94
PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN MODEL MAKE A MATCH DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2016/2017 (Skripsi) Oleh Annisa Amalia Suci Rozai FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

  • Upload
    lecong

  • View
    217

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN MODEL

MAKE A MATCH DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL

TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR GEOGRAFI SISWA

KELAS XI IPS SMA NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG

TAHUN AJARAN 2016/2017

(Skripsi)

Oleh

Annisa Amalia Suci Rozai

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

Page 2: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

i

ABSTRAK

PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN MODEL

MAKE A MATCH DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP

AKTIVITAS BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS

SMA NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG

TAHUN AJARAN 2016/2017

Oleh

Annisa Amalia Suci Rozai

Penelitian ini bertujuan: 1) untuk mengetahui perbedaan minat belajar siswa yang

menggunakan model pembelajaran Make A Match dengan minat belajar siswa

yang menggunakan pembelajaran konvensional. 2) untuk mengetahui pengaruh

minat belajar melalui model pembelajaran Make A Match terhadap aktivitas

belajar Geografi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun

Ajaran 2016/2017. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan

desain yang digunakan adalah Simpel Randomized Designs. Sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Simple Random Sampling dimana kelas

yang terpilih adalah kelas XI IPS 2 sebagai kelas eksperimen dan XI IPS 1

sebagai kelas kontrol. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis

data kuantitatif deskriptif. Uji analisis data menggunakan uji-t dan uji regresi

linier sederhana. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan disimpulkan

bahwa 1) ada perbedaan minat belajar siswa yang menggunakan model

pembelajaran Make A Match dengan yang siswa menggunakan pembelajaran

konvensional. 2) ada pengaruh positif dari minat belajar melalui model

pembelajaran Make A Match terhadap aktivitas belajar Geografi siswa kelas XI

IPS SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2016/2017.

Kata kunci: Minat Belajar, Aktivitas Belajar, Model Pembelajaran Make A

Match, Pembelajaran Konvensional, dan Geografi.

Page 3: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

ii

ABSTRACT

EFFECT OF INTEREST LEARNING THROUGH LEARNING MAKE A

MATCH MODEL AND CONVENTIONAL LEARNING TO LEARNING

ACTIVITIES GEOGRAPHY OF STUDENT CLASS XI IPS

SMA NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG

TEACHING DATE 2016/2017

By

Annisa Amalia Suci Rozai

The purpose of this research is to: 1) to know the difference to the interest learning of

student using learning Make A Match model with interest learning of student using

learning Conventional. 2) to know influence of interest learning through Make A

Match model to geography learning activity of student class XI IPS SMA Negeri 5

Bandar Lampung teaching date 2016/1017. This study used quasi experimental

method with the design in use Simpel Randomized Designs. Sample in this study is

Simpel Random Sampling. Where the selected is class XI IPS 2 as the experimental

class and class XI IPS 1 as control class. Data analysis techniques use in this research

is descriptive quantitative data analysis. Test data analysis using t test and simple

linear regression test. Based on the results of research and discussion concluded 1)

that there are differences in student learning interest using make a match model with

students using conventional. 2) as well as positive influence of interest learning

through make a match learning model to geography learning activity of student class

XI IPS SMA Negeri 5 Bandar Lampung teaching date 2016/2017.

Keywords: Interest Learning, Learning Activity, Make A Match Learning

Model, Conventional Learning, and Geography.

Page 4: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN MODEL

MAKE A MATCH DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL

TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR GEOGRAFI SISWA

KELAS XI IPS SMA NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG

TAHUN AJARAN 2016/2017

Oleh

Annisa Amalia Suci Rozai

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Geografi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

Page 5: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar
Page 6: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar
Page 7: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar
Page 8: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

iii

RIWAYAT HIDUP

Peneliti dilahirkan di Bandar Lampung, pada tanggal 25 Mei

1995, dari pasangan Bapak Sabturi dan Ibu Isma Sawitri

Arief. Peneliti sebagai anak pertama dari tiga bersaudara.

Peneliti mengawali pendidikan pada tahun 2000 di TK Al-Azhar 2 Way Halim

Bandar Lampung hingga tahun 2001. Pada tahun 2001 peneliti melanjutkan

pendidikan formal di SD Al-Azhar 1 Way Halim Bandar Lampung dan

diselesaikan pada tahun 2007. Selanjutnya peneliti melanjutkan pendidikan di

SMP Negeri 4 Bandar Lampung hingga tahun 2010. Pada tahun 2010 peneliti

melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 5 Bandar Lampung dan diselesaikan pada

tahun 2013. Pada tahun yang sama, peneliti diterima dan terdaftar sebagai

mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi, Jurusan Pendidikan IPS, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Lampung melalui jalur SBMPTN.

Pada tahun 2016, peneliti melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa

Sritejokencono, Kecamatan Kota Gajah Kabupaten Lampung Tengah dan Praktek

Profesi Kependidikan (PPK) di SMP Negeri 1 Kota Gajah pada tanggal 18 Juli-

27 Agustus 2016.

Page 9: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

iv

Kupersembahkan Skripsi Karyaku Ini Untuk

Allah SWT Penguasa alam, yang selalu memberikan ridho dan

barokahnya kepada penulis.

Nabi Muhammad SAW

Uswatun hasanah kaum muslimin, yang membawa peradaban kearah yang lebih baik melalui suri teladannya.

Ayahandaku Sabturi Terimakasih untuk perjuangan, membesarkanku dan

mendidiku dengan cinta dan kasih sayang , serta mempercayakan segala sesuatu tentang

keputusan yang terbaik bagi penulis.

Ibundaku Isma Sawitri Arief

Terimakasih telah mendidik dan juga membesarkan penulis dengan cinta dan kasih sayang, kesabaran serta semangat

dan doa yang tidak pernah hentinya bagi penulis.

Adik-adikku tercinta

Salsabilla Rahmita Suci Rozai dan Khotimah Aulia Riskita Suci Rozai, terimakasih telah memberikan dukungan

dan doa kepada penulis.

Almamater Tercinta Universitas Lampung

Page 10: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

v

MOTTO

“Allah tidak melihat bentuk rupa dan harta benda kita,

tapi Dia melihat hati dan amal kita”

(Nabi Muhammad SAW)

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”

(Qs. Al- Insyirah; 6-7)

“Kesuksesan hanya dapat diraih dengan segala upaya dan usaha yang

disertai dengan doa, karena sesungguhnya nasib manusia tidak

akan berubah dengan sendirinya tanpa berusaha”

(Annisa Amalia Suci Rozai)

Page 11: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

vi

SANWACANA

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha

Penyayang yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Minat Belajar Melalui

Model Pembelajaran Make A Match Dan Pembelajaran Konvensional Terhadap

Aktivitas Belajar Geografi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 5 Bandar Lampung

Tahun Ajaran 2016/2017”. Shalawat teriring salam selalu terlimpah kepada

Rasullulah SAW yang menjadi suri tauladan umat manusia. Skripsi ini disusun

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan baik secara

langsung maupun tidak dari berbagai pihak. Oleh karena itu melalui kesempatan

ini, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat

Bapak Dr. Pargito, M.Pd., selaku Pembimbing I, Bapak Dr. Sugeng Widodo, M.

Pd., dan Ibu Rahma Kurnia Sri Utami, S.Si., M.Pd., selaku Pembimbing II dan

Pembimbing Akademik dan Bapak Dr. M. Thoha B. Sampurna Jaya, M.S., selaku

Dosen Pembahas atas arahan dan bimbingannya yang sangat bermanfaat untuk

Page 12: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

vii

terselesaikannya skripsi ini. Serta kepada kedua orang tua saya Sabturi dan Isma

Sawitri Arief yang telah mendidik dan membesarkan saya dengan cinta dan kasih

sayang, selalu mendoakan yang terbaik untuk saya, memberikan semangat dan

motivasi dalam menyelesaikan studi.

Tidak ada yang dapat diberikan kepada beliau, kecuali doa yang tulus dan ikhlas.

Semoga yang telah diberikan akan menjadi amal ibadah dan selalu dianugerahkan

limpahan rahmat, hidayah dan kesehatan lahir dan batin oleh Allah SWT.

Pada kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih yang tulus dan ikhlas kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Muhammad Fuad, M.Hum., sekalu Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si., selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik dan

Kerjasama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si., selaku Wakil Dekan II Bidang

Keuagan Umum dan Keuangan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Supriyadi, M.Pd., selaku Wakil Dekan III Bidang

Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung.

5. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lampung.

6. Bapak Drs. I Gede Sugiyanta, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Page 13: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

viii

7. Seluruh staf dan dosen Program Studi Pendidikan Geografi, yang telah

mendidik dan membimbing saya selama menyelesaikan studi.

8. Bapak Drs. Hi. Ahyauddin, M.Pd., selaku Kepala SMA Negeri 5 Bandar

Lampung atas izin yang diberikan selama melakukan penelitian

9. Ibu Dra. Zartamah, selaku guru mata pelajaran Geografi di SMA Negeri 5

Bandar Lampung atas bantuan yang telah diberikan selama melakukan

penelitian.

10. Seluruh guru-guru saya yang merupakan pahlawan bagi saya karena telah

memberikan ilmu dan motivasi untuk menyelesaikan studi.

11. Adik-adik saya tercinta, Salsabilla Rahmita Suci Rozai dan Khotimah Aulia

Suci Rozai yang selalu memberikan dukungan dan penyemangat untuk

menyelesaikan studi ini.

12. Seluruh keluarga besar saya yang telah memberikan dukungan dan doa dalam

menyelesaikan studi ini.

13. Setia Budhi Pratama yang selalu memberikan doa, semangat dan motivasi

kepada penulis.

14. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Geografi Angkatan 2013 khususnya

Sum, Oci, Mar, dan Eko yang menjadi tempat berbagi cerita, selalu

memberikan tawa dikala duka dan hiburan dikala suka serta selalu

menyemangati dan mendoakan saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

15. Sahabat sekaligus teman masa kecil saya Dhea Tryas Ayuni, S.Pd., yang

menjadi tempat berbagi cerita baik suka maupun duka dan selalu memberikan

semangat serta dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 14: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

ix

16. Sahabat-sahabat sekolah saya Neneng, Nyus, Aci, Colay, Ida, dan Mar yang

selalu memberikan semangat dan doa dalam menyelesaikan skripsi ini.

17. Keluarga KKN-PPK di Sritejokencono, Kecamatan Kotagajah Kabupaten

Lampung Tengah: ibu Giarti, pak Kulup, mbak Ambar, mas Handoro, Uun,

Intana, Citi, Cilipi, Umi Arum, Ayu, Yosep, Wisnu, dan Oki, serta keluarga

besar SMP Negeri 1 Kotagajah dan seluruh warga desa Sritejokencono.

Terimakasih untuk empat puluh hari yang berkesan, kebersamaan kita semua,

penuh canda tawa, suka juga duka dan selalu memberikan motivasi juga

dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini.

18. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis yang tidak bisa disebutkan

satu persatu semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian kepada penulis

aamiin.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, oleh

karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun akan penulis terima dengan

tangan terbuka. Namun demikian, penulis berharap semoga tulisan ini dapat

bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Bandar Lampung, November 2017

Penulis,

Annisa Amalia Suci Rozai

Page 15: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

x

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ...................................................................................................... i

ABSTRACT .................................................................................................... ii

HALAMAN RIWAYAT HIDUP .................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv

HALAMAN MOTTO .................................................................................... v

HALAMAN SANWACANA ......................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 6

C. Rumusan Masalah............................................................................... 6

D. Tujuan Penelitian ................................................................................ 7

E. Manfaat Penelitian .............................................................................. 7

F. Ruang Lingkup ................................................................................... 8

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Belajar dan Pembelajaran ..................................................................... 10

B. Teori Belajar ......................................................................................... 15

a. Teori Kognitif .................................................................................. 15

b. Teori Humanistik ............................................................................. 15

1. Teori Belajar Combs ............................................................ 16

2. Teori Belajar Maslov ........................................................... 16

3. Teori Belajar Roger ............................................................. 16

C. Dasar Teoritis Pembelajaran Kooperatif .............................................. 18

a. Teori Vigotsky ................................................................................. 18

b. Teori Piaget ..................................................................................... 19

Page 16: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

xi

D. Pembelajaran Kooperatif ...................................................................... 20

a. Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif ......................................... 21

b. Unsur-Unsur Pembelajaran Kooperatif ........................................... 22

c. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif ....................... 23

d. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif ....... 24

E. Bentuk dan Model Pembelajaran ......................................................... 26

a. Pembelajaran Konvensional ............................................................ 26

b. Model Pembelajaran Make A Match ............................................... 28

F. Aktivitas Belajar ................................................................................... 31

G. Minat Belajar ........................................................................................ 34

H. Pembelajaran Geografi ......................................................................... 37

I. Penelitian Relevan ................................................................................ 38

J. Kerangka Pikir ...................................................................................... 41

K. Hipotesis Penelitian .............................................................................. 44

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian ................................................................................ 45

B. Populasi dan Sampel ............................................................................ 46

a. Populasi ........................................................................................... 46

b. Sampel ............................................................................................. 47

C. Variabel Penelitian ............................................................................... 48

D. Definisi Operasional Variabel ............................................................. 49

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 55

a. Teknik Angket ................................................................................. 55

b. Teknik Observasi ............................................................................. 55

c. Teknik Wawancara .......................................................................... 55

d. Teknik Dokumentasi ....................................................................... 56

F. Instrumen Penelitian ............................................................................ 56

a. Angket ........................................................................................... 56

b. Lembar Observasi .......................................................................... 58

G.Uji Instrumen Penelitian ...................................................................... 60

a. Uji Validitas Angket ........................................................................ 61

b. Uji Reliabilitas Angket .................................................................... 62

H. Teknik Analisis Data ............................................................................ 63

a. Uji Persyaratan Analisis .................................................................. 63

1. Uji Normalitas ........................................................................ 63

2. Uji Homogenitas .................................................................... 64

b. Analisis Uji Hipotesis ...................................................................... 64

1. Uji Hipotesis Pertama ........................................................... 65

2. Uji Hipotesis Kedua ............................................................... 65

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................................... 67

Page 17: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

xii

a. Sejarah Berdirinya SMA Negeri 5 Bandar Lampung ...................... 67

b. Visi dan Misi SMA Negeri 5 Bandar Lampung .............................. 68

1. Visi Sekolah ........................................................................... 68

2. Misi Sekolah .......................................................................... 68

c. Situasi dan Kondisi Sekolah ............................................................ 69

d. Sarana dan Prasarana di SMA Negeri 5 Bandar Lampung ............. 71

e. Keadaan Peserta Didik..................................................................... 72

1. Jumlah Peserta Didik ........................................................... 72

2. Output Siswa ....................................................................... 72

B. Deskripsi Pembelajaran ........................................................................ 73

a. Pembelajaran Konvensional ............................................................ 73

b. Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Make a Match ............ 75

C. Deskripsi Hasil Penelitian .................................................................... 78

a. Hasil Uji Instrumen Penelitian ........................................................ 79

1. Uji Validitas Angket Minat Belajar ..................................... 79

2. Uji ReabilitasAngket Minat Belajar .................................... 80

D. Deskripsi Data ...................................................................................... 81

a. Data Minat Belajar Siswa ................................................................ 81

1. Data Minat Belajar Pembelajaran Konvensional................. 81

2. Data Minat Belajar Model Make A Match........................... 82

b. Data Aktivitas Belajar Siswa ........................................................... 83

1. Data Aktivitas Belajar Pembelajaran Konvensional. .......... 83

2. Data Aktivitas Belajar Model Pembelajaran Make A

Match ................................................................................... 84

c. Data Minat Belajar dan Aktivitas Belajar Siswa ............................. 85

1. Kelas Kontrol ....................................................................... 85

2. Kelas Eksperimen ................................................................ 86

E. Pengujian Persyaratan Analisis Data ................................................... 87

a. Uji Normalitas ................................................................................. 87

b. Uji Homogenitas .............................................................................. 88

F. Pengujian Hipotesis .............................................................................. 89

a. Pengujian Hipotesis Pertama ........................................................... 89

b. Pengujian Hipotesis Kedua .............................................................. 93

G. Pembahasan .......................................................................................... 96

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan .............................................................................................. 104

B. Saran ..................................................................................................... 105

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 106

LAMPIRAN

Page 18: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Jumlah Siswa SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Ajaran

2016/2017 ............................................................................................... 4

2. Jumlah Guru dan Pegawai di SMA Negeri 5 Bandar Lampung ............. 4

3. Desain Penelitian ................................................................................... 45

4. Jumlah Populasi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 5 Bandar Lampung

Tahun Ajaran 2016/2017 ........................................................................ 47

5. Jumlah Sampel Siswa Kelas XI IPS 1 dan XI IPS 2 SMA Negeri 5

Bandar Lampung Tahun Ajaran 2016/2017 ........................................... 48

6. Kisi-Kisi Instrumen Minat Belajar Geografi .......................................... 49

7. Kisi-Kisi Aktivitas Belajar Siswa ........................................................... 51

8. Kisi-Kisi Instrumen Pembelajaran Make A Match pada mata

pelajaran Geografi .................................................................................. 52

9. Kisi-Kisi Instrumen Model Pembelajaran Konvensional pada mata

pelajaran Geografi ................................................................................... 54

10. Bentuk Penskoran ................................................................................... 57

11. Skala Pengukuran Guttman ..................................................................... 59

12. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa ............................................ 59

Page 19: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

xiv

13. Daftar Nama Kepala SMA Negeri 5 Bandar Lampung .......................... 67

14. Daftar Jumlah Guru dan Pegawai di SMA Negeri 5 Bandar Lampung .. 71

15. Daftar Sarana dan Prasarana di SMA Negeri 5 Bandar Lampung .......... 71

16. Jumlah Siswa SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Ajaran

2016/2017 ............................................................................................... 72

17. Jumlah Lulusan SMA Negeri 5 Bandar Lampung Sejak Berdiri

Tahun 2007-2015 .................................................................................... 72

18. Jadwal dan Pokok Bahasan Penelitian Kelas Kontrol ............................ 75

19. Jadwal dan Pokok Bahasan Penelitian Kelas Eksperimen ...................... 78

20. Hasil Uji Validitas Angket Minat Belajar ............................................... 79

21. Hasil Uji Reliabilitas Angket Minat Belajar ........................................... 81

22. Data Minat Belajar Siswa Menggunakan Pembelajaran

Konvensional Pada Pertemuan Pertama dan Keempat ........................... 82

23. Data Minat Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran

Make A Match Pada Pertemuan Pertama dan Keempat .......................... 83

24. Data Aktivitas Belajar Siswa Menggunakan Pembelajaran

Konvensional Selama 4 Pertemuan ........................................................ 84

25. Data Aktivitas Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran

Make A Match Selama 4 Pertemuan ....................................................... 85

26. Data Minat Belajar dan Aktivitas Belajar Geografi Siswa Kelas Kontrol

Menggunakan Pembelajaran Konvensional ............................................ 86

27. Data Minat Belajar dan Aktivitas Belajar Geografi Siswa Kelas

Eksperimen Menggunakan Model Pembelajaran Make A Match ........... 86

Page 20: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

xv

28. Uji Normalitas Menggunakan Uji Chi Kuadrat (Chi-Square) ................ 87

29. Uji Homogenitas Menggunakan Uji F .................................................... 89

30. Hasil Penghitung Rata-Rata Minat Belajar Siswa .................................. 91

31. Tabel Rangkuman Hasil Analisis Uji t ................................................... 93

Page 21: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Pikir ........................................................................................ 43

2. Peta Lokasi Penelitian SMA Negeri 5 Bandar Lampung ....................... 70

3. Diagram Perbandingan Nilai Rata-Rata Minat Belajar Dan Aktivitas

Belajar Siswa .......................................................................................... 96

Page 22: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Silabus Pembelajaran .............................................................................. 110

2. RPP Konvensional Pertemuan 1 ............................................................ 113

3. RPP Konvensioanl Pertemuan 2 ............................................................. 116

4. RPP Konvensional Pertemuan 3 ............................................................. 119

5. RPP Konvensional Pertemuan 4 ............................................................. 122

6. RPP Make A Match Pertemuan 1 ............................................................ 125

7. RPP Make A Match Pertemuan 2 ............................................................ 129

8. RPP Make A Match Pertemuan 3 ............................................................ 133

9. RPP Make A Match Pertemuan 4 ............................................................ 137

10. Angket Minat Belajar Geografi Siswa .................................................... 141

11. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa ............................................ 144

12. Uji Validitas Menggunakan Excel .......................................................... 145

13. Uji Validitas Menggunakan SPSS .......................................................... 148

14. Uji Reabilitas Menggunakan SPSS ......................................................... 159

15. Data Aktivitas dan Minat Belajar ........................................................... 160

16. Tabel Chi Square (Chi Kuadrat) ............................................................. 162

17. Tabel Uji F .............................................................................................. 163

Page 23: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

xviii

18. Tabel Uji t ............................................................................................... 165

19. Tabel Regresi Linier Sederhana .............................................................. 166

20. Foto-Foto Pelaksanaan Penelitian Kelas Eksperimen ............................. 167

21. Foto-Foto Pelaksanaan Penelitian Kelas Kontrol ................................... 168

22. Surat Penelitian Pendahuluan.................................................................. 169

23. Surat Ijin Penelitian ................................................................................. 170

24. Surat Keterangan Penelitian .................................................................... 171

Page 24: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan menurut UU SISDIKNAS NO 20 Tahun 2003 diartikan sebagai

suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan adalah tuntutan belajar yang didapatkan pada anak dalam masa

perkembangan dan perubahannya untuk meraih tingkat kedewasaan serta

bertujuan untuk memberi ilmu dan pengetahuan, membentuk karakter diri

serta mengarahkan anak untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Pendidikan

juga mempunyai tujuan untuk mempersiapkan peserta didik dalam belajar

lewat aktivitas pengajaran serta tuntutan dan latihan untuk masa mendatang.

Belajar adalah suatu proses kompleks yang terjadi pada semua orang dan

berlangsung seumur hidup. Salah satu tanda bahwa seseorang telah belajar

adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Belajar akan lebih baik

apabila subjek belajar mengalami atau melakukannya sendiri. Selain itu,

Page 25: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

2

keinginan dari dalam diri seseorang untuk belajar sangat mempengaruhi

pembelajaran yang dialami. Keinginan inilah yang disebut juga sebagai

minat. Semakin besar minat seseorang untuk belajar maka cenderung akan

memberikan perhatian lebih terhadap objek belajar sehingga seseorang

tersebut akan terus berusaha untuk mencapai tujuan belajar yang dicita-

citakannya, namun pada pelaksanaan pembelajaran di kelas terkadang tidak

berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal itu terbukti dengan adanya

sebagian siswa yang masih kurang memiliki minat belajar terhadap mata

pelajaran tertentu, padahal minat merupakan penggerak untuk mencapai

tujuan dalam belajar yang diinginkan tanpa minat tujuan tidak akan tercapai.

Berdasarkan uraian di atas, minat belajar siswa terhadap suatu mata pelajaran

dapat disebabkan oleh beberapa faktor, baik yang bersifat internal maupun

eksternal. Penyebab utama kurangnya minat belajar siswa yang berasal dari

faktor internal yaitu perhatian untuk mencapai hasil belajar yang baik, siswa

harus mempunyai perhatian terhadap materi yang dipelajarinya. Hal tersebut

akan menimbulkan minat dalam diri peserta didik dan memiliki semangat

dalam belajar sehingga mencapai prestasi yang bagus, sedangkan yang

berasal dari faktor eksternal yaitu lingkungan. Guru yang kurang memberikan

perhatian kepada siswa bahkan kurang terbuka terhadap siswa akan membuat

siswa merasa takut bahkan acuh terhadap guru dan mata pelajaran yang

diajarkannya, sehingga minat belajar siswa tersebut kurang.

Kegiatan pembelajaran yang tidak menarik merupakan salah satu faktor

penyebab kejenuhan siswa dalam belajar. Untuk meningkatkan minat siswa

Page 26: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

3

dalam belajar, maka diperlukan suatu perencanaan kegiatan pembelajaran

yang dapat membawa siswa nyaman, senang selama proses pembelajaran, dan

siswa dapat berperan aktif selama proses pembelajaran, sehingga dapat

mencapai tujuan pembelajaran. Salah satu cara untuk menarik minat siswa

yang dapat diterapkan guru dalam proses pembelajaran adalah dengan adanya

penggunaan model pembelajaran, salah satunya adalah model pembelajaran

kooperatif tipe Make A Match. Model pembelajaran Make A Match adalah

bagian dari model pembelajaran aktif yang pelaksanaannya banyak

melibatkan peran siswa. Kelebihan dari model pembelajaran Make A Match

ini sendiri yaitu mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan

menyenangkan karena materi yang disampaikan lebih menarik sehingga akan

tumbuh rasa kegembiraan dalam proses pembelajaran. Selain itu juga model

pembelajaran Make A Match ini mendorong siswa untuk bekerja sama dan

bergotong royong dalam memecahkan permasalahan dalam menjawab soal

sehingga siswa termotivasi untuk menguasai materi karena terciptanya

suasana belajar yang menyenangkan.

SMA Negeri 5 Bandar Lampung terletak di jalan Soekarno Hatta (Bay Pass)

Sukarame, Bandar Lampung. Pada tahun ajaran 2016/2017 SMA Negeri 5

Bandar Lampung memiliki total siswa sebanyak 1.149 siswa yang berasal

dari kelas X, XI, dan XII. Dapat dilihat pada tabel 1 jumlah siswa-siswa SMA

Negeri 5 Bandar Lampung pada tahun ajaran 2016/2017 sebagai berikut :

Page 27: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

4

Tabel 1. Jumlah Siswa SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran

2016/2017.

No

Kelas

Jumlah

Total Laki-Laki Perempuan

1 X 155 201 356

2 XI IPA 66 149 215

3 XI IPS 91 125 216

4 XII IPA 66 121 187

5 XII IPS 77 98 175

Jumlah Total 1149

Sumber: Dokumentasi Tata Usaha SMA Negeri 5 Bandar Lampung

Sedangkan untuk jumlah guru dan pegawai di SMA Negeri 5 Bandar

Lampung berjumlah 95 orang, dapat dilihat pada tabel 2 jumlah guru dan

pegawai SMA Negeri 5 Bandar Lampung yaitu sebagai berikut:

Tabel 2. Daftar Jumlah Guru dan Pegawai SMA Negeri 5 Bandar Lampung

No Kepangkatan Jumlah Guru

1 Guru 74 orang

2 Pegawai 21 orang

Jumlah 95 orang

Sumber: Dokumentasi Tata Usaha SMA Negeri 5 Bandar Lampung

Hasil observasi dan wawancara pra penelitian pada tanggal 24 Oktober 2016

dengan guru mata pelajaran Geografi yang mengajar di kelas XI IPS SMA

Negeri 5 Bandar Lampung menyatakan bahwa dalam proses pembelajaran di

kelas guru masih menggunakan metode ceramah dan diskusi. Penerapan

berbagai teknik mengajar masih terbilang minim, dengan demikian hanya

sebagian siswa yang terlihat aktif dan antusias dalam menerima materi

pembelajaran yang disampaikan guru.

Proses pembelajaran Geografi di kelas XI IPS SMA Negeri 5 Bandar

Lampung belum sepenuhnya berjalan optimal, hal ini nampak pada

bagaimana aktivitas pembelajaran siswa saat proses pembelajaran. Aktivitas

Page 28: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

5

belajar siswa yang terjadi selama kegiatan pembelajaran berlangsung terlihat

masih belum berjalan maksimal. Ini terlihat dari respon siswa yang masih

rendah terhadap pertanyaan dan penjelasan guru, siswa juga terlihat pasif saat

proses pembelajaran dan interaksi belajar antar siswa pun terbilang minim.

Keadaan inilah yang masih menjadi hambatan dalam pencapaian tujuan

pembelajaran yang optimal, yaitu tidak adanya perhatian, perasaan senang,

rasa ketertarikan, dan kesadaran dalam belajar dari dalam diri siswa.

Padahal perhatian, rasa senang, ketertarikan, dan kesadaran dalam belajar

merupakan indikator dari minat belajar. Sehingga dapat dikatakan bahwa

aktivitas belajar yang dilakukan siswa masih cenderung pasif maka hal ini

menyebabkan rendahnya minat belajar siswa. Penggunaan model

pembelajaran yang belum dilaksanakan secara maksimal juga menjadi faktor

dari perasaan jenuh dan bosan siswa dalam menerima materi yang

disampaikan, ini dapat dilihat dalam aktivitas pembelajaran di kelas dimana

siswa diperintahkan mencatat materi dan mendengarkan penjelasan guru

sampai jam pelajaran selesai, sehingga belum dapat mengaktifkan siswa

secara penuh dalam proses belajar mengajar. Cara belajar seperti ini dapat

menyebabkan peserta didik cepat jenuh, bosan, dan kurang semangat dalam

mengikuti pembelajaran, kemudian menyebabkan pembelajaran Geografi

menjadi kurang menarik. Salah satu inovasi yang dapat diterapkan untuk

menarik minat siswa adalah penerapan model pembelajaran Make A Match.

Page 29: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

6

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka identifikasi

masalah yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Metode pembelajaran belum inovatif.

2. Guru masih menggunakan metode ceramah (konvensional).

3. Siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran di kelas.

4. Masih rendahnya aktivitas belajar Geografi siswa.

5. Belum digunakannya model pembelajaran Make A Match dalam

pembelajaran Geografi.

C. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka

masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas belajar Geografi

siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Bandar Lampung, maka dari itu rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah ada perbedaan minat belajar Geografi siswa yang menggunakan

model pembelajaran Make A Match dengan minat belajar Geografi siswa

yang menggunakan pembelajaran konvensional di kelas XI IPS SMA Negeri

5 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2016/2017?

2. Apakah ada pengaruh minat belajar melalui model pembelajaran Make A

Match terhadap aktivitas belajar Geografi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5

Bandar Lampung Tahun Ajaran 2016/2017?

Atas dasar rumusan masalah tersebut maka, judul penelitian ini adalah:

Page 30: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

7

“Pengaruh Minat Belajar Melalui Pembelajaran Model Make A Match dan

Pembelajaran Konvensional Terhadap Aktivitas Belajar Siswa Geografi Kelas

XI IPS SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2016/2017”.

D. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui perbedaan minat belajar Geografi siswa yang

menggunakan model pembelajaran Make A Match dengan minat belajar

Geografi siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional di kelas XI

IPS SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2016/2017.

2. Untuk mengetahui pengaruh minat belajar melalui model pembelajaran Make

A Match terhadap aktivitas belajar Geografi siswa kelas XI IPS SMA Negeri

5 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2016/2017.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian adalah :

a. Bagi guru, dapat digunakan dan diterapkan kepada siswa dalam proses

pembelajaran agar tercipta suasana yang efektif dan menyenangkan dan dapat

mudah diterima oleh siswa dalam penyampaian materi.

b. Bagi siswa, dapat berlatih untuk menghargai pendapat teman, berpikir kritis,

melatih berani berbicara yang baik dan benar, meningkatkan percaya diri dan

dapat mengikuti pembelajaran yang menyenangkan tetapi tidak

menyampingkan materi pokok yang dapat diterima dan dipahami.

Page 31: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

8

c. Bagi peneliti, dapat menambah pengetahuan tentang model pembelajaran

yang efektif dan menyenangkan dalam menambah pengalaman dalam

menyampaikan materi dalam mendidik.

d. Memberikan sumbangan pemikiran sebagai bahan pertimbangan dalam

rangka peningkatan minat belajar Geografi siswa SMA Negeri 5 Bandar

Lampung dengan memperhatikan minat dan cara belajar siswa.

F. Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Ruang Lingkup Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas XI IPS semester genap SMA

Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2016/2017.

2. Ruang Lingkup Objek Penelitian

Objek penelitian adalah minat belajar Geografi menggunakan model

pembelajaran Make A Match.

3. Ruang Lingkup Tempat

Tempat penelitian ini adalah di SMA Negeri 5 Bandar Lampung.

4. Ruang Lingkup Waktu

Waktu penelitian ini adalah pada semester genap tahun ajaran 2016/2017.

5. Ruang Lingkup Ilmu

Ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini adalah ilmu pendidikan khususnya

pembelajaran Geografi. Menurut Sumaatmadja (2001:12) pembelajaran

Geografi adalah pembelajaran tentang aspek-aspek keruangan permukaan

bumi yang merupakan keseluruhan gejala alam dan kehidupan umat manusia

Page 32: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

9

dengan variasi kewilayahannya. Pembelajaran Geografi merupakan

pembelajaran tentang hakikat Geografi yang diajarkan di sekolah dan

disesuaikan dengan tingkat perkembangan mental anak pada jenjang

pendidikan masing-masing.

Page 33: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

10

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Belajar dan Pembelajaran

Belajar berarti proses perubahan tingkah laku pada peserta didik akibat

adanya interaksi antara individu dan lingkungannya melalui pengalaman dan

latihan (Iskandarwassid dan Dadang, 2011: 5). Menurut Nana Syaodih (dalam

Masitoh dan Dewi, 2009: 3), belajar adalah segala perubahan tingkah laku

baik yang berbentuk kognitif, afektif maupun psikomotor dan terjadi melalui

proses pengalaman. Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang

mana suatu kegiatan berasal atau berubah lewat reaksi dari suatu situasi yang

dihadapi, dengan keadaan bahwa karakteristik-karakteristik dari perubahan

aktivitas tersebut tidak dapat dijelaskan dengan dasar kecenderungan-

kecenderungan reaksi asli, kematangan, atau perubahan sementara dari

organisme (Agung, 2012: 102).

Secara sederhana, Anthony Robbins menyatakan bahwa belajar sebagai

proses menciptakan hubungan antara sesuatu (pengetahuan) yang sudah

dipahami dan sesuatu (pengetahuan) yang baru (Trianto, 2010: 15). Belajar

merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh

suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

Page 34: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

11

pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Uno

dan Nursid, 2011: 139-140).

Pembelajaran adalah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan

maupun teori belajar yang merupakan penentu utama keberhasilan

pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah. Mengajar

dilakukan pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar oleh peserta didik

(Sagala, 2009: 61). Sedangkan menurut Trianto (2010: 17) pembelajaran

merupakan aspek kegiatan manusia yang kompleks dan tidak sepenuhnya

dapat dijelaskan. Pembelajaran secara simple dapat diartikan sebagai produk

interaksi berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman hidup.

Pembelajaran dalam makna kompleks adalah usaha sadar dari seorang guru

untuk membelajarkan siswanya dalam rangka mencapai tujuan yang

diharapkan

Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan sengaja.

Tujuan pembelajaran adalah membantu siswa pada siswa agar memperoleh

berbagai pengalaman dan dengan pengalaman itu tingkah laku yang dimaksud

meliputi pengetahuan, ketrampilan, dan nilai atau norma yang berfungsi

sebagai pengendali sikap dan prilaku siswa. Tujuan

pembelajaran menggambarkan kemampuan atau tingkat penguasaan yang

diharapkan dicapai oleh siswa setelah mereka mengikuti suatu proses

pembelajaran (Sugandi, 2000: 25).

Page 35: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

12

Belajar merupakan proses kegiatan untuk mengubah tingkah laku siswa,

ternyata banyak faktor yang mempengaruhinya. Menurut Syah (2010: 129)

faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga

macam:

1. Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni keadaan atau kondisi

jasmani dan rohani siswa.

2. Faktor eksternal (faktor dari luar diri siswa), yakni kondisi lingkungan di

sekitar siswa.

3. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya

belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa

untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.

Jadi, karena pengaruh faktor-faktor tersebut maka munculah siswa-siswa

yang high-achievers (berprestasi tinggi) dan under-achievers (berprestasi

rendah) atau gagal sama sekali.

Saat proses belajar dapat terjadi berbagai hambatan, itulah salah satu bunyi

dari prinsip pembelajaran. Untuk dapat mengetahui dan mengatasi hambatan-

hambatan maka di harapkan mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat

mempengaruhi suatu proses belajar dan pembelajaran. Pada prinsip-prinsip

pembelajaran diketahui bahwa belajar membutuhkan proses, interaksi,

motivasi, lingkungan, dan lain-lain. Menurut Slameto (2010: 54) faktor-faktor

yang mempengaruhi pembelajaran tersebut adalah:

Page 36: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

13

1. Faktor Individu/Internal

a. Keadaan jasmani. Apabila seorang individu berada dalam keadaan

yang kurang sehat maka proses belajar akan sedikit terhambat.

Berbeda halnya dengan seseorang yang dalam keadaan sehat akan

dapat melakukan proses pembelajaran dengan lebih efektif. Dengan

kata lain keadaan jasmani umumnya sangat mempengaruhi aktivitas

belajar siswa.

b. Keadaan fungsi jasmani. Ini berkaitan dengan fungsi alat tubuh

seseorang, seperti pengelihatan, pendengaran, lisan, dan lain-lain

yang keberadaannya sangat berpengaruh saat proses belajar.

c. Keadaan psikologis. Ini sangat erat kaitannya dengan beberapa hal

dibawah ini:

a) IQ atau kecerdasan siswa

IQ adalah kecerdasan bawaan yang dimiliki oleh seseorang. IQ

biasanya mengindikasikan kecepatan menghitung dan

pemahaman materi yang diajarkan.

b) Motivasi Belajar siswa

Motivasi akan sangat berpengaruh bagi setiap siswa, karena

motivasi salah satu fungsinya adalah mendorong atau

menggerakkan jiwa kita sehingga mau melakukan sesuatu.

c) Minat

Hal yang disenangi akan mendorong siswa untuk belajar. Faktor

lain yang mempengaruhi belajar dan pembelajaran adalah sikap,

bakat, dan lain-lain. Minat sama halnya dengan kecerdasan dan

Page 37: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

14

motivasi, karena memberi pengaruh terhadap aktivitas belajar.

Karena jika seseorang tidak memiliki minat untuk belajar, ia

akan tidak bersemangat atau bahkan tidak mau belajar. Oleh

karena itu, dalam konteks belajar di kelas seorang guru atau

pendidik lainnya perlu membangkitkan minat siswa agar tertarik

terhadap materi pelajaran yang akan dipelajarinya.

2. Faktor Eksternal

a. Lingkungan

a) Lingkungan tempat siswa belajar.

b) Lingkungan tempat siswa tinggal.

c) Lingkungan keluarga.

b. Materi yang dipelajari

Tingkat kesulitan materi yang dipelajari akan dapat mempengaruhi

faktor internal siswa dalam belajar.

c. Pengajar/guru

Pengajar memegang peranan yang penting bagi keberhasilan belajar

siswa, karena peran guru tak akan bisa digantikan dalam proses

pembelajaran. Adapun peran guru adalah sebagai pengajar yang ahli,

motivator, mengelola siswa dan lingkungan belajar, sebagai sosok

yang mempengaruhi anak didik, memberikan nasihat pada anak

didik, dan mempermudah anak didik dalam belajar.

Page 38: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

15

B. Teori Belajar

a. Teori Kognitif

Teori ini lebih menekankan proses belajar dari pada hasil belajar. Bagi

penganut aliran kognitif belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara

stimulus dan respons. Lebih dari itu belajar adalah melibatkan proses berfikir

yang sangat kompleks. Menurut teori kognitif, ilmu pengetahuan dibangun

dalam diri seseorang melalui proses interaksi yang berkesinambungan dengan

lingkungan. Proses ini tidak berjalan terpatah-patah, tetapi melalui proses

yang mengalir, berkesinambungan, menyeluruh.

Menurut psikologi kognitif, belajar dipandang sebagai suatu usaha untuk

mengerti sesuatu. Usaha itu dilakukan secara aktif oleh siswa. Keaktifan itu

dapat berupa mencari pengalaman, mencari informasi, memecahkan masalah,

mencermati lingkungan, mempraktekan sesuatu untuk mencapai suatu tujuan

tertentu. Para psikolog kognitif berkeyakinan bahwa pengetahuan yang

dimiliki sebelumnya sangat menentukan keberhasilan mempelajari

informasi/pengetahuan baru. Termasuk ilmuan dengan kategori teori kognitif

adalah Gagne, Piaget, ausubel dan Bruner (Siregar, 2010: 28-29).

b. Teori Humanistik

Menurut para pendidik aliran humanistik penyusunan dan penyajian materi

pelajaran harus sesuai dengan perasaan dan perhatian siswa. Dalam dunia

pendidikan teori belajar aliran humanistik muncul pada tahun 1960-1970an.

Page 39: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

16

Terdapat beberapa tokoh yang menonjol dalam aliran humanistik seperti

Combs, Maslov dan Rogers. Dalyono (2009: 35-43) menyatakan bahwa teori-

teori yang mengawali perkembangan aliran psikologi humanistik, yaitu:

1. Teori belajar Combs

Combs dan kawan-kawan menyatakan bahwa apabila kita ingin

memahami perilaku orang kita harus mencoba memahami dunia persepsi

orang itu. Apabila seorang guru mengeluh bahwa siswanya tidak

mempunyai motivasi untuk melakukan sesuatu, ini sesungguhnya berarti

bahwa siswa itu tidak mempunyai motivasi untuk melakukan sesuatu yang

dikendaki oleh guru itu. Apabila guru memberikan aktivitas yang lain,

mungkin sekali siswa akan memberikan reaksi yang positif.

2. Teori belajar Maslov

Teori ini didasarkan atas asumsi bahwa di dalam diri kita ada dua hal:

1) Suatu usaha yang positif untuk berkembang.

2) Kekuatan untuk melawan atau menolak perkembangan

Maslov mengatakan bahwa perhatian dan motivasi belajar tidak mungkin

berkembang kalau kebutuhan dasar siswa belum terpenuhi.

3. Teori belajar Roger

Dalam bukunya “freedom to learn”, ia menunjukkan sejumlah prinsip-

prinsip belajar humanistik yang penting antaranya ialah:

Page 40: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

17

1) Manusia itu mempunyai kemampuan untuk belajar secara alami.

2) Belajar yang signifikan terjadi apabila subject matter dirasakan murid

mempunyai relevansi dengan maksud-maksudnya sendiri.

3) Belajar yang menyangkut suatu perubahan di dalam persepsi mengenai

diri sendiri, dianggap mengancam dan cenderung untuk ditolaknya.

4) Tugas-tugas belajar yang mengancam diri adalah lebih mudah dirasakan

dan diasimilasikan apabila ancaman-ancaman dari luar itu semakin

kecil.

5) Apabila ancaman terhadap diri siswa rendah, pengalaman dapat

diperoleh dengan berbagai cara yang berbeda-beda dan terjadilah proses

belajar.

6) Belajar yang bermakna diperoleh siswa dengan melakukannya.

7) Belajar diperlancar bilamana siswa dilibatkan dalam proses belajar dan

ikut bertanggung jawab terhadap proses belajar itu.

8) Belajar atas inisiatif sendiri yang melibatkan pribadi siswa seutuhnya,

baik perasaan maupun intelek, merupakan cara yang dapat memberikan

hasil yang mendalam dan lestari.

9) Kepercayaan terhadap diri sendiri, kemerdekaan, kreatifitas lebih

mudah dicapai apabila terutama siswa dibiasakan untuk mawas diri dan

mengeritik dirinya sendiri dan penilaian diri orang lain merupakan cara

kedua yang penting.

10) Belajar yang paling berguna secara sosial di dalam dunia modern ini

adalah belajar mengenai proses belajar, suatu keterbukaan yang terus

Page 41: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

18

menerus terhadap pengalaman dan penyatuannya ke dalam dirinya

sendiri mengenai proses perubahan itu.

Berdasarkan penjabaran tersebut dapat diketahui bahwa teori belajar aliran

humanistik dikendalikan oleh perasaan atau inisiatif siswa sendiri. Karena

siswa yang melakukan proses belajar itu sendiri sedangkan dalam proses

pembelajaran peran guru sebagai fasilitator, pemberi motivasi dan pemberi

kesadaran mengenai pentingnya belajar bagi kehidupan siswa kelak. Siswa

yang mempunyai minat dan motivasi dalam belajar pasti akan berinisiatif

sendiri untuk belajar tanpa harus disuruh oleh gurunya maupun orang

tuanya. Kemudian siswa yang tidak memiliki minat dan motivasi belajar

akan malas untuk belajar sehingga dapat menyebabkan siswa tersebut

mengalami kesulitan belajar. Oleh sebab itu, belajar seharusnya dilakukan

atas dasar kemauan siswa sendiri dengan cara berinteraksi dengan

lingkungan sekitar. Hal tersebut akan menambah pengalaman belajar siswa

dan mendorong tercapainya sebuah tujuan yang dikehendaki.

C. Dasar Teoritis Pembelajaran Kooperatif

a. Teori Vigotsky (1978)

Salah satu landasan teoritis pertama tentang pembelajaran kelompok

(kooperatif) ini berasal dari pandangan konstruktivis sosial kelahiran Rusia,

Lev Semenovitch Vigotsky pada tahun 1978. Vigotsky mengasumsikan

“Every function in a child’s cultural development appears twice: first, on the

social level and leter on the individual level; second, between people

Page 42: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

19

(interpsychological) and then inside the child (intrapsychological)”

(Hergenhahn, 2008: 54). Menurut Vigotsky, mental siswa pertama kali

berkembang pada level interpersonal dimana mereka belajar

menginternalisasikan dan mentransformasikan interaksi interpersonal mereka

dengan orang lain, lalu pada level intrapersonal dimana mereka mulai

memperoleh pemahaman dan keterampilan baru dari hasil interaksi ini.

Landasan teoritis inilah yang menjadi alasan mengapa siswa perlu diajak

untuk belajar berinteraksi bersama orang dewasa atau temannya yang lebih

mampu sehingga mereka bisa menyelesaikan tugas-tugas yang tidak bisa

mereka selesaikan sendiri. Selain itu, saat berinteraksi bersama, siswa

berkesempatan untuk mendapatkan feedback dan lebih jauh mampu

mengkonstruksi pemahaman, pengetahuan, dan keterampilan yang baru.

Ketika mereka harus menjelaskan gagasannya kepada orang lain, mereka

akan tertuntut untuk merumuskan kembali pemahamannya sehingga

penjelasan mereka dapat mudah dipahami. Bahkan dengan interaksi ini,

mereka dapat memahami masalah dengan lebih baik daripada sebelumnya

dan hal ini tentu saja akan berpengaruh signifikan terhadap performa dan

gaya belajar mereka sendiri.

b. Teori Piaget (1965)

Jean Piaget beranggapan bahwa konflik kognitif adalah katalisator perubahan

karena ia memotivasi siswa untuk merenungkan kembali pemahamannya

tentang suatu masalah dan berusaha mengkonstruksi pemahaman baru yang

Page 43: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

20

lebih sesuai dengan feedback yang mereka terima. Interaksi sesama teman

juga diyakini sebagai penggerak perubahan karena siswa pada umumnya

selalu jujur dan berterus terang ketika menyampaikan pendapat kepada teman

sendiri.

Singkatnya, pendekatan Vigotsky dan Piaget diatas mempresentasikan 2

pandangan teoritis tentang bagaimana siswa belajar bersama orang lain.

Disatu sisi teori konstruktivitas sosial (sociocultural perspective) menyatakan

bahwa siswa akan lebih mampu menyelesaikan masalah secara efektif jika

mereka mau berinteraksi dengan teman-temannya yang lebih dewasa dan

lebih mampu dari mereka. Disisi lain, perspektif konstruktivis personal

(personal perspective) menyatakan bahwa ketika siswa berinteraksi dengan

orang lain mereka akan merasa tertantang untuk memikirkan ulang

pemahaman mereka sendiri, mencari informasi baru untuk menyelesaikan

permasalahan yang muncul.

D. Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah pemanfaatan kelompok kecil untuk

memaksimalkan belajar mereka dan belajar anggota lainnya dalam kelompok

itu (Isjoni, 2013: 16). Sehingga dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap

anggota saling kerjasama dan membantu untuk memahami suatu bahan

pembelajaran. Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang

menekankan siswa untuk saling ketergantungan positif, interaktif tatap muka,

akutabilitas individual, dan keterampilan sosial.

Page 44: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

21

Pembelajaran kooperatif adalah bagian dari sebuah perubahan paradigma

yang lebih luas yang terjadi dalam bidang pengajaran (Johnson, 2010: 178).

Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar menciptakan

interaksi yang silih asah sehingga sumber belajar bagi siswa bukan hanya

guru dan buku ajar, tetapi juga teman sesama siswa (Wena, 2011: 189).

Menurut Masitoh, pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang di

dalamnya mengkondisikan para siswa untuk bekerja bersama-sama di dalam

kelompok-kelompok kecil untuk membantu satu sama lain dalam belajar

(Masitoh dan Dewi, 2009: 232). Sedangkan Tom V. Savage mengemukakan

bahwa cooperative learning adalah suatu pendekatan yang menekankan

kerjasama dalam kelompok (Rusman, 2012: 203).

a. Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga

tujuan pembelajaran penting. Menurut Depdiknas, tujuan pertama

pembelajaran kooperatif yaitu meningkatkan hasil akademik, dengan

meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademiknya. Sedangkan

tujuan kedua, pembelajaran kooperatif memberi peluang agar siswa dapat

menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai perbedaan latar

belajar. Tujuan belajar kooperatif yaitu menekankan pada tujuan kesuksesan

pada kelompok, yang dapat dicapai jika semua anggota kelompok mencapai

tujuan dan penguasaaan materi (Slavin, 2011: 179).

Page 45: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

22

b. Unsur-Unsur Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif dapat didefinisikan sebagai sistem kerja atau belajar

kelompok yang terstruktur. Pembelajaran kooperatif tidak sama dengan

sekedar belajar dalam kelompok. Tidak semua belajar kelompok bisa

dianggap pembelajaran kooperatif. Ada lima unsur dasar pembelajaran

kooperatif agar dapat mencapai hasil yang maksimal. Menurut Suprijono

(2009: 58-61) ada lima unsur pembelajaran kooperatif yaitu:

1. Saling ketergantungan positif (Positive interdependence)

Unsur ini menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif ada dua

pertanggungjawaban kelompok. Pertama, mempelajari bahan yang

ditugaskan kepada kelompok. Kedua, menjamin semua anggota

kelompok secara individu mempelajari bahan yang ditugaskan.

2. Tanggung jawab perseorangan (Personal responsibility)

Pertanggungjawaban ini muncul jika dilakukan pengukuran terhadap

keberhasilan kelompok. Tujuan pembelajaran kooperatif adalah

membentuk semua anggota kelompok menjadi pribadi yang kuat.

Tanggung jawab perseorangan adalah kunci untuk menjamin semua

anggota yang diperkuat oleh kegiatan belajar bersama.

3. Interaksi promotif (Face to face promotive interaction)

Unsur ini merupakan kemampuan berinteraksi dan bekerja sama yang

biasa digunakan dalam aktivitas kelompok. Ciri-ciri interaksi promotif

diantaranya ialah saling membantu secara efektif dan efisien, saling

memberi informasi dan saran yang diperlukan, serta saling memotivasi

untuk memperoleh keberhasilan bersama.

Page 46: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

23

4. Komunikasi antar anggota (Interpersonal skill)

Komunikasi ini sangat dibutuhkan dalam suatu kelompok. Kelompok

tidak berfungsi secara efektif jika tidak memiliki kemampuan

berkomunikasi yang dibutuhkan.

5. Pemrosesan kelompok (Group processing)

Pemrosesan mengandung nilai. Melalui pemrosesan kelompok dapat

diidentifikasi dari urutan atau tahapan kegiatan kelompok dan kegiatan

anggota kelompok. Tujuan pemrosesan kelompok adalah meningkatkan

efektivitas anggota dalam memberikan kontribusi terhadap kegiatan

kolaboratif untuk mencapai tujuan kelompok.

Melalui pembelajaran kooperatif, siswa bukan hanya belajar dan menerima

apa yang disajikan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar, melainkan bisa

juga belajar dari siswa lainnya, dan sekaligus mempunyai kesempatan untuk

membelajarkan siswa yang lain.

c. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif

Menurut Rusman (2012: 211) langkah-langkah pembelajaran di kelas dalam

pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut:

1. Tahap menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang akan dicapai pada kegiatan

pelajaran dan menekankan pentingnya topik yang akan dipelajari dan

memotivasi siswa belajar.

2. Tahap menyajikan informasi

Page 47: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

24

Guru menyajikan informasi atau materi pada siswa dengan jalan

demonstrasi atau melalui bahan bacaan.

3. Tahap mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar

Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana cara membentuk kelompok

belajar dan membimbingan setiap kelompok agar melakukan transisi

secara efektif dan efisien.

4. Tahap membimbing kelompok bekerja anak belajar

Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka

mengerjakan tugas.

5. Tahap evaluasi

Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau

masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.

6. Tahap memberikan penghargaan

Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil

belajar individu dan kelompok.

d. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif

Keunggulan pembelajaran kooperatif (Sanjaya, 2007: 249-250) yaitu:

1. Pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan

mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan

membandingkannya dengan ide-ide orang lain.

2. Melalui pembelajaran kooperatif siswa tidak terlalu menggantungkan

pada guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan

berpikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar

siswa yang lain.

Page 48: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

25

3. Pembelajaran kooperatif dapat membantu anak respek pada orang lain

dan menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala

perbedaan.

4. Pembelajaran kooperatif dapat membantu memberdayakan setiap siswa

untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar.

5. Melalui pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan

siswa untuk menguji ide dan pemahamannya sendiri, menerima umpan

balik. Siswa dapat berpraktik memecahkan masalah tanpa takut membuat

kesalahan, karena keputusan yang dibuat adalah tanggung jawab

kelompoknya.

6. Pembelajaran kooperatif merupakan suatu strategi yang cukup ampuh

untuk meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial,

termasuk mengembangkan rasa harga diri, hubungan interpersonal yang

positif dengan yang lain, mengembangkan keterampilan mengatur waktu,

dan sikap positif terhadap sekolah.

7. Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kemampuan siswa

menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata.

8. Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi

dan memberikan rangsangan untuk berpikir. Hal ini berguna untuk proses

pendidikan jangka panjang.

Kelemahan pembelajaran kooperatif (Masitoh dan Dewi, 2009: 249):

1. Siswa yang pandai akan cenderung mendominasi sehingga dapat

menimbulkan sikap minder dan pasif dari siswa yang lemah.

Page 49: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

26

2. Dapat terjadi siswa yang hanya menyalin pekerjaan temannya yang

pandai tanpa memiliki pemahamaan yang memadai.

3. Pengelompokkan siswa memerlukan pengaturan tempat duduk yang

berbeda-beda serta membutuhkan waktu khusus.

E. Bentuk dan Model Pembelajaran

a. Pembelajaran Konvensional

Pembelajaran konvensional adalah suatu konsep belajar yang digunakan guru

dalam membahas suatu pokok materi yang telah biasa digunakan dalam

proses pembelajaran. Menurut Ahmadi (dalam Widiantari, 2012: 24)

pembelajaran konvensional menyandarkan pada hafalan belaka, penyampaian

informasi lebih banyak dilakukan oleh guru, siswa secara pasif menerima

informasi, pembelajaran sangat abstrak dan teoritis serta tidak bersadar pada

realitas kehidupan, memberikan hanya tumpukan beragam informasi kepada

siswa, cenderung fokus pada bidang tertentu, waktu belajar siswa sebagaian

besar digunakan untuk mengerjakan buku tugas, mendengarkan ceramah

guru, dan mengisi latihan (kerja individual). Pengajaran secara konvensional

selama ini lebih ditekankan pada tugas guru untuk memberikan intruksi atau

ceramah selama proses pembelajaran berlangsung, sementara itu siswa hanya

menerima pembelajaran secara pasif.

Ciri-ciri pembelajaran konvensional menurut Santyasa (dalam Widiantari,

2012: 25-26) sebagai berikut:

Page 50: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

27

1. Pemerolehan informasi melalui sumber-sumber secara simbolik, seperti

guru atau membaca.

2. Pengasimilasian dan pengorganisasian sehingga suatu prinsip umum

dapat dimengerti.

3. Penggunaan pada prinsip umum pada kasus-kasus sepesifik.

4. Penerapan prinsip umum pada keadaan baru. Pembelajaran konvensional

dalam mengevaluasi.

Sedangkan menurut Iyas (dalam Wiwin Widiantari, 2012:26) secara umum

ciri-ciri pembelajaran konvensional adalah sebagai berikut:

1. Siswa adalah penerima informasi secara pasif, dimana siswa menerima

pengetahuan dari guru dan pengetahuan diasumsikan sebagai badan dari

informasi dan keterampilan yang dimiliki keluaran sesuai dengan standar.

2. Belajar secara individual.

3. Pembelajaran sangat abstrak dan teoritis.

4. Perilaku dibangun atas kebiasaan.

5. Kebenaran bersifat absolute dan pengetahuan bersifat final.

6. Guru adalah penentu jalannya proses pembelajaran.

7. Perilaku baik berdasarkan motivasi ekstrinsik.

8. Interaksi di antara siswa kurang.

9. Tidak ada kelompok-kelompok kooperatif.

10. Keterampilan sosial sering tidak secara langsung diajarkan.

11. Pemantauan melalui observasi dan intervensi sering tidak dilakukan oleh

guru pada saat belajar kelompok sedang berlangsung.

Page 51: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

28

12. Guru sering tidak memperhatikan proses kelompok yang terjadi dalam

kelompok-kelompok belajar.

Berdasarkan ciri-ciri tersebut, penyelenggaraan pembelajaran konvensional

merupakan sebuah pembelajaran yang lebih menekankan pada pemberian

informasi dari guru kepada siswa. Sumber pembelajaran konvensional lebih

banyak bersifat tekstual daripada kontekstual. Sumber informasi dipandang

sangat mempengaruhi proses belajar. Pembelajaran konvensioanal lebih

terpusat pada guru, karena guru lebih mendominasi kegiatan pembelajaran.

Berikut langkah-langkah pembelajaran konvensional:

1. Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada

pelajaran tersebut.

2. Guru menyajikan informasi kepada siswa secara tahap demi tahap

dengan metode ceramah.

3. Guru mengecek keberhasilan siswa dan memberikan umpan balik.

4. Guru memberikan tugas tambahan untuk dikerjakan di rumah.

b. Model Pembelajaran Make A Match

Model pembelajaran Make A Match atau mencari pasangan merupakan salah

satu alternatif yang dapat diterapkan kepada siswa. Penerapan metode ini

dimulai dari teknik yaitu siswa disuruh mencari pasangan kartu yang

merupakan jawaban atau soal sebelum batas waktunya, siswa yang dapat

mencocokkan kartunya diberi poin. Teknik model pembelajaran Make A

Match atau mencari pasangan dikembangkan oleh Lorna Curran (1994).

Page 52: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

29

Salah satu keunggulan tehnik ini adalah siswa mencari pasangan sambil

belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan

(Kurniasih dan Sani, 2015: 55).

Suyatno (2009: 72) mengungkapkan bahwa model Make A Match adalah

model pembelajaran dimana guru menyiapkan kartu yang berisi soal atau

permasalahan dan menyiapkan kartu jawaban kemudian siswa mencari

pasangan kartunya. Model pembelajaran Make A Match merupakan bagian

dari pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif didasarkan atas

falsafah homo homini socius, falsafah ini menekankan bahwa manusia adalah

mahluk sosial (Lie, 2003: 27). Model Make A Match melatih siswa untuk

memiliki sikap sosial yang baik dan melatih kemampuan siswa dalam bekerja

sama disamping melatih kecepatan berpikir siswa.

Banyak temuan dalam penerapan model pembelajaran Make A Match, dimana

bisa memupuk kerja sama siswa dalam menjawab pertanyaan dengan

mencocokkan kartu yang ada di tangan mereka, proses pembelajaran lebih

menarik dan nampak sebagian besar siswa lebih antusias mengikuti proses

pembelajaran, dan keaktifan siswa tampak sekali pada saat siswa mecari

pasangan kartunya masing-masing. Hal ini merupakan suatu ciri dari

pembelajaran kooperatif dimana “pembelajaran kooperatif ialah pembelajaran

yang menitikberatkan pada gotong royong dan kerjasama kelompok”.

Langkah-langkah pelaksanaan model pembelajaran ini adalah sebagai berikut:

Page 53: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

30

1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi konsep atau topik yang

cocok untuk sesi review, satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu

jawaban.

2. Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan soal atau

jawaban.

3. Tiap siswa memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang dipegang.

4. Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya.

5. Setiap siswa yang dpat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu

diberi point.

6. Jika siswa tidak dapat mencocokkan kartunya dengan jawaban temannya

(tidak dapat menemukan kartu soal atau kartu jawaban) maka akan

mendapatkan hukuman yang telah disepakati bersama.

7. Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar setiap siswa mendapat kartu

yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.

8. Siswa juga bisa bergabung dengan 2 atau 3 siswa lainnya yang

memegang kartu yang cocok.

9. Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan terhadap materi

pelajaran.

Kelebihan model pembelajaran Make A Match (Kurniasih dan Sani, 2015: 56)

yaitu:

1. Mampu menciptakan suasana belajar aktif dan menyenangkan.

2. Materi pembelajaran yang di sampaikan lebih menarik.

3. Suasana kegembiraan akan tumbuh dalam proses pembelajaran.

4. Kerjasama antar sesama siswa terwujud secara dinamis.

Page 54: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

31

5. Munculnya gotong royong yang merata di seluruh siswa.

Kelemahan model pembelajaran Make A Match (Kurniasih dan Sani, 2015:

56-57) yaitu:

1. Sangat memerlukan bimbingan dari guru untuk melakukan kegiatan.

2. Waktu yang tersedia perlu dibatasi, karena besar kemungkinan siswa bisa

banyak bermain-main dalam proses pembelajaran sehingga dapat

mengganggu ketenangan belajar kelas dikiri kanannya.

3. Guru perlu persiapan bahan dan alat yang memadai.

Model pembelajaran Make A Match dapat melatih siswa untuk berpartisipasi

aktif dalam pembelajaran secara merata serta menuntut siswa bekerjasama

dengan anggota kelompoknya agar tanggung jawab dapat tercapai,

sehingga semua siswa aktif dalam proses pembelajaran. Selain itu karena

model pembelajaran Make A Match ini ada unsur permainan sehingga

mengutamakan keaktifan siswa maka pembelajaran akan menjadi

menyenangkan, dan diharapkan dengan menggunakan model pembelajaran

Make A Match ini dapat meningkatkan minat belajar siswa khususnya pada

mata pelajaran Geografi.

F. Aktivitas Belajar

Menurut Gie dalam Wawan (2010:1) aktivitas belajar adalah segenap

rangkaian kegiatan atau aktivitas secara sadar yang dilakukan oleh seseorang

yang mengakibatkan perubahan dalam dirinya, berupa perubahan

pengetahuan atau kemahiran yang sifatnya tergantung pada sedikit banyaknya

Page 55: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

32

perubahan. Menurut Sardiman dalam Wawan (2010: 2) aktivitas dalam proses

belajar mengajar adalah rangkaian kegiatan yang meliputi keaktifan siswa

dalam mengikuti pelajaran, bertanya hal yang belum jelas, mencatat,

mendengar, berpikir, membaca dan segala kegiatan yang dilakukan yang

dapat menunjang prestasi belajar. Paul D. Dierich dalam Hamalik (2011: 172)

membagi aktivitas belajar ke dalam 8 kelompok, yaitu:

1. Kegiatan-kegiatan visual, yang termasuk di dalam kegiatan visual

diantaranya membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen,

demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain.

2. Kegiatan-kegiatan lisan (oral), yang termasuk di dalamnya antara lain

mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian,

mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat,

wawancara, diskusi dan interupsi.

3. Kegiatan-kegiatan mendengarkan, yang termasuk di dalamnya antara lain

mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi,

mendengarkan suatu permainan, mendengarkan radio.

4. Kegiatan-kegiatan menulis, yang termasuk di dalamnya antara lain

menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan kopi,

membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisi angket.

5. Kegiatan-kegiatan menggambar, yang termasuk di dalamnya antara lain

menggambar, membuat grafik, chart, diagram peta, dan pola.

6. Kegiatan-kegiatan metrik, yang termasuk di dalamnya antara lain

melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran,

membuat model, menyelenggarakan permainan, menari, dan berkebun.

Page 56: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

33

7. Kegiatan-kegiatan mental, yang termasuk di dalamnya antara lain

merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis, melihat,

hubungan-hubungan dan membuat keputusan.

8. Kegiatan-kegiatan emosional, yang termasuk di dalamnya antara lain

minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-lain.

Penggunaan asas aktivitas dalam proses pembelajaran memiliki manfaat

tertentu, antara lain:

1. Siswa mencari pengalaman sendiri dan langsung mengalami sendiri.

2. Berbuat sendiri akan mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa.

3. Memupuk kerjasama yang harmonis di kalangan para siswa yang pada

gilirannya dapat memperlancar kerja kelompok.

4. Siswa belajar dan bekerja berdasarkan minat dan kemampuan sendiri,

sehingga sangat bermanfaat dalam rangka pelayanan perbedaan

individual.

5. Memupuk disiplin belajar dan suasana belajar yang demokratis dan

kekeluargaan, musyawarah dan mufakat.

6. Membina dan memupuk kerjasama antara sekolah dan masyarakat, dan

hubungan antara guru dan orang tua siswa, yang bermanfaat dalam

pendidikan siswa.

7. Pembelajaran dan belajar dilaksanakan secara realistik dan konkrit,

sehingga mengembangkan pemahaman dan berpikir kritis serta

menghindarkan terjadinya verbalisme.

8. Pembelajaran dan kegiatan belajar menjadi hidup sebagaimana halnya

kehidupan dalam masyarakat yang penuh dinamika.

Page 57: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

34

Menurut Syah (2010: 139) faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas belajar

meliputi :

1. Faktor internal yakni meliputi keadaan jasmani, kecerdasan, sikap, minat,

bakat dan motivasi.

2. Faktor eksternal yakni meliputi lingkungan sosial yaitu berupa keluarga,

guru dan staf, masyarakat, teman dan juga lingkungan non sosial yang

bisa berupa rumah, sekolah, peralatan dan alam.

G. Minat Belajar

Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau

aktivitas, tanpa ada yang menyuruh (Slameto, 2010: 180). Minat pada

dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan

sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin

besar minat. Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang

menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal dari pada hal lainnya,

dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa

yang memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberikan

perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut.

Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian. Minat

terhadap sesuatu dipelajari dan mempengaruhi belajar selanjutnya serta

mempengaruhi penerimaan minat-minat baru. Jadi minat terhadap sesuatu

merupakan hasil belajar dan menyokong belajar selanjutnya. Walaupun minat

terhadap sesuatu tidak merupakan hal yang hakiki untuk dapat mempelajari

Page 58: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

35

hal tersebut, asumsi umum menyatakan bahawa minat akan membantu

seseorang mempelajarinya. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena

apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa maka

siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik

baginya. Ia segan-segan untuk belajar, ia tidak memperoleh kepuasan dari

pelajaran itu. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa lebih mudah

dipelajari dan disimpan karena minat menambah kegiatan dalam belajar

(Slameto, 2010:57).

Mengembangkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya adalah membantu

siswa melihat bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan untuk

dipelajarinya dengan dirinya sendiri sebagai individu. Proses ini berarti

menunjukan pada siswa bagaiman pengetahuan atau kecakapan tertentu

mempengaruhi dirinya. Bila siswa menyadari bahwa belajar merupakan suatu

alat untuk mencapai beberapa tujuan yang dianggapnya penting, dan bila

siswa melihat bahwa hasil dari pengalaman belajarnya akan membawa

kemajuan pada dirinya kemungkinan besar ia akan berminat untuk

mempelajarinya. Suatu proses pembelajaran akan berjalan dengan lancar

apabila disertai dengan minat. Minat merupakan alat motivasi utama yang

dapat membangkitkan gairah belajar anak didik dalam rentang waktu tertentu

(Sardiman, 2007: 94). Dalam meningkatkan minat siswa, beberapa ahli

pendidikan berpendapat bahwa cara yang paling efektif untuk

membangkitkan minat pada suatu subyek yang baru adalah dengan

meggunakan minat-minat siswa yang telah ada ( Slameto, 2010: 181).

Page 59: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

36

Ada beberapa indikator untuk mengetahui minat siswa dalam pelajaran antara

lain (Slameto, 2010: 57) yaitu sebagai berikut:

1. Perhatian adalah adanya kecenderungan yang tetap dan mengenang serta

memperhatikan sesuatu yang dipelajari secara terus menerus.

2. Adanya rasa suka dan rasa senang adalah berhubungan dengan perasaan

senang terhadap mata pelajaran geografi dan tanpa adanya paksaan.

3. Ketertarikan terhadap aktivitas-aktivitas pembelajaran adalah

berhubungan dengan partisipasi siswa dalam seluruh kegiatan

pembelajaran mulai dari awal hingga akhir pembelajaran. Aktivitas

dalam proses belajar mengajar merupakan rangkaian kegiatan yang

meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, bertanya hal yang

belum jelas, mencatat, mendengar, berpikir, membaca dan segala

kegiatan yang dilakukan yang dapat menunjang prestasi belajar

(Sardiman, 2007: 95). Minat dapat diekspresikan melalui pernyataan

yang menunjukan bahwa siswa menyukai suatu hal daripada lainnya

dalam suatu aktivitas (Djaali, 2008: 121).

4. Kesadaran belajar adalah keadaan tahu dan mengerti yang disadari

seorang siswa dalam proses pembelajaran. Kesadaran belajar ini berasal

dari kemauan dari dalam diri siswa.

Beberapa cara yang bisa dilakukan oleh guru untuk membangkitkan minat

belajar peserta didik diantaranya:

1. Bangkitkan kebutuhan untuk menghargai keindahan, untuk mendapatkan

penghargaan dan sebagainya.

2. Beri kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik.

Page 60: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

37

3. Hubungkan dengan pengalaman yang lampau.

4. Gunakan berbagai model dan startegi mengajar seperti diskusi, kerja

kelompok, membaca demonstrasi, dan sebagainya (Nasution dalam

Djaali, 2008: 117).

H. Pembelajaran Geografi

Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena

geosfer dengan sudut pandang kelingkungan atau kewilayahan dalam konteks

keruangan (Sumaatmadja, 2001: 11). Geografi merupakan ilmu yang

mempelajari objek studi geografi. Objek studi geografi berkaitan dengan

aspek-aspek keruangan permukaan bumi yaitu geosfer yang terdiri dari

atmosfer (lapisan udara), litosfer (lapisan batuan, kulit bumi), hidrosfer

(lapisan air), biosfer (lapisan kehidupan) dan faktor-faktor geologis alam

lingkungan serta manusia. Geografi yang objek studi pembelajarannya adalah

permukaan bumi dengan relasi keruangannya memiliki kedudukan yang kuat

dalam memberikan pengetahuan dan mempelajari aspek kehidupan di muka

bumi. Oleh karena itu dengan belajar geografi kita dapat mendalami hakekat

faktor manusia dengan alam dan lingkungannya melalui aspek sosial,

ekonomi, budaya, politik dan sebagainya.

Pembelajaran Geografi dapat melatih kemampuan peserta didik untuk lebih

mengerti terhadap peristiwa kehidupan yang terjadi sehari-hari. Selain itu

juga dapat meningkatkan kemampuan, pengetahuan dan keilmuan, dengan

belajar Geografi peserta didik dapat mengembangkan kemampuan

Page 61: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

38

intelektualnya serta meningkatkan rasa ingin tahu tentang hal-hal yang ada

disekitarnya yang berkaitan dengan faktor lingkungan dan manusia, serta

peserta didik lebih aktif dan kreatif serta tanggap dengan setiap fenomena-

fenomena yang terjadi di sekitarnya. Tujuan mata pelajaran Geografi adalah

agar setiap peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

a. Memahami pola spasial, lingkungan, kewilayahan serta proses yang

berkaitan.

b. Menguasai keterampilan dasar dalam memperoleh data dan informasi,

mengkomunikasikan dan menerapkan pengetahuan Geografi.

c. Menampilkan perilaku peduli terhadap lingkungan hidup dan

memanfaatkan sumber daya alam secara arif serta memiliki toleransi

terhadap keragaman budaya masyarakat (Sapriya, 2009: 210-211).

Berdasarkan uraian di atas bahwa pembelajaran Geografi merupakan

pembelajaran tentang hakikat Geografi yang diajarkan di sekolah dan dapat

melatih siswa untuk lebih mengerti terhadap peristiwa kehidupan yang terjadi

sehari-hari, selain itu juga dapat meningkatkan kemampuan pengetahuan dan

keilmuan.

I. Penelitian Relevan

1. Penelitian relevan dari Nadiyah Dalilah Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas

Ilmu Pendidikan dan Keguruan Universitas Lampung, berjudul Pengaruh

Aktivitas Berbicara Pada Metode Permainan Terhadap Minat Belajar Sejarah

Siswa Kelas XI IPS di MAN 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2015/2016.

Page 62: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

39

Penelitian ini menggunakan metode Pre-Experimental Designs dengan desain

penelitin One Shot Case Studi Design. Populasi dalam penelitian ini adalah

siswa kelas XI IPS MAN 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2015/2016.

Sampel yang digunakan adalah kelas XI IPS 1 dipilih menggunakan teknik

sampling purposive. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis

data kuantitatif deskriptif. Uji analisis data menggunakan uji regresi linier

sederhana dan rumus korelasi. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan

dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif aktivitas berbicara pada

metode permainan pertanyaan dilelang terhadap minat belajar sejarah siswa

pada kelas XI IPS di MAN 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2015/2016.

2. Penelitian relevan dari I Putu Ardi Gunawan dari Program Studi Pendidikan

Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mahasaraswati

Denpasar, berjudul Pengaruh Aktivitas Belajar Dengan Pembelajaran

Kooperatif Jigsaw Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VII G SMP

Negeri 3 Bangli Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian ini menggunakan dua

siklus. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subyek penelitian

ini adalah siswa kelas VII G SMP Negeri 3 Bangli dengan jumlah 30 siswa.

Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada aktivitas belajar siswa pada

pembelajaran IPS ( Geografi) di SMP Negeri 3 Bangli dengan tujuan untuk

mengetahui pengaruh aktifitas belajar dengan pembelajran kooperatif Jigsaw

terhadap hasil belajar. Dalam penelitian ini peneliti ingin melihat pengaruh

aktifitas dengan pembelajaran kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan hasil

belajar siswa kelas VII G SMP Negeri 3 Bangli. Berdasarkan analisis dapat

dilihat bahwa terdapat pengaruh yang nyata antara aktivtas belajar dengan

Page 63: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

40

pembelajaran kooperatif Jigsaw terhadap hasil belajar siswa, namun pada

awal penerapanya mengalami kendala, karena dalam penggunaan model ini

perlu penyesuaian dari siswa. Pencapaian hasil belajar dapat disajikan sebagai

berikut: skor rata-rata siswa adalah 64,3 dengan ketuntasan 40% pada siklus I

dan skor rata-rata 82 dengan ketuntasan 100% pada siklus kedua. Dapat di

simpulkan bahwa aktivitas belajar dengan pembelajaran kooperatif Jigsaw

dapat berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar dalam pembelajaran

IPS.

3. Penelitian relevan dari Bety Rosidah Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Semarang, berjudul Pengaruh Aktivitas Siswa Dalam

Pelaksanaan Model Pembelajaran Bingo Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada

Mata Pelajaran IPS SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten Semarang Tahun

Pelajaran 2012/2013. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII

SMP N 1 Tuntang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik

purpotional random sampling, yaitu pengambilan subjek dari strata atau

wilayah ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subjek dalam

masing-masing strata atau wilayah. Dalam penelitian ini, menggunakan

sampel individu yaitu sampel yang terdiri dari individu perkelasnya. Dalam

penelitian ini peneliti mengambil sampel sebanyak 20% dari jumlah 174

siswa yaitu 34 siswa. (1) Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 5 kelas yang

ada pada kelas VII yang ada di SMPN 2 Tuntang yang terdiri dari 7 siswa

pada kelas VII A, 7 siswa pada kelas VII B, 7 siswa pada kelas VII C, 7 siswa

pada kelas VII D dan 6 siswa pada kelas VII E. (2) Hasil belajar siswa pada

pembelajaran Bingo. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu

Page 64: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

41

observasi dan dokumentasi hasil belajar siswa. Teknik analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif dengan analisis

frekuensi dan uji statistik korelasi product moment.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari keseluruhan indikator aktivitas

belajar siswa yang diamati dalam tiga pertemuan proses pembelajaran dapat

diketahui (1) aktivitas belajar siswa pada pembelajaran Bingo diperoleh hasil

rata-rata aktivitas belajar siswa berada pada kategori aktif (rata-rata 41). (2)

Untuk hasil belajar setelah dilakukan post test, diperoleh nilai rata-rata hasil

belajar kognitif siswa 85 dengan kriteria tinggi. Hasil belajar pada mata

pelajaran IPS SMP Negeri 2 Tuntang, ditentukan oleh aktivitas siswa dalam

model pembelajaran Bingo sebesar 76,91%, dan sisanya yaitu sebesar 23,09%

dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Hal ini menunjukan bahwa

ada pengaruh aktivitas siswa dalam pelaksanaan model pembelajaran bingo

terhadap hasil belajar siswa.

J. Kerangka Pikir

Belajar adalah suatu proses perubahan dari individu ke arah yang lebih baik

melalui interaksi dengan lingkungannya, sedangkan aktivitas belajar adalah

segala bentuk belajar siswa yang menghasilkan suatu perubahan yaitu hasil

belajar yang telah dicapai. Tingkat keberhasilan dalam proses pembelajaran

tergantung pada diri siswa. Berawal dari minat belajar dengan segala

aktivitas-aktivitas selama mengikuti pembelajaran menjadi salah satu

penunjang keberhasilan pembelajaran. Tanpa minat proses belajar tidak akan

berlangsung dengan baik. Belajar Geografi memerlukan suatu model

Page 65: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

42

pembelajaran yang tepat supaya hasil yang dicapai maksimal. Guru harus

dapat memilih model pembelajaran yang sesuai dengan pokok bahasan yang

disampaikan dan juga mempunyai cara-cara yang menarik sehingga peserta

didik mempunyai minat yang tinggi terhadap pembelajaran Geografi.

Salah satu alternatif untuk meningkatkan aktivitas belajar Geografi siswa

adalah menerapkan model pembelajaran Make A Match. Melalui model

pembelajaran Make A Match siswa mampu memperkaya wawasan, saling

bertukar informasi, mengemukakan gagasan, secara aktif untuk dapat

memecahkan suatu persoalan sehingga proses belajar individu maupun

kelompok terjadi secara langsung. Selama proses pembelajaran ini, guru

hanya bertindak sebagai fasilitator atau pihak pembimbing, pemantau dan

mengevaluasi jalannya diskusi. Proses pembelajaran yang demikian

diharapkan mampu menciptakan suasana belajar yang lebih hidup sehingga

terasa lebih menyenangkan dan mampu meningkatkan minat belajar siswa.

Dengan demikian dapat diasumsikan bahwa minat belajar dengan

menggunakan model pembelajaran Make A Match dapat meningkatkan

aktivitas belajar geografi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Bandar Lampung

tahun ajaran 2016/2017.

Berdasarkan kerangka pikir tersebut secara sederhana dapat disajikan dalam

gambar kerangka pikir sebagai berikut:

Page 66: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

43

Gambar 1: Kerangka Pikir Penelitian

Minat

Belajar

(X1)

Model

Make A

Match (Z1)

Aktivitas

Belajar

(Y1)

Minat

Belajar

(X2)

Pembelajaran

Konvesional

(Z2)

Aktivitas

Belajar

(Y2)

Minat Belajar Pada Model

Make A Match Lebih

Tinggi

Aktivitas Belajar Pada

Model Make A Match

Lebih Tinggi

Page 67: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

44

K. Hipotesis Penelitian

Menurut Nasution (2008: 38) mengatakan bahwa hipotesis adalah pernyataan

tentang suatu hal yang bersifat sementara yang belum dibuktikan

kebenarannya secara empiris. Berdasarkan kerangka pikir di atas, maka

hipotesis penelitian yang diajukan dirumuskan sebagai berikut:

1. Ada perbedaan minat belajar Geografi siswa yang menggunakan model

pembelajaran Make A Match dengan minat belajar Geografi siswa yang

menggunakan pembelajaran konvensional di kelas XI IPS SMA Negeri 5

Bandar Lampung Tahun Ajaran 2016/2017.

2. Ada pengaruh minat belajar melalui model pembelajaran Make A Match

terhadap aktivitas belajar Geografi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Bandar

Lampung Tahun Ajaran 2016/2017.

Page 68: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

45

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Banyak jenis penelitian yang dapat digunakan dalam mengatasi masalah

pembelajaran diantarannya adalah tindakan kelas, penelitian deskriptif,

penelitian korelasi, dan penelitian ekperimen. Penelitian ini menggunakan

metode penelitian kuasi eksperimen (quasi-experiment research) karena

kelompok-kelompok yang terpilih masih dapat berhubungan dan berada pada

keadaan apa adanya, sehingga peneliti tidak dapat mengatur sendiri variabel

bebasnya. Penelitian quasi eksperimen merupakan metode yang tidak

memungkinkan peneliti melakukan pengontrolan secara penuh terhadap

variabel dan kondisi-kondisi eksperimen.

Desain yang digunakan adalah Simpel Randomized Designs (Hadi, 1965: 10).

Pada kelompok eksperimen diberi perlakuan sedangkan kelompok kontrol

tidak diberi perlakuan. Akan tetapi keduanya dilakukan pretest dan posttest.

Desain penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 3. Desain Penelitian

Variabel Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

X MM K

Y MM K

Page 69: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

46

Keterangan :

X : Aktivitas Belajar

Y : Minat Belajar

MM : Model Pembelajaran Make A Match

K : Model Pembelajaran Konvensional

B. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek, subjek yang

memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang telah ditetapkan peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2015: 117).

Populasi ini bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang

lain. Populasi juga bukan sekedar benda yang ada pada objek atau subjek

yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik yang dimiliki oleh subjek

atau objek itu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI

IPS di SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2016/2017, seperti

tampak pada tabel berikut:

Page 70: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

47

Tabel 4. Jumlah Populasi Kelas XI IPS SMA Negeri 5 Bandar Lampung

Tahun Ajaran 2016/2017

NO Kelas Jumlah Siswa Jenis Kelamin

L P

1 XI IPS 1 36 8 28

2 XI IPS 2 36 11 25

3 XI IPS 3 36 16 20

4 XI IPS 4 36 14 22

5 XI IPS 5 36 22 14

6 XI IPS 6 35 19 16

215 90 125

Sumber: Dokumentasi Tata Usaha SMA Negeri 5 Bandar Lampung

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui yang menjadi populasi adalah siswa

kelas XI SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2016/2017 yang

terdistribusi dalam 6 kelas dengan jumlah keseluruhan sebanyak 215 siswa

terbagi menjadi 90 laki-laki dan 125 perempuan.

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2015: 118). Sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah simple random sampling. Menurut Kerlinger (2003:

188), simple random sampling adalah metode penarikan dari sebuah populasi

atau semesta dengan cara tertentu sehingga setiap anggota populasi atau

semesta tadi memiliki peluang yang sama untuk terpilih atau terambil.

Sampel pada penelitian ini adalah kelas XI IPS 2 sebagai kelas eksperimen

dan XI IPS 1 sebagai kelas kontrol sebagai objek penelitian.

Page 71: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

48

Tabel 5. Jumlah sampel siswa kelas XI IPS 1 dan XI IPS 2 SMA Negeri 5

Bandar Lampung tahun ajaran 2016/2017

NO KELAS SISWA JUMLAH

L P

1 XI IPS 1 8 28 36

2 XI IPS 2 11 26 36

Sumber: Tata Usaha SMA Negeri 5 Bandar Lampung.

C. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang

hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2015: 60).

1. Variabel independen (bebas)

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2015: 61).

Variabel bebas ini dalam penelitian ini yaitu minat belajar siswa.

2. Variabel dependen (terikat)

Variabel terikat merupakan variabel yag dipengaruhi atau menjadi akibat,

karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2015: 61).

Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu aktivitas belajar siswa.

3. Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan

memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan dependen

(Sugiyono, 2012:39). Variabel moderator dalam penelitian ini adalah model

pembelajaran Make A Match dan Pembelajaran kovensional.

Page 72: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

49

D. Definisi Operasional Variabel

1. Variabel independen (bebas) yaitu minat belajar siswa adalah suatu rasa lebih

suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang

menyuruh. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian.

Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri

sendiri dengan sesuatu diluar diri. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar,

karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dnegan minat

siswa maka siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya karena tidak ada

daya tarik baginya. Beberapa indikator untuk mengetahui minat siswa yaitu

seperti perhatian, perasaan senang atau suka, ketertarikan, dan kesadaran

belajar. Penilaian minat dapat diukur menggunakan angket minat belajar.

Dalam membuat angket memerlukan kisi-kisi instrument minat belajar

Geografi, berikut ini adalah tabel kisi-kisi instrument minat belajar Geografi:

Tabel 6. Kisi-Kisi Instrument Minat Belajar Mata Pelajaran Geografi.

No Indikator Sub Indikator Nomor

Soal

Jumlah

1. Perasaan Senang a. Menyukai pelajaran

b. Semangat belajar

c. Jenuh dengan pelajaran

d. Merasa bosan

e. Suasana belajar yang

gembira

1, 2, 4, 5,

14

5

2. Perhatian a. Memperhatikan materi

b. Mencatat materi

c. Mendengarkan arahan

d. Kurang memperhatikan

e. Memperhatikan teman

menyampaikan

pendapat

3, 7, 8, 9,

10

5

Page 73: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

50

3. Aktivitas Belajar a. Menyampaikan

pendapat

b. Mengajukan pertanyaan

c. Menyelesaikan masalah

dengan diskusi

d. Guru memberikan

evaluasi pada akhir

pembelajaran

e. Sulit memahami materi

11,12,13,

15, 6

5

4. Kesadaran

Belajar

a. Memiliki buku lain

selain buku geografi

b. Selalu membawa buku

c. Mencari materi

tambahan

d. Sudah mempersiapkan

materi dengan belajar

di rumah

e. Mengerjakan PR secara

mandiri

16,17,18,

19,20

5

Jumlah 20

Sumber: olah data peneliti tahun 2017.

2. Variabel dependent (terikat) yaitu aktivitas belajar siswa adalah rangkaian

kegiatan fisik maupun mental yang dilakukan secara sadar oleh seseorang dan

mengakibatkan adanya perubahan dalam dirinya banyak yang tampak.

Aktivitas belajar terdiri dari aktivitas visual, lisan, mendengarkan, menulis,

menggambar, mental, dan emosional. Penilaian aktivitas belajar dapat

menggunakan lembar observasi, dimana sebelum membuat lembar observasi

dibutuhkan kisi-kisi dari aktivitas belajar. Kisi- kisi aktivitas belajar siswa

yang akan diamati dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 74: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

51

Tabel 7. Kisi-Kisi Aktivitas Belajar Siswa.

Variabel Indikator Sub Indikator Keterangan

Aktivitas

Belajar

A. Visual

B. Lisan

C. Mendengarkan

D. Menulis

E. Menggambar

F. Mental

G. Emosional

a. Membaca

b. Memperhatikan

a. Bertanya

b. Mengemukakan

pendapat

c. Memberi saran

d. Diskusi

a. Mendengarkan penyajian

bahan

b. Mendengarkan

percakapan

a. Menulis laporan

b. Membuat rangkuman

c. Mengerjakan tes

d. Mengisi angket

a. Membuat grafik

b. Membuat chart

c. Membuat peta

a. Mengingat

b. Memecahkan masalah

c. Menganalisis

d. Melihat hubungan sebab

akibat

e. Membuat keputusan

a. Minat

b. Berani

c. Tenang

d. Dapat membedakan

Penilaian

dilakukan

dengan

memberikan

checklist (√)

pada lembar

observasi

Sumber: olah data peneliti tahun 2017.

3. Variabel moderator yaitu model pembelajaran Make A Match dan

pembelajaran konvensional:

a) Model pembelajaran Make A Match adalah salah satu model pembelajaran

kooperatif dengan metode permainan mencari pasangan kartu. Model

pembelajaran Make A Match yaitu suatu bentuk model pembelajaran yang

Page 75: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

52

dalam pelaksanaannya mengharuskan siswa aktif. Kelebihan dari model

pembelajaran Make A Match yaitu mampu menciptakan suasana belajar

yang aktif dan menyenangkan karena materi yang disampaikan lebih

menarik, sehingga akan timbul minat siswa dalam menerima materi dari

guru. Langkah-langkah pelaksanaan model Make A Match yaitu sebagian

siswa diberi kartu yang berisikan pertanyaan dan sebagian siswa yang lain

diberikan kartu yang berisi jawaban. Siswa diberikan waktu untuk mencari

pasangan dari kartu pertanyaan atau jawaban yang telah didapat. Bagi

siswa yang berhasil mencocokkan kartu dengan benar akan diberikan poin,

sedangkan siswa yang salah mecocokan atau yang tidak dapat

mendapatkan pasangan akan diberikan hukuman. Dalam model ini, siswa

yang berhasil menemukan pasangan sebelum batas waktu akan diberi poin

selanjutnya diberikan hadiah sebagai penghargaan sehingga siswa akan

lebih berminat dalam mengikuti pembelajaran.

Tabel 8. Kisi-Kisi Instrumen Penggunaan Model Pembelajaran Make A

Match Pada Mata Pelajaran Geografi.

Variabel Indikator Kisi-kisi

Penggunaan

Model

Pembelajaran

Make A

Match

Menyiapkan materi Guru menyiapkan materi

pembelajaran yang akan

disampaikan pada siswa.

Menyampaikan

materi

Guru menyampaikan materi

pembelajaran yang sudah disiapkan

sebelumnya kepada siswa.

Menyiapkan kartu Guru menyiapkan beberapa kartu

yang berisi tentang konsep atau

topik pada pelajaran saat itu, satu

bagian kartu berupa soal dan kartu

lainnya berupa jawaban.

Membagi kartu Guru membagikan kartu yang

berisikan soal maupun ja.waban

kepada masing-masing siswa

Page 76: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

53

Memberikan

kesempatan

Guru memberikan kesempatan

siswa untuk mencari pasangan dari

kartu yang mereka pegang dengan

batas waktu yang telah di sepakati

sebelumnya, pada kesempatan ini

sisw akan mulai memikirkan

jawaban atau soal dari pasangan

kartu yang mereka dapat sehingga

akan timbul rasa ketertarikan pada

materi yang di ajarkan.

Mempresentasikan

hasil

Guru meminta siswa

mempresentasikan hasil dari soal

dan jawaban yang di dapatnya.

Memberikan point

dan hukuman

Guru juga memberikan point

kepada siswa yang berhasil

menemukan pasangan kartunya

dalam batas waktu yang telah di

sepakati dan memberikan hukuman

kepada siswa yang tidak dapat

menemukan pasangan kartunya.

Membagi kartu Guru kemudian membagi kartu

kembali agar setiap siswa

mendapatkan kartu yang berbeda

dari sebelumnya demikian

seterusnya sampai semua siswa

dirasa sudah paham akan materi

yang sudah disampaikan.

Membuat kesimpulan Guru bersama-sama membuat

kesimpulan dengan siswa terhadap

materi pelajaran saat itu.

Sumber: Kurniasih dan Sani (2015: 56).

b) Pembelajaran konvensional adalah suatu konsep belajar yang biasanya

dilakukan guru di kelas. Pembelajaran berlangsung terpusat pada guru

dimana guru sebagai pusat informasi, dan siswa hanya menerima materi

secara pasif, selain itu pembelajaran konvensioanl hanya menyandarkan

pada hafalan belaka serta cenderung fokus hanya pada bidang tertentu.

Page 77: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

54

Hal ini dikarenakan guru masih menggunakan metode ceramah dan

penugasan saja dalam menyampaikan materi di kelas dan tidak ada

variasi lain di dalamnya. Pembelajaran konvensional menyebabkan siswa

jenuh dan bosan karena waktu belajar siswa sebagian besar digunakan

untuk mengerjakan tugas, mendengarkan guru ceramah dan mengisi

latihan. Inilah yang menyebabkan materi yang disampaikan

menggunakan pembelajaran konvensional kurang diminati oleh siswa.

Tabel 9. Kisi-Kisi Instrumen Penggunaan Pembelajaran Konvensional Pada

Mata Pelajaran Geografi.

Variabel Indikator Kisi-kisi

Penggunaan

Pembelajaran

Konvensional

Menyampaikan

tujuan

pembelajaran

Guru menyampaikan semua tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai pada

mata pelajaran tersebut.

Menyajikan

informasi

pembelajaran

Guru menyajikan informasi terkait

pembelajaran kepada siswa dengan

metode ceramah yang membuat siswa

menjadi kurang aktif dan guru terlihat

sebagai pusat informasi.

Mengecek

pemahaman siswa

Guru mengecek keberhasilan siswa

dengan memberikan kesempatan

bertanya atas materi yang telah

disampaikan.

Memberikan tugas Guru memberikan tugas di kelas

maupun tugas tambahan untuk

dikerjakan siswa di rumah, hal ini

yang membuat siswa menjadi mudah

bosan dan jenuh.

Sumber: olah data peneliti tahun 2017.

Page 78: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

55

E. Teknik Pengumpulan Data

Pada pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik-teknik

sebagai berikut :

a. Teknik Angket

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk menjawabnya (Sugiyono, 2015: 199). Angket ini digunakan

untuk mendapatkan informasi mengenai minat siswa terhadap mata pelajaran

Geografi.

b. Teknik Observasi

Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2015: 203) mengemukakan bahwa, observasi

merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari

berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah

proses-proses pengamatan dan ingatan. Teknik observasi dilakukan dengan

cara mengadakan pengamatan langsung tentang kegiatan proses pembelajaran

di SMA Negeri 5 Bandar Lampung.

c. Teknik Wawancara

Teknik pengumpulan data dengan wawancara digunakan untuk mencari data

awal sebagai gambaran keadaan siswa pada saat itu melalui guru mata

Page 79: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

56

pelajaran Geografi. Wawancara dilakukan dengan guru mata pelajaran

Geografi dengan mengajukan beberapa pertanyaan mengenai keadaan siswa

kelas XI IPS SMA Negeri 5 Bandar Lampung. Pada umumnya wawancara

dilakukan oleh dua orang atau lebih, satu pihak sebagai pencari data

(interviewer) pihak yang lain sebagai sumber data (interviewee) dengan

memanfaatkan saluran-saluran komunikasi secara wajar dan lancar.

d. Teknik dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi menurut Usman dan Akbar

(2009: 69) adalah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-

dokumen. Dalam penelitian ini teknik dokumentasi digunakan untuk melihat

populasi dan sampel yang digunakan dengan melihat hasil dokumentasi

sekolah. Dokumentasi dilakukan dengan cara pengambilan data yang sudah

ada, seperti: data siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Bandar Lampung.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur terhadap

fenomena atau variabel (Sugiyono, 2015: 148). Instrumen yang digunakan

pada penelitian ini adalah:

a. Angket

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk

Page 80: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

57

dijawabnya (Sugiyono, 2015: 199). Angket terdiri atas 20 butir pernyataan

yang dikembangkan berdasarkan indikator-indikator untuk mengetahui minat

belajar siswa. Dapat dilihat pada lampiran di belakang mengenai instrument

angket tentang minat belajar geografi. Angket yang digunakan berbentuk

ceklist dengan Skala Likert lima poin. Skala Likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekolompok orang

tentang fenomena sosial yang disebut sebagai variabel penelitian (Sugiyono,

2015: 134).

Dalam penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data berupa skala

psikologis, dengan menggunakan alat pengumpulan data yaitu skala minat

belajar Geografi. Skala psikologis yang digunakan dalam penelitian ini

mempunyai empat alternatif jawaban yaitu sangat sesuai, sesuai, tidak sesuai,

dan sangat tidak sesuai. Responden bebas memilih salah satu jawaban dari

keempat alternatif jawaban yang ada sesuai dengan keadaan masing-masing

responden. Adapun bentuk penskalaannya adalah sebagai berikut:

Tabel 10. Bentuk Penskoran.

No

Pernyataan

Skor

Positif (+) Negatif (-)

1 Sangat Berminat 4 1

2 Berminat 3 2

3 Kurang Berminat 2 3

4 Sangat Kurang Berminat 1 4

Sumber: Sugiyono (2010: 134)

Page 81: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

58

Data minat belajar pada pertemuan pertama (pretest) dan pertemuan keempat

(posttest) kemudian diolah menjadi nilai minat siswa dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:

P = F x 100

N

Keterangan :

P : minat belajar siswa

F : jumlah skor siswa

N : jumlah skor maksimum

(Anas Sudijono, 2011:43)

Kategori penilaian minat belajar siswa dapat yaitu sebagai berikut:

a. 76%-100% maka dikategorikan minat tinggi.

b. 56%-75% maka dikategorikan minat sedang.

c. <56% maka dikategorikan minat rendah.

(Arikunto, 2010: 59).

b. Lembar Observasi

Dalam penelitian ini data dihasilkan dari penilaian aktivitas yang dilakukan

siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model

pembelajaran Make A Match kemudian dicatat dalam lembar observasi.

Lembar observasi digunakan untuk melihat aktivitas belajar oleh siswa

selama proses pembelajaran berlangsung. Tujuan pembuatan lembar

observasi yaitu untuk merekam data berapa banyak siswa disuatu kelas yang

aktif belajar dan bagaimana kualitas aktivitas belajar Geografi siswa tersebut.

Page 82: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

59

Tabel 11. Skala Pengukuran Guttman.

No Pernyataan Skor

1 Ya 1

2 Tidak 0

Sumber: Sugiyono (2013: 96)

Setiap siswa diamati secara klasikal dengan memberikan tanda cheklist (√)

dengan skor pernyataan “ya” yaitu 1 dan 0 apabila “tidak” dengan ketentuan

siswa melakukan aspek aktivitas belajar yang diamati melalui lembar

observasi dengan format sebagai berikut:

Tabel 12. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa.

No

Nama Siswa

Aktivitas Belajar Geografi Siswa

1 2 3 4 5 6 7 Skor

Sumber: olah data peneliti tahun 2017

Jenis aktivitas yang diamati sebagai berikut:

1 : Visual (membaca, memperhatikan).

2 : Lisan (bertanya, mengemukakan pendapat, memberi saran, diskusi,

wawancara).

3 : Mendengarkan (mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan

percakapan).

4 : Menulis (menulis laporan, membuat rangkuman, mengerjakan tes,

mengisi angket).

Page 83: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

60

5 : Menggambar (membuat grafik, membuat chart, membuat peta).

6 : Mental (mengingat, memecahkan masalah, menganalisis, melihat

hubungan sebab akibat, membuat keputusan).

7 : Emosional (minat, berani, tenang, dapat membedakan).

Data aktivitas belajar siswa diperoleh melalui pengamatan secara langsung

terhadap aktivitas belajar siswa selama mengikuti pelajaran Geografi.

Menurut Arikunto (2010: 130) data aktivitas belajar pada setiap pertemuan

kemudian diolah menjadi nilai aktivitas berlajar siswa dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:

Aktivitas siswa = Jumlah skor setiap siswa x 100

Skor maksimum

Menurut Suharsimi Arikunto, seorang siswa dinyatakan aktif apabila

melakukan 61% dari jenis kegiatan yang diamati dengan kriteria penafsiran

persentase aktivitas belajar siswa sebagai berikut:

a. Antara 81%-100% maka aktivitas siswa sangat aktif.

b. Antara 71%-80% maka aktivitas siswa aktif.

c. Antara 50%-70% maka aktivitas siswa cukup aktif.

d. < 50% maka aktivitas siswa kurang aktif.

(Suharsimi Arikunto dalam Yuliyani, 2013: 51)

G. Uji Instrumen Penelitian

Untuk mendapatkan data yang lengkap, maka alat instrumennya harus

memenuhi persyaratan yang baik. Suatu Instrumen yang baik dan efektif

Page 84: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

61

adalah memenuhi syarat validitas dan realibilitas. Instrument dalam penelitian

ini berupa angket.

a. Uji Validitas Angket

Validitas adalah untuk mengetahui instrumen yang digunakan dalam

penelitian untuk mengukur gejala yang seharusnya diukur. Instrumen yang

valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid

(Sugiyono, 2012: 173).

Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi Product

Moment yang dikemukakan oleh Pearson:

= – –

Keterangan:

= Koefisien korelasi variabel X dan variabel Y

= Skor variabel X

= Skor variabel Y

= Jumlah skor variabel bebas (X)

= Jumlah skor variabel terikat (Y)

= Jumlah kuadrat skor variabel X

= Jumlah kuadrat skor variabel Y

= Jumlah sampel

Kriteria pengujian instrumen adalah apabila > dengan taraf

signifikan 0,05 maka instrumen tersebut dinyatakan valid, sebaliknya jika

< maka instrumen tersebut dinyatakan tidak valid (Arikunto,

2013: 72).

Page 85: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

62

b. Uji Reliabilitas Angket

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui suatu alat ukur dapat dipercaya

atau diandalkan dalam penelitian. Menurut Sugiyono (2012: 173) reliabilitas

instrumen dikatakan baik jika dapat memberikan hasil pengukuran yang

relatif tetap maksudnya meskipun diujikan pada waktu dan tempat berbeda

cenderung memberikan hasil yang tidak jauh berbeda.

Perhitungan untuk mencari harga reliabilitas instrumen didasarkan pada

pendapat Suharsimi Arikunto bahwa untuk menghitung reliabilitas dapat

digunakan rumus alpha yang dikemukakan Alpha Cronbach’s yaitu:

= ( )( )

Keterangan :

Reliabilitas yang dicari

= Banyaknya butir soal

= Jumlah varians skor tiap-tiap item

Varians total

Menurut Arikunto (2010: 319) bahwa kuesioner dinyatakan reliabel jika

memiliki koefisien alpha yang diinterpretasikan sebagai berikut:

1. Nilai Alpha 0,00 sampai 0,20 berarti Sangat Rendah

2. Nilai Alpha 0,21 sampai 0,40 berarti Rendah

3. Nilai Alpha 0,41 sampai 0,60 berarti Sedang

4. Nilai Alpha 0,61 sampai 0,80 berarti Kuat

5. Nilai Alpha 0,81 sampai 1,00 berarti Sangat Kuat

Page 86: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

63

Setelah dilakukan uji prasyarat instrumen, instrumen yang valid dan reliabel

kemudian digunakan untuk mengambil data yang sesungguhnya dari sampel.

H. Teknik Analisis Data

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh minat belajar

menggunakan model pembelajaran Make A Match terhadap aktivitas belajar

siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Bandar Lampung, untuk analisisnya uji

persyaratan analisis yang terdiri dari beberapa jenis pengujian, yaitu uji

homogenitas, uji normalitas.

a. Uji Persyaratan Analisis

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu: uji kertas

peluang normal, uji liliefors dan uji chi kuadrat. Pada penelitian ini peneliti

menggunakan uji chi kuadrat. Adapun harga chi kuadrat dapat diketahui atau

dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

= Chi kuadrat

= Frekuensi yang diobservasi

= Frekuensi yang diharapkan

∑ = Jumlah kategori

Page 87: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

64

(Arikunto, 2010: 333)

Pada perhitungan diperoleh x2

hitung < x2tabel maka dinyatakan bahwa data

normal.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas merupakan suatu uji yang dilakukan untuk melihat kedua

kelas yang diteliti homogen atau tidak. Pada penelitian ini pengujian

homogenitasnya diuji dengan cara menguji data nilai ujian sebelumnya. Uji

homogenitas dapat dilakukan dengan metode Bartlet dan varians terbesar

dibanding varians terkecil menggunakan tabel F. Tetapi peneliti melakukan

pengujian homogenitas pada penelitian ini meggunakan uji F dengan rumus:

F =

Dengan kriteria uji:

a) Jika F hitung < F tabel, maka varian homogen.

b) Jika F hitung > F tabel, maka varian tidak homogen; dengan tingkat

kesalahan 5%.

b. Analisis Uji Hipotesis

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan dari

minat belajar melalui model pembelajaran Make A Match terhadap aktivitas

belajar Geografi. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan

analisis uji t dan analisis regresi linier sederhana, yaitu sebagai berikut:

Page 88: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

65

1. Uji Hipotesis Pertama

Hipotesis pertama: Ada perbedaan minat belajar Geografi siswa yang

menggunakan model pembelajaran Make A Match dengan minat belajar

Geografi siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional di

kelas XI IPS SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2016/2017.

Dapat dihitung dengn rumus statistika uji beda mean (Uji t/ttes) yang

digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

dengan

Keterangan :

: Rata-rata skor kelompok eksperimen

: Rata-rata skor kelompok kontrol

: Banyaknya siswa kelompok eksperimen

: Banyaknya siswa kelompok kontrol

: Varian kelompok eksperimen

: Varian kelompok kontrol

: Varian gabungan

2. Uji Hipotesis Kedua

Hipotesis kedua: Ada pengaruh minat belajar melalui model pembelajaran

Make A Match terhadap aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Geografi

kelas XI IPS SMA Negeri 5 Bandar Lampung tahun ajaran 2016/2017.

Dapat dihitung dengan rumus statistika uji regresi linier sederhana. Analisis

regresi linier sederhana adalah analisis untuk mengukur besarnya pengaruh

antara satu variabel independen dengan satu variabel dependen dan

Page 89: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

66

memprediksi variabel dependen dengan menggunakan variabel independen

(Priyatno, 2012: 117).

Keterangan:

Y = Nilai prediksi variabel dependen

a = Konstanta, nilai Y jika X = 0

b = Koefisien regresi, yaitu nilai peningkatan atau penurunan variabel Y

yang didasarkan variabel X

X = Variabel independen

Menurut Sundayana (2014: 192), koefisien-koefisien regresi a dan b untuk

regresi linier dapat dihitung dengan rumus:

Kriteria pengujian ini yaitu variabel terikat mengalami kenaikan maka

hipotesiss alternatif diterima (dikatakan mengalami peningkatan atau

kenaikan apabila nilai a dan nilai b sama-sama bernilai positif) sebaliknya

jika variabel terikatnya tidak mengalami kenaikan dan mengalami penurunan

maka hipotesis alternatif ditolak.

Page 90: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

104

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian mengenai

Pengaruh Minat Belajar Melalui Pembelajaran Model Make A Match dan

Pembelajaran Konvensional Terhadap Aktivitas Belajar Geografi Siswa Kelas XI

IPS SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2016/2017, maka dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Ada perbedaan minat belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran

Make A Match dengan minat belajar siswa yang menggunakan pembelajaran

konvensional di kelas XI IPS SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Ajaran

2016/2017. Minat belajar Geografi siswa yang menggunakan model

pembelajaran Make A Match lebih tinggi dibandingkan dengan minat belajar

Geografi siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional.

2. Ada pengaruh minat belajar melalui model pembelajaran Make A Match terhadap

aktivitas belajar Geografi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Bandar Lampung

Tahun Ajaran 2016/2017.

Page 91: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

105

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam penerapan

pembelajaran di SMA Negeri 5 Bandar Lampung karena pembelajaran

menggunakan minat belajar siswa melalui model pembelajaran Make A Match

dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.

2. Bagi guru, dapat mempertimbangkan kembali penerapan model pembelajaran

Make A Match karena dapat berpengaruh pada aktivitas belajar siswanya dalam

setiap kegiatan pembelajaran agar menciptakan kegiatan pembelajaran yang

menyenangkan bagi siswa dan melalui kegiatan tersebut kemampuan setiap siswa

dapat berkembang dengan maksimal serta membuat siswa menjadi lebih aktif

dan berminat dalam proses pembelajaran.

Page 92: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

106

DAFTAR PUSTAKA

Agung, Iskandar. 2012. Panduan Penelitian Tindakan Kelas bagi Guru. Bestari

Buana Murni. Jakarta. 240 hlm.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

PT.Rineka Cipta. Jakarta. 413 hlm.

Bety Rosidah. 2013. Pengaruh Aktivitas Siswa Dalam Pelaksanaan Model

Pembelajaran Bingo Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran

IPS SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran

2012/2013. Skripsi. Jurusan Geografi. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas

Semarang. Jawa Tengah.

Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta. 110 hlm.

Hadi, Sutrisno. 1965. Sendi-Sensi Eksperimen. Yayasan Penerbit FIP-IKIP dengan

bantuan Dep. PTIP Jakarta. Yogyakarta. 58 hlm.

Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta. 218 hlm.

Hergenhahn, B.R. 2008. Theoris Of Learning. Prenada Media Grup. Jakarta.

554 hlm.

I Putu Ardi Gunawan. 2014. Pengaruh Aktivitas Belajar Dengan Pembelajaran

Kooperatif Jigsaw Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VII G SMP

Negeri 3 Bangli Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi. Program Studi

Pendidikan Sejarah. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas

Mahasaraswati Denpasar. Bali.

Isjoni. 2013. C.ooperative Learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok.

Alfabeta. Bandung. 112 hlm.

Iskandarwassid dan Sunendar, Dadang. 2011. Strategi Pembelajaran Bahasa.

Remaja Rosdakarya. Bandung. 311 hlm.

Johnson, W.David. 2010. Colaborative Learning: Strategi Pembelajaran Untuk

Sukses Bersama. Nusamedia. Jakarta. 535 hlm.

Kerlinger. 2003. Asas-Asas Penelitian Behavioral. Gajah Mada University Press.

Yogyakarta. 410 hlm.

Page 93: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

107

Kurniasih, Imas dan Sani, Berlin. 2015. Model Pembelajaran. Kata Pena. Jakarta.

128 hlm.

Lie, Anita. 2003. Cooperative Learning. Grasindo. Jakarta. 104 hlm.

Masitoh dan Dewi, Laksmi. 2009. Strategi Pembelajaran. Dirjen Pendidikan

Agama Islam Depag. Jakarta. 285 hlm.

Nadiyah Dalilah. 2016. Pengaruh Aktivitas Berbicara Pada Metode Permainan

Terhadap Minat Belajar Sejarah Siswa Kelas XI IPS di MAN 1 Bandar

Lampung Tahun Pelajaran 2015/2016. Skripsi. Program Studi Pendidikan

Sejarah. Fakultas Ilmu Pendidikan dan Keguruan. Universitas Lampung.

Lampung.

Priyatno, Duwi. 2012. Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS. Alfabeta.

Bandung. 167 hlm.

Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 436

hlm.

. 2012. Model – Model Pembelajaran. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

450 hlm.

Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Alfabeta. Bandung. 266

hlm.

Sanjaya, Wina. 2007. Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Prenada Media Group. Jakarta. 308 hlm.

Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo

Persada. Jakarta. 246 hlm.

Sapriya. 2009. Pendidikan IPS. PT. Remaja Rosda Karya. Bandung. 240 hlm.

Siregar, Eveline. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. PT Ghalia Indonesia.

Bogor. 255 hlm.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Rineka Cipta.

Jakarta. 193 hlm.

Slavin, Robert E. 2011. Cooperative Learning: Teori, Riset & Praktik. Nusa

Media. Jakarta. 348 hlm.

Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Rajawali Pers. Jakarta.

504 hlm.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Tarsito Bandung, Bandung. 508 hlm.

Page 94: PENGARUH MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/29157/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · make a match dan pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar

108

Sugandi, Achmad. 2000. Teori Pembelajaran. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.

250 hlm.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta. Bandung. 390 hlm.

..2010. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta. Bandung. 382 hlm.

.2012. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta. Bandung. 350 hlm

. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Alfabeta. Bandung.

380 hlm.

. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta. Bandung. 458 hlm.

Sumaatmadja, Nursid. 2001. Metode Pembelajaran Geografi. Bumi Aksara.

Jakarta. 156 hlm.

Sundayana, Rostina. 2014. Statistika Penelitian Pendidikan. Alfabeta. Bandung.

296 hlm.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.

Pustaka Pelajar. Yogyakarta. 230 hlm.

Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Masmedia Buana Pustaka.

Jawa Timur. 210 hlm.

Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan. Remaja Rosdakarya. Bandung. 280

hlm.

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Bumi Aksara. Jakarta. 312 hlm.

Uno, Hamzah B. 2006. Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis Di Bidang

Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta. 247 hlm.

Uno, Hamzah B dan Mohamad, Nursid. 2011. Belajar Dengan Pendekatan

PAIKEM. Bumi Aksara. Jakarta. 295 hlm.

Usman, Husaini dan Akbar, Purnomo Setiady. 2009. Metodologi Penelitian

Sosial. Bumi Aksara. Jakarta. 184 hlm.

Wawan, A. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan Sikap dan Perilaku

Manusia. Nuha Medika. Yogyakarta. 132 hlm.

Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Bumi Aksara.

Jakarta. 262 hlm.

Widiantari, Wiwin. 2012. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Concept Sentence.

http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPGSD/article/viewFile/1920/16

69. Diakses pada tanggal 11 Januari 2017.