113
PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, KETERWAKILAN CFO WANITA, DAN KARAKTERISTIK EKSEKUTIF TERHADAP TINDAKAN PAJAK AGRESIF (Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2012-2014) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Okky Oktaviyani Rahayu NIM: 109082000147 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2016 M

PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

  • Upload
    doanque

  • View
    231

  • Download
    7

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, KETERWAKILAN CFO WANITA, DAN KARAKTERISTIK EKSEKUTIF TERHADAP

TINDAKAN PAJAK AGRESIF

(Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2012-2014)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Okky Oktaviyani Rahayu NIM: 109082000147

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1437 H/2016 M

Page 2: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff
Page 3: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff
Page 4: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff
Page 5: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff
Page 6: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Identitas Pribadi

Nama : Okky Oktaviyani Rahayu

Tempat Tanggal Lahir : Bekasi, 08 Oktober 1990

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jl. Flamboyan 1 No. 343 RT. 008/010

Perumnas 1 Bekasi

Agama : Islam

Telepon : 08989710913

E-mail : [email protected]

II. Pendidikan Formal

1996-2002: SD Negeri

2002-2005: SMP Negeri 07 Bekasi

2005-2008: SMA Negeri 02 Bekasi

2009-2016: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi

III. Pengalaman Kerja

2010-2010: Lembaga Pendidikan Elfast sebagai Staff Pengajar

2013-2015: PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

Accounting

Page 7: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

vii

THE EFFECT OF EXECUTIVE COMPENSATION, CFOs FEMALE REPRESENTATION AND EXECUTIVE CHARACTERISTIC ON TAX

AGGRESSIVENESS

ABSTRACT

The purpose of this research is to analyze the effect of executive compensation, CFOs female representation, and executive characteristic on tax aggressiveness. This research used 56 sample of manufacturing firms listed in Indonesian Stock Exchange for period on 2012-2014 that acquired by purposive sampling method. The method of research analysis was used multiple regression analysis.

The result of this research showed that simultaneously, executive compensation, CFOs female representation, and executive characteristic has significant effect on tax aggressiveness. Partially, executive compensation and executive characteristic has significant effect on tax aggressiveness. While the CFOs female representation has no significant effect on tax aggressiveness.

Keywords: executive compensation, CFOs female representation, executive characteristic, and tax aggresiveness.

Page 8: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

viii

PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, KETERWAKILAN CFO WANITA DAN KARAKTERISTIK EKSEKUTIF TERHADAP

TINDAKAN PAJAK AGRESIF

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kompensasi eksekutif, keterwakilan CFO wanita, dan karakteristik eksekutif terhadap tindakan pajak agresif. Penelitian ini menggunakan sampel 56 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2012-2014 yang ditentukan berdasarkan metode purposive sampling. Metode analisis penelitian yang digunakan adalah metode analisis regresi berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan kompensasi eksekutif, keterwakilan CFO wanita, dan karakteristik eksekutif berpengaruh signifikan terhadap tindakan pajak agresif. Sementara secara parsial, kompensasi eksekutif dan karakteristik eksekutif berpengaruh signifikan terhadap tindakan pajak agresif. Sedangkan keterwakilan CFO wanita tidak berpengaruh signifikan terhadap tindakan pajak agresif.

Kata Kunci: kompensasi eksekutif, keterwakilan CFO wanita, karakteristik eksekutif, dan tindakan pajak agresif.

Page 9: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakatuh

Alhamdulillahirabbil’aalamiin. Puji dan syukur penulis persembahkan

kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat, karunia, dan hidayah-

Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh

Kompensasi Eksekutif, Keterwakilan CFO Wanita, dan Karakteristik

Eksekutif terhadap Tindakan Pajak Agresif”. Pada Perusahaan Manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014, dengan baik dan

lancar.

Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak lepas dari berbagai hambatan dan

rintangan. Penulis meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi merupakan

ketetapan Allah SWT., namun penyusunan skripsi ini tidak lepas dari orang-orang

di sekitar penulis yang begitu banyak memberi bantuan serta dukungan pada

penulis. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa

terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu baik

secara moril maupun materi dalam penyusunan skripsi ini kepada:

1. Keluarga tercinta, Mama dan Bapak, serta adik-adikku, Mieke dan Dhea atas

doa, dukungan, kesabaran dan keikhlasan yang tidak henti-hentinya. Syukur

saya panjatkan kepada Allah karena terlahir sebagai anak dari Mama dan

Bapak. Mama dan Bapak, beribu-ribu ucapan terima kasih atas segala

curahan kasih sayang, kesabaran, perhatian, do’a dan motivasi yang telah

mama dan bapak berikan kepada saya, yang tak akan pernah bisa saya balas.

Hanya Allah yang bisa membalasnya, semoga mama dan bapak selalu ada

dalam rahmat Allah, aamin.

2. Ibu Dr. Rini, Ak., CA., selaku dosen pembimbing I dalam penulisan skripsi

ini yang senantiasa dengan tulus, ikhlas, sabar dan kasih sayangnya

memberikan bimbingan, arahan serta motivasi sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

3. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA., selaku dosen pembimbing II dalam

penulisan skripsi ini yang telah tulus dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga

Page 10: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

x

dan pikirannya dalam memberikan pengarahan, masukan-masukan serta kritik

dan saran yang membangun selama proses penulisan skripsi ini.

4. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid MS. selaku dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis.

5. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA. selaku ketua jurusan akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis.

6. Segenap Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan ilmu

dan perhatiannya kepada para mahasiswa.

7. Segenap karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan

pelayanannya, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

8. Partner terbaikku Kamil, terima kasih atas dukungan, motivasi dan kasih

sayang yang tidak terhingga untuk terus menyemangati.

9. Sahabatku Eneng, terima kasih atas perhatian, suka cita dan kasih sayangmu.

Semoga persahabatan kita tak akan pernah putus sampai akhir hayat.

10. Teman-teman dan sahabat kelas Akuntansi D, terima kasih atas semua

kebersamaannya, kebahagiaan, dan persaudaraan yang telah kalian berikan.

11. Teman-teman angkatan 2009 akuntansi, terima kasih atas semua persahabatan

dan motivasinya.

12. Seluruh pihak yang telah membantu kelancaran pembuatan skripsi ini yang

tidak bisa penulis sebutkan satu per satu semoga semua bantuan yang telah

kalian berikan mendapatkan balasan dari Allah SWT.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh

karena itu penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan dan kritik

yang membangun untuk penulisan skripsi ini dari semua pihak.

Jakarta, Maret 2016

(Okky Oktaviyani Rahayu)

Page 11: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

xi

DAFTAR ISI

Keterangan Halaman

HALAMAN JUDUL.................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI........................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF.......................... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI........................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH.................. v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP.................................................................... vi

ABSTRACT................................................................................................... vii

ABSTRAK.................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR................................................................................. ix

DAFTAR ISI............................................................................................... xi

DAFTAR TABEL....................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR.................................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN............................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah................................................ 1

Perumusan Masalah....................................................... 10

B. Tujuan dan Manfaat Penelitian...................................... 11

1. Tujuan Penelitian...................................................... 11

2. Manfaat Penelitian.................................................... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................... 13

Page 12: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

xii

A. Teori yang berkenaan dengan variabel yang diambil..... 13

1. Tindakan Pajak Agresif............................................. 13

2. Kompensasi Eksekutif............................................... 18

3. Keterwakilan CFO Wanita........................................ 33

4. Karakteristik Eksekutif.............................................. 41

B. Penelitian Sebelumnya................................................... 45

C. Kerangka Berpikir dan Pengembangan Hipotesis.......... 49

BAB III METODOLOGI PENELITIAN....................................... 55

A. Ruang Lingkup Penelitian.............................................. 55

B. Metode Penentuan Sampel............................................. 55

C. Metode Pengumpulan Data............................................ 56

D. Metode Analisis Data.................................................... 56

1. Analisis Statistik Deskriptif...................................... 57

2. Uji Asumsi Klasik..................................................... 57

a. Uji Normalitas Residual..................................... 57

b. Uji Multikolinearitas.......................................... 57

c. Uji Heterokedastisitas........................................ 57

d. Uji Autokorelasi................................................. 58

3. Uji Hipotesis............................................................. 58

a. Uji Determinasi (R2).......................................... 59

b. Uji F................................................................... 60

c. Uji t.................................................................... 60

E. Operasional Variabel Penelitian..................................... 60

1. Variabel Independen.................................................. 61

a. Kompensasi Eksekutif........................................ 61

b. Keterwakilan CFO Wanita................................. 61

c. Karakteristik Eksekutif....................................... 62

2. Variabel Dependen.................................................... 63

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................... 65

Page 13: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

xiii

A. Gambaran Umum Objek Penelitian............................... 65

1. Deskripsi Objek Penelitian....................................... 65

2. Deskripsi Sampel Penelitian..................................... 65

B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian................................. 66

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif..................................... 66

2. Hasil Uji Asumsi Klasik............................................ 68

a. Uji Normalitas...................................................... 68

b. Uji Multikolinearitas............................................ 69

c. Uji Heterokedastisitas.......................................... 70

d. Uji Autokorelasi................................................... 71

3. Hasil Uji Hipotesis.................................................... 72

a. Uji Determinasi (R2)............................................ 72

b. Uji F..................................................................... 73

c. Uji t...................................................................... 74

BAB V PENUTUP........................................................................... 79

A. Kesimpulan.................................................................... 79

B. Implikasi........................................................................ 80

C. Saran.............................................................................. 81

DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 82

LAMPIRAN............................................................................................... 87

Page 14: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Daftar Kasus-Kasus Penghindaran Pajak.......................... 3

Tabel 2.1 : Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu...................................... 45

Tabel 3.1 : Operasional Variabel......................................................... 64

Tabel 4.1 : Proses Seleksi Populasi Perusahaan Manufaktur.............. 66

Tabel 4.2 : Hasil Uji Statistik Deskriptif............................................. 67

Tabel 4.3 : Hasil Uji Normalitas.......................................................... 69

Tabel 4.4 : Hasil Uji Multikolonieritas................................................ 70

Tabel 4.5 : Hasil Uji Heterokedastisitas.............................................. 71

Tabel 4.6 : Hasil Uji Autokorelasi....................................................... 72

Tabel 4.7 : Hasil Uji Adjusted R2........................................................ 73

Tabel 4.8 : Hasil Uji F......................................................................... 74

Tabel 4.9 : Hasil Uji t.......................................................................... 75

Page 15: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Kerangka Pemikiran

Page 16: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Daftar Nama Perusahaan

Lampiran 2 : Data Sampel Penelitian

Lampiran 3 : Output Hasil Pengolahan Data

Page 17: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan utama suatu negara

dalam rangka pembiayaaan penyelenggaraan pemerintahan untuk penyediaan

barang dan jasa publik serta pembangunan. Dalam penjelasan Undang-

Undang tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (UU KUP) telah

dinyatakan bahwa pajak merupakan salah satu sarana dan hak tiap wajib

pajak untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan.

Namun bagi pelaku bisnis dan investor, pajak tetap dianggap sebagai

beban investasi. Oleh karena itu, adalah wajar apabila pengusaha berusaha

untuk menghindari beban pajak dengan melakukan perencanaan pajak yang

efektif. Arnold dan McIntyre (1995) dalam Gunadi (2007:276) menyebut

bahwa penghindaran pajak (tax avoidance) merupakan upaya penghindaran

atau penghematan pajak yang masih dalam kerangka memenuhi ketentuan

perundangan (lawful fashion). Tax avoidance, harus dibedakan dari tax

evasion (penyeludupan pajak) yang secara umum bersifat melawan hukum

(ilegal) dan mencakup perbuatan sengaja tidak melaporkan secara lengkap

dan benar objek pajak atau perbuatan melanggar hukum (fraud) lainnya.

Walaupun secara legal dapat dibedakan, namun secara ekonomis baik

perencanaan pajak melalui tax avoidance maupun tax evasion sama-sama

berakibat berkurangnya penerimaan pajak. Rekayasa (aranggements) atas

Page 18: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

2

transaksi-transaksi yang berpotensi meminimalkan beban pajak untuk

memperoleh penghematan pajak merupakan perencanaan pajak.

Menurut Ahmad (2005) dalam Gunadi (2009:279) perencanaan pajak

merupakan serangkaian proses atau tindakan yang dilakukan wajib pajak

untuk merekayasa sumber-sumber penghasilan dan beban maupun transaksi

lainnya dengan tujuan untuk minimalisasi, penangguhan atau eleminasi beban

pajak yang masih berada dalam kerangka peraturan perundang-undangan.

Untuk mencapai tujuan dimaksud, pengusaha harus memanfaatkan semua

pengurang, pengecualian, pembebasan, kemudahan dan kredit yang

disediakan oleh ketentuan maupun administrasi pajak. Kalau disandingkan

maka penghindaran (avoidance) melibatkan terutama komersialisasi dan

pemanfaatan secara efektif kebijakan pajak dalam peraturan perundang-

undangan. Sementara itu, penyelundupan atau penggelapan pajak dan

sejenisnya (tax evasion) terutama terjadi dengan penghilangan atau kurang

melaporkan objek pajak yang kadangkala didukung dengan rekayasa legal,

akuntansi, dan administratif lainnya. Sementara pajak agresif adalah

perencanaan pajak yang berada di antara tax avoidance dan tax evasion,

berada dalam ranah abu-abu (gray area) (Zuber, 2007:15).

Sudah banyak kasus-kasus penghindaran pajak yang terjadi baik di

Internasional maupun di Indonesia. Beberapa daftar kasus-kasus

penghindaran pajak dapat dilihat pada tabel 1.1. di halaman berikutnya.

Page 19: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

3

Tabel 1.1 Daftar Kasus-Kasus Penghindaran Pajak

No Tahun Kasus 1 2013 Indonesia dikejutkan dengan putusan yang dikeluarkan

oleh Mahkamah Agung yang telah memberikan vonis kepada 14 perusahaan Asian Agri Group (AAG), hal ini diakibatkan terungkapnya penggelapan pajak yang dilakukan oleh perusahaan Asian Agri Group pada tahun 2006. Penggelapan yang dilakukan oleh perusahaan Asian Agri Group adalah dengan melakukan transfer pricing. Perusahaan Asian Agri Group (AAG) menjual produk minyak sawit mentah (Crude Palm Oil) ke perusahaan afiliasi di luar negeri dengan harga di bawah harga pasar, dan kemudian dijual kembali ke pembeli riil dengan harga tinggi, maka beban pajak di dalam negeri dapat ditekan. Selain itu, rekanan perusahaan Asian Agri Group sebagian besar adalah perusahaan fiktif. Diperkirakan penggelapan pajak yang dilakukan perusahaan Asian Agri Group (AAG) telah merugikan negara sejumlah Rp 1,3 triliun (Wirawinata, 2011).

2 2013 Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatra Utara (Kakanwil Ditjen Pajak Sumut) I, Medan Harta Indra Tarigan mengungkapkan satu kasus penghindaran pajak (tax avoidance) yang ditemukan pihaknya saat bertugas di Kanwil Pajak Sumut II Pematangsiantar. Dirjen pajak menemukan tujuh modus yang dilakukan para pengembang properti dalam melakukan penghindaran pajak (tax avoidance). Pertama, penggunaan harga di bawah harga jual sebenarnya dalam menghitung Dasar Pengenaan Pajak (DPP). Kedua, tidak mendaftarkan diri menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP) namun menagih Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Ketiga, tidak melaporkan seluruh penjualan. Keempat, tidak memotong dan memungut Pajak Penghasilan (PPh). Kelima, mengkreditkan pajak masukan secara tidak sah. Keenam, penghindaran PPn Barang Mewah dan PPh Pasal 22 atas hunian mewah. Ketujuh, menjual tanah dan bangunan, namun yang dilaporkan hanya penjualan tanah (Siregar, 2013).

Bersambung pada halaman berikut.

Page 20: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

4

Tabel 1.1. (Lanjutan) No Tahun Kasus

3 2013 Penghindaran pajak (tax avoidance) yang dilakukan oleh PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Kasus ini terjadi karena pemisahan perusahaan perakitan mobil (manufacturing). Pemisahan perusahaan ini mengakibatkan terjadinya penurunan gross margin sebesar 7%, yang seharusnya jika digabungkan dapat menghasilkan gross margin sebesar 14%. Hal ini yang membuat Dirjen Pajak mempertanyakan perbedaan selisih dari gross margin ini, karena pemisahan perusahaan ini seharusnya tidak berdampak pada berkurangnya keuntungan (gross margin) (Idris, 2013).

4 2014 Eropa diguncangkan dengan polemik fasilitas perpajakan Irlandia yang menyebabkan banyak perusahaan multinasional besar seperti: Amazon, Apple, Facebook, Paypal, Twitter memilih markas di Irlandia guna membayar pajak yang lebih rendah dibandingkan jika membuka markas di negara eropa lainnya. Hal tersebut tentunya menimbulkan kemarahan negara sumber penghasilan, seperti: Perancis, Inggris, dan USA yang merasa kontribusi pajak yang dibayarkan tidak sebanding dengan penghasilan yang diperoleh dari negara tersebut (Santosa, 2015).

5 2014 Kasus penghindaran pajak yang menyangkut banyak perusahaan multinasional. Kasus tersebut melibatkan negara Luxembourg sebagai negara yang memberikan fasilitas pajak dengan skema pajak yang rumit dengan dibantu oleh kantor akuntan handal internasional (Santosa, 2015).

6 2015 Eropa kembali dikejutkan kasus perpajakan yang dilakukan oleh HSBC Swiss. International Consortium of Investigative Journalist (The Guardian dan BBC Inggris, Le Monde Perancis, dan 50 media lainnya) mengungkap kasus ini ke publik. HSBC Swiss diduga telah membantu customer kaya untuk menghindari pajak (Tax Avoidance) dengan menawarkan skema agresif untuk mengurangi pajak di negara asal, khususnya Eropa. Secara serentak, otoritas pajak negara Eropa: HMRC Inggris, CFE Perancis, dan negara belahan dunia lain seperti ATO Australia segera melakukan penyelidikan guna menemukan keterlibatan warganya yang menyembunyikan pundi-pundi kekayaannya (Santosa, 2015).

Sumber: Diolah dari beberapa penelitian sebelumnya

Page 21: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

5

Dalam kasus lain, banyak perusahaan besar Indonesia memilih kantor

pusat di Singapura padahal sumber penghasilan berada di Indonesia, dengan

varian pembayaran jasa, royalti ke kantor pusat. Labuan FSA, dengan fasilitas

seperti negara Tax Haven countries, menjadi lokasi menarik untuk pendirian

entitas anak usaha. Walaupun tarif pajak Corporate tax Indonesia sudah

diturunkan menjadi 25% pada tahun 2010, namun tarif ini relatif masih tinggi

apabila dibandingkan dengan negara tetangga di ASEAN (Santosa, 2015).

Kasus-kasus penghindaran pajak di atas menunjukkan bahwa sebagian

besar tindakan ini dimotivasi oleh usaha perusahaan melakukan penghindaran

dan penghematan pajak, guna mengurangi biaya pembayaran pajak agar lebih

kecil. Hal ini didukung dengan prinsip yang dimiliki oleh perusahaan yaitu

berusaha untuk menghasilkan laba sebesar-besarnya dengan cara mengurangi

biaya-biaya perusahaan termasuk biaya untuk membayar pajak, jika

diperlukan perusahaan akan berusaha untuk dapat menghilangkan biaya untuk

membayar pajak.

Tindakan pajak agresif dapat memberikan marginal benefit maupun

marginal cost. Marginal benefit yang mungkin didapat adalah adanya

penghematan pajak (tax savings) yang signifikan bagi perusahaan, sedangkan

marginal cost yang mungkin timbul adalah munculnya biaya atas

kemungkinan dikenainya denda atau sanksi perpajakan apabila dilakukan

pemeriksaan, penurunan harga saham perusahaan, reputational cost dan

political cost. Dalam penelitian ini tindakan pajak agresif diukur

menggunakan effective tax rate (ETR). ETR digunakan karena dianggap

Page 22: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

6

dapat merefleksikan perbedaan tetap antara perhitungan laba buku dengan

laba fiskal (Frank et al., 2009:471).

Kompensasi merupakan komponen penting dalam penciptaan suatu

manajemen yang efektif dan kondusif. Kompensasi adalah bagian dari

manajemen. Sistem kompensasi yang baik dapat memberikan kontribusi yang

signifikan terhadap keberhasilan bisnis. Sistem kompensasi membantu dalam

memberi penguatan terhadap nilai-nilai kunci organisasi serta memfasilitasi

pencapaian tujuan organisasi (Sutrisno, 2011:181). Kompensasi juga menjadi

pendorong seseorang untuk bekerja. Karena berpengaruh terhadap moral dan

disiplin tenaga kerja (Sastrohadiwiryo, 2003:181).

Thomson (2002) dalam Kadarisman (2012:26) mengemukakan bahwa

kompensasi merupakan faktor penting yang mempengaruhi bagaimana dan

mengapa orang-orang bekerja pada suatu organisasi dan bukan pada

organisasi lainnya.

Kebijakan penentuan kompensasi eksekutif merupakan salah satu cara

yang dapat dilakukan dalam rangka mendorong peningkatan kinerja.

Eksekutif bertanggung jawab untuk mengoptimalkan keuntungan para

pemilik atau pemegang pemegang saham, dan sebagai imbalannya eksekutif

akan memperoleh kompensasi sesuai dengan kontrak. Pemilik perusahaan

mengharapkan pihak eksekutif dapat meningkatkan kinerja dengan kebijakan

pemberian kompensasi yang tepat (Santi dan Puji, 2014 dalam Khasanah,

2015:5).

Page 23: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

7

Tindakan pajak agresif bisa muncul dari berbagai faktor, salah satunya

merupakan kompensasi. Manajemen memegang peranan penting dalam

memilih strategi yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan kekayaan

para pemegang saham. Hal tersebut dilakukan dengan meningkatkan kinerja

perusahaan menjadi lebih baik dan efisien. Salah satu strategi yang dilakukan

pihak manajemen adalah dengan efisiensi pembayaran pajak (Putri, 2014:2).

Sebelumnya, ada Armstrong et al. (2011:36) melakukan penelitian

mengenai hubungan kompensasi yang diterima oleh eksekutif perusahaan,

khususnya direktur pajak, terhadap tax planning perusahaan. Dalam

penelitian tersebut, mereka membuktikan adanya hubungan yang kuat antara

kompensasi yang diterima direktur pajak perusahaan dengan tax planning

melalui Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) effective tax rate.

Selain kompensasi, tindakan pajak agresif juga bisa muncul dari berbagai

faktor lain. Francis et al. (2014:27) melakukan penelitian mengenai

keterwakilan perempuan sebagai Chief Financial Officer (CFO) dalam

perusahaan-perusahaan Amerika yang terdaftar di ExecuComp database

terhadap tindakan pajak agresif. Dari hasil penelitian tersebut belum

ditemukan bukti bahwa keterwakilan wanita sebagai CFO berbeda dari

perilaku rekan-rekan pria dalam upaya pajak agresif (penghindaran pajak).

Namun dalam pelaporan keuangan perusahaan, Chief Financial Officer

(CFO) bersama Chief Executive Officer (CEO) merupakan pihak utama yang

terlibat dan berpengaruh secara langsung, yaitu keduanya merupakan pihak

yang menandatangani laporan keuangan dan bertanggung jawab atas

Page 24: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

8

informasi yang disajikan. CFO bertanggung jawab untuk perencanaan

keuangan dan pencatatan, serta pelaporan keuangan untuk manajemen yang

lebih tinggi. Dalam beberapa sektor CFO juga bertanggung jawab untuk

analisis data.

Dalam penelitian lainnya menunjukkan bahwa CFO wanita memiliki

pengaruh secara signifikan dengan tingkat manajemen laba (Peni dan

Vahaama, 2010:643). Oleh karenanya maka penelitian ini ingin menguji

bagaimana pengaruh keterwakilan perempuan sebagai CFO terhadap perilaku

pajak agresif pada perusahaan-perusahaan di Indonesia, khususnya industri

manufaktur.

Selain ingin menguji pengaruh kompensasi eksekutif dan keterwakilan

CFO wanita terhadap tindakan pajak agresif, penelitian ini juga ingin meneliti

bagaimana pengaruh karakteristik eksekutif pada perusahaan terhadap

tindakan pajak agresif. Dyreng et al. (2010:1185-1186) menyebutkan bahwa

karakter dari setiap individu eksekutif akan menentukan seberapa besar

tingkat agresifitas yang dilakukan perusahaan dalam melakukan penghindaran

pajak. Walaupun tidak melanggar hukum, namun penghindaran pajak tidak

begitu saja dilakukan oleh semua perusahaan. Eksekutif yang memiliki

karakter pengambil resiko (risk taker) cenderung lebih berani untuk

melakukan penghindaran pajak dengan agresif. Sebaliknya, eksekutif yang

memiliki karakter penghindar resiko (risk averse) akan cenderung lebih

berhati-hati, karena walaupun tidak melanggar undang-undang, pembebanan

Page 25: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

9

biaya yang tidak wajar dapat menimbulkan peluang dilakukannya

pemeriksaan pajak.

Hasil penelitian tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang pernah

dilakukan di Indonesia sebelumnya. Budiman dan Setiyono (2012:15), dan

Swingly dan Sukartha (2015:58) menemukan bahwa karakteristik eksekutif

memiliki pengaruh terhadap tingkat penghindaran pajak yang dilakukan

perusahaan. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk menguji apakah terdapat

pengaruh karakteristik eksekutif terhadap tindakan pajak agresif yang

dilakukan perusahaan.

Melanjutkan penelitian sebelumnya, penelitian ini menggabungkan

pengujian yang dilakukan oleh Desai dan Dharmapala (2004), Peni dan

Vahaama (2010), Dyreng et al. (2010), Putri (2014), Francis et al. (2014),

Armstrong et al. (2014), Carolina, dkk. (2014), dan Swingly dan Sukartha

(2015). Dengan komprehensivitas literatur yang menjadi acuan, maka

beberapa hal baru yang terdapat dalam penelitian ini adalah: (1) Pengujian

pengaruh kompensasi eksekutif terhadap tindakan pajak agresif perusahaan

publik di Indonesia (khususnya industri manufaktur); (2) Pengujian pengaruh

keterwakilan CFO wanita terhadap tindakan pajak agresif perusahaan publik

di Indonesia (khususnya industri manufaktur); (3) Pengujian pengaruh

karakteristik eksekutif perusahaan terhadap tindakan pajak agresif perusahaan

publik di Indonesia (khususnya industri manufaktur).

Page 26: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

10

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis bermaksud untuk menyusun

skripsi dengan judul “Pengaruh Kompensasi Eksekutif, Keterwakilan

CFO Wanita, dan Karakteristik Eksekutif terhadap Tindakan Pajak

Agresif”. Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2012-2014.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang dikemukakan di atas maka

perumusan masalah yang hendak diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Apakah kompensasi eksekutif, keterwakilan CFO wanita dan karakteristik

eksekutif secara simultan berpengaruh terhadap tindakan pajak agresif?

2. Apakah kompensasi eksekutif berpengaruh terhadap tindakan pajak

agresif?

3. Apakah keterwakilan CFO wanita berpengaruh terhadap tindakan pajak

agresif?

4. Apakah karakteristik eksekutif berpengaruh terhadap tindakan pajak

agresif?

Page 27: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

11

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, penelitian ini bertujuan sebagai berikut:

a. Untuk menganalisis pengaruh kompensasi eksekutif, keterwakilan CFO

wanita dan karakteristik eksekutif terhadap tindakan pajak agresif secara

simultan.

b. Untuk menganalisis pengaruh kompensasi eksekutif terhadap tindakan

pajak agresif.

c. Untuk menganalisis pengaruh keterwakilan CFO wanita terhadap

tindakan pajak agresif.

d. Untuk menganalisis pengaruh karakteristik eksekutif terhadap tindakan

pajak agresif.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut:

a. Kontribusi Teoritis

1) Bagi Mahasiswa Jurusan Akuntansi, penelitian ini diharapkan dapat

menambah ilmu pengetahuan di bidang akuntansi dan perpajakan

khususnya mengenai pajak agresif dan faktor-faktor yang

mempengaruhinya, dan dapat menjadi bahan acuan serta referensi bagi

mahasiswa untuk penelitian selanjutnya.

2) Bagi Masyarakat, sebagai pengetahuan mengenai perilaku-perilaku

perpajakan.

Page 28: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

12

3) Bagi peneliti berikutnya, sebagai bahan referensi peneliti lainnya yang

akan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai topik ini.

4) Bagi penulis, penelitian ini diharapkan untuk memperluas dan

memperdalam pengetahuan tentang perpajakan khususnya yang

berkaitan mengenai pajak agresif dan faktor-faktor yang

mempengaruhinya serta dapat bermanfaat bagi penulis di masa yang

akan datang.

b. Kontribusi Praktis

1) Bagi pembuat kebijakan perpajakan, penelitian ini diharapkan sebagai

pengetahuan agar dapat memberikan perhatian lebih kepada

perusahaan yang melakukan tindakan pajak agresif agar penerimaan

negara yang bersumber dari pajak dapat dimaksimalkan.

2) Bagi investor diharapkan sebagai pengetahuan agar lebih berhati-hati

dalam menanamkan modalnya di perusahaan supaya tidak terkena

kemungkinan dampak dari tindakan pajak agresif yang dilakukan

perusahaan karena perusahaan yang agresif dalam tindakan pajaknya

cenderung agresif dalam pelaporan keuangannya.

Page 29: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori yang berkenaan dengan variabel yang diambil

1. Tindakan Pajak Agresif

Frank et al. (2009:468) mendefinisikan tindakan pajak agresif sebagai

suatu tindakan pengelolaan yang bertujuan untuk menurunkan laba kena

pajak melalui perencanaan pajak baik menggunakan cara yang tergolong

tax evasion atau tidak. Tax evasion merupakan upaya yang dilakukan oleh

wajib pajak untuk mengurangi beban pajak dan memperoleh penghematan

pajak dengan melakukan perencanaan pajak yang secara umum bersifat

melawan hukum (ilegal) dan mencakup perbuatan sengaja tidak

melaporkan secara lengkap dan benar objek pajak atau perbuatan

melanggar hukum (fraud) lainnya. Sedangkan tax avoidance merupakan

upaya penghindaran atau penghematan pajak yang masih dalam kerangka

memenuhi ketentuan perundangan (lawful fashion) (Arnold dan McIntyre,

1995 dalam Gunadi, 2007:276).

Sementara Zuber (2007:15) menyatakan bahwa:

“Between tax avoidance and tax evasion, there exist potential gray area of aggressiveness. This gray area exists because there are tax shelters beyond what is specifically allowed by the tax law and the tax law does not specifically address all possible tax transaction. A bright line does not exist between tax avoidance and tax evasion because neither term adequately describes all transactions. Therefore, aggressive transactions and decision-making may potentially become either tax avoidance or tax evasion issues”.

Page 30: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

14

Berdasarkan pemikiran tersebut, dikemukakan bahwa di antara tax

avoidance dan tax evasion terdapat daerah abu-abu yang berpotensi

terjadinya agresivitas pajak. Transaksi dan pengambilan keputusan yang

agresif mungkin secara potensial dapat menjadi masalah penghindaran

pajak maupun penggelapan pajak.

Pajak yang dibayarkan perusahaan merupakan proses transfer

kekayaan dari pihak perusahaaan kepada pemerintah sehingga beban pajak

yang dibayarkan tersebut menjadi biaya yang sangat besar bagi

perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan akan cenderung melakukan usaha

penghindaran dan/atau penghematan pajak sebagai upaya untuk dapat

membayar pajak dengan seefisien mungkin (Hanlon dan Slemrod,

2009:126). Perusahaan yang berorientasi laba, baik perusahaan domestik

maupun perusahaan multinasional akan berusaha meminimalkan beban

pajak dengan cara memanfaatkan kelemahan sistem ketentuan pajak dari

suatu negara (Darussalam dan Septriadi, 2009).

Di banyak negara, skema penghindaran pajak dibedakan menjadi

penghindaran pajak yang diperkenankan (acceptable tax avoidance) dan

penghindaran pajak yang tidak diperkenankan (unacceptable tax

avoidance). Istilah lain yang sering dipergunakan untuk menyatakan

penghindaran pajak yang diperkenankan adalah defensive tax planning dan

istilah untuk penghindaran pajak yang tidak diperkenankan adalah

aggressive tax planning (Darussalam dan Septriadi, 2009).

Page 31: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

15

Kemudian lebih lanjut Harari, et.al. (2013:9) menyatakan bahwa

agresivitas pajak dapat didefinisikan sebagai:

“The main purpose of the activity or activities that are the object of tax planning is to avoid paying taxes or to lower taxes significantly, and the commercial reason for that activity, if any, is marginal”.

Berdasarkan pemikiran tersebut, dikemukakan bahwa tindakan pajak

agresif merupakan tujuan utama dari aktivitas perencanaan pajak untuk

menghindari pembayaran pajak atau membuat rendah beban pajak yang

dibayarkan secara signifikan.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa

tindakan pajak agresif dilakukan sebagai upaya paling akhir dari spektrum

serangkaian perilaku perencanaan pajak untuk tujuan mengurangi beban

pajak dan penghematan pajak yang nantinya dapat menghasilkan

pelaporan pajak yang agresif.

Dalam melakukan tindakan pajak agresif, terdapat beberapa

keuntungan dan kerugian. Chen et al. (2010:8) menyebutkan 3 keuntungan

tindakan pajak agresif, yaitu:

a. Penghematan pajak, sehingga bagian kas untuk pemegang saham

menjadi lebih besar.

b. Kompensasi bagi manajer yang berasal dari pemegang saham atas

tindakan pajak agresif yang dilakukan manajer tersebut.

c. Kesempatan bagi manajer untuk melakukan rent extraction, yakni

tindakan manajer yang tidak memaksimalkan kepentingan pemilik.

Hal ini dapat berupa penyusunan laporan keuangan yang agresif,

Page 32: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

16

pengambilan sumber daya atau aset perusahaan untuk kepentingan

pribadi, atau melakukan transaksi dengan pihak yang memiliki

hubungan istimewa.

Sedangkan Desai dan Dharmapala (2004:18) menyebutkan 3 kerugian

dari tindakan pajak agresif, yaitu:

a. Adanya kemungkinan perusahaan terkena hukuman dari instansi

perpajakan akibat ditemukannya kecurangan-kecurangan yang

mungkin terjadi pada saat proses audit.

b. Tercederainya reputasi perusahaan akibat audit oleh instansi

perpajakan.

c. Turunnya harga saham perusahaan akibat adanya anggapan dari para

pemegang saham bahwa tindakan pajak agresif yang dilakukan oleh

manajer merupakan tindakan rent extraction yang dapat merugikan

pemegang saham.

Umumnya suatu negara telah membuat suatu ketentuan untuk

menangkal praktik unacceptable tax avoidance atau aggressive tax

planning. Di Australia, skema-skema yang dapat dikategorikan sebagai

aggressive tax planning oleh Australian Taxation Office (ATO) adalah

sebagai berikut:

a. Transaksi yang dibuat semata-mata untuk tujuan menghindari pajak.

Dengan kata lain transaksi tersebut tidak mempunyai tujuan bisnis,

kalaupun ada tujuan bisnisnya tetapi sangat tidak signifikan.

Page 33: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

17

b. Berusaha untuk mendapatkan fasilitas pajak yang sebenarnya fasilitas

pajak tersebut tidak ditujukan kepadanya.

c. Membuat transaksi yang berputar-putar yang akhirnya transaksi

tersebut akan kembali lagi kepadanya (round-robin flow of funds).

d. Penggelembungan nilai aset untuk mendapatkan biaya penyusutan

yang besar di masa yang akan datang.

e. Memanfaatkan suatu entitas usaha dimana penghasilan yang diterima

oleh entitas usaha tersebut dikecualikan sebagai objek pajak.

f. Transaksi bisnis yang melibatkan negara-negara yang dikategorikan

sebagai tax haven countries.

Sedangkan di Indonesia, dalam peraturan perundang-undangan

perpajakan yang berlaku saat ini, belum ada definisi yang jelas mengenai

acceptable tax avoidance dan unacceptable tax avoidance atau aggressive

tax planning (Darussalam dan Septriadi, 2009).

Tindakan pajak agresif mempunyai lima komponen pengukuran, yaitu

effective tax rate (ETR), cash effective tax rate (CETR), book-tax

difference Manzon-Plesko (BTD_MP), book-tax difference Desai-

Dharmapala (BTD_DD) dan tax planning (TAXPLAN) (Sari dan Martani,

2010:10).

ETR digunakan karena dianggap dapat merefleksikan perbedaan tetap

antara perhitungan laba buku dengan laba fiskal (Frank et al., 2009:471).

Sedangkan CETR digunakan karena diharapkan dapat mengidentifikasi

keagresifan perencanaan pajak perusahaan yang dilakukan menggunakan

Page 34: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

18

perbedaan tetap maupun perbedaan temporer (Chen et al., 2010:16).

Menurut Desai dan Dharmapala (2004:2-3), book-tax difference bisa

timbul karena adanya aktivitas perencanaan pajak dan manajemen laba,

maka nilai residu dari regresi nilai book-tax difference dan nilai total

akrual diharapkan murni merupakan cerminan dari aktivitas perencanaan

pajak. Sedangkan nilai tax planning (TAXPLAN) digunakan karena

dianggap dapat menggambarkan tingkat subsidi pajak yang digunakan.

2. Kompensasi Eksekutif

Kompensasi merupakan salah satu fungsi penting dalam manajemen.

Karena kompensasi merupakan aspek yang paling sensitif di dalam

hubungan kerja. Kasus yang terjadi dalam hubungan kerja mengandung

masalah kompensasi dan berbagai segi yang terkait, seperti tunjangan,

kenaikan kompensasi, struktur kompensasi, dan skala kompensasi.

Kompensasi juga merupakan komponen penting dalam penciptaan suatu

manajemen yang efektif dan kondusif. Sistem kompensasi yang baik dapat

memberikan kontribusi yang signifikan terhadap keberhasilan bisnis.

Sistem kompensasi membantu dalam memberi penguatan terhadap nilai-

nilai kunci organisasi serta memfasilitasi pencapaian tujuan organisasi.

(Sutrisno, 2011:181). Masalah kompensasi selain sensitif, juga menjadi

pendorong seseorang untuk bekerja. Karena berpengaruh terhadap moral

dan disiplin tenaga kerja (Sastrohadiwiryo, 2003:181). Sistem kompensasi

yang baik dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap

keberhasilan bisnis (Khasanah, 2015:4).

Page 35: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

19

Nitisemito (1996:90) menyatakan bahwa kompensasi adalah balas jasa

yang diberikan oleh perusahaan kepada pekerjanya, yang dapat dinilai

dengan uang dan cenderung diberikan secara tetap. Kompensasi

merupakan masalah yang sangat penting, karena salah satu tujuan utama

seseorang menjadi pekerja adalah adanya kompensasi.

Hal senada juga dikemukakan oleh Thomson (2002) dalam

Kadarisman (2012:26) yaitu kompensasi sebagai faktor penting yang

mempengaruhi bagaimana dan mengapa orang-orang bekerja pada suatu

organisasi dan bukan pada organisasi lainnya.

Kompensasi merupakan kontra prestasi terhadap penggunaan tenaga

atau jasa yang telah diberikan oleh tenaga kerja. Kompensasi menjadi

semacam jumlah paket yang ditawarkan organisasi kepada pekerja sebagai

imbalan atas penggunaan tenaga kerjanya (Wibowo, 2013:348).

Werther dan Davis (1982) dalam Kadarisman (2012:1)

mengemukakan kompensasi sebagai berikut:

“Compensation is what employee receive in exchange of their work. Whether hourly wages or periodic salaries, the personnel department usually designs and administers employee compensation”.

Berdasarkan pemikiran tersebut, dikemukakan bahwa kompensasi

adalah apa yang seorang pekerja terima sebagai balasan atas kontribusinya

kepada organisasi. Baik upah per jam ataupun gaji periodik yang didesain

dan dikelola oleh bagian Sumber Daya Manusia (Kadarisman, 2012:1).

Kompensasi merupakan imbalan jasa atau balas jasa yang diberikan

oleh perusahaan kepada para tenaga kerja, karena tenaga kerja tersebut

Page 36: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

20

telah memberikan sumbangan tenaga dan pikiran demi kemajuan

perusahaan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Sastrohadiwiryo,

2002:181).

Lebih lanjut, Admosudiro (1994) dalam Kadarisman (2012:9)

mengemukakan bahwa kompensasi merupakan penghargaan kepada

pekerja secara adil dan layak untuk prestasi kerja dan atas jasa yang telah

dikeluarkan terhadap tujuan organisasi demi tercapainya tujuan organisasi.

Hal senada juga dikemukakan oleh Nawawi (1998) dalam Kadarisman

(2012:25), yaitu sebagai berikut:

“Kompensasi bagi organisasi/perusahaan berarti penghargaan atau ganjaran pada para pekerja yang telah memberikan kontribusi dalam mewujudkan tujuannya, melalui kegiatan yang disebut dengan bekerja.”

Sebagai penghargaan atas penyerahan dan pemberian segenap hasil

kerja atau performance pekerja kepada organisasi, maka organisasi

memberikan balas jasa, imbalan jasa, penghargaan, penghasilan,

kompensasi atau reward. Ditinjau dari sisi pandang organisasi, pemberian

imbalan jasa atau penghasilan akan selalu dikaitkan dengan kuantitas,

kualitas dan manfaat jasa yang dipersembahkan oleh pekerja bagi

organisasi. Hal tersebut akan mempengaruhi seberapa jauh tujuan

organisasi dapat dicapai, bahkan dapat mempengaruhi kelangsungan hidup

organisasi tersebut (Kadarisman, 2012:6).

Kompensasi mengandung arti yang lebih luas daripada upah atau gaji.

Upah atau gaji lebih menekankan pada balas jasa yang bersifat finansial,

Page 37: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

21

sedangkan kompensasi mencakup balas jasa finansial maupun non-

finansial (Samsudin, 2006 dalam Kadarisman, 2012:49).

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa kompensasi

merupakan suatu bentuk penghargaan yang diberikan kepada tenaga kerja

yang jumlahnya tergantung dari hasil yang dicapai baik berupa finansial

maupun non-finansial. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong tenaga kerja

untuk bekerja lebih giat dan lebih baik sehingga prestasi dapat meningkat

yang pada akhirnya tujuan perusahaan dapat tercapai.

Jenin-Jenis Kompensasi

a. Direct Financial Compensation

Bentuk dari pemberian kompensasi ini adalah (Panggabean, 2002

dalam Sutrisno 2011:187):

1) Upah atau gaji (Wages or Salaries).

Upah biasanya berhubungan dengan tarif gaji perjam (semakin

lama kerjanya, semakin besar bayarannya). Upah merupakan basis

bayaran yang kerap digunakan bagi pekerja-pekerja produksi dan

pemeliharaan. Sedangkan gaji umumnya berlaku untuk tarif

mingguan, bulanan atau tahunan.

2) Insentif (Incentive).

Merupakan tambahan-tambahan gaji diatas atau diluar gaji atau

upah yang diberikan oleh organisasi. Program-program insentif

disesuaikan dengan memberikan bayaran tambahan berdasarkan

Page 38: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

22

produktivitas, penjualan, keuntungan-keuntungan atau upaya-upaya

pemangkasan biaya.

3) Bonus.

Dalam pemberian bonus sebagai kompensasi ini setiap orang

akan memperolehnya 10 berdasarkan hasil yang dicapai perusahaan

tanpa memperhitungkan upah aktual seseorang.

b. Indirect Financial Compensation

Bentuk dari pemberian kompensasi ini adalah (Panggabean, 2002

dalam Sutrisno 2011:187):

1) Tunjangan (Benefit).

Contoh-contoh tunjangan seperti asuransi kesehatan, asuransi

jiwa, liburan-liburan yang ditanggung perusahaan, program pensiun

dan tunjangan-tunjangan lainnya yang berhubungan dengan

kepegawaian.

2) Fasilitas (Facility).

Merupakan kenikmatan/fasilitas seperti mobil perusahaan,

keanggotaan klub, tempat parkir khusus.

c. Non Financial Compensation

Suatu penghargaan bagi tenaga kerja yang bukan berbentuk

keuangan, dalam hal ini merupakan kebutuhan tenaga kerja yang

bukan berwujud uang, misalnya:

1) Pekerjaan dan jabatan yang menjanjikan masa depan.

2) Pengaturan jam kerja yang lebih santai dan fleksibel.

Page 39: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

23

Macam-Macam Kompensasi

Menurut Wibowo (2013:348) dilihat dari cara pemberiannya

kompensasi dapat dibagi menjadi 2, yaitu :

a. Kompensasi Langsung

Kompensasi langsung seperti upah dan gaji atau pay for

performance, seperti insentif dan gain sharing.

b. Kompensasi Tidak Langsung

Kompensasi tidak langsung merupakan kompensasi tambahan yang

diberikan terhadap semua tenaga kerja sebagai upaya meningkatkan

kesejahteraan para pekerja. Contohnya, berupa fasilitas-fasilitas

seperti: asuransi, tunjangan, uang pensiun atau jaminan keamanan dan

kesehatan.

Tujuan kompensasi tidak langsung antara lain sebagai berikut

(Hasibuan, 2011 dalam Hakim, 2011:173):

1) Untuk meningkatkan kesetiaan dan keterikatan tenaga kerja

kepada perusahaan.

2) Memberikan ketenangan dan pemenuhan kebutuhan bagi tenaga

kerja beserta keluarganya.

3) Memotivasi gairah kerja, disiplin, dan produktivitas tenaga kerja.

4) Menurunkan tingkat absensi dan turnover tenaga kerja.

5) Menciptakan suasana kerja yang baik dan nyaman.

6) Membantu kelancaran dalam pekerjaan untuk mencapai tujuan.

7) Memelihara kesehatan dan meningkatkan kualitas tenaga kerja.

Page 40: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

24

8) Mengefektifkan pengadaan tenaga kerja.

9) Membantu pelaksanaan program pemerintah dalam meningkatkan

kualitas manusia Indonesia.

10) Mengurangi kecelakaan dan kerusakan peralatan perusahaan.

11) Meningkatkan status sosial tenaga kerja beserta keluarganya.

Syarat Pemberian Kompensasi

Menurut Panggabean (2002:92) syarat pemberian kompensasi agar

mencapai tujuan dari pemberian kompensasi adalah:

a. Sederhana, peraturan dari sistem kompensasi harus singkat, jelas dan

dapat dimengerti.

b. Spesifik, karyawan harus mengetahui dengan tepat apa yang

diharapkan untuk mereka lakukan.

c. Dapat dicapai, setiap karyawan mempunyai kesempatan yang masuk

akal untuk memperoleh sesuatu.

d. Dapat diukur, sasaran yang dapat diukur merupakan dasar untuk

menentukan rencana kompensasi.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kompensasi

Beberapa faktor yang mempengaruhi kompensasi, yaitu (Noviyanto,

2011:2):

a. Faktor Intern Organisasi.

1) Dana Organisasi.

2) Serikat Pekerja.

Page 41: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

25

b. Faktor Pribadi Tenaga Kerja.

1) Produktivitas Kerja.

Produktivitas kerja dipengaruhi oleh prestasi kerja. Prestasi

kerja merupakan faktor yang diperhitungkan dalam penetapan

kompensasi. Pemberian kompensasi ini dimaksud untuk

meningkatkan produktivitas kerja pekerja.

2) Posisi dan Jabatan.

Posisi dan jabatan seseorang dalam organisasi menunjukkan

keberadaan dan tanggung jawabnya dalam hierarki organisasi.

Semakin tinggi posisi dan jabatan seseorang dalam organisasi,

semakin besar tanggung jawabnya, maka semakin tinggi pula

kompensasi yang diterimanya. Hal tersebut berlaku sebaliknya.

3) Pendidikan dan Pengalaman.

Pekerja yang lebih berpengalaman dan berpendidikan lebih

tinggi akan mendapat kompensasi yang lebih besar dari pekerja

yang kurang pengalaman dan atau lebih rendah tingkat

pendidikannya. Pertimbangan faktor ini merupakan wujud

penghargaan organisasi pada keprofesionalan seseorang yang dapat

memacu pekerja untuk meningkatkan pengetahuannya.

4) Jenis dan Sifat Pekerjaan.

Besarnya kompensasi pekerja yang bekerja di lapangan berbeda

dengan pekerja yang bekerja dalam ruangan, demikian juga

kompensasi untuk pekerjaan klerikal akan berbeda dengan

Page 42: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

26

pekerjaan administratif. Begitu pula halnya dengan pekerjaan

manajemen berbeda dengan pekerjaan teknis. Pemberian

kompensasi yang berbeda ini selain karena pertimbangan

profesionalisme pekerja juga karena besarnya resiko dan tanggung

jawab yang dipikul oleh pekerja yang bersangkutan.

c. Faktor Ekstern Organisasi.

1) Penawaran dan Permintaan Kerja.

Mengacu pada hukum ekonomi pasar bebas, kondisi dimana

penawaran (supply) tenaga kerja lebih dari permintaan (demand)

akan menyebabkan rendahnya kompensasi yang diberikan.

Sebaiknya bila kondisi pasar kerja menunjukkan besarnya jumlah

permintaan tenaga kerja sementara penawaran hanya sedikit, maka

kompensasi yang diberikan akan besar.

2) Biaya Hidup.

Besarnya kompensasi terutama upah/gaji harus disesuaikan

dengan besarnya biaya hidup (cost of living). Yang dimaksud biaya

hidup disini adalah biaya hidup minimal.

3) Kebijaksanaan Pemerintah.

Sebagai pemegang kebijakan, pemerintah berupaya melindungi

rakyatnya dari kesewenang-wenangan dan keadilan. Dalam

kaitannya dengan kompensasi, pemerintah menentukan upah

minimum, jam kerja/hari, untuk pria dan wanita, pada batas umur

tertentu.

Page 43: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

27

4) Kondisi Perekonomian Nasional.

Kompensasi yang diterima oleh pekerja di negara-negara maju

jauh lebih besar dari yang diterima negara-negara berkembang dan

atau negara miskin. Besarnya rata-rata kompensasi yang diberikan

oleh organsasi-organisasi dalam suatu negara mencerminkan

kondisi perekonomian negara tersebut dan penghargaan negara

terhadap sumber daya manusianya.

Tujuan Pemberian Kompensasi

Menurut Notoadmodjo dalam Sutrisno (2011:188), ada beberapa

tujuan dari kebijakan pemberian kompensasi meliputi:

a. Menghargai prestasi kerja.

b. Menjamin keadilan sistem kompensasi.

c. Mempertahankan karyawan.

d. Memperoleh karyawan yang bermutu.

e. Pengendalian biaya.

f. Memenuhi peraturan-peraturan.

Fungsi Kompensasi

Menurut Martoyo (1994) dalam Noviyanto (2011:1), fungsi

kompensasi adalah:

a. Penggunaan Sumber Daya Manusia secara lebih efisien dan lebih

efektif.

b. Mendorong stabilitas dan pertumbuhan ekonomi.

Page 44: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

28

Kompensasi yang efektif seharusnya dapat memenuhi kebutuhan

dasar, mempertimbangkan adanya keadilan internal dan eksternal, dan

pemberiannya disesuaikan dengan kebutuhan individu (Cascio, 1995

dalam Sutrisno, 2011:186). Hal senada juga dikemukakan oleh Robbins

(1993) dalam Sutrisno (2011:186) yang mengemukakan bahwa

penghargaan dapat meningkatkan prestasi kerja dan kepuasan kerja

apabila:

a. Mereka merasakan adanya keadilan dalam kompensasi.

b. Penghargaan yang mereka terima dikaitkan dengan kinerja mereka.

c. Berkaitan dengan kebutuhan individu.

Menurut Cascio (1995) dalam Sutrisno (2011:186-187), diantara

prinsip-prinsip tersebut di atas yang paling penting adalah adanya

keadilan. Keadilan di tempat kerja, termasuk dalam pemberian kompensasi

ada dua macam, yaitu keadilan distributif dan prosedural. Keadilan

distributif berusaha untuk menjelaskan bagaimana seseorang bereaksi

terhadap jumlah kompensasi yang diterima, sedangkan keadilan prosedural

yang digunakan untuk menentukan kompensasi. Dengan kata lain,

keadilan distributif berkaitan dengan hasil akhirnya, sedangkan keadilan

prosedural berkaitan dengan alatnya. Sebagai akibatnya, keadilan

distributif lebih mempengaruhi kepuasan terhadap apa yang diberikan.

Adapun keadilan prosedural lebih mempengaruhi kepuasan terhadap

pimpinan dan komitmen organisasi.

Page 45: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

29

Menurut Panggabean (2002) dalam Sutrisno (2011:185), agar

pemberian kompensasi terasa adil, maka proses yang harus dilakukan

adalah:

a. Menyelenggarakan survei kompensasi, yaitu survei mengenai jumlah

kompensasi yang diberikan bagi pekerjaan yang sebanding di

perusahaan lain (untuk menjamin keadilan eksternal).

b. Menentukan nilai tiap pekerjaan dalam perusahaan melalui evaluasi

pekerjaan (untuk menjamin keadilan internal).

c. Mengelompokkan pekerjaan yang sama/sejenis ke dalam tingkat

kompensasi yang sama pula (untuk menjamin keadilan karyawan).

d. Menyesuaikan tingkat kompensasi dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku (menjamin kompensasi layak dan wajar).

Kriteria Keberhasilan Sistem Kompensasi

Menurut Irianto (2001:103) dalam mengukur keberhasilan

implementasi sistem kompensasi, dengan kriteria-kriteria sebagai berikut::

a. Mendukung pencapaian tujuan-tujuan organisasi.

b. Sesuai dengan dan mendukung strategi dan struktur organisasi.

c. Menarik dan dapat mempertahankan individu yang berkompeten

sesuai dengan standar keahlian yang ditetapkan.

d. Menetapkan spektrum yang lebih luas atas perilaku tugas (task

behavior) yang diinginkan dari seluruh anggota organisasi.

e. Merefleksikan ekuitas (persamaan-keadilan) bagi seluruh anggota

organisasi.

Page 46: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

30

f. Sejalan dengan hukum atau perundang-undangan yang berlaku dalam

suatu wilayah yuridiksi tertentu dimana organisasi berada.

g. Dapat mencapai keenam kriteria tersebut dengan biaya yang

proposional sesuai dengan kondisi keuangan internal.

h. Dapat mencapai ketujuh kriteria tersebut diatas dalam kondisi dengan

penggunaan biaya yang paling efektif.

Kompensasi Eksekutif

Menurut Siagian (1992) dalam Septyani (2013:1), eksekutif

merupakan seseorang yang menduduki jabatan kepemimpinan tertentu

dalam suatu organisasi serta mempunyai hak dan wewenang

menggerakkan orang lain yang disebut “bawahan” dan para bawahan

itulah yang memikul tanggung jawab melaksanakan berbagai kegiatan

operasional dalam pencapaian tujuan organisasi. Dengan kata lain bahwa

eksekutif adalah manajer tingkat atas dari suatu organisasi, yang

memberikan pengaruh yang besar terhadap perusahaan, seperti direktur

utama, wakil direktur utama, direktur, manajer eksekutif termasuk

didalamnya komisaris utama dan komisaris.

Kebijakan penentuan kompensasi eksekutif merupakan salah satu cara

yang dapat dilakukan dalam rangka mendorong peningkatan kinerja.

Eksekutif bertanggung jawab untuk mengoptimalkan keuntungan para

pemilik atau pemegang pemegang saham, dan sebagai imbalannya

eksekutif akan memperoleh kompensasi sesuai dengan kontrak. Pemilik

perusahaan mengharapkan pihak eksekutif dapat meningkatkan kinerja

Page 47: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

31

dengan kebijakan pemberian kompensasi yang tepat (Santi dan Puji, 2014

dalam Khasanah, 2015:5).

Paket kompensasi eksekutif pada dasarnya berisi hampir sama dengan

paket kompensasi karyawan pada umumnya yaitu terdiri dari komponen

gaji pokok, bonus, insentif, fasilitas serta tunjangan. Yang membedakan

adalah adanya jenis kompensasi khusus yang tidak diterima oleh karyawan

yaitu kompensasi dalam bentuk opsi saham (Dessler, 2007:58). Opsi

saham (stock options) merupakan hak untuk membeli saham perusahaan

pada harga tertentu selama jangka waktu tertentu, dengan harga saham di

bawah harga pasar dan selisih harga itu merupakan bonus (Sirait,

2007:205).

Program kompensasi eksekutif yang dirancang dengan baik dapat

memacu pertumbuhan kinerja perusahaan melalui dua cara, yaitu:

a. Dapat membantu perusahaan menarik orang-orang yang memiliki

bakat yang tepat dalam tugas dan tanggung jawab tertentu guna

mendorong pertumbuhan perusahaan.

b. Penempatan posisi kepemimpinan yang tepat. Rancangan rencana

kompensasi dapat memperkuat strategi pertumbuhan melalui

pengukuran kinerja dan tujuan-tujuan tertentu yang mempengaruhi

pertumbuhan perusahaan dan/atau unit usaha, selain itu dapat

menekan laju perputaran manajemen yang disebabkan oleh kinerja

manajemen yang buruk karena tidak puas dengan kompensasi yang

diterima (Burchman dan Jones, 2006:40).

Page 48: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

32

Beberapa penelitian tentang kompensasi dikaitkan dengan teori

keagenan (agency theory). Teori keagenan memandang adanya hubungan

antara pemilik (prinsipal) dan manajemen perusahaan (agen). Prinsipal

mempercayai agen yang memberikan jasa manajerialnya. Dengan jasanya

tersebut, agen menerima kompensasi dari prinsipal. Kompensasi

merupakan nilai jasa yang diberikan pemilik perusahaan kepada

manajemen (Jensen dan Meckling, 1976:5).

Armstrong et al. (2011:36) melakukan penelitian mengenai hubungan

kompensasi yang diterima oleh eksekutif perusahaan, khususnya atas

kompensasi yang diterima oleh direktur pajak terhadap tax planning

perusahaan. Dalam penelitian tersebut, mereka membuktikan adanya

hubungan yang kuat antara kompensasi yang diterima direktur pajak

perusahaan dengan tax planning melalui GAAP effective tax rate.

Rego dan Wilson (2008:27) juga menemukan hubungan antara

kompensasi CEO dan CFO terhadap tindakan pajak agresif perusahaan yang

dikaitkan dengan kinerja perusahaan.

Desai dan Dharmapala (2006:30) meneliti bagaimana insentif

kompensasi berbasis ekuitas mempengaruhi keputusan berlindung pajak.

Karena insentif berbasis ekuitas harus menyelaraskan kepentingan

manajerial dengan para pemegang saham. Desai dan Dharmapala

memprediksi bahwa insentif tersebut harus mendorong manajer untuk

mengurangi pengalihan sewa dan meningkatkan kegiatan berlindung pajak

mereka. Namun, Desai dan Dharmapala juga menduga bahwa transaksi

Page 49: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

33

penampungan pajak yang kompleks yang dirancang untuk mengaburkan

substansi ekonomi transaksi juga dapat mengaburkan laporan keuangan

perusahaan dan meningkatkan peluang bagi manajerial diversion.

Irawan dan Farahmita (2012:20) juga menemukan bahwa kompensasi

direksi berpengaruh terhadap penghindaran pajak perusahaan. Namun

hasil tersebut berlawanan dengan penelitian yang dilakukan oleh Putri

(2014:15), dan Dewi dan Sari (2015:62), hasil penelitian keduanya

menunjukkan bahwa kompensasi eksekutif tidak berpengaruh terhadap

penghindaran pajak.

3. Keterwakilan CFO Wanita

CFO (Chief Financial Officer) adalah jabatan di suatu perusahaan

yang memiliki tanggung jawab utama untuk mengelola resiko keuangan

perusahaan. Pejabat ini juga bertanggung jawab untuk perencanaan

keuangan dan pencatatan, serta pelaporan keuangan untuk manajemen

yang lebih tinggi. Dalam beberapa sektor CFO juga bertanggung jawab

untuk analisis data. Dalam pelaporan keuangan perusahaan CEO dan CFO

merupakan pihak yang terlibat secara langsung, yaitu keduanya adalah

pihak yang menandatangani laporan keuangan dan bertanggung jawab atas

informasi yang disajikan (Nalikka, 2009:102).

Antara pria dan wanita pada dasarnya memiliki perbedaan yang dapat

ditinjau dari dua macam konsep, yaitu konsep biologis yang menekankan

pada jenis kelamin, dan konsep non-biologis yang lebih dikenal dengan

konsep gender. Perbedaan atas dasar konsep biologis lebih menunjuk pada

Page 50: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

34

hal-hal yang berkaitan dengan perbedaan fisiologis, terutama pada fungsi

reproduksi, sedangkan konsep gender lebih menekankan pada perbedaan

atas dasar konstruksi sosiokultural (Thompson dan Priestley, 1996 dalam

Partini, 2013:1). Walaupun gender berkaitan dengan perbedaan jenis

kelamin, tetapi tidak semata-mata bertumpu pada perbedaan fisiologis.

Tumpuan lainnya adalah perbedaan psikologis. Ada dua teori untuk

melihat adanya perbedaan tersebut, yaitu teori Nature dan teori Nurture

(Budiman, 1985 dalam Partini, 2013:1). Pengikut teori Nature

beranggapan bahwa perbedaan psikologis antara pria dan wanita

disebabkan oleh faktor-faktor biologis. Sedangkan pengikut teori Nurture

beranggapan bahwa perbedaan tercipta melalui proses belajar dari

lingkungan.

Teori nature mengungkapkan bahwa perbedaan antara pria dan wanita

adalah kodrat yang harus diterima. Perbedaan biologis memberikan

dampak berupa perbedaan peran dan tugas diantara keduanya. Baik pria

maupun wanita memiliki perbedaan kodrat sesuai dengan fungsi masing-

masing. Terdapat peran dan tugas yang dapat dipertukarkan, tetapi ada

pula yang tidak dapat dipertukarkan karena memang berbeda secara kodrat

alamiah (Budiman, 1991 dalam Partini, 2013:209).

Deaux dan Kite (1987) dalam Partini (2013:10) menyebutkan bahwa

pada umumnya, pria adalah orang yang lebih kuat, lebih aktif, serta

ditandai dengan kebutuhan besar mencapai tujuan, dominasi, otonomi, dan

agresi. Sebaliknya, wanita dipandang sebagai lebih lemah dan kurang

Page 51: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

35

aktif, lebih menaruh perhatian pada afiliasi, berkeinginan untuk mengasuh,

serta mengalah.

Literatur psikologi dan manajemen telah mengakui bahwa terdapat

perbedaan berbasis gender yang signifikan antara pria dan wanita. Sebagai

contoh adalah perbedaan dalam gaya kepemimpinan, kemampuan

berkomunikasi, konservatisme, menghindari resiko, dan pembuatan

keputusan (Peni dan Vahaama, 2010:630).

Karam dan Ballington (1999) dalam Woischnik (2012:5) mengatakan

bahwa keterwakilan wanita memiliki peran yang sangat penting, karena

diyakini dapat memberikan perubahan positif dalam proses pembuatan

kebijakan yang lebih baik. Kehadiran kaum wanita merupakan prasyarat

bagi terwujudnya kesetaraan gender.

Gender berasal dari kata dalam bahasa Arab “Jinsiyyun” yang

kemudian diadopsi dalam bahasa Perancis dan Inggris menjadi “gender”

(Fakih, 1999:8). Gender diartikan sebagai perbedaan peran dan tanggung

jawab wanita dan pria yang ditentukan secara sosial. Gender berhubungan

dengan bagaimana persepsi dan pemikiran serta tindakan yang diharapkan

sebagai wanita dan pria yang dibentuk masyarakat, bukan karena

perbedaan biologis. Peran gender dibentuk secara sosial, institusi sosial

memainkan peranan penting dalam pembentukkan peran gender dan

hubungan.

Istilah gender digunakan dalam konteks sosial untuk menjelaskan

karakteristik antara pria wanita maupun antara sifat-sifat feminim dan

Page 52: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

36

maskulin dalam masyarakat. Menurut World Health Organizations

(WHO), “Gender” refers to the socially constructed roles, behaviours,

activities, and attributes that a given society considers appropriate for

men and women. Yang berarti gender merujuk pada peran, perilaku,

aktivitas dan atribut yang dibentuk secara sosial dianggap sesuai untuk pria

dan wanita (Kartikarini dan Mutmainah, 2013:2). Dengan perbedaan

gender tersebut, diasumsikan bahwa pria dan wanita akan bertindak atau

memiliki respons yang berbeda dalam menghadapi masalah yang sama.

Pria dan wanita akan menggunakan pertimbangan yang berbeda dalam

proses pengambilan keputusan dalam rangka merespon masalah yang

dihadapinya.

Parson dan Bales (1955) dalam Partini (2013:11) mengungkapkan

bahwa wanita lebih cocok pada pekerjaan yang bersifat ekspresif,

sedangkan pria lebih sesuai pada pekerjaan instrumental. Stoler (1982) dan

Boserup (1970) dalam Partini (2013:11) menggunakan istilah pekerjaan

domestik untuk wanita dan publik untuk pria. Sedangkan Doringer dan

Piore (1971) serta Standing (1978) dalam Partini (2013:11) menyebut

istilah jenis pekerjaan primer untuk pria, dan sekunder untuk wanita.

Sebenarnya pembagian kerja secara seksual bukan merupakan sesuatu

yang keliru atau salah, asalkan hal itu dapat menunjukkan adanya

keseimbangan (Budiman, 1991 dalam Partini, 2013:2). Konsekuensi

adanya pembagian kerja terlihat tatkala wanita masuk ke dalam angkatan

Page 53: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

37

kerja, di mana terdapat pembedaan upah dan kesempatan (Carrel et al.,

1995 dalam Partini, 2013:2).

Teori peran memperhatikan perbedaan antar jenis kelamin yang

diekspresikan melalui perbedaan harapan, sikap, tingkah laku yang telah

mempola, dan kemungkinan berkarakteristik psikologis. Pria dianggap

memiliki intelektualitas dan emosi yang lebih tinggi, serta menginginkan

kerja yang penuh arti dengan harapan-harapan yang lebih besar daripada

wanita (Partini, 2013:13).

Schein (1994) dalam Partini (2013:24-25) menyatakan bahwa posisi

yang banyak diduduki wanita hanya pada tingkat bawah.

“Most women are still concentrated in lower management levels. Women represent only 11% of high level directors and managers, and no more than 3% at the top level of management of large companies in the private sector.”

Senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Wagnerova (1983)

dalam Partini (2013:25) yang menunjukkan bahwa walaupun partisipasi

tenaga kerja wanita semakin bertambah, namun jika ditinjau dari kategori

pekerjaan maka wanita yang tergolong sebagai pekerja ahli hanya 25%.

Pria banyak memonopoli pekerjaan-pekerjaan manajerial, pria

dikembangkan sedemikian rupa sehingga menyisihkan wanita dari

penyusunan berbagai macam program ketika perusahaan harus membuat

suatu keputusan penting (Reskin dan Phipps, 1988 dalam Partini,

2013:36). Pekerjaan menjadi semakin birokratis dan berbagai macam

aturan personal yang menghalangi wanita juga semakin diformalisasikan

(Taylor, 1977 dalam Partini, 2013:36). Namun kini peluang wanita untuk

Page 54: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

38

memperoleh pekerjaan sebagai manajer dan administratur jumlahnya

semakin bertambah secara sangat perlahan-lahan. Di Amerika, pada tahun

1970 pekerjaan manajer dan administratur yang dipegang oleh wanita

adalah 16,6%. Angka ini menjadi 26,1% pada tahun 1980, walaupun

manajer wanita hanya berada pada pekerjaan sosial dan perpustakaan

(Reskin dan Phipps, 1988 dalam Partini, 2013:36).

Dewan direksi dan komisaris perusahaan yang heterogen akan mampu

untuk membuat keputusan berdasarkan evaluasi dari beberapa alternatif

dibandingkan dengan dewan direksi yang lebih homogen. Direktur wanita

memiliki pengalaman kerja yang berbeda dibandingkan dengan direktur

pria. Direktur wanita memiliki pemahaman yang lebih baik atas segmen

pasar perusahaan dibandingkan pria dan hal ini dapat mengembangkan

kualitas dalam proses pengambilan keputusan perusahaan (Singh &

Vinnicombe, 2004 dalam Nathania, 2014:77).

Management diversity menjadi hal yang penting untuk diperhatikan

berkaitan dengan corporate governance di Indonesia karena masih adanya

anggapan bahwa pria lebih layak untuk menduduki jabatan penting dalam

perusahaan. Kehadiran wanita dalam perusahaan sangat menguntungkan

untuk pengambilan keputusan. Sebagai contoh, partisipasi wanita dalam

dewan perusahaan dapat membantu menghindari proyek yang terlalu

beresiko karena wanita umumnya lebih menghindari resiko (risk averse)

dibandingkan pria (Byrnes et al., 1999 dalam Nathania, 2014:78) dan

memiliki sikap kehati-hatian yang tinggi (Kusumastuti, Supatmi dan

Page 55: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

39

Sastra, 2007 dalam Nathania, 2014:78). Kedua, pria dan wanita memiliki

perbedaan kognitif (Hambrick dan Mason, 1984 dalam Nathania,

2014:78), wanita cenderung memiliki norma, perilaku, keyakinan, dan

perspektif yang berbeda (Pelled et al., 1999 dalam Nathania, 2014:78).

Pola kognitif ini akan memungkinkan dewan untuk mempertimbangkan

pilihan-pilihan yang lebih luas dan solusi terkait dengan permasalahan

perusahaan (Konrad et al., 2008 dalam Nathania, 2014:78).

Perbedaan gender dalam perilaku pengambilan resiko telah

dieksplorasi secara luas di bidang sastra maupun ekonomi sastra. Studi

yang ada menunjukkan bahwa wanita pada umumnya lebih menolak resiko

daripada pria (Francis et al., 2014:1). Jianakoplos dan Bernasek

(1998:620) dalam penelitiannya menyatakan bahwa wanita cenderung

memiliki aset kurang beresiko di portofolio investasi dan lebih untuk

memenuhi peraturan.

Sedangkan Aspray dan Cohoon (2007) dalam Arini, dkk. (2010:138)

menyatakan bahwa terdapat hubungan antara peran gender dan tingkah

laku pengambilan resiko, yaitu peran gender feminim lebih cenderung

menghasilkan tingkah laku pengambilan resiko yang lebih tinggi. Namun

tampaknya masih diperlukan penelitian yang lebih banyak karena

minimnya penelitian yang dilakukan. Peran gender adalah sejauh mana

seseorang menghayati sifat dan fungsi dirinya (sesuai dengan jenis

kelamin dan gender yang ia yakini) sehingga dapat direpresentasikan

dalam tingkah laku.

Page 56: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

40

Peran gender inilah yang mempengaruhi pandangan masyarakat

terhadap sifat dan tingkah laku yang semestinya ditampilkan oleh jenis

kelamin tertentu. Padahal belum pasti bahwa generalisasi dapat dilakukan

pada seluruh orang yang memiliki jenis kelamin yang sama karena setiap

orang juga memiliki keunikan individual (Hyde, 2007 dalam Arini, dkk.,

2010:134). Walaupun dapat memudahkan kategorisasi sosial, namun

terdapat juga dampak negatif dari peran gender yaitu kesalahan atribusi

agresifitas dan prestasi. Pria dipandang memiliki tingkat agresivitas yang

tinggi padahal kenyataannya tidak semua pria seperti itu. Wanita selalu

dianggap tidak memiliki keinginan untuk berprestasi oleh karenanya

terjadi standar ganda bagi wanita, yaitu wanita harus bekerja ekstra keras

untuk memperoleh kesuksesan dan rnendapatkan pengakuan dan

masyarakat (Hyde, 2007 dalam Arini, dkk., 2010:134).

Penelitian yang dilakukan oleh Vermeir dan Kenhove (2008:281)

menunjukkan bahwa wanita cenderung lebih beretika dalam membuat

pertimbangan dan perilakunya dibanding pria. Sementara Barber dan

Odean (2000:3) menyatakan bahwa wanita cenderung menghindari resiko

dibanding pria.

Dapat dikatakan bahwa perbedaan gender dari top manajemen

perusahaan akan mempengaruhi pengambilan keputusan dan arah

kebijakan perusahaan. Dikaitkan dengan manajemen laba, perbedaan

gender dari top manajemen perusahaan tentunya dapat diasumsikan akan

memiliki implikasi pada praktik manajemen laba dan kualitas pelaporan

Page 57: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

41

keuangan. Peni dan Vahaama (2010:643) menyatakan bahwa keberadaan

salah satu dari CEO wanita ataupun CFO wanita akan menurunkan tingkat

manajemen laba. Sedangkan Barua et al. (2010) dalam Francis et al.,

(2014:2) menyatakan bahwa CFO wanita memiliki pengaruh terhadap

manajemen laba.

Sementara itu, Francis et al. (2014:27) tidak menemukan bahwa

keterwakilan sampel perempuan sebagai CFO berbeda dari perilaku rekan-

rekan lelaki dalam upaya pajak agresif (penghindaran pajak). Dengan kata

lain, keterwakilan perempuan sebagai CFO tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap tindakan pajak agresif.

4. Karakteristik Eksekutif

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia karakteristik adalah ciri-ciri

khusus atau mempunyai sifat khas sesuai dengan perwatakan tertentu.

Karakteristik merupakan ciri khas seseorang dalam meyakini,

bertindak ataupun merasakan. Berbagai teori pemikiran dari karakteristik

tumbuh untuk menjelaskan berbagai kunci karakteristik manusia (Boeree,

2009:426).

Dyreng et al. (2010:1185-1186) menyatakan bahwa karakter dari

setiap individu eksekutif akan menentukan seberapa besar tingkat

agresifitas yang dilakukan perusahaan dalam melakukan penghindaran

pajak.

Kemudian Low (2006:1) menyebutkan bahwa dalam menjalankan

tugasnya sebagai pimpinan perusahaan eksekutif memiliki dua karakter

Page 58: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

42

yakni sebagai risk taker dan risk averse. Eksekutif yang memiliki karakter

risk taker adalah eksekutif yang lebih berani dalam mengambil keputusan

bisnis dan biasanya memiliki dorongan kuat untuk memiliki penghasilan,

posisi, kesejahteraan, dan kewenangan yang lebih tinggi (Maccrimon dan

Wehrung, 1990:423). Eksekutif yang memiliki karakter risk taker tidak

ragu-ragu untuk melakukan pembiayaan dari hutang (Lewellen, 2003:3),

hal ini dilakukan supaya perusahaan tumbuh lebih cepat.

Berbeda dengan risk taker, eksekutif yang memiliki karakter risk

averse adalah eksekutif yang cenderung tidak menyukai resiko sehingga

kurang berani dalam mengambil keputusan bisnis. Eksekutif risk averse

jika mendapatkan peluang maka dia akan memilih resiko yang lebih

rendah (Low, 2006:1). Biasanya eksekutif risk averse memiliki usia yang

lebih tua, sudah lama memegang jabatan, dan memiliki ketergantungan

dengan perusahaan (Maccrimon dan Wehrung, 1990:424). Dibandingkan

dengan risk taker, eksekutif risk averse lebih menitik beratkan pada

keputusan-keputusan yang tidak mengakibatkan resiko yang lebih besar.

Menurut Hartono (2008) dalam Budiman dan Setiyono (2012:4),

resiko ada kaitannya dengan return yang diperoleh perusahaan, bahwa

resiko merupakan penyimpangan atau deviasi dari outcome yang diterima

dengan yang diharapkan. Dengan demikian dapat diartikan semakin besar

deviasi antara outcome yang diterima dengan yang diharapkan

mengindikasikan semakin besar pula resiko yang ada. Seorang investor

akan menghadapi resiko investasi berupa kemungkinan terjadinya

Page 59: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

43

perbedaan hasil yang diharapkan (expected return) dengan hasil yang

benar-benar terjadi (Penman, 2007 dalam Budiman dan Setiyono, 2012:4).

Hampir senada dengan Hartono (2008) dalam Budiman dan Setiyono

(2012:4), Paligorova (2010:8) mengartikan resiko perusahaan (corporate

risk) merupakan volatilitas earning perusahaan, yang bisa diukur dengan

rumus deviasi standar. Dengan demikian dapat dimaknai bahwa resiko

perusahaan (corporate risk) merupakan penyimpangan atau deviasi standar

dari earning baik penyimpangan itu bersifat kurang dari yang

direncanakan (downside risk) atau mungkin lebih dari yang direncanakan

(upside potential), semakin besar deviasi earning perusahaan

mengindikasikan semakin besar pula resiko perusahaan yang ada. Tinggi

rendahnya resiko perusahaan ini mengindikasikan karakter eksekutif

apakah termasuk risk taker atau risk averse (Paligorova, 2010:24).

Coles at al., (2004:432) menyebutkan bahwa resiko perusahaan

(corporate risk) merupakan cermin dari policy yang diambil oleh pimpinan

perusahaan. Policy yang diambil pimpinan perusahaan bisa

mengindikasikan apakah mereka memiliki karakter risk taking atau risk

averse (Coles et al., 2004:432). Semakin tinggi corporate risk maka

eksekutif semakin memiliki karakter risk taker, demikian sebaliknya.

Terkait dengan karakter eksekutif, Lewellen (2003:3) menyebutkan

contoh perbedaan pengambilan keputusan bisnis oleh eksekutif yang

memiliki karakter risk taker dengan eksekutif yang memiliki karakter risk

averse. Eksekutif yang memiliki karakter risk taker tidak ragu-ragu untuk

Page 60: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

44

memilih pembiayaan yang tinggi yang bersumber dari hutang, walaupun

pembiayaan yang terlalu tinggi dari hutang dapat menimbulkan resiko

kebangkrutan perusahaan. Sedangkan bagi eksekutif yang memiliki

karakter risk averse akan lebih berhati-hati dalam menentukan komposisi

hutangnya agar tidak terlalu besar untuk menghindari resiko kebangkrutan

yang tinggi.

MacCrimmon dan Wehrung (1990) dan Lewellen (2003) menyatakan

bahwa fokus utama eksekutif yang memiliki karakter risk taker adalah

pencapaian hasil atau memaksimalkan nilai perusahaan. Eksekutif ini

berusaha memaksimalkan nilai perusahaan, salah satunya dengan cara

memilih pembiayaan yang tinggi yang bersumber dari hutang, walaupun

pembiayaan yang terlalu tinggi dari hutang dapat menimbulkan resiko

kebangkrutan perusahaan. Bunga atas hutang ini di dalam peraturan

perpajakan termasuk ke dalam biaya yang diperkenankan menjadi

pengurang penghasilan kena pajak, sehingga banyak eksekutif risk taker

lebih suka memperbesar komposisi hutangnya dengan tujuan memperbesar

bunga hutang.

Page 61: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

45

B. Penelitian Sebelumnya

Adapun hasil penelitian terdahulu mengenai topik yang berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 2.1.

Tabel 2.1. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

Pengaruh Kompensasi Eksekutif (X1), Keterwakilan CFO Wanita (X2), dan Karakteristik Eksekutif (X3) terhadap Tindakan Pajak Agresif (Y)

No Peneliti, Judul, Tahun Metode Penelitian Hasil Variabel

X1 X2 X3 Y 1 Mihir A. Desai dan

Dhammika Dharmapala. Corporate Tax Avoidance and High Powered Incentives (2004)

Sampel: 943 perusahaan pada periode 1993-2002

Metode Analisis: Regresi OLS

Variabel Lainnya: Corporate Governance

Insentif kompensasi menjadi penentu yang signifikan terhadap aktivitas penghindaran pajak (tax avoidance) √

2 Sonja Olhoft Rego dan Ryan Wilson. Executive Compensation, Tax Reporting Aggressiveness, and Future Firm Performance (2008)

Sampel: 1.360 perusahaan pada periode 1992-2006

Metode Analisis: Regresi

Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat hubungan antara kompensasi CEO dan CFO terhadap tindakan pajak agresif perusahaan yang dikaitkan dengan kinerja perusahaan.

Bersambung pada halaman berikut.

Page 62: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

46

Tabel 2.1. (Lanjutan)

No Peneliti, Judul, Tahun

Metode Penelitian Hasil Variabel X1 X2 X3 Y

3 Emilia Peni dan Sami Vahamaa. Female Executives and Earnings Management (2010)

Sampel: 500 perusahaan pada periode 2003-2007

Metode Analisis: Regresi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata CFO wanita cenderung lebih agresif dalam praktik manajemen laba dibandingkan CFO pria.

√ √

4 Scott D. Dyreng, Michelle Hanlon dan Edward L. Maydew. The Effects of Executives on Corporate Tax Avoidance (2010)

Sampel: 1.138 perusahaan pada periode 1992-2006

Metode Analisis: Regresi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter dari setiap individu eksekutif akan menentukan seberapa besar tingkat agresifitas yang dilakukan perusahaan dalam melakukan penghindaran pajak.

√ √

5 Christoper S. Armstrong, Jennifer L. Blouin dan David F. Larcker. The Incentives for Tax Planning (2011)

Sampel: 423 perusahaan pada periode 2002-2006

Metode Analisis: Regresi

Hasil penelitian membuktikan adanya hubungan yang kuat antara kompensasi yang diterima direktur pajak perusahaan dengan tax planning melalui GAAP effective tax rate.

6 Judi Budiman dan Setiyono. Pengaruh Karakter Eksekutif Terhadap Penghindaran Pajak (2012)

Sampel: 41 perusahaan pada periode 2006-2010

Metode Analisis: Regresi

Hasil pengujian menunjukkan bahwa karakter eksekutif perusahaan memiliki pengaruh terhadap penghindaran pajak.

√ √

Bersambung pada halaman berikut.

Page 63: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

47

Tabel 2.1. (Lanjutan)

No Peneliti, Judul, Tahun

Metode Penelitian Hasil Variabel X1 X2 X3 Y

7 Bill Francis, Iftekhar Hasan, Qiang Wu dan Meng Yan. Are Female CFOs Less Tax Aggressive? Evidence From Tax Aggressiveness (2014)

Sampel: 974 perusahaan pada periode 1988-2007

Metode Analisis: Regresi Berganda

Hasil penelitian menunjukkan tidak menemukan bukti bahwa keterwakilan sampel perempuan sebagai CFO berbeda dari perilaku rekan-rekan lelaki dalam upaya pajak agresif (penghindaran pajak). Dengan kata lain, keterwakilan perempuan sebagai CFO tidak berpengaruh terhadap tindakan pajak agresif.

8 Verani Carolina, Maria Natalia dan Debbianita. Karakteristik Eksekutif Terhadap Tax Avoidance dengan Leverage sebagai Variabel Intervening (2014)

Sampel: 20 perusahaan manufaktur pada periode 2010-2012

Metode Analisis: Regresi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh karakteristik eksekutif terhadap aktivitas penghindaran pajak yang dilakukan perusahaan.

√ √

9 Christoper S. Armstrong, Alan D. Jagolinzer dan David F. Larcker. Corporate Governance, Incentives and Tax Avoidance (2014)

Sampel: 4.128 perusahaan pada periode 2007-2011

Metode Analisis: Regresi OLS

Variabel Lainnya: Corporate Governance

Kompensasi Insentif berpengaruh positif terhadap aktivitas penghindaran pajak (tax avoidance), dan merupakan penyumbang yang besar terhadap tindakan penghindaran pajak.

Bersambung pada halaman berikut.

Page 64: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

48

Tabel 2.1. (Lanjutan)

No Peneliti, Judul, Tahun

Metode Penelitian Hasil Variabel X1 X2 X3 Y

10 Fertika Nofisa Putri. Pengaruh Karakteristik Kepemilikan dan Kompensasi Eksektif Terhadap Tax Aggressive (2014)

Sampel: 158 perusahaan (manufaktur) pada periode 2009-2012

Metode Analisis: Regresi Berganda

Variabel Lainnya: Karakteristik Kepemilikan

Kompensasi Eksekutif yang diproksikan dengan logaritma natural dari total kompensasi yang diterima oleh eksekutif tidak berpengaruh terhadap tax aggressive pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2009-2012.

11 Calvin Swingly dan I Made Sukartha. Pengaruh Karakter Eksekutif, Komite Audit, Ukuran Perusahaan, Leverage dan Sales Growth Pada Tax Avoidance (2015)

Sampel: 41 perusahaan (manufaktur) pada periode 2011-2013

Metode Analisis: Regresi Berganda

Variabel Lainnya: Komite Audit, Ukuran Perusahaan, Leverage dan Sales Growth

Hasil menunjukkan bahwa karakter eksekutif yang di proksikan dengan resiko perusahaan berpengaruh signifikan terhadap penghindaran pajak.

√ √

Sumber: Diolah dari beberapa penelitian sebelumnya

Page 65: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

49

C. Kerangka Berpikir dan Pengembangan Hipotesis

1. Pengaruh antara Kompensasi Eksekutif, Keterwakilan CFO Wanita

dan Karakteristik Eksekutif terhadap Tindakan Pajak Agresif secara

simultan

Kompensasi menjadi komponen penting dalam penciptaan suatu

manajemen yang efektif dan kondusif. Kompensasi adalah bagian dari

manajemen. Sistem kompensasi yang baik dapat memberikan kontribusi

yang signifikan terhadap keberhasilan bisnis. Termasuk CFO yang

menjadi salah satu bagian dari suatu manajemen dalam perusahaan. CFO

memiliki tanggung jawab utama untuk mengelola resiko keuangan

perusahaan dan merupakan pihak yang terlibat secara langsung. Pimpinan

di dalam perusahaan (termasuk di dalamnya terdapat CFO) sebagai pihak

pengambil kebijakan dan keputusan memiliki karakter yang berbeda-beda.

Dan adanya kehadiran wanita dalam manajemen perusahaan dapat

membantu menghindari proyek yang terlalu beresiko karena wanita

umumnya lebih menghindari resiko (risk averse) dibandingkan pria. Oleh

karena itu, hipotesis yang dirumuskan adalah:

H1: Kompensasi Eksekutif, Keterwakilan CFO Wanita, dan Karakteristik

Eksekutif secara simultan memiliki pengaruh terhadap tindakan pajak

agresif.

2. Pengaruh Kompensasi Eksekutif terhadap Tindakan Pajak Agresif

Kompensasi merupakan komponen penting dalam penciptaan suatu

manajemen yang efektif dan kondusif. Kompensasi adalah bagian dari

Page 66: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

50

manajemen. Sistem kompensasi yang baik dapat memberikan kontribusi

yang signifikan terhadap keberhasilan bisnis. Sistem kompensasi

membantu dalam memberi penguatan terhadap nilai-nilai kunci organisasi

serta memfasilitasi pencapaian tujuan organisasi (Sutrisno, 2011:181).

Kompensasi juga menjadi pendorong seseorang untuk bekerja. Karena

berpengaruh terhadap moral dan disiplin tenaga kerja (Sastrohadiwiryo,

2003:181).

Thomson (2002) dalam Kadarisman (2012:26) mengemukakan bahwa

kompensasi merupakan faktor penting yang mempengaruhi bagaimana dan

mengapa orang-orang bekerja pada suatu organisasi dan bukan pada

organisasi lainnya.

Kebijakan penentuan kompensasi eksekutif merupakan salah satu cara

yang dapat dilakukan dalam rangka mendorong peningkatan kinerja.

Eksekutif bertanggung jawab untuk mengoptimalkan keuntungan para

pemilik atau pemegang pemegang saham, dan sebagai imbalannya

eksekutif akan memperoleh kompensasi sesuai dengan kontrak. Pemilik

perusahaan mengharapkan pihak eksekutif dapat meningkatkan kinerja

dengan kebijakan pemberian kompensasi yang tepat (Santi dan Puji, 2014

dalam Hasanah, 2015:5).

Armstrong et al. (2011:36) melakukan penelitian mengenai hubungan

kompensasi yang diterima oleh eksekutif perusahaan, khususnya atas

kompensasi yang diterima oleh direktur pajak terhadap tax planning

perusahaan. Dalam penelitian tersebut, mereka membuktikan adanya

Page 67: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

51

hubungan yang kuat antara kompensasi yang diterima direktur pajak

perusahaan dengan tax planning melalui GAAP effective tax rate.

Rego dan Wilson (2008:27) juga menemukan hubungan antara

kompensasi CEO dan CFO terhadap tindakan pajak agresif perusahaan yang

dikaitkan dengan kinerja perusahaan. Kemudian, Irawan dan Farahmita

(2012:20) juga menemukan bahwa kompensasi direksi berpengaruh

terhadap penghindaran pajak perusahaan. Oleh karena itu, hipotesis dalam

penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

H2: Kompensasi Eksekutif memiliki pengaruh terhadap tindakan pajak

agresif.

3. Pengaruh Keterwakilan CFO Wanita terhadap Tindakan Pajak

Agresif

CFO (Chief Financial Officer) adalah jabatan di suatu perusahaan

yang memiliki tanggung jawab utama untuk mengelola resiko keuangan

perusahaan. Pejabat ini juga bertanggung jawab untuk perencanaan

keuangan dan pencatatan, serta pelaporan keuangan untuk manajemen

yang lebih tinggi. Dalam beberapa sektor CFO juga bertanggung jawab

untuk analisis data. Dalam pelaporan keuangan perusahaan CEO dan CFO

merupakan pihak yang terlibat secara langsung, yaitu keduanya adalah

pihak yang menandatangani laporan keuangan dan bertanggung jawab atas

informasi yang disajikan (Nalikka, 2009:102).

Variasi jenis kelamin dewan direksi dan dewan komisaris dalam

perusahaan-perusahaan besar semakin berkembang ditandai dengan lebih

Page 68: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

52

banyaknya jumlah wanita yang berperan dalam perusahaan dengan latar

belakang etnis, suku, dan gaya hidup yang berbeda-beda (Langdon,

McMenamin & Krolik, 2002:181).

Sedangkan Aspray dan Cohoon (2007:33) menyatakan bahwa terdapat

hubungan antara peran gender dan tingkah laku pengambilan resiko, yaitu

peran jender feminim lebih cenderung menghasilkan tingkah laku

pengambilan resiko yang lebih tinggi. Oleh karena itu, hipotesis dalam

penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

H3: Keterwakilan CFO Wanita memiliki pengaruh terhadap tindakan pajak

agresif.

4. Pengaruh Karakteristik Eksekutif terhadap Tindakan Pajak Agresif

Dyreng et al. (2010: 1185-1186) menyebutkan bahwa karakter dari

setiap individu eksekutif akan menentukan seberapa besar tingkat

agresifitas yang dilakukan perusahaan dalam melakukan penghindaran

pajak. Walaupun tidak melanggar hukum, namun penghindaran pajak

tidak begitu saja dilakukan oleh semua perusahaan. Eksekutif yang

memiliki karakter pengambil resiko (risk taker) cenderung lebih berani

untuk melakukan penghindaran pajak dengan agresif. Sebaliknya,

eksekutif yang memiliki karakter penghindar resiko (risk averse) akan

cenderung lebih berhati-hati, karena walaupun tidak melanggar undang-

undang, pembebanan biaya yang tidak wajar dapat menimbulkan peluang

dilakukannya pemeriksaan pajak.

Page 69: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

53

Hasil penelitian tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang pernah

dilakukan di Indonesia sebelumnya. Budiman dan Setiyono (2012:15), dan

Swingly dan Sukartha (2015:58) menemukan bahwa karakteristik

eksekutif memiliki pengaruh terhadap tingkat penghindaran pajak yang

dilakukan perusahaan. Oleh karena itu, hipotesis dalam penelitian ini

dirumuskan sebagai berikut:

H4: Karakteristik Eksekutif memiliki pengaruh terhadap tindakan pajak

agresif.

Page 70: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

54

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam gambar 2.1.

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Variabel Independen Variabel Dependen

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan, Keterbatasan dan Saran

Metode Analisis : Analisis Regresi Berganda

Kasus-kasus penghindaran pajak yang mengurangi pendapatan pajak negara

Perusahaan Manufaktur di BEI

Kompensasi Eksekutif (X1)

Keterwakilan CFO Wanita (X2)

Karakteristik Eksekutif (X3)

Tindakan Pajak Agresif (Y)

Page 71: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

55

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan kausalitas yang

digunakan untuk menjelaskan variabel independen, yaitu Kompensasi

Eksekutif, Keterwakilan CFO Wanita, dan Karakteristik Eksekutif terhadap

variabel dependen yaitu Tindakan Pajak Agresif. Populasi penelitian ini

adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Periode yang diambil untuk pengamatan dilakukan dari tahun 2012 sampai

dengan 2014.

B. Metode Penentuan Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di

BEI. Metode yang digunakan peneliti adalah pemilihan sampel bertujuan

(purposive sampling), dengan kriteria sebagai berikut:

1. Perusahaan manufaktur yang mempublikasikan laporan keuangan dan

laporan tahunan dengan data yang lengkap dari tahun 2012 sampai dengan

2014.

2. Perusahaan manufaktur yang menggunakan satuan nilai rupiah dalam

menerbitkan laporan keuangannya dari tahun 2012 sampai dengan 2014.

Page 72: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

56

3. Perusahaan manufaktur yang memiliki kelengkapan data terkait dengan

variabel yang digunakan dalam penelitian dari tahun 2012 sampai dengan

2014.

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

studi kepustakaan, yaitu data diperoleh dari beberapa literatur yang berkaitan

dengan masalah yang sedang diteliti, penelusuran data ini dilakukan dengan

cara:

1. Penelusuran secara manual untuk data dalam format kertas hasil cetakan.

Data yang disajikan dalam format kertas hasil cetakan yang antara lain

berupa jurnal, buku, skripsi dan thesis maupun situs dari internet. Ini

dikarenakan kepustakaan merupakan bahan utama dalam penelitian data

sekunder (Indriantoro dan Supomo, 2002:150).

2. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder yaitu data

yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara

(diperoleh dan dicatat oleh pihak lain) (Indriantoro dan Supomo,

2002:147). Data dalam penelitian ini didapatkan dari factbook dan

download melalui situs www.idx.co.id.

D. Metode Analisis Data

Analisis yang digunakan untuk mengukur penelitian ini memakai statistik

deskriptif dan pengujian hipotesis.

Page 73: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

57

1. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberi gambaran atau deskripsi suatu data yang

dilihat dari nilai rata-rata (mean), minimum, maksimum dan standar

deviasi, varian, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan

distribusi) (Ghozali, 2011:19).

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Residual

Uji normalitas dapat dilakukan untuk mengetahui apakah dalam

sebuah model regresi, variabel dependen dan variabel independen

terdistribusi secara normal atau tidak. Uji normalitas pada penelitian

ini dilakukan dengan menggunakan one-sample kolmogrov-smirnov

test, yang mana jika nilai asymp.sig (2-tailed) > 0,05 maka distribusi

data dikatakan normal (Ghozali, 2011:160).

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model

regresi ditemukan adanya hubungan antara variabel-variabel bebas.

Uji multikolinearitas diuji dengan Variance Inflation Factor (VIF)

dan nilai tolerance. Apabila nilai tolerance > 0,1 dan VIF < 10 maka

dikatakan tidak terdapat gejala multikolinearitas (Ghozali, 2011:105).

c. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian residual dari suatu

pengamatan ke pengamatan lain (Ghozali, 2011:139). Untuk menguji

Page 74: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

58

terjadi atau tidaknya heterokedastisitas digunakan uji Glejser.

Apabila nilai sig > 0,05 maka tidak terjadi gejala heterokedastisitas

(Ghozali, 2011:142).

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi adalah uji yang bertujuan untuk mengetahui ada

atau tidaknya korelasi antar data yang diurutkan berdasarkan urutan

waktu (time series). Untuk pengujian autokorelasi dilakukan dengan

metode Durbin-Watson. Apabila nilai Durbin-Watson yang

dihasilkan berada dalam rentang -4 sampai dengan +4 maka dapat

dinyatakan bahwa model regresi terbebas dari gangguan autokorelasi

(Ghozali, 2011:111).

3. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan model

persamaan regesi berganda. Model ini digunakan untuk menguji

pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen

dengan skala pengukuran interval atau rasio dalam suatu persamaan linier

(Indriantoro dan Supomo, 2002:211). Variabel independen terdiri dari

Kompensasi Eksekutif, Keterwakilan CFO Wanita, dan Karakteristik

Eksekutif sedangkan variabel dependennya adalah Tindakan Pajak

Agresif. Persamaan regresi yang diinterpretasikan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Y = o + β1X1+ β2X2 + β3X3 + ε

Page 75: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

59

Keterangan:

Y : Tindakan Pajak Agresif

0 : Intercept atau konstanta

β1 : Koefisien regresi pertama, yaitu besarnya perubahan Y apabila X1

berubah sebesar 1 satuan

X1 : Kompensasi Eksekutif

β2 : Koefisien regresi kedua, yaitu besarnya perubahan Y apabila X2

berubah sebesar 1 satuan

X2 : Keterwakilan CFO Wanita

β3 : Koefisien regresi ketiga, yaitu besarnya perubahan Y apabila X3

berubah sebesar 1 satuan

X3 : Karakteristik Eksekutif

ε : Error term

Pengujian hipotesis dilakukan melalui uji koefisien determinan

Adjusted R Square (Adj R2), uji F dan uji t.

a. Uji Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (Adj R2) pada intinya adalah mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi

variabel dependen. Nilai Adj R2 adalah diantara nol dan satu. Jika

nilai Adj R2 berkisar hampir satu, berarti semakin kuat kemampuan

variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen dan

sebaliknya jika nilai Adj R2 semakin mendekati angka nol, berarti

Page 76: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

60

semakin lemah kemampuan variabel independen dalam menjelaskan

variabel dependen (Ghozali, 2011:97).

b. Uji F

Uji ini pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh

secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen

(Ghozali, 2011:98). Jika nilai signifikansi < 0,05 maka Ha diterima

dan sebaliknya, jika nilai signifikansi > 0,05 maka Ha ditolak.

c. Uji t

Uji ini pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen secara individual (parsial) dalam menerangkan

variasi variabel dependen. Langkah yang digunakan untuk menguji

hipotesis ini adalah dengan menentukan level of significance-nya.

Level of significance yang digunakan adalah sebesar 5 % atau (α) =

0,05. Jika sign. t > 0,05 maka Ha ditolak namun jika sign. t < 0,05

maka Ha diterima dan berarti terdapat pengaruh yang signifikan

antara variabel independen dengan variabel dependen (Ghozali,

2011:99).

E. Operasional Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi variabel

dependen dan independen.

1. Variabel Independen

Page 77: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

61

a. Kompensasi Eksekutif

Kompensasi merupakan komponen penting dalam penciptaan suatu

manajemen yang efektif dan kondusif. Kompensasi adalah bagian

dari manajemen. Sistem kompensasi yang baik dapat memberikan

kontribusi yang signifikan terhadap keberhasilan bisnis. Sistem

kompensasi membantu dalam memberi penguatan terhadap nilai-

nilai kunci organisasi serta memfasilitasi pencapaian tujuan

organisasi (Sutrisno, 2011:181). Kompensasi juga menjadi

pendorong seseorang untuk bekerja. Karena berpengaruh terhadap

moral dan disiplin tenaga kerja (Sastrohadiwiryo, 2003:181).

Kompensasi menjadi faktor-faktor penentu keputusan kebijakan

perusahaan. Pada penelitian ini menggunakan proksi yang dilakukan

oleh Amstrong et al. (2011:36), dimana hanya menguji tingkat

kompensasi yang diberikan kepada dewan eksekutif. Penelitian ini

menggunakan proksi logaritma natural dari nilai total kompensasi

yang diterima direksi dan komisaris selama satu tahun (Putri,

2014:5). Data kompensasi dewan eksekutif terdapat dalam

pengungkapan Catatan atas Laporan Keuangan Perusahaan.

b. Keterwakilan CFO Wanita

Untuk menguji pengaruh gender dan keterwakilan (keterkaitan)

wanita terhadap agresivitas pajak, penulis mengumpulkan informasi

jenis kelamin dari data yang tersedia dalam laporan tahunan

perusahaan. Dalam penelitian ini tingkat keterwakilan wanita diukur

Page 78: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

62

dengan keterwakilan wanita sebagai CFO (Chief Financial Officer)

dalam jajaran direksi suatu perusahaan. CFO adalah jabatan di suatu

perusahaan terutama di suatu perusahaan terutama bertanggung

jawab untuk mengelola resiko keuangan perusahaan. CFO juga

bertanggung jawab untuk perencanaan keuangan dan pencatatan,

serta pelaporan keuangan untuk manajemen yang lebih tinggi. Dalam

beberapa sektor CFO juga bertanggung jawab untuk analisis data.

CFO sering kali disebut juga dengan direktur keuangan. Variabel ini

diproksikan dengan variabel dummy, jika perusahaan memiliki CFO

wanita diberi nilai 1 (satu) dan jika tidak memiliki CFO wanita

diberi nilai 0 (nol) (Francis et al., 2014:16).

c. Karakteristik Eksekutif

Low (2006:1) mengatakan bahwa setiap individu eksekutif

memiliki salah satu dari 2 karakter yaitu sebagai pengambil risiko

(risk taker) atau penghindar risiko (risk averse). MacCrimmon dan

Wehrung (1990:423) menerangkan bahwa eksekutif yang bersifat

risk taker merupakan individu yang lebih berani dalamm mengambil

setiap keputusan bisnis. Eksekutif yang memiliki karakter risk taker

ini lebih berani dalam memanfaatkan setiap peluang yang ada

sekalipun peluang tersebut memiliki risiko yang cukup tinggi. Fokus

utama eksekutif ini adalah pencapaian hasil atau memaksimalkan

nilai perusahaan (MacCrimmon dan Wehrung, 1990; Lewellen,

2003).

Page 79: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

63

Untuk mengetahui karakter eksekutif maka digunakan risiko

perusahaan (corporate risk) yang dimiliki perusahaan (Paligrova,

2010:8). Corporate risk mencerminkan penyimpangan atau standar

deviasi dari pendapatan, baik penyimpangan itu bersifat kurang dari

yang direncanakan atau mungkin lebih dari yang direncanakan.

Semakin besar penyimpangan terhadap laba mengindikasikan

semakin besar pula risiko perusahaan yang ada. Oleh Paligrova

(2010:8) untuk mengukur risiko perusahaan ini dihitung melalui

standar deviasi dari EBITDA (Earning Before Interest, Tax,

Depreciation, and Amortization) dibagi dengan total aset

perusahaan. Adapun rumus standar deviasi yang dimaksud adalah

sebagai berikut:

Corporate Risk = standar deviasi dari

2. Variabel Dependen

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah tindakan pajak agresif.

Dalam penelitian ini tindakan pajak agresif diukur menggunakan

effective tax rate (ETR) dalam mengukur tingkat tindakan pajak agresif.

Effective tax rate (ETR) digunakan sebagai pengukuran karena dianggap

dapat merefleksikan perbedaan tetap antara perhitungan laba buku

dengan laba fiskal (Frank et al. 2009:471). Effective tax rate (ETR)

dihitung dengan cara membagi total beban pajak perusahaan dengan laba

sebelum pajak penghasilan.

ETR = total tax expense pretax income

Page 80: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

64

Tabel 3.1. Operasional Variabel

Variabel Pengukuran Skala

Independen Dependen Kompensasi Eksekutif. Putri (2014)

Proksi logaritma natural dari nilai total kompensasi yang diterima direksi (eksekutif) selama satu tahun.

Nominal

Keterwakilan CFO Wanita. Francis et al. (2014)

Variabel ini diproksikan dengan variabel dummy, jika perusahaan memiliki CFO wanita diberi nilai 1 (satu) dan jika tidak memiliki CFO wanita diberi nilai 0 (nol).

Rasio

Karakteristik Eksekutif. Carolina dkk. (2014)

Proksi corporate risk yaitu standar deviasi dari EBITDA (Earning Before Interest, Tax, Depreciation and Amortization) dibagi dengan total Aset. Corporate Risk = standar deviasi dari

Rasio

Tindakan Pajak Agresif. Putri (2014)

ETR (Effective tax rate) = total tax expense pretax income

Rasio

Sumber: Diolah dari beberapa penelitian sebelumnya

Page 81: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

65

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Deskripsi Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai tahun 2012 sampai dengan 2014.

Perusahaan manufaktur tersebut telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia

sebelum 1 Januari 2012 dan selama periode penelitian tersebut tidak keluar

dari Bursa Efek Indonesia atau mengalami delisting. Fokus penelitian ini

adalah ingin melihat pengaruh kompensasi eksekutif, keterwakilan CFO

wanita dan karakteristik eksekutif terhadap tindakan pajak agresif dalam

perusahaan manufaktur.

2. Deskripsi Sampel Penelitian

Dalam penelitian ini, sampel dipilih dengan metode purposive

sampling dengan menggunakan kriteria-kriteria sebagai berikut:

a. Merupakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dari periode

tahun 2012 sampai dengan 2014.

b. Laporan keuangan dinyatakan dalam mata uang rupiah.

c. Laporan keuangan yang dipublikasikan memiliki data yang tersedia

lengkap yang diperlukan dalam penelitian.

Page 82: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

66

Adapun proses seleksi sampel berdasarkan kriteria yang telah

ditetapkan untuk perusahaan manufaktur dalam Tabel 4.1 sebagai berikut:

Tabel 4.1 Proses Seleksi Populasi Perusahaan Manufaktur

Uraian Jumlah Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI dari tahun 2012 sampai dengan 2014. 132

Perusahaan Manufaktur yang mempublikasikan laporan tahunan tidak lengkap 2012-2014.

(69)

Perusahaan Manufaktur yang tidak menggunakan satuan nilai rupiah dalam laporan keuangannya dari tahun 2012.

(7)

Jumlah perusahaan yang digunakan untuk penelitian. 56

Total keseluruhan sampel selama 3 tahun (2012-2014). 168

Sumber: Data Diolah

Adapun nama perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini

selengkapnya dapat dilihat dalam Lampiran 1.

B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi.

Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai

pengaruh variabel independen (kompensasi eksekutif, keterwakilan CFO

wanita, dan karakteristik eksekutif) terhadap tindakan pajak agresif.

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan fasilitas elektronik

dengan menggunakan Microsoft Excel dan SPSS versi 21.0 untuk

memudahkan perolehan data sehingga dapat menjelaskan variabel-variabel

yang diteliti. Langkah pertama dalam penelitian ini adalah melakukan

Page 83: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

67

penentuan sampel dengan metode purposive sampling atau penentuan

sampel dengan pertimbangan tertentu pada perusahaan manufaktur periode

2012-2014 berdasarkan kriteria-kriteria yang telah dipilih.

Tabel deskriptif menjelaskan variabel-variabel independen yaitu,

kompensasi eksekutif, keterwakilan CFO wanita dan karakteristik

eksekutif, dan variabel dependen yaitu tindakan pajak agresif. Data yang

akan diolah adalah data laporan tahunan periode 2012-2014.

Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif diperoleh sebanyak 168 data

observasi untuk perusahaan manufaktur yang berasal dari perkalian antara

periode penelitian 3 tahun dari tahun 2012 sampai 2014 dengan jumlah

perusahaan sampel sebanyak 56 perusahaan.

Berikut adalah tabel hasil olahan data mengenai statistik deskriptif,

dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ETR 168 ,101 ,421 ,24958 ,039994

KE 168 16,274 27,726 23,19008 1,883757

FMCFO 168 0 1 ,19 ,394

RISK 168 ,008 ,120 ,02835 ,020169

Valid N (listwise) 168 Sumber: Data Sekunder Diolah

Tabel 4.2 menunjukkan statistik deskriptif masing-masing variabel

penelitian. Berdasarkan Tabel 4.2, hasil analisis variabel dependen dengan

menggunakan statistik deskriptif terhadap ETR menunjukan nilai

minimum sebesar 0,101, nilai maksimum sebesar 0,421 dengan rata-rata

Page 84: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

68

sebesar 0,24958 dan standar deviasi 0,039994. Hasil analisis variabel

independen dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap kompensasi

eksekutif (KE) menunjukkan nilai minimum sebesar 16,274, nilai

maksimum sebesar 27,726 dengan rata-rata sebesar 23,19008 dan standar

deviasi 1,883757.

Hasil analisis variabel independen dengan menggunakan statistik

deskriptif terhadap keterwakilan CFO wanita (FMCFO) menunjukkan nilai

minimum sebesar 0, nilai maksimum sebesar 1 dengan rata-rata 0,19 dan

standar deviasi 0,394. Hasil analisis variabel independen dengan

menggunakan statistik deskriptif terhadap karakteristik eksekutif yang

diproksikan dengan nilai corporate risk (RISK) menunjukan nilai

minimum sebesar 0,008 nilai maksimum sebesar 0,120 dengan rata-rata

0,02835 dan standar deviasi 0,020169.

2. Hasil Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik diperlukan agar model regresi menjadi suatu

model yang lebih representatif. Analisis data uji asumsi klasik dalam

penelitian ini antara lain melalui uji normalitas, multikolonieritas,

heterokedastisitas, dan autokorelasi.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Kolomogrov-

Smirnov. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam

sebuah model regresi, variabel pengganggu atau residual dari analisis

mempunyai distribusi yang normal. Model regresi yang baik adalah

Page 85: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

69

model regresi yang memiliki distribusi data normal atau mendekati

normal. Selengkapnya mengenai hasil uji normalitas penelitian dapat

dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas

Sumber: Data Sekunder Diolah

Dari tabel 4.3. didapat bahwa nilai Kolomogrov-Smirnov sebesar

1,295 dengan signifikansi 0,070. Data terdistribusi normal bila

signifikansinya lebih dari 0,05. Karena asymp sig. yang didapat lebih

dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data penelitian ini

terdistribusi normal.

b. Uji Multikolonieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.

Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari

multikolonieritas. Selengkapnya mengenai hasil uji multikolonieritas

dapat dilihat pada tabel 4.4 di halaman berikutnya.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized

Residual

N 168

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation ,03871180

Most Extreme Differences Absolute ,100

Positive ,100

Negative -,085

Kolmogorov-Smirnov Z 1,295

Asymp. Sig. (2-tailed) ,070

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 86: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

70

Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

KE 1,000 1,000

FMCFO ,980 1,020

RISK ,980 1,020

a. Dependent Variable: ETR Sumber: Data Sekunder Diolah

Dari tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa semua variabel

independen dan kontrol memiliki nilai Tolerance > 0,10 dan VIF < 10.

Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini

telah terbebas dari masalah multikolonieritas.

c. Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah

model regresi yang bebas dari masalah heteroskedastitisitas

(homoskedastisitas). Uji heterokedastisitas penelitian ini menggunakan

uji glejser. Selengkapnya mengenai hasil uji untuk heteroskedastisitas

dapat dilihat pada tabel 4.5 di halaman berikutnya.

Page 87: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

71

Tabel 4.5 Uji Heterokedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) ,026 ,026 ,989 ,324

KE ,005 ,001 -,006 -,076 ,940

FMCFO ,000 ,005 -,001 ,015 ,988

RISK ,107 ,107 ,079 1,004 ,317

a. Dependent Variable: ABS_RES1 Sumber: Data Sekunder Diolah

Indikator terjadinya heteroskedastisitas adalah adanya signifikansi

< 5% antara variabel independen terhadap variabel dependen nilai

Absolut Residual (ABS_RES1). Dari hasil uji di atas, semua variabel

independen tidak memiliki signifikansi terhadap variabel dependen. Ini

menandakan tidak adanya heteroskedastisitas pada data yang diolah.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan metode Durbin-

Watson. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam

model regresi ditemukan adanya korelasi antara kesalahan pengganggu

pada periode tertentu dengan periode sebelumnya.

Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari

masalah autokorelasi. Selengkapnya mengenai hasil uji autokorelasi

penelitian dapat dilihat pada tabel 4.6 di halaman berikutnya.

Page 88: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

72

Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb Model R Durbin-Watson

1 ,251a 2,239

a. Predictors: (Constant), RISK, KE, FMCFO

b. Dependent Variable: ETR Sumber: Data Sekunder Diolah

Dari tabel 4.6. di atas menunjukkan bahwa nilai Durbin-Watson

(DW hitung) sebesar 2,239. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan

DW hitung berada dalam rentang -4 sampai dengan +4 maka dapat

disimpulkan bahwa variabel terbebas dari autokorelasi.

3. Hasil Uji Hipotesis

a. Uji Adj R2

Pada model regresi berganda penggunaan adjusted R2, atau

koefisien determinasi yang telah disesuaikan, lebih baik dalam melihat

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen bila dibandingkan dengan R2 (koefisien determinasi).

Kelemahan dalam menggunakan nilai R2 adalah karena adanya bias

terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam

model. Selengkapnya mengenai hasil uji Adj R2 penelitian dapat

dilihat pada tabel 4.7. di halaman berikutnya.

Page 89: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

73

Tabel 4.7 Hasil Uji Adjusted R2

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,251a ,063 ,046 ,039064

a. Predictors: (Constant), RISK, KE, FMCFO

b. Dependent Variable: ETR Sumber: Data Sekunder Diolah

Dari tabel 4.7. di atas menunjukkan bahwa nilai Adj R2 sebesar

0,046 dalam hal ini sebesar 4,6% variasi variabel dependen (ETR)

yang dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen (KE, FMCFO,

dan RISK), sedangkan sisanya yang sebesar 95,4% dijelaskan oleh

variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian. Faktor lain

yang dapat mempengaruhi tindakan pajak agresif diantaranya adalah

karakteristik kepemilikan (Putri, 2014:15); Corporate Governance

(Desai dan Dharmapala, 2004:30; Armstrong et al., 2014:23); Ukuran

Perusahaan (Swingly dan Sukartha, 2015:58); Leverage (Swingly dan

Sukartha, 2015:58); Sales Growth (Swingly dan Sukartha, 2015:58)

dan Etika Bisnis (Labelle et al., 2012:12).

b. Uji F

Uji F bertujuan untuk mengetahui apakah seluruh variabel

independen secara bersama-sama (simultan) memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap variabel dependen. Signifikansi model regresi pada

penelitian ini diuji dengan melihat nilai signifikansi (sig.) yang ada di

tabel 4.8. Selengkapnya mengenai hasil uji F penelitian dapat dilihat di

halaman berikutnya.

Page 90: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

74

Tabel 4.8 Hasil Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression ,017 3 ,006 3,681 ,013b

Residual ,250 164 ,002

Total ,267 167

a. Dependent Variable: ETR

b. Predictors: (Constant), RISK, KE, FMCFO Sumber: Data Sekunder Diolah

H1 : Kompensasi Eksekutif, Keterwakilan CFO Wanita, dan

Karakteristik Eksekutif secara simultan memiliki

pengaruh terhadap tindakan pajak agresif.

Dari tabel 4.8. menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar 3,681

dengan nilai sig. sebesar 0,013. Hal ini menandakan bahwa model

regresi dapat digunakan untuk memprediksi tindakan pajak agresif

karena nilai signifikansi < alpha (α = 5%). Maka dapat disimpulkan H1

dapat diterima. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan secara simultan antara kompensasi eksekutif, keterwakilan

CFO wanita, dan karakteristik eksekutif terhadap tindakan pajak

agresif.

c. Uji t

Uji t bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel

independen secara individual (parsial), yaitu kompensasi eksekutif

(KE), keterwakilan CFO wanita (FMCFO), dan karakteristik eksekutif

yang diwakili oleh corporate risk (RISK) dalam menerangkan variabel

dependen, yaitu tindakan pajak agresif (ETR). Variabel independen

Page 91: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

75

ditambahkan satu demi satu kedalam regresi effective tax rate (ETR).

Signifikansi model regresi pada penelitian ini diuji dengan melihat

nilai sig. yang ada di tabel 4.9.

Tabel 4.9 Hasil Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) ,341 ,038 9,083 ,000

KE -,004 ,002 -,170 -2,253 ,026 1,000 1,000

FMCFO ,010 ,008 ,101 1,327 ,186 ,980 1,020

RISK -,333 ,151 -,168 -2,202 ,029 ,980 1,020

a. Dependent Variable: ETR Sumber: Data Sekunder Diolah

H2 : Kompensasi eksekutif memiliki pengaruh terhadap tindakan

pajak agresif.

Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa variabel

kompensasi eksekutif (KE) berpengaruh terhadap tindakan pajak

agresif. Hal ini dapat dilihat pada nilai signifikansinya sebesar 0,026.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa tingkat signifikansi < 0,05 yang

berarti bahwa H2 yang menyatakan kompensasi eksekutif berpengaruh

terhadap tindakan pajak agresif diterima.

Hasil ini berbeda dengan penelitian Putri (2014:15), namun

mendukung penelitian Armstrong et al. (2011:36) dan (2014:23),

Desai dan Dharmapala (2004:30), dan Rego dan Wilson (2008:27)

yang menemukan bahwa kompensasi eksekutif yang diproksikan

dengan logaritma natural dari total kompensasi yang diterima pihak

Page 92: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

76

eksekutif selama satu tahun berpengaruh terhadap tindakan pajak

agresif. Hal tersebut berarti semakin rendah kompensasi yang

diberikan perusahaan kepada eksekutif maka semakin tinggi

probabilitas terjadinya tindakan pajak agresif. Dengan memberikan

kompensasi yang rendah terhadap eksekutif, maka akan memotivasi

eksekutif untuk memperkecil pajak perusahaan. Dan buruknya nilai

perusahaan menyebabkan setiap peningkatan penyelarasan

kepentingan antara eksekutif dan pemegang saham menjadi alasan

utama yang mendorong eksekutif mengurangi tingkat penghindaran

pajak yang menyebabkan pembayaran pajak menjadi lebih tinggi.

H3 : Keterwakilan CFO wanita memiliki pengaruh terhadap

tindakan pajak agresif.

Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa variabel

keterwakilan CFO wanita (FMCFO) terhadap tindakan pajak agresif

tidak berpengaruh. Hal ini dapat dilihat pada nilai signifikansinya

sebesar 0,186, lebih besar dari α = 0.05. Berdasarkan hasil pengujian

regresi berganda secara individual dapat disimpulkan bahwa H3 yang

menyatakan keterwakilan CFO wanita berpengaruh terhadap tindakan

pajak agresif ditolak. Hasil ini berbeda dengan penelitian yang

dilakukan oleh Peni dan Vahaama (2010:643), namun mendukung

hasil penelitian Francis et al. (2014:27).

Terbatasnya jumlah sampel dan tahun untuk keterwakilan CFO

wanita dibandingkan dengan jumlah CFO pria pada perusahaan

Page 93: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

77

manufaktur di Indonesia periode 2012-2014 yang diduga menjadi

perbedaan hasil dengan penelitian sebelumnya. Kemungkinan lain, jika

sebelumnya variabel dependen yang diuji adalah manajemen laba kali

ini peneliti menguji mengenai tindakan pajak agresif yang sebelumnya

baru dilakukan untuk perusahaan Amerika yang tercatat di ExecuComp

database (Francis et al., 2014:27). Perbedaan negara dan jumlah

sampel namun menemukan hasil yang saling mendukung, bahwa

antara keterwakilan CFO wanita dan tindakan pajak agresif tidak

berpengaruh. Hal tersebut berarti perilaku CFO wanita tidak berbeda

dari perilaku CFO pria dalam upaya pajak agresif. Dan perbedaan

gender tidak mempengaruhi pengambilan keputusan, arah kebijakan,

pertimbangan maupun resiko.

H4 : Karakteristik eksekutif memiliki pengaruh terhadap

tindakan pajak agresif.

Hasil pengujian hipotesis keempat menunjukkan bahwa variabel

karakteristik eksekutif yang diwakili oleh proksi corporate risk (RISK)

berpengaruh terhadap tindakan pajak agresif. Hal ini dapat dilihat pada

nilai signifikansinya sebesar 0,029, lebih kecil dari α = 0.05.

Berdasarkan hasil pengujian regresi berganda dapat disimpulkan

bahwa H4 yang menyatakan karakteristik eksekutif berpengaruh

terhadap tindakan pajak agresif diterima.

Hasil ini mendukung penelitian Dyreng et al. (2010:1185),

Budiman dan Setiyono (2012:15), Carolina dkk. (2014:418), dan

Page 94: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

78

Swingly dan Sukartha (2015:58) yang menemukan bahwa karakteristik

eksekutif yang diproksikan dengan corporate risk berpengaruh

terhadap tindakan pajak agresif. Hal tersebut berarti semakin tinggi

nilai corporate risk maka semakin rendah probabilitas terjadinya

tindakan pajak agresif. Semakin tinggi nilai corporate risk perusahaan

maka eksekutif semakin memiliki karakter risk taker. Hal ini berarti

perusahaan yang memiliki nilai corporate risk yang tinggi atau dalam

kata lain memiliki eksekutif yang cenderung risk taker maka akan

cenderung menyajikan laporan keuangan apa adanya untuk melihat

seberapa jauh kinerja yang telah dilakukan oleh perusahaan sehingga

peluang untuk melakukan penghindaran pajak menjadi rendah.

Page 95: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

79

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Merujuk pada hasil analisis, pengujian hipotesis, pembahasan serta temuan

penelitian, maka dapat dikemukakan beberapa simpulan penelitian sebagai

berikut:

1. Peran kompensasi eksekutif, keterwakilan CFO wanita, dan karakteristik

eksekutif berpengaruh signifikan secara simultan terhadap tindakan pajak

agresif.

2. Variabel kompensasi eksekutif berpengaruh signifikan terhadap tindakan

pajak agresif. Hasil ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan Putri

(2014:15), namun mendukung penelitian Armstrong et al. (2011:36) dan

(2014:23), Desai dan Dharmapala (2004:30), dan Rego dan Wilson

(2008:27) yang menemukan bahwa kompensasi eksekutif yang

diproksikan dengan logaritma natural dari total kompensasi yang diterima

pihak eksekutif selama satu tahun berpengaruh terhadap tindakan pajak

agresif.

3. Variabel keterwakilan CFO wanita tidak berpengaruh terhadap tindakan

pajak agresif. Hasil ini mendukung penelitian Francis et al. (2014:27),

bahwa tidak ditemukan pengaruh yang signifikan antara hubungan

keterwakilan CFO wanita terhadap tindakan pajak agresif.

Page 96: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

80

4. Variabel karakteristik eksekutif yang diproksikan oleh corporate risk

berpengaruh terhadap tindakan pajak agresif. Hasil ini mendukung

penelitian Dyreng et al. (2010:1185), Budiman dan Setiyono (2012:15),

Carolina dkk. (2014:418), dan Swingly dan Sukartha (2015:58) yang

menemukan bahwa karakteristik eksekutif yang diproksikan dengan

corporate risk berpengaruh terhadap tindakan pajak agresif. Hal tersebut

berarti semakin tinggi nilai corporate risk (karakteristik eksekutif) maka

semakin rendah probabilitas terjadinya tindakan pajak agresif.

B. Implikasi

Dari kesimpulan diatas, maka implikasi penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Bagi investor maupun kreditor, investor dan kreditor harus mampu menilai

laporan keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan dengan melihat

aspek penting lainnya dalam perusahaan untuk menjadi bahan

pengambilan keputusan. Kompensasi eksekutif dan karakteristik eksekutif

melalui nilai corporate risk perusahaan juga harus menjadi bahan acuan

bagi investor dan kreditor. Perusahaan dengan kompensasi eksekutif dan

corporate risk yang rendah mengindikasikan probabilitas tindakan pajak

agresif perusahaan yang tinggi.

2. Bagi pihak Direktorat Jenderal Pajak serta pembuat kebijakan, penelitian

ini dapat digunakan sebagai acuan untuk mengindikasikan perusahaan-

perusahaan yang melakukan tindakan pajak agresif, sehingga dapat

Page 97: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

81

merumuskan kebijakan pencegahan atas tindakan agresifitas pajak

tersebut.

3. Bagi akademisi, peneliti serta pembaca, diharapkan untuk dapat

melanjutkan penelitian yang berkaitan mengenai kompensasi eksekutif,

keterwakilan CFO wanita, karakteristik eksekutif dan tindakan pajak

agresif, sehingga bermanfaat bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan.

C. Saran

Dari hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dikemukakan sebelumnya,

saran-saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut:

1. Menggunakan sampel yang lebih besar yang berasal dari berbagai industri

yang ada di Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek indonesia sehingga

hasil yang pengujian lebih menyeluruh atau tergeneralisasi.

2. Menambahkan jumlah tahun penelitian agar dapat melihat pengaruhnya

secara lebih baik.

3. Menggunakan proksi pengukuran tindakan pajak agresif yang lain selain

effective tax rate (ETR), seperti cash effective tax rate (CETR), book-tax

difference Manzon-Plesko (BTD_MP), book-tax difference Desai-

Dharmapala (BTD_DD) dan tax planning (TAXPLAN).

Page 98: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

82

DAFTAR PUSTAKA

Arini, Rachel, Wustari Mangundjaja dan Gagan Hartana TB. “Hubungan Peran Jender dan Tingkah Laku Pengambilan Resiko Pada Wirausaha Perempuan dengan Usaha Kecil”, Jurnal ISSN Vol. 1 No. 2, 2010.

Armstrong, S. Christopher, Jennifer L. Blouin, dan David F. Larcker. “The Incentives for Tax planning”, SSRN Working Paper Series, 2011.

Armstrong, S. Christopher, Alan D. Jagolinzer dan David F. Larcker. “Corporate Governance, Incentives and Tax Avoidance”, Financial Journal, 2014.

Barber, Brad M dan Terrance Odean. “Boys Will Be Boys: Gender, Overconfidence, and Common Stock Investment”, Financial Analysts Journal, 2000.

Barua, Abhijit, Dasaratha V. Rama dan Vineeta Sharma. “Audit Committee Characteristics and Investment in Internal Auditing”, Journal Accounting Public, 2010.

Boeree, C. George. “Personality Theory: A Biosocial Approach”, 2009.

Budiman, Judi dan Setiyono. “Pengaruh Karakter Eksekutif Terhadap Penghindaran Pajak (Tax Avoidance)”, Working Paper, 2012.

Burchman, Seymour dan Blair Jones. “Executive Compensation as a Support for a Growth Strategy”, World at Work Journal, 2006.

Chen, Shuping, Xia Chen, Qiang Cheng dan Terry Shelvin. “Are Family Firms More Tax Aggressive than Non-Family Firms?”, Journal of Financial Economics, 2010.

Coles, Jeffrey L., Naveen D. Daniel dan Lalitha Naveen. “Managerial Incentives and Risk Taking”, Journal of Financial Economics, 2004.

Darussalam dan Danny Septriadi. “Tax Avoidance, Tax Planning, Tax Evasion, dan Anti Avoidance Rule”, Diakses pada tanggal 14 November 2015 melalui: www.ortax.org/ortax/?mod=issue&page=show&id=36&q=&hlm.

Desai, Mihir A. dan Dhammika Dharmapala. “Corporate Tax Avoidance and High Powered Incentives”, Economics Working Paper, 2004.

Dessler, Gary. “Manajemen Sumber Daya Manusia”, Indeks, Jakarta, 2007.

Dewi, Gusti Ayu Pradnyanita dan Maria M. Ratna Sari. “Pengaruh Insentif Eksekutif, Corporate Risk dan Corporate Governance Pada Tax Avoidance”, Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 2015.

Page 99: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

83

Dyreng, Scott D., Michelle Hanlon dan Edward L. Maydew. “The Effects of Executives on Corporate Tax Avoidance”, The Accounting Review Vol. 85 No. 4, 2010.

Fakih, Mansour. “Analisis Gender dan Transformasi Sosial”, Insist Press dan Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1999.

Francis, Bill, Iftekhar Hasan, Qiang Wu, dan Meng Yan. “Are Female CFOs Less Tax Aggressive?Evidence from Tax Aggressiveness”, Journal of American Taxation Association, 2014.

Frank, Mary Margaret, Luann J. Lynch dan Sonja Olhoft Rego. “Tax Reporting Aggressiveness and Its Relation to Aggressive Financial Reporting”, The Accounting Review of American Accounting Association, 2009.

Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19”, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011.

Gunadi. “Akuntansi Pajak”, Grasindo, Jakarta, 2009.

Gunadi. “Pajak Internasional”, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 2007.

Hakim, Khairul. “Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai”, Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 11 No. 02, 2011.

Hanlon, Michelle dan Joel Slemrod. “What Does Tax Aggressiveness Signal? Evidence from Stock Price Reactions to News About Tax Shelter Involvement”, Journal of Public Economics, 2009.

Harari, Moran, Ofer Sitbon dan Ronit Donyets Kedar. “Aggressive Tax Planning and Corporate Social Responsibility in Israel”, Accountancy Business and The Public Interest Working Paper, 2013.

Idris, Umar. “Sengketa Pajak Toyota Motor”, Diakses pada tanggal 18 November 2015 melalui: www.nasional.kontan.co.id/news/sengketa-pajak-toyota-motor-menanti-palu-hakim.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. “Metodologi Penelitian Bisnis”, BPFE Yogyakarta, 2002.

Irawan, Hendra Putra dan Aria Farahmita. “Pengaruh Kompensasi Manajemen dan Corporate Governance Terhadap Manajemen Pajak Perusahaan”, Jurnal Universitas Indonesia, 2012.

Irianto, Yusuf. “Tema-Tema Pokok Manajemen Sumber Daya Alam”, Insan Cendekiawan, Surabaya, 2001.

Page 100: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

84

Jensen, Michael C. Dan William H. Meckling. “Theory of The Firm: Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure”, Journal of Financial Economics Vol. 3 No. 4, 1976.

Jianakoplos, Nancy Ammon dan Alexandra Bernasek. “Are Women More Risk Averse?”, Proquest Social Science Journals, 1998.

Kadarisman, M. “Manajemen Kompensasi”, Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2012.

Kartikarini, Nurrahmah dan Siti Mutmainah. “Analisis Pengaruh Diversitas Gender Terhadap Voluntary Corporate Governance Disclosure dalam Laporan Tahunan Perusahaan”, Jurnal Akuntansi Universitas Diponegoro, 2013.

Khasanah, Iswatin. “Pengaruh Kompensasi Manajemen Eksekutif Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Pada 50 Perusahaan Best of The Best Versi Majalah Forbes Indonesia Tahun 2013)”, Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya, 2015.

Lewellen, Katharina. “Financing Decisions When Managers Are Risk Averse”, Working Paper of MIT Sloan School, 2003.

Low, Angie. “Managerial Risk-Taking Behavior and Equity-Based Compansation”, Working Paper Ohio State University, 2006.

MacCrimmon, Kenneth R. Dan Donald A. Wehrung. “Characteristics of Risk Taking Executives”, Journal of Management Science, 1990.

Nalikka, Aminah. “Impact of Gender Diversity on Voluntary Disclosure in Annual Reports”, Accounting and Tax Journal, 2009.

Nathania, Aditha. “Pengaruh Komposisi Dewan Perusahaan Terhadap Profitabilitas Perusahaan”, Finesta Vol. 2 No. 1, 2014.

Nitisemito, Alex S. “Manajemen Personalia: Manajemen Sumber Daya Manusia”, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1996.

Noviyanto. “Sistem Informasi Sumber Daya Manusia”, Working Paper Universitas Gunadarma, 2011.

Paligorova, Teodora. “Corporate Risk Taking and Ownership Structure”, Working Paper Bank of Canada, 2010.

Panggabean, Mutiara S. “Manajemen Sumber Daya Manusia”, Ghalia Indonesia, Bogor, 2002.

Partini. “Bias Gender dalam Birokrasi”, Edisi Kedua, Tiara Wacana, Yogyakarta, 2013.

Page 101: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

85

Peni, Emilia dan Sami Vahamaa. “Female Executives and Earnings Management”, Journal of Managerial Finance Vol. 36 No. 7, 2010.

Putri, Fertika Nofisa. “Pengaruh Karakteristik Kepemilikan dan Kompensasi Eksekutif terhadap Tax Aggressive (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI), Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang, 2014).

Rego, Sonja Olhoft dan Ryan Wilson. “Executive Compensation, Tax Reporting Aggressiveness, and Future Firm Performance”, Working Paper of University Iowa, 2008.

Santosa, Anggoro Budi. “Pemagaran Pelarian Pajak Penghasilan”, Diakses pada tanggal 15 Februari 2016 melalui: www.pajak.go.id/content/article/pemagaran-pelarian-pajak-penghasilan.

Sari, Dewi Kartika dan Dwi Martani. “Karakteristik Kepemilikan Perusahaan, Corporate Governance dan Tindakan Pajak Agresif”, SNA 13 Purwokerto, 2010.

Sastrohadiwiryo, B. Siswanto. “Manajemen Tenaga Kerja Indonesia: Pendekatan Administratif dan Operasional”, Bumi Aksara, Jakarta, 2003.

Septyani, Icha. “Peranan Eksekutif dalam Mengarahkan Perusahaan Melalui Persaingan Dalam Perencanaan Jangka Panjang”, Makalah Universitas Gunadarma, 2013.

Sirait, Justine T. “Memahami Aspek-Aspek Pengelolaan Sumber Daya Manusia dalam Organisasi”, Grasindo, Jakarta, 2007.

Siregar, Sarsin. “Ditjen Pajak Temukan 7 Modus Penghindaran Pajak Properti”, Diakses pada tanggal 18 November 2015 melalui: www.mdn.biz.id/n/50052/.

Sutrisno, Edy. “Manajemen Sumber Daya Manusia”, Prenada Media Group, Jakarta, 2011.

Swingly, Calvin dan I Made Sukartha. “Pengaruh Karakter Eksekutif, Komite Audit, Ukuran Perusahaan, Leverage dan Sales Growth pada Tax Avoidance”, Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 2015.

Vermeir, Iris dan Patrick Van Kenhove. “Gender Differences in Double Standards”, Journal of Business Ethics, 2008.

Wibowo. “Manajemen Kinerja”, Edisi Ketiga, Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2013.

Page 102: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

86

Wirawinata, Ari. “Kasus Penggelapan Pajak oleh PT. Asian Agri Group (AAG)”, Diakses pada tanggal 18 November 2015 melalui: http://ari-wirawinata.blogspot.co.id/2011/10/makalah-kasus-penggelapan-pajak-oleh-pt.html.

Woischnik, Jan. “Perempuan, Partai Politik, dan Parlemen”, Gading Inti Prima, Jakarta, 2012.

www.idx.co.id

Zuber, Jill M. “Corporate Manager Aggressiveness in Tax Decision Making”, Dissertation of Philosophy University of Arkansas, 2007.

Page 103: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff
Page 104: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

87

Lampiran 1 : Daftar Nama Perusahaan

No Emiten Kode 1 PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk AISA 2 PT. Alkindo Naratama Tbk ALDO 3 PT. Asahimas Flat Glass Tbk AMFG 4 PT. Asiaplast Industries Tbk APLI 5 PT. Arwana Citra Mulia Tbk ARNA 6 PT. Astra International Tbk ASII 7 PT. Astra Auto Part Tbk AUTO 8 PT. Sepatu Bata Tbk BATA 9 PT. Beton Jaya Manunggal Tbk BTON

10 PT. Cahaya Kalbar Tbk CEKA 11 PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk CPIN 12 PT. Delta Djakarta Tbk DLTA 13 PT. Duta Pertiwi Nusantara Tbk DPNS 14 PT. Darya Varia Laboratoria Tbk DVLA 15 PT. Ekadharma International Tbk EKAD 16 PT. Gudang Garam Tbk GGRM 17 PT. Gajah Tunggal Tbk GJTL 18 PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk HMSP 19 PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP 20 PT. Champion Pasific Indonesia Tbk IGAR 21 PT. Indal Alumunium Industry Tbk INAI 22 PT. Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 23 PT. Indospring Tbk INDS 24 PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk INTP 25 PT. Jembo Cable Company Tbk JECC 26 PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk JPFA 27 PT. Kimia Farma Tbk KAEF 28 PT. KMI Wire and Cable Tbk KBLI 29 PT. Kabelindo Murni Tbk KBLM 30 PT. Kedawung Setia Industrial Tbk KDSI 31 PT. Kedaung Indah Can Tbk KICI 32 PT. Kalbe Farma Tbk KLBF 33 PT. Lion Metal Works Tbk LION 34 PT. Martina Berto Tbk MBTO 35 PT. Merck Indonesia Tbk MERK 36 PT. Mayora Indah Tbk MYOR 37 PT. Nippres Tbk NIPS 38 PT. Pyridam Farma Tbk PYFA

Bersambung pada halaman berikut.

Page 105: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

88

Sumber: www.idx.co.id

Lampiran 1 (Lanjutan) No Emiten Kode 39 PT. Ricky Putra Globalindo Tbk RICY 40 PT. Nippon Indosari Corporindo Tbk ROTI 41 PT. Supreme Cable Manufacturing and Commerce Tbk SCCO 42 PT. Sekar Bumi Tbk SKBM 43 PT. Sekar Laut Tbk SKLT 44 PT. Holcim Indonesia Tbk SMCB 45 PT. Semen Gresik Tbk SMGR 46 PT. Selamat Sempurna Tbk SMSM 47 PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk SQBB 48 PT. Indo Acitama Tbk SRSN 49 PT. Siantar Top Tbk STTP 50 PT. Mandom Indonesia Tbk TCID 51 PT. Surya Toto Indonesia Tbk TOTO 52 PT. Trisula International Tbk TRIS 53 PT. Trias Sentosa Tbk TRST 54 PT. Tempo Scan Pasific Tbk TSPC 55 PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk ULTJ 56 PT. Unilever Indonesia Tbk UNVR

Page 106: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

89

Lampiran 2: Data Sampel Penelitian

NO KODE TAHUN KE FMCFO RISK ETR 1 AISA 2012 16,27432987 0 0,016379392 0,218208435 2 ALDO 2012 20,99100747 0 0,012779405 0,254650547 3 AMFG 2012 24,07737161 0 0,012512174 0,252695057 4 APLI 2012 22,26766882 0 0,026429705 0,294816301 5 ARNA 2012 22,22065425 0 0,024190736 0,252446404 6 ASII 2012 27,573392 0 0,013609388 0,184816116 7 AUTO 2012 24,67308547 0 0,011556432 0,100884303 8 BATA 2012 23,29747984 0 0,03944557 0,300602855 9 BTON 2012 20,58215367 1 0,077934194 0,235535006

10 CEKA 2012 22,44872292 1 0,024392835 0,303055517 11 CPIN 2012 25,53710736 1 0,085174057 0,2060202 12 DLTA 2012 23,04858318 0 0,014241995 0,25767891 13 DPNS 2012 23,13482898 0 0,044174663 0,196791538 14 DVLA 2012 23,44301902 0 0,048943513 0,271756454 15 EKAD 2012 22,18188086 1 0,016554717 0,244786772 16 GGRM 2012 24,67437493 0 0,008156188 0,264333497 17 GJTL 2012 25,20643787 1 0,030036124 0,223104844 18 HMSP 2012 24,919249 0 0,022207239 0,256885226 19 ICBP 2012 25,4340655 0 0,019196235 0,245671129 20 IGAR 2012 20,66858734 0 0,033810242 0,244116973 21 INAI 2012 22,77918283 0 0,020452089 0,254335725 22 INDF 2012 26,9232759 0 0,021319016 0,242356133 23 INDS 2012 23,01798483 0 0,022017863 0,258464682 24 INTP 2012 24,54183494 0 0,026994889 0,236581484 25 JECC 2012 21,4605476 0 0,014289929 0,350675073 26 JPFA 2012 26,80037583 0 0,035578573 0,212701234 27 KAEF 2012 23,1746473 0 0,01625898 0,260598298 28 KBLI 2012 22,80558736 0 0,037351957 0,274541844 29 KBLM 2012 21,44597182 0 0,010859317 0,255346838 30 KDSI 2012 23,16451352 0 0,020574533 0,226674684 31 KICI 2012 21,72508809 0 0,041726505 0,266396773 32 KLBF 2012 24,29897659 0 0,010635494 0,230898743 33 LION 2012 21,7974471 0 0,038945183 0,176343107 34 MBTO 2012 20,95421459 0 0,018373538 0,308654115 35 MERK 2012 23,4887079 0 0,015781545 0,261157209 36 MYOR 2012 25,67737826 0 0,029104867 0,224404336 37 NIPS 2012 22,13766163 0 0,009610417 0,26403074 38 PYFA 2012 21,57869458 1 0,010721832 0,334138045

Page 107: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

90

NO KODE TAHUN KE FMCFO RISK ETR 39 RICY 2012 23,50877078 0 0,04812595 0,24547867 40 ROTI 2012 23,75427772 1 0,021407445 0,253479539 41 SCCO 2012 22,22191396 0 0,027249495 0,244505186 42 SKBM 2012 21,35433312 0 0,052546341 0,232978074 43 SKLT 2012 20,91597633 0 0,014145321 0,317320524 44 SMCB 2012 23,97993828 0 0,047331184 0,278697952 45 SMGR 2012 24,76277998 0 0,014815001 0,216433259 46 SMSM 2012 24,3033652 0 0,042501664 0,22385989 47 SQBB 2012 21,50638762 0 0,010937206 0,252347953 48 SRSN 2012 23,31327644 0 0,119823347 0,2450773 49 STTP 2012 21,54951839 0 0,043785603 0,198574441 50 TCID 2012 22,76804806 0 0,014654192 0,260201123 51 TOTO 2012 20,73145422 0 0,022290835 0,29836961 52 TRIS 2012 21,32043723 1 0,03020209 0,256810339 53 TRST 2012 20,41529099 0 0,025541739 0,26781924 54 TSPC 2012 24,71962999 1 0,020253931 0,21812906 55 ULTJ 2012 21,19825701 0 0,038349991 0,228264885 56 UNVR 2012 24,45637746 0 0,011558154 0,251689987 57 AISA 2013 16,38314861 0 0,016379392 0,22879043 58 ALDO 2013 21,2605239 0 0,012779405 0,251584585 59 AMFG 2013 24,02622542 0 0,012512174 0,249349422 60 APLI 2013 22,29922684 0 0,026429705 0,313903822 61 ARNA 2013 22,51335725 0 0,024190736 0,248622688 62 ASII 2013 27,61387496 0 0,013609388 0,189877557 63 AUTO 2013 24,62102763 0 0,011556432 0,173989449 64 BATA 2013 23,14921834 0 0,03944557 0,304035031 65 BTON 2013 20,6681793 1 0,077934194 0,222082661 66 CEKA 2013 22,78736882 1 0,024392835 0,248219567 67 CPIN 2013 25,45219229 1 0,085174057 0,267329464 68 DLTA 2013 23,29224223 0 0,014241995 0,245253655 69 DPNS 2013 23,55985874 0 0,044174663 0,234870996 70 DVLA 2013 23,64534274 1 0,048943513 0,284258194 71 EKAD 2013 22,22734323 1 0,016554717 0,241162902 72 GGRM 2013 24,68201974 0 0,008156188 0,261492361 73 GJTL 2013 25,30912068 1 0,030036124 0,277180083 74 HMSP 2013 25,27097639 0 0,022207239 0,254396814 75 ICBP 2013 25,95610557 0 0,019196235 0,247287318 76 IGAR 2013 20,89049358 0 0,033810242 0,276863115 77 INAI 2013 23,67838443 0 0,020452089 0,189832762 78 INDF 2013 27,12045546 0 0,021319016 0,294094784

Page 108: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

91

NO KODE TAHUN KE FMCFO RISK ETR 79 INDS 2013 23,20433161 0 0,022017863 0,200301209 80 INTP 2013 24,76798238 0 0,026994889 0,240003493 81 JECC 2013 21,44330613 0 0,014289929 0,201623797 82 JPFA 2013 26,07008285 0 0,035578573 0,284961052 83 KAEF 2013 24,0181502 0 0,01625898 0,24103123 84 KBLI 2013 22,85671048 0 0,037351957 0,300906557 85 KBLM 2013 21,37036908 0 0,010859317 0,280480904 86 KDSI 2013 23,21658207 0 0,020574533 0,236836373 87 KICI 2013 21,89190545 0 0,041726505 0,254136597 88 KLBF 2013 24,53701427 0 0,010635494 0,234038854 89 LION 2013 21,88210377 0 0,038945183 0,238344276 90 MBTO 2013 22,05000418 0 0,018373538 0,293884886 91 MERK 2013 23,50659647 0 0,015781545 0,252253861 92 MYOR 2013 25,7870927 0 0,029104867 0,252578683 93 NIPS 2013 22,33030086 0 0,009610417 0,256932555 94 PYFA 2013 21,62962991 1 0,010721832 0,27107622 95 RICY 2013 23,47552429 0 0,04812595 0,303291124 96 ROTI 2013 24,55533996 1 0,021407445 0,250419379 97 SCCO 2013 22,28243839 0 0,027249495 0,276913936 98 SKBM 2013 21,8817605 0 0,052546341 0,255897425 99 SKLT 2013 21,04567164 0 0,014145321 0,310750572 100 SMCB 2013 24,08980276 0 0,047331184 0,287489114 101 SMGR 2013 24,93390804 0 0,014815001 0,226302132 102 SMSM 2013 24,42745254 0 0,042501664 0,235159159 103 SQBB 2013 21,43853403 0 0,010937206 0,250454701 104 SRSN 2013 23,82815574 0 0,119823347 0,220323797 105 STTP 2013 21,52962239 0 0,043785603 0,198614778 106 TCID 2013 23,12344359 1 0,014654192 0,266375851 107 TOTO 2013 21,58671308 0 0,022290835 0,268088018 108 TRIS 2013 21,47204431 1 0,03020209 0,236340678 109 TRST 2013 23,27242525 0 0,025541739 0,244388164 110 TSPC 2013 24,79263441 1 0,020253931 0,230620713 111 ULTJ 2013 21,25858893 0 0,038349991 0,255524636 112 UNVR 2013 24,85527542 0 0,011558154 0,252302199 113 AISA 2014 17,06514834 0 0,016379392 0,219685839 114 ALDO 2014 21,28602693 0 0,012779405 0,253193688 115 AMFG 2014 24,05629144 0 0,012512174 0,232804233 116 APLI 2014 22,3000579 0 0,026429705 0,420786562 117 ARNA 2014 22,74216088 0 0,024190736 0,248948058 118 ASII 2014 27,7263313 0 0,013609388 0,191101199

Page 109: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

92

NO KODE TAHUN KE FMCFO RISK ETR 119 AUTO 2014 24,5437874 0 0,011556432 0,136857827 120 BATA 2014 23,10908853 0 0,03944557 0,284500462 121 BTON 2014 20,71197562 1 0,077934194 0,203488537 122 CEKA 2014 22,9406353 1 0,024392835 0,281591254 123 CPIN 2014 25,51854385 1 0,085174057 0,170985509 124 DLTA 2014 23,40534858 0 0,014241995 0,240950849 125 DPNS 2014 23,54067031 0 0,044174663 0,154987462 126 DVLA 2014 23,9147354 1 0,048943513 0,235551193 127 EKAD 2014 22,29188175 1 0,016554717 0,30594611 128 GGRM 2014 24,71572532 0 0,008156188 0,25126158 129 GJTL 2014 25,58668414 1 0,030036124 0,31515839 130 HMSP 2014 25,40492473 0 0,022207239 0,257846545 131 ICBP 2014 25,90012153 0 0,019196235 0,25291046 132 IGAR 2014 21,16480678 0 0,033810242 0,275990888 133 INAI 2014 23,82452861 0 0,020452089 0,179865203 134 INDF 2014 27,16898883 0 0,021319016 0,293486889 135 INDS 2014 23,3461395 0 0,022017863 0,238049355 136 INTP 2014 24,88427167 0 0,026994889 0,223222657 137 JECC 2014 21,62611017 0 0,014289929 0,280592016 138 JPFA 2014 26,23042091 0 0,035578573 0,29067052 139 KAEF 2014 24,08780388 1 0,01625898 0,250561526 140 KBLI 2014 23,16962116 0 0,037351957 0,256637972 141 KBLM 2014 21,36511972 0 0,010859317 0,251069186 142 KDSI 2014 23,27096362 0 0,020574533 0,232656284 143 KICI 2014 22,1098417 0 0,041726505 0,256730141 144 KLBF 2014 24,52234408 0 0,010635494 0,232517943 145 LION 2014 22,41810234 0 0,038945183 0,220436009 146 MBTO 2014 22,56799736 0 0,018373538 0,23215677 147 MERK 2014 23,23484631 0 0,015781545 0,26667003 148 MYOR 2014 25,91752324 0 0,029104867 0,226309286 149 NIPS 2014 22,41129106 0 0,009610417 0,256043791 150 PYFA 2014 22,14911132 1 0,010721832 0,368232226 151 RICY 2014 24,02677688 0 0,04812595 0,239086889 152 ROTI 2014 24,35410852 1 0,021407445 0,25393515 153 SCCO 2014 22,32131021 0 0,027249495 0,24529212 154 SKBM 2014 22,20148624 0 0,052546341 0,188091513 155 SKLT 2014 21,36076881 0 0,014145321 0,300004725 156 SMCB 2014 24,53055036 0 0,047331184 0,336042295 157 SMGR 2014 25,12176752 0 0,014815001 0,213966826 158 SMSM 2014 24,52779271 0 0,042501664 0,221164187

Page 110: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

93

NO KODE TAHUN KE FMCFO RISK ETR 159 SQBB 2014 21,49618353 0 0,010937206 0,251235422 160 SRSN 2014 23,81409413 0 0,119823347 0,168034873 161 STTP 2014 21,64358907 0 0,043785603 0,264057622 162 TCID 2014 22,70284159 1 0,014654192 0,271957373 163 TOTO 2014 21,77264614 0 0,022290835 0,230643632 164 TRIS 2014 21,22261415 1 0,03020209 0,245997954 165 TRST 2014 23,28944639 0 0,025541739 0,249005811 166 TSPC 2014 24,78886793 1 0,020253931 0,213319778 167 ULTJ 2014 21,65621701 0 0,038349991 0,245089425 168 UNVR 2014 24,84864061 0 0,011558154 0,252477425

Page 111: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

94

Lampiran 3: Output Hasil Penelitian

1. Uji Statistik Deskriptif Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ETR 168 ,101 ,421 ,24958 ,039994

KE 168 16,274 27,726 23,19008 1,883757

FMCFO 168 0 1 ,19 ,394

RISK 168 ,008 ,120 ,02835 ,020169

Valid N (listwise) 168 2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

b. Uji Multikolonieritas

Coefficientsa Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

KE 1,000 1,000

FMCFO ,980 1,020

RISK ,980 1,020

a. Dependent Variable: ETR

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 168

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation ,03871180

Most Extreme Differences Absolute ,100

Positive ,100

Negative -,085

Kolmogorov-Smirnov Z 1,295

Asymp. Sig. (2-tailed) ,070

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 112: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

95

c. Uji Heterokedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) ,026 ,026 ,992 ,323

KE ,005 ,001 -,006 -,071 ,943

FMCFO ,000 ,005 -,002 -,022 ,982

RISK ,106 ,107 ,079 ,995 ,321

a. Dependent Variable: ABS_RES1

d. Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R Durbin-Watson

1 ,251a 2,239

a. Predictors: (Constant), RISK, KE, FMCFO

b. Dependent Variable: ETR

3. Hasil Uji Hipotesis

a. Uji Adj R2

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,251a ,063 ,046 ,039064

a. Predictors: (Constant), RISK, KE, FMCFO

b. Dependent Variable: ETR

Page 113: PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33143/1/OKKY... · Periode Tahun 2012-2014) ... PT. Mitrawan Mandiri Selaras Abadi sebagai Staff

96

b. Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression ,017 3 ,006 3,681 ,013b

Residual ,250 164 ,002

Total ,267 167

a. Dependent Variable: ETR

b. Predictors: (Constant), RISK, KE, FMCFO

c. Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) ,341 ,038 9,083 ,000

KE -,004 ,002 -,170 -2,253 ,026 1,000 1,000

FMCFO ,010 ,008 ,101 1,327 ,186 ,980 1,020

RISK -,333 ,151 -,168 -2,202 ,029 ,980 1,020

a. Dependent Variable: ETR