23
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai konsekuensi atas terbitnya Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP), Pemerintah, dalam hal ini Menteri Pendidikan Nasional, telah menerbitkan berbagai peraturan agar penyelenggaraan pendidikan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dapat memenuhi acuan atau standar tertentu. Berbagai standar tersebut adalah: (1) standar isi, (2) standar kompetensi lulusan, (3) standar proses, (4) standar pendidik dan tenaga kependidikan, (5) standar sarana dan prasarana, (6) standar pengelolaan, (7) standar pembiayaan, dan (8) standar penilaian pendidikan. Dalam pencapaian standar isi (SI) yang memuat standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang harus dicapai oleh peserta didik setelah melalui pembelajaran dalam jenjang dan waktu tertentu, sehingga pada gilirannya mencapai standar kompetensi lulusan (SKL) setelah menyelesaikan pembelajaran pada satuan pendidikan tertentu secara tuntas. Agar peserta didik dapat mencapai SK, KD, maupun SKL yang diharapkan, perlu didukung oleh berbagai standar lainnya, antara lain standar proses dan standar pendidik dan tenaga kependidikan. Untuk membantu peserta didik mencapai berbagai kompetensi yang diharapkan, pelaksanaan atau proses pembelajaran perlu diusahakan agar interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan kesempatan yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Analisis terhadap standar kompetensi dan kompetensi dasar juga merupakan Belajar Pembelajaran 2 : Pengembangan Materi 1

BELAJAR PEMBELAJARAN II.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BELAJAR PEMBELAJARAN II.docx

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai konsekuensi atas terbitnya Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP), Pemerintah, dalam hal ini Menteri Pendidikan Nasional, telah menerbitkan berbagai peraturan agar penyelenggaraan pendidikan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dapat memenuhi acuan atau standar tertentu. Berbagai standar tersebut adalah: (1) standar isi, (2) standar kompetensi lulusan, (3) standar proses, (4) standar pendidik dan tenaga kependidikan, (5) standar sarana dan prasarana, (6) standar pengelolaan, (7) standar pembiayaan, dan (8) standar penilaian pendidikan.

Dalam pencapaian standar isi (SI) yang memuat standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang harus dicapai oleh peserta didik setelah melalui pembelajaran dalam jenjang dan waktu tertentu, sehingga pada gilirannya mencapai standar kompetensi lulusan (SKL) setelah menyelesaikan pembelajaran pada satuan pendidikan tertentu secara tuntas. Agar peserta didik dapat mencapai SK, KD, maupun SKL yang diharapkan, perlu didukung oleh berbagai standar lainnya, antara lain standar proses dan standar pendidik dan tenaga kependidikan.

Untuk membantu peserta didik mencapai berbagai kompetensi yang diharapkan, pelaksanaan atau proses pembelajaran perlu diusahakan agar interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan kesempatan yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Analisis terhadap standar kompetensi dan kompetensi dasar juga merupakan bagian sangat penting dalam mendukung keseluruhan komponen dari materi pembelajaran tersebut.

Penjabaran SK dan KD sebagai bagian dari pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dilakukan melalui pengembangan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran. Silabus merupakan penjabaran secara umum dengan mengembangkan SK-KD menjadi indikator, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar dan penilaian. Sebagai bagian dari langkah pengembangan silabus, pengembangan indikator merupakan langkah strategis yang berpengaruh pada kualitas pembelajaran di kelas. Kemampuan guru dan sekolah dalam mengembangkan indikator berpengaruh pada kualitas kompetensi peserta didik di sekolah tersebut.

Dalam PP nomor 19 tahun 2005 Pasal 20, diisyaratkan bahwa guru diharapkan mengembangkan materi pembelajaran, yang kemudian dipertegas malalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses, yang antara lain mengatur tentang perencanaan proses pembelajaran yang mensyaratkan bagi pendidik pada

Belajar Pembelajaran 2 : Pengembangan Materi 1

Page 2: BELAJAR PEMBELAJARAN II.docx

satuan pendidikan untuk mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Salah satu elemen dalam RPP adalah sumber belajar. Dengan demikian, guru diharapkan untuk mengembangkan materi pembelajaran sebagai salah satu sumber belajar dan acuan pembelajaran.

Selain itu, pada lampiran Permendiknas nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, juga diatur tentang berbagai kompetensi yang harus dimiliki oleh pendidik, baik yang bersifat kompetensi inti maupun kompetensi mata pelajaran. Bagi guru pada satuan pendidikan jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), baik dalam tuntutan kompetensi pedagogik maupun kompetensi profesional, berkaitan erat dengan kemampuan guru dalam mengembangkan sumber belajar dan materi pembelajaran.

Oleh karena itu, disamping sebagai implementasi dari Permendiknas nomor 25 tahun 2006 tentang Rincian Tugas Unit Kerja di Lingkungan Ditjen Mandikdasmen bahwa rincian tugas Subdirektorat Pembelajaran - Dit. PSMA (yang antara lain disebutkan bahwa melaksanakan penyiapan bahan penyusunan pedoman dan prosedur pelaksanaan pembelajaran, termasuk penyusunan pedoman pelaksanaan kurikulum) dipandang perlu menyusun panduan bagi guru SMA sehingga dapat dijadikan salah satu referensi dalam pengembangan materi pembelajaran.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah adalah sebagai berikut.

1. Apa pengertian dari materi pembelajaran?2. Apa saja jenis-jenis dari materi pembelajaran ?3. Bagaimana langkah-langkah pengembangan materi pembelajarn ?4. Apa saja Prinsip-prinsip Pengembangan Materi ?5. Bagaimana Penentuan Cakupan dan Urutan Materi Pembelajaran?6. Bagaimana cara untuk penentuan Sumber Belajar ?

C. Tujuan

Penyusunan makalah ini bertujuan :

memberikan pemahaman lebih luas untuk mengembangkan materi pembelajaran. Memberikan pemahaman bagaimana cara mengembangkan materi pembelajaran mendorong peningkatan mutu pembelajaran melalui proses pengembangan materi

pembelajaran yang efektif.

Belajar Pembelajaran 2 : Pengembangan Materi 2

Page 3: BELAJAR PEMBELAJARAN II.docx

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Materi Pembelajaran

Materi adalah segala sesuatu yang hendak dipelajari dan dikuasai siswa-siswi, baik berupa pengetahuan, keterampilan, maupun sikap melalui kegiatan pembelajaran. Materi pembelajaran merupakan sesuatu yang disajikan guru untuk diolah dan dipahami oleh siswa-siswi dalam rangka mencapai tujuantujuan instruksional yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, materi pembelajaran merupakan salah satu unsur atau komponen yang penting untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang berupa fakta, konsep, generalisasi, hukum/aturan, dan sebagainya yang terkandung dalam mata pelajaran (Ibrahim, 2003).

Materi pembelajaran merupakan salah satu sumber belajar yang berisi pesan dalam bentuk konsep, prinsip, definisi, gugus isi atau konteks, data maupun fakta, proses, nilai, kemampuan, dan keterampilan. Materi yang dikembangkan guru hendaknya mengacu pada kurikulum atau terdapat dalam silabus yang penyampaiannya disesuaikan dengan kebutuhan dan lingkungan siswa-siswi. Materi pokok merupakan operasionalisasi atau penjabaran dari standar kompetensi dan kompetensi dasar (Syah, 2007).

Untuk lebih jelasnya dalam materi pembelajaran terdapat hal-hal sebagai berikut.

Konsep adalah gagasan atau ide-ide yang memiliki ciri-ciri umum Prinsip adalah kebenaran dasar yang merupakan pangkal tolak untuk berfikir,

bertindak, dan sebagainya Definisi adalah kalimat yang mengungkapkan makna, keterangan, ciri-ciri utama dari

orang, benda, proses atau aktivitas Konteks adalah suatu uraian kalimat yang mendukung atau menjelaskan makna yang

dihubungkan dengan suatu kejadian Data adalah keterangan yang dapat dijadikan bahan kajian Fakta adalah sesuatu keadaan atau peristiwa yang telah terjadi dikerjakan/ Dialami Proses adalah serangkaian peristiwa yang merupakan gerakan-gerakan

perkembangan dari suatu benda atau manusia Nilai adalah sesuatu yang diharapkan, diinginkan, dan dicitakan oleh masyarakat Keterampilan adalah kemampuan untuk melakukan dan mengerjakan sesuatu secara jasmaniah maupun rohaniah.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menetapkan materi pembelajaran menurut Ibrahim (2003), antara lain: (1) adanya kesesuaian dengan pencapaian tujuan instruksional, (2) adanya kesesuaian dengan tingkat pendidikan/perkembangan siswa-siswi pada umumnya, (3) adanya pengorganisasian materi secara sistemik dan berkesinambungan, dan (4) adanya cakupan hal-hal yang bersifat faktual maupun konseptual.

Belajar Pembelajaran 2 : Pengembangan Materi 3

Page 4: BELAJAR PEMBELAJARAN II.docx

Langkah pengembangan materi ditujukan untuk menentukan keluasan dan kedalaman materi sehingga dapat dijadikan acuan bagi guru dalam merancang pembelajaran, memberi input (masukan) kepada siswa-siswi mengenai pokok-pokok utama keilmuan, maupun mengembangkan alat evaluasi.

B. Jenis-Jenis Materi Pembelajaran

Jenis-jenis materi pembelajaran dapat diklasifikasi sebagai berikut.

1. Fakta yaitu segala hal yang bewujud kenyataan dan kebenaran, meliputi nama-nama objek, peristiwa sejarah, lambang, nama tempat, nama orang, nama bagian atau komponen suatu benda, dan sebagainya. Contoh dalam mata pelajaran Sejarah: Peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945 dan pembentukan Pemerintahan Indonesia.

2. Konsep yaitu segala yang berwujud pengertian-pengertian baru yang bisa timbul sebagai hasil pemikiran, meliputi definisi, pengertian, ciri khusus, hakikat, inti /isi dan sebagainya. Contoh, dalam mata pelajaran Biologi: Hutan hujan tropis di Indonesia sebagai sumber plasma nutfah, Usaha-usaha pelestarian keanekargaman hayati Indonesia secara in-situ dan ex-situ, dsb.

3. Prinsip yaitu berupa hal-hal utama, pokok, dan memiliki posisi terpenting, meliputi dalil, rumus, adagium, postulat, paradigma, teorema, serta hubungan antarkonsep yang menggambarkan implikasi sebab akibat. Contoh, dalam mata pelajaran Fisika: Hukum Newton tentang gerak, Hukum 1 Newton, Hukum 2 Newton, Hukum 3 Newton, Gesekan Statis dan Gesekan Kinetis, dsb.

4. Prosedur merupakan langkah-langkah sistematis atau berurutan dalam mengerjakan suatu aktivitas dan kronologi suatu sistem. Contoh, dalam mata pelajaran TIK: Langkah-langkah mengakses internet, trik dan strategi penggunaan Web Browser dan Search Engine, dsb.

5. Sikap atau Nilai merupakan hasil belajar aspek sikap, misalnya nilai kejujuran, kasih sayang, tolong-menolong, semangat dan minat belajar dan bekerja, dsb. Contoh, dalam mata pelajaran Geografi: Pemanfaatan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan, yaitu pengertian lingkungan, komponen ekosistem, lingkungan hidup sebagai sumberdaya, pembangunan berkelanjutan.

C. Prinsip-Prinsip Pengembangan Materi

Prinsip-prinsip yang dijadikan dasar dalam menentukan materi pembelajaran adalah kesesuaian (relevansi), keajegan (konsistensi), dan kecukupan (adequacy).

1. Relevansi artinya kesesuaian. Materi pembelajaran hendaknya relevan dengan pencapaian standar kompetensi dan pencapaian kompetensi dasar. Jika kemampuan yang diharapkan

Belajar Pembelajaran 2 : Pengembangan Materi 4

Page 5: BELAJAR PEMBELAJARAN II.docx

dikuasai peserta didik berupa menghafal fakta, maka materi pembelajaran yang diajarkan harus berupa fakta, bukan konsep atau prinsip ataupun jenis materi yang lain. Misalnya : kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik adalah ”Menjelaskan hukum permintaan dan hukum penawaran serta asumsi yang mendasarinya” (Ekonomi kelas X semester 1) maka pemilihan materi pembelajaran yang disampaikan seharusnya ”Referensi tentang hukum permintaan dan penawaran” (materi konsep), bukan Menggambar kurva permintaan dan penawaran dari satu daftar transaksi (materi prosedur).

2. Konsistensi artinya keajegan. Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik ada empat macam, maka materi yang harus diajarkan juga harus meliputi empat macam. Misalnya kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik adalah Operasi Aljabar bilangan bentuk akar (Matematika Kelas X semester 1) yang meliputi penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, maka materi yang diajarkan juga harus meliputi teknik penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan merasionalkan pecahan bentuk akar.

3. Adequacy artinya kecukupan. Materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu peserta didik menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit maka kurang membantu tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak maka akan mengakibatkan keterlambatan dalam pencapaian target kurikulum (pencapaian keseluruhan SK dan KD).

Adapun dalam pengembangan materi pembelajaran guru harus mampu mengidentifikasi Materi Pembelajaran dengan mempertimbangkan hal-hal di bawah ini:

1. potensi peserta didik;2. relevansi dengan karakteristik daerah;3. tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik;4. kebermanfaatan bagi peserta didik;5. struktur keilmuan;6. aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;7. relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan8. alokasi waktu.

D. Penentuan Cakupan dan Urutan Materi Pembelajaran

1. Penentuan cakupan materi pembelajaran

Dalam menentukan cakupan atau ruang lingkup materi pembelajaran harus memperhatikan apakah materinya berupa aspek kognitif (fakta, konsep, prinsip, prosedur) aspek afektif, ataukah aspek psikomotor, karena ketika sudah diimplementasikan dalam proses pembelajaran maka tiap-tiap jenis uraian materi tersebut memerlukan strategi dan media pembelajaran yang berbeda-beda.

Selain memperhatikan jenis materi juga harus memperhatikan prinsip-prinsip yang perlu digunakan dalam menentukan cakupan materi pembelajaran yang menyangkut keluasan dan kedalaman materinya.

Belajar Pembelajaran 2 : Pengembangan Materi 5

Page 6: BELAJAR PEMBELAJARAN II.docx

Keluasan cakupan materi berarti menggambarkan seberapa banyak materi-materi yang dimasukkan ke dalam suatu materi pembelajaran.

Kedalaman materi menyangkut rincian konsep-konsep yang terkandung di dalamnya yang harus dipelajari oleh peserta didik.

Sebagai contoh, proses fotosintesis dapat diajarkan di SD, SMP dan SMA, juga di perguruan tinggi, namun keluasan dan kedalaman pada setiap jenjang pendidikan tersebut akan berbeda-beda. Semakin tinggi jenjang pendidikan akan semakin luas cakupan aspek proses fotosintesis yang dipelajari dan semakin detail pula setiap aspek yang dipelajari. Di SD dan SMP aspek kimia disinggung sedikit tanpa menunjukkan reaksi kimianya. Di SMA reaksi-reaksi kimia mulai dipelajari dan di perguruan tinggi reaksi kimia dari proses fotosintesis semakin diperdalam.

Kecukupan atau memadainya cakupan materi juga perlu diperhatikan. Memadainya cakupan aspek materi dari suatu materi pembelajaran akan sangat membantu tercapainya penguasaan kompetensi dasar yang telah ditentukan. Misalnya, jika dalam pembelajaran dimaksudkan untuk memberikan kemampuan kepada peserta didik di bidang jual beli, maka uraian materinya mencakup:

a. penguasaan atas konsep pembelian, penjualan, laba, dan rugi; b. rumus menghitung laba dan rugi jika diketahui pembelian dan penjualan; c. penerapan/aplikasi rumus menghitung laba dan rugi.

Cakupan atau ruang lingkup materi perlu ditentukan untuk mengetahui apakah materi yang akan diajarkan terlalu banyak, terlalu sedikit, atau telah memadai sehingga terjadi kesesuaian dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai.

Misalnya dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas XI, salah satu kompetensi dasar yang harus dicapai peserta didik adalah " Menulis surat dagang dan surat kuasa". Setelah diidentifikasi, ternyata materi pembelajaran untuk mencapai kemampuan tersebut termasuk jenis prosedur. Jika kita analisis, secara garis besar cakupan materi yang harus dipelajari peserta didik agar mampu membuat Surat Dagang sekurang-kurangnya meliputi: (1) jenis surat niaga, (2) jenis perjanjian jual beli dan surat kuasa, (3) menulis surat perjanjian jual – beli dan surat kuasa sesuai dengan keperluan , (4) surat perjanjian jual – beli dan surat berdasarkan struktur kalimat dan EYD.

Belajar Pembelajaran 2 : Pengembangan Materi 6

Page 7: BELAJAR PEMBELAJARAN II.docx

2. Urutan Materi Pembelajaran

Urutan penyajian berguna untuk menentukan urutan proses pembelajaran. Tanpa urutan yang tepat, jika di antara beberapa materi pembelajaran mempunyai hubungan yang bersifat prasyarat (prerequisite) akan menyulitkan peserta didik dalam mempelajarinya. Misalnya, materi operasi bilangan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Peserta didik akan mengalami kesulitan mempelajari pengurangan jika materi penjumlahan belum dipelajari. Peserta didik akan mengalami kesulitan melakukan pembagian jika materi perkalian belum dipelajari.

Materi pembelajaran yang sudah ditentukan ruang lingkup serta kedalamannya dapat diurutkan melalui dua pendekatan pokok, yaitu: pendekatan prosedural dan hierarkis.

a. Pendekatan Prosedural.

Urutan materi pembelajaran secara prosedural menggambarkan langkah-langkah secara urut sesuai dengan langkah-langkah melaksanakan suatu tugas. Misalnya langkah-langkah: dalam menelpon, dalam mengoperasikan peralatan kamera video, cara menginstalasi program computer, dan sebagainya.

Contoh : Urutan Prosedural (tatacara)

Pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), peserta didik harus mencapai kompetensi dasar ”Melakukan setting peripheral pada operating system (OS) komputer”. Agar peserta didik berhasil mencapainya, harus melakukan langkah-langkah berurutan mulai dari cara membaca gambar periferal sampai dengan mengetes keberhasilannya. Prosedur instalasi tersebut dapat disajikan dalam materi pembelajaran sebagaimana dalam tabel di bawah ini :

Tabel 1: Contoh Urutan Materi pembelajaran Secara Prosedural

Materi Pembelajaran

Urutan Materi

Melakukan setting peripheral pada operating system (OS) komputer

Mengidentifikasi informasi tentang jenis dan fungsi tiap-tiap peripheral

Jenis dan fungsi tiap-tiap peripheral

Petunjuk pengoperasian peripheral

Fungsi driver Instalasi driver peripheral Mempraktikkan setting

peripheral(Kecakapan hidup: Identifikasi variabel, menghubungkan variabel, merumuskan,

Belajar Pembelajaran 2 : Pengembangan Materi 7

Page 8: BELAJAR PEMBELAJARAN II.docx

hipotesis, mengambil keputusan)

b. Pendekatan Hierarkis

Urutan materi pembelajaran secara hierarkis menggambarkan urutan yang bersifat berjenjang dari bawah ke atas atau dari atas ke bawah. Materi sebelumnya harus dipelajari dahulu sebagai prasyarat untuk mempelajari materi berikutnya.

Contoh : Urutan Hierarkis (berjenjang)

Soal cerita tentang Perhitungan Laba Rugi dalam Jual Beli

Agar peserta didik mampu menghitung laba atau rugi dalam jual beli (penerapan rumus/dalil), peserta didik terlebih dahulu harus mempelajari konsep/pengertian laba, rugi, penjualan, pembelian, modal dasar (penguasaan konsep). Setelah itu peserta didik perlu mempelajari rumus/dalil menghitung laba dan rugi (penguasaan dalil). Selanjutnya peserta didik menerapkan dalil atau prinsip jual beli (penguasaan penerapan dalil). Bila disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut.

Tabel 2: Contoh Urutan Materi pembelajaran secara hierarkis

Materi pembelajaran

Urutan Materi

1. Menghitung laba atau rugi dalam jual beli

1.1. Konsep/pengertian laba, rugi, penjualan, pembelian, modal dasar

1.2. Rumus/dalil menghitung laba, dan rugi

1.3. Penerapkan dalil atau prinsip jual beli

E. Penentuan Sumber Belajar

Berbagai sumber belajar dapat digunakan untuk mendukung materi pembelajaran tertentu. Penentuan tersebut harus tetap mengacu pada setiap standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan.

Beberapa jenis sumber belajar antara lain:

1. buku 2. laporan hasil penelitian3. jurnal (penerbitan hasil penelitian dan pemikiran ilmiah) 4. majalah ilmiah5. kajian pakar bidang studi6. karya profesional7. buku kurikulum8. terbitan berkala seperti harian, mingguan, dan bulanan

Belajar Pembelajaran 2 : Pengembangan Materi 8

Page 9: BELAJAR PEMBELAJARAN II.docx

9. situs-situs Internet10.multimedia (TV, Video, VCD, kaset audio, dsb)11.lingkungan (alam, sosial, seni budaya, teknik, industri, ekonomi)12.narasumber

Perlu diingat bahwa tidaklah tepat jika seorang guru hanya bergantung pada satu jenis sumber sebagai satu-satunya sumber belajar. Sumber Belajar adalah rujukan, artinya dari berbagai sumber belajar tersebut seorang guru harus melakukan analisis dan mengumpulkan materi yang sesuai untuk dikembangkan dalam bentuk bahan ajar. Di samping itu, kegiatan pembelajaran bukanlah usaha mengkhatamkan (menyelesaikan) keseluruhan isi suatu buku, tetapi membantu peserta didik mencapai kompetensi. Karena itu, hendaknya guru menggunakan sumber belajar maupun Bahan Ajar secara bervariasi, untuk pengembangan bahan ajar dapat berpedoman dengan panduan pengembangan bahan ajar yang diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan SMA.

F. Penyiapan dan Pengelolaan Materi

Materi yang terkandung dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar harus dikembangkan oleh guru. Pengembangan materi oleh guru adalah memperluas serta menekankan tujuan penguasaan materi yang harus dikuasai oleh siswa-siswi dalam bentuk tingkah laku. Penekanan pada pencapaian tingkah laku dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Untuk memperkaya materi dapat dilihat dalam beberapa buku teks. Dari telaah buku teks guru dapat mengembangkan materi dalam kegiatan pembelajaran, baik materi pokok yang harus benar-benar dikuasai oleh siswa-siswi (materi esensial) maupun materi yang merupakan bahan pengayaan untuk pengembangan wawasan berfikir serta informasi tambahan kepada siswasiswi (Syah, 2007).

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyiapan dan pengelolaan materi, antara lain: (1) materi berisi pokok-pokok isi materi, (2) rincian dan uraian batasan ruang lingkup, baik aspek kognitif, psikomotor, dan afektif, (3) penguasaan materi melalui pola kegiatan belajar di dalam kelas, dan (4) penilaian kesesuain materi dengan hasil belajar perlu dilakukan secara terus menerus dengan prinsip penilaian berbasis kelas. Memilih dan mengatur tujuan belajar memerlukan pemahaman tentang cara menyusun isi informasi dan cara mendapatkan urutan logis. Robert Gagne (1977) dalam Syah (2007) memberikan suatu metode yang berguna untuk menyusun dan mengurutkan isi informasi yang ditinjau dari segi hasil belajar. Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa tingkat belajar yang paling rendah disebut informasi verbal. Tingkat ini hanya menuntut hafalan, mengingat kembali, atau kemampuan menentukan berbagai fakta khusus.

Untuk melakukan sebuah analisis materi pembelajaran, diperlukan informasi yang terbaik karena tidak saja mengenal secara rinci tentang materi, tetapi juga pengalaman praktis dalam keterampilan tersebut. Sumber lain yang bisa digunakan untuk melengkapi atau membenarkan pengetahuan atau keterampilan adalah: (1) buku teks dan buku bacaan/referensi,

Belajar Pembelajaran 2 : Pengembangan Materi 9

Page 10: BELAJAR PEMBELAJARAN II.docx

(2) laporan hasil penelitian, jurnal, majalah ilmiah, (3) film atau video dan bahan pandangdengar lain tentang berkenaan dengan materi, dan (4) hasil kunjungan ke tempat praktek.

G. Langkah-langkah Pengembangan MateriBerbeda dengan Kurikulum 2004 (KBK) yang memuat standar kompetensi, kompetensi

dasar, hasil belajar, dan indikator, dokumen standar isi yang menjadi acuan dalam mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) hanya memuat standar kompetensi dan kompetensi dasar. Guru diberi kewenangan untuk mengembangkan indikator yang sesuai dengan konteks dan karakteristik siswa/siswi. Setelah perumusan indikator, langkah selanjutnya adalah penentuan materi.

Adapun langkah-langkah pengembangan materi adalah: (1) mencermati kembali hasil analisis kompetensi dasar, (2) mendaftar pokok-pokok materi, dan (3) membuat deskripsi materi.

1. Lihat Kembali Kolom Analisis Kompetensi DasarUntuk menentukan materi pembelajaran dalam satu kompetensi dasar, kita perlu

kembali mengacu pada Kolom Analisis Kompetensi yang telah kita isi pada langkah satu.

KOLOM ANALISIS KOMPETENSIMata Pelajaran : MatematikaKelas / Semester : VII / 1Kompetensi Dasar : Memahami pengertian notasi himpunan, serta penyajiannya

Apa yang harus diketahui siswa ?

Apa yang harus bisa dibuat

siswa ? (produk)

Apa yang harus bisa diperagakan siswa ? (kinerja)

Apa yang harus diterapkan siswa ?

Pengetahuan Keterampilan SikapMasalah sehari-hari yang merupakan himpunan

Menyatakan masalah sehari-hari dalam bentuk himpunan dan mendata anggotanya

Anggota dan bukan anggota suatu himpunan

Menyebutkan anggota dan bukan anggota himpunan

Himpunan kosong, nol dan notasinya

Menyatakan notasi himpunan

Pengertian himpunan bagian

Membedakan himpunan kosong, nol dan notasinya

Belajar Pembelajaran 2 : Pengembangan Materi 10

Page 11: BELAJAR PEMBELAJARAN II.docx

KOLOM ANALISIS KOMPETENSIMata Pelajaran : MatematikaKelas / Semester : VII / 1Kompetensi Dasar : Memahami konsep himpunan bagian

Apa yang harus diketahui siswa ?

Apa yang harus bisa dibuat

siswa ? (produk)

Apa yang harus bisa diperagakan siswa ? (kinerja)

Apa yang harus diterapkan siswa ?

Pengetahuan Keterampilan SikapPengertian himpunan bagian

Menentukan himpunan bagian dari suatu himpunan

Himpunan bagian suatu himpunan

Menentukan banyak himpunan bagian suatu himpunan

Pengertian himpunan semesta

Mengenal pengertian himpunan semesta, serta dapat menyebutkan anggotanya

KOLOM ANALISIS KOMPETENSIMata Pelajaran : MatematikaKelas / Semester : VII / 1Kompetensi Dasar : Melakukan operasi irisan, gabungan, kurang/difference, dan

komplemen pada himpunan

Apa yang harus diketahui siswa ?

Apa yang harus bisa dibuat

siswa ? (produk)

Apa yang harus bisa diperagakan siswa ? (kinerja)

Apa yang harus diterapkan siswa ?

Pengetahuan Keterampilan Sikappengertian irisan dan gabungan, dua himpunan

Menjelaskan pengertian irisan dan gabungan dua himpunan

pengertian kurang dari suatu himpunan lainnya

Menjelaskan kurang suatu himpunan dari himpunan lainnya

komplemen suatu himpunan

Menjelaskan komplemen dari suatu himpunan

Belajar Pembelajaran 2 : Pengembangan Materi 11

Page 12: BELAJAR PEMBELAJARAN II.docx

2. Mendaftar Pokok-Pokok Materi

Dengan melihat kolom analisis kompetensi tersebut, dengan cepat kita bias menemukan judul-judul materi yang harus dipelajari siswa, yakni setiap rumusan yang tertera dalam setiap kolom. Keseluruhan isian tersebut selanjutnya dapat disusun menjadi daftar materi seperti contoh berikut:

ASPEK MATERI

KOGNITIF

1. Pengertian himpunan dan penyajiannya2. Notasi himpunan3. Himpuna kosong, nol dan notasinya4. Himpunan bagian5. Himpunan semesta dan anggotanya6. Pengertian irisan dan gabungan dua himpunan7. Operasi kurang pada himpunan8. Komplemen suatu himpunan9. Diagram Venn dan penyajian irisan atau gabungan dua himpunan

dengan diagram venn10. Operasi kurang pada himpunan dengan diagram Venn11. Komplemen suatu himpunan dalam diagram Venn12. Diagram Venn

PSIKOMOTORIK1. Mencari contoh himpunan benda-benda yang ada disekitar.2. Menggambar himpunan dalam diagram venn3. Menggambar diagram venn untuk suatu permasalahan himpunan

AFEKTIF1.bekerja secara sistematis2.bekerja samasecara terbuka

Pemilihan aspek dalam latihan ini sengaja masih ditonjolkan untuk membantu kita mengingat bahwa materi-materi tersebut memiliki kategori yang berbeda : ada yang masuk kategori aspek kognitif, psikomotorik, maupun afektif. Dalam silabus,kita cukup menuliskannya sebagai daftar seperti contoh berikut ini.

MATERI

1. Pengertian himpunan dan penyajiannya2. Notasi himpunan3. Mencari contoh himpunan benda-benda yang ada disekitar.4. Himpuna kosong, nol dan notasinya5. Himpunan bagian6. Himpunan semesta dan anggotanya7. Pengertian irisan dan gabungan dua himpunan8. Operasi kurang pada himpunan9. Komplemen suatu himpunan

Belajar Pembelajaran 2 : Pengembangan Materi 12

Page 13: BELAJAR PEMBELAJARAN II.docx

10. Diagram Venn dan penyajian irisan atau gabungan dua himpunan dengan diagram venn11. Menggambar himpunan dalam diagram venn12. Operasi kurang pada himpunan dengan diagram Venn13. Komplemen suatu himpunan dalam diagram Venn14. Diagram Venn15. Menggambar diagram venn untuk suatu permasalahan himpunan16. bekerja secara sistematis17. bekerja samasecara terbuka

H. Contoh Pengembangan Materi Pada Silabus

KD Indikator Materi Kegiatan

Belajar

Waktu

Teknik Penilaia

n

Kebutuhan

Memahami pengertian notasi himpunan, serta penyajiannya.

1. Menyatakan masalah sehari-hari dalam bentuk himpunan dan mendata anggotanya

a. Pengertian himpunan dan penyajiannya

2. Menyebutkan anggota dan bukan anggota himpunan

b. Anggota dan bukan anggota dari suatu himpunan

3. Menyatakan notasi himpunan

c. Notasi himpunan

4. Mengenal himpunan kosong, nol dan notasinya

d. Himpuna kosong, nol dan notasinya

Memahami konsep himpunan bagian.

5. Menentukan himpunan bagian dari suatu himpunan

e. Himpunan bagian

6. Menentukan banyak himpunan bagian suatu himpunan

f. Banyaknya himpunan bagian

7. Mengenal pengertian himpunan semesta, serta menyebutkan anggotanya

g. Himpunan semesta dan anggotanya

8. Menjelaskan pengertian irisan dan gabungan dua himpunan

h. Pengertian irisan dan gabungan dua himpunan

Belajar Pembelajaran 2 : Pengembangan Materi 13

Page 14: BELAJAR PEMBELAJARAN II.docx

Melakukan operasi irisan, gabungan, kurang, dan komplemen pada himpunan.

9. Menjelaskan kurang suatu himpunan dari himpunan lainnya

i. Operasi kurang pada himpunan

10. Menjelaskan komplemen dari suatu himpunan

j. Komplemen suatu himpunan

Menyajikan himpunan dengan diagram venn.

11. Menyajikan gabungan atau irisan dua himpunan dengan diagram Venn

k. Diagram Venn dan penyajian irisan atau gabungan dua himpunan dengan diagram venn

12. Menyajikan kurang suatu himpunan dari himpunan lainnya dengan diagram Venn

l. Operasi kurang pada himpunan dengan diagram Venn

13. Menyajikan komplemen suatu himpunan dengan diagram Venn

m. Komplemen suatu himpunan dalam diagram Venn

Menggunakan konsep himpunan dalam pemecahan masalah.

14. Menyelesaikan masalah dengan menggunakan diagram Venn dan konsep himpunan

n. Diagram Venn

Belajar Pembelajaran 2 : Pengembangan Materi 14

Page 15: BELAJAR PEMBELAJARAN II.docx

BAB IIIPENUTUP

Kesimpulan

Dalam materi pembelajaran terdapat beberapa hal sebagai berikut.

Konsep adalah gagasan atau ide-ide yang memiliki ciri-ciri umum Prinsip adalah kebenaran dasar yang merupakan pangkal tolak untuk berfikir, bertindak,

dan sebagainya Definisi adalah kalimat yang mengungkapkan makna, keterangan, ciriciri utama dari

orang, benda, proses atau aktivitas Konteks adalah suatu uraian kalimat yang mendukung atau menjelaskan makna yang

dihubungkan dengan suatu kejadian Data adalah keterangan yang dapat dijadikan bahan kajian Fakta adalah sesuatu keadaan atau peristiwa yang telah terjadi dikerjakan/dialami Proses adalah serangkaian peristiwa yang merupakan gerakangerakan perkembangan

dari suatu benda atau manusia Nilai adalah sesuatu yang diharapkan, diinginkan dan dicitakan oleh masyarakat Ketrampilan adalah kemampuan untuk melakukan dan mengerjakan sesuatu secara

jasmaniah maupun rohaniah

Langkah-langkah dalam penyusunan materi adalah:

a) mencermati kolom analisis kompetensi dasar,b) mendaftar pokok-pokok materi, danc) membuat deskripsi materi.

Saran

Semoga makalah ini bermanfaat bagi masyarakat dan dapat membantu penyelesaian makalah-makalah lain.

Belajar Pembelajaran 2 : Pengembangan Materi 15

Page 16: BELAJAR PEMBELAJARAN II.docx

DAFTAR PUSTAKA

Belajar Pembelajaran 2 : Pengembangan Materi 16