82
i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) KREO DI KOTA SEMARANG DAN SEKITARNYA SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Sains (S.Si) Pada Universitas Negeri Semarang Oleh: Ari Wahyudi Kusuma Wardani 3211410011 JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

i

PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP

KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) KREO

DI KOTA SEMARANG DAN SEKITARNYA

SKRIPSI

Untuk memperoleh gelar Sarjana Sains (S.Si)

Pada Universitas Negeri Semarang

Oleh:

Ari Wahyudi Kusuma Wardani

3211410011

JURUSAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015

Page 2: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

ii

PERSETUJUAN BIMBINGAN

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang Panitia

Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial Unnes Pada:

Hari : Rabu

Tanggal : 24 Desember 2014

Dosen Pembimbing

Dr. Juhadi, M.Si

NIP. 19580103 1986011 002

Mengetahui:

Ketua Jurusan Geografi

Drs. Apik Budi Santoso, M.Si.

NIP. 19620904 1989011 001

Page 3: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

iii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas

Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang Pada:

Hari : Rabu

Tanggal : 7 Januari 2015

Penguji I Penguji II

Dr. Ir. Ananto Aji, MS Drs. Moh. Arifin, M. Si

NIP. 19630527 1988111 001 NIP. 19550826 198303 1003

Penguji III

Dr. Juhadi M.Si.

NIP. 19580103 1986011 002

Mengetahui

Dekan Fakultas Ilmu Sosial

Dr. Subagyo, M.Pd.

NIP. 19510808 1980031 003

Page 4: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau

seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat di dalam skripsi ini di

kutip atau di rujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, 7 Januari 2015

Ari Wahyudi Kusuma Wardani

NIM. 3211410011

Page 5: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Kita tidak bisa mengharapkan segala sesuatu berjalan seperti apa yang kita

inginkan tapi ada satu yang pasti, jika kita tahu apa yang kita inginkan dan

kita percaya bahwa itu yang terbaik untuk kita, kejarlah, raihlah, jangan

sampai lepas (Penulis).

Kekuasaan, kekayaan, dan cinta adalah hal yang dicari semua orang tapi

waktu adalah satu hal yang tak bisa dimiliki dan tak bisa dilawan (Penulis).

Jangan pernah berputus asa walau apapun yang terjadi, karena jika kita

menyerah sekarang, maka habislah esok (Penulis).

PERSEMBAHAN

Dengan rasa syukur kepada Allah SWT atas

segala karunia-Nya skripsi ini kupersembahkan

untuk:

Orang tuaku Ibu Sri Handayani, adikku Syendi

Septiawan , dan Keluargaku tercinta yang selalu

memberi nasehat, doa, dukungan dan memberi

inspirasi serta semangat.

Teman-teman GIS 2010

Almamaterku.

Page 6: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

vi

PRAKATA

Segala puji dan Syukur senantiasa penulis menghaturkan kehadirat Allah

SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga

penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Terhadap

Kerusakan Lahan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kreo di Kota Semarang

dan Sekitarnya” dapat terselesaikan.

Skripsi ini disusun guna memenuhi peryaratan memperoleh gelar sarjana

sains (S1) di Universitas Negeri Semarang. Penulis menyadari bahwa di dalam

penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, dorongan dan bimbingan dari

berbagai pihak, oleh karena itu dengan penuh kerendahan hati penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang

yang telah mengijinkan penulis untuk menempuh studi di Universitas Negeri

Semarang.

2. Dr. Subagyo, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri

Semarang yang telah mengijinkan penulis untuk menempuh studi di

Universitas Negeri Semarang.

3. Drs. Apik Budi Santoso, M.Si., Ketua Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan pelayanan dan fasilitas

yang memungkinkan penulis melakukan penelitian ini.

4. Dr. Juhadi M.Si., Dosen pembimbing yang telah banyak memberikan

pengarahan dan bimbingan dalam menyusun skripsi ini.

Page 7: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

vii

5. Drs. Satyanta Parman, MT., dosen wali yang telah banyak memberikan

motivasi, masukan, saran serta arahan.

6. Dr. Ir. Ananta Aji., MS dan Drs. Moh. Arifin, M.Si., Dosen Penguji pertama

dan kedua yang telah memberikan koreksi dan pengarahan dalam

penyempurnaan skripsi ini.

7. Seluruh Dosen dan Karyawan Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial atas ilmu

yang telah diberikan selama menempuh perkuliahan serta bantuan dan

motivasi yang telah diberikan selama ini.

8. Warga masyarakat yang masuk dalam wilayah administrasi DAS Kreo yaitu

pada Kota Semarang, Kabupaten Semarang, dan Kabupaten Kendal yang telah

menyempatkan waktunya untuk kegiatan wawancara yang telah dilakukan.

Semoga segala bantuan dan bimbingan yang telah diberikan oleh semua

pihak atas mendapat balasan dari Allah SWT, dan saya menyadari bahwa skripsi

ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, masukan berupa kritik dan saran

sangat kami harapkan demi peningkatan manfaat skripsi ini.

Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri

khususnya dan berguna bagi pembaca pada umumnya.

Semarang, Januari 2015

Penulis

Page 8: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

viii

SARI

Ari Wahyudi Kusuma Wardani. 2014. Pengaruh Kondsi Sosial Ekonomi

Terhadap Kerusakan Lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Kreo Di Kota

Semarang dan Sekitarnya. Skripsi, Jurusan Geografi, FIS UNNES. Fakultas Ilmu

Sosial Universitas Negeri Semarang.

Kata kunci: Sosial ekonomi, Kerusakan lahan, DAS

Kondisi sosial ekonomi sangat mempengaruhi pemanfaatan lahan yang

dapat mengakibatkan kerusakan lahan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah

pengaruh sosial ekonomi terhadap kerusakan lahan Di DAS Kreo. Tujuan

penelitian adalah untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi, mengetahui pengaruh

sosial ekonomi terhadap kerusakan lahan dan mengetahui faktor yang paling

dominan mempengaruhi kerusakan lahan di DAS Kreo.

Populasi dalam penelitian di DAS Kreo ini adalah seluruh masyarakat

yang tinggal pada daerah administrasi DAS Kreo. Sampeldalam penelitian ini

adalah rumah tangga petani. Variabel dalam penelitian ini terdiri atas tingkat

pendapatan petani, tingkat pendidikan, luas usaha tani, status kepemilikan lahan,

keterlibatan tenaga kerja, dan orientasi pasar. Teknik yang digunakan dalam

pengumpulan data antara lain adalah dengan observasi, kuesioner, dokumentasi,

wawancara. Data hasil penelitian dianalisis dengan analisis ekologikal, analisis

deskriptif kualitatif, dan analisis statistik yang dengan menggunakan metode tabel

silang (cross table).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi sosial ekonomi di DAS Kreo

berpengaruh terhadap kerusakan lahan. Berdasarkan 32 satuan bentuklahan,

terdapat 62,5% (20) satuan bentuklahan berkriteria antara kecil sampai sedang

yang kebanyakan terdapat pada bagian hulu sampai tengah sungai, sedangkan

pada bagian hilir sungai terdapat 32,5% (12) satuan bentuklahan berkriteria tinggi

sampai sangat tinggi. Faktor yang dominan adalah faktor orientasi pasar

Kondisi sosial ekonomi merupakan hal yang sangat penting yang dapat

memberikan pengaruh bagi keberlanjutan pemanfaatan lahan khususnya pada

DAS Kreo yang menjadi wilayah penelitian, sehingga harus mendapatkan

perhatian lebih dari pemerintah dan dinas-dinas terkait agar masalah ini dapat

teratasi dengan baik dengan melakukan konsevasi lahan yang tepat. Selain itu,

pemerintah dan dinas terkaitpun harus terus memantau wilayah tersebut agar

pemanfaatan lahannya terkendali dengan baik.

Page 9: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................. i

PERSETUJUAN BIMBINGAN ............................................................ ii

PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................ iii

PERNYATAAN ..................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................... v

PRAKATA ............................................................................................. vi

SARI ....................................................................................................... ix

DAFTAR ISI .......................................................................................... x

DAFTAR TABEL .................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xv

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................ 5

C. Tujuan Penelitian ................................................................. 6

D. Manfaat Penelitian ............................................................... 6

E. Batasan Istilah ...................................................................... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Definisi Daerah Aliran Sungai (DAS) ................................. 9

B. Fungsi Daerah Aliran Sungai (DAS) .................................... 10

C. Konsep Sosial ekonomi ........................................................ 12

D. Lahan .................................................................................... 21

E. Kerusakan Lahan .................................................................. 24

F. Penelitian Terdahulu ............................................................ 26

G. Kerangka Berpikir ................................................................ 28

Page 10: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

x

BAB III METODE PENELITIAN

A. Obyek Penelitian ................................................................... 29

B. Lokasi Penelitian ................................................................... 29

C. Populasi dan Sampel .............................................................. 29

D. Variabel Penelitian ................................................................ 34

E. Metode Pengumpulan Data ................................................... 35

F. Tahapan Penelitian ................................................................ 39

G. Alat dan Bahan ...................................................................... 41

H. Teknik Analisis Data ............................................................. 43

I. Diagram Alur Pembuatan Peta Satuan Bentulahan ............... 45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ....................................................................... 46

1.Gambaran Umum Wilayah ..................................................... 46

a. Letak Astronomis ............................................................... 46

b. Letak Administrasi dan Luas Wilayah ............................... 46

c. Letak Geografis .................................................................. 49

d. Kondisi Fisik Kawasan DAS Kreo ..................................... 50

e. Kondisi Penggunaan Lahan ................................................ 64

f. Kondisi Kependudukan ...................................................... 70

2.Kondisi Sosial Ekonomi .......................................................... 79

3.Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi DAS Kreo terhadap

Kerusakan Lahan ..................................................................... 82

a. Pendapatan Keluarga Petani ................................................ 86

b. Tingkat Pendidikan ............................................................. 87

c. Keterlibatan Tenaga Kerja Petani ....................................... 89

d. Luas Lahan Usaha Tani ....................................................... 91

e. Status Kepemilikan Lahan .................................................. 93

f. Orientasi Pasar ..................................................................... 95

Page 11: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

xi

4. Faktor Sosial Ekonomi yang Dominan Mempengaruhi

Kerusakan Lahan di DAS Kreo ............................................. 96

B. Pembahasan ............................................................................ 99

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................... 116

B. Saran ..................................................................................... 117

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 118

LAMPIRAN ...........................................................................................

Page 12: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................ 27

3.1 Jumlah Sampel Penelitian Rumah Tangga Petani .................... 33

3.2 Variabel Penelitian ................................................................... 34

4.1 Wilayah Administrasi Desa ..................................................... 48

4.2 Sebaran Jenis Tanah di Daerah Penelitian ................................ 57

4.3 Rerata Curah Hujan Tahun 2009-2013 ..................................... 63

4.4 Luas Penggunaan Lahan di DAS Kreo ..................................... 64

4.5 Jumlah Penduduk DAS Kreo .................................................... 71

4.6 Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ........... 73

4.7 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ......................... 75

4.8 Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ................... 77

4.9 Kondisi Sosial Ekonomi terhadap Kerusakan Lahan ............... 83

4.10 Kondisi Sosial Ekonomi pada Faktor Pendapatan Terhadap

Kerusakan Lahan ...................................................................... 86

4.11 Kondisi Sosial Ekonomi pada Faktor Tingkat Pendidikan

Terhadap Kerusakan Lahan ...................................................... 88

4.12 Kondisi Sosial Ekonomi pada Faktor Keterlibatan Tenaga

Kerja Petani terhadap Kerusakan Lahan ................................... 90

4.13 Kondisi Sosial Ekonomi pada Faktor Luas Usaha Tani

terhadap Kerusakan Lahan ........................................................ 91

4.14 Kondisi Sosial Ekonomi pada Faktor Status Kepemilikan

Lahan terhadap Kerusakan Lahan ............................................. 93

4.15 Kondisi Sosial Ekonomi pada Faktor Orientasi Pasar terhadap

Kerusakan Lahan ...................................................................... 95

4.16 Persentase Faktor-Faktor Sosial Ekonomi yang Dominan

Mempengaruhi Kerusakan Lahan ............................................. 97

Page 13: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kerangka Berpikir ..................................................................... 28

3.1 Diagram Alur Pembuatan Peta Satuan Bentuklahan ................ 45

4.1 Peta Administrasi Daerah Penelitian ........................................ 47

4.2 Peta Geologi Kawasan DAS Kreo ............................................ 51

4.3 Peta Geomorfologi Wilayah Penelitian ................................... 55

4.4 Peta Jenis Tanah Kawasan DAS Kreo ..................................... 58

4.5 Peta Penggunaan Lahan DAS Kreo .......................................... 65

4.6 Pertanian Kelurahan Bambankerep ........................................... 80

4.7 Kondisi Lahan Pertanian Desa Medono ................................... 82

4.8 Peta Pengaruh Sosial Ekonomi terhadap Kerusakan Lahan ..... 85

4.9 Grafik Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi pada tiap Faktor ..... 98

4.10 Embung di Desa Bubakan ......................................................... 101

4.11 Budaya Yang Menjadi Wisata Goa Kreo Kelurahan Kandri .... 103

4.12 Pertanian Di Kelurahan Kandri ................................................. 104

4.13 Pertanian Kelurahan Bambankerep ........................................... 105

4.14 Penambangan liar Di Desa Tambangan .................................... 107

4.15 Kondisi Lahan Pertanian Desa Medono ................................... 110

4.16 Lahan Pinjaman Milik Waduk Jatibarang ................................. 112

4.17 Lahan Sewa Di Desa Purwosari ................................................ 113

4.18 Bantuan Pemerintah Berupa Tanaman Durian ......................... 115

Page 14: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1 Perhitungan Variabel Penelitian

2 Pedoman Wawancara

3 Basis Data Penelitian

4 Penggunaan Lahan Per Satuan Bentuklahan

5 Surat Terkait Penelitian

Page 15: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lahan merupakan bagian dari lansekap (landscape) yang mencakup

lingkungan fisik termasuk iklim, topografi/relief, tanah, hidrologi, dan vegetasi

alami (natural vegetation) yang semuanya mempengaruhi proses penggunaannya

(FAO, 1976 dalam Rayes, 2006:148). Dalam satu sisi lahan memiliki peranan

penting dalam kehidupan manusia, namun di sisi lain ketersediaannya sangat

terbatas. Segala macam bentuk intervensi manusia secara siklis dan permanen

untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, baik yang bersifat material maupun

spiritual berasal dari lahan (Soerianegara, 1977 dalam Juhadi, 2010:11). Oleh

sebab itu, lahan sangat penting bagi keberlanjutan hidup manusia. Apabila salah

dalam pemanfaatan lahan maka terjadi penurunan kualitas lahan dan pada

akhirnya banyak terjadi kerusakan lahan.

Manusia merupakan salah satu aspek penting dalam keberlanjutan

pengolahan lahan dan juga sebagai penentu apakah lahan akan menjadi lebih

rusak atau semakin membaik. Segala hal mengenai lahan dipengaruhi oleh

aktvitas manusia. Manusia selaku warga masyarakat senantiasa berupaya

mempertahankan eksistensi kehidupannya dengan terus berusaha memenuhi

kebutuhan hidupnya (Juhadi, 2013:35). Akan tetapi, dalam memenuhi kebutuhan

hidup juga diperlukan adanya penataan agar usaha untuk memenuhi kebutuhan

hidup tidak melebihi batas. Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup

tergantung pada ketersediaan air, tanah, udara, ruang, tumbuhan, hewan yang

Page 16: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

2

dapat dibudidayakan, dan bahan mentah untuk menghasilkan barang keperluan

hidup serta ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang sepadan bagi

pengelolaan lingkungan hidupnya (Juhadi, 2013:35). Selain itu, meningkatnya

kesejahteraan penduduk juga dapat meningkatkan kebutuhan akan lahan

(Hardjowigeno, 2007:210).

Seiring dengan berkembangnya zaman, jumlah penduduk di Indonesia

mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan. Raharjo (2009:69) menyebutkan

bahwa pertumbuhan penduduk yang semakin luas seiring dengan perkembangan

dan kemajuan kota memberikan dampak pada perubahan tataguna lahan.

Perubahan tataguna lahan tersebut sering mengalami ketidaksesuaian antara

fungsi dan kondisi wilayah. Sehingga mengakibatkan kerusakan sumber daya

alam dalam DAS yang akan berdampak lebih luas pengaruhnya terhadap

kelestarian sumber daya air.

Pola pemanfaatan lahan pada suatu tempat dipengaruhi oleh kondisi sosial

ekonomi masyarakat yang dicerminkan dalam setiap karakteristik rumah tangga

petani (Juhadi, 49:2013). Masyarakat sebagai petani sangat mempengaruhi apakah

lahan tersebut akan menjadi lebih baik atau akan menjadi lebih rusak. Menurut

Reijntjes et al., (1999) dalam Juhadi (49:2013), pengambilan suatu preferensi

dalam rumah tangga tani cukup kompleks karena mempertimbangkan ciri-ciri

geobiofisik, usahatani, ketersediaan dan kualitas input luar dan jasa serta proses

sosial ekonomi dan budaya yang berlaku di masyarakat tersebut. Dengan kata lain,

berdasarkan pernyataan di atas, keadaan sosial ekonomi masyarakat petani dapat

mempengaruhi keadaan lahan disekitarnya.

Page 17: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

3

Berdasarkan hasil registrasi penduduk Kota Semarang tahun 2013, jumlah

penduduk Kota Semarang tercatat sebesar 1.572.105 jiwa dengan peertumbuhan

penduduk selama 2013 sebesar 0,83 %. Dalam kurun waktu 5 tahun (2009-2013),

kepadatan penduduk cenderung naik seiring dengan kenaikan jumlah penduduk di

masing-masing kecamatan masih belum merata (BPS Kota Semarang 2013).

Bertambahnya jumlah penduduk tersebut akan berpengaruh pada kondisi sosial

ekonomi karena setiap orang akan saling bersaing untuk memenuhi kebutuhan

mereka demi mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Berdasarkan dari alasan

tersebut, mereka dengan berbagai cara akan mencoba memaksimalkan sumber

daya yang ada.

Pemanfaatan lahan merupakan bentuk campur tangan manusia terhadap

sumber daya lahan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya baik material

maupun spiritual (Arsyad, 2006 dalam Juhadi, 2013:36). Dalam pemanfaatan

lahan manusia berperan sebagai pengatur ekosistem, yaitu dengan meniadakan

komponen yang dianggapnya tidak berguna ataupun dengan mengembangkan

komponen yang diperkirakan dapat menunjang pemanfaatan lahan (Mather, 1986

dalam Juhadi, 2013:36). Sehingga meningkatnya jumlah penduduk dapat

meningkatkan tingkat penggunaan lahan di wilayah tersebut yang memungkinkan

terjadinya kerusakan lahan. Dalam penelitian ini, keluarga petani merupakan yang

menjadi obyek utama.

Jawa Tengah merupakan salah satu wilayah yang memiliki beberapa

daerah aliran sungai atau biasa disebut DAS. Salah satu DAS di Jawa Tengah

adalah DAS Garang yang memiliki beberapa Sub DAS, salah satunya adalah Sub

Page 18: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

4

DAS Kreo yang merupakan lokasi dari penelitian yang secara astronomi kawasan

DAS Kreo terletak antara 110° 18' 30" - 110° 22' 45" bujur timur dan 7° 01' 15" -

7° 11' 15" lintang selatan (Raharjo, 2009:71). DAS Kreo merupakan salah satu

Sub DAS yang telah mengalami perkembangan yang berkaitan dengan perubahan

penggunaan lahan (Raharjo, 2009:70).

Di dalam DAS Kreo ini juga terdapat penggunaan lahan berupa bendungan

yang merupakan penggunaan lahan yang bersifat baru sehingga, penelitian ini

sangat berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang di dalamnya belum

terdapat kajian tentang waduk yang masih dalam proses pembuatan ini. Selain

bertambahnya penggunaan lahan waduk, penggunaan lahan lain yang berada di

sekitar lokasi waduk akan mengalami perubahan yang juga akan mempengaruhi

keadaan sosial ekonomi masyarakat sekitar.

Kementerian Pekerjaan Umum melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya

Air bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kota

Semarang, sedang mengupayakan pembangunan bendungan pertama di Kota

Semarang yakni Bendungan Jatibarang. Bendungan yang berada di aliran Sungai

Kreo ini direncanakan akan memiliki banyak fungsi (multipurpose dam) seperti;

pengendali banjir, pembangkit listrik (hydropower), cadangan air minum dan

wisata. Agar pemanfaatan Waduk bersifat berkelanjutan, maka kawasan

sempadan haruslah menjadi kawasan lindung dan daerah resapan air meskipun

pembangunan Bendungan Jatibarang dimulai sejak tahun 2009 dan penggenangan

baru akan dilaksanakan pada tahun 2013.

Page 19: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

5

Terdapat berbagai persoalan yang akan mengancam keberlangsungan

Waduk seperti, lokasinya yang berada pada kawasan Cekungan Air Tanah (CAT).

Letak bendungan di daerah CAT sebenarnya dapat mempercepat penyerapan air

tanah. Akan tetapi pengaruh konversi lahan yang tinggi, kondisi ini menjadi

ancaman pada Waduk. Berdasarkan hasil penelitian Robert J. Kodoatie (2010),

dijelaskan bahwa sesuai hasil perhitungan sedimen tahun 2008 di daerah

pembangunan Bendungan Jatibarang sedimen telah mencapai 486. 000 ton dengan

laju sedimen per tahun 136,000 m³. Padahal kapasitas rencana sedimen (dead

storage) adalah 6. 800. 000 m³ dan umur rencana 50 tahun. Apabila laju

sedimentasi berbanding lurus dengan laju pertumbuhan penduduk di kawasan

hulu dan sekitar waduk, serta tidak adanya aturan yang mengatur konversi lahan

maka tidak menutup kemungkinan terjadinya kerusakan lahan.

Berdasarkan uraian mengenai kondisi wilayah dan kegiatan masyarakat

yang dikhususkan pada kegiatan rumah tangga petani yang merupakan pelaku

sosial ekonomi yang paling berpengaruh di Kawasan DAS Kreo, maka penulis

tertarik untuk mengambil tema tentang kerusakan lahan yang dihubungkan dengan

tema sosial ekonomi pada penelitian ini dengan judul “Pengaruh Kondisi Sosial

Ekonomi terhadap Kerusakan Lahan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kreo di

Kota Semarang dan Sekitarnya”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas, pemanfaatan lahan yang

berlebihan mengakibatkan kerusakan lahan dimana pada pemanfaatan lahan

tersebut manusia bertindak sebagai pelaku yang pada penelitian ini dikhususkan

Page 20: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

6

pada keluarga petani karena petani yang paling berhubungan erat dengan lahan

disekitarnya. Berdasarkan hal tersebut di atas maka permasalahan permasalahan

dalam penelitian ini adalah sejauh mana pengaruh kondisi sosial ekonomi

terhadap kerusakan lahan di DAS Kreo.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini memiliki

beberapa tujuan penelitian yang sesuai yaitu sebagai berikut.

1. Mengetahui keadaan sosial ekonomi di kawasan DAS Kreo dan

sekitarnya,

2. Mengetahui pengaruh keadaan sosial ekonomi terhadap kerusakan lahan,

3. Mengetahui faktor sosial ekonomi yang dominan mempengaruhi

kerusakan lahan.

D. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini pada akhirnya diharapkan dapat memberikan manfaat

bagi penulis dan pembaca. Manfaat dari penelitian ini yaitu:

1. Manfaat teoritis

a. Memperdalam ilmu pengetahuan dan wawasan tentang kerusakan

lahan yang khususnya berkaitan dengan faktor-faktor sosial ekonomi

wilayah,

b. Menambah bahan acuan atau ilmu dalam perkuliahan yang kaitannya

dengan kerusakan lahan yang berhubungan dengan keadaan sosial

ekonomi wilayah,

Page 21: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

7

c. Meningkatkan pengetahuan dalam pembuatan peta tematik khususnya

dengan menggunakan aplikasi ArcGIS atau ArcView.

2. Manfaat praktis

a. Bahan acuan bagi pembaca agar lebih memahami tentang pentingnya

pemanfaatan lahan agar tidak terjadi kerusakan lahan,

b. Sebagai tambahan ilmu pengetahuan bagi masyarakat tentang sebab-

akibat adanya kerusakan lahan, yang kebanyakan disebabkan oleh

ulah mereka sendiri,

c. Memberikan informasi mengenai faktor-faktor sosial ekonomi yang

berhubungan dengan terjadinya kerusakan lahan di suatu wilayah

khususnya pada DAS Kreo.

E. Batasan Istilah

Batasan istilah digunakan untuk memudahkan pembaca dalam memahami

gambaran dalam penelitian ini, penegasan istilah dalam penelitian adalah sebagai

berikut:

1. Pengaruh Sosial ekonomi

Pengaruh sosial ekonomi adalah pengaruh yang diberikan oleh unsur-

unsur atau faktor-faktor sosial ekonomi, yaitu pendapatan masyarakat, tingkat

pendidikan, keterlibatan tenaga kerja, luas usaha tani, orientasi pasar, dan

status kepemilikan lahan terhadap sampai seberapa tinggi pengaruhnya

terhadap kerusakan lahan.

Page 22: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

8

2. Daerah Aliran Sungai

Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah daerah kajian penelitian

mengenai setinggi apa pengaruh faktor sosial ekonomi terhadap kerusakan

lahan. DAS hanya digunakan sebagai satuan unit lahan pada wilayah

penelitian.

3. Lahan

Lahan (land) merupakan suatu wilayah di permukaan bumi,

mencakup semua komponen biosfer yang dapat dianggap tetap atau bersifat

siklis yang berada di atas dan di bawah wilayah tersebut, termasuk atmosfer,

tanah, batuan induk, relief, hidrologi, tumbuhan dan hewan, serta segala

akibat yang ditimbulkan oleh aktivitas manusia di masa lalu dan sekarang

yang kesemuanya itu berpengaruh terhadap penggunaan lahan oleh manusia

pada saat sekarang dan di masa akan datang (Brinkman dan Smyth, 1973;

Vink, 1975; dan FAO, 1976) dalam jurnal vol. 4 no. 1 Juhadi (2007: 12).

4. Kerusakan Lahan

Kerusakan lahan adalah batas kemampuan lahan dalam menahan

pemanfaatan lahan dan tekanan akan kebutuhan lahan yang berlebihan

sehingga memberikan dampak berupa penurunan kualitas lahan yang lama

kelamaan akan menjadi kerusakan lahan.

Page 23: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Kajian pustaka adalah membahas tentang teori-teori dan diskripsi secara

mendasar mengenai suatu hal yang akan diteliti dalam penelitian kajian kondisi

sosial ekonomi masyarakat dalam kaitannya dengan kerusakan lahan di kawasan

DAS Kreo Kota Semarang dan sekitarnya. Teori-teori atau kajian-kajian pustaka

dalam penelitian ini dijelaskan sebaga berikut:

A. Daerah Aliran Sungai (DAS)

Daerah aliran sungai (DAS) merupakan daerah yang sangat penting bagi

keberlangsungan hidup manusia khususnya yang berada pada wilayah sekitar

DAS, karena DAS merupakan suatu ekosistem dimana di dalamnya terjadi suatu

proses interaksi antara faktor-faktor biotik, nonbiotik dan manusia. Sebagai suatu

ekosistem, maka setiap ada masukan (input) ke dalamnya, proses yang terjadi dan

berlangsung di dalamnya dapat dievaluasi berdasarkan keluaran (output) dari

ekosistem tersebut (Suripin, 2002). Berdasarkan hal tersebut, maka sangat

dibutuhkan adanya pengelolaan DAS yang baik dan benar agar input yang datang

dapat menghasilkan output yang nantinya tidak merugikan masyarakat sekitar

DAS akan tetapi sebaliknya akan menguntungkan masyarakat sekitar. Masukan

atau input yang dimaksud di sini adalah curah hujan sedangkan keluaran atau

output adalah debit air dan muatan sedimen. Hal tersebut adalah komponen paling

penting dalam DAS sehingga paling membutuhkan perhatian khusus agar tidak

terjadi hal-hal tidak diinginkan yang sering sekali terjadi sekarang yaitu banjir.

Page 24: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

10

Banjir terjadi akibat pengelolaan DAS yang kurang baik sehingga air

hujan yang jatuh tidak ditampung DAS dengan baik yang pada akhirnya

menyebabkan debit air yang tidak terkontrol dan terjadilah banjir.

Aktifitas di dalam DAS berpengaruh besar pada perubahan ekosistem

yang ada di dalamnya karena aktifitas sekecil apapun dapat menghasilkan dampak

yang nyata. Sebagai contoh aktifitas di dalam DAS yang berpengaruh pada

perubahan ekosistem yaitu perubahan tata guna lahan khususnya pada daerah hulu

juga dapat mengurangi kinerja DAS sebagai penampung, penyimpan dan

pendistribusi air. Perubahan fluktuasi debit air akan terjadi pada daerah hilir

sehingga akan sering sekali terjadi banjir pada daerah ini dan ini sangat merugikan

ekosistem khususnya yang ada pada daerah hilir. Adanya keterkaitan antara

masukan dan keluaran pada suatu DAS ini dapat dijadikan dasar untuk

menganalisis dampak suatu tindakan atau aktivitas pembagunan di dalam DAS

terhadap lingkungan, khususnya hidrologi (Suripin, 2002) dalam Juhadi (2013).

Akan tetapi dalam kontek penelitian ini, DAS hanya diartikan sebagai satuan

bentang lahan maksudnya adalah hanya sebagai batasan saja.

B. Fungsi daerah aliran sungai (DAS)

Daerah aliran sungai atau biasa disingkat DAS mempunyai fungsi yang

sangat vital, sehingga apabila DAS tidak dikelola dengan baik maka akan sering

sekali terjadi bencana alam seperti banjir dan kekeringan. Salah satu faktor

mengapa suatu fungsi DAS tidak berjalan dengan baik adalah dari faktor manusia.

Manusia melakukan kegiatan pengelolaan lahan yang hanya melihat pada satu sisi

saja yaitu keinginan mereka untuk terus mendapatkan keuntungan dan mencukupi

Page 25: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

11

kebutuhan mereka tanpa memperhatikan pada sisi lainnya yaitu perencanaan tata

guna lahan. Perencanaan tata guna lahan harus diperhatikan oleh masyarakat

sekitar agar lahan yang mereka kelola dapat menguntungkan bagi mereka tanpa

mengurangi kualitas dari lahan karena pada dasarnya lahan sekurang-kurangnya

mempunyai tiga jenis nilai (rent) yaitu Ricardian rent (mencakup kualitas dari

tanah), Locational rent (mencakup lokasi relatif dari tanah) dan Environmental

rent (mencakup sifat kualitas dari tanah sebagai suatu komponen utama dari

ekosistem). Secara ideal, tujuan dari penatagunaan lahan adalah untuk

mengoptimalkan pemanfaatan dari ketiga komponen tersebut (Hardjowigeno dan

Widiatmaka, 2007:268). Dari ketiga nilai (rent) tersebut semuanya dianggap

sangat penting bagi masyarakat dan keberhasilan DAS dalam menjalankan

fungsinya dengan baik yaitu menampung, menyimpan, dan mendistribusi air yang

datang.

DAS memiliki beberapa faktor yang memiliki fungsi gabungan. Faktor-

faktor tersebut adalah berupa vegetasi, bentuk wilayah (topografi), jenis tanah,

dan manusia yang dalam penelitian ini adalah pelaku utama atau pelaku sosial

ekonomi. Faktor-faktor tersebut saling memiliki keterkaitan yang sangat

berpengaruh pada berjalan dengan baiknya fungsi DAS dan apabila keempat

faktor tersebut salah satunya mengalami perubahan maka ekosistem DAS akan

mengalami dampak dari perubahan faktor-faktor tersebut yaitu mengalami

degradasi lahan atau kerusakan lahan.

Page 26: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

12

C. Konsep Sosial Ekonomi

Keadaan sosial ekonomi setiap orang itu berbeda-beda dan bertingkat, ada

yang keadaan sosial ekonominya tinggi, sedang, dan rendah. Sosial ekonomi

menurut Abdulsyani (1994) dalam Juhadi (2013) adalah kedudukan atau posisi

sesorang dalam kelompok manusia yang ditentukan oleh jenis aktivitas ekonomi,

pendapatan, tingkat pendidikan, jenis rumah tinggal, dan jabatan dalam organisasi,

sedangkan menurut Soerjono Soekanto (2001) dalam Juhadi (2013) sosial

ekonomi adalah posisi seseorang dalam masyarakat berkaitan dengan orang lain

dalam arti lingkungan pergaulan, prestasinya, dan hak-hak serta kewajibannya

dalam hubunganya dengan sumber daya.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan pengertian

keadaan sosial ekonomi dalam penelitian ini adalah kedudukan atau posisi

seseorang dalam masyarakat berkaitan dengan tingkat pendidikan, tingkat

pendapatan pemilikan kekayaan atau fasilitas serta jenis tempat tinggal. Terdapat

beberapa faktor-faktor dalam sosial ekonomi yang dibahas dalam penelitian ini

yang dijelaskan dibawah ini:

1. Tingkat Pendidikan

Hasil penelitian yang dilaporkan oleh Akpinar, et al. (2011) Tim

peneliti Tim peneliti dari UNDP dalam Juhadi (2013:146) menyatakan

bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan,

sikap, dan praktik pengelolaan lahan yang dimiliki oleh masyarakat

dengan tingkat kerusakan lahan di lingkungannya. Sehingga, tingkat

Page 27: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

13

pendidikan sangat diperhatikan dalam penelitian mengenai keadaan sosial

ekonomi terkait dengan kerusakan lahan.

Menurut undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1, pada

dasarnya jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan

berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan

dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan. Pendidikan menurut

undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara. Pendidikan adalah aktivitas dan usaha untuk meningkatkan

kepribadian dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya, yaitu

rokhani (pikir, cipta, rasa, dan hati nurani) serta jasmani (panca indera

dan keterampilan-keterampilan).

Menurut undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 pasal 3

Pendidikan bertujuan untuk “Mencerdaskan kehidupan bangsa dan

mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti

luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan

rohani, kepribadian yang mantap dan bertanggung jawab kemasyarakatan

dan kebangsaan”. Untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan

Page 28: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

14

diselenggarakan melalui jalur pendidikan sekolah (pendidikan formal)

dan jalur pendidikan luar sekolah (pendidikan non formal). Jalur

pendidikan sekolah (pendidikan formal) terdapat jenjang pendidikan

sekolah, jenjang pendidikan sekolah pada dasarnya terdiri dari pendidikan

prasekolah, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan

tinggi.

a. Pendidikan prasekolah.

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 1990 pendidikan

prasekolah adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani dan rohani peserta didik di luar lingkungan

keluarga sebelum memasuki pendidikan dasar, yang diselenggarakan di

jalur pendidikan sekolah atau di jalur pendidikan luar sekolah.

b. Pendidikan dasar

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 1990 pendidikan

dasar adalah pendidikan umum yang lamanya sembilan tahun.

Diselengarakan selama enam tahun di sekolah dasar dan tiga tahun di

sekolah menengah lanjutan tingkat pertama atau satuan pendidikan yang

sederajat. Tujuan pendidikan dasar adalah untuk memberikan bekal

kemampuan dasar kepada peserta didik untuk mengembangkan

kehidupan sebagai pribadi anggota masyarakat, warga Negara dan

anggota umat manusias serta mempersiapkan peserta didik untuk

mengikuti pendidikan menengah.

Page 29: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

15

c. Pendidikan Menegah

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 1990 pendidikan

menengah adalah pendidikan yang diselenggarakan bagi pendidikan

dasar. Bentuk satuan pendidikan yang terdiri atas: Sekolah Menengah

Umum, Sekolah Menengah Kejuruan, Sekolah Menengah Keagamaan,

Sekolah Menengah Kedinasan, dan Sekolah Menengah Luar Biasa.

d. Pendidikan Tinggi

Menurut Undang-Undang Nomor 2 tahun 1990 pendidikan tinggi

merupakan kelanjutan pendidikan menengah yang diselenggarakan untuk

menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki

kemampuan akademik atau professional yang dapat menerapkan,

mengembangkan, atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi, dan

kesenian. Satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi

disebut perguruan tinggi, yang dapat berbentuk akademi, politeknik,

sekolah tinggi, institut atau universitas.

Dalam penelitian ini untuk mengetahui tingkat pendidikan orang

tua selain dilihat dari jenjangnya juga dapat dilihat dari tahun sukses atau

lamanya orang tua sekolah. Semakin lama orang tua bersekolah berarti

semakin tinggi jenjang pendidikannya. Contohnya, orang tua yang hanya

sekolah 6 tahunberarti hanya sekolah sampai SD berbeda dengan orang

yang sekolahnya sampai 12 tahun berarti lulusan SMA. Tingkat

pendidikan yang pernah ditempuh orang tua berpengaruh pada kelanjutan

Page 30: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

16

sekolah anak mereka. Orang tua yang memiliki pendidikan yang tinggi

mempunyai dorongan atau motivasi yang besar untuk menyekolahkan

anak mereka.

2. Pendapatan

Pendapatan adalah jumlah semua pendapatan kepala keluarga

maupun anggota keluarga lainnya yang diwujudkan dalam bentuk uang

dan barang. Berdasarkan jenisnya, Biro Pusat Statistik membedakan

pendapatan menjadi dua yaitu:

a. Pendapatan berupa barang

Pendapatan berupa barang merupakan segala penghasilan yang

bersifat regular dan biasa, akan tetapi tidak selalu berupa balas jasa dan

diterimakan dalam bentuk barang atau jasa. Barang dan jasa yang

diterima/diperoleh dinilai dengan harga pasar sekalipun tidak diimbangi

ataupun disertai transaksi uang oleh yang menikmati barang dan jasa

tersebut. Demikian juga penerimaan barang secara cuma-cuma,

pembeliaan barang dan jasa dengan harta subsidi atau reduksi dari

majikan merupakan pendapatan berupa barang.

b. Pendapatan berupa uang

Berdasarkan bidang kegiatannya, pendapatan meliputi pendapatan

sektor formal dan pendapatan sektor informal. Pendapatan sektor formal

adalah segala penghasilan baik berupa barang atau uang yang bersifat

regular dan diterimakan biasanya balas jasa atau kontrasepsi di sektor

formal yang terdiri dari pendapatan berupa uang, meliputi: gaji, upah dan

Page 31: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

17

hasil infestasi dan pendapatan berupa barang-barang meliputi: beras,

pengobatan, transportasi, perumahan, maupun yang berupa rekreasi.

Pendapatan sektor informal adalah segala penghasilan baik berupa

barang maupun uang yang diterima sebagai balas jasa atau kontraprestasi

di sektor informal yang terdiri dari pendapatan dari hasil infestasi,

pendapatan yang diperoleh dari keuntungan sosial, dan pendapatan dari

usaha sendiri, yaitu hasil bersih usaha yang dilakukan sendiri, komisi dan

penjualan dari hasil kerajinan rumah.

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan pendapatan orang tua

adalah penghasilan berupa uang yang diterima sebagai balas jasa dari

kegiatan baik dari sektor formal dan informal selama satu bulan dalam

satuan rupiah. Besar kecilnya pendapatan yang diterima oleh setiap

penduduk akan berbeda antara yang satu dengan yang lain, hal ini karena

dipengaruhi oleh keadaan penduduk sendiri dalam melakukan berbagai

macam kegiatan sehari-hari. Menurut Sumardi (2013) mengemukakan

bahwa pendapatan yang diterima oleh penduduk akan dipengaruhi oleh

tingkat pendidikan yang dimilikinya. Dengan pendidikan yang tinggi

mereka akan dapat memperoleh kesempatan yang lebih luas untuk

mendapatkan pekerjaan yang lebih baik disertai pendapatan yang lebih

besar. Sedangkan bagi penduduk yang berpendidikan rendah akan

mendapat pekerjaan dengan pendapatan yang kecil.

Dalam penelitian ini pendapatan yang diterima penduduk dapat

digolongkan berdasarkan 4 golongan yaitu:

Page 32: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

18

1) Golongan penduduk berpendapatan rendah, yaitu penduduk yang

berpendapatan < Rp 500.000 perbulan.

2) Golongan penduduk berpendapat cukup tinggi, yaitu penduduk

yang berpendapatan rata-rata antara Rp 500.000 - Rp 750.000

perbulan.

3) Golongan penduduk berpendapat tinggi, yaitu penduduk yang

berpendapatan rata-rata antara Rp 750.000 - < Rp 1.000.000

perbulan.

4) Golongan penduduk berpendapatan sangat tinggi yaitu penduduk

dengan pendapatan rata-rata > Rp 1.000.000.

c. Keterlibatan tenaga kerja

Area dari keluarga dan kerja seringkali disimpulkan sebagai suatu

area paling penting bagi seseorang (Rane dan McBride 2000 seperti

Wadsworth dan Owens, 2007:75). Peningkatan kualitas kehidupan kerja-

keluarga adalah suatu pandangan yang menggambarkan bagaimana peran

kerja dan keluarga dapat menguntungkan satu sama lain dan didefinisikan

sebagai tingkat yang mana pengalaman dalam salah satu peran

meningkatkan kualitas kehidupan dalam peran yang lain (Greenhaus &

Powell, 2006, seperti dikutip oleh Hennessy, 2007:12).

d. Status kepemilikan lahan

Urutan vertikal mengenai hak-hak penguasaan atas tanah dalam

hukum tanah nasional (UUPA) menurut Boedi Harsono yang dikutip oleh

Page 33: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

19

Noor (2006) dalam Juhadi (2013) susunan berjenjang yaitu sebagai

berikut:

1) Hak bangsa, sebagai yang disebut dalam Pasal 1 UUPA,

merupakan hak penguasaan atas tanah yang tertinggi dan meliputi

semua tanah dalam wilayah negara, yang merupakan tanah

bersama. Hak bangsa ini dalam penjelasan Umum Angka II

UUPA dinyatakan sebagai hak ulayat yang dingkat pada tingkat

yang paling atas, pada tingkat nasional, meliputi semua tanah di

seluruh wilayah negara.

2) Hak menguasai dari negara sebagaimana yang disebut dalam

Pasal 33 ayat (3) UUD 1945, merupakan hak penguasaan atas

tanah sebagai penugasan pelaksanaan hak bangsa yang termasuk

bidang hukum publik, meliputi semua tanah bersama bangsa

Indonesia.

e. Luas lahan usaha tani

Menurut Mubyarto (1989) mengatakan bahwa lahan sebagai

salah satu faktor produksi yang merupakan pabriknya hasil pertanian

yang mempunyai kontribusi yang cukup besar terhadap usahatani. Besar

kecilnya produksi dari usaha tani antara lain dipengaruhi oleh

luas sempitnya lahan yang digunakan. Meskipun demikian, Soekartawi

(1993) menyatakan bahwa bukan berarti semakin luas lahan pertanian

maka semakin efisien lahan tersebut. Bahkan lahan yang sangat luas dapat

terjadi inefisiensi yang disebabkan oleh:

Page 34: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

20

1) Lemahnya pengawasan terhadap penggunaan faktor produksi

seperti bibit, pupuk, obat - obatan dan tenaga kerja.

2) Terbatasnya persediaan tenaga kerja di sekitar daerah itu

yang pada akhirnya akan mempengaruhi efisiensi usaha pertanian

tersebut.

3) Terbatasnya persediaan modal untuk membiayai usaha pertanian

tersebut.

Sebaliknya dengan lahan yang luasnya relatif sempit, upaya

pengawasan terhadap penggunaan faktor produksi semakin baik,

penggunaan tenaga kerja tercukupi dan modal yang dibutuhkan tidak

terlalu besar.

f. Orientasi pasar

Narver dan Slater (1994) dalam Juhadi (2013) mendefinisikan

orientasi pasar sebagai budaya organisasi yang paling efektif dan efisien

untuk menciptakan perilaku-perilaku yang dapat menghasilkan suatu

yang terbaik bagi pembeli serta menghasilkan superior performance bagi

perusahaan. Pandangan serupa dikemukakan Day (1988) dalam Juhadi

(2013) bahwa orientasi pasar mencerminkan kompetensi dalam

memahami pelanggan. Karena itu, mempunyai peluang memberi

kepuasan pada pelanggan sama halnya dengan kemampuannya dalam

mengenali gerak-gerik pesaingnya. Perusahaan-perusahaan yang berhasil

dalam mengendalikan pasar disebut sebagai market drive firm, yaitu

perusahaan yang selalu menempatkan orientasi pelanggan dan orientasi

Page 35: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

21

pesaing secara harmonis, sehingga menghasilkan kinerja pemasaran yang

lebih baik.

Oleh karena itu, konsep utama dalam orientasi pasar adalah

orientasi pelangan dan orientasi pesaing. Orientasi pasar merupakan suatu

filosofi dalam strategi pemasaran yang menganggap bahwa penjualan

produk tidak tergantung pada strategi penjualan tetapi lebih pada

keputusan konsumen dalam membeli produk. Oleh karena itu,

membutuhkan perhatian secara tepat pada orientasi pelangggan dan

orientasi pesaing dalam rangka menyediakan kebutuhan dan keinginan

konsumen dengan memberi nilai terbaik (Lamb et al., 2001) dalam Juhadi

(2013).

D. Lahan

Lahan dan tanah merupakan satu kesatuan dalam ekosistem di bumi. Akan

tetapi istilah lahan dan tanah pengertiannya seringkali rancu. Banyak masyarakat

yang mengira bahwa lahan dan tanah mempunyai pengertian yang memiliki

kesamaan tetapi dengan kata yang berbeda. Pada hakikatnya, pengertian dari

lahan bersifat lebih umum atau lebih luas dibandingkan dengan pengertian dari

tanah yang sebaliknya bersifat lebih khusus atau lebih sempit. Seperti pada

pengertian berikut ini. Menurut FAO (1976) oleh Rayes (2007), sumber daya

lahan merupakan suatu lingkungan fisik yang terdiri atas iklim, topografi, tanah,

hidrologi, dan vegetasi dimana pada batas-batas tertentu mempengaruhi

penggunaan lahan. Berdasarkan pengertian tersebut di dalam definisi lahan, tanah

termasuk di dalamnya.

Page 36: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

22

Lahan termasuk kedalam sumberdaya yang tidak bisa diperbahurui

(unrenewable resourching) dengan kata lain, jumlah lahan sangat terbatas akan

tetapi jumlah manusia yang semakin hari semakin tidak terkendali

perkembangannya membutuhkan lahan yang tidak sedikit. Sehingga memerlukan

perencanaan di dalamnya agar lahan yang digunakan dapat dimanfaatkan secara

adil dan merata. Akan tetapi, banyak manusia memiliki sifat egois dan selalu ingin

menang sendiri yang menyebabkan pemanfaatan lahan menjadi tidak teratur

sehingga dapat mengakibatkan tidak berfungsinya lahan sebagaimana mestinya

atau dalam kata lain yaitu mengalami kerusakan lahan. Menurut FAO (1995)

dalam Rayes (2007) lahan memiliki banyak fungsi yaitu:

1. Fungsi Produksi

Lahan memiliki banyak fungsi dan salah satunya adalah sebagai basis

bagi berbagai sistem penunjang kehidupan melalui produksi biomassa

yang menyediakan makanan, pakan ternak, serat, bahan bakar kayu, dan

bahan-bahan biotik lainnya bagi manusia, baik secara langsung maupun

melalui binatang ternak termasuk budidaya kolam dan tambak ikan.

Fungsi produksi ini adalah salah satu fungsi yang penting dilihat

berdasarkan faktor-faktor yang dihasilkan fungsi produksi ini.

2. Fungsi Lingkungan Biotik

Lahan merupakan basis bagi keragaman daratan (terrestrial) yang

menyediakan habitat biologi dan plasma nuftah bagi tumbuhan, hewan

dan jasad-mikro di atas dan di bawah permukaan tanah.

Page 37: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

23

3. Fungsi pengatur iklim

Lahan dan penggunaannya merupakan sumber (source) dan rosot (sink)

gas rumah kaca dan menentukan neraca energi global berupa pantulan,

serapan dan transformasi dari energy radiasi matahari dan daur hidrologi

global.

4. Fungsi hidrologi

Lahan mengatur simpanan dan aliran sumberdaya tanah dan air

permukaan serta mempengaruhi kualitasnya.

5. Fungsi penyimpanan

Lahan merupakan gudang (sumber) berbagai bahan mentah dan mineral

unuk dimanfaatkan oleh manusia.

6. Fungsi pengendal sampah dan polusi

Lahan berfungsi sebagai penerima, penyaring, penyangga, dan pengubah

senyawa-senyawa berbahaya.

7. Fungsi ruang kehidupan

Lahan menyediakan sarana fisik untuk tempat tinggal manusia, industri

dan aktivitas sosial seperti olahraga dan rekreasi.

8. Fungsi peninggalan dan penyimpanan

Lahan merupakan media untuk menyimpan dan melindungi benda-benda

sejarah dan sebagai sumber informasi tentang kondisiniklim dan

penggunaan lahan masa lalu.

Page 38: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

24

9. Fungsi penghubung spasial

Lahan menyediakan ruang untuk transportasi manusia, masukan dan

produksi serta untuk pemindahan tumbuhan dan binatang antara daerah

terpencil dari suatu ekosistem alami.

Berdasarkan fungsi-fungsi tersebut di atas menunjukkan betapa pentingnya

mengelola lahan secara baik dan benar agar tidak terjadi kerusakan lahan.

Kesembilan fungsi lahan di atas bersifat sangat dinamis, tetapi campur tangan

manusia mempengaruhi kedinamisan yang telah terbentuk. Manusia

mengeekslpoitasi secara besar-besaran lahan, sedangkan kondisi lahan sedang

mengalami degradasi karena terus menerus diolah tanpa diberi waktu untuk rehat

mengembalikan zat-zat tanah yang telah hilang akibat pengelolaan lahan

sebelumnya. Hal tersebut yang bisa mengakibatkan kerusakan lahan secara

berkala dan pada akhirnya tidak dapat digunakan.

E. Kerusakan Lahan

Sumberdaya lahan utama, yaitu tanah dan air. Pada dasarnya tanah dan air,

merupakan sumberdaya alam yang dapat diperbaharui, namun mudah mengalami

kerusakan atau degradasi. Kerusakan lahan adalah lahan yang telah mengalami

proses penurunan tingkat produktifitasnya (Syarief, 1986 dalam disertasi Juhadi).

Kehilangan unsur hara dan bahan organik dari daerah perakaran;

1. Terakumulasinya garam di daerah pengakaran (salinasi), terkumpulnya

atau terungkapnya unsur atau senyawa yang merupakan racun bagi

tumbuhan;

2. Penjenuhan tanah oleh air (water logging); dan

Page 39: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

25

3. Erosi

Kerusakan lahan oleh satu atau lebih proses tersebut menyebabkan

degradasi kemampuan lahan untuk mendukung pertumbuhan tumbuhan atau

menghasilkan barang dan jasa (Riquir, 1977 dalam Arsyad, 2006). Hilangnya

secara berlebihan satu atau beberapa unsur hara dari daerah perakaran

menyebabkan merosotnya kesuburan tanah sehingga tanah tidak mampu

menyediakan unsur hara yang cukup dan seimbang untuk mendukung

pertumbuhan tanaman yang normal. Kerusakan lahan dapat dipengaruhi oleh

beberapa faktor, yakni erosivitas hujan, erodibilitas tanah, faktor konservasi

(vegetasi dan pengelolaan), bentuk lahan (lereng), dan aktivitas manusia

(Departeman kehutanan, 1986).

Tindakan ekploitasi lahan secara berlebihan berdampak pada penurunan

produktivitas lahan dan kerusakan lingkungan, seperti terjadinya erosi dan

longsor. Padahal upaya untuk terus mempertahankan keberlanjutan terhadap

sumberdaya alam/lahan adalah sebuah keniscayaan yang harus dilakukan oleh

manusai agar sumberdaya alam tersebut tetap dalam menopang kehidupannya,

baik pada saat sekarang maupun masa mendatang. Sekalipun sumberdaya alam

khususnya tanah dan air merupakan sumber daya alam yang memiliki sifat

terbarukan, namun keberlanjutannya sangat tergantung pada bagaimana manusia

memanfaatkan atau mengelolanya. Pemanfaatan lahan untuk usahatani

berkelanjutan harus mampu merawat dan menjaga sumberdaya lahan yang dalam

waktu yang panjang dan secara terus menetus.

Page 40: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

26

Pemanfaatan lahan dan sumber daya alam yang dilakukan petani dan

masyarakat desa pada dasarnya merupakan resultan dari berbagai faktor sosial

ekonomi, sosial budaya, dan kondisi sumberdaya lahan yang dihadapi. Secara

umum setidaknya terdapat empat kelompok faktor yang memiliki pengaruh

terhadap pola pemanfaatan lahan dan sumberdaya alam, yaitu:

1. Faktor lingkungan sosial ekonomi;

2. Faktor lingkungan sosial budaya;

3. Faktor teknologi; dan

4. Faktor geofisik lahan

F. Penelitian Terdahulu

Dalam sebuah penelitian, terdapat sangat banyak tema yang memiliki

kesamaan. Berdasarkan dari kesamaan tema tersebut, terdapat hal-hal pokok yang

dapat diambil sebagai referensi dalam penelitian. Dalam kata lain, penelitian ini

bisa dikatakan sebagai pelengkap dari penelitian sebelumnya. Penelitian terdahulu

sangat penting bagi suatu penelitian karena referensi adalah salah satu hal yang

penting dalam penelitian. Penelitian sebelumnya yang telah berhasil diselesaikan

terdahulu yang sesuai dengan tema peneliti saat ini yaitu tentang kerusakan lahan

yang disajikan dalam tabel 2.1.

Page 41: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

27

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Judul penelitian Nama peneliti dan

tahun penelitian

Inti penelitian

1 Pemetaan potensi dan

status kerusakan tanah

untuk mendukung

produktifitas biomassa di

kabupaten Lebong

Sukisno, K. S.

Hindarto,

Hasanudin dan

A.H. Wicaksono,

jurnal ilmiah

(2011).

Memanfaatkan atau

menggunakan status

kerusakan tanah untuk

mendukung produksi

biomassa. Maksudnya adalah

berubahnya sifat dasar tanah

yang melampaui kriteria

baku kerusakan tanah untuk

memprodusksi biomassa.

2 Kajian tebal hujan dan

kondisi aliran daerah aliran

sungai Kreo Jawa Tengah

Abdul majid,

skripsi (2009)

Mengkaji tentang kondisi

curah hujan DAS kreo yang

berpengaruh pada kondisi

aliran.

3 Pola-pola pemanfaatan

lahan dan degradasi

lingkungan pada kawasan

perbukitan

Juhadi, jurnal

ilmiah (2007)

Mengkaji tentang pola-pola

pemanfaatan lahan dan

degradasi lingkungan pada

kawasan perbukitan. Yang

diantara keduanya tersebut

ternyata saling berhubungan

dengan adanya dampak dari

pola-pola pemanfaatan lahan

terhadap degradasi

lingkungan pada kawasan

perbukitan.

4 Perubahan penggunaan

lahan DAS Kreo terhadap

debit puncak dengan

aplikasi pengindraan jauh

Puguh dwi raharjo,

jurnal ilmiah

(2009)

Mengkaji tentang perubahan

penggunaan lahan pada DAS

Kreo yang memberi dampak

pada meningkat atau

menurunnya debit puncak

DAS dengan menggunakan

aplikasi pengindraan jauh

5 Dimensi spasio ekologikal

pemanfaatan lahan

perbukitan-pegunungan di

Kecamatan Kokap,

Girimulyo, dan Pengasih

Kabupaten Kulonprogo

Daerah Istimewa

Yogyakarta

Juhadi, Disertasi

(2013)

Mengkaji tentang kegiatan

masyarakat petani pada

daerah tersebut, khususnya

pada bidang sosial dan fisik

yang menyebabkan

kerusakan lahan

Sumber: Analisis Penelitian Terkait, 2013

Page 42: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

28

G. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir adalah arah pemikiran peneliti dalam sebuah penelitian,

sehingga arah penelitian akan jelas tertulis pada kerangka berpikir. Kerangka

berpikir dalam penelitian ini dijelaskan dalam alur berikut ini;

Gambar 2.1. Kerangka Berpikir

Daerah Aliran Sungai

(DAS) Kreo di Kota

Semarang dan sekitarnya

Tekanan penduduk

terhadap lahan pertanian

Pemanfaatan lahan

pertanian

Kerusakan lahan

1. Pendapatan keluarga

2. Tingkat pendidikan

3. Keterlibatan tenaga

kerja keluarga

4. Status kepemilikan

lahan

5. Luas lahan usaha

tani

6. Orientasi Pasar

7. Orientasi pasar

analisis

Kajian kondisi sosial ekonomi masyarakat

dalam kaitannya dengan kerusakan lahan di

daerah aliran sungai (DAS) Kreo Kota

Semarang dan sekitarnya.

Pendekatan

Pendekatan spasial Pendekatan

ekologi

Page 43: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Obyek Penelitian

Obyek penelitian adalah sesuatu yang akan diteliti dalam penelitian. Dalam

hal ini peneliti mengambil obyek penelitian yaitu, kondisi sosial ekonomi dan

kerusakan lahan di kawasan DAS Kreo.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini yang pertama adalah pada Kota Semarang yaitu:

Kecamatan Gunungpati, Kecamatan Mijen, dan Kecamatan Semarang Barat. Kedua,

terdapat pada Kabupaten Kendal lebih tepatnya pada Kecamatan Limbangan dan

Boja. Ketiga, yaitu pada Kabupaten Semarang Barat yang lebih tepatnya pada

kecamatan Ungaran dan Klepu. DAS Kreo merupakan salah satu dari sub DAS

Garang yang secara astronomi kawasan DAS Kreo terletak antara 110° 18' 30" - 110°

22' 45" bujur timur dan 7° 01' 15" - 7° 11' 15" lintang selatan dalam jurnal (Rahardjo,

2009:71). Peneliti mengambil lokasi penelitian di Kawasan DAS Kreo adalah karena

di sana terdapat banyak perubahan penggunaan lahan yang bisa menyebabkan

kerusakan lahan yang disebabkan oleh faktor-faktor sosial ekonomi.

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010:173). Populasi

adalah himpunan individu atau objek yang banyaknya terbatas atau tidak terbatas.

Populasi adalah kumpulan dari satuan-satuan elementer yang mempunyai

Page 44: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

30

30

karakteristik dasar yang sama atau dianggap sama. Karakteristik dasar mana

dicerminkan dalam bentuk ukuran tertentu (Yunus, 2010:260).

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang tinggal pada

wilayah yang termasuk dalam wilayah DAS Kreo sedangkan satuan bentuk lahan

hanya yang merupakan satuan unit analisis bentang lahan dan di dalam setiap bentuk

lahan tersebut terdapat masyarakat yang akan diteliti. Populasi memiliki batas-batas

wilayah yang dalam penelitian ini terdapat pada batas DAS Kreo itu sendiri, sehingga

di luar DAS Kreo tidak termasuk dalam wilayah yang diteliti. Sampel adalah

sebagian dari objek atau individu-individu yang mewakili suatu populasi (Tika,

2005:24).

Sampel penelitian (sampel sosial ekonomi) diambil secara proporsional dari

setiap satuan bentuklahan yang ada di DAS Kreo. Satuan bentuklahan memiliki

kemiripan dalam kualitas dan karakteristik lahan, sehingga tingkat homoginitas

fisiografisnya relatif tinggi. Unit analisis penelitian ini disamping satuan bentuk lahan

juga rumah tangga petani. Satuan bentuklahan merepresentasikan tentang kondisi

geobiofisik lahan, sedangkan satuan administrasi (kecamatan dan desa) terkait dengan

status kependudukan petani.

1. Penentuan besaran sampel (size of sampling) berdasarkan rumus:

n = ……… (1)

(Sumber: Mario, 2003:308) dalam Juhadi (2013:78)

Page 45: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

31

Keterangan:

n = Jumlah Sampel

Za⁄₂ = nilai tabel kurva normal baku pada tingkat kepercayaan 0,95%

0,25 = nilai proporsi terbesar = 50%

E = Kesalahan subjektifitas yang dapat diterima

Pengambilan sampel rumahtangga tani ditentukan berdasarkan hasil

tumpangsusun peta satuan bentuk lahan dengan peta administrasi lokasi

penelitian yang dalam penelitian ini adalah peta administrasi Kawasan DAS

Kreo. Besaran sampel ditentukan berdasarkan rumus yang dengan presentase

kesalahan subjektivitas yang dapat diterima, yakni sebesar 0, 65%. Hal ini

karena pertimbangan sifat populasi rumahtangga tani lebih dinamis jika

dibandingkan dengan sifat geobiofisik lahan yang relatif statis. Jumlah

populasi rumah tangga tani dalam penelitian ini diperoleh dari hasil sensus

yang dilakukan oleh peneliti pada penduduk yang tinggal dan tersebar di

satuan bentuk lahan di wilayah penelitian.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik

proporsional random sampling sebesar 25% dengan urutan langkah sebagai

berikut:

2. Penentuan besaran sampel (size of sampling) sosial ekonomi berdasarkan

rumus:

n =

Page 46: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

32

n=

n= 227

3. Menentukan sebaran jumlah titik sampel rumah tangga tani pada 32 satuan

bentuk lahan (Tabel 3.1)

Responden yang diambil dari penelitian ini yang dijadikan informan

sekaligus sebuah sampel adalah dari beberapa kelompok masyarakat, yakni

dari kalangan petani, tokoh masyarakat atau perangkat desa yang lebih

mengerti tentang keadaan wilayah tersebut. Informan diperlukan untuk

memperoleh data-data dan informasi yang lebih mendalam tentang persoalan

sosial ekonomi masyarakat setempat dan sekaligus untuk melakukan

klarifikasi dan konfirmasi dari data dan informasi yang telah diperoleh dari

wawancara atau kuesioner. Sehingga hasil penelitian yang dihasilkan bersifat

valid. Di bawah ini dijelaskan mengenai daftar beserta sampel tiap desa

berdasarkan satuan bentuk lahan. terdapat pengecualian pada jumlah desa

yang dijadikan penelitian. Jumlah desa yang digunakan sebagai tempat

penelitian adalah sejumlah 35 desa, akan tetapi pada hasil dan pembahasan,

jumlah desa dikurangi menjadi 31 desa karena luasan desa yang terlalu kecil

yang masuk dalam administrasi DAS Kreo dideliniasi dengan desa yang

satuan bentuk lahannya lebih dominan sehingga desa tersebut dihilangkan

akan tetapi tidak dengan mengurangi responden. Desa dengan luas yang kecil

Page 47: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

33

dilakukan proses deliniasi karena acuan penelitian ini bukan tiap desa

melainkan dengan satuan bentuk lahan.

Table 3.1 Jumlah Sampel Penelitian Rumah Tangga Tani

No Kode Satuan

Bentuklahan

Luas Lahan

(Ha)

Jumlah Populasi

Per Satan BL

Jumlah Responden

per satuan

bentuklahan (25%)

1 B5V2 72,33 521 13

2 B6V2 137,49 476 12

3 H5V1 116,36 82 3

4 H5V2 118,58 416 11

5 H6V2 299,55 514 13

6 D5D3 226,45 520 14

7 L6D3 65,18 289 8

8 L5D3 50,05 117 3

9 B5D2 35,07 138 4

10 D2D3 153,30 118 2

11 D3D3 58,15 140 4

12 D4D3 1.096,12 266 7

13 B3D4 91,87 328 8

14 D3D4 46,66 82 2

15 B3D6 39,69 82 2

16 D2F3 37,56 64 1

17 D3F3 59,61 90 2

18 D4F3 434,01 229 6

19 D5F3 809,69 352 10

20 B3F6 56,17 337 10

21 B2F3 40,14 64 1

22 B2F4 249,28 145 4

23 B3F4 96,87 169 4

24 L5F3 374,29 375 10

25 L6F3 124,26 357 9

26 L5F2 53,78 859 19

27 B5F3 30,09 80 2

28 B6F3 114,71 460 11

29 B5F2 134,58 1038 25

Page 48: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

34

Lanjutan

No Kode Satuan

Bentuklahan

Luas Lahan

(Ha)

Jumlah Populasi

Per Satan BL

Jumlah Responden

per satuan

bentuklahan (25%)

30 B6F2 370,58 1.148 28

31 H5F2 37,06 164 6

32 H6F2 226,68 850 23

Jumlah 6.856,27 10.870 277

Sumber: Analisis Sampel Penelitian, 2014

D. Variabel Penelitian

Sebuah penelitan memiliki beberapa hal yang menjadi pembahasan utama

yang dalam hal ini disebut variabel. Variabel adalah objek penelitian yang

bervariasi (Arikunto, 2010:159). Pada penelitian ini terdapat beberapa variabel

yang akan menjadi pembahasan. Variabel-variabel tersebut dapat dijelaskan

dalam tabel 3.2 berikut ini;

Tabel 3. 2 Variabel Penelitian No Jenis Variabel Variabel Sub-variabel Indikator

1 Variabel

bebas

Faktor

kerusakan

Lahan

Geobiofisik Lahan

- Tipe satuan bentuk lahan

- Tingkat kerapatan alaur

- Tingkat ketebalan tanah

- Sebaran batuan lepas

- Vegetasi penutup lahan

Dimensi ekologi

- Penggunaan pupuk kimia

per ha

- Ketersediaan system

irigasi

- Analisis peta dan

citra satelit

- Pengamatan

pengukuran

- Studi dokumentasi

& chek lapangan

Page 49: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

35

No Jenis Variabel Variabel Sub-variabel Indikator

2 Variabel

terikat

Faktor sosial

ekonomi

- Pendapatan keluarga

- Tingkat pendidikan

- Keterlibatan tenaga kerja

- Status kepemilikan lahan

- Luas lahan usaha tani

- Orientasi pasar

- Pendapatan

penduduk setiap

tahunnya

- Tingkatan

pendidikan rumah

tangga terkait

- Adanya tenaga

kerja tambahan dari

luar tenaga rumah

tangga petani

terkait

- Hasil pertanian

menjadi komoditas

perdagangan atau

untuk kebutuhan

sendiri

Sumber: Instrumen Penelitian, 2014

E. Metode Pengumpulan Data

1. Sumber data

Beberapa data diperlukan agar hasil penelitian dapat menjadi data

yang valid. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah:

a. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden atau

objek yang diteliti, atau ada hubungannya dengan yang diteliti (Tika,

2005:44). Data yang diperoleh nantinya adalah data dari kuesioner dan

wawancara terkait kondisi sosial ekonomi yang mempengaruhi

kerusakan lahan. Kuesioner akan dibagikan pada masyarakat yang

terdapat pada wilayah terkait yaitu pada DAS Kreo. Sedangkan,

wawancara akan dilakukan kepada salah satu tokoh masyarakat atau

Page 50: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

36

perangkat desa setempat yang dianggap mengetahui secara detail

wilayah yang diteliti.

b. Data sekunder adalah data yang telah lebih dahulu dikumpulkan dan

dilaporkan oleh orang atau instansi di luar diri peneliti sendiri, walaupun

yang dikumpulkan itu sesungguhnya adalah data yang asli (Tika,

2005:44). Dalam hal ini data dari Badan Pusat Statistik (BPS) adalah

salah satu sangat penting bagi peneliti untuk menganalisis tentang

keadaan sosial ekonomi yang mengakibatkan kerusakan lahan. Selain itu

dari studi kepustakaan juga bisa didapat data mengenai keadaan sosial

ekonomi yang menyebabkan kerusakan lahan. Selain itu, data dari Dinas

Pertanian juga sangat penting bagi penelitian ini.

2. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini terdapat beberapa teknik pengumpulan data

yang digunakan yaitu:

a) Angket

Menurut Dr. Hadari Nawawi dalam (Tika, 2005:54), angket

(kuesioner) adalah usaha mengumpulkan informasi dengan

menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijaawab secara

tertulis oleh responden. Penelitian ini menggunakan angket (kuesioner)

berjenis kombinasi angket tertutup dan terbuka. Dalam pertanyaan

kombinasi angket tertutup dan terbuka, setelah peneliti memberikan

pertanyaan serta alternatif jawaban untuk dipilih oleh responden, dan

Page 51: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

37

kemudian disusul dengan pertanyaan terbuka. Metode ini dipilih untuk

mengumpulkan data primer, yaitu berupa pertanyaan kepada responden

mengenai kondisi sosial ekonomi kaitannya dengan kerusakan lahan di

DAS Kreo.

b) Wawancara

Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara

tanya jawab yang dikerjakan secara sistematis dan berlandaskan pada

tujuan penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan jenis wawancara

berstruktur. Dalam jenis wawancara ini, pewawancara membuat daftar

pertanyaan yang akan disajikan sebelum melakukan wawancara agar

pada waktu pelaksanaan dapat dengan mudah mendapat tujuan

pertanyaan yang diinginkan. Dengan jenis wawancara ini, peneliti dapat

dengan leluasa menggali seluruh informasi yang ingin didapatkan,

karena peneliti diberikan kebebasan dalam pengajuan pertanyaan-

pertanyaan sesuai yang diingankan yang dalam hal ini adalah tentang

kajian sosial ekonomi yang mempengaruhi kerusakan lahan.

c) Observasi

Observasi adalah cara dan teknik pengumpulan data dengan

melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala

atau fenomena yang ada pada objek penelitian (Tika, 2005:44). Dalam

menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah

melengkapi dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrument

Page 52: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

38

(Arikunto, 1997:234). Observasi akan dilakukan di wilayah yang

termasuk dalam wilayah kajian yaitu pada Kawasan DAS Kreo dengan

menggunakan jenis observasi langsung. Observasi secara langsung

adalah observasi yang dilakukan terhadap objek di tempat kejadian atau

tempat berlangsungnya peristiwa sehingga observer berada bersama

objek yang diteliti. Artinya, dalam observasi langsung, peneliti yang

mengadakan observasi turut ambil bagian bersama objek yang

diobservasi (Tika, 2005:44).

d) Dokumentasi

Merupakan cara dan teknik pengumpulan data melalui

peninggalan tertulis seperti arsip-arsip, dan juga buku-buku tentang

pendapat-pendapat, teori, dalil atau hukum dan lain-lain yang

berhubungan dengan masalah-masalah penelitian (Rachman dan

Paramita, 2008 dalam Juhadi, 2013). Di dalam metode dokumentasi ini

juga menyertakan data-data yang berupa gambar maupun foto-foto yang

diperoleh selama penelitian berlangsung. Foto-foto didapat dari kegiatan

observasi, wawancara, dan kegiatan lain yang dilakukan untuk

menguatkan suatu penelitian tentang kajian sosial ekonomi dalam

kaitannya dengan kerusakan lahan.

Page 53: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

39

F. Tahapan Penelitian

Berikut dijelaskan mengenai tahapan penelitian yang akan dilakukan

yaitu:

1. Pra Lapangan

Pada tahapan ini pekerjaan yang dilakukan adalah menyiapkan materi

atau bahan dan alat penelitian, terutama yang digunakan dalam pelaksanaan

penelitian dilapangan yang akan dilakukan yang terdiri atas kegiatan sebagai

berikut:

a) Studi kepustakaan

Sebelum melakukan cek lapangan, dilakukan berbagai pesiapan untuk

penelitian yang digunakan untuk mempelajari karakteristik di lapangan.

Tahap ini meliputi studi kepustakaan yang digunakan sebagai reverensi

dalam penyusunan skripsi, persiapan teknik survey lapangan yang

digunakan sebagai obyek yang akan dikaji.

b) Penentuan batas daerah penelitian

Didasarkan atas kondisi fisiografis meliputi daerah di sebagian Kota

Semarang yaitu Kecamatan Semarang Barat, Kecamatan Mijen dan

Kecamatan Gunungpati, Kabupaten Kendal yaitu Kecamatan Boja dan

Limbangan, dan sebagian Kabupaten Semarang yaitu Kecamatan

Page 54: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

40

Ungaran dan Klepu dengan menggunakan citra satelit peta Rupa Bumi

Kota Semarang skala 1: 25.000.

c) Pengumpulan Data

Pengumpulan data sekunder berupa pustaka dan hasil-hasil penelitian

sebelumnya, terutama yang terait langsung dengan wilayah penelitian

serta data lain yang terkait dengan tema yang akan diteliti. Termasuk

juga mengumpulkan data kependudukan dari instansi terkait seperti

pada Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Semarang, Kantor Kecamatan,

Kantor Kepala Desa dan Kantor Kesatuan Bangsa Lingkungan

Masyarakat (Kebanglinmas) Kota Semarang.

d) Persiapan Alat-Alat

Menyiapkan alat-alat yang akan digunakan untuk survei dilapangan,

seperti Peta RupaBumi Indonesia (RBI), Global Positioning system

(GPS), kamera, kuisioner (angket), soil tester (mengukur tingkat

keasaman tanah), bor tanah, kompas geologi, alat tulis, papan dada dan

alat-alat lainnya.

e) Izin Penelitian

Menyiapkan surat-surat izin penelitan ke instansi-instansi yang

berwenang.

2. Kerja Lapangan

a) Pengamatan dengan melakukan wawancara terhadap responden dengan

menggunakan kuisioner dan wawancara.

Page 55: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

41

b) Mencatat semua hal yang terkait dengan topik.

3. Pasca lapangan

Analisis yang dilakukan merupakan hasil dari wawancara yang

dilakukan di wilayah Kreo sebagai dasar dalam melakukan analisis faktor

sosial ekonomi masyarakat terkait dengan kerusakan lahan yang ada di

daerah penelitian.

a) Mentabulasi data lapangan (wawancara) dan data hasil analisis dari studi

pustaka

b) Mengolah data SIG melalui softwere ArcGIS 10.1

c) Analisis tentang faktor sosial ekonomi masyarakat terhadap kerusakan

lahan.

d) Penulisan hasil penelitian dilengkapi peta tematik dan tabel analisis data.

G. Alat dan Bahan

Alat dan bahan adalah hal-hal yang termasuk alat dan bahan dalam

penelitian. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a) Bahan penelitian

Dalam penelitian ini memiliki beberapa bahan yang akan digunakan

sebagia penunjang dalam melakukan penelitian. Bahan bahan yang

diperlukan adalah;

1) Peta Rupabumi Kota Semarang Skala 1 : 25.000, Bakosurtanal tahun

2000 dipakai sebagai sumber dasar peta,

Page 56: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

42

2) Citra Satelit Quickbird,

3) Peta Administrasi DAS Kreo.

b) Alat pengelolaan data penelitian:

1) GPS (Global Posisitioning System), digunakan selain untuk

menentukan titik-titik koordinat lokasi yang digunakan sebagai

sampel penelitian.

2) Kuisioener, digunakan untuk mengumpulkan data sosial ekonomi

masyarakat wilayah penelitian.

3) Kamera, untuk merekam data dan informasi yang diperlukan.

c) Alat- alat laboratorium:

Seperangkat komputer berbasis SIG (Sistem Informasi Geografis)

Software ArcGIS 10.1. Dalam pembuatan peta yang akan digunakan

sebagai acuan dalam penelitian, dibutuhkan beberapa peta pendukung

yang nantinya akan diolah peneliti sebagai peta dasar. Peta-peta yang

dibutuhkan adalah;

1) Peta administrasi DAS Kreo, yang sumber datanya diperoleh dari

BAPPEDA Kota Semarang sedangkan untuk menghasilkan data

administrasi DAS Kreo, data dianalisis oleh peneliti dahulu.

2) Peta penggunaan lahan, peta geologi, peta kemiringan lereng, peta

jenis tanah, penggunaan lahan, diperoleh dari BAPPEDA Kota

Semarang.

3) Citra satelit QuickBird.

Page 57: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

43

4) Instrumen penelitian sosial ekonomi masyarakat.

H. Teknik Analisis Data

1. Analisis Ekologikal

Analisis ekologikal ini digunakan untuk menjawab tujuan kedua dan

ketiga yaitu mengakaji kondisi sosial ekonomi yang ada di Kawasan DAS

Kreo dan mengetahui faktor sosial ekonomi yang dominan mempengaruhi

kerusakan lahan. Secara umum, ekologi dijabarkan sebagai sebuah ilmu yang

terdapat dua hal pokok bahasan, yaitu keterkaitan antar organisme (keterkaitan

antar organsme tertentu dengan dengan lingkungan biotiknya) dan keterkaitan

antara organisme dengan lingkungannya (keterkaitan antara organisme dengan

lingkungan a-biotiknya (Yunus, 2010:85).

2. Analisis Deskriptif Kualitatif

Analisis ini digunakan untuk mencapai tujuan penelitian pertama

yaitu mengkaji faktor sosial ekonomi yang ada di Kawasan DAS Kreo. Isi

dari analisis ini adalah berkaitan pemberian penjelasan data-data yang

diperoleh dari hasil lapangan yang berkaitan dengan sosial ekonomi. Sebagai

pelengkap dalam penjelasan, analisis ini ditambah dengan diagram/grafik,

gambar, dan tabel-tabel agar analisis dapat lebih jelas dan dapat dimengerti

dengan baik oleh pembaca.

3. Analisis dengan menggunakan tabel silang (Cross Table)

Analisis tabel silang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian

kedua yaitu pengaruh sosial ekonomi terhadap kerusakan lahan. Data dan

Page 58: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

44

informasi yang diperoleh melalui kuesioner dan wawancara diolah dalam

aplikasi Microsoft Excel 2013 dalam bentuk tabel silang yang dikembangkan

dengan penyesuaian variabel dan parameter, sehingga sesuai dengan sifat dan

tujuan pokok penelitian ini.

Hasil kriteria dihasilkan berdasarkan hasil scalling dari rata-rata skor

tiap satuan bentuk lahan, kemudian kriteria tersebut dimasukkan dalam

atribut peta satuan bentuk lahan. Rumus scalling adalah sebagai berikut;

S = (I-H)/(G-H)*100 (dalam Juhadi, 2013)

Keterangan : S = Hasil Scalling, H = Skor Tertinggi, I = Rata-rata Skor, G =

Skor Terendah.

Page 59: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

45

I. Diagram Alur Pembuatan Peta Satuan Bentuklahan

Gambar 3.1 Alur Pembuatan Peta Satuan Bentuklahan

Citra Spot 5

Resolusi 2,5 m Peta Geologi

Skala 1: 100000

Peta RBI

Skala 1: 25000

Cek Lapangan Peta Satuan

Bentuklahan

Informasi Lereng, pola

aliran, kelurusan

lereng

Informasi Litologi

Umur Batuan

Informasi Pola Aliran

Kelurusan dan

aransemen

Overlay

Interpretasi

Morfologi Morfostruktur Morfokronolog

i

Morfoaransemen

Cek Lapangan

Pembangunan

Basis Data

Kode

Morfoaransemen

Kode Morfostruktur Kode

Morfostruktur

Kode Morfologi

Keterangan :

: Proses

: Output

Page 60: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

117

117

86

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

C. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, kesimpulan yang didapat

adalah sebagai berikut:

1. Keadaan sosial ekonomi di DAS Kreo masih dalam keadaan baik dengan

kebanyakan masyarakatnya masih bersifat tradisional termasuk cara mereka

mengolah lahan khususnya pada bagian hulu sungai. Kecuali, pada daerah

hilir sungai yang masyarakatnya sudah modern karena dekat dengan kota

yang menggunakan lahan secara terus menerus tanpa memperhatikan

kualitas lahan

2. Keadaan sosial ekonomi terhadap kerusakan lahan di DAS Kreo

menunjukkan tingkat sedang, dengan kriteria berdasakan perhitungan

dengan cross table terdapat 62,5% (20) satuan bentuklahan berkriteria antara

kecil sampai sedang yang kebanyakan terdapat pada bagian hulu sampai

tengah sungai, sedangkan pada bagian hilir sungai terdapat 32,5% (12)

satuan bentuklahan berkriteria tinggi sampai sangat tinggi. Pada wilayah

yang sedang proses pembangunan Waduk Jatibarang keadaan sosial

ekonominya memiliki pengaruh yang tinggi terhadap kerusakan lahan.

Page 61: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

118

3. Faktor sosial ekonomi yang dominan mempengaruhi kerusakan lahan di

DAS Kreo adalah faktor orientasi pasar yang kebanyakan masyarakat

banyak yang lebih memilih untuk menjual hasil panen ke pasar.

D. Saran

1. Pemerintah harus memberikan perhatian lebih terhadap wilayah yang

termasuk dalam administrasi DAS Kreo yang memiliki kondisi sosial

ekonomi berpengaruh tinggi terhadap kerusakan lahan yaitu pada bagian

sekitar waduk dan pada bagian hilir sungai yang sudah masuk wilayah

perkotaan dengan melakukan secara serius mengenai survey pertanian.

2. Selain pemerintah, masyarakat harus lebih bekerja sama agar sama-sama

menjaga kualitas lahan agar selalu baik dan pada akhirnya akan saling

menguntungkan antara manusia dan alam.

3. Perlu adanya terobosan baru dalam mengangani kondisi lahan dan kondisi

sosial ekonomi agar kedua aspek ini berjalan seimbang tanpa mengalami

kerugian dari kedua aspek tersebut sebagai contoh yaitu dengan melakukan

konservasi lahan pada wilayah yang dianggap mengalami kerusakan lahan,

atau dengan seringya diadakan penyuluhan oleh dinas terkait mengenai

akibat atau dampak kerusakan lahan.

Page 62: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

119

119

86

DAFTAR PUSTAKA

________.2003. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2004 Tentang

Sistem Pendidikan Nasional

________.1990. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Tahun 1990 tentang

Pendidikan

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Arsyad, Sitanala. 2006. Konservasi Tanah & Air. Bogor : IPB Press.

Asdak, Chay. 2010. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta:

UGM Press.

BPS. 2011. Kabupaten Kendal Dalam Angka. Kabupaten Kendal: BPS

BPS. 2011. Kota Semarang Dalam Angka. Semarang: BPS

BPS. 2013. Kota Semarang Dalam Angka. Semarang: BPS

BPS. 2011. Kabupaten Semarang Dalam Angka. Kabupaten Semarang: BPS

BPS. 2013. Kabupaten Semarang Dalam Angka. Kabupaten Semarang: BPS

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka

Hardjowigeno dan Widiatmoko. 2007. Evaluasi Kesesuaian Lahan dan Perencanaan

Tataguna Lahan. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.

Juhadi, 2007. Pola-pola pemanfaatan lahan dan degradasi lingkungan pada kawasan

perbukitan. Jurnal Geografi Vol. 4 No. 2 Januari 2007. ISSN:0216-0986.

Jurusan Geografi FIS UNNES. Hal. 11-24

Juhadi. 2013. Dimensi Spasio Ekologikal Pemanfaatan Lahan Perbukitan-

Pegunungan di Kecamatan Kokap, Girimulyo dan Pengasih Kabupaten

Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Disertasi. Yogyakarta. Fakultas

geografi Universitas Gadjah Mada.

Page 63: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

120

Mubyarto. 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES. Jakarta.

Pusat Bahasa, 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen

Pendidikan Nasional.

Raharjo, PD. 2009. Perubahan Penggunaan Lahan DAS Kreo Terhadap Debit Puncak

dengan Aplikasi Penginderaan Jauh. Jurnal Riset Geologi dan Pertambangan

Jilid 19 No. 2 2009. Hal: 69-84.

Rayes, M. Luthfi. 2007. Metode Inventarisasi Sumber Daya Lahan. Yogyakarta.

ANDI Yogyakarta.

Reinjntjes, C., B. Haverkort, dan A. Waters-Bayer. 1999. Pertanian Masa Depan:

Pengantar Untuk Pertanian Berkelanjutan Dengan Input Luar Rendah.

ILEIA. Jakarta: Penerbit Kanisius

Robert, J.K. 2006. Pengelolaan Pengelolaan Bencana Terpadu Banjir, Longsor,

Kekeringan, dan Tsunami. Jakarta: Balai Pustaka

Soekartawi, 1995. Analisis Usaha Tani. UI Press. Jakarta. 110 hal.

Soerianegara, I. 1977. Pengelolaan Sumber Daya Alam. Sekolah Pascasarjana IPB.

Bogor.

Sumardi. 2013. Analisis ekonomi rumah tangga tani di daerah aliran sungai (DAS)

Solo hulu Kabupaten Wonogiri. Vol. 9 No. 2 Februari 2012. ISSN :1829-

9946. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret.

Hal. 163- 173.

Suripin. 2002. Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. Yogyakarta. ANDI

Yogyakarta.

Tika, Pabundu M. 2005. Metode Penelitian Geografi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Yudhistira, Wahyu Krisna Hidayat, dan Agus Hadiyarto. 2011. Kajian Dampak

Kerusakan Lingkungan Akibat Kegiatan Penambang Pasir di Desa Keningar,

Daerah Kawasan Gunung Merapi. Jurnal. No. 2. Hal. 76-84.

Yunus, H. S. 2010. Metode Penelitian Wilayah Kontemporer. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Page 64: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

LAMPIRAN 1

Page 65: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

A. Pengukuran Variabel Penelitian

1. Tingkat Pendapatan Petani

Dalam penelitian Juhadi (2013:368) dijelaskan bahwa pendapatan petani

digunakan untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Pendapatan petani dihitung

dari total jumlah total pendapatan usahatani ditambah dengan jumlah

pendapatan non usahatani. Dalam penelitian ini pendapatan petani adalah

sama dengan dan/atau lebih rendah dari nilai besaran KHM (Kebutuhan

Hidup Minimum) yang berlaku di daerah DAS Kreo selanjutnya diberi skor 1.

Sedangkan pendapatan tertinggi adalah pendapatan total tertinggi pada daerah

penelitian yang selanjutnya diberi skor 5. Dalam penelitian ini klasifikasi

tingkat pendapatan petani dibedakan menjadi 5 tingkatan yang dihitung

dengan rumus Sturges (dalam Azis dan Said. 1985), yaitu:

Kelas Interval =

Berdasarkan rumus tersebut dihasilkan klasifikasi sebagai berikut:

No Jumlah Pendapatan (Rp/Th) Skor Kriteria

1 ≥ 23500000 5 Sangat Tinggi

2 16766668-<20133335 4 Tinggi

3 13400001-<16766668 3 Sedang

4 10033334-<13400001 2 Rendah

5 < 10033334 1 Sangat Rendah

Sumber: Analisis Data Penelitian, 2014

Pendapatan petani yang telah dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarganya,

diasumsikan cenderung tidak melakukan eksploitasi lahan pertanian yang

berdampak pada kerusakan lahan.

Page 66: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

2. Kriteria Pengukuran Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Skor

1 Tidak Sekolah 1

2 Tidak Tamat Sekolah dasar 2

3 Tamat Sekolah Dasar 3

4 Tidak Tamat SLTP 4

5 Tamat SLTP 5

6 Tidak Tamat SLTA 6

7 Tamat SLTA 7

8 Akademi/Diploma 8

9 Sarjana 9

3. Keterlibatan Tenaga Kerja Yang Digunakan

No Jenis tenaga kerja skor

1 Mengggunakan 100% tenaga manusia 5

2 Mengggunakan 60% tenaga manusia dan 40% tenaga

hewan

4

3 Menggunakan 40% tenaga manusia dan 60% tenaga

hewan

3

4 Menggunakan >60% tenaga mesin dan tanaga hewan 2

5 Menggunakan didominasi oleh tenaga mesin 1

4. Status Kepemilikan Lahan

Menurut penelitian Juhadi (2013:369), status kepemilikan lahan memiliki

keterkaitan dengan tingkat kerusakan lahan untuk pertanian. Diasumsikan

bahwa jika lahan milik sendiri maka rasa ntuk memiliki semakin inggi

sehingga pemilik berusaha untuk menjaga lahan pertaniannya dar kerusakan

lahan. Sebaliknya jika bukan milik sendiri maka ada kecenderungan untuk

memaksimalkan eksploitasi lahan semaksimal mungkin sehingga dapat

Page 67: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

menyebabkan kerusakan pada lahan pertanian. Dalam penelitian ini status

kepemilikan lahan dibedakan menjadi 5 kelas, yaitu:

No Status Kepemilikan Lahan Skor

1 Milik sendiri 5

2 Penggarap/sakap 4

3 Gadai 3

4 Sewa 2

5 Lain-lain 1

5. Luas Lahan Usaha Tani

No Luas lahan usaha tani Skor

1 >2.0 Ha 5

2 1.5 - < 2.0 Ha 4

3 1.0 - < 1.5 Ha 3

4 0.5 - < 1.0 Ha 2

5 < 0.5 Ha 1

6. Orientasi Pasar

No Orientasi pasar skor

1 Jenis tanaman 100% digunakan sebagai komoditas

perdagangan

1

2 Jenis tanaman 60% digunakan sebagai komoditas

perdagangan

2

3 Jenis tanaman 40% - <60% digunakan sebagai

komoditas perdagangan

3

4 Jenis tanaman <40% digunakan sebagai komoditas

perdagangan dan untuk subsistem

4

5 Jenis tanaman sepenuhnya untuk kebutuhan

subsistem.

5

Page 68: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

Tabel rata-rata pendapatan per desa

No Nama Desa Rata-Rata Pendapatan (Rp)

Pertahun

1 Pasigitan 12.871.429

2 Mijen 12.566.667

3 Jatirejo 12.766.667

4 Jatibarang 14.500.000

5 Ngesrepbalong 10.491.818

6 Gonoharjo 15.700.000

7 Branjang 12.057.895

8 Kalisidi 11.618.182

9 Medono 12.330.000

10 Lerep 11.300.000

11 Gondang 18.500.000

12 Leban 15.250.000

13 Puguh 8.720.000

14 Kliris 13.625.000

15 Karangmalang 10.100.000

16 Polaman 14.700.000

17 Bubakan 23.500.000

18 Banjarejo 9.375.000

19 Gunungpati 16.450.000

20 Tambangan 6.666.667

21 Cepoko 13.571.429

22 Polaman 14.700.000

23 Mijen 12.566.667

24 Kandri 17.595.000

25 Sadeng 15.025.000

26 Gedungpane 10.792.308

27 Bambankerep 10.157.143

28 Pongangan 10.057.143

29 Nongkosawit 12.000.000

30 Jatibarang 12.275.000

31 Purwosari 11.335.714

Page 69: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

Persentase Tingkat Pendidikan Di Kawasan DAS Kreo

No Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase

(%)

1 Tamat Sekolah Menengah Atas (SMA) 61 26,87

2 Tamat Sekolah Dasar (SD) 80 35,24

3 Tamat Sekolah Menengah Pertama

(SMP) 58 25,55

4 Tidak tamat SD 16 7,05

5 Tidak tamat SMP 1 0,44

6 S1 7 3,08

7 Diploma 2 0,88

8 Tidak tamat SMA 2 0,88

Jumlah 227 100.00

Tabel Persentase Luas Lahan Pertanian DAS Kreo

No Luas Lahan

Pertanian Frekuensi Persentase (%)

1 >2.0 Ha 4 1,76

2 1.5-<2.0 Ha 22 9,69

3 1.0 Ha-<1.5 Ha 73 32,16

4 0.5-<1.0 Ha 77 33,92

5 <0.5 Ha 51 22,47

Jumlah 227 100,00

Tabel Persentase Status Kepemilikan Lahan DAS Kreo

No Status Kepemilikan Lahan Frekuensi Persentase (%)

1 Milik pribadi 173 76.21

2 Penggarap 42 18.50

3 Sewa 12 5.29

Jumlah 227 100.00

Page 70: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

Tabel Persentase Orientasi Pasar DAS Kreo

No Orientasi pasar Frekuensi Persentase

(%)

1 Jenis tanaman 100% digunakan

sebagai komoditas perdagangan

65 28,63

2 Jenis tanaman 60% digunakan sebagai

komoditas perdagangan

93 40,97

3 Jenis tanaman 40% - <60%

digunakan sebagai komoditas

perdagangan

49 21,59

4 Jenis tanaman <40% digunakan

sebagai komoditas perdagangan dan

untuk subsistem

15 6,61

5 Jenis tanaman sepenuhnya untuk

kebutuhan subsistem.

5 2,20

Jumlah 227 100,00

Page 71: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

LAMPIRAN 2

Page 72: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

INSTRUMEN PENELITIAN

Kajian Kondisi Sosial Ekonomi masyarakat Dalam Kaitannya Dengan Kerusakan

Lahan Di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kreo Di Kota Semarang Dan Sekitarnya

Penanggung Jawab: Ari Wahyudi Kusuma Wardani/S1-Geo.UNNES

Email: [email protected]

Petunjuk Pengisian

1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan sebenar-benarnya.

Penelitian ini digunakan untuk kepentingan penulisan skripsi dan tidak terkait

langsung maupun tidak langsung dengan masalah perpajakan atau kepentingan

lain.

2. Cara menjawab dengan menuliskan pada titik-titik atau kolom yang telah

disediakan, jika tidak mencukupi bisa ditulis pada halaman sebaliknya

3. Untuk teknis pengisian instrumen ini dibantu oleh asisten peneliti.

I. Identitas Responden

1. Nama Responden(KK) : ……………………………………….

2. Jenis kelamin : Laki-laki/Perempuan

3. Usia : ……………………………………….

4. Alamat : ……………………………………….

5. Pekerjaan pokok : ……………………………………….

6. Pekerjaan sampingan : ……………………………………….

7. Pendidikan : ………………………………………. *(a)

Page 73: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

II. Aspek Sosial-Ekonomi

1. Status kepemilikan lahan

a. Apakah bapak/ibu memiliki lahan untuk pertanian ?

b. Jika punya, apakah status kepemilikan dari lahan bapak/ibu ? ……….. *(b)

Milik sendiri

Penggarap/sakap

Gadai

Sewa

Dan lain-lain

c. Apakah lahan yang bapak/ibu miliki pernah digunakan selain untuk bertani ?

.........................................................................................................................

2. Luas lahan usahatani

a. Berapa luas lahan yang dimiliki bapak/ibu ? ………Ha……… *(c)

b. Apakah lahan yang bapak/ibu miliki dimanfaatkan/diusahakan setiap

tahunnya ? …………………………………………………………………

c. Sebelum digunakan untuk bertani, lahan ini dulunya digunakan untuk apa ?

.........................................................................................................................

d. Apakah lahan yang bapak/ibu miliki selalu ditanami tanaman yang sama

setiap tahunnya ? ..........................................................................................

Page 74: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

e. Apakah tanaman yang sering atau pernah bapak/ibu tanam di lahan yang ada ?

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

3. Keterlibatan jenis tenaga kerja

a. Apakah bapak/ibu pernah menggunakan tenaga kerja dalam mengolah lahan

yang tersebut ? ………………………………………………………………...

b. Jika menggunakan tenaga kerja, berapa banyak tenaga kerja yang biasanya

digunakan dalam mengolah lahan tersebut ? ……………………… orang

c. Berapa gaji yang bapak/ibu berikan untuk menyewa tenaga kerja tersebut ?

...........................................................................................................................

d. Jenis tenaga kerja apakah yang sering bapak/ibu gunakan dalam mengolah

lahan tersebut ? …………………………………………………………….*(d)

e. Apakah bapak/ibu menggunakan alat-alat tertentu dalam mengolah lahan

tersebut ? ………………………………………………………………………

f. Berapa harga sewa alat ? Rp.…………………. / …………………

g. Adakah perbedaan yang dihasilkan pada lahan jika menggunakan jenis-jenis

tenaga kerja tersebut ?

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

h. Adakah jenis teknologi/teknik khusus dalam mengolah lahan yang bapak/ibu

milik ? .................................................................................................................

Page 75: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

4. Jenis tanaman yang diusahakan dalam sebidang lahan pertanian berupa tanaman

perdagangan (orientasi pasar )

a. Jenis tanaman apa yang bapak/ibu hasilkan dari lahan tersebut ?

………………………………………………………………………..............

b. Apakah yang dilakukan bapak/ibu terhadap hasil yang didapat dari tanaman

tersebut ? ………………………………………………………………… *(e)

c. Adakah suatu keuntungan atau kerugian yang didapat dari hasil tersebut ?

………………………………………………………………………………..

5. Pendapatan usahatani *(f)

a. Berapa jumlah tanggungan dalam keluarga bapak/ibu ? ……………………

orang

b. Luas lahan yang diproduksi :……………Ha……...................

- Padi, ladang/Sawah :……………Ha……...................

- Jagung :……………Ha………………...

- Kacang hijau :……………Ha………………...

- Kacang tanah :……………Ha………………...

- Ubi / ketela pohon :……………Ha………………...

- Kedelai :……………Ha………………...

c. Jumlah biaya dan penjualan

A. Usaha pertanian

Tanaman

Page 76: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

a. Bibit ………………………… kg/musim tanam Rp ………………..

b. Tenaga kerja

- Mengolah lahan …… ……..orang/musim Rp …………………..

- Menanam ………………….orang/musim Rp …………………..

- Menyiangin ………………..orang/musim Rp …………………..

- Memanen ………………….orang/musim Rp …………………..

c. Pemupukan

Jenis pupuk Kg/ha Rp

………………… ………………… ………………….

………………… ………………… ………………….

………………… ………………… ………………….

d. Pestisida

Jenis pestisida Kg/ha Rp

…………………… ………………… …………………..

…………………… ………………… …………………..

…………………… ………………… …………………..

d. Berapa kali bapak/ibu mendapatkan hasil dari bertani pada lahan tersebut ?

…………………………… kali

e. Apakah ada pendapatan lain selain dari hasil pertanian ? …………………….

f. Berapakah pendapatan di luar hasil bertani ? Rp. ……………/………………

Page 77: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

- Jumlah pendapatan usahatani rata-rata dalam satu tahun :

Rp………………………………………………. (diisi sendiri oleh peneliti)

- Jumlah pendapatan non usahatani rata-rata dalam satu tahun:

Rp ……………………………………………… (diisi sendiri oleh peneliti)

6. Jumlah rumah tangga petani yang menguasai luas lahan > 0,5 ha, dapat dilihat

pada data sekunder atau peneliti melakukan sensus sendiri.

7. Jumlah tenaga kerja pertanian disubsektor tanaman pangan

Page 78: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

LAMPIRAN 3

Page 79: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

LAMPIRAN 4

Page 80: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

Data Penggunaan Lahan Per Satuan Bentuk Lahan (Ha)

No. Bentuklahan

Luas BL_total

Kebun % Ladang/Tegala

n %

Permukiman

% Sawa

h Irigasi

% Sawah Tadah Hujan

% Belukar/Semak

% Hutan %

1 B5V2 148.9 49.8 1.9 0.4 0.2 14.4 2.3 20.8 11.7 22.0 1.4 2.6 2.7 38.8 0.0

2 B6V2 137.5 41.2 1.6 0.0 0.0 3.7 0.6 14.7 8.3 0.0 0.0 0.0 0.0 77.9 0.1

3 H5V1 116365.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 116365.0 99.4

4 H5V2 119.1 89.6 3.4 19.7 8.1 0.0 0.0 0.0 0.0 9.8 0.6 0.0 0.0 0.0 0.0

5 H6V2 363.6 113.7 4.3 6.1 2.5 7.1 1.2 0.0 0.0 10.0 0.6 0.0 0.0 226.8 0.2

6 D5D3 226.5 87.1 3.3 0.3 0.1 82.7 13.5 0.2 0.1 56.0 3.6 0.0 0.0 0.0 0.0

7 L6D3 65.2 32.7 1.2 0.0 0.0 13.9 2.3 0.0 0.0 18.6 1.2 0.0 0.0 0.0 0.0

8 L5D3 50.1 23.8 0.9 0.0 0.0 5.8 1.0 0.0 0.0 20.5 1.3 0.0 0.0 0.0 0.0

9 B5D2 35.1 5.2 0.2 0.0 0.0 3.7 0.6 0.0 0.0 26.2 1.7 0.0 0.0 0.0 0.0

10 D2D3 153.3 95.3 3.6 46.2 18.9 0.0 0.0 0.0 0.0 3.4 0.2 2.7 2.8 0.0 0.0

11 D3D3 63.2 0.0 0.0 14.3 5.8 21.6 3.5 0.0 0.0 0.0 0.0 27.3 27.7 0.0 0.0

12 D4D3 1096.1 667.4 25.1 3.4 1.4 143.1 23.3 0.0 0.0 250.1 16.3 0.0 0.0 31.3 0.0

13 B3D4 91.9 30.6 1.2 12.6 5.2 16.9 2.7 2.8 1.6 10.0 0.6 0.5 0.5 0.0 0.0

14 D3D4 46.7 32.8 1.2 7.1 2.9 1.7 0.3 0.0 0.0 5.1 0.3 0.0 0.0 0.0 0.0

15 B3D6 58.0 33.2 1.3 1.4 0.6 13.5 2.2 0.0 0.0 0.0 0.0 1.4 1.4 0.0 0.0

16 D2F3 37.6 29.9 1.1 5.4 2.2 0.0 0.0 0.3 0.2 1.9 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0

17 D3F3 59.6 26.9 1.0 2.9 1.2 7.8 1.3 21.6 12.2 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0

18 D4F3 434.0 214.4 8.1 5.3 2.2 8.1 1.3 0.0 0.0 179.6 11.7 8.1 8.2 0.0 0.0

19 D5F3 809.7 322.0 12.1 5.7 2.3 65.7 10.7 35.1 19.8 378.4 24.6 2.0 2.1 0.0 0.0

20 B3F6 289.9 21.5 0.8 57.8 23.7 33.0 5.4 0.0 0.0 99.6 6.5 14.0 14.2 0.0 0.0

21 B2F3 40.1 33.4 1.3 0.6 0.2 0.2 0.0 0.5 0.3 4.1 0.3 1.3 1.3 0.0 0.0

22 B2F4 249.6 98.7 3.7 48.6 19.9 6.7 1.1 32.4 18.3 21.8 1.4 38.7 39.2 0.0 0.0

23 B3F4 96.9 79.4 3.0 4.6 1.9 4.0 0.7 0.0 0.0 2.3 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0

Page 81: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

No. Bentuklahan

Luas BL_total

Kebun % Ladang/Tegala

n %

Permukiman

% Sawa

h Irigasi

% Sawah Tadah Hujan

% Belukar/Semak

% Hutan %

24 L5F3 374.3 130.2 4.9 0.0 0.0 38.8 6.3 0.0 0.0 205.3 13.3 0.0 0.0 0.0 0.0

25 L6F3 124.3 27.9 1.1 0.0 0.0 7.0 1.1 0.0 0.0 89.2 5.8 0.0 0.0 0.1 0.0

26 L5F2 53.8 26.5 1.0 0.0 0.0 7.6 1.2 19.7 11.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0

27 B5F3 30.1 11.3 0.4 1.4 0.6 3.3 0.5 5.5 3.1 8.6 0.6 0.0 0.0 0.0 0.0

28 B6F3 114.7 39.7 1.5 0.0 0.0 10.2 1.7 0.0 0.0 64.8 4.2 0.0 0.0 0.0 0.0

29 B5F2 134.6 0.0 0.0 0.0 0.0 68.6 11.2 23.8 13.4 0.0 0.0 0.0 0.0 42.2 0.0

30 B6F2 400.4 204.0 7.7 0.0 0.0 23.8 3.9 0.0 0.0 51.0 3.3 0.0 0.0 121.6 0.1

31 H5F2 37.1 23.0 0.9 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 14.1 0.0

32 H6F2 226.4 66.9 2.5 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 159.5 0.1

2658.1 100 244.0 100 612.8 100.0 177.4 100 1538.2 100.0 98.7 100.0 117077.3 100.0

Page 82: PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN …lib.unnes.ac.id/21274/1/3211410011-s.pdf · i PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP KERUSAKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)