Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TEKNIK KANCING GEMERINCING TERHADAP HASIL BELAJAR
MATEMATIKA PADA MURID KELAS IV SD INPRES BANGA-BANGA
KABUPATEN BARRU
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
LISMAYANTI
10540 11135 16
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2020
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
ldquoDan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharaprdquo
(QS Al-Insyirah 8)
ldquoSelalu ada harapan bagi mereka yang sering berdoa
Selalu ada jalan bagi mereka yang sering berusahardquo
Kupersembahkan karya ini sebagai salah satu wujud baktiku
kepada Kedua orang tuaku tercinta atas segala tetesan keringat
kasih sayang dorsquoa dan pengorbanannya Tak lupa juga saya
berterima kasih kepada saudaraku keluargaku serta sahabat-
sahabatku yang senantiasa berdorsquoa dalam memberikan dorongan
dan motivasi sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan
vii
ABSTRAK
LISMAYANTI 2020 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV
SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru Skripsi Jurusan Pendidikan Guru
Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar Pembimbing I Nasrun dan Pembimbing II Kristiawati
Masalah utama dalam penelitian ini yaitu rendahnya hasil belajar
matematika siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru Jenis penelitian ini adalah penelitian Pre-
eksperimen dengan menggunakan desain penelitian One-Group Pretest-Posttest
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga
Kabupaten Barru Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik
sampel jenuh dengan menjadikan populasi sebagai sampel yaitu 10 orang
Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes lembar observasi dan
dokumentasi Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik
deskriptif dan inferensial dengan analisis uji t Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa nilai rata-rata hasil belajar matematika sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) yaitu 609 berada
pada kategori rendah sedangkan nilai rata-rata setelah diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) adalah 807 berada
pada kategori tinggi Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan uji t
diperoleh = 1833 dan = 1767 dimana gt Hal ini berarti
bahwa hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (H1) diterima Sehingga
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
Kata Kunci Teknik Kancing Gemerincing Hasil Belajar
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam Allah
yang paling agung untuk membuka jalan bagi setiap maksud kita Allah yang
paling suci untuk menjadi energi bagi petunjuk hidup dan kesuksesan kita Tiada
daya dan kekuatan kecuali dengan bimbingan dari-Nya sehingga skripsi dengan
judul ldquoPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing TerhadapHasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo dapat diselesaikan
Setiap orang dalam berkarya selalu mengharapkan kesempurnaan
termasuk dalam tulisan ini Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki tetapi penulis telah mengerahkan segala daya dan
upaya untuk membuat tulisan ini selesai dengan baik dan bermanfaat dalam dunia
pendidikan
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik
guna memperoleh gelar sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Universitas Muhammadiyah Makassar Skripsi ini berupaya memberi gambaran
dan informasi sejauh mana pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IVSD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan
tulisan ini Segala rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua
ix
orang tua saya yaitu ayahanda Cagga dan ibunda Marni yang telah berdoa
berjuang rela berkorban tanpa pamrih dalam mengasuh membesarkanmendidik
dan membiayai penulis dalam proses pencarian ilmu Tak lupa pula penulis
mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada
1 Prof Dr H Ambo Asse MAg Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar
2 Erwin Akib SPd MPd PhD Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
3 Aliem Bahri SPd MPd Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar
4 Ernawati SPd MPd Sekretaris Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar
5 Dr Nurlina SSi MPd Penasehat akademik yang senantiasa memberikan
masukan dan bimbingan selama proses perkuliahan
6 Nasrun SPd MPd Pembimbing I dan Kristiawati SPd MPd
Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan
bimbingan arahan serta motivasi sejak awal penyusunan proposal hingga
selesainya skripsi ini
7 Bapak-bapak dan Ibu-bu Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar yang telah ikhlas mentransfer ilmunya kepada penulis
x
8 Abdul Latif SPd MPd Kepala Sekolah SD Inpres Banga-Banga
Kabupaten Barru atas bantuannya selama penulis mengadakan penelitian
9 Aminah SPd Guru kelas IV Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
sekaligus sebagai Validator ats segala bimbingan dan kerja samanya selama
penulis mengadakan penelitian
10 BapakIbu Guru serta seluruh Staf SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
yang telah memberikan bantuan dan petunjuknya selama penulis mengadakan
penelitian
11 Siswa-siswi SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru atas kerja sama
motivasi serta semangatnya dalam mengikuti proses pembelajaran
12 Rekan seperjuangan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Angkatan 2016 terkhusus kelas D Universitas Muhammadiyah Makassar
terima kasih atas solidaritas yang diberikan selama menjalani perkuliahan
semoga keakraban dan kebersamaan kita tidak berakhir sampai disini
13 Sahabat-sahabatku yang setia dan tulus memberikan doa dukungan dan
masukan kepada penulis demi terselesainya skripsi ini serta seluruh keluarga
besar
14 Semua pihak yang telah memberikan bantuan yang tidak sempat disebutkan
satu persatu semoga menjadi ibadah dan mendapat imbalan dari-Nya
Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis senantiasa
mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak karena penulis yakin bahwa
suatu persoalan tidak akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan Mudah-
xi
mudahan skripsi ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca terutama bagi diri
pribadi penulis Amin Yaa Rabbal Alamiinn
Makassar Oktober 2020
Penulis
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING iii
SURAT PERNYATAAN iv
SURAT PERJANJIAN v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN vi
ABSTRAK vii
KATA PENGANTAR viii
DAFTAR ISI xii
DAFTAR TABEL xiv
DAFTAR GAMBAR xv
DAFTAR LAMPIRAN xvi
BAB I PENDAHULUAN 1
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 5
C Tujuan Penelitian 5
D Manfaat Penelitian 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA 7
A Kajian Teori 7
1 Hasil Belajar 7
2 Matematika 9
3 Model Pembelajaran Kooperatif 11
xiii
4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing 14
5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing 16
6 Kaitan Antara Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika 17
B Hasil Penelitian yang Relevan 18
C Kerangka Pikir 20
D Hipotesis Penelitian 23
BAB III METODE PENELITIAN 24
A Rancangan Penelitian 24
B Populasi dan Sampel 25
C Definisi Operasional Variabel 26
D Instrumen Penelitian 26
E Teknik Pengumpulan Data 27
F Teknik Analisis Data 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34
A Hasil Penelitian 34
B Pembahasan 41
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 44
A Simpulan 44
B Saran 44
DAFTAR PUSTAKA 45
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 12
Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar 30
Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa 31
Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan
Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing 34
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika Siswa
Sebelum (Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model
Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 35
Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum
(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 37
Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 38
Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siswa Selama Proses
Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing 40
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir 22
Gambar 31 Desain One Group Pretest-Posttest Design 24
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN
Kisi-Kisi Instrumen Soal
Soal Pretest dan Hasil Kerja Pretest Siswa
Soal Postest dan Hasil Kerja Posttest Siswa
Pedoman Penilaian
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa
LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN
Daftar Hadir Siswa
Data Hasil Tes Kemampuan Awal Pretest Siswa
Data Hasil Tes Belajar Posttest Siswa
Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa
LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA
Hasil Analisis Statistik Deskriptif Dan Inferensial
Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest Siswa
Hasil Analisis Data Ketuntasan Klasikal
Hasil Analisis Data Aktivitas Siswa
LAMPIRAN D
Tabel Distribusi T-Tabel
Kartu Kontrol Bimbingan Skripsi
Kartu Kontrol Penelitian
Persuratan
Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Model pembelajaran merupakan suatu kegiatan perencanaan yang
dirancang oleh guru untuk pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan
tertentu Model pembelajaran sangat penting diterapkan dalam proses
pembelajaran karena dapat membantu memperjelas prosedur hubungan serta
keadaan keseluruhan dari apa yang sudah direncanakan Menurut Joyce dan Weil
(Wati2017) terdapat beberapa alasan pentingnya model pembelajaran yaitu
pertama memperjelas hubungan fungsional diantara berbagai komponen unsur
atau elemen sistem tertentu Kedua prosedur yang akan ditempuh dalam
melaksanakan kegiatan dapat dijelaskan secara tepat Ketiga model pembelajaran
akan mempermudah para administrator untuk mengidentifikasi komponen elemen
yang mengalami hambatan jika kegiatan yang dilaksanakan tidak efektif
Keempat mengidentifikasi secara tepat cara-cara untuk mengadakan perubahan
jika pendapat ketidaksesuaian dari apa yang telah dirumuskan dan kelima yaitu
dengan dengan menggunakan model pembelajaran guru dapat menyusun tugas-
tugas siswa menjadi suatu kesuluruhan yang terpadu
Menurut Suprihatiningrum (2016143) ada dua macam alasan pentingnya
model pembelajaran yaitu pertama istilah model mempunyai makna yang lebih
luas daripada strategi metode atau prosedur Kedua model dapat berfungsi
sebagai sarana komunikasi yang penting dalam mengajar di kelas
2
Dengan memperhatikan kerangka pengetahuan di atas peneliti menarik
kesimpulan bahwa kedudukan model pembelajaran sangat penting dalam proses
pembelajaran karena dapat membantu dan memperlancar proses pembelajaran di
kelas dan proses pembelajaran akan lebih efektif dan efisien jika model
pembelajaran yang dipilih sesuai dengan materi yang akan diajarkan
Model pembelajaran sangat bermanfaat bagi guru dan siswa Bagi guru
yaitu pertama memudahkan dalam melaksanakan tugas pembelajaran berdasarkan
dengan langkah-langkah yang akan ditempuh sesuai dengan waktu tujuan
kemampuan daya serap siswa dan ketersediaan media yang ada Kedua dapat
dijadikan sebagai alat untuk mendorong aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran Ketiga memudahkan guru untuk melakukan analisis terhadap
perilaku siswa secara individu maupun kelompok dan keempat yaitu
memudahkan guru dalam menyusun bahan pertimbangan dalam merencanakan
penelitian tindakan kelas dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran
Sedangkan bagi siswa yaitu pertama memberikan kesempatan kepada siswa
untuk berperan aktif dalam kegiatan proses belajar pembelajaran Kedua dapat
memudahkan siswa untuk memahami materi pembelajaran yang diajarkan guru
Ketiga mendorong semangat belajar siswa serta ketertarikannya dalam mengikuti
proses pembelajaran secara penuh dan keempat yaitu dapat melihat atau
membaca kemampuan pribadi dikelompoknya secara objektif (Octavia 2020 15-
16)
3
Menurut Pardamean (2015) bahwa model pembelajaran bermanfaat
untuk mengefektifkan dan mengefisienkan pencapaian tujuan pembelajaran
Indikatornya adalah guru dan siswa fokus pembelajaran guru mudah mentransfer
isi pelajaran kepada siswa siswa juga mudah menangkap isi pelajaran
tersebutWaktu yang tersedia untuk satu materi secara efesien dan efektif dapat
dimanfaatkan secara maksimal Ketertarikan dan minat siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran cenderung tinggi Guru dan siswa tidak mudah bosan
membahas isi materi pelajaran
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti
dengan guru kelas IV atas nama Aminah pada tanggal 20 Juli 2020 di SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barru bahwa hasil belajar matematika siswa masih
tergolong rendah karena masih banyak siswa yang belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 70 Penyebab hasil
belajar matematika rendah yaitu siswa kurang aktif dan terlibat pada saat proses
pembelajaran berlangsung serta kurangnya semangat dan motivasi siswa dalam
menerima materi yang disampaikan oleh guru Ketika guru menjelaskan materi
sebagian siswa tidak memperhatikan karena guru belum menciptakan model
pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa kurang memahami materi yang
disampaikan oleh guru dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu kelompok
karena ketika siswa diberikan tugas kelompok hanya sebagian anggota kelompok
yang aktif mengerjakannya hanya siswa pintar saja yang aktif dalam pembelajaran
berkelompok
4
Untuk mengatasi permasalahan di atas diperlukan kreatifitas guru dalam
memilih model pembelajaran yang dapat mendorong siswa agar aktif dan terlibat
serta semangat pada saat proses pembelajaran berlangsung Adapun model yang
dimaksud yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Bagi siswa dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing dapat membantu mempermudah siswa dalam memahami
materi yang diajarkan dan melatih siswa untuk berkomunikasi bekerja sama
berfikir dan mengungkapkan ide-ide bersama anggota kelompoknya masing-
masing dalam menyelesaikan soal-soal atau permasalahan yang diberikan oleh
guru Siwa juga diharapkan dapat termotivasi semangat dan aktif dalam
pembelajaran matematika sehingga hasil belajarnya dapat meningkat Sedangkan
bagi guru melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif model
pembelajaran yang bisa digunakan pada saat mengajar
Menurut Erika dkk (2018142) bahwa teknik kancing gemerincing
merupakan teknik pembelajaran kooperatif yang dapat membantu guru mencapai
tujuan dalam proses pembelajaran secara tidak langsung mengajak siswa untuk
aktif dalam proses pembelajaran Ciri khas dari model pembelajaran ini yaitu
semua siswa diberi 2 atau 3 buah kancing sebagai syarat yang harus dikeluarkan
jika mereka ingin berbicara dan jika kancingnya habis maka siswa tersebut tidak
boleh berbicara lagi
Dalam teknik pembelajaran kancing gemerincing masing-masing anggota
kelompok memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapatnyaPenggunaan
kancing digunakan sebagai alat yang dirancang dalam model pembelajaran
5
kooperatif teknik kancing gemerincing ini dimaksudkan agar setiap siswa dapat
bertanggung jawab atas tugas yang diberikan Jadi dalam satu kelompok tidak
ada anggota kelompok yang mempunyai posisi dominan karena masing-masing
anggota kelompok mempunyai kesempatan yang sama untuk aktif dalam
pembelajaran dimana siswa yang awalnya bersifat pasif akan termotivasi dan ikut
aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga hasil belajar matematika
siswa dapat meningkat
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis penulis tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul ldquoPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid
Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas maka rumusan
masalah dalam penelitian ini yaitu ldquoApakah Ada Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika
Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-banga Kabupaten Barrurdquo
C Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini yaitu
ldquoUntuk Mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
6
D Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut
1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran
dalam pengembangan ilmu terutama yang berkaitan dengan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
2 Manfaat Praktis
a Bagi Siswa
Memberikan pengetahuan semangatdan motivasi untuk belajar
lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar yang
diperoleh dapat tercapai
b Bagi Guru
Penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing ini sangat diharapkan dapat bermanfaat bagi guru dalam
proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan keaktifan dan
pemahaman siswa sehingga tercapainya proses belajar mengajar yang
diharapkan
c Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik
kepada sekolah dalam rangka perbaikan proses dan hasil belajar siswa
d Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk
penelitian selanjutya
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A Kajian Teori
1 Hasil Belajar
a Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada diri seseorang
sebagai hasil dari peroses belajar siswa baik itu terjadi perubahan pengetahuan
pemahaman sikap dan tingkah laku kecakapan keterampilan dan kemampuan
serta perubahan aspek-aspek yang lain yang ada pada individu yang belajar
Menurut Nawawi (Fiona 201912) bahwa hasil belajar adalah tingkat
keberhasilan peserta didik yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh
dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu Adapun Menurut
Yudha (201834) bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta
didik setelah menerima pembelajaran yang meliputi aspek kognitif Hal ini
sejalan dengan pendapat Susanto (20125) bahwa hasil belajar adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah kegiatan belajar
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah skor yang diperoleh siswa setelah ia menerima proses pembelajaran
untuk mengetahui sampai dimana tingkat pemahamannya terhadap suatu materi
yang telah dipelajari berupa tes dan biasanya diwujudkan dengan nilai tertentu
Dalam penelitian ini hasil belajar yang ingin dicapai siwa yaitu terkait dengan
aspek kognitif siswa setelah ia menerima suatu materi pembelajaran
8
b Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Purwanto (Yudha 201836) bahwa faktor yang mempengaruhi
hasil belajar terdiri dari dua faktor yaitu faktor dari dalam peserta didik (intern)
yaitu fisiologi dan psikologis dan faktor dari luar (ektern) peserta didik yaitu
lingkungan dan instrumental
Hal ini sejalan dengan pendapat Djamarah (Yudha 201836-37) faktor
yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu
1) Faktor Intern
a) Faktor fisiologis adalah faktor yang terdiri dari kondisi fisiologis
kondisi panca indra
b) Faktor Psikologi adalah faktor yang terdiri dari minat kecerdasan
bakat motivasi dan kemampuan kognitif
2) Faktor Ekstern
a) Faktor lingkungan terdiri dari lingkungan alami dan lingkungan
sosial budaya
b) Faktor Instrumental terdiri dari kurikulum program sarana dan
fasilitas guru
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang
mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor intern (dalam diri) dan faktor ekstern
(luar diri) Kedua faktor tersebut saling berkaitan sehingga siswa perlu
mendapatkan perhatian terhadap keadaannya baik itu dari segi fisik psikis dan
cara belajar di sekolah
9
2 Matematika
a Pengertian Matematika
Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang diajarkan di setiap
jenjang sekolah mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga ke perguruan tinggi
Dalam tulisan Suwangsih dan Tiurlina istilah matematika berasal dari bahasa
Yunani yaitu mathematike yang artinya mempelajari Kata mathematike berasal
dari kata mathema yang memiliki arti pengetahuan atau ilmu
(knowledgescience) Selain itu kata mathematike berhubungan juga dengan kata
lain yang hampir sama yaitu mathein atau mathenein yang berarti berpikir
(Isrokrsquoatun dan Amelia Rosmala 20193)
Menurut Ruseffendi (Al-Tabany 20151) matematika adalah bahasa
simbol ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif ilmu
yang membahas tentang pola keteraturan dan struktur yang terorganisasi dimulai
dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan ke aksioma atau
postulat dan terakhir yaitu ke dalil
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika
merupakan suatu ilmu yang mempelajari bagaimana proses berpikir secara kritis
dan masuk akal untuk mendapatkan suatu kebenaran
b Ciri-Ciri Pembelajaran Matematika
Menurut Suwangsih (wandini 20198) bahwa ciri-ciri pembelajaran
matematika di SD adalah sebagai berikut
a) Pembelajaran matematika menggunakan metode spiral metode spiral ini
melambangkan adanya keterkaitan antara suatu materi dengan materi
10
lainnya Topik sebelumnya menjadi prasyarat untuk memahami topik
berikutnya atau sebaliknya
b) Pembelajaran matematika dilakukan secara bertahap Materi pembelajaran
matematika dilakukan secara bertahap yang dimulai konsep-konsep yang
sederhana menuju konsep yang lebih kompleks
c) Pembelajaran matematika menggunakan metode induktif sedangkan
matematika merupakan ilmu deduktif namun sesuai tahap perkembangan
siswa maka pembelajaran matematika di SD digunakan metode induktif
d) Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi artinya tidak
ada pertentangan antara kebenaran yang satu dengan kebenaran lainnya
Suatu pernyataan dianggap benar jika didasarkan kepada pernyataan-
pernyataan sebelumnya yang telah diterima kebenarannya
e) Pembelajaran matematika hendaknya bermakna artinya konsep
matematika tidak diberikan dalam bentuk jadi tapi sebaliknya siswalah
yang harus mengonstruksi konsep tersebut
c Tujuan Pembelajaran Matematika
Menurut Depdikbud (Wandini 201911-12) bahwa tujuan pembelajaran
matematika di Sekolah Dasar yaitu sebagai berikut
1) Mengembangkan keterampilan berhitung siswa sebagai latihan dalam
kehidupan sehari-hari
2) Menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialihgunakan melalui
kegiatan matematika
11
3) Mengembangkan kemampuan dasar matematika sebagai bekal belajar
lebih lanjut
4) Membentuk sikap logis kritis cermat kreatif dan disiplin
3 Model Pembelajaran Kooperatif
a Pengertian Model Pembelajaran
Dalam suatu proses pembelajaran diperlukan model pembelajaran yang
dapat membuat suasana belajar lebih efektif dan menyenangkan Menurut Joyce
dan Weil (Rusman 2012133) bahwa model pembelajaran adalah segala sesuatu
yang dirancang dalam membentuk kurikulum merancang bahan-bahan
pembelajaran dan membimbing proses pembelajaran di dalam kelas
Menurut Adi (Suprihatiningrum 2016142) bahwa model pembelajaran
merupakan suatu kerangka yang menggambarkan prosedur dalam
mengorganisasikan pengalaman pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam
merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran adalah suatu kegiatan perencanaan yang dirancang untuk
pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan tertentu
b Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan model
pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok-
kelompok kecil yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan
struktur kelompok yang bersifat heterogen (Rusman 2012202) Adapun
12
menurut Djamarah (2018270) bahwa pembelajaran kooperatif adalah model
pembelajaran yang dimana para siswa bekerja sama di dalam kelompok-
kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
kooperatif adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu kelompok
kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang siswa untuk saling berinteraksi
dan bekerjasa sama dengan anggota kelompoknya
c Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Menurut Ibrahim dkk (Suprihatiningrum 2016192-193) dalam
pembelajaran kooperatif terdapat 6 langkah utama atau tahapan yaitu sebagai
berikut
Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Fase Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Fase -1
Menyampaikan
tujuan pembelajaran
dan memotivasi
siswa
Guru menyampaikan
semua tujuan pelajaran
yang ingin dicapai pada
pelajaran tersebut dan
memotivasi siswa untuk
belajar
Siswa memperhatikan guru
pada saat guru menyampaikan
tujuan pembelajaran dan siswa
harus semangat untuk ikut
dalam proses pembelajaran
Fase-2
Menyajikan
informasi
Guru menyajikan
informasi kepada siswa
dengan jalan demonstrasi
atau lewat bahan bacaan
Siswa memperhatikan materi
yang disampaikan oleh guru
dan bertanya jika ada materi
yang kurang dimengerti
Fase-3
Mengorganisasikan
siswa ke dalam
kelompok-kelompok
belajar
Guru menjelaskan kepada
siswa bagaimana caranya
membentuk kelompok
belajar dan membantu
setiap kelompok agar
melakukan transisi secara
efisien
Siswa memperhatikan guru
ketika menjelaskan Setelah
guru menjelaskan tentang cara
berkelompok maka siswa
harus tahu bahwa semua
aggota kelompok memiliki
tujuan yang sama dan harus
berbagi tugas dan tanggung
jawab yang sama di antara
anggota kelompok
13
Fase-4
Membimbing
kelompok bekerja
dan belajar
Guru membimbing
kelompok-kelompok
belajar pada saat mereka
mengerjakan tugas
mereka
Siswa mengerjakan tugas
kelompok yang diberikan
dengan cara bekerja sama
dengan anggota kelompoknya
melalui bimbingan guru
Fase-5
Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil
belajar tentang materi yang
telah dipelajari atau
masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
kerjanya
Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
diskusinya
Fase-6
Memberikan
penghargaan
Guru mencari cara-cara
untuk menghargai baik
upaya maupun hasil
belajar individu dan
kelompok
Siswa harus saling mengargai
jawaban ketika jawaban
mereka berbeda setiap
kelompok dan harus
mempertanggungjawabkan
jawabannya
d Teknik-Teknik Pembelajaran Kooperatif
Menurut Huda (2017134) dalam pembelajaran kooperatif terdapat 14
teknik pembelajaran yang dapat diterapkan di dalam kelas antara lain Mencari
Pasangan Bertukar Pasangan Berpikir Berpasangan Berbagi Berkirim Salam
dan Soal Kepala Bernomor Kepala Bernomor Terstruktur Dua tinggal Dua
Tamu Keliling Kelompok Kancing Gemerincing Keliling Kelas Lingkaran
Dalam Lingkaran Luar Tari Bambu jigsaw dan Bercerita Berpasangan
Berdasarkan uraian di atas salah satu teknik pembelajaran kooperatif
yang diterapkan dalam penelitian ini adalah teknik kancing gemerincing Peneliti
memilih teknik kancing gemerincing karena dalam teknik ini siswa dapat terlibat
secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajarnya dapat
meningkat
14
4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing
a Pengertian TeknikKancing Gemerincing
Menurut Widyarty (201311) teknik kancing gemerincing merupakan
suatu model pembelajaran yang bertujuan untuk mengatasi hambatan
pemerataan kesempatan siswa yang sering mewarnai kerja kelompok dan setiap
siswa berhak mendapatkan kesempatan untuk berperan serta pada kelompoknya
masing-masing Sedangkan menurut Ulya (201932) bahwa teknik kancing
gemerincing merupakan metode yang dikembangkan oleh Spencer kagan
dimana masing-masing anggota kelompoknya mendapatkan kesempatan untuk
menyampaikan pendapat mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran
orang lain
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran teknik kancing gemerincing adalah suatu teknik pembelajaran
dimana dalam proses pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada semua
anggota kelompok untuk berpendapat
b Prosedur PelaksanaanTeknik Kancing Gemerincing
Dalam proses pembelajaran teknik kancing gemerincing terdapat
langkah-langkah model pembelajaran Menurut Huda (2011142-143) langkah-
langkah dari teknik kancing gemerincing yaitu
1) Guru menyiapkan satu kotak kecil yang berisi kancing-kancing (atau
benda-benda lainnya)
15
2) Masing-masing anggota dari setiap kelompok mendapatkan 2 atau 3 buah
kancing (jumlah kancing bergantung pada sukar tidaknya tugas yang
diberikan)
3) Setiap kali anggota selesai berbicara atau mengeluarkan pendapat ia harus
menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkannya di tengah-tengah
meja kelompok
4) Jika kancing yang dimiliki salah seorang siswa habis dia tidak boleh
berbicara lagi sampai semua rekannya menghabiskan kancingnya masing-
masing
5) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok
boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan
mengulangi prosedurnya kembali
d Kelebihan dan Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing
Menurut Ulya (201830-31) teknik kancing gemerincing memiliki
beberapa kelebihan dan kelemahan yaitu sebagai berikut
1) Kelebihan Teknik Kancing Gemerincing
a) Mengatasi hambatan pemerataan kesempatan berbicara siswa dalam
beriskusi
b) Mendorong siswa agar dapat aktif berbicara pada saat proses
pembelajaran berlangsung
c) Memberikan kesempatan bagi siswa yang tidak aktif untuk
menyampaikan pendapatnya pada saat berdiskusi sehingga siswa
16
yang tidak aktif memiliki kesempatan yang sama untuk
menyampaikan pendapatnya
2) Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing
a) Pengelolaan waktu saat persiapan dan pelaksanaan perlu
diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran terutama
dalam proses pembentukan kualitas pengetahuan siswa
b) Memerlukan waktu yang cukup lama jika guru tidak terlalu
memahami dengan baik materi yang akan diajarkan
c) Model ini susah diterapkan jika jumlah siswa terlalu banyak
5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing
Langkah-langkah yang akan di terapkan dalam penelitian ini yaitu
sebagai berikut
1) Menyiapkan bahan ajar dan media pembelajaran
2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa
3) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari
4) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5
orang siswa Kemudian membagikan soal kepada masing-masing
kelompok
5) Guru kemudian menyuruh semua anggota dari masing-masing kelompok
untuk mengerjakan tugas yang diberikan dengan cara bekerja sama
Setelah itu guru membagikan kancing berwarna kepada masing-masing
anggota kelompok Setiap anggota kelompok mendapatkan dua buah
17
kancing berwarna dan guru kemudian menjelaskan cara penggunaan
kancing yang dipegang oleh setiap siswa
6) Guru mengawasi masing-masing kelompok dan memberi bantuan kepada
kelompok jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas yang
diberikan
7) Jika tugas kelompok yang diberikan telah selesai guru meminta siswa
agar maju kedepan dengan cara menunjuk siswa yang mengacungkan
tangannya untuk menuliskan hasil kerja kelompoknya dan kelompok lain
menanggapinya apakah jawabannya sama atau tidak secara bergantian
Lakukan hal tersebut secara berulang sampai nomor dan soal yang
diberikan sudah dibahas semua
8) Siswa yang maju kedepan mengumpulkan kancingnya di tengah meja
kelompoknya
9) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok
boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan
mengulangi prosedurnya kembali
6 Kaitan Antara Model Pembelajaraan Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika
Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing menekankan
keaktifan semua anggota dalam suatu kelompok untuk menyelesaikan suatu
permasalahan yang diberikan oleh seorang guru dimana mereka saling membantu
satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan agar hasil belajar mereka bisa
meningkat secara merata Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat
18
membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih
siswa untuk bekerja sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif
dan terlibat dalam proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti
pembelajaran
Untuk tugas-tugas yang terstruktur seperti matematika diskusi jarang
dibutuhkan karena dalam tugas-tugas seperti ini biasanya sudah terdapat satu
jawaban benar Akan tetapi meskipun pembelajaran matematika yang bersifat
terstruktur tetapi model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing bisa
digunakan tergantung sejauh mana guru dapat membantu siswa memahami jenis
bantuan seperti apa yang mereka perlukan untuk mengerjakan tugas dalam suatu
kelompok
Mengingat pembelajaran kooperatif dikembangkan dari teori
konstruktivisme dimana siswa dituntut untuk mengembangkan pengetahuan awal
mereka secara mandiri agar terjadi pembelajaran yang bermakna Hal ini sejalan
dengan pembelajaran matematika yang pada dasarnya adalah penanaman konsep
Dimana dituntut pula pembelajaran yang bermakna agar konsep matematika itu
sendiri mudah dimengerti oleh siswa
B Hasil Penelitian yang Relevan
Pada bagian ini peneliti akan mengkaji penelitian yang relevan dengan
penelitian penulis Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya
diantaranya sebagai berikut
19
a) Jurnal Dwi Purwanto (2016) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa persentase observasi komunikasi matematis siwa pada
siklus I sebesar 5625 meningkat menjadi 7500 pada siklus II Rata-rata
nilai evaluasi belajar siswa pada siklus I mencapai 6990 dengan jumlah siswa
yang tuntas 21 siswa dan persentase ketuntasan 6562 meningkat menjadi
7615 pada siklus II dengan jumlah siswa yang tuntas 24 siswa dan persentase
ketuntasan 7500 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dapat
meningkatkan komunikasi matematis dan hasil belajar matematika pada siswa
kela VIII di SMP Negeri 11 Purworejo Persamaan dalam penelitian ini yaitu
sama-sama menggunakan teknik kancing gemerincing dan mata pelajaran
yang sama Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian sasaran
penelitian dan lokasi penelitian
b) Jurnal Nurul Wisna Afianti (2017) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian
ini menunjukkan presentase keaktifan belajar peserta didik pada siklus I
sebesar 617 dengan kategori cukup aktif dan persentase ketuntasan hasil
belajar peserta didik sebesar 46675 Pada siklus II persentase keaktifan
belajar peserta didik mengalami peningkatan menjadi 8609 dengan kategori
sangat aktif dan hasil belajar peserta didik juga meningkat dengan persentase
ketuntasan sebesar 8333 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat
disimpulkan bahwa keaktifan dan hasil belajar IPA melalui model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing mengalami peningkatan
Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan teknik
20
kancing gemerincing Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian
sasaran penelitian lokasi penelitian dan mata pelajaran
c) Jurnal Komang Sucipta (2018) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 1412
sedangkan nilai rata-rata pada kelompok kontrol sebesar 975 Dari uji
prasyarat data bahwa data berdistribusi normal dan memiliki varians yang
homogeny kemudian dilanjutkan dengan uji-t diperoleh thitung= 365 dan ttabel
= 201 dengan taraf signifikan 5 dan (db) 49 sehinggaH1 diterima dan H0
ditolak Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
dengan kelompok siswa yang mengikuti proses pembelajaran konvensional
pada siswa kelas V SD Negeri 3 Sangkan Gunung melalui proses
pembelajaran Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan
teknik kancing gemerincing dan jenis metode penelitian yang sama
Sedangkan perbedaannya terletak pada sasaran penelitian lokasi penelitian
dan mata pelajaran
C Kerangka Pikir
kerangka pikir merupakan bagian penelitian yang menggambarkan alur
pikir suatu penelitian Keberhasilan siswa dalam belajar dapat diukur dengan hasil
belajar yang diperoleh siswa selama mengikuti proses kegiatan pembelajaran
Pada saat proses pembelajaran berlangsung hanya sebagian siswa yang aktif dan
terlibat dalam pembelajaran Motivasi dan semangat siswa masih kurang untuk
21
belajar sehingga cepat mengalami rasa bosan dan jenuh Pada saat guru
menjelaskan materi sebagian siswa tidak memperhatikan sehingga kurang
mengerti dengan materi yang diajarkan karena model pembelajaran yang
digunakan guru kurang bervariasi dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu
kelompok Hal tersebut mengakibatkan rendahnya hasil belajar matematika siswa
Masalah tersebut merupakan gambaran secara umum tentang permasalahan yang
terdapat pada kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
Untuk memaksimalkan hasil belajar siswa salah satu model
pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses
pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat membantu siswa dalam
memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih siswa untuk bekerja
sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif dan terlibat dalam
proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti pembelajaran
Sebelum model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
diterapkan maka terlebih dahulu dilakukan tes berupa pretest dan posttest setelah
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diterapkan dalam
pembelajaran Setelah itu data dari pretest dan posttest dibandingkan lalu
dianalisis untuk mendapatkan hasil atau kesimpulan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran matematika Berdasarkan uraian tersebut dapat digambarkan bagan
kerangka pikir model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
sebagai berikut
22
Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir
Rendahnya Hasil Belajar Matematika Siswa
Kelas IV SD Inpres Banga-Banga
Pretest
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing
Posttest
Hasil Belajar
Analisis
Temuan
Siswa kurang aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran
Kurangnya semangat dan motivasi siswa untuk belajar
Model pembelajaran yang kurang bervariasi
Kerja sama dalam kelompok masih kurang
23
D Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang kajian pustaka
maupun kerangka pikir dalam penelitian ini digunakan hipotesis sebagai berikut
ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-
Banga Kabupaten Barrurdquo
Adapun hipotesis statistik dari penelitian ini yaitu
Keterangan
micro1 Rata-rata hasil belajar sebelum diberikan perlakuan
micro2 Rata-rata hasil belajar setelah diberikan perlakuan
Ho Tidak ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
H1 Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-
Banga Kabupaten Barru
Ho micro1 = micro2
H1 micro1ltmicro2
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A Rancangan Penelitian
1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimen Penelitian eksperimen adalah suatu kegiatan penelitian yang
dilakukan peneliti untuk menilai suatu perlakuan (treatment) pendidikan
terhadap suatu objek atau objek penelitian untuk menguji hipotesis Jenis
penelitian eksperimen yang digunakan adalah pre-eksperimental design
Penelitian pre-eksperimental design belum merupakan eksperimen
sungguh-sungguh karena masih terdapat variable luar yang ikut berpengaruh
terhadap terbentuknya variable dependen Jadi hasil eksperimen yang merupakan
variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen
Hal ini terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih
secara random (Sugiyono 201574)
2 Desain Penelitian
Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah one-group
pretest-postest design Pada desain ini terdapat pretest yang diberikan sebelum
postest setelah perlakuan Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut
Gambar 31 Desain One group pretest-postest
O1 X O2
Pretest Treatment Posttest
25
Keterangan
O1 Nilai pretest sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing
O2 Nilai posttest setelah dilaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran matematika teknik kancing
gemerincing
X Perlakuan berupa pembelajaran matematika melalui model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
B Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201580) Populasi
dalam penelitian ini adalah murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru yang berjumlah 10 orang
2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi misalnya karena keterbatasan dana tenaga dan
waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu
(Sugiyono 201581) Dalam teknik pengambilan sampel peneliti menggunakan
sampel jenuh Sampel jenuh merupakan teknik pengambilan sampel bila semua
26
anggota populasi digunakan Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif
kecil (Sugiyono 201585) Sampel dalam penelitian ini adalah murid kelas IV
SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru yang berjumlah 10 orang
C Definisi Operasional Variabel
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek
pengamatan penelitian Dalam penelitian ini mengkaji dua variabel yaitu ldquoModel
Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincingrdquo sebagai variabel bebas
(X) dan ldquoHasil Belajar Matematikardquo sebagai variabel terikat (Y)
1 Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing adalah suatu
model pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok dimana masing-
masing anggota kelompok mendapatkan sebuah kancing berwarna sebagai
penanda apabila mereka berpendapat Masing-masing siswa harus
bertanggungjawab atas kancing yang dimiliknya
2 Hasil belajar matematika adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah
melalui kegiatan proses pembelajaran Hasil belajar matematika siswa yang
dimaksud adalah nilai yang diperoleh siswa sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dan sesudah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diberi
(posttest)
D Instrumen Penelitian
Adapun instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
27
1 Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa
selama penelitian berlangsung Dalam hal ini peneliti mengamati aktivitas
belajar siswa selama proses berlangsungnya pembelajaran
2 Soal Tes
Tes hasil belajar matematika digunakan untuk memperoleh informasi
tentang penguasaan siswa terhadap pembelajaran matematika sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing yang
biasa disebut pretest dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing yang biasa disebut posttest Soal tes dibuat
berdasarkan materi yang diberikan selama penelitian berlangsung dengan
berdasarkan rumusan indikator pembelajaran Soal tes ini akan
dikembangkan dalam bentuk tes uraian (essay) yang berjumlah 5 soal
3 Dokumentasi
Instrumen dari dokumentasi ini adalah kamera yang digunakan untuk
mengambil beberapa gambar atau foto kegiatan dan aktivitas siswa selama
proses pembelajaran berlangsung
E Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk
mengumpulkan data penelitiannya Untuk mengumpulkan data dalam penelitian
ini dilakukan dengan cara sebagai berikut
28
1 Observasi
Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan
langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang akan diteliti
Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara pengamatan dan pencatatan
mengenai pelaksanaan pembelajaran
2 Tes
Sebelum dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing terlebih dahulu dilakukan pretest untuk mengetahui
kemampuan awal murid Setelah diberi perlakuan kemudian dilakukan
postttest untuk mengetahui kemampuan hasil belajar murid Data yang
diperoleh berdasarkan tes yang digunakan dalam proses pembelajaran
3 Dokumentasi
Dengan teknik ini peneliti memperoleh dokumen penelitian berupa
foto materi pelajaran melalui buku serta RPP Dengan foto dapat
memberikan informasi mengenai keadaan atau situasi kelas ketika peneliti
maupun siswa melaksanakan proses pembelajaran
F Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan memperhatikan jenis data yang akan
dianalisis Dalam penelitian kuantitatif seluruh data dari seluruh responden atau
sumber data lain terkumpul maka dilakukan analisis data Adapun teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
29
1 Analisis Data Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau
memberi gambaran umum data yang terkumpul selama proses penelitian dan
bersifat kuantitatif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk
mendeskripsikan seberapa besar hasil belajar pretest dan posttest yang diperoleh
siswa kelas IV sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerncing dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing Adapun langkah-langkah dalam penyusunan data
hasil pengamatan yaitu
a Hasil Belajar Siswa
1) Menghitung nilai rata-rata siswa (Mean)
= sum
(Riadi 2016)
Keterangan
= Rata-rata (Mean)
fi = Jumlah
n = Jumlah siswa
2) Menghitung persentase nilai rata-rata
P =
(Sudijono 201539)
30
Keterangan
p = Angka Persentase
f = Frekuensi yang dicari persentasenya
n = Banyaknya sampel
Dalam keperluan analisis deskriptif kriteria yang digunakan untuk
menentukan kriteria hasil belajar siswa yaitu
Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar
Ketuntasan Hasil Belajar () Kategori Hasil Belajar
0 le x ge 54 Sangat rendah
55 le x ge 64 Rendah
65 le x ge 79 Sedang
80 le x ge 89 Tinggi
90 lt x gt 100 Sangat tinggi
Sumber Depdikbud (2003)
b Analisis Aktivitas Siswa
Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil lembar observasi aktivitas
siswa yang diolah dengan teknik analisis berikut
AP = sum
sum x 100
(Trianto 2010 243)
Keterangan
AP = Nilai yang dicari
sumP = Banyaknya siswa yang melakukan akrivitas
sumF = Jumlah seluruh siswa
31
Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa
Sumber (Trianto 2010 43)
2 Analistik Statistik Inferensial
Analisis statistik inferensial dilakukan untuk menguji hipotesis
penelitian dengan menggunakan uji-t Untuk menguji hipotesis penelitian
mengenai perbedaan hasil belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran
matematika sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing diuji dengan t-tes dengan taraf signifikan α = 005
atau bertaraf 5 Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti
menggunakan teknik statistik t (uji-t) dengan tahap sebagai berikut
radicsum
(Arikunto 2013349)
Keterangan
Md = Mean perbedaan mean pretest dan posttest
X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)
X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)
d = Devisi masing-masing subjek
sum = Jumlah kuadrat deviasi
N = Jumlah subjek pada sampel
Ketuntasan Hasil Belajar () Kriteria
0 le x ge 25 Kurang Baik
26 le x ge 50 Cukup Baik
51 le x ge 75 Baik
76 lt x gt 100 Sangat Baik
32
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut
a Mencari harga ldquoMdrdquo dengan menggunakan rumus
Md = sum
(Arikunto 2013350)
Keterangan
Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest
sumd = Jumlah dari gain (pretest-posttest)
N = Subjek pada sampel
b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus
sum = sumd ndash sum
(Arikunto 2013351)
Keterangan
sum = Jumlah kuadrat deviasi
sumd = Jumlah dari gain (pretest-postest)
N = Subjek pada sampel
c Menentukan harga dengan rumus
radicsum
(Arikunto 2013349)
Keterangan
Md = Mean perbedaan mean pre-test dan pos-test
X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)
X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)
33
d = Devisi masing-masing subjek
sum = Jumlah kuadrat deviasi
N = Jumlah subjek pada sampel
d Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan
Kaidah pengujian signifikan
1) Jika maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti pengunaan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
2) Jika maka H0 diterima dan H1 ditolak berarti pengunaan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing tidak
berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
e Menentukan harga
Mencari mengunakan table distribusi t dengan taraf
signifikan α = 005 dan d k = N‒1
f Membuat Kesimpulan apakah model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas
IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif dimaksudkan untuk memperoleh gambaran
mengenai ketuntasan hasil belajar matematika murid yang meliputi sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) serta hasil observasi aktivitas siswa selama proses
pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Deskripsi masing-masing hasil analisis tersebut diuraikan sebagai berikut
a Deskripsi Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan Setelah
(Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing
Dari hasil analisis deskriptif yang disajikan pada lampiran C maka skor
hasil belajar siswa sebelum (Pretest) dan setelah (Posttest) diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing pada siswa kelas IV SD
Inpres Banga-Banga materi pecahan senilai dapat dilihat pada tabel 41 berikut
Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest)
dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif
Teknik Kancing Gemerincing
Statistik Pretest Posttest
Ukuran Sampel 10 10
Skor Ideal 100 100
Skor Rata-rata 609 807
Skor Tertinggi 81 100
Skor Terendah 36 60
Rentang Skor 45 40
Sumber Data Olah Lampiran C
34
35
Pada Tabel 41 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata skor hasil belajar
matematika siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (pretest) adalah 609 dan setelah diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) adalah 807 dari
skor ideal 100 Skor yang dicapai siswa tersebar dari skor terendah pretest 36 dan
skor terendah posttest 60 Skor tertinggi yang dicapai siswa pada pretest adalah 81
dan posttest adalah 100 dengan rentang skor pretest 45 dan posttest 40 Jika skor
hasil belajar matematika sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke
dalam lima kategori maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang
ditunjukkan pada Tabel 42 berikut
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika
Siswa Sebelum (Pretest) dan Sesudah (Posttest) Diterapkan Model
Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
No
Skor
Kategori
Pretest Posttest
F Persentase
()
F Persentase
()
1 0 le x le 54 Sangat Rendah 3 30 0 0
2 55 le x le 64 Rendah 4 40 2 20
3 65 le x le 79 Sedang 1 10 2 20
4 80 le x le 89 Tinggi 2 20 4 40
5 90 le x le 100 Sangat Tinggi 0 0 2 20
Jumlah 10 100 10 100
Sumber Hasil tes siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
Pada Tabel 42 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dari 10 siswa kelas
IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru terdapat 3 orang siswa (30) yang
memperoleh skor pada kategori sangat rendah 4 orang siswa (40) yang
memperoleh skor kategori rendah 1 orang siswa (10) yang memperoleh skor
36
kategori sedang dan 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori tinggi
serta tidak ada siswa (0) yang memperoleh skor kategori sangat tinggi
Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) dari 10 siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru terdapat 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor pada kategori rendah
2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori sedang 4 orang siswa (40)
yang memperoleh skor kategori tinggi dan 2 orang siswa (20) yang
memperoleh skor kategori sangat tinggi
Skor rata-rata hasil belajar siswa sebelum diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) sebesar 609 dikonversi ke dalam
5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil belajar matematika siswa umumnya
berada pada kategori rendah Sedangkan skor rata-rata hasil belajar siswa setelah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)
sebesar 807 dikonversi ke dalam 5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil
belajar matematika siswa umumnya berada pada kategori tinggi
Selanjutnya untuk melihat persentase ketuntasan hasil belajar matematika
siswa sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dapat dilihat pada Tabel 43
berikut
37
Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum
(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Skor
Kategori
Pretest Posttest
F Persentase
()
F Persentase
()
0 le x ˂ 70 Tidak Tuntas 7 70 2 20
70 le x le 100 Tuntas 3 30 8 80
Jumlah 10 100 10 100
Sumber Perolehan nilai siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru
Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila memiliki skor
paling sedikit 70 Dari Tabel 43 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) jumlah siswa yang
tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 7 orang siswa
(70) dan siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 3
orang siswa (30) Dari deskripsi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
matematika siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70
Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) jumlah siswa yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan
minimal individual adalah 2 orang siswa (20) dan siswa yang memenuhi kriteria
ketuntasan minimal individual adalah 8 orang siswa (80) Berdasarkan deskripsi
di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru setelah diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria
ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70
38
b Deskripsi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa
Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika materi
pecahan senilai dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing selama 2 kali pertemuan secara singkat dapat dilihat pada Tabel 47
sebagai berikut
Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siwa Selama Proses Pembelajaran Dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
() I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsun
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
Sumber Data Olah Lampiran C
39
1) Persentase rata-rata siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar
berlangsung sebanyak 100
2) Persentase rata-rata siswa yang memperhatikan guru pada saat proses
pembelajaran berlangsung sebanyak 80
3) Persentase rata-rata siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari
teman-temannya sebanyak 85
4) Persentase rata-rata siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran
berlangsung sebanyak 80
5) Persentase rata-rata siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing 80
6) Persentase rata-rata siswa yang bekerja sama dengan teman kelompoknya
sebanyak 90
7) Persentase rata-rata siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil
kerja kelompoknya sebanyak 90
8) Persentase rata-rata siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung sebanyak 80
9) Persentase rata-rata siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban sebanyak 85
10) Persentase rata-rata siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran sebanyak 75
Jika rata-rata skor aktivitas saat diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke dalam lima kategori
40
maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang ditunjukkan pada Tabel
45 berikut
Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siwa Selama Proses
Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing
Ketuntasan Hasil Belajar ( ) Kriteria F Persentase ()
0 le x ge 25 Kurang Baik 0 0
26 le x ge 50 Cukup Baik 0 0
51 le x ge 75 Baik 1 10
76 le x ge 100 Sangat Baik 9 90
Pada Tabel 45 di atas dapat dilihat bahwa persentase aktivitas siswa
melalui penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
terdapat 10 aspek yang diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa
yang berada pada kategori kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas
(10) yang berada pada kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada
pada kategori sangat baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga
aktivitas siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing berada pada kategori sangat baik
2 Hasil Analisis Inferensial
Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis Sesuai
dengan hipotesis penelitian yakni ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika
Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo Maka teknik
yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik statistik
inferensial dengan menggunakan uji-t
41
Berdasarkan analisis data yang diuraikan (lampiran C) terlihat bahwa
pada siswa kelas IV SD Inpres BangandashBanga Kabupaten Barru sebesar
1767 Berdasarkan tersebut dapat dibandingkan dengan nilai
menggunakan tabel distribusi t dengan taraf signifikan α = 005 (tabel terlampir)
dan db = N-1 = 9 maka diperoleh = 1833 Setelah diperoleh 1767 dan
= 1833 maka diperoleh ˃ atau 1767 ˃ 1833 sehingga dapat
disimpulkan bahwa ditolak dan diterima Hal ini berarti bahwa terdapat
pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap
hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru
B Pembahasan
Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian di kelas IV SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barru yang jumlah siswanya yaitu 10 orang Desain
penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest design yang hanya
melibatkan satu kelompok yaitu kelompok eksperimen dimana diberikan tes awal
berupa pretest sebelum treatment atau perlakuan dan akhir pembelajaran
diberikan posttest Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan perlakuan
berupa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing Untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing terhadap materi pembelajaran matematika pada siswa yaitu melalui
hasil test (pretest dan posttest) yang diberikan sebelum dan sesudah perlakuan
kemudian dianalisis menggunakan perhitungan manual
42
Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar matematika siswa sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
menunjukkan bahwa terdapat 3 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang
siswa atau 30 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
dan 7 orang siswa atau 70 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 609 Dengan kata lain hasil belajar
matematika pada siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (pretest) masih tergolong rendah dan tidak memenuhi
kriteria ketuntasan klasikal
Selanjutnya hasil analisis data hasil belajar siswa matematika setelah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)
menunjukkan bahwa terdapat 8 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang
siswa atau 80 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
dan 2 orang siswa atau 20 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 807 Dengan kata lain hasil belajar
matematika pada siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria ketuntasan klasikal
Hasil pengamatan persentase aktivitas siswa melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terdapat 10 aspek yang
diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa yang berada pada kategori
kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas (10) yang berada pada
kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada pada kategori sangat
baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga aktivitas siswa setelah
43
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berada
pada kategori sangat baik
Hasil analisis statistik inferensial yang dimaksud adalah pembahasan
terhadap hasil pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya dengan
menggunakan rumus uji-t diketahui bahwa nilai = 1767 dan = 1833
maka diperoleh atau 1767 gt 1833 sehingga dapat disimpulkan
bahwa Ho ditolak dan H1 diterima
Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial yang
diperoleh ternyata cukup mendukung teori yang telah dikemukakan pada kajian
pustaka Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ldquoModel Pembelajaran
kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas V SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
44
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan
yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berpengaruh
terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga
Kabupaten Barru
B Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini maka
peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut
1 Bagi siswa diharapkan lebih aktif semangat kreatif dan dapat
mengembangkan diri dalam pelajaran
2 Bagi guru diharapkan bisa menerapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing dalam pembelajaran matematika agardapat
membangkitkan minat keingintahuan motivasi dan keberanian murid dalam
menjawab pertanyaan pada saat proses pembelajaran berlangsung
3 Bagi peneliti diharapkan mampu mengembangkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing ini pada mata pelajaran lain demi
tercapainya tujuan yang diharapkan
45
DAFTAR PUSTAKA
Afianti Nurul Wisma Sulastry Taty Alimin 2017 Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan
Keakifan Dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X Mia 3 SMAN 1
Bontomarannu Jurnal Nalar Pendidikan 5 (2) 550 (httpsojsunm
acidnalararticleview4869 diakses pada tanggal 2 Februari 2020)
Al-Tabany T I B 2015 Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif
dan Kontekstual Konsep Landasan dan Implementasinya pada
Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik IntegratifTKI) Jakarta Prenada
media Group
Arikunto Suharsimi 2013 Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik
Jakarta PT Rineka Cipta
Djamarah Syaiful Bahri 2018 Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif
Jakarta PT Rineka Cipta
Erika Dini Sumardi Rosarina 2018 Pengaruh Model Cooperative Learning
Tipe Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pembelajaran
IPS SD Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar5(1)
142(httpsejournalupieduindexphppedadidaktikaarticleview7270
diakses pada tanggal 7 Maret 2020)
Fiona Firda 2019 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Peseta Didik Tema Panas dan
Perpindahannya Kelas V SD Negeri 3 Talangpadang Kabupaten
Tanggamus Skripsi Tidak Diterbitkan Bandar Lampung Universitas
Lampung (httpdigilibunilaacidideprint57215 diakses pada tanggal 8
Februari 2020)
Huda Miftahul 2017 Cooperative Leraning Metode Teknik Struktur dan Model
Terapan Yogyakarta Pustaka Belajar
Isrokrsquoatun Rosmala Amelia 2019 Model-Model pembelajaran Matematika
Jakarta PT Bumi Aksara
Octavia Shilphy A 2020 Model-Model PembelajaranYogyakarta CV Budi
Utama
Pardamean Toto 2015 Model Pembelajaran Untuk Efesiensi Dan Efektivitas
Pembelajaran (httpswwwkompasianacomtotopardamean550b2351a3
3311b2142e396emodel-pembelajaran-untuk-efisiensi-dan-efektivitas-pem
belajaran) Diakses pada tanggal 26 Juni 2015
46
Purwanto Dwi 2016 Meningkatkan Komunikasi Matematis Dan Hasil Belajar
Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Jurnal Pendidikan Matematika 21(3) 245 (httpejournal
umpwracidindexphpekuivalenarticleview30072844 diakses pada
tanggal 2 Februari 2020)
Puspita G I Monawati amp Elly R (2017) Korelasi Persepsi Siswa Terhadap
Pembelajaran Matematika Dengan Hasil Belajarnya Di Kelas V Sd Negeri
I Pagar Air Aceh Besar Jurnal ilmiah pendidikan guru sekolah dasar 2
92 (httpswwwneliticomidpublications188711korelasi-siswa-terhada
p-pembelajaran-matematika-dengan-hasil-belajarnya diakses pada tanggal
3 Februari 2020)
Riadi E 2016 Statistika Penelitian (Analisis Manual Dan IBM SPSS)
Yogyakarta Penerbit Andi
Rusman 2012 Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Sucipta Komang Japa Gusti Ngurah Margunayasa Gede 2018 Pengaruh
Model Pembelajaran Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar IPA
Kelas V Jurnal Mimbar Ilmu 23 (3) 208 (httpsejournalun dikshaac
idindexphpMIarticleview164370 diakses pada tanggal 21 Februari
2020)
Sudijono Anas 2015 Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Sugiyono 2015 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Suprihatiningrum Jamil 2016 Strategi Pembelajaran Teori amp Aplikasi
Jogjakarta Ar-Ruzz Media
Trianto (2010) Model Pembelajaran Terpadu Jakarta Bumi Aksara
Ulya Zulfa 2019 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemerincing Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Pada
siswa Kelas II SDI Nailul Falah Sukorejo-Pasuruan Skripsi Tidak
Diterbitkan Surabaya Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
(httpdigilibuinsbyacidideprint33077 diakses pada tanggal 21
Februari 2020)
47
Wati Irma 2017 Pentingnya Media Dan Model Pembelajaran Dalam proses
Mengajar (httpsmetrojambicomread2017102726042pentingnya-me
diadan-model-pembelajaran-dalam-proses-mengajar Diakses pada tanggal
3 Juli 2020)
Wandini Rora Rizki 2019 Pembelajaran Matematika Untuk Calon Guru MISD
CV Medan Widya Puspita
Widyarty Z 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemeincing Terhadap Hasil dan Minat Belajar Matematika Siswa Kelas
VII SMP Dwi SejahteraPekan Baru Skripsi Tidak Diterbitkan Pekan
Baru Universitas Islam Negeri Sultan Syarif kasim (httprepositoryuin
suskaaciidideprint2150 diakses 9 Februari 2020)
Yudha Rahmat Putra 2018 Motivasi Berprestasi amp Disiplin Peserta Didik Serta
Hubungannya dengan Hasil Belajar Pontianak Yudha English Gallery
L
A
M
P
I
R
A
N
LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN
KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI
SOAL PRETEST DAN HASIL KERJA PRETEST SISWA
SOAL POSTTEST DAN HASIL KERJA POSTTEST SISWA
PEDOMAN PENILAIAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI
Kompetensi Dasar Indikator Nomor
Soal
Jumlah
Soal
31 Menjelaskan pecahan-
pecahan senilai
dengan gambar dan
model konkret
311 Menunjukkan pecahan
senilai
1 dan 2
2
312 Menuliskan contoh
pecahan senilai
3 1
41 Mengidentifikasi
pecahan-pecahan
senilai dengan gambar
dan model konkret
411 Menentukan pecahan
senilai dengan cara
mengalikan pembilang
dan penyebut dengan
angka yang sama
4 1
412 Menentukan pecahan
senilai dengan cara
membagi pembilang
dan penyebut dengan
angka yang sama
5 1
Jumlah Soal 5
SOAL PRETEST
Nama
Kelas
1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar
a
b
2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan
3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari
4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
HASIL KERJA PRETEST SISWA
SOAL POSTTEST
Nama
Kelas
1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar
a
b
2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan
3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari
4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
HASIL KERJA POSTTEST SISWA
PEDOMAN PENILAIAN
PRETEST
Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot
1 a
dan
b
dan
20
2
10
3 Pecahan yang senilai dengan
yaitu
dan
10
4 a
=
b
c
30
5 a
=
=
b
=
=
c
=
=
30
Jumlah 100
Panduan Penilaian Skor
x 100 = Nilai
POSTTEST
Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot
1 a
dan
b
dan
20
2
10
3 Pecahan yang senilai dengan
yaitu
dan
10
4 d
=
e
f
30
5 a
=
=
b
=
=
c
=
=
30
Jumlah 100
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan SD Inpres Banga-Banga
Mata Pelajaran Matematika
Kelas Semester IVGanjil
Tahun Pelajaran 20202021
Materi Pokok Pecahan Senilai
Alokasi Waktu 2 (35x2)
Pertemuan 2x Pertemuan
A Kompetensi Inti
1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya
2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan
tetangganya serta cintah tanah air
3 Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati
(mendengar melihat membaca) dan menanya berdasarkan ingin tahu
tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya dan benda-
benda yang dijumpainya di rumah di sekolah dan tempat bermain
4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis
dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat
dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia
B Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
31 Menjelaskan pecahan-pecahan
senilai dengan gambar dan
model konkret
312 Menunjukkan pecahan senilai
313 Menuliskan contoh pecahan
senilai
41 Mengidentifikasi pecahan- 411 Menentukan pecahan senilai
pecahan senilai dengan gambar
dan model konkret
dengan cara mengalikan
pembilang dan penyebut
dengan angka yang sama
412 Menentukan pecahan senilai
dengan cara membagi
pembilang dan penyebut
dengan angka yang sama
C Tujuan Pembelajaran
1 Siswa dapat menunjukkan pecahan senilai dengan tepat
2 Siswa dapat menuliskan contoh pecahan senilai dengan tepat
3 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan mengalikan pembilang
dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat
4 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan membagi pembilang
dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat
Karakter siswa yang diharapkan Religius Nasionalis Mandiri
Gotong Royong dan Integritas
D Materi Pembelajaran
1 Pengertian pecahan senilai
2 Contoh pecahan senilai
3 Mencari pecahan senilai dengan cara
a Mengalikan pembilang dan penyebut dengan angka yang sama
b Membagi pembilang dan penyebut dengan angka yang sama
E Pendekatan Model dan Metode Pembelajaran
Pendekatan Saintifik
Model Pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Metode Ceramah diskusi tanya jawab penugasan
F Media Pembelajaran
1 Gambar-gambar
2 Kancing baju warna-warni
G Sumber Belajar
1 Buku guru dan siswa matematika kelas IV
2 Buku petunjuk guru matematika kelas IV
3 Modulbahan ajar
4 Internet
5 Modul lain yang relevan
H Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran Alokasi Waktu
Pendahuluan Guru mengajak siswa untuk berdorsquoa
menurut agama dan keyakinan masing-
masing Religius
Siswa menyanyikan lagu wajib
Indonesia Raya Nasionalis
Guru melakukan komunikasi tentang
kehadiran siswa dengan mengabsen
Communication
Guru menyiapkan kesiapan psikis dan
fisik siswa
Pemberian motivasi kepada siswa
dengan melakukan tepuk semangat
bersama-sama
Guru memberikan apersepsi kepada
siswa
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
Communication
Guru melakukan tanya jawab yang
berhubungan dengan materi
Communication
10 Menit
Inti Mengamati
Guru menjelaskan mengenai materi
yang akan dibahas
Siswa memperhatikan penjelasan
guru
Guru membagi siswa menjadi 2
kelompok yang beranggotakan 5
orang siswa 1 kelompok untuk
berdikusi dengan teknik kancing
gemerincingCollaboration
Siswa mendengarkan penjelasan guru
tentang maksud dari teknik kancing
gemerincing
Siswa mengamati gambar yang
diperlihatkan guru kemudian guru
menyuruh siswa dalam kelompok
bersama-sama mengamati gambar
tersebut lalu menyebutkan pecahan
yang terdapat pada gambar dan
apakah senilai atau tidak
Siswa menjawab setiap pertanyaan
yang diberikan oleh guru Mandiri
Guru memberikan penguatan tentang
konsep pecahan senilai kepada siswa
Guru memberikan penjelasan kepada
siswa mengenai cara mencari pecahan
senilai dengan mengalikan atau
membagi pembilang dan penyebut
yang sama
Menanya
Siswa menanyakan materi yang
tidak dipahami pada guru
Mengumpulkan Data
siswa yang telah dikelompokkan
tadi mengumpulkan informasi
berdasarkan materi yang telah di
pelajari
Siswa mengerjakan lembar kerja
kelompok yang sudah dibagikan
oleh guru secara berkelompok
Gotong Royong
Mengasosiasi
Guru mengawasi masing-masing
kelompok dan memberi bantuan
kepada kelompok jika mengalami
kesulitan dalam mengerjakan tugas
yang diberikan Communication
Mengkomunikasikan
Guru memberikan kesempatan pada
tiap kelompok untuk menyampaikan
hasil diskusi kelompok
Communication
perwakilan salah satu kelompok yang
dipilih oleh guru mempresentasikan
hasil diskusinya dengan
kelompoknya
Setiap siswa yang maju kedepan
mengumpulkan kancingnya di tengah
meja kelompoknya
180 Menit
Setiap siswa mempunyai 2 kancing
ditangannya dalam artian setiap siswa
mempunyai kesempatan untuk
bertanya dan menanggapi kepada
kelompok lain
Jika kancing yang dimiliki seorang
siswa habis dia tidak boleh berbicara
lagi sampai temannya menghabiskan
kancing mereka
Jika semua kancing sudah habis
sedangkan tugas belum selesai
kelompok boleh mengambil
kesepakatan untuk membagi-bagi
kancing lagi dan mengulangi
prosedurnya kembali
Guru menanggapi dan memberikan
penguatan dengan menyampaikan
jawaban benar
Guru memberikan penghargaan
kepada setiap kelompok
Penutup Siswa diberi kesempatan untuk
bertanya apa yang mereka belum
pahami
Guru memberikan soal sebagai bentuk
evaluasi kepada siswa yang dikerjakan
secara individu untuk mengetahui
pemahaman konsep siswa Mandiri
Setelah semua selesai mengerjakan
soal hasil pekerjaan siswa
dikumpulkan dan guru memeriksa
hasil pekerjaan tersebut Mandiri
Siswa dan guru melakukan refleksi
kegiatan dengan cara meminta siswa
mengungkapkan perasaan dan
pendapatnya mengenai kegiatan
pembelajaran pada hari ini serta
materi apa saja yang telah dipelajari
Integritas
Untuk memotivasi siswa sebelum
pulang bersama-sama melakukan
tepuk semangat Communication
Sebelum pulang siswa berdoa
bersama-sama dipimpiin oleh ketua
kelas Religius
10 Menit
I Penilaian
1 Jenis penilaian Penilaian pengetahuan
Teknik penilaian Tes
Rubrik Penilaian Pemahaman Konsep Pecahan Senilai
No
Indikator
Pemahaman
Konsep
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Kriteria
Skor
1 Menyatakan
ulang sebuah
pecahan
a Menunjukkan
Pecahan Senilai
b Menuliskan
contoh pecahan
senilai
Menuliskan kalimat
matematika dengan
benar
10
menuliskan sebagian
kalimat matematika
5
Menuliskan jawaban
tapi salah
1
Tidak mengisi jawaban 0
2 Menyajikan
konsep dalam
bentuk
representasi
matematis
a Menggambarkan
bentuk yang
mewakili
pecahan
Menggambar bentuk
yang mewakili pecahan
sesuai dengan
bilangannya
10
Menggambar bentuk
yang mewakili pecahan
namun tidak sesuai
dengan bilangannya
5
Menggambar bentuk
yang mewakili tapi
salah
1
Tidak menggambar
bentuk yang mewakili
pecahan
0
b Menyatakan
pecahan dari
sebuah gambar
Menyatakan pecahan
yang sesuai dengan
gambar
10
Menyatakan pecahan
tetapi tidak sesuai
dengan gambar
5
menyatakan gambar
dan pecahan yang tidak
sesuai
1
Tidak menyatakan
pecahan yang sesuai
dengan gambar
0
3 Menggunakan
prosedur atau
operasi
tertentu
a Menentukan
pecahan senilai
dengan
mengalikan
Melakukan operasi
hitung dengan
mengalikan penyebut
dan pembilang dengan
10
pembilang dan
penyebut dengan
angka yang sama
angka yang sama
dengan tepat
Melakukan operasi
hitung dengan
mengalikan penyebut
dan pembilang dengan
angka yang sama tetapi
belum tepat
5
Melakukukan operasi
hitung tetapi salah
1
Tidak melakukan
operasi hitung
0
b Menentukan
pecahan senilai
dengan membagi
pembilang dan
penyebut dengan
angka yang sama
Melakukan operasi
hitung dengan
membagi penyebut dan
pembilang dengan
angka yang sama
dengan tepat
10
Melakukan operasi
hitung dengan
membagi penyebut dan
pembilang dengan
angka yang sama tetapi
belum tepat
5
Melakukukan operasi
hitung tetapi salah
1
Tidak melakukan
operasi hitung
0
Nilai akhir siswa =
x 100
2 Jenis penilaian Penilaian sikap
Teknik penilaian Non tes
No Nama
Perubahan Tingkah Laku
Disiplin Jujur Percaya Diri
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
Dst
Keterangan
K (Kurang) 1 C (Cukup) 2 B (Baik) 3 SB (Sangat Baik) 4
3 Jenis penilaian Penilaian keterampilan
Teknik penilaian Non tes
Rubrik Penilaian Kinerja Menyelesaikan Masalah Pecahan Senilai
No Nama Kriteria Penilaian
Kerja Sama Ketepatan Kejelasan
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1
2
3
Keterangan
Skor 4 Sangat baik Skor 2 Cukup
Skor 3 Baik Skor 1 Perlu bimbingan
Barru 21 September 2020
Mengetahui
Guru Kelas 4 Mahasiswa
Aminah SPd Lismayanti
NIP NIM 105401113516
Kepala SD Inpres Banga-Banga
Abdul Latif SPd MPd
NIP 19690412 200005 1 001
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS IV SD
INPRES BANGA-BANGA KABUPATEN BARRU
No Aktivitas Siswa
1 Siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar berlangsung
2 Siswa yang memperhatikan guru pada saat proses pembelajaran
berlangsung
3 Siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari teman-
temannya
4 Siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung
5 Siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing
6 Siswa yang bekerja sama dengan teman kelompok
7 Siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil
diskusinya
8 Siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
9 Siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan menambahkan
jawaban
10 Siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir pembelajaran
LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN
DAFTAR HADIR SISWA
DATA HASIL KEMAMPUAN AWAL PRETEST SISWA
DATA HASIL TES BELAJAR POSTTEST SISWA
DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
DAFTAR HADIR SISWA KELAS IV SD INPRES BANGA-BANGA
KABUPATEN BARRU
No Nama Siswa LP Pertemuan
1 2 3 4
1 Adelia p
P
R
E
T
E
S
T
radic radic
P
O
S
T
T
E
S
T
2 Akbar L radic radic
3 Aulifiah P radic radic
4 Irwansyah L radic radic
5 Muhammad Faiz Paki L radic radic
6 Muh Revan Anugrah L radic radic
7 Muhammad Takwin L radic radic
8 Nabila Zahira P radic radic
9 Nurhalisa P radic radic
10 Nurul Hidayat P radic radic
Keterangan
radic = Hadir
S = Sakit
A = Alfa
I = Izin
Jumlah siswa
Laki-laki 5 orang
Perempuan 5 orang
Banga-Banga September 2020
Peneliti
Lismayanti
Nim105401113516
DATA HASIL BELAJAR SISWA SEBELUM DITERAPKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING
(PRETEST)
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Adelia 63 Tidak Tuntas
2 Akbar 64 Tidak Tuntas
3 Aulifiah 81 Tuntas
4 Irwansyah 80 Tuntas
5 Muhammad Faiz Paki 36 Tidak Tuntas
6 Muh Revan Anugrah 59 Tidak Tuntas
7 Muhammad Takwin 74 Tidak Tuntas
8 Nabila Zahira 40 Tuntas
9 Nurhalisa 51 Tidak Tuntas
10 Nurul Hidayat 61 Tidak Tuntas
Jumlah 609
Rata-rata 609
Kategori Rendah
DATA HASIL TES BELAJAR SISWA SETELAH DITERAPKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING
(POSTTEST)
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Adelia 88 Tuntas
2 Akbar 79 Tuntas
3 Aulifiah 100 Tuntas
4 Irwansyah 100 Tuntas
5 Muhammad Faiz Paki 60 Tidak Tuntas
6 Muh Revan Anugrah 82 Tuntas
7 Muhammad Takwin 88 Tuntas
8 Nabila Zahira 59 Tidak Tuntas
9 Nurhalisa 70 Tuntas
10 Nurul Hidayat 81 Tuntas
Jumlah 807
Rata-rata 807
Kategori Tinggi
DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK
KANCING GEMERINCING
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
()
I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA
HASIL ANALISIS STATISTIK DAN INFERENSIAL
HASIL ANALISIS NILAI PRETEST DAN POSTTEST SISWA
HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL
HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA
HASIL ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF DAN INFERENSIAL
A Hasil Analsis Statistik Deskriptif
Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Pretest
X F FX
81 1 81
80 1 80
74 1 74
64 1 64
63 1 63
61 1 61
59 1 59
51 1 51
40 1 40
36 1 36
Jumlah 10 609
Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 609
sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai
rata-rata (mean) sebagai berikut
= sum
=
= 609
Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Posttest
X F FX
100 2 200
88 2 176
82 1 82
81 1 81
79 1 79
70 1 70
60 1 60
59 1 59
Jumlah 10 807
Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 807
sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai
rata-rata (mean) sebagai berikut
= sum
=
= 807
Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest
No X1 (Pretest) X2 (Posttest) d = X2 - X1 dsup2
1 63 88 25 625
2 64 79 15 225
3 81 100 19 361
4 80 100 20 400
5 36 60 24 576
6 59 82 23 529
7 74 88 14 196
8 40 59 19 361
9 51 70 19 361
10 61 81 20 400
Jumlah 198 4034
B Hasil Analisis Statistik Inferensial
Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut
a Mencari harga ldquoMDrdquo dengan menggunakan rumus
Md = sum
= 198
b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus
sum = sum sum
= 4034- 39204
= 1136
c Menentukan Harga tHitung
t =
radicsum
t =
radic
t =
radic
t =
radic
t =
t = 1767
d Menentukan Harga
Untuk mencari tTabel peneliti menggunakan tabel distribusi t
dengan taraf signifikan = 10 ndash 1 = 9 maka
diperoleh t005 = 1833
Setelah diperoleh tHitung = 1767 dan ttabel = 1833 maka tHitung gt
ttabel atau atau 1767 gt 1833 Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho
ditolak dan H1 diterima Ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap hasil belajar
matematika murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL
1 PRETEST
Ketuntasan belajar klasikal =
=
x 100
= 30
2 POSTTEST
Ketuntasan belajar klasikal =
=
x 100
= 80
HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TEKNIK KANCING GEMERINCING
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
()
I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
Mengukur persentase keberhasilan aktivitas Siswa
Keberhasilan aktivitas siswa =
=
= 845
LAMPIRAN D
TABEL DISTRIBUSI T-TABEL
KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI
KARTU KONTROL PENELITIAN
PERSURATAN
DOKUMENTASI
TABEL DISTRIBUSI T-TABEL
Dk 025 010 005 002 001 0005
1 1000 3078 6314 12706 31821 63657
2 0816 1886 2920 4303 6965 9925
3 0765 1638 2353 3182 4541 5841
4 0741 1533 2132 2766 3747 4604
5 0727 1476 2015 2571 3365 4032
6 0718 1440 1943 2447 3143 3707
7 0711 1415 1895 2365 2998 3499
8 0706 1397 1860 2306 2896 3355
9 0703 1383 1833 2262 2821 3250
10 0700 1372 1812 2228 2764 3169
11 0697 1363 1796 2201 2718 3106
12 0695 1356 1782 2178 2681 3055
13 0694 1350 1771 2160 2650 3012
14 0692 1345 1761 2145 2624 2977
15 0691 1341 1753 2132 2623 2947
16 0690 1337 1746 2120 2583 2921
17 0689 1333 1740 2110 2567 2898
18 0688 1330 1734 2101 2552 2878
19 0688 1328 1729 2093 2539 2861
20 0687 1325 1725 2086 2528 2845
21 0686 1323 1721 2080 2518 2831
22 0686 1321 1717 2074 2508 2819
23 0685 1319 1714 2069 2500 2807
24 0685 1318 1711 2064 2492 2797
25 0684 1316 1708 2060 2485 2787
26 0684 1315 1706 2056 2479 2779
27 0684 1314 1073 2052 2473 2771
KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI
KARTU KONTROL PELAKSANAAN PENELITIAN
PERSURATAN
DOKUMENTASI
Gambar 1 Pemberian Pretest
Gambar 2 Pembagian Kancing Pada Masing-Masing Anggota Kelompok
Gambar 3 Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Gambar 4 Pemberian Posttest
RIWAYAT HIDUP
Lismayanti Dilahirkan di Banga-Banga pada tanggal 14
Agustus 1998 dari pasangan Ayahanda Cagga dan Ibunda
Marni Anak pertama dari dua bersaudara Penulis masuk
sekolah dasar pada tahun 2004 di SD Inpres Banga-Banga dan
tamat pada tahun 2010 tamat di SMP Negeri 4 Barru pada
tahun 2013 dan tamat di SMK Negeri 1 Barru pada tahun 2016 Pada tahun yang
sama (2016) penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang ada di
Makassar yaitu Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) dan
mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) pada Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Atas berkat yang Maha Kuasa penulis
berhasil menyelesaikan seluruh mata kuliah yang diprogramkan dan semua itu
dilakukan dengan semangat dan usaha yang tinggi untuk mendapatkannya
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
ldquoDan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharaprdquo
(QS Al-Insyirah 8)
ldquoSelalu ada harapan bagi mereka yang sering berdoa
Selalu ada jalan bagi mereka yang sering berusahardquo
Kupersembahkan karya ini sebagai salah satu wujud baktiku
kepada Kedua orang tuaku tercinta atas segala tetesan keringat
kasih sayang dorsquoa dan pengorbanannya Tak lupa juga saya
berterima kasih kepada saudaraku keluargaku serta sahabat-
sahabatku yang senantiasa berdorsquoa dalam memberikan dorongan
dan motivasi sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan
vii
ABSTRAK
LISMAYANTI 2020 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV
SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru Skripsi Jurusan Pendidikan Guru
Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar Pembimbing I Nasrun dan Pembimbing II Kristiawati
Masalah utama dalam penelitian ini yaitu rendahnya hasil belajar
matematika siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru Jenis penelitian ini adalah penelitian Pre-
eksperimen dengan menggunakan desain penelitian One-Group Pretest-Posttest
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga
Kabupaten Barru Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik
sampel jenuh dengan menjadikan populasi sebagai sampel yaitu 10 orang
Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes lembar observasi dan
dokumentasi Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik
deskriptif dan inferensial dengan analisis uji t Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa nilai rata-rata hasil belajar matematika sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) yaitu 609 berada
pada kategori rendah sedangkan nilai rata-rata setelah diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) adalah 807 berada
pada kategori tinggi Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan uji t
diperoleh = 1833 dan = 1767 dimana gt Hal ini berarti
bahwa hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (H1) diterima Sehingga
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
Kata Kunci Teknik Kancing Gemerincing Hasil Belajar
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam Allah
yang paling agung untuk membuka jalan bagi setiap maksud kita Allah yang
paling suci untuk menjadi energi bagi petunjuk hidup dan kesuksesan kita Tiada
daya dan kekuatan kecuali dengan bimbingan dari-Nya sehingga skripsi dengan
judul ldquoPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing TerhadapHasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo dapat diselesaikan
Setiap orang dalam berkarya selalu mengharapkan kesempurnaan
termasuk dalam tulisan ini Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki tetapi penulis telah mengerahkan segala daya dan
upaya untuk membuat tulisan ini selesai dengan baik dan bermanfaat dalam dunia
pendidikan
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik
guna memperoleh gelar sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Universitas Muhammadiyah Makassar Skripsi ini berupaya memberi gambaran
dan informasi sejauh mana pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IVSD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan
tulisan ini Segala rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua
ix
orang tua saya yaitu ayahanda Cagga dan ibunda Marni yang telah berdoa
berjuang rela berkorban tanpa pamrih dalam mengasuh membesarkanmendidik
dan membiayai penulis dalam proses pencarian ilmu Tak lupa pula penulis
mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada
1 Prof Dr H Ambo Asse MAg Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar
2 Erwin Akib SPd MPd PhD Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
3 Aliem Bahri SPd MPd Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar
4 Ernawati SPd MPd Sekretaris Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar
5 Dr Nurlina SSi MPd Penasehat akademik yang senantiasa memberikan
masukan dan bimbingan selama proses perkuliahan
6 Nasrun SPd MPd Pembimbing I dan Kristiawati SPd MPd
Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan
bimbingan arahan serta motivasi sejak awal penyusunan proposal hingga
selesainya skripsi ini
7 Bapak-bapak dan Ibu-bu Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar yang telah ikhlas mentransfer ilmunya kepada penulis
x
8 Abdul Latif SPd MPd Kepala Sekolah SD Inpres Banga-Banga
Kabupaten Barru atas bantuannya selama penulis mengadakan penelitian
9 Aminah SPd Guru kelas IV Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
sekaligus sebagai Validator ats segala bimbingan dan kerja samanya selama
penulis mengadakan penelitian
10 BapakIbu Guru serta seluruh Staf SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
yang telah memberikan bantuan dan petunjuknya selama penulis mengadakan
penelitian
11 Siswa-siswi SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru atas kerja sama
motivasi serta semangatnya dalam mengikuti proses pembelajaran
12 Rekan seperjuangan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Angkatan 2016 terkhusus kelas D Universitas Muhammadiyah Makassar
terima kasih atas solidaritas yang diberikan selama menjalani perkuliahan
semoga keakraban dan kebersamaan kita tidak berakhir sampai disini
13 Sahabat-sahabatku yang setia dan tulus memberikan doa dukungan dan
masukan kepada penulis demi terselesainya skripsi ini serta seluruh keluarga
besar
14 Semua pihak yang telah memberikan bantuan yang tidak sempat disebutkan
satu persatu semoga menjadi ibadah dan mendapat imbalan dari-Nya
Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis senantiasa
mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak karena penulis yakin bahwa
suatu persoalan tidak akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan Mudah-
xi
mudahan skripsi ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca terutama bagi diri
pribadi penulis Amin Yaa Rabbal Alamiinn
Makassar Oktober 2020
Penulis
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING iii
SURAT PERNYATAAN iv
SURAT PERJANJIAN v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN vi
ABSTRAK vii
KATA PENGANTAR viii
DAFTAR ISI xii
DAFTAR TABEL xiv
DAFTAR GAMBAR xv
DAFTAR LAMPIRAN xvi
BAB I PENDAHULUAN 1
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 5
C Tujuan Penelitian 5
D Manfaat Penelitian 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA 7
A Kajian Teori 7
1 Hasil Belajar 7
2 Matematika 9
3 Model Pembelajaran Kooperatif 11
xiii
4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing 14
5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing 16
6 Kaitan Antara Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika 17
B Hasil Penelitian yang Relevan 18
C Kerangka Pikir 20
D Hipotesis Penelitian 23
BAB III METODE PENELITIAN 24
A Rancangan Penelitian 24
B Populasi dan Sampel 25
C Definisi Operasional Variabel 26
D Instrumen Penelitian 26
E Teknik Pengumpulan Data 27
F Teknik Analisis Data 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34
A Hasil Penelitian 34
B Pembahasan 41
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 44
A Simpulan 44
B Saran 44
DAFTAR PUSTAKA 45
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 12
Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar 30
Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa 31
Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan
Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing 34
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika Siswa
Sebelum (Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model
Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 35
Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum
(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 37
Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 38
Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siswa Selama Proses
Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing 40
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir 22
Gambar 31 Desain One Group Pretest-Posttest Design 24
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN
Kisi-Kisi Instrumen Soal
Soal Pretest dan Hasil Kerja Pretest Siswa
Soal Postest dan Hasil Kerja Posttest Siswa
Pedoman Penilaian
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa
LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN
Daftar Hadir Siswa
Data Hasil Tes Kemampuan Awal Pretest Siswa
Data Hasil Tes Belajar Posttest Siswa
Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa
LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA
Hasil Analisis Statistik Deskriptif Dan Inferensial
Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest Siswa
Hasil Analisis Data Ketuntasan Klasikal
Hasil Analisis Data Aktivitas Siswa
LAMPIRAN D
Tabel Distribusi T-Tabel
Kartu Kontrol Bimbingan Skripsi
Kartu Kontrol Penelitian
Persuratan
Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Model pembelajaran merupakan suatu kegiatan perencanaan yang
dirancang oleh guru untuk pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan
tertentu Model pembelajaran sangat penting diterapkan dalam proses
pembelajaran karena dapat membantu memperjelas prosedur hubungan serta
keadaan keseluruhan dari apa yang sudah direncanakan Menurut Joyce dan Weil
(Wati2017) terdapat beberapa alasan pentingnya model pembelajaran yaitu
pertama memperjelas hubungan fungsional diantara berbagai komponen unsur
atau elemen sistem tertentu Kedua prosedur yang akan ditempuh dalam
melaksanakan kegiatan dapat dijelaskan secara tepat Ketiga model pembelajaran
akan mempermudah para administrator untuk mengidentifikasi komponen elemen
yang mengalami hambatan jika kegiatan yang dilaksanakan tidak efektif
Keempat mengidentifikasi secara tepat cara-cara untuk mengadakan perubahan
jika pendapat ketidaksesuaian dari apa yang telah dirumuskan dan kelima yaitu
dengan dengan menggunakan model pembelajaran guru dapat menyusun tugas-
tugas siswa menjadi suatu kesuluruhan yang terpadu
Menurut Suprihatiningrum (2016143) ada dua macam alasan pentingnya
model pembelajaran yaitu pertama istilah model mempunyai makna yang lebih
luas daripada strategi metode atau prosedur Kedua model dapat berfungsi
sebagai sarana komunikasi yang penting dalam mengajar di kelas
2
Dengan memperhatikan kerangka pengetahuan di atas peneliti menarik
kesimpulan bahwa kedudukan model pembelajaran sangat penting dalam proses
pembelajaran karena dapat membantu dan memperlancar proses pembelajaran di
kelas dan proses pembelajaran akan lebih efektif dan efisien jika model
pembelajaran yang dipilih sesuai dengan materi yang akan diajarkan
Model pembelajaran sangat bermanfaat bagi guru dan siswa Bagi guru
yaitu pertama memudahkan dalam melaksanakan tugas pembelajaran berdasarkan
dengan langkah-langkah yang akan ditempuh sesuai dengan waktu tujuan
kemampuan daya serap siswa dan ketersediaan media yang ada Kedua dapat
dijadikan sebagai alat untuk mendorong aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran Ketiga memudahkan guru untuk melakukan analisis terhadap
perilaku siswa secara individu maupun kelompok dan keempat yaitu
memudahkan guru dalam menyusun bahan pertimbangan dalam merencanakan
penelitian tindakan kelas dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran
Sedangkan bagi siswa yaitu pertama memberikan kesempatan kepada siswa
untuk berperan aktif dalam kegiatan proses belajar pembelajaran Kedua dapat
memudahkan siswa untuk memahami materi pembelajaran yang diajarkan guru
Ketiga mendorong semangat belajar siswa serta ketertarikannya dalam mengikuti
proses pembelajaran secara penuh dan keempat yaitu dapat melihat atau
membaca kemampuan pribadi dikelompoknya secara objektif (Octavia 2020 15-
16)
3
Menurut Pardamean (2015) bahwa model pembelajaran bermanfaat
untuk mengefektifkan dan mengefisienkan pencapaian tujuan pembelajaran
Indikatornya adalah guru dan siswa fokus pembelajaran guru mudah mentransfer
isi pelajaran kepada siswa siswa juga mudah menangkap isi pelajaran
tersebutWaktu yang tersedia untuk satu materi secara efesien dan efektif dapat
dimanfaatkan secara maksimal Ketertarikan dan minat siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran cenderung tinggi Guru dan siswa tidak mudah bosan
membahas isi materi pelajaran
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti
dengan guru kelas IV atas nama Aminah pada tanggal 20 Juli 2020 di SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barru bahwa hasil belajar matematika siswa masih
tergolong rendah karena masih banyak siswa yang belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 70 Penyebab hasil
belajar matematika rendah yaitu siswa kurang aktif dan terlibat pada saat proses
pembelajaran berlangsung serta kurangnya semangat dan motivasi siswa dalam
menerima materi yang disampaikan oleh guru Ketika guru menjelaskan materi
sebagian siswa tidak memperhatikan karena guru belum menciptakan model
pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa kurang memahami materi yang
disampaikan oleh guru dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu kelompok
karena ketika siswa diberikan tugas kelompok hanya sebagian anggota kelompok
yang aktif mengerjakannya hanya siswa pintar saja yang aktif dalam pembelajaran
berkelompok
4
Untuk mengatasi permasalahan di atas diperlukan kreatifitas guru dalam
memilih model pembelajaran yang dapat mendorong siswa agar aktif dan terlibat
serta semangat pada saat proses pembelajaran berlangsung Adapun model yang
dimaksud yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Bagi siswa dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing dapat membantu mempermudah siswa dalam memahami
materi yang diajarkan dan melatih siswa untuk berkomunikasi bekerja sama
berfikir dan mengungkapkan ide-ide bersama anggota kelompoknya masing-
masing dalam menyelesaikan soal-soal atau permasalahan yang diberikan oleh
guru Siwa juga diharapkan dapat termotivasi semangat dan aktif dalam
pembelajaran matematika sehingga hasil belajarnya dapat meningkat Sedangkan
bagi guru melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif model
pembelajaran yang bisa digunakan pada saat mengajar
Menurut Erika dkk (2018142) bahwa teknik kancing gemerincing
merupakan teknik pembelajaran kooperatif yang dapat membantu guru mencapai
tujuan dalam proses pembelajaran secara tidak langsung mengajak siswa untuk
aktif dalam proses pembelajaran Ciri khas dari model pembelajaran ini yaitu
semua siswa diberi 2 atau 3 buah kancing sebagai syarat yang harus dikeluarkan
jika mereka ingin berbicara dan jika kancingnya habis maka siswa tersebut tidak
boleh berbicara lagi
Dalam teknik pembelajaran kancing gemerincing masing-masing anggota
kelompok memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapatnyaPenggunaan
kancing digunakan sebagai alat yang dirancang dalam model pembelajaran
5
kooperatif teknik kancing gemerincing ini dimaksudkan agar setiap siswa dapat
bertanggung jawab atas tugas yang diberikan Jadi dalam satu kelompok tidak
ada anggota kelompok yang mempunyai posisi dominan karena masing-masing
anggota kelompok mempunyai kesempatan yang sama untuk aktif dalam
pembelajaran dimana siswa yang awalnya bersifat pasif akan termotivasi dan ikut
aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga hasil belajar matematika
siswa dapat meningkat
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis penulis tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul ldquoPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid
Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas maka rumusan
masalah dalam penelitian ini yaitu ldquoApakah Ada Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika
Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-banga Kabupaten Barrurdquo
C Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini yaitu
ldquoUntuk Mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
6
D Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut
1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran
dalam pengembangan ilmu terutama yang berkaitan dengan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
2 Manfaat Praktis
a Bagi Siswa
Memberikan pengetahuan semangatdan motivasi untuk belajar
lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar yang
diperoleh dapat tercapai
b Bagi Guru
Penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing ini sangat diharapkan dapat bermanfaat bagi guru dalam
proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan keaktifan dan
pemahaman siswa sehingga tercapainya proses belajar mengajar yang
diharapkan
c Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik
kepada sekolah dalam rangka perbaikan proses dan hasil belajar siswa
d Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk
penelitian selanjutya
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A Kajian Teori
1 Hasil Belajar
a Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada diri seseorang
sebagai hasil dari peroses belajar siswa baik itu terjadi perubahan pengetahuan
pemahaman sikap dan tingkah laku kecakapan keterampilan dan kemampuan
serta perubahan aspek-aspek yang lain yang ada pada individu yang belajar
Menurut Nawawi (Fiona 201912) bahwa hasil belajar adalah tingkat
keberhasilan peserta didik yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh
dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu Adapun Menurut
Yudha (201834) bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta
didik setelah menerima pembelajaran yang meliputi aspek kognitif Hal ini
sejalan dengan pendapat Susanto (20125) bahwa hasil belajar adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah kegiatan belajar
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah skor yang diperoleh siswa setelah ia menerima proses pembelajaran
untuk mengetahui sampai dimana tingkat pemahamannya terhadap suatu materi
yang telah dipelajari berupa tes dan biasanya diwujudkan dengan nilai tertentu
Dalam penelitian ini hasil belajar yang ingin dicapai siwa yaitu terkait dengan
aspek kognitif siswa setelah ia menerima suatu materi pembelajaran
8
b Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Purwanto (Yudha 201836) bahwa faktor yang mempengaruhi
hasil belajar terdiri dari dua faktor yaitu faktor dari dalam peserta didik (intern)
yaitu fisiologi dan psikologis dan faktor dari luar (ektern) peserta didik yaitu
lingkungan dan instrumental
Hal ini sejalan dengan pendapat Djamarah (Yudha 201836-37) faktor
yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu
1) Faktor Intern
a) Faktor fisiologis adalah faktor yang terdiri dari kondisi fisiologis
kondisi panca indra
b) Faktor Psikologi adalah faktor yang terdiri dari minat kecerdasan
bakat motivasi dan kemampuan kognitif
2) Faktor Ekstern
a) Faktor lingkungan terdiri dari lingkungan alami dan lingkungan
sosial budaya
b) Faktor Instrumental terdiri dari kurikulum program sarana dan
fasilitas guru
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang
mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor intern (dalam diri) dan faktor ekstern
(luar diri) Kedua faktor tersebut saling berkaitan sehingga siswa perlu
mendapatkan perhatian terhadap keadaannya baik itu dari segi fisik psikis dan
cara belajar di sekolah
9
2 Matematika
a Pengertian Matematika
Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang diajarkan di setiap
jenjang sekolah mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga ke perguruan tinggi
Dalam tulisan Suwangsih dan Tiurlina istilah matematika berasal dari bahasa
Yunani yaitu mathematike yang artinya mempelajari Kata mathematike berasal
dari kata mathema yang memiliki arti pengetahuan atau ilmu
(knowledgescience) Selain itu kata mathematike berhubungan juga dengan kata
lain yang hampir sama yaitu mathein atau mathenein yang berarti berpikir
(Isrokrsquoatun dan Amelia Rosmala 20193)
Menurut Ruseffendi (Al-Tabany 20151) matematika adalah bahasa
simbol ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif ilmu
yang membahas tentang pola keteraturan dan struktur yang terorganisasi dimulai
dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan ke aksioma atau
postulat dan terakhir yaitu ke dalil
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika
merupakan suatu ilmu yang mempelajari bagaimana proses berpikir secara kritis
dan masuk akal untuk mendapatkan suatu kebenaran
b Ciri-Ciri Pembelajaran Matematika
Menurut Suwangsih (wandini 20198) bahwa ciri-ciri pembelajaran
matematika di SD adalah sebagai berikut
a) Pembelajaran matematika menggunakan metode spiral metode spiral ini
melambangkan adanya keterkaitan antara suatu materi dengan materi
10
lainnya Topik sebelumnya menjadi prasyarat untuk memahami topik
berikutnya atau sebaliknya
b) Pembelajaran matematika dilakukan secara bertahap Materi pembelajaran
matematika dilakukan secara bertahap yang dimulai konsep-konsep yang
sederhana menuju konsep yang lebih kompleks
c) Pembelajaran matematika menggunakan metode induktif sedangkan
matematika merupakan ilmu deduktif namun sesuai tahap perkembangan
siswa maka pembelajaran matematika di SD digunakan metode induktif
d) Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi artinya tidak
ada pertentangan antara kebenaran yang satu dengan kebenaran lainnya
Suatu pernyataan dianggap benar jika didasarkan kepada pernyataan-
pernyataan sebelumnya yang telah diterima kebenarannya
e) Pembelajaran matematika hendaknya bermakna artinya konsep
matematika tidak diberikan dalam bentuk jadi tapi sebaliknya siswalah
yang harus mengonstruksi konsep tersebut
c Tujuan Pembelajaran Matematika
Menurut Depdikbud (Wandini 201911-12) bahwa tujuan pembelajaran
matematika di Sekolah Dasar yaitu sebagai berikut
1) Mengembangkan keterampilan berhitung siswa sebagai latihan dalam
kehidupan sehari-hari
2) Menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialihgunakan melalui
kegiatan matematika
11
3) Mengembangkan kemampuan dasar matematika sebagai bekal belajar
lebih lanjut
4) Membentuk sikap logis kritis cermat kreatif dan disiplin
3 Model Pembelajaran Kooperatif
a Pengertian Model Pembelajaran
Dalam suatu proses pembelajaran diperlukan model pembelajaran yang
dapat membuat suasana belajar lebih efektif dan menyenangkan Menurut Joyce
dan Weil (Rusman 2012133) bahwa model pembelajaran adalah segala sesuatu
yang dirancang dalam membentuk kurikulum merancang bahan-bahan
pembelajaran dan membimbing proses pembelajaran di dalam kelas
Menurut Adi (Suprihatiningrum 2016142) bahwa model pembelajaran
merupakan suatu kerangka yang menggambarkan prosedur dalam
mengorganisasikan pengalaman pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam
merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran adalah suatu kegiatan perencanaan yang dirancang untuk
pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan tertentu
b Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan model
pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok-
kelompok kecil yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan
struktur kelompok yang bersifat heterogen (Rusman 2012202) Adapun
12
menurut Djamarah (2018270) bahwa pembelajaran kooperatif adalah model
pembelajaran yang dimana para siswa bekerja sama di dalam kelompok-
kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
kooperatif adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu kelompok
kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang siswa untuk saling berinteraksi
dan bekerjasa sama dengan anggota kelompoknya
c Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Menurut Ibrahim dkk (Suprihatiningrum 2016192-193) dalam
pembelajaran kooperatif terdapat 6 langkah utama atau tahapan yaitu sebagai
berikut
Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Fase Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Fase -1
Menyampaikan
tujuan pembelajaran
dan memotivasi
siswa
Guru menyampaikan
semua tujuan pelajaran
yang ingin dicapai pada
pelajaran tersebut dan
memotivasi siswa untuk
belajar
Siswa memperhatikan guru
pada saat guru menyampaikan
tujuan pembelajaran dan siswa
harus semangat untuk ikut
dalam proses pembelajaran
Fase-2
Menyajikan
informasi
Guru menyajikan
informasi kepada siswa
dengan jalan demonstrasi
atau lewat bahan bacaan
Siswa memperhatikan materi
yang disampaikan oleh guru
dan bertanya jika ada materi
yang kurang dimengerti
Fase-3
Mengorganisasikan
siswa ke dalam
kelompok-kelompok
belajar
Guru menjelaskan kepada
siswa bagaimana caranya
membentuk kelompok
belajar dan membantu
setiap kelompok agar
melakukan transisi secara
efisien
Siswa memperhatikan guru
ketika menjelaskan Setelah
guru menjelaskan tentang cara
berkelompok maka siswa
harus tahu bahwa semua
aggota kelompok memiliki
tujuan yang sama dan harus
berbagi tugas dan tanggung
jawab yang sama di antara
anggota kelompok
13
Fase-4
Membimbing
kelompok bekerja
dan belajar
Guru membimbing
kelompok-kelompok
belajar pada saat mereka
mengerjakan tugas
mereka
Siswa mengerjakan tugas
kelompok yang diberikan
dengan cara bekerja sama
dengan anggota kelompoknya
melalui bimbingan guru
Fase-5
Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil
belajar tentang materi yang
telah dipelajari atau
masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
kerjanya
Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
diskusinya
Fase-6
Memberikan
penghargaan
Guru mencari cara-cara
untuk menghargai baik
upaya maupun hasil
belajar individu dan
kelompok
Siswa harus saling mengargai
jawaban ketika jawaban
mereka berbeda setiap
kelompok dan harus
mempertanggungjawabkan
jawabannya
d Teknik-Teknik Pembelajaran Kooperatif
Menurut Huda (2017134) dalam pembelajaran kooperatif terdapat 14
teknik pembelajaran yang dapat diterapkan di dalam kelas antara lain Mencari
Pasangan Bertukar Pasangan Berpikir Berpasangan Berbagi Berkirim Salam
dan Soal Kepala Bernomor Kepala Bernomor Terstruktur Dua tinggal Dua
Tamu Keliling Kelompok Kancing Gemerincing Keliling Kelas Lingkaran
Dalam Lingkaran Luar Tari Bambu jigsaw dan Bercerita Berpasangan
Berdasarkan uraian di atas salah satu teknik pembelajaran kooperatif
yang diterapkan dalam penelitian ini adalah teknik kancing gemerincing Peneliti
memilih teknik kancing gemerincing karena dalam teknik ini siswa dapat terlibat
secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajarnya dapat
meningkat
14
4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing
a Pengertian TeknikKancing Gemerincing
Menurut Widyarty (201311) teknik kancing gemerincing merupakan
suatu model pembelajaran yang bertujuan untuk mengatasi hambatan
pemerataan kesempatan siswa yang sering mewarnai kerja kelompok dan setiap
siswa berhak mendapatkan kesempatan untuk berperan serta pada kelompoknya
masing-masing Sedangkan menurut Ulya (201932) bahwa teknik kancing
gemerincing merupakan metode yang dikembangkan oleh Spencer kagan
dimana masing-masing anggota kelompoknya mendapatkan kesempatan untuk
menyampaikan pendapat mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran
orang lain
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran teknik kancing gemerincing adalah suatu teknik pembelajaran
dimana dalam proses pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada semua
anggota kelompok untuk berpendapat
b Prosedur PelaksanaanTeknik Kancing Gemerincing
Dalam proses pembelajaran teknik kancing gemerincing terdapat
langkah-langkah model pembelajaran Menurut Huda (2011142-143) langkah-
langkah dari teknik kancing gemerincing yaitu
1) Guru menyiapkan satu kotak kecil yang berisi kancing-kancing (atau
benda-benda lainnya)
15
2) Masing-masing anggota dari setiap kelompok mendapatkan 2 atau 3 buah
kancing (jumlah kancing bergantung pada sukar tidaknya tugas yang
diberikan)
3) Setiap kali anggota selesai berbicara atau mengeluarkan pendapat ia harus
menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkannya di tengah-tengah
meja kelompok
4) Jika kancing yang dimiliki salah seorang siswa habis dia tidak boleh
berbicara lagi sampai semua rekannya menghabiskan kancingnya masing-
masing
5) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok
boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan
mengulangi prosedurnya kembali
d Kelebihan dan Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing
Menurut Ulya (201830-31) teknik kancing gemerincing memiliki
beberapa kelebihan dan kelemahan yaitu sebagai berikut
1) Kelebihan Teknik Kancing Gemerincing
a) Mengatasi hambatan pemerataan kesempatan berbicara siswa dalam
beriskusi
b) Mendorong siswa agar dapat aktif berbicara pada saat proses
pembelajaran berlangsung
c) Memberikan kesempatan bagi siswa yang tidak aktif untuk
menyampaikan pendapatnya pada saat berdiskusi sehingga siswa
16
yang tidak aktif memiliki kesempatan yang sama untuk
menyampaikan pendapatnya
2) Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing
a) Pengelolaan waktu saat persiapan dan pelaksanaan perlu
diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran terutama
dalam proses pembentukan kualitas pengetahuan siswa
b) Memerlukan waktu yang cukup lama jika guru tidak terlalu
memahami dengan baik materi yang akan diajarkan
c) Model ini susah diterapkan jika jumlah siswa terlalu banyak
5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing
Langkah-langkah yang akan di terapkan dalam penelitian ini yaitu
sebagai berikut
1) Menyiapkan bahan ajar dan media pembelajaran
2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa
3) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari
4) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5
orang siswa Kemudian membagikan soal kepada masing-masing
kelompok
5) Guru kemudian menyuruh semua anggota dari masing-masing kelompok
untuk mengerjakan tugas yang diberikan dengan cara bekerja sama
Setelah itu guru membagikan kancing berwarna kepada masing-masing
anggota kelompok Setiap anggota kelompok mendapatkan dua buah
17
kancing berwarna dan guru kemudian menjelaskan cara penggunaan
kancing yang dipegang oleh setiap siswa
6) Guru mengawasi masing-masing kelompok dan memberi bantuan kepada
kelompok jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas yang
diberikan
7) Jika tugas kelompok yang diberikan telah selesai guru meminta siswa
agar maju kedepan dengan cara menunjuk siswa yang mengacungkan
tangannya untuk menuliskan hasil kerja kelompoknya dan kelompok lain
menanggapinya apakah jawabannya sama atau tidak secara bergantian
Lakukan hal tersebut secara berulang sampai nomor dan soal yang
diberikan sudah dibahas semua
8) Siswa yang maju kedepan mengumpulkan kancingnya di tengah meja
kelompoknya
9) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok
boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan
mengulangi prosedurnya kembali
6 Kaitan Antara Model Pembelajaraan Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika
Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing menekankan
keaktifan semua anggota dalam suatu kelompok untuk menyelesaikan suatu
permasalahan yang diberikan oleh seorang guru dimana mereka saling membantu
satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan agar hasil belajar mereka bisa
meningkat secara merata Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat
18
membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih
siswa untuk bekerja sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif
dan terlibat dalam proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti
pembelajaran
Untuk tugas-tugas yang terstruktur seperti matematika diskusi jarang
dibutuhkan karena dalam tugas-tugas seperti ini biasanya sudah terdapat satu
jawaban benar Akan tetapi meskipun pembelajaran matematika yang bersifat
terstruktur tetapi model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing bisa
digunakan tergantung sejauh mana guru dapat membantu siswa memahami jenis
bantuan seperti apa yang mereka perlukan untuk mengerjakan tugas dalam suatu
kelompok
Mengingat pembelajaran kooperatif dikembangkan dari teori
konstruktivisme dimana siswa dituntut untuk mengembangkan pengetahuan awal
mereka secara mandiri agar terjadi pembelajaran yang bermakna Hal ini sejalan
dengan pembelajaran matematika yang pada dasarnya adalah penanaman konsep
Dimana dituntut pula pembelajaran yang bermakna agar konsep matematika itu
sendiri mudah dimengerti oleh siswa
B Hasil Penelitian yang Relevan
Pada bagian ini peneliti akan mengkaji penelitian yang relevan dengan
penelitian penulis Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya
diantaranya sebagai berikut
19
a) Jurnal Dwi Purwanto (2016) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa persentase observasi komunikasi matematis siwa pada
siklus I sebesar 5625 meningkat menjadi 7500 pada siklus II Rata-rata
nilai evaluasi belajar siswa pada siklus I mencapai 6990 dengan jumlah siswa
yang tuntas 21 siswa dan persentase ketuntasan 6562 meningkat menjadi
7615 pada siklus II dengan jumlah siswa yang tuntas 24 siswa dan persentase
ketuntasan 7500 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dapat
meningkatkan komunikasi matematis dan hasil belajar matematika pada siswa
kela VIII di SMP Negeri 11 Purworejo Persamaan dalam penelitian ini yaitu
sama-sama menggunakan teknik kancing gemerincing dan mata pelajaran
yang sama Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian sasaran
penelitian dan lokasi penelitian
b) Jurnal Nurul Wisna Afianti (2017) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian
ini menunjukkan presentase keaktifan belajar peserta didik pada siklus I
sebesar 617 dengan kategori cukup aktif dan persentase ketuntasan hasil
belajar peserta didik sebesar 46675 Pada siklus II persentase keaktifan
belajar peserta didik mengalami peningkatan menjadi 8609 dengan kategori
sangat aktif dan hasil belajar peserta didik juga meningkat dengan persentase
ketuntasan sebesar 8333 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat
disimpulkan bahwa keaktifan dan hasil belajar IPA melalui model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing mengalami peningkatan
Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan teknik
20
kancing gemerincing Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian
sasaran penelitian lokasi penelitian dan mata pelajaran
c) Jurnal Komang Sucipta (2018) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 1412
sedangkan nilai rata-rata pada kelompok kontrol sebesar 975 Dari uji
prasyarat data bahwa data berdistribusi normal dan memiliki varians yang
homogeny kemudian dilanjutkan dengan uji-t diperoleh thitung= 365 dan ttabel
= 201 dengan taraf signifikan 5 dan (db) 49 sehinggaH1 diterima dan H0
ditolak Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
dengan kelompok siswa yang mengikuti proses pembelajaran konvensional
pada siswa kelas V SD Negeri 3 Sangkan Gunung melalui proses
pembelajaran Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan
teknik kancing gemerincing dan jenis metode penelitian yang sama
Sedangkan perbedaannya terletak pada sasaran penelitian lokasi penelitian
dan mata pelajaran
C Kerangka Pikir
kerangka pikir merupakan bagian penelitian yang menggambarkan alur
pikir suatu penelitian Keberhasilan siswa dalam belajar dapat diukur dengan hasil
belajar yang diperoleh siswa selama mengikuti proses kegiatan pembelajaran
Pada saat proses pembelajaran berlangsung hanya sebagian siswa yang aktif dan
terlibat dalam pembelajaran Motivasi dan semangat siswa masih kurang untuk
21
belajar sehingga cepat mengalami rasa bosan dan jenuh Pada saat guru
menjelaskan materi sebagian siswa tidak memperhatikan sehingga kurang
mengerti dengan materi yang diajarkan karena model pembelajaran yang
digunakan guru kurang bervariasi dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu
kelompok Hal tersebut mengakibatkan rendahnya hasil belajar matematika siswa
Masalah tersebut merupakan gambaran secara umum tentang permasalahan yang
terdapat pada kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
Untuk memaksimalkan hasil belajar siswa salah satu model
pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses
pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat membantu siswa dalam
memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih siswa untuk bekerja
sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif dan terlibat dalam
proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti pembelajaran
Sebelum model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
diterapkan maka terlebih dahulu dilakukan tes berupa pretest dan posttest setelah
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diterapkan dalam
pembelajaran Setelah itu data dari pretest dan posttest dibandingkan lalu
dianalisis untuk mendapatkan hasil atau kesimpulan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran matematika Berdasarkan uraian tersebut dapat digambarkan bagan
kerangka pikir model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
sebagai berikut
22
Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir
Rendahnya Hasil Belajar Matematika Siswa
Kelas IV SD Inpres Banga-Banga
Pretest
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing
Posttest
Hasil Belajar
Analisis
Temuan
Siswa kurang aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran
Kurangnya semangat dan motivasi siswa untuk belajar
Model pembelajaran yang kurang bervariasi
Kerja sama dalam kelompok masih kurang
23
D Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang kajian pustaka
maupun kerangka pikir dalam penelitian ini digunakan hipotesis sebagai berikut
ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-
Banga Kabupaten Barrurdquo
Adapun hipotesis statistik dari penelitian ini yaitu
Keterangan
micro1 Rata-rata hasil belajar sebelum diberikan perlakuan
micro2 Rata-rata hasil belajar setelah diberikan perlakuan
Ho Tidak ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
H1 Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-
Banga Kabupaten Barru
Ho micro1 = micro2
H1 micro1ltmicro2
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A Rancangan Penelitian
1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimen Penelitian eksperimen adalah suatu kegiatan penelitian yang
dilakukan peneliti untuk menilai suatu perlakuan (treatment) pendidikan
terhadap suatu objek atau objek penelitian untuk menguji hipotesis Jenis
penelitian eksperimen yang digunakan adalah pre-eksperimental design
Penelitian pre-eksperimental design belum merupakan eksperimen
sungguh-sungguh karena masih terdapat variable luar yang ikut berpengaruh
terhadap terbentuknya variable dependen Jadi hasil eksperimen yang merupakan
variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen
Hal ini terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih
secara random (Sugiyono 201574)
2 Desain Penelitian
Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah one-group
pretest-postest design Pada desain ini terdapat pretest yang diberikan sebelum
postest setelah perlakuan Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut
Gambar 31 Desain One group pretest-postest
O1 X O2
Pretest Treatment Posttest
25
Keterangan
O1 Nilai pretest sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing
O2 Nilai posttest setelah dilaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran matematika teknik kancing
gemerincing
X Perlakuan berupa pembelajaran matematika melalui model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
B Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201580) Populasi
dalam penelitian ini adalah murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru yang berjumlah 10 orang
2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi misalnya karena keterbatasan dana tenaga dan
waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu
(Sugiyono 201581) Dalam teknik pengambilan sampel peneliti menggunakan
sampel jenuh Sampel jenuh merupakan teknik pengambilan sampel bila semua
26
anggota populasi digunakan Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif
kecil (Sugiyono 201585) Sampel dalam penelitian ini adalah murid kelas IV
SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru yang berjumlah 10 orang
C Definisi Operasional Variabel
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek
pengamatan penelitian Dalam penelitian ini mengkaji dua variabel yaitu ldquoModel
Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincingrdquo sebagai variabel bebas
(X) dan ldquoHasil Belajar Matematikardquo sebagai variabel terikat (Y)
1 Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing adalah suatu
model pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok dimana masing-
masing anggota kelompok mendapatkan sebuah kancing berwarna sebagai
penanda apabila mereka berpendapat Masing-masing siswa harus
bertanggungjawab atas kancing yang dimiliknya
2 Hasil belajar matematika adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah
melalui kegiatan proses pembelajaran Hasil belajar matematika siswa yang
dimaksud adalah nilai yang diperoleh siswa sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dan sesudah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diberi
(posttest)
D Instrumen Penelitian
Adapun instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
27
1 Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa
selama penelitian berlangsung Dalam hal ini peneliti mengamati aktivitas
belajar siswa selama proses berlangsungnya pembelajaran
2 Soal Tes
Tes hasil belajar matematika digunakan untuk memperoleh informasi
tentang penguasaan siswa terhadap pembelajaran matematika sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing yang
biasa disebut pretest dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing yang biasa disebut posttest Soal tes dibuat
berdasarkan materi yang diberikan selama penelitian berlangsung dengan
berdasarkan rumusan indikator pembelajaran Soal tes ini akan
dikembangkan dalam bentuk tes uraian (essay) yang berjumlah 5 soal
3 Dokumentasi
Instrumen dari dokumentasi ini adalah kamera yang digunakan untuk
mengambil beberapa gambar atau foto kegiatan dan aktivitas siswa selama
proses pembelajaran berlangsung
E Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk
mengumpulkan data penelitiannya Untuk mengumpulkan data dalam penelitian
ini dilakukan dengan cara sebagai berikut
28
1 Observasi
Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan
langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang akan diteliti
Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara pengamatan dan pencatatan
mengenai pelaksanaan pembelajaran
2 Tes
Sebelum dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing terlebih dahulu dilakukan pretest untuk mengetahui
kemampuan awal murid Setelah diberi perlakuan kemudian dilakukan
postttest untuk mengetahui kemampuan hasil belajar murid Data yang
diperoleh berdasarkan tes yang digunakan dalam proses pembelajaran
3 Dokumentasi
Dengan teknik ini peneliti memperoleh dokumen penelitian berupa
foto materi pelajaran melalui buku serta RPP Dengan foto dapat
memberikan informasi mengenai keadaan atau situasi kelas ketika peneliti
maupun siswa melaksanakan proses pembelajaran
F Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan memperhatikan jenis data yang akan
dianalisis Dalam penelitian kuantitatif seluruh data dari seluruh responden atau
sumber data lain terkumpul maka dilakukan analisis data Adapun teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
29
1 Analisis Data Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau
memberi gambaran umum data yang terkumpul selama proses penelitian dan
bersifat kuantitatif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk
mendeskripsikan seberapa besar hasil belajar pretest dan posttest yang diperoleh
siswa kelas IV sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerncing dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing Adapun langkah-langkah dalam penyusunan data
hasil pengamatan yaitu
a Hasil Belajar Siswa
1) Menghitung nilai rata-rata siswa (Mean)
= sum
(Riadi 2016)
Keterangan
= Rata-rata (Mean)
fi = Jumlah
n = Jumlah siswa
2) Menghitung persentase nilai rata-rata
P =
(Sudijono 201539)
30
Keterangan
p = Angka Persentase
f = Frekuensi yang dicari persentasenya
n = Banyaknya sampel
Dalam keperluan analisis deskriptif kriteria yang digunakan untuk
menentukan kriteria hasil belajar siswa yaitu
Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar
Ketuntasan Hasil Belajar () Kategori Hasil Belajar
0 le x ge 54 Sangat rendah
55 le x ge 64 Rendah
65 le x ge 79 Sedang
80 le x ge 89 Tinggi
90 lt x gt 100 Sangat tinggi
Sumber Depdikbud (2003)
b Analisis Aktivitas Siswa
Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil lembar observasi aktivitas
siswa yang diolah dengan teknik analisis berikut
AP = sum
sum x 100
(Trianto 2010 243)
Keterangan
AP = Nilai yang dicari
sumP = Banyaknya siswa yang melakukan akrivitas
sumF = Jumlah seluruh siswa
31
Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa
Sumber (Trianto 2010 43)
2 Analistik Statistik Inferensial
Analisis statistik inferensial dilakukan untuk menguji hipotesis
penelitian dengan menggunakan uji-t Untuk menguji hipotesis penelitian
mengenai perbedaan hasil belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran
matematika sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing diuji dengan t-tes dengan taraf signifikan α = 005
atau bertaraf 5 Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti
menggunakan teknik statistik t (uji-t) dengan tahap sebagai berikut
radicsum
(Arikunto 2013349)
Keterangan
Md = Mean perbedaan mean pretest dan posttest
X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)
X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)
d = Devisi masing-masing subjek
sum = Jumlah kuadrat deviasi
N = Jumlah subjek pada sampel
Ketuntasan Hasil Belajar () Kriteria
0 le x ge 25 Kurang Baik
26 le x ge 50 Cukup Baik
51 le x ge 75 Baik
76 lt x gt 100 Sangat Baik
32
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut
a Mencari harga ldquoMdrdquo dengan menggunakan rumus
Md = sum
(Arikunto 2013350)
Keterangan
Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest
sumd = Jumlah dari gain (pretest-posttest)
N = Subjek pada sampel
b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus
sum = sumd ndash sum
(Arikunto 2013351)
Keterangan
sum = Jumlah kuadrat deviasi
sumd = Jumlah dari gain (pretest-postest)
N = Subjek pada sampel
c Menentukan harga dengan rumus
radicsum
(Arikunto 2013349)
Keterangan
Md = Mean perbedaan mean pre-test dan pos-test
X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)
X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)
33
d = Devisi masing-masing subjek
sum = Jumlah kuadrat deviasi
N = Jumlah subjek pada sampel
d Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan
Kaidah pengujian signifikan
1) Jika maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti pengunaan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
2) Jika maka H0 diterima dan H1 ditolak berarti pengunaan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing tidak
berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
e Menentukan harga
Mencari mengunakan table distribusi t dengan taraf
signifikan α = 005 dan d k = N‒1
f Membuat Kesimpulan apakah model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas
IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif dimaksudkan untuk memperoleh gambaran
mengenai ketuntasan hasil belajar matematika murid yang meliputi sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) serta hasil observasi aktivitas siswa selama proses
pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Deskripsi masing-masing hasil analisis tersebut diuraikan sebagai berikut
a Deskripsi Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan Setelah
(Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing
Dari hasil analisis deskriptif yang disajikan pada lampiran C maka skor
hasil belajar siswa sebelum (Pretest) dan setelah (Posttest) diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing pada siswa kelas IV SD
Inpres Banga-Banga materi pecahan senilai dapat dilihat pada tabel 41 berikut
Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest)
dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif
Teknik Kancing Gemerincing
Statistik Pretest Posttest
Ukuran Sampel 10 10
Skor Ideal 100 100
Skor Rata-rata 609 807
Skor Tertinggi 81 100
Skor Terendah 36 60
Rentang Skor 45 40
Sumber Data Olah Lampiran C
34
35
Pada Tabel 41 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata skor hasil belajar
matematika siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (pretest) adalah 609 dan setelah diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) adalah 807 dari
skor ideal 100 Skor yang dicapai siswa tersebar dari skor terendah pretest 36 dan
skor terendah posttest 60 Skor tertinggi yang dicapai siswa pada pretest adalah 81
dan posttest adalah 100 dengan rentang skor pretest 45 dan posttest 40 Jika skor
hasil belajar matematika sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke
dalam lima kategori maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang
ditunjukkan pada Tabel 42 berikut
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika
Siswa Sebelum (Pretest) dan Sesudah (Posttest) Diterapkan Model
Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
No
Skor
Kategori
Pretest Posttest
F Persentase
()
F Persentase
()
1 0 le x le 54 Sangat Rendah 3 30 0 0
2 55 le x le 64 Rendah 4 40 2 20
3 65 le x le 79 Sedang 1 10 2 20
4 80 le x le 89 Tinggi 2 20 4 40
5 90 le x le 100 Sangat Tinggi 0 0 2 20
Jumlah 10 100 10 100
Sumber Hasil tes siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
Pada Tabel 42 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dari 10 siswa kelas
IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru terdapat 3 orang siswa (30) yang
memperoleh skor pada kategori sangat rendah 4 orang siswa (40) yang
memperoleh skor kategori rendah 1 orang siswa (10) yang memperoleh skor
36
kategori sedang dan 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori tinggi
serta tidak ada siswa (0) yang memperoleh skor kategori sangat tinggi
Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) dari 10 siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru terdapat 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor pada kategori rendah
2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori sedang 4 orang siswa (40)
yang memperoleh skor kategori tinggi dan 2 orang siswa (20) yang
memperoleh skor kategori sangat tinggi
Skor rata-rata hasil belajar siswa sebelum diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) sebesar 609 dikonversi ke dalam
5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil belajar matematika siswa umumnya
berada pada kategori rendah Sedangkan skor rata-rata hasil belajar siswa setelah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)
sebesar 807 dikonversi ke dalam 5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil
belajar matematika siswa umumnya berada pada kategori tinggi
Selanjutnya untuk melihat persentase ketuntasan hasil belajar matematika
siswa sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dapat dilihat pada Tabel 43
berikut
37
Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum
(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Skor
Kategori
Pretest Posttest
F Persentase
()
F Persentase
()
0 le x ˂ 70 Tidak Tuntas 7 70 2 20
70 le x le 100 Tuntas 3 30 8 80
Jumlah 10 100 10 100
Sumber Perolehan nilai siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru
Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila memiliki skor
paling sedikit 70 Dari Tabel 43 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) jumlah siswa yang
tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 7 orang siswa
(70) dan siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 3
orang siswa (30) Dari deskripsi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
matematika siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70
Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) jumlah siswa yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan
minimal individual adalah 2 orang siswa (20) dan siswa yang memenuhi kriteria
ketuntasan minimal individual adalah 8 orang siswa (80) Berdasarkan deskripsi
di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru setelah diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria
ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70
38
b Deskripsi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa
Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika materi
pecahan senilai dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing selama 2 kali pertemuan secara singkat dapat dilihat pada Tabel 47
sebagai berikut
Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siwa Selama Proses Pembelajaran Dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
() I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsun
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
Sumber Data Olah Lampiran C
39
1) Persentase rata-rata siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar
berlangsung sebanyak 100
2) Persentase rata-rata siswa yang memperhatikan guru pada saat proses
pembelajaran berlangsung sebanyak 80
3) Persentase rata-rata siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari
teman-temannya sebanyak 85
4) Persentase rata-rata siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran
berlangsung sebanyak 80
5) Persentase rata-rata siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing 80
6) Persentase rata-rata siswa yang bekerja sama dengan teman kelompoknya
sebanyak 90
7) Persentase rata-rata siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil
kerja kelompoknya sebanyak 90
8) Persentase rata-rata siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung sebanyak 80
9) Persentase rata-rata siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban sebanyak 85
10) Persentase rata-rata siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran sebanyak 75
Jika rata-rata skor aktivitas saat diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke dalam lima kategori
40
maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang ditunjukkan pada Tabel
45 berikut
Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siwa Selama Proses
Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing
Ketuntasan Hasil Belajar ( ) Kriteria F Persentase ()
0 le x ge 25 Kurang Baik 0 0
26 le x ge 50 Cukup Baik 0 0
51 le x ge 75 Baik 1 10
76 le x ge 100 Sangat Baik 9 90
Pada Tabel 45 di atas dapat dilihat bahwa persentase aktivitas siswa
melalui penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
terdapat 10 aspek yang diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa
yang berada pada kategori kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas
(10) yang berada pada kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada
pada kategori sangat baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga
aktivitas siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing berada pada kategori sangat baik
2 Hasil Analisis Inferensial
Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis Sesuai
dengan hipotesis penelitian yakni ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika
Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo Maka teknik
yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik statistik
inferensial dengan menggunakan uji-t
41
Berdasarkan analisis data yang diuraikan (lampiran C) terlihat bahwa
pada siswa kelas IV SD Inpres BangandashBanga Kabupaten Barru sebesar
1767 Berdasarkan tersebut dapat dibandingkan dengan nilai
menggunakan tabel distribusi t dengan taraf signifikan α = 005 (tabel terlampir)
dan db = N-1 = 9 maka diperoleh = 1833 Setelah diperoleh 1767 dan
= 1833 maka diperoleh ˃ atau 1767 ˃ 1833 sehingga dapat
disimpulkan bahwa ditolak dan diterima Hal ini berarti bahwa terdapat
pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap
hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru
B Pembahasan
Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian di kelas IV SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barru yang jumlah siswanya yaitu 10 orang Desain
penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest design yang hanya
melibatkan satu kelompok yaitu kelompok eksperimen dimana diberikan tes awal
berupa pretest sebelum treatment atau perlakuan dan akhir pembelajaran
diberikan posttest Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan perlakuan
berupa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing Untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing terhadap materi pembelajaran matematika pada siswa yaitu melalui
hasil test (pretest dan posttest) yang diberikan sebelum dan sesudah perlakuan
kemudian dianalisis menggunakan perhitungan manual
42
Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar matematika siswa sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
menunjukkan bahwa terdapat 3 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang
siswa atau 30 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
dan 7 orang siswa atau 70 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 609 Dengan kata lain hasil belajar
matematika pada siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (pretest) masih tergolong rendah dan tidak memenuhi
kriteria ketuntasan klasikal
Selanjutnya hasil analisis data hasil belajar siswa matematika setelah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)
menunjukkan bahwa terdapat 8 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang
siswa atau 80 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
dan 2 orang siswa atau 20 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 807 Dengan kata lain hasil belajar
matematika pada siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria ketuntasan klasikal
Hasil pengamatan persentase aktivitas siswa melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terdapat 10 aspek yang
diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa yang berada pada kategori
kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas (10) yang berada pada
kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada pada kategori sangat
baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga aktivitas siswa setelah
43
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berada
pada kategori sangat baik
Hasil analisis statistik inferensial yang dimaksud adalah pembahasan
terhadap hasil pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya dengan
menggunakan rumus uji-t diketahui bahwa nilai = 1767 dan = 1833
maka diperoleh atau 1767 gt 1833 sehingga dapat disimpulkan
bahwa Ho ditolak dan H1 diterima
Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial yang
diperoleh ternyata cukup mendukung teori yang telah dikemukakan pada kajian
pustaka Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ldquoModel Pembelajaran
kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas V SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
44
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan
yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berpengaruh
terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga
Kabupaten Barru
B Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini maka
peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut
1 Bagi siswa diharapkan lebih aktif semangat kreatif dan dapat
mengembangkan diri dalam pelajaran
2 Bagi guru diharapkan bisa menerapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing dalam pembelajaran matematika agardapat
membangkitkan minat keingintahuan motivasi dan keberanian murid dalam
menjawab pertanyaan pada saat proses pembelajaran berlangsung
3 Bagi peneliti diharapkan mampu mengembangkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing ini pada mata pelajaran lain demi
tercapainya tujuan yang diharapkan
45
DAFTAR PUSTAKA
Afianti Nurul Wisma Sulastry Taty Alimin 2017 Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan
Keakifan Dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X Mia 3 SMAN 1
Bontomarannu Jurnal Nalar Pendidikan 5 (2) 550 (httpsojsunm
acidnalararticleview4869 diakses pada tanggal 2 Februari 2020)
Al-Tabany T I B 2015 Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif
dan Kontekstual Konsep Landasan dan Implementasinya pada
Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik IntegratifTKI) Jakarta Prenada
media Group
Arikunto Suharsimi 2013 Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik
Jakarta PT Rineka Cipta
Djamarah Syaiful Bahri 2018 Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif
Jakarta PT Rineka Cipta
Erika Dini Sumardi Rosarina 2018 Pengaruh Model Cooperative Learning
Tipe Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pembelajaran
IPS SD Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar5(1)
142(httpsejournalupieduindexphppedadidaktikaarticleview7270
diakses pada tanggal 7 Maret 2020)
Fiona Firda 2019 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Peseta Didik Tema Panas dan
Perpindahannya Kelas V SD Negeri 3 Talangpadang Kabupaten
Tanggamus Skripsi Tidak Diterbitkan Bandar Lampung Universitas
Lampung (httpdigilibunilaacidideprint57215 diakses pada tanggal 8
Februari 2020)
Huda Miftahul 2017 Cooperative Leraning Metode Teknik Struktur dan Model
Terapan Yogyakarta Pustaka Belajar
Isrokrsquoatun Rosmala Amelia 2019 Model-Model pembelajaran Matematika
Jakarta PT Bumi Aksara
Octavia Shilphy A 2020 Model-Model PembelajaranYogyakarta CV Budi
Utama
Pardamean Toto 2015 Model Pembelajaran Untuk Efesiensi Dan Efektivitas
Pembelajaran (httpswwwkompasianacomtotopardamean550b2351a3
3311b2142e396emodel-pembelajaran-untuk-efisiensi-dan-efektivitas-pem
belajaran) Diakses pada tanggal 26 Juni 2015
46
Purwanto Dwi 2016 Meningkatkan Komunikasi Matematis Dan Hasil Belajar
Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Jurnal Pendidikan Matematika 21(3) 245 (httpejournal
umpwracidindexphpekuivalenarticleview30072844 diakses pada
tanggal 2 Februari 2020)
Puspita G I Monawati amp Elly R (2017) Korelasi Persepsi Siswa Terhadap
Pembelajaran Matematika Dengan Hasil Belajarnya Di Kelas V Sd Negeri
I Pagar Air Aceh Besar Jurnal ilmiah pendidikan guru sekolah dasar 2
92 (httpswwwneliticomidpublications188711korelasi-siswa-terhada
p-pembelajaran-matematika-dengan-hasil-belajarnya diakses pada tanggal
3 Februari 2020)
Riadi E 2016 Statistika Penelitian (Analisis Manual Dan IBM SPSS)
Yogyakarta Penerbit Andi
Rusman 2012 Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Sucipta Komang Japa Gusti Ngurah Margunayasa Gede 2018 Pengaruh
Model Pembelajaran Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar IPA
Kelas V Jurnal Mimbar Ilmu 23 (3) 208 (httpsejournalun dikshaac
idindexphpMIarticleview164370 diakses pada tanggal 21 Februari
2020)
Sudijono Anas 2015 Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Sugiyono 2015 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Suprihatiningrum Jamil 2016 Strategi Pembelajaran Teori amp Aplikasi
Jogjakarta Ar-Ruzz Media
Trianto (2010) Model Pembelajaran Terpadu Jakarta Bumi Aksara
Ulya Zulfa 2019 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemerincing Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Pada
siswa Kelas II SDI Nailul Falah Sukorejo-Pasuruan Skripsi Tidak
Diterbitkan Surabaya Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
(httpdigilibuinsbyacidideprint33077 diakses pada tanggal 21
Februari 2020)
47
Wati Irma 2017 Pentingnya Media Dan Model Pembelajaran Dalam proses
Mengajar (httpsmetrojambicomread2017102726042pentingnya-me
diadan-model-pembelajaran-dalam-proses-mengajar Diakses pada tanggal
3 Juli 2020)
Wandini Rora Rizki 2019 Pembelajaran Matematika Untuk Calon Guru MISD
CV Medan Widya Puspita
Widyarty Z 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemeincing Terhadap Hasil dan Minat Belajar Matematika Siswa Kelas
VII SMP Dwi SejahteraPekan Baru Skripsi Tidak Diterbitkan Pekan
Baru Universitas Islam Negeri Sultan Syarif kasim (httprepositoryuin
suskaaciidideprint2150 diakses 9 Februari 2020)
Yudha Rahmat Putra 2018 Motivasi Berprestasi amp Disiplin Peserta Didik Serta
Hubungannya dengan Hasil Belajar Pontianak Yudha English Gallery
L
A
M
P
I
R
A
N
LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN
KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI
SOAL PRETEST DAN HASIL KERJA PRETEST SISWA
SOAL POSTTEST DAN HASIL KERJA POSTTEST SISWA
PEDOMAN PENILAIAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI
Kompetensi Dasar Indikator Nomor
Soal
Jumlah
Soal
31 Menjelaskan pecahan-
pecahan senilai
dengan gambar dan
model konkret
311 Menunjukkan pecahan
senilai
1 dan 2
2
312 Menuliskan contoh
pecahan senilai
3 1
41 Mengidentifikasi
pecahan-pecahan
senilai dengan gambar
dan model konkret
411 Menentukan pecahan
senilai dengan cara
mengalikan pembilang
dan penyebut dengan
angka yang sama
4 1
412 Menentukan pecahan
senilai dengan cara
membagi pembilang
dan penyebut dengan
angka yang sama
5 1
Jumlah Soal 5
SOAL PRETEST
Nama
Kelas
1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar
a
b
2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan
3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari
4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
HASIL KERJA PRETEST SISWA
SOAL POSTTEST
Nama
Kelas
1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar
a
b
2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan
3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari
4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
HASIL KERJA POSTTEST SISWA
PEDOMAN PENILAIAN
PRETEST
Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot
1 a
dan
b
dan
20
2
10
3 Pecahan yang senilai dengan
yaitu
dan
10
4 a
=
b
c
30
5 a
=
=
b
=
=
c
=
=
30
Jumlah 100
Panduan Penilaian Skor
x 100 = Nilai
POSTTEST
Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot
1 a
dan
b
dan
20
2
10
3 Pecahan yang senilai dengan
yaitu
dan
10
4 d
=
e
f
30
5 a
=
=
b
=
=
c
=
=
30
Jumlah 100
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan SD Inpres Banga-Banga
Mata Pelajaran Matematika
Kelas Semester IVGanjil
Tahun Pelajaran 20202021
Materi Pokok Pecahan Senilai
Alokasi Waktu 2 (35x2)
Pertemuan 2x Pertemuan
A Kompetensi Inti
1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya
2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan
tetangganya serta cintah tanah air
3 Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati
(mendengar melihat membaca) dan menanya berdasarkan ingin tahu
tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya dan benda-
benda yang dijumpainya di rumah di sekolah dan tempat bermain
4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis
dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat
dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia
B Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
31 Menjelaskan pecahan-pecahan
senilai dengan gambar dan
model konkret
312 Menunjukkan pecahan senilai
313 Menuliskan contoh pecahan
senilai
41 Mengidentifikasi pecahan- 411 Menentukan pecahan senilai
pecahan senilai dengan gambar
dan model konkret
dengan cara mengalikan
pembilang dan penyebut
dengan angka yang sama
412 Menentukan pecahan senilai
dengan cara membagi
pembilang dan penyebut
dengan angka yang sama
C Tujuan Pembelajaran
1 Siswa dapat menunjukkan pecahan senilai dengan tepat
2 Siswa dapat menuliskan contoh pecahan senilai dengan tepat
3 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan mengalikan pembilang
dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat
4 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan membagi pembilang
dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat
Karakter siswa yang diharapkan Religius Nasionalis Mandiri
Gotong Royong dan Integritas
D Materi Pembelajaran
1 Pengertian pecahan senilai
2 Contoh pecahan senilai
3 Mencari pecahan senilai dengan cara
a Mengalikan pembilang dan penyebut dengan angka yang sama
b Membagi pembilang dan penyebut dengan angka yang sama
E Pendekatan Model dan Metode Pembelajaran
Pendekatan Saintifik
Model Pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Metode Ceramah diskusi tanya jawab penugasan
F Media Pembelajaran
1 Gambar-gambar
2 Kancing baju warna-warni
G Sumber Belajar
1 Buku guru dan siswa matematika kelas IV
2 Buku petunjuk guru matematika kelas IV
3 Modulbahan ajar
4 Internet
5 Modul lain yang relevan
H Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran Alokasi Waktu
Pendahuluan Guru mengajak siswa untuk berdorsquoa
menurut agama dan keyakinan masing-
masing Religius
Siswa menyanyikan lagu wajib
Indonesia Raya Nasionalis
Guru melakukan komunikasi tentang
kehadiran siswa dengan mengabsen
Communication
Guru menyiapkan kesiapan psikis dan
fisik siswa
Pemberian motivasi kepada siswa
dengan melakukan tepuk semangat
bersama-sama
Guru memberikan apersepsi kepada
siswa
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
Communication
Guru melakukan tanya jawab yang
berhubungan dengan materi
Communication
10 Menit
Inti Mengamati
Guru menjelaskan mengenai materi
yang akan dibahas
Siswa memperhatikan penjelasan
guru
Guru membagi siswa menjadi 2
kelompok yang beranggotakan 5
orang siswa 1 kelompok untuk
berdikusi dengan teknik kancing
gemerincingCollaboration
Siswa mendengarkan penjelasan guru
tentang maksud dari teknik kancing
gemerincing
Siswa mengamati gambar yang
diperlihatkan guru kemudian guru
menyuruh siswa dalam kelompok
bersama-sama mengamati gambar
tersebut lalu menyebutkan pecahan
yang terdapat pada gambar dan
apakah senilai atau tidak
Siswa menjawab setiap pertanyaan
yang diberikan oleh guru Mandiri
Guru memberikan penguatan tentang
konsep pecahan senilai kepada siswa
Guru memberikan penjelasan kepada
siswa mengenai cara mencari pecahan
senilai dengan mengalikan atau
membagi pembilang dan penyebut
yang sama
Menanya
Siswa menanyakan materi yang
tidak dipahami pada guru
Mengumpulkan Data
siswa yang telah dikelompokkan
tadi mengumpulkan informasi
berdasarkan materi yang telah di
pelajari
Siswa mengerjakan lembar kerja
kelompok yang sudah dibagikan
oleh guru secara berkelompok
Gotong Royong
Mengasosiasi
Guru mengawasi masing-masing
kelompok dan memberi bantuan
kepada kelompok jika mengalami
kesulitan dalam mengerjakan tugas
yang diberikan Communication
Mengkomunikasikan
Guru memberikan kesempatan pada
tiap kelompok untuk menyampaikan
hasil diskusi kelompok
Communication
perwakilan salah satu kelompok yang
dipilih oleh guru mempresentasikan
hasil diskusinya dengan
kelompoknya
Setiap siswa yang maju kedepan
mengumpulkan kancingnya di tengah
meja kelompoknya
180 Menit
Setiap siswa mempunyai 2 kancing
ditangannya dalam artian setiap siswa
mempunyai kesempatan untuk
bertanya dan menanggapi kepada
kelompok lain
Jika kancing yang dimiliki seorang
siswa habis dia tidak boleh berbicara
lagi sampai temannya menghabiskan
kancing mereka
Jika semua kancing sudah habis
sedangkan tugas belum selesai
kelompok boleh mengambil
kesepakatan untuk membagi-bagi
kancing lagi dan mengulangi
prosedurnya kembali
Guru menanggapi dan memberikan
penguatan dengan menyampaikan
jawaban benar
Guru memberikan penghargaan
kepada setiap kelompok
Penutup Siswa diberi kesempatan untuk
bertanya apa yang mereka belum
pahami
Guru memberikan soal sebagai bentuk
evaluasi kepada siswa yang dikerjakan
secara individu untuk mengetahui
pemahaman konsep siswa Mandiri
Setelah semua selesai mengerjakan
soal hasil pekerjaan siswa
dikumpulkan dan guru memeriksa
hasil pekerjaan tersebut Mandiri
Siswa dan guru melakukan refleksi
kegiatan dengan cara meminta siswa
mengungkapkan perasaan dan
pendapatnya mengenai kegiatan
pembelajaran pada hari ini serta
materi apa saja yang telah dipelajari
Integritas
Untuk memotivasi siswa sebelum
pulang bersama-sama melakukan
tepuk semangat Communication
Sebelum pulang siswa berdoa
bersama-sama dipimpiin oleh ketua
kelas Religius
10 Menit
I Penilaian
1 Jenis penilaian Penilaian pengetahuan
Teknik penilaian Tes
Rubrik Penilaian Pemahaman Konsep Pecahan Senilai
No
Indikator
Pemahaman
Konsep
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Kriteria
Skor
1 Menyatakan
ulang sebuah
pecahan
a Menunjukkan
Pecahan Senilai
b Menuliskan
contoh pecahan
senilai
Menuliskan kalimat
matematika dengan
benar
10
menuliskan sebagian
kalimat matematika
5
Menuliskan jawaban
tapi salah
1
Tidak mengisi jawaban 0
2 Menyajikan
konsep dalam
bentuk
representasi
matematis
a Menggambarkan
bentuk yang
mewakili
pecahan
Menggambar bentuk
yang mewakili pecahan
sesuai dengan
bilangannya
10
Menggambar bentuk
yang mewakili pecahan
namun tidak sesuai
dengan bilangannya
5
Menggambar bentuk
yang mewakili tapi
salah
1
Tidak menggambar
bentuk yang mewakili
pecahan
0
b Menyatakan
pecahan dari
sebuah gambar
Menyatakan pecahan
yang sesuai dengan
gambar
10
Menyatakan pecahan
tetapi tidak sesuai
dengan gambar
5
menyatakan gambar
dan pecahan yang tidak
sesuai
1
Tidak menyatakan
pecahan yang sesuai
dengan gambar
0
3 Menggunakan
prosedur atau
operasi
tertentu
a Menentukan
pecahan senilai
dengan
mengalikan
Melakukan operasi
hitung dengan
mengalikan penyebut
dan pembilang dengan
10
pembilang dan
penyebut dengan
angka yang sama
angka yang sama
dengan tepat
Melakukan operasi
hitung dengan
mengalikan penyebut
dan pembilang dengan
angka yang sama tetapi
belum tepat
5
Melakukukan operasi
hitung tetapi salah
1
Tidak melakukan
operasi hitung
0
b Menentukan
pecahan senilai
dengan membagi
pembilang dan
penyebut dengan
angka yang sama
Melakukan operasi
hitung dengan
membagi penyebut dan
pembilang dengan
angka yang sama
dengan tepat
10
Melakukan operasi
hitung dengan
membagi penyebut dan
pembilang dengan
angka yang sama tetapi
belum tepat
5
Melakukukan operasi
hitung tetapi salah
1
Tidak melakukan
operasi hitung
0
Nilai akhir siswa =
x 100
2 Jenis penilaian Penilaian sikap
Teknik penilaian Non tes
No Nama
Perubahan Tingkah Laku
Disiplin Jujur Percaya Diri
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
Dst
Keterangan
K (Kurang) 1 C (Cukup) 2 B (Baik) 3 SB (Sangat Baik) 4
3 Jenis penilaian Penilaian keterampilan
Teknik penilaian Non tes
Rubrik Penilaian Kinerja Menyelesaikan Masalah Pecahan Senilai
No Nama Kriteria Penilaian
Kerja Sama Ketepatan Kejelasan
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1
2
3
Keterangan
Skor 4 Sangat baik Skor 2 Cukup
Skor 3 Baik Skor 1 Perlu bimbingan
Barru 21 September 2020
Mengetahui
Guru Kelas 4 Mahasiswa
Aminah SPd Lismayanti
NIP NIM 105401113516
Kepala SD Inpres Banga-Banga
Abdul Latif SPd MPd
NIP 19690412 200005 1 001
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS IV SD
INPRES BANGA-BANGA KABUPATEN BARRU
No Aktivitas Siswa
1 Siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar berlangsung
2 Siswa yang memperhatikan guru pada saat proses pembelajaran
berlangsung
3 Siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari teman-
temannya
4 Siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung
5 Siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing
6 Siswa yang bekerja sama dengan teman kelompok
7 Siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil
diskusinya
8 Siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
9 Siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan menambahkan
jawaban
10 Siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir pembelajaran
LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN
DAFTAR HADIR SISWA
DATA HASIL KEMAMPUAN AWAL PRETEST SISWA
DATA HASIL TES BELAJAR POSTTEST SISWA
DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
DAFTAR HADIR SISWA KELAS IV SD INPRES BANGA-BANGA
KABUPATEN BARRU
No Nama Siswa LP Pertemuan
1 2 3 4
1 Adelia p
P
R
E
T
E
S
T
radic radic
P
O
S
T
T
E
S
T
2 Akbar L radic radic
3 Aulifiah P radic radic
4 Irwansyah L radic radic
5 Muhammad Faiz Paki L radic radic
6 Muh Revan Anugrah L radic radic
7 Muhammad Takwin L radic radic
8 Nabila Zahira P radic radic
9 Nurhalisa P radic radic
10 Nurul Hidayat P radic radic
Keterangan
radic = Hadir
S = Sakit
A = Alfa
I = Izin
Jumlah siswa
Laki-laki 5 orang
Perempuan 5 orang
Banga-Banga September 2020
Peneliti
Lismayanti
Nim105401113516
DATA HASIL BELAJAR SISWA SEBELUM DITERAPKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING
(PRETEST)
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Adelia 63 Tidak Tuntas
2 Akbar 64 Tidak Tuntas
3 Aulifiah 81 Tuntas
4 Irwansyah 80 Tuntas
5 Muhammad Faiz Paki 36 Tidak Tuntas
6 Muh Revan Anugrah 59 Tidak Tuntas
7 Muhammad Takwin 74 Tidak Tuntas
8 Nabila Zahira 40 Tuntas
9 Nurhalisa 51 Tidak Tuntas
10 Nurul Hidayat 61 Tidak Tuntas
Jumlah 609
Rata-rata 609
Kategori Rendah
DATA HASIL TES BELAJAR SISWA SETELAH DITERAPKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING
(POSTTEST)
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Adelia 88 Tuntas
2 Akbar 79 Tuntas
3 Aulifiah 100 Tuntas
4 Irwansyah 100 Tuntas
5 Muhammad Faiz Paki 60 Tidak Tuntas
6 Muh Revan Anugrah 82 Tuntas
7 Muhammad Takwin 88 Tuntas
8 Nabila Zahira 59 Tidak Tuntas
9 Nurhalisa 70 Tuntas
10 Nurul Hidayat 81 Tuntas
Jumlah 807
Rata-rata 807
Kategori Tinggi
DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK
KANCING GEMERINCING
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
()
I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA
HASIL ANALISIS STATISTIK DAN INFERENSIAL
HASIL ANALISIS NILAI PRETEST DAN POSTTEST SISWA
HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL
HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA
HASIL ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF DAN INFERENSIAL
A Hasil Analsis Statistik Deskriptif
Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Pretest
X F FX
81 1 81
80 1 80
74 1 74
64 1 64
63 1 63
61 1 61
59 1 59
51 1 51
40 1 40
36 1 36
Jumlah 10 609
Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 609
sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai
rata-rata (mean) sebagai berikut
= sum
=
= 609
Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Posttest
X F FX
100 2 200
88 2 176
82 1 82
81 1 81
79 1 79
70 1 70
60 1 60
59 1 59
Jumlah 10 807
Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 807
sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai
rata-rata (mean) sebagai berikut
= sum
=
= 807
Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest
No X1 (Pretest) X2 (Posttest) d = X2 - X1 dsup2
1 63 88 25 625
2 64 79 15 225
3 81 100 19 361
4 80 100 20 400
5 36 60 24 576
6 59 82 23 529
7 74 88 14 196
8 40 59 19 361
9 51 70 19 361
10 61 81 20 400
Jumlah 198 4034
B Hasil Analisis Statistik Inferensial
Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut
a Mencari harga ldquoMDrdquo dengan menggunakan rumus
Md = sum
= 198
b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus
sum = sum sum
= 4034- 39204
= 1136
c Menentukan Harga tHitung
t =
radicsum
t =
radic
t =
radic
t =
radic
t =
t = 1767
d Menentukan Harga
Untuk mencari tTabel peneliti menggunakan tabel distribusi t
dengan taraf signifikan = 10 ndash 1 = 9 maka
diperoleh t005 = 1833
Setelah diperoleh tHitung = 1767 dan ttabel = 1833 maka tHitung gt
ttabel atau atau 1767 gt 1833 Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho
ditolak dan H1 diterima Ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap hasil belajar
matematika murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL
1 PRETEST
Ketuntasan belajar klasikal =
=
x 100
= 30
2 POSTTEST
Ketuntasan belajar klasikal =
=
x 100
= 80
HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TEKNIK KANCING GEMERINCING
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
()
I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
Mengukur persentase keberhasilan aktivitas Siswa
Keberhasilan aktivitas siswa =
=
= 845
LAMPIRAN D
TABEL DISTRIBUSI T-TABEL
KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI
KARTU KONTROL PENELITIAN
PERSURATAN
DOKUMENTASI
TABEL DISTRIBUSI T-TABEL
Dk 025 010 005 002 001 0005
1 1000 3078 6314 12706 31821 63657
2 0816 1886 2920 4303 6965 9925
3 0765 1638 2353 3182 4541 5841
4 0741 1533 2132 2766 3747 4604
5 0727 1476 2015 2571 3365 4032
6 0718 1440 1943 2447 3143 3707
7 0711 1415 1895 2365 2998 3499
8 0706 1397 1860 2306 2896 3355
9 0703 1383 1833 2262 2821 3250
10 0700 1372 1812 2228 2764 3169
11 0697 1363 1796 2201 2718 3106
12 0695 1356 1782 2178 2681 3055
13 0694 1350 1771 2160 2650 3012
14 0692 1345 1761 2145 2624 2977
15 0691 1341 1753 2132 2623 2947
16 0690 1337 1746 2120 2583 2921
17 0689 1333 1740 2110 2567 2898
18 0688 1330 1734 2101 2552 2878
19 0688 1328 1729 2093 2539 2861
20 0687 1325 1725 2086 2528 2845
21 0686 1323 1721 2080 2518 2831
22 0686 1321 1717 2074 2508 2819
23 0685 1319 1714 2069 2500 2807
24 0685 1318 1711 2064 2492 2797
25 0684 1316 1708 2060 2485 2787
26 0684 1315 1706 2056 2479 2779
27 0684 1314 1073 2052 2473 2771
KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI
KARTU KONTROL PELAKSANAAN PENELITIAN
PERSURATAN
DOKUMENTASI
Gambar 1 Pemberian Pretest
Gambar 2 Pembagian Kancing Pada Masing-Masing Anggota Kelompok
Gambar 3 Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Gambar 4 Pemberian Posttest
RIWAYAT HIDUP
Lismayanti Dilahirkan di Banga-Banga pada tanggal 14
Agustus 1998 dari pasangan Ayahanda Cagga dan Ibunda
Marni Anak pertama dari dua bersaudara Penulis masuk
sekolah dasar pada tahun 2004 di SD Inpres Banga-Banga dan
tamat pada tahun 2010 tamat di SMP Negeri 4 Barru pada
tahun 2013 dan tamat di SMK Negeri 1 Barru pada tahun 2016 Pada tahun yang
sama (2016) penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang ada di
Makassar yaitu Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) dan
mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) pada Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Atas berkat yang Maha Kuasa penulis
berhasil menyelesaikan seluruh mata kuliah yang diprogramkan dan semua itu
dilakukan dengan semangat dan usaha yang tinggi untuk mendapatkannya
iii
iv
v
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
ldquoDan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharaprdquo
(QS Al-Insyirah 8)
ldquoSelalu ada harapan bagi mereka yang sering berdoa
Selalu ada jalan bagi mereka yang sering berusahardquo
Kupersembahkan karya ini sebagai salah satu wujud baktiku
kepada Kedua orang tuaku tercinta atas segala tetesan keringat
kasih sayang dorsquoa dan pengorbanannya Tak lupa juga saya
berterima kasih kepada saudaraku keluargaku serta sahabat-
sahabatku yang senantiasa berdorsquoa dalam memberikan dorongan
dan motivasi sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan
vii
ABSTRAK
LISMAYANTI 2020 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV
SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru Skripsi Jurusan Pendidikan Guru
Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar Pembimbing I Nasrun dan Pembimbing II Kristiawati
Masalah utama dalam penelitian ini yaitu rendahnya hasil belajar
matematika siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru Jenis penelitian ini adalah penelitian Pre-
eksperimen dengan menggunakan desain penelitian One-Group Pretest-Posttest
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga
Kabupaten Barru Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik
sampel jenuh dengan menjadikan populasi sebagai sampel yaitu 10 orang
Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes lembar observasi dan
dokumentasi Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik
deskriptif dan inferensial dengan analisis uji t Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa nilai rata-rata hasil belajar matematika sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) yaitu 609 berada
pada kategori rendah sedangkan nilai rata-rata setelah diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) adalah 807 berada
pada kategori tinggi Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan uji t
diperoleh = 1833 dan = 1767 dimana gt Hal ini berarti
bahwa hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (H1) diterima Sehingga
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
Kata Kunci Teknik Kancing Gemerincing Hasil Belajar
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam Allah
yang paling agung untuk membuka jalan bagi setiap maksud kita Allah yang
paling suci untuk menjadi energi bagi petunjuk hidup dan kesuksesan kita Tiada
daya dan kekuatan kecuali dengan bimbingan dari-Nya sehingga skripsi dengan
judul ldquoPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing TerhadapHasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo dapat diselesaikan
Setiap orang dalam berkarya selalu mengharapkan kesempurnaan
termasuk dalam tulisan ini Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki tetapi penulis telah mengerahkan segala daya dan
upaya untuk membuat tulisan ini selesai dengan baik dan bermanfaat dalam dunia
pendidikan
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik
guna memperoleh gelar sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Universitas Muhammadiyah Makassar Skripsi ini berupaya memberi gambaran
dan informasi sejauh mana pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IVSD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan
tulisan ini Segala rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua
ix
orang tua saya yaitu ayahanda Cagga dan ibunda Marni yang telah berdoa
berjuang rela berkorban tanpa pamrih dalam mengasuh membesarkanmendidik
dan membiayai penulis dalam proses pencarian ilmu Tak lupa pula penulis
mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada
1 Prof Dr H Ambo Asse MAg Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar
2 Erwin Akib SPd MPd PhD Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
3 Aliem Bahri SPd MPd Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar
4 Ernawati SPd MPd Sekretaris Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar
5 Dr Nurlina SSi MPd Penasehat akademik yang senantiasa memberikan
masukan dan bimbingan selama proses perkuliahan
6 Nasrun SPd MPd Pembimbing I dan Kristiawati SPd MPd
Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan
bimbingan arahan serta motivasi sejak awal penyusunan proposal hingga
selesainya skripsi ini
7 Bapak-bapak dan Ibu-bu Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar yang telah ikhlas mentransfer ilmunya kepada penulis
x
8 Abdul Latif SPd MPd Kepala Sekolah SD Inpres Banga-Banga
Kabupaten Barru atas bantuannya selama penulis mengadakan penelitian
9 Aminah SPd Guru kelas IV Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
sekaligus sebagai Validator ats segala bimbingan dan kerja samanya selama
penulis mengadakan penelitian
10 BapakIbu Guru serta seluruh Staf SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
yang telah memberikan bantuan dan petunjuknya selama penulis mengadakan
penelitian
11 Siswa-siswi SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru atas kerja sama
motivasi serta semangatnya dalam mengikuti proses pembelajaran
12 Rekan seperjuangan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Angkatan 2016 terkhusus kelas D Universitas Muhammadiyah Makassar
terima kasih atas solidaritas yang diberikan selama menjalani perkuliahan
semoga keakraban dan kebersamaan kita tidak berakhir sampai disini
13 Sahabat-sahabatku yang setia dan tulus memberikan doa dukungan dan
masukan kepada penulis demi terselesainya skripsi ini serta seluruh keluarga
besar
14 Semua pihak yang telah memberikan bantuan yang tidak sempat disebutkan
satu persatu semoga menjadi ibadah dan mendapat imbalan dari-Nya
Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis senantiasa
mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak karena penulis yakin bahwa
suatu persoalan tidak akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan Mudah-
xi
mudahan skripsi ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca terutama bagi diri
pribadi penulis Amin Yaa Rabbal Alamiinn
Makassar Oktober 2020
Penulis
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING iii
SURAT PERNYATAAN iv
SURAT PERJANJIAN v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN vi
ABSTRAK vii
KATA PENGANTAR viii
DAFTAR ISI xii
DAFTAR TABEL xiv
DAFTAR GAMBAR xv
DAFTAR LAMPIRAN xvi
BAB I PENDAHULUAN 1
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 5
C Tujuan Penelitian 5
D Manfaat Penelitian 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA 7
A Kajian Teori 7
1 Hasil Belajar 7
2 Matematika 9
3 Model Pembelajaran Kooperatif 11
xiii
4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing 14
5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing 16
6 Kaitan Antara Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika 17
B Hasil Penelitian yang Relevan 18
C Kerangka Pikir 20
D Hipotesis Penelitian 23
BAB III METODE PENELITIAN 24
A Rancangan Penelitian 24
B Populasi dan Sampel 25
C Definisi Operasional Variabel 26
D Instrumen Penelitian 26
E Teknik Pengumpulan Data 27
F Teknik Analisis Data 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34
A Hasil Penelitian 34
B Pembahasan 41
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 44
A Simpulan 44
B Saran 44
DAFTAR PUSTAKA 45
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 12
Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar 30
Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa 31
Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan
Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing 34
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika Siswa
Sebelum (Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model
Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 35
Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum
(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 37
Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 38
Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siswa Selama Proses
Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing 40
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir 22
Gambar 31 Desain One Group Pretest-Posttest Design 24
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN
Kisi-Kisi Instrumen Soal
Soal Pretest dan Hasil Kerja Pretest Siswa
Soal Postest dan Hasil Kerja Posttest Siswa
Pedoman Penilaian
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa
LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN
Daftar Hadir Siswa
Data Hasil Tes Kemampuan Awal Pretest Siswa
Data Hasil Tes Belajar Posttest Siswa
Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa
LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA
Hasil Analisis Statistik Deskriptif Dan Inferensial
Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest Siswa
Hasil Analisis Data Ketuntasan Klasikal
Hasil Analisis Data Aktivitas Siswa
LAMPIRAN D
Tabel Distribusi T-Tabel
Kartu Kontrol Bimbingan Skripsi
Kartu Kontrol Penelitian
Persuratan
Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Model pembelajaran merupakan suatu kegiatan perencanaan yang
dirancang oleh guru untuk pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan
tertentu Model pembelajaran sangat penting diterapkan dalam proses
pembelajaran karena dapat membantu memperjelas prosedur hubungan serta
keadaan keseluruhan dari apa yang sudah direncanakan Menurut Joyce dan Weil
(Wati2017) terdapat beberapa alasan pentingnya model pembelajaran yaitu
pertama memperjelas hubungan fungsional diantara berbagai komponen unsur
atau elemen sistem tertentu Kedua prosedur yang akan ditempuh dalam
melaksanakan kegiatan dapat dijelaskan secara tepat Ketiga model pembelajaran
akan mempermudah para administrator untuk mengidentifikasi komponen elemen
yang mengalami hambatan jika kegiatan yang dilaksanakan tidak efektif
Keempat mengidentifikasi secara tepat cara-cara untuk mengadakan perubahan
jika pendapat ketidaksesuaian dari apa yang telah dirumuskan dan kelima yaitu
dengan dengan menggunakan model pembelajaran guru dapat menyusun tugas-
tugas siswa menjadi suatu kesuluruhan yang terpadu
Menurut Suprihatiningrum (2016143) ada dua macam alasan pentingnya
model pembelajaran yaitu pertama istilah model mempunyai makna yang lebih
luas daripada strategi metode atau prosedur Kedua model dapat berfungsi
sebagai sarana komunikasi yang penting dalam mengajar di kelas
2
Dengan memperhatikan kerangka pengetahuan di atas peneliti menarik
kesimpulan bahwa kedudukan model pembelajaran sangat penting dalam proses
pembelajaran karena dapat membantu dan memperlancar proses pembelajaran di
kelas dan proses pembelajaran akan lebih efektif dan efisien jika model
pembelajaran yang dipilih sesuai dengan materi yang akan diajarkan
Model pembelajaran sangat bermanfaat bagi guru dan siswa Bagi guru
yaitu pertama memudahkan dalam melaksanakan tugas pembelajaran berdasarkan
dengan langkah-langkah yang akan ditempuh sesuai dengan waktu tujuan
kemampuan daya serap siswa dan ketersediaan media yang ada Kedua dapat
dijadikan sebagai alat untuk mendorong aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran Ketiga memudahkan guru untuk melakukan analisis terhadap
perilaku siswa secara individu maupun kelompok dan keempat yaitu
memudahkan guru dalam menyusun bahan pertimbangan dalam merencanakan
penelitian tindakan kelas dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran
Sedangkan bagi siswa yaitu pertama memberikan kesempatan kepada siswa
untuk berperan aktif dalam kegiatan proses belajar pembelajaran Kedua dapat
memudahkan siswa untuk memahami materi pembelajaran yang diajarkan guru
Ketiga mendorong semangat belajar siswa serta ketertarikannya dalam mengikuti
proses pembelajaran secara penuh dan keempat yaitu dapat melihat atau
membaca kemampuan pribadi dikelompoknya secara objektif (Octavia 2020 15-
16)
3
Menurut Pardamean (2015) bahwa model pembelajaran bermanfaat
untuk mengefektifkan dan mengefisienkan pencapaian tujuan pembelajaran
Indikatornya adalah guru dan siswa fokus pembelajaran guru mudah mentransfer
isi pelajaran kepada siswa siswa juga mudah menangkap isi pelajaran
tersebutWaktu yang tersedia untuk satu materi secara efesien dan efektif dapat
dimanfaatkan secara maksimal Ketertarikan dan minat siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran cenderung tinggi Guru dan siswa tidak mudah bosan
membahas isi materi pelajaran
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti
dengan guru kelas IV atas nama Aminah pada tanggal 20 Juli 2020 di SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barru bahwa hasil belajar matematika siswa masih
tergolong rendah karena masih banyak siswa yang belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 70 Penyebab hasil
belajar matematika rendah yaitu siswa kurang aktif dan terlibat pada saat proses
pembelajaran berlangsung serta kurangnya semangat dan motivasi siswa dalam
menerima materi yang disampaikan oleh guru Ketika guru menjelaskan materi
sebagian siswa tidak memperhatikan karena guru belum menciptakan model
pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa kurang memahami materi yang
disampaikan oleh guru dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu kelompok
karena ketika siswa diberikan tugas kelompok hanya sebagian anggota kelompok
yang aktif mengerjakannya hanya siswa pintar saja yang aktif dalam pembelajaran
berkelompok
4
Untuk mengatasi permasalahan di atas diperlukan kreatifitas guru dalam
memilih model pembelajaran yang dapat mendorong siswa agar aktif dan terlibat
serta semangat pada saat proses pembelajaran berlangsung Adapun model yang
dimaksud yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Bagi siswa dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing dapat membantu mempermudah siswa dalam memahami
materi yang diajarkan dan melatih siswa untuk berkomunikasi bekerja sama
berfikir dan mengungkapkan ide-ide bersama anggota kelompoknya masing-
masing dalam menyelesaikan soal-soal atau permasalahan yang diberikan oleh
guru Siwa juga diharapkan dapat termotivasi semangat dan aktif dalam
pembelajaran matematika sehingga hasil belajarnya dapat meningkat Sedangkan
bagi guru melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif model
pembelajaran yang bisa digunakan pada saat mengajar
Menurut Erika dkk (2018142) bahwa teknik kancing gemerincing
merupakan teknik pembelajaran kooperatif yang dapat membantu guru mencapai
tujuan dalam proses pembelajaran secara tidak langsung mengajak siswa untuk
aktif dalam proses pembelajaran Ciri khas dari model pembelajaran ini yaitu
semua siswa diberi 2 atau 3 buah kancing sebagai syarat yang harus dikeluarkan
jika mereka ingin berbicara dan jika kancingnya habis maka siswa tersebut tidak
boleh berbicara lagi
Dalam teknik pembelajaran kancing gemerincing masing-masing anggota
kelompok memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapatnyaPenggunaan
kancing digunakan sebagai alat yang dirancang dalam model pembelajaran
5
kooperatif teknik kancing gemerincing ini dimaksudkan agar setiap siswa dapat
bertanggung jawab atas tugas yang diberikan Jadi dalam satu kelompok tidak
ada anggota kelompok yang mempunyai posisi dominan karena masing-masing
anggota kelompok mempunyai kesempatan yang sama untuk aktif dalam
pembelajaran dimana siswa yang awalnya bersifat pasif akan termotivasi dan ikut
aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga hasil belajar matematika
siswa dapat meningkat
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis penulis tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul ldquoPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid
Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas maka rumusan
masalah dalam penelitian ini yaitu ldquoApakah Ada Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika
Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-banga Kabupaten Barrurdquo
C Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini yaitu
ldquoUntuk Mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
6
D Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut
1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran
dalam pengembangan ilmu terutama yang berkaitan dengan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
2 Manfaat Praktis
a Bagi Siswa
Memberikan pengetahuan semangatdan motivasi untuk belajar
lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar yang
diperoleh dapat tercapai
b Bagi Guru
Penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing ini sangat diharapkan dapat bermanfaat bagi guru dalam
proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan keaktifan dan
pemahaman siswa sehingga tercapainya proses belajar mengajar yang
diharapkan
c Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik
kepada sekolah dalam rangka perbaikan proses dan hasil belajar siswa
d Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk
penelitian selanjutya
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A Kajian Teori
1 Hasil Belajar
a Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada diri seseorang
sebagai hasil dari peroses belajar siswa baik itu terjadi perubahan pengetahuan
pemahaman sikap dan tingkah laku kecakapan keterampilan dan kemampuan
serta perubahan aspek-aspek yang lain yang ada pada individu yang belajar
Menurut Nawawi (Fiona 201912) bahwa hasil belajar adalah tingkat
keberhasilan peserta didik yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh
dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu Adapun Menurut
Yudha (201834) bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta
didik setelah menerima pembelajaran yang meliputi aspek kognitif Hal ini
sejalan dengan pendapat Susanto (20125) bahwa hasil belajar adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah kegiatan belajar
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah skor yang diperoleh siswa setelah ia menerima proses pembelajaran
untuk mengetahui sampai dimana tingkat pemahamannya terhadap suatu materi
yang telah dipelajari berupa tes dan biasanya diwujudkan dengan nilai tertentu
Dalam penelitian ini hasil belajar yang ingin dicapai siwa yaitu terkait dengan
aspek kognitif siswa setelah ia menerima suatu materi pembelajaran
8
b Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Purwanto (Yudha 201836) bahwa faktor yang mempengaruhi
hasil belajar terdiri dari dua faktor yaitu faktor dari dalam peserta didik (intern)
yaitu fisiologi dan psikologis dan faktor dari luar (ektern) peserta didik yaitu
lingkungan dan instrumental
Hal ini sejalan dengan pendapat Djamarah (Yudha 201836-37) faktor
yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu
1) Faktor Intern
a) Faktor fisiologis adalah faktor yang terdiri dari kondisi fisiologis
kondisi panca indra
b) Faktor Psikologi adalah faktor yang terdiri dari minat kecerdasan
bakat motivasi dan kemampuan kognitif
2) Faktor Ekstern
a) Faktor lingkungan terdiri dari lingkungan alami dan lingkungan
sosial budaya
b) Faktor Instrumental terdiri dari kurikulum program sarana dan
fasilitas guru
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang
mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor intern (dalam diri) dan faktor ekstern
(luar diri) Kedua faktor tersebut saling berkaitan sehingga siswa perlu
mendapatkan perhatian terhadap keadaannya baik itu dari segi fisik psikis dan
cara belajar di sekolah
9
2 Matematika
a Pengertian Matematika
Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang diajarkan di setiap
jenjang sekolah mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga ke perguruan tinggi
Dalam tulisan Suwangsih dan Tiurlina istilah matematika berasal dari bahasa
Yunani yaitu mathematike yang artinya mempelajari Kata mathematike berasal
dari kata mathema yang memiliki arti pengetahuan atau ilmu
(knowledgescience) Selain itu kata mathematike berhubungan juga dengan kata
lain yang hampir sama yaitu mathein atau mathenein yang berarti berpikir
(Isrokrsquoatun dan Amelia Rosmala 20193)
Menurut Ruseffendi (Al-Tabany 20151) matematika adalah bahasa
simbol ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif ilmu
yang membahas tentang pola keteraturan dan struktur yang terorganisasi dimulai
dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan ke aksioma atau
postulat dan terakhir yaitu ke dalil
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika
merupakan suatu ilmu yang mempelajari bagaimana proses berpikir secara kritis
dan masuk akal untuk mendapatkan suatu kebenaran
b Ciri-Ciri Pembelajaran Matematika
Menurut Suwangsih (wandini 20198) bahwa ciri-ciri pembelajaran
matematika di SD adalah sebagai berikut
a) Pembelajaran matematika menggunakan metode spiral metode spiral ini
melambangkan adanya keterkaitan antara suatu materi dengan materi
10
lainnya Topik sebelumnya menjadi prasyarat untuk memahami topik
berikutnya atau sebaliknya
b) Pembelajaran matematika dilakukan secara bertahap Materi pembelajaran
matematika dilakukan secara bertahap yang dimulai konsep-konsep yang
sederhana menuju konsep yang lebih kompleks
c) Pembelajaran matematika menggunakan metode induktif sedangkan
matematika merupakan ilmu deduktif namun sesuai tahap perkembangan
siswa maka pembelajaran matematika di SD digunakan metode induktif
d) Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi artinya tidak
ada pertentangan antara kebenaran yang satu dengan kebenaran lainnya
Suatu pernyataan dianggap benar jika didasarkan kepada pernyataan-
pernyataan sebelumnya yang telah diterima kebenarannya
e) Pembelajaran matematika hendaknya bermakna artinya konsep
matematika tidak diberikan dalam bentuk jadi tapi sebaliknya siswalah
yang harus mengonstruksi konsep tersebut
c Tujuan Pembelajaran Matematika
Menurut Depdikbud (Wandini 201911-12) bahwa tujuan pembelajaran
matematika di Sekolah Dasar yaitu sebagai berikut
1) Mengembangkan keterampilan berhitung siswa sebagai latihan dalam
kehidupan sehari-hari
2) Menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialihgunakan melalui
kegiatan matematika
11
3) Mengembangkan kemampuan dasar matematika sebagai bekal belajar
lebih lanjut
4) Membentuk sikap logis kritis cermat kreatif dan disiplin
3 Model Pembelajaran Kooperatif
a Pengertian Model Pembelajaran
Dalam suatu proses pembelajaran diperlukan model pembelajaran yang
dapat membuat suasana belajar lebih efektif dan menyenangkan Menurut Joyce
dan Weil (Rusman 2012133) bahwa model pembelajaran adalah segala sesuatu
yang dirancang dalam membentuk kurikulum merancang bahan-bahan
pembelajaran dan membimbing proses pembelajaran di dalam kelas
Menurut Adi (Suprihatiningrum 2016142) bahwa model pembelajaran
merupakan suatu kerangka yang menggambarkan prosedur dalam
mengorganisasikan pengalaman pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam
merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran adalah suatu kegiatan perencanaan yang dirancang untuk
pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan tertentu
b Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan model
pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok-
kelompok kecil yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan
struktur kelompok yang bersifat heterogen (Rusman 2012202) Adapun
12
menurut Djamarah (2018270) bahwa pembelajaran kooperatif adalah model
pembelajaran yang dimana para siswa bekerja sama di dalam kelompok-
kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
kooperatif adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu kelompok
kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang siswa untuk saling berinteraksi
dan bekerjasa sama dengan anggota kelompoknya
c Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Menurut Ibrahim dkk (Suprihatiningrum 2016192-193) dalam
pembelajaran kooperatif terdapat 6 langkah utama atau tahapan yaitu sebagai
berikut
Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Fase Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Fase -1
Menyampaikan
tujuan pembelajaran
dan memotivasi
siswa
Guru menyampaikan
semua tujuan pelajaran
yang ingin dicapai pada
pelajaran tersebut dan
memotivasi siswa untuk
belajar
Siswa memperhatikan guru
pada saat guru menyampaikan
tujuan pembelajaran dan siswa
harus semangat untuk ikut
dalam proses pembelajaran
Fase-2
Menyajikan
informasi
Guru menyajikan
informasi kepada siswa
dengan jalan demonstrasi
atau lewat bahan bacaan
Siswa memperhatikan materi
yang disampaikan oleh guru
dan bertanya jika ada materi
yang kurang dimengerti
Fase-3
Mengorganisasikan
siswa ke dalam
kelompok-kelompok
belajar
Guru menjelaskan kepada
siswa bagaimana caranya
membentuk kelompok
belajar dan membantu
setiap kelompok agar
melakukan transisi secara
efisien
Siswa memperhatikan guru
ketika menjelaskan Setelah
guru menjelaskan tentang cara
berkelompok maka siswa
harus tahu bahwa semua
aggota kelompok memiliki
tujuan yang sama dan harus
berbagi tugas dan tanggung
jawab yang sama di antara
anggota kelompok
13
Fase-4
Membimbing
kelompok bekerja
dan belajar
Guru membimbing
kelompok-kelompok
belajar pada saat mereka
mengerjakan tugas
mereka
Siswa mengerjakan tugas
kelompok yang diberikan
dengan cara bekerja sama
dengan anggota kelompoknya
melalui bimbingan guru
Fase-5
Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil
belajar tentang materi yang
telah dipelajari atau
masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
kerjanya
Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
diskusinya
Fase-6
Memberikan
penghargaan
Guru mencari cara-cara
untuk menghargai baik
upaya maupun hasil
belajar individu dan
kelompok
Siswa harus saling mengargai
jawaban ketika jawaban
mereka berbeda setiap
kelompok dan harus
mempertanggungjawabkan
jawabannya
d Teknik-Teknik Pembelajaran Kooperatif
Menurut Huda (2017134) dalam pembelajaran kooperatif terdapat 14
teknik pembelajaran yang dapat diterapkan di dalam kelas antara lain Mencari
Pasangan Bertukar Pasangan Berpikir Berpasangan Berbagi Berkirim Salam
dan Soal Kepala Bernomor Kepala Bernomor Terstruktur Dua tinggal Dua
Tamu Keliling Kelompok Kancing Gemerincing Keliling Kelas Lingkaran
Dalam Lingkaran Luar Tari Bambu jigsaw dan Bercerita Berpasangan
Berdasarkan uraian di atas salah satu teknik pembelajaran kooperatif
yang diterapkan dalam penelitian ini adalah teknik kancing gemerincing Peneliti
memilih teknik kancing gemerincing karena dalam teknik ini siswa dapat terlibat
secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajarnya dapat
meningkat
14
4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing
a Pengertian TeknikKancing Gemerincing
Menurut Widyarty (201311) teknik kancing gemerincing merupakan
suatu model pembelajaran yang bertujuan untuk mengatasi hambatan
pemerataan kesempatan siswa yang sering mewarnai kerja kelompok dan setiap
siswa berhak mendapatkan kesempatan untuk berperan serta pada kelompoknya
masing-masing Sedangkan menurut Ulya (201932) bahwa teknik kancing
gemerincing merupakan metode yang dikembangkan oleh Spencer kagan
dimana masing-masing anggota kelompoknya mendapatkan kesempatan untuk
menyampaikan pendapat mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran
orang lain
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran teknik kancing gemerincing adalah suatu teknik pembelajaran
dimana dalam proses pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada semua
anggota kelompok untuk berpendapat
b Prosedur PelaksanaanTeknik Kancing Gemerincing
Dalam proses pembelajaran teknik kancing gemerincing terdapat
langkah-langkah model pembelajaran Menurut Huda (2011142-143) langkah-
langkah dari teknik kancing gemerincing yaitu
1) Guru menyiapkan satu kotak kecil yang berisi kancing-kancing (atau
benda-benda lainnya)
15
2) Masing-masing anggota dari setiap kelompok mendapatkan 2 atau 3 buah
kancing (jumlah kancing bergantung pada sukar tidaknya tugas yang
diberikan)
3) Setiap kali anggota selesai berbicara atau mengeluarkan pendapat ia harus
menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkannya di tengah-tengah
meja kelompok
4) Jika kancing yang dimiliki salah seorang siswa habis dia tidak boleh
berbicara lagi sampai semua rekannya menghabiskan kancingnya masing-
masing
5) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok
boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan
mengulangi prosedurnya kembali
d Kelebihan dan Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing
Menurut Ulya (201830-31) teknik kancing gemerincing memiliki
beberapa kelebihan dan kelemahan yaitu sebagai berikut
1) Kelebihan Teknik Kancing Gemerincing
a) Mengatasi hambatan pemerataan kesempatan berbicara siswa dalam
beriskusi
b) Mendorong siswa agar dapat aktif berbicara pada saat proses
pembelajaran berlangsung
c) Memberikan kesempatan bagi siswa yang tidak aktif untuk
menyampaikan pendapatnya pada saat berdiskusi sehingga siswa
16
yang tidak aktif memiliki kesempatan yang sama untuk
menyampaikan pendapatnya
2) Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing
a) Pengelolaan waktu saat persiapan dan pelaksanaan perlu
diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran terutama
dalam proses pembentukan kualitas pengetahuan siswa
b) Memerlukan waktu yang cukup lama jika guru tidak terlalu
memahami dengan baik materi yang akan diajarkan
c) Model ini susah diterapkan jika jumlah siswa terlalu banyak
5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing
Langkah-langkah yang akan di terapkan dalam penelitian ini yaitu
sebagai berikut
1) Menyiapkan bahan ajar dan media pembelajaran
2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa
3) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari
4) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5
orang siswa Kemudian membagikan soal kepada masing-masing
kelompok
5) Guru kemudian menyuruh semua anggota dari masing-masing kelompok
untuk mengerjakan tugas yang diberikan dengan cara bekerja sama
Setelah itu guru membagikan kancing berwarna kepada masing-masing
anggota kelompok Setiap anggota kelompok mendapatkan dua buah
17
kancing berwarna dan guru kemudian menjelaskan cara penggunaan
kancing yang dipegang oleh setiap siswa
6) Guru mengawasi masing-masing kelompok dan memberi bantuan kepada
kelompok jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas yang
diberikan
7) Jika tugas kelompok yang diberikan telah selesai guru meminta siswa
agar maju kedepan dengan cara menunjuk siswa yang mengacungkan
tangannya untuk menuliskan hasil kerja kelompoknya dan kelompok lain
menanggapinya apakah jawabannya sama atau tidak secara bergantian
Lakukan hal tersebut secara berulang sampai nomor dan soal yang
diberikan sudah dibahas semua
8) Siswa yang maju kedepan mengumpulkan kancingnya di tengah meja
kelompoknya
9) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok
boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan
mengulangi prosedurnya kembali
6 Kaitan Antara Model Pembelajaraan Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika
Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing menekankan
keaktifan semua anggota dalam suatu kelompok untuk menyelesaikan suatu
permasalahan yang diberikan oleh seorang guru dimana mereka saling membantu
satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan agar hasil belajar mereka bisa
meningkat secara merata Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat
18
membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih
siswa untuk bekerja sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif
dan terlibat dalam proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti
pembelajaran
Untuk tugas-tugas yang terstruktur seperti matematika diskusi jarang
dibutuhkan karena dalam tugas-tugas seperti ini biasanya sudah terdapat satu
jawaban benar Akan tetapi meskipun pembelajaran matematika yang bersifat
terstruktur tetapi model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing bisa
digunakan tergantung sejauh mana guru dapat membantu siswa memahami jenis
bantuan seperti apa yang mereka perlukan untuk mengerjakan tugas dalam suatu
kelompok
Mengingat pembelajaran kooperatif dikembangkan dari teori
konstruktivisme dimana siswa dituntut untuk mengembangkan pengetahuan awal
mereka secara mandiri agar terjadi pembelajaran yang bermakna Hal ini sejalan
dengan pembelajaran matematika yang pada dasarnya adalah penanaman konsep
Dimana dituntut pula pembelajaran yang bermakna agar konsep matematika itu
sendiri mudah dimengerti oleh siswa
B Hasil Penelitian yang Relevan
Pada bagian ini peneliti akan mengkaji penelitian yang relevan dengan
penelitian penulis Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya
diantaranya sebagai berikut
19
a) Jurnal Dwi Purwanto (2016) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa persentase observasi komunikasi matematis siwa pada
siklus I sebesar 5625 meningkat menjadi 7500 pada siklus II Rata-rata
nilai evaluasi belajar siswa pada siklus I mencapai 6990 dengan jumlah siswa
yang tuntas 21 siswa dan persentase ketuntasan 6562 meningkat menjadi
7615 pada siklus II dengan jumlah siswa yang tuntas 24 siswa dan persentase
ketuntasan 7500 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dapat
meningkatkan komunikasi matematis dan hasil belajar matematika pada siswa
kela VIII di SMP Negeri 11 Purworejo Persamaan dalam penelitian ini yaitu
sama-sama menggunakan teknik kancing gemerincing dan mata pelajaran
yang sama Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian sasaran
penelitian dan lokasi penelitian
b) Jurnal Nurul Wisna Afianti (2017) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian
ini menunjukkan presentase keaktifan belajar peserta didik pada siklus I
sebesar 617 dengan kategori cukup aktif dan persentase ketuntasan hasil
belajar peserta didik sebesar 46675 Pada siklus II persentase keaktifan
belajar peserta didik mengalami peningkatan menjadi 8609 dengan kategori
sangat aktif dan hasil belajar peserta didik juga meningkat dengan persentase
ketuntasan sebesar 8333 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat
disimpulkan bahwa keaktifan dan hasil belajar IPA melalui model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing mengalami peningkatan
Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan teknik
20
kancing gemerincing Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian
sasaran penelitian lokasi penelitian dan mata pelajaran
c) Jurnal Komang Sucipta (2018) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 1412
sedangkan nilai rata-rata pada kelompok kontrol sebesar 975 Dari uji
prasyarat data bahwa data berdistribusi normal dan memiliki varians yang
homogeny kemudian dilanjutkan dengan uji-t diperoleh thitung= 365 dan ttabel
= 201 dengan taraf signifikan 5 dan (db) 49 sehinggaH1 diterima dan H0
ditolak Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
dengan kelompok siswa yang mengikuti proses pembelajaran konvensional
pada siswa kelas V SD Negeri 3 Sangkan Gunung melalui proses
pembelajaran Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan
teknik kancing gemerincing dan jenis metode penelitian yang sama
Sedangkan perbedaannya terletak pada sasaran penelitian lokasi penelitian
dan mata pelajaran
C Kerangka Pikir
kerangka pikir merupakan bagian penelitian yang menggambarkan alur
pikir suatu penelitian Keberhasilan siswa dalam belajar dapat diukur dengan hasil
belajar yang diperoleh siswa selama mengikuti proses kegiatan pembelajaran
Pada saat proses pembelajaran berlangsung hanya sebagian siswa yang aktif dan
terlibat dalam pembelajaran Motivasi dan semangat siswa masih kurang untuk
21
belajar sehingga cepat mengalami rasa bosan dan jenuh Pada saat guru
menjelaskan materi sebagian siswa tidak memperhatikan sehingga kurang
mengerti dengan materi yang diajarkan karena model pembelajaran yang
digunakan guru kurang bervariasi dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu
kelompok Hal tersebut mengakibatkan rendahnya hasil belajar matematika siswa
Masalah tersebut merupakan gambaran secara umum tentang permasalahan yang
terdapat pada kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
Untuk memaksimalkan hasil belajar siswa salah satu model
pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses
pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat membantu siswa dalam
memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih siswa untuk bekerja
sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif dan terlibat dalam
proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti pembelajaran
Sebelum model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
diterapkan maka terlebih dahulu dilakukan tes berupa pretest dan posttest setelah
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diterapkan dalam
pembelajaran Setelah itu data dari pretest dan posttest dibandingkan lalu
dianalisis untuk mendapatkan hasil atau kesimpulan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran matematika Berdasarkan uraian tersebut dapat digambarkan bagan
kerangka pikir model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
sebagai berikut
22
Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir
Rendahnya Hasil Belajar Matematika Siswa
Kelas IV SD Inpres Banga-Banga
Pretest
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing
Posttest
Hasil Belajar
Analisis
Temuan
Siswa kurang aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran
Kurangnya semangat dan motivasi siswa untuk belajar
Model pembelajaran yang kurang bervariasi
Kerja sama dalam kelompok masih kurang
23
D Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang kajian pustaka
maupun kerangka pikir dalam penelitian ini digunakan hipotesis sebagai berikut
ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-
Banga Kabupaten Barrurdquo
Adapun hipotesis statistik dari penelitian ini yaitu
Keterangan
micro1 Rata-rata hasil belajar sebelum diberikan perlakuan
micro2 Rata-rata hasil belajar setelah diberikan perlakuan
Ho Tidak ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
H1 Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-
Banga Kabupaten Barru
Ho micro1 = micro2
H1 micro1ltmicro2
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A Rancangan Penelitian
1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimen Penelitian eksperimen adalah suatu kegiatan penelitian yang
dilakukan peneliti untuk menilai suatu perlakuan (treatment) pendidikan
terhadap suatu objek atau objek penelitian untuk menguji hipotesis Jenis
penelitian eksperimen yang digunakan adalah pre-eksperimental design
Penelitian pre-eksperimental design belum merupakan eksperimen
sungguh-sungguh karena masih terdapat variable luar yang ikut berpengaruh
terhadap terbentuknya variable dependen Jadi hasil eksperimen yang merupakan
variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen
Hal ini terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih
secara random (Sugiyono 201574)
2 Desain Penelitian
Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah one-group
pretest-postest design Pada desain ini terdapat pretest yang diberikan sebelum
postest setelah perlakuan Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut
Gambar 31 Desain One group pretest-postest
O1 X O2
Pretest Treatment Posttest
25
Keterangan
O1 Nilai pretest sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing
O2 Nilai posttest setelah dilaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran matematika teknik kancing
gemerincing
X Perlakuan berupa pembelajaran matematika melalui model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
B Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201580) Populasi
dalam penelitian ini adalah murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru yang berjumlah 10 orang
2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi misalnya karena keterbatasan dana tenaga dan
waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu
(Sugiyono 201581) Dalam teknik pengambilan sampel peneliti menggunakan
sampel jenuh Sampel jenuh merupakan teknik pengambilan sampel bila semua
26
anggota populasi digunakan Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif
kecil (Sugiyono 201585) Sampel dalam penelitian ini adalah murid kelas IV
SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru yang berjumlah 10 orang
C Definisi Operasional Variabel
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek
pengamatan penelitian Dalam penelitian ini mengkaji dua variabel yaitu ldquoModel
Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincingrdquo sebagai variabel bebas
(X) dan ldquoHasil Belajar Matematikardquo sebagai variabel terikat (Y)
1 Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing adalah suatu
model pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok dimana masing-
masing anggota kelompok mendapatkan sebuah kancing berwarna sebagai
penanda apabila mereka berpendapat Masing-masing siswa harus
bertanggungjawab atas kancing yang dimiliknya
2 Hasil belajar matematika adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah
melalui kegiatan proses pembelajaran Hasil belajar matematika siswa yang
dimaksud adalah nilai yang diperoleh siswa sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dan sesudah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diberi
(posttest)
D Instrumen Penelitian
Adapun instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
27
1 Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa
selama penelitian berlangsung Dalam hal ini peneliti mengamati aktivitas
belajar siswa selama proses berlangsungnya pembelajaran
2 Soal Tes
Tes hasil belajar matematika digunakan untuk memperoleh informasi
tentang penguasaan siswa terhadap pembelajaran matematika sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing yang
biasa disebut pretest dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing yang biasa disebut posttest Soal tes dibuat
berdasarkan materi yang diberikan selama penelitian berlangsung dengan
berdasarkan rumusan indikator pembelajaran Soal tes ini akan
dikembangkan dalam bentuk tes uraian (essay) yang berjumlah 5 soal
3 Dokumentasi
Instrumen dari dokumentasi ini adalah kamera yang digunakan untuk
mengambil beberapa gambar atau foto kegiatan dan aktivitas siswa selama
proses pembelajaran berlangsung
E Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk
mengumpulkan data penelitiannya Untuk mengumpulkan data dalam penelitian
ini dilakukan dengan cara sebagai berikut
28
1 Observasi
Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan
langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang akan diteliti
Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara pengamatan dan pencatatan
mengenai pelaksanaan pembelajaran
2 Tes
Sebelum dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing terlebih dahulu dilakukan pretest untuk mengetahui
kemampuan awal murid Setelah diberi perlakuan kemudian dilakukan
postttest untuk mengetahui kemampuan hasil belajar murid Data yang
diperoleh berdasarkan tes yang digunakan dalam proses pembelajaran
3 Dokumentasi
Dengan teknik ini peneliti memperoleh dokumen penelitian berupa
foto materi pelajaran melalui buku serta RPP Dengan foto dapat
memberikan informasi mengenai keadaan atau situasi kelas ketika peneliti
maupun siswa melaksanakan proses pembelajaran
F Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan memperhatikan jenis data yang akan
dianalisis Dalam penelitian kuantitatif seluruh data dari seluruh responden atau
sumber data lain terkumpul maka dilakukan analisis data Adapun teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
29
1 Analisis Data Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau
memberi gambaran umum data yang terkumpul selama proses penelitian dan
bersifat kuantitatif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk
mendeskripsikan seberapa besar hasil belajar pretest dan posttest yang diperoleh
siswa kelas IV sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerncing dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing Adapun langkah-langkah dalam penyusunan data
hasil pengamatan yaitu
a Hasil Belajar Siswa
1) Menghitung nilai rata-rata siswa (Mean)
= sum
(Riadi 2016)
Keterangan
= Rata-rata (Mean)
fi = Jumlah
n = Jumlah siswa
2) Menghitung persentase nilai rata-rata
P =
(Sudijono 201539)
30
Keterangan
p = Angka Persentase
f = Frekuensi yang dicari persentasenya
n = Banyaknya sampel
Dalam keperluan analisis deskriptif kriteria yang digunakan untuk
menentukan kriteria hasil belajar siswa yaitu
Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar
Ketuntasan Hasil Belajar () Kategori Hasil Belajar
0 le x ge 54 Sangat rendah
55 le x ge 64 Rendah
65 le x ge 79 Sedang
80 le x ge 89 Tinggi
90 lt x gt 100 Sangat tinggi
Sumber Depdikbud (2003)
b Analisis Aktivitas Siswa
Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil lembar observasi aktivitas
siswa yang diolah dengan teknik analisis berikut
AP = sum
sum x 100
(Trianto 2010 243)
Keterangan
AP = Nilai yang dicari
sumP = Banyaknya siswa yang melakukan akrivitas
sumF = Jumlah seluruh siswa
31
Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa
Sumber (Trianto 2010 43)
2 Analistik Statistik Inferensial
Analisis statistik inferensial dilakukan untuk menguji hipotesis
penelitian dengan menggunakan uji-t Untuk menguji hipotesis penelitian
mengenai perbedaan hasil belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran
matematika sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing diuji dengan t-tes dengan taraf signifikan α = 005
atau bertaraf 5 Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti
menggunakan teknik statistik t (uji-t) dengan tahap sebagai berikut
radicsum
(Arikunto 2013349)
Keterangan
Md = Mean perbedaan mean pretest dan posttest
X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)
X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)
d = Devisi masing-masing subjek
sum = Jumlah kuadrat deviasi
N = Jumlah subjek pada sampel
Ketuntasan Hasil Belajar () Kriteria
0 le x ge 25 Kurang Baik
26 le x ge 50 Cukup Baik
51 le x ge 75 Baik
76 lt x gt 100 Sangat Baik
32
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut
a Mencari harga ldquoMdrdquo dengan menggunakan rumus
Md = sum
(Arikunto 2013350)
Keterangan
Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest
sumd = Jumlah dari gain (pretest-posttest)
N = Subjek pada sampel
b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus
sum = sumd ndash sum
(Arikunto 2013351)
Keterangan
sum = Jumlah kuadrat deviasi
sumd = Jumlah dari gain (pretest-postest)
N = Subjek pada sampel
c Menentukan harga dengan rumus
radicsum
(Arikunto 2013349)
Keterangan
Md = Mean perbedaan mean pre-test dan pos-test
X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)
X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)
33
d = Devisi masing-masing subjek
sum = Jumlah kuadrat deviasi
N = Jumlah subjek pada sampel
d Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan
Kaidah pengujian signifikan
1) Jika maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti pengunaan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
2) Jika maka H0 diterima dan H1 ditolak berarti pengunaan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing tidak
berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
e Menentukan harga
Mencari mengunakan table distribusi t dengan taraf
signifikan α = 005 dan d k = N‒1
f Membuat Kesimpulan apakah model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas
IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif dimaksudkan untuk memperoleh gambaran
mengenai ketuntasan hasil belajar matematika murid yang meliputi sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) serta hasil observasi aktivitas siswa selama proses
pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Deskripsi masing-masing hasil analisis tersebut diuraikan sebagai berikut
a Deskripsi Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan Setelah
(Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing
Dari hasil analisis deskriptif yang disajikan pada lampiran C maka skor
hasil belajar siswa sebelum (Pretest) dan setelah (Posttest) diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing pada siswa kelas IV SD
Inpres Banga-Banga materi pecahan senilai dapat dilihat pada tabel 41 berikut
Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest)
dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif
Teknik Kancing Gemerincing
Statistik Pretest Posttest
Ukuran Sampel 10 10
Skor Ideal 100 100
Skor Rata-rata 609 807
Skor Tertinggi 81 100
Skor Terendah 36 60
Rentang Skor 45 40
Sumber Data Olah Lampiran C
34
35
Pada Tabel 41 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata skor hasil belajar
matematika siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (pretest) adalah 609 dan setelah diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) adalah 807 dari
skor ideal 100 Skor yang dicapai siswa tersebar dari skor terendah pretest 36 dan
skor terendah posttest 60 Skor tertinggi yang dicapai siswa pada pretest adalah 81
dan posttest adalah 100 dengan rentang skor pretest 45 dan posttest 40 Jika skor
hasil belajar matematika sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke
dalam lima kategori maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang
ditunjukkan pada Tabel 42 berikut
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika
Siswa Sebelum (Pretest) dan Sesudah (Posttest) Diterapkan Model
Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
No
Skor
Kategori
Pretest Posttest
F Persentase
()
F Persentase
()
1 0 le x le 54 Sangat Rendah 3 30 0 0
2 55 le x le 64 Rendah 4 40 2 20
3 65 le x le 79 Sedang 1 10 2 20
4 80 le x le 89 Tinggi 2 20 4 40
5 90 le x le 100 Sangat Tinggi 0 0 2 20
Jumlah 10 100 10 100
Sumber Hasil tes siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
Pada Tabel 42 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dari 10 siswa kelas
IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru terdapat 3 orang siswa (30) yang
memperoleh skor pada kategori sangat rendah 4 orang siswa (40) yang
memperoleh skor kategori rendah 1 orang siswa (10) yang memperoleh skor
36
kategori sedang dan 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori tinggi
serta tidak ada siswa (0) yang memperoleh skor kategori sangat tinggi
Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) dari 10 siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru terdapat 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor pada kategori rendah
2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori sedang 4 orang siswa (40)
yang memperoleh skor kategori tinggi dan 2 orang siswa (20) yang
memperoleh skor kategori sangat tinggi
Skor rata-rata hasil belajar siswa sebelum diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) sebesar 609 dikonversi ke dalam
5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil belajar matematika siswa umumnya
berada pada kategori rendah Sedangkan skor rata-rata hasil belajar siswa setelah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)
sebesar 807 dikonversi ke dalam 5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil
belajar matematika siswa umumnya berada pada kategori tinggi
Selanjutnya untuk melihat persentase ketuntasan hasil belajar matematika
siswa sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dapat dilihat pada Tabel 43
berikut
37
Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum
(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Skor
Kategori
Pretest Posttest
F Persentase
()
F Persentase
()
0 le x ˂ 70 Tidak Tuntas 7 70 2 20
70 le x le 100 Tuntas 3 30 8 80
Jumlah 10 100 10 100
Sumber Perolehan nilai siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru
Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila memiliki skor
paling sedikit 70 Dari Tabel 43 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) jumlah siswa yang
tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 7 orang siswa
(70) dan siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 3
orang siswa (30) Dari deskripsi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
matematika siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70
Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) jumlah siswa yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan
minimal individual adalah 2 orang siswa (20) dan siswa yang memenuhi kriteria
ketuntasan minimal individual adalah 8 orang siswa (80) Berdasarkan deskripsi
di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru setelah diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria
ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70
38
b Deskripsi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa
Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika materi
pecahan senilai dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing selama 2 kali pertemuan secara singkat dapat dilihat pada Tabel 47
sebagai berikut
Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siwa Selama Proses Pembelajaran Dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
() I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsun
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
Sumber Data Olah Lampiran C
39
1) Persentase rata-rata siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar
berlangsung sebanyak 100
2) Persentase rata-rata siswa yang memperhatikan guru pada saat proses
pembelajaran berlangsung sebanyak 80
3) Persentase rata-rata siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari
teman-temannya sebanyak 85
4) Persentase rata-rata siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran
berlangsung sebanyak 80
5) Persentase rata-rata siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing 80
6) Persentase rata-rata siswa yang bekerja sama dengan teman kelompoknya
sebanyak 90
7) Persentase rata-rata siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil
kerja kelompoknya sebanyak 90
8) Persentase rata-rata siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung sebanyak 80
9) Persentase rata-rata siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban sebanyak 85
10) Persentase rata-rata siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran sebanyak 75
Jika rata-rata skor aktivitas saat diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke dalam lima kategori
40
maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang ditunjukkan pada Tabel
45 berikut
Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siwa Selama Proses
Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing
Ketuntasan Hasil Belajar ( ) Kriteria F Persentase ()
0 le x ge 25 Kurang Baik 0 0
26 le x ge 50 Cukup Baik 0 0
51 le x ge 75 Baik 1 10
76 le x ge 100 Sangat Baik 9 90
Pada Tabel 45 di atas dapat dilihat bahwa persentase aktivitas siswa
melalui penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
terdapat 10 aspek yang diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa
yang berada pada kategori kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas
(10) yang berada pada kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada
pada kategori sangat baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga
aktivitas siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing berada pada kategori sangat baik
2 Hasil Analisis Inferensial
Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis Sesuai
dengan hipotesis penelitian yakni ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika
Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo Maka teknik
yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik statistik
inferensial dengan menggunakan uji-t
41
Berdasarkan analisis data yang diuraikan (lampiran C) terlihat bahwa
pada siswa kelas IV SD Inpres BangandashBanga Kabupaten Barru sebesar
1767 Berdasarkan tersebut dapat dibandingkan dengan nilai
menggunakan tabel distribusi t dengan taraf signifikan α = 005 (tabel terlampir)
dan db = N-1 = 9 maka diperoleh = 1833 Setelah diperoleh 1767 dan
= 1833 maka diperoleh ˃ atau 1767 ˃ 1833 sehingga dapat
disimpulkan bahwa ditolak dan diterima Hal ini berarti bahwa terdapat
pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap
hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru
B Pembahasan
Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian di kelas IV SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barru yang jumlah siswanya yaitu 10 orang Desain
penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest design yang hanya
melibatkan satu kelompok yaitu kelompok eksperimen dimana diberikan tes awal
berupa pretest sebelum treatment atau perlakuan dan akhir pembelajaran
diberikan posttest Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan perlakuan
berupa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing Untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing terhadap materi pembelajaran matematika pada siswa yaitu melalui
hasil test (pretest dan posttest) yang diberikan sebelum dan sesudah perlakuan
kemudian dianalisis menggunakan perhitungan manual
42
Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar matematika siswa sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
menunjukkan bahwa terdapat 3 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang
siswa atau 30 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
dan 7 orang siswa atau 70 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 609 Dengan kata lain hasil belajar
matematika pada siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (pretest) masih tergolong rendah dan tidak memenuhi
kriteria ketuntasan klasikal
Selanjutnya hasil analisis data hasil belajar siswa matematika setelah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)
menunjukkan bahwa terdapat 8 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang
siswa atau 80 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
dan 2 orang siswa atau 20 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 807 Dengan kata lain hasil belajar
matematika pada siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria ketuntasan klasikal
Hasil pengamatan persentase aktivitas siswa melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terdapat 10 aspek yang
diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa yang berada pada kategori
kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas (10) yang berada pada
kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada pada kategori sangat
baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga aktivitas siswa setelah
43
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berada
pada kategori sangat baik
Hasil analisis statistik inferensial yang dimaksud adalah pembahasan
terhadap hasil pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya dengan
menggunakan rumus uji-t diketahui bahwa nilai = 1767 dan = 1833
maka diperoleh atau 1767 gt 1833 sehingga dapat disimpulkan
bahwa Ho ditolak dan H1 diterima
Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial yang
diperoleh ternyata cukup mendukung teori yang telah dikemukakan pada kajian
pustaka Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ldquoModel Pembelajaran
kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas V SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
44
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan
yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berpengaruh
terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga
Kabupaten Barru
B Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini maka
peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut
1 Bagi siswa diharapkan lebih aktif semangat kreatif dan dapat
mengembangkan diri dalam pelajaran
2 Bagi guru diharapkan bisa menerapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing dalam pembelajaran matematika agardapat
membangkitkan minat keingintahuan motivasi dan keberanian murid dalam
menjawab pertanyaan pada saat proses pembelajaran berlangsung
3 Bagi peneliti diharapkan mampu mengembangkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing ini pada mata pelajaran lain demi
tercapainya tujuan yang diharapkan
45
DAFTAR PUSTAKA
Afianti Nurul Wisma Sulastry Taty Alimin 2017 Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan
Keakifan Dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X Mia 3 SMAN 1
Bontomarannu Jurnal Nalar Pendidikan 5 (2) 550 (httpsojsunm
acidnalararticleview4869 diakses pada tanggal 2 Februari 2020)
Al-Tabany T I B 2015 Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif
dan Kontekstual Konsep Landasan dan Implementasinya pada
Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik IntegratifTKI) Jakarta Prenada
media Group
Arikunto Suharsimi 2013 Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik
Jakarta PT Rineka Cipta
Djamarah Syaiful Bahri 2018 Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif
Jakarta PT Rineka Cipta
Erika Dini Sumardi Rosarina 2018 Pengaruh Model Cooperative Learning
Tipe Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pembelajaran
IPS SD Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar5(1)
142(httpsejournalupieduindexphppedadidaktikaarticleview7270
diakses pada tanggal 7 Maret 2020)
Fiona Firda 2019 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Peseta Didik Tema Panas dan
Perpindahannya Kelas V SD Negeri 3 Talangpadang Kabupaten
Tanggamus Skripsi Tidak Diterbitkan Bandar Lampung Universitas
Lampung (httpdigilibunilaacidideprint57215 diakses pada tanggal 8
Februari 2020)
Huda Miftahul 2017 Cooperative Leraning Metode Teknik Struktur dan Model
Terapan Yogyakarta Pustaka Belajar
Isrokrsquoatun Rosmala Amelia 2019 Model-Model pembelajaran Matematika
Jakarta PT Bumi Aksara
Octavia Shilphy A 2020 Model-Model PembelajaranYogyakarta CV Budi
Utama
Pardamean Toto 2015 Model Pembelajaran Untuk Efesiensi Dan Efektivitas
Pembelajaran (httpswwwkompasianacomtotopardamean550b2351a3
3311b2142e396emodel-pembelajaran-untuk-efisiensi-dan-efektivitas-pem
belajaran) Diakses pada tanggal 26 Juni 2015
46
Purwanto Dwi 2016 Meningkatkan Komunikasi Matematis Dan Hasil Belajar
Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Jurnal Pendidikan Matematika 21(3) 245 (httpejournal
umpwracidindexphpekuivalenarticleview30072844 diakses pada
tanggal 2 Februari 2020)
Puspita G I Monawati amp Elly R (2017) Korelasi Persepsi Siswa Terhadap
Pembelajaran Matematika Dengan Hasil Belajarnya Di Kelas V Sd Negeri
I Pagar Air Aceh Besar Jurnal ilmiah pendidikan guru sekolah dasar 2
92 (httpswwwneliticomidpublications188711korelasi-siswa-terhada
p-pembelajaran-matematika-dengan-hasil-belajarnya diakses pada tanggal
3 Februari 2020)
Riadi E 2016 Statistika Penelitian (Analisis Manual Dan IBM SPSS)
Yogyakarta Penerbit Andi
Rusman 2012 Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Sucipta Komang Japa Gusti Ngurah Margunayasa Gede 2018 Pengaruh
Model Pembelajaran Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar IPA
Kelas V Jurnal Mimbar Ilmu 23 (3) 208 (httpsejournalun dikshaac
idindexphpMIarticleview164370 diakses pada tanggal 21 Februari
2020)
Sudijono Anas 2015 Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Sugiyono 2015 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Suprihatiningrum Jamil 2016 Strategi Pembelajaran Teori amp Aplikasi
Jogjakarta Ar-Ruzz Media
Trianto (2010) Model Pembelajaran Terpadu Jakarta Bumi Aksara
Ulya Zulfa 2019 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemerincing Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Pada
siswa Kelas II SDI Nailul Falah Sukorejo-Pasuruan Skripsi Tidak
Diterbitkan Surabaya Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
(httpdigilibuinsbyacidideprint33077 diakses pada tanggal 21
Februari 2020)
47
Wati Irma 2017 Pentingnya Media Dan Model Pembelajaran Dalam proses
Mengajar (httpsmetrojambicomread2017102726042pentingnya-me
diadan-model-pembelajaran-dalam-proses-mengajar Diakses pada tanggal
3 Juli 2020)
Wandini Rora Rizki 2019 Pembelajaran Matematika Untuk Calon Guru MISD
CV Medan Widya Puspita
Widyarty Z 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemeincing Terhadap Hasil dan Minat Belajar Matematika Siswa Kelas
VII SMP Dwi SejahteraPekan Baru Skripsi Tidak Diterbitkan Pekan
Baru Universitas Islam Negeri Sultan Syarif kasim (httprepositoryuin
suskaaciidideprint2150 diakses 9 Februari 2020)
Yudha Rahmat Putra 2018 Motivasi Berprestasi amp Disiplin Peserta Didik Serta
Hubungannya dengan Hasil Belajar Pontianak Yudha English Gallery
L
A
M
P
I
R
A
N
LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN
KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI
SOAL PRETEST DAN HASIL KERJA PRETEST SISWA
SOAL POSTTEST DAN HASIL KERJA POSTTEST SISWA
PEDOMAN PENILAIAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI
Kompetensi Dasar Indikator Nomor
Soal
Jumlah
Soal
31 Menjelaskan pecahan-
pecahan senilai
dengan gambar dan
model konkret
311 Menunjukkan pecahan
senilai
1 dan 2
2
312 Menuliskan contoh
pecahan senilai
3 1
41 Mengidentifikasi
pecahan-pecahan
senilai dengan gambar
dan model konkret
411 Menentukan pecahan
senilai dengan cara
mengalikan pembilang
dan penyebut dengan
angka yang sama
4 1
412 Menentukan pecahan
senilai dengan cara
membagi pembilang
dan penyebut dengan
angka yang sama
5 1
Jumlah Soal 5
SOAL PRETEST
Nama
Kelas
1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar
a
b
2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan
3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari
4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
HASIL KERJA PRETEST SISWA
SOAL POSTTEST
Nama
Kelas
1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar
a
b
2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan
3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari
4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
HASIL KERJA POSTTEST SISWA
PEDOMAN PENILAIAN
PRETEST
Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot
1 a
dan
b
dan
20
2
10
3 Pecahan yang senilai dengan
yaitu
dan
10
4 a
=
b
c
30
5 a
=
=
b
=
=
c
=
=
30
Jumlah 100
Panduan Penilaian Skor
x 100 = Nilai
POSTTEST
Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot
1 a
dan
b
dan
20
2
10
3 Pecahan yang senilai dengan
yaitu
dan
10
4 d
=
e
f
30
5 a
=
=
b
=
=
c
=
=
30
Jumlah 100
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan SD Inpres Banga-Banga
Mata Pelajaran Matematika
Kelas Semester IVGanjil
Tahun Pelajaran 20202021
Materi Pokok Pecahan Senilai
Alokasi Waktu 2 (35x2)
Pertemuan 2x Pertemuan
A Kompetensi Inti
1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya
2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan
tetangganya serta cintah tanah air
3 Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati
(mendengar melihat membaca) dan menanya berdasarkan ingin tahu
tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya dan benda-
benda yang dijumpainya di rumah di sekolah dan tempat bermain
4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis
dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat
dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia
B Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
31 Menjelaskan pecahan-pecahan
senilai dengan gambar dan
model konkret
312 Menunjukkan pecahan senilai
313 Menuliskan contoh pecahan
senilai
41 Mengidentifikasi pecahan- 411 Menentukan pecahan senilai
pecahan senilai dengan gambar
dan model konkret
dengan cara mengalikan
pembilang dan penyebut
dengan angka yang sama
412 Menentukan pecahan senilai
dengan cara membagi
pembilang dan penyebut
dengan angka yang sama
C Tujuan Pembelajaran
1 Siswa dapat menunjukkan pecahan senilai dengan tepat
2 Siswa dapat menuliskan contoh pecahan senilai dengan tepat
3 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan mengalikan pembilang
dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat
4 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan membagi pembilang
dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat
Karakter siswa yang diharapkan Religius Nasionalis Mandiri
Gotong Royong dan Integritas
D Materi Pembelajaran
1 Pengertian pecahan senilai
2 Contoh pecahan senilai
3 Mencari pecahan senilai dengan cara
a Mengalikan pembilang dan penyebut dengan angka yang sama
b Membagi pembilang dan penyebut dengan angka yang sama
E Pendekatan Model dan Metode Pembelajaran
Pendekatan Saintifik
Model Pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Metode Ceramah diskusi tanya jawab penugasan
F Media Pembelajaran
1 Gambar-gambar
2 Kancing baju warna-warni
G Sumber Belajar
1 Buku guru dan siswa matematika kelas IV
2 Buku petunjuk guru matematika kelas IV
3 Modulbahan ajar
4 Internet
5 Modul lain yang relevan
H Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran Alokasi Waktu
Pendahuluan Guru mengajak siswa untuk berdorsquoa
menurut agama dan keyakinan masing-
masing Religius
Siswa menyanyikan lagu wajib
Indonesia Raya Nasionalis
Guru melakukan komunikasi tentang
kehadiran siswa dengan mengabsen
Communication
Guru menyiapkan kesiapan psikis dan
fisik siswa
Pemberian motivasi kepada siswa
dengan melakukan tepuk semangat
bersama-sama
Guru memberikan apersepsi kepada
siswa
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
Communication
Guru melakukan tanya jawab yang
berhubungan dengan materi
Communication
10 Menit
Inti Mengamati
Guru menjelaskan mengenai materi
yang akan dibahas
Siswa memperhatikan penjelasan
guru
Guru membagi siswa menjadi 2
kelompok yang beranggotakan 5
orang siswa 1 kelompok untuk
berdikusi dengan teknik kancing
gemerincingCollaboration
Siswa mendengarkan penjelasan guru
tentang maksud dari teknik kancing
gemerincing
Siswa mengamati gambar yang
diperlihatkan guru kemudian guru
menyuruh siswa dalam kelompok
bersama-sama mengamati gambar
tersebut lalu menyebutkan pecahan
yang terdapat pada gambar dan
apakah senilai atau tidak
Siswa menjawab setiap pertanyaan
yang diberikan oleh guru Mandiri
Guru memberikan penguatan tentang
konsep pecahan senilai kepada siswa
Guru memberikan penjelasan kepada
siswa mengenai cara mencari pecahan
senilai dengan mengalikan atau
membagi pembilang dan penyebut
yang sama
Menanya
Siswa menanyakan materi yang
tidak dipahami pada guru
Mengumpulkan Data
siswa yang telah dikelompokkan
tadi mengumpulkan informasi
berdasarkan materi yang telah di
pelajari
Siswa mengerjakan lembar kerja
kelompok yang sudah dibagikan
oleh guru secara berkelompok
Gotong Royong
Mengasosiasi
Guru mengawasi masing-masing
kelompok dan memberi bantuan
kepada kelompok jika mengalami
kesulitan dalam mengerjakan tugas
yang diberikan Communication
Mengkomunikasikan
Guru memberikan kesempatan pada
tiap kelompok untuk menyampaikan
hasil diskusi kelompok
Communication
perwakilan salah satu kelompok yang
dipilih oleh guru mempresentasikan
hasil diskusinya dengan
kelompoknya
Setiap siswa yang maju kedepan
mengumpulkan kancingnya di tengah
meja kelompoknya
180 Menit
Setiap siswa mempunyai 2 kancing
ditangannya dalam artian setiap siswa
mempunyai kesempatan untuk
bertanya dan menanggapi kepada
kelompok lain
Jika kancing yang dimiliki seorang
siswa habis dia tidak boleh berbicara
lagi sampai temannya menghabiskan
kancing mereka
Jika semua kancing sudah habis
sedangkan tugas belum selesai
kelompok boleh mengambil
kesepakatan untuk membagi-bagi
kancing lagi dan mengulangi
prosedurnya kembali
Guru menanggapi dan memberikan
penguatan dengan menyampaikan
jawaban benar
Guru memberikan penghargaan
kepada setiap kelompok
Penutup Siswa diberi kesempatan untuk
bertanya apa yang mereka belum
pahami
Guru memberikan soal sebagai bentuk
evaluasi kepada siswa yang dikerjakan
secara individu untuk mengetahui
pemahaman konsep siswa Mandiri
Setelah semua selesai mengerjakan
soal hasil pekerjaan siswa
dikumpulkan dan guru memeriksa
hasil pekerjaan tersebut Mandiri
Siswa dan guru melakukan refleksi
kegiatan dengan cara meminta siswa
mengungkapkan perasaan dan
pendapatnya mengenai kegiatan
pembelajaran pada hari ini serta
materi apa saja yang telah dipelajari
Integritas
Untuk memotivasi siswa sebelum
pulang bersama-sama melakukan
tepuk semangat Communication
Sebelum pulang siswa berdoa
bersama-sama dipimpiin oleh ketua
kelas Religius
10 Menit
I Penilaian
1 Jenis penilaian Penilaian pengetahuan
Teknik penilaian Tes
Rubrik Penilaian Pemahaman Konsep Pecahan Senilai
No
Indikator
Pemahaman
Konsep
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Kriteria
Skor
1 Menyatakan
ulang sebuah
pecahan
a Menunjukkan
Pecahan Senilai
b Menuliskan
contoh pecahan
senilai
Menuliskan kalimat
matematika dengan
benar
10
menuliskan sebagian
kalimat matematika
5
Menuliskan jawaban
tapi salah
1
Tidak mengisi jawaban 0
2 Menyajikan
konsep dalam
bentuk
representasi
matematis
a Menggambarkan
bentuk yang
mewakili
pecahan
Menggambar bentuk
yang mewakili pecahan
sesuai dengan
bilangannya
10
Menggambar bentuk
yang mewakili pecahan
namun tidak sesuai
dengan bilangannya
5
Menggambar bentuk
yang mewakili tapi
salah
1
Tidak menggambar
bentuk yang mewakili
pecahan
0
b Menyatakan
pecahan dari
sebuah gambar
Menyatakan pecahan
yang sesuai dengan
gambar
10
Menyatakan pecahan
tetapi tidak sesuai
dengan gambar
5
menyatakan gambar
dan pecahan yang tidak
sesuai
1
Tidak menyatakan
pecahan yang sesuai
dengan gambar
0
3 Menggunakan
prosedur atau
operasi
tertentu
a Menentukan
pecahan senilai
dengan
mengalikan
Melakukan operasi
hitung dengan
mengalikan penyebut
dan pembilang dengan
10
pembilang dan
penyebut dengan
angka yang sama
angka yang sama
dengan tepat
Melakukan operasi
hitung dengan
mengalikan penyebut
dan pembilang dengan
angka yang sama tetapi
belum tepat
5
Melakukukan operasi
hitung tetapi salah
1
Tidak melakukan
operasi hitung
0
b Menentukan
pecahan senilai
dengan membagi
pembilang dan
penyebut dengan
angka yang sama
Melakukan operasi
hitung dengan
membagi penyebut dan
pembilang dengan
angka yang sama
dengan tepat
10
Melakukan operasi
hitung dengan
membagi penyebut dan
pembilang dengan
angka yang sama tetapi
belum tepat
5
Melakukukan operasi
hitung tetapi salah
1
Tidak melakukan
operasi hitung
0
Nilai akhir siswa =
x 100
2 Jenis penilaian Penilaian sikap
Teknik penilaian Non tes
No Nama
Perubahan Tingkah Laku
Disiplin Jujur Percaya Diri
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
Dst
Keterangan
K (Kurang) 1 C (Cukup) 2 B (Baik) 3 SB (Sangat Baik) 4
3 Jenis penilaian Penilaian keterampilan
Teknik penilaian Non tes
Rubrik Penilaian Kinerja Menyelesaikan Masalah Pecahan Senilai
No Nama Kriteria Penilaian
Kerja Sama Ketepatan Kejelasan
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1
2
3
Keterangan
Skor 4 Sangat baik Skor 2 Cukup
Skor 3 Baik Skor 1 Perlu bimbingan
Barru 21 September 2020
Mengetahui
Guru Kelas 4 Mahasiswa
Aminah SPd Lismayanti
NIP NIM 105401113516
Kepala SD Inpres Banga-Banga
Abdul Latif SPd MPd
NIP 19690412 200005 1 001
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS IV SD
INPRES BANGA-BANGA KABUPATEN BARRU
No Aktivitas Siswa
1 Siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar berlangsung
2 Siswa yang memperhatikan guru pada saat proses pembelajaran
berlangsung
3 Siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari teman-
temannya
4 Siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung
5 Siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing
6 Siswa yang bekerja sama dengan teman kelompok
7 Siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil
diskusinya
8 Siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
9 Siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan menambahkan
jawaban
10 Siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir pembelajaran
LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN
DAFTAR HADIR SISWA
DATA HASIL KEMAMPUAN AWAL PRETEST SISWA
DATA HASIL TES BELAJAR POSTTEST SISWA
DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
DAFTAR HADIR SISWA KELAS IV SD INPRES BANGA-BANGA
KABUPATEN BARRU
No Nama Siswa LP Pertemuan
1 2 3 4
1 Adelia p
P
R
E
T
E
S
T
radic radic
P
O
S
T
T
E
S
T
2 Akbar L radic radic
3 Aulifiah P radic radic
4 Irwansyah L radic radic
5 Muhammad Faiz Paki L radic radic
6 Muh Revan Anugrah L radic radic
7 Muhammad Takwin L radic radic
8 Nabila Zahira P radic radic
9 Nurhalisa P radic radic
10 Nurul Hidayat P radic radic
Keterangan
radic = Hadir
S = Sakit
A = Alfa
I = Izin
Jumlah siswa
Laki-laki 5 orang
Perempuan 5 orang
Banga-Banga September 2020
Peneliti
Lismayanti
Nim105401113516
DATA HASIL BELAJAR SISWA SEBELUM DITERAPKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING
(PRETEST)
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Adelia 63 Tidak Tuntas
2 Akbar 64 Tidak Tuntas
3 Aulifiah 81 Tuntas
4 Irwansyah 80 Tuntas
5 Muhammad Faiz Paki 36 Tidak Tuntas
6 Muh Revan Anugrah 59 Tidak Tuntas
7 Muhammad Takwin 74 Tidak Tuntas
8 Nabila Zahira 40 Tuntas
9 Nurhalisa 51 Tidak Tuntas
10 Nurul Hidayat 61 Tidak Tuntas
Jumlah 609
Rata-rata 609
Kategori Rendah
DATA HASIL TES BELAJAR SISWA SETELAH DITERAPKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING
(POSTTEST)
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Adelia 88 Tuntas
2 Akbar 79 Tuntas
3 Aulifiah 100 Tuntas
4 Irwansyah 100 Tuntas
5 Muhammad Faiz Paki 60 Tidak Tuntas
6 Muh Revan Anugrah 82 Tuntas
7 Muhammad Takwin 88 Tuntas
8 Nabila Zahira 59 Tidak Tuntas
9 Nurhalisa 70 Tuntas
10 Nurul Hidayat 81 Tuntas
Jumlah 807
Rata-rata 807
Kategori Tinggi
DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK
KANCING GEMERINCING
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
()
I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA
HASIL ANALISIS STATISTIK DAN INFERENSIAL
HASIL ANALISIS NILAI PRETEST DAN POSTTEST SISWA
HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL
HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA
HASIL ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF DAN INFERENSIAL
A Hasil Analsis Statistik Deskriptif
Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Pretest
X F FX
81 1 81
80 1 80
74 1 74
64 1 64
63 1 63
61 1 61
59 1 59
51 1 51
40 1 40
36 1 36
Jumlah 10 609
Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 609
sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai
rata-rata (mean) sebagai berikut
= sum
=
= 609
Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Posttest
X F FX
100 2 200
88 2 176
82 1 82
81 1 81
79 1 79
70 1 70
60 1 60
59 1 59
Jumlah 10 807
Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 807
sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai
rata-rata (mean) sebagai berikut
= sum
=
= 807
Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest
No X1 (Pretest) X2 (Posttest) d = X2 - X1 dsup2
1 63 88 25 625
2 64 79 15 225
3 81 100 19 361
4 80 100 20 400
5 36 60 24 576
6 59 82 23 529
7 74 88 14 196
8 40 59 19 361
9 51 70 19 361
10 61 81 20 400
Jumlah 198 4034
B Hasil Analisis Statistik Inferensial
Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut
a Mencari harga ldquoMDrdquo dengan menggunakan rumus
Md = sum
= 198
b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus
sum = sum sum
= 4034- 39204
= 1136
c Menentukan Harga tHitung
t =
radicsum
t =
radic
t =
radic
t =
radic
t =
t = 1767
d Menentukan Harga
Untuk mencari tTabel peneliti menggunakan tabel distribusi t
dengan taraf signifikan = 10 ndash 1 = 9 maka
diperoleh t005 = 1833
Setelah diperoleh tHitung = 1767 dan ttabel = 1833 maka tHitung gt
ttabel atau atau 1767 gt 1833 Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho
ditolak dan H1 diterima Ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap hasil belajar
matematika murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL
1 PRETEST
Ketuntasan belajar klasikal =
=
x 100
= 30
2 POSTTEST
Ketuntasan belajar klasikal =
=
x 100
= 80
HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TEKNIK KANCING GEMERINCING
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
()
I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
Mengukur persentase keberhasilan aktivitas Siswa
Keberhasilan aktivitas siswa =
=
= 845
LAMPIRAN D
TABEL DISTRIBUSI T-TABEL
KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI
KARTU KONTROL PENELITIAN
PERSURATAN
DOKUMENTASI
TABEL DISTRIBUSI T-TABEL
Dk 025 010 005 002 001 0005
1 1000 3078 6314 12706 31821 63657
2 0816 1886 2920 4303 6965 9925
3 0765 1638 2353 3182 4541 5841
4 0741 1533 2132 2766 3747 4604
5 0727 1476 2015 2571 3365 4032
6 0718 1440 1943 2447 3143 3707
7 0711 1415 1895 2365 2998 3499
8 0706 1397 1860 2306 2896 3355
9 0703 1383 1833 2262 2821 3250
10 0700 1372 1812 2228 2764 3169
11 0697 1363 1796 2201 2718 3106
12 0695 1356 1782 2178 2681 3055
13 0694 1350 1771 2160 2650 3012
14 0692 1345 1761 2145 2624 2977
15 0691 1341 1753 2132 2623 2947
16 0690 1337 1746 2120 2583 2921
17 0689 1333 1740 2110 2567 2898
18 0688 1330 1734 2101 2552 2878
19 0688 1328 1729 2093 2539 2861
20 0687 1325 1725 2086 2528 2845
21 0686 1323 1721 2080 2518 2831
22 0686 1321 1717 2074 2508 2819
23 0685 1319 1714 2069 2500 2807
24 0685 1318 1711 2064 2492 2797
25 0684 1316 1708 2060 2485 2787
26 0684 1315 1706 2056 2479 2779
27 0684 1314 1073 2052 2473 2771
KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI
KARTU KONTROL PELAKSANAAN PENELITIAN
PERSURATAN
DOKUMENTASI
Gambar 1 Pemberian Pretest
Gambar 2 Pembagian Kancing Pada Masing-Masing Anggota Kelompok
Gambar 3 Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Gambar 4 Pemberian Posttest
RIWAYAT HIDUP
Lismayanti Dilahirkan di Banga-Banga pada tanggal 14
Agustus 1998 dari pasangan Ayahanda Cagga dan Ibunda
Marni Anak pertama dari dua bersaudara Penulis masuk
sekolah dasar pada tahun 2004 di SD Inpres Banga-Banga dan
tamat pada tahun 2010 tamat di SMP Negeri 4 Barru pada
tahun 2013 dan tamat di SMK Negeri 1 Barru pada tahun 2016 Pada tahun yang
sama (2016) penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang ada di
Makassar yaitu Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) dan
mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) pada Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Atas berkat yang Maha Kuasa penulis
berhasil menyelesaikan seluruh mata kuliah yang diprogramkan dan semua itu
dilakukan dengan semangat dan usaha yang tinggi untuk mendapatkannya
iv
v
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
ldquoDan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharaprdquo
(QS Al-Insyirah 8)
ldquoSelalu ada harapan bagi mereka yang sering berdoa
Selalu ada jalan bagi mereka yang sering berusahardquo
Kupersembahkan karya ini sebagai salah satu wujud baktiku
kepada Kedua orang tuaku tercinta atas segala tetesan keringat
kasih sayang dorsquoa dan pengorbanannya Tak lupa juga saya
berterima kasih kepada saudaraku keluargaku serta sahabat-
sahabatku yang senantiasa berdorsquoa dalam memberikan dorongan
dan motivasi sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan
vii
ABSTRAK
LISMAYANTI 2020 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV
SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru Skripsi Jurusan Pendidikan Guru
Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar Pembimbing I Nasrun dan Pembimbing II Kristiawati
Masalah utama dalam penelitian ini yaitu rendahnya hasil belajar
matematika siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru Jenis penelitian ini adalah penelitian Pre-
eksperimen dengan menggunakan desain penelitian One-Group Pretest-Posttest
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga
Kabupaten Barru Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik
sampel jenuh dengan menjadikan populasi sebagai sampel yaitu 10 orang
Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes lembar observasi dan
dokumentasi Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik
deskriptif dan inferensial dengan analisis uji t Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa nilai rata-rata hasil belajar matematika sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) yaitu 609 berada
pada kategori rendah sedangkan nilai rata-rata setelah diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) adalah 807 berada
pada kategori tinggi Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan uji t
diperoleh = 1833 dan = 1767 dimana gt Hal ini berarti
bahwa hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (H1) diterima Sehingga
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
Kata Kunci Teknik Kancing Gemerincing Hasil Belajar
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam Allah
yang paling agung untuk membuka jalan bagi setiap maksud kita Allah yang
paling suci untuk menjadi energi bagi petunjuk hidup dan kesuksesan kita Tiada
daya dan kekuatan kecuali dengan bimbingan dari-Nya sehingga skripsi dengan
judul ldquoPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing TerhadapHasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo dapat diselesaikan
Setiap orang dalam berkarya selalu mengharapkan kesempurnaan
termasuk dalam tulisan ini Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki tetapi penulis telah mengerahkan segala daya dan
upaya untuk membuat tulisan ini selesai dengan baik dan bermanfaat dalam dunia
pendidikan
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik
guna memperoleh gelar sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Universitas Muhammadiyah Makassar Skripsi ini berupaya memberi gambaran
dan informasi sejauh mana pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IVSD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan
tulisan ini Segala rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua
ix
orang tua saya yaitu ayahanda Cagga dan ibunda Marni yang telah berdoa
berjuang rela berkorban tanpa pamrih dalam mengasuh membesarkanmendidik
dan membiayai penulis dalam proses pencarian ilmu Tak lupa pula penulis
mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada
1 Prof Dr H Ambo Asse MAg Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar
2 Erwin Akib SPd MPd PhD Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
3 Aliem Bahri SPd MPd Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar
4 Ernawati SPd MPd Sekretaris Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar
5 Dr Nurlina SSi MPd Penasehat akademik yang senantiasa memberikan
masukan dan bimbingan selama proses perkuliahan
6 Nasrun SPd MPd Pembimbing I dan Kristiawati SPd MPd
Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan
bimbingan arahan serta motivasi sejak awal penyusunan proposal hingga
selesainya skripsi ini
7 Bapak-bapak dan Ibu-bu Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar yang telah ikhlas mentransfer ilmunya kepada penulis
x
8 Abdul Latif SPd MPd Kepala Sekolah SD Inpres Banga-Banga
Kabupaten Barru atas bantuannya selama penulis mengadakan penelitian
9 Aminah SPd Guru kelas IV Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
sekaligus sebagai Validator ats segala bimbingan dan kerja samanya selama
penulis mengadakan penelitian
10 BapakIbu Guru serta seluruh Staf SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
yang telah memberikan bantuan dan petunjuknya selama penulis mengadakan
penelitian
11 Siswa-siswi SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru atas kerja sama
motivasi serta semangatnya dalam mengikuti proses pembelajaran
12 Rekan seperjuangan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Angkatan 2016 terkhusus kelas D Universitas Muhammadiyah Makassar
terima kasih atas solidaritas yang diberikan selama menjalani perkuliahan
semoga keakraban dan kebersamaan kita tidak berakhir sampai disini
13 Sahabat-sahabatku yang setia dan tulus memberikan doa dukungan dan
masukan kepada penulis demi terselesainya skripsi ini serta seluruh keluarga
besar
14 Semua pihak yang telah memberikan bantuan yang tidak sempat disebutkan
satu persatu semoga menjadi ibadah dan mendapat imbalan dari-Nya
Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis senantiasa
mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak karena penulis yakin bahwa
suatu persoalan tidak akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan Mudah-
xi
mudahan skripsi ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca terutama bagi diri
pribadi penulis Amin Yaa Rabbal Alamiinn
Makassar Oktober 2020
Penulis
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING iii
SURAT PERNYATAAN iv
SURAT PERJANJIAN v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN vi
ABSTRAK vii
KATA PENGANTAR viii
DAFTAR ISI xii
DAFTAR TABEL xiv
DAFTAR GAMBAR xv
DAFTAR LAMPIRAN xvi
BAB I PENDAHULUAN 1
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 5
C Tujuan Penelitian 5
D Manfaat Penelitian 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA 7
A Kajian Teori 7
1 Hasil Belajar 7
2 Matematika 9
3 Model Pembelajaran Kooperatif 11
xiii
4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing 14
5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing 16
6 Kaitan Antara Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika 17
B Hasil Penelitian yang Relevan 18
C Kerangka Pikir 20
D Hipotesis Penelitian 23
BAB III METODE PENELITIAN 24
A Rancangan Penelitian 24
B Populasi dan Sampel 25
C Definisi Operasional Variabel 26
D Instrumen Penelitian 26
E Teknik Pengumpulan Data 27
F Teknik Analisis Data 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34
A Hasil Penelitian 34
B Pembahasan 41
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 44
A Simpulan 44
B Saran 44
DAFTAR PUSTAKA 45
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 12
Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar 30
Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa 31
Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan
Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing 34
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika Siswa
Sebelum (Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model
Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 35
Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum
(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 37
Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 38
Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siswa Selama Proses
Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing 40
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir 22
Gambar 31 Desain One Group Pretest-Posttest Design 24
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN
Kisi-Kisi Instrumen Soal
Soal Pretest dan Hasil Kerja Pretest Siswa
Soal Postest dan Hasil Kerja Posttest Siswa
Pedoman Penilaian
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa
LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN
Daftar Hadir Siswa
Data Hasil Tes Kemampuan Awal Pretest Siswa
Data Hasil Tes Belajar Posttest Siswa
Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa
LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA
Hasil Analisis Statistik Deskriptif Dan Inferensial
Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest Siswa
Hasil Analisis Data Ketuntasan Klasikal
Hasil Analisis Data Aktivitas Siswa
LAMPIRAN D
Tabel Distribusi T-Tabel
Kartu Kontrol Bimbingan Skripsi
Kartu Kontrol Penelitian
Persuratan
Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Model pembelajaran merupakan suatu kegiatan perencanaan yang
dirancang oleh guru untuk pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan
tertentu Model pembelajaran sangat penting diterapkan dalam proses
pembelajaran karena dapat membantu memperjelas prosedur hubungan serta
keadaan keseluruhan dari apa yang sudah direncanakan Menurut Joyce dan Weil
(Wati2017) terdapat beberapa alasan pentingnya model pembelajaran yaitu
pertama memperjelas hubungan fungsional diantara berbagai komponen unsur
atau elemen sistem tertentu Kedua prosedur yang akan ditempuh dalam
melaksanakan kegiatan dapat dijelaskan secara tepat Ketiga model pembelajaran
akan mempermudah para administrator untuk mengidentifikasi komponen elemen
yang mengalami hambatan jika kegiatan yang dilaksanakan tidak efektif
Keempat mengidentifikasi secara tepat cara-cara untuk mengadakan perubahan
jika pendapat ketidaksesuaian dari apa yang telah dirumuskan dan kelima yaitu
dengan dengan menggunakan model pembelajaran guru dapat menyusun tugas-
tugas siswa menjadi suatu kesuluruhan yang terpadu
Menurut Suprihatiningrum (2016143) ada dua macam alasan pentingnya
model pembelajaran yaitu pertama istilah model mempunyai makna yang lebih
luas daripada strategi metode atau prosedur Kedua model dapat berfungsi
sebagai sarana komunikasi yang penting dalam mengajar di kelas
2
Dengan memperhatikan kerangka pengetahuan di atas peneliti menarik
kesimpulan bahwa kedudukan model pembelajaran sangat penting dalam proses
pembelajaran karena dapat membantu dan memperlancar proses pembelajaran di
kelas dan proses pembelajaran akan lebih efektif dan efisien jika model
pembelajaran yang dipilih sesuai dengan materi yang akan diajarkan
Model pembelajaran sangat bermanfaat bagi guru dan siswa Bagi guru
yaitu pertama memudahkan dalam melaksanakan tugas pembelajaran berdasarkan
dengan langkah-langkah yang akan ditempuh sesuai dengan waktu tujuan
kemampuan daya serap siswa dan ketersediaan media yang ada Kedua dapat
dijadikan sebagai alat untuk mendorong aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran Ketiga memudahkan guru untuk melakukan analisis terhadap
perilaku siswa secara individu maupun kelompok dan keempat yaitu
memudahkan guru dalam menyusun bahan pertimbangan dalam merencanakan
penelitian tindakan kelas dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran
Sedangkan bagi siswa yaitu pertama memberikan kesempatan kepada siswa
untuk berperan aktif dalam kegiatan proses belajar pembelajaran Kedua dapat
memudahkan siswa untuk memahami materi pembelajaran yang diajarkan guru
Ketiga mendorong semangat belajar siswa serta ketertarikannya dalam mengikuti
proses pembelajaran secara penuh dan keempat yaitu dapat melihat atau
membaca kemampuan pribadi dikelompoknya secara objektif (Octavia 2020 15-
16)
3
Menurut Pardamean (2015) bahwa model pembelajaran bermanfaat
untuk mengefektifkan dan mengefisienkan pencapaian tujuan pembelajaran
Indikatornya adalah guru dan siswa fokus pembelajaran guru mudah mentransfer
isi pelajaran kepada siswa siswa juga mudah menangkap isi pelajaran
tersebutWaktu yang tersedia untuk satu materi secara efesien dan efektif dapat
dimanfaatkan secara maksimal Ketertarikan dan minat siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran cenderung tinggi Guru dan siswa tidak mudah bosan
membahas isi materi pelajaran
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti
dengan guru kelas IV atas nama Aminah pada tanggal 20 Juli 2020 di SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barru bahwa hasil belajar matematika siswa masih
tergolong rendah karena masih banyak siswa yang belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 70 Penyebab hasil
belajar matematika rendah yaitu siswa kurang aktif dan terlibat pada saat proses
pembelajaran berlangsung serta kurangnya semangat dan motivasi siswa dalam
menerima materi yang disampaikan oleh guru Ketika guru menjelaskan materi
sebagian siswa tidak memperhatikan karena guru belum menciptakan model
pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa kurang memahami materi yang
disampaikan oleh guru dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu kelompok
karena ketika siswa diberikan tugas kelompok hanya sebagian anggota kelompok
yang aktif mengerjakannya hanya siswa pintar saja yang aktif dalam pembelajaran
berkelompok
4
Untuk mengatasi permasalahan di atas diperlukan kreatifitas guru dalam
memilih model pembelajaran yang dapat mendorong siswa agar aktif dan terlibat
serta semangat pada saat proses pembelajaran berlangsung Adapun model yang
dimaksud yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Bagi siswa dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing dapat membantu mempermudah siswa dalam memahami
materi yang diajarkan dan melatih siswa untuk berkomunikasi bekerja sama
berfikir dan mengungkapkan ide-ide bersama anggota kelompoknya masing-
masing dalam menyelesaikan soal-soal atau permasalahan yang diberikan oleh
guru Siwa juga diharapkan dapat termotivasi semangat dan aktif dalam
pembelajaran matematika sehingga hasil belajarnya dapat meningkat Sedangkan
bagi guru melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif model
pembelajaran yang bisa digunakan pada saat mengajar
Menurut Erika dkk (2018142) bahwa teknik kancing gemerincing
merupakan teknik pembelajaran kooperatif yang dapat membantu guru mencapai
tujuan dalam proses pembelajaran secara tidak langsung mengajak siswa untuk
aktif dalam proses pembelajaran Ciri khas dari model pembelajaran ini yaitu
semua siswa diberi 2 atau 3 buah kancing sebagai syarat yang harus dikeluarkan
jika mereka ingin berbicara dan jika kancingnya habis maka siswa tersebut tidak
boleh berbicara lagi
Dalam teknik pembelajaran kancing gemerincing masing-masing anggota
kelompok memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapatnyaPenggunaan
kancing digunakan sebagai alat yang dirancang dalam model pembelajaran
5
kooperatif teknik kancing gemerincing ini dimaksudkan agar setiap siswa dapat
bertanggung jawab atas tugas yang diberikan Jadi dalam satu kelompok tidak
ada anggota kelompok yang mempunyai posisi dominan karena masing-masing
anggota kelompok mempunyai kesempatan yang sama untuk aktif dalam
pembelajaran dimana siswa yang awalnya bersifat pasif akan termotivasi dan ikut
aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga hasil belajar matematika
siswa dapat meningkat
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis penulis tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul ldquoPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid
Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas maka rumusan
masalah dalam penelitian ini yaitu ldquoApakah Ada Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika
Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-banga Kabupaten Barrurdquo
C Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini yaitu
ldquoUntuk Mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
6
D Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut
1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran
dalam pengembangan ilmu terutama yang berkaitan dengan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
2 Manfaat Praktis
a Bagi Siswa
Memberikan pengetahuan semangatdan motivasi untuk belajar
lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar yang
diperoleh dapat tercapai
b Bagi Guru
Penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing ini sangat diharapkan dapat bermanfaat bagi guru dalam
proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan keaktifan dan
pemahaman siswa sehingga tercapainya proses belajar mengajar yang
diharapkan
c Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik
kepada sekolah dalam rangka perbaikan proses dan hasil belajar siswa
d Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk
penelitian selanjutya
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A Kajian Teori
1 Hasil Belajar
a Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada diri seseorang
sebagai hasil dari peroses belajar siswa baik itu terjadi perubahan pengetahuan
pemahaman sikap dan tingkah laku kecakapan keterampilan dan kemampuan
serta perubahan aspek-aspek yang lain yang ada pada individu yang belajar
Menurut Nawawi (Fiona 201912) bahwa hasil belajar adalah tingkat
keberhasilan peserta didik yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh
dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu Adapun Menurut
Yudha (201834) bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta
didik setelah menerima pembelajaran yang meliputi aspek kognitif Hal ini
sejalan dengan pendapat Susanto (20125) bahwa hasil belajar adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah kegiatan belajar
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah skor yang diperoleh siswa setelah ia menerima proses pembelajaran
untuk mengetahui sampai dimana tingkat pemahamannya terhadap suatu materi
yang telah dipelajari berupa tes dan biasanya diwujudkan dengan nilai tertentu
Dalam penelitian ini hasil belajar yang ingin dicapai siwa yaitu terkait dengan
aspek kognitif siswa setelah ia menerima suatu materi pembelajaran
8
b Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Purwanto (Yudha 201836) bahwa faktor yang mempengaruhi
hasil belajar terdiri dari dua faktor yaitu faktor dari dalam peserta didik (intern)
yaitu fisiologi dan psikologis dan faktor dari luar (ektern) peserta didik yaitu
lingkungan dan instrumental
Hal ini sejalan dengan pendapat Djamarah (Yudha 201836-37) faktor
yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu
1) Faktor Intern
a) Faktor fisiologis adalah faktor yang terdiri dari kondisi fisiologis
kondisi panca indra
b) Faktor Psikologi adalah faktor yang terdiri dari minat kecerdasan
bakat motivasi dan kemampuan kognitif
2) Faktor Ekstern
a) Faktor lingkungan terdiri dari lingkungan alami dan lingkungan
sosial budaya
b) Faktor Instrumental terdiri dari kurikulum program sarana dan
fasilitas guru
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang
mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor intern (dalam diri) dan faktor ekstern
(luar diri) Kedua faktor tersebut saling berkaitan sehingga siswa perlu
mendapatkan perhatian terhadap keadaannya baik itu dari segi fisik psikis dan
cara belajar di sekolah
9
2 Matematika
a Pengertian Matematika
Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang diajarkan di setiap
jenjang sekolah mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga ke perguruan tinggi
Dalam tulisan Suwangsih dan Tiurlina istilah matematika berasal dari bahasa
Yunani yaitu mathematike yang artinya mempelajari Kata mathematike berasal
dari kata mathema yang memiliki arti pengetahuan atau ilmu
(knowledgescience) Selain itu kata mathematike berhubungan juga dengan kata
lain yang hampir sama yaitu mathein atau mathenein yang berarti berpikir
(Isrokrsquoatun dan Amelia Rosmala 20193)
Menurut Ruseffendi (Al-Tabany 20151) matematika adalah bahasa
simbol ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif ilmu
yang membahas tentang pola keteraturan dan struktur yang terorganisasi dimulai
dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan ke aksioma atau
postulat dan terakhir yaitu ke dalil
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika
merupakan suatu ilmu yang mempelajari bagaimana proses berpikir secara kritis
dan masuk akal untuk mendapatkan suatu kebenaran
b Ciri-Ciri Pembelajaran Matematika
Menurut Suwangsih (wandini 20198) bahwa ciri-ciri pembelajaran
matematika di SD adalah sebagai berikut
a) Pembelajaran matematika menggunakan metode spiral metode spiral ini
melambangkan adanya keterkaitan antara suatu materi dengan materi
10
lainnya Topik sebelumnya menjadi prasyarat untuk memahami topik
berikutnya atau sebaliknya
b) Pembelajaran matematika dilakukan secara bertahap Materi pembelajaran
matematika dilakukan secara bertahap yang dimulai konsep-konsep yang
sederhana menuju konsep yang lebih kompleks
c) Pembelajaran matematika menggunakan metode induktif sedangkan
matematika merupakan ilmu deduktif namun sesuai tahap perkembangan
siswa maka pembelajaran matematika di SD digunakan metode induktif
d) Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi artinya tidak
ada pertentangan antara kebenaran yang satu dengan kebenaran lainnya
Suatu pernyataan dianggap benar jika didasarkan kepada pernyataan-
pernyataan sebelumnya yang telah diterima kebenarannya
e) Pembelajaran matematika hendaknya bermakna artinya konsep
matematika tidak diberikan dalam bentuk jadi tapi sebaliknya siswalah
yang harus mengonstruksi konsep tersebut
c Tujuan Pembelajaran Matematika
Menurut Depdikbud (Wandini 201911-12) bahwa tujuan pembelajaran
matematika di Sekolah Dasar yaitu sebagai berikut
1) Mengembangkan keterampilan berhitung siswa sebagai latihan dalam
kehidupan sehari-hari
2) Menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialihgunakan melalui
kegiatan matematika
11
3) Mengembangkan kemampuan dasar matematika sebagai bekal belajar
lebih lanjut
4) Membentuk sikap logis kritis cermat kreatif dan disiplin
3 Model Pembelajaran Kooperatif
a Pengertian Model Pembelajaran
Dalam suatu proses pembelajaran diperlukan model pembelajaran yang
dapat membuat suasana belajar lebih efektif dan menyenangkan Menurut Joyce
dan Weil (Rusman 2012133) bahwa model pembelajaran adalah segala sesuatu
yang dirancang dalam membentuk kurikulum merancang bahan-bahan
pembelajaran dan membimbing proses pembelajaran di dalam kelas
Menurut Adi (Suprihatiningrum 2016142) bahwa model pembelajaran
merupakan suatu kerangka yang menggambarkan prosedur dalam
mengorganisasikan pengalaman pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam
merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran adalah suatu kegiatan perencanaan yang dirancang untuk
pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan tertentu
b Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan model
pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok-
kelompok kecil yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan
struktur kelompok yang bersifat heterogen (Rusman 2012202) Adapun
12
menurut Djamarah (2018270) bahwa pembelajaran kooperatif adalah model
pembelajaran yang dimana para siswa bekerja sama di dalam kelompok-
kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
kooperatif adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu kelompok
kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang siswa untuk saling berinteraksi
dan bekerjasa sama dengan anggota kelompoknya
c Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Menurut Ibrahim dkk (Suprihatiningrum 2016192-193) dalam
pembelajaran kooperatif terdapat 6 langkah utama atau tahapan yaitu sebagai
berikut
Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Fase Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Fase -1
Menyampaikan
tujuan pembelajaran
dan memotivasi
siswa
Guru menyampaikan
semua tujuan pelajaran
yang ingin dicapai pada
pelajaran tersebut dan
memotivasi siswa untuk
belajar
Siswa memperhatikan guru
pada saat guru menyampaikan
tujuan pembelajaran dan siswa
harus semangat untuk ikut
dalam proses pembelajaran
Fase-2
Menyajikan
informasi
Guru menyajikan
informasi kepada siswa
dengan jalan demonstrasi
atau lewat bahan bacaan
Siswa memperhatikan materi
yang disampaikan oleh guru
dan bertanya jika ada materi
yang kurang dimengerti
Fase-3
Mengorganisasikan
siswa ke dalam
kelompok-kelompok
belajar
Guru menjelaskan kepada
siswa bagaimana caranya
membentuk kelompok
belajar dan membantu
setiap kelompok agar
melakukan transisi secara
efisien
Siswa memperhatikan guru
ketika menjelaskan Setelah
guru menjelaskan tentang cara
berkelompok maka siswa
harus tahu bahwa semua
aggota kelompok memiliki
tujuan yang sama dan harus
berbagi tugas dan tanggung
jawab yang sama di antara
anggota kelompok
13
Fase-4
Membimbing
kelompok bekerja
dan belajar
Guru membimbing
kelompok-kelompok
belajar pada saat mereka
mengerjakan tugas
mereka
Siswa mengerjakan tugas
kelompok yang diberikan
dengan cara bekerja sama
dengan anggota kelompoknya
melalui bimbingan guru
Fase-5
Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil
belajar tentang materi yang
telah dipelajari atau
masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
kerjanya
Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
diskusinya
Fase-6
Memberikan
penghargaan
Guru mencari cara-cara
untuk menghargai baik
upaya maupun hasil
belajar individu dan
kelompok
Siswa harus saling mengargai
jawaban ketika jawaban
mereka berbeda setiap
kelompok dan harus
mempertanggungjawabkan
jawabannya
d Teknik-Teknik Pembelajaran Kooperatif
Menurut Huda (2017134) dalam pembelajaran kooperatif terdapat 14
teknik pembelajaran yang dapat diterapkan di dalam kelas antara lain Mencari
Pasangan Bertukar Pasangan Berpikir Berpasangan Berbagi Berkirim Salam
dan Soal Kepala Bernomor Kepala Bernomor Terstruktur Dua tinggal Dua
Tamu Keliling Kelompok Kancing Gemerincing Keliling Kelas Lingkaran
Dalam Lingkaran Luar Tari Bambu jigsaw dan Bercerita Berpasangan
Berdasarkan uraian di atas salah satu teknik pembelajaran kooperatif
yang diterapkan dalam penelitian ini adalah teknik kancing gemerincing Peneliti
memilih teknik kancing gemerincing karena dalam teknik ini siswa dapat terlibat
secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajarnya dapat
meningkat
14
4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing
a Pengertian TeknikKancing Gemerincing
Menurut Widyarty (201311) teknik kancing gemerincing merupakan
suatu model pembelajaran yang bertujuan untuk mengatasi hambatan
pemerataan kesempatan siswa yang sering mewarnai kerja kelompok dan setiap
siswa berhak mendapatkan kesempatan untuk berperan serta pada kelompoknya
masing-masing Sedangkan menurut Ulya (201932) bahwa teknik kancing
gemerincing merupakan metode yang dikembangkan oleh Spencer kagan
dimana masing-masing anggota kelompoknya mendapatkan kesempatan untuk
menyampaikan pendapat mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran
orang lain
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran teknik kancing gemerincing adalah suatu teknik pembelajaran
dimana dalam proses pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada semua
anggota kelompok untuk berpendapat
b Prosedur PelaksanaanTeknik Kancing Gemerincing
Dalam proses pembelajaran teknik kancing gemerincing terdapat
langkah-langkah model pembelajaran Menurut Huda (2011142-143) langkah-
langkah dari teknik kancing gemerincing yaitu
1) Guru menyiapkan satu kotak kecil yang berisi kancing-kancing (atau
benda-benda lainnya)
15
2) Masing-masing anggota dari setiap kelompok mendapatkan 2 atau 3 buah
kancing (jumlah kancing bergantung pada sukar tidaknya tugas yang
diberikan)
3) Setiap kali anggota selesai berbicara atau mengeluarkan pendapat ia harus
menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkannya di tengah-tengah
meja kelompok
4) Jika kancing yang dimiliki salah seorang siswa habis dia tidak boleh
berbicara lagi sampai semua rekannya menghabiskan kancingnya masing-
masing
5) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok
boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan
mengulangi prosedurnya kembali
d Kelebihan dan Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing
Menurut Ulya (201830-31) teknik kancing gemerincing memiliki
beberapa kelebihan dan kelemahan yaitu sebagai berikut
1) Kelebihan Teknik Kancing Gemerincing
a) Mengatasi hambatan pemerataan kesempatan berbicara siswa dalam
beriskusi
b) Mendorong siswa agar dapat aktif berbicara pada saat proses
pembelajaran berlangsung
c) Memberikan kesempatan bagi siswa yang tidak aktif untuk
menyampaikan pendapatnya pada saat berdiskusi sehingga siswa
16
yang tidak aktif memiliki kesempatan yang sama untuk
menyampaikan pendapatnya
2) Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing
a) Pengelolaan waktu saat persiapan dan pelaksanaan perlu
diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran terutama
dalam proses pembentukan kualitas pengetahuan siswa
b) Memerlukan waktu yang cukup lama jika guru tidak terlalu
memahami dengan baik materi yang akan diajarkan
c) Model ini susah diterapkan jika jumlah siswa terlalu banyak
5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing
Langkah-langkah yang akan di terapkan dalam penelitian ini yaitu
sebagai berikut
1) Menyiapkan bahan ajar dan media pembelajaran
2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa
3) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari
4) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5
orang siswa Kemudian membagikan soal kepada masing-masing
kelompok
5) Guru kemudian menyuruh semua anggota dari masing-masing kelompok
untuk mengerjakan tugas yang diberikan dengan cara bekerja sama
Setelah itu guru membagikan kancing berwarna kepada masing-masing
anggota kelompok Setiap anggota kelompok mendapatkan dua buah
17
kancing berwarna dan guru kemudian menjelaskan cara penggunaan
kancing yang dipegang oleh setiap siswa
6) Guru mengawasi masing-masing kelompok dan memberi bantuan kepada
kelompok jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas yang
diberikan
7) Jika tugas kelompok yang diberikan telah selesai guru meminta siswa
agar maju kedepan dengan cara menunjuk siswa yang mengacungkan
tangannya untuk menuliskan hasil kerja kelompoknya dan kelompok lain
menanggapinya apakah jawabannya sama atau tidak secara bergantian
Lakukan hal tersebut secara berulang sampai nomor dan soal yang
diberikan sudah dibahas semua
8) Siswa yang maju kedepan mengumpulkan kancingnya di tengah meja
kelompoknya
9) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok
boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan
mengulangi prosedurnya kembali
6 Kaitan Antara Model Pembelajaraan Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika
Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing menekankan
keaktifan semua anggota dalam suatu kelompok untuk menyelesaikan suatu
permasalahan yang diberikan oleh seorang guru dimana mereka saling membantu
satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan agar hasil belajar mereka bisa
meningkat secara merata Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat
18
membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih
siswa untuk bekerja sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif
dan terlibat dalam proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti
pembelajaran
Untuk tugas-tugas yang terstruktur seperti matematika diskusi jarang
dibutuhkan karena dalam tugas-tugas seperti ini biasanya sudah terdapat satu
jawaban benar Akan tetapi meskipun pembelajaran matematika yang bersifat
terstruktur tetapi model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing bisa
digunakan tergantung sejauh mana guru dapat membantu siswa memahami jenis
bantuan seperti apa yang mereka perlukan untuk mengerjakan tugas dalam suatu
kelompok
Mengingat pembelajaran kooperatif dikembangkan dari teori
konstruktivisme dimana siswa dituntut untuk mengembangkan pengetahuan awal
mereka secara mandiri agar terjadi pembelajaran yang bermakna Hal ini sejalan
dengan pembelajaran matematika yang pada dasarnya adalah penanaman konsep
Dimana dituntut pula pembelajaran yang bermakna agar konsep matematika itu
sendiri mudah dimengerti oleh siswa
B Hasil Penelitian yang Relevan
Pada bagian ini peneliti akan mengkaji penelitian yang relevan dengan
penelitian penulis Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya
diantaranya sebagai berikut
19
a) Jurnal Dwi Purwanto (2016) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa persentase observasi komunikasi matematis siwa pada
siklus I sebesar 5625 meningkat menjadi 7500 pada siklus II Rata-rata
nilai evaluasi belajar siswa pada siklus I mencapai 6990 dengan jumlah siswa
yang tuntas 21 siswa dan persentase ketuntasan 6562 meningkat menjadi
7615 pada siklus II dengan jumlah siswa yang tuntas 24 siswa dan persentase
ketuntasan 7500 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dapat
meningkatkan komunikasi matematis dan hasil belajar matematika pada siswa
kela VIII di SMP Negeri 11 Purworejo Persamaan dalam penelitian ini yaitu
sama-sama menggunakan teknik kancing gemerincing dan mata pelajaran
yang sama Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian sasaran
penelitian dan lokasi penelitian
b) Jurnal Nurul Wisna Afianti (2017) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian
ini menunjukkan presentase keaktifan belajar peserta didik pada siklus I
sebesar 617 dengan kategori cukup aktif dan persentase ketuntasan hasil
belajar peserta didik sebesar 46675 Pada siklus II persentase keaktifan
belajar peserta didik mengalami peningkatan menjadi 8609 dengan kategori
sangat aktif dan hasil belajar peserta didik juga meningkat dengan persentase
ketuntasan sebesar 8333 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat
disimpulkan bahwa keaktifan dan hasil belajar IPA melalui model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing mengalami peningkatan
Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan teknik
20
kancing gemerincing Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian
sasaran penelitian lokasi penelitian dan mata pelajaran
c) Jurnal Komang Sucipta (2018) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 1412
sedangkan nilai rata-rata pada kelompok kontrol sebesar 975 Dari uji
prasyarat data bahwa data berdistribusi normal dan memiliki varians yang
homogeny kemudian dilanjutkan dengan uji-t diperoleh thitung= 365 dan ttabel
= 201 dengan taraf signifikan 5 dan (db) 49 sehinggaH1 diterima dan H0
ditolak Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
dengan kelompok siswa yang mengikuti proses pembelajaran konvensional
pada siswa kelas V SD Negeri 3 Sangkan Gunung melalui proses
pembelajaran Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan
teknik kancing gemerincing dan jenis metode penelitian yang sama
Sedangkan perbedaannya terletak pada sasaran penelitian lokasi penelitian
dan mata pelajaran
C Kerangka Pikir
kerangka pikir merupakan bagian penelitian yang menggambarkan alur
pikir suatu penelitian Keberhasilan siswa dalam belajar dapat diukur dengan hasil
belajar yang diperoleh siswa selama mengikuti proses kegiatan pembelajaran
Pada saat proses pembelajaran berlangsung hanya sebagian siswa yang aktif dan
terlibat dalam pembelajaran Motivasi dan semangat siswa masih kurang untuk
21
belajar sehingga cepat mengalami rasa bosan dan jenuh Pada saat guru
menjelaskan materi sebagian siswa tidak memperhatikan sehingga kurang
mengerti dengan materi yang diajarkan karena model pembelajaran yang
digunakan guru kurang bervariasi dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu
kelompok Hal tersebut mengakibatkan rendahnya hasil belajar matematika siswa
Masalah tersebut merupakan gambaran secara umum tentang permasalahan yang
terdapat pada kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
Untuk memaksimalkan hasil belajar siswa salah satu model
pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses
pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat membantu siswa dalam
memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih siswa untuk bekerja
sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif dan terlibat dalam
proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti pembelajaran
Sebelum model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
diterapkan maka terlebih dahulu dilakukan tes berupa pretest dan posttest setelah
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diterapkan dalam
pembelajaran Setelah itu data dari pretest dan posttest dibandingkan lalu
dianalisis untuk mendapatkan hasil atau kesimpulan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran matematika Berdasarkan uraian tersebut dapat digambarkan bagan
kerangka pikir model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
sebagai berikut
22
Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir
Rendahnya Hasil Belajar Matematika Siswa
Kelas IV SD Inpres Banga-Banga
Pretest
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing
Posttest
Hasil Belajar
Analisis
Temuan
Siswa kurang aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran
Kurangnya semangat dan motivasi siswa untuk belajar
Model pembelajaran yang kurang bervariasi
Kerja sama dalam kelompok masih kurang
23
D Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang kajian pustaka
maupun kerangka pikir dalam penelitian ini digunakan hipotesis sebagai berikut
ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-
Banga Kabupaten Barrurdquo
Adapun hipotesis statistik dari penelitian ini yaitu
Keterangan
micro1 Rata-rata hasil belajar sebelum diberikan perlakuan
micro2 Rata-rata hasil belajar setelah diberikan perlakuan
Ho Tidak ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
H1 Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-
Banga Kabupaten Barru
Ho micro1 = micro2
H1 micro1ltmicro2
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A Rancangan Penelitian
1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimen Penelitian eksperimen adalah suatu kegiatan penelitian yang
dilakukan peneliti untuk menilai suatu perlakuan (treatment) pendidikan
terhadap suatu objek atau objek penelitian untuk menguji hipotesis Jenis
penelitian eksperimen yang digunakan adalah pre-eksperimental design
Penelitian pre-eksperimental design belum merupakan eksperimen
sungguh-sungguh karena masih terdapat variable luar yang ikut berpengaruh
terhadap terbentuknya variable dependen Jadi hasil eksperimen yang merupakan
variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen
Hal ini terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih
secara random (Sugiyono 201574)
2 Desain Penelitian
Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah one-group
pretest-postest design Pada desain ini terdapat pretest yang diberikan sebelum
postest setelah perlakuan Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut
Gambar 31 Desain One group pretest-postest
O1 X O2
Pretest Treatment Posttest
25
Keterangan
O1 Nilai pretest sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing
O2 Nilai posttest setelah dilaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran matematika teknik kancing
gemerincing
X Perlakuan berupa pembelajaran matematika melalui model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
B Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201580) Populasi
dalam penelitian ini adalah murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru yang berjumlah 10 orang
2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi misalnya karena keterbatasan dana tenaga dan
waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu
(Sugiyono 201581) Dalam teknik pengambilan sampel peneliti menggunakan
sampel jenuh Sampel jenuh merupakan teknik pengambilan sampel bila semua
26
anggota populasi digunakan Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif
kecil (Sugiyono 201585) Sampel dalam penelitian ini adalah murid kelas IV
SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru yang berjumlah 10 orang
C Definisi Operasional Variabel
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek
pengamatan penelitian Dalam penelitian ini mengkaji dua variabel yaitu ldquoModel
Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincingrdquo sebagai variabel bebas
(X) dan ldquoHasil Belajar Matematikardquo sebagai variabel terikat (Y)
1 Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing adalah suatu
model pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok dimana masing-
masing anggota kelompok mendapatkan sebuah kancing berwarna sebagai
penanda apabila mereka berpendapat Masing-masing siswa harus
bertanggungjawab atas kancing yang dimiliknya
2 Hasil belajar matematika adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah
melalui kegiatan proses pembelajaran Hasil belajar matematika siswa yang
dimaksud adalah nilai yang diperoleh siswa sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dan sesudah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diberi
(posttest)
D Instrumen Penelitian
Adapun instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
27
1 Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa
selama penelitian berlangsung Dalam hal ini peneliti mengamati aktivitas
belajar siswa selama proses berlangsungnya pembelajaran
2 Soal Tes
Tes hasil belajar matematika digunakan untuk memperoleh informasi
tentang penguasaan siswa terhadap pembelajaran matematika sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing yang
biasa disebut pretest dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing yang biasa disebut posttest Soal tes dibuat
berdasarkan materi yang diberikan selama penelitian berlangsung dengan
berdasarkan rumusan indikator pembelajaran Soal tes ini akan
dikembangkan dalam bentuk tes uraian (essay) yang berjumlah 5 soal
3 Dokumentasi
Instrumen dari dokumentasi ini adalah kamera yang digunakan untuk
mengambil beberapa gambar atau foto kegiatan dan aktivitas siswa selama
proses pembelajaran berlangsung
E Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk
mengumpulkan data penelitiannya Untuk mengumpulkan data dalam penelitian
ini dilakukan dengan cara sebagai berikut
28
1 Observasi
Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan
langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang akan diteliti
Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara pengamatan dan pencatatan
mengenai pelaksanaan pembelajaran
2 Tes
Sebelum dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing terlebih dahulu dilakukan pretest untuk mengetahui
kemampuan awal murid Setelah diberi perlakuan kemudian dilakukan
postttest untuk mengetahui kemampuan hasil belajar murid Data yang
diperoleh berdasarkan tes yang digunakan dalam proses pembelajaran
3 Dokumentasi
Dengan teknik ini peneliti memperoleh dokumen penelitian berupa
foto materi pelajaran melalui buku serta RPP Dengan foto dapat
memberikan informasi mengenai keadaan atau situasi kelas ketika peneliti
maupun siswa melaksanakan proses pembelajaran
F Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan memperhatikan jenis data yang akan
dianalisis Dalam penelitian kuantitatif seluruh data dari seluruh responden atau
sumber data lain terkumpul maka dilakukan analisis data Adapun teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
29
1 Analisis Data Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau
memberi gambaran umum data yang terkumpul selama proses penelitian dan
bersifat kuantitatif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk
mendeskripsikan seberapa besar hasil belajar pretest dan posttest yang diperoleh
siswa kelas IV sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerncing dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing Adapun langkah-langkah dalam penyusunan data
hasil pengamatan yaitu
a Hasil Belajar Siswa
1) Menghitung nilai rata-rata siswa (Mean)
= sum
(Riadi 2016)
Keterangan
= Rata-rata (Mean)
fi = Jumlah
n = Jumlah siswa
2) Menghitung persentase nilai rata-rata
P =
(Sudijono 201539)
30
Keterangan
p = Angka Persentase
f = Frekuensi yang dicari persentasenya
n = Banyaknya sampel
Dalam keperluan analisis deskriptif kriteria yang digunakan untuk
menentukan kriteria hasil belajar siswa yaitu
Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar
Ketuntasan Hasil Belajar () Kategori Hasil Belajar
0 le x ge 54 Sangat rendah
55 le x ge 64 Rendah
65 le x ge 79 Sedang
80 le x ge 89 Tinggi
90 lt x gt 100 Sangat tinggi
Sumber Depdikbud (2003)
b Analisis Aktivitas Siswa
Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil lembar observasi aktivitas
siswa yang diolah dengan teknik analisis berikut
AP = sum
sum x 100
(Trianto 2010 243)
Keterangan
AP = Nilai yang dicari
sumP = Banyaknya siswa yang melakukan akrivitas
sumF = Jumlah seluruh siswa
31
Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa
Sumber (Trianto 2010 43)
2 Analistik Statistik Inferensial
Analisis statistik inferensial dilakukan untuk menguji hipotesis
penelitian dengan menggunakan uji-t Untuk menguji hipotesis penelitian
mengenai perbedaan hasil belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran
matematika sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing diuji dengan t-tes dengan taraf signifikan α = 005
atau bertaraf 5 Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti
menggunakan teknik statistik t (uji-t) dengan tahap sebagai berikut
radicsum
(Arikunto 2013349)
Keterangan
Md = Mean perbedaan mean pretest dan posttest
X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)
X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)
d = Devisi masing-masing subjek
sum = Jumlah kuadrat deviasi
N = Jumlah subjek pada sampel
Ketuntasan Hasil Belajar () Kriteria
0 le x ge 25 Kurang Baik
26 le x ge 50 Cukup Baik
51 le x ge 75 Baik
76 lt x gt 100 Sangat Baik
32
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut
a Mencari harga ldquoMdrdquo dengan menggunakan rumus
Md = sum
(Arikunto 2013350)
Keterangan
Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest
sumd = Jumlah dari gain (pretest-posttest)
N = Subjek pada sampel
b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus
sum = sumd ndash sum
(Arikunto 2013351)
Keterangan
sum = Jumlah kuadrat deviasi
sumd = Jumlah dari gain (pretest-postest)
N = Subjek pada sampel
c Menentukan harga dengan rumus
radicsum
(Arikunto 2013349)
Keterangan
Md = Mean perbedaan mean pre-test dan pos-test
X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)
X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)
33
d = Devisi masing-masing subjek
sum = Jumlah kuadrat deviasi
N = Jumlah subjek pada sampel
d Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan
Kaidah pengujian signifikan
1) Jika maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti pengunaan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
2) Jika maka H0 diterima dan H1 ditolak berarti pengunaan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing tidak
berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
e Menentukan harga
Mencari mengunakan table distribusi t dengan taraf
signifikan α = 005 dan d k = N‒1
f Membuat Kesimpulan apakah model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas
IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif dimaksudkan untuk memperoleh gambaran
mengenai ketuntasan hasil belajar matematika murid yang meliputi sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) serta hasil observasi aktivitas siswa selama proses
pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Deskripsi masing-masing hasil analisis tersebut diuraikan sebagai berikut
a Deskripsi Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan Setelah
(Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing
Dari hasil analisis deskriptif yang disajikan pada lampiran C maka skor
hasil belajar siswa sebelum (Pretest) dan setelah (Posttest) diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing pada siswa kelas IV SD
Inpres Banga-Banga materi pecahan senilai dapat dilihat pada tabel 41 berikut
Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest)
dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif
Teknik Kancing Gemerincing
Statistik Pretest Posttest
Ukuran Sampel 10 10
Skor Ideal 100 100
Skor Rata-rata 609 807
Skor Tertinggi 81 100
Skor Terendah 36 60
Rentang Skor 45 40
Sumber Data Olah Lampiran C
34
35
Pada Tabel 41 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata skor hasil belajar
matematika siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (pretest) adalah 609 dan setelah diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) adalah 807 dari
skor ideal 100 Skor yang dicapai siswa tersebar dari skor terendah pretest 36 dan
skor terendah posttest 60 Skor tertinggi yang dicapai siswa pada pretest adalah 81
dan posttest adalah 100 dengan rentang skor pretest 45 dan posttest 40 Jika skor
hasil belajar matematika sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke
dalam lima kategori maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang
ditunjukkan pada Tabel 42 berikut
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika
Siswa Sebelum (Pretest) dan Sesudah (Posttest) Diterapkan Model
Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
No
Skor
Kategori
Pretest Posttest
F Persentase
()
F Persentase
()
1 0 le x le 54 Sangat Rendah 3 30 0 0
2 55 le x le 64 Rendah 4 40 2 20
3 65 le x le 79 Sedang 1 10 2 20
4 80 le x le 89 Tinggi 2 20 4 40
5 90 le x le 100 Sangat Tinggi 0 0 2 20
Jumlah 10 100 10 100
Sumber Hasil tes siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
Pada Tabel 42 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dari 10 siswa kelas
IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru terdapat 3 orang siswa (30) yang
memperoleh skor pada kategori sangat rendah 4 orang siswa (40) yang
memperoleh skor kategori rendah 1 orang siswa (10) yang memperoleh skor
36
kategori sedang dan 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori tinggi
serta tidak ada siswa (0) yang memperoleh skor kategori sangat tinggi
Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) dari 10 siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru terdapat 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor pada kategori rendah
2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori sedang 4 orang siswa (40)
yang memperoleh skor kategori tinggi dan 2 orang siswa (20) yang
memperoleh skor kategori sangat tinggi
Skor rata-rata hasil belajar siswa sebelum diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) sebesar 609 dikonversi ke dalam
5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil belajar matematika siswa umumnya
berada pada kategori rendah Sedangkan skor rata-rata hasil belajar siswa setelah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)
sebesar 807 dikonversi ke dalam 5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil
belajar matematika siswa umumnya berada pada kategori tinggi
Selanjutnya untuk melihat persentase ketuntasan hasil belajar matematika
siswa sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dapat dilihat pada Tabel 43
berikut
37
Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum
(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Skor
Kategori
Pretest Posttest
F Persentase
()
F Persentase
()
0 le x ˂ 70 Tidak Tuntas 7 70 2 20
70 le x le 100 Tuntas 3 30 8 80
Jumlah 10 100 10 100
Sumber Perolehan nilai siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru
Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila memiliki skor
paling sedikit 70 Dari Tabel 43 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) jumlah siswa yang
tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 7 orang siswa
(70) dan siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 3
orang siswa (30) Dari deskripsi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
matematika siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70
Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) jumlah siswa yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan
minimal individual adalah 2 orang siswa (20) dan siswa yang memenuhi kriteria
ketuntasan minimal individual adalah 8 orang siswa (80) Berdasarkan deskripsi
di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru setelah diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria
ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70
38
b Deskripsi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa
Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika materi
pecahan senilai dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing selama 2 kali pertemuan secara singkat dapat dilihat pada Tabel 47
sebagai berikut
Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siwa Selama Proses Pembelajaran Dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
() I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsun
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
Sumber Data Olah Lampiran C
39
1) Persentase rata-rata siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar
berlangsung sebanyak 100
2) Persentase rata-rata siswa yang memperhatikan guru pada saat proses
pembelajaran berlangsung sebanyak 80
3) Persentase rata-rata siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari
teman-temannya sebanyak 85
4) Persentase rata-rata siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran
berlangsung sebanyak 80
5) Persentase rata-rata siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing 80
6) Persentase rata-rata siswa yang bekerja sama dengan teman kelompoknya
sebanyak 90
7) Persentase rata-rata siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil
kerja kelompoknya sebanyak 90
8) Persentase rata-rata siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung sebanyak 80
9) Persentase rata-rata siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban sebanyak 85
10) Persentase rata-rata siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran sebanyak 75
Jika rata-rata skor aktivitas saat diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke dalam lima kategori
40
maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang ditunjukkan pada Tabel
45 berikut
Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siwa Selama Proses
Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing
Ketuntasan Hasil Belajar ( ) Kriteria F Persentase ()
0 le x ge 25 Kurang Baik 0 0
26 le x ge 50 Cukup Baik 0 0
51 le x ge 75 Baik 1 10
76 le x ge 100 Sangat Baik 9 90
Pada Tabel 45 di atas dapat dilihat bahwa persentase aktivitas siswa
melalui penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
terdapat 10 aspek yang diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa
yang berada pada kategori kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas
(10) yang berada pada kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada
pada kategori sangat baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga
aktivitas siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing berada pada kategori sangat baik
2 Hasil Analisis Inferensial
Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis Sesuai
dengan hipotesis penelitian yakni ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika
Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo Maka teknik
yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik statistik
inferensial dengan menggunakan uji-t
41
Berdasarkan analisis data yang diuraikan (lampiran C) terlihat bahwa
pada siswa kelas IV SD Inpres BangandashBanga Kabupaten Barru sebesar
1767 Berdasarkan tersebut dapat dibandingkan dengan nilai
menggunakan tabel distribusi t dengan taraf signifikan α = 005 (tabel terlampir)
dan db = N-1 = 9 maka diperoleh = 1833 Setelah diperoleh 1767 dan
= 1833 maka diperoleh ˃ atau 1767 ˃ 1833 sehingga dapat
disimpulkan bahwa ditolak dan diterima Hal ini berarti bahwa terdapat
pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap
hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru
B Pembahasan
Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian di kelas IV SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barru yang jumlah siswanya yaitu 10 orang Desain
penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest design yang hanya
melibatkan satu kelompok yaitu kelompok eksperimen dimana diberikan tes awal
berupa pretest sebelum treatment atau perlakuan dan akhir pembelajaran
diberikan posttest Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan perlakuan
berupa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing Untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing terhadap materi pembelajaran matematika pada siswa yaitu melalui
hasil test (pretest dan posttest) yang diberikan sebelum dan sesudah perlakuan
kemudian dianalisis menggunakan perhitungan manual
42
Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar matematika siswa sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
menunjukkan bahwa terdapat 3 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang
siswa atau 30 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
dan 7 orang siswa atau 70 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 609 Dengan kata lain hasil belajar
matematika pada siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (pretest) masih tergolong rendah dan tidak memenuhi
kriteria ketuntasan klasikal
Selanjutnya hasil analisis data hasil belajar siswa matematika setelah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)
menunjukkan bahwa terdapat 8 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang
siswa atau 80 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
dan 2 orang siswa atau 20 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 807 Dengan kata lain hasil belajar
matematika pada siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria ketuntasan klasikal
Hasil pengamatan persentase aktivitas siswa melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terdapat 10 aspek yang
diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa yang berada pada kategori
kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas (10) yang berada pada
kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada pada kategori sangat
baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga aktivitas siswa setelah
43
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berada
pada kategori sangat baik
Hasil analisis statistik inferensial yang dimaksud adalah pembahasan
terhadap hasil pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya dengan
menggunakan rumus uji-t diketahui bahwa nilai = 1767 dan = 1833
maka diperoleh atau 1767 gt 1833 sehingga dapat disimpulkan
bahwa Ho ditolak dan H1 diterima
Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial yang
diperoleh ternyata cukup mendukung teori yang telah dikemukakan pada kajian
pustaka Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ldquoModel Pembelajaran
kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas V SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
44
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan
yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berpengaruh
terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga
Kabupaten Barru
B Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini maka
peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut
1 Bagi siswa diharapkan lebih aktif semangat kreatif dan dapat
mengembangkan diri dalam pelajaran
2 Bagi guru diharapkan bisa menerapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing dalam pembelajaran matematika agardapat
membangkitkan minat keingintahuan motivasi dan keberanian murid dalam
menjawab pertanyaan pada saat proses pembelajaran berlangsung
3 Bagi peneliti diharapkan mampu mengembangkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing ini pada mata pelajaran lain demi
tercapainya tujuan yang diharapkan
45
DAFTAR PUSTAKA
Afianti Nurul Wisma Sulastry Taty Alimin 2017 Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan
Keakifan Dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X Mia 3 SMAN 1
Bontomarannu Jurnal Nalar Pendidikan 5 (2) 550 (httpsojsunm
acidnalararticleview4869 diakses pada tanggal 2 Februari 2020)
Al-Tabany T I B 2015 Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif
dan Kontekstual Konsep Landasan dan Implementasinya pada
Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik IntegratifTKI) Jakarta Prenada
media Group
Arikunto Suharsimi 2013 Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik
Jakarta PT Rineka Cipta
Djamarah Syaiful Bahri 2018 Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif
Jakarta PT Rineka Cipta
Erika Dini Sumardi Rosarina 2018 Pengaruh Model Cooperative Learning
Tipe Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pembelajaran
IPS SD Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar5(1)
142(httpsejournalupieduindexphppedadidaktikaarticleview7270
diakses pada tanggal 7 Maret 2020)
Fiona Firda 2019 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Peseta Didik Tema Panas dan
Perpindahannya Kelas V SD Negeri 3 Talangpadang Kabupaten
Tanggamus Skripsi Tidak Diterbitkan Bandar Lampung Universitas
Lampung (httpdigilibunilaacidideprint57215 diakses pada tanggal 8
Februari 2020)
Huda Miftahul 2017 Cooperative Leraning Metode Teknik Struktur dan Model
Terapan Yogyakarta Pustaka Belajar
Isrokrsquoatun Rosmala Amelia 2019 Model-Model pembelajaran Matematika
Jakarta PT Bumi Aksara
Octavia Shilphy A 2020 Model-Model PembelajaranYogyakarta CV Budi
Utama
Pardamean Toto 2015 Model Pembelajaran Untuk Efesiensi Dan Efektivitas
Pembelajaran (httpswwwkompasianacomtotopardamean550b2351a3
3311b2142e396emodel-pembelajaran-untuk-efisiensi-dan-efektivitas-pem
belajaran) Diakses pada tanggal 26 Juni 2015
46
Purwanto Dwi 2016 Meningkatkan Komunikasi Matematis Dan Hasil Belajar
Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Jurnal Pendidikan Matematika 21(3) 245 (httpejournal
umpwracidindexphpekuivalenarticleview30072844 diakses pada
tanggal 2 Februari 2020)
Puspita G I Monawati amp Elly R (2017) Korelasi Persepsi Siswa Terhadap
Pembelajaran Matematika Dengan Hasil Belajarnya Di Kelas V Sd Negeri
I Pagar Air Aceh Besar Jurnal ilmiah pendidikan guru sekolah dasar 2
92 (httpswwwneliticomidpublications188711korelasi-siswa-terhada
p-pembelajaran-matematika-dengan-hasil-belajarnya diakses pada tanggal
3 Februari 2020)
Riadi E 2016 Statistika Penelitian (Analisis Manual Dan IBM SPSS)
Yogyakarta Penerbit Andi
Rusman 2012 Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Sucipta Komang Japa Gusti Ngurah Margunayasa Gede 2018 Pengaruh
Model Pembelajaran Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar IPA
Kelas V Jurnal Mimbar Ilmu 23 (3) 208 (httpsejournalun dikshaac
idindexphpMIarticleview164370 diakses pada tanggal 21 Februari
2020)
Sudijono Anas 2015 Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Sugiyono 2015 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Suprihatiningrum Jamil 2016 Strategi Pembelajaran Teori amp Aplikasi
Jogjakarta Ar-Ruzz Media
Trianto (2010) Model Pembelajaran Terpadu Jakarta Bumi Aksara
Ulya Zulfa 2019 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemerincing Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Pada
siswa Kelas II SDI Nailul Falah Sukorejo-Pasuruan Skripsi Tidak
Diterbitkan Surabaya Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
(httpdigilibuinsbyacidideprint33077 diakses pada tanggal 21
Februari 2020)
47
Wati Irma 2017 Pentingnya Media Dan Model Pembelajaran Dalam proses
Mengajar (httpsmetrojambicomread2017102726042pentingnya-me
diadan-model-pembelajaran-dalam-proses-mengajar Diakses pada tanggal
3 Juli 2020)
Wandini Rora Rizki 2019 Pembelajaran Matematika Untuk Calon Guru MISD
CV Medan Widya Puspita
Widyarty Z 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemeincing Terhadap Hasil dan Minat Belajar Matematika Siswa Kelas
VII SMP Dwi SejahteraPekan Baru Skripsi Tidak Diterbitkan Pekan
Baru Universitas Islam Negeri Sultan Syarif kasim (httprepositoryuin
suskaaciidideprint2150 diakses 9 Februari 2020)
Yudha Rahmat Putra 2018 Motivasi Berprestasi amp Disiplin Peserta Didik Serta
Hubungannya dengan Hasil Belajar Pontianak Yudha English Gallery
L
A
M
P
I
R
A
N
LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN
KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI
SOAL PRETEST DAN HASIL KERJA PRETEST SISWA
SOAL POSTTEST DAN HASIL KERJA POSTTEST SISWA
PEDOMAN PENILAIAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI
Kompetensi Dasar Indikator Nomor
Soal
Jumlah
Soal
31 Menjelaskan pecahan-
pecahan senilai
dengan gambar dan
model konkret
311 Menunjukkan pecahan
senilai
1 dan 2
2
312 Menuliskan contoh
pecahan senilai
3 1
41 Mengidentifikasi
pecahan-pecahan
senilai dengan gambar
dan model konkret
411 Menentukan pecahan
senilai dengan cara
mengalikan pembilang
dan penyebut dengan
angka yang sama
4 1
412 Menentukan pecahan
senilai dengan cara
membagi pembilang
dan penyebut dengan
angka yang sama
5 1
Jumlah Soal 5
SOAL PRETEST
Nama
Kelas
1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar
a
b
2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan
3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari
4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
HASIL KERJA PRETEST SISWA
SOAL POSTTEST
Nama
Kelas
1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar
a
b
2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan
3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari
4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
HASIL KERJA POSTTEST SISWA
PEDOMAN PENILAIAN
PRETEST
Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot
1 a
dan
b
dan
20
2
10
3 Pecahan yang senilai dengan
yaitu
dan
10
4 a
=
b
c
30
5 a
=
=
b
=
=
c
=
=
30
Jumlah 100
Panduan Penilaian Skor
x 100 = Nilai
POSTTEST
Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot
1 a
dan
b
dan
20
2
10
3 Pecahan yang senilai dengan
yaitu
dan
10
4 d
=
e
f
30
5 a
=
=
b
=
=
c
=
=
30
Jumlah 100
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan SD Inpres Banga-Banga
Mata Pelajaran Matematika
Kelas Semester IVGanjil
Tahun Pelajaran 20202021
Materi Pokok Pecahan Senilai
Alokasi Waktu 2 (35x2)
Pertemuan 2x Pertemuan
A Kompetensi Inti
1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya
2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan
tetangganya serta cintah tanah air
3 Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati
(mendengar melihat membaca) dan menanya berdasarkan ingin tahu
tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya dan benda-
benda yang dijumpainya di rumah di sekolah dan tempat bermain
4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis
dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat
dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia
B Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
31 Menjelaskan pecahan-pecahan
senilai dengan gambar dan
model konkret
312 Menunjukkan pecahan senilai
313 Menuliskan contoh pecahan
senilai
41 Mengidentifikasi pecahan- 411 Menentukan pecahan senilai
pecahan senilai dengan gambar
dan model konkret
dengan cara mengalikan
pembilang dan penyebut
dengan angka yang sama
412 Menentukan pecahan senilai
dengan cara membagi
pembilang dan penyebut
dengan angka yang sama
C Tujuan Pembelajaran
1 Siswa dapat menunjukkan pecahan senilai dengan tepat
2 Siswa dapat menuliskan contoh pecahan senilai dengan tepat
3 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan mengalikan pembilang
dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat
4 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan membagi pembilang
dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat
Karakter siswa yang diharapkan Religius Nasionalis Mandiri
Gotong Royong dan Integritas
D Materi Pembelajaran
1 Pengertian pecahan senilai
2 Contoh pecahan senilai
3 Mencari pecahan senilai dengan cara
a Mengalikan pembilang dan penyebut dengan angka yang sama
b Membagi pembilang dan penyebut dengan angka yang sama
E Pendekatan Model dan Metode Pembelajaran
Pendekatan Saintifik
Model Pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Metode Ceramah diskusi tanya jawab penugasan
F Media Pembelajaran
1 Gambar-gambar
2 Kancing baju warna-warni
G Sumber Belajar
1 Buku guru dan siswa matematika kelas IV
2 Buku petunjuk guru matematika kelas IV
3 Modulbahan ajar
4 Internet
5 Modul lain yang relevan
H Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran Alokasi Waktu
Pendahuluan Guru mengajak siswa untuk berdorsquoa
menurut agama dan keyakinan masing-
masing Religius
Siswa menyanyikan lagu wajib
Indonesia Raya Nasionalis
Guru melakukan komunikasi tentang
kehadiran siswa dengan mengabsen
Communication
Guru menyiapkan kesiapan psikis dan
fisik siswa
Pemberian motivasi kepada siswa
dengan melakukan tepuk semangat
bersama-sama
Guru memberikan apersepsi kepada
siswa
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
Communication
Guru melakukan tanya jawab yang
berhubungan dengan materi
Communication
10 Menit
Inti Mengamati
Guru menjelaskan mengenai materi
yang akan dibahas
Siswa memperhatikan penjelasan
guru
Guru membagi siswa menjadi 2
kelompok yang beranggotakan 5
orang siswa 1 kelompok untuk
berdikusi dengan teknik kancing
gemerincingCollaboration
Siswa mendengarkan penjelasan guru
tentang maksud dari teknik kancing
gemerincing
Siswa mengamati gambar yang
diperlihatkan guru kemudian guru
menyuruh siswa dalam kelompok
bersama-sama mengamati gambar
tersebut lalu menyebutkan pecahan
yang terdapat pada gambar dan
apakah senilai atau tidak
Siswa menjawab setiap pertanyaan
yang diberikan oleh guru Mandiri
Guru memberikan penguatan tentang
konsep pecahan senilai kepada siswa
Guru memberikan penjelasan kepada
siswa mengenai cara mencari pecahan
senilai dengan mengalikan atau
membagi pembilang dan penyebut
yang sama
Menanya
Siswa menanyakan materi yang
tidak dipahami pada guru
Mengumpulkan Data
siswa yang telah dikelompokkan
tadi mengumpulkan informasi
berdasarkan materi yang telah di
pelajari
Siswa mengerjakan lembar kerja
kelompok yang sudah dibagikan
oleh guru secara berkelompok
Gotong Royong
Mengasosiasi
Guru mengawasi masing-masing
kelompok dan memberi bantuan
kepada kelompok jika mengalami
kesulitan dalam mengerjakan tugas
yang diberikan Communication
Mengkomunikasikan
Guru memberikan kesempatan pada
tiap kelompok untuk menyampaikan
hasil diskusi kelompok
Communication
perwakilan salah satu kelompok yang
dipilih oleh guru mempresentasikan
hasil diskusinya dengan
kelompoknya
Setiap siswa yang maju kedepan
mengumpulkan kancingnya di tengah
meja kelompoknya
180 Menit
Setiap siswa mempunyai 2 kancing
ditangannya dalam artian setiap siswa
mempunyai kesempatan untuk
bertanya dan menanggapi kepada
kelompok lain
Jika kancing yang dimiliki seorang
siswa habis dia tidak boleh berbicara
lagi sampai temannya menghabiskan
kancing mereka
Jika semua kancing sudah habis
sedangkan tugas belum selesai
kelompok boleh mengambil
kesepakatan untuk membagi-bagi
kancing lagi dan mengulangi
prosedurnya kembali
Guru menanggapi dan memberikan
penguatan dengan menyampaikan
jawaban benar
Guru memberikan penghargaan
kepada setiap kelompok
Penutup Siswa diberi kesempatan untuk
bertanya apa yang mereka belum
pahami
Guru memberikan soal sebagai bentuk
evaluasi kepada siswa yang dikerjakan
secara individu untuk mengetahui
pemahaman konsep siswa Mandiri
Setelah semua selesai mengerjakan
soal hasil pekerjaan siswa
dikumpulkan dan guru memeriksa
hasil pekerjaan tersebut Mandiri
Siswa dan guru melakukan refleksi
kegiatan dengan cara meminta siswa
mengungkapkan perasaan dan
pendapatnya mengenai kegiatan
pembelajaran pada hari ini serta
materi apa saja yang telah dipelajari
Integritas
Untuk memotivasi siswa sebelum
pulang bersama-sama melakukan
tepuk semangat Communication
Sebelum pulang siswa berdoa
bersama-sama dipimpiin oleh ketua
kelas Religius
10 Menit
I Penilaian
1 Jenis penilaian Penilaian pengetahuan
Teknik penilaian Tes
Rubrik Penilaian Pemahaman Konsep Pecahan Senilai
No
Indikator
Pemahaman
Konsep
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Kriteria
Skor
1 Menyatakan
ulang sebuah
pecahan
a Menunjukkan
Pecahan Senilai
b Menuliskan
contoh pecahan
senilai
Menuliskan kalimat
matematika dengan
benar
10
menuliskan sebagian
kalimat matematika
5
Menuliskan jawaban
tapi salah
1
Tidak mengisi jawaban 0
2 Menyajikan
konsep dalam
bentuk
representasi
matematis
a Menggambarkan
bentuk yang
mewakili
pecahan
Menggambar bentuk
yang mewakili pecahan
sesuai dengan
bilangannya
10
Menggambar bentuk
yang mewakili pecahan
namun tidak sesuai
dengan bilangannya
5
Menggambar bentuk
yang mewakili tapi
salah
1
Tidak menggambar
bentuk yang mewakili
pecahan
0
b Menyatakan
pecahan dari
sebuah gambar
Menyatakan pecahan
yang sesuai dengan
gambar
10
Menyatakan pecahan
tetapi tidak sesuai
dengan gambar
5
menyatakan gambar
dan pecahan yang tidak
sesuai
1
Tidak menyatakan
pecahan yang sesuai
dengan gambar
0
3 Menggunakan
prosedur atau
operasi
tertentu
a Menentukan
pecahan senilai
dengan
mengalikan
Melakukan operasi
hitung dengan
mengalikan penyebut
dan pembilang dengan
10
pembilang dan
penyebut dengan
angka yang sama
angka yang sama
dengan tepat
Melakukan operasi
hitung dengan
mengalikan penyebut
dan pembilang dengan
angka yang sama tetapi
belum tepat
5
Melakukukan operasi
hitung tetapi salah
1
Tidak melakukan
operasi hitung
0
b Menentukan
pecahan senilai
dengan membagi
pembilang dan
penyebut dengan
angka yang sama
Melakukan operasi
hitung dengan
membagi penyebut dan
pembilang dengan
angka yang sama
dengan tepat
10
Melakukan operasi
hitung dengan
membagi penyebut dan
pembilang dengan
angka yang sama tetapi
belum tepat
5
Melakukukan operasi
hitung tetapi salah
1
Tidak melakukan
operasi hitung
0
Nilai akhir siswa =
x 100
2 Jenis penilaian Penilaian sikap
Teknik penilaian Non tes
No Nama
Perubahan Tingkah Laku
Disiplin Jujur Percaya Diri
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
Dst
Keterangan
K (Kurang) 1 C (Cukup) 2 B (Baik) 3 SB (Sangat Baik) 4
3 Jenis penilaian Penilaian keterampilan
Teknik penilaian Non tes
Rubrik Penilaian Kinerja Menyelesaikan Masalah Pecahan Senilai
No Nama Kriteria Penilaian
Kerja Sama Ketepatan Kejelasan
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1
2
3
Keterangan
Skor 4 Sangat baik Skor 2 Cukup
Skor 3 Baik Skor 1 Perlu bimbingan
Barru 21 September 2020
Mengetahui
Guru Kelas 4 Mahasiswa
Aminah SPd Lismayanti
NIP NIM 105401113516
Kepala SD Inpres Banga-Banga
Abdul Latif SPd MPd
NIP 19690412 200005 1 001
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS IV SD
INPRES BANGA-BANGA KABUPATEN BARRU
No Aktivitas Siswa
1 Siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar berlangsung
2 Siswa yang memperhatikan guru pada saat proses pembelajaran
berlangsung
3 Siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari teman-
temannya
4 Siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung
5 Siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing
6 Siswa yang bekerja sama dengan teman kelompok
7 Siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil
diskusinya
8 Siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
9 Siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan menambahkan
jawaban
10 Siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir pembelajaran
LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN
DAFTAR HADIR SISWA
DATA HASIL KEMAMPUAN AWAL PRETEST SISWA
DATA HASIL TES BELAJAR POSTTEST SISWA
DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
DAFTAR HADIR SISWA KELAS IV SD INPRES BANGA-BANGA
KABUPATEN BARRU
No Nama Siswa LP Pertemuan
1 2 3 4
1 Adelia p
P
R
E
T
E
S
T
radic radic
P
O
S
T
T
E
S
T
2 Akbar L radic radic
3 Aulifiah P radic radic
4 Irwansyah L radic radic
5 Muhammad Faiz Paki L radic radic
6 Muh Revan Anugrah L radic radic
7 Muhammad Takwin L radic radic
8 Nabila Zahira P radic radic
9 Nurhalisa P radic radic
10 Nurul Hidayat P radic radic
Keterangan
radic = Hadir
S = Sakit
A = Alfa
I = Izin
Jumlah siswa
Laki-laki 5 orang
Perempuan 5 orang
Banga-Banga September 2020
Peneliti
Lismayanti
Nim105401113516
DATA HASIL BELAJAR SISWA SEBELUM DITERAPKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING
(PRETEST)
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Adelia 63 Tidak Tuntas
2 Akbar 64 Tidak Tuntas
3 Aulifiah 81 Tuntas
4 Irwansyah 80 Tuntas
5 Muhammad Faiz Paki 36 Tidak Tuntas
6 Muh Revan Anugrah 59 Tidak Tuntas
7 Muhammad Takwin 74 Tidak Tuntas
8 Nabila Zahira 40 Tuntas
9 Nurhalisa 51 Tidak Tuntas
10 Nurul Hidayat 61 Tidak Tuntas
Jumlah 609
Rata-rata 609
Kategori Rendah
DATA HASIL TES BELAJAR SISWA SETELAH DITERAPKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING
(POSTTEST)
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Adelia 88 Tuntas
2 Akbar 79 Tuntas
3 Aulifiah 100 Tuntas
4 Irwansyah 100 Tuntas
5 Muhammad Faiz Paki 60 Tidak Tuntas
6 Muh Revan Anugrah 82 Tuntas
7 Muhammad Takwin 88 Tuntas
8 Nabila Zahira 59 Tidak Tuntas
9 Nurhalisa 70 Tuntas
10 Nurul Hidayat 81 Tuntas
Jumlah 807
Rata-rata 807
Kategori Tinggi
DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK
KANCING GEMERINCING
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
()
I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA
HASIL ANALISIS STATISTIK DAN INFERENSIAL
HASIL ANALISIS NILAI PRETEST DAN POSTTEST SISWA
HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL
HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA
HASIL ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF DAN INFERENSIAL
A Hasil Analsis Statistik Deskriptif
Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Pretest
X F FX
81 1 81
80 1 80
74 1 74
64 1 64
63 1 63
61 1 61
59 1 59
51 1 51
40 1 40
36 1 36
Jumlah 10 609
Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 609
sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai
rata-rata (mean) sebagai berikut
= sum
=
= 609
Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Posttest
X F FX
100 2 200
88 2 176
82 1 82
81 1 81
79 1 79
70 1 70
60 1 60
59 1 59
Jumlah 10 807
Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 807
sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai
rata-rata (mean) sebagai berikut
= sum
=
= 807
Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest
No X1 (Pretest) X2 (Posttest) d = X2 - X1 dsup2
1 63 88 25 625
2 64 79 15 225
3 81 100 19 361
4 80 100 20 400
5 36 60 24 576
6 59 82 23 529
7 74 88 14 196
8 40 59 19 361
9 51 70 19 361
10 61 81 20 400
Jumlah 198 4034
B Hasil Analisis Statistik Inferensial
Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut
a Mencari harga ldquoMDrdquo dengan menggunakan rumus
Md = sum
= 198
b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus
sum = sum sum
= 4034- 39204
= 1136
c Menentukan Harga tHitung
t =
radicsum
t =
radic
t =
radic
t =
radic
t =
t = 1767
d Menentukan Harga
Untuk mencari tTabel peneliti menggunakan tabel distribusi t
dengan taraf signifikan = 10 ndash 1 = 9 maka
diperoleh t005 = 1833
Setelah diperoleh tHitung = 1767 dan ttabel = 1833 maka tHitung gt
ttabel atau atau 1767 gt 1833 Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho
ditolak dan H1 diterima Ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap hasil belajar
matematika murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL
1 PRETEST
Ketuntasan belajar klasikal =
=
x 100
= 30
2 POSTTEST
Ketuntasan belajar klasikal =
=
x 100
= 80
HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TEKNIK KANCING GEMERINCING
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
()
I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
Mengukur persentase keberhasilan aktivitas Siswa
Keberhasilan aktivitas siswa =
=
= 845
LAMPIRAN D
TABEL DISTRIBUSI T-TABEL
KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI
KARTU KONTROL PENELITIAN
PERSURATAN
DOKUMENTASI
TABEL DISTRIBUSI T-TABEL
Dk 025 010 005 002 001 0005
1 1000 3078 6314 12706 31821 63657
2 0816 1886 2920 4303 6965 9925
3 0765 1638 2353 3182 4541 5841
4 0741 1533 2132 2766 3747 4604
5 0727 1476 2015 2571 3365 4032
6 0718 1440 1943 2447 3143 3707
7 0711 1415 1895 2365 2998 3499
8 0706 1397 1860 2306 2896 3355
9 0703 1383 1833 2262 2821 3250
10 0700 1372 1812 2228 2764 3169
11 0697 1363 1796 2201 2718 3106
12 0695 1356 1782 2178 2681 3055
13 0694 1350 1771 2160 2650 3012
14 0692 1345 1761 2145 2624 2977
15 0691 1341 1753 2132 2623 2947
16 0690 1337 1746 2120 2583 2921
17 0689 1333 1740 2110 2567 2898
18 0688 1330 1734 2101 2552 2878
19 0688 1328 1729 2093 2539 2861
20 0687 1325 1725 2086 2528 2845
21 0686 1323 1721 2080 2518 2831
22 0686 1321 1717 2074 2508 2819
23 0685 1319 1714 2069 2500 2807
24 0685 1318 1711 2064 2492 2797
25 0684 1316 1708 2060 2485 2787
26 0684 1315 1706 2056 2479 2779
27 0684 1314 1073 2052 2473 2771
KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI
KARTU KONTROL PELAKSANAAN PENELITIAN
PERSURATAN
DOKUMENTASI
Gambar 1 Pemberian Pretest
Gambar 2 Pembagian Kancing Pada Masing-Masing Anggota Kelompok
Gambar 3 Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Gambar 4 Pemberian Posttest
RIWAYAT HIDUP
Lismayanti Dilahirkan di Banga-Banga pada tanggal 14
Agustus 1998 dari pasangan Ayahanda Cagga dan Ibunda
Marni Anak pertama dari dua bersaudara Penulis masuk
sekolah dasar pada tahun 2004 di SD Inpres Banga-Banga dan
tamat pada tahun 2010 tamat di SMP Negeri 4 Barru pada
tahun 2013 dan tamat di SMK Negeri 1 Barru pada tahun 2016 Pada tahun yang
sama (2016) penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang ada di
Makassar yaitu Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) dan
mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) pada Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Atas berkat yang Maha Kuasa penulis
berhasil menyelesaikan seluruh mata kuliah yang diprogramkan dan semua itu
dilakukan dengan semangat dan usaha yang tinggi untuk mendapatkannya
v
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
ldquoDan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharaprdquo
(QS Al-Insyirah 8)
ldquoSelalu ada harapan bagi mereka yang sering berdoa
Selalu ada jalan bagi mereka yang sering berusahardquo
Kupersembahkan karya ini sebagai salah satu wujud baktiku
kepada Kedua orang tuaku tercinta atas segala tetesan keringat
kasih sayang dorsquoa dan pengorbanannya Tak lupa juga saya
berterima kasih kepada saudaraku keluargaku serta sahabat-
sahabatku yang senantiasa berdorsquoa dalam memberikan dorongan
dan motivasi sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan
vii
ABSTRAK
LISMAYANTI 2020 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV
SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru Skripsi Jurusan Pendidikan Guru
Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar Pembimbing I Nasrun dan Pembimbing II Kristiawati
Masalah utama dalam penelitian ini yaitu rendahnya hasil belajar
matematika siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru Jenis penelitian ini adalah penelitian Pre-
eksperimen dengan menggunakan desain penelitian One-Group Pretest-Posttest
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga
Kabupaten Barru Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik
sampel jenuh dengan menjadikan populasi sebagai sampel yaitu 10 orang
Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes lembar observasi dan
dokumentasi Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik
deskriptif dan inferensial dengan analisis uji t Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa nilai rata-rata hasil belajar matematika sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) yaitu 609 berada
pada kategori rendah sedangkan nilai rata-rata setelah diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) adalah 807 berada
pada kategori tinggi Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan uji t
diperoleh = 1833 dan = 1767 dimana gt Hal ini berarti
bahwa hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (H1) diterima Sehingga
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
Kata Kunci Teknik Kancing Gemerincing Hasil Belajar
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam Allah
yang paling agung untuk membuka jalan bagi setiap maksud kita Allah yang
paling suci untuk menjadi energi bagi petunjuk hidup dan kesuksesan kita Tiada
daya dan kekuatan kecuali dengan bimbingan dari-Nya sehingga skripsi dengan
judul ldquoPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing TerhadapHasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo dapat diselesaikan
Setiap orang dalam berkarya selalu mengharapkan kesempurnaan
termasuk dalam tulisan ini Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki tetapi penulis telah mengerahkan segala daya dan
upaya untuk membuat tulisan ini selesai dengan baik dan bermanfaat dalam dunia
pendidikan
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik
guna memperoleh gelar sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Universitas Muhammadiyah Makassar Skripsi ini berupaya memberi gambaran
dan informasi sejauh mana pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IVSD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan
tulisan ini Segala rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua
ix
orang tua saya yaitu ayahanda Cagga dan ibunda Marni yang telah berdoa
berjuang rela berkorban tanpa pamrih dalam mengasuh membesarkanmendidik
dan membiayai penulis dalam proses pencarian ilmu Tak lupa pula penulis
mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada
1 Prof Dr H Ambo Asse MAg Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar
2 Erwin Akib SPd MPd PhD Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
3 Aliem Bahri SPd MPd Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar
4 Ernawati SPd MPd Sekretaris Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar
5 Dr Nurlina SSi MPd Penasehat akademik yang senantiasa memberikan
masukan dan bimbingan selama proses perkuliahan
6 Nasrun SPd MPd Pembimbing I dan Kristiawati SPd MPd
Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan
bimbingan arahan serta motivasi sejak awal penyusunan proposal hingga
selesainya skripsi ini
7 Bapak-bapak dan Ibu-bu Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar yang telah ikhlas mentransfer ilmunya kepada penulis
x
8 Abdul Latif SPd MPd Kepala Sekolah SD Inpres Banga-Banga
Kabupaten Barru atas bantuannya selama penulis mengadakan penelitian
9 Aminah SPd Guru kelas IV Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
sekaligus sebagai Validator ats segala bimbingan dan kerja samanya selama
penulis mengadakan penelitian
10 BapakIbu Guru serta seluruh Staf SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
yang telah memberikan bantuan dan petunjuknya selama penulis mengadakan
penelitian
11 Siswa-siswi SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru atas kerja sama
motivasi serta semangatnya dalam mengikuti proses pembelajaran
12 Rekan seperjuangan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Angkatan 2016 terkhusus kelas D Universitas Muhammadiyah Makassar
terima kasih atas solidaritas yang diberikan selama menjalani perkuliahan
semoga keakraban dan kebersamaan kita tidak berakhir sampai disini
13 Sahabat-sahabatku yang setia dan tulus memberikan doa dukungan dan
masukan kepada penulis demi terselesainya skripsi ini serta seluruh keluarga
besar
14 Semua pihak yang telah memberikan bantuan yang tidak sempat disebutkan
satu persatu semoga menjadi ibadah dan mendapat imbalan dari-Nya
Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis senantiasa
mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak karena penulis yakin bahwa
suatu persoalan tidak akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan Mudah-
xi
mudahan skripsi ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca terutama bagi diri
pribadi penulis Amin Yaa Rabbal Alamiinn
Makassar Oktober 2020
Penulis
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING iii
SURAT PERNYATAAN iv
SURAT PERJANJIAN v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN vi
ABSTRAK vii
KATA PENGANTAR viii
DAFTAR ISI xii
DAFTAR TABEL xiv
DAFTAR GAMBAR xv
DAFTAR LAMPIRAN xvi
BAB I PENDAHULUAN 1
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 5
C Tujuan Penelitian 5
D Manfaat Penelitian 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA 7
A Kajian Teori 7
1 Hasil Belajar 7
2 Matematika 9
3 Model Pembelajaran Kooperatif 11
xiii
4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing 14
5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing 16
6 Kaitan Antara Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika 17
B Hasil Penelitian yang Relevan 18
C Kerangka Pikir 20
D Hipotesis Penelitian 23
BAB III METODE PENELITIAN 24
A Rancangan Penelitian 24
B Populasi dan Sampel 25
C Definisi Operasional Variabel 26
D Instrumen Penelitian 26
E Teknik Pengumpulan Data 27
F Teknik Analisis Data 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34
A Hasil Penelitian 34
B Pembahasan 41
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 44
A Simpulan 44
B Saran 44
DAFTAR PUSTAKA 45
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 12
Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar 30
Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa 31
Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan
Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing 34
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika Siswa
Sebelum (Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model
Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 35
Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum
(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 37
Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 38
Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siswa Selama Proses
Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing 40
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir 22
Gambar 31 Desain One Group Pretest-Posttest Design 24
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN
Kisi-Kisi Instrumen Soal
Soal Pretest dan Hasil Kerja Pretest Siswa
Soal Postest dan Hasil Kerja Posttest Siswa
Pedoman Penilaian
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa
LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN
Daftar Hadir Siswa
Data Hasil Tes Kemampuan Awal Pretest Siswa
Data Hasil Tes Belajar Posttest Siswa
Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa
LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA
Hasil Analisis Statistik Deskriptif Dan Inferensial
Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest Siswa
Hasil Analisis Data Ketuntasan Klasikal
Hasil Analisis Data Aktivitas Siswa
LAMPIRAN D
Tabel Distribusi T-Tabel
Kartu Kontrol Bimbingan Skripsi
Kartu Kontrol Penelitian
Persuratan
Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Model pembelajaran merupakan suatu kegiatan perencanaan yang
dirancang oleh guru untuk pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan
tertentu Model pembelajaran sangat penting diterapkan dalam proses
pembelajaran karena dapat membantu memperjelas prosedur hubungan serta
keadaan keseluruhan dari apa yang sudah direncanakan Menurut Joyce dan Weil
(Wati2017) terdapat beberapa alasan pentingnya model pembelajaran yaitu
pertama memperjelas hubungan fungsional diantara berbagai komponen unsur
atau elemen sistem tertentu Kedua prosedur yang akan ditempuh dalam
melaksanakan kegiatan dapat dijelaskan secara tepat Ketiga model pembelajaran
akan mempermudah para administrator untuk mengidentifikasi komponen elemen
yang mengalami hambatan jika kegiatan yang dilaksanakan tidak efektif
Keempat mengidentifikasi secara tepat cara-cara untuk mengadakan perubahan
jika pendapat ketidaksesuaian dari apa yang telah dirumuskan dan kelima yaitu
dengan dengan menggunakan model pembelajaran guru dapat menyusun tugas-
tugas siswa menjadi suatu kesuluruhan yang terpadu
Menurut Suprihatiningrum (2016143) ada dua macam alasan pentingnya
model pembelajaran yaitu pertama istilah model mempunyai makna yang lebih
luas daripada strategi metode atau prosedur Kedua model dapat berfungsi
sebagai sarana komunikasi yang penting dalam mengajar di kelas
2
Dengan memperhatikan kerangka pengetahuan di atas peneliti menarik
kesimpulan bahwa kedudukan model pembelajaran sangat penting dalam proses
pembelajaran karena dapat membantu dan memperlancar proses pembelajaran di
kelas dan proses pembelajaran akan lebih efektif dan efisien jika model
pembelajaran yang dipilih sesuai dengan materi yang akan diajarkan
Model pembelajaran sangat bermanfaat bagi guru dan siswa Bagi guru
yaitu pertama memudahkan dalam melaksanakan tugas pembelajaran berdasarkan
dengan langkah-langkah yang akan ditempuh sesuai dengan waktu tujuan
kemampuan daya serap siswa dan ketersediaan media yang ada Kedua dapat
dijadikan sebagai alat untuk mendorong aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran Ketiga memudahkan guru untuk melakukan analisis terhadap
perilaku siswa secara individu maupun kelompok dan keempat yaitu
memudahkan guru dalam menyusun bahan pertimbangan dalam merencanakan
penelitian tindakan kelas dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran
Sedangkan bagi siswa yaitu pertama memberikan kesempatan kepada siswa
untuk berperan aktif dalam kegiatan proses belajar pembelajaran Kedua dapat
memudahkan siswa untuk memahami materi pembelajaran yang diajarkan guru
Ketiga mendorong semangat belajar siswa serta ketertarikannya dalam mengikuti
proses pembelajaran secara penuh dan keempat yaitu dapat melihat atau
membaca kemampuan pribadi dikelompoknya secara objektif (Octavia 2020 15-
16)
3
Menurut Pardamean (2015) bahwa model pembelajaran bermanfaat
untuk mengefektifkan dan mengefisienkan pencapaian tujuan pembelajaran
Indikatornya adalah guru dan siswa fokus pembelajaran guru mudah mentransfer
isi pelajaran kepada siswa siswa juga mudah menangkap isi pelajaran
tersebutWaktu yang tersedia untuk satu materi secara efesien dan efektif dapat
dimanfaatkan secara maksimal Ketertarikan dan minat siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran cenderung tinggi Guru dan siswa tidak mudah bosan
membahas isi materi pelajaran
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti
dengan guru kelas IV atas nama Aminah pada tanggal 20 Juli 2020 di SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barru bahwa hasil belajar matematika siswa masih
tergolong rendah karena masih banyak siswa yang belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 70 Penyebab hasil
belajar matematika rendah yaitu siswa kurang aktif dan terlibat pada saat proses
pembelajaran berlangsung serta kurangnya semangat dan motivasi siswa dalam
menerima materi yang disampaikan oleh guru Ketika guru menjelaskan materi
sebagian siswa tidak memperhatikan karena guru belum menciptakan model
pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa kurang memahami materi yang
disampaikan oleh guru dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu kelompok
karena ketika siswa diberikan tugas kelompok hanya sebagian anggota kelompok
yang aktif mengerjakannya hanya siswa pintar saja yang aktif dalam pembelajaran
berkelompok
4
Untuk mengatasi permasalahan di atas diperlukan kreatifitas guru dalam
memilih model pembelajaran yang dapat mendorong siswa agar aktif dan terlibat
serta semangat pada saat proses pembelajaran berlangsung Adapun model yang
dimaksud yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Bagi siswa dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing dapat membantu mempermudah siswa dalam memahami
materi yang diajarkan dan melatih siswa untuk berkomunikasi bekerja sama
berfikir dan mengungkapkan ide-ide bersama anggota kelompoknya masing-
masing dalam menyelesaikan soal-soal atau permasalahan yang diberikan oleh
guru Siwa juga diharapkan dapat termotivasi semangat dan aktif dalam
pembelajaran matematika sehingga hasil belajarnya dapat meningkat Sedangkan
bagi guru melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif model
pembelajaran yang bisa digunakan pada saat mengajar
Menurut Erika dkk (2018142) bahwa teknik kancing gemerincing
merupakan teknik pembelajaran kooperatif yang dapat membantu guru mencapai
tujuan dalam proses pembelajaran secara tidak langsung mengajak siswa untuk
aktif dalam proses pembelajaran Ciri khas dari model pembelajaran ini yaitu
semua siswa diberi 2 atau 3 buah kancing sebagai syarat yang harus dikeluarkan
jika mereka ingin berbicara dan jika kancingnya habis maka siswa tersebut tidak
boleh berbicara lagi
Dalam teknik pembelajaran kancing gemerincing masing-masing anggota
kelompok memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapatnyaPenggunaan
kancing digunakan sebagai alat yang dirancang dalam model pembelajaran
5
kooperatif teknik kancing gemerincing ini dimaksudkan agar setiap siswa dapat
bertanggung jawab atas tugas yang diberikan Jadi dalam satu kelompok tidak
ada anggota kelompok yang mempunyai posisi dominan karena masing-masing
anggota kelompok mempunyai kesempatan yang sama untuk aktif dalam
pembelajaran dimana siswa yang awalnya bersifat pasif akan termotivasi dan ikut
aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga hasil belajar matematika
siswa dapat meningkat
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis penulis tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul ldquoPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid
Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas maka rumusan
masalah dalam penelitian ini yaitu ldquoApakah Ada Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika
Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-banga Kabupaten Barrurdquo
C Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini yaitu
ldquoUntuk Mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
6
D Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut
1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran
dalam pengembangan ilmu terutama yang berkaitan dengan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
2 Manfaat Praktis
a Bagi Siswa
Memberikan pengetahuan semangatdan motivasi untuk belajar
lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar yang
diperoleh dapat tercapai
b Bagi Guru
Penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing ini sangat diharapkan dapat bermanfaat bagi guru dalam
proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan keaktifan dan
pemahaman siswa sehingga tercapainya proses belajar mengajar yang
diharapkan
c Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik
kepada sekolah dalam rangka perbaikan proses dan hasil belajar siswa
d Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk
penelitian selanjutya
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A Kajian Teori
1 Hasil Belajar
a Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada diri seseorang
sebagai hasil dari peroses belajar siswa baik itu terjadi perubahan pengetahuan
pemahaman sikap dan tingkah laku kecakapan keterampilan dan kemampuan
serta perubahan aspek-aspek yang lain yang ada pada individu yang belajar
Menurut Nawawi (Fiona 201912) bahwa hasil belajar adalah tingkat
keberhasilan peserta didik yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh
dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu Adapun Menurut
Yudha (201834) bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta
didik setelah menerima pembelajaran yang meliputi aspek kognitif Hal ini
sejalan dengan pendapat Susanto (20125) bahwa hasil belajar adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah kegiatan belajar
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah skor yang diperoleh siswa setelah ia menerima proses pembelajaran
untuk mengetahui sampai dimana tingkat pemahamannya terhadap suatu materi
yang telah dipelajari berupa tes dan biasanya diwujudkan dengan nilai tertentu
Dalam penelitian ini hasil belajar yang ingin dicapai siwa yaitu terkait dengan
aspek kognitif siswa setelah ia menerima suatu materi pembelajaran
8
b Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Purwanto (Yudha 201836) bahwa faktor yang mempengaruhi
hasil belajar terdiri dari dua faktor yaitu faktor dari dalam peserta didik (intern)
yaitu fisiologi dan psikologis dan faktor dari luar (ektern) peserta didik yaitu
lingkungan dan instrumental
Hal ini sejalan dengan pendapat Djamarah (Yudha 201836-37) faktor
yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu
1) Faktor Intern
a) Faktor fisiologis adalah faktor yang terdiri dari kondisi fisiologis
kondisi panca indra
b) Faktor Psikologi adalah faktor yang terdiri dari minat kecerdasan
bakat motivasi dan kemampuan kognitif
2) Faktor Ekstern
a) Faktor lingkungan terdiri dari lingkungan alami dan lingkungan
sosial budaya
b) Faktor Instrumental terdiri dari kurikulum program sarana dan
fasilitas guru
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang
mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor intern (dalam diri) dan faktor ekstern
(luar diri) Kedua faktor tersebut saling berkaitan sehingga siswa perlu
mendapatkan perhatian terhadap keadaannya baik itu dari segi fisik psikis dan
cara belajar di sekolah
9
2 Matematika
a Pengertian Matematika
Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang diajarkan di setiap
jenjang sekolah mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga ke perguruan tinggi
Dalam tulisan Suwangsih dan Tiurlina istilah matematika berasal dari bahasa
Yunani yaitu mathematike yang artinya mempelajari Kata mathematike berasal
dari kata mathema yang memiliki arti pengetahuan atau ilmu
(knowledgescience) Selain itu kata mathematike berhubungan juga dengan kata
lain yang hampir sama yaitu mathein atau mathenein yang berarti berpikir
(Isrokrsquoatun dan Amelia Rosmala 20193)
Menurut Ruseffendi (Al-Tabany 20151) matematika adalah bahasa
simbol ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif ilmu
yang membahas tentang pola keteraturan dan struktur yang terorganisasi dimulai
dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan ke aksioma atau
postulat dan terakhir yaitu ke dalil
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika
merupakan suatu ilmu yang mempelajari bagaimana proses berpikir secara kritis
dan masuk akal untuk mendapatkan suatu kebenaran
b Ciri-Ciri Pembelajaran Matematika
Menurut Suwangsih (wandini 20198) bahwa ciri-ciri pembelajaran
matematika di SD adalah sebagai berikut
a) Pembelajaran matematika menggunakan metode spiral metode spiral ini
melambangkan adanya keterkaitan antara suatu materi dengan materi
10
lainnya Topik sebelumnya menjadi prasyarat untuk memahami topik
berikutnya atau sebaliknya
b) Pembelajaran matematika dilakukan secara bertahap Materi pembelajaran
matematika dilakukan secara bertahap yang dimulai konsep-konsep yang
sederhana menuju konsep yang lebih kompleks
c) Pembelajaran matematika menggunakan metode induktif sedangkan
matematika merupakan ilmu deduktif namun sesuai tahap perkembangan
siswa maka pembelajaran matematika di SD digunakan metode induktif
d) Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi artinya tidak
ada pertentangan antara kebenaran yang satu dengan kebenaran lainnya
Suatu pernyataan dianggap benar jika didasarkan kepada pernyataan-
pernyataan sebelumnya yang telah diterima kebenarannya
e) Pembelajaran matematika hendaknya bermakna artinya konsep
matematika tidak diberikan dalam bentuk jadi tapi sebaliknya siswalah
yang harus mengonstruksi konsep tersebut
c Tujuan Pembelajaran Matematika
Menurut Depdikbud (Wandini 201911-12) bahwa tujuan pembelajaran
matematika di Sekolah Dasar yaitu sebagai berikut
1) Mengembangkan keterampilan berhitung siswa sebagai latihan dalam
kehidupan sehari-hari
2) Menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialihgunakan melalui
kegiatan matematika
11
3) Mengembangkan kemampuan dasar matematika sebagai bekal belajar
lebih lanjut
4) Membentuk sikap logis kritis cermat kreatif dan disiplin
3 Model Pembelajaran Kooperatif
a Pengertian Model Pembelajaran
Dalam suatu proses pembelajaran diperlukan model pembelajaran yang
dapat membuat suasana belajar lebih efektif dan menyenangkan Menurut Joyce
dan Weil (Rusman 2012133) bahwa model pembelajaran adalah segala sesuatu
yang dirancang dalam membentuk kurikulum merancang bahan-bahan
pembelajaran dan membimbing proses pembelajaran di dalam kelas
Menurut Adi (Suprihatiningrum 2016142) bahwa model pembelajaran
merupakan suatu kerangka yang menggambarkan prosedur dalam
mengorganisasikan pengalaman pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam
merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran adalah suatu kegiatan perencanaan yang dirancang untuk
pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan tertentu
b Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan model
pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok-
kelompok kecil yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan
struktur kelompok yang bersifat heterogen (Rusman 2012202) Adapun
12
menurut Djamarah (2018270) bahwa pembelajaran kooperatif adalah model
pembelajaran yang dimana para siswa bekerja sama di dalam kelompok-
kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
kooperatif adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu kelompok
kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang siswa untuk saling berinteraksi
dan bekerjasa sama dengan anggota kelompoknya
c Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Menurut Ibrahim dkk (Suprihatiningrum 2016192-193) dalam
pembelajaran kooperatif terdapat 6 langkah utama atau tahapan yaitu sebagai
berikut
Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Fase Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Fase -1
Menyampaikan
tujuan pembelajaran
dan memotivasi
siswa
Guru menyampaikan
semua tujuan pelajaran
yang ingin dicapai pada
pelajaran tersebut dan
memotivasi siswa untuk
belajar
Siswa memperhatikan guru
pada saat guru menyampaikan
tujuan pembelajaran dan siswa
harus semangat untuk ikut
dalam proses pembelajaran
Fase-2
Menyajikan
informasi
Guru menyajikan
informasi kepada siswa
dengan jalan demonstrasi
atau lewat bahan bacaan
Siswa memperhatikan materi
yang disampaikan oleh guru
dan bertanya jika ada materi
yang kurang dimengerti
Fase-3
Mengorganisasikan
siswa ke dalam
kelompok-kelompok
belajar
Guru menjelaskan kepada
siswa bagaimana caranya
membentuk kelompok
belajar dan membantu
setiap kelompok agar
melakukan transisi secara
efisien
Siswa memperhatikan guru
ketika menjelaskan Setelah
guru menjelaskan tentang cara
berkelompok maka siswa
harus tahu bahwa semua
aggota kelompok memiliki
tujuan yang sama dan harus
berbagi tugas dan tanggung
jawab yang sama di antara
anggota kelompok
13
Fase-4
Membimbing
kelompok bekerja
dan belajar
Guru membimbing
kelompok-kelompok
belajar pada saat mereka
mengerjakan tugas
mereka
Siswa mengerjakan tugas
kelompok yang diberikan
dengan cara bekerja sama
dengan anggota kelompoknya
melalui bimbingan guru
Fase-5
Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil
belajar tentang materi yang
telah dipelajari atau
masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
kerjanya
Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
diskusinya
Fase-6
Memberikan
penghargaan
Guru mencari cara-cara
untuk menghargai baik
upaya maupun hasil
belajar individu dan
kelompok
Siswa harus saling mengargai
jawaban ketika jawaban
mereka berbeda setiap
kelompok dan harus
mempertanggungjawabkan
jawabannya
d Teknik-Teknik Pembelajaran Kooperatif
Menurut Huda (2017134) dalam pembelajaran kooperatif terdapat 14
teknik pembelajaran yang dapat diterapkan di dalam kelas antara lain Mencari
Pasangan Bertukar Pasangan Berpikir Berpasangan Berbagi Berkirim Salam
dan Soal Kepala Bernomor Kepala Bernomor Terstruktur Dua tinggal Dua
Tamu Keliling Kelompok Kancing Gemerincing Keliling Kelas Lingkaran
Dalam Lingkaran Luar Tari Bambu jigsaw dan Bercerita Berpasangan
Berdasarkan uraian di atas salah satu teknik pembelajaran kooperatif
yang diterapkan dalam penelitian ini adalah teknik kancing gemerincing Peneliti
memilih teknik kancing gemerincing karena dalam teknik ini siswa dapat terlibat
secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajarnya dapat
meningkat
14
4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing
a Pengertian TeknikKancing Gemerincing
Menurut Widyarty (201311) teknik kancing gemerincing merupakan
suatu model pembelajaran yang bertujuan untuk mengatasi hambatan
pemerataan kesempatan siswa yang sering mewarnai kerja kelompok dan setiap
siswa berhak mendapatkan kesempatan untuk berperan serta pada kelompoknya
masing-masing Sedangkan menurut Ulya (201932) bahwa teknik kancing
gemerincing merupakan metode yang dikembangkan oleh Spencer kagan
dimana masing-masing anggota kelompoknya mendapatkan kesempatan untuk
menyampaikan pendapat mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran
orang lain
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran teknik kancing gemerincing adalah suatu teknik pembelajaran
dimana dalam proses pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada semua
anggota kelompok untuk berpendapat
b Prosedur PelaksanaanTeknik Kancing Gemerincing
Dalam proses pembelajaran teknik kancing gemerincing terdapat
langkah-langkah model pembelajaran Menurut Huda (2011142-143) langkah-
langkah dari teknik kancing gemerincing yaitu
1) Guru menyiapkan satu kotak kecil yang berisi kancing-kancing (atau
benda-benda lainnya)
15
2) Masing-masing anggota dari setiap kelompok mendapatkan 2 atau 3 buah
kancing (jumlah kancing bergantung pada sukar tidaknya tugas yang
diberikan)
3) Setiap kali anggota selesai berbicara atau mengeluarkan pendapat ia harus
menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkannya di tengah-tengah
meja kelompok
4) Jika kancing yang dimiliki salah seorang siswa habis dia tidak boleh
berbicara lagi sampai semua rekannya menghabiskan kancingnya masing-
masing
5) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok
boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan
mengulangi prosedurnya kembali
d Kelebihan dan Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing
Menurut Ulya (201830-31) teknik kancing gemerincing memiliki
beberapa kelebihan dan kelemahan yaitu sebagai berikut
1) Kelebihan Teknik Kancing Gemerincing
a) Mengatasi hambatan pemerataan kesempatan berbicara siswa dalam
beriskusi
b) Mendorong siswa agar dapat aktif berbicara pada saat proses
pembelajaran berlangsung
c) Memberikan kesempatan bagi siswa yang tidak aktif untuk
menyampaikan pendapatnya pada saat berdiskusi sehingga siswa
16
yang tidak aktif memiliki kesempatan yang sama untuk
menyampaikan pendapatnya
2) Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing
a) Pengelolaan waktu saat persiapan dan pelaksanaan perlu
diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran terutama
dalam proses pembentukan kualitas pengetahuan siswa
b) Memerlukan waktu yang cukup lama jika guru tidak terlalu
memahami dengan baik materi yang akan diajarkan
c) Model ini susah diterapkan jika jumlah siswa terlalu banyak
5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing
Langkah-langkah yang akan di terapkan dalam penelitian ini yaitu
sebagai berikut
1) Menyiapkan bahan ajar dan media pembelajaran
2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa
3) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari
4) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5
orang siswa Kemudian membagikan soal kepada masing-masing
kelompok
5) Guru kemudian menyuruh semua anggota dari masing-masing kelompok
untuk mengerjakan tugas yang diberikan dengan cara bekerja sama
Setelah itu guru membagikan kancing berwarna kepada masing-masing
anggota kelompok Setiap anggota kelompok mendapatkan dua buah
17
kancing berwarna dan guru kemudian menjelaskan cara penggunaan
kancing yang dipegang oleh setiap siswa
6) Guru mengawasi masing-masing kelompok dan memberi bantuan kepada
kelompok jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas yang
diberikan
7) Jika tugas kelompok yang diberikan telah selesai guru meminta siswa
agar maju kedepan dengan cara menunjuk siswa yang mengacungkan
tangannya untuk menuliskan hasil kerja kelompoknya dan kelompok lain
menanggapinya apakah jawabannya sama atau tidak secara bergantian
Lakukan hal tersebut secara berulang sampai nomor dan soal yang
diberikan sudah dibahas semua
8) Siswa yang maju kedepan mengumpulkan kancingnya di tengah meja
kelompoknya
9) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok
boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan
mengulangi prosedurnya kembali
6 Kaitan Antara Model Pembelajaraan Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika
Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing menekankan
keaktifan semua anggota dalam suatu kelompok untuk menyelesaikan suatu
permasalahan yang diberikan oleh seorang guru dimana mereka saling membantu
satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan agar hasil belajar mereka bisa
meningkat secara merata Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat
18
membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih
siswa untuk bekerja sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif
dan terlibat dalam proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti
pembelajaran
Untuk tugas-tugas yang terstruktur seperti matematika diskusi jarang
dibutuhkan karena dalam tugas-tugas seperti ini biasanya sudah terdapat satu
jawaban benar Akan tetapi meskipun pembelajaran matematika yang bersifat
terstruktur tetapi model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing bisa
digunakan tergantung sejauh mana guru dapat membantu siswa memahami jenis
bantuan seperti apa yang mereka perlukan untuk mengerjakan tugas dalam suatu
kelompok
Mengingat pembelajaran kooperatif dikembangkan dari teori
konstruktivisme dimana siswa dituntut untuk mengembangkan pengetahuan awal
mereka secara mandiri agar terjadi pembelajaran yang bermakna Hal ini sejalan
dengan pembelajaran matematika yang pada dasarnya adalah penanaman konsep
Dimana dituntut pula pembelajaran yang bermakna agar konsep matematika itu
sendiri mudah dimengerti oleh siswa
B Hasil Penelitian yang Relevan
Pada bagian ini peneliti akan mengkaji penelitian yang relevan dengan
penelitian penulis Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya
diantaranya sebagai berikut
19
a) Jurnal Dwi Purwanto (2016) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa persentase observasi komunikasi matematis siwa pada
siklus I sebesar 5625 meningkat menjadi 7500 pada siklus II Rata-rata
nilai evaluasi belajar siswa pada siklus I mencapai 6990 dengan jumlah siswa
yang tuntas 21 siswa dan persentase ketuntasan 6562 meningkat menjadi
7615 pada siklus II dengan jumlah siswa yang tuntas 24 siswa dan persentase
ketuntasan 7500 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dapat
meningkatkan komunikasi matematis dan hasil belajar matematika pada siswa
kela VIII di SMP Negeri 11 Purworejo Persamaan dalam penelitian ini yaitu
sama-sama menggunakan teknik kancing gemerincing dan mata pelajaran
yang sama Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian sasaran
penelitian dan lokasi penelitian
b) Jurnal Nurul Wisna Afianti (2017) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian
ini menunjukkan presentase keaktifan belajar peserta didik pada siklus I
sebesar 617 dengan kategori cukup aktif dan persentase ketuntasan hasil
belajar peserta didik sebesar 46675 Pada siklus II persentase keaktifan
belajar peserta didik mengalami peningkatan menjadi 8609 dengan kategori
sangat aktif dan hasil belajar peserta didik juga meningkat dengan persentase
ketuntasan sebesar 8333 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat
disimpulkan bahwa keaktifan dan hasil belajar IPA melalui model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing mengalami peningkatan
Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan teknik
20
kancing gemerincing Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian
sasaran penelitian lokasi penelitian dan mata pelajaran
c) Jurnal Komang Sucipta (2018) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 1412
sedangkan nilai rata-rata pada kelompok kontrol sebesar 975 Dari uji
prasyarat data bahwa data berdistribusi normal dan memiliki varians yang
homogeny kemudian dilanjutkan dengan uji-t diperoleh thitung= 365 dan ttabel
= 201 dengan taraf signifikan 5 dan (db) 49 sehinggaH1 diterima dan H0
ditolak Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
dengan kelompok siswa yang mengikuti proses pembelajaran konvensional
pada siswa kelas V SD Negeri 3 Sangkan Gunung melalui proses
pembelajaran Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan
teknik kancing gemerincing dan jenis metode penelitian yang sama
Sedangkan perbedaannya terletak pada sasaran penelitian lokasi penelitian
dan mata pelajaran
C Kerangka Pikir
kerangka pikir merupakan bagian penelitian yang menggambarkan alur
pikir suatu penelitian Keberhasilan siswa dalam belajar dapat diukur dengan hasil
belajar yang diperoleh siswa selama mengikuti proses kegiatan pembelajaran
Pada saat proses pembelajaran berlangsung hanya sebagian siswa yang aktif dan
terlibat dalam pembelajaran Motivasi dan semangat siswa masih kurang untuk
21
belajar sehingga cepat mengalami rasa bosan dan jenuh Pada saat guru
menjelaskan materi sebagian siswa tidak memperhatikan sehingga kurang
mengerti dengan materi yang diajarkan karena model pembelajaran yang
digunakan guru kurang bervariasi dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu
kelompok Hal tersebut mengakibatkan rendahnya hasil belajar matematika siswa
Masalah tersebut merupakan gambaran secara umum tentang permasalahan yang
terdapat pada kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
Untuk memaksimalkan hasil belajar siswa salah satu model
pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses
pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat membantu siswa dalam
memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih siswa untuk bekerja
sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif dan terlibat dalam
proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti pembelajaran
Sebelum model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
diterapkan maka terlebih dahulu dilakukan tes berupa pretest dan posttest setelah
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diterapkan dalam
pembelajaran Setelah itu data dari pretest dan posttest dibandingkan lalu
dianalisis untuk mendapatkan hasil atau kesimpulan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran matematika Berdasarkan uraian tersebut dapat digambarkan bagan
kerangka pikir model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
sebagai berikut
22
Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir
Rendahnya Hasil Belajar Matematika Siswa
Kelas IV SD Inpres Banga-Banga
Pretest
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing
Posttest
Hasil Belajar
Analisis
Temuan
Siswa kurang aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran
Kurangnya semangat dan motivasi siswa untuk belajar
Model pembelajaran yang kurang bervariasi
Kerja sama dalam kelompok masih kurang
23
D Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang kajian pustaka
maupun kerangka pikir dalam penelitian ini digunakan hipotesis sebagai berikut
ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-
Banga Kabupaten Barrurdquo
Adapun hipotesis statistik dari penelitian ini yaitu
Keterangan
micro1 Rata-rata hasil belajar sebelum diberikan perlakuan
micro2 Rata-rata hasil belajar setelah diberikan perlakuan
Ho Tidak ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
H1 Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-
Banga Kabupaten Barru
Ho micro1 = micro2
H1 micro1ltmicro2
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A Rancangan Penelitian
1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimen Penelitian eksperimen adalah suatu kegiatan penelitian yang
dilakukan peneliti untuk menilai suatu perlakuan (treatment) pendidikan
terhadap suatu objek atau objek penelitian untuk menguji hipotesis Jenis
penelitian eksperimen yang digunakan adalah pre-eksperimental design
Penelitian pre-eksperimental design belum merupakan eksperimen
sungguh-sungguh karena masih terdapat variable luar yang ikut berpengaruh
terhadap terbentuknya variable dependen Jadi hasil eksperimen yang merupakan
variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen
Hal ini terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih
secara random (Sugiyono 201574)
2 Desain Penelitian
Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah one-group
pretest-postest design Pada desain ini terdapat pretest yang diberikan sebelum
postest setelah perlakuan Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut
Gambar 31 Desain One group pretest-postest
O1 X O2
Pretest Treatment Posttest
25
Keterangan
O1 Nilai pretest sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing
O2 Nilai posttest setelah dilaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran matematika teknik kancing
gemerincing
X Perlakuan berupa pembelajaran matematika melalui model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
B Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201580) Populasi
dalam penelitian ini adalah murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru yang berjumlah 10 orang
2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi misalnya karena keterbatasan dana tenaga dan
waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu
(Sugiyono 201581) Dalam teknik pengambilan sampel peneliti menggunakan
sampel jenuh Sampel jenuh merupakan teknik pengambilan sampel bila semua
26
anggota populasi digunakan Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif
kecil (Sugiyono 201585) Sampel dalam penelitian ini adalah murid kelas IV
SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru yang berjumlah 10 orang
C Definisi Operasional Variabel
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek
pengamatan penelitian Dalam penelitian ini mengkaji dua variabel yaitu ldquoModel
Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincingrdquo sebagai variabel bebas
(X) dan ldquoHasil Belajar Matematikardquo sebagai variabel terikat (Y)
1 Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing adalah suatu
model pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok dimana masing-
masing anggota kelompok mendapatkan sebuah kancing berwarna sebagai
penanda apabila mereka berpendapat Masing-masing siswa harus
bertanggungjawab atas kancing yang dimiliknya
2 Hasil belajar matematika adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah
melalui kegiatan proses pembelajaran Hasil belajar matematika siswa yang
dimaksud adalah nilai yang diperoleh siswa sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dan sesudah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diberi
(posttest)
D Instrumen Penelitian
Adapun instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
27
1 Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa
selama penelitian berlangsung Dalam hal ini peneliti mengamati aktivitas
belajar siswa selama proses berlangsungnya pembelajaran
2 Soal Tes
Tes hasil belajar matematika digunakan untuk memperoleh informasi
tentang penguasaan siswa terhadap pembelajaran matematika sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing yang
biasa disebut pretest dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing yang biasa disebut posttest Soal tes dibuat
berdasarkan materi yang diberikan selama penelitian berlangsung dengan
berdasarkan rumusan indikator pembelajaran Soal tes ini akan
dikembangkan dalam bentuk tes uraian (essay) yang berjumlah 5 soal
3 Dokumentasi
Instrumen dari dokumentasi ini adalah kamera yang digunakan untuk
mengambil beberapa gambar atau foto kegiatan dan aktivitas siswa selama
proses pembelajaran berlangsung
E Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk
mengumpulkan data penelitiannya Untuk mengumpulkan data dalam penelitian
ini dilakukan dengan cara sebagai berikut
28
1 Observasi
Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan
langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang akan diteliti
Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara pengamatan dan pencatatan
mengenai pelaksanaan pembelajaran
2 Tes
Sebelum dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing terlebih dahulu dilakukan pretest untuk mengetahui
kemampuan awal murid Setelah diberi perlakuan kemudian dilakukan
postttest untuk mengetahui kemampuan hasil belajar murid Data yang
diperoleh berdasarkan tes yang digunakan dalam proses pembelajaran
3 Dokumentasi
Dengan teknik ini peneliti memperoleh dokumen penelitian berupa
foto materi pelajaran melalui buku serta RPP Dengan foto dapat
memberikan informasi mengenai keadaan atau situasi kelas ketika peneliti
maupun siswa melaksanakan proses pembelajaran
F Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan memperhatikan jenis data yang akan
dianalisis Dalam penelitian kuantitatif seluruh data dari seluruh responden atau
sumber data lain terkumpul maka dilakukan analisis data Adapun teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
29
1 Analisis Data Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau
memberi gambaran umum data yang terkumpul selama proses penelitian dan
bersifat kuantitatif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk
mendeskripsikan seberapa besar hasil belajar pretest dan posttest yang diperoleh
siswa kelas IV sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerncing dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing Adapun langkah-langkah dalam penyusunan data
hasil pengamatan yaitu
a Hasil Belajar Siswa
1) Menghitung nilai rata-rata siswa (Mean)
= sum
(Riadi 2016)
Keterangan
= Rata-rata (Mean)
fi = Jumlah
n = Jumlah siswa
2) Menghitung persentase nilai rata-rata
P =
(Sudijono 201539)
30
Keterangan
p = Angka Persentase
f = Frekuensi yang dicari persentasenya
n = Banyaknya sampel
Dalam keperluan analisis deskriptif kriteria yang digunakan untuk
menentukan kriteria hasil belajar siswa yaitu
Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar
Ketuntasan Hasil Belajar () Kategori Hasil Belajar
0 le x ge 54 Sangat rendah
55 le x ge 64 Rendah
65 le x ge 79 Sedang
80 le x ge 89 Tinggi
90 lt x gt 100 Sangat tinggi
Sumber Depdikbud (2003)
b Analisis Aktivitas Siswa
Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil lembar observasi aktivitas
siswa yang diolah dengan teknik analisis berikut
AP = sum
sum x 100
(Trianto 2010 243)
Keterangan
AP = Nilai yang dicari
sumP = Banyaknya siswa yang melakukan akrivitas
sumF = Jumlah seluruh siswa
31
Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa
Sumber (Trianto 2010 43)
2 Analistik Statistik Inferensial
Analisis statistik inferensial dilakukan untuk menguji hipotesis
penelitian dengan menggunakan uji-t Untuk menguji hipotesis penelitian
mengenai perbedaan hasil belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran
matematika sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing diuji dengan t-tes dengan taraf signifikan α = 005
atau bertaraf 5 Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti
menggunakan teknik statistik t (uji-t) dengan tahap sebagai berikut
radicsum
(Arikunto 2013349)
Keterangan
Md = Mean perbedaan mean pretest dan posttest
X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)
X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)
d = Devisi masing-masing subjek
sum = Jumlah kuadrat deviasi
N = Jumlah subjek pada sampel
Ketuntasan Hasil Belajar () Kriteria
0 le x ge 25 Kurang Baik
26 le x ge 50 Cukup Baik
51 le x ge 75 Baik
76 lt x gt 100 Sangat Baik
32
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut
a Mencari harga ldquoMdrdquo dengan menggunakan rumus
Md = sum
(Arikunto 2013350)
Keterangan
Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest
sumd = Jumlah dari gain (pretest-posttest)
N = Subjek pada sampel
b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus
sum = sumd ndash sum
(Arikunto 2013351)
Keterangan
sum = Jumlah kuadrat deviasi
sumd = Jumlah dari gain (pretest-postest)
N = Subjek pada sampel
c Menentukan harga dengan rumus
radicsum
(Arikunto 2013349)
Keterangan
Md = Mean perbedaan mean pre-test dan pos-test
X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)
X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)
33
d = Devisi masing-masing subjek
sum = Jumlah kuadrat deviasi
N = Jumlah subjek pada sampel
d Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan
Kaidah pengujian signifikan
1) Jika maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti pengunaan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
2) Jika maka H0 diterima dan H1 ditolak berarti pengunaan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing tidak
berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
e Menentukan harga
Mencari mengunakan table distribusi t dengan taraf
signifikan α = 005 dan d k = N‒1
f Membuat Kesimpulan apakah model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas
IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif dimaksudkan untuk memperoleh gambaran
mengenai ketuntasan hasil belajar matematika murid yang meliputi sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) serta hasil observasi aktivitas siswa selama proses
pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Deskripsi masing-masing hasil analisis tersebut diuraikan sebagai berikut
a Deskripsi Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan Setelah
(Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing
Dari hasil analisis deskriptif yang disajikan pada lampiran C maka skor
hasil belajar siswa sebelum (Pretest) dan setelah (Posttest) diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing pada siswa kelas IV SD
Inpres Banga-Banga materi pecahan senilai dapat dilihat pada tabel 41 berikut
Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest)
dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif
Teknik Kancing Gemerincing
Statistik Pretest Posttest
Ukuran Sampel 10 10
Skor Ideal 100 100
Skor Rata-rata 609 807
Skor Tertinggi 81 100
Skor Terendah 36 60
Rentang Skor 45 40
Sumber Data Olah Lampiran C
34
35
Pada Tabel 41 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata skor hasil belajar
matematika siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (pretest) adalah 609 dan setelah diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) adalah 807 dari
skor ideal 100 Skor yang dicapai siswa tersebar dari skor terendah pretest 36 dan
skor terendah posttest 60 Skor tertinggi yang dicapai siswa pada pretest adalah 81
dan posttest adalah 100 dengan rentang skor pretest 45 dan posttest 40 Jika skor
hasil belajar matematika sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke
dalam lima kategori maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang
ditunjukkan pada Tabel 42 berikut
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika
Siswa Sebelum (Pretest) dan Sesudah (Posttest) Diterapkan Model
Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
No
Skor
Kategori
Pretest Posttest
F Persentase
()
F Persentase
()
1 0 le x le 54 Sangat Rendah 3 30 0 0
2 55 le x le 64 Rendah 4 40 2 20
3 65 le x le 79 Sedang 1 10 2 20
4 80 le x le 89 Tinggi 2 20 4 40
5 90 le x le 100 Sangat Tinggi 0 0 2 20
Jumlah 10 100 10 100
Sumber Hasil tes siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
Pada Tabel 42 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dari 10 siswa kelas
IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru terdapat 3 orang siswa (30) yang
memperoleh skor pada kategori sangat rendah 4 orang siswa (40) yang
memperoleh skor kategori rendah 1 orang siswa (10) yang memperoleh skor
36
kategori sedang dan 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori tinggi
serta tidak ada siswa (0) yang memperoleh skor kategori sangat tinggi
Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) dari 10 siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru terdapat 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor pada kategori rendah
2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori sedang 4 orang siswa (40)
yang memperoleh skor kategori tinggi dan 2 orang siswa (20) yang
memperoleh skor kategori sangat tinggi
Skor rata-rata hasil belajar siswa sebelum diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) sebesar 609 dikonversi ke dalam
5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil belajar matematika siswa umumnya
berada pada kategori rendah Sedangkan skor rata-rata hasil belajar siswa setelah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)
sebesar 807 dikonversi ke dalam 5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil
belajar matematika siswa umumnya berada pada kategori tinggi
Selanjutnya untuk melihat persentase ketuntasan hasil belajar matematika
siswa sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dapat dilihat pada Tabel 43
berikut
37
Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum
(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Skor
Kategori
Pretest Posttest
F Persentase
()
F Persentase
()
0 le x ˂ 70 Tidak Tuntas 7 70 2 20
70 le x le 100 Tuntas 3 30 8 80
Jumlah 10 100 10 100
Sumber Perolehan nilai siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru
Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila memiliki skor
paling sedikit 70 Dari Tabel 43 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) jumlah siswa yang
tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 7 orang siswa
(70) dan siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 3
orang siswa (30) Dari deskripsi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
matematika siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70
Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) jumlah siswa yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan
minimal individual adalah 2 orang siswa (20) dan siswa yang memenuhi kriteria
ketuntasan minimal individual adalah 8 orang siswa (80) Berdasarkan deskripsi
di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru setelah diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria
ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70
38
b Deskripsi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa
Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika materi
pecahan senilai dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing selama 2 kali pertemuan secara singkat dapat dilihat pada Tabel 47
sebagai berikut
Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siwa Selama Proses Pembelajaran Dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
() I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsun
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
Sumber Data Olah Lampiran C
39
1) Persentase rata-rata siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar
berlangsung sebanyak 100
2) Persentase rata-rata siswa yang memperhatikan guru pada saat proses
pembelajaran berlangsung sebanyak 80
3) Persentase rata-rata siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari
teman-temannya sebanyak 85
4) Persentase rata-rata siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran
berlangsung sebanyak 80
5) Persentase rata-rata siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing 80
6) Persentase rata-rata siswa yang bekerja sama dengan teman kelompoknya
sebanyak 90
7) Persentase rata-rata siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil
kerja kelompoknya sebanyak 90
8) Persentase rata-rata siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung sebanyak 80
9) Persentase rata-rata siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban sebanyak 85
10) Persentase rata-rata siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran sebanyak 75
Jika rata-rata skor aktivitas saat diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke dalam lima kategori
40
maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang ditunjukkan pada Tabel
45 berikut
Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siwa Selama Proses
Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing
Ketuntasan Hasil Belajar ( ) Kriteria F Persentase ()
0 le x ge 25 Kurang Baik 0 0
26 le x ge 50 Cukup Baik 0 0
51 le x ge 75 Baik 1 10
76 le x ge 100 Sangat Baik 9 90
Pada Tabel 45 di atas dapat dilihat bahwa persentase aktivitas siswa
melalui penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
terdapat 10 aspek yang diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa
yang berada pada kategori kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas
(10) yang berada pada kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada
pada kategori sangat baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga
aktivitas siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing berada pada kategori sangat baik
2 Hasil Analisis Inferensial
Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis Sesuai
dengan hipotesis penelitian yakni ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika
Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo Maka teknik
yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik statistik
inferensial dengan menggunakan uji-t
41
Berdasarkan analisis data yang diuraikan (lampiran C) terlihat bahwa
pada siswa kelas IV SD Inpres BangandashBanga Kabupaten Barru sebesar
1767 Berdasarkan tersebut dapat dibandingkan dengan nilai
menggunakan tabel distribusi t dengan taraf signifikan α = 005 (tabel terlampir)
dan db = N-1 = 9 maka diperoleh = 1833 Setelah diperoleh 1767 dan
= 1833 maka diperoleh ˃ atau 1767 ˃ 1833 sehingga dapat
disimpulkan bahwa ditolak dan diterima Hal ini berarti bahwa terdapat
pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap
hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru
B Pembahasan
Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian di kelas IV SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barru yang jumlah siswanya yaitu 10 orang Desain
penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest design yang hanya
melibatkan satu kelompok yaitu kelompok eksperimen dimana diberikan tes awal
berupa pretest sebelum treatment atau perlakuan dan akhir pembelajaran
diberikan posttest Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan perlakuan
berupa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing Untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing terhadap materi pembelajaran matematika pada siswa yaitu melalui
hasil test (pretest dan posttest) yang diberikan sebelum dan sesudah perlakuan
kemudian dianalisis menggunakan perhitungan manual
42
Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar matematika siswa sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
menunjukkan bahwa terdapat 3 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang
siswa atau 30 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
dan 7 orang siswa atau 70 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 609 Dengan kata lain hasil belajar
matematika pada siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (pretest) masih tergolong rendah dan tidak memenuhi
kriteria ketuntasan klasikal
Selanjutnya hasil analisis data hasil belajar siswa matematika setelah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)
menunjukkan bahwa terdapat 8 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang
siswa atau 80 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
dan 2 orang siswa atau 20 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 807 Dengan kata lain hasil belajar
matematika pada siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria ketuntasan klasikal
Hasil pengamatan persentase aktivitas siswa melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terdapat 10 aspek yang
diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa yang berada pada kategori
kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas (10) yang berada pada
kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada pada kategori sangat
baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga aktivitas siswa setelah
43
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berada
pada kategori sangat baik
Hasil analisis statistik inferensial yang dimaksud adalah pembahasan
terhadap hasil pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya dengan
menggunakan rumus uji-t diketahui bahwa nilai = 1767 dan = 1833
maka diperoleh atau 1767 gt 1833 sehingga dapat disimpulkan
bahwa Ho ditolak dan H1 diterima
Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial yang
diperoleh ternyata cukup mendukung teori yang telah dikemukakan pada kajian
pustaka Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ldquoModel Pembelajaran
kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas V SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
44
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan
yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berpengaruh
terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga
Kabupaten Barru
B Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini maka
peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut
1 Bagi siswa diharapkan lebih aktif semangat kreatif dan dapat
mengembangkan diri dalam pelajaran
2 Bagi guru diharapkan bisa menerapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing dalam pembelajaran matematika agardapat
membangkitkan minat keingintahuan motivasi dan keberanian murid dalam
menjawab pertanyaan pada saat proses pembelajaran berlangsung
3 Bagi peneliti diharapkan mampu mengembangkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing ini pada mata pelajaran lain demi
tercapainya tujuan yang diharapkan
45
DAFTAR PUSTAKA
Afianti Nurul Wisma Sulastry Taty Alimin 2017 Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan
Keakifan Dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X Mia 3 SMAN 1
Bontomarannu Jurnal Nalar Pendidikan 5 (2) 550 (httpsojsunm
acidnalararticleview4869 diakses pada tanggal 2 Februari 2020)
Al-Tabany T I B 2015 Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif
dan Kontekstual Konsep Landasan dan Implementasinya pada
Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik IntegratifTKI) Jakarta Prenada
media Group
Arikunto Suharsimi 2013 Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik
Jakarta PT Rineka Cipta
Djamarah Syaiful Bahri 2018 Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif
Jakarta PT Rineka Cipta
Erika Dini Sumardi Rosarina 2018 Pengaruh Model Cooperative Learning
Tipe Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pembelajaran
IPS SD Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar5(1)
142(httpsejournalupieduindexphppedadidaktikaarticleview7270
diakses pada tanggal 7 Maret 2020)
Fiona Firda 2019 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Peseta Didik Tema Panas dan
Perpindahannya Kelas V SD Negeri 3 Talangpadang Kabupaten
Tanggamus Skripsi Tidak Diterbitkan Bandar Lampung Universitas
Lampung (httpdigilibunilaacidideprint57215 diakses pada tanggal 8
Februari 2020)
Huda Miftahul 2017 Cooperative Leraning Metode Teknik Struktur dan Model
Terapan Yogyakarta Pustaka Belajar
Isrokrsquoatun Rosmala Amelia 2019 Model-Model pembelajaran Matematika
Jakarta PT Bumi Aksara
Octavia Shilphy A 2020 Model-Model PembelajaranYogyakarta CV Budi
Utama
Pardamean Toto 2015 Model Pembelajaran Untuk Efesiensi Dan Efektivitas
Pembelajaran (httpswwwkompasianacomtotopardamean550b2351a3
3311b2142e396emodel-pembelajaran-untuk-efisiensi-dan-efektivitas-pem
belajaran) Diakses pada tanggal 26 Juni 2015
46
Purwanto Dwi 2016 Meningkatkan Komunikasi Matematis Dan Hasil Belajar
Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Jurnal Pendidikan Matematika 21(3) 245 (httpejournal
umpwracidindexphpekuivalenarticleview30072844 diakses pada
tanggal 2 Februari 2020)
Puspita G I Monawati amp Elly R (2017) Korelasi Persepsi Siswa Terhadap
Pembelajaran Matematika Dengan Hasil Belajarnya Di Kelas V Sd Negeri
I Pagar Air Aceh Besar Jurnal ilmiah pendidikan guru sekolah dasar 2
92 (httpswwwneliticomidpublications188711korelasi-siswa-terhada
p-pembelajaran-matematika-dengan-hasil-belajarnya diakses pada tanggal
3 Februari 2020)
Riadi E 2016 Statistika Penelitian (Analisis Manual Dan IBM SPSS)
Yogyakarta Penerbit Andi
Rusman 2012 Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Sucipta Komang Japa Gusti Ngurah Margunayasa Gede 2018 Pengaruh
Model Pembelajaran Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar IPA
Kelas V Jurnal Mimbar Ilmu 23 (3) 208 (httpsejournalun dikshaac
idindexphpMIarticleview164370 diakses pada tanggal 21 Februari
2020)
Sudijono Anas 2015 Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Sugiyono 2015 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Suprihatiningrum Jamil 2016 Strategi Pembelajaran Teori amp Aplikasi
Jogjakarta Ar-Ruzz Media
Trianto (2010) Model Pembelajaran Terpadu Jakarta Bumi Aksara
Ulya Zulfa 2019 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemerincing Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Pada
siswa Kelas II SDI Nailul Falah Sukorejo-Pasuruan Skripsi Tidak
Diterbitkan Surabaya Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
(httpdigilibuinsbyacidideprint33077 diakses pada tanggal 21
Februari 2020)
47
Wati Irma 2017 Pentingnya Media Dan Model Pembelajaran Dalam proses
Mengajar (httpsmetrojambicomread2017102726042pentingnya-me
diadan-model-pembelajaran-dalam-proses-mengajar Diakses pada tanggal
3 Juli 2020)
Wandini Rora Rizki 2019 Pembelajaran Matematika Untuk Calon Guru MISD
CV Medan Widya Puspita
Widyarty Z 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemeincing Terhadap Hasil dan Minat Belajar Matematika Siswa Kelas
VII SMP Dwi SejahteraPekan Baru Skripsi Tidak Diterbitkan Pekan
Baru Universitas Islam Negeri Sultan Syarif kasim (httprepositoryuin
suskaaciidideprint2150 diakses 9 Februari 2020)
Yudha Rahmat Putra 2018 Motivasi Berprestasi amp Disiplin Peserta Didik Serta
Hubungannya dengan Hasil Belajar Pontianak Yudha English Gallery
L
A
M
P
I
R
A
N
LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN
KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI
SOAL PRETEST DAN HASIL KERJA PRETEST SISWA
SOAL POSTTEST DAN HASIL KERJA POSTTEST SISWA
PEDOMAN PENILAIAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI
Kompetensi Dasar Indikator Nomor
Soal
Jumlah
Soal
31 Menjelaskan pecahan-
pecahan senilai
dengan gambar dan
model konkret
311 Menunjukkan pecahan
senilai
1 dan 2
2
312 Menuliskan contoh
pecahan senilai
3 1
41 Mengidentifikasi
pecahan-pecahan
senilai dengan gambar
dan model konkret
411 Menentukan pecahan
senilai dengan cara
mengalikan pembilang
dan penyebut dengan
angka yang sama
4 1
412 Menentukan pecahan
senilai dengan cara
membagi pembilang
dan penyebut dengan
angka yang sama
5 1
Jumlah Soal 5
SOAL PRETEST
Nama
Kelas
1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar
a
b
2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan
3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari
4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
HASIL KERJA PRETEST SISWA
SOAL POSTTEST
Nama
Kelas
1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar
a
b
2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan
3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari
4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
HASIL KERJA POSTTEST SISWA
PEDOMAN PENILAIAN
PRETEST
Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot
1 a
dan
b
dan
20
2
10
3 Pecahan yang senilai dengan
yaitu
dan
10
4 a
=
b
c
30
5 a
=
=
b
=
=
c
=
=
30
Jumlah 100
Panduan Penilaian Skor
x 100 = Nilai
POSTTEST
Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot
1 a
dan
b
dan
20
2
10
3 Pecahan yang senilai dengan
yaitu
dan
10
4 d
=
e
f
30
5 a
=
=
b
=
=
c
=
=
30
Jumlah 100
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan SD Inpres Banga-Banga
Mata Pelajaran Matematika
Kelas Semester IVGanjil
Tahun Pelajaran 20202021
Materi Pokok Pecahan Senilai
Alokasi Waktu 2 (35x2)
Pertemuan 2x Pertemuan
A Kompetensi Inti
1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya
2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan
tetangganya serta cintah tanah air
3 Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati
(mendengar melihat membaca) dan menanya berdasarkan ingin tahu
tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya dan benda-
benda yang dijumpainya di rumah di sekolah dan tempat bermain
4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis
dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat
dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia
B Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
31 Menjelaskan pecahan-pecahan
senilai dengan gambar dan
model konkret
312 Menunjukkan pecahan senilai
313 Menuliskan contoh pecahan
senilai
41 Mengidentifikasi pecahan- 411 Menentukan pecahan senilai
pecahan senilai dengan gambar
dan model konkret
dengan cara mengalikan
pembilang dan penyebut
dengan angka yang sama
412 Menentukan pecahan senilai
dengan cara membagi
pembilang dan penyebut
dengan angka yang sama
C Tujuan Pembelajaran
1 Siswa dapat menunjukkan pecahan senilai dengan tepat
2 Siswa dapat menuliskan contoh pecahan senilai dengan tepat
3 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan mengalikan pembilang
dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat
4 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan membagi pembilang
dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat
Karakter siswa yang diharapkan Religius Nasionalis Mandiri
Gotong Royong dan Integritas
D Materi Pembelajaran
1 Pengertian pecahan senilai
2 Contoh pecahan senilai
3 Mencari pecahan senilai dengan cara
a Mengalikan pembilang dan penyebut dengan angka yang sama
b Membagi pembilang dan penyebut dengan angka yang sama
E Pendekatan Model dan Metode Pembelajaran
Pendekatan Saintifik
Model Pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Metode Ceramah diskusi tanya jawab penugasan
F Media Pembelajaran
1 Gambar-gambar
2 Kancing baju warna-warni
G Sumber Belajar
1 Buku guru dan siswa matematika kelas IV
2 Buku petunjuk guru matematika kelas IV
3 Modulbahan ajar
4 Internet
5 Modul lain yang relevan
H Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran Alokasi Waktu
Pendahuluan Guru mengajak siswa untuk berdorsquoa
menurut agama dan keyakinan masing-
masing Religius
Siswa menyanyikan lagu wajib
Indonesia Raya Nasionalis
Guru melakukan komunikasi tentang
kehadiran siswa dengan mengabsen
Communication
Guru menyiapkan kesiapan psikis dan
fisik siswa
Pemberian motivasi kepada siswa
dengan melakukan tepuk semangat
bersama-sama
Guru memberikan apersepsi kepada
siswa
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
Communication
Guru melakukan tanya jawab yang
berhubungan dengan materi
Communication
10 Menit
Inti Mengamati
Guru menjelaskan mengenai materi
yang akan dibahas
Siswa memperhatikan penjelasan
guru
Guru membagi siswa menjadi 2
kelompok yang beranggotakan 5
orang siswa 1 kelompok untuk
berdikusi dengan teknik kancing
gemerincingCollaboration
Siswa mendengarkan penjelasan guru
tentang maksud dari teknik kancing
gemerincing
Siswa mengamati gambar yang
diperlihatkan guru kemudian guru
menyuruh siswa dalam kelompok
bersama-sama mengamati gambar
tersebut lalu menyebutkan pecahan
yang terdapat pada gambar dan
apakah senilai atau tidak
Siswa menjawab setiap pertanyaan
yang diberikan oleh guru Mandiri
Guru memberikan penguatan tentang
konsep pecahan senilai kepada siswa
Guru memberikan penjelasan kepada
siswa mengenai cara mencari pecahan
senilai dengan mengalikan atau
membagi pembilang dan penyebut
yang sama
Menanya
Siswa menanyakan materi yang
tidak dipahami pada guru
Mengumpulkan Data
siswa yang telah dikelompokkan
tadi mengumpulkan informasi
berdasarkan materi yang telah di
pelajari
Siswa mengerjakan lembar kerja
kelompok yang sudah dibagikan
oleh guru secara berkelompok
Gotong Royong
Mengasosiasi
Guru mengawasi masing-masing
kelompok dan memberi bantuan
kepada kelompok jika mengalami
kesulitan dalam mengerjakan tugas
yang diberikan Communication
Mengkomunikasikan
Guru memberikan kesempatan pada
tiap kelompok untuk menyampaikan
hasil diskusi kelompok
Communication
perwakilan salah satu kelompok yang
dipilih oleh guru mempresentasikan
hasil diskusinya dengan
kelompoknya
Setiap siswa yang maju kedepan
mengumpulkan kancingnya di tengah
meja kelompoknya
180 Menit
Setiap siswa mempunyai 2 kancing
ditangannya dalam artian setiap siswa
mempunyai kesempatan untuk
bertanya dan menanggapi kepada
kelompok lain
Jika kancing yang dimiliki seorang
siswa habis dia tidak boleh berbicara
lagi sampai temannya menghabiskan
kancing mereka
Jika semua kancing sudah habis
sedangkan tugas belum selesai
kelompok boleh mengambil
kesepakatan untuk membagi-bagi
kancing lagi dan mengulangi
prosedurnya kembali
Guru menanggapi dan memberikan
penguatan dengan menyampaikan
jawaban benar
Guru memberikan penghargaan
kepada setiap kelompok
Penutup Siswa diberi kesempatan untuk
bertanya apa yang mereka belum
pahami
Guru memberikan soal sebagai bentuk
evaluasi kepada siswa yang dikerjakan
secara individu untuk mengetahui
pemahaman konsep siswa Mandiri
Setelah semua selesai mengerjakan
soal hasil pekerjaan siswa
dikumpulkan dan guru memeriksa
hasil pekerjaan tersebut Mandiri
Siswa dan guru melakukan refleksi
kegiatan dengan cara meminta siswa
mengungkapkan perasaan dan
pendapatnya mengenai kegiatan
pembelajaran pada hari ini serta
materi apa saja yang telah dipelajari
Integritas
Untuk memotivasi siswa sebelum
pulang bersama-sama melakukan
tepuk semangat Communication
Sebelum pulang siswa berdoa
bersama-sama dipimpiin oleh ketua
kelas Religius
10 Menit
I Penilaian
1 Jenis penilaian Penilaian pengetahuan
Teknik penilaian Tes
Rubrik Penilaian Pemahaman Konsep Pecahan Senilai
No
Indikator
Pemahaman
Konsep
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Kriteria
Skor
1 Menyatakan
ulang sebuah
pecahan
a Menunjukkan
Pecahan Senilai
b Menuliskan
contoh pecahan
senilai
Menuliskan kalimat
matematika dengan
benar
10
menuliskan sebagian
kalimat matematika
5
Menuliskan jawaban
tapi salah
1
Tidak mengisi jawaban 0
2 Menyajikan
konsep dalam
bentuk
representasi
matematis
a Menggambarkan
bentuk yang
mewakili
pecahan
Menggambar bentuk
yang mewakili pecahan
sesuai dengan
bilangannya
10
Menggambar bentuk
yang mewakili pecahan
namun tidak sesuai
dengan bilangannya
5
Menggambar bentuk
yang mewakili tapi
salah
1
Tidak menggambar
bentuk yang mewakili
pecahan
0
b Menyatakan
pecahan dari
sebuah gambar
Menyatakan pecahan
yang sesuai dengan
gambar
10
Menyatakan pecahan
tetapi tidak sesuai
dengan gambar
5
menyatakan gambar
dan pecahan yang tidak
sesuai
1
Tidak menyatakan
pecahan yang sesuai
dengan gambar
0
3 Menggunakan
prosedur atau
operasi
tertentu
a Menentukan
pecahan senilai
dengan
mengalikan
Melakukan operasi
hitung dengan
mengalikan penyebut
dan pembilang dengan
10
pembilang dan
penyebut dengan
angka yang sama
angka yang sama
dengan tepat
Melakukan operasi
hitung dengan
mengalikan penyebut
dan pembilang dengan
angka yang sama tetapi
belum tepat
5
Melakukukan operasi
hitung tetapi salah
1
Tidak melakukan
operasi hitung
0
b Menentukan
pecahan senilai
dengan membagi
pembilang dan
penyebut dengan
angka yang sama
Melakukan operasi
hitung dengan
membagi penyebut dan
pembilang dengan
angka yang sama
dengan tepat
10
Melakukan operasi
hitung dengan
membagi penyebut dan
pembilang dengan
angka yang sama tetapi
belum tepat
5
Melakukukan operasi
hitung tetapi salah
1
Tidak melakukan
operasi hitung
0
Nilai akhir siswa =
x 100
2 Jenis penilaian Penilaian sikap
Teknik penilaian Non tes
No Nama
Perubahan Tingkah Laku
Disiplin Jujur Percaya Diri
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
Dst
Keterangan
K (Kurang) 1 C (Cukup) 2 B (Baik) 3 SB (Sangat Baik) 4
3 Jenis penilaian Penilaian keterampilan
Teknik penilaian Non tes
Rubrik Penilaian Kinerja Menyelesaikan Masalah Pecahan Senilai
No Nama Kriteria Penilaian
Kerja Sama Ketepatan Kejelasan
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1
2
3
Keterangan
Skor 4 Sangat baik Skor 2 Cukup
Skor 3 Baik Skor 1 Perlu bimbingan
Barru 21 September 2020
Mengetahui
Guru Kelas 4 Mahasiswa
Aminah SPd Lismayanti
NIP NIM 105401113516
Kepala SD Inpres Banga-Banga
Abdul Latif SPd MPd
NIP 19690412 200005 1 001
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS IV SD
INPRES BANGA-BANGA KABUPATEN BARRU
No Aktivitas Siswa
1 Siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar berlangsung
2 Siswa yang memperhatikan guru pada saat proses pembelajaran
berlangsung
3 Siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari teman-
temannya
4 Siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung
5 Siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing
6 Siswa yang bekerja sama dengan teman kelompok
7 Siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil
diskusinya
8 Siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
9 Siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan menambahkan
jawaban
10 Siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir pembelajaran
LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN
DAFTAR HADIR SISWA
DATA HASIL KEMAMPUAN AWAL PRETEST SISWA
DATA HASIL TES BELAJAR POSTTEST SISWA
DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
DAFTAR HADIR SISWA KELAS IV SD INPRES BANGA-BANGA
KABUPATEN BARRU
No Nama Siswa LP Pertemuan
1 2 3 4
1 Adelia p
P
R
E
T
E
S
T
radic radic
P
O
S
T
T
E
S
T
2 Akbar L radic radic
3 Aulifiah P radic radic
4 Irwansyah L radic radic
5 Muhammad Faiz Paki L radic radic
6 Muh Revan Anugrah L radic radic
7 Muhammad Takwin L radic radic
8 Nabila Zahira P radic radic
9 Nurhalisa P radic radic
10 Nurul Hidayat P radic radic
Keterangan
radic = Hadir
S = Sakit
A = Alfa
I = Izin
Jumlah siswa
Laki-laki 5 orang
Perempuan 5 orang
Banga-Banga September 2020
Peneliti
Lismayanti
Nim105401113516
DATA HASIL BELAJAR SISWA SEBELUM DITERAPKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING
(PRETEST)
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Adelia 63 Tidak Tuntas
2 Akbar 64 Tidak Tuntas
3 Aulifiah 81 Tuntas
4 Irwansyah 80 Tuntas
5 Muhammad Faiz Paki 36 Tidak Tuntas
6 Muh Revan Anugrah 59 Tidak Tuntas
7 Muhammad Takwin 74 Tidak Tuntas
8 Nabila Zahira 40 Tuntas
9 Nurhalisa 51 Tidak Tuntas
10 Nurul Hidayat 61 Tidak Tuntas
Jumlah 609
Rata-rata 609
Kategori Rendah
DATA HASIL TES BELAJAR SISWA SETELAH DITERAPKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING
(POSTTEST)
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Adelia 88 Tuntas
2 Akbar 79 Tuntas
3 Aulifiah 100 Tuntas
4 Irwansyah 100 Tuntas
5 Muhammad Faiz Paki 60 Tidak Tuntas
6 Muh Revan Anugrah 82 Tuntas
7 Muhammad Takwin 88 Tuntas
8 Nabila Zahira 59 Tidak Tuntas
9 Nurhalisa 70 Tuntas
10 Nurul Hidayat 81 Tuntas
Jumlah 807
Rata-rata 807
Kategori Tinggi
DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK
KANCING GEMERINCING
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
()
I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA
HASIL ANALISIS STATISTIK DAN INFERENSIAL
HASIL ANALISIS NILAI PRETEST DAN POSTTEST SISWA
HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL
HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA
HASIL ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF DAN INFERENSIAL
A Hasil Analsis Statistik Deskriptif
Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Pretest
X F FX
81 1 81
80 1 80
74 1 74
64 1 64
63 1 63
61 1 61
59 1 59
51 1 51
40 1 40
36 1 36
Jumlah 10 609
Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 609
sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai
rata-rata (mean) sebagai berikut
= sum
=
= 609
Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Posttest
X F FX
100 2 200
88 2 176
82 1 82
81 1 81
79 1 79
70 1 70
60 1 60
59 1 59
Jumlah 10 807
Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 807
sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai
rata-rata (mean) sebagai berikut
= sum
=
= 807
Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest
No X1 (Pretest) X2 (Posttest) d = X2 - X1 dsup2
1 63 88 25 625
2 64 79 15 225
3 81 100 19 361
4 80 100 20 400
5 36 60 24 576
6 59 82 23 529
7 74 88 14 196
8 40 59 19 361
9 51 70 19 361
10 61 81 20 400
Jumlah 198 4034
B Hasil Analisis Statistik Inferensial
Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut
a Mencari harga ldquoMDrdquo dengan menggunakan rumus
Md = sum
= 198
b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus
sum = sum sum
= 4034- 39204
= 1136
c Menentukan Harga tHitung
t =
radicsum
t =
radic
t =
radic
t =
radic
t =
t = 1767
d Menentukan Harga
Untuk mencari tTabel peneliti menggunakan tabel distribusi t
dengan taraf signifikan = 10 ndash 1 = 9 maka
diperoleh t005 = 1833
Setelah diperoleh tHitung = 1767 dan ttabel = 1833 maka tHitung gt
ttabel atau atau 1767 gt 1833 Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho
ditolak dan H1 diterima Ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap hasil belajar
matematika murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL
1 PRETEST
Ketuntasan belajar klasikal =
=
x 100
= 30
2 POSTTEST
Ketuntasan belajar klasikal =
=
x 100
= 80
HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TEKNIK KANCING GEMERINCING
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
()
I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
Mengukur persentase keberhasilan aktivitas Siswa
Keberhasilan aktivitas siswa =
=
= 845
LAMPIRAN D
TABEL DISTRIBUSI T-TABEL
KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI
KARTU KONTROL PENELITIAN
PERSURATAN
DOKUMENTASI
TABEL DISTRIBUSI T-TABEL
Dk 025 010 005 002 001 0005
1 1000 3078 6314 12706 31821 63657
2 0816 1886 2920 4303 6965 9925
3 0765 1638 2353 3182 4541 5841
4 0741 1533 2132 2766 3747 4604
5 0727 1476 2015 2571 3365 4032
6 0718 1440 1943 2447 3143 3707
7 0711 1415 1895 2365 2998 3499
8 0706 1397 1860 2306 2896 3355
9 0703 1383 1833 2262 2821 3250
10 0700 1372 1812 2228 2764 3169
11 0697 1363 1796 2201 2718 3106
12 0695 1356 1782 2178 2681 3055
13 0694 1350 1771 2160 2650 3012
14 0692 1345 1761 2145 2624 2977
15 0691 1341 1753 2132 2623 2947
16 0690 1337 1746 2120 2583 2921
17 0689 1333 1740 2110 2567 2898
18 0688 1330 1734 2101 2552 2878
19 0688 1328 1729 2093 2539 2861
20 0687 1325 1725 2086 2528 2845
21 0686 1323 1721 2080 2518 2831
22 0686 1321 1717 2074 2508 2819
23 0685 1319 1714 2069 2500 2807
24 0685 1318 1711 2064 2492 2797
25 0684 1316 1708 2060 2485 2787
26 0684 1315 1706 2056 2479 2779
27 0684 1314 1073 2052 2473 2771
KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI
KARTU KONTROL PELAKSANAAN PENELITIAN
PERSURATAN
DOKUMENTASI
Gambar 1 Pemberian Pretest
Gambar 2 Pembagian Kancing Pada Masing-Masing Anggota Kelompok
Gambar 3 Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Gambar 4 Pemberian Posttest
RIWAYAT HIDUP
Lismayanti Dilahirkan di Banga-Banga pada tanggal 14
Agustus 1998 dari pasangan Ayahanda Cagga dan Ibunda
Marni Anak pertama dari dua bersaudara Penulis masuk
sekolah dasar pada tahun 2004 di SD Inpres Banga-Banga dan
tamat pada tahun 2010 tamat di SMP Negeri 4 Barru pada
tahun 2013 dan tamat di SMK Negeri 1 Barru pada tahun 2016 Pada tahun yang
sama (2016) penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang ada di
Makassar yaitu Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) dan
mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) pada Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Atas berkat yang Maha Kuasa penulis
berhasil menyelesaikan seluruh mata kuliah yang diprogramkan dan semua itu
dilakukan dengan semangat dan usaha yang tinggi untuk mendapatkannya
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
ldquoDan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharaprdquo
(QS Al-Insyirah 8)
ldquoSelalu ada harapan bagi mereka yang sering berdoa
Selalu ada jalan bagi mereka yang sering berusahardquo
Kupersembahkan karya ini sebagai salah satu wujud baktiku
kepada Kedua orang tuaku tercinta atas segala tetesan keringat
kasih sayang dorsquoa dan pengorbanannya Tak lupa juga saya
berterima kasih kepada saudaraku keluargaku serta sahabat-
sahabatku yang senantiasa berdorsquoa dalam memberikan dorongan
dan motivasi sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan
vii
ABSTRAK
LISMAYANTI 2020 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV
SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru Skripsi Jurusan Pendidikan Guru
Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar Pembimbing I Nasrun dan Pembimbing II Kristiawati
Masalah utama dalam penelitian ini yaitu rendahnya hasil belajar
matematika siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru Jenis penelitian ini adalah penelitian Pre-
eksperimen dengan menggunakan desain penelitian One-Group Pretest-Posttest
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga
Kabupaten Barru Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik
sampel jenuh dengan menjadikan populasi sebagai sampel yaitu 10 orang
Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes lembar observasi dan
dokumentasi Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik
deskriptif dan inferensial dengan analisis uji t Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa nilai rata-rata hasil belajar matematika sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) yaitu 609 berada
pada kategori rendah sedangkan nilai rata-rata setelah diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) adalah 807 berada
pada kategori tinggi Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan uji t
diperoleh = 1833 dan = 1767 dimana gt Hal ini berarti
bahwa hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (H1) diterima Sehingga
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
Kata Kunci Teknik Kancing Gemerincing Hasil Belajar
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam Allah
yang paling agung untuk membuka jalan bagi setiap maksud kita Allah yang
paling suci untuk menjadi energi bagi petunjuk hidup dan kesuksesan kita Tiada
daya dan kekuatan kecuali dengan bimbingan dari-Nya sehingga skripsi dengan
judul ldquoPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing TerhadapHasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo dapat diselesaikan
Setiap orang dalam berkarya selalu mengharapkan kesempurnaan
termasuk dalam tulisan ini Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki tetapi penulis telah mengerahkan segala daya dan
upaya untuk membuat tulisan ini selesai dengan baik dan bermanfaat dalam dunia
pendidikan
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik
guna memperoleh gelar sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Universitas Muhammadiyah Makassar Skripsi ini berupaya memberi gambaran
dan informasi sejauh mana pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IVSD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan
tulisan ini Segala rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua
ix
orang tua saya yaitu ayahanda Cagga dan ibunda Marni yang telah berdoa
berjuang rela berkorban tanpa pamrih dalam mengasuh membesarkanmendidik
dan membiayai penulis dalam proses pencarian ilmu Tak lupa pula penulis
mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada
1 Prof Dr H Ambo Asse MAg Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar
2 Erwin Akib SPd MPd PhD Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
3 Aliem Bahri SPd MPd Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar
4 Ernawati SPd MPd Sekretaris Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar
5 Dr Nurlina SSi MPd Penasehat akademik yang senantiasa memberikan
masukan dan bimbingan selama proses perkuliahan
6 Nasrun SPd MPd Pembimbing I dan Kristiawati SPd MPd
Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan
bimbingan arahan serta motivasi sejak awal penyusunan proposal hingga
selesainya skripsi ini
7 Bapak-bapak dan Ibu-bu Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar yang telah ikhlas mentransfer ilmunya kepada penulis
x
8 Abdul Latif SPd MPd Kepala Sekolah SD Inpres Banga-Banga
Kabupaten Barru atas bantuannya selama penulis mengadakan penelitian
9 Aminah SPd Guru kelas IV Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
sekaligus sebagai Validator ats segala bimbingan dan kerja samanya selama
penulis mengadakan penelitian
10 BapakIbu Guru serta seluruh Staf SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
yang telah memberikan bantuan dan petunjuknya selama penulis mengadakan
penelitian
11 Siswa-siswi SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru atas kerja sama
motivasi serta semangatnya dalam mengikuti proses pembelajaran
12 Rekan seperjuangan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Angkatan 2016 terkhusus kelas D Universitas Muhammadiyah Makassar
terima kasih atas solidaritas yang diberikan selama menjalani perkuliahan
semoga keakraban dan kebersamaan kita tidak berakhir sampai disini
13 Sahabat-sahabatku yang setia dan tulus memberikan doa dukungan dan
masukan kepada penulis demi terselesainya skripsi ini serta seluruh keluarga
besar
14 Semua pihak yang telah memberikan bantuan yang tidak sempat disebutkan
satu persatu semoga menjadi ibadah dan mendapat imbalan dari-Nya
Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis senantiasa
mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak karena penulis yakin bahwa
suatu persoalan tidak akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan Mudah-
xi
mudahan skripsi ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca terutama bagi diri
pribadi penulis Amin Yaa Rabbal Alamiinn
Makassar Oktober 2020
Penulis
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING iii
SURAT PERNYATAAN iv
SURAT PERJANJIAN v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN vi
ABSTRAK vii
KATA PENGANTAR viii
DAFTAR ISI xii
DAFTAR TABEL xiv
DAFTAR GAMBAR xv
DAFTAR LAMPIRAN xvi
BAB I PENDAHULUAN 1
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 5
C Tujuan Penelitian 5
D Manfaat Penelitian 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA 7
A Kajian Teori 7
1 Hasil Belajar 7
2 Matematika 9
3 Model Pembelajaran Kooperatif 11
xiii
4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing 14
5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing 16
6 Kaitan Antara Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika 17
B Hasil Penelitian yang Relevan 18
C Kerangka Pikir 20
D Hipotesis Penelitian 23
BAB III METODE PENELITIAN 24
A Rancangan Penelitian 24
B Populasi dan Sampel 25
C Definisi Operasional Variabel 26
D Instrumen Penelitian 26
E Teknik Pengumpulan Data 27
F Teknik Analisis Data 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34
A Hasil Penelitian 34
B Pembahasan 41
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 44
A Simpulan 44
B Saran 44
DAFTAR PUSTAKA 45
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 12
Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar 30
Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa 31
Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan
Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing 34
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika Siswa
Sebelum (Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model
Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 35
Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum
(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 37
Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 38
Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siswa Selama Proses
Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing 40
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir 22
Gambar 31 Desain One Group Pretest-Posttest Design 24
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN
Kisi-Kisi Instrumen Soal
Soal Pretest dan Hasil Kerja Pretest Siswa
Soal Postest dan Hasil Kerja Posttest Siswa
Pedoman Penilaian
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa
LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN
Daftar Hadir Siswa
Data Hasil Tes Kemampuan Awal Pretest Siswa
Data Hasil Tes Belajar Posttest Siswa
Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa
LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA
Hasil Analisis Statistik Deskriptif Dan Inferensial
Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest Siswa
Hasil Analisis Data Ketuntasan Klasikal
Hasil Analisis Data Aktivitas Siswa
LAMPIRAN D
Tabel Distribusi T-Tabel
Kartu Kontrol Bimbingan Skripsi
Kartu Kontrol Penelitian
Persuratan
Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Model pembelajaran merupakan suatu kegiatan perencanaan yang
dirancang oleh guru untuk pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan
tertentu Model pembelajaran sangat penting diterapkan dalam proses
pembelajaran karena dapat membantu memperjelas prosedur hubungan serta
keadaan keseluruhan dari apa yang sudah direncanakan Menurut Joyce dan Weil
(Wati2017) terdapat beberapa alasan pentingnya model pembelajaran yaitu
pertama memperjelas hubungan fungsional diantara berbagai komponen unsur
atau elemen sistem tertentu Kedua prosedur yang akan ditempuh dalam
melaksanakan kegiatan dapat dijelaskan secara tepat Ketiga model pembelajaran
akan mempermudah para administrator untuk mengidentifikasi komponen elemen
yang mengalami hambatan jika kegiatan yang dilaksanakan tidak efektif
Keempat mengidentifikasi secara tepat cara-cara untuk mengadakan perubahan
jika pendapat ketidaksesuaian dari apa yang telah dirumuskan dan kelima yaitu
dengan dengan menggunakan model pembelajaran guru dapat menyusun tugas-
tugas siswa menjadi suatu kesuluruhan yang terpadu
Menurut Suprihatiningrum (2016143) ada dua macam alasan pentingnya
model pembelajaran yaitu pertama istilah model mempunyai makna yang lebih
luas daripada strategi metode atau prosedur Kedua model dapat berfungsi
sebagai sarana komunikasi yang penting dalam mengajar di kelas
2
Dengan memperhatikan kerangka pengetahuan di atas peneliti menarik
kesimpulan bahwa kedudukan model pembelajaran sangat penting dalam proses
pembelajaran karena dapat membantu dan memperlancar proses pembelajaran di
kelas dan proses pembelajaran akan lebih efektif dan efisien jika model
pembelajaran yang dipilih sesuai dengan materi yang akan diajarkan
Model pembelajaran sangat bermanfaat bagi guru dan siswa Bagi guru
yaitu pertama memudahkan dalam melaksanakan tugas pembelajaran berdasarkan
dengan langkah-langkah yang akan ditempuh sesuai dengan waktu tujuan
kemampuan daya serap siswa dan ketersediaan media yang ada Kedua dapat
dijadikan sebagai alat untuk mendorong aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran Ketiga memudahkan guru untuk melakukan analisis terhadap
perilaku siswa secara individu maupun kelompok dan keempat yaitu
memudahkan guru dalam menyusun bahan pertimbangan dalam merencanakan
penelitian tindakan kelas dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran
Sedangkan bagi siswa yaitu pertama memberikan kesempatan kepada siswa
untuk berperan aktif dalam kegiatan proses belajar pembelajaran Kedua dapat
memudahkan siswa untuk memahami materi pembelajaran yang diajarkan guru
Ketiga mendorong semangat belajar siswa serta ketertarikannya dalam mengikuti
proses pembelajaran secara penuh dan keempat yaitu dapat melihat atau
membaca kemampuan pribadi dikelompoknya secara objektif (Octavia 2020 15-
16)
3
Menurut Pardamean (2015) bahwa model pembelajaran bermanfaat
untuk mengefektifkan dan mengefisienkan pencapaian tujuan pembelajaran
Indikatornya adalah guru dan siswa fokus pembelajaran guru mudah mentransfer
isi pelajaran kepada siswa siswa juga mudah menangkap isi pelajaran
tersebutWaktu yang tersedia untuk satu materi secara efesien dan efektif dapat
dimanfaatkan secara maksimal Ketertarikan dan minat siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran cenderung tinggi Guru dan siswa tidak mudah bosan
membahas isi materi pelajaran
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti
dengan guru kelas IV atas nama Aminah pada tanggal 20 Juli 2020 di SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barru bahwa hasil belajar matematika siswa masih
tergolong rendah karena masih banyak siswa yang belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 70 Penyebab hasil
belajar matematika rendah yaitu siswa kurang aktif dan terlibat pada saat proses
pembelajaran berlangsung serta kurangnya semangat dan motivasi siswa dalam
menerima materi yang disampaikan oleh guru Ketika guru menjelaskan materi
sebagian siswa tidak memperhatikan karena guru belum menciptakan model
pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa kurang memahami materi yang
disampaikan oleh guru dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu kelompok
karena ketika siswa diberikan tugas kelompok hanya sebagian anggota kelompok
yang aktif mengerjakannya hanya siswa pintar saja yang aktif dalam pembelajaran
berkelompok
4
Untuk mengatasi permasalahan di atas diperlukan kreatifitas guru dalam
memilih model pembelajaran yang dapat mendorong siswa agar aktif dan terlibat
serta semangat pada saat proses pembelajaran berlangsung Adapun model yang
dimaksud yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Bagi siswa dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing dapat membantu mempermudah siswa dalam memahami
materi yang diajarkan dan melatih siswa untuk berkomunikasi bekerja sama
berfikir dan mengungkapkan ide-ide bersama anggota kelompoknya masing-
masing dalam menyelesaikan soal-soal atau permasalahan yang diberikan oleh
guru Siwa juga diharapkan dapat termotivasi semangat dan aktif dalam
pembelajaran matematika sehingga hasil belajarnya dapat meningkat Sedangkan
bagi guru melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif model
pembelajaran yang bisa digunakan pada saat mengajar
Menurut Erika dkk (2018142) bahwa teknik kancing gemerincing
merupakan teknik pembelajaran kooperatif yang dapat membantu guru mencapai
tujuan dalam proses pembelajaran secara tidak langsung mengajak siswa untuk
aktif dalam proses pembelajaran Ciri khas dari model pembelajaran ini yaitu
semua siswa diberi 2 atau 3 buah kancing sebagai syarat yang harus dikeluarkan
jika mereka ingin berbicara dan jika kancingnya habis maka siswa tersebut tidak
boleh berbicara lagi
Dalam teknik pembelajaran kancing gemerincing masing-masing anggota
kelompok memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapatnyaPenggunaan
kancing digunakan sebagai alat yang dirancang dalam model pembelajaran
5
kooperatif teknik kancing gemerincing ini dimaksudkan agar setiap siswa dapat
bertanggung jawab atas tugas yang diberikan Jadi dalam satu kelompok tidak
ada anggota kelompok yang mempunyai posisi dominan karena masing-masing
anggota kelompok mempunyai kesempatan yang sama untuk aktif dalam
pembelajaran dimana siswa yang awalnya bersifat pasif akan termotivasi dan ikut
aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga hasil belajar matematika
siswa dapat meningkat
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis penulis tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul ldquoPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid
Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas maka rumusan
masalah dalam penelitian ini yaitu ldquoApakah Ada Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika
Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-banga Kabupaten Barrurdquo
C Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini yaitu
ldquoUntuk Mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
6
D Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut
1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran
dalam pengembangan ilmu terutama yang berkaitan dengan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
2 Manfaat Praktis
a Bagi Siswa
Memberikan pengetahuan semangatdan motivasi untuk belajar
lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar yang
diperoleh dapat tercapai
b Bagi Guru
Penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing ini sangat diharapkan dapat bermanfaat bagi guru dalam
proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan keaktifan dan
pemahaman siswa sehingga tercapainya proses belajar mengajar yang
diharapkan
c Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik
kepada sekolah dalam rangka perbaikan proses dan hasil belajar siswa
d Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk
penelitian selanjutya
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A Kajian Teori
1 Hasil Belajar
a Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada diri seseorang
sebagai hasil dari peroses belajar siswa baik itu terjadi perubahan pengetahuan
pemahaman sikap dan tingkah laku kecakapan keterampilan dan kemampuan
serta perubahan aspek-aspek yang lain yang ada pada individu yang belajar
Menurut Nawawi (Fiona 201912) bahwa hasil belajar adalah tingkat
keberhasilan peserta didik yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh
dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu Adapun Menurut
Yudha (201834) bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta
didik setelah menerima pembelajaran yang meliputi aspek kognitif Hal ini
sejalan dengan pendapat Susanto (20125) bahwa hasil belajar adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah kegiatan belajar
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah skor yang diperoleh siswa setelah ia menerima proses pembelajaran
untuk mengetahui sampai dimana tingkat pemahamannya terhadap suatu materi
yang telah dipelajari berupa tes dan biasanya diwujudkan dengan nilai tertentu
Dalam penelitian ini hasil belajar yang ingin dicapai siwa yaitu terkait dengan
aspek kognitif siswa setelah ia menerima suatu materi pembelajaran
8
b Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Purwanto (Yudha 201836) bahwa faktor yang mempengaruhi
hasil belajar terdiri dari dua faktor yaitu faktor dari dalam peserta didik (intern)
yaitu fisiologi dan psikologis dan faktor dari luar (ektern) peserta didik yaitu
lingkungan dan instrumental
Hal ini sejalan dengan pendapat Djamarah (Yudha 201836-37) faktor
yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu
1) Faktor Intern
a) Faktor fisiologis adalah faktor yang terdiri dari kondisi fisiologis
kondisi panca indra
b) Faktor Psikologi adalah faktor yang terdiri dari minat kecerdasan
bakat motivasi dan kemampuan kognitif
2) Faktor Ekstern
a) Faktor lingkungan terdiri dari lingkungan alami dan lingkungan
sosial budaya
b) Faktor Instrumental terdiri dari kurikulum program sarana dan
fasilitas guru
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang
mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor intern (dalam diri) dan faktor ekstern
(luar diri) Kedua faktor tersebut saling berkaitan sehingga siswa perlu
mendapatkan perhatian terhadap keadaannya baik itu dari segi fisik psikis dan
cara belajar di sekolah
9
2 Matematika
a Pengertian Matematika
Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang diajarkan di setiap
jenjang sekolah mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga ke perguruan tinggi
Dalam tulisan Suwangsih dan Tiurlina istilah matematika berasal dari bahasa
Yunani yaitu mathematike yang artinya mempelajari Kata mathematike berasal
dari kata mathema yang memiliki arti pengetahuan atau ilmu
(knowledgescience) Selain itu kata mathematike berhubungan juga dengan kata
lain yang hampir sama yaitu mathein atau mathenein yang berarti berpikir
(Isrokrsquoatun dan Amelia Rosmala 20193)
Menurut Ruseffendi (Al-Tabany 20151) matematika adalah bahasa
simbol ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif ilmu
yang membahas tentang pola keteraturan dan struktur yang terorganisasi dimulai
dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan ke aksioma atau
postulat dan terakhir yaitu ke dalil
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika
merupakan suatu ilmu yang mempelajari bagaimana proses berpikir secara kritis
dan masuk akal untuk mendapatkan suatu kebenaran
b Ciri-Ciri Pembelajaran Matematika
Menurut Suwangsih (wandini 20198) bahwa ciri-ciri pembelajaran
matematika di SD adalah sebagai berikut
a) Pembelajaran matematika menggunakan metode spiral metode spiral ini
melambangkan adanya keterkaitan antara suatu materi dengan materi
10
lainnya Topik sebelumnya menjadi prasyarat untuk memahami topik
berikutnya atau sebaliknya
b) Pembelajaran matematika dilakukan secara bertahap Materi pembelajaran
matematika dilakukan secara bertahap yang dimulai konsep-konsep yang
sederhana menuju konsep yang lebih kompleks
c) Pembelajaran matematika menggunakan metode induktif sedangkan
matematika merupakan ilmu deduktif namun sesuai tahap perkembangan
siswa maka pembelajaran matematika di SD digunakan metode induktif
d) Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi artinya tidak
ada pertentangan antara kebenaran yang satu dengan kebenaran lainnya
Suatu pernyataan dianggap benar jika didasarkan kepada pernyataan-
pernyataan sebelumnya yang telah diterima kebenarannya
e) Pembelajaran matematika hendaknya bermakna artinya konsep
matematika tidak diberikan dalam bentuk jadi tapi sebaliknya siswalah
yang harus mengonstruksi konsep tersebut
c Tujuan Pembelajaran Matematika
Menurut Depdikbud (Wandini 201911-12) bahwa tujuan pembelajaran
matematika di Sekolah Dasar yaitu sebagai berikut
1) Mengembangkan keterampilan berhitung siswa sebagai latihan dalam
kehidupan sehari-hari
2) Menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialihgunakan melalui
kegiatan matematika
11
3) Mengembangkan kemampuan dasar matematika sebagai bekal belajar
lebih lanjut
4) Membentuk sikap logis kritis cermat kreatif dan disiplin
3 Model Pembelajaran Kooperatif
a Pengertian Model Pembelajaran
Dalam suatu proses pembelajaran diperlukan model pembelajaran yang
dapat membuat suasana belajar lebih efektif dan menyenangkan Menurut Joyce
dan Weil (Rusman 2012133) bahwa model pembelajaran adalah segala sesuatu
yang dirancang dalam membentuk kurikulum merancang bahan-bahan
pembelajaran dan membimbing proses pembelajaran di dalam kelas
Menurut Adi (Suprihatiningrum 2016142) bahwa model pembelajaran
merupakan suatu kerangka yang menggambarkan prosedur dalam
mengorganisasikan pengalaman pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam
merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran adalah suatu kegiatan perencanaan yang dirancang untuk
pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan tertentu
b Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan model
pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok-
kelompok kecil yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan
struktur kelompok yang bersifat heterogen (Rusman 2012202) Adapun
12
menurut Djamarah (2018270) bahwa pembelajaran kooperatif adalah model
pembelajaran yang dimana para siswa bekerja sama di dalam kelompok-
kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
kooperatif adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu kelompok
kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang siswa untuk saling berinteraksi
dan bekerjasa sama dengan anggota kelompoknya
c Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Menurut Ibrahim dkk (Suprihatiningrum 2016192-193) dalam
pembelajaran kooperatif terdapat 6 langkah utama atau tahapan yaitu sebagai
berikut
Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Fase Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Fase -1
Menyampaikan
tujuan pembelajaran
dan memotivasi
siswa
Guru menyampaikan
semua tujuan pelajaran
yang ingin dicapai pada
pelajaran tersebut dan
memotivasi siswa untuk
belajar
Siswa memperhatikan guru
pada saat guru menyampaikan
tujuan pembelajaran dan siswa
harus semangat untuk ikut
dalam proses pembelajaran
Fase-2
Menyajikan
informasi
Guru menyajikan
informasi kepada siswa
dengan jalan demonstrasi
atau lewat bahan bacaan
Siswa memperhatikan materi
yang disampaikan oleh guru
dan bertanya jika ada materi
yang kurang dimengerti
Fase-3
Mengorganisasikan
siswa ke dalam
kelompok-kelompok
belajar
Guru menjelaskan kepada
siswa bagaimana caranya
membentuk kelompok
belajar dan membantu
setiap kelompok agar
melakukan transisi secara
efisien
Siswa memperhatikan guru
ketika menjelaskan Setelah
guru menjelaskan tentang cara
berkelompok maka siswa
harus tahu bahwa semua
aggota kelompok memiliki
tujuan yang sama dan harus
berbagi tugas dan tanggung
jawab yang sama di antara
anggota kelompok
13
Fase-4
Membimbing
kelompok bekerja
dan belajar
Guru membimbing
kelompok-kelompok
belajar pada saat mereka
mengerjakan tugas
mereka
Siswa mengerjakan tugas
kelompok yang diberikan
dengan cara bekerja sama
dengan anggota kelompoknya
melalui bimbingan guru
Fase-5
Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil
belajar tentang materi yang
telah dipelajari atau
masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
kerjanya
Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
diskusinya
Fase-6
Memberikan
penghargaan
Guru mencari cara-cara
untuk menghargai baik
upaya maupun hasil
belajar individu dan
kelompok
Siswa harus saling mengargai
jawaban ketika jawaban
mereka berbeda setiap
kelompok dan harus
mempertanggungjawabkan
jawabannya
d Teknik-Teknik Pembelajaran Kooperatif
Menurut Huda (2017134) dalam pembelajaran kooperatif terdapat 14
teknik pembelajaran yang dapat diterapkan di dalam kelas antara lain Mencari
Pasangan Bertukar Pasangan Berpikir Berpasangan Berbagi Berkirim Salam
dan Soal Kepala Bernomor Kepala Bernomor Terstruktur Dua tinggal Dua
Tamu Keliling Kelompok Kancing Gemerincing Keliling Kelas Lingkaran
Dalam Lingkaran Luar Tari Bambu jigsaw dan Bercerita Berpasangan
Berdasarkan uraian di atas salah satu teknik pembelajaran kooperatif
yang diterapkan dalam penelitian ini adalah teknik kancing gemerincing Peneliti
memilih teknik kancing gemerincing karena dalam teknik ini siswa dapat terlibat
secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajarnya dapat
meningkat
14
4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing
a Pengertian TeknikKancing Gemerincing
Menurut Widyarty (201311) teknik kancing gemerincing merupakan
suatu model pembelajaran yang bertujuan untuk mengatasi hambatan
pemerataan kesempatan siswa yang sering mewarnai kerja kelompok dan setiap
siswa berhak mendapatkan kesempatan untuk berperan serta pada kelompoknya
masing-masing Sedangkan menurut Ulya (201932) bahwa teknik kancing
gemerincing merupakan metode yang dikembangkan oleh Spencer kagan
dimana masing-masing anggota kelompoknya mendapatkan kesempatan untuk
menyampaikan pendapat mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran
orang lain
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran teknik kancing gemerincing adalah suatu teknik pembelajaran
dimana dalam proses pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada semua
anggota kelompok untuk berpendapat
b Prosedur PelaksanaanTeknik Kancing Gemerincing
Dalam proses pembelajaran teknik kancing gemerincing terdapat
langkah-langkah model pembelajaran Menurut Huda (2011142-143) langkah-
langkah dari teknik kancing gemerincing yaitu
1) Guru menyiapkan satu kotak kecil yang berisi kancing-kancing (atau
benda-benda lainnya)
15
2) Masing-masing anggota dari setiap kelompok mendapatkan 2 atau 3 buah
kancing (jumlah kancing bergantung pada sukar tidaknya tugas yang
diberikan)
3) Setiap kali anggota selesai berbicara atau mengeluarkan pendapat ia harus
menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkannya di tengah-tengah
meja kelompok
4) Jika kancing yang dimiliki salah seorang siswa habis dia tidak boleh
berbicara lagi sampai semua rekannya menghabiskan kancingnya masing-
masing
5) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok
boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan
mengulangi prosedurnya kembali
d Kelebihan dan Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing
Menurut Ulya (201830-31) teknik kancing gemerincing memiliki
beberapa kelebihan dan kelemahan yaitu sebagai berikut
1) Kelebihan Teknik Kancing Gemerincing
a) Mengatasi hambatan pemerataan kesempatan berbicara siswa dalam
beriskusi
b) Mendorong siswa agar dapat aktif berbicara pada saat proses
pembelajaran berlangsung
c) Memberikan kesempatan bagi siswa yang tidak aktif untuk
menyampaikan pendapatnya pada saat berdiskusi sehingga siswa
16
yang tidak aktif memiliki kesempatan yang sama untuk
menyampaikan pendapatnya
2) Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing
a) Pengelolaan waktu saat persiapan dan pelaksanaan perlu
diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran terutama
dalam proses pembentukan kualitas pengetahuan siswa
b) Memerlukan waktu yang cukup lama jika guru tidak terlalu
memahami dengan baik materi yang akan diajarkan
c) Model ini susah diterapkan jika jumlah siswa terlalu banyak
5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing
Langkah-langkah yang akan di terapkan dalam penelitian ini yaitu
sebagai berikut
1) Menyiapkan bahan ajar dan media pembelajaran
2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa
3) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari
4) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5
orang siswa Kemudian membagikan soal kepada masing-masing
kelompok
5) Guru kemudian menyuruh semua anggota dari masing-masing kelompok
untuk mengerjakan tugas yang diberikan dengan cara bekerja sama
Setelah itu guru membagikan kancing berwarna kepada masing-masing
anggota kelompok Setiap anggota kelompok mendapatkan dua buah
17
kancing berwarna dan guru kemudian menjelaskan cara penggunaan
kancing yang dipegang oleh setiap siswa
6) Guru mengawasi masing-masing kelompok dan memberi bantuan kepada
kelompok jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas yang
diberikan
7) Jika tugas kelompok yang diberikan telah selesai guru meminta siswa
agar maju kedepan dengan cara menunjuk siswa yang mengacungkan
tangannya untuk menuliskan hasil kerja kelompoknya dan kelompok lain
menanggapinya apakah jawabannya sama atau tidak secara bergantian
Lakukan hal tersebut secara berulang sampai nomor dan soal yang
diberikan sudah dibahas semua
8) Siswa yang maju kedepan mengumpulkan kancingnya di tengah meja
kelompoknya
9) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok
boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan
mengulangi prosedurnya kembali
6 Kaitan Antara Model Pembelajaraan Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika
Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing menekankan
keaktifan semua anggota dalam suatu kelompok untuk menyelesaikan suatu
permasalahan yang diberikan oleh seorang guru dimana mereka saling membantu
satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan agar hasil belajar mereka bisa
meningkat secara merata Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat
18
membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih
siswa untuk bekerja sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif
dan terlibat dalam proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti
pembelajaran
Untuk tugas-tugas yang terstruktur seperti matematika diskusi jarang
dibutuhkan karena dalam tugas-tugas seperti ini biasanya sudah terdapat satu
jawaban benar Akan tetapi meskipun pembelajaran matematika yang bersifat
terstruktur tetapi model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing bisa
digunakan tergantung sejauh mana guru dapat membantu siswa memahami jenis
bantuan seperti apa yang mereka perlukan untuk mengerjakan tugas dalam suatu
kelompok
Mengingat pembelajaran kooperatif dikembangkan dari teori
konstruktivisme dimana siswa dituntut untuk mengembangkan pengetahuan awal
mereka secara mandiri agar terjadi pembelajaran yang bermakna Hal ini sejalan
dengan pembelajaran matematika yang pada dasarnya adalah penanaman konsep
Dimana dituntut pula pembelajaran yang bermakna agar konsep matematika itu
sendiri mudah dimengerti oleh siswa
B Hasil Penelitian yang Relevan
Pada bagian ini peneliti akan mengkaji penelitian yang relevan dengan
penelitian penulis Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya
diantaranya sebagai berikut
19
a) Jurnal Dwi Purwanto (2016) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa persentase observasi komunikasi matematis siwa pada
siklus I sebesar 5625 meningkat menjadi 7500 pada siklus II Rata-rata
nilai evaluasi belajar siswa pada siklus I mencapai 6990 dengan jumlah siswa
yang tuntas 21 siswa dan persentase ketuntasan 6562 meningkat menjadi
7615 pada siklus II dengan jumlah siswa yang tuntas 24 siswa dan persentase
ketuntasan 7500 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dapat
meningkatkan komunikasi matematis dan hasil belajar matematika pada siswa
kela VIII di SMP Negeri 11 Purworejo Persamaan dalam penelitian ini yaitu
sama-sama menggunakan teknik kancing gemerincing dan mata pelajaran
yang sama Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian sasaran
penelitian dan lokasi penelitian
b) Jurnal Nurul Wisna Afianti (2017) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian
ini menunjukkan presentase keaktifan belajar peserta didik pada siklus I
sebesar 617 dengan kategori cukup aktif dan persentase ketuntasan hasil
belajar peserta didik sebesar 46675 Pada siklus II persentase keaktifan
belajar peserta didik mengalami peningkatan menjadi 8609 dengan kategori
sangat aktif dan hasil belajar peserta didik juga meningkat dengan persentase
ketuntasan sebesar 8333 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat
disimpulkan bahwa keaktifan dan hasil belajar IPA melalui model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing mengalami peningkatan
Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan teknik
20
kancing gemerincing Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian
sasaran penelitian lokasi penelitian dan mata pelajaran
c) Jurnal Komang Sucipta (2018) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 1412
sedangkan nilai rata-rata pada kelompok kontrol sebesar 975 Dari uji
prasyarat data bahwa data berdistribusi normal dan memiliki varians yang
homogeny kemudian dilanjutkan dengan uji-t diperoleh thitung= 365 dan ttabel
= 201 dengan taraf signifikan 5 dan (db) 49 sehinggaH1 diterima dan H0
ditolak Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
dengan kelompok siswa yang mengikuti proses pembelajaran konvensional
pada siswa kelas V SD Negeri 3 Sangkan Gunung melalui proses
pembelajaran Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan
teknik kancing gemerincing dan jenis metode penelitian yang sama
Sedangkan perbedaannya terletak pada sasaran penelitian lokasi penelitian
dan mata pelajaran
C Kerangka Pikir
kerangka pikir merupakan bagian penelitian yang menggambarkan alur
pikir suatu penelitian Keberhasilan siswa dalam belajar dapat diukur dengan hasil
belajar yang diperoleh siswa selama mengikuti proses kegiatan pembelajaran
Pada saat proses pembelajaran berlangsung hanya sebagian siswa yang aktif dan
terlibat dalam pembelajaran Motivasi dan semangat siswa masih kurang untuk
21
belajar sehingga cepat mengalami rasa bosan dan jenuh Pada saat guru
menjelaskan materi sebagian siswa tidak memperhatikan sehingga kurang
mengerti dengan materi yang diajarkan karena model pembelajaran yang
digunakan guru kurang bervariasi dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu
kelompok Hal tersebut mengakibatkan rendahnya hasil belajar matematika siswa
Masalah tersebut merupakan gambaran secara umum tentang permasalahan yang
terdapat pada kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
Untuk memaksimalkan hasil belajar siswa salah satu model
pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses
pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat membantu siswa dalam
memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih siswa untuk bekerja
sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif dan terlibat dalam
proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti pembelajaran
Sebelum model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
diterapkan maka terlebih dahulu dilakukan tes berupa pretest dan posttest setelah
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diterapkan dalam
pembelajaran Setelah itu data dari pretest dan posttest dibandingkan lalu
dianalisis untuk mendapatkan hasil atau kesimpulan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran matematika Berdasarkan uraian tersebut dapat digambarkan bagan
kerangka pikir model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
sebagai berikut
22
Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir
Rendahnya Hasil Belajar Matematika Siswa
Kelas IV SD Inpres Banga-Banga
Pretest
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing
Posttest
Hasil Belajar
Analisis
Temuan
Siswa kurang aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran
Kurangnya semangat dan motivasi siswa untuk belajar
Model pembelajaran yang kurang bervariasi
Kerja sama dalam kelompok masih kurang
23
D Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang kajian pustaka
maupun kerangka pikir dalam penelitian ini digunakan hipotesis sebagai berikut
ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-
Banga Kabupaten Barrurdquo
Adapun hipotesis statistik dari penelitian ini yaitu
Keterangan
micro1 Rata-rata hasil belajar sebelum diberikan perlakuan
micro2 Rata-rata hasil belajar setelah diberikan perlakuan
Ho Tidak ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
H1 Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-
Banga Kabupaten Barru
Ho micro1 = micro2
H1 micro1ltmicro2
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A Rancangan Penelitian
1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimen Penelitian eksperimen adalah suatu kegiatan penelitian yang
dilakukan peneliti untuk menilai suatu perlakuan (treatment) pendidikan
terhadap suatu objek atau objek penelitian untuk menguji hipotesis Jenis
penelitian eksperimen yang digunakan adalah pre-eksperimental design
Penelitian pre-eksperimental design belum merupakan eksperimen
sungguh-sungguh karena masih terdapat variable luar yang ikut berpengaruh
terhadap terbentuknya variable dependen Jadi hasil eksperimen yang merupakan
variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen
Hal ini terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih
secara random (Sugiyono 201574)
2 Desain Penelitian
Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah one-group
pretest-postest design Pada desain ini terdapat pretest yang diberikan sebelum
postest setelah perlakuan Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut
Gambar 31 Desain One group pretest-postest
O1 X O2
Pretest Treatment Posttest
25
Keterangan
O1 Nilai pretest sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing
O2 Nilai posttest setelah dilaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran matematika teknik kancing
gemerincing
X Perlakuan berupa pembelajaran matematika melalui model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
B Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201580) Populasi
dalam penelitian ini adalah murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru yang berjumlah 10 orang
2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi misalnya karena keterbatasan dana tenaga dan
waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu
(Sugiyono 201581) Dalam teknik pengambilan sampel peneliti menggunakan
sampel jenuh Sampel jenuh merupakan teknik pengambilan sampel bila semua
26
anggota populasi digunakan Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif
kecil (Sugiyono 201585) Sampel dalam penelitian ini adalah murid kelas IV
SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru yang berjumlah 10 orang
C Definisi Operasional Variabel
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek
pengamatan penelitian Dalam penelitian ini mengkaji dua variabel yaitu ldquoModel
Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincingrdquo sebagai variabel bebas
(X) dan ldquoHasil Belajar Matematikardquo sebagai variabel terikat (Y)
1 Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing adalah suatu
model pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok dimana masing-
masing anggota kelompok mendapatkan sebuah kancing berwarna sebagai
penanda apabila mereka berpendapat Masing-masing siswa harus
bertanggungjawab atas kancing yang dimiliknya
2 Hasil belajar matematika adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah
melalui kegiatan proses pembelajaran Hasil belajar matematika siswa yang
dimaksud adalah nilai yang diperoleh siswa sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dan sesudah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diberi
(posttest)
D Instrumen Penelitian
Adapun instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
27
1 Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa
selama penelitian berlangsung Dalam hal ini peneliti mengamati aktivitas
belajar siswa selama proses berlangsungnya pembelajaran
2 Soal Tes
Tes hasil belajar matematika digunakan untuk memperoleh informasi
tentang penguasaan siswa terhadap pembelajaran matematika sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing yang
biasa disebut pretest dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing yang biasa disebut posttest Soal tes dibuat
berdasarkan materi yang diberikan selama penelitian berlangsung dengan
berdasarkan rumusan indikator pembelajaran Soal tes ini akan
dikembangkan dalam bentuk tes uraian (essay) yang berjumlah 5 soal
3 Dokumentasi
Instrumen dari dokumentasi ini adalah kamera yang digunakan untuk
mengambil beberapa gambar atau foto kegiatan dan aktivitas siswa selama
proses pembelajaran berlangsung
E Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk
mengumpulkan data penelitiannya Untuk mengumpulkan data dalam penelitian
ini dilakukan dengan cara sebagai berikut
28
1 Observasi
Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan
langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang akan diteliti
Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara pengamatan dan pencatatan
mengenai pelaksanaan pembelajaran
2 Tes
Sebelum dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing terlebih dahulu dilakukan pretest untuk mengetahui
kemampuan awal murid Setelah diberi perlakuan kemudian dilakukan
postttest untuk mengetahui kemampuan hasil belajar murid Data yang
diperoleh berdasarkan tes yang digunakan dalam proses pembelajaran
3 Dokumentasi
Dengan teknik ini peneliti memperoleh dokumen penelitian berupa
foto materi pelajaran melalui buku serta RPP Dengan foto dapat
memberikan informasi mengenai keadaan atau situasi kelas ketika peneliti
maupun siswa melaksanakan proses pembelajaran
F Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan memperhatikan jenis data yang akan
dianalisis Dalam penelitian kuantitatif seluruh data dari seluruh responden atau
sumber data lain terkumpul maka dilakukan analisis data Adapun teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
29
1 Analisis Data Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau
memberi gambaran umum data yang terkumpul selama proses penelitian dan
bersifat kuantitatif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk
mendeskripsikan seberapa besar hasil belajar pretest dan posttest yang diperoleh
siswa kelas IV sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerncing dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing Adapun langkah-langkah dalam penyusunan data
hasil pengamatan yaitu
a Hasil Belajar Siswa
1) Menghitung nilai rata-rata siswa (Mean)
= sum
(Riadi 2016)
Keterangan
= Rata-rata (Mean)
fi = Jumlah
n = Jumlah siswa
2) Menghitung persentase nilai rata-rata
P =
(Sudijono 201539)
30
Keterangan
p = Angka Persentase
f = Frekuensi yang dicari persentasenya
n = Banyaknya sampel
Dalam keperluan analisis deskriptif kriteria yang digunakan untuk
menentukan kriteria hasil belajar siswa yaitu
Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar
Ketuntasan Hasil Belajar () Kategori Hasil Belajar
0 le x ge 54 Sangat rendah
55 le x ge 64 Rendah
65 le x ge 79 Sedang
80 le x ge 89 Tinggi
90 lt x gt 100 Sangat tinggi
Sumber Depdikbud (2003)
b Analisis Aktivitas Siswa
Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil lembar observasi aktivitas
siswa yang diolah dengan teknik analisis berikut
AP = sum
sum x 100
(Trianto 2010 243)
Keterangan
AP = Nilai yang dicari
sumP = Banyaknya siswa yang melakukan akrivitas
sumF = Jumlah seluruh siswa
31
Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa
Sumber (Trianto 2010 43)
2 Analistik Statistik Inferensial
Analisis statistik inferensial dilakukan untuk menguji hipotesis
penelitian dengan menggunakan uji-t Untuk menguji hipotesis penelitian
mengenai perbedaan hasil belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran
matematika sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing diuji dengan t-tes dengan taraf signifikan α = 005
atau bertaraf 5 Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti
menggunakan teknik statistik t (uji-t) dengan tahap sebagai berikut
radicsum
(Arikunto 2013349)
Keterangan
Md = Mean perbedaan mean pretest dan posttest
X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)
X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)
d = Devisi masing-masing subjek
sum = Jumlah kuadrat deviasi
N = Jumlah subjek pada sampel
Ketuntasan Hasil Belajar () Kriteria
0 le x ge 25 Kurang Baik
26 le x ge 50 Cukup Baik
51 le x ge 75 Baik
76 lt x gt 100 Sangat Baik
32
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut
a Mencari harga ldquoMdrdquo dengan menggunakan rumus
Md = sum
(Arikunto 2013350)
Keterangan
Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest
sumd = Jumlah dari gain (pretest-posttest)
N = Subjek pada sampel
b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus
sum = sumd ndash sum
(Arikunto 2013351)
Keterangan
sum = Jumlah kuadrat deviasi
sumd = Jumlah dari gain (pretest-postest)
N = Subjek pada sampel
c Menentukan harga dengan rumus
radicsum
(Arikunto 2013349)
Keterangan
Md = Mean perbedaan mean pre-test dan pos-test
X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)
X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)
33
d = Devisi masing-masing subjek
sum = Jumlah kuadrat deviasi
N = Jumlah subjek pada sampel
d Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan
Kaidah pengujian signifikan
1) Jika maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti pengunaan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
2) Jika maka H0 diterima dan H1 ditolak berarti pengunaan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing tidak
berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
e Menentukan harga
Mencari mengunakan table distribusi t dengan taraf
signifikan α = 005 dan d k = N‒1
f Membuat Kesimpulan apakah model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas
IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif dimaksudkan untuk memperoleh gambaran
mengenai ketuntasan hasil belajar matematika murid yang meliputi sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) serta hasil observasi aktivitas siswa selama proses
pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Deskripsi masing-masing hasil analisis tersebut diuraikan sebagai berikut
a Deskripsi Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan Setelah
(Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing
Dari hasil analisis deskriptif yang disajikan pada lampiran C maka skor
hasil belajar siswa sebelum (Pretest) dan setelah (Posttest) diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing pada siswa kelas IV SD
Inpres Banga-Banga materi pecahan senilai dapat dilihat pada tabel 41 berikut
Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest)
dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif
Teknik Kancing Gemerincing
Statistik Pretest Posttest
Ukuran Sampel 10 10
Skor Ideal 100 100
Skor Rata-rata 609 807
Skor Tertinggi 81 100
Skor Terendah 36 60
Rentang Skor 45 40
Sumber Data Olah Lampiran C
34
35
Pada Tabel 41 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata skor hasil belajar
matematika siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (pretest) adalah 609 dan setelah diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) adalah 807 dari
skor ideal 100 Skor yang dicapai siswa tersebar dari skor terendah pretest 36 dan
skor terendah posttest 60 Skor tertinggi yang dicapai siswa pada pretest adalah 81
dan posttest adalah 100 dengan rentang skor pretest 45 dan posttest 40 Jika skor
hasil belajar matematika sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke
dalam lima kategori maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang
ditunjukkan pada Tabel 42 berikut
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika
Siswa Sebelum (Pretest) dan Sesudah (Posttest) Diterapkan Model
Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
No
Skor
Kategori
Pretest Posttest
F Persentase
()
F Persentase
()
1 0 le x le 54 Sangat Rendah 3 30 0 0
2 55 le x le 64 Rendah 4 40 2 20
3 65 le x le 79 Sedang 1 10 2 20
4 80 le x le 89 Tinggi 2 20 4 40
5 90 le x le 100 Sangat Tinggi 0 0 2 20
Jumlah 10 100 10 100
Sumber Hasil tes siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
Pada Tabel 42 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dari 10 siswa kelas
IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru terdapat 3 orang siswa (30) yang
memperoleh skor pada kategori sangat rendah 4 orang siswa (40) yang
memperoleh skor kategori rendah 1 orang siswa (10) yang memperoleh skor
36
kategori sedang dan 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori tinggi
serta tidak ada siswa (0) yang memperoleh skor kategori sangat tinggi
Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) dari 10 siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru terdapat 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor pada kategori rendah
2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori sedang 4 orang siswa (40)
yang memperoleh skor kategori tinggi dan 2 orang siswa (20) yang
memperoleh skor kategori sangat tinggi
Skor rata-rata hasil belajar siswa sebelum diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) sebesar 609 dikonversi ke dalam
5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil belajar matematika siswa umumnya
berada pada kategori rendah Sedangkan skor rata-rata hasil belajar siswa setelah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)
sebesar 807 dikonversi ke dalam 5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil
belajar matematika siswa umumnya berada pada kategori tinggi
Selanjutnya untuk melihat persentase ketuntasan hasil belajar matematika
siswa sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dapat dilihat pada Tabel 43
berikut
37
Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum
(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Skor
Kategori
Pretest Posttest
F Persentase
()
F Persentase
()
0 le x ˂ 70 Tidak Tuntas 7 70 2 20
70 le x le 100 Tuntas 3 30 8 80
Jumlah 10 100 10 100
Sumber Perolehan nilai siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru
Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila memiliki skor
paling sedikit 70 Dari Tabel 43 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) jumlah siswa yang
tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 7 orang siswa
(70) dan siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 3
orang siswa (30) Dari deskripsi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
matematika siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70
Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) jumlah siswa yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan
minimal individual adalah 2 orang siswa (20) dan siswa yang memenuhi kriteria
ketuntasan minimal individual adalah 8 orang siswa (80) Berdasarkan deskripsi
di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru setelah diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria
ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70
38
b Deskripsi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa
Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika materi
pecahan senilai dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing selama 2 kali pertemuan secara singkat dapat dilihat pada Tabel 47
sebagai berikut
Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siwa Selama Proses Pembelajaran Dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
() I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsun
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
Sumber Data Olah Lampiran C
39
1) Persentase rata-rata siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar
berlangsung sebanyak 100
2) Persentase rata-rata siswa yang memperhatikan guru pada saat proses
pembelajaran berlangsung sebanyak 80
3) Persentase rata-rata siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari
teman-temannya sebanyak 85
4) Persentase rata-rata siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran
berlangsung sebanyak 80
5) Persentase rata-rata siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing 80
6) Persentase rata-rata siswa yang bekerja sama dengan teman kelompoknya
sebanyak 90
7) Persentase rata-rata siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil
kerja kelompoknya sebanyak 90
8) Persentase rata-rata siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung sebanyak 80
9) Persentase rata-rata siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban sebanyak 85
10) Persentase rata-rata siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran sebanyak 75
Jika rata-rata skor aktivitas saat diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke dalam lima kategori
40
maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang ditunjukkan pada Tabel
45 berikut
Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siwa Selama Proses
Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing
Ketuntasan Hasil Belajar ( ) Kriteria F Persentase ()
0 le x ge 25 Kurang Baik 0 0
26 le x ge 50 Cukup Baik 0 0
51 le x ge 75 Baik 1 10
76 le x ge 100 Sangat Baik 9 90
Pada Tabel 45 di atas dapat dilihat bahwa persentase aktivitas siswa
melalui penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
terdapat 10 aspek yang diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa
yang berada pada kategori kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas
(10) yang berada pada kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada
pada kategori sangat baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga
aktivitas siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing berada pada kategori sangat baik
2 Hasil Analisis Inferensial
Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis Sesuai
dengan hipotesis penelitian yakni ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika
Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo Maka teknik
yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik statistik
inferensial dengan menggunakan uji-t
41
Berdasarkan analisis data yang diuraikan (lampiran C) terlihat bahwa
pada siswa kelas IV SD Inpres BangandashBanga Kabupaten Barru sebesar
1767 Berdasarkan tersebut dapat dibandingkan dengan nilai
menggunakan tabel distribusi t dengan taraf signifikan α = 005 (tabel terlampir)
dan db = N-1 = 9 maka diperoleh = 1833 Setelah diperoleh 1767 dan
= 1833 maka diperoleh ˃ atau 1767 ˃ 1833 sehingga dapat
disimpulkan bahwa ditolak dan diterima Hal ini berarti bahwa terdapat
pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap
hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru
B Pembahasan
Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian di kelas IV SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barru yang jumlah siswanya yaitu 10 orang Desain
penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest design yang hanya
melibatkan satu kelompok yaitu kelompok eksperimen dimana diberikan tes awal
berupa pretest sebelum treatment atau perlakuan dan akhir pembelajaran
diberikan posttest Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan perlakuan
berupa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing Untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing terhadap materi pembelajaran matematika pada siswa yaitu melalui
hasil test (pretest dan posttest) yang diberikan sebelum dan sesudah perlakuan
kemudian dianalisis menggunakan perhitungan manual
42
Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar matematika siswa sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
menunjukkan bahwa terdapat 3 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang
siswa atau 30 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
dan 7 orang siswa atau 70 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 609 Dengan kata lain hasil belajar
matematika pada siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (pretest) masih tergolong rendah dan tidak memenuhi
kriteria ketuntasan klasikal
Selanjutnya hasil analisis data hasil belajar siswa matematika setelah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)
menunjukkan bahwa terdapat 8 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang
siswa atau 80 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
dan 2 orang siswa atau 20 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 807 Dengan kata lain hasil belajar
matematika pada siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria ketuntasan klasikal
Hasil pengamatan persentase aktivitas siswa melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terdapat 10 aspek yang
diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa yang berada pada kategori
kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas (10) yang berada pada
kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada pada kategori sangat
baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga aktivitas siswa setelah
43
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berada
pada kategori sangat baik
Hasil analisis statistik inferensial yang dimaksud adalah pembahasan
terhadap hasil pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya dengan
menggunakan rumus uji-t diketahui bahwa nilai = 1767 dan = 1833
maka diperoleh atau 1767 gt 1833 sehingga dapat disimpulkan
bahwa Ho ditolak dan H1 diterima
Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial yang
diperoleh ternyata cukup mendukung teori yang telah dikemukakan pada kajian
pustaka Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ldquoModel Pembelajaran
kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas V SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
44
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan
yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berpengaruh
terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga
Kabupaten Barru
B Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini maka
peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut
1 Bagi siswa diharapkan lebih aktif semangat kreatif dan dapat
mengembangkan diri dalam pelajaran
2 Bagi guru diharapkan bisa menerapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing dalam pembelajaran matematika agardapat
membangkitkan minat keingintahuan motivasi dan keberanian murid dalam
menjawab pertanyaan pada saat proses pembelajaran berlangsung
3 Bagi peneliti diharapkan mampu mengembangkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing ini pada mata pelajaran lain demi
tercapainya tujuan yang diharapkan
45
DAFTAR PUSTAKA
Afianti Nurul Wisma Sulastry Taty Alimin 2017 Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan
Keakifan Dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X Mia 3 SMAN 1
Bontomarannu Jurnal Nalar Pendidikan 5 (2) 550 (httpsojsunm
acidnalararticleview4869 diakses pada tanggal 2 Februari 2020)
Al-Tabany T I B 2015 Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif
dan Kontekstual Konsep Landasan dan Implementasinya pada
Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik IntegratifTKI) Jakarta Prenada
media Group
Arikunto Suharsimi 2013 Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik
Jakarta PT Rineka Cipta
Djamarah Syaiful Bahri 2018 Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif
Jakarta PT Rineka Cipta
Erika Dini Sumardi Rosarina 2018 Pengaruh Model Cooperative Learning
Tipe Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pembelajaran
IPS SD Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar5(1)
142(httpsejournalupieduindexphppedadidaktikaarticleview7270
diakses pada tanggal 7 Maret 2020)
Fiona Firda 2019 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Peseta Didik Tema Panas dan
Perpindahannya Kelas V SD Negeri 3 Talangpadang Kabupaten
Tanggamus Skripsi Tidak Diterbitkan Bandar Lampung Universitas
Lampung (httpdigilibunilaacidideprint57215 diakses pada tanggal 8
Februari 2020)
Huda Miftahul 2017 Cooperative Leraning Metode Teknik Struktur dan Model
Terapan Yogyakarta Pustaka Belajar
Isrokrsquoatun Rosmala Amelia 2019 Model-Model pembelajaran Matematika
Jakarta PT Bumi Aksara
Octavia Shilphy A 2020 Model-Model PembelajaranYogyakarta CV Budi
Utama
Pardamean Toto 2015 Model Pembelajaran Untuk Efesiensi Dan Efektivitas
Pembelajaran (httpswwwkompasianacomtotopardamean550b2351a3
3311b2142e396emodel-pembelajaran-untuk-efisiensi-dan-efektivitas-pem
belajaran) Diakses pada tanggal 26 Juni 2015
46
Purwanto Dwi 2016 Meningkatkan Komunikasi Matematis Dan Hasil Belajar
Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Jurnal Pendidikan Matematika 21(3) 245 (httpejournal
umpwracidindexphpekuivalenarticleview30072844 diakses pada
tanggal 2 Februari 2020)
Puspita G I Monawati amp Elly R (2017) Korelasi Persepsi Siswa Terhadap
Pembelajaran Matematika Dengan Hasil Belajarnya Di Kelas V Sd Negeri
I Pagar Air Aceh Besar Jurnal ilmiah pendidikan guru sekolah dasar 2
92 (httpswwwneliticomidpublications188711korelasi-siswa-terhada
p-pembelajaran-matematika-dengan-hasil-belajarnya diakses pada tanggal
3 Februari 2020)
Riadi E 2016 Statistika Penelitian (Analisis Manual Dan IBM SPSS)
Yogyakarta Penerbit Andi
Rusman 2012 Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Sucipta Komang Japa Gusti Ngurah Margunayasa Gede 2018 Pengaruh
Model Pembelajaran Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar IPA
Kelas V Jurnal Mimbar Ilmu 23 (3) 208 (httpsejournalun dikshaac
idindexphpMIarticleview164370 diakses pada tanggal 21 Februari
2020)
Sudijono Anas 2015 Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Sugiyono 2015 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Suprihatiningrum Jamil 2016 Strategi Pembelajaran Teori amp Aplikasi
Jogjakarta Ar-Ruzz Media
Trianto (2010) Model Pembelajaran Terpadu Jakarta Bumi Aksara
Ulya Zulfa 2019 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemerincing Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Pada
siswa Kelas II SDI Nailul Falah Sukorejo-Pasuruan Skripsi Tidak
Diterbitkan Surabaya Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
(httpdigilibuinsbyacidideprint33077 diakses pada tanggal 21
Februari 2020)
47
Wati Irma 2017 Pentingnya Media Dan Model Pembelajaran Dalam proses
Mengajar (httpsmetrojambicomread2017102726042pentingnya-me
diadan-model-pembelajaran-dalam-proses-mengajar Diakses pada tanggal
3 Juli 2020)
Wandini Rora Rizki 2019 Pembelajaran Matematika Untuk Calon Guru MISD
CV Medan Widya Puspita
Widyarty Z 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemeincing Terhadap Hasil dan Minat Belajar Matematika Siswa Kelas
VII SMP Dwi SejahteraPekan Baru Skripsi Tidak Diterbitkan Pekan
Baru Universitas Islam Negeri Sultan Syarif kasim (httprepositoryuin
suskaaciidideprint2150 diakses 9 Februari 2020)
Yudha Rahmat Putra 2018 Motivasi Berprestasi amp Disiplin Peserta Didik Serta
Hubungannya dengan Hasil Belajar Pontianak Yudha English Gallery
L
A
M
P
I
R
A
N
LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN
KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI
SOAL PRETEST DAN HASIL KERJA PRETEST SISWA
SOAL POSTTEST DAN HASIL KERJA POSTTEST SISWA
PEDOMAN PENILAIAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI
Kompetensi Dasar Indikator Nomor
Soal
Jumlah
Soal
31 Menjelaskan pecahan-
pecahan senilai
dengan gambar dan
model konkret
311 Menunjukkan pecahan
senilai
1 dan 2
2
312 Menuliskan contoh
pecahan senilai
3 1
41 Mengidentifikasi
pecahan-pecahan
senilai dengan gambar
dan model konkret
411 Menentukan pecahan
senilai dengan cara
mengalikan pembilang
dan penyebut dengan
angka yang sama
4 1
412 Menentukan pecahan
senilai dengan cara
membagi pembilang
dan penyebut dengan
angka yang sama
5 1
Jumlah Soal 5
SOAL PRETEST
Nama
Kelas
1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar
a
b
2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan
3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari
4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
HASIL KERJA PRETEST SISWA
SOAL POSTTEST
Nama
Kelas
1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar
a
b
2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan
3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari
4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
HASIL KERJA POSTTEST SISWA
PEDOMAN PENILAIAN
PRETEST
Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot
1 a
dan
b
dan
20
2
10
3 Pecahan yang senilai dengan
yaitu
dan
10
4 a
=
b
c
30
5 a
=
=
b
=
=
c
=
=
30
Jumlah 100
Panduan Penilaian Skor
x 100 = Nilai
POSTTEST
Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot
1 a
dan
b
dan
20
2
10
3 Pecahan yang senilai dengan
yaitu
dan
10
4 d
=
e
f
30
5 a
=
=
b
=
=
c
=
=
30
Jumlah 100
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan SD Inpres Banga-Banga
Mata Pelajaran Matematika
Kelas Semester IVGanjil
Tahun Pelajaran 20202021
Materi Pokok Pecahan Senilai
Alokasi Waktu 2 (35x2)
Pertemuan 2x Pertemuan
A Kompetensi Inti
1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya
2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan
tetangganya serta cintah tanah air
3 Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati
(mendengar melihat membaca) dan menanya berdasarkan ingin tahu
tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya dan benda-
benda yang dijumpainya di rumah di sekolah dan tempat bermain
4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis
dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat
dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia
B Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
31 Menjelaskan pecahan-pecahan
senilai dengan gambar dan
model konkret
312 Menunjukkan pecahan senilai
313 Menuliskan contoh pecahan
senilai
41 Mengidentifikasi pecahan- 411 Menentukan pecahan senilai
pecahan senilai dengan gambar
dan model konkret
dengan cara mengalikan
pembilang dan penyebut
dengan angka yang sama
412 Menentukan pecahan senilai
dengan cara membagi
pembilang dan penyebut
dengan angka yang sama
C Tujuan Pembelajaran
1 Siswa dapat menunjukkan pecahan senilai dengan tepat
2 Siswa dapat menuliskan contoh pecahan senilai dengan tepat
3 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan mengalikan pembilang
dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat
4 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan membagi pembilang
dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat
Karakter siswa yang diharapkan Religius Nasionalis Mandiri
Gotong Royong dan Integritas
D Materi Pembelajaran
1 Pengertian pecahan senilai
2 Contoh pecahan senilai
3 Mencari pecahan senilai dengan cara
a Mengalikan pembilang dan penyebut dengan angka yang sama
b Membagi pembilang dan penyebut dengan angka yang sama
E Pendekatan Model dan Metode Pembelajaran
Pendekatan Saintifik
Model Pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Metode Ceramah diskusi tanya jawab penugasan
F Media Pembelajaran
1 Gambar-gambar
2 Kancing baju warna-warni
G Sumber Belajar
1 Buku guru dan siswa matematika kelas IV
2 Buku petunjuk guru matematika kelas IV
3 Modulbahan ajar
4 Internet
5 Modul lain yang relevan
H Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran Alokasi Waktu
Pendahuluan Guru mengajak siswa untuk berdorsquoa
menurut agama dan keyakinan masing-
masing Religius
Siswa menyanyikan lagu wajib
Indonesia Raya Nasionalis
Guru melakukan komunikasi tentang
kehadiran siswa dengan mengabsen
Communication
Guru menyiapkan kesiapan psikis dan
fisik siswa
Pemberian motivasi kepada siswa
dengan melakukan tepuk semangat
bersama-sama
Guru memberikan apersepsi kepada
siswa
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
Communication
Guru melakukan tanya jawab yang
berhubungan dengan materi
Communication
10 Menit
Inti Mengamati
Guru menjelaskan mengenai materi
yang akan dibahas
Siswa memperhatikan penjelasan
guru
Guru membagi siswa menjadi 2
kelompok yang beranggotakan 5
orang siswa 1 kelompok untuk
berdikusi dengan teknik kancing
gemerincingCollaboration
Siswa mendengarkan penjelasan guru
tentang maksud dari teknik kancing
gemerincing
Siswa mengamati gambar yang
diperlihatkan guru kemudian guru
menyuruh siswa dalam kelompok
bersama-sama mengamati gambar
tersebut lalu menyebutkan pecahan
yang terdapat pada gambar dan
apakah senilai atau tidak
Siswa menjawab setiap pertanyaan
yang diberikan oleh guru Mandiri
Guru memberikan penguatan tentang
konsep pecahan senilai kepada siswa
Guru memberikan penjelasan kepada
siswa mengenai cara mencari pecahan
senilai dengan mengalikan atau
membagi pembilang dan penyebut
yang sama
Menanya
Siswa menanyakan materi yang
tidak dipahami pada guru
Mengumpulkan Data
siswa yang telah dikelompokkan
tadi mengumpulkan informasi
berdasarkan materi yang telah di
pelajari
Siswa mengerjakan lembar kerja
kelompok yang sudah dibagikan
oleh guru secara berkelompok
Gotong Royong
Mengasosiasi
Guru mengawasi masing-masing
kelompok dan memberi bantuan
kepada kelompok jika mengalami
kesulitan dalam mengerjakan tugas
yang diberikan Communication
Mengkomunikasikan
Guru memberikan kesempatan pada
tiap kelompok untuk menyampaikan
hasil diskusi kelompok
Communication
perwakilan salah satu kelompok yang
dipilih oleh guru mempresentasikan
hasil diskusinya dengan
kelompoknya
Setiap siswa yang maju kedepan
mengumpulkan kancingnya di tengah
meja kelompoknya
180 Menit
Setiap siswa mempunyai 2 kancing
ditangannya dalam artian setiap siswa
mempunyai kesempatan untuk
bertanya dan menanggapi kepada
kelompok lain
Jika kancing yang dimiliki seorang
siswa habis dia tidak boleh berbicara
lagi sampai temannya menghabiskan
kancing mereka
Jika semua kancing sudah habis
sedangkan tugas belum selesai
kelompok boleh mengambil
kesepakatan untuk membagi-bagi
kancing lagi dan mengulangi
prosedurnya kembali
Guru menanggapi dan memberikan
penguatan dengan menyampaikan
jawaban benar
Guru memberikan penghargaan
kepada setiap kelompok
Penutup Siswa diberi kesempatan untuk
bertanya apa yang mereka belum
pahami
Guru memberikan soal sebagai bentuk
evaluasi kepada siswa yang dikerjakan
secara individu untuk mengetahui
pemahaman konsep siswa Mandiri
Setelah semua selesai mengerjakan
soal hasil pekerjaan siswa
dikumpulkan dan guru memeriksa
hasil pekerjaan tersebut Mandiri
Siswa dan guru melakukan refleksi
kegiatan dengan cara meminta siswa
mengungkapkan perasaan dan
pendapatnya mengenai kegiatan
pembelajaran pada hari ini serta
materi apa saja yang telah dipelajari
Integritas
Untuk memotivasi siswa sebelum
pulang bersama-sama melakukan
tepuk semangat Communication
Sebelum pulang siswa berdoa
bersama-sama dipimpiin oleh ketua
kelas Religius
10 Menit
I Penilaian
1 Jenis penilaian Penilaian pengetahuan
Teknik penilaian Tes
Rubrik Penilaian Pemahaman Konsep Pecahan Senilai
No
Indikator
Pemahaman
Konsep
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Kriteria
Skor
1 Menyatakan
ulang sebuah
pecahan
a Menunjukkan
Pecahan Senilai
b Menuliskan
contoh pecahan
senilai
Menuliskan kalimat
matematika dengan
benar
10
menuliskan sebagian
kalimat matematika
5
Menuliskan jawaban
tapi salah
1
Tidak mengisi jawaban 0
2 Menyajikan
konsep dalam
bentuk
representasi
matematis
a Menggambarkan
bentuk yang
mewakili
pecahan
Menggambar bentuk
yang mewakili pecahan
sesuai dengan
bilangannya
10
Menggambar bentuk
yang mewakili pecahan
namun tidak sesuai
dengan bilangannya
5
Menggambar bentuk
yang mewakili tapi
salah
1
Tidak menggambar
bentuk yang mewakili
pecahan
0
b Menyatakan
pecahan dari
sebuah gambar
Menyatakan pecahan
yang sesuai dengan
gambar
10
Menyatakan pecahan
tetapi tidak sesuai
dengan gambar
5
menyatakan gambar
dan pecahan yang tidak
sesuai
1
Tidak menyatakan
pecahan yang sesuai
dengan gambar
0
3 Menggunakan
prosedur atau
operasi
tertentu
a Menentukan
pecahan senilai
dengan
mengalikan
Melakukan operasi
hitung dengan
mengalikan penyebut
dan pembilang dengan
10
pembilang dan
penyebut dengan
angka yang sama
angka yang sama
dengan tepat
Melakukan operasi
hitung dengan
mengalikan penyebut
dan pembilang dengan
angka yang sama tetapi
belum tepat
5
Melakukukan operasi
hitung tetapi salah
1
Tidak melakukan
operasi hitung
0
b Menentukan
pecahan senilai
dengan membagi
pembilang dan
penyebut dengan
angka yang sama
Melakukan operasi
hitung dengan
membagi penyebut dan
pembilang dengan
angka yang sama
dengan tepat
10
Melakukan operasi
hitung dengan
membagi penyebut dan
pembilang dengan
angka yang sama tetapi
belum tepat
5
Melakukukan operasi
hitung tetapi salah
1
Tidak melakukan
operasi hitung
0
Nilai akhir siswa =
x 100
2 Jenis penilaian Penilaian sikap
Teknik penilaian Non tes
No Nama
Perubahan Tingkah Laku
Disiplin Jujur Percaya Diri
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
Dst
Keterangan
K (Kurang) 1 C (Cukup) 2 B (Baik) 3 SB (Sangat Baik) 4
3 Jenis penilaian Penilaian keterampilan
Teknik penilaian Non tes
Rubrik Penilaian Kinerja Menyelesaikan Masalah Pecahan Senilai
No Nama Kriteria Penilaian
Kerja Sama Ketepatan Kejelasan
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1
2
3
Keterangan
Skor 4 Sangat baik Skor 2 Cukup
Skor 3 Baik Skor 1 Perlu bimbingan
Barru 21 September 2020
Mengetahui
Guru Kelas 4 Mahasiswa
Aminah SPd Lismayanti
NIP NIM 105401113516
Kepala SD Inpres Banga-Banga
Abdul Latif SPd MPd
NIP 19690412 200005 1 001
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS IV SD
INPRES BANGA-BANGA KABUPATEN BARRU
No Aktivitas Siswa
1 Siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar berlangsung
2 Siswa yang memperhatikan guru pada saat proses pembelajaran
berlangsung
3 Siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari teman-
temannya
4 Siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung
5 Siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing
6 Siswa yang bekerja sama dengan teman kelompok
7 Siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil
diskusinya
8 Siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
9 Siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan menambahkan
jawaban
10 Siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir pembelajaran
LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN
DAFTAR HADIR SISWA
DATA HASIL KEMAMPUAN AWAL PRETEST SISWA
DATA HASIL TES BELAJAR POSTTEST SISWA
DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
DAFTAR HADIR SISWA KELAS IV SD INPRES BANGA-BANGA
KABUPATEN BARRU
No Nama Siswa LP Pertemuan
1 2 3 4
1 Adelia p
P
R
E
T
E
S
T
radic radic
P
O
S
T
T
E
S
T
2 Akbar L radic radic
3 Aulifiah P radic radic
4 Irwansyah L radic radic
5 Muhammad Faiz Paki L radic radic
6 Muh Revan Anugrah L radic radic
7 Muhammad Takwin L radic radic
8 Nabila Zahira P radic radic
9 Nurhalisa P radic radic
10 Nurul Hidayat P radic radic
Keterangan
radic = Hadir
S = Sakit
A = Alfa
I = Izin
Jumlah siswa
Laki-laki 5 orang
Perempuan 5 orang
Banga-Banga September 2020
Peneliti
Lismayanti
Nim105401113516
DATA HASIL BELAJAR SISWA SEBELUM DITERAPKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING
(PRETEST)
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Adelia 63 Tidak Tuntas
2 Akbar 64 Tidak Tuntas
3 Aulifiah 81 Tuntas
4 Irwansyah 80 Tuntas
5 Muhammad Faiz Paki 36 Tidak Tuntas
6 Muh Revan Anugrah 59 Tidak Tuntas
7 Muhammad Takwin 74 Tidak Tuntas
8 Nabila Zahira 40 Tuntas
9 Nurhalisa 51 Tidak Tuntas
10 Nurul Hidayat 61 Tidak Tuntas
Jumlah 609
Rata-rata 609
Kategori Rendah
DATA HASIL TES BELAJAR SISWA SETELAH DITERAPKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING
(POSTTEST)
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Adelia 88 Tuntas
2 Akbar 79 Tuntas
3 Aulifiah 100 Tuntas
4 Irwansyah 100 Tuntas
5 Muhammad Faiz Paki 60 Tidak Tuntas
6 Muh Revan Anugrah 82 Tuntas
7 Muhammad Takwin 88 Tuntas
8 Nabila Zahira 59 Tidak Tuntas
9 Nurhalisa 70 Tuntas
10 Nurul Hidayat 81 Tuntas
Jumlah 807
Rata-rata 807
Kategori Tinggi
DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK
KANCING GEMERINCING
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
()
I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA
HASIL ANALISIS STATISTIK DAN INFERENSIAL
HASIL ANALISIS NILAI PRETEST DAN POSTTEST SISWA
HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL
HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA
HASIL ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF DAN INFERENSIAL
A Hasil Analsis Statistik Deskriptif
Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Pretest
X F FX
81 1 81
80 1 80
74 1 74
64 1 64
63 1 63
61 1 61
59 1 59
51 1 51
40 1 40
36 1 36
Jumlah 10 609
Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 609
sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai
rata-rata (mean) sebagai berikut
= sum
=
= 609
Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Posttest
X F FX
100 2 200
88 2 176
82 1 82
81 1 81
79 1 79
70 1 70
60 1 60
59 1 59
Jumlah 10 807
Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 807
sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai
rata-rata (mean) sebagai berikut
= sum
=
= 807
Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest
No X1 (Pretest) X2 (Posttest) d = X2 - X1 dsup2
1 63 88 25 625
2 64 79 15 225
3 81 100 19 361
4 80 100 20 400
5 36 60 24 576
6 59 82 23 529
7 74 88 14 196
8 40 59 19 361
9 51 70 19 361
10 61 81 20 400
Jumlah 198 4034
B Hasil Analisis Statistik Inferensial
Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut
a Mencari harga ldquoMDrdquo dengan menggunakan rumus
Md = sum
= 198
b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus
sum = sum sum
= 4034- 39204
= 1136
c Menentukan Harga tHitung
t =
radicsum
t =
radic
t =
radic
t =
radic
t =
t = 1767
d Menentukan Harga
Untuk mencari tTabel peneliti menggunakan tabel distribusi t
dengan taraf signifikan = 10 ndash 1 = 9 maka
diperoleh t005 = 1833
Setelah diperoleh tHitung = 1767 dan ttabel = 1833 maka tHitung gt
ttabel atau atau 1767 gt 1833 Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho
ditolak dan H1 diterima Ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap hasil belajar
matematika murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL
1 PRETEST
Ketuntasan belajar klasikal =
=
x 100
= 30
2 POSTTEST
Ketuntasan belajar klasikal =
=
x 100
= 80
HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TEKNIK KANCING GEMERINCING
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
()
I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
Mengukur persentase keberhasilan aktivitas Siswa
Keberhasilan aktivitas siswa =
=
= 845
LAMPIRAN D
TABEL DISTRIBUSI T-TABEL
KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI
KARTU KONTROL PENELITIAN
PERSURATAN
DOKUMENTASI
TABEL DISTRIBUSI T-TABEL
Dk 025 010 005 002 001 0005
1 1000 3078 6314 12706 31821 63657
2 0816 1886 2920 4303 6965 9925
3 0765 1638 2353 3182 4541 5841
4 0741 1533 2132 2766 3747 4604
5 0727 1476 2015 2571 3365 4032
6 0718 1440 1943 2447 3143 3707
7 0711 1415 1895 2365 2998 3499
8 0706 1397 1860 2306 2896 3355
9 0703 1383 1833 2262 2821 3250
10 0700 1372 1812 2228 2764 3169
11 0697 1363 1796 2201 2718 3106
12 0695 1356 1782 2178 2681 3055
13 0694 1350 1771 2160 2650 3012
14 0692 1345 1761 2145 2624 2977
15 0691 1341 1753 2132 2623 2947
16 0690 1337 1746 2120 2583 2921
17 0689 1333 1740 2110 2567 2898
18 0688 1330 1734 2101 2552 2878
19 0688 1328 1729 2093 2539 2861
20 0687 1325 1725 2086 2528 2845
21 0686 1323 1721 2080 2518 2831
22 0686 1321 1717 2074 2508 2819
23 0685 1319 1714 2069 2500 2807
24 0685 1318 1711 2064 2492 2797
25 0684 1316 1708 2060 2485 2787
26 0684 1315 1706 2056 2479 2779
27 0684 1314 1073 2052 2473 2771
KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI
KARTU KONTROL PELAKSANAAN PENELITIAN
PERSURATAN
DOKUMENTASI
Gambar 1 Pemberian Pretest
Gambar 2 Pembagian Kancing Pada Masing-Masing Anggota Kelompok
Gambar 3 Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Gambar 4 Pemberian Posttest
RIWAYAT HIDUP
Lismayanti Dilahirkan di Banga-Banga pada tanggal 14
Agustus 1998 dari pasangan Ayahanda Cagga dan Ibunda
Marni Anak pertama dari dua bersaudara Penulis masuk
sekolah dasar pada tahun 2004 di SD Inpres Banga-Banga dan
tamat pada tahun 2010 tamat di SMP Negeri 4 Barru pada
tahun 2013 dan tamat di SMK Negeri 1 Barru pada tahun 2016 Pada tahun yang
sama (2016) penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang ada di
Makassar yaitu Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) dan
mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) pada Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Atas berkat yang Maha Kuasa penulis
berhasil menyelesaikan seluruh mata kuliah yang diprogramkan dan semua itu
dilakukan dengan semangat dan usaha yang tinggi untuk mendapatkannya
vii
ABSTRAK
LISMAYANTI 2020 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV
SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru Skripsi Jurusan Pendidikan Guru
Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar Pembimbing I Nasrun dan Pembimbing II Kristiawati
Masalah utama dalam penelitian ini yaitu rendahnya hasil belajar
matematika siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru Jenis penelitian ini adalah penelitian Pre-
eksperimen dengan menggunakan desain penelitian One-Group Pretest-Posttest
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga
Kabupaten Barru Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik
sampel jenuh dengan menjadikan populasi sebagai sampel yaitu 10 orang
Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes lembar observasi dan
dokumentasi Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik
deskriptif dan inferensial dengan analisis uji t Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa nilai rata-rata hasil belajar matematika sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) yaitu 609 berada
pada kategori rendah sedangkan nilai rata-rata setelah diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) adalah 807 berada
pada kategori tinggi Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan uji t
diperoleh = 1833 dan = 1767 dimana gt Hal ini berarti
bahwa hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (H1) diterima Sehingga
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
Kata Kunci Teknik Kancing Gemerincing Hasil Belajar
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam Allah
yang paling agung untuk membuka jalan bagi setiap maksud kita Allah yang
paling suci untuk menjadi energi bagi petunjuk hidup dan kesuksesan kita Tiada
daya dan kekuatan kecuali dengan bimbingan dari-Nya sehingga skripsi dengan
judul ldquoPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing TerhadapHasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo dapat diselesaikan
Setiap orang dalam berkarya selalu mengharapkan kesempurnaan
termasuk dalam tulisan ini Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki tetapi penulis telah mengerahkan segala daya dan
upaya untuk membuat tulisan ini selesai dengan baik dan bermanfaat dalam dunia
pendidikan
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik
guna memperoleh gelar sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Universitas Muhammadiyah Makassar Skripsi ini berupaya memberi gambaran
dan informasi sejauh mana pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IVSD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan
tulisan ini Segala rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua
ix
orang tua saya yaitu ayahanda Cagga dan ibunda Marni yang telah berdoa
berjuang rela berkorban tanpa pamrih dalam mengasuh membesarkanmendidik
dan membiayai penulis dalam proses pencarian ilmu Tak lupa pula penulis
mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada
1 Prof Dr H Ambo Asse MAg Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar
2 Erwin Akib SPd MPd PhD Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
3 Aliem Bahri SPd MPd Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar
4 Ernawati SPd MPd Sekretaris Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar
5 Dr Nurlina SSi MPd Penasehat akademik yang senantiasa memberikan
masukan dan bimbingan selama proses perkuliahan
6 Nasrun SPd MPd Pembimbing I dan Kristiawati SPd MPd
Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan
bimbingan arahan serta motivasi sejak awal penyusunan proposal hingga
selesainya skripsi ini
7 Bapak-bapak dan Ibu-bu Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar yang telah ikhlas mentransfer ilmunya kepada penulis
x
8 Abdul Latif SPd MPd Kepala Sekolah SD Inpres Banga-Banga
Kabupaten Barru atas bantuannya selama penulis mengadakan penelitian
9 Aminah SPd Guru kelas IV Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
sekaligus sebagai Validator ats segala bimbingan dan kerja samanya selama
penulis mengadakan penelitian
10 BapakIbu Guru serta seluruh Staf SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
yang telah memberikan bantuan dan petunjuknya selama penulis mengadakan
penelitian
11 Siswa-siswi SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru atas kerja sama
motivasi serta semangatnya dalam mengikuti proses pembelajaran
12 Rekan seperjuangan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Angkatan 2016 terkhusus kelas D Universitas Muhammadiyah Makassar
terima kasih atas solidaritas yang diberikan selama menjalani perkuliahan
semoga keakraban dan kebersamaan kita tidak berakhir sampai disini
13 Sahabat-sahabatku yang setia dan tulus memberikan doa dukungan dan
masukan kepada penulis demi terselesainya skripsi ini serta seluruh keluarga
besar
14 Semua pihak yang telah memberikan bantuan yang tidak sempat disebutkan
satu persatu semoga menjadi ibadah dan mendapat imbalan dari-Nya
Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis senantiasa
mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak karena penulis yakin bahwa
suatu persoalan tidak akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan Mudah-
xi
mudahan skripsi ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca terutama bagi diri
pribadi penulis Amin Yaa Rabbal Alamiinn
Makassar Oktober 2020
Penulis
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING iii
SURAT PERNYATAAN iv
SURAT PERJANJIAN v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN vi
ABSTRAK vii
KATA PENGANTAR viii
DAFTAR ISI xii
DAFTAR TABEL xiv
DAFTAR GAMBAR xv
DAFTAR LAMPIRAN xvi
BAB I PENDAHULUAN 1
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 5
C Tujuan Penelitian 5
D Manfaat Penelitian 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA 7
A Kajian Teori 7
1 Hasil Belajar 7
2 Matematika 9
3 Model Pembelajaran Kooperatif 11
xiii
4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing 14
5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing 16
6 Kaitan Antara Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika 17
B Hasil Penelitian yang Relevan 18
C Kerangka Pikir 20
D Hipotesis Penelitian 23
BAB III METODE PENELITIAN 24
A Rancangan Penelitian 24
B Populasi dan Sampel 25
C Definisi Operasional Variabel 26
D Instrumen Penelitian 26
E Teknik Pengumpulan Data 27
F Teknik Analisis Data 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34
A Hasil Penelitian 34
B Pembahasan 41
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 44
A Simpulan 44
B Saran 44
DAFTAR PUSTAKA 45
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 12
Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar 30
Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa 31
Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan
Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing 34
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika Siswa
Sebelum (Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model
Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 35
Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum
(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 37
Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 38
Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siswa Selama Proses
Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing 40
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir 22
Gambar 31 Desain One Group Pretest-Posttest Design 24
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN
Kisi-Kisi Instrumen Soal
Soal Pretest dan Hasil Kerja Pretest Siswa
Soal Postest dan Hasil Kerja Posttest Siswa
Pedoman Penilaian
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa
LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN
Daftar Hadir Siswa
Data Hasil Tes Kemampuan Awal Pretest Siswa
Data Hasil Tes Belajar Posttest Siswa
Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa
LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA
Hasil Analisis Statistik Deskriptif Dan Inferensial
Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest Siswa
Hasil Analisis Data Ketuntasan Klasikal
Hasil Analisis Data Aktivitas Siswa
LAMPIRAN D
Tabel Distribusi T-Tabel
Kartu Kontrol Bimbingan Skripsi
Kartu Kontrol Penelitian
Persuratan
Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Model pembelajaran merupakan suatu kegiatan perencanaan yang
dirancang oleh guru untuk pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan
tertentu Model pembelajaran sangat penting diterapkan dalam proses
pembelajaran karena dapat membantu memperjelas prosedur hubungan serta
keadaan keseluruhan dari apa yang sudah direncanakan Menurut Joyce dan Weil
(Wati2017) terdapat beberapa alasan pentingnya model pembelajaran yaitu
pertama memperjelas hubungan fungsional diantara berbagai komponen unsur
atau elemen sistem tertentu Kedua prosedur yang akan ditempuh dalam
melaksanakan kegiatan dapat dijelaskan secara tepat Ketiga model pembelajaran
akan mempermudah para administrator untuk mengidentifikasi komponen elemen
yang mengalami hambatan jika kegiatan yang dilaksanakan tidak efektif
Keempat mengidentifikasi secara tepat cara-cara untuk mengadakan perubahan
jika pendapat ketidaksesuaian dari apa yang telah dirumuskan dan kelima yaitu
dengan dengan menggunakan model pembelajaran guru dapat menyusun tugas-
tugas siswa menjadi suatu kesuluruhan yang terpadu
Menurut Suprihatiningrum (2016143) ada dua macam alasan pentingnya
model pembelajaran yaitu pertama istilah model mempunyai makna yang lebih
luas daripada strategi metode atau prosedur Kedua model dapat berfungsi
sebagai sarana komunikasi yang penting dalam mengajar di kelas
2
Dengan memperhatikan kerangka pengetahuan di atas peneliti menarik
kesimpulan bahwa kedudukan model pembelajaran sangat penting dalam proses
pembelajaran karena dapat membantu dan memperlancar proses pembelajaran di
kelas dan proses pembelajaran akan lebih efektif dan efisien jika model
pembelajaran yang dipilih sesuai dengan materi yang akan diajarkan
Model pembelajaran sangat bermanfaat bagi guru dan siswa Bagi guru
yaitu pertama memudahkan dalam melaksanakan tugas pembelajaran berdasarkan
dengan langkah-langkah yang akan ditempuh sesuai dengan waktu tujuan
kemampuan daya serap siswa dan ketersediaan media yang ada Kedua dapat
dijadikan sebagai alat untuk mendorong aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran Ketiga memudahkan guru untuk melakukan analisis terhadap
perilaku siswa secara individu maupun kelompok dan keempat yaitu
memudahkan guru dalam menyusun bahan pertimbangan dalam merencanakan
penelitian tindakan kelas dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran
Sedangkan bagi siswa yaitu pertama memberikan kesempatan kepada siswa
untuk berperan aktif dalam kegiatan proses belajar pembelajaran Kedua dapat
memudahkan siswa untuk memahami materi pembelajaran yang diajarkan guru
Ketiga mendorong semangat belajar siswa serta ketertarikannya dalam mengikuti
proses pembelajaran secara penuh dan keempat yaitu dapat melihat atau
membaca kemampuan pribadi dikelompoknya secara objektif (Octavia 2020 15-
16)
3
Menurut Pardamean (2015) bahwa model pembelajaran bermanfaat
untuk mengefektifkan dan mengefisienkan pencapaian tujuan pembelajaran
Indikatornya adalah guru dan siswa fokus pembelajaran guru mudah mentransfer
isi pelajaran kepada siswa siswa juga mudah menangkap isi pelajaran
tersebutWaktu yang tersedia untuk satu materi secara efesien dan efektif dapat
dimanfaatkan secara maksimal Ketertarikan dan minat siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran cenderung tinggi Guru dan siswa tidak mudah bosan
membahas isi materi pelajaran
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti
dengan guru kelas IV atas nama Aminah pada tanggal 20 Juli 2020 di SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barru bahwa hasil belajar matematika siswa masih
tergolong rendah karena masih banyak siswa yang belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 70 Penyebab hasil
belajar matematika rendah yaitu siswa kurang aktif dan terlibat pada saat proses
pembelajaran berlangsung serta kurangnya semangat dan motivasi siswa dalam
menerima materi yang disampaikan oleh guru Ketika guru menjelaskan materi
sebagian siswa tidak memperhatikan karena guru belum menciptakan model
pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa kurang memahami materi yang
disampaikan oleh guru dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu kelompok
karena ketika siswa diberikan tugas kelompok hanya sebagian anggota kelompok
yang aktif mengerjakannya hanya siswa pintar saja yang aktif dalam pembelajaran
berkelompok
4
Untuk mengatasi permasalahan di atas diperlukan kreatifitas guru dalam
memilih model pembelajaran yang dapat mendorong siswa agar aktif dan terlibat
serta semangat pada saat proses pembelajaran berlangsung Adapun model yang
dimaksud yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Bagi siswa dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing dapat membantu mempermudah siswa dalam memahami
materi yang diajarkan dan melatih siswa untuk berkomunikasi bekerja sama
berfikir dan mengungkapkan ide-ide bersama anggota kelompoknya masing-
masing dalam menyelesaikan soal-soal atau permasalahan yang diberikan oleh
guru Siwa juga diharapkan dapat termotivasi semangat dan aktif dalam
pembelajaran matematika sehingga hasil belajarnya dapat meningkat Sedangkan
bagi guru melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif model
pembelajaran yang bisa digunakan pada saat mengajar
Menurut Erika dkk (2018142) bahwa teknik kancing gemerincing
merupakan teknik pembelajaran kooperatif yang dapat membantu guru mencapai
tujuan dalam proses pembelajaran secara tidak langsung mengajak siswa untuk
aktif dalam proses pembelajaran Ciri khas dari model pembelajaran ini yaitu
semua siswa diberi 2 atau 3 buah kancing sebagai syarat yang harus dikeluarkan
jika mereka ingin berbicara dan jika kancingnya habis maka siswa tersebut tidak
boleh berbicara lagi
Dalam teknik pembelajaran kancing gemerincing masing-masing anggota
kelompok memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapatnyaPenggunaan
kancing digunakan sebagai alat yang dirancang dalam model pembelajaran
5
kooperatif teknik kancing gemerincing ini dimaksudkan agar setiap siswa dapat
bertanggung jawab atas tugas yang diberikan Jadi dalam satu kelompok tidak
ada anggota kelompok yang mempunyai posisi dominan karena masing-masing
anggota kelompok mempunyai kesempatan yang sama untuk aktif dalam
pembelajaran dimana siswa yang awalnya bersifat pasif akan termotivasi dan ikut
aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga hasil belajar matematika
siswa dapat meningkat
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis penulis tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul ldquoPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid
Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas maka rumusan
masalah dalam penelitian ini yaitu ldquoApakah Ada Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika
Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-banga Kabupaten Barrurdquo
C Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini yaitu
ldquoUntuk Mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
6
D Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut
1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran
dalam pengembangan ilmu terutama yang berkaitan dengan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
2 Manfaat Praktis
a Bagi Siswa
Memberikan pengetahuan semangatdan motivasi untuk belajar
lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar yang
diperoleh dapat tercapai
b Bagi Guru
Penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing ini sangat diharapkan dapat bermanfaat bagi guru dalam
proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan keaktifan dan
pemahaman siswa sehingga tercapainya proses belajar mengajar yang
diharapkan
c Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik
kepada sekolah dalam rangka perbaikan proses dan hasil belajar siswa
d Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk
penelitian selanjutya
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A Kajian Teori
1 Hasil Belajar
a Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada diri seseorang
sebagai hasil dari peroses belajar siswa baik itu terjadi perubahan pengetahuan
pemahaman sikap dan tingkah laku kecakapan keterampilan dan kemampuan
serta perubahan aspek-aspek yang lain yang ada pada individu yang belajar
Menurut Nawawi (Fiona 201912) bahwa hasil belajar adalah tingkat
keberhasilan peserta didik yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh
dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu Adapun Menurut
Yudha (201834) bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta
didik setelah menerima pembelajaran yang meliputi aspek kognitif Hal ini
sejalan dengan pendapat Susanto (20125) bahwa hasil belajar adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah kegiatan belajar
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah skor yang diperoleh siswa setelah ia menerima proses pembelajaran
untuk mengetahui sampai dimana tingkat pemahamannya terhadap suatu materi
yang telah dipelajari berupa tes dan biasanya diwujudkan dengan nilai tertentu
Dalam penelitian ini hasil belajar yang ingin dicapai siwa yaitu terkait dengan
aspek kognitif siswa setelah ia menerima suatu materi pembelajaran
8
b Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Purwanto (Yudha 201836) bahwa faktor yang mempengaruhi
hasil belajar terdiri dari dua faktor yaitu faktor dari dalam peserta didik (intern)
yaitu fisiologi dan psikologis dan faktor dari luar (ektern) peserta didik yaitu
lingkungan dan instrumental
Hal ini sejalan dengan pendapat Djamarah (Yudha 201836-37) faktor
yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu
1) Faktor Intern
a) Faktor fisiologis adalah faktor yang terdiri dari kondisi fisiologis
kondisi panca indra
b) Faktor Psikologi adalah faktor yang terdiri dari minat kecerdasan
bakat motivasi dan kemampuan kognitif
2) Faktor Ekstern
a) Faktor lingkungan terdiri dari lingkungan alami dan lingkungan
sosial budaya
b) Faktor Instrumental terdiri dari kurikulum program sarana dan
fasilitas guru
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang
mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor intern (dalam diri) dan faktor ekstern
(luar diri) Kedua faktor tersebut saling berkaitan sehingga siswa perlu
mendapatkan perhatian terhadap keadaannya baik itu dari segi fisik psikis dan
cara belajar di sekolah
9
2 Matematika
a Pengertian Matematika
Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang diajarkan di setiap
jenjang sekolah mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga ke perguruan tinggi
Dalam tulisan Suwangsih dan Tiurlina istilah matematika berasal dari bahasa
Yunani yaitu mathematike yang artinya mempelajari Kata mathematike berasal
dari kata mathema yang memiliki arti pengetahuan atau ilmu
(knowledgescience) Selain itu kata mathematike berhubungan juga dengan kata
lain yang hampir sama yaitu mathein atau mathenein yang berarti berpikir
(Isrokrsquoatun dan Amelia Rosmala 20193)
Menurut Ruseffendi (Al-Tabany 20151) matematika adalah bahasa
simbol ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif ilmu
yang membahas tentang pola keteraturan dan struktur yang terorganisasi dimulai
dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan ke aksioma atau
postulat dan terakhir yaitu ke dalil
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika
merupakan suatu ilmu yang mempelajari bagaimana proses berpikir secara kritis
dan masuk akal untuk mendapatkan suatu kebenaran
b Ciri-Ciri Pembelajaran Matematika
Menurut Suwangsih (wandini 20198) bahwa ciri-ciri pembelajaran
matematika di SD adalah sebagai berikut
a) Pembelajaran matematika menggunakan metode spiral metode spiral ini
melambangkan adanya keterkaitan antara suatu materi dengan materi
10
lainnya Topik sebelumnya menjadi prasyarat untuk memahami topik
berikutnya atau sebaliknya
b) Pembelajaran matematika dilakukan secara bertahap Materi pembelajaran
matematika dilakukan secara bertahap yang dimulai konsep-konsep yang
sederhana menuju konsep yang lebih kompleks
c) Pembelajaran matematika menggunakan metode induktif sedangkan
matematika merupakan ilmu deduktif namun sesuai tahap perkembangan
siswa maka pembelajaran matematika di SD digunakan metode induktif
d) Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi artinya tidak
ada pertentangan antara kebenaran yang satu dengan kebenaran lainnya
Suatu pernyataan dianggap benar jika didasarkan kepada pernyataan-
pernyataan sebelumnya yang telah diterima kebenarannya
e) Pembelajaran matematika hendaknya bermakna artinya konsep
matematika tidak diberikan dalam bentuk jadi tapi sebaliknya siswalah
yang harus mengonstruksi konsep tersebut
c Tujuan Pembelajaran Matematika
Menurut Depdikbud (Wandini 201911-12) bahwa tujuan pembelajaran
matematika di Sekolah Dasar yaitu sebagai berikut
1) Mengembangkan keterampilan berhitung siswa sebagai latihan dalam
kehidupan sehari-hari
2) Menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialihgunakan melalui
kegiatan matematika
11
3) Mengembangkan kemampuan dasar matematika sebagai bekal belajar
lebih lanjut
4) Membentuk sikap logis kritis cermat kreatif dan disiplin
3 Model Pembelajaran Kooperatif
a Pengertian Model Pembelajaran
Dalam suatu proses pembelajaran diperlukan model pembelajaran yang
dapat membuat suasana belajar lebih efektif dan menyenangkan Menurut Joyce
dan Weil (Rusman 2012133) bahwa model pembelajaran adalah segala sesuatu
yang dirancang dalam membentuk kurikulum merancang bahan-bahan
pembelajaran dan membimbing proses pembelajaran di dalam kelas
Menurut Adi (Suprihatiningrum 2016142) bahwa model pembelajaran
merupakan suatu kerangka yang menggambarkan prosedur dalam
mengorganisasikan pengalaman pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam
merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran adalah suatu kegiatan perencanaan yang dirancang untuk
pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan tertentu
b Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan model
pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok-
kelompok kecil yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan
struktur kelompok yang bersifat heterogen (Rusman 2012202) Adapun
12
menurut Djamarah (2018270) bahwa pembelajaran kooperatif adalah model
pembelajaran yang dimana para siswa bekerja sama di dalam kelompok-
kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
kooperatif adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu kelompok
kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang siswa untuk saling berinteraksi
dan bekerjasa sama dengan anggota kelompoknya
c Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Menurut Ibrahim dkk (Suprihatiningrum 2016192-193) dalam
pembelajaran kooperatif terdapat 6 langkah utama atau tahapan yaitu sebagai
berikut
Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Fase Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Fase -1
Menyampaikan
tujuan pembelajaran
dan memotivasi
siswa
Guru menyampaikan
semua tujuan pelajaran
yang ingin dicapai pada
pelajaran tersebut dan
memotivasi siswa untuk
belajar
Siswa memperhatikan guru
pada saat guru menyampaikan
tujuan pembelajaran dan siswa
harus semangat untuk ikut
dalam proses pembelajaran
Fase-2
Menyajikan
informasi
Guru menyajikan
informasi kepada siswa
dengan jalan demonstrasi
atau lewat bahan bacaan
Siswa memperhatikan materi
yang disampaikan oleh guru
dan bertanya jika ada materi
yang kurang dimengerti
Fase-3
Mengorganisasikan
siswa ke dalam
kelompok-kelompok
belajar
Guru menjelaskan kepada
siswa bagaimana caranya
membentuk kelompok
belajar dan membantu
setiap kelompok agar
melakukan transisi secara
efisien
Siswa memperhatikan guru
ketika menjelaskan Setelah
guru menjelaskan tentang cara
berkelompok maka siswa
harus tahu bahwa semua
aggota kelompok memiliki
tujuan yang sama dan harus
berbagi tugas dan tanggung
jawab yang sama di antara
anggota kelompok
13
Fase-4
Membimbing
kelompok bekerja
dan belajar
Guru membimbing
kelompok-kelompok
belajar pada saat mereka
mengerjakan tugas
mereka
Siswa mengerjakan tugas
kelompok yang diberikan
dengan cara bekerja sama
dengan anggota kelompoknya
melalui bimbingan guru
Fase-5
Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil
belajar tentang materi yang
telah dipelajari atau
masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
kerjanya
Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
diskusinya
Fase-6
Memberikan
penghargaan
Guru mencari cara-cara
untuk menghargai baik
upaya maupun hasil
belajar individu dan
kelompok
Siswa harus saling mengargai
jawaban ketika jawaban
mereka berbeda setiap
kelompok dan harus
mempertanggungjawabkan
jawabannya
d Teknik-Teknik Pembelajaran Kooperatif
Menurut Huda (2017134) dalam pembelajaran kooperatif terdapat 14
teknik pembelajaran yang dapat diterapkan di dalam kelas antara lain Mencari
Pasangan Bertukar Pasangan Berpikir Berpasangan Berbagi Berkirim Salam
dan Soal Kepala Bernomor Kepala Bernomor Terstruktur Dua tinggal Dua
Tamu Keliling Kelompok Kancing Gemerincing Keliling Kelas Lingkaran
Dalam Lingkaran Luar Tari Bambu jigsaw dan Bercerita Berpasangan
Berdasarkan uraian di atas salah satu teknik pembelajaran kooperatif
yang diterapkan dalam penelitian ini adalah teknik kancing gemerincing Peneliti
memilih teknik kancing gemerincing karena dalam teknik ini siswa dapat terlibat
secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajarnya dapat
meningkat
14
4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing
a Pengertian TeknikKancing Gemerincing
Menurut Widyarty (201311) teknik kancing gemerincing merupakan
suatu model pembelajaran yang bertujuan untuk mengatasi hambatan
pemerataan kesempatan siswa yang sering mewarnai kerja kelompok dan setiap
siswa berhak mendapatkan kesempatan untuk berperan serta pada kelompoknya
masing-masing Sedangkan menurut Ulya (201932) bahwa teknik kancing
gemerincing merupakan metode yang dikembangkan oleh Spencer kagan
dimana masing-masing anggota kelompoknya mendapatkan kesempatan untuk
menyampaikan pendapat mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran
orang lain
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran teknik kancing gemerincing adalah suatu teknik pembelajaran
dimana dalam proses pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada semua
anggota kelompok untuk berpendapat
b Prosedur PelaksanaanTeknik Kancing Gemerincing
Dalam proses pembelajaran teknik kancing gemerincing terdapat
langkah-langkah model pembelajaran Menurut Huda (2011142-143) langkah-
langkah dari teknik kancing gemerincing yaitu
1) Guru menyiapkan satu kotak kecil yang berisi kancing-kancing (atau
benda-benda lainnya)
15
2) Masing-masing anggota dari setiap kelompok mendapatkan 2 atau 3 buah
kancing (jumlah kancing bergantung pada sukar tidaknya tugas yang
diberikan)
3) Setiap kali anggota selesai berbicara atau mengeluarkan pendapat ia harus
menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkannya di tengah-tengah
meja kelompok
4) Jika kancing yang dimiliki salah seorang siswa habis dia tidak boleh
berbicara lagi sampai semua rekannya menghabiskan kancingnya masing-
masing
5) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok
boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan
mengulangi prosedurnya kembali
d Kelebihan dan Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing
Menurut Ulya (201830-31) teknik kancing gemerincing memiliki
beberapa kelebihan dan kelemahan yaitu sebagai berikut
1) Kelebihan Teknik Kancing Gemerincing
a) Mengatasi hambatan pemerataan kesempatan berbicara siswa dalam
beriskusi
b) Mendorong siswa agar dapat aktif berbicara pada saat proses
pembelajaran berlangsung
c) Memberikan kesempatan bagi siswa yang tidak aktif untuk
menyampaikan pendapatnya pada saat berdiskusi sehingga siswa
16
yang tidak aktif memiliki kesempatan yang sama untuk
menyampaikan pendapatnya
2) Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing
a) Pengelolaan waktu saat persiapan dan pelaksanaan perlu
diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran terutama
dalam proses pembentukan kualitas pengetahuan siswa
b) Memerlukan waktu yang cukup lama jika guru tidak terlalu
memahami dengan baik materi yang akan diajarkan
c) Model ini susah diterapkan jika jumlah siswa terlalu banyak
5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing
Langkah-langkah yang akan di terapkan dalam penelitian ini yaitu
sebagai berikut
1) Menyiapkan bahan ajar dan media pembelajaran
2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa
3) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari
4) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5
orang siswa Kemudian membagikan soal kepada masing-masing
kelompok
5) Guru kemudian menyuruh semua anggota dari masing-masing kelompok
untuk mengerjakan tugas yang diberikan dengan cara bekerja sama
Setelah itu guru membagikan kancing berwarna kepada masing-masing
anggota kelompok Setiap anggota kelompok mendapatkan dua buah
17
kancing berwarna dan guru kemudian menjelaskan cara penggunaan
kancing yang dipegang oleh setiap siswa
6) Guru mengawasi masing-masing kelompok dan memberi bantuan kepada
kelompok jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas yang
diberikan
7) Jika tugas kelompok yang diberikan telah selesai guru meminta siswa
agar maju kedepan dengan cara menunjuk siswa yang mengacungkan
tangannya untuk menuliskan hasil kerja kelompoknya dan kelompok lain
menanggapinya apakah jawabannya sama atau tidak secara bergantian
Lakukan hal tersebut secara berulang sampai nomor dan soal yang
diberikan sudah dibahas semua
8) Siswa yang maju kedepan mengumpulkan kancingnya di tengah meja
kelompoknya
9) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok
boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan
mengulangi prosedurnya kembali
6 Kaitan Antara Model Pembelajaraan Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika
Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing menekankan
keaktifan semua anggota dalam suatu kelompok untuk menyelesaikan suatu
permasalahan yang diberikan oleh seorang guru dimana mereka saling membantu
satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan agar hasil belajar mereka bisa
meningkat secara merata Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat
18
membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih
siswa untuk bekerja sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif
dan terlibat dalam proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti
pembelajaran
Untuk tugas-tugas yang terstruktur seperti matematika diskusi jarang
dibutuhkan karena dalam tugas-tugas seperti ini biasanya sudah terdapat satu
jawaban benar Akan tetapi meskipun pembelajaran matematika yang bersifat
terstruktur tetapi model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing bisa
digunakan tergantung sejauh mana guru dapat membantu siswa memahami jenis
bantuan seperti apa yang mereka perlukan untuk mengerjakan tugas dalam suatu
kelompok
Mengingat pembelajaran kooperatif dikembangkan dari teori
konstruktivisme dimana siswa dituntut untuk mengembangkan pengetahuan awal
mereka secara mandiri agar terjadi pembelajaran yang bermakna Hal ini sejalan
dengan pembelajaran matematika yang pada dasarnya adalah penanaman konsep
Dimana dituntut pula pembelajaran yang bermakna agar konsep matematika itu
sendiri mudah dimengerti oleh siswa
B Hasil Penelitian yang Relevan
Pada bagian ini peneliti akan mengkaji penelitian yang relevan dengan
penelitian penulis Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya
diantaranya sebagai berikut
19
a) Jurnal Dwi Purwanto (2016) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa persentase observasi komunikasi matematis siwa pada
siklus I sebesar 5625 meningkat menjadi 7500 pada siklus II Rata-rata
nilai evaluasi belajar siswa pada siklus I mencapai 6990 dengan jumlah siswa
yang tuntas 21 siswa dan persentase ketuntasan 6562 meningkat menjadi
7615 pada siklus II dengan jumlah siswa yang tuntas 24 siswa dan persentase
ketuntasan 7500 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dapat
meningkatkan komunikasi matematis dan hasil belajar matematika pada siswa
kela VIII di SMP Negeri 11 Purworejo Persamaan dalam penelitian ini yaitu
sama-sama menggunakan teknik kancing gemerincing dan mata pelajaran
yang sama Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian sasaran
penelitian dan lokasi penelitian
b) Jurnal Nurul Wisna Afianti (2017) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian
ini menunjukkan presentase keaktifan belajar peserta didik pada siklus I
sebesar 617 dengan kategori cukup aktif dan persentase ketuntasan hasil
belajar peserta didik sebesar 46675 Pada siklus II persentase keaktifan
belajar peserta didik mengalami peningkatan menjadi 8609 dengan kategori
sangat aktif dan hasil belajar peserta didik juga meningkat dengan persentase
ketuntasan sebesar 8333 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat
disimpulkan bahwa keaktifan dan hasil belajar IPA melalui model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing mengalami peningkatan
Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan teknik
20
kancing gemerincing Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian
sasaran penelitian lokasi penelitian dan mata pelajaran
c) Jurnal Komang Sucipta (2018) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 1412
sedangkan nilai rata-rata pada kelompok kontrol sebesar 975 Dari uji
prasyarat data bahwa data berdistribusi normal dan memiliki varians yang
homogeny kemudian dilanjutkan dengan uji-t diperoleh thitung= 365 dan ttabel
= 201 dengan taraf signifikan 5 dan (db) 49 sehinggaH1 diterima dan H0
ditolak Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
dengan kelompok siswa yang mengikuti proses pembelajaran konvensional
pada siswa kelas V SD Negeri 3 Sangkan Gunung melalui proses
pembelajaran Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan
teknik kancing gemerincing dan jenis metode penelitian yang sama
Sedangkan perbedaannya terletak pada sasaran penelitian lokasi penelitian
dan mata pelajaran
C Kerangka Pikir
kerangka pikir merupakan bagian penelitian yang menggambarkan alur
pikir suatu penelitian Keberhasilan siswa dalam belajar dapat diukur dengan hasil
belajar yang diperoleh siswa selama mengikuti proses kegiatan pembelajaran
Pada saat proses pembelajaran berlangsung hanya sebagian siswa yang aktif dan
terlibat dalam pembelajaran Motivasi dan semangat siswa masih kurang untuk
21
belajar sehingga cepat mengalami rasa bosan dan jenuh Pada saat guru
menjelaskan materi sebagian siswa tidak memperhatikan sehingga kurang
mengerti dengan materi yang diajarkan karena model pembelajaran yang
digunakan guru kurang bervariasi dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu
kelompok Hal tersebut mengakibatkan rendahnya hasil belajar matematika siswa
Masalah tersebut merupakan gambaran secara umum tentang permasalahan yang
terdapat pada kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
Untuk memaksimalkan hasil belajar siswa salah satu model
pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses
pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat membantu siswa dalam
memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih siswa untuk bekerja
sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif dan terlibat dalam
proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti pembelajaran
Sebelum model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
diterapkan maka terlebih dahulu dilakukan tes berupa pretest dan posttest setelah
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diterapkan dalam
pembelajaran Setelah itu data dari pretest dan posttest dibandingkan lalu
dianalisis untuk mendapatkan hasil atau kesimpulan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran matematika Berdasarkan uraian tersebut dapat digambarkan bagan
kerangka pikir model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
sebagai berikut
22
Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir
Rendahnya Hasil Belajar Matematika Siswa
Kelas IV SD Inpres Banga-Banga
Pretest
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing
Posttest
Hasil Belajar
Analisis
Temuan
Siswa kurang aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran
Kurangnya semangat dan motivasi siswa untuk belajar
Model pembelajaran yang kurang bervariasi
Kerja sama dalam kelompok masih kurang
23
D Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang kajian pustaka
maupun kerangka pikir dalam penelitian ini digunakan hipotesis sebagai berikut
ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-
Banga Kabupaten Barrurdquo
Adapun hipotesis statistik dari penelitian ini yaitu
Keterangan
micro1 Rata-rata hasil belajar sebelum diberikan perlakuan
micro2 Rata-rata hasil belajar setelah diberikan perlakuan
Ho Tidak ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
H1 Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-
Banga Kabupaten Barru
Ho micro1 = micro2
H1 micro1ltmicro2
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A Rancangan Penelitian
1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimen Penelitian eksperimen adalah suatu kegiatan penelitian yang
dilakukan peneliti untuk menilai suatu perlakuan (treatment) pendidikan
terhadap suatu objek atau objek penelitian untuk menguji hipotesis Jenis
penelitian eksperimen yang digunakan adalah pre-eksperimental design
Penelitian pre-eksperimental design belum merupakan eksperimen
sungguh-sungguh karena masih terdapat variable luar yang ikut berpengaruh
terhadap terbentuknya variable dependen Jadi hasil eksperimen yang merupakan
variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen
Hal ini terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih
secara random (Sugiyono 201574)
2 Desain Penelitian
Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah one-group
pretest-postest design Pada desain ini terdapat pretest yang diberikan sebelum
postest setelah perlakuan Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut
Gambar 31 Desain One group pretest-postest
O1 X O2
Pretest Treatment Posttest
25
Keterangan
O1 Nilai pretest sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing
O2 Nilai posttest setelah dilaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran matematika teknik kancing
gemerincing
X Perlakuan berupa pembelajaran matematika melalui model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
B Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201580) Populasi
dalam penelitian ini adalah murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru yang berjumlah 10 orang
2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi misalnya karena keterbatasan dana tenaga dan
waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu
(Sugiyono 201581) Dalam teknik pengambilan sampel peneliti menggunakan
sampel jenuh Sampel jenuh merupakan teknik pengambilan sampel bila semua
26
anggota populasi digunakan Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif
kecil (Sugiyono 201585) Sampel dalam penelitian ini adalah murid kelas IV
SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru yang berjumlah 10 orang
C Definisi Operasional Variabel
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek
pengamatan penelitian Dalam penelitian ini mengkaji dua variabel yaitu ldquoModel
Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincingrdquo sebagai variabel bebas
(X) dan ldquoHasil Belajar Matematikardquo sebagai variabel terikat (Y)
1 Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing adalah suatu
model pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok dimana masing-
masing anggota kelompok mendapatkan sebuah kancing berwarna sebagai
penanda apabila mereka berpendapat Masing-masing siswa harus
bertanggungjawab atas kancing yang dimiliknya
2 Hasil belajar matematika adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah
melalui kegiatan proses pembelajaran Hasil belajar matematika siswa yang
dimaksud adalah nilai yang diperoleh siswa sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dan sesudah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diberi
(posttest)
D Instrumen Penelitian
Adapun instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
27
1 Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa
selama penelitian berlangsung Dalam hal ini peneliti mengamati aktivitas
belajar siswa selama proses berlangsungnya pembelajaran
2 Soal Tes
Tes hasil belajar matematika digunakan untuk memperoleh informasi
tentang penguasaan siswa terhadap pembelajaran matematika sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing yang
biasa disebut pretest dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing yang biasa disebut posttest Soal tes dibuat
berdasarkan materi yang diberikan selama penelitian berlangsung dengan
berdasarkan rumusan indikator pembelajaran Soal tes ini akan
dikembangkan dalam bentuk tes uraian (essay) yang berjumlah 5 soal
3 Dokumentasi
Instrumen dari dokumentasi ini adalah kamera yang digunakan untuk
mengambil beberapa gambar atau foto kegiatan dan aktivitas siswa selama
proses pembelajaran berlangsung
E Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk
mengumpulkan data penelitiannya Untuk mengumpulkan data dalam penelitian
ini dilakukan dengan cara sebagai berikut
28
1 Observasi
Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan
langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang akan diteliti
Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara pengamatan dan pencatatan
mengenai pelaksanaan pembelajaran
2 Tes
Sebelum dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing terlebih dahulu dilakukan pretest untuk mengetahui
kemampuan awal murid Setelah diberi perlakuan kemudian dilakukan
postttest untuk mengetahui kemampuan hasil belajar murid Data yang
diperoleh berdasarkan tes yang digunakan dalam proses pembelajaran
3 Dokumentasi
Dengan teknik ini peneliti memperoleh dokumen penelitian berupa
foto materi pelajaran melalui buku serta RPP Dengan foto dapat
memberikan informasi mengenai keadaan atau situasi kelas ketika peneliti
maupun siswa melaksanakan proses pembelajaran
F Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan memperhatikan jenis data yang akan
dianalisis Dalam penelitian kuantitatif seluruh data dari seluruh responden atau
sumber data lain terkumpul maka dilakukan analisis data Adapun teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
29
1 Analisis Data Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau
memberi gambaran umum data yang terkumpul selama proses penelitian dan
bersifat kuantitatif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk
mendeskripsikan seberapa besar hasil belajar pretest dan posttest yang diperoleh
siswa kelas IV sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerncing dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing Adapun langkah-langkah dalam penyusunan data
hasil pengamatan yaitu
a Hasil Belajar Siswa
1) Menghitung nilai rata-rata siswa (Mean)
= sum
(Riadi 2016)
Keterangan
= Rata-rata (Mean)
fi = Jumlah
n = Jumlah siswa
2) Menghitung persentase nilai rata-rata
P =
(Sudijono 201539)
30
Keterangan
p = Angka Persentase
f = Frekuensi yang dicari persentasenya
n = Banyaknya sampel
Dalam keperluan analisis deskriptif kriteria yang digunakan untuk
menentukan kriteria hasil belajar siswa yaitu
Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar
Ketuntasan Hasil Belajar () Kategori Hasil Belajar
0 le x ge 54 Sangat rendah
55 le x ge 64 Rendah
65 le x ge 79 Sedang
80 le x ge 89 Tinggi
90 lt x gt 100 Sangat tinggi
Sumber Depdikbud (2003)
b Analisis Aktivitas Siswa
Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil lembar observasi aktivitas
siswa yang diolah dengan teknik analisis berikut
AP = sum
sum x 100
(Trianto 2010 243)
Keterangan
AP = Nilai yang dicari
sumP = Banyaknya siswa yang melakukan akrivitas
sumF = Jumlah seluruh siswa
31
Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa
Sumber (Trianto 2010 43)
2 Analistik Statistik Inferensial
Analisis statistik inferensial dilakukan untuk menguji hipotesis
penelitian dengan menggunakan uji-t Untuk menguji hipotesis penelitian
mengenai perbedaan hasil belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran
matematika sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing diuji dengan t-tes dengan taraf signifikan α = 005
atau bertaraf 5 Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti
menggunakan teknik statistik t (uji-t) dengan tahap sebagai berikut
radicsum
(Arikunto 2013349)
Keterangan
Md = Mean perbedaan mean pretest dan posttest
X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)
X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)
d = Devisi masing-masing subjek
sum = Jumlah kuadrat deviasi
N = Jumlah subjek pada sampel
Ketuntasan Hasil Belajar () Kriteria
0 le x ge 25 Kurang Baik
26 le x ge 50 Cukup Baik
51 le x ge 75 Baik
76 lt x gt 100 Sangat Baik
32
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut
a Mencari harga ldquoMdrdquo dengan menggunakan rumus
Md = sum
(Arikunto 2013350)
Keterangan
Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest
sumd = Jumlah dari gain (pretest-posttest)
N = Subjek pada sampel
b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus
sum = sumd ndash sum
(Arikunto 2013351)
Keterangan
sum = Jumlah kuadrat deviasi
sumd = Jumlah dari gain (pretest-postest)
N = Subjek pada sampel
c Menentukan harga dengan rumus
radicsum
(Arikunto 2013349)
Keterangan
Md = Mean perbedaan mean pre-test dan pos-test
X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)
X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)
33
d = Devisi masing-masing subjek
sum = Jumlah kuadrat deviasi
N = Jumlah subjek pada sampel
d Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan
Kaidah pengujian signifikan
1) Jika maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti pengunaan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
2) Jika maka H0 diterima dan H1 ditolak berarti pengunaan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing tidak
berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
e Menentukan harga
Mencari mengunakan table distribusi t dengan taraf
signifikan α = 005 dan d k = N‒1
f Membuat Kesimpulan apakah model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas
IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif dimaksudkan untuk memperoleh gambaran
mengenai ketuntasan hasil belajar matematika murid yang meliputi sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) serta hasil observasi aktivitas siswa selama proses
pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Deskripsi masing-masing hasil analisis tersebut diuraikan sebagai berikut
a Deskripsi Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan Setelah
(Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing
Dari hasil analisis deskriptif yang disajikan pada lampiran C maka skor
hasil belajar siswa sebelum (Pretest) dan setelah (Posttest) diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing pada siswa kelas IV SD
Inpres Banga-Banga materi pecahan senilai dapat dilihat pada tabel 41 berikut
Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest)
dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif
Teknik Kancing Gemerincing
Statistik Pretest Posttest
Ukuran Sampel 10 10
Skor Ideal 100 100
Skor Rata-rata 609 807
Skor Tertinggi 81 100
Skor Terendah 36 60
Rentang Skor 45 40
Sumber Data Olah Lampiran C
34
35
Pada Tabel 41 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata skor hasil belajar
matematika siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (pretest) adalah 609 dan setelah diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) adalah 807 dari
skor ideal 100 Skor yang dicapai siswa tersebar dari skor terendah pretest 36 dan
skor terendah posttest 60 Skor tertinggi yang dicapai siswa pada pretest adalah 81
dan posttest adalah 100 dengan rentang skor pretest 45 dan posttest 40 Jika skor
hasil belajar matematika sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke
dalam lima kategori maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang
ditunjukkan pada Tabel 42 berikut
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika
Siswa Sebelum (Pretest) dan Sesudah (Posttest) Diterapkan Model
Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
No
Skor
Kategori
Pretest Posttest
F Persentase
()
F Persentase
()
1 0 le x le 54 Sangat Rendah 3 30 0 0
2 55 le x le 64 Rendah 4 40 2 20
3 65 le x le 79 Sedang 1 10 2 20
4 80 le x le 89 Tinggi 2 20 4 40
5 90 le x le 100 Sangat Tinggi 0 0 2 20
Jumlah 10 100 10 100
Sumber Hasil tes siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
Pada Tabel 42 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dari 10 siswa kelas
IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru terdapat 3 orang siswa (30) yang
memperoleh skor pada kategori sangat rendah 4 orang siswa (40) yang
memperoleh skor kategori rendah 1 orang siswa (10) yang memperoleh skor
36
kategori sedang dan 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori tinggi
serta tidak ada siswa (0) yang memperoleh skor kategori sangat tinggi
Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) dari 10 siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru terdapat 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor pada kategori rendah
2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori sedang 4 orang siswa (40)
yang memperoleh skor kategori tinggi dan 2 orang siswa (20) yang
memperoleh skor kategori sangat tinggi
Skor rata-rata hasil belajar siswa sebelum diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) sebesar 609 dikonversi ke dalam
5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil belajar matematika siswa umumnya
berada pada kategori rendah Sedangkan skor rata-rata hasil belajar siswa setelah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)
sebesar 807 dikonversi ke dalam 5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil
belajar matematika siswa umumnya berada pada kategori tinggi
Selanjutnya untuk melihat persentase ketuntasan hasil belajar matematika
siswa sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dapat dilihat pada Tabel 43
berikut
37
Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum
(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Skor
Kategori
Pretest Posttest
F Persentase
()
F Persentase
()
0 le x ˂ 70 Tidak Tuntas 7 70 2 20
70 le x le 100 Tuntas 3 30 8 80
Jumlah 10 100 10 100
Sumber Perolehan nilai siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru
Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila memiliki skor
paling sedikit 70 Dari Tabel 43 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) jumlah siswa yang
tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 7 orang siswa
(70) dan siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 3
orang siswa (30) Dari deskripsi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
matematika siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70
Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) jumlah siswa yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan
minimal individual adalah 2 orang siswa (20) dan siswa yang memenuhi kriteria
ketuntasan minimal individual adalah 8 orang siswa (80) Berdasarkan deskripsi
di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru setelah diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria
ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70
38
b Deskripsi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa
Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika materi
pecahan senilai dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing selama 2 kali pertemuan secara singkat dapat dilihat pada Tabel 47
sebagai berikut
Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siwa Selama Proses Pembelajaran Dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
() I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsun
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
Sumber Data Olah Lampiran C
39
1) Persentase rata-rata siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar
berlangsung sebanyak 100
2) Persentase rata-rata siswa yang memperhatikan guru pada saat proses
pembelajaran berlangsung sebanyak 80
3) Persentase rata-rata siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari
teman-temannya sebanyak 85
4) Persentase rata-rata siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran
berlangsung sebanyak 80
5) Persentase rata-rata siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing 80
6) Persentase rata-rata siswa yang bekerja sama dengan teman kelompoknya
sebanyak 90
7) Persentase rata-rata siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil
kerja kelompoknya sebanyak 90
8) Persentase rata-rata siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung sebanyak 80
9) Persentase rata-rata siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban sebanyak 85
10) Persentase rata-rata siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran sebanyak 75
Jika rata-rata skor aktivitas saat diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke dalam lima kategori
40
maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang ditunjukkan pada Tabel
45 berikut
Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siwa Selama Proses
Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing
Ketuntasan Hasil Belajar ( ) Kriteria F Persentase ()
0 le x ge 25 Kurang Baik 0 0
26 le x ge 50 Cukup Baik 0 0
51 le x ge 75 Baik 1 10
76 le x ge 100 Sangat Baik 9 90
Pada Tabel 45 di atas dapat dilihat bahwa persentase aktivitas siswa
melalui penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
terdapat 10 aspek yang diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa
yang berada pada kategori kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas
(10) yang berada pada kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada
pada kategori sangat baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga
aktivitas siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing berada pada kategori sangat baik
2 Hasil Analisis Inferensial
Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis Sesuai
dengan hipotesis penelitian yakni ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika
Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo Maka teknik
yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik statistik
inferensial dengan menggunakan uji-t
41
Berdasarkan analisis data yang diuraikan (lampiran C) terlihat bahwa
pada siswa kelas IV SD Inpres BangandashBanga Kabupaten Barru sebesar
1767 Berdasarkan tersebut dapat dibandingkan dengan nilai
menggunakan tabel distribusi t dengan taraf signifikan α = 005 (tabel terlampir)
dan db = N-1 = 9 maka diperoleh = 1833 Setelah diperoleh 1767 dan
= 1833 maka diperoleh ˃ atau 1767 ˃ 1833 sehingga dapat
disimpulkan bahwa ditolak dan diterima Hal ini berarti bahwa terdapat
pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap
hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru
B Pembahasan
Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian di kelas IV SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barru yang jumlah siswanya yaitu 10 orang Desain
penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest design yang hanya
melibatkan satu kelompok yaitu kelompok eksperimen dimana diberikan tes awal
berupa pretest sebelum treatment atau perlakuan dan akhir pembelajaran
diberikan posttest Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan perlakuan
berupa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing Untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing terhadap materi pembelajaran matematika pada siswa yaitu melalui
hasil test (pretest dan posttest) yang diberikan sebelum dan sesudah perlakuan
kemudian dianalisis menggunakan perhitungan manual
42
Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar matematika siswa sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
menunjukkan bahwa terdapat 3 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang
siswa atau 30 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
dan 7 orang siswa atau 70 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 609 Dengan kata lain hasil belajar
matematika pada siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (pretest) masih tergolong rendah dan tidak memenuhi
kriteria ketuntasan klasikal
Selanjutnya hasil analisis data hasil belajar siswa matematika setelah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)
menunjukkan bahwa terdapat 8 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang
siswa atau 80 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
dan 2 orang siswa atau 20 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 807 Dengan kata lain hasil belajar
matematika pada siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria ketuntasan klasikal
Hasil pengamatan persentase aktivitas siswa melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terdapat 10 aspek yang
diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa yang berada pada kategori
kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas (10) yang berada pada
kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada pada kategori sangat
baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga aktivitas siswa setelah
43
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berada
pada kategori sangat baik
Hasil analisis statistik inferensial yang dimaksud adalah pembahasan
terhadap hasil pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya dengan
menggunakan rumus uji-t diketahui bahwa nilai = 1767 dan = 1833
maka diperoleh atau 1767 gt 1833 sehingga dapat disimpulkan
bahwa Ho ditolak dan H1 diterima
Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial yang
diperoleh ternyata cukup mendukung teori yang telah dikemukakan pada kajian
pustaka Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ldquoModel Pembelajaran
kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas V SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
44
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan
yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berpengaruh
terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga
Kabupaten Barru
B Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini maka
peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut
1 Bagi siswa diharapkan lebih aktif semangat kreatif dan dapat
mengembangkan diri dalam pelajaran
2 Bagi guru diharapkan bisa menerapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing dalam pembelajaran matematika agardapat
membangkitkan minat keingintahuan motivasi dan keberanian murid dalam
menjawab pertanyaan pada saat proses pembelajaran berlangsung
3 Bagi peneliti diharapkan mampu mengembangkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing ini pada mata pelajaran lain demi
tercapainya tujuan yang diharapkan
45
DAFTAR PUSTAKA
Afianti Nurul Wisma Sulastry Taty Alimin 2017 Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan
Keakifan Dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X Mia 3 SMAN 1
Bontomarannu Jurnal Nalar Pendidikan 5 (2) 550 (httpsojsunm
acidnalararticleview4869 diakses pada tanggal 2 Februari 2020)
Al-Tabany T I B 2015 Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif
dan Kontekstual Konsep Landasan dan Implementasinya pada
Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik IntegratifTKI) Jakarta Prenada
media Group
Arikunto Suharsimi 2013 Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik
Jakarta PT Rineka Cipta
Djamarah Syaiful Bahri 2018 Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif
Jakarta PT Rineka Cipta
Erika Dini Sumardi Rosarina 2018 Pengaruh Model Cooperative Learning
Tipe Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pembelajaran
IPS SD Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar5(1)
142(httpsejournalupieduindexphppedadidaktikaarticleview7270
diakses pada tanggal 7 Maret 2020)
Fiona Firda 2019 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Peseta Didik Tema Panas dan
Perpindahannya Kelas V SD Negeri 3 Talangpadang Kabupaten
Tanggamus Skripsi Tidak Diterbitkan Bandar Lampung Universitas
Lampung (httpdigilibunilaacidideprint57215 diakses pada tanggal 8
Februari 2020)
Huda Miftahul 2017 Cooperative Leraning Metode Teknik Struktur dan Model
Terapan Yogyakarta Pustaka Belajar
Isrokrsquoatun Rosmala Amelia 2019 Model-Model pembelajaran Matematika
Jakarta PT Bumi Aksara
Octavia Shilphy A 2020 Model-Model PembelajaranYogyakarta CV Budi
Utama
Pardamean Toto 2015 Model Pembelajaran Untuk Efesiensi Dan Efektivitas
Pembelajaran (httpswwwkompasianacomtotopardamean550b2351a3
3311b2142e396emodel-pembelajaran-untuk-efisiensi-dan-efektivitas-pem
belajaran) Diakses pada tanggal 26 Juni 2015
46
Purwanto Dwi 2016 Meningkatkan Komunikasi Matematis Dan Hasil Belajar
Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Jurnal Pendidikan Matematika 21(3) 245 (httpejournal
umpwracidindexphpekuivalenarticleview30072844 diakses pada
tanggal 2 Februari 2020)
Puspita G I Monawati amp Elly R (2017) Korelasi Persepsi Siswa Terhadap
Pembelajaran Matematika Dengan Hasil Belajarnya Di Kelas V Sd Negeri
I Pagar Air Aceh Besar Jurnal ilmiah pendidikan guru sekolah dasar 2
92 (httpswwwneliticomidpublications188711korelasi-siswa-terhada
p-pembelajaran-matematika-dengan-hasil-belajarnya diakses pada tanggal
3 Februari 2020)
Riadi E 2016 Statistika Penelitian (Analisis Manual Dan IBM SPSS)
Yogyakarta Penerbit Andi
Rusman 2012 Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Sucipta Komang Japa Gusti Ngurah Margunayasa Gede 2018 Pengaruh
Model Pembelajaran Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar IPA
Kelas V Jurnal Mimbar Ilmu 23 (3) 208 (httpsejournalun dikshaac
idindexphpMIarticleview164370 diakses pada tanggal 21 Februari
2020)
Sudijono Anas 2015 Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Sugiyono 2015 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Suprihatiningrum Jamil 2016 Strategi Pembelajaran Teori amp Aplikasi
Jogjakarta Ar-Ruzz Media
Trianto (2010) Model Pembelajaran Terpadu Jakarta Bumi Aksara
Ulya Zulfa 2019 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemerincing Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Pada
siswa Kelas II SDI Nailul Falah Sukorejo-Pasuruan Skripsi Tidak
Diterbitkan Surabaya Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
(httpdigilibuinsbyacidideprint33077 diakses pada tanggal 21
Februari 2020)
47
Wati Irma 2017 Pentingnya Media Dan Model Pembelajaran Dalam proses
Mengajar (httpsmetrojambicomread2017102726042pentingnya-me
diadan-model-pembelajaran-dalam-proses-mengajar Diakses pada tanggal
3 Juli 2020)
Wandini Rora Rizki 2019 Pembelajaran Matematika Untuk Calon Guru MISD
CV Medan Widya Puspita
Widyarty Z 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemeincing Terhadap Hasil dan Minat Belajar Matematika Siswa Kelas
VII SMP Dwi SejahteraPekan Baru Skripsi Tidak Diterbitkan Pekan
Baru Universitas Islam Negeri Sultan Syarif kasim (httprepositoryuin
suskaaciidideprint2150 diakses 9 Februari 2020)
Yudha Rahmat Putra 2018 Motivasi Berprestasi amp Disiplin Peserta Didik Serta
Hubungannya dengan Hasil Belajar Pontianak Yudha English Gallery
L
A
M
P
I
R
A
N
LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN
KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI
SOAL PRETEST DAN HASIL KERJA PRETEST SISWA
SOAL POSTTEST DAN HASIL KERJA POSTTEST SISWA
PEDOMAN PENILAIAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI
Kompetensi Dasar Indikator Nomor
Soal
Jumlah
Soal
31 Menjelaskan pecahan-
pecahan senilai
dengan gambar dan
model konkret
311 Menunjukkan pecahan
senilai
1 dan 2
2
312 Menuliskan contoh
pecahan senilai
3 1
41 Mengidentifikasi
pecahan-pecahan
senilai dengan gambar
dan model konkret
411 Menentukan pecahan
senilai dengan cara
mengalikan pembilang
dan penyebut dengan
angka yang sama
4 1
412 Menentukan pecahan
senilai dengan cara
membagi pembilang
dan penyebut dengan
angka yang sama
5 1
Jumlah Soal 5
SOAL PRETEST
Nama
Kelas
1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar
a
b
2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan
3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari
4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
HASIL KERJA PRETEST SISWA
SOAL POSTTEST
Nama
Kelas
1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar
a
b
2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan
3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari
4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
HASIL KERJA POSTTEST SISWA
PEDOMAN PENILAIAN
PRETEST
Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot
1 a
dan
b
dan
20
2
10
3 Pecahan yang senilai dengan
yaitu
dan
10
4 a
=
b
c
30
5 a
=
=
b
=
=
c
=
=
30
Jumlah 100
Panduan Penilaian Skor
x 100 = Nilai
POSTTEST
Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot
1 a
dan
b
dan
20
2
10
3 Pecahan yang senilai dengan
yaitu
dan
10
4 d
=
e
f
30
5 a
=
=
b
=
=
c
=
=
30
Jumlah 100
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan SD Inpres Banga-Banga
Mata Pelajaran Matematika
Kelas Semester IVGanjil
Tahun Pelajaran 20202021
Materi Pokok Pecahan Senilai
Alokasi Waktu 2 (35x2)
Pertemuan 2x Pertemuan
A Kompetensi Inti
1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya
2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan
tetangganya serta cintah tanah air
3 Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati
(mendengar melihat membaca) dan menanya berdasarkan ingin tahu
tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya dan benda-
benda yang dijumpainya di rumah di sekolah dan tempat bermain
4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis
dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat
dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia
B Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
31 Menjelaskan pecahan-pecahan
senilai dengan gambar dan
model konkret
312 Menunjukkan pecahan senilai
313 Menuliskan contoh pecahan
senilai
41 Mengidentifikasi pecahan- 411 Menentukan pecahan senilai
pecahan senilai dengan gambar
dan model konkret
dengan cara mengalikan
pembilang dan penyebut
dengan angka yang sama
412 Menentukan pecahan senilai
dengan cara membagi
pembilang dan penyebut
dengan angka yang sama
C Tujuan Pembelajaran
1 Siswa dapat menunjukkan pecahan senilai dengan tepat
2 Siswa dapat menuliskan contoh pecahan senilai dengan tepat
3 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan mengalikan pembilang
dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat
4 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan membagi pembilang
dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat
Karakter siswa yang diharapkan Religius Nasionalis Mandiri
Gotong Royong dan Integritas
D Materi Pembelajaran
1 Pengertian pecahan senilai
2 Contoh pecahan senilai
3 Mencari pecahan senilai dengan cara
a Mengalikan pembilang dan penyebut dengan angka yang sama
b Membagi pembilang dan penyebut dengan angka yang sama
E Pendekatan Model dan Metode Pembelajaran
Pendekatan Saintifik
Model Pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Metode Ceramah diskusi tanya jawab penugasan
F Media Pembelajaran
1 Gambar-gambar
2 Kancing baju warna-warni
G Sumber Belajar
1 Buku guru dan siswa matematika kelas IV
2 Buku petunjuk guru matematika kelas IV
3 Modulbahan ajar
4 Internet
5 Modul lain yang relevan
H Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran Alokasi Waktu
Pendahuluan Guru mengajak siswa untuk berdorsquoa
menurut agama dan keyakinan masing-
masing Religius
Siswa menyanyikan lagu wajib
Indonesia Raya Nasionalis
Guru melakukan komunikasi tentang
kehadiran siswa dengan mengabsen
Communication
Guru menyiapkan kesiapan psikis dan
fisik siswa
Pemberian motivasi kepada siswa
dengan melakukan tepuk semangat
bersama-sama
Guru memberikan apersepsi kepada
siswa
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
Communication
Guru melakukan tanya jawab yang
berhubungan dengan materi
Communication
10 Menit
Inti Mengamati
Guru menjelaskan mengenai materi
yang akan dibahas
Siswa memperhatikan penjelasan
guru
Guru membagi siswa menjadi 2
kelompok yang beranggotakan 5
orang siswa 1 kelompok untuk
berdikusi dengan teknik kancing
gemerincingCollaboration
Siswa mendengarkan penjelasan guru
tentang maksud dari teknik kancing
gemerincing
Siswa mengamati gambar yang
diperlihatkan guru kemudian guru
menyuruh siswa dalam kelompok
bersama-sama mengamati gambar
tersebut lalu menyebutkan pecahan
yang terdapat pada gambar dan
apakah senilai atau tidak
Siswa menjawab setiap pertanyaan
yang diberikan oleh guru Mandiri
Guru memberikan penguatan tentang
konsep pecahan senilai kepada siswa
Guru memberikan penjelasan kepada
siswa mengenai cara mencari pecahan
senilai dengan mengalikan atau
membagi pembilang dan penyebut
yang sama
Menanya
Siswa menanyakan materi yang
tidak dipahami pada guru
Mengumpulkan Data
siswa yang telah dikelompokkan
tadi mengumpulkan informasi
berdasarkan materi yang telah di
pelajari
Siswa mengerjakan lembar kerja
kelompok yang sudah dibagikan
oleh guru secara berkelompok
Gotong Royong
Mengasosiasi
Guru mengawasi masing-masing
kelompok dan memberi bantuan
kepada kelompok jika mengalami
kesulitan dalam mengerjakan tugas
yang diberikan Communication
Mengkomunikasikan
Guru memberikan kesempatan pada
tiap kelompok untuk menyampaikan
hasil diskusi kelompok
Communication
perwakilan salah satu kelompok yang
dipilih oleh guru mempresentasikan
hasil diskusinya dengan
kelompoknya
Setiap siswa yang maju kedepan
mengumpulkan kancingnya di tengah
meja kelompoknya
180 Menit
Setiap siswa mempunyai 2 kancing
ditangannya dalam artian setiap siswa
mempunyai kesempatan untuk
bertanya dan menanggapi kepada
kelompok lain
Jika kancing yang dimiliki seorang
siswa habis dia tidak boleh berbicara
lagi sampai temannya menghabiskan
kancing mereka
Jika semua kancing sudah habis
sedangkan tugas belum selesai
kelompok boleh mengambil
kesepakatan untuk membagi-bagi
kancing lagi dan mengulangi
prosedurnya kembali
Guru menanggapi dan memberikan
penguatan dengan menyampaikan
jawaban benar
Guru memberikan penghargaan
kepada setiap kelompok
Penutup Siswa diberi kesempatan untuk
bertanya apa yang mereka belum
pahami
Guru memberikan soal sebagai bentuk
evaluasi kepada siswa yang dikerjakan
secara individu untuk mengetahui
pemahaman konsep siswa Mandiri
Setelah semua selesai mengerjakan
soal hasil pekerjaan siswa
dikumpulkan dan guru memeriksa
hasil pekerjaan tersebut Mandiri
Siswa dan guru melakukan refleksi
kegiatan dengan cara meminta siswa
mengungkapkan perasaan dan
pendapatnya mengenai kegiatan
pembelajaran pada hari ini serta
materi apa saja yang telah dipelajari
Integritas
Untuk memotivasi siswa sebelum
pulang bersama-sama melakukan
tepuk semangat Communication
Sebelum pulang siswa berdoa
bersama-sama dipimpiin oleh ketua
kelas Religius
10 Menit
I Penilaian
1 Jenis penilaian Penilaian pengetahuan
Teknik penilaian Tes
Rubrik Penilaian Pemahaman Konsep Pecahan Senilai
No
Indikator
Pemahaman
Konsep
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Kriteria
Skor
1 Menyatakan
ulang sebuah
pecahan
a Menunjukkan
Pecahan Senilai
b Menuliskan
contoh pecahan
senilai
Menuliskan kalimat
matematika dengan
benar
10
menuliskan sebagian
kalimat matematika
5
Menuliskan jawaban
tapi salah
1
Tidak mengisi jawaban 0
2 Menyajikan
konsep dalam
bentuk
representasi
matematis
a Menggambarkan
bentuk yang
mewakili
pecahan
Menggambar bentuk
yang mewakili pecahan
sesuai dengan
bilangannya
10
Menggambar bentuk
yang mewakili pecahan
namun tidak sesuai
dengan bilangannya
5
Menggambar bentuk
yang mewakili tapi
salah
1
Tidak menggambar
bentuk yang mewakili
pecahan
0
b Menyatakan
pecahan dari
sebuah gambar
Menyatakan pecahan
yang sesuai dengan
gambar
10
Menyatakan pecahan
tetapi tidak sesuai
dengan gambar
5
menyatakan gambar
dan pecahan yang tidak
sesuai
1
Tidak menyatakan
pecahan yang sesuai
dengan gambar
0
3 Menggunakan
prosedur atau
operasi
tertentu
a Menentukan
pecahan senilai
dengan
mengalikan
Melakukan operasi
hitung dengan
mengalikan penyebut
dan pembilang dengan
10
pembilang dan
penyebut dengan
angka yang sama
angka yang sama
dengan tepat
Melakukan operasi
hitung dengan
mengalikan penyebut
dan pembilang dengan
angka yang sama tetapi
belum tepat
5
Melakukukan operasi
hitung tetapi salah
1
Tidak melakukan
operasi hitung
0
b Menentukan
pecahan senilai
dengan membagi
pembilang dan
penyebut dengan
angka yang sama
Melakukan operasi
hitung dengan
membagi penyebut dan
pembilang dengan
angka yang sama
dengan tepat
10
Melakukan operasi
hitung dengan
membagi penyebut dan
pembilang dengan
angka yang sama tetapi
belum tepat
5
Melakukukan operasi
hitung tetapi salah
1
Tidak melakukan
operasi hitung
0
Nilai akhir siswa =
x 100
2 Jenis penilaian Penilaian sikap
Teknik penilaian Non tes
No Nama
Perubahan Tingkah Laku
Disiplin Jujur Percaya Diri
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
Dst
Keterangan
K (Kurang) 1 C (Cukup) 2 B (Baik) 3 SB (Sangat Baik) 4
3 Jenis penilaian Penilaian keterampilan
Teknik penilaian Non tes
Rubrik Penilaian Kinerja Menyelesaikan Masalah Pecahan Senilai
No Nama Kriteria Penilaian
Kerja Sama Ketepatan Kejelasan
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1
2
3
Keterangan
Skor 4 Sangat baik Skor 2 Cukup
Skor 3 Baik Skor 1 Perlu bimbingan
Barru 21 September 2020
Mengetahui
Guru Kelas 4 Mahasiswa
Aminah SPd Lismayanti
NIP NIM 105401113516
Kepala SD Inpres Banga-Banga
Abdul Latif SPd MPd
NIP 19690412 200005 1 001
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS IV SD
INPRES BANGA-BANGA KABUPATEN BARRU
No Aktivitas Siswa
1 Siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar berlangsung
2 Siswa yang memperhatikan guru pada saat proses pembelajaran
berlangsung
3 Siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari teman-
temannya
4 Siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung
5 Siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing
6 Siswa yang bekerja sama dengan teman kelompok
7 Siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil
diskusinya
8 Siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
9 Siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan menambahkan
jawaban
10 Siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir pembelajaran
LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN
DAFTAR HADIR SISWA
DATA HASIL KEMAMPUAN AWAL PRETEST SISWA
DATA HASIL TES BELAJAR POSTTEST SISWA
DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
DAFTAR HADIR SISWA KELAS IV SD INPRES BANGA-BANGA
KABUPATEN BARRU
No Nama Siswa LP Pertemuan
1 2 3 4
1 Adelia p
P
R
E
T
E
S
T
radic radic
P
O
S
T
T
E
S
T
2 Akbar L radic radic
3 Aulifiah P radic radic
4 Irwansyah L radic radic
5 Muhammad Faiz Paki L radic radic
6 Muh Revan Anugrah L radic radic
7 Muhammad Takwin L radic radic
8 Nabila Zahira P radic radic
9 Nurhalisa P radic radic
10 Nurul Hidayat P radic radic
Keterangan
radic = Hadir
S = Sakit
A = Alfa
I = Izin
Jumlah siswa
Laki-laki 5 orang
Perempuan 5 orang
Banga-Banga September 2020
Peneliti
Lismayanti
Nim105401113516
DATA HASIL BELAJAR SISWA SEBELUM DITERAPKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING
(PRETEST)
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Adelia 63 Tidak Tuntas
2 Akbar 64 Tidak Tuntas
3 Aulifiah 81 Tuntas
4 Irwansyah 80 Tuntas
5 Muhammad Faiz Paki 36 Tidak Tuntas
6 Muh Revan Anugrah 59 Tidak Tuntas
7 Muhammad Takwin 74 Tidak Tuntas
8 Nabila Zahira 40 Tuntas
9 Nurhalisa 51 Tidak Tuntas
10 Nurul Hidayat 61 Tidak Tuntas
Jumlah 609
Rata-rata 609
Kategori Rendah
DATA HASIL TES BELAJAR SISWA SETELAH DITERAPKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING
(POSTTEST)
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Adelia 88 Tuntas
2 Akbar 79 Tuntas
3 Aulifiah 100 Tuntas
4 Irwansyah 100 Tuntas
5 Muhammad Faiz Paki 60 Tidak Tuntas
6 Muh Revan Anugrah 82 Tuntas
7 Muhammad Takwin 88 Tuntas
8 Nabila Zahira 59 Tidak Tuntas
9 Nurhalisa 70 Tuntas
10 Nurul Hidayat 81 Tuntas
Jumlah 807
Rata-rata 807
Kategori Tinggi
DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK
KANCING GEMERINCING
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
()
I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA
HASIL ANALISIS STATISTIK DAN INFERENSIAL
HASIL ANALISIS NILAI PRETEST DAN POSTTEST SISWA
HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL
HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA
HASIL ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF DAN INFERENSIAL
A Hasil Analsis Statistik Deskriptif
Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Pretest
X F FX
81 1 81
80 1 80
74 1 74
64 1 64
63 1 63
61 1 61
59 1 59
51 1 51
40 1 40
36 1 36
Jumlah 10 609
Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 609
sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai
rata-rata (mean) sebagai berikut
= sum
=
= 609
Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Posttest
X F FX
100 2 200
88 2 176
82 1 82
81 1 81
79 1 79
70 1 70
60 1 60
59 1 59
Jumlah 10 807
Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 807
sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai
rata-rata (mean) sebagai berikut
= sum
=
= 807
Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest
No X1 (Pretest) X2 (Posttest) d = X2 - X1 dsup2
1 63 88 25 625
2 64 79 15 225
3 81 100 19 361
4 80 100 20 400
5 36 60 24 576
6 59 82 23 529
7 74 88 14 196
8 40 59 19 361
9 51 70 19 361
10 61 81 20 400
Jumlah 198 4034
B Hasil Analisis Statistik Inferensial
Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut
a Mencari harga ldquoMDrdquo dengan menggunakan rumus
Md = sum
= 198
b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus
sum = sum sum
= 4034- 39204
= 1136
c Menentukan Harga tHitung
t =
radicsum
t =
radic
t =
radic
t =
radic
t =
t = 1767
d Menentukan Harga
Untuk mencari tTabel peneliti menggunakan tabel distribusi t
dengan taraf signifikan = 10 ndash 1 = 9 maka
diperoleh t005 = 1833
Setelah diperoleh tHitung = 1767 dan ttabel = 1833 maka tHitung gt
ttabel atau atau 1767 gt 1833 Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho
ditolak dan H1 diterima Ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap hasil belajar
matematika murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL
1 PRETEST
Ketuntasan belajar klasikal =
=
x 100
= 30
2 POSTTEST
Ketuntasan belajar klasikal =
=
x 100
= 80
HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TEKNIK KANCING GEMERINCING
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
()
I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
Mengukur persentase keberhasilan aktivitas Siswa
Keberhasilan aktivitas siswa =
=
= 845
LAMPIRAN D
TABEL DISTRIBUSI T-TABEL
KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI
KARTU KONTROL PENELITIAN
PERSURATAN
DOKUMENTASI
TABEL DISTRIBUSI T-TABEL
Dk 025 010 005 002 001 0005
1 1000 3078 6314 12706 31821 63657
2 0816 1886 2920 4303 6965 9925
3 0765 1638 2353 3182 4541 5841
4 0741 1533 2132 2766 3747 4604
5 0727 1476 2015 2571 3365 4032
6 0718 1440 1943 2447 3143 3707
7 0711 1415 1895 2365 2998 3499
8 0706 1397 1860 2306 2896 3355
9 0703 1383 1833 2262 2821 3250
10 0700 1372 1812 2228 2764 3169
11 0697 1363 1796 2201 2718 3106
12 0695 1356 1782 2178 2681 3055
13 0694 1350 1771 2160 2650 3012
14 0692 1345 1761 2145 2624 2977
15 0691 1341 1753 2132 2623 2947
16 0690 1337 1746 2120 2583 2921
17 0689 1333 1740 2110 2567 2898
18 0688 1330 1734 2101 2552 2878
19 0688 1328 1729 2093 2539 2861
20 0687 1325 1725 2086 2528 2845
21 0686 1323 1721 2080 2518 2831
22 0686 1321 1717 2074 2508 2819
23 0685 1319 1714 2069 2500 2807
24 0685 1318 1711 2064 2492 2797
25 0684 1316 1708 2060 2485 2787
26 0684 1315 1706 2056 2479 2779
27 0684 1314 1073 2052 2473 2771
KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI
KARTU KONTROL PELAKSANAAN PENELITIAN
PERSURATAN
DOKUMENTASI
Gambar 1 Pemberian Pretest
Gambar 2 Pembagian Kancing Pada Masing-Masing Anggota Kelompok
Gambar 3 Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Gambar 4 Pemberian Posttest
RIWAYAT HIDUP
Lismayanti Dilahirkan di Banga-Banga pada tanggal 14
Agustus 1998 dari pasangan Ayahanda Cagga dan Ibunda
Marni Anak pertama dari dua bersaudara Penulis masuk
sekolah dasar pada tahun 2004 di SD Inpres Banga-Banga dan
tamat pada tahun 2010 tamat di SMP Negeri 4 Barru pada
tahun 2013 dan tamat di SMK Negeri 1 Barru pada tahun 2016 Pada tahun yang
sama (2016) penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang ada di
Makassar yaitu Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) dan
mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) pada Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Atas berkat yang Maha Kuasa penulis
berhasil menyelesaikan seluruh mata kuliah yang diprogramkan dan semua itu
dilakukan dengan semangat dan usaha yang tinggi untuk mendapatkannya
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam Allah
yang paling agung untuk membuka jalan bagi setiap maksud kita Allah yang
paling suci untuk menjadi energi bagi petunjuk hidup dan kesuksesan kita Tiada
daya dan kekuatan kecuali dengan bimbingan dari-Nya sehingga skripsi dengan
judul ldquoPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing TerhadapHasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo dapat diselesaikan
Setiap orang dalam berkarya selalu mengharapkan kesempurnaan
termasuk dalam tulisan ini Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki tetapi penulis telah mengerahkan segala daya dan
upaya untuk membuat tulisan ini selesai dengan baik dan bermanfaat dalam dunia
pendidikan
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik
guna memperoleh gelar sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Universitas Muhammadiyah Makassar Skripsi ini berupaya memberi gambaran
dan informasi sejauh mana pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IVSD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan
tulisan ini Segala rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua
ix
orang tua saya yaitu ayahanda Cagga dan ibunda Marni yang telah berdoa
berjuang rela berkorban tanpa pamrih dalam mengasuh membesarkanmendidik
dan membiayai penulis dalam proses pencarian ilmu Tak lupa pula penulis
mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada
1 Prof Dr H Ambo Asse MAg Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar
2 Erwin Akib SPd MPd PhD Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
3 Aliem Bahri SPd MPd Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar
4 Ernawati SPd MPd Sekretaris Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar
5 Dr Nurlina SSi MPd Penasehat akademik yang senantiasa memberikan
masukan dan bimbingan selama proses perkuliahan
6 Nasrun SPd MPd Pembimbing I dan Kristiawati SPd MPd
Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan
bimbingan arahan serta motivasi sejak awal penyusunan proposal hingga
selesainya skripsi ini
7 Bapak-bapak dan Ibu-bu Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar yang telah ikhlas mentransfer ilmunya kepada penulis
x
8 Abdul Latif SPd MPd Kepala Sekolah SD Inpres Banga-Banga
Kabupaten Barru atas bantuannya selama penulis mengadakan penelitian
9 Aminah SPd Guru kelas IV Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
sekaligus sebagai Validator ats segala bimbingan dan kerja samanya selama
penulis mengadakan penelitian
10 BapakIbu Guru serta seluruh Staf SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
yang telah memberikan bantuan dan petunjuknya selama penulis mengadakan
penelitian
11 Siswa-siswi SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru atas kerja sama
motivasi serta semangatnya dalam mengikuti proses pembelajaran
12 Rekan seperjuangan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Angkatan 2016 terkhusus kelas D Universitas Muhammadiyah Makassar
terima kasih atas solidaritas yang diberikan selama menjalani perkuliahan
semoga keakraban dan kebersamaan kita tidak berakhir sampai disini
13 Sahabat-sahabatku yang setia dan tulus memberikan doa dukungan dan
masukan kepada penulis demi terselesainya skripsi ini serta seluruh keluarga
besar
14 Semua pihak yang telah memberikan bantuan yang tidak sempat disebutkan
satu persatu semoga menjadi ibadah dan mendapat imbalan dari-Nya
Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis senantiasa
mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak karena penulis yakin bahwa
suatu persoalan tidak akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan Mudah-
xi
mudahan skripsi ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca terutama bagi diri
pribadi penulis Amin Yaa Rabbal Alamiinn
Makassar Oktober 2020
Penulis
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING iii
SURAT PERNYATAAN iv
SURAT PERJANJIAN v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN vi
ABSTRAK vii
KATA PENGANTAR viii
DAFTAR ISI xii
DAFTAR TABEL xiv
DAFTAR GAMBAR xv
DAFTAR LAMPIRAN xvi
BAB I PENDAHULUAN 1
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 5
C Tujuan Penelitian 5
D Manfaat Penelitian 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA 7
A Kajian Teori 7
1 Hasil Belajar 7
2 Matematika 9
3 Model Pembelajaran Kooperatif 11
xiii
4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing 14
5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing 16
6 Kaitan Antara Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika 17
B Hasil Penelitian yang Relevan 18
C Kerangka Pikir 20
D Hipotesis Penelitian 23
BAB III METODE PENELITIAN 24
A Rancangan Penelitian 24
B Populasi dan Sampel 25
C Definisi Operasional Variabel 26
D Instrumen Penelitian 26
E Teknik Pengumpulan Data 27
F Teknik Analisis Data 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34
A Hasil Penelitian 34
B Pembahasan 41
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 44
A Simpulan 44
B Saran 44
DAFTAR PUSTAKA 45
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 12
Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar 30
Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa 31
Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan
Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing 34
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika Siswa
Sebelum (Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model
Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 35
Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum
(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 37
Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 38
Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siswa Selama Proses
Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing 40
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir 22
Gambar 31 Desain One Group Pretest-Posttest Design 24
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN
Kisi-Kisi Instrumen Soal
Soal Pretest dan Hasil Kerja Pretest Siswa
Soal Postest dan Hasil Kerja Posttest Siswa
Pedoman Penilaian
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa
LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN
Daftar Hadir Siswa
Data Hasil Tes Kemampuan Awal Pretest Siswa
Data Hasil Tes Belajar Posttest Siswa
Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa
LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA
Hasil Analisis Statistik Deskriptif Dan Inferensial
Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest Siswa
Hasil Analisis Data Ketuntasan Klasikal
Hasil Analisis Data Aktivitas Siswa
LAMPIRAN D
Tabel Distribusi T-Tabel
Kartu Kontrol Bimbingan Skripsi
Kartu Kontrol Penelitian
Persuratan
Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Model pembelajaran merupakan suatu kegiatan perencanaan yang
dirancang oleh guru untuk pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan
tertentu Model pembelajaran sangat penting diterapkan dalam proses
pembelajaran karena dapat membantu memperjelas prosedur hubungan serta
keadaan keseluruhan dari apa yang sudah direncanakan Menurut Joyce dan Weil
(Wati2017) terdapat beberapa alasan pentingnya model pembelajaran yaitu
pertama memperjelas hubungan fungsional diantara berbagai komponen unsur
atau elemen sistem tertentu Kedua prosedur yang akan ditempuh dalam
melaksanakan kegiatan dapat dijelaskan secara tepat Ketiga model pembelajaran
akan mempermudah para administrator untuk mengidentifikasi komponen elemen
yang mengalami hambatan jika kegiatan yang dilaksanakan tidak efektif
Keempat mengidentifikasi secara tepat cara-cara untuk mengadakan perubahan
jika pendapat ketidaksesuaian dari apa yang telah dirumuskan dan kelima yaitu
dengan dengan menggunakan model pembelajaran guru dapat menyusun tugas-
tugas siswa menjadi suatu kesuluruhan yang terpadu
Menurut Suprihatiningrum (2016143) ada dua macam alasan pentingnya
model pembelajaran yaitu pertama istilah model mempunyai makna yang lebih
luas daripada strategi metode atau prosedur Kedua model dapat berfungsi
sebagai sarana komunikasi yang penting dalam mengajar di kelas
2
Dengan memperhatikan kerangka pengetahuan di atas peneliti menarik
kesimpulan bahwa kedudukan model pembelajaran sangat penting dalam proses
pembelajaran karena dapat membantu dan memperlancar proses pembelajaran di
kelas dan proses pembelajaran akan lebih efektif dan efisien jika model
pembelajaran yang dipilih sesuai dengan materi yang akan diajarkan
Model pembelajaran sangat bermanfaat bagi guru dan siswa Bagi guru
yaitu pertama memudahkan dalam melaksanakan tugas pembelajaran berdasarkan
dengan langkah-langkah yang akan ditempuh sesuai dengan waktu tujuan
kemampuan daya serap siswa dan ketersediaan media yang ada Kedua dapat
dijadikan sebagai alat untuk mendorong aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran Ketiga memudahkan guru untuk melakukan analisis terhadap
perilaku siswa secara individu maupun kelompok dan keempat yaitu
memudahkan guru dalam menyusun bahan pertimbangan dalam merencanakan
penelitian tindakan kelas dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran
Sedangkan bagi siswa yaitu pertama memberikan kesempatan kepada siswa
untuk berperan aktif dalam kegiatan proses belajar pembelajaran Kedua dapat
memudahkan siswa untuk memahami materi pembelajaran yang diajarkan guru
Ketiga mendorong semangat belajar siswa serta ketertarikannya dalam mengikuti
proses pembelajaran secara penuh dan keempat yaitu dapat melihat atau
membaca kemampuan pribadi dikelompoknya secara objektif (Octavia 2020 15-
16)
3
Menurut Pardamean (2015) bahwa model pembelajaran bermanfaat
untuk mengefektifkan dan mengefisienkan pencapaian tujuan pembelajaran
Indikatornya adalah guru dan siswa fokus pembelajaran guru mudah mentransfer
isi pelajaran kepada siswa siswa juga mudah menangkap isi pelajaran
tersebutWaktu yang tersedia untuk satu materi secara efesien dan efektif dapat
dimanfaatkan secara maksimal Ketertarikan dan minat siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran cenderung tinggi Guru dan siswa tidak mudah bosan
membahas isi materi pelajaran
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti
dengan guru kelas IV atas nama Aminah pada tanggal 20 Juli 2020 di SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barru bahwa hasil belajar matematika siswa masih
tergolong rendah karena masih banyak siswa yang belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 70 Penyebab hasil
belajar matematika rendah yaitu siswa kurang aktif dan terlibat pada saat proses
pembelajaran berlangsung serta kurangnya semangat dan motivasi siswa dalam
menerima materi yang disampaikan oleh guru Ketika guru menjelaskan materi
sebagian siswa tidak memperhatikan karena guru belum menciptakan model
pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa kurang memahami materi yang
disampaikan oleh guru dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu kelompok
karena ketika siswa diberikan tugas kelompok hanya sebagian anggota kelompok
yang aktif mengerjakannya hanya siswa pintar saja yang aktif dalam pembelajaran
berkelompok
4
Untuk mengatasi permasalahan di atas diperlukan kreatifitas guru dalam
memilih model pembelajaran yang dapat mendorong siswa agar aktif dan terlibat
serta semangat pada saat proses pembelajaran berlangsung Adapun model yang
dimaksud yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Bagi siswa dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing dapat membantu mempermudah siswa dalam memahami
materi yang diajarkan dan melatih siswa untuk berkomunikasi bekerja sama
berfikir dan mengungkapkan ide-ide bersama anggota kelompoknya masing-
masing dalam menyelesaikan soal-soal atau permasalahan yang diberikan oleh
guru Siwa juga diharapkan dapat termotivasi semangat dan aktif dalam
pembelajaran matematika sehingga hasil belajarnya dapat meningkat Sedangkan
bagi guru melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif model
pembelajaran yang bisa digunakan pada saat mengajar
Menurut Erika dkk (2018142) bahwa teknik kancing gemerincing
merupakan teknik pembelajaran kooperatif yang dapat membantu guru mencapai
tujuan dalam proses pembelajaran secara tidak langsung mengajak siswa untuk
aktif dalam proses pembelajaran Ciri khas dari model pembelajaran ini yaitu
semua siswa diberi 2 atau 3 buah kancing sebagai syarat yang harus dikeluarkan
jika mereka ingin berbicara dan jika kancingnya habis maka siswa tersebut tidak
boleh berbicara lagi
Dalam teknik pembelajaran kancing gemerincing masing-masing anggota
kelompok memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapatnyaPenggunaan
kancing digunakan sebagai alat yang dirancang dalam model pembelajaran
5
kooperatif teknik kancing gemerincing ini dimaksudkan agar setiap siswa dapat
bertanggung jawab atas tugas yang diberikan Jadi dalam satu kelompok tidak
ada anggota kelompok yang mempunyai posisi dominan karena masing-masing
anggota kelompok mempunyai kesempatan yang sama untuk aktif dalam
pembelajaran dimana siswa yang awalnya bersifat pasif akan termotivasi dan ikut
aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga hasil belajar matematika
siswa dapat meningkat
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis penulis tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul ldquoPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid
Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas maka rumusan
masalah dalam penelitian ini yaitu ldquoApakah Ada Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika
Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-banga Kabupaten Barrurdquo
C Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini yaitu
ldquoUntuk Mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
6
D Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut
1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran
dalam pengembangan ilmu terutama yang berkaitan dengan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
2 Manfaat Praktis
a Bagi Siswa
Memberikan pengetahuan semangatdan motivasi untuk belajar
lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar yang
diperoleh dapat tercapai
b Bagi Guru
Penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing ini sangat diharapkan dapat bermanfaat bagi guru dalam
proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan keaktifan dan
pemahaman siswa sehingga tercapainya proses belajar mengajar yang
diharapkan
c Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik
kepada sekolah dalam rangka perbaikan proses dan hasil belajar siswa
d Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk
penelitian selanjutya
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A Kajian Teori
1 Hasil Belajar
a Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada diri seseorang
sebagai hasil dari peroses belajar siswa baik itu terjadi perubahan pengetahuan
pemahaman sikap dan tingkah laku kecakapan keterampilan dan kemampuan
serta perubahan aspek-aspek yang lain yang ada pada individu yang belajar
Menurut Nawawi (Fiona 201912) bahwa hasil belajar adalah tingkat
keberhasilan peserta didik yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh
dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu Adapun Menurut
Yudha (201834) bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta
didik setelah menerima pembelajaran yang meliputi aspek kognitif Hal ini
sejalan dengan pendapat Susanto (20125) bahwa hasil belajar adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah kegiatan belajar
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah skor yang diperoleh siswa setelah ia menerima proses pembelajaran
untuk mengetahui sampai dimana tingkat pemahamannya terhadap suatu materi
yang telah dipelajari berupa tes dan biasanya diwujudkan dengan nilai tertentu
Dalam penelitian ini hasil belajar yang ingin dicapai siwa yaitu terkait dengan
aspek kognitif siswa setelah ia menerima suatu materi pembelajaran
8
b Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Purwanto (Yudha 201836) bahwa faktor yang mempengaruhi
hasil belajar terdiri dari dua faktor yaitu faktor dari dalam peserta didik (intern)
yaitu fisiologi dan psikologis dan faktor dari luar (ektern) peserta didik yaitu
lingkungan dan instrumental
Hal ini sejalan dengan pendapat Djamarah (Yudha 201836-37) faktor
yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu
1) Faktor Intern
a) Faktor fisiologis adalah faktor yang terdiri dari kondisi fisiologis
kondisi panca indra
b) Faktor Psikologi adalah faktor yang terdiri dari minat kecerdasan
bakat motivasi dan kemampuan kognitif
2) Faktor Ekstern
a) Faktor lingkungan terdiri dari lingkungan alami dan lingkungan
sosial budaya
b) Faktor Instrumental terdiri dari kurikulum program sarana dan
fasilitas guru
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang
mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor intern (dalam diri) dan faktor ekstern
(luar diri) Kedua faktor tersebut saling berkaitan sehingga siswa perlu
mendapatkan perhatian terhadap keadaannya baik itu dari segi fisik psikis dan
cara belajar di sekolah
9
2 Matematika
a Pengertian Matematika
Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang diajarkan di setiap
jenjang sekolah mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga ke perguruan tinggi
Dalam tulisan Suwangsih dan Tiurlina istilah matematika berasal dari bahasa
Yunani yaitu mathematike yang artinya mempelajari Kata mathematike berasal
dari kata mathema yang memiliki arti pengetahuan atau ilmu
(knowledgescience) Selain itu kata mathematike berhubungan juga dengan kata
lain yang hampir sama yaitu mathein atau mathenein yang berarti berpikir
(Isrokrsquoatun dan Amelia Rosmala 20193)
Menurut Ruseffendi (Al-Tabany 20151) matematika adalah bahasa
simbol ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif ilmu
yang membahas tentang pola keteraturan dan struktur yang terorganisasi dimulai
dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan ke aksioma atau
postulat dan terakhir yaitu ke dalil
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika
merupakan suatu ilmu yang mempelajari bagaimana proses berpikir secara kritis
dan masuk akal untuk mendapatkan suatu kebenaran
b Ciri-Ciri Pembelajaran Matematika
Menurut Suwangsih (wandini 20198) bahwa ciri-ciri pembelajaran
matematika di SD adalah sebagai berikut
a) Pembelajaran matematika menggunakan metode spiral metode spiral ini
melambangkan adanya keterkaitan antara suatu materi dengan materi
10
lainnya Topik sebelumnya menjadi prasyarat untuk memahami topik
berikutnya atau sebaliknya
b) Pembelajaran matematika dilakukan secara bertahap Materi pembelajaran
matematika dilakukan secara bertahap yang dimulai konsep-konsep yang
sederhana menuju konsep yang lebih kompleks
c) Pembelajaran matematika menggunakan metode induktif sedangkan
matematika merupakan ilmu deduktif namun sesuai tahap perkembangan
siswa maka pembelajaran matematika di SD digunakan metode induktif
d) Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi artinya tidak
ada pertentangan antara kebenaran yang satu dengan kebenaran lainnya
Suatu pernyataan dianggap benar jika didasarkan kepada pernyataan-
pernyataan sebelumnya yang telah diterima kebenarannya
e) Pembelajaran matematika hendaknya bermakna artinya konsep
matematika tidak diberikan dalam bentuk jadi tapi sebaliknya siswalah
yang harus mengonstruksi konsep tersebut
c Tujuan Pembelajaran Matematika
Menurut Depdikbud (Wandini 201911-12) bahwa tujuan pembelajaran
matematika di Sekolah Dasar yaitu sebagai berikut
1) Mengembangkan keterampilan berhitung siswa sebagai latihan dalam
kehidupan sehari-hari
2) Menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialihgunakan melalui
kegiatan matematika
11
3) Mengembangkan kemampuan dasar matematika sebagai bekal belajar
lebih lanjut
4) Membentuk sikap logis kritis cermat kreatif dan disiplin
3 Model Pembelajaran Kooperatif
a Pengertian Model Pembelajaran
Dalam suatu proses pembelajaran diperlukan model pembelajaran yang
dapat membuat suasana belajar lebih efektif dan menyenangkan Menurut Joyce
dan Weil (Rusman 2012133) bahwa model pembelajaran adalah segala sesuatu
yang dirancang dalam membentuk kurikulum merancang bahan-bahan
pembelajaran dan membimbing proses pembelajaran di dalam kelas
Menurut Adi (Suprihatiningrum 2016142) bahwa model pembelajaran
merupakan suatu kerangka yang menggambarkan prosedur dalam
mengorganisasikan pengalaman pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam
merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran adalah suatu kegiatan perencanaan yang dirancang untuk
pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan tertentu
b Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan model
pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok-
kelompok kecil yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan
struktur kelompok yang bersifat heterogen (Rusman 2012202) Adapun
12
menurut Djamarah (2018270) bahwa pembelajaran kooperatif adalah model
pembelajaran yang dimana para siswa bekerja sama di dalam kelompok-
kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
kooperatif adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu kelompok
kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang siswa untuk saling berinteraksi
dan bekerjasa sama dengan anggota kelompoknya
c Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Menurut Ibrahim dkk (Suprihatiningrum 2016192-193) dalam
pembelajaran kooperatif terdapat 6 langkah utama atau tahapan yaitu sebagai
berikut
Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Fase Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Fase -1
Menyampaikan
tujuan pembelajaran
dan memotivasi
siswa
Guru menyampaikan
semua tujuan pelajaran
yang ingin dicapai pada
pelajaran tersebut dan
memotivasi siswa untuk
belajar
Siswa memperhatikan guru
pada saat guru menyampaikan
tujuan pembelajaran dan siswa
harus semangat untuk ikut
dalam proses pembelajaran
Fase-2
Menyajikan
informasi
Guru menyajikan
informasi kepada siswa
dengan jalan demonstrasi
atau lewat bahan bacaan
Siswa memperhatikan materi
yang disampaikan oleh guru
dan bertanya jika ada materi
yang kurang dimengerti
Fase-3
Mengorganisasikan
siswa ke dalam
kelompok-kelompok
belajar
Guru menjelaskan kepada
siswa bagaimana caranya
membentuk kelompok
belajar dan membantu
setiap kelompok agar
melakukan transisi secara
efisien
Siswa memperhatikan guru
ketika menjelaskan Setelah
guru menjelaskan tentang cara
berkelompok maka siswa
harus tahu bahwa semua
aggota kelompok memiliki
tujuan yang sama dan harus
berbagi tugas dan tanggung
jawab yang sama di antara
anggota kelompok
13
Fase-4
Membimbing
kelompok bekerja
dan belajar
Guru membimbing
kelompok-kelompok
belajar pada saat mereka
mengerjakan tugas
mereka
Siswa mengerjakan tugas
kelompok yang diberikan
dengan cara bekerja sama
dengan anggota kelompoknya
melalui bimbingan guru
Fase-5
Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil
belajar tentang materi yang
telah dipelajari atau
masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
kerjanya
Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
diskusinya
Fase-6
Memberikan
penghargaan
Guru mencari cara-cara
untuk menghargai baik
upaya maupun hasil
belajar individu dan
kelompok
Siswa harus saling mengargai
jawaban ketika jawaban
mereka berbeda setiap
kelompok dan harus
mempertanggungjawabkan
jawabannya
d Teknik-Teknik Pembelajaran Kooperatif
Menurut Huda (2017134) dalam pembelajaran kooperatif terdapat 14
teknik pembelajaran yang dapat diterapkan di dalam kelas antara lain Mencari
Pasangan Bertukar Pasangan Berpikir Berpasangan Berbagi Berkirim Salam
dan Soal Kepala Bernomor Kepala Bernomor Terstruktur Dua tinggal Dua
Tamu Keliling Kelompok Kancing Gemerincing Keliling Kelas Lingkaran
Dalam Lingkaran Luar Tari Bambu jigsaw dan Bercerita Berpasangan
Berdasarkan uraian di atas salah satu teknik pembelajaran kooperatif
yang diterapkan dalam penelitian ini adalah teknik kancing gemerincing Peneliti
memilih teknik kancing gemerincing karena dalam teknik ini siswa dapat terlibat
secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajarnya dapat
meningkat
14
4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing
a Pengertian TeknikKancing Gemerincing
Menurut Widyarty (201311) teknik kancing gemerincing merupakan
suatu model pembelajaran yang bertujuan untuk mengatasi hambatan
pemerataan kesempatan siswa yang sering mewarnai kerja kelompok dan setiap
siswa berhak mendapatkan kesempatan untuk berperan serta pada kelompoknya
masing-masing Sedangkan menurut Ulya (201932) bahwa teknik kancing
gemerincing merupakan metode yang dikembangkan oleh Spencer kagan
dimana masing-masing anggota kelompoknya mendapatkan kesempatan untuk
menyampaikan pendapat mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran
orang lain
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran teknik kancing gemerincing adalah suatu teknik pembelajaran
dimana dalam proses pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada semua
anggota kelompok untuk berpendapat
b Prosedur PelaksanaanTeknik Kancing Gemerincing
Dalam proses pembelajaran teknik kancing gemerincing terdapat
langkah-langkah model pembelajaran Menurut Huda (2011142-143) langkah-
langkah dari teknik kancing gemerincing yaitu
1) Guru menyiapkan satu kotak kecil yang berisi kancing-kancing (atau
benda-benda lainnya)
15
2) Masing-masing anggota dari setiap kelompok mendapatkan 2 atau 3 buah
kancing (jumlah kancing bergantung pada sukar tidaknya tugas yang
diberikan)
3) Setiap kali anggota selesai berbicara atau mengeluarkan pendapat ia harus
menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkannya di tengah-tengah
meja kelompok
4) Jika kancing yang dimiliki salah seorang siswa habis dia tidak boleh
berbicara lagi sampai semua rekannya menghabiskan kancingnya masing-
masing
5) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok
boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan
mengulangi prosedurnya kembali
d Kelebihan dan Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing
Menurut Ulya (201830-31) teknik kancing gemerincing memiliki
beberapa kelebihan dan kelemahan yaitu sebagai berikut
1) Kelebihan Teknik Kancing Gemerincing
a) Mengatasi hambatan pemerataan kesempatan berbicara siswa dalam
beriskusi
b) Mendorong siswa agar dapat aktif berbicara pada saat proses
pembelajaran berlangsung
c) Memberikan kesempatan bagi siswa yang tidak aktif untuk
menyampaikan pendapatnya pada saat berdiskusi sehingga siswa
16
yang tidak aktif memiliki kesempatan yang sama untuk
menyampaikan pendapatnya
2) Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing
a) Pengelolaan waktu saat persiapan dan pelaksanaan perlu
diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran terutama
dalam proses pembentukan kualitas pengetahuan siswa
b) Memerlukan waktu yang cukup lama jika guru tidak terlalu
memahami dengan baik materi yang akan diajarkan
c) Model ini susah diterapkan jika jumlah siswa terlalu banyak
5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing
Langkah-langkah yang akan di terapkan dalam penelitian ini yaitu
sebagai berikut
1) Menyiapkan bahan ajar dan media pembelajaran
2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa
3) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari
4) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5
orang siswa Kemudian membagikan soal kepada masing-masing
kelompok
5) Guru kemudian menyuruh semua anggota dari masing-masing kelompok
untuk mengerjakan tugas yang diberikan dengan cara bekerja sama
Setelah itu guru membagikan kancing berwarna kepada masing-masing
anggota kelompok Setiap anggota kelompok mendapatkan dua buah
17
kancing berwarna dan guru kemudian menjelaskan cara penggunaan
kancing yang dipegang oleh setiap siswa
6) Guru mengawasi masing-masing kelompok dan memberi bantuan kepada
kelompok jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas yang
diberikan
7) Jika tugas kelompok yang diberikan telah selesai guru meminta siswa
agar maju kedepan dengan cara menunjuk siswa yang mengacungkan
tangannya untuk menuliskan hasil kerja kelompoknya dan kelompok lain
menanggapinya apakah jawabannya sama atau tidak secara bergantian
Lakukan hal tersebut secara berulang sampai nomor dan soal yang
diberikan sudah dibahas semua
8) Siswa yang maju kedepan mengumpulkan kancingnya di tengah meja
kelompoknya
9) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok
boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan
mengulangi prosedurnya kembali
6 Kaitan Antara Model Pembelajaraan Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika
Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing menekankan
keaktifan semua anggota dalam suatu kelompok untuk menyelesaikan suatu
permasalahan yang diberikan oleh seorang guru dimana mereka saling membantu
satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan agar hasil belajar mereka bisa
meningkat secara merata Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat
18
membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih
siswa untuk bekerja sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif
dan terlibat dalam proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti
pembelajaran
Untuk tugas-tugas yang terstruktur seperti matematika diskusi jarang
dibutuhkan karena dalam tugas-tugas seperti ini biasanya sudah terdapat satu
jawaban benar Akan tetapi meskipun pembelajaran matematika yang bersifat
terstruktur tetapi model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing bisa
digunakan tergantung sejauh mana guru dapat membantu siswa memahami jenis
bantuan seperti apa yang mereka perlukan untuk mengerjakan tugas dalam suatu
kelompok
Mengingat pembelajaran kooperatif dikembangkan dari teori
konstruktivisme dimana siswa dituntut untuk mengembangkan pengetahuan awal
mereka secara mandiri agar terjadi pembelajaran yang bermakna Hal ini sejalan
dengan pembelajaran matematika yang pada dasarnya adalah penanaman konsep
Dimana dituntut pula pembelajaran yang bermakna agar konsep matematika itu
sendiri mudah dimengerti oleh siswa
B Hasil Penelitian yang Relevan
Pada bagian ini peneliti akan mengkaji penelitian yang relevan dengan
penelitian penulis Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya
diantaranya sebagai berikut
19
a) Jurnal Dwi Purwanto (2016) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa persentase observasi komunikasi matematis siwa pada
siklus I sebesar 5625 meningkat menjadi 7500 pada siklus II Rata-rata
nilai evaluasi belajar siswa pada siklus I mencapai 6990 dengan jumlah siswa
yang tuntas 21 siswa dan persentase ketuntasan 6562 meningkat menjadi
7615 pada siklus II dengan jumlah siswa yang tuntas 24 siswa dan persentase
ketuntasan 7500 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dapat
meningkatkan komunikasi matematis dan hasil belajar matematika pada siswa
kela VIII di SMP Negeri 11 Purworejo Persamaan dalam penelitian ini yaitu
sama-sama menggunakan teknik kancing gemerincing dan mata pelajaran
yang sama Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian sasaran
penelitian dan lokasi penelitian
b) Jurnal Nurul Wisna Afianti (2017) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian
ini menunjukkan presentase keaktifan belajar peserta didik pada siklus I
sebesar 617 dengan kategori cukup aktif dan persentase ketuntasan hasil
belajar peserta didik sebesar 46675 Pada siklus II persentase keaktifan
belajar peserta didik mengalami peningkatan menjadi 8609 dengan kategori
sangat aktif dan hasil belajar peserta didik juga meningkat dengan persentase
ketuntasan sebesar 8333 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat
disimpulkan bahwa keaktifan dan hasil belajar IPA melalui model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing mengalami peningkatan
Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan teknik
20
kancing gemerincing Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian
sasaran penelitian lokasi penelitian dan mata pelajaran
c) Jurnal Komang Sucipta (2018) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 1412
sedangkan nilai rata-rata pada kelompok kontrol sebesar 975 Dari uji
prasyarat data bahwa data berdistribusi normal dan memiliki varians yang
homogeny kemudian dilanjutkan dengan uji-t diperoleh thitung= 365 dan ttabel
= 201 dengan taraf signifikan 5 dan (db) 49 sehinggaH1 diterima dan H0
ditolak Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
dengan kelompok siswa yang mengikuti proses pembelajaran konvensional
pada siswa kelas V SD Negeri 3 Sangkan Gunung melalui proses
pembelajaran Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan
teknik kancing gemerincing dan jenis metode penelitian yang sama
Sedangkan perbedaannya terletak pada sasaran penelitian lokasi penelitian
dan mata pelajaran
C Kerangka Pikir
kerangka pikir merupakan bagian penelitian yang menggambarkan alur
pikir suatu penelitian Keberhasilan siswa dalam belajar dapat diukur dengan hasil
belajar yang diperoleh siswa selama mengikuti proses kegiatan pembelajaran
Pada saat proses pembelajaran berlangsung hanya sebagian siswa yang aktif dan
terlibat dalam pembelajaran Motivasi dan semangat siswa masih kurang untuk
21
belajar sehingga cepat mengalami rasa bosan dan jenuh Pada saat guru
menjelaskan materi sebagian siswa tidak memperhatikan sehingga kurang
mengerti dengan materi yang diajarkan karena model pembelajaran yang
digunakan guru kurang bervariasi dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu
kelompok Hal tersebut mengakibatkan rendahnya hasil belajar matematika siswa
Masalah tersebut merupakan gambaran secara umum tentang permasalahan yang
terdapat pada kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
Untuk memaksimalkan hasil belajar siswa salah satu model
pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses
pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat membantu siswa dalam
memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih siswa untuk bekerja
sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif dan terlibat dalam
proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti pembelajaran
Sebelum model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
diterapkan maka terlebih dahulu dilakukan tes berupa pretest dan posttest setelah
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diterapkan dalam
pembelajaran Setelah itu data dari pretest dan posttest dibandingkan lalu
dianalisis untuk mendapatkan hasil atau kesimpulan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran matematika Berdasarkan uraian tersebut dapat digambarkan bagan
kerangka pikir model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
sebagai berikut
22
Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir
Rendahnya Hasil Belajar Matematika Siswa
Kelas IV SD Inpres Banga-Banga
Pretest
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing
Posttest
Hasil Belajar
Analisis
Temuan
Siswa kurang aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran
Kurangnya semangat dan motivasi siswa untuk belajar
Model pembelajaran yang kurang bervariasi
Kerja sama dalam kelompok masih kurang
23
D Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang kajian pustaka
maupun kerangka pikir dalam penelitian ini digunakan hipotesis sebagai berikut
ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-
Banga Kabupaten Barrurdquo
Adapun hipotesis statistik dari penelitian ini yaitu
Keterangan
micro1 Rata-rata hasil belajar sebelum diberikan perlakuan
micro2 Rata-rata hasil belajar setelah diberikan perlakuan
Ho Tidak ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
H1 Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-
Banga Kabupaten Barru
Ho micro1 = micro2
H1 micro1ltmicro2
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A Rancangan Penelitian
1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimen Penelitian eksperimen adalah suatu kegiatan penelitian yang
dilakukan peneliti untuk menilai suatu perlakuan (treatment) pendidikan
terhadap suatu objek atau objek penelitian untuk menguji hipotesis Jenis
penelitian eksperimen yang digunakan adalah pre-eksperimental design
Penelitian pre-eksperimental design belum merupakan eksperimen
sungguh-sungguh karena masih terdapat variable luar yang ikut berpengaruh
terhadap terbentuknya variable dependen Jadi hasil eksperimen yang merupakan
variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen
Hal ini terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih
secara random (Sugiyono 201574)
2 Desain Penelitian
Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah one-group
pretest-postest design Pada desain ini terdapat pretest yang diberikan sebelum
postest setelah perlakuan Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut
Gambar 31 Desain One group pretest-postest
O1 X O2
Pretest Treatment Posttest
25
Keterangan
O1 Nilai pretest sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing
O2 Nilai posttest setelah dilaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran matematika teknik kancing
gemerincing
X Perlakuan berupa pembelajaran matematika melalui model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
B Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201580) Populasi
dalam penelitian ini adalah murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru yang berjumlah 10 orang
2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi misalnya karena keterbatasan dana tenaga dan
waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu
(Sugiyono 201581) Dalam teknik pengambilan sampel peneliti menggunakan
sampel jenuh Sampel jenuh merupakan teknik pengambilan sampel bila semua
26
anggota populasi digunakan Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif
kecil (Sugiyono 201585) Sampel dalam penelitian ini adalah murid kelas IV
SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru yang berjumlah 10 orang
C Definisi Operasional Variabel
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek
pengamatan penelitian Dalam penelitian ini mengkaji dua variabel yaitu ldquoModel
Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincingrdquo sebagai variabel bebas
(X) dan ldquoHasil Belajar Matematikardquo sebagai variabel terikat (Y)
1 Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing adalah suatu
model pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok dimana masing-
masing anggota kelompok mendapatkan sebuah kancing berwarna sebagai
penanda apabila mereka berpendapat Masing-masing siswa harus
bertanggungjawab atas kancing yang dimiliknya
2 Hasil belajar matematika adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah
melalui kegiatan proses pembelajaran Hasil belajar matematika siswa yang
dimaksud adalah nilai yang diperoleh siswa sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dan sesudah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diberi
(posttest)
D Instrumen Penelitian
Adapun instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
27
1 Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa
selama penelitian berlangsung Dalam hal ini peneliti mengamati aktivitas
belajar siswa selama proses berlangsungnya pembelajaran
2 Soal Tes
Tes hasil belajar matematika digunakan untuk memperoleh informasi
tentang penguasaan siswa terhadap pembelajaran matematika sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing yang
biasa disebut pretest dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing yang biasa disebut posttest Soal tes dibuat
berdasarkan materi yang diberikan selama penelitian berlangsung dengan
berdasarkan rumusan indikator pembelajaran Soal tes ini akan
dikembangkan dalam bentuk tes uraian (essay) yang berjumlah 5 soal
3 Dokumentasi
Instrumen dari dokumentasi ini adalah kamera yang digunakan untuk
mengambil beberapa gambar atau foto kegiatan dan aktivitas siswa selama
proses pembelajaran berlangsung
E Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk
mengumpulkan data penelitiannya Untuk mengumpulkan data dalam penelitian
ini dilakukan dengan cara sebagai berikut
28
1 Observasi
Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan
langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang akan diteliti
Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara pengamatan dan pencatatan
mengenai pelaksanaan pembelajaran
2 Tes
Sebelum dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing terlebih dahulu dilakukan pretest untuk mengetahui
kemampuan awal murid Setelah diberi perlakuan kemudian dilakukan
postttest untuk mengetahui kemampuan hasil belajar murid Data yang
diperoleh berdasarkan tes yang digunakan dalam proses pembelajaran
3 Dokumentasi
Dengan teknik ini peneliti memperoleh dokumen penelitian berupa
foto materi pelajaran melalui buku serta RPP Dengan foto dapat
memberikan informasi mengenai keadaan atau situasi kelas ketika peneliti
maupun siswa melaksanakan proses pembelajaran
F Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan memperhatikan jenis data yang akan
dianalisis Dalam penelitian kuantitatif seluruh data dari seluruh responden atau
sumber data lain terkumpul maka dilakukan analisis data Adapun teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
29
1 Analisis Data Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau
memberi gambaran umum data yang terkumpul selama proses penelitian dan
bersifat kuantitatif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk
mendeskripsikan seberapa besar hasil belajar pretest dan posttest yang diperoleh
siswa kelas IV sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerncing dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing Adapun langkah-langkah dalam penyusunan data
hasil pengamatan yaitu
a Hasil Belajar Siswa
1) Menghitung nilai rata-rata siswa (Mean)
= sum
(Riadi 2016)
Keterangan
= Rata-rata (Mean)
fi = Jumlah
n = Jumlah siswa
2) Menghitung persentase nilai rata-rata
P =
(Sudijono 201539)
30
Keterangan
p = Angka Persentase
f = Frekuensi yang dicari persentasenya
n = Banyaknya sampel
Dalam keperluan analisis deskriptif kriteria yang digunakan untuk
menentukan kriteria hasil belajar siswa yaitu
Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar
Ketuntasan Hasil Belajar () Kategori Hasil Belajar
0 le x ge 54 Sangat rendah
55 le x ge 64 Rendah
65 le x ge 79 Sedang
80 le x ge 89 Tinggi
90 lt x gt 100 Sangat tinggi
Sumber Depdikbud (2003)
b Analisis Aktivitas Siswa
Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil lembar observasi aktivitas
siswa yang diolah dengan teknik analisis berikut
AP = sum
sum x 100
(Trianto 2010 243)
Keterangan
AP = Nilai yang dicari
sumP = Banyaknya siswa yang melakukan akrivitas
sumF = Jumlah seluruh siswa
31
Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa
Sumber (Trianto 2010 43)
2 Analistik Statistik Inferensial
Analisis statistik inferensial dilakukan untuk menguji hipotesis
penelitian dengan menggunakan uji-t Untuk menguji hipotesis penelitian
mengenai perbedaan hasil belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran
matematika sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing diuji dengan t-tes dengan taraf signifikan α = 005
atau bertaraf 5 Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti
menggunakan teknik statistik t (uji-t) dengan tahap sebagai berikut
radicsum
(Arikunto 2013349)
Keterangan
Md = Mean perbedaan mean pretest dan posttest
X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)
X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)
d = Devisi masing-masing subjek
sum = Jumlah kuadrat deviasi
N = Jumlah subjek pada sampel
Ketuntasan Hasil Belajar () Kriteria
0 le x ge 25 Kurang Baik
26 le x ge 50 Cukup Baik
51 le x ge 75 Baik
76 lt x gt 100 Sangat Baik
32
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut
a Mencari harga ldquoMdrdquo dengan menggunakan rumus
Md = sum
(Arikunto 2013350)
Keterangan
Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest
sumd = Jumlah dari gain (pretest-posttest)
N = Subjek pada sampel
b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus
sum = sumd ndash sum
(Arikunto 2013351)
Keterangan
sum = Jumlah kuadrat deviasi
sumd = Jumlah dari gain (pretest-postest)
N = Subjek pada sampel
c Menentukan harga dengan rumus
radicsum
(Arikunto 2013349)
Keterangan
Md = Mean perbedaan mean pre-test dan pos-test
X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)
X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)
33
d = Devisi masing-masing subjek
sum = Jumlah kuadrat deviasi
N = Jumlah subjek pada sampel
d Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan
Kaidah pengujian signifikan
1) Jika maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti pengunaan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
2) Jika maka H0 diterima dan H1 ditolak berarti pengunaan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing tidak
berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
e Menentukan harga
Mencari mengunakan table distribusi t dengan taraf
signifikan α = 005 dan d k = N‒1
f Membuat Kesimpulan apakah model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas
IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif dimaksudkan untuk memperoleh gambaran
mengenai ketuntasan hasil belajar matematika murid yang meliputi sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) serta hasil observasi aktivitas siswa selama proses
pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Deskripsi masing-masing hasil analisis tersebut diuraikan sebagai berikut
a Deskripsi Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan Setelah
(Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing
Dari hasil analisis deskriptif yang disajikan pada lampiran C maka skor
hasil belajar siswa sebelum (Pretest) dan setelah (Posttest) diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing pada siswa kelas IV SD
Inpres Banga-Banga materi pecahan senilai dapat dilihat pada tabel 41 berikut
Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest)
dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif
Teknik Kancing Gemerincing
Statistik Pretest Posttest
Ukuran Sampel 10 10
Skor Ideal 100 100
Skor Rata-rata 609 807
Skor Tertinggi 81 100
Skor Terendah 36 60
Rentang Skor 45 40
Sumber Data Olah Lampiran C
34
35
Pada Tabel 41 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata skor hasil belajar
matematika siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (pretest) adalah 609 dan setelah diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) adalah 807 dari
skor ideal 100 Skor yang dicapai siswa tersebar dari skor terendah pretest 36 dan
skor terendah posttest 60 Skor tertinggi yang dicapai siswa pada pretest adalah 81
dan posttest adalah 100 dengan rentang skor pretest 45 dan posttest 40 Jika skor
hasil belajar matematika sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke
dalam lima kategori maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang
ditunjukkan pada Tabel 42 berikut
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika
Siswa Sebelum (Pretest) dan Sesudah (Posttest) Diterapkan Model
Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
No
Skor
Kategori
Pretest Posttest
F Persentase
()
F Persentase
()
1 0 le x le 54 Sangat Rendah 3 30 0 0
2 55 le x le 64 Rendah 4 40 2 20
3 65 le x le 79 Sedang 1 10 2 20
4 80 le x le 89 Tinggi 2 20 4 40
5 90 le x le 100 Sangat Tinggi 0 0 2 20
Jumlah 10 100 10 100
Sumber Hasil tes siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
Pada Tabel 42 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dari 10 siswa kelas
IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru terdapat 3 orang siswa (30) yang
memperoleh skor pada kategori sangat rendah 4 orang siswa (40) yang
memperoleh skor kategori rendah 1 orang siswa (10) yang memperoleh skor
36
kategori sedang dan 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori tinggi
serta tidak ada siswa (0) yang memperoleh skor kategori sangat tinggi
Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) dari 10 siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru terdapat 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor pada kategori rendah
2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori sedang 4 orang siswa (40)
yang memperoleh skor kategori tinggi dan 2 orang siswa (20) yang
memperoleh skor kategori sangat tinggi
Skor rata-rata hasil belajar siswa sebelum diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) sebesar 609 dikonversi ke dalam
5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil belajar matematika siswa umumnya
berada pada kategori rendah Sedangkan skor rata-rata hasil belajar siswa setelah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)
sebesar 807 dikonversi ke dalam 5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil
belajar matematika siswa umumnya berada pada kategori tinggi
Selanjutnya untuk melihat persentase ketuntasan hasil belajar matematika
siswa sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dapat dilihat pada Tabel 43
berikut
37
Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum
(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Skor
Kategori
Pretest Posttest
F Persentase
()
F Persentase
()
0 le x ˂ 70 Tidak Tuntas 7 70 2 20
70 le x le 100 Tuntas 3 30 8 80
Jumlah 10 100 10 100
Sumber Perolehan nilai siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru
Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila memiliki skor
paling sedikit 70 Dari Tabel 43 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) jumlah siswa yang
tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 7 orang siswa
(70) dan siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 3
orang siswa (30) Dari deskripsi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
matematika siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70
Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) jumlah siswa yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan
minimal individual adalah 2 orang siswa (20) dan siswa yang memenuhi kriteria
ketuntasan minimal individual adalah 8 orang siswa (80) Berdasarkan deskripsi
di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru setelah diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria
ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70
38
b Deskripsi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa
Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika materi
pecahan senilai dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing selama 2 kali pertemuan secara singkat dapat dilihat pada Tabel 47
sebagai berikut
Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siwa Selama Proses Pembelajaran Dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
() I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsun
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
Sumber Data Olah Lampiran C
39
1) Persentase rata-rata siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar
berlangsung sebanyak 100
2) Persentase rata-rata siswa yang memperhatikan guru pada saat proses
pembelajaran berlangsung sebanyak 80
3) Persentase rata-rata siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari
teman-temannya sebanyak 85
4) Persentase rata-rata siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran
berlangsung sebanyak 80
5) Persentase rata-rata siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing 80
6) Persentase rata-rata siswa yang bekerja sama dengan teman kelompoknya
sebanyak 90
7) Persentase rata-rata siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil
kerja kelompoknya sebanyak 90
8) Persentase rata-rata siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung sebanyak 80
9) Persentase rata-rata siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban sebanyak 85
10) Persentase rata-rata siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran sebanyak 75
Jika rata-rata skor aktivitas saat diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke dalam lima kategori
40
maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang ditunjukkan pada Tabel
45 berikut
Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siwa Selama Proses
Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing
Ketuntasan Hasil Belajar ( ) Kriteria F Persentase ()
0 le x ge 25 Kurang Baik 0 0
26 le x ge 50 Cukup Baik 0 0
51 le x ge 75 Baik 1 10
76 le x ge 100 Sangat Baik 9 90
Pada Tabel 45 di atas dapat dilihat bahwa persentase aktivitas siswa
melalui penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
terdapat 10 aspek yang diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa
yang berada pada kategori kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas
(10) yang berada pada kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada
pada kategori sangat baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga
aktivitas siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing berada pada kategori sangat baik
2 Hasil Analisis Inferensial
Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis Sesuai
dengan hipotesis penelitian yakni ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika
Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo Maka teknik
yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik statistik
inferensial dengan menggunakan uji-t
41
Berdasarkan analisis data yang diuraikan (lampiran C) terlihat bahwa
pada siswa kelas IV SD Inpres BangandashBanga Kabupaten Barru sebesar
1767 Berdasarkan tersebut dapat dibandingkan dengan nilai
menggunakan tabel distribusi t dengan taraf signifikan α = 005 (tabel terlampir)
dan db = N-1 = 9 maka diperoleh = 1833 Setelah diperoleh 1767 dan
= 1833 maka diperoleh ˃ atau 1767 ˃ 1833 sehingga dapat
disimpulkan bahwa ditolak dan diterima Hal ini berarti bahwa terdapat
pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap
hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru
B Pembahasan
Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian di kelas IV SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barru yang jumlah siswanya yaitu 10 orang Desain
penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest design yang hanya
melibatkan satu kelompok yaitu kelompok eksperimen dimana diberikan tes awal
berupa pretest sebelum treatment atau perlakuan dan akhir pembelajaran
diberikan posttest Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan perlakuan
berupa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing Untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing terhadap materi pembelajaran matematika pada siswa yaitu melalui
hasil test (pretest dan posttest) yang diberikan sebelum dan sesudah perlakuan
kemudian dianalisis menggunakan perhitungan manual
42
Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar matematika siswa sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
menunjukkan bahwa terdapat 3 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang
siswa atau 30 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
dan 7 orang siswa atau 70 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 609 Dengan kata lain hasil belajar
matematika pada siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (pretest) masih tergolong rendah dan tidak memenuhi
kriteria ketuntasan klasikal
Selanjutnya hasil analisis data hasil belajar siswa matematika setelah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)
menunjukkan bahwa terdapat 8 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang
siswa atau 80 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
dan 2 orang siswa atau 20 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 807 Dengan kata lain hasil belajar
matematika pada siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria ketuntasan klasikal
Hasil pengamatan persentase aktivitas siswa melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terdapat 10 aspek yang
diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa yang berada pada kategori
kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas (10) yang berada pada
kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada pada kategori sangat
baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga aktivitas siswa setelah
43
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berada
pada kategori sangat baik
Hasil analisis statistik inferensial yang dimaksud adalah pembahasan
terhadap hasil pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya dengan
menggunakan rumus uji-t diketahui bahwa nilai = 1767 dan = 1833
maka diperoleh atau 1767 gt 1833 sehingga dapat disimpulkan
bahwa Ho ditolak dan H1 diterima
Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial yang
diperoleh ternyata cukup mendukung teori yang telah dikemukakan pada kajian
pustaka Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ldquoModel Pembelajaran
kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas V SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
44
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan
yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berpengaruh
terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga
Kabupaten Barru
B Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini maka
peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut
1 Bagi siswa diharapkan lebih aktif semangat kreatif dan dapat
mengembangkan diri dalam pelajaran
2 Bagi guru diharapkan bisa menerapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing dalam pembelajaran matematika agardapat
membangkitkan minat keingintahuan motivasi dan keberanian murid dalam
menjawab pertanyaan pada saat proses pembelajaran berlangsung
3 Bagi peneliti diharapkan mampu mengembangkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing ini pada mata pelajaran lain demi
tercapainya tujuan yang diharapkan
45
DAFTAR PUSTAKA
Afianti Nurul Wisma Sulastry Taty Alimin 2017 Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan
Keakifan Dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X Mia 3 SMAN 1
Bontomarannu Jurnal Nalar Pendidikan 5 (2) 550 (httpsojsunm
acidnalararticleview4869 diakses pada tanggal 2 Februari 2020)
Al-Tabany T I B 2015 Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif
dan Kontekstual Konsep Landasan dan Implementasinya pada
Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik IntegratifTKI) Jakarta Prenada
media Group
Arikunto Suharsimi 2013 Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik
Jakarta PT Rineka Cipta
Djamarah Syaiful Bahri 2018 Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif
Jakarta PT Rineka Cipta
Erika Dini Sumardi Rosarina 2018 Pengaruh Model Cooperative Learning
Tipe Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pembelajaran
IPS SD Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar5(1)
142(httpsejournalupieduindexphppedadidaktikaarticleview7270
diakses pada tanggal 7 Maret 2020)
Fiona Firda 2019 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Peseta Didik Tema Panas dan
Perpindahannya Kelas V SD Negeri 3 Talangpadang Kabupaten
Tanggamus Skripsi Tidak Diterbitkan Bandar Lampung Universitas
Lampung (httpdigilibunilaacidideprint57215 diakses pada tanggal 8
Februari 2020)
Huda Miftahul 2017 Cooperative Leraning Metode Teknik Struktur dan Model
Terapan Yogyakarta Pustaka Belajar
Isrokrsquoatun Rosmala Amelia 2019 Model-Model pembelajaran Matematika
Jakarta PT Bumi Aksara
Octavia Shilphy A 2020 Model-Model PembelajaranYogyakarta CV Budi
Utama
Pardamean Toto 2015 Model Pembelajaran Untuk Efesiensi Dan Efektivitas
Pembelajaran (httpswwwkompasianacomtotopardamean550b2351a3
3311b2142e396emodel-pembelajaran-untuk-efisiensi-dan-efektivitas-pem
belajaran) Diakses pada tanggal 26 Juni 2015
46
Purwanto Dwi 2016 Meningkatkan Komunikasi Matematis Dan Hasil Belajar
Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Jurnal Pendidikan Matematika 21(3) 245 (httpejournal
umpwracidindexphpekuivalenarticleview30072844 diakses pada
tanggal 2 Februari 2020)
Puspita G I Monawati amp Elly R (2017) Korelasi Persepsi Siswa Terhadap
Pembelajaran Matematika Dengan Hasil Belajarnya Di Kelas V Sd Negeri
I Pagar Air Aceh Besar Jurnal ilmiah pendidikan guru sekolah dasar 2
92 (httpswwwneliticomidpublications188711korelasi-siswa-terhada
p-pembelajaran-matematika-dengan-hasil-belajarnya diakses pada tanggal
3 Februari 2020)
Riadi E 2016 Statistika Penelitian (Analisis Manual Dan IBM SPSS)
Yogyakarta Penerbit Andi
Rusman 2012 Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Sucipta Komang Japa Gusti Ngurah Margunayasa Gede 2018 Pengaruh
Model Pembelajaran Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar IPA
Kelas V Jurnal Mimbar Ilmu 23 (3) 208 (httpsejournalun dikshaac
idindexphpMIarticleview164370 diakses pada tanggal 21 Februari
2020)
Sudijono Anas 2015 Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Sugiyono 2015 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Suprihatiningrum Jamil 2016 Strategi Pembelajaran Teori amp Aplikasi
Jogjakarta Ar-Ruzz Media
Trianto (2010) Model Pembelajaran Terpadu Jakarta Bumi Aksara
Ulya Zulfa 2019 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemerincing Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Pada
siswa Kelas II SDI Nailul Falah Sukorejo-Pasuruan Skripsi Tidak
Diterbitkan Surabaya Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
(httpdigilibuinsbyacidideprint33077 diakses pada tanggal 21
Februari 2020)
47
Wati Irma 2017 Pentingnya Media Dan Model Pembelajaran Dalam proses
Mengajar (httpsmetrojambicomread2017102726042pentingnya-me
diadan-model-pembelajaran-dalam-proses-mengajar Diakses pada tanggal
3 Juli 2020)
Wandini Rora Rizki 2019 Pembelajaran Matematika Untuk Calon Guru MISD
CV Medan Widya Puspita
Widyarty Z 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemeincing Terhadap Hasil dan Minat Belajar Matematika Siswa Kelas
VII SMP Dwi SejahteraPekan Baru Skripsi Tidak Diterbitkan Pekan
Baru Universitas Islam Negeri Sultan Syarif kasim (httprepositoryuin
suskaaciidideprint2150 diakses 9 Februari 2020)
Yudha Rahmat Putra 2018 Motivasi Berprestasi amp Disiplin Peserta Didik Serta
Hubungannya dengan Hasil Belajar Pontianak Yudha English Gallery
L
A
M
P
I
R
A
N
LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN
KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI
SOAL PRETEST DAN HASIL KERJA PRETEST SISWA
SOAL POSTTEST DAN HASIL KERJA POSTTEST SISWA
PEDOMAN PENILAIAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI
Kompetensi Dasar Indikator Nomor
Soal
Jumlah
Soal
31 Menjelaskan pecahan-
pecahan senilai
dengan gambar dan
model konkret
311 Menunjukkan pecahan
senilai
1 dan 2
2
312 Menuliskan contoh
pecahan senilai
3 1
41 Mengidentifikasi
pecahan-pecahan
senilai dengan gambar
dan model konkret
411 Menentukan pecahan
senilai dengan cara
mengalikan pembilang
dan penyebut dengan
angka yang sama
4 1
412 Menentukan pecahan
senilai dengan cara
membagi pembilang
dan penyebut dengan
angka yang sama
5 1
Jumlah Soal 5
SOAL PRETEST
Nama
Kelas
1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar
a
b
2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan
3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari
4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
HASIL KERJA PRETEST SISWA
SOAL POSTTEST
Nama
Kelas
1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar
a
b
2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan
3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari
4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
HASIL KERJA POSTTEST SISWA
PEDOMAN PENILAIAN
PRETEST
Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot
1 a
dan
b
dan
20
2
10
3 Pecahan yang senilai dengan
yaitu
dan
10
4 a
=
b
c
30
5 a
=
=
b
=
=
c
=
=
30
Jumlah 100
Panduan Penilaian Skor
x 100 = Nilai
POSTTEST
Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot
1 a
dan
b
dan
20
2
10
3 Pecahan yang senilai dengan
yaitu
dan
10
4 d
=
e
f
30
5 a
=
=
b
=
=
c
=
=
30
Jumlah 100
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan SD Inpres Banga-Banga
Mata Pelajaran Matematika
Kelas Semester IVGanjil
Tahun Pelajaran 20202021
Materi Pokok Pecahan Senilai
Alokasi Waktu 2 (35x2)
Pertemuan 2x Pertemuan
A Kompetensi Inti
1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya
2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan
tetangganya serta cintah tanah air
3 Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati
(mendengar melihat membaca) dan menanya berdasarkan ingin tahu
tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya dan benda-
benda yang dijumpainya di rumah di sekolah dan tempat bermain
4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis
dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat
dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia
B Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
31 Menjelaskan pecahan-pecahan
senilai dengan gambar dan
model konkret
312 Menunjukkan pecahan senilai
313 Menuliskan contoh pecahan
senilai
41 Mengidentifikasi pecahan- 411 Menentukan pecahan senilai
pecahan senilai dengan gambar
dan model konkret
dengan cara mengalikan
pembilang dan penyebut
dengan angka yang sama
412 Menentukan pecahan senilai
dengan cara membagi
pembilang dan penyebut
dengan angka yang sama
C Tujuan Pembelajaran
1 Siswa dapat menunjukkan pecahan senilai dengan tepat
2 Siswa dapat menuliskan contoh pecahan senilai dengan tepat
3 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan mengalikan pembilang
dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat
4 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan membagi pembilang
dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat
Karakter siswa yang diharapkan Religius Nasionalis Mandiri
Gotong Royong dan Integritas
D Materi Pembelajaran
1 Pengertian pecahan senilai
2 Contoh pecahan senilai
3 Mencari pecahan senilai dengan cara
a Mengalikan pembilang dan penyebut dengan angka yang sama
b Membagi pembilang dan penyebut dengan angka yang sama
E Pendekatan Model dan Metode Pembelajaran
Pendekatan Saintifik
Model Pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Metode Ceramah diskusi tanya jawab penugasan
F Media Pembelajaran
1 Gambar-gambar
2 Kancing baju warna-warni
G Sumber Belajar
1 Buku guru dan siswa matematika kelas IV
2 Buku petunjuk guru matematika kelas IV
3 Modulbahan ajar
4 Internet
5 Modul lain yang relevan
H Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran Alokasi Waktu
Pendahuluan Guru mengajak siswa untuk berdorsquoa
menurut agama dan keyakinan masing-
masing Religius
Siswa menyanyikan lagu wajib
Indonesia Raya Nasionalis
Guru melakukan komunikasi tentang
kehadiran siswa dengan mengabsen
Communication
Guru menyiapkan kesiapan psikis dan
fisik siswa
Pemberian motivasi kepada siswa
dengan melakukan tepuk semangat
bersama-sama
Guru memberikan apersepsi kepada
siswa
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
Communication
Guru melakukan tanya jawab yang
berhubungan dengan materi
Communication
10 Menit
Inti Mengamati
Guru menjelaskan mengenai materi
yang akan dibahas
Siswa memperhatikan penjelasan
guru
Guru membagi siswa menjadi 2
kelompok yang beranggotakan 5
orang siswa 1 kelompok untuk
berdikusi dengan teknik kancing
gemerincingCollaboration
Siswa mendengarkan penjelasan guru
tentang maksud dari teknik kancing
gemerincing
Siswa mengamati gambar yang
diperlihatkan guru kemudian guru
menyuruh siswa dalam kelompok
bersama-sama mengamati gambar
tersebut lalu menyebutkan pecahan
yang terdapat pada gambar dan
apakah senilai atau tidak
Siswa menjawab setiap pertanyaan
yang diberikan oleh guru Mandiri
Guru memberikan penguatan tentang
konsep pecahan senilai kepada siswa
Guru memberikan penjelasan kepada
siswa mengenai cara mencari pecahan
senilai dengan mengalikan atau
membagi pembilang dan penyebut
yang sama
Menanya
Siswa menanyakan materi yang
tidak dipahami pada guru
Mengumpulkan Data
siswa yang telah dikelompokkan
tadi mengumpulkan informasi
berdasarkan materi yang telah di
pelajari
Siswa mengerjakan lembar kerja
kelompok yang sudah dibagikan
oleh guru secara berkelompok
Gotong Royong
Mengasosiasi
Guru mengawasi masing-masing
kelompok dan memberi bantuan
kepada kelompok jika mengalami
kesulitan dalam mengerjakan tugas
yang diberikan Communication
Mengkomunikasikan
Guru memberikan kesempatan pada
tiap kelompok untuk menyampaikan
hasil diskusi kelompok
Communication
perwakilan salah satu kelompok yang
dipilih oleh guru mempresentasikan
hasil diskusinya dengan
kelompoknya
Setiap siswa yang maju kedepan
mengumpulkan kancingnya di tengah
meja kelompoknya
180 Menit
Setiap siswa mempunyai 2 kancing
ditangannya dalam artian setiap siswa
mempunyai kesempatan untuk
bertanya dan menanggapi kepada
kelompok lain
Jika kancing yang dimiliki seorang
siswa habis dia tidak boleh berbicara
lagi sampai temannya menghabiskan
kancing mereka
Jika semua kancing sudah habis
sedangkan tugas belum selesai
kelompok boleh mengambil
kesepakatan untuk membagi-bagi
kancing lagi dan mengulangi
prosedurnya kembali
Guru menanggapi dan memberikan
penguatan dengan menyampaikan
jawaban benar
Guru memberikan penghargaan
kepada setiap kelompok
Penutup Siswa diberi kesempatan untuk
bertanya apa yang mereka belum
pahami
Guru memberikan soal sebagai bentuk
evaluasi kepada siswa yang dikerjakan
secara individu untuk mengetahui
pemahaman konsep siswa Mandiri
Setelah semua selesai mengerjakan
soal hasil pekerjaan siswa
dikumpulkan dan guru memeriksa
hasil pekerjaan tersebut Mandiri
Siswa dan guru melakukan refleksi
kegiatan dengan cara meminta siswa
mengungkapkan perasaan dan
pendapatnya mengenai kegiatan
pembelajaran pada hari ini serta
materi apa saja yang telah dipelajari
Integritas
Untuk memotivasi siswa sebelum
pulang bersama-sama melakukan
tepuk semangat Communication
Sebelum pulang siswa berdoa
bersama-sama dipimpiin oleh ketua
kelas Religius
10 Menit
I Penilaian
1 Jenis penilaian Penilaian pengetahuan
Teknik penilaian Tes
Rubrik Penilaian Pemahaman Konsep Pecahan Senilai
No
Indikator
Pemahaman
Konsep
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Kriteria
Skor
1 Menyatakan
ulang sebuah
pecahan
a Menunjukkan
Pecahan Senilai
b Menuliskan
contoh pecahan
senilai
Menuliskan kalimat
matematika dengan
benar
10
menuliskan sebagian
kalimat matematika
5
Menuliskan jawaban
tapi salah
1
Tidak mengisi jawaban 0
2 Menyajikan
konsep dalam
bentuk
representasi
matematis
a Menggambarkan
bentuk yang
mewakili
pecahan
Menggambar bentuk
yang mewakili pecahan
sesuai dengan
bilangannya
10
Menggambar bentuk
yang mewakili pecahan
namun tidak sesuai
dengan bilangannya
5
Menggambar bentuk
yang mewakili tapi
salah
1
Tidak menggambar
bentuk yang mewakili
pecahan
0
b Menyatakan
pecahan dari
sebuah gambar
Menyatakan pecahan
yang sesuai dengan
gambar
10
Menyatakan pecahan
tetapi tidak sesuai
dengan gambar
5
menyatakan gambar
dan pecahan yang tidak
sesuai
1
Tidak menyatakan
pecahan yang sesuai
dengan gambar
0
3 Menggunakan
prosedur atau
operasi
tertentu
a Menentukan
pecahan senilai
dengan
mengalikan
Melakukan operasi
hitung dengan
mengalikan penyebut
dan pembilang dengan
10
pembilang dan
penyebut dengan
angka yang sama
angka yang sama
dengan tepat
Melakukan operasi
hitung dengan
mengalikan penyebut
dan pembilang dengan
angka yang sama tetapi
belum tepat
5
Melakukukan operasi
hitung tetapi salah
1
Tidak melakukan
operasi hitung
0
b Menentukan
pecahan senilai
dengan membagi
pembilang dan
penyebut dengan
angka yang sama
Melakukan operasi
hitung dengan
membagi penyebut dan
pembilang dengan
angka yang sama
dengan tepat
10
Melakukan operasi
hitung dengan
membagi penyebut dan
pembilang dengan
angka yang sama tetapi
belum tepat
5
Melakukukan operasi
hitung tetapi salah
1
Tidak melakukan
operasi hitung
0
Nilai akhir siswa =
x 100
2 Jenis penilaian Penilaian sikap
Teknik penilaian Non tes
No Nama
Perubahan Tingkah Laku
Disiplin Jujur Percaya Diri
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
Dst
Keterangan
K (Kurang) 1 C (Cukup) 2 B (Baik) 3 SB (Sangat Baik) 4
3 Jenis penilaian Penilaian keterampilan
Teknik penilaian Non tes
Rubrik Penilaian Kinerja Menyelesaikan Masalah Pecahan Senilai
No Nama Kriteria Penilaian
Kerja Sama Ketepatan Kejelasan
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1
2
3
Keterangan
Skor 4 Sangat baik Skor 2 Cukup
Skor 3 Baik Skor 1 Perlu bimbingan
Barru 21 September 2020
Mengetahui
Guru Kelas 4 Mahasiswa
Aminah SPd Lismayanti
NIP NIM 105401113516
Kepala SD Inpres Banga-Banga
Abdul Latif SPd MPd
NIP 19690412 200005 1 001
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS IV SD
INPRES BANGA-BANGA KABUPATEN BARRU
No Aktivitas Siswa
1 Siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar berlangsung
2 Siswa yang memperhatikan guru pada saat proses pembelajaran
berlangsung
3 Siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari teman-
temannya
4 Siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung
5 Siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing
6 Siswa yang bekerja sama dengan teman kelompok
7 Siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil
diskusinya
8 Siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
9 Siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan menambahkan
jawaban
10 Siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir pembelajaran
LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN
DAFTAR HADIR SISWA
DATA HASIL KEMAMPUAN AWAL PRETEST SISWA
DATA HASIL TES BELAJAR POSTTEST SISWA
DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
DAFTAR HADIR SISWA KELAS IV SD INPRES BANGA-BANGA
KABUPATEN BARRU
No Nama Siswa LP Pertemuan
1 2 3 4
1 Adelia p
P
R
E
T
E
S
T
radic radic
P
O
S
T
T
E
S
T
2 Akbar L radic radic
3 Aulifiah P radic radic
4 Irwansyah L radic radic
5 Muhammad Faiz Paki L radic radic
6 Muh Revan Anugrah L radic radic
7 Muhammad Takwin L radic radic
8 Nabila Zahira P radic radic
9 Nurhalisa P radic radic
10 Nurul Hidayat P radic radic
Keterangan
radic = Hadir
S = Sakit
A = Alfa
I = Izin
Jumlah siswa
Laki-laki 5 orang
Perempuan 5 orang
Banga-Banga September 2020
Peneliti
Lismayanti
Nim105401113516
DATA HASIL BELAJAR SISWA SEBELUM DITERAPKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING
(PRETEST)
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Adelia 63 Tidak Tuntas
2 Akbar 64 Tidak Tuntas
3 Aulifiah 81 Tuntas
4 Irwansyah 80 Tuntas
5 Muhammad Faiz Paki 36 Tidak Tuntas
6 Muh Revan Anugrah 59 Tidak Tuntas
7 Muhammad Takwin 74 Tidak Tuntas
8 Nabila Zahira 40 Tuntas
9 Nurhalisa 51 Tidak Tuntas
10 Nurul Hidayat 61 Tidak Tuntas
Jumlah 609
Rata-rata 609
Kategori Rendah
DATA HASIL TES BELAJAR SISWA SETELAH DITERAPKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING
(POSTTEST)
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Adelia 88 Tuntas
2 Akbar 79 Tuntas
3 Aulifiah 100 Tuntas
4 Irwansyah 100 Tuntas
5 Muhammad Faiz Paki 60 Tidak Tuntas
6 Muh Revan Anugrah 82 Tuntas
7 Muhammad Takwin 88 Tuntas
8 Nabila Zahira 59 Tidak Tuntas
9 Nurhalisa 70 Tuntas
10 Nurul Hidayat 81 Tuntas
Jumlah 807
Rata-rata 807
Kategori Tinggi
DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK
KANCING GEMERINCING
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
()
I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA
HASIL ANALISIS STATISTIK DAN INFERENSIAL
HASIL ANALISIS NILAI PRETEST DAN POSTTEST SISWA
HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL
HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA
HASIL ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF DAN INFERENSIAL
A Hasil Analsis Statistik Deskriptif
Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Pretest
X F FX
81 1 81
80 1 80
74 1 74
64 1 64
63 1 63
61 1 61
59 1 59
51 1 51
40 1 40
36 1 36
Jumlah 10 609
Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 609
sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai
rata-rata (mean) sebagai berikut
= sum
=
= 609
Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Posttest
X F FX
100 2 200
88 2 176
82 1 82
81 1 81
79 1 79
70 1 70
60 1 60
59 1 59
Jumlah 10 807
Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 807
sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai
rata-rata (mean) sebagai berikut
= sum
=
= 807
Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest
No X1 (Pretest) X2 (Posttest) d = X2 - X1 dsup2
1 63 88 25 625
2 64 79 15 225
3 81 100 19 361
4 80 100 20 400
5 36 60 24 576
6 59 82 23 529
7 74 88 14 196
8 40 59 19 361
9 51 70 19 361
10 61 81 20 400
Jumlah 198 4034
B Hasil Analisis Statistik Inferensial
Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut
a Mencari harga ldquoMDrdquo dengan menggunakan rumus
Md = sum
= 198
b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus
sum = sum sum
= 4034- 39204
= 1136
c Menentukan Harga tHitung
t =
radicsum
t =
radic
t =
radic
t =
radic
t =
t = 1767
d Menentukan Harga
Untuk mencari tTabel peneliti menggunakan tabel distribusi t
dengan taraf signifikan = 10 ndash 1 = 9 maka
diperoleh t005 = 1833
Setelah diperoleh tHitung = 1767 dan ttabel = 1833 maka tHitung gt
ttabel atau atau 1767 gt 1833 Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho
ditolak dan H1 diterima Ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap hasil belajar
matematika murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL
1 PRETEST
Ketuntasan belajar klasikal =
=
x 100
= 30
2 POSTTEST
Ketuntasan belajar klasikal =
=
x 100
= 80
HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TEKNIK KANCING GEMERINCING
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
()
I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
Mengukur persentase keberhasilan aktivitas Siswa
Keberhasilan aktivitas siswa =
=
= 845
LAMPIRAN D
TABEL DISTRIBUSI T-TABEL
KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI
KARTU KONTROL PENELITIAN
PERSURATAN
DOKUMENTASI
TABEL DISTRIBUSI T-TABEL
Dk 025 010 005 002 001 0005
1 1000 3078 6314 12706 31821 63657
2 0816 1886 2920 4303 6965 9925
3 0765 1638 2353 3182 4541 5841
4 0741 1533 2132 2766 3747 4604
5 0727 1476 2015 2571 3365 4032
6 0718 1440 1943 2447 3143 3707
7 0711 1415 1895 2365 2998 3499
8 0706 1397 1860 2306 2896 3355
9 0703 1383 1833 2262 2821 3250
10 0700 1372 1812 2228 2764 3169
11 0697 1363 1796 2201 2718 3106
12 0695 1356 1782 2178 2681 3055
13 0694 1350 1771 2160 2650 3012
14 0692 1345 1761 2145 2624 2977
15 0691 1341 1753 2132 2623 2947
16 0690 1337 1746 2120 2583 2921
17 0689 1333 1740 2110 2567 2898
18 0688 1330 1734 2101 2552 2878
19 0688 1328 1729 2093 2539 2861
20 0687 1325 1725 2086 2528 2845
21 0686 1323 1721 2080 2518 2831
22 0686 1321 1717 2074 2508 2819
23 0685 1319 1714 2069 2500 2807
24 0685 1318 1711 2064 2492 2797
25 0684 1316 1708 2060 2485 2787
26 0684 1315 1706 2056 2479 2779
27 0684 1314 1073 2052 2473 2771
KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI
KARTU KONTROL PELAKSANAAN PENELITIAN
PERSURATAN
DOKUMENTASI
Gambar 1 Pemberian Pretest
Gambar 2 Pembagian Kancing Pada Masing-Masing Anggota Kelompok
Gambar 3 Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Gambar 4 Pemberian Posttest
RIWAYAT HIDUP
Lismayanti Dilahirkan di Banga-Banga pada tanggal 14
Agustus 1998 dari pasangan Ayahanda Cagga dan Ibunda
Marni Anak pertama dari dua bersaudara Penulis masuk
sekolah dasar pada tahun 2004 di SD Inpres Banga-Banga dan
tamat pada tahun 2010 tamat di SMP Negeri 4 Barru pada
tahun 2013 dan tamat di SMK Negeri 1 Barru pada tahun 2016 Pada tahun yang
sama (2016) penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang ada di
Makassar yaitu Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) dan
mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) pada Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Atas berkat yang Maha Kuasa penulis
berhasil menyelesaikan seluruh mata kuliah yang diprogramkan dan semua itu
dilakukan dengan semangat dan usaha yang tinggi untuk mendapatkannya
ix
orang tua saya yaitu ayahanda Cagga dan ibunda Marni yang telah berdoa
berjuang rela berkorban tanpa pamrih dalam mengasuh membesarkanmendidik
dan membiayai penulis dalam proses pencarian ilmu Tak lupa pula penulis
mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada
1 Prof Dr H Ambo Asse MAg Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar
2 Erwin Akib SPd MPd PhD Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
3 Aliem Bahri SPd MPd Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar
4 Ernawati SPd MPd Sekretaris Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar
5 Dr Nurlina SSi MPd Penasehat akademik yang senantiasa memberikan
masukan dan bimbingan selama proses perkuliahan
6 Nasrun SPd MPd Pembimbing I dan Kristiawati SPd MPd
Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan
bimbingan arahan serta motivasi sejak awal penyusunan proposal hingga
selesainya skripsi ini
7 Bapak-bapak dan Ibu-bu Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar yang telah ikhlas mentransfer ilmunya kepada penulis
x
8 Abdul Latif SPd MPd Kepala Sekolah SD Inpres Banga-Banga
Kabupaten Barru atas bantuannya selama penulis mengadakan penelitian
9 Aminah SPd Guru kelas IV Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
sekaligus sebagai Validator ats segala bimbingan dan kerja samanya selama
penulis mengadakan penelitian
10 BapakIbu Guru serta seluruh Staf SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
yang telah memberikan bantuan dan petunjuknya selama penulis mengadakan
penelitian
11 Siswa-siswi SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru atas kerja sama
motivasi serta semangatnya dalam mengikuti proses pembelajaran
12 Rekan seperjuangan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Angkatan 2016 terkhusus kelas D Universitas Muhammadiyah Makassar
terima kasih atas solidaritas yang diberikan selama menjalani perkuliahan
semoga keakraban dan kebersamaan kita tidak berakhir sampai disini
13 Sahabat-sahabatku yang setia dan tulus memberikan doa dukungan dan
masukan kepada penulis demi terselesainya skripsi ini serta seluruh keluarga
besar
14 Semua pihak yang telah memberikan bantuan yang tidak sempat disebutkan
satu persatu semoga menjadi ibadah dan mendapat imbalan dari-Nya
Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis senantiasa
mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak karena penulis yakin bahwa
suatu persoalan tidak akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan Mudah-
xi
mudahan skripsi ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca terutama bagi diri
pribadi penulis Amin Yaa Rabbal Alamiinn
Makassar Oktober 2020
Penulis
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING iii
SURAT PERNYATAAN iv
SURAT PERJANJIAN v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN vi
ABSTRAK vii
KATA PENGANTAR viii
DAFTAR ISI xii
DAFTAR TABEL xiv
DAFTAR GAMBAR xv
DAFTAR LAMPIRAN xvi
BAB I PENDAHULUAN 1
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 5
C Tujuan Penelitian 5
D Manfaat Penelitian 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA 7
A Kajian Teori 7
1 Hasil Belajar 7
2 Matematika 9
3 Model Pembelajaran Kooperatif 11
xiii
4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing 14
5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing 16
6 Kaitan Antara Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika 17
B Hasil Penelitian yang Relevan 18
C Kerangka Pikir 20
D Hipotesis Penelitian 23
BAB III METODE PENELITIAN 24
A Rancangan Penelitian 24
B Populasi dan Sampel 25
C Definisi Operasional Variabel 26
D Instrumen Penelitian 26
E Teknik Pengumpulan Data 27
F Teknik Analisis Data 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34
A Hasil Penelitian 34
B Pembahasan 41
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 44
A Simpulan 44
B Saran 44
DAFTAR PUSTAKA 45
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 12
Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar 30
Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa 31
Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan
Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing 34
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika Siswa
Sebelum (Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model
Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 35
Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum
(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 37
Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 38
Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siswa Selama Proses
Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing 40
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir 22
Gambar 31 Desain One Group Pretest-Posttest Design 24
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN
Kisi-Kisi Instrumen Soal
Soal Pretest dan Hasil Kerja Pretest Siswa
Soal Postest dan Hasil Kerja Posttest Siswa
Pedoman Penilaian
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa
LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN
Daftar Hadir Siswa
Data Hasil Tes Kemampuan Awal Pretest Siswa
Data Hasil Tes Belajar Posttest Siswa
Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa
LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA
Hasil Analisis Statistik Deskriptif Dan Inferensial
Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest Siswa
Hasil Analisis Data Ketuntasan Klasikal
Hasil Analisis Data Aktivitas Siswa
LAMPIRAN D
Tabel Distribusi T-Tabel
Kartu Kontrol Bimbingan Skripsi
Kartu Kontrol Penelitian
Persuratan
Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Model pembelajaran merupakan suatu kegiatan perencanaan yang
dirancang oleh guru untuk pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan
tertentu Model pembelajaran sangat penting diterapkan dalam proses
pembelajaran karena dapat membantu memperjelas prosedur hubungan serta
keadaan keseluruhan dari apa yang sudah direncanakan Menurut Joyce dan Weil
(Wati2017) terdapat beberapa alasan pentingnya model pembelajaran yaitu
pertama memperjelas hubungan fungsional diantara berbagai komponen unsur
atau elemen sistem tertentu Kedua prosedur yang akan ditempuh dalam
melaksanakan kegiatan dapat dijelaskan secara tepat Ketiga model pembelajaran
akan mempermudah para administrator untuk mengidentifikasi komponen elemen
yang mengalami hambatan jika kegiatan yang dilaksanakan tidak efektif
Keempat mengidentifikasi secara tepat cara-cara untuk mengadakan perubahan
jika pendapat ketidaksesuaian dari apa yang telah dirumuskan dan kelima yaitu
dengan dengan menggunakan model pembelajaran guru dapat menyusun tugas-
tugas siswa menjadi suatu kesuluruhan yang terpadu
Menurut Suprihatiningrum (2016143) ada dua macam alasan pentingnya
model pembelajaran yaitu pertama istilah model mempunyai makna yang lebih
luas daripada strategi metode atau prosedur Kedua model dapat berfungsi
sebagai sarana komunikasi yang penting dalam mengajar di kelas
2
Dengan memperhatikan kerangka pengetahuan di atas peneliti menarik
kesimpulan bahwa kedudukan model pembelajaran sangat penting dalam proses
pembelajaran karena dapat membantu dan memperlancar proses pembelajaran di
kelas dan proses pembelajaran akan lebih efektif dan efisien jika model
pembelajaran yang dipilih sesuai dengan materi yang akan diajarkan
Model pembelajaran sangat bermanfaat bagi guru dan siswa Bagi guru
yaitu pertama memudahkan dalam melaksanakan tugas pembelajaran berdasarkan
dengan langkah-langkah yang akan ditempuh sesuai dengan waktu tujuan
kemampuan daya serap siswa dan ketersediaan media yang ada Kedua dapat
dijadikan sebagai alat untuk mendorong aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran Ketiga memudahkan guru untuk melakukan analisis terhadap
perilaku siswa secara individu maupun kelompok dan keempat yaitu
memudahkan guru dalam menyusun bahan pertimbangan dalam merencanakan
penelitian tindakan kelas dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran
Sedangkan bagi siswa yaitu pertama memberikan kesempatan kepada siswa
untuk berperan aktif dalam kegiatan proses belajar pembelajaran Kedua dapat
memudahkan siswa untuk memahami materi pembelajaran yang diajarkan guru
Ketiga mendorong semangat belajar siswa serta ketertarikannya dalam mengikuti
proses pembelajaran secara penuh dan keempat yaitu dapat melihat atau
membaca kemampuan pribadi dikelompoknya secara objektif (Octavia 2020 15-
16)
3
Menurut Pardamean (2015) bahwa model pembelajaran bermanfaat
untuk mengefektifkan dan mengefisienkan pencapaian tujuan pembelajaran
Indikatornya adalah guru dan siswa fokus pembelajaran guru mudah mentransfer
isi pelajaran kepada siswa siswa juga mudah menangkap isi pelajaran
tersebutWaktu yang tersedia untuk satu materi secara efesien dan efektif dapat
dimanfaatkan secara maksimal Ketertarikan dan minat siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran cenderung tinggi Guru dan siswa tidak mudah bosan
membahas isi materi pelajaran
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti
dengan guru kelas IV atas nama Aminah pada tanggal 20 Juli 2020 di SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barru bahwa hasil belajar matematika siswa masih
tergolong rendah karena masih banyak siswa yang belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 70 Penyebab hasil
belajar matematika rendah yaitu siswa kurang aktif dan terlibat pada saat proses
pembelajaran berlangsung serta kurangnya semangat dan motivasi siswa dalam
menerima materi yang disampaikan oleh guru Ketika guru menjelaskan materi
sebagian siswa tidak memperhatikan karena guru belum menciptakan model
pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa kurang memahami materi yang
disampaikan oleh guru dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu kelompok
karena ketika siswa diberikan tugas kelompok hanya sebagian anggota kelompok
yang aktif mengerjakannya hanya siswa pintar saja yang aktif dalam pembelajaran
berkelompok
4
Untuk mengatasi permasalahan di atas diperlukan kreatifitas guru dalam
memilih model pembelajaran yang dapat mendorong siswa agar aktif dan terlibat
serta semangat pada saat proses pembelajaran berlangsung Adapun model yang
dimaksud yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Bagi siswa dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing dapat membantu mempermudah siswa dalam memahami
materi yang diajarkan dan melatih siswa untuk berkomunikasi bekerja sama
berfikir dan mengungkapkan ide-ide bersama anggota kelompoknya masing-
masing dalam menyelesaikan soal-soal atau permasalahan yang diberikan oleh
guru Siwa juga diharapkan dapat termotivasi semangat dan aktif dalam
pembelajaran matematika sehingga hasil belajarnya dapat meningkat Sedangkan
bagi guru melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif model
pembelajaran yang bisa digunakan pada saat mengajar
Menurut Erika dkk (2018142) bahwa teknik kancing gemerincing
merupakan teknik pembelajaran kooperatif yang dapat membantu guru mencapai
tujuan dalam proses pembelajaran secara tidak langsung mengajak siswa untuk
aktif dalam proses pembelajaran Ciri khas dari model pembelajaran ini yaitu
semua siswa diberi 2 atau 3 buah kancing sebagai syarat yang harus dikeluarkan
jika mereka ingin berbicara dan jika kancingnya habis maka siswa tersebut tidak
boleh berbicara lagi
Dalam teknik pembelajaran kancing gemerincing masing-masing anggota
kelompok memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapatnyaPenggunaan
kancing digunakan sebagai alat yang dirancang dalam model pembelajaran
5
kooperatif teknik kancing gemerincing ini dimaksudkan agar setiap siswa dapat
bertanggung jawab atas tugas yang diberikan Jadi dalam satu kelompok tidak
ada anggota kelompok yang mempunyai posisi dominan karena masing-masing
anggota kelompok mempunyai kesempatan yang sama untuk aktif dalam
pembelajaran dimana siswa yang awalnya bersifat pasif akan termotivasi dan ikut
aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga hasil belajar matematika
siswa dapat meningkat
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis penulis tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul ldquoPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid
Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas maka rumusan
masalah dalam penelitian ini yaitu ldquoApakah Ada Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika
Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-banga Kabupaten Barrurdquo
C Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini yaitu
ldquoUntuk Mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
6
D Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut
1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran
dalam pengembangan ilmu terutama yang berkaitan dengan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
2 Manfaat Praktis
a Bagi Siswa
Memberikan pengetahuan semangatdan motivasi untuk belajar
lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar yang
diperoleh dapat tercapai
b Bagi Guru
Penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing ini sangat diharapkan dapat bermanfaat bagi guru dalam
proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan keaktifan dan
pemahaman siswa sehingga tercapainya proses belajar mengajar yang
diharapkan
c Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik
kepada sekolah dalam rangka perbaikan proses dan hasil belajar siswa
d Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk
penelitian selanjutya
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A Kajian Teori
1 Hasil Belajar
a Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada diri seseorang
sebagai hasil dari peroses belajar siswa baik itu terjadi perubahan pengetahuan
pemahaman sikap dan tingkah laku kecakapan keterampilan dan kemampuan
serta perubahan aspek-aspek yang lain yang ada pada individu yang belajar
Menurut Nawawi (Fiona 201912) bahwa hasil belajar adalah tingkat
keberhasilan peserta didik yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh
dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu Adapun Menurut
Yudha (201834) bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta
didik setelah menerima pembelajaran yang meliputi aspek kognitif Hal ini
sejalan dengan pendapat Susanto (20125) bahwa hasil belajar adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah kegiatan belajar
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah skor yang diperoleh siswa setelah ia menerima proses pembelajaran
untuk mengetahui sampai dimana tingkat pemahamannya terhadap suatu materi
yang telah dipelajari berupa tes dan biasanya diwujudkan dengan nilai tertentu
Dalam penelitian ini hasil belajar yang ingin dicapai siwa yaitu terkait dengan
aspek kognitif siswa setelah ia menerima suatu materi pembelajaran
8
b Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Purwanto (Yudha 201836) bahwa faktor yang mempengaruhi
hasil belajar terdiri dari dua faktor yaitu faktor dari dalam peserta didik (intern)
yaitu fisiologi dan psikologis dan faktor dari luar (ektern) peserta didik yaitu
lingkungan dan instrumental
Hal ini sejalan dengan pendapat Djamarah (Yudha 201836-37) faktor
yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu
1) Faktor Intern
a) Faktor fisiologis adalah faktor yang terdiri dari kondisi fisiologis
kondisi panca indra
b) Faktor Psikologi adalah faktor yang terdiri dari minat kecerdasan
bakat motivasi dan kemampuan kognitif
2) Faktor Ekstern
a) Faktor lingkungan terdiri dari lingkungan alami dan lingkungan
sosial budaya
b) Faktor Instrumental terdiri dari kurikulum program sarana dan
fasilitas guru
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang
mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor intern (dalam diri) dan faktor ekstern
(luar diri) Kedua faktor tersebut saling berkaitan sehingga siswa perlu
mendapatkan perhatian terhadap keadaannya baik itu dari segi fisik psikis dan
cara belajar di sekolah
9
2 Matematika
a Pengertian Matematika
Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang diajarkan di setiap
jenjang sekolah mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga ke perguruan tinggi
Dalam tulisan Suwangsih dan Tiurlina istilah matematika berasal dari bahasa
Yunani yaitu mathematike yang artinya mempelajari Kata mathematike berasal
dari kata mathema yang memiliki arti pengetahuan atau ilmu
(knowledgescience) Selain itu kata mathematike berhubungan juga dengan kata
lain yang hampir sama yaitu mathein atau mathenein yang berarti berpikir
(Isrokrsquoatun dan Amelia Rosmala 20193)
Menurut Ruseffendi (Al-Tabany 20151) matematika adalah bahasa
simbol ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif ilmu
yang membahas tentang pola keteraturan dan struktur yang terorganisasi dimulai
dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan ke aksioma atau
postulat dan terakhir yaitu ke dalil
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika
merupakan suatu ilmu yang mempelajari bagaimana proses berpikir secara kritis
dan masuk akal untuk mendapatkan suatu kebenaran
b Ciri-Ciri Pembelajaran Matematika
Menurut Suwangsih (wandini 20198) bahwa ciri-ciri pembelajaran
matematika di SD adalah sebagai berikut
a) Pembelajaran matematika menggunakan metode spiral metode spiral ini
melambangkan adanya keterkaitan antara suatu materi dengan materi
10
lainnya Topik sebelumnya menjadi prasyarat untuk memahami topik
berikutnya atau sebaliknya
b) Pembelajaran matematika dilakukan secara bertahap Materi pembelajaran
matematika dilakukan secara bertahap yang dimulai konsep-konsep yang
sederhana menuju konsep yang lebih kompleks
c) Pembelajaran matematika menggunakan metode induktif sedangkan
matematika merupakan ilmu deduktif namun sesuai tahap perkembangan
siswa maka pembelajaran matematika di SD digunakan metode induktif
d) Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi artinya tidak
ada pertentangan antara kebenaran yang satu dengan kebenaran lainnya
Suatu pernyataan dianggap benar jika didasarkan kepada pernyataan-
pernyataan sebelumnya yang telah diterima kebenarannya
e) Pembelajaran matematika hendaknya bermakna artinya konsep
matematika tidak diberikan dalam bentuk jadi tapi sebaliknya siswalah
yang harus mengonstruksi konsep tersebut
c Tujuan Pembelajaran Matematika
Menurut Depdikbud (Wandini 201911-12) bahwa tujuan pembelajaran
matematika di Sekolah Dasar yaitu sebagai berikut
1) Mengembangkan keterampilan berhitung siswa sebagai latihan dalam
kehidupan sehari-hari
2) Menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialihgunakan melalui
kegiatan matematika
11
3) Mengembangkan kemampuan dasar matematika sebagai bekal belajar
lebih lanjut
4) Membentuk sikap logis kritis cermat kreatif dan disiplin
3 Model Pembelajaran Kooperatif
a Pengertian Model Pembelajaran
Dalam suatu proses pembelajaran diperlukan model pembelajaran yang
dapat membuat suasana belajar lebih efektif dan menyenangkan Menurut Joyce
dan Weil (Rusman 2012133) bahwa model pembelajaran adalah segala sesuatu
yang dirancang dalam membentuk kurikulum merancang bahan-bahan
pembelajaran dan membimbing proses pembelajaran di dalam kelas
Menurut Adi (Suprihatiningrum 2016142) bahwa model pembelajaran
merupakan suatu kerangka yang menggambarkan prosedur dalam
mengorganisasikan pengalaman pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam
merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran adalah suatu kegiatan perencanaan yang dirancang untuk
pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan tertentu
b Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan model
pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok-
kelompok kecil yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan
struktur kelompok yang bersifat heterogen (Rusman 2012202) Adapun
12
menurut Djamarah (2018270) bahwa pembelajaran kooperatif adalah model
pembelajaran yang dimana para siswa bekerja sama di dalam kelompok-
kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
kooperatif adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu kelompok
kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang siswa untuk saling berinteraksi
dan bekerjasa sama dengan anggota kelompoknya
c Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Menurut Ibrahim dkk (Suprihatiningrum 2016192-193) dalam
pembelajaran kooperatif terdapat 6 langkah utama atau tahapan yaitu sebagai
berikut
Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Fase Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Fase -1
Menyampaikan
tujuan pembelajaran
dan memotivasi
siswa
Guru menyampaikan
semua tujuan pelajaran
yang ingin dicapai pada
pelajaran tersebut dan
memotivasi siswa untuk
belajar
Siswa memperhatikan guru
pada saat guru menyampaikan
tujuan pembelajaran dan siswa
harus semangat untuk ikut
dalam proses pembelajaran
Fase-2
Menyajikan
informasi
Guru menyajikan
informasi kepada siswa
dengan jalan demonstrasi
atau lewat bahan bacaan
Siswa memperhatikan materi
yang disampaikan oleh guru
dan bertanya jika ada materi
yang kurang dimengerti
Fase-3
Mengorganisasikan
siswa ke dalam
kelompok-kelompok
belajar
Guru menjelaskan kepada
siswa bagaimana caranya
membentuk kelompok
belajar dan membantu
setiap kelompok agar
melakukan transisi secara
efisien
Siswa memperhatikan guru
ketika menjelaskan Setelah
guru menjelaskan tentang cara
berkelompok maka siswa
harus tahu bahwa semua
aggota kelompok memiliki
tujuan yang sama dan harus
berbagi tugas dan tanggung
jawab yang sama di antara
anggota kelompok
13
Fase-4
Membimbing
kelompok bekerja
dan belajar
Guru membimbing
kelompok-kelompok
belajar pada saat mereka
mengerjakan tugas
mereka
Siswa mengerjakan tugas
kelompok yang diberikan
dengan cara bekerja sama
dengan anggota kelompoknya
melalui bimbingan guru
Fase-5
Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil
belajar tentang materi yang
telah dipelajari atau
masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
kerjanya
Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
diskusinya
Fase-6
Memberikan
penghargaan
Guru mencari cara-cara
untuk menghargai baik
upaya maupun hasil
belajar individu dan
kelompok
Siswa harus saling mengargai
jawaban ketika jawaban
mereka berbeda setiap
kelompok dan harus
mempertanggungjawabkan
jawabannya
d Teknik-Teknik Pembelajaran Kooperatif
Menurut Huda (2017134) dalam pembelajaran kooperatif terdapat 14
teknik pembelajaran yang dapat diterapkan di dalam kelas antara lain Mencari
Pasangan Bertukar Pasangan Berpikir Berpasangan Berbagi Berkirim Salam
dan Soal Kepala Bernomor Kepala Bernomor Terstruktur Dua tinggal Dua
Tamu Keliling Kelompok Kancing Gemerincing Keliling Kelas Lingkaran
Dalam Lingkaran Luar Tari Bambu jigsaw dan Bercerita Berpasangan
Berdasarkan uraian di atas salah satu teknik pembelajaran kooperatif
yang diterapkan dalam penelitian ini adalah teknik kancing gemerincing Peneliti
memilih teknik kancing gemerincing karena dalam teknik ini siswa dapat terlibat
secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajarnya dapat
meningkat
14
4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing
a Pengertian TeknikKancing Gemerincing
Menurut Widyarty (201311) teknik kancing gemerincing merupakan
suatu model pembelajaran yang bertujuan untuk mengatasi hambatan
pemerataan kesempatan siswa yang sering mewarnai kerja kelompok dan setiap
siswa berhak mendapatkan kesempatan untuk berperan serta pada kelompoknya
masing-masing Sedangkan menurut Ulya (201932) bahwa teknik kancing
gemerincing merupakan metode yang dikembangkan oleh Spencer kagan
dimana masing-masing anggota kelompoknya mendapatkan kesempatan untuk
menyampaikan pendapat mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran
orang lain
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran teknik kancing gemerincing adalah suatu teknik pembelajaran
dimana dalam proses pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada semua
anggota kelompok untuk berpendapat
b Prosedur PelaksanaanTeknik Kancing Gemerincing
Dalam proses pembelajaran teknik kancing gemerincing terdapat
langkah-langkah model pembelajaran Menurut Huda (2011142-143) langkah-
langkah dari teknik kancing gemerincing yaitu
1) Guru menyiapkan satu kotak kecil yang berisi kancing-kancing (atau
benda-benda lainnya)
15
2) Masing-masing anggota dari setiap kelompok mendapatkan 2 atau 3 buah
kancing (jumlah kancing bergantung pada sukar tidaknya tugas yang
diberikan)
3) Setiap kali anggota selesai berbicara atau mengeluarkan pendapat ia harus
menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkannya di tengah-tengah
meja kelompok
4) Jika kancing yang dimiliki salah seorang siswa habis dia tidak boleh
berbicara lagi sampai semua rekannya menghabiskan kancingnya masing-
masing
5) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok
boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan
mengulangi prosedurnya kembali
d Kelebihan dan Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing
Menurut Ulya (201830-31) teknik kancing gemerincing memiliki
beberapa kelebihan dan kelemahan yaitu sebagai berikut
1) Kelebihan Teknik Kancing Gemerincing
a) Mengatasi hambatan pemerataan kesempatan berbicara siswa dalam
beriskusi
b) Mendorong siswa agar dapat aktif berbicara pada saat proses
pembelajaran berlangsung
c) Memberikan kesempatan bagi siswa yang tidak aktif untuk
menyampaikan pendapatnya pada saat berdiskusi sehingga siswa
16
yang tidak aktif memiliki kesempatan yang sama untuk
menyampaikan pendapatnya
2) Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing
a) Pengelolaan waktu saat persiapan dan pelaksanaan perlu
diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran terutama
dalam proses pembentukan kualitas pengetahuan siswa
b) Memerlukan waktu yang cukup lama jika guru tidak terlalu
memahami dengan baik materi yang akan diajarkan
c) Model ini susah diterapkan jika jumlah siswa terlalu banyak
5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing
Langkah-langkah yang akan di terapkan dalam penelitian ini yaitu
sebagai berikut
1) Menyiapkan bahan ajar dan media pembelajaran
2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa
3) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari
4) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5
orang siswa Kemudian membagikan soal kepada masing-masing
kelompok
5) Guru kemudian menyuruh semua anggota dari masing-masing kelompok
untuk mengerjakan tugas yang diberikan dengan cara bekerja sama
Setelah itu guru membagikan kancing berwarna kepada masing-masing
anggota kelompok Setiap anggota kelompok mendapatkan dua buah
17
kancing berwarna dan guru kemudian menjelaskan cara penggunaan
kancing yang dipegang oleh setiap siswa
6) Guru mengawasi masing-masing kelompok dan memberi bantuan kepada
kelompok jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas yang
diberikan
7) Jika tugas kelompok yang diberikan telah selesai guru meminta siswa
agar maju kedepan dengan cara menunjuk siswa yang mengacungkan
tangannya untuk menuliskan hasil kerja kelompoknya dan kelompok lain
menanggapinya apakah jawabannya sama atau tidak secara bergantian
Lakukan hal tersebut secara berulang sampai nomor dan soal yang
diberikan sudah dibahas semua
8) Siswa yang maju kedepan mengumpulkan kancingnya di tengah meja
kelompoknya
9) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok
boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan
mengulangi prosedurnya kembali
6 Kaitan Antara Model Pembelajaraan Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika
Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing menekankan
keaktifan semua anggota dalam suatu kelompok untuk menyelesaikan suatu
permasalahan yang diberikan oleh seorang guru dimana mereka saling membantu
satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan agar hasil belajar mereka bisa
meningkat secara merata Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat
18
membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih
siswa untuk bekerja sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif
dan terlibat dalam proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti
pembelajaran
Untuk tugas-tugas yang terstruktur seperti matematika diskusi jarang
dibutuhkan karena dalam tugas-tugas seperti ini biasanya sudah terdapat satu
jawaban benar Akan tetapi meskipun pembelajaran matematika yang bersifat
terstruktur tetapi model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing bisa
digunakan tergantung sejauh mana guru dapat membantu siswa memahami jenis
bantuan seperti apa yang mereka perlukan untuk mengerjakan tugas dalam suatu
kelompok
Mengingat pembelajaran kooperatif dikembangkan dari teori
konstruktivisme dimana siswa dituntut untuk mengembangkan pengetahuan awal
mereka secara mandiri agar terjadi pembelajaran yang bermakna Hal ini sejalan
dengan pembelajaran matematika yang pada dasarnya adalah penanaman konsep
Dimana dituntut pula pembelajaran yang bermakna agar konsep matematika itu
sendiri mudah dimengerti oleh siswa
B Hasil Penelitian yang Relevan
Pada bagian ini peneliti akan mengkaji penelitian yang relevan dengan
penelitian penulis Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya
diantaranya sebagai berikut
19
a) Jurnal Dwi Purwanto (2016) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa persentase observasi komunikasi matematis siwa pada
siklus I sebesar 5625 meningkat menjadi 7500 pada siklus II Rata-rata
nilai evaluasi belajar siswa pada siklus I mencapai 6990 dengan jumlah siswa
yang tuntas 21 siswa dan persentase ketuntasan 6562 meningkat menjadi
7615 pada siklus II dengan jumlah siswa yang tuntas 24 siswa dan persentase
ketuntasan 7500 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dapat
meningkatkan komunikasi matematis dan hasil belajar matematika pada siswa
kela VIII di SMP Negeri 11 Purworejo Persamaan dalam penelitian ini yaitu
sama-sama menggunakan teknik kancing gemerincing dan mata pelajaran
yang sama Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian sasaran
penelitian dan lokasi penelitian
b) Jurnal Nurul Wisna Afianti (2017) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian
ini menunjukkan presentase keaktifan belajar peserta didik pada siklus I
sebesar 617 dengan kategori cukup aktif dan persentase ketuntasan hasil
belajar peserta didik sebesar 46675 Pada siklus II persentase keaktifan
belajar peserta didik mengalami peningkatan menjadi 8609 dengan kategori
sangat aktif dan hasil belajar peserta didik juga meningkat dengan persentase
ketuntasan sebesar 8333 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat
disimpulkan bahwa keaktifan dan hasil belajar IPA melalui model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing mengalami peningkatan
Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan teknik
20
kancing gemerincing Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian
sasaran penelitian lokasi penelitian dan mata pelajaran
c) Jurnal Komang Sucipta (2018) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 1412
sedangkan nilai rata-rata pada kelompok kontrol sebesar 975 Dari uji
prasyarat data bahwa data berdistribusi normal dan memiliki varians yang
homogeny kemudian dilanjutkan dengan uji-t diperoleh thitung= 365 dan ttabel
= 201 dengan taraf signifikan 5 dan (db) 49 sehinggaH1 diterima dan H0
ditolak Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
dengan kelompok siswa yang mengikuti proses pembelajaran konvensional
pada siswa kelas V SD Negeri 3 Sangkan Gunung melalui proses
pembelajaran Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan
teknik kancing gemerincing dan jenis metode penelitian yang sama
Sedangkan perbedaannya terletak pada sasaran penelitian lokasi penelitian
dan mata pelajaran
C Kerangka Pikir
kerangka pikir merupakan bagian penelitian yang menggambarkan alur
pikir suatu penelitian Keberhasilan siswa dalam belajar dapat diukur dengan hasil
belajar yang diperoleh siswa selama mengikuti proses kegiatan pembelajaran
Pada saat proses pembelajaran berlangsung hanya sebagian siswa yang aktif dan
terlibat dalam pembelajaran Motivasi dan semangat siswa masih kurang untuk
21
belajar sehingga cepat mengalami rasa bosan dan jenuh Pada saat guru
menjelaskan materi sebagian siswa tidak memperhatikan sehingga kurang
mengerti dengan materi yang diajarkan karena model pembelajaran yang
digunakan guru kurang bervariasi dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu
kelompok Hal tersebut mengakibatkan rendahnya hasil belajar matematika siswa
Masalah tersebut merupakan gambaran secara umum tentang permasalahan yang
terdapat pada kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
Untuk memaksimalkan hasil belajar siswa salah satu model
pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses
pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat membantu siswa dalam
memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih siswa untuk bekerja
sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif dan terlibat dalam
proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti pembelajaran
Sebelum model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
diterapkan maka terlebih dahulu dilakukan tes berupa pretest dan posttest setelah
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diterapkan dalam
pembelajaran Setelah itu data dari pretest dan posttest dibandingkan lalu
dianalisis untuk mendapatkan hasil atau kesimpulan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran matematika Berdasarkan uraian tersebut dapat digambarkan bagan
kerangka pikir model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
sebagai berikut
22
Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir
Rendahnya Hasil Belajar Matematika Siswa
Kelas IV SD Inpres Banga-Banga
Pretest
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing
Posttest
Hasil Belajar
Analisis
Temuan
Siswa kurang aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran
Kurangnya semangat dan motivasi siswa untuk belajar
Model pembelajaran yang kurang bervariasi
Kerja sama dalam kelompok masih kurang
23
D Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang kajian pustaka
maupun kerangka pikir dalam penelitian ini digunakan hipotesis sebagai berikut
ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-
Banga Kabupaten Barrurdquo
Adapun hipotesis statistik dari penelitian ini yaitu
Keterangan
micro1 Rata-rata hasil belajar sebelum diberikan perlakuan
micro2 Rata-rata hasil belajar setelah diberikan perlakuan
Ho Tidak ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
H1 Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-
Banga Kabupaten Barru
Ho micro1 = micro2
H1 micro1ltmicro2
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A Rancangan Penelitian
1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimen Penelitian eksperimen adalah suatu kegiatan penelitian yang
dilakukan peneliti untuk menilai suatu perlakuan (treatment) pendidikan
terhadap suatu objek atau objek penelitian untuk menguji hipotesis Jenis
penelitian eksperimen yang digunakan adalah pre-eksperimental design
Penelitian pre-eksperimental design belum merupakan eksperimen
sungguh-sungguh karena masih terdapat variable luar yang ikut berpengaruh
terhadap terbentuknya variable dependen Jadi hasil eksperimen yang merupakan
variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen
Hal ini terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih
secara random (Sugiyono 201574)
2 Desain Penelitian
Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah one-group
pretest-postest design Pada desain ini terdapat pretest yang diberikan sebelum
postest setelah perlakuan Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut
Gambar 31 Desain One group pretest-postest
O1 X O2
Pretest Treatment Posttest
25
Keterangan
O1 Nilai pretest sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing
O2 Nilai posttest setelah dilaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran matematika teknik kancing
gemerincing
X Perlakuan berupa pembelajaran matematika melalui model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
B Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201580) Populasi
dalam penelitian ini adalah murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru yang berjumlah 10 orang
2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi misalnya karena keterbatasan dana tenaga dan
waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu
(Sugiyono 201581) Dalam teknik pengambilan sampel peneliti menggunakan
sampel jenuh Sampel jenuh merupakan teknik pengambilan sampel bila semua
26
anggota populasi digunakan Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif
kecil (Sugiyono 201585) Sampel dalam penelitian ini adalah murid kelas IV
SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru yang berjumlah 10 orang
C Definisi Operasional Variabel
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek
pengamatan penelitian Dalam penelitian ini mengkaji dua variabel yaitu ldquoModel
Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincingrdquo sebagai variabel bebas
(X) dan ldquoHasil Belajar Matematikardquo sebagai variabel terikat (Y)
1 Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing adalah suatu
model pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok dimana masing-
masing anggota kelompok mendapatkan sebuah kancing berwarna sebagai
penanda apabila mereka berpendapat Masing-masing siswa harus
bertanggungjawab atas kancing yang dimiliknya
2 Hasil belajar matematika adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah
melalui kegiatan proses pembelajaran Hasil belajar matematika siswa yang
dimaksud adalah nilai yang diperoleh siswa sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dan sesudah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diberi
(posttest)
D Instrumen Penelitian
Adapun instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
27
1 Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa
selama penelitian berlangsung Dalam hal ini peneliti mengamati aktivitas
belajar siswa selama proses berlangsungnya pembelajaran
2 Soal Tes
Tes hasil belajar matematika digunakan untuk memperoleh informasi
tentang penguasaan siswa terhadap pembelajaran matematika sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing yang
biasa disebut pretest dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing yang biasa disebut posttest Soal tes dibuat
berdasarkan materi yang diberikan selama penelitian berlangsung dengan
berdasarkan rumusan indikator pembelajaran Soal tes ini akan
dikembangkan dalam bentuk tes uraian (essay) yang berjumlah 5 soal
3 Dokumentasi
Instrumen dari dokumentasi ini adalah kamera yang digunakan untuk
mengambil beberapa gambar atau foto kegiatan dan aktivitas siswa selama
proses pembelajaran berlangsung
E Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk
mengumpulkan data penelitiannya Untuk mengumpulkan data dalam penelitian
ini dilakukan dengan cara sebagai berikut
28
1 Observasi
Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan
langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang akan diteliti
Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara pengamatan dan pencatatan
mengenai pelaksanaan pembelajaran
2 Tes
Sebelum dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing terlebih dahulu dilakukan pretest untuk mengetahui
kemampuan awal murid Setelah diberi perlakuan kemudian dilakukan
postttest untuk mengetahui kemampuan hasil belajar murid Data yang
diperoleh berdasarkan tes yang digunakan dalam proses pembelajaran
3 Dokumentasi
Dengan teknik ini peneliti memperoleh dokumen penelitian berupa
foto materi pelajaran melalui buku serta RPP Dengan foto dapat
memberikan informasi mengenai keadaan atau situasi kelas ketika peneliti
maupun siswa melaksanakan proses pembelajaran
F Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan memperhatikan jenis data yang akan
dianalisis Dalam penelitian kuantitatif seluruh data dari seluruh responden atau
sumber data lain terkumpul maka dilakukan analisis data Adapun teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
29
1 Analisis Data Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau
memberi gambaran umum data yang terkumpul selama proses penelitian dan
bersifat kuantitatif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk
mendeskripsikan seberapa besar hasil belajar pretest dan posttest yang diperoleh
siswa kelas IV sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerncing dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing Adapun langkah-langkah dalam penyusunan data
hasil pengamatan yaitu
a Hasil Belajar Siswa
1) Menghitung nilai rata-rata siswa (Mean)
= sum
(Riadi 2016)
Keterangan
= Rata-rata (Mean)
fi = Jumlah
n = Jumlah siswa
2) Menghitung persentase nilai rata-rata
P =
(Sudijono 201539)
30
Keterangan
p = Angka Persentase
f = Frekuensi yang dicari persentasenya
n = Banyaknya sampel
Dalam keperluan analisis deskriptif kriteria yang digunakan untuk
menentukan kriteria hasil belajar siswa yaitu
Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar
Ketuntasan Hasil Belajar () Kategori Hasil Belajar
0 le x ge 54 Sangat rendah
55 le x ge 64 Rendah
65 le x ge 79 Sedang
80 le x ge 89 Tinggi
90 lt x gt 100 Sangat tinggi
Sumber Depdikbud (2003)
b Analisis Aktivitas Siswa
Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil lembar observasi aktivitas
siswa yang diolah dengan teknik analisis berikut
AP = sum
sum x 100
(Trianto 2010 243)
Keterangan
AP = Nilai yang dicari
sumP = Banyaknya siswa yang melakukan akrivitas
sumF = Jumlah seluruh siswa
31
Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa
Sumber (Trianto 2010 43)
2 Analistik Statistik Inferensial
Analisis statistik inferensial dilakukan untuk menguji hipotesis
penelitian dengan menggunakan uji-t Untuk menguji hipotesis penelitian
mengenai perbedaan hasil belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran
matematika sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing diuji dengan t-tes dengan taraf signifikan α = 005
atau bertaraf 5 Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti
menggunakan teknik statistik t (uji-t) dengan tahap sebagai berikut
radicsum
(Arikunto 2013349)
Keterangan
Md = Mean perbedaan mean pretest dan posttest
X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)
X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)
d = Devisi masing-masing subjek
sum = Jumlah kuadrat deviasi
N = Jumlah subjek pada sampel
Ketuntasan Hasil Belajar () Kriteria
0 le x ge 25 Kurang Baik
26 le x ge 50 Cukup Baik
51 le x ge 75 Baik
76 lt x gt 100 Sangat Baik
32
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut
a Mencari harga ldquoMdrdquo dengan menggunakan rumus
Md = sum
(Arikunto 2013350)
Keterangan
Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest
sumd = Jumlah dari gain (pretest-posttest)
N = Subjek pada sampel
b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus
sum = sumd ndash sum
(Arikunto 2013351)
Keterangan
sum = Jumlah kuadrat deviasi
sumd = Jumlah dari gain (pretest-postest)
N = Subjek pada sampel
c Menentukan harga dengan rumus
radicsum
(Arikunto 2013349)
Keterangan
Md = Mean perbedaan mean pre-test dan pos-test
X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)
X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)
33
d = Devisi masing-masing subjek
sum = Jumlah kuadrat deviasi
N = Jumlah subjek pada sampel
d Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan
Kaidah pengujian signifikan
1) Jika maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti pengunaan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
2) Jika maka H0 diterima dan H1 ditolak berarti pengunaan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing tidak
berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
e Menentukan harga
Mencari mengunakan table distribusi t dengan taraf
signifikan α = 005 dan d k = N‒1
f Membuat Kesimpulan apakah model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas
IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif dimaksudkan untuk memperoleh gambaran
mengenai ketuntasan hasil belajar matematika murid yang meliputi sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) serta hasil observasi aktivitas siswa selama proses
pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Deskripsi masing-masing hasil analisis tersebut diuraikan sebagai berikut
a Deskripsi Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan Setelah
(Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing
Dari hasil analisis deskriptif yang disajikan pada lampiran C maka skor
hasil belajar siswa sebelum (Pretest) dan setelah (Posttest) diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing pada siswa kelas IV SD
Inpres Banga-Banga materi pecahan senilai dapat dilihat pada tabel 41 berikut
Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest)
dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif
Teknik Kancing Gemerincing
Statistik Pretest Posttest
Ukuran Sampel 10 10
Skor Ideal 100 100
Skor Rata-rata 609 807
Skor Tertinggi 81 100
Skor Terendah 36 60
Rentang Skor 45 40
Sumber Data Olah Lampiran C
34
35
Pada Tabel 41 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata skor hasil belajar
matematika siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (pretest) adalah 609 dan setelah diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) adalah 807 dari
skor ideal 100 Skor yang dicapai siswa tersebar dari skor terendah pretest 36 dan
skor terendah posttest 60 Skor tertinggi yang dicapai siswa pada pretest adalah 81
dan posttest adalah 100 dengan rentang skor pretest 45 dan posttest 40 Jika skor
hasil belajar matematika sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke
dalam lima kategori maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang
ditunjukkan pada Tabel 42 berikut
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika
Siswa Sebelum (Pretest) dan Sesudah (Posttest) Diterapkan Model
Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
No
Skor
Kategori
Pretest Posttest
F Persentase
()
F Persentase
()
1 0 le x le 54 Sangat Rendah 3 30 0 0
2 55 le x le 64 Rendah 4 40 2 20
3 65 le x le 79 Sedang 1 10 2 20
4 80 le x le 89 Tinggi 2 20 4 40
5 90 le x le 100 Sangat Tinggi 0 0 2 20
Jumlah 10 100 10 100
Sumber Hasil tes siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
Pada Tabel 42 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dari 10 siswa kelas
IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru terdapat 3 orang siswa (30) yang
memperoleh skor pada kategori sangat rendah 4 orang siswa (40) yang
memperoleh skor kategori rendah 1 orang siswa (10) yang memperoleh skor
36
kategori sedang dan 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori tinggi
serta tidak ada siswa (0) yang memperoleh skor kategori sangat tinggi
Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) dari 10 siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru terdapat 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor pada kategori rendah
2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori sedang 4 orang siswa (40)
yang memperoleh skor kategori tinggi dan 2 orang siswa (20) yang
memperoleh skor kategori sangat tinggi
Skor rata-rata hasil belajar siswa sebelum diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) sebesar 609 dikonversi ke dalam
5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil belajar matematika siswa umumnya
berada pada kategori rendah Sedangkan skor rata-rata hasil belajar siswa setelah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)
sebesar 807 dikonversi ke dalam 5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil
belajar matematika siswa umumnya berada pada kategori tinggi
Selanjutnya untuk melihat persentase ketuntasan hasil belajar matematika
siswa sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dapat dilihat pada Tabel 43
berikut
37
Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum
(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Skor
Kategori
Pretest Posttest
F Persentase
()
F Persentase
()
0 le x ˂ 70 Tidak Tuntas 7 70 2 20
70 le x le 100 Tuntas 3 30 8 80
Jumlah 10 100 10 100
Sumber Perolehan nilai siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru
Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila memiliki skor
paling sedikit 70 Dari Tabel 43 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) jumlah siswa yang
tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 7 orang siswa
(70) dan siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 3
orang siswa (30) Dari deskripsi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
matematika siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70
Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) jumlah siswa yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan
minimal individual adalah 2 orang siswa (20) dan siswa yang memenuhi kriteria
ketuntasan minimal individual adalah 8 orang siswa (80) Berdasarkan deskripsi
di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru setelah diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria
ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70
38
b Deskripsi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa
Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika materi
pecahan senilai dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing selama 2 kali pertemuan secara singkat dapat dilihat pada Tabel 47
sebagai berikut
Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siwa Selama Proses Pembelajaran Dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
() I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsun
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
Sumber Data Olah Lampiran C
39
1) Persentase rata-rata siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar
berlangsung sebanyak 100
2) Persentase rata-rata siswa yang memperhatikan guru pada saat proses
pembelajaran berlangsung sebanyak 80
3) Persentase rata-rata siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari
teman-temannya sebanyak 85
4) Persentase rata-rata siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran
berlangsung sebanyak 80
5) Persentase rata-rata siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing 80
6) Persentase rata-rata siswa yang bekerja sama dengan teman kelompoknya
sebanyak 90
7) Persentase rata-rata siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil
kerja kelompoknya sebanyak 90
8) Persentase rata-rata siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung sebanyak 80
9) Persentase rata-rata siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban sebanyak 85
10) Persentase rata-rata siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran sebanyak 75
Jika rata-rata skor aktivitas saat diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke dalam lima kategori
40
maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang ditunjukkan pada Tabel
45 berikut
Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siwa Selama Proses
Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing
Ketuntasan Hasil Belajar ( ) Kriteria F Persentase ()
0 le x ge 25 Kurang Baik 0 0
26 le x ge 50 Cukup Baik 0 0
51 le x ge 75 Baik 1 10
76 le x ge 100 Sangat Baik 9 90
Pada Tabel 45 di atas dapat dilihat bahwa persentase aktivitas siswa
melalui penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
terdapat 10 aspek yang diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa
yang berada pada kategori kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas
(10) yang berada pada kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada
pada kategori sangat baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga
aktivitas siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing berada pada kategori sangat baik
2 Hasil Analisis Inferensial
Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis Sesuai
dengan hipotesis penelitian yakni ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika
Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo Maka teknik
yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik statistik
inferensial dengan menggunakan uji-t
41
Berdasarkan analisis data yang diuraikan (lampiran C) terlihat bahwa
pada siswa kelas IV SD Inpres BangandashBanga Kabupaten Barru sebesar
1767 Berdasarkan tersebut dapat dibandingkan dengan nilai
menggunakan tabel distribusi t dengan taraf signifikan α = 005 (tabel terlampir)
dan db = N-1 = 9 maka diperoleh = 1833 Setelah diperoleh 1767 dan
= 1833 maka diperoleh ˃ atau 1767 ˃ 1833 sehingga dapat
disimpulkan bahwa ditolak dan diterima Hal ini berarti bahwa terdapat
pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap
hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru
B Pembahasan
Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian di kelas IV SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barru yang jumlah siswanya yaitu 10 orang Desain
penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest design yang hanya
melibatkan satu kelompok yaitu kelompok eksperimen dimana diberikan tes awal
berupa pretest sebelum treatment atau perlakuan dan akhir pembelajaran
diberikan posttest Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan perlakuan
berupa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing Untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing terhadap materi pembelajaran matematika pada siswa yaitu melalui
hasil test (pretest dan posttest) yang diberikan sebelum dan sesudah perlakuan
kemudian dianalisis menggunakan perhitungan manual
42
Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar matematika siswa sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
menunjukkan bahwa terdapat 3 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang
siswa atau 30 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
dan 7 orang siswa atau 70 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 609 Dengan kata lain hasil belajar
matematika pada siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (pretest) masih tergolong rendah dan tidak memenuhi
kriteria ketuntasan klasikal
Selanjutnya hasil analisis data hasil belajar siswa matematika setelah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)
menunjukkan bahwa terdapat 8 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang
siswa atau 80 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
dan 2 orang siswa atau 20 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 807 Dengan kata lain hasil belajar
matematika pada siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria ketuntasan klasikal
Hasil pengamatan persentase aktivitas siswa melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terdapat 10 aspek yang
diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa yang berada pada kategori
kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas (10) yang berada pada
kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada pada kategori sangat
baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga aktivitas siswa setelah
43
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berada
pada kategori sangat baik
Hasil analisis statistik inferensial yang dimaksud adalah pembahasan
terhadap hasil pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya dengan
menggunakan rumus uji-t diketahui bahwa nilai = 1767 dan = 1833
maka diperoleh atau 1767 gt 1833 sehingga dapat disimpulkan
bahwa Ho ditolak dan H1 diterima
Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial yang
diperoleh ternyata cukup mendukung teori yang telah dikemukakan pada kajian
pustaka Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ldquoModel Pembelajaran
kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas V SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
44
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan
yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berpengaruh
terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga
Kabupaten Barru
B Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini maka
peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut
1 Bagi siswa diharapkan lebih aktif semangat kreatif dan dapat
mengembangkan diri dalam pelajaran
2 Bagi guru diharapkan bisa menerapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing dalam pembelajaran matematika agardapat
membangkitkan minat keingintahuan motivasi dan keberanian murid dalam
menjawab pertanyaan pada saat proses pembelajaran berlangsung
3 Bagi peneliti diharapkan mampu mengembangkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing ini pada mata pelajaran lain demi
tercapainya tujuan yang diharapkan
45
DAFTAR PUSTAKA
Afianti Nurul Wisma Sulastry Taty Alimin 2017 Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan
Keakifan Dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X Mia 3 SMAN 1
Bontomarannu Jurnal Nalar Pendidikan 5 (2) 550 (httpsojsunm
acidnalararticleview4869 diakses pada tanggal 2 Februari 2020)
Al-Tabany T I B 2015 Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif
dan Kontekstual Konsep Landasan dan Implementasinya pada
Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik IntegratifTKI) Jakarta Prenada
media Group
Arikunto Suharsimi 2013 Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik
Jakarta PT Rineka Cipta
Djamarah Syaiful Bahri 2018 Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif
Jakarta PT Rineka Cipta
Erika Dini Sumardi Rosarina 2018 Pengaruh Model Cooperative Learning
Tipe Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pembelajaran
IPS SD Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar5(1)
142(httpsejournalupieduindexphppedadidaktikaarticleview7270
diakses pada tanggal 7 Maret 2020)
Fiona Firda 2019 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Peseta Didik Tema Panas dan
Perpindahannya Kelas V SD Negeri 3 Talangpadang Kabupaten
Tanggamus Skripsi Tidak Diterbitkan Bandar Lampung Universitas
Lampung (httpdigilibunilaacidideprint57215 diakses pada tanggal 8
Februari 2020)
Huda Miftahul 2017 Cooperative Leraning Metode Teknik Struktur dan Model
Terapan Yogyakarta Pustaka Belajar
Isrokrsquoatun Rosmala Amelia 2019 Model-Model pembelajaran Matematika
Jakarta PT Bumi Aksara
Octavia Shilphy A 2020 Model-Model PembelajaranYogyakarta CV Budi
Utama
Pardamean Toto 2015 Model Pembelajaran Untuk Efesiensi Dan Efektivitas
Pembelajaran (httpswwwkompasianacomtotopardamean550b2351a3
3311b2142e396emodel-pembelajaran-untuk-efisiensi-dan-efektivitas-pem
belajaran) Diakses pada tanggal 26 Juni 2015
46
Purwanto Dwi 2016 Meningkatkan Komunikasi Matematis Dan Hasil Belajar
Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Jurnal Pendidikan Matematika 21(3) 245 (httpejournal
umpwracidindexphpekuivalenarticleview30072844 diakses pada
tanggal 2 Februari 2020)
Puspita G I Monawati amp Elly R (2017) Korelasi Persepsi Siswa Terhadap
Pembelajaran Matematika Dengan Hasil Belajarnya Di Kelas V Sd Negeri
I Pagar Air Aceh Besar Jurnal ilmiah pendidikan guru sekolah dasar 2
92 (httpswwwneliticomidpublications188711korelasi-siswa-terhada
p-pembelajaran-matematika-dengan-hasil-belajarnya diakses pada tanggal
3 Februari 2020)
Riadi E 2016 Statistika Penelitian (Analisis Manual Dan IBM SPSS)
Yogyakarta Penerbit Andi
Rusman 2012 Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Sucipta Komang Japa Gusti Ngurah Margunayasa Gede 2018 Pengaruh
Model Pembelajaran Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar IPA
Kelas V Jurnal Mimbar Ilmu 23 (3) 208 (httpsejournalun dikshaac
idindexphpMIarticleview164370 diakses pada tanggal 21 Februari
2020)
Sudijono Anas 2015 Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Sugiyono 2015 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Suprihatiningrum Jamil 2016 Strategi Pembelajaran Teori amp Aplikasi
Jogjakarta Ar-Ruzz Media
Trianto (2010) Model Pembelajaran Terpadu Jakarta Bumi Aksara
Ulya Zulfa 2019 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemerincing Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Pada
siswa Kelas II SDI Nailul Falah Sukorejo-Pasuruan Skripsi Tidak
Diterbitkan Surabaya Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
(httpdigilibuinsbyacidideprint33077 diakses pada tanggal 21
Februari 2020)
47
Wati Irma 2017 Pentingnya Media Dan Model Pembelajaran Dalam proses
Mengajar (httpsmetrojambicomread2017102726042pentingnya-me
diadan-model-pembelajaran-dalam-proses-mengajar Diakses pada tanggal
3 Juli 2020)
Wandini Rora Rizki 2019 Pembelajaran Matematika Untuk Calon Guru MISD
CV Medan Widya Puspita
Widyarty Z 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemeincing Terhadap Hasil dan Minat Belajar Matematika Siswa Kelas
VII SMP Dwi SejahteraPekan Baru Skripsi Tidak Diterbitkan Pekan
Baru Universitas Islam Negeri Sultan Syarif kasim (httprepositoryuin
suskaaciidideprint2150 diakses 9 Februari 2020)
Yudha Rahmat Putra 2018 Motivasi Berprestasi amp Disiplin Peserta Didik Serta
Hubungannya dengan Hasil Belajar Pontianak Yudha English Gallery
L
A
M
P
I
R
A
N
LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN
KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI
SOAL PRETEST DAN HASIL KERJA PRETEST SISWA
SOAL POSTTEST DAN HASIL KERJA POSTTEST SISWA
PEDOMAN PENILAIAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI
Kompetensi Dasar Indikator Nomor
Soal
Jumlah
Soal
31 Menjelaskan pecahan-
pecahan senilai
dengan gambar dan
model konkret
311 Menunjukkan pecahan
senilai
1 dan 2
2
312 Menuliskan contoh
pecahan senilai
3 1
41 Mengidentifikasi
pecahan-pecahan
senilai dengan gambar
dan model konkret
411 Menentukan pecahan
senilai dengan cara
mengalikan pembilang
dan penyebut dengan
angka yang sama
4 1
412 Menentukan pecahan
senilai dengan cara
membagi pembilang
dan penyebut dengan
angka yang sama
5 1
Jumlah Soal 5
SOAL PRETEST
Nama
Kelas
1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar
a
b
2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan
3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari
4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
HASIL KERJA PRETEST SISWA
SOAL POSTTEST
Nama
Kelas
1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar
a
b
2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan
3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari
4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
HASIL KERJA POSTTEST SISWA
PEDOMAN PENILAIAN
PRETEST
Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot
1 a
dan
b
dan
20
2
10
3 Pecahan yang senilai dengan
yaitu
dan
10
4 a
=
b
c
30
5 a
=
=
b
=
=
c
=
=
30
Jumlah 100
Panduan Penilaian Skor
x 100 = Nilai
POSTTEST
Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot
1 a
dan
b
dan
20
2
10
3 Pecahan yang senilai dengan
yaitu
dan
10
4 d
=
e
f
30
5 a
=
=
b
=
=
c
=
=
30
Jumlah 100
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan SD Inpres Banga-Banga
Mata Pelajaran Matematika
Kelas Semester IVGanjil
Tahun Pelajaran 20202021
Materi Pokok Pecahan Senilai
Alokasi Waktu 2 (35x2)
Pertemuan 2x Pertemuan
A Kompetensi Inti
1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya
2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan
tetangganya serta cintah tanah air
3 Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati
(mendengar melihat membaca) dan menanya berdasarkan ingin tahu
tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya dan benda-
benda yang dijumpainya di rumah di sekolah dan tempat bermain
4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis
dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat
dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia
B Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
31 Menjelaskan pecahan-pecahan
senilai dengan gambar dan
model konkret
312 Menunjukkan pecahan senilai
313 Menuliskan contoh pecahan
senilai
41 Mengidentifikasi pecahan- 411 Menentukan pecahan senilai
pecahan senilai dengan gambar
dan model konkret
dengan cara mengalikan
pembilang dan penyebut
dengan angka yang sama
412 Menentukan pecahan senilai
dengan cara membagi
pembilang dan penyebut
dengan angka yang sama
C Tujuan Pembelajaran
1 Siswa dapat menunjukkan pecahan senilai dengan tepat
2 Siswa dapat menuliskan contoh pecahan senilai dengan tepat
3 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan mengalikan pembilang
dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat
4 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan membagi pembilang
dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat
Karakter siswa yang diharapkan Religius Nasionalis Mandiri
Gotong Royong dan Integritas
D Materi Pembelajaran
1 Pengertian pecahan senilai
2 Contoh pecahan senilai
3 Mencari pecahan senilai dengan cara
a Mengalikan pembilang dan penyebut dengan angka yang sama
b Membagi pembilang dan penyebut dengan angka yang sama
E Pendekatan Model dan Metode Pembelajaran
Pendekatan Saintifik
Model Pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Metode Ceramah diskusi tanya jawab penugasan
F Media Pembelajaran
1 Gambar-gambar
2 Kancing baju warna-warni
G Sumber Belajar
1 Buku guru dan siswa matematika kelas IV
2 Buku petunjuk guru matematika kelas IV
3 Modulbahan ajar
4 Internet
5 Modul lain yang relevan
H Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran Alokasi Waktu
Pendahuluan Guru mengajak siswa untuk berdorsquoa
menurut agama dan keyakinan masing-
masing Religius
Siswa menyanyikan lagu wajib
Indonesia Raya Nasionalis
Guru melakukan komunikasi tentang
kehadiran siswa dengan mengabsen
Communication
Guru menyiapkan kesiapan psikis dan
fisik siswa
Pemberian motivasi kepada siswa
dengan melakukan tepuk semangat
bersama-sama
Guru memberikan apersepsi kepada
siswa
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
Communication
Guru melakukan tanya jawab yang
berhubungan dengan materi
Communication
10 Menit
Inti Mengamati
Guru menjelaskan mengenai materi
yang akan dibahas
Siswa memperhatikan penjelasan
guru
Guru membagi siswa menjadi 2
kelompok yang beranggotakan 5
orang siswa 1 kelompok untuk
berdikusi dengan teknik kancing
gemerincingCollaboration
Siswa mendengarkan penjelasan guru
tentang maksud dari teknik kancing
gemerincing
Siswa mengamati gambar yang
diperlihatkan guru kemudian guru
menyuruh siswa dalam kelompok
bersama-sama mengamati gambar
tersebut lalu menyebutkan pecahan
yang terdapat pada gambar dan
apakah senilai atau tidak
Siswa menjawab setiap pertanyaan
yang diberikan oleh guru Mandiri
Guru memberikan penguatan tentang
konsep pecahan senilai kepada siswa
Guru memberikan penjelasan kepada
siswa mengenai cara mencari pecahan
senilai dengan mengalikan atau
membagi pembilang dan penyebut
yang sama
Menanya
Siswa menanyakan materi yang
tidak dipahami pada guru
Mengumpulkan Data
siswa yang telah dikelompokkan
tadi mengumpulkan informasi
berdasarkan materi yang telah di
pelajari
Siswa mengerjakan lembar kerja
kelompok yang sudah dibagikan
oleh guru secara berkelompok
Gotong Royong
Mengasosiasi
Guru mengawasi masing-masing
kelompok dan memberi bantuan
kepada kelompok jika mengalami
kesulitan dalam mengerjakan tugas
yang diberikan Communication
Mengkomunikasikan
Guru memberikan kesempatan pada
tiap kelompok untuk menyampaikan
hasil diskusi kelompok
Communication
perwakilan salah satu kelompok yang
dipilih oleh guru mempresentasikan
hasil diskusinya dengan
kelompoknya
Setiap siswa yang maju kedepan
mengumpulkan kancingnya di tengah
meja kelompoknya
180 Menit
Setiap siswa mempunyai 2 kancing
ditangannya dalam artian setiap siswa
mempunyai kesempatan untuk
bertanya dan menanggapi kepada
kelompok lain
Jika kancing yang dimiliki seorang
siswa habis dia tidak boleh berbicara
lagi sampai temannya menghabiskan
kancing mereka
Jika semua kancing sudah habis
sedangkan tugas belum selesai
kelompok boleh mengambil
kesepakatan untuk membagi-bagi
kancing lagi dan mengulangi
prosedurnya kembali
Guru menanggapi dan memberikan
penguatan dengan menyampaikan
jawaban benar
Guru memberikan penghargaan
kepada setiap kelompok
Penutup Siswa diberi kesempatan untuk
bertanya apa yang mereka belum
pahami
Guru memberikan soal sebagai bentuk
evaluasi kepada siswa yang dikerjakan
secara individu untuk mengetahui
pemahaman konsep siswa Mandiri
Setelah semua selesai mengerjakan
soal hasil pekerjaan siswa
dikumpulkan dan guru memeriksa
hasil pekerjaan tersebut Mandiri
Siswa dan guru melakukan refleksi
kegiatan dengan cara meminta siswa
mengungkapkan perasaan dan
pendapatnya mengenai kegiatan
pembelajaran pada hari ini serta
materi apa saja yang telah dipelajari
Integritas
Untuk memotivasi siswa sebelum
pulang bersama-sama melakukan
tepuk semangat Communication
Sebelum pulang siswa berdoa
bersama-sama dipimpiin oleh ketua
kelas Religius
10 Menit
I Penilaian
1 Jenis penilaian Penilaian pengetahuan
Teknik penilaian Tes
Rubrik Penilaian Pemahaman Konsep Pecahan Senilai
No
Indikator
Pemahaman
Konsep
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Kriteria
Skor
1 Menyatakan
ulang sebuah
pecahan
a Menunjukkan
Pecahan Senilai
b Menuliskan
contoh pecahan
senilai
Menuliskan kalimat
matematika dengan
benar
10
menuliskan sebagian
kalimat matematika
5
Menuliskan jawaban
tapi salah
1
Tidak mengisi jawaban 0
2 Menyajikan
konsep dalam
bentuk
representasi
matematis
a Menggambarkan
bentuk yang
mewakili
pecahan
Menggambar bentuk
yang mewakili pecahan
sesuai dengan
bilangannya
10
Menggambar bentuk
yang mewakili pecahan
namun tidak sesuai
dengan bilangannya
5
Menggambar bentuk
yang mewakili tapi
salah
1
Tidak menggambar
bentuk yang mewakili
pecahan
0
b Menyatakan
pecahan dari
sebuah gambar
Menyatakan pecahan
yang sesuai dengan
gambar
10
Menyatakan pecahan
tetapi tidak sesuai
dengan gambar
5
menyatakan gambar
dan pecahan yang tidak
sesuai
1
Tidak menyatakan
pecahan yang sesuai
dengan gambar
0
3 Menggunakan
prosedur atau
operasi
tertentu
a Menentukan
pecahan senilai
dengan
mengalikan
Melakukan operasi
hitung dengan
mengalikan penyebut
dan pembilang dengan
10
pembilang dan
penyebut dengan
angka yang sama
angka yang sama
dengan tepat
Melakukan operasi
hitung dengan
mengalikan penyebut
dan pembilang dengan
angka yang sama tetapi
belum tepat
5
Melakukukan operasi
hitung tetapi salah
1
Tidak melakukan
operasi hitung
0
b Menentukan
pecahan senilai
dengan membagi
pembilang dan
penyebut dengan
angka yang sama
Melakukan operasi
hitung dengan
membagi penyebut dan
pembilang dengan
angka yang sama
dengan tepat
10
Melakukan operasi
hitung dengan
membagi penyebut dan
pembilang dengan
angka yang sama tetapi
belum tepat
5
Melakukukan operasi
hitung tetapi salah
1
Tidak melakukan
operasi hitung
0
Nilai akhir siswa =
x 100
2 Jenis penilaian Penilaian sikap
Teknik penilaian Non tes
No Nama
Perubahan Tingkah Laku
Disiplin Jujur Percaya Diri
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
Dst
Keterangan
K (Kurang) 1 C (Cukup) 2 B (Baik) 3 SB (Sangat Baik) 4
3 Jenis penilaian Penilaian keterampilan
Teknik penilaian Non tes
Rubrik Penilaian Kinerja Menyelesaikan Masalah Pecahan Senilai
No Nama Kriteria Penilaian
Kerja Sama Ketepatan Kejelasan
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1
2
3
Keterangan
Skor 4 Sangat baik Skor 2 Cukup
Skor 3 Baik Skor 1 Perlu bimbingan
Barru 21 September 2020
Mengetahui
Guru Kelas 4 Mahasiswa
Aminah SPd Lismayanti
NIP NIM 105401113516
Kepala SD Inpres Banga-Banga
Abdul Latif SPd MPd
NIP 19690412 200005 1 001
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS IV SD
INPRES BANGA-BANGA KABUPATEN BARRU
No Aktivitas Siswa
1 Siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar berlangsung
2 Siswa yang memperhatikan guru pada saat proses pembelajaran
berlangsung
3 Siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari teman-
temannya
4 Siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung
5 Siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing
6 Siswa yang bekerja sama dengan teman kelompok
7 Siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil
diskusinya
8 Siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
9 Siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan menambahkan
jawaban
10 Siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir pembelajaran
LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN
DAFTAR HADIR SISWA
DATA HASIL KEMAMPUAN AWAL PRETEST SISWA
DATA HASIL TES BELAJAR POSTTEST SISWA
DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
DAFTAR HADIR SISWA KELAS IV SD INPRES BANGA-BANGA
KABUPATEN BARRU
No Nama Siswa LP Pertemuan
1 2 3 4
1 Adelia p
P
R
E
T
E
S
T
radic radic
P
O
S
T
T
E
S
T
2 Akbar L radic radic
3 Aulifiah P radic radic
4 Irwansyah L radic radic
5 Muhammad Faiz Paki L radic radic
6 Muh Revan Anugrah L radic radic
7 Muhammad Takwin L radic radic
8 Nabila Zahira P radic radic
9 Nurhalisa P radic radic
10 Nurul Hidayat P radic radic
Keterangan
radic = Hadir
S = Sakit
A = Alfa
I = Izin
Jumlah siswa
Laki-laki 5 orang
Perempuan 5 orang
Banga-Banga September 2020
Peneliti
Lismayanti
Nim105401113516
DATA HASIL BELAJAR SISWA SEBELUM DITERAPKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING
(PRETEST)
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Adelia 63 Tidak Tuntas
2 Akbar 64 Tidak Tuntas
3 Aulifiah 81 Tuntas
4 Irwansyah 80 Tuntas
5 Muhammad Faiz Paki 36 Tidak Tuntas
6 Muh Revan Anugrah 59 Tidak Tuntas
7 Muhammad Takwin 74 Tidak Tuntas
8 Nabila Zahira 40 Tuntas
9 Nurhalisa 51 Tidak Tuntas
10 Nurul Hidayat 61 Tidak Tuntas
Jumlah 609
Rata-rata 609
Kategori Rendah
DATA HASIL TES BELAJAR SISWA SETELAH DITERAPKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING
(POSTTEST)
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Adelia 88 Tuntas
2 Akbar 79 Tuntas
3 Aulifiah 100 Tuntas
4 Irwansyah 100 Tuntas
5 Muhammad Faiz Paki 60 Tidak Tuntas
6 Muh Revan Anugrah 82 Tuntas
7 Muhammad Takwin 88 Tuntas
8 Nabila Zahira 59 Tidak Tuntas
9 Nurhalisa 70 Tuntas
10 Nurul Hidayat 81 Tuntas
Jumlah 807
Rata-rata 807
Kategori Tinggi
DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK
KANCING GEMERINCING
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
()
I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA
HASIL ANALISIS STATISTIK DAN INFERENSIAL
HASIL ANALISIS NILAI PRETEST DAN POSTTEST SISWA
HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL
HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA
HASIL ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF DAN INFERENSIAL
A Hasil Analsis Statistik Deskriptif
Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Pretest
X F FX
81 1 81
80 1 80
74 1 74
64 1 64
63 1 63
61 1 61
59 1 59
51 1 51
40 1 40
36 1 36
Jumlah 10 609
Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 609
sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai
rata-rata (mean) sebagai berikut
= sum
=
= 609
Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Posttest
X F FX
100 2 200
88 2 176
82 1 82
81 1 81
79 1 79
70 1 70
60 1 60
59 1 59
Jumlah 10 807
Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 807
sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai
rata-rata (mean) sebagai berikut
= sum
=
= 807
Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest
No X1 (Pretest) X2 (Posttest) d = X2 - X1 dsup2
1 63 88 25 625
2 64 79 15 225
3 81 100 19 361
4 80 100 20 400
5 36 60 24 576
6 59 82 23 529
7 74 88 14 196
8 40 59 19 361
9 51 70 19 361
10 61 81 20 400
Jumlah 198 4034
B Hasil Analisis Statistik Inferensial
Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut
a Mencari harga ldquoMDrdquo dengan menggunakan rumus
Md = sum
= 198
b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus
sum = sum sum
= 4034- 39204
= 1136
c Menentukan Harga tHitung
t =
radicsum
t =
radic
t =
radic
t =
radic
t =
t = 1767
d Menentukan Harga
Untuk mencari tTabel peneliti menggunakan tabel distribusi t
dengan taraf signifikan = 10 ndash 1 = 9 maka
diperoleh t005 = 1833
Setelah diperoleh tHitung = 1767 dan ttabel = 1833 maka tHitung gt
ttabel atau atau 1767 gt 1833 Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho
ditolak dan H1 diterima Ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap hasil belajar
matematika murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL
1 PRETEST
Ketuntasan belajar klasikal =
=
x 100
= 30
2 POSTTEST
Ketuntasan belajar klasikal =
=
x 100
= 80
HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TEKNIK KANCING GEMERINCING
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
()
I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
Mengukur persentase keberhasilan aktivitas Siswa
Keberhasilan aktivitas siswa =
=
= 845
LAMPIRAN D
TABEL DISTRIBUSI T-TABEL
KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI
KARTU KONTROL PENELITIAN
PERSURATAN
DOKUMENTASI
TABEL DISTRIBUSI T-TABEL
Dk 025 010 005 002 001 0005
1 1000 3078 6314 12706 31821 63657
2 0816 1886 2920 4303 6965 9925
3 0765 1638 2353 3182 4541 5841
4 0741 1533 2132 2766 3747 4604
5 0727 1476 2015 2571 3365 4032
6 0718 1440 1943 2447 3143 3707
7 0711 1415 1895 2365 2998 3499
8 0706 1397 1860 2306 2896 3355
9 0703 1383 1833 2262 2821 3250
10 0700 1372 1812 2228 2764 3169
11 0697 1363 1796 2201 2718 3106
12 0695 1356 1782 2178 2681 3055
13 0694 1350 1771 2160 2650 3012
14 0692 1345 1761 2145 2624 2977
15 0691 1341 1753 2132 2623 2947
16 0690 1337 1746 2120 2583 2921
17 0689 1333 1740 2110 2567 2898
18 0688 1330 1734 2101 2552 2878
19 0688 1328 1729 2093 2539 2861
20 0687 1325 1725 2086 2528 2845
21 0686 1323 1721 2080 2518 2831
22 0686 1321 1717 2074 2508 2819
23 0685 1319 1714 2069 2500 2807
24 0685 1318 1711 2064 2492 2797
25 0684 1316 1708 2060 2485 2787
26 0684 1315 1706 2056 2479 2779
27 0684 1314 1073 2052 2473 2771
KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI
KARTU KONTROL PELAKSANAAN PENELITIAN
PERSURATAN
DOKUMENTASI
Gambar 1 Pemberian Pretest
Gambar 2 Pembagian Kancing Pada Masing-Masing Anggota Kelompok
Gambar 3 Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Gambar 4 Pemberian Posttest
RIWAYAT HIDUP
Lismayanti Dilahirkan di Banga-Banga pada tanggal 14
Agustus 1998 dari pasangan Ayahanda Cagga dan Ibunda
Marni Anak pertama dari dua bersaudara Penulis masuk
sekolah dasar pada tahun 2004 di SD Inpres Banga-Banga dan
tamat pada tahun 2010 tamat di SMP Negeri 4 Barru pada
tahun 2013 dan tamat di SMK Negeri 1 Barru pada tahun 2016 Pada tahun yang
sama (2016) penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang ada di
Makassar yaitu Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) dan
mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) pada Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Atas berkat yang Maha Kuasa penulis
berhasil menyelesaikan seluruh mata kuliah yang diprogramkan dan semua itu
dilakukan dengan semangat dan usaha yang tinggi untuk mendapatkannya
x
8 Abdul Latif SPd MPd Kepala Sekolah SD Inpres Banga-Banga
Kabupaten Barru atas bantuannya selama penulis mengadakan penelitian
9 Aminah SPd Guru kelas IV Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
sekaligus sebagai Validator ats segala bimbingan dan kerja samanya selama
penulis mengadakan penelitian
10 BapakIbu Guru serta seluruh Staf SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
yang telah memberikan bantuan dan petunjuknya selama penulis mengadakan
penelitian
11 Siswa-siswi SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru atas kerja sama
motivasi serta semangatnya dalam mengikuti proses pembelajaran
12 Rekan seperjuangan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Angkatan 2016 terkhusus kelas D Universitas Muhammadiyah Makassar
terima kasih atas solidaritas yang diberikan selama menjalani perkuliahan
semoga keakraban dan kebersamaan kita tidak berakhir sampai disini
13 Sahabat-sahabatku yang setia dan tulus memberikan doa dukungan dan
masukan kepada penulis demi terselesainya skripsi ini serta seluruh keluarga
besar
14 Semua pihak yang telah memberikan bantuan yang tidak sempat disebutkan
satu persatu semoga menjadi ibadah dan mendapat imbalan dari-Nya
Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis senantiasa
mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak karena penulis yakin bahwa
suatu persoalan tidak akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan Mudah-
xi
mudahan skripsi ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca terutama bagi diri
pribadi penulis Amin Yaa Rabbal Alamiinn
Makassar Oktober 2020
Penulis
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING iii
SURAT PERNYATAAN iv
SURAT PERJANJIAN v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN vi
ABSTRAK vii
KATA PENGANTAR viii
DAFTAR ISI xii
DAFTAR TABEL xiv
DAFTAR GAMBAR xv
DAFTAR LAMPIRAN xvi
BAB I PENDAHULUAN 1
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 5
C Tujuan Penelitian 5
D Manfaat Penelitian 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA 7
A Kajian Teori 7
1 Hasil Belajar 7
2 Matematika 9
3 Model Pembelajaran Kooperatif 11
xiii
4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing 14
5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing 16
6 Kaitan Antara Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika 17
B Hasil Penelitian yang Relevan 18
C Kerangka Pikir 20
D Hipotesis Penelitian 23
BAB III METODE PENELITIAN 24
A Rancangan Penelitian 24
B Populasi dan Sampel 25
C Definisi Operasional Variabel 26
D Instrumen Penelitian 26
E Teknik Pengumpulan Data 27
F Teknik Analisis Data 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34
A Hasil Penelitian 34
B Pembahasan 41
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 44
A Simpulan 44
B Saran 44
DAFTAR PUSTAKA 45
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 12
Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar 30
Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa 31
Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan
Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing 34
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika Siswa
Sebelum (Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model
Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 35
Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum
(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 37
Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 38
Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siswa Selama Proses
Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing 40
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir 22
Gambar 31 Desain One Group Pretest-Posttest Design 24
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN
Kisi-Kisi Instrumen Soal
Soal Pretest dan Hasil Kerja Pretest Siswa
Soal Postest dan Hasil Kerja Posttest Siswa
Pedoman Penilaian
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa
LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN
Daftar Hadir Siswa
Data Hasil Tes Kemampuan Awal Pretest Siswa
Data Hasil Tes Belajar Posttest Siswa
Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa
LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA
Hasil Analisis Statistik Deskriptif Dan Inferensial
Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest Siswa
Hasil Analisis Data Ketuntasan Klasikal
Hasil Analisis Data Aktivitas Siswa
LAMPIRAN D
Tabel Distribusi T-Tabel
Kartu Kontrol Bimbingan Skripsi
Kartu Kontrol Penelitian
Persuratan
Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Model pembelajaran merupakan suatu kegiatan perencanaan yang
dirancang oleh guru untuk pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan
tertentu Model pembelajaran sangat penting diterapkan dalam proses
pembelajaran karena dapat membantu memperjelas prosedur hubungan serta
keadaan keseluruhan dari apa yang sudah direncanakan Menurut Joyce dan Weil
(Wati2017) terdapat beberapa alasan pentingnya model pembelajaran yaitu
pertama memperjelas hubungan fungsional diantara berbagai komponen unsur
atau elemen sistem tertentu Kedua prosedur yang akan ditempuh dalam
melaksanakan kegiatan dapat dijelaskan secara tepat Ketiga model pembelajaran
akan mempermudah para administrator untuk mengidentifikasi komponen elemen
yang mengalami hambatan jika kegiatan yang dilaksanakan tidak efektif
Keempat mengidentifikasi secara tepat cara-cara untuk mengadakan perubahan
jika pendapat ketidaksesuaian dari apa yang telah dirumuskan dan kelima yaitu
dengan dengan menggunakan model pembelajaran guru dapat menyusun tugas-
tugas siswa menjadi suatu kesuluruhan yang terpadu
Menurut Suprihatiningrum (2016143) ada dua macam alasan pentingnya
model pembelajaran yaitu pertama istilah model mempunyai makna yang lebih
luas daripada strategi metode atau prosedur Kedua model dapat berfungsi
sebagai sarana komunikasi yang penting dalam mengajar di kelas
2
Dengan memperhatikan kerangka pengetahuan di atas peneliti menarik
kesimpulan bahwa kedudukan model pembelajaran sangat penting dalam proses
pembelajaran karena dapat membantu dan memperlancar proses pembelajaran di
kelas dan proses pembelajaran akan lebih efektif dan efisien jika model
pembelajaran yang dipilih sesuai dengan materi yang akan diajarkan
Model pembelajaran sangat bermanfaat bagi guru dan siswa Bagi guru
yaitu pertama memudahkan dalam melaksanakan tugas pembelajaran berdasarkan
dengan langkah-langkah yang akan ditempuh sesuai dengan waktu tujuan
kemampuan daya serap siswa dan ketersediaan media yang ada Kedua dapat
dijadikan sebagai alat untuk mendorong aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran Ketiga memudahkan guru untuk melakukan analisis terhadap
perilaku siswa secara individu maupun kelompok dan keempat yaitu
memudahkan guru dalam menyusun bahan pertimbangan dalam merencanakan
penelitian tindakan kelas dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran
Sedangkan bagi siswa yaitu pertama memberikan kesempatan kepada siswa
untuk berperan aktif dalam kegiatan proses belajar pembelajaran Kedua dapat
memudahkan siswa untuk memahami materi pembelajaran yang diajarkan guru
Ketiga mendorong semangat belajar siswa serta ketertarikannya dalam mengikuti
proses pembelajaran secara penuh dan keempat yaitu dapat melihat atau
membaca kemampuan pribadi dikelompoknya secara objektif (Octavia 2020 15-
16)
3
Menurut Pardamean (2015) bahwa model pembelajaran bermanfaat
untuk mengefektifkan dan mengefisienkan pencapaian tujuan pembelajaran
Indikatornya adalah guru dan siswa fokus pembelajaran guru mudah mentransfer
isi pelajaran kepada siswa siswa juga mudah menangkap isi pelajaran
tersebutWaktu yang tersedia untuk satu materi secara efesien dan efektif dapat
dimanfaatkan secara maksimal Ketertarikan dan minat siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran cenderung tinggi Guru dan siswa tidak mudah bosan
membahas isi materi pelajaran
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti
dengan guru kelas IV atas nama Aminah pada tanggal 20 Juli 2020 di SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barru bahwa hasil belajar matematika siswa masih
tergolong rendah karena masih banyak siswa yang belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 70 Penyebab hasil
belajar matematika rendah yaitu siswa kurang aktif dan terlibat pada saat proses
pembelajaran berlangsung serta kurangnya semangat dan motivasi siswa dalam
menerima materi yang disampaikan oleh guru Ketika guru menjelaskan materi
sebagian siswa tidak memperhatikan karena guru belum menciptakan model
pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa kurang memahami materi yang
disampaikan oleh guru dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu kelompok
karena ketika siswa diberikan tugas kelompok hanya sebagian anggota kelompok
yang aktif mengerjakannya hanya siswa pintar saja yang aktif dalam pembelajaran
berkelompok
4
Untuk mengatasi permasalahan di atas diperlukan kreatifitas guru dalam
memilih model pembelajaran yang dapat mendorong siswa agar aktif dan terlibat
serta semangat pada saat proses pembelajaran berlangsung Adapun model yang
dimaksud yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Bagi siswa dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing dapat membantu mempermudah siswa dalam memahami
materi yang diajarkan dan melatih siswa untuk berkomunikasi bekerja sama
berfikir dan mengungkapkan ide-ide bersama anggota kelompoknya masing-
masing dalam menyelesaikan soal-soal atau permasalahan yang diberikan oleh
guru Siwa juga diharapkan dapat termotivasi semangat dan aktif dalam
pembelajaran matematika sehingga hasil belajarnya dapat meningkat Sedangkan
bagi guru melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif model
pembelajaran yang bisa digunakan pada saat mengajar
Menurut Erika dkk (2018142) bahwa teknik kancing gemerincing
merupakan teknik pembelajaran kooperatif yang dapat membantu guru mencapai
tujuan dalam proses pembelajaran secara tidak langsung mengajak siswa untuk
aktif dalam proses pembelajaran Ciri khas dari model pembelajaran ini yaitu
semua siswa diberi 2 atau 3 buah kancing sebagai syarat yang harus dikeluarkan
jika mereka ingin berbicara dan jika kancingnya habis maka siswa tersebut tidak
boleh berbicara lagi
Dalam teknik pembelajaran kancing gemerincing masing-masing anggota
kelompok memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapatnyaPenggunaan
kancing digunakan sebagai alat yang dirancang dalam model pembelajaran
5
kooperatif teknik kancing gemerincing ini dimaksudkan agar setiap siswa dapat
bertanggung jawab atas tugas yang diberikan Jadi dalam satu kelompok tidak
ada anggota kelompok yang mempunyai posisi dominan karena masing-masing
anggota kelompok mempunyai kesempatan yang sama untuk aktif dalam
pembelajaran dimana siswa yang awalnya bersifat pasif akan termotivasi dan ikut
aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga hasil belajar matematika
siswa dapat meningkat
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis penulis tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul ldquoPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid
Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas maka rumusan
masalah dalam penelitian ini yaitu ldquoApakah Ada Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika
Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-banga Kabupaten Barrurdquo
C Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini yaitu
ldquoUntuk Mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
6
D Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut
1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran
dalam pengembangan ilmu terutama yang berkaitan dengan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
2 Manfaat Praktis
a Bagi Siswa
Memberikan pengetahuan semangatdan motivasi untuk belajar
lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar yang
diperoleh dapat tercapai
b Bagi Guru
Penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing ini sangat diharapkan dapat bermanfaat bagi guru dalam
proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan keaktifan dan
pemahaman siswa sehingga tercapainya proses belajar mengajar yang
diharapkan
c Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik
kepada sekolah dalam rangka perbaikan proses dan hasil belajar siswa
d Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk
penelitian selanjutya
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A Kajian Teori
1 Hasil Belajar
a Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada diri seseorang
sebagai hasil dari peroses belajar siswa baik itu terjadi perubahan pengetahuan
pemahaman sikap dan tingkah laku kecakapan keterampilan dan kemampuan
serta perubahan aspek-aspek yang lain yang ada pada individu yang belajar
Menurut Nawawi (Fiona 201912) bahwa hasil belajar adalah tingkat
keberhasilan peserta didik yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh
dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu Adapun Menurut
Yudha (201834) bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta
didik setelah menerima pembelajaran yang meliputi aspek kognitif Hal ini
sejalan dengan pendapat Susanto (20125) bahwa hasil belajar adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah kegiatan belajar
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah skor yang diperoleh siswa setelah ia menerima proses pembelajaran
untuk mengetahui sampai dimana tingkat pemahamannya terhadap suatu materi
yang telah dipelajari berupa tes dan biasanya diwujudkan dengan nilai tertentu
Dalam penelitian ini hasil belajar yang ingin dicapai siwa yaitu terkait dengan
aspek kognitif siswa setelah ia menerima suatu materi pembelajaran
8
b Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Purwanto (Yudha 201836) bahwa faktor yang mempengaruhi
hasil belajar terdiri dari dua faktor yaitu faktor dari dalam peserta didik (intern)
yaitu fisiologi dan psikologis dan faktor dari luar (ektern) peserta didik yaitu
lingkungan dan instrumental
Hal ini sejalan dengan pendapat Djamarah (Yudha 201836-37) faktor
yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu
1) Faktor Intern
a) Faktor fisiologis adalah faktor yang terdiri dari kondisi fisiologis
kondisi panca indra
b) Faktor Psikologi adalah faktor yang terdiri dari minat kecerdasan
bakat motivasi dan kemampuan kognitif
2) Faktor Ekstern
a) Faktor lingkungan terdiri dari lingkungan alami dan lingkungan
sosial budaya
b) Faktor Instrumental terdiri dari kurikulum program sarana dan
fasilitas guru
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang
mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor intern (dalam diri) dan faktor ekstern
(luar diri) Kedua faktor tersebut saling berkaitan sehingga siswa perlu
mendapatkan perhatian terhadap keadaannya baik itu dari segi fisik psikis dan
cara belajar di sekolah
9
2 Matematika
a Pengertian Matematika
Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang diajarkan di setiap
jenjang sekolah mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga ke perguruan tinggi
Dalam tulisan Suwangsih dan Tiurlina istilah matematika berasal dari bahasa
Yunani yaitu mathematike yang artinya mempelajari Kata mathematike berasal
dari kata mathema yang memiliki arti pengetahuan atau ilmu
(knowledgescience) Selain itu kata mathematike berhubungan juga dengan kata
lain yang hampir sama yaitu mathein atau mathenein yang berarti berpikir
(Isrokrsquoatun dan Amelia Rosmala 20193)
Menurut Ruseffendi (Al-Tabany 20151) matematika adalah bahasa
simbol ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif ilmu
yang membahas tentang pola keteraturan dan struktur yang terorganisasi dimulai
dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan ke aksioma atau
postulat dan terakhir yaitu ke dalil
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika
merupakan suatu ilmu yang mempelajari bagaimana proses berpikir secara kritis
dan masuk akal untuk mendapatkan suatu kebenaran
b Ciri-Ciri Pembelajaran Matematika
Menurut Suwangsih (wandini 20198) bahwa ciri-ciri pembelajaran
matematika di SD adalah sebagai berikut
a) Pembelajaran matematika menggunakan metode spiral metode spiral ini
melambangkan adanya keterkaitan antara suatu materi dengan materi
10
lainnya Topik sebelumnya menjadi prasyarat untuk memahami topik
berikutnya atau sebaliknya
b) Pembelajaran matematika dilakukan secara bertahap Materi pembelajaran
matematika dilakukan secara bertahap yang dimulai konsep-konsep yang
sederhana menuju konsep yang lebih kompleks
c) Pembelajaran matematika menggunakan metode induktif sedangkan
matematika merupakan ilmu deduktif namun sesuai tahap perkembangan
siswa maka pembelajaran matematika di SD digunakan metode induktif
d) Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi artinya tidak
ada pertentangan antara kebenaran yang satu dengan kebenaran lainnya
Suatu pernyataan dianggap benar jika didasarkan kepada pernyataan-
pernyataan sebelumnya yang telah diterima kebenarannya
e) Pembelajaran matematika hendaknya bermakna artinya konsep
matematika tidak diberikan dalam bentuk jadi tapi sebaliknya siswalah
yang harus mengonstruksi konsep tersebut
c Tujuan Pembelajaran Matematika
Menurut Depdikbud (Wandini 201911-12) bahwa tujuan pembelajaran
matematika di Sekolah Dasar yaitu sebagai berikut
1) Mengembangkan keterampilan berhitung siswa sebagai latihan dalam
kehidupan sehari-hari
2) Menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialihgunakan melalui
kegiatan matematika
11
3) Mengembangkan kemampuan dasar matematika sebagai bekal belajar
lebih lanjut
4) Membentuk sikap logis kritis cermat kreatif dan disiplin
3 Model Pembelajaran Kooperatif
a Pengertian Model Pembelajaran
Dalam suatu proses pembelajaran diperlukan model pembelajaran yang
dapat membuat suasana belajar lebih efektif dan menyenangkan Menurut Joyce
dan Weil (Rusman 2012133) bahwa model pembelajaran adalah segala sesuatu
yang dirancang dalam membentuk kurikulum merancang bahan-bahan
pembelajaran dan membimbing proses pembelajaran di dalam kelas
Menurut Adi (Suprihatiningrum 2016142) bahwa model pembelajaran
merupakan suatu kerangka yang menggambarkan prosedur dalam
mengorganisasikan pengalaman pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam
merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran adalah suatu kegiatan perencanaan yang dirancang untuk
pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan tertentu
b Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan model
pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok-
kelompok kecil yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan
struktur kelompok yang bersifat heterogen (Rusman 2012202) Adapun
12
menurut Djamarah (2018270) bahwa pembelajaran kooperatif adalah model
pembelajaran yang dimana para siswa bekerja sama di dalam kelompok-
kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
kooperatif adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu kelompok
kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang siswa untuk saling berinteraksi
dan bekerjasa sama dengan anggota kelompoknya
c Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Menurut Ibrahim dkk (Suprihatiningrum 2016192-193) dalam
pembelajaran kooperatif terdapat 6 langkah utama atau tahapan yaitu sebagai
berikut
Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Fase Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Fase -1
Menyampaikan
tujuan pembelajaran
dan memotivasi
siswa
Guru menyampaikan
semua tujuan pelajaran
yang ingin dicapai pada
pelajaran tersebut dan
memotivasi siswa untuk
belajar
Siswa memperhatikan guru
pada saat guru menyampaikan
tujuan pembelajaran dan siswa
harus semangat untuk ikut
dalam proses pembelajaran
Fase-2
Menyajikan
informasi
Guru menyajikan
informasi kepada siswa
dengan jalan demonstrasi
atau lewat bahan bacaan
Siswa memperhatikan materi
yang disampaikan oleh guru
dan bertanya jika ada materi
yang kurang dimengerti
Fase-3
Mengorganisasikan
siswa ke dalam
kelompok-kelompok
belajar
Guru menjelaskan kepada
siswa bagaimana caranya
membentuk kelompok
belajar dan membantu
setiap kelompok agar
melakukan transisi secara
efisien
Siswa memperhatikan guru
ketika menjelaskan Setelah
guru menjelaskan tentang cara
berkelompok maka siswa
harus tahu bahwa semua
aggota kelompok memiliki
tujuan yang sama dan harus
berbagi tugas dan tanggung
jawab yang sama di antara
anggota kelompok
13
Fase-4
Membimbing
kelompok bekerja
dan belajar
Guru membimbing
kelompok-kelompok
belajar pada saat mereka
mengerjakan tugas
mereka
Siswa mengerjakan tugas
kelompok yang diberikan
dengan cara bekerja sama
dengan anggota kelompoknya
melalui bimbingan guru
Fase-5
Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil
belajar tentang materi yang
telah dipelajari atau
masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
kerjanya
Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
diskusinya
Fase-6
Memberikan
penghargaan
Guru mencari cara-cara
untuk menghargai baik
upaya maupun hasil
belajar individu dan
kelompok
Siswa harus saling mengargai
jawaban ketika jawaban
mereka berbeda setiap
kelompok dan harus
mempertanggungjawabkan
jawabannya
d Teknik-Teknik Pembelajaran Kooperatif
Menurut Huda (2017134) dalam pembelajaran kooperatif terdapat 14
teknik pembelajaran yang dapat diterapkan di dalam kelas antara lain Mencari
Pasangan Bertukar Pasangan Berpikir Berpasangan Berbagi Berkirim Salam
dan Soal Kepala Bernomor Kepala Bernomor Terstruktur Dua tinggal Dua
Tamu Keliling Kelompok Kancing Gemerincing Keliling Kelas Lingkaran
Dalam Lingkaran Luar Tari Bambu jigsaw dan Bercerita Berpasangan
Berdasarkan uraian di atas salah satu teknik pembelajaran kooperatif
yang diterapkan dalam penelitian ini adalah teknik kancing gemerincing Peneliti
memilih teknik kancing gemerincing karena dalam teknik ini siswa dapat terlibat
secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajarnya dapat
meningkat
14
4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing
a Pengertian TeknikKancing Gemerincing
Menurut Widyarty (201311) teknik kancing gemerincing merupakan
suatu model pembelajaran yang bertujuan untuk mengatasi hambatan
pemerataan kesempatan siswa yang sering mewarnai kerja kelompok dan setiap
siswa berhak mendapatkan kesempatan untuk berperan serta pada kelompoknya
masing-masing Sedangkan menurut Ulya (201932) bahwa teknik kancing
gemerincing merupakan metode yang dikembangkan oleh Spencer kagan
dimana masing-masing anggota kelompoknya mendapatkan kesempatan untuk
menyampaikan pendapat mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran
orang lain
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran teknik kancing gemerincing adalah suatu teknik pembelajaran
dimana dalam proses pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada semua
anggota kelompok untuk berpendapat
b Prosedur PelaksanaanTeknik Kancing Gemerincing
Dalam proses pembelajaran teknik kancing gemerincing terdapat
langkah-langkah model pembelajaran Menurut Huda (2011142-143) langkah-
langkah dari teknik kancing gemerincing yaitu
1) Guru menyiapkan satu kotak kecil yang berisi kancing-kancing (atau
benda-benda lainnya)
15
2) Masing-masing anggota dari setiap kelompok mendapatkan 2 atau 3 buah
kancing (jumlah kancing bergantung pada sukar tidaknya tugas yang
diberikan)
3) Setiap kali anggota selesai berbicara atau mengeluarkan pendapat ia harus
menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkannya di tengah-tengah
meja kelompok
4) Jika kancing yang dimiliki salah seorang siswa habis dia tidak boleh
berbicara lagi sampai semua rekannya menghabiskan kancingnya masing-
masing
5) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok
boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan
mengulangi prosedurnya kembali
d Kelebihan dan Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing
Menurut Ulya (201830-31) teknik kancing gemerincing memiliki
beberapa kelebihan dan kelemahan yaitu sebagai berikut
1) Kelebihan Teknik Kancing Gemerincing
a) Mengatasi hambatan pemerataan kesempatan berbicara siswa dalam
beriskusi
b) Mendorong siswa agar dapat aktif berbicara pada saat proses
pembelajaran berlangsung
c) Memberikan kesempatan bagi siswa yang tidak aktif untuk
menyampaikan pendapatnya pada saat berdiskusi sehingga siswa
16
yang tidak aktif memiliki kesempatan yang sama untuk
menyampaikan pendapatnya
2) Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing
a) Pengelolaan waktu saat persiapan dan pelaksanaan perlu
diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran terutama
dalam proses pembentukan kualitas pengetahuan siswa
b) Memerlukan waktu yang cukup lama jika guru tidak terlalu
memahami dengan baik materi yang akan diajarkan
c) Model ini susah diterapkan jika jumlah siswa terlalu banyak
5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing
Langkah-langkah yang akan di terapkan dalam penelitian ini yaitu
sebagai berikut
1) Menyiapkan bahan ajar dan media pembelajaran
2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa
3) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari
4) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5
orang siswa Kemudian membagikan soal kepada masing-masing
kelompok
5) Guru kemudian menyuruh semua anggota dari masing-masing kelompok
untuk mengerjakan tugas yang diberikan dengan cara bekerja sama
Setelah itu guru membagikan kancing berwarna kepada masing-masing
anggota kelompok Setiap anggota kelompok mendapatkan dua buah
17
kancing berwarna dan guru kemudian menjelaskan cara penggunaan
kancing yang dipegang oleh setiap siswa
6) Guru mengawasi masing-masing kelompok dan memberi bantuan kepada
kelompok jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas yang
diberikan
7) Jika tugas kelompok yang diberikan telah selesai guru meminta siswa
agar maju kedepan dengan cara menunjuk siswa yang mengacungkan
tangannya untuk menuliskan hasil kerja kelompoknya dan kelompok lain
menanggapinya apakah jawabannya sama atau tidak secara bergantian
Lakukan hal tersebut secara berulang sampai nomor dan soal yang
diberikan sudah dibahas semua
8) Siswa yang maju kedepan mengumpulkan kancingnya di tengah meja
kelompoknya
9) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok
boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan
mengulangi prosedurnya kembali
6 Kaitan Antara Model Pembelajaraan Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika
Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing menekankan
keaktifan semua anggota dalam suatu kelompok untuk menyelesaikan suatu
permasalahan yang diberikan oleh seorang guru dimana mereka saling membantu
satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan agar hasil belajar mereka bisa
meningkat secara merata Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat
18
membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih
siswa untuk bekerja sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif
dan terlibat dalam proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti
pembelajaran
Untuk tugas-tugas yang terstruktur seperti matematika diskusi jarang
dibutuhkan karena dalam tugas-tugas seperti ini biasanya sudah terdapat satu
jawaban benar Akan tetapi meskipun pembelajaran matematika yang bersifat
terstruktur tetapi model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing bisa
digunakan tergantung sejauh mana guru dapat membantu siswa memahami jenis
bantuan seperti apa yang mereka perlukan untuk mengerjakan tugas dalam suatu
kelompok
Mengingat pembelajaran kooperatif dikembangkan dari teori
konstruktivisme dimana siswa dituntut untuk mengembangkan pengetahuan awal
mereka secara mandiri agar terjadi pembelajaran yang bermakna Hal ini sejalan
dengan pembelajaran matematika yang pada dasarnya adalah penanaman konsep
Dimana dituntut pula pembelajaran yang bermakna agar konsep matematika itu
sendiri mudah dimengerti oleh siswa
B Hasil Penelitian yang Relevan
Pada bagian ini peneliti akan mengkaji penelitian yang relevan dengan
penelitian penulis Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya
diantaranya sebagai berikut
19
a) Jurnal Dwi Purwanto (2016) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa persentase observasi komunikasi matematis siwa pada
siklus I sebesar 5625 meningkat menjadi 7500 pada siklus II Rata-rata
nilai evaluasi belajar siswa pada siklus I mencapai 6990 dengan jumlah siswa
yang tuntas 21 siswa dan persentase ketuntasan 6562 meningkat menjadi
7615 pada siklus II dengan jumlah siswa yang tuntas 24 siswa dan persentase
ketuntasan 7500 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dapat
meningkatkan komunikasi matematis dan hasil belajar matematika pada siswa
kela VIII di SMP Negeri 11 Purworejo Persamaan dalam penelitian ini yaitu
sama-sama menggunakan teknik kancing gemerincing dan mata pelajaran
yang sama Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian sasaran
penelitian dan lokasi penelitian
b) Jurnal Nurul Wisna Afianti (2017) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian
ini menunjukkan presentase keaktifan belajar peserta didik pada siklus I
sebesar 617 dengan kategori cukup aktif dan persentase ketuntasan hasil
belajar peserta didik sebesar 46675 Pada siklus II persentase keaktifan
belajar peserta didik mengalami peningkatan menjadi 8609 dengan kategori
sangat aktif dan hasil belajar peserta didik juga meningkat dengan persentase
ketuntasan sebesar 8333 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat
disimpulkan bahwa keaktifan dan hasil belajar IPA melalui model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing mengalami peningkatan
Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan teknik
20
kancing gemerincing Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian
sasaran penelitian lokasi penelitian dan mata pelajaran
c) Jurnal Komang Sucipta (2018) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 1412
sedangkan nilai rata-rata pada kelompok kontrol sebesar 975 Dari uji
prasyarat data bahwa data berdistribusi normal dan memiliki varians yang
homogeny kemudian dilanjutkan dengan uji-t diperoleh thitung= 365 dan ttabel
= 201 dengan taraf signifikan 5 dan (db) 49 sehinggaH1 diterima dan H0
ditolak Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
dengan kelompok siswa yang mengikuti proses pembelajaran konvensional
pada siswa kelas V SD Negeri 3 Sangkan Gunung melalui proses
pembelajaran Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan
teknik kancing gemerincing dan jenis metode penelitian yang sama
Sedangkan perbedaannya terletak pada sasaran penelitian lokasi penelitian
dan mata pelajaran
C Kerangka Pikir
kerangka pikir merupakan bagian penelitian yang menggambarkan alur
pikir suatu penelitian Keberhasilan siswa dalam belajar dapat diukur dengan hasil
belajar yang diperoleh siswa selama mengikuti proses kegiatan pembelajaran
Pada saat proses pembelajaran berlangsung hanya sebagian siswa yang aktif dan
terlibat dalam pembelajaran Motivasi dan semangat siswa masih kurang untuk
21
belajar sehingga cepat mengalami rasa bosan dan jenuh Pada saat guru
menjelaskan materi sebagian siswa tidak memperhatikan sehingga kurang
mengerti dengan materi yang diajarkan karena model pembelajaran yang
digunakan guru kurang bervariasi dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu
kelompok Hal tersebut mengakibatkan rendahnya hasil belajar matematika siswa
Masalah tersebut merupakan gambaran secara umum tentang permasalahan yang
terdapat pada kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
Untuk memaksimalkan hasil belajar siswa salah satu model
pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses
pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat membantu siswa dalam
memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih siswa untuk bekerja
sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif dan terlibat dalam
proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti pembelajaran
Sebelum model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
diterapkan maka terlebih dahulu dilakukan tes berupa pretest dan posttest setelah
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diterapkan dalam
pembelajaran Setelah itu data dari pretest dan posttest dibandingkan lalu
dianalisis untuk mendapatkan hasil atau kesimpulan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran matematika Berdasarkan uraian tersebut dapat digambarkan bagan
kerangka pikir model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
sebagai berikut
22
Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir
Rendahnya Hasil Belajar Matematika Siswa
Kelas IV SD Inpres Banga-Banga
Pretest
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing
Posttest
Hasil Belajar
Analisis
Temuan
Siswa kurang aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran
Kurangnya semangat dan motivasi siswa untuk belajar
Model pembelajaran yang kurang bervariasi
Kerja sama dalam kelompok masih kurang
23
D Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang kajian pustaka
maupun kerangka pikir dalam penelitian ini digunakan hipotesis sebagai berikut
ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-
Banga Kabupaten Barrurdquo
Adapun hipotesis statistik dari penelitian ini yaitu
Keterangan
micro1 Rata-rata hasil belajar sebelum diberikan perlakuan
micro2 Rata-rata hasil belajar setelah diberikan perlakuan
Ho Tidak ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
H1 Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-
Banga Kabupaten Barru
Ho micro1 = micro2
H1 micro1ltmicro2
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A Rancangan Penelitian
1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimen Penelitian eksperimen adalah suatu kegiatan penelitian yang
dilakukan peneliti untuk menilai suatu perlakuan (treatment) pendidikan
terhadap suatu objek atau objek penelitian untuk menguji hipotesis Jenis
penelitian eksperimen yang digunakan adalah pre-eksperimental design
Penelitian pre-eksperimental design belum merupakan eksperimen
sungguh-sungguh karena masih terdapat variable luar yang ikut berpengaruh
terhadap terbentuknya variable dependen Jadi hasil eksperimen yang merupakan
variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen
Hal ini terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih
secara random (Sugiyono 201574)
2 Desain Penelitian
Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah one-group
pretest-postest design Pada desain ini terdapat pretest yang diberikan sebelum
postest setelah perlakuan Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut
Gambar 31 Desain One group pretest-postest
O1 X O2
Pretest Treatment Posttest
25
Keterangan
O1 Nilai pretest sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing
O2 Nilai posttest setelah dilaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran matematika teknik kancing
gemerincing
X Perlakuan berupa pembelajaran matematika melalui model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
B Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201580) Populasi
dalam penelitian ini adalah murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru yang berjumlah 10 orang
2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi misalnya karena keterbatasan dana tenaga dan
waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu
(Sugiyono 201581) Dalam teknik pengambilan sampel peneliti menggunakan
sampel jenuh Sampel jenuh merupakan teknik pengambilan sampel bila semua
26
anggota populasi digunakan Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif
kecil (Sugiyono 201585) Sampel dalam penelitian ini adalah murid kelas IV
SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru yang berjumlah 10 orang
C Definisi Operasional Variabel
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek
pengamatan penelitian Dalam penelitian ini mengkaji dua variabel yaitu ldquoModel
Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincingrdquo sebagai variabel bebas
(X) dan ldquoHasil Belajar Matematikardquo sebagai variabel terikat (Y)
1 Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing adalah suatu
model pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok dimana masing-
masing anggota kelompok mendapatkan sebuah kancing berwarna sebagai
penanda apabila mereka berpendapat Masing-masing siswa harus
bertanggungjawab atas kancing yang dimiliknya
2 Hasil belajar matematika adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah
melalui kegiatan proses pembelajaran Hasil belajar matematika siswa yang
dimaksud adalah nilai yang diperoleh siswa sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dan sesudah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diberi
(posttest)
D Instrumen Penelitian
Adapun instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
27
1 Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa
selama penelitian berlangsung Dalam hal ini peneliti mengamati aktivitas
belajar siswa selama proses berlangsungnya pembelajaran
2 Soal Tes
Tes hasil belajar matematika digunakan untuk memperoleh informasi
tentang penguasaan siswa terhadap pembelajaran matematika sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing yang
biasa disebut pretest dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing yang biasa disebut posttest Soal tes dibuat
berdasarkan materi yang diberikan selama penelitian berlangsung dengan
berdasarkan rumusan indikator pembelajaran Soal tes ini akan
dikembangkan dalam bentuk tes uraian (essay) yang berjumlah 5 soal
3 Dokumentasi
Instrumen dari dokumentasi ini adalah kamera yang digunakan untuk
mengambil beberapa gambar atau foto kegiatan dan aktivitas siswa selama
proses pembelajaran berlangsung
E Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk
mengumpulkan data penelitiannya Untuk mengumpulkan data dalam penelitian
ini dilakukan dengan cara sebagai berikut
28
1 Observasi
Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan
langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang akan diteliti
Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara pengamatan dan pencatatan
mengenai pelaksanaan pembelajaran
2 Tes
Sebelum dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing terlebih dahulu dilakukan pretest untuk mengetahui
kemampuan awal murid Setelah diberi perlakuan kemudian dilakukan
postttest untuk mengetahui kemampuan hasil belajar murid Data yang
diperoleh berdasarkan tes yang digunakan dalam proses pembelajaran
3 Dokumentasi
Dengan teknik ini peneliti memperoleh dokumen penelitian berupa
foto materi pelajaran melalui buku serta RPP Dengan foto dapat
memberikan informasi mengenai keadaan atau situasi kelas ketika peneliti
maupun siswa melaksanakan proses pembelajaran
F Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan memperhatikan jenis data yang akan
dianalisis Dalam penelitian kuantitatif seluruh data dari seluruh responden atau
sumber data lain terkumpul maka dilakukan analisis data Adapun teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
29
1 Analisis Data Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau
memberi gambaran umum data yang terkumpul selama proses penelitian dan
bersifat kuantitatif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk
mendeskripsikan seberapa besar hasil belajar pretest dan posttest yang diperoleh
siswa kelas IV sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerncing dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing Adapun langkah-langkah dalam penyusunan data
hasil pengamatan yaitu
a Hasil Belajar Siswa
1) Menghitung nilai rata-rata siswa (Mean)
= sum
(Riadi 2016)
Keterangan
= Rata-rata (Mean)
fi = Jumlah
n = Jumlah siswa
2) Menghitung persentase nilai rata-rata
P =
(Sudijono 201539)
30
Keterangan
p = Angka Persentase
f = Frekuensi yang dicari persentasenya
n = Banyaknya sampel
Dalam keperluan analisis deskriptif kriteria yang digunakan untuk
menentukan kriteria hasil belajar siswa yaitu
Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar
Ketuntasan Hasil Belajar () Kategori Hasil Belajar
0 le x ge 54 Sangat rendah
55 le x ge 64 Rendah
65 le x ge 79 Sedang
80 le x ge 89 Tinggi
90 lt x gt 100 Sangat tinggi
Sumber Depdikbud (2003)
b Analisis Aktivitas Siswa
Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil lembar observasi aktivitas
siswa yang diolah dengan teknik analisis berikut
AP = sum
sum x 100
(Trianto 2010 243)
Keterangan
AP = Nilai yang dicari
sumP = Banyaknya siswa yang melakukan akrivitas
sumF = Jumlah seluruh siswa
31
Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa
Sumber (Trianto 2010 43)
2 Analistik Statistik Inferensial
Analisis statistik inferensial dilakukan untuk menguji hipotesis
penelitian dengan menggunakan uji-t Untuk menguji hipotesis penelitian
mengenai perbedaan hasil belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran
matematika sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing diuji dengan t-tes dengan taraf signifikan α = 005
atau bertaraf 5 Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti
menggunakan teknik statistik t (uji-t) dengan tahap sebagai berikut
radicsum
(Arikunto 2013349)
Keterangan
Md = Mean perbedaan mean pretest dan posttest
X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)
X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)
d = Devisi masing-masing subjek
sum = Jumlah kuadrat deviasi
N = Jumlah subjek pada sampel
Ketuntasan Hasil Belajar () Kriteria
0 le x ge 25 Kurang Baik
26 le x ge 50 Cukup Baik
51 le x ge 75 Baik
76 lt x gt 100 Sangat Baik
32
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut
a Mencari harga ldquoMdrdquo dengan menggunakan rumus
Md = sum
(Arikunto 2013350)
Keterangan
Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest
sumd = Jumlah dari gain (pretest-posttest)
N = Subjek pada sampel
b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus
sum = sumd ndash sum
(Arikunto 2013351)
Keterangan
sum = Jumlah kuadrat deviasi
sumd = Jumlah dari gain (pretest-postest)
N = Subjek pada sampel
c Menentukan harga dengan rumus
radicsum
(Arikunto 2013349)
Keterangan
Md = Mean perbedaan mean pre-test dan pos-test
X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)
X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)
33
d = Devisi masing-masing subjek
sum = Jumlah kuadrat deviasi
N = Jumlah subjek pada sampel
d Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan
Kaidah pengujian signifikan
1) Jika maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti pengunaan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
2) Jika maka H0 diterima dan H1 ditolak berarti pengunaan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing tidak
berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
e Menentukan harga
Mencari mengunakan table distribusi t dengan taraf
signifikan α = 005 dan d k = N‒1
f Membuat Kesimpulan apakah model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas
IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif dimaksudkan untuk memperoleh gambaran
mengenai ketuntasan hasil belajar matematika murid yang meliputi sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) serta hasil observasi aktivitas siswa selama proses
pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Deskripsi masing-masing hasil analisis tersebut diuraikan sebagai berikut
a Deskripsi Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan Setelah
(Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing
Dari hasil analisis deskriptif yang disajikan pada lampiran C maka skor
hasil belajar siswa sebelum (Pretest) dan setelah (Posttest) diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing pada siswa kelas IV SD
Inpres Banga-Banga materi pecahan senilai dapat dilihat pada tabel 41 berikut
Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest)
dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif
Teknik Kancing Gemerincing
Statistik Pretest Posttest
Ukuran Sampel 10 10
Skor Ideal 100 100
Skor Rata-rata 609 807
Skor Tertinggi 81 100
Skor Terendah 36 60
Rentang Skor 45 40
Sumber Data Olah Lampiran C
34
35
Pada Tabel 41 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata skor hasil belajar
matematika siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (pretest) adalah 609 dan setelah diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) adalah 807 dari
skor ideal 100 Skor yang dicapai siswa tersebar dari skor terendah pretest 36 dan
skor terendah posttest 60 Skor tertinggi yang dicapai siswa pada pretest adalah 81
dan posttest adalah 100 dengan rentang skor pretest 45 dan posttest 40 Jika skor
hasil belajar matematika sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke
dalam lima kategori maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang
ditunjukkan pada Tabel 42 berikut
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika
Siswa Sebelum (Pretest) dan Sesudah (Posttest) Diterapkan Model
Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
No
Skor
Kategori
Pretest Posttest
F Persentase
()
F Persentase
()
1 0 le x le 54 Sangat Rendah 3 30 0 0
2 55 le x le 64 Rendah 4 40 2 20
3 65 le x le 79 Sedang 1 10 2 20
4 80 le x le 89 Tinggi 2 20 4 40
5 90 le x le 100 Sangat Tinggi 0 0 2 20
Jumlah 10 100 10 100
Sumber Hasil tes siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
Pada Tabel 42 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dari 10 siswa kelas
IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru terdapat 3 orang siswa (30) yang
memperoleh skor pada kategori sangat rendah 4 orang siswa (40) yang
memperoleh skor kategori rendah 1 orang siswa (10) yang memperoleh skor
36
kategori sedang dan 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori tinggi
serta tidak ada siswa (0) yang memperoleh skor kategori sangat tinggi
Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) dari 10 siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru terdapat 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor pada kategori rendah
2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori sedang 4 orang siswa (40)
yang memperoleh skor kategori tinggi dan 2 orang siswa (20) yang
memperoleh skor kategori sangat tinggi
Skor rata-rata hasil belajar siswa sebelum diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) sebesar 609 dikonversi ke dalam
5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil belajar matematika siswa umumnya
berada pada kategori rendah Sedangkan skor rata-rata hasil belajar siswa setelah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)
sebesar 807 dikonversi ke dalam 5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil
belajar matematika siswa umumnya berada pada kategori tinggi
Selanjutnya untuk melihat persentase ketuntasan hasil belajar matematika
siswa sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dapat dilihat pada Tabel 43
berikut
37
Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum
(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Skor
Kategori
Pretest Posttest
F Persentase
()
F Persentase
()
0 le x ˂ 70 Tidak Tuntas 7 70 2 20
70 le x le 100 Tuntas 3 30 8 80
Jumlah 10 100 10 100
Sumber Perolehan nilai siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru
Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila memiliki skor
paling sedikit 70 Dari Tabel 43 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) jumlah siswa yang
tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 7 orang siswa
(70) dan siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 3
orang siswa (30) Dari deskripsi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
matematika siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70
Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) jumlah siswa yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan
minimal individual adalah 2 orang siswa (20) dan siswa yang memenuhi kriteria
ketuntasan minimal individual adalah 8 orang siswa (80) Berdasarkan deskripsi
di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru setelah diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria
ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70
38
b Deskripsi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa
Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika materi
pecahan senilai dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing selama 2 kali pertemuan secara singkat dapat dilihat pada Tabel 47
sebagai berikut
Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siwa Selama Proses Pembelajaran Dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
() I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsun
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
Sumber Data Olah Lampiran C
39
1) Persentase rata-rata siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar
berlangsung sebanyak 100
2) Persentase rata-rata siswa yang memperhatikan guru pada saat proses
pembelajaran berlangsung sebanyak 80
3) Persentase rata-rata siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari
teman-temannya sebanyak 85
4) Persentase rata-rata siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran
berlangsung sebanyak 80
5) Persentase rata-rata siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing 80
6) Persentase rata-rata siswa yang bekerja sama dengan teman kelompoknya
sebanyak 90
7) Persentase rata-rata siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil
kerja kelompoknya sebanyak 90
8) Persentase rata-rata siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung sebanyak 80
9) Persentase rata-rata siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban sebanyak 85
10) Persentase rata-rata siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran sebanyak 75
Jika rata-rata skor aktivitas saat diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke dalam lima kategori
40
maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang ditunjukkan pada Tabel
45 berikut
Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siwa Selama Proses
Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing
Ketuntasan Hasil Belajar ( ) Kriteria F Persentase ()
0 le x ge 25 Kurang Baik 0 0
26 le x ge 50 Cukup Baik 0 0
51 le x ge 75 Baik 1 10
76 le x ge 100 Sangat Baik 9 90
Pada Tabel 45 di atas dapat dilihat bahwa persentase aktivitas siswa
melalui penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
terdapat 10 aspek yang diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa
yang berada pada kategori kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas
(10) yang berada pada kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada
pada kategori sangat baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga
aktivitas siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing berada pada kategori sangat baik
2 Hasil Analisis Inferensial
Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis Sesuai
dengan hipotesis penelitian yakni ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika
Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo Maka teknik
yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik statistik
inferensial dengan menggunakan uji-t
41
Berdasarkan analisis data yang diuraikan (lampiran C) terlihat bahwa
pada siswa kelas IV SD Inpres BangandashBanga Kabupaten Barru sebesar
1767 Berdasarkan tersebut dapat dibandingkan dengan nilai
menggunakan tabel distribusi t dengan taraf signifikan α = 005 (tabel terlampir)
dan db = N-1 = 9 maka diperoleh = 1833 Setelah diperoleh 1767 dan
= 1833 maka diperoleh ˃ atau 1767 ˃ 1833 sehingga dapat
disimpulkan bahwa ditolak dan diterima Hal ini berarti bahwa terdapat
pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap
hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru
B Pembahasan
Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian di kelas IV SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barru yang jumlah siswanya yaitu 10 orang Desain
penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest design yang hanya
melibatkan satu kelompok yaitu kelompok eksperimen dimana diberikan tes awal
berupa pretest sebelum treatment atau perlakuan dan akhir pembelajaran
diberikan posttest Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan perlakuan
berupa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing Untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing terhadap materi pembelajaran matematika pada siswa yaitu melalui
hasil test (pretest dan posttest) yang diberikan sebelum dan sesudah perlakuan
kemudian dianalisis menggunakan perhitungan manual
42
Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar matematika siswa sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
menunjukkan bahwa terdapat 3 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang
siswa atau 30 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
dan 7 orang siswa atau 70 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 609 Dengan kata lain hasil belajar
matematika pada siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (pretest) masih tergolong rendah dan tidak memenuhi
kriteria ketuntasan klasikal
Selanjutnya hasil analisis data hasil belajar siswa matematika setelah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)
menunjukkan bahwa terdapat 8 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang
siswa atau 80 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
dan 2 orang siswa atau 20 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 807 Dengan kata lain hasil belajar
matematika pada siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria ketuntasan klasikal
Hasil pengamatan persentase aktivitas siswa melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terdapat 10 aspek yang
diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa yang berada pada kategori
kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas (10) yang berada pada
kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada pada kategori sangat
baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga aktivitas siswa setelah
43
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berada
pada kategori sangat baik
Hasil analisis statistik inferensial yang dimaksud adalah pembahasan
terhadap hasil pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya dengan
menggunakan rumus uji-t diketahui bahwa nilai = 1767 dan = 1833
maka diperoleh atau 1767 gt 1833 sehingga dapat disimpulkan
bahwa Ho ditolak dan H1 diterima
Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial yang
diperoleh ternyata cukup mendukung teori yang telah dikemukakan pada kajian
pustaka Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ldquoModel Pembelajaran
kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas V SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
44
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan
yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berpengaruh
terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga
Kabupaten Barru
B Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini maka
peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut
1 Bagi siswa diharapkan lebih aktif semangat kreatif dan dapat
mengembangkan diri dalam pelajaran
2 Bagi guru diharapkan bisa menerapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing dalam pembelajaran matematika agardapat
membangkitkan minat keingintahuan motivasi dan keberanian murid dalam
menjawab pertanyaan pada saat proses pembelajaran berlangsung
3 Bagi peneliti diharapkan mampu mengembangkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing ini pada mata pelajaran lain demi
tercapainya tujuan yang diharapkan
45
DAFTAR PUSTAKA
Afianti Nurul Wisma Sulastry Taty Alimin 2017 Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan
Keakifan Dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X Mia 3 SMAN 1
Bontomarannu Jurnal Nalar Pendidikan 5 (2) 550 (httpsojsunm
acidnalararticleview4869 diakses pada tanggal 2 Februari 2020)
Al-Tabany T I B 2015 Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif
dan Kontekstual Konsep Landasan dan Implementasinya pada
Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik IntegratifTKI) Jakarta Prenada
media Group
Arikunto Suharsimi 2013 Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik
Jakarta PT Rineka Cipta
Djamarah Syaiful Bahri 2018 Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif
Jakarta PT Rineka Cipta
Erika Dini Sumardi Rosarina 2018 Pengaruh Model Cooperative Learning
Tipe Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pembelajaran
IPS SD Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar5(1)
142(httpsejournalupieduindexphppedadidaktikaarticleview7270
diakses pada tanggal 7 Maret 2020)
Fiona Firda 2019 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Peseta Didik Tema Panas dan
Perpindahannya Kelas V SD Negeri 3 Talangpadang Kabupaten
Tanggamus Skripsi Tidak Diterbitkan Bandar Lampung Universitas
Lampung (httpdigilibunilaacidideprint57215 diakses pada tanggal 8
Februari 2020)
Huda Miftahul 2017 Cooperative Leraning Metode Teknik Struktur dan Model
Terapan Yogyakarta Pustaka Belajar
Isrokrsquoatun Rosmala Amelia 2019 Model-Model pembelajaran Matematika
Jakarta PT Bumi Aksara
Octavia Shilphy A 2020 Model-Model PembelajaranYogyakarta CV Budi
Utama
Pardamean Toto 2015 Model Pembelajaran Untuk Efesiensi Dan Efektivitas
Pembelajaran (httpswwwkompasianacomtotopardamean550b2351a3
3311b2142e396emodel-pembelajaran-untuk-efisiensi-dan-efektivitas-pem
belajaran) Diakses pada tanggal 26 Juni 2015
46
Purwanto Dwi 2016 Meningkatkan Komunikasi Matematis Dan Hasil Belajar
Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Jurnal Pendidikan Matematika 21(3) 245 (httpejournal
umpwracidindexphpekuivalenarticleview30072844 diakses pada
tanggal 2 Februari 2020)
Puspita G I Monawati amp Elly R (2017) Korelasi Persepsi Siswa Terhadap
Pembelajaran Matematika Dengan Hasil Belajarnya Di Kelas V Sd Negeri
I Pagar Air Aceh Besar Jurnal ilmiah pendidikan guru sekolah dasar 2
92 (httpswwwneliticomidpublications188711korelasi-siswa-terhada
p-pembelajaran-matematika-dengan-hasil-belajarnya diakses pada tanggal
3 Februari 2020)
Riadi E 2016 Statistika Penelitian (Analisis Manual Dan IBM SPSS)
Yogyakarta Penerbit Andi
Rusman 2012 Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Sucipta Komang Japa Gusti Ngurah Margunayasa Gede 2018 Pengaruh
Model Pembelajaran Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar IPA
Kelas V Jurnal Mimbar Ilmu 23 (3) 208 (httpsejournalun dikshaac
idindexphpMIarticleview164370 diakses pada tanggal 21 Februari
2020)
Sudijono Anas 2015 Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Sugiyono 2015 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Suprihatiningrum Jamil 2016 Strategi Pembelajaran Teori amp Aplikasi
Jogjakarta Ar-Ruzz Media
Trianto (2010) Model Pembelajaran Terpadu Jakarta Bumi Aksara
Ulya Zulfa 2019 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemerincing Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Pada
siswa Kelas II SDI Nailul Falah Sukorejo-Pasuruan Skripsi Tidak
Diterbitkan Surabaya Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
(httpdigilibuinsbyacidideprint33077 diakses pada tanggal 21
Februari 2020)
47
Wati Irma 2017 Pentingnya Media Dan Model Pembelajaran Dalam proses
Mengajar (httpsmetrojambicomread2017102726042pentingnya-me
diadan-model-pembelajaran-dalam-proses-mengajar Diakses pada tanggal
3 Juli 2020)
Wandini Rora Rizki 2019 Pembelajaran Matematika Untuk Calon Guru MISD
CV Medan Widya Puspita
Widyarty Z 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemeincing Terhadap Hasil dan Minat Belajar Matematika Siswa Kelas
VII SMP Dwi SejahteraPekan Baru Skripsi Tidak Diterbitkan Pekan
Baru Universitas Islam Negeri Sultan Syarif kasim (httprepositoryuin
suskaaciidideprint2150 diakses 9 Februari 2020)
Yudha Rahmat Putra 2018 Motivasi Berprestasi amp Disiplin Peserta Didik Serta
Hubungannya dengan Hasil Belajar Pontianak Yudha English Gallery
L
A
M
P
I
R
A
N
LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN
KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI
SOAL PRETEST DAN HASIL KERJA PRETEST SISWA
SOAL POSTTEST DAN HASIL KERJA POSTTEST SISWA
PEDOMAN PENILAIAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI
Kompetensi Dasar Indikator Nomor
Soal
Jumlah
Soal
31 Menjelaskan pecahan-
pecahan senilai
dengan gambar dan
model konkret
311 Menunjukkan pecahan
senilai
1 dan 2
2
312 Menuliskan contoh
pecahan senilai
3 1
41 Mengidentifikasi
pecahan-pecahan
senilai dengan gambar
dan model konkret
411 Menentukan pecahan
senilai dengan cara
mengalikan pembilang
dan penyebut dengan
angka yang sama
4 1
412 Menentukan pecahan
senilai dengan cara
membagi pembilang
dan penyebut dengan
angka yang sama
5 1
Jumlah Soal 5
SOAL PRETEST
Nama
Kelas
1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar
a
b
2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan
3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari
4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
HASIL KERJA PRETEST SISWA
SOAL POSTTEST
Nama
Kelas
1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar
a
b
2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan
3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari
4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
HASIL KERJA POSTTEST SISWA
PEDOMAN PENILAIAN
PRETEST
Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot
1 a
dan
b
dan
20
2
10
3 Pecahan yang senilai dengan
yaitu
dan
10
4 a
=
b
c
30
5 a
=
=
b
=
=
c
=
=
30
Jumlah 100
Panduan Penilaian Skor
x 100 = Nilai
POSTTEST
Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot
1 a
dan
b
dan
20
2
10
3 Pecahan yang senilai dengan
yaitu
dan
10
4 d
=
e
f
30
5 a
=
=
b
=
=
c
=
=
30
Jumlah 100
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan SD Inpres Banga-Banga
Mata Pelajaran Matematika
Kelas Semester IVGanjil
Tahun Pelajaran 20202021
Materi Pokok Pecahan Senilai
Alokasi Waktu 2 (35x2)
Pertemuan 2x Pertemuan
A Kompetensi Inti
1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya
2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan
tetangganya serta cintah tanah air
3 Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati
(mendengar melihat membaca) dan menanya berdasarkan ingin tahu
tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya dan benda-
benda yang dijumpainya di rumah di sekolah dan tempat bermain
4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis
dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat
dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia
B Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
31 Menjelaskan pecahan-pecahan
senilai dengan gambar dan
model konkret
312 Menunjukkan pecahan senilai
313 Menuliskan contoh pecahan
senilai
41 Mengidentifikasi pecahan- 411 Menentukan pecahan senilai
pecahan senilai dengan gambar
dan model konkret
dengan cara mengalikan
pembilang dan penyebut
dengan angka yang sama
412 Menentukan pecahan senilai
dengan cara membagi
pembilang dan penyebut
dengan angka yang sama
C Tujuan Pembelajaran
1 Siswa dapat menunjukkan pecahan senilai dengan tepat
2 Siswa dapat menuliskan contoh pecahan senilai dengan tepat
3 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan mengalikan pembilang
dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat
4 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan membagi pembilang
dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat
Karakter siswa yang diharapkan Religius Nasionalis Mandiri
Gotong Royong dan Integritas
D Materi Pembelajaran
1 Pengertian pecahan senilai
2 Contoh pecahan senilai
3 Mencari pecahan senilai dengan cara
a Mengalikan pembilang dan penyebut dengan angka yang sama
b Membagi pembilang dan penyebut dengan angka yang sama
E Pendekatan Model dan Metode Pembelajaran
Pendekatan Saintifik
Model Pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Metode Ceramah diskusi tanya jawab penugasan
F Media Pembelajaran
1 Gambar-gambar
2 Kancing baju warna-warni
G Sumber Belajar
1 Buku guru dan siswa matematika kelas IV
2 Buku petunjuk guru matematika kelas IV
3 Modulbahan ajar
4 Internet
5 Modul lain yang relevan
H Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran Alokasi Waktu
Pendahuluan Guru mengajak siswa untuk berdorsquoa
menurut agama dan keyakinan masing-
masing Religius
Siswa menyanyikan lagu wajib
Indonesia Raya Nasionalis
Guru melakukan komunikasi tentang
kehadiran siswa dengan mengabsen
Communication
Guru menyiapkan kesiapan psikis dan
fisik siswa
Pemberian motivasi kepada siswa
dengan melakukan tepuk semangat
bersama-sama
Guru memberikan apersepsi kepada
siswa
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
Communication
Guru melakukan tanya jawab yang
berhubungan dengan materi
Communication
10 Menit
Inti Mengamati
Guru menjelaskan mengenai materi
yang akan dibahas
Siswa memperhatikan penjelasan
guru
Guru membagi siswa menjadi 2
kelompok yang beranggotakan 5
orang siswa 1 kelompok untuk
berdikusi dengan teknik kancing
gemerincingCollaboration
Siswa mendengarkan penjelasan guru
tentang maksud dari teknik kancing
gemerincing
Siswa mengamati gambar yang
diperlihatkan guru kemudian guru
menyuruh siswa dalam kelompok
bersama-sama mengamati gambar
tersebut lalu menyebutkan pecahan
yang terdapat pada gambar dan
apakah senilai atau tidak
Siswa menjawab setiap pertanyaan
yang diberikan oleh guru Mandiri
Guru memberikan penguatan tentang
konsep pecahan senilai kepada siswa
Guru memberikan penjelasan kepada
siswa mengenai cara mencari pecahan
senilai dengan mengalikan atau
membagi pembilang dan penyebut
yang sama
Menanya
Siswa menanyakan materi yang
tidak dipahami pada guru
Mengumpulkan Data
siswa yang telah dikelompokkan
tadi mengumpulkan informasi
berdasarkan materi yang telah di
pelajari
Siswa mengerjakan lembar kerja
kelompok yang sudah dibagikan
oleh guru secara berkelompok
Gotong Royong
Mengasosiasi
Guru mengawasi masing-masing
kelompok dan memberi bantuan
kepada kelompok jika mengalami
kesulitan dalam mengerjakan tugas
yang diberikan Communication
Mengkomunikasikan
Guru memberikan kesempatan pada
tiap kelompok untuk menyampaikan
hasil diskusi kelompok
Communication
perwakilan salah satu kelompok yang
dipilih oleh guru mempresentasikan
hasil diskusinya dengan
kelompoknya
Setiap siswa yang maju kedepan
mengumpulkan kancingnya di tengah
meja kelompoknya
180 Menit
Setiap siswa mempunyai 2 kancing
ditangannya dalam artian setiap siswa
mempunyai kesempatan untuk
bertanya dan menanggapi kepada
kelompok lain
Jika kancing yang dimiliki seorang
siswa habis dia tidak boleh berbicara
lagi sampai temannya menghabiskan
kancing mereka
Jika semua kancing sudah habis
sedangkan tugas belum selesai
kelompok boleh mengambil
kesepakatan untuk membagi-bagi
kancing lagi dan mengulangi
prosedurnya kembali
Guru menanggapi dan memberikan
penguatan dengan menyampaikan
jawaban benar
Guru memberikan penghargaan
kepada setiap kelompok
Penutup Siswa diberi kesempatan untuk
bertanya apa yang mereka belum
pahami
Guru memberikan soal sebagai bentuk
evaluasi kepada siswa yang dikerjakan
secara individu untuk mengetahui
pemahaman konsep siswa Mandiri
Setelah semua selesai mengerjakan
soal hasil pekerjaan siswa
dikumpulkan dan guru memeriksa
hasil pekerjaan tersebut Mandiri
Siswa dan guru melakukan refleksi
kegiatan dengan cara meminta siswa
mengungkapkan perasaan dan
pendapatnya mengenai kegiatan
pembelajaran pada hari ini serta
materi apa saja yang telah dipelajari
Integritas
Untuk memotivasi siswa sebelum
pulang bersama-sama melakukan
tepuk semangat Communication
Sebelum pulang siswa berdoa
bersama-sama dipimpiin oleh ketua
kelas Religius
10 Menit
I Penilaian
1 Jenis penilaian Penilaian pengetahuan
Teknik penilaian Tes
Rubrik Penilaian Pemahaman Konsep Pecahan Senilai
No
Indikator
Pemahaman
Konsep
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Kriteria
Skor
1 Menyatakan
ulang sebuah
pecahan
a Menunjukkan
Pecahan Senilai
b Menuliskan
contoh pecahan
senilai
Menuliskan kalimat
matematika dengan
benar
10
menuliskan sebagian
kalimat matematika
5
Menuliskan jawaban
tapi salah
1
Tidak mengisi jawaban 0
2 Menyajikan
konsep dalam
bentuk
representasi
matematis
a Menggambarkan
bentuk yang
mewakili
pecahan
Menggambar bentuk
yang mewakili pecahan
sesuai dengan
bilangannya
10
Menggambar bentuk
yang mewakili pecahan
namun tidak sesuai
dengan bilangannya
5
Menggambar bentuk
yang mewakili tapi
salah
1
Tidak menggambar
bentuk yang mewakili
pecahan
0
b Menyatakan
pecahan dari
sebuah gambar
Menyatakan pecahan
yang sesuai dengan
gambar
10
Menyatakan pecahan
tetapi tidak sesuai
dengan gambar
5
menyatakan gambar
dan pecahan yang tidak
sesuai
1
Tidak menyatakan
pecahan yang sesuai
dengan gambar
0
3 Menggunakan
prosedur atau
operasi
tertentu
a Menentukan
pecahan senilai
dengan
mengalikan
Melakukan operasi
hitung dengan
mengalikan penyebut
dan pembilang dengan
10
pembilang dan
penyebut dengan
angka yang sama
angka yang sama
dengan tepat
Melakukan operasi
hitung dengan
mengalikan penyebut
dan pembilang dengan
angka yang sama tetapi
belum tepat
5
Melakukukan operasi
hitung tetapi salah
1
Tidak melakukan
operasi hitung
0
b Menentukan
pecahan senilai
dengan membagi
pembilang dan
penyebut dengan
angka yang sama
Melakukan operasi
hitung dengan
membagi penyebut dan
pembilang dengan
angka yang sama
dengan tepat
10
Melakukan operasi
hitung dengan
membagi penyebut dan
pembilang dengan
angka yang sama tetapi
belum tepat
5
Melakukukan operasi
hitung tetapi salah
1
Tidak melakukan
operasi hitung
0
Nilai akhir siswa =
x 100
2 Jenis penilaian Penilaian sikap
Teknik penilaian Non tes
No Nama
Perubahan Tingkah Laku
Disiplin Jujur Percaya Diri
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
Dst
Keterangan
K (Kurang) 1 C (Cukup) 2 B (Baik) 3 SB (Sangat Baik) 4
3 Jenis penilaian Penilaian keterampilan
Teknik penilaian Non tes
Rubrik Penilaian Kinerja Menyelesaikan Masalah Pecahan Senilai
No Nama Kriteria Penilaian
Kerja Sama Ketepatan Kejelasan
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1
2
3
Keterangan
Skor 4 Sangat baik Skor 2 Cukup
Skor 3 Baik Skor 1 Perlu bimbingan
Barru 21 September 2020
Mengetahui
Guru Kelas 4 Mahasiswa
Aminah SPd Lismayanti
NIP NIM 105401113516
Kepala SD Inpres Banga-Banga
Abdul Latif SPd MPd
NIP 19690412 200005 1 001
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS IV SD
INPRES BANGA-BANGA KABUPATEN BARRU
No Aktivitas Siswa
1 Siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar berlangsung
2 Siswa yang memperhatikan guru pada saat proses pembelajaran
berlangsung
3 Siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari teman-
temannya
4 Siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung
5 Siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing
6 Siswa yang bekerja sama dengan teman kelompok
7 Siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil
diskusinya
8 Siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
9 Siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan menambahkan
jawaban
10 Siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir pembelajaran
LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN
DAFTAR HADIR SISWA
DATA HASIL KEMAMPUAN AWAL PRETEST SISWA
DATA HASIL TES BELAJAR POSTTEST SISWA
DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
DAFTAR HADIR SISWA KELAS IV SD INPRES BANGA-BANGA
KABUPATEN BARRU
No Nama Siswa LP Pertemuan
1 2 3 4
1 Adelia p
P
R
E
T
E
S
T
radic radic
P
O
S
T
T
E
S
T
2 Akbar L radic radic
3 Aulifiah P radic radic
4 Irwansyah L radic radic
5 Muhammad Faiz Paki L radic radic
6 Muh Revan Anugrah L radic radic
7 Muhammad Takwin L radic radic
8 Nabila Zahira P radic radic
9 Nurhalisa P radic radic
10 Nurul Hidayat P radic radic
Keterangan
radic = Hadir
S = Sakit
A = Alfa
I = Izin
Jumlah siswa
Laki-laki 5 orang
Perempuan 5 orang
Banga-Banga September 2020
Peneliti
Lismayanti
Nim105401113516
DATA HASIL BELAJAR SISWA SEBELUM DITERAPKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING
(PRETEST)
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Adelia 63 Tidak Tuntas
2 Akbar 64 Tidak Tuntas
3 Aulifiah 81 Tuntas
4 Irwansyah 80 Tuntas
5 Muhammad Faiz Paki 36 Tidak Tuntas
6 Muh Revan Anugrah 59 Tidak Tuntas
7 Muhammad Takwin 74 Tidak Tuntas
8 Nabila Zahira 40 Tuntas
9 Nurhalisa 51 Tidak Tuntas
10 Nurul Hidayat 61 Tidak Tuntas
Jumlah 609
Rata-rata 609
Kategori Rendah
DATA HASIL TES BELAJAR SISWA SETELAH DITERAPKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING
(POSTTEST)
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Adelia 88 Tuntas
2 Akbar 79 Tuntas
3 Aulifiah 100 Tuntas
4 Irwansyah 100 Tuntas
5 Muhammad Faiz Paki 60 Tidak Tuntas
6 Muh Revan Anugrah 82 Tuntas
7 Muhammad Takwin 88 Tuntas
8 Nabila Zahira 59 Tidak Tuntas
9 Nurhalisa 70 Tuntas
10 Nurul Hidayat 81 Tuntas
Jumlah 807
Rata-rata 807
Kategori Tinggi
DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK
KANCING GEMERINCING
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
()
I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA
HASIL ANALISIS STATISTIK DAN INFERENSIAL
HASIL ANALISIS NILAI PRETEST DAN POSTTEST SISWA
HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL
HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA
HASIL ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF DAN INFERENSIAL
A Hasil Analsis Statistik Deskriptif
Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Pretest
X F FX
81 1 81
80 1 80
74 1 74
64 1 64
63 1 63
61 1 61
59 1 59
51 1 51
40 1 40
36 1 36
Jumlah 10 609
Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 609
sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai
rata-rata (mean) sebagai berikut
= sum
=
= 609
Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Posttest
X F FX
100 2 200
88 2 176
82 1 82
81 1 81
79 1 79
70 1 70
60 1 60
59 1 59
Jumlah 10 807
Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 807
sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai
rata-rata (mean) sebagai berikut
= sum
=
= 807
Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest
No X1 (Pretest) X2 (Posttest) d = X2 - X1 dsup2
1 63 88 25 625
2 64 79 15 225
3 81 100 19 361
4 80 100 20 400
5 36 60 24 576
6 59 82 23 529
7 74 88 14 196
8 40 59 19 361
9 51 70 19 361
10 61 81 20 400
Jumlah 198 4034
B Hasil Analisis Statistik Inferensial
Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut
a Mencari harga ldquoMDrdquo dengan menggunakan rumus
Md = sum
= 198
b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus
sum = sum sum
= 4034- 39204
= 1136
c Menentukan Harga tHitung
t =
radicsum
t =
radic
t =
radic
t =
radic
t =
t = 1767
d Menentukan Harga
Untuk mencari tTabel peneliti menggunakan tabel distribusi t
dengan taraf signifikan = 10 ndash 1 = 9 maka
diperoleh t005 = 1833
Setelah diperoleh tHitung = 1767 dan ttabel = 1833 maka tHitung gt
ttabel atau atau 1767 gt 1833 Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho
ditolak dan H1 diterima Ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap hasil belajar
matematika murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL
1 PRETEST
Ketuntasan belajar klasikal =
=
x 100
= 30
2 POSTTEST
Ketuntasan belajar klasikal =
=
x 100
= 80
HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TEKNIK KANCING GEMERINCING
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
()
I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
Mengukur persentase keberhasilan aktivitas Siswa
Keberhasilan aktivitas siswa =
=
= 845
LAMPIRAN D
TABEL DISTRIBUSI T-TABEL
KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI
KARTU KONTROL PENELITIAN
PERSURATAN
DOKUMENTASI
TABEL DISTRIBUSI T-TABEL
Dk 025 010 005 002 001 0005
1 1000 3078 6314 12706 31821 63657
2 0816 1886 2920 4303 6965 9925
3 0765 1638 2353 3182 4541 5841
4 0741 1533 2132 2766 3747 4604
5 0727 1476 2015 2571 3365 4032
6 0718 1440 1943 2447 3143 3707
7 0711 1415 1895 2365 2998 3499
8 0706 1397 1860 2306 2896 3355
9 0703 1383 1833 2262 2821 3250
10 0700 1372 1812 2228 2764 3169
11 0697 1363 1796 2201 2718 3106
12 0695 1356 1782 2178 2681 3055
13 0694 1350 1771 2160 2650 3012
14 0692 1345 1761 2145 2624 2977
15 0691 1341 1753 2132 2623 2947
16 0690 1337 1746 2120 2583 2921
17 0689 1333 1740 2110 2567 2898
18 0688 1330 1734 2101 2552 2878
19 0688 1328 1729 2093 2539 2861
20 0687 1325 1725 2086 2528 2845
21 0686 1323 1721 2080 2518 2831
22 0686 1321 1717 2074 2508 2819
23 0685 1319 1714 2069 2500 2807
24 0685 1318 1711 2064 2492 2797
25 0684 1316 1708 2060 2485 2787
26 0684 1315 1706 2056 2479 2779
27 0684 1314 1073 2052 2473 2771
KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI
KARTU KONTROL PELAKSANAAN PENELITIAN
PERSURATAN
DOKUMENTASI
Gambar 1 Pemberian Pretest
Gambar 2 Pembagian Kancing Pada Masing-Masing Anggota Kelompok
Gambar 3 Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Gambar 4 Pemberian Posttest
RIWAYAT HIDUP
Lismayanti Dilahirkan di Banga-Banga pada tanggal 14
Agustus 1998 dari pasangan Ayahanda Cagga dan Ibunda
Marni Anak pertama dari dua bersaudara Penulis masuk
sekolah dasar pada tahun 2004 di SD Inpres Banga-Banga dan
tamat pada tahun 2010 tamat di SMP Negeri 4 Barru pada
tahun 2013 dan tamat di SMK Negeri 1 Barru pada tahun 2016 Pada tahun yang
sama (2016) penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang ada di
Makassar yaitu Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) dan
mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) pada Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Atas berkat yang Maha Kuasa penulis
berhasil menyelesaikan seluruh mata kuliah yang diprogramkan dan semua itu
dilakukan dengan semangat dan usaha yang tinggi untuk mendapatkannya
xi
mudahan skripsi ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca terutama bagi diri
pribadi penulis Amin Yaa Rabbal Alamiinn
Makassar Oktober 2020
Penulis
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING iii
SURAT PERNYATAAN iv
SURAT PERJANJIAN v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN vi
ABSTRAK vii
KATA PENGANTAR viii
DAFTAR ISI xii
DAFTAR TABEL xiv
DAFTAR GAMBAR xv
DAFTAR LAMPIRAN xvi
BAB I PENDAHULUAN 1
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 5
C Tujuan Penelitian 5
D Manfaat Penelitian 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA 7
A Kajian Teori 7
1 Hasil Belajar 7
2 Matematika 9
3 Model Pembelajaran Kooperatif 11
xiii
4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing 14
5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing 16
6 Kaitan Antara Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika 17
B Hasil Penelitian yang Relevan 18
C Kerangka Pikir 20
D Hipotesis Penelitian 23
BAB III METODE PENELITIAN 24
A Rancangan Penelitian 24
B Populasi dan Sampel 25
C Definisi Operasional Variabel 26
D Instrumen Penelitian 26
E Teknik Pengumpulan Data 27
F Teknik Analisis Data 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34
A Hasil Penelitian 34
B Pembahasan 41
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 44
A Simpulan 44
B Saran 44
DAFTAR PUSTAKA 45
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 12
Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar 30
Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa 31
Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan
Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing 34
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika Siswa
Sebelum (Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model
Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 35
Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum
(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 37
Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 38
Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siswa Selama Proses
Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing 40
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir 22
Gambar 31 Desain One Group Pretest-Posttest Design 24
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN
Kisi-Kisi Instrumen Soal
Soal Pretest dan Hasil Kerja Pretest Siswa
Soal Postest dan Hasil Kerja Posttest Siswa
Pedoman Penilaian
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa
LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN
Daftar Hadir Siswa
Data Hasil Tes Kemampuan Awal Pretest Siswa
Data Hasil Tes Belajar Posttest Siswa
Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa
LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA
Hasil Analisis Statistik Deskriptif Dan Inferensial
Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest Siswa
Hasil Analisis Data Ketuntasan Klasikal
Hasil Analisis Data Aktivitas Siswa
LAMPIRAN D
Tabel Distribusi T-Tabel
Kartu Kontrol Bimbingan Skripsi
Kartu Kontrol Penelitian
Persuratan
Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Model pembelajaran merupakan suatu kegiatan perencanaan yang
dirancang oleh guru untuk pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan
tertentu Model pembelajaran sangat penting diterapkan dalam proses
pembelajaran karena dapat membantu memperjelas prosedur hubungan serta
keadaan keseluruhan dari apa yang sudah direncanakan Menurut Joyce dan Weil
(Wati2017) terdapat beberapa alasan pentingnya model pembelajaran yaitu
pertama memperjelas hubungan fungsional diantara berbagai komponen unsur
atau elemen sistem tertentu Kedua prosedur yang akan ditempuh dalam
melaksanakan kegiatan dapat dijelaskan secara tepat Ketiga model pembelajaran
akan mempermudah para administrator untuk mengidentifikasi komponen elemen
yang mengalami hambatan jika kegiatan yang dilaksanakan tidak efektif
Keempat mengidentifikasi secara tepat cara-cara untuk mengadakan perubahan
jika pendapat ketidaksesuaian dari apa yang telah dirumuskan dan kelima yaitu
dengan dengan menggunakan model pembelajaran guru dapat menyusun tugas-
tugas siswa menjadi suatu kesuluruhan yang terpadu
Menurut Suprihatiningrum (2016143) ada dua macam alasan pentingnya
model pembelajaran yaitu pertama istilah model mempunyai makna yang lebih
luas daripada strategi metode atau prosedur Kedua model dapat berfungsi
sebagai sarana komunikasi yang penting dalam mengajar di kelas
2
Dengan memperhatikan kerangka pengetahuan di atas peneliti menarik
kesimpulan bahwa kedudukan model pembelajaran sangat penting dalam proses
pembelajaran karena dapat membantu dan memperlancar proses pembelajaran di
kelas dan proses pembelajaran akan lebih efektif dan efisien jika model
pembelajaran yang dipilih sesuai dengan materi yang akan diajarkan
Model pembelajaran sangat bermanfaat bagi guru dan siswa Bagi guru
yaitu pertama memudahkan dalam melaksanakan tugas pembelajaran berdasarkan
dengan langkah-langkah yang akan ditempuh sesuai dengan waktu tujuan
kemampuan daya serap siswa dan ketersediaan media yang ada Kedua dapat
dijadikan sebagai alat untuk mendorong aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran Ketiga memudahkan guru untuk melakukan analisis terhadap
perilaku siswa secara individu maupun kelompok dan keempat yaitu
memudahkan guru dalam menyusun bahan pertimbangan dalam merencanakan
penelitian tindakan kelas dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran
Sedangkan bagi siswa yaitu pertama memberikan kesempatan kepada siswa
untuk berperan aktif dalam kegiatan proses belajar pembelajaran Kedua dapat
memudahkan siswa untuk memahami materi pembelajaran yang diajarkan guru
Ketiga mendorong semangat belajar siswa serta ketertarikannya dalam mengikuti
proses pembelajaran secara penuh dan keempat yaitu dapat melihat atau
membaca kemampuan pribadi dikelompoknya secara objektif (Octavia 2020 15-
16)
3
Menurut Pardamean (2015) bahwa model pembelajaran bermanfaat
untuk mengefektifkan dan mengefisienkan pencapaian tujuan pembelajaran
Indikatornya adalah guru dan siswa fokus pembelajaran guru mudah mentransfer
isi pelajaran kepada siswa siswa juga mudah menangkap isi pelajaran
tersebutWaktu yang tersedia untuk satu materi secara efesien dan efektif dapat
dimanfaatkan secara maksimal Ketertarikan dan minat siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran cenderung tinggi Guru dan siswa tidak mudah bosan
membahas isi materi pelajaran
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti
dengan guru kelas IV atas nama Aminah pada tanggal 20 Juli 2020 di SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barru bahwa hasil belajar matematika siswa masih
tergolong rendah karena masih banyak siswa yang belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 70 Penyebab hasil
belajar matematika rendah yaitu siswa kurang aktif dan terlibat pada saat proses
pembelajaran berlangsung serta kurangnya semangat dan motivasi siswa dalam
menerima materi yang disampaikan oleh guru Ketika guru menjelaskan materi
sebagian siswa tidak memperhatikan karena guru belum menciptakan model
pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa kurang memahami materi yang
disampaikan oleh guru dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu kelompok
karena ketika siswa diberikan tugas kelompok hanya sebagian anggota kelompok
yang aktif mengerjakannya hanya siswa pintar saja yang aktif dalam pembelajaran
berkelompok
4
Untuk mengatasi permasalahan di atas diperlukan kreatifitas guru dalam
memilih model pembelajaran yang dapat mendorong siswa agar aktif dan terlibat
serta semangat pada saat proses pembelajaran berlangsung Adapun model yang
dimaksud yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Bagi siswa dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing dapat membantu mempermudah siswa dalam memahami
materi yang diajarkan dan melatih siswa untuk berkomunikasi bekerja sama
berfikir dan mengungkapkan ide-ide bersama anggota kelompoknya masing-
masing dalam menyelesaikan soal-soal atau permasalahan yang diberikan oleh
guru Siwa juga diharapkan dapat termotivasi semangat dan aktif dalam
pembelajaran matematika sehingga hasil belajarnya dapat meningkat Sedangkan
bagi guru melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif model
pembelajaran yang bisa digunakan pada saat mengajar
Menurut Erika dkk (2018142) bahwa teknik kancing gemerincing
merupakan teknik pembelajaran kooperatif yang dapat membantu guru mencapai
tujuan dalam proses pembelajaran secara tidak langsung mengajak siswa untuk
aktif dalam proses pembelajaran Ciri khas dari model pembelajaran ini yaitu
semua siswa diberi 2 atau 3 buah kancing sebagai syarat yang harus dikeluarkan
jika mereka ingin berbicara dan jika kancingnya habis maka siswa tersebut tidak
boleh berbicara lagi
Dalam teknik pembelajaran kancing gemerincing masing-masing anggota
kelompok memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapatnyaPenggunaan
kancing digunakan sebagai alat yang dirancang dalam model pembelajaran
5
kooperatif teknik kancing gemerincing ini dimaksudkan agar setiap siswa dapat
bertanggung jawab atas tugas yang diberikan Jadi dalam satu kelompok tidak
ada anggota kelompok yang mempunyai posisi dominan karena masing-masing
anggota kelompok mempunyai kesempatan yang sama untuk aktif dalam
pembelajaran dimana siswa yang awalnya bersifat pasif akan termotivasi dan ikut
aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga hasil belajar matematika
siswa dapat meningkat
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis penulis tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul ldquoPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid
Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas maka rumusan
masalah dalam penelitian ini yaitu ldquoApakah Ada Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika
Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-banga Kabupaten Barrurdquo
C Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini yaitu
ldquoUntuk Mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
6
D Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut
1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran
dalam pengembangan ilmu terutama yang berkaitan dengan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
2 Manfaat Praktis
a Bagi Siswa
Memberikan pengetahuan semangatdan motivasi untuk belajar
lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar yang
diperoleh dapat tercapai
b Bagi Guru
Penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing ini sangat diharapkan dapat bermanfaat bagi guru dalam
proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan keaktifan dan
pemahaman siswa sehingga tercapainya proses belajar mengajar yang
diharapkan
c Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik
kepada sekolah dalam rangka perbaikan proses dan hasil belajar siswa
d Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk
penelitian selanjutya
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A Kajian Teori
1 Hasil Belajar
a Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada diri seseorang
sebagai hasil dari peroses belajar siswa baik itu terjadi perubahan pengetahuan
pemahaman sikap dan tingkah laku kecakapan keterampilan dan kemampuan
serta perubahan aspek-aspek yang lain yang ada pada individu yang belajar
Menurut Nawawi (Fiona 201912) bahwa hasil belajar adalah tingkat
keberhasilan peserta didik yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh
dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu Adapun Menurut
Yudha (201834) bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta
didik setelah menerima pembelajaran yang meliputi aspek kognitif Hal ini
sejalan dengan pendapat Susanto (20125) bahwa hasil belajar adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah kegiatan belajar
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah skor yang diperoleh siswa setelah ia menerima proses pembelajaran
untuk mengetahui sampai dimana tingkat pemahamannya terhadap suatu materi
yang telah dipelajari berupa tes dan biasanya diwujudkan dengan nilai tertentu
Dalam penelitian ini hasil belajar yang ingin dicapai siwa yaitu terkait dengan
aspek kognitif siswa setelah ia menerima suatu materi pembelajaran
8
b Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Purwanto (Yudha 201836) bahwa faktor yang mempengaruhi
hasil belajar terdiri dari dua faktor yaitu faktor dari dalam peserta didik (intern)
yaitu fisiologi dan psikologis dan faktor dari luar (ektern) peserta didik yaitu
lingkungan dan instrumental
Hal ini sejalan dengan pendapat Djamarah (Yudha 201836-37) faktor
yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu
1) Faktor Intern
a) Faktor fisiologis adalah faktor yang terdiri dari kondisi fisiologis
kondisi panca indra
b) Faktor Psikologi adalah faktor yang terdiri dari minat kecerdasan
bakat motivasi dan kemampuan kognitif
2) Faktor Ekstern
a) Faktor lingkungan terdiri dari lingkungan alami dan lingkungan
sosial budaya
b) Faktor Instrumental terdiri dari kurikulum program sarana dan
fasilitas guru
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang
mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor intern (dalam diri) dan faktor ekstern
(luar diri) Kedua faktor tersebut saling berkaitan sehingga siswa perlu
mendapatkan perhatian terhadap keadaannya baik itu dari segi fisik psikis dan
cara belajar di sekolah
9
2 Matematika
a Pengertian Matematika
Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang diajarkan di setiap
jenjang sekolah mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga ke perguruan tinggi
Dalam tulisan Suwangsih dan Tiurlina istilah matematika berasal dari bahasa
Yunani yaitu mathematike yang artinya mempelajari Kata mathematike berasal
dari kata mathema yang memiliki arti pengetahuan atau ilmu
(knowledgescience) Selain itu kata mathematike berhubungan juga dengan kata
lain yang hampir sama yaitu mathein atau mathenein yang berarti berpikir
(Isrokrsquoatun dan Amelia Rosmala 20193)
Menurut Ruseffendi (Al-Tabany 20151) matematika adalah bahasa
simbol ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif ilmu
yang membahas tentang pola keteraturan dan struktur yang terorganisasi dimulai
dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan ke aksioma atau
postulat dan terakhir yaitu ke dalil
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika
merupakan suatu ilmu yang mempelajari bagaimana proses berpikir secara kritis
dan masuk akal untuk mendapatkan suatu kebenaran
b Ciri-Ciri Pembelajaran Matematika
Menurut Suwangsih (wandini 20198) bahwa ciri-ciri pembelajaran
matematika di SD adalah sebagai berikut
a) Pembelajaran matematika menggunakan metode spiral metode spiral ini
melambangkan adanya keterkaitan antara suatu materi dengan materi
10
lainnya Topik sebelumnya menjadi prasyarat untuk memahami topik
berikutnya atau sebaliknya
b) Pembelajaran matematika dilakukan secara bertahap Materi pembelajaran
matematika dilakukan secara bertahap yang dimulai konsep-konsep yang
sederhana menuju konsep yang lebih kompleks
c) Pembelajaran matematika menggunakan metode induktif sedangkan
matematika merupakan ilmu deduktif namun sesuai tahap perkembangan
siswa maka pembelajaran matematika di SD digunakan metode induktif
d) Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi artinya tidak
ada pertentangan antara kebenaran yang satu dengan kebenaran lainnya
Suatu pernyataan dianggap benar jika didasarkan kepada pernyataan-
pernyataan sebelumnya yang telah diterima kebenarannya
e) Pembelajaran matematika hendaknya bermakna artinya konsep
matematika tidak diberikan dalam bentuk jadi tapi sebaliknya siswalah
yang harus mengonstruksi konsep tersebut
c Tujuan Pembelajaran Matematika
Menurut Depdikbud (Wandini 201911-12) bahwa tujuan pembelajaran
matematika di Sekolah Dasar yaitu sebagai berikut
1) Mengembangkan keterampilan berhitung siswa sebagai latihan dalam
kehidupan sehari-hari
2) Menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialihgunakan melalui
kegiatan matematika
11
3) Mengembangkan kemampuan dasar matematika sebagai bekal belajar
lebih lanjut
4) Membentuk sikap logis kritis cermat kreatif dan disiplin
3 Model Pembelajaran Kooperatif
a Pengertian Model Pembelajaran
Dalam suatu proses pembelajaran diperlukan model pembelajaran yang
dapat membuat suasana belajar lebih efektif dan menyenangkan Menurut Joyce
dan Weil (Rusman 2012133) bahwa model pembelajaran adalah segala sesuatu
yang dirancang dalam membentuk kurikulum merancang bahan-bahan
pembelajaran dan membimbing proses pembelajaran di dalam kelas
Menurut Adi (Suprihatiningrum 2016142) bahwa model pembelajaran
merupakan suatu kerangka yang menggambarkan prosedur dalam
mengorganisasikan pengalaman pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam
merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran adalah suatu kegiatan perencanaan yang dirancang untuk
pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan tertentu
b Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan model
pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok-
kelompok kecil yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan
struktur kelompok yang bersifat heterogen (Rusman 2012202) Adapun
12
menurut Djamarah (2018270) bahwa pembelajaran kooperatif adalah model
pembelajaran yang dimana para siswa bekerja sama di dalam kelompok-
kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
kooperatif adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu kelompok
kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang siswa untuk saling berinteraksi
dan bekerjasa sama dengan anggota kelompoknya
c Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Menurut Ibrahim dkk (Suprihatiningrum 2016192-193) dalam
pembelajaran kooperatif terdapat 6 langkah utama atau tahapan yaitu sebagai
berikut
Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Fase Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Fase -1
Menyampaikan
tujuan pembelajaran
dan memotivasi
siswa
Guru menyampaikan
semua tujuan pelajaran
yang ingin dicapai pada
pelajaran tersebut dan
memotivasi siswa untuk
belajar
Siswa memperhatikan guru
pada saat guru menyampaikan
tujuan pembelajaran dan siswa
harus semangat untuk ikut
dalam proses pembelajaran
Fase-2
Menyajikan
informasi
Guru menyajikan
informasi kepada siswa
dengan jalan demonstrasi
atau lewat bahan bacaan
Siswa memperhatikan materi
yang disampaikan oleh guru
dan bertanya jika ada materi
yang kurang dimengerti
Fase-3
Mengorganisasikan
siswa ke dalam
kelompok-kelompok
belajar
Guru menjelaskan kepada
siswa bagaimana caranya
membentuk kelompok
belajar dan membantu
setiap kelompok agar
melakukan transisi secara
efisien
Siswa memperhatikan guru
ketika menjelaskan Setelah
guru menjelaskan tentang cara
berkelompok maka siswa
harus tahu bahwa semua
aggota kelompok memiliki
tujuan yang sama dan harus
berbagi tugas dan tanggung
jawab yang sama di antara
anggota kelompok
13
Fase-4
Membimbing
kelompok bekerja
dan belajar
Guru membimbing
kelompok-kelompok
belajar pada saat mereka
mengerjakan tugas
mereka
Siswa mengerjakan tugas
kelompok yang diberikan
dengan cara bekerja sama
dengan anggota kelompoknya
melalui bimbingan guru
Fase-5
Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil
belajar tentang materi yang
telah dipelajari atau
masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
kerjanya
Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
diskusinya
Fase-6
Memberikan
penghargaan
Guru mencari cara-cara
untuk menghargai baik
upaya maupun hasil
belajar individu dan
kelompok
Siswa harus saling mengargai
jawaban ketika jawaban
mereka berbeda setiap
kelompok dan harus
mempertanggungjawabkan
jawabannya
d Teknik-Teknik Pembelajaran Kooperatif
Menurut Huda (2017134) dalam pembelajaran kooperatif terdapat 14
teknik pembelajaran yang dapat diterapkan di dalam kelas antara lain Mencari
Pasangan Bertukar Pasangan Berpikir Berpasangan Berbagi Berkirim Salam
dan Soal Kepala Bernomor Kepala Bernomor Terstruktur Dua tinggal Dua
Tamu Keliling Kelompok Kancing Gemerincing Keliling Kelas Lingkaran
Dalam Lingkaran Luar Tari Bambu jigsaw dan Bercerita Berpasangan
Berdasarkan uraian di atas salah satu teknik pembelajaran kooperatif
yang diterapkan dalam penelitian ini adalah teknik kancing gemerincing Peneliti
memilih teknik kancing gemerincing karena dalam teknik ini siswa dapat terlibat
secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajarnya dapat
meningkat
14
4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing
a Pengertian TeknikKancing Gemerincing
Menurut Widyarty (201311) teknik kancing gemerincing merupakan
suatu model pembelajaran yang bertujuan untuk mengatasi hambatan
pemerataan kesempatan siswa yang sering mewarnai kerja kelompok dan setiap
siswa berhak mendapatkan kesempatan untuk berperan serta pada kelompoknya
masing-masing Sedangkan menurut Ulya (201932) bahwa teknik kancing
gemerincing merupakan metode yang dikembangkan oleh Spencer kagan
dimana masing-masing anggota kelompoknya mendapatkan kesempatan untuk
menyampaikan pendapat mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran
orang lain
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran teknik kancing gemerincing adalah suatu teknik pembelajaran
dimana dalam proses pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada semua
anggota kelompok untuk berpendapat
b Prosedur PelaksanaanTeknik Kancing Gemerincing
Dalam proses pembelajaran teknik kancing gemerincing terdapat
langkah-langkah model pembelajaran Menurut Huda (2011142-143) langkah-
langkah dari teknik kancing gemerincing yaitu
1) Guru menyiapkan satu kotak kecil yang berisi kancing-kancing (atau
benda-benda lainnya)
15
2) Masing-masing anggota dari setiap kelompok mendapatkan 2 atau 3 buah
kancing (jumlah kancing bergantung pada sukar tidaknya tugas yang
diberikan)
3) Setiap kali anggota selesai berbicara atau mengeluarkan pendapat ia harus
menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkannya di tengah-tengah
meja kelompok
4) Jika kancing yang dimiliki salah seorang siswa habis dia tidak boleh
berbicara lagi sampai semua rekannya menghabiskan kancingnya masing-
masing
5) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok
boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan
mengulangi prosedurnya kembali
d Kelebihan dan Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing
Menurut Ulya (201830-31) teknik kancing gemerincing memiliki
beberapa kelebihan dan kelemahan yaitu sebagai berikut
1) Kelebihan Teknik Kancing Gemerincing
a) Mengatasi hambatan pemerataan kesempatan berbicara siswa dalam
beriskusi
b) Mendorong siswa agar dapat aktif berbicara pada saat proses
pembelajaran berlangsung
c) Memberikan kesempatan bagi siswa yang tidak aktif untuk
menyampaikan pendapatnya pada saat berdiskusi sehingga siswa
16
yang tidak aktif memiliki kesempatan yang sama untuk
menyampaikan pendapatnya
2) Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing
a) Pengelolaan waktu saat persiapan dan pelaksanaan perlu
diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran terutama
dalam proses pembentukan kualitas pengetahuan siswa
b) Memerlukan waktu yang cukup lama jika guru tidak terlalu
memahami dengan baik materi yang akan diajarkan
c) Model ini susah diterapkan jika jumlah siswa terlalu banyak
5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing
Langkah-langkah yang akan di terapkan dalam penelitian ini yaitu
sebagai berikut
1) Menyiapkan bahan ajar dan media pembelajaran
2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa
3) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari
4) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5
orang siswa Kemudian membagikan soal kepada masing-masing
kelompok
5) Guru kemudian menyuruh semua anggota dari masing-masing kelompok
untuk mengerjakan tugas yang diberikan dengan cara bekerja sama
Setelah itu guru membagikan kancing berwarna kepada masing-masing
anggota kelompok Setiap anggota kelompok mendapatkan dua buah
17
kancing berwarna dan guru kemudian menjelaskan cara penggunaan
kancing yang dipegang oleh setiap siswa
6) Guru mengawasi masing-masing kelompok dan memberi bantuan kepada
kelompok jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas yang
diberikan
7) Jika tugas kelompok yang diberikan telah selesai guru meminta siswa
agar maju kedepan dengan cara menunjuk siswa yang mengacungkan
tangannya untuk menuliskan hasil kerja kelompoknya dan kelompok lain
menanggapinya apakah jawabannya sama atau tidak secara bergantian
Lakukan hal tersebut secara berulang sampai nomor dan soal yang
diberikan sudah dibahas semua
8) Siswa yang maju kedepan mengumpulkan kancingnya di tengah meja
kelompoknya
9) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok
boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan
mengulangi prosedurnya kembali
6 Kaitan Antara Model Pembelajaraan Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika
Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing menekankan
keaktifan semua anggota dalam suatu kelompok untuk menyelesaikan suatu
permasalahan yang diberikan oleh seorang guru dimana mereka saling membantu
satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan agar hasil belajar mereka bisa
meningkat secara merata Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat
18
membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih
siswa untuk bekerja sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif
dan terlibat dalam proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti
pembelajaran
Untuk tugas-tugas yang terstruktur seperti matematika diskusi jarang
dibutuhkan karena dalam tugas-tugas seperti ini biasanya sudah terdapat satu
jawaban benar Akan tetapi meskipun pembelajaran matematika yang bersifat
terstruktur tetapi model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing bisa
digunakan tergantung sejauh mana guru dapat membantu siswa memahami jenis
bantuan seperti apa yang mereka perlukan untuk mengerjakan tugas dalam suatu
kelompok
Mengingat pembelajaran kooperatif dikembangkan dari teori
konstruktivisme dimana siswa dituntut untuk mengembangkan pengetahuan awal
mereka secara mandiri agar terjadi pembelajaran yang bermakna Hal ini sejalan
dengan pembelajaran matematika yang pada dasarnya adalah penanaman konsep
Dimana dituntut pula pembelajaran yang bermakna agar konsep matematika itu
sendiri mudah dimengerti oleh siswa
B Hasil Penelitian yang Relevan
Pada bagian ini peneliti akan mengkaji penelitian yang relevan dengan
penelitian penulis Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya
diantaranya sebagai berikut
19
a) Jurnal Dwi Purwanto (2016) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa persentase observasi komunikasi matematis siwa pada
siklus I sebesar 5625 meningkat menjadi 7500 pada siklus II Rata-rata
nilai evaluasi belajar siswa pada siklus I mencapai 6990 dengan jumlah siswa
yang tuntas 21 siswa dan persentase ketuntasan 6562 meningkat menjadi
7615 pada siklus II dengan jumlah siswa yang tuntas 24 siswa dan persentase
ketuntasan 7500 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dapat
meningkatkan komunikasi matematis dan hasil belajar matematika pada siswa
kela VIII di SMP Negeri 11 Purworejo Persamaan dalam penelitian ini yaitu
sama-sama menggunakan teknik kancing gemerincing dan mata pelajaran
yang sama Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian sasaran
penelitian dan lokasi penelitian
b) Jurnal Nurul Wisna Afianti (2017) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian
ini menunjukkan presentase keaktifan belajar peserta didik pada siklus I
sebesar 617 dengan kategori cukup aktif dan persentase ketuntasan hasil
belajar peserta didik sebesar 46675 Pada siklus II persentase keaktifan
belajar peserta didik mengalami peningkatan menjadi 8609 dengan kategori
sangat aktif dan hasil belajar peserta didik juga meningkat dengan persentase
ketuntasan sebesar 8333 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat
disimpulkan bahwa keaktifan dan hasil belajar IPA melalui model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing mengalami peningkatan
Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan teknik
20
kancing gemerincing Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian
sasaran penelitian lokasi penelitian dan mata pelajaran
c) Jurnal Komang Sucipta (2018) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 1412
sedangkan nilai rata-rata pada kelompok kontrol sebesar 975 Dari uji
prasyarat data bahwa data berdistribusi normal dan memiliki varians yang
homogeny kemudian dilanjutkan dengan uji-t diperoleh thitung= 365 dan ttabel
= 201 dengan taraf signifikan 5 dan (db) 49 sehinggaH1 diterima dan H0
ditolak Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
dengan kelompok siswa yang mengikuti proses pembelajaran konvensional
pada siswa kelas V SD Negeri 3 Sangkan Gunung melalui proses
pembelajaran Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan
teknik kancing gemerincing dan jenis metode penelitian yang sama
Sedangkan perbedaannya terletak pada sasaran penelitian lokasi penelitian
dan mata pelajaran
C Kerangka Pikir
kerangka pikir merupakan bagian penelitian yang menggambarkan alur
pikir suatu penelitian Keberhasilan siswa dalam belajar dapat diukur dengan hasil
belajar yang diperoleh siswa selama mengikuti proses kegiatan pembelajaran
Pada saat proses pembelajaran berlangsung hanya sebagian siswa yang aktif dan
terlibat dalam pembelajaran Motivasi dan semangat siswa masih kurang untuk
21
belajar sehingga cepat mengalami rasa bosan dan jenuh Pada saat guru
menjelaskan materi sebagian siswa tidak memperhatikan sehingga kurang
mengerti dengan materi yang diajarkan karena model pembelajaran yang
digunakan guru kurang bervariasi dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu
kelompok Hal tersebut mengakibatkan rendahnya hasil belajar matematika siswa
Masalah tersebut merupakan gambaran secara umum tentang permasalahan yang
terdapat pada kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
Untuk memaksimalkan hasil belajar siswa salah satu model
pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses
pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat membantu siswa dalam
memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih siswa untuk bekerja
sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif dan terlibat dalam
proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti pembelajaran
Sebelum model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
diterapkan maka terlebih dahulu dilakukan tes berupa pretest dan posttest setelah
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diterapkan dalam
pembelajaran Setelah itu data dari pretest dan posttest dibandingkan lalu
dianalisis untuk mendapatkan hasil atau kesimpulan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran matematika Berdasarkan uraian tersebut dapat digambarkan bagan
kerangka pikir model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
sebagai berikut
22
Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir
Rendahnya Hasil Belajar Matematika Siswa
Kelas IV SD Inpres Banga-Banga
Pretest
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing
Posttest
Hasil Belajar
Analisis
Temuan
Siswa kurang aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran
Kurangnya semangat dan motivasi siswa untuk belajar
Model pembelajaran yang kurang bervariasi
Kerja sama dalam kelompok masih kurang
23
D Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang kajian pustaka
maupun kerangka pikir dalam penelitian ini digunakan hipotesis sebagai berikut
ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-
Banga Kabupaten Barrurdquo
Adapun hipotesis statistik dari penelitian ini yaitu
Keterangan
micro1 Rata-rata hasil belajar sebelum diberikan perlakuan
micro2 Rata-rata hasil belajar setelah diberikan perlakuan
Ho Tidak ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
H1 Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-
Banga Kabupaten Barru
Ho micro1 = micro2
H1 micro1ltmicro2
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A Rancangan Penelitian
1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimen Penelitian eksperimen adalah suatu kegiatan penelitian yang
dilakukan peneliti untuk menilai suatu perlakuan (treatment) pendidikan
terhadap suatu objek atau objek penelitian untuk menguji hipotesis Jenis
penelitian eksperimen yang digunakan adalah pre-eksperimental design
Penelitian pre-eksperimental design belum merupakan eksperimen
sungguh-sungguh karena masih terdapat variable luar yang ikut berpengaruh
terhadap terbentuknya variable dependen Jadi hasil eksperimen yang merupakan
variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen
Hal ini terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih
secara random (Sugiyono 201574)
2 Desain Penelitian
Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah one-group
pretest-postest design Pada desain ini terdapat pretest yang diberikan sebelum
postest setelah perlakuan Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut
Gambar 31 Desain One group pretest-postest
O1 X O2
Pretest Treatment Posttest
25
Keterangan
O1 Nilai pretest sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing
O2 Nilai posttest setelah dilaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran matematika teknik kancing
gemerincing
X Perlakuan berupa pembelajaran matematika melalui model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
B Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201580) Populasi
dalam penelitian ini adalah murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru yang berjumlah 10 orang
2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi misalnya karena keterbatasan dana tenaga dan
waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu
(Sugiyono 201581) Dalam teknik pengambilan sampel peneliti menggunakan
sampel jenuh Sampel jenuh merupakan teknik pengambilan sampel bila semua
26
anggota populasi digunakan Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif
kecil (Sugiyono 201585) Sampel dalam penelitian ini adalah murid kelas IV
SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru yang berjumlah 10 orang
C Definisi Operasional Variabel
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek
pengamatan penelitian Dalam penelitian ini mengkaji dua variabel yaitu ldquoModel
Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincingrdquo sebagai variabel bebas
(X) dan ldquoHasil Belajar Matematikardquo sebagai variabel terikat (Y)
1 Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing adalah suatu
model pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok dimana masing-
masing anggota kelompok mendapatkan sebuah kancing berwarna sebagai
penanda apabila mereka berpendapat Masing-masing siswa harus
bertanggungjawab atas kancing yang dimiliknya
2 Hasil belajar matematika adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah
melalui kegiatan proses pembelajaran Hasil belajar matematika siswa yang
dimaksud adalah nilai yang diperoleh siswa sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dan sesudah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diberi
(posttest)
D Instrumen Penelitian
Adapun instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
27
1 Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa
selama penelitian berlangsung Dalam hal ini peneliti mengamati aktivitas
belajar siswa selama proses berlangsungnya pembelajaran
2 Soal Tes
Tes hasil belajar matematika digunakan untuk memperoleh informasi
tentang penguasaan siswa terhadap pembelajaran matematika sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing yang
biasa disebut pretest dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing yang biasa disebut posttest Soal tes dibuat
berdasarkan materi yang diberikan selama penelitian berlangsung dengan
berdasarkan rumusan indikator pembelajaran Soal tes ini akan
dikembangkan dalam bentuk tes uraian (essay) yang berjumlah 5 soal
3 Dokumentasi
Instrumen dari dokumentasi ini adalah kamera yang digunakan untuk
mengambil beberapa gambar atau foto kegiatan dan aktivitas siswa selama
proses pembelajaran berlangsung
E Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk
mengumpulkan data penelitiannya Untuk mengumpulkan data dalam penelitian
ini dilakukan dengan cara sebagai berikut
28
1 Observasi
Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan
langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang akan diteliti
Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara pengamatan dan pencatatan
mengenai pelaksanaan pembelajaran
2 Tes
Sebelum dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing terlebih dahulu dilakukan pretest untuk mengetahui
kemampuan awal murid Setelah diberi perlakuan kemudian dilakukan
postttest untuk mengetahui kemampuan hasil belajar murid Data yang
diperoleh berdasarkan tes yang digunakan dalam proses pembelajaran
3 Dokumentasi
Dengan teknik ini peneliti memperoleh dokumen penelitian berupa
foto materi pelajaran melalui buku serta RPP Dengan foto dapat
memberikan informasi mengenai keadaan atau situasi kelas ketika peneliti
maupun siswa melaksanakan proses pembelajaran
F Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan memperhatikan jenis data yang akan
dianalisis Dalam penelitian kuantitatif seluruh data dari seluruh responden atau
sumber data lain terkumpul maka dilakukan analisis data Adapun teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
29
1 Analisis Data Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau
memberi gambaran umum data yang terkumpul selama proses penelitian dan
bersifat kuantitatif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk
mendeskripsikan seberapa besar hasil belajar pretest dan posttest yang diperoleh
siswa kelas IV sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerncing dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing Adapun langkah-langkah dalam penyusunan data
hasil pengamatan yaitu
a Hasil Belajar Siswa
1) Menghitung nilai rata-rata siswa (Mean)
= sum
(Riadi 2016)
Keterangan
= Rata-rata (Mean)
fi = Jumlah
n = Jumlah siswa
2) Menghitung persentase nilai rata-rata
P =
(Sudijono 201539)
30
Keterangan
p = Angka Persentase
f = Frekuensi yang dicari persentasenya
n = Banyaknya sampel
Dalam keperluan analisis deskriptif kriteria yang digunakan untuk
menentukan kriteria hasil belajar siswa yaitu
Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar
Ketuntasan Hasil Belajar () Kategori Hasil Belajar
0 le x ge 54 Sangat rendah
55 le x ge 64 Rendah
65 le x ge 79 Sedang
80 le x ge 89 Tinggi
90 lt x gt 100 Sangat tinggi
Sumber Depdikbud (2003)
b Analisis Aktivitas Siswa
Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil lembar observasi aktivitas
siswa yang diolah dengan teknik analisis berikut
AP = sum
sum x 100
(Trianto 2010 243)
Keterangan
AP = Nilai yang dicari
sumP = Banyaknya siswa yang melakukan akrivitas
sumF = Jumlah seluruh siswa
31
Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa
Sumber (Trianto 2010 43)
2 Analistik Statistik Inferensial
Analisis statistik inferensial dilakukan untuk menguji hipotesis
penelitian dengan menggunakan uji-t Untuk menguji hipotesis penelitian
mengenai perbedaan hasil belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran
matematika sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing diuji dengan t-tes dengan taraf signifikan α = 005
atau bertaraf 5 Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti
menggunakan teknik statistik t (uji-t) dengan tahap sebagai berikut
radicsum
(Arikunto 2013349)
Keterangan
Md = Mean perbedaan mean pretest dan posttest
X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)
X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)
d = Devisi masing-masing subjek
sum = Jumlah kuadrat deviasi
N = Jumlah subjek pada sampel
Ketuntasan Hasil Belajar () Kriteria
0 le x ge 25 Kurang Baik
26 le x ge 50 Cukup Baik
51 le x ge 75 Baik
76 lt x gt 100 Sangat Baik
32
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut
a Mencari harga ldquoMdrdquo dengan menggunakan rumus
Md = sum
(Arikunto 2013350)
Keterangan
Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest
sumd = Jumlah dari gain (pretest-posttest)
N = Subjek pada sampel
b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus
sum = sumd ndash sum
(Arikunto 2013351)
Keterangan
sum = Jumlah kuadrat deviasi
sumd = Jumlah dari gain (pretest-postest)
N = Subjek pada sampel
c Menentukan harga dengan rumus
radicsum
(Arikunto 2013349)
Keterangan
Md = Mean perbedaan mean pre-test dan pos-test
X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)
X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)
33
d = Devisi masing-masing subjek
sum = Jumlah kuadrat deviasi
N = Jumlah subjek pada sampel
d Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan
Kaidah pengujian signifikan
1) Jika maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti pengunaan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
2) Jika maka H0 diterima dan H1 ditolak berarti pengunaan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing tidak
berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
e Menentukan harga
Mencari mengunakan table distribusi t dengan taraf
signifikan α = 005 dan d k = N‒1
f Membuat Kesimpulan apakah model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas
IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif dimaksudkan untuk memperoleh gambaran
mengenai ketuntasan hasil belajar matematika murid yang meliputi sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) serta hasil observasi aktivitas siswa selama proses
pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Deskripsi masing-masing hasil analisis tersebut diuraikan sebagai berikut
a Deskripsi Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan Setelah
(Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing
Dari hasil analisis deskriptif yang disajikan pada lampiran C maka skor
hasil belajar siswa sebelum (Pretest) dan setelah (Posttest) diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing pada siswa kelas IV SD
Inpres Banga-Banga materi pecahan senilai dapat dilihat pada tabel 41 berikut
Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest)
dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif
Teknik Kancing Gemerincing
Statistik Pretest Posttest
Ukuran Sampel 10 10
Skor Ideal 100 100
Skor Rata-rata 609 807
Skor Tertinggi 81 100
Skor Terendah 36 60
Rentang Skor 45 40
Sumber Data Olah Lampiran C
34
35
Pada Tabel 41 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata skor hasil belajar
matematika siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (pretest) adalah 609 dan setelah diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) adalah 807 dari
skor ideal 100 Skor yang dicapai siswa tersebar dari skor terendah pretest 36 dan
skor terendah posttest 60 Skor tertinggi yang dicapai siswa pada pretest adalah 81
dan posttest adalah 100 dengan rentang skor pretest 45 dan posttest 40 Jika skor
hasil belajar matematika sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke
dalam lima kategori maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang
ditunjukkan pada Tabel 42 berikut
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika
Siswa Sebelum (Pretest) dan Sesudah (Posttest) Diterapkan Model
Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
No
Skor
Kategori
Pretest Posttest
F Persentase
()
F Persentase
()
1 0 le x le 54 Sangat Rendah 3 30 0 0
2 55 le x le 64 Rendah 4 40 2 20
3 65 le x le 79 Sedang 1 10 2 20
4 80 le x le 89 Tinggi 2 20 4 40
5 90 le x le 100 Sangat Tinggi 0 0 2 20
Jumlah 10 100 10 100
Sumber Hasil tes siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
Pada Tabel 42 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dari 10 siswa kelas
IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru terdapat 3 orang siswa (30) yang
memperoleh skor pada kategori sangat rendah 4 orang siswa (40) yang
memperoleh skor kategori rendah 1 orang siswa (10) yang memperoleh skor
36
kategori sedang dan 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori tinggi
serta tidak ada siswa (0) yang memperoleh skor kategori sangat tinggi
Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) dari 10 siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru terdapat 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor pada kategori rendah
2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori sedang 4 orang siswa (40)
yang memperoleh skor kategori tinggi dan 2 orang siswa (20) yang
memperoleh skor kategori sangat tinggi
Skor rata-rata hasil belajar siswa sebelum diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) sebesar 609 dikonversi ke dalam
5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil belajar matematika siswa umumnya
berada pada kategori rendah Sedangkan skor rata-rata hasil belajar siswa setelah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)
sebesar 807 dikonversi ke dalam 5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil
belajar matematika siswa umumnya berada pada kategori tinggi
Selanjutnya untuk melihat persentase ketuntasan hasil belajar matematika
siswa sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dapat dilihat pada Tabel 43
berikut
37
Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum
(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Skor
Kategori
Pretest Posttest
F Persentase
()
F Persentase
()
0 le x ˂ 70 Tidak Tuntas 7 70 2 20
70 le x le 100 Tuntas 3 30 8 80
Jumlah 10 100 10 100
Sumber Perolehan nilai siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru
Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila memiliki skor
paling sedikit 70 Dari Tabel 43 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) jumlah siswa yang
tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 7 orang siswa
(70) dan siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 3
orang siswa (30) Dari deskripsi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
matematika siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70
Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) jumlah siswa yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan
minimal individual adalah 2 orang siswa (20) dan siswa yang memenuhi kriteria
ketuntasan minimal individual adalah 8 orang siswa (80) Berdasarkan deskripsi
di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru setelah diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria
ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70
38
b Deskripsi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa
Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika materi
pecahan senilai dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing selama 2 kali pertemuan secara singkat dapat dilihat pada Tabel 47
sebagai berikut
Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siwa Selama Proses Pembelajaran Dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
() I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsun
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
Sumber Data Olah Lampiran C
39
1) Persentase rata-rata siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar
berlangsung sebanyak 100
2) Persentase rata-rata siswa yang memperhatikan guru pada saat proses
pembelajaran berlangsung sebanyak 80
3) Persentase rata-rata siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari
teman-temannya sebanyak 85
4) Persentase rata-rata siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran
berlangsung sebanyak 80
5) Persentase rata-rata siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing 80
6) Persentase rata-rata siswa yang bekerja sama dengan teman kelompoknya
sebanyak 90
7) Persentase rata-rata siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil
kerja kelompoknya sebanyak 90
8) Persentase rata-rata siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung sebanyak 80
9) Persentase rata-rata siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban sebanyak 85
10) Persentase rata-rata siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran sebanyak 75
Jika rata-rata skor aktivitas saat diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke dalam lima kategori
40
maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang ditunjukkan pada Tabel
45 berikut
Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siwa Selama Proses
Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing
Ketuntasan Hasil Belajar ( ) Kriteria F Persentase ()
0 le x ge 25 Kurang Baik 0 0
26 le x ge 50 Cukup Baik 0 0
51 le x ge 75 Baik 1 10
76 le x ge 100 Sangat Baik 9 90
Pada Tabel 45 di atas dapat dilihat bahwa persentase aktivitas siswa
melalui penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
terdapat 10 aspek yang diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa
yang berada pada kategori kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas
(10) yang berada pada kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada
pada kategori sangat baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga
aktivitas siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing berada pada kategori sangat baik
2 Hasil Analisis Inferensial
Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis Sesuai
dengan hipotesis penelitian yakni ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika
Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo Maka teknik
yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik statistik
inferensial dengan menggunakan uji-t
41
Berdasarkan analisis data yang diuraikan (lampiran C) terlihat bahwa
pada siswa kelas IV SD Inpres BangandashBanga Kabupaten Barru sebesar
1767 Berdasarkan tersebut dapat dibandingkan dengan nilai
menggunakan tabel distribusi t dengan taraf signifikan α = 005 (tabel terlampir)
dan db = N-1 = 9 maka diperoleh = 1833 Setelah diperoleh 1767 dan
= 1833 maka diperoleh ˃ atau 1767 ˃ 1833 sehingga dapat
disimpulkan bahwa ditolak dan diterima Hal ini berarti bahwa terdapat
pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap
hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru
B Pembahasan
Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian di kelas IV SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barru yang jumlah siswanya yaitu 10 orang Desain
penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest design yang hanya
melibatkan satu kelompok yaitu kelompok eksperimen dimana diberikan tes awal
berupa pretest sebelum treatment atau perlakuan dan akhir pembelajaran
diberikan posttest Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan perlakuan
berupa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing Untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing terhadap materi pembelajaran matematika pada siswa yaitu melalui
hasil test (pretest dan posttest) yang diberikan sebelum dan sesudah perlakuan
kemudian dianalisis menggunakan perhitungan manual
42
Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar matematika siswa sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
menunjukkan bahwa terdapat 3 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang
siswa atau 30 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
dan 7 orang siswa atau 70 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 609 Dengan kata lain hasil belajar
matematika pada siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (pretest) masih tergolong rendah dan tidak memenuhi
kriteria ketuntasan klasikal
Selanjutnya hasil analisis data hasil belajar siswa matematika setelah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)
menunjukkan bahwa terdapat 8 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang
siswa atau 80 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
dan 2 orang siswa atau 20 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 807 Dengan kata lain hasil belajar
matematika pada siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria ketuntasan klasikal
Hasil pengamatan persentase aktivitas siswa melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terdapat 10 aspek yang
diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa yang berada pada kategori
kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas (10) yang berada pada
kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada pada kategori sangat
baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga aktivitas siswa setelah
43
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berada
pada kategori sangat baik
Hasil analisis statistik inferensial yang dimaksud adalah pembahasan
terhadap hasil pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya dengan
menggunakan rumus uji-t diketahui bahwa nilai = 1767 dan = 1833
maka diperoleh atau 1767 gt 1833 sehingga dapat disimpulkan
bahwa Ho ditolak dan H1 diterima
Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial yang
diperoleh ternyata cukup mendukung teori yang telah dikemukakan pada kajian
pustaka Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ldquoModel Pembelajaran
kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas V SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
44
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan
yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berpengaruh
terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga
Kabupaten Barru
B Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini maka
peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut
1 Bagi siswa diharapkan lebih aktif semangat kreatif dan dapat
mengembangkan diri dalam pelajaran
2 Bagi guru diharapkan bisa menerapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing dalam pembelajaran matematika agardapat
membangkitkan minat keingintahuan motivasi dan keberanian murid dalam
menjawab pertanyaan pada saat proses pembelajaran berlangsung
3 Bagi peneliti diharapkan mampu mengembangkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing ini pada mata pelajaran lain demi
tercapainya tujuan yang diharapkan
45
DAFTAR PUSTAKA
Afianti Nurul Wisma Sulastry Taty Alimin 2017 Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan
Keakifan Dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X Mia 3 SMAN 1
Bontomarannu Jurnal Nalar Pendidikan 5 (2) 550 (httpsojsunm
acidnalararticleview4869 diakses pada tanggal 2 Februari 2020)
Al-Tabany T I B 2015 Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif
dan Kontekstual Konsep Landasan dan Implementasinya pada
Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik IntegratifTKI) Jakarta Prenada
media Group
Arikunto Suharsimi 2013 Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik
Jakarta PT Rineka Cipta
Djamarah Syaiful Bahri 2018 Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif
Jakarta PT Rineka Cipta
Erika Dini Sumardi Rosarina 2018 Pengaruh Model Cooperative Learning
Tipe Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pembelajaran
IPS SD Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar5(1)
142(httpsejournalupieduindexphppedadidaktikaarticleview7270
diakses pada tanggal 7 Maret 2020)
Fiona Firda 2019 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Peseta Didik Tema Panas dan
Perpindahannya Kelas V SD Negeri 3 Talangpadang Kabupaten
Tanggamus Skripsi Tidak Diterbitkan Bandar Lampung Universitas
Lampung (httpdigilibunilaacidideprint57215 diakses pada tanggal 8
Februari 2020)
Huda Miftahul 2017 Cooperative Leraning Metode Teknik Struktur dan Model
Terapan Yogyakarta Pustaka Belajar
Isrokrsquoatun Rosmala Amelia 2019 Model-Model pembelajaran Matematika
Jakarta PT Bumi Aksara
Octavia Shilphy A 2020 Model-Model PembelajaranYogyakarta CV Budi
Utama
Pardamean Toto 2015 Model Pembelajaran Untuk Efesiensi Dan Efektivitas
Pembelajaran (httpswwwkompasianacomtotopardamean550b2351a3
3311b2142e396emodel-pembelajaran-untuk-efisiensi-dan-efektivitas-pem
belajaran) Diakses pada tanggal 26 Juni 2015
46
Purwanto Dwi 2016 Meningkatkan Komunikasi Matematis Dan Hasil Belajar
Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Jurnal Pendidikan Matematika 21(3) 245 (httpejournal
umpwracidindexphpekuivalenarticleview30072844 diakses pada
tanggal 2 Februari 2020)
Puspita G I Monawati amp Elly R (2017) Korelasi Persepsi Siswa Terhadap
Pembelajaran Matematika Dengan Hasil Belajarnya Di Kelas V Sd Negeri
I Pagar Air Aceh Besar Jurnal ilmiah pendidikan guru sekolah dasar 2
92 (httpswwwneliticomidpublications188711korelasi-siswa-terhada
p-pembelajaran-matematika-dengan-hasil-belajarnya diakses pada tanggal
3 Februari 2020)
Riadi E 2016 Statistika Penelitian (Analisis Manual Dan IBM SPSS)
Yogyakarta Penerbit Andi
Rusman 2012 Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Sucipta Komang Japa Gusti Ngurah Margunayasa Gede 2018 Pengaruh
Model Pembelajaran Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar IPA
Kelas V Jurnal Mimbar Ilmu 23 (3) 208 (httpsejournalun dikshaac
idindexphpMIarticleview164370 diakses pada tanggal 21 Februari
2020)
Sudijono Anas 2015 Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Sugiyono 2015 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Suprihatiningrum Jamil 2016 Strategi Pembelajaran Teori amp Aplikasi
Jogjakarta Ar-Ruzz Media
Trianto (2010) Model Pembelajaran Terpadu Jakarta Bumi Aksara
Ulya Zulfa 2019 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemerincing Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Pada
siswa Kelas II SDI Nailul Falah Sukorejo-Pasuruan Skripsi Tidak
Diterbitkan Surabaya Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
(httpdigilibuinsbyacidideprint33077 diakses pada tanggal 21
Februari 2020)
47
Wati Irma 2017 Pentingnya Media Dan Model Pembelajaran Dalam proses
Mengajar (httpsmetrojambicomread2017102726042pentingnya-me
diadan-model-pembelajaran-dalam-proses-mengajar Diakses pada tanggal
3 Juli 2020)
Wandini Rora Rizki 2019 Pembelajaran Matematika Untuk Calon Guru MISD
CV Medan Widya Puspita
Widyarty Z 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemeincing Terhadap Hasil dan Minat Belajar Matematika Siswa Kelas
VII SMP Dwi SejahteraPekan Baru Skripsi Tidak Diterbitkan Pekan
Baru Universitas Islam Negeri Sultan Syarif kasim (httprepositoryuin
suskaaciidideprint2150 diakses 9 Februari 2020)
Yudha Rahmat Putra 2018 Motivasi Berprestasi amp Disiplin Peserta Didik Serta
Hubungannya dengan Hasil Belajar Pontianak Yudha English Gallery
L
A
M
P
I
R
A
N
LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN
KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI
SOAL PRETEST DAN HASIL KERJA PRETEST SISWA
SOAL POSTTEST DAN HASIL KERJA POSTTEST SISWA
PEDOMAN PENILAIAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI
Kompetensi Dasar Indikator Nomor
Soal
Jumlah
Soal
31 Menjelaskan pecahan-
pecahan senilai
dengan gambar dan
model konkret
311 Menunjukkan pecahan
senilai
1 dan 2
2
312 Menuliskan contoh
pecahan senilai
3 1
41 Mengidentifikasi
pecahan-pecahan
senilai dengan gambar
dan model konkret
411 Menentukan pecahan
senilai dengan cara
mengalikan pembilang
dan penyebut dengan
angka yang sama
4 1
412 Menentukan pecahan
senilai dengan cara
membagi pembilang
dan penyebut dengan
angka yang sama
5 1
Jumlah Soal 5
SOAL PRETEST
Nama
Kelas
1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar
a
b
2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan
3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari
4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
HASIL KERJA PRETEST SISWA
SOAL POSTTEST
Nama
Kelas
1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar
a
b
2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan
3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari
4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
HASIL KERJA POSTTEST SISWA
PEDOMAN PENILAIAN
PRETEST
Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot
1 a
dan
b
dan
20
2
10
3 Pecahan yang senilai dengan
yaitu
dan
10
4 a
=
b
c
30
5 a
=
=
b
=
=
c
=
=
30
Jumlah 100
Panduan Penilaian Skor
x 100 = Nilai
POSTTEST
Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot
1 a
dan
b
dan
20
2
10
3 Pecahan yang senilai dengan
yaitu
dan
10
4 d
=
e
f
30
5 a
=
=
b
=
=
c
=
=
30
Jumlah 100
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan SD Inpres Banga-Banga
Mata Pelajaran Matematika
Kelas Semester IVGanjil
Tahun Pelajaran 20202021
Materi Pokok Pecahan Senilai
Alokasi Waktu 2 (35x2)
Pertemuan 2x Pertemuan
A Kompetensi Inti
1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya
2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan
tetangganya serta cintah tanah air
3 Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati
(mendengar melihat membaca) dan menanya berdasarkan ingin tahu
tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya dan benda-
benda yang dijumpainya di rumah di sekolah dan tempat bermain
4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis
dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat
dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia
B Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
31 Menjelaskan pecahan-pecahan
senilai dengan gambar dan
model konkret
312 Menunjukkan pecahan senilai
313 Menuliskan contoh pecahan
senilai
41 Mengidentifikasi pecahan- 411 Menentukan pecahan senilai
pecahan senilai dengan gambar
dan model konkret
dengan cara mengalikan
pembilang dan penyebut
dengan angka yang sama
412 Menentukan pecahan senilai
dengan cara membagi
pembilang dan penyebut
dengan angka yang sama
C Tujuan Pembelajaran
1 Siswa dapat menunjukkan pecahan senilai dengan tepat
2 Siswa dapat menuliskan contoh pecahan senilai dengan tepat
3 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan mengalikan pembilang
dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat
4 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan membagi pembilang
dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat
Karakter siswa yang diharapkan Religius Nasionalis Mandiri
Gotong Royong dan Integritas
D Materi Pembelajaran
1 Pengertian pecahan senilai
2 Contoh pecahan senilai
3 Mencari pecahan senilai dengan cara
a Mengalikan pembilang dan penyebut dengan angka yang sama
b Membagi pembilang dan penyebut dengan angka yang sama
E Pendekatan Model dan Metode Pembelajaran
Pendekatan Saintifik
Model Pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Metode Ceramah diskusi tanya jawab penugasan
F Media Pembelajaran
1 Gambar-gambar
2 Kancing baju warna-warni
G Sumber Belajar
1 Buku guru dan siswa matematika kelas IV
2 Buku petunjuk guru matematika kelas IV
3 Modulbahan ajar
4 Internet
5 Modul lain yang relevan
H Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran Alokasi Waktu
Pendahuluan Guru mengajak siswa untuk berdorsquoa
menurut agama dan keyakinan masing-
masing Religius
Siswa menyanyikan lagu wajib
Indonesia Raya Nasionalis
Guru melakukan komunikasi tentang
kehadiran siswa dengan mengabsen
Communication
Guru menyiapkan kesiapan psikis dan
fisik siswa
Pemberian motivasi kepada siswa
dengan melakukan tepuk semangat
bersama-sama
Guru memberikan apersepsi kepada
siswa
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
Communication
Guru melakukan tanya jawab yang
berhubungan dengan materi
Communication
10 Menit
Inti Mengamati
Guru menjelaskan mengenai materi
yang akan dibahas
Siswa memperhatikan penjelasan
guru
Guru membagi siswa menjadi 2
kelompok yang beranggotakan 5
orang siswa 1 kelompok untuk
berdikusi dengan teknik kancing
gemerincingCollaboration
Siswa mendengarkan penjelasan guru
tentang maksud dari teknik kancing
gemerincing
Siswa mengamati gambar yang
diperlihatkan guru kemudian guru
menyuruh siswa dalam kelompok
bersama-sama mengamati gambar
tersebut lalu menyebutkan pecahan
yang terdapat pada gambar dan
apakah senilai atau tidak
Siswa menjawab setiap pertanyaan
yang diberikan oleh guru Mandiri
Guru memberikan penguatan tentang
konsep pecahan senilai kepada siswa
Guru memberikan penjelasan kepada
siswa mengenai cara mencari pecahan
senilai dengan mengalikan atau
membagi pembilang dan penyebut
yang sama
Menanya
Siswa menanyakan materi yang
tidak dipahami pada guru
Mengumpulkan Data
siswa yang telah dikelompokkan
tadi mengumpulkan informasi
berdasarkan materi yang telah di
pelajari
Siswa mengerjakan lembar kerja
kelompok yang sudah dibagikan
oleh guru secara berkelompok
Gotong Royong
Mengasosiasi
Guru mengawasi masing-masing
kelompok dan memberi bantuan
kepada kelompok jika mengalami
kesulitan dalam mengerjakan tugas
yang diberikan Communication
Mengkomunikasikan
Guru memberikan kesempatan pada
tiap kelompok untuk menyampaikan
hasil diskusi kelompok
Communication
perwakilan salah satu kelompok yang
dipilih oleh guru mempresentasikan
hasil diskusinya dengan
kelompoknya
Setiap siswa yang maju kedepan
mengumpulkan kancingnya di tengah
meja kelompoknya
180 Menit
Setiap siswa mempunyai 2 kancing
ditangannya dalam artian setiap siswa
mempunyai kesempatan untuk
bertanya dan menanggapi kepada
kelompok lain
Jika kancing yang dimiliki seorang
siswa habis dia tidak boleh berbicara
lagi sampai temannya menghabiskan
kancing mereka
Jika semua kancing sudah habis
sedangkan tugas belum selesai
kelompok boleh mengambil
kesepakatan untuk membagi-bagi
kancing lagi dan mengulangi
prosedurnya kembali
Guru menanggapi dan memberikan
penguatan dengan menyampaikan
jawaban benar
Guru memberikan penghargaan
kepada setiap kelompok
Penutup Siswa diberi kesempatan untuk
bertanya apa yang mereka belum
pahami
Guru memberikan soal sebagai bentuk
evaluasi kepada siswa yang dikerjakan
secara individu untuk mengetahui
pemahaman konsep siswa Mandiri
Setelah semua selesai mengerjakan
soal hasil pekerjaan siswa
dikumpulkan dan guru memeriksa
hasil pekerjaan tersebut Mandiri
Siswa dan guru melakukan refleksi
kegiatan dengan cara meminta siswa
mengungkapkan perasaan dan
pendapatnya mengenai kegiatan
pembelajaran pada hari ini serta
materi apa saja yang telah dipelajari
Integritas
Untuk memotivasi siswa sebelum
pulang bersama-sama melakukan
tepuk semangat Communication
Sebelum pulang siswa berdoa
bersama-sama dipimpiin oleh ketua
kelas Religius
10 Menit
I Penilaian
1 Jenis penilaian Penilaian pengetahuan
Teknik penilaian Tes
Rubrik Penilaian Pemahaman Konsep Pecahan Senilai
No
Indikator
Pemahaman
Konsep
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Kriteria
Skor
1 Menyatakan
ulang sebuah
pecahan
a Menunjukkan
Pecahan Senilai
b Menuliskan
contoh pecahan
senilai
Menuliskan kalimat
matematika dengan
benar
10
menuliskan sebagian
kalimat matematika
5
Menuliskan jawaban
tapi salah
1
Tidak mengisi jawaban 0
2 Menyajikan
konsep dalam
bentuk
representasi
matematis
a Menggambarkan
bentuk yang
mewakili
pecahan
Menggambar bentuk
yang mewakili pecahan
sesuai dengan
bilangannya
10
Menggambar bentuk
yang mewakili pecahan
namun tidak sesuai
dengan bilangannya
5
Menggambar bentuk
yang mewakili tapi
salah
1
Tidak menggambar
bentuk yang mewakili
pecahan
0
b Menyatakan
pecahan dari
sebuah gambar
Menyatakan pecahan
yang sesuai dengan
gambar
10
Menyatakan pecahan
tetapi tidak sesuai
dengan gambar
5
menyatakan gambar
dan pecahan yang tidak
sesuai
1
Tidak menyatakan
pecahan yang sesuai
dengan gambar
0
3 Menggunakan
prosedur atau
operasi
tertentu
a Menentukan
pecahan senilai
dengan
mengalikan
Melakukan operasi
hitung dengan
mengalikan penyebut
dan pembilang dengan
10
pembilang dan
penyebut dengan
angka yang sama
angka yang sama
dengan tepat
Melakukan operasi
hitung dengan
mengalikan penyebut
dan pembilang dengan
angka yang sama tetapi
belum tepat
5
Melakukukan operasi
hitung tetapi salah
1
Tidak melakukan
operasi hitung
0
b Menentukan
pecahan senilai
dengan membagi
pembilang dan
penyebut dengan
angka yang sama
Melakukan operasi
hitung dengan
membagi penyebut dan
pembilang dengan
angka yang sama
dengan tepat
10
Melakukan operasi
hitung dengan
membagi penyebut dan
pembilang dengan
angka yang sama tetapi
belum tepat
5
Melakukukan operasi
hitung tetapi salah
1
Tidak melakukan
operasi hitung
0
Nilai akhir siswa =
x 100
2 Jenis penilaian Penilaian sikap
Teknik penilaian Non tes
No Nama
Perubahan Tingkah Laku
Disiplin Jujur Percaya Diri
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
Dst
Keterangan
K (Kurang) 1 C (Cukup) 2 B (Baik) 3 SB (Sangat Baik) 4
3 Jenis penilaian Penilaian keterampilan
Teknik penilaian Non tes
Rubrik Penilaian Kinerja Menyelesaikan Masalah Pecahan Senilai
No Nama Kriteria Penilaian
Kerja Sama Ketepatan Kejelasan
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1
2
3
Keterangan
Skor 4 Sangat baik Skor 2 Cukup
Skor 3 Baik Skor 1 Perlu bimbingan
Barru 21 September 2020
Mengetahui
Guru Kelas 4 Mahasiswa
Aminah SPd Lismayanti
NIP NIM 105401113516
Kepala SD Inpres Banga-Banga
Abdul Latif SPd MPd
NIP 19690412 200005 1 001
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS IV SD
INPRES BANGA-BANGA KABUPATEN BARRU
No Aktivitas Siswa
1 Siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar berlangsung
2 Siswa yang memperhatikan guru pada saat proses pembelajaran
berlangsung
3 Siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari teman-
temannya
4 Siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung
5 Siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing
6 Siswa yang bekerja sama dengan teman kelompok
7 Siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil
diskusinya
8 Siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
9 Siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan menambahkan
jawaban
10 Siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir pembelajaran
LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN
DAFTAR HADIR SISWA
DATA HASIL KEMAMPUAN AWAL PRETEST SISWA
DATA HASIL TES BELAJAR POSTTEST SISWA
DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
DAFTAR HADIR SISWA KELAS IV SD INPRES BANGA-BANGA
KABUPATEN BARRU
No Nama Siswa LP Pertemuan
1 2 3 4
1 Adelia p
P
R
E
T
E
S
T
radic radic
P
O
S
T
T
E
S
T
2 Akbar L radic radic
3 Aulifiah P radic radic
4 Irwansyah L radic radic
5 Muhammad Faiz Paki L radic radic
6 Muh Revan Anugrah L radic radic
7 Muhammad Takwin L radic radic
8 Nabila Zahira P radic radic
9 Nurhalisa P radic radic
10 Nurul Hidayat P radic radic
Keterangan
radic = Hadir
S = Sakit
A = Alfa
I = Izin
Jumlah siswa
Laki-laki 5 orang
Perempuan 5 orang
Banga-Banga September 2020
Peneliti
Lismayanti
Nim105401113516
DATA HASIL BELAJAR SISWA SEBELUM DITERAPKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING
(PRETEST)
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Adelia 63 Tidak Tuntas
2 Akbar 64 Tidak Tuntas
3 Aulifiah 81 Tuntas
4 Irwansyah 80 Tuntas
5 Muhammad Faiz Paki 36 Tidak Tuntas
6 Muh Revan Anugrah 59 Tidak Tuntas
7 Muhammad Takwin 74 Tidak Tuntas
8 Nabila Zahira 40 Tuntas
9 Nurhalisa 51 Tidak Tuntas
10 Nurul Hidayat 61 Tidak Tuntas
Jumlah 609
Rata-rata 609
Kategori Rendah
DATA HASIL TES BELAJAR SISWA SETELAH DITERAPKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING
(POSTTEST)
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Adelia 88 Tuntas
2 Akbar 79 Tuntas
3 Aulifiah 100 Tuntas
4 Irwansyah 100 Tuntas
5 Muhammad Faiz Paki 60 Tidak Tuntas
6 Muh Revan Anugrah 82 Tuntas
7 Muhammad Takwin 88 Tuntas
8 Nabila Zahira 59 Tidak Tuntas
9 Nurhalisa 70 Tuntas
10 Nurul Hidayat 81 Tuntas
Jumlah 807
Rata-rata 807
Kategori Tinggi
DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK
KANCING GEMERINCING
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
()
I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA
HASIL ANALISIS STATISTIK DAN INFERENSIAL
HASIL ANALISIS NILAI PRETEST DAN POSTTEST SISWA
HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL
HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA
HASIL ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF DAN INFERENSIAL
A Hasil Analsis Statistik Deskriptif
Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Pretest
X F FX
81 1 81
80 1 80
74 1 74
64 1 64
63 1 63
61 1 61
59 1 59
51 1 51
40 1 40
36 1 36
Jumlah 10 609
Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 609
sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai
rata-rata (mean) sebagai berikut
= sum
=
= 609
Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Posttest
X F FX
100 2 200
88 2 176
82 1 82
81 1 81
79 1 79
70 1 70
60 1 60
59 1 59
Jumlah 10 807
Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 807
sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai
rata-rata (mean) sebagai berikut
= sum
=
= 807
Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest
No X1 (Pretest) X2 (Posttest) d = X2 - X1 dsup2
1 63 88 25 625
2 64 79 15 225
3 81 100 19 361
4 80 100 20 400
5 36 60 24 576
6 59 82 23 529
7 74 88 14 196
8 40 59 19 361
9 51 70 19 361
10 61 81 20 400
Jumlah 198 4034
B Hasil Analisis Statistik Inferensial
Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut
a Mencari harga ldquoMDrdquo dengan menggunakan rumus
Md = sum
= 198
b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus
sum = sum sum
= 4034- 39204
= 1136
c Menentukan Harga tHitung
t =
radicsum
t =
radic
t =
radic
t =
radic
t =
t = 1767
d Menentukan Harga
Untuk mencari tTabel peneliti menggunakan tabel distribusi t
dengan taraf signifikan = 10 ndash 1 = 9 maka
diperoleh t005 = 1833
Setelah diperoleh tHitung = 1767 dan ttabel = 1833 maka tHitung gt
ttabel atau atau 1767 gt 1833 Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho
ditolak dan H1 diterima Ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap hasil belajar
matematika murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL
1 PRETEST
Ketuntasan belajar klasikal =
=
x 100
= 30
2 POSTTEST
Ketuntasan belajar klasikal =
=
x 100
= 80
HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TEKNIK KANCING GEMERINCING
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
()
I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
Mengukur persentase keberhasilan aktivitas Siswa
Keberhasilan aktivitas siswa =
=
= 845
LAMPIRAN D
TABEL DISTRIBUSI T-TABEL
KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI
KARTU KONTROL PENELITIAN
PERSURATAN
DOKUMENTASI
TABEL DISTRIBUSI T-TABEL
Dk 025 010 005 002 001 0005
1 1000 3078 6314 12706 31821 63657
2 0816 1886 2920 4303 6965 9925
3 0765 1638 2353 3182 4541 5841
4 0741 1533 2132 2766 3747 4604
5 0727 1476 2015 2571 3365 4032
6 0718 1440 1943 2447 3143 3707
7 0711 1415 1895 2365 2998 3499
8 0706 1397 1860 2306 2896 3355
9 0703 1383 1833 2262 2821 3250
10 0700 1372 1812 2228 2764 3169
11 0697 1363 1796 2201 2718 3106
12 0695 1356 1782 2178 2681 3055
13 0694 1350 1771 2160 2650 3012
14 0692 1345 1761 2145 2624 2977
15 0691 1341 1753 2132 2623 2947
16 0690 1337 1746 2120 2583 2921
17 0689 1333 1740 2110 2567 2898
18 0688 1330 1734 2101 2552 2878
19 0688 1328 1729 2093 2539 2861
20 0687 1325 1725 2086 2528 2845
21 0686 1323 1721 2080 2518 2831
22 0686 1321 1717 2074 2508 2819
23 0685 1319 1714 2069 2500 2807
24 0685 1318 1711 2064 2492 2797
25 0684 1316 1708 2060 2485 2787
26 0684 1315 1706 2056 2479 2779
27 0684 1314 1073 2052 2473 2771
KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI
KARTU KONTROL PELAKSANAAN PENELITIAN
PERSURATAN
DOKUMENTASI
Gambar 1 Pemberian Pretest
Gambar 2 Pembagian Kancing Pada Masing-Masing Anggota Kelompok
Gambar 3 Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Gambar 4 Pemberian Posttest
RIWAYAT HIDUP
Lismayanti Dilahirkan di Banga-Banga pada tanggal 14
Agustus 1998 dari pasangan Ayahanda Cagga dan Ibunda
Marni Anak pertama dari dua bersaudara Penulis masuk
sekolah dasar pada tahun 2004 di SD Inpres Banga-Banga dan
tamat pada tahun 2010 tamat di SMP Negeri 4 Barru pada
tahun 2013 dan tamat di SMK Negeri 1 Barru pada tahun 2016 Pada tahun yang
sama (2016) penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang ada di
Makassar yaitu Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) dan
mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) pada Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Atas berkat yang Maha Kuasa penulis
berhasil menyelesaikan seluruh mata kuliah yang diprogramkan dan semua itu
dilakukan dengan semangat dan usaha yang tinggi untuk mendapatkannya
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING iii
SURAT PERNYATAAN iv
SURAT PERJANJIAN v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN vi
ABSTRAK vii
KATA PENGANTAR viii
DAFTAR ISI xii
DAFTAR TABEL xiv
DAFTAR GAMBAR xv
DAFTAR LAMPIRAN xvi
BAB I PENDAHULUAN 1
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 5
C Tujuan Penelitian 5
D Manfaat Penelitian 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA 7
A Kajian Teori 7
1 Hasil Belajar 7
2 Matematika 9
3 Model Pembelajaran Kooperatif 11
xiii
4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing 14
5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing 16
6 Kaitan Antara Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika 17
B Hasil Penelitian yang Relevan 18
C Kerangka Pikir 20
D Hipotesis Penelitian 23
BAB III METODE PENELITIAN 24
A Rancangan Penelitian 24
B Populasi dan Sampel 25
C Definisi Operasional Variabel 26
D Instrumen Penelitian 26
E Teknik Pengumpulan Data 27
F Teknik Analisis Data 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34
A Hasil Penelitian 34
B Pembahasan 41
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 44
A Simpulan 44
B Saran 44
DAFTAR PUSTAKA 45
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 12
Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar 30
Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa 31
Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan
Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing 34
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika Siswa
Sebelum (Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model
Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 35
Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum
(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 37
Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 38
Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siswa Selama Proses
Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing 40
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir 22
Gambar 31 Desain One Group Pretest-Posttest Design 24
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN
Kisi-Kisi Instrumen Soal
Soal Pretest dan Hasil Kerja Pretest Siswa
Soal Postest dan Hasil Kerja Posttest Siswa
Pedoman Penilaian
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa
LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN
Daftar Hadir Siswa
Data Hasil Tes Kemampuan Awal Pretest Siswa
Data Hasil Tes Belajar Posttest Siswa
Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa
LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA
Hasil Analisis Statistik Deskriptif Dan Inferensial
Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest Siswa
Hasil Analisis Data Ketuntasan Klasikal
Hasil Analisis Data Aktivitas Siswa
LAMPIRAN D
Tabel Distribusi T-Tabel
Kartu Kontrol Bimbingan Skripsi
Kartu Kontrol Penelitian
Persuratan
Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Model pembelajaran merupakan suatu kegiatan perencanaan yang
dirancang oleh guru untuk pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan
tertentu Model pembelajaran sangat penting diterapkan dalam proses
pembelajaran karena dapat membantu memperjelas prosedur hubungan serta
keadaan keseluruhan dari apa yang sudah direncanakan Menurut Joyce dan Weil
(Wati2017) terdapat beberapa alasan pentingnya model pembelajaran yaitu
pertama memperjelas hubungan fungsional diantara berbagai komponen unsur
atau elemen sistem tertentu Kedua prosedur yang akan ditempuh dalam
melaksanakan kegiatan dapat dijelaskan secara tepat Ketiga model pembelajaran
akan mempermudah para administrator untuk mengidentifikasi komponen elemen
yang mengalami hambatan jika kegiatan yang dilaksanakan tidak efektif
Keempat mengidentifikasi secara tepat cara-cara untuk mengadakan perubahan
jika pendapat ketidaksesuaian dari apa yang telah dirumuskan dan kelima yaitu
dengan dengan menggunakan model pembelajaran guru dapat menyusun tugas-
tugas siswa menjadi suatu kesuluruhan yang terpadu
Menurut Suprihatiningrum (2016143) ada dua macam alasan pentingnya
model pembelajaran yaitu pertama istilah model mempunyai makna yang lebih
luas daripada strategi metode atau prosedur Kedua model dapat berfungsi
sebagai sarana komunikasi yang penting dalam mengajar di kelas
2
Dengan memperhatikan kerangka pengetahuan di atas peneliti menarik
kesimpulan bahwa kedudukan model pembelajaran sangat penting dalam proses
pembelajaran karena dapat membantu dan memperlancar proses pembelajaran di
kelas dan proses pembelajaran akan lebih efektif dan efisien jika model
pembelajaran yang dipilih sesuai dengan materi yang akan diajarkan
Model pembelajaran sangat bermanfaat bagi guru dan siswa Bagi guru
yaitu pertama memudahkan dalam melaksanakan tugas pembelajaran berdasarkan
dengan langkah-langkah yang akan ditempuh sesuai dengan waktu tujuan
kemampuan daya serap siswa dan ketersediaan media yang ada Kedua dapat
dijadikan sebagai alat untuk mendorong aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran Ketiga memudahkan guru untuk melakukan analisis terhadap
perilaku siswa secara individu maupun kelompok dan keempat yaitu
memudahkan guru dalam menyusun bahan pertimbangan dalam merencanakan
penelitian tindakan kelas dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran
Sedangkan bagi siswa yaitu pertama memberikan kesempatan kepada siswa
untuk berperan aktif dalam kegiatan proses belajar pembelajaran Kedua dapat
memudahkan siswa untuk memahami materi pembelajaran yang diajarkan guru
Ketiga mendorong semangat belajar siswa serta ketertarikannya dalam mengikuti
proses pembelajaran secara penuh dan keempat yaitu dapat melihat atau
membaca kemampuan pribadi dikelompoknya secara objektif (Octavia 2020 15-
16)
3
Menurut Pardamean (2015) bahwa model pembelajaran bermanfaat
untuk mengefektifkan dan mengefisienkan pencapaian tujuan pembelajaran
Indikatornya adalah guru dan siswa fokus pembelajaran guru mudah mentransfer
isi pelajaran kepada siswa siswa juga mudah menangkap isi pelajaran
tersebutWaktu yang tersedia untuk satu materi secara efesien dan efektif dapat
dimanfaatkan secara maksimal Ketertarikan dan minat siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran cenderung tinggi Guru dan siswa tidak mudah bosan
membahas isi materi pelajaran
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti
dengan guru kelas IV atas nama Aminah pada tanggal 20 Juli 2020 di SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barru bahwa hasil belajar matematika siswa masih
tergolong rendah karena masih banyak siswa yang belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 70 Penyebab hasil
belajar matematika rendah yaitu siswa kurang aktif dan terlibat pada saat proses
pembelajaran berlangsung serta kurangnya semangat dan motivasi siswa dalam
menerima materi yang disampaikan oleh guru Ketika guru menjelaskan materi
sebagian siswa tidak memperhatikan karena guru belum menciptakan model
pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa kurang memahami materi yang
disampaikan oleh guru dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu kelompok
karena ketika siswa diberikan tugas kelompok hanya sebagian anggota kelompok
yang aktif mengerjakannya hanya siswa pintar saja yang aktif dalam pembelajaran
berkelompok
4
Untuk mengatasi permasalahan di atas diperlukan kreatifitas guru dalam
memilih model pembelajaran yang dapat mendorong siswa agar aktif dan terlibat
serta semangat pada saat proses pembelajaran berlangsung Adapun model yang
dimaksud yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Bagi siswa dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing dapat membantu mempermudah siswa dalam memahami
materi yang diajarkan dan melatih siswa untuk berkomunikasi bekerja sama
berfikir dan mengungkapkan ide-ide bersama anggota kelompoknya masing-
masing dalam menyelesaikan soal-soal atau permasalahan yang diberikan oleh
guru Siwa juga diharapkan dapat termotivasi semangat dan aktif dalam
pembelajaran matematika sehingga hasil belajarnya dapat meningkat Sedangkan
bagi guru melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif model
pembelajaran yang bisa digunakan pada saat mengajar
Menurut Erika dkk (2018142) bahwa teknik kancing gemerincing
merupakan teknik pembelajaran kooperatif yang dapat membantu guru mencapai
tujuan dalam proses pembelajaran secara tidak langsung mengajak siswa untuk
aktif dalam proses pembelajaran Ciri khas dari model pembelajaran ini yaitu
semua siswa diberi 2 atau 3 buah kancing sebagai syarat yang harus dikeluarkan
jika mereka ingin berbicara dan jika kancingnya habis maka siswa tersebut tidak
boleh berbicara lagi
Dalam teknik pembelajaran kancing gemerincing masing-masing anggota
kelompok memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapatnyaPenggunaan
kancing digunakan sebagai alat yang dirancang dalam model pembelajaran
5
kooperatif teknik kancing gemerincing ini dimaksudkan agar setiap siswa dapat
bertanggung jawab atas tugas yang diberikan Jadi dalam satu kelompok tidak
ada anggota kelompok yang mempunyai posisi dominan karena masing-masing
anggota kelompok mempunyai kesempatan yang sama untuk aktif dalam
pembelajaran dimana siswa yang awalnya bersifat pasif akan termotivasi dan ikut
aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga hasil belajar matematika
siswa dapat meningkat
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis penulis tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul ldquoPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid
Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas maka rumusan
masalah dalam penelitian ini yaitu ldquoApakah Ada Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika
Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-banga Kabupaten Barrurdquo
C Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini yaitu
ldquoUntuk Mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
6
D Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut
1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran
dalam pengembangan ilmu terutama yang berkaitan dengan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
2 Manfaat Praktis
a Bagi Siswa
Memberikan pengetahuan semangatdan motivasi untuk belajar
lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar yang
diperoleh dapat tercapai
b Bagi Guru
Penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing ini sangat diharapkan dapat bermanfaat bagi guru dalam
proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan keaktifan dan
pemahaman siswa sehingga tercapainya proses belajar mengajar yang
diharapkan
c Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik
kepada sekolah dalam rangka perbaikan proses dan hasil belajar siswa
d Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk
penelitian selanjutya
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A Kajian Teori
1 Hasil Belajar
a Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada diri seseorang
sebagai hasil dari peroses belajar siswa baik itu terjadi perubahan pengetahuan
pemahaman sikap dan tingkah laku kecakapan keterampilan dan kemampuan
serta perubahan aspek-aspek yang lain yang ada pada individu yang belajar
Menurut Nawawi (Fiona 201912) bahwa hasil belajar adalah tingkat
keberhasilan peserta didik yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh
dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu Adapun Menurut
Yudha (201834) bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta
didik setelah menerima pembelajaran yang meliputi aspek kognitif Hal ini
sejalan dengan pendapat Susanto (20125) bahwa hasil belajar adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah kegiatan belajar
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah skor yang diperoleh siswa setelah ia menerima proses pembelajaran
untuk mengetahui sampai dimana tingkat pemahamannya terhadap suatu materi
yang telah dipelajari berupa tes dan biasanya diwujudkan dengan nilai tertentu
Dalam penelitian ini hasil belajar yang ingin dicapai siwa yaitu terkait dengan
aspek kognitif siswa setelah ia menerima suatu materi pembelajaran
8
b Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Purwanto (Yudha 201836) bahwa faktor yang mempengaruhi
hasil belajar terdiri dari dua faktor yaitu faktor dari dalam peserta didik (intern)
yaitu fisiologi dan psikologis dan faktor dari luar (ektern) peserta didik yaitu
lingkungan dan instrumental
Hal ini sejalan dengan pendapat Djamarah (Yudha 201836-37) faktor
yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu
1) Faktor Intern
a) Faktor fisiologis adalah faktor yang terdiri dari kondisi fisiologis
kondisi panca indra
b) Faktor Psikologi adalah faktor yang terdiri dari minat kecerdasan
bakat motivasi dan kemampuan kognitif
2) Faktor Ekstern
a) Faktor lingkungan terdiri dari lingkungan alami dan lingkungan
sosial budaya
b) Faktor Instrumental terdiri dari kurikulum program sarana dan
fasilitas guru
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang
mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor intern (dalam diri) dan faktor ekstern
(luar diri) Kedua faktor tersebut saling berkaitan sehingga siswa perlu
mendapatkan perhatian terhadap keadaannya baik itu dari segi fisik psikis dan
cara belajar di sekolah
9
2 Matematika
a Pengertian Matematika
Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang diajarkan di setiap
jenjang sekolah mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga ke perguruan tinggi
Dalam tulisan Suwangsih dan Tiurlina istilah matematika berasal dari bahasa
Yunani yaitu mathematike yang artinya mempelajari Kata mathematike berasal
dari kata mathema yang memiliki arti pengetahuan atau ilmu
(knowledgescience) Selain itu kata mathematike berhubungan juga dengan kata
lain yang hampir sama yaitu mathein atau mathenein yang berarti berpikir
(Isrokrsquoatun dan Amelia Rosmala 20193)
Menurut Ruseffendi (Al-Tabany 20151) matematika adalah bahasa
simbol ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif ilmu
yang membahas tentang pola keteraturan dan struktur yang terorganisasi dimulai
dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan ke aksioma atau
postulat dan terakhir yaitu ke dalil
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika
merupakan suatu ilmu yang mempelajari bagaimana proses berpikir secara kritis
dan masuk akal untuk mendapatkan suatu kebenaran
b Ciri-Ciri Pembelajaran Matematika
Menurut Suwangsih (wandini 20198) bahwa ciri-ciri pembelajaran
matematika di SD adalah sebagai berikut
a) Pembelajaran matematika menggunakan metode spiral metode spiral ini
melambangkan adanya keterkaitan antara suatu materi dengan materi
10
lainnya Topik sebelumnya menjadi prasyarat untuk memahami topik
berikutnya atau sebaliknya
b) Pembelajaran matematika dilakukan secara bertahap Materi pembelajaran
matematika dilakukan secara bertahap yang dimulai konsep-konsep yang
sederhana menuju konsep yang lebih kompleks
c) Pembelajaran matematika menggunakan metode induktif sedangkan
matematika merupakan ilmu deduktif namun sesuai tahap perkembangan
siswa maka pembelajaran matematika di SD digunakan metode induktif
d) Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi artinya tidak
ada pertentangan antara kebenaran yang satu dengan kebenaran lainnya
Suatu pernyataan dianggap benar jika didasarkan kepada pernyataan-
pernyataan sebelumnya yang telah diterima kebenarannya
e) Pembelajaran matematika hendaknya bermakna artinya konsep
matematika tidak diberikan dalam bentuk jadi tapi sebaliknya siswalah
yang harus mengonstruksi konsep tersebut
c Tujuan Pembelajaran Matematika
Menurut Depdikbud (Wandini 201911-12) bahwa tujuan pembelajaran
matematika di Sekolah Dasar yaitu sebagai berikut
1) Mengembangkan keterampilan berhitung siswa sebagai latihan dalam
kehidupan sehari-hari
2) Menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialihgunakan melalui
kegiatan matematika
11
3) Mengembangkan kemampuan dasar matematika sebagai bekal belajar
lebih lanjut
4) Membentuk sikap logis kritis cermat kreatif dan disiplin
3 Model Pembelajaran Kooperatif
a Pengertian Model Pembelajaran
Dalam suatu proses pembelajaran diperlukan model pembelajaran yang
dapat membuat suasana belajar lebih efektif dan menyenangkan Menurut Joyce
dan Weil (Rusman 2012133) bahwa model pembelajaran adalah segala sesuatu
yang dirancang dalam membentuk kurikulum merancang bahan-bahan
pembelajaran dan membimbing proses pembelajaran di dalam kelas
Menurut Adi (Suprihatiningrum 2016142) bahwa model pembelajaran
merupakan suatu kerangka yang menggambarkan prosedur dalam
mengorganisasikan pengalaman pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam
merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran adalah suatu kegiatan perencanaan yang dirancang untuk
pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan tertentu
b Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan model
pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok-
kelompok kecil yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan
struktur kelompok yang bersifat heterogen (Rusman 2012202) Adapun
12
menurut Djamarah (2018270) bahwa pembelajaran kooperatif adalah model
pembelajaran yang dimana para siswa bekerja sama di dalam kelompok-
kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
kooperatif adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu kelompok
kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang siswa untuk saling berinteraksi
dan bekerjasa sama dengan anggota kelompoknya
c Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Menurut Ibrahim dkk (Suprihatiningrum 2016192-193) dalam
pembelajaran kooperatif terdapat 6 langkah utama atau tahapan yaitu sebagai
berikut
Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Fase Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Fase -1
Menyampaikan
tujuan pembelajaran
dan memotivasi
siswa
Guru menyampaikan
semua tujuan pelajaran
yang ingin dicapai pada
pelajaran tersebut dan
memotivasi siswa untuk
belajar
Siswa memperhatikan guru
pada saat guru menyampaikan
tujuan pembelajaran dan siswa
harus semangat untuk ikut
dalam proses pembelajaran
Fase-2
Menyajikan
informasi
Guru menyajikan
informasi kepada siswa
dengan jalan demonstrasi
atau lewat bahan bacaan
Siswa memperhatikan materi
yang disampaikan oleh guru
dan bertanya jika ada materi
yang kurang dimengerti
Fase-3
Mengorganisasikan
siswa ke dalam
kelompok-kelompok
belajar
Guru menjelaskan kepada
siswa bagaimana caranya
membentuk kelompok
belajar dan membantu
setiap kelompok agar
melakukan transisi secara
efisien
Siswa memperhatikan guru
ketika menjelaskan Setelah
guru menjelaskan tentang cara
berkelompok maka siswa
harus tahu bahwa semua
aggota kelompok memiliki
tujuan yang sama dan harus
berbagi tugas dan tanggung
jawab yang sama di antara
anggota kelompok
13
Fase-4
Membimbing
kelompok bekerja
dan belajar
Guru membimbing
kelompok-kelompok
belajar pada saat mereka
mengerjakan tugas
mereka
Siswa mengerjakan tugas
kelompok yang diberikan
dengan cara bekerja sama
dengan anggota kelompoknya
melalui bimbingan guru
Fase-5
Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil
belajar tentang materi yang
telah dipelajari atau
masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
kerjanya
Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
diskusinya
Fase-6
Memberikan
penghargaan
Guru mencari cara-cara
untuk menghargai baik
upaya maupun hasil
belajar individu dan
kelompok
Siswa harus saling mengargai
jawaban ketika jawaban
mereka berbeda setiap
kelompok dan harus
mempertanggungjawabkan
jawabannya
d Teknik-Teknik Pembelajaran Kooperatif
Menurut Huda (2017134) dalam pembelajaran kooperatif terdapat 14
teknik pembelajaran yang dapat diterapkan di dalam kelas antara lain Mencari
Pasangan Bertukar Pasangan Berpikir Berpasangan Berbagi Berkirim Salam
dan Soal Kepala Bernomor Kepala Bernomor Terstruktur Dua tinggal Dua
Tamu Keliling Kelompok Kancing Gemerincing Keliling Kelas Lingkaran
Dalam Lingkaran Luar Tari Bambu jigsaw dan Bercerita Berpasangan
Berdasarkan uraian di atas salah satu teknik pembelajaran kooperatif
yang diterapkan dalam penelitian ini adalah teknik kancing gemerincing Peneliti
memilih teknik kancing gemerincing karena dalam teknik ini siswa dapat terlibat
secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajarnya dapat
meningkat
14
4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing
a Pengertian TeknikKancing Gemerincing
Menurut Widyarty (201311) teknik kancing gemerincing merupakan
suatu model pembelajaran yang bertujuan untuk mengatasi hambatan
pemerataan kesempatan siswa yang sering mewarnai kerja kelompok dan setiap
siswa berhak mendapatkan kesempatan untuk berperan serta pada kelompoknya
masing-masing Sedangkan menurut Ulya (201932) bahwa teknik kancing
gemerincing merupakan metode yang dikembangkan oleh Spencer kagan
dimana masing-masing anggota kelompoknya mendapatkan kesempatan untuk
menyampaikan pendapat mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran
orang lain
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran teknik kancing gemerincing adalah suatu teknik pembelajaran
dimana dalam proses pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada semua
anggota kelompok untuk berpendapat
b Prosedur PelaksanaanTeknik Kancing Gemerincing
Dalam proses pembelajaran teknik kancing gemerincing terdapat
langkah-langkah model pembelajaran Menurut Huda (2011142-143) langkah-
langkah dari teknik kancing gemerincing yaitu
1) Guru menyiapkan satu kotak kecil yang berisi kancing-kancing (atau
benda-benda lainnya)
15
2) Masing-masing anggota dari setiap kelompok mendapatkan 2 atau 3 buah
kancing (jumlah kancing bergantung pada sukar tidaknya tugas yang
diberikan)
3) Setiap kali anggota selesai berbicara atau mengeluarkan pendapat ia harus
menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkannya di tengah-tengah
meja kelompok
4) Jika kancing yang dimiliki salah seorang siswa habis dia tidak boleh
berbicara lagi sampai semua rekannya menghabiskan kancingnya masing-
masing
5) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok
boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan
mengulangi prosedurnya kembali
d Kelebihan dan Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing
Menurut Ulya (201830-31) teknik kancing gemerincing memiliki
beberapa kelebihan dan kelemahan yaitu sebagai berikut
1) Kelebihan Teknik Kancing Gemerincing
a) Mengatasi hambatan pemerataan kesempatan berbicara siswa dalam
beriskusi
b) Mendorong siswa agar dapat aktif berbicara pada saat proses
pembelajaran berlangsung
c) Memberikan kesempatan bagi siswa yang tidak aktif untuk
menyampaikan pendapatnya pada saat berdiskusi sehingga siswa
16
yang tidak aktif memiliki kesempatan yang sama untuk
menyampaikan pendapatnya
2) Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing
a) Pengelolaan waktu saat persiapan dan pelaksanaan perlu
diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran terutama
dalam proses pembentukan kualitas pengetahuan siswa
b) Memerlukan waktu yang cukup lama jika guru tidak terlalu
memahami dengan baik materi yang akan diajarkan
c) Model ini susah diterapkan jika jumlah siswa terlalu banyak
5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing
Langkah-langkah yang akan di terapkan dalam penelitian ini yaitu
sebagai berikut
1) Menyiapkan bahan ajar dan media pembelajaran
2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa
3) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari
4) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5
orang siswa Kemudian membagikan soal kepada masing-masing
kelompok
5) Guru kemudian menyuruh semua anggota dari masing-masing kelompok
untuk mengerjakan tugas yang diberikan dengan cara bekerja sama
Setelah itu guru membagikan kancing berwarna kepada masing-masing
anggota kelompok Setiap anggota kelompok mendapatkan dua buah
17
kancing berwarna dan guru kemudian menjelaskan cara penggunaan
kancing yang dipegang oleh setiap siswa
6) Guru mengawasi masing-masing kelompok dan memberi bantuan kepada
kelompok jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas yang
diberikan
7) Jika tugas kelompok yang diberikan telah selesai guru meminta siswa
agar maju kedepan dengan cara menunjuk siswa yang mengacungkan
tangannya untuk menuliskan hasil kerja kelompoknya dan kelompok lain
menanggapinya apakah jawabannya sama atau tidak secara bergantian
Lakukan hal tersebut secara berulang sampai nomor dan soal yang
diberikan sudah dibahas semua
8) Siswa yang maju kedepan mengumpulkan kancingnya di tengah meja
kelompoknya
9) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok
boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan
mengulangi prosedurnya kembali
6 Kaitan Antara Model Pembelajaraan Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika
Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing menekankan
keaktifan semua anggota dalam suatu kelompok untuk menyelesaikan suatu
permasalahan yang diberikan oleh seorang guru dimana mereka saling membantu
satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan agar hasil belajar mereka bisa
meningkat secara merata Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat
18
membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih
siswa untuk bekerja sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif
dan terlibat dalam proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti
pembelajaran
Untuk tugas-tugas yang terstruktur seperti matematika diskusi jarang
dibutuhkan karena dalam tugas-tugas seperti ini biasanya sudah terdapat satu
jawaban benar Akan tetapi meskipun pembelajaran matematika yang bersifat
terstruktur tetapi model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing bisa
digunakan tergantung sejauh mana guru dapat membantu siswa memahami jenis
bantuan seperti apa yang mereka perlukan untuk mengerjakan tugas dalam suatu
kelompok
Mengingat pembelajaran kooperatif dikembangkan dari teori
konstruktivisme dimana siswa dituntut untuk mengembangkan pengetahuan awal
mereka secara mandiri agar terjadi pembelajaran yang bermakna Hal ini sejalan
dengan pembelajaran matematika yang pada dasarnya adalah penanaman konsep
Dimana dituntut pula pembelajaran yang bermakna agar konsep matematika itu
sendiri mudah dimengerti oleh siswa
B Hasil Penelitian yang Relevan
Pada bagian ini peneliti akan mengkaji penelitian yang relevan dengan
penelitian penulis Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya
diantaranya sebagai berikut
19
a) Jurnal Dwi Purwanto (2016) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa persentase observasi komunikasi matematis siwa pada
siklus I sebesar 5625 meningkat menjadi 7500 pada siklus II Rata-rata
nilai evaluasi belajar siswa pada siklus I mencapai 6990 dengan jumlah siswa
yang tuntas 21 siswa dan persentase ketuntasan 6562 meningkat menjadi
7615 pada siklus II dengan jumlah siswa yang tuntas 24 siswa dan persentase
ketuntasan 7500 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dapat
meningkatkan komunikasi matematis dan hasil belajar matematika pada siswa
kela VIII di SMP Negeri 11 Purworejo Persamaan dalam penelitian ini yaitu
sama-sama menggunakan teknik kancing gemerincing dan mata pelajaran
yang sama Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian sasaran
penelitian dan lokasi penelitian
b) Jurnal Nurul Wisna Afianti (2017) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian
ini menunjukkan presentase keaktifan belajar peserta didik pada siklus I
sebesar 617 dengan kategori cukup aktif dan persentase ketuntasan hasil
belajar peserta didik sebesar 46675 Pada siklus II persentase keaktifan
belajar peserta didik mengalami peningkatan menjadi 8609 dengan kategori
sangat aktif dan hasil belajar peserta didik juga meningkat dengan persentase
ketuntasan sebesar 8333 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat
disimpulkan bahwa keaktifan dan hasil belajar IPA melalui model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing mengalami peningkatan
Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan teknik
20
kancing gemerincing Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian
sasaran penelitian lokasi penelitian dan mata pelajaran
c) Jurnal Komang Sucipta (2018) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 1412
sedangkan nilai rata-rata pada kelompok kontrol sebesar 975 Dari uji
prasyarat data bahwa data berdistribusi normal dan memiliki varians yang
homogeny kemudian dilanjutkan dengan uji-t diperoleh thitung= 365 dan ttabel
= 201 dengan taraf signifikan 5 dan (db) 49 sehinggaH1 diterima dan H0
ditolak Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
dengan kelompok siswa yang mengikuti proses pembelajaran konvensional
pada siswa kelas V SD Negeri 3 Sangkan Gunung melalui proses
pembelajaran Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan
teknik kancing gemerincing dan jenis metode penelitian yang sama
Sedangkan perbedaannya terletak pada sasaran penelitian lokasi penelitian
dan mata pelajaran
C Kerangka Pikir
kerangka pikir merupakan bagian penelitian yang menggambarkan alur
pikir suatu penelitian Keberhasilan siswa dalam belajar dapat diukur dengan hasil
belajar yang diperoleh siswa selama mengikuti proses kegiatan pembelajaran
Pada saat proses pembelajaran berlangsung hanya sebagian siswa yang aktif dan
terlibat dalam pembelajaran Motivasi dan semangat siswa masih kurang untuk
21
belajar sehingga cepat mengalami rasa bosan dan jenuh Pada saat guru
menjelaskan materi sebagian siswa tidak memperhatikan sehingga kurang
mengerti dengan materi yang diajarkan karena model pembelajaran yang
digunakan guru kurang bervariasi dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu
kelompok Hal tersebut mengakibatkan rendahnya hasil belajar matematika siswa
Masalah tersebut merupakan gambaran secara umum tentang permasalahan yang
terdapat pada kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
Untuk memaksimalkan hasil belajar siswa salah satu model
pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses
pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat membantu siswa dalam
memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih siswa untuk bekerja
sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif dan terlibat dalam
proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti pembelajaran
Sebelum model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
diterapkan maka terlebih dahulu dilakukan tes berupa pretest dan posttest setelah
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diterapkan dalam
pembelajaran Setelah itu data dari pretest dan posttest dibandingkan lalu
dianalisis untuk mendapatkan hasil atau kesimpulan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran matematika Berdasarkan uraian tersebut dapat digambarkan bagan
kerangka pikir model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
sebagai berikut
22
Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir
Rendahnya Hasil Belajar Matematika Siswa
Kelas IV SD Inpres Banga-Banga
Pretest
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing
Posttest
Hasil Belajar
Analisis
Temuan
Siswa kurang aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran
Kurangnya semangat dan motivasi siswa untuk belajar
Model pembelajaran yang kurang bervariasi
Kerja sama dalam kelompok masih kurang
23
D Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang kajian pustaka
maupun kerangka pikir dalam penelitian ini digunakan hipotesis sebagai berikut
ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-
Banga Kabupaten Barrurdquo
Adapun hipotesis statistik dari penelitian ini yaitu
Keterangan
micro1 Rata-rata hasil belajar sebelum diberikan perlakuan
micro2 Rata-rata hasil belajar setelah diberikan perlakuan
Ho Tidak ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
H1 Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-
Banga Kabupaten Barru
Ho micro1 = micro2
H1 micro1ltmicro2
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A Rancangan Penelitian
1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimen Penelitian eksperimen adalah suatu kegiatan penelitian yang
dilakukan peneliti untuk menilai suatu perlakuan (treatment) pendidikan
terhadap suatu objek atau objek penelitian untuk menguji hipotesis Jenis
penelitian eksperimen yang digunakan adalah pre-eksperimental design
Penelitian pre-eksperimental design belum merupakan eksperimen
sungguh-sungguh karena masih terdapat variable luar yang ikut berpengaruh
terhadap terbentuknya variable dependen Jadi hasil eksperimen yang merupakan
variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen
Hal ini terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih
secara random (Sugiyono 201574)
2 Desain Penelitian
Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah one-group
pretest-postest design Pada desain ini terdapat pretest yang diberikan sebelum
postest setelah perlakuan Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut
Gambar 31 Desain One group pretest-postest
O1 X O2
Pretest Treatment Posttest
25
Keterangan
O1 Nilai pretest sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing
O2 Nilai posttest setelah dilaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran matematika teknik kancing
gemerincing
X Perlakuan berupa pembelajaran matematika melalui model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
B Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201580) Populasi
dalam penelitian ini adalah murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru yang berjumlah 10 orang
2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi misalnya karena keterbatasan dana tenaga dan
waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu
(Sugiyono 201581) Dalam teknik pengambilan sampel peneliti menggunakan
sampel jenuh Sampel jenuh merupakan teknik pengambilan sampel bila semua
26
anggota populasi digunakan Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif
kecil (Sugiyono 201585) Sampel dalam penelitian ini adalah murid kelas IV
SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru yang berjumlah 10 orang
C Definisi Operasional Variabel
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek
pengamatan penelitian Dalam penelitian ini mengkaji dua variabel yaitu ldquoModel
Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincingrdquo sebagai variabel bebas
(X) dan ldquoHasil Belajar Matematikardquo sebagai variabel terikat (Y)
1 Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing adalah suatu
model pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok dimana masing-
masing anggota kelompok mendapatkan sebuah kancing berwarna sebagai
penanda apabila mereka berpendapat Masing-masing siswa harus
bertanggungjawab atas kancing yang dimiliknya
2 Hasil belajar matematika adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah
melalui kegiatan proses pembelajaran Hasil belajar matematika siswa yang
dimaksud adalah nilai yang diperoleh siswa sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dan sesudah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diberi
(posttest)
D Instrumen Penelitian
Adapun instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
27
1 Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa
selama penelitian berlangsung Dalam hal ini peneliti mengamati aktivitas
belajar siswa selama proses berlangsungnya pembelajaran
2 Soal Tes
Tes hasil belajar matematika digunakan untuk memperoleh informasi
tentang penguasaan siswa terhadap pembelajaran matematika sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing yang
biasa disebut pretest dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing yang biasa disebut posttest Soal tes dibuat
berdasarkan materi yang diberikan selama penelitian berlangsung dengan
berdasarkan rumusan indikator pembelajaran Soal tes ini akan
dikembangkan dalam bentuk tes uraian (essay) yang berjumlah 5 soal
3 Dokumentasi
Instrumen dari dokumentasi ini adalah kamera yang digunakan untuk
mengambil beberapa gambar atau foto kegiatan dan aktivitas siswa selama
proses pembelajaran berlangsung
E Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk
mengumpulkan data penelitiannya Untuk mengumpulkan data dalam penelitian
ini dilakukan dengan cara sebagai berikut
28
1 Observasi
Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan
langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang akan diteliti
Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara pengamatan dan pencatatan
mengenai pelaksanaan pembelajaran
2 Tes
Sebelum dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing terlebih dahulu dilakukan pretest untuk mengetahui
kemampuan awal murid Setelah diberi perlakuan kemudian dilakukan
postttest untuk mengetahui kemampuan hasil belajar murid Data yang
diperoleh berdasarkan tes yang digunakan dalam proses pembelajaran
3 Dokumentasi
Dengan teknik ini peneliti memperoleh dokumen penelitian berupa
foto materi pelajaran melalui buku serta RPP Dengan foto dapat
memberikan informasi mengenai keadaan atau situasi kelas ketika peneliti
maupun siswa melaksanakan proses pembelajaran
F Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan memperhatikan jenis data yang akan
dianalisis Dalam penelitian kuantitatif seluruh data dari seluruh responden atau
sumber data lain terkumpul maka dilakukan analisis data Adapun teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
29
1 Analisis Data Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau
memberi gambaran umum data yang terkumpul selama proses penelitian dan
bersifat kuantitatif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk
mendeskripsikan seberapa besar hasil belajar pretest dan posttest yang diperoleh
siswa kelas IV sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerncing dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing Adapun langkah-langkah dalam penyusunan data
hasil pengamatan yaitu
a Hasil Belajar Siswa
1) Menghitung nilai rata-rata siswa (Mean)
= sum
(Riadi 2016)
Keterangan
= Rata-rata (Mean)
fi = Jumlah
n = Jumlah siswa
2) Menghitung persentase nilai rata-rata
P =
(Sudijono 201539)
30
Keterangan
p = Angka Persentase
f = Frekuensi yang dicari persentasenya
n = Banyaknya sampel
Dalam keperluan analisis deskriptif kriteria yang digunakan untuk
menentukan kriteria hasil belajar siswa yaitu
Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar
Ketuntasan Hasil Belajar () Kategori Hasil Belajar
0 le x ge 54 Sangat rendah
55 le x ge 64 Rendah
65 le x ge 79 Sedang
80 le x ge 89 Tinggi
90 lt x gt 100 Sangat tinggi
Sumber Depdikbud (2003)
b Analisis Aktivitas Siswa
Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil lembar observasi aktivitas
siswa yang diolah dengan teknik analisis berikut
AP = sum
sum x 100
(Trianto 2010 243)
Keterangan
AP = Nilai yang dicari
sumP = Banyaknya siswa yang melakukan akrivitas
sumF = Jumlah seluruh siswa
31
Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa
Sumber (Trianto 2010 43)
2 Analistik Statistik Inferensial
Analisis statistik inferensial dilakukan untuk menguji hipotesis
penelitian dengan menggunakan uji-t Untuk menguji hipotesis penelitian
mengenai perbedaan hasil belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran
matematika sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing diuji dengan t-tes dengan taraf signifikan α = 005
atau bertaraf 5 Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti
menggunakan teknik statistik t (uji-t) dengan tahap sebagai berikut
radicsum
(Arikunto 2013349)
Keterangan
Md = Mean perbedaan mean pretest dan posttest
X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)
X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)
d = Devisi masing-masing subjek
sum = Jumlah kuadrat deviasi
N = Jumlah subjek pada sampel
Ketuntasan Hasil Belajar () Kriteria
0 le x ge 25 Kurang Baik
26 le x ge 50 Cukup Baik
51 le x ge 75 Baik
76 lt x gt 100 Sangat Baik
32
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut
a Mencari harga ldquoMdrdquo dengan menggunakan rumus
Md = sum
(Arikunto 2013350)
Keterangan
Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest
sumd = Jumlah dari gain (pretest-posttest)
N = Subjek pada sampel
b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus
sum = sumd ndash sum
(Arikunto 2013351)
Keterangan
sum = Jumlah kuadrat deviasi
sumd = Jumlah dari gain (pretest-postest)
N = Subjek pada sampel
c Menentukan harga dengan rumus
radicsum
(Arikunto 2013349)
Keterangan
Md = Mean perbedaan mean pre-test dan pos-test
X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)
X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)
33
d = Devisi masing-masing subjek
sum = Jumlah kuadrat deviasi
N = Jumlah subjek pada sampel
d Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan
Kaidah pengujian signifikan
1) Jika maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti pengunaan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
2) Jika maka H0 diterima dan H1 ditolak berarti pengunaan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing tidak
berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
e Menentukan harga
Mencari mengunakan table distribusi t dengan taraf
signifikan α = 005 dan d k = N‒1
f Membuat Kesimpulan apakah model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas
IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif dimaksudkan untuk memperoleh gambaran
mengenai ketuntasan hasil belajar matematika murid yang meliputi sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) serta hasil observasi aktivitas siswa selama proses
pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Deskripsi masing-masing hasil analisis tersebut diuraikan sebagai berikut
a Deskripsi Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan Setelah
(Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing
Dari hasil analisis deskriptif yang disajikan pada lampiran C maka skor
hasil belajar siswa sebelum (Pretest) dan setelah (Posttest) diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing pada siswa kelas IV SD
Inpres Banga-Banga materi pecahan senilai dapat dilihat pada tabel 41 berikut
Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest)
dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif
Teknik Kancing Gemerincing
Statistik Pretest Posttest
Ukuran Sampel 10 10
Skor Ideal 100 100
Skor Rata-rata 609 807
Skor Tertinggi 81 100
Skor Terendah 36 60
Rentang Skor 45 40
Sumber Data Olah Lampiran C
34
35
Pada Tabel 41 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata skor hasil belajar
matematika siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (pretest) adalah 609 dan setelah diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) adalah 807 dari
skor ideal 100 Skor yang dicapai siswa tersebar dari skor terendah pretest 36 dan
skor terendah posttest 60 Skor tertinggi yang dicapai siswa pada pretest adalah 81
dan posttest adalah 100 dengan rentang skor pretest 45 dan posttest 40 Jika skor
hasil belajar matematika sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke
dalam lima kategori maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang
ditunjukkan pada Tabel 42 berikut
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika
Siswa Sebelum (Pretest) dan Sesudah (Posttest) Diterapkan Model
Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
No
Skor
Kategori
Pretest Posttest
F Persentase
()
F Persentase
()
1 0 le x le 54 Sangat Rendah 3 30 0 0
2 55 le x le 64 Rendah 4 40 2 20
3 65 le x le 79 Sedang 1 10 2 20
4 80 le x le 89 Tinggi 2 20 4 40
5 90 le x le 100 Sangat Tinggi 0 0 2 20
Jumlah 10 100 10 100
Sumber Hasil tes siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
Pada Tabel 42 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dari 10 siswa kelas
IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru terdapat 3 orang siswa (30) yang
memperoleh skor pada kategori sangat rendah 4 orang siswa (40) yang
memperoleh skor kategori rendah 1 orang siswa (10) yang memperoleh skor
36
kategori sedang dan 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori tinggi
serta tidak ada siswa (0) yang memperoleh skor kategori sangat tinggi
Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) dari 10 siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru terdapat 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor pada kategori rendah
2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori sedang 4 orang siswa (40)
yang memperoleh skor kategori tinggi dan 2 orang siswa (20) yang
memperoleh skor kategori sangat tinggi
Skor rata-rata hasil belajar siswa sebelum diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) sebesar 609 dikonversi ke dalam
5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil belajar matematika siswa umumnya
berada pada kategori rendah Sedangkan skor rata-rata hasil belajar siswa setelah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)
sebesar 807 dikonversi ke dalam 5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil
belajar matematika siswa umumnya berada pada kategori tinggi
Selanjutnya untuk melihat persentase ketuntasan hasil belajar matematika
siswa sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dapat dilihat pada Tabel 43
berikut
37
Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum
(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Skor
Kategori
Pretest Posttest
F Persentase
()
F Persentase
()
0 le x ˂ 70 Tidak Tuntas 7 70 2 20
70 le x le 100 Tuntas 3 30 8 80
Jumlah 10 100 10 100
Sumber Perolehan nilai siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru
Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila memiliki skor
paling sedikit 70 Dari Tabel 43 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) jumlah siswa yang
tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 7 orang siswa
(70) dan siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 3
orang siswa (30) Dari deskripsi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
matematika siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70
Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) jumlah siswa yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan
minimal individual adalah 2 orang siswa (20) dan siswa yang memenuhi kriteria
ketuntasan minimal individual adalah 8 orang siswa (80) Berdasarkan deskripsi
di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru setelah diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria
ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70
38
b Deskripsi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa
Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika materi
pecahan senilai dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing selama 2 kali pertemuan secara singkat dapat dilihat pada Tabel 47
sebagai berikut
Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siwa Selama Proses Pembelajaran Dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
() I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsun
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
Sumber Data Olah Lampiran C
39
1) Persentase rata-rata siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar
berlangsung sebanyak 100
2) Persentase rata-rata siswa yang memperhatikan guru pada saat proses
pembelajaran berlangsung sebanyak 80
3) Persentase rata-rata siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari
teman-temannya sebanyak 85
4) Persentase rata-rata siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran
berlangsung sebanyak 80
5) Persentase rata-rata siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing 80
6) Persentase rata-rata siswa yang bekerja sama dengan teman kelompoknya
sebanyak 90
7) Persentase rata-rata siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil
kerja kelompoknya sebanyak 90
8) Persentase rata-rata siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung sebanyak 80
9) Persentase rata-rata siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban sebanyak 85
10) Persentase rata-rata siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran sebanyak 75
Jika rata-rata skor aktivitas saat diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke dalam lima kategori
40
maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang ditunjukkan pada Tabel
45 berikut
Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siwa Selama Proses
Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing
Ketuntasan Hasil Belajar ( ) Kriteria F Persentase ()
0 le x ge 25 Kurang Baik 0 0
26 le x ge 50 Cukup Baik 0 0
51 le x ge 75 Baik 1 10
76 le x ge 100 Sangat Baik 9 90
Pada Tabel 45 di atas dapat dilihat bahwa persentase aktivitas siswa
melalui penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
terdapat 10 aspek yang diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa
yang berada pada kategori kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas
(10) yang berada pada kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada
pada kategori sangat baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga
aktivitas siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing berada pada kategori sangat baik
2 Hasil Analisis Inferensial
Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis Sesuai
dengan hipotesis penelitian yakni ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika
Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo Maka teknik
yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik statistik
inferensial dengan menggunakan uji-t
41
Berdasarkan analisis data yang diuraikan (lampiran C) terlihat bahwa
pada siswa kelas IV SD Inpres BangandashBanga Kabupaten Barru sebesar
1767 Berdasarkan tersebut dapat dibandingkan dengan nilai
menggunakan tabel distribusi t dengan taraf signifikan α = 005 (tabel terlampir)
dan db = N-1 = 9 maka diperoleh = 1833 Setelah diperoleh 1767 dan
= 1833 maka diperoleh ˃ atau 1767 ˃ 1833 sehingga dapat
disimpulkan bahwa ditolak dan diterima Hal ini berarti bahwa terdapat
pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap
hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru
B Pembahasan
Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian di kelas IV SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barru yang jumlah siswanya yaitu 10 orang Desain
penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest design yang hanya
melibatkan satu kelompok yaitu kelompok eksperimen dimana diberikan tes awal
berupa pretest sebelum treatment atau perlakuan dan akhir pembelajaran
diberikan posttest Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan perlakuan
berupa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing Untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing terhadap materi pembelajaran matematika pada siswa yaitu melalui
hasil test (pretest dan posttest) yang diberikan sebelum dan sesudah perlakuan
kemudian dianalisis menggunakan perhitungan manual
42
Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar matematika siswa sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
menunjukkan bahwa terdapat 3 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang
siswa atau 30 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
dan 7 orang siswa atau 70 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 609 Dengan kata lain hasil belajar
matematika pada siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (pretest) masih tergolong rendah dan tidak memenuhi
kriteria ketuntasan klasikal
Selanjutnya hasil analisis data hasil belajar siswa matematika setelah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)
menunjukkan bahwa terdapat 8 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang
siswa atau 80 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
dan 2 orang siswa atau 20 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 807 Dengan kata lain hasil belajar
matematika pada siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria ketuntasan klasikal
Hasil pengamatan persentase aktivitas siswa melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terdapat 10 aspek yang
diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa yang berada pada kategori
kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas (10) yang berada pada
kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada pada kategori sangat
baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga aktivitas siswa setelah
43
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berada
pada kategori sangat baik
Hasil analisis statistik inferensial yang dimaksud adalah pembahasan
terhadap hasil pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya dengan
menggunakan rumus uji-t diketahui bahwa nilai = 1767 dan = 1833
maka diperoleh atau 1767 gt 1833 sehingga dapat disimpulkan
bahwa Ho ditolak dan H1 diterima
Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial yang
diperoleh ternyata cukup mendukung teori yang telah dikemukakan pada kajian
pustaka Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ldquoModel Pembelajaran
kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas V SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
44
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan
yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berpengaruh
terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga
Kabupaten Barru
B Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini maka
peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut
1 Bagi siswa diharapkan lebih aktif semangat kreatif dan dapat
mengembangkan diri dalam pelajaran
2 Bagi guru diharapkan bisa menerapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing dalam pembelajaran matematika agardapat
membangkitkan minat keingintahuan motivasi dan keberanian murid dalam
menjawab pertanyaan pada saat proses pembelajaran berlangsung
3 Bagi peneliti diharapkan mampu mengembangkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing ini pada mata pelajaran lain demi
tercapainya tujuan yang diharapkan
45
DAFTAR PUSTAKA
Afianti Nurul Wisma Sulastry Taty Alimin 2017 Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan
Keakifan Dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X Mia 3 SMAN 1
Bontomarannu Jurnal Nalar Pendidikan 5 (2) 550 (httpsojsunm
acidnalararticleview4869 diakses pada tanggal 2 Februari 2020)
Al-Tabany T I B 2015 Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif
dan Kontekstual Konsep Landasan dan Implementasinya pada
Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik IntegratifTKI) Jakarta Prenada
media Group
Arikunto Suharsimi 2013 Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik
Jakarta PT Rineka Cipta
Djamarah Syaiful Bahri 2018 Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif
Jakarta PT Rineka Cipta
Erika Dini Sumardi Rosarina 2018 Pengaruh Model Cooperative Learning
Tipe Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pembelajaran
IPS SD Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar5(1)
142(httpsejournalupieduindexphppedadidaktikaarticleview7270
diakses pada tanggal 7 Maret 2020)
Fiona Firda 2019 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Peseta Didik Tema Panas dan
Perpindahannya Kelas V SD Negeri 3 Talangpadang Kabupaten
Tanggamus Skripsi Tidak Diterbitkan Bandar Lampung Universitas
Lampung (httpdigilibunilaacidideprint57215 diakses pada tanggal 8
Februari 2020)
Huda Miftahul 2017 Cooperative Leraning Metode Teknik Struktur dan Model
Terapan Yogyakarta Pustaka Belajar
Isrokrsquoatun Rosmala Amelia 2019 Model-Model pembelajaran Matematika
Jakarta PT Bumi Aksara
Octavia Shilphy A 2020 Model-Model PembelajaranYogyakarta CV Budi
Utama
Pardamean Toto 2015 Model Pembelajaran Untuk Efesiensi Dan Efektivitas
Pembelajaran (httpswwwkompasianacomtotopardamean550b2351a3
3311b2142e396emodel-pembelajaran-untuk-efisiensi-dan-efektivitas-pem
belajaran) Diakses pada tanggal 26 Juni 2015
46
Purwanto Dwi 2016 Meningkatkan Komunikasi Matematis Dan Hasil Belajar
Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Jurnal Pendidikan Matematika 21(3) 245 (httpejournal
umpwracidindexphpekuivalenarticleview30072844 diakses pada
tanggal 2 Februari 2020)
Puspita G I Monawati amp Elly R (2017) Korelasi Persepsi Siswa Terhadap
Pembelajaran Matematika Dengan Hasil Belajarnya Di Kelas V Sd Negeri
I Pagar Air Aceh Besar Jurnal ilmiah pendidikan guru sekolah dasar 2
92 (httpswwwneliticomidpublications188711korelasi-siswa-terhada
p-pembelajaran-matematika-dengan-hasil-belajarnya diakses pada tanggal
3 Februari 2020)
Riadi E 2016 Statistika Penelitian (Analisis Manual Dan IBM SPSS)
Yogyakarta Penerbit Andi
Rusman 2012 Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Sucipta Komang Japa Gusti Ngurah Margunayasa Gede 2018 Pengaruh
Model Pembelajaran Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar IPA
Kelas V Jurnal Mimbar Ilmu 23 (3) 208 (httpsejournalun dikshaac
idindexphpMIarticleview164370 diakses pada tanggal 21 Februari
2020)
Sudijono Anas 2015 Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Sugiyono 2015 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Suprihatiningrum Jamil 2016 Strategi Pembelajaran Teori amp Aplikasi
Jogjakarta Ar-Ruzz Media
Trianto (2010) Model Pembelajaran Terpadu Jakarta Bumi Aksara
Ulya Zulfa 2019 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemerincing Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Pada
siswa Kelas II SDI Nailul Falah Sukorejo-Pasuruan Skripsi Tidak
Diterbitkan Surabaya Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
(httpdigilibuinsbyacidideprint33077 diakses pada tanggal 21
Februari 2020)
47
Wati Irma 2017 Pentingnya Media Dan Model Pembelajaran Dalam proses
Mengajar (httpsmetrojambicomread2017102726042pentingnya-me
diadan-model-pembelajaran-dalam-proses-mengajar Diakses pada tanggal
3 Juli 2020)
Wandini Rora Rizki 2019 Pembelajaran Matematika Untuk Calon Guru MISD
CV Medan Widya Puspita
Widyarty Z 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemeincing Terhadap Hasil dan Minat Belajar Matematika Siswa Kelas
VII SMP Dwi SejahteraPekan Baru Skripsi Tidak Diterbitkan Pekan
Baru Universitas Islam Negeri Sultan Syarif kasim (httprepositoryuin
suskaaciidideprint2150 diakses 9 Februari 2020)
Yudha Rahmat Putra 2018 Motivasi Berprestasi amp Disiplin Peserta Didik Serta
Hubungannya dengan Hasil Belajar Pontianak Yudha English Gallery
L
A
M
P
I
R
A
N
LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN
KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI
SOAL PRETEST DAN HASIL KERJA PRETEST SISWA
SOAL POSTTEST DAN HASIL KERJA POSTTEST SISWA
PEDOMAN PENILAIAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI
Kompetensi Dasar Indikator Nomor
Soal
Jumlah
Soal
31 Menjelaskan pecahan-
pecahan senilai
dengan gambar dan
model konkret
311 Menunjukkan pecahan
senilai
1 dan 2
2
312 Menuliskan contoh
pecahan senilai
3 1
41 Mengidentifikasi
pecahan-pecahan
senilai dengan gambar
dan model konkret
411 Menentukan pecahan
senilai dengan cara
mengalikan pembilang
dan penyebut dengan
angka yang sama
4 1
412 Menentukan pecahan
senilai dengan cara
membagi pembilang
dan penyebut dengan
angka yang sama
5 1
Jumlah Soal 5
SOAL PRETEST
Nama
Kelas
1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar
a
b
2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan
3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari
4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
HASIL KERJA PRETEST SISWA
SOAL POSTTEST
Nama
Kelas
1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar
a
b
2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan
3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari
4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
HASIL KERJA POSTTEST SISWA
PEDOMAN PENILAIAN
PRETEST
Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot
1 a
dan
b
dan
20
2
10
3 Pecahan yang senilai dengan
yaitu
dan
10
4 a
=
b
c
30
5 a
=
=
b
=
=
c
=
=
30
Jumlah 100
Panduan Penilaian Skor
x 100 = Nilai
POSTTEST
Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot
1 a
dan
b
dan
20
2
10
3 Pecahan yang senilai dengan
yaitu
dan
10
4 d
=
e
f
30
5 a
=
=
b
=
=
c
=
=
30
Jumlah 100
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan SD Inpres Banga-Banga
Mata Pelajaran Matematika
Kelas Semester IVGanjil
Tahun Pelajaran 20202021
Materi Pokok Pecahan Senilai
Alokasi Waktu 2 (35x2)
Pertemuan 2x Pertemuan
A Kompetensi Inti
1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya
2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan
tetangganya serta cintah tanah air
3 Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati
(mendengar melihat membaca) dan menanya berdasarkan ingin tahu
tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya dan benda-
benda yang dijumpainya di rumah di sekolah dan tempat bermain
4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis
dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat
dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia
B Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
31 Menjelaskan pecahan-pecahan
senilai dengan gambar dan
model konkret
312 Menunjukkan pecahan senilai
313 Menuliskan contoh pecahan
senilai
41 Mengidentifikasi pecahan- 411 Menentukan pecahan senilai
pecahan senilai dengan gambar
dan model konkret
dengan cara mengalikan
pembilang dan penyebut
dengan angka yang sama
412 Menentukan pecahan senilai
dengan cara membagi
pembilang dan penyebut
dengan angka yang sama
C Tujuan Pembelajaran
1 Siswa dapat menunjukkan pecahan senilai dengan tepat
2 Siswa dapat menuliskan contoh pecahan senilai dengan tepat
3 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan mengalikan pembilang
dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat
4 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan membagi pembilang
dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat
Karakter siswa yang diharapkan Religius Nasionalis Mandiri
Gotong Royong dan Integritas
D Materi Pembelajaran
1 Pengertian pecahan senilai
2 Contoh pecahan senilai
3 Mencari pecahan senilai dengan cara
a Mengalikan pembilang dan penyebut dengan angka yang sama
b Membagi pembilang dan penyebut dengan angka yang sama
E Pendekatan Model dan Metode Pembelajaran
Pendekatan Saintifik
Model Pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Metode Ceramah diskusi tanya jawab penugasan
F Media Pembelajaran
1 Gambar-gambar
2 Kancing baju warna-warni
G Sumber Belajar
1 Buku guru dan siswa matematika kelas IV
2 Buku petunjuk guru matematika kelas IV
3 Modulbahan ajar
4 Internet
5 Modul lain yang relevan
H Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran Alokasi Waktu
Pendahuluan Guru mengajak siswa untuk berdorsquoa
menurut agama dan keyakinan masing-
masing Religius
Siswa menyanyikan lagu wajib
Indonesia Raya Nasionalis
Guru melakukan komunikasi tentang
kehadiran siswa dengan mengabsen
Communication
Guru menyiapkan kesiapan psikis dan
fisik siswa
Pemberian motivasi kepada siswa
dengan melakukan tepuk semangat
bersama-sama
Guru memberikan apersepsi kepada
siswa
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
Communication
Guru melakukan tanya jawab yang
berhubungan dengan materi
Communication
10 Menit
Inti Mengamati
Guru menjelaskan mengenai materi
yang akan dibahas
Siswa memperhatikan penjelasan
guru
Guru membagi siswa menjadi 2
kelompok yang beranggotakan 5
orang siswa 1 kelompok untuk
berdikusi dengan teknik kancing
gemerincingCollaboration
Siswa mendengarkan penjelasan guru
tentang maksud dari teknik kancing
gemerincing
Siswa mengamati gambar yang
diperlihatkan guru kemudian guru
menyuruh siswa dalam kelompok
bersama-sama mengamati gambar
tersebut lalu menyebutkan pecahan
yang terdapat pada gambar dan
apakah senilai atau tidak
Siswa menjawab setiap pertanyaan
yang diberikan oleh guru Mandiri
Guru memberikan penguatan tentang
konsep pecahan senilai kepada siswa
Guru memberikan penjelasan kepada
siswa mengenai cara mencari pecahan
senilai dengan mengalikan atau
membagi pembilang dan penyebut
yang sama
Menanya
Siswa menanyakan materi yang
tidak dipahami pada guru
Mengumpulkan Data
siswa yang telah dikelompokkan
tadi mengumpulkan informasi
berdasarkan materi yang telah di
pelajari
Siswa mengerjakan lembar kerja
kelompok yang sudah dibagikan
oleh guru secara berkelompok
Gotong Royong
Mengasosiasi
Guru mengawasi masing-masing
kelompok dan memberi bantuan
kepada kelompok jika mengalami
kesulitan dalam mengerjakan tugas
yang diberikan Communication
Mengkomunikasikan
Guru memberikan kesempatan pada
tiap kelompok untuk menyampaikan
hasil diskusi kelompok
Communication
perwakilan salah satu kelompok yang
dipilih oleh guru mempresentasikan
hasil diskusinya dengan
kelompoknya
Setiap siswa yang maju kedepan
mengumpulkan kancingnya di tengah
meja kelompoknya
180 Menit
Setiap siswa mempunyai 2 kancing
ditangannya dalam artian setiap siswa
mempunyai kesempatan untuk
bertanya dan menanggapi kepada
kelompok lain
Jika kancing yang dimiliki seorang
siswa habis dia tidak boleh berbicara
lagi sampai temannya menghabiskan
kancing mereka
Jika semua kancing sudah habis
sedangkan tugas belum selesai
kelompok boleh mengambil
kesepakatan untuk membagi-bagi
kancing lagi dan mengulangi
prosedurnya kembali
Guru menanggapi dan memberikan
penguatan dengan menyampaikan
jawaban benar
Guru memberikan penghargaan
kepada setiap kelompok
Penutup Siswa diberi kesempatan untuk
bertanya apa yang mereka belum
pahami
Guru memberikan soal sebagai bentuk
evaluasi kepada siswa yang dikerjakan
secara individu untuk mengetahui
pemahaman konsep siswa Mandiri
Setelah semua selesai mengerjakan
soal hasil pekerjaan siswa
dikumpulkan dan guru memeriksa
hasil pekerjaan tersebut Mandiri
Siswa dan guru melakukan refleksi
kegiatan dengan cara meminta siswa
mengungkapkan perasaan dan
pendapatnya mengenai kegiatan
pembelajaran pada hari ini serta
materi apa saja yang telah dipelajari
Integritas
Untuk memotivasi siswa sebelum
pulang bersama-sama melakukan
tepuk semangat Communication
Sebelum pulang siswa berdoa
bersama-sama dipimpiin oleh ketua
kelas Religius
10 Menit
I Penilaian
1 Jenis penilaian Penilaian pengetahuan
Teknik penilaian Tes
Rubrik Penilaian Pemahaman Konsep Pecahan Senilai
No
Indikator
Pemahaman
Konsep
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Kriteria
Skor
1 Menyatakan
ulang sebuah
pecahan
a Menunjukkan
Pecahan Senilai
b Menuliskan
contoh pecahan
senilai
Menuliskan kalimat
matematika dengan
benar
10
menuliskan sebagian
kalimat matematika
5
Menuliskan jawaban
tapi salah
1
Tidak mengisi jawaban 0
2 Menyajikan
konsep dalam
bentuk
representasi
matematis
a Menggambarkan
bentuk yang
mewakili
pecahan
Menggambar bentuk
yang mewakili pecahan
sesuai dengan
bilangannya
10
Menggambar bentuk
yang mewakili pecahan
namun tidak sesuai
dengan bilangannya
5
Menggambar bentuk
yang mewakili tapi
salah
1
Tidak menggambar
bentuk yang mewakili
pecahan
0
b Menyatakan
pecahan dari
sebuah gambar
Menyatakan pecahan
yang sesuai dengan
gambar
10
Menyatakan pecahan
tetapi tidak sesuai
dengan gambar
5
menyatakan gambar
dan pecahan yang tidak
sesuai
1
Tidak menyatakan
pecahan yang sesuai
dengan gambar
0
3 Menggunakan
prosedur atau
operasi
tertentu
a Menentukan
pecahan senilai
dengan
mengalikan
Melakukan operasi
hitung dengan
mengalikan penyebut
dan pembilang dengan
10
pembilang dan
penyebut dengan
angka yang sama
angka yang sama
dengan tepat
Melakukan operasi
hitung dengan
mengalikan penyebut
dan pembilang dengan
angka yang sama tetapi
belum tepat
5
Melakukukan operasi
hitung tetapi salah
1
Tidak melakukan
operasi hitung
0
b Menentukan
pecahan senilai
dengan membagi
pembilang dan
penyebut dengan
angka yang sama
Melakukan operasi
hitung dengan
membagi penyebut dan
pembilang dengan
angka yang sama
dengan tepat
10
Melakukan operasi
hitung dengan
membagi penyebut dan
pembilang dengan
angka yang sama tetapi
belum tepat
5
Melakukukan operasi
hitung tetapi salah
1
Tidak melakukan
operasi hitung
0
Nilai akhir siswa =
x 100
2 Jenis penilaian Penilaian sikap
Teknik penilaian Non tes
No Nama
Perubahan Tingkah Laku
Disiplin Jujur Percaya Diri
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
Dst
Keterangan
K (Kurang) 1 C (Cukup) 2 B (Baik) 3 SB (Sangat Baik) 4
3 Jenis penilaian Penilaian keterampilan
Teknik penilaian Non tes
Rubrik Penilaian Kinerja Menyelesaikan Masalah Pecahan Senilai
No Nama Kriteria Penilaian
Kerja Sama Ketepatan Kejelasan
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1
2
3
Keterangan
Skor 4 Sangat baik Skor 2 Cukup
Skor 3 Baik Skor 1 Perlu bimbingan
Barru 21 September 2020
Mengetahui
Guru Kelas 4 Mahasiswa
Aminah SPd Lismayanti
NIP NIM 105401113516
Kepala SD Inpres Banga-Banga
Abdul Latif SPd MPd
NIP 19690412 200005 1 001
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS IV SD
INPRES BANGA-BANGA KABUPATEN BARRU
No Aktivitas Siswa
1 Siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar berlangsung
2 Siswa yang memperhatikan guru pada saat proses pembelajaran
berlangsung
3 Siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari teman-
temannya
4 Siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung
5 Siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing
6 Siswa yang bekerja sama dengan teman kelompok
7 Siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil
diskusinya
8 Siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
9 Siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan menambahkan
jawaban
10 Siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir pembelajaran
LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN
DAFTAR HADIR SISWA
DATA HASIL KEMAMPUAN AWAL PRETEST SISWA
DATA HASIL TES BELAJAR POSTTEST SISWA
DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
DAFTAR HADIR SISWA KELAS IV SD INPRES BANGA-BANGA
KABUPATEN BARRU
No Nama Siswa LP Pertemuan
1 2 3 4
1 Adelia p
P
R
E
T
E
S
T
radic radic
P
O
S
T
T
E
S
T
2 Akbar L radic radic
3 Aulifiah P radic radic
4 Irwansyah L radic radic
5 Muhammad Faiz Paki L radic radic
6 Muh Revan Anugrah L radic radic
7 Muhammad Takwin L radic radic
8 Nabila Zahira P radic radic
9 Nurhalisa P radic radic
10 Nurul Hidayat P radic radic
Keterangan
radic = Hadir
S = Sakit
A = Alfa
I = Izin
Jumlah siswa
Laki-laki 5 orang
Perempuan 5 orang
Banga-Banga September 2020
Peneliti
Lismayanti
Nim105401113516
DATA HASIL BELAJAR SISWA SEBELUM DITERAPKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING
(PRETEST)
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Adelia 63 Tidak Tuntas
2 Akbar 64 Tidak Tuntas
3 Aulifiah 81 Tuntas
4 Irwansyah 80 Tuntas
5 Muhammad Faiz Paki 36 Tidak Tuntas
6 Muh Revan Anugrah 59 Tidak Tuntas
7 Muhammad Takwin 74 Tidak Tuntas
8 Nabila Zahira 40 Tuntas
9 Nurhalisa 51 Tidak Tuntas
10 Nurul Hidayat 61 Tidak Tuntas
Jumlah 609
Rata-rata 609
Kategori Rendah
DATA HASIL TES BELAJAR SISWA SETELAH DITERAPKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING
(POSTTEST)
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Adelia 88 Tuntas
2 Akbar 79 Tuntas
3 Aulifiah 100 Tuntas
4 Irwansyah 100 Tuntas
5 Muhammad Faiz Paki 60 Tidak Tuntas
6 Muh Revan Anugrah 82 Tuntas
7 Muhammad Takwin 88 Tuntas
8 Nabila Zahira 59 Tidak Tuntas
9 Nurhalisa 70 Tuntas
10 Nurul Hidayat 81 Tuntas
Jumlah 807
Rata-rata 807
Kategori Tinggi
DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK
KANCING GEMERINCING
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
()
I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA
HASIL ANALISIS STATISTIK DAN INFERENSIAL
HASIL ANALISIS NILAI PRETEST DAN POSTTEST SISWA
HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL
HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA
HASIL ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF DAN INFERENSIAL
A Hasil Analsis Statistik Deskriptif
Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Pretest
X F FX
81 1 81
80 1 80
74 1 74
64 1 64
63 1 63
61 1 61
59 1 59
51 1 51
40 1 40
36 1 36
Jumlah 10 609
Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 609
sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai
rata-rata (mean) sebagai berikut
= sum
=
= 609
Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Posttest
X F FX
100 2 200
88 2 176
82 1 82
81 1 81
79 1 79
70 1 70
60 1 60
59 1 59
Jumlah 10 807
Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 807
sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai
rata-rata (mean) sebagai berikut
= sum
=
= 807
Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest
No X1 (Pretest) X2 (Posttest) d = X2 - X1 dsup2
1 63 88 25 625
2 64 79 15 225
3 81 100 19 361
4 80 100 20 400
5 36 60 24 576
6 59 82 23 529
7 74 88 14 196
8 40 59 19 361
9 51 70 19 361
10 61 81 20 400
Jumlah 198 4034
B Hasil Analisis Statistik Inferensial
Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut
a Mencari harga ldquoMDrdquo dengan menggunakan rumus
Md = sum
= 198
b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus
sum = sum sum
= 4034- 39204
= 1136
c Menentukan Harga tHitung
t =
radicsum
t =
radic
t =
radic
t =
radic
t =
t = 1767
d Menentukan Harga
Untuk mencari tTabel peneliti menggunakan tabel distribusi t
dengan taraf signifikan = 10 ndash 1 = 9 maka
diperoleh t005 = 1833
Setelah diperoleh tHitung = 1767 dan ttabel = 1833 maka tHitung gt
ttabel atau atau 1767 gt 1833 Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho
ditolak dan H1 diterima Ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap hasil belajar
matematika murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL
1 PRETEST
Ketuntasan belajar klasikal =
=
x 100
= 30
2 POSTTEST
Ketuntasan belajar klasikal =
=
x 100
= 80
HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TEKNIK KANCING GEMERINCING
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
()
I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
Mengukur persentase keberhasilan aktivitas Siswa
Keberhasilan aktivitas siswa =
=
= 845
LAMPIRAN D
TABEL DISTRIBUSI T-TABEL
KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI
KARTU KONTROL PENELITIAN
PERSURATAN
DOKUMENTASI
TABEL DISTRIBUSI T-TABEL
Dk 025 010 005 002 001 0005
1 1000 3078 6314 12706 31821 63657
2 0816 1886 2920 4303 6965 9925
3 0765 1638 2353 3182 4541 5841
4 0741 1533 2132 2766 3747 4604
5 0727 1476 2015 2571 3365 4032
6 0718 1440 1943 2447 3143 3707
7 0711 1415 1895 2365 2998 3499
8 0706 1397 1860 2306 2896 3355
9 0703 1383 1833 2262 2821 3250
10 0700 1372 1812 2228 2764 3169
11 0697 1363 1796 2201 2718 3106
12 0695 1356 1782 2178 2681 3055
13 0694 1350 1771 2160 2650 3012
14 0692 1345 1761 2145 2624 2977
15 0691 1341 1753 2132 2623 2947
16 0690 1337 1746 2120 2583 2921
17 0689 1333 1740 2110 2567 2898
18 0688 1330 1734 2101 2552 2878
19 0688 1328 1729 2093 2539 2861
20 0687 1325 1725 2086 2528 2845
21 0686 1323 1721 2080 2518 2831
22 0686 1321 1717 2074 2508 2819
23 0685 1319 1714 2069 2500 2807
24 0685 1318 1711 2064 2492 2797
25 0684 1316 1708 2060 2485 2787
26 0684 1315 1706 2056 2479 2779
27 0684 1314 1073 2052 2473 2771
KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI
KARTU KONTROL PELAKSANAAN PENELITIAN
PERSURATAN
DOKUMENTASI
Gambar 1 Pemberian Pretest
Gambar 2 Pembagian Kancing Pada Masing-Masing Anggota Kelompok
Gambar 3 Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Gambar 4 Pemberian Posttest
RIWAYAT HIDUP
Lismayanti Dilahirkan di Banga-Banga pada tanggal 14
Agustus 1998 dari pasangan Ayahanda Cagga dan Ibunda
Marni Anak pertama dari dua bersaudara Penulis masuk
sekolah dasar pada tahun 2004 di SD Inpres Banga-Banga dan
tamat pada tahun 2010 tamat di SMP Negeri 4 Barru pada
tahun 2013 dan tamat di SMK Negeri 1 Barru pada tahun 2016 Pada tahun yang
sama (2016) penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang ada di
Makassar yaitu Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) dan
mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) pada Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Atas berkat yang Maha Kuasa penulis
berhasil menyelesaikan seluruh mata kuliah yang diprogramkan dan semua itu
dilakukan dengan semangat dan usaha yang tinggi untuk mendapatkannya
xiii
4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing 14
5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing 16
6 Kaitan Antara Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika 17
B Hasil Penelitian yang Relevan 18
C Kerangka Pikir 20
D Hipotesis Penelitian 23
BAB III METODE PENELITIAN 24
A Rancangan Penelitian 24
B Populasi dan Sampel 25
C Definisi Operasional Variabel 26
D Instrumen Penelitian 26
E Teknik Pengumpulan Data 27
F Teknik Analisis Data 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34
A Hasil Penelitian 34
B Pembahasan 41
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 44
A Simpulan 44
B Saran 44
DAFTAR PUSTAKA 45
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 12
Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar 30
Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa 31
Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan
Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing 34
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika Siswa
Sebelum (Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model
Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 35
Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum
(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 37
Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 38
Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siswa Selama Proses
Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing 40
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir 22
Gambar 31 Desain One Group Pretest-Posttest Design 24
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN
Kisi-Kisi Instrumen Soal
Soal Pretest dan Hasil Kerja Pretest Siswa
Soal Postest dan Hasil Kerja Posttest Siswa
Pedoman Penilaian
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa
LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN
Daftar Hadir Siswa
Data Hasil Tes Kemampuan Awal Pretest Siswa
Data Hasil Tes Belajar Posttest Siswa
Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa
LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA
Hasil Analisis Statistik Deskriptif Dan Inferensial
Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest Siswa
Hasil Analisis Data Ketuntasan Klasikal
Hasil Analisis Data Aktivitas Siswa
LAMPIRAN D
Tabel Distribusi T-Tabel
Kartu Kontrol Bimbingan Skripsi
Kartu Kontrol Penelitian
Persuratan
Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Model pembelajaran merupakan suatu kegiatan perencanaan yang
dirancang oleh guru untuk pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan
tertentu Model pembelajaran sangat penting diterapkan dalam proses
pembelajaran karena dapat membantu memperjelas prosedur hubungan serta
keadaan keseluruhan dari apa yang sudah direncanakan Menurut Joyce dan Weil
(Wati2017) terdapat beberapa alasan pentingnya model pembelajaran yaitu
pertama memperjelas hubungan fungsional diantara berbagai komponen unsur
atau elemen sistem tertentu Kedua prosedur yang akan ditempuh dalam
melaksanakan kegiatan dapat dijelaskan secara tepat Ketiga model pembelajaran
akan mempermudah para administrator untuk mengidentifikasi komponen elemen
yang mengalami hambatan jika kegiatan yang dilaksanakan tidak efektif
Keempat mengidentifikasi secara tepat cara-cara untuk mengadakan perubahan
jika pendapat ketidaksesuaian dari apa yang telah dirumuskan dan kelima yaitu
dengan dengan menggunakan model pembelajaran guru dapat menyusun tugas-
tugas siswa menjadi suatu kesuluruhan yang terpadu
Menurut Suprihatiningrum (2016143) ada dua macam alasan pentingnya
model pembelajaran yaitu pertama istilah model mempunyai makna yang lebih
luas daripada strategi metode atau prosedur Kedua model dapat berfungsi
sebagai sarana komunikasi yang penting dalam mengajar di kelas
2
Dengan memperhatikan kerangka pengetahuan di atas peneliti menarik
kesimpulan bahwa kedudukan model pembelajaran sangat penting dalam proses
pembelajaran karena dapat membantu dan memperlancar proses pembelajaran di
kelas dan proses pembelajaran akan lebih efektif dan efisien jika model
pembelajaran yang dipilih sesuai dengan materi yang akan diajarkan
Model pembelajaran sangat bermanfaat bagi guru dan siswa Bagi guru
yaitu pertama memudahkan dalam melaksanakan tugas pembelajaran berdasarkan
dengan langkah-langkah yang akan ditempuh sesuai dengan waktu tujuan
kemampuan daya serap siswa dan ketersediaan media yang ada Kedua dapat
dijadikan sebagai alat untuk mendorong aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran Ketiga memudahkan guru untuk melakukan analisis terhadap
perilaku siswa secara individu maupun kelompok dan keempat yaitu
memudahkan guru dalam menyusun bahan pertimbangan dalam merencanakan
penelitian tindakan kelas dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran
Sedangkan bagi siswa yaitu pertama memberikan kesempatan kepada siswa
untuk berperan aktif dalam kegiatan proses belajar pembelajaran Kedua dapat
memudahkan siswa untuk memahami materi pembelajaran yang diajarkan guru
Ketiga mendorong semangat belajar siswa serta ketertarikannya dalam mengikuti
proses pembelajaran secara penuh dan keempat yaitu dapat melihat atau
membaca kemampuan pribadi dikelompoknya secara objektif (Octavia 2020 15-
16)
3
Menurut Pardamean (2015) bahwa model pembelajaran bermanfaat
untuk mengefektifkan dan mengefisienkan pencapaian tujuan pembelajaran
Indikatornya adalah guru dan siswa fokus pembelajaran guru mudah mentransfer
isi pelajaran kepada siswa siswa juga mudah menangkap isi pelajaran
tersebutWaktu yang tersedia untuk satu materi secara efesien dan efektif dapat
dimanfaatkan secara maksimal Ketertarikan dan minat siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran cenderung tinggi Guru dan siswa tidak mudah bosan
membahas isi materi pelajaran
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti
dengan guru kelas IV atas nama Aminah pada tanggal 20 Juli 2020 di SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barru bahwa hasil belajar matematika siswa masih
tergolong rendah karena masih banyak siswa yang belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 70 Penyebab hasil
belajar matematika rendah yaitu siswa kurang aktif dan terlibat pada saat proses
pembelajaran berlangsung serta kurangnya semangat dan motivasi siswa dalam
menerima materi yang disampaikan oleh guru Ketika guru menjelaskan materi
sebagian siswa tidak memperhatikan karena guru belum menciptakan model
pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa kurang memahami materi yang
disampaikan oleh guru dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu kelompok
karena ketika siswa diberikan tugas kelompok hanya sebagian anggota kelompok
yang aktif mengerjakannya hanya siswa pintar saja yang aktif dalam pembelajaran
berkelompok
4
Untuk mengatasi permasalahan di atas diperlukan kreatifitas guru dalam
memilih model pembelajaran yang dapat mendorong siswa agar aktif dan terlibat
serta semangat pada saat proses pembelajaran berlangsung Adapun model yang
dimaksud yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Bagi siswa dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing dapat membantu mempermudah siswa dalam memahami
materi yang diajarkan dan melatih siswa untuk berkomunikasi bekerja sama
berfikir dan mengungkapkan ide-ide bersama anggota kelompoknya masing-
masing dalam menyelesaikan soal-soal atau permasalahan yang diberikan oleh
guru Siwa juga diharapkan dapat termotivasi semangat dan aktif dalam
pembelajaran matematika sehingga hasil belajarnya dapat meningkat Sedangkan
bagi guru melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif model
pembelajaran yang bisa digunakan pada saat mengajar
Menurut Erika dkk (2018142) bahwa teknik kancing gemerincing
merupakan teknik pembelajaran kooperatif yang dapat membantu guru mencapai
tujuan dalam proses pembelajaran secara tidak langsung mengajak siswa untuk
aktif dalam proses pembelajaran Ciri khas dari model pembelajaran ini yaitu
semua siswa diberi 2 atau 3 buah kancing sebagai syarat yang harus dikeluarkan
jika mereka ingin berbicara dan jika kancingnya habis maka siswa tersebut tidak
boleh berbicara lagi
Dalam teknik pembelajaran kancing gemerincing masing-masing anggota
kelompok memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapatnyaPenggunaan
kancing digunakan sebagai alat yang dirancang dalam model pembelajaran
5
kooperatif teknik kancing gemerincing ini dimaksudkan agar setiap siswa dapat
bertanggung jawab atas tugas yang diberikan Jadi dalam satu kelompok tidak
ada anggota kelompok yang mempunyai posisi dominan karena masing-masing
anggota kelompok mempunyai kesempatan yang sama untuk aktif dalam
pembelajaran dimana siswa yang awalnya bersifat pasif akan termotivasi dan ikut
aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga hasil belajar matematika
siswa dapat meningkat
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis penulis tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul ldquoPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid
Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas maka rumusan
masalah dalam penelitian ini yaitu ldquoApakah Ada Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika
Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-banga Kabupaten Barrurdquo
C Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini yaitu
ldquoUntuk Mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
6
D Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut
1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran
dalam pengembangan ilmu terutama yang berkaitan dengan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
2 Manfaat Praktis
a Bagi Siswa
Memberikan pengetahuan semangatdan motivasi untuk belajar
lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar yang
diperoleh dapat tercapai
b Bagi Guru
Penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing ini sangat diharapkan dapat bermanfaat bagi guru dalam
proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan keaktifan dan
pemahaman siswa sehingga tercapainya proses belajar mengajar yang
diharapkan
c Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik
kepada sekolah dalam rangka perbaikan proses dan hasil belajar siswa
d Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk
penelitian selanjutya
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A Kajian Teori
1 Hasil Belajar
a Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada diri seseorang
sebagai hasil dari peroses belajar siswa baik itu terjadi perubahan pengetahuan
pemahaman sikap dan tingkah laku kecakapan keterampilan dan kemampuan
serta perubahan aspek-aspek yang lain yang ada pada individu yang belajar
Menurut Nawawi (Fiona 201912) bahwa hasil belajar adalah tingkat
keberhasilan peserta didik yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh
dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu Adapun Menurut
Yudha (201834) bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta
didik setelah menerima pembelajaran yang meliputi aspek kognitif Hal ini
sejalan dengan pendapat Susanto (20125) bahwa hasil belajar adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah kegiatan belajar
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah skor yang diperoleh siswa setelah ia menerima proses pembelajaran
untuk mengetahui sampai dimana tingkat pemahamannya terhadap suatu materi
yang telah dipelajari berupa tes dan biasanya diwujudkan dengan nilai tertentu
Dalam penelitian ini hasil belajar yang ingin dicapai siwa yaitu terkait dengan
aspek kognitif siswa setelah ia menerima suatu materi pembelajaran
8
b Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Purwanto (Yudha 201836) bahwa faktor yang mempengaruhi
hasil belajar terdiri dari dua faktor yaitu faktor dari dalam peserta didik (intern)
yaitu fisiologi dan psikologis dan faktor dari luar (ektern) peserta didik yaitu
lingkungan dan instrumental
Hal ini sejalan dengan pendapat Djamarah (Yudha 201836-37) faktor
yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu
1) Faktor Intern
a) Faktor fisiologis adalah faktor yang terdiri dari kondisi fisiologis
kondisi panca indra
b) Faktor Psikologi adalah faktor yang terdiri dari minat kecerdasan
bakat motivasi dan kemampuan kognitif
2) Faktor Ekstern
a) Faktor lingkungan terdiri dari lingkungan alami dan lingkungan
sosial budaya
b) Faktor Instrumental terdiri dari kurikulum program sarana dan
fasilitas guru
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang
mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor intern (dalam diri) dan faktor ekstern
(luar diri) Kedua faktor tersebut saling berkaitan sehingga siswa perlu
mendapatkan perhatian terhadap keadaannya baik itu dari segi fisik psikis dan
cara belajar di sekolah
9
2 Matematika
a Pengertian Matematika
Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang diajarkan di setiap
jenjang sekolah mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga ke perguruan tinggi
Dalam tulisan Suwangsih dan Tiurlina istilah matematika berasal dari bahasa
Yunani yaitu mathematike yang artinya mempelajari Kata mathematike berasal
dari kata mathema yang memiliki arti pengetahuan atau ilmu
(knowledgescience) Selain itu kata mathematike berhubungan juga dengan kata
lain yang hampir sama yaitu mathein atau mathenein yang berarti berpikir
(Isrokrsquoatun dan Amelia Rosmala 20193)
Menurut Ruseffendi (Al-Tabany 20151) matematika adalah bahasa
simbol ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif ilmu
yang membahas tentang pola keteraturan dan struktur yang terorganisasi dimulai
dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan ke aksioma atau
postulat dan terakhir yaitu ke dalil
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika
merupakan suatu ilmu yang mempelajari bagaimana proses berpikir secara kritis
dan masuk akal untuk mendapatkan suatu kebenaran
b Ciri-Ciri Pembelajaran Matematika
Menurut Suwangsih (wandini 20198) bahwa ciri-ciri pembelajaran
matematika di SD adalah sebagai berikut
a) Pembelajaran matematika menggunakan metode spiral metode spiral ini
melambangkan adanya keterkaitan antara suatu materi dengan materi
10
lainnya Topik sebelumnya menjadi prasyarat untuk memahami topik
berikutnya atau sebaliknya
b) Pembelajaran matematika dilakukan secara bertahap Materi pembelajaran
matematika dilakukan secara bertahap yang dimulai konsep-konsep yang
sederhana menuju konsep yang lebih kompleks
c) Pembelajaran matematika menggunakan metode induktif sedangkan
matematika merupakan ilmu deduktif namun sesuai tahap perkembangan
siswa maka pembelajaran matematika di SD digunakan metode induktif
d) Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi artinya tidak
ada pertentangan antara kebenaran yang satu dengan kebenaran lainnya
Suatu pernyataan dianggap benar jika didasarkan kepada pernyataan-
pernyataan sebelumnya yang telah diterima kebenarannya
e) Pembelajaran matematika hendaknya bermakna artinya konsep
matematika tidak diberikan dalam bentuk jadi tapi sebaliknya siswalah
yang harus mengonstruksi konsep tersebut
c Tujuan Pembelajaran Matematika
Menurut Depdikbud (Wandini 201911-12) bahwa tujuan pembelajaran
matematika di Sekolah Dasar yaitu sebagai berikut
1) Mengembangkan keterampilan berhitung siswa sebagai latihan dalam
kehidupan sehari-hari
2) Menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialihgunakan melalui
kegiatan matematika
11
3) Mengembangkan kemampuan dasar matematika sebagai bekal belajar
lebih lanjut
4) Membentuk sikap logis kritis cermat kreatif dan disiplin
3 Model Pembelajaran Kooperatif
a Pengertian Model Pembelajaran
Dalam suatu proses pembelajaran diperlukan model pembelajaran yang
dapat membuat suasana belajar lebih efektif dan menyenangkan Menurut Joyce
dan Weil (Rusman 2012133) bahwa model pembelajaran adalah segala sesuatu
yang dirancang dalam membentuk kurikulum merancang bahan-bahan
pembelajaran dan membimbing proses pembelajaran di dalam kelas
Menurut Adi (Suprihatiningrum 2016142) bahwa model pembelajaran
merupakan suatu kerangka yang menggambarkan prosedur dalam
mengorganisasikan pengalaman pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam
merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran adalah suatu kegiatan perencanaan yang dirancang untuk
pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan tertentu
b Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan model
pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok-
kelompok kecil yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan
struktur kelompok yang bersifat heterogen (Rusman 2012202) Adapun
12
menurut Djamarah (2018270) bahwa pembelajaran kooperatif adalah model
pembelajaran yang dimana para siswa bekerja sama di dalam kelompok-
kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
kooperatif adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu kelompok
kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang siswa untuk saling berinteraksi
dan bekerjasa sama dengan anggota kelompoknya
c Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Menurut Ibrahim dkk (Suprihatiningrum 2016192-193) dalam
pembelajaran kooperatif terdapat 6 langkah utama atau tahapan yaitu sebagai
berikut
Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Fase Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Fase -1
Menyampaikan
tujuan pembelajaran
dan memotivasi
siswa
Guru menyampaikan
semua tujuan pelajaran
yang ingin dicapai pada
pelajaran tersebut dan
memotivasi siswa untuk
belajar
Siswa memperhatikan guru
pada saat guru menyampaikan
tujuan pembelajaran dan siswa
harus semangat untuk ikut
dalam proses pembelajaran
Fase-2
Menyajikan
informasi
Guru menyajikan
informasi kepada siswa
dengan jalan demonstrasi
atau lewat bahan bacaan
Siswa memperhatikan materi
yang disampaikan oleh guru
dan bertanya jika ada materi
yang kurang dimengerti
Fase-3
Mengorganisasikan
siswa ke dalam
kelompok-kelompok
belajar
Guru menjelaskan kepada
siswa bagaimana caranya
membentuk kelompok
belajar dan membantu
setiap kelompok agar
melakukan transisi secara
efisien
Siswa memperhatikan guru
ketika menjelaskan Setelah
guru menjelaskan tentang cara
berkelompok maka siswa
harus tahu bahwa semua
aggota kelompok memiliki
tujuan yang sama dan harus
berbagi tugas dan tanggung
jawab yang sama di antara
anggota kelompok
13
Fase-4
Membimbing
kelompok bekerja
dan belajar
Guru membimbing
kelompok-kelompok
belajar pada saat mereka
mengerjakan tugas
mereka
Siswa mengerjakan tugas
kelompok yang diberikan
dengan cara bekerja sama
dengan anggota kelompoknya
melalui bimbingan guru
Fase-5
Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil
belajar tentang materi yang
telah dipelajari atau
masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
kerjanya
Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
diskusinya
Fase-6
Memberikan
penghargaan
Guru mencari cara-cara
untuk menghargai baik
upaya maupun hasil
belajar individu dan
kelompok
Siswa harus saling mengargai
jawaban ketika jawaban
mereka berbeda setiap
kelompok dan harus
mempertanggungjawabkan
jawabannya
d Teknik-Teknik Pembelajaran Kooperatif
Menurut Huda (2017134) dalam pembelajaran kooperatif terdapat 14
teknik pembelajaran yang dapat diterapkan di dalam kelas antara lain Mencari
Pasangan Bertukar Pasangan Berpikir Berpasangan Berbagi Berkirim Salam
dan Soal Kepala Bernomor Kepala Bernomor Terstruktur Dua tinggal Dua
Tamu Keliling Kelompok Kancing Gemerincing Keliling Kelas Lingkaran
Dalam Lingkaran Luar Tari Bambu jigsaw dan Bercerita Berpasangan
Berdasarkan uraian di atas salah satu teknik pembelajaran kooperatif
yang diterapkan dalam penelitian ini adalah teknik kancing gemerincing Peneliti
memilih teknik kancing gemerincing karena dalam teknik ini siswa dapat terlibat
secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajarnya dapat
meningkat
14
4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing
a Pengertian TeknikKancing Gemerincing
Menurut Widyarty (201311) teknik kancing gemerincing merupakan
suatu model pembelajaran yang bertujuan untuk mengatasi hambatan
pemerataan kesempatan siswa yang sering mewarnai kerja kelompok dan setiap
siswa berhak mendapatkan kesempatan untuk berperan serta pada kelompoknya
masing-masing Sedangkan menurut Ulya (201932) bahwa teknik kancing
gemerincing merupakan metode yang dikembangkan oleh Spencer kagan
dimana masing-masing anggota kelompoknya mendapatkan kesempatan untuk
menyampaikan pendapat mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran
orang lain
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran teknik kancing gemerincing adalah suatu teknik pembelajaran
dimana dalam proses pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada semua
anggota kelompok untuk berpendapat
b Prosedur PelaksanaanTeknik Kancing Gemerincing
Dalam proses pembelajaran teknik kancing gemerincing terdapat
langkah-langkah model pembelajaran Menurut Huda (2011142-143) langkah-
langkah dari teknik kancing gemerincing yaitu
1) Guru menyiapkan satu kotak kecil yang berisi kancing-kancing (atau
benda-benda lainnya)
15
2) Masing-masing anggota dari setiap kelompok mendapatkan 2 atau 3 buah
kancing (jumlah kancing bergantung pada sukar tidaknya tugas yang
diberikan)
3) Setiap kali anggota selesai berbicara atau mengeluarkan pendapat ia harus
menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkannya di tengah-tengah
meja kelompok
4) Jika kancing yang dimiliki salah seorang siswa habis dia tidak boleh
berbicara lagi sampai semua rekannya menghabiskan kancingnya masing-
masing
5) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok
boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan
mengulangi prosedurnya kembali
d Kelebihan dan Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing
Menurut Ulya (201830-31) teknik kancing gemerincing memiliki
beberapa kelebihan dan kelemahan yaitu sebagai berikut
1) Kelebihan Teknik Kancing Gemerincing
a) Mengatasi hambatan pemerataan kesempatan berbicara siswa dalam
beriskusi
b) Mendorong siswa agar dapat aktif berbicara pada saat proses
pembelajaran berlangsung
c) Memberikan kesempatan bagi siswa yang tidak aktif untuk
menyampaikan pendapatnya pada saat berdiskusi sehingga siswa
16
yang tidak aktif memiliki kesempatan yang sama untuk
menyampaikan pendapatnya
2) Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing
a) Pengelolaan waktu saat persiapan dan pelaksanaan perlu
diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran terutama
dalam proses pembentukan kualitas pengetahuan siswa
b) Memerlukan waktu yang cukup lama jika guru tidak terlalu
memahami dengan baik materi yang akan diajarkan
c) Model ini susah diterapkan jika jumlah siswa terlalu banyak
5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing
Langkah-langkah yang akan di terapkan dalam penelitian ini yaitu
sebagai berikut
1) Menyiapkan bahan ajar dan media pembelajaran
2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa
3) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari
4) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5
orang siswa Kemudian membagikan soal kepada masing-masing
kelompok
5) Guru kemudian menyuruh semua anggota dari masing-masing kelompok
untuk mengerjakan tugas yang diberikan dengan cara bekerja sama
Setelah itu guru membagikan kancing berwarna kepada masing-masing
anggota kelompok Setiap anggota kelompok mendapatkan dua buah
17
kancing berwarna dan guru kemudian menjelaskan cara penggunaan
kancing yang dipegang oleh setiap siswa
6) Guru mengawasi masing-masing kelompok dan memberi bantuan kepada
kelompok jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas yang
diberikan
7) Jika tugas kelompok yang diberikan telah selesai guru meminta siswa
agar maju kedepan dengan cara menunjuk siswa yang mengacungkan
tangannya untuk menuliskan hasil kerja kelompoknya dan kelompok lain
menanggapinya apakah jawabannya sama atau tidak secara bergantian
Lakukan hal tersebut secara berulang sampai nomor dan soal yang
diberikan sudah dibahas semua
8) Siswa yang maju kedepan mengumpulkan kancingnya di tengah meja
kelompoknya
9) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok
boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan
mengulangi prosedurnya kembali
6 Kaitan Antara Model Pembelajaraan Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika
Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing menekankan
keaktifan semua anggota dalam suatu kelompok untuk menyelesaikan suatu
permasalahan yang diberikan oleh seorang guru dimana mereka saling membantu
satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan agar hasil belajar mereka bisa
meningkat secara merata Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat
18
membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih
siswa untuk bekerja sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif
dan terlibat dalam proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti
pembelajaran
Untuk tugas-tugas yang terstruktur seperti matematika diskusi jarang
dibutuhkan karena dalam tugas-tugas seperti ini biasanya sudah terdapat satu
jawaban benar Akan tetapi meskipun pembelajaran matematika yang bersifat
terstruktur tetapi model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing bisa
digunakan tergantung sejauh mana guru dapat membantu siswa memahami jenis
bantuan seperti apa yang mereka perlukan untuk mengerjakan tugas dalam suatu
kelompok
Mengingat pembelajaran kooperatif dikembangkan dari teori
konstruktivisme dimana siswa dituntut untuk mengembangkan pengetahuan awal
mereka secara mandiri agar terjadi pembelajaran yang bermakna Hal ini sejalan
dengan pembelajaran matematika yang pada dasarnya adalah penanaman konsep
Dimana dituntut pula pembelajaran yang bermakna agar konsep matematika itu
sendiri mudah dimengerti oleh siswa
B Hasil Penelitian yang Relevan
Pada bagian ini peneliti akan mengkaji penelitian yang relevan dengan
penelitian penulis Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya
diantaranya sebagai berikut
19
a) Jurnal Dwi Purwanto (2016) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa persentase observasi komunikasi matematis siwa pada
siklus I sebesar 5625 meningkat menjadi 7500 pada siklus II Rata-rata
nilai evaluasi belajar siswa pada siklus I mencapai 6990 dengan jumlah siswa
yang tuntas 21 siswa dan persentase ketuntasan 6562 meningkat menjadi
7615 pada siklus II dengan jumlah siswa yang tuntas 24 siswa dan persentase
ketuntasan 7500 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dapat
meningkatkan komunikasi matematis dan hasil belajar matematika pada siswa
kela VIII di SMP Negeri 11 Purworejo Persamaan dalam penelitian ini yaitu
sama-sama menggunakan teknik kancing gemerincing dan mata pelajaran
yang sama Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian sasaran
penelitian dan lokasi penelitian
b) Jurnal Nurul Wisna Afianti (2017) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian
ini menunjukkan presentase keaktifan belajar peserta didik pada siklus I
sebesar 617 dengan kategori cukup aktif dan persentase ketuntasan hasil
belajar peserta didik sebesar 46675 Pada siklus II persentase keaktifan
belajar peserta didik mengalami peningkatan menjadi 8609 dengan kategori
sangat aktif dan hasil belajar peserta didik juga meningkat dengan persentase
ketuntasan sebesar 8333 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat
disimpulkan bahwa keaktifan dan hasil belajar IPA melalui model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing mengalami peningkatan
Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan teknik
20
kancing gemerincing Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian
sasaran penelitian lokasi penelitian dan mata pelajaran
c) Jurnal Komang Sucipta (2018) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 1412
sedangkan nilai rata-rata pada kelompok kontrol sebesar 975 Dari uji
prasyarat data bahwa data berdistribusi normal dan memiliki varians yang
homogeny kemudian dilanjutkan dengan uji-t diperoleh thitung= 365 dan ttabel
= 201 dengan taraf signifikan 5 dan (db) 49 sehinggaH1 diterima dan H0
ditolak Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
dengan kelompok siswa yang mengikuti proses pembelajaran konvensional
pada siswa kelas V SD Negeri 3 Sangkan Gunung melalui proses
pembelajaran Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan
teknik kancing gemerincing dan jenis metode penelitian yang sama
Sedangkan perbedaannya terletak pada sasaran penelitian lokasi penelitian
dan mata pelajaran
C Kerangka Pikir
kerangka pikir merupakan bagian penelitian yang menggambarkan alur
pikir suatu penelitian Keberhasilan siswa dalam belajar dapat diukur dengan hasil
belajar yang diperoleh siswa selama mengikuti proses kegiatan pembelajaran
Pada saat proses pembelajaran berlangsung hanya sebagian siswa yang aktif dan
terlibat dalam pembelajaran Motivasi dan semangat siswa masih kurang untuk
21
belajar sehingga cepat mengalami rasa bosan dan jenuh Pada saat guru
menjelaskan materi sebagian siswa tidak memperhatikan sehingga kurang
mengerti dengan materi yang diajarkan karena model pembelajaran yang
digunakan guru kurang bervariasi dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu
kelompok Hal tersebut mengakibatkan rendahnya hasil belajar matematika siswa
Masalah tersebut merupakan gambaran secara umum tentang permasalahan yang
terdapat pada kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
Untuk memaksimalkan hasil belajar siswa salah satu model
pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses
pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat membantu siswa dalam
memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih siswa untuk bekerja
sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif dan terlibat dalam
proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti pembelajaran
Sebelum model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
diterapkan maka terlebih dahulu dilakukan tes berupa pretest dan posttest setelah
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diterapkan dalam
pembelajaran Setelah itu data dari pretest dan posttest dibandingkan lalu
dianalisis untuk mendapatkan hasil atau kesimpulan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran matematika Berdasarkan uraian tersebut dapat digambarkan bagan
kerangka pikir model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
sebagai berikut
22
Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir
Rendahnya Hasil Belajar Matematika Siswa
Kelas IV SD Inpres Banga-Banga
Pretest
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing
Posttest
Hasil Belajar
Analisis
Temuan
Siswa kurang aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran
Kurangnya semangat dan motivasi siswa untuk belajar
Model pembelajaran yang kurang bervariasi
Kerja sama dalam kelompok masih kurang
23
D Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang kajian pustaka
maupun kerangka pikir dalam penelitian ini digunakan hipotesis sebagai berikut
ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-
Banga Kabupaten Barrurdquo
Adapun hipotesis statistik dari penelitian ini yaitu
Keterangan
micro1 Rata-rata hasil belajar sebelum diberikan perlakuan
micro2 Rata-rata hasil belajar setelah diberikan perlakuan
Ho Tidak ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
H1 Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-
Banga Kabupaten Barru
Ho micro1 = micro2
H1 micro1ltmicro2
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A Rancangan Penelitian
1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimen Penelitian eksperimen adalah suatu kegiatan penelitian yang
dilakukan peneliti untuk menilai suatu perlakuan (treatment) pendidikan
terhadap suatu objek atau objek penelitian untuk menguji hipotesis Jenis
penelitian eksperimen yang digunakan adalah pre-eksperimental design
Penelitian pre-eksperimental design belum merupakan eksperimen
sungguh-sungguh karena masih terdapat variable luar yang ikut berpengaruh
terhadap terbentuknya variable dependen Jadi hasil eksperimen yang merupakan
variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen
Hal ini terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih
secara random (Sugiyono 201574)
2 Desain Penelitian
Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah one-group
pretest-postest design Pada desain ini terdapat pretest yang diberikan sebelum
postest setelah perlakuan Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut
Gambar 31 Desain One group pretest-postest
O1 X O2
Pretest Treatment Posttest
25
Keterangan
O1 Nilai pretest sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing
O2 Nilai posttest setelah dilaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran matematika teknik kancing
gemerincing
X Perlakuan berupa pembelajaran matematika melalui model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
B Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201580) Populasi
dalam penelitian ini adalah murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru yang berjumlah 10 orang
2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi misalnya karena keterbatasan dana tenaga dan
waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu
(Sugiyono 201581) Dalam teknik pengambilan sampel peneliti menggunakan
sampel jenuh Sampel jenuh merupakan teknik pengambilan sampel bila semua
26
anggota populasi digunakan Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif
kecil (Sugiyono 201585) Sampel dalam penelitian ini adalah murid kelas IV
SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru yang berjumlah 10 orang
C Definisi Operasional Variabel
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek
pengamatan penelitian Dalam penelitian ini mengkaji dua variabel yaitu ldquoModel
Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincingrdquo sebagai variabel bebas
(X) dan ldquoHasil Belajar Matematikardquo sebagai variabel terikat (Y)
1 Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing adalah suatu
model pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok dimana masing-
masing anggota kelompok mendapatkan sebuah kancing berwarna sebagai
penanda apabila mereka berpendapat Masing-masing siswa harus
bertanggungjawab atas kancing yang dimiliknya
2 Hasil belajar matematika adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah
melalui kegiatan proses pembelajaran Hasil belajar matematika siswa yang
dimaksud adalah nilai yang diperoleh siswa sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dan sesudah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diberi
(posttest)
D Instrumen Penelitian
Adapun instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
27
1 Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa
selama penelitian berlangsung Dalam hal ini peneliti mengamati aktivitas
belajar siswa selama proses berlangsungnya pembelajaran
2 Soal Tes
Tes hasil belajar matematika digunakan untuk memperoleh informasi
tentang penguasaan siswa terhadap pembelajaran matematika sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing yang
biasa disebut pretest dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing yang biasa disebut posttest Soal tes dibuat
berdasarkan materi yang diberikan selama penelitian berlangsung dengan
berdasarkan rumusan indikator pembelajaran Soal tes ini akan
dikembangkan dalam bentuk tes uraian (essay) yang berjumlah 5 soal
3 Dokumentasi
Instrumen dari dokumentasi ini adalah kamera yang digunakan untuk
mengambil beberapa gambar atau foto kegiatan dan aktivitas siswa selama
proses pembelajaran berlangsung
E Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk
mengumpulkan data penelitiannya Untuk mengumpulkan data dalam penelitian
ini dilakukan dengan cara sebagai berikut
28
1 Observasi
Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan
langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang akan diteliti
Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara pengamatan dan pencatatan
mengenai pelaksanaan pembelajaran
2 Tes
Sebelum dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing terlebih dahulu dilakukan pretest untuk mengetahui
kemampuan awal murid Setelah diberi perlakuan kemudian dilakukan
postttest untuk mengetahui kemampuan hasil belajar murid Data yang
diperoleh berdasarkan tes yang digunakan dalam proses pembelajaran
3 Dokumentasi
Dengan teknik ini peneliti memperoleh dokumen penelitian berupa
foto materi pelajaran melalui buku serta RPP Dengan foto dapat
memberikan informasi mengenai keadaan atau situasi kelas ketika peneliti
maupun siswa melaksanakan proses pembelajaran
F Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan memperhatikan jenis data yang akan
dianalisis Dalam penelitian kuantitatif seluruh data dari seluruh responden atau
sumber data lain terkumpul maka dilakukan analisis data Adapun teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
29
1 Analisis Data Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau
memberi gambaran umum data yang terkumpul selama proses penelitian dan
bersifat kuantitatif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk
mendeskripsikan seberapa besar hasil belajar pretest dan posttest yang diperoleh
siswa kelas IV sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerncing dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing Adapun langkah-langkah dalam penyusunan data
hasil pengamatan yaitu
a Hasil Belajar Siswa
1) Menghitung nilai rata-rata siswa (Mean)
= sum
(Riadi 2016)
Keterangan
= Rata-rata (Mean)
fi = Jumlah
n = Jumlah siswa
2) Menghitung persentase nilai rata-rata
P =
(Sudijono 201539)
30
Keterangan
p = Angka Persentase
f = Frekuensi yang dicari persentasenya
n = Banyaknya sampel
Dalam keperluan analisis deskriptif kriteria yang digunakan untuk
menentukan kriteria hasil belajar siswa yaitu
Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar
Ketuntasan Hasil Belajar () Kategori Hasil Belajar
0 le x ge 54 Sangat rendah
55 le x ge 64 Rendah
65 le x ge 79 Sedang
80 le x ge 89 Tinggi
90 lt x gt 100 Sangat tinggi
Sumber Depdikbud (2003)
b Analisis Aktivitas Siswa
Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil lembar observasi aktivitas
siswa yang diolah dengan teknik analisis berikut
AP = sum
sum x 100
(Trianto 2010 243)
Keterangan
AP = Nilai yang dicari
sumP = Banyaknya siswa yang melakukan akrivitas
sumF = Jumlah seluruh siswa
31
Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa
Sumber (Trianto 2010 43)
2 Analistik Statistik Inferensial
Analisis statistik inferensial dilakukan untuk menguji hipotesis
penelitian dengan menggunakan uji-t Untuk menguji hipotesis penelitian
mengenai perbedaan hasil belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran
matematika sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing diuji dengan t-tes dengan taraf signifikan α = 005
atau bertaraf 5 Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti
menggunakan teknik statistik t (uji-t) dengan tahap sebagai berikut
radicsum
(Arikunto 2013349)
Keterangan
Md = Mean perbedaan mean pretest dan posttest
X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)
X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)
d = Devisi masing-masing subjek
sum = Jumlah kuadrat deviasi
N = Jumlah subjek pada sampel
Ketuntasan Hasil Belajar () Kriteria
0 le x ge 25 Kurang Baik
26 le x ge 50 Cukup Baik
51 le x ge 75 Baik
76 lt x gt 100 Sangat Baik
32
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut
a Mencari harga ldquoMdrdquo dengan menggunakan rumus
Md = sum
(Arikunto 2013350)
Keterangan
Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest
sumd = Jumlah dari gain (pretest-posttest)
N = Subjek pada sampel
b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus
sum = sumd ndash sum
(Arikunto 2013351)
Keterangan
sum = Jumlah kuadrat deviasi
sumd = Jumlah dari gain (pretest-postest)
N = Subjek pada sampel
c Menentukan harga dengan rumus
radicsum
(Arikunto 2013349)
Keterangan
Md = Mean perbedaan mean pre-test dan pos-test
X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)
X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)
33
d = Devisi masing-masing subjek
sum = Jumlah kuadrat deviasi
N = Jumlah subjek pada sampel
d Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan
Kaidah pengujian signifikan
1) Jika maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti pengunaan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
2) Jika maka H0 diterima dan H1 ditolak berarti pengunaan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing tidak
berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
e Menentukan harga
Mencari mengunakan table distribusi t dengan taraf
signifikan α = 005 dan d k = N‒1
f Membuat Kesimpulan apakah model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas
IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif dimaksudkan untuk memperoleh gambaran
mengenai ketuntasan hasil belajar matematika murid yang meliputi sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) serta hasil observasi aktivitas siswa selama proses
pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Deskripsi masing-masing hasil analisis tersebut diuraikan sebagai berikut
a Deskripsi Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan Setelah
(Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing
Dari hasil analisis deskriptif yang disajikan pada lampiran C maka skor
hasil belajar siswa sebelum (Pretest) dan setelah (Posttest) diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing pada siswa kelas IV SD
Inpres Banga-Banga materi pecahan senilai dapat dilihat pada tabel 41 berikut
Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest)
dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif
Teknik Kancing Gemerincing
Statistik Pretest Posttest
Ukuran Sampel 10 10
Skor Ideal 100 100
Skor Rata-rata 609 807
Skor Tertinggi 81 100
Skor Terendah 36 60
Rentang Skor 45 40
Sumber Data Olah Lampiran C
34
35
Pada Tabel 41 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata skor hasil belajar
matematika siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (pretest) adalah 609 dan setelah diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) adalah 807 dari
skor ideal 100 Skor yang dicapai siswa tersebar dari skor terendah pretest 36 dan
skor terendah posttest 60 Skor tertinggi yang dicapai siswa pada pretest adalah 81
dan posttest adalah 100 dengan rentang skor pretest 45 dan posttest 40 Jika skor
hasil belajar matematika sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke
dalam lima kategori maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang
ditunjukkan pada Tabel 42 berikut
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika
Siswa Sebelum (Pretest) dan Sesudah (Posttest) Diterapkan Model
Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
No
Skor
Kategori
Pretest Posttest
F Persentase
()
F Persentase
()
1 0 le x le 54 Sangat Rendah 3 30 0 0
2 55 le x le 64 Rendah 4 40 2 20
3 65 le x le 79 Sedang 1 10 2 20
4 80 le x le 89 Tinggi 2 20 4 40
5 90 le x le 100 Sangat Tinggi 0 0 2 20
Jumlah 10 100 10 100
Sumber Hasil tes siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
Pada Tabel 42 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dari 10 siswa kelas
IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru terdapat 3 orang siswa (30) yang
memperoleh skor pada kategori sangat rendah 4 orang siswa (40) yang
memperoleh skor kategori rendah 1 orang siswa (10) yang memperoleh skor
36
kategori sedang dan 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori tinggi
serta tidak ada siswa (0) yang memperoleh skor kategori sangat tinggi
Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) dari 10 siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru terdapat 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor pada kategori rendah
2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori sedang 4 orang siswa (40)
yang memperoleh skor kategori tinggi dan 2 orang siswa (20) yang
memperoleh skor kategori sangat tinggi
Skor rata-rata hasil belajar siswa sebelum diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) sebesar 609 dikonversi ke dalam
5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil belajar matematika siswa umumnya
berada pada kategori rendah Sedangkan skor rata-rata hasil belajar siswa setelah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)
sebesar 807 dikonversi ke dalam 5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil
belajar matematika siswa umumnya berada pada kategori tinggi
Selanjutnya untuk melihat persentase ketuntasan hasil belajar matematika
siswa sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dapat dilihat pada Tabel 43
berikut
37
Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum
(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Skor
Kategori
Pretest Posttest
F Persentase
()
F Persentase
()
0 le x ˂ 70 Tidak Tuntas 7 70 2 20
70 le x le 100 Tuntas 3 30 8 80
Jumlah 10 100 10 100
Sumber Perolehan nilai siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru
Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila memiliki skor
paling sedikit 70 Dari Tabel 43 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) jumlah siswa yang
tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 7 orang siswa
(70) dan siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 3
orang siswa (30) Dari deskripsi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
matematika siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70
Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) jumlah siswa yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan
minimal individual adalah 2 orang siswa (20) dan siswa yang memenuhi kriteria
ketuntasan minimal individual adalah 8 orang siswa (80) Berdasarkan deskripsi
di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru setelah diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria
ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70
38
b Deskripsi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa
Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika materi
pecahan senilai dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing selama 2 kali pertemuan secara singkat dapat dilihat pada Tabel 47
sebagai berikut
Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siwa Selama Proses Pembelajaran Dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
() I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsun
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
Sumber Data Olah Lampiran C
39
1) Persentase rata-rata siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar
berlangsung sebanyak 100
2) Persentase rata-rata siswa yang memperhatikan guru pada saat proses
pembelajaran berlangsung sebanyak 80
3) Persentase rata-rata siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari
teman-temannya sebanyak 85
4) Persentase rata-rata siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran
berlangsung sebanyak 80
5) Persentase rata-rata siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing 80
6) Persentase rata-rata siswa yang bekerja sama dengan teman kelompoknya
sebanyak 90
7) Persentase rata-rata siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil
kerja kelompoknya sebanyak 90
8) Persentase rata-rata siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung sebanyak 80
9) Persentase rata-rata siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban sebanyak 85
10) Persentase rata-rata siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran sebanyak 75
Jika rata-rata skor aktivitas saat diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke dalam lima kategori
40
maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang ditunjukkan pada Tabel
45 berikut
Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siwa Selama Proses
Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing
Ketuntasan Hasil Belajar ( ) Kriteria F Persentase ()
0 le x ge 25 Kurang Baik 0 0
26 le x ge 50 Cukup Baik 0 0
51 le x ge 75 Baik 1 10
76 le x ge 100 Sangat Baik 9 90
Pada Tabel 45 di atas dapat dilihat bahwa persentase aktivitas siswa
melalui penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
terdapat 10 aspek yang diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa
yang berada pada kategori kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas
(10) yang berada pada kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada
pada kategori sangat baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga
aktivitas siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing berada pada kategori sangat baik
2 Hasil Analisis Inferensial
Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis Sesuai
dengan hipotesis penelitian yakni ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika
Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo Maka teknik
yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik statistik
inferensial dengan menggunakan uji-t
41
Berdasarkan analisis data yang diuraikan (lampiran C) terlihat bahwa
pada siswa kelas IV SD Inpres BangandashBanga Kabupaten Barru sebesar
1767 Berdasarkan tersebut dapat dibandingkan dengan nilai
menggunakan tabel distribusi t dengan taraf signifikan α = 005 (tabel terlampir)
dan db = N-1 = 9 maka diperoleh = 1833 Setelah diperoleh 1767 dan
= 1833 maka diperoleh ˃ atau 1767 ˃ 1833 sehingga dapat
disimpulkan bahwa ditolak dan diterima Hal ini berarti bahwa terdapat
pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap
hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru
B Pembahasan
Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian di kelas IV SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barru yang jumlah siswanya yaitu 10 orang Desain
penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest design yang hanya
melibatkan satu kelompok yaitu kelompok eksperimen dimana diberikan tes awal
berupa pretest sebelum treatment atau perlakuan dan akhir pembelajaran
diberikan posttest Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan perlakuan
berupa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing Untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing terhadap materi pembelajaran matematika pada siswa yaitu melalui
hasil test (pretest dan posttest) yang diberikan sebelum dan sesudah perlakuan
kemudian dianalisis menggunakan perhitungan manual
42
Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar matematika siswa sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
menunjukkan bahwa terdapat 3 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang
siswa atau 30 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
dan 7 orang siswa atau 70 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 609 Dengan kata lain hasil belajar
matematika pada siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (pretest) masih tergolong rendah dan tidak memenuhi
kriteria ketuntasan klasikal
Selanjutnya hasil analisis data hasil belajar siswa matematika setelah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)
menunjukkan bahwa terdapat 8 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang
siswa atau 80 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
dan 2 orang siswa atau 20 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 807 Dengan kata lain hasil belajar
matematika pada siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria ketuntasan klasikal
Hasil pengamatan persentase aktivitas siswa melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terdapat 10 aspek yang
diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa yang berada pada kategori
kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas (10) yang berada pada
kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada pada kategori sangat
baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga aktivitas siswa setelah
43
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berada
pada kategori sangat baik
Hasil analisis statistik inferensial yang dimaksud adalah pembahasan
terhadap hasil pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya dengan
menggunakan rumus uji-t diketahui bahwa nilai = 1767 dan = 1833
maka diperoleh atau 1767 gt 1833 sehingga dapat disimpulkan
bahwa Ho ditolak dan H1 diterima
Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial yang
diperoleh ternyata cukup mendukung teori yang telah dikemukakan pada kajian
pustaka Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ldquoModel Pembelajaran
kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas V SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
44
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan
yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berpengaruh
terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga
Kabupaten Barru
B Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini maka
peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut
1 Bagi siswa diharapkan lebih aktif semangat kreatif dan dapat
mengembangkan diri dalam pelajaran
2 Bagi guru diharapkan bisa menerapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing dalam pembelajaran matematika agardapat
membangkitkan minat keingintahuan motivasi dan keberanian murid dalam
menjawab pertanyaan pada saat proses pembelajaran berlangsung
3 Bagi peneliti diharapkan mampu mengembangkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing ini pada mata pelajaran lain demi
tercapainya tujuan yang diharapkan
45
DAFTAR PUSTAKA
Afianti Nurul Wisma Sulastry Taty Alimin 2017 Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan
Keakifan Dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X Mia 3 SMAN 1
Bontomarannu Jurnal Nalar Pendidikan 5 (2) 550 (httpsojsunm
acidnalararticleview4869 diakses pada tanggal 2 Februari 2020)
Al-Tabany T I B 2015 Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif
dan Kontekstual Konsep Landasan dan Implementasinya pada
Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik IntegratifTKI) Jakarta Prenada
media Group
Arikunto Suharsimi 2013 Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik
Jakarta PT Rineka Cipta
Djamarah Syaiful Bahri 2018 Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif
Jakarta PT Rineka Cipta
Erika Dini Sumardi Rosarina 2018 Pengaruh Model Cooperative Learning
Tipe Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pembelajaran
IPS SD Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar5(1)
142(httpsejournalupieduindexphppedadidaktikaarticleview7270
diakses pada tanggal 7 Maret 2020)
Fiona Firda 2019 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Peseta Didik Tema Panas dan
Perpindahannya Kelas V SD Negeri 3 Talangpadang Kabupaten
Tanggamus Skripsi Tidak Diterbitkan Bandar Lampung Universitas
Lampung (httpdigilibunilaacidideprint57215 diakses pada tanggal 8
Februari 2020)
Huda Miftahul 2017 Cooperative Leraning Metode Teknik Struktur dan Model
Terapan Yogyakarta Pustaka Belajar
Isrokrsquoatun Rosmala Amelia 2019 Model-Model pembelajaran Matematika
Jakarta PT Bumi Aksara
Octavia Shilphy A 2020 Model-Model PembelajaranYogyakarta CV Budi
Utama
Pardamean Toto 2015 Model Pembelajaran Untuk Efesiensi Dan Efektivitas
Pembelajaran (httpswwwkompasianacomtotopardamean550b2351a3
3311b2142e396emodel-pembelajaran-untuk-efisiensi-dan-efektivitas-pem
belajaran) Diakses pada tanggal 26 Juni 2015
46
Purwanto Dwi 2016 Meningkatkan Komunikasi Matematis Dan Hasil Belajar
Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Jurnal Pendidikan Matematika 21(3) 245 (httpejournal
umpwracidindexphpekuivalenarticleview30072844 diakses pada
tanggal 2 Februari 2020)
Puspita G I Monawati amp Elly R (2017) Korelasi Persepsi Siswa Terhadap
Pembelajaran Matematika Dengan Hasil Belajarnya Di Kelas V Sd Negeri
I Pagar Air Aceh Besar Jurnal ilmiah pendidikan guru sekolah dasar 2
92 (httpswwwneliticomidpublications188711korelasi-siswa-terhada
p-pembelajaran-matematika-dengan-hasil-belajarnya diakses pada tanggal
3 Februari 2020)
Riadi E 2016 Statistika Penelitian (Analisis Manual Dan IBM SPSS)
Yogyakarta Penerbit Andi
Rusman 2012 Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Sucipta Komang Japa Gusti Ngurah Margunayasa Gede 2018 Pengaruh
Model Pembelajaran Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar IPA
Kelas V Jurnal Mimbar Ilmu 23 (3) 208 (httpsejournalun dikshaac
idindexphpMIarticleview164370 diakses pada tanggal 21 Februari
2020)
Sudijono Anas 2015 Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Sugiyono 2015 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Suprihatiningrum Jamil 2016 Strategi Pembelajaran Teori amp Aplikasi
Jogjakarta Ar-Ruzz Media
Trianto (2010) Model Pembelajaran Terpadu Jakarta Bumi Aksara
Ulya Zulfa 2019 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemerincing Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Pada
siswa Kelas II SDI Nailul Falah Sukorejo-Pasuruan Skripsi Tidak
Diterbitkan Surabaya Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
(httpdigilibuinsbyacidideprint33077 diakses pada tanggal 21
Februari 2020)
47
Wati Irma 2017 Pentingnya Media Dan Model Pembelajaran Dalam proses
Mengajar (httpsmetrojambicomread2017102726042pentingnya-me
diadan-model-pembelajaran-dalam-proses-mengajar Diakses pada tanggal
3 Juli 2020)
Wandini Rora Rizki 2019 Pembelajaran Matematika Untuk Calon Guru MISD
CV Medan Widya Puspita
Widyarty Z 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemeincing Terhadap Hasil dan Minat Belajar Matematika Siswa Kelas
VII SMP Dwi SejahteraPekan Baru Skripsi Tidak Diterbitkan Pekan
Baru Universitas Islam Negeri Sultan Syarif kasim (httprepositoryuin
suskaaciidideprint2150 diakses 9 Februari 2020)
Yudha Rahmat Putra 2018 Motivasi Berprestasi amp Disiplin Peserta Didik Serta
Hubungannya dengan Hasil Belajar Pontianak Yudha English Gallery
L
A
M
P
I
R
A
N
LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN
KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI
SOAL PRETEST DAN HASIL KERJA PRETEST SISWA
SOAL POSTTEST DAN HASIL KERJA POSTTEST SISWA
PEDOMAN PENILAIAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI
Kompetensi Dasar Indikator Nomor
Soal
Jumlah
Soal
31 Menjelaskan pecahan-
pecahan senilai
dengan gambar dan
model konkret
311 Menunjukkan pecahan
senilai
1 dan 2
2
312 Menuliskan contoh
pecahan senilai
3 1
41 Mengidentifikasi
pecahan-pecahan
senilai dengan gambar
dan model konkret
411 Menentukan pecahan
senilai dengan cara
mengalikan pembilang
dan penyebut dengan
angka yang sama
4 1
412 Menentukan pecahan
senilai dengan cara
membagi pembilang
dan penyebut dengan
angka yang sama
5 1
Jumlah Soal 5
SOAL PRETEST
Nama
Kelas
1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar
a
b
2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan
3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari
4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
HASIL KERJA PRETEST SISWA
SOAL POSTTEST
Nama
Kelas
1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar
a
b
2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan
3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari
4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
HASIL KERJA POSTTEST SISWA
PEDOMAN PENILAIAN
PRETEST
Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot
1 a
dan
b
dan
20
2
10
3 Pecahan yang senilai dengan
yaitu
dan
10
4 a
=
b
c
30
5 a
=
=
b
=
=
c
=
=
30
Jumlah 100
Panduan Penilaian Skor
x 100 = Nilai
POSTTEST
Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot
1 a
dan
b
dan
20
2
10
3 Pecahan yang senilai dengan
yaitu
dan
10
4 d
=
e
f
30
5 a
=
=
b
=
=
c
=
=
30
Jumlah 100
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan SD Inpres Banga-Banga
Mata Pelajaran Matematika
Kelas Semester IVGanjil
Tahun Pelajaran 20202021
Materi Pokok Pecahan Senilai
Alokasi Waktu 2 (35x2)
Pertemuan 2x Pertemuan
A Kompetensi Inti
1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya
2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan
tetangganya serta cintah tanah air
3 Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati
(mendengar melihat membaca) dan menanya berdasarkan ingin tahu
tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya dan benda-
benda yang dijumpainya di rumah di sekolah dan tempat bermain
4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis
dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat
dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia
B Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
31 Menjelaskan pecahan-pecahan
senilai dengan gambar dan
model konkret
312 Menunjukkan pecahan senilai
313 Menuliskan contoh pecahan
senilai
41 Mengidentifikasi pecahan- 411 Menentukan pecahan senilai
pecahan senilai dengan gambar
dan model konkret
dengan cara mengalikan
pembilang dan penyebut
dengan angka yang sama
412 Menentukan pecahan senilai
dengan cara membagi
pembilang dan penyebut
dengan angka yang sama
C Tujuan Pembelajaran
1 Siswa dapat menunjukkan pecahan senilai dengan tepat
2 Siswa dapat menuliskan contoh pecahan senilai dengan tepat
3 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan mengalikan pembilang
dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat
4 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan membagi pembilang
dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat
Karakter siswa yang diharapkan Religius Nasionalis Mandiri
Gotong Royong dan Integritas
D Materi Pembelajaran
1 Pengertian pecahan senilai
2 Contoh pecahan senilai
3 Mencari pecahan senilai dengan cara
a Mengalikan pembilang dan penyebut dengan angka yang sama
b Membagi pembilang dan penyebut dengan angka yang sama
E Pendekatan Model dan Metode Pembelajaran
Pendekatan Saintifik
Model Pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Metode Ceramah diskusi tanya jawab penugasan
F Media Pembelajaran
1 Gambar-gambar
2 Kancing baju warna-warni
G Sumber Belajar
1 Buku guru dan siswa matematika kelas IV
2 Buku petunjuk guru matematika kelas IV
3 Modulbahan ajar
4 Internet
5 Modul lain yang relevan
H Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran Alokasi Waktu
Pendahuluan Guru mengajak siswa untuk berdorsquoa
menurut agama dan keyakinan masing-
masing Religius
Siswa menyanyikan lagu wajib
Indonesia Raya Nasionalis
Guru melakukan komunikasi tentang
kehadiran siswa dengan mengabsen
Communication
Guru menyiapkan kesiapan psikis dan
fisik siswa
Pemberian motivasi kepada siswa
dengan melakukan tepuk semangat
bersama-sama
Guru memberikan apersepsi kepada
siswa
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
Communication
Guru melakukan tanya jawab yang
berhubungan dengan materi
Communication
10 Menit
Inti Mengamati
Guru menjelaskan mengenai materi
yang akan dibahas
Siswa memperhatikan penjelasan
guru
Guru membagi siswa menjadi 2
kelompok yang beranggotakan 5
orang siswa 1 kelompok untuk
berdikusi dengan teknik kancing
gemerincingCollaboration
Siswa mendengarkan penjelasan guru
tentang maksud dari teknik kancing
gemerincing
Siswa mengamati gambar yang
diperlihatkan guru kemudian guru
menyuruh siswa dalam kelompok
bersama-sama mengamati gambar
tersebut lalu menyebutkan pecahan
yang terdapat pada gambar dan
apakah senilai atau tidak
Siswa menjawab setiap pertanyaan
yang diberikan oleh guru Mandiri
Guru memberikan penguatan tentang
konsep pecahan senilai kepada siswa
Guru memberikan penjelasan kepada
siswa mengenai cara mencari pecahan
senilai dengan mengalikan atau
membagi pembilang dan penyebut
yang sama
Menanya
Siswa menanyakan materi yang
tidak dipahami pada guru
Mengumpulkan Data
siswa yang telah dikelompokkan
tadi mengumpulkan informasi
berdasarkan materi yang telah di
pelajari
Siswa mengerjakan lembar kerja
kelompok yang sudah dibagikan
oleh guru secara berkelompok
Gotong Royong
Mengasosiasi
Guru mengawasi masing-masing
kelompok dan memberi bantuan
kepada kelompok jika mengalami
kesulitan dalam mengerjakan tugas
yang diberikan Communication
Mengkomunikasikan
Guru memberikan kesempatan pada
tiap kelompok untuk menyampaikan
hasil diskusi kelompok
Communication
perwakilan salah satu kelompok yang
dipilih oleh guru mempresentasikan
hasil diskusinya dengan
kelompoknya
Setiap siswa yang maju kedepan
mengumpulkan kancingnya di tengah
meja kelompoknya
180 Menit
Setiap siswa mempunyai 2 kancing
ditangannya dalam artian setiap siswa
mempunyai kesempatan untuk
bertanya dan menanggapi kepada
kelompok lain
Jika kancing yang dimiliki seorang
siswa habis dia tidak boleh berbicara
lagi sampai temannya menghabiskan
kancing mereka
Jika semua kancing sudah habis
sedangkan tugas belum selesai
kelompok boleh mengambil
kesepakatan untuk membagi-bagi
kancing lagi dan mengulangi
prosedurnya kembali
Guru menanggapi dan memberikan
penguatan dengan menyampaikan
jawaban benar
Guru memberikan penghargaan
kepada setiap kelompok
Penutup Siswa diberi kesempatan untuk
bertanya apa yang mereka belum
pahami
Guru memberikan soal sebagai bentuk
evaluasi kepada siswa yang dikerjakan
secara individu untuk mengetahui
pemahaman konsep siswa Mandiri
Setelah semua selesai mengerjakan
soal hasil pekerjaan siswa
dikumpulkan dan guru memeriksa
hasil pekerjaan tersebut Mandiri
Siswa dan guru melakukan refleksi
kegiatan dengan cara meminta siswa
mengungkapkan perasaan dan
pendapatnya mengenai kegiatan
pembelajaran pada hari ini serta
materi apa saja yang telah dipelajari
Integritas
Untuk memotivasi siswa sebelum
pulang bersama-sama melakukan
tepuk semangat Communication
Sebelum pulang siswa berdoa
bersama-sama dipimpiin oleh ketua
kelas Religius
10 Menit
I Penilaian
1 Jenis penilaian Penilaian pengetahuan
Teknik penilaian Tes
Rubrik Penilaian Pemahaman Konsep Pecahan Senilai
No
Indikator
Pemahaman
Konsep
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Kriteria
Skor
1 Menyatakan
ulang sebuah
pecahan
a Menunjukkan
Pecahan Senilai
b Menuliskan
contoh pecahan
senilai
Menuliskan kalimat
matematika dengan
benar
10
menuliskan sebagian
kalimat matematika
5
Menuliskan jawaban
tapi salah
1
Tidak mengisi jawaban 0
2 Menyajikan
konsep dalam
bentuk
representasi
matematis
a Menggambarkan
bentuk yang
mewakili
pecahan
Menggambar bentuk
yang mewakili pecahan
sesuai dengan
bilangannya
10
Menggambar bentuk
yang mewakili pecahan
namun tidak sesuai
dengan bilangannya
5
Menggambar bentuk
yang mewakili tapi
salah
1
Tidak menggambar
bentuk yang mewakili
pecahan
0
b Menyatakan
pecahan dari
sebuah gambar
Menyatakan pecahan
yang sesuai dengan
gambar
10
Menyatakan pecahan
tetapi tidak sesuai
dengan gambar
5
menyatakan gambar
dan pecahan yang tidak
sesuai
1
Tidak menyatakan
pecahan yang sesuai
dengan gambar
0
3 Menggunakan
prosedur atau
operasi
tertentu
a Menentukan
pecahan senilai
dengan
mengalikan
Melakukan operasi
hitung dengan
mengalikan penyebut
dan pembilang dengan
10
pembilang dan
penyebut dengan
angka yang sama
angka yang sama
dengan tepat
Melakukan operasi
hitung dengan
mengalikan penyebut
dan pembilang dengan
angka yang sama tetapi
belum tepat
5
Melakukukan operasi
hitung tetapi salah
1
Tidak melakukan
operasi hitung
0
b Menentukan
pecahan senilai
dengan membagi
pembilang dan
penyebut dengan
angka yang sama
Melakukan operasi
hitung dengan
membagi penyebut dan
pembilang dengan
angka yang sama
dengan tepat
10
Melakukan operasi
hitung dengan
membagi penyebut dan
pembilang dengan
angka yang sama tetapi
belum tepat
5
Melakukukan operasi
hitung tetapi salah
1
Tidak melakukan
operasi hitung
0
Nilai akhir siswa =
x 100
2 Jenis penilaian Penilaian sikap
Teknik penilaian Non tes
No Nama
Perubahan Tingkah Laku
Disiplin Jujur Percaya Diri
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
Dst
Keterangan
K (Kurang) 1 C (Cukup) 2 B (Baik) 3 SB (Sangat Baik) 4
3 Jenis penilaian Penilaian keterampilan
Teknik penilaian Non tes
Rubrik Penilaian Kinerja Menyelesaikan Masalah Pecahan Senilai
No Nama Kriteria Penilaian
Kerja Sama Ketepatan Kejelasan
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1
2
3
Keterangan
Skor 4 Sangat baik Skor 2 Cukup
Skor 3 Baik Skor 1 Perlu bimbingan
Barru 21 September 2020
Mengetahui
Guru Kelas 4 Mahasiswa
Aminah SPd Lismayanti
NIP NIM 105401113516
Kepala SD Inpres Banga-Banga
Abdul Latif SPd MPd
NIP 19690412 200005 1 001
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS IV SD
INPRES BANGA-BANGA KABUPATEN BARRU
No Aktivitas Siswa
1 Siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar berlangsung
2 Siswa yang memperhatikan guru pada saat proses pembelajaran
berlangsung
3 Siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari teman-
temannya
4 Siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung
5 Siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing
6 Siswa yang bekerja sama dengan teman kelompok
7 Siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil
diskusinya
8 Siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
9 Siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan menambahkan
jawaban
10 Siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir pembelajaran
LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN
DAFTAR HADIR SISWA
DATA HASIL KEMAMPUAN AWAL PRETEST SISWA
DATA HASIL TES BELAJAR POSTTEST SISWA
DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
DAFTAR HADIR SISWA KELAS IV SD INPRES BANGA-BANGA
KABUPATEN BARRU
No Nama Siswa LP Pertemuan
1 2 3 4
1 Adelia p
P
R
E
T
E
S
T
radic radic
P
O
S
T
T
E
S
T
2 Akbar L radic radic
3 Aulifiah P radic radic
4 Irwansyah L radic radic
5 Muhammad Faiz Paki L radic radic
6 Muh Revan Anugrah L radic radic
7 Muhammad Takwin L radic radic
8 Nabila Zahira P radic radic
9 Nurhalisa P radic radic
10 Nurul Hidayat P radic radic
Keterangan
radic = Hadir
S = Sakit
A = Alfa
I = Izin
Jumlah siswa
Laki-laki 5 orang
Perempuan 5 orang
Banga-Banga September 2020
Peneliti
Lismayanti
Nim105401113516
DATA HASIL BELAJAR SISWA SEBELUM DITERAPKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING
(PRETEST)
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Adelia 63 Tidak Tuntas
2 Akbar 64 Tidak Tuntas
3 Aulifiah 81 Tuntas
4 Irwansyah 80 Tuntas
5 Muhammad Faiz Paki 36 Tidak Tuntas
6 Muh Revan Anugrah 59 Tidak Tuntas
7 Muhammad Takwin 74 Tidak Tuntas
8 Nabila Zahira 40 Tuntas
9 Nurhalisa 51 Tidak Tuntas
10 Nurul Hidayat 61 Tidak Tuntas
Jumlah 609
Rata-rata 609
Kategori Rendah
DATA HASIL TES BELAJAR SISWA SETELAH DITERAPKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING
(POSTTEST)
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Adelia 88 Tuntas
2 Akbar 79 Tuntas
3 Aulifiah 100 Tuntas
4 Irwansyah 100 Tuntas
5 Muhammad Faiz Paki 60 Tidak Tuntas
6 Muh Revan Anugrah 82 Tuntas
7 Muhammad Takwin 88 Tuntas
8 Nabila Zahira 59 Tidak Tuntas
9 Nurhalisa 70 Tuntas
10 Nurul Hidayat 81 Tuntas
Jumlah 807
Rata-rata 807
Kategori Tinggi
DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK
KANCING GEMERINCING
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
()
I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA
HASIL ANALISIS STATISTIK DAN INFERENSIAL
HASIL ANALISIS NILAI PRETEST DAN POSTTEST SISWA
HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL
HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA
HASIL ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF DAN INFERENSIAL
A Hasil Analsis Statistik Deskriptif
Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Pretest
X F FX
81 1 81
80 1 80
74 1 74
64 1 64
63 1 63
61 1 61
59 1 59
51 1 51
40 1 40
36 1 36
Jumlah 10 609
Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 609
sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai
rata-rata (mean) sebagai berikut
= sum
=
= 609
Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Posttest
X F FX
100 2 200
88 2 176
82 1 82
81 1 81
79 1 79
70 1 70
60 1 60
59 1 59
Jumlah 10 807
Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 807
sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai
rata-rata (mean) sebagai berikut
= sum
=
= 807
Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest
No X1 (Pretest) X2 (Posttest) d = X2 - X1 dsup2
1 63 88 25 625
2 64 79 15 225
3 81 100 19 361
4 80 100 20 400
5 36 60 24 576
6 59 82 23 529
7 74 88 14 196
8 40 59 19 361
9 51 70 19 361
10 61 81 20 400
Jumlah 198 4034
B Hasil Analisis Statistik Inferensial
Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut
a Mencari harga ldquoMDrdquo dengan menggunakan rumus
Md = sum
= 198
b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus
sum = sum sum
= 4034- 39204
= 1136
c Menentukan Harga tHitung
t =
radicsum
t =
radic
t =
radic
t =
radic
t =
t = 1767
d Menentukan Harga
Untuk mencari tTabel peneliti menggunakan tabel distribusi t
dengan taraf signifikan = 10 ndash 1 = 9 maka
diperoleh t005 = 1833
Setelah diperoleh tHitung = 1767 dan ttabel = 1833 maka tHitung gt
ttabel atau atau 1767 gt 1833 Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho
ditolak dan H1 diterima Ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap hasil belajar
matematika murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL
1 PRETEST
Ketuntasan belajar klasikal =
=
x 100
= 30
2 POSTTEST
Ketuntasan belajar klasikal =
=
x 100
= 80
HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TEKNIK KANCING GEMERINCING
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
()
I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
Mengukur persentase keberhasilan aktivitas Siswa
Keberhasilan aktivitas siswa =
=
= 845
LAMPIRAN D
TABEL DISTRIBUSI T-TABEL
KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI
KARTU KONTROL PENELITIAN
PERSURATAN
DOKUMENTASI
TABEL DISTRIBUSI T-TABEL
Dk 025 010 005 002 001 0005
1 1000 3078 6314 12706 31821 63657
2 0816 1886 2920 4303 6965 9925
3 0765 1638 2353 3182 4541 5841
4 0741 1533 2132 2766 3747 4604
5 0727 1476 2015 2571 3365 4032
6 0718 1440 1943 2447 3143 3707
7 0711 1415 1895 2365 2998 3499
8 0706 1397 1860 2306 2896 3355
9 0703 1383 1833 2262 2821 3250
10 0700 1372 1812 2228 2764 3169
11 0697 1363 1796 2201 2718 3106
12 0695 1356 1782 2178 2681 3055
13 0694 1350 1771 2160 2650 3012
14 0692 1345 1761 2145 2624 2977
15 0691 1341 1753 2132 2623 2947
16 0690 1337 1746 2120 2583 2921
17 0689 1333 1740 2110 2567 2898
18 0688 1330 1734 2101 2552 2878
19 0688 1328 1729 2093 2539 2861
20 0687 1325 1725 2086 2528 2845
21 0686 1323 1721 2080 2518 2831
22 0686 1321 1717 2074 2508 2819
23 0685 1319 1714 2069 2500 2807
24 0685 1318 1711 2064 2492 2797
25 0684 1316 1708 2060 2485 2787
26 0684 1315 1706 2056 2479 2779
27 0684 1314 1073 2052 2473 2771
KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI
KARTU KONTROL PELAKSANAAN PENELITIAN
PERSURATAN
DOKUMENTASI
Gambar 1 Pemberian Pretest
Gambar 2 Pembagian Kancing Pada Masing-Masing Anggota Kelompok
Gambar 3 Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Gambar 4 Pemberian Posttest
RIWAYAT HIDUP
Lismayanti Dilahirkan di Banga-Banga pada tanggal 14
Agustus 1998 dari pasangan Ayahanda Cagga dan Ibunda
Marni Anak pertama dari dua bersaudara Penulis masuk
sekolah dasar pada tahun 2004 di SD Inpres Banga-Banga dan
tamat pada tahun 2010 tamat di SMP Negeri 4 Barru pada
tahun 2013 dan tamat di SMK Negeri 1 Barru pada tahun 2016 Pada tahun yang
sama (2016) penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang ada di
Makassar yaitu Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) dan
mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) pada Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Atas berkat yang Maha Kuasa penulis
berhasil menyelesaikan seluruh mata kuliah yang diprogramkan dan semua itu
dilakukan dengan semangat dan usaha yang tinggi untuk mendapatkannya
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 12
Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar 30
Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa 31
Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan
Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing 34
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika Siswa
Sebelum (Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model
Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 35
Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum
(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 37
Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing 38
Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siswa Selama Proses
Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing 40
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir 22
Gambar 31 Desain One Group Pretest-Posttest Design 24
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN
Kisi-Kisi Instrumen Soal
Soal Pretest dan Hasil Kerja Pretest Siswa
Soal Postest dan Hasil Kerja Posttest Siswa
Pedoman Penilaian
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa
LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN
Daftar Hadir Siswa
Data Hasil Tes Kemampuan Awal Pretest Siswa
Data Hasil Tes Belajar Posttest Siswa
Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa
LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA
Hasil Analisis Statistik Deskriptif Dan Inferensial
Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest Siswa
Hasil Analisis Data Ketuntasan Klasikal
Hasil Analisis Data Aktivitas Siswa
LAMPIRAN D
Tabel Distribusi T-Tabel
Kartu Kontrol Bimbingan Skripsi
Kartu Kontrol Penelitian
Persuratan
Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Model pembelajaran merupakan suatu kegiatan perencanaan yang
dirancang oleh guru untuk pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan
tertentu Model pembelajaran sangat penting diterapkan dalam proses
pembelajaran karena dapat membantu memperjelas prosedur hubungan serta
keadaan keseluruhan dari apa yang sudah direncanakan Menurut Joyce dan Weil
(Wati2017) terdapat beberapa alasan pentingnya model pembelajaran yaitu
pertama memperjelas hubungan fungsional diantara berbagai komponen unsur
atau elemen sistem tertentu Kedua prosedur yang akan ditempuh dalam
melaksanakan kegiatan dapat dijelaskan secara tepat Ketiga model pembelajaran
akan mempermudah para administrator untuk mengidentifikasi komponen elemen
yang mengalami hambatan jika kegiatan yang dilaksanakan tidak efektif
Keempat mengidentifikasi secara tepat cara-cara untuk mengadakan perubahan
jika pendapat ketidaksesuaian dari apa yang telah dirumuskan dan kelima yaitu
dengan dengan menggunakan model pembelajaran guru dapat menyusun tugas-
tugas siswa menjadi suatu kesuluruhan yang terpadu
Menurut Suprihatiningrum (2016143) ada dua macam alasan pentingnya
model pembelajaran yaitu pertama istilah model mempunyai makna yang lebih
luas daripada strategi metode atau prosedur Kedua model dapat berfungsi
sebagai sarana komunikasi yang penting dalam mengajar di kelas
2
Dengan memperhatikan kerangka pengetahuan di atas peneliti menarik
kesimpulan bahwa kedudukan model pembelajaran sangat penting dalam proses
pembelajaran karena dapat membantu dan memperlancar proses pembelajaran di
kelas dan proses pembelajaran akan lebih efektif dan efisien jika model
pembelajaran yang dipilih sesuai dengan materi yang akan diajarkan
Model pembelajaran sangat bermanfaat bagi guru dan siswa Bagi guru
yaitu pertama memudahkan dalam melaksanakan tugas pembelajaran berdasarkan
dengan langkah-langkah yang akan ditempuh sesuai dengan waktu tujuan
kemampuan daya serap siswa dan ketersediaan media yang ada Kedua dapat
dijadikan sebagai alat untuk mendorong aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran Ketiga memudahkan guru untuk melakukan analisis terhadap
perilaku siswa secara individu maupun kelompok dan keempat yaitu
memudahkan guru dalam menyusun bahan pertimbangan dalam merencanakan
penelitian tindakan kelas dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran
Sedangkan bagi siswa yaitu pertama memberikan kesempatan kepada siswa
untuk berperan aktif dalam kegiatan proses belajar pembelajaran Kedua dapat
memudahkan siswa untuk memahami materi pembelajaran yang diajarkan guru
Ketiga mendorong semangat belajar siswa serta ketertarikannya dalam mengikuti
proses pembelajaran secara penuh dan keempat yaitu dapat melihat atau
membaca kemampuan pribadi dikelompoknya secara objektif (Octavia 2020 15-
16)
3
Menurut Pardamean (2015) bahwa model pembelajaran bermanfaat
untuk mengefektifkan dan mengefisienkan pencapaian tujuan pembelajaran
Indikatornya adalah guru dan siswa fokus pembelajaran guru mudah mentransfer
isi pelajaran kepada siswa siswa juga mudah menangkap isi pelajaran
tersebutWaktu yang tersedia untuk satu materi secara efesien dan efektif dapat
dimanfaatkan secara maksimal Ketertarikan dan minat siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran cenderung tinggi Guru dan siswa tidak mudah bosan
membahas isi materi pelajaran
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti
dengan guru kelas IV atas nama Aminah pada tanggal 20 Juli 2020 di SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barru bahwa hasil belajar matematika siswa masih
tergolong rendah karena masih banyak siswa yang belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 70 Penyebab hasil
belajar matematika rendah yaitu siswa kurang aktif dan terlibat pada saat proses
pembelajaran berlangsung serta kurangnya semangat dan motivasi siswa dalam
menerima materi yang disampaikan oleh guru Ketika guru menjelaskan materi
sebagian siswa tidak memperhatikan karena guru belum menciptakan model
pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa kurang memahami materi yang
disampaikan oleh guru dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu kelompok
karena ketika siswa diberikan tugas kelompok hanya sebagian anggota kelompok
yang aktif mengerjakannya hanya siswa pintar saja yang aktif dalam pembelajaran
berkelompok
4
Untuk mengatasi permasalahan di atas diperlukan kreatifitas guru dalam
memilih model pembelajaran yang dapat mendorong siswa agar aktif dan terlibat
serta semangat pada saat proses pembelajaran berlangsung Adapun model yang
dimaksud yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Bagi siswa dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing dapat membantu mempermudah siswa dalam memahami
materi yang diajarkan dan melatih siswa untuk berkomunikasi bekerja sama
berfikir dan mengungkapkan ide-ide bersama anggota kelompoknya masing-
masing dalam menyelesaikan soal-soal atau permasalahan yang diberikan oleh
guru Siwa juga diharapkan dapat termotivasi semangat dan aktif dalam
pembelajaran matematika sehingga hasil belajarnya dapat meningkat Sedangkan
bagi guru melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif model
pembelajaran yang bisa digunakan pada saat mengajar
Menurut Erika dkk (2018142) bahwa teknik kancing gemerincing
merupakan teknik pembelajaran kooperatif yang dapat membantu guru mencapai
tujuan dalam proses pembelajaran secara tidak langsung mengajak siswa untuk
aktif dalam proses pembelajaran Ciri khas dari model pembelajaran ini yaitu
semua siswa diberi 2 atau 3 buah kancing sebagai syarat yang harus dikeluarkan
jika mereka ingin berbicara dan jika kancingnya habis maka siswa tersebut tidak
boleh berbicara lagi
Dalam teknik pembelajaran kancing gemerincing masing-masing anggota
kelompok memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapatnyaPenggunaan
kancing digunakan sebagai alat yang dirancang dalam model pembelajaran
5
kooperatif teknik kancing gemerincing ini dimaksudkan agar setiap siswa dapat
bertanggung jawab atas tugas yang diberikan Jadi dalam satu kelompok tidak
ada anggota kelompok yang mempunyai posisi dominan karena masing-masing
anggota kelompok mempunyai kesempatan yang sama untuk aktif dalam
pembelajaran dimana siswa yang awalnya bersifat pasif akan termotivasi dan ikut
aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga hasil belajar matematika
siswa dapat meningkat
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis penulis tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul ldquoPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid
Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas maka rumusan
masalah dalam penelitian ini yaitu ldquoApakah Ada Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika
Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-banga Kabupaten Barrurdquo
C Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini yaitu
ldquoUntuk Mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
6
D Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut
1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran
dalam pengembangan ilmu terutama yang berkaitan dengan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
2 Manfaat Praktis
a Bagi Siswa
Memberikan pengetahuan semangatdan motivasi untuk belajar
lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar yang
diperoleh dapat tercapai
b Bagi Guru
Penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing ini sangat diharapkan dapat bermanfaat bagi guru dalam
proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan keaktifan dan
pemahaman siswa sehingga tercapainya proses belajar mengajar yang
diharapkan
c Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik
kepada sekolah dalam rangka perbaikan proses dan hasil belajar siswa
d Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk
penelitian selanjutya
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A Kajian Teori
1 Hasil Belajar
a Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada diri seseorang
sebagai hasil dari peroses belajar siswa baik itu terjadi perubahan pengetahuan
pemahaman sikap dan tingkah laku kecakapan keterampilan dan kemampuan
serta perubahan aspek-aspek yang lain yang ada pada individu yang belajar
Menurut Nawawi (Fiona 201912) bahwa hasil belajar adalah tingkat
keberhasilan peserta didik yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh
dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu Adapun Menurut
Yudha (201834) bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta
didik setelah menerima pembelajaran yang meliputi aspek kognitif Hal ini
sejalan dengan pendapat Susanto (20125) bahwa hasil belajar adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah kegiatan belajar
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah skor yang diperoleh siswa setelah ia menerima proses pembelajaran
untuk mengetahui sampai dimana tingkat pemahamannya terhadap suatu materi
yang telah dipelajari berupa tes dan biasanya diwujudkan dengan nilai tertentu
Dalam penelitian ini hasil belajar yang ingin dicapai siwa yaitu terkait dengan
aspek kognitif siswa setelah ia menerima suatu materi pembelajaran
8
b Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Purwanto (Yudha 201836) bahwa faktor yang mempengaruhi
hasil belajar terdiri dari dua faktor yaitu faktor dari dalam peserta didik (intern)
yaitu fisiologi dan psikologis dan faktor dari luar (ektern) peserta didik yaitu
lingkungan dan instrumental
Hal ini sejalan dengan pendapat Djamarah (Yudha 201836-37) faktor
yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu
1) Faktor Intern
a) Faktor fisiologis adalah faktor yang terdiri dari kondisi fisiologis
kondisi panca indra
b) Faktor Psikologi adalah faktor yang terdiri dari minat kecerdasan
bakat motivasi dan kemampuan kognitif
2) Faktor Ekstern
a) Faktor lingkungan terdiri dari lingkungan alami dan lingkungan
sosial budaya
b) Faktor Instrumental terdiri dari kurikulum program sarana dan
fasilitas guru
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang
mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor intern (dalam diri) dan faktor ekstern
(luar diri) Kedua faktor tersebut saling berkaitan sehingga siswa perlu
mendapatkan perhatian terhadap keadaannya baik itu dari segi fisik psikis dan
cara belajar di sekolah
9
2 Matematika
a Pengertian Matematika
Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang diajarkan di setiap
jenjang sekolah mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga ke perguruan tinggi
Dalam tulisan Suwangsih dan Tiurlina istilah matematika berasal dari bahasa
Yunani yaitu mathematike yang artinya mempelajari Kata mathematike berasal
dari kata mathema yang memiliki arti pengetahuan atau ilmu
(knowledgescience) Selain itu kata mathematike berhubungan juga dengan kata
lain yang hampir sama yaitu mathein atau mathenein yang berarti berpikir
(Isrokrsquoatun dan Amelia Rosmala 20193)
Menurut Ruseffendi (Al-Tabany 20151) matematika adalah bahasa
simbol ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif ilmu
yang membahas tentang pola keteraturan dan struktur yang terorganisasi dimulai
dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan ke aksioma atau
postulat dan terakhir yaitu ke dalil
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika
merupakan suatu ilmu yang mempelajari bagaimana proses berpikir secara kritis
dan masuk akal untuk mendapatkan suatu kebenaran
b Ciri-Ciri Pembelajaran Matematika
Menurut Suwangsih (wandini 20198) bahwa ciri-ciri pembelajaran
matematika di SD adalah sebagai berikut
a) Pembelajaran matematika menggunakan metode spiral metode spiral ini
melambangkan adanya keterkaitan antara suatu materi dengan materi
10
lainnya Topik sebelumnya menjadi prasyarat untuk memahami topik
berikutnya atau sebaliknya
b) Pembelajaran matematika dilakukan secara bertahap Materi pembelajaran
matematika dilakukan secara bertahap yang dimulai konsep-konsep yang
sederhana menuju konsep yang lebih kompleks
c) Pembelajaran matematika menggunakan metode induktif sedangkan
matematika merupakan ilmu deduktif namun sesuai tahap perkembangan
siswa maka pembelajaran matematika di SD digunakan metode induktif
d) Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi artinya tidak
ada pertentangan antara kebenaran yang satu dengan kebenaran lainnya
Suatu pernyataan dianggap benar jika didasarkan kepada pernyataan-
pernyataan sebelumnya yang telah diterima kebenarannya
e) Pembelajaran matematika hendaknya bermakna artinya konsep
matematika tidak diberikan dalam bentuk jadi tapi sebaliknya siswalah
yang harus mengonstruksi konsep tersebut
c Tujuan Pembelajaran Matematika
Menurut Depdikbud (Wandini 201911-12) bahwa tujuan pembelajaran
matematika di Sekolah Dasar yaitu sebagai berikut
1) Mengembangkan keterampilan berhitung siswa sebagai latihan dalam
kehidupan sehari-hari
2) Menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialihgunakan melalui
kegiatan matematika
11
3) Mengembangkan kemampuan dasar matematika sebagai bekal belajar
lebih lanjut
4) Membentuk sikap logis kritis cermat kreatif dan disiplin
3 Model Pembelajaran Kooperatif
a Pengertian Model Pembelajaran
Dalam suatu proses pembelajaran diperlukan model pembelajaran yang
dapat membuat suasana belajar lebih efektif dan menyenangkan Menurut Joyce
dan Weil (Rusman 2012133) bahwa model pembelajaran adalah segala sesuatu
yang dirancang dalam membentuk kurikulum merancang bahan-bahan
pembelajaran dan membimbing proses pembelajaran di dalam kelas
Menurut Adi (Suprihatiningrum 2016142) bahwa model pembelajaran
merupakan suatu kerangka yang menggambarkan prosedur dalam
mengorganisasikan pengalaman pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam
merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran adalah suatu kegiatan perencanaan yang dirancang untuk
pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan tertentu
b Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan model
pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok-
kelompok kecil yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan
struktur kelompok yang bersifat heterogen (Rusman 2012202) Adapun
12
menurut Djamarah (2018270) bahwa pembelajaran kooperatif adalah model
pembelajaran yang dimana para siswa bekerja sama di dalam kelompok-
kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
kooperatif adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu kelompok
kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang siswa untuk saling berinteraksi
dan bekerjasa sama dengan anggota kelompoknya
c Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Menurut Ibrahim dkk (Suprihatiningrum 2016192-193) dalam
pembelajaran kooperatif terdapat 6 langkah utama atau tahapan yaitu sebagai
berikut
Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Fase Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Fase -1
Menyampaikan
tujuan pembelajaran
dan memotivasi
siswa
Guru menyampaikan
semua tujuan pelajaran
yang ingin dicapai pada
pelajaran tersebut dan
memotivasi siswa untuk
belajar
Siswa memperhatikan guru
pada saat guru menyampaikan
tujuan pembelajaran dan siswa
harus semangat untuk ikut
dalam proses pembelajaran
Fase-2
Menyajikan
informasi
Guru menyajikan
informasi kepada siswa
dengan jalan demonstrasi
atau lewat bahan bacaan
Siswa memperhatikan materi
yang disampaikan oleh guru
dan bertanya jika ada materi
yang kurang dimengerti
Fase-3
Mengorganisasikan
siswa ke dalam
kelompok-kelompok
belajar
Guru menjelaskan kepada
siswa bagaimana caranya
membentuk kelompok
belajar dan membantu
setiap kelompok agar
melakukan transisi secara
efisien
Siswa memperhatikan guru
ketika menjelaskan Setelah
guru menjelaskan tentang cara
berkelompok maka siswa
harus tahu bahwa semua
aggota kelompok memiliki
tujuan yang sama dan harus
berbagi tugas dan tanggung
jawab yang sama di antara
anggota kelompok
13
Fase-4
Membimbing
kelompok bekerja
dan belajar
Guru membimbing
kelompok-kelompok
belajar pada saat mereka
mengerjakan tugas
mereka
Siswa mengerjakan tugas
kelompok yang diberikan
dengan cara bekerja sama
dengan anggota kelompoknya
melalui bimbingan guru
Fase-5
Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil
belajar tentang materi yang
telah dipelajari atau
masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
kerjanya
Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
diskusinya
Fase-6
Memberikan
penghargaan
Guru mencari cara-cara
untuk menghargai baik
upaya maupun hasil
belajar individu dan
kelompok
Siswa harus saling mengargai
jawaban ketika jawaban
mereka berbeda setiap
kelompok dan harus
mempertanggungjawabkan
jawabannya
d Teknik-Teknik Pembelajaran Kooperatif
Menurut Huda (2017134) dalam pembelajaran kooperatif terdapat 14
teknik pembelajaran yang dapat diterapkan di dalam kelas antara lain Mencari
Pasangan Bertukar Pasangan Berpikir Berpasangan Berbagi Berkirim Salam
dan Soal Kepala Bernomor Kepala Bernomor Terstruktur Dua tinggal Dua
Tamu Keliling Kelompok Kancing Gemerincing Keliling Kelas Lingkaran
Dalam Lingkaran Luar Tari Bambu jigsaw dan Bercerita Berpasangan
Berdasarkan uraian di atas salah satu teknik pembelajaran kooperatif
yang diterapkan dalam penelitian ini adalah teknik kancing gemerincing Peneliti
memilih teknik kancing gemerincing karena dalam teknik ini siswa dapat terlibat
secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajarnya dapat
meningkat
14
4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing
a Pengertian TeknikKancing Gemerincing
Menurut Widyarty (201311) teknik kancing gemerincing merupakan
suatu model pembelajaran yang bertujuan untuk mengatasi hambatan
pemerataan kesempatan siswa yang sering mewarnai kerja kelompok dan setiap
siswa berhak mendapatkan kesempatan untuk berperan serta pada kelompoknya
masing-masing Sedangkan menurut Ulya (201932) bahwa teknik kancing
gemerincing merupakan metode yang dikembangkan oleh Spencer kagan
dimana masing-masing anggota kelompoknya mendapatkan kesempatan untuk
menyampaikan pendapat mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran
orang lain
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran teknik kancing gemerincing adalah suatu teknik pembelajaran
dimana dalam proses pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada semua
anggota kelompok untuk berpendapat
b Prosedur PelaksanaanTeknik Kancing Gemerincing
Dalam proses pembelajaran teknik kancing gemerincing terdapat
langkah-langkah model pembelajaran Menurut Huda (2011142-143) langkah-
langkah dari teknik kancing gemerincing yaitu
1) Guru menyiapkan satu kotak kecil yang berisi kancing-kancing (atau
benda-benda lainnya)
15
2) Masing-masing anggota dari setiap kelompok mendapatkan 2 atau 3 buah
kancing (jumlah kancing bergantung pada sukar tidaknya tugas yang
diberikan)
3) Setiap kali anggota selesai berbicara atau mengeluarkan pendapat ia harus
menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkannya di tengah-tengah
meja kelompok
4) Jika kancing yang dimiliki salah seorang siswa habis dia tidak boleh
berbicara lagi sampai semua rekannya menghabiskan kancingnya masing-
masing
5) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok
boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan
mengulangi prosedurnya kembali
d Kelebihan dan Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing
Menurut Ulya (201830-31) teknik kancing gemerincing memiliki
beberapa kelebihan dan kelemahan yaitu sebagai berikut
1) Kelebihan Teknik Kancing Gemerincing
a) Mengatasi hambatan pemerataan kesempatan berbicara siswa dalam
beriskusi
b) Mendorong siswa agar dapat aktif berbicara pada saat proses
pembelajaran berlangsung
c) Memberikan kesempatan bagi siswa yang tidak aktif untuk
menyampaikan pendapatnya pada saat berdiskusi sehingga siswa
16
yang tidak aktif memiliki kesempatan yang sama untuk
menyampaikan pendapatnya
2) Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing
a) Pengelolaan waktu saat persiapan dan pelaksanaan perlu
diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran terutama
dalam proses pembentukan kualitas pengetahuan siswa
b) Memerlukan waktu yang cukup lama jika guru tidak terlalu
memahami dengan baik materi yang akan diajarkan
c) Model ini susah diterapkan jika jumlah siswa terlalu banyak
5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing
Langkah-langkah yang akan di terapkan dalam penelitian ini yaitu
sebagai berikut
1) Menyiapkan bahan ajar dan media pembelajaran
2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa
3) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari
4) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5
orang siswa Kemudian membagikan soal kepada masing-masing
kelompok
5) Guru kemudian menyuruh semua anggota dari masing-masing kelompok
untuk mengerjakan tugas yang diberikan dengan cara bekerja sama
Setelah itu guru membagikan kancing berwarna kepada masing-masing
anggota kelompok Setiap anggota kelompok mendapatkan dua buah
17
kancing berwarna dan guru kemudian menjelaskan cara penggunaan
kancing yang dipegang oleh setiap siswa
6) Guru mengawasi masing-masing kelompok dan memberi bantuan kepada
kelompok jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas yang
diberikan
7) Jika tugas kelompok yang diberikan telah selesai guru meminta siswa
agar maju kedepan dengan cara menunjuk siswa yang mengacungkan
tangannya untuk menuliskan hasil kerja kelompoknya dan kelompok lain
menanggapinya apakah jawabannya sama atau tidak secara bergantian
Lakukan hal tersebut secara berulang sampai nomor dan soal yang
diberikan sudah dibahas semua
8) Siswa yang maju kedepan mengumpulkan kancingnya di tengah meja
kelompoknya
9) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok
boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan
mengulangi prosedurnya kembali
6 Kaitan Antara Model Pembelajaraan Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika
Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing menekankan
keaktifan semua anggota dalam suatu kelompok untuk menyelesaikan suatu
permasalahan yang diberikan oleh seorang guru dimana mereka saling membantu
satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan agar hasil belajar mereka bisa
meningkat secara merata Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat
18
membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih
siswa untuk bekerja sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif
dan terlibat dalam proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti
pembelajaran
Untuk tugas-tugas yang terstruktur seperti matematika diskusi jarang
dibutuhkan karena dalam tugas-tugas seperti ini biasanya sudah terdapat satu
jawaban benar Akan tetapi meskipun pembelajaran matematika yang bersifat
terstruktur tetapi model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing bisa
digunakan tergantung sejauh mana guru dapat membantu siswa memahami jenis
bantuan seperti apa yang mereka perlukan untuk mengerjakan tugas dalam suatu
kelompok
Mengingat pembelajaran kooperatif dikembangkan dari teori
konstruktivisme dimana siswa dituntut untuk mengembangkan pengetahuan awal
mereka secara mandiri agar terjadi pembelajaran yang bermakna Hal ini sejalan
dengan pembelajaran matematika yang pada dasarnya adalah penanaman konsep
Dimana dituntut pula pembelajaran yang bermakna agar konsep matematika itu
sendiri mudah dimengerti oleh siswa
B Hasil Penelitian yang Relevan
Pada bagian ini peneliti akan mengkaji penelitian yang relevan dengan
penelitian penulis Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya
diantaranya sebagai berikut
19
a) Jurnal Dwi Purwanto (2016) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa persentase observasi komunikasi matematis siwa pada
siklus I sebesar 5625 meningkat menjadi 7500 pada siklus II Rata-rata
nilai evaluasi belajar siswa pada siklus I mencapai 6990 dengan jumlah siswa
yang tuntas 21 siswa dan persentase ketuntasan 6562 meningkat menjadi
7615 pada siklus II dengan jumlah siswa yang tuntas 24 siswa dan persentase
ketuntasan 7500 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dapat
meningkatkan komunikasi matematis dan hasil belajar matematika pada siswa
kela VIII di SMP Negeri 11 Purworejo Persamaan dalam penelitian ini yaitu
sama-sama menggunakan teknik kancing gemerincing dan mata pelajaran
yang sama Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian sasaran
penelitian dan lokasi penelitian
b) Jurnal Nurul Wisna Afianti (2017) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian
ini menunjukkan presentase keaktifan belajar peserta didik pada siklus I
sebesar 617 dengan kategori cukup aktif dan persentase ketuntasan hasil
belajar peserta didik sebesar 46675 Pada siklus II persentase keaktifan
belajar peserta didik mengalami peningkatan menjadi 8609 dengan kategori
sangat aktif dan hasil belajar peserta didik juga meningkat dengan persentase
ketuntasan sebesar 8333 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat
disimpulkan bahwa keaktifan dan hasil belajar IPA melalui model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing mengalami peningkatan
Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan teknik
20
kancing gemerincing Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian
sasaran penelitian lokasi penelitian dan mata pelajaran
c) Jurnal Komang Sucipta (2018) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 1412
sedangkan nilai rata-rata pada kelompok kontrol sebesar 975 Dari uji
prasyarat data bahwa data berdistribusi normal dan memiliki varians yang
homogeny kemudian dilanjutkan dengan uji-t diperoleh thitung= 365 dan ttabel
= 201 dengan taraf signifikan 5 dan (db) 49 sehinggaH1 diterima dan H0
ditolak Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
dengan kelompok siswa yang mengikuti proses pembelajaran konvensional
pada siswa kelas V SD Negeri 3 Sangkan Gunung melalui proses
pembelajaran Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan
teknik kancing gemerincing dan jenis metode penelitian yang sama
Sedangkan perbedaannya terletak pada sasaran penelitian lokasi penelitian
dan mata pelajaran
C Kerangka Pikir
kerangka pikir merupakan bagian penelitian yang menggambarkan alur
pikir suatu penelitian Keberhasilan siswa dalam belajar dapat diukur dengan hasil
belajar yang diperoleh siswa selama mengikuti proses kegiatan pembelajaran
Pada saat proses pembelajaran berlangsung hanya sebagian siswa yang aktif dan
terlibat dalam pembelajaran Motivasi dan semangat siswa masih kurang untuk
21
belajar sehingga cepat mengalami rasa bosan dan jenuh Pada saat guru
menjelaskan materi sebagian siswa tidak memperhatikan sehingga kurang
mengerti dengan materi yang diajarkan karena model pembelajaran yang
digunakan guru kurang bervariasi dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu
kelompok Hal tersebut mengakibatkan rendahnya hasil belajar matematika siswa
Masalah tersebut merupakan gambaran secara umum tentang permasalahan yang
terdapat pada kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
Untuk memaksimalkan hasil belajar siswa salah satu model
pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses
pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat membantu siswa dalam
memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih siswa untuk bekerja
sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif dan terlibat dalam
proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti pembelajaran
Sebelum model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
diterapkan maka terlebih dahulu dilakukan tes berupa pretest dan posttest setelah
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diterapkan dalam
pembelajaran Setelah itu data dari pretest dan posttest dibandingkan lalu
dianalisis untuk mendapatkan hasil atau kesimpulan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran matematika Berdasarkan uraian tersebut dapat digambarkan bagan
kerangka pikir model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
sebagai berikut
22
Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir
Rendahnya Hasil Belajar Matematika Siswa
Kelas IV SD Inpres Banga-Banga
Pretest
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing
Posttest
Hasil Belajar
Analisis
Temuan
Siswa kurang aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran
Kurangnya semangat dan motivasi siswa untuk belajar
Model pembelajaran yang kurang bervariasi
Kerja sama dalam kelompok masih kurang
23
D Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang kajian pustaka
maupun kerangka pikir dalam penelitian ini digunakan hipotesis sebagai berikut
ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-
Banga Kabupaten Barrurdquo
Adapun hipotesis statistik dari penelitian ini yaitu
Keterangan
micro1 Rata-rata hasil belajar sebelum diberikan perlakuan
micro2 Rata-rata hasil belajar setelah diberikan perlakuan
Ho Tidak ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
H1 Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-
Banga Kabupaten Barru
Ho micro1 = micro2
H1 micro1ltmicro2
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A Rancangan Penelitian
1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimen Penelitian eksperimen adalah suatu kegiatan penelitian yang
dilakukan peneliti untuk menilai suatu perlakuan (treatment) pendidikan
terhadap suatu objek atau objek penelitian untuk menguji hipotesis Jenis
penelitian eksperimen yang digunakan adalah pre-eksperimental design
Penelitian pre-eksperimental design belum merupakan eksperimen
sungguh-sungguh karena masih terdapat variable luar yang ikut berpengaruh
terhadap terbentuknya variable dependen Jadi hasil eksperimen yang merupakan
variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen
Hal ini terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih
secara random (Sugiyono 201574)
2 Desain Penelitian
Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah one-group
pretest-postest design Pada desain ini terdapat pretest yang diberikan sebelum
postest setelah perlakuan Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut
Gambar 31 Desain One group pretest-postest
O1 X O2
Pretest Treatment Posttest
25
Keterangan
O1 Nilai pretest sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing
O2 Nilai posttest setelah dilaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran matematika teknik kancing
gemerincing
X Perlakuan berupa pembelajaran matematika melalui model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
B Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201580) Populasi
dalam penelitian ini adalah murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru yang berjumlah 10 orang
2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi misalnya karena keterbatasan dana tenaga dan
waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu
(Sugiyono 201581) Dalam teknik pengambilan sampel peneliti menggunakan
sampel jenuh Sampel jenuh merupakan teknik pengambilan sampel bila semua
26
anggota populasi digunakan Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif
kecil (Sugiyono 201585) Sampel dalam penelitian ini adalah murid kelas IV
SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru yang berjumlah 10 orang
C Definisi Operasional Variabel
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek
pengamatan penelitian Dalam penelitian ini mengkaji dua variabel yaitu ldquoModel
Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincingrdquo sebagai variabel bebas
(X) dan ldquoHasil Belajar Matematikardquo sebagai variabel terikat (Y)
1 Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing adalah suatu
model pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok dimana masing-
masing anggota kelompok mendapatkan sebuah kancing berwarna sebagai
penanda apabila mereka berpendapat Masing-masing siswa harus
bertanggungjawab atas kancing yang dimiliknya
2 Hasil belajar matematika adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah
melalui kegiatan proses pembelajaran Hasil belajar matematika siswa yang
dimaksud adalah nilai yang diperoleh siswa sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dan sesudah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diberi
(posttest)
D Instrumen Penelitian
Adapun instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
27
1 Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa
selama penelitian berlangsung Dalam hal ini peneliti mengamati aktivitas
belajar siswa selama proses berlangsungnya pembelajaran
2 Soal Tes
Tes hasil belajar matematika digunakan untuk memperoleh informasi
tentang penguasaan siswa terhadap pembelajaran matematika sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing yang
biasa disebut pretest dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing yang biasa disebut posttest Soal tes dibuat
berdasarkan materi yang diberikan selama penelitian berlangsung dengan
berdasarkan rumusan indikator pembelajaran Soal tes ini akan
dikembangkan dalam bentuk tes uraian (essay) yang berjumlah 5 soal
3 Dokumentasi
Instrumen dari dokumentasi ini adalah kamera yang digunakan untuk
mengambil beberapa gambar atau foto kegiatan dan aktivitas siswa selama
proses pembelajaran berlangsung
E Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk
mengumpulkan data penelitiannya Untuk mengumpulkan data dalam penelitian
ini dilakukan dengan cara sebagai berikut
28
1 Observasi
Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan
langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang akan diteliti
Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara pengamatan dan pencatatan
mengenai pelaksanaan pembelajaran
2 Tes
Sebelum dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing terlebih dahulu dilakukan pretest untuk mengetahui
kemampuan awal murid Setelah diberi perlakuan kemudian dilakukan
postttest untuk mengetahui kemampuan hasil belajar murid Data yang
diperoleh berdasarkan tes yang digunakan dalam proses pembelajaran
3 Dokumentasi
Dengan teknik ini peneliti memperoleh dokumen penelitian berupa
foto materi pelajaran melalui buku serta RPP Dengan foto dapat
memberikan informasi mengenai keadaan atau situasi kelas ketika peneliti
maupun siswa melaksanakan proses pembelajaran
F Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan memperhatikan jenis data yang akan
dianalisis Dalam penelitian kuantitatif seluruh data dari seluruh responden atau
sumber data lain terkumpul maka dilakukan analisis data Adapun teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
29
1 Analisis Data Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau
memberi gambaran umum data yang terkumpul selama proses penelitian dan
bersifat kuantitatif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk
mendeskripsikan seberapa besar hasil belajar pretest dan posttest yang diperoleh
siswa kelas IV sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerncing dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing Adapun langkah-langkah dalam penyusunan data
hasil pengamatan yaitu
a Hasil Belajar Siswa
1) Menghitung nilai rata-rata siswa (Mean)
= sum
(Riadi 2016)
Keterangan
= Rata-rata (Mean)
fi = Jumlah
n = Jumlah siswa
2) Menghitung persentase nilai rata-rata
P =
(Sudijono 201539)
30
Keterangan
p = Angka Persentase
f = Frekuensi yang dicari persentasenya
n = Banyaknya sampel
Dalam keperluan analisis deskriptif kriteria yang digunakan untuk
menentukan kriteria hasil belajar siswa yaitu
Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar
Ketuntasan Hasil Belajar () Kategori Hasil Belajar
0 le x ge 54 Sangat rendah
55 le x ge 64 Rendah
65 le x ge 79 Sedang
80 le x ge 89 Tinggi
90 lt x gt 100 Sangat tinggi
Sumber Depdikbud (2003)
b Analisis Aktivitas Siswa
Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil lembar observasi aktivitas
siswa yang diolah dengan teknik analisis berikut
AP = sum
sum x 100
(Trianto 2010 243)
Keterangan
AP = Nilai yang dicari
sumP = Banyaknya siswa yang melakukan akrivitas
sumF = Jumlah seluruh siswa
31
Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa
Sumber (Trianto 2010 43)
2 Analistik Statistik Inferensial
Analisis statistik inferensial dilakukan untuk menguji hipotesis
penelitian dengan menggunakan uji-t Untuk menguji hipotesis penelitian
mengenai perbedaan hasil belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran
matematika sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing diuji dengan t-tes dengan taraf signifikan α = 005
atau bertaraf 5 Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti
menggunakan teknik statistik t (uji-t) dengan tahap sebagai berikut
radicsum
(Arikunto 2013349)
Keterangan
Md = Mean perbedaan mean pretest dan posttest
X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)
X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)
d = Devisi masing-masing subjek
sum = Jumlah kuadrat deviasi
N = Jumlah subjek pada sampel
Ketuntasan Hasil Belajar () Kriteria
0 le x ge 25 Kurang Baik
26 le x ge 50 Cukup Baik
51 le x ge 75 Baik
76 lt x gt 100 Sangat Baik
32
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut
a Mencari harga ldquoMdrdquo dengan menggunakan rumus
Md = sum
(Arikunto 2013350)
Keterangan
Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest
sumd = Jumlah dari gain (pretest-posttest)
N = Subjek pada sampel
b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus
sum = sumd ndash sum
(Arikunto 2013351)
Keterangan
sum = Jumlah kuadrat deviasi
sumd = Jumlah dari gain (pretest-postest)
N = Subjek pada sampel
c Menentukan harga dengan rumus
radicsum
(Arikunto 2013349)
Keterangan
Md = Mean perbedaan mean pre-test dan pos-test
X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)
X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)
33
d = Devisi masing-masing subjek
sum = Jumlah kuadrat deviasi
N = Jumlah subjek pada sampel
d Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan
Kaidah pengujian signifikan
1) Jika maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti pengunaan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
2) Jika maka H0 diterima dan H1 ditolak berarti pengunaan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing tidak
berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
e Menentukan harga
Mencari mengunakan table distribusi t dengan taraf
signifikan α = 005 dan d k = N‒1
f Membuat Kesimpulan apakah model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas
IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif dimaksudkan untuk memperoleh gambaran
mengenai ketuntasan hasil belajar matematika murid yang meliputi sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) serta hasil observasi aktivitas siswa selama proses
pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Deskripsi masing-masing hasil analisis tersebut diuraikan sebagai berikut
a Deskripsi Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan Setelah
(Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing
Dari hasil analisis deskriptif yang disajikan pada lampiran C maka skor
hasil belajar siswa sebelum (Pretest) dan setelah (Posttest) diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing pada siswa kelas IV SD
Inpres Banga-Banga materi pecahan senilai dapat dilihat pada tabel 41 berikut
Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest)
dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif
Teknik Kancing Gemerincing
Statistik Pretest Posttest
Ukuran Sampel 10 10
Skor Ideal 100 100
Skor Rata-rata 609 807
Skor Tertinggi 81 100
Skor Terendah 36 60
Rentang Skor 45 40
Sumber Data Olah Lampiran C
34
35
Pada Tabel 41 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata skor hasil belajar
matematika siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (pretest) adalah 609 dan setelah diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) adalah 807 dari
skor ideal 100 Skor yang dicapai siswa tersebar dari skor terendah pretest 36 dan
skor terendah posttest 60 Skor tertinggi yang dicapai siswa pada pretest adalah 81
dan posttest adalah 100 dengan rentang skor pretest 45 dan posttest 40 Jika skor
hasil belajar matematika sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke
dalam lima kategori maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang
ditunjukkan pada Tabel 42 berikut
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika
Siswa Sebelum (Pretest) dan Sesudah (Posttest) Diterapkan Model
Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
No
Skor
Kategori
Pretest Posttest
F Persentase
()
F Persentase
()
1 0 le x le 54 Sangat Rendah 3 30 0 0
2 55 le x le 64 Rendah 4 40 2 20
3 65 le x le 79 Sedang 1 10 2 20
4 80 le x le 89 Tinggi 2 20 4 40
5 90 le x le 100 Sangat Tinggi 0 0 2 20
Jumlah 10 100 10 100
Sumber Hasil tes siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
Pada Tabel 42 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dari 10 siswa kelas
IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru terdapat 3 orang siswa (30) yang
memperoleh skor pada kategori sangat rendah 4 orang siswa (40) yang
memperoleh skor kategori rendah 1 orang siswa (10) yang memperoleh skor
36
kategori sedang dan 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori tinggi
serta tidak ada siswa (0) yang memperoleh skor kategori sangat tinggi
Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) dari 10 siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru terdapat 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor pada kategori rendah
2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori sedang 4 orang siswa (40)
yang memperoleh skor kategori tinggi dan 2 orang siswa (20) yang
memperoleh skor kategori sangat tinggi
Skor rata-rata hasil belajar siswa sebelum diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) sebesar 609 dikonversi ke dalam
5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil belajar matematika siswa umumnya
berada pada kategori rendah Sedangkan skor rata-rata hasil belajar siswa setelah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)
sebesar 807 dikonversi ke dalam 5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil
belajar matematika siswa umumnya berada pada kategori tinggi
Selanjutnya untuk melihat persentase ketuntasan hasil belajar matematika
siswa sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dapat dilihat pada Tabel 43
berikut
37
Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum
(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Skor
Kategori
Pretest Posttest
F Persentase
()
F Persentase
()
0 le x ˂ 70 Tidak Tuntas 7 70 2 20
70 le x le 100 Tuntas 3 30 8 80
Jumlah 10 100 10 100
Sumber Perolehan nilai siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru
Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila memiliki skor
paling sedikit 70 Dari Tabel 43 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) jumlah siswa yang
tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 7 orang siswa
(70) dan siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 3
orang siswa (30) Dari deskripsi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
matematika siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70
Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) jumlah siswa yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan
minimal individual adalah 2 orang siswa (20) dan siswa yang memenuhi kriteria
ketuntasan minimal individual adalah 8 orang siswa (80) Berdasarkan deskripsi
di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru setelah diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria
ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70
38
b Deskripsi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa
Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika materi
pecahan senilai dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing selama 2 kali pertemuan secara singkat dapat dilihat pada Tabel 47
sebagai berikut
Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siwa Selama Proses Pembelajaran Dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
() I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsun
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
Sumber Data Olah Lampiran C
39
1) Persentase rata-rata siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar
berlangsung sebanyak 100
2) Persentase rata-rata siswa yang memperhatikan guru pada saat proses
pembelajaran berlangsung sebanyak 80
3) Persentase rata-rata siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari
teman-temannya sebanyak 85
4) Persentase rata-rata siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran
berlangsung sebanyak 80
5) Persentase rata-rata siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing 80
6) Persentase rata-rata siswa yang bekerja sama dengan teman kelompoknya
sebanyak 90
7) Persentase rata-rata siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil
kerja kelompoknya sebanyak 90
8) Persentase rata-rata siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung sebanyak 80
9) Persentase rata-rata siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban sebanyak 85
10) Persentase rata-rata siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran sebanyak 75
Jika rata-rata skor aktivitas saat diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke dalam lima kategori
40
maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang ditunjukkan pada Tabel
45 berikut
Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siwa Selama Proses
Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing
Ketuntasan Hasil Belajar ( ) Kriteria F Persentase ()
0 le x ge 25 Kurang Baik 0 0
26 le x ge 50 Cukup Baik 0 0
51 le x ge 75 Baik 1 10
76 le x ge 100 Sangat Baik 9 90
Pada Tabel 45 di atas dapat dilihat bahwa persentase aktivitas siswa
melalui penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
terdapat 10 aspek yang diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa
yang berada pada kategori kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas
(10) yang berada pada kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada
pada kategori sangat baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga
aktivitas siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing berada pada kategori sangat baik
2 Hasil Analisis Inferensial
Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis Sesuai
dengan hipotesis penelitian yakni ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika
Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo Maka teknik
yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik statistik
inferensial dengan menggunakan uji-t
41
Berdasarkan analisis data yang diuraikan (lampiran C) terlihat bahwa
pada siswa kelas IV SD Inpres BangandashBanga Kabupaten Barru sebesar
1767 Berdasarkan tersebut dapat dibandingkan dengan nilai
menggunakan tabel distribusi t dengan taraf signifikan α = 005 (tabel terlampir)
dan db = N-1 = 9 maka diperoleh = 1833 Setelah diperoleh 1767 dan
= 1833 maka diperoleh ˃ atau 1767 ˃ 1833 sehingga dapat
disimpulkan bahwa ditolak dan diterima Hal ini berarti bahwa terdapat
pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap
hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru
B Pembahasan
Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian di kelas IV SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barru yang jumlah siswanya yaitu 10 orang Desain
penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest design yang hanya
melibatkan satu kelompok yaitu kelompok eksperimen dimana diberikan tes awal
berupa pretest sebelum treatment atau perlakuan dan akhir pembelajaran
diberikan posttest Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan perlakuan
berupa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing Untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing terhadap materi pembelajaran matematika pada siswa yaitu melalui
hasil test (pretest dan posttest) yang diberikan sebelum dan sesudah perlakuan
kemudian dianalisis menggunakan perhitungan manual
42
Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar matematika siswa sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
menunjukkan bahwa terdapat 3 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang
siswa atau 30 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
dan 7 orang siswa atau 70 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 609 Dengan kata lain hasil belajar
matematika pada siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (pretest) masih tergolong rendah dan tidak memenuhi
kriteria ketuntasan klasikal
Selanjutnya hasil analisis data hasil belajar siswa matematika setelah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)
menunjukkan bahwa terdapat 8 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang
siswa atau 80 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
dan 2 orang siswa atau 20 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 807 Dengan kata lain hasil belajar
matematika pada siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria ketuntasan klasikal
Hasil pengamatan persentase aktivitas siswa melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terdapat 10 aspek yang
diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa yang berada pada kategori
kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas (10) yang berada pada
kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada pada kategori sangat
baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga aktivitas siswa setelah
43
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berada
pada kategori sangat baik
Hasil analisis statistik inferensial yang dimaksud adalah pembahasan
terhadap hasil pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya dengan
menggunakan rumus uji-t diketahui bahwa nilai = 1767 dan = 1833
maka diperoleh atau 1767 gt 1833 sehingga dapat disimpulkan
bahwa Ho ditolak dan H1 diterima
Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial yang
diperoleh ternyata cukup mendukung teori yang telah dikemukakan pada kajian
pustaka Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ldquoModel Pembelajaran
kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas V SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
44
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan
yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berpengaruh
terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga
Kabupaten Barru
B Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini maka
peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut
1 Bagi siswa diharapkan lebih aktif semangat kreatif dan dapat
mengembangkan diri dalam pelajaran
2 Bagi guru diharapkan bisa menerapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing dalam pembelajaran matematika agardapat
membangkitkan minat keingintahuan motivasi dan keberanian murid dalam
menjawab pertanyaan pada saat proses pembelajaran berlangsung
3 Bagi peneliti diharapkan mampu mengembangkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing ini pada mata pelajaran lain demi
tercapainya tujuan yang diharapkan
45
DAFTAR PUSTAKA
Afianti Nurul Wisma Sulastry Taty Alimin 2017 Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan
Keakifan Dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X Mia 3 SMAN 1
Bontomarannu Jurnal Nalar Pendidikan 5 (2) 550 (httpsojsunm
acidnalararticleview4869 diakses pada tanggal 2 Februari 2020)
Al-Tabany T I B 2015 Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif
dan Kontekstual Konsep Landasan dan Implementasinya pada
Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik IntegratifTKI) Jakarta Prenada
media Group
Arikunto Suharsimi 2013 Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik
Jakarta PT Rineka Cipta
Djamarah Syaiful Bahri 2018 Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif
Jakarta PT Rineka Cipta
Erika Dini Sumardi Rosarina 2018 Pengaruh Model Cooperative Learning
Tipe Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pembelajaran
IPS SD Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar5(1)
142(httpsejournalupieduindexphppedadidaktikaarticleview7270
diakses pada tanggal 7 Maret 2020)
Fiona Firda 2019 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Peseta Didik Tema Panas dan
Perpindahannya Kelas V SD Negeri 3 Talangpadang Kabupaten
Tanggamus Skripsi Tidak Diterbitkan Bandar Lampung Universitas
Lampung (httpdigilibunilaacidideprint57215 diakses pada tanggal 8
Februari 2020)
Huda Miftahul 2017 Cooperative Leraning Metode Teknik Struktur dan Model
Terapan Yogyakarta Pustaka Belajar
Isrokrsquoatun Rosmala Amelia 2019 Model-Model pembelajaran Matematika
Jakarta PT Bumi Aksara
Octavia Shilphy A 2020 Model-Model PembelajaranYogyakarta CV Budi
Utama
Pardamean Toto 2015 Model Pembelajaran Untuk Efesiensi Dan Efektivitas
Pembelajaran (httpswwwkompasianacomtotopardamean550b2351a3
3311b2142e396emodel-pembelajaran-untuk-efisiensi-dan-efektivitas-pem
belajaran) Diakses pada tanggal 26 Juni 2015
46
Purwanto Dwi 2016 Meningkatkan Komunikasi Matematis Dan Hasil Belajar
Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Jurnal Pendidikan Matematika 21(3) 245 (httpejournal
umpwracidindexphpekuivalenarticleview30072844 diakses pada
tanggal 2 Februari 2020)
Puspita G I Monawati amp Elly R (2017) Korelasi Persepsi Siswa Terhadap
Pembelajaran Matematika Dengan Hasil Belajarnya Di Kelas V Sd Negeri
I Pagar Air Aceh Besar Jurnal ilmiah pendidikan guru sekolah dasar 2
92 (httpswwwneliticomidpublications188711korelasi-siswa-terhada
p-pembelajaran-matematika-dengan-hasil-belajarnya diakses pada tanggal
3 Februari 2020)
Riadi E 2016 Statistika Penelitian (Analisis Manual Dan IBM SPSS)
Yogyakarta Penerbit Andi
Rusman 2012 Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Sucipta Komang Japa Gusti Ngurah Margunayasa Gede 2018 Pengaruh
Model Pembelajaran Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar IPA
Kelas V Jurnal Mimbar Ilmu 23 (3) 208 (httpsejournalun dikshaac
idindexphpMIarticleview164370 diakses pada tanggal 21 Februari
2020)
Sudijono Anas 2015 Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Sugiyono 2015 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Suprihatiningrum Jamil 2016 Strategi Pembelajaran Teori amp Aplikasi
Jogjakarta Ar-Ruzz Media
Trianto (2010) Model Pembelajaran Terpadu Jakarta Bumi Aksara
Ulya Zulfa 2019 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemerincing Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Pada
siswa Kelas II SDI Nailul Falah Sukorejo-Pasuruan Skripsi Tidak
Diterbitkan Surabaya Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
(httpdigilibuinsbyacidideprint33077 diakses pada tanggal 21
Februari 2020)
47
Wati Irma 2017 Pentingnya Media Dan Model Pembelajaran Dalam proses
Mengajar (httpsmetrojambicomread2017102726042pentingnya-me
diadan-model-pembelajaran-dalam-proses-mengajar Diakses pada tanggal
3 Juli 2020)
Wandini Rora Rizki 2019 Pembelajaran Matematika Untuk Calon Guru MISD
CV Medan Widya Puspita
Widyarty Z 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemeincing Terhadap Hasil dan Minat Belajar Matematika Siswa Kelas
VII SMP Dwi SejahteraPekan Baru Skripsi Tidak Diterbitkan Pekan
Baru Universitas Islam Negeri Sultan Syarif kasim (httprepositoryuin
suskaaciidideprint2150 diakses 9 Februari 2020)
Yudha Rahmat Putra 2018 Motivasi Berprestasi amp Disiplin Peserta Didik Serta
Hubungannya dengan Hasil Belajar Pontianak Yudha English Gallery
L
A
M
P
I
R
A
N
LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN
KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI
SOAL PRETEST DAN HASIL KERJA PRETEST SISWA
SOAL POSTTEST DAN HASIL KERJA POSTTEST SISWA
PEDOMAN PENILAIAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI
Kompetensi Dasar Indikator Nomor
Soal
Jumlah
Soal
31 Menjelaskan pecahan-
pecahan senilai
dengan gambar dan
model konkret
311 Menunjukkan pecahan
senilai
1 dan 2
2
312 Menuliskan contoh
pecahan senilai
3 1
41 Mengidentifikasi
pecahan-pecahan
senilai dengan gambar
dan model konkret
411 Menentukan pecahan
senilai dengan cara
mengalikan pembilang
dan penyebut dengan
angka yang sama
4 1
412 Menentukan pecahan
senilai dengan cara
membagi pembilang
dan penyebut dengan
angka yang sama
5 1
Jumlah Soal 5
SOAL PRETEST
Nama
Kelas
1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar
a
b
2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan
3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari
4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
HASIL KERJA PRETEST SISWA
SOAL POSTTEST
Nama
Kelas
1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar
a
b
2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan
3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari
4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
HASIL KERJA POSTTEST SISWA
PEDOMAN PENILAIAN
PRETEST
Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot
1 a
dan
b
dan
20
2
10
3 Pecahan yang senilai dengan
yaitu
dan
10
4 a
=
b
c
30
5 a
=
=
b
=
=
c
=
=
30
Jumlah 100
Panduan Penilaian Skor
x 100 = Nilai
POSTTEST
Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot
1 a
dan
b
dan
20
2
10
3 Pecahan yang senilai dengan
yaitu
dan
10
4 d
=
e
f
30
5 a
=
=
b
=
=
c
=
=
30
Jumlah 100
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan SD Inpres Banga-Banga
Mata Pelajaran Matematika
Kelas Semester IVGanjil
Tahun Pelajaran 20202021
Materi Pokok Pecahan Senilai
Alokasi Waktu 2 (35x2)
Pertemuan 2x Pertemuan
A Kompetensi Inti
1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya
2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan
tetangganya serta cintah tanah air
3 Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati
(mendengar melihat membaca) dan menanya berdasarkan ingin tahu
tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya dan benda-
benda yang dijumpainya di rumah di sekolah dan tempat bermain
4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis
dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat
dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia
B Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
31 Menjelaskan pecahan-pecahan
senilai dengan gambar dan
model konkret
312 Menunjukkan pecahan senilai
313 Menuliskan contoh pecahan
senilai
41 Mengidentifikasi pecahan- 411 Menentukan pecahan senilai
pecahan senilai dengan gambar
dan model konkret
dengan cara mengalikan
pembilang dan penyebut
dengan angka yang sama
412 Menentukan pecahan senilai
dengan cara membagi
pembilang dan penyebut
dengan angka yang sama
C Tujuan Pembelajaran
1 Siswa dapat menunjukkan pecahan senilai dengan tepat
2 Siswa dapat menuliskan contoh pecahan senilai dengan tepat
3 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan mengalikan pembilang
dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat
4 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan membagi pembilang
dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat
Karakter siswa yang diharapkan Religius Nasionalis Mandiri
Gotong Royong dan Integritas
D Materi Pembelajaran
1 Pengertian pecahan senilai
2 Contoh pecahan senilai
3 Mencari pecahan senilai dengan cara
a Mengalikan pembilang dan penyebut dengan angka yang sama
b Membagi pembilang dan penyebut dengan angka yang sama
E Pendekatan Model dan Metode Pembelajaran
Pendekatan Saintifik
Model Pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Metode Ceramah diskusi tanya jawab penugasan
F Media Pembelajaran
1 Gambar-gambar
2 Kancing baju warna-warni
G Sumber Belajar
1 Buku guru dan siswa matematika kelas IV
2 Buku petunjuk guru matematika kelas IV
3 Modulbahan ajar
4 Internet
5 Modul lain yang relevan
H Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran Alokasi Waktu
Pendahuluan Guru mengajak siswa untuk berdorsquoa
menurut agama dan keyakinan masing-
masing Religius
Siswa menyanyikan lagu wajib
Indonesia Raya Nasionalis
Guru melakukan komunikasi tentang
kehadiran siswa dengan mengabsen
Communication
Guru menyiapkan kesiapan psikis dan
fisik siswa
Pemberian motivasi kepada siswa
dengan melakukan tepuk semangat
bersama-sama
Guru memberikan apersepsi kepada
siswa
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
Communication
Guru melakukan tanya jawab yang
berhubungan dengan materi
Communication
10 Menit
Inti Mengamati
Guru menjelaskan mengenai materi
yang akan dibahas
Siswa memperhatikan penjelasan
guru
Guru membagi siswa menjadi 2
kelompok yang beranggotakan 5
orang siswa 1 kelompok untuk
berdikusi dengan teknik kancing
gemerincingCollaboration
Siswa mendengarkan penjelasan guru
tentang maksud dari teknik kancing
gemerincing
Siswa mengamati gambar yang
diperlihatkan guru kemudian guru
menyuruh siswa dalam kelompok
bersama-sama mengamati gambar
tersebut lalu menyebutkan pecahan
yang terdapat pada gambar dan
apakah senilai atau tidak
Siswa menjawab setiap pertanyaan
yang diberikan oleh guru Mandiri
Guru memberikan penguatan tentang
konsep pecahan senilai kepada siswa
Guru memberikan penjelasan kepada
siswa mengenai cara mencari pecahan
senilai dengan mengalikan atau
membagi pembilang dan penyebut
yang sama
Menanya
Siswa menanyakan materi yang
tidak dipahami pada guru
Mengumpulkan Data
siswa yang telah dikelompokkan
tadi mengumpulkan informasi
berdasarkan materi yang telah di
pelajari
Siswa mengerjakan lembar kerja
kelompok yang sudah dibagikan
oleh guru secara berkelompok
Gotong Royong
Mengasosiasi
Guru mengawasi masing-masing
kelompok dan memberi bantuan
kepada kelompok jika mengalami
kesulitan dalam mengerjakan tugas
yang diberikan Communication
Mengkomunikasikan
Guru memberikan kesempatan pada
tiap kelompok untuk menyampaikan
hasil diskusi kelompok
Communication
perwakilan salah satu kelompok yang
dipilih oleh guru mempresentasikan
hasil diskusinya dengan
kelompoknya
Setiap siswa yang maju kedepan
mengumpulkan kancingnya di tengah
meja kelompoknya
180 Menit
Setiap siswa mempunyai 2 kancing
ditangannya dalam artian setiap siswa
mempunyai kesempatan untuk
bertanya dan menanggapi kepada
kelompok lain
Jika kancing yang dimiliki seorang
siswa habis dia tidak boleh berbicara
lagi sampai temannya menghabiskan
kancing mereka
Jika semua kancing sudah habis
sedangkan tugas belum selesai
kelompok boleh mengambil
kesepakatan untuk membagi-bagi
kancing lagi dan mengulangi
prosedurnya kembali
Guru menanggapi dan memberikan
penguatan dengan menyampaikan
jawaban benar
Guru memberikan penghargaan
kepada setiap kelompok
Penutup Siswa diberi kesempatan untuk
bertanya apa yang mereka belum
pahami
Guru memberikan soal sebagai bentuk
evaluasi kepada siswa yang dikerjakan
secara individu untuk mengetahui
pemahaman konsep siswa Mandiri
Setelah semua selesai mengerjakan
soal hasil pekerjaan siswa
dikumpulkan dan guru memeriksa
hasil pekerjaan tersebut Mandiri
Siswa dan guru melakukan refleksi
kegiatan dengan cara meminta siswa
mengungkapkan perasaan dan
pendapatnya mengenai kegiatan
pembelajaran pada hari ini serta
materi apa saja yang telah dipelajari
Integritas
Untuk memotivasi siswa sebelum
pulang bersama-sama melakukan
tepuk semangat Communication
Sebelum pulang siswa berdoa
bersama-sama dipimpiin oleh ketua
kelas Religius
10 Menit
I Penilaian
1 Jenis penilaian Penilaian pengetahuan
Teknik penilaian Tes
Rubrik Penilaian Pemahaman Konsep Pecahan Senilai
No
Indikator
Pemahaman
Konsep
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Kriteria
Skor
1 Menyatakan
ulang sebuah
pecahan
a Menunjukkan
Pecahan Senilai
b Menuliskan
contoh pecahan
senilai
Menuliskan kalimat
matematika dengan
benar
10
menuliskan sebagian
kalimat matematika
5
Menuliskan jawaban
tapi salah
1
Tidak mengisi jawaban 0
2 Menyajikan
konsep dalam
bentuk
representasi
matematis
a Menggambarkan
bentuk yang
mewakili
pecahan
Menggambar bentuk
yang mewakili pecahan
sesuai dengan
bilangannya
10
Menggambar bentuk
yang mewakili pecahan
namun tidak sesuai
dengan bilangannya
5
Menggambar bentuk
yang mewakili tapi
salah
1
Tidak menggambar
bentuk yang mewakili
pecahan
0
b Menyatakan
pecahan dari
sebuah gambar
Menyatakan pecahan
yang sesuai dengan
gambar
10
Menyatakan pecahan
tetapi tidak sesuai
dengan gambar
5
menyatakan gambar
dan pecahan yang tidak
sesuai
1
Tidak menyatakan
pecahan yang sesuai
dengan gambar
0
3 Menggunakan
prosedur atau
operasi
tertentu
a Menentukan
pecahan senilai
dengan
mengalikan
Melakukan operasi
hitung dengan
mengalikan penyebut
dan pembilang dengan
10
pembilang dan
penyebut dengan
angka yang sama
angka yang sama
dengan tepat
Melakukan operasi
hitung dengan
mengalikan penyebut
dan pembilang dengan
angka yang sama tetapi
belum tepat
5
Melakukukan operasi
hitung tetapi salah
1
Tidak melakukan
operasi hitung
0
b Menentukan
pecahan senilai
dengan membagi
pembilang dan
penyebut dengan
angka yang sama
Melakukan operasi
hitung dengan
membagi penyebut dan
pembilang dengan
angka yang sama
dengan tepat
10
Melakukan operasi
hitung dengan
membagi penyebut dan
pembilang dengan
angka yang sama tetapi
belum tepat
5
Melakukukan operasi
hitung tetapi salah
1
Tidak melakukan
operasi hitung
0
Nilai akhir siswa =
x 100
2 Jenis penilaian Penilaian sikap
Teknik penilaian Non tes
No Nama
Perubahan Tingkah Laku
Disiplin Jujur Percaya Diri
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
Dst
Keterangan
K (Kurang) 1 C (Cukup) 2 B (Baik) 3 SB (Sangat Baik) 4
3 Jenis penilaian Penilaian keterampilan
Teknik penilaian Non tes
Rubrik Penilaian Kinerja Menyelesaikan Masalah Pecahan Senilai
No Nama Kriteria Penilaian
Kerja Sama Ketepatan Kejelasan
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1
2
3
Keterangan
Skor 4 Sangat baik Skor 2 Cukup
Skor 3 Baik Skor 1 Perlu bimbingan
Barru 21 September 2020
Mengetahui
Guru Kelas 4 Mahasiswa
Aminah SPd Lismayanti
NIP NIM 105401113516
Kepala SD Inpres Banga-Banga
Abdul Latif SPd MPd
NIP 19690412 200005 1 001
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS IV SD
INPRES BANGA-BANGA KABUPATEN BARRU
No Aktivitas Siswa
1 Siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar berlangsung
2 Siswa yang memperhatikan guru pada saat proses pembelajaran
berlangsung
3 Siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari teman-
temannya
4 Siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung
5 Siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing
6 Siswa yang bekerja sama dengan teman kelompok
7 Siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil
diskusinya
8 Siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
9 Siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan menambahkan
jawaban
10 Siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir pembelajaran
LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN
DAFTAR HADIR SISWA
DATA HASIL KEMAMPUAN AWAL PRETEST SISWA
DATA HASIL TES BELAJAR POSTTEST SISWA
DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
DAFTAR HADIR SISWA KELAS IV SD INPRES BANGA-BANGA
KABUPATEN BARRU
No Nama Siswa LP Pertemuan
1 2 3 4
1 Adelia p
P
R
E
T
E
S
T
radic radic
P
O
S
T
T
E
S
T
2 Akbar L radic radic
3 Aulifiah P radic radic
4 Irwansyah L radic radic
5 Muhammad Faiz Paki L radic radic
6 Muh Revan Anugrah L radic radic
7 Muhammad Takwin L radic radic
8 Nabila Zahira P radic radic
9 Nurhalisa P radic radic
10 Nurul Hidayat P radic radic
Keterangan
radic = Hadir
S = Sakit
A = Alfa
I = Izin
Jumlah siswa
Laki-laki 5 orang
Perempuan 5 orang
Banga-Banga September 2020
Peneliti
Lismayanti
Nim105401113516
DATA HASIL BELAJAR SISWA SEBELUM DITERAPKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING
(PRETEST)
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Adelia 63 Tidak Tuntas
2 Akbar 64 Tidak Tuntas
3 Aulifiah 81 Tuntas
4 Irwansyah 80 Tuntas
5 Muhammad Faiz Paki 36 Tidak Tuntas
6 Muh Revan Anugrah 59 Tidak Tuntas
7 Muhammad Takwin 74 Tidak Tuntas
8 Nabila Zahira 40 Tuntas
9 Nurhalisa 51 Tidak Tuntas
10 Nurul Hidayat 61 Tidak Tuntas
Jumlah 609
Rata-rata 609
Kategori Rendah
DATA HASIL TES BELAJAR SISWA SETELAH DITERAPKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING
(POSTTEST)
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Adelia 88 Tuntas
2 Akbar 79 Tuntas
3 Aulifiah 100 Tuntas
4 Irwansyah 100 Tuntas
5 Muhammad Faiz Paki 60 Tidak Tuntas
6 Muh Revan Anugrah 82 Tuntas
7 Muhammad Takwin 88 Tuntas
8 Nabila Zahira 59 Tidak Tuntas
9 Nurhalisa 70 Tuntas
10 Nurul Hidayat 81 Tuntas
Jumlah 807
Rata-rata 807
Kategori Tinggi
DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK
KANCING GEMERINCING
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
()
I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA
HASIL ANALISIS STATISTIK DAN INFERENSIAL
HASIL ANALISIS NILAI PRETEST DAN POSTTEST SISWA
HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL
HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA
HASIL ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF DAN INFERENSIAL
A Hasil Analsis Statistik Deskriptif
Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Pretest
X F FX
81 1 81
80 1 80
74 1 74
64 1 64
63 1 63
61 1 61
59 1 59
51 1 51
40 1 40
36 1 36
Jumlah 10 609
Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 609
sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai
rata-rata (mean) sebagai berikut
= sum
=
= 609
Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Posttest
X F FX
100 2 200
88 2 176
82 1 82
81 1 81
79 1 79
70 1 70
60 1 60
59 1 59
Jumlah 10 807
Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 807
sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai
rata-rata (mean) sebagai berikut
= sum
=
= 807
Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest
No X1 (Pretest) X2 (Posttest) d = X2 - X1 dsup2
1 63 88 25 625
2 64 79 15 225
3 81 100 19 361
4 80 100 20 400
5 36 60 24 576
6 59 82 23 529
7 74 88 14 196
8 40 59 19 361
9 51 70 19 361
10 61 81 20 400
Jumlah 198 4034
B Hasil Analisis Statistik Inferensial
Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut
a Mencari harga ldquoMDrdquo dengan menggunakan rumus
Md = sum
= 198
b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus
sum = sum sum
= 4034- 39204
= 1136
c Menentukan Harga tHitung
t =
radicsum
t =
radic
t =
radic
t =
radic
t =
t = 1767
d Menentukan Harga
Untuk mencari tTabel peneliti menggunakan tabel distribusi t
dengan taraf signifikan = 10 ndash 1 = 9 maka
diperoleh t005 = 1833
Setelah diperoleh tHitung = 1767 dan ttabel = 1833 maka tHitung gt
ttabel atau atau 1767 gt 1833 Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho
ditolak dan H1 diterima Ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap hasil belajar
matematika murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL
1 PRETEST
Ketuntasan belajar klasikal =
=
x 100
= 30
2 POSTTEST
Ketuntasan belajar klasikal =
=
x 100
= 80
HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TEKNIK KANCING GEMERINCING
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
()
I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
Mengukur persentase keberhasilan aktivitas Siswa
Keberhasilan aktivitas siswa =
=
= 845
LAMPIRAN D
TABEL DISTRIBUSI T-TABEL
KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI
KARTU KONTROL PENELITIAN
PERSURATAN
DOKUMENTASI
TABEL DISTRIBUSI T-TABEL
Dk 025 010 005 002 001 0005
1 1000 3078 6314 12706 31821 63657
2 0816 1886 2920 4303 6965 9925
3 0765 1638 2353 3182 4541 5841
4 0741 1533 2132 2766 3747 4604
5 0727 1476 2015 2571 3365 4032
6 0718 1440 1943 2447 3143 3707
7 0711 1415 1895 2365 2998 3499
8 0706 1397 1860 2306 2896 3355
9 0703 1383 1833 2262 2821 3250
10 0700 1372 1812 2228 2764 3169
11 0697 1363 1796 2201 2718 3106
12 0695 1356 1782 2178 2681 3055
13 0694 1350 1771 2160 2650 3012
14 0692 1345 1761 2145 2624 2977
15 0691 1341 1753 2132 2623 2947
16 0690 1337 1746 2120 2583 2921
17 0689 1333 1740 2110 2567 2898
18 0688 1330 1734 2101 2552 2878
19 0688 1328 1729 2093 2539 2861
20 0687 1325 1725 2086 2528 2845
21 0686 1323 1721 2080 2518 2831
22 0686 1321 1717 2074 2508 2819
23 0685 1319 1714 2069 2500 2807
24 0685 1318 1711 2064 2492 2797
25 0684 1316 1708 2060 2485 2787
26 0684 1315 1706 2056 2479 2779
27 0684 1314 1073 2052 2473 2771
KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI
KARTU KONTROL PELAKSANAAN PENELITIAN
PERSURATAN
DOKUMENTASI
Gambar 1 Pemberian Pretest
Gambar 2 Pembagian Kancing Pada Masing-Masing Anggota Kelompok
Gambar 3 Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Gambar 4 Pemberian Posttest
RIWAYAT HIDUP
Lismayanti Dilahirkan di Banga-Banga pada tanggal 14
Agustus 1998 dari pasangan Ayahanda Cagga dan Ibunda
Marni Anak pertama dari dua bersaudara Penulis masuk
sekolah dasar pada tahun 2004 di SD Inpres Banga-Banga dan
tamat pada tahun 2010 tamat di SMP Negeri 4 Barru pada
tahun 2013 dan tamat di SMK Negeri 1 Barru pada tahun 2016 Pada tahun yang
sama (2016) penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang ada di
Makassar yaitu Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) dan
mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) pada Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Atas berkat yang Maha Kuasa penulis
berhasil menyelesaikan seluruh mata kuliah yang diprogramkan dan semua itu
dilakukan dengan semangat dan usaha yang tinggi untuk mendapatkannya
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir 22
Gambar 31 Desain One Group Pretest-Posttest Design 24
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN
Kisi-Kisi Instrumen Soal
Soal Pretest dan Hasil Kerja Pretest Siswa
Soal Postest dan Hasil Kerja Posttest Siswa
Pedoman Penilaian
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa
LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN
Daftar Hadir Siswa
Data Hasil Tes Kemampuan Awal Pretest Siswa
Data Hasil Tes Belajar Posttest Siswa
Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa
LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA
Hasil Analisis Statistik Deskriptif Dan Inferensial
Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest Siswa
Hasil Analisis Data Ketuntasan Klasikal
Hasil Analisis Data Aktivitas Siswa
LAMPIRAN D
Tabel Distribusi T-Tabel
Kartu Kontrol Bimbingan Skripsi
Kartu Kontrol Penelitian
Persuratan
Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Model pembelajaran merupakan suatu kegiatan perencanaan yang
dirancang oleh guru untuk pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan
tertentu Model pembelajaran sangat penting diterapkan dalam proses
pembelajaran karena dapat membantu memperjelas prosedur hubungan serta
keadaan keseluruhan dari apa yang sudah direncanakan Menurut Joyce dan Weil
(Wati2017) terdapat beberapa alasan pentingnya model pembelajaran yaitu
pertama memperjelas hubungan fungsional diantara berbagai komponen unsur
atau elemen sistem tertentu Kedua prosedur yang akan ditempuh dalam
melaksanakan kegiatan dapat dijelaskan secara tepat Ketiga model pembelajaran
akan mempermudah para administrator untuk mengidentifikasi komponen elemen
yang mengalami hambatan jika kegiatan yang dilaksanakan tidak efektif
Keempat mengidentifikasi secara tepat cara-cara untuk mengadakan perubahan
jika pendapat ketidaksesuaian dari apa yang telah dirumuskan dan kelima yaitu
dengan dengan menggunakan model pembelajaran guru dapat menyusun tugas-
tugas siswa menjadi suatu kesuluruhan yang terpadu
Menurut Suprihatiningrum (2016143) ada dua macam alasan pentingnya
model pembelajaran yaitu pertama istilah model mempunyai makna yang lebih
luas daripada strategi metode atau prosedur Kedua model dapat berfungsi
sebagai sarana komunikasi yang penting dalam mengajar di kelas
2
Dengan memperhatikan kerangka pengetahuan di atas peneliti menarik
kesimpulan bahwa kedudukan model pembelajaran sangat penting dalam proses
pembelajaran karena dapat membantu dan memperlancar proses pembelajaran di
kelas dan proses pembelajaran akan lebih efektif dan efisien jika model
pembelajaran yang dipilih sesuai dengan materi yang akan diajarkan
Model pembelajaran sangat bermanfaat bagi guru dan siswa Bagi guru
yaitu pertama memudahkan dalam melaksanakan tugas pembelajaran berdasarkan
dengan langkah-langkah yang akan ditempuh sesuai dengan waktu tujuan
kemampuan daya serap siswa dan ketersediaan media yang ada Kedua dapat
dijadikan sebagai alat untuk mendorong aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran Ketiga memudahkan guru untuk melakukan analisis terhadap
perilaku siswa secara individu maupun kelompok dan keempat yaitu
memudahkan guru dalam menyusun bahan pertimbangan dalam merencanakan
penelitian tindakan kelas dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran
Sedangkan bagi siswa yaitu pertama memberikan kesempatan kepada siswa
untuk berperan aktif dalam kegiatan proses belajar pembelajaran Kedua dapat
memudahkan siswa untuk memahami materi pembelajaran yang diajarkan guru
Ketiga mendorong semangat belajar siswa serta ketertarikannya dalam mengikuti
proses pembelajaran secara penuh dan keempat yaitu dapat melihat atau
membaca kemampuan pribadi dikelompoknya secara objektif (Octavia 2020 15-
16)
3
Menurut Pardamean (2015) bahwa model pembelajaran bermanfaat
untuk mengefektifkan dan mengefisienkan pencapaian tujuan pembelajaran
Indikatornya adalah guru dan siswa fokus pembelajaran guru mudah mentransfer
isi pelajaran kepada siswa siswa juga mudah menangkap isi pelajaran
tersebutWaktu yang tersedia untuk satu materi secara efesien dan efektif dapat
dimanfaatkan secara maksimal Ketertarikan dan minat siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran cenderung tinggi Guru dan siswa tidak mudah bosan
membahas isi materi pelajaran
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti
dengan guru kelas IV atas nama Aminah pada tanggal 20 Juli 2020 di SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barru bahwa hasil belajar matematika siswa masih
tergolong rendah karena masih banyak siswa yang belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 70 Penyebab hasil
belajar matematika rendah yaitu siswa kurang aktif dan terlibat pada saat proses
pembelajaran berlangsung serta kurangnya semangat dan motivasi siswa dalam
menerima materi yang disampaikan oleh guru Ketika guru menjelaskan materi
sebagian siswa tidak memperhatikan karena guru belum menciptakan model
pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa kurang memahami materi yang
disampaikan oleh guru dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu kelompok
karena ketika siswa diberikan tugas kelompok hanya sebagian anggota kelompok
yang aktif mengerjakannya hanya siswa pintar saja yang aktif dalam pembelajaran
berkelompok
4
Untuk mengatasi permasalahan di atas diperlukan kreatifitas guru dalam
memilih model pembelajaran yang dapat mendorong siswa agar aktif dan terlibat
serta semangat pada saat proses pembelajaran berlangsung Adapun model yang
dimaksud yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Bagi siswa dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing dapat membantu mempermudah siswa dalam memahami
materi yang diajarkan dan melatih siswa untuk berkomunikasi bekerja sama
berfikir dan mengungkapkan ide-ide bersama anggota kelompoknya masing-
masing dalam menyelesaikan soal-soal atau permasalahan yang diberikan oleh
guru Siwa juga diharapkan dapat termotivasi semangat dan aktif dalam
pembelajaran matematika sehingga hasil belajarnya dapat meningkat Sedangkan
bagi guru melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif model
pembelajaran yang bisa digunakan pada saat mengajar
Menurut Erika dkk (2018142) bahwa teknik kancing gemerincing
merupakan teknik pembelajaran kooperatif yang dapat membantu guru mencapai
tujuan dalam proses pembelajaran secara tidak langsung mengajak siswa untuk
aktif dalam proses pembelajaran Ciri khas dari model pembelajaran ini yaitu
semua siswa diberi 2 atau 3 buah kancing sebagai syarat yang harus dikeluarkan
jika mereka ingin berbicara dan jika kancingnya habis maka siswa tersebut tidak
boleh berbicara lagi
Dalam teknik pembelajaran kancing gemerincing masing-masing anggota
kelompok memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapatnyaPenggunaan
kancing digunakan sebagai alat yang dirancang dalam model pembelajaran
5
kooperatif teknik kancing gemerincing ini dimaksudkan agar setiap siswa dapat
bertanggung jawab atas tugas yang diberikan Jadi dalam satu kelompok tidak
ada anggota kelompok yang mempunyai posisi dominan karena masing-masing
anggota kelompok mempunyai kesempatan yang sama untuk aktif dalam
pembelajaran dimana siswa yang awalnya bersifat pasif akan termotivasi dan ikut
aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga hasil belajar matematika
siswa dapat meningkat
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis penulis tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul ldquoPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid
Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas maka rumusan
masalah dalam penelitian ini yaitu ldquoApakah Ada Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika
Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-banga Kabupaten Barrurdquo
C Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini yaitu
ldquoUntuk Mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
6
D Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut
1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran
dalam pengembangan ilmu terutama yang berkaitan dengan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
2 Manfaat Praktis
a Bagi Siswa
Memberikan pengetahuan semangatdan motivasi untuk belajar
lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar yang
diperoleh dapat tercapai
b Bagi Guru
Penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing ini sangat diharapkan dapat bermanfaat bagi guru dalam
proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan keaktifan dan
pemahaman siswa sehingga tercapainya proses belajar mengajar yang
diharapkan
c Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik
kepada sekolah dalam rangka perbaikan proses dan hasil belajar siswa
d Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk
penelitian selanjutya
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A Kajian Teori
1 Hasil Belajar
a Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada diri seseorang
sebagai hasil dari peroses belajar siswa baik itu terjadi perubahan pengetahuan
pemahaman sikap dan tingkah laku kecakapan keterampilan dan kemampuan
serta perubahan aspek-aspek yang lain yang ada pada individu yang belajar
Menurut Nawawi (Fiona 201912) bahwa hasil belajar adalah tingkat
keberhasilan peserta didik yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh
dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu Adapun Menurut
Yudha (201834) bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta
didik setelah menerima pembelajaran yang meliputi aspek kognitif Hal ini
sejalan dengan pendapat Susanto (20125) bahwa hasil belajar adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah kegiatan belajar
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah skor yang diperoleh siswa setelah ia menerima proses pembelajaran
untuk mengetahui sampai dimana tingkat pemahamannya terhadap suatu materi
yang telah dipelajari berupa tes dan biasanya diwujudkan dengan nilai tertentu
Dalam penelitian ini hasil belajar yang ingin dicapai siwa yaitu terkait dengan
aspek kognitif siswa setelah ia menerima suatu materi pembelajaran
8
b Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Purwanto (Yudha 201836) bahwa faktor yang mempengaruhi
hasil belajar terdiri dari dua faktor yaitu faktor dari dalam peserta didik (intern)
yaitu fisiologi dan psikologis dan faktor dari luar (ektern) peserta didik yaitu
lingkungan dan instrumental
Hal ini sejalan dengan pendapat Djamarah (Yudha 201836-37) faktor
yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu
1) Faktor Intern
a) Faktor fisiologis adalah faktor yang terdiri dari kondisi fisiologis
kondisi panca indra
b) Faktor Psikologi adalah faktor yang terdiri dari minat kecerdasan
bakat motivasi dan kemampuan kognitif
2) Faktor Ekstern
a) Faktor lingkungan terdiri dari lingkungan alami dan lingkungan
sosial budaya
b) Faktor Instrumental terdiri dari kurikulum program sarana dan
fasilitas guru
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang
mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor intern (dalam diri) dan faktor ekstern
(luar diri) Kedua faktor tersebut saling berkaitan sehingga siswa perlu
mendapatkan perhatian terhadap keadaannya baik itu dari segi fisik psikis dan
cara belajar di sekolah
9
2 Matematika
a Pengertian Matematika
Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang diajarkan di setiap
jenjang sekolah mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga ke perguruan tinggi
Dalam tulisan Suwangsih dan Tiurlina istilah matematika berasal dari bahasa
Yunani yaitu mathematike yang artinya mempelajari Kata mathematike berasal
dari kata mathema yang memiliki arti pengetahuan atau ilmu
(knowledgescience) Selain itu kata mathematike berhubungan juga dengan kata
lain yang hampir sama yaitu mathein atau mathenein yang berarti berpikir
(Isrokrsquoatun dan Amelia Rosmala 20193)
Menurut Ruseffendi (Al-Tabany 20151) matematika adalah bahasa
simbol ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif ilmu
yang membahas tentang pola keteraturan dan struktur yang terorganisasi dimulai
dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan ke aksioma atau
postulat dan terakhir yaitu ke dalil
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika
merupakan suatu ilmu yang mempelajari bagaimana proses berpikir secara kritis
dan masuk akal untuk mendapatkan suatu kebenaran
b Ciri-Ciri Pembelajaran Matematika
Menurut Suwangsih (wandini 20198) bahwa ciri-ciri pembelajaran
matematika di SD adalah sebagai berikut
a) Pembelajaran matematika menggunakan metode spiral metode spiral ini
melambangkan adanya keterkaitan antara suatu materi dengan materi
10
lainnya Topik sebelumnya menjadi prasyarat untuk memahami topik
berikutnya atau sebaliknya
b) Pembelajaran matematika dilakukan secara bertahap Materi pembelajaran
matematika dilakukan secara bertahap yang dimulai konsep-konsep yang
sederhana menuju konsep yang lebih kompleks
c) Pembelajaran matematika menggunakan metode induktif sedangkan
matematika merupakan ilmu deduktif namun sesuai tahap perkembangan
siswa maka pembelajaran matematika di SD digunakan metode induktif
d) Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi artinya tidak
ada pertentangan antara kebenaran yang satu dengan kebenaran lainnya
Suatu pernyataan dianggap benar jika didasarkan kepada pernyataan-
pernyataan sebelumnya yang telah diterima kebenarannya
e) Pembelajaran matematika hendaknya bermakna artinya konsep
matematika tidak diberikan dalam bentuk jadi tapi sebaliknya siswalah
yang harus mengonstruksi konsep tersebut
c Tujuan Pembelajaran Matematika
Menurut Depdikbud (Wandini 201911-12) bahwa tujuan pembelajaran
matematika di Sekolah Dasar yaitu sebagai berikut
1) Mengembangkan keterampilan berhitung siswa sebagai latihan dalam
kehidupan sehari-hari
2) Menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialihgunakan melalui
kegiatan matematika
11
3) Mengembangkan kemampuan dasar matematika sebagai bekal belajar
lebih lanjut
4) Membentuk sikap logis kritis cermat kreatif dan disiplin
3 Model Pembelajaran Kooperatif
a Pengertian Model Pembelajaran
Dalam suatu proses pembelajaran diperlukan model pembelajaran yang
dapat membuat suasana belajar lebih efektif dan menyenangkan Menurut Joyce
dan Weil (Rusman 2012133) bahwa model pembelajaran adalah segala sesuatu
yang dirancang dalam membentuk kurikulum merancang bahan-bahan
pembelajaran dan membimbing proses pembelajaran di dalam kelas
Menurut Adi (Suprihatiningrum 2016142) bahwa model pembelajaran
merupakan suatu kerangka yang menggambarkan prosedur dalam
mengorganisasikan pengalaman pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam
merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran adalah suatu kegiatan perencanaan yang dirancang untuk
pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan tertentu
b Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan model
pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok-
kelompok kecil yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan
struktur kelompok yang bersifat heterogen (Rusman 2012202) Adapun
12
menurut Djamarah (2018270) bahwa pembelajaran kooperatif adalah model
pembelajaran yang dimana para siswa bekerja sama di dalam kelompok-
kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
kooperatif adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu kelompok
kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang siswa untuk saling berinteraksi
dan bekerjasa sama dengan anggota kelompoknya
c Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Menurut Ibrahim dkk (Suprihatiningrum 2016192-193) dalam
pembelajaran kooperatif terdapat 6 langkah utama atau tahapan yaitu sebagai
berikut
Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Fase Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Fase -1
Menyampaikan
tujuan pembelajaran
dan memotivasi
siswa
Guru menyampaikan
semua tujuan pelajaran
yang ingin dicapai pada
pelajaran tersebut dan
memotivasi siswa untuk
belajar
Siswa memperhatikan guru
pada saat guru menyampaikan
tujuan pembelajaran dan siswa
harus semangat untuk ikut
dalam proses pembelajaran
Fase-2
Menyajikan
informasi
Guru menyajikan
informasi kepada siswa
dengan jalan demonstrasi
atau lewat bahan bacaan
Siswa memperhatikan materi
yang disampaikan oleh guru
dan bertanya jika ada materi
yang kurang dimengerti
Fase-3
Mengorganisasikan
siswa ke dalam
kelompok-kelompok
belajar
Guru menjelaskan kepada
siswa bagaimana caranya
membentuk kelompok
belajar dan membantu
setiap kelompok agar
melakukan transisi secara
efisien
Siswa memperhatikan guru
ketika menjelaskan Setelah
guru menjelaskan tentang cara
berkelompok maka siswa
harus tahu bahwa semua
aggota kelompok memiliki
tujuan yang sama dan harus
berbagi tugas dan tanggung
jawab yang sama di antara
anggota kelompok
13
Fase-4
Membimbing
kelompok bekerja
dan belajar
Guru membimbing
kelompok-kelompok
belajar pada saat mereka
mengerjakan tugas
mereka
Siswa mengerjakan tugas
kelompok yang diberikan
dengan cara bekerja sama
dengan anggota kelompoknya
melalui bimbingan guru
Fase-5
Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil
belajar tentang materi yang
telah dipelajari atau
masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
kerjanya
Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
diskusinya
Fase-6
Memberikan
penghargaan
Guru mencari cara-cara
untuk menghargai baik
upaya maupun hasil
belajar individu dan
kelompok
Siswa harus saling mengargai
jawaban ketika jawaban
mereka berbeda setiap
kelompok dan harus
mempertanggungjawabkan
jawabannya
d Teknik-Teknik Pembelajaran Kooperatif
Menurut Huda (2017134) dalam pembelajaran kooperatif terdapat 14
teknik pembelajaran yang dapat diterapkan di dalam kelas antara lain Mencari
Pasangan Bertukar Pasangan Berpikir Berpasangan Berbagi Berkirim Salam
dan Soal Kepala Bernomor Kepala Bernomor Terstruktur Dua tinggal Dua
Tamu Keliling Kelompok Kancing Gemerincing Keliling Kelas Lingkaran
Dalam Lingkaran Luar Tari Bambu jigsaw dan Bercerita Berpasangan
Berdasarkan uraian di atas salah satu teknik pembelajaran kooperatif
yang diterapkan dalam penelitian ini adalah teknik kancing gemerincing Peneliti
memilih teknik kancing gemerincing karena dalam teknik ini siswa dapat terlibat
secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajarnya dapat
meningkat
14
4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing
a Pengertian TeknikKancing Gemerincing
Menurut Widyarty (201311) teknik kancing gemerincing merupakan
suatu model pembelajaran yang bertujuan untuk mengatasi hambatan
pemerataan kesempatan siswa yang sering mewarnai kerja kelompok dan setiap
siswa berhak mendapatkan kesempatan untuk berperan serta pada kelompoknya
masing-masing Sedangkan menurut Ulya (201932) bahwa teknik kancing
gemerincing merupakan metode yang dikembangkan oleh Spencer kagan
dimana masing-masing anggota kelompoknya mendapatkan kesempatan untuk
menyampaikan pendapat mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran
orang lain
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran teknik kancing gemerincing adalah suatu teknik pembelajaran
dimana dalam proses pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada semua
anggota kelompok untuk berpendapat
b Prosedur PelaksanaanTeknik Kancing Gemerincing
Dalam proses pembelajaran teknik kancing gemerincing terdapat
langkah-langkah model pembelajaran Menurut Huda (2011142-143) langkah-
langkah dari teknik kancing gemerincing yaitu
1) Guru menyiapkan satu kotak kecil yang berisi kancing-kancing (atau
benda-benda lainnya)
15
2) Masing-masing anggota dari setiap kelompok mendapatkan 2 atau 3 buah
kancing (jumlah kancing bergantung pada sukar tidaknya tugas yang
diberikan)
3) Setiap kali anggota selesai berbicara atau mengeluarkan pendapat ia harus
menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkannya di tengah-tengah
meja kelompok
4) Jika kancing yang dimiliki salah seorang siswa habis dia tidak boleh
berbicara lagi sampai semua rekannya menghabiskan kancingnya masing-
masing
5) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok
boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan
mengulangi prosedurnya kembali
d Kelebihan dan Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing
Menurut Ulya (201830-31) teknik kancing gemerincing memiliki
beberapa kelebihan dan kelemahan yaitu sebagai berikut
1) Kelebihan Teknik Kancing Gemerincing
a) Mengatasi hambatan pemerataan kesempatan berbicara siswa dalam
beriskusi
b) Mendorong siswa agar dapat aktif berbicara pada saat proses
pembelajaran berlangsung
c) Memberikan kesempatan bagi siswa yang tidak aktif untuk
menyampaikan pendapatnya pada saat berdiskusi sehingga siswa
16
yang tidak aktif memiliki kesempatan yang sama untuk
menyampaikan pendapatnya
2) Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing
a) Pengelolaan waktu saat persiapan dan pelaksanaan perlu
diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran terutama
dalam proses pembentukan kualitas pengetahuan siswa
b) Memerlukan waktu yang cukup lama jika guru tidak terlalu
memahami dengan baik materi yang akan diajarkan
c) Model ini susah diterapkan jika jumlah siswa terlalu banyak
5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing
Langkah-langkah yang akan di terapkan dalam penelitian ini yaitu
sebagai berikut
1) Menyiapkan bahan ajar dan media pembelajaran
2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa
3) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari
4) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5
orang siswa Kemudian membagikan soal kepada masing-masing
kelompok
5) Guru kemudian menyuruh semua anggota dari masing-masing kelompok
untuk mengerjakan tugas yang diberikan dengan cara bekerja sama
Setelah itu guru membagikan kancing berwarna kepada masing-masing
anggota kelompok Setiap anggota kelompok mendapatkan dua buah
17
kancing berwarna dan guru kemudian menjelaskan cara penggunaan
kancing yang dipegang oleh setiap siswa
6) Guru mengawasi masing-masing kelompok dan memberi bantuan kepada
kelompok jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas yang
diberikan
7) Jika tugas kelompok yang diberikan telah selesai guru meminta siswa
agar maju kedepan dengan cara menunjuk siswa yang mengacungkan
tangannya untuk menuliskan hasil kerja kelompoknya dan kelompok lain
menanggapinya apakah jawabannya sama atau tidak secara bergantian
Lakukan hal tersebut secara berulang sampai nomor dan soal yang
diberikan sudah dibahas semua
8) Siswa yang maju kedepan mengumpulkan kancingnya di tengah meja
kelompoknya
9) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok
boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan
mengulangi prosedurnya kembali
6 Kaitan Antara Model Pembelajaraan Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika
Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing menekankan
keaktifan semua anggota dalam suatu kelompok untuk menyelesaikan suatu
permasalahan yang diberikan oleh seorang guru dimana mereka saling membantu
satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan agar hasil belajar mereka bisa
meningkat secara merata Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat
18
membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih
siswa untuk bekerja sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif
dan terlibat dalam proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti
pembelajaran
Untuk tugas-tugas yang terstruktur seperti matematika diskusi jarang
dibutuhkan karena dalam tugas-tugas seperti ini biasanya sudah terdapat satu
jawaban benar Akan tetapi meskipun pembelajaran matematika yang bersifat
terstruktur tetapi model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing bisa
digunakan tergantung sejauh mana guru dapat membantu siswa memahami jenis
bantuan seperti apa yang mereka perlukan untuk mengerjakan tugas dalam suatu
kelompok
Mengingat pembelajaran kooperatif dikembangkan dari teori
konstruktivisme dimana siswa dituntut untuk mengembangkan pengetahuan awal
mereka secara mandiri agar terjadi pembelajaran yang bermakna Hal ini sejalan
dengan pembelajaran matematika yang pada dasarnya adalah penanaman konsep
Dimana dituntut pula pembelajaran yang bermakna agar konsep matematika itu
sendiri mudah dimengerti oleh siswa
B Hasil Penelitian yang Relevan
Pada bagian ini peneliti akan mengkaji penelitian yang relevan dengan
penelitian penulis Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya
diantaranya sebagai berikut
19
a) Jurnal Dwi Purwanto (2016) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa persentase observasi komunikasi matematis siwa pada
siklus I sebesar 5625 meningkat menjadi 7500 pada siklus II Rata-rata
nilai evaluasi belajar siswa pada siklus I mencapai 6990 dengan jumlah siswa
yang tuntas 21 siswa dan persentase ketuntasan 6562 meningkat menjadi
7615 pada siklus II dengan jumlah siswa yang tuntas 24 siswa dan persentase
ketuntasan 7500 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dapat
meningkatkan komunikasi matematis dan hasil belajar matematika pada siswa
kela VIII di SMP Negeri 11 Purworejo Persamaan dalam penelitian ini yaitu
sama-sama menggunakan teknik kancing gemerincing dan mata pelajaran
yang sama Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian sasaran
penelitian dan lokasi penelitian
b) Jurnal Nurul Wisna Afianti (2017) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian
ini menunjukkan presentase keaktifan belajar peserta didik pada siklus I
sebesar 617 dengan kategori cukup aktif dan persentase ketuntasan hasil
belajar peserta didik sebesar 46675 Pada siklus II persentase keaktifan
belajar peserta didik mengalami peningkatan menjadi 8609 dengan kategori
sangat aktif dan hasil belajar peserta didik juga meningkat dengan persentase
ketuntasan sebesar 8333 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat
disimpulkan bahwa keaktifan dan hasil belajar IPA melalui model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing mengalami peningkatan
Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan teknik
20
kancing gemerincing Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian
sasaran penelitian lokasi penelitian dan mata pelajaran
c) Jurnal Komang Sucipta (2018) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 1412
sedangkan nilai rata-rata pada kelompok kontrol sebesar 975 Dari uji
prasyarat data bahwa data berdistribusi normal dan memiliki varians yang
homogeny kemudian dilanjutkan dengan uji-t diperoleh thitung= 365 dan ttabel
= 201 dengan taraf signifikan 5 dan (db) 49 sehinggaH1 diterima dan H0
ditolak Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
dengan kelompok siswa yang mengikuti proses pembelajaran konvensional
pada siswa kelas V SD Negeri 3 Sangkan Gunung melalui proses
pembelajaran Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan
teknik kancing gemerincing dan jenis metode penelitian yang sama
Sedangkan perbedaannya terletak pada sasaran penelitian lokasi penelitian
dan mata pelajaran
C Kerangka Pikir
kerangka pikir merupakan bagian penelitian yang menggambarkan alur
pikir suatu penelitian Keberhasilan siswa dalam belajar dapat diukur dengan hasil
belajar yang diperoleh siswa selama mengikuti proses kegiatan pembelajaran
Pada saat proses pembelajaran berlangsung hanya sebagian siswa yang aktif dan
terlibat dalam pembelajaran Motivasi dan semangat siswa masih kurang untuk
21
belajar sehingga cepat mengalami rasa bosan dan jenuh Pada saat guru
menjelaskan materi sebagian siswa tidak memperhatikan sehingga kurang
mengerti dengan materi yang diajarkan karena model pembelajaran yang
digunakan guru kurang bervariasi dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu
kelompok Hal tersebut mengakibatkan rendahnya hasil belajar matematika siswa
Masalah tersebut merupakan gambaran secara umum tentang permasalahan yang
terdapat pada kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
Untuk memaksimalkan hasil belajar siswa salah satu model
pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses
pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat membantu siswa dalam
memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih siswa untuk bekerja
sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif dan terlibat dalam
proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti pembelajaran
Sebelum model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
diterapkan maka terlebih dahulu dilakukan tes berupa pretest dan posttest setelah
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diterapkan dalam
pembelajaran Setelah itu data dari pretest dan posttest dibandingkan lalu
dianalisis untuk mendapatkan hasil atau kesimpulan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran matematika Berdasarkan uraian tersebut dapat digambarkan bagan
kerangka pikir model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
sebagai berikut
22
Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir
Rendahnya Hasil Belajar Matematika Siswa
Kelas IV SD Inpres Banga-Banga
Pretest
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing
Posttest
Hasil Belajar
Analisis
Temuan
Siswa kurang aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran
Kurangnya semangat dan motivasi siswa untuk belajar
Model pembelajaran yang kurang bervariasi
Kerja sama dalam kelompok masih kurang
23
D Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang kajian pustaka
maupun kerangka pikir dalam penelitian ini digunakan hipotesis sebagai berikut
ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-
Banga Kabupaten Barrurdquo
Adapun hipotesis statistik dari penelitian ini yaitu
Keterangan
micro1 Rata-rata hasil belajar sebelum diberikan perlakuan
micro2 Rata-rata hasil belajar setelah diberikan perlakuan
Ho Tidak ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
H1 Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-
Banga Kabupaten Barru
Ho micro1 = micro2
H1 micro1ltmicro2
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A Rancangan Penelitian
1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimen Penelitian eksperimen adalah suatu kegiatan penelitian yang
dilakukan peneliti untuk menilai suatu perlakuan (treatment) pendidikan
terhadap suatu objek atau objek penelitian untuk menguji hipotesis Jenis
penelitian eksperimen yang digunakan adalah pre-eksperimental design
Penelitian pre-eksperimental design belum merupakan eksperimen
sungguh-sungguh karena masih terdapat variable luar yang ikut berpengaruh
terhadap terbentuknya variable dependen Jadi hasil eksperimen yang merupakan
variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen
Hal ini terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih
secara random (Sugiyono 201574)
2 Desain Penelitian
Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah one-group
pretest-postest design Pada desain ini terdapat pretest yang diberikan sebelum
postest setelah perlakuan Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut
Gambar 31 Desain One group pretest-postest
O1 X O2
Pretest Treatment Posttest
25
Keterangan
O1 Nilai pretest sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing
O2 Nilai posttest setelah dilaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran matematika teknik kancing
gemerincing
X Perlakuan berupa pembelajaran matematika melalui model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
B Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201580) Populasi
dalam penelitian ini adalah murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru yang berjumlah 10 orang
2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi misalnya karena keterbatasan dana tenaga dan
waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu
(Sugiyono 201581) Dalam teknik pengambilan sampel peneliti menggunakan
sampel jenuh Sampel jenuh merupakan teknik pengambilan sampel bila semua
26
anggota populasi digunakan Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif
kecil (Sugiyono 201585) Sampel dalam penelitian ini adalah murid kelas IV
SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru yang berjumlah 10 orang
C Definisi Operasional Variabel
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek
pengamatan penelitian Dalam penelitian ini mengkaji dua variabel yaitu ldquoModel
Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincingrdquo sebagai variabel bebas
(X) dan ldquoHasil Belajar Matematikardquo sebagai variabel terikat (Y)
1 Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing adalah suatu
model pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok dimana masing-
masing anggota kelompok mendapatkan sebuah kancing berwarna sebagai
penanda apabila mereka berpendapat Masing-masing siswa harus
bertanggungjawab atas kancing yang dimiliknya
2 Hasil belajar matematika adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah
melalui kegiatan proses pembelajaran Hasil belajar matematika siswa yang
dimaksud adalah nilai yang diperoleh siswa sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dan sesudah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diberi
(posttest)
D Instrumen Penelitian
Adapun instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
27
1 Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa
selama penelitian berlangsung Dalam hal ini peneliti mengamati aktivitas
belajar siswa selama proses berlangsungnya pembelajaran
2 Soal Tes
Tes hasil belajar matematika digunakan untuk memperoleh informasi
tentang penguasaan siswa terhadap pembelajaran matematika sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing yang
biasa disebut pretest dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing yang biasa disebut posttest Soal tes dibuat
berdasarkan materi yang diberikan selama penelitian berlangsung dengan
berdasarkan rumusan indikator pembelajaran Soal tes ini akan
dikembangkan dalam bentuk tes uraian (essay) yang berjumlah 5 soal
3 Dokumentasi
Instrumen dari dokumentasi ini adalah kamera yang digunakan untuk
mengambil beberapa gambar atau foto kegiatan dan aktivitas siswa selama
proses pembelajaran berlangsung
E Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk
mengumpulkan data penelitiannya Untuk mengumpulkan data dalam penelitian
ini dilakukan dengan cara sebagai berikut
28
1 Observasi
Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan
langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang akan diteliti
Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara pengamatan dan pencatatan
mengenai pelaksanaan pembelajaran
2 Tes
Sebelum dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing terlebih dahulu dilakukan pretest untuk mengetahui
kemampuan awal murid Setelah diberi perlakuan kemudian dilakukan
postttest untuk mengetahui kemampuan hasil belajar murid Data yang
diperoleh berdasarkan tes yang digunakan dalam proses pembelajaran
3 Dokumentasi
Dengan teknik ini peneliti memperoleh dokumen penelitian berupa
foto materi pelajaran melalui buku serta RPP Dengan foto dapat
memberikan informasi mengenai keadaan atau situasi kelas ketika peneliti
maupun siswa melaksanakan proses pembelajaran
F Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan memperhatikan jenis data yang akan
dianalisis Dalam penelitian kuantitatif seluruh data dari seluruh responden atau
sumber data lain terkumpul maka dilakukan analisis data Adapun teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
29
1 Analisis Data Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau
memberi gambaran umum data yang terkumpul selama proses penelitian dan
bersifat kuantitatif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk
mendeskripsikan seberapa besar hasil belajar pretest dan posttest yang diperoleh
siswa kelas IV sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerncing dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing Adapun langkah-langkah dalam penyusunan data
hasil pengamatan yaitu
a Hasil Belajar Siswa
1) Menghitung nilai rata-rata siswa (Mean)
= sum
(Riadi 2016)
Keterangan
= Rata-rata (Mean)
fi = Jumlah
n = Jumlah siswa
2) Menghitung persentase nilai rata-rata
P =
(Sudijono 201539)
30
Keterangan
p = Angka Persentase
f = Frekuensi yang dicari persentasenya
n = Banyaknya sampel
Dalam keperluan analisis deskriptif kriteria yang digunakan untuk
menentukan kriteria hasil belajar siswa yaitu
Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar
Ketuntasan Hasil Belajar () Kategori Hasil Belajar
0 le x ge 54 Sangat rendah
55 le x ge 64 Rendah
65 le x ge 79 Sedang
80 le x ge 89 Tinggi
90 lt x gt 100 Sangat tinggi
Sumber Depdikbud (2003)
b Analisis Aktivitas Siswa
Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil lembar observasi aktivitas
siswa yang diolah dengan teknik analisis berikut
AP = sum
sum x 100
(Trianto 2010 243)
Keterangan
AP = Nilai yang dicari
sumP = Banyaknya siswa yang melakukan akrivitas
sumF = Jumlah seluruh siswa
31
Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa
Sumber (Trianto 2010 43)
2 Analistik Statistik Inferensial
Analisis statistik inferensial dilakukan untuk menguji hipotesis
penelitian dengan menggunakan uji-t Untuk menguji hipotesis penelitian
mengenai perbedaan hasil belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran
matematika sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing diuji dengan t-tes dengan taraf signifikan α = 005
atau bertaraf 5 Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti
menggunakan teknik statistik t (uji-t) dengan tahap sebagai berikut
radicsum
(Arikunto 2013349)
Keterangan
Md = Mean perbedaan mean pretest dan posttest
X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)
X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)
d = Devisi masing-masing subjek
sum = Jumlah kuadrat deviasi
N = Jumlah subjek pada sampel
Ketuntasan Hasil Belajar () Kriteria
0 le x ge 25 Kurang Baik
26 le x ge 50 Cukup Baik
51 le x ge 75 Baik
76 lt x gt 100 Sangat Baik
32
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut
a Mencari harga ldquoMdrdquo dengan menggunakan rumus
Md = sum
(Arikunto 2013350)
Keterangan
Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest
sumd = Jumlah dari gain (pretest-posttest)
N = Subjek pada sampel
b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus
sum = sumd ndash sum
(Arikunto 2013351)
Keterangan
sum = Jumlah kuadrat deviasi
sumd = Jumlah dari gain (pretest-postest)
N = Subjek pada sampel
c Menentukan harga dengan rumus
radicsum
(Arikunto 2013349)
Keterangan
Md = Mean perbedaan mean pre-test dan pos-test
X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)
X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)
33
d = Devisi masing-masing subjek
sum = Jumlah kuadrat deviasi
N = Jumlah subjek pada sampel
d Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan
Kaidah pengujian signifikan
1) Jika maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti pengunaan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
2) Jika maka H0 diterima dan H1 ditolak berarti pengunaan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing tidak
berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
e Menentukan harga
Mencari mengunakan table distribusi t dengan taraf
signifikan α = 005 dan d k = N‒1
f Membuat Kesimpulan apakah model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas
IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif dimaksudkan untuk memperoleh gambaran
mengenai ketuntasan hasil belajar matematika murid yang meliputi sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) serta hasil observasi aktivitas siswa selama proses
pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Deskripsi masing-masing hasil analisis tersebut diuraikan sebagai berikut
a Deskripsi Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan Setelah
(Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing
Dari hasil analisis deskriptif yang disajikan pada lampiran C maka skor
hasil belajar siswa sebelum (Pretest) dan setelah (Posttest) diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing pada siswa kelas IV SD
Inpres Banga-Banga materi pecahan senilai dapat dilihat pada tabel 41 berikut
Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest)
dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif
Teknik Kancing Gemerincing
Statistik Pretest Posttest
Ukuran Sampel 10 10
Skor Ideal 100 100
Skor Rata-rata 609 807
Skor Tertinggi 81 100
Skor Terendah 36 60
Rentang Skor 45 40
Sumber Data Olah Lampiran C
34
35
Pada Tabel 41 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata skor hasil belajar
matematika siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (pretest) adalah 609 dan setelah diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) adalah 807 dari
skor ideal 100 Skor yang dicapai siswa tersebar dari skor terendah pretest 36 dan
skor terendah posttest 60 Skor tertinggi yang dicapai siswa pada pretest adalah 81
dan posttest adalah 100 dengan rentang skor pretest 45 dan posttest 40 Jika skor
hasil belajar matematika sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke
dalam lima kategori maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang
ditunjukkan pada Tabel 42 berikut
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika
Siswa Sebelum (Pretest) dan Sesudah (Posttest) Diterapkan Model
Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
No
Skor
Kategori
Pretest Posttest
F Persentase
()
F Persentase
()
1 0 le x le 54 Sangat Rendah 3 30 0 0
2 55 le x le 64 Rendah 4 40 2 20
3 65 le x le 79 Sedang 1 10 2 20
4 80 le x le 89 Tinggi 2 20 4 40
5 90 le x le 100 Sangat Tinggi 0 0 2 20
Jumlah 10 100 10 100
Sumber Hasil tes siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
Pada Tabel 42 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dari 10 siswa kelas
IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru terdapat 3 orang siswa (30) yang
memperoleh skor pada kategori sangat rendah 4 orang siswa (40) yang
memperoleh skor kategori rendah 1 orang siswa (10) yang memperoleh skor
36
kategori sedang dan 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori tinggi
serta tidak ada siswa (0) yang memperoleh skor kategori sangat tinggi
Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) dari 10 siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru terdapat 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor pada kategori rendah
2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori sedang 4 orang siswa (40)
yang memperoleh skor kategori tinggi dan 2 orang siswa (20) yang
memperoleh skor kategori sangat tinggi
Skor rata-rata hasil belajar siswa sebelum diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) sebesar 609 dikonversi ke dalam
5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil belajar matematika siswa umumnya
berada pada kategori rendah Sedangkan skor rata-rata hasil belajar siswa setelah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)
sebesar 807 dikonversi ke dalam 5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil
belajar matematika siswa umumnya berada pada kategori tinggi
Selanjutnya untuk melihat persentase ketuntasan hasil belajar matematika
siswa sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dapat dilihat pada Tabel 43
berikut
37
Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum
(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Skor
Kategori
Pretest Posttest
F Persentase
()
F Persentase
()
0 le x ˂ 70 Tidak Tuntas 7 70 2 20
70 le x le 100 Tuntas 3 30 8 80
Jumlah 10 100 10 100
Sumber Perolehan nilai siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru
Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila memiliki skor
paling sedikit 70 Dari Tabel 43 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) jumlah siswa yang
tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 7 orang siswa
(70) dan siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 3
orang siswa (30) Dari deskripsi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
matematika siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70
Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) jumlah siswa yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan
minimal individual adalah 2 orang siswa (20) dan siswa yang memenuhi kriteria
ketuntasan minimal individual adalah 8 orang siswa (80) Berdasarkan deskripsi
di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru setelah diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria
ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70
38
b Deskripsi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa
Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika materi
pecahan senilai dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing selama 2 kali pertemuan secara singkat dapat dilihat pada Tabel 47
sebagai berikut
Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siwa Selama Proses Pembelajaran Dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
() I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsun
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
Sumber Data Olah Lampiran C
39
1) Persentase rata-rata siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar
berlangsung sebanyak 100
2) Persentase rata-rata siswa yang memperhatikan guru pada saat proses
pembelajaran berlangsung sebanyak 80
3) Persentase rata-rata siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari
teman-temannya sebanyak 85
4) Persentase rata-rata siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran
berlangsung sebanyak 80
5) Persentase rata-rata siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing 80
6) Persentase rata-rata siswa yang bekerja sama dengan teman kelompoknya
sebanyak 90
7) Persentase rata-rata siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil
kerja kelompoknya sebanyak 90
8) Persentase rata-rata siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung sebanyak 80
9) Persentase rata-rata siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban sebanyak 85
10) Persentase rata-rata siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran sebanyak 75
Jika rata-rata skor aktivitas saat diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke dalam lima kategori
40
maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang ditunjukkan pada Tabel
45 berikut
Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siwa Selama Proses
Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing
Ketuntasan Hasil Belajar ( ) Kriteria F Persentase ()
0 le x ge 25 Kurang Baik 0 0
26 le x ge 50 Cukup Baik 0 0
51 le x ge 75 Baik 1 10
76 le x ge 100 Sangat Baik 9 90
Pada Tabel 45 di atas dapat dilihat bahwa persentase aktivitas siswa
melalui penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
terdapat 10 aspek yang diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa
yang berada pada kategori kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas
(10) yang berada pada kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada
pada kategori sangat baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga
aktivitas siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing berada pada kategori sangat baik
2 Hasil Analisis Inferensial
Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis Sesuai
dengan hipotesis penelitian yakni ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika
Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo Maka teknik
yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik statistik
inferensial dengan menggunakan uji-t
41
Berdasarkan analisis data yang diuraikan (lampiran C) terlihat bahwa
pada siswa kelas IV SD Inpres BangandashBanga Kabupaten Barru sebesar
1767 Berdasarkan tersebut dapat dibandingkan dengan nilai
menggunakan tabel distribusi t dengan taraf signifikan α = 005 (tabel terlampir)
dan db = N-1 = 9 maka diperoleh = 1833 Setelah diperoleh 1767 dan
= 1833 maka diperoleh ˃ atau 1767 ˃ 1833 sehingga dapat
disimpulkan bahwa ditolak dan diterima Hal ini berarti bahwa terdapat
pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap
hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru
B Pembahasan
Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian di kelas IV SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barru yang jumlah siswanya yaitu 10 orang Desain
penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest design yang hanya
melibatkan satu kelompok yaitu kelompok eksperimen dimana diberikan tes awal
berupa pretest sebelum treatment atau perlakuan dan akhir pembelajaran
diberikan posttest Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan perlakuan
berupa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing Untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing terhadap materi pembelajaran matematika pada siswa yaitu melalui
hasil test (pretest dan posttest) yang diberikan sebelum dan sesudah perlakuan
kemudian dianalisis menggunakan perhitungan manual
42
Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar matematika siswa sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
menunjukkan bahwa terdapat 3 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang
siswa atau 30 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
dan 7 orang siswa atau 70 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 609 Dengan kata lain hasil belajar
matematika pada siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (pretest) masih tergolong rendah dan tidak memenuhi
kriteria ketuntasan klasikal
Selanjutnya hasil analisis data hasil belajar siswa matematika setelah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)
menunjukkan bahwa terdapat 8 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang
siswa atau 80 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
dan 2 orang siswa atau 20 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 807 Dengan kata lain hasil belajar
matematika pada siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria ketuntasan klasikal
Hasil pengamatan persentase aktivitas siswa melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terdapat 10 aspek yang
diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa yang berada pada kategori
kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas (10) yang berada pada
kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada pada kategori sangat
baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga aktivitas siswa setelah
43
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berada
pada kategori sangat baik
Hasil analisis statistik inferensial yang dimaksud adalah pembahasan
terhadap hasil pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya dengan
menggunakan rumus uji-t diketahui bahwa nilai = 1767 dan = 1833
maka diperoleh atau 1767 gt 1833 sehingga dapat disimpulkan
bahwa Ho ditolak dan H1 diterima
Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial yang
diperoleh ternyata cukup mendukung teori yang telah dikemukakan pada kajian
pustaka Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ldquoModel Pembelajaran
kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas V SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
44
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan
yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berpengaruh
terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga
Kabupaten Barru
B Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini maka
peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut
1 Bagi siswa diharapkan lebih aktif semangat kreatif dan dapat
mengembangkan diri dalam pelajaran
2 Bagi guru diharapkan bisa menerapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing dalam pembelajaran matematika agardapat
membangkitkan minat keingintahuan motivasi dan keberanian murid dalam
menjawab pertanyaan pada saat proses pembelajaran berlangsung
3 Bagi peneliti diharapkan mampu mengembangkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing ini pada mata pelajaran lain demi
tercapainya tujuan yang diharapkan
45
DAFTAR PUSTAKA
Afianti Nurul Wisma Sulastry Taty Alimin 2017 Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan
Keakifan Dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X Mia 3 SMAN 1
Bontomarannu Jurnal Nalar Pendidikan 5 (2) 550 (httpsojsunm
acidnalararticleview4869 diakses pada tanggal 2 Februari 2020)
Al-Tabany T I B 2015 Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif
dan Kontekstual Konsep Landasan dan Implementasinya pada
Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik IntegratifTKI) Jakarta Prenada
media Group
Arikunto Suharsimi 2013 Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik
Jakarta PT Rineka Cipta
Djamarah Syaiful Bahri 2018 Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif
Jakarta PT Rineka Cipta
Erika Dini Sumardi Rosarina 2018 Pengaruh Model Cooperative Learning
Tipe Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pembelajaran
IPS SD Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar5(1)
142(httpsejournalupieduindexphppedadidaktikaarticleview7270
diakses pada tanggal 7 Maret 2020)
Fiona Firda 2019 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Peseta Didik Tema Panas dan
Perpindahannya Kelas V SD Negeri 3 Talangpadang Kabupaten
Tanggamus Skripsi Tidak Diterbitkan Bandar Lampung Universitas
Lampung (httpdigilibunilaacidideprint57215 diakses pada tanggal 8
Februari 2020)
Huda Miftahul 2017 Cooperative Leraning Metode Teknik Struktur dan Model
Terapan Yogyakarta Pustaka Belajar
Isrokrsquoatun Rosmala Amelia 2019 Model-Model pembelajaran Matematika
Jakarta PT Bumi Aksara
Octavia Shilphy A 2020 Model-Model PembelajaranYogyakarta CV Budi
Utama
Pardamean Toto 2015 Model Pembelajaran Untuk Efesiensi Dan Efektivitas
Pembelajaran (httpswwwkompasianacomtotopardamean550b2351a3
3311b2142e396emodel-pembelajaran-untuk-efisiensi-dan-efektivitas-pem
belajaran) Diakses pada tanggal 26 Juni 2015
46
Purwanto Dwi 2016 Meningkatkan Komunikasi Matematis Dan Hasil Belajar
Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Jurnal Pendidikan Matematika 21(3) 245 (httpejournal
umpwracidindexphpekuivalenarticleview30072844 diakses pada
tanggal 2 Februari 2020)
Puspita G I Monawati amp Elly R (2017) Korelasi Persepsi Siswa Terhadap
Pembelajaran Matematika Dengan Hasil Belajarnya Di Kelas V Sd Negeri
I Pagar Air Aceh Besar Jurnal ilmiah pendidikan guru sekolah dasar 2
92 (httpswwwneliticomidpublications188711korelasi-siswa-terhada
p-pembelajaran-matematika-dengan-hasil-belajarnya diakses pada tanggal
3 Februari 2020)
Riadi E 2016 Statistika Penelitian (Analisis Manual Dan IBM SPSS)
Yogyakarta Penerbit Andi
Rusman 2012 Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Sucipta Komang Japa Gusti Ngurah Margunayasa Gede 2018 Pengaruh
Model Pembelajaran Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar IPA
Kelas V Jurnal Mimbar Ilmu 23 (3) 208 (httpsejournalun dikshaac
idindexphpMIarticleview164370 diakses pada tanggal 21 Februari
2020)
Sudijono Anas 2015 Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Sugiyono 2015 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Suprihatiningrum Jamil 2016 Strategi Pembelajaran Teori amp Aplikasi
Jogjakarta Ar-Ruzz Media
Trianto (2010) Model Pembelajaran Terpadu Jakarta Bumi Aksara
Ulya Zulfa 2019 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemerincing Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Pada
siswa Kelas II SDI Nailul Falah Sukorejo-Pasuruan Skripsi Tidak
Diterbitkan Surabaya Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
(httpdigilibuinsbyacidideprint33077 diakses pada tanggal 21
Februari 2020)
47
Wati Irma 2017 Pentingnya Media Dan Model Pembelajaran Dalam proses
Mengajar (httpsmetrojambicomread2017102726042pentingnya-me
diadan-model-pembelajaran-dalam-proses-mengajar Diakses pada tanggal
3 Juli 2020)
Wandini Rora Rizki 2019 Pembelajaran Matematika Untuk Calon Guru MISD
CV Medan Widya Puspita
Widyarty Z 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemeincing Terhadap Hasil dan Minat Belajar Matematika Siswa Kelas
VII SMP Dwi SejahteraPekan Baru Skripsi Tidak Diterbitkan Pekan
Baru Universitas Islam Negeri Sultan Syarif kasim (httprepositoryuin
suskaaciidideprint2150 diakses 9 Februari 2020)
Yudha Rahmat Putra 2018 Motivasi Berprestasi amp Disiplin Peserta Didik Serta
Hubungannya dengan Hasil Belajar Pontianak Yudha English Gallery
L
A
M
P
I
R
A
N
LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN
KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI
SOAL PRETEST DAN HASIL KERJA PRETEST SISWA
SOAL POSTTEST DAN HASIL KERJA POSTTEST SISWA
PEDOMAN PENILAIAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI
Kompetensi Dasar Indikator Nomor
Soal
Jumlah
Soal
31 Menjelaskan pecahan-
pecahan senilai
dengan gambar dan
model konkret
311 Menunjukkan pecahan
senilai
1 dan 2
2
312 Menuliskan contoh
pecahan senilai
3 1
41 Mengidentifikasi
pecahan-pecahan
senilai dengan gambar
dan model konkret
411 Menentukan pecahan
senilai dengan cara
mengalikan pembilang
dan penyebut dengan
angka yang sama
4 1
412 Menentukan pecahan
senilai dengan cara
membagi pembilang
dan penyebut dengan
angka yang sama
5 1
Jumlah Soal 5
SOAL PRETEST
Nama
Kelas
1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar
a
b
2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan
3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari
4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
HASIL KERJA PRETEST SISWA
SOAL POSTTEST
Nama
Kelas
1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar
a
b
2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan
3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari
4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
HASIL KERJA POSTTEST SISWA
PEDOMAN PENILAIAN
PRETEST
Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot
1 a
dan
b
dan
20
2
10
3 Pecahan yang senilai dengan
yaitu
dan
10
4 a
=
b
c
30
5 a
=
=
b
=
=
c
=
=
30
Jumlah 100
Panduan Penilaian Skor
x 100 = Nilai
POSTTEST
Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot
1 a
dan
b
dan
20
2
10
3 Pecahan yang senilai dengan
yaitu
dan
10
4 d
=
e
f
30
5 a
=
=
b
=
=
c
=
=
30
Jumlah 100
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan SD Inpres Banga-Banga
Mata Pelajaran Matematika
Kelas Semester IVGanjil
Tahun Pelajaran 20202021
Materi Pokok Pecahan Senilai
Alokasi Waktu 2 (35x2)
Pertemuan 2x Pertemuan
A Kompetensi Inti
1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya
2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan
tetangganya serta cintah tanah air
3 Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati
(mendengar melihat membaca) dan menanya berdasarkan ingin tahu
tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya dan benda-
benda yang dijumpainya di rumah di sekolah dan tempat bermain
4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis
dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat
dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia
B Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
31 Menjelaskan pecahan-pecahan
senilai dengan gambar dan
model konkret
312 Menunjukkan pecahan senilai
313 Menuliskan contoh pecahan
senilai
41 Mengidentifikasi pecahan- 411 Menentukan pecahan senilai
pecahan senilai dengan gambar
dan model konkret
dengan cara mengalikan
pembilang dan penyebut
dengan angka yang sama
412 Menentukan pecahan senilai
dengan cara membagi
pembilang dan penyebut
dengan angka yang sama
C Tujuan Pembelajaran
1 Siswa dapat menunjukkan pecahan senilai dengan tepat
2 Siswa dapat menuliskan contoh pecahan senilai dengan tepat
3 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan mengalikan pembilang
dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat
4 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan membagi pembilang
dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat
Karakter siswa yang diharapkan Religius Nasionalis Mandiri
Gotong Royong dan Integritas
D Materi Pembelajaran
1 Pengertian pecahan senilai
2 Contoh pecahan senilai
3 Mencari pecahan senilai dengan cara
a Mengalikan pembilang dan penyebut dengan angka yang sama
b Membagi pembilang dan penyebut dengan angka yang sama
E Pendekatan Model dan Metode Pembelajaran
Pendekatan Saintifik
Model Pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Metode Ceramah diskusi tanya jawab penugasan
F Media Pembelajaran
1 Gambar-gambar
2 Kancing baju warna-warni
G Sumber Belajar
1 Buku guru dan siswa matematika kelas IV
2 Buku petunjuk guru matematika kelas IV
3 Modulbahan ajar
4 Internet
5 Modul lain yang relevan
H Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran Alokasi Waktu
Pendahuluan Guru mengajak siswa untuk berdorsquoa
menurut agama dan keyakinan masing-
masing Religius
Siswa menyanyikan lagu wajib
Indonesia Raya Nasionalis
Guru melakukan komunikasi tentang
kehadiran siswa dengan mengabsen
Communication
Guru menyiapkan kesiapan psikis dan
fisik siswa
Pemberian motivasi kepada siswa
dengan melakukan tepuk semangat
bersama-sama
Guru memberikan apersepsi kepada
siswa
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
Communication
Guru melakukan tanya jawab yang
berhubungan dengan materi
Communication
10 Menit
Inti Mengamati
Guru menjelaskan mengenai materi
yang akan dibahas
Siswa memperhatikan penjelasan
guru
Guru membagi siswa menjadi 2
kelompok yang beranggotakan 5
orang siswa 1 kelompok untuk
berdikusi dengan teknik kancing
gemerincingCollaboration
Siswa mendengarkan penjelasan guru
tentang maksud dari teknik kancing
gemerincing
Siswa mengamati gambar yang
diperlihatkan guru kemudian guru
menyuruh siswa dalam kelompok
bersama-sama mengamati gambar
tersebut lalu menyebutkan pecahan
yang terdapat pada gambar dan
apakah senilai atau tidak
Siswa menjawab setiap pertanyaan
yang diberikan oleh guru Mandiri
Guru memberikan penguatan tentang
konsep pecahan senilai kepada siswa
Guru memberikan penjelasan kepada
siswa mengenai cara mencari pecahan
senilai dengan mengalikan atau
membagi pembilang dan penyebut
yang sama
Menanya
Siswa menanyakan materi yang
tidak dipahami pada guru
Mengumpulkan Data
siswa yang telah dikelompokkan
tadi mengumpulkan informasi
berdasarkan materi yang telah di
pelajari
Siswa mengerjakan lembar kerja
kelompok yang sudah dibagikan
oleh guru secara berkelompok
Gotong Royong
Mengasosiasi
Guru mengawasi masing-masing
kelompok dan memberi bantuan
kepada kelompok jika mengalami
kesulitan dalam mengerjakan tugas
yang diberikan Communication
Mengkomunikasikan
Guru memberikan kesempatan pada
tiap kelompok untuk menyampaikan
hasil diskusi kelompok
Communication
perwakilan salah satu kelompok yang
dipilih oleh guru mempresentasikan
hasil diskusinya dengan
kelompoknya
Setiap siswa yang maju kedepan
mengumpulkan kancingnya di tengah
meja kelompoknya
180 Menit
Setiap siswa mempunyai 2 kancing
ditangannya dalam artian setiap siswa
mempunyai kesempatan untuk
bertanya dan menanggapi kepada
kelompok lain
Jika kancing yang dimiliki seorang
siswa habis dia tidak boleh berbicara
lagi sampai temannya menghabiskan
kancing mereka
Jika semua kancing sudah habis
sedangkan tugas belum selesai
kelompok boleh mengambil
kesepakatan untuk membagi-bagi
kancing lagi dan mengulangi
prosedurnya kembali
Guru menanggapi dan memberikan
penguatan dengan menyampaikan
jawaban benar
Guru memberikan penghargaan
kepada setiap kelompok
Penutup Siswa diberi kesempatan untuk
bertanya apa yang mereka belum
pahami
Guru memberikan soal sebagai bentuk
evaluasi kepada siswa yang dikerjakan
secara individu untuk mengetahui
pemahaman konsep siswa Mandiri
Setelah semua selesai mengerjakan
soal hasil pekerjaan siswa
dikumpulkan dan guru memeriksa
hasil pekerjaan tersebut Mandiri
Siswa dan guru melakukan refleksi
kegiatan dengan cara meminta siswa
mengungkapkan perasaan dan
pendapatnya mengenai kegiatan
pembelajaran pada hari ini serta
materi apa saja yang telah dipelajari
Integritas
Untuk memotivasi siswa sebelum
pulang bersama-sama melakukan
tepuk semangat Communication
Sebelum pulang siswa berdoa
bersama-sama dipimpiin oleh ketua
kelas Religius
10 Menit
I Penilaian
1 Jenis penilaian Penilaian pengetahuan
Teknik penilaian Tes
Rubrik Penilaian Pemahaman Konsep Pecahan Senilai
No
Indikator
Pemahaman
Konsep
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Kriteria
Skor
1 Menyatakan
ulang sebuah
pecahan
a Menunjukkan
Pecahan Senilai
b Menuliskan
contoh pecahan
senilai
Menuliskan kalimat
matematika dengan
benar
10
menuliskan sebagian
kalimat matematika
5
Menuliskan jawaban
tapi salah
1
Tidak mengisi jawaban 0
2 Menyajikan
konsep dalam
bentuk
representasi
matematis
a Menggambarkan
bentuk yang
mewakili
pecahan
Menggambar bentuk
yang mewakili pecahan
sesuai dengan
bilangannya
10
Menggambar bentuk
yang mewakili pecahan
namun tidak sesuai
dengan bilangannya
5
Menggambar bentuk
yang mewakili tapi
salah
1
Tidak menggambar
bentuk yang mewakili
pecahan
0
b Menyatakan
pecahan dari
sebuah gambar
Menyatakan pecahan
yang sesuai dengan
gambar
10
Menyatakan pecahan
tetapi tidak sesuai
dengan gambar
5
menyatakan gambar
dan pecahan yang tidak
sesuai
1
Tidak menyatakan
pecahan yang sesuai
dengan gambar
0
3 Menggunakan
prosedur atau
operasi
tertentu
a Menentukan
pecahan senilai
dengan
mengalikan
Melakukan operasi
hitung dengan
mengalikan penyebut
dan pembilang dengan
10
pembilang dan
penyebut dengan
angka yang sama
angka yang sama
dengan tepat
Melakukan operasi
hitung dengan
mengalikan penyebut
dan pembilang dengan
angka yang sama tetapi
belum tepat
5
Melakukukan operasi
hitung tetapi salah
1
Tidak melakukan
operasi hitung
0
b Menentukan
pecahan senilai
dengan membagi
pembilang dan
penyebut dengan
angka yang sama
Melakukan operasi
hitung dengan
membagi penyebut dan
pembilang dengan
angka yang sama
dengan tepat
10
Melakukan operasi
hitung dengan
membagi penyebut dan
pembilang dengan
angka yang sama tetapi
belum tepat
5
Melakukukan operasi
hitung tetapi salah
1
Tidak melakukan
operasi hitung
0
Nilai akhir siswa =
x 100
2 Jenis penilaian Penilaian sikap
Teknik penilaian Non tes
No Nama
Perubahan Tingkah Laku
Disiplin Jujur Percaya Diri
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
Dst
Keterangan
K (Kurang) 1 C (Cukup) 2 B (Baik) 3 SB (Sangat Baik) 4
3 Jenis penilaian Penilaian keterampilan
Teknik penilaian Non tes
Rubrik Penilaian Kinerja Menyelesaikan Masalah Pecahan Senilai
No Nama Kriteria Penilaian
Kerja Sama Ketepatan Kejelasan
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1
2
3
Keterangan
Skor 4 Sangat baik Skor 2 Cukup
Skor 3 Baik Skor 1 Perlu bimbingan
Barru 21 September 2020
Mengetahui
Guru Kelas 4 Mahasiswa
Aminah SPd Lismayanti
NIP NIM 105401113516
Kepala SD Inpres Banga-Banga
Abdul Latif SPd MPd
NIP 19690412 200005 1 001
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS IV SD
INPRES BANGA-BANGA KABUPATEN BARRU
No Aktivitas Siswa
1 Siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar berlangsung
2 Siswa yang memperhatikan guru pada saat proses pembelajaran
berlangsung
3 Siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari teman-
temannya
4 Siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung
5 Siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing
6 Siswa yang bekerja sama dengan teman kelompok
7 Siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil
diskusinya
8 Siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
9 Siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan menambahkan
jawaban
10 Siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir pembelajaran
LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN
DAFTAR HADIR SISWA
DATA HASIL KEMAMPUAN AWAL PRETEST SISWA
DATA HASIL TES BELAJAR POSTTEST SISWA
DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
DAFTAR HADIR SISWA KELAS IV SD INPRES BANGA-BANGA
KABUPATEN BARRU
No Nama Siswa LP Pertemuan
1 2 3 4
1 Adelia p
P
R
E
T
E
S
T
radic radic
P
O
S
T
T
E
S
T
2 Akbar L radic radic
3 Aulifiah P radic radic
4 Irwansyah L radic radic
5 Muhammad Faiz Paki L radic radic
6 Muh Revan Anugrah L radic radic
7 Muhammad Takwin L radic radic
8 Nabila Zahira P radic radic
9 Nurhalisa P radic radic
10 Nurul Hidayat P radic radic
Keterangan
radic = Hadir
S = Sakit
A = Alfa
I = Izin
Jumlah siswa
Laki-laki 5 orang
Perempuan 5 orang
Banga-Banga September 2020
Peneliti
Lismayanti
Nim105401113516
DATA HASIL BELAJAR SISWA SEBELUM DITERAPKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING
(PRETEST)
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Adelia 63 Tidak Tuntas
2 Akbar 64 Tidak Tuntas
3 Aulifiah 81 Tuntas
4 Irwansyah 80 Tuntas
5 Muhammad Faiz Paki 36 Tidak Tuntas
6 Muh Revan Anugrah 59 Tidak Tuntas
7 Muhammad Takwin 74 Tidak Tuntas
8 Nabila Zahira 40 Tuntas
9 Nurhalisa 51 Tidak Tuntas
10 Nurul Hidayat 61 Tidak Tuntas
Jumlah 609
Rata-rata 609
Kategori Rendah
DATA HASIL TES BELAJAR SISWA SETELAH DITERAPKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING
(POSTTEST)
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Adelia 88 Tuntas
2 Akbar 79 Tuntas
3 Aulifiah 100 Tuntas
4 Irwansyah 100 Tuntas
5 Muhammad Faiz Paki 60 Tidak Tuntas
6 Muh Revan Anugrah 82 Tuntas
7 Muhammad Takwin 88 Tuntas
8 Nabila Zahira 59 Tidak Tuntas
9 Nurhalisa 70 Tuntas
10 Nurul Hidayat 81 Tuntas
Jumlah 807
Rata-rata 807
Kategori Tinggi
DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK
KANCING GEMERINCING
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
()
I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA
HASIL ANALISIS STATISTIK DAN INFERENSIAL
HASIL ANALISIS NILAI PRETEST DAN POSTTEST SISWA
HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL
HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA
HASIL ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF DAN INFERENSIAL
A Hasil Analsis Statistik Deskriptif
Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Pretest
X F FX
81 1 81
80 1 80
74 1 74
64 1 64
63 1 63
61 1 61
59 1 59
51 1 51
40 1 40
36 1 36
Jumlah 10 609
Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 609
sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai
rata-rata (mean) sebagai berikut
= sum
=
= 609
Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Posttest
X F FX
100 2 200
88 2 176
82 1 82
81 1 81
79 1 79
70 1 70
60 1 60
59 1 59
Jumlah 10 807
Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 807
sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai
rata-rata (mean) sebagai berikut
= sum
=
= 807
Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest
No X1 (Pretest) X2 (Posttest) d = X2 - X1 dsup2
1 63 88 25 625
2 64 79 15 225
3 81 100 19 361
4 80 100 20 400
5 36 60 24 576
6 59 82 23 529
7 74 88 14 196
8 40 59 19 361
9 51 70 19 361
10 61 81 20 400
Jumlah 198 4034
B Hasil Analisis Statistik Inferensial
Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut
a Mencari harga ldquoMDrdquo dengan menggunakan rumus
Md = sum
= 198
b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus
sum = sum sum
= 4034- 39204
= 1136
c Menentukan Harga tHitung
t =
radicsum
t =
radic
t =
radic
t =
radic
t =
t = 1767
d Menentukan Harga
Untuk mencari tTabel peneliti menggunakan tabel distribusi t
dengan taraf signifikan = 10 ndash 1 = 9 maka
diperoleh t005 = 1833
Setelah diperoleh tHitung = 1767 dan ttabel = 1833 maka tHitung gt
ttabel atau atau 1767 gt 1833 Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho
ditolak dan H1 diterima Ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap hasil belajar
matematika murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL
1 PRETEST
Ketuntasan belajar klasikal =
=
x 100
= 30
2 POSTTEST
Ketuntasan belajar klasikal =
=
x 100
= 80
HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TEKNIK KANCING GEMERINCING
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
()
I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
Mengukur persentase keberhasilan aktivitas Siswa
Keberhasilan aktivitas siswa =
=
= 845
LAMPIRAN D
TABEL DISTRIBUSI T-TABEL
KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI
KARTU KONTROL PENELITIAN
PERSURATAN
DOKUMENTASI
TABEL DISTRIBUSI T-TABEL
Dk 025 010 005 002 001 0005
1 1000 3078 6314 12706 31821 63657
2 0816 1886 2920 4303 6965 9925
3 0765 1638 2353 3182 4541 5841
4 0741 1533 2132 2766 3747 4604
5 0727 1476 2015 2571 3365 4032
6 0718 1440 1943 2447 3143 3707
7 0711 1415 1895 2365 2998 3499
8 0706 1397 1860 2306 2896 3355
9 0703 1383 1833 2262 2821 3250
10 0700 1372 1812 2228 2764 3169
11 0697 1363 1796 2201 2718 3106
12 0695 1356 1782 2178 2681 3055
13 0694 1350 1771 2160 2650 3012
14 0692 1345 1761 2145 2624 2977
15 0691 1341 1753 2132 2623 2947
16 0690 1337 1746 2120 2583 2921
17 0689 1333 1740 2110 2567 2898
18 0688 1330 1734 2101 2552 2878
19 0688 1328 1729 2093 2539 2861
20 0687 1325 1725 2086 2528 2845
21 0686 1323 1721 2080 2518 2831
22 0686 1321 1717 2074 2508 2819
23 0685 1319 1714 2069 2500 2807
24 0685 1318 1711 2064 2492 2797
25 0684 1316 1708 2060 2485 2787
26 0684 1315 1706 2056 2479 2779
27 0684 1314 1073 2052 2473 2771
KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI
KARTU KONTROL PELAKSANAAN PENELITIAN
PERSURATAN
DOKUMENTASI
Gambar 1 Pemberian Pretest
Gambar 2 Pembagian Kancing Pada Masing-Masing Anggota Kelompok
Gambar 3 Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Gambar 4 Pemberian Posttest
RIWAYAT HIDUP
Lismayanti Dilahirkan di Banga-Banga pada tanggal 14
Agustus 1998 dari pasangan Ayahanda Cagga dan Ibunda
Marni Anak pertama dari dua bersaudara Penulis masuk
sekolah dasar pada tahun 2004 di SD Inpres Banga-Banga dan
tamat pada tahun 2010 tamat di SMP Negeri 4 Barru pada
tahun 2013 dan tamat di SMK Negeri 1 Barru pada tahun 2016 Pada tahun yang
sama (2016) penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang ada di
Makassar yaitu Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) dan
mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) pada Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Atas berkat yang Maha Kuasa penulis
berhasil menyelesaikan seluruh mata kuliah yang diprogramkan dan semua itu
dilakukan dengan semangat dan usaha yang tinggi untuk mendapatkannya
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN
Kisi-Kisi Instrumen Soal
Soal Pretest dan Hasil Kerja Pretest Siswa
Soal Postest dan Hasil Kerja Posttest Siswa
Pedoman Penilaian
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa
LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN
Daftar Hadir Siswa
Data Hasil Tes Kemampuan Awal Pretest Siswa
Data Hasil Tes Belajar Posttest Siswa
Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa
LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA
Hasil Analisis Statistik Deskriptif Dan Inferensial
Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest Siswa
Hasil Analisis Data Ketuntasan Klasikal
Hasil Analisis Data Aktivitas Siswa
LAMPIRAN D
Tabel Distribusi T-Tabel
Kartu Kontrol Bimbingan Skripsi
Kartu Kontrol Penelitian
Persuratan
Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Model pembelajaran merupakan suatu kegiatan perencanaan yang
dirancang oleh guru untuk pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan
tertentu Model pembelajaran sangat penting diterapkan dalam proses
pembelajaran karena dapat membantu memperjelas prosedur hubungan serta
keadaan keseluruhan dari apa yang sudah direncanakan Menurut Joyce dan Weil
(Wati2017) terdapat beberapa alasan pentingnya model pembelajaran yaitu
pertama memperjelas hubungan fungsional diantara berbagai komponen unsur
atau elemen sistem tertentu Kedua prosedur yang akan ditempuh dalam
melaksanakan kegiatan dapat dijelaskan secara tepat Ketiga model pembelajaran
akan mempermudah para administrator untuk mengidentifikasi komponen elemen
yang mengalami hambatan jika kegiatan yang dilaksanakan tidak efektif
Keempat mengidentifikasi secara tepat cara-cara untuk mengadakan perubahan
jika pendapat ketidaksesuaian dari apa yang telah dirumuskan dan kelima yaitu
dengan dengan menggunakan model pembelajaran guru dapat menyusun tugas-
tugas siswa menjadi suatu kesuluruhan yang terpadu
Menurut Suprihatiningrum (2016143) ada dua macam alasan pentingnya
model pembelajaran yaitu pertama istilah model mempunyai makna yang lebih
luas daripada strategi metode atau prosedur Kedua model dapat berfungsi
sebagai sarana komunikasi yang penting dalam mengajar di kelas
2
Dengan memperhatikan kerangka pengetahuan di atas peneliti menarik
kesimpulan bahwa kedudukan model pembelajaran sangat penting dalam proses
pembelajaran karena dapat membantu dan memperlancar proses pembelajaran di
kelas dan proses pembelajaran akan lebih efektif dan efisien jika model
pembelajaran yang dipilih sesuai dengan materi yang akan diajarkan
Model pembelajaran sangat bermanfaat bagi guru dan siswa Bagi guru
yaitu pertama memudahkan dalam melaksanakan tugas pembelajaran berdasarkan
dengan langkah-langkah yang akan ditempuh sesuai dengan waktu tujuan
kemampuan daya serap siswa dan ketersediaan media yang ada Kedua dapat
dijadikan sebagai alat untuk mendorong aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran Ketiga memudahkan guru untuk melakukan analisis terhadap
perilaku siswa secara individu maupun kelompok dan keempat yaitu
memudahkan guru dalam menyusun bahan pertimbangan dalam merencanakan
penelitian tindakan kelas dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran
Sedangkan bagi siswa yaitu pertama memberikan kesempatan kepada siswa
untuk berperan aktif dalam kegiatan proses belajar pembelajaran Kedua dapat
memudahkan siswa untuk memahami materi pembelajaran yang diajarkan guru
Ketiga mendorong semangat belajar siswa serta ketertarikannya dalam mengikuti
proses pembelajaran secara penuh dan keempat yaitu dapat melihat atau
membaca kemampuan pribadi dikelompoknya secara objektif (Octavia 2020 15-
16)
3
Menurut Pardamean (2015) bahwa model pembelajaran bermanfaat
untuk mengefektifkan dan mengefisienkan pencapaian tujuan pembelajaran
Indikatornya adalah guru dan siswa fokus pembelajaran guru mudah mentransfer
isi pelajaran kepada siswa siswa juga mudah menangkap isi pelajaran
tersebutWaktu yang tersedia untuk satu materi secara efesien dan efektif dapat
dimanfaatkan secara maksimal Ketertarikan dan minat siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran cenderung tinggi Guru dan siswa tidak mudah bosan
membahas isi materi pelajaran
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti
dengan guru kelas IV atas nama Aminah pada tanggal 20 Juli 2020 di SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barru bahwa hasil belajar matematika siswa masih
tergolong rendah karena masih banyak siswa yang belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 70 Penyebab hasil
belajar matematika rendah yaitu siswa kurang aktif dan terlibat pada saat proses
pembelajaran berlangsung serta kurangnya semangat dan motivasi siswa dalam
menerima materi yang disampaikan oleh guru Ketika guru menjelaskan materi
sebagian siswa tidak memperhatikan karena guru belum menciptakan model
pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa kurang memahami materi yang
disampaikan oleh guru dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu kelompok
karena ketika siswa diberikan tugas kelompok hanya sebagian anggota kelompok
yang aktif mengerjakannya hanya siswa pintar saja yang aktif dalam pembelajaran
berkelompok
4
Untuk mengatasi permasalahan di atas diperlukan kreatifitas guru dalam
memilih model pembelajaran yang dapat mendorong siswa agar aktif dan terlibat
serta semangat pada saat proses pembelajaran berlangsung Adapun model yang
dimaksud yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Bagi siswa dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing dapat membantu mempermudah siswa dalam memahami
materi yang diajarkan dan melatih siswa untuk berkomunikasi bekerja sama
berfikir dan mengungkapkan ide-ide bersama anggota kelompoknya masing-
masing dalam menyelesaikan soal-soal atau permasalahan yang diberikan oleh
guru Siwa juga diharapkan dapat termotivasi semangat dan aktif dalam
pembelajaran matematika sehingga hasil belajarnya dapat meningkat Sedangkan
bagi guru melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif model
pembelajaran yang bisa digunakan pada saat mengajar
Menurut Erika dkk (2018142) bahwa teknik kancing gemerincing
merupakan teknik pembelajaran kooperatif yang dapat membantu guru mencapai
tujuan dalam proses pembelajaran secara tidak langsung mengajak siswa untuk
aktif dalam proses pembelajaran Ciri khas dari model pembelajaran ini yaitu
semua siswa diberi 2 atau 3 buah kancing sebagai syarat yang harus dikeluarkan
jika mereka ingin berbicara dan jika kancingnya habis maka siswa tersebut tidak
boleh berbicara lagi
Dalam teknik pembelajaran kancing gemerincing masing-masing anggota
kelompok memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapatnyaPenggunaan
kancing digunakan sebagai alat yang dirancang dalam model pembelajaran
5
kooperatif teknik kancing gemerincing ini dimaksudkan agar setiap siswa dapat
bertanggung jawab atas tugas yang diberikan Jadi dalam satu kelompok tidak
ada anggota kelompok yang mempunyai posisi dominan karena masing-masing
anggota kelompok mempunyai kesempatan yang sama untuk aktif dalam
pembelajaran dimana siswa yang awalnya bersifat pasif akan termotivasi dan ikut
aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga hasil belajar matematika
siswa dapat meningkat
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis penulis tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul ldquoPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid
Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas maka rumusan
masalah dalam penelitian ini yaitu ldquoApakah Ada Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika
Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-banga Kabupaten Barrurdquo
C Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini yaitu
ldquoUntuk Mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
6
D Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut
1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran
dalam pengembangan ilmu terutama yang berkaitan dengan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
2 Manfaat Praktis
a Bagi Siswa
Memberikan pengetahuan semangatdan motivasi untuk belajar
lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar yang
diperoleh dapat tercapai
b Bagi Guru
Penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing ini sangat diharapkan dapat bermanfaat bagi guru dalam
proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan keaktifan dan
pemahaman siswa sehingga tercapainya proses belajar mengajar yang
diharapkan
c Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik
kepada sekolah dalam rangka perbaikan proses dan hasil belajar siswa
d Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk
penelitian selanjutya
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A Kajian Teori
1 Hasil Belajar
a Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada diri seseorang
sebagai hasil dari peroses belajar siswa baik itu terjadi perubahan pengetahuan
pemahaman sikap dan tingkah laku kecakapan keterampilan dan kemampuan
serta perubahan aspek-aspek yang lain yang ada pada individu yang belajar
Menurut Nawawi (Fiona 201912) bahwa hasil belajar adalah tingkat
keberhasilan peserta didik yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh
dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu Adapun Menurut
Yudha (201834) bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta
didik setelah menerima pembelajaran yang meliputi aspek kognitif Hal ini
sejalan dengan pendapat Susanto (20125) bahwa hasil belajar adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah kegiatan belajar
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah skor yang diperoleh siswa setelah ia menerima proses pembelajaran
untuk mengetahui sampai dimana tingkat pemahamannya terhadap suatu materi
yang telah dipelajari berupa tes dan biasanya diwujudkan dengan nilai tertentu
Dalam penelitian ini hasil belajar yang ingin dicapai siwa yaitu terkait dengan
aspek kognitif siswa setelah ia menerima suatu materi pembelajaran
8
b Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Purwanto (Yudha 201836) bahwa faktor yang mempengaruhi
hasil belajar terdiri dari dua faktor yaitu faktor dari dalam peserta didik (intern)
yaitu fisiologi dan psikologis dan faktor dari luar (ektern) peserta didik yaitu
lingkungan dan instrumental
Hal ini sejalan dengan pendapat Djamarah (Yudha 201836-37) faktor
yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu
1) Faktor Intern
a) Faktor fisiologis adalah faktor yang terdiri dari kondisi fisiologis
kondisi panca indra
b) Faktor Psikologi adalah faktor yang terdiri dari minat kecerdasan
bakat motivasi dan kemampuan kognitif
2) Faktor Ekstern
a) Faktor lingkungan terdiri dari lingkungan alami dan lingkungan
sosial budaya
b) Faktor Instrumental terdiri dari kurikulum program sarana dan
fasilitas guru
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang
mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor intern (dalam diri) dan faktor ekstern
(luar diri) Kedua faktor tersebut saling berkaitan sehingga siswa perlu
mendapatkan perhatian terhadap keadaannya baik itu dari segi fisik psikis dan
cara belajar di sekolah
9
2 Matematika
a Pengertian Matematika
Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang diajarkan di setiap
jenjang sekolah mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga ke perguruan tinggi
Dalam tulisan Suwangsih dan Tiurlina istilah matematika berasal dari bahasa
Yunani yaitu mathematike yang artinya mempelajari Kata mathematike berasal
dari kata mathema yang memiliki arti pengetahuan atau ilmu
(knowledgescience) Selain itu kata mathematike berhubungan juga dengan kata
lain yang hampir sama yaitu mathein atau mathenein yang berarti berpikir
(Isrokrsquoatun dan Amelia Rosmala 20193)
Menurut Ruseffendi (Al-Tabany 20151) matematika adalah bahasa
simbol ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif ilmu
yang membahas tentang pola keteraturan dan struktur yang terorganisasi dimulai
dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan ke aksioma atau
postulat dan terakhir yaitu ke dalil
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika
merupakan suatu ilmu yang mempelajari bagaimana proses berpikir secara kritis
dan masuk akal untuk mendapatkan suatu kebenaran
b Ciri-Ciri Pembelajaran Matematika
Menurut Suwangsih (wandini 20198) bahwa ciri-ciri pembelajaran
matematika di SD adalah sebagai berikut
a) Pembelajaran matematika menggunakan metode spiral metode spiral ini
melambangkan adanya keterkaitan antara suatu materi dengan materi
10
lainnya Topik sebelumnya menjadi prasyarat untuk memahami topik
berikutnya atau sebaliknya
b) Pembelajaran matematika dilakukan secara bertahap Materi pembelajaran
matematika dilakukan secara bertahap yang dimulai konsep-konsep yang
sederhana menuju konsep yang lebih kompleks
c) Pembelajaran matematika menggunakan metode induktif sedangkan
matematika merupakan ilmu deduktif namun sesuai tahap perkembangan
siswa maka pembelajaran matematika di SD digunakan metode induktif
d) Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi artinya tidak
ada pertentangan antara kebenaran yang satu dengan kebenaran lainnya
Suatu pernyataan dianggap benar jika didasarkan kepada pernyataan-
pernyataan sebelumnya yang telah diterima kebenarannya
e) Pembelajaran matematika hendaknya bermakna artinya konsep
matematika tidak diberikan dalam bentuk jadi tapi sebaliknya siswalah
yang harus mengonstruksi konsep tersebut
c Tujuan Pembelajaran Matematika
Menurut Depdikbud (Wandini 201911-12) bahwa tujuan pembelajaran
matematika di Sekolah Dasar yaitu sebagai berikut
1) Mengembangkan keterampilan berhitung siswa sebagai latihan dalam
kehidupan sehari-hari
2) Menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialihgunakan melalui
kegiatan matematika
11
3) Mengembangkan kemampuan dasar matematika sebagai bekal belajar
lebih lanjut
4) Membentuk sikap logis kritis cermat kreatif dan disiplin
3 Model Pembelajaran Kooperatif
a Pengertian Model Pembelajaran
Dalam suatu proses pembelajaran diperlukan model pembelajaran yang
dapat membuat suasana belajar lebih efektif dan menyenangkan Menurut Joyce
dan Weil (Rusman 2012133) bahwa model pembelajaran adalah segala sesuatu
yang dirancang dalam membentuk kurikulum merancang bahan-bahan
pembelajaran dan membimbing proses pembelajaran di dalam kelas
Menurut Adi (Suprihatiningrum 2016142) bahwa model pembelajaran
merupakan suatu kerangka yang menggambarkan prosedur dalam
mengorganisasikan pengalaman pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam
merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran adalah suatu kegiatan perencanaan yang dirancang untuk
pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan tertentu
b Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan model
pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok-
kelompok kecil yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan
struktur kelompok yang bersifat heterogen (Rusman 2012202) Adapun
12
menurut Djamarah (2018270) bahwa pembelajaran kooperatif adalah model
pembelajaran yang dimana para siswa bekerja sama di dalam kelompok-
kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
kooperatif adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu kelompok
kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang siswa untuk saling berinteraksi
dan bekerjasa sama dengan anggota kelompoknya
c Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Menurut Ibrahim dkk (Suprihatiningrum 2016192-193) dalam
pembelajaran kooperatif terdapat 6 langkah utama atau tahapan yaitu sebagai
berikut
Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Fase Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Fase -1
Menyampaikan
tujuan pembelajaran
dan memotivasi
siswa
Guru menyampaikan
semua tujuan pelajaran
yang ingin dicapai pada
pelajaran tersebut dan
memotivasi siswa untuk
belajar
Siswa memperhatikan guru
pada saat guru menyampaikan
tujuan pembelajaran dan siswa
harus semangat untuk ikut
dalam proses pembelajaran
Fase-2
Menyajikan
informasi
Guru menyajikan
informasi kepada siswa
dengan jalan demonstrasi
atau lewat bahan bacaan
Siswa memperhatikan materi
yang disampaikan oleh guru
dan bertanya jika ada materi
yang kurang dimengerti
Fase-3
Mengorganisasikan
siswa ke dalam
kelompok-kelompok
belajar
Guru menjelaskan kepada
siswa bagaimana caranya
membentuk kelompok
belajar dan membantu
setiap kelompok agar
melakukan transisi secara
efisien
Siswa memperhatikan guru
ketika menjelaskan Setelah
guru menjelaskan tentang cara
berkelompok maka siswa
harus tahu bahwa semua
aggota kelompok memiliki
tujuan yang sama dan harus
berbagi tugas dan tanggung
jawab yang sama di antara
anggota kelompok
13
Fase-4
Membimbing
kelompok bekerja
dan belajar
Guru membimbing
kelompok-kelompok
belajar pada saat mereka
mengerjakan tugas
mereka
Siswa mengerjakan tugas
kelompok yang diberikan
dengan cara bekerja sama
dengan anggota kelompoknya
melalui bimbingan guru
Fase-5
Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil
belajar tentang materi yang
telah dipelajari atau
masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
kerjanya
Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
diskusinya
Fase-6
Memberikan
penghargaan
Guru mencari cara-cara
untuk menghargai baik
upaya maupun hasil
belajar individu dan
kelompok
Siswa harus saling mengargai
jawaban ketika jawaban
mereka berbeda setiap
kelompok dan harus
mempertanggungjawabkan
jawabannya
d Teknik-Teknik Pembelajaran Kooperatif
Menurut Huda (2017134) dalam pembelajaran kooperatif terdapat 14
teknik pembelajaran yang dapat diterapkan di dalam kelas antara lain Mencari
Pasangan Bertukar Pasangan Berpikir Berpasangan Berbagi Berkirim Salam
dan Soal Kepala Bernomor Kepala Bernomor Terstruktur Dua tinggal Dua
Tamu Keliling Kelompok Kancing Gemerincing Keliling Kelas Lingkaran
Dalam Lingkaran Luar Tari Bambu jigsaw dan Bercerita Berpasangan
Berdasarkan uraian di atas salah satu teknik pembelajaran kooperatif
yang diterapkan dalam penelitian ini adalah teknik kancing gemerincing Peneliti
memilih teknik kancing gemerincing karena dalam teknik ini siswa dapat terlibat
secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajarnya dapat
meningkat
14
4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing
a Pengertian TeknikKancing Gemerincing
Menurut Widyarty (201311) teknik kancing gemerincing merupakan
suatu model pembelajaran yang bertujuan untuk mengatasi hambatan
pemerataan kesempatan siswa yang sering mewarnai kerja kelompok dan setiap
siswa berhak mendapatkan kesempatan untuk berperan serta pada kelompoknya
masing-masing Sedangkan menurut Ulya (201932) bahwa teknik kancing
gemerincing merupakan metode yang dikembangkan oleh Spencer kagan
dimana masing-masing anggota kelompoknya mendapatkan kesempatan untuk
menyampaikan pendapat mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran
orang lain
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran teknik kancing gemerincing adalah suatu teknik pembelajaran
dimana dalam proses pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada semua
anggota kelompok untuk berpendapat
b Prosedur PelaksanaanTeknik Kancing Gemerincing
Dalam proses pembelajaran teknik kancing gemerincing terdapat
langkah-langkah model pembelajaran Menurut Huda (2011142-143) langkah-
langkah dari teknik kancing gemerincing yaitu
1) Guru menyiapkan satu kotak kecil yang berisi kancing-kancing (atau
benda-benda lainnya)
15
2) Masing-masing anggota dari setiap kelompok mendapatkan 2 atau 3 buah
kancing (jumlah kancing bergantung pada sukar tidaknya tugas yang
diberikan)
3) Setiap kali anggota selesai berbicara atau mengeluarkan pendapat ia harus
menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkannya di tengah-tengah
meja kelompok
4) Jika kancing yang dimiliki salah seorang siswa habis dia tidak boleh
berbicara lagi sampai semua rekannya menghabiskan kancingnya masing-
masing
5) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok
boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan
mengulangi prosedurnya kembali
d Kelebihan dan Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing
Menurut Ulya (201830-31) teknik kancing gemerincing memiliki
beberapa kelebihan dan kelemahan yaitu sebagai berikut
1) Kelebihan Teknik Kancing Gemerincing
a) Mengatasi hambatan pemerataan kesempatan berbicara siswa dalam
beriskusi
b) Mendorong siswa agar dapat aktif berbicara pada saat proses
pembelajaran berlangsung
c) Memberikan kesempatan bagi siswa yang tidak aktif untuk
menyampaikan pendapatnya pada saat berdiskusi sehingga siswa
16
yang tidak aktif memiliki kesempatan yang sama untuk
menyampaikan pendapatnya
2) Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing
a) Pengelolaan waktu saat persiapan dan pelaksanaan perlu
diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran terutama
dalam proses pembentukan kualitas pengetahuan siswa
b) Memerlukan waktu yang cukup lama jika guru tidak terlalu
memahami dengan baik materi yang akan diajarkan
c) Model ini susah diterapkan jika jumlah siswa terlalu banyak
5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing
Langkah-langkah yang akan di terapkan dalam penelitian ini yaitu
sebagai berikut
1) Menyiapkan bahan ajar dan media pembelajaran
2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa
3) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari
4) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5
orang siswa Kemudian membagikan soal kepada masing-masing
kelompok
5) Guru kemudian menyuruh semua anggota dari masing-masing kelompok
untuk mengerjakan tugas yang diberikan dengan cara bekerja sama
Setelah itu guru membagikan kancing berwarna kepada masing-masing
anggota kelompok Setiap anggota kelompok mendapatkan dua buah
17
kancing berwarna dan guru kemudian menjelaskan cara penggunaan
kancing yang dipegang oleh setiap siswa
6) Guru mengawasi masing-masing kelompok dan memberi bantuan kepada
kelompok jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas yang
diberikan
7) Jika tugas kelompok yang diberikan telah selesai guru meminta siswa
agar maju kedepan dengan cara menunjuk siswa yang mengacungkan
tangannya untuk menuliskan hasil kerja kelompoknya dan kelompok lain
menanggapinya apakah jawabannya sama atau tidak secara bergantian
Lakukan hal tersebut secara berulang sampai nomor dan soal yang
diberikan sudah dibahas semua
8) Siswa yang maju kedepan mengumpulkan kancingnya di tengah meja
kelompoknya
9) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok
boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan
mengulangi prosedurnya kembali
6 Kaitan Antara Model Pembelajaraan Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika
Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing menekankan
keaktifan semua anggota dalam suatu kelompok untuk menyelesaikan suatu
permasalahan yang diberikan oleh seorang guru dimana mereka saling membantu
satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan agar hasil belajar mereka bisa
meningkat secara merata Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat
18
membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih
siswa untuk bekerja sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif
dan terlibat dalam proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti
pembelajaran
Untuk tugas-tugas yang terstruktur seperti matematika diskusi jarang
dibutuhkan karena dalam tugas-tugas seperti ini biasanya sudah terdapat satu
jawaban benar Akan tetapi meskipun pembelajaran matematika yang bersifat
terstruktur tetapi model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing bisa
digunakan tergantung sejauh mana guru dapat membantu siswa memahami jenis
bantuan seperti apa yang mereka perlukan untuk mengerjakan tugas dalam suatu
kelompok
Mengingat pembelajaran kooperatif dikembangkan dari teori
konstruktivisme dimana siswa dituntut untuk mengembangkan pengetahuan awal
mereka secara mandiri agar terjadi pembelajaran yang bermakna Hal ini sejalan
dengan pembelajaran matematika yang pada dasarnya adalah penanaman konsep
Dimana dituntut pula pembelajaran yang bermakna agar konsep matematika itu
sendiri mudah dimengerti oleh siswa
B Hasil Penelitian yang Relevan
Pada bagian ini peneliti akan mengkaji penelitian yang relevan dengan
penelitian penulis Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya
diantaranya sebagai berikut
19
a) Jurnal Dwi Purwanto (2016) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa persentase observasi komunikasi matematis siwa pada
siklus I sebesar 5625 meningkat menjadi 7500 pada siklus II Rata-rata
nilai evaluasi belajar siswa pada siklus I mencapai 6990 dengan jumlah siswa
yang tuntas 21 siswa dan persentase ketuntasan 6562 meningkat menjadi
7615 pada siklus II dengan jumlah siswa yang tuntas 24 siswa dan persentase
ketuntasan 7500 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dapat
meningkatkan komunikasi matematis dan hasil belajar matematika pada siswa
kela VIII di SMP Negeri 11 Purworejo Persamaan dalam penelitian ini yaitu
sama-sama menggunakan teknik kancing gemerincing dan mata pelajaran
yang sama Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian sasaran
penelitian dan lokasi penelitian
b) Jurnal Nurul Wisna Afianti (2017) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian
ini menunjukkan presentase keaktifan belajar peserta didik pada siklus I
sebesar 617 dengan kategori cukup aktif dan persentase ketuntasan hasil
belajar peserta didik sebesar 46675 Pada siklus II persentase keaktifan
belajar peserta didik mengalami peningkatan menjadi 8609 dengan kategori
sangat aktif dan hasil belajar peserta didik juga meningkat dengan persentase
ketuntasan sebesar 8333 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat
disimpulkan bahwa keaktifan dan hasil belajar IPA melalui model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing mengalami peningkatan
Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan teknik
20
kancing gemerincing Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian
sasaran penelitian lokasi penelitian dan mata pelajaran
c) Jurnal Komang Sucipta (2018) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 1412
sedangkan nilai rata-rata pada kelompok kontrol sebesar 975 Dari uji
prasyarat data bahwa data berdistribusi normal dan memiliki varians yang
homogeny kemudian dilanjutkan dengan uji-t diperoleh thitung= 365 dan ttabel
= 201 dengan taraf signifikan 5 dan (db) 49 sehinggaH1 diterima dan H0
ditolak Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
dengan kelompok siswa yang mengikuti proses pembelajaran konvensional
pada siswa kelas V SD Negeri 3 Sangkan Gunung melalui proses
pembelajaran Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan
teknik kancing gemerincing dan jenis metode penelitian yang sama
Sedangkan perbedaannya terletak pada sasaran penelitian lokasi penelitian
dan mata pelajaran
C Kerangka Pikir
kerangka pikir merupakan bagian penelitian yang menggambarkan alur
pikir suatu penelitian Keberhasilan siswa dalam belajar dapat diukur dengan hasil
belajar yang diperoleh siswa selama mengikuti proses kegiatan pembelajaran
Pada saat proses pembelajaran berlangsung hanya sebagian siswa yang aktif dan
terlibat dalam pembelajaran Motivasi dan semangat siswa masih kurang untuk
21
belajar sehingga cepat mengalami rasa bosan dan jenuh Pada saat guru
menjelaskan materi sebagian siswa tidak memperhatikan sehingga kurang
mengerti dengan materi yang diajarkan karena model pembelajaran yang
digunakan guru kurang bervariasi dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu
kelompok Hal tersebut mengakibatkan rendahnya hasil belajar matematika siswa
Masalah tersebut merupakan gambaran secara umum tentang permasalahan yang
terdapat pada kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
Untuk memaksimalkan hasil belajar siswa salah satu model
pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses
pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat membantu siswa dalam
memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih siswa untuk bekerja
sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif dan terlibat dalam
proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti pembelajaran
Sebelum model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
diterapkan maka terlebih dahulu dilakukan tes berupa pretest dan posttest setelah
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diterapkan dalam
pembelajaran Setelah itu data dari pretest dan posttest dibandingkan lalu
dianalisis untuk mendapatkan hasil atau kesimpulan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran matematika Berdasarkan uraian tersebut dapat digambarkan bagan
kerangka pikir model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
sebagai berikut
22
Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir
Rendahnya Hasil Belajar Matematika Siswa
Kelas IV SD Inpres Banga-Banga
Pretest
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing
Posttest
Hasil Belajar
Analisis
Temuan
Siswa kurang aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran
Kurangnya semangat dan motivasi siswa untuk belajar
Model pembelajaran yang kurang bervariasi
Kerja sama dalam kelompok masih kurang
23
D Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang kajian pustaka
maupun kerangka pikir dalam penelitian ini digunakan hipotesis sebagai berikut
ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-
Banga Kabupaten Barrurdquo
Adapun hipotesis statistik dari penelitian ini yaitu
Keterangan
micro1 Rata-rata hasil belajar sebelum diberikan perlakuan
micro2 Rata-rata hasil belajar setelah diberikan perlakuan
Ho Tidak ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
H1 Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-
Banga Kabupaten Barru
Ho micro1 = micro2
H1 micro1ltmicro2
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A Rancangan Penelitian
1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimen Penelitian eksperimen adalah suatu kegiatan penelitian yang
dilakukan peneliti untuk menilai suatu perlakuan (treatment) pendidikan
terhadap suatu objek atau objek penelitian untuk menguji hipotesis Jenis
penelitian eksperimen yang digunakan adalah pre-eksperimental design
Penelitian pre-eksperimental design belum merupakan eksperimen
sungguh-sungguh karena masih terdapat variable luar yang ikut berpengaruh
terhadap terbentuknya variable dependen Jadi hasil eksperimen yang merupakan
variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen
Hal ini terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih
secara random (Sugiyono 201574)
2 Desain Penelitian
Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah one-group
pretest-postest design Pada desain ini terdapat pretest yang diberikan sebelum
postest setelah perlakuan Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut
Gambar 31 Desain One group pretest-postest
O1 X O2
Pretest Treatment Posttest
25
Keterangan
O1 Nilai pretest sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing
O2 Nilai posttest setelah dilaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran matematika teknik kancing
gemerincing
X Perlakuan berupa pembelajaran matematika melalui model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
B Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201580) Populasi
dalam penelitian ini adalah murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru yang berjumlah 10 orang
2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi misalnya karena keterbatasan dana tenaga dan
waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu
(Sugiyono 201581) Dalam teknik pengambilan sampel peneliti menggunakan
sampel jenuh Sampel jenuh merupakan teknik pengambilan sampel bila semua
26
anggota populasi digunakan Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif
kecil (Sugiyono 201585) Sampel dalam penelitian ini adalah murid kelas IV
SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru yang berjumlah 10 orang
C Definisi Operasional Variabel
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek
pengamatan penelitian Dalam penelitian ini mengkaji dua variabel yaitu ldquoModel
Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincingrdquo sebagai variabel bebas
(X) dan ldquoHasil Belajar Matematikardquo sebagai variabel terikat (Y)
1 Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing adalah suatu
model pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok dimana masing-
masing anggota kelompok mendapatkan sebuah kancing berwarna sebagai
penanda apabila mereka berpendapat Masing-masing siswa harus
bertanggungjawab atas kancing yang dimiliknya
2 Hasil belajar matematika adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah
melalui kegiatan proses pembelajaran Hasil belajar matematika siswa yang
dimaksud adalah nilai yang diperoleh siswa sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dan sesudah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diberi
(posttest)
D Instrumen Penelitian
Adapun instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
27
1 Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa
selama penelitian berlangsung Dalam hal ini peneliti mengamati aktivitas
belajar siswa selama proses berlangsungnya pembelajaran
2 Soal Tes
Tes hasil belajar matematika digunakan untuk memperoleh informasi
tentang penguasaan siswa terhadap pembelajaran matematika sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing yang
biasa disebut pretest dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing yang biasa disebut posttest Soal tes dibuat
berdasarkan materi yang diberikan selama penelitian berlangsung dengan
berdasarkan rumusan indikator pembelajaran Soal tes ini akan
dikembangkan dalam bentuk tes uraian (essay) yang berjumlah 5 soal
3 Dokumentasi
Instrumen dari dokumentasi ini adalah kamera yang digunakan untuk
mengambil beberapa gambar atau foto kegiatan dan aktivitas siswa selama
proses pembelajaran berlangsung
E Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk
mengumpulkan data penelitiannya Untuk mengumpulkan data dalam penelitian
ini dilakukan dengan cara sebagai berikut
28
1 Observasi
Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan
langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang akan diteliti
Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara pengamatan dan pencatatan
mengenai pelaksanaan pembelajaran
2 Tes
Sebelum dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing terlebih dahulu dilakukan pretest untuk mengetahui
kemampuan awal murid Setelah diberi perlakuan kemudian dilakukan
postttest untuk mengetahui kemampuan hasil belajar murid Data yang
diperoleh berdasarkan tes yang digunakan dalam proses pembelajaran
3 Dokumentasi
Dengan teknik ini peneliti memperoleh dokumen penelitian berupa
foto materi pelajaran melalui buku serta RPP Dengan foto dapat
memberikan informasi mengenai keadaan atau situasi kelas ketika peneliti
maupun siswa melaksanakan proses pembelajaran
F Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan memperhatikan jenis data yang akan
dianalisis Dalam penelitian kuantitatif seluruh data dari seluruh responden atau
sumber data lain terkumpul maka dilakukan analisis data Adapun teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
29
1 Analisis Data Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau
memberi gambaran umum data yang terkumpul selama proses penelitian dan
bersifat kuantitatif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk
mendeskripsikan seberapa besar hasil belajar pretest dan posttest yang diperoleh
siswa kelas IV sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerncing dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing Adapun langkah-langkah dalam penyusunan data
hasil pengamatan yaitu
a Hasil Belajar Siswa
1) Menghitung nilai rata-rata siswa (Mean)
= sum
(Riadi 2016)
Keterangan
= Rata-rata (Mean)
fi = Jumlah
n = Jumlah siswa
2) Menghitung persentase nilai rata-rata
P =
(Sudijono 201539)
30
Keterangan
p = Angka Persentase
f = Frekuensi yang dicari persentasenya
n = Banyaknya sampel
Dalam keperluan analisis deskriptif kriteria yang digunakan untuk
menentukan kriteria hasil belajar siswa yaitu
Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar
Ketuntasan Hasil Belajar () Kategori Hasil Belajar
0 le x ge 54 Sangat rendah
55 le x ge 64 Rendah
65 le x ge 79 Sedang
80 le x ge 89 Tinggi
90 lt x gt 100 Sangat tinggi
Sumber Depdikbud (2003)
b Analisis Aktivitas Siswa
Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil lembar observasi aktivitas
siswa yang diolah dengan teknik analisis berikut
AP = sum
sum x 100
(Trianto 2010 243)
Keterangan
AP = Nilai yang dicari
sumP = Banyaknya siswa yang melakukan akrivitas
sumF = Jumlah seluruh siswa
31
Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa
Sumber (Trianto 2010 43)
2 Analistik Statistik Inferensial
Analisis statistik inferensial dilakukan untuk menguji hipotesis
penelitian dengan menggunakan uji-t Untuk menguji hipotesis penelitian
mengenai perbedaan hasil belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran
matematika sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing diuji dengan t-tes dengan taraf signifikan α = 005
atau bertaraf 5 Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti
menggunakan teknik statistik t (uji-t) dengan tahap sebagai berikut
radicsum
(Arikunto 2013349)
Keterangan
Md = Mean perbedaan mean pretest dan posttest
X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)
X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)
d = Devisi masing-masing subjek
sum = Jumlah kuadrat deviasi
N = Jumlah subjek pada sampel
Ketuntasan Hasil Belajar () Kriteria
0 le x ge 25 Kurang Baik
26 le x ge 50 Cukup Baik
51 le x ge 75 Baik
76 lt x gt 100 Sangat Baik
32
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut
a Mencari harga ldquoMdrdquo dengan menggunakan rumus
Md = sum
(Arikunto 2013350)
Keterangan
Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest
sumd = Jumlah dari gain (pretest-posttest)
N = Subjek pada sampel
b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus
sum = sumd ndash sum
(Arikunto 2013351)
Keterangan
sum = Jumlah kuadrat deviasi
sumd = Jumlah dari gain (pretest-postest)
N = Subjek pada sampel
c Menentukan harga dengan rumus
radicsum
(Arikunto 2013349)
Keterangan
Md = Mean perbedaan mean pre-test dan pos-test
X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)
X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)
33
d = Devisi masing-masing subjek
sum = Jumlah kuadrat deviasi
N = Jumlah subjek pada sampel
d Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan
Kaidah pengujian signifikan
1) Jika maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti pengunaan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
2) Jika maka H0 diterima dan H1 ditolak berarti pengunaan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing tidak
berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
e Menentukan harga
Mencari mengunakan table distribusi t dengan taraf
signifikan α = 005 dan d k = N‒1
f Membuat Kesimpulan apakah model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas
IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif dimaksudkan untuk memperoleh gambaran
mengenai ketuntasan hasil belajar matematika murid yang meliputi sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) serta hasil observasi aktivitas siswa selama proses
pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Deskripsi masing-masing hasil analisis tersebut diuraikan sebagai berikut
a Deskripsi Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan Setelah
(Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing
Dari hasil analisis deskriptif yang disajikan pada lampiran C maka skor
hasil belajar siswa sebelum (Pretest) dan setelah (Posttest) diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing pada siswa kelas IV SD
Inpres Banga-Banga materi pecahan senilai dapat dilihat pada tabel 41 berikut
Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest)
dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif
Teknik Kancing Gemerincing
Statistik Pretest Posttest
Ukuran Sampel 10 10
Skor Ideal 100 100
Skor Rata-rata 609 807
Skor Tertinggi 81 100
Skor Terendah 36 60
Rentang Skor 45 40
Sumber Data Olah Lampiran C
34
35
Pada Tabel 41 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata skor hasil belajar
matematika siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (pretest) adalah 609 dan setelah diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) adalah 807 dari
skor ideal 100 Skor yang dicapai siswa tersebar dari skor terendah pretest 36 dan
skor terendah posttest 60 Skor tertinggi yang dicapai siswa pada pretest adalah 81
dan posttest adalah 100 dengan rentang skor pretest 45 dan posttest 40 Jika skor
hasil belajar matematika sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke
dalam lima kategori maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang
ditunjukkan pada Tabel 42 berikut
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika
Siswa Sebelum (Pretest) dan Sesudah (Posttest) Diterapkan Model
Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
No
Skor
Kategori
Pretest Posttest
F Persentase
()
F Persentase
()
1 0 le x le 54 Sangat Rendah 3 30 0 0
2 55 le x le 64 Rendah 4 40 2 20
3 65 le x le 79 Sedang 1 10 2 20
4 80 le x le 89 Tinggi 2 20 4 40
5 90 le x le 100 Sangat Tinggi 0 0 2 20
Jumlah 10 100 10 100
Sumber Hasil tes siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
Pada Tabel 42 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dari 10 siswa kelas
IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru terdapat 3 orang siswa (30) yang
memperoleh skor pada kategori sangat rendah 4 orang siswa (40) yang
memperoleh skor kategori rendah 1 orang siswa (10) yang memperoleh skor
36
kategori sedang dan 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori tinggi
serta tidak ada siswa (0) yang memperoleh skor kategori sangat tinggi
Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) dari 10 siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru terdapat 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor pada kategori rendah
2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori sedang 4 orang siswa (40)
yang memperoleh skor kategori tinggi dan 2 orang siswa (20) yang
memperoleh skor kategori sangat tinggi
Skor rata-rata hasil belajar siswa sebelum diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) sebesar 609 dikonversi ke dalam
5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil belajar matematika siswa umumnya
berada pada kategori rendah Sedangkan skor rata-rata hasil belajar siswa setelah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)
sebesar 807 dikonversi ke dalam 5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil
belajar matematika siswa umumnya berada pada kategori tinggi
Selanjutnya untuk melihat persentase ketuntasan hasil belajar matematika
siswa sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dapat dilihat pada Tabel 43
berikut
37
Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum
(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Skor
Kategori
Pretest Posttest
F Persentase
()
F Persentase
()
0 le x ˂ 70 Tidak Tuntas 7 70 2 20
70 le x le 100 Tuntas 3 30 8 80
Jumlah 10 100 10 100
Sumber Perolehan nilai siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru
Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila memiliki skor
paling sedikit 70 Dari Tabel 43 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) jumlah siswa yang
tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 7 orang siswa
(70) dan siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 3
orang siswa (30) Dari deskripsi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
matematika siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70
Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) jumlah siswa yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan
minimal individual adalah 2 orang siswa (20) dan siswa yang memenuhi kriteria
ketuntasan minimal individual adalah 8 orang siswa (80) Berdasarkan deskripsi
di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru setelah diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria
ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70
38
b Deskripsi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa
Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika materi
pecahan senilai dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing selama 2 kali pertemuan secara singkat dapat dilihat pada Tabel 47
sebagai berikut
Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siwa Selama Proses Pembelajaran Dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
() I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsun
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
Sumber Data Olah Lampiran C
39
1) Persentase rata-rata siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar
berlangsung sebanyak 100
2) Persentase rata-rata siswa yang memperhatikan guru pada saat proses
pembelajaran berlangsung sebanyak 80
3) Persentase rata-rata siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari
teman-temannya sebanyak 85
4) Persentase rata-rata siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran
berlangsung sebanyak 80
5) Persentase rata-rata siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing 80
6) Persentase rata-rata siswa yang bekerja sama dengan teman kelompoknya
sebanyak 90
7) Persentase rata-rata siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil
kerja kelompoknya sebanyak 90
8) Persentase rata-rata siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung sebanyak 80
9) Persentase rata-rata siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban sebanyak 85
10) Persentase rata-rata siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran sebanyak 75
Jika rata-rata skor aktivitas saat diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke dalam lima kategori
40
maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang ditunjukkan pada Tabel
45 berikut
Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siwa Selama Proses
Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing
Ketuntasan Hasil Belajar ( ) Kriteria F Persentase ()
0 le x ge 25 Kurang Baik 0 0
26 le x ge 50 Cukup Baik 0 0
51 le x ge 75 Baik 1 10
76 le x ge 100 Sangat Baik 9 90
Pada Tabel 45 di atas dapat dilihat bahwa persentase aktivitas siswa
melalui penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
terdapat 10 aspek yang diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa
yang berada pada kategori kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas
(10) yang berada pada kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada
pada kategori sangat baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga
aktivitas siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing berada pada kategori sangat baik
2 Hasil Analisis Inferensial
Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis Sesuai
dengan hipotesis penelitian yakni ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika
Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo Maka teknik
yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik statistik
inferensial dengan menggunakan uji-t
41
Berdasarkan analisis data yang diuraikan (lampiran C) terlihat bahwa
pada siswa kelas IV SD Inpres BangandashBanga Kabupaten Barru sebesar
1767 Berdasarkan tersebut dapat dibandingkan dengan nilai
menggunakan tabel distribusi t dengan taraf signifikan α = 005 (tabel terlampir)
dan db = N-1 = 9 maka diperoleh = 1833 Setelah diperoleh 1767 dan
= 1833 maka diperoleh ˃ atau 1767 ˃ 1833 sehingga dapat
disimpulkan bahwa ditolak dan diterima Hal ini berarti bahwa terdapat
pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap
hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru
B Pembahasan
Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian di kelas IV SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barru yang jumlah siswanya yaitu 10 orang Desain
penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest design yang hanya
melibatkan satu kelompok yaitu kelompok eksperimen dimana diberikan tes awal
berupa pretest sebelum treatment atau perlakuan dan akhir pembelajaran
diberikan posttest Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan perlakuan
berupa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing Untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing terhadap materi pembelajaran matematika pada siswa yaitu melalui
hasil test (pretest dan posttest) yang diberikan sebelum dan sesudah perlakuan
kemudian dianalisis menggunakan perhitungan manual
42
Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar matematika siswa sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
menunjukkan bahwa terdapat 3 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang
siswa atau 30 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
dan 7 orang siswa atau 70 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 609 Dengan kata lain hasil belajar
matematika pada siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (pretest) masih tergolong rendah dan tidak memenuhi
kriteria ketuntasan klasikal
Selanjutnya hasil analisis data hasil belajar siswa matematika setelah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)
menunjukkan bahwa terdapat 8 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang
siswa atau 80 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
dan 2 orang siswa atau 20 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 807 Dengan kata lain hasil belajar
matematika pada siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria ketuntasan klasikal
Hasil pengamatan persentase aktivitas siswa melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terdapat 10 aspek yang
diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa yang berada pada kategori
kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas (10) yang berada pada
kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada pada kategori sangat
baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga aktivitas siswa setelah
43
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berada
pada kategori sangat baik
Hasil analisis statistik inferensial yang dimaksud adalah pembahasan
terhadap hasil pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya dengan
menggunakan rumus uji-t diketahui bahwa nilai = 1767 dan = 1833
maka diperoleh atau 1767 gt 1833 sehingga dapat disimpulkan
bahwa Ho ditolak dan H1 diterima
Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial yang
diperoleh ternyata cukup mendukung teori yang telah dikemukakan pada kajian
pustaka Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ldquoModel Pembelajaran
kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas V SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
44
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan
yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berpengaruh
terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga
Kabupaten Barru
B Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini maka
peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut
1 Bagi siswa diharapkan lebih aktif semangat kreatif dan dapat
mengembangkan diri dalam pelajaran
2 Bagi guru diharapkan bisa menerapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing dalam pembelajaran matematika agardapat
membangkitkan minat keingintahuan motivasi dan keberanian murid dalam
menjawab pertanyaan pada saat proses pembelajaran berlangsung
3 Bagi peneliti diharapkan mampu mengembangkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing ini pada mata pelajaran lain demi
tercapainya tujuan yang diharapkan
45
DAFTAR PUSTAKA
Afianti Nurul Wisma Sulastry Taty Alimin 2017 Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan
Keakifan Dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X Mia 3 SMAN 1
Bontomarannu Jurnal Nalar Pendidikan 5 (2) 550 (httpsojsunm
acidnalararticleview4869 diakses pada tanggal 2 Februari 2020)
Al-Tabany T I B 2015 Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif
dan Kontekstual Konsep Landasan dan Implementasinya pada
Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik IntegratifTKI) Jakarta Prenada
media Group
Arikunto Suharsimi 2013 Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik
Jakarta PT Rineka Cipta
Djamarah Syaiful Bahri 2018 Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif
Jakarta PT Rineka Cipta
Erika Dini Sumardi Rosarina 2018 Pengaruh Model Cooperative Learning
Tipe Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pembelajaran
IPS SD Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar5(1)
142(httpsejournalupieduindexphppedadidaktikaarticleview7270
diakses pada tanggal 7 Maret 2020)
Fiona Firda 2019 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Peseta Didik Tema Panas dan
Perpindahannya Kelas V SD Negeri 3 Talangpadang Kabupaten
Tanggamus Skripsi Tidak Diterbitkan Bandar Lampung Universitas
Lampung (httpdigilibunilaacidideprint57215 diakses pada tanggal 8
Februari 2020)
Huda Miftahul 2017 Cooperative Leraning Metode Teknik Struktur dan Model
Terapan Yogyakarta Pustaka Belajar
Isrokrsquoatun Rosmala Amelia 2019 Model-Model pembelajaran Matematika
Jakarta PT Bumi Aksara
Octavia Shilphy A 2020 Model-Model PembelajaranYogyakarta CV Budi
Utama
Pardamean Toto 2015 Model Pembelajaran Untuk Efesiensi Dan Efektivitas
Pembelajaran (httpswwwkompasianacomtotopardamean550b2351a3
3311b2142e396emodel-pembelajaran-untuk-efisiensi-dan-efektivitas-pem
belajaran) Diakses pada tanggal 26 Juni 2015
46
Purwanto Dwi 2016 Meningkatkan Komunikasi Matematis Dan Hasil Belajar
Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Jurnal Pendidikan Matematika 21(3) 245 (httpejournal
umpwracidindexphpekuivalenarticleview30072844 diakses pada
tanggal 2 Februari 2020)
Puspita G I Monawati amp Elly R (2017) Korelasi Persepsi Siswa Terhadap
Pembelajaran Matematika Dengan Hasil Belajarnya Di Kelas V Sd Negeri
I Pagar Air Aceh Besar Jurnal ilmiah pendidikan guru sekolah dasar 2
92 (httpswwwneliticomidpublications188711korelasi-siswa-terhada
p-pembelajaran-matematika-dengan-hasil-belajarnya diakses pada tanggal
3 Februari 2020)
Riadi E 2016 Statistika Penelitian (Analisis Manual Dan IBM SPSS)
Yogyakarta Penerbit Andi
Rusman 2012 Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Sucipta Komang Japa Gusti Ngurah Margunayasa Gede 2018 Pengaruh
Model Pembelajaran Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar IPA
Kelas V Jurnal Mimbar Ilmu 23 (3) 208 (httpsejournalun dikshaac
idindexphpMIarticleview164370 diakses pada tanggal 21 Februari
2020)
Sudijono Anas 2015 Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Sugiyono 2015 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Suprihatiningrum Jamil 2016 Strategi Pembelajaran Teori amp Aplikasi
Jogjakarta Ar-Ruzz Media
Trianto (2010) Model Pembelajaran Terpadu Jakarta Bumi Aksara
Ulya Zulfa 2019 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemerincing Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Pada
siswa Kelas II SDI Nailul Falah Sukorejo-Pasuruan Skripsi Tidak
Diterbitkan Surabaya Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
(httpdigilibuinsbyacidideprint33077 diakses pada tanggal 21
Februari 2020)
47
Wati Irma 2017 Pentingnya Media Dan Model Pembelajaran Dalam proses
Mengajar (httpsmetrojambicomread2017102726042pentingnya-me
diadan-model-pembelajaran-dalam-proses-mengajar Diakses pada tanggal
3 Juli 2020)
Wandini Rora Rizki 2019 Pembelajaran Matematika Untuk Calon Guru MISD
CV Medan Widya Puspita
Widyarty Z 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemeincing Terhadap Hasil dan Minat Belajar Matematika Siswa Kelas
VII SMP Dwi SejahteraPekan Baru Skripsi Tidak Diterbitkan Pekan
Baru Universitas Islam Negeri Sultan Syarif kasim (httprepositoryuin
suskaaciidideprint2150 diakses 9 Februari 2020)
Yudha Rahmat Putra 2018 Motivasi Berprestasi amp Disiplin Peserta Didik Serta
Hubungannya dengan Hasil Belajar Pontianak Yudha English Gallery
L
A
M
P
I
R
A
N
LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN
KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI
SOAL PRETEST DAN HASIL KERJA PRETEST SISWA
SOAL POSTTEST DAN HASIL KERJA POSTTEST SISWA
PEDOMAN PENILAIAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI
Kompetensi Dasar Indikator Nomor
Soal
Jumlah
Soal
31 Menjelaskan pecahan-
pecahan senilai
dengan gambar dan
model konkret
311 Menunjukkan pecahan
senilai
1 dan 2
2
312 Menuliskan contoh
pecahan senilai
3 1
41 Mengidentifikasi
pecahan-pecahan
senilai dengan gambar
dan model konkret
411 Menentukan pecahan
senilai dengan cara
mengalikan pembilang
dan penyebut dengan
angka yang sama
4 1
412 Menentukan pecahan
senilai dengan cara
membagi pembilang
dan penyebut dengan
angka yang sama
5 1
Jumlah Soal 5
SOAL PRETEST
Nama
Kelas
1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar
a
b
2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan
3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari
4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
HASIL KERJA PRETEST SISWA
SOAL POSTTEST
Nama
Kelas
1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar
a
b
2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan
3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari
4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
HASIL KERJA POSTTEST SISWA
PEDOMAN PENILAIAN
PRETEST
Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot
1 a
dan
b
dan
20
2
10
3 Pecahan yang senilai dengan
yaitu
dan
10
4 a
=
b
c
30
5 a
=
=
b
=
=
c
=
=
30
Jumlah 100
Panduan Penilaian Skor
x 100 = Nilai
POSTTEST
Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot
1 a
dan
b
dan
20
2
10
3 Pecahan yang senilai dengan
yaitu
dan
10
4 d
=
e
f
30
5 a
=
=
b
=
=
c
=
=
30
Jumlah 100
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan SD Inpres Banga-Banga
Mata Pelajaran Matematika
Kelas Semester IVGanjil
Tahun Pelajaran 20202021
Materi Pokok Pecahan Senilai
Alokasi Waktu 2 (35x2)
Pertemuan 2x Pertemuan
A Kompetensi Inti
1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya
2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan
tetangganya serta cintah tanah air
3 Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati
(mendengar melihat membaca) dan menanya berdasarkan ingin tahu
tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya dan benda-
benda yang dijumpainya di rumah di sekolah dan tempat bermain
4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis
dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat
dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia
B Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
31 Menjelaskan pecahan-pecahan
senilai dengan gambar dan
model konkret
312 Menunjukkan pecahan senilai
313 Menuliskan contoh pecahan
senilai
41 Mengidentifikasi pecahan- 411 Menentukan pecahan senilai
pecahan senilai dengan gambar
dan model konkret
dengan cara mengalikan
pembilang dan penyebut
dengan angka yang sama
412 Menentukan pecahan senilai
dengan cara membagi
pembilang dan penyebut
dengan angka yang sama
C Tujuan Pembelajaran
1 Siswa dapat menunjukkan pecahan senilai dengan tepat
2 Siswa dapat menuliskan contoh pecahan senilai dengan tepat
3 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan mengalikan pembilang
dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat
4 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan membagi pembilang
dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat
Karakter siswa yang diharapkan Religius Nasionalis Mandiri
Gotong Royong dan Integritas
D Materi Pembelajaran
1 Pengertian pecahan senilai
2 Contoh pecahan senilai
3 Mencari pecahan senilai dengan cara
a Mengalikan pembilang dan penyebut dengan angka yang sama
b Membagi pembilang dan penyebut dengan angka yang sama
E Pendekatan Model dan Metode Pembelajaran
Pendekatan Saintifik
Model Pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Metode Ceramah diskusi tanya jawab penugasan
F Media Pembelajaran
1 Gambar-gambar
2 Kancing baju warna-warni
G Sumber Belajar
1 Buku guru dan siswa matematika kelas IV
2 Buku petunjuk guru matematika kelas IV
3 Modulbahan ajar
4 Internet
5 Modul lain yang relevan
H Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran Alokasi Waktu
Pendahuluan Guru mengajak siswa untuk berdorsquoa
menurut agama dan keyakinan masing-
masing Religius
Siswa menyanyikan lagu wajib
Indonesia Raya Nasionalis
Guru melakukan komunikasi tentang
kehadiran siswa dengan mengabsen
Communication
Guru menyiapkan kesiapan psikis dan
fisik siswa
Pemberian motivasi kepada siswa
dengan melakukan tepuk semangat
bersama-sama
Guru memberikan apersepsi kepada
siswa
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
Communication
Guru melakukan tanya jawab yang
berhubungan dengan materi
Communication
10 Menit
Inti Mengamati
Guru menjelaskan mengenai materi
yang akan dibahas
Siswa memperhatikan penjelasan
guru
Guru membagi siswa menjadi 2
kelompok yang beranggotakan 5
orang siswa 1 kelompok untuk
berdikusi dengan teknik kancing
gemerincingCollaboration
Siswa mendengarkan penjelasan guru
tentang maksud dari teknik kancing
gemerincing
Siswa mengamati gambar yang
diperlihatkan guru kemudian guru
menyuruh siswa dalam kelompok
bersama-sama mengamati gambar
tersebut lalu menyebutkan pecahan
yang terdapat pada gambar dan
apakah senilai atau tidak
Siswa menjawab setiap pertanyaan
yang diberikan oleh guru Mandiri
Guru memberikan penguatan tentang
konsep pecahan senilai kepada siswa
Guru memberikan penjelasan kepada
siswa mengenai cara mencari pecahan
senilai dengan mengalikan atau
membagi pembilang dan penyebut
yang sama
Menanya
Siswa menanyakan materi yang
tidak dipahami pada guru
Mengumpulkan Data
siswa yang telah dikelompokkan
tadi mengumpulkan informasi
berdasarkan materi yang telah di
pelajari
Siswa mengerjakan lembar kerja
kelompok yang sudah dibagikan
oleh guru secara berkelompok
Gotong Royong
Mengasosiasi
Guru mengawasi masing-masing
kelompok dan memberi bantuan
kepada kelompok jika mengalami
kesulitan dalam mengerjakan tugas
yang diberikan Communication
Mengkomunikasikan
Guru memberikan kesempatan pada
tiap kelompok untuk menyampaikan
hasil diskusi kelompok
Communication
perwakilan salah satu kelompok yang
dipilih oleh guru mempresentasikan
hasil diskusinya dengan
kelompoknya
Setiap siswa yang maju kedepan
mengumpulkan kancingnya di tengah
meja kelompoknya
180 Menit
Setiap siswa mempunyai 2 kancing
ditangannya dalam artian setiap siswa
mempunyai kesempatan untuk
bertanya dan menanggapi kepada
kelompok lain
Jika kancing yang dimiliki seorang
siswa habis dia tidak boleh berbicara
lagi sampai temannya menghabiskan
kancing mereka
Jika semua kancing sudah habis
sedangkan tugas belum selesai
kelompok boleh mengambil
kesepakatan untuk membagi-bagi
kancing lagi dan mengulangi
prosedurnya kembali
Guru menanggapi dan memberikan
penguatan dengan menyampaikan
jawaban benar
Guru memberikan penghargaan
kepada setiap kelompok
Penutup Siswa diberi kesempatan untuk
bertanya apa yang mereka belum
pahami
Guru memberikan soal sebagai bentuk
evaluasi kepada siswa yang dikerjakan
secara individu untuk mengetahui
pemahaman konsep siswa Mandiri
Setelah semua selesai mengerjakan
soal hasil pekerjaan siswa
dikumpulkan dan guru memeriksa
hasil pekerjaan tersebut Mandiri
Siswa dan guru melakukan refleksi
kegiatan dengan cara meminta siswa
mengungkapkan perasaan dan
pendapatnya mengenai kegiatan
pembelajaran pada hari ini serta
materi apa saja yang telah dipelajari
Integritas
Untuk memotivasi siswa sebelum
pulang bersama-sama melakukan
tepuk semangat Communication
Sebelum pulang siswa berdoa
bersama-sama dipimpiin oleh ketua
kelas Religius
10 Menit
I Penilaian
1 Jenis penilaian Penilaian pengetahuan
Teknik penilaian Tes
Rubrik Penilaian Pemahaman Konsep Pecahan Senilai
No
Indikator
Pemahaman
Konsep
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Kriteria
Skor
1 Menyatakan
ulang sebuah
pecahan
a Menunjukkan
Pecahan Senilai
b Menuliskan
contoh pecahan
senilai
Menuliskan kalimat
matematika dengan
benar
10
menuliskan sebagian
kalimat matematika
5
Menuliskan jawaban
tapi salah
1
Tidak mengisi jawaban 0
2 Menyajikan
konsep dalam
bentuk
representasi
matematis
a Menggambarkan
bentuk yang
mewakili
pecahan
Menggambar bentuk
yang mewakili pecahan
sesuai dengan
bilangannya
10
Menggambar bentuk
yang mewakili pecahan
namun tidak sesuai
dengan bilangannya
5
Menggambar bentuk
yang mewakili tapi
salah
1
Tidak menggambar
bentuk yang mewakili
pecahan
0
b Menyatakan
pecahan dari
sebuah gambar
Menyatakan pecahan
yang sesuai dengan
gambar
10
Menyatakan pecahan
tetapi tidak sesuai
dengan gambar
5
menyatakan gambar
dan pecahan yang tidak
sesuai
1
Tidak menyatakan
pecahan yang sesuai
dengan gambar
0
3 Menggunakan
prosedur atau
operasi
tertentu
a Menentukan
pecahan senilai
dengan
mengalikan
Melakukan operasi
hitung dengan
mengalikan penyebut
dan pembilang dengan
10
pembilang dan
penyebut dengan
angka yang sama
angka yang sama
dengan tepat
Melakukan operasi
hitung dengan
mengalikan penyebut
dan pembilang dengan
angka yang sama tetapi
belum tepat
5
Melakukukan operasi
hitung tetapi salah
1
Tidak melakukan
operasi hitung
0
b Menentukan
pecahan senilai
dengan membagi
pembilang dan
penyebut dengan
angka yang sama
Melakukan operasi
hitung dengan
membagi penyebut dan
pembilang dengan
angka yang sama
dengan tepat
10
Melakukan operasi
hitung dengan
membagi penyebut dan
pembilang dengan
angka yang sama tetapi
belum tepat
5
Melakukukan operasi
hitung tetapi salah
1
Tidak melakukan
operasi hitung
0
Nilai akhir siswa =
x 100
2 Jenis penilaian Penilaian sikap
Teknik penilaian Non tes
No Nama
Perubahan Tingkah Laku
Disiplin Jujur Percaya Diri
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
Dst
Keterangan
K (Kurang) 1 C (Cukup) 2 B (Baik) 3 SB (Sangat Baik) 4
3 Jenis penilaian Penilaian keterampilan
Teknik penilaian Non tes
Rubrik Penilaian Kinerja Menyelesaikan Masalah Pecahan Senilai
No Nama Kriteria Penilaian
Kerja Sama Ketepatan Kejelasan
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1
2
3
Keterangan
Skor 4 Sangat baik Skor 2 Cukup
Skor 3 Baik Skor 1 Perlu bimbingan
Barru 21 September 2020
Mengetahui
Guru Kelas 4 Mahasiswa
Aminah SPd Lismayanti
NIP NIM 105401113516
Kepala SD Inpres Banga-Banga
Abdul Latif SPd MPd
NIP 19690412 200005 1 001
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS IV SD
INPRES BANGA-BANGA KABUPATEN BARRU
No Aktivitas Siswa
1 Siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar berlangsung
2 Siswa yang memperhatikan guru pada saat proses pembelajaran
berlangsung
3 Siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari teman-
temannya
4 Siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung
5 Siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing
6 Siswa yang bekerja sama dengan teman kelompok
7 Siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil
diskusinya
8 Siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
9 Siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan menambahkan
jawaban
10 Siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir pembelajaran
LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN
DAFTAR HADIR SISWA
DATA HASIL KEMAMPUAN AWAL PRETEST SISWA
DATA HASIL TES BELAJAR POSTTEST SISWA
DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
DAFTAR HADIR SISWA KELAS IV SD INPRES BANGA-BANGA
KABUPATEN BARRU
No Nama Siswa LP Pertemuan
1 2 3 4
1 Adelia p
P
R
E
T
E
S
T
radic radic
P
O
S
T
T
E
S
T
2 Akbar L radic radic
3 Aulifiah P radic radic
4 Irwansyah L radic radic
5 Muhammad Faiz Paki L radic radic
6 Muh Revan Anugrah L radic radic
7 Muhammad Takwin L radic radic
8 Nabila Zahira P radic radic
9 Nurhalisa P radic radic
10 Nurul Hidayat P radic radic
Keterangan
radic = Hadir
S = Sakit
A = Alfa
I = Izin
Jumlah siswa
Laki-laki 5 orang
Perempuan 5 orang
Banga-Banga September 2020
Peneliti
Lismayanti
Nim105401113516
DATA HASIL BELAJAR SISWA SEBELUM DITERAPKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING
(PRETEST)
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Adelia 63 Tidak Tuntas
2 Akbar 64 Tidak Tuntas
3 Aulifiah 81 Tuntas
4 Irwansyah 80 Tuntas
5 Muhammad Faiz Paki 36 Tidak Tuntas
6 Muh Revan Anugrah 59 Tidak Tuntas
7 Muhammad Takwin 74 Tidak Tuntas
8 Nabila Zahira 40 Tuntas
9 Nurhalisa 51 Tidak Tuntas
10 Nurul Hidayat 61 Tidak Tuntas
Jumlah 609
Rata-rata 609
Kategori Rendah
DATA HASIL TES BELAJAR SISWA SETELAH DITERAPKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING
(POSTTEST)
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Adelia 88 Tuntas
2 Akbar 79 Tuntas
3 Aulifiah 100 Tuntas
4 Irwansyah 100 Tuntas
5 Muhammad Faiz Paki 60 Tidak Tuntas
6 Muh Revan Anugrah 82 Tuntas
7 Muhammad Takwin 88 Tuntas
8 Nabila Zahira 59 Tidak Tuntas
9 Nurhalisa 70 Tuntas
10 Nurul Hidayat 81 Tuntas
Jumlah 807
Rata-rata 807
Kategori Tinggi
DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK
KANCING GEMERINCING
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
()
I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA
HASIL ANALISIS STATISTIK DAN INFERENSIAL
HASIL ANALISIS NILAI PRETEST DAN POSTTEST SISWA
HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL
HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA
HASIL ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF DAN INFERENSIAL
A Hasil Analsis Statistik Deskriptif
Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Pretest
X F FX
81 1 81
80 1 80
74 1 74
64 1 64
63 1 63
61 1 61
59 1 59
51 1 51
40 1 40
36 1 36
Jumlah 10 609
Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 609
sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai
rata-rata (mean) sebagai berikut
= sum
=
= 609
Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Posttest
X F FX
100 2 200
88 2 176
82 1 82
81 1 81
79 1 79
70 1 70
60 1 60
59 1 59
Jumlah 10 807
Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 807
sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai
rata-rata (mean) sebagai berikut
= sum
=
= 807
Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest
No X1 (Pretest) X2 (Posttest) d = X2 - X1 dsup2
1 63 88 25 625
2 64 79 15 225
3 81 100 19 361
4 80 100 20 400
5 36 60 24 576
6 59 82 23 529
7 74 88 14 196
8 40 59 19 361
9 51 70 19 361
10 61 81 20 400
Jumlah 198 4034
B Hasil Analisis Statistik Inferensial
Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut
a Mencari harga ldquoMDrdquo dengan menggunakan rumus
Md = sum
= 198
b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus
sum = sum sum
= 4034- 39204
= 1136
c Menentukan Harga tHitung
t =
radicsum
t =
radic
t =
radic
t =
radic
t =
t = 1767
d Menentukan Harga
Untuk mencari tTabel peneliti menggunakan tabel distribusi t
dengan taraf signifikan = 10 ndash 1 = 9 maka
diperoleh t005 = 1833
Setelah diperoleh tHitung = 1767 dan ttabel = 1833 maka tHitung gt
ttabel atau atau 1767 gt 1833 Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho
ditolak dan H1 diterima Ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap hasil belajar
matematika murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL
1 PRETEST
Ketuntasan belajar klasikal =
=
x 100
= 30
2 POSTTEST
Ketuntasan belajar klasikal =
=
x 100
= 80
HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TEKNIK KANCING GEMERINCING
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
()
I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
Mengukur persentase keberhasilan aktivitas Siswa
Keberhasilan aktivitas siswa =
=
= 845
LAMPIRAN D
TABEL DISTRIBUSI T-TABEL
KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI
KARTU KONTROL PENELITIAN
PERSURATAN
DOKUMENTASI
TABEL DISTRIBUSI T-TABEL
Dk 025 010 005 002 001 0005
1 1000 3078 6314 12706 31821 63657
2 0816 1886 2920 4303 6965 9925
3 0765 1638 2353 3182 4541 5841
4 0741 1533 2132 2766 3747 4604
5 0727 1476 2015 2571 3365 4032
6 0718 1440 1943 2447 3143 3707
7 0711 1415 1895 2365 2998 3499
8 0706 1397 1860 2306 2896 3355
9 0703 1383 1833 2262 2821 3250
10 0700 1372 1812 2228 2764 3169
11 0697 1363 1796 2201 2718 3106
12 0695 1356 1782 2178 2681 3055
13 0694 1350 1771 2160 2650 3012
14 0692 1345 1761 2145 2624 2977
15 0691 1341 1753 2132 2623 2947
16 0690 1337 1746 2120 2583 2921
17 0689 1333 1740 2110 2567 2898
18 0688 1330 1734 2101 2552 2878
19 0688 1328 1729 2093 2539 2861
20 0687 1325 1725 2086 2528 2845
21 0686 1323 1721 2080 2518 2831
22 0686 1321 1717 2074 2508 2819
23 0685 1319 1714 2069 2500 2807
24 0685 1318 1711 2064 2492 2797
25 0684 1316 1708 2060 2485 2787
26 0684 1315 1706 2056 2479 2779
27 0684 1314 1073 2052 2473 2771
KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI
KARTU KONTROL PELAKSANAAN PENELITIAN
PERSURATAN
DOKUMENTASI
Gambar 1 Pemberian Pretest
Gambar 2 Pembagian Kancing Pada Masing-Masing Anggota Kelompok
Gambar 3 Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Gambar 4 Pemberian Posttest
RIWAYAT HIDUP
Lismayanti Dilahirkan di Banga-Banga pada tanggal 14
Agustus 1998 dari pasangan Ayahanda Cagga dan Ibunda
Marni Anak pertama dari dua bersaudara Penulis masuk
sekolah dasar pada tahun 2004 di SD Inpres Banga-Banga dan
tamat pada tahun 2010 tamat di SMP Negeri 4 Barru pada
tahun 2013 dan tamat di SMK Negeri 1 Barru pada tahun 2016 Pada tahun yang
sama (2016) penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang ada di
Makassar yaitu Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) dan
mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) pada Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Atas berkat yang Maha Kuasa penulis
berhasil menyelesaikan seluruh mata kuliah yang diprogramkan dan semua itu
dilakukan dengan semangat dan usaha yang tinggi untuk mendapatkannya
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Model pembelajaran merupakan suatu kegiatan perencanaan yang
dirancang oleh guru untuk pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan
tertentu Model pembelajaran sangat penting diterapkan dalam proses
pembelajaran karena dapat membantu memperjelas prosedur hubungan serta
keadaan keseluruhan dari apa yang sudah direncanakan Menurut Joyce dan Weil
(Wati2017) terdapat beberapa alasan pentingnya model pembelajaran yaitu
pertama memperjelas hubungan fungsional diantara berbagai komponen unsur
atau elemen sistem tertentu Kedua prosedur yang akan ditempuh dalam
melaksanakan kegiatan dapat dijelaskan secara tepat Ketiga model pembelajaran
akan mempermudah para administrator untuk mengidentifikasi komponen elemen
yang mengalami hambatan jika kegiatan yang dilaksanakan tidak efektif
Keempat mengidentifikasi secara tepat cara-cara untuk mengadakan perubahan
jika pendapat ketidaksesuaian dari apa yang telah dirumuskan dan kelima yaitu
dengan dengan menggunakan model pembelajaran guru dapat menyusun tugas-
tugas siswa menjadi suatu kesuluruhan yang terpadu
Menurut Suprihatiningrum (2016143) ada dua macam alasan pentingnya
model pembelajaran yaitu pertama istilah model mempunyai makna yang lebih
luas daripada strategi metode atau prosedur Kedua model dapat berfungsi
sebagai sarana komunikasi yang penting dalam mengajar di kelas
2
Dengan memperhatikan kerangka pengetahuan di atas peneliti menarik
kesimpulan bahwa kedudukan model pembelajaran sangat penting dalam proses
pembelajaran karena dapat membantu dan memperlancar proses pembelajaran di
kelas dan proses pembelajaran akan lebih efektif dan efisien jika model
pembelajaran yang dipilih sesuai dengan materi yang akan diajarkan
Model pembelajaran sangat bermanfaat bagi guru dan siswa Bagi guru
yaitu pertama memudahkan dalam melaksanakan tugas pembelajaran berdasarkan
dengan langkah-langkah yang akan ditempuh sesuai dengan waktu tujuan
kemampuan daya serap siswa dan ketersediaan media yang ada Kedua dapat
dijadikan sebagai alat untuk mendorong aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran Ketiga memudahkan guru untuk melakukan analisis terhadap
perilaku siswa secara individu maupun kelompok dan keempat yaitu
memudahkan guru dalam menyusun bahan pertimbangan dalam merencanakan
penelitian tindakan kelas dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran
Sedangkan bagi siswa yaitu pertama memberikan kesempatan kepada siswa
untuk berperan aktif dalam kegiatan proses belajar pembelajaran Kedua dapat
memudahkan siswa untuk memahami materi pembelajaran yang diajarkan guru
Ketiga mendorong semangat belajar siswa serta ketertarikannya dalam mengikuti
proses pembelajaran secara penuh dan keempat yaitu dapat melihat atau
membaca kemampuan pribadi dikelompoknya secara objektif (Octavia 2020 15-
16)
3
Menurut Pardamean (2015) bahwa model pembelajaran bermanfaat
untuk mengefektifkan dan mengefisienkan pencapaian tujuan pembelajaran
Indikatornya adalah guru dan siswa fokus pembelajaran guru mudah mentransfer
isi pelajaran kepada siswa siswa juga mudah menangkap isi pelajaran
tersebutWaktu yang tersedia untuk satu materi secara efesien dan efektif dapat
dimanfaatkan secara maksimal Ketertarikan dan minat siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran cenderung tinggi Guru dan siswa tidak mudah bosan
membahas isi materi pelajaran
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti
dengan guru kelas IV atas nama Aminah pada tanggal 20 Juli 2020 di SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barru bahwa hasil belajar matematika siswa masih
tergolong rendah karena masih banyak siswa yang belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 70 Penyebab hasil
belajar matematika rendah yaitu siswa kurang aktif dan terlibat pada saat proses
pembelajaran berlangsung serta kurangnya semangat dan motivasi siswa dalam
menerima materi yang disampaikan oleh guru Ketika guru menjelaskan materi
sebagian siswa tidak memperhatikan karena guru belum menciptakan model
pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa kurang memahami materi yang
disampaikan oleh guru dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu kelompok
karena ketika siswa diberikan tugas kelompok hanya sebagian anggota kelompok
yang aktif mengerjakannya hanya siswa pintar saja yang aktif dalam pembelajaran
berkelompok
4
Untuk mengatasi permasalahan di atas diperlukan kreatifitas guru dalam
memilih model pembelajaran yang dapat mendorong siswa agar aktif dan terlibat
serta semangat pada saat proses pembelajaran berlangsung Adapun model yang
dimaksud yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Bagi siswa dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing dapat membantu mempermudah siswa dalam memahami
materi yang diajarkan dan melatih siswa untuk berkomunikasi bekerja sama
berfikir dan mengungkapkan ide-ide bersama anggota kelompoknya masing-
masing dalam menyelesaikan soal-soal atau permasalahan yang diberikan oleh
guru Siwa juga diharapkan dapat termotivasi semangat dan aktif dalam
pembelajaran matematika sehingga hasil belajarnya dapat meningkat Sedangkan
bagi guru melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif model
pembelajaran yang bisa digunakan pada saat mengajar
Menurut Erika dkk (2018142) bahwa teknik kancing gemerincing
merupakan teknik pembelajaran kooperatif yang dapat membantu guru mencapai
tujuan dalam proses pembelajaran secara tidak langsung mengajak siswa untuk
aktif dalam proses pembelajaran Ciri khas dari model pembelajaran ini yaitu
semua siswa diberi 2 atau 3 buah kancing sebagai syarat yang harus dikeluarkan
jika mereka ingin berbicara dan jika kancingnya habis maka siswa tersebut tidak
boleh berbicara lagi
Dalam teknik pembelajaran kancing gemerincing masing-masing anggota
kelompok memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapatnyaPenggunaan
kancing digunakan sebagai alat yang dirancang dalam model pembelajaran
5
kooperatif teknik kancing gemerincing ini dimaksudkan agar setiap siswa dapat
bertanggung jawab atas tugas yang diberikan Jadi dalam satu kelompok tidak
ada anggota kelompok yang mempunyai posisi dominan karena masing-masing
anggota kelompok mempunyai kesempatan yang sama untuk aktif dalam
pembelajaran dimana siswa yang awalnya bersifat pasif akan termotivasi dan ikut
aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga hasil belajar matematika
siswa dapat meningkat
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis penulis tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul ldquoPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid
Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas maka rumusan
masalah dalam penelitian ini yaitu ldquoApakah Ada Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika
Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-banga Kabupaten Barrurdquo
C Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini yaitu
ldquoUntuk Mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
6
D Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut
1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran
dalam pengembangan ilmu terutama yang berkaitan dengan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
2 Manfaat Praktis
a Bagi Siswa
Memberikan pengetahuan semangatdan motivasi untuk belajar
lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar yang
diperoleh dapat tercapai
b Bagi Guru
Penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing ini sangat diharapkan dapat bermanfaat bagi guru dalam
proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan keaktifan dan
pemahaman siswa sehingga tercapainya proses belajar mengajar yang
diharapkan
c Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik
kepada sekolah dalam rangka perbaikan proses dan hasil belajar siswa
d Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk
penelitian selanjutya
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A Kajian Teori
1 Hasil Belajar
a Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada diri seseorang
sebagai hasil dari peroses belajar siswa baik itu terjadi perubahan pengetahuan
pemahaman sikap dan tingkah laku kecakapan keterampilan dan kemampuan
serta perubahan aspek-aspek yang lain yang ada pada individu yang belajar
Menurut Nawawi (Fiona 201912) bahwa hasil belajar adalah tingkat
keberhasilan peserta didik yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh
dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu Adapun Menurut
Yudha (201834) bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta
didik setelah menerima pembelajaran yang meliputi aspek kognitif Hal ini
sejalan dengan pendapat Susanto (20125) bahwa hasil belajar adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah kegiatan belajar
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah skor yang diperoleh siswa setelah ia menerima proses pembelajaran
untuk mengetahui sampai dimana tingkat pemahamannya terhadap suatu materi
yang telah dipelajari berupa tes dan biasanya diwujudkan dengan nilai tertentu
Dalam penelitian ini hasil belajar yang ingin dicapai siwa yaitu terkait dengan
aspek kognitif siswa setelah ia menerima suatu materi pembelajaran
8
b Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Purwanto (Yudha 201836) bahwa faktor yang mempengaruhi
hasil belajar terdiri dari dua faktor yaitu faktor dari dalam peserta didik (intern)
yaitu fisiologi dan psikologis dan faktor dari luar (ektern) peserta didik yaitu
lingkungan dan instrumental
Hal ini sejalan dengan pendapat Djamarah (Yudha 201836-37) faktor
yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu
1) Faktor Intern
a) Faktor fisiologis adalah faktor yang terdiri dari kondisi fisiologis
kondisi panca indra
b) Faktor Psikologi adalah faktor yang terdiri dari minat kecerdasan
bakat motivasi dan kemampuan kognitif
2) Faktor Ekstern
a) Faktor lingkungan terdiri dari lingkungan alami dan lingkungan
sosial budaya
b) Faktor Instrumental terdiri dari kurikulum program sarana dan
fasilitas guru
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang
mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor intern (dalam diri) dan faktor ekstern
(luar diri) Kedua faktor tersebut saling berkaitan sehingga siswa perlu
mendapatkan perhatian terhadap keadaannya baik itu dari segi fisik psikis dan
cara belajar di sekolah
9
2 Matematika
a Pengertian Matematika
Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang diajarkan di setiap
jenjang sekolah mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga ke perguruan tinggi
Dalam tulisan Suwangsih dan Tiurlina istilah matematika berasal dari bahasa
Yunani yaitu mathematike yang artinya mempelajari Kata mathematike berasal
dari kata mathema yang memiliki arti pengetahuan atau ilmu
(knowledgescience) Selain itu kata mathematike berhubungan juga dengan kata
lain yang hampir sama yaitu mathein atau mathenein yang berarti berpikir
(Isrokrsquoatun dan Amelia Rosmala 20193)
Menurut Ruseffendi (Al-Tabany 20151) matematika adalah bahasa
simbol ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif ilmu
yang membahas tentang pola keteraturan dan struktur yang terorganisasi dimulai
dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan ke aksioma atau
postulat dan terakhir yaitu ke dalil
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika
merupakan suatu ilmu yang mempelajari bagaimana proses berpikir secara kritis
dan masuk akal untuk mendapatkan suatu kebenaran
b Ciri-Ciri Pembelajaran Matematika
Menurut Suwangsih (wandini 20198) bahwa ciri-ciri pembelajaran
matematika di SD adalah sebagai berikut
a) Pembelajaran matematika menggunakan metode spiral metode spiral ini
melambangkan adanya keterkaitan antara suatu materi dengan materi
10
lainnya Topik sebelumnya menjadi prasyarat untuk memahami topik
berikutnya atau sebaliknya
b) Pembelajaran matematika dilakukan secara bertahap Materi pembelajaran
matematika dilakukan secara bertahap yang dimulai konsep-konsep yang
sederhana menuju konsep yang lebih kompleks
c) Pembelajaran matematika menggunakan metode induktif sedangkan
matematika merupakan ilmu deduktif namun sesuai tahap perkembangan
siswa maka pembelajaran matematika di SD digunakan metode induktif
d) Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi artinya tidak
ada pertentangan antara kebenaran yang satu dengan kebenaran lainnya
Suatu pernyataan dianggap benar jika didasarkan kepada pernyataan-
pernyataan sebelumnya yang telah diterima kebenarannya
e) Pembelajaran matematika hendaknya bermakna artinya konsep
matematika tidak diberikan dalam bentuk jadi tapi sebaliknya siswalah
yang harus mengonstruksi konsep tersebut
c Tujuan Pembelajaran Matematika
Menurut Depdikbud (Wandini 201911-12) bahwa tujuan pembelajaran
matematika di Sekolah Dasar yaitu sebagai berikut
1) Mengembangkan keterampilan berhitung siswa sebagai latihan dalam
kehidupan sehari-hari
2) Menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialihgunakan melalui
kegiatan matematika
11
3) Mengembangkan kemampuan dasar matematika sebagai bekal belajar
lebih lanjut
4) Membentuk sikap logis kritis cermat kreatif dan disiplin
3 Model Pembelajaran Kooperatif
a Pengertian Model Pembelajaran
Dalam suatu proses pembelajaran diperlukan model pembelajaran yang
dapat membuat suasana belajar lebih efektif dan menyenangkan Menurut Joyce
dan Weil (Rusman 2012133) bahwa model pembelajaran adalah segala sesuatu
yang dirancang dalam membentuk kurikulum merancang bahan-bahan
pembelajaran dan membimbing proses pembelajaran di dalam kelas
Menurut Adi (Suprihatiningrum 2016142) bahwa model pembelajaran
merupakan suatu kerangka yang menggambarkan prosedur dalam
mengorganisasikan pengalaman pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam
merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran adalah suatu kegiatan perencanaan yang dirancang untuk
pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan tertentu
b Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan model
pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok-
kelompok kecil yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan
struktur kelompok yang bersifat heterogen (Rusman 2012202) Adapun
12
menurut Djamarah (2018270) bahwa pembelajaran kooperatif adalah model
pembelajaran yang dimana para siswa bekerja sama di dalam kelompok-
kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
kooperatif adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu kelompok
kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang siswa untuk saling berinteraksi
dan bekerjasa sama dengan anggota kelompoknya
c Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Menurut Ibrahim dkk (Suprihatiningrum 2016192-193) dalam
pembelajaran kooperatif terdapat 6 langkah utama atau tahapan yaitu sebagai
berikut
Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Fase Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Fase -1
Menyampaikan
tujuan pembelajaran
dan memotivasi
siswa
Guru menyampaikan
semua tujuan pelajaran
yang ingin dicapai pada
pelajaran tersebut dan
memotivasi siswa untuk
belajar
Siswa memperhatikan guru
pada saat guru menyampaikan
tujuan pembelajaran dan siswa
harus semangat untuk ikut
dalam proses pembelajaran
Fase-2
Menyajikan
informasi
Guru menyajikan
informasi kepada siswa
dengan jalan demonstrasi
atau lewat bahan bacaan
Siswa memperhatikan materi
yang disampaikan oleh guru
dan bertanya jika ada materi
yang kurang dimengerti
Fase-3
Mengorganisasikan
siswa ke dalam
kelompok-kelompok
belajar
Guru menjelaskan kepada
siswa bagaimana caranya
membentuk kelompok
belajar dan membantu
setiap kelompok agar
melakukan transisi secara
efisien
Siswa memperhatikan guru
ketika menjelaskan Setelah
guru menjelaskan tentang cara
berkelompok maka siswa
harus tahu bahwa semua
aggota kelompok memiliki
tujuan yang sama dan harus
berbagi tugas dan tanggung
jawab yang sama di antara
anggota kelompok
13
Fase-4
Membimbing
kelompok bekerja
dan belajar
Guru membimbing
kelompok-kelompok
belajar pada saat mereka
mengerjakan tugas
mereka
Siswa mengerjakan tugas
kelompok yang diberikan
dengan cara bekerja sama
dengan anggota kelompoknya
melalui bimbingan guru
Fase-5
Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil
belajar tentang materi yang
telah dipelajari atau
masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
kerjanya
Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
diskusinya
Fase-6
Memberikan
penghargaan
Guru mencari cara-cara
untuk menghargai baik
upaya maupun hasil
belajar individu dan
kelompok
Siswa harus saling mengargai
jawaban ketika jawaban
mereka berbeda setiap
kelompok dan harus
mempertanggungjawabkan
jawabannya
d Teknik-Teknik Pembelajaran Kooperatif
Menurut Huda (2017134) dalam pembelajaran kooperatif terdapat 14
teknik pembelajaran yang dapat diterapkan di dalam kelas antara lain Mencari
Pasangan Bertukar Pasangan Berpikir Berpasangan Berbagi Berkirim Salam
dan Soal Kepala Bernomor Kepala Bernomor Terstruktur Dua tinggal Dua
Tamu Keliling Kelompok Kancing Gemerincing Keliling Kelas Lingkaran
Dalam Lingkaran Luar Tari Bambu jigsaw dan Bercerita Berpasangan
Berdasarkan uraian di atas salah satu teknik pembelajaran kooperatif
yang diterapkan dalam penelitian ini adalah teknik kancing gemerincing Peneliti
memilih teknik kancing gemerincing karena dalam teknik ini siswa dapat terlibat
secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajarnya dapat
meningkat
14
4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing
a Pengertian TeknikKancing Gemerincing
Menurut Widyarty (201311) teknik kancing gemerincing merupakan
suatu model pembelajaran yang bertujuan untuk mengatasi hambatan
pemerataan kesempatan siswa yang sering mewarnai kerja kelompok dan setiap
siswa berhak mendapatkan kesempatan untuk berperan serta pada kelompoknya
masing-masing Sedangkan menurut Ulya (201932) bahwa teknik kancing
gemerincing merupakan metode yang dikembangkan oleh Spencer kagan
dimana masing-masing anggota kelompoknya mendapatkan kesempatan untuk
menyampaikan pendapat mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran
orang lain
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran teknik kancing gemerincing adalah suatu teknik pembelajaran
dimana dalam proses pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada semua
anggota kelompok untuk berpendapat
b Prosedur PelaksanaanTeknik Kancing Gemerincing
Dalam proses pembelajaran teknik kancing gemerincing terdapat
langkah-langkah model pembelajaran Menurut Huda (2011142-143) langkah-
langkah dari teknik kancing gemerincing yaitu
1) Guru menyiapkan satu kotak kecil yang berisi kancing-kancing (atau
benda-benda lainnya)
15
2) Masing-masing anggota dari setiap kelompok mendapatkan 2 atau 3 buah
kancing (jumlah kancing bergantung pada sukar tidaknya tugas yang
diberikan)
3) Setiap kali anggota selesai berbicara atau mengeluarkan pendapat ia harus
menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkannya di tengah-tengah
meja kelompok
4) Jika kancing yang dimiliki salah seorang siswa habis dia tidak boleh
berbicara lagi sampai semua rekannya menghabiskan kancingnya masing-
masing
5) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok
boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan
mengulangi prosedurnya kembali
d Kelebihan dan Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing
Menurut Ulya (201830-31) teknik kancing gemerincing memiliki
beberapa kelebihan dan kelemahan yaitu sebagai berikut
1) Kelebihan Teknik Kancing Gemerincing
a) Mengatasi hambatan pemerataan kesempatan berbicara siswa dalam
beriskusi
b) Mendorong siswa agar dapat aktif berbicara pada saat proses
pembelajaran berlangsung
c) Memberikan kesempatan bagi siswa yang tidak aktif untuk
menyampaikan pendapatnya pada saat berdiskusi sehingga siswa
16
yang tidak aktif memiliki kesempatan yang sama untuk
menyampaikan pendapatnya
2) Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing
a) Pengelolaan waktu saat persiapan dan pelaksanaan perlu
diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran terutama
dalam proses pembentukan kualitas pengetahuan siswa
b) Memerlukan waktu yang cukup lama jika guru tidak terlalu
memahami dengan baik materi yang akan diajarkan
c) Model ini susah diterapkan jika jumlah siswa terlalu banyak
5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing
Langkah-langkah yang akan di terapkan dalam penelitian ini yaitu
sebagai berikut
1) Menyiapkan bahan ajar dan media pembelajaran
2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa
3) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari
4) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5
orang siswa Kemudian membagikan soal kepada masing-masing
kelompok
5) Guru kemudian menyuruh semua anggota dari masing-masing kelompok
untuk mengerjakan tugas yang diberikan dengan cara bekerja sama
Setelah itu guru membagikan kancing berwarna kepada masing-masing
anggota kelompok Setiap anggota kelompok mendapatkan dua buah
17
kancing berwarna dan guru kemudian menjelaskan cara penggunaan
kancing yang dipegang oleh setiap siswa
6) Guru mengawasi masing-masing kelompok dan memberi bantuan kepada
kelompok jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas yang
diberikan
7) Jika tugas kelompok yang diberikan telah selesai guru meminta siswa
agar maju kedepan dengan cara menunjuk siswa yang mengacungkan
tangannya untuk menuliskan hasil kerja kelompoknya dan kelompok lain
menanggapinya apakah jawabannya sama atau tidak secara bergantian
Lakukan hal tersebut secara berulang sampai nomor dan soal yang
diberikan sudah dibahas semua
8) Siswa yang maju kedepan mengumpulkan kancingnya di tengah meja
kelompoknya
9) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok
boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan
mengulangi prosedurnya kembali
6 Kaitan Antara Model Pembelajaraan Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika
Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing menekankan
keaktifan semua anggota dalam suatu kelompok untuk menyelesaikan suatu
permasalahan yang diberikan oleh seorang guru dimana mereka saling membantu
satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan agar hasil belajar mereka bisa
meningkat secara merata Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat
18
membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih
siswa untuk bekerja sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif
dan terlibat dalam proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti
pembelajaran
Untuk tugas-tugas yang terstruktur seperti matematika diskusi jarang
dibutuhkan karena dalam tugas-tugas seperti ini biasanya sudah terdapat satu
jawaban benar Akan tetapi meskipun pembelajaran matematika yang bersifat
terstruktur tetapi model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing bisa
digunakan tergantung sejauh mana guru dapat membantu siswa memahami jenis
bantuan seperti apa yang mereka perlukan untuk mengerjakan tugas dalam suatu
kelompok
Mengingat pembelajaran kooperatif dikembangkan dari teori
konstruktivisme dimana siswa dituntut untuk mengembangkan pengetahuan awal
mereka secara mandiri agar terjadi pembelajaran yang bermakna Hal ini sejalan
dengan pembelajaran matematika yang pada dasarnya adalah penanaman konsep
Dimana dituntut pula pembelajaran yang bermakna agar konsep matematika itu
sendiri mudah dimengerti oleh siswa
B Hasil Penelitian yang Relevan
Pada bagian ini peneliti akan mengkaji penelitian yang relevan dengan
penelitian penulis Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya
diantaranya sebagai berikut
19
a) Jurnal Dwi Purwanto (2016) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa persentase observasi komunikasi matematis siwa pada
siklus I sebesar 5625 meningkat menjadi 7500 pada siklus II Rata-rata
nilai evaluasi belajar siswa pada siklus I mencapai 6990 dengan jumlah siswa
yang tuntas 21 siswa dan persentase ketuntasan 6562 meningkat menjadi
7615 pada siklus II dengan jumlah siswa yang tuntas 24 siswa dan persentase
ketuntasan 7500 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dapat
meningkatkan komunikasi matematis dan hasil belajar matematika pada siswa
kela VIII di SMP Negeri 11 Purworejo Persamaan dalam penelitian ini yaitu
sama-sama menggunakan teknik kancing gemerincing dan mata pelajaran
yang sama Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian sasaran
penelitian dan lokasi penelitian
b) Jurnal Nurul Wisna Afianti (2017) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian
ini menunjukkan presentase keaktifan belajar peserta didik pada siklus I
sebesar 617 dengan kategori cukup aktif dan persentase ketuntasan hasil
belajar peserta didik sebesar 46675 Pada siklus II persentase keaktifan
belajar peserta didik mengalami peningkatan menjadi 8609 dengan kategori
sangat aktif dan hasil belajar peserta didik juga meningkat dengan persentase
ketuntasan sebesar 8333 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat
disimpulkan bahwa keaktifan dan hasil belajar IPA melalui model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing mengalami peningkatan
Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan teknik
20
kancing gemerincing Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian
sasaran penelitian lokasi penelitian dan mata pelajaran
c) Jurnal Komang Sucipta (2018) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 1412
sedangkan nilai rata-rata pada kelompok kontrol sebesar 975 Dari uji
prasyarat data bahwa data berdistribusi normal dan memiliki varians yang
homogeny kemudian dilanjutkan dengan uji-t diperoleh thitung= 365 dan ttabel
= 201 dengan taraf signifikan 5 dan (db) 49 sehinggaH1 diterima dan H0
ditolak Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
dengan kelompok siswa yang mengikuti proses pembelajaran konvensional
pada siswa kelas V SD Negeri 3 Sangkan Gunung melalui proses
pembelajaran Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan
teknik kancing gemerincing dan jenis metode penelitian yang sama
Sedangkan perbedaannya terletak pada sasaran penelitian lokasi penelitian
dan mata pelajaran
C Kerangka Pikir
kerangka pikir merupakan bagian penelitian yang menggambarkan alur
pikir suatu penelitian Keberhasilan siswa dalam belajar dapat diukur dengan hasil
belajar yang diperoleh siswa selama mengikuti proses kegiatan pembelajaran
Pada saat proses pembelajaran berlangsung hanya sebagian siswa yang aktif dan
terlibat dalam pembelajaran Motivasi dan semangat siswa masih kurang untuk
21
belajar sehingga cepat mengalami rasa bosan dan jenuh Pada saat guru
menjelaskan materi sebagian siswa tidak memperhatikan sehingga kurang
mengerti dengan materi yang diajarkan karena model pembelajaran yang
digunakan guru kurang bervariasi dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu
kelompok Hal tersebut mengakibatkan rendahnya hasil belajar matematika siswa
Masalah tersebut merupakan gambaran secara umum tentang permasalahan yang
terdapat pada kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
Untuk memaksimalkan hasil belajar siswa salah satu model
pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses
pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat membantu siswa dalam
memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih siswa untuk bekerja
sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif dan terlibat dalam
proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti pembelajaran
Sebelum model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
diterapkan maka terlebih dahulu dilakukan tes berupa pretest dan posttest setelah
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diterapkan dalam
pembelajaran Setelah itu data dari pretest dan posttest dibandingkan lalu
dianalisis untuk mendapatkan hasil atau kesimpulan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran matematika Berdasarkan uraian tersebut dapat digambarkan bagan
kerangka pikir model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
sebagai berikut
22
Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir
Rendahnya Hasil Belajar Matematika Siswa
Kelas IV SD Inpres Banga-Banga
Pretest
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing
Posttest
Hasil Belajar
Analisis
Temuan
Siswa kurang aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran
Kurangnya semangat dan motivasi siswa untuk belajar
Model pembelajaran yang kurang bervariasi
Kerja sama dalam kelompok masih kurang
23
D Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang kajian pustaka
maupun kerangka pikir dalam penelitian ini digunakan hipotesis sebagai berikut
ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-
Banga Kabupaten Barrurdquo
Adapun hipotesis statistik dari penelitian ini yaitu
Keterangan
micro1 Rata-rata hasil belajar sebelum diberikan perlakuan
micro2 Rata-rata hasil belajar setelah diberikan perlakuan
Ho Tidak ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
H1 Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-
Banga Kabupaten Barru
Ho micro1 = micro2
H1 micro1ltmicro2
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A Rancangan Penelitian
1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimen Penelitian eksperimen adalah suatu kegiatan penelitian yang
dilakukan peneliti untuk menilai suatu perlakuan (treatment) pendidikan
terhadap suatu objek atau objek penelitian untuk menguji hipotesis Jenis
penelitian eksperimen yang digunakan adalah pre-eksperimental design
Penelitian pre-eksperimental design belum merupakan eksperimen
sungguh-sungguh karena masih terdapat variable luar yang ikut berpengaruh
terhadap terbentuknya variable dependen Jadi hasil eksperimen yang merupakan
variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen
Hal ini terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih
secara random (Sugiyono 201574)
2 Desain Penelitian
Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah one-group
pretest-postest design Pada desain ini terdapat pretest yang diberikan sebelum
postest setelah perlakuan Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut
Gambar 31 Desain One group pretest-postest
O1 X O2
Pretest Treatment Posttest
25
Keterangan
O1 Nilai pretest sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing
O2 Nilai posttest setelah dilaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran matematika teknik kancing
gemerincing
X Perlakuan berupa pembelajaran matematika melalui model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
B Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201580) Populasi
dalam penelitian ini adalah murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru yang berjumlah 10 orang
2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi misalnya karena keterbatasan dana tenaga dan
waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu
(Sugiyono 201581) Dalam teknik pengambilan sampel peneliti menggunakan
sampel jenuh Sampel jenuh merupakan teknik pengambilan sampel bila semua
26
anggota populasi digunakan Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif
kecil (Sugiyono 201585) Sampel dalam penelitian ini adalah murid kelas IV
SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru yang berjumlah 10 orang
C Definisi Operasional Variabel
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek
pengamatan penelitian Dalam penelitian ini mengkaji dua variabel yaitu ldquoModel
Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincingrdquo sebagai variabel bebas
(X) dan ldquoHasil Belajar Matematikardquo sebagai variabel terikat (Y)
1 Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing adalah suatu
model pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok dimana masing-
masing anggota kelompok mendapatkan sebuah kancing berwarna sebagai
penanda apabila mereka berpendapat Masing-masing siswa harus
bertanggungjawab atas kancing yang dimiliknya
2 Hasil belajar matematika adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah
melalui kegiatan proses pembelajaran Hasil belajar matematika siswa yang
dimaksud adalah nilai yang diperoleh siswa sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dan sesudah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diberi
(posttest)
D Instrumen Penelitian
Adapun instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
27
1 Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa
selama penelitian berlangsung Dalam hal ini peneliti mengamati aktivitas
belajar siswa selama proses berlangsungnya pembelajaran
2 Soal Tes
Tes hasil belajar matematika digunakan untuk memperoleh informasi
tentang penguasaan siswa terhadap pembelajaran matematika sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing yang
biasa disebut pretest dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing yang biasa disebut posttest Soal tes dibuat
berdasarkan materi yang diberikan selama penelitian berlangsung dengan
berdasarkan rumusan indikator pembelajaran Soal tes ini akan
dikembangkan dalam bentuk tes uraian (essay) yang berjumlah 5 soal
3 Dokumentasi
Instrumen dari dokumentasi ini adalah kamera yang digunakan untuk
mengambil beberapa gambar atau foto kegiatan dan aktivitas siswa selama
proses pembelajaran berlangsung
E Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk
mengumpulkan data penelitiannya Untuk mengumpulkan data dalam penelitian
ini dilakukan dengan cara sebagai berikut
28
1 Observasi
Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan
langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang akan diteliti
Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara pengamatan dan pencatatan
mengenai pelaksanaan pembelajaran
2 Tes
Sebelum dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing terlebih dahulu dilakukan pretest untuk mengetahui
kemampuan awal murid Setelah diberi perlakuan kemudian dilakukan
postttest untuk mengetahui kemampuan hasil belajar murid Data yang
diperoleh berdasarkan tes yang digunakan dalam proses pembelajaran
3 Dokumentasi
Dengan teknik ini peneliti memperoleh dokumen penelitian berupa
foto materi pelajaran melalui buku serta RPP Dengan foto dapat
memberikan informasi mengenai keadaan atau situasi kelas ketika peneliti
maupun siswa melaksanakan proses pembelajaran
F Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan memperhatikan jenis data yang akan
dianalisis Dalam penelitian kuantitatif seluruh data dari seluruh responden atau
sumber data lain terkumpul maka dilakukan analisis data Adapun teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
29
1 Analisis Data Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau
memberi gambaran umum data yang terkumpul selama proses penelitian dan
bersifat kuantitatif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk
mendeskripsikan seberapa besar hasil belajar pretest dan posttest yang diperoleh
siswa kelas IV sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerncing dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing Adapun langkah-langkah dalam penyusunan data
hasil pengamatan yaitu
a Hasil Belajar Siswa
1) Menghitung nilai rata-rata siswa (Mean)
= sum
(Riadi 2016)
Keterangan
= Rata-rata (Mean)
fi = Jumlah
n = Jumlah siswa
2) Menghitung persentase nilai rata-rata
P =
(Sudijono 201539)
30
Keterangan
p = Angka Persentase
f = Frekuensi yang dicari persentasenya
n = Banyaknya sampel
Dalam keperluan analisis deskriptif kriteria yang digunakan untuk
menentukan kriteria hasil belajar siswa yaitu
Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar
Ketuntasan Hasil Belajar () Kategori Hasil Belajar
0 le x ge 54 Sangat rendah
55 le x ge 64 Rendah
65 le x ge 79 Sedang
80 le x ge 89 Tinggi
90 lt x gt 100 Sangat tinggi
Sumber Depdikbud (2003)
b Analisis Aktivitas Siswa
Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil lembar observasi aktivitas
siswa yang diolah dengan teknik analisis berikut
AP = sum
sum x 100
(Trianto 2010 243)
Keterangan
AP = Nilai yang dicari
sumP = Banyaknya siswa yang melakukan akrivitas
sumF = Jumlah seluruh siswa
31
Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa
Sumber (Trianto 2010 43)
2 Analistik Statistik Inferensial
Analisis statistik inferensial dilakukan untuk menguji hipotesis
penelitian dengan menggunakan uji-t Untuk menguji hipotesis penelitian
mengenai perbedaan hasil belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran
matematika sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing diuji dengan t-tes dengan taraf signifikan α = 005
atau bertaraf 5 Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti
menggunakan teknik statistik t (uji-t) dengan tahap sebagai berikut
radicsum
(Arikunto 2013349)
Keterangan
Md = Mean perbedaan mean pretest dan posttest
X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)
X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)
d = Devisi masing-masing subjek
sum = Jumlah kuadrat deviasi
N = Jumlah subjek pada sampel
Ketuntasan Hasil Belajar () Kriteria
0 le x ge 25 Kurang Baik
26 le x ge 50 Cukup Baik
51 le x ge 75 Baik
76 lt x gt 100 Sangat Baik
32
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut
a Mencari harga ldquoMdrdquo dengan menggunakan rumus
Md = sum
(Arikunto 2013350)
Keterangan
Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest
sumd = Jumlah dari gain (pretest-posttest)
N = Subjek pada sampel
b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus
sum = sumd ndash sum
(Arikunto 2013351)
Keterangan
sum = Jumlah kuadrat deviasi
sumd = Jumlah dari gain (pretest-postest)
N = Subjek pada sampel
c Menentukan harga dengan rumus
radicsum
(Arikunto 2013349)
Keterangan
Md = Mean perbedaan mean pre-test dan pos-test
X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)
X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)
33
d = Devisi masing-masing subjek
sum = Jumlah kuadrat deviasi
N = Jumlah subjek pada sampel
d Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan
Kaidah pengujian signifikan
1) Jika maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti pengunaan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
2) Jika maka H0 diterima dan H1 ditolak berarti pengunaan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing tidak
berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
e Menentukan harga
Mencari mengunakan table distribusi t dengan taraf
signifikan α = 005 dan d k = N‒1
f Membuat Kesimpulan apakah model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas
IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif dimaksudkan untuk memperoleh gambaran
mengenai ketuntasan hasil belajar matematika murid yang meliputi sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) serta hasil observasi aktivitas siswa selama proses
pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Deskripsi masing-masing hasil analisis tersebut diuraikan sebagai berikut
a Deskripsi Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan Setelah
(Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing
Dari hasil analisis deskriptif yang disajikan pada lampiran C maka skor
hasil belajar siswa sebelum (Pretest) dan setelah (Posttest) diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing pada siswa kelas IV SD
Inpres Banga-Banga materi pecahan senilai dapat dilihat pada tabel 41 berikut
Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest)
dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif
Teknik Kancing Gemerincing
Statistik Pretest Posttest
Ukuran Sampel 10 10
Skor Ideal 100 100
Skor Rata-rata 609 807
Skor Tertinggi 81 100
Skor Terendah 36 60
Rentang Skor 45 40
Sumber Data Olah Lampiran C
34
35
Pada Tabel 41 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata skor hasil belajar
matematika siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (pretest) adalah 609 dan setelah diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) adalah 807 dari
skor ideal 100 Skor yang dicapai siswa tersebar dari skor terendah pretest 36 dan
skor terendah posttest 60 Skor tertinggi yang dicapai siswa pada pretest adalah 81
dan posttest adalah 100 dengan rentang skor pretest 45 dan posttest 40 Jika skor
hasil belajar matematika sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke
dalam lima kategori maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang
ditunjukkan pada Tabel 42 berikut
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika
Siswa Sebelum (Pretest) dan Sesudah (Posttest) Diterapkan Model
Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
No
Skor
Kategori
Pretest Posttest
F Persentase
()
F Persentase
()
1 0 le x le 54 Sangat Rendah 3 30 0 0
2 55 le x le 64 Rendah 4 40 2 20
3 65 le x le 79 Sedang 1 10 2 20
4 80 le x le 89 Tinggi 2 20 4 40
5 90 le x le 100 Sangat Tinggi 0 0 2 20
Jumlah 10 100 10 100
Sumber Hasil tes siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
Pada Tabel 42 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dari 10 siswa kelas
IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru terdapat 3 orang siswa (30) yang
memperoleh skor pada kategori sangat rendah 4 orang siswa (40) yang
memperoleh skor kategori rendah 1 orang siswa (10) yang memperoleh skor
36
kategori sedang dan 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori tinggi
serta tidak ada siswa (0) yang memperoleh skor kategori sangat tinggi
Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) dari 10 siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru terdapat 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor pada kategori rendah
2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori sedang 4 orang siswa (40)
yang memperoleh skor kategori tinggi dan 2 orang siswa (20) yang
memperoleh skor kategori sangat tinggi
Skor rata-rata hasil belajar siswa sebelum diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) sebesar 609 dikonversi ke dalam
5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil belajar matematika siswa umumnya
berada pada kategori rendah Sedangkan skor rata-rata hasil belajar siswa setelah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)
sebesar 807 dikonversi ke dalam 5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil
belajar matematika siswa umumnya berada pada kategori tinggi
Selanjutnya untuk melihat persentase ketuntasan hasil belajar matematika
siswa sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dapat dilihat pada Tabel 43
berikut
37
Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum
(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Skor
Kategori
Pretest Posttest
F Persentase
()
F Persentase
()
0 le x ˂ 70 Tidak Tuntas 7 70 2 20
70 le x le 100 Tuntas 3 30 8 80
Jumlah 10 100 10 100
Sumber Perolehan nilai siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru
Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila memiliki skor
paling sedikit 70 Dari Tabel 43 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) jumlah siswa yang
tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 7 orang siswa
(70) dan siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 3
orang siswa (30) Dari deskripsi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
matematika siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70
Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) jumlah siswa yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan
minimal individual adalah 2 orang siswa (20) dan siswa yang memenuhi kriteria
ketuntasan minimal individual adalah 8 orang siswa (80) Berdasarkan deskripsi
di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru setelah diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria
ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70
38
b Deskripsi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa
Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika materi
pecahan senilai dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing selama 2 kali pertemuan secara singkat dapat dilihat pada Tabel 47
sebagai berikut
Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siwa Selama Proses Pembelajaran Dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
() I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsun
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
Sumber Data Olah Lampiran C
39
1) Persentase rata-rata siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar
berlangsung sebanyak 100
2) Persentase rata-rata siswa yang memperhatikan guru pada saat proses
pembelajaran berlangsung sebanyak 80
3) Persentase rata-rata siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari
teman-temannya sebanyak 85
4) Persentase rata-rata siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran
berlangsung sebanyak 80
5) Persentase rata-rata siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing 80
6) Persentase rata-rata siswa yang bekerja sama dengan teman kelompoknya
sebanyak 90
7) Persentase rata-rata siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil
kerja kelompoknya sebanyak 90
8) Persentase rata-rata siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung sebanyak 80
9) Persentase rata-rata siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban sebanyak 85
10) Persentase rata-rata siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran sebanyak 75
Jika rata-rata skor aktivitas saat diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke dalam lima kategori
40
maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang ditunjukkan pada Tabel
45 berikut
Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siwa Selama Proses
Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing
Ketuntasan Hasil Belajar ( ) Kriteria F Persentase ()
0 le x ge 25 Kurang Baik 0 0
26 le x ge 50 Cukup Baik 0 0
51 le x ge 75 Baik 1 10
76 le x ge 100 Sangat Baik 9 90
Pada Tabel 45 di atas dapat dilihat bahwa persentase aktivitas siswa
melalui penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
terdapat 10 aspek yang diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa
yang berada pada kategori kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas
(10) yang berada pada kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada
pada kategori sangat baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga
aktivitas siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing berada pada kategori sangat baik
2 Hasil Analisis Inferensial
Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis Sesuai
dengan hipotesis penelitian yakni ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika
Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo Maka teknik
yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik statistik
inferensial dengan menggunakan uji-t
41
Berdasarkan analisis data yang diuraikan (lampiran C) terlihat bahwa
pada siswa kelas IV SD Inpres BangandashBanga Kabupaten Barru sebesar
1767 Berdasarkan tersebut dapat dibandingkan dengan nilai
menggunakan tabel distribusi t dengan taraf signifikan α = 005 (tabel terlampir)
dan db = N-1 = 9 maka diperoleh = 1833 Setelah diperoleh 1767 dan
= 1833 maka diperoleh ˃ atau 1767 ˃ 1833 sehingga dapat
disimpulkan bahwa ditolak dan diterima Hal ini berarti bahwa terdapat
pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap
hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru
B Pembahasan
Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian di kelas IV SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barru yang jumlah siswanya yaitu 10 orang Desain
penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest design yang hanya
melibatkan satu kelompok yaitu kelompok eksperimen dimana diberikan tes awal
berupa pretest sebelum treatment atau perlakuan dan akhir pembelajaran
diberikan posttest Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan perlakuan
berupa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing Untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing terhadap materi pembelajaran matematika pada siswa yaitu melalui
hasil test (pretest dan posttest) yang diberikan sebelum dan sesudah perlakuan
kemudian dianalisis menggunakan perhitungan manual
42
Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar matematika siswa sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
menunjukkan bahwa terdapat 3 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang
siswa atau 30 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
dan 7 orang siswa atau 70 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 609 Dengan kata lain hasil belajar
matematika pada siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (pretest) masih tergolong rendah dan tidak memenuhi
kriteria ketuntasan klasikal
Selanjutnya hasil analisis data hasil belajar siswa matematika setelah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)
menunjukkan bahwa terdapat 8 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang
siswa atau 80 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
dan 2 orang siswa atau 20 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 807 Dengan kata lain hasil belajar
matematika pada siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria ketuntasan klasikal
Hasil pengamatan persentase aktivitas siswa melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terdapat 10 aspek yang
diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa yang berada pada kategori
kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas (10) yang berada pada
kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada pada kategori sangat
baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga aktivitas siswa setelah
43
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berada
pada kategori sangat baik
Hasil analisis statistik inferensial yang dimaksud adalah pembahasan
terhadap hasil pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya dengan
menggunakan rumus uji-t diketahui bahwa nilai = 1767 dan = 1833
maka diperoleh atau 1767 gt 1833 sehingga dapat disimpulkan
bahwa Ho ditolak dan H1 diterima
Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial yang
diperoleh ternyata cukup mendukung teori yang telah dikemukakan pada kajian
pustaka Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ldquoModel Pembelajaran
kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas V SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
44
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan
yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berpengaruh
terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga
Kabupaten Barru
B Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini maka
peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut
1 Bagi siswa diharapkan lebih aktif semangat kreatif dan dapat
mengembangkan diri dalam pelajaran
2 Bagi guru diharapkan bisa menerapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing dalam pembelajaran matematika agardapat
membangkitkan minat keingintahuan motivasi dan keberanian murid dalam
menjawab pertanyaan pada saat proses pembelajaran berlangsung
3 Bagi peneliti diharapkan mampu mengembangkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing ini pada mata pelajaran lain demi
tercapainya tujuan yang diharapkan
45
DAFTAR PUSTAKA
Afianti Nurul Wisma Sulastry Taty Alimin 2017 Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan
Keakifan Dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X Mia 3 SMAN 1
Bontomarannu Jurnal Nalar Pendidikan 5 (2) 550 (httpsojsunm
acidnalararticleview4869 diakses pada tanggal 2 Februari 2020)
Al-Tabany T I B 2015 Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif
dan Kontekstual Konsep Landasan dan Implementasinya pada
Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik IntegratifTKI) Jakarta Prenada
media Group
Arikunto Suharsimi 2013 Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik
Jakarta PT Rineka Cipta
Djamarah Syaiful Bahri 2018 Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif
Jakarta PT Rineka Cipta
Erika Dini Sumardi Rosarina 2018 Pengaruh Model Cooperative Learning
Tipe Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pembelajaran
IPS SD Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar5(1)
142(httpsejournalupieduindexphppedadidaktikaarticleview7270
diakses pada tanggal 7 Maret 2020)
Fiona Firda 2019 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Peseta Didik Tema Panas dan
Perpindahannya Kelas V SD Negeri 3 Talangpadang Kabupaten
Tanggamus Skripsi Tidak Diterbitkan Bandar Lampung Universitas
Lampung (httpdigilibunilaacidideprint57215 diakses pada tanggal 8
Februari 2020)
Huda Miftahul 2017 Cooperative Leraning Metode Teknik Struktur dan Model
Terapan Yogyakarta Pustaka Belajar
Isrokrsquoatun Rosmala Amelia 2019 Model-Model pembelajaran Matematika
Jakarta PT Bumi Aksara
Octavia Shilphy A 2020 Model-Model PembelajaranYogyakarta CV Budi
Utama
Pardamean Toto 2015 Model Pembelajaran Untuk Efesiensi Dan Efektivitas
Pembelajaran (httpswwwkompasianacomtotopardamean550b2351a3
3311b2142e396emodel-pembelajaran-untuk-efisiensi-dan-efektivitas-pem
belajaran) Diakses pada tanggal 26 Juni 2015
46
Purwanto Dwi 2016 Meningkatkan Komunikasi Matematis Dan Hasil Belajar
Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Jurnal Pendidikan Matematika 21(3) 245 (httpejournal
umpwracidindexphpekuivalenarticleview30072844 diakses pada
tanggal 2 Februari 2020)
Puspita G I Monawati amp Elly R (2017) Korelasi Persepsi Siswa Terhadap
Pembelajaran Matematika Dengan Hasil Belajarnya Di Kelas V Sd Negeri
I Pagar Air Aceh Besar Jurnal ilmiah pendidikan guru sekolah dasar 2
92 (httpswwwneliticomidpublications188711korelasi-siswa-terhada
p-pembelajaran-matematika-dengan-hasil-belajarnya diakses pada tanggal
3 Februari 2020)
Riadi E 2016 Statistika Penelitian (Analisis Manual Dan IBM SPSS)
Yogyakarta Penerbit Andi
Rusman 2012 Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Sucipta Komang Japa Gusti Ngurah Margunayasa Gede 2018 Pengaruh
Model Pembelajaran Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar IPA
Kelas V Jurnal Mimbar Ilmu 23 (3) 208 (httpsejournalun dikshaac
idindexphpMIarticleview164370 diakses pada tanggal 21 Februari
2020)
Sudijono Anas 2015 Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Sugiyono 2015 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Suprihatiningrum Jamil 2016 Strategi Pembelajaran Teori amp Aplikasi
Jogjakarta Ar-Ruzz Media
Trianto (2010) Model Pembelajaran Terpadu Jakarta Bumi Aksara
Ulya Zulfa 2019 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemerincing Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Pada
siswa Kelas II SDI Nailul Falah Sukorejo-Pasuruan Skripsi Tidak
Diterbitkan Surabaya Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
(httpdigilibuinsbyacidideprint33077 diakses pada tanggal 21
Februari 2020)
47
Wati Irma 2017 Pentingnya Media Dan Model Pembelajaran Dalam proses
Mengajar (httpsmetrojambicomread2017102726042pentingnya-me
diadan-model-pembelajaran-dalam-proses-mengajar Diakses pada tanggal
3 Juli 2020)
Wandini Rora Rizki 2019 Pembelajaran Matematika Untuk Calon Guru MISD
CV Medan Widya Puspita
Widyarty Z 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemeincing Terhadap Hasil dan Minat Belajar Matematika Siswa Kelas
VII SMP Dwi SejahteraPekan Baru Skripsi Tidak Diterbitkan Pekan
Baru Universitas Islam Negeri Sultan Syarif kasim (httprepositoryuin
suskaaciidideprint2150 diakses 9 Februari 2020)
Yudha Rahmat Putra 2018 Motivasi Berprestasi amp Disiplin Peserta Didik Serta
Hubungannya dengan Hasil Belajar Pontianak Yudha English Gallery
L
A
M
P
I
R
A
N
LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN
KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI
SOAL PRETEST DAN HASIL KERJA PRETEST SISWA
SOAL POSTTEST DAN HASIL KERJA POSTTEST SISWA
PEDOMAN PENILAIAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI
Kompetensi Dasar Indikator Nomor
Soal
Jumlah
Soal
31 Menjelaskan pecahan-
pecahan senilai
dengan gambar dan
model konkret
311 Menunjukkan pecahan
senilai
1 dan 2
2
312 Menuliskan contoh
pecahan senilai
3 1
41 Mengidentifikasi
pecahan-pecahan
senilai dengan gambar
dan model konkret
411 Menentukan pecahan
senilai dengan cara
mengalikan pembilang
dan penyebut dengan
angka yang sama
4 1
412 Menentukan pecahan
senilai dengan cara
membagi pembilang
dan penyebut dengan
angka yang sama
5 1
Jumlah Soal 5
SOAL PRETEST
Nama
Kelas
1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar
a
b
2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan
3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari
4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
HASIL KERJA PRETEST SISWA
SOAL POSTTEST
Nama
Kelas
1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar
a
b
2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan
3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari
4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
HASIL KERJA POSTTEST SISWA
PEDOMAN PENILAIAN
PRETEST
Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot
1 a
dan
b
dan
20
2
10
3 Pecahan yang senilai dengan
yaitu
dan
10
4 a
=
b
c
30
5 a
=
=
b
=
=
c
=
=
30
Jumlah 100
Panduan Penilaian Skor
x 100 = Nilai
POSTTEST
Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot
1 a
dan
b
dan
20
2
10
3 Pecahan yang senilai dengan
yaitu
dan
10
4 d
=
e
f
30
5 a
=
=
b
=
=
c
=
=
30
Jumlah 100
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan SD Inpres Banga-Banga
Mata Pelajaran Matematika
Kelas Semester IVGanjil
Tahun Pelajaran 20202021
Materi Pokok Pecahan Senilai
Alokasi Waktu 2 (35x2)
Pertemuan 2x Pertemuan
A Kompetensi Inti
1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya
2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan
tetangganya serta cintah tanah air
3 Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati
(mendengar melihat membaca) dan menanya berdasarkan ingin tahu
tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya dan benda-
benda yang dijumpainya di rumah di sekolah dan tempat bermain
4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis
dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat
dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia
B Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
31 Menjelaskan pecahan-pecahan
senilai dengan gambar dan
model konkret
312 Menunjukkan pecahan senilai
313 Menuliskan contoh pecahan
senilai
41 Mengidentifikasi pecahan- 411 Menentukan pecahan senilai
pecahan senilai dengan gambar
dan model konkret
dengan cara mengalikan
pembilang dan penyebut
dengan angka yang sama
412 Menentukan pecahan senilai
dengan cara membagi
pembilang dan penyebut
dengan angka yang sama
C Tujuan Pembelajaran
1 Siswa dapat menunjukkan pecahan senilai dengan tepat
2 Siswa dapat menuliskan contoh pecahan senilai dengan tepat
3 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan mengalikan pembilang
dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat
4 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan membagi pembilang
dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat
Karakter siswa yang diharapkan Religius Nasionalis Mandiri
Gotong Royong dan Integritas
D Materi Pembelajaran
1 Pengertian pecahan senilai
2 Contoh pecahan senilai
3 Mencari pecahan senilai dengan cara
a Mengalikan pembilang dan penyebut dengan angka yang sama
b Membagi pembilang dan penyebut dengan angka yang sama
E Pendekatan Model dan Metode Pembelajaran
Pendekatan Saintifik
Model Pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Metode Ceramah diskusi tanya jawab penugasan
F Media Pembelajaran
1 Gambar-gambar
2 Kancing baju warna-warni
G Sumber Belajar
1 Buku guru dan siswa matematika kelas IV
2 Buku petunjuk guru matematika kelas IV
3 Modulbahan ajar
4 Internet
5 Modul lain yang relevan
H Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran Alokasi Waktu
Pendahuluan Guru mengajak siswa untuk berdorsquoa
menurut agama dan keyakinan masing-
masing Religius
Siswa menyanyikan lagu wajib
Indonesia Raya Nasionalis
Guru melakukan komunikasi tentang
kehadiran siswa dengan mengabsen
Communication
Guru menyiapkan kesiapan psikis dan
fisik siswa
Pemberian motivasi kepada siswa
dengan melakukan tepuk semangat
bersama-sama
Guru memberikan apersepsi kepada
siswa
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
Communication
Guru melakukan tanya jawab yang
berhubungan dengan materi
Communication
10 Menit
Inti Mengamati
Guru menjelaskan mengenai materi
yang akan dibahas
Siswa memperhatikan penjelasan
guru
Guru membagi siswa menjadi 2
kelompok yang beranggotakan 5
orang siswa 1 kelompok untuk
berdikusi dengan teknik kancing
gemerincingCollaboration
Siswa mendengarkan penjelasan guru
tentang maksud dari teknik kancing
gemerincing
Siswa mengamati gambar yang
diperlihatkan guru kemudian guru
menyuruh siswa dalam kelompok
bersama-sama mengamati gambar
tersebut lalu menyebutkan pecahan
yang terdapat pada gambar dan
apakah senilai atau tidak
Siswa menjawab setiap pertanyaan
yang diberikan oleh guru Mandiri
Guru memberikan penguatan tentang
konsep pecahan senilai kepada siswa
Guru memberikan penjelasan kepada
siswa mengenai cara mencari pecahan
senilai dengan mengalikan atau
membagi pembilang dan penyebut
yang sama
Menanya
Siswa menanyakan materi yang
tidak dipahami pada guru
Mengumpulkan Data
siswa yang telah dikelompokkan
tadi mengumpulkan informasi
berdasarkan materi yang telah di
pelajari
Siswa mengerjakan lembar kerja
kelompok yang sudah dibagikan
oleh guru secara berkelompok
Gotong Royong
Mengasosiasi
Guru mengawasi masing-masing
kelompok dan memberi bantuan
kepada kelompok jika mengalami
kesulitan dalam mengerjakan tugas
yang diberikan Communication
Mengkomunikasikan
Guru memberikan kesempatan pada
tiap kelompok untuk menyampaikan
hasil diskusi kelompok
Communication
perwakilan salah satu kelompok yang
dipilih oleh guru mempresentasikan
hasil diskusinya dengan
kelompoknya
Setiap siswa yang maju kedepan
mengumpulkan kancingnya di tengah
meja kelompoknya
180 Menit
Setiap siswa mempunyai 2 kancing
ditangannya dalam artian setiap siswa
mempunyai kesempatan untuk
bertanya dan menanggapi kepada
kelompok lain
Jika kancing yang dimiliki seorang
siswa habis dia tidak boleh berbicara
lagi sampai temannya menghabiskan
kancing mereka
Jika semua kancing sudah habis
sedangkan tugas belum selesai
kelompok boleh mengambil
kesepakatan untuk membagi-bagi
kancing lagi dan mengulangi
prosedurnya kembali
Guru menanggapi dan memberikan
penguatan dengan menyampaikan
jawaban benar
Guru memberikan penghargaan
kepada setiap kelompok
Penutup Siswa diberi kesempatan untuk
bertanya apa yang mereka belum
pahami
Guru memberikan soal sebagai bentuk
evaluasi kepada siswa yang dikerjakan
secara individu untuk mengetahui
pemahaman konsep siswa Mandiri
Setelah semua selesai mengerjakan
soal hasil pekerjaan siswa
dikumpulkan dan guru memeriksa
hasil pekerjaan tersebut Mandiri
Siswa dan guru melakukan refleksi
kegiatan dengan cara meminta siswa
mengungkapkan perasaan dan
pendapatnya mengenai kegiatan
pembelajaran pada hari ini serta
materi apa saja yang telah dipelajari
Integritas
Untuk memotivasi siswa sebelum
pulang bersama-sama melakukan
tepuk semangat Communication
Sebelum pulang siswa berdoa
bersama-sama dipimpiin oleh ketua
kelas Religius
10 Menit
I Penilaian
1 Jenis penilaian Penilaian pengetahuan
Teknik penilaian Tes
Rubrik Penilaian Pemahaman Konsep Pecahan Senilai
No
Indikator
Pemahaman
Konsep
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Kriteria
Skor
1 Menyatakan
ulang sebuah
pecahan
a Menunjukkan
Pecahan Senilai
b Menuliskan
contoh pecahan
senilai
Menuliskan kalimat
matematika dengan
benar
10
menuliskan sebagian
kalimat matematika
5
Menuliskan jawaban
tapi salah
1
Tidak mengisi jawaban 0
2 Menyajikan
konsep dalam
bentuk
representasi
matematis
a Menggambarkan
bentuk yang
mewakili
pecahan
Menggambar bentuk
yang mewakili pecahan
sesuai dengan
bilangannya
10
Menggambar bentuk
yang mewakili pecahan
namun tidak sesuai
dengan bilangannya
5
Menggambar bentuk
yang mewakili tapi
salah
1
Tidak menggambar
bentuk yang mewakili
pecahan
0
b Menyatakan
pecahan dari
sebuah gambar
Menyatakan pecahan
yang sesuai dengan
gambar
10
Menyatakan pecahan
tetapi tidak sesuai
dengan gambar
5
menyatakan gambar
dan pecahan yang tidak
sesuai
1
Tidak menyatakan
pecahan yang sesuai
dengan gambar
0
3 Menggunakan
prosedur atau
operasi
tertentu
a Menentukan
pecahan senilai
dengan
mengalikan
Melakukan operasi
hitung dengan
mengalikan penyebut
dan pembilang dengan
10
pembilang dan
penyebut dengan
angka yang sama
angka yang sama
dengan tepat
Melakukan operasi
hitung dengan
mengalikan penyebut
dan pembilang dengan
angka yang sama tetapi
belum tepat
5
Melakukukan operasi
hitung tetapi salah
1
Tidak melakukan
operasi hitung
0
b Menentukan
pecahan senilai
dengan membagi
pembilang dan
penyebut dengan
angka yang sama
Melakukan operasi
hitung dengan
membagi penyebut dan
pembilang dengan
angka yang sama
dengan tepat
10
Melakukan operasi
hitung dengan
membagi penyebut dan
pembilang dengan
angka yang sama tetapi
belum tepat
5
Melakukukan operasi
hitung tetapi salah
1
Tidak melakukan
operasi hitung
0
Nilai akhir siswa =
x 100
2 Jenis penilaian Penilaian sikap
Teknik penilaian Non tes
No Nama
Perubahan Tingkah Laku
Disiplin Jujur Percaya Diri
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
Dst
Keterangan
K (Kurang) 1 C (Cukup) 2 B (Baik) 3 SB (Sangat Baik) 4
3 Jenis penilaian Penilaian keterampilan
Teknik penilaian Non tes
Rubrik Penilaian Kinerja Menyelesaikan Masalah Pecahan Senilai
No Nama Kriteria Penilaian
Kerja Sama Ketepatan Kejelasan
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1
2
3
Keterangan
Skor 4 Sangat baik Skor 2 Cukup
Skor 3 Baik Skor 1 Perlu bimbingan
Barru 21 September 2020
Mengetahui
Guru Kelas 4 Mahasiswa
Aminah SPd Lismayanti
NIP NIM 105401113516
Kepala SD Inpres Banga-Banga
Abdul Latif SPd MPd
NIP 19690412 200005 1 001
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS IV SD
INPRES BANGA-BANGA KABUPATEN BARRU
No Aktivitas Siswa
1 Siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar berlangsung
2 Siswa yang memperhatikan guru pada saat proses pembelajaran
berlangsung
3 Siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari teman-
temannya
4 Siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung
5 Siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing
6 Siswa yang bekerja sama dengan teman kelompok
7 Siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil
diskusinya
8 Siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
9 Siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan menambahkan
jawaban
10 Siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir pembelajaran
LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN
DAFTAR HADIR SISWA
DATA HASIL KEMAMPUAN AWAL PRETEST SISWA
DATA HASIL TES BELAJAR POSTTEST SISWA
DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
DAFTAR HADIR SISWA KELAS IV SD INPRES BANGA-BANGA
KABUPATEN BARRU
No Nama Siswa LP Pertemuan
1 2 3 4
1 Adelia p
P
R
E
T
E
S
T
radic radic
P
O
S
T
T
E
S
T
2 Akbar L radic radic
3 Aulifiah P radic radic
4 Irwansyah L radic radic
5 Muhammad Faiz Paki L radic radic
6 Muh Revan Anugrah L radic radic
7 Muhammad Takwin L radic radic
8 Nabila Zahira P radic radic
9 Nurhalisa P radic radic
10 Nurul Hidayat P radic radic
Keterangan
radic = Hadir
S = Sakit
A = Alfa
I = Izin
Jumlah siswa
Laki-laki 5 orang
Perempuan 5 orang
Banga-Banga September 2020
Peneliti
Lismayanti
Nim105401113516
DATA HASIL BELAJAR SISWA SEBELUM DITERAPKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING
(PRETEST)
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Adelia 63 Tidak Tuntas
2 Akbar 64 Tidak Tuntas
3 Aulifiah 81 Tuntas
4 Irwansyah 80 Tuntas
5 Muhammad Faiz Paki 36 Tidak Tuntas
6 Muh Revan Anugrah 59 Tidak Tuntas
7 Muhammad Takwin 74 Tidak Tuntas
8 Nabila Zahira 40 Tuntas
9 Nurhalisa 51 Tidak Tuntas
10 Nurul Hidayat 61 Tidak Tuntas
Jumlah 609
Rata-rata 609
Kategori Rendah
DATA HASIL TES BELAJAR SISWA SETELAH DITERAPKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING
(POSTTEST)
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Adelia 88 Tuntas
2 Akbar 79 Tuntas
3 Aulifiah 100 Tuntas
4 Irwansyah 100 Tuntas
5 Muhammad Faiz Paki 60 Tidak Tuntas
6 Muh Revan Anugrah 82 Tuntas
7 Muhammad Takwin 88 Tuntas
8 Nabila Zahira 59 Tidak Tuntas
9 Nurhalisa 70 Tuntas
10 Nurul Hidayat 81 Tuntas
Jumlah 807
Rata-rata 807
Kategori Tinggi
DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK
KANCING GEMERINCING
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
()
I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA
HASIL ANALISIS STATISTIK DAN INFERENSIAL
HASIL ANALISIS NILAI PRETEST DAN POSTTEST SISWA
HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL
HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA
HASIL ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF DAN INFERENSIAL
A Hasil Analsis Statistik Deskriptif
Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Pretest
X F FX
81 1 81
80 1 80
74 1 74
64 1 64
63 1 63
61 1 61
59 1 59
51 1 51
40 1 40
36 1 36
Jumlah 10 609
Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 609
sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai
rata-rata (mean) sebagai berikut
= sum
=
= 609
Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Posttest
X F FX
100 2 200
88 2 176
82 1 82
81 1 81
79 1 79
70 1 70
60 1 60
59 1 59
Jumlah 10 807
Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 807
sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai
rata-rata (mean) sebagai berikut
= sum
=
= 807
Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest
No X1 (Pretest) X2 (Posttest) d = X2 - X1 dsup2
1 63 88 25 625
2 64 79 15 225
3 81 100 19 361
4 80 100 20 400
5 36 60 24 576
6 59 82 23 529
7 74 88 14 196
8 40 59 19 361
9 51 70 19 361
10 61 81 20 400
Jumlah 198 4034
B Hasil Analisis Statistik Inferensial
Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut
a Mencari harga ldquoMDrdquo dengan menggunakan rumus
Md = sum
= 198
b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus
sum = sum sum
= 4034- 39204
= 1136
c Menentukan Harga tHitung
t =
radicsum
t =
radic
t =
radic
t =
radic
t =
t = 1767
d Menentukan Harga
Untuk mencari tTabel peneliti menggunakan tabel distribusi t
dengan taraf signifikan = 10 ndash 1 = 9 maka
diperoleh t005 = 1833
Setelah diperoleh tHitung = 1767 dan ttabel = 1833 maka tHitung gt
ttabel atau atau 1767 gt 1833 Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho
ditolak dan H1 diterima Ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap hasil belajar
matematika murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL
1 PRETEST
Ketuntasan belajar klasikal =
=
x 100
= 30
2 POSTTEST
Ketuntasan belajar klasikal =
=
x 100
= 80
HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TEKNIK KANCING GEMERINCING
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
()
I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
Mengukur persentase keberhasilan aktivitas Siswa
Keberhasilan aktivitas siswa =
=
= 845
LAMPIRAN D
TABEL DISTRIBUSI T-TABEL
KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI
KARTU KONTROL PENELITIAN
PERSURATAN
DOKUMENTASI
TABEL DISTRIBUSI T-TABEL
Dk 025 010 005 002 001 0005
1 1000 3078 6314 12706 31821 63657
2 0816 1886 2920 4303 6965 9925
3 0765 1638 2353 3182 4541 5841
4 0741 1533 2132 2766 3747 4604
5 0727 1476 2015 2571 3365 4032
6 0718 1440 1943 2447 3143 3707
7 0711 1415 1895 2365 2998 3499
8 0706 1397 1860 2306 2896 3355
9 0703 1383 1833 2262 2821 3250
10 0700 1372 1812 2228 2764 3169
11 0697 1363 1796 2201 2718 3106
12 0695 1356 1782 2178 2681 3055
13 0694 1350 1771 2160 2650 3012
14 0692 1345 1761 2145 2624 2977
15 0691 1341 1753 2132 2623 2947
16 0690 1337 1746 2120 2583 2921
17 0689 1333 1740 2110 2567 2898
18 0688 1330 1734 2101 2552 2878
19 0688 1328 1729 2093 2539 2861
20 0687 1325 1725 2086 2528 2845
21 0686 1323 1721 2080 2518 2831
22 0686 1321 1717 2074 2508 2819
23 0685 1319 1714 2069 2500 2807
24 0685 1318 1711 2064 2492 2797
25 0684 1316 1708 2060 2485 2787
26 0684 1315 1706 2056 2479 2779
27 0684 1314 1073 2052 2473 2771
KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI
KARTU KONTROL PELAKSANAAN PENELITIAN
PERSURATAN
DOKUMENTASI
Gambar 1 Pemberian Pretest
Gambar 2 Pembagian Kancing Pada Masing-Masing Anggota Kelompok
Gambar 3 Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Gambar 4 Pemberian Posttest
RIWAYAT HIDUP
Lismayanti Dilahirkan di Banga-Banga pada tanggal 14
Agustus 1998 dari pasangan Ayahanda Cagga dan Ibunda
Marni Anak pertama dari dua bersaudara Penulis masuk
sekolah dasar pada tahun 2004 di SD Inpres Banga-Banga dan
tamat pada tahun 2010 tamat di SMP Negeri 4 Barru pada
tahun 2013 dan tamat di SMK Negeri 1 Barru pada tahun 2016 Pada tahun yang
sama (2016) penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang ada di
Makassar yaitu Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) dan
mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) pada Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Atas berkat yang Maha Kuasa penulis
berhasil menyelesaikan seluruh mata kuliah yang diprogramkan dan semua itu
dilakukan dengan semangat dan usaha yang tinggi untuk mendapatkannya
2
Dengan memperhatikan kerangka pengetahuan di atas peneliti menarik
kesimpulan bahwa kedudukan model pembelajaran sangat penting dalam proses
pembelajaran karena dapat membantu dan memperlancar proses pembelajaran di
kelas dan proses pembelajaran akan lebih efektif dan efisien jika model
pembelajaran yang dipilih sesuai dengan materi yang akan diajarkan
Model pembelajaran sangat bermanfaat bagi guru dan siswa Bagi guru
yaitu pertama memudahkan dalam melaksanakan tugas pembelajaran berdasarkan
dengan langkah-langkah yang akan ditempuh sesuai dengan waktu tujuan
kemampuan daya serap siswa dan ketersediaan media yang ada Kedua dapat
dijadikan sebagai alat untuk mendorong aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran Ketiga memudahkan guru untuk melakukan analisis terhadap
perilaku siswa secara individu maupun kelompok dan keempat yaitu
memudahkan guru dalam menyusun bahan pertimbangan dalam merencanakan
penelitian tindakan kelas dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran
Sedangkan bagi siswa yaitu pertama memberikan kesempatan kepada siswa
untuk berperan aktif dalam kegiatan proses belajar pembelajaran Kedua dapat
memudahkan siswa untuk memahami materi pembelajaran yang diajarkan guru
Ketiga mendorong semangat belajar siswa serta ketertarikannya dalam mengikuti
proses pembelajaran secara penuh dan keempat yaitu dapat melihat atau
membaca kemampuan pribadi dikelompoknya secara objektif (Octavia 2020 15-
16)
3
Menurut Pardamean (2015) bahwa model pembelajaran bermanfaat
untuk mengefektifkan dan mengefisienkan pencapaian tujuan pembelajaran
Indikatornya adalah guru dan siswa fokus pembelajaran guru mudah mentransfer
isi pelajaran kepada siswa siswa juga mudah menangkap isi pelajaran
tersebutWaktu yang tersedia untuk satu materi secara efesien dan efektif dapat
dimanfaatkan secara maksimal Ketertarikan dan minat siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran cenderung tinggi Guru dan siswa tidak mudah bosan
membahas isi materi pelajaran
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti
dengan guru kelas IV atas nama Aminah pada tanggal 20 Juli 2020 di SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barru bahwa hasil belajar matematika siswa masih
tergolong rendah karena masih banyak siswa yang belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 70 Penyebab hasil
belajar matematika rendah yaitu siswa kurang aktif dan terlibat pada saat proses
pembelajaran berlangsung serta kurangnya semangat dan motivasi siswa dalam
menerima materi yang disampaikan oleh guru Ketika guru menjelaskan materi
sebagian siswa tidak memperhatikan karena guru belum menciptakan model
pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa kurang memahami materi yang
disampaikan oleh guru dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu kelompok
karena ketika siswa diberikan tugas kelompok hanya sebagian anggota kelompok
yang aktif mengerjakannya hanya siswa pintar saja yang aktif dalam pembelajaran
berkelompok
4
Untuk mengatasi permasalahan di atas diperlukan kreatifitas guru dalam
memilih model pembelajaran yang dapat mendorong siswa agar aktif dan terlibat
serta semangat pada saat proses pembelajaran berlangsung Adapun model yang
dimaksud yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Bagi siswa dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing dapat membantu mempermudah siswa dalam memahami
materi yang diajarkan dan melatih siswa untuk berkomunikasi bekerja sama
berfikir dan mengungkapkan ide-ide bersama anggota kelompoknya masing-
masing dalam menyelesaikan soal-soal atau permasalahan yang diberikan oleh
guru Siwa juga diharapkan dapat termotivasi semangat dan aktif dalam
pembelajaran matematika sehingga hasil belajarnya dapat meningkat Sedangkan
bagi guru melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif model
pembelajaran yang bisa digunakan pada saat mengajar
Menurut Erika dkk (2018142) bahwa teknik kancing gemerincing
merupakan teknik pembelajaran kooperatif yang dapat membantu guru mencapai
tujuan dalam proses pembelajaran secara tidak langsung mengajak siswa untuk
aktif dalam proses pembelajaran Ciri khas dari model pembelajaran ini yaitu
semua siswa diberi 2 atau 3 buah kancing sebagai syarat yang harus dikeluarkan
jika mereka ingin berbicara dan jika kancingnya habis maka siswa tersebut tidak
boleh berbicara lagi
Dalam teknik pembelajaran kancing gemerincing masing-masing anggota
kelompok memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapatnyaPenggunaan
kancing digunakan sebagai alat yang dirancang dalam model pembelajaran
5
kooperatif teknik kancing gemerincing ini dimaksudkan agar setiap siswa dapat
bertanggung jawab atas tugas yang diberikan Jadi dalam satu kelompok tidak
ada anggota kelompok yang mempunyai posisi dominan karena masing-masing
anggota kelompok mempunyai kesempatan yang sama untuk aktif dalam
pembelajaran dimana siswa yang awalnya bersifat pasif akan termotivasi dan ikut
aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga hasil belajar matematika
siswa dapat meningkat
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis penulis tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul ldquoPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid
Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas maka rumusan
masalah dalam penelitian ini yaitu ldquoApakah Ada Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika
Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-banga Kabupaten Barrurdquo
C Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini yaitu
ldquoUntuk Mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
6
D Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut
1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran
dalam pengembangan ilmu terutama yang berkaitan dengan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
2 Manfaat Praktis
a Bagi Siswa
Memberikan pengetahuan semangatdan motivasi untuk belajar
lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar yang
diperoleh dapat tercapai
b Bagi Guru
Penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing ini sangat diharapkan dapat bermanfaat bagi guru dalam
proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan keaktifan dan
pemahaman siswa sehingga tercapainya proses belajar mengajar yang
diharapkan
c Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik
kepada sekolah dalam rangka perbaikan proses dan hasil belajar siswa
d Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk
penelitian selanjutya
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A Kajian Teori
1 Hasil Belajar
a Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada diri seseorang
sebagai hasil dari peroses belajar siswa baik itu terjadi perubahan pengetahuan
pemahaman sikap dan tingkah laku kecakapan keterampilan dan kemampuan
serta perubahan aspek-aspek yang lain yang ada pada individu yang belajar
Menurut Nawawi (Fiona 201912) bahwa hasil belajar adalah tingkat
keberhasilan peserta didik yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh
dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu Adapun Menurut
Yudha (201834) bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta
didik setelah menerima pembelajaran yang meliputi aspek kognitif Hal ini
sejalan dengan pendapat Susanto (20125) bahwa hasil belajar adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah kegiatan belajar
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah skor yang diperoleh siswa setelah ia menerima proses pembelajaran
untuk mengetahui sampai dimana tingkat pemahamannya terhadap suatu materi
yang telah dipelajari berupa tes dan biasanya diwujudkan dengan nilai tertentu
Dalam penelitian ini hasil belajar yang ingin dicapai siwa yaitu terkait dengan
aspek kognitif siswa setelah ia menerima suatu materi pembelajaran
8
b Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Purwanto (Yudha 201836) bahwa faktor yang mempengaruhi
hasil belajar terdiri dari dua faktor yaitu faktor dari dalam peserta didik (intern)
yaitu fisiologi dan psikologis dan faktor dari luar (ektern) peserta didik yaitu
lingkungan dan instrumental
Hal ini sejalan dengan pendapat Djamarah (Yudha 201836-37) faktor
yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu
1) Faktor Intern
a) Faktor fisiologis adalah faktor yang terdiri dari kondisi fisiologis
kondisi panca indra
b) Faktor Psikologi adalah faktor yang terdiri dari minat kecerdasan
bakat motivasi dan kemampuan kognitif
2) Faktor Ekstern
a) Faktor lingkungan terdiri dari lingkungan alami dan lingkungan
sosial budaya
b) Faktor Instrumental terdiri dari kurikulum program sarana dan
fasilitas guru
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang
mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor intern (dalam diri) dan faktor ekstern
(luar diri) Kedua faktor tersebut saling berkaitan sehingga siswa perlu
mendapatkan perhatian terhadap keadaannya baik itu dari segi fisik psikis dan
cara belajar di sekolah
9
2 Matematika
a Pengertian Matematika
Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang diajarkan di setiap
jenjang sekolah mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga ke perguruan tinggi
Dalam tulisan Suwangsih dan Tiurlina istilah matematika berasal dari bahasa
Yunani yaitu mathematike yang artinya mempelajari Kata mathematike berasal
dari kata mathema yang memiliki arti pengetahuan atau ilmu
(knowledgescience) Selain itu kata mathematike berhubungan juga dengan kata
lain yang hampir sama yaitu mathein atau mathenein yang berarti berpikir
(Isrokrsquoatun dan Amelia Rosmala 20193)
Menurut Ruseffendi (Al-Tabany 20151) matematika adalah bahasa
simbol ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif ilmu
yang membahas tentang pola keteraturan dan struktur yang terorganisasi dimulai
dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan ke aksioma atau
postulat dan terakhir yaitu ke dalil
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika
merupakan suatu ilmu yang mempelajari bagaimana proses berpikir secara kritis
dan masuk akal untuk mendapatkan suatu kebenaran
b Ciri-Ciri Pembelajaran Matematika
Menurut Suwangsih (wandini 20198) bahwa ciri-ciri pembelajaran
matematika di SD adalah sebagai berikut
a) Pembelajaran matematika menggunakan metode spiral metode spiral ini
melambangkan adanya keterkaitan antara suatu materi dengan materi
10
lainnya Topik sebelumnya menjadi prasyarat untuk memahami topik
berikutnya atau sebaliknya
b) Pembelajaran matematika dilakukan secara bertahap Materi pembelajaran
matematika dilakukan secara bertahap yang dimulai konsep-konsep yang
sederhana menuju konsep yang lebih kompleks
c) Pembelajaran matematika menggunakan metode induktif sedangkan
matematika merupakan ilmu deduktif namun sesuai tahap perkembangan
siswa maka pembelajaran matematika di SD digunakan metode induktif
d) Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi artinya tidak
ada pertentangan antara kebenaran yang satu dengan kebenaran lainnya
Suatu pernyataan dianggap benar jika didasarkan kepada pernyataan-
pernyataan sebelumnya yang telah diterima kebenarannya
e) Pembelajaran matematika hendaknya bermakna artinya konsep
matematika tidak diberikan dalam bentuk jadi tapi sebaliknya siswalah
yang harus mengonstruksi konsep tersebut
c Tujuan Pembelajaran Matematika
Menurut Depdikbud (Wandini 201911-12) bahwa tujuan pembelajaran
matematika di Sekolah Dasar yaitu sebagai berikut
1) Mengembangkan keterampilan berhitung siswa sebagai latihan dalam
kehidupan sehari-hari
2) Menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialihgunakan melalui
kegiatan matematika
11
3) Mengembangkan kemampuan dasar matematika sebagai bekal belajar
lebih lanjut
4) Membentuk sikap logis kritis cermat kreatif dan disiplin
3 Model Pembelajaran Kooperatif
a Pengertian Model Pembelajaran
Dalam suatu proses pembelajaran diperlukan model pembelajaran yang
dapat membuat suasana belajar lebih efektif dan menyenangkan Menurut Joyce
dan Weil (Rusman 2012133) bahwa model pembelajaran adalah segala sesuatu
yang dirancang dalam membentuk kurikulum merancang bahan-bahan
pembelajaran dan membimbing proses pembelajaran di dalam kelas
Menurut Adi (Suprihatiningrum 2016142) bahwa model pembelajaran
merupakan suatu kerangka yang menggambarkan prosedur dalam
mengorganisasikan pengalaman pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam
merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran adalah suatu kegiatan perencanaan yang dirancang untuk
pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan tertentu
b Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan model
pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok-
kelompok kecil yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan
struktur kelompok yang bersifat heterogen (Rusman 2012202) Adapun
12
menurut Djamarah (2018270) bahwa pembelajaran kooperatif adalah model
pembelajaran yang dimana para siswa bekerja sama di dalam kelompok-
kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
kooperatif adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu kelompok
kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang siswa untuk saling berinteraksi
dan bekerjasa sama dengan anggota kelompoknya
c Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Menurut Ibrahim dkk (Suprihatiningrum 2016192-193) dalam
pembelajaran kooperatif terdapat 6 langkah utama atau tahapan yaitu sebagai
berikut
Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Fase Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Fase -1
Menyampaikan
tujuan pembelajaran
dan memotivasi
siswa
Guru menyampaikan
semua tujuan pelajaran
yang ingin dicapai pada
pelajaran tersebut dan
memotivasi siswa untuk
belajar
Siswa memperhatikan guru
pada saat guru menyampaikan
tujuan pembelajaran dan siswa
harus semangat untuk ikut
dalam proses pembelajaran
Fase-2
Menyajikan
informasi
Guru menyajikan
informasi kepada siswa
dengan jalan demonstrasi
atau lewat bahan bacaan
Siswa memperhatikan materi
yang disampaikan oleh guru
dan bertanya jika ada materi
yang kurang dimengerti
Fase-3
Mengorganisasikan
siswa ke dalam
kelompok-kelompok
belajar
Guru menjelaskan kepada
siswa bagaimana caranya
membentuk kelompok
belajar dan membantu
setiap kelompok agar
melakukan transisi secara
efisien
Siswa memperhatikan guru
ketika menjelaskan Setelah
guru menjelaskan tentang cara
berkelompok maka siswa
harus tahu bahwa semua
aggota kelompok memiliki
tujuan yang sama dan harus
berbagi tugas dan tanggung
jawab yang sama di antara
anggota kelompok
13
Fase-4
Membimbing
kelompok bekerja
dan belajar
Guru membimbing
kelompok-kelompok
belajar pada saat mereka
mengerjakan tugas
mereka
Siswa mengerjakan tugas
kelompok yang diberikan
dengan cara bekerja sama
dengan anggota kelompoknya
melalui bimbingan guru
Fase-5
Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil
belajar tentang materi yang
telah dipelajari atau
masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
kerjanya
Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
diskusinya
Fase-6
Memberikan
penghargaan
Guru mencari cara-cara
untuk menghargai baik
upaya maupun hasil
belajar individu dan
kelompok
Siswa harus saling mengargai
jawaban ketika jawaban
mereka berbeda setiap
kelompok dan harus
mempertanggungjawabkan
jawabannya
d Teknik-Teknik Pembelajaran Kooperatif
Menurut Huda (2017134) dalam pembelajaran kooperatif terdapat 14
teknik pembelajaran yang dapat diterapkan di dalam kelas antara lain Mencari
Pasangan Bertukar Pasangan Berpikir Berpasangan Berbagi Berkirim Salam
dan Soal Kepala Bernomor Kepala Bernomor Terstruktur Dua tinggal Dua
Tamu Keliling Kelompok Kancing Gemerincing Keliling Kelas Lingkaran
Dalam Lingkaran Luar Tari Bambu jigsaw dan Bercerita Berpasangan
Berdasarkan uraian di atas salah satu teknik pembelajaran kooperatif
yang diterapkan dalam penelitian ini adalah teknik kancing gemerincing Peneliti
memilih teknik kancing gemerincing karena dalam teknik ini siswa dapat terlibat
secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajarnya dapat
meningkat
14
4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing
a Pengertian TeknikKancing Gemerincing
Menurut Widyarty (201311) teknik kancing gemerincing merupakan
suatu model pembelajaran yang bertujuan untuk mengatasi hambatan
pemerataan kesempatan siswa yang sering mewarnai kerja kelompok dan setiap
siswa berhak mendapatkan kesempatan untuk berperan serta pada kelompoknya
masing-masing Sedangkan menurut Ulya (201932) bahwa teknik kancing
gemerincing merupakan metode yang dikembangkan oleh Spencer kagan
dimana masing-masing anggota kelompoknya mendapatkan kesempatan untuk
menyampaikan pendapat mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran
orang lain
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran teknik kancing gemerincing adalah suatu teknik pembelajaran
dimana dalam proses pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada semua
anggota kelompok untuk berpendapat
b Prosedur PelaksanaanTeknik Kancing Gemerincing
Dalam proses pembelajaran teknik kancing gemerincing terdapat
langkah-langkah model pembelajaran Menurut Huda (2011142-143) langkah-
langkah dari teknik kancing gemerincing yaitu
1) Guru menyiapkan satu kotak kecil yang berisi kancing-kancing (atau
benda-benda lainnya)
15
2) Masing-masing anggota dari setiap kelompok mendapatkan 2 atau 3 buah
kancing (jumlah kancing bergantung pada sukar tidaknya tugas yang
diberikan)
3) Setiap kali anggota selesai berbicara atau mengeluarkan pendapat ia harus
menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkannya di tengah-tengah
meja kelompok
4) Jika kancing yang dimiliki salah seorang siswa habis dia tidak boleh
berbicara lagi sampai semua rekannya menghabiskan kancingnya masing-
masing
5) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok
boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan
mengulangi prosedurnya kembali
d Kelebihan dan Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing
Menurut Ulya (201830-31) teknik kancing gemerincing memiliki
beberapa kelebihan dan kelemahan yaitu sebagai berikut
1) Kelebihan Teknik Kancing Gemerincing
a) Mengatasi hambatan pemerataan kesempatan berbicara siswa dalam
beriskusi
b) Mendorong siswa agar dapat aktif berbicara pada saat proses
pembelajaran berlangsung
c) Memberikan kesempatan bagi siswa yang tidak aktif untuk
menyampaikan pendapatnya pada saat berdiskusi sehingga siswa
16
yang tidak aktif memiliki kesempatan yang sama untuk
menyampaikan pendapatnya
2) Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing
a) Pengelolaan waktu saat persiapan dan pelaksanaan perlu
diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran terutama
dalam proses pembentukan kualitas pengetahuan siswa
b) Memerlukan waktu yang cukup lama jika guru tidak terlalu
memahami dengan baik materi yang akan diajarkan
c) Model ini susah diterapkan jika jumlah siswa terlalu banyak
5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing
Langkah-langkah yang akan di terapkan dalam penelitian ini yaitu
sebagai berikut
1) Menyiapkan bahan ajar dan media pembelajaran
2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa
3) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari
4) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5
orang siswa Kemudian membagikan soal kepada masing-masing
kelompok
5) Guru kemudian menyuruh semua anggota dari masing-masing kelompok
untuk mengerjakan tugas yang diberikan dengan cara bekerja sama
Setelah itu guru membagikan kancing berwarna kepada masing-masing
anggota kelompok Setiap anggota kelompok mendapatkan dua buah
17
kancing berwarna dan guru kemudian menjelaskan cara penggunaan
kancing yang dipegang oleh setiap siswa
6) Guru mengawasi masing-masing kelompok dan memberi bantuan kepada
kelompok jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas yang
diberikan
7) Jika tugas kelompok yang diberikan telah selesai guru meminta siswa
agar maju kedepan dengan cara menunjuk siswa yang mengacungkan
tangannya untuk menuliskan hasil kerja kelompoknya dan kelompok lain
menanggapinya apakah jawabannya sama atau tidak secara bergantian
Lakukan hal tersebut secara berulang sampai nomor dan soal yang
diberikan sudah dibahas semua
8) Siswa yang maju kedepan mengumpulkan kancingnya di tengah meja
kelompoknya
9) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok
boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan
mengulangi prosedurnya kembali
6 Kaitan Antara Model Pembelajaraan Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika
Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing menekankan
keaktifan semua anggota dalam suatu kelompok untuk menyelesaikan suatu
permasalahan yang diberikan oleh seorang guru dimana mereka saling membantu
satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan agar hasil belajar mereka bisa
meningkat secara merata Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat
18
membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih
siswa untuk bekerja sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif
dan terlibat dalam proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti
pembelajaran
Untuk tugas-tugas yang terstruktur seperti matematika diskusi jarang
dibutuhkan karena dalam tugas-tugas seperti ini biasanya sudah terdapat satu
jawaban benar Akan tetapi meskipun pembelajaran matematika yang bersifat
terstruktur tetapi model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing bisa
digunakan tergantung sejauh mana guru dapat membantu siswa memahami jenis
bantuan seperti apa yang mereka perlukan untuk mengerjakan tugas dalam suatu
kelompok
Mengingat pembelajaran kooperatif dikembangkan dari teori
konstruktivisme dimana siswa dituntut untuk mengembangkan pengetahuan awal
mereka secara mandiri agar terjadi pembelajaran yang bermakna Hal ini sejalan
dengan pembelajaran matematika yang pada dasarnya adalah penanaman konsep
Dimana dituntut pula pembelajaran yang bermakna agar konsep matematika itu
sendiri mudah dimengerti oleh siswa
B Hasil Penelitian yang Relevan
Pada bagian ini peneliti akan mengkaji penelitian yang relevan dengan
penelitian penulis Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya
diantaranya sebagai berikut
19
a) Jurnal Dwi Purwanto (2016) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa persentase observasi komunikasi matematis siwa pada
siklus I sebesar 5625 meningkat menjadi 7500 pada siklus II Rata-rata
nilai evaluasi belajar siswa pada siklus I mencapai 6990 dengan jumlah siswa
yang tuntas 21 siswa dan persentase ketuntasan 6562 meningkat menjadi
7615 pada siklus II dengan jumlah siswa yang tuntas 24 siswa dan persentase
ketuntasan 7500 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dapat
meningkatkan komunikasi matematis dan hasil belajar matematika pada siswa
kela VIII di SMP Negeri 11 Purworejo Persamaan dalam penelitian ini yaitu
sama-sama menggunakan teknik kancing gemerincing dan mata pelajaran
yang sama Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian sasaran
penelitian dan lokasi penelitian
b) Jurnal Nurul Wisna Afianti (2017) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian
ini menunjukkan presentase keaktifan belajar peserta didik pada siklus I
sebesar 617 dengan kategori cukup aktif dan persentase ketuntasan hasil
belajar peserta didik sebesar 46675 Pada siklus II persentase keaktifan
belajar peserta didik mengalami peningkatan menjadi 8609 dengan kategori
sangat aktif dan hasil belajar peserta didik juga meningkat dengan persentase
ketuntasan sebesar 8333 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat
disimpulkan bahwa keaktifan dan hasil belajar IPA melalui model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing mengalami peningkatan
Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan teknik
20
kancing gemerincing Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian
sasaran penelitian lokasi penelitian dan mata pelajaran
c) Jurnal Komang Sucipta (2018) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 1412
sedangkan nilai rata-rata pada kelompok kontrol sebesar 975 Dari uji
prasyarat data bahwa data berdistribusi normal dan memiliki varians yang
homogeny kemudian dilanjutkan dengan uji-t diperoleh thitung= 365 dan ttabel
= 201 dengan taraf signifikan 5 dan (db) 49 sehinggaH1 diterima dan H0
ditolak Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
dengan kelompok siswa yang mengikuti proses pembelajaran konvensional
pada siswa kelas V SD Negeri 3 Sangkan Gunung melalui proses
pembelajaran Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan
teknik kancing gemerincing dan jenis metode penelitian yang sama
Sedangkan perbedaannya terletak pada sasaran penelitian lokasi penelitian
dan mata pelajaran
C Kerangka Pikir
kerangka pikir merupakan bagian penelitian yang menggambarkan alur
pikir suatu penelitian Keberhasilan siswa dalam belajar dapat diukur dengan hasil
belajar yang diperoleh siswa selama mengikuti proses kegiatan pembelajaran
Pada saat proses pembelajaran berlangsung hanya sebagian siswa yang aktif dan
terlibat dalam pembelajaran Motivasi dan semangat siswa masih kurang untuk
21
belajar sehingga cepat mengalami rasa bosan dan jenuh Pada saat guru
menjelaskan materi sebagian siswa tidak memperhatikan sehingga kurang
mengerti dengan materi yang diajarkan karena model pembelajaran yang
digunakan guru kurang bervariasi dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu
kelompok Hal tersebut mengakibatkan rendahnya hasil belajar matematika siswa
Masalah tersebut merupakan gambaran secara umum tentang permasalahan yang
terdapat pada kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
Untuk memaksimalkan hasil belajar siswa salah satu model
pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses
pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat membantu siswa dalam
memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih siswa untuk bekerja
sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif dan terlibat dalam
proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti pembelajaran
Sebelum model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
diterapkan maka terlebih dahulu dilakukan tes berupa pretest dan posttest setelah
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diterapkan dalam
pembelajaran Setelah itu data dari pretest dan posttest dibandingkan lalu
dianalisis untuk mendapatkan hasil atau kesimpulan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran matematika Berdasarkan uraian tersebut dapat digambarkan bagan
kerangka pikir model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
sebagai berikut
22
Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir
Rendahnya Hasil Belajar Matematika Siswa
Kelas IV SD Inpres Banga-Banga
Pretest
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing
Posttest
Hasil Belajar
Analisis
Temuan
Siswa kurang aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran
Kurangnya semangat dan motivasi siswa untuk belajar
Model pembelajaran yang kurang bervariasi
Kerja sama dalam kelompok masih kurang
23
D Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang kajian pustaka
maupun kerangka pikir dalam penelitian ini digunakan hipotesis sebagai berikut
ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-
Banga Kabupaten Barrurdquo
Adapun hipotesis statistik dari penelitian ini yaitu
Keterangan
micro1 Rata-rata hasil belajar sebelum diberikan perlakuan
micro2 Rata-rata hasil belajar setelah diberikan perlakuan
Ho Tidak ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
H1 Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-
Banga Kabupaten Barru
Ho micro1 = micro2
H1 micro1ltmicro2
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A Rancangan Penelitian
1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimen Penelitian eksperimen adalah suatu kegiatan penelitian yang
dilakukan peneliti untuk menilai suatu perlakuan (treatment) pendidikan
terhadap suatu objek atau objek penelitian untuk menguji hipotesis Jenis
penelitian eksperimen yang digunakan adalah pre-eksperimental design
Penelitian pre-eksperimental design belum merupakan eksperimen
sungguh-sungguh karena masih terdapat variable luar yang ikut berpengaruh
terhadap terbentuknya variable dependen Jadi hasil eksperimen yang merupakan
variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen
Hal ini terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih
secara random (Sugiyono 201574)
2 Desain Penelitian
Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah one-group
pretest-postest design Pada desain ini terdapat pretest yang diberikan sebelum
postest setelah perlakuan Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut
Gambar 31 Desain One group pretest-postest
O1 X O2
Pretest Treatment Posttest
25
Keterangan
O1 Nilai pretest sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing
O2 Nilai posttest setelah dilaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran matematika teknik kancing
gemerincing
X Perlakuan berupa pembelajaran matematika melalui model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
B Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201580) Populasi
dalam penelitian ini adalah murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru yang berjumlah 10 orang
2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi misalnya karena keterbatasan dana tenaga dan
waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu
(Sugiyono 201581) Dalam teknik pengambilan sampel peneliti menggunakan
sampel jenuh Sampel jenuh merupakan teknik pengambilan sampel bila semua
26
anggota populasi digunakan Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif
kecil (Sugiyono 201585) Sampel dalam penelitian ini adalah murid kelas IV
SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru yang berjumlah 10 orang
C Definisi Operasional Variabel
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek
pengamatan penelitian Dalam penelitian ini mengkaji dua variabel yaitu ldquoModel
Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincingrdquo sebagai variabel bebas
(X) dan ldquoHasil Belajar Matematikardquo sebagai variabel terikat (Y)
1 Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing adalah suatu
model pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok dimana masing-
masing anggota kelompok mendapatkan sebuah kancing berwarna sebagai
penanda apabila mereka berpendapat Masing-masing siswa harus
bertanggungjawab atas kancing yang dimiliknya
2 Hasil belajar matematika adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah
melalui kegiatan proses pembelajaran Hasil belajar matematika siswa yang
dimaksud adalah nilai yang diperoleh siswa sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dan sesudah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diberi
(posttest)
D Instrumen Penelitian
Adapun instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
27
1 Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa
selama penelitian berlangsung Dalam hal ini peneliti mengamati aktivitas
belajar siswa selama proses berlangsungnya pembelajaran
2 Soal Tes
Tes hasil belajar matematika digunakan untuk memperoleh informasi
tentang penguasaan siswa terhadap pembelajaran matematika sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing yang
biasa disebut pretest dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing yang biasa disebut posttest Soal tes dibuat
berdasarkan materi yang diberikan selama penelitian berlangsung dengan
berdasarkan rumusan indikator pembelajaran Soal tes ini akan
dikembangkan dalam bentuk tes uraian (essay) yang berjumlah 5 soal
3 Dokumentasi
Instrumen dari dokumentasi ini adalah kamera yang digunakan untuk
mengambil beberapa gambar atau foto kegiatan dan aktivitas siswa selama
proses pembelajaran berlangsung
E Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk
mengumpulkan data penelitiannya Untuk mengumpulkan data dalam penelitian
ini dilakukan dengan cara sebagai berikut
28
1 Observasi
Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan
langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang akan diteliti
Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara pengamatan dan pencatatan
mengenai pelaksanaan pembelajaran
2 Tes
Sebelum dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing terlebih dahulu dilakukan pretest untuk mengetahui
kemampuan awal murid Setelah diberi perlakuan kemudian dilakukan
postttest untuk mengetahui kemampuan hasil belajar murid Data yang
diperoleh berdasarkan tes yang digunakan dalam proses pembelajaran
3 Dokumentasi
Dengan teknik ini peneliti memperoleh dokumen penelitian berupa
foto materi pelajaran melalui buku serta RPP Dengan foto dapat
memberikan informasi mengenai keadaan atau situasi kelas ketika peneliti
maupun siswa melaksanakan proses pembelajaran
F Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan memperhatikan jenis data yang akan
dianalisis Dalam penelitian kuantitatif seluruh data dari seluruh responden atau
sumber data lain terkumpul maka dilakukan analisis data Adapun teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
29
1 Analisis Data Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau
memberi gambaran umum data yang terkumpul selama proses penelitian dan
bersifat kuantitatif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk
mendeskripsikan seberapa besar hasil belajar pretest dan posttest yang diperoleh
siswa kelas IV sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerncing dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing Adapun langkah-langkah dalam penyusunan data
hasil pengamatan yaitu
a Hasil Belajar Siswa
1) Menghitung nilai rata-rata siswa (Mean)
= sum
(Riadi 2016)
Keterangan
= Rata-rata (Mean)
fi = Jumlah
n = Jumlah siswa
2) Menghitung persentase nilai rata-rata
P =
(Sudijono 201539)
30
Keterangan
p = Angka Persentase
f = Frekuensi yang dicari persentasenya
n = Banyaknya sampel
Dalam keperluan analisis deskriptif kriteria yang digunakan untuk
menentukan kriteria hasil belajar siswa yaitu
Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar
Ketuntasan Hasil Belajar () Kategori Hasil Belajar
0 le x ge 54 Sangat rendah
55 le x ge 64 Rendah
65 le x ge 79 Sedang
80 le x ge 89 Tinggi
90 lt x gt 100 Sangat tinggi
Sumber Depdikbud (2003)
b Analisis Aktivitas Siswa
Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil lembar observasi aktivitas
siswa yang diolah dengan teknik analisis berikut
AP = sum
sum x 100
(Trianto 2010 243)
Keterangan
AP = Nilai yang dicari
sumP = Banyaknya siswa yang melakukan akrivitas
sumF = Jumlah seluruh siswa
31
Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa
Sumber (Trianto 2010 43)
2 Analistik Statistik Inferensial
Analisis statistik inferensial dilakukan untuk menguji hipotesis
penelitian dengan menggunakan uji-t Untuk menguji hipotesis penelitian
mengenai perbedaan hasil belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran
matematika sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing diuji dengan t-tes dengan taraf signifikan α = 005
atau bertaraf 5 Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti
menggunakan teknik statistik t (uji-t) dengan tahap sebagai berikut
radicsum
(Arikunto 2013349)
Keterangan
Md = Mean perbedaan mean pretest dan posttest
X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)
X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)
d = Devisi masing-masing subjek
sum = Jumlah kuadrat deviasi
N = Jumlah subjek pada sampel
Ketuntasan Hasil Belajar () Kriteria
0 le x ge 25 Kurang Baik
26 le x ge 50 Cukup Baik
51 le x ge 75 Baik
76 lt x gt 100 Sangat Baik
32
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut
a Mencari harga ldquoMdrdquo dengan menggunakan rumus
Md = sum
(Arikunto 2013350)
Keterangan
Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest
sumd = Jumlah dari gain (pretest-posttest)
N = Subjek pada sampel
b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus
sum = sumd ndash sum
(Arikunto 2013351)
Keterangan
sum = Jumlah kuadrat deviasi
sumd = Jumlah dari gain (pretest-postest)
N = Subjek pada sampel
c Menentukan harga dengan rumus
radicsum
(Arikunto 2013349)
Keterangan
Md = Mean perbedaan mean pre-test dan pos-test
X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)
X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)
33
d = Devisi masing-masing subjek
sum = Jumlah kuadrat deviasi
N = Jumlah subjek pada sampel
d Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan
Kaidah pengujian signifikan
1) Jika maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti pengunaan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
2) Jika maka H0 diterima dan H1 ditolak berarti pengunaan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing tidak
berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
e Menentukan harga
Mencari mengunakan table distribusi t dengan taraf
signifikan α = 005 dan d k = N‒1
f Membuat Kesimpulan apakah model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas
IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif dimaksudkan untuk memperoleh gambaran
mengenai ketuntasan hasil belajar matematika murid yang meliputi sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) serta hasil observasi aktivitas siswa selama proses
pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Deskripsi masing-masing hasil analisis tersebut diuraikan sebagai berikut
a Deskripsi Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan Setelah
(Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing
Dari hasil analisis deskriptif yang disajikan pada lampiran C maka skor
hasil belajar siswa sebelum (Pretest) dan setelah (Posttest) diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing pada siswa kelas IV SD
Inpres Banga-Banga materi pecahan senilai dapat dilihat pada tabel 41 berikut
Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest)
dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif
Teknik Kancing Gemerincing
Statistik Pretest Posttest
Ukuran Sampel 10 10
Skor Ideal 100 100
Skor Rata-rata 609 807
Skor Tertinggi 81 100
Skor Terendah 36 60
Rentang Skor 45 40
Sumber Data Olah Lampiran C
34
35
Pada Tabel 41 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata skor hasil belajar
matematika siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (pretest) adalah 609 dan setelah diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) adalah 807 dari
skor ideal 100 Skor yang dicapai siswa tersebar dari skor terendah pretest 36 dan
skor terendah posttest 60 Skor tertinggi yang dicapai siswa pada pretest adalah 81
dan posttest adalah 100 dengan rentang skor pretest 45 dan posttest 40 Jika skor
hasil belajar matematika sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke
dalam lima kategori maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang
ditunjukkan pada Tabel 42 berikut
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika
Siswa Sebelum (Pretest) dan Sesudah (Posttest) Diterapkan Model
Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
No
Skor
Kategori
Pretest Posttest
F Persentase
()
F Persentase
()
1 0 le x le 54 Sangat Rendah 3 30 0 0
2 55 le x le 64 Rendah 4 40 2 20
3 65 le x le 79 Sedang 1 10 2 20
4 80 le x le 89 Tinggi 2 20 4 40
5 90 le x le 100 Sangat Tinggi 0 0 2 20
Jumlah 10 100 10 100
Sumber Hasil tes siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
Pada Tabel 42 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dari 10 siswa kelas
IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru terdapat 3 orang siswa (30) yang
memperoleh skor pada kategori sangat rendah 4 orang siswa (40) yang
memperoleh skor kategori rendah 1 orang siswa (10) yang memperoleh skor
36
kategori sedang dan 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori tinggi
serta tidak ada siswa (0) yang memperoleh skor kategori sangat tinggi
Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) dari 10 siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru terdapat 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor pada kategori rendah
2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori sedang 4 orang siswa (40)
yang memperoleh skor kategori tinggi dan 2 orang siswa (20) yang
memperoleh skor kategori sangat tinggi
Skor rata-rata hasil belajar siswa sebelum diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) sebesar 609 dikonversi ke dalam
5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil belajar matematika siswa umumnya
berada pada kategori rendah Sedangkan skor rata-rata hasil belajar siswa setelah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)
sebesar 807 dikonversi ke dalam 5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil
belajar matematika siswa umumnya berada pada kategori tinggi
Selanjutnya untuk melihat persentase ketuntasan hasil belajar matematika
siswa sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dapat dilihat pada Tabel 43
berikut
37
Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum
(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Skor
Kategori
Pretest Posttest
F Persentase
()
F Persentase
()
0 le x ˂ 70 Tidak Tuntas 7 70 2 20
70 le x le 100 Tuntas 3 30 8 80
Jumlah 10 100 10 100
Sumber Perolehan nilai siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru
Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila memiliki skor
paling sedikit 70 Dari Tabel 43 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) jumlah siswa yang
tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 7 orang siswa
(70) dan siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 3
orang siswa (30) Dari deskripsi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
matematika siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70
Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) jumlah siswa yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan
minimal individual adalah 2 orang siswa (20) dan siswa yang memenuhi kriteria
ketuntasan minimal individual adalah 8 orang siswa (80) Berdasarkan deskripsi
di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru setelah diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria
ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70
38
b Deskripsi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa
Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika materi
pecahan senilai dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing selama 2 kali pertemuan secara singkat dapat dilihat pada Tabel 47
sebagai berikut
Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siwa Selama Proses Pembelajaran Dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
() I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsun
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
Sumber Data Olah Lampiran C
39
1) Persentase rata-rata siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar
berlangsung sebanyak 100
2) Persentase rata-rata siswa yang memperhatikan guru pada saat proses
pembelajaran berlangsung sebanyak 80
3) Persentase rata-rata siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari
teman-temannya sebanyak 85
4) Persentase rata-rata siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran
berlangsung sebanyak 80
5) Persentase rata-rata siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing 80
6) Persentase rata-rata siswa yang bekerja sama dengan teman kelompoknya
sebanyak 90
7) Persentase rata-rata siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil
kerja kelompoknya sebanyak 90
8) Persentase rata-rata siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung sebanyak 80
9) Persentase rata-rata siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban sebanyak 85
10) Persentase rata-rata siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran sebanyak 75
Jika rata-rata skor aktivitas saat diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke dalam lima kategori
40
maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang ditunjukkan pada Tabel
45 berikut
Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siwa Selama Proses
Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing
Ketuntasan Hasil Belajar ( ) Kriteria F Persentase ()
0 le x ge 25 Kurang Baik 0 0
26 le x ge 50 Cukup Baik 0 0
51 le x ge 75 Baik 1 10
76 le x ge 100 Sangat Baik 9 90
Pada Tabel 45 di atas dapat dilihat bahwa persentase aktivitas siswa
melalui penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
terdapat 10 aspek yang diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa
yang berada pada kategori kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas
(10) yang berada pada kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada
pada kategori sangat baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga
aktivitas siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing berada pada kategori sangat baik
2 Hasil Analisis Inferensial
Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis Sesuai
dengan hipotesis penelitian yakni ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika
Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo Maka teknik
yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik statistik
inferensial dengan menggunakan uji-t
41
Berdasarkan analisis data yang diuraikan (lampiran C) terlihat bahwa
pada siswa kelas IV SD Inpres BangandashBanga Kabupaten Barru sebesar
1767 Berdasarkan tersebut dapat dibandingkan dengan nilai
menggunakan tabel distribusi t dengan taraf signifikan α = 005 (tabel terlampir)
dan db = N-1 = 9 maka diperoleh = 1833 Setelah diperoleh 1767 dan
= 1833 maka diperoleh ˃ atau 1767 ˃ 1833 sehingga dapat
disimpulkan bahwa ditolak dan diterima Hal ini berarti bahwa terdapat
pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap
hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru
B Pembahasan
Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian di kelas IV SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barru yang jumlah siswanya yaitu 10 orang Desain
penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest design yang hanya
melibatkan satu kelompok yaitu kelompok eksperimen dimana diberikan tes awal
berupa pretest sebelum treatment atau perlakuan dan akhir pembelajaran
diberikan posttest Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan perlakuan
berupa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing Untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing terhadap materi pembelajaran matematika pada siswa yaitu melalui
hasil test (pretest dan posttest) yang diberikan sebelum dan sesudah perlakuan
kemudian dianalisis menggunakan perhitungan manual
42
Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar matematika siswa sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
menunjukkan bahwa terdapat 3 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang
siswa atau 30 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
dan 7 orang siswa atau 70 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 609 Dengan kata lain hasil belajar
matematika pada siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (pretest) masih tergolong rendah dan tidak memenuhi
kriteria ketuntasan klasikal
Selanjutnya hasil analisis data hasil belajar siswa matematika setelah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)
menunjukkan bahwa terdapat 8 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang
siswa atau 80 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
dan 2 orang siswa atau 20 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 807 Dengan kata lain hasil belajar
matematika pada siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria ketuntasan klasikal
Hasil pengamatan persentase aktivitas siswa melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terdapat 10 aspek yang
diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa yang berada pada kategori
kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas (10) yang berada pada
kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada pada kategori sangat
baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga aktivitas siswa setelah
43
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berada
pada kategori sangat baik
Hasil analisis statistik inferensial yang dimaksud adalah pembahasan
terhadap hasil pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya dengan
menggunakan rumus uji-t diketahui bahwa nilai = 1767 dan = 1833
maka diperoleh atau 1767 gt 1833 sehingga dapat disimpulkan
bahwa Ho ditolak dan H1 diterima
Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial yang
diperoleh ternyata cukup mendukung teori yang telah dikemukakan pada kajian
pustaka Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ldquoModel Pembelajaran
kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas V SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
44
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan
yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berpengaruh
terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga
Kabupaten Barru
B Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini maka
peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut
1 Bagi siswa diharapkan lebih aktif semangat kreatif dan dapat
mengembangkan diri dalam pelajaran
2 Bagi guru diharapkan bisa menerapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing dalam pembelajaran matematika agardapat
membangkitkan minat keingintahuan motivasi dan keberanian murid dalam
menjawab pertanyaan pada saat proses pembelajaran berlangsung
3 Bagi peneliti diharapkan mampu mengembangkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing ini pada mata pelajaran lain demi
tercapainya tujuan yang diharapkan
45
DAFTAR PUSTAKA
Afianti Nurul Wisma Sulastry Taty Alimin 2017 Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan
Keakifan Dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X Mia 3 SMAN 1
Bontomarannu Jurnal Nalar Pendidikan 5 (2) 550 (httpsojsunm
acidnalararticleview4869 diakses pada tanggal 2 Februari 2020)
Al-Tabany T I B 2015 Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif
dan Kontekstual Konsep Landasan dan Implementasinya pada
Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik IntegratifTKI) Jakarta Prenada
media Group
Arikunto Suharsimi 2013 Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik
Jakarta PT Rineka Cipta
Djamarah Syaiful Bahri 2018 Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif
Jakarta PT Rineka Cipta
Erika Dini Sumardi Rosarina 2018 Pengaruh Model Cooperative Learning
Tipe Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pembelajaran
IPS SD Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar5(1)
142(httpsejournalupieduindexphppedadidaktikaarticleview7270
diakses pada tanggal 7 Maret 2020)
Fiona Firda 2019 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Peseta Didik Tema Panas dan
Perpindahannya Kelas V SD Negeri 3 Talangpadang Kabupaten
Tanggamus Skripsi Tidak Diterbitkan Bandar Lampung Universitas
Lampung (httpdigilibunilaacidideprint57215 diakses pada tanggal 8
Februari 2020)
Huda Miftahul 2017 Cooperative Leraning Metode Teknik Struktur dan Model
Terapan Yogyakarta Pustaka Belajar
Isrokrsquoatun Rosmala Amelia 2019 Model-Model pembelajaran Matematika
Jakarta PT Bumi Aksara
Octavia Shilphy A 2020 Model-Model PembelajaranYogyakarta CV Budi
Utama
Pardamean Toto 2015 Model Pembelajaran Untuk Efesiensi Dan Efektivitas
Pembelajaran (httpswwwkompasianacomtotopardamean550b2351a3
3311b2142e396emodel-pembelajaran-untuk-efisiensi-dan-efektivitas-pem
belajaran) Diakses pada tanggal 26 Juni 2015
46
Purwanto Dwi 2016 Meningkatkan Komunikasi Matematis Dan Hasil Belajar
Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Jurnal Pendidikan Matematika 21(3) 245 (httpejournal
umpwracidindexphpekuivalenarticleview30072844 diakses pada
tanggal 2 Februari 2020)
Puspita G I Monawati amp Elly R (2017) Korelasi Persepsi Siswa Terhadap
Pembelajaran Matematika Dengan Hasil Belajarnya Di Kelas V Sd Negeri
I Pagar Air Aceh Besar Jurnal ilmiah pendidikan guru sekolah dasar 2
92 (httpswwwneliticomidpublications188711korelasi-siswa-terhada
p-pembelajaran-matematika-dengan-hasil-belajarnya diakses pada tanggal
3 Februari 2020)
Riadi E 2016 Statistika Penelitian (Analisis Manual Dan IBM SPSS)
Yogyakarta Penerbit Andi
Rusman 2012 Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Sucipta Komang Japa Gusti Ngurah Margunayasa Gede 2018 Pengaruh
Model Pembelajaran Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar IPA
Kelas V Jurnal Mimbar Ilmu 23 (3) 208 (httpsejournalun dikshaac
idindexphpMIarticleview164370 diakses pada tanggal 21 Februari
2020)
Sudijono Anas 2015 Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Sugiyono 2015 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Suprihatiningrum Jamil 2016 Strategi Pembelajaran Teori amp Aplikasi
Jogjakarta Ar-Ruzz Media
Trianto (2010) Model Pembelajaran Terpadu Jakarta Bumi Aksara
Ulya Zulfa 2019 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemerincing Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Pada
siswa Kelas II SDI Nailul Falah Sukorejo-Pasuruan Skripsi Tidak
Diterbitkan Surabaya Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
(httpdigilibuinsbyacidideprint33077 diakses pada tanggal 21
Februari 2020)
47
Wati Irma 2017 Pentingnya Media Dan Model Pembelajaran Dalam proses
Mengajar (httpsmetrojambicomread2017102726042pentingnya-me
diadan-model-pembelajaran-dalam-proses-mengajar Diakses pada tanggal
3 Juli 2020)
Wandini Rora Rizki 2019 Pembelajaran Matematika Untuk Calon Guru MISD
CV Medan Widya Puspita
Widyarty Z 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemeincing Terhadap Hasil dan Minat Belajar Matematika Siswa Kelas
VII SMP Dwi SejahteraPekan Baru Skripsi Tidak Diterbitkan Pekan
Baru Universitas Islam Negeri Sultan Syarif kasim (httprepositoryuin
suskaaciidideprint2150 diakses 9 Februari 2020)
Yudha Rahmat Putra 2018 Motivasi Berprestasi amp Disiplin Peserta Didik Serta
Hubungannya dengan Hasil Belajar Pontianak Yudha English Gallery
L
A
M
P
I
R
A
N
LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN
KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI
SOAL PRETEST DAN HASIL KERJA PRETEST SISWA
SOAL POSTTEST DAN HASIL KERJA POSTTEST SISWA
PEDOMAN PENILAIAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI
Kompetensi Dasar Indikator Nomor
Soal
Jumlah
Soal
31 Menjelaskan pecahan-
pecahan senilai
dengan gambar dan
model konkret
311 Menunjukkan pecahan
senilai
1 dan 2
2
312 Menuliskan contoh
pecahan senilai
3 1
41 Mengidentifikasi
pecahan-pecahan
senilai dengan gambar
dan model konkret
411 Menentukan pecahan
senilai dengan cara
mengalikan pembilang
dan penyebut dengan
angka yang sama
4 1
412 Menentukan pecahan
senilai dengan cara
membagi pembilang
dan penyebut dengan
angka yang sama
5 1
Jumlah Soal 5
SOAL PRETEST
Nama
Kelas
1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar
a
b
2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan
3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari
4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
HASIL KERJA PRETEST SISWA
SOAL POSTTEST
Nama
Kelas
1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar
a
b
2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan
3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari
4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
HASIL KERJA POSTTEST SISWA
PEDOMAN PENILAIAN
PRETEST
Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot
1 a
dan
b
dan
20
2
10
3 Pecahan yang senilai dengan
yaitu
dan
10
4 a
=
b
c
30
5 a
=
=
b
=
=
c
=
=
30
Jumlah 100
Panduan Penilaian Skor
x 100 = Nilai
POSTTEST
Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot
1 a
dan
b
dan
20
2
10
3 Pecahan yang senilai dengan
yaitu
dan
10
4 d
=
e
f
30
5 a
=
=
b
=
=
c
=
=
30
Jumlah 100
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan SD Inpres Banga-Banga
Mata Pelajaran Matematika
Kelas Semester IVGanjil
Tahun Pelajaran 20202021
Materi Pokok Pecahan Senilai
Alokasi Waktu 2 (35x2)
Pertemuan 2x Pertemuan
A Kompetensi Inti
1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya
2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan
tetangganya serta cintah tanah air
3 Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati
(mendengar melihat membaca) dan menanya berdasarkan ingin tahu
tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya dan benda-
benda yang dijumpainya di rumah di sekolah dan tempat bermain
4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis
dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat
dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia
B Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
31 Menjelaskan pecahan-pecahan
senilai dengan gambar dan
model konkret
312 Menunjukkan pecahan senilai
313 Menuliskan contoh pecahan
senilai
41 Mengidentifikasi pecahan- 411 Menentukan pecahan senilai
pecahan senilai dengan gambar
dan model konkret
dengan cara mengalikan
pembilang dan penyebut
dengan angka yang sama
412 Menentukan pecahan senilai
dengan cara membagi
pembilang dan penyebut
dengan angka yang sama
C Tujuan Pembelajaran
1 Siswa dapat menunjukkan pecahan senilai dengan tepat
2 Siswa dapat menuliskan contoh pecahan senilai dengan tepat
3 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan mengalikan pembilang
dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat
4 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan membagi pembilang
dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat
Karakter siswa yang diharapkan Religius Nasionalis Mandiri
Gotong Royong dan Integritas
D Materi Pembelajaran
1 Pengertian pecahan senilai
2 Contoh pecahan senilai
3 Mencari pecahan senilai dengan cara
a Mengalikan pembilang dan penyebut dengan angka yang sama
b Membagi pembilang dan penyebut dengan angka yang sama
E Pendekatan Model dan Metode Pembelajaran
Pendekatan Saintifik
Model Pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Metode Ceramah diskusi tanya jawab penugasan
F Media Pembelajaran
1 Gambar-gambar
2 Kancing baju warna-warni
G Sumber Belajar
1 Buku guru dan siswa matematika kelas IV
2 Buku petunjuk guru matematika kelas IV
3 Modulbahan ajar
4 Internet
5 Modul lain yang relevan
H Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran Alokasi Waktu
Pendahuluan Guru mengajak siswa untuk berdorsquoa
menurut agama dan keyakinan masing-
masing Religius
Siswa menyanyikan lagu wajib
Indonesia Raya Nasionalis
Guru melakukan komunikasi tentang
kehadiran siswa dengan mengabsen
Communication
Guru menyiapkan kesiapan psikis dan
fisik siswa
Pemberian motivasi kepada siswa
dengan melakukan tepuk semangat
bersama-sama
Guru memberikan apersepsi kepada
siswa
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
Communication
Guru melakukan tanya jawab yang
berhubungan dengan materi
Communication
10 Menit
Inti Mengamati
Guru menjelaskan mengenai materi
yang akan dibahas
Siswa memperhatikan penjelasan
guru
Guru membagi siswa menjadi 2
kelompok yang beranggotakan 5
orang siswa 1 kelompok untuk
berdikusi dengan teknik kancing
gemerincingCollaboration
Siswa mendengarkan penjelasan guru
tentang maksud dari teknik kancing
gemerincing
Siswa mengamati gambar yang
diperlihatkan guru kemudian guru
menyuruh siswa dalam kelompok
bersama-sama mengamati gambar
tersebut lalu menyebutkan pecahan
yang terdapat pada gambar dan
apakah senilai atau tidak
Siswa menjawab setiap pertanyaan
yang diberikan oleh guru Mandiri
Guru memberikan penguatan tentang
konsep pecahan senilai kepada siswa
Guru memberikan penjelasan kepada
siswa mengenai cara mencari pecahan
senilai dengan mengalikan atau
membagi pembilang dan penyebut
yang sama
Menanya
Siswa menanyakan materi yang
tidak dipahami pada guru
Mengumpulkan Data
siswa yang telah dikelompokkan
tadi mengumpulkan informasi
berdasarkan materi yang telah di
pelajari
Siswa mengerjakan lembar kerja
kelompok yang sudah dibagikan
oleh guru secara berkelompok
Gotong Royong
Mengasosiasi
Guru mengawasi masing-masing
kelompok dan memberi bantuan
kepada kelompok jika mengalami
kesulitan dalam mengerjakan tugas
yang diberikan Communication
Mengkomunikasikan
Guru memberikan kesempatan pada
tiap kelompok untuk menyampaikan
hasil diskusi kelompok
Communication
perwakilan salah satu kelompok yang
dipilih oleh guru mempresentasikan
hasil diskusinya dengan
kelompoknya
Setiap siswa yang maju kedepan
mengumpulkan kancingnya di tengah
meja kelompoknya
180 Menit
Setiap siswa mempunyai 2 kancing
ditangannya dalam artian setiap siswa
mempunyai kesempatan untuk
bertanya dan menanggapi kepada
kelompok lain
Jika kancing yang dimiliki seorang
siswa habis dia tidak boleh berbicara
lagi sampai temannya menghabiskan
kancing mereka
Jika semua kancing sudah habis
sedangkan tugas belum selesai
kelompok boleh mengambil
kesepakatan untuk membagi-bagi
kancing lagi dan mengulangi
prosedurnya kembali
Guru menanggapi dan memberikan
penguatan dengan menyampaikan
jawaban benar
Guru memberikan penghargaan
kepada setiap kelompok
Penutup Siswa diberi kesempatan untuk
bertanya apa yang mereka belum
pahami
Guru memberikan soal sebagai bentuk
evaluasi kepada siswa yang dikerjakan
secara individu untuk mengetahui
pemahaman konsep siswa Mandiri
Setelah semua selesai mengerjakan
soal hasil pekerjaan siswa
dikumpulkan dan guru memeriksa
hasil pekerjaan tersebut Mandiri
Siswa dan guru melakukan refleksi
kegiatan dengan cara meminta siswa
mengungkapkan perasaan dan
pendapatnya mengenai kegiatan
pembelajaran pada hari ini serta
materi apa saja yang telah dipelajari
Integritas
Untuk memotivasi siswa sebelum
pulang bersama-sama melakukan
tepuk semangat Communication
Sebelum pulang siswa berdoa
bersama-sama dipimpiin oleh ketua
kelas Religius
10 Menit
I Penilaian
1 Jenis penilaian Penilaian pengetahuan
Teknik penilaian Tes
Rubrik Penilaian Pemahaman Konsep Pecahan Senilai
No
Indikator
Pemahaman
Konsep
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Kriteria
Skor
1 Menyatakan
ulang sebuah
pecahan
a Menunjukkan
Pecahan Senilai
b Menuliskan
contoh pecahan
senilai
Menuliskan kalimat
matematika dengan
benar
10
menuliskan sebagian
kalimat matematika
5
Menuliskan jawaban
tapi salah
1
Tidak mengisi jawaban 0
2 Menyajikan
konsep dalam
bentuk
representasi
matematis
a Menggambarkan
bentuk yang
mewakili
pecahan
Menggambar bentuk
yang mewakili pecahan
sesuai dengan
bilangannya
10
Menggambar bentuk
yang mewakili pecahan
namun tidak sesuai
dengan bilangannya
5
Menggambar bentuk
yang mewakili tapi
salah
1
Tidak menggambar
bentuk yang mewakili
pecahan
0
b Menyatakan
pecahan dari
sebuah gambar
Menyatakan pecahan
yang sesuai dengan
gambar
10
Menyatakan pecahan
tetapi tidak sesuai
dengan gambar
5
menyatakan gambar
dan pecahan yang tidak
sesuai
1
Tidak menyatakan
pecahan yang sesuai
dengan gambar
0
3 Menggunakan
prosedur atau
operasi
tertentu
a Menentukan
pecahan senilai
dengan
mengalikan
Melakukan operasi
hitung dengan
mengalikan penyebut
dan pembilang dengan
10
pembilang dan
penyebut dengan
angka yang sama
angka yang sama
dengan tepat
Melakukan operasi
hitung dengan
mengalikan penyebut
dan pembilang dengan
angka yang sama tetapi
belum tepat
5
Melakukukan operasi
hitung tetapi salah
1
Tidak melakukan
operasi hitung
0
b Menentukan
pecahan senilai
dengan membagi
pembilang dan
penyebut dengan
angka yang sama
Melakukan operasi
hitung dengan
membagi penyebut dan
pembilang dengan
angka yang sama
dengan tepat
10
Melakukan operasi
hitung dengan
membagi penyebut dan
pembilang dengan
angka yang sama tetapi
belum tepat
5
Melakukukan operasi
hitung tetapi salah
1
Tidak melakukan
operasi hitung
0
Nilai akhir siswa =
x 100
2 Jenis penilaian Penilaian sikap
Teknik penilaian Non tes
No Nama
Perubahan Tingkah Laku
Disiplin Jujur Percaya Diri
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
Dst
Keterangan
K (Kurang) 1 C (Cukup) 2 B (Baik) 3 SB (Sangat Baik) 4
3 Jenis penilaian Penilaian keterampilan
Teknik penilaian Non tes
Rubrik Penilaian Kinerja Menyelesaikan Masalah Pecahan Senilai
No Nama Kriteria Penilaian
Kerja Sama Ketepatan Kejelasan
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1
2
3
Keterangan
Skor 4 Sangat baik Skor 2 Cukup
Skor 3 Baik Skor 1 Perlu bimbingan
Barru 21 September 2020
Mengetahui
Guru Kelas 4 Mahasiswa
Aminah SPd Lismayanti
NIP NIM 105401113516
Kepala SD Inpres Banga-Banga
Abdul Latif SPd MPd
NIP 19690412 200005 1 001
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS IV SD
INPRES BANGA-BANGA KABUPATEN BARRU
No Aktivitas Siswa
1 Siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar berlangsung
2 Siswa yang memperhatikan guru pada saat proses pembelajaran
berlangsung
3 Siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari teman-
temannya
4 Siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung
5 Siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing
6 Siswa yang bekerja sama dengan teman kelompok
7 Siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil
diskusinya
8 Siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
9 Siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan menambahkan
jawaban
10 Siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir pembelajaran
LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN
DAFTAR HADIR SISWA
DATA HASIL KEMAMPUAN AWAL PRETEST SISWA
DATA HASIL TES BELAJAR POSTTEST SISWA
DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
DAFTAR HADIR SISWA KELAS IV SD INPRES BANGA-BANGA
KABUPATEN BARRU
No Nama Siswa LP Pertemuan
1 2 3 4
1 Adelia p
P
R
E
T
E
S
T
radic radic
P
O
S
T
T
E
S
T
2 Akbar L radic radic
3 Aulifiah P radic radic
4 Irwansyah L radic radic
5 Muhammad Faiz Paki L radic radic
6 Muh Revan Anugrah L radic radic
7 Muhammad Takwin L radic radic
8 Nabila Zahira P radic radic
9 Nurhalisa P radic radic
10 Nurul Hidayat P radic radic
Keterangan
radic = Hadir
S = Sakit
A = Alfa
I = Izin
Jumlah siswa
Laki-laki 5 orang
Perempuan 5 orang
Banga-Banga September 2020
Peneliti
Lismayanti
Nim105401113516
DATA HASIL BELAJAR SISWA SEBELUM DITERAPKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING
(PRETEST)
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Adelia 63 Tidak Tuntas
2 Akbar 64 Tidak Tuntas
3 Aulifiah 81 Tuntas
4 Irwansyah 80 Tuntas
5 Muhammad Faiz Paki 36 Tidak Tuntas
6 Muh Revan Anugrah 59 Tidak Tuntas
7 Muhammad Takwin 74 Tidak Tuntas
8 Nabila Zahira 40 Tuntas
9 Nurhalisa 51 Tidak Tuntas
10 Nurul Hidayat 61 Tidak Tuntas
Jumlah 609
Rata-rata 609
Kategori Rendah
DATA HASIL TES BELAJAR SISWA SETELAH DITERAPKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING
(POSTTEST)
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Adelia 88 Tuntas
2 Akbar 79 Tuntas
3 Aulifiah 100 Tuntas
4 Irwansyah 100 Tuntas
5 Muhammad Faiz Paki 60 Tidak Tuntas
6 Muh Revan Anugrah 82 Tuntas
7 Muhammad Takwin 88 Tuntas
8 Nabila Zahira 59 Tidak Tuntas
9 Nurhalisa 70 Tuntas
10 Nurul Hidayat 81 Tuntas
Jumlah 807
Rata-rata 807
Kategori Tinggi
DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK
KANCING GEMERINCING
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
()
I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA
HASIL ANALISIS STATISTIK DAN INFERENSIAL
HASIL ANALISIS NILAI PRETEST DAN POSTTEST SISWA
HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL
HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA
HASIL ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF DAN INFERENSIAL
A Hasil Analsis Statistik Deskriptif
Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Pretest
X F FX
81 1 81
80 1 80
74 1 74
64 1 64
63 1 63
61 1 61
59 1 59
51 1 51
40 1 40
36 1 36
Jumlah 10 609
Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 609
sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai
rata-rata (mean) sebagai berikut
= sum
=
= 609
Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Posttest
X F FX
100 2 200
88 2 176
82 1 82
81 1 81
79 1 79
70 1 70
60 1 60
59 1 59
Jumlah 10 807
Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 807
sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai
rata-rata (mean) sebagai berikut
= sum
=
= 807
Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest
No X1 (Pretest) X2 (Posttest) d = X2 - X1 dsup2
1 63 88 25 625
2 64 79 15 225
3 81 100 19 361
4 80 100 20 400
5 36 60 24 576
6 59 82 23 529
7 74 88 14 196
8 40 59 19 361
9 51 70 19 361
10 61 81 20 400
Jumlah 198 4034
B Hasil Analisis Statistik Inferensial
Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut
a Mencari harga ldquoMDrdquo dengan menggunakan rumus
Md = sum
= 198
b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus
sum = sum sum
= 4034- 39204
= 1136
c Menentukan Harga tHitung
t =
radicsum
t =
radic
t =
radic
t =
radic
t =
t = 1767
d Menentukan Harga
Untuk mencari tTabel peneliti menggunakan tabel distribusi t
dengan taraf signifikan = 10 ndash 1 = 9 maka
diperoleh t005 = 1833
Setelah diperoleh tHitung = 1767 dan ttabel = 1833 maka tHitung gt
ttabel atau atau 1767 gt 1833 Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho
ditolak dan H1 diterima Ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap hasil belajar
matematika murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL
1 PRETEST
Ketuntasan belajar klasikal =
=
x 100
= 30
2 POSTTEST
Ketuntasan belajar klasikal =
=
x 100
= 80
HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TEKNIK KANCING GEMERINCING
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
()
I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
Mengukur persentase keberhasilan aktivitas Siswa
Keberhasilan aktivitas siswa =
=
= 845
LAMPIRAN D
TABEL DISTRIBUSI T-TABEL
KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI
KARTU KONTROL PENELITIAN
PERSURATAN
DOKUMENTASI
TABEL DISTRIBUSI T-TABEL
Dk 025 010 005 002 001 0005
1 1000 3078 6314 12706 31821 63657
2 0816 1886 2920 4303 6965 9925
3 0765 1638 2353 3182 4541 5841
4 0741 1533 2132 2766 3747 4604
5 0727 1476 2015 2571 3365 4032
6 0718 1440 1943 2447 3143 3707
7 0711 1415 1895 2365 2998 3499
8 0706 1397 1860 2306 2896 3355
9 0703 1383 1833 2262 2821 3250
10 0700 1372 1812 2228 2764 3169
11 0697 1363 1796 2201 2718 3106
12 0695 1356 1782 2178 2681 3055
13 0694 1350 1771 2160 2650 3012
14 0692 1345 1761 2145 2624 2977
15 0691 1341 1753 2132 2623 2947
16 0690 1337 1746 2120 2583 2921
17 0689 1333 1740 2110 2567 2898
18 0688 1330 1734 2101 2552 2878
19 0688 1328 1729 2093 2539 2861
20 0687 1325 1725 2086 2528 2845
21 0686 1323 1721 2080 2518 2831
22 0686 1321 1717 2074 2508 2819
23 0685 1319 1714 2069 2500 2807
24 0685 1318 1711 2064 2492 2797
25 0684 1316 1708 2060 2485 2787
26 0684 1315 1706 2056 2479 2779
27 0684 1314 1073 2052 2473 2771
KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI
KARTU KONTROL PELAKSANAAN PENELITIAN
PERSURATAN
DOKUMENTASI
Gambar 1 Pemberian Pretest
Gambar 2 Pembagian Kancing Pada Masing-Masing Anggota Kelompok
Gambar 3 Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Gambar 4 Pemberian Posttest
RIWAYAT HIDUP
Lismayanti Dilahirkan di Banga-Banga pada tanggal 14
Agustus 1998 dari pasangan Ayahanda Cagga dan Ibunda
Marni Anak pertama dari dua bersaudara Penulis masuk
sekolah dasar pada tahun 2004 di SD Inpres Banga-Banga dan
tamat pada tahun 2010 tamat di SMP Negeri 4 Barru pada
tahun 2013 dan tamat di SMK Negeri 1 Barru pada tahun 2016 Pada tahun yang
sama (2016) penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang ada di
Makassar yaitu Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) dan
mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) pada Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Atas berkat yang Maha Kuasa penulis
berhasil menyelesaikan seluruh mata kuliah yang diprogramkan dan semua itu
dilakukan dengan semangat dan usaha yang tinggi untuk mendapatkannya
3
Menurut Pardamean (2015) bahwa model pembelajaran bermanfaat
untuk mengefektifkan dan mengefisienkan pencapaian tujuan pembelajaran
Indikatornya adalah guru dan siswa fokus pembelajaran guru mudah mentransfer
isi pelajaran kepada siswa siswa juga mudah menangkap isi pelajaran
tersebutWaktu yang tersedia untuk satu materi secara efesien dan efektif dapat
dimanfaatkan secara maksimal Ketertarikan dan minat siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran cenderung tinggi Guru dan siswa tidak mudah bosan
membahas isi materi pelajaran
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti
dengan guru kelas IV atas nama Aminah pada tanggal 20 Juli 2020 di SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barru bahwa hasil belajar matematika siswa masih
tergolong rendah karena masih banyak siswa yang belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 70 Penyebab hasil
belajar matematika rendah yaitu siswa kurang aktif dan terlibat pada saat proses
pembelajaran berlangsung serta kurangnya semangat dan motivasi siswa dalam
menerima materi yang disampaikan oleh guru Ketika guru menjelaskan materi
sebagian siswa tidak memperhatikan karena guru belum menciptakan model
pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa kurang memahami materi yang
disampaikan oleh guru dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu kelompok
karena ketika siswa diberikan tugas kelompok hanya sebagian anggota kelompok
yang aktif mengerjakannya hanya siswa pintar saja yang aktif dalam pembelajaran
berkelompok
4
Untuk mengatasi permasalahan di atas diperlukan kreatifitas guru dalam
memilih model pembelajaran yang dapat mendorong siswa agar aktif dan terlibat
serta semangat pada saat proses pembelajaran berlangsung Adapun model yang
dimaksud yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Bagi siswa dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing dapat membantu mempermudah siswa dalam memahami
materi yang diajarkan dan melatih siswa untuk berkomunikasi bekerja sama
berfikir dan mengungkapkan ide-ide bersama anggota kelompoknya masing-
masing dalam menyelesaikan soal-soal atau permasalahan yang diberikan oleh
guru Siwa juga diharapkan dapat termotivasi semangat dan aktif dalam
pembelajaran matematika sehingga hasil belajarnya dapat meningkat Sedangkan
bagi guru melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif model
pembelajaran yang bisa digunakan pada saat mengajar
Menurut Erika dkk (2018142) bahwa teknik kancing gemerincing
merupakan teknik pembelajaran kooperatif yang dapat membantu guru mencapai
tujuan dalam proses pembelajaran secara tidak langsung mengajak siswa untuk
aktif dalam proses pembelajaran Ciri khas dari model pembelajaran ini yaitu
semua siswa diberi 2 atau 3 buah kancing sebagai syarat yang harus dikeluarkan
jika mereka ingin berbicara dan jika kancingnya habis maka siswa tersebut tidak
boleh berbicara lagi
Dalam teknik pembelajaran kancing gemerincing masing-masing anggota
kelompok memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapatnyaPenggunaan
kancing digunakan sebagai alat yang dirancang dalam model pembelajaran
5
kooperatif teknik kancing gemerincing ini dimaksudkan agar setiap siswa dapat
bertanggung jawab atas tugas yang diberikan Jadi dalam satu kelompok tidak
ada anggota kelompok yang mempunyai posisi dominan karena masing-masing
anggota kelompok mempunyai kesempatan yang sama untuk aktif dalam
pembelajaran dimana siswa yang awalnya bersifat pasif akan termotivasi dan ikut
aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga hasil belajar matematika
siswa dapat meningkat
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis penulis tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul ldquoPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid
Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas maka rumusan
masalah dalam penelitian ini yaitu ldquoApakah Ada Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika
Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-banga Kabupaten Barrurdquo
C Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini yaitu
ldquoUntuk Mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
6
D Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut
1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran
dalam pengembangan ilmu terutama yang berkaitan dengan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
2 Manfaat Praktis
a Bagi Siswa
Memberikan pengetahuan semangatdan motivasi untuk belajar
lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar yang
diperoleh dapat tercapai
b Bagi Guru
Penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing ini sangat diharapkan dapat bermanfaat bagi guru dalam
proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan keaktifan dan
pemahaman siswa sehingga tercapainya proses belajar mengajar yang
diharapkan
c Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik
kepada sekolah dalam rangka perbaikan proses dan hasil belajar siswa
d Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk
penelitian selanjutya
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A Kajian Teori
1 Hasil Belajar
a Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada diri seseorang
sebagai hasil dari peroses belajar siswa baik itu terjadi perubahan pengetahuan
pemahaman sikap dan tingkah laku kecakapan keterampilan dan kemampuan
serta perubahan aspek-aspek yang lain yang ada pada individu yang belajar
Menurut Nawawi (Fiona 201912) bahwa hasil belajar adalah tingkat
keberhasilan peserta didik yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh
dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu Adapun Menurut
Yudha (201834) bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta
didik setelah menerima pembelajaran yang meliputi aspek kognitif Hal ini
sejalan dengan pendapat Susanto (20125) bahwa hasil belajar adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah kegiatan belajar
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah skor yang diperoleh siswa setelah ia menerima proses pembelajaran
untuk mengetahui sampai dimana tingkat pemahamannya terhadap suatu materi
yang telah dipelajari berupa tes dan biasanya diwujudkan dengan nilai tertentu
Dalam penelitian ini hasil belajar yang ingin dicapai siwa yaitu terkait dengan
aspek kognitif siswa setelah ia menerima suatu materi pembelajaran
8
b Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Purwanto (Yudha 201836) bahwa faktor yang mempengaruhi
hasil belajar terdiri dari dua faktor yaitu faktor dari dalam peserta didik (intern)
yaitu fisiologi dan psikologis dan faktor dari luar (ektern) peserta didik yaitu
lingkungan dan instrumental
Hal ini sejalan dengan pendapat Djamarah (Yudha 201836-37) faktor
yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu
1) Faktor Intern
a) Faktor fisiologis adalah faktor yang terdiri dari kondisi fisiologis
kondisi panca indra
b) Faktor Psikologi adalah faktor yang terdiri dari minat kecerdasan
bakat motivasi dan kemampuan kognitif
2) Faktor Ekstern
a) Faktor lingkungan terdiri dari lingkungan alami dan lingkungan
sosial budaya
b) Faktor Instrumental terdiri dari kurikulum program sarana dan
fasilitas guru
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang
mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor intern (dalam diri) dan faktor ekstern
(luar diri) Kedua faktor tersebut saling berkaitan sehingga siswa perlu
mendapatkan perhatian terhadap keadaannya baik itu dari segi fisik psikis dan
cara belajar di sekolah
9
2 Matematika
a Pengertian Matematika
Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang diajarkan di setiap
jenjang sekolah mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga ke perguruan tinggi
Dalam tulisan Suwangsih dan Tiurlina istilah matematika berasal dari bahasa
Yunani yaitu mathematike yang artinya mempelajari Kata mathematike berasal
dari kata mathema yang memiliki arti pengetahuan atau ilmu
(knowledgescience) Selain itu kata mathematike berhubungan juga dengan kata
lain yang hampir sama yaitu mathein atau mathenein yang berarti berpikir
(Isrokrsquoatun dan Amelia Rosmala 20193)
Menurut Ruseffendi (Al-Tabany 20151) matematika adalah bahasa
simbol ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif ilmu
yang membahas tentang pola keteraturan dan struktur yang terorganisasi dimulai
dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan ke aksioma atau
postulat dan terakhir yaitu ke dalil
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika
merupakan suatu ilmu yang mempelajari bagaimana proses berpikir secara kritis
dan masuk akal untuk mendapatkan suatu kebenaran
b Ciri-Ciri Pembelajaran Matematika
Menurut Suwangsih (wandini 20198) bahwa ciri-ciri pembelajaran
matematika di SD adalah sebagai berikut
a) Pembelajaran matematika menggunakan metode spiral metode spiral ini
melambangkan adanya keterkaitan antara suatu materi dengan materi
10
lainnya Topik sebelumnya menjadi prasyarat untuk memahami topik
berikutnya atau sebaliknya
b) Pembelajaran matematika dilakukan secara bertahap Materi pembelajaran
matematika dilakukan secara bertahap yang dimulai konsep-konsep yang
sederhana menuju konsep yang lebih kompleks
c) Pembelajaran matematika menggunakan metode induktif sedangkan
matematika merupakan ilmu deduktif namun sesuai tahap perkembangan
siswa maka pembelajaran matematika di SD digunakan metode induktif
d) Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi artinya tidak
ada pertentangan antara kebenaran yang satu dengan kebenaran lainnya
Suatu pernyataan dianggap benar jika didasarkan kepada pernyataan-
pernyataan sebelumnya yang telah diterima kebenarannya
e) Pembelajaran matematika hendaknya bermakna artinya konsep
matematika tidak diberikan dalam bentuk jadi tapi sebaliknya siswalah
yang harus mengonstruksi konsep tersebut
c Tujuan Pembelajaran Matematika
Menurut Depdikbud (Wandini 201911-12) bahwa tujuan pembelajaran
matematika di Sekolah Dasar yaitu sebagai berikut
1) Mengembangkan keterampilan berhitung siswa sebagai latihan dalam
kehidupan sehari-hari
2) Menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialihgunakan melalui
kegiatan matematika
11
3) Mengembangkan kemampuan dasar matematika sebagai bekal belajar
lebih lanjut
4) Membentuk sikap logis kritis cermat kreatif dan disiplin
3 Model Pembelajaran Kooperatif
a Pengertian Model Pembelajaran
Dalam suatu proses pembelajaran diperlukan model pembelajaran yang
dapat membuat suasana belajar lebih efektif dan menyenangkan Menurut Joyce
dan Weil (Rusman 2012133) bahwa model pembelajaran adalah segala sesuatu
yang dirancang dalam membentuk kurikulum merancang bahan-bahan
pembelajaran dan membimbing proses pembelajaran di dalam kelas
Menurut Adi (Suprihatiningrum 2016142) bahwa model pembelajaran
merupakan suatu kerangka yang menggambarkan prosedur dalam
mengorganisasikan pengalaman pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam
merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran adalah suatu kegiatan perencanaan yang dirancang untuk
pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan tertentu
b Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan model
pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok-
kelompok kecil yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan
struktur kelompok yang bersifat heterogen (Rusman 2012202) Adapun
12
menurut Djamarah (2018270) bahwa pembelajaran kooperatif adalah model
pembelajaran yang dimana para siswa bekerja sama di dalam kelompok-
kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
kooperatif adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu kelompok
kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang siswa untuk saling berinteraksi
dan bekerjasa sama dengan anggota kelompoknya
c Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Menurut Ibrahim dkk (Suprihatiningrum 2016192-193) dalam
pembelajaran kooperatif terdapat 6 langkah utama atau tahapan yaitu sebagai
berikut
Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Fase Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Fase -1
Menyampaikan
tujuan pembelajaran
dan memotivasi
siswa
Guru menyampaikan
semua tujuan pelajaran
yang ingin dicapai pada
pelajaran tersebut dan
memotivasi siswa untuk
belajar
Siswa memperhatikan guru
pada saat guru menyampaikan
tujuan pembelajaran dan siswa
harus semangat untuk ikut
dalam proses pembelajaran
Fase-2
Menyajikan
informasi
Guru menyajikan
informasi kepada siswa
dengan jalan demonstrasi
atau lewat bahan bacaan
Siswa memperhatikan materi
yang disampaikan oleh guru
dan bertanya jika ada materi
yang kurang dimengerti
Fase-3
Mengorganisasikan
siswa ke dalam
kelompok-kelompok
belajar
Guru menjelaskan kepada
siswa bagaimana caranya
membentuk kelompok
belajar dan membantu
setiap kelompok agar
melakukan transisi secara
efisien
Siswa memperhatikan guru
ketika menjelaskan Setelah
guru menjelaskan tentang cara
berkelompok maka siswa
harus tahu bahwa semua
aggota kelompok memiliki
tujuan yang sama dan harus
berbagi tugas dan tanggung
jawab yang sama di antara
anggota kelompok
13
Fase-4
Membimbing
kelompok bekerja
dan belajar
Guru membimbing
kelompok-kelompok
belajar pada saat mereka
mengerjakan tugas
mereka
Siswa mengerjakan tugas
kelompok yang diberikan
dengan cara bekerja sama
dengan anggota kelompoknya
melalui bimbingan guru
Fase-5
Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil
belajar tentang materi yang
telah dipelajari atau
masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
kerjanya
Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
diskusinya
Fase-6
Memberikan
penghargaan
Guru mencari cara-cara
untuk menghargai baik
upaya maupun hasil
belajar individu dan
kelompok
Siswa harus saling mengargai
jawaban ketika jawaban
mereka berbeda setiap
kelompok dan harus
mempertanggungjawabkan
jawabannya
d Teknik-Teknik Pembelajaran Kooperatif
Menurut Huda (2017134) dalam pembelajaran kooperatif terdapat 14
teknik pembelajaran yang dapat diterapkan di dalam kelas antara lain Mencari
Pasangan Bertukar Pasangan Berpikir Berpasangan Berbagi Berkirim Salam
dan Soal Kepala Bernomor Kepala Bernomor Terstruktur Dua tinggal Dua
Tamu Keliling Kelompok Kancing Gemerincing Keliling Kelas Lingkaran
Dalam Lingkaran Luar Tari Bambu jigsaw dan Bercerita Berpasangan
Berdasarkan uraian di atas salah satu teknik pembelajaran kooperatif
yang diterapkan dalam penelitian ini adalah teknik kancing gemerincing Peneliti
memilih teknik kancing gemerincing karena dalam teknik ini siswa dapat terlibat
secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajarnya dapat
meningkat
14
4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing
a Pengertian TeknikKancing Gemerincing
Menurut Widyarty (201311) teknik kancing gemerincing merupakan
suatu model pembelajaran yang bertujuan untuk mengatasi hambatan
pemerataan kesempatan siswa yang sering mewarnai kerja kelompok dan setiap
siswa berhak mendapatkan kesempatan untuk berperan serta pada kelompoknya
masing-masing Sedangkan menurut Ulya (201932) bahwa teknik kancing
gemerincing merupakan metode yang dikembangkan oleh Spencer kagan
dimana masing-masing anggota kelompoknya mendapatkan kesempatan untuk
menyampaikan pendapat mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran
orang lain
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran teknik kancing gemerincing adalah suatu teknik pembelajaran
dimana dalam proses pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada semua
anggota kelompok untuk berpendapat
b Prosedur PelaksanaanTeknik Kancing Gemerincing
Dalam proses pembelajaran teknik kancing gemerincing terdapat
langkah-langkah model pembelajaran Menurut Huda (2011142-143) langkah-
langkah dari teknik kancing gemerincing yaitu
1) Guru menyiapkan satu kotak kecil yang berisi kancing-kancing (atau
benda-benda lainnya)
15
2) Masing-masing anggota dari setiap kelompok mendapatkan 2 atau 3 buah
kancing (jumlah kancing bergantung pada sukar tidaknya tugas yang
diberikan)
3) Setiap kali anggota selesai berbicara atau mengeluarkan pendapat ia harus
menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkannya di tengah-tengah
meja kelompok
4) Jika kancing yang dimiliki salah seorang siswa habis dia tidak boleh
berbicara lagi sampai semua rekannya menghabiskan kancingnya masing-
masing
5) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok
boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan
mengulangi prosedurnya kembali
d Kelebihan dan Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing
Menurut Ulya (201830-31) teknik kancing gemerincing memiliki
beberapa kelebihan dan kelemahan yaitu sebagai berikut
1) Kelebihan Teknik Kancing Gemerincing
a) Mengatasi hambatan pemerataan kesempatan berbicara siswa dalam
beriskusi
b) Mendorong siswa agar dapat aktif berbicara pada saat proses
pembelajaran berlangsung
c) Memberikan kesempatan bagi siswa yang tidak aktif untuk
menyampaikan pendapatnya pada saat berdiskusi sehingga siswa
16
yang tidak aktif memiliki kesempatan yang sama untuk
menyampaikan pendapatnya
2) Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing
a) Pengelolaan waktu saat persiapan dan pelaksanaan perlu
diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran terutama
dalam proses pembentukan kualitas pengetahuan siswa
b) Memerlukan waktu yang cukup lama jika guru tidak terlalu
memahami dengan baik materi yang akan diajarkan
c) Model ini susah diterapkan jika jumlah siswa terlalu banyak
5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing
Langkah-langkah yang akan di terapkan dalam penelitian ini yaitu
sebagai berikut
1) Menyiapkan bahan ajar dan media pembelajaran
2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa
3) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari
4) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5
orang siswa Kemudian membagikan soal kepada masing-masing
kelompok
5) Guru kemudian menyuruh semua anggota dari masing-masing kelompok
untuk mengerjakan tugas yang diberikan dengan cara bekerja sama
Setelah itu guru membagikan kancing berwarna kepada masing-masing
anggota kelompok Setiap anggota kelompok mendapatkan dua buah
17
kancing berwarna dan guru kemudian menjelaskan cara penggunaan
kancing yang dipegang oleh setiap siswa
6) Guru mengawasi masing-masing kelompok dan memberi bantuan kepada
kelompok jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas yang
diberikan
7) Jika tugas kelompok yang diberikan telah selesai guru meminta siswa
agar maju kedepan dengan cara menunjuk siswa yang mengacungkan
tangannya untuk menuliskan hasil kerja kelompoknya dan kelompok lain
menanggapinya apakah jawabannya sama atau tidak secara bergantian
Lakukan hal tersebut secara berulang sampai nomor dan soal yang
diberikan sudah dibahas semua
8) Siswa yang maju kedepan mengumpulkan kancingnya di tengah meja
kelompoknya
9) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok
boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan
mengulangi prosedurnya kembali
6 Kaitan Antara Model Pembelajaraan Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika
Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing menekankan
keaktifan semua anggota dalam suatu kelompok untuk menyelesaikan suatu
permasalahan yang diberikan oleh seorang guru dimana mereka saling membantu
satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan agar hasil belajar mereka bisa
meningkat secara merata Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat
18
membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih
siswa untuk bekerja sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif
dan terlibat dalam proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti
pembelajaran
Untuk tugas-tugas yang terstruktur seperti matematika diskusi jarang
dibutuhkan karena dalam tugas-tugas seperti ini biasanya sudah terdapat satu
jawaban benar Akan tetapi meskipun pembelajaran matematika yang bersifat
terstruktur tetapi model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing bisa
digunakan tergantung sejauh mana guru dapat membantu siswa memahami jenis
bantuan seperti apa yang mereka perlukan untuk mengerjakan tugas dalam suatu
kelompok
Mengingat pembelajaran kooperatif dikembangkan dari teori
konstruktivisme dimana siswa dituntut untuk mengembangkan pengetahuan awal
mereka secara mandiri agar terjadi pembelajaran yang bermakna Hal ini sejalan
dengan pembelajaran matematika yang pada dasarnya adalah penanaman konsep
Dimana dituntut pula pembelajaran yang bermakna agar konsep matematika itu
sendiri mudah dimengerti oleh siswa
B Hasil Penelitian yang Relevan
Pada bagian ini peneliti akan mengkaji penelitian yang relevan dengan
penelitian penulis Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya
diantaranya sebagai berikut
19
a) Jurnal Dwi Purwanto (2016) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa persentase observasi komunikasi matematis siwa pada
siklus I sebesar 5625 meningkat menjadi 7500 pada siklus II Rata-rata
nilai evaluasi belajar siswa pada siklus I mencapai 6990 dengan jumlah siswa
yang tuntas 21 siswa dan persentase ketuntasan 6562 meningkat menjadi
7615 pada siklus II dengan jumlah siswa yang tuntas 24 siswa dan persentase
ketuntasan 7500 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dapat
meningkatkan komunikasi matematis dan hasil belajar matematika pada siswa
kela VIII di SMP Negeri 11 Purworejo Persamaan dalam penelitian ini yaitu
sama-sama menggunakan teknik kancing gemerincing dan mata pelajaran
yang sama Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian sasaran
penelitian dan lokasi penelitian
b) Jurnal Nurul Wisna Afianti (2017) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian
ini menunjukkan presentase keaktifan belajar peserta didik pada siklus I
sebesar 617 dengan kategori cukup aktif dan persentase ketuntasan hasil
belajar peserta didik sebesar 46675 Pada siklus II persentase keaktifan
belajar peserta didik mengalami peningkatan menjadi 8609 dengan kategori
sangat aktif dan hasil belajar peserta didik juga meningkat dengan persentase
ketuntasan sebesar 8333 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat
disimpulkan bahwa keaktifan dan hasil belajar IPA melalui model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing mengalami peningkatan
Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan teknik
20
kancing gemerincing Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian
sasaran penelitian lokasi penelitian dan mata pelajaran
c) Jurnal Komang Sucipta (2018) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 1412
sedangkan nilai rata-rata pada kelompok kontrol sebesar 975 Dari uji
prasyarat data bahwa data berdistribusi normal dan memiliki varians yang
homogeny kemudian dilanjutkan dengan uji-t diperoleh thitung= 365 dan ttabel
= 201 dengan taraf signifikan 5 dan (db) 49 sehinggaH1 diterima dan H0
ditolak Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
dengan kelompok siswa yang mengikuti proses pembelajaran konvensional
pada siswa kelas V SD Negeri 3 Sangkan Gunung melalui proses
pembelajaran Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan
teknik kancing gemerincing dan jenis metode penelitian yang sama
Sedangkan perbedaannya terletak pada sasaran penelitian lokasi penelitian
dan mata pelajaran
C Kerangka Pikir
kerangka pikir merupakan bagian penelitian yang menggambarkan alur
pikir suatu penelitian Keberhasilan siswa dalam belajar dapat diukur dengan hasil
belajar yang diperoleh siswa selama mengikuti proses kegiatan pembelajaran
Pada saat proses pembelajaran berlangsung hanya sebagian siswa yang aktif dan
terlibat dalam pembelajaran Motivasi dan semangat siswa masih kurang untuk
21
belajar sehingga cepat mengalami rasa bosan dan jenuh Pada saat guru
menjelaskan materi sebagian siswa tidak memperhatikan sehingga kurang
mengerti dengan materi yang diajarkan karena model pembelajaran yang
digunakan guru kurang bervariasi dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu
kelompok Hal tersebut mengakibatkan rendahnya hasil belajar matematika siswa
Masalah tersebut merupakan gambaran secara umum tentang permasalahan yang
terdapat pada kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
Untuk memaksimalkan hasil belajar siswa salah satu model
pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses
pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat membantu siswa dalam
memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih siswa untuk bekerja
sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif dan terlibat dalam
proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti pembelajaran
Sebelum model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
diterapkan maka terlebih dahulu dilakukan tes berupa pretest dan posttest setelah
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diterapkan dalam
pembelajaran Setelah itu data dari pretest dan posttest dibandingkan lalu
dianalisis untuk mendapatkan hasil atau kesimpulan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran matematika Berdasarkan uraian tersebut dapat digambarkan bagan
kerangka pikir model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
sebagai berikut
22
Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir
Rendahnya Hasil Belajar Matematika Siswa
Kelas IV SD Inpres Banga-Banga
Pretest
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing
Posttest
Hasil Belajar
Analisis
Temuan
Siswa kurang aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran
Kurangnya semangat dan motivasi siswa untuk belajar
Model pembelajaran yang kurang bervariasi
Kerja sama dalam kelompok masih kurang
23
D Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang kajian pustaka
maupun kerangka pikir dalam penelitian ini digunakan hipotesis sebagai berikut
ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-
Banga Kabupaten Barrurdquo
Adapun hipotesis statistik dari penelitian ini yaitu
Keterangan
micro1 Rata-rata hasil belajar sebelum diberikan perlakuan
micro2 Rata-rata hasil belajar setelah diberikan perlakuan
Ho Tidak ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
H1 Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-
Banga Kabupaten Barru
Ho micro1 = micro2
H1 micro1ltmicro2
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A Rancangan Penelitian
1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimen Penelitian eksperimen adalah suatu kegiatan penelitian yang
dilakukan peneliti untuk menilai suatu perlakuan (treatment) pendidikan
terhadap suatu objek atau objek penelitian untuk menguji hipotesis Jenis
penelitian eksperimen yang digunakan adalah pre-eksperimental design
Penelitian pre-eksperimental design belum merupakan eksperimen
sungguh-sungguh karena masih terdapat variable luar yang ikut berpengaruh
terhadap terbentuknya variable dependen Jadi hasil eksperimen yang merupakan
variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen
Hal ini terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih
secara random (Sugiyono 201574)
2 Desain Penelitian
Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah one-group
pretest-postest design Pada desain ini terdapat pretest yang diberikan sebelum
postest setelah perlakuan Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut
Gambar 31 Desain One group pretest-postest
O1 X O2
Pretest Treatment Posttest
25
Keterangan
O1 Nilai pretest sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing
O2 Nilai posttest setelah dilaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran matematika teknik kancing
gemerincing
X Perlakuan berupa pembelajaran matematika melalui model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
B Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201580) Populasi
dalam penelitian ini adalah murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru yang berjumlah 10 orang
2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi misalnya karena keterbatasan dana tenaga dan
waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu
(Sugiyono 201581) Dalam teknik pengambilan sampel peneliti menggunakan
sampel jenuh Sampel jenuh merupakan teknik pengambilan sampel bila semua
26
anggota populasi digunakan Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif
kecil (Sugiyono 201585) Sampel dalam penelitian ini adalah murid kelas IV
SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru yang berjumlah 10 orang
C Definisi Operasional Variabel
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek
pengamatan penelitian Dalam penelitian ini mengkaji dua variabel yaitu ldquoModel
Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincingrdquo sebagai variabel bebas
(X) dan ldquoHasil Belajar Matematikardquo sebagai variabel terikat (Y)
1 Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing adalah suatu
model pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok dimana masing-
masing anggota kelompok mendapatkan sebuah kancing berwarna sebagai
penanda apabila mereka berpendapat Masing-masing siswa harus
bertanggungjawab atas kancing yang dimiliknya
2 Hasil belajar matematika adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah
melalui kegiatan proses pembelajaran Hasil belajar matematika siswa yang
dimaksud adalah nilai yang diperoleh siswa sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dan sesudah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diberi
(posttest)
D Instrumen Penelitian
Adapun instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
27
1 Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa
selama penelitian berlangsung Dalam hal ini peneliti mengamati aktivitas
belajar siswa selama proses berlangsungnya pembelajaran
2 Soal Tes
Tes hasil belajar matematika digunakan untuk memperoleh informasi
tentang penguasaan siswa terhadap pembelajaran matematika sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing yang
biasa disebut pretest dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing yang biasa disebut posttest Soal tes dibuat
berdasarkan materi yang diberikan selama penelitian berlangsung dengan
berdasarkan rumusan indikator pembelajaran Soal tes ini akan
dikembangkan dalam bentuk tes uraian (essay) yang berjumlah 5 soal
3 Dokumentasi
Instrumen dari dokumentasi ini adalah kamera yang digunakan untuk
mengambil beberapa gambar atau foto kegiatan dan aktivitas siswa selama
proses pembelajaran berlangsung
E Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk
mengumpulkan data penelitiannya Untuk mengumpulkan data dalam penelitian
ini dilakukan dengan cara sebagai berikut
28
1 Observasi
Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan
langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang akan diteliti
Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara pengamatan dan pencatatan
mengenai pelaksanaan pembelajaran
2 Tes
Sebelum dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing terlebih dahulu dilakukan pretest untuk mengetahui
kemampuan awal murid Setelah diberi perlakuan kemudian dilakukan
postttest untuk mengetahui kemampuan hasil belajar murid Data yang
diperoleh berdasarkan tes yang digunakan dalam proses pembelajaran
3 Dokumentasi
Dengan teknik ini peneliti memperoleh dokumen penelitian berupa
foto materi pelajaran melalui buku serta RPP Dengan foto dapat
memberikan informasi mengenai keadaan atau situasi kelas ketika peneliti
maupun siswa melaksanakan proses pembelajaran
F Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan memperhatikan jenis data yang akan
dianalisis Dalam penelitian kuantitatif seluruh data dari seluruh responden atau
sumber data lain terkumpul maka dilakukan analisis data Adapun teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
29
1 Analisis Data Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau
memberi gambaran umum data yang terkumpul selama proses penelitian dan
bersifat kuantitatif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk
mendeskripsikan seberapa besar hasil belajar pretest dan posttest yang diperoleh
siswa kelas IV sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerncing dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing Adapun langkah-langkah dalam penyusunan data
hasil pengamatan yaitu
a Hasil Belajar Siswa
1) Menghitung nilai rata-rata siswa (Mean)
= sum
(Riadi 2016)
Keterangan
= Rata-rata (Mean)
fi = Jumlah
n = Jumlah siswa
2) Menghitung persentase nilai rata-rata
P =
(Sudijono 201539)
30
Keterangan
p = Angka Persentase
f = Frekuensi yang dicari persentasenya
n = Banyaknya sampel
Dalam keperluan analisis deskriptif kriteria yang digunakan untuk
menentukan kriteria hasil belajar siswa yaitu
Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar
Ketuntasan Hasil Belajar () Kategori Hasil Belajar
0 le x ge 54 Sangat rendah
55 le x ge 64 Rendah
65 le x ge 79 Sedang
80 le x ge 89 Tinggi
90 lt x gt 100 Sangat tinggi
Sumber Depdikbud (2003)
b Analisis Aktivitas Siswa
Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil lembar observasi aktivitas
siswa yang diolah dengan teknik analisis berikut
AP = sum
sum x 100
(Trianto 2010 243)
Keterangan
AP = Nilai yang dicari
sumP = Banyaknya siswa yang melakukan akrivitas
sumF = Jumlah seluruh siswa
31
Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa
Sumber (Trianto 2010 43)
2 Analistik Statistik Inferensial
Analisis statistik inferensial dilakukan untuk menguji hipotesis
penelitian dengan menggunakan uji-t Untuk menguji hipotesis penelitian
mengenai perbedaan hasil belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran
matematika sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing diuji dengan t-tes dengan taraf signifikan α = 005
atau bertaraf 5 Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti
menggunakan teknik statistik t (uji-t) dengan tahap sebagai berikut
radicsum
(Arikunto 2013349)
Keterangan
Md = Mean perbedaan mean pretest dan posttest
X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)
X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)
d = Devisi masing-masing subjek
sum = Jumlah kuadrat deviasi
N = Jumlah subjek pada sampel
Ketuntasan Hasil Belajar () Kriteria
0 le x ge 25 Kurang Baik
26 le x ge 50 Cukup Baik
51 le x ge 75 Baik
76 lt x gt 100 Sangat Baik
32
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut
a Mencari harga ldquoMdrdquo dengan menggunakan rumus
Md = sum
(Arikunto 2013350)
Keterangan
Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest
sumd = Jumlah dari gain (pretest-posttest)
N = Subjek pada sampel
b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus
sum = sumd ndash sum
(Arikunto 2013351)
Keterangan
sum = Jumlah kuadrat deviasi
sumd = Jumlah dari gain (pretest-postest)
N = Subjek pada sampel
c Menentukan harga dengan rumus
radicsum
(Arikunto 2013349)
Keterangan
Md = Mean perbedaan mean pre-test dan pos-test
X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)
X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)
33
d = Devisi masing-masing subjek
sum = Jumlah kuadrat deviasi
N = Jumlah subjek pada sampel
d Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan
Kaidah pengujian signifikan
1) Jika maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti pengunaan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
2) Jika maka H0 diterima dan H1 ditolak berarti pengunaan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing tidak
berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
e Menentukan harga
Mencari mengunakan table distribusi t dengan taraf
signifikan α = 005 dan d k = N‒1
f Membuat Kesimpulan apakah model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas
IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif dimaksudkan untuk memperoleh gambaran
mengenai ketuntasan hasil belajar matematika murid yang meliputi sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) serta hasil observasi aktivitas siswa selama proses
pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Deskripsi masing-masing hasil analisis tersebut diuraikan sebagai berikut
a Deskripsi Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan Setelah
(Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing
Dari hasil analisis deskriptif yang disajikan pada lampiran C maka skor
hasil belajar siswa sebelum (Pretest) dan setelah (Posttest) diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing pada siswa kelas IV SD
Inpres Banga-Banga materi pecahan senilai dapat dilihat pada tabel 41 berikut
Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest)
dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif
Teknik Kancing Gemerincing
Statistik Pretest Posttest
Ukuran Sampel 10 10
Skor Ideal 100 100
Skor Rata-rata 609 807
Skor Tertinggi 81 100
Skor Terendah 36 60
Rentang Skor 45 40
Sumber Data Olah Lampiran C
34
35
Pada Tabel 41 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata skor hasil belajar
matematika siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (pretest) adalah 609 dan setelah diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) adalah 807 dari
skor ideal 100 Skor yang dicapai siswa tersebar dari skor terendah pretest 36 dan
skor terendah posttest 60 Skor tertinggi yang dicapai siswa pada pretest adalah 81
dan posttest adalah 100 dengan rentang skor pretest 45 dan posttest 40 Jika skor
hasil belajar matematika sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke
dalam lima kategori maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang
ditunjukkan pada Tabel 42 berikut
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika
Siswa Sebelum (Pretest) dan Sesudah (Posttest) Diterapkan Model
Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
No
Skor
Kategori
Pretest Posttest
F Persentase
()
F Persentase
()
1 0 le x le 54 Sangat Rendah 3 30 0 0
2 55 le x le 64 Rendah 4 40 2 20
3 65 le x le 79 Sedang 1 10 2 20
4 80 le x le 89 Tinggi 2 20 4 40
5 90 le x le 100 Sangat Tinggi 0 0 2 20
Jumlah 10 100 10 100
Sumber Hasil tes siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
Pada Tabel 42 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dari 10 siswa kelas
IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru terdapat 3 orang siswa (30) yang
memperoleh skor pada kategori sangat rendah 4 orang siswa (40) yang
memperoleh skor kategori rendah 1 orang siswa (10) yang memperoleh skor
36
kategori sedang dan 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori tinggi
serta tidak ada siswa (0) yang memperoleh skor kategori sangat tinggi
Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) dari 10 siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru terdapat 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor pada kategori rendah
2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori sedang 4 orang siswa (40)
yang memperoleh skor kategori tinggi dan 2 orang siswa (20) yang
memperoleh skor kategori sangat tinggi
Skor rata-rata hasil belajar siswa sebelum diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) sebesar 609 dikonversi ke dalam
5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil belajar matematika siswa umumnya
berada pada kategori rendah Sedangkan skor rata-rata hasil belajar siswa setelah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)
sebesar 807 dikonversi ke dalam 5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil
belajar matematika siswa umumnya berada pada kategori tinggi
Selanjutnya untuk melihat persentase ketuntasan hasil belajar matematika
siswa sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dapat dilihat pada Tabel 43
berikut
37
Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum
(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Skor
Kategori
Pretest Posttest
F Persentase
()
F Persentase
()
0 le x ˂ 70 Tidak Tuntas 7 70 2 20
70 le x le 100 Tuntas 3 30 8 80
Jumlah 10 100 10 100
Sumber Perolehan nilai siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru
Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila memiliki skor
paling sedikit 70 Dari Tabel 43 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) jumlah siswa yang
tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 7 orang siswa
(70) dan siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 3
orang siswa (30) Dari deskripsi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
matematika siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70
Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) jumlah siswa yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan
minimal individual adalah 2 orang siswa (20) dan siswa yang memenuhi kriteria
ketuntasan minimal individual adalah 8 orang siswa (80) Berdasarkan deskripsi
di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru setelah diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria
ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70
38
b Deskripsi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa
Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika materi
pecahan senilai dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing selama 2 kali pertemuan secara singkat dapat dilihat pada Tabel 47
sebagai berikut
Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siwa Selama Proses Pembelajaran Dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
() I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsun
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
Sumber Data Olah Lampiran C
39
1) Persentase rata-rata siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar
berlangsung sebanyak 100
2) Persentase rata-rata siswa yang memperhatikan guru pada saat proses
pembelajaran berlangsung sebanyak 80
3) Persentase rata-rata siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari
teman-temannya sebanyak 85
4) Persentase rata-rata siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran
berlangsung sebanyak 80
5) Persentase rata-rata siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing 80
6) Persentase rata-rata siswa yang bekerja sama dengan teman kelompoknya
sebanyak 90
7) Persentase rata-rata siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil
kerja kelompoknya sebanyak 90
8) Persentase rata-rata siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung sebanyak 80
9) Persentase rata-rata siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban sebanyak 85
10) Persentase rata-rata siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran sebanyak 75
Jika rata-rata skor aktivitas saat diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke dalam lima kategori
40
maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang ditunjukkan pada Tabel
45 berikut
Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siwa Selama Proses
Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing
Ketuntasan Hasil Belajar ( ) Kriteria F Persentase ()
0 le x ge 25 Kurang Baik 0 0
26 le x ge 50 Cukup Baik 0 0
51 le x ge 75 Baik 1 10
76 le x ge 100 Sangat Baik 9 90
Pada Tabel 45 di atas dapat dilihat bahwa persentase aktivitas siswa
melalui penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
terdapat 10 aspek yang diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa
yang berada pada kategori kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas
(10) yang berada pada kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada
pada kategori sangat baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga
aktivitas siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing berada pada kategori sangat baik
2 Hasil Analisis Inferensial
Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis Sesuai
dengan hipotesis penelitian yakni ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika
Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo Maka teknik
yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik statistik
inferensial dengan menggunakan uji-t
41
Berdasarkan analisis data yang diuraikan (lampiran C) terlihat bahwa
pada siswa kelas IV SD Inpres BangandashBanga Kabupaten Barru sebesar
1767 Berdasarkan tersebut dapat dibandingkan dengan nilai
menggunakan tabel distribusi t dengan taraf signifikan α = 005 (tabel terlampir)
dan db = N-1 = 9 maka diperoleh = 1833 Setelah diperoleh 1767 dan
= 1833 maka diperoleh ˃ atau 1767 ˃ 1833 sehingga dapat
disimpulkan bahwa ditolak dan diterima Hal ini berarti bahwa terdapat
pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap
hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru
B Pembahasan
Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian di kelas IV SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barru yang jumlah siswanya yaitu 10 orang Desain
penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest design yang hanya
melibatkan satu kelompok yaitu kelompok eksperimen dimana diberikan tes awal
berupa pretest sebelum treatment atau perlakuan dan akhir pembelajaran
diberikan posttest Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan perlakuan
berupa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing Untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing terhadap materi pembelajaran matematika pada siswa yaitu melalui
hasil test (pretest dan posttest) yang diberikan sebelum dan sesudah perlakuan
kemudian dianalisis menggunakan perhitungan manual
42
Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar matematika siswa sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
menunjukkan bahwa terdapat 3 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang
siswa atau 30 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
dan 7 orang siswa atau 70 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 609 Dengan kata lain hasil belajar
matematika pada siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (pretest) masih tergolong rendah dan tidak memenuhi
kriteria ketuntasan klasikal
Selanjutnya hasil analisis data hasil belajar siswa matematika setelah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)
menunjukkan bahwa terdapat 8 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang
siswa atau 80 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
dan 2 orang siswa atau 20 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 807 Dengan kata lain hasil belajar
matematika pada siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria ketuntasan klasikal
Hasil pengamatan persentase aktivitas siswa melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terdapat 10 aspek yang
diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa yang berada pada kategori
kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas (10) yang berada pada
kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada pada kategori sangat
baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga aktivitas siswa setelah
43
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berada
pada kategori sangat baik
Hasil analisis statistik inferensial yang dimaksud adalah pembahasan
terhadap hasil pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya dengan
menggunakan rumus uji-t diketahui bahwa nilai = 1767 dan = 1833
maka diperoleh atau 1767 gt 1833 sehingga dapat disimpulkan
bahwa Ho ditolak dan H1 diterima
Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial yang
diperoleh ternyata cukup mendukung teori yang telah dikemukakan pada kajian
pustaka Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ldquoModel Pembelajaran
kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas V SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
44
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan
yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berpengaruh
terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga
Kabupaten Barru
B Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini maka
peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut
1 Bagi siswa diharapkan lebih aktif semangat kreatif dan dapat
mengembangkan diri dalam pelajaran
2 Bagi guru diharapkan bisa menerapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing dalam pembelajaran matematika agardapat
membangkitkan minat keingintahuan motivasi dan keberanian murid dalam
menjawab pertanyaan pada saat proses pembelajaran berlangsung
3 Bagi peneliti diharapkan mampu mengembangkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing ini pada mata pelajaran lain demi
tercapainya tujuan yang diharapkan
45
DAFTAR PUSTAKA
Afianti Nurul Wisma Sulastry Taty Alimin 2017 Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan
Keakifan Dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X Mia 3 SMAN 1
Bontomarannu Jurnal Nalar Pendidikan 5 (2) 550 (httpsojsunm
acidnalararticleview4869 diakses pada tanggal 2 Februari 2020)
Al-Tabany T I B 2015 Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif
dan Kontekstual Konsep Landasan dan Implementasinya pada
Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik IntegratifTKI) Jakarta Prenada
media Group
Arikunto Suharsimi 2013 Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik
Jakarta PT Rineka Cipta
Djamarah Syaiful Bahri 2018 Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif
Jakarta PT Rineka Cipta
Erika Dini Sumardi Rosarina 2018 Pengaruh Model Cooperative Learning
Tipe Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pembelajaran
IPS SD Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar5(1)
142(httpsejournalupieduindexphppedadidaktikaarticleview7270
diakses pada tanggal 7 Maret 2020)
Fiona Firda 2019 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Peseta Didik Tema Panas dan
Perpindahannya Kelas V SD Negeri 3 Talangpadang Kabupaten
Tanggamus Skripsi Tidak Diterbitkan Bandar Lampung Universitas
Lampung (httpdigilibunilaacidideprint57215 diakses pada tanggal 8
Februari 2020)
Huda Miftahul 2017 Cooperative Leraning Metode Teknik Struktur dan Model
Terapan Yogyakarta Pustaka Belajar
Isrokrsquoatun Rosmala Amelia 2019 Model-Model pembelajaran Matematika
Jakarta PT Bumi Aksara
Octavia Shilphy A 2020 Model-Model PembelajaranYogyakarta CV Budi
Utama
Pardamean Toto 2015 Model Pembelajaran Untuk Efesiensi Dan Efektivitas
Pembelajaran (httpswwwkompasianacomtotopardamean550b2351a3
3311b2142e396emodel-pembelajaran-untuk-efisiensi-dan-efektivitas-pem
belajaran) Diakses pada tanggal 26 Juni 2015
46
Purwanto Dwi 2016 Meningkatkan Komunikasi Matematis Dan Hasil Belajar
Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Jurnal Pendidikan Matematika 21(3) 245 (httpejournal
umpwracidindexphpekuivalenarticleview30072844 diakses pada
tanggal 2 Februari 2020)
Puspita G I Monawati amp Elly R (2017) Korelasi Persepsi Siswa Terhadap
Pembelajaran Matematika Dengan Hasil Belajarnya Di Kelas V Sd Negeri
I Pagar Air Aceh Besar Jurnal ilmiah pendidikan guru sekolah dasar 2
92 (httpswwwneliticomidpublications188711korelasi-siswa-terhada
p-pembelajaran-matematika-dengan-hasil-belajarnya diakses pada tanggal
3 Februari 2020)
Riadi E 2016 Statistika Penelitian (Analisis Manual Dan IBM SPSS)
Yogyakarta Penerbit Andi
Rusman 2012 Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Sucipta Komang Japa Gusti Ngurah Margunayasa Gede 2018 Pengaruh
Model Pembelajaran Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar IPA
Kelas V Jurnal Mimbar Ilmu 23 (3) 208 (httpsejournalun dikshaac
idindexphpMIarticleview164370 diakses pada tanggal 21 Februari
2020)
Sudijono Anas 2015 Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Sugiyono 2015 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Suprihatiningrum Jamil 2016 Strategi Pembelajaran Teori amp Aplikasi
Jogjakarta Ar-Ruzz Media
Trianto (2010) Model Pembelajaran Terpadu Jakarta Bumi Aksara
Ulya Zulfa 2019 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemerincing Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Pada
siswa Kelas II SDI Nailul Falah Sukorejo-Pasuruan Skripsi Tidak
Diterbitkan Surabaya Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
(httpdigilibuinsbyacidideprint33077 diakses pada tanggal 21
Februari 2020)
47
Wati Irma 2017 Pentingnya Media Dan Model Pembelajaran Dalam proses
Mengajar (httpsmetrojambicomread2017102726042pentingnya-me
diadan-model-pembelajaran-dalam-proses-mengajar Diakses pada tanggal
3 Juli 2020)
Wandini Rora Rizki 2019 Pembelajaran Matematika Untuk Calon Guru MISD
CV Medan Widya Puspita
Widyarty Z 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemeincing Terhadap Hasil dan Minat Belajar Matematika Siswa Kelas
VII SMP Dwi SejahteraPekan Baru Skripsi Tidak Diterbitkan Pekan
Baru Universitas Islam Negeri Sultan Syarif kasim (httprepositoryuin
suskaaciidideprint2150 diakses 9 Februari 2020)
Yudha Rahmat Putra 2018 Motivasi Berprestasi amp Disiplin Peserta Didik Serta
Hubungannya dengan Hasil Belajar Pontianak Yudha English Gallery
L
A
M
P
I
R
A
N
LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN
KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI
SOAL PRETEST DAN HASIL KERJA PRETEST SISWA
SOAL POSTTEST DAN HASIL KERJA POSTTEST SISWA
PEDOMAN PENILAIAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI
Kompetensi Dasar Indikator Nomor
Soal
Jumlah
Soal
31 Menjelaskan pecahan-
pecahan senilai
dengan gambar dan
model konkret
311 Menunjukkan pecahan
senilai
1 dan 2
2
312 Menuliskan contoh
pecahan senilai
3 1
41 Mengidentifikasi
pecahan-pecahan
senilai dengan gambar
dan model konkret
411 Menentukan pecahan
senilai dengan cara
mengalikan pembilang
dan penyebut dengan
angka yang sama
4 1
412 Menentukan pecahan
senilai dengan cara
membagi pembilang
dan penyebut dengan
angka yang sama
5 1
Jumlah Soal 5
SOAL PRETEST
Nama
Kelas
1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar
a
b
2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan
3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari
4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
HASIL KERJA PRETEST SISWA
SOAL POSTTEST
Nama
Kelas
1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar
a
b
2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan
3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari
4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
HASIL KERJA POSTTEST SISWA
PEDOMAN PENILAIAN
PRETEST
Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot
1 a
dan
b
dan
20
2
10
3 Pecahan yang senilai dengan
yaitu
dan
10
4 a
=
b
c
30
5 a
=
=
b
=
=
c
=
=
30
Jumlah 100
Panduan Penilaian Skor
x 100 = Nilai
POSTTEST
Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot
1 a
dan
b
dan
20
2
10
3 Pecahan yang senilai dengan
yaitu
dan
10
4 d
=
e
f
30
5 a
=
=
b
=
=
c
=
=
30
Jumlah 100
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan SD Inpres Banga-Banga
Mata Pelajaran Matematika
Kelas Semester IVGanjil
Tahun Pelajaran 20202021
Materi Pokok Pecahan Senilai
Alokasi Waktu 2 (35x2)
Pertemuan 2x Pertemuan
A Kompetensi Inti
1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya
2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan
tetangganya serta cintah tanah air
3 Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati
(mendengar melihat membaca) dan menanya berdasarkan ingin tahu
tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya dan benda-
benda yang dijumpainya di rumah di sekolah dan tempat bermain
4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis
dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat
dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia
B Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
31 Menjelaskan pecahan-pecahan
senilai dengan gambar dan
model konkret
312 Menunjukkan pecahan senilai
313 Menuliskan contoh pecahan
senilai
41 Mengidentifikasi pecahan- 411 Menentukan pecahan senilai
pecahan senilai dengan gambar
dan model konkret
dengan cara mengalikan
pembilang dan penyebut
dengan angka yang sama
412 Menentukan pecahan senilai
dengan cara membagi
pembilang dan penyebut
dengan angka yang sama
C Tujuan Pembelajaran
1 Siswa dapat menunjukkan pecahan senilai dengan tepat
2 Siswa dapat menuliskan contoh pecahan senilai dengan tepat
3 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan mengalikan pembilang
dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat
4 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan membagi pembilang
dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat
Karakter siswa yang diharapkan Religius Nasionalis Mandiri
Gotong Royong dan Integritas
D Materi Pembelajaran
1 Pengertian pecahan senilai
2 Contoh pecahan senilai
3 Mencari pecahan senilai dengan cara
a Mengalikan pembilang dan penyebut dengan angka yang sama
b Membagi pembilang dan penyebut dengan angka yang sama
E Pendekatan Model dan Metode Pembelajaran
Pendekatan Saintifik
Model Pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Metode Ceramah diskusi tanya jawab penugasan
F Media Pembelajaran
1 Gambar-gambar
2 Kancing baju warna-warni
G Sumber Belajar
1 Buku guru dan siswa matematika kelas IV
2 Buku petunjuk guru matematika kelas IV
3 Modulbahan ajar
4 Internet
5 Modul lain yang relevan
H Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran Alokasi Waktu
Pendahuluan Guru mengajak siswa untuk berdorsquoa
menurut agama dan keyakinan masing-
masing Religius
Siswa menyanyikan lagu wajib
Indonesia Raya Nasionalis
Guru melakukan komunikasi tentang
kehadiran siswa dengan mengabsen
Communication
Guru menyiapkan kesiapan psikis dan
fisik siswa
Pemberian motivasi kepada siswa
dengan melakukan tepuk semangat
bersama-sama
Guru memberikan apersepsi kepada
siswa
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
Communication
Guru melakukan tanya jawab yang
berhubungan dengan materi
Communication
10 Menit
Inti Mengamati
Guru menjelaskan mengenai materi
yang akan dibahas
Siswa memperhatikan penjelasan
guru
Guru membagi siswa menjadi 2
kelompok yang beranggotakan 5
orang siswa 1 kelompok untuk
berdikusi dengan teknik kancing
gemerincingCollaboration
Siswa mendengarkan penjelasan guru
tentang maksud dari teknik kancing
gemerincing
Siswa mengamati gambar yang
diperlihatkan guru kemudian guru
menyuruh siswa dalam kelompok
bersama-sama mengamati gambar
tersebut lalu menyebutkan pecahan
yang terdapat pada gambar dan
apakah senilai atau tidak
Siswa menjawab setiap pertanyaan
yang diberikan oleh guru Mandiri
Guru memberikan penguatan tentang
konsep pecahan senilai kepada siswa
Guru memberikan penjelasan kepada
siswa mengenai cara mencari pecahan
senilai dengan mengalikan atau
membagi pembilang dan penyebut
yang sama
Menanya
Siswa menanyakan materi yang
tidak dipahami pada guru
Mengumpulkan Data
siswa yang telah dikelompokkan
tadi mengumpulkan informasi
berdasarkan materi yang telah di
pelajari
Siswa mengerjakan lembar kerja
kelompok yang sudah dibagikan
oleh guru secara berkelompok
Gotong Royong
Mengasosiasi
Guru mengawasi masing-masing
kelompok dan memberi bantuan
kepada kelompok jika mengalami
kesulitan dalam mengerjakan tugas
yang diberikan Communication
Mengkomunikasikan
Guru memberikan kesempatan pada
tiap kelompok untuk menyampaikan
hasil diskusi kelompok
Communication
perwakilan salah satu kelompok yang
dipilih oleh guru mempresentasikan
hasil diskusinya dengan
kelompoknya
Setiap siswa yang maju kedepan
mengumpulkan kancingnya di tengah
meja kelompoknya
180 Menit
Setiap siswa mempunyai 2 kancing
ditangannya dalam artian setiap siswa
mempunyai kesempatan untuk
bertanya dan menanggapi kepada
kelompok lain
Jika kancing yang dimiliki seorang
siswa habis dia tidak boleh berbicara
lagi sampai temannya menghabiskan
kancing mereka
Jika semua kancing sudah habis
sedangkan tugas belum selesai
kelompok boleh mengambil
kesepakatan untuk membagi-bagi
kancing lagi dan mengulangi
prosedurnya kembali
Guru menanggapi dan memberikan
penguatan dengan menyampaikan
jawaban benar
Guru memberikan penghargaan
kepada setiap kelompok
Penutup Siswa diberi kesempatan untuk
bertanya apa yang mereka belum
pahami
Guru memberikan soal sebagai bentuk
evaluasi kepada siswa yang dikerjakan
secara individu untuk mengetahui
pemahaman konsep siswa Mandiri
Setelah semua selesai mengerjakan
soal hasil pekerjaan siswa
dikumpulkan dan guru memeriksa
hasil pekerjaan tersebut Mandiri
Siswa dan guru melakukan refleksi
kegiatan dengan cara meminta siswa
mengungkapkan perasaan dan
pendapatnya mengenai kegiatan
pembelajaran pada hari ini serta
materi apa saja yang telah dipelajari
Integritas
Untuk memotivasi siswa sebelum
pulang bersama-sama melakukan
tepuk semangat Communication
Sebelum pulang siswa berdoa
bersama-sama dipimpiin oleh ketua
kelas Religius
10 Menit
I Penilaian
1 Jenis penilaian Penilaian pengetahuan
Teknik penilaian Tes
Rubrik Penilaian Pemahaman Konsep Pecahan Senilai
No
Indikator
Pemahaman
Konsep
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Kriteria
Skor
1 Menyatakan
ulang sebuah
pecahan
a Menunjukkan
Pecahan Senilai
b Menuliskan
contoh pecahan
senilai
Menuliskan kalimat
matematika dengan
benar
10
menuliskan sebagian
kalimat matematika
5
Menuliskan jawaban
tapi salah
1
Tidak mengisi jawaban 0
2 Menyajikan
konsep dalam
bentuk
representasi
matematis
a Menggambarkan
bentuk yang
mewakili
pecahan
Menggambar bentuk
yang mewakili pecahan
sesuai dengan
bilangannya
10
Menggambar bentuk
yang mewakili pecahan
namun tidak sesuai
dengan bilangannya
5
Menggambar bentuk
yang mewakili tapi
salah
1
Tidak menggambar
bentuk yang mewakili
pecahan
0
b Menyatakan
pecahan dari
sebuah gambar
Menyatakan pecahan
yang sesuai dengan
gambar
10
Menyatakan pecahan
tetapi tidak sesuai
dengan gambar
5
menyatakan gambar
dan pecahan yang tidak
sesuai
1
Tidak menyatakan
pecahan yang sesuai
dengan gambar
0
3 Menggunakan
prosedur atau
operasi
tertentu
a Menentukan
pecahan senilai
dengan
mengalikan
Melakukan operasi
hitung dengan
mengalikan penyebut
dan pembilang dengan
10
pembilang dan
penyebut dengan
angka yang sama
angka yang sama
dengan tepat
Melakukan operasi
hitung dengan
mengalikan penyebut
dan pembilang dengan
angka yang sama tetapi
belum tepat
5
Melakukukan operasi
hitung tetapi salah
1
Tidak melakukan
operasi hitung
0
b Menentukan
pecahan senilai
dengan membagi
pembilang dan
penyebut dengan
angka yang sama
Melakukan operasi
hitung dengan
membagi penyebut dan
pembilang dengan
angka yang sama
dengan tepat
10
Melakukan operasi
hitung dengan
membagi penyebut dan
pembilang dengan
angka yang sama tetapi
belum tepat
5
Melakukukan operasi
hitung tetapi salah
1
Tidak melakukan
operasi hitung
0
Nilai akhir siswa =
x 100
2 Jenis penilaian Penilaian sikap
Teknik penilaian Non tes
No Nama
Perubahan Tingkah Laku
Disiplin Jujur Percaya Diri
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
Dst
Keterangan
K (Kurang) 1 C (Cukup) 2 B (Baik) 3 SB (Sangat Baik) 4
3 Jenis penilaian Penilaian keterampilan
Teknik penilaian Non tes
Rubrik Penilaian Kinerja Menyelesaikan Masalah Pecahan Senilai
No Nama Kriteria Penilaian
Kerja Sama Ketepatan Kejelasan
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1
2
3
Keterangan
Skor 4 Sangat baik Skor 2 Cukup
Skor 3 Baik Skor 1 Perlu bimbingan
Barru 21 September 2020
Mengetahui
Guru Kelas 4 Mahasiswa
Aminah SPd Lismayanti
NIP NIM 105401113516
Kepala SD Inpres Banga-Banga
Abdul Latif SPd MPd
NIP 19690412 200005 1 001
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS IV SD
INPRES BANGA-BANGA KABUPATEN BARRU
No Aktivitas Siswa
1 Siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar berlangsung
2 Siswa yang memperhatikan guru pada saat proses pembelajaran
berlangsung
3 Siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari teman-
temannya
4 Siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung
5 Siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing
6 Siswa yang bekerja sama dengan teman kelompok
7 Siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil
diskusinya
8 Siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
9 Siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan menambahkan
jawaban
10 Siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir pembelajaran
LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN
DAFTAR HADIR SISWA
DATA HASIL KEMAMPUAN AWAL PRETEST SISWA
DATA HASIL TES BELAJAR POSTTEST SISWA
DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
DAFTAR HADIR SISWA KELAS IV SD INPRES BANGA-BANGA
KABUPATEN BARRU
No Nama Siswa LP Pertemuan
1 2 3 4
1 Adelia p
P
R
E
T
E
S
T
radic radic
P
O
S
T
T
E
S
T
2 Akbar L radic radic
3 Aulifiah P radic radic
4 Irwansyah L radic radic
5 Muhammad Faiz Paki L radic radic
6 Muh Revan Anugrah L radic radic
7 Muhammad Takwin L radic radic
8 Nabila Zahira P radic radic
9 Nurhalisa P radic radic
10 Nurul Hidayat P radic radic
Keterangan
radic = Hadir
S = Sakit
A = Alfa
I = Izin
Jumlah siswa
Laki-laki 5 orang
Perempuan 5 orang
Banga-Banga September 2020
Peneliti
Lismayanti
Nim105401113516
DATA HASIL BELAJAR SISWA SEBELUM DITERAPKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING
(PRETEST)
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Adelia 63 Tidak Tuntas
2 Akbar 64 Tidak Tuntas
3 Aulifiah 81 Tuntas
4 Irwansyah 80 Tuntas
5 Muhammad Faiz Paki 36 Tidak Tuntas
6 Muh Revan Anugrah 59 Tidak Tuntas
7 Muhammad Takwin 74 Tidak Tuntas
8 Nabila Zahira 40 Tuntas
9 Nurhalisa 51 Tidak Tuntas
10 Nurul Hidayat 61 Tidak Tuntas
Jumlah 609
Rata-rata 609
Kategori Rendah
DATA HASIL TES BELAJAR SISWA SETELAH DITERAPKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING
(POSTTEST)
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Adelia 88 Tuntas
2 Akbar 79 Tuntas
3 Aulifiah 100 Tuntas
4 Irwansyah 100 Tuntas
5 Muhammad Faiz Paki 60 Tidak Tuntas
6 Muh Revan Anugrah 82 Tuntas
7 Muhammad Takwin 88 Tuntas
8 Nabila Zahira 59 Tidak Tuntas
9 Nurhalisa 70 Tuntas
10 Nurul Hidayat 81 Tuntas
Jumlah 807
Rata-rata 807
Kategori Tinggi
DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK
KANCING GEMERINCING
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
()
I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA
HASIL ANALISIS STATISTIK DAN INFERENSIAL
HASIL ANALISIS NILAI PRETEST DAN POSTTEST SISWA
HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL
HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA
HASIL ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF DAN INFERENSIAL
A Hasil Analsis Statistik Deskriptif
Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Pretest
X F FX
81 1 81
80 1 80
74 1 74
64 1 64
63 1 63
61 1 61
59 1 59
51 1 51
40 1 40
36 1 36
Jumlah 10 609
Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 609
sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai
rata-rata (mean) sebagai berikut
= sum
=
= 609
Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Posttest
X F FX
100 2 200
88 2 176
82 1 82
81 1 81
79 1 79
70 1 70
60 1 60
59 1 59
Jumlah 10 807
Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 807
sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai
rata-rata (mean) sebagai berikut
= sum
=
= 807
Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest
No X1 (Pretest) X2 (Posttest) d = X2 - X1 dsup2
1 63 88 25 625
2 64 79 15 225
3 81 100 19 361
4 80 100 20 400
5 36 60 24 576
6 59 82 23 529
7 74 88 14 196
8 40 59 19 361
9 51 70 19 361
10 61 81 20 400
Jumlah 198 4034
B Hasil Analisis Statistik Inferensial
Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut
a Mencari harga ldquoMDrdquo dengan menggunakan rumus
Md = sum
= 198
b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus
sum = sum sum
= 4034- 39204
= 1136
c Menentukan Harga tHitung
t =
radicsum
t =
radic
t =
radic
t =
radic
t =
t = 1767
d Menentukan Harga
Untuk mencari tTabel peneliti menggunakan tabel distribusi t
dengan taraf signifikan = 10 ndash 1 = 9 maka
diperoleh t005 = 1833
Setelah diperoleh tHitung = 1767 dan ttabel = 1833 maka tHitung gt
ttabel atau atau 1767 gt 1833 Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho
ditolak dan H1 diterima Ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap hasil belajar
matematika murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL
1 PRETEST
Ketuntasan belajar klasikal =
=
x 100
= 30
2 POSTTEST
Ketuntasan belajar klasikal =
=
x 100
= 80
HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TEKNIK KANCING GEMERINCING
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
()
I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
Mengukur persentase keberhasilan aktivitas Siswa
Keberhasilan aktivitas siswa =
=
= 845
LAMPIRAN D
TABEL DISTRIBUSI T-TABEL
KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI
KARTU KONTROL PENELITIAN
PERSURATAN
DOKUMENTASI
TABEL DISTRIBUSI T-TABEL
Dk 025 010 005 002 001 0005
1 1000 3078 6314 12706 31821 63657
2 0816 1886 2920 4303 6965 9925
3 0765 1638 2353 3182 4541 5841
4 0741 1533 2132 2766 3747 4604
5 0727 1476 2015 2571 3365 4032
6 0718 1440 1943 2447 3143 3707
7 0711 1415 1895 2365 2998 3499
8 0706 1397 1860 2306 2896 3355
9 0703 1383 1833 2262 2821 3250
10 0700 1372 1812 2228 2764 3169
11 0697 1363 1796 2201 2718 3106
12 0695 1356 1782 2178 2681 3055
13 0694 1350 1771 2160 2650 3012
14 0692 1345 1761 2145 2624 2977
15 0691 1341 1753 2132 2623 2947
16 0690 1337 1746 2120 2583 2921
17 0689 1333 1740 2110 2567 2898
18 0688 1330 1734 2101 2552 2878
19 0688 1328 1729 2093 2539 2861
20 0687 1325 1725 2086 2528 2845
21 0686 1323 1721 2080 2518 2831
22 0686 1321 1717 2074 2508 2819
23 0685 1319 1714 2069 2500 2807
24 0685 1318 1711 2064 2492 2797
25 0684 1316 1708 2060 2485 2787
26 0684 1315 1706 2056 2479 2779
27 0684 1314 1073 2052 2473 2771
KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI
KARTU KONTROL PELAKSANAAN PENELITIAN
PERSURATAN
DOKUMENTASI
Gambar 1 Pemberian Pretest
Gambar 2 Pembagian Kancing Pada Masing-Masing Anggota Kelompok
Gambar 3 Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Gambar 4 Pemberian Posttest
RIWAYAT HIDUP
Lismayanti Dilahirkan di Banga-Banga pada tanggal 14
Agustus 1998 dari pasangan Ayahanda Cagga dan Ibunda
Marni Anak pertama dari dua bersaudara Penulis masuk
sekolah dasar pada tahun 2004 di SD Inpres Banga-Banga dan
tamat pada tahun 2010 tamat di SMP Negeri 4 Barru pada
tahun 2013 dan tamat di SMK Negeri 1 Barru pada tahun 2016 Pada tahun yang
sama (2016) penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang ada di
Makassar yaitu Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) dan
mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) pada Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Atas berkat yang Maha Kuasa penulis
berhasil menyelesaikan seluruh mata kuliah yang diprogramkan dan semua itu
dilakukan dengan semangat dan usaha yang tinggi untuk mendapatkannya
4
Untuk mengatasi permasalahan di atas diperlukan kreatifitas guru dalam
memilih model pembelajaran yang dapat mendorong siswa agar aktif dan terlibat
serta semangat pada saat proses pembelajaran berlangsung Adapun model yang
dimaksud yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Bagi siswa dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing dapat membantu mempermudah siswa dalam memahami
materi yang diajarkan dan melatih siswa untuk berkomunikasi bekerja sama
berfikir dan mengungkapkan ide-ide bersama anggota kelompoknya masing-
masing dalam menyelesaikan soal-soal atau permasalahan yang diberikan oleh
guru Siwa juga diharapkan dapat termotivasi semangat dan aktif dalam
pembelajaran matematika sehingga hasil belajarnya dapat meningkat Sedangkan
bagi guru melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif model
pembelajaran yang bisa digunakan pada saat mengajar
Menurut Erika dkk (2018142) bahwa teknik kancing gemerincing
merupakan teknik pembelajaran kooperatif yang dapat membantu guru mencapai
tujuan dalam proses pembelajaran secara tidak langsung mengajak siswa untuk
aktif dalam proses pembelajaran Ciri khas dari model pembelajaran ini yaitu
semua siswa diberi 2 atau 3 buah kancing sebagai syarat yang harus dikeluarkan
jika mereka ingin berbicara dan jika kancingnya habis maka siswa tersebut tidak
boleh berbicara lagi
Dalam teknik pembelajaran kancing gemerincing masing-masing anggota
kelompok memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapatnyaPenggunaan
kancing digunakan sebagai alat yang dirancang dalam model pembelajaran
5
kooperatif teknik kancing gemerincing ini dimaksudkan agar setiap siswa dapat
bertanggung jawab atas tugas yang diberikan Jadi dalam satu kelompok tidak
ada anggota kelompok yang mempunyai posisi dominan karena masing-masing
anggota kelompok mempunyai kesempatan yang sama untuk aktif dalam
pembelajaran dimana siswa yang awalnya bersifat pasif akan termotivasi dan ikut
aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga hasil belajar matematika
siswa dapat meningkat
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis penulis tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul ldquoPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid
Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas maka rumusan
masalah dalam penelitian ini yaitu ldquoApakah Ada Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika
Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-banga Kabupaten Barrurdquo
C Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini yaitu
ldquoUntuk Mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
6
D Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut
1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran
dalam pengembangan ilmu terutama yang berkaitan dengan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
2 Manfaat Praktis
a Bagi Siswa
Memberikan pengetahuan semangatdan motivasi untuk belajar
lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar yang
diperoleh dapat tercapai
b Bagi Guru
Penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing ini sangat diharapkan dapat bermanfaat bagi guru dalam
proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan keaktifan dan
pemahaman siswa sehingga tercapainya proses belajar mengajar yang
diharapkan
c Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik
kepada sekolah dalam rangka perbaikan proses dan hasil belajar siswa
d Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk
penelitian selanjutya
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A Kajian Teori
1 Hasil Belajar
a Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada diri seseorang
sebagai hasil dari peroses belajar siswa baik itu terjadi perubahan pengetahuan
pemahaman sikap dan tingkah laku kecakapan keterampilan dan kemampuan
serta perubahan aspek-aspek yang lain yang ada pada individu yang belajar
Menurut Nawawi (Fiona 201912) bahwa hasil belajar adalah tingkat
keberhasilan peserta didik yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh
dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu Adapun Menurut
Yudha (201834) bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta
didik setelah menerima pembelajaran yang meliputi aspek kognitif Hal ini
sejalan dengan pendapat Susanto (20125) bahwa hasil belajar adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah kegiatan belajar
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah skor yang diperoleh siswa setelah ia menerima proses pembelajaran
untuk mengetahui sampai dimana tingkat pemahamannya terhadap suatu materi
yang telah dipelajari berupa tes dan biasanya diwujudkan dengan nilai tertentu
Dalam penelitian ini hasil belajar yang ingin dicapai siwa yaitu terkait dengan
aspek kognitif siswa setelah ia menerima suatu materi pembelajaran
8
b Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Purwanto (Yudha 201836) bahwa faktor yang mempengaruhi
hasil belajar terdiri dari dua faktor yaitu faktor dari dalam peserta didik (intern)
yaitu fisiologi dan psikologis dan faktor dari luar (ektern) peserta didik yaitu
lingkungan dan instrumental
Hal ini sejalan dengan pendapat Djamarah (Yudha 201836-37) faktor
yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu
1) Faktor Intern
a) Faktor fisiologis adalah faktor yang terdiri dari kondisi fisiologis
kondisi panca indra
b) Faktor Psikologi adalah faktor yang terdiri dari minat kecerdasan
bakat motivasi dan kemampuan kognitif
2) Faktor Ekstern
a) Faktor lingkungan terdiri dari lingkungan alami dan lingkungan
sosial budaya
b) Faktor Instrumental terdiri dari kurikulum program sarana dan
fasilitas guru
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang
mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor intern (dalam diri) dan faktor ekstern
(luar diri) Kedua faktor tersebut saling berkaitan sehingga siswa perlu
mendapatkan perhatian terhadap keadaannya baik itu dari segi fisik psikis dan
cara belajar di sekolah
9
2 Matematika
a Pengertian Matematika
Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang diajarkan di setiap
jenjang sekolah mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga ke perguruan tinggi
Dalam tulisan Suwangsih dan Tiurlina istilah matematika berasal dari bahasa
Yunani yaitu mathematike yang artinya mempelajari Kata mathematike berasal
dari kata mathema yang memiliki arti pengetahuan atau ilmu
(knowledgescience) Selain itu kata mathematike berhubungan juga dengan kata
lain yang hampir sama yaitu mathein atau mathenein yang berarti berpikir
(Isrokrsquoatun dan Amelia Rosmala 20193)
Menurut Ruseffendi (Al-Tabany 20151) matematika adalah bahasa
simbol ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif ilmu
yang membahas tentang pola keteraturan dan struktur yang terorganisasi dimulai
dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan ke aksioma atau
postulat dan terakhir yaitu ke dalil
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika
merupakan suatu ilmu yang mempelajari bagaimana proses berpikir secara kritis
dan masuk akal untuk mendapatkan suatu kebenaran
b Ciri-Ciri Pembelajaran Matematika
Menurut Suwangsih (wandini 20198) bahwa ciri-ciri pembelajaran
matematika di SD adalah sebagai berikut
a) Pembelajaran matematika menggunakan metode spiral metode spiral ini
melambangkan adanya keterkaitan antara suatu materi dengan materi
10
lainnya Topik sebelumnya menjadi prasyarat untuk memahami topik
berikutnya atau sebaliknya
b) Pembelajaran matematika dilakukan secara bertahap Materi pembelajaran
matematika dilakukan secara bertahap yang dimulai konsep-konsep yang
sederhana menuju konsep yang lebih kompleks
c) Pembelajaran matematika menggunakan metode induktif sedangkan
matematika merupakan ilmu deduktif namun sesuai tahap perkembangan
siswa maka pembelajaran matematika di SD digunakan metode induktif
d) Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi artinya tidak
ada pertentangan antara kebenaran yang satu dengan kebenaran lainnya
Suatu pernyataan dianggap benar jika didasarkan kepada pernyataan-
pernyataan sebelumnya yang telah diterima kebenarannya
e) Pembelajaran matematika hendaknya bermakna artinya konsep
matematika tidak diberikan dalam bentuk jadi tapi sebaliknya siswalah
yang harus mengonstruksi konsep tersebut
c Tujuan Pembelajaran Matematika
Menurut Depdikbud (Wandini 201911-12) bahwa tujuan pembelajaran
matematika di Sekolah Dasar yaitu sebagai berikut
1) Mengembangkan keterampilan berhitung siswa sebagai latihan dalam
kehidupan sehari-hari
2) Menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialihgunakan melalui
kegiatan matematika
11
3) Mengembangkan kemampuan dasar matematika sebagai bekal belajar
lebih lanjut
4) Membentuk sikap logis kritis cermat kreatif dan disiplin
3 Model Pembelajaran Kooperatif
a Pengertian Model Pembelajaran
Dalam suatu proses pembelajaran diperlukan model pembelajaran yang
dapat membuat suasana belajar lebih efektif dan menyenangkan Menurut Joyce
dan Weil (Rusman 2012133) bahwa model pembelajaran adalah segala sesuatu
yang dirancang dalam membentuk kurikulum merancang bahan-bahan
pembelajaran dan membimbing proses pembelajaran di dalam kelas
Menurut Adi (Suprihatiningrum 2016142) bahwa model pembelajaran
merupakan suatu kerangka yang menggambarkan prosedur dalam
mengorganisasikan pengalaman pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam
merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran adalah suatu kegiatan perencanaan yang dirancang untuk
pembelajaran di kelas dalam mencapai suatu tujuan tertentu
b Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan model
pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok-
kelompok kecil yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan
struktur kelompok yang bersifat heterogen (Rusman 2012202) Adapun
12
menurut Djamarah (2018270) bahwa pembelajaran kooperatif adalah model
pembelajaran yang dimana para siswa bekerja sama di dalam kelompok-
kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
kooperatif adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu kelompok
kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang siswa untuk saling berinteraksi
dan bekerjasa sama dengan anggota kelompoknya
c Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Menurut Ibrahim dkk (Suprihatiningrum 2016192-193) dalam
pembelajaran kooperatif terdapat 6 langkah utama atau tahapan yaitu sebagai
berikut
Tabel 21 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Fase Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Fase -1
Menyampaikan
tujuan pembelajaran
dan memotivasi
siswa
Guru menyampaikan
semua tujuan pelajaran
yang ingin dicapai pada
pelajaran tersebut dan
memotivasi siswa untuk
belajar
Siswa memperhatikan guru
pada saat guru menyampaikan
tujuan pembelajaran dan siswa
harus semangat untuk ikut
dalam proses pembelajaran
Fase-2
Menyajikan
informasi
Guru menyajikan
informasi kepada siswa
dengan jalan demonstrasi
atau lewat bahan bacaan
Siswa memperhatikan materi
yang disampaikan oleh guru
dan bertanya jika ada materi
yang kurang dimengerti
Fase-3
Mengorganisasikan
siswa ke dalam
kelompok-kelompok
belajar
Guru menjelaskan kepada
siswa bagaimana caranya
membentuk kelompok
belajar dan membantu
setiap kelompok agar
melakukan transisi secara
efisien
Siswa memperhatikan guru
ketika menjelaskan Setelah
guru menjelaskan tentang cara
berkelompok maka siswa
harus tahu bahwa semua
aggota kelompok memiliki
tujuan yang sama dan harus
berbagi tugas dan tanggung
jawab yang sama di antara
anggota kelompok
13
Fase-4
Membimbing
kelompok bekerja
dan belajar
Guru membimbing
kelompok-kelompok
belajar pada saat mereka
mengerjakan tugas
mereka
Siswa mengerjakan tugas
kelompok yang diberikan
dengan cara bekerja sama
dengan anggota kelompoknya
melalui bimbingan guru
Fase-5
Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil
belajar tentang materi yang
telah dipelajari atau
masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
kerjanya
Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
diskusinya
Fase-6
Memberikan
penghargaan
Guru mencari cara-cara
untuk menghargai baik
upaya maupun hasil
belajar individu dan
kelompok
Siswa harus saling mengargai
jawaban ketika jawaban
mereka berbeda setiap
kelompok dan harus
mempertanggungjawabkan
jawabannya
d Teknik-Teknik Pembelajaran Kooperatif
Menurut Huda (2017134) dalam pembelajaran kooperatif terdapat 14
teknik pembelajaran yang dapat diterapkan di dalam kelas antara lain Mencari
Pasangan Bertukar Pasangan Berpikir Berpasangan Berbagi Berkirim Salam
dan Soal Kepala Bernomor Kepala Bernomor Terstruktur Dua tinggal Dua
Tamu Keliling Kelompok Kancing Gemerincing Keliling Kelas Lingkaran
Dalam Lingkaran Luar Tari Bambu jigsaw dan Bercerita Berpasangan
Berdasarkan uraian di atas salah satu teknik pembelajaran kooperatif
yang diterapkan dalam penelitian ini adalah teknik kancing gemerincing Peneliti
memilih teknik kancing gemerincing karena dalam teknik ini siswa dapat terlibat
secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajarnya dapat
meningkat
14
4 Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing
a Pengertian TeknikKancing Gemerincing
Menurut Widyarty (201311) teknik kancing gemerincing merupakan
suatu model pembelajaran yang bertujuan untuk mengatasi hambatan
pemerataan kesempatan siswa yang sering mewarnai kerja kelompok dan setiap
siswa berhak mendapatkan kesempatan untuk berperan serta pada kelompoknya
masing-masing Sedangkan menurut Ulya (201932) bahwa teknik kancing
gemerincing merupakan metode yang dikembangkan oleh Spencer kagan
dimana masing-masing anggota kelompoknya mendapatkan kesempatan untuk
menyampaikan pendapat mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran
orang lain
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran teknik kancing gemerincing adalah suatu teknik pembelajaran
dimana dalam proses pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada semua
anggota kelompok untuk berpendapat
b Prosedur PelaksanaanTeknik Kancing Gemerincing
Dalam proses pembelajaran teknik kancing gemerincing terdapat
langkah-langkah model pembelajaran Menurut Huda (2011142-143) langkah-
langkah dari teknik kancing gemerincing yaitu
1) Guru menyiapkan satu kotak kecil yang berisi kancing-kancing (atau
benda-benda lainnya)
15
2) Masing-masing anggota dari setiap kelompok mendapatkan 2 atau 3 buah
kancing (jumlah kancing bergantung pada sukar tidaknya tugas yang
diberikan)
3) Setiap kali anggota selesai berbicara atau mengeluarkan pendapat ia harus
menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkannya di tengah-tengah
meja kelompok
4) Jika kancing yang dimiliki salah seorang siswa habis dia tidak boleh
berbicara lagi sampai semua rekannya menghabiskan kancingnya masing-
masing
5) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok
boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan
mengulangi prosedurnya kembali
d Kelebihan dan Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing
Menurut Ulya (201830-31) teknik kancing gemerincing memiliki
beberapa kelebihan dan kelemahan yaitu sebagai berikut
1) Kelebihan Teknik Kancing Gemerincing
a) Mengatasi hambatan pemerataan kesempatan berbicara siswa dalam
beriskusi
b) Mendorong siswa agar dapat aktif berbicara pada saat proses
pembelajaran berlangsung
c) Memberikan kesempatan bagi siswa yang tidak aktif untuk
menyampaikan pendapatnya pada saat berdiskusi sehingga siswa
16
yang tidak aktif memiliki kesempatan yang sama untuk
menyampaikan pendapatnya
2) Kelemahan Teknik Kancing Gemerincing
a) Pengelolaan waktu saat persiapan dan pelaksanaan perlu
diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran terutama
dalam proses pembentukan kualitas pengetahuan siswa
b) Memerlukan waktu yang cukup lama jika guru tidak terlalu
memahami dengan baik materi yang akan diajarkan
c) Model ini susah diterapkan jika jumlah siswa terlalu banyak
5 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing
Langkah-langkah yang akan di terapkan dalam penelitian ini yaitu
sebagai berikut
1) Menyiapkan bahan ajar dan media pembelajaran
2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa
3) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari
4) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5
orang siswa Kemudian membagikan soal kepada masing-masing
kelompok
5) Guru kemudian menyuruh semua anggota dari masing-masing kelompok
untuk mengerjakan tugas yang diberikan dengan cara bekerja sama
Setelah itu guru membagikan kancing berwarna kepada masing-masing
anggota kelompok Setiap anggota kelompok mendapatkan dua buah
17
kancing berwarna dan guru kemudian menjelaskan cara penggunaan
kancing yang dipegang oleh setiap siswa
6) Guru mengawasi masing-masing kelompok dan memberi bantuan kepada
kelompok jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas yang
diberikan
7) Jika tugas kelompok yang diberikan telah selesai guru meminta siswa
agar maju kedepan dengan cara menunjuk siswa yang mengacungkan
tangannya untuk menuliskan hasil kerja kelompoknya dan kelompok lain
menanggapinya apakah jawabannya sama atau tidak secara bergantian
Lakukan hal tersebut secara berulang sampai nomor dan soal yang
diberikan sudah dibahas semua
8) Siswa yang maju kedepan mengumpulkan kancingnya di tengah meja
kelompoknya
9) Jika semua kancing sudah habis sedangkan tugas belum selesai kelompok
boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan
mengulangi prosedurnya kembali
6 Kaitan Antara Model Pembelajaraan Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Dalam Pembelajaran Matematika
Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing menekankan
keaktifan semua anggota dalam suatu kelompok untuk menyelesaikan suatu
permasalahan yang diberikan oleh seorang guru dimana mereka saling membantu
satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan agar hasil belajar mereka bisa
meningkat secara merata Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat
18
membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih
siswa untuk bekerja sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif
dan terlibat dalam proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti
pembelajaran
Untuk tugas-tugas yang terstruktur seperti matematika diskusi jarang
dibutuhkan karena dalam tugas-tugas seperti ini biasanya sudah terdapat satu
jawaban benar Akan tetapi meskipun pembelajaran matematika yang bersifat
terstruktur tetapi model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing bisa
digunakan tergantung sejauh mana guru dapat membantu siswa memahami jenis
bantuan seperti apa yang mereka perlukan untuk mengerjakan tugas dalam suatu
kelompok
Mengingat pembelajaran kooperatif dikembangkan dari teori
konstruktivisme dimana siswa dituntut untuk mengembangkan pengetahuan awal
mereka secara mandiri agar terjadi pembelajaran yang bermakna Hal ini sejalan
dengan pembelajaran matematika yang pada dasarnya adalah penanaman konsep
Dimana dituntut pula pembelajaran yang bermakna agar konsep matematika itu
sendiri mudah dimengerti oleh siswa
B Hasil Penelitian yang Relevan
Pada bagian ini peneliti akan mengkaji penelitian yang relevan dengan
penelitian penulis Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya
diantaranya sebagai berikut
19
a) Jurnal Dwi Purwanto (2016) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa persentase observasi komunikasi matematis siwa pada
siklus I sebesar 5625 meningkat menjadi 7500 pada siklus II Rata-rata
nilai evaluasi belajar siswa pada siklus I mencapai 6990 dengan jumlah siswa
yang tuntas 21 siswa dan persentase ketuntasan 6562 meningkat menjadi
7615 pada siklus II dengan jumlah siswa yang tuntas 24 siswa dan persentase
ketuntasan 7500 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dapat
meningkatkan komunikasi matematis dan hasil belajar matematika pada siswa
kela VIII di SMP Negeri 11 Purworejo Persamaan dalam penelitian ini yaitu
sama-sama menggunakan teknik kancing gemerincing dan mata pelajaran
yang sama Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian sasaran
penelitian dan lokasi penelitian
b) Jurnal Nurul Wisna Afianti (2017) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian
ini menunjukkan presentase keaktifan belajar peserta didik pada siklus I
sebesar 617 dengan kategori cukup aktif dan persentase ketuntasan hasil
belajar peserta didik sebesar 46675 Pada siklus II persentase keaktifan
belajar peserta didik mengalami peningkatan menjadi 8609 dengan kategori
sangat aktif dan hasil belajar peserta didik juga meningkat dengan persentase
ketuntasan sebesar 8333 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat
disimpulkan bahwa keaktifan dan hasil belajar IPA melalui model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing mengalami peningkatan
Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan teknik
20
kancing gemerincing Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian
sasaran penelitian lokasi penelitian dan mata pelajaran
c) Jurnal Komang Sucipta (2018) dengan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 1412
sedangkan nilai rata-rata pada kelompok kontrol sebesar 975 Dari uji
prasyarat data bahwa data berdistribusi normal dan memiliki varians yang
homogeny kemudian dilanjutkan dengan uji-t diperoleh thitung= 365 dan ttabel
= 201 dengan taraf signifikan 5 dan (db) 49 sehinggaH1 diterima dan H0
ditolak Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
dengan kelompok siswa yang mengikuti proses pembelajaran konvensional
pada siswa kelas V SD Negeri 3 Sangkan Gunung melalui proses
pembelajaran Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan
teknik kancing gemerincing dan jenis metode penelitian yang sama
Sedangkan perbedaannya terletak pada sasaran penelitian lokasi penelitian
dan mata pelajaran
C Kerangka Pikir
kerangka pikir merupakan bagian penelitian yang menggambarkan alur
pikir suatu penelitian Keberhasilan siswa dalam belajar dapat diukur dengan hasil
belajar yang diperoleh siswa selama mengikuti proses kegiatan pembelajaran
Pada saat proses pembelajaran berlangsung hanya sebagian siswa yang aktif dan
terlibat dalam pembelajaran Motivasi dan semangat siswa masih kurang untuk
21
belajar sehingga cepat mengalami rasa bosan dan jenuh Pada saat guru
menjelaskan materi sebagian siswa tidak memperhatikan sehingga kurang
mengerti dengan materi yang diajarkan karena model pembelajaran yang
digunakan guru kurang bervariasi dan kurangnya kerja sama siswa dalam suatu
kelompok Hal tersebut mengakibatkan rendahnya hasil belajar matematika siswa
Masalah tersebut merupakan gambaran secara umum tentang permasalahan yang
terdapat pada kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
Untuk memaksimalkan hasil belajar siswa salah satu model
pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses
pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat membantu siswa dalam
memahami materi yang diajarkan oleh guru dan melatih siswa untuk bekerja
sama dalam suatu kelompok Siswa juga diharapkan aktif dan terlibat dalam
proses pembelajaran serta termotivasi dan semangat mengikuti pembelajaran
Sebelum model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
diterapkan maka terlebih dahulu dilakukan tes berupa pretest dan posttest setelah
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diterapkan dalam
pembelajaran Setelah itu data dari pretest dan posttest dibandingkan lalu
dianalisis untuk mendapatkan hasil atau kesimpulan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran matematika Berdasarkan uraian tersebut dapat digambarkan bagan
kerangka pikir model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
sebagai berikut
22
Gambar 21 Bagan Kerangka Pikir
Rendahnya Hasil Belajar Matematika Siswa
Kelas IV SD Inpres Banga-Banga
Pretest
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing
Posttest
Hasil Belajar
Analisis
Temuan
Siswa kurang aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran
Kurangnya semangat dan motivasi siswa untuk belajar
Model pembelajaran yang kurang bervariasi
Kerja sama dalam kelompok masih kurang
23
D Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang kajian pustaka
maupun kerangka pikir dalam penelitian ini digunakan hipotesis sebagai berikut
ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-
Banga Kabupaten Barrurdquo
Adapun hipotesis statistik dari penelitian ini yaitu
Keterangan
micro1 Rata-rata hasil belajar sebelum diberikan perlakuan
micro2 Rata-rata hasil belajar setelah diberikan perlakuan
Ho Tidak ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
H1 Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-
Banga Kabupaten Barru
Ho micro1 = micro2
H1 micro1ltmicro2
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A Rancangan Penelitian
1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimen Penelitian eksperimen adalah suatu kegiatan penelitian yang
dilakukan peneliti untuk menilai suatu perlakuan (treatment) pendidikan
terhadap suatu objek atau objek penelitian untuk menguji hipotesis Jenis
penelitian eksperimen yang digunakan adalah pre-eksperimental design
Penelitian pre-eksperimental design belum merupakan eksperimen
sungguh-sungguh karena masih terdapat variable luar yang ikut berpengaruh
terhadap terbentuknya variable dependen Jadi hasil eksperimen yang merupakan
variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen
Hal ini terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih
secara random (Sugiyono 201574)
2 Desain Penelitian
Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah one-group
pretest-postest design Pada desain ini terdapat pretest yang diberikan sebelum
postest setelah perlakuan Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut
Gambar 31 Desain One group pretest-postest
O1 X O2
Pretest Treatment Posttest
25
Keterangan
O1 Nilai pretest sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing
O2 Nilai posttest setelah dilaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran matematika teknik kancing
gemerincing
X Perlakuan berupa pembelajaran matematika melalui model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
B Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201580) Populasi
dalam penelitian ini adalah murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru yang berjumlah 10 orang
2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi misalnya karena keterbatasan dana tenaga dan
waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu
(Sugiyono 201581) Dalam teknik pengambilan sampel peneliti menggunakan
sampel jenuh Sampel jenuh merupakan teknik pengambilan sampel bila semua
26
anggota populasi digunakan Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif
kecil (Sugiyono 201585) Sampel dalam penelitian ini adalah murid kelas IV
SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru yang berjumlah 10 orang
C Definisi Operasional Variabel
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek
pengamatan penelitian Dalam penelitian ini mengkaji dua variabel yaitu ldquoModel
Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincingrdquo sebagai variabel bebas
(X) dan ldquoHasil Belajar Matematikardquo sebagai variabel terikat (Y)
1 Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing adalah suatu
model pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok dimana masing-
masing anggota kelompok mendapatkan sebuah kancing berwarna sebagai
penanda apabila mereka berpendapat Masing-masing siswa harus
bertanggungjawab atas kancing yang dimiliknya
2 Hasil belajar matematika adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah
melalui kegiatan proses pembelajaran Hasil belajar matematika siswa yang
dimaksud adalah nilai yang diperoleh siswa sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dan sesudah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing diberi
(posttest)
D Instrumen Penelitian
Adapun instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
27
1 Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa
selama penelitian berlangsung Dalam hal ini peneliti mengamati aktivitas
belajar siswa selama proses berlangsungnya pembelajaran
2 Soal Tes
Tes hasil belajar matematika digunakan untuk memperoleh informasi
tentang penguasaan siswa terhadap pembelajaran matematika sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing yang
biasa disebut pretest dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing yang biasa disebut posttest Soal tes dibuat
berdasarkan materi yang diberikan selama penelitian berlangsung dengan
berdasarkan rumusan indikator pembelajaran Soal tes ini akan
dikembangkan dalam bentuk tes uraian (essay) yang berjumlah 5 soal
3 Dokumentasi
Instrumen dari dokumentasi ini adalah kamera yang digunakan untuk
mengambil beberapa gambar atau foto kegiatan dan aktivitas siswa selama
proses pembelajaran berlangsung
E Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk
mengumpulkan data penelitiannya Untuk mengumpulkan data dalam penelitian
ini dilakukan dengan cara sebagai berikut
28
1 Observasi
Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan
langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang akan diteliti
Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara pengamatan dan pencatatan
mengenai pelaksanaan pembelajaran
2 Tes
Sebelum dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing terlebih dahulu dilakukan pretest untuk mengetahui
kemampuan awal murid Setelah diberi perlakuan kemudian dilakukan
postttest untuk mengetahui kemampuan hasil belajar murid Data yang
diperoleh berdasarkan tes yang digunakan dalam proses pembelajaran
3 Dokumentasi
Dengan teknik ini peneliti memperoleh dokumen penelitian berupa
foto materi pelajaran melalui buku serta RPP Dengan foto dapat
memberikan informasi mengenai keadaan atau situasi kelas ketika peneliti
maupun siswa melaksanakan proses pembelajaran
F Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan memperhatikan jenis data yang akan
dianalisis Dalam penelitian kuantitatif seluruh data dari seluruh responden atau
sumber data lain terkumpul maka dilakukan analisis data Adapun teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
29
1 Analisis Data Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau
memberi gambaran umum data yang terkumpul selama proses penelitian dan
bersifat kuantitatif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk
mendeskripsikan seberapa besar hasil belajar pretest dan posttest yang diperoleh
siswa kelas IV sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerncing dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing Adapun langkah-langkah dalam penyusunan data
hasil pengamatan yaitu
a Hasil Belajar Siswa
1) Menghitung nilai rata-rata siswa (Mean)
= sum
(Riadi 2016)
Keterangan
= Rata-rata (Mean)
fi = Jumlah
n = Jumlah siswa
2) Menghitung persentase nilai rata-rata
P =
(Sudijono 201539)
30
Keterangan
p = Angka Persentase
f = Frekuensi yang dicari persentasenya
n = Banyaknya sampel
Dalam keperluan analisis deskriptif kriteria yang digunakan untuk
menentukan kriteria hasil belajar siswa yaitu
Tabel 31 Kriteria Hasil Belajar
Ketuntasan Hasil Belajar () Kategori Hasil Belajar
0 le x ge 54 Sangat rendah
55 le x ge 64 Rendah
65 le x ge 79 Sedang
80 le x ge 89 Tinggi
90 lt x gt 100 Sangat tinggi
Sumber Depdikbud (2003)
b Analisis Aktivitas Siswa
Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil lembar observasi aktivitas
siswa yang diolah dengan teknik analisis berikut
AP = sum
sum x 100
(Trianto 2010 243)
Keterangan
AP = Nilai yang dicari
sumP = Banyaknya siswa yang melakukan akrivitas
sumF = Jumlah seluruh siswa
31
Tabel 32 Kriteria Aktivitas Siswa
Sumber (Trianto 2010 43)
2 Analistik Statistik Inferensial
Analisis statistik inferensial dilakukan untuk menguji hipotesis
penelitian dengan menggunakan uji-t Untuk menguji hipotesis penelitian
mengenai perbedaan hasil belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran
matematika sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing diuji dengan t-tes dengan taraf signifikan α = 005
atau bertaraf 5 Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti
menggunakan teknik statistik t (uji-t) dengan tahap sebagai berikut
radicsum
(Arikunto 2013349)
Keterangan
Md = Mean perbedaan mean pretest dan posttest
X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)
X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)
d = Devisi masing-masing subjek
sum = Jumlah kuadrat deviasi
N = Jumlah subjek pada sampel
Ketuntasan Hasil Belajar () Kriteria
0 le x ge 25 Kurang Baik
26 le x ge 50 Cukup Baik
51 le x ge 75 Baik
76 lt x gt 100 Sangat Baik
32
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut
a Mencari harga ldquoMdrdquo dengan menggunakan rumus
Md = sum
(Arikunto 2013350)
Keterangan
Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest
sumd = Jumlah dari gain (pretest-posttest)
N = Subjek pada sampel
b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus
sum = sumd ndash sum
(Arikunto 2013351)
Keterangan
sum = Jumlah kuadrat deviasi
sumd = Jumlah dari gain (pretest-postest)
N = Subjek pada sampel
c Menentukan harga dengan rumus
radicsum
(Arikunto 2013349)
Keterangan
Md = Mean perbedaan mean pre-test dan pos-test
X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)
X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)
33
d = Devisi masing-masing subjek
sum = Jumlah kuadrat deviasi
N = Jumlah subjek pada sampel
d Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan
Kaidah pengujian signifikan
1) Jika maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti pengunaan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
2) Jika maka H0 diterima dan H1 ditolak berarti pengunaan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing tidak
berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
e Menentukan harga
Mencari mengunakan table distribusi t dengan taraf
signifikan α = 005 dan d k = N‒1
f Membuat Kesimpulan apakah model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas
IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif dimaksudkan untuk memperoleh gambaran
mengenai ketuntasan hasil belajar matematika murid yang meliputi sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) serta hasil observasi aktivitas siswa selama proses
pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Deskripsi masing-masing hasil analisis tersebut diuraikan sebagai berikut
a Deskripsi Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest) dan Setelah
(Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing
Dari hasil analisis deskriptif yang disajikan pada lampiran C maka skor
hasil belajar siswa sebelum (Pretest) dan setelah (Posttest) diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing pada siswa kelas IV SD
Inpres Banga-Banga materi pecahan senilai dapat dilihat pada tabel 41 berikut
Tabel 41 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum (Pretest)
dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif
Teknik Kancing Gemerincing
Statistik Pretest Posttest
Ukuran Sampel 10 10
Skor Ideal 100 100
Skor Rata-rata 609 807
Skor Tertinggi 81 100
Skor Terendah 36 60
Rentang Skor 45 40
Sumber Data Olah Lampiran C
34
35
Pada Tabel 41 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata skor hasil belajar
matematika siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (pretest) adalah 609 dan setelah diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) adalah 807 dari
skor ideal 100 Skor yang dicapai siswa tersebar dari skor terendah pretest 36 dan
skor terendah posttest 60 Skor tertinggi yang dicapai siswa pada pretest adalah 81
dan posttest adalah 100 dengan rentang skor pretest 45 dan posttest 40 Jika skor
hasil belajar matematika sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke
dalam lima kategori maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang
ditunjukkan pada Tabel 42 berikut
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika
Siswa Sebelum (Pretest) dan Sesudah (Posttest) Diterapkan Model
Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
No
Skor
Kategori
Pretest Posttest
F Persentase
()
F Persentase
()
1 0 le x le 54 Sangat Rendah 3 30 0 0
2 55 le x le 64 Rendah 4 40 2 20
3 65 le x le 79 Sedang 1 10 2 20
4 80 le x le 89 Tinggi 2 20 4 40
5 90 le x le 100 Sangat Tinggi 0 0 2 20
Jumlah 10 100 10 100
Sumber Hasil tes siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
Pada Tabel 42 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dari 10 siswa kelas
IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru terdapat 3 orang siswa (30) yang
memperoleh skor pada kategori sangat rendah 4 orang siswa (40) yang
memperoleh skor kategori rendah 1 orang siswa (10) yang memperoleh skor
36
kategori sedang dan 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori tinggi
serta tidak ada siswa (0) yang memperoleh skor kategori sangat tinggi
Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) dari 10 siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru terdapat 2 orang siswa (20) yang memperoleh skor pada kategori rendah
2 orang siswa (20) yang memperoleh skor kategori sedang 4 orang siswa (40)
yang memperoleh skor kategori tinggi dan 2 orang siswa (20) yang
memperoleh skor kategori sangat tinggi
Skor rata-rata hasil belajar siswa sebelum diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) sebesar 609 dikonversi ke dalam
5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil belajar matematika siswa umumnya
berada pada kategori rendah Sedangkan skor rata-rata hasil belajar siswa setelah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)
sebesar 807 dikonversi ke dalam 5 kategori di atas maka skor rata-rata hasil
belajar matematika siswa umumnya berada pada kategori tinggi
Selanjutnya untuk melihat persentase ketuntasan hasil belajar matematika
siswa sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) dapat dilihat pada Tabel 43
berikut
37
Tabel 43 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum
(Pretest) dan Setelah (Posttest) Diterapkan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Skor
Kategori
Pretest Posttest
F Persentase
()
F Persentase
()
0 le x ˂ 70 Tidak Tuntas 7 70 2 20
70 le x le 100 Tuntas 3 30 8 80
Jumlah 10 100 10 100
Sumber Perolehan nilai siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru
Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila memiliki skor
paling sedikit 70 Dari Tabel 43 di atas dapat dilihat sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest) jumlah siswa yang
tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 7 orang siswa
(70) dan siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal individual adalah 3
orang siswa (30) Dari deskripsi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
matematika siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70
Sedangkan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing (posttest) jumlah siswa yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan
minimal individual adalah 2 orang siswa (20) dan siswa yang memenuhi kriteria
ketuntasan minimal individual adalah 8 orang siswa (80) Berdasarkan deskripsi
di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru setelah diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria
ketuntasan hasil belajar secara klasikal ge 70
38
b Deskripsi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa
Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika materi
pecahan senilai dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing selama 2 kali pertemuan secara singkat dapat dilihat pada Tabel 47
sebagai berikut
Tabel 44 Deskripsi Aktivitas Siwa Selama Proses Pembelajaran Dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
() I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsun
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
Sumber Data Olah Lampiran C
39
1) Persentase rata-rata siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar
berlangsung sebanyak 100
2) Persentase rata-rata siswa yang memperhatikan guru pada saat proses
pembelajaran berlangsung sebanyak 80
3) Persentase rata-rata siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari
teman-temannya sebanyak 85
4) Persentase rata-rata siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran
berlangsung sebanyak 80
5) Persentase rata-rata siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing 80
6) Persentase rata-rata siswa yang bekerja sama dengan teman kelompoknya
sebanyak 90
7) Persentase rata-rata siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil
kerja kelompoknya sebanyak 90
8) Persentase rata-rata siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung sebanyak 80
9) Persentase rata-rata siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban sebanyak 85
10) Persentase rata-rata siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran sebanyak 75
Jika rata-rata skor aktivitas saat diterapkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing dikelompokkan ke dalam lima kategori
40
maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase yang ditunjukkan pada Tabel
45 berikut
Tabel 45 Deskripsi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siwa Selama Proses
Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing
Ketuntasan Hasil Belajar ( ) Kriteria F Persentase ()
0 le x ge 25 Kurang Baik 0 0
26 le x ge 50 Cukup Baik 0 0
51 le x ge 75 Baik 1 10
76 le x ge 100 Sangat Baik 9 90
Pada Tabel 45 di atas dapat dilihat bahwa persentase aktivitas siswa
melalui penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
terdapat 10 aspek yang diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa
yang berada pada kategori kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas
(10) yang berada pada kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada
pada kategori sangat baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga
aktivitas siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing berada pada kategori sangat baik
2 Hasil Analisis Inferensial
Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis Sesuai
dengan hipotesis penelitian yakni ldquoAda Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Matematika
Pada Murid Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo Maka teknik
yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik statistik
inferensial dengan menggunakan uji-t
41
Berdasarkan analisis data yang diuraikan (lampiran C) terlihat bahwa
pada siswa kelas IV SD Inpres BangandashBanga Kabupaten Barru sebesar
1767 Berdasarkan tersebut dapat dibandingkan dengan nilai
menggunakan tabel distribusi t dengan taraf signifikan α = 005 (tabel terlampir)
dan db = N-1 = 9 maka diperoleh = 1833 Setelah diperoleh 1767 dan
= 1833 maka diperoleh ˃ atau 1767 ˃ 1833 sehingga dapat
disimpulkan bahwa ditolak dan diterima Hal ini berarti bahwa terdapat
pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap
hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru
B Pembahasan
Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian di kelas IV SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barru yang jumlah siswanya yaitu 10 orang Desain
penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest design yang hanya
melibatkan satu kelompok yaitu kelompok eksperimen dimana diberikan tes awal
berupa pretest sebelum treatment atau perlakuan dan akhir pembelajaran
diberikan posttest Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan perlakuan
berupa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing Untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing terhadap materi pembelajaran matematika pada siswa yaitu melalui
hasil test (pretest dan posttest) yang diberikan sebelum dan sesudah perlakuan
kemudian dianalisis menggunakan perhitungan manual
42
Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar matematika siswa sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (pretest)
menunjukkan bahwa terdapat 3 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang
siswa atau 30 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
dan 7 orang siswa atau 70 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 609 Dengan kata lain hasil belajar
matematika pada siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (pretest) masih tergolong rendah dan tidak memenuhi
kriteria ketuntasan klasikal
Selanjutnya hasil analisis data hasil belajar siswa matematika setelah
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (posttest)
menunjukkan bahwa terdapat 8 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10 orang
siswa atau 80 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
dan 2 orang siswa atau 20 siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 807 Dengan kata lain hasil belajar
matematika pada siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing (posttest) telah memenuhi kriteria ketuntasan klasikal
Hasil pengamatan persentase aktivitas siswa melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terdapat 10 aspek yang
diamati tidak terdapat (0) persentase aktivitas siswa yang berada pada kategori
kurang baik dan cukup baik serta terdapat 1 aktivitas (10) yang berada pada
kategori baik dan terdapat 9 aktivitas (90) yang berada pada kategori sangat
baik dengan nilai rata-rata persentase 845 sehingga aktivitas siswa setelah
43
diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berada
pada kategori sangat baik
Hasil analisis statistik inferensial yang dimaksud adalah pembahasan
terhadap hasil pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya dengan
menggunakan rumus uji-t diketahui bahwa nilai = 1767 dan = 1833
maka diperoleh atau 1767 gt 1833 sehingga dapat disimpulkan
bahwa Ho ditolak dan H1 diterima
Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial yang
diperoleh ternyata cukup mendukung teori yang telah dikemukakan pada kajian
pustaka Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ldquoModel Pembelajaran
kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas V SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barrurdquo
44
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan
yaitu model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berpengaruh
terhadap hasil belajar matematika pada murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga
Kabupaten Barru
B Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini maka
peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut
1 Bagi siswa diharapkan lebih aktif semangat kreatif dan dapat
mengembangkan diri dalam pelajaran
2 Bagi guru diharapkan bisa menerapkan model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing dalam pembelajaran matematika agardapat
membangkitkan minat keingintahuan motivasi dan keberanian murid dalam
menjawab pertanyaan pada saat proses pembelajaran berlangsung
3 Bagi peneliti diharapkan mampu mengembangkan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing ini pada mata pelajaran lain demi
tercapainya tujuan yang diharapkan
45
DAFTAR PUSTAKA
Afianti Nurul Wisma Sulastry Taty Alimin 2017 Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan
Keakifan Dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X Mia 3 SMAN 1
Bontomarannu Jurnal Nalar Pendidikan 5 (2) 550 (httpsojsunm
acidnalararticleview4869 diakses pada tanggal 2 Februari 2020)
Al-Tabany T I B 2015 Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif
dan Kontekstual Konsep Landasan dan Implementasinya pada
Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik IntegratifTKI) Jakarta Prenada
media Group
Arikunto Suharsimi 2013 Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik
Jakarta PT Rineka Cipta
Djamarah Syaiful Bahri 2018 Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif
Jakarta PT Rineka Cipta
Erika Dini Sumardi Rosarina 2018 Pengaruh Model Cooperative Learning
Tipe Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pembelajaran
IPS SD Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar5(1)
142(httpsejournalupieduindexphppedadidaktikaarticleview7270
diakses pada tanggal 7 Maret 2020)
Fiona Firda 2019 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Peseta Didik Tema Panas dan
Perpindahannya Kelas V SD Negeri 3 Talangpadang Kabupaten
Tanggamus Skripsi Tidak Diterbitkan Bandar Lampung Universitas
Lampung (httpdigilibunilaacidideprint57215 diakses pada tanggal 8
Februari 2020)
Huda Miftahul 2017 Cooperative Leraning Metode Teknik Struktur dan Model
Terapan Yogyakarta Pustaka Belajar
Isrokrsquoatun Rosmala Amelia 2019 Model-Model pembelajaran Matematika
Jakarta PT Bumi Aksara
Octavia Shilphy A 2020 Model-Model PembelajaranYogyakarta CV Budi
Utama
Pardamean Toto 2015 Model Pembelajaran Untuk Efesiensi Dan Efektivitas
Pembelajaran (httpswwwkompasianacomtotopardamean550b2351a3
3311b2142e396emodel-pembelajaran-untuk-efisiensi-dan-efektivitas-pem
belajaran) Diakses pada tanggal 26 Juni 2015
46
Purwanto Dwi 2016 Meningkatkan Komunikasi Matematis Dan Hasil Belajar
Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Jurnal Pendidikan Matematika 21(3) 245 (httpejournal
umpwracidindexphpekuivalenarticleview30072844 diakses pada
tanggal 2 Februari 2020)
Puspita G I Monawati amp Elly R (2017) Korelasi Persepsi Siswa Terhadap
Pembelajaran Matematika Dengan Hasil Belajarnya Di Kelas V Sd Negeri
I Pagar Air Aceh Besar Jurnal ilmiah pendidikan guru sekolah dasar 2
92 (httpswwwneliticomidpublications188711korelasi-siswa-terhada
p-pembelajaran-matematika-dengan-hasil-belajarnya diakses pada tanggal
3 Februari 2020)
Riadi E 2016 Statistika Penelitian (Analisis Manual Dan IBM SPSS)
Yogyakarta Penerbit Andi
Rusman 2012 Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Sucipta Komang Japa Gusti Ngurah Margunayasa Gede 2018 Pengaruh
Model Pembelajaran Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar IPA
Kelas V Jurnal Mimbar Ilmu 23 (3) 208 (httpsejournalun dikshaac
idindexphpMIarticleview164370 diakses pada tanggal 21 Februari
2020)
Sudijono Anas 2015 Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Sugiyono 2015 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Suprihatiningrum Jamil 2016 Strategi Pembelajaran Teori amp Aplikasi
Jogjakarta Ar-Ruzz Media
Trianto (2010) Model Pembelajaran Terpadu Jakarta Bumi Aksara
Ulya Zulfa 2019 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemerincing Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Pada
siswa Kelas II SDI Nailul Falah Sukorejo-Pasuruan Skripsi Tidak
Diterbitkan Surabaya Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
(httpdigilibuinsbyacidideprint33077 diakses pada tanggal 21
Februari 2020)
47
Wati Irma 2017 Pentingnya Media Dan Model Pembelajaran Dalam proses
Mengajar (httpsmetrojambicomread2017102726042pentingnya-me
diadan-model-pembelajaran-dalam-proses-mengajar Diakses pada tanggal
3 Juli 2020)
Wandini Rora Rizki 2019 Pembelajaran Matematika Untuk Calon Guru MISD
CV Medan Widya Puspita
Widyarty Z 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
Gemeincing Terhadap Hasil dan Minat Belajar Matematika Siswa Kelas
VII SMP Dwi SejahteraPekan Baru Skripsi Tidak Diterbitkan Pekan
Baru Universitas Islam Negeri Sultan Syarif kasim (httprepositoryuin
suskaaciidideprint2150 diakses 9 Februari 2020)
Yudha Rahmat Putra 2018 Motivasi Berprestasi amp Disiplin Peserta Didik Serta
Hubungannya dengan Hasil Belajar Pontianak Yudha English Gallery
L
A
M
P
I
R
A
N
LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN
KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI
SOAL PRETEST DAN HASIL KERJA PRETEST SISWA
SOAL POSTTEST DAN HASIL KERJA POSTTEST SISWA
PEDOMAN PENILAIAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
KISI-KISI INSTRUMEN SOAL MATERI PECAHAN SENILAI
Kompetensi Dasar Indikator Nomor
Soal
Jumlah
Soal
31 Menjelaskan pecahan-
pecahan senilai
dengan gambar dan
model konkret
311 Menunjukkan pecahan
senilai
1 dan 2
2
312 Menuliskan contoh
pecahan senilai
3 1
41 Mengidentifikasi
pecahan-pecahan
senilai dengan gambar
dan model konkret
411 Menentukan pecahan
senilai dengan cara
mengalikan pembilang
dan penyebut dengan
angka yang sama
4 1
412 Menentukan pecahan
senilai dengan cara
membagi pembilang
dan penyebut dengan
angka yang sama
5 1
Jumlah Soal 5
SOAL PRETEST
Nama
Kelas
1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar
a
b
2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan
3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari
4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
HASIL KERJA PRETEST SISWA
SOAL POSTTEST
Nama
Kelas
1 Tuliskan bentuk pecahan senilai di bawah ini sesuai dengan gambar
a
b
2 Buatlah gambar yang menunjukkan pecahan
3 Tuliskan lima bilangan pecahan senilai dari
4 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
5 Tuliskan masing-masing satu bentuk pecahan yang senilai dengan pecahan
berikut dengan cara membagi penyebut dan pembilang dengan angka yang
sama
a
b
c
HASIL KERJA POSTTEST SISWA
PEDOMAN PENILAIAN
PRETEST
Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot
1 a
dan
b
dan
20
2
10
3 Pecahan yang senilai dengan
yaitu
dan
10
4 a
=
b
c
30
5 a
=
=
b
=
=
c
=
=
30
Jumlah 100
Panduan Penilaian Skor
x 100 = Nilai
POSTTEST
Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot
1 a
dan
b
dan
20
2
10
3 Pecahan yang senilai dengan
yaitu
dan
10
4 d
=
e
f
30
5 a
=
=
b
=
=
c
=
=
30
Jumlah 100
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan SD Inpres Banga-Banga
Mata Pelajaran Matematika
Kelas Semester IVGanjil
Tahun Pelajaran 20202021
Materi Pokok Pecahan Senilai
Alokasi Waktu 2 (35x2)
Pertemuan 2x Pertemuan
A Kompetensi Inti
1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya
2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan
tetangganya serta cintah tanah air
3 Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati
(mendengar melihat membaca) dan menanya berdasarkan ingin tahu
tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya dan benda-
benda yang dijumpainya di rumah di sekolah dan tempat bermain
4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis
dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat
dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia
B Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
31 Menjelaskan pecahan-pecahan
senilai dengan gambar dan
model konkret
312 Menunjukkan pecahan senilai
313 Menuliskan contoh pecahan
senilai
41 Mengidentifikasi pecahan- 411 Menentukan pecahan senilai
pecahan senilai dengan gambar
dan model konkret
dengan cara mengalikan
pembilang dan penyebut
dengan angka yang sama
412 Menentukan pecahan senilai
dengan cara membagi
pembilang dan penyebut
dengan angka yang sama
C Tujuan Pembelajaran
1 Siswa dapat menunjukkan pecahan senilai dengan tepat
2 Siswa dapat menuliskan contoh pecahan senilai dengan tepat
3 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan mengalikan pembilang
dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat
4 Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan membagi pembilang
dan penyebut dengan angka yang sama dengan tepat
Karakter siswa yang diharapkan Religius Nasionalis Mandiri
Gotong Royong dan Integritas
D Materi Pembelajaran
1 Pengertian pecahan senilai
2 Contoh pecahan senilai
3 Mencari pecahan senilai dengan cara
a Mengalikan pembilang dan penyebut dengan angka yang sama
b Membagi pembilang dan penyebut dengan angka yang sama
E Pendekatan Model dan Metode Pembelajaran
Pendekatan Saintifik
Model Pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
Metode Ceramah diskusi tanya jawab penugasan
F Media Pembelajaran
1 Gambar-gambar
2 Kancing baju warna-warni
G Sumber Belajar
1 Buku guru dan siswa matematika kelas IV
2 Buku petunjuk guru matematika kelas IV
3 Modulbahan ajar
4 Internet
5 Modul lain yang relevan
H Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran Alokasi Waktu
Pendahuluan Guru mengajak siswa untuk berdorsquoa
menurut agama dan keyakinan masing-
masing Religius
Siswa menyanyikan lagu wajib
Indonesia Raya Nasionalis
Guru melakukan komunikasi tentang
kehadiran siswa dengan mengabsen
Communication
Guru menyiapkan kesiapan psikis dan
fisik siswa
Pemberian motivasi kepada siswa
dengan melakukan tepuk semangat
bersama-sama
Guru memberikan apersepsi kepada
siswa
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
Communication
Guru melakukan tanya jawab yang
berhubungan dengan materi
Communication
10 Menit
Inti Mengamati
Guru menjelaskan mengenai materi
yang akan dibahas
Siswa memperhatikan penjelasan
guru
Guru membagi siswa menjadi 2
kelompok yang beranggotakan 5
orang siswa 1 kelompok untuk
berdikusi dengan teknik kancing
gemerincingCollaboration
Siswa mendengarkan penjelasan guru
tentang maksud dari teknik kancing
gemerincing
Siswa mengamati gambar yang
diperlihatkan guru kemudian guru
menyuruh siswa dalam kelompok
bersama-sama mengamati gambar
tersebut lalu menyebutkan pecahan
yang terdapat pada gambar dan
apakah senilai atau tidak
Siswa menjawab setiap pertanyaan
yang diberikan oleh guru Mandiri
Guru memberikan penguatan tentang
konsep pecahan senilai kepada siswa
Guru memberikan penjelasan kepada
siswa mengenai cara mencari pecahan
senilai dengan mengalikan atau
membagi pembilang dan penyebut
yang sama
Menanya
Siswa menanyakan materi yang
tidak dipahami pada guru
Mengumpulkan Data
siswa yang telah dikelompokkan
tadi mengumpulkan informasi
berdasarkan materi yang telah di
pelajari
Siswa mengerjakan lembar kerja
kelompok yang sudah dibagikan
oleh guru secara berkelompok
Gotong Royong
Mengasosiasi
Guru mengawasi masing-masing
kelompok dan memberi bantuan
kepada kelompok jika mengalami
kesulitan dalam mengerjakan tugas
yang diberikan Communication
Mengkomunikasikan
Guru memberikan kesempatan pada
tiap kelompok untuk menyampaikan
hasil diskusi kelompok
Communication
perwakilan salah satu kelompok yang
dipilih oleh guru mempresentasikan
hasil diskusinya dengan
kelompoknya
Setiap siswa yang maju kedepan
mengumpulkan kancingnya di tengah
meja kelompoknya
180 Menit
Setiap siswa mempunyai 2 kancing
ditangannya dalam artian setiap siswa
mempunyai kesempatan untuk
bertanya dan menanggapi kepada
kelompok lain
Jika kancing yang dimiliki seorang
siswa habis dia tidak boleh berbicara
lagi sampai temannya menghabiskan
kancing mereka
Jika semua kancing sudah habis
sedangkan tugas belum selesai
kelompok boleh mengambil
kesepakatan untuk membagi-bagi
kancing lagi dan mengulangi
prosedurnya kembali
Guru menanggapi dan memberikan
penguatan dengan menyampaikan
jawaban benar
Guru memberikan penghargaan
kepada setiap kelompok
Penutup Siswa diberi kesempatan untuk
bertanya apa yang mereka belum
pahami
Guru memberikan soal sebagai bentuk
evaluasi kepada siswa yang dikerjakan
secara individu untuk mengetahui
pemahaman konsep siswa Mandiri
Setelah semua selesai mengerjakan
soal hasil pekerjaan siswa
dikumpulkan dan guru memeriksa
hasil pekerjaan tersebut Mandiri
Siswa dan guru melakukan refleksi
kegiatan dengan cara meminta siswa
mengungkapkan perasaan dan
pendapatnya mengenai kegiatan
pembelajaran pada hari ini serta
materi apa saja yang telah dipelajari
Integritas
Untuk memotivasi siswa sebelum
pulang bersama-sama melakukan
tepuk semangat Communication
Sebelum pulang siswa berdoa
bersama-sama dipimpiin oleh ketua
kelas Religius
10 Menit
I Penilaian
1 Jenis penilaian Penilaian pengetahuan
Teknik penilaian Tes
Rubrik Penilaian Pemahaman Konsep Pecahan Senilai
No
Indikator
Pemahaman
Konsep
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Kriteria
Skor
1 Menyatakan
ulang sebuah
pecahan
a Menunjukkan
Pecahan Senilai
b Menuliskan
contoh pecahan
senilai
Menuliskan kalimat
matematika dengan
benar
10
menuliskan sebagian
kalimat matematika
5
Menuliskan jawaban
tapi salah
1
Tidak mengisi jawaban 0
2 Menyajikan
konsep dalam
bentuk
representasi
matematis
a Menggambarkan
bentuk yang
mewakili
pecahan
Menggambar bentuk
yang mewakili pecahan
sesuai dengan
bilangannya
10
Menggambar bentuk
yang mewakili pecahan
namun tidak sesuai
dengan bilangannya
5
Menggambar bentuk
yang mewakili tapi
salah
1
Tidak menggambar
bentuk yang mewakili
pecahan
0
b Menyatakan
pecahan dari
sebuah gambar
Menyatakan pecahan
yang sesuai dengan
gambar
10
Menyatakan pecahan
tetapi tidak sesuai
dengan gambar
5
menyatakan gambar
dan pecahan yang tidak
sesuai
1
Tidak menyatakan
pecahan yang sesuai
dengan gambar
0
3 Menggunakan
prosedur atau
operasi
tertentu
a Menentukan
pecahan senilai
dengan
mengalikan
Melakukan operasi
hitung dengan
mengalikan penyebut
dan pembilang dengan
10
pembilang dan
penyebut dengan
angka yang sama
angka yang sama
dengan tepat
Melakukan operasi
hitung dengan
mengalikan penyebut
dan pembilang dengan
angka yang sama tetapi
belum tepat
5
Melakukukan operasi
hitung tetapi salah
1
Tidak melakukan
operasi hitung
0
b Menentukan
pecahan senilai
dengan membagi
pembilang dan
penyebut dengan
angka yang sama
Melakukan operasi
hitung dengan
membagi penyebut dan
pembilang dengan
angka yang sama
dengan tepat
10
Melakukan operasi
hitung dengan
membagi penyebut dan
pembilang dengan
angka yang sama tetapi
belum tepat
5
Melakukukan operasi
hitung tetapi salah
1
Tidak melakukan
operasi hitung
0
Nilai akhir siswa =
x 100
2 Jenis penilaian Penilaian sikap
Teknik penilaian Non tes
No Nama
Perubahan Tingkah Laku
Disiplin Jujur Percaya Diri
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
Dst
Keterangan
K (Kurang) 1 C (Cukup) 2 B (Baik) 3 SB (Sangat Baik) 4
3 Jenis penilaian Penilaian keterampilan
Teknik penilaian Non tes
Rubrik Penilaian Kinerja Menyelesaikan Masalah Pecahan Senilai
No Nama Kriteria Penilaian
Kerja Sama Ketepatan Kejelasan
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1
2
3
Keterangan
Skor 4 Sangat baik Skor 2 Cukup
Skor 3 Baik Skor 1 Perlu bimbingan
Barru 21 September 2020
Mengetahui
Guru Kelas 4 Mahasiswa
Aminah SPd Lismayanti
NIP NIM 105401113516
Kepala SD Inpres Banga-Banga
Abdul Latif SPd MPd
NIP 19690412 200005 1 001
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS IV SD
INPRES BANGA-BANGA KABUPATEN BARRU
No Aktivitas Siswa
1 Siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar berlangsung
2 Siswa yang memperhatikan guru pada saat proses pembelajaran
berlangsung
3 Siswa yang menjawab pertanyaan dari guru maupun dari teman-
temannya
4 Siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung
5 Siswa yang antusias belajar melalui model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing
6 Siswa yang bekerja sama dengan teman kelompok
7 Siswa yang berani naik ke depan mempresentasikan hasil
diskusinya
8 Siswa yang mempergunakan kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
9 Siswa yang mengajukan diri untuk menanggapi dan menambahkan
jawaban
10 Siswa yang mampu menyimpulkan materi pada akhir pembelajaran
LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN
DAFTAR HADIR SISWA
DATA HASIL KEMAMPUAN AWAL PRETEST SISWA
DATA HASIL TES BELAJAR POSTTEST SISWA
DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
DAFTAR HADIR SISWA KELAS IV SD INPRES BANGA-BANGA
KABUPATEN BARRU
No Nama Siswa LP Pertemuan
1 2 3 4
1 Adelia p
P
R
E
T
E
S
T
radic radic
P
O
S
T
T
E
S
T
2 Akbar L radic radic
3 Aulifiah P radic radic
4 Irwansyah L radic radic
5 Muhammad Faiz Paki L radic radic
6 Muh Revan Anugrah L radic radic
7 Muhammad Takwin L radic radic
8 Nabila Zahira P radic radic
9 Nurhalisa P radic radic
10 Nurul Hidayat P radic radic
Keterangan
radic = Hadir
S = Sakit
A = Alfa
I = Izin
Jumlah siswa
Laki-laki 5 orang
Perempuan 5 orang
Banga-Banga September 2020
Peneliti
Lismayanti
Nim105401113516
DATA HASIL BELAJAR SISWA SEBELUM DITERAPKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING
(PRETEST)
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Adelia 63 Tidak Tuntas
2 Akbar 64 Tidak Tuntas
3 Aulifiah 81 Tuntas
4 Irwansyah 80 Tuntas
5 Muhammad Faiz Paki 36 Tidak Tuntas
6 Muh Revan Anugrah 59 Tidak Tuntas
7 Muhammad Takwin 74 Tidak Tuntas
8 Nabila Zahira 40 Tuntas
9 Nurhalisa 51 Tidak Tuntas
10 Nurul Hidayat 61 Tidak Tuntas
Jumlah 609
Rata-rata 609
Kategori Rendah
DATA HASIL TES BELAJAR SISWA SETELAH DITERAPKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING
(POSTTEST)
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Adelia 88 Tuntas
2 Akbar 79 Tuntas
3 Aulifiah 100 Tuntas
4 Irwansyah 100 Tuntas
5 Muhammad Faiz Paki 60 Tidak Tuntas
6 Muh Revan Anugrah 82 Tuntas
7 Muhammad Takwin 88 Tuntas
8 Nabila Zahira 59 Tidak Tuntas
9 Nurhalisa 70 Tuntas
10 Nurul Hidayat 81 Tuntas
Jumlah 807
Rata-rata 807
Kategori Tinggi
DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK
KANCING GEMERINCING
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
()
I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA
HASIL ANALISIS STATISTIK DAN INFERENSIAL
HASIL ANALISIS NILAI PRETEST DAN POSTTEST SISWA
HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL
HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA
HASIL ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF DAN INFERENSIAL
A Hasil Analsis Statistik Deskriptif
Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Pretest
X F FX
81 1 81
80 1 80
74 1 74
64 1 64
63 1 63
61 1 61
59 1 59
51 1 51
40 1 40
36 1 36
Jumlah 10 609
Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 609
sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai
rata-rata (mean) sebagai berikut
= sum
=
= 609
Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Posttest
X F FX
100 2 200
88 2 176
82 1 82
81 1 81
79 1 79
70 1 70
60 1 60
59 1 59
Jumlah 10 807
Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari sum = 807
sedangkan nilai dari N sendiri adalah 10 Oleh karena itu dapat diperoleh nilai
rata-rata (mean) sebagai berikut
= sum
=
= 807
Hasil Analisis Nilai Pretest dan Posttest
No X1 (Pretest) X2 (Posttest) d = X2 - X1 dsup2
1 63 88 25 625
2 64 79 15 225
3 81 100 19 361
4 80 100 20 400
5 36 60 24 576
6 59 82 23 529
7 74 88 14 196
8 40 59 19 361
9 51 70 19 361
10 61 81 20 400
Jumlah 198 4034
B Hasil Analisis Statistik Inferensial
Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut
a Mencari harga ldquoMDrdquo dengan menggunakan rumus
Md = sum
= 198
b Mencari harga ldquosum rdquo dengan menggunakan rumus
sum = sum sum
= 4034- 39204
= 1136
c Menentukan Harga tHitung
t =
radicsum
t =
radic
t =
radic
t =
radic
t =
t = 1767
d Menentukan Harga
Untuk mencari tTabel peneliti menggunakan tabel distribusi t
dengan taraf signifikan = 10 ndash 1 = 9 maka
diperoleh t005 = 1833
Setelah diperoleh tHitung = 1767 dan ttabel = 1833 maka tHitung gt
ttabel atau atau 1767 gt 1833 Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho
ditolak dan H1 diterima Ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap hasil belajar
matematika murid kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
HASIL ANALISIS DATA KETUNTASAN KLASIKAL
1 PRETEST
Ketuntasan belajar klasikal =
=
x 100
= 30
2 POSTTEST
Ketuntasan belajar klasikal =
=
x 100
= 80
HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN SENILAI
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TEKNIK KANCING GEMERINCING
No
Aktivitas yang diamati
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
Rata-rata
()
I II
1 Siswa yang hadir pada saat proses
belajar mengajar berlangsung
10 10 10 100
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
7 9 8 80
3 Siswa yang menjawab pertanyaan
dari guru maupun dari teman-
temannya
7 10 85 85
4
Siswa yang bertanya pada saat
proses pembelajaran berlangsung
7 9 8 80
5
Siswa yang antusias belajar
melalui model pembelajaran
kooperatif teknik kancing
gemerincing
6
10
8
80
6
Siswa yang bekerja sama dengan
teman kelompok
8
10
9
90
7
Siswa yang berani naik ke depan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
8
10
9
90
8
Siswa yang mempergunakan
kancingnya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
6
10
8
80
9 Siswa yang mengajukan diri
untuk menanggapi dan
menambahkan jawaban
7 10 85 85
10 Siswa yang mampu
menyimpulkan materi pada akhir
pembelajaran
6 9 75 75
Rata-rata 845 845
Mengukur persentase keberhasilan aktivitas Siswa
Keberhasilan aktivitas siswa =
=
= 845
LAMPIRAN D
TABEL DISTRIBUSI T-TABEL
KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI
KARTU KONTROL PENELITIAN
PERSURATAN
DOKUMENTASI
TABEL DISTRIBUSI T-TABEL
Dk 025 010 005 002 001 0005
1 1000 3078 6314 12706 31821 63657
2 0816 1886 2920 4303 6965 9925
3 0765 1638 2353 3182 4541 5841
4 0741 1533 2132 2766 3747 4604
5 0727 1476 2015 2571 3365 4032
6 0718 1440 1943 2447 3143 3707
7 0711 1415 1895 2365 2998 3499
8 0706 1397 1860 2306 2896 3355
9 0703 1383 1833 2262 2821 3250
10 0700 1372 1812 2228 2764 3169
11 0697 1363 1796 2201 2718 3106
12 0695 1356 1782 2178 2681 3055
13 0694 1350 1771 2160 2650 3012
14 0692 1345 1761 2145 2624 2977
15 0691 1341 1753 2132 2623 2947
16 0690 1337 1746 2120 2583 2921
17 0689 1333 1740 2110 2567 2898
18 0688 1330 1734 2101 2552 2878
19 0688 1328 1729 2093 2539 2861
20 0687 1325 1725 2086 2528 2845
21 0686 1323 1721 2080 2518 2831
22 0686 1321 1717 2074 2508 2819
23 0685 1319 1714 2069 2500 2807
24 0685 1318 1711 2064 2492 2797
25 0684 1316 1708 2060 2485 2787
26 0684 1315 1706 2056 2479 2779
27 0684 1314 1073 2052 2473 2771
KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI
KARTU KONTROL PELAKSANAAN PENELITIAN
PERSURATAN
DOKUMENTASI
Gambar 1 Pemberian Pretest
Gambar 2 Pembagian Kancing Pada Masing-Masing Anggota Kelompok
Gambar 3 Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Gambar 4 Pemberian Posttest
RIWAYAT HIDUP
Lismayanti Dilahirkan di Banga-Banga pada tanggal 14
Agustus 1998 dari pasangan Ayahanda Cagga dan Ibunda
Marni Anak pertama dari dua bersaudara Penulis masuk
sekolah dasar pada tahun 2004 di SD Inpres Banga-Banga dan
tamat pada tahun 2010 tamat di SMP Negeri 4 Barru pada
tahun 2013 dan tamat di SMK Negeri 1 Barru pada tahun 2016 Pada tahun yang
sama (2016) penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang ada di
Makassar yaitu Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) dan
mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) pada Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Atas berkat yang Maha Kuasa penulis
berhasil menyelesaikan seluruh mata kuliah yang diprogramkan dan semua itu
dilakukan dengan semangat dan usaha yang tinggi untuk mendapatkannya