dan

penyebut dengan

angka yang sama

Melakukan operasi

hitung dengan

membagi penyebut dan

pembilang dengan

angka yang sama

dengan tepat

10

Melakukan operasi

hitung dengan

membagi penyebut dan

pembilang dengan

angka yang sama tetapi

belum tepat

5

Melakukukan operasi

hitung tetapi salah

1

Tidak melakukan

operasi hitung

0

Nilai akhir siswa =

x 100

2 Jenis penilaian Penilaian sikap

Teknik penilaian Non tes

No Nama

Perubahan Tingkah Laku

Disiplin Jujur Percaya Diri

K C B SB K C B SB K C B SB

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

2

Dst

Keterangan

K (Kurang) 1 C (Cukup) 2 B (Baik) 3 SB (Sangat Baik) 4

3 Jenis penilaian Penilaian keterampilan

Teknik penilaian Non tes

Rubrik Penilaian Kinerja Menyelesaikan Masalah Pecahan Senilai

No Nama Kriteria Penilaian

Kerja Sama Ketepatan Kejelasan

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1

2

3

Keterangan

Skor 4 Sangat baik Skor 2 Cukup

Skor 3 Baik Skor 1 Perlu bimbingan

Barru 21 September 2020

Mengetahui

Guru Kelas 4 Mahasiswa

Aminah SPd Lismayanti

NIP NIM 105401113516

Kepala SD Inpres Banga-Banga

Abdul Latif SPd MPd

NIP 19690412 200005 1 001

KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS IV SD

INPRES BANGA-BANGA KABUPATEN BARRU

No Aktivitas Siswa

1 Siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar berlangsung

2 Siswa yang memperhatikan guru pada saat proses pembelajaran

berlangsung

3 Siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari teman-

temannya

4 Siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung

5 Siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing

6 Siswa yang bekerja sama dengan teman kelompok

7 Siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil

diskusinya

8 Siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

9 Siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan menambahkan

jawaban

10 Siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir pembelajaran

LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN

DAFTAR HADIR SISWA

DATA HASIL KEMAMPUAN AWAL PRETEST SISWA

DATA HASIL TES BELAJAR POSTTEST SISWA

DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

DAFTAR HADIR SISWA KELAS IV SD INPRES BANGA-BANGA

KABUPATEN BARRU

No Nama Siswa LP Pertemuan

1 2 3 4

1 Adelia p

P

R

E

T

E

S

T

radic radic

P

O

S

T

T

E

S

T

2 Akbar L radic radic

3 Aulifiah P radic radic

4 Irwansyah L radic radic

5 Muhammad Faiz Paki L radic radic

6 Muh Revan Anugrah L radic radic

7 Muhammad Takwin L radic radic

8 Nabila Zahira P radic radic

9 Nurhalisa P radic radic

10 Nurul Hidayat P radic radic

Keterangan

radic = Hadir

S = Sakit

A = Alfa

I = Izin

Jumlah siswa

Laki-laki 5 orang

Perempuan 5 orang

Banga-Banga September 2020

Peneliti

Lismayanti

Nim105401113516

DATA HASIL BELAJAR SISWA SEBELUM DITERAPKAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

(PRETEST)

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Adelia 63 Tidak Tuntas

2 Akbar 64 Tidak Tuntas

3 Aulifiah 81 Tuntas

4 Irwansyah 80 Tuntas

5 Muhammad Faiz Paki 36 Tidak Tuntas

6 Muh Revan Anugrah 59 Tidak Tuntas

7 Muhammad Takwin 74 Tidak Tuntas

8 Nabila Zahira 40 Tuntas

9 Nurhalisa 51 Tidak Tuntas

10 Nurul Hidayat 61 Tidak Tuntas

Jumlah 609

Rata-rata 609

Kategori Rendah

DATA HASIL TES BELAJAR SISWA SETELAH DITERAPKAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

(POSTTEST)

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Adelia 88 Tuntas

2 Akbar 79 Tuntas

3 Aulifiah 100 Tuntas

4 Irwansyah 100 Tuntas

5 Muhammad Faiz Paki 60 Tidak Tuntas

6 Muh Revan Anugrah 82 Tuntas

7 Muhammad Takwin 88 Tuntas

8 Nabila Zahira 59 Tidak Tuntas

9 Nurhalisa 70 Tuntas

10 Nurul Hidayat 81 Tuntas

Jumlah 807

Rata-rata 807

Kategori Tinggi

DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK

KANCING GEMERINCING

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

()

I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA

HASIL ANALISIS STATISTIK DAN INFERENSIAL

HASIL ANALISIS NILAI PRETEST DAN POSTTEST SISWA

HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL

HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA

HASIL ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF DAN INFERENSIAL

A Hasil Analsis Statistik Deskriptif

Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Pretest

X F FX

81 1 81

80 1 80

74 1 74

64 1 64

63 1 63

61 1 61

59 1 59

51 1 51

40 1 40

36 1 36

Jumlah 10 609

Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 609

sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai

rata-rata (mean) sebagai berikut

= sum

=

= 609

Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Posttest

X F FX

100 2 200

88 2 176

82 1 82

81 1 81

79 1 79

70 1 70

60 1 60

59 1 59

Jumlah 10 807

Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 807

sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai

rata-rata (mean) sebagai berikut

= sum

=

= 807

Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest

No X1 (Pretest) X2 (Posttest) d = X2 - X1 dsup2

1 63 88 25 625

2 64 79 15 225

3 81 100 19 361

4 80 100 20 400

5 36 60 24 576

6 59 82 23 529

7 74 88 14 196

8 40 59 19 361

9 51 70 19 361

10 61 81 20 400

Jumlah 198 4034

B Hasil Analisis Statistik Inferensial

Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut

a Mencari harga ldquoMDrdquo dengan menggunakan rumus

Md = sum

= 198

b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus

sum = sum sum

= 4034- 39204

= 1136

c Menentukan Harga tHitung

t =

radicsum

t =

radic

t =

radic

t =

radic

t =

t = 1767

d Menentukan Harga

Untuk mencari tTabel peneliti menggunakan tabel distribusi t

dengan taraf signifikan = 10 ndash 1 = 9 maka

diperoleh t005 = 1833

Setelah diperoleh tHitung = 1767 dan ttabel = 1833 maka tHitung gt

ttabel atau atau 1767 gt 1833 Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho

ditolak dan H1 diterima Ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap hasil belajar

matematika murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL

1 PRETEST

Ketuntasan belajar klasikal =

=

x 100

= 30

2 POSTTEST

Ketuntasan belajar klasikal =

=

x 100

= 80

HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TEKNIK KANCING GEMERINCING

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

()

I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

Mengukur persentase keberhasilan aktivitas Siswa

Keberhasilan aktivitas siswa =

=

= 845

LAMPIRAN D

TABEL DISTRIBUSI T-TABEL

KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI

KARTU KONTROL PENELITIAN

PERSURATAN

DOKUMENTASI

TABEL DISTRIBUSI T-TABEL

Dk 025 010 005 002 001 0005

1 1000 3078 6314 12706 31821 63657

2 0816 1886 2920 4303 6965 9925

3 0765 1638 2353 3182 4541 5841

4 0741 1533 2132 2766 3747 4604

5 0727 1476 2015 2571 3365 4032

6 0718 1440 1943 2447 3143 3707

7 0711 1415 1895 2365 2998 3499

8 0706 1397 1860 2306 2896 3355

9 0703 1383 1833 2262 2821 3250

10 0700 1372 1812 2228 2764 3169

11 0697 1363 1796 2201 2718 3106

12 0695 1356 1782 2178 2681 3055

13 0694 1350 1771 2160 2650 3012

14 0692 1345 1761 2145 2624 2977

15 0691 1341 1753 2132 2623 2947

16 0690 1337 1746 2120 2583 2921

17 0689 1333 1740 2110 2567 2898

18 0688 1330 1734 2101 2552 2878

19 0688 1328 1729 2093 2539 2861

20 0687 1325 1725 2086 2528 2845

21 0686 1323 1721 2080 2518 2831

22 0686 1321 1717 2074 2508 2819

23 0685 1319 1714 2069 2500 2807

24 0685 1318 1711 2064 2492 2797

25 0684 1316 1708 2060 2485 2787

26 0684 1315 1706 2056 2479 2779

27 0684 1314 1073 2052 2473 2771

KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI

KARTU KONTROL PELAKSANAAN PENELITIAN

PERSURATAN

DOKUMENTASI

Gambar 1 Pemberian Pretest

Gambar 2 Pembagian Kancing Pada Masing-Masing Anggota Kelompok

Gambar 3 Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Gambar 4 Pemberian Posttest

RIWAYAT HIDUP

Lismayanti Dilahirkan di Banga-Banga pada tanggal 14

Agustus 1998 dari pasangan Ayahanda Cagga dan Ibunda

Marni Anak pertama dari dua bersaudara Penulis masuk

sekolah dasar pada tahun 2004 di SD Inpres Banga-Banga dan

tamat pada tahun 2010 tamat di SMP Negeri 4 Barru pada

tahun 2013 dan tamat di SMK Negeri 1 Barru pada tahun 2016 Pada tahun yang

sama (2016) penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang ada di

Makassar yaitu Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) dan

mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) pada Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Atas berkat yang Maha Kuasa penulis

berhasil menyelesaikan seluruh mata kuliah yang diprogramkan dan semua itu

dilakukan dengan semangat dan usaha yang tinggi untuk mendapatkannya

Page 11: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9

xi

mudahan skripsi ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca terutama bagi diri

pribadi penulis Amin Yaa Rabbal Alamiinn

Makassar Oktober 2020

Penulis

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

LEMBAR PENGESAHAN ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING iii

SURAT PERNYATAAN iv

SURAT PERJANJIAN v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN vi

ABSTRAK vii

KATA PENGANTAR viii

DAFTAR ISI xii

DAFTAR TABEL xiv

DAFTAR GAMBAR xv

DAFTAR LAMPIRAN xvi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 5

C Tujuan Penelitian 5

D Manfaat Penelitian 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 7

A Kajian Teori 7

1 Hasil Belajar 7

2 Matematika 9

3 Model Pembelajaran Kooperatif 11

xiii

4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing 14

5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing 16

6 Kaitan Antara Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika 17

B Hasil Penelitian yang Relevan 18

C Kerangka Pikir 20

D Hipotesis Penelitian 23

BAB III METODE PENELITIAN 24

A Rancangan Penelitian 24

B Populasi dan Sampel 25

C Definisi Operasional Variabel 26

D Instrumen Penelitian 26

E Teknik Pengumpulan Data 27

F Teknik Analisis Data 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34

A Hasil Penelitian 34

B Pembahasan 41

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 44

A Simpulan 44

B Saran 44

DAFTAR PUSTAKA 45

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 12

Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar 30

Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa 31

Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan

Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing 34

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika Siswa

Sebelum (Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model

Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 35

Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum

(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 37

Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Dengan

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 38

Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siswa Selama Proses

Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing 40

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir 22

Gambar 31 Desain One Group Pretest-Posttest Design 24

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN

Kisi-Kisi Instrumen Soal

Soal Pretest dan Hasil Kerja Pretest Siswa

Soal Postest dan Hasil Kerja Posttest Siswa

Pedoman Penilaian

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa

LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN

Daftar Hadir Siswa

Data Hasil Tes Kemampuan Awal Pretest Siswa

Data Hasil Tes Belajar Posttest Siswa

Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa

LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA

Hasil Analisis Statistik Deskriptif Dan Inferensial

Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest Siswa

Hasil Analisis Data Ketuntasan Klasikal

Hasil Analisis Data Aktivitas Siswa

LAMPIRAN D

Tabel Distribusi T-Tabel

Kartu Kontrol Bimbingan Skripsi

Kartu Kontrol Penelitian

Persuratan

Dokumentasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Model pembelajaran merupakan suatu kegiatan perencanaan yang

dirancang oleh guru untuk pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan

tertentu Model pembelajaran sangat penting diterapkan dalam proses

pembelajaran karena dapat membantu memperjelas prosedur hubungan serta

keadaan keseluruhan dari apa yang sudah direncanakan Menurut Joyce dan Weil

(Wati2017) terdapat beberapa alasan pentingnya model pembelajaran yaitu

pertama memperjelas hubungan fungsional diantara berbagai komponen unsur

atau elemen sistem tertentu Kedua prosedur yang akan ditempuh dalam

melaksanakan kegiatan dapat dijelaskan secara tepat Ketiga model pembelajaran

akan mempermudah para administrator untuk mengidentifikasi komponen elemen

yang mengalami hambatan jika kegiatan yang dilaksanakan tidak efektif

Keempat mengidentifikasi secara tepat cara-cara untuk mengadakan perubahan

jika pendapat ketidaksesuaian dari apa yang telah dirumuskan dan kelima yaitu

dengan dengan menggunakan model pembelajaran guru dapat menyusun tugas-

tugas siswa menjadi suatu kesuluruhan yang terpadu

Menurut Suprihatiningrum (2016143) ada dua macam alasan pentingnya

model pembelajaran yaitu pertama istilah model mempunyai makna yang lebih

luas daripada strategi metode atau prosedur Kedua model dapat berfungsi

sebagai sarana komunikasi yang penting dalam mengajar di kelas

2

Dengan memperhatikan kerangka pengetahuan di atas peneliti menarik

kesimpulan bahwa kedudukan model pembelajaran sangat penting dalam proses

pembelajaran karena dapat membantu dan memperlancar proses pembelajaran di

kelas dan proses pembelajaran akan lebih efektif dan efisien jika model

pembelajaran yang dipilih sesuai dengan materi yang akan diajarkan

Model pembelajaran sangat bermanfaat bagi guru dan siswa Bagi guru

yaitu pertama memudahkan dalam melaksanakan tugas pembelajaran berdasarkan

dengan langkah-langkah yang akan ditempuh sesuai dengan waktu tujuan

kemampuan daya serap siswa dan ketersediaan media yang ada Kedua dapat

dijadikan sebagai alat untuk mendorong aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran Ketiga memudahkan guru untuk melakukan analisis terhadap

perilaku siswa secara individu maupun kelompok dan keempat yaitu

memudahkan guru dalam menyusun bahan pertimbangan dalam merencanakan

penelitian tindakan kelas dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran

Sedangkan bagi siswa yaitu pertama memberikan kesempatan kepada siswa

untuk berperan aktif dalam kegiatan proses belajar pembelajaran Kedua dapat

memudahkan siswa untuk memahami materi pembelajaran yang diajarkan guru

Ketiga mendorong semangat belajar siswa serta ketertarikannya dalam mengikuti

proses pembelajaran secara penuh dan keempat yaitu dapat melihat atau

membaca kemampuan pribadi dikelompoknya secara objektif (Octavia 2020 15-

16)

3

Menurut Pardamean (2015) bahwa model pembelajaran bermanfaat

untuk mengefektifkan dan mengefisienkan pencapaian tujuan pembelajaran

Indikatornya adalah guru dan siswa fokus pembelajaran guru mudah mentransfer

isi pelajaran kepada siswa siswa juga mudah menangkap isi pelajaran

tersebutWaktu yang tersedia untuk satu materi secara efesien dan efektif dapat

dimanfaatkan secara maksimal Ketertarikan dan minat siswa dalam mengikuti

proses pembelajaran cenderung tinggi Guru dan siswa tidak mudah bosan

membahas isi materi pelajaran

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti

dengan guru kelas IV atas nama Aminah pada tanggal 20 Juli 2020 di SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barru bahwa hasil belajar matematika siswa masih

tergolong rendah karena masih banyak siswa yang belum mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 70 Penyebab hasil

belajar matematika rendah yaitu siswa kurang aktif dan terlibat pada saat proses

pembelajaran berlangsung serta kurangnya semangat dan motivasi siswa dalam

menerima materi yang disampaikan oleh guru Ketika guru menjelaskan materi

sebagian siswa tidak memperhatikan karena guru belum menciptakan model

pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa kurang memahami materi yang

disampaikan oleh guru dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu kelompok

karena ketika siswa diberikan tugas kelompok hanya sebagian anggota kelompok

yang aktif mengerjakannya hanya siswa pintar saja yang aktif dalam pembelajaran

berkelompok

4

Untuk mengatasi permasalahan di atas diperlukan kreatifitas guru dalam

memilih model pembelajaran yang dapat mendorong siswa agar aktif dan terlibat

serta semangat pada saat proses pembelajaran berlangsung Adapun model yang

dimaksud yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Bagi siswa dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing dapat membantu mempermudah siswa dalam memahami

materi yang diajarkan dan melatih siswa untuk berkomunikasi bekerja sama

berfikir dan mengungkapkan ide-ide bersama anggota kelompoknya masing-

masing dalam menyelesaikan soal-soal atau permasalahan yang diberikan oleh

guru Siwa juga diharapkan dapat termotivasi semangat dan aktif dalam

pembelajaran matematika sehingga hasil belajarnya dapat meningkat Sedangkan

bagi guru melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif model

pembelajaran yang bisa digunakan pada saat mengajar

Menurut Erika dkk (2018142) bahwa teknik kancing gemerincing

merupakan teknik pembelajaran kooperatif yang dapat membantu guru mencapai

tujuan dalam proses pembelajaran secara tidak langsung mengajak siswa untuk

aktif dalam proses pembelajaran Ciri khas dari model pembelajaran ini yaitu

semua siswa diberi 2 atau 3 buah kancing sebagai syarat yang harus dikeluarkan

jika mereka ingin berbicara dan jika kancingnya habis maka siswa tersebut tidak

boleh berbicara lagi

Dalam teknik pembelajaran kancing gemerincing masing-masing anggota

kelompok memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapatnyaPenggunaan

kancing digunakan sebagai alat yang dirancang dalam model pembelajaran

5

kooperatif teknik kancing gemerincing ini dimaksudkan agar setiap siswa dapat

bertanggung jawab atas tugas yang diberikan Jadi dalam satu kelompok tidak

ada anggota kelompok yang mempunyai posisi dominan karena masing-masing

anggota kelompok mempunyai kesempatan yang sama untuk aktif dalam

pembelajaran dimana siswa yang awalnya bersifat pasif akan termotivasi dan ikut

aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga hasil belajar matematika

siswa dapat meningkat

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis penulis tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul ldquoPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif

Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid

Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas maka rumusan

masalah dalam penelitian ini yaitu ldquoApakah Ada Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika

Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-banga Kabupaten Barrurdquo

C Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini yaitu

ldquoUntuk Mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

6

D Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut

1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran

dalam pengembangan ilmu terutama yang berkaitan dengan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

2 Manfaat Praktis

a Bagi Siswa

Memberikan pengetahuan semangatdan motivasi untuk belajar

lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar yang

diperoleh dapat tercapai

b Bagi Guru

Penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing ini sangat diharapkan dapat bermanfaat bagi guru dalam

proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan keaktifan dan

pemahaman siswa sehingga tercapainya proses belajar mengajar yang

diharapkan

c Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik

kepada sekolah dalam rangka perbaikan proses dan hasil belajar siswa

d Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk

penelitian selanjutya

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A Kajian Teori

1 Hasil Belajar

a Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada diri seseorang

sebagai hasil dari peroses belajar siswa baik itu terjadi perubahan pengetahuan

pemahaman sikap dan tingkah laku kecakapan keterampilan dan kemampuan

serta perubahan aspek-aspek yang lain yang ada pada individu yang belajar

Menurut Nawawi (Fiona 201912) bahwa hasil belajar adalah tingkat

keberhasilan peserta didik yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh

dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu Adapun Menurut

Yudha (201834) bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta

didik setelah menerima pembelajaran yang meliputi aspek kognitif Hal ini

sejalan dengan pendapat Susanto (20125) bahwa hasil belajar adalah

kemampuan yang diperoleh anak setelah kegiatan belajar

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

adalah skor yang diperoleh siswa setelah ia menerima proses pembelajaran

untuk mengetahui sampai dimana tingkat pemahamannya terhadap suatu materi

yang telah dipelajari berupa tes dan biasanya diwujudkan dengan nilai tertentu

Dalam penelitian ini hasil belajar yang ingin dicapai siwa yaitu terkait dengan

aspek kognitif siswa setelah ia menerima suatu materi pembelajaran

8

b Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Purwanto (Yudha 201836) bahwa faktor yang mempengaruhi

hasil belajar terdiri dari dua faktor yaitu faktor dari dalam peserta didik (intern)

yaitu fisiologi dan psikologis dan faktor dari luar (ektern) peserta didik yaitu

lingkungan dan instrumental

Hal ini sejalan dengan pendapat Djamarah (Yudha 201836-37) faktor

yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu

1) Faktor Intern

a) Faktor fisiologis adalah faktor yang terdiri dari kondisi fisiologis

kondisi panca indra

b) Faktor Psikologi adalah faktor yang terdiri dari minat kecerdasan

bakat motivasi dan kemampuan kognitif

2) Faktor Ekstern

a) Faktor lingkungan terdiri dari lingkungan alami dan lingkungan

sosial budaya

b) Faktor Instrumental terdiri dari kurikulum program sarana dan

fasilitas guru

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang

mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor intern (dalam diri) dan faktor ekstern

(luar diri) Kedua faktor tersebut saling berkaitan sehingga siswa perlu

mendapatkan perhatian terhadap keadaannya baik itu dari segi fisik psikis dan

cara belajar di sekolah

9

2 Matematika

a Pengertian Matematika

Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang diajarkan di setiap

jenjang sekolah mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga ke perguruan tinggi

Dalam tulisan Suwangsih dan Tiurlina istilah matematika berasal dari bahasa

Yunani yaitu mathematike yang artinya mempelajari Kata mathematike berasal

dari kata mathema yang memiliki arti pengetahuan atau ilmu

(knowledgescience) Selain itu kata mathematike berhubungan juga dengan kata

lain yang hampir sama yaitu mathein atau mathenein yang berarti berpikir

(Isrokrsquoatun dan Amelia Rosmala 20193)

Menurut Ruseffendi (Al-Tabany 20151) matematika adalah bahasa

simbol ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif ilmu

yang membahas tentang pola keteraturan dan struktur yang terorganisasi dimulai

dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan ke aksioma atau

postulat dan terakhir yaitu ke dalil

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika

merupakan suatu ilmu yang mempelajari bagaimana proses berpikir secara kritis

dan masuk akal untuk mendapatkan suatu kebenaran

b Ciri-Ciri Pembelajaran Matematika

Menurut Suwangsih (wandini 20198) bahwa ciri-ciri pembelajaran

matematika di SD adalah sebagai berikut

a) Pembelajaran matematika menggunakan metode spiral metode spiral ini

melambangkan adanya keterkaitan antara suatu materi dengan materi

10

lainnya Topik sebelumnya menjadi prasyarat untuk memahami topik

berikutnya atau sebaliknya

b) Pembelajaran matematika dilakukan secara bertahap Materi pembelajaran

matematika dilakukan secara bertahap yang dimulai konsep-konsep yang

sederhana menuju konsep yang lebih kompleks

c) Pembelajaran matematika menggunakan metode induktif sedangkan

matematika merupakan ilmu deduktif namun sesuai tahap perkembangan

siswa maka pembelajaran matematika di SD digunakan metode induktif

d) Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi artinya tidak

ada pertentangan antara kebenaran yang satu dengan kebenaran lainnya

Suatu pernyataan dianggap benar jika didasarkan kepada pernyataan-

pernyataan sebelumnya yang telah diterima kebenarannya

e) Pembelajaran matematika hendaknya bermakna artinya konsep

matematika tidak diberikan dalam bentuk jadi tapi sebaliknya siswalah

yang harus mengonstruksi konsep tersebut

c Tujuan Pembelajaran Matematika

Menurut Depdikbud (Wandini 201911-12) bahwa tujuan pembelajaran

matematika di Sekolah Dasar yaitu sebagai berikut

1) Mengembangkan keterampilan berhitung siswa sebagai latihan dalam

kehidupan sehari-hari

2) Menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialihgunakan melalui

kegiatan matematika

11

3) Mengembangkan kemampuan dasar matematika sebagai bekal belajar

lebih lanjut

4) Membentuk sikap logis kritis cermat kreatif dan disiplin

3 Model Pembelajaran Kooperatif

a Pengertian Model Pembelajaran

Dalam suatu proses pembelajaran diperlukan model pembelajaran yang

dapat membuat suasana belajar lebih efektif dan menyenangkan Menurut Joyce

dan Weil (Rusman 2012133) bahwa model pembelajaran adalah segala sesuatu

yang dirancang dalam membentuk kurikulum merancang bahan-bahan

pembelajaran dan membimbing proses pembelajaran di dalam kelas

Menurut Adi (Suprihatiningrum 2016142) bahwa model pembelajaran

merupakan suatu kerangka yang menggambarkan prosedur dalam

mengorganisasikan pengalaman pembelajaran untuk mencapai tujuan

pembelajaran Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam

merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran adalah suatu kegiatan perencanaan yang dirancang untuk

pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan tertentu

b Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan model

pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok-

kelompok kecil yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan

struktur kelompok yang bersifat heterogen (Rusman 2012202) Adapun

12

menurut Djamarah (2018270) bahwa pembelajaran kooperatif adalah model

pembelajaran yang dimana para siswa bekerja sama di dalam kelompok-

kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

kooperatif adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu kelompok

kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang siswa untuk saling berinteraksi

dan bekerjasa sama dengan anggota kelompoknya

c Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Ibrahim dkk (Suprihatiningrum 2016192-193) dalam

pembelajaran kooperatif terdapat 6 langkah utama atau tahapan yaitu sebagai

berikut

Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Fase Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Fase -1

Menyampaikan

tujuan pembelajaran

dan memotivasi

siswa

Guru menyampaikan

semua tujuan pelajaran

yang ingin dicapai pada

pelajaran tersebut dan

memotivasi siswa untuk

belajar

Siswa memperhatikan guru

pada saat guru menyampaikan

tujuan pembelajaran dan siswa

harus semangat untuk ikut

dalam proses pembelajaran

Fase-2

Menyajikan

informasi

Guru menyajikan

informasi kepada siswa

dengan jalan demonstrasi

atau lewat bahan bacaan

Siswa memperhatikan materi

yang disampaikan oleh guru

dan bertanya jika ada materi

yang kurang dimengerti

Fase-3

Mengorganisasikan

siswa ke dalam

kelompok-kelompok

belajar

Guru menjelaskan kepada

siswa bagaimana caranya

membentuk kelompok

belajar dan membantu

setiap kelompok agar

melakukan transisi secara

efisien

Siswa memperhatikan guru

ketika menjelaskan Setelah

guru menjelaskan tentang cara

berkelompok maka siswa

harus tahu bahwa semua

aggota kelompok memiliki

tujuan yang sama dan harus

berbagi tugas dan tanggung

jawab yang sama di antara

anggota kelompok

13

Fase-4

Membimbing

kelompok bekerja

dan belajar

Guru membimbing

kelompok-kelompok

belajar pada saat mereka

mengerjakan tugas

mereka

Siswa mengerjakan tugas

kelompok yang diberikan

dengan cara bekerja sama

dengan anggota kelompoknya

melalui bimbingan guru

Fase-5

Evaluasi

Guru mengevaluasi hasil

belajar tentang materi yang

telah dipelajari atau

masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil

kerjanya

Masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil

diskusinya

Fase-6

Memberikan

penghargaan

Guru mencari cara-cara

untuk menghargai baik

upaya maupun hasil

belajar individu dan

kelompok

Siswa harus saling mengargai

jawaban ketika jawaban

mereka berbeda setiap

kelompok dan harus

mempertanggungjawabkan

jawabannya

d Teknik-Teknik Pembelajaran Kooperatif

Menurut Huda (2017134) dalam pembelajaran kooperatif terdapat 14

teknik pembelajaran yang dapat diterapkan di dalam kelas antara lain Mencari

Pasangan Bertukar Pasangan Berpikir Berpasangan Berbagi Berkirim Salam

dan Soal Kepala Bernomor Kepala Bernomor Terstruktur Dua tinggal Dua

Tamu Keliling Kelompok Kancing Gemerincing Keliling Kelas Lingkaran

Dalam Lingkaran Luar Tari Bambu jigsaw dan Bercerita Berpasangan

Berdasarkan uraian di atas salah satu teknik pembelajaran kooperatif

yang diterapkan dalam penelitian ini adalah teknik kancing gemerincing Peneliti

memilih teknik kancing gemerincing karena dalam teknik ini siswa dapat terlibat

secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajarnya dapat

meningkat

14

4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing

a Pengertian TeknikKancing Gemerincing

Menurut Widyarty (201311) teknik kancing gemerincing merupakan

suatu model pembelajaran yang bertujuan untuk mengatasi hambatan

pemerataan kesempatan siswa yang sering mewarnai kerja kelompok dan setiap

siswa berhak mendapatkan kesempatan untuk berperan serta pada kelompoknya

masing-masing Sedangkan menurut Ulya (201932) bahwa teknik kancing

gemerincing merupakan metode yang dikembangkan oleh Spencer kagan

dimana masing-masing anggota kelompoknya mendapatkan kesempatan untuk

menyampaikan pendapat mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran

orang lain

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran teknik kancing gemerincing adalah suatu teknik pembelajaran

dimana dalam proses pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada semua

anggota kelompok untuk berpendapat

b Prosedur PelaksanaanTeknik Kancing Gemerincing

Dalam proses pembelajaran teknik kancing gemerincing terdapat

langkah-langkah model pembelajaran Menurut Huda (2011142-143) langkah-

langkah dari teknik kancing gemerincing yaitu

1) Guru menyiapkan satu kotak kecil yang berisi kancing-kancing (atau

benda-benda lainnya)

15

2) Masing-masing anggota dari setiap kelompok mendapatkan 2 atau 3 buah

kancing (jumlah kancing bergantung pada sukar tidaknya tugas yang

diberikan)

3) Setiap kali anggota selesai berbicara atau mengeluarkan pendapat ia harus

menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkannya di tengah-tengah

meja kelompok

4) Jika kancing yang dimiliki salah seorang siswa habis dia tidak boleh

berbicara lagi sampai semua rekannya menghabiskan kancingnya masing-

masing

5) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok

boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan

mengulangi prosedurnya kembali

d Kelebihan dan Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing

Menurut Ulya (201830-31) teknik kancing gemerincing memiliki

beberapa kelebihan dan kelemahan yaitu sebagai berikut

1) Kelebihan Teknik Kancing Gemerincing

a) Mengatasi hambatan pemerataan kesempatan berbicara siswa dalam

beriskusi

b) Mendorong siswa agar dapat aktif berbicara pada saat proses

pembelajaran berlangsung

c) Memberikan kesempatan bagi siswa yang tidak aktif untuk

menyampaikan pendapatnya pada saat berdiskusi sehingga siswa

16

yang tidak aktif memiliki kesempatan yang sama untuk

menyampaikan pendapatnya

2) Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing

a) Pengelolaan waktu saat persiapan dan pelaksanaan perlu

diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran terutama

dalam proses pembentukan kualitas pengetahuan siswa

b) Memerlukan waktu yang cukup lama jika guru tidak terlalu

memahami dengan baik materi yang akan diajarkan

c) Model ini susah diterapkan jika jumlah siswa terlalu banyak

5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing

Langkah-langkah yang akan di terapkan dalam penelitian ini yaitu

sebagai berikut

1) Menyiapkan bahan ajar dan media pembelajaran

2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa

3) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari

4) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5

orang siswa Kemudian membagikan soal kepada masing-masing

kelompok

5) Guru kemudian menyuruh semua anggota dari masing-masing kelompok

untuk mengerjakan tugas yang diberikan dengan cara bekerja sama

Setelah itu guru membagikan kancing berwarna kepada masing-masing

anggota kelompok Setiap anggota kelompok mendapatkan dua buah

17

kancing berwarna dan guru kemudian menjelaskan cara penggunaan

kancing yang dipegang oleh setiap siswa

6) Guru mengawasi masing-masing kelompok dan memberi bantuan kepada

kelompok jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas yang

diberikan

7) Jika tugas kelompok yang diberikan telah selesai guru meminta siswa

agar maju kedepan dengan cara menunjuk siswa yang mengacungkan

tangannya untuk menuliskan hasil kerja kelompoknya dan kelompok lain

menanggapinya apakah jawabannya sama atau tidak secara bergantian

Lakukan hal tersebut secara berulang sampai nomor dan soal yang

diberikan sudah dibahas semua

8) Siswa yang maju kedepan mengumpulkan kancingnya di tengah meja

kelompoknya

9) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok

boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan

mengulangi prosedurnya kembali

6 Kaitan Antara Model Pembelajaraan Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika

Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing menekankan

keaktifan semua anggota dalam suatu kelompok untuk menyelesaikan suatu

permasalahan yang diberikan oleh seorang guru dimana mereka saling membantu

satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan agar hasil belajar mereka bisa

meningkat secara merata Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat

18

membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih

siswa untuk bekerja sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif

dan terlibat dalam proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti

pembelajaran

Untuk tugas-tugas yang terstruktur seperti matematika diskusi jarang

dibutuhkan karena dalam tugas-tugas seperti ini biasanya sudah terdapat satu

jawaban benar Akan tetapi meskipun pembelajaran matematika yang bersifat

terstruktur tetapi model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing bisa

digunakan tergantung sejauh mana guru dapat membantu siswa memahami jenis

bantuan seperti apa yang mereka perlukan untuk mengerjakan tugas dalam suatu

kelompok

Mengingat pembelajaran kooperatif dikembangkan dari teori

konstruktivisme dimana siswa dituntut untuk mengembangkan pengetahuan awal

mereka secara mandiri agar terjadi pembelajaran yang bermakna Hal ini sejalan

dengan pembelajaran matematika yang pada dasarnya adalah penanaman konsep

Dimana dituntut pula pembelajaran yang bermakna agar konsep matematika itu

sendiri mudah dimengerti oleh siswa

B Hasil Penelitian yang Relevan

Pada bagian ini peneliti akan mengkaji penelitian yang relevan dengan

penelitian penulis Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya

diantaranya sebagai berikut

19

a) Jurnal Dwi Purwanto (2016) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa persentase observasi komunikasi matematis siwa pada

siklus I sebesar 5625 meningkat menjadi 7500 pada siklus II Rata-rata

nilai evaluasi belajar siswa pada siklus I mencapai 6990 dengan jumlah siswa

yang tuntas 21 siswa dan persentase ketuntasan 6562 meningkat menjadi

7615 pada siklus II dengan jumlah siswa yang tuntas 24 siswa dan persentase

ketuntasan 7500 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan

bahwa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dapat

meningkatkan komunikasi matematis dan hasil belajar matematika pada siswa

kela VIII di SMP Negeri 11 Purworejo Persamaan dalam penelitian ini yaitu

sama-sama menggunakan teknik kancing gemerincing dan mata pelajaran

yang sama Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian sasaran

penelitian dan lokasi penelitian

b) Jurnal Nurul Wisna Afianti (2017) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian

ini menunjukkan presentase keaktifan belajar peserta didik pada siklus I

sebesar 617 dengan kategori cukup aktif dan persentase ketuntasan hasil

belajar peserta didik sebesar 46675 Pada siklus II persentase keaktifan

belajar peserta didik mengalami peningkatan menjadi 8609 dengan kategori

sangat aktif dan hasil belajar peserta didik juga meningkat dengan persentase

ketuntasan sebesar 8333 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat

disimpulkan bahwa keaktifan dan hasil belajar IPA melalui model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing mengalami peningkatan

Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan teknik

20

kancing gemerincing Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian

sasaran penelitian lokasi penelitian dan mata pelajaran

c) Jurnal Komang Sucipta (2018) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 1412

sedangkan nilai rata-rata pada kelompok kontrol sebesar 975 Dari uji

prasyarat data bahwa data berdistribusi normal dan memiliki varians yang

homogeny kemudian dilanjutkan dengan uji-t diperoleh thitung= 365 dan ttabel

= 201 dengan taraf signifikan 5 dan (db) 49 sehinggaH1 diterima dan H0

ditolak Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

dengan kelompok siswa yang mengikuti proses pembelajaran konvensional

pada siswa kelas V SD Negeri 3 Sangkan Gunung melalui proses

pembelajaran Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan

teknik kancing gemerincing dan jenis metode penelitian yang sama

Sedangkan perbedaannya terletak pada sasaran penelitian lokasi penelitian

dan mata pelajaran

C Kerangka Pikir

kerangka pikir merupakan bagian penelitian yang menggambarkan alur

pikir suatu penelitian Keberhasilan siswa dalam belajar dapat diukur dengan hasil

belajar yang diperoleh siswa selama mengikuti proses kegiatan pembelajaran

Pada saat proses pembelajaran berlangsung hanya sebagian siswa yang aktif dan

terlibat dalam pembelajaran Motivasi dan semangat siswa masih kurang untuk

21

belajar sehingga cepat mengalami rasa bosan dan jenuh Pada saat guru

menjelaskan materi sebagian siswa tidak memperhatikan sehingga kurang

mengerti dengan materi yang diajarkan karena model pembelajaran yang

digunakan guru kurang bervariasi dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu

kelompok Hal tersebut mengakibatkan rendahnya hasil belajar matematika siswa

Masalah tersebut merupakan gambaran secara umum tentang permasalahan yang

terdapat pada kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

Untuk memaksimalkan hasil belajar siswa salah satu model

pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses

pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat membantu siswa dalam

memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih siswa untuk bekerja

sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif dan terlibat dalam

proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti pembelajaran

Sebelum model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

diterapkan maka terlebih dahulu dilakukan tes berupa pretest dan posttest setelah

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diterapkan dalam

pembelajaran Setelah itu data dari pretest dan posttest dibandingkan lalu

dianalisis untuk mendapatkan hasil atau kesimpulan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran matematika Berdasarkan uraian tersebut dapat digambarkan bagan

kerangka pikir model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

sebagai berikut

22

Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir

Rendahnya Hasil Belajar Matematika Siswa

Kelas IV SD Inpres Banga-Banga

Pretest

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing

Posttest

Hasil Belajar

Analisis

Temuan

Siswa kurang aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran

Kurangnya semangat dan motivasi siswa untuk belajar

Model pembelajaran yang kurang bervariasi

Kerja sama dalam kelompok masih kurang

23

D Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang kajian pustaka

maupun kerangka pikir dalam penelitian ini digunakan hipotesis sebagai berikut

ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-

Banga Kabupaten Barrurdquo

Adapun hipotesis statistik dari penelitian ini yaitu

Keterangan

micro1 Rata-rata hasil belajar sebelum diberikan perlakuan

micro2 Rata-rata hasil belajar setelah diberikan perlakuan

Ho Tidak ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

H1 Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-

Banga Kabupaten Barru

Ho micro1 = micro2

H1 micro1ltmicro2

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A Rancangan Penelitian

1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksperimen Penelitian eksperimen adalah suatu kegiatan penelitian yang

dilakukan peneliti untuk menilai suatu perlakuan (treatment) pendidikan

terhadap suatu objek atau objek penelitian untuk menguji hipotesis Jenis

penelitian eksperimen yang digunakan adalah pre-eksperimental design

Penelitian pre-eksperimental design belum merupakan eksperimen

sungguh-sungguh karena masih terdapat variable luar yang ikut berpengaruh

terhadap terbentuknya variable dependen Jadi hasil eksperimen yang merupakan

variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen

Hal ini terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih

secara random (Sugiyono 201574)

2 Desain Penelitian

Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah one-group

pretest-postest design Pada desain ini terdapat pretest yang diberikan sebelum

postest setelah perlakuan Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut

Gambar 31 Desain One group pretest-postest

O1 X O2

Pretest Treatment Posttest

25

Keterangan

O1 Nilai pretest sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing

O2 Nilai posttest setelah dilaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran matematika teknik kancing

gemerincing

X Perlakuan berupa pembelajaran matematika melalui model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

B Populasi dan Sampel

1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201580) Populasi

dalam penelitian ini adalah murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru yang berjumlah 10 orang

2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari

semua yang ada pada populasi misalnya karena keterbatasan dana tenaga dan

waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu

(Sugiyono 201581) Dalam teknik pengambilan sampel peneliti menggunakan

sampel jenuh Sampel jenuh merupakan teknik pengambilan sampel bila semua

26

anggota populasi digunakan Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif

kecil (Sugiyono 201585) Sampel dalam penelitian ini adalah murid kelas IV

SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru yang berjumlah 10 orang

C Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek

pengamatan penelitian Dalam penelitian ini mengkaji dua variabel yaitu ldquoModel

Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincingrdquo sebagai variabel bebas

(X) dan ldquoHasil Belajar Matematikardquo sebagai variabel terikat (Y)

1 Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing adalah suatu

model pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok dimana masing-

masing anggota kelompok mendapatkan sebuah kancing berwarna sebagai

penanda apabila mereka berpendapat Masing-masing siswa harus

bertanggungjawab atas kancing yang dimiliknya

2 Hasil belajar matematika adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah

melalui kegiatan proses pembelajaran Hasil belajar matematika siswa yang

dimaksud adalah nilai yang diperoleh siswa sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dan sesudah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diberi

(posttest)

D Instrumen Penelitian

Adapun instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

27

1 Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa

selama penelitian berlangsung Dalam hal ini peneliti mengamati aktivitas

belajar siswa selama proses berlangsungnya pembelajaran

2 Soal Tes

Tes hasil belajar matematika digunakan untuk memperoleh informasi

tentang penguasaan siswa terhadap pembelajaran matematika sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing yang

biasa disebut pretest dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing yang biasa disebut posttest Soal tes dibuat

berdasarkan materi yang diberikan selama penelitian berlangsung dengan

berdasarkan rumusan indikator pembelajaran Soal tes ini akan

dikembangkan dalam bentuk tes uraian (essay) yang berjumlah 5 soal

3 Dokumentasi

Instrumen dari dokumentasi ini adalah kamera yang digunakan untuk

mengambil beberapa gambar atau foto kegiatan dan aktivitas siswa selama

proses pembelajaran berlangsung

E Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk

mengumpulkan data penelitiannya Untuk mengumpulkan data dalam penelitian

ini dilakukan dengan cara sebagai berikut

28

1 Observasi

Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan

langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang akan diteliti

Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara pengamatan dan pencatatan

mengenai pelaksanaan pembelajaran

2 Tes

Sebelum dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing terlebih dahulu dilakukan pretest untuk mengetahui

kemampuan awal murid Setelah diberi perlakuan kemudian dilakukan

postttest untuk mengetahui kemampuan hasil belajar murid Data yang

diperoleh berdasarkan tes yang digunakan dalam proses pembelajaran

3 Dokumentasi

Dengan teknik ini peneliti memperoleh dokumen penelitian berupa

foto materi pelajaran melalui buku serta RPP Dengan foto dapat

memberikan informasi mengenai keadaan atau situasi kelas ketika peneliti

maupun siswa melaksanakan proses pembelajaran

F Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan memperhatikan jenis data yang akan

dianalisis Dalam penelitian kuantitatif seluruh data dari seluruh responden atau

sumber data lain terkumpul maka dilakukan analisis data Adapun teknik analisis

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

29

1 Analisis Data Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau

memberi gambaran umum data yang terkumpul selama proses penelitian dan

bersifat kuantitatif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk

mendeskripsikan seberapa besar hasil belajar pretest dan posttest yang diperoleh

siswa kelas IV sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerncing dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing Adapun langkah-langkah dalam penyusunan data

hasil pengamatan yaitu

a Hasil Belajar Siswa

1) Menghitung nilai rata-rata siswa (Mean)

= sum

(Riadi 2016)

Keterangan

= Rata-rata (Mean)

fi = Jumlah

n = Jumlah siswa

2) Menghitung persentase nilai rata-rata

P =

(Sudijono 201539)

30

Keterangan

p = Angka Persentase

f = Frekuensi yang dicari persentasenya

n = Banyaknya sampel

Dalam keperluan analisis deskriptif kriteria yang digunakan untuk

menentukan kriteria hasil belajar siswa yaitu

Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar

Ketuntasan Hasil Belajar () Kategori Hasil Belajar

0 le x ge 54 Sangat rendah

55 le x ge 64 Rendah

65 le x ge 79 Sedang

80 le x ge 89 Tinggi

90 lt x gt 100 Sangat tinggi

Sumber Depdikbud (2003)

b Analisis Aktivitas Siswa

Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil lembar observasi aktivitas

siswa yang diolah dengan teknik analisis berikut

AP = sum

sum x 100

(Trianto 2010 243)

Keterangan

AP = Nilai yang dicari

sumP = Banyaknya siswa yang melakukan akrivitas

sumF = Jumlah seluruh siswa

31

Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa

Sumber (Trianto 2010 43)

2 Analistik Statistik Inferensial

Analisis statistik inferensial dilakukan untuk menguji hipotesis

penelitian dengan menggunakan uji-t Untuk menguji hipotesis penelitian

mengenai perbedaan hasil belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran

matematika sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing diuji dengan t-tes dengan taraf signifikan α = 005

atau bertaraf 5 Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti

menggunakan teknik statistik t (uji-t) dengan tahap sebagai berikut

radicsum

(Arikunto 2013349)

Keterangan

Md = Mean perbedaan mean pretest dan posttest

X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)

X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)

d = Devisi masing-masing subjek

sum = Jumlah kuadrat deviasi

N = Jumlah subjek pada sampel

Ketuntasan Hasil Belajar () Kriteria

0 le x ge 25 Kurang Baik

26 le x ge 50 Cukup Baik

51 le x ge 75 Baik

76 lt x gt 100 Sangat Baik

32

Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut

a Mencari harga ldquoMdrdquo dengan menggunakan rumus

Md = sum

(Arikunto 2013350)

Keterangan

Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest

sumd = Jumlah dari gain (pretest-posttest)

N = Subjek pada sampel

b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus

sum = sumd ndash sum

(Arikunto 2013351)

Keterangan

sum = Jumlah kuadrat deviasi

sumd = Jumlah dari gain (pretest-postest)

N = Subjek pada sampel

c Menentukan harga dengan rumus

radicsum

(Arikunto 2013349)

Keterangan

Md = Mean perbedaan mean pre-test dan pos-test

X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)

X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)

33

d = Devisi masing-masing subjek

sum = Jumlah kuadrat deviasi

N = Jumlah subjek pada sampel

d Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan

Kaidah pengujian signifikan

1) Jika maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti pengunaan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

2) Jika maka H0 diterima dan H1 ditolak berarti pengunaan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing tidak

berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

e Menentukan harga

Mencari mengunakan table distribusi t dengan taraf

signifikan α = 005 dan d k = N‒1

f Membuat Kesimpulan apakah model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas

IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif dimaksudkan untuk memperoleh gambaran

mengenai ketuntasan hasil belajar matematika murid yang meliputi sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) serta hasil observasi aktivitas siswa selama proses

pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Deskripsi masing-masing hasil analisis tersebut diuraikan sebagai berikut

a Deskripsi Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan Setelah

(Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing

Dari hasil analisis deskriptif yang disajikan pada lampiran C maka skor

hasil belajar siswa sebelum (Pretest) dan setelah (Posttest) diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing pada siswa kelas IV SD

Inpres Banga-Banga materi pecahan senilai dapat dilihat pada tabel 41 berikut

Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest)

dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif

Teknik Kancing Gemerincing

Statistik Pretest Posttest

Ukuran Sampel 10 10

Skor Ideal 100 100

Skor Rata-rata 609 807

Skor Tertinggi 81 100

Skor Terendah 36 60

Rentang Skor 45 40

Sumber Data Olah Lampiran C

34

35

Pada Tabel 41 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata skor hasil belajar

matematika siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (pretest) adalah 609 dan setelah diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) adalah 807 dari

skor ideal 100 Skor yang dicapai siswa tersebar dari skor terendah pretest 36 dan

skor terendah posttest 60 Skor tertinggi yang dicapai siswa pada pretest adalah 81

dan posttest adalah 100 dengan rentang skor pretest 45 dan posttest 40 Jika skor

hasil belajar matematika sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke

dalam lima kategori maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang

ditunjukkan pada Tabel 42 berikut

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika

Siswa Sebelum (Pretest) dan Sesudah (Posttest) Diterapkan Model

Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

No

Skor

Kategori

Pretest Posttest

F Persentase

()

F Persentase

()

1 0 le x le 54 Sangat Rendah 3 30 0 0

2 55 le x le 64 Rendah 4 40 2 20

3 65 le x le 79 Sedang 1 10 2 20

4 80 le x le 89 Tinggi 2 20 4 40

5 90 le x le 100 Sangat Tinggi 0 0 2 20

Jumlah 10 100 10 100

Sumber Hasil tes siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

Pada Tabel 42 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dari 10 siswa kelas

IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru terdapat 3 orang siswa (30) yang

memperoleh skor pada kategori sangat rendah 4 orang siswa (40) yang

memperoleh skor kategori rendah 1 orang siswa (10) yang memperoleh skor

36

kategori sedang dan 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori tinggi

serta tidak ada siswa (0) yang memperoleh skor kategori sangat tinggi

Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) dari 10 siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru terdapat 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor pada kategori rendah

2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori sedang 4 orang siswa (40)

yang memperoleh skor kategori tinggi dan 2 orang siswa (20) yang

memperoleh skor kategori sangat tinggi

Skor rata-rata hasil belajar siswa sebelum diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) sebesar 609 dikonversi ke dalam

5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil belajar matematika siswa umumnya

berada pada kategori rendah Sedangkan skor rata-rata hasil belajar siswa setelah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)

sebesar 807 dikonversi ke dalam 5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil

belajar matematika siswa umumnya berada pada kategori tinggi

Selanjutnya untuk melihat persentase ketuntasan hasil belajar matematika

siswa sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dapat dilihat pada Tabel 43

berikut

37

Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum

(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Skor

Kategori

Pretest Posttest

F Persentase

()

F Persentase

()

0 le x ˂ 70 Tidak Tuntas 7 70 2 20

70 le x le 100 Tuntas 3 30 8 80

Jumlah 10 100 10 100

Sumber Perolehan nilai siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru

Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila memiliki skor

paling sedikit 70 Dari Tabel 43 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) jumlah siswa yang

tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 7 orang siswa

(70) dan siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 3

orang siswa (30) Dari deskripsi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

matematika siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70

Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) jumlah siswa yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan

minimal individual adalah 2 orang siswa (20) dan siswa yang memenuhi kriteria

ketuntasan minimal individual adalah 8 orang siswa (80) Berdasarkan deskripsi

di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru setelah diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria

ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70

38

b Deskripsi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa

Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika materi

pecahan senilai dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing selama 2 kali pertemuan secara singkat dapat dilihat pada Tabel 47

sebagai berikut

Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siwa Selama Proses Pembelajaran Dengan

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

() I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsun

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

Sumber Data Olah Lampiran C

39

1) Persentase rata-rata siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar

berlangsung sebanyak 100

2) Persentase rata-rata siswa yang memperhatikan guru pada saat proses

pembelajaran berlangsung sebanyak 80

3) Persentase rata-rata siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari

teman-temannya sebanyak 85

4) Persentase rata-rata siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran

berlangsung sebanyak 80

5) Persentase rata-rata siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing 80

6) Persentase rata-rata siswa yang bekerja sama dengan teman kelompoknya

sebanyak 90

7) Persentase rata-rata siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil

kerja kelompoknya sebanyak 90

8) Persentase rata-rata siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung sebanyak 80

9) Persentase rata-rata siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban sebanyak 85

10) Persentase rata-rata siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran sebanyak 75

Jika rata-rata skor aktivitas saat diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke dalam lima kategori

40

maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang ditunjukkan pada Tabel

45 berikut

Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siwa Selama Proses

Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing

Ketuntasan Hasil Belajar ( ) Kriteria F Persentase ()

0 le x ge 25 Kurang Baik 0 0

26 le x ge 50 Cukup Baik 0 0

51 le x ge 75 Baik 1 10

76 le x ge 100 Sangat Baik 9 90

Pada Tabel 45 di atas dapat dilihat bahwa persentase aktivitas siswa

melalui penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

terdapat 10 aspek yang diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa

yang berada pada kategori kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas

(10) yang berada pada kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada

pada kategori sangat baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga

aktivitas siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing berada pada kategori sangat baik

2 Hasil Analisis Inferensial

Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis Sesuai

dengan hipotesis penelitian yakni ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika

Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo Maka teknik

yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik statistik

inferensial dengan menggunakan uji-t

41

Berdasarkan analisis data yang diuraikan (lampiran C) terlihat bahwa

pada siswa kelas IV SD Inpres BangandashBanga Kabupaten Barru sebesar

1767 Berdasarkan tersebut dapat dibandingkan dengan nilai

menggunakan tabel distribusi t dengan taraf signifikan α = 005 (tabel terlampir)

dan db = N-1 = 9 maka diperoleh = 1833 Setelah diperoleh 1767 dan

= 1833 maka diperoleh ˃ atau 1767 ˃ 1833 sehingga dapat

disimpulkan bahwa ditolak dan diterima Hal ini berarti bahwa terdapat

pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap

hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru

B Pembahasan

Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian di kelas IV SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barru yang jumlah siswanya yaitu 10 orang Desain

penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest design yang hanya

melibatkan satu kelompok yaitu kelompok eksperimen dimana diberikan tes awal

berupa pretest sebelum treatment atau perlakuan dan akhir pembelajaran

diberikan posttest Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan perlakuan

berupa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing Untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing terhadap materi pembelajaran matematika pada siswa yaitu melalui

hasil test (pretest dan posttest) yang diberikan sebelum dan sesudah perlakuan

kemudian dianalisis menggunakan perhitungan manual

42

Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar matematika siswa sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

menunjukkan bahwa terdapat 3 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang

siswa atau 30 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

dan 7 orang siswa atau 70 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 609 Dengan kata lain hasil belajar

matematika pada siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (pretest) masih tergolong rendah dan tidak memenuhi

kriteria ketuntasan klasikal

Selanjutnya hasil analisis data hasil belajar siswa matematika setelah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)

menunjukkan bahwa terdapat 8 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang

siswa atau 80 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

dan 2 orang siswa atau 20 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 807 Dengan kata lain hasil belajar

matematika pada siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria ketuntasan klasikal

Hasil pengamatan persentase aktivitas siswa melalui penerapan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terdapat 10 aspek yang

diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa yang berada pada kategori

kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas (10) yang berada pada

kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada pada kategori sangat

baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga aktivitas siswa setelah

43

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berada

pada kategori sangat baik

Hasil analisis statistik inferensial yang dimaksud adalah pembahasan

terhadap hasil pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya dengan

menggunakan rumus uji-t diketahui bahwa nilai = 1767 dan = 1833

maka diperoleh atau 1767 gt 1833 sehingga dapat disimpulkan

bahwa Ho ditolak dan H1 diterima

Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial yang

diperoleh ternyata cukup mendukung teori yang telah dikemukakan pada kajian

pustaka Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ldquoModel Pembelajaran

kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar

Matematika Siswa Kelas V SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

44

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan

yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berpengaruh

terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga

Kabupaten Barru

B Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini maka

peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut

1 Bagi siswa diharapkan lebih aktif semangat kreatif dan dapat

mengembangkan diri dalam pelajaran

2 Bagi guru diharapkan bisa menerapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing dalam pembelajaran matematika agardapat

membangkitkan minat keingintahuan motivasi dan keberanian murid dalam

menjawab pertanyaan pada saat proses pembelajaran berlangsung

3 Bagi peneliti diharapkan mampu mengembangkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing ini pada mata pelajaran lain demi

tercapainya tujuan yang diharapkan

45

DAFTAR PUSTAKA

Afianti Nurul Wisma Sulastry Taty Alimin 2017 Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan

Keakifan Dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X Mia 3 SMAN 1

Bontomarannu Jurnal Nalar Pendidikan 5 (2) 550 (httpsojsunm

acidnalararticleview4869 diakses pada tanggal 2 Februari 2020)

Al-Tabany T I B 2015 Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif

dan Kontekstual Konsep Landasan dan Implementasinya pada

Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik IntegratifTKI) Jakarta Prenada

media Group

Arikunto Suharsimi 2013 Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik

Jakarta PT Rineka Cipta

Djamarah Syaiful Bahri 2018 Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif

Jakarta PT Rineka Cipta

Erika Dini Sumardi Rosarina 2018 Pengaruh Model Cooperative Learning

Tipe Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pembelajaran

IPS SD Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar5(1)

142(httpsejournalupieduindexphppedadidaktikaarticleview7270

diakses pada tanggal 7 Maret 2020)

Fiona Firda 2019 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Peseta Didik Tema Panas dan

Perpindahannya Kelas V SD Negeri 3 Talangpadang Kabupaten

Tanggamus Skripsi Tidak Diterbitkan Bandar Lampung Universitas

Lampung (httpdigilibunilaacidideprint57215 diakses pada tanggal 8

Februari 2020)

Huda Miftahul 2017 Cooperative Leraning Metode Teknik Struktur dan Model

Terapan Yogyakarta Pustaka Belajar

Isrokrsquoatun Rosmala Amelia 2019 Model-Model pembelajaran Matematika

Jakarta PT Bumi Aksara

Octavia Shilphy A 2020 Model-Model PembelajaranYogyakarta CV Budi

Utama

Pardamean Toto 2015 Model Pembelajaran Untuk Efesiensi Dan Efektivitas

Pembelajaran (httpswwwkompasianacomtotopardamean550b2351a3

3311b2142e396emodel-pembelajaran-untuk-efisiensi-dan-efektivitas-pem

belajaran) Diakses pada tanggal 26 Juni 2015

46

Purwanto Dwi 2016 Meningkatkan Komunikasi Matematis Dan Hasil Belajar

Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Jurnal Pendidikan Matematika 21(3) 245 (httpejournal

umpwracidindexphpekuivalenarticleview30072844 diakses pada

tanggal 2 Februari 2020)

Puspita G I Monawati amp Elly R (2017) Korelasi Persepsi Siswa Terhadap

Pembelajaran Matematika Dengan Hasil Belajarnya Di Kelas V Sd Negeri

I Pagar Air Aceh Besar Jurnal ilmiah pendidikan guru sekolah dasar 2

92 (httpswwwneliticomidpublications188711korelasi-siswa-terhada

p-pembelajaran-matematika-dengan-hasil-belajarnya diakses pada tanggal

3 Februari 2020)

Riadi E 2016 Statistika Penelitian (Analisis Manual Dan IBM SPSS)

Yogyakarta Penerbit Andi

Rusman 2012 Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Sucipta Komang Japa Gusti Ngurah Margunayasa Gede 2018 Pengaruh

Model Pembelajaran Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar IPA

Kelas V Jurnal Mimbar Ilmu 23 (3) 208 (httpsejournalun dikshaac

idindexphpMIarticleview164370 diakses pada tanggal 21 Februari

2020)

Sudijono Anas 2015 Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Sugiyono 2015 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Suprihatiningrum Jamil 2016 Strategi Pembelajaran Teori amp Aplikasi

Jogjakarta Ar-Ruzz Media

Trianto (2010) Model Pembelajaran Terpadu Jakarta Bumi Aksara

Ulya Zulfa 2019 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemerincing Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Pada

siswa Kelas II SDI Nailul Falah Sukorejo-Pasuruan Skripsi Tidak

Diterbitkan Surabaya Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

(httpdigilibuinsbyacidideprint33077 diakses pada tanggal 21

Februari 2020)

47

Wati Irma 2017 Pentingnya Media Dan Model Pembelajaran Dalam proses

Mengajar (httpsmetrojambicomread2017102726042pentingnya-me

diadan-model-pembelajaran-dalam-proses-mengajar Diakses pada tanggal

3 Juli 2020)

Wandini Rora Rizki 2019 Pembelajaran Matematika Untuk Calon Guru MISD

CV Medan Widya Puspita

Widyarty Z 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemeincing Terhadap Hasil dan Minat Belajar Matematika Siswa Kelas

VII SMP Dwi SejahteraPekan Baru Skripsi Tidak Diterbitkan Pekan

Baru Universitas Islam Negeri Sultan Syarif kasim (httprepositoryuin

suskaaciidideprint2150 diakses 9 Februari 2020)

Yudha Rahmat Putra 2018 Motivasi Berprestasi amp Disiplin Peserta Didik Serta

Hubungannya dengan Hasil Belajar Pontianak Yudha English Gallery

L

A

M

P

I

R

A

N

LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN

KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI

SOAL PRETEST DAN HASIL KERJA PRETEST SISWA

SOAL POSTTEST DAN HASIL KERJA POSTTEST SISWA

PEDOMAN PENILAIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI

Kompetensi Dasar Indikator Nomor

Soal

Jumlah

Soal

31 Menjelaskan pecahan-

pecahan senilai

dengan gambar dan

model konkret

311 Menunjukkan pecahan

senilai

1 dan 2

2

312 Menuliskan contoh

pecahan senilai

3 1

41 Mengidentifikasi

pecahan-pecahan

senilai dengan gambar

dan model konkret

411 Menentukan pecahan

senilai dengan cara

mengalikan pembilang

dan penyebut dengan

angka yang sama

4 1

412 Menentukan pecahan

senilai dengan cara

membagi pembilang

dan penyebut dengan

angka yang sama

5 1

Jumlah Soal 5

SOAL PRETEST

Nama

Kelas

1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar

a

b

2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan

3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari

4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

HASIL KERJA PRETEST SISWA

SOAL POSTTEST

Nama

Kelas

1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar

a

b

2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan

3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari

4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

HASIL KERJA POSTTEST SISWA

PEDOMAN PENILAIAN

PRETEST

Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot

1 a

dan

b

dan

20

2

10

3 Pecahan yang senilai dengan

yaitu

dan

10

4 a

=

b

c

30

5 a

=

=

b

=

=

c

=

=

30

Jumlah 100

Panduan Penilaian Skor

x 100 = Nilai

POSTTEST

Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot

1 a

dan

b

dan

20

2

10

3 Pecahan yang senilai dengan

yaitu

dan

10

4 d

=

e

f

30

5 a

=

=

b

=

=

c

=

=

30

Jumlah 100

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan SD Inpres Banga-Banga

Mata Pelajaran Matematika

Kelas Semester IVGanjil

Tahun Pelajaran 20202021

Materi Pokok Pecahan Senilai

Alokasi Waktu 2 (35x2)

Pertemuan 2x Pertemuan

A Kompetensi Inti

1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya

2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan

tetangganya serta cintah tanah air

3 Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati

(mendengar melihat membaca) dan menanya berdasarkan ingin tahu

tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya dan benda-

benda yang dijumpainya di rumah di sekolah dan tempat bermain

4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis

dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat

dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan

berakhlak mulia

B Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

31 Menjelaskan pecahan-pecahan

senilai dengan gambar dan

model konkret

312 Menunjukkan pecahan senilai

313 Menuliskan contoh pecahan

senilai

41 Mengidentifikasi pecahan- 411 Menentukan pecahan senilai

pecahan senilai dengan gambar

dan model konkret

dengan cara mengalikan

pembilang dan penyebut

dengan angka yang sama

412 Menentukan pecahan senilai

dengan cara membagi

pembilang dan penyebut

dengan angka yang sama

C Tujuan Pembelajaran

1 Siswa dapat menunjukkan pecahan senilai dengan tepat

2 Siswa dapat menuliskan contoh pecahan senilai dengan tepat

3 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan mengalikan pembilang

dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat

4 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan membagi pembilang

dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat

Karakter siswa yang diharapkan Religius Nasionalis Mandiri

Gotong Royong dan Integritas

D Materi Pembelajaran

1 Pengertian pecahan senilai

2 Contoh pecahan senilai

3 Mencari pecahan senilai dengan cara

a Mengalikan pembilang dan penyebut dengan angka yang sama

b Membagi pembilang dan penyebut dengan angka yang sama

E Pendekatan Model dan Metode Pembelajaran

Pendekatan Saintifik

Model Pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Metode Ceramah diskusi tanya jawab penugasan

F Media Pembelajaran

1 Gambar-gambar

2 Kancing baju warna-warni

G Sumber Belajar

1 Buku guru dan siswa matematika kelas IV

2 Buku petunjuk guru matematika kelas IV

3 Modulbahan ajar

4 Internet

5 Modul lain yang relevan

H Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran Alokasi Waktu

Pendahuluan Guru mengajak siswa untuk berdorsquoa

menurut agama dan keyakinan masing-

masing Religius

Siswa menyanyikan lagu wajib

Indonesia Raya Nasionalis

Guru melakukan komunikasi tentang

kehadiran siswa dengan mengabsen

Communication

Guru menyiapkan kesiapan psikis dan

fisik siswa

Pemberian motivasi kepada siswa

dengan melakukan tepuk semangat

bersama-sama

Guru memberikan apersepsi kepada

siswa

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai

Communication

Guru melakukan tanya jawab yang

berhubungan dengan materi

Communication

10 Menit

Inti Mengamati

Guru menjelaskan mengenai materi

yang akan dibahas

Siswa memperhatikan penjelasan

guru

Guru membagi siswa menjadi 2

kelompok yang beranggotakan 5

orang siswa 1 kelompok untuk

berdikusi dengan teknik kancing

gemerincingCollaboration

Siswa mendengarkan penjelasan guru

tentang maksud dari teknik kancing

gemerincing

Siswa mengamati gambar yang

diperlihatkan guru kemudian guru

menyuruh siswa dalam kelompok

bersama-sama mengamati gambar

tersebut lalu menyebutkan pecahan

yang terdapat pada gambar dan

apakah senilai atau tidak

Siswa menjawab setiap pertanyaan

yang diberikan oleh guru Mandiri

Guru memberikan penguatan tentang

konsep pecahan senilai kepada siswa

Guru memberikan penjelasan kepada

siswa mengenai cara mencari pecahan

senilai dengan mengalikan atau

membagi pembilang dan penyebut

yang sama

Menanya

Siswa menanyakan materi yang

tidak dipahami pada guru

Mengumpulkan Data

siswa yang telah dikelompokkan

tadi mengumpulkan informasi

berdasarkan materi yang telah di

pelajari

Siswa mengerjakan lembar kerja

kelompok yang sudah dibagikan

oleh guru secara berkelompok

Gotong Royong

Mengasosiasi

Guru mengawasi masing-masing

kelompok dan memberi bantuan

kepada kelompok jika mengalami

kesulitan dalam mengerjakan tugas

yang diberikan Communication

Mengkomunikasikan

Guru memberikan kesempatan pada

tiap kelompok untuk menyampaikan

hasil diskusi kelompok

Communication

perwakilan salah satu kelompok yang

dipilih oleh guru mempresentasikan

hasil diskusinya dengan

kelompoknya

Setiap siswa yang maju kedepan

mengumpulkan kancingnya di tengah

meja kelompoknya

180 Menit

Setiap siswa mempunyai 2 kancing

ditangannya dalam artian setiap siswa

mempunyai kesempatan untuk

bertanya dan menanggapi kepada

kelompok lain

Jika kancing yang dimiliki seorang

siswa habis dia tidak boleh berbicara

lagi sampai temannya menghabiskan

kancing mereka

Jika semua kancing sudah habis

sedangkan tugas belum selesai

kelompok boleh mengambil

kesepakatan untuk membagi-bagi

kancing lagi dan mengulangi

prosedurnya kembali

Guru menanggapi dan memberikan

penguatan dengan menyampaikan

jawaban benar

Guru memberikan penghargaan

kepada setiap kelompok

Penutup Siswa diberi kesempatan untuk

bertanya apa yang mereka belum

pahami

Guru memberikan soal sebagai bentuk

evaluasi kepada siswa yang dikerjakan

secara individu untuk mengetahui

pemahaman konsep siswa Mandiri

Setelah semua selesai mengerjakan

soal hasil pekerjaan siswa

dikumpulkan dan guru memeriksa

hasil pekerjaan tersebut Mandiri

Siswa dan guru melakukan refleksi

kegiatan dengan cara meminta siswa

mengungkapkan perasaan dan

pendapatnya mengenai kegiatan

pembelajaran pada hari ini serta

materi apa saja yang telah dipelajari

Integritas

Untuk memotivasi siswa sebelum

pulang bersama-sama melakukan

tepuk semangat Communication

Sebelum pulang siswa berdoa

bersama-sama dipimpiin oleh ketua

kelas Religius

10 Menit

I Penilaian

1 Jenis penilaian Penilaian pengetahuan

Teknik penilaian Tes

Rubrik Penilaian Pemahaman Konsep Pecahan Senilai

No

Indikator

Pemahaman

Konsep

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Kriteria

Skor

1 Menyatakan

ulang sebuah

pecahan

a Menunjukkan

Pecahan Senilai

b Menuliskan

contoh pecahan

senilai

Menuliskan kalimat

matematika dengan

benar

10

menuliskan sebagian

kalimat matematika

5

Menuliskan jawaban

tapi salah

1

Tidak mengisi jawaban 0

2 Menyajikan

konsep dalam

bentuk

representasi

matematis

a Menggambarkan

bentuk yang

mewakili

pecahan

Menggambar bentuk

yang mewakili pecahan

sesuai dengan

bilangannya

10

Menggambar bentuk

yang mewakili pecahan

namun tidak sesuai

dengan bilangannya

5

Menggambar bentuk

yang mewakili tapi

salah

1

Tidak menggambar

bentuk yang mewakili

pecahan

0

b Menyatakan

pecahan dari

sebuah gambar

Menyatakan pecahan

yang sesuai dengan

gambar

10

Menyatakan pecahan

tetapi tidak sesuai

dengan gambar

5

menyatakan gambar

dan pecahan yang tidak

sesuai

1

Tidak menyatakan

pecahan yang sesuai

dengan gambar

0

3 Menggunakan

prosedur atau

operasi

tertentu

a Menentukan

pecahan senilai

dengan

mengalikan

Melakukan operasi

hitung dengan

mengalikan penyebut

dan pembilang dengan

10

pembilang dan

penyebut dengan

angka yang sama

angka yang sama

dengan tepat

Melakukan operasi

hitung dengan

mengalikan penyebut

dan pembilang dengan

angka yang sama tetapi

belum tepat

5

Melakukukan operasi

hitung tetapi salah

1

Tidak melakukan

operasi hitung

0

b Menentukan

pecahan senilai

dengan membagi

pembilang dan

penyebut dengan

angka yang sama

Melakukan operasi

hitung dengan

membagi penyebut dan

pembilang dengan

angka yang sama

dengan tepat

10

Melakukan operasi

hitung dengan

membagi penyebut dan

pembilang dengan

angka yang sama tetapi

belum tepat

5

Melakukukan operasi

hitung tetapi salah

1

Tidak melakukan

operasi hitung

0

Nilai akhir siswa =

x 100

2 Jenis penilaian Penilaian sikap

Teknik penilaian Non tes

No Nama

Perubahan Tingkah Laku

Disiplin Jujur Percaya Diri

K C B SB K C B SB K C B SB

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

2

Dst

Keterangan

K (Kurang) 1 C (Cukup) 2 B (Baik) 3 SB (Sangat Baik) 4

3 Jenis penilaian Penilaian keterampilan

Teknik penilaian Non tes

Rubrik Penilaian Kinerja Menyelesaikan Masalah Pecahan Senilai

No Nama Kriteria Penilaian

Kerja Sama Ketepatan Kejelasan

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1

2

3

Keterangan

Skor 4 Sangat baik Skor 2 Cukup

Skor 3 Baik Skor 1 Perlu bimbingan

Barru 21 September 2020

Mengetahui

Guru Kelas 4 Mahasiswa

Aminah SPd Lismayanti

NIP NIM 105401113516

Kepala SD Inpres Banga-Banga

Abdul Latif SPd MPd

NIP 19690412 200005 1 001

KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS IV SD

INPRES BANGA-BANGA KABUPATEN BARRU

No Aktivitas Siswa

1 Siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar berlangsung

2 Siswa yang memperhatikan guru pada saat proses pembelajaran

berlangsung

3 Siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari teman-

temannya

4 Siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung

5 Siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing

6 Siswa yang bekerja sama dengan teman kelompok

7 Siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil

diskusinya

8 Siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

9 Siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan menambahkan

jawaban

10 Siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir pembelajaran

LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN

DAFTAR HADIR SISWA

DATA HASIL KEMAMPUAN AWAL PRETEST SISWA

DATA HASIL TES BELAJAR POSTTEST SISWA

DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

DAFTAR HADIR SISWA KELAS IV SD INPRES BANGA-BANGA

KABUPATEN BARRU

No Nama Siswa LP Pertemuan

1 2 3 4

1 Adelia p

P

R

E

T

E

S

T

radic radic

P

O

S

T

T

E

S

T

2 Akbar L radic radic

3 Aulifiah P radic radic

4 Irwansyah L radic radic

5 Muhammad Faiz Paki L radic radic

6 Muh Revan Anugrah L radic radic

7 Muhammad Takwin L radic radic

8 Nabila Zahira P radic radic

9 Nurhalisa P radic radic

10 Nurul Hidayat P radic radic

Keterangan

radic = Hadir

S = Sakit

A = Alfa

I = Izin

Jumlah siswa

Laki-laki 5 orang

Perempuan 5 orang

Banga-Banga September 2020

Peneliti

Lismayanti

Nim105401113516

DATA HASIL BELAJAR SISWA SEBELUM DITERAPKAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

(PRETEST)

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Adelia 63 Tidak Tuntas

2 Akbar 64 Tidak Tuntas

3 Aulifiah 81 Tuntas

4 Irwansyah 80 Tuntas

5 Muhammad Faiz Paki 36 Tidak Tuntas

6 Muh Revan Anugrah 59 Tidak Tuntas

7 Muhammad Takwin 74 Tidak Tuntas

8 Nabila Zahira 40 Tuntas

9 Nurhalisa 51 Tidak Tuntas

10 Nurul Hidayat 61 Tidak Tuntas

Jumlah 609

Rata-rata 609

Kategori Rendah

DATA HASIL TES BELAJAR SISWA SETELAH DITERAPKAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

(POSTTEST)

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Adelia 88 Tuntas

2 Akbar 79 Tuntas

3 Aulifiah 100 Tuntas

4 Irwansyah 100 Tuntas

5 Muhammad Faiz Paki 60 Tidak Tuntas

6 Muh Revan Anugrah 82 Tuntas

7 Muhammad Takwin 88 Tuntas

8 Nabila Zahira 59 Tidak Tuntas

9 Nurhalisa 70 Tuntas

10 Nurul Hidayat 81 Tuntas

Jumlah 807

Rata-rata 807

Kategori Tinggi

DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK

KANCING GEMERINCING

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

()

I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA

HASIL ANALISIS STATISTIK DAN INFERENSIAL

HASIL ANALISIS NILAI PRETEST DAN POSTTEST SISWA

HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL

HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA

HASIL ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF DAN INFERENSIAL

A Hasil Analsis Statistik Deskriptif

Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Pretest

X F FX

81 1 81

80 1 80

74 1 74

64 1 64

63 1 63

61 1 61

59 1 59

51 1 51

40 1 40

36 1 36

Jumlah 10 609

Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 609

sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai

rata-rata (mean) sebagai berikut

= sum

=

= 609

Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Posttest

X F FX

100 2 200

88 2 176

82 1 82

81 1 81

79 1 79

70 1 70

60 1 60

59 1 59

Jumlah 10 807

Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 807

sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai

rata-rata (mean) sebagai berikut

= sum

=

= 807

Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest

No X1 (Pretest) X2 (Posttest) d = X2 - X1 dsup2

1 63 88 25 625

2 64 79 15 225

3 81 100 19 361

4 80 100 20 400

5 36 60 24 576

6 59 82 23 529

7 74 88 14 196

8 40 59 19 361

9 51 70 19 361

10 61 81 20 400

Jumlah 198 4034

B Hasil Analisis Statistik Inferensial

Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut

a Mencari harga ldquoMDrdquo dengan menggunakan rumus

Md = sum

= 198

b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus

sum = sum sum

= 4034- 39204

= 1136

c Menentukan Harga tHitung

t =

radicsum

t =

radic

t =

radic

t =

radic

t =

t = 1767

d Menentukan Harga

Untuk mencari tTabel peneliti menggunakan tabel distribusi t

dengan taraf signifikan = 10 ndash 1 = 9 maka

diperoleh t005 = 1833

Setelah diperoleh tHitung = 1767 dan ttabel = 1833 maka tHitung gt

ttabel atau atau 1767 gt 1833 Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho

ditolak dan H1 diterima Ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap hasil belajar

matematika murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL

1 PRETEST

Ketuntasan belajar klasikal =

=

x 100

= 30

2 POSTTEST

Ketuntasan belajar klasikal =

=

x 100

= 80

HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TEKNIK KANCING GEMERINCING

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

()

I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

Mengukur persentase keberhasilan aktivitas Siswa

Keberhasilan aktivitas siswa =

=

= 845

LAMPIRAN D

TABEL DISTRIBUSI T-TABEL

KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI

KARTU KONTROL PENELITIAN

PERSURATAN

DOKUMENTASI

TABEL DISTRIBUSI T-TABEL

Dk 025 010 005 002 001 0005

1 1000 3078 6314 12706 31821 63657

2 0816 1886 2920 4303 6965 9925

3 0765 1638 2353 3182 4541 5841

4 0741 1533 2132 2766 3747 4604

5 0727 1476 2015 2571 3365 4032

6 0718 1440 1943 2447 3143 3707

7 0711 1415 1895 2365 2998 3499

8 0706 1397 1860 2306 2896 3355

9 0703 1383 1833 2262 2821 3250

10 0700 1372 1812 2228 2764 3169

11 0697 1363 1796 2201 2718 3106

12 0695 1356 1782 2178 2681 3055

13 0694 1350 1771 2160 2650 3012

14 0692 1345 1761 2145 2624 2977

15 0691 1341 1753 2132 2623 2947

16 0690 1337 1746 2120 2583 2921

17 0689 1333 1740 2110 2567 2898

18 0688 1330 1734 2101 2552 2878

19 0688 1328 1729 2093 2539 2861

20 0687 1325 1725 2086 2528 2845

21 0686 1323 1721 2080 2518 2831

22 0686 1321 1717 2074 2508 2819

23 0685 1319 1714 2069 2500 2807

24 0685 1318 1711 2064 2492 2797

25 0684 1316 1708 2060 2485 2787

26 0684 1315 1706 2056 2479 2779

27 0684 1314 1073 2052 2473 2771

KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI

KARTU KONTROL PELAKSANAAN PENELITIAN

PERSURATAN

DOKUMENTASI

Gambar 1 Pemberian Pretest

Gambar 2 Pembagian Kancing Pada Masing-Masing Anggota Kelompok

Gambar 3 Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Gambar 4 Pemberian Posttest

RIWAYAT HIDUP

Lismayanti Dilahirkan di Banga-Banga pada tanggal 14

Agustus 1998 dari pasangan Ayahanda Cagga dan Ibunda

Marni Anak pertama dari dua bersaudara Penulis masuk

sekolah dasar pada tahun 2004 di SD Inpres Banga-Banga dan

tamat pada tahun 2010 tamat di SMP Negeri 4 Barru pada

tahun 2013 dan tamat di SMK Negeri 1 Barru pada tahun 2016 Pada tahun yang

sama (2016) penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang ada di

Makassar yaitu Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) dan

mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) pada Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Atas berkat yang Maha Kuasa penulis

berhasil menyelesaikan seluruh mata kuliah yang diprogramkan dan semua itu

dilakukan dengan semangat dan usaha yang tinggi untuk mendapatkannya

Page 12: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

LEMBAR PENGESAHAN ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING iii

SURAT PERNYATAAN iv

SURAT PERJANJIAN v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN vi

ABSTRAK vii

KATA PENGANTAR viii

DAFTAR ISI xii

DAFTAR TABEL xiv

DAFTAR GAMBAR xv

DAFTAR LAMPIRAN xvi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 5

C Tujuan Penelitian 5

D Manfaat Penelitian 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 7

A Kajian Teori 7

1 Hasil Belajar 7

2 Matematika 9

3 Model Pembelajaran Kooperatif 11

xiii

4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing 14

5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing 16

6 Kaitan Antara Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika 17

B Hasil Penelitian yang Relevan 18

C Kerangka Pikir 20

D Hipotesis Penelitian 23

BAB III METODE PENELITIAN 24

A Rancangan Penelitian 24

B Populasi dan Sampel 25

C Definisi Operasional Variabel 26

D Instrumen Penelitian 26

E Teknik Pengumpulan Data 27

F Teknik Analisis Data 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34

A Hasil Penelitian 34

B Pembahasan 41

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 44

A Simpulan 44

B Saran 44

DAFTAR PUSTAKA 45

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 12

Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar 30

Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa 31

Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan

Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing 34

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika Siswa

Sebelum (Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model

Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 35

Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum

(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 37

Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Dengan

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 38

Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siswa Selama Proses

Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing 40

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir 22

Gambar 31 Desain One Group Pretest-Posttest Design 24

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN

Kisi-Kisi Instrumen Soal

Soal Pretest dan Hasil Kerja Pretest Siswa

Soal Postest dan Hasil Kerja Posttest Siswa

Pedoman Penilaian

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa

LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN

Daftar Hadir Siswa

Data Hasil Tes Kemampuan Awal Pretest Siswa

Data Hasil Tes Belajar Posttest Siswa

Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa

LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA

Hasil Analisis Statistik Deskriptif Dan Inferensial

Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest Siswa

Hasil Analisis Data Ketuntasan Klasikal

Hasil Analisis Data Aktivitas Siswa

LAMPIRAN D

Tabel Distribusi T-Tabel

Kartu Kontrol Bimbingan Skripsi

Kartu Kontrol Penelitian

Persuratan

Dokumentasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Model pembelajaran merupakan suatu kegiatan perencanaan yang

dirancang oleh guru untuk pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan

tertentu Model pembelajaran sangat penting diterapkan dalam proses

pembelajaran karena dapat membantu memperjelas prosedur hubungan serta

keadaan keseluruhan dari apa yang sudah direncanakan Menurut Joyce dan Weil

(Wati2017) terdapat beberapa alasan pentingnya model pembelajaran yaitu

pertama memperjelas hubungan fungsional diantara berbagai komponen unsur

atau elemen sistem tertentu Kedua prosedur yang akan ditempuh dalam

melaksanakan kegiatan dapat dijelaskan secara tepat Ketiga model pembelajaran

akan mempermudah para administrator untuk mengidentifikasi komponen elemen

yang mengalami hambatan jika kegiatan yang dilaksanakan tidak efektif

Keempat mengidentifikasi secara tepat cara-cara untuk mengadakan perubahan

jika pendapat ketidaksesuaian dari apa yang telah dirumuskan dan kelima yaitu

dengan dengan menggunakan model pembelajaran guru dapat menyusun tugas-

tugas siswa menjadi suatu kesuluruhan yang terpadu

Menurut Suprihatiningrum (2016143) ada dua macam alasan pentingnya

model pembelajaran yaitu pertama istilah model mempunyai makna yang lebih

luas daripada strategi metode atau prosedur Kedua model dapat berfungsi

sebagai sarana komunikasi yang penting dalam mengajar di kelas

2

Dengan memperhatikan kerangka pengetahuan di atas peneliti menarik

kesimpulan bahwa kedudukan model pembelajaran sangat penting dalam proses

pembelajaran karena dapat membantu dan memperlancar proses pembelajaran di

kelas dan proses pembelajaran akan lebih efektif dan efisien jika model

pembelajaran yang dipilih sesuai dengan materi yang akan diajarkan

Model pembelajaran sangat bermanfaat bagi guru dan siswa Bagi guru

yaitu pertama memudahkan dalam melaksanakan tugas pembelajaran berdasarkan

dengan langkah-langkah yang akan ditempuh sesuai dengan waktu tujuan

kemampuan daya serap siswa dan ketersediaan media yang ada Kedua dapat

dijadikan sebagai alat untuk mendorong aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran Ketiga memudahkan guru untuk melakukan analisis terhadap

perilaku siswa secara individu maupun kelompok dan keempat yaitu

memudahkan guru dalam menyusun bahan pertimbangan dalam merencanakan

penelitian tindakan kelas dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran

Sedangkan bagi siswa yaitu pertama memberikan kesempatan kepada siswa

untuk berperan aktif dalam kegiatan proses belajar pembelajaran Kedua dapat

memudahkan siswa untuk memahami materi pembelajaran yang diajarkan guru

Ketiga mendorong semangat belajar siswa serta ketertarikannya dalam mengikuti

proses pembelajaran secara penuh dan keempat yaitu dapat melihat atau

membaca kemampuan pribadi dikelompoknya secara objektif (Octavia 2020 15-

16)

3

Menurut Pardamean (2015) bahwa model pembelajaran bermanfaat

untuk mengefektifkan dan mengefisienkan pencapaian tujuan pembelajaran

Indikatornya adalah guru dan siswa fokus pembelajaran guru mudah mentransfer

isi pelajaran kepada siswa siswa juga mudah menangkap isi pelajaran

tersebutWaktu yang tersedia untuk satu materi secara efesien dan efektif dapat

dimanfaatkan secara maksimal Ketertarikan dan minat siswa dalam mengikuti

proses pembelajaran cenderung tinggi Guru dan siswa tidak mudah bosan

membahas isi materi pelajaran

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti

dengan guru kelas IV atas nama Aminah pada tanggal 20 Juli 2020 di SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barru bahwa hasil belajar matematika siswa masih

tergolong rendah karena masih banyak siswa yang belum mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 70 Penyebab hasil

belajar matematika rendah yaitu siswa kurang aktif dan terlibat pada saat proses

pembelajaran berlangsung serta kurangnya semangat dan motivasi siswa dalam

menerima materi yang disampaikan oleh guru Ketika guru menjelaskan materi

sebagian siswa tidak memperhatikan karena guru belum menciptakan model

pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa kurang memahami materi yang

disampaikan oleh guru dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu kelompok

karena ketika siswa diberikan tugas kelompok hanya sebagian anggota kelompok

yang aktif mengerjakannya hanya siswa pintar saja yang aktif dalam pembelajaran

berkelompok

4

Untuk mengatasi permasalahan di atas diperlukan kreatifitas guru dalam

memilih model pembelajaran yang dapat mendorong siswa agar aktif dan terlibat

serta semangat pada saat proses pembelajaran berlangsung Adapun model yang

dimaksud yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Bagi siswa dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing dapat membantu mempermudah siswa dalam memahami

materi yang diajarkan dan melatih siswa untuk berkomunikasi bekerja sama

berfikir dan mengungkapkan ide-ide bersama anggota kelompoknya masing-

masing dalam menyelesaikan soal-soal atau permasalahan yang diberikan oleh

guru Siwa juga diharapkan dapat termotivasi semangat dan aktif dalam

pembelajaran matematika sehingga hasil belajarnya dapat meningkat Sedangkan

bagi guru melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif model

pembelajaran yang bisa digunakan pada saat mengajar

Menurut Erika dkk (2018142) bahwa teknik kancing gemerincing

merupakan teknik pembelajaran kooperatif yang dapat membantu guru mencapai

tujuan dalam proses pembelajaran secara tidak langsung mengajak siswa untuk

aktif dalam proses pembelajaran Ciri khas dari model pembelajaran ini yaitu

semua siswa diberi 2 atau 3 buah kancing sebagai syarat yang harus dikeluarkan

jika mereka ingin berbicara dan jika kancingnya habis maka siswa tersebut tidak

boleh berbicara lagi

Dalam teknik pembelajaran kancing gemerincing masing-masing anggota

kelompok memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapatnyaPenggunaan

kancing digunakan sebagai alat yang dirancang dalam model pembelajaran

5

kooperatif teknik kancing gemerincing ini dimaksudkan agar setiap siswa dapat

bertanggung jawab atas tugas yang diberikan Jadi dalam satu kelompok tidak

ada anggota kelompok yang mempunyai posisi dominan karena masing-masing

anggota kelompok mempunyai kesempatan yang sama untuk aktif dalam

pembelajaran dimana siswa yang awalnya bersifat pasif akan termotivasi dan ikut

aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga hasil belajar matematika

siswa dapat meningkat

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis penulis tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul ldquoPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif

Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid

Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas maka rumusan

masalah dalam penelitian ini yaitu ldquoApakah Ada Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika

Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-banga Kabupaten Barrurdquo

C Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini yaitu

ldquoUntuk Mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

6

D Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut

1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran

dalam pengembangan ilmu terutama yang berkaitan dengan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

2 Manfaat Praktis

a Bagi Siswa

Memberikan pengetahuan semangatdan motivasi untuk belajar

lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar yang

diperoleh dapat tercapai

b Bagi Guru

Penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing ini sangat diharapkan dapat bermanfaat bagi guru dalam

proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan keaktifan dan

pemahaman siswa sehingga tercapainya proses belajar mengajar yang

diharapkan

c Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik

kepada sekolah dalam rangka perbaikan proses dan hasil belajar siswa

d Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk

penelitian selanjutya

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A Kajian Teori

1 Hasil Belajar

a Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada diri seseorang

sebagai hasil dari peroses belajar siswa baik itu terjadi perubahan pengetahuan

pemahaman sikap dan tingkah laku kecakapan keterampilan dan kemampuan

serta perubahan aspek-aspek yang lain yang ada pada individu yang belajar

Menurut Nawawi (Fiona 201912) bahwa hasil belajar adalah tingkat

keberhasilan peserta didik yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh

dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu Adapun Menurut

Yudha (201834) bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta

didik setelah menerima pembelajaran yang meliputi aspek kognitif Hal ini

sejalan dengan pendapat Susanto (20125) bahwa hasil belajar adalah

kemampuan yang diperoleh anak setelah kegiatan belajar

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

adalah skor yang diperoleh siswa setelah ia menerima proses pembelajaran

untuk mengetahui sampai dimana tingkat pemahamannya terhadap suatu materi

yang telah dipelajari berupa tes dan biasanya diwujudkan dengan nilai tertentu

Dalam penelitian ini hasil belajar yang ingin dicapai siwa yaitu terkait dengan

aspek kognitif siswa setelah ia menerima suatu materi pembelajaran

8

b Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Purwanto (Yudha 201836) bahwa faktor yang mempengaruhi

hasil belajar terdiri dari dua faktor yaitu faktor dari dalam peserta didik (intern)

yaitu fisiologi dan psikologis dan faktor dari luar (ektern) peserta didik yaitu

lingkungan dan instrumental

Hal ini sejalan dengan pendapat Djamarah (Yudha 201836-37) faktor

yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu

1) Faktor Intern

a) Faktor fisiologis adalah faktor yang terdiri dari kondisi fisiologis

kondisi panca indra

b) Faktor Psikologi adalah faktor yang terdiri dari minat kecerdasan

bakat motivasi dan kemampuan kognitif

2) Faktor Ekstern

a) Faktor lingkungan terdiri dari lingkungan alami dan lingkungan

sosial budaya

b) Faktor Instrumental terdiri dari kurikulum program sarana dan

fasilitas guru

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang

mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor intern (dalam diri) dan faktor ekstern

(luar diri) Kedua faktor tersebut saling berkaitan sehingga siswa perlu

mendapatkan perhatian terhadap keadaannya baik itu dari segi fisik psikis dan

cara belajar di sekolah

9

2 Matematika

a Pengertian Matematika

Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang diajarkan di setiap

jenjang sekolah mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga ke perguruan tinggi

Dalam tulisan Suwangsih dan Tiurlina istilah matematika berasal dari bahasa

Yunani yaitu mathematike yang artinya mempelajari Kata mathematike berasal

dari kata mathema yang memiliki arti pengetahuan atau ilmu

(knowledgescience) Selain itu kata mathematike berhubungan juga dengan kata

lain yang hampir sama yaitu mathein atau mathenein yang berarti berpikir

(Isrokrsquoatun dan Amelia Rosmala 20193)

Menurut Ruseffendi (Al-Tabany 20151) matematika adalah bahasa

simbol ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif ilmu

yang membahas tentang pola keteraturan dan struktur yang terorganisasi dimulai

dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan ke aksioma atau

postulat dan terakhir yaitu ke dalil

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika

merupakan suatu ilmu yang mempelajari bagaimana proses berpikir secara kritis

dan masuk akal untuk mendapatkan suatu kebenaran

b Ciri-Ciri Pembelajaran Matematika

Menurut Suwangsih (wandini 20198) bahwa ciri-ciri pembelajaran

matematika di SD adalah sebagai berikut

a) Pembelajaran matematika menggunakan metode spiral metode spiral ini

melambangkan adanya keterkaitan antara suatu materi dengan materi

10

lainnya Topik sebelumnya menjadi prasyarat untuk memahami topik

berikutnya atau sebaliknya

b) Pembelajaran matematika dilakukan secara bertahap Materi pembelajaran

matematika dilakukan secara bertahap yang dimulai konsep-konsep yang

sederhana menuju konsep yang lebih kompleks

c) Pembelajaran matematika menggunakan metode induktif sedangkan

matematika merupakan ilmu deduktif namun sesuai tahap perkembangan

siswa maka pembelajaran matematika di SD digunakan metode induktif

d) Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi artinya tidak

ada pertentangan antara kebenaran yang satu dengan kebenaran lainnya

Suatu pernyataan dianggap benar jika didasarkan kepada pernyataan-

pernyataan sebelumnya yang telah diterima kebenarannya

e) Pembelajaran matematika hendaknya bermakna artinya konsep

matematika tidak diberikan dalam bentuk jadi tapi sebaliknya siswalah

yang harus mengonstruksi konsep tersebut

c Tujuan Pembelajaran Matematika

Menurut Depdikbud (Wandini 201911-12) bahwa tujuan pembelajaran

matematika di Sekolah Dasar yaitu sebagai berikut

1) Mengembangkan keterampilan berhitung siswa sebagai latihan dalam

kehidupan sehari-hari

2) Menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialihgunakan melalui

kegiatan matematika

11

3) Mengembangkan kemampuan dasar matematika sebagai bekal belajar

lebih lanjut

4) Membentuk sikap logis kritis cermat kreatif dan disiplin

3 Model Pembelajaran Kooperatif

a Pengertian Model Pembelajaran

Dalam suatu proses pembelajaran diperlukan model pembelajaran yang

dapat membuat suasana belajar lebih efektif dan menyenangkan Menurut Joyce

dan Weil (Rusman 2012133) bahwa model pembelajaran adalah segala sesuatu

yang dirancang dalam membentuk kurikulum merancang bahan-bahan

pembelajaran dan membimbing proses pembelajaran di dalam kelas

Menurut Adi (Suprihatiningrum 2016142) bahwa model pembelajaran

merupakan suatu kerangka yang menggambarkan prosedur dalam

mengorganisasikan pengalaman pembelajaran untuk mencapai tujuan

pembelajaran Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam

merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran adalah suatu kegiatan perencanaan yang dirancang untuk

pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan tertentu

b Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan model

pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok-

kelompok kecil yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan

struktur kelompok yang bersifat heterogen (Rusman 2012202) Adapun

12

menurut Djamarah (2018270) bahwa pembelajaran kooperatif adalah model

pembelajaran yang dimana para siswa bekerja sama di dalam kelompok-

kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

kooperatif adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu kelompok

kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang siswa untuk saling berinteraksi

dan bekerjasa sama dengan anggota kelompoknya

c Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Ibrahim dkk (Suprihatiningrum 2016192-193) dalam

pembelajaran kooperatif terdapat 6 langkah utama atau tahapan yaitu sebagai

berikut

Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Fase Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Fase -1

Menyampaikan

tujuan pembelajaran

dan memotivasi

siswa

Guru menyampaikan

semua tujuan pelajaran

yang ingin dicapai pada

pelajaran tersebut dan

memotivasi siswa untuk

belajar

Siswa memperhatikan guru

pada saat guru menyampaikan

tujuan pembelajaran dan siswa

harus semangat untuk ikut

dalam proses pembelajaran

Fase-2

Menyajikan

informasi

Guru menyajikan

informasi kepada siswa

dengan jalan demonstrasi

atau lewat bahan bacaan

Siswa memperhatikan materi

yang disampaikan oleh guru

dan bertanya jika ada materi

yang kurang dimengerti

Fase-3

Mengorganisasikan

siswa ke dalam

kelompok-kelompok

belajar

Guru menjelaskan kepada

siswa bagaimana caranya

membentuk kelompok

belajar dan membantu

setiap kelompok agar

melakukan transisi secara

efisien

Siswa memperhatikan guru

ketika menjelaskan Setelah

guru menjelaskan tentang cara

berkelompok maka siswa

harus tahu bahwa semua

aggota kelompok memiliki

tujuan yang sama dan harus

berbagi tugas dan tanggung

jawab yang sama di antara

anggota kelompok

13

Fase-4

Membimbing

kelompok bekerja

dan belajar

Guru membimbing

kelompok-kelompok

belajar pada saat mereka

mengerjakan tugas

mereka

Siswa mengerjakan tugas

kelompok yang diberikan

dengan cara bekerja sama

dengan anggota kelompoknya

melalui bimbingan guru

Fase-5

Evaluasi

Guru mengevaluasi hasil

belajar tentang materi yang

telah dipelajari atau

masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil

kerjanya

Masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil

diskusinya

Fase-6

Memberikan

penghargaan

Guru mencari cara-cara

untuk menghargai baik

upaya maupun hasil

belajar individu dan

kelompok

Siswa harus saling mengargai

jawaban ketika jawaban

mereka berbeda setiap

kelompok dan harus

mempertanggungjawabkan

jawabannya

d Teknik-Teknik Pembelajaran Kooperatif

Menurut Huda (2017134) dalam pembelajaran kooperatif terdapat 14

teknik pembelajaran yang dapat diterapkan di dalam kelas antara lain Mencari

Pasangan Bertukar Pasangan Berpikir Berpasangan Berbagi Berkirim Salam

dan Soal Kepala Bernomor Kepala Bernomor Terstruktur Dua tinggal Dua

Tamu Keliling Kelompok Kancing Gemerincing Keliling Kelas Lingkaran

Dalam Lingkaran Luar Tari Bambu jigsaw dan Bercerita Berpasangan

Berdasarkan uraian di atas salah satu teknik pembelajaran kooperatif

yang diterapkan dalam penelitian ini adalah teknik kancing gemerincing Peneliti

memilih teknik kancing gemerincing karena dalam teknik ini siswa dapat terlibat

secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajarnya dapat

meningkat

14

4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing

a Pengertian TeknikKancing Gemerincing

Menurut Widyarty (201311) teknik kancing gemerincing merupakan

suatu model pembelajaran yang bertujuan untuk mengatasi hambatan

pemerataan kesempatan siswa yang sering mewarnai kerja kelompok dan setiap

siswa berhak mendapatkan kesempatan untuk berperan serta pada kelompoknya

masing-masing Sedangkan menurut Ulya (201932) bahwa teknik kancing

gemerincing merupakan metode yang dikembangkan oleh Spencer kagan

dimana masing-masing anggota kelompoknya mendapatkan kesempatan untuk

menyampaikan pendapat mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran

orang lain

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran teknik kancing gemerincing adalah suatu teknik pembelajaran

dimana dalam proses pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada semua

anggota kelompok untuk berpendapat

b Prosedur PelaksanaanTeknik Kancing Gemerincing

Dalam proses pembelajaran teknik kancing gemerincing terdapat

langkah-langkah model pembelajaran Menurut Huda (2011142-143) langkah-

langkah dari teknik kancing gemerincing yaitu

1) Guru menyiapkan satu kotak kecil yang berisi kancing-kancing (atau

benda-benda lainnya)

15

2) Masing-masing anggota dari setiap kelompok mendapatkan 2 atau 3 buah

kancing (jumlah kancing bergantung pada sukar tidaknya tugas yang

diberikan)

3) Setiap kali anggota selesai berbicara atau mengeluarkan pendapat ia harus

menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkannya di tengah-tengah

meja kelompok

4) Jika kancing yang dimiliki salah seorang siswa habis dia tidak boleh

berbicara lagi sampai semua rekannya menghabiskan kancingnya masing-

masing

5) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok

boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan

mengulangi prosedurnya kembali

d Kelebihan dan Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing

Menurut Ulya (201830-31) teknik kancing gemerincing memiliki

beberapa kelebihan dan kelemahan yaitu sebagai berikut

1) Kelebihan Teknik Kancing Gemerincing

a) Mengatasi hambatan pemerataan kesempatan berbicara siswa dalam

beriskusi

b) Mendorong siswa agar dapat aktif berbicara pada saat proses

pembelajaran berlangsung

c) Memberikan kesempatan bagi siswa yang tidak aktif untuk

menyampaikan pendapatnya pada saat berdiskusi sehingga siswa

16

yang tidak aktif memiliki kesempatan yang sama untuk

menyampaikan pendapatnya

2) Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing

a) Pengelolaan waktu saat persiapan dan pelaksanaan perlu

diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran terutama

dalam proses pembentukan kualitas pengetahuan siswa

b) Memerlukan waktu yang cukup lama jika guru tidak terlalu

memahami dengan baik materi yang akan diajarkan

c) Model ini susah diterapkan jika jumlah siswa terlalu banyak

5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing

Langkah-langkah yang akan di terapkan dalam penelitian ini yaitu

sebagai berikut

1) Menyiapkan bahan ajar dan media pembelajaran

2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa

3) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari

4) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5

orang siswa Kemudian membagikan soal kepada masing-masing

kelompok

5) Guru kemudian menyuruh semua anggota dari masing-masing kelompok

untuk mengerjakan tugas yang diberikan dengan cara bekerja sama

Setelah itu guru membagikan kancing berwarna kepada masing-masing

anggota kelompok Setiap anggota kelompok mendapatkan dua buah

17

kancing berwarna dan guru kemudian menjelaskan cara penggunaan

kancing yang dipegang oleh setiap siswa

6) Guru mengawasi masing-masing kelompok dan memberi bantuan kepada

kelompok jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas yang

diberikan

7) Jika tugas kelompok yang diberikan telah selesai guru meminta siswa

agar maju kedepan dengan cara menunjuk siswa yang mengacungkan

tangannya untuk menuliskan hasil kerja kelompoknya dan kelompok lain

menanggapinya apakah jawabannya sama atau tidak secara bergantian

Lakukan hal tersebut secara berulang sampai nomor dan soal yang

diberikan sudah dibahas semua

8) Siswa yang maju kedepan mengumpulkan kancingnya di tengah meja

kelompoknya

9) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok

boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan

mengulangi prosedurnya kembali

6 Kaitan Antara Model Pembelajaraan Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika

Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing menekankan

keaktifan semua anggota dalam suatu kelompok untuk menyelesaikan suatu

permasalahan yang diberikan oleh seorang guru dimana mereka saling membantu

satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan agar hasil belajar mereka bisa

meningkat secara merata Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat

18

membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih

siswa untuk bekerja sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif

dan terlibat dalam proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti

pembelajaran

Untuk tugas-tugas yang terstruktur seperti matematika diskusi jarang

dibutuhkan karena dalam tugas-tugas seperti ini biasanya sudah terdapat satu

jawaban benar Akan tetapi meskipun pembelajaran matematika yang bersifat

terstruktur tetapi model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing bisa

digunakan tergantung sejauh mana guru dapat membantu siswa memahami jenis

bantuan seperti apa yang mereka perlukan untuk mengerjakan tugas dalam suatu

kelompok

Mengingat pembelajaran kooperatif dikembangkan dari teori

konstruktivisme dimana siswa dituntut untuk mengembangkan pengetahuan awal

mereka secara mandiri agar terjadi pembelajaran yang bermakna Hal ini sejalan

dengan pembelajaran matematika yang pada dasarnya adalah penanaman konsep

Dimana dituntut pula pembelajaran yang bermakna agar konsep matematika itu

sendiri mudah dimengerti oleh siswa

B Hasil Penelitian yang Relevan

Pada bagian ini peneliti akan mengkaji penelitian yang relevan dengan

penelitian penulis Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya

diantaranya sebagai berikut

19

a) Jurnal Dwi Purwanto (2016) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa persentase observasi komunikasi matematis siwa pada

siklus I sebesar 5625 meningkat menjadi 7500 pada siklus II Rata-rata

nilai evaluasi belajar siswa pada siklus I mencapai 6990 dengan jumlah siswa

yang tuntas 21 siswa dan persentase ketuntasan 6562 meningkat menjadi

7615 pada siklus II dengan jumlah siswa yang tuntas 24 siswa dan persentase

ketuntasan 7500 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan

bahwa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dapat

meningkatkan komunikasi matematis dan hasil belajar matematika pada siswa

kela VIII di SMP Negeri 11 Purworejo Persamaan dalam penelitian ini yaitu

sama-sama menggunakan teknik kancing gemerincing dan mata pelajaran

yang sama Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian sasaran

penelitian dan lokasi penelitian

b) Jurnal Nurul Wisna Afianti (2017) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian

ini menunjukkan presentase keaktifan belajar peserta didik pada siklus I

sebesar 617 dengan kategori cukup aktif dan persentase ketuntasan hasil

belajar peserta didik sebesar 46675 Pada siklus II persentase keaktifan

belajar peserta didik mengalami peningkatan menjadi 8609 dengan kategori

sangat aktif dan hasil belajar peserta didik juga meningkat dengan persentase

ketuntasan sebesar 8333 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat

disimpulkan bahwa keaktifan dan hasil belajar IPA melalui model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing mengalami peningkatan

Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan teknik

20

kancing gemerincing Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian

sasaran penelitian lokasi penelitian dan mata pelajaran

c) Jurnal Komang Sucipta (2018) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 1412

sedangkan nilai rata-rata pada kelompok kontrol sebesar 975 Dari uji

prasyarat data bahwa data berdistribusi normal dan memiliki varians yang

homogeny kemudian dilanjutkan dengan uji-t diperoleh thitung= 365 dan ttabel

= 201 dengan taraf signifikan 5 dan (db) 49 sehinggaH1 diterima dan H0

ditolak Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

dengan kelompok siswa yang mengikuti proses pembelajaran konvensional

pada siswa kelas V SD Negeri 3 Sangkan Gunung melalui proses

pembelajaran Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan

teknik kancing gemerincing dan jenis metode penelitian yang sama

Sedangkan perbedaannya terletak pada sasaran penelitian lokasi penelitian

dan mata pelajaran

C Kerangka Pikir

kerangka pikir merupakan bagian penelitian yang menggambarkan alur

pikir suatu penelitian Keberhasilan siswa dalam belajar dapat diukur dengan hasil

belajar yang diperoleh siswa selama mengikuti proses kegiatan pembelajaran

Pada saat proses pembelajaran berlangsung hanya sebagian siswa yang aktif dan

terlibat dalam pembelajaran Motivasi dan semangat siswa masih kurang untuk

21

belajar sehingga cepat mengalami rasa bosan dan jenuh Pada saat guru

menjelaskan materi sebagian siswa tidak memperhatikan sehingga kurang

mengerti dengan materi yang diajarkan karena model pembelajaran yang

digunakan guru kurang bervariasi dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu

kelompok Hal tersebut mengakibatkan rendahnya hasil belajar matematika siswa

Masalah tersebut merupakan gambaran secara umum tentang permasalahan yang

terdapat pada kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

Untuk memaksimalkan hasil belajar siswa salah satu model

pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses

pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat membantu siswa dalam

memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih siswa untuk bekerja

sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif dan terlibat dalam

proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti pembelajaran

Sebelum model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

diterapkan maka terlebih dahulu dilakukan tes berupa pretest dan posttest setelah

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diterapkan dalam

pembelajaran Setelah itu data dari pretest dan posttest dibandingkan lalu

dianalisis untuk mendapatkan hasil atau kesimpulan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran matematika Berdasarkan uraian tersebut dapat digambarkan bagan

kerangka pikir model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

sebagai berikut

22

Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir

Rendahnya Hasil Belajar Matematika Siswa

Kelas IV SD Inpres Banga-Banga

Pretest

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing

Posttest

Hasil Belajar

Analisis

Temuan

Siswa kurang aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran

Kurangnya semangat dan motivasi siswa untuk belajar

Model pembelajaran yang kurang bervariasi

Kerja sama dalam kelompok masih kurang

23

D Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang kajian pustaka

maupun kerangka pikir dalam penelitian ini digunakan hipotesis sebagai berikut

ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-

Banga Kabupaten Barrurdquo

Adapun hipotesis statistik dari penelitian ini yaitu

Keterangan

micro1 Rata-rata hasil belajar sebelum diberikan perlakuan

micro2 Rata-rata hasil belajar setelah diberikan perlakuan

Ho Tidak ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

H1 Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-

Banga Kabupaten Barru

Ho micro1 = micro2

H1 micro1ltmicro2

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A Rancangan Penelitian

1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksperimen Penelitian eksperimen adalah suatu kegiatan penelitian yang

dilakukan peneliti untuk menilai suatu perlakuan (treatment) pendidikan

terhadap suatu objek atau objek penelitian untuk menguji hipotesis Jenis

penelitian eksperimen yang digunakan adalah pre-eksperimental design

Penelitian pre-eksperimental design belum merupakan eksperimen

sungguh-sungguh karena masih terdapat variable luar yang ikut berpengaruh

terhadap terbentuknya variable dependen Jadi hasil eksperimen yang merupakan

variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen

Hal ini terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih

secara random (Sugiyono 201574)

2 Desain Penelitian

Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah one-group

pretest-postest design Pada desain ini terdapat pretest yang diberikan sebelum

postest setelah perlakuan Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut

Gambar 31 Desain One group pretest-postest

O1 X O2

Pretest Treatment Posttest

25

Keterangan

O1 Nilai pretest sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing

O2 Nilai posttest setelah dilaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran matematika teknik kancing

gemerincing

X Perlakuan berupa pembelajaran matematika melalui model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

B Populasi dan Sampel

1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201580) Populasi

dalam penelitian ini adalah murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru yang berjumlah 10 orang

2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari

semua yang ada pada populasi misalnya karena keterbatasan dana tenaga dan

waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu

(Sugiyono 201581) Dalam teknik pengambilan sampel peneliti menggunakan

sampel jenuh Sampel jenuh merupakan teknik pengambilan sampel bila semua

26

anggota populasi digunakan Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif

kecil (Sugiyono 201585) Sampel dalam penelitian ini adalah murid kelas IV

SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru yang berjumlah 10 orang

C Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek

pengamatan penelitian Dalam penelitian ini mengkaji dua variabel yaitu ldquoModel

Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincingrdquo sebagai variabel bebas

(X) dan ldquoHasil Belajar Matematikardquo sebagai variabel terikat (Y)

1 Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing adalah suatu

model pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok dimana masing-

masing anggota kelompok mendapatkan sebuah kancing berwarna sebagai

penanda apabila mereka berpendapat Masing-masing siswa harus

bertanggungjawab atas kancing yang dimiliknya

2 Hasil belajar matematika adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah

melalui kegiatan proses pembelajaran Hasil belajar matematika siswa yang

dimaksud adalah nilai yang diperoleh siswa sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dan sesudah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diberi

(posttest)

D Instrumen Penelitian

Adapun instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

27

1 Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa

selama penelitian berlangsung Dalam hal ini peneliti mengamati aktivitas

belajar siswa selama proses berlangsungnya pembelajaran

2 Soal Tes

Tes hasil belajar matematika digunakan untuk memperoleh informasi

tentang penguasaan siswa terhadap pembelajaran matematika sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing yang

biasa disebut pretest dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing yang biasa disebut posttest Soal tes dibuat

berdasarkan materi yang diberikan selama penelitian berlangsung dengan

berdasarkan rumusan indikator pembelajaran Soal tes ini akan

dikembangkan dalam bentuk tes uraian (essay) yang berjumlah 5 soal

3 Dokumentasi

Instrumen dari dokumentasi ini adalah kamera yang digunakan untuk

mengambil beberapa gambar atau foto kegiatan dan aktivitas siswa selama

proses pembelajaran berlangsung

E Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk

mengumpulkan data penelitiannya Untuk mengumpulkan data dalam penelitian

ini dilakukan dengan cara sebagai berikut

28

1 Observasi

Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan

langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang akan diteliti

Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara pengamatan dan pencatatan

mengenai pelaksanaan pembelajaran

2 Tes

Sebelum dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing terlebih dahulu dilakukan pretest untuk mengetahui

kemampuan awal murid Setelah diberi perlakuan kemudian dilakukan

postttest untuk mengetahui kemampuan hasil belajar murid Data yang

diperoleh berdasarkan tes yang digunakan dalam proses pembelajaran

3 Dokumentasi

Dengan teknik ini peneliti memperoleh dokumen penelitian berupa

foto materi pelajaran melalui buku serta RPP Dengan foto dapat

memberikan informasi mengenai keadaan atau situasi kelas ketika peneliti

maupun siswa melaksanakan proses pembelajaran

F Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan memperhatikan jenis data yang akan

dianalisis Dalam penelitian kuantitatif seluruh data dari seluruh responden atau

sumber data lain terkumpul maka dilakukan analisis data Adapun teknik analisis

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

29

1 Analisis Data Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau

memberi gambaran umum data yang terkumpul selama proses penelitian dan

bersifat kuantitatif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk

mendeskripsikan seberapa besar hasil belajar pretest dan posttest yang diperoleh

siswa kelas IV sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerncing dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing Adapun langkah-langkah dalam penyusunan data

hasil pengamatan yaitu

a Hasil Belajar Siswa

1) Menghitung nilai rata-rata siswa (Mean)

= sum

(Riadi 2016)

Keterangan

= Rata-rata (Mean)

fi = Jumlah

n = Jumlah siswa

2) Menghitung persentase nilai rata-rata

P =

(Sudijono 201539)

30

Keterangan

p = Angka Persentase

f = Frekuensi yang dicari persentasenya

n = Banyaknya sampel

Dalam keperluan analisis deskriptif kriteria yang digunakan untuk

menentukan kriteria hasil belajar siswa yaitu

Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar

Ketuntasan Hasil Belajar () Kategori Hasil Belajar

0 le x ge 54 Sangat rendah

55 le x ge 64 Rendah

65 le x ge 79 Sedang

80 le x ge 89 Tinggi

90 lt x gt 100 Sangat tinggi

Sumber Depdikbud (2003)

b Analisis Aktivitas Siswa

Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil lembar observasi aktivitas

siswa yang diolah dengan teknik analisis berikut

AP = sum

sum x 100

(Trianto 2010 243)

Keterangan

AP = Nilai yang dicari

sumP = Banyaknya siswa yang melakukan akrivitas

sumF = Jumlah seluruh siswa

31

Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa

Sumber (Trianto 2010 43)

2 Analistik Statistik Inferensial

Analisis statistik inferensial dilakukan untuk menguji hipotesis

penelitian dengan menggunakan uji-t Untuk menguji hipotesis penelitian

mengenai perbedaan hasil belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran

matematika sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing diuji dengan t-tes dengan taraf signifikan α = 005

atau bertaraf 5 Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti

menggunakan teknik statistik t (uji-t) dengan tahap sebagai berikut

radicsum

(Arikunto 2013349)

Keterangan

Md = Mean perbedaan mean pretest dan posttest

X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)

X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)

d = Devisi masing-masing subjek

sum = Jumlah kuadrat deviasi

N = Jumlah subjek pada sampel

Ketuntasan Hasil Belajar () Kriteria

0 le x ge 25 Kurang Baik

26 le x ge 50 Cukup Baik

51 le x ge 75 Baik

76 lt x gt 100 Sangat Baik

32

Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut

a Mencari harga ldquoMdrdquo dengan menggunakan rumus

Md = sum

(Arikunto 2013350)

Keterangan

Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest

sumd = Jumlah dari gain (pretest-posttest)

N = Subjek pada sampel

b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus

sum = sumd ndash sum

(Arikunto 2013351)

Keterangan

sum = Jumlah kuadrat deviasi

sumd = Jumlah dari gain (pretest-postest)

N = Subjek pada sampel

c Menentukan harga dengan rumus

radicsum

(Arikunto 2013349)

Keterangan

Md = Mean perbedaan mean pre-test dan pos-test

X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)

X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)

33

d = Devisi masing-masing subjek

sum = Jumlah kuadrat deviasi

N = Jumlah subjek pada sampel

d Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan

Kaidah pengujian signifikan

1) Jika maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti pengunaan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

2) Jika maka H0 diterima dan H1 ditolak berarti pengunaan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing tidak

berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

e Menentukan harga

Mencari mengunakan table distribusi t dengan taraf

signifikan α = 005 dan d k = N‒1

f Membuat Kesimpulan apakah model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas

IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif dimaksudkan untuk memperoleh gambaran

mengenai ketuntasan hasil belajar matematika murid yang meliputi sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) serta hasil observasi aktivitas siswa selama proses

pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Deskripsi masing-masing hasil analisis tersebut diuraikan sebagai berikut

a Deskripsi Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan Setelah

(Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing

Dari hasil analisis deskriptif yang disajikan pada lampiran C maka skor

hasil belajar siswa sebelum (Pretest) dan setelah (Posttest) diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing pada siswa kelas IV SD

Inpres Banga-Banga materi pecahan senilai dapat dilihat pada tabel 41 berikut

Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest)

dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif

Teknik Kancing Gemerincing

Statistik Pretest Posttest

Ukuran Sampel 10 10

Skor Ideal 100 100

Skor Rata-rata 609 807

Skor Tertinggi 81 100

Skor Terendah 36 60

Rentang Skor 45 40

Sumber Data Olah Lampiran C

34

35

Pada Tabel 41 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata skor hasil belajar

matematika siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (pretest) adalah 609 dan setelah diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) adalah 807 dari

skor ideal 100 Skor yang dicapai siswa tersebar dari skor terendah pretest 36 dan

skor terendah posttest 60 Skor tertinggi yang dicapai siswa pada pretest adalah 81

dan posttest adalah 100 dengan rentang skor pretest 45 dan posttest 40 Jika skor

hasil belajar matematika sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke

dalam lima kategori maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang

ditunjukkan pada Tabel 42 berikut

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika

Siswa Sebelum (Pretest) dan Sesudah (Posttest) Diterapkan Model

Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

No

Skor

Kategori

Pretest Posttest

F Persentase

()

F Persentase

()

1 0 le x le 54 Sangat Rendah 3 30 0 0

2 55 le x le 64 Rendah 4 40 2 20

3 65 le x le 79 Sedang 1 10 2 20

4 80 le x le 89 Tinggi 2 20 4 40

5 90 le x le 100 Sangat Tinggi 0 0 2 20

Jumlah 10 100 10 100

Sumber Hasil tes siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

Pada Tabel 42 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dari 10 siswa kelas

IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru terdapat 3 orang siswa (30) yang

memperoleh skor pada kategori sangat rendah 4 orang siswa (40) yang

memperoleh skor kategori rendah 1 orang siswa (10) yang memperoleh skor

36

kategori sedang dan 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori tinggi

serta tidak ada siswa (0) yang memperoleh skor kategori sangat tinggi

Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) dari 10 siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru terdapat 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor pada kategori rendah

2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori sedang 4 orang siswa (40)

yang memperoleh skor kategori tinggi dan 2 orang siswa (20) yang

memperoleh skor kategori sangat tinggi

Skor rata-rata hasil belajar siswa sebelum diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) sebesar 609 dikonversi ke dalam

5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil belajar matematika siswa umumnya

berada pada kategori rendah Sedangkan skor rata-rata hasil belajar siswa setelah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)

sebesar 807 dikonversi ke dalam 5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil

belajar matematika siswa umumnya berada pada kategori tinggi

Selanjutnya untuk melihat persentase ketuntasan hasil belajar matematika

siswa sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dapat dilihat pada Tabel 43

berikut

37

Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum

(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Skor

Kategori

Pretest Posttest

F Persentase

()

F Persentase

()

0 le x ˂ 70 Tidak Tuntas 7 70 2 20

70 le x le 100 Tuntas 3 30 8 80

Jumlah 10 100 10 100

Sumber Perolehan nilai siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru

Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila memiliki skor

paling sedikit 70 Dari Tabel 43 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) jumlah siswa yang

tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 7 orang siswa

(70) dan siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 3

orang siswa (30) Dari deskripsi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

matematika siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70

Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) jumlah siswa yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan

minimal individual adalah 2 orang siswa (20) dan siswa yang memenuhi kriteria

ketuntasan minimal individual adalah 8 orang siswa (80) Berdasarkan deskripsi

di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru setelah diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria

ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70

38

b Deskripsi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa

Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika materi

pecahan senilai dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing selama 2 kali pertemuan secara singkat dapat dilihat pada Tabel 47

sebagai berikut

Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siwa Selama Proses Pembelajaran Dengan

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

() I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsun

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

Sumber Data Olah Lampiran C

39

1) Persentase rata-rata siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar

berlangsung sebanyak 100

2) Persentase rata-rata siswa yang memperhatikan guru pada saat proses

pembelajaran berlangsung sebanyak 80

3) Persentase rata-rata siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari

teman-temannya sebanyak 85

4) Persentase rata-rata siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran

berlangsung sebanyak 80

5) Persentase rata-rata siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing 80

6) Persentase rata-rata siswa yang bekerja sama dengan teman kelompoknya

sebanyak 90

7) Persentase rata-rata siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil

kerja kelompoknya sebanyak 90

8) Persentase rata-rata siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung sebanyak 80

9) Persentase rata-rata siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban sebanyak 85

10) Persentase rata-rata siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran sebanyak 75

Jika rata-rata skor aktivitas saat diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke dalam lima kategori

40

maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang ditunjukkan pada Tabel

45 berikut

Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siwa Selama Proses

Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing

Ketuntasan Hasil Belajar ( ) Kriteria F Persentase ()

0 le x ge 25 Kurang Baik 0 0

26 le x ge 50 Cukup Baik 0 0

51 le x ge 75 Baik 1 10

76 le x ge 100 Sangat Baik 9 90

Pada Tabel 45 di atas dapat dilihat bahwa persentase aktivitas siswa

melalui penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

terdapat 10 aspek yang diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa

yang berada pada kategori kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas

(10) yang berada pada kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada

pada kategori sangat baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga

aktivitas siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing berada pada kategori sangat baik

2 Hasil Analisis Inferensial

Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis Sesuai

dengan hipotesis penelitian yakni ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika

Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo Maka teknik

yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik statistik

inferensial dengan menggunakan uji-t

41

Berdasarkan analisis data yang diuraikan (lampiran C) terlihat bahwa

pada siswa kelas IV SD Inpres BangandashBanga Kabupaten Barru sebesar

1767 Berdasarkan tersebut dapat dibandingkan dengan nilai

menggunakan tabel distribusi t dengan taraf signifikan α = 005 (tabel terlampir)

dan db = N-1 = 9 maka diperoleh = 1833 Setelah diperoleh 1767 dan

= 1833 maka diperoleh ˃ atau 1767 ˃ 1833 sehingga dapat

disimpulkan bahwa ditolak dan diterima Hal ini berarti bahwa terdapat

pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap

hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru

B Pembahasan

Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian di kelas IV SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barru yang jumlah siswanya yaitu 10 orang Desain

penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest design yang hanya

melibatkan satu kelompok yaitu kelompok eksperimen dimana diberikan tes awal

berupa pretest sebelum treatment atau perlakuan dan akhir pembelajaran

diberikan posttest Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan perlakuan

berupa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing Untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing terhadap materi pembelajaran matematika pada siswa yaitu melalui

hasil test (pretest dan posttest) yang diberikan sebelum dan sesudah perlakuan

kemudian dianalisis menggunakan perhitungan manual

42

Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar matematika siswa sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

menunjukkan bahwa terdapat 3 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang

siswa atau 30 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

dan 7 orang siswa atau 70 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 609 Dengan kata lain hasil belajar

matematika pada siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (pretest) masih tergolong rendah dan tidak memenuhi

kriteria ketuntasan klasikal

Selanjutnya hasil analisis data hasil belajar siswa matematika setelah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)

menunjukkan bahwa terdapat 8 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang

siswa atau 80 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

dan 2 orang siswa atau 20 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 807 Dengan kata lain hasil belajar

matematika pada siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria ketuntasan klasikal

Hasil pengamatan persentase aktivitas siswa melalui penerapan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terdapat 10 aspek yang

diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa yang berada pada kategori

kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas (10) yang berada pada

kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada pada kategori sangat

baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga aktivitas siswa setelah

43

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berada

pada kategori sangat baik

Hasil analisis statistik inferensial yang dimaksud adalah pembahasan

terhadap hasil pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya dengan

menggunakan rumus uji-t diketahui bahwa nilai = 1767 dan = 1833

maka diperoleh atau 1767 gt 1833 sehingga dapat disimpulkan

bahwa Ho ditolak dan H1 diterima

Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial yang

diperoleh ternyata cukup mendukung teori yang telah dikemukakan pada kajian

pustaka Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ldquoModel Pembelajaran

kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar

Matematika Siswa Kelas V SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

44

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan

yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berpengaruh

terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga

Kabupaten Barru

B Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini maka

peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut

1 Bagi siswa diharapkan lebih aktif semangat kreatif dan dapat

mengembangkan diri dalam pelajaran

2 Bagi guru diharapkan bisa menerapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing dalam pembelajaran matematika agardapat

membangkitkan minat keingintahuan motivasi dan keberanian murid dalam

menjawab pertanyaan pada saat proses pembelajaran berlangsung

3 Bagi peneliti diharapkan mampu mengembangkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing ini pada mata pelajaran lain demi

tercapainya tujuan yang diharapkan

45

DAFTAR PUSTAKA

Afianti Nurul Wisma Sulastry Taty Alimin 2017 Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan

Keakifan Dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X Mia 3 SMAN 1

Bontomarannu Jurnal Nalar Pendidikan 5 (2) 550 (httpsojsunm

acidnalararticleview4869 diakses pada tanggal 2 Februari 2020)

Al-Tabany T I B 2015 Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif

dan Kontekstual Konsep Landasan dan Implementasinya pada

Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik IntegratifTKI) Jakarta Prenada

media Group

Arikunto Suharsimi 2013 Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik

Jakarta PT Rineka Cipta

Djamarah Syaiful Bahri 2018 Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif

Jakarta PT Rineka Cipta

Erika Dini Sumardi Rosarina 2018 Pengaruh Model Cooperative Learning

Tipe Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pembelajaran

IPS SD Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar5(1)

142(httpsejournalupieduindexphppedadidaktikaarticleview7270

diakses pada tanggal 7 Maret 2020)

Fiona Firda 2019 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Peseta Didik Tema Panas dan

Perpindahannya Kelas V SD Negeri 3 Talangpadang Kabupaten

Tanggamus Skripsi Tidak Diterbitkan Bandar Lampung Universitas

Lampung (httpdigilibunilaacidideprint57215 diakses pada tanggal 8

Februari 2020)

Huda Miftahul 2017 Cooperative Leraning Metode Teknik Struktur dan Model

Terapan Yogyakarta Pustaka Belajar

Isrokrsquoatun Rosmala Amelia 2019 Model-Model pembelajaran Matematika

Jakarta PT Bumi Aksara

Octavia Shilphy A 2020 Model-Model PembelajaranYogyakarta CV Budi

Utama

Pardamean Toto 2015 Model Pembelajaran Untuk Efesiensi Dan Efektivitas

Pembelajaran (httpswwwkompasianacomtotopardamean550b2351a3

3311b2142e396emodel-pembelajaran-untuk-efisiensi-dan-efektivitas-pem

belajaran) Diakses pada tanggal 26 Juni 2015

46

Purwanto Dwi 2016 Meningkatkan Komunikasi Matematis Dan Hasil Belajar

Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Jurnal Pendidikan Matematika 21(3) 245 (httpejournal

umpwracidindexphpekuivalenarticleview30072844 diakses pada

tanggal 2 Februari 2020)

Puspita G I Monawati amp Elly R (2017) Korelasi Persepsi Siswa Terhadap

Pembelajaran Matematika Dengan Hasil Belajarnya Di Kelas V Sd Negeri

I Pagar Air Aceh Besar Jurnal ilmiah pendidikan guru sekolah dasar 2

92 (httpswwwneliticomidpublications188711korelasi-siswa-terhada

p-pembelajaran-matematika-dengan-hasil-belajarnya diakses pada tanggal

3 Februari 2020)

Riadi E 2016 Statistika Penelitian (Analisis Manual Dan IBM SPSS)

Yogyakarta Penerbit Andi

Rusman 2012 Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Sucipta Komang Japa Gusti Ngurah Margunayasa Gede 2018 Pengaruh

Model Pembelajaran Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar IPA

Kelas V Jurnal Mimbar Ilmu 23 (3) 208 (httpsejournalun dikshaac

idindexphpMIarticleview164370 diakses pada tanggal 21 Februari

2020)

Sudijono Anas 2015 Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Sugiyono 2015 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Suprihatiningrum Jamil 2016 Strategi Pembelajaran Teori amp Aplikasi

Jogjakarta Ar-Ruzz Media

Trianto (2010) Model Pembelajaran Terpadu Jakarta Bumi Aksara

Ulya Zulfa 2019 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemerincing Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Pada

siswa Kelas II SDI Nailul Falah Sukorejo-Pasuruan Skripsi Tidak

Diterbitkan Surabaya Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

(httpdigilibuinsbyacidideprint33077 diakses pada tanggal 21

Februari 2020)

47

Wati Irma 2017 Pentingnya Media Dan Model Pembelajaran Dalam proses

Mengajar (httpsmetrojambicomread2017102726042pentingnya-me

diadan-model-pembelajaran-dalam-proses-mengajar Diakses pada tanggal

3 Juli 2020)

Wandini Rora Rizki 2019 Pembelajaran Matematika Untuk Calon Guru MISD

CV Medan Widya Puspita

Widyarty Z 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemeincing Terhadap Hasil dan Minat Belajar Matematika Siswa Kelas

VII SMP Dwi SejahteraPekan Baru Skripsi Tidak Diterbitkan Pekan

Baru Universitas Islam Negeri Sultan Syarif kasim (httprepositoryuin

suskaaciidideprint2150 diakses 9 Februari 2020)

Yudha Rahmat Putra 2018 Motivasi Berprestasi amp Disiplin Peserta Didik Serta

Hubungannya dengan Hasil Belajar Pontianak Yudha English Gallery

L

A

M

P

I

R

A

N

LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN

KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI

SOAL PRETEST DAN HASIL KERJA PRETEST SISWA

SOAL POSTTEST DAN HASIL KERJA POSTTEST SISWA

PEDOMAN PENILAIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI

Kompetensi Dasar Indikator Nomor

Soal

Jumlah

Soal

31 Menjelaskan pecahan-

pecahan senilai

dengan gambar dan

model konkret

311 Menunjukkan pecahan

senilai

1 dan 2

2

312 Menuliskan contoh

pecahan senilai

3 1

41 Mengidentifikasi

pecahan-pecahan

senilai dengan gambar

dan model konkret

411 Menentukan pecahan

senilai dengan cara

mengalikan pembilang

dan penyebut dengan

angka yang sama

4 1

412 Menentukan pecahan

senilai dengan cara

membagi pembilang

dan penyebut dengan

angka yang sama

5 1

Jumlah Soal 5

SOAL PRETEST

Nama

Kelas

1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar

a

b

2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan

3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari

4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

HASIL KERJA PRETEST SISWA

SOAL POSTTEST

Nama

Kelas

1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar

a

b

2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan

3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari

4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

HASIL KERJA POSTTEST SISWA

PEDOMAN PENILAIAN

PRETEST

Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot

1 a

dan

b

dan

20

2

10

3 Pecahan yang senilai dengan

yaitu

dan

10

4 a

=

b

c

30

5 a

=

=

b

=

=

c

=

=

30

Jumlah 100

Panduan Penilaian Skor

x 100 = Nilai

POSTTEST

Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot

1 a

dan

b

dan

20

2

10

3 Pecahan yang senilai dengan

yaitu

dan

10

4 d

=

e

f

30

5 a

=

=

b

=

=

c

=

=

30

Jumlah 100

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan SD Inpres Banga-Banga

Mata Pelajaran Matematika

Kelas Semester IVGanjil

Tahun Pelajaran 20202021

Materi Pokok Pecahan Senilai

Alokasi Waktu 2 (35x2)

Pertemuan 2x Pertemuan

A Kompetensi Inti

1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya

2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan

tetangganya serta cintah tanah air

3 Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati

(mendengar melihat membaca) dan menanya berdasarkan ingin tahu

tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya dan benda-

benda yang dijumpainya di rumah di sekolah dan tempat bermain

4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis

dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat

dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan

berakhlak mulia

B Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

31 Menjelaskan pecahan-pecahan

senilai dengan gambar dan

model konkret

312 Menunjukkan pecahan senilai

313 Menuliskan contoh pecahan

senilai

41 Mengidentifikasi pecahan- 411 Menentukan pecahan senilai

pecahan senilai dengan gambar

dan model konkret

dengan cara mengalikan

pembilang dan penyebut

dengan angka yang sama

412 Menentukan pecahan senilai

dengan cara membagi

pembilang dan penyebut

dengan angka yang sama

C Tujuan Pembelajaran

1 Siswa dapat menunjukkan pecahan senilai dengan tepat

2 Siswa dapat menuliskan contoh pecahan senilai dengan tepat

3 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan mengalikan pembilang

dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat

4 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan membagi pembilang

dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat

Karakter siswa yang diharapkan Religius Nasionalis Mandiri

Gotong Royong dan Integritas

D Materi Pembelajaran

1 Pengertian pecahan senilai

2 Contoh pecahan senilai

3 Mencari pecahan senilai dengan cara

a Mengalikan pembilang dan penyebut dengan angka yang sama

b Membagi pembilang dan penyebut dengan angka yang sama

E Pendekatan Model dan Metode Pembelajaran

Pendekatan Saintifik

Model Pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Metode Ceramah diskusi tanya jawab penugasan

F Media Pembelajaran

1 Gambar-gambar

2 Kancing baju warna-warni

G Sumber Belajar

1 Buku guru dan siswa matematika kelas IV

2 Buku petunjuk guru matematika kelas IV

3 Modulbahan ajar

4 Internet

5 Modul lain yang relevan

H Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran Alokasi Waktu

Pendahuluan Guru mengajak siswa untuk berdorsquoa

menurut agama dan keyakinan masing-

masing Religius

Siswa menyanyikan lagu wajib

Indonesia Raya Nasionalis

Guru melakukan komunikasi tentang

kehadiran siswa dengan mengabsen

Communication

Guru menyiapkan kesiapan psikis dan

fisik siswa

Pemberian motivasi kepada siswa

dengan melakukan tepuk semangat

bersama-sama

Guru memberikan apersepsi kepada

siswa

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai

Communication

Guru melakukan tanya jawab yang

berhubungan dengan materi

Communication

10 Menit

Inti Mengamati

Guru menjelaskan mengenai materi

yang akan dibahas

Siswa memperhatikan penjelasan

guru

Guru membagi siswa menjadi 2

kelompok yang beranggotakan 5

orang siswa 1 kelompok untuk

berdikusi dengan teknik kancing

gemerincingCollaboration

Siswa mendengarkan penjelasan guru

tentang maksud dari teknik kancing

gemerincing

Siswa mengamati gambar yang

diperlihatkan guru kemudian guru

menyuruh siswa dalam kelompok

bersama-sama mengamati gambar

tersebut lalu menyebutkan pecahan

yang terdapat pada gambar dan

apakah senilai atau tidak

Siswa menjawab setiap pertanyaan

yang diberikan oleh guru Mandiri

Guru memberikan penguatan tentang

konsep pecahan senilai kepada siswa

Guru memberikan penjelasan kepada

siswa mengenai cara mencari pecahan

senilai dengan mengalikan atau

membagi pembilang dan penyebut

yang sama

Menanya

Siswa menanyakan materi yang

tidak dipahami pada guru

Mengumpulkan Data

siswa yang telah dikelompokkan

tadi mengumpulkan informasi

berdasarkan materi yang telah di

pelajari

Siswa mengerjakan lembar kerja

kelompok yang sudah dibagikan

oleh guru secara berkelompok

Gotong Royong

Mengasosiasi

Guru mengawasi masing-masing

kelompok dan memberi bantuan

kepada kelompok jika mengalami

kesulitan dalam mengerjakan tugas

yang diberikan Communication

Mengkomunikasikan

Guru memberikan kesempatan pada

tiap kelompok untuk menyampaikan

hasil diskusi kelompok

Communication

perwakilan salah satu kelompok yang

dipilih oleh guru mempresentasikan

hasil diskusinya dengan

kelompoknya

Setiap siswa yang maju kedepan

mengumpulkan kancingnya di tengah

meja kelompoknya

180 Menit

Setiap siswa mempunyai 2 kancing

ditangannya dalam artian setiap siswa

mempunyai kesempatan untuk

bertanya dan menanggapi kepada

kelompok lain

Jika kancing yang dimiliki seorang

siswa habis dia tidak boleh berbicara

lagi sampai temannya menghabiskan

kancing mereka

Jika semua kancing sudah habis

sedangkan tugas belum selesai

kelompok boleh mengambil

kesepakatan untuk membagi-bagi

kancing lagi dan mengulangi

prosedurnya kembali

Guru menanggapi dan memberikan

penguatan dengan menyampaikan

jawaban benar

Guru memberikan penghargaan

kepada setiap kelompok

Penutup Siswa diberi kesempatan untuk

bertanya apa yang mereka belum

pahami

Guru memberikan soal sebagai bentuk

evaluasi kepada siswa yang dikerjakan

secara individu untuk mengetahui

pemahaman konsep siswa Mandiri

Setelah semua selesai mengerjakan

soal hasil pekerjaan siswa

dikumpulkan dan guru memeriksa

hasil pekerjaan tersebut Mandiri

Siswa dan guru melakukan refleksi

kegiatan dengan cara meminta siswa

mengungkapkan perasaan dan

pendapatnya mengenai kegiatan

pembelajaran pada hari ini serta

materi apa saja yang telah dipelajari

Integritas

Untuk memotivasi siswa sebelum

pulang bersama-sama melakukan

tepuk semangat Communication

Sebelum pulang siswa berdoa

bersama-sama dipimpiin oleh ketua

kelas Religius

10 Menit

I Penilaian

1 Jenis penilaian Penilaian pengetahuan

Teknik penilaian Tes

Rubrik Penilaian Pemahaman Konsep Pecahan Senilai

No

Indikator

Pemahaman

Konsep

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Kriteria

Skor

1 Menyatakan

ulang sebuah

pecahan

a Menunjukkan

Pecahan Senilai

b Menuliskan

contoh pecahan

senilai

Menuliskan kalimat

matematika dengan

benar

10

menuliskan sebagian

kalimat matematika

5

Menuliskan jawaban

tapi salah

1

Tidak mengisi jawaban 0

2 Menyajikan

konsep dalam

bentuk

representasi

matematis

a Menggambarkan

bentuk yang

mewakili

pecahan

Menggambar bentuk

yang mewakili pecahan

sesuai dengan

bilangannya

10

Menggambar bentuk

yang mewakili pecahan

namun tidak sesuai

dengan bilangannya

5

Menggambar bentuk

yang mewakili tapi

salah

1

Tidak menggambar

bentuk yang mewakili

pecahan

0

b Menyatakan

pecahan dari

sebuah gambar

Menyatakan pecahan

yang sesuai dengan

gambar

10

Menyatakan pecahan

tetapi tidak sesuai

dengan gambar

5

menyatakan gambar

dan pecahan yang tidak

sesuai

1

Tidak menyatakan

pecahan yang sesuai

dengan gambar

0

3 Menggunakan

prosedur atau

operasi

tertentu

a Menentukan

pecahan senilai

dengan

mengalikan

Melakukan operasi

hitung dengan

mengalikan penyebut

dan pembilang dengan

10

pembilang dan

penyebut dengan

angka yang sama

angka yang sama

dengan tepat

Melakukan operasi

hitung dengan

mengalikan penyebut

dan pembilang dengan

angka yang sama tetapi

belum tepat

5

Melakukukan operasi

hitung tetapi salah

1

Tidak melakukan

operasi hitung

0

b Menentukan

pecahan senilai

dengan membagi

pembilang dan

penyebut dengan

angka yang sama

Melakukan operasi

hitung dengan

membagi penyebut dan

pembilang dengan

angka yang sama

dengan tepat

10

Melakukan operasi

hitung dengan

membagi penyebut dan

pembilang dengan

angka yang sama tetapi

belum tepat

5

Melakukukan operasi

hitung tetapi salah

1

Tidak melakukan

operasi hitung

0

Nilai akhir siswa =

x 100

2 Jenis penilaian Penilaian sikap

Teknik penilaian Non tes

No Nama

Perubahan Tingkah Laku

Disiplin Jujur Percaya Diri

K C B SB K C B SB K C B SB

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

2

Dst

Keterangan

K (Kurang) 1 C (Cukup) 2 B (Baik) 3 SB (Sangat Baik) 4

3 Jenis penilaian Penilaian keterampilan

Teknik penilaian Non tes

Rubrik Penilaian Kinerja Menyelesaikan Masalah Pecahan Senilai

No Nama Kriteria Penilaian

Kerja Sama Ketepatan Kejelasan

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1

2

3

Keterangan

Skor 4 Sangat baik Skor 2 Cukup

Skor 3 Baik Skor 1 Perlu bimbingan

Barru 21 September 2020

Mengetahui

Guru Kelas 4 Mahasiswa

Aminah SPd Lismayanti

NIP NIM 105401113516

Kepala SD Inpres Banga-Banga

Abdul Latif SPd MPd

NIP 19690412 200005 1 001

KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS IV SD

INPRES BANGA-BANGA KABUPATEN BARRU

No Aktivitas Siswa

1 Siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar berlangsung

2 Siswa yang memperhatikan guru pada saat proses pembelajaran

berlangsung

3 Siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari teman-

temannya

4 Siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung

5 Siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing

6 Siswa yang bekerja sama dengan teman kelompok

7 Siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil

diskusinya

8 Siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

9 Siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan menambahkan

jawaban

10 Siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir pembelajaran

LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN

DAFTAR HADIR SISWA

DATA HASIL KEMAMPUAN AWAL PRETEST SISWA

DATA HASIL TES BELAJAR POSTTEST SISWA

DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

DAFTAR HADIR SISWA KELAS IV SD INPRES BANGA-BANGA

KABUPATEN BARRU

No Nama Siswa LP Pertemuan

1 2 3 4

1 Adelia p

P

R

E

T

E

S

T

radic radic

P

O

S

T

T

E

S

T

2 Akbar L radic radic

3 Aulifiah P radic radic

4 Irwansyah L radic radic

5 Muhammad Faiz Paki L radic radic

6 Muh Revan Anugrah L radic radic

7 Muhammad Takwin L radic radic

8 Nabila Zahira P radic radic

9 Nurhalisa P radic radic

10 Nurul Hidayat P radic radic

Keterangan

radic = Hadir

S = Sakit

A = Alfa

I = Izin

Jumlah siswa

Laki-laki 5 orang

Perempuan 5 orang

Banga-Banga September 2020

Peneliti

Lismayanti

Nim105401113516

DATA HASIL BELAJAR SISWA SEBELUM DITERAPKAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

(PRETEST)

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Adelia 63 Tidak Tuntas

2 Akbar 64 Tidak Tuntas

3 Aulifiah 81 Tuntas

4 Irwansyah 80 Tuntas

5 Muhammad Faiz Paki 36 Tidak Tuntas

6 Muh Revan Anugrah 59 Tidak Tuntas

7 Muhammad Takwin 74 Tidak Tuntas

8 Nabila Zahira 40 Tuntas

9 Nurhalisa 51 Tidak Tuntas

10 Nurul Hidayat 61 Tidak Tuntas

Jumlah 609

Rata-rata 609

Kategori Rendah

DATA HASIL TES BELAJAR SISWA SETELAH DITERAPKAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

(POSTTEST)

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Adelia 88 Tuntas

2 Akbar 79 Tuntas

3 Aulifiah 100 Tuntas

4 Irwansyah 100 Tuntas

5 Muhammad Faiz Paki 60 Tidak Tuntas

6 Muh Revan Anugrah 82 Tuntas

7 Muhammad Takwin 88 Tuntas

8 Nabila Zahira 59 Tidak Tuntas

9 Nurhalisa 70 Tuntas

10 Nurul Hidayat 81 Tuntas

Jumlah 807

Rata-rata 807

Kategori Tinggi

DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK

KANCING GEMERINCING

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

()

I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA

HASIL ANALISIS STATISTIK DAN INFERENSIAL

HASIL ANALISIS NILAI PRETEST DAN POSTTEST SISWA

HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL

HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA

HASIL ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF DAN INFERENSIAL

A Hasil Analsis Statistik Deskriptif

Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Pretest

X F FX

81 1 81

80 1 80

74 1 74

64 1 64

63 1 63

61 1 61

59 1 59

51 1 51

40 1 40

36 1 36

Jumlah 10 609

Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 609

sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai

rata-rata (mean) sebagai berikut

= sum

=

= 609

Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Posttest

X F FX

100 2 200

88 2 176

82 1 82

81 1 81

79 1 79

70 1 70

60 1 60

59 1 59

Jumlah 10 807

Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 807

sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai

rata-rata (mean) sebagai berikut

= sum

=

= 807

Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest

No X1 (Pretest) X2 (Posttest) d = X2 - X1 dsup2

1 63 88 25 625

2 64 79 15 225

3 81 100 19 361

4 80 100 20 400

5 36 60 24 576

6 59 82 23 529

7 74 88 14 196

8 40 59 19 361

9 51 70 19 361

10 61 81 20 400

Jumlah 198 4034

B Hasil Analisis Statistik Inferensial

Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut

a Mencari harga ldquoMDrdquo dengan menggunakan rumus

Md = sum

= 198

b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus

sum = sum sum

= 4034- 39204

= 1136

c Menentukan Harga tHitung

t =

radicsum

t =

radic

t =

radic

t =

radic

t =

t = 1767

d Menentukan Harga

Untuk mencari tTabel peneliti menggunakan tabel distribusi t

dengan taraf signifikan = 10 ndash 1 = 9 maka

diperoleh t005 = 1833

Setelah diperoleh tHitung = 1767 dan ttabel = 1833 maka tHitung gt

ttabel atau atau 1767 gt 1833 Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho

ditolak dan H1 diterima Ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap hasil belajar

matematika murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL

1 PRETEST

Ketuntasan belajar klasikal =

=

x 100

= 30

2 POSTTEST

Ketuntasan belajar klasikal =

=

x 100

= 80

HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TEKNIK KANCING GEMERINCING

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

()

I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

Mengukur persentase keberhasilan aktivitas Siswa

Keberhasilan aktivitas siswa =

=

= 845

LAMPIRAN D

TABEL DISTRIBUSI T-TABEL

KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI

KARTU KONTROL PENELITIAN

PERSURATAN

DOKUMENTASI

TABEL DISTRIBUSI T-TABEL

Dk 025 010 005 002 001 0005

1 1000 3078 6314 12706 31821 63657

2 0816 1886 2920 4303 6965 9925

3 0765 1638 2353 3182 4541 5841

4 0741 1533 2132 2766 3747 4604

5 0727 1476 2015 2571 3365 4032

6 0718 1440 1943 2447 3143 3707

7 0711 1415 1895 2365 2998 3499

8 0706 1397 1860 2306 2896 3355

9 0703 1383 1833 2262 2821 3250

10 0700 1372 1812 2228 2764 3169

11 0697 1363 1796 2201 2718 3106

12 0695 1356 1782 2178 2681 3055

13 0694 1350 1771 2160 2650 3012

14 0692 1345 1761 2145 2624 2977

15 0691 1341 1753 2132 2623 2947

16 0690 1337 1746 2120 2583 2921

17 0689 1333 1740 2110 2567 2898

18 0688 1330 1734 2101 2552 2878

19 0688 1328 1729 2093 2539 2861

20 0687 1325 1725 2086 2528 2845

21 0686 1323 1721 2080 2518 2831

22 0686 1321 1717 2074 2508 2819

23 0685 1319 1714 2069 2500 2807

24 0685 1318 1711 2064 2492 2797

25 0684 1316 1708 2060 2485 2787

26 0684 1315 1706 2056 2479 2779

27 0684 1314 1073 2052 2473 2771

KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI

KARTU KONTROL PELAKSANAAN PENELITIAN

PERSURATAN

DOKUMENTASI

Gambar 1 Pemberian Pretest

Gambar 2 Pembagian Kancing Pada Masing-Masing Anggota Kelompok

Gambar 3 Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Gambar 4 Pemberian Posttest

RIWAYAT HIDUP

Lismayanti Dilahirkan di Banga-Banga pada tanggal 14

Agustus 1998 dari pasangan Ayahanda Cagga dan Ibunda

Marni Anak pertama dari dua bersaudara Penulis masuk

sekolah dasar pada tahun 2004 di SD Inpres Banga-Banga dan

tamat pada tahun 2010 tamat di SMP Negeri 4 Barru pada

tahun 2013 dan tamat di SMK Negeri 1 Barru pada tahun 2016 Pada tahun yang

sama (2016) penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang ada di

Makassar yaitu Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) dan

mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) pada Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Atas berkat yang Maha Kuasa penulis

berhasil menyelesaikan seluruh mata kuliah yang diprogramkan dan semua itu

dilakukan dengan semangat dan usaha yang tinggi untuk mendapatkannya

Page 13: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9

xiii

4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing 14

5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing 16

6 Kaitan Antara Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika 17

B Hasil Penelitian yang Relevan 18

C Kerangka Pikir 20

D Hipotesis Penelitian 23

BAB III METODE PENELITIAN 24

A Rancangan Penelitian 24

B Populasi dan Sampel 25

C Definisi Operasional Variabel 26

D Instrumen Penelitian 26

E Teknik Pengumpulan Data 27

F Teknik Analisis Data 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34

A Hasil Penelitian 34

B Pembahasan 41

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 44

A Simpulan 44

B Saran 44

DAFTAR PUSTAKA 45

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 12

Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar 30

Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa 31

Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan

Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing 34

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika Siswa

Sebelum (Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model

Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 35

Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum

(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 37

Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Dengan

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 38

Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siswa Selama Proses

Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing 40

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir 22

Gambar 31 Desain One Group Pretest-Posttest Design 24

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN

Kisi-Kisi Instrumen Soal

Soal Pretest dan Hasil Kerja Pretest Siswa

Soal Postest dan Hasil Kerja Posttest Siswa

Pedoman Penilaian

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa

LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN

Daftar Hadir Siswa

Data Hasil Tes Kemampuan Awal Pretest Siswa

Data Hasil Tes Belajar Posttest Siswa

Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa

LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA

Hasil Analisis Statistik Deskriptif Dan Inferensial

Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest Siswa

Hasil Analisis Data Ketuntasan Klasikal

Hasil Analisis Data Aktivitas Siswa

LAMPIRAN D

Tabel Distribusi T-Tabel

Kartu Kontrol Bimbingan Skripsi

Kartu Kontrol Penelitian

Persuratan

Dokumentasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Model pembelajaran merupakan suatu kegiatan perencanaan yang

dirancang oleh guru untuk pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan

tertentu Model pembelajaran sangat penting diterapkan dalam proses

pembelajaran karena dapat membantu memperjelas prosedur hubungan serta

keadaan keseluruhan dari apa yang sudah direncanakan Menurut Joyce dan Weil

(Wati2017) terdapat beberapa alasan pentingnya model pembelajaran yaitu

pertama memperjelas hubungan fungsional diantara berbagai komponen unsur

atau elemen sistem tertentu Kedua prosedur yang akan ditempuh dalam

melaksanakan kegiatan dapat dijelaskan secara tepat Ketiga model pembelajaran

akan mempermudah para administrator untuk mengidentifikasi komponen elemen

yang mengalami hambatan jika kegiatan yang dilaksanakan tidak efektif

Keempat mengidentifikasi secara tepat cara-cara untuk mengadakan perubahan

jika pendapat ketidaksesuaian dari apa yang telah dirumuskan dan kelima yaitu

dengan dengan menggunakan model pembelajaran guru dapat menyusun tugas-

tugas siswa menjadi suatu kesuluruhan yang terpadu

Menurut Suprihatiningrum (2016143) ada dua macam alasan pentingnya

model pembelajaran yaitu pertama istilah model mempunyai makna yang lebih

luas daripada strategi metode atau prosedur Kedua model dapat berfungsi

sebagai sarana komunikasi yang penting dalam mengajar di kelas

2

Dengan memperhatikan kerangka pengetahuan di atas peneliti menarik

kesimpulan bahwa kedudukan model pembelajaran sangat penting dalam proses

pembelajaran karena dapat membantu dan memperlancar proses pembelajaran di

kelas dan proses pembelajaran akan lebih efektif dan efisien jika model

pembelajaran yang dipilih sesuai dengan materi yang akan diajarkan

Model pembelajaran sangat bermanfaat bagi guru dan siswa Bagi guru

yaitu pertama memudahkan dalam melaksanakan tugas pembelajaran berdasarkan

dengan langkah-langkah yang akan ditempuh sesuai dengan waktu tujuan

kemampuan daya serap siswa dan ketersediaan media yang ada Kedua dapat

dijadikan sebagai alat untuk mendorong aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran Ketiga memudahkan guru untuk melakukan analisis terhadap

perilaku siswa secara individu maupun kelompok dan keempat yaitu

memudahkan guru dalam menyusun bahan pertimbangan dalam merencanakan

penelitian tindakan kelas dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran

Sedangkan bagi siswa yaitu pertama memberikan kesempatan kepada siswa

untuk berperan aktif dalam kegiatan proses belajar pembelajaran Kedua dapat

memudahkan siswa untuk memahami materi pembelajaran yang diajarkan guru

Ketiga mendorong semangat belajar siswa serta ketertarikannya dalam mengikuti

proses pembelajaran secara penuh dan keempat yaitu dapat melihat atau

membaca kemampuan pribadi dikelompoknya secara objektif (Octavia 2020 15-

16)

3

Menurut Pardamean (2015) bahwa model pembelajaran bermanfaat

untuk mengefektifkan dan mengefisienkan pencapaian tujuan pembelajaran

Indikatornya adalah guru dan siswa fokus pembelajaran guru mudah mentransfer

isi pelajaran kepada siswa siswa juga mudah menangkap isi pelajaran

tersebutWaktu yang tersedia untuk satu materi secara efesien dan efektif dapat

dimanfaatkan secara maksimal Ketertarikan dan minat siswa dalam mengikuti

proses pembelajaran cenderung tinggi Guru dan siswa tidak mudah bosan

membahas isi materi pelajaran

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti

dengan guru kelas IV atas nama Aminah pada tanggal 20 Juli 2020 di SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barru bahwa hasil belajar matematika siswa masih

tergolong rendah karena masih banyak siswa yang belum mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 70 Penyebab hasil

belajar matematika rendah yaitu siswa kurang aktif dan terlibat pada saat proses

pembelajaran berlangsung serta kurangnya semangat dan motivasi siswa dalam

menerima materi yang disampaikan oleh guru Ketika guru menjelaskan materi

sebagian siswa tidak memperhatikan karena guru belum menciptakan model

pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa kurang memahami materi yang

disampaikan oleh guru dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu kelompok

karena ketika siswa diberikan tugas kelompok hanya sebagian anggota kelompok

yang aktif mengerjakannya hanya siswa pintar saja yang aktif dalam pembelajaran

berkelompok

4

Untuk mengatasi permasalahan di atas diperlukan kreatifitas guru dalam

memilih model pembelajaran yang dapat mendorong siswa agar aktif dan terlibat

serta semangat pada saat proses pembelajaran berlangsung Adapun model yang

dimaksud yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Bagi siswa dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing dapat membantu mempermudah siswa dalam memahami

materi yang diajarkan dan melatih siswa untuk berkomunikasi bekerja sama

berfikir dan mengungkapkan ide-ide bersama anggota kelompoknya masing-

masing dalam menyelesaikan soal-soal atau permasalahan yang diberikan oleh

guru Siwa juga diharapkan dapat termotivasi semangat dan aktif dalam

pembelajaran matematika sehingga hasil belajarnya dapat meningkat Sedangkan

bagi guru melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif model

pembelajaran yang bisa digunakan pada saat mengajar

Menurut Erika dkk (2018142) bahwa teknik kancing gemerincing

merupakan teknik pembelajaran kooperatif yang dapat membantu guru mencapai

tujuan dalam proses pembelajaran secara tidak langsung mengajak siswa untuk

aktif dalam proses pembelajaran Ciri khas dari model pembelajaran ini yaitu

semua siswa diberi 2 atau 3 buah kancing sebagai syarat yang harus dikeluarkan

jika mereka ingin berbicara dan jika kancingnya habis maka siswa tersebut tidak

boleh berbicara lagi

Dalam teknik pembelajaran kancing gemerincing masing-masing anggota

kelompok memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapatnyaPenggunaan

kancing digunakan sebagai alat yang dirancang dalam model pembelajaran

5

kooperatif teknik kancing gemerincing ini dimaksudkan agar setiap siswa dapat

bertanggung jawab atas tugas yang diberikan Jadi dalam satu kelompok tidak

ada anggota kelompok yang mempunyai posisi dominan karena masing-masing

anggota kelompok mempunyai kesempatan yang sama untuk aktif dalam

pembelajaran dimana siswa yang awalnya bersifat pasif akan termotivasi dan ikut

aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga hasil belajar matematika

siswa dapat meningkat

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis penulis tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul ldquoPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif

Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid

Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas maka rumusan

masalah dalam penelitian ini yaitu ldquoApakah Ada Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika

Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-banga Kabupaten Barrurdquo

C Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini yaitu

ldquoUntuk Mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

6

D Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut

1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran

dalam pengembangan ilmu terutama yang berkaitan dengan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

2 Manfaat Praktis

a Bagi Siswa

Memberikan pengetahuan semangatdan motivasi untuk belajar

lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar yang

diperoleh dapat tercapai

b Bagi Guru

Penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing ini sangat diharapkan dapat bermanfaat bagi guru dalam

proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan keaktifan dan

pemahaman siswa sehingga tercapainya proses belajar mengajar yang

diharapkan

c Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik

kepada sekolah dalam rangka perbaikan proses dan hasil belajar siswa

d Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk

penelitian selanjutya

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A Kajian Teori

1 Hasil Belajar

a Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada diri seseorang

sebagai hasil dari peroses belajar siswa baik itu terjadi perubahan pengetahuan

pemahaman sikap dan tingkah laku kecakapan keterampilan dan kemampuan

serta perubahan aspek-aspek yang lain yang ada pada individu yang belajar

Menurut Nawawi (Fiona 201912) bahwa hasil belajar adalah tingkat

keberhasilan peserta didik yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh

dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu Adapun Menurut

Yudha (201834) bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta

didik setelah menerima pembelajaran yang meliputi aspek kognitif Hal ini

sejalan dengan pendapat Susanto (20125) bahwa hasil belajar adalah

kemampuan yang diperoleh anak setelah kegiatan belajar

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

adalah skor yang diperoleh siswa setelah ia menerima proses pembelajaran

untuk mengetahui sampai dimana tingkat pemahamannya terhadap suatu materi

yang telah dipelajari berupa tes dan biasanya diwujudkan dengan nilai tertentu

Dalam penelitian ini hasil belajar yang ingin dicapai siwa yaitu terkait dengan

aspek kognitif siswa setelah ia menerima suatu materi pembelajaran

8

b Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Purwanto (Yudha 201836) bahwa faktor yang mempengaruhi

hasil belajar terdiri dari dua faktor yaitu faktor dari dalam peserta didik (intern)

yaitu fisiologi dan psikologis dan faktor dari luar (ektern) peserta didik yaitu

lingkungan dan instrumental

Hal ini sejalan dengan pendapat Djamarah (Yudha 201836-37) faktor

yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu

1) Faktor Intern

a) Faktor fisiologis adalah faktor yang terdiri dari kondisi fisiologis

kondisi panca indra

b) Faktor Psikologi adalah faktor yang terdiri dari minat kecerdasan

bakat motivasi dan kemampuan kognitif

2) Faktor Ekstern

a) Faktor lingkungan terdiri dari lingkungan alami dan lingkungan

sosial budaya

b) Faktor Instrumental terdiri dari kurikulum program sarana dan

fasilitas guru

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang

mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor intern (dalam diri) dan faktor ekstern

(luar diri) Kedua faktor tersebut saling berkaitan sehingga siswa perlu

mendapatkan perhatian terhadap keadaannya baik itu dari segi fisik psikis dan

cara belajar di sekolah

9

2 Matematika

a Pengertian Matematika

Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang diajarkan di setiap

jenjang sekolah mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga ke perguruan tinggi

Dalam tulisan Suwangsih dan Tiurlina istilah matematika berasal dari bahasa

Yunani yaitu mathematike yang artinya mempelajari Kata mathematike berasal

dari kata mathema yang memiliki arti pengetahuan atau ilmu

(knowledgescience) Selain itu kata mathematike berhubungan juga dengan kata

lain yang hampir sama yaitu mathein atau mathenein yang berarti berpikir

(Isrokrsquoatun dan Amelia Rosmala 20193)

Menurut Ruseffendi (Al-Tabany 20151) matematika adalah bahasa

simbol ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif ilmu

yang membahas tentang pola keteraturan dan struktur yang terorganisasi dimulai

dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan ke aksioma atau

postulat dan terakhir yaitu ke dalil

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika

merupakan suatu ilmu yang mempelajari bagaimana proses berpikir secara kritis

dan masuk akal untuk mendapatkan suatu kebenaran

b Ciri-Ciri Pembelajaran Matematika

Menurut Suwangsih (wandini 20198) bahwa ciri-ciri pembelajaran

matematika di SD adalah sebagai berikut

a) Pembelajaran matematika menggunakan metode spiral metode spiral ini

melambangkan adanya keterkaitan antara suatu materi dengan materi

10

lainnya Topik sebelumnya menjadi prasyarat untuk memahami topik

berikutnya atau sebaliknya

b) Pembelajaran matematika dilakukan secara bertahap Materi pembelajaran

matematika dilakukan secara bertahap yang dimulai konsep-konsep yang

sederhana menuju konsep yang lebih kompleks

c) Pembelajaran matematika menggunakan metode induktif sedangkan

matematika merupakan ilmu deduktif namun sesuai tahap perkembangan

siswa maka pembelajaran matematika di SD digunakan metode induktif

d) Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi artinya tidak

ada pertentangan antara kebenaran yang satu dengan kebenaran lainnya

Suatu pernyataan dianggap benar jika didasarkan kepada pernyataan-

pernyataan sebelumnya yang telah diterima kebenarannya

e) Pembelajaran matematika hendaknya bermakna artinya konsep

matematika tidak diberikan dalam bentuk jadi tapi sebaliknya siswalah

yang harus mengonstruksi konsep tersebut

c Tujuan Pembelajaran Matematika

Menurut Depdikbud (Wandini 201911-12) bahwa tujuan pembelajaran

matematika di Sekolah Dasar yaitu sebagai berikut

1) Mengembangkan keterampilan berhitung siswa sebagai latihan dalam

kehidupan sehari-hari

2) Menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialihgunakan melalui

kegiatan matematika

11

3) Mengembangkan kemampuan dasar matematika sebagai bekal belajar

lebih lanjut

4) Membentuk sikap logis kritis cermat kreatif dan disiplin

3 Model Pembelajaran Kooperatif

a Pengertian Model Pembelajaran

Dalam suatu proses pembelajaran diperlukan model pembelajaran yang

dapat membuat suasana belajar lebih efektif dan menyenangkan Menurut Joyce

dan Weil (Rusman 2012133) bahwa model pembelajaran adalah segala sesuatu

yang dirancang dalam membentuk kurikulum merancang bahan-bahan

pembelajaran dan membimbing proses pembelajaran di dalam kelas

Menurut Adi (Suprihatiningrum 2016142) bahwa model pembelajaran

merupakan suatu kerangka yang menggambarkan prosedur dalam

mengorganisasikan pengalaman pembelajaran untuk mencapai tujuan

pembelajaran Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam

merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran adalah suatu kegiatan perencanaan yang dirancang untuk

pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan tertentu

b Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan model

pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok-

kelompok kecil yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan

struktur kelompok yang bersifat heterogen (Rusman 2012202) Adapun

12

menurut Djamarah (2018270) bahwa pembelajaran kooperatif adalah model

pembelajaran yang dimana para siswa bekerja sama di dalam kelompok-

kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

kooperatif adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu kelompok

kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang siswa untuk saling berinteraksi

dan bekerjasa sama dengan anggota kelompoknya

c Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Ibrahim dkk (Suprihatiningrum 2016192-193) dalam

pembelajaran kooperatif terdapat 6 langkah utama atau tahapan yaitu sebagai

berikut

Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Fase Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Fase -1

Menyampaikan

tujuan pembelajaran

dan memotivasi

siswa

Guru menyampaikan

semua tujuan pelajaran

yang ingin dicapai pada

pelajaran tersebut dan

memotivasi siswa untuk

belajar

Siswa memperhatikan guru

pada saat guru menyampaikan

tujuan pembelajaran dan siswa

harus semangat untuk ikut

dalam proses pembelajaran

Fase-2

Menyajikan

informasi

Guru menyajikan

informasi kepada siswa

dengan jalan demonstrasi

atau lewat bahan bacaan

Siswa memperhatikan materi

yang disampaikan oleh guru

dan bertanya jika ada materi

yang kurang dimengerti

Fase-3

Mengorganisasikan

siswa ke dalam

kelompok-kelompok

belajar

Guru menjelaskan kepada

siswa bagaimana caranya

membentuk kelompok

belajar dan membantu

setiap kelompok agar

melakukan transisi secara

efisien

Siswa memperhatikan guru

ketika menjelaskan Setelah

guru menjelaskan tentang cara

berkelompok maka siswa

harus tahu bahwa semua

aggota kelompok memiliki

tujuan yang sama dan harus

berbagi tugas dan tanggung

jawab yang sama di antara

anggota kelompok

13

Fase-4

Membimbing

kelompok bekerja

dan belajar

Guru membimbing

kelompok-kelompok

belajar pada saat mereka

mengerjakan tugas

mereka

Siswa mengerjakan tugas

kelompok yang diberikan

dengan cara bekerja sama

dengan anggota kelompoknya

melalui bimbingan guru

Fase-5

Evaluasi

Guru mengevaluasi hasil

belajar tentang materi yang

telah dipelajari atau

masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil

kerjanya

Masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil

diskusinya

Fase-6

Memberikan

penghargaan

Guru mencari cara-cara

untuk menghargai baik

upaya maupun hasil

belajar individu dan

kelompok

Siswa harus saling mengargai

jawaban ketika jawaban

mereka berbeda setiap

kelompok dan harus

mempertanggungjawabkan

jawabannya

d Teknik-Teknik Pembelajaran Kooperatif

Menurut Huda (2017134) dalam pembelajaran kooperatif terdapat 14

teknik pembelajaran yang dapat diterapkan di dalam kelas antara lain Mencari

Pasangan Bertukar Pasangan Berpikir Berpasangan Berbagi Berkirim Salam

dan Soal Kepala Bernomor Kepala Bernomor Terstruktur Dua tinggal Dua

Tamu Keliling Kelompok Kancing Gemerincing Keliling Kelas Lingkaran

Dalam Lingkaran Luar Tari Bambu jigsaw dan Bercerita Berpasangan

Berdasarkan uraian di atas salah satu teknik pembelajaran kooperatif

yang diterapkan dalam penelitian ini adalah teknik kancing gemerincing Peneliti

memilih teknik kancing gemerincing karena dalam teknik ini siswa dapat terlibat

secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajarnya dapat

meningkat

14

4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing

a Pengertian TeknikKancing Gemerincing

Menurut Widyarty (201311) teknik kancing gemerincing merupakan

suatu model pembelajaran yang bertujuan untuk mengatasi hambatan

pemerataan kesempatan siswa yang sering mewarnai kerja kelompok dan setiap

siswa berhak mendapatkan kesempatan untuk berperan serta pada kelompoknya

masing-masing Sedangkan menurut Ulya (201932) bahwa teknik kancing

gemerincing merupakan metode yang dikembangkan oleh Spencer kagan

dimana masing-masing anggota kelompoknya mendapatkan kesempatan untuk

menyampaikan pendapat mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran

orang lain

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran teknik kancing gemerincing adalah suatu teknik pembelajaran

dimana dalam proses pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada semua

anggota kelompok untuk berpendapat

b Prosedur PelaksanaanTeknik Kancing Gemerincing

Dalam proses pembelajaran teknik kancing gemerincing terdapat

langkah-langkah model pembelajaran Menurut Huda (2011142-143) langkah-

langkah dari teknik kancing gemerincing yaitu

1) Guru menyiapkan satu kotak kecil yang berisi kancing-kancing (atau

benda-benda lainnya)

15

2) Masing-masing anggota dari setiap kelompok mendapatkan 2 atau 3 buah

kancing (jumlah kancing bergantung pada sukar tidaknya tugas yang

diberikan)

3) Setiap kali anggota selesai berbicara atau mengeluarkan pendapat ia harus

menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkannya di tengah-tengah

meja kelompok

4) Jika kancing yang dimiliki salah seorang siswa habis dia tidak boleh

berbicara lagi sampai semua rekannya menghabiskan kancingnya masing-

masing

5) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok

boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan

mengulangi prosedurnya kembali

d Kelebihan dan Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing

Menurut Ulya (201830-31) teknik kancing gemerincing memiliki

beberapa kelebihan dan kelemahan yaitu sebagai berikut

1) Kelebihan Teknik Kancing Gemerincing

a) Mengatasi hambatan pemerataan kesempatan berbicara siswa dalam

beriskusi

b) Mendorong siswa agar dapat aktif berbicara pada saat proses

pembelajaran berlangsung

c) Memberikan kesempatan bagi siswa yang tidak aktif untuk

menyampaikan pendapatnya pada saat berdiskusi sehingga siswa

16

yang tidak aktif memiliki kesempatan yang sama untuk

menyampaikan pendapatnya

2) Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing

a) Pengelolaan waktu saat persiapan dan pelaksanaan perlu

diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran terutama

dalam proses pembentukan kualitas pengetahuan siswa

b) Memerlukan waktu yang cukup lama jika guru tidak terlalu

memahami dengan baik materi yang akan diajarkan

c) Model ini susah diterapkan jika jumlah siswa terlalu banyak

5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing

Langkah-langkah yang akan di terapkan dalam penelitian ini yaitu

sebagai berikut

1) Menyiapkan bahan ajar dan media pembelajaran

2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa

3) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari

4) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5

orang siswa Kemudian membagikan soal kepada masing-masing

kelompok

5) Guru kemudian menyuruh semua anggota dari masing-masing kelompok

untuk mengerjakan tugas yang diberikan dengan cara bekerja sama

Setelah itu guru membagikan kancing berwarna kepada masing-masing

anggota kelompok Setiap anggota kelompok mendapatkan dua buah

17

kancing berwarna dan guru kemudian menjelaskan cara penggunaan

kancing yang dipegang oleh setiap siswa

6) Guru mengawasi masing-masing kelompok dan memberi bantuan kepada

kelompok jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas yang

diberikan

7) Jika tugas kelompok yang diberikan telah selesai guru meminta siswa

agar maju kedepan dengan cara menunjuk siswa yang mengacungkan

tangannya untuk menuliskan hasil kerja kelompoknya dan kelompok lain

menanggapinya apakah jawabannya sama atau tidak secara bergantian

Lakukan hal tersebut secara berulang sampai nomor dan soal yang

diberikan sudah dibahas semua

8) Siswa yang maju kedepan mengumpulkan kancingnya di tengah meja

kelompoknya

9) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok

boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan

mengulangi prosedurnya kembali

6 Kaitan Antara Model Pembelajaraan Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika

Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing menekankan

keaktifan semua anggota dalam suatu kelompok untuk menyelesaikan suatu

permasalahan yang diberikan oleh seorang guru dimana mereka saling membantu

satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan agar hasil belajar mereka bisa

meningkat secara merata Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat

18

membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih

siswa untuk bekerja sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif

dan terlibat dalam proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti

pembelajaran

Untuk tugas-tugas yang terstruktur seperti matematika diskusi jarang

dibutuhkan karena dalam tugas-tugas seperti ini biasanya sudah terdapat satu

jawaban benar Akan tetapi meskipun pembelajaran matematika yang bersifat

terstruktur tetapi model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing bisa

digunakan tergantung sejauh mana guru dapat membantu siswa memahami jenis

bantuan seperti apa yang mereka perlukan untuk mengerjakan tugas dalam suatu

kelompok

Mengingat pembelajaran kooperatif dikembangkan dari teori

konstruktivisme dimana siswa dituntut untuk mengembangkan pengetahuan awal

mereka secara mandiri agar terjadi pembelajaran yang bermakna Hal ini sejalan

dengan pembelajaran matematika yang pada dasarnya adalah penanaman konsep

Dimana dituntut pula pembelajaran yang bermakna agar konsep matematika itu

sendiri mudah dimengerti oleh siswa

B Hasil Penelitian yang Relevan

Pada bagian ini peneliti akan mengkaji penelitian yang relevan dengan

penelitian penulis Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya

diantaranya sebagai berikut

19

a) Jurnal Dwi Purwanto (2016) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa persentase observasi komunikasi matematis siwa pada

siklus I sebesar 5625 meningkat menjadi 7500 pada siklus II Rata-rata

nilai evaluasi belajar siswa pada siklus I mencapai 6990 dengan jumlah siswa

yang tuntas 21 siswa dan persentase ketuntasan 6562 meningkat menjadi

7615 pada siklus II dengan jumlah siswa yang tuntas 24 siswa dan persentase

ketuntasan 7500 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan

bahwa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dapat

meningkatkan komunikasi matematis dan hasil belajar matematika pada siswa

kela VIII di SMP Negeri 11 Purworejo Persamaan dalam penelitian ini yaitu

sama-sama menggunakan teknik kancing gemerincing dan mata pelajaran

yang sama Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian sasaran

penelitian dan lokasi penelitian

b) Jurnal Nurul Wisna Afianti (2017) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian

ini menunjukkan presentase keaktifan belajar peserta didik pada siklus I

sebesar 617 dengan kategori cukup aktif dan persentase ketuntasan hasil

belajar peserta didik sebesar 46675 Pada siklus II persentase keaktifan

belajar peserta didik mengalami peningkatan menjadi 8609 dengan kategori

sangat aktif dan hasil belajar peserta didik juga meningkat dengan persentase

ketuntasan sebesar 8333 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat

disimpulkan bahwa keaktifan dan hasil belajar IPA melalui model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing mengalami peningkatan

Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan teknik

20

kancing gemerincing Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian

sasaran penelitian lokasi penelitian dan mata pelajaran

c) Jurnal Komang Sucipta (2018) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 1412

sedangkan nilai rata-rata pada kelompok kontrol sebesar 975 Dari uji

prasyarat data bahwa data berdistribusi normal dan memiliki varians yang

homogeny kemudian dilanjutkan dengan uji-t diperoleh thitung= 365 dan ttabel

= 201 dengan taraf signifikan 5 dan (db) 49 sehinggaH1 diterima dan H0

ditolak Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

dengan kelompok siswa yang mengikuti proses pembelajaran konvensional

pada siswa kelas V SD Negeri 3 Sangkan Gunung melalui proses

pembelajaran Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan

teknik kancing gemerincing dan jenis metode penelitian yang sama

Sedangkan perbedaannya terletak pada sasaran penelitian lokasi penelitian

dan mata pelajaran

C Kerangka Pikir

kerangka pikir merupakan bagian penelitian yang menggambarkan alur

pikir suatu penelitian Keberhasilan siswa dalam belajar dapat diukur dengan hasil

belajar yang diperoleh siswa selama mengikuti proses kegiatan pembelajaran

Pada saat proses pembelajaran berlangsung hanya sebagian siswa yang aktif dan

terlibat dalam pembelajaran Motivasi dan semangat siswa masih kurang untuk

21

belajar sehingga cepat mengalami rasa bosan dan jenuh Pada saat guru

menjelaskan materi sebagian siswa tidak memperhatikan sehingga kurang

mengerti dengan materi yang diajarkan karena model pembelajaran yang

digunakan guru kurang bervariasi dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu

kelompok Hal tersebut mengakibatkan rendahnya hasil belajar matematika siswa

Masalah tersebut merupakan gambaran secara umum tentang permasalahan yang

terdapat pada kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

Untuk memaksimalkan hasil belajar siswa salah satu model

pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses

pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat membantu siswa dalam

memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih siswa untuk bekerja

sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif dan terlibat dalam

proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti pembelajaran

Sebelum model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

diterapkan maka terlebih dahulu dilakukan tes berupa pretest dan posttest setelah

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diterapkan dalam

pembelajaran Setelah itu data dari pretest dan posttest dibandingkan lalu

dianalisis untuk mendapatkan hasil atau kesimpulan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran matematika Berdasarkan uraian tersebut dapat digambarkan bagan

kerangka pikir model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

sebagai berikut

22

Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir

Rendahnya Hasil Belajar Matematika Siswa

Kelas IV SD Inpres Banga-Banga

Pretest

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing

Posttest

Hasil Belajar

Analisis

Temuan

Siswa kurang aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran

Kurangnya semangat dan motivasi siswa untuk belajar

Model pembelajaran yang kurang bervariasi

Kerja sama dalam kelompok masih kurang

23

D Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang kajian pustaka

maupun kerangka pikir dalam penelitian ini digunakan hipotesis sebagai berikut

ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-

Banga Kabupaten Barrurdquo

Adapun hipotesis statistik dari penelitian ini yaitu

Keterangan

micro1 Rata-rata hasil belajar sebelum diberikan perlakuan

micro2 Rata-rata hasil belajar setelah diberikan perlakuan

Ho Tidak ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

H1 Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-

Banga Kabupaten Barru

Ho micro1 = micro2

H1 micro1ltmicro2

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A Rancangan Penelitian

1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksperimen Penelitian eksperimen adalah suatu kegiatan penelitian yang

dilakukan peneliti untuk menilai suatu perlakuan (treatment) pendidikan

terhadap suatu objek atau objek penelitian untuk menguji hipotesis Jenis

penelitian eksperimen yang digunakan adalah pre-eksperimental design

Penelitian pre-eksperimental design belum merupakan eksperimen

sungguh-sungguh karena masih terdapat variable luar yang ikut berpengaruh

terhadap terbentuknya variable dependen Jadi hasil eksperimen yang merupakan

variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen

Hal ini terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih

secara random (Sugiyono 201574)

2 Desain Penelitian

Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah one-group

pretest-postest design Pada desain ini terdapat pretest yang diberikan sebelum

postest setelah perlakuan Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut

Gambar 31 Desain One group pretest-postest

O1 X O2

Pretest Treatment Posttest

25

Keterangan

O1 Nilai pretest sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing

O2 Nilai posttest setelah dilaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran matematika teknik kancing

gemerincing

X Perlakuan berupa pembelajaran matematika melalui model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

B Populasi dan Sampel

1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201580) Populasi

dalam penelitian ini adalah murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru yang berjumlah 10 orang

2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari

semua yang ada pada populasi misalnya karena keterbatasan dana tenaga dan

waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu

(Sugiyono 201581) Dalam teknik pengambilan sampel peneliti menggunakan

sampel jenuh Sampel jenuh merupakan teknik pengambilan sampel bila semua

26

anggota populasi digunakan Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif

kecil (Sugiyono 201585) Sampel dalam penelitian ini adalah murid kelas IV

SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru yang berjumlah 10 orang

C Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek

pengamatan penelitian Dalam penelitian ini mengkaji dua variabel yaitu ldquoModel

Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincingrdquo sebagai variabel bebas

(X) dan ldquoHasil Belajar Matematikardquo sebagai variabel terikat (Y)

1 Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing adalah suatu

model pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok dimana masing-

masing anggota kelompok mendapatkan sebuah kancing berwarna sebagai

penanda apabila mereka berpendapat Masing-masing siswa harus

bertanggungjawab atas kancing yang dimiliknya

2 Hasil belajar matematika adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah

melalui kegiatan proses pembelajaran Hasil belajar matematika siswa yang

dimaksud adalah nilai yang diperoleh siswa sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dan sesudah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diberi

(posttest)

D Instrumen Penelitian

Adapun instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

27

1 Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa

selama penelitian berlangsung Dalam hal ini peneliti mengamati aktivitas

belajar siswa selama proses berlangsungnya pembelajaran

2 Soal Tes

Tes hasil belajar matematika digunakan untuk memperoleh informasi

tentang penguasaan siswa terhadap pembelajaran matematika sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing yang

biasa disebut pretest dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing yang biasa disebut posttest Soal tes dibuat

berdasarkan materi yang diberikan selama penelitian berlangsung dengan

berdasarkan rumusan indikator pembelajaran Soal tes ini akan

dikembangkan dalam bentuk tes uraian (essay) yang berjumlah 5 soal

3 Dokumentasi

Instrumen dari dokumentasi ini adalah kamera yang digunakan untuk

mengambil beberapa gambar atau foto kegiatan dan aktivitas siswa selama

proses pembelajaran berlangsung

E Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk

mengumpulkan data penelitiannya Untuk mengumpulkan data dalam penelitian

ini dilakukan dengan cara sebagai berikut

28

1 Observasi

Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan

langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang akan diteliti

Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara pengamatan dan pencatatan

mengenai pelaksanaan pembelajaran

2 Tes

Sebelum dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing terlebih dahulu dilakukan pretest untuk mengetahui

kemampuan awal murid Setelah diberi perlakuan kemudian dilakukan

postttest untuk mengetahui kemampuan hasil belajar murid Data yang

diperoleh berdasarkan tes yang digunakan dalam proses pembelajaran

3 Dokumentasi

Dengan teknik ini peneliti memperoleh dokumen penelitian berupa

foto materi pelajaran melalui buku serta RPP Dengan foto dapat

memberikan informasi mengenai keadaan atau situasi kelas ketika peneliti

maupun siswa melaksanakan proses pembelajaran

F Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan memperhatikan jenis data yang akan

dianalisis Dalam penelitian kuantitatif seluruh data dari seluruh responden atau

sumber data lain terkumpul maka dilakukan analisis data Adapun teknik analisis

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

29

1 Analisis Data Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau

memberi gambaran umum data yang terkumpul selama proses penelitian dan

bersifat kuantitatif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk

mendeskripsikan seberapa besar hasil belajar pretest dan posttest yang diperoleh

siswa kelas IV sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerncing dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing Adapun langkah-langkah dalam penyusunan data

hasil pengamatan yaitu

a Hasil Belajar Siswa

1) Menghitung nilai rata-rata siswa (Mean)

= sum

(Riadi 2016)

Keterangan

= Rata-rata (Mean)

fi = Jumlah

n = Jumlah siswa

2) Menghitung persentase nilai rata-rata

P =

(Sudijono 201539)

30

Keterangan

p = Angka Persentase

f = Frekuensi yang dicari persentasenya

n = Banyaknya sampel

Dalam keperluan analisis deskriptif kriteria yang digunakan untuk

menentukan kriteria hasil belajar siswa yaitu

Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar

Ketuntasan Hasil Belajar () Kategori Hasil Belajar

0 le x ge 54 Sangat rendah

55 le x ge 64 Rendah

65 le x ge 79 Sedang

80 le x ge 89 Tinggi

90 lt x gt 100 Sangat tinggi

Sumber Depdikbud (2003)

b Analisis Aktivitas Siswa

Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil lembar observasi aktivitas

siswa yang diolah dengan teknik analisis berikut

AP = sum

sum x 100

(Trianto 2010 243)

Keterangan

AP = Nilai yang dicari

sumP = Banyaknya siswa yang melakukan akrivitas

sumF = Jumlah seluruh siswa

31

Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa

Sumber (Trianto 2010 43)

2 Analistik Statistik Inferensial

Analisis statistik inferensial dilakukan untuk menguji hipotesis

penelitian dengan menggunakan uji-t Untuk menguji hipotesis penelitian

mengenai perbedaan hasil belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran

matematika sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing diuji dengan t-tes dengan taraf signifikan α = 005

atau bertaraf 5 Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti

menggunakan teknik statistik t (uji-t) dengan tahap sebagai berikut

radicsum

(Arikunto 2013349)

Keterangan

Md = Mean perbedaan mean pretest dan posttest

X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)

X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)

d = Devisi masing-masing subjek

sum = Jumlah kuadrat deviasi

N = Jumlah subjek pada sampel

Ketuntasan Hasil Belajar () Kriteria

0 le x ge 25 Kurang Baik

26 le x ge 50 Cukup Baik

51 le x ge 75 Baik

76 lt x gt 100 Sangat Baik

32

Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut

a Mencari harga ldquoMdrdquo dengan menggunakan rumus

Md = sum

(Arikunto 2013350)

Keterangan

Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest

sumd = Jumlah dari gain (pretest-posttest)

N = Subjek pada sampel

b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus

sum = sumd ndash sum

(Arikunto 2013351)

Keterangan

sum = Jumlah kuadrat deviasi

sumd = Jumlah dari gain (pretest-postest)

N = Subjek pada sampel

c Menentukan harga dengan rumus

radicsum

(Arikunto 2013349)

Keterangan

Md = Mean perbedaan mean pre-test dan pos-test

X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)

X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)

33

d = Devisi masing-masing subjek

sum = Jumlah kuadrat deviasi

N = Jumlah subjek pada sampel

d Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan

Kaidah pengujian signifikan

1) Jika maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti pengunaan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

2) Jika maka H0 diterima dan H1 ditolak berarti pengunaan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing tidak

berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

e Menentukan harga

Mencari mengunakan table distribusi t dengan taraf

signifikan α = 005 dan d k = N‒1

f Membuat Kesimpulan apakah model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas

IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif dimaksudkan untuk memperoleh gambaran

mengenai ketuntasan hasil belajar matematika murid yang meliputi sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) serta hasil observasi aktivitas siswa selama proses

pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Deskripsi masing-masing hasil analisis tersebut diuraikan sebagai berikut

a Deskripsi Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan Setelah

(Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing

Dari hasil analisis deskriptif yang disajikan pada lampiran C maka skor

hasil belajar siswa sebelum (Pretest) dan setelah (Posttest) diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing pada siswa kelas IV SD

Inpres Banga-Banga materi pecahan senilai dapat dilihat pada tabel 41 berikut

Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest)

dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif

Teknik Kancing Gemerincing

Statistik Pretest Posttest

Ukuran Sampel 10 10

Skor Ideal 100 100

Skor Rata-rata 609 807

Skor Tertinggi 81 100

Skor Terendah 36 60

Rentang Skor 45 40

Sumber Data Olah Lampiran C

34

35

Pada Tabel 41 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata skor hasil belajar

matematika siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (pretest) adalah 609 dan setelah diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) adalah 807 dari

skor ideal 100 Skor yang dicapai siswa tersebar dari skor terendah pretest 36 dan

skor terendah posttest 60 Skor tertinggi yang dicapai siswa pada pretest adalah 81

dan posttest adalah 100 dengan rentang skor pretest 45 dan posttest 40 Jika skor

hasil belajar matematika sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke

dalam lima kategori maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang

ditunjukkan pada Tabel 42 berikut

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika

Siswa Sebelum (Pretest) dan Sesudah (Posttest) Diterapkan Model

Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

No

Skor

Kategori

Pretest Posttest

F Persentase

()

F Persentase

()

1 0 le x le 54 Sangat Rendah 3 30 0 0

2 55 le x le 64 Rendah 4 40 2 20

3 65 le x le 79 Sedang 1 10 2 20

4 80 le x le 89 Tinggi 2 20 4 40

5 90 le x le 100 Sangat Tinggi 0 0 2 20

Jumlah 10 100 10 100

Sumber Hasil tes siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

Pada Tabel 42 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dari 10 siswa kelas

IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru terdapat 3 orang siswa (30) yang

memperoleh skor pada kategori sangat rendah 4 orang siswa (40) yang

memperoleh skor kategori rendah 1 orang siswa (10) yang memperoleh skor

36

kategori sedang dan 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori tinggi

serta tidak ada siswa (0) yang memperoleh skor kategori sangat tinggi

Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) dari 10 siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru terdapat 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor pada kategori rendah

2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori sedang 4 orang siswa (40)

yang memperoleh skor kategori tinggi dan 2 orang siswa (20) yang

memperoleh skor kategori sangat tinggi

Skor rata-rata hasil belajar siswa sebelum diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) sebesar 609 dikonversi ke dalam

5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil belajar matematika siswa umumnya

berada pada kategori rendah Sedangkan skor rata-rata hasil belajar siswa setelah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)

sebesar 807 dikonversi ke dalam 5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil

belajar matematika siswa umumnya berada pada kategori tinggi

Selanjutnya untuk melihat persentase ketuntasan hasil belajar matematika

siswa sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dapat dilihat pada Tabel 43

berikut

37

Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum

(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Skor

Kategori

Pretest Posttest

F Persentase

()

F Persentase

()

0 le x ˂ 70 Tidak Tuntas 7 70 2 20

70 le x le 100 Tuntas 3 30 8 80

Jumlah 10 100 10 100

Sumber Perolehan nilai siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru

Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila memiliki skor

paling sedikit 70 Dari Tabel 43 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) jumlah siswa yang

tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 7 orang siswa

(70) dan siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 3

orang siswa (30) Dari deskripsi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

matematika siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70

Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) jumlah siswa yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan

minimal individual adalah 2 orang siswa (20) dan siswa yang memenuhi kriteria

ketuntasan minimal individual adalah 8 orang siswa (80) Berdasarkan deskripsi

di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru setelah diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria

ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70

38

b Deskripsi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa

Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika materi

pecahan senilai dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing selama 2 kali pertemuan secara singkat dapat dilihat pada Tabel 47

sebagai berikut

Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siwa Selama Proses Pembelajaran Dengan

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

() I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsun

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

Sumber Data Olah Lampiran C

39

1) Persentase rata-rata siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar

berlangsung sebanyak 100

2) Persentase rata-rata siswa yang memperhatikan guru pada saat proses

pembelajaran berlangsung sebanyak 80

3) Persentase rata-rata siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari

teman-temannya sebanyak 85

4) Persentase rata-rata siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran

berlangsung sebanyak 80

5) Persentase rata-rata siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing 80

6) Persentase rata-rata siswa yang bekerja sama dengan teman kelompoknya

sebanyak 90

7) Persentase rata-rata siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil

kerja kelompoknya sebanyak 90

8) Persentase rata-rata siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung sebanyak 80

9) Persentase rata-rata siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban sebanyak 85

10) Persentase rata-rata siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran sebanyak 75

Jika rata-rata skor aktivitas saat diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke dalam lima kategori

40

maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang ditunjukkan pada Tabel

45 berikut

Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siwa Selama Proses

Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing

Ketuntasan Hasil Belajar ( ) Kriteria F Persentase ()

0 le x ge 25 Kurang Baik 0 0

26 le x ge 50 Cukup Baik 0 0

51 le x ge 75 Baik 1 10

76 le x ge 100 Sangat Baik 9 90

Pada Tabel 45 di atas dapat dilihat bahwa persentase aktivitas siswa

melalui penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

terdapat 10 aspek yang diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa

yang berada pada kategori kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas

(10) yang berada pada kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada

pada kategori sangat baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga

aktivitas siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing berada pada kategori sangat baik

2 Hasil Analisis Inferensial

Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis Sesuai

dengan hipotesis penelitian yakni ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika

Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo Maka teknik

yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik statistik

inferensial dengan menggunakan uji-t

41

Berdasarkan analisis data yang diuraikan (lampiran C) terlihat bahwa

pada siswa kelas IV SD Inpres BangandashBanga Kabupaten Barru sebesar

1767 Berdasarkan tersebut dapat dibandingkan dengan nilai

menggunakan tabel distribusi t dengan taraf signifikan α = 005 (tabel terlampir)

dan db = N-1 = 9 maka diperoleh = 1833 Setelah diperoleh 1767 dan

= 1833 maka diperoleh ˃ atau 1767 ˃ 1833 sehingga dapat

disimpulkan bahwa ditolak dan diterima Hal ini berarti bahwa terdapat

pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap

hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru

B Pembahasan

Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian di kelas IV SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barru yang jumlah siswanya yaitu 10 orang Desain

penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest design yang hanya

melibatkan satu kelompok yaitu kelompok eksperimen dimana diberikan tes awal

berupa pretest sebelum treatment atau perlakuan dan akhir pembelajaran

diberikan posttest Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan perlakuan

berupa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing Untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing terhadap materi pembelajaran matematika pada siswa yaitu melalui

hasil test (pretest dan posttest) yang diberikan sebelum dan sesudah perlakuan

kemudian dianalisis menggunakan perhitungan manual

42

Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar matematika siswa sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

menunjukkan bahwa terdapat 3 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang

siswa atau 30 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

dan 7 orang siswa atau 70 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 609 Dengan kata lain hasil belajar

matematika pada siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (pretest) masih tergolong rendah dan tidak memenuhi

kriteria ketuntasan klasikal

Selanjutnya hasil analisis data hasil belajar siswa matematika setelah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)

menunjukkan bahwa terdapat 8 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang

siswa atau 80 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

dan 2 orang siswa atau 20 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 807 Dengan kata lain hasil belajar

matematika pada siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria ketuntasan klasikal

Hasil pengamatan persentase aktivitas siswa melalui penerapan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terdapat 10 aspek yang

diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa yang berada pada kategori

kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas (10) yang berada pada

kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada pada kategori sangat

baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga aktivitas siswa setelah

43

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berada

pada kategori sangat baik

Hasil analisis statistik inferensial yang dimaksud adalah pembahasan

terhadap hasil pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya dengan

menggunakan rumus uji-t diketahui bahwa nilai = 1767 dan = 1833

maka diperoleh atau 1767 gt 1833 sehingga dapat disimpulkan

bahwa Ho ditolak dan H1 diterima

Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial yang

diperoleh ternyata cukup mendukung teori yang telah dikemukakan pada kajian

pustaka Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ldquoModel Pembelajaran

kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar

Matematika Siswa Kelas V SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

44

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan

yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berpengaruh

terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga

Kabupaten Barru

B Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini maka

peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut

1 Bagi siswa diharapkan lebih aktif semangat kreatif dan dapat

mengembangkan diri dalam pelajaran

2 Bagi guru diharapkan bisa menerapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing dalam pembelajaran matematika agardapat

membangkitkan minat keingintahuan motivasi dan keberanian murid dalam

menjawab pertanyaan pada saat proses pembelajaran berlangsung

3 Bagi peneliti diharapkan mampu mengembangkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing ini pada mata pelajaran lain demi

tercapainya tujuan yang diharapkan

45

DAFTAR PUSTAKA

Afianti Nurul Wisma Sulastry Taty Alimin 2017 Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan

Keakifan Dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X Mia 3 SMAN 1

Bontomarannu Jurnal Nalar Pendidikan 5 (2) 550 (httpsojsunm

acidnalararticleview4869 diakses pada tanggal 2 Februari 2020)

Al-Tabany T I B 2015 Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif

dan Kontekstual Konsep Landasan dan Implementasinya pada

Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik IntegratifTKI) Jakarta Prenada

media Group

Arikunto Suharsimi 2013 Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik

Jakarta PT Rineka Cipta

Djamarah Syaiful Bahri 2018 Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif

Jakarta PT Rineka Cipta

Erika Dini Sumardi Rosarina 2018 Pengaruh Model Cooperative Learning

Tipe Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pembelajaran

IPS SD Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar5(1)

142(httpsejournalupieduindexphppedadidaktikaarticleview7270

diakses pada tanggal 7 Maret 2020)

Fiona Firda 2019 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Peseta Didik Tema Panas dan

Perpindahannya Kelas V SD Negeri 3 Talangpadang Kabupaten

Tanggamus Skripsi Tidak Diterbitkan Bandar Lampung Universitas

Lampung (httpdigilibunilaacidideprint57215 diakses pada tanggal 8

Februari 2020)

Huda Miftahul 2017 Cooperative Leraning Metode Teknik Struktur dan Model

Terapan Yogyakarta Pustaka Belajar

Isrokrsquoatun Rosmala Amelia 2019 Model-Model pembelajaran Matematika

Jakarta PT Bumi Aksara

Octavia Shilphy A 2020 Model-Model PembelajaranYogyakarta CV Budi

Utama

Pardamean Toto 2015 Model Pembelajaran Untuk Efesiensi Dan Efektivitas

Pembelajaran (httpswwwkompasianacomtotopardamean550b2351a3

3311b2142e396emodel-pembelajaran-untuk-efisiensi-dan-efektivitas-pem

belajaran) Diakses pada tanggal 26 Juni 2015

46

Purwanto Dwi 2016 Meningkatkan Komunikasi Matematis Dan Hasil Belajar

Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Jurnal Pendidikan Matematika 21(3) 245 (httpejournal

umpwracidindexphpekuivalenarticleview30072844 diakses pada

tanggal 2 Februari 2020)

Puspita G I Monawati amp Elly R (2017) Korelasi Persepsi Siswa Terhadap

Pembelajaran Matematika Dengan Hasil Belajarnya Di Kelas V Sd Negeri

I Pagar Air Aceh Besar Jurnal ilmiah pendidikan guru sekolah dasar 2

92 (httpswwwneliticomidpublications188711korelasi-siswa-terhada

p-pembelajaran-matematika-dengan-hasil-belajarnya diakses pada tanggal

3 Februari 2020)

Riadi E 2016 Statistika Penelitian (Analisis Manual Dan IBM SPSS)

Yogyakarta Penerbit Andi

Rusman 2012 Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Sucipta Komang Japa Gusti Ngurah Margunayasa Gede 2018 Pengaruh

Model Pembelajaran Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar IPA

Kelas V Jurnal Mimbar Ilmu 23 (3) 208 (httpsejournalun dikshaac

idindexphpMIarticleview164370 diakses pada tanggal 21 Februari

2020)

Sudijono Anas 2015 Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Sugiyono 2015 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Suprihatiningrum Jamil 2016 Strategi Pembelajaran Teori amp Aplikasi

Jogjakarta Ar-Ruzz Media

Trianto (2010) Model Pembelajaran Terpadu Jakarta Bumi Aksara

Ulya Zulfa 2019 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemerincing Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Pada

siswa Kelas II SDI Nailul Falah Sukorejo-Pasuruan Skripsi Tidak

Diterbitkan Surabaya Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

(httpdigilibuinsbyacidideprint33077 diakses pada tanggal 21

Februari 2020)

47

Wati Irma 2017 Pentingnya Media Dan Model Pembelajaran Dalam proses

Mengajar (httpsmetrojambicomread2017102726042pentingnya-me

diadan-model-pembelajaran-dalam-proses-mengajar Diakses pada tanggal

3 Juli 2020)

Wandini Rora Rizki 2019 Pembelajaran Matematika Untuk Calon Guru MISD

CV Medan Widya Puspita

Widyarty Z 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemeincing Terhadap Hasil dan Minat Belajar Matematika Siswa Kelas

VII SMP Dwi SejahteraPekan Baru Skripsi Tidak Diterbitkan Pekan

Baru Universitas Islam Negeri Sultan Syarif kasim (httprepositoryuin

suskaaciidideprint2150 diakses 9 Februari 2020)

Yudha Rahmat Putra 2018 Motivasi Berprestasi amp Disiplin Peserta Didik Serta

Hubungannya dengan Hasil Belajar Pontianak Yudha English Gallery

L

A

M

P

I

R

A

N

LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN

KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI

SOAL PRETEST DAN HASIL KERJA PRETEST SISWA

SOAL POSTTEST DAN HASIL KERJA POSTTEST SISWA

PEDOMAN PENILAIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI

Kompetensi Dasar Indikator Nomor

Soal

Jumlah

Soal

31 Menjelaskan pecahan-

pecahan senilai

dengan gambar dan

model konkret

311 Menunjukkan pecahan

senilai

1 dan 2

2

312 Menuliskan contoh

pecahan senilai

3 1

41 Mengidentifikasi

pecahan-pecahan

senilai dengan gambar

dan model konkret

411 Menentukan pecahan

senilai dengan cara

mengalikan pembilang

dan penyebut dengan

angka yang sama

4 1

412 Menentukan pecahan

senilai dengan cara

membagi pembilang

dan penyebut dengan

angka yang sama

5 1

Jumlah Soal 5

SOAL PRETEST

Nama

Kelas

1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar

a

b

2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan

3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari

4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

HASIL KERJA PRETEST SISWA

SOAL POSTTEST

Nama

Kelas

1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar

a

b

2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan

3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari

4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

HASIL KERJA POSTTEST SISWA

PEDOMAN PENILAIAN

PRETEST

Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot

1 a

dan

b

dan

20

2

10

3 Pecahan yang senilai dengan

yaitu

dan

10

4 a

=

b

c

30

5 a

=

=

b

=

=

c

=

=

30

Jumlah 100

Panduan Penilaian Skor

x 100 = Nilai

POSTTEST

Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot

1 a

dan

b

dan

20

2

10

3 Pecahan yang senilai dengan

yaitu

dan

10

4 d

=

e

f

30

5 a

=

=

b

=

=

c

=

=

30

Jumlah 100

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan SD Inpres Banga-Banga

Mata Pelajaran Matematika

Kelas Semester IVGanjil

Tahun Pelajaran 20202021

Materi Pokok Pecahan Senilai

Alokasi Waktu 2 (35x2)

Pertemuan 2x Pertemuan

A Kompetensi Inti

1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya

2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan

tetangganya serta cintah tanah air

3 Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati

(mendengar melihat membaca) dan menanya berdasarkan ingin tahu

tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya dan benda-

benda yang dijumpainya di rumah di sekolah dan tempat bermain

4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis

dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat

dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan

berakhlak mulia

B Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

31 Menjelaskan pecahan-pecahan

senilai dengan gambar dan

model konkret

312 Menunjukkan pecahan senilai

313 Menuliskan contoh pecahan

senilai

41 Mengidentifikasi pecahan- 411 Menentukan pecahan senilai

pecahan senilai dengan gambar

dan model konkret

dengan cara mengalikan

pembilang dan penyebut

dengan angka yang sama

412 Menentukan pecahan senilai

dengan cara membagi

pembilang dan penyebut

dengan angka yang sama

C Tujuan Pembelajaran

1 Siswa dapat menunjukkan pecahan senilai dengan tepat

2 Siswa dapat menuliskan contoh pecahan senilai dengan tepat

3 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan mengalikan pembilang

dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat

4 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan membagi pembilang

dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat

Karakter siswa yang diharapkan Religius Nasionalis Mandiri

Gotong Royong dan Integritas

D Materi Pembelajaran

1 Pengertian pecahan senilai

2 Contoh pecahan senilai

3 Mencari pecahan senilai dengan cara

a Mengalikan pembilang dan penyebut dengan angka yang sama

b Membagi pembilang dan penyebut dengan angka yang sama

E Pendekatan Model dan Metode Pembelajaran

Pendekatan Saintifik

Model Pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Metode Ceramah diskusi tanya jawab penugasan

F Media Pembelajaran

1 Gambar-gambar

2 Kancing baju warna-warni

G Sumber Belajar

1 Buku guru dan siswa matematika kelas IV

2 Buku petunjuk guru matematika kelas IV

3 Modulbahan ajar

4 Internet

5 Modul lain yang relevan

H Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran Alokasi Waktu

Pendahuluan Guru mengajak siswa untuk berdorsquoa

menurut agama dan keyakinan masing-

masing Religius

Siswa menyanyikan lagu wajib

Indonesia Raya Nasionalis

Guru melakukan komunikasi tentang

kehadiran siswa dengan mengabsen

Communication

Guru menyiapkan kesiapan psikis dan

fisik siswa

Pemberian motivasi kepada siswa

dengan melakukan tepuk semangat

bersama-sama

Guru memberikan apersepsi kepada

siswa

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai

Communication

Guru melakukan tanya jawab yang

berhubungan dengan materi

Communication

10 Menit

Inti Mengamati

Guru menjelaskan mengenai materi

yang akan dibahas

Siswa memperhatikan penjelasan

guru

Guru membagi siswa menjadi 2

kelompok yang beranggotakan 5

orang siswa 1 kelompok untuk

berdikusi dengan teknik kancing

gemerincingCollaboration

Siswa mendengarkan penjelasan guru

tentang maksud dari teknik kancing

gemerincing

Siswa mengamati gambar yang

diperlihatkan guru kemudian guru

menyuruh siswa dalam kelompok

bersama-sama mengamati gambar

tersebut lalu menyebutkan pecahan

yang terdapat pada gambar dan

apakah senilai atau tidak

Siswa menjawab setiap pertanyaan

yang diberikan oleh guru Mandiri

Guru memberikan penguatan tentang

konsep pecahan senilai kepada siswa

Guru memberikan penjelasan kepada

siswa mengenai cara mencari pecahan

senilai dengan mengalikan atau

membagi pembilang dan penyebut

yang sama

Menanya

Siswa menanyakan materi yang

tidak dipahami pada guru

Mengumpulkan Data

siswa yang telah dikelompokkan

tadi mengumpulkan informasi

berdasarkan materi yang telah di

pelajari

Siswa mengerjakan lembar kerja

kelompok yang sudah dibagikan

oleh guru secara berkelompok

Gotong Royong

Mengasosiasi

Guru mengawasi masing-masing

kelompok dan memberi bantuan

kepada kelompok jika mengalami

kesulitan dalam mengerjakan tugas

yang diberikan Communication

Mengkomunikasikan

Guru memberikan kesempatan pada

tiap kelompok untuk menyampaikan

hasil diskusi kelompok

Communication

perwakilan salah satu kelompok yang

dipilih oleh guru mempresentasikan

hasil diskusinya dengan

kelompoknya

Setiap siswa yang maju kedepan

mengumpulkan kancingnya di tengah

meja kelompoknya

180 Menit

Setiap siswa mempunyai 2 kancing

ditangannya dalam artian setiap siswa

mempunyai kesempatan untuk

bertanya dan menanggapi kepada

kelompok lain

Jika kancing yang dimiliki seorang

siswa habis dia tidak boleh berbicara

lagi sampai temannya menghabiskan

kancing mereka

Jika semua kancing sudah habis

sedangkan tugas belum selesai

kelompok boleh mengambil

kesepakatan untuk membagi-bagi

kancing lagi dan mengulangi

prosedurnya kembali

Guru menanggapi dan memberikan

penguatan dengan menyampaikan

jawaban benar

Guru memberikan penghargaan

kepada setiap kelompok

Penutup Siswa diberi kesempatan untuk

bertanya apa yang mereka belum

pahami

Guru memberikan soal sebagai bentuk

evaluasi kepada siswa yang dikerjakan

secara individu untuk mengetahui

pemahaman konsep siswa Mandiri

Setelah semua selesai mengerjakan

soal hasil pekerjaan siswa

dikumpulkan dan guru memeriksa

hasil pekerjaan tersebut Mandiri

Siswa dan guru melakukan refleksi

kegiatan dengan cara meminta siswa

mengungkapkan perasaan dan

pendapatnya mengenai kegiatan

pembelajaran pada hari ini serta

materi apa saja yang telah dipelajari

Integritas

Untuk memotivasi siswa sebelum

pulang bersama-sama melakukan

tepuk semangat Communication

Sebelum pulang siswa berdoa

bersama-sama dipimpiin oleh ketua

kelas Religius

10 Menit

I Penilaian

1 Jenis penilaian Penilaian pengetahuan

Teknik penilaian Tes

Rubrik Penilaian Pemahaman Konsep Pecahan Senilai

No

Indikator

Pemahaman

Konsep

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Kriteria

Skor

1 Menyatakan

ulang sebuah

pecahan

a Menunjukkan

Pecahan Senilai

b Menuliskan

contoh pecahan

senilai

Menuliskan kalimat

matematika dengan

benar

10

menuliskan sebagian

kalimat matematika

5

Menuliskan jawaban

tapi salah

1

Tidak mengisi jawaban 0

2 Menyajikan

konsep dalam

bentuk

representasi

matematis

a Menggambarkan

bentuk yang

mewakili

pecahan

Menggambar bentuk

yang mewakili pecahan

sesuai dengan

bilangannya

10

Menggambar bentuk

yang mewakili pecahan

namun tidak sesuai

dengan bilangannya

5

Menggambar bentuk

yang mewakili tapi

salah

1

Tidak menggambar

bentuk yang mewakili

pecahan

0

b Menyatakan

pecahan dari

sebuah gambar

Menyatakan pecahan

yang sesuai dengan

gambar

10

Menyatakan pecahan

tetapi tidak sesuai

dengan gambar

5

menyatakan gambar

dan pecahan yang tidak

sesuai

1

Tidak menyatakan

pecahan yang sesuai

dengan gambar

0

3 Menggunakan

prosedur atau

operasi

tertentu

a Menentukan

pecahan senilai

dengan

mengalikan

Melakukan operasi

hitung dengan

mengalikan penyebut

dan pembilang dengan

10

pembilang dan

penyebut dengan

angka yang sama

angka yang sama

dengan tepat

Melakukan operasi

hitung dengan

mengalikan penyebut

dan pembilang dengan

angka yang sama tetapi

belum tepat

5

Melakukukan operasi

hitung tetapi salah

1

Tidak melakukan

operasi hitung

0

b Menentukan

pecahan senilai

dengan membagi

pembilang dan

penyebut dengan

angka yang sama

Melakukan operasi

hitung dengan

membagi penyebut dan

pembilang dengan

angka yang sama

dengan tepat

10

Melakukan operasi

hitung dengan

membagi penyebut dan

pembilang dengan

angka yang sama tetapi

belum tepat

5

Melakukukan operasi

hitung tetapi salah

1

Tidak melakukan

operasi hitung

0

Nilai akhir siswa =

x 100

2 Jenis penilaian Penilaian sikap

Teknik penilaian Non tes

No Nama

Perubahan Tingkah Laku

Disiplin Jujur Percaya Diri

K C B SB K C B SB K C B SB

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

2

Dst

Keterangan

K (Kurang) 1 C (Cukup) 2 B (Baik) 3 SB (Sangat Baik) 4

3 Jenis penilaian Penilaian keterampilan

Teknik penilaian Non tes

Rubrik Penilaian Kinerja Menyelesaikan Masalah Pecahan Senilai

No Nama Kriteria Penilaian

Kerja Sama Ketepatan Kejelasan

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1

2

3

Keterangan

Skor 4 Sangat baik Skor 2 Cukup

Skor 3 Baik Skor 1 Perlu bimbingan

Barru 21 September 2020

Mengetahui

Guru Kelas 4 Mahasiswa

Aminah SPd Lismayanti

NIP NIM 105401113516

Kepala SD Inpres Banga-Banga

Abdul Latif SPd MPd

NIP 19690412 200005 1 001

KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS IV SD

INPRES BANGA-BANGA KABUPATEN BARRU

No Aktivitas Siswa

1 Siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar berlangsung

2 Siswa yang memperhatikan guru pada saat proses pembelajaran

berlangsung

3 Siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari teman-

temannya

4 Siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung

5 Siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing

6 Siswa yang bekerja sama dengan teman kelompok

7 Siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil

diskusinya

8 Siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

9 Siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan menambahkan

jawaban

10 Siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir pembelajaran

LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN

DAFTAR HADIR SISWA

DATA HASIL KEMAMPUAN AWAL PRETEST SISWA

DATA HASIL TES BELAJAR POSTTEST SISWA

DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

DAFTAR HADIR SISWA KELAS IV SD INPRES BANGA-BANGA

KABUPATEN BARRU

No Nama Siswa LP Pertemuan

1 2 3 4

1 Adelia p

P

R

E

T

E

S

T

radic radic

P

O

S

T

T

E

S

T

2 Akbar L radic radic

3 Aulifiah P radic radic

4 Irwansyah L radic radic

5 Muhammad Faiz Paki L radic radic

6 Muh Revan Anugrah L radic radic

7 Muhammad Takwin L radic radic

8 Nabila Zahira P radic radic

9 Nurhalisa P radic radic

10 Nurul Hidayat P radic radic

Keterangan

radic = Hadir

S = Sakit

A = Alfa

I = Izin

Jumlah siswa

Laki-laki 5 orang

Perempuan 5 orang

Banga-Banga September 2020

Peneliti

Lismayanti

Nim105401113516

DATA HASIL BELAJAR SISWA SEBELUM DITERAPKAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

(PRETEST)

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Adelia 63 Tidak Tuntas

2 Akbar 64 Tidak Tuntas

3 Aulifiah 81 Tuntas

4 Irwansyah 80 Tuntas

5 Muhammad Faiz Paki 36 Tidak Tuntas

6 Muh Revan Anugrah 59 Tidak Tuntas

7 Muhammad Takwin 74 Tidak Tuntas

8 Nabila Zahira 40 Tuntas

9 Nurhalisa 51 Tidak Tuntas

10 Nurul Hidayat 61 Tidak Tuntas

Jumlah 609

Rata-rata 609

Kategori Rendah

DATA HASIL TES BELAJAR SISWA SETELAH DITERAPKAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

(POSTTEST)

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Adelia 88 Tuntas

2 Akbar 79 Tuntas

3 Aulifiah 100 Tuntas

4 Irwansyah 100 Tuntas

5 Muhammad Faiz Paki 60 Tidak Tuntas

6 Muh Revan Anugrah 82 Tuntas

7 Muhammad Takwin 88 Tuntas

8 Nabila Zahira 59 Tidak Tuntas

9 Nurhalisa 70 Tuntas

10 Nurul Hidayat 81 Tuntas

Jumlah 807

Rata-rata 807

Kategori Tinggi

DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK

KANCING GEMERINCING

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

()

I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA

HASIL ANALISIS STATISTIK DAN INFERENSIAL

HASIL ANALISIS NILAI PRETEST DAN POSTTEST SISWA

HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL

HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA

HASIL ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF DAN INFERENSIAL

A Hasil Analsis Statistik Deskriptif

Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Pretest

X F FX

81 1 81

80 1 80

74 1 74

64 1 64

63 1 63

61 1 61

59 1 59

51 1 51

40 1 40

36 1 36

Jumlah 10 609

Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 609

sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai

rata-rata (mean) sebagai berikut

= sum

=

= 609

Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Posttest

X F FX

100 2 200

88 2 176

82 1 82

81 1 81

79 1 79

70 1 70

60 1 60

59 1 59

Jumlah 10 807

Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 807

sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai

rata-rata (mean) sebagai berikut

= sum

=

= 807

Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest

No X1 (Pretest) X2 (Posttest) d = X2 - X1 dsup2

1 63 88 25 625

2 64 79 15 225

3 81 100 19 361

4 80 100 20 400

5 36 60 24 576

6 59 82 23 529

7 74 88 14 196

8 40 59 19 361

9 51 70 19 361

10 61 81 20 400

Jumlah 198 4034

B Hasil Analisis Statistik Inferensial

Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut

a Mencari harga ldquoMDrdquo dengan menggunakan rumus

Md = sum

= 198

b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus

sum = sum sum

= 4034- 39204

= 1136

c Menentukan Harga tHitung

t =

radicsum

t =

radic

t =

radic

t =

radic

t =

t = 1767

d Menentukan Harga

Untuk mencari tTabel peneliti menggunakan tabel distribusi t

dengan taraf signifikan = 10 ndash 1 = 9 maka

diperoleh t005 = 1833

Setelah diperoleh tHitung = 1767 dan ttabel = 1833 maka tHitung gt

ttabel atau atau 1767 gt 1833 Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho

ditolak dan H1 diterima Ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap hasil belajar

matematika murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL

1 PRETEST

Ketuntasan belajar klasikal =

=

x 100

= 30

2 POSTTEST

Ketuntasan belajar klasikal =

=

x 100

= 80

HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TEKNIK KANCING GEMERINCING

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

()

I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

Mengukur persentase keberhasilan aktivitas Siswa

Keberhasilan aktivitas siswa =

=

= 845

LAMPIRAN D

TABEL DISTRIBUSI T-TABEL

KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI

KARTU KONTROL PENELITIAN

PERSURATAN

DOKUMENTASI

TABEL DISTRIBUSI T-TABEL

Dk 025 010 005 002 001 0005

1 1000 3078 6314 12706 31821 63657

2 0816 1886 2920 4303 6965 9925

3 0765 1638 2353 3182 4541 5841

4 0741 1533 2132 2766 3747 4604

5 0727 1476 2015 2571 3365 4032

6 0718 1440 1943 2447 3143 3707

7 0711 1415 1895 2365 2998 3499

8 0706 1397 1860 2306 2896 3355

9 0703 1383 1833 2262 2821 3250

10 0700 1372 1812 2228 2764 3169

11 0697 1363 1796 2201 2718 3106

12 0695 1356 1782 2178 2681 3055

13 0694 1350 1771 2160 2650 3012

14 0692 1345 1761 2145 2624 2977

15 0691 1341 1753 2132 2623 2947

16 0690 1337 1746 2120 2583 2921

17 0689 1333 1740 2110 2567 2898

18 0688 1330 1734 2101 2552 2878

19 0688 1328 1729 2093 2539 2861

20 0687 1325 1725 2086 2528 2845

21 0686 1323 1721 2080 2518 2831

22 0686 1321 1717 2074 2508 2819

23 0685 1319 1714 2069 2500 2807

24 0685 1318 1711 2064 2492 2797

25 0684 1316 1708 2060 2485 2787

26 0684 1315 1706 2056 2479 2779

27 0684 1314 1073 2052 2473 2771

KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI

KARTU KONTROL PELAKSANAAN PENELITIAN

PERSURATAN

DOKUMENTASI

Gambar 1 Pemberian Pretest

Gambar 2 Pembagian Kancing Pada Masing-Masing Anggota Kelompok

Gambar 3 Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Gambar 4 Pemberian Posttest

RIWAYAT HIDUP

Lismayanti Dilahirkan di Banga-Banga pada tanggal 14

Agustus 1998 dari pasangan Ayahanda Cagga dan Ibunda

Marni Anak pertama dari dua bersaudara Penulis masuk

sekolah dasar pada tahun 2004 di SD Inpres Banga-Banga dan

tamat pada tahun 2010 tamat di SMP Negeri 4 Barru pada

tahun 2013 dan tamat di SMK Negeri 1 Barru pada tahun 2016 Pada tahun yang

sama (2016) penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang ada di

Makassar yaitu Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) dan

mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) pada Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Atas berkat yang Maha Kuasa penulis

berhasil menyelesaikan seluruh mata kuliah yang diprogramkan dan semua itu

dilakukan dengan semangat dan usaha yang tinggi untuk mendapatkannya

Page 14: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 12

Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar 30

Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa 31

Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan

Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing 34

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika Siswa

Sebelum (Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model

Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 35

Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum

(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 37

Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Dengan

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 38

Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siswa Selama Proses

Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing 40

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir 22

Gambar 31 Desain One Group Pretest-Posttest Design 24

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN

Kisi-Kisi Instrumen Soal

Soal Pretest dan Hasil Kerja Pretest Siswa

Soal Postest dan Hasil Kerja Posttest Siswa

Pedoman Penilaian

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa

LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN

Daftar Hadir Siswa

Data Hasil Tes Kemampuan Awal Pretest Siswa

Data Hasil Tes Belajar Posttest Siswa

Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa

LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA

Hasil Analisis Statistik Deskriptif Dan Inferensial

Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest Siswa

Hasil Analisis Data Ketuntasan Klasikal

Hasil Analisis Data Aktivitas Siswa

LAMPIRAN D

Tabel Distribusi T-Tabel

Kartu Kontrol Bimbingan Skripsi

Kartu Kontrol Penelitian

Persuratan

Dokumentasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Model pembelajaran merupakan suatu kegiatan perencanaan yang

dirancang oleh guru untuk pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan

tertentu Model pembelajaran sangat penting diterapkan dalam proses

pembelajaran karena dapat membantu memperjelas prosedur hubungan serta

keadaan keseluruhan dari apa yang sudah direncanakan Menurut Joyce dan Weil

(Wati2017) terdapat beberapa alasan pentingnya model pembelajaran yaitu

pertama memperjelas hubungan fungsional diantara berbagai komponen unsur

atau elemen sistem tertentu Kedua prosedur yang akan ditempuh dalam

melaksanakan kegiatan dapat dijelaskan secara tepat Ketiga model pembelajaran

akan mempermudah para administrator untuk mengidentifikasi komponen elemen

yang mengalami hambatan jika kegiatan yang dilaksanakan tidak efektif

Keempat mengidentifikasi secara tepat cara-cara untuk mengadakan perubahan

jika pendapat ketidaksesuaian dari apa yang telah dirumuskan dan kelima yaitu

dengan dengan menggunakan model pembelajaran guru dapat menyusun tugas-

tugas siswa menjadi suatu kesuluruhan yang terpadu

Menurut Suprihatiningrum (2016143) ada dua macam alasan pentingnya

model pembelajaran yaitu pertama istilah model mempunyai makna yang lebih

luas daripada strategi metode atau prosedur Kedua model dapat berfungsi

sebagai sarana komunikasi yang penting dalam mengajar di kelas

2

Dengan memperhatikan kerangka pengetahuan di atas peneliti menarik

kesimpulan bahwa kedudukan model pembelajaran sangat penting dalam proses

pembelajaran karena dapat membantu dan memperlancar proses pembelajaran di

kelas dan proses pembelajaran akan lebih efektif dan efisien jika model

pembelajaran yang dipilih sesuai dengan materi yang akan diajarkan

Model pembelajaran sangat bermanfaat bagi guru dan siswa Bagi guru

yaitu pertama memudahkan dalam melaksanakan tugas pembelajaran berdasarkan

dengan langkah-langkah yang akan ditempuh sesuai dengan waktu tujuan

kemampuan daya serap siswa dan ketersediaan media yang ada Kedua dapat

dijadikan sebagai alat untuk mendorong aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran Ketiga memudahkan guru untuk melakukan analisis terhadap

perilaku siswa secara individu maupun kelompok dan keempat yaitu

memudahkan guru dalam menyusun bahan pertimbangan dalam merencanakan

penelitian tindakan kelas dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran

Sedangkan bagi siswa yaitu pertama memberikan kesempatan kepada siswa

untuk berperan aktif dalam kegiatan proses belajar pembelajaran Kedua dapat

memudahkan siswa untuk memahami materi pembelajaran yang diajarkan guru

Ketiga mendorong semangat belajar siswa serta ketertarikannya dalam mengikuti

proses pembelajaran secara penuh dan keempat yaitu dapat melihat atau

membaca kemampuan pribadi dikelompoknya secara objektif (Octavia 2020 15-

16)

3

Menurut Pardamean (2015) bahwa model pembelajaran bermanfaat

untuk mengefektifkan dan mengefisienkan pencapaian tujuan pembelajaran

Indikatornya adalah guru dan siswa fokus pembelajaran guru mudah mentransfer

isi pelajaran kepada siswa siswa juga mudah menangkap isi pelajaran

tersebutWaktu yang tersedia untuk satu materi secara efesien dan efektif dapat

dimanfaatkan secara maksimal Ketertarikan dan minat siswa dalam mengikuti

proses pembelajaran cenderung tinggi Guru dan siswa tidak mudah bosan

membahas isi materi pelajaran

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti

dengan guru kelas IV atas nama Aminah pada tanggal 20 Juli 2020 di SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barru bahwa hasil belajar matematika siswa masih

tergolong rendah karena masih banyak siswa yang belum mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 70 Penyebab hasil

belajar matematika rendah yaitu siswa kurang aktif dan terlibat pada saat proses

pembelajaran berlangsung serta kurangnya semangat dan motivasi siswa dalam

menerima materi yang disampaikan oleh guru Ketika guru menjelaskan materi

sebagian siswa tidak memperhatikan karena guru belum menciptakan model

pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa kurang memahami materi yang

disampaikan oleh guru dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu kelompok

karena ketika siswa diberikan tugas kelompok hanya sebagian anggota kelompok

yang aktif mengerjakannya hanya siswa pintar saja yang aktif dalam pembelajaran

berkelompok

4

Untuk mengatasi permasalahan di atas diperlukan kreatifitas guru dalam

memilih model pembelajaran yang dapat mendorong siswa agar aktif dan terlibat

serta semangat pada saat proses pembelajaran berlangsung Adapun model yang

dimaksud yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Bagi siswa dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing dapat membantu mempermudah siswa dalam memahami

materi yang diajarkan dan melatih siswa untuk berkomunikasi bekerja sama

berfikir dan mengungkapkan ide-ide bersama anggota kelompoknya masing-

masing dalam menyelesaikan soal-soal atau permasalahan yang diberikan oleh

guru Siwa juga diharapkan dapat termotivasi semangat dan aktif dalam

pembelajaran matematika sehingga hasil belajarnya dapat meningkat Sedangkan

bagi guru melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif model

pembelajaran yang bisa digunakan pada saat mengajar

Menurut Erika dkk (2018142) bahwa teknik kancing gemerincing

merupakan teknik pembelajaran kooperatif yang dapat membantu guru mencapai

tujuan dalam proses pembelajaran secara tidak langsung mengajak siswa untuk

aktif dalam proses pembelajaran Ciri khas dari model pembelajaran ini yaitu

semua siswa diberi 2 atau 3 buah kancing sebagai syarat yang harus dikeluarkan

jika mereka ingin berbicara dan jika kancingnya habis maka siswa tersebut tidak

boleh berbicara lagi

Dalam teknik pembelajaran kancing gemerincing masing-masing anggota

kelompok memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapatnyaPenggunaan

kancing digunakan sebagai alat yang dirancang dalam model pembelajaran

5

kooperatif teknik kancing gemerincing ini dimaksudkan agar setiap siswa dapat

bertanggung jawab atas tugas yang diberikan Jadi dalam satu kelompok tidak

ada anggota kelompok yang mempunyai posisi dominan karena masing-masing

anggota kelompok mempunyai kesempatan yang sama untuk aktif dalam

pembelajaran dimana siswa yang awalnya bersifat pasif akan termotivasi dan ikut

aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga hasil belajar matematika

siswa dapat meningkat

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis penulis tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul ldquoPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif

Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid

Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas maka rumusan

masalah dalam penelitian ini yaitu ldquoApakah Ada Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika

Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-banga Kabupaten Barrurdquo

C Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini yaitu

ldquoUntuk Mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

6

D Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut

1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran

dalam pengembangan ilmu terutama yang berkaitan dengan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

2 Manfaat Praktis

a Bagi Siswa

Memberikan pengetahuan semangatdan motivasi untuk belajar

lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar yang

diperoleh dapat tercapai

b Bagi Guru

Penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing ini sangat diharapkan dapat bermanfaat bagi guru dalam

proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan keaktifan dan

pemahaman siswa sehingga tercapainya proses belajar mengajar yang

diharapkan

c Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik

kepada sekolah dalam rangka perbaikan proses dan hasil belajar siswa

d Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk

penelitian selanjutya

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A Kajian Teori

1 Hasil Belajar

a Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada diri seseorang

sebagai hasil dari peroses belajar siswa baik itu terjadi perubahan pengetahuan

pemahaman sikap dan tingkah laku kecakapan keterampilan dan kemampuan

serta perubahan aspek-aspek yang lain yang ada pada individu yang belajar

Menurut Nawawi (Fiona 201912) bahwa hasil belajar adalah tingkat

keberhasilan peserta didik yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh

dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu Adapun Menurut

Yudha (201834) bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta

didik setelah menerima pembelajaran yang meliputi aspek kognitif Hal ini

sejalan dengan pendapat Susanto (20125) bahwa hasil belajar adalah

kemampuan yang diperoleh anak setelah kegiatan belajar

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

adalah skor yang diperoleh siswa setelah ia menerima proses pembelajaran

untuk mengetahui sampai dimana tingkat pemahamannya terhadap suatu materi

yang telah dipelajari berupa tes dan biasanya diwujudkan dengan nilai tertentu

Dalam penelitian ini hasil belajar yang ingin dicapai siwa yaitu terkait dengan

aspek kognitif siswa setelah ia menerima suatu materi pembelajaran

8

b Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Purwanto (Yudha 201836) bahwa faktor yang mempengaruhi

hasil belajar terdiri dari dua faktor yaitu faktor dari dalam peserta didik (intern)

yaitu fisiologi dan psikologis dan faktor dari luar (ektern) peserta didik yaitu

lingkungan dan instrumental

Hal ini sejalan dengan pendapat Djamarah (Yudha 201836-37) faktor

yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu

1) Faktor Intern

a) Faktor fisiologis adalah faktor yang terdiri dari kondisi fisiologis

kondisi panca indra

b) Faktor Psikologi adalah faktor yang terdiri dari minat kecerdasan

bakat motivasi dan kemampuan kognitif

2) Faktor Ekstern

a) Faktor lingkungan terdiri dari lingkungan alami dan lingkungan

sosial budaya

b) Faktor Instrumental terdiri dari kurikulum program sarana dan

fasilitas guru

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang

mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor intern (dalam diri) dan faktor ekstern

(luar diri) Kedua faktor tersebut saling berkaitan sehingga siswa perlu

mendapatkan perhatian terhadap keadaannya baik itu dari segi fisik psikis dan

cara belajar di sekolah

9

2 Matematika

a Pengertian Matematika

Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang diajarkan di setiap

jenjang sekolah mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga ke perguruan tinggi

Dalam tulisan Suwangsih dan Tiurlina istilah matematika berasal dari bahasa

Yunani yaitu mathematike yang artinya mempelajari Kata mathematike berasal

dari kata mathema yang memiliki arti pengetahuan atau ilmu

(knowledgescience) Selain itu kata mathematike berhubungan juga dengan kata

lain yang hampir sama yaitu mathein atau mathenein yang berarti berpikir

(Isrokrsquoatun dan Amelia Rosmala 20193)

Menurut Ruseffendi (Al-Tabany 20151) matematika adalah bahasa

simbol ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif ilmu

yang membahas tentang pola keteraturan dan struktur yang terorganisasi dimulai

dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan ke aksioma atau

postulat dan terakhir yaitu ke dalil

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika

merupakan suatu ilmu yang mempelajari bagaimana proses berpikir secara kritis

dan masuk akal untuk mendapatkan suatu kebenaran

b Ciri-Ciri Pembelajaran Matematika

Menurut Suwangsih (wandini 20198) bahwa ciri-ciri pembelajaran

matematika di SD adalah sebagai berikut

a) Pembelajaran matematika menggunakan metode spiral metode spiral ini

melambangkan adanya keterkaitan antara suatu materi dengan materi

10

lainnya Topik sebelumnya menjadi prasyarat untuk memahami topik

berikutnya atau sebaliknya

b) Pembelajaran matematika dilakukan secara bertahap Materi pembelajaran

matematika dilakukan secara bertahap yang dimulai konsep-konsep yang

sederhana menuju konsep yang lebih kompleks

c) Pembelajaran matematika menggunakan metode induktif sedangkan

matematika merupakan ilmu deduktif namun sesuai tahap perkembangan

siswa maka pembelajaran matematika di SD digunakan metode induktif

d) Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi artinya tidak

ada pertentangan antara kebenaran yang satu dengan kebenaran lainnya

Suatu pernyataan dianggap benar jika didasarkan kepada pernyataan-

pernyataan sebelumnya yang telah diterima kebenarannya

e) Pembelajaran matematika hendaknya bermakna artinya konsep

matematika tidak diberikan dalam bentuk jadi tapi sebaliknya siswalah

yang harus mengonstruksi konsep tersebut

c Tujuan Pembelajaran Matematika

Menurut Depdikbud (Wandini 201911-12) bahwa tujuan pembelajaran

matematika di Sekolah Dasar yaitu sebagai berikut

1) Mengembangkan keterampilan berhitung siswa sebagai latihan dalam

kehidupan sehari-hari

2) Menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialihgunakan melalui

kegiatan matematika

11

3) Mengembangkan kemampuan dasar matematika sebagai bekal belajar

lebih lanjut

4) Membentuk sikap logis kritis cermat kreatif dan disiplin

3 Model Pembelajaran Kooperatif

a Pengertian Model Pembelajaran

Dalam suatu proses pembelajaran diperlukan model pembelajaran yang

dapat membuat suasana belajar lebih efektif dan menyenangkan Menurut Joyce

dan Weil (Rusman 2012133) bahwa model pembelajaran adalah segala sesuatu

yang dirancang dalam membentuk kurikulum merancang bahan-bahan

pembelajaran dan membimbing proses pembelajaran di dalam kelas

Menurut Adi (Suprihatiningrum 2016142) bahwa model pembelajaran

merupakan suatu kerangka yang menggambarkan prosedur dalam

mengorganisasikan pengalaman pembelajaran untuk mencapai tujuan

pembelajaran Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam

merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran adalah suatu kegiatan perencanaan yang dirancang untuk

pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan tertentu

b Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan model

pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok-

kelompok kecil yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan

struktur kelompok yang bersifat heterogen (Rusman 2012202) Adapun

12

menurut Djamarah (2018270) bahwa pembelajaran kooperatif adalah model

pembelajaran yang dimana para siswa bekerja sama di dalam kelompok-

kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

kooperatif adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu kelompok

kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang siswa untuk saling berinteraksi

dan bekerjasa sama dengan anggota kelompoknya

c Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Ibrahim dkk (Suprihatiningrum 2016192-193) dalam

pembelajaran kooperatif terdapat 6 langkah utama atau tahapan yaitu sebagai

berikut

Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Fase Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Fase -1

Menyampaikan

tujuan pembelajaran

dan memotivasi

siswa

Guru menyampaikan

semua tujuan pelajaran

yang ingin dicapai pada

pelajaran tersebut dan

memotivasi siswa untuk

belajar

Siswa memperhatikan guru

pada saat guru menyampaikan

tujuan pembelajaran dan siswa

harus semangat untuk ikut

dalam proses pembelajaran

Fase-2

Menyajikan

informasi

Guru menyajikan

informasi kepada siswa

dengan jalan demonstrasi

atau lewat bahan bacaan

Siswa memperhatikan materi

yang disampaikan oleh guru

dan bertanya jika ada materi

yang kurang dimengerti

Fase-3

Mengorganisasikan

siswa ke dalam

kelompok-kelompok

belajar

Guru menjelaskan kepada

siswa bagaimana caranya

membentuk kelompok

belajar dan membantu

setiap kelompok agar

melakukan transisi secara

efisien

Siswa memperhatikan guru

ketika menjelaskan Setelah

guru menjelaskan tentang cara

berkelompok maka siswa

harus tahu bahwa semua

aggota kelompok memiliki

tujuan yang sama dan harus

berbagi tugas dan tanggung

jawab yang sama di antara

anggota kelompok

13

Fase-4

Membimbing

kelompok bekerja

dan belajar

Guru membimbing

kelompok-kelompok

belajar pada saat mereka

mengerjakan tugas

mereka

Siswa mengerjakan tugas

kelompok yang diberikan

dengan cara bekerja sama

dengan anggota kelompoknya

melalui bimbingan guru

Fase-5

Evaluasi

Guru mengevaluasi hasil

belajar tentang materi yang

telah dipelajari atau

masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil

kerjanya

Masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil

diskusinya

Fase-6

Memberikan

penghargaan

Guru mencari cara-cara

untuk menghargai baik

upaya maupun hasil

belajar individu dan

kelompok

Siswa harus saling mengargai

jawaban ketika jawaban

mereka berbeda setiap

kelompok dan harus

mempertanggungjawabkan

jawabannya

d Teknik-Teknik Pembelajaran Kooperatif

Menurut Huda (2017134) dalam pembelajaran kooperatif terdapat 14

teknik pembelajaran yang dapat diterapkan di dalam kelas antara lain Mencari

Pasangan Bertukar Pasangan Berpikir Berpasangan Berbagi Berkirim Salam

dan Soal Kepala Bernomor Kepala Bernomor Terstruktur Dua tinggal Dua

Tamu Keliling Kelompok Kancing Gemerincing Keliling Kelas Lingkaran

Dalam Lingkaran Luar Tari Bambu jigsaw dan Bercerita Berpasangan

Berdasarkan uraian di atas salah satu teknik pembelajaran kooperatif

yang diterapkan dalam penelitian ini adalah teknik kancing gemerincing Peneliti

memilih teknik kancing gemerincing karena dalam teknik ini siswa dapat terlibat

secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajarnya dapat

meningkat

14

4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing

a Pengertian TeknikKancing Gemerincing

Menurut Widyarty (201311) teknik kancing gemerincing merupakan

suatu model pembelajaran yang bertujuan untuk mengatasi hambatan

pemerataan kesempatan siswa yang sering mewarnai kerja kelompok dan setiap

siswa berhak mendapatkan kesempatan untuk berperan serta pada kelompoknya

masing-masing Sedangkan menurut Ulya (201932) bahwa teknik kancing

gemerincing merupakan metode yang dikembangkan oleh Spencer kagan

dimana masing-masing anggota kelompoknya mendapatkan kesempatan untuk

menyampaikan pendapat mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran

orang lain

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran teknik kancing gemerincing adalah suatu teknik pembelajaran

dimana dalam proses pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada semua

anggota kelompok untuk berpendapat

b Prosedur PelaksanaanTeknik Kancing Gemerincing

Dalam proses pembelajaran teknik kancing gemerincing terdapat

langkah-langkah model pembelajaran Menurut Huda (2011142-143) langkah-

langkah dari teknik kancing gemerincing yaitu

1) Guru menyiapkan satu kotak kecil yang berisi kancing-kancing (atau

benda-benda lainnya)

15

2) Masing-masing anggota dari setiap kelompok mendapatkan 2 atau 3 buah

kancing (jumlah kancing bergantung pada sukar tidaknya tugas yang

diberikan)

3) Setiap kali anggota selesai berbicara atau mengeluarkan pendapat ia harus

menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkannya di tengah-tengah

meja kelompok

4) Jika kancing yang dimiliki salah seorang siswa habis dia tidak boleh

berbicara lagi sampai semua rekannya menghabiskan kancingnya masing-

masing

5) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok

boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan

mengulangi prosedurnya kembali

d Kelebihan dan Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing

Menurut Ulya (201830-31) teknik kancing gemerincing memiliki

beberapa kelebihan dan kelemahan yaitu sebagai berikut

1) Kelebihan Teknik Kancing Gemerincing

a) Mengatasi hambatan pemerataan kesempatan berbicara siswa dalam

beriskusi

b) Mendorong siswa agar dapat aktif berbicara pada saat proses

pembelajaran berlangsung

c) Memberikan kesempatan bagi siswa yang tidak aktif untuk

menyampaikan pendapatnya pada saat berdiskusi sehingga siswa

16

yang tidak aktif memiliki kesempatan yang sama untuk

menyampaikan pendapatnya

2) Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing

a) Pengelolaan waktu saat persiapan dan pelaksanaan perlu

diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran terutama

dalam proses pembentukan kualitas pengetahuan siswa

b) Memerlukan waktu yang cukup lama jika guru tidak terlalu

memahami dengan baik materi yang akan diajarkan

c) Model ini susah diterapkan jika jumlah siswa terlalu banyak

5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing

Langkah-langkah yang akan di terapkan dalam penelitian ini yaitu

sebagai berikut

1) Menyiapkan bahan ajar dan media pembelajaran

2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa

3) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari

4) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5

orang siswa Kemudian membagikan soal kepada masing-masing

kelompok

5) Guru kemudian menyuruh semua anggota dari masing-masing kelompok

untuk mengerjakan tugas yang diberikan dengan cara bekerja sama

Setelah itu guru membagikan kancing berwarna kepada masing-masing

anggota kelompok Setiap anggota kelompok mendapatkan dua buah

17

kancing berwarna dan guru kemudian menjelaskan cara penggunaan

kancing yang dipegang oleh setiap siswa

6) Guru mengawasi masing-masing kelompok dan memberi bantuan kepada

kelompok jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas yang

diberikan

7) Jika tugas kelompok yang diberikan telah selesai guru meminta siswa

agar maju kedepan dengan cara menunjuk siswa yang mengacungkan

tangannya untuk menuliskan hasil kerja kelompoknya dan kelompok lain

menanggapinya apakah jawabannya sama atau tidak secara bergantian

Lakukan hal tersebut secara berulang sampai nomor dan soal yang

diberikan sudah dibahas semua

8) Siswa yang maju kedepan mengumpulkan kancingnya di tengah meja

kelompoknya

9) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok

boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan

mengulangi prosedurnya kembali

6 Kaitan Antara Model Pembelajaraan Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika

Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing menekankan

keaktifan semua anggota dalam suatu kelompok untuk menyelesaikan suatu

permasalahan yang diberikan oleh seorang guru dimana mereka saling membantu

satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan agar hasil belajar mereka bisa

meningkat secara merata Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat

18

membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih

siswa untuk bekerja sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif

dan terlibat dalam proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti

pembelajaran

Untuk tugas-tugas yang terstruktur seperti matematika diskusi jarang

dibutuhkan karena dalam tugas-tugas seperti ini biasanya sudah terdapat satu

jawaban benar Akan tetapi meskipun pembelajaran matematika yang bersifat

terstruktur tetapi model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing bisa

digunakan tergantung sejauh mana guru dapat membantu siswa memahami jenis

bantuan seperti apa yang mereka perlukan untuk mengerjakan tugas dalam suatu

kelompok

Mengingat pembelajaran kooperatif dikembangkan dari teori

konstruktivisme dimana siswa dituntut untuk mengembangkan pengetahuan awal

mereka secara mandiri agar terjadi pembelajaran yang bermakna Hal ini sejalan

dengan pembelajaran matematika yang pada dasarnya adalah penanaman konsep

Dimana dituntut pula pembelajaran yang bermakna agar konsep matematika itu

sendiri mudah dimengerti oleh siswa

B Hasil Penelitian yang Relevan

Pada bagian ini peneliti akan mengkaji penelitian yang relevan dengan

penelitian penulis Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya

diantaranya sebagai berikut

19

a) Jurnal Dwi Purwanto (2016) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa persentase observasi komunikasi matematis siwa pada

siklus I sebesar 5625 meningkat menjadi 7500 pada siklus II Rata-rata

nilai evaluasi belajar siswa pada siklus I mencapai 6990 dengan jumlah siswa

yang tuntas 21 siswa dan persentase ketuntasan 6562 meningkat menjadi

7615 pada siklus II dengan jumlah siswa yang tuntas 24 siswa dan persentase

ketuntasan 7500 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan

bahwa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dapat

meningkatkan komunikasi matematis dan hasil belajar matematika pada siswa

kela VIII di SMP Negeri 11 Purworejo Persamaan dalam penelitian ini yaitu

sama-sama menggunakan teknik kancing gemerincing dan mata pelajaran

yang sama Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian sasaran

penelitian dan lokasi penelitian

b) Jurnal Nurul Wisna Afianti (2017) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian

ini menunjukkan presentase keaktifan belajar peserta didik pada siklus I

sebesar 617 dengan kategori cukup aktif dan persentase ketuntasan hasil

belajar peserta didik sebesar 46675 Pada siklus II persentase keaktifan

belajar peserta didik mengalami peningkatan menjadi 8609 dengan kategori

sangat aktif dan hasil belajar peserta didik juga meningkat dengan persentase

ketuntasan sebesar 8333 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat

disimpulkan bahwa keaktifan dan hasil belajar IPA melalui model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing mengalami peningkatan

Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan teknik

20

kancing gemerincing Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian

sasaran penelitian lokasi penelitian dan mata pelajaran

c) Jurnal Komang Sucipta (2018) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 1412

sedangkan nilai rata-rata pada kelompok kontrol sebesar 975 Dari uji

prasyarat data bahwa data berdistribusi normal dan memiliki varians yang

homogeny kemudian dilanjutkan dengan uji-t diperoleh thitung= 365 dan ttabel

= 201 dengan taraf signifikan 5 dan (db) 49 sehinggaH1 diterima dan H0

ditolak Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

dengan kelompok siswa yang mengikuti proses pembelajaran konvensional

pada siswa kelas V SD Negeri 3 Sangkan Gunung melalui proses

pembelajaran Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan

teknik kancing gemerincing dan jenis metode penelitian yang sama

Sedangkan perbedaannya terletak pada sasaran penelitian lokasi penelitian

dan mata pelajaran

C Kerangka Pikir

kerangka pikir merupakan bagian penelitian yang menggambarkan alur

pikir suatu penelitian Keberhasilan siswa dalam belajar dapat diukur dengan hasil

belajar yang diperoleh siswa selama mengikuti proses kegiatan pembelajaran

Pada saat proses pembelajaran berlangsung hanya sebagian siswa yang aktif dan

terlibat dalam pembelajaran Motivasi dan semangat siswa masih kurang untuk

21

belajar sehingga cepat mengalami rasa bosan dan jenuh Pada saat guru

menjelaskan materi sebagian siswa tidak memperhatikan sehingga kurang

mengerti dengan materi yang diajarkan karena model pembelajaran yang

digunakan guru kurang bervariasi dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu

kelompok Hal tersebut mengakibatkan rendahnya hasil belajar matematika siswa

Masalah tersebut merupakan gambaran secara umum tentang permasalahan yang

terdapat pada kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

Untuk memaksimalkan hasil belajar siswa salah satu model

pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses

pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat membantu siswa dalam

memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih siswa untuk bekerja

sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif dan terlibat dalam

proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti pembelajaran

Sebelum model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

diterapkan maka terlebih dahulu dilakukan tes berupa pretest dan posttest setelah

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diterapkan dalam

pembelajaran Setelah itu data dari pretest dan posttest dibandingkan lalu

dianalisis untuk mendapatkan hasil atau kesimpulan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran matematika Berdasarkan uraian tersebut dapat digambarkan bagan

kerangka pikir model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

sebagai berikut

22

Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir

Rendahnya Hasil Belajar Matematika Siswa

Kelas IV SD Inpres Banga-Banga

Pretest

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing

Posttest

Hasil Belajar

Analisis

Temuan

Siswa kurang aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran

Kurangnya semangat dan motivasi siswa untuk belajar

Model pembelajaran yang kurang bervariasi

Kerja sama dalam kelompok masih kurang

23

D Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang kajian pustaka

maupun kerangka pikir dalam penelitian ini digunakan hipotesis sebagai berikut

ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-

Banga Kabupaten Barrurdquo

Adapun hipotesis statistik dari penelitian ini yaitu

Keterangan

micro1 Rata-rata hasil belajar sebelum diberikan perlakuan

micro2 Rata-rata hasil belajar setelah diberikan perlakuan

Ho Tidak ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

H1 Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-

Banga Kabupaten Barru

Ho micro1 = micro2

H1 micro1ltmicro2

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A Rancangan Penelitian

1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksperimen Penelitian eksperimen adalah suatu kegiatan penelitian yang

dilakukan peneliti untuk menilai suatu perlakuan (treatment) pendidikan

terhadap suatu objek atau objek penelitian untuk menguji hipotesis Jenis

penelitian eksperimen yang digunakan adalah pre-eksperimental design

Penelitian pre-eksperimental design belum merupakan eksperimen

sungguh-sungguh karena masih terdapat variable luar yang ikut berpengaruh

terhadap terbentuknya variable dependen Jadi hasil eksperimen yang merupakan

variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen

Hal ini terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih

secara random (Sugiyono 201574)

2 Desain Penelitian

Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah one-group

pretest-postest design Pada desain ini terdapat pretest yang diberikan sebelum

postest setelah perlakuan Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut

Gambar 31 Desain One group pretest-postest

O1 X O2

Pretest Treatment Posttest

25

Keterangan

O1 Nilai pretest sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing

O2 Nilai posttest setelah dilaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran matematika teknik kancing

gemerincing

X Perlakuan berupa pembelajaran matematika melalui model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

B Populasi dan Sampel

1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201580) Populasi

dalam penelitian ini adalah murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru yang berjumlah 10 orang

2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari

semua yang ada pada populasi misalnya karena keterbatasan dana tenaga dan

waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu

(Sugiyono 201581) Dalam teknik pengambilan sampel peneliti menggunakan

sampel jenuh Sampel jenuh merupakan teknik pengambilan sampel bila semua

26

anggota populasi digunakan Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif

kecil (Sugiyono 201585) Sampel dalam penelitian ini adalah murid kelas IV

SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru yang berjumlah 10 orang

C Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek

pengamatan penelitian Dalam penelitian ini mengkaji dua variabel yaitu ldquoModel

Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincingrdquo sebagai variabel bebas

(X) dan ldquoHasil Belajar Matematikardquo sebagai variabel terikat (Y)

1 Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing adalah suatu

model pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok dimana masing-

masing anggota kelompok mendapatkan sebuah kancing berwarna sebagai

penanda apabila mereka berpendapat Masing-masing siswa harus

bertanggungjawab atas kancing yang dimiliknya

2 Hasil belajar matematika adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah

melalui kegiatan proses pembelajaran Hasil belajar matematika siswa yang

dimaksud adalah nilai yang diperoleh siswa sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dan sesudah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diberi

(posttest)

D Instrumen Penelitian

Adapun instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

27

1 Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa

selama penelitian berlangsung Dalam hal ini peneliti mengamati aktivitas

belajar siswa selama proses berlangsungnya pembelajaran

2 Soal Tes

Tes hasil belajar matematika digunakan untuk memperoleh informasi

tentang penguasaan siswa terhadap pembelajaran matematika sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing yang

biasa disebut pretest dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing yang biasa disebut posttest Soal tes dibuat

berdasarkan materi yang diberikan selama penelitian berlangsung dengan

berdasarkan rumusan indikator pembelajaran Soal tes ini akan

dikembangkan dalam bentuk tes uraian (essay) yang berjumlah 5 soal

3 Dokumentasi

Instrumen dari dokumentasi ini adalah kamera yang digunakan untuk

mengambil beberapa gambar atau foto kegiatan dan aktivitas siswa selama

proses pembelajaran berlangsung

E Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk

mengumpulkan data penelitiannya Untuk mengumpulkan data dalam penelitian

ini dilakukan dengan cara sebagai berikut

28

1 Observasi

Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan

langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang akan diteliti

Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara pengamatan dan pencatatan

mengenai pelaksanaan pembelajaran

2 Tes

Sebelum dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing terlebih dahulu dilakukan pretest untuk mengetahui

kemampuan awal murid Setelah diberi perlakuan kemudian dilakukan

postttest untuk mengetahui kemampuan hasil belajar murid Data yang

diperoleh berdasarkan tes yang digunakan dalam proses pembelajaran

3 Dokumentasi

Dengan teknik ini peneliti memperoleh dokumen penelitian berupa

foto materi pelajaran melalui buku serta RPP Dengan foto dapat

memberikan informasi mengenai keadaan atau situasi kelas ketika peneliti

maupun siswa melaksanakan proses pembelajaran

F Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan memperhatikan jenis data yang akan

dianalisis Dalam penelitian kuantitatif seluruh data dari seluruh responden atau

sumber data lain terkumpul maka dilakukan analisis data Adapun teknik analisis

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

29

1 Analisis Data Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau

memberi gambaran umum data yang terkumpul selama proses penelitian dan

bersifat kuantitatif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk

mendeskripsikan seberapa besar hasil belajar pretest dan posttest yang diperoleh

siswa kelas IV sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerncing dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing Adapun langkah-langkah dalam penyusunan data

hasil pengamatan yaitu

a Hasil Belajar Siswa

1) Menghitung nilai rata-rata siswa (Mean)

= sum

(Riadi 2016)

Keterangan

= Rata-rata (Mean)

fi = Jumlah

n = Jumlah siswa

2) Menghitung persentase nilai rata-rata

P =

(Sudijono 201539)

30

Keterangan

p = Angka Persentase

f = Frekuensi yang dicari persentasenya

n = Banyaknya sampel

Dalam keperluan analisis deskriptif kriteria yang digunakan untuk

menentukan kriteria hasil belajar siswa yaitu

Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar

Ketuntasan Hasil Belajar () Kategori Hasil Belajar

0 le x ge 54 Sangat rendah

55 le x ge 64 Rendah

65 le x ge 79 Sedang

80 le x ge 89 Tinggi

90 lt x gt 100 Sangat tinggi

Sumber Depdikbud (2003)

b Analisis Aktivitas Siswa

Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil lembar observasi aktivitas

siswa yang diolah dengan teknik analisis berikut

AP = sum

sum x 100

(Trianto 2010 243)

Keterangan

AP = Nilai yang dicari

sumP = Banyaknya siswa yang melakukan akrivitas

sumF = Jumlah seluruh siswa

31

Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa

Sumber (Trianto 2010 43)

2 Analistik Statistik Inferensial

Analisis statistik inferensial dilakukan untuk menguji hipotesis

penelitian dengan menggunakan uji-t Untuk menguji hipotesis penelitian

mengenai perbedaan hasil belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran

matematika sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing diuji dengan t-tes dengan taraf signifikan α = 005

atau bertaraf 5 Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti

menggunakan teknik statistik t (uji-t) dengan tahap sebagai berikut

radicsum

(Arikunto 2013349)

Keterangan

Md = Mean perbedaan mean pretest dan posttest

X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)

X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)

d = Devisi masing-masing subjek

sum = Jumlah kuadrat deviasi

N = Jumlah subjek pada sampel

Ketuntasan Hasil Belajar () Kriteria

0 le x ge 25 Kurang Baik

26 le x ge 50 Cukup Baik

51 le x ge 75 Baik

76 lt x gt 100 Sangat Baik

32

Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut

a Mencari harga ldquoMdrdquo dengan menggunakan rumus

Md = sum

(Arikunto 2013350)

Keterangan

Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest

sumd = Jumlah dari gain (pretest-posttest)

N = Subjek pada sampel

b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus

sum = sumd ndash sum

(Arikunto 2013351)

Keterangan

sum = Jumlah kuadrat deviasi

sumd = Jumlah dari gain (pretest-postest)

N = Subjek pada sampel

c Menentukan harga dengan rumus

radicsum

(Arikunto 2013349)

Keterangan

Md = Mean perbedaan mean pre-test dan pos-test

X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)

X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)

33

d = Devisi masing-masing subjek

sum = Jumlah kuadrat deviasi

N = Jumlah subjek pada sampel

d Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan

Kaidah pengujian signifikan

1) Jika maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti pengunaan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

2) Jika maka H0 diterima dan H1 ditolak berarti pengunaan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing tidak

berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

e Menentukan harga

Mencari mengunakan table distribusi t dengan taraf

signifikan α = 005 dan d k = N‒1

f Membuat Kesimpulan apakah model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas

IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif dimaksudkan untuk memperoleh gambaran

mengenai ketuntasan hasil belajar matematika murid yang meliputi sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) serta hasil observasi aktivitas siswa selama proses

pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Deskripsi masing-masing hasil analisis tersebut diuraikan sebagai berikut

a Deskripsi Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan Setelah

(Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing

Dari hasil analisis deskriptif yang disajikan pada lampiran C maka skor

hasil belajar siswa sebelum (Pretest) dan setelah (Posttest) diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing pada siswa kelas IV SD

Inpres Banga-Banga materi pecahan senilai dapat dilihat pada tabel 41 berikut

Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest)

dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif

Teknik Kancing Gemerincing

Statistik Pretest Posttest

Ukuran Sampel 10 10

Skor Ideal 100 100

Skor Rata-rata 609 807

Skor Tertinggi 81 100

Skor Terendah 36 60

Rentang Skor 45 40

Sumber Data Olah Lampiran C

34

35

Pada Tabel 41 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata skor hasil belajar

matematika siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (pretest) adalah 609 dan setelah diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) adalah 807 dari

skor ideal 100 Skor yang dicapai siswa tersebar dari skor terendah pretest 36 dan

skor terendah posttest 60 Skor tertinggi yang dicapai siswa pada pretest adalah 81

dan posttest adalah 100 dengan rentang skor pretest 45 dan posttest 40 Jika skor

hasil belajar matematika sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke

dalam lima kategori maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang

ditunjukkan pada Tabel 42 berikut

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika

Siswa Sebelum (Pretest) dan Sesudah (Posttest) Diterapkan Model

Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

No

Skor

Kategori

Pretest Posttest

F Persentase

()

F Persentase

()

1 0 le x le 54 Sangat Rendah 3 30 0 0

2 55 le x le 64 Rendah 4 40 2 20

3 65 le x le 79 Sedang 1 10 2 20

4 80 le x le 89 Tinggi 2 20 4 40

5 90 le x le 100 Sangat Tinggi 0 0 2 20

Jumlah 10 100 10 100

Sumber Hasil tes siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

Pada Tabel 42 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dari 10 siswa kelas

IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru terdapat 3 orang siswa (30) yang

memperoleh skor pada kategori sangat rendah 4 orang siswa (40) yang

memperoleh skor kategori rendah 1 orang siswa (10) yang memperoleh skor

36

kategori sedang dan 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori tinggi

serta tidak ada siswa (0) yang memperoleh skor kategori sangat tinggi

Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) dari 10 siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru terdapat 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor pada kategori rendah

2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori sedang 4 orang siswa (40)

yang memperoleh skor kategori tinggi dan 2 orang siswa (20) yang

memperoleh skor kategori sangat tinggi

Skor rata-rata hasil belajar siswa sebelum diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) sebesar 609 dikonversi ke dalam

5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil belajar matematika siswa umumnya

berada pada kategori rendah Sedangkan skor rata-rata hasil belajar siswa setelah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)

sebesar 807 dikonversi ke dalam 5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil

belajar matematika siswa umumnya berada pada kategori tinggi

Selanjutnya untuk melihat persentase ketuntasan hasil belajar matematika

siswa sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dapat dilihat pada Tabel 43

berikut

37

Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum

(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Skor

Kategori

Pretest Posttest

F Persentase

()

F Persentase

()

0 le x ˂ 70 Tidak Tuntas 7 70 2 20

70 le x le 100 Tuntas 3 30 8 80

Jumlah 10 100 10 100

Sumber Perolehan nilai siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru

Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila memiliki skor

paling sedikit 70 Dari Tabel 43 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) jumlah siswa yang

tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 7 orang siswa

(70) dan siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 3

orang siswa (30) Dari deskripsi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

matematika siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70

Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) jumlah siswa yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan

minimal individual adalah 2 orang siswa (20) dan siswa yang memenuhi kriteria

ketuntasan minimal individual adalah 8 orang siswa (80) Berdasarkan deskripsi

di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru setelah diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria

ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70

38

b Deskripsi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa

Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika materi

pecahan senilai dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing selama 2 kali pertemuan secara singkat dapat dilihat pada Tabel 47

sebagai berikut

Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siwa Selama Proses Pembelajaran Dengan

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

() I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsun

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

Sumber Data Olah Lampiran C

39

1) Persentase rata-rata siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar

berlangsung sebanyak 100

2) Persentase rata-rata siswa yang memperhatikan guru pada saat proses

pembelajaran berlangsung sebanyak 80

3) Persentase rata-rata siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari

teman-temannya sebanyak 85

4) Persentase rata-rata siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran

berlangsung sebanyak 80

5) Persentase rata-rata siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing 80

6) Persentase rata-rata siswa yang bekerja sama dengan teman kelompoknya

sebanyak 90

7) Persentase rata-rata siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil

kerja kelompoknya sebanyak 90

8) Persentase rata-rata siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung sebanyak 80

9) Persentase rata-rata siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban sebanyak 85

10) Persentase rata-rata siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran sebanyak 75

Jika rata-rata skor aktivitas saat diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke dalam lima kategori

40

maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang ditunjukkan pada Tabel

45 berikut

Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siwa Selama Proses

Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing

Ketuntasan Hasil Belajar ( ) Kriteria F Persentase ()

0 le x ge 25 Kurang Baik 0 0

26 le x ge 50 Cukup Baik 0 0

51 le x ge 75 Baik 1 10

76 le x ge 100 Sangat Baik 9 90

Pada Tabel 45 di atas dapat dilihat bahwa persentase aktivitas siswa

melalui penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

terdapat 10 aspek yang diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa

yang berada pada kategori kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas

(10) yang berada pada kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada

pada kategori sangat baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga

aktivitas siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing berada pada kategori sangat baik

2 Hasil Analisis Inferensial

Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis Sesuai

dengan hipotesis penelitian yakni ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika

Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo Maka teknik

yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik statistik

inferensial dengan menggunakan uji-t

41

Berdasarkan analisis data yang diuraikan (lampiran C) terlihat bahwa

pada siswa kelas IV SD Inpres BangandashBanga Kabupaten Barru sebesar

1767 Berdasarkan tersebut dapat dibandingkan dengan nilai

menggunakan tabel distribusi t dengan taraf signifikan α = 005 (tabel terlampir)

dan db = N-1 = 9 maka diperoleh = 1833 Setelah diperoleh 1767 dan

= 1833 maka diperoleh ˃ atau 1767 ˃ 1833 sehingga dapat

disimpulkan bahwa ditolak dan diterima Hal ini berarti bahwa terdapat

pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap

hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru

B Pembahasan

Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian di kelas IV SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barru yang jumlah siswanya yaitu 10 orang Desain

penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest design yang hanya

melibatkan satu kelompok yaitu kelompok eksperimen dimana diberikan tes awal

berupa pretest sebelum treatment atau perlakuan dan akhir pembelajaran

diberikan posttest Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan perlakuan

berupa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing Untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing terhadap materi pembelajaran matematika pada siswa yaitu melalui

hasil test (pretest dan posttest) yang diberikan sebelum dan sesudah perlakuan

kemudian dianalisis menggunakan perhitungan manual

42

Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar matematika siswa sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

menunjukkan bahwa terdapat 3 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang

siswa atau 30 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

dan 7 orang siswa atau 70 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 609 Dengan kata lain hasil belajar

matematika pada siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (pretest) masih tergolong rendah dan tidak memenuhi

kriteria ketuntasan klasikal

Selanjutnya hasil analisis data hasil belajar siswa matematika setelah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)

menunjukkan bahwa terdapat 8 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang

siswa atau 80 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

dan 2 orang siswa atau 20 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 807 Dengan kata lain hasil belajar

matematika pada siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria ketuntasan klasikal

Hasil pengamatan persentase aktivitas siswa melalui penerapan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terdapat 10 aspek yang

diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa yang berada pada kategori

kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas (10) yang berada pada

kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada pada kategori sangat

baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga aktivitas siswa setelah

43

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berada

pada kategori sangat baik

Hasil analisis statistik inferensial yang dimaksud adalah pembahasan

terhadap hasil pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya dengan

menggunakan rumus uji-t diketahui bahwa nilai = 1767 dan = 1833

maka diperoleh atau 1767 gt 1833 sehingga dapat disimpulkan

bahwa Ho ditolak dan H1 diterima

Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial yang

diperoleh ternyata cukup mendukung teori yang telah dikemukakan pada kajian

pustaka Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ldquoModel Pembelajaran

kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar

Matematika Siswa Kelas V SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

44

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan

yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berpengaruh

terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga

Kabupaten Barru

B Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini maka

peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut

1 Bagi siswa diharapkan lebih aktif semangat kreatif dan dapat

mengembangkan diri dalam pelajaran

2 Bagi guru diharapkan bisa menerapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing dalam pembelajaran matematika agardapat

membangkitkan minat keingintahuan motivasi dan keberanian murid dalam

menjawab pertanyaan pada saat proses pembelajaran berlangsung

3 Bagi peneliti diharapkan mampu mengembangkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing ini pada mata pelajaran lain demi

tercapainya tujuan yang diharapkan

45

DAFTAR PUSTAKA

Afianti Nurul Wisma Sulastry Taty Alimin 2017 Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan

Keakifan Dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X Mia 3 SMAN 1

Bontomarannu Jurnal Nalar Pendidikan 5 (2) 550 (httpsojsunm

acidnalararticleview4869 diakses pada tanggal 2 Februari 2020)

Al-Tabany T I B 2015 Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif

dan Kontekstual Konsep Landasan dan Implementasinya pada

Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik IntegratifTKI) Jakarta Prenada

media Group

Arikunto Suharsimi 2013 Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik

Jakarta PT Rineka Cipta

Djamarah Syaiful Bahri 2018 Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif

Jakarta PT Rineka Cipta

Erika Dini Sumardi Rosarina 2018 Pengaruh Model Cooperative Learning

Tipe Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pembelajaran

IPS SD Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar5(1)

142(httpsejournalupieduindexphppedadidaktikaarticleview7270

diakses pada tanggal 7 Maret 2020)

Fiona Firda 2019 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Peseta Didik Tema Panas dan

Perpindahannya Kelas V SD Negeri 3 Talangpadang Kabupaten

Tanggamus Skripsi Tidak Diterbitkan Bandar Lampung Universitas

Lampung (httpdigilibunilaacidideprint57215 diakses pada tanggal 8

Februari 2020)

Huda Miftahul 2017 Cooperative Leraning Metode Teknik Struktur dan Model

Terapan Yogyakarta Pustaka Belajar

Isrokrsquoatun Rosmala Amelia 2019 Model-Model pembelajaran Matematika

Jakarta PT Bumi Aksara

Octavia Shilphy A 2020 Model-Model PembelajaranYogyakarta CV Budi

Utama

Pardamean Toto 2015 Model Pembelajaran Untuk Efesiensi Dan Efektivitas

Pembelajaran (httpswwwkompasianacomtotopardamean550b2351a3

3311b2142e396emodel-pembelajaran-untuk-efisiensi-dan-efektivitas-pem

belajaran) Diakses pada tanggal 26 Juni 2015

46

Purwanto Dwi 2016 Meningkatkan Komunikasi Matematis Dan Hasil Belajar

Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Jurnal Pendidikan Matematika 21(3) 245 (httpejournal

umpwracidindexphpekuivalenarticleview30072844 diakses pada

tanggal 2 Februari 2020)

Puspita G I Monawati amp Elly R (2017) Korelasi Persepsi Siswa Terhadap

Pembelajaran Matematika Dengan Hasil Belajarnya Di Kelas V Sd Negeri

I Pagar Air Aceh Besar Jurnal ilmiah pendidikan guru sekolah dasar 2

92 (httpswwwneliticomidpublications188711korelasi-siswa-terhada

p-pembelajaran-matematika-dengan-hasil-belajarnya diakses pada tanggal

3 Februari 2020)

Riadi E 2016 Statistika Penelitian (Analisis Manual Dan IBM SPSS)

Yogyakarta Penerbit Andi

Rusman 2012 Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Sucipta Komang Japa Gusti Ngurah Margunayasa Gede 2018 Pengaruh

Model Pembelajaran Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar IPA

Kelas V Jurnal Mimbar Ilmu 23 (3) 208 (httpsejournalun dikshaac

idindexphpMIarticleview164370 diakses pada tanggal 21 Februari

2020)

Sudijono Anas 2015 Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Sugiyono 2015 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Suprihatiningrum Jamil 2016 Strategi Pembelajaran Teori amp Aplikasi

Jogjakarta Ar-Ruzz Media

Trianto (2010) Model Pembelajaran Terpadu Jakarta Bumi Aksara

Ulya Zulfa 2019 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemerincing Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Pada

siswa Kelas II SDI Nailul Falah Sukorejo-Pasuruan Skripsi Tidak

Diterbitkan Surabaya Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

(httpdigilibuinsbyacidideprint33077 diakses pada tanggal 21

Februari 2020)

47

Wati Irma 2017 Pentingnya Media Dan Model Pembelajaran Dalam proses

Mengajar (httpsmetrojambicomread2017102726042pentingnya-me

diadan-model-pembelajaran-dalam-proses-mengajar Diakses pada tanggal

3 Juli 2020)

Wandini Rora Rizki 2019 Pembelajaran Matematika Untuk Calon Guru MISD

CV Medan Widya Puspita

Widyarty Z 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemeincing Terhadap Hasil dan Minat Belajar Matematika Siswa Kelas

VII SMP Dwi SejahteraPekan Baru Skripsi Tidak Diterbitkan Pekan

Baru Universitas Islam Negeri Sultan Syarif kasim (httprepositoryuin

suskaaciidideprint2150 diakses 9 Februari 2020)

Yudha Rahmat Putra 2018 Motivasi Berprestasi amp Disiplin Peserta Didik Serta

Hubungannya dengan Hasil Belajar Pontianak Yudha English Gallery

L

A

M

P

I

R

A

N

LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN

KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI

SOAL PRETEST DAN HASIL KERJA PRETEST SISWA

SOAL POSTTEST DAN HASIL KERJA POSTTEST SISWA

PEDOMAN PENILAIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI

Kompetensi Dasar Indikator Nomor

Soal

Jumlah

Soal

31 Menjelaskan pecahan-

pecahan senilai

dengan gambar dan

model konkret

311 Menunjukkan pecahan

senilai

1 dan 2

2

312 Menuliskan contoh

pecahan senilai

3 1

41 Mengidentifikasi

pecahan-pecahan

senilai dengan gambar

dan model konkret

411 Menentukan pecahan

senilai dengan cara

mengalikan pembilang

dan penyebut dengan

angka yang sama

4 1

412 Menentukan pecahan

senilai dengan cara

membagi pembilang

dan penyebut dengan

angka yang sama

5 1

Jumlah Soal 5

SOAL PRETEST

Nama

Kelas

1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar

a

b

2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan

3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari

4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

HASIL KERJA PRETEST SISWA

SOAL POSTTEST

Nama

Kelas

1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar

a

b

2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan

3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari

4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

HASIL KERJA POSTTEST SISWA

PEDOMAN PENILAIAN

PRETEST

Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot

1 a

dan

b

dan

20

2

10

3 Pecahan yang senilai dengan

yaitu

dan

10

4 a

=

b

c

30

5 a

=

=

b

=

=

c

=

=

30

Jumlah 100

Panduan Penilaian Skor

x 100 = Nilai

POSTTEST

Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot

1 a

dan

b

dan

20

2

10

3 Pecahan yang senilai dengan

yaitu

dan

10

4 d

=

e

f

30

5 a

=

=

b

=

=

c

=

=

30

Jumlah 100

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan SD Inpres Banga-Banga

Mata Pelajaran Matematika

Kelas Semester IVGanjil

Tahun Pelajaran 20202021

Materi Pokok Pecahan Senilai

Alokasi Waktu 2 (35x2)

Pertemuan 2x Pertemuan

A Kompetensi Inti

1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya

2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan

tetangganya serta cintah tanah air

3 Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati

(mendengar melihat membaca) dan menanya berdasarkan ingin tahu

tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya dan benda-

benda yang dijumpainya di rumah di sekolah dan tempat bermain

4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis

dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat

dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan

berakhlak mulia

B Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

31 Menjelaskan pecahan-pecahan

senilai dengan gambar dan

model konkret

312 Menunjukkan pecahan senilai

313 Menuliskan contoh pecahan

senilai

41 Mengidentifikasi pecahan- 411 Menentukan pecahan senilai

pecahan senilai dengan gambar

dan model konkret

dengan cara mengalikan

pembilang dan penyebut

dengan angka yang sama

412 Menentukan pecahan senilai

dengan cara membagi

pembilang dan penyebut

dengan angka yang sama

C Tujuan Pembelajaran

1 Siswa dapat menunjukkan pecahan senilai dengan tepat

2 Siswa dapat menuliskan contoh pecahan senilai dengan tepat

3 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan mengalikan pembilang

dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat

4 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan membagi pembilang

dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat

Karakter siswa yang diharapkan Religius Nasionalis Mandiri

Gotong Royong dan Integritas

D Materi Pembelajaran

1 Pengertian pecahan senilai

2 Contoh pecahan senilai

3 Mencari pecahan senilai dengan cara

a Mengalikan pembilang dan penyebut dengan angka yang sama

b Membagi pembilang dan penyebut dengan angka yang sama

E Pendekatan Model dan Metode Pembelajaran

Pendekatan Saintifik

Model Pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Metode Ceramah diskusi tanya jawab penugasan

F Media Pembelajaran

1 Gambar-gambar

2 Kancing baju warna-warni

G Sumber Belajar

1 Buku guru dan siswa matematika kelas IV

2 Buku petunjuk guru matematika kelas IV

3 Modulbahan ajar

4 Internet

5 Modul lain yang relevan

H Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran Alokasi Waktu

Pendahuluan Guru mengajak siswa untuk berdorsquoa

menurut agama dan keyakinan masing-

masing Religius

Siswa menyanyikan lagu wajib

Indonesia Raya Nasionalis

Guru melakukan komunikasi tentang

kehadiran siswa dengan mengabsen

Communication

Guru menyiapkan kesiapan psikis dan

fisik siswa

Pemberian motivasi kepada siswa

dengan melakukan tepuk semangat

bersama-sama

Guru memberikan apersepsi kepada

siswa

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai

Communication

Guru melakukan tanya jawab yang

berhubungan dengan materi

Communication

10 Menit

Inti Mengamati

Guru menjelaskan mengenai materi

yang akan dibahas

Siswa memperhatikan penjelasan

guru

Guru membagi siswa menjadi 2

kelompok yang beranggotakan 5

orang siswa 1 kelompok untuk

berdikusi dengan teknik kancing

gemerincingCollaboration

Siswa mendengarkan penjelasan guru

tentang maksud dari teknik kancing

gemerincing

Siswa mengamati gambar yang

diperlihatkan guru kemudian guru

menyuruh siswa dalam kelompok

bersama-sama mengamati gambar

tersebut lalu menyebutkan pecahan

yang terdapat pada gambar dan

apakah senilai atau tidak

Siswa menjawab setiap pertanyaan

yang diberikan oleh guru Mandiri

Guru memberikan penguatan tentang

konsep pecahan senilai kepada siswa

Guru memberikan penjelasan kepada

siswa mengenai cara mencari pecahan

senilai dengan mengalikan atau

membagi pembilang dan penyebut

yang sama

Menanya

Siswa menanyakan materi yang

tidak dipahami pada guru

Mengumpulkan Data

siswa yang telah dikelompokkan

tadi mengumpulkan informasi

berdasarkan materi yang telah di

pelajari

Siswa mengerjakan lembar kerja

kelompok yang sudah dibagikan

oleh guru secara berkelompok

Gotong Royong

Mengasosiasi

Guru mengawasi masing-masing

kelompok dan memberi bantuan

kepada kelompok jika mengalami

kesulitan dalam mengerjakan tugas

yang diberikan Communication

Mengkomunikasikan

Guru memberikan kesempatan pada

tiap kelompok untuk menyampaikan

hasil diskusi kelompok

Communication

perwakilan salah satu kelompok yang

dipilih oleh guru mempresentasikan

hasil diskusinya dengan

kelompoknya

Setiap siswa yang maju kedepan

mengumpulkan kancingnya di tengah

meja kelompoknya

180 Menit

Setiap siswa mempunyai 2 kancing

ditangannya dalam artian setiap siswa

mempunyai kesempatan untuk

bertanya dan menanggapi kepada

kelompok lain

Jika kancing yang dimiliki seorang

siswa habis dia tidak boleh berbicara

lagi sampai temannya menghabiskan

kancing mereka

Jika semua kancing sudah habis

sedangkan tugas belum selesai

kelompok boleh mengambil

kesepakatan untuk membagi-bagi

kancing lagi dan mengulangi

prosedurnya kembali

Guru menanggapi dan memberikan

penguatan dengan menyampaikan

jawaban benar

Guru memberikan penghargaan

kepada setiap kelompok

Penutup Siswa diberi kesempatan untuk

bertanya apa yang mereka belum

pahami

Guru memberikan soal sebagai bentuk

evaluasi kepada siswa yang dikerjakan

secara individu untuk mengetahui

pemahaman konsep siswa Mandiri

Setelah semua selesai mengerjakan

soal hasil pekerjaan siswa

dikumpulkan dan guru memeriksa

hasil pekerjaan tersebut Mandiri

Siswa dan guru melakukan refleksi

kegiatan dengan cara meminta siswa

mengungkapkan perasaan dan

pendapatnya mengenai kegiatan

pembelajaran pada hari ini serta

materi apa saja yang telah dipelajari

Integritas

Untuk memotivasi siswa sebelum

pulang bersama-sama melakukan

tepuk semangat Communication

Sebelum pulang siswa berdoa

bersama-sama dipimpiin oleh ketua

kelas Religius

10 Menit

I Penilaian

1 Jenis penilaian Penilaian pengetahuan

Teknik penilaian Tes

Rubrik Penilaian Pemahaman Konsep Pecahan Senilai

No

Indikator

Pemahaman

Konsep

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Kriteria

Skor

1 Menyatakan

ulang sebuah

pecahan

a Menunjukkan

Pecahan Senilai

b Menuliskan

contoh pecahan

senilai

Menuliskan kalimat

matematika dengan

benar

10

menuliskan sebagian

kalimat matematika

5

Menuliskan jawaban

tapi salah

1

Tidak mengisi jawaban 0

2 Menyajikan

konsep dalam

bentuk

representasi

matematis

a Menggambarkan

bentuk yang

mewakili

pecahan

Menggambar bentuk

yang mewakili pecahan

sesuai dengan

bilangannya

10

Menggambar bentuk

yang mewakili pecahan

namun tidak sesuai

dengan bilangannya

5

Menggambar bentuk

yang mewakili tapi

salah

1

Tidak menggambar

bentuk yang mewakili

pecahan

0

b Menyatakan

pecahan dari

sebuah gambar

Menyatakan pecahan

yang sesuai dengan

gambar

10

Menyatakan pecahan

tetapi tidak sesuai

dengan gambar

5

menyatakan gambar

dan pecahan yang tidak

sesuai

1

Tidak menyatakan

pecahan yang sesuai

dengan gambar

0

3 Menggunakan

prosedur atau

operasi

tertentu

a Menentukan

pecahan senilai

dengan

mengalikan

Melakukan operasi

hitung dengan

mengalikan penyebut

dan pembilang dengan

10

pembilang dan

penyebut dengan

angka yang sama

angka yang sama

dengan tepat

Melakukan operasi

hitung dengan

mengalikan penyebut

dan pembilang dengan

angka yang sama tetapi

belum tepat

5

Melakukukan operasi

hitung tetapi salah

1

Tidak melakukan

operasi hitung

0

b Menentukan

pecahan senilai

dengan membagi

pembilang dan

penyebut dengan

angka yang sama

Melakukan operasi

hitung dengan

membagi penyebut dan

pembilang dengan

angka yang sama

dengan tepat

10

Melakukan operasi

hitung dengan

membagi penyebut dan

pembilang dengan

angka yang sama tetapi

belum tepat

5

Melakukukan operasi

hitung tetapi salah

1

Tidak melakukan

operasi hitung

0

Nilai akhir siswa =

x 100

2 Jenis penilaian Penilaian sikap

Teknik penilaian Non tes

No Nama

Perubahan Tingkah Laku

Disiplin Jujur Percaya Diri

K C B SB K C B SB K C B SB

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

2

Dst

Keterangan

K (Kurang) 1 C (Cukup) 2 B (Baik) 3 SB (Sangat Baik) 4

3 Jenis penilaian Penilaian keterampilan

Teknik penilaian Non tes

Rubrik Penilaian Kinerja Menyelesaikan Masalah Pecahan Senilai

No Nama Kriteria Penilaian

Kerja Sama Ketepatan Kejelasan

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1

2

3

Keterangan

Skor 4 Sangat baik Skor 2 Cukup

Skor 3 Baik Skor 1 Perlu bimbingan

Barru 21 September 2020

Mengetahui

Guru Kelas 4 Mahasiswa

Aminah SPd Lismayanti

NIP NIM 105401113516

Kepala SD Inpres Banga-Banga

Abdul Latif SPd MPd

NIP 19690412 200005 1 001

KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS IV SD

INPRES BANGA-BANGA KABUPATEN BARRU

No Aktivitas Siswa

1 Siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar berlangsung

2 Siswa yang memperhatikan guru pada saat proses pembelajaran

berlangsung

3 Siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari teman-

temannya

4 Siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung

5 Siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing

6 Siswa yang bekerja sama dengan teman kelompok

7 Siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil

diskusinya

8 Siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

9 Siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan menambahkan

jawaban

10 Siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir pembelajaran

LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN

DAFTAR HADIR SISWA

DATA HASIL KEMAMPUAN AWAL PRETEST SISWA

DATA HASIL TES BELAJAR POSTTEST SISWA

DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

DAFTAR HADIR SISWA KELAS IV SD INPRES BANGA-BANGA

KABUPATEN BARRU

No Nama Siswa LP Pertemuan

1 2 3 4

1 Adelia p

P

R

E

T

E

S

T

radic radic

P

O

S

T

T

E

S

T

2 Akbar L radic radic

3 Aulifiah P radic radic

4 Irwansyah L radic radic

5 Muhammad Faiz Paki L radic radic

6 Muh Revan Anugrah L radic radic

7 Muhammad Takwin L radic radic

8 Nabila Zahira P radic radic

9 Nurhalisa P radic radic

10 Nurul Hidayat P radic radic

Keterangan

radic = Hadir

S = Sakit

A = Alfa

I = Izin

Jumlah siswa

Laki-laki 5 orang

Perempuan 5 orang

Banga-Banga September 2020

Peneliti

Lismayanti

Nim105401113516

DATA HASIL BELAJAR SISWA SEBELUM DITERAPKAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

(PRETEST)

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Adelia 63 Tidak Tuntas

2 Akbar 64 Tidak Tuntas

3 Aulifiah 81 Tuntas

4 Irwansyah 80 Tuntas

5 Muhammad Faiz Paki 36 Tidak Tuntas

6 Muh Revan Anugrah 59 Tidak Tuntas

7 Muhammad Takwin 74 Tidak Tuntas

8 Nabila Zahira 40 Tuntas

9 Nurhalisa 51 Tidak Tuntas

10 Nurul Hidayat 61 Tidak Tuntas

Jumlah 609

Rata-rata 609

Kategori Rendah

DATA HASIL TES BELAJAR SISWA SETELAH DITERAPKAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

(POSTTEST)

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Adelia 88 Tuntas

2 Akbar 79 Tuntas

3 Aulifiah 100 Tuntas

4 Irwansyah 100 Tuntas

5 Muhammad Faiz Paki 60 Tidak Tuntas

6 Muh Revan Anugrah 82 Tuntas

7 Muhammad Takwin 88 Tuntas

8 Nabila Zahira 59 Tidak Tuntas

9 Nurhalisa 70 Tuntas

10 Nurul Hidayat 81 Tuntas

Jumlah 807

Rata-rata 807

Kategori Tinggi

DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK

KANCING GEMERINCING

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

()

I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA

HASIL ANALISIS STATISTIK DAN INFERENSIAL

HASIL ANALISIS NILAI PRETEST DAN POSTTEST SISWA

HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL

HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA

HASIL ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF DAN INFERENSIAL

A Hasil Analsis Statistik Deskriptif

Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Pretest

X F FX

81 1 81

80 1 80

74 1 74

64 1 64

63 1 63

61 1 61

59 1 59

51 1 51

40 1 40

36 1 36

Jumlah 10 609

Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 609

sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai

rata-rata (mean) sebagai berikut

= sum

=

= 609

Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Posttest

X F FX

100 2 200

88 2 176

82 1 82

81 1 81

79 1 79

70 1 70

60 1 60

59 1 59

Jumlah 10 807

Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 807

sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai

rata-rata (mean) sebagai berikut

= sum

=

= 807

Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest

No X1 (Pretest) X2 (Posttest) d = X2 - X1 dsup2

1 63 88 25 625

2 64 79 15 225

3 81 100 19 361

4 80 100 20 400

5 36 60 24 576

6 59 82 23 529

7 74 88 14 196

8 40 59 19 361

9 51 70 19 361

10 61 81 20 400

Jumlah 198 4034

B Hasil Analisis Statistik Inferensial

Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut

a Mencari harga ldquoMDrdquo dengan menggunakan rumus

Md = sum

= 198

b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus

sum = sum sum

= 4034- 39204

= 1136

c Menentukan Harga tHitung

t =

radicsum

t =

radic

t =

radic

t =

radic

t =

t = 1767

d Menentukan Harga

Untuk mencari tTabel peneliti menggunakan tabel distribusi t

dengan taraf signifikan = 10 ndash 1 = 9 maka

diperoleh t005 = 1833

Setelah diperoleh tHitung = 1767 dan ttabel = 1833 maka tHitung gt

ttabel atau atau 1767 gt 1833 Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho

ditolak dan H1 diterima Ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap hasil belajar

matematika murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL

1 PRETEST

Ketuntasan belajar klasikal =

=

x 100

= 30

2 POSTTEST

Ketuntasan belajar klasikal =

=

x 100

= 80

HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TEKNIK KANCING GEMERINCING

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

()

I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

Mengukur persentase keberhasilan aktivitas Siswa

Keberhasilan aktivitas siswa =

=

= 845

LAMPIRAN D

TABEL DISTRIBUSI T-TABEL

KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI

KARTU KONTROL PENELITIAN

PERSURATAN

DOKUMENTASI

TABEL DISTRIBUSI T-TABEL

Dk 025 010 005 002 001 0005

1 1000 3078 6314 12706 31821 63657

2 0816 1886 2920 4303 6965 9925

3 0765 1638 2353 3182 4541 5841

4 0741 1533 2132 2766 3747 4604

5 0727 1476 2015 2571 3365 4032

6 0718 1440 1943 2447 3143 3707

7 0711 1415 1895 2365 2998 3499

8 0706 1397 1860 2306 2896 3355

9 0703 1383 1833 2262 2821 3250

10 0700 1372 1812 2228 2764 3169

11 0697 1363 1796 2201 2718 3106

12 0695 1356 1782 2178 2681 3055

13 0694 1350 1771 2160 2650 3012

14 0692 1345 1761 2145 2624 2977

15 0691 1341 1753 2132 2623 2947

16 0690 1337 1746 2120 2583 2921

17 0689 1333 1740 2110 2567 2898

18 0688 1330 1734 2101 2552 2878

19 0688 1328 1729 2093 2539 2861

20 0687 1325 1725 2086 2528 2845

21 0686 1323 1721 2080 2518 2831

22 0686 1321 1717 2074 2508 2819

23 0685 1319 1714 2069 2500 2807

24 0685 1318 1711 2064 2492 2797

25 0684 1316 1708 2060 2485 2787

26 0684 1315 1706 2056 2479 2779

27 0684 1314 1073 2052 2473 2771

KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI

KARTU KONTROL PELAKSANAAN PENELITIAN

PERSURATAN

DOKUMENTASI

Gambar 1 Pemberian Pretest

Gambar 2 Pembagian Kancing Pada Masing-Masing Anggota Kelompok

Gambar 3 Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Gambar 4 Pemberian Posttest

RIWAYAT HIDUP

Lismayanti Dilahirkan di Banga-Banga pada tanggal 14

Agustus 1998 dari pasangan Ayahanda Cagga dan Ibunda

Marni Anak pertama dari dua bersaudara Penulis masuk

sekolah dasar pada tahun 2004 di SD Inpres Banga-Banga dan

tamat pada tahun 2010 tamat di SMP Negeri 4 Barru pada

tahun 2013 dan tamat di SMK Negeri 1 Barru pada tahun 2016 Pada tahun yang

sama (2016) penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang ada di

Makassar yaitu Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) dan

mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) pada Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Atas berkat yang Maha Kuasa penulis

berhasil menyelesaikan seluruh mata kuliah yang diprogramkan dan semua itu

dilakukan dengan semangat dan usaha yang tinggi untuk mendapatkannya

Page 15: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir 22

Gambar 31 Desain One Group Pretest-Posttest Design 24

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN

Kisi-Kisi Instrumen Soal

Soal Pretest dan Hasil Kerja Pretest Siswa

Soal Postest dan Hasil Kerja Posttest Siswa

Pedoman Penilaian

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa

LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN

Daftar Hadir Siswa

Data Hasil Tes Kemampuan Awal Pretest Siswa

Data Hasil Tes Belajar Posttest Siswa

Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa

LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA

Hasil Analisis Statistik Deskriptif Dan Inferensial

Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest Siswa

Hasil Analisis Data Ketuntasan Klasikal

Hasil Analisis Data Aktivitas Siswa

LAMPIRAN D

Tabel Distribusi T-Tabel

Kartu Kontrol Bimbingan Skripsi

Kartu Kontrol Penelitian

Persuratan

Dokumentasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Model pembelajaran merupakan suatu kegiatan perencanaan yang

dirancang oleh guru untuk pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan

tertentu Model pembelajaran sangat penting diterapkan dalam proses

pembelajaran karena dapat membantu memperjelas prosedur hubungan serta

keadaan keseluruhan dari apa yang sudah direncanakan Menurut Joyce dan Weil

(Wati2017) terdapat beberapa alasan pentingnya model pembelajaran yaitu

pertama memperjelas hubungan fungsional diantara berbagai komponen unsur

atau elemen sistem tertentu Kedua prosedur yang akan ditempuh dalam

melaksanakan kegiatan dapat dijelaskan secara tepat Ketiga model pembelajaran

akan mempermudah para administrator untuk mengidentifikasi komponen elemen

yang mengalami hambatan jika kegiatan yang dilaksanakan tidak efektif

Keempat mengidentifikasi secara tepat cara-cara untuk mengadakan perubahan

jika pendapat ketidaksesuaian dari apa yang telah dirumuskan dan kelima yaitu

dengan dengan menggunakan model pembelajaran guru dapat menyusun tugas-

tugas siswa menjadi suatu kesuluruhan yang terpadu

Menurut Suprihatiningrum (2016143) ada dua macam alasan pentingnya

model pembelajaran yaitu pertama istilah model mempunyai makna yang lebih

luas daripada strategi metode atau prosedur Kedua model dapat berfungsi

sebagai sarana komunikasi yang penting dalam mengajar di kelas

2

Dengan memperhatikan kerangka pengetahuan di atas peneliti menarik

kesimpulan bahwa kedudukan model pembelajaran sangat penting dalam proses

pembelajaran karena dapat membantu dan memperlancar proses pembelajaran di

kelas dan proses pembelajaran akan lebih efektif dan efisien jika model

pembelajaran yang dipilih sesuai dengan materi yang akan diajarkan

Model pembelajaran sangat bermanfaat bagi guru dan siswa Bagi guru

yaitu pertama memudahkan dalam melaksanakan tugas pembelajaran berdasarkan

dengan langkah-langkah yang akan ditempuh sesuai dengan waktu tujuan

kemampuan daya serap siswa dan ketersediaan media yang ada Kedua dapat

dijadikan sebagai alat untuk mendorong aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran Ketiga memudahkan guru untuk melakukan analisis terhadap

perilaku siswa secara individu maupun kelompok dan keempat yaitu

memudahkan guru dalam menyusun bahan pertimbangan dalam merencanakan

penelitian tindakan kelas dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran

Sedangkan bagi siswa yaitu pertama memberikan kesempatan kepada siswa

untuk berperan aktif dalam kegiatan proses belajar pembelajaran Kedua dapat

memudahkan siswa untuk memahami materi pembelajaran yang diajarkan guru

Ketiga mendorong semangat belajar siswa serta ketertarikannya dalam mengikuti

proses pembelajaran secara penuh dan keempat yaitu dapat melihat atau

membaca kemampuan pribadi dikelompoknya secara objektif (Octavia 2020 15-

16)

3

Menurut Pardamean (2015) bahwa model pembelajaran bermanfaat

untuk mengefektifkan dan mengefisienkan pencapaian tujuan pembelajaran

Indikatornya adalah guru dan siswa fokus pembelajaran guru mudah mentransfer

isi pelajaran kepada siswa siswa juga mudah menangkap isi pelajaran

tersebutWaktu yang tersedia untuk satu materi secara efesien dan efektif dapat

dimanfaatkan secara maksimal Ketertarikan dan minat siswa dalam mengikuti

proses pembelajaran cenderung tinggi Guru dan siswa tidak mudah bosan

membahas isi materi pelajaran

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti

dengan guru kelas IV atas nama Aminah pada tanggal 20 Juli 2020 di SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barru bahwa hasil belajar matematika siswa masih

tergolong rendah karena masih banyak siswa yang belum mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 70 Penyebab hasil

belajar matematika rendah yaitu siswa kurang aktif dan terlibat pada saat proses

pembelajaran berlangsung serta kurangnya semangat dan motivasi siswa dalam

menerima materi yang disampaikan oleh guru Ketika guru menjelaskan materi

sebagian siswa tidak memperhatikan karena guru belum menciptakan model

pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa kurang memahami materi yang

disampaikan oleh guru dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu kelompok

karena ketika siswa diberikan tugas kelompok hanya sebagian anggota kelompok

yang aktif mengerjakannya hanya siswa pintar saja yang aktif dalam pembelajaran

berkelompok

4

Untuk mengatasi permasalahan di atas diperlukan kreatifitas guru dalam

memilih model pembelajaran yang dapat mendorong siswa agar aktif dan terlibat

serta semangat pada saat proses pembelajaran berlangsung Adapun model yang

dimaksud yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Bagi siswa dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing dapat membantu mempermudah siswa dalam memahami

materi yang diajarkan dan melatih siswa untuk berkomunikasi bekerja sama

berfikir dan mengungkapkan ide-ide bersama anggota kelompoknya masing-

masing dalam menyelesaikan soal-soal atau permasalahan yang diberikan oleh

guru Siwa juga diharapkan dapat termotivasi semangat dan aktif dalam

pembelajaran matematika sehingga hasil belajarnya dapat meningkat Sedangkan

bagi guru melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif model

pembelajaran yang bisa digunakan pada saat mengajar

Menurut Erika dkk (2018142) bahwa teknik kancing gemerincing

merupakan teknik pembelajaran kooperatif yang dapat membantu guru mencapai

tujuan dalam proses pembelajaran secara tidak langsung mengajak siswa untuk

aktif dalam proses pembelajaran Ciri khas dari model pembelajaran ini yaitu

semua siswa diberi 2 atau 3 buah kancing sebagai syarat yang harus dikeluarkan

jika mereka ingin berbicara dan jika kancingnya habis maka siswa tersebut tidak

boleh berbicara lagi

Dalam teknik pembelajaran kancing gemerincing masing-masing anggota

kelompok memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapatnyaPenggunaan

kancing digunakan sebagai alat yang dirancang dalam model pembelajaran

5

kooperatif teknik kancing gemerincing ini dimaksudkan agar setiap siswa dapat

bertanggung jawab atas tugas yang diberikan Jadi dalam satu kelompok tidak

ada anggota kelompok yang mempunyai posisi dominan karena masing-masing

anggota kelompok mempunyai kesempatan yang sama untuk aktif dalam

pembelajaran dimana siswa yang awalnya bersifat pasif akan termotivasi dan ikut

aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga hasil belajar matematika

siswa dapat meningkat

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis penulis tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul ldquoPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif

Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid

Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas maka rumusan

masalah dalam penelitian ini yaitu ldquoApakah Ada Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika

Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-banga Kabupaten Barrurdquo

C Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini yaitu

ldquoUntuk Mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

6

D Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut

1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran

dalam pengembangan ilmu terutama yang berkaitan dengan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

2 Manfaat Praktis

a Bagi Siswa

Memberikan pengetahuan semangatdan motivasi untuk belajar

lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar yang

diperoleh dapat tercapai

b Bagi Guru

Penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing ini sangat diharapkan dapat bermanfaat bagi guru dalam

proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan keaktifan dan

pemahaman siswa sehingga tercapainya proses belajar mengajar yang

diharapkan

c Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik

kepada sekolah dalam rangka perbaikan proses dan hasil belajar siswa

d Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk

penelitian selanjutya

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A Kajian Teori

1 Hasil Belajar

a Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada diri seseorang

sebagai hasil dari peroses belajar siswa baik itu terjadi perubahan pengetahuan

pemahaman sikap dan tingkah laku kecakapan keterampilan dan kemampuan

serta perubahan aspek-aspek yang lain yang ada pada individu yang belajar

Menurut Nawawi (Fiona 201912) bahwa hasil belajar adalah tingkat

keberhasilan peserta didik yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh

dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu Adapun Menurut

Yudha (201834) bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta

didik setelah menerima pembelajaran yang meliputi aspek kognitif Hal ini

sejalan dengan pendapat Susanto (20125) bahwa hasil belajar adalah

kemampuan yang diperoleh anak setelah kegiatan belajar

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

adalah skor yang diperoleh siswa setelah ia menerima proses pembelajaran

untuk mengetahui sampai dimana tingkat pemahamannya terhadap suatu materi

yang telah dipelajari berupa tes dan biasanya diwujudkan dengan nilai tertentu

Dalam penelitian ini hasil belajar yang ingin dicapai siwa yaitu terkait dengan

aspek kognitif siswa setelah ia menerima suatu materi pembelajaran

8

b Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Purwanto (Yudha 201836) bahwa faktor yang mempengaruhi

hasil belajar terdiri dari dua faktor yaitu faktor dari dalam peserta didik (intern)

yaitu fisiologi dan psikologis dan faktor dari luar (ektern) peserta didik yaitu

lingkungan dan instrumental

Hal ini sejalan dengan pendapat Djamarah (Yudha 201836-37) faktor

yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu

1) Faktor Intern

a) Faktor fisiologis adalah faktor yang terdiri dari kondisi fisiologis

kondisi panca indra

b) Faktor Psikologi adalah faktor yang terdiri dari minat kecerdasan

bakat motivasi dan kemampuan kognitif

2) Faktor Ekstern

a) Faktor lingkungan terdiri dari lingkungan alami dan lingkungan

sosial budaya

b) Faktor Instrumental terdiri dari kurikulum program sarana dan

fasilitas guru

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang

mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor intern (dalam diri) dan faktor ekstern

(luar diri) Kedua faktor tersebut saling berkaitan sehingga siswa perlu

mendapatkan perhatian terhadap keadaannya baik itu dari segi fisik psikis dan

cara belajar di sekolah

9

2 Matematika

a Pengertian Matematika

Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang diajarkan di setiap

jenjang sekolah mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga ke perguruan tinggi

Dalam tulisan Suwangsih dan Tiurlina istilah matematika berasal dari bahasa

Yunani yaitu mathematike yang artinya mempelajari Kata mathematike berasal

dari kata mathema yang memiliki arti pengetahuan atau ilmu

(knowledgescience) Selain itu kata mathematike berhubungan juga dengan kata

lain yang hampir sama yaitu mathein atau mathenein yang berarti berpikir

(Isrokrsquoatun dan Amelia Rosmala 20193)

Menurut Ruseffendi (Al-Tabany 20151) matematika adalah bahasa

simbol ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif ilmu

yang membahas tentang pola keteraturan dan struktur yang terorganisasi dimulai

dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan ke aksioma atau

postulat dan terakhir yaitu ke dalil

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika

merupakan suatu ilmu yang mempelajari bagaimana proses berpikir secara kritis

dan masuk akal untuk mendapatkan suatu kebenaran

b Ciri-Ciri Pembelajaran Matematika

Menurut Suwangsih (wandini 20198) bahwa ciri-ciri pembelajaran

matematika di SD adalah sebagai berikut

a) Pembelajaran matematika menggunakan metode spiral metode spiral ini

melambangkan adanya keterkaitan antara suatu materi dengan materi

10

lainnya Topik sebelumnya menjadi prasyarat untuk memahami topik

berikutnya atau sebaliknya

b) Pembelajaran matematika dilakukan secara bertahap Materi pembelajaran

matematika dilakukan secara bertahap yang dimulai konsep-konsep yang

sederhana menuju konsep yang lebih kompleks

c) Pembelajaran matematika menggunakan metode induktif sedangkan

matematika merupakan ilmu deduktif namun sesuai tahap perkembangan

siswa maka pembelajaran matematika di SD digunakan metode induktif

d) Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi artinya tidak

ada pertentangan antara kebenaran yang satu dengan kebenaran lainnya

Suatu pernyataan dianggap benar jika didasarkan kepada pernyataan-

pernyataan sebelumnya yang telah diterima kebenarannya

e) Pembelajaran matematika hendaknya bermakna artinya konsep

matematika tidak diberikan dalam bentuk jadi tapi sebaliknya siswalah

yang harus mengonstruksi konsep tersebut

c Tujuan Pembelajaran Matematika

Menurut Depdikbud (Wandini 201911-12) bahwa tujuan pembelajaran

matematika di Sekolah Dasar yaitu sebagai berikut

1) Mengembangkan keterampilan berhitung siswa sebagai latihan dalam

kehidupan sehari-hari

2) Menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialihgunakan melalui

kegiatan matematika

11

3) Mengembangkan kemampuan dasar matematika sebagai bekal belajar

lebih lanjut

4) Membentuk sikap logis kritis cermat kreatif dan disiplin

3 Model Pembelajaran Kooperatif

a Pengertian Model Pembelajaran

Dalam suatu proses pembelajaran diperlukan model pembelajaran yang

dapat membuat suasana belajar lebih efektif dan menyenangkan Menurut Joyce

dan Weil (Rusman 2012133) bahwa model pembelajaran adalah segala sesuatu

yang dirancang dalam membentuk kurikulum merancang bahan-bahan

pembelajaran dan membimbing proses pembelajaran di dalam kelas

Menurut Adi (Suprihatiningrum 2016142) bahwa model pembelajaran

merupakan suatu kerangka yang menggambarkan prosedur dalam

mengorganisasikan pengalaman pembelajaran untuk mencapai tujuan

pembelajaran Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam

merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran adalah suatu kegiatan perencanaan yang dirancang untuk

pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan tertentu

b Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan model

pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok-

kelompok kecil yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan

struktur kelompok yang bersifat heterogen (Rusman 2012202) Adapun

12

menurut Djamarah (2018270) bahwa pembelajaran kooperatif adalah model

pembelajaran yang dimana para siswa bekerja sama di dalam kelompok-

kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

kooperatif adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu kelompok

kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang siswa untuk saling berinteraksi

dan bekerjasa sama dengan anggota kelompoknya

c Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Ibrahim dkk (Suprihatiningrum 2016192-193) dalam

pembelajaran kooperatif terdapat 6 langkah utama atau tahapan yaitu sebagai

berikut

Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Fase Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Fase -1

Menyampaikan

tujuan pembelajaran

dan memotivasi

siswa

Guru menyampaikan

semua tujuan pelajaran

yang ingin dicapai pada

pelajaran tersebut dan

memotivasi siswa untuk

belajar

Siswa memperhatikan guru

pada saat guru menyampaikan

tujuan pembelajaran dan siswa

harus semangat untuk ikut

dalam proses pembelajaran

Fase-2

Menyajikan

informasi

Guru menyajikan

informasi kepada siswa

dengan jalan demonstrasi

atau lewat bahan bacaan

Siswa memperhatikan materi

yang disampaikan oleh guru

dan bertanya jika ada materi

yang kurang dimengerti

Fase-3

Mengorganisasikan

siswa ke dalam

kelompok-kelompok

belajar

Guru menjelaskan kepada

siswa bagaimana caranya

membentuk kelompok

belajar dan membantu

setiap kelompok agar

melakukan transisi secara

efisien

Siswa memperhatikan guru

ketika menjelaskan Setelah

guru menjelaskan tentang cara

berkelompok maka siswa

harus tahu bahwa semua

aggota kelompok memiliki

tujuan yang sama dan harus

berbagi tugas dan tanggung

jawab yang sama di antara

anggota kelompok

13

Fase-4

Membimbing

kelompok bekerja

dan belajar

Guru membimbing

kelompok-kelompok

belajar pada saat mereka

mengerjakan tugas

mereka

Siswa mengerjakan tugas

kelompok yang diberikan

dengan cara bekerja sama

dengan anggota kelompoknya

melalui bimbingan guru

Fase-5

Evaluasi

Guru mengevaluasi hasil

belajar tentang materi yang

telah dipelajari atau

masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil

kerjanya

Masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil

diskusinya

Fase-6

Memberikan

penghargaan

Guru mencari cara-cara

untuk menghargai baik

upaya maupun hasil

belajar individu dan

kelompok

Siswa harus saling mengargai

jawaban ketika jawaban

mereka berbeda setiap

kelompok dan harus

mempertanggungjawabkan

jawabannya

d Teknik-Teknik Pembelajaran Kooperatif

Menurut Huda (2017134) dalam pembelajaran kooperatif terdapat 14

teknik pembelajaran yang dapat diterapkan di dalam kelas antara lain Mencari

Pasangan Bertukar Pasangan Berpikir Berpasangan Berbagi Berkirim Salam

dan Soal Kepala Bernomor Kepala Bernomor Terstruktur Dua tinggal Dua

Tamu Keliling Kelompok Kancing Gemerincing Keliling Kelas Lingkaran

Dalam Lingkaran Luar Tari Bambu jigsaw dan Bercerita Berpasangan

Berdasarkan uraian di atas salah satu teknik pembelajaran kooperatif

yang diterapkan dalam penelitian ini adalah teknik kancing gemerincing Peneliti

memilih teknik kancing gemerincing karena dalam teknik ini siswa dapat terlibat

secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajarnya dapat

meningkat

14

4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing

a Pengertian TeknikKancing Gemerincing

Menurut Widyarty (201311) teknik kancing gemerincing merupakan

suatu model pembelajaran yang bertujuan untuk mengatasi hambatan

pemerataan kesempatan siswa yang sering mewarnai kerja kelompok dan setiap

siswa berhak mendapatkan kesempatan untuk berperan serta pada kelompoknya

masing-masing Sedangkan menurut Ulya (201932) bahwa teknik kancing

gemerincing merupakan metode yang dikembangkan oleh Spencer kagan

dimana masing-masing anggota kelompoknya mendapatkan kesempatan untuk

menyampaikan pendapat mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran

orang lain

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran teknik kancing gemerincing adalah suatu teknik pembelajaran

dimana dalam proses pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada semua

anggota kelompok untuk berpendapat

b Prosedur PelaksanaanTeknik Kancing Gemerincing

Dalam proses pembelajaran teknik kancing gemerincing terdapat

langkah-langkah model pembelajaran Menurut Huda (2011142-143) langkah-

langkah dari teknik kancing gemerincing yaitu

1) Guru menyiapkan satu kotak kecil yang berisi kancing-kancing (atau

benda-benda lainnya)

15

2) Masing-masing anggota dari setiap kelompok mendapatkan 2 atau 3 buah

kancing (jumlah kancing bergantung pada sukar tidaknya tugas yang

diberikan)

3) Setiap kali anggota selesai berbicara atau mengeluarkan pendapat ia harus

menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkannya di tengah-tengah

meja kelompok

4) Jika kancing yang dimiliki salah seorang siswa habis dia tidak boleh

berbicara lagi sampai semua rekannya menghabiskan kancingnya masing-

masing

5) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok

boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan

mengulangi prosedurnya kembali

d Kelebihan dan Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing

Menurut Ulya (201830-31) teknik kancing gemerincing memiliki

beberapa kelebihan dan kelemahan yaitu sebagai berikut

1) Kelebihan Teknik Kancing Gemerincing

a) Mengatasi hambatan pemerataan kesempatan berbicara siswa dalam

beriskusi

b) Mendorong siswa agar dapat aktif berbicara pada saat proses

pembelajaran berlangsung

c) Memberikan kesempatan bagi siswa yang tidak aktif untuk

menyampaikan pendapatnya pada saat berdiskusi sehingga siswa

16

yang tidak aktif memiliki kesempatan yang sama untuk

menyampaikan pendapatnya

2) Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing

a) Pengelolaan waktu saat persiapan dan pelaksanaan perlu

diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran terutama

dalam proses pembentukan kualitas pengetahuan siswa

b) Memerlukan waktu yang cukup lama jika guru tidak terlalu

memahami dengan baik materi yang akan diajarkan

c) Model ini susah diterapkan jika jumlah siswa terlalu banyak

5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing

Langkah-langkah yang akan di terapkan dalam penelitian ini yaitu

sebagai berikut

1) Menyiapkan bahan ajar dan media pembelajaran

2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa

3) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari

4) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5

orang siswa Kemudian membagikan soal kepada masing-masing

kelompok

5) Guru kemudian menyuruh semua anggota dari masing-masing kelompok

untuk mengerjakan tugas yang diberikan dengan cara bekerja sama

Setelah itu guru membagikan kancing berwarna kepada masing-masing

anggota kelompok Setiap anggota kelompok mendapatkan dua buah

17

kancing berwarna dan guru kemudian menjelaskan cara penggunaan

kancing yang dipegang oleh setiap siswa

6) Guru mengawasi masing-masing kelompok dan memberi bantuan kepada

kelompok jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas yang

diberikan

7) Jika tugas kelompok yang diberikan telah selesai guru meminta siswa

agar maju kedepan dengan cara menunjuk siswa yang mengacungkan

tangannya untuk menuliskan hasil kerja kelompoknya dan kelompok lain

menanggapinya apakah jawabannya sama atau tidak secara bergantian

Lakukan hal tersebut secara berulang sampai nomor dan soal yang

diberikan sudah dibahas semua

8) Siswa yang maju kedepan mengumpulkan kancingnya di tengah meja

kelompoknya

9) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok

boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan

mengulangi prosedurnya kembali

6 Kaitan Antara Model Pembelajaraan Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika

Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing menekankan

keaktifan semua anggota dalam suatu kelompok untuk menyelesaikan suatu

permasalahan yang diberikan oleh seorang guru dimana mereka saling membantu

satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan agar hasil belajar mereka bisa

meningkat secara merata Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat

18

membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih

siswa untuk bekerja sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif

dan terlibat dalam proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti

pembelajaran

Untuk tugas-tugas yang terstruktur seperti matematika diskusi jarang

dibutuhkan karena dalam tugas-tugas seperti ini biasanya sudah terdapat satu

jawaban benar Akan tetapi meskipun pembelajaran matematika yang bersifat

terstruktur tetapi model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing bisa

digunakan tergantung sejauh mana guru dapat membantu siswa memahami jenis

bantuan seperti apa yang mereka perlukan untuk mengerjakan tugas dalam suatu

kelompok

Mengingat pembelajaran kooperatif dikembangkan dari teori

konstruktivisme dimana siswa dituntut untuk mengembangkan pengetahuan awal

mereka secara mandiri agar terjadi pembelajaran yang bermakna Hal ini sejalan

dengan pembelajaran matematika yang pada dasarnya adalah penanaman konsep

Dimana dituntut pula pembelajaran yang bermakna agar konsep matematika itu

sendiri mudah dimengerti oleh siswa

B Hasil Penelitian yang Relevan

Pada bagian ini peneliti akan mengkaji penelitian yang relevan dengan

penelitian penulis Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya

diantaranya sebagai berikut

19

a) Jurnal Dwi Purwanto (2016) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa persentase observasi komunikasi matematis siwa pada

siklus I sebesar 5625 meningkat menjadi 7500 pada siklus II Rata-rata

nilai evaluasi belajar siswa pada siklus I mencapai 6990 dengan jumlah siswa

yang tuntas 21 siswa dan persentase ketuntasan 6562 meningkat menjadi

7615 pada siklus II dengan jumlah siswa yang tuntas 24 siswa dan persentase

ketuntasan 7500 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan

bahwa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dapat

meningkatkan komunikasi matematis dan hasil belajar matematika pada siswa

kela VIII di SMP Negeri 11 Purworejo Persamaan dalam penelitian ini yaitu

sama-sama menggunakan teknik kancing gemerincing dan mata pelajaran

yang sama Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian sasaran

penelitian dan lokasi penelitian

b) Jurnal Nurul Wisna Afianti (2017) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian

ini menunjukkan presentase keaktifan belajar peserta didik pada siklus I

sebesar 617 dengan kategori cukup aktif dan persentase ketuntasan hasil

belajar peserta didik sebesar 46675 Pada siklus II persentase keaktifan

belajar peserta didik mengalami peningkatan menjadi 8609 dengan kategori

sangat aktif dan hasil belajar peserta didik juga meningkat dengan persentase

ketuntasan sebesar 8333 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat

disimpulkan bahwa keaktifan dan hasil belajar IPA melalui model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing mengalami peningkatan

Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan teknik

20

kancing gemerincing Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian

sasaran penelitian lokasi penelitian dan mata pelajaran

c) Jurnal Komang Sucipta (2018) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 1412

sedangkan nilai rata-rata pada kelompok kontrol sebesar 975 Dari uji

prasyarat data bahwa data berdistribusi normal dan memiliki varians yang

homogeny kemudian dilanjutkan dengan uji-t diperoleh thitung= 365 dan ttabel

= 201 dengan taraf signifikan 5 dan (db) 49 sehinggaH1 diterima dan H0

ditolak Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

dengan kelompok siswa yang mengikuti proses pembelajaran konvensional

pada siswa kelas V SD Negeri 3 Sangkan Gunung melalui proses

pembelajaran Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan

teknik kancing gemerincing dan jenis metode penelitian yang sama

Sedangkan perbedaannya terletak pada sasaran penelitian lokasi penelitian

dan mata pelajaran

C Kerangka Pikir

kerangka pikir merupakan bagian penelitian yang menggambarkan alur

pikir suatu penelitian Keberhasilan siswa dalam belajar dapat diukur dengan hasil

belajar yang diperoleh siswa selama mengikuti proses kegiatan pembelajaran

Pada saat proses pembelajaran berlangsung hanya sebagian siswa yang aktif dan

terlibat dalam pembelajaran Motivasi dan semangat siswa masih kurang untuk

21

belajar sehingga cepat mengalami rasa bosan dan jenuh Pada saat guru

menjelaskan materi sebagian siswa tidak memperhatikan sehingga kurang

mengerti dengan materi yang diajarkan karena model pembelajaran yang

digunakan guru kurang bervariasi dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu

kelompok Hal tersebut mengakibatkan rendahnya hasil belajar matematika siswa

Masalah tersebut merupakan gambaran secara umum tentang permasalahan yang

terdapat pada kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

Untuk memaksimalkan hasil belajar siswa salah satu model

pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses

pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat membantu siswa dalam

memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih siswa untuk bekerja

sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif dan terlibat dalam

proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti pembelajaran

Sebelum model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

diterapkan maka terlebih dahulu dilakukan tes berupa pretest dan posttest setelah

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diterapkan dalam

pembelajaran Setelah itu data dari pretest dan posttest dibandingkan lalu

dianalisis untuk mendapatkan hasil atau kesimpulan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran matematika Berdasarkan uraian tersebut dapat digambarkan bagan

kerangka pikir model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

sebagai berikut

22

Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir

Rendahnya Hasil Belajar Matematika Siswa

Kelas IV SD Inpres Banga-Banga

Pretest

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing

Posttest

Hasil Belajar

Analisis

Temuan

Siswa kurang aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran

Kurangnya semangat dan motivasi siswa untuk belajar

Model pembelajaran yang kurang bervariasi

Kerja sama dalam kelompok masih kurang

23

D Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang kajian pustaka

maupun kerangka pikir dalam penelitian ini digunakan hipotesis sebagai berikut

ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-

Banga Kabupaten Barrurdquo

Adapun hipotesis statistik dari penelitian ini yaitu

Keterangan

micro1 Rata-rata hasil belajar sebelum diberikan perlakuan

micro2 Rata-rata hasil belajar setelah diberikan perlakuan

Ho Tidak ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

H1 Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-

Banga Kabupaten Barru

Ho micro1 = micro2

H1 micro1ltmicro2

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A Rancangan Penelitian

1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksperimen Penelitian eksperimen adalah suatu kegiatan penelitian yang

dilakukan peneliti untuk menilai suatu perlakuan (treatment) pendidikan

terhadap suatu objek atau objek penelitian untuk menguji hipotesis Jenis

penelitian eksperimen yang digunakan adalah pre-eksperimental design

Penelitian pre-eksperimental design belum merupakan eksperimen

sungguh-sungguh karena masih terdapat variable luar yang ikut berpengaruh

terhadap terbentuknya variable dependen Jadi hasil eksperimen yang merupakan

variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen

Hal ini terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih

secara random (Sugiyono 201574)

2 Desain Penelitian

Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah one-group

pretest-postest design Pada desain ini terdapat pretest yang diberikan sebelum

postest setelah perlakuan Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut

Gambar 31 Desain One group pretest-postest

O1 X O2

Pretest Treatment Posttest

25

Keterangan

O1 Nilai pretest sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing

O2 Nilai posttest setelah dilaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran matematika teknik kancing

gemerincing

X Perlakuan berupa pembelajaran matematika melalui model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

B Populasi dan Sampel

1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201580) Populasi

dalam penelitian ini adalah murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru yang berjumlah 10 orang

2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari

semua yang ada pada populasi misalnya karena keterbatasan dana tenaga dan

waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu

(Sugiyono 201581) Dalam teknik pengambilan sampel peneliti menggunakan

sampel jenuh Sampel jenuh merupakan teknik pengambilan sampel bila semua

26

anggota populasi digunakan Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif

kecil (Sugiyono 201585) Sampel dalam penelitian ini adalah murid kelas IV

SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru yang berjumlah 10 orang

C Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek

pengamatan penelitian Dalam penelitian ini mengkaji dua variabel yaitu ldquoModel

Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincingrdquo sebagai variabel bebas

(X) dan ldquoHasil Belajar Matematikardquo sebagai variabel terikat (Y)

1 Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing adalah suatu

model pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok dimana masing-

masing anggota kelompok mendapatkan sebuah kancing berwarna sebagai

penanda apabila mereka berpendapat Masing-masing siswa harus

bertanggungjawab atas kancing yang dimiliknya

2 Hasil belajar matematika adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah

melalui kegiatan proses pembelajaran Hasil belajar matematika siswa yang

dimaksud adalah nilai yang diperoleh siswa sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dan sesudah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diberi

(posttest)

D Instrumen Penelitian

Adapun instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

27

1 Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa

selama penelitian berlangsung Dalam hal ini peneliti mengamati aktivitas

belajar siswa selama proses berlangsungnya pembelajaran

2 Soal Tes

Tes hasil belajar matematika digunakan untuk memperoleh informasi

tentang penguasaan siswa terhadap pembelajaran matematika sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing yang

biasa disebut pretest dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing yang biasa disebut posttest Soal tes dibuat

berdasarkan materi yang diberikan selama penelitian berlangsung dengan

berdasarkan rumusan indikator pembelajaran Soal tes ini akan

dikembangkan dalam bentuk tes uraian (essay) yang berjumlah 5 soal

3 Dokumentasi

Instrumen dari dokumentasi ini adalah kamera yang digunakan untuk

mengambil beberapa gambar atau foto kegiatan dan aktivitas siswa selama

proses pembelajaran berlangsung

E Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk

mengumpulkan data penelitiannya Untuk mengumpulkan data dalam penelitian

ini dilakukan dengan cara sebagai berikut

28

1 Observasi

Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan

langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang akan diteliti

Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara pengamatan dan pencatatan

mengenai pelaksanaan pembelajaran

2 Tes

Sebelum dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing terlebih dahulu dilakukan pretest untuk mengetahui

kemampuan awal murid Setelah diberi perlakuan kemudian dilakukan

postttest untuk mengetahui kemampuan hasil belajar murid Data yang

diperoleh berdasarkan tes yang digunakan dalam proses pembelajaran

3 Dokumentasi

Dengan teknik ini peneliti memperoleh dokumen penelitian berupa

foto materi pelajaran melalui buku serta RPP Dengan foto dapat

memberikan informasi mengenai keadaan atau situasi kelas ketika peneliti

maupun siswa melaksanakan proses pembelajaran

F Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan memperhatikan jenis data yang akan

dianalisis Dalam penelitian kuantitatif seluruh data dari seluruh responden atau

sumber data lain terkumpul maka dilakukan analisis data Adapun teknik analisis

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

29

1 Analisis Data Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau

memberi gambaran umum data yang terkumpul selama proses penelitian dan

bersifat kuantitatif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk

mendeskripsikan seberapa besar hasil belajar pretest dan posttest yang diperoleh

siswa kelas IV sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerncing dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing Adapun langkah-langkah dalam penyusunan data

hasil pengamatan yaitu

a Hasil Belajar Siswa

1) Menghitung nilai rata-rata siswa (Mean)

= sum

(Riadi 2016)

Keterangan

= Rata-rata (Mean)

fi = Jumlah

n = Jumlah siswa

2) Menghitung persentase nilai rata-rata

P =

(Sudijono 201539)

30

Keterangan

p = Angka Persentase

f = Frekuensi yang dicari persentasenya

n = Banyaknya sampel

Dalam keperluan analisis deskriptif kriteria yang digunakan untuk

menentukan kriteria hasil belajar siswa yaitu

Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar

Ketuntasan Hasil Belajar () Kategori Hasil Belajar

0 le x ge 54 Sangat rendah

55 le x ge 64 Rendah

65 le x ge 79 Sedang

80 le x ge 89 Tinggi

90 lt x gt 100 Sangat tinggi

Sumber Depdikbud (2003)

b Analisis Aktivitas Siswa

Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil lembar observasi aktivitas

siswa yang diolah dengan teknik analisis berikut

AP = sum

sum x 100

(Trianto 2010 243)

Keterangan

AP = Nilai yang dicari

sumP = Banyaknya siswa yang melakukan akrivitas

sumF = Jumlah seluruh siswa

31

Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa

Sumber (Trianto 2010 43)

2 Analistik Statistik Inferensial

Analisis statistik inferensial dilakukan untuk menguji hipotesis

penelitian dengan menggunakan uji-t Untuk menguji hipotesis penelitian

mengenai perbedaan hasil belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran

matematika sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing diuji dengan t-tes dengan taraf signifikan α = 005

atau bertaraf 5 Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti

menggunakan teknik statistik t (uji-t) dengan tahap sebagai berikut

radicsum

(Arikunto 2013349)

Keterangan

Md = Mean perbedaan mean pretest dan posttest

X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)

X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)

d = Devisi masing-masing subjek

sum = Jumlah kuadrat deviasi

N = Jumlah subjek pada sampel

Ketuntasan Hasil Belajar () Kriteria

0 le x ge 25 Kurang Baik

26 le x ge 50 Cukup Baik

51 le x ge 75 Baik

76 lt x gt 100 Sangat Baik

32

Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut

a Mencari harga ldquoMdrdquo dengan menggunakan rumus

Md = sum

(Arikunto 2013350)

Keterangan

Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest

sumd = Jumlah dari gain (pretest-posttest)

N = Subjek pada sampel

b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus

sum = sumd ndash sum

(Arikunto 2013351)

Keterangan

sum = Jumlah kuadrat deviasi

sumd = Jumlah dari gain (pretest-postest)

N = Subjek pada sampel

c Menentukan harga dengan rumus

radicsum

(Arikunto 2013349)

Keterangan

Md = Mean perbedaan mean pre-test dan pos-test

X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)

X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)

33

d = Devisi masing-masing subjek

sum = Jumlah kuadrat deviasi

N = Jumlah subjek pada sampel

d Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan

Kaidah pengujian signifikan

1) Jika maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti pengunaan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

2) Jika maka H0 diterima dan H1 ditolak berarti pengunaan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing tidak

berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

e Menentukan harga

Mencari mengunakan table distribusi t dengan taraf

signifikan α = 005 dan d k = N‒1

f Membuat Kesimpulan apakah model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas

IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif dimaksudkan untuk memperoleh gambaran

mengenai ketuntasan hasil belajar matematika murid yang meliputi sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) serta hasil observasi aktivitas siswa selama proses

pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Deskripsi masing-masing hasil analisis tersebut diuraikan sebagai berikut

a Deskripsi Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan Setelah

(Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing

Dari hasil analisis deskriptif yang disajikan pada lampiran C maka skor

hasil belajar siswa sebelum (Pretest) dan setelah (Posttest) diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing pada siswa kelas IV SD

Inpres Banga-Banga materi pecahan senilai dapat dilihat pada tabel 41 berikut

Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest)

dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif

Teknik Kancing Gemerincing

Statistik Pretest Posttest

Ukuran Sampel 10 10

Skor Ideal 100 100

Skor Rata-rata 609 807

Skor Tertinggi 81 100

Skor Terendah 36 60

Rentang Skor 45 40

Sumber Data Olah Lampiran C

34

35

Pada Tabel 41 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata skor hasil belajar

matematika siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (pretest) adalah 609 dan setelah diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) adalah 807 dari

skor ideal 100 Skor yang dicapai siswa tersebar dari skor terendah pretest 36 dan

skor terendah posttest 60 Skor tertinggi yang dicapai siswa pada pretest adalah 81

dan posttest adalah 100 dengan rentang skor pretest 45 dan posttest 40 Jika skor

hasil belajar matematika sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke

dalam lima kategori maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang

ditunjukkan pada Tabel 42 berikut

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika

Siswa Sebelum (Pretest) dan Sesudah (Posttest) Diterapkan Model

Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

No

Skor

Kategori

Pretest Posttest

F Persentase

()

F Persentase

()

1 0 le x le 54 Sangat Rendah 3 30 0 0

2 55 le x le 64 Rendah 4 40 2 20

3 65 le x le 79 Sedang 1 10 2 20

4 80 le x le 89 Tinggi 2 20 4 40

5 90 le x le 100 Sangat Tinggi 0 0 2 20

Jumlah 10 100 10 100

Sumber Hasil tes siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

Pada Tabel 42 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dari 10 siswa kelas

IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru terdapat 3 orang siswa (30) yang

memperoleh skor pada kategori sangat rendah 4 orang siswa (40) yang

memperoleh skor kategori rendah 1 orang siswa (10) yang memperoleh skor

36

kategori sedang dan 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori tinggi

serta tidak ada siswa (0) yang memperoleh skor kategori sangat tinggi

Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) dari 10 siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru terdapat 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor pada kategori rendah

2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori sedang 4 orang siswa (40)

yang memperoleh skor kategori tinggi dan 2 orang siswa (20) yang

memperoleh skor kategori sangat tinggi

Skor rata-rata hasil belajar siswa sebelum diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) sebesar 609 dikonversi ke dalam

5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil belajar matematika siswa umumnya

berada pada kategori rendah Sedangkan skor rata-rata hasil belajar siswa setelah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)

sebesar 807 dikonversi ke dalam 5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil

belajar matematika siswa umumnya berada pada kategori tinggi

Selanjutnya untuk melihat persentase ketuntasan hasil belajar matematika

siswa sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dapat dilihat pada Tabel 43

berikut

37

Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum

(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Skor

Kategori

Pretest Posttest

F Persentase

()

F Persentase

()

0 le x ˂ 70 Tidak Tuntas 7 70 2 20

70 le x le 100 Tuntas 3 30 8 80

Jumlah 10 100 10 100

Sumber Perolehan nilai siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru

Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila memiliki skor

paling sedikit 70 Dari Tabel 43 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) jumlah siswa yang

tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 7 orang siswa

(70) dan siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 3

orang siswa (30) Dari deskripsi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

matematika siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70

Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) jumlah siswa yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan

minimal individual adalah 2 orang siswa (20) dan siswa yang memenuhi kriteria

ketuntasan minimal individual adalah 8 orang siswa (80) Berdasarkan deskripsi

di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru setelah diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria

ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70

38

b Deskripsi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa

Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika materi

pecahan senilai dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing selama 2 kali pertemuan secara singkat dapat dilihat pada Tabel 47

sebagai berikut

Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siwa Selama Proses Pembelajaran Dengan

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

() I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsun

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

Sumber Data Olah Lampiran C

39

1) Persentase rata-rata siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar

berlangsung sebanyak 100

2) Persentase rata-rata siswa yang memperhatikan guru pada saat proses

pembelajaran berlangsung sebanyak 80

3) Persentase rata-rata siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari

teman-temannya sebanyak 85

4) Persentase rata-rata siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran

berlangsung sebanyak 80

5) Persentase rata-rata siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing 80

6) Persentase rata-rata siswa yang bekerja sama dengan teman kelompoknya

sebanyak 90

7) Persentase rata-rata siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil

kerja kelompoknya sebanyak 90

8) Persentase rata-rata siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung sebanyak 80

9) Persentase rata-rata siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban sebanyak 85

10) Persentase rata-rata siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran sebanyak 75

Jika rata-rata skor aktivitas saat diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke dalam lima kategori

40

maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang ditunjukkan pada Tabel

45 berikut

Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siwa Selama Proses

Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing

Ketuntasan Hasil Belajar ( ) Kriteria F Persentase ()

0 le x ge 25 Kurang Baik 0 0

26 le x ge 50 Cukup Baik 0 0

51 le x ge 75 Baik 1 10

76 le x ge 100 Sangat Baik 9 90

Pada Tabel 45 di atas dapat dilihat bahwa persentase aktivitas siswa

melalui penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

terdapat 10 aspek yang diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa

yang berada pada kategori kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas

(10) yang berada pada kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada

pada kategori sangat baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga

aktivitas siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing berada pada kategori sangat baik

2 Hasil Analisis Inferensial

Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis Sesuai

dengan hipotesis penelitian yakni ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika

Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo Maka teknik

yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik statistik

inferensial dengan menggunakan uji-t

41

Berdasarkan analisis data yang diuraikan (lampiran C) terlihat bahwa

pada siswa kelas IV SD Inpres BangandashBanga Kabupaten Barru sebesar

1767 Berdasarkan tersebut dapat dibandingkan dengan nilai

menggunakan tabel distribusi t dengan taraf signifikan α = 005 (tabel terlampir)

dan db = N-1 = 9 maka diperoleh = 1833 Setelah diperoleh 1767 dan

= 1833 maka diperoleh ˃ atau 1767 ˃ 1833 sehingga dapat

disimpulkan bahwa ditolak dan diterima Hal ini berarti bahwa terdapat

pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap

hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru

B Pembahasan

Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian di kelas IV SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barru yang jumlah siswanya yaitu 10 orang Desain

penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest design yang hanya

melibatkan satu kelompok yaitu kelompok eksperimen dimana diberikan tes awal

berupa pretest sebelum treatment atau perlakuan dan akhir pembelajaran

diberikan posttest Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan perlakuan

berupa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing Untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing terhadap materi pembelajaran matematika pada siswa yaitu melalui

hasil test (pretest dan posttest) yang diberikan sebelum dan sesudah perlakuan

kemudian dianalisis menggunakan perhitungan manual

42

Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar matematika siswa sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

menunjukkan bahwa terdapat 3 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang

siswa atau 30 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

dan 7 orang siswa atau 70 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 609 Dengan kata lain hasil belajar

matematika pada siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (pretest) masih tergolong rendah dan tidak memenuhi

kriteria ketuntasan klasikal

Selanjutnya hasil analisis data hasil belajar siswa matematika setelah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)

menunjukkan bahwa terdapat 8 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang

siswa atau 80 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

dan 2 orang siswa atau 20 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 807 Dengan kata lain hasil belajar

matematika pada siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria ketuntasan klasikal

Hasil pengamatan persentase aktivitas siswa melalui penerapan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terdapat 10 aspek yang

diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa yang berada pada kategori

kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas (10) yang berada pada

kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada pada kategori sangat

baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga aktivitas siswa setelah

43

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berada

pada kategori sangat baik

Hasil analisis statistik inferensial yang dimaksud adalah pembahasan

terhadap hasil pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya dengan

menggunakan rumus uji-t diketahui bahwa nilai = 1767 dan = 1833

maka diperoleh atau 1767 gt 1833 sehingga dapat disimpulkan

bahwa Ho ditolak dan H1 diterima

Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial yang

diperoleh ternyata cukup mendukung teori yang telah dikemukakan pada kajian

pustaka Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ldquoModel Pembelajaran

kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar

Matematika Siswa Kelas V SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

44

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan

yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berpengaruh

terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga

Kabupaten Barru

B Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini maka

peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut

1 Bagi siswa diharapkan lebih aktif semangat kreatif dan dapat

mengembangkan diri dalam pelajaran

2 Bagi guru diharapkan bisa menerapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing dalam pembelajaran matematika agardapat

membangkitkan minat keingintahuan motivasi dan keberanian murid dalam

menjawab pertanyaan pada saat proses pembelajaran berlangsung

3 Bagi peneliti diharapkan mampu mengembangkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing ini pada mata pelajaran lain demi

tercapainya tujuan yang diharapkan

45

DAFTAR PUSTAKA

Afianti Nurul Wisma Sulastry Taty Alimin 2017 Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan

Keakifan Dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X Mia 3 SMAN 1

Bontomarannu Jurnal Nalar Pendidikan 5 (2) 550 (httpsojsunm

acidnalararticleview4869 diakses pada tanggal 2 Februari 2020)

Al-Tabany T I B 2015 Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif

dan Kontekstual Konsep Landasan dan Implementasinya pada

Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik IntegratifTKI) Jakarta Prenada

media Group

Arikunto Suharsimi 2013 Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik

Jakarta PT Rineka Cipta

Djamarah Syaiful Bahri 2018 Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif

Jakarta PT Rineka Cipta

Erika Dini Sumardi Rosarina 2018 Pengaruh Model Cooperative Learning

Tipe Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pembelajaran

IPS SD Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar5(1)

142(httpsejournalupieduindexphppedadidaktikaarticleview7270

diakses pada tanggal 7 Maret 2020)

Fiona Firda 2019 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Peseta Didik Tema Panas dan

Perpindahannya Kelas V SD Negeri 3 Talangpadang Kabupaten

Tanggamus Skripsi Tidak Diterbitkan Bandar Lampung Universitas

Lampung (httpdigilibunilaacidideprint57215 diakses pada tanggal 8

Februari 2020)

Huda Miftahul 2017 Cooperative Leraning Metode Teknik Struktur dan Model

Terapan Yogyakarta Pustaka Belajar

Isrokrsquoatun Rosmala Amelia 2019 Model-Model pembelajaran Matematika

Jakarta PT Bumi Aksara

Octavia Shilphy A 2020 Model-Model PembelajaranYogyakarta CV Budi

Utama

Pardamean Toto 2015 Model Pembelajaran Untuk Efesiensi Dan Efektivitas

Pembelajaran (httpswwwkompasianacomtotopardamean550b2351a3

3311b2142e396emodel-pembelajaran-untuk-efisiensi-dan-efektivitas-pem

belajaran) Diakses pada tanggal 26 Juni 2015

46

Purwanto Dwi 2016 Meningkatkan Komunikasi Matematis Dan Hasil Belajar

Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Jurnal Pendidikan Matematika 21(3) 245 (httpejournal

umpwracidindexphpekuivalenarticleview30072844 diakses pada

tanggal 2 Februari 2020)

Puspita G I Monawati amp Elly R (2017) Korelasi Persepsi Siswa Terhadap

Pembelajaran Matematika Dengan Hasil Belajarnya Di Kelas V Sd Negeri

I Pagar Air Aceh Besar Jurnal ilmiah pendidikan guru sekolah dasar 2

92 (httpswwwneliticomidpublications188711korelasi-siswa-terhada

p-pembelajaran-matematika-dengan-hasil-belajarnya diakses pada tanggal

3 Februari 2020)

Riadi E 2016 Statistika Penelitian (Analisis Manual Dan IBM SPSS)

Yogyakarta Penerbit Andi

Rusman 2012 Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Sucipta Komang Japa Gusti Ngurah Margunayasa Gede 2018 Pengaruh

Model Pembelajaran Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar IPA

Kelas V Jurnal Mimbar Ilmu 23 (3) 208 (httpsejournalun dikshaac

idindexphpMIarticleview164370 diakses pada tanggal 21 Februari

2020)

Sudijono Anas 2015 Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Sugiyono 2015 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Suprihatiningrum Jamil 2016 Strategi Pembelajaran Teori amp Aplikasi

Jogjakarta Ar-Ruzz Media

Trianto (2010) Model Pembelajaran Terpadu Jakarta Bumi Aksara

Ulya Zulfa 2019 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemerincing Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Pada

siswa Kelas II SDI Nailul Falah Sukorejo-Pasuruan Skripsi Tidak

Diterbitkan Surabaya Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

(httpdigilibuinsbyacidideprint33077 diakses pada tanggal 21

Februari 2020)

47

Wati Irma 2017 Pentingnya Media Dan Model Pembelajaran Dalam proses

Mengajar (httpsmetrojambicomread2017102726042pentingnya-me

diadan-model-pembelajaran-dalam-proses-mengajar Diakses pada tanggal

3 Juli 2020)

Wandini Rora Rizki 2019 Pembelajaran Matematika Untuk Calon Guru MISD

CV Medan Widya Puspita

Widyarty Z 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemeincing Terhadap Hasil dan Minat Belajar Matematika Siswa Kelas

VII SMP Dwi SejahteraPekan Baru Skripsi Tidak Diterbitkan Pekan

Baru Universitas Islam Negeri Sultan Syarif kasim (httprepositoryuin

suskaaciidideprint2150 diakses 9 Februari 2020)

Yudha Rahmat Putra 2018 Motivasi Berprestasi amp Disiplin Peserta Didik Serta

Hubungannya dengan Hasil Belajar Pontianak Yudha English Gallery

L

A

M

P

I

R

A

N

LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN

KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI

SOAL PRETEST DAN HASIL KERJA PRETEST SISWA

SOAL POSTTEST DAN HASIL KERJA POSTTEST SISWA

PEDOMAN PENILAIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI

Kompetensi Dasar Indikator Nomor

Soal

Jumlah

Soal

31 Menjelaskan pecahan-

pecahan senilai

dengan gambar dan

model konkret

311 Menunjukkan pecahan

senilai

1 dan 2

2

312 Menuliskan contoh

pecahan senilai

3 1

41 Mengidentifikasi

pecahan-pecahan

senilai dengan gambar

dan model konkret

411 Menentukan pecahan

senilai dengan cara

mengalikan pembilang

dan penyebut dengan

angka yang sama

4 1

412 Menentukan pecahan

senilai dengan cara

membagi pembilang

dan penyebut dengan

angka yang sama

5 1

Jumlah Soal 5

SOAL PRETEST

Nama

Kelas

1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar

a

b

2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan

3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari

4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

HASIL KERJA PRETEST SISWA

SOAL POSTTEST

Nama

Kelas

1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar

a

b

2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan

3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari

4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

HASIL KERJA POSTTEST SISWA

PEDOMAN PENILAIAN

PRETEST

Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot

1 a

dan

b

dan

20

2

10

3 Pecahan yang senilai dengan

yaitu

dan

10

4 a

=

b

c

30

5 a

=

=

b

=

=

c

=

=

30

Jumlah 100

Panduan Penilaian Skor

x 100 = Nilai

POSTTEST

Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot

1 a

dan

b

dan

20

2

10

3 Pecahan yang senilai dengan

yaitu

dan

10

4 d

=

e

f

30

5 a

=

=

b

=

=

c

=

=

30

Jumlah 100

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan SD Inpres Banga-Banga

Mata Pelajaran Matematika

Kelas Semester IVGanjil

Tahun Pelajaran 20202021

Materi Pokok Pecahan Senilai

Alokasi Waktu 2 (35x2)

Pertemuan 2x Pertemuan

A Kompetensi Inti

1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya

2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan

tetangganya serta cintah tanah air

3 Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati

(mendengar melihat membaca) dan menanya berdasarkan ingin tahu

tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya dan benda-

benda yang dijumpainya di rumah di sekolah dan tempat bermain

4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis

dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat

dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan

berakhlak mulia

B Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

31 Menjelaskan pecahan-pecahan

senilai dengan gambar dan

model konkret

312 Menunjukkan pecahan senilai

313 Menuliskan contoh pecahan

senilai

41 Mengidentifikasi pecahan- 411 Menentukan pecahan senilai

pecahan senilai dengan gambar

dan model konkret

dengan cara mengalikan

pembilang dan penyebut

dengan angka yang sama

412 Menentukan pecahan senilai

dengan cara membagi

pembilang dan penyebut

dengan angka yang sama

C Tujuan Pembelajaran

1 Siswa dapat menunjukkan pecahan senilai dengan tepat

2 Siswa dapat menuliskan contoh pecahan senilai dengan tepat

3 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan mengalikan pembilang

dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat

4 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan membagi pembilang

dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat

Karakter siswa yang diharapkan Religius Nasionalis Mandiri

Gotong Royong dan Integritas

D Materi Pembelajaran

1 Pengertian pecahan senilai

2 Contoh pecahan senilai

3 Mencari pecahan senilai dengan cara

a Mengalikan pembilang dan penyebut dengan angka yang sama

b Membagi pembilang dan penyebut dengan angka yang sama

E Pendekatan Model dan Metode Pembelajaran

Pendekatan Saintifik

Model Pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Metode Ceramah diskusi tanya jawab penugasan

F Media Pembelajaran

1 Gambar-gambar

2 Kancing baju warna-warni

G Sumber Belajar

1 Buku guru dan siswa matematika kelas IV

2 Buku petunjuk guru matematika kelas IV

3 Modulbahan ajar

4 Internet

5 Modul lain yang relevan

H Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran Alokasi Waktu

Pendahuluan Guru mengajak siswa untuk berdorsquoa

menurut agama dan keyakinan masing-

masing Religius

Siswa menyanyikan lagu wajib

Indonesia Raya Nasionalis

Guru melakukan komunikasi tentang

kehadiran siswa dengan mengabsen

Communication

Guru menyiapkan kesiapan psikis dan

fisik siswa

Pemberian motivasi kepada siswa

dengan melakukan tepuk semangat

bersama-sama

Guru memberikan apersepsi kepada

siswa

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai

Communication

Guru melakukan tanya jawab yang

berhubungan dengan materi

Communication

10 Menit

Inti Mengamati

Guru menjelaskan mengenai materi

yang akan dibahas

Siswa memperhatikan penjelasan

guru

Guru membagi siswa menjadi 2

kelompok yang beranggotakan 5

orang siswa 1 kelompok untuk

berdikusi dengan teknik kancing

gemerincingCollaboration

Siswa mendengarkan penjelasan guru

tentang maksud dari teknik kancing

gemerincing

Siswa mengamati gambar yang

diperlihatkan guru kemudian guru

menyuruh siswa dalam kelompok

bersama-sama mengamati gambar

tersebut lalu menyebutkan pecahan

yang terdapat pada gambar dan

apakah senilai atau tidak

Siswa menjawab setiap pertanyaan

yang diberikan oleh guru Mandiri

Guru memberikan penguatan tentang

konsep pecahan senilai kepada siswa

Guru memberikan penjelasan kepada

siswa mengenai cara mencari pecahan

senilai dengan mengalikan atau

membagi pembilang dan penyebut

yang sama

Menanya

Siswa menanyakan materi yang

tidak dipahami pada guru

Mengumpulkan Data

siswa yang telah dikelompokkan

tadi mengumpulkan informasi

berdasarkan materi yang telah di

pelajari

Siswa mengerjakan lembar kerja

kelompok yang sudah dibagikan

oleh guru secara berkelompok

Gotong Royong

Mengasosiasi

Guru mengawasi masing-masing

kelompok dan memberi bantuan

kepada kelompok jika mengalami

kesulitan dalam mengerjakan tugas

yang diberikan Communication

Mengkomunikasikan

Guru memberikan kesempatan pada

tiap kelompok untuk menyampaikan

hasil diskusi kelompok

Communication

perwakilan salah satu kelompok yang

dipilih oleh guru mempresentasikan

hasil diskusinya dengan

kelompoknya

Setiap siswa yang maju kedepan

mengumpulkan kancingnya di tengah

meja kelompoknya

180 Menit

Setiap siswa mempunyai 2 kancing

ditangannya dalam artian setiap siswa

mempunyai kesempatan untuk

bertanya dan menanggapi kepada

kelompok lain

Jika kancing yang dimiliki seorang

siswa habis dia tidak boleh berbicara

lagi sampai temannya menghabiskan

kancing mereka

Jika semua kancing sudah habis

sedangkan tugas belum selesai

kelompok boleh mengambil

kesepakatan untuk membagi-bagi

kancing lagi dan mengulangi

prosedurnya kembali

Guru menanggapi dan memberikan

penguatan dengan menyampaikan

jawaban benar

Guru memberikan penghargaan

kepada setiap kelompok

Penutup Siswa diberi kesempatan untuk

bertanya apa yang mereka belum

pahami

Guru memberikan soal sebagai bentuk

evaluasi kepada siswa yang dikerjakan

secara individu untuk mengetahui

pemahaman konsep siswa Mandiri

Setelah semua selesai mengerjakan

soal hasil pekerjaan siswa

dikumpulkan dan guru memeriksa

hasil pekerjaan tersebut Mandiri

Siswa dan guru melakukan refleksi

kegiatan dengan cara meminta siswa

mengungkapkan perasaan dan

pendapatnya mengenai kegiatan

pembelajaran pada hari ini serta

materi apa saja yang telah dipelajari

Integritas

Untuk memotivasi siswa sebelum

pulang bersama-sama melakukan

tepuk semangat Communication

Sebelum pulang siswa berdoa

bersama-sama dipimpiin oleh ketua

kelas Religius

10 Menit

I Penilaian

1 Jenis penilaian Penilaian pengetahuan

Teknik penilaian Tes

Rubrik Penilaian Pemahaman Konsep Pecahan Senilai

No

Indikator

Pemahaman

Konsep

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Kriteria

Skor

1 Menyatakan

ulang sebuah

pecahan

a Menunjukkan

Pecahan Senilai

b Menuliskan

contoh pecahan

senilai

Menuliskan kalimat

matematika dengan

benar

10

menuliskan sebagian

kalimat matematika

5

Menuliskan jawaban

tapi salah

1

Tidak mengisi jawaban 0

2 Menyajikan

konsep dalam

bentuk

representasi

matematis

a Menggambarkan

bentuk yang

mewakili

pecahan

Menggambar bentuk

yang mewakili pecahan

sesuai dengan

bilangannya

10

Menggambar bentuk

yang mewakili pecahan

namun tidak sesuai

dengan bilangannya

5

Menggambar bentuk

yang mewakili tapi

salah

1

Tidak menggambar

bentuk yang mewakili

pecahan

0

b Menyatakan

pecahan dari

sebuah gambar

Menyatakan pecahan

yang sesuai dengan

gambar

10

Menyatakan pecahan

tetapi tidak sesuai

dengan gambar

5

menyatakan gambar

dan pecahan yang tidak

sesuai

1

Tidak menyatakan

pecahan yang sesuai

dengan gambar

0

3 Menggunakan

prosedur atau

operasi

tertentu

a Menentukan

pecahan senilai

dengan

mengalikan

Melakukan operasi

hitung dengan

mengalikan penyebut

dan pembilang dengan

10

pembilang dan

penyebut dengan

angka yang sama

angka yang sama

dengan tepat

Melakukan operasi

hitung dengan

mengalikan penyebut

dan pembilang dengan

angka yang sama tetapi

belum tepat

5

Melakukukan operasi

hitung tetapi salah

1

Tidak melakukan

operasi hitung

0

b Menentukan

pecahan senilai

dengan membagi

pembilang dan

penyebut dengan

angka yang sama

Melakukan operasi

hitung dengan

membagi penyebut dan

pembilang dengan

angka yang sama

dengan tepat

10

Melakukan operasi

hitung dengan

membagi penyebut dan

pembilang dengan

angka yang sama tetapi

belum tepat

5

Melakukukan operasi

hitung tetapi salah

1

Tidak melakukan

operasi hitung

0

Nilai akhir siswa =

x 100

2 Jenis penilaian Penilaian sikap

Teknik penilaian Non tes

No Nama

Perubahan Tingkah Laku

Disiplin Jujur Percaya Diri

K C B SB K C B SB K C B SB

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

2

Dst

Keterangan

K (Kurang) 1 C (Cukup) 2 B (Baik) 3 SB (Sangat Baik) 4

3 Jenis penilaian Penilaian keterampilan

Teknik penilaian Non tes

Rubrik Penilaian Kinerja Menyelesaikan Masalah Pecahan Senilai

No Nama Kriteria Penilaian

Kerja Sama Ketepatan Kejelasan

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1

2

3

Keterangan

Skor 4 Sangat baik Skor 2 Cukup

Skor 3 Baik Skor 1 Perlu bimbingan

Barru 21 September 2020

Mengetahui

Guru Kelas 4 Mahasiswa

Aminah SPd Lismayanti

NIP NIM 105401113516

Kepala SD Inpres Banga-Banga

Abdul Latif SPd MPd

NIP 19690412 200005 1 001

KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS IV SD

INPRES BANGA-BANGA KABUPATEN BARRU

No Aktivitas Siswa

1 Siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar berlangsung

2 Siswa yang memperhatikan guru pada saat proses pembelajaran

berlangsung

3 Siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari teman-

temannya

4 Siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung

5 Siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing

6 Siswa yang bekerja sama dengan teman kelompok

7 Siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil

diskusinya

8 Siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

9 Siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan menambahkan

jawaban

10 Siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir pembelajaran

LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN

DAFTAR HADIR SISWA

DATA HASIL KEMAMPUAN AWAL PRETEST SISWA

DATA HASIL TES BELAJAR POSTTEST SISWA

DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

DAFTAR HADIR SISWA KELAS IV SD INPRES BANGA-BANGA

KABUPATEN BARRU

No Nama Siswa LP Pertemuan

1 2 3 4

1 Adelia p

P

R

E

T

E

S

T

radic radic

P

O

S

T

T

E

S

T

2 Akbar L radic radic

3 Aulifiah P radic radic

4 Irwansyah L radic radic

5 Muhammad Faiz Paki L radic radic

6 Muh Revan Anugrah L radic radic

7 Muhammad Takwin L radic radic

8 Nabila Zahira P radic radic

9 Nurhalisa P radic radic

10 Nurul Hidayat P radic radic

Keterangan

radic = Hadir

S = Sakit

A = Alfa

I = Izin

Jumlah siswa

Laki-laki 5 orang

Perempuan 5 orang

Banga-Banga September 2020

Peneliti

Lismayanti

Nim105401113516

DATA HASIL BELAJAR SISWA SEBELUM DITERAPKAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

(PRETEST)

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Adelia 63 Tidak Tuntas

2 Akbar 64 Tidak Tuntas

3 Aulifiah 81 Tuntas

4 Irwansyah 80 Tuntas

5 Muhammad Faiz Paki 36 Tidak Tuntas

6 Muh Revan Anugrah 59 Tidak Tuntas

7 Muhammad Takwin 74 Tidak Tuntas

8 Nabila Zahira 40 Tuntas

9 Nurhalisa 51 Tidak Tuntas

10 Nurul Hidayat 61 Tidak Tuntas

Jumlah 609

Rata-rata 609

Kategori Rendah

DATA HASIL TES BELAJAR SISWA SETELAH DITERAPKAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

(POSTTEST)

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Adelia 88 Tuntas

2 Akbar 79 Tuntas

3 Aulifiah 100 Tuntas

4 Irwansyah 100 Tuntas

5 Muhammad Faiz Paki 60 Tidak Tuntas

6 Muh Revan Anugrah 82 Tuntas

7 Muhammad Takwin 88 Tuntas

8 Nabila Zahira 59 Tidak Tuntas

9 Nurhalisa 70 Tuntas

10 Nurul Hidayat 81 Tuntas

Jumlah 807

Rata-rata 807

Kategori Tinggi

DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK

KANCING GEMERINCING

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

()

I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA

HASIL ANALISIS STATISTIK DAN INFERENSIAL

HASIL ANALISIS NILAI PRETEST DAN POSTTEST SISWA

HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL

HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA

HASIL ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF DAN INFERENSIAL

A Hasil Analsis Statistik Deskriptif

Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Pretest

X F FX

81 1 81

80 1 80

74 1 74

64 1 64

63 1 63

61 1 61

59 1 59

51 1 51

40 1 40

36 1 36

Jumlah 10 609

Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 609

sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai

rata-rata (mean) sebagai berikut

= sum

=

= 609

Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Posttest

X F FX

100 2 200

88 2 176

82 1 82

81 1 81

79 1 79

70 1 70

60 1 60

59 1 59

Jumlah 10 807

Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 807

sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai

rata-rata (mean) sebagai berikut

= sum

=

= 807

Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest

No X1 (Pretest) X2 (Posttest) d = X2 - X1 dsup2

1 63 88 25 625

2 64 79 15 225

3 81 100 19 361

4 80 100 20 400

5 36 60 24 576

6 59 82 23 529

7 74 88 14 196

8 40 59 19 361

9 51 70 19 361

10 61 81 20 400

Jumlah 198 4034

B Hasil Analisis Statistik Inferensial

Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut

a Mencari harga ldquoMDrdquo dengan menggunakan rumus

Md = sum

= 198

b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus

sum = sum sum

= 4034- 39204

= 1136

c Menentukan Harga tHitung

t =

radicsum

t =

radic

t =

radic

t =

radic

t =

t = 1767

d Menentukan Harga

Untuk mencari tTabel peneliti menggunakan tabel distribusi t

dengan taraf signifikan = 10 ndash 1 = 9 maka

diperoleh t005 = 1833

Setelah diperoleh tHitung = 1767 dan ttabel = 1833 maka tHitung gt

ttabel atau atau 1767 gt 1833 Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho

ditolak dan H1 diterima Ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap hasil belajar

matematika murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL

1 PRETEST

Ketuntasan belajar klasikal =

=

x 100

= 30

2 POSTTEST

Ketuntasan belajar klasikal =

=

x 100

= 80

HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TEKNIK KANCING GEMERINCING

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

()

I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

Mengukur persentase keberhasilan aktivitas Siswa

Keberhasilan aktivitas siswa =

=

= 845

LAMPIRAN D

TABEL DISTRIBUSI T-TABEL

KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI

KARTU KONTROL PENELITIAN

PERSURATAN

DOKUMENTASI

TABEL DISTRIBUSI T-TABEL

Dk 025 010 005 002 001 0005

1 1000 3078 6314 12706 31821 63657

2 0816 1886 2920 4303 6965 9925

3 0765 1638 2353 3182 4541 5841

4 0741 1533 2132 2766 3747 4604

5 0727 1476 2015 2571 3365 4032

6 0718 1440 1943 2447 3143 3707

7 0711 1415 1895 2365 2998 3499

8 0706 1397 1860 2306 2896 3355

9 0703 1383 1833 2262 2821 3250

10 0700 1372 1812 2228 2764 3169

11 0697 1363 1796 2201 2718 3106

12 0695 1356 1782 2178 2681 3055

13 0694 1350 1771 2160 2650 3012

14 0692 1345 1761 2145 2624 2977

15 0691 1341 1753 2132 2623 2947

16 0690 1337 1746 2120 2583 2921

17 0689 1333 1740 2110 2567 2898

18 0688 1330 1734 2101 2552 2878

19 0688 1328 1729 2093 2539 2861

20 0687 1325 1725 2086 2528 2845

21 0686 1323 1721 2080 2518 2831

22 0686 1321 1717 2074 2508 2819

23 0685 1319 1714 2069 2500 2807

24 0685 1318 1711 2064 2492 2797

25 0684 1316 1708 2060 2485 2787

26 0684 1315 1706 2056 2479 2779

27 0684 1314 1073 2052 2473 2771

KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI

KARTU KONTROL PELAKSANAAN PENELITIAN

PERSURATAN

DOKUMENTASI

Gambar 1 Pemberian Pretest

Gambar 2 Pembagian Kancing Pada Masing-Masing Anggota Kelompok

Gambar 3 Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Gambar 4 Pemberian Posttest

RIWAYAT HIDUP

Lismayanti Dilahirkan di Banga-Banga pada tanggal 14

Agustus 1998 dari pasangan Ayahanda Cagga dan Ibunda

Marni Anak pertama dari dua bersaudara Penulis masuk

sekolah dasar pada tahun 2004 di SD Inpres Banga-Banga dan

tamat pada tahun 2010 tamat di SMP Negeri 4 Barru pada

tahun 2013 dan tamat di SMK Negeri 1 Barru pada tahun 2016 Pada tahun yang

sama (2016) penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang ada di

Makassar yaitu Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) dan

mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) pada Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Atas berkat yang Maha Kuasa penulis

berhasil menyelesaikan seluruh mata kuliah yang diprogramkan dan semua itu

dilakukan dengan semangat dan usaha yang tinggi untuk mendapatkannya

Page 16: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN

Kisi-Kisi Instrumen Soal

Soal Pretest dan Hasil Kerja Pretest Siswa

Soal Postest dan Hasil Kerja Posttest Siswa

Pedoman Penilaian

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa

LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN

Daftar Hadir Siswa

Data Hasil Tes Kemampuan Awal Pretest Siswa

Data Hasil Tes Belajar Posttest Siswa

Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa

LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA

Hasil Analisis Statistik Deskriptif Dan Inferensial

Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest Siswa

Hasil Analisis Data Ketuntasan Klasikal

Hasil Analisis Data Aktivitas Siswa

LAMPIRAN D

Tabel Distribusi T-Tabel

Kartu Kontrol Bimbingan Skripsi

Kartu Kontrol Penelitian

Persuratan

Dokumentasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Model pembelajaran merupakan suatu kegiatan perencanaan yang

dirancang oleh guru untuk pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan

tertentu Model pembelajaran sangat penting diterapkan dalam proses

pembelajaran karena dapat membantu memperjelas prosedur hubungan serta

keadaan keseluruhan dari apa yang sudah direncanakan Menurut Joyce dan Weil

(Wati2017) terdapat beberapa alasan pentingnya model pembelajaran yaitu

pertama memperjelas hubungan fungsional diantara berbagai komponen unsur

atau elemen sistem tertentu Kedua prosedur yang akan ditempuh dalam

melaksanakan kegiatan dapat dijelaskan secara tepat Ketiga model pembelajaran

akan mempermudah para administrator untuk mengidentifikasi komponen elemen

yang mengalami hambatan jika kegiatan yang dilaksanakan tidak efektif

Keempat mengidentifikasi secara tepat cara-cara untuk mengadakan perubahan

jika pendapat ketidaksesuaian dari apa yang telah dirumuskan dan kelima yaitu

dengan dengan menggunakan model pembelajaran guru dapat menyusun tugas-

tugas siswa menjadi suatu kesuluruhan yang terpadu

Menurut Suprihatiningrum (2016143) ada dua macam alasan pentingnya

model pembelajaran yaitu pertama istilah model mempunyai makna yang lebih

luas daripada strategi metode atau prosedur Kedua model dapat berfungsi

sebagai sarana komunikasi yang penting dalam mengajar di kelas

2

Dengan memperhatikan kerangka pengetahuan di atas peneliti menarik

kesimpulan bahwa kedudukan model pembelajaran sangat penting dalam proses

pembelajaran karena dapat membantu dan memperlancar proses pembelajaran di

kelas dan proses pembelajaran akan lebih efektif dan efisien jika model

pembelajaran yang dipilih sesuai dengan materi yang akan diajarkan

Model pembelajaran sangat bermanfaat bagi guru dan siswa Bagi guru

yaitu pertama memudahkan dalam melaksanakan tugas pembelajaran berdasarkan

dengan langkah-langkah yang akan ditempuh sesuai dengan waktu tujuan

kemampuan daya serap siswa dan ketersediaan media yang ada Kedua dapat

dijadikan sebagai alat untuk mendorong aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran Ketiga memudahkan guru untuk melakukan analisis terhadap

perilaku siswa secara individu maupun kelompok dan keempat yaitu

memudahkan guru dalam menyusun bahan pertimbangan dalam merencanakan

penelitian tindakan kelas dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran

Sedangkan bagi siswa yaitu pertama memberikan kesempatan kepada siswa

untuk berperan aktif dalam kegiatan proses belajar pembelajaran Kedua dapat

memudahkan siswa untuk memahami materi pembelajaran yang diajarkan guru

Ketiga mendorong semangat belajar siswa serta ketertarikannya dalam mengikuti

proses pembelajaran secara penuh dan keempat yaitu dapat melihat atau

membaca kemampuan pribadi dikelompoknya secara objektif (Octavia 2020 15-

16)

3

Menurut Pardamean (2015) bahwa model pembelajaran bermanfaat

untuk mengefektifkan dan mengefisienkan pencapaian tujuan pembelajaran

Indikatornya adalah guru dan siswa fokus pembelajaran guru mudah mentransfer

isi pelajaran kepada siswa siswa juga mudah menangkap isi pelajaran

tersebutWaktu yang tersedia untuk satu materi secara efesien dan efektif dapat

dimanfaatkan secara maksimal Ketertarikan dan minat siswa dalam mengikuti

proses pembelajaran cenderung tinggi Guru dan siswa tidak mudah bosan

membahas isi materi pelajaran

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti

dengan guru kelas IV atas nama Aminah pada tanggal 20 Juli 2020 di SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barru bahwa hasil belajar matematika siswa masih

tergolong rendah karena masih banyak siswa yang belum mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 70 Penyebab hasil

belajar matematika rendah yaitu siswa kurang aktif dan terlibat pada saat proses

pembelajaran berlangsung serta kurangnya semangat dan motivasi siswa dalam

menerima materi yang disampaikan oleh guru Ketika guru menjelaskan materi

sebagian siswa tidak memperhatikan karena guru belum menciptakan model

pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa kurang memahami materi yang

disampaikan oleh guru dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu kelompok

karena ketika siswa diberikan tugas kelompok hanya sebagian anggota kelompok

yang aktif mengerjakannya hanya siswa pintar saja yang aktif dalam pembelajaran

berkelompok

4

Untuk mengatasi permasalahan di atas diperlukan kreatifitas guru dalam

memilih model pembelajaran yang dapat mendorong siswa agar aktif dan terlibat

serta semangat pada saat proses pembelajaran berlangsung Adapun model yang

dimaksud yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Bagi siswa dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing dapat membantu mempermudah siswa dalam memahami

materi yang diajarkan dan melatih siswa untuk berkomunikasi bekerja sama

berfikir dan mengungkapkan ide-ide bersama anggota kelompoknya masing-

masing dalam menyelesaikan soal-soal atau permasalahan yang diberikan oleh

guru Siwa juga diharapkan dapat termotivasi semangat dan aktif dalam

pembelajaran matematika sehingga hasil belajarnya dapat meningkat Sedangkan

bagi guru melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif model

pembelajaran yang bisa digunakan pada saat mengajar

Menurut Erika dkk (2018142) bahwa teknik kancing gemerincing

merupakan teknik pembelajaran kooperatif yang dapat membantu guru mencapai

tujuan dalam proses pembelajaran secara tidak langsung mengajak siswa untuk

aktif dalam proses pembelajaran Ciri khas dari model pembelajaran ini yaitu

semua siswa diberi 2 atau 3 buah kancing sebagai syarat yang harus dikeluarkan

jika mereka ingin berbicara dan jika kancingnya habis maka siswa tersebut tidak

boleh berbicara lagi

Dalam teknik pembelajaran kancing gemerincing masing-masing anggota

kelompok memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapatnyaPenggunaan

kancing digunakan sebagai alat yang dirancang dalam model pembelajaran

5

kooperatif teknik kancing gemerincing ini dimaksudkan agar setiap siswa dapat

bertanggung jawab atas tugas yang diberikan Jadi dalam satu kelompok tidak

ada anggota kelompok yang mempunyai posisi dominan karena masing-masing

anggota kelompok mempunyai kesempatan yang sama untuk aktif dalam

pembelajaran dimana siswa yang awalnya bersifat pasif akan termotivasi dan ikut

aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga hasil belajar matematika

siswa dapat meningkat

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis penulis tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul ldquoPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif

Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid

Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas maka rumusan

masalah dalam penelitian ini yaitu ldquoApakah Ada Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika

Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-banga Kabupaten Barrurdquo

C Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini yaitu

ldquoUntuk Mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

6

D Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut

1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran

dalam pengembangan ilmu terutama yang berkaitan dengan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

2 Manfaat Praktis

a Bagi Siswa

Memberikan pengetahuan semangatdan motivasi untuk belajar

lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar yang

diperoleh dapat tercapai

b Bagi Guru

Penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing ini sangat diharapkan dapat bermanfaat bagi guru dalam

proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan keaktifan dan

pemahaman siswa sehingga tercapainya proses belajar mengajar yang

diharapkan

c Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik

kepada sekolah dalam rangka perbaikan proses dan hasil belajar siswa

d Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk

penelitian selanjutya

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A Kajian Teori

1 Hasil Belajar

a Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada diri seseorang

sebagai hasil dari peroses belajar siswa baik itu terjadi perubahan pengetahuan

pemahaman sikap dan tingkah laku kecakapan keterampilan dan kemampuan

serta perubahan aspek-aspek yang lain yang ada pada individu yang belajar

Menurut Nawawi (Fiona 201912) bahwa hasil belajar adalah tingkat

keberhasilan peserta didik yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh

dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu Adapun Menurut

Yudha (201834) bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta

didik setelah menerima pembelajaran yang meliputi aspek kognitif Hal ini

sejalan dengan pendapat Susanto (20125) bahwa hasil belajar adalah

kemampuan yang diperoleh anak setelah kegiatan belajar

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

adalah skor yang diperoleh siswa setelah ia menerima proses pembelajaran

untuk mengetahui sampai dimana tingkat pemahamannya terhadap suatu materi

yang telah dipelajari berupa tes dan biasanya diwujudkan dengan nilai tertentu

Dalam penelitian ini hasil belajar yang ingin dicapai siwa yaitu terkait dengan

aspek kognitif siswa setelah ia menerima suatu materi pembelajaran

8

b Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Purwanto (Yudha 201836) bahwa faktor yang mempengaruhi

hasil belajar terdiri dari dua faktor yaitu faktor dari dalam peserta didik (intern)

yaitu fisiologi dan psikologis dan faktor dari luar (ektern) peserta didik yaitu

lingkungan dan instrumental

Hal ini sejalan dengan pendapat Djamarah (Yudha 201836-37) faktor

yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu

1) Faktor Intern

a) Faktor fisiologis adalah faktor yang terdiri dari kondisi fisiologis

kondisi panca indra

b) Faktor Psikologi adalah faktor yang terdiri dari minat kecerdasan

bakat motivasi dan kemampuan kognitif

2) Faktor Ekstern

a) Faktor lingkungan terdiri dari lingkungan alami dan lingkungan

sosial budaya

b) Faktor Instrumental terdiri dari kurikulum program sarana dan

fasilitas guru

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang

mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor intern (dalam diri) dan faktor ekstern

(luar diri) Kedua faktor tersebut saling berkaitan sehingga siswa perlu

mendapatkan perhatian terhadap keadaannya baik itu dari segi fisik psikis dan

cara belajar di sekolah

9

2 Matematika

a Pengertian Matematika

Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang diajarkan di setiap

jenjang sekolah mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga ke perguruan tinggi

Dalam tulisan Suwangsih dan Tiurlina istilah matematika berasal dari bahasa

Yunani yaitu mathematike yang artinya mempelajari Kata mathematike berasal

dari kata mathema yang memiliki arti pengetahuan atau ilmu

(knowledgescience) Selain itu kata mathematike berhubungan juga dengan kata

lain yang hampir sama yaitu mathein atau mathenein yang berarti berpikir

(Isrokrsquoatun dan Amelia Rosmala 20193)

Menurut Ruseffendi (Al-Tabany 20151) matematika adalah bahasa

simbol ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif ilmu

yang membahas tentang pola keteraturan dan struktur yang terorganisasi dimulai

dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan ke aksioma atau

postulat dan terakhir yaitu ke dalil

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika

merupakan suatu ilmu yang mempelajari bagaimana proses berpikir secara kritis

dan masuk akal untuk mendapatkan suatu kebenaran

b Ciri-Ciri Pembelajaran Matematika

Menurut Suwangsih (wandini 20198) bahwa ciri-ciri pembelajaran

matematika di SD adalah sebagai berikut

a) Pembelajaran matematika menggunakan metode spiral metode spiral ini

melambangkan adanya keterkaitan antara suatu materi dengan materi

10

lainnya Topik sebelumnya menjadi prasyarat untuk memahami topik

berikutnya atau sebaliknya

b) Pembelajaran matematika dilakukan secara bertahap Materi pembelajaran

matematika dilakukan secara bertahap yang dimulai konsep-konsep yang

sederhana menuju konsep yang lebih kompleks

c) Pembelajaran matematika menggunakan metode induktif sedangkan

matematika merupakan ilmu deduktif namun sesuai tahap perkembangan

siswa maka pembelajaran matematika di SD digunakan metode induktif

d) Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi artinya tidak

ada pertentangan antara kebenaran yang satu dengan kebenaran lainnya

Suatu pernyataan dianggap benar jika didasarkan kepada pernyataan-

pernyataan sebelumnya yang telah diterima kebenarannya

e) Pembelajaran matematika hendaknya bermakna artinya konsep

matematika tidak diberikan dalam bentuk jadi tapi sebaliknya siswalah

yang harus mengonstruksi konsep tersebut

c Tujuan Pembelajaran Matematika

Menurut Depdikbud (Wandini 201911-12) bahwa tujuan pembelajaran

matematika di Sekolah Dasar yaitu sebagai berikut

1) Mengembangkan keterampilan berhitung siswa sebagai latihan dalam

kehidupan sehari-hari

2) Menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialihgunakan melalui

kegiatan matematika

11

3) Mengembangkan kemampuan dasar matematika sebagai bekal belajar

lebih lanjut

4) Membentuk sikap logis kritis cermat kreatif dan disiplin

3 Model Pembelajaran Kooperatif

a Pengertian Model Pembelajaran

Dalam suatu proses pembelajaran diperlukan model pembelajaran yang

dapat membuat suasana belajar lebih efektif dan menyenangkan Menurut Joyce

dan Weil (Rusman 2012133) bahwa model pembelajaran adalah segala sesuatu

yang dirancang dalam membentuk kurikulum merancang bahan-bahan

pembelajaran dan membimbing proses pembelajaran di dalam kelas

Menurut Adi (Suprihatiningrum 2016142) bahwa model pembelajaran

merupakan suatu kerangka yang menggambarkan prosedur dalam

mengorganisasikan pengalaman pembelajaran untuk mencapai tujuan

pembelajaran Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam

merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran adalah suatu kegiatan perencanaan yang dirancang untuk

pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan tertentu

b Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan model

pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok-

kelompok kecil yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan

struktur kelompok yang bersifat heterogen (Rusman 2012202) Adapun

12

menurut Djamarah (2018270) bahwa pembelajaran kooperatif adalah model

pembelajaran yang dimana para siswa bekerja sama di dalam kelompok-

kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

kooperatif adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu kelompok

kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang siswa untuk saling berinteraksi

dan bekerjasa sama dengan anggota kelompoknya

c Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Ibrahim dkk (Suprihatiningrum 2016192-193) dalam

pembelajaran kooperatif terdapat 6 langkah utama atau tahapan yaitu sebagai

berikut

Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Fase Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Fase -1

Menyampaikan

tujuan pembelajaran

dan memotivasi

siswa

Guru menyampaikan

semua tujuan pelajaran

yang ingin dicapai pada

pelajaran tersebut dan

memotivasi siswa untuk

belajar

Siswa memperhatikan guru

pada saat guru menyampaikan

tujuan pembelajaran dan siswa

harus semangat untuk ikut

dalam proses pembelajaran

Fase-2

Menyajikan

informasi

Guru menyajikan

informasi kepada siswa

dengan jalan demonstrasi

atau lewat bahan bacaan

Siswa memperhatikan materi

yang disampaikan oleh guru

dan bertanya jika ada materi

yang kurang dimengerti

Fase-3

Mengorganisasikan

siswa ke dalam

kelompok-kelompok

belajar

Guru menjelaskan kepada

siswa bagaimana caranya

membentuk kelompok

belajar dan membantu

setiap kelompok agar

melakukan transisi secara

efisien

Siswa memperhatikan guru

ketika menjelaskan Setelah

guru menjelaskan tentang cara

berkelompok maka siswa

harus tahu bahwa semua

aggota kelompok memiliki

tujuan yang sama dan harus

berbagi tugas dan tanggung

jawab yang sama di antara

anggota kelompok

13

Fase-4

Membimbing

kelompok bekerja

dan belajar

Guru membimbing

kelompok-kelompok

belajar pada saat mereka

mengerjakan tugas

mereka

Siswa mengerjakan tugas

kelompok yang diberikan

dengan cara bekerja sama

dengan anggota kelompoknya

melalui bimbingan guru

Fase-5

Evaluasi

Guru mengevaluasi hasil

belajar tentang materi yang

telah dipelajari atau

masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil

kerjanya

Masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil

diskusinya

Fase-6

Memberikan

penghargaan

Guru mencari cara-cara

untuk menghargai baik

upaya maupun hasil

belajar individu dan

kelompok

Siswa harus saling mengargai

jawaban ketika jawaban

mereka berbeda setiap

kelompok dan harus

mempertanggungjawabkan

jawabannya

d Teknik-Teknik Pembelajaran Kooperatif

Menurut Huda (2017134) dalam pembelajaran kooperatif terdapat 14

teknik pembelajaran yang dapat diterapkan di dalam kelas antara lain Mencari

Pasangan Bertukar Pasangan Berpikir Berpasangan Berbagi Berkirim Salam

dan Soal Kepala Bernomor Kepala Bernomor Terstruktur Dua tinggal Dua

Tamu Keliling Kelompok Kancing Gemerincing Keliling Kelas Lingkaran

Dalam Lingkaran Luar Tari Bambu jigsaw dan Bercerita Berpasangan

Berdasarkan uraian di atas salah satu teknik pembelajaran kooperatif

yang diterapkan dalam penelitian ini adalah teknik kancing gemerincing Peneliti

memilih teknik kancing gemerincing karena dalam teknik ini siswa dapat terlibat

secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajarnya dapat

meningkat

14

4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing

a Pengertian TeknikKancing Gemerincing

Menurut Widyarty (201311) teknik kancing gemerincing merupakan

suatu model pembelajaran yang bertujuan untuk mengatasi hambatan

pemerataan kesempatan siswa yang sering mewarnai kerja kelompok dan setiap

siswa berhak mendapatkan kesempatan untuk berperan serta pada kelompoknya

masing-masing Sedangkan menurut Ulya (201932) bahwa teknik kancing

gemerincing merupakan metode yang dikembangkan oleh Spencer kagan

dimana masing-masing anggota kelompoknya mendapatkan kesempatan untuk

menyampaikan pendapat mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran

orang lain

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran teknik kancing gemerincing adalah suatu teknik pembelajaran

dimana dalam proses pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada semua

anggota kelompok untuk berpendapat

b Prosedur PelaksanaanTeknik Kancing Gemerincing

Dalam proses pembelajaran teknik kancing gemerincing terdapat

langkah-langkah model pembelajaran Menurut Huda (2011142-143) langkah-

langkah dari teknik kancing gemerincing yaitu

1) Guru menyiapkan satu kotak kecil yang berisi kancing-kancing (atau

benda-benda lainnya)

15

2) Masing-masing anggota dari setiap kelompok mendapatkan 2 atau 3 buah

kancing (jumlah kancing bergantung pada sukar tidaknya tugas yang

diberikan)

3) Setiap kali anggota selesai berbicara atau mengeluarkan pendapat ia harus

menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkannya di tengah-tengah

meja kelompok

4) Jika kancing yang dimiliki salah seorang siswa habis dia tidak boleh

berbicara lagi sampai semua rekannya menghabiskan kancingnya masing-

masing

5) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok

boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan

mengulangi prosedurnya kembali

d Kelebihan dan Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing

Menurut Ulya (201830-31) teknik kancing gemerincing memiliki

beberapa kelebihan dan kelemahan yaitu sebagai berikut

1) Kelebihan Teknik Kancing Gemerincing

a) Mengatasi hambatan pemerataan kesempatan berbicara siswa dalam

beriskusi

b) Mendorong siswa agar dapat aktif berbicara pada saat proses

pembelajaran berlangsung

c) Memberikan kesempatan bagi siswa yang tidak aktif untuk

menyampaikan pendapatnya pada saat berdiskusi sehingga siswa

16

yang tidak aktif memiliki kesempatan yang sama untuk

menyampaikan pendapatnya

2) Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing

a) Pengelolaan waktu saat persiapan dan pelaksanaan perlu

diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran terutama

dalam proses pembentukan kualitas pengetahuan siswa

b) Memerlukan waktu yang cukup lama jika guru tidak terlalu

memahami dengan baik materi yang akan diajarkan

c) Model ini susah diterapkan jika jumlah siswa terlalu banyak

5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing

Langkah-langkah yang akan di terapkan dalam penelitian ini yaitu

sebagai berikut

1) Menyiapkan bahan ajar dan media pembelajaran

2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa

3) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari

4) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5

orang siswa Kemudian membagikan soal kepada masing-masing

kelompok

5) Guru kemudian menyuruh semua anggota dari masing-masing kelompok

untuk mengerjakan tugas yang diberikan dengan cara bekerja sama

Setelah itu guru membagikan kancing berwarna kepada masing-masing

anggota kelompok Setiap anggota kelompok mendapatkan dua buah

17

kancing berwarna dan guru kemudian menjelaskan cara penggunaan

kancing yang dipegang oleh setiap siswa

6) Guru mengawasi masing-masing kelompok dan memberi bantuan kepada

kelompok jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas yang

diberikan

7) Jika tugas kelompok yang diberikan telah selesai guru meminta siswa

agar maju kedepan dengan cara menunjuk siswa yang mengacungkan

tangannya untuk menuliskan hasil kerja kelompoknya dan kelompok lain

menanggapinya apakah jawabannya sama atau tidak secara bergantian

Lakukan hal tersebut secara berulang sampai nomor dan soal yang

diberikan sudah dibahas semua

8) Siswa yang maju kedepan mengumpulkan kancingnya di tengah meja

kelompoknya

9) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok

boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan

mengulangi prosedurnya kembali

6 Kaitan Antara Model Pembelajaraan Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika

Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing menekankan

keaktifan semua anggota dalam suatu kelompok untuk menyelesaikan suatu

permasalahan yang diberikan oleh seorang guru dimana mereka saling membantu

satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan agar hasil belajar mereka bisa

meningkat secara merata Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat

18

membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih

siswa untuk bekerja sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif

dan terlibat dalam proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti

pembelajaran

Untuk tugas-tugas yang terstruktur seperti matematika diskusi jarang

dibutuhkan karena dalam tugas-tugas seperti ini biasanya sudah terdapat satu

jawaban benar Akan tetapi meskipun pembelajaran matematika yang bersifat

terstruktur tetapi model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing bisa

digunakan tergantung sejauh mana guru dapat membantu siswa memahami jenis

bantuan seperti apa yang mereka perlukan untuk mengerjakan tugas dalam suatu

kelompok

Mengingat pembelajaran kooperatif dikembangkan dari teori

konstruktivisme dimana siswa dituntut untuk mengembangkan pengetahuan awal

mereka secara mandiri agar terjadi pembelajaran yang bermakna Hal ini sejalan

dengan pembelajaran matematika yang pada dasarnya adalah penanaman konsep

Dimana dituntut pula pembelajaran yang bermakna agar konsep matematika itu

sendiri mudah dimengerti oleh siswa

B Hasil Penelitian yang Relevan

Pada bagian ini peneliti akan mengkaji penelitian yang relevan dengan

penelitian penulis Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya

diantaranya sebagai berikut

19

a) Jurnal Dwi Purwanto (2016) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa persentase observasi komunikasi matematis siwa pada

siklus I sebesar 5625 meningkat menjadi 7500 pada siklus II Rata-rata

nilai evaluasi belajar siswa pada siklus I mencapai 6990 dengan jumlah siswa

yang tuntas 21 siswa dan persentase ketuntasan 6562 meningkat menjadi

7615 pada siklus II dengan jumlah siswa yang tuntas 24 siswa dan persentase

ketuntasan 7500 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan

bahwa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dapat

meningkatkan komunikasi matematis dan hasil belajar matematika pada siswa

kela VIII di SMP Negeri 11 Purworejo Persamaan dalam penelitian ini yaitu

sama-sama menggunakan teknik kancing gemerincing dan mata pelajaran

yang sama Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian sasaran

penelitian dan lokasi penelitian

b) Jurnal Nurul Wisna Afianti (2017) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian

ini menunjukkan presentase keaktifan belajar peserta didik pada siklus I

sebesar 617 dengan kategori cukup aktif dan persentase ketuntasan hasil

belajar peserta didik sebesar 46675 Pada siklus II persentase keaktifan

belajar peserta didik mengalami peningkatan menjadi 8609 dengan kategori

sangat aktif dan hasil belajar peserta didik juga meningkat dengan persentase

ketuntasan sebesar 8333 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat

disimpulkan bahwa keaktifan dan hasil belajar IPA melalui model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing mengalami peningkatan

Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan teknik

20

kancing gemerincing Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian

sasaran penelitian lokasi penelitian dan mata pelajaran

c) Jurnal Komang Sucipta (2018) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 1412

sedangkan nilai rata-rata pada kelompok kontrol sebesar 975 Dari uji

prasyarat data bahwa data berdistribusi normal dan memiliki varians yang

homogeny kemudian dilanjutkan dengan uji-t diperoleh thitung= 365 dan ttabel

= 201 dengan taraf signifikan 5 dan (db) 49 sehinggaH1 diterima dan H0

ditolak Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

dengan kelompok siswa yang mengikuti proses pembelajaran konvensional

pada siswa kelas V SD Negeri 3 Sangkan Gunung melalui proses

pembelajaran Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan

teknik kancing gemerincing dan jenis metode penelitian yang sama

Sedangkan perbedaannya terletak pada sasaran penelitian lokasi penelitian

dan mata pelajaran

C Kerangka Pikir

kerangka pikir merupakan bagian penelitian yang menggambarkan alur

pikir suatu penelitian Keberhasilan siswa dalam belajar dapat diukur dengan hasil

belajar yang diperoleh siswa selama mengikuti proses kegiatan pembelajaran

Pada saat proses pembelajaran berlangsung hanya sebagian siswa yang aktif dan

terlibat dalam pembelajaran Motivasi dan semangat siswa masih kurang untuk

21

belajar sehingga cepat mengalami rasa bosan dan jenuh Pada saat guru

menjelaskan materi sebagian siswa tidak memperhatikan sehingga kurang

mengerti dengan materi yang diajarkan karena model pembelajaran yang

digunakan guru kurang bervariasi dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu

kelompok Hal tersebut mengakibatkan rendahnya hasil belajar matematika siswa

Masalah tersebut merupakan gambaran secara umum tentang permasalahan yang

terdapat pada kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

Untuk memaksimalkan hasil belajar siswa salah satu model

pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses

pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat membantu siswa dalam

memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih siswa untuk bekerja

sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif dan terlibat dalam

proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti pembelajaran

Sebelum model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

diterapkan maka terlebih dahulu dilakukan tes berupa pretest dan posttest setelah

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diterapkan dalam

pembelajaran Setelah itu data dari pretest dan posttest dibandingkan lalu

dianalisis untuk mendapatkan hasil atau kesimpulan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran matematika Berdasarkan uraian tersebut dapat digambarkan bagan

kerangka pikir model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

sebagai berikut

22

Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir

Rendahnya Hasil Belajar Matematika Siswa

Kelas IV SD Inpres Banga-Banga

Pretest

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing

Posttest

Hasil Belajar

Analisis

Temuan

Siswa kurang aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran

Kurangnya semangat dan motivasi siswa untuk belajar

Model pembelajaran yang kurang bervariasi

Kerja sama dalam kelompok masih kurang

23

D Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang kajian pustaka

maupun kerangka pikir dalam penelitian ini digunakan hipotesis sebagai berikut

ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-

Banga Kabupaten Barrurdquo

Adapun hipotesis statistik dari penelitian ini yaitu

Keterangan

micro1 Rata-rata hasil belajar sebelum diberikan perlakuan

micro2 Rata-rata hasil belajar setelah diberikan perlakuan

Ho Tidak ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

H1 Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-

Banga Kabupaten Barru

Ho micro1 = micro2

H1 micro1ltmicro2

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A Rancangan Penelitian

1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksperimen Penelitian eksperimen adalah suatu kegiatan penelitian yang

dilakukan peneliti untuk menilai suatu perlakuan (treatment) pendidikan

terhadap suatu objek atau objek penelitian untuk menguji hipotesis Jenis

penelitian eksperimen yang digunakan adalah pre-eksperimental design

Penelitian pre-eksperimental design belum merupakan eksperimen

sungguh-sungguh karena masih terdapat variable luar yang ikut berpengaruh

terhadap terbentuknya variable dependen Jadi hasil eksperimen yang merupakan

variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen

Hal ini terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih

secara random (Sugiyono 201574)

2 Desain Penelitian

Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah one-group

pretest-postest design Pada desain ini terdapat pretest yang diberikan sebelum

postest setelah perlakuan Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut

Gambar 31 Desain One group pretest-postest

O1 X O2

Pretest Treatment Posttest

25

Keterangan

O1 Nilai pretest sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing

O2 Nilai posttest setelah dilaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran matematika teknik kancing

gemerincing

X Perlakuan berupa pembelajaran matematika melalui model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

B Populasi dan Sampel

1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201580) Populasi

dalam penelitian ini adalah murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru yang berjumlah 10 orang

2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari

semua yang ada pada populasi misalnya karena keterbatasan dana tenaga dan

waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu

(Sugiyono 201581) Dalam teknik pengambilan sampel peneliti menggunakan

sampel jenuh Sampel jenuh merupakan teknik pengambilan sampel bila semua

26

anggota populasi digunakan Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif

kecil (Sugiyono 201585) Sampel dalam penelitian ini adalah murid kelas IV

SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru yang berjumlah 10 orang

C Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek

pengamatan penelitian Dalam penelitian ini mengkaji dua variabel yaitu ldquoModel

Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincingrdquo sebagai variabel bebas

(X) dan ldquoHasil Belajar Matematikardquo sebagai variabel terikat (Y)

1 Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing adalah suatu

model pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok dimana masing-

masing anggota kelompok mendapatkan sebuah kancing berwarna sebagai

penanda apabila mereka berpendapat Masing-masing siswa harus

bertanggungjawab atas kancing yang dimiliknya

2 Hasil belajar matematika adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah

melalui kegiatan proses pembelajaran Hasil belajar matematika siswa yang

dimaksud adalah nilai yang diperoleh siswa sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dan sesudah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diberi

(posttest)

D Instrumen Penelitian

Adapun instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

27

1 Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa

selama penelitian berlangsung Dalam hal ini peneliti mengamati aktivitas

belajar siswa selama proses berlangsungnya pembelajaran

2 Soal Tes

Tes hasil belajar matematika digunakan untuk memperoleh informasi

tentang penguasaan siswa terhadap pembelajaran matematika sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing yang

biasa disebut pretest dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing yang biasa disebut posttest Soal tes dibuat

berdasarkan materi yang diberikan selama penelitian berlangsung dengan

berdasarkan rumusan indikator pembelajaran Soal tes ini akan

dikembangkan dalam bentuk tes uraian (essay) yang berjumlah 5 soal

3 Dokumentasi

Instrumen dari dokumentasi ini adalah kamera yang digunakan untuk

mengambil beberapa gambar atau foto kegiatan dan aktivitas siswa selama

proses pembelajaran berlangsung

E Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk

mengumpulkan data penelitiannya Untuk mengumpulkan data dalam penelitian

ini dilakukan dengan cara sebagai berikut

28

1 Observasi

Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan

langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang akan diteliti

Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara pengamatan dan pencatatan

mengenai pelaksanaan pembelajaran

2 Tes

Sebelum dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing terlebih dahulu dilakukan pretest untuk mengetahui

kemampuan awal murid Setelah diberi perlakuan kemudian dilakukan

postttest untuk mengetahui kemampuan hasil belajar murid Data yang

diperoleh berdasarkan tes yang digunakan dalam proses pembelajaran

3 Dokumentasi

Dengan teknik ini peneliti memperoleh dokumen penelitian berupa

foto materi pelajaran melalui buku serta RPP Dengan foto dapat

memberikan informasi mengenai keadaan atau situasi kelas ketika peneliti

maupun siswa melaksanakan proses pembelajaran

F Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan memperhatikan jenis data yang akan

dianalisis Dalam penelitian kuantitatif seluruh data dari seluruh responden atau

sumber data lain terkumpul maka dilakukan analisis data Adapun teknik analisis

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

29

1 Analisis Data Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau

memberi gambaran umum data yang terkumpul selama proses penelitian dan

bersifat kuantitatif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk

mendeskripsikan seberapa besar hasil belajar pretest dan posttest yang diperoleh

siswa kelas IV sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerncing dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing Adapun langkah-langkah dalam penyusunan data

hasil pengamatan yaitu

a Hasil Belajar Siswa

1) Menghitung nilai rata-rata siswa (Mean)

= sum

(Riadi 2016)

Keterangan

= Rata-rata (Mean)

fi = Jumlah

n = Jumlah siswa

2) Menghitung persentase nilai rata-rata

P =

(Sudijono 201539)

30

Keterangan

p = Angka Persentase

f = Frekuensi yang dicari persentasenya

n = Banyaknya sampel

Dalam keperluan analisis deskriptif kriteria yang digunakan untuk

menentukan kriteria hasil belajar siswa yaitu

Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar

Ketuntasan Hasil Belajar () Kategori Hasil Belajar

0 le x ge 54 Sangat rendah

55 le x ge 64 Rendah

65 le x ge 79 Sedang

80 le x ge 89 Tinggi

90 lt x gt 100 Sangat tinggi

Sumber Depdikbud (2003)

b Analisis Aktivitas Siswa

Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil lembar observasi aktivitas

siswa yang diolah dengan teknik analisis berikut

AP = sum

sum x 100

(Trianto 2010 243)

Keterangan

AP = Nilai yang dicari

sumP = Banyaknya siswa yang melakukan akrivitas

sumF = Jumlah seluruh siswa

31

Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa

Sumber (Trianto 2010 43)

2 Analistik Statistik Inferensial

Analisis statistik inferensial dilakukan untuk menguji hipotesis

penelitian dengan menggunakan uji-t Untuk menguji hipotesis penelitian

mengenai perbedaan hasil belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran

matematika sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing diuji dengan t-tes dengan taraf signifikan α = 005

atau bertaraf 5 Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti

menggunakan teknik statistik t (uji-t) dengan tahap sebagai berikut

radicsum

(Arikunto 2013349)

Keterangan

Md = Mean perbedaan mean pretest dan posttest

X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)

X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)

d = Devisi masing-masing subjek

sum = Jumlah kuadrat deviasi

N = Jumlah subjek pada sampel

Ketuntasan Hasil Belajar () Kriteria

0 le x ge 25 Kurang Baik

26 le x ge 50 Cukup Baik

51 le x ge 75 Baik

76 lt x gt 100 Sangat Baik

32

Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut

a Mencari harga ldquoMdrdquo dengan menggunakan rumus

Md = sum

(Arikunto 2013350)

Keterangan

Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest

sumd = Jumlah dari gain (pretest-posttest)

N = Subjek pada sampel

b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus

sum = sumd ndash sum

(Arikunto 2013351)

Keterangan

sum = Jumlah kuadrat deviasi

sumd = Jumlah dari gain (pretest-postest)

N = Subjek pada sampel

c Menentukan harga dengan rumus

radicsum

(Arikunto 2013349)

Keterangan

Md = Mean perbedaan mean pre-test dan pos-test

X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)

X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)

33

d = Devisi masing-masing subjek

sum = Jumlah kuadrat deviasi

N = Jumlah subjek pada sampel

d Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan

Kaidah pengujian signifikan

1) Jika maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti pengunaan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

2) Jika maka H0 diterima dan H1 ditolak berarti pengunaan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing tidak

berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

e Menentukan harga

Mencari mengunakan table distribusi t dengan taraf

signifikan α = 005 dan d k = N‒1

f Membuat Kesimpulan apakah model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas

IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif dimaksudkan untuk memperoleh gambaran

mengenai ketuntasan hasil belajar matematika murid yang meliputi sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) serta hasil observasi aktivitas siswa selama proses

pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Deskripsi masing-masing hasil analisis tersebut diuraikan sebagai berikut

a Deskripsi Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan Setelah

(Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing

Dari hasil analisis deskriptif yang disajikan pada lampiran C maka skor

hasil belajar siswa sebelum (Pretest) dan setelah (Posttest) diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing pada siswa kelas IV SD

Inpres Banga-Banga materi pecahan senilai dapat dilihat pada tabel 41 berikut

Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest)

dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif

Teknik Kancing Gemerincing

Statistik Pretest Posttest

Ukuran Sampel 10 10

Skor Ideal 100 100

Skor Rata-rata 609 807

Skor Tertinggi 81 100

Skor Terendah 36 60

Rentang Skor 45 40

Sumber Data Olah Lampiran C

34

35

Pada Tabel 41 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata skor hasil belajar

matematika siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (pretest) adalah 609 dan setelah diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) adalah 807 dari

skor ideal 100 Skor yang dicapai siswa tersebar dari skor terendah pretest 36 dan

skor terendah posttest 60 Skor tertinggi yang dicapai siswa pada pretest adalah 81

dan posttest adalah 100 dengan rentang skor pretest 45 dan posttest 40 Jika skor

hasil belajar matematika sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke

dalam lima kategori maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang

ditunjukkan pada Tabel 42 berikut

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika

Siswa Sebelum (Pretest) dan Sesudah (Posttest) Diterapkan Model

Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

No

Skor

Kategori

Pretest Posttest

F Persentase

()

F Persentase

()

1 0 le x le 54 Sangat Rendah 3 30 0 0

2 55 le x le 64 Rendah 4 40 2 20

3 65 le x le 79 Sedang 1 10 2 20

4 80 le x le 89 Tinggi 2 20 4 40

5 90 le x le 100 Sangat Tinggi 0 0 2 20

Jumlah 10 100 10 100

Sumber Hasil tes siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

Pada Tabel 42 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dari 10 siswa kelas

IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru terdapat 3 orang siswa (30) yang

memperoleh skor pada kategori sangat rendah 4 orang siswa (40) yang

memperoleh skor kategori rendah 1 orang siswa (10) yang memperoleh skor

36

kategori sedang dan 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori tinggi

serta tidak ada siswa (0) yang memperoleh skor kategori sangat tinggi

Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) dari 10 siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru terdapat 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor pada kategori rendah

2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori sedang 4 orang siswa (40)

yang memperoleh skor kategori tinggi dan 2 orang siswa (20) yang

memperoleh skor kategori sangat tinggi

Skor rata-rata hasil belajar siswa sebelum diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) sebesar 609 dikonversi ke dalam

5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil belajar matematika siswa umumnya

berada pada kategori rendah Sedangkan skor rata-rata hasil belajar siswa setelah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)

sebesar 807 dikonversi ke dalam 5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil

belajar matematika siswa umumnya berada pada kategori tinggi

Selanjutnya untuk melihat persentase ketuntasan hasil belajar matematika

siswa sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dapat dilihat pada Tabel 43

berikut

37

Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum

(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Skor

Kategori

Pretest Posttest

F Persentase

()

F Persentase

()

0 le x ˂ 70 Tidak Tuntas 7 70 2 20

70 le x le 100 Tuntas 3 30 8 80

Jumlah 10 100 10 100

Sumber Perolehan nilai siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru

Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila memiliki skor

paling sedikit 70 Dari Tabel 43 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) jumlah siswa yang

tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 7 orang siswa

(70) dan siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 3

orang siswa (30) Dari deskripsi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

matematika siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70

Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) jumlah siswa yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan

minimal individual adalah 2 orang siswa (20) dan siswa yang memenuhi kriteria

ketuntasan minimal individual adalah 8 orang siswa (80) Berdasarkan deskripsi

di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru setelah diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria

ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70

38

b Deskripsi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa

Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika materi

pecahan senilai dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing selama 2 kali pertemuan secara singkat dapat dilihat pada Tabel 47

sebagai berikut

Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siwa Selama Proses Pembelajaran Dengan

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

() I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsun

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

Sumber Data Olah Lampiran C

39

1) Persentase rata-rata siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar

berlangsung sebanyak 100

2) Persentase rata-rata siswa yang memperhatikan guru pada saat proses

pembelajaran berlangsung sebanyak 80

3) Persentase rata-rata siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari

teman-temannya sebanyak 85

4) Persentase rata-rata siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran

berlangsung sebanyak 80

5) Persentase rata-rata siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing 80

6) Persentase rata-rata siswa yang bekerja sama dengan teman kelompoknya

sebanyak 90

7) Persentase rata-rata siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil

kerja kelompoknya sebanyak 90

8) Persentase rata-rata siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung sebanyak 80

9) Persentase rata-rata siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban sebanyak 85

10) Persentase rata-rata siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran sebanyak 75

Jika rata-rata skor aktivitas saat diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke dalam lima kategori

40

maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang ditunjukkan pada Tabel

45 berikut

Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siwa Selama Proses

Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing

Ketuntasan Hasil Belajar ( ) Kriteria F Persentase ()

0 le x ge 25 Kurang Baik 0 0

26 le x ge 50 Cukup Baik 0 0

51 le x ge 75 Baik 1 10

76 le x ge 100 Sangat Baik 9 90

Pada Tabel 45 di atas dapat dilihat bahwa persentase aktivitas siswa

melalui penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

terdapat 10 aspek yang diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa

yang berada pada kategori kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas

(10) yang berada pada kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada

pada kategori sangat baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga

aktivitas siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing berada pada kategori sangat baik

2 Hasil Analisis Inferensial

Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis Sesuai

dengan hipotesis penelitian yakni ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika

Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo Maka teknik

yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik statistik

inferensial dengan menggunakan uji-t

41

Berdasarkan analisis data yang diuraikan (lampiran C) terlihat bahwa

pada siswa kelas IV SD Inpres BangandashBanga Kabupaten Barru sebesar

1767 Berdasarkan tersebut dapat dibandingkan dengan nilai

menggunakan tabel distribusi t dengan taraf signifikan α = 005 (tabel terlampir)

dan db = N-1 = 9 maka diperoleh = 1833 Setelah diperoleh 1767 dan

= 1833 maka diperoleh ˃ atau 1767 ˃ 1833 sehingga dapat

disimpulkan bahwa ditolak dan diterima Hal ini berarti bahwa terdapat

pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap

hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru

B Pembahasan

Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian di kelas IV SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barru yang jumlah siswanya yaitu 10 orang Desain

penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest design yang hanya

melibatkan satu kelompok yaitu kelompok eksperimen dimana diberikan tes awal

berupa pretest sebelum treatment atau perlakuan dan akhir pembelajaran

diberikan posttest Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan perlakuan

berupa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing Untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing terhadap materi pembelajaran matematika pada siswa yaitu melalui

hasil test (pretest dan posttest) yang diberikan sebelum dan sesudah perlakuan

kemudian dianalisis menggunakan perhitungan manual

42

Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar matematika siswa sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

menunjukkan bahwa terdapat 3 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang

siswa atau 30 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

dan 7 orang siswa atau 70 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 609 Dengan kata lain hasil belajar

matematika pada siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (pretest) masih tergolong rendah dan tidak memenuhi

kriteria ketuntasan klasikal

Selanjutnya hasil analisis data hasil belajar siswa matematika setelah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)

menunjukkan bahwa terdapat 8 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang

siswa atau 80 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

dan 2 orang siswa atau 20 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 807 Dengan kata lain hasil belajar

matematika pada siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria ketuntasan klasikal

Hasil pengamatan persentase aktivitas siswa melalui penerapan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terdapat 10 aspek yang

diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa yang berada pada kategori

kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas (10) yang berada pada

kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada pada kategori sangat

baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga aktivitas siswa setelah

43

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berada

pada kategori sangat baik

Hasil analisis statistik inferensial yang dimaksud adalah pembahasan

terhadap hasil pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya dengan

menggunakan rumus uji-t diketahui bahwa nilai = 1767 dan = 1833

maka diperoleh atau 1767 gt 1833 sehingga dapat disimpulkan

bahwa Ho ditolak dan H1 diterima

Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial yang

diperoleh ternyata cukup mendukung teori yang telah dikemukakan pada kajian

pustaka Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ldquoModel Pembelajaran

kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar

Matematika Siswa Kelas V SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

44

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan

yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berpengaruh

terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga

Kabupaten Barru

B Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini maka

peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut

1 Bagi siswa diharapkan lebih aktif semangat kreatif dan dapat

mengembangkan diri dalam pelajaran

2 Bagi guru diharapkan bisa menerapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing dalam pembelajaran matematika agardapat

membangkitkan minat keingintahuan motivasi dan keberanian murid dalam

menjawab pertanyaan pada saat proses pembelajaran berlangsung

3 Bagi peneliti diharapkan mampu mengembangkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing ini pada mata pelajaran lain demi

tercapainya tujuan yang diharapkan

45

DAFTAR PUSTAKA

Afianti Nurul Wisma Sulastry Taty Alimin 2017 Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan

Keakifan Dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X Mia 3 SMAN 1

Bontomarannu Jurnal Nalar Pendidikan 5 (2) 550 (httpsojsunm

acidnalararticleview4869 diakses pada tanggal 2 Februari 2020)

Al-Tabany T I B 2015 Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif

dan Kontekstual Konsep Landasan dan Implementasinya pada

Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik IntegratifTKI) Jakarta Prenada

media Group

Arikunto Suharsimi 2013 Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik

Jakarta PT Rineka Cipta

Djamarah Syaiful Bahri 2018 Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif

Jakarta PT Rineka Cipta

Erika Dini Sumardi Rosarina 2018 Pengaruh Model Cooperative Learning

Tipe Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pembelajaran

IPS SD Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar5(1)

142(httpsejournalupieduindexphppedadidaktikaarticleview7270

diakses pada tanggal 7 Maret 2020)

Fiona Firda 2019 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Peseta Didik Tema Panas dan

Perpindahannya Kelas V SD Negeri 3 Talangpadang Kabupaten

Tanggamus Skripsi Tidak Diterbitkan Bandar Lampung Universitas

Lampung (httpdigilibunilaacidideprint57215 diakses pada tanggal 8

Februari 2020)

Huda Miftahul 2017 Cooperative Leraning Metode Teknik Struktur dan Model

Terapan Yogyakarta Pustaka Belajar

Isrokrsquoatun Rosmala Amelia 2019 Model-Model pembelajaran Matematika

Jakarta PT Bumi Aksara

Octavia Shilphy A 2020 Model-Model PembelajaranYogyakarta CV Budi

Utama

Pardamean Toto 2015 Model Pembelajaran Untuk Efesiensi Dan Efektivitas

Pembelajaran (httpswwwkompasianacomtotopardamean550b2351a3

3311b2142e396emodel-pembelajaran-untuk-efisiensi-dan-efektivitas-pem

belajaran) Diakses pada tanggal 26 Juni 2015

46

Purwanto Dwi 2016 Meningkatkan Komunikasi Matematis Dan Hasil Belajar

Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Jurnal Pendidikan Matematika 21(3) 245 (httpejournal

umpwracidindexphpekuivalenarticleview30072844 diakses pada

tanggal 2 Februari 2020)

Puspita G I Monawati amp Elly R (2017) Korelasi Persepsi Siswa Terhadap

Pembelajaran Matematika Dengan Hasil Belajarnya Di Kelas V Sd Negeri

I Pagar Air Aceh Besar Jurnal ilmiah pendidikan guru sekolah dasar 2

92 (httpswwwneliticomidpublications188711korelasi-siswa-terhada

p-pembelajaran-matematika-dengan-hasil-belajarnya diakses pada tanggal

3 Februari 2020)

Riadi E 2016 Statistika Penelitian (Analisis Manual Dan IBM SPSS)

Yogyakarta Penerbit Andi

Rusman 2012 Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Sucipta Komang Japa Gusti Ngurah Margunayasa Gede 2018 Pengaruh

Model Pembelajaran Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar IPA

Kelas V Jurnal Mimbar Ilmu 23 (3) 208 (httpsejournalun dikshaac

idindexphpMIarticleview164370 diakses pada tanggal 21 Februari

2020)

Sudijono Anas 2015 Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Sugiyono 2015 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Suprihatiningrum Jamil 2016 Strategi Pembelajaran Teori amp Aplikasi

Jogjakarta Ar-Ruzz Media

Trianto (2010) Model Pembelajaran Terpadu Jakarta Bumi Aksara

Ulya Zulfa 2019 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemerincing Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Pada

siswa Kelas II SDI Nailul Falah Sukorejo-Pasuruan Skripsi Tidak

Diterbitkan Surabaya Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

(httpdigilibuinsbyacidideprint33077 diakses pada tanggal 21

Februari 2020)

47

Wati Irma 2017 Pentingnya Media Dan Model Pembelajaran Dalam proses

Mengajar (httpsmetrojambicomread2017102726042pentingnya-me

diadan-model-pembelajaran-dalam-proses-mengajar Diakses pada tanggal

3 Juli 2020)

Wandini Rora Rizki 2019 Pembelajaran Matematika Untuk Calon Guru MISD

CV Medan Widya Puspita

Widyarty Z 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemeincing Terhadap Hasil dan Minat Belajar Matematika Siswa Kelas

VII SMP Dwi SejahteraPekan Baru Skripsi Tidak Diterbitkan Pekan

Baru Universitas Islam Negeri Sultan Syarif kasim (httprepositoryuin

suskaaciidideprint2150 diakses 9 Februari 2020)

Yudha Rahmat Putra 2018 Motivasi Berprestasi amp Disiplin Peserta Didik Serta

Hubungannya dengan Hasil Belajar Pontianak Yudha English Gallery

L

A

M

P

I

R

A

N

LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN

KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI

SOAL PRETEST DAN HASIL KERJA PRETEST SISWA

SOAL POSTTEST DAN HASIL KERJA POSTTEST SISWA

PEDOMAN PENILAIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI

Kompetensi Dasar Indikator Nomor

Soal

Jumlah

Soal

31 Menjelaskan pecahan-

pecahan senilai

dengan gambar dan

model konkret

311 Menunjukkan pecahan

senilai

1 dan 2

2

312 Menuliskan contoh

pecahan senilai

3 1

41 Mengidentifikasi

pecahan-pecahan

senilai dengan gambar

dan model konkret

411 Menentukan pecahan

senilai dengan cara

mengalikan pembilang

dan penyebut dengan

angka yang sama

4 1

412 Menentukan pecahan

senilai dengan cara

membagi pembilang

dan penyebut dengan

angka yang sama

5 1

Jumlah Soal 5

SOAL PRETEST

Nama

Kelas

1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar

a

b

2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan

3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari

4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

HASIL KERJA PRETEST SISWA

SOAL POSTTEST

Nama

Kelas

1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar

a

b

2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan

3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari

4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

HASIL KERJA POSTTEST SISWA

PEDOMAN PENILAIAN

PRETEST

Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot

1 a

dan

b

dan

20

2

10

3 Pecahan yang senilai dengan

yaitu

dan

10

4 a

=

b

c

30

5 a

=

=

b

=

=

c

=

=

30

Jumlah 100

Panduan Penilaian Skor

x 100 = Nilai

POSTTEST

Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot

1 a

dan

b

dan

20

2

10

3 Pecahan yang senilai dengan

yaitu

dan

10

4 d

=

e

f

30

5 a

=

=

b

=

=

c

=

=

30

Jumlah 100

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan SD Inpres Banga-Banga

Mata Pelajaran Matematika

Kelas Semester IVGanjil

Tahun Pelajaran 20202021

Materi Pokok Pecahan Senilai

Alokasi Waktu 2 (35x2)

Pertemuan 2x Pertemuan

A Kompetensi Inti

1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya

2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan

tetangganya serta cintah tanah air

3 Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati

(mendengar melihat membaca) dan menanya berdasarkan ingin tahu

tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya dan benda-

benda yang dijumpainya di rumah di sekolah dan tempat bermain

4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis

dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat

dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan

berakhlak mulia

B Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

31 Menjelaskan pecahan-pecahan

senilai dengan gambar dan

model konkret

312 Menunjukkan pecahan senilai

313 Menuliskan contoh pecahan

senilai

41 Mengidentifikasi pecahan- 411 Menentukan pecahan senilai

pecahan senilai dengan gambar

dan model konkret

dengan cara mengalikan

pembilang dan penyebut

dengan angka yang sama

412 Menentukan pecahan senilai

dengan cara membagi

pembilang dan penyebut

dengan angka yang sama

C Tujuan Pembelajaran

1 Siswa dapat menunjukkan pecahan senilai dengan tepat

2 Siswa dapat menuliskan contoh pecahan senilai dengan tepat

3 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan mengalikan pembilang

dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat

4 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan membagi pembilang

dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat

Karakter siswa yang diharapkan Religius Nasionalis Mandiri

Gotong Royong dan Integritas

D Materi Pembelajaran

1 Pengertian pecahan senilai

2 Contoh pecahan senilai

3 Mencari pecahan senilai dengan cara

a Mengalikan pembilang dan penyebut dengan angka yang sama

b Membagi pembilang dan penyebut dengan angka yang sama

E Pendekatan Model dan Metode Pembelajaran

Pendekatan Saintifik

Model Pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Metode Ceramah diskusi tanya jawab penugasan

F Media Pembelajaran

1 Gambar-gambar

2 Kancing baju warna-warni

G Sumber Belajar

1 Buku guru dan siswa matematika kelas IV

2 Buku petunjuk guru matematika kelas IV

3 Modulbahan ajar

4 Internet

5 Modul lain yang relevan

H Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran Alokasi Waktu

Pendahuluan Guru mengajak siswa untuk berdorsquoa

menurut agama dan keyakinan masing-

masing Religius

Siswa menyanyikan lagu wajib

Indonesia Raya Nasionalis

Guru melakukan komunikasi tentang

kehadiran siswa dengan mengabsen

Communication

Guru menyiapkan kesiapan psikis dan

fisik siswa

Pemberian motivasi kepada siswa

dengan melakukan tepuk semangat

bersama-sama

Guru memberikan apersepsi kepada

siswa

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai

Communication

Guru melakukan tanya jawab yang

berhubungan dengan materi

Communication

10 Menit

Inti Mengamati

Guru menjelaskan mengenai materi

yang akan dibahas

Siswa memperhatikan penjelasan

guru

Guru membagi siswa menjadi 2

kelompok yang beranggotakan 5

orang siswa 1 kelompok untuk

berdikusi dengan teknik kancing

gemerincingCollaboration

Siswa mendengarkan penjelasan guru

tentang maksud dari teknik kancing

gemerincing

Siswa mengamati gambar yang

diperlihatkan guru kemudian guru

menyuruh siswa dalam kelompok

bersama-sama mengamati gambar

tersebut lalu menyebutkan pecahan

yang terdapat pada gambar dan

apakah senilai atau tidak

Siswa menjawab setiap pertanyaan

yang diberikan oleh guru Mandiri

Guru memberikan penguatan tentang

konsep pecahan senilai kepada siswa

Guru memberikan penjelasan kepada

siswa mengenai cara mencari pecahan

senilai dengan mengalikan atau

membagi pembilang dan penyebut

yang sama

Menanya

Siswa menanyakan materi yang

tidak dipahami pada guru

Mengumpulkan Data

siswa yang telah dikelompokkan

tadi mengumpulkan informasi

berdasarkan materi yang telah di

pelajari

Siswa mengerjakan lembar kerja

kelompok yang sudah dibagikan

oleh guru secara berkelompok

Gotong Royong

Mengasosiasi

Guru mengawasi masing-masing

kelompok dan memberi bantuan

kepada kelompok jika mengalami

kesulitan dalam mengerjakan tugas

yang diberikan Communication

Mengkomunikasikan

Guru memberikan kesempatan pada

tiap kelompok untuk menyampaikan

hasil diskusi kelompok

Communication

perwakilan salah satu kelompok yang

dipilih oleh guru mempresentasikan

hasil diskusinya dengan

kelompoknya

Setiap siswa yang maju kedepan

mengumpulkan kancingnya di tengah

meja kelompoknya

180 Menit

Setiap siswa mempunyai 2 kancing

ditangannya dalam artian setiap siswa

mempunyai kesempatan untuk

bertanya dan menanggapi kepada

kelompok lain

Jika kancing yang dimiliki seorang

siswa habis dia tidak boleh berbicara

lagi sampai temannya menghabiskan

kancing mereka

Jika semua kancing sudah habis

sedangkan tugas belum selesai

kelompok boleh mengambil

kesepakatan untuk membagi-bagi

kancing lagi dan mengulangi

prosedurnya kembali

Guru menanggapi dan memberikan

penguatan dengan menyampaikan

jawaban benar

Guru memberikan penghargaan

kepada setiap kelompok

Penutup Siswa diberi kesempatan untuk

bertanya apa yang mereka belum

pahami

Guru memberikan soal sebagai bentuk

evaluasi kepada siswa yang dikerjakan

secara individu untuk mengetahui

pemahaman konsep siswa Mandiri

Setelah semua selesai mengerjakan

soal hasil pekerjaan siswa

dikumpulkan dan guru memeriksa

hasil pekerjaan tersebut Mandiri

Siswa dan guru melakukan refleksi

kegiatan dengan cara meminta siswa

mengungkapkan perasaan dan

pendapatnya mengenai kegiatan

pembelajaran pada hari ini serta

materi apa saja yang telah dipelajari

Integritas

Untuk memotivasi siswa sebelum

pulang bersama-sama melakukan

tepuk semangat Communication

Sebelum pulang siswa berdoa

bersama-sama dipimpiin oleh ketua

kelas Religius

10 Menit

I Penilaian

1 Jenis penilaian Penilaian pengetahuan

Teknik penilaian Tes

Rubrik Penilaian Pemahaman Konsep Pecahan Senilai

No

Indikator

Pemahaman

Konsep

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Kriteria

Skor

1 Menyatakan

ulang sebuah

pecahan

a Menunjukkan

Pecahan Senilai

b Menuliskan

contoh pecahan

senilai

Menuliskan kalimat

matematika dengan

benar

10

menuliskan sebagian

kalimat matematika

5

Menuliskan jawaban

tapi salah

1

Tidak mengisi jawaban 0

2 Menyajikan

konsep dalam

bentuk

representasi

matematis

a Menggambarkan

bentuk yang

mewakili

pecahan

Menggambar bentuk

yang mewakili pecahan

sesuai dengan

bilangannya

10

Menggambar bentuk

yang mewakili pecahan

namun tidak sesuai

dengan bilangannya

5

Menggambar bentuk

yang mewakili tapi

salah

1

Tidak menggambar

bentuk yang mewakili

pecahan

0

b Menyatakan

pecahan dari

sebuah gambar

Menyatakan pecahan

yang sesuai dengan

gambar

10

Menyatakan pecahan

tetapi tidak sesuai

dengan gambar

5

menyatakan gambar

dan pecahan yang tidak

sesuai

1

Tidak menyatakan

pecahan yang sesuai

dengan gambar

0

3 Menggunakan

prosedur atau

operasi

tertentu

a Menentukan

pecahan senilai

dengan

mengalikan

Melakukan operasi

hitung dengan

mengalikan penyebut

dan pembilang dengan

10

pembilang dan

penyebut dengan

angka yang sama

angka yang sama

dengan tepat

Melakukan operasi

hitung dengan

mengalikan penyebut

dan pembilang dengan

angka yang sama tetapi

belum tepat

5

Melakukukan operasi

hitung tetapi salah

1

Tidak melakukan

operasi hitung

0

b Menentukan

pecahan senilai

dengan membagi

pembilang dan

penyebut dengan

angka yang sama

Melakukan operasi

hitung dengan

membagi penyebut dan

pembilang dengan

angka yang sama

dengan tepat

10

Melakukan operasi

hitung dengan

membagi penyebut dan

pembilang dengan

angka yang sama tetapi

belum tepat

5

Melakukukan operasi

hitung tetapi salah

1

Tidak melakukan

operasi hitung

0

Nilai akhir siswa =

x 100

2 Jenis penilaian Penilaian sikap

Teknik penilaian Non tes

No Nama

Perubahan Tingkah Laku

Disiplin Jujur Percaya Diri

K C B SB K C B SB K C B SB

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

2

Dst

Keterangan

K (Kurang) 1 C (Cukup) 2 B (Baik) 3 SB (Sangat Baik) 4

3 Jenis penilaian Penilaian keterampilan

Teknik penilaian Non tes

Rubrik Penilaian Kinerja Menyelesaikan Masalah Pecahan Senilai

No Nama Kriteria Penilaian

Kerja Sama Ketepatan Kejelasan

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1

2

3

Keterangan

Skor 4 Sangat baik Skor 2 Cukup

Skor 3 Baik Skor 1 Perlu bimbingan

Barru 21 September 2020

Mengetahui

Guru Kelas 4 Mahasiswa

Aminah SPd Lismayanti

NIP NIM 105401113516

Kepala SD Inpres Banga-Banga

Abdul Latif SPd MPd

NIP 19690412 200005 1 001

KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS IV SD

INPRES BANGA-BANGA KABUPATEN BARRU

No Aktivitas Siswa

1 Siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar berlangsung

2 Siswa yang memperhatikan guru pada saat proses pembelajaran

berlangsung

3 Siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari teman-

temannya

4 Siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung

5 Siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing

6 Siswa yang bekerja sama dengan teman kelompok

7 Siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil

diskusinya

8 Siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

9 Siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan menambahkan

jawaban

10 Siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir pembelajaran

LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN

DAFTAR HADIR SISWA

DATA HASIL KEMAMPUAN AWAL PRETEST SISWA

DATA HASIL TES BELAJAR POSTTEST SISWA

DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

DAFTAR HADIR SISWA KELAS IV SD INPRES BANGA-BANGA

KABUPATEN BARRU

No Nama Siswa LP Pertemuan

1 2 3 4

1 Adelia p

P

R

E

T

E

S

T

radic radic

P

O

S

T

T

E

S

T

2 Akbar L radic radic

3 Aulifiah P radic radic

4 Irwansyah L radic radic

5 Muhammad Faiz Paki L radic radic

6 Muh Revan Anugrah L radic radic

7 Muhammad Takwin L radic radic

8 Nabila Zahira P radic radic

9 Nurhalisa P radic radic

10 Nurul Hidayat P radic radic

Keterangan

radic = Hadir

S = Sakit

A = Alfa

I = Izin

Jumlah siswa

Laki-laki 5 orang

Perempuan 5 orang

Banga-Banga September 2020

Peneliti

Lismayanti

Nim105401113516

DATA HASIL BELAJAR SISWA SEBELUM DITERAPKAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

(PRETEST)

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Adelia 63 Tidak Tuntas

2 Akbar 64 Tidak Tuntas

3 Aulifiah 81 Tuntas

4 Irwansyah 80 Tuntas

5 Muhammad Faiz Paki 36 Tidak Tuntas

6 Muh Revan Anugrah 59 Tidak Tuntas

7 Muhammad Takwin 74 Tidak Tuntas

8 Nabila Zahira 40 Tuntas

9 Nurhalisa 51 Tidak Tuntas

10 Nurul Hidayat 61 Tidak Tuntas

Jumlah 609

Rata-rata 609

Kategori Rendah

DATA HASIL TES BELAJAR SISWA SETELAH DITERAPKAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

(POSTTEST)

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Adelia 88 Tuntas

2 Akbar 79 Tuntas

3 Aulifiah 100 Tuntas

4 Irwansyah 100 Tuntas

5 Muhammad Faiz Paki 60 Tidak Tuntas

6 Muh Revan Anugrah 82 Tuntas

7 Muhammad Takwin 88 Tuntas

8 Nabila Zahira 59 Tidak Tuntas

9 Nurhalisa 70 Tuntas

10 Nurul Hidayat 81 Tuntas

Jumlah 807

Rata-rata 807

Kategori Tinggi

DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK

KANCING GEMERINCING

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

()

I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA

HASIL ANALISIS STATISTIK DAN INFERENSIAL

HASIL ANALISIS NILAI PRETEST DAN POSTTEST SISWA

HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL

HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA

HASIL ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF DAN INFERENSIAL

A Hasil Analsis Statistik Deskriptif

Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Pretest

X F FX

81 1 81

80 1 80

74 1 74

64 1 64

63 1 63

61 1 61

59 1 59

51 1 51

40 1 40

36 1 36

Jumlah 10 609

Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 609

sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai

rata-rata (mean) sebagai berikut

= sum

=

= 609

Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Posttest

X F FX

100 2 200

88 2 176

82 1 82

81 1 81

79 1 79

70 1 70

60 1 60

59 1 59

Jumlah 10 807

Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 807

sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai

rata-rata (mean) sebagai berikut

= sum

=

= 807

Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest

No X1 (Pretest) X2 (Posttest) d = X2 - X1 dsup2

1 63 88 25 625

2 64 79 15 225

3 81 100 19 361

4 80 100 20 400

5 36 60 24 576

6 59 82 23 529

7 74 88 14 196

8 40 59 19 361

9 51 70 19 361

10 61 81 20 400

Jumlah 198 4034

B Hasil Analisis Statistik Inferensial

Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut

a Mencari harga ldquoMDrdquo dengan menggunakan rumus

Md = sum

= 198

b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus

sum = sum sum

= 4034- 39204

= 1136

c Menentukan Harga tHitung

t =

radicsum

t =

radic

t =

radic

t =

radic

t =

t = 1767

d Menentukan Harga

Untuk mencari tTabel peneliti menggunakan tabel distribusi t

dengan taraf signifikan = 10 ndash 1 = 9 maka

diperoleh t005 = 1833

Setelah diperoleh tHitung = 1767 dan ttabel = 1833 maka tHitung gt

ttabel atau atau 1767 gt 1833 Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho

ditolak dan H1 diterima Ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap hasil belajar

matematika murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL

1 PRETEST

Ketuntasan belajar klasikal =

=

x 100

= 30

2 POSTTEST

Ketuntasan belajar klasikal =

=

x 100

= 80

HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TEKNIK KANCING GEMERINCING

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

()

I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

Mengukur persentase keberhasilan aktivitas Siswa

Keberhasilan aktivitas siswa =

=

= 845

LAMPIRAN D

TABEL DISTRIBUSI T-TABEL

KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI

KARTU KONTROL PENELITIAN

PERSURATAN

DOKUMENTASI

TABEL DISTRIBUSI T-TABEL

Dk 025 010 005 002 001 0005

1 1000 3078 6314 12706 31821 63657

2 0816 1886 2920 4303 6965 9925

3 0765 1638 2353 3182 4541 5841

4 0741 1533 2132 2766 3747 4604

5 0727 1476 2015 2571 3365 4032

6 0718 1440 1943 2447 3143 3707

7 0711 1415 1895 2365 2998 3499

8 0706 1397 1860 2306 2896 3355

9 0703 1383 1833 2262 2821 3250

10 0700 1372 1812 2228 2764 3169

11 0697 1363 1796 2201 2718 3106

12 0695 1356 1782 2178 2681 3055

13 0694 1350 1771 2160 2650 3012

14 0692 1345 1761 2145 2624 2977

15 0691 1341 1753 2132 2623 2947

16 0690 1337 1746 2120 2583 2921

17 0689 1333 1740 2110 2567 2898

18 0688 1330 1734 2101 2552 2878

19 0688 1328 1729 2093 2539 2861

20 0687 1325 1725 2086 2528 2845

21 0686 1323 1721 2080 2518 2831

22 0686 1321 1717 2074 2508 2819

23 0685 1319 1714 2069 2500 2807

24 0685 1318 1711 2064 2492 2797

25 0684 1316 1708 2060 2485 2787

26 0684 1315 1706 2056 2479 2779

27 0684 1314 1073 2052 2473 2771

KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI

KARTU KONTROL PELAKSANAAN PENELITIAN

PERSURATAN

DOKUMENTASI

Gambar 1 Pemberian Pretest

Gambar 2 Pembagian Kancing Pada Masing-Masing Anggota Kelompok

Gambar 3 Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Gambar 4 Pemberian Posttest

RIWAYAT HIDUP

Lismayanti Dilahirkan di Banga-Banga pada tanggal 14

Agustus 1998 dari pasangan Ayahanda Cagga dan Ibunda

Marni Anak pertama dari dua bersaudara Penulis masuk

sekolah dasar pada tahun 2004 di SD Inpres Banga-Banga dan

tamat pada tahun 2010 tamat di SMP Negeri 4 Barru pada

tahun 2013 dan tamat di SMK Negeri 1 Barru pada tahun 2016 Pada tahun yang

sama (2016) penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang ada di

Makassar yaitu Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) dan

mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) pada Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Atas berkat yang Maha Kuasa penulis

berhasil menyelesaikan seluruh mata kuliah yang diprogramkan dan semua itu

dilakukan dengan semangat dan usaha yang tinggi untuk mendapatkannya

Page 17: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Model pembelajaran merupakan suatu kegiatan perencanaan yang

dirancang oleh guru untuk pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan

tertentu Model pembelajaran sangat penting diterapkan dalam proses

pembelajaran karena dapat membantu memperjelas prosedur hubungan serta

keadaan keseluruhan dari apa yang sudah direncanakan Menurut Joyce dan Weil

(Wati2017) terdapat beberapa alasan pentingnya model pembelajaran yaitu

pertama memperjelas hubungan fungsional diantara berbagai komponen unsur

atau elemen sistem tertentu Kedua prosedur yang akan ditempuh dalam

melaksanakan kegiatan dapat dijelaskan secara tepat Ketiga model pembelajaran

akan mempermudah para administrator untuk mengidentifikasi komponen elemen

yang mengalami hambatan jika kegiatan yang dilaksanakan tidak efektif

Keempat mengidentifikasi secara tepat cara-cara untuk mengadakan perubahan

jika pendapat ketidaksesuaian dari apa yang telah dirumuskan dan kelima yaitu

dengan dengan menggunakan model pembelajaran guru dapat menyusun tugas-

tugas siswa menjadi suatu kesuluruhan yang terpadu

Menurut Suprihatiningrum (2016143) ada dua macam alasan pentingnya

model pembelajaran yaitu pertama istilah model mempunyai makna yang lebih

luas daripada strategi metode atau prosedur Kedua model dapat berfungsi

sebagai sarana komunikasi yang penting dalam mengajar di kelas

2

Dengan memperhatikan kerangka pengetahuan di atas peneliti menarik

kesimpulan bahwa kedudukan model pembelajaran sangat penting dalam proses

pembelajaran karena dapat membantu dan memperlancar proses pembelajaran di

kelas dan proses pembelajaran akan lebih efektif dan efisien jika model

pembelajaran yang dipilih sesuai dengan materi yang akan diajarkan

Model pembelajaran sangat bermanfaat bagi guru dan siswa Bagi guru

yaitu pertama memudahkan dalam melaksanakan tugas pembelajaran berdasarkan

dengan langkah-langkah yang akan ditempuh sesuai dengan waktu tujuan

kemampuan daya serap siswa dan ketersediaan media yang ada Kedua dapat

dijadikan sebagai alat untuk mendorong aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran Ketiga memudahkan guru untuk melakukan analisis terhadap

perilaku siswa secara individu maupun kelompok dan keempat yaitu

memudahkan guru dalam menyusun bahan pertimbangan dalam merencanakan

penelitian tindakan kelas dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran

Sedangkan bagi siswa yaitu pertama memberikan kesempatan kepada siswa

untuk berperan aktif dalam kegiatan proses belajar pembelajaran Kedua dapat

memudahkan siswa untuk memahami materi pembelajaran yang diajarkan guru

Ketiga mendorong semangat belajar siswa serta ketertarikannya dalam mengikuti

proses pembelajaran secara penuh dan keempat yaitu dapat melihat atau

membaca kemampuan pribadi dikelompoknya secara objektif (Octavia 2020 15-

16)

3

Menurut Pardamean (2015) bahwa model pembelajaran bermanfaat

untuk mengefektifkan dan mengefisienkan pencapaian tujuan pembelajaran

Indikatornya adalah guru dan siswa fokus pembelajaran guru mudah mentransfer

isi pelajaran kepada siswa siswa juga mudah menangkap isi pelajaran

tersebutWaktu yang tersedia untuk satu materi secara efesien dan efektif dapat

dimanfaatkan secara maksimal Ketertarikan dan minat siswa dalam mengikuti

proses pembelajaran cenderung tinggi Guru dan siswa tidak mudah bosan

membahas isi materi pelajaran

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti

dengan guru kelas IV atas nama Aminah pada tanggal 20 Juli 2020 di SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barru bahwa hasil belajar matematika siswa masih

tergolong rendah karena masih banyak siswa yang belum mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 70 Penyebab hasil

belajar matematika rendah yaitu siswa kurang aktif dan terlibat pada saat proses

pembelajaran berlangsung serta kurangnya semangat dan motivasi siswa dalam

menerima materi yang disampaikan oleh guru Ketika guru menjelaskan materi

sebagian siswa tidak memperhatikan karena guru belum menciptakan model

pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa kurang memahami materi yang

disampaikan oleh guru dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu kelompok

karena ketika siswa diberikan tugas kelompok hanya sebagian anggota kelompok

yang aktif mengerjakannya hanya siswa pintar saja yang aktif dalam pembelajaran

berkelompok

4

Untuk mengatasi permasalahan di atas diperlukan kreatifitas guru dalam

memilih model pembelajaran yang dapat mendorong siswa agar aktif dan terlibat

serta semangat pada saat proses pembelajaran berlangsung Adapun model yang

dimaksud yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Bagi siswa dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing dapat membantu mempermudah siswa dalam memahami

materi yang diajarkan dan melatih siswa untuk berkomunikasi bekerja sama

berfikir dan mengungkapkan ide-ide bersama anggota kelompoknya masing-

masing dalam menyelesaikan soal-soal atau permasalahan yang diberikan oleh

guru Siwa juga diharapkan dapat termotivasi semangat dan aktif dalam

pembelajaran matematika sehingga hasil belajarnya dapat meningkat Sedangkan

bagi guru melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif model

pembelajaran yang bisa digunakan pada saat mengajar

Menurut Erika dkk (2018142) bahwa teknik kancing gemerincing

merupakan teknik pembelajaran kooperatif yang dapat membantu guru mencapai

tujuan dalam proses pembelajaran secara tidak langsung mengajak siswa untuk

aktif dalam proses pembelajaran Ciri khas dari model pembelajaran ini yaitu

semua siswa diberi 2 atau 3 buah kancing sebagai syarat yang harus dikeluarkan

jika mereka ingin berbicara dan jika kancingnya habis maka siswa tersebut tidak

boleh berbicara lagi

Dalam teknik pembelajaran kancing gemerincing masing-masing anggota

kelompok memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapatnyaPenggunaan

kancing digunakan sebagai alat yang dirancang dalam model pembelajaran

5

kooperatif teknik kancing gemerincing ini dimaksudkan agar setiap siswa dapat

bertanggung jawab atas tugas yang diberikan Jadi dalam satu kelompok tidak

ada anggota kelompok yang mempunyai posisi dominan karena masing-masing

anggota kelompok mempunyai kesempatan yang sama untuk aktif dalam

pembelajaran dimana siswa yang awalnya bersifat pasif akan termotivasi dan ikut

aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga hasil belajar matematika

siswa dapat meningkat

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis penulis tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul ldquoPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif

Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid

Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas maka rumusan

masalah dalam penelitian ini yaitu ldquoApakah Ada Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika

Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-banga Kabupaten Barrurdquo

C Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini yaitu

ldquoUntuk Mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

6

D Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut

1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran

dalam pengembangan ilmu terutama yang berkaitan dengan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

2 Manfaat Praktis

a Bagi Siswa

Memberikan pengetahuan semangatdan motivasi untuk belajar

lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar yang

diperoleh dapat tercapai

b Bagi Guru

Penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing ini sangat diharapkan dapat bermanfaat bagi guru dalam

proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan keaktifan dan

pemahaman siswa sehingga tercapainya proses belajar mengajar yang

diharapkan

c Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik

kepada sekolah dalam rangka perbaikan proses dan hasil belajar siswa

d Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk

penelitian selanjutya

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A Kajian Teori

1 Hasil Belajar

a Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada diri seseorang

sebagai hasil dari peroses belajar siswa baik itu terjadi perubahan pengetahuan

pemahaman sikap dan tingkah laku kecakapan keterampilan dan kemampuan

serta perubahan aspek-aspek yang lain yang ada pada individu yang belajar

Menurut Nawawi (Fiona 201912) bahwa hasil belajar adalah tingkat

keberhasilan peserta didik yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh

dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu Adapun Menurut

Yudha (201834) bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta

didik setelah menerima pembelajaran yang meliputi aspek kognitif Hal ini

sejalan dengan pendapat Susanto (20125) bahwa hasil belajar adalah

kemampuan yang diperoleh anak setelah kegiatan belajar

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

adalah skor yang diperoleh siswa setelah ia menerima proses pembelajaran

untuk mengetahui sampai dimana tingkat pemahamannya terhadap suatu materi

yang telah dipelajari berupa tes dan biasanya diwujudkan dengan nilai tertentu

Dalam penelitian ini hasil belajar yang ingin dicapai siwa yaitu terkait dengan

aspek kognitif siswa setelah ia menerima suatu materi pembelajaran

8

b Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Purwanto (Yudha 201836) bahwa faktor yang mempengaruhi

hasil belajar terdiri dari dua faktor yaitu faktor dari dalam peserta didik (intern)

yaitu fisiologi dan psikologis dan faktor dari luar (ektern) peserta didik yaitu

lingkungan dan instrumental

Hal ini sejalan dengan pendapat Djamarah (Yudha 201836-37) faktor

yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu

1) Faktor Intern

a) Faktor fisiologis adalah faktor yang terdiri dari kondisi fisiologis

kondisi panca indra

b) Faktor Psikologi adalah faktor yang terdiri dari minat kecerdasan

bakat motivasi dan kemampuan kognitif

2) Faktor Ekstern

a) Faktor lingkungan terdiri dari lingkungan alami dan lingkungan

sosial budaya

b) Faktor Instrumental terdiri dari kurikulum program sarana dan

fasilitas guru

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang

mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor intern (dalam diri) dan faktor ekstern

(luar diri) Kedua faktor tersebut saling berkaitan sehingga siswa perlu

mendapatkan perhatian terhadap keadaannya baik itu dari segi fisik psikis dan

cara belajar di sekolah

9

2 Matematika

a Pengertian Matematika

Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang diajarkan di setiap

jenjang sekolah mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga ke perguruan tinggi

Dalam tulisan Suwangsih dan Tiurlina istilah matematika berasal dari bahasa

Yunani yaitu mathematike yang artinya mempelajari Kata mathematike berasal

dari kata mathema yang memiliki arti pengetahuan atau ilmu

(knowledgescience) Selain itu kata mathematike berhubungan juga dengan kata

lain yang hampir sama yaitu mathein atau mathenein yang berarti berpikir

(Isrokrsquoatun dan Amelia Rosmala 20193)

Menurut Ruseffendi (Al-Tabany 20151) matematika adalah bahasa

simbol ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif ilmu

yang membahas tentang pola keteraturan dan struktur yang terorganisasi dimulai

dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan ke aksioma atau

postulat dan terakhir yaitu ke dalil

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika

merupakan suatu ilmu yang mempelajari bagaimana proses berpikir secara kritis

dan masuk akal untuk mendapatkan suatu kebenaran

b Ciri-Ciri Pembelajaran Matematika

Menurut Suwangsih (wandini 20198) bahwa ciri-ciri pembelajaran

matematika di SD adalah sebagai berikut

a) Pembelajaran matematika menggunakan metode spiral metode spiral ini

melambangkan adanya keterkaitan antara suatu materi dengan materi

10

lainnya Topik sebelumnya menjadi prasyarat untuk memahami topik

berikutnya atau sebaliknya

b) Pembelajaran matematika dilakukan secara bertahap Materi pembelajaran

matematika dilakukan secara bertahap yang dimulai konsep-konsep yang

sederhana menuju konsep yang lebih kompleks

c) Pembelajaran matematika menggunakan metode induktif sedangkan

matematika merupakan ilmu deduktif namun sesuai tahap perkembangan

siswa maka pembelajaran matematika di SD digunakan metode induktif

d) Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi artinya tidak

ada pertentangan antara kebenaran yang satu dengan kebenaran lainnya

Suatu pernyataan dianggap benar jika didasarkan kepada pernyataan-

pernyataan sebelumnya yang telah diterima kebenarannya

e) Pembelajaran matematika hendaknya bermakna artinya konsep

matematika tidak diberikan dalam bentuk jadi tapi sebaliknya siswalah

yang harus mengonstruksi konsep tersebut

c Tujuan Pembelajaran Matematika

Menurut Depdikbud (Wandini 201911-12) bahwa tujuan pembelajaran

matematika di Sekolah Dasar yaitu sebagai berikut

1) Mengembangkan keterampilan berhitung siswa sebagai latihan dalam

kehidupan sehari-hari

2) Menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialihgunakan melalui

kegiatan matematika

11

3) Mengembangkan kemampuan dasar matematika sebagai bekal belajar

lebih lanjut

4) Membentuk sikap logis kritis cermat kreatif dan disiplin

3 Model Pembelajaran Kooperatif

a Pengertian Model Pembelajaran

Dalam suatu proses pembelajaran diperlukan model pembelajaran yang

dapat membuat suasana belajar lebih efektif dan menyenangkan Menurut Joyce

dan Weil (Rusman 2012133) bahwa model pembelajaran adalah segala sesuatu

yang dirancang dalam membentuk kurikulum merancang bahan-bahan

pembelajaran dan membimbing proses pembelajaran di dalam kelas

Menurut Adi (Suprihatiningrum 2016142) bahwa model pembelajaran

merupakan suatu kerangka yang menggambarkan prosedur dalam

mengorganisasikan pengalaman pembelajaran untuk mencapai tujuan

pembelajaran Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam

merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran adalah suatu kegiatan perencanaan yang dirancang untuk

pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan tertentu

b Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan model

pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok-

kelompok kecil yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan

struktur kelompok yang bersifat heterogen (Rusman 2012202) Adapun

12

menurut Djamarah (2018270) bahwa pembelajaran kooperatif adalah model

pembelajaran yang dimana para siswa bekerja sama di dalam kelompok-

kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

kooperatif adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu kelompok

kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang siswa untuk saling berinteraksi

dan bekerjasa sama dengan anggota kelompoknya

c Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Ibrahim dkk (Suprihatiningrum 2016192-193) dalam

pembelajaran kooperatif terdapat 6 langkah utama atau tahapan yaitu sebagai

berikut

Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Fase Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Fase -1

Menyampaikan

tujuan pembelajaran

dan memotivasi

siswa

Guru menyampaikan

semua tujuan pelajaran

yang ingin dicapai pada

pelajaran tersebut dan

memotivasi siswa untuk

belajar

Siswa memperhatikan guru

pada saat guru menyampaikan

tujuan pembelajaran dan siswa

harus semangat untuk ikut

dalam proses pembelajaran

Fase-2

Menyajikan

informasi

Guru menyajikan

informasi kepada siswa

dengan jalan demonstrasi

atau lewat bahan bacaan

Siswa memperhatikan materi

yang disampaikan oleh guru

dan bertanya jika ada materi

yang kurang dimengerti

Fase-3

Mengorganisasikan

siswa ke dalam

kelompok-kelompok

belajar

Guru menjelaskan kepada

siswa bagaimana caranya

membentuk kelompok

belajar dan membantu

setiap kelompok agar

melakukan transisi secara

efisien

Siswa memperhatikan guru

ketika menjelaskan Setelah

guru menjelaskan tentang cara

berkelompok maka siswa

harus tahu bahwa semua

aggota kelompok memiliki

tujuan yang sama dan harus

berbagi tugas dan tanggung

jawab yang sama di antara

anggota kelompok

13

Fase-4

Membimbing

kelompok bekerja

dan belajar

Guru membimbing

kelompok-kelompok

belajar pada saat mereka

mengerjakan tugas

mereka

Siswa mengerjakan tugas

kelompok yang diberikan

dengan cara bekerja sama

dengan anggota kelompoknya

melalui bimbingan guru

Fase-5

Evaluasi

Guru mengevaluasi hasil

belajar tentang materi yang

telah dipelajari atau

masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil

kerjanya

Masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil

diskusinya

Fase-6

Memberikan

penghargaan

Guru mencari cara-cara

untuk menghargai baik

upaya maupun hasil

belajar individu dan

kelompok

Siswa harus saling mengargai

jawaban ketika jawaban

mereka berbeda setiap

kelompok dan harus

mempertanggungjawabkan

jawabannya

d Teknik-Teknik Pembelajaran Kooperatif

Menurut Huda (2017134) dalam pembelajaran kooperatif terdapat 14

teknik pembelajaran yang dapat diterapkan di dalam kelas antara lain Mencari

Pasangan Bertukar Pasangan Berpikir Berpasangan Berbagi Berkirim Salam

dan Soal Kepala Bernomor Kepala Bernomor Terstruktur Dua tinggal Dua

Tamu Keliling Kelompok Kancing Gemerincing Keliling Kelas Lingkaran

Dalam Lingkaran Luar Tari Bambu jigsaw dan Bercerita Berpasangan

Berdasarkan uraian di atas salah satu teknik pembelajaran kooperatif

yang diterapkan dalam penelitian ini adalah teknik kancing gemerincing Peneliti

memilih teknik kancing gemerincing karena dalam teknik ini siswa dapat terlibat

secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajarnya dapat

meningkat

14

4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing

a Pengertian TeknikKancing Gemerincing

Menurut Widyarty (201311) teknik kancing gemerincing merupakan

suatu model pembelajaran yang bertujuan untuk mengatasi hambatan

pemerataan kesempatan siswa yang sering mewarnai kerja kelompok dan setiap

siswa berhak mendapatkan kesempatan untuk berperan serta pada kelompoknya

masing-masing Sedangkan menurut Ulya (201932) bahwa teknik kancing

gemerincing merupakan metode yang dikembangkan oleh Spencer kagan

dimana masing-masing anggota kelompoknya mendapatkan kesempatan untuk

menyampaikan pendapat mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran

orang lain

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran teknik kancing gemerincing adalah suatu teknik pembelajaran

dimana dalam proses pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada semua

anggota kelompok untuk berpendapat

b Prosedur PelaksanaanTeknik Kancing Gemerincing

Dalam proses pembelajaran teknik kancing gemerincing terdapat

langkah-langkah model pembelajaran Menurut Huda (2011142-143) langkah-

langkah dari teknik kancing gemerincing yaitu

1) Guru menyiapkan satu kotak kecil yang berisi kancing-kancing (atau

benda-benda lainnya)

15

2) Masing-masing anggota dari setiap kelompok mendapatkan 2 atau 3 buah

kancing (jumlah kancing bergantung pada sukar tidaknya tugas yang

diberikan)

3) Setiap kali anggota selesai berbicara atau mengeluarkan pendapat ia harus

menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkannya di tengah-tengah

meja kelompok

4) Jika kancing yang dimiliki salah seorang siswa habis dia tidak boleh

berbicara lagi sampai semua rekannya menghabiskan kancingnya masing-

masing

5) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok

boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan

mengulangi prosedurnya kembali

d Kelebihan dan Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing

Menurut Ulya (201830-31) teknik kancing gemerincing memiliki

beberapa kelebihan dan kelemahan yaitu sebagai berikut

1) Kelebihan Teknik Kancing Gemerincing

a) Mengatasi hambatan pemerataan kesempatan berbicara siswa dalam

beriskusi

b) Mendorong siswa agar dapat aktif berbicara pada saat proses

pembelajaran berlangsung

c) Memberikan kesempatan bagi siswa yang tidak aktif untuk

menyampaikan pendapatnya pada saat berdiskusi sehingga siswa

16

yang tidak aktif memiliki kesempatan yang sama untuk

menyampaikan pendapatnya

2) Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing

a) Pengelolaan waktu saat persiapan dan pelaksanaan perlu

diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran terutama

dalam proses pembentukan kualitas pengetahuan siswa

b) Memerlukan waktu yang cukup lama jika guru tidak terlalu

memahami dengan baik materi yang akan diajarkan

c) Model ini susah diterapkan jika jumlah siswa terlalu banyak

5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing

Langkah-langkah yang akan di terapkan dalam penelitian ini yaitu

sebagai berikut

1) Menyiapkan bahan ajar dan media pembelajaran

2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa

3) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari

4) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5

orang siswa Kemudian membagikan soal kepada masing-masing

kelompok

5) Guru kemudian menyuruh semua anggota dari masing-masing kelompok

untuk mengerjakan tugas yang diberikan dengan cara bekerja sama

Setelah itu guru membagikan kancing berwarna kepada masing-masing

anggota kelompok Setiap anggota kelompok mendapatkan dua buah

17

kancing berwarna dan guru kemudian menjelaskan cara penggunaan

kancing yang dipegang oleh setiap siswa

6) Guru mengawasi masing-masing kelompok dan memberi bantuan kepada

kelompok jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas yang

diberikan

7) Jika tugas kelompok yang diberikan telah selesai guru meminta siswa

agar maju kedepan dengan cara menunjuk siswa yang mengacungkan

tangannya untuk menuliskan hasil kerja kelompoknya dan kelompok lain

menanggapinya apakah jawabannya sama atau tidak secara bergantian

Lakukan hal tersebut secara berulang sampai nomor dan soal yang

diberikan sudah dibahas semua

8) Siswa yang maju kedepan mengumpulkan kancingnya di tengah meja

kelompoknya

9) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok

boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan

mengulangi prosedurnya kembali

6 Kaitan Antara Model Pembelajaraan Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika

Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing menekankan

keaktifan semua anggota dalam suatu kelompok untuk menyelesaikan suatu

permasalahan yang diberikan oleh seorang guru dimana mereka saling membantu

satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan agar hasil belajar mereka bisa

meningkat secara merata Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat

18

membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih

siswa untuk bekerja sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif

dan terlibat dalam proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti

pembelajaran

Untuk tugas-tugas yang terstruktur seperti matematika diskusi jarang

dibutuhkan karena dalam tugas-tugas seperti ini biasanya sudah terdapat satu

jawaban benar Akan tetapi meskipun pembelajaran matematika yang bersifat

terstruktur tetapi model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing bisa

digunakan tergantung sejauh mana guru dapat membantu siswa memahami jenis

bantuan seperti apa yang mereka perlukan untuk mengerjakan tugas dalam suatu

kelompok

Mengingat pembelajaran kooperatif dikembangkan dari teori

konstruktivisme dimana siswa dituntut untuk mengembangkan pengetahuan awal

mereka secara mandiri agar terjadi pembelajaran yang bermakna Hal ini sejalan

dengan pembelajaran matematika yang pada dasarnya adalah penanaman konsep

Dimana dituntut pula pembelajaran yang bermakna agar konsep matematika itu

sendiri mudah dimengerti oleh siswa

B Hasil Penelitian yang Relevan

Pada bagian ini peneliti akan mengkaji penelitian yang relevan dengan

penelitian penulis Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya

diantaranya sebagai berikut

19

a) Jurnal Dwi Purwanto (2016) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa persentase observasi komunikasi matematis siwa pada

siklus I sebesar 5625 meningkat menjadi 7500 pada siklus II Rata-rata

nilai evaluasi belajar siswa pada siklus I mencapai 6990 dengan jumlah siswa

yang tuntas 21 siswa dan persentase ketuntasan 6562 meningkat menjadi

7615 pada siklus II dengan jumlah siswa yang tuntas 24 siswa dan persentase

ketuntasan 7500 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan

bahwa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dapat

meningkatkan komunikasi matematis dan hasil belajar matematika pada siswa

kela VIII di SMP Negeri 11 Purworejo Persamaan dalam penelitian ini yaitu

sama-sama menggunakan teknik kancing gemerincing dan mata pelajaran

yang sama Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian sasaran

penelitian dan lokasi penelitian

b) Jurnal Nurul Wisna Afianti (2017) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian

ini menunjukkan presentase keaktifan belajar peserta didik pada siklus I

sebesar 617 dengan kategori cukup aktif dan persentase ketuntasan hasil

belajar peserta didik sebesar 46675 Pada siklus II persentase keaktifan

belajar peserta didik mengalami peningkatan menjadi 8609 dengan kategori

sangat aktif dan hasil belajar peserta didik juga meningkat dengan persentase

ketuntasan sebesar 8333 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat

disimpulkan bahwa keaktifan dan hasil belajar IPA melalui model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing mengalami peningkatan

Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan teknik

20

kancing gemerincing Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian

sasaran penelitian lokasi penelitian dan mata pelajaran

c) Jurnal Komang Sucipta (2018) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 1412

sedangkan nilai rata-rata pada kelompok kontrol sebesar 975 Dari uji

prasyarat data bahwa data berdistribusi normal dan memiliki varians yang

homogeny kemudian dilanjutkan dengan uji-t diperoleh thitung= 365 dan ttabel

= 201 dengan taraf signifikan 5 dan (db) 49 sehinggaH1 diterima dan H0

ditolak Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

dengan kelompok siswa yang mengikuti proses pembelajaran konvensional

pada siswa kelas V SD Negeri 3 Sangkan Gunung melalui proses

pembelajaran Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan

teknik kancing gemerincing dan jenis metode penelitian yang sama

Sedangkan perbedaannya terletak pada sasaran penelitian lokasi penelitian

dan mata pelajaran

C Kerangka Pikir

kerangka pikir merupakan bagian penelitian yang menggambarkan alur

pikir suatu penelitian Keberhasilan siswa dalam belajar dapat diukur dengan hasil

belajar yang diperoleh siswa selama mengikuti proses kegiatan pembelajaran

Pada saat proses pembelajaran berlangsung hanya sebagian siswa yang aktif dan

terlibat dalam pembelajaran Motivasi dan semangat siswa masih kurang untuk

21

belajar sehingga cepat mengalami rasa bosan dan jenuh Pada saat guru

menjelaskan materi sebagian siswa tidak memperhatikan sehingga kurang

mengerti dengan materi yang diajarkan karena model pembelajaran yang

digunakan guru kurang bervariasi dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu

kelompok Hal tersebut mengakibatkan rendahnya hasil belajar matematika siswa

Masalah tersebut merupakan gambaran secara umum tentang permasalahan yang

terdapat pada kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

Untuk memaksimalkan hasil belajar siswa salah satu model

pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses

pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat membantu siswa dalam

memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih siswa untuk bekerja

sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif dan terlibat dalam

proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti pembelajaran

Sebelum model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

diterapkan maka terlebih dahulu dilakukan tes berupa pretest dan posttest setelah

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diterapkan dalam

pembelajaran Setelah itu data dari pretest dan posttest dibandingkan lalu

dianalisis untuk mendapatkan hasil atau kesimpulan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran matematika Berdasarkan uraian tersebut dapat digambarkan bagan

kerangka pikir model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

sebagai berikut

22

Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir

Rendahnya Hasil Belajar Matematika Siswa

Kelas IV SD Inpres Banga-Banga

Pretest

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing

Posttest

Hasil Belajar

Analisis

Temuan

Siswa kurang aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran

Kurangnya semangat dan motivasi siswa untuk belajar

Model pembelajaran yang kurang bervariasi

Kerja sama dalam kelompok masih kurang

23

D Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang kajian pustaka

maupun kerangka pikir dalam penelitian ini digunakan hipotesis sebagai berikut

ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-

Banga Kabupaten Barrurdquo

Adapun hipotesis statistik dari penelitian ini yaitu

Keterangan

micro1 Rata-rata hasil belajar sebelum diberikan perlakuan

micro2 Rata-rata hasil belajar setelah diberikan perlakuan

Ho Tidak ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

H1 Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-

Banga Kabupaten Barru

Ho micro1 = micro2

H1 micro1ltmicro2

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A Rancangan Penelitian

1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksperimen Penelitian eksperimen adalah suatu kegiatan penelitian yang

dilakukan peneliti untuk menilai suatu perlakuan (treatment) pendidikan

terhadap suatu objek atau objek penelitian untuk menguji hipotesis Jenis

penelitian eksperimen yang digunakan adalah pre-eksperimental design

Penelitian pre-eksperimental design belum merupakan eksperimen

sungguh-sungguh karena masih terdapat variable luar yang ikut berpengaruh

terhadap terbentuknya variable dependen Jadi hasil eksperimen yang merupakan

variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen

Hal ini terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih

secara random (Sugiyono 201574)

2 Desain Penelitian

Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah one-group

pretest-postest design Pada desain ini terdapat pretest yang diberikan sebelum

postest setelah perlakuan Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut

Gambar 31 Desain One group pretest-postest

O1 X O2

Pretest Treatment Posttest

25

Keterangan

O1 Nilai pretest sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing

O2 Nilai posttest setelah dilaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran matematika teknik kancing

gemerincing

X Perlakuan berupa pembelajaran matematika melalui model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

B Populasi dan Sampel

1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201580) Populasi

dalam penelitian ini adalah murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru yang berjumlah 10 orang

2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari

semua yang ada pada populasi misalnya karena keterbatasan dana tenaga dan

waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu

(Sugiyono 201581) Dalam teknik pengambilan sampel peneliti menggunakan

sampel jenuh Sampel jenuh merupakan teknik pengambilan sampel bila semua

26

anggota populasi digunakan Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif

kecil (Sugiyono 201585) Sampel dalam penelitian ini adalah murid kelas IV

SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru yang berjumlah 10 orang

C Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek

pengamatan penelitian Dalam penelitian ini mengkaji dua variabel yaitu ldquoModel

Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincingrdquo sebagai variabel bebas

(X) dan ldquoHasil Belajar Matematikardquo sebagai variabel terikat (Y)

1 Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing adalah suatu

model pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok dimana masing-

masing anggota kelompok mendapatkan sebuah kancing berwarna sebagai

penanda apabila mereka berpendapat Masing-masing siswa harus

bertanggungjawab atas kancing yang dimiliknya

2 Hasil belajar matematika adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah

melalui kegiatan proses pembelajaran Hasil belajar matematika siswa yang

dimaksud adalah nilai yang diperoleh siswa sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dan sesudah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diberi

(posttest)

D Instrumen Penelitian

Adapun instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

27

1 Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa

selama penelitian berlangsung Dalam hal ini peneliti mengamati aktivitas

belajar siswa selama proses berlangsungnya pembelajaran

2 Soal Tes

Tes hasil belajar matematika digunakan untuk memperoleh informasi

tentang penguasaan siswa terhadap pembelajaran matematika sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing yang

biasa disebut pretest dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing yang biasa disebut posttest Soal tes dibuat

berdasarkan materi yang diberikan selama penelitian berlangsung dengan

berdasarkan rumusan indikator pembelajaran Soal tes ini akan

dikembangkan dalam bentuk tes uraian (essay) yang berjumlah 5 soal

3 Dokumentasi

Instrumen dari dokumentasi ini adalah kamera yang digunakan untuk

mengambil beberapa gambar atau foto kegiatan dan aktivitas siswa selama

proses pembelajaran berlangsung

E Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk

mengumpulkan data penelitiannya Untuk mengumpulkan data dalam penelitian

ini dilakukan dengan cara sebagai berikut

28

1 Observasi

Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan

langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang akan diteliti

Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara pengamatan dan pencatatan

mengenai pelaksanaan pembelajaran

2 Tes

Sebelum dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing terlebih dahulu dilakukan pretest untuk mengetahui

kemampuan awal murid Setelah diberi perlakuan kemudian dilakukan

postttest untuk mengetahui kemampuan hasil belajar murid Data yang

diperoleh berdasarkan tes yang digunakan dalam proses pembelajaran

3 Dokumentasi

Dengan teknik ini peneliti memperoleh dokumen penelitian berupa

foto materi pelajaran melalui buku serta RPP Dengan foto dapat

memberikan informasi mengenai keadaan atau situasi kelas ketika peneliti

maupun siswa melaksanakan proses pembelajaran

F Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan memperhatikan jenis data yang akan

dianalisis Dalam penelitian kuantitatif seluruh data dari seluruh responden atau

sumber data lain terkumpul maka dilakukan analisis data Adapun teknik analisis

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

29

1 Analisis Data Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau

memberi gambaran umum data yang terkumpul selama proses penelitian dan

bersifat kuantitatif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk

mendeskripsikan seberapa besar hasil belajar pretest dan posttest yang diperoleh

siswa kelas IV sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerncing dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing Adapun langkah-langkah dalam penyusunan data

hasil pengamatan yaitu

a Hasil Belajar Siswa

1) Menghitung nilai rata-rata siswa (Mean)

= sum

(Riadi 2016)

Keterangan

= Rata-rata (Mean)

fi = Jumlah

n = Jumlah siswa

2) Menghitung persentase nilai rata-rata

P =

(Sudijono 201539)

30

Keterangan

p = Angka Persentase

f = Frekuensi yang dicari persentasenya

n = Banyaknya sampel

Dalam keperluan analisis deskriptif kriteria yang digunakan untuk

menentukan kriteria hasil belajar siswa yaitu

Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar

Ketuntasan Hasil Belajar () Kategori Hasil Belajar

0 le x ge 54 Sangat rendah

55 le x ge 64 Rendah

65 le x ge 79 Sedang

80 le x ge 89 Tinggi

90 lt x gt 100 Sangat tinggi

Sumber Depdikbud (2003)

b Analisis Aktivitas Siswa

Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil lembar observasi aktivitas

siswa yang diolah dengan teknik analisis berikut

AP = sum

sum x 100

(Trianto 2010 243)

Keterangan

AP = Nilai yang dicari

sumP = Banyaknya siswa yang melakukan akrivitas

sumF = Jumlah seluruh siswa

31

Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa

Sumber (Trianto 2010 43)

2 Analistik Statistik Inferensial

Analisis statistik inferensial dilakukan untuk menguji hipotesis

penelitian dengan menggunakan uji-t Untuk menguji hipotesis penelitian

mengenai perbedaan hasil belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran

matematika sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing diuji dengan t-tes dengan taraf signifikan α = 005

atau bertaraf 5 Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti

menggunakan teknik statistik t (uji-t) dengan tahap sebagai berikut

radicsum

(Arikunto 2013349)

Keterangan

Md = Mean perbedaan mean pretest dan posttest

X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)

X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)

d = Devisi masing-masing subjek

sum = Jumlah kuadrat deviasi

N = Jumlah subjek pada sampel

Ketuntasan Hasil Belajar () Kriteria

0 le x ge 25 Kurang Baik

26 le x ge 50 Cukup Baik

51 le x ge 75 Baik

76 lt x gt 100 Sangat Baik

32

Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut

a Mencari harga ldquoMdrdquo dengan menggunakan rumus

Md = sum

(Arikunto 2013350)

Keterangan

Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest

sumd = Jumlah dari gain (pretest-posttest)

N = Subjek pada sampel

b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus

sum = sumd ndash sum

(Arikunto 2013351)

Keterangan

sum = Jumlah kuadrat deviasi

sumd = Jumlah dari gain (pretest-postest)

N = Subjek pada sampel

c Menentukan harga dengan rumus

radicsum

(Arikunto 2013349)

Keterangan

Md = Mean perbedaan mean pre-test dan pos-test

X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)

X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)

33

d = Devisi masing-masing subjek

sum = Jumlah kuadrat deviasi

N = Jumlah subjek pada sampel

d Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan

Kaidah pengujian signifikan

1) Jika maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti pengunaan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

2) Jika maka H0 diterima dan H1 ditolak berarti pengunaan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing tidak

berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

e Menentukan harga

Mencari mengunakan table distribusi t dengan taraf

signifikan α = 005 dan d k = N‒1

f Membuat Kesimpulan apakah model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas

IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif dimaksudkan untuk memperoleh gambaran

mengenai ketuntasan hasil belajar matematika murid yang meliputi sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) serta hasil observasi aktivitas siswa selama proses

pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Deskripsi masing-masing hasil analisis tersebut diuraikan sebagai berikut

a Deskripsi Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan Setelah

(Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing

Dari hasil analisis deskriptif yang disajikan pada lampiran C maka skor

hasil belajar siswa sebelum (Pretest) dan setelah (Posttest) diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing pada siswa kelas IV SD

Inpres Banga-Banga materi pecahan senilai dapat dilihat pada tabel 41 berikut

Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest)

dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif

Teknik Kancing Gemerincing

Statistik Pretest Posttest

Ukuran Sampel 10 10

Skor Ideal 100 100

Skor Rata-rata 609 807

Skor Tertinggi 81 100

Skor Terendah 36 60

Rentang Skor 45 40

Sumber Data Olah Lampiran C

34

35

Pada Tabel 41 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata skor hasil belajar

matematika siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (pretest) adalah 609 dan setelah diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) adalah 807 dari

skor ideal 100 Skor yang dicapai siswa tersebar dari skor terendah pretest 36 dan

skor terendah posttest 60 Skor tertinggi yang dicapai siswa pada pretest adalah 81

dan posttest adalah 100 dengan rentang skor pretest 45 dan posttest 40 Jika skor

hasil belajar matematika sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke

dalam lima kategori maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang

ditunjukkan pada Tabel 42 berikut

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika

Siswa Sebelum (Pretest) dan Sesudah (Posttest) Diterapkan Model

Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

No

Skor

Kategori

Pretest Posttest

F Persentase

()

F Persentase

()

1 0 le x le 54 Sangat Rendah 3 30 0 0

2 55 le x le 64 Rendah 4 40 2 20

3 65 le x le 79 Sedang 1 10 2 20

4 80 le x le 89 Tinggi 2 20 4 40

5 90 le x le 100 Sangat Tinggi 0 0 2 20

Jumlah 10 100 10 100

Sumber Hasil tes siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

Pada Tabel 42 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dari 10 siswa kelas

IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru terdapat 3 orang siswa (30) yang

memperoleh skor pada kategori sangat rendah 4 orang siswa (40) yang

memperoleh skor kategori rendah 1 orang siswa (10) yang memperoleh skor

36

kategori sedang dan 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori tinggi

serta tidak ada siswa (0) yang memperoleh skor kategori sangat tinggi

Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) dari 10 siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru terdapat 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor pada kategori rendah

2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori sedang 4 orang siswa (40)

yang memperoleh skor kategori tinggi dan 2 orang siswa (20) yang

memperoleh skor kategori sangat tinggi

Skor rata-rata hasil belajar siswa sebelum diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) sebesar 609 dikonversi ke dalam

5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil belajar matematika siswa umumnya

berada pada kategori rendah Sedangkan skor rata-rata hasil belajar siswa setelah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)

sebesar 807 dikonversi ke dalam 5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil

belajar matematika siswa umumnya berada pada kategori tinggi

Selanjutnya untuk melihat persentase ketuntasan hasil belajar matematika

siswa sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dapat dilihat pada Tabel 43

berikut

37

Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum

(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Skor

Kategori

Pretest Posttest

F Persentase

()

F Persentase

()

0 le x ˂ 70 Tidak Tuntas 7 70 2 20

70 le x le 100 Tuntas 3 30 8 80

Jumlah 10 100 10 100

Sumber Perolehan nilai siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru

Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila memiliki skor

paling sedikit 70 Dari Tabel 43 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) jumlah siswa yang

tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 7 orang siswa

(70) dan siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 3

orang siswa (30) Dari deskripsi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

matematika siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70

Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) jumlah siswa yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan

minimal individual adalah 2 orang siswa (20) dan siswa yang memenuhi kriteria

ketuntasan minimal individual adalah 8 orang siswa (80) Berdasarkan deskripsi

di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru setelah diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria

ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70

38

b Deskripsi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa

Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika materi

pecahan senilai dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing selama 2 kali pertemuan secara singkat dapat dilihat pada Tabel 47

sebagai berikut

Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siwa Selama Proses Pembelajaran Dengan

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

() I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsun

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

Sumber Data Olah Lampiran C

39

1) Persentase rata-rata siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar

berlangsung sebanyak 100

2) Persentase rata-rata siswa yang memperhatikan guru pada saat proses

pembelajaran berlangsung sebanyak 80

3) Persentase rata-rata siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari

teman-temannya sebanyak 85

4) Persentase rata-rata siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran

berlangsung sebanyak 80

5) Persentase rata-rata siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing 80

6) Persentase rata-rata siswa yang bekerja sama dengan teman kelompoknya

sebanyak 90

7) Persentase rata-rata siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil

kerja kelompoknya sebanyak 90

8) Persentase rata-rata siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung sebanyak 80

9) Persentase rata-rata siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban sebanyak 85

10) Persentase rata-rata siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran sebanyak 75

Jika rata-rata skor aktivitas saat diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke dalam lima kategori

40

maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang ditunjukkan pada Tabel

45 berikut

Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siwa Selama Proses

Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing

Ketuntasan Hasil Belajar ( ) Kriteria F Persentase ()

0 le x ge 25 Kurang Baik 0 0

26 le x ge 50 Cukup Baik 0 0

51 le x ge 75 Baik 1 10

76 le x ge 100 Sangat Baik 9 90

Pada Tabel 45 di atas dapat dilihat bahwa persentase aktivitas siswa

melalui penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

terdapat 10 aspek yang diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa

yang berada pada kategori kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas

(10) yang berada pada kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada

pada kategori sangat baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga

aktivitas siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing berada pada kategori sangat baik

2 Hasil Analisis Inferensial

Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis Sesuai

dengan hipotesis penelitian yakni ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika

Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo Maka teknik

yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik statistik

inferensial dengan menggunakan uji-t

41

Berdasarkan analisis data yang diuraikan (lampiran C) terlihat bahwa

pada siswa kelas IV SD Inpres BangandashBanga Kabupaten Barru sebesar

1767 Berdasarkan tersebut dapat dibandingkan dengan nilai

menggunakan tabel distribusi t dengan taraf signifikan α = 005 (tabel terlampir)

dan db = N-1 = 9 maka diperoleh = 1833 Setelah diperoleh 1767 dan

= 1833 maka diperoleh ˃ atau 1767 ˃ 1833 sehingga dapat

disimpulkan bahwa ditolak dan diterima Hal ini berarti bahwa terdapat

pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap

hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru

B Pembahasan

Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian di kelas IV SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barru yang jumlah siswanya yaitu 10 orang Desain

penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest design yang hanya

melibatkan satu kelompok yaitu kelompok eksperimen dimana diberikan tes awal

berupa pretest sebelum treatment atau perlakuan dan akhir pembelajaran

diberikan posttest Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan perlakuan

berupa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing Untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing terhadap materi pembelajaran matematika pada siswa yaitu melalui

hasil test (pretest dan posttest) yang diberikan sebelum dan sesudah perlakuan

kemudian dianalisis menggunakan perhitungan manual

42

Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar matematika siswa sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

menunjukkan bahwa terdapat 3 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang

siswa atau 30 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

dan 7 orang siswa atau 70 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 609 Dengan kata lain hasil belajar

matematika pada siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (pretest) masih tergolong rendah dan tidak memenuhi

kriteria ketuntasan klasikal

Selanjutnya hasil analisis data hasil belajar siswa matematika setelah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)

menunjukkan bahwa terdapat 8 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang

siswa atau 80 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

dan 2 orang siswa atau 20 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 807 Dengan kata lain hasil belajar

matematika pada siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria ketuntasan klasikal

Hasil pengamatan persentase aktivitas siswa melalui penerapan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terdapat 10 aspek yang

diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa yang berada pada kategori

kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas (10) yang berada pada

kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada pada kategori sangat

baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga aktivitas siswa setelah

43

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berada

pada kategori sangat baik

Hasil analisis statistik inferensial yang dimaksud adalah pembahasan

terhadap hasil pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya dengan

menggunakan rumus uji-t diketahui bahwa nilai = 1767 dan = 1833

maka diperoleh atau 1767 gt 1833 sehingga dapat disimpulkan

bahwa Ho ditolak dan H1 diterima

Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial yang

diperoleh ternyata cukup mendukung teori yang telah dikemukakan pada kajian

pustaka Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ldquoModel Pembelajaran

kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar

Matematika Siswa Kelas V SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

44

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan

yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berpengaruh

terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga

Kabupaten Barru

B Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini maka

peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut

1 Bagi siswa diharapkan lebih aktif semangat kreatif dan dapat

mengembangkan diri dalam pelajaran

2 Bagi guru diharapkan bisa menerapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing dalam pembelajaran matematika agardapat

membangkitkan minat keingintahuan motivasi dan keberanian murid dalam

menjawab pertanyaan pada saat proses pembelajaran berlangsung

3 Bagi peneliti diharapkan mampu mengembangkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing ini pada mata pelajaran lain demi

tercapainya tujuan yang diharapkan

45

DAFTAR PUSTAKA

Afianti Nurul Wisma Sulastry Taty Alimin 2017 Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan

Keakifan Dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X Mia 3 SMAN 1

Bontomarannu Jurnal Nalar Pendidikan 5 (2) 550 (httpsojsunm

acidnalararticleview4869 diakses pada tanggal 2 Februari 2020)

Al-Tabany T I B 2015 Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif

dan Kontekstual Konsep Landasan dan Implementasinya pada

Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik IntegratifTKI) Jakarta Prenada

media Group

Arikunto Suharsimi 2013 Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik

Jakarta PT Rineka Cipta

Djamarah Syaiful Bahri 2018 Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif

Jakarta PT Rineka Cipta

Erika Dini Sumardi Rosarina 2018 Pengaruh Model Cooperative Learning

Tipe Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pembelajaran

IPS SD Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar5(1)

142(httpsejournalupieduindexphppedadidaktikaarticleview7270

diakses pada tanggal 7 Maret 2020)

Fiona Firda 2019 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Peseta Didik Tema Panas dan

Perpindahannya Kelas V SD Negeri 3 Talangpadang Kabupaten

Tanggamus Skripsi Tidak Diterbitkan Bandar Lampung Universitas

Lampung (httpdigilibunilaacidideprint57215 diakses pada tanggal 8

Februari 2020)

Huda Miftahul 2017 Cooperative Leraning Metode Teknik Struktur dan Model

Terapan Yogyakarta Pustaka Belajar

Isrokrsquoatun Rosmala Amelia 2019 Model-Model pembelajaran Matematika

Jakarta PT Bumi Aksara

Octavia Shilphy A 2020 Model-Model PembelajaranYogyakarta CV Budi

Utama

Pardamean Toto 2015 Model Pembelajaran Untuk Efesiensi Dan Efektivitas

Pembelajaran (httpswwwkompasianacomtotopardamean550b2351a3

3311b2142e396emodel-pembelajaran-untuk-efisiensi-dan-efektivitas-pem

belajaran) Diakses pada tanggal 26 Juni 2015

46

Purwanto Dwi 2016 Meningkatkan Komunikasi Matematis Dan Hasil Belajar

Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Jurnal Pendidikan Matematika 21(3) 245 (httpejournal

umpwracidindexphpekuivalenarticleview30072844 diakses pada

tanggal 2 Februari 2020)

Puspita G I Monawati amp Elly R (2017) Korelasi Persepsi Siswa Terhadap

Pembelajaran Matematika Dengan Hasil Belajarnya Di Kelas V Sd Negeri

I Pagar Air Aceh Besar Jurnal ilmiah pendidikan guru sekolah dasar 2

92 (httpswwwneliticomidpublications188711korelasi-siswa-terhada

p-pembelajaran-matematika-dengan-hasil-belajarnya diakses pada tanggal

3 Februari 2020)

Riadi E 2016 Statistika Penelitian (Analisis Manual Dan IBM SPSS)

Yogyakarta Penerbit Andi

Rusman 2012 Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Sucipta Komang Japa Gusti Ngurah Margunayasa Gede 2018 Pengaruh

Model Pembelajaran Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar IPA

Kelas V Jurnal Mimbar Ilmu 23 (3) 208 (httpsejournalun dikshaac

idindexphpMIarticleview164370 diakses pada tanggal 21 Februari

2020)

Sudijono Anas 2015 Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Sugiyono 2015 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Suprihatiningrum Jamil 2016 Strategi Pembelajaran Teori amp Aplikasi

Jogjakarta Ar-Ruzz Media

Trianto (2010) Model Pembelajaran Terpadu Jakarta Bumi Aksara

Ulya Zulfa 2019 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemerincing Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Pada

siswa Kelas II SDI Nailul Falah Sukorejo-Pasuruan Skripsi Tidak

Diterbitkan Surabaya Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

(httpdigilibuinsbyacidideprint33077 diakses pada tanggal 21

Februari 2020)

47

Wati Irma 2017 Pentingnya Media Dan Model Pembelajaran Dalam proses

Mengajar (httpsmetrojambicomread2017102726042pentingnya-me

diadan-model-pembelajaran-dalam-proses-mengajar Diakses pada tanggal

3 Juli 2020)

Wandini Rora Rizki 2019 Pembelajaran Matematika Untuk Calon Guru MISD

CV Medan Widya Puspita

Widyarty Z 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemeincing Terhadap Hasil dan Minat Belajar Matematika Siswa Kelas

VII SMP Dwi SejahteraPekan Baru Skripsi Tidak Diterbitkan Pekan

Baru Universitas Islam Negeri Sultan Syarif kasim (httprepositoryuin

suskaaciidideprint2150 diakses 9 Februari 2020)

Yudha Rahmat Putra 2018 Motivasi Berprestasi amp Disiplin Peserta Didik Serta

Hubungannya dengan Hasil Belajar Pontianak Yudha English Gallery

L

A

M

P

I

R

A

N

LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN

KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI

SOAL PRETEST DAN HASIL KERJA PRETEST SISWA

SOAL POSTTEST DAN HASIL KERJA POSTTEST SISWA

PEDOMAN PENILAIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI

Kompetensi Dasar Indikator Nomor

Soal

Jumlah

Soal

31 Menjelaskan pecahan-

pecahan senilai

dengan gambar dan

model konkret

311 Menunjukkan pecahan

senilai

1 dan 2

2

312 Menuliskan contoh

pecahan senilai

3 1

41 Mengidentifikasi

pecahan-pecahan

senilai dengan gambar

dan model konkret

411 Menentukan pecahan

senilai dengan cara

mengalikan pembilang

dan penyebut dengan

angka yang sama

4 1

412 Menentukan pecahan

senilai dengan cara

membagi pembilang

dan penyebut dengan

angka yang sama

5 1

Jumlah Soal 5

SOAL PRETEST

Nama

Kelas

1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar

a

b

2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan

3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari

4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

HASIL KERJA PRETEST SISWA

SOAL POSTTEST

Nama

Kelas

1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar

a

b

2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan

3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari

4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

HASIL KERJA POSTTEST SISWA

PEDOMAN PENILAIAN

PRETEST

Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot

1 a

dan

b

dan

20

2

10

3 Pecahan yang senilai dengan

yaitu

dan

10

4 a

=

b

c

30

5 a

=

=

b

=

=

c

=

=

30

Jumlah 100

Panduan Penilaian Skor

x 100 = Nilai

POSTTEST

Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot

1 a

dan

b

dan

20

2

10

3 Pecahan yang senilai dengan

yaitu

dan

10

4 d

=

e

f

30

5 a

=

=

b

=

=

c

=

=

30

Jumlah 100

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan SD Inpres Banga-Banga

Mata Pelajaran Matematika

Kelas Semester IVGanjil

Tahun Pelajaran 20202021

Materi Pokok Pecahan Senilai

Alokasi Waktu 2 (35x2)

Pertemuan 2x Pertemuan

A Kompetensi Inti

1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya

2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan

tetangganya serta cintah tanah air

3 Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati

(mendengar melihat membaca) dan menanya berdasarkan ingin tahu

tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya dan benda-

benda yang dijumpainya di rumah di sekolah dan tempat bermain

4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis

dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat

dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan

berakhlak mulia

B Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

31 Menjelaskan pecahan-pecahan

senilai dengan gambar dan

model konkret

312 Menunjukkan pecahan senilai

313 Menuliskan contoh pecahan

senilai

41 Mengidentifikasi pecahan- 411 Menentukan pecahan senilai

pecahan senilai dengan gambar

dan model konkret

dengan cara mengalikan

pembilang dan penyebut

dengan angka yang sama

412 Menentukan pecahan senilai

dengan cara membagi

pembilang dan penyebut

dengan angka yang sama

C Tujuan Pembelajaran

1 Siswa dapat menunjukkan pecahan senilai dengan tepat

2 Siswa dapat menuliskan contoh pecahan senilai dengan tepat

3 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan mengalikan pembilang

dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat

4 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan membagi pembilang

dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat

Karakter siswa yang diharapkan Religius Nasionalis Mandiri

Gotong Royong dan Integritas

D Materi Pembelajaran

1 Pengertian pecahan senilai

2 Contoh pecahan senilai

3 Mencari pecahan senilai dengan cara

a Mengalikan pembilang dan penyebut dengan angka yang sama

b Membagi pembilang dan penyebut dengan angka yang sama

E Pendekatan Model dan Metode Pembelajaran

Pendekatan Saintifik

Model Pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Metode Ceramah diskusi tanya jawab penugasan

F Media Pembelajaran

1 Gambar-gambar

2 Kancing baju warna-warni

G Sumber Belajar

1 Buku guru dan siswa matematika kelas IV

2 Buku petunjuk guru matematika kelas IV

3 Modulbahan ajar

4 Internet

5 Modul lain yang relevan

H Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran Alokasi Waktu

Pendahuluan Guru mengajak siswa untuk berdorsquoa

menurut agama dan keyakinan masing-

masing Religius

Siswa menyanyikan lagu wajib

Indonesia Raya Nasionalis

Guru melakukan komunikasi tentang

kehadiran siswa dengan mengabsen

Communication

Guru menyiapkan kesiapan psikis dan

fisik siswa

Pemberian motivasi kepada siswa

dengan melakukan tepuk semangat

bersama-sama

Guru memberikan apersepsi kepada

siswa

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai

Communication

Guru melakukan tanya jawab yang

berhubungan dengan materi

Communication

10 Menit

Inti Mengamati

Guru menjelaskan mengenai materi

yang akan dibahas

Siswa memperhatikan penjelasan

guru

Guru membagi siswa menjadi 2

kelompok yang beranggotakan 5

orang siswa 1 kelompok untuk

berdikusi dengan teknik kancing

gemerincingCollaboration

Siswa mendengarkan penjelasan guru

tentang maksud dari teknik kancing

gemerincing

Siswa mengamati gambar yang

diperlihatkan guru kemudian guru

menyuruh siswa dalam kelompok

bersama-sama mengamati gambar

tersebut lalu menyebutkan pecahan

yang terdapat pada gambar dan

apakah senilai atau tidak

Siswa menjawab setiap pertanyaan

yang diberikan oleh guru Mandiri

Guru memberikan penguatan tentang

konsep pecahan senilai kepada siswa

Guru memberikan penjelasan kepada

siswa mengenai cara mencari pecahan

senilai dengan mengalikan atau

membagi pembilang dan penyebut

yang sama

Menanya

Siswa menanyakan materi yang

tidak dipahami pada guru

Mengumpulkan Data

siswa yang telah dikelompokkan

tadi mengumpulkan informasi

berdasarkan materi yang telah di

pelajari

Siswa mengerjakan lembar kerja

kelompok yang sudah dibagikan

oleh guru secara berkelompok

Gotong Royong

Mengasosiasi

Guru mengawasi masing-masing

kelompok dan memberi bantuan

kepada kelompok jika mengalami

kesulitan dalam mengerjakan tugas

yang diberikan Communication

Mengkomunikasikan

Guru memberikan kesempatan pada

tiap kelompok untuk menyampaikan

hasil diskusi kelompok

Communication

perwakilan salah satu kelompok yang

dipilih oleh guru mempresentasikan

hasil diskusinya dengan

kelompoknya

Setiap siswa yang maju kedepan

mengumpulkan kancingnya di tengah

meja kelompoknya

180 Menit

Setiap siswa mempunyai 2 kancing

ditangannya dalam artian setiap siswa

mempunyai kesempatan untuk

bertanya dan menanggapi kepada

kelompok lain

Jika kancing yang dimiliki seorang

siswa habis dia tidak boleh berbicara

lagi sampai temannya menghabiskan

kancing mereka

Jika semua kancing sudah habis

sedangkan tugas belum selesai

kelompok boleh mengambil

kesepakatan untuk membagi-bagi

kancing lagi dan mengulangi

prosedurnya kembali

Guru menanggapi dan memberikan

penguatan dengan menyampaikan

jawaban benar

Guru memberikan penghargaan

kepada setiap kelompok

Penutup Siswa diberi kesempatan untuk

bertanya apa yang mereka belum

pahami

Guru memberikan soal sebagai bentuk

evaluasi kepada siswa yang dikerjakan

secara individu untuk mengetahui

pemahaman konsep siswa Mandiri

Setelah semua selesai mengerjakan

soal hasil pekerjaan siswa

dikumpulkan dan guru memeriksa

hasil pekerjaan tersebut Mandiri

Siswa dan guru melakukan refleksi

kegiatan dengan cara meminta siswa

mengungkapkan perasaan dan

pendapatnya mengenai kegiatan

pembelajaran pada hari ini serta

materi apa saja yang telah dipelajari

Integritas

Untuk memotivasi siswa sebelum

pulang bersama-sama melakukan

tepuk semangat Communication

Sebelum pulang siswa berdoa

bersama-sama dipimpiin oleh ketua

kelas Religius

10 Menit

I Penilaian

1 Jenis penilaian Penilaian pengetahuan

Teknik penilaian Tes

Rubrik Penilaian Pemahaman Konsep Pecahan Senilai

No

Indikator

Pemahaman

Konsep

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Kriteria

Skor

1 Menyatakan

ulang sebuah

pecahan

a Menunjukkan

Pecahan Senilai

b Menuliskan

contoh pecahan

senilai

Menuliskan kalimat

matematika dengan

benar

10

menuliskan sebagian

kalimat matematika

5

Menuliskan jawaban

tapi salah

1

Tidak mengisi jawaban 0

2 Menyajikan

konsep dalam

bentuk

representasi

matematis

a Menggambarkan

bentuk yang

mewakili

pecahan

Menggambar bentuk

yang mewakili pecahan

sesuai dengan

bilangannya

10

Menggambar bentuk

yang mewakili pecahan

namun tidak sesuai

dengan bilangannya

5

Menggambar bentuk

yang mewakili tapi

salah

1

Tidak menggambar

bentuk yang mewakili

pecahan

0

b Menyatakan

pecahan dari

sebuah gambar

Menyatakan pecahan

yang sesuai dengan

gambar

10

Menyatakan pecahan

tetapi tidak sesuai

dengan gambar

5

menyatakan gambar

dan pecahan yang tidak

sesuai

1

Tidak menyatakan

pecahan yang sesuai

dengan gambar

0

3 Menggunakan

prosedur atau

operasi

tertentu

a Menentukan

pecahan senilai

dengan

mengalikan

Melakukan operasi

hitung dengan

mengalikan penyebut

dan pembilang dengan

10

pembilang dan

penyebut dengan

angka yang sama

angka yang sama

dengan tepat

Melakukan operasi

hitung dengan

mengalikan penyebut

dan pembilang dengan

angka yang sama tetapi

belum tepat

5

Melakukukan operasi

hitung tetapi salah

1

Tidak melakukan

operasi hitung

0

b Menentukan

pecahan senilai

dengan membagi

pembilang dan

penyebut dengan

angka yang sama

Melakukan operasi

hitung dengan

membagi penyebut dan

pembilang dengan

angka yang sama

dengan tepat

10

Melakukan operasi

hitung dengan

membagi penyebut dan

pembilang dengan

angka yang sama tetapi

belum tepat

5

Melakukukan operasi

hitung tetapi salah

1

Tidak melakukan

operasi hitung

0

Nilai akhir siswa =

x 100

2 Jenis penilaian Penilaian sikap

Teknik penilaian Non tes

No Nama

Perubahan Tingkah Laku

Disiplin Jujur Percaya Diri

K C B SB K C B SB K C B SB

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

2

Dst

Keterangan

K (Kurang) 1 C (Cukup) 2 B (Baik) 3 SB (Sangat Baik) 4

3 Jenis penilaian Penilaian keterampilan

Teknik penilaian Non tes

Rubrik Penilaian Kinerja Menyelesaikan Masalah Pecahan Senilai

No Nama Kriteria Penilaian

Kerja Sama Ketepatan Kejelasan

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1

2

3

Keterangan

Skor 4 Sangat baik Skor 2 Cukup

Skor 3 Baik Skor 1 Perlu bimbingan

Barru 21 September 2020

Mengetahui

Guru Kelas 4 Mahasiswa

Aminah SPd Lismayanti

NIP NIM 105401113516

Kepala SD Inpres Banga-Banga

Abdul Latif SPd MPd

NIP 19690412 200005 1 001

KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS IV SD

INPRES BANGA-BANGA KABUPATEN BARRU

No Aktivitas Siswa

1 Siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar berlangsung

2 Siswa yang memperhatikan guru pada saat proses pembelajaran

berlangsung

3 Siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari teman-

temannya

4 Siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung

5 Siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing

6 Siswa yang bekerja sama dengan teman kelompok

7 Siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil

diskusinya

8 Siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

9 Siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan menambahkan

jawaban

10 Siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir pembelajaran

LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN

DAFTAR HADIR SISWA

DATA HASIL KEMAMPUAN AWAL PRETEST SISWA

DATA HASIL TES BELAJAR POSTTEST SISWA

DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

DAFTAR HADIR SISWA KELAS IV SD INPRES BANGA-BANGA

KABUPATEN BARRU

No Nama Siswa LP Pertemuan

1 2 3 4

1 Adelia p

P

R

E

T

E

S

T

radic radic

P

O

S

T

T

E

S

T

2 Akbar L radic radic

3 Aulifiah P radic radic

4 Irwansyah L radic radic

5 Muhammad Faiz Paki L radic radic

6 Muh Revan Anugrah L radic radic

7 Muhammad Takwin L radic radic

8 Nabila Zahira P radic radic

9 Nurhalisa P radic radic

10 Nurul Hidayat P radic radic

Keterangan

radic = Hadir

S = Sakit

A = Alfa

I = Izin

Jumlah siswa

Laki-laki 5 orang

Perempuan 5 orang

Banga-Banga September 2020

Peneliti

Lismayanti

Nim105401113516

DATA HASIL BELAJAR SISWA SEBELUM DITERAPKAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

(PRETEST)

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Adelia 63 Tidak Tuntas

2 Akbar 64 Tidak Tuntas

3 Aulifiah 81 Tuntas

4 Irwansyah 80 Tuntas

5 Muhammad Faiz Paki 36 Tidak Tuntas

6 Muh Revan Anugrah 59 Tidak Tuntas

7 Muhammad Takwin 74 Tidak Tuntas

8 Nabila Zahira 40 Tuntas

9 Nurhalisa 51 Tidak Tuntas

10 Nurul Hidayat 61 Tidak Tuntas

Jumlah 609

Rata-rata 609

Kategori Rendah

DATA HASIL TES BELAJAR SISWA SETELAH DITERAPKAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

(POSTTEST)

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Adelia 88 Tuntas

2 Akbar 79 Tuntas

3 Aulifiah 100 Tuntas

4 Irwansyah 100 Tuntas

5 Muhammad Faiz Paki 60 Tidak Tuntas

6 Muh Revan Anugrah 82 Tuntas

7 Muhammad Takwin 88 Tuntas

8 Nabila Zahira 59 Tidak Tuntas

9 Nurhalisa 70 Tuntas

10 Nurul Hidayat 81 Tuntas

Jumlah 807

Rata-rata 807

Kategori Tinggi

DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK

KANCING GEMERINCING

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

()

I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA

HASIL ANALISIS STATISTIK DAN INFERENSIAL

HASIL ANALISIS NILAI PRETEST DAN POSTTEST SISWA

HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL

HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA

HASIL ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF DAN INFERENSIAL

A Hasil Analsis Statistik Deskriptif

Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Pretest

X F FX

81 1 81

80 1 80

74 1 74

64 1 64

63 1 63

61 1 61

59 1 59

51 1 51

40 1 40

36 1 36

Jumlah 10 609

Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 609

sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai

rata-rata (mean) sebagai berikut

= sum

=

= 609

Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Posttest

X F FX

100 2 200

88 2 176

82 1 82

81 1 81

79 1 79

70 1 70

60 1 60

59 1 59

Jumlah 10 807

Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 807

sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai

rata-rata (mean) sebagai berikut

= sum

=

= 807

Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest

No X1 (Pretest) X2 (Posttest) d = X2 - X1 dsup2

1 63 88 25 625

2 64 79 15 225

3 81 100 19 361

4 80 100 20 400

5 36 60 24 576

6 59 82 23 529

7 74 88 14 196

8 40 59 19 361

9 51 70 19 361

10 61 81 20 400

Jumlah 198 4034

B Hasil Analisis Statistik Inferensial

Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut

a Mencari harga ldquoMDrdquo dengan menggunakan rumus

Md = sum

= 198

b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus

sum = sum sum

= 4034- 39204

= 1136

c Menentukan Harga tHitung

t =

radicsum

t =

radic

t =

radic

t =

radic

t =

t = 1767

d Menentukan Harga

Untuk mencari tTabel peneliti menggunakan tabel distribusi t

dengan taraf signifikan = 10 ndash 1 = 9 maka

diperoleh t005 = 1833

Setelah diperoleh tHitung = 1767 dan ttabel = 1833 maka tHitung gt

ttabel atau atau 1767 gt 1833 Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho

ditolak dan H1 diterima Ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap hasil belajar

matematika murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL

1 PRETEST

Ketuntasan belajar klasikal =

=

x 100

= 30

2 POSTTEST

Ketuntasan belajar klasikal =

=

x 100

= 80

HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TEKNIK KANCING GEMERINCING

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

()

I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

Mengukur persentase keberhasilan aktivitas Siswa

Keberhasilan aktivitas siswa =

=

= 845

LAMPIRAN D

TABEL DISTRIBUSI T-TABEL

KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI

KARTU KONTROL PENELITIAN

PERSURATAN

DOKUMENTASI

TABEL DISTRIBUSI T-TABEL

Dk 025 010 005 002 001 0005

1 1000 3078 6314 12706 31821 63657

2 0816 1886 2920 4303 6965 9925

3 0765 1638 2353 3182 4541 5841

4 0741 1533 2132 2766 3747 4604

5 0727 1476 2015 2571 3365 4032

6 0718 1440 1943 2447 3143 3707

7 0711 1415 1895 2365 2998 3499

8 0706 1397 1860 2306 2896 3355

9 0703 1383 1833 2262 2821 3250

10 0700 1372 1812 2228 2764 3169

11 0697 1363 1796 2201 2718 3106

12 0695 1356 1782 2178 2681 3055

13 0694 1350 1771 2160 2650 3012

14 0692 1345 1761 2145 2624 2977

15 0691 1341 1753 2132 2623 2947

16 0690 1337 1746 2120 2583 2921

17 0689 1333 1740 2110 2567 2898

18 0688 1330 1734 2101 2552 2878

19 0688 1328 1729 2093 2539 2861

20 0687 1325 1725 2086 2528 2845

21 0686 1323 1721 2080 2518 2831

22 0686 1321 1717 2074 2508 2819

23 0685 1319 1714 2069 2500 2807

24 0685 1318 1711 2064 2492 2797

25 0684 1316 1708 2060 2485 2787

26 0684 1315 1706 2056 2479 2779

27 0684 1314 1073 2052 2473 2771

KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI

KARTU KONTROL PELAKSANAAN PENELITIAN

PERSURATAN

DOKUMENTASI

Gambar 1 Pemberian Pretest

Gambar 2 Pembagian Kancing Pada Masing-Masing Anggota Kelompok

Gambar 3 Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Gambar 4 Pemberian Posttest

RIWAYAT HIDUP

Lismayanti Dilahirkan di Banga-Banga pada tanggal 14

Agustus 1998 dari pasangan Ayahanda Cagga dan Ibunda

Marni Anak pertama dari dua bersaudara Penulis masuk

sekolah dasar pada tahun 2004 di SD Inpres Banga-Banga dan

tamat pada tahun 2010 tamat di SMP Negeri 4 Barru pada

tahun 2013 dan tamat di SMK Negeri 1 Barru pada tahun 2016 Pada tahun yang

sama (2016) penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang ada di

Makassar yaitu Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) dan

mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) pada Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Atas berkat yang Maha Kuasa penulis

berhasil menyelesaikan seluruh mata kuliah yang diprogramkan dan semua itu

dilakukan dengan semangat dan usaha yang tinggi untuk mendapatkannya

Page 18: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9

2

Dengan memperhatikan kerangka pengetahuan di atas peneliti menarik

kesimpulan bahwa kedudukan model pembelajaran sangat penting dalam proses

pembelajaran karena dapat membantu dan memperlancar proses pembelajaran di

kelas dan proses pembelajaran akan lebih efektif dan efisien jika model

pembelajaran yang dipilih sesuai dengan materi yang akan diajarkan

Model pembelajaran sangat bermanfaat bagi guru dan siswa Bagi guru

yaitu pertama memudahkan dalam melaksanakan tugas pembelajaran berdasarkan

dengan langkah-langkah yang akan ditempuh sesuai dengan waktu tujuan

kemampuan daya serap siswa dan ketersediaan media yang ada Kedua dapat

dijadikan sebagai alat untuk mendorong aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran Ketiga memudahkan guru untuk melakukan analisis terhadap

perilaku siswa secara individu maupun kelompok dan keempat yaitu

memudahkan guru dalam menyusun bahan pertimbangan dalam merencanakan

penelitian tindakan kelas dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran

Sedangkan bagi siswa yaitu pertama memberikan kesempatan kepada siswa

untuk berperan aktif dalam kegiatan proses belajar pembelajaran Kedua dapat

memudahkan siswa untuk memahami materi pembelajaran yang diajarkan guru

Ketiga mendorong semangat belajar siswa serta ketertarikannya dalam mengikuti

proses pembelajaran secara penuh dan keempat yaitu dapat melihat atau

membaca kemampuan pribadi dikelompoknya secara objektif (Octavia 2020 15-

16)

3

Menurut Pardamean (2015) bahwa model pembelajaran bermanfaat

untuk mengefektifkan dan mengefisienkan pencapaian tujuan pembelajaran

Indikatornya adalah guru dan siswa fokus pembelajaran guru mudah mentransfer

isi pelajaran kepada siswa siswa juga mudah menangkap isi pelajaran

tersebutWaktu yang tersedia untuk satu materi secara efesien dan efektif dapat

dimanfaatkan secara maksimal Ketertarikan dan minat siswa dalam mengikuti

proses pembelajaran cenderung tinggi Guru dan siswa tidak mudah bosan

membahas isi materi pelajaran

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti

dengan guru kelas IV atas nama Aminah pada tanggal 20 Juli 2020 di SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barru bahwa hasil belajar matematika siswa masih

tergolong rendah karena masih banyak siswa yang belum mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 70 Penyebab hasil

belajar matematika rendah yaitu siswa kurang aktif dan terlibat pada saat proses

pembelajaran berlangsung serta kurangnya semangat dan motivasi siswa dalam

menerima materi yang disampaikan oleh guru Ketika guru menjelaskan materi

sebagian siswa tidak memperhatikan karena guru belum menciptakan model

pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa kurang memahami materi yang

disampaikan oleh guru dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu kelompok

karena ketika siswa diberikan tugas kelompok hanya sebagian anggota kelompok

yang aktif mengerjakannya hanya siswa pintar saja yang aktif dalam pembelajaran

berkelompok

4

Untuk mengatasi permasalahan di atas diperlukan kreatifitas guru dalam

memilih model pembelajaran yang dapat mendorong siswa agar aktif dan terlibat

serta semangat pada saat proses pembelajaran berlangsung Adapun model yang

dimaksud yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Bagi siswa dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing dapat membantu mempermudah siswa dalam memahami

materi yang diajarkan dan melatih siswa untuk berkomunikasi bekerja sama

berfikir dan mengungkapkan ide-ide bersama anggota kelompoknya masing-

masing dalam menyelesaikan soal-soal atau permasalahan yang diberikan oleh

guru Siwa juga diharapkan dapat termotivasi semangat dan aktif dalam

pembelajaran matematika sehingga hasil belajarnya dapat meningkat Sedangkan

bagi guru melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif model

pembelajaran yang bisa digunakan pada saat mengajar

Menurut Erika dkk (2018142) bahwa teknik kancing gemerincing

merupakan teknik pembelajaran kooperatif yang dapat membantu guru mencapai

tujuan dalam proses pembelajaran secara tidak langsung mengajak siswa untuk

aktif dalam proses pembelajaran Ciri khas dari model pembelajaran ini yaitu

semua siswa diberi 2 atau 3 buah kancing sebagai syarat yang harus dikeluarkan

jika mereka ingin berbicara dan jika kancingnya habis maka siswa tersebut tidak

boleh berbicara lagi

Dalam teknik pembelajaran kancing gemerincing masing-masing anggota

kelompok memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapatnyaPenggunaan

kancing digunakan sebagai alat yang dirancang dalam model pembelajaran

5

kooperatif teknik kancing gemerincing ini dimaksudkan agar setiap siswa dapat

bertanggung jawab atas tugas yang diberikan Jadi dalam satu kelompok tidak

ada anggota kelompok yang mempunyai posisi dominan karena masing-masing

anggota kelompok mempunyai kesempatan yang sama untuk aktif dalam

pembelajaran dimana siswa yang awalnya bersifat pasif akan termotivasi dan ikut

aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga hasil belajar matematika

siswa dapat meningkat

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis penulis tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul ldquoPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif

Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid

Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas maka rumusan

masalah dalam penelitian ini yaitu ldquoApakah Ada Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika

Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-banga Kabupaten Barrurdquo

C Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini yaitu

ldquoUntuk Mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

6

D Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut

1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran

dalam pengembangan ilmu terutama yang berkaitan dengan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

2 Manfaat Praktis

a Bagi Siswa

Memberikan pengetahuan semangatdan motivasi untuk belajar

lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar yang

diperoleh dapat tercapai

b Bagi Guru

Penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing ini sangat diharapkan dapat bermanfaat bagi guru dalam

proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan keaktifan dan

pemahaman siswa sehingga tercapainya proses belajar mengajar yang

diharapkan

c Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik

kepada sekolah dalam rangka perbaikan proses dan hasil belajar siswa

d Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk

penelitian selanjutya

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A Kajian Teori

1 Hasil Belajar

a Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada diri seseorang

sebagai hasil dari peroses belajar siswa baik itu terjadi perubahan pengetahuan

pemahaman sikap dan tingkah laku kecakapan keterampilan dan kemampuan

serta perubahan aspek-aspek yang lain yang ada pada individu yang belajar

Menurut Nawawi (Fiona 201912) bahwa hasil belajar adalah tingkat

keberhasilan peserta didik yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh

dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu Adapun Menurut

Yudha (201834) bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta

didik setelah menerima pembelajaran yang meliputi aspek kognitif Hal ini

sejalan dengan pendapat Susanto (20125) bahwa hasil belajar adalah

kemampuan yang diperoleh anak setelah kegiatan belajar

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

adalah skor yang diperoleh siswa setelah ia menerima proses pembelajaran

untuk mengetahui sampai dimana tingkat pemahamannya terhadap suatu materi

yang telah dipelajari berupa tes dan biasanya diwujudkan dengan nilai tertentu

Dalam penelitian ini hasil belajar yang ingin dicapai siwa yaitu terkait dengan

aspek kognitif siswa setelah ia menerima suatu materi pembelajaran

8

b Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Purwanto (Yudha 201836) bahwa faktor yang mempengaruhi

hasil belajar terdiri dari dua faktor yaitu faktor dari dalam peserta didik (intern)

yaitu fisiologi dan psikologis dan faktor dari luar (ektern) peserta didik yaitu

lingkungan dan instrumental

Hal ini sejalan dengan pendapat Djamarah (Yudha 201836-37) faktor

yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu

1) Faktor Intern

a) Faktor fisiologis adalah faktor yang terdiri dari kondisi fisiologis

kondisi panca indra

b) Faktor Psikologi adalah faktor yang terdiri dari minat kecerdasan

bakat motivasi dan kemampuan kognitif

2) Faktor Ekstern

a) Faktor lingkungan terdiri dari lingkungan alami dan lingkungan

sosial budaya

b) Faktor Instrumental terdiri dari kurikulum program sarana dan

fasilitas guru

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang

mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor intern (dalam diri) dan faktor ekstern

(luar diri) Kedua faktor tersebut saling berkaitan sehingga siswa perlu

mendapatkan perhatian terhadap keadaannya baik itu dari segi fisik psikis dan

cara belajar di sekolah

9

2 Matematika

a Pengertian Matematika

Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang diajarkan di setiap

jenjang sekolah mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga ke perguruan tinggi

Dalam tulisan Suwangsih dan Tiurlina istilah matematika berasal dari bahasa

Yunani yaitu mathematike yang artinya mempelajari Kata mathematike berasal

dari kata mathema yang memiliki arti pengetahuan atau ilmu

(knowledgescience) Selain itu kata mathematike berhubungan juga dengan kata

lain yang hampir sama yaitu mathein atau mathenein yang berarti berpikir

(Isrokrsquoatun dan Amelia Rosmala 20193)

Menurut Ruseffendi (Al-Tabany 20151) matematika adalah bahasa

simbol ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif ilmu

yang membahas tentang pola keteraturan dan struktur yang terorganisasi dimulai

dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan ke aksioma atau

postulat dan terakhir yaitu ke dalil

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika

merupakan suatu ilmu yang mempelajari bagaimana proses berpikir secara kritis

dan masuk akal untuk mendapatkan suatu kebenaran

b Ciri-Ciri Pembelajaran Matematika

Menurut Suwangsih (wandini 20198) bahwa ciri-ciri pembelajaran

matematika di SD adalah sebagai berikut

a) Pembelajaran matematika menggunakan metode spiral metode spiral ini

melambangkan adanya keterkaitan antara suatu materi dengan materi

10

lainnya Topik sebelumnya menjadi prasyarat untuk memahami topik

berikutnya atau sebaliknya

b) Pembelajaran matematika dilakukan secara bertahap Materi pembelajaran

matematika dilakukan secara bertahap yang dimulai konsep-konsep yang

sederhana menuju konsep yang lebih kompleks

c) Pembelajaran matematika menggunakan metode induktif sedangkan

matematika merupakan ilmu deduktif namun sesuai tahap perkembangan

siswa maka pembelajaran matematika di SD digunakan metode induktif

d) Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi artinya tidak

ada pertentangan antara kebenaran yang satu dengan kebenaran lainnya

Suatu pernyataan dianggap benar jika didasarkan kepada pernyataan-

pernyataan sebelumnya yang telah diterima kebenarannya

e) Pembelajaran matematika hendaknya bermakna artinya konsep

matematika tidak diberikan dalam bentuk jadi tapi sebaliknya siswalah

yang harus mengonstruksi konsep tersebut

c Tujuan Pembelajaran Matematika

Menurut Depdikbud (Wandini 201911-12) bahwa tujuan pembelajaran

matematika di Sekolah Dasar yaitu sebagai berikut

1) Mengembangkan keterampilan berhitung siswa sebagai latihan dalam

kehidupan sehari-hari

2) Menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialihgunakan melalui

kegiatan matematika

11

3) Mengembangkan kemampuan dasar matematika sebagai bekal belajar

lebih lanjut

4) Membentuk sikap logis kritis cermat kreatif dan disiplin

3 Model Pembelajaran Kooperatif

a Pengertian Model Pembelajaran

Dalam suatu proses pembelajaran diperlukan model pembelajaran yang

dapat membuat suasana belajar lebih efektif dan menyenangkan Menurut Joyce

dan Weil (Rusman 2012133) bahwa model pembelajaran adalah segala sesuatu

yang dirancang dalam membentuk kurikulum merancang bahan-bahan

pembelajaran dan membimbing proses pembelajaran di dalam kelas

Menurut Adi (Suprihatiningrum 2016142) bahwa model pembelajaran

merupakan suatu kerangka yang menggambarkan prosedur dalam

mengorganisasikan pengalaman pembelajaran untuk mencapai tujuan

pembelajaran Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam

merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran adalah suatu kegiatan perencanaan yang dirancang untuk

pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan tertentu

b Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan model

pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok-

kelompok kecil yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan

struktur kelompok yang bersifat heterogen (Rusman 2012202) Adapun

12

menurut Djamarah (2018270) bahwa pembelajaran kooperatif adalah model

pembelajaran yang dimana para siswa bekerja sama di dalam kelompok-

kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

kooperatif adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu kelompok

kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang siswa untuk saling berinteraksi

dan bekerjasa sama dengan anggota kelompoknya

c Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Ibrahim dkk (Suprihatiningrum 2016192-193) dalam

pembelajaran kooperatif terdapat 6 langkah utama atau tahapan yaitu sebagai

berikut

Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Fase Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Fase -1

Menyampaikan

tujuan pembelajaran

dan memotivasi

siswa

Guru menyampaikan

semua tujuan pelajaran

yang ingin dicapai pada

pelajaran tersebut dan

memotivasi siswa untuk

belajar

Siswa memperhatikan guru

pada saat guru menyampaikan

tujuan pembelajaran dan siswa

harus semangat untuk ikut

dalam proses pembelajaran

Fase-2

Menyajikan

informasi

Guru menyajikan

informasi kepada siswa

dengan jalan demonstrasi

atau lewat bahan bacaan

Siswa memperhatikan materi

yang disampaikan oleh guru

dan bertanya jika ada materi

yang kurang dimengerti

Fase-3

Mengorganisasikan

siswa ke dalam

kelompok-kelompok

belajar

Guru menjelaskan kepada

siswa bagaimana caranya

membentuk kelompok

belajar dan membantu

setiap kelompok agar

melakukan transisi secara

efisien

Siswa memperhatikan guru

ketika menjelaskan Setelah

guru menjelaskan tentang cara

berkelompok maka siswa

harus tahu bahwa semua

aggota kelompok memiliki

tujuan yang sama dan harus

berbagi tugas dan tanggung

jawab yang sama di antara

anggota kelompok

13

Fase-4

Membimbing

kelompok bekerja

dan belajar

Guru membimbing

kelompok-kelompok

belajar pada saat mereka

mengerjakan tugas

mereka

Siswa mengerjakan tugas

kelompok yang diberikan

dengan cara bekerja sama

dengan anggota kelompoknya

melalui bimbingan guru

Fase-5

Evaluasi

Guru mengevaluasi hasil

belajar tentang materi yang

telah dipelajari atau

masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil

kerjanya

Masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil

diskusinya

Fase-6

Memberikan

penghargaan

Guru mencari cara-cara

untuk menghargai baik

upaya maupun hasil

belajar individu dan

kelompok

Siswa harus saling mengargai

jawaban ketika jawaban

mereka berbeda setiap

kelompok dan harus

mempertanggungjawabkan

jawabannya

d Teknik-Teknik Pembelajaran Kooperatif

Menurut Huda (2017134) dalam pembelajaran kooperatif terdapat 14

teknik pembelajaran yang dapat diterapkan di dalam kelas antara lain Mencari

Pasangan Bertukar Pasangan Berpikir Berpasangan Berbagi Berkirim Salam

dan Soal Kepala Bernomor Kepala Bernomor Terstruktur Dua tinggal Dua

Tamu Keliling Kelompok Kancing Gemerincing Keliling Kelas Lingkaran

Dalam Lingkaran Luar Tari Bambu jigsaw dan Bercerita Berpasangan

Berdasarkan uraian di atas salah satu teknik pembelajaran kooperatif

yang diterapkan dalam penelitian ini adalah teknik kancing gemerincing Peneliti

memilih teknik kancing gemerincing karena dalam teknik ini siswa dapat terlibat

secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajarnya dapat

meningkat

14

4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing

a Pengertian TeknikKancing Gemerincing

Menurut Widyarty (201311) teknik kancing gemerincing merupakan

suatu model pembelajaran yang bertujuan untuk mengatasi hambatan

pemerataan kesempatan siswa yang sering mewarnai kerja kelompok dan setiap

siswa berhak mendapatkan kesempatan untuk berperan serta pada kelompoknya

masing-masing Sedangkan menurut Ulya (201932) bahwa teknik kancing

gemerincing merupakan metode yang dikembangkan oleh Spencer kagan

dimana masing-masing anggota kelompoknya mendapatkan kesempatan untuk

menyampaikan pendapat mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran

orang lain

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran teknik kancing gemerincing adalah suatu teknik pembelajaran

dimana dalam proses pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada semua

anggota kelompok untuk berpendapat

b Prosedur PelaksanaanTeknik Kancing Gemerincing

Dalam proses pembelajaran teknik kancing gemerincing terdapat

langkah-langkah model pembelajaran Menurut Huda (2011142-143) langkah-

langkah dari teknik kancing gemerincing yaitu

1) Guru menyiapkan satu kotak kecil yang berisi kancing-kancing (atau

benda-benda lainnya)

15

2) Masing-masing anggota dari setiap kelompok mendapatkan 2 atau 3 buah

kancing (jumlah kancing bergantung pada sukar tidaknya tugas yang

diberikan)

3) Setiap kali anggota selesai berbicara atau mengeluarkan pendapat ia harus

menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkannya di tengah-tengah

meja kelompok

4) Jika kancing yang dimiliki salah seorang siswa habis dia tidak boleh

berbicara lagi sampai semua rekannya menghabiskan kancingnya masing-

masing

5) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok

boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan

mengulangi prosedurnya kembali

d Kelebihan dan Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing

Menurut Ulya (201830-31) teknik kancing gemerincing memiliki

beberapa kelebihan dan kelemahan yaitu sebagai berikut

1) Kelebihan Teknik Kancing Gemerincing

a) Mengatasi hambatan pemerataan kesempatan berbicara siswa dalam

beriskusi

b) Mendorong siswa agar dapat aktif berbicara pada saat proses

pembelajaran berlangsung

c) Memberikan kesempatan bagi siswa yang tidak aktif untuk

menyampaikan pendapatnya pada saat berdiskusi sehingga siswa

16

yang tidak aktif memiliki kesempatan yang sama untuk

menyampaikan pendapatnya

2) Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing

a) Pengelolaan waktu saat persiapan dan pelaksanaan perlu

diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran terutama

dalam proses pembentukan kualitas pengetahuan siswa

b) Memerlukan waktu yang cukup lama jika guru tidak terlalu

memahami dengan baik materi yang akan diajarkan

c) Model ini susah diterapkan jika jumlah siswa terlalu banyak

5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing

Langkah-langkah yang akan di terapkan dalam penelitian ini yaitu

sebagai berikut

1) Menyiapkan bahan ajar dan media pembelajaran

2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa

3) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari

4) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5

orang siswa Kemudian membagikan soal kepada masing-masing

kelompok

5) Guru kemudian menyuruh semua anggota dari masing-masing kelompok

untuk mengerjakan tugas yang diberikan dengan cara bekerja sama

Setelah itu guru membagikan kancing berwarna kepada masing-masing

anggota kelompok Setiap anggota kelompok mendapatkan dua buah

17

kancing berwarna dan guru kemudian menjelaskan cara penggunaan

kancing yang dipegang oleh setiap siswa

6) Guru mengawasi masing-masing kelompok dan memberi bantuan kepada

kelompok jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas yang

diberikan

7) Jika tugas kelompok yang diberikan telah selesai guru meminta siswa

agar maju kedepan dengan cara menunjuk siswa yang mengacungkan

tangannya untuk menuliskan hasil kerja kelompoknya dan kelompok lain

menanggapinya apakah jawabannya sama atau tidak secara bergantian

Lakukan hal tersebut secara berulang sampai nomor dan soal yang

diberikan sudah dibahas semua

8) Siswa yang maju kedepan mengumpulkan kancingnya di tengah meja

kelompoknya

9) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok

boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan

mengulangi prosedurnya kembali

6 Kaitan Antara Model Pembelajaraan Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika

Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing menekankan

keaktifan semua anggota dalam suatu kelompok untuk menyelesaikan suatu

permasalahan yang diberikan oleh seorang guru dimana mereka saling membantu

satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan agar hasil belajar mereka bisa

meningkat secara merata Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat

18

membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih

siswa untuk bekerja sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif

dan terlibat dalam proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti

pembelajaran

Untuk tugas-tugas yang terstruktur seperti matematika diskusi jarang

dibutuhkan karena dalam tugas-tugas seperti ini biasanya sudah terdapat satu

jawaban benar Akan tetapi meskipun pembelajaran matematika yang bersifat

terstruktur tetapi model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing bisa

digunakan tergantung sejauh mana guru dapat membantu siswa memahami jenis

bantuan seperti apa yang mereka perlukan untuk mengerjakan tugas dalam suatu

kelompok

Mengingat pembelajaran kooperatif dikembangkan dari teori

konstruktivisme dimana siswa dituntut untuk mengembangkan pengetahuan awal

mereka secara mandiri agar terjadi pembelajaran yang bermakna Hal ini sejalan

dengan pembelajaran matematika yang pada dasarnya adalah penanaman konsep

Dimana dituntut pula pembelajaran yang bermakna agar konsep matematika itu

sendiri mudah dimengerti oleh siswa

B Hasil Penelitian yang Relevan

Pada bagian ini peneliti akan mengkaji penelitian yang relevan dengan

penelitian penulis Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya

diantaranya sebagai berikut

19

a) Jurnal Dwi Purwanto (2016) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa persentase observasi komunikasi matematis siwa pada

siklus I sebesar 5625 meningkat menjadi 7500 pada siklus II Rata-rata

nilai evaluasi belajar siswa pada siklus I mencapai 6990 dengan jumlah siswa

yang tuntas 21 siswa dan persentase ketuntasan 6562 meningkat menjadi

7615 pada siklus II dengan jumlah siswa yang tuntas 24 siswa dan persentase

ketuntasan 7500 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan

bahwa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dapat

meningkatkan komunikasi matematis dan hasil belajar matematika pada siswa

kela VIII di SMP Negeri 11 Purworejo Persamaan dalam penelitian ini yaitu

sama-sama menggunakan teknik kancing gemerincing dan mata pelajaran

yang sama Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian sasaran

penelitian dan lokasi penelitian

b) Jurnal Nurul Wisna Afianti (2017) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian

ini menunjukkan presentase keaktifan belajar peserta didik pada siklus I

sebesar 617 dengan kategori cukup aktif dan persentase ketuntasan hasil

belajar peserta didik sebesar 46675 Pada siklus II persentase keaktifan

belajar peserta didik mengalami peningkatan menjadi 8609 dengan kategori

sangat aktif dan hasil belajar peserta didik juga meningkat dengan persentase

ketuntasan sebesar 8333 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat

disimpulkan bahwa keaktifan dan hasil belajar IPA melalui model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing mengalami peningkatan

Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan teknik

20

kancing gemerincing Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian

sasaran penelitian lokasi penelitian dan mata pelajaran

c) Jurnal Komang Sucipta (2018) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 1412

sedangkan nilai rata-rata pada kelompok kontrol sebesar 975 Dari uji

prasyarat data bahwa data berdistribusi normal dan memiliki varians yang

homogeny kemudian dilanjutkan dengan uji-t diperoleh thitung= 365 dan ttabel

= 201 dengan taraf signifikan 5 dan (db) 49 sehinggaH1 diterima dan H0

ditolak Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

dengan kelompok siswa yang mengikuti proses pembelajaran konvensional

pada siswa kelas V SD Negeri 3 Sangkan Gunung melalui proses

pembelajaran Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan

teknik kancing gemerincing dan jenis metode penelitian yang sama

Sedangkan perbedaannya terletak pada sasaran penelitian lokasi penelitian

dan mata pelajaran

C Kerangka Pikir

kerangka pikir merupakan bagian penelitian yang menggambarkan alur

pikir suatu penelitian Keberhasilan siswa dalam belajar dapat diukur dengan hasil

belajar yang diperoleh siswa selama mengikuti proses kegiatan pembelajaran

Pada saat proses pembelajaran berlangsung hanya sebagian siswa yang aktif dan

terlibat dalam pembelajaran Motivasi dan semangat siswa masih kurang untuk

21

belajar sehingga cepat mengalami rasa bosan dan jenuh Pada saat guru

menjelaskan materi sebagian siswa tidak memperhatikan sehingga kurang

mengerti dengan materi yang diajarkan karena model pembelajaran yang

digunakan guru kurang bervariasi dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu

kelompok Hal tersebut mengakibatkan rendahnya hasil belajar matematika siswa

Masalah tersebut merupakan gambaran secara umum tentang permasalahan yang

terdapat pada kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

Untuk memaksimalkan hasil belajar siswa salah satu model

pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses

pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat membantu siswa dalam

memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih siswa untuk bekerja

sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif dan terlibat dalam

proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti pembelajaran

Sebelum model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

diterapkan maka terlebih dahulu dilakukan tes berupa pretest dan posttest setelah

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diterapkan dalam

pembelajaran Setelah itu data dari pretest dan posttest dibandingkan lalu

dianalisis untuk mendapatkan hasil atau kesimpulan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran matematika Berdasarkan uraian tersebut dapat digambarkan bagan

kerangka pikir model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

sebagai berikut

22

Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir

Rendahnya Hasil Belajar Matematika Siswa

Kelas IV SD Inpres Banga-Banga

Pretest

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing

Posttest

Hasil Belajar

Analisis

Temuan

Siswa kurang aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran

Kurangnya semangat dan motivasi siswa untuk belajar

Model pembelajaran yang kurang bervariasi

Kerja sama dalam kelompok masih kurang

23

D Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang kajian pustaka

maupun kerangka pikir dalam penelitian ini digunakan hipotesis sebagai berikut

ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-

Banga Kabupaten Barrurdquo

Adapun hipotesis statistik dari penelitian ini yaitu

Keterangan

micro1 Rata-rata hasil belajar sebelum diberikan perlakuan

micro2 Rata-rata hasil belajar setelah diberikan perlakuan

Ho Tidak ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

H1 Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-

Banga Kabupaten Barru

Ho micro1 = micro2

H1 micro1ltmicro2

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A Rancangan Penelitian

1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksperimen Penelitian eksperimen adalah suatu kegiatan penelitian yang

dilakukan peneliti untuk menilai suatu perlakuan (treatment) pendidikan

terhadap suatu objek atau objek penelitian untuk menguji hipotesis Jenis

penelitian eksperimen yang digunakan adalah pre-eksperimental design

Penelitian pre-eksperimental design belum merupakan eksperimen

sungguh-sungguh karena masih terdapat variable luar yang ikut berpengaruh

terhadap terbentuknya variable dependen Jadi hasil eksperimen yang merupakan

variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen

Hal ini terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih

secara random (Sugiyono 201574)

2 Desain Penelitian

Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah one-group

pretest-postest design Pada desain ini terdapat pretest yang diberikan sebelum

postest setelah perlakuan Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut

Gambar 31 Desain One group pretest-postest

O1 X O2

Pretest Treatment Posttest

25

Keterangan

O1 Nilai pretest sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing

O2 Nilai posttest setelah dilaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran matematika teknik kancing

gemerincing

X Perlakuan berupa pembelajaran matematika melalui model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

B Populasi dan Sampel

1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201580) Populasi

dalam penelitian ini adalah murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru yang berjumlah 10 orang

2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari

semua yang ada pada populasi misalnya karena keterbatasan dana tenaga dan

waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu

(Sugiyono 201581) Dalam teknik pengambilan sampel peneliti menggunakan

sampel jenuh Sampel jenuh merupakan teknik pengambilan sampel bila semua

26

anggota populasi digunakan Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif

kecil (Sugiyono 201585) Sampel dalam penelitian ini adalah murid kelas IV

SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru yang berjumlah 10 orang

C Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek

pengamatan penelitian Dalam penelitian ini mengkaji dua variabel yaitu ldquoModel

Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincingrdquo sebagai variabel bebas

(X) dan ldquoHasil Belajar Matematikardquo sebagai variabel terikat (Y)

1 Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing adalah suatu

model pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok dimana masing-

masing anggota kelompok mendapatkan sebuah kancing berwarna sebagai

penanda apabila mereka berpendapat Masing-masing siswa harus

bertanggungjawab atas kancing yang dimiliknya

2 Hasil belajar matematika adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah

melalui kegiatan proses pembelajaran Hasil belajar matematika siswa yang

dimaksud adalah nilai yang diperoleh siswa sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dan sesudah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diberi

(posttest)

D Instrumen Penelitian

Adapun instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

27

1 Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa

selama penelitian berlangsung Dalam hal ini peneliti mengamati aktivitas

belajar siswa selama proses berlangsungnya pembelajaran

2 Soal Tes

Tes hasil belajar matematika digunakan untuk memperoleh informasi

tentang penguasaan siswa terhadap pembelajaran matematika sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing yang

biasa disebut pretest dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing yang biasa disebut posttest Soal tes dibuat

berdasarkan materi yang diberikan selama penelitian berlangsung dengan

berdasarkan rumusan indikator pembelajaran Soal tes ini akan

dikembangkan dalam bentuk tes uraian (essay) yang berjumlah 5 soal

3 Dokumentasi

Instrumen dari dokumentasi ini adalah kamera yang digunakan untuk

mengambil beberapa gambar atau foto kegiatan dan aktivitas siswa selama

proses pembelajaran berlangsung

E Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk

mengumpulkan data penelitiannya Untuk mengumpulkan data dalam penelitian

ini dilakukan dengan cara sebagai berikut

28

1 Observasi

Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan

langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang akan diteliti

Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara pengamatan dan pencatatan

mengenai pelaksanaan pembelajaran

2 Tes

Sebelum dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing terlebih dahulu dilakukan pretest untuk mengetahui

kemampuan awal murid Setelah diberi perlakuan kemudian dilakukan

postttest untuk mengetahui kemampuan hasil belajar murid Data yang

diperoleh berdasarkan tes yang digunakan dalam proses pembelajaran

3 Dokumentasi

Dengan teknik ini peneliti memperoleh dokumen penelitian berupa

foto materi pelajaran melalui buku serta RPP Dengan foto dapat

memberikan informasi mengenai keadaan atau situasi kelas ketika peneliti

maupun siswa melaksanakan proses pembelajaran

F Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan memperhatikan jenis data yang akan

dianalisis Dalam penelitian kuantitatif seluruh data dari seluruh responden atau

sumber data lain terkumpul maka dilakukan analisis data Adapun teknik analisis

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

29

1 Analisis Data Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau

memberi gambaran umum data yang terkumpul selama proses penelitian dan

bersifat kuantitatif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk

mendeskripsikan seberapa besar hasil belajar pretest dan posttest yang diperoleh

siswa kelas IV sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerncing dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing Adapun langkah-langkah dalam penyusunan data

hasil pengamatan yaitu

a Hasil Belajar Siswa

1) Menghitung nilai rata-rata siswa (Mean)

= sum

(Riadi 2016)

Keterangan

= Rata-rata (Mean)

fi = Jumlah

n = Jumlah siswa

2) Menghitung persentase nilai rata-rata

P =

(Sudijono 201539)

30

Keterangan

p = Angka Persentase

f = Frekuensi yang dicari persentasenya

n = Banyaknya sampel

Dalam keperluan analisis deskriptif kriteria yang digunakan untuk

menentukan kriteria hasil belajar siswa yaitu

Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar

Ketuntasan Hasil Belajar () Kategori Hasil Belajar

0 le x ge 54 Sangat rendah

55 le x ge 64 Rendah

65 le x ge 79 Sedang

80 le x ge 89 Tinggi

90 lt x gt 100 Sangat tinggi

Sumber Depdikbud (2003)

b Analisis Aktivitas Siswa

Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil lembar observasi aktivitas

siswa yang diolah dengan teknik analisis berikut

AP = sum

sum x 100

(Trianto 2010 243)

Keterangan

AP = Nilai yang dicari

sumP = Banyaknya siswa yang melakukan akrivitas

sumF = Jumlah seluruh siswa

31

Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa

Sumber (Trianto 2010 43)

2 Analistik Statistik Inferensial

Analisis statistik inferensial dilakukan untuk menguji hipotesis

penelitian dengan menggunakan uji-t Untuk menguji hipotesis penelitian

mengenai perbedaan hasil belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran

matematika sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing diuji dengan t-tes dengan taraf signifikan α = 005

atau bertaraf 5 Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti

menggunakan teknik statistik t (uji-t) dengan tahap sebagai berikut

radicsum

(Arikunto 2013349)

Keterangan

Md = Mean perbedaan mean pretest dan posttest

X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)

X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)

d = Devisi masing-masing subjek

sum = Jumlah kuadrat deviasi

N = Jumlah subjek pada sampel

Ketuntasan Hasil Belajar () Kriteria

0 le x ge 25 Kurang Baik

26 le x ge 50 Cukup Baik

51 le x ge 75 Baik

76 lt x gt 100 Sangat Baik

32

Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut

a Mencari harga ldquoMdrdquo dengan menggunakan rumus

Md = sum

(Arikunto 2013350)

Keterangan

Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest

sumd = Jumlah dari gain (pretest-posttest)

N = Subjek pada sampel

b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus

sum = sumd ndash sum

(Arikunto 2013351)

Keterangan

sum = Jumlah kuadrat deviasi

sumd = Jumlah dari gain (pretest-postest)

N = Subjek pada sampel

c Menentukan harga dengan rumus

radicsum

(Arikunto 2013349)

Keterangan

Md = Mean perbedaan mean pre-test dan pos-test

X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)

X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)

33

d = Devisi masing-masing subjek

sum = Jumlah kuadrat deviasi

N = Jumlah subjek pada sampel

d Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan

Kaidah pengujian signifikan

1) Jika maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti pengunaan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

2) Jika maka H0 diterima dan H1 ditolak berarti pengunaan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing tidak

berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

e Menentukan harga

Mencari mengunakan table distribusi t dengan taraf

signifikan α = 005 dan d k = N‒1

f Membuat Kesimpulan apakah model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas

IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif dimaksudkan untuk memperoleh gambaran

mengenai ketuntasan hasil belajar matematika murid yang meliputi sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) serta hasil observasi aktivitas siswa selama proses

pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Deskripsi masing-masing hasil analisis tersebut diuraikan sebagai berikut

a Deskripsi Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan Setelah

(Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing

Dari hasil analisis deskriptif yang disajikan pada lampiran C maka skor

hasil belajar siswa sebelum (Pretest) dan setelah (Posttest) diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing pada siswa kelas IV SD

Inpres Banga-Banga materi pecahan senilai dapat dilihat pada tabel 41 berikut

Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest)

dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif

Teknik Kancing Gemerincing

Statistik Pretest Posttest

Ukuran Sampel 10 10

Skor Ideal 100 100

Skor Rata-rata 609 807

Skor Tertinggi 81 100

Skor Terendah 36 60

Rentang Skor 45 40

Sumber Data Olah Lampiran C

34

35

Pada Tabel 41 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata skor hasil belajar

matematika siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (pretest) adalah 609 dan setelah diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) adalah 807 dari

skor ideal 100 Skor yang dicapai siswa tersebar dari skor terendah pretest 36 dan

skor terendah posttest 60 Skor tertinggi yang dicapai siswa pada pretest adalah 81

dan posttest adalah 100 dengan rentang skor pretest 45 dan posttest 40 Jika skor

hasil belajar matematika sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke

dalam lima kategori maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang

ditunjukkan pada Tabel 42 berikut

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika

Siswa Sebelum (Pretest) dan Sesudah (Posttest) Diterapkan Model

Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

No

Skor

Kategori

Pretest Posttest

F Persentase

()

F Persentase

()

1 0 le x le 54 Sangat Rendah 3 30 0 0

2 55 le x le 64 Rendah 4 40 2 20

3 65 le x le 79 Sedang 1 10 2 20

4 80 le x le 89 Tinggi 2 20 4 40

5 90 le x le 100 Sangat Tinggi 0 0 2 20

Jumlah 10 100 10 100

Sumber Hasil tes siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

Pada Tabel 42 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dari 10 siswa kelas

IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru terdapat 3 orang siswa (30) yang

memperoleh skor pada kategori sangat rendah 4 orang siswa (40) yang

memperoleh skor kategori rendah 1 orang siswa (10) yang memperoleh skor

36

kategori sedang dan 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori tinggi

serta tidak ada siswa (0) yang memperoleh skor kategori sangat tinggi

Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) dari 10 siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru terdapat 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor pada kategori rendah

2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori sedang 4 orang siswa (40)

yang memperoleh skor kategori tinggi dan 2 orang siswa (20) yang

memperoleh skor kategori sangat tinggi

Skor rata-rata hasil belajar siswa sebelum diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) sebesar 609 dikonversi ke dalam

5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil belajar matematika siswa umumnya

berada pada kategori rendah Sedangkan skor rata-rata hasil belajar siswa setelah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)

sebesar 807 dikonversi ke dalam 5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil

belajar matematika siswa umumnya berada pada kategori tinggi

Selanjutnya untuk melihat persentase ketuntasan hasil belajar matematika

siswa sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dapat dilihat pada Tabel 43

berikut

37

Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum

(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Skor

Kategori

Pretest Posttest

F Persentase

()

F Persentase

()

0 le x ˂ 70 Tidak Tuntas 7 70 2 20

70 le x le 100 Tuntas 3 30 8 80

Jumlah 10 100 10 100

Sumber Perolehan nilai siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru

Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila memiliki skor

paling sedikit 70 Dari Tabel 43 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) jumlah siswa yang

tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 7 orang siswa

(70) dan siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 3

orang siswa (30) Dari deskripsi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

matematika siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70

Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) jumlah siswa yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan

minimal individual adalah 2 orang siswa (20) dan siswa yang memenuhi kriteria

ketuntasan minimal individual adalah 8 orang siswa (80) Berdasarkan deskripsi

di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru setelah diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria

ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70

38

b Deskripsi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa

Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika materi

pecahan senilai dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing selama 2 kali pertemuan secara singkat dapat dilihat pada Tabel 47

sebagai berikut

Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siwa Selama Proses Pembelajaran Dengan

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

() I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsun

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

Sumber Data Olah Lampiran C

39

1) Persentase rata-rata siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar

berlangsung sebanyak 100

2) Persentase rata-rata siswa yang memperhatikan guru pada saat proses

pembelajaran berlangsung sebanyak 80

3) Persentase rata-rata siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari

teman-temannya sebanyak 85

4) Persentase rata-rata siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran

berlangsung sebanyak 80

5) Persentase rata-rata siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing 80

6) Persentase rata-rata siswa yang bekerja sama dengan teman kelompoknya

sebanyak 90

7) Persentase rata-rata siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil

kerja kelompoknya sebanyak 90

8) Persentase rata-rata siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung sebanyak 80

9) Persentase rata-rata siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban sebanyak 85

10) Persentase rata-rata siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran sebanyak 75

Jika rata-rata skor aktivitas saat diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke dalam lima kategori

40

maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang ditunjukkan pada Tabel

45 berikut

Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siwa Selama Proses

Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing

Ketuntasan Hasil Belajar ( ) Kriteria F Persentase ()

0 le x ge 25 Kurang Baik 0 0

26 le x ge 50 Cukup Baik 0 0

51 le x ge 75 Baik 1 10

76 le x ge 100 Sangat Baik 9 90

Pada Tabel 45 di atas dapat dilihat bahwa persentase aktivitas siswa

melalui penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

terdapat 10 aspek yang diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa

yang berada pada kategori kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas

(10) yang berada pada kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada

pada kategori sangat baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga

aktivitas siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing berada pada kategori sangat baik

2 Hasil Analisis Inferensial

Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis Sesuai

dengan hipotesis penelitian yakni ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika

Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo Maka teknik

yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik statistik

inferensial dengan menggunakan uji-t

41

Berdasarkan analisis data yang diuraikan (lampiran C) terlihat bahwa

pada siswa kelas IV SD Inpres BangandashBanga Kabupaten Barru sebesar

1767 Berdasarkan tersebut dapat dibandingkan dengan nilai

menggunakan tabel distribusi t dengan taraf signifikan α = 005 (tabel terlampir)

dan db = N-1 = 9 maka diperoleh = 1833 Setelah diperoleh 1767 dan

= 1833 maka diperoleh ˃ atau 1767 ˃ 1833 sehingga dapat

disimpulkan bahwa ditolak dan diterima Hal ini berarti bahwa terdapat

pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap

hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru

B Pembahasan

Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian di kelas IV SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barru yang jumlah siswanya yaitu 10 orang Desain

penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest design yang hanya

melibatkan satu kelompok yaitu kelompok eksperimen dimana diberikan tes awal

berupa pretest sebelum treatment atau perlakuan dan akhir pembelajaran

diberikan posttest Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan perlakuan

berupa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing Untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing terhadap materi pembelajaran matematika pada siswa yaitu melalui

hasil test (pretest dan posttest) yang diberikan sebelum dan sesudah perlakuan

kemudian dianalisis menggunakan perhitungan manual

42

Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar matematika siswa sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

menunjukkan bahwa terdapat 3 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang

siswa atau 30 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

dan 7 orang siswa atau 70 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 609 Dengan kata lain hasil belajar

matematika pada siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (pretest) masih tergolong rendah dan tidak memenuhi

kriteria ketuntasan klasikal

Selanjutnya hasil analisis data hasil belajar siswa matematika setelah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)

menunjukkan bahwa terdapat 8 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang

siswa atau 80 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

dan 2 orang siswa atau 20 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 807 Dengan kata lain hasil belajar

matematika pada siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria ketuntasan klasikal

Hasil pengamatan persentase aktivitas siswa melalui penerapan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terdapat 10 aspek yang

diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa yang berada pada kategori

kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas (10) yang berada pada

kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada pada kategori sangat

baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga aktivitas siswa setelah

43

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berada

pada kategori sangat baik

Hasil analisis statistik inferensial yang dimaksud adalah pembahasan

terhadap hasil pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya dengan

menggunakan rumus uji-t diketahui bahwa nilai = 1767 dan = 1833

maka diperoleh atau 1767 gt 1833 sehingga dapat disimpulkan

bahwa Ho ditolak dan H1 diterima

Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial yang

diperoleh ternyata cukup mendukung teori yang telah dikemukakan pada kajian

pustaka Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ldquoModel Pembelajaran

kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar

Matematika Siswa Kelas V SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

44

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan

yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berpengaruh

terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga

Kabupaten Barru

B Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini maka

peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut

1 Bagi siswa diharapkan lebih aktif semangat kreatif dan dapat

mengembangkan diri dalam pelajaran

2 Bagi guru diharapkan bisa menerapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing dalam pembelajaran matematika agardapat

membangkitkan minat keingintahuan motivasi dan keberanian murid dalam

menjawab pertanyaan pada saat proses pembelajaran berlangsung

3 Bagi peneliti diharapkan mampu mengembangkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing ini pada mata pelajaran lain demi

tercapainya tujuan yang diharapkan

45

DAFTAR PUSTAKA

Afianti Nurul Wisma Sulastry Taty Alimin 2017 Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan

Keakifan Dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X Mia 3 SMAN 1

Bontomarannu Jurnal Nalar Pendidikan 5 (2) 550 (httpsojsunm

acidnalararticleview4869 diakses pada tanggal 2 Februari 2020)

Al-Tabany T I B 2015 Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif

dan Kontekstual Konsep Landasan dan Implementasinya pada

Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik IntegratifTKI) Jakarta Prenada

media Group

Arikunto Suharsimi 2013 Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik

Jakarta PT Rineka Cipta

Djamarah Syaiful Bahri 2018 Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif

Jakarta PT Rineka Cipta

Erika Dini Sumardi Rosarina 2018 Pengaruh Model Cooperative Learning

Tipe Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pembelajaran

IPS SD Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar5(1)

142(httpsejournalupieduindexphppedadidaktikaarticleview7270

diakses pada tanggal 7 Maret 2020)

Fiona Firda 2019 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Peseta Didik Tema Panas dan

Perpindahannya Kelas V SD Negeri 3 Talangpadang Kabupaten

Tanggamus Skripsi Tidak Diterbitkan Bandar Lampung Universitas

Lampung (httpdigilibunilaacidideprint57215 diakses pada tanggal 8

Februari 2020)

Huda Miftahul 2017 Cooperative Leraning Metode Teknik Struktur dan Model

Terapan Yogyakarta Pustaka Belajar

Isrokrsquoatun Rosmala Amelia 2019 Model-Model pembelajaran Matematika

Jakarta PT Bumi Aksara

Octavia Shilphy A 2020 Model-Model PembelajaranYogyakarta CV Budi

Utama

Pardamean Toto 2015 Model Pembelajaran Untuk Efesiensi Dan Efektivitas

Pembelajaran (httpswwwkompasianacomtotopardamean550b2351a3

3311b2142e396emodel-pembelajaran-untuk-efisiensi-dan-efektivitas-pem

belajaran) Diakses pada tanggal 26 Juni 2015

46

Purwanto Dwi 2016 Meningkatkan Komunikasi Matematis Dan Hasil Belajar

Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Jurnal Pendidikan Matematika 21(3) 245 (httpejournal

umpwracidindexphpekuivalenarticleview30072844 diakses pada

tanggal 2 Februari 2020)

Puspita G I Monawati amp Elly R (2017) Korelasi Persepsi Siswa Terhadap

Pembelajaran Matematika Dengan Hasil Belajarnya Di Kelas V Sd Negeri

I Pagar Air Aceh Besar Jurnal ilmiah pendidikan guru sekolah dasar 2

92 (httpswwwneliticomidpublications188711korelasi-siswa-terhada

p-pembelajaran-matematika-dengan-hasil-belajarnya diakses pada tanggal

3 Februari 2020)

Riadi E 2016 Statistika Penelitian (Analisis Manual Dan IBM SPSS)

Yogyakarta Penerbit Andi

Rusman 2012 Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Sucipta Komang Japa Gusti Ngurah Margunayasa Gede 2018 Pengaruh

Model Pembelajaran Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar IPA

Kelas V Jurnal Mimbar Ilmu 23 (3) 208 (httpsejournalun dikshaac

idindexphpMIarticleview164370 diakses pada tanggal 21 Februari

2020)

Sudijono Anas 2015 Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Sugiyono 2015 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Suprihatiningrum Jamil 2016 Strategi Pembelajaran Teori amp Aplikasi

Jogjakarta Ar-Ruzz Media

Trianto (2010) Model Pembelajaran Terpadu Jakarta Bumi Aksara

Ulya Zulfa 2019 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemerincing Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Pada

siswa Kelas II SDI Nailul Falah Sukorejo-Pasuruan Skripsi Tidak

Diterbitkan Surabaya Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

(httpdigilibuinsbyacidideprint33077 diakses pada tanggal 21

Februari 2020)

47

Wati Irma 2017 Pentingnya Media Dan Model Pembelajaran Dalam proses

Mengajar (httpsmetrojambicomread2017102726042pentingnya-me

diadan-model-pembelajaran-dalam-proses-mengajar Diakses pada tanggal

3 Juli 2020)

Wandini Rora Rizki 2019 Pembelajaran Matematika Untuk Calon Guru MISD

CV Medan Widya Puspita

Widyarty Z 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemeincing Terhadap Hasil dan Minat Belajar Matematika Siswa Kelas

VII SMP Dwi SejahteraPekan Baru Skripsi Tidak Diterbitkan Pekan

Baru Universitas Islam Negeri Sultan Syarif kasim (httprepositoryuin

suskaaciidideprint2150 diakses 9 Februari 2020)

Yudha Rahmat Putra 2018 Motivasi Berprestasi amp Disiplin Peserta Didik Serta

Hubungannya dengan Hasil Belajar Pontianak Yudha English Gallery

L

A

M

P

I

R

A

N

LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN

KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI

SOAL PRETEST DAN HASIL KERJA PRETEST SISWA

SOAL POSTTEST DAN HASIL KERJA POSTTEST SISWA

PEDOMAN PENILAIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI

Kompetensi Dasar Indikator Nomor

Soal

Jumlah

Soal

31 Menjelaskan pecahan-

pecahan senilai

dengan gambar dan

model konkret

311 Menunjukkan pecahan

senilai

1 dan 2

2

312 Menuliskan contoh

pecahan senilai

3 1

41 Mengidentifikasi

pecahan-pecahan

senilai dengan gambar

dan model konkret

411 Menentukan pecahan

senilai dengan cara

mengalikan pembilang

dan penyebut dengan

angka yang sama

4 1

412 Menentukan pecahan

senilai dengan cara

membagi pembilang

dan penyebut dengan

angka yang sama

5 1

Jumlah Soal 5

SOAL PRETEST

Nama

Kelas

1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar

a

b

2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan

3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari

4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

HASIL KERJA PRETEST SISWA

SOAL POSTTEST

Nama

Kelas

1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar

a

b

2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan

3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari

4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

HASIL KERJA POSTTEST SISWA

PEDOMAN PENILAIAN

PRETEST

Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot

1 a

dan

b

dan

20

2

10

3 Pecahan yang senilai dengan

yaitu

dan

10

4 a

=

b

c

30

5 a

=

=

b

=

=

c

=

=

30

Jumlah 100

Panduan Penilaian Skor

x 100 = Nilai

POSTTEST

Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot

1 a

dan

b

dan

20

2

10

3 Pecahan yang senilai dengan

yaitu

dan

10

4 d

=

e

f

30

5 a

=

=

b

=

=

c

=

=

30

Jumlah 100

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan SD Inpres Banga-Banga

Mata Pelajaran Matematika

Kelas Semester IVGanjil

Tahun Pelajaran 20202021

Materi Pokok Pecahan Senilai

Alokasi Waktu 2 (35x2)

Pertemuan 2x Pertemuan

A Kompetensi Inti

1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya

2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan

tetangganya serta cintah tanah air

3 Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati

(mendengar melihat membaca) dan menanya berdasarkan ingin tahu

tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya dan benda-

benda yang dijumpainya di rumah di sekolah dan tempat bermain

4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis

dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat

dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan

berakhlak mulia

B Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

31 Menjelaskan pecahan-pecahan

senilai dengan gambar dan

model konkret

312 Menunjukkan pecahan senilai

313 Menuliskan contoh pecahan

senilai

41 Mengidentifikasi pecahan- 411 Menentukan pecahan senilai

pecahan senilai dengan gambar

dan model konkret

dengan cara mengalikan

pembilang dan penyebut

dengan angka yang sama

412 Menentukan pecahan senilai

dengan cara membagi

pembilang dan penyebut

dengan angka yang sama

C Tujuan Pembelajaran

1 Siswa dapat menunjukkan pecahan senilai dengan tepat

2 Siswa dapat menuliskan contoh pecahan senilai dengan tepat

3 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan mengalikan pembilang

dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat

4 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan membagi pembilang

dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat

Karakter siswa yang diharapkan Religius Nasionalis Mandiri

Gotong Royong dan Integritas

D Materi Pembelajaran

1 Pengertian pecahan senilai

2 Contoh pecahan senilai

3 Mencari pecahan senilai dengan cara

a Mengalikan pembilang dan penyebut dengan angka yang sama

b Membagi pembilang dan penyebut dengan angka yang sama

E Pendekatan Model dan Metode Pembelajaran

Pendekatan Saintifik

Model Pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Metode Ceramah diskusi tanya jawab penugasan

F Media Pembelajaran

1 Gambar-gambar

2 Kancing baju warna-warni

G Sumber Belajar

1 Buku guru dan siswa matematika kelas IV

2 Buku petunjuk guru matematika kelas IV

3 Modulbahan ajar

4 Internet

5 Modul lain yang relevan

H Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran Alokasi Waktu

Pendahuluan Guru mengajak siswa untuk berdorsquoa

menurut agama dan keyakinan masing-

masing Religius

Siswa menyanyikan lagu wajib

Indonesia Raya Nasionalis

Guru melakukan komunikasi tentang

kehadiran siswa dengan mengabsen

Communication

Guru menyiapkan kesiapan psikis dan

fisik siswa

Pemberian motivasi kepada siswa

dengan melakukan tepuk semangat

bersama-sama

Guru memberikan apersepsi kepada

siswa

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai

Communication

Guru melakukan tanya jawab yang

berhubungan dengan materi

Communication

10 Menit

Inti Mengamati

Guru menjelaskan mengenai materi

yang akan dibahas

Siswa memperhatikan penjelasan

guru

Guru membagi siswa menjadi 2

kelompok yang beranggotakan 5

orang siswa 1 kelompok untuk

berdikusi dengan teknik kancing

gemerincingCollaboration

Siswa mendengarkan penjelasan guru

tentang maksud dari teknik kancing

gemerincing

Siswa mengamati gambar yang

diperlihatkan guru kemudian guru

menyuruh siswa dalam kelompok

bersama-sama mengamati gambar

tersebut lalu menyebutkan pecahan

yang terdapat pada gambar dan

apakah senilai atau tidak

Siswa menjawab setiap pertanyaan

yang diberikan oleh guru Mandiri

Guru memberikan penguatan tentang

konsep pecahan senilai kepada siswa

Guru memberikan penjelasan kepada

siswa mengenai cara mencari pecahan

senilai dengan mengalikan atau

membagi pembilang dan penyebut

yang sama

Menanya

Siswa menanyakan materi yang

tidak dipahami pada guru

Mengumpulkan Data

siswa yang telah dikelompokkan

tadi mengumpulkan informasi

berdasarkan materi yang telah di

pelajari

Siswa mengerjakan lembar kerja

kelompok yang sudah dibagikan

oleh guru secara berkelompok

Gotong Royong

Mengasosiasi

Guru mengawasi masing-masing

kelompok dan memberi bantuan

kepada kelompok jika mengalami

kesulitan dalam mengerjakan tugas

yang diberikan Communication

Mengkomunikasikan

Guru memberikan kesempatan pada

tiap kelompok untuk menyampaikan

hasil diskusi kelompok

Communication

perwakilan salah satu kelompok yang

dipilih oleh guru mempresentasikan

hasil diskusinya dengan

kelompoknya

Setiap siswa yang maju kedepan

mengumpulkan kancingnya di tengah

meja kelompoknya

180 Menit

Setiap siswa mempunyai 2 kancing

ditangannya dalam artian setiap siswa

mempunyai kesempatan untuk

bertanya dan menanggapi kepada

kelompok lain

Jika kancing yang dimiliki seorang

siswa habis dia tidak boleh berbicara

lagi sampai temannya menghabiskan

kancing mereka

Jika semua kancing sudah habis

sedangkan tugas belum selesai

kelompok boleh mengambil

kesepakatan untuk membagi-bagi

kancing lagi dan mengulangi

prosedurnya kembali

Guru menanggapi dan memberikan

penguatan dengan menyampaikan

jawaban benar

Guru memberikan penghargaan

kepada setiap kelompok

Penutup Siswa diberi kesempatan untuk

bertanya apa yang mereka belum

pahami

Guru memberikan soal sebagai bentuk

evaluasi kepada siswa yang dikerjakan

secara individu untuk mengetahui

pemahaman konsep siswa Mandiri

Setelah semua selesai mengerjakan

soal hasil pekerjaan siswa

dikumpulkan dan guru memeriksa

hasil pekerjaan tersebut Mandiri

Siswa dan guru melakukan refleksi

kegiatan dengan cara meminta siswa

mengungkapkan perasaan dan

pendapatnya mengenai kegiatan

pembelajaran pada hari ini serta

materi apa saja yang telah dipelajari

Integritas

Untuk memotivasi siswa sebelum

pulang bersama-sama melakukan

tepuk semangat Communication

Sebelum pulang siswa berdoa

bersama-sama dipimpiin oleh ketua

kelas Religius

10 Menit

I Penilaian

1 Jenis penilaian Penilaian pengetahuan

Teknik penilaian Tes

Rubrik Penilaian Pemahaman Konsep Pecahan Senilai

No

Indikator

Pemahaman

Konsep

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Kriteria

Skor

1 Menyatakan

ulang sebuah

pecahan

a Menunjukkan

Pecahan Senilai

b Menuliskan

contoh pecahan

senilai

Menuliskan kalimat

matematika dengan

benar

10

menuliskan sebagian

kalimat matematika

5

Menuliskan jawaban

tapi salah

1

Tidak mengisi jawaban 0

2 Menyajikan

konsep dalam

bentuk

representasi

matematis

a Menggambarkan

bentuk yang

mewakili

pecahan

Menggambar bentuk

yang mewakili pecahan

sesuai dengan

bilangannya

10

Menggambar bentuk

yang mewakili pecahan

namun tidak sesuai

dengan bilangannya

5

Menggambar bentuk

yang mewakili tapi

salah

1

Tidak menggambar

bentuk yang mewakili

pecahan

0

b Menyatakan

pecahan dari

sebuah gambar

Menyatakan pecahan

yang sesuai dengan

gambar

10

Menyatakan pecahan

tetapi tidak sesuai

dengan gambar

5

menyatakan gambar

dan pecahan yang tidak

sesuai

1

Tidak menyatakan

pecahan yang sesuai

dengan gambar

0

3 Menggunakan

prosedur atau

operasi

tertentu

a Menentukan

pecahan senilai

dengan

mengalikan

Melakukan operasi

hitung dengan

mengalikan penyebut

dan pembilang dengan

10

pembilang dan

penyebut dengan

angka yang sama

angka yang sama

dengan tepat

Melakukan operasi

hitung dengan

mengalikan penyebut

dan pembilang dengan

angka yang sama tetapi

belum tepat

5

Melakukukan operasi

hitung tetapi salah

1

Tidak melakukan

operasi hitung

0

b Menentukan

pecahan senilai

dengan membagi

pembilang dan

penyebut dengan

angka yang sama

Melakukan operasi

hitung dengan

membagi penyebut dan

pembilang dengan

angka yang sama

dengan tepat

10

Melakukan operasi

hitung dengan

membagi penyebut dan

pembilang dengan

angka yang sama tetapi

belum tepat

5

Melakukukan operasi

hitung tetapi salah

1

Tidak melakukan

operasi hitung

0

Nilai akhir siswa =

x 100

2 Jenis penilaian Penilaian sikap

Teknik penilaian Non tes

No Nama

Perubahan Tingkah Laku

Disiplin Jujur Percaya Diri

K C B SB K C B SB K C B SB

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

2

Dst

Keterangan

K (Kurang) 1 C (Cukup) 2 B (Baik) 3 SB (Sangat Baik) 4

3 Jenis penilaian Penilaian keterampilan

Teknik penilaian Non tes

Rubrik Penilaian Kinerja Menyelesaikan Masalah Pecahan Senilai

No Nama Kriteria Penilaian

Kerja Sama Ketepatan Kejelasan

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1

2

3

Keterangan

Skor 4 Sangat baik Skor 2 Cukup

Skor 3 Baik Skor 1 Perlu bimbingan

Barru 21 September 2020

Mengetahui

Guru Kelas 4 Mahasiswa

Aminah SPd Lismayanti

NIP NIM 105401113516

Kepala SD Inpres Banga-Banga

Abdul Latif SPd MPd

NIP 19690412 200005 1 001

KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS IV SD

INPRES BANGA-BANGA KABUPATEN BARRU

No Aktivitas Siswa

1 Siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar berlangsung

2 Siswa yang memperhatikan guru pada saat proses pembelajaran

berlangsung

3 Siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari teman-

temannya

4 Siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung

5 Siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing

6 Siswa yang bekerja sama dengan teman kelompok

7 Siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil

diskusinya

8 Siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

9 Siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan menambahkan

jawaban

10 Siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir pembelajaran

LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN

DAFTAR HADIR SISWA

DATA HASIL KEMAMPUAN AWAL PRETEST SISWA

DATA HASIL TES BELAJAR POSTTEST SISWA

DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

DAFTAR HADIR SISWA KELAS IV SD INPRES BANGA-BANGA

KABUPATEN BARRU

No Nama Siswa LP Pertemuan

1 2 3 4

1 Adelia p

P

R

E

T

E

S

T

radic radic

P

O

S

T

T

E

S

T

2 Akbar L radic radic

3 Aulifiah P radic radic

4 Irwansyah L radic radic

5 Muhammad Faiz Paki L radic radic

6 Muh Revan Anugrah L radic radic

7 Muhammad Takwin L radic radic

8 Nabila Zahira P radic radic

9 Nurhalisa P radic radic

10 Nurul Hidayat P radic radic

Keterangan

radic = Hadir

S = Sakit

A = Alfa

I = Izin

Jumlah siswa

Laki-laki 5 orang

Perempuan 5 orang

Banga-Banga September 2020

Peneliti

Lismayanti

Nim105401113516

DATA HASIL BELAJAR SISWA SEBELUM DITERAPKAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

(PRETEST)

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Adelia 63 Tidak Tuntas

2 Akbar 64 Tidak Tuntas

3 Aulifiah 81 Tuntas

4 Irwansyah 80 Tuntas

5 Muhammad Faiz Paki 36 Tidak Tuntas

6 Muh Revan Anugrah 59 Tidak Tuntas

7 Muhammad Takwin 74 Tidak Tuntas

8 Nabila Zahira 40 Tuntas

9 Nurhalisa 51 Tidak Tuntas

10 Nurul Hidayat 61 Tidak Tuntas

Jumlah 609

Rata-rata 609

Kategori Rendah

DATA HASIL TES BELAJAR SISWA SETELAH DITERAPKAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

(POSTTEST)

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Adelia 88 Tuntas

2 Akbar 79 Tuntas

3 Aulifiah 100 Tuntas

4 Irwansyah 100 Tuntas

5 Muhammad Faiz Paki 60 Tidak Tuntas

6 Muh Revan Anugrah 82 Tuntas

7 Muhammad Takwin 88 Tuntas

8 Nabila Zahira 59 Tidak Tuntas

9 Nurhalisa 70 Tuntas

10 Nurul Hidayat 81 Tuntas

Jumlah 807

Rata-rata 807

Kategori Tinggi

DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK

KANCING GEMERINCING

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

()

I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA

HASIL ANALISIS STATISTIK DAN INFERENSIAL

HASIL ANALISIS NILAI PRETEST DAN POSTTEST SISWA

HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL

HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA

HASIL ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF DAN INFERENSIAL

A Hasil Analsis Statistik Deskriptif

Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Pretest

X F FX

81 1 81

80 1 80

74 1 74

64 1 64

63 1 63

61 1 61

59 1 59

51 1 51

40 1 40

36 1 36

Jumlah 10 609

Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 609

sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai

rata-rata (mean) sebagai berikut

= sum

=

= 609

Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Posttest

X F FX

100 2 200

88 2 176

82 1 82

81 1 81

79 1 79

70 1 70

60 1 60

59 1 59

Jumlah 10 807

Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 807

sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai

rata-rata (mean) sebagai berikut

= sum

=

= 807

Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest

No X1 (Pretest) X2 (Posttest) d = X2 - X1 dsup2

1 63 88 25 625

2 64 79 15 225

3 81 100 19 361

4 80 100 20 400

5 36 60 24 576

6 59 82 23 529

7 74 88 14 196

8 40 59 19 361

9 51 70 19 361

10 61 81 20 400

Jumlah 198 4034

B Hasil Analisis Statistik Inferensial

Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut

a Mencari harga ldquoMDrdquo dengan menggunakan rumus

Md = sum

= 198

b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus

sum = sum sum

= 4034- 39204

= 1136

c Menentukan Harga tHitung

t =

radicsum

t =

radic

t =

radic

t =

radic

t =

t = 1767

d Menentukan Harga

Untuk mencari tTabel peneliti menggunakan tabel distribusi t

dengan taraf signifikan = 10 ndash 1 = 9 maka

diperoleh t005 = 1833

Setelah diperoleh tHitung = 1767 dan ttabel = 1833 maka tHitung gt

ttabel atau atau 1767 gt 1833 Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho

ditolak dan H1 diterima Ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap hasil belajar

matematika murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL

1 PRETEST

Ketuntasan belajar klasikal =

=

x 100

= 30

2 POSTTEST

Ketuntasan belajar klasikal =

=

x 100

= 80

HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TEKNIK KANCING GEMERINCING

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

()

I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

Mengukur persentase keberhasilan aktivitas Siswa

Keberhasilan aktivitas siswa =

=

= 845

LAMPIRAN D

TABEL DISTRIBUSI T-TABEL

KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI

KARTU KONTROL PENELITIAN

PERSURATAN

DOKUMENTASI

TABEL DISTRIBUSI T-TABEL

Dk 025 010 005 002 001 0005

1 1000 3078 6314 12706 31821 63657

2 0816 1886 2920 4303 6965 9925

3 0765 1638 2353 3182 4541 5841

4 0741 1533 2132 2766 3747 4604

5 0727 1476 2015 2571 3365 4032

6 0718 1440 1943 2447 3143 3707

7 0711 1415 1895 2365 2998 3499

8 0706 1397 1860 2306 2896 3355

9 0703 1383 1833 2262 2821 3250

10 0700 1372 1812 2228 2764 3169

11 0697 1363 1796 2201 2718 3106

12 0695 1356 1782 2178 2681 3055

13 0694 1350 1771 2160 2650 3012

14 0692 1345 1761 2145 2624 2977

15 0691 1341 1753 2132 2623 2947

16 0690 1337 1746 2120 2583 2921

17 0689 1333 1740 2110 2567 2898

18 0688 1330 1734 2101 2552 2878

19 0688 1328 1729 2093 2539 2861

20 0687 1325 1725 2086 2528 2845

21 0686 1323 1721 2080 2518 2831

22 0686 1321 1717 2074 2508 2819

23 0685 1319 1714 2069 2500 2807

24 0685 1318 1711 2064 2492 2797

25 0684 1316 1708 2060 2485 2787

26 0684 1315 1706 2056 2479 2779

27 0684 1314 1073 2052 2473 2771

KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI

KARTU KONTROL PELAKSANAAN PENELITIAN

PERSURATAN

DOKUMENTASI

Gambar 1 Pemberian Pretest

Gambar 2 Pembagian Kancing Pada Masing-Masing Anggota Kelompok

Gambar 3 Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Gambar 4 Pemberian Posttest

RIWAYAT HIDUP

Lismayanti Dilahirkan di Banga-Banga pada tanggal 14

Agustus 1998 dari pasangan Ayahanda Cagga dan Ibunda

Marni Anak pertama dari dua bersaudara Penulis masuk

sekolah dasar pada tahun 2004 di SD Inpres Banga-Banga dan

tamat pada tahun 2010 tamat di SMP Negeri 4 Barru pada

tahun 2013 dan tamat di SMK Negeri 1 Barru pada tahun 2016 Pada tahun yang

sama (2016) penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang ada di

Makassar yaitu Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) dan

mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) pada Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Atas berkat yang Maha Kuasa penulis

berhasil menyelesaikan seluruh mata kuliah yang diprogramkan dan semua itu

dilakukan dengan semangat dan usaha yang tinggi untuk mendapatkannya

Page 19: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9

3

Menurut Pardamean (2015) bahwa model pembelajaran bermanfaat

untuk mengefektifkan dan mengefisienkan pencapaian tujuan pembelajaran

Indikatornya adalah guru dan siswa fokus pembelajaran guru mudah mentransfer

isi pelajaran kepada siswa siswa juga mudah menangkap isi pelajaran

tersebutWaktu yang tersedia untuk satu materi secara efesien dan efektif dapat

dimanfaatkan secara maksimal Ketertarikan dan minat siswa dalam mengikuti

proses pembelajaran cenderung tinggi Guru dan siswa tidak mudah bosan

membahas isi materi pelajaran

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti

dengan guru kelas IV atas nama Aminah pada tanggal 20 Juli 2020 di SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barru bahwa hasil belajar matematika siswa masih

tergolong rendah karena masih banyak siswa yang belum mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 70 Penyebab hasil

belajar matematika rendah yaitu siswa kurang aktif dan terlibat pada saat proses

pembelajaran berlangsung serta kurangnya semangat dan motivasi siswa dalam

menerima materi yang disampaikan oleh guru Ketika guru menjelaskan materi

sebagian siswa tidak memperhatikan karena guru belum menciptakan model

pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa kurang memahami materi yang

disampaikan oleh guru dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu kelompok

karena ketika siswa diberikan tugas kelompok hanya sebagian anggota kelompok

yang aktif mengerjakannya hanya siswa pintar saja yang aktif dalam pembelajaran

berkelompok

4

Untuk mengatasi permasalahan di atas diperlukan kreatifitas guru dalam

memilih model pembelajaran yang dapat mendorong siswa agar aktif dan terlibat

serta semangat pada saat proses pembelajaran berlangsung Adapun model yang

dimaksud yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Bagi siswa dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing dapat membantu mempermudah siswa dalam memahami

materi yang diajarkan dan melatih siswa untuk berkomunikasi bekerja sama

berfikir dan mengungkapkan ide-ide bersama anggota kelompoknya masing-

masing dalam menyelesaikan soal-soal atau permasalahan yang diberikan oleh

guru Siwa juga diharapkan dapat termotivasi semangat dan aktif dalam

pembelajaran matematika sehingga hasil belajarnya dapat meningkat Sedangkan

bagi guru melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif model

pembelajaran yang bisa digunakan pada saat mengajar

Menurut Erika dkk (2018142) bahwa teknik kancing gemerincing

merupakan teknik pembelajaran kooperatif yang dapat membantu guru mencapai

tujuan dalam proses pembelajaran secara tidak langsung mengajak siswa untuk

aktif dalam proses pembelajaran Ciri khas dari model pembelajaran ini yaitu

semua siswa diberi 2 atau 3 buah kancing sebagai syarat yang harus dikeluarkan

jika mereka ingin berbicara dan jika kancingnya habis maka siswa tersebut tidak

boleh berbicara lagi

Dalam teknik pembelajaran kancing gemerincing masing-masing anggota

kelompok memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapatnyaPenggunaan

kancing digunakan sebagai alat yang dirancang dalam model pembelajaran

5

kooperatif teknik kancing gemerincing ini dimaksudkan agar setiap siswa dapat

bertanggung jawab atas tugas yang diberikan Jadi dalam satu kelompok tidak

ada anggota kelompok yang mempunyai posisi dominan karena masing-masing

anggota kelompok mempunyai kesempatan yang sama untuk aktif dalam

pembelajaran dimana siswa yang awalnya bersifat pasif akan termotivasi dan ikut

aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga hasil belajar matematika

siswa dapat meningkat

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis penulis tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul ldquoPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif

Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid

Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas maka rumusan

masalah dalam penelitian ini yaitu ldquoApakah Ada Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika

Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-banga Kabupaten Barrurdquo

C Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini yaitu

ldquoUntuk Mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

6

D Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut

1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran

dalam pengembangan ilmu terutama yang berkaitan dengan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

2 Manfaat Praktis

a Bagi Siswa

Memberikan pengetahuan semangatdan motivasi untuk belajar

lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar yang

diperoleh dapat tercapai

b Bagi Guru

Penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing ini sangat diharapkan dapat bermanfaat bagi guru dalam

proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan keaktifan dan

pemahaman siswa sehingga tercapainya proses belajar mengajar yang

diharapkan

c Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik

kepada sekolah dalam rangka perbaikan proses dan hasil belajar siswa

d Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk

penelitian selanjutya

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A Kajian Teori

1 Hasil Belajar

a Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada diri seseorang

sebagai hasil dari peroses belajar siswa baik itu terjadi perubahan pengetahuan

pemahaman sikap dan tingkah laku kecakapan keterampilan dan kemampuan

serta perubahan aspek-aspek yang lain yang ada pada individu yang belajar

Menurut Nawawi (Fiona 201912) bahwa hasil belajar adalah tingkat

keberhasilan peserta didik yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh

dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu Adapun Menurut

Yudha (201834) bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta

didik setelah menerima pembelajaran yang meliputi aspek kognitif Hal ini

sejalan dengan pendapat Susanto (20125) bahwa hasil belajar adalah

kemampuan yang diperoleh anak setelah kegiatan belajar

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

adalah skor yang diperoleh siswa setelah ia menerima proses pembelajaran

untuk mengetahui sampai dimana tingkat pemahamannya terhadap suatu materi

yang telah dipelajari berupa tes dan biasanya diwujudkan dengan nilai tertentu

Dalam penelitian ini hasil belajar yang ingin dicapai siwa yaitu terkait dengan

aspek kognitif siswa setelah ia menerima suatu materi pembelajaran

8

b Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Purwanto (Yudha 201836) bahwa faktor yang mempengaruhi

hasil belajar terdiri dari dua faktor yaitu faktor dari dalam peserta didik (intern)

yaitu fisiologi dan psikologis dan faktor dari luar (ektern) peserta didik yaitu

lingkungan dan instrumental

Hal ini sejalan dengan pendapat Djamarah (Yudha 201836-37) faktor

yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu

1) Faktor Intern

a) Faktor fisiologis adalah faktor yang terdiri dari kondisi fisiologis

kondisi panca indra

b) Faktor Psikologi adalah faktor yang terdiri dari minat kecerdasan

bakat motivasi dan kemampuan kognitif

2) Faktor Ekstern

a) Faktor lingkungan terdiri dari lingkungan alami dan lingkungan

sosial budaya

b) Faktor Instrumental terdiri dari kurikulum program sarana dan

fasilitas guru

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang

mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor intern (dalam diri) dan faktor ekstern

(luar diri) Kedua faktor tersebut saling berkaitan sehingga siswa perlu

mendapatkan perhatian terhadap keadaannya baik itu dari segi fisik psikis dan

cara belajar di sekolah

9

2 Matematika

a Pengertian Matematika

Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang diajarkan di setiap

jenjang sekolah mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga ke perguruan tinggi

Dalam tulisan Suwangsih dan Tiurlina istilah matematika berasal dari bahasa

Yunani yaitu mathematike yang artinya mempelajari Kata mathematike berasal

dari kata mathema yang memiliki arti pengetahuan atau ilmu

(knowledgescience) Selain itu kata mathematike berhubungan juga dengan kata

lain yang hampir sama yaitu mathein atau mathenein yang berarti berpikir

(Isrokrsquoatun dan Amelia Rosmala 20193)

Menurut Ruseffendi (Al-Tabany 20151) matematika adalah bahasa

simbol ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif ilmu

yang membahas tentang pola keteraturan dan struktur yang terorganisasi dimulai

dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan ke aksioma atau

postulat dan terakhir yaitu ke dalil

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika

merupakan suatu ilmu yang mempelajari bagaimana proses berpikir secara kritis

dan masuk akal untuk mendapatkan suatu kebenaran

b Ciri-Ciri Pembelajaran Matematika

Menurut Suwangsih (wandini 20198) bahwa ciri-ciri pembelajaran

matematika di SD adalah sebagai berikut

a) Pembelajaran matematika menggunakan metode spiral metode spiral ini

melambangkan adanya keterkaitan antara suatu materi dengan materi

10

lainnya Topik sebelumnya menjadi prasyarat untuk memahami topik

berikutnya atau sebaliknya

b) Pembelajaran matematika dilakukan secara bertahap Materi pembelajaran

matematika dilakukan secara bertahap yang dimulai konsep-konsep yang

sederhana menuju konsep yang lebih kompleks

c) Pembelajaran matematika menggunakan metode induktif sedangkan

matematika merupakan ilmu deduktif namun sesuai tahap perkembangan

siswa maka pembelajaran matematika di SD digunakan metode induktif

d) Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi artinya tidak

ada pertentangan antara kebenaran yang satu dengan kebenaran lainnya

Suatu pernyataan dianggap benar jika didasarkan kepada pernyataan-

pernyataan sebelumnya yang telah diterima kebenarannya

e) Pembelajaran matematika hendaknya bermakna artinya konsep

matematika tidak diberikan dalam bentuk jadi tapi sebaliknya siswalah

yang harus mengonstruksi konsep tersebut

c Tujuan Pembelajaran Matematika

Menurut Depdikbud (Wandini 201911-12) bahwa tujuan pembelajaran

matematika di Sekolah Dasar yaitu sebagai berikut

1) Mengembangkan keterampilan berhitung siswa sebagai latihan dalam

kehidupan sehari-hari

2) Menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialihgunakan melalui

kegiatan matematika

11

3) Mengembangkan kemampuan dasar matematika sebagai bekal belajar

lebih lanjut

4) Membentuk sikap logis kritis cermat kreatif dan disiplin

3 Model Pembelajaran Kooperatif

a Pengertian Model Pembelajaran

Dalam suatu proses pembelajaran diperlukan model pembelajaran yang

dapat membuat suasana belajar lebih efektif dan menyenangkan Menurut Joyce

dan Weil (Rusman 2012133) bahwa model pembelajaran adalah segala sesuatu

yang dirancang dalam membentuk kurikulum merancang bahan-bahan

pembelajaran dan membimbing proses pembelajaran di dalam kelas

Menurut Adi (Suprihatiningrum 2016142) bahwa model pembelajaran

merupakan suatu kerangka yang menggambarkan prosedur dalam

mengorganisasikan pengalaman pembelajaran untuk mencapai tujuan

pembelajaran Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam

merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran adalah suatu kegiatan perencanaan yang dirancang untuk

pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan tertentu

b Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan model

pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok-

kelompok kecil yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan

struktur kelompok yang bersifat heterogen (Rusman 2012202) Adapun

12

menurut Djamarah (2018270) bahwa pembelajaran kooperatif adalah model

pembelajaran yang dimana para siswa bekerja sama di dalam kelompok-

kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

kooperatif adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu kelompok

kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang siswa untuk saling berinteraksi

dan bekerjasa sama dengan anggota kelompoknya

c Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Ibrahim dkk (Suprihatiningrum 2016192-193) dalam

pembelajaran kooperatif terdapat 6 langkah utama atau tahapan yaitu sebagai

berikut

Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Fase Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Fase -1

Menyampaikan

tujuan pembelajaran

dan memotivasi

siswa

Guru menyampaikan

semua tujuan pelajaran

yang ingin dicapai pada

pelajaran tersebut dan

memotivasi siswa untuk

belajar

Siswa memperhatikan guru

pada saat guru menyampaikan

tujuan pembelajaran dan siswa

harus semangat untuk ikut

dalam proses pembelajaran

Fase-2

Menyajikan

informasi

Guru menyajikan

informasi kepada siswa

dengan jalan demonstrasi

atau lewat bahan bacaan

Siswa memperhatikan materi

yang disampaikan oleh guru

dan bertanya jika ada materi

yang kurang dimengerti

Fase-3

Mengorganisasikan

siswa ke dalam

kelompok-kelompok

belajar

Guru menjelaskan kepada

siswa bagaimana caranya

membentuk kelompok

belajar dan membantu

setiap kelompok agar

melakukan transisi secara

efisien

Siswa memperhatikan guru

ketika menjelaskan Setelah

guru menjelaskan tentang cara

berkelompok maka siswa

harus tahu bahwa semua

aggota kelompok memiliki

tujuan yang sama dan harus

berbagi tugas dan tanggung

jawab yang sama di antara

anggota kelompok

13

Fase-4

Membimbing

kelompok bekerja

dan belajar

Guru membimbing

kelompok-kelompok

belajar pada saat mereka

mengerjakan tugas

mereka

Siswa mengerjakan tugas

kelompok yang diberikan

dengan cara bekerja sama

dengan anggota kelompoknya

melalui bimbingan guru

Fase-5

Evaluasi

Guru mengevaluasi hasil

belajar tentang materi yang

telah dipelajari atau

masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil

kerjanya

Masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil

diskusinya

Fase-6

Memberikan

penghargaan

Guru mencari cara-cara

untuk menghargai baik

upaya maupun hasil

belajar individu dan

kelompok

Siswa harus saling mengargai

jawaban ketika jawaban

mereka berbeda setiap

kelompok dan harus

mempertanggungjawabkan

jawabannya

d Teknik-Teknik Pembelajaran Kooperatif

Menurut Huda (2017134) dalam pembelajaran kooperatif terdapat 14

teknik pembelajaran yang dapat diterapkan di dalam kelas antara lain Mencari

Pasangan Bertukar Pasangan Berpikir Berpasangan Berbagi Berkirim Salam

dan Soal Kepala Bernomor Kepala Bernomor Terstruktur Dua tinggal Dua

Tamu Keliling Kelompok Kancing Gemerincing Keliling Kelas Lingkaran

Dalam Lingkaran Luar Tari Bambu jigsaw dan Bercerita Berpasangan

Berdasarkan uraian di atas salah satu teknik pembelajaran kooperatif

yang diterapkan dalam penelitian ini adalah teknik kancing gemerincing Peneliti

memilih teknik kancing gemerincing karena dalam teknik ini siswa dapat terlibat

secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajarnya dapat

meningkat

14

4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing

a Pengertian TeknikKancing Gemerincing

Menurut Widyarty (201311) teknik kancing gemerincing merupakan

suatu model pembelajaran yang bertujuan untuk mengatasi hambatan

pemerataan kesempatan siswa yang sering mewarnai kerja kelompok dan setiap

siswa berhak mendapatkan kesempatan untuk berperan serta pada kelompoknya

masing-masing Sedangkan menurut Ulya (201932) bahwa teknik kancing

gemerincing merupakan metode yang dikembangkan oleh Spencer kagan

dimana masing-masing anggota kelompoknya mendapatkan kesempatan untuk

menyampaikan pendapat mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran

orang lain

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran teknik kancing gemerincing adalah suatu teknik pembelajaran

dimana dalam proses pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada semua

anggota kelompok untuk berpendapat

b Prosedur PelaksanaanTeknik Kancing Gemerincing

Dalam proses pembelajaran teknik kancing gemerincing terdapat

langkah-langkah model pembelajaran Menurut Huda (2011142-143) langkah-

langkah dari teknik kancing gemerincing yaitu

1) Guru menyiapkan satu kotak kecil yang berisi kancing-kancing (atau

benda-benda lainnya)

15

2) Masing-masing anggota dari setiap kelompok mendapatkan 2 atau 3 buah

kancing (jumlah kancing bergantung pada sukar tidaknya tugas yang

diberikan)

3) Setiap kali anggota selesai berbicara atau mengeluarkan pendapat ia harus

menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkannya di tengah-tengah

meja kelompok

4) Jika kancing yang dimiliki salah seorang siswa habis dia tidak boleh

berbicara lagi sampai semua rekannya menghabiskan kancingnya masing-

masing

5) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok

boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan

mengulangi prosedurnya kembali

d Kelebihan dan Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing

Menurut Ulya (201830-31) teknik kancing gemerincing memiliki

beberapa kelebihan dan kelemahan yaitu sebagai berikut

1) Kelebihan Teknik Kancing Gemerincing

a) Mengatasi hambatan pemerataan kesempatan berbicara siswa dalam

beriskusi

b) Mendorong siswa agar dapat aktif berbicara pada saat proses

pembelajaran berlangsung

c) Memberikan kesempatan bagi siswa yang tidak aktif untuk

menyampaikan pendapatnya pada saat berdiskusi sehingga siswa

16

yang tidak aktif memiliki kesempatan yang sama untuk

menyampaikan pendapatnya

2) Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing

a) Pengelolaan waktu saat persiapan dan pelaksanaan perlu

diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran terutama

dalam proses pembentukan kualitas pengetahuan siswa

b) Memerlukan waktu yang cukup lama jika guru tidak terlalu

memahami dengan baik materi yang akan diajarkan

c) Model ini susah diterapkan jika jumlah siswa terlalu banyak

5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing

Langkah-langkah yang akan di terapkan dalam penelitian ini yaitu

sebagai berikut

1) Menyiapkan bahan ajar dan media pembelajaran

2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa

3) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari

4) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5

orang siswa Kemudian membagikan soal kepada masing-masing

kelompok

5) Guru kemudian menyuruh semua anggota dari masing-masing kelompok

untuk mengerjakan tugas yang diberikan dengan cara bekerja sama

Setelah itu guru membagikan kancing berwarna kepada masing-masing

anggota kelompok Setiap anggota kelompok mendapatkan dua buah

17

kancing berwarna dan guru kemudian menjelaskan cara penggunaan

kancing yang dipegang oleh setiap siswa

6) Guru mengawasi masing-masing kelompok dan memberi bantuan kepada

kelompok jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas yang

diberikan

7) Jika tugas kelompok yang diberikan telah selesai guru meminta siswa

agar maju kedepan dengan cara menunjuk siswa yang mengacungkan

tangannya untuk menuliskan hasil kerja kelompoknya dan kelompok lain

menanggapinya apakah jawabannya sama atau tidak secara bergantian

Lakukan hal tersebut secara berulang sampai nomor dan soal yang

diberikan sudah dibahas semua

8) Siswa yang maju kedepan mengumpulkan kancingnya di tengah meja

kelompoknya

9) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok

boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan

mengulangi prosedurnya kembali

6 Kaitan Antara Model Pembelajaraan Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika

Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing menekankan

keaktifan semua anggota dalam suatu kelompok untuk menyelesaikan suatu

permasalahan yang diberikan oleh seorang guru dimana mereka saling membantu

satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan agar hasil belajar mereka bisa

meningkat secara merata Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat

18

membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih

siswa untuk bekerja sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif

dan terlibat dalam proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti

pembelajaran

Untuk tugas-tugas yang terstruktur seperti matematika diskusi jarang

dibutuhkan karena dalam tugas-tugas seperti ini biasanya sudah terdapat satu

jawaban benar Akan tetapi meskipun pembelajaran matematika yang bersifat

terstruktur tetapi model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing bisa

digunakan tergantung sejauh mana guru dapat membantu siswa memahami jenis

bantuan seperti apa yang mereka perlukan untuk mengerjakan tugas dalam suatu

kelompok

Mengingat pembelajaran kooperatif dikembangkan dari teori

konstruktivisme dimana siswa dituntut untuk mengembangkan pengetahuan awal

mereka secara mandiri agar terjadi pembelajaran yang bermakna Hal ini sejalan

dengan pembelajaran matematika yang pada dasarnya adalah penanaman konsep

Dimana dituntut pula pembelajaran yang bermakna agar konsep matematika itu

sendiri mudah dimengerti oleh siswa

B Hasil Penelitian yang Relevan

Pada bagian ini peneliti akan mengkaji penelitian yang relevan dengan

penelitian penulis Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya

diantaranya sebagai berikut

19

a) Jurnal Dwi Purwanto (2016) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa persentase observasi komunikasi matematis siwa pada

siklus I sebesar 5625 meningkat menjadi 7500 pada siklus II Rata-rata

nilai evaluasi belajar siswa pada siklus I mencapai 6990 dengan jumlah siswa

yang tuntas 21 siswa dan persentase ketuntasan 6562 meningkat menjadi

7615 pada siklus II dengan jumlah siswa yang tuntas 24 siswa dan persentase

ketuntasan 7500 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan

bahwa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dapat

meningkatkan komunikasi matematis dan hasil belajar matematika pada siswa

kela VIII di SMP Negeri 11 Purworejo Persamaan dalam penelitian ini yaitu

sama-sama menggunakan teknik kancing gemerincing dan mata pelajaran

yang sama Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian sasaran

penelitian dan lokasi penelitian

b) Jurnal Nurul Wisna Afianti (2017) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian

ini menunjukkan presentase keaktifan belajar peserta didik pada siklus I

sebesar 617 dengan kategori cukup aktif dan persentase ketuntasan hasil

belajar peserta didik sebesar 46675 Pada siklus II persentase keaktifan

belajar peserta didik mengalami peningkatan menjadi 8609 dengan kategori

sangat aktif dan hasil belajar peserta didik juga meningkat dengan persentase

ketuntasan sebesar 8333 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat

disimpulkan bahwa keaktifan dan hasil belajar IPA melalui model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing mengalami peningkatan

Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan teknik

20

kancing gemerincing Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian

sasaran penelitian lokasi penelitian dan mata pelajaran

c) Jurnal Komang Sucipta (2018) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 1412

sedangkan nilai rata-rata pada kelompok kontrol sebesar 975 Dari uji

prasyarat data bahwa data berdistribusi normal dan memiliki varians yang

homogeny kemudian dilanjutkan dengan uji-t diperoleh thitung= 365 dan ttabel

= 201 dengan taraf signifikan 5 dan (db) 49 sehinggaH1 diterima dan H0

ditolak Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

dengan kelompok siswa yang mengikuti proses pembelajaran konvensional

pada siswa kelas V SD Negeri 3 Sangkan Gunung melalui proses

pembelajaran Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan

teknik kancing gemerincing dan jenis metode penelitian yang sama

Sedangkan perbedaannya terletak pada sasaran penelitian lokasi penelitian

dan mata pelajaran

C Kerangka Pikir

kerangka pikir merupakan bagian penelitian yang menggambarkan alur

pikir suatu penelitian Keberhasilan siswa dalam belajar dapat diukur dengan hasil

belajar yang diperoleh siswa selama mengikuti proses kegiatan pembelajaran

Pada saat proses pembelajaran berlangsung hanya sebagian siswa yang aktif dan

terlibat dalam pembelajaran Motivasi dan semangat siswa masih kurang untuk

21

belajar sehingga cepat mengalami rasa bosan dan jenuh Pada saat guru

menjelaskan materi sebagian siswa tidak memperhatikan sehingga kurang

mengerti dengan materi yang diajarkan karena model pembelajaran yang

digunakan guru kurang bervariasi dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu

kelompok Hal tersebut mengakibatkan rendahnya hasil belajar matematika siswa

Masalah tersebut merupakan gambaran secara umum tentang permasalahan yang

terdapat pada kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

Untuk memaksimalkan hasil belajar siswa salah satu model

pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses

pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat membantu siswa dalam

memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih siswa untuk bekerja

sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif dan terlibat dalam

proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti pembelajaran

Sebelum model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

diterapkan maka terlebih dahulu dilakukan tes berupa pretest dan posttest setelah

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diterapkan dalam

pembelajaran Setelah itu data dari pretest dan posttest dibandingkan lalu

dianalisis untuk mendapatkan hasil atau kesimpulan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran matematika Berdasarkan uraian tersebut dapat digambarkan bagan

kerangka pikir model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

sebagai berikut

22

Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir

Rendahnya Hasil Belajar Matematika Siswa

Kelas IV SD Inpres Banga-Banga

Pretest

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing

Posttest

Hasil Belajar

Analisis

Temuan

Siswa kurang aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran

Kurangnya semangat dan motivasi siswa untuk belajar

Model pembelajaran yang kurang bervariasi

Kerja sama dalam kelompok masih kurang

23

D Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang kajian pustaka

maupun kerangka pikir dalam penelitian ini digunakan hipotesis sebagai berikut

ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-

Banga Kabupaten Barrurdquo

Adapun hipotesis statistik dari penelitian ini yaitu

Keterangan

micro1 Rata-rata hasil belajar sebelum diberikan perlakuan

micro2 Rata-rata hasil belajar setelah diberikan perlakuan

Ho Tidak ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

H1 Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-

Banga Kabupaten Barru

Ho micro1 = micro2

H1 micro1ltmicro2

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A Rancangan Penelitian

1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksperimen Penelitian eksperimen adalah suatu kegiatan penelitian yang

dilakukan peneliti untuk menilai suatu perlakuan (treatment) pendidikan

terhadap suatu objek atau objek penelitian untuk menguji hipotesis Jenis

penelitian eksperimen yang digunakan adalah pre-eksperimental design

Penelitian pre-eksperimental design belum merupakan eksperimen

sungguh-sungguh karena masih terdapat variable luar yang ikut berpengaruh

terhadap terbentuknya variable dependen Jadi hasil eksperimen yang merupakan

variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen

Hal ini terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih

secara random (Sugiyono 201574)

2 Desain Penelitian

Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah one-group

pretest-postest design Pada desain ini terdapat pretest yang diberikan sebelum

postest setelah perlakuan Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut

Gambar 31 Desain One group pretest-postest

O1 X O2

Pretest Treatment Posttest

25

Keterangan

O1 Nilai pretest sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing

O2 Nilai posttest setelah dilaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran matematika teknik kancing

gemerincing

X Perlakuan berupa pembelajaran matematika melalui model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

B Populasi dan Sampel

1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201580) Populasi

dalam penelitian ini adalah murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru yang berjumlah 10 orang

2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari

semua yang ada pada populasi misalnya karena keterbatasan dana tenaga dan

waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu

(Sugiyono 201581) Dalam teknik pengambilan sampel peneliti menggunakan

sampel jenuh Sampel jenuh merupakan teknik pengambilan sampel bila semua

26

anggota populasi digunakan Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif

kecil (Sugiyono 201585) Sampel dalam penelitian ini adalah murid kelas IV

SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru yang berjumlah 10 orang

C Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek

pengamatan penelitian Dalam penelitian ini mengkaji dua variabel yaitu ldquoModel

Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincingrdquo sebagai variabel bebas

(X) dan ldquoHasil Belajar Matematikardquo sebagai variabel terikat (Y)

1 Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing adalah suatu

model pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok dimana masing-

masing anggota kelompok mendapatkan sebuah kancing berwarna sebagai

penanda apabila mereka berpendapat Masing-masing siswa harus

bertanggungjawab atas kancing yang dimiliknya

2 Hasil belajar matematika adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah

melalui kegiatan proses pembelajaran Hasil belajar matematika siswa yang

dimaksud adalah nilai yang diperoleh siswa sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dan sesudah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diberi

(posttest)

D Instrumen Penelitian

Adapun instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

27

1 Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa

selama penelitian berlangsung Dalam hal ini peneliti mengamati aktivitas

belajar siswa selama proses berlangsungnya pembelajaran

2 Soal Tes

Tes hasil belajar matematika digunakan untuk memperoleh informasi

tentang penguasaan siswa terhadap pembelajaran matematika sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing yang

biasa disebut pretest dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing yang biasa disebut posttest Soal tes dibuat

berdasarkan materi yang diberikan selama penelitian berlangsung dengan

berdasarkan rumusan indikator pembelajaran Soal tes ini akan

dikembangkan dalam bentuk tes uraian (essay) yang berjumlah 5 soal

3 Dokumentasi

Instrumen dari dokumentasi ini adalah kamera yang digunakan untuk

mengambil beberapa gambar atau foto kegiatan dan aktivitas siswa selama

proses pembelajaran berlangsung

E Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk

mengumpulkan data penelitiannya Untuk mengumpulkan data dalam penelitian

ini dilakukan dengan cara sebagai berikut

28

1 Observasi

Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan

langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang akan diteliti

Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara pengamatan dan pencatatan

mengenai pelaksanaan pembelajaran

2 Tes

Sebelum dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing terlebih dahulu dilakukan pretest untuk mengetahui

kemampuan awal murid Setelah diberi perlakuan kemudian dilakukan

postttest untuk mengetahui kemampuan hasil belajar murid Data yang

diperoleh berdasarkan tes yang digunakan dalam proses pembelajaran

3 Dokumentasi

Dengan teknik ini peneliti memperoleh dokumen penelitian berupa

foto materi pelajaran melalui buku serta RPP Dengan foto dapat

memberikan informasi mengenai keadaan atau situasi kelas ketika peneliti

maupun siswa melaksanakan proses pembelajaran

F Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan memperhatikan jenis data yang akan

dianalisis Dalam penelitian kuantitatif seluruh data dari seluruh responden atau

sumber data lain terkumpul maka dilakukan analisis data Adapun teknik analisis

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

29

1 Analisis Data Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau

memberi gambaran umum data yang terkumpul selama proses penelitian dan

bersifat kuantitatif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk

mendeskripsikan seberapa besar hasil belajar pretest dan posttest yang diperoleh

siswa kelas IV sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerncing dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing Adapun langkah-langkah dalam penyusunan data

hasil pengamatan yaitu

a Hasil Belajar Siswa

1) Menghitung nilai rata-rata siswa (Mean)

= sum

(Riadi 2016)

Keterangan

= Rata-rata (Mean)

fi = Jumlah

n = Jumlah siswa

2) Menghitung persentase nilai rata-rata

P =

(Sudijono 201539)

30

Keterangan

p = Angka Persentase

f = Frekuensi yang dicari persentasenya

n = Banyaknya sampel

Dalam keperluan analisis deskriptif kriteria yang digunakan untuk

menentukan kriteria hasil belajar siswa yaitu

Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar

Ketuntasan Hasil Belajar () Kategori Hasil Belajar

0 le x ge 54 Sangat rendah

55 le x ge 64 Rendah

65 le x ge 79 Sedang

80 le x ge 89 Tinggi

90 lt x gt 100 Sangat tinggi

Sumber Depdikbud (2003)

b Analisis Aktivitas Siswa

Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil lembar observasi aktivitas

siswa yang diolah dengan teknik analisis berikut

AP = sum

sum x 100

(Trianto 2010 243)

Keterangan

AP = Nilai yang dicari

sumP = Banyaknya siswa yang melakukan akrivitas

sumF = Jumlah seluruh siswa

31

Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa

Sumber (Trianto 2010 43)

2 Analistik Statistik Inferensial

Analisis statistik inferensial dilakukan untuk menguji hipotesis

penelitian dengan menggunakan uji-t Untuk menguji hipotesis penelitian

mengenai perbedaan hasil belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran

matematika sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing diuji dengan t-tes dengan taraf signifikan α = 005

atau bertaraf 5 Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti

menggunakan teknik statistik t (uji-t) dengan tahap sebagai berikut

radicsum

(Arikunto 2013349)

Keterangan

Md = Mean perbedaan mean pretest dan posttest

X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)

X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)

d = Devisi masing-masing subjek

sum = Jumlah kuadrat deviasi

N = Jumlah subjek pada sampel

Ketuntasan Hasil Belajar () Kriteria

0 le x ge 25 Kurang Baik

26 le x ge 50 Cukup Baik

51 le x ge 75 Baik

76 lt x gt 100 Sangat Baik

32

Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut

a Mencari harga ldquoMdrdquo dengan menggunakan rumus

Md = sum

(Arikunto 2013350)

Keterangan

Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest

sumd = Jumlah dari gain (pretest-posttest)

N = Subjek pada sampel

b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus

sum = sumd ndash sum

(Arikunto 2013351)

Keterangan

sum = Jumlah kuadrat deviasi

sumd = Jumlah dari gain (pretest-postest)

N = Subjek pada sampel

c Menentukan harga dengan rumus

radicsum

(Arikunto 2013349)

Keterangan

Md = Mean perbedaan mean pre-test dan pos-test

X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)

X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)

33

d = Devisi masing-masing subjek

sum = Jumlah kuadrat deviasi

N = Jumlah subjek pada sampel

d Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan

Kaidah pengujian signifikan

1) Jika maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti pengunaan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

2) Jika maka H0 diterima dan H1 ditolak berarti pengunaan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing tidak

berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

e Menentukan harga

Mencari mengunakan table distribusi t dengan taraf

signifikan α = 005 dan d k = N‒1

f Membuat Kesimpulan apakah model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas

IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif dimaksudkan untuk memperoleh gambaran

mengenai ketuntasan hasil belajar matematika murid yang meliputi sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) serta hasil observasi aktivitas siswa selama proses

pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Deskripsi masing-masing hasil analisis tersebut diuraikan sebagai berikut

a Deskripsi Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan Setelah

(Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing

Dari hasil analisis deskriptif yang disajikan pada lampiran C maka skor

hasil belajar siswa sebelum (Pretest) dan setelah (Posttest) diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing pada siswa kelas IV SD

Inpres Banga-Banga materi pecahan senilai dapat dilihat pada tabel 41 berikut

Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest)

dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif

Teknik Kancing Gemerincing

Statistik Pretest Posttest

Ukuran Sampel 10 10

Skor Ideal 100 100

Skor Rata-rata 609 807

Skor Tertinggi 81 100

Skor Terendah 36 60

Rentang Skor 45 40

Sumber Data Olah Lampiran C

34

35

Pada Tabel 41 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata skor hasil belajar

matematika siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (pretest) adalah 609 dan setelah diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) adalah 807 dari

skor ideal 100 Skor yang dicapai siswa tersebar dari skor terendah pretest 36 dan

skor terendah posttest 60 Skor tertinggi yang dicapai siswa pada pretest adalah 81

dan posttest adalah 100 dengan rentang skor pretest 45 dan posttest 40 Jika skor

hasil belajar matematika sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke

dalam lima kategori maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang

ditunjukkan pada Tabel 42 berikut

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika

Siswa Sebelum (Pretest) dan Sesudah (Posttest) Diterapkan Model

Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

No

Skor

Kategori

Pretest Posttest

F Persentase

()

F Persentase

()

1 0 le x le 54 Sangat Rendah 3 30 0 0

2 55 le x le 64 Rendah 4 40 2 20

3 65 le x le 79 Sedang 1 10 2 20

4 80 le x le 89 Tinggi 2 20 4 40

5 90 le x le 100 Sangat Tinggi 0 0 2 20

Jumlah 10 100 10 100

Sumber Hasil tes siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

Pada Tabel 42 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dari 10 siswa kelas

IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru terdapat 3 orang siswa (30) yang

memperoleh skor pada kategori sangat rendah 4 orang siswa (40) yang

memperoleh skor kategori rendah 1 orang siswa (10) yang memperoleh skor

36

kategori sedang dan 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori tinggi

serta tidak ada siswa (0) yang memperoleh skor kategori sangat tinggi

Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) dari 10 siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru terdapat 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor pada kategori rendah

2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori sedang 4 orang siswa (40)

yang memperoleh skor kategori tinggi dan 2 orang siswa (20) yang

memperoleh skor kategori sangat tinggi

Skor rata-rata hasil belajar siswa sebelum diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) sebesar 609 dikonversi ke dalam

5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil belajar matematika siswa umumnya

berada pada kategori rendah Sedangkan skor rata-rata hasil belajar siswa setelah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)

sebesar 807 dikonversi ke dalam 5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil

belajar matematika siswa umumnya berada pada kategori tinggi

Selanjutnya untuk melihat persentase ketuntasan hasil belajar matematika

siswa sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dapat dilihat pada Tabel 43

berikut

37

Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum

(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Skor

Kategori

Pretest Posttest

F Persentase

()

F Persentase

()

0 le x ˂ 70 Tidak Tuntas 7 70 2 20

70 le x le 100 Tuntas 3 30 8 80

Jumlah 10 100 10 100

Sumber Perolehan nilai siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru

Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila memiliki skor

paling sedikit 70 Dari Tabel 43 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) jumlah siswa yang

tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 7 orang siswa

(70) dan siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 3

orang siswa (30) Dari deskripsi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

matematika siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70

Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) jumlah siswa yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan

minimal individual adalah 2 orang siswa (20) dan siswa yang memenuhi kriteria

ketuntasan minimal individual adalah 8 orang siswa (80) Berdasarkan deskripsi

di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru setelah diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria

ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70

38

b Deskripsi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa

Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika materi

pecahan senilai dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing selama 2 kali pertemuan secara singkat dapat dilihat pada Tabel 47

sebagai berikut

Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siwa Selama Proses Pembelajaran Dengan

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

() I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsun

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

Sumber Data Olah Lampiran C

39

1) Persentase rata-rata siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar

berlangsung sebanyak 100

2) Persentase rata-rata siswa yang memperhatikan guru pada saat proses

pembelajaran berlangsung sebanyak 80

3) Persentase rata-rata siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari

teman-temannya sebanyak 85

4) Persentase rata-rata siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran

berlangsung sebanyak 80

5) Persentase rata-rata siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing 80

6) Persentase rata-rata siswa yang bekerja sama dengan teman kelompoknya

sebanyak 90

7) Persentase rata-rata siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil

kerja kelompoknya sebanyak 90

8) Persentase rata-rata siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung sebanyak 80

9) Persentase rata-rata siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban sebanyak 85

10) Persentase rata-rata siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran sebanyak 75

Jika rata-rata skor aktivitas saat diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke dalam lima kategori

40

maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang ditunjukkan pada Tabel

45 berikut

Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siwa Selama Proses

Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing

Ketuntasan Hasil Belajar ( ) Kriteria F Persentase ()

0 le x ge 25 Kurang Baik 0 0

26 le x ge 50 Cukup Baik 0 0

51 le x ge 75 Baik 1 10

76 le x ge 100 Sangat Baik 9 90

Pada Tabel 45 di atas dapat dilihat bahwa persentase aktivitas siswa

melalui penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

terdapat 10 aspek yang diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa

yang berada pada kategori kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas

(10) yang berada pada kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada

pada kategori sangat baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga

aktivitas siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing berada pada kategori sangat baik

2 Hasil Analisis Inferensial

Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis Sesuai

dengan hipotesis penelitian yakni ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika

Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo Maka teknik

yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik statistik

inferensial dengan menggunakan uji-t

41

Berdasarkan analisis data yang diuraikan (lampiran C) terlihat bahwa

pada siswa kelas IV SD Inpres BangandashBanga Kabupaten Barru sebesar

1767 Berdasarkan tersebut dapat dibandingkan dengan nilai

menggunakan tabel distribusi t dengan taraf signifikan α = 005 (tabel terlampir)

dan db = N-1 = 9 maka diperoleh = 1833 Setelah diperoleh 1767 dan

= 1833 maka diperoleh ˃ atau 1767 ˃ 1833 sehingga dapat

disimpulkan bahwa ditolak dan diterima Hal ini berarti bahwa terdapat

pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap

hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru

B Pembahasan

Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian di kelas IV SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barru yang jumlah siswanya yaitu 10 orang Desain

penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest design yang hanya

melibatkan satu kelompok yaitu kelompok eksperimen dimana diberikan tes awal

berupa pretest sebelum treatment atau perlakuan dan akhir pembelajaran

diberikan posttest Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan perlakuan

berupa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing Untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing terhadap materi pembelajaran matematika pada siswa yaitu melalui

hasil test (pretest dan posttest) yang diberikan sebelum dan sesudah perlakuan

kemudian dianalisis menggunakan perhitungan manual

42

Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar matematika siswa sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

menunjukkan bahwa terdapat 3 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang

siswa atau 30 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

dan 7 orang siswa atau 70 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 609 Dengan kata lain hasil belajar

matematika pada siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (pretest) masih tergolong rendah dan tidak memenuhi

kriteria ketuntasan klasikal

Selanjutnya hasil analisis data hasil belajar siswa matematika setelah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)

menunjukkan bahwa terdapat 8 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang

siswa atau 80 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

dan 2 orang siswa atau 20 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 807 Dengan kata lain hasil belajar

matematika pada siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria ketuntasan klasikal

Hasil pengamatan persentase aktivitas siswa melalui penerapan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terdapat 10 aspek yang

diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa yang berada pada kategori

kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas (10) yang berada pada

kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada pada kategori sangat

baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga aktivitas siswa setelah

43

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berada

pada kategori sangat baik

Hasil analisis statistik inferensial yang dimaksud adalah pembahasan

terhadap hasil pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya dengan

menggunakan rumus uji-t diketahui bahwa nilai = 1767 dan = 1833

maka diperoleh atau 1767 gt 1833 sehingga dapat disimpulkan

bahwa Ho ditolak dan H1 diterima

Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial yang

diperoleh ternyata cukup mendukung teori yang telah dikemukakan pada kajian

pustaka Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ldquoModel Pembelajaran

kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar

Matematika Siswa Kelas V SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

44

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan

yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berpengaruh

terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga

Kabupaten Barru

B Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini maka

peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut

1 Bagi siswa diharapkan lebih aktif semangat kreatif dan dapat

mengembangkan diri dalam pelajaran

2 Bagi guru diharapkan bisa menerapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing dalam pembelajaran matematika agardapat

membangkitkan minat keingintahuan motivasi dan keberanian murid dalam

menjawab pertanyaan pada saat proses pembelajaran berlangsung

3 Bagi peneliti diharapkan mampu mengembangkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing ini pada mata pelajaran lain demi

tercapainya tujuan yang diharapkan

45

DAFTAR PUSTAKA

Afianti Nurul Wisma Sulastry Taty Alimin 2017 Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan

Keakifan Dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X Mia 3 SMAN 1

Bontomarannu Jurnal Nalar Pendidikan 5 (2) 550 (httpsojsunm

acidnalararticleview4869 diakses pada tanggal 2 Februari 2020)

Al-Tabany T I B 2015 Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif

dan Kontekstual Konsep Landasan dan Implementasinya pada

Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik IntegratifTKI) Jakarta Prenada

media Group

Arikunto Suharsimi 2013 Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik

Jakarta PT Rineka Cipta

Djamarah Syaiful Bahri 2018 Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif

Jakarta PT Rineka Cipta

Erika Dini Sumardi Rosarina 2018 Pengaruh Model Cooperative Learning

Tipe Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pembelajaran

IPS SD Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar5(1)

142(httpsejournalupieduindexphppedadidaktikaarticleview7270

diakses pada tanggal 7 Maret 2020)

Fiona Firda 2019 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Peseta Didik Tema Panas dan

Perpindahannya Kelas V SD Negeri 3 Talangpadang Kabupaten

Tanggamus Skripsi Tidak Diterbitkan Bandar Lampung Universitas

Lampung (httpdigilibunilaacidideprint57215 diakses pada tanggal 8

Februari 2020)

Huda Miftahul 2017 Cooperative Leraning Metode Teknik Struktur dan Model

Terapan Yogyakarta Pustaka Belajar

Isrokrsquoatun Rosmala Amelia 2019 Model-Model pembelajaran Matematika

Jakarta PT Bumi Aksara

Octavia Shilphy A 2020 Model-Model PembelajaranYogyakarta CV Budi

Utama

Pardamean Toto 2015 Model Pembelajaran Untuk Efesiensi Dan Efektivitas

Pembelajaran (httpswwwkompasianacomtotopardamean550b2351a3

3311b2142e396emodel-pembelajaran-untuk-efisiensi-dan-efektivitas-pem

belajaran) Diakses pada tanggal 26 Juni 2015

46

Purwanto Dwi 2016 Meningkatkan Komunikasi Matematis Dan Hasil Belajar

Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Jurnal Pendidikan Matematika 21(3) 245 (httpejournal

umpwracidindexphpekuivalenarticleview30072844 diakses pada

tanggal 2 Februari 2020)

Puspita G I Monawati amp Elly R (2017) Korelasi Persepsi Siswa Terhadap

Pembelajaran Matematika Dengan Hasil Belajarnya Di Kelas V Sd Negeri

I Pagar Air Aceh Besar Jurnal ilmiah pendidikan guru sekolah dasar 2

92 (httpswwwneliticomidpublications188711korelasi-siswa-terhada

p-pembelajaran-matematika-dengan-hasil-belajarnya diakses pada tanggal

3 Februari 2020)

Riadi E 2016 Statistika Penelitian (Analisis Manual Dan IBM SPSS)

Yogyakarta Penerbit Andi

Rusman 2012 Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Sucipta Komang Japa Gusti Ngurah Margunayasa Gede 2018 Pengaruh

Model Pembelajaran Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar IPA

Kelas V Jurnal Mimbar Ilmu 23 (3) 208 (httpsejournalun dikshaac

idindexphpMIarticleview164370 diakses pada tanggal 21 Februari

2020)

Sudijono Anas 2015 Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Sugiyono 2015 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Suprihatiningrum Jamil 2016 Strategi Pembelajaran Teori amp Aplikasi

Jogjakarta Ar-Ruzz Media

Trianto (2010) Model Pembelajaran Terpadu Jakarta Bumi Aksara

Ulya Zulfa 2019 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemerincing Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Pada

siswa Kelas II SDI Nailul Falah Sukorejo-Pasuruan Skripsi Tidak

Diterbitkan Surabaya Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

(httpdigilibuinsbyacidideprint33077 diakses pada tanggal 21

Februari 2020)

47

Wati Irma 2017 Pentingnya Media Dan Model Pembelajaran Dalam proses

Mengajar (httpsmetrojambicomread2017102726042pentingnya-me

diadan-model-pembelajaran-dalam-proses-mengajar Diakses pada tanggal

3 Juli 2020)

Wandini Rora Rizki 2019 Pembelajaran Matematika Untuk Calon Guru MISD

CV Medan Widya Puspita

Widyarty Z 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemeincing Terhadap Hasil dan Minat Belajar Matematika Siswa Kelas

VII SMP Dwi SejahteraPekan Baru Skripsi Tidak Diterbitkan Pekan

Baru Universitas Islam Negeri Sultan Syarif kasim (httprepositoryuin

suskaaciidideprint2150 diakses 9 Februari 2020)

Yudha Rahmat Putra 2018 Motivasi Berprestasi amp Disiplin Peserta Didik Serta

Hubungannya dengan Hasil Belajar Pontianak Yudha English Gallery

L

A

M

P

I

R

A

N

LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN

KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI

SOAL PRETEST DAN HASIL KERJA PRETEST SISWA

SOAL POSTTEST DAN HASIL KERJA POSTTEST SISWA

PEDOMAN PENILAIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI

Kompetensi Dasar Indikator Nomor

Soal

Jumlah

Soal

31 Menjelaskan pecahan-

pecahan senilai

dengan gambar dan

model konkret

311 Menunjukkan pecahan

senilai

1 dan 2

2

312 Menuliskan contoh

pecahan senilai

3 1

41 Mengidentifikasi

pecahan-pecahan

senilai dengan gambar

dan model konkret

411 Menentukan pecahan

senilai dengan cara

mengalikan pembilang

dan penyebut dengan

angka yang sama

4 1

412 Menentukan pecahan

senilai dengan cara

membagi pembilang

dan penyebut dengan

angka yang sama

5 1

Jumlah Soal 5

SOAL PRETEST

Nama

Kelas

1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar

a

b

2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan

3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari

4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

HASIL KERJA PRETEST SISWA

SOAL POSTTEST

Nama

Kelas

1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar

a

b

2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan

3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari

4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

HASIL KERJA POSTTEST SISWA

PEDOMAN PENILAIAN

PRETEST

Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot

1 a

dan

b

dan

20

2

10

3 Pecahan yang senilai dengan

yaitu

dan

10

4 a

=

b

c

30

5 a

=

=

b

=

=

c

=

=

30

Jumlah 100

Panduan Penilaian Skor

x 100 = Nilai

POSTTEST

Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot

1 a

dan

b

dan

20

2

10

3 Pecahan yang senilai dengan

yaitu

dan

10

4 d

=

e

f

30

5 a

=

=

b

=

=

c

=

=

30

Jumlah 100

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan SD Inpres Banga-Banga

Mata Pelajaran Matematika

Kelas Semester IVGanjil

Tahun Pelajaran 20202021

Materi Pokok Pecahan Senilai

Alokasi Waktu 2 (35x2)

Pertemuan 2x Pertemuan

A Kompetensi Inti

1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya

2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan

tetangganya serta cintah tanah air

3 Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati

(mendengar melihat membaca) dan menanya berdasarkan ingin tahu

tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya dan benda-

benda yang dijumpainya di rumah di sekolah dan tempat bermain

4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis

dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat

dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan

berakhlak mulia

B Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

31 Menjelaskan pecahan-pecahan

senilai dengan gambar dan

model konkret

312 Menunjukkan pecahan senilai

313 Menuliskan contoh pecahan

senilai

41 Mengidentifikasi pecahan- 411 Menentukan pecahan senilai

pecahan senilai dengan gambar

dan model konkret

dengan cara mengalikan

pembilang dan penyebut

dengan angka yang sama

412 Menentukan pecahan senilai

dengan cara membagi

pembilang dan penyebut

dengan angka yang sama

C Tujuan Pembelajaran

1 Siswa dapat menunjukkan pecahan senilai dengan tepat

2 Siswa dapat menuliskan contoh pecahan senilai dengan tepat

3 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan mengalikan pembilang

dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat

4 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan membagi pembilang

dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat

Karakter siswa yang diharapkan Religius Nasionalis Mandiri

Gotong Royong dan Integritas

D Materi Pembelajaran

1 Pengertian pecahan senilai

2 Contoh pecahan senilai

3 Mencari pecahan senilai dengan cara

a Mengalikan pembilang dan penyebut dengan angka yang sama

b Membagi pembilang dan penyebut dengan angka yang sama

E Pendekatan Model dan Metode Pembelajaran

Pendekatan Saintifik

Model Pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Metode Ceramah diskusi tanya jawab penugasan

F Media Pembelajaran

1 Gambar-gambar

2 Kancing baju warna-warni

G Sumber Belajar

1 Buku guru dan siswa matematika kelas IV

2 Buku petunjuk guru matematika kelas IV

3 Modulbahan ajar

4 Internet

5 Modul lain yang relevan

H Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran Alokasi Waktu

Pendahuluan Guru mengajak siswa untuk berdorsquoa

menurut agama dan keyakinan masing-

masing Religius

Siswa menyanyikan lagu wajib

Indonesia Raya Nasionalis

Guru melakukan komunikasi tentang

kehadiran siswa dengan mengabsen

Communication

Guru menyiapkan kesiapan psikis dan

fisik siswa

Pemberian motivasi kepada siswa

dengan melakukan tepuk semangat

bersama-sama

Guru memberikan apersepsi kepada

siswa

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai

Communication

Guru melakukan tanya jawab yang

berhubungan dengan materi

Communication

10 Menit

Inti Mengamati

Guru menjelaskan mengenai materi

yang akan dibahas

Siswa memperhatikan penjelasan

guru

Guru membagi siswa menjadi 2

kelompok yang beranggotakan 5

orang siswa 1 kelompok untuk

berdikusi dengan teknik kancing

gemerincingCollaboration

Siswa mendengarkan penjelasan guru

tentang maksud dari teknik kancing

gemerincing

Siswa mengamati gambar yang

diperlihatkan guru kemudian guru

menyuruh siswa dalam kelompok

bersama-sama mengamati gambar

tersebut lalu menyebutkan pecahan

yang terdapat pada gambar dan

apakah senilai atau tidak

Siswa menjawab setiap pertanyaan

yang diberikan oleh guru Mandiri

Guru memberikan penguatan tentang

konsep pecahan senilai kepada siswa

Guru memberikan penjelasan kepada

siswa mengenai cara mencari pecahan

senilai dengan mengalikan atau

membagi pembilang dan penyebut

yang sama

Menanya

Siswa menanyakan materi yang

tidak dipahami pada guru

Mengumpulkan Data

siswa yang telah dikelompokkan

tadi mengumpulkan informasi

berdasarkan materi yang telah di

pelajari

Siswa mengerjakan lembar kerja

kelompok yang sudah dibagikan

oleh guru secara berkelompok

Gotong Royong

Mengasosiasi

Guru mengawasi masing-masing

kelompok dan memberi bantuan

kepada kelompok jika mengalami

kesulitan dalam mengerjakan tugas

yang diberikan Communication

Mengkomunikasikan

Guru memberikan kesempatan pada

tiap kelompok untuk menyampaikan

hasil diskusi kelompok

Communication

perwakilan salah satu kelompok yang

dipilih oleh guru mempresentasikan

hasil diskusinya dengan

kelompoknya

Setiap siswa yang maju kedepan

mengumpulkan kancingnya di tengah

meja kelompoknya

180 Menit

Setiap siswa mempunyai 2 kancing

ditangannya dalam artian setiap siswa

mempunyai kesempatan untuk

bertanya dan menanggapi kepada

kelompok lain

Jika kancing yang dimiliki seorang

siswa habis dia tidak boleh berbicara

lagi sampai temannya menghabiskan

kancing mereka

Jika semua kancing sudah habis

sedangkan tugas belum selesai

kelompok boleh mengambil

kesepakatan untuk membagi-bagi

kancing lagi dan mengulangi

prosedurnya kembali

Guru menanggapi dan memberikan

penguatan dengan menyampaikan

jawaban benar

Guru memberikan penghargaan

kepada setiap kelompok

Penutup Siswa diberi kesempatan untuk

bertanya apa yang mereka belum

pahami

Guru memberikan soal sebagai bentuk

evaluasi kepada siswa yang dikerjakan

secara individu untuk mengetahui

pemahaman konsep siswa Mandiri

Setelah semua selesai mengerjakan

soal hasil pekerjaan siswa

dikumpulkan dan guru memeriksa

hasil pekerjaan tersebut Mandiri

Siswa dan guru melakukan refleksi

kegiatan dengan cara meminta siswa

mengungkapkan perasaan dan

pendapatnya mengenai kegiatan

pembelajaran pada hari ini serta

materi apa saja yang telah dipelajari

Integritas

Untuk memotivasi siswa sebelum

pulang bersama-sama melakukan

tepuk semangat Communication

Sebelum pulang siswa berdoa

bersama-sama dipimpiin oleh ketua

kelas Religius

10 Menit

I Penilaian

1 Jenis penilaian Penilaian pengetahuan

Teknik penilaian Tes

Rubrik Penilaian Pemahaman Konsep Pecahan Senilai

No

Indikator

Pemahaman

Konsep

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Kriteria

Skor

1 Menyatakan

ulang sebuah

pecahan

a Menunjukkan

Pecahan Senilai

b Menuliskan

contoh pecahan

senilai

Menuliskan kalimat

matematika dengan

benar

10

menuliskan sebagian

kalimat matematika

5

Menuliskan jawaban

tapi salah

1

Tidak mengisi jawaban 0

2 Menyajikan

konsep dalam

bentuk

representasi

matematis

a Menggambarkan

bentuk yang

mewakili

pecahan

Menggambar bentuk

yang mewakili pecahan

sesuai dengan

bilangannya

10

Menggambar bentuk

yang mewakili pecahan

namun tidak sesuai

dengan bilangannya

5

Menggambar bentuk

yang mewakili tapi

salah

1

Tidak menggambar

bentuk yang mewakili

pecahan

0

b Menyatakan

pecahan dari

sebuah gambar

Menyatakan pecahan

yang sesuai dengan

gambar

10

Menyatakan pecahan

tetapi tidak sesuai

dengan gambar

5

menyatakan gambar

dan pecahan yang tidak

sesuai

1

Tidak menyatakan

pecahan yang sesuai

dengan gambar

0

3 Menggunakan

prosedur atau

operasi

tertentu

a Menentukan

pecahan senilai

dengan

mengalikan

Melakukan operasi

hitung dengan

mengalikan penyebut

dan pembilang dengan

10

pembilang dan

penyebut dengan

angka yang sama

angka yang sama

dengan tepat

Melakukan operasi

hitung dengan

mengalikan penyebut

dan pembilang dengan

angka yang sama tetapi

belum tepat

5

Melakukukan operasi

hitung tetapi salah

1

Tidak melakukan

operasi hitung

0

b Menentukan

pecahan senilai

dengan membagi

pembilang dan

penyebut dengan

angka yang sama

Melakukan operasi

hitung dengan

membagi penyebut dan

pembilang dengan

angka yang sama

dengan tepat

10

Melakukan operasi

hitung dengan

membagi penyebut dan

pembilang dengan

angka yang sama tetapi

belum tepat

5

Melakukukan operasi

hitung tetapi salah

1

Tidak melakukan

operasi hitung

0

Nilai akhir siswa =

x 100

2 Jenis penilaian Penilaian sikap

Teknik penilaian Non tes

No Nama

Perubahan Tingkah Laku

Disiplin Jujur Percaya Diri

K C B SB K C B SB K C B SB

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

2

Dst

Keterangan

K (Kurang) 1 C (Cukup) 2 B (Baik) 3 SB (Sangat Baik) 4

3 Jenis penilaian Penilaian keterampilan

Teknik penilaian Non tes

Rubrik Penilaian Kinerja Menyelesaikan Masalah Pecahan Senilai

No Nama Kriteria Penilaian

Kerja Sama Ketepatan Kejelasan

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1

2

3

Keterangan

Skor 4 Sangat baik Skor 2 Cukup

Skor 3 Baik Skor 1 Perlu bimbingan

Barru 21 September 2020

Mengetahui

Guru Kelas 4 Mahasiswa

Aminah SPd Lismayanti

NIP NIM 105401113516

Kepala SD Inpres Banga-Banga

Abdul Latif SPd MPd

NIP 19690412 200005 1 001

KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS IV SD

INPRES BANGA-BANGA KABUPATEN BARRU

No Aktivitas Siswa

1 Siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar berlangsung

2 Siswa yang memperhatikan guru pada saat proses pembelajaran

berlangsung

3 Siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari teman-

temannya

4 Siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung

5 Siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing

6 Siswa yang bekerja sama dengan teman kelompok

7 Siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil

diskusinya

8 Siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

9 Siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan menambahkan

jawaban

10 Siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir pembelajaran

LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN

DAFTAR HADIR SISWA

DATA HASIL KEMAMPUAN AWAL PRETEST SISWA

DATA HASIL TES BELAJAR POSTTEST SISWA

DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

DAFTAR HADIR SISWA KELAS IV SD INPRES BANGA-BANGA

KABUPATEN BARRU

No Nama Siswa LP Pertemuan

1 2 3 4

1 Adelia p

P

R

E

T

E

S

T

radic radic

P

O

S

T

T

E

S

T

2 Akbar L radic radic

3 Aulifiah P radic radic

4 Irwansyah L radic radic

5 Muhammad Faiz Paki L radic radic

6 Muh Revan Anugrah L radic radic

7 Muhammad Takwin L radic radic

8 Nabila Zahira P radic radic

9 Nurhalisa P radic radic

10 Nurul Hidayat P radic radic

Keterangan

radic = Hadir

S = Sakit

A = Alfa

I = Izin

Jumlah siswa

Laki-laki 5 orang

Perempuan 5 orang

Banga-Banga September 2020

Peneliti

Lismayanti

Nim105401113516

DATA HASIL BELAJAR SISWA SEBELUM DITERAPKAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

(PRETEST)

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Adelia 63 Tidak Tuntas

2 Akbar 64 Tidak Tuntas

3 Aulifiah 81 Tuntas

4 Irwansyah 80 Tuntas

5 Muhammad Faiz Paki 36 Tidak Tuntas

6 Muh Revan Anugrah 59 Tidak Tuntas

7 Muhammad Takwin 74 Tidak Tuntas

8 Nabila Zahira 40 Tuntas

9 Nurhalisa 51 Tidak Tuntas

10 Nurul Hidayat 61 Tidak Tuntas

Jumlah 609

Rata-rata 609

Kategori Rendah

DATA HASIL TES BELAJAR SISWA SETELAH DITERAPKAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

(POSTTEST)

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Adelia 88 Tuntas

2 Akbar 79 Tuntas

3 Aulifiah 100 Tuntas

4 Irwansyah 100 Tuntas

5 Muhammad Faiz Paki 60 Tidak Tuntas

6 Muh Revan Anugrah 82 Tuntas

7 Muhammad Takwin 88 Tuntas

8 Nabila Zahira 59 Tidak Tuntas

9 Nurhalisa 70 Tuntas

10 Nurul Hidayat 81 Tuntas

Jumlah 807

Rata-rata 807

Kategori Tinggi

DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK

KANCING GEMERINCING

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

()

I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA

HASIL ANALISIS STATISTIK DAN INFERENSIAL

HASIL ANALISIS NILAI PRETEST DAN POSTTEST SISWA

HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL

HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA

HASIL ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF DAN INFERENSIAL

A Hasil Analsis Statistik Deskriptif

Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Pretest

X F FX

81 1 81

80 1 80

74 1 74

64 1 64

63 1 63

61 1 61

59 1 59

51 1 51

40 1 40

36 1 36

Jumlah 10 609

Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 609

sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai

rata-rata (mean) sebagai berikut

= sum

=

= 609

Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Posttest

X F FX

100 2 200

88 2 176

82 1 82

81 1 81

79 1 79

70 1 70

60 1 60

59 1 59

Jumlah 10 807

Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 807

sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai

rata-rata (mean) sebagai berikut

= sum

=

= 807

Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest

No X1 (Pretest) X2 (Posttest) d = X2 - X1 dsup2

1 63 88 25 625

2 64 79 15 225

3 81 100 19 361

4 80 100 20 400

5 36 60 24 576

6 59 82 23 529

7 74 88 14 196

8 40 59 19 361

9 51 70 19 361

10 61 81 20 400

Jumlah 198 4034

B Hasil Analisis Statistik Inferensial

Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut

a Mencari harga ldquoMDrdquo dengan menggunakan rumus

Md = sum

= 198

b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus

sum = sum sum

= 4034- 39204

= 1136

c Menentukan Harga tHitung

t =

radicsum

t =

radic

t =

radic

t =

radic

t =

t = 1767

d Menentukan Harga

Untuk mencari tTabel peneliti menggunakan tabel distribusi t

dengan taraf signifikan = 10 ndash 1 = 9 maka

diperoleh t005 = 1833

Setelah diperoleh tHitung = 1767 dan ttabel = 1833 maka tHitung gt

ttabel atau atau 1767 gt 1833 Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho

ditolak dan H1 diterima Ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap hasil belajar

matematika murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL

1 PRETEST

Ketuntasan belajar klasikal =

=

x 100

= 30

2 POSTTEST

Ketuntasan belajar klasikal =

=

x 100

= 80

HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TEKNIK KANCING GEMERINCING

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

()

I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

Mengukur persentase keberhasilan aktivitas Siswa

Keberhasilan aktivitas siswa =

=

= 845

LAMPIRAN D

TABEL DISTRIBUSI T-TABEL

KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI

KARTU KONTROL PENELITIAN

PERSURATAN

DOKUMENTASI

TABEL DISTRIBUSI T-TABEL

Dk 025 010 005 002 001 0005

1 1000 3078 6314 12706 31821 63657

2 0816 1886 2920 4303 6965 9925

3 0765 1638 2353 3182 4541 5841

4 0741 1533 2132 2766 3747 4604

5 0727 1476 2015 2571 3365 4032

6 0718 1440 1943 2447 3143 3707

7 0711 1415 1895 2365 2998 3499

8 0706 1397 1860 2306 2896 3355

9 0703 1383 1833 2262 2821 3250

10 0700 1372 1812 2228 2764 3169

11 0697 1363 1796 2201 2718 3106

12 0695 1356 1782 2178 2681 3055

13 0694 1350 1771 2160 2650 3012

14 0692 1345 1761 2145 2624 2977

15 0691 1341 1753 2132 2623 2947

16 0690 1337 1746 2120 2583 2921

17 0689 1333 1740 2110 2567 2898

18 0688 1330 1734 2101 2552 2878

19 0688 1328 1729 2093 2539 2861

20 0687 1325 1725 2086 2528 2845

21 0686 1323 1721 2080 2518 2831

22 0686 1321 1717 2074 2508 2819

23 0685 1319 1714 2069 2500 2807

24 0685 1318 1711 2064 2492 2797

25 0684 1316 1708 2060 2485 2787

26 0684 1315 1706 2056 2479 2779

27 0684 1314 1073 2052 2473 2771

KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI

KARTU KONTROL PELAKSANAAN PENELITIAN

PERSURATAN

DOKUMENTASI

Gambar 1 Pemberian Pretest

Gambar 2 Pembagian Kancing Pada Masing-Masing Anggota Kelompok

Gambar 3 Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Gambar 4 Pemberian Posttest

RIWAYAT HIDUP

Lismayanti Dilahirkan di Banga-Banga pada tanggal 14

Agustus 1998 dari pasangan Ayahanda Cagga dan Ibunda

Marni Anak pertama dari dua bersaudara Penulis masuk

sekolah dasar pada tahun 2004 di SD Inpres Banga-Banga dan

tamat pada tahun 2010 tamat di SMP Negeri 4 Barru pada

tahun 2013 dan tamat di SMK Negeri 1 Barru pada tahun 2016 Pada tahun yang

sama (2016) penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang ada di

Makassar yaitu Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) dan

mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) pada Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Atas berkat yang Maha Kuasa penulis

berhasil menyelesaikan seluruh mata kuliah yang diprogramkan dan semua itu

dilakukan dengan semangat dan usaha yang tinggi untuk mendapatkannya

Page 20: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9

4

Untuk mengatasi permasalahan di atas diperlukan kreatifitas guru dalam

memilih model pembelajaran yang dapat mendorong siswa agar aktif dan terlibat

serta semangat pada saat proses pembelajaran berlangsung Adapun model yang

dimaksud yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Bagi siswa dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing dapat membantu mempermudah siswa dalam memahami

materi yang diajarkan dan melatih siswa untuk berkomunikasi bekerja sama

berfikir dan mengungkapkan ide-ide bersama anggota kelompoknya masing-

masing dalam menyelesaikan soal-soal atau permasalahan yang diberikan oleh

guru Siwa juga diharapkan dapat termotivasi semangat dan aktif dalam

pembelajaran matematika sehingga hasil belajarnya dapat meningkat Sedangkan

bagi guru melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif model

pembelajaran yang bisa digunakan pada saat mengajar

Menurut Erika dkk (2018142) bahwa teknik kancing gemerincing

merupakan teknik pembelajaran kooperatif yang dapat membantu guru mencapai

tujuan dalam proses pembelajaran secara tidak langsung mengajak siswa untuk

aktif dalam proses pembelajaran Ciri khas dari model pembelajaran ini yaitu

semua siswa diberi 2 atau 3 buah kancing sebagai syarat yang harus dikeluarkan

jika mereka ingin berbicara dan jika kancingnya habis maka siswa tersebut tidak

boleh berbicara lagi

Dalam teknik pembelajaran kancing gemerincing masing-masing anggota

kelompok memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapatnyaPenggunaan

kancing digunakan sebagai alat yang dirancang dalam model pembelajaran

5

kooperatif teknik kancing gemerincing ini dimaksudkan agar setiap siswa dapat

bertanggung jawab atas tugas yang diberikan Jadi dalam satu kelompok tidak

ada anggota kelompok yang mempunyai posisi dominan karena masing-masing

anggota kelompok mempunyai kesempatan yang sama untuk aktif dalam

pembelajaran dimana siswa yang awalnya bersifat pasif akan termotivasi dan ikut

aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga hasil belajar matematika

siswa dapat meningkat

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis penulis tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul ldquoPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif

Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid

Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas maka rumusan

masalah dalam penelitian ini yaitu ldquoApakah Ada Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika

Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-banga Kabupaten Barrurdquo

C Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini yaitu

ldquoUntuk Mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

6

D Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut

1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran

dalam pengembangan ilmu terutama yang berkaitan dengan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

2 Manfaat Praktis

a Bagi Siswa

Memberikan pengetahuan semangatdan motivasi untuk belajar

lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar yang

diperoleh dapat tercapai

b Bagi Guru

Penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing ini sangat diharapkan dapat bermanfaat bagi guru dalam

proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan keaktifan dan

pemahaman siswa sehingga tercapainya proses belajar mengajar yang

diharapkan

c Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik

kepada sekolah dalam rangka perbaikan proses dan hasil belajar siswa

d Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk

penelitian selanjutya

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A Kajian Teori

1 Hasil Belajar

a Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada diri seseorang

sebagai hasil dari peroses belajar siswa baik itu terjadi perubahan pengetahuan

pemahaman sikap dan tingkah laku kecakapan keterampilan dan kemampuan

serta perubahan aspek-aspek yang lain yang ada pada individu yang belajar

Menurut Nawawi (Fiona 201912) bahwa hasil belajar adalah tingkat

keberhasilan peserta didik yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh

dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu Adapun Menurut

Yudha (201834) bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta

didik setelah menerima pembelajaran yang meliputi aspek kognitif Hal ini

sejalan dengan pendapat Susanto (20125) bahwa hasil belajar adalah

kemampuan yang diperoleh anak setelah kegiatan belajar

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

adalah skor yang diperoleh siswa setelah ia menerima proses pembelajaran

untuk mengetahui sampai dimana tingkat pemahamannya terhadap suatu materi

yang telah dipelajari berupa tes dan biasanya diwujudkan dengan nilai tertentu

Dalam penelitian ini hasil belajar yang ingin dicapai siwa yaitu terkait dengan

aspek kognitif siswa setelah ia menerima suatu materi pembelajaran

8

b Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Purwanto (Yudha 201836) bahwa faktor yang mempengaruhi

hasil belajar terdiri dari dua faktor yaitu faktor dari dalam peserta didik (intern)

yaitu fisiologi dan psikologis dan faktor dari luar (ektern) peserta didik yaitu

lingkungan dan instrumental

Hal ini sejalan dengan pendapat Djamarah (Yudha 201836-37) faktor

yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu

1) Faktor Intern

a) Faktor fisiologis adalah faktor yang terdiri dari kondisi fisiologis

kondisi panca indra

b) Faktor Psikologi adalah faktor yang terdiri dari minat kecerdasan

bakat motivasi dan kemampuan kognitif

2) Faktor Ekstern

a) Faktor lingkungan terdiri dari lingkungan alami dan lingkungan

sosial budaya

b) Faktor Instrumental terdiri dari kurikulum program sarana dan

fasilitas guru

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang

mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor intern (dalam diri) dan faktor ekstern

(luar diri) Kedua faktor tersebut saling berkaitan sehingga siswa perlu

mendapatkan perhatian terhadap keadaannya baik itu dari segi fisik psikis dan

cara belajar di sekolah

9

2 Matematika

a Pengertian Matematika

Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang diajarkan di setiap

jenjang sekolah mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga ke perguruan tinggi

Dalam tulisan Suwangsih dan Tiurlina istilah matematika berasal dari bahasa

Yunani yaitu mathematike yang artinya mempelajari Kata mathematike berasal

dari kata mathema yang memiliki arti pengetahuan atau ilmu

(knowledgescience) Selain itu kata mathematike berhubungan juga dengan kata

lain yang hampir sama yaitu mathein atau mathenein yang berarti berpikir

(Isrokrsquoatun dan Amelia Rosmala 20193)

Menurut Ruseffendi (Al-Tabany 20151) matematika adalah bahasa

simbol ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif ilmu

yang membahas tentang pola keteraturan dan struktur yang terorganisasi dimulai

dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan ke aksioma atau

postulat dan terakhir yaitu ke dalil

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika

merupakan suatu ilmu yang mempelajari bagaimana proses berpikir secara kritis

dan masuk akal untuk mendapatkan suatu kebenaran

b Ciri-Ciri Pembelajaran Matematika

Menurut Suwangsih (wandini 20198) bahwa ciri-ciri pembelajaran

matematika di SD adalah sebagai berikut

a) Pembelajaran matematika menggunakan metode spiral metode spiral ini

melambangkan adanya keterkaitan antara suatu materi dengan materi

10

lainnya Topik sebelumnya menjadi prasyarat untuk memahami topik

berikutnya atau sebaliknya

b) Pembelajaran matematika dilakukan secara bertahap Materi pembelajaran

matematika dilakukan secara bertahap yang dimulai konsep-konsep yang

sederhana menuju konsep yang lebih kompleks

c) Pembelajaran matematika menggunakan metode induktif sedangkan

matematika merupakan ilmu deduktif namun sesuai tahap perkembangan

siswa maka pembelajaran matematika di SD digunakan metode induktif

d) Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi artinya tidak

ada pertentangan antara kebenaran yang satu dengan kebenaran lainnya

Suatu pernyataan dianggap benar jika didasarkan kepada pernyataan-

pernyataan sebelumnya yang telah diterima kebenarannya

e) Pembelajaran matematika hendaknya bermakna artinya konsep

matematika tidak diberikan dalam bentuk jadi tapi sebaliknya siswalah

yang harus mengonstruksi konsep tersebut

c Tujuan Pembelajaran Matematika

Menurut Depdikbud (Wandini 201911-12) bahwa tujuan pembelajaran

matematika di Sekolah Dasar yaitu sebagai berikut

1) Mengembangkan keterampilan berhitung siswa sebagai latihan dalam

kehidupan sehari-hari

2) Menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialihgunakan melalui

kegiatan matematika

11

3) Mengembangkan kemampuan dasar matematika sebagai bekal belajar

lebih lanjut

4) Membentuk sikap logis kritis cermat kreatif dan disiplin

3 Model Pembelajaran Kooperatif

a Pengertian Model Pembelajaran

Dalam suatu proses pembelajaran diperlukan model pembelajaran yang

dapat membuat suasana belajar lebih efektif dan menyenangkan Menurut Joyce

dan Weil (Rusman 2012133) bahwa model pembelajaran adalah segala sesuatu

yang dirancang dalam membentuk kurikulum merancang bahan-bahan

pembelajaran dan membimbing proses pembelajaran di dalam kelas

Menurut Adi (Suprihatiningrum 2016142) bahwa model pembelajaran

merupakan suatu kerangka yang menggambarkan prosedur dalam

mengorganisasikan pengalaman pembelajaran untuk mencapai tujuan

pembelajaran Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam

merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran adalah suatu kegiatan perencanaan yang dirancang untuk

pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan tertentu

b Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan model

pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok-

kelompok kecil yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan

struktur kelompok yang bersifat heterogen (Rusman 2012202) Adapun

12

menurut Djamarah (2018270) bahwa pembelajaran kooperatif adalah model

pembelajaran yang dimana para siswa bekerja sama di dalam kelompok-

kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

kooperatif adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu kelompok

kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang siswa untuk saling berinteraksi

dan bekerjasa sama dengan anggota kelompoknya

c Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Ibrahim dkk (Suprihatiningrum 2016192-193) dalam

pembelajaran kooperatif terdapat 6 langkah utama atau tahapan yaitu sebagai

berikut

Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Fase Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Fase -1

Menyampaikan

tujuan pembelajaran

dan memotivasi

siswa

Guru menyampaikan

semua tujuan pelajaran

yang ingin dicapai pada

pelajaran tersebut dan

memotivasi siswa untuk

belajar

Siswa memperhatikan guru

pada saat guru menyampaikan

tujuan pembelajaran dan siswa

harus semangat untuk ikut

dalam proses pembelajaran

Fase-2

Menyajikan

informasi

Guru menyajikan

informasi kepada siswa

dengan jalan demonstrasi

atau lewat bahan bacaan

Siswa memperhatikan materi

yang disampaikan oleh guru

dan bertanya jika ada materi

yang kurang dimengerti

Fase-3

Mengorganisasikan

siswa ke dalam

kelompok-kelompok

belajar

Guru menjelaskan kepada

siswa bagaimana caranya

membentuk kelompok

belajar dan membantu

setiap kelompok agar

melakukan transisi secara

efisien

Siswa memperhatikan guru

ketika menjelaskan Setelah

guru menjelaskan tentang cara

berkelompok maka siswa

harus tahu bahwa semua

aggota kelompok memiliki

tujuan yang sama dan harus

berbagi tugas dan tanggung

jawab yang sama di antara

anggota kelompok

13

Fase-4

Membimbing

kelompok bekerja

dan belajar

Guru membimbing

kelompok-kelompok

belajar pada saat mereka

mengerjakan tugas

mereka

Siswa mengerjakan tugas

kelompok yang diberikan

dengan cara bekerja sama

dengan anggota kelompoknya

melalui bimbingan guru

Fase-5

Evaluasi

Guru mengevaluasi hasil

belajar tentang materi yang

telah dipelajari atau

masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil

kerjanya

Masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil

diskusinya

Fase-6

Memberikan

penghargaan

Guru mencari cara-cara

untuk menghargai baik

upaya maupun hasil

belajar individu dan

kelompok

Siswa harus saling mengargai

jawaban ketika jawaban

mereka berbeda setiap

kelompok dan harus

mempertanggungjawabkan

jawabannya

d Teknik-Teknik Pembelajaran Kooperatif

Menurut Huda (2017134) dalam pembelajaran kooperatif terdapat 14

teknik pembelajaran yang dapat diterapkan di dalam kelas antara lain Mencari

Pasangan Bertukar Pasangan Berpikir Berpasangan Berbagi Berkirim Salam

dan Soal Kepala Bernomor Kepala Bernomor Terstruktur Dua tinggal Dua

Tamu Keliling Kelompok Kancing Gemerincing Keliling Kelas Lingkaran

Dalam Lingkaran Luar Tari Bambu jigsaw dan Bercerita Berpasangan

Berdasarkan uraian di atas salah satu teknik pembelajaran kooperatif

yang diterapkan dalam penelitian ini adalah teknik kancing gemerincing Peneliti

memilih teknik kancing gemerincing karena dalam teknik ini siswa dapat terlibat

secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajarnya dapat

meningkat

14

4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing

a Pengertian TeknikKancing Gemerincing

Menurut Widyarty (201311) teknik kancing gemerincing merupakan

suatu model pembelajaran yang bertujuan untuk mengatasi hambatan

pemerataan kesempatan siswa yang sering mewarnai kerja kelompok dan setiap

siswa berhak mendapatkan kesempatan untuk berperan serta pada kelompoknya

masing-masing Sedangkan menurut Ulya (201932) bahwa teknik kancing

gemerincing merupakan metode yang dikembangkan oleh Spencer kagan

dimana masing-masing anggota kelompoknya mendapatkan kesempatan untuk

menyampaikan pendapat mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran

orang lain

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran teknik kancing gemerincing adalah suatu teknik pembelajaran

dimana dalam proses pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada semua

anggota kelompok untuk berpendapat

b Prosedur PelaksanaanTeknik Kancing Gemerincing

Dalam proses pembelajaran teknik kancing gemerincing terdapat

langkah-langkah model pembelajaran Menurut Huda (2011142-143) langkah-

langkah dari teknik kancing gemerincing yaitu

1) Guru menyiapkan satu kotak kecil yang berisi kancing-kancing (atau

benda-benda lainnya)

15

2) Masing-masing anggota dari setiap kelompok mendapatkan 2 atau 3 buah

kancing (jumlah kancing bergantung pada sukar tidaknya tugas yang

diberikan)

3) Setiap kali anggota selesai berbicara atau mengeluarkan pendapat ia harus

menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkannya di tengah-tengah

meja kelompok

4) Jika kancing yang dimiliki salah seorang siswa habis dia tidak boleh

berbicara lagi sampai semua rekannya menghabiskan kancingnya masing-

masing

5) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok

boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan

mengulangi prosedurnya kembali

d Kelebihan dan Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing

Menurut Ulya (201830-31) teknik kancing gemerincing memiliki

beberapa kelebihan dan kelemahan yaitu sebagai berikut

1) Kelebihan Teknik Kancing Gemerincing

a) Mengatasi hambatan pemerataan kesempatan berbicara siswa dalam

beriskusi

b) Mendorong siswa agar dapat aktif berbicara pada saat proses

pembelajaran berlangsung

c) Memberikan kesempatan bagi siswa yang tidak aktif untuk

menyampaikan pendapatnya pada saat berdiskusi sehingga siswa

16

yang tidak aktif memiliki kesempatan yang sama untuk

menyampaikan pendapatnya

2) Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing

a) Pengelolaan waktu saat persiapan dan pelaksanaan perlu

diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran terutama

dalam proses pembentukan kualitas pengetahuan siswa

b) Memerlukan waktu yang cukup lama jika guru tidak terlalu

memahami dengan baik materi yang akan diajarkan

c) Model ini susah diterapkan jika jumlah siswa terlalu banyak

5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing

Langkah-langkah yang akan di terapkan dalam penelitian ini yaitu

sebagai berikut

1) Menyiapkan bahan ajar dan media pembelajaran

2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa

3) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari

4) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5

orang siswa Kemudian membagikan soal kepada masing-masing

kelompok

5) Guru kemudian menyuruh semua anggota dari masing-masing kelompok

untuk mengerjakan tugas yang diberikan dengan cara bekerja sama

Setelah itu guru membagikan kancing berwarna kepada masing-masing

anggota kelompok Setiap anggota kelompok mendapatkan dua buah

17

kancing berwarna dan guru kemudian menjelaskan cara penggunaan

kancing yang dipegang oleh setiap siswa

6) Guru mengawasi masing-masing kelompok dan memberi bantuan kepada

kelompok jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas yang

diberikan

7) Jika tugas kelompok yang diberikan telah selesai guru meminta siswa

agar maju kedepan dengan cara menunjuk siswa yang mengacungkan

tangannya untuk menuliskan hasil kerja kelompoknya dan kelompok lain

menanggapinya apakah jawabannya sama atau tidak secara bergantian

Lakukan hal tersebut secara berulang sampai nomor dan soal yang

diberikan sudah dibahas semua

8) Siswa yang maju kedepan mengumpulkan kancingnya di tengah meja

kelompoknya

9) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok

boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan

mengulangi prosedurnya kembali

6 Kaitan Antara Model Pembelajaraan Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika

Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing menekankan

keaktifan semua anggota dalam suatu kelompok untuk menyelesaikan suatu

permasalahan yang diberikan oleh seorang guru dimana mereka saling membantu

satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan agar hasil belajar mereka bisa

meningkat secara merata Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat

18

membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih

siswa untuk bekerja sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif

dan terlibat dalam proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti

pembelajaran

Untuk tugas-tugas yang terstruktur seperti matematika diskusi jarang

dibutuhkan karena dalam tugas-tugas seperti ini biasanya sudah terdapat satu

jawaban benar Akan tetapi meskipun pembelajaran matematika yang bersifat

terstruktur tetapi model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing bisa

digunakan tergantung sejauh mana guru dapat membantu siswa memahami jenis

bantuan seperti apa yang mereka perlukan untuk mengerjakan tugas dalam suatu

kelompok

Mengingat pembelajaran kooperatif dikembangkan dari teori

konstruktivisme dimana siswa dituntut untuk mengembangkan pengetahuan awal

mereka secara mandiri agar terjadi pembelajaran yang bermakna Hal ini sejalan

dengan pembelajaran matematika yang pada dasarnya adalah penanaman konsep

Dimana dituntut pula pembelajaran yang bermakna agar konsep matematika itu

sendiri mudah dimengerti oleh siswa

B Hasil Penelitian yang Relevan

Pada bagian ini peneliti akan mengkaji penelitian yang relevan dengan

penelitian penulis Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya

diantaranya sebagai berikut

19

a) Jurnal Dwi Purwanto (2016) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa persentase observasi komunikasi matematis siwa pada

siklus I sebesar 5625 meningkat menjadi 7500 pada siklus II Rata-rata

nilai evaluasi belajar siswa pada siklus I mencapai 6990 dengan jumlah siswa

yang tuntas 21 siswa dan persentase ketuntasan 6562 meningkat menjadi

7615 pada siklus II dengan jumlah siswa yang tuntas 24 siswa dan persentase

ketuntasan 7500 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan

bahwa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dapat

meningkatkan komunikasi matematis dan hasil belajar matematika pada siswa

kela VIII di SMP Negeri 11 Purworejo Persamaan dalam penelitian ini yaitu

sama-sama menggunakan teknik kancing gemerincing dan mata pelajaran

yang sama Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian sasaran

penelitian dan lokasi penelitian

b) Jurnal Nurul Wisna Afianti (2017) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian

ini menunjukkan presentase keaktifan belajar peserta didik pada siklus I

sebesar 617 dengan kategori cukup aktif dan persentase ketuntasan hasil

belajar peserta didik sebesar 46675 Pada siklus II persentase keaktifan

belajar peserta didik mengalami peningkatan menjadi 8609 dengan kategori

sangat aktif dan hasil belajar peserta didik juga meningkat dengan persentase

ketuntasan sebesar 8333 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat

disimpulkan bahwa keaktifan dan hasil belajar IPA melalui model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing mengalami peningkatan

Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan teknik

20

kancing gemerincing Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian

sasaran penelitian lokasi penelitian dan mata pelajaran

c) Jurnal Komang Sucipta (2018) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 1412

sedangkan nilai rata-rata pada kelompok kontrol sebesar 975 Dari uji

prasyarat data bahwa data berdistribusi normal dan memiliki varians yang

homogeny kemudian dilanjutkan dengan uji-t diperoleh thitung= 365 dan ttabel

= 201 dengan taraf signifikan 5 dan (db) 49 sehinggaH1 diterima dan H0

ditolak Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

dengan kelompok siswa yang mengikuti proses pembelajaran konvensional

pada siswa kelas V SD Negeri 3 Sangkan Gunung melalui proses

pembelajaran Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan

teknik kancing gemerincing dan jenis metode penelitian yang sama

Sedangkan perbedaannya terletak pada sasaran penelitian lokasi penelitian

dan mata pelajaran

C Kerangka Pikir

kerangka pikir merupakan bagian penelitian yang menggambarkan alur

pikir suatu penelitian Keberhasilan siswa dalam belajar dapat diukur dengan hasil

belajar yang diperoleh siswa selama mengikuti proses kegiatan pembelajaran

Pada saat proses pembelajaran berlangsung hanya sebagian siswa yang aktif dan

terlibat dalam pembelajaran Motivasi dan semangat siswa masih kurang untuk

21

belajar sehingga cepat mengalami rasa bosan dan jenuh Pada saat guru

menjelaskan materi sebagian siswa tidak memperhatikan sehingga kurang

mengerti dengan materi yang diajarkan karena model pembelajaran yang

digunakan guru kurang bervariasi dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu

kelompok Hal tersebut mengakibatkan rendahnya hasil belajar matematika siswa

Masalah tersebut merupakan gambaran secara umum tentang permasalahan yang

terdapat pada kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

Untuk memaksimalkan hasil belajar siswa salah satu model

pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses

pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat membantu siswa dalam

memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih siswa untuk bekerja

sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif dan terlibat dalam

proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti pembelajaran

Sebelum model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

diterapkan maka terlebih dahulu dilakukan tes berupa pretest dan posttest setelah

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diterapkan dalam

pembelajaran Setelah itu data dari pretest dan posttest dibandingkan lalu

dianalisis untuk mendapatkan hasil atau kesimpulan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran matematika Berdasarkan uraian tersebut dapat digambarkan bagan

kerangka pikir model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

sebagai berikut

22

Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir

Rendahnya Hasil Belajar Matematika Siswa

Kelas IV SD Inpres Banga-Banga

Pretest

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing

Posttest

Hasil Belajar

Analisis

Temuan

Siswa kurang aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran

Kurangnya semangat dan motivasi siswa untuk belajar

Model pembelajaran yang kurang bervariasi

Kerja sama dalam kelompok masih kurang

23

D Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang kajian pustaka

maupun kerangka pikir dalam penelitian ini digunakan hipotesis sebagai berikut

ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-

Banga Kabupaten Barrurdquo

Adapun hipotesis statistik dari penelitian ini yaitu

Keterangan

micro1 Rata-rata hasil belajar sebelum diberikan perlakuan

micro2 Rata-rata hasil belajar setelah diberikan perlakuan

Ho Tidak ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

H1 Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-

Banga Kabupaten Barru

Ho micro1 = micro2

H1 micro1ltmicro2

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A Rancangan Penelitian

1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksperimen Penelitian eksperimen adalah suatu kegiatan penelitian yang

dilakukan peneliti untuk menilai suatu perlakuan (treatment) pendidikan

terhadap suatu objek atau objek penelitian untuk menguji hipotesis Jenis

penelitian eksperimen yang digunakan adalah pre-eksperimental design

Penelitian pre-eksperimental design belum merupakan eksperimen

sungguh-sungguh karena masih terdapat variable luar yang ikut berpengaruh

terhadap terbentuknya variable dependen Jadi hasil eksperimen yang merupakan

variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen

Hal ini terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih

secara random (Sugiyono 201574)

2 Desain Penelitian

Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah one-group

pretest-postest design Pada desain ini terdapat pretest yang diberikan sebelum

postest setelah perlakuan Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut

Gambar 31 Desain One group pretest-postest

O1 X O2

Pretest Treatment Posttest

25

Keterangan

O1 Nilai pretest sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing

O2 Nilai posttest setelah dilaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran matematika teknik kancing

gemerincing

X Perlakuan berupa pembelajaran matematika melalui model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

B Populasi dan Sampel

1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201580) Populasi

dalam penelitian ini adalah murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru yang berjumlah 10 orang

2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari

semua yang ada pada populasi misalnya karena keterbatasan dana tenaga dan

waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu

(Sugiyono 201581) Dalam teknik pengambilan sampel peneliti menggunakan

sampel jenuh Sampel jenuh merupakan teknik pengambilan sampel bila semua

26

anggota populasi digunakan Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif

kecil (Sugiyono 201585) Sampel dalam penelitian ini adalah murid kelas IV

SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru yang berjumlah 10 orang

C Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek

pengamatan penelitian Dalam penelitian ini mengkaji dua variabel yaitu ldquoModel

Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincingrdquo sebagai variabel bebas

(X) dan ldquoHasil Belajar Matematikardquo sebagai variabel terikat (Y)

1 Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing adalah suatu

model pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok dimana masing-

masing anggota kelompok mendapatkan sebuah kancing berwarna sebagai

penanda apabila mereka berpendapat Masing-masing siswa harus

bertanggungjawab atas kancing yang dimiliknya

2 Hasil belajar matematika adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah

melalui kegiatan proses pembelajaran Hasil belajar matematika siswa yang

dimaksud adalah nilai yang diperoleh siswa sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dan sesudah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diberi

(posttest)

D Instrumen Penelitian

Adapun instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

27

1 Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa

selama penelitian berlangsung Dalam hal ini peneliti mengamati aktivitas

belajar siswa selama proses berlangsungnya pembelajaran

2 Soal Tes

Tes hasil belajar matematika digunakan untuk memperoleh informasi

tentang penguasaan siswa terhadap pembelajaran matematika sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing yang

biasa disebut pretest dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing yang biasa disebut posttest Soal tes dibuat

berdasarkan materi yang diberikan selama penelitian berlangsung dengan

berdasarkan rumusan indikator pembelajaran Soal tes ini akan

dikembangkan dalam bentuk tes uraian (essay) yang berjumlah 5 soal

3 Dokumentasi

Instrumen dari dokumentasi ini adalah kamera yang digunakan untuk

mengambil beberapa gambar atau foto kegiatan dan aktivitas siswa selama

proses pembelajaran berlangsung

E Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk

mengumpulkan data penelitiannya Untuk mengumpulkan data dalam penelitian

ini dilakukan dengan cara sebagai berikut

28

1 Observasi

Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan

langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang akan diteliti

Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara pengamatan dan pencatatan

mengenai pelaksanaan pembelajaran

2 Tes

Sebelum dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing terlebih dahulu dilakukan pretest untuk mengetahui

kemampuan awal murid Setelah diberi perlakuan kemudian dilakukan

postttest untuk mengetahui kemampuan hasil belajar murid Data yang

diperoleh berdasarkan tes yang digunakan dalam proses pembelajaran

3 Dokumentasi

Dengan teknik ini peneliti memperoleh dokumen penelitian berupa

foto materi pelajaran melalui buku serta RPP Dengan foto dapat

memberikan informasi mengenai keadaan atau situasi kelas ketika peneliti

maupun siswa melaksanakan proses pembelajaran

F Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan memperhatikan jenis data yang akan

dianalisis Dalam penelitian kuantitatif seluruh data dari seluruh responden atau

sumber data lain terkumpul maka dilakukan analisis data Adapun teknik analisis

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

29

1 Analisis Data Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau

memberi gambaran umum data yang terkumpul selama proses penelitian dan

bersifat kuantitatif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk

mendeskripsikan seberapa besar hasil belajar pretest dan posttest yang diperoleh

siswa kelas IV sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerncing dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing Adapun langkah-langkah dalam penyusunan data

hasil pengamatan yaitu

a Hasil Belajar Siswa

1) Menghitung nilai rata-rata siswa (Mean)

= sum

(Riadi 2016)

Keterangan

= Rata-rata (Mean)

fi = Jumlah

n = Jumlah siswa

2) Menghitung persentase nilai rata-rata

P =

(Sudijono 201539)

30

Keterangan

p = Angka Persentase

f = Frekuensi yang dicari persentasenya

n = Banyaknya sampel

Dalam keperluan analisis deskriptif kriteria yang digunakan untuk

menentukan kriteria hasil belajar siswa yaitu

Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar

Ketuntasan Hasil Belajar () Kategori Hasil Belajar

0 le x ge 54 Sangat rendah

55 le x ge 64 Rendah

65 le x ge 79 Sedang

80 le x ge 89 Tinggi

90 lt x gt 100 Sangat tinggi

Sumber Depdikbud (2003)

b Analisis Aktivitas Siswa

Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil lembar observasi aktivitas

siswa yang diolah dengan teknik analisis berikut

AP = sum

sum x 100

(Trianto 2010 243)

Keterangan

AP = Nilai yang dicari

sumP = Banyaknya siswa yang melakukan akrivitas

sumF = Jumlah seluruh siswa

31

Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa

Sumber (Trianto 2010 43)

2 Analistik Statistik Inferensial

Analisis statistik inferensial dilakukan untuk menguji hipotesis

penelitian dengan menggunakan uji-t Untuk menguji hipotesis penelitian

mengenai perbedaan hasil belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran

matematika sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing diuji dengan t-tes dengan taraf signifikan α = 005

atau bertaraf 5 Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti

menggunakan teknik statistik t (uji-t) dengan tahap sebagai berikut

radicsum

(Arikunto 2013349)

Keterangan

Md = Mean perbedaan mean pretest dan posttest

X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)

X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)

d = Devisi masing-masing subjek

sum = Jumlah kuadrat deviasi

N = Jumlah subjek pada sampel

Ketuntasan Hasil Belajar () Kriteria

0 le x ge 25 Kurang Baik

26 le x ge 50 Cukup Baik

51 le x ge 75 Baik

76 lt x gt 100 Sangat Baik

32

Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut

a Mencari harga ldquoMdrdquo dengan menggunakan rumus

Md = sum

(Arikunto 2013350)

Keterangan

Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest

sumd = Jumlah dari gain (pretest-posttest)

N = Subjek pada sampel

b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus

sum = sumd ndash sum

(Arikunto 2013351)

Keterangan

sum = Jumlah kuadrat deviasi

sumd = Jumlah dari gain (pretest-postest)

N = Subjek pada sampel

c Menentukan harga dengan rumus

radicsum

(Arikunto 2013349)

Keterangan

Md = Mean perbedaan mean pre-test dan pos-test

X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)

X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)

33

d = Devisi masing-masing subjek

sum = Jumlah kuadrat deviasi

N = Jumlah subjek pada sampel

d Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan

Kaidah pengujian signifikan

1) Jika maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti pengunaan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

2) Jika maka H0 diterima dan H1 ditolak berarti pengunaan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing tidak

berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

e Menentukan harga

Mencari mengunakan table distribusi t dengan taraf

signifikan α = 005 dan d k = N‒1

f Membuat Kesimpulan apakah model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas

IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif dimaksudkan untuk memperoleh gambaran

mengenai ketuntasan hasil belajar matematika murid yang meliputi sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) serta hasil observasi aktivitas siswa selama proses

pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Deskripsi masing-masing hasil analisis tersebut diuraikan sebagai berikut

a Deskripsi Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan Setelah

(Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing

Dari hasil analisis deskriptif yang disajikan pada lampiran C maka skor

hasil belajar siswa sebelum (Pretest) dan setelah (Posttest) diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing pada siswa kelas IV SD

Inpres Banga-Banga materi pecahan senilai dapat dilihat pada tabel 41 berikut

Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest)

dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif

Teknik Kancing Gemerincing

Statistik Pretest Posttest

Ukuran Sampel 10 10

Skor Ideal 100 100

Skor Rata-rata 609 807

Skor Tertinggi 81 100

Skor Terendah 36 60

Rentang Skor 45 40

Sumber Data Olah Lampiran C

34

35

Pada Tabel 41 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata skor hasil belajar

matematika siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (pretest) adalah 609 dan setelah diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) adalah 807 dari

skor ideal 100 Skor yang dicapai siswa tersebar dari skor terendah pretest 36 dan

skor terendah posttest 60 Skor tertinggi yang dicapai siswa pada pretest adalah 81

dan posttest adalah 100 dengan rentang skor pretest 45 dan posttest 40 Jika skor

hasil belajar matematika sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke

dalam lima kategori maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang

ditunjukkan pada Tabel 42 berikut

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika

Siswa Sebelum (Pretest) dan Sesudah (Posttest) Diterapkan Model

Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

No

Skor

Kategori

Pretest Posttest

F Persentase

()

F Persentase

()

1 0 le x le 54 Sangat Rendah 3 30 0 0

2 55 le x le 64 Rendah 4 40 2 20

3 65 le x le 79 Sedang 1 10 2 20

4 80 le x le 89 Tinggi 2 20 4 40

5 90 le x le 100 Sangat Tinggi 0 0 2 20

Jumlah 10 100 10 100

Sumber Hasil tes siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

Pada Tabel 42 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dari 10 siswa kelas

IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru terdapat 3 orang siswa (30) yang

memperoleh skor pada kategori sangat rendah 4 orang siswa (40) yang

memperoleh skor kategori rendah 1 orang siswa (10) yang memperoleh skor

36

kategori sedang dan 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori tinggi

serta tidak ada siswa (0) yang memperoleh skor kategori sangat tinggi

Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) dari 10 siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru terdapat 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor pada kategori rendah

2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori sedang 4 orang siswa (40)

yang memperoleh skor kategori tinggi dan 2 orang siswa (20) yang

memperoleh skor kategori sangat tinggi

Skor rata-rata hasil belajar siswa sebelum diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) sebesar 609 dikonversi ke dalam

5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil belajar matematika siswa umumnya

berada pada kategori rendah Sedangkan skor rata-rata hasil belajar siswa setelah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)

sebesar 807 dikonversi ke dalam 5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil

belajar matematika siswa umumnya berada pada kategori tinggi

Selanjutnya untuk melihat persentase ketuntasan hasil belajar matematika

siswa sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dapat dilihat pada Tabel 43

berikut

37

Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum

(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Skor

Kategori

Pretest Posttest

F Persentase

()

F Persentase

()

0 le x ˂ 70 Tidak Tuntas 7 70 2 20

70 le x le 100 Tuntas 3 30 8 80

Jumlah 10 100 10 100

Sumber Perolehan nilai siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru

Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila memiliki skor

paling sedikit 70 Dari Tabel 43 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) jumlah siswa yang

tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 7 orang siswa

(70) dan siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 3

orang siswa (30) Dari deskripsi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

matematika siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70

Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing (posttest) jumlah siswa yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan

minimal individual adalah 2 orang siswa (20) dan siswa yang memenuhi kriteria

ketuntasan minimal individual adalah 8 orang siswa (80) Berdasarkan deskripsi

di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD

Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru setelah diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria

ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70

38

b Deskripsi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa

Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika materi

pecahan senilai dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing selama 2 kali pertemuan secara singkat dapat dilihat pada Tabel 47

sebagai berikut

Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siwa Selama Proses Pembelajaran Dengan

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

() I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsun

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

Sumber Data Olah Lampiran C

39

1) Persentase rata-rata siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar

berlangsung sebanyak 100

2) Persentase rata-rata siswa yang memperhatikan guru pada saat proses

pembelajaran berlangsung sebanyak 80

3) Persentase rata-rata siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari

teman-temannya sebanyak 85

4) Persentase rata-rata siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran

berlangsung sebanyak 80

5) Persentase rata-rata siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing 80

6) Persentase rata-rata siswa yang bekerja sama dengan teman kelompoknya

sebanyak 90

7) Persentase rata-rata siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil

kerja kelompoknya sebanyak 90

8) Persentase rata-rata siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung sebanyak 80

9) Persentase rata-rata siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban sebanyak 85

10) Persentase rata-rata siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran sebanyak 75

Jika rata-rata skor aktivitas saat diterapkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke dalam lima kategori

40

maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang ditunjukkan pada Tabel

45 berikut

Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siwa Selama Proses

Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Kancing Gemerincing

Ketuntasan Hasil Belajar ( ) Kriteria F Persentase ()

0 le x ge 25 Kurang Baik 0 0

26 le x ge 50 Cukup Baik 0 0

51 le x ge 75 Baik 1 10

76 le x ge 100 Sangat Baik 9 90

Pada Tabel 45 di atas dapat dilihat bahwa persentase aktivitas siswa

melalui penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

terdapat 10 aspek yang diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa

yang berada pada kategori kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas

(10) yang berada pada kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada

pada kategori sangat baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga

aktivitas siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing berada pada kategori sangat baik

2 Hasil Analisis Inferensial

Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis Sesuai

dengan hipotesis penelitian yakni ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika

Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo Maka teknik

yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik statistik

inferensial dengan menggunakan uji-t

41

Berdasarkan analisis data yang diuraikan (lampiran C) terlihat bahwa

pada siswa kelas IV SD Inpres BangandashBanga Kabupaten Barru sebesar

1767 Berdasarkan tersebut dapat dibandingkan dengan nilai

menggunakan tabel distribusi t dengan taraf signifikan α = 005 (tabel terlampir)

dan db = N-1 = 9 maka diperoleh = 1833 Setelah diperoleh 1767 dan

= 1833 maka diperoleh ˃ atau 1767 ˃ 1833 sehingga dapat

disimpulkan bahwa ditolak dan diterima Hal ini berarti bahwa terdapat

pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap

hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten

Barru

B Pembahasan

Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian di kelas IV SD Inpres

Banga-Banga Kabupaten Barru yang jumlah siswanya yaitu 10 orang Desain

penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest design yang hanya

melibatkan satu kelompok yaitu kelompok eksperimen dimana diberikan tes awal

berupa pretest sebelum treatment atau perlakuan dan akhir pembelajaran

diberikan posttest Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan perlakuan

berupa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing Untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing terhadap materi pembelajaran matematika pada siswa yaitu melalui

hasil test (pretest dan posttest) yang diberikan sebelum dan sesudah perlakuan

kemudian dianalisis menggunakan perhitungan manual

42

Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar matematika siswa sebelum

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)

menunjukkan bahwa terdapat 3 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang

siswa atau 30 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

dan 7 orang siswa atau 70 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 609 Dengan kata lain hasil belajar

matematika pada siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (pretest) masih tergolong rendah dan tidak memenuhi

kriteria ketuntasan klasikal

Selanjutnya hasil analisis data hasil belajar siswa matematika setelah

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)

menunjukkan bahwa terdapat 8 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang

siswa atau 80 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

dan 2 orang siswa atau 20 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 807 Dengan kata lain hasil belajar

matematika pada siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria ketuntasan klasikal

Hasil pengamatan persentase aktivitas siswa melalui penerapan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terdapat 10 aspek yang

diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa yang berada pada kategori

kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas (10) yang berada pada

kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada pada kategori sangat

baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga aktivitas siswa setelah

43

diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berada

pada kategori sangat baik

Hasil analisis statistik inferensial yang dimaksud adalah pembahasan

terhadap hasil pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya dengan

menggunakan rumus uji-t diketahui bahwa nilai = 1767 dan = 1833

maka diperoleh atau 1767 gt 1833 sehingga dapat disimpulkan

bahwa Ho ditolak dan H1 diterima

Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial yang

diperoleh ternyata cukup mendukung teori yang telah dikemukakan pada kajian

pustaka Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ldquoModel Pembelajaran

kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar

Matematika Siswa Kelas V SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo

44

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan

yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berpengaruh

terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga

Kabupaten Barru

B Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini maka

peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut

1 Bagi siswa diharapkan lebih aktif semangat kreatif dan dapat

mengembangkan diri dalam pelajaran

2 Bagi guru diharapkan bisa menerapkan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing dalam pembelajaran matematika agardapat

membangkitkan minat keingintahuan motivasi dan keberanian murid dalam

menjawab pertanyaan pada saat proses pembelajaran berlangsung

3 Bagi peneliti diharapkan mampu mengembangkan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing ini pada mata pelajaran lain demi

tercapainya tujuan yang diharapkan

45

DAFTAR PUSTAKA

Afianti Nurul Wisma Sulastry Taty Alimin 2017 Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan

Keakifan Dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X Mia 3 SMAN 1

Bontomarannu Jurnal Nalar Pendidikan 5 (2) 550 (httpsojsunm

acidnalararticleview4869 diakses pada tanggal 2 Februari 2020)

Al-Tabany T I B 2015 Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif

dan Kontekstual Konsep Landasan dan Implementasinya pada

Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik IntegratifTKI) Jakarta Prenada

media Group

Arikunto Suharsimi 2013 Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik

Jakarta PT Rineka Cipta

Djamarah Syaiful Bahri 2018 Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif

Jakarta PT Rineka Cipta

Erika Dini Sumardi Rosarina 2018 Pengaruh Model Cooperative Learning

Tipe Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pembelajaran

IPS SD Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar5(1)

142(httpsejournalupieduindexphppedadidaktikaarticleview7270

diakses pada tanggal 7 Maret 2020)

Fiona Firda 2019 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Peseta Didik Tema Panas dan

Perpindahannya Kelas V SD Negeri 3 Talangpadang Kabupaten

Tanggamus Skripsi Tidak Diterbitkan Bandar Lampung Universitas

Lampung (httpdigilibunilaacidideprint57215 diakses pada tanggal 8

Februari 2020)

Huda Miftahul 2017 Cooperative Leraning Metode Teknik Struktur dan Model

Terapan Yogyakarta Pustaka Belajar

Isrokrsquoatun Rosmala Amelia 2019 Model-Model pembelajaran Matematika

Jakarta PT Bumi Aksara

Octavia Shilphy A 2020 Model-Model PembelajaranYogyakarta CV Budi

Utama

Pardamean Toto 2015 Model Pembelajaran Untuk Efesiensi Dan Efektivitas

Pembelajaran (httpswwwkompasianacomtotopardamean550b2351a3

3311b2142e396emodel-pembelajaran-untuk-efisiensi-dan-efektivitas-pem

belajaran) Diakses pada tanggal 26 Juni 2015

46

Purwanto Dwi 2016 Meningkatkan Komunikasi Matematis Dan Hasil Belajar

Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Jurnal Pendidikan Matematika 21(3) 245 (httpejournal

umpwracidindexphpekuivalenarticleview30072844 diakses pada

tanggal 2 Februari 2020)

Puspita G I Monawati amp Elly R (2017) Korelasi Persepsi Siswa Terhadap

Pembelajaran Matematika Dengan Hasil Belajarnya Di Kelas V Sd Negeri

I Pagar Air Aceh Besar Jurnal ilmiah pendidikan guru sekolah dasar 2

92 (httpswwwneliticomidpublications188711korelasi-siswa-terhada

p-pembelajaran-matematika-dengan-hasil-belajarnya diakses pada tanggal

3 Februari 2020)

Riadi E 2016 Statistika Penelitian (Analisis Manual Dan IBM SPSS)

Yogyakarta Penerbit Andi

Rusman 2012 Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Sucipta Komang Japa Gusti Ngurah Margunayasa Gede 2018 Pengaruh

Model Pembelajaran Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar IPA

Kelas V Jurnal Mimbar Ilmu 23 (3) 208 (httpsejournalun dikshaac

idindexphpMIarticleview164370 diakses pada tanggal 21 Februari

2020)

Sudijono Anas 2015 Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Sugiyono 2015 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Suprihatiningrum Jamil 2016 Strategi Pembelajaran Teori amp Aplikasi

Jogjakarta Ar-Ruzz Media

Trianto (2010) Model Pembelajaran Terpadu Jakarta Bumi Aksara

Ulya Zulfa 2019 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemerincing Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Pada

siswa Kelas II SDI Nailul Falah Sukorejo-Pasuruan Skripsi Tidak

Diterbitkan Surabaya Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

(httpdigilibuinsbyacidideprint33077 diakses pada tanggal 21

Februari 2020)

47

Wati Irma 2017 Pentingnya Media Dan Model Pembelajaran Dalam proses

Mengajar (httpsmetrojambicomread2017102726042pentingnya-me

diadan-model-pembelajaran-dalam-proses-mengajar Diakses pada tanggal

3 Juli 2020)

Wandini Rora Rizki 2019 Pembelajaran Matematika Untuk Calon Guru MISD

CV Medan Widya Puspita

Widyarty Z 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing

Gemeincing Terhadap Hasil dan Minat Belajar Matematika Siswa Kelas

VII SMP Dwi SejahteraPekan Baru Skripsi Tidak Diterbitkan Pekan

Baru Universitas Islam Negeri Sultan Syarif kasim (httprepositoryuin

suskaaciidideprint2150 diakses 9 Februari 2020)

Yudha Rahmat Putra 2018 Motivasi Berprestasi amp Disiplin Peserta Didik Serta

Hubungannya dengan Hasil Belajar Pontianak Yudha English Gallery

L

A

M

P

I

R

A

N

LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN

KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI

SOAL PRETEST DAN HASIL KERJA PRETEST SISWA

SOAL POSTTEST DAN HASIL KERJA POSTTEST SISWA

PEDOMAN PENILAIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI

Kompetensi Dasar Indikator Nomor

Soal

Jumlah

Soal

31 Menjelaskan pecahan-

pecahan senilai

dengan gambar dan

model konkret

311 Menunjukkan pecahan

senilai

1 dan 2

2

312 Menuliskan contoh

pecahan senilai

3 1

41 Mengidentifikasi

pecahan-pecahan

senilai dengan gambar

dan model konkret

411 Menentukan pecahan

senilai dengan cara

mengalikan pembilang

dan penyebut dengan

angka yang sama

4 1

412 Menentukan pecahan

senilai dengan cara

membagi pembilang

dan penyebut dengan

angka yang sama

5 1

Jumlah Soal 5

SOAL PRETEST

Nama

Kelas

1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar

a

b

2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan

3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari

4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

HASIL KERJA PRETEST SISWA

SOAL POSTTEST

Nama

Kelas

1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar

a

b

2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan

3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari

4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan

berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang

sama

a

b

c

HASIL KERJA POSTTEST SISWA

PEDOMAN PENILAIAN

PRETEST

Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot

1 a

dan

b

dan

20

2

10

3 Pecahan yang senilai dengan

yaitu

dan

10

4 a

=

b

c

30

5 a

=

=

b

=

=

c

=

=

30

Jumlah 100

Panduan Penilaian Skor

x 100 = Nilai

POSTTEST

Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot

1 a

dan

b

dan

20

2

10

3 Pecahan yang senilai dengan

yaitu

dan

10

4 d

=

e

f

30

5 a

=

=

b

=

=

c

=

=

30

Jumlah 100

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan SD Inpres Banga-Banga

Mata Pelajaran Matematika

Kelas Semester IVGanjil

Tahun Pelajaran 20202021

Materi Pokok Pecahan Senilai

Alokasi Waktu 2 (35x2)

Pertemuan 2x Pertemuan

A Kompetensi Inti

1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya

2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan

tetangganya serta cintah tanah air

3 Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati

(mendengar melihat membaca) dan menanya berdasarkan ingin tahu

tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya dan benda-

benda yang dijumpainya di rumah di sekolah dan tempat bermain

4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis

dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat

dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan

berakhlak mulia

B Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

31 Menjelaskan pecahan-pecahan

senilai dengan gambar dan

model konkret

312 Menunjukkan pecahan senilai

313 Menuliskan contoh pecahan

senilai

41 Mengidentifikasi pecahan- 411 Menentukan pecahan senilai

pecahan senilai dengan gambar

dan model konkret

dengan cara mengalikan

pembilang dan penyebut

dengan angka yang sama

412 Menentukan pecahan senilai

dengan cara membagi

pembilang dan penyebut

dengan angka yang sama

C Tujuan Pembelajaran

1 Siswa dapat menunjukkan pecahan senilai dengan tepat

2 Siswa dapat menuliskan contoh pecahan senilai dengan tepat

3 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan mengalikan pembilang

dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat

4 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan membagi pembilang

dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat

Karakter siswa yang diharapkan Religius Nasionalis Mandiri

Gotong Royong dan Integritas

D Materi Pembelajaran

1 Pengertian pecahan senilai

2 Contoh pecahan senilai

3 Mencari pecahan senilai dengan cara

a Mengalikan pembilang dan penyebut dengan angka yang sama

b Membagi pembilang dan penyebut dengan angka yang sama

E Pendekatan Model dan Metode Pembelajaran

Pendekatan Saintifik

Model Pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Metode Ceramah diskusi tanya jawab penugasan

F Media Pembelajaran

1 Gambar-gambar

2 Kancing baju warna-warni

G Sumber Belajar

1 Buku guru dan siswa matematika kelas IV

2 Buku petunjuk guru matematika kelas IV

3 Modulbahan ajar

4 Internet

5 Modul lain yang relevan

H Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran Alokasi Waktu

Pendahuluan Guru mengajak siswa untuk berdorsquoa

menurut agama dan keyakinan masing-

masing Religius

Siswa menyanyikan lagu wajib

Indonesia Raya Nasionalis

Guru melakukan komunikasi tentang

kehadiran siswa dengan mengabsen

Communication

Guru menyiapkan kesiapan psikis dan

fisik siswa

Pemberian motivasi kepada siswa

dengan melakukan tepuk semangat

bersama-sama

Guru memberikan apersepsi kepada

siswa

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai

Communication

Guru melakukan tanya jawab yang

berhubungan dengan materi

Communication

10 Menit

Inti Mengamati

Guru menjelaskan mengenai materi

yang akan dibahas

Siswa memperhatikan penjelasan

guru

Guru membagi siswa menjadi 2

kelompok yang beranggotakan 5

orang siswa 1 kelompok untuk

berdikusi dengan teknik kancing

gemerincingCollaboration

Siswa mendengarkan penjelasan guru

tentang maksud dari teknik kancing

gemerincing

Siswa mengamati gambar yang

diperlihatkan guru kemudian guru

menyuruh siswa dalam kelompok

bersama-sama mengamati gambar

tersebut lalu menyebutkan pecahan

yang terdapat pada gambar dan

apakah senilai atau tidak

Siswa menjawab setiap pertanyaan

yang diberikan oleh guru Mandiri

Guru memberikan penguatan tentang

konsep pecahan senilai kepada siswa

Guru memberikan penjelasan kepada

siswa mengenai cara mencari pecahan

senilai dengan mengalikan atau

membagi pembilang dan penyebut

yang sama

Menanya

Siswa menanyakan materi yang

tidak dipahami pada guru

Mengumpulkan Data

siswa yang telah dikelompokkan

tadi mengumpulkan informasi

berdasarkan materi yang telah di

pelajari

Siswa mengerjakan lembar kerja

kelompok yang sudah dibagikan

oleh guru secara berkelompok

Gotong Royong

Mengasosiasi

Guru mengawasi masing-masing

kelompok dan memberi bantuan

kepada kelompok jika mengalami

kesulitan dalam mengerjakan tugas

yang diberikan Communication

Mengkomunikasikan

Guru memberikan kesempatan pada

tiap kelompok untuk menyampaikan

hasil diskusi kelompok

Communication

perwakilan salah satu kelompok yang

dipilih oleh guru mempresentasikan

hasil diskusinya dengan

kelompoknya

Setiap siswa yang maju kedepan

mengumpulkan kancingnya di tengah

meja kelompoknya

180 Menit

Setiap siswa mempunyai 2 kancing

ditangannya dalam artian setiap siswa

mempunyai kesempatan untuk

bertanya dan menanggapi kepada

kelompok lain

Jika kancing yang dimiliki seorang

siswa habis dia tidak boleh berbicara

lagi sampai temannya menghabiskan

kancing mereka

Jika semua kancing sudah habis

sedangkan tugas belum selesai

kelompok boleh mengambil

kesepakatan untuk membagi-bagi

kancing lagi dan mengulangi

prosedurnya kembali

Guru menanggapi dan memberikan

penguatan dengan menyampaikan

jawaban benar

Guru memberikan penghargaan

kepada setiap kelompok

Penutup Siswa diberi kesempatan untuk

bertanya apa yang mereka belum

pahami

Guru memberikan soal sebagai bentuk

evaluasi kepada siswa yang dikerjakan

secara individu untuk mengetahui

pemahaman konsep siswa Mandiri

Setelah semua selesai mengerjakan

soal hasil pekerjaan siswa

dikumpulkan dan guru memeriksa

hasil pekerjaan tersebut Mandiri

Siswa dan guru melakukan refleksi

kegiatan dengan cara meminta siswa

mengungkapkan perasaan dan

pendapatnya mengenai kegiatan

pembelajaran pada hari ini serta

materi apa saja yang telah dipelajari

Integritas

Untuk memotivasi siswa sebelum

pulang bersama-sama melakukan

tepuk semangat Communication

Sebelum pulang siswa berdoa

bersama-sama dipimpiin oleh ketua

kelas Religius

10 Menit

I Penilaian

1 Jenis penilaian Penilaian pengetahuan

Teknik penilaian Tes

Rubrik Penilaian Pemahaman Konsep Pecahan Senilai

No

Indikator

Pemahaman

Konsep

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Kriteria

Skor

1 Menyatakan

ulang sebuah

pecahan

a Menunjukkan

Pecahan Senilai

b Menuliskan

contoh pecahan

senilai

Menuliskan kalimat

matematika dengan

benar

10

menuliskan sebagian

kalimat matematika

5

Menuliskan jawaban

tapi salah

1

Tidak mengisi jawaban 0

2 Menyajikan

konsep dalam

bentuk

representasi

matematis

a Menggambarkan

bentuk yang

mewakili

pecahan

Menggambar bentuk

yang mewakili pecahan

sesuai dengan

bilangannya

10

Menggambar bentuk

yang mewakili pecahan

namun tidak sesuai

dengan bilangannya

5

Menggambar bentuk

yang mewakili tapi

salah

1

Tidak menggambar

bentuk yang mewakili

pecahan

0

b Menyatakan

pecahan dari

sebuah gambar

Menyatakan pecahan

yang sesuai dengan

gambar

10

Menyatakan pecahan

tetapi tidak sesuai

dengan gambar

5

menyatakan gambar

dan pecahan yang tidak

sesuai

1

Tidak menyatakan

pecahan yang sesuai

dengan gambar

0

3 Menggunakan

prosedur atau

operasi

tertentu

a Menentukan

pecahan senilai

dengan

mengalikan

Melakukan operasi

hitung dengan

mengalikan penyebut

dan pembilang dengan

10

pembilang dan

penyebut dengan

angka yang sama

angka yang sama

dengan tepat

Melakukan operasi

hitung dengan

mengalikan penyebut

dan pembilang dengan

angka yang sama tetapi

belum tepat

5

Melakukukan operasi

hitung tetapi salah

1

Tidak melakukan

operasi hitung

0

b Menentukan

pecahan senilai

dengan membagi

pembilang dan

penyebut dengan

angka yang sama

Melakukan operasi

hitung dengan

membagi penyebut dan

pembilang dengan

angka yang sama

dengan tepat

10

Melakukan operasi

hitung dengan

membagi penyebut dan

pembilang dengan

angka yang sama tetapi

belum tepat

5

Melakukukan operasi

hitung tetapi salah

1

Tidak melakukan

operasi hitung

0

Nilai akhir siswa =

x 100

2 Jenis penilaian Penilaian sikap

Teknik penilaian Non tes

No Nama

Perubahan Tingkah Laku

Disiplin Jujur Percaya Diri

K C B SB K C B SB K C B SB

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

2

Dst

Keterangan

K (Kurang) 1 C (Cukup) 2 B (Baik) 3 SB (Sangat Baik) 4

3 Jenis penilaian Penilaian keterampilan

Teknik penilaian Non tes

Rubrik Penilaian Kinerja Menyelesaikan Masalah Pecahan Senilai

No Nama Kriteria Penilaian

Kerja Sama Ketepatan Kejelasan

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1

2

3

Keterangan

Skor 4 Sangat baik Skor 2 Cukup

Skor 3 Baik Skor 1 Perlu bimbingan

Barru 21 September 2020

Mengetahui

Guru Kelas 4 Mahasiswa

Aminah SPd Lismayanti

NIP NIM 105401113516

Kepala SD Inpres Banga-Banga

Abdul Latif SPd MPd

NIP 19690412 200005 1 001

KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS IV SD

INPRES BANGA-BANGA KABUPATEN BARRU

No Aktivitas Siswa

1 Siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar berlangsung

2 Siswa yang memperhatikan guru pada saat proses pembelajaran

berlangsung

3 Siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari teman-

temannya

4 Siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung

5 Siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing

6 Siswa yang bekerja sama dengan teman kelompok

7 Siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil

diskusinya

8 Siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

9 Siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan menambahkan

jawaban

10 Siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir pembelajaran

LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN

DAFTAR HADIR SISWA

DATA HASIL KEMAMPUAN AWAL PRETEST SISWA

DATA HASIL TES BELAJAR POSTTEST SISWA

DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

DAFTAR HADIR SISWA KELAS IV SD INPRES BANGA-BANGA

KABUPATEN BARRU

No Nama Siswa LP Pertemuan

1 2 3 4

1 Adelia p

P

R

E

T

E

S

T

radic radic

P

O

S

T

T

E

S

T

2 Akbar L radic radic

3 Aulifiah P radic radic

4 Irwansyah L radic radic

5 Muhammad Faiz Paki L radic radic

6 Muh Revan Anugrah L radic radic

7 Muhammad Takwin L radic radic

8 Nabila Zahira P radic radic

9 Nurhalisa P radic radic

10 Nurul Hidayat P radic radic

Keterangan

radic = Hadir

S = Sakit

A = Alfa

I = Izin

Jumlah siswa

Laki-laki 5 orang

Perempuan 5 orang

Banga-Banga September 2020

Peneliti

Lismayanti

Nim105401113516

DATA HASIL BELAJAR SISWA SEBELUM DITERAPKAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

(PRETEST)

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Adelia 63 Tidak Tuntas

2 Akbar 64 Tidak Tuntas

3 Aulifiah 81 Tuntas

4 Irwansyah 80 Tuntas

5 Muhammad Faiz Paki 36 Tidak Tuntas

6 Muh Revan Anugrah 59 Tidak Tuntas

7 Muhammad Takwin 74 Tidak Tuntas

8 Nabila Zahira 40 Tuntas

9 Nurhalisa 51 Tidak Tuntas

10 Nurul Hidayat 61 Tidak Tuntas

Jumlah 609

Rata-rata 609

Kategori Rendah

DATA HASIL TES BELAJAR SISWA SETELAH DITERAPKAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

(POSTTEST)

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Adelia 88 Tuntas

2 Akbar 79 Tuntas

3 Aulifiah 100 Tuntas

4 Irwansyah 100 Tuntas

5 Muhammad Faiz Paki 60 Tidak Tuntas

6 Muh Revan Anugrah 82 Tuntas

7 Muhammad Takwin 88 Tuntas

8 Nabila Zahira 59 Tidak Tuntas

9 Nurhalisa 70 Tuntas

10 Nurul Hidayat 81 Tuntas

Jumlah 807

Rata-rata 807

Kategori Tinggi

DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK

KANCING GEMERINCING

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

()

I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA

HASIL ANALISIS STATISTIK DAN INFERENSIAL

HASIL ANALISIS NILAI PRETEST DAN POSTTEST SISWA

HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL

HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA

HASIL ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF DAN INFERENSIAL

A Hasil Analsis Statistik Deskriptif

Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Pretest

X F FX

81 1 81

80 1 80

74 1 74

64 1 64

63 1 63

61 1 61

59 1 59

51 1 51

40 1 40

36 1 36

Jumlah 10 609

Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 609

sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai

rata-rata (mean) sebagai berikut

= sum

=

= 609

Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Posttest

X F FX

100 2 200

88 2 176

82 1 82

81 1 81

79 1 79

70 1 70

60 1 60

59 1 59

Jumlah 10 807

Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 807

sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai

rata-rata (mean) sebagai berikut

= sum

=

= 807

Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest

No X1 (Pretest) X2 (Posttest) d = X2 - X1 dsup2

1 63 88 25 625

2 64 79 15 225

3 81 100 19 361

4 80 100 20 400

5 36 60 24 576

6 59 82 23 529

7 74 88 14 196

8 40 59 19 361

9 51 70 19 361

10 61 81 20 400

Jumlah 198 4034

B Hasil Analisis Statistik Inferensial

Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut

a Mencari harga ldquoMDrdquo dengan menggunakan rumus

Md = sum

= 198

b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus

sum = sum sum

= 4034- 39204

= 1136

c Menentukan Harga tHitung

t =

radicsum

t =

radic

t =

radic

t =

radic

t =

t = 1767

d Menentukan Harga

Untuk mencari tTabel peneliti menggunakan tabel distribusi t

dengan taraf signifikan = 10 ndash 1 = 9 maka

diperoleh t005 = 1833

Setelah diperoleh tHitung = 1767 dan ttabel = 1833 maka tHitung gt

ttabel atau atau 1767 gt 1833 Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho

ditolak dan H1 diterima Ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap hasil belajar

matematika murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru

HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL

1 PRETEST

Ketuntasan belajar klasikal =

=

x 100

= 30

2 POSTTEST

Ketuntasan belajar klasikal =

=

x 100

= 80

HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TEKNIK KANCING GEMERINCING

No

Aktivitas yang diamati

Pertemuan Rata-

rata

Persentase

Rata-rata

()

I II

1 Siswa yang hadir pada saat proses

belajar mengajar berlangsung

10 10 10 100

2 Siswa yang memperhatikan guru

pada saat proses pembelajaran

berlangsung

7 9 8 80

3 Siswa yang menjawab pertanyaan

dari guru maupun dari teman-

temannya

7 10 85 85

4

Siswa yang bertanya pada saat

proses pembelajaran berlangsung

7 9 8 80

5

Siswa yang antusias belajar

melalui model pembelajaran

kooperatif teknik kancing

gemerincing

6

10

8

80

6

Siswa yang bekerja sama dengan

teman kelompok

8

10

9

90

7

Siswa yang berani naik ke depan

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

8

10

9

90

8

Siswa yang mempergunakan

kancingnya pada saat proses

pembelajaran berlangsung

6

10

8

80

9 Siswa yang mengajukan diri

untuk menanggapi dan

menambahkan jawaban

7 10 85 85

10 Siswa yang mampu

menyimpulkan materi pada akhir

pembelajaran

6 9 75 75

Rata-rata 845 845

Mengukur persentase keberhasilan aktivitas Siswa

Keberhasilan aktivitas siswa =

=

= 845

LAMPIRAN D

TABEL DISTRIBUSI T-TABEL

KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI

KARTU KONTROL PENELITIAN

PERSURATAN

DOKUMENTASI

TABEL DISTRIBUSI T-TABEL

Dk 025 010 005 002 001 0005

1 1000 3078 6314 12706 31821 63657

2 0816 1886 2920 4303 6965 9925

3 0765 1638 2353 3182 4541 5841

4 0741 1533 2132 2766 3747 4604

5 0727 1476 2015 2571 3365 4032

6 0718 1440 1943 2447 3143 3707

7 0711 1415 1895 2365 2998 3499

8 0706 1397 1860 2306 2896 3355

9 0703 1383 1833 2262 2821 3250

10 0700 1372 1812 2228 2764 3169

11 0697 1363 1796 2201 2718 3106

12 0695 1356 1782 2178 2681 3055

13 0694 1350 1771 2160 2650 3012

14 0692 1345 1761 2145 2624 2977

15 0691 1341 1753 2132 2623 2947

16 0690 1337 1746 2120 2583 2921

17 0689 1333 1740 2110 2567 2898

18 0688 1330 1734 2101 2552 2878

19 0688 1328 1729 2093 2539 2861

20 0687 1325 1725 2086 2528 2845

21 0686 1323 1721 2080 2518 2831

22 0686 1321 1717 2074 2508 2819

23 0685 1319 1714 2069 2500 2807

24 0685 1318 1711 2064 2492 2797

25 0684 1316 1708 2060 2485 2787

26 0684 1315 1706 2056 2479 2779

27 0684 1314 1073 2052 2473 2771

KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI

KARTU KONTROL PELAKSANAAN PENELITIAN

PERSURATAN

DOKUMENTASI

Gambar 1 Pemberian Pretest

Gambar 2 Pembagian Kancing Pada Masing-Masing Anggota Kelompok

Gambar 3 Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Gambar 4 Pemberian Posttest

RIWAYAT HIDUP

Lismayanti Dilahirkan di Banga-Banga pada tanggal 14

Agustus 1998 dari pasangan Ayahanda Cagga dan Ibunda

Marni Anak pertama dari dua bersaudara Penulis masuk

sekolah dasar pada tahun 2004 di SD Inpres Banga-Banga dan

tamat pada tahun 2010 tamat di SMP Negeri 4 Barru pada

tahun 2013 dan tamat di SMK Negeri 1 Barru pada tahun 2016 Pada tahun yang

sama (2016) penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang ada di

Makassar yaitu Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) dan

mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) pada Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Atas berkat yang Maha Kuasa penulis

berhasil menyelesaikan seluruh mata kuliah yang diprogramkan dan semua itu

dilakukan dengan semangat dan usaha yang tinggi untuk mendapatkannya

Page 21: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 22: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 23: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 24: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 25: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 26: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 27: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 28: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 29: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 30: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 31: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 32: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 33: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 34: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 35: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 36: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 37: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 38: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 39: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 40: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 41: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 42: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 43: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 44: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 45: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 46: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 47: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 48: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 49: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 50: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 51: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 52: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 53: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 54: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 55: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 56: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 57: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 58: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 59: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 60: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 61: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 62: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 63: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 64: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 65: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 66: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 67: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 68: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 69: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 70: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 71: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 72: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 73: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 74: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 75: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 76: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 77: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 78: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 79: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 80: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 81: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 82: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 83: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 84: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 85: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 86: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 87: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 88: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 89: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 90: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 91: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 92: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 93: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 94: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 95: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 96: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 97: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 98: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 99: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 100: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 101: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 102: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 103: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 104: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 105: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9
Page 106: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK … · 2 days ago · Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik ... (pretest) yaitu 60,9