149
PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH QODIRIYYAH NAQSYABANDIYYAH TERHADAP KESEHATAN MENTAL REMAJA DI PESANTREN JAGAT ‘ARSY TANGERANG SELATAN Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos.) Oleh Munawaroh 11160520000079 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H / 2020 M

PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH QODIRIYYAH

NAQSYABANDIYYAH TERHADAP KESEHATAN MENTAL

REMAJA DI PESANTREN JAGAT ‘ARSY

TANGERANG SELATAN

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial

(S.Sos.)

Oleh

Munawaroh

11160520000079

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1441 H / 2020 M

Page 2: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan
Page 3: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH QODIRIYYAH

NAQSYABANDIYYAH TERHADAP KESEHATAN MENTAL

REMAJA DI PESANTREN JAGAT ‘ARSY

TANGERANG SELATAN

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial

(S.Sos.)

Oleh

Munawaroh

11160520000079

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1441 H / 2020 M

Page 4: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan
Page 5: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

i

ABSTRAK

MUNAWAROH (11160520000079). Pengaruh Bimbingan

Rohani Thoriqoh Qodiriyyah Naqsyabandiyyah (TQN)

terhadap Kesehatan Mental Remaja di Pesantren Jagat

‘Arsy, Tangerang Selatan. Skripsi ini dibimbing oleh Dr.

Fauzun Jamal, Lc., M.A.

Menurut Riset Kesehatan Dasar, tahun 2013 prevalensi gangguan

mental emosional pada penduduk berumur ≥ 15 tahun di

Indonesia hanya 6 persen. Pada tahun 2018 prevalensinya

meningkat menjadi 9,8 persen. Peningkatan gangguan dan sakit

mental terus bertambah hingga tahun 2019 dengan kasus-kasus

terkait kesehatan mental lainnya. Hal ini mengakibatkan

bertambahnya beban negara dan penurunan produktivitas untuk

jangka waktu yang panjang. Permasalahan kesehatan mental

remaja yang ada di Indonesia ini dapat diupayakan agar

penduduknya mengalami perubahan yang positif dari waktu ke

waktu. Salah satu upaya yang dilakukan adalah kegiatan

bimbingan rohani.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh bimbingan

rohani thoriqoh qodiriyyah naqsyabandiyyah terhadap kesehatan

mental remaja di Pesantren Jagat ‘Arsy, Tangerang Selatan.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kuantitatif. Sampel diambil dari 159 populasi dengan

menggunakan teknik sampling insidental. Analisis data yang

digunakan adalah uji regresi linier sederhana, uji koefisien

korelasi, uji koefisien determinasi, dan uji T (Parsial) dengan

menggunakan bantuan SPSS 20.0 for windows.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bimbingan rohani TQN

berpengaruh signifikan dan positif terhadap kesehatan mental

remaja di Pesantren Jagat ‘Arsy. Adapun nilai signifikannya

sebesar (0,000) yang artinya kurang dari 0,5. Hal ini disebabkan

karena responden menerima tujuan, metode, materi, pembimbing,

sarana dan prasarana, serta pelaksanaan amaliyah TQN dengan

baik di Pesantren Jagat ‘Arsy.

Kata Kunci: Bimbingan Rohani, Thooriqoh Qodiriyyah

Naqsyabandiyyah (TQN), Remaja, Kesehatan

Mental

Page 6: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

ii

ABSTRACT

MUNAWAROH (11160520000079). Effect of Thoriqoh

Qodiriyyah Naqsyabandiyyah (TQN) Spiritual Guidance on

Adolescent Mental Health in Jagat ‘Arsy Islamic Boarding

School, Tangerang Selatan. This thesis is guided by Dr.

Fauzun Jamal, Lc,. M.A.

According to the Basic Health Research, in 2013 the prevalence

of mental emotion disorder in population aged ≥ 15 years in

Indonesia was only 6 percent. In 2018 the prevalence increased to

9,8 percent. Mental ilness and disorders continue to increase until

2019 with other mental health-related cases. This resulted in an

increased state burden and decreased productivity for a long

period of time. Adolescent mental health problems that exist in

Indonesia can be overcome so that its people experience positive

changes from time to time. One attempt to be endeavored is

spiritual guidance activities.

This study aims to determine the effect of Thoriqoh Qodiriyyah

Naqsyabandiyyah spiritual guidance on teenagers’ mental health

at Jagat ‘Arsy Islamic Boarding School, Tangerang Selatan. The

approach used in this research is quantitative approach. The

samples drawn from 159 juvenile population by using incidental

sampling technique. Analysis of the data used is simple linear

regression test, correlation coefficient test, determination

coefficient test, and T test (partial) using SPSS 20.0 for windows.

The results of this study indicate that TQN spiritual guidance

gives significant and positive effect on tenagers’ mental health at

Jagat ‘Arsy Islamic Boarding School. The significance value

equals (0,000) which means less than 0,5. This is due to goals,

methods, material, mentors, facilities and infrastructure well-

acceptance by the respondent as well as great implementation of

TQN amaliyah (spiritual practice) in Jagat ‘Arsy Islamic

Boarding School.

Keywords: Spiritual Guidance, Thoriqoh Qodiriyyah

Naqsyabandiyyah (TQN), Teenagers, Mental

Health.

Page 7: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan

kehadirat Allah SWT yang tak pernah lekang memberikan segala

bentuk kenikmatan untuk semua makhluk-Nya. Semoga kita

termasuk golongan yang senantiasa diberikan taufik dan hidayah-

Nya sehingga dapat mencapai kemuliaan hidup di dunia dan di

akhirat kelak. Segala puji bagi Allah SWT Yang Maha Pengasih

Lagi Maha Penyayang yang senantiasa telah menganugerahkan

rahmat, nikmat, taufik dan inayah-Nya kepada penulis dalam

rangka menyelesaikan karya skripsi dengan judul “Pengaruh

Bimbingan Rohani Thoriqoh Qodiriyyah Naqsyabandiyyah

(TQN) terhadap Kesehatan Mental Remaja di Pesantren

Jagat ‘Arsy, Tangerang Selatan” karya skripsi ini disusun

untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana

Sosial (S.Sos) bidang jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam

di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Shalawat serta salam semoga selalu terlimpahkan kepada

junjungan Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga, para

sahabat, dan orang-orang yang mengikuti jejak perjuangannya,

yang tak pernah mengenal lelah memperjuangkan agama Islam

sehingga manusia dapat mengetahui jalan yang benar dan jalan

yang batil.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis mengucapkan

terima kasih kepada kedua orang tua, yang senantiasa

mendukung, membimbing, dan melimpahkan restunya dalam

menempuh jenjang pendidikan ini. Penulis juga merasa bersyukur

Page 8: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

iv

kepada pihak-pihak terkait atas bantuan, dorongan, bimbingan,

serta arahan yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi dengan baik. Oleh karena itu, tidak lupa penulis

menghaturkan rasa ta’zim dan terimakasih sebesar-besarnya

kepada yang terhormat:

1. Bpk. Suparto, .Ed., Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Dr. Siti Napsiyah, MSW

selaku Wakil Dekan I, Dr. Sihabudin Noor, MA selaku

Wakil Dekan II, dan Drs. Cecep Castrawijaya, MA selaku

Wakil Dekan III.

2. Bpk. Ir. Noor Bekti Negoro., S.E, M.Si selaku Ketua

Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam Fakultas

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah.

3. Ibu Artiarini Puspita Arwan, M.Psi selaku Sekretaris

Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam Fakultas

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah.

4. Bpk. Dr. Fauzun Jamal, Lc., MA selaku dosen

pembimbing skripsi yang dengan tulus dan ikhlas

membimbing dan memotivasi penulis selama menyusun

skripsi ini.

5. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, khususnya Dosen Jurusan Bimbingan dan

Penyuluhan Islam yang telah memberikan ilmu, semoga

berkah dan bermanfaat

Page 9: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

v

6. Syekh Muhammad Abdul Gaos Saefulah Maslul selaku

Pembimbing Rohani TQN sekaligus Mursyid ke-38 TQN

PP Suryalaya-Sirnarasa, KH Budi Rahman Hakim selaku

Pembimbing Rohani TQN sekaligus Pendiri Pesantren

Jagat ‘Arsy, Siti Amaniyah, S.Ag selaku Direktur

Pesantren Jagat ‘Arsy, Tata Masta, S.Ag selaku Kepala

Sekolah Pesantren Jagat ‘Arsy, Maftuhah Umami, M.Pd

selaku Wakil Kepala Sekolah Pesantren Jagat ‘Arsy, dan

seluruh staff yang terkait dengan Pesantren Jagat ‘Arsy.

7. Kedua orang tua penulis (Gusti Achmad Yasin dan

Chotimah) atas perhatian, pengorbanan, kasih sayang, dan

dukungan yang diberikan kepada penulis, serta adik

penulis (Dewi Khodijah Lii Chubbalillah) atas keceriaan

dan hiburan saat penulis sedang jenuh.

8. Sahabat dan saudara seperjuangan penulis: Susi Mulyani,

Siti Masrifah, Ufaira Nabila, dan Chaerina, serta

Mahasiswa Bimbingan dan Penyuluhan Islam Angkatan

2016 yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Terakhir penulis ucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu atas

perhatian, bimbingan, dan dukungannya kepada penulis untuk

terus berjuang dalam menuntut ilmu. Semoga kita selalu ada

dalam lindungan Allah dan skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita

semua. Amiin.

Tangerang Selatan, 15 April 2020

Munawaroh

Page 10: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ..................................................................................... i

ABSTRACT .................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ................................................................. iii

DAFTAR ISI ................................................................................ vi

DAFTAR TABEL ...................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................... 1

B. Batasan Masalah................................................................. 8

C. Rumusan Masalah .............................................................. 8

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................... 9

E. Tinjauan Kajian Terdahulu .............................................. 10

F. Sistematika Penulisan ...................................................... 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori ................................................................. 15

1. Bimbingan Rohani ........................................................ 15

2. Thoriqoh Qodiriyyah Naqsyabandiyyah (TQN) .......... 28

3. Kesehatan Mental ......................................................... 31

4. Remaja .......................................................................... 40

B. Kerangka Pemikiran ......................................................... 43

C. Hipotesis ........................................................................... 49

Page 11: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

vii

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian....................................... 50

B. Populasi dan Sampel ........................................................ 51

C. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................... 52

D. Subjek dan Objek Penelitian ............................................ 53

E. Variabel Penelitian ........................................................... 53

F. Definisi Operasional dan Indikator Variabel ................... 54

G. Sumber Data ..................................................................... 55

H. Instrumen Penelitian......................................................... 55

I. Teknik Pengumpulan Data ............................................... 62

J. Skala Penelitian ................................................................ 63

K. Teknik Pengolahan Data .................................................. 64

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Sejarah Pesantren Jagat ‘Arsy .......................................... 68

B. Visi dan Misi Pesantren Jagat ‘Arsy ................................ 70

C. Program Unggulan Pesantren Jagat ‘Arsy ....................... 71

D. Kondisi Pesantren Jagat ‘Arsy ......................................... 74

E. Temuan Hasil Penelitian dan Pembahasan ...................... 78

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan .......................................................................... 90

B. Saran ................................................................................. 90

DAFTAR PUSTAKA ................................................................. 92

LAMPIRAN

Page 12: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Bimbingan Rohani TQN .............. 57

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Kesehatan Mental ......................... 58

Tabel 3.3 Hasil Out Put Uji Reliabilitas Variabel X (Bimbingan

Rohani TQN) ............................................................................... 61

Tabel 3.4 Hasil Out Put Uji Reliabilitas Variabel X (Bimbingan

Rohani TQN) ............................................................................... 61

Tabel 3.6 Interval Koefisien Korelasi dan Kekuatan Hubungan 66

Tabel 4.1 Jadwal Kegiatan di Pesantren Jagat ‘Arsy .................. 76

Tabel 4.2 Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .... 79

Tabel 4.3 Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia ................... 79

Tabel 4.4 Klasifikasi Responden Berdasarkan Jangka Tinggal di

Pesantren ..................................................................................... 80

Tabel 4.5 Tingkat Bimbingan Rohani TQN yang diterima Remaja

di Pesantren Jagat ‘Arsy Tangerang Selatan ............................... 81

Tabel 4.6 Tingkat Kesehatan Mental Remaja di Pesantren Jagat

‘Arsy Tangerang Selatan ............................................................. 82

Tabel 4.7 Uji Normalitas ............................................................. 84

Tabel 4.8 Uji Regresi .................................................................. 85

Tabel 4.9 Uji Koefisien Korelasi ................................................ 86

Tabel 4.10 Koefisien Determinasi............................................... 87

Page 13: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Prevalensi Gangguan Mental Emosional pada

Penduduk berumur ≥ 15 Tahun Menurut Provinsi. ....................... 2

Gambar 1.2 Jumlah remaja di Pesantren Jagat ‘Arsy dari tahun

2013 sampai tahun 2019................................................................ 7

Gambar 2. Kerangka pemikiran bimbingan rohani Thoriqoh

Qodiriyyah Naqsyabandiyyah (TQN) dalam memengaruhi

kesehatan mental remaja di Pesantren Jagat ‘Arsy, Tangerang

Selatan ......................................................................................... 48

Gambar 4.1 Struktur Pengurus Lembaga Pesantren Jagat ‘Arsy

..................................................................................................... 76

Page 14: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

x

DAFTAR LAMPIRAN

1. Definisi Operasional

2. Angket Penelitian

3. Data Skor Responden Variabel X (Bimbingan Rohani TQN)

4. Data Skor Responden Variabel Y (Kesehatan Mental)

5. Dokumentasi

6. Persetujuan Proposal Skripsi

7. Surat Permohonan Bimbingan Skripsi

8. Surat Izin Penelitian (Skripsi)

9. Surat Keterangan Penelitian Pesantren Jagat ‘Arsy

Page 15: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kondisi kesehatan mental seperti depresi,

kegelisahan, perubahan suasana hati, dan yang lainnya telah

menjadi isu umum saat ini. Hal ini disebabkan karena adanya

perubahan zaman yang semakin serba cepat dan penuh

dengan tekanan. Tekanan hidup yang semakin meningkat

membuat tidak sedikit orang mengalami gangguan mental

bahkan sakit mental. Data World Health Organization

(WHO) tentang kondisi kesehatan mental pada tahun 2016

menyatakan bahwa terdapat sekitar 35 juta orang terkena

depresi, 60 juta orang terkena bipolar, 21 juta terkena

skizofrenia, dan 47,5 juta terkena dimensia.1 Dari data

tersebut dapat disimpulkan bahwa bipolar menduduki urutan

pertama dalam gangguan kesehatan mental, yang kemudian

disusul oleh depresi, dimensia, dan skizofrenia.

Adi Ahdiat menyebutkan bahwa depresi dapat

disembuhkan dengan kombinasi terapi dan obat antidepresan.

Namun, di Indonesia 91% dari pengidap depresi tidak

berobat.2 Hal ini mengakibatkan pengidap gangguan mental

dari tahun 2013 sampai 2018 terus bertambah. Menurut Riset

1 Departemen Kesehatan. 2016. “Data WHO tentang Gangguan dan

Penyakit Mental/Jiwa”, diakses dari http://www.depkes.go.id, pada tanggal 19

April 2019.

2 Adi Ahdiat. 2019. “Pengidap Gangguan Mental Menigkat,

Mayoritas Tidak Berobat”, diakses dari https://m.kbr.id, pada tanggal 06

Februari 2020.

Page 16: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

2

Kesehatan Dasar, tahun 2013 prevalensi gangguan mental

emosional penduduk Indonesia hanya 6%. Pada tahun 2018

prevalensinya meningkat menjadi 9,8%.3

Riset Kesehatan Dasar juga mengungkapkan secara

kuantitatif tentang adanya peningkatan pengidap gangguan

mental yang terjadi pada 34 Provinsi di Indonesia. Adapun

terdapat lima provinsi yang memiliki jumlah pengidap

gangguan mental tertinggi, diantaranya: Sulawesi Tengah,

Gorontalo, Nusa Tenggara Timur, Banten, dan Maluku

Utara.

Gambar 1.1 Prevalensi Gangguan Mental Emosional

pada Penduduk berumur ≥ 15 Tahun Menurut Provinsi.4

Gambar di atas menunjukkan prevalensi gangguan

mental emosiomal pada penduduk berumur ≥ 15 Tahun

menurut provinsi dari tahun 2013 sampai 2018 terus

3 Adi Ahdiat. 2019. “Pengidap Gangguan Mental Menigkat,

Mayoritas Tidak Berobat”, diakses dari https://m.kbr.id, pada tanggal 06

Februari 2020.

4 Ibid,.

Page 17: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

3

mengalami peningkatan. Adapun peningkatan prevalensi

gangguan mental ini mengakibatkan bertambahnya beban

negara dan penurunan produktivitas untuk jangka waktu

yang panjang. Peningkatan gangguan dan sakit mental terus

bertambah hingga tahun 2019 dengan kasus-kasus terkait

kesehatan mental lainnya.

Kasus bunuh diri menjadi tema dalam hari kesehatan

mental tahun 2019. Pengangkatan tema ini disebabkan

karena di masyarakat persoalan bunuh diri belum

mendapatkan perhatian yang serius.5 Bahkan, kasus ini tidak

hanya terjadi pada orang dewasa, tapi juga pada remaja.

Tekanan hidup yang semakin lama semakin meningkat dan

gaya hidup masyarakat yang semakin individualis dan apatis

menyebabkan meningkatnya krisis empati. Hal ini membuat

banyak individu merasa putus asa, terisolir, kesepian sampai

akhirnya memilih untuk bunuh diri. Faktor yang terlibat

dalam kasus ini biasanya berupa tekanan yang terjadi terjadi

di sekolah, keluarga, bahkan karakter individu sendiri yang

tidak menolong, seperti pendiam, tertutup, dan lain-lain.

Menurut WHO, separuh dari gangguan kesehatan

mental dimulai dari 14 tahun, banyak kasus yang tidak

terdeteksi bahkan diabaikan. Kesehatan mental tak hanya

mengancam orang dewasa tapi juga remaja. Terlebih masa

remaja merupakan waktu terjadinya perubahan dan

5 Nina Hertiwi Putri. 2019. “Hari Kesehatan Jiwa Sedunia Fokus pada

Pencegahan Bunuh Diri”, diakses dari https://www.sehatq.com, pada tanggal

11 Februari 2020.

Page 18: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

4

penyesuaian, baik dari segi fisik, mental, maupun sosial.6

Karl Peltzer dan Supa Pengpid juga mengungkap

penelitiannya terkait prevalensi depresi di Indonesia yang

berskala nasional. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan

tingginya prevalensi gejala depresi pada masyarakat

Indonesia yang mencapai 21,8 %. Prevelensi berdasarkan

usia menunjukkan tingkat depresi tinggi ditemukan pada

rentang usia remaja atau dewasa muda, dan cendrung

menurun seiring dengan bertambahnya usia.7

Banyak remaja yang mengalami berbagai masalah

dari sisi psikologis, seperti cemas, stres, frustasi, dan

gangguan lainnya. Terutama jika mereka tidak dapat

menyesuaikan diri dengan tuntutan tersebut. Menurut

Mubarok, akibat dari sikap hipokrit yang berkepanjangan,

maka manusia modern mengidap gangguan mental, antara

lain berupa: kecemasan, kesepian, kebosanan, perilaku

menyimpang, dan psikosomatis.8 Maka, upaya dalam

meningkatkan kesehatan mental adalah hal yang penting

untuk digunakan. Pencegahan dalam kesehatan mental jauh

lebih baik dibanding pengobatan.

Upaya dalam mencari solusi tersebut dapat disikapi

dengan optimis. Manusia sebagai makhluk hidup, merupakan

6 Cigna. 2019. “Anak Muda dan Kesehatan Mental, Mengapa

Generasi Muda Rentan Stres?”, diakses dari http://www.cigna.co.id, pada

tanggal 18 Desember 2019.

7 Dicky Sugianto. 2018. “Menilik Prevalensi Gejala Depresi di

Indonesia”, diakses dari https://www.intothelightid.org, pada tanggal 19 April

2019.

8 Achmad Mubarok, Jiwa dalam Al-Qur’an; Solusi Krisis Keruhanian

Manusia Modern, (Jakarta: Paramadina, 2000), hlm. 8.

Page 19: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

5

makhluk yang dinamik dalam pengertian bahwa manusia

dapat mengalami perubahan-perubahan, baik perubahan

dalam segi fisiologis maupun psikologis.9 Oleh karena itu,

permasalahan kesehatan mental remaja yang ada di Indonesia

ini dapat diupayakan agar penduduknya mengalami

perubahan yang positif dari waktu ke waktu.

Adapun kondisi psikologis yang positif diperoleh dari

kondisi mental yang sehat. Sehat dalam pandangan agama,

bukan hanya bebas dari penyakit atau cacat jasmani, tetapi

juga rohani. Islam memperkenalkan istilah afiyat yang pada

hakikatnya menggambarkan berfungsinya seluruh potensi

jasmani dan rohani manusia sehingga mampu mencapai

tujuan kehadirannya di bumi ini. Manusia yang sehat ialah

“manusia yang sejahtera dan seimbang jasmani dan

rohaninya secara berlanjut dan berdaya guna”.10

Pengertian

sehat tersebut juga diperkuat dalam WHO yang menyatakan

bahwa sehat adalah suatu keadaan jasmani, rohani, dan sosial

yang sempurna dan bukan hanya bebas dari penyakit dan

kelemahan.11

Oleh karena itu, Daradjat menjelaskan bahwa

kesehatan mental adalah terhindarnya seseorang dari gejala-

gejala gangguan dan penyakit jiwa, dapat menyesuaikan diri,

9 Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, (Yogyakarta: Andi

Offset, 1989), hlm. 43.

10

Quraish Shihab,“Membumikan” Al-Quran (Fungsi dan Peran

Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat), (Bandung: PT Mizan Pustaka, 1992),

hlm. 293.

11

Khoirul Amru Harahap dan Reza Pahlevi Dalimunthe, Dasyatnya

Doa dan Zikir. (Jakarta: Qultummedia, 2008), hlm. 112.

Page 20: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

6

dapat memanfaatkan segala potensi dan bakat yang ada

semaksimal mungkin dan membawa kepada kebahagiaan

bersama serta tercapainya keharmonisan jiwa dalam hidup.12

Dalam rangka menjaga kesehatan mental, atau menangani

kondisi mental yang sudah tidak sehat, kebutuhan akan

psikolog, psikiater, konselor, bahkan pembimbing ruhani,

juga menjadi penting.

Thoriqoh Qodiriyyah Naqsyabandiyyah di Jagat

‘Arsy merupakan salah satu pesantren yang memberikan

bimbingan rohani pada remaja untuk mendapatkan

ketenangan jiwa. Pada awalnya, kegiatan bimbingan rohani

ini hanya diikuti oleh 39 orang remaja. Seiring berjalannya

waktu, jumlah remaja yang mengikuti kegiatan tersebut

semakin banyak.

Masyarakat pada umumnya mengenal Pesantren Jagat

‘Arsy melalui kegiatan manaqib yang diselenggarakan setiap

bulan. Kegiatan ini merupakan bagian dari bimbingan rohani

TQN. Tidak sedikit masyarakat yang merasakan manfaat

dari kegiatan tersebut merekomendasikan keluarga mereka

untuk turut serta dalam kegiatan bimbingan rohani TQN

secara rutin.

12 Zakiah Daradjat, Kesehatan Mental, (Jakarta:PT Toko Gunung

Agung, 1996), hlm. 13-14.

Page 21: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

7

Gambar 1.2 Jumlah remaja di Pesantren Jagat ‘Arsy dari

tahun 2013 sampai tahun 2019.

Gambar di atas menunjukkan bahwa dari tahun 2013

sampai tahun 2019 terdapat peningkatan jumlah remaja yang

masuk ke pesantren dan mengikuti bimbingan rohani. Pada

tahun 2013 jumlah remaja mencapai 39 orang. Selanjutnya,

akhir tahun 2019 jumlah remaja meningkat sampai 159

orang. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan

jumlah remaja sampai empat kali lipat dari tahun 2013.

Adapun bimbingan rohani Thoriqoh Qodiriyyah

Naqsyabandiyyah (TQN) pada remaja di Jagat ‘Arsy ini

sebenarnya tidak banyak berbeda dengan bimbingan rohani

pada umumnya. Akan tetapi, ada beberapa alasan

pelaksanaan bimbingan rohani TQN pada remaja di Jagat

‘Arsy Tangerang Selatan diteliti; Pertama, metode

bimbingannya menghimpun amaliyah dzikir, khotaman,

manaqib, tawassul, amalan sholat fardhu dan sunnah, serta

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Jumlah Remaja di Pesantren Jagat 'Arsyـ

Page 22: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

8

ziarah kubur. Kedua, memadukan materi bimbingan antara

aqidah, syari’ah, dan akhlaq yang berorientasi pada

mengagungkan dan meneladani akhlaq para mursyid sampai

kepada Rosulullah SAW. Ketiga, Thoriqoh Qodiriyyah

Naqsyabandiyyah di Jagat ‘Arsy Tangerang Selatan ini tidak

hanya bergerak untuk memberikan bimbingan rohani saja,

akan tetapi juga bergerak dalam misi-misi sosial,

kesejahteraan ekonomi, dan pendidikan.

Dari beberapa pemaparan di atas, maka penulis

tertarik untuk meneliti tentang bimbingan rohani TQN yang

dilaksanakan di Jagat ‘Arsy dengan judul “PENGARUH

BIMBINGAN ROHANI THORIQOH QODIRIYYAH

NAQSYABANDIYYAH TERHADAP KESEHATAN

MENTAL REMAJA DI PESANTREN JAGAT ‘ARSY

TANGERANG SELATAN”.

B. Batasan Masalah

Agar permasalahan dalam penelitian ini tidak melebar, maka

peneliti perlu memberikan batasan pada hal-hal yang

berhubungan dengan pengaruh bimbingan rohani Thoriqoh

Qodiriyyah Naqsyabandiyyah terhadap kesehatan mental

remaja di Pesantren Jagat ‘Arsy Tangerang Selatan.

C. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah terhimpun pada pertanyaan

penelitian, yaitu:

Page 23: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

9

Apakah ada pengaruh bimbingan rohani Thoriqoh

Qodiriyyah Naqsyabandiyyah terhadap kesehatan mental

remaja di Pesantren Jagat ‘Arsy Tangerang Selatan?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang sudah

dikemukakan, penelitian ini bertujuan untuk:

Menjelaskan pengaruh bimbingan rohani Thoriqoh

Qodiriyyah Naqsyabandiyyah terhadap kesehatan

mental remaja di Pesantren Jagat ‘Arsy Tangerang

Selatan.

2. Manfaat Penelitian

a. Secara Akademis

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan

untuk mengembangkan pelaksanaan bimbingan

rohani di Pesantren Jagat ‘Arsy Tangengan Selatan,

serta menambah literatur dan khasanah keilmuan

jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

b. Secara Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat membantu

berbagai pihak untuk menyelesaikan berbagai

permasalahan psikologis serta gangguan mental

khususnya dengan bimbingan rohani yang

dilaksanakan di Pesantren Jagat ‘Arsy Tangerang

Selatan, serta membantu para remaja untuk

Page 24: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

10

menemukan cara dalam menyelesaikan masalah

psikologisnya.

E. Tinjauan Kajian Terdahulu

Dalam menyusun skripsi ini penulis telah melakukan

studi pustaka. Sejauh pengamatan penulis, telah ditemukan

beberapa penelitian yang berhubungan dengan kesehatan

mental.

1. Udy Hariyanto, “Pengaruh Bimbingan Agama terhadap

Kesehatan Mental Jamaah Majelis Rasulullah Pancoran

Jakarta Selatan”, (Jakarta: Fakultas Dakwah dan

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015).

Penelitian ini berisi tentang pengaruh bimbigan agama

terhadap kesehatan mental Jamaah Majelis Rasulullah

Pancoran Jakarta Selatan. Penelitian ini menggunakan

pendekatan kuantitatif dengan analisis menggunakan uji

regresi linier sederhana. Dalam skripsi ini disimpulkan

bahwa terdapat pengaruh bimbingan agama yang

siginifikan terhadap kesehatan mental Jamaah Majelis

Rasulullah Pancoran Jakarta Selatan.

2. Etri Yuniatun, “Pengaruh Dzikir bagi Kesehatan Mental

Santri di Pondok Pesantren Al-Hidayah Karangsuci

Purwokerto”, (Purwokerto: Fakultas Dakwah Institut

Agama Islam Negeri Purwokerto, 2016). Penelitian ini

berisi tentang pengaruh dzikir terhadap kesehatan mental

santri di Pondok Pesantren Al-Hidayah Karangsuci

Purwokerto. Penelitian ini menggunakan pendekatan

Page 25: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

11

kualitatif deskriptif yang menyimpulkan bahwa

pengaruh dzikir yang dilakukan bagi kesehatan mental

santri adalah menimbulkan perasaan yang tenang dan

tenteram sehingga santri dalam menghadapi

permasalahan lebih tenang, atau dengan kata lain tidak

terlalu memikirkan suatu permasalahan.

3. Septian Aji Nugroho, “Pengaruh Bimbingan Rohani

terhadap Kecemasan Pasien di RSUD Dr. Mowardi

Surakarta”, (Surakarta: Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi Institut Agama Islam Negeri Surakarta,

2017). Penelitian ini berisi tentang pengaruh bimbingan

rohani terhadap kecemasan pasien di RSUD Dr.

Mowardi Surakarta. Pendekatan yang digunakan yaitu

pendekatan kuantitatif dengan analisis korelasi Pearson

Product Moment yang menunjukkan bahwa terdapat

hubungan yang negatif dan signifikan antara bimbingan

rohani dengan kecemasan pasien di RSUD Dr. Mowardi

Surakarta.

4. Anisatun Nur Fariidah, “Pengaruh Bimbingan Rohani

Terhadap Kesembuhan Pasien di RSUP Dr. Sardgito

Yogyakarta”, (Yogyakarta: Fakultas Dakwah dan

Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta, 2017). Penelitian ini berisi tentang

pengaruh bimbingan rohani terhadap kesembuhan Pasien

di RSUP Dr. Sardgito Yogyakarta. Penelitian ini

menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode

analisis data menggunakan pengujian prasyarat analisis

Page 26: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

12

(uji normalitas dan uji linieritas) yang menyimpulkan

bahwa terdapat pengaruh positif bimbingan rohani

terhadap motivasi kesembuhan pasien di RSUD Dr.

Mowardi Surakarta.

5. Fatikhah, “Pelaksanaan Bimbingan Agama Islam Untuk

Menurunkan Kecemasan akan Kematian pada Lansia Di

Rumah Pelayanan Sosial Lansia Pucang Gading

Semarang”, (Semarang: Fakultas Dakwah dan

Komunikasi UIN Walisongi Semarang, 2019). Penelitian

ini berisi tentang pelaksanaan bimbingan agama Islam

pada lansia dan bagaimana kontribusi pembimbing

agama Islam untuk menurunkan kecemasan akan

kematian di Rumah Pelayanan Sosial Lansia Pucang

Gading Semarang. Penelitian ini menggunakan

pendekatan kualitatif deskriptif yaitu data yang berupa

informasi uraian dalam bentuk bahasa kemudian

dikaitkan dengan data lain untuk mendapatkan gambaran

baru atau mengguatkan gambaran yang sudah ada.

Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan

wawancara observasi dan dokumentasi. Dari Skripsi ini,

dapat disimpulkan bahwa pertama pelaksanaan

bimbingan agama Islam di RPSL Pucang Gading secara

umum metode yang digunakan pembimbing agama

untuk menurunkan kecemasan pada lansia menggunakan

metode langsung. Penerapan metode menggunakan

metode kelompok berupa metode ceramah dan dzikir

dilakukan secara berjamaah di aula dengan materi yang

Page 27: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

13

disesuikan Alqur’an dan Hadits berupa materi aqidah,

ibadah, dan akhlaq dengan tujuan agar lansia lebih

termotivasi semangat untuk hidup agar terus tekun

beribadah dan terus mendekatkan diri kepada Allah

SWT. Kedua kontribusi pembimbing agama Islam dalam

menurunkan kecemasan pada lansia yaitu dengan

menjalankan fungsi dan tujuan bimbingan serta

pemenuhan kebutuhan rohani lansia. Pemenuhan

kebutuhan rohani digunakan untuk mengembalikan

keyakinan dan memenuhi kewajiban agama, kebutuhan

untuk menenangkan, menentramkan jiwa, dan menjadi

pendorong motivasi bagi lansia sehingga timbul

semangat untuk mencapai tujuan.

Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian

sebelumnya adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini menjelaskan tentang bimbingan rohani

yang berbasis thoriqoh qodiriyyah naqsyabandiyyah.

Sedangkan pada penelitian sebelumnya tidak

menjelaskan tentang bimbingan rohani yang berbasis

toriqoh qodiriyyah naqsyabandiyyah.

2. Obyek penelitian ini adalah remaja di Pesantren Jagat

‘Arsy. Sementara obyek penelitian sebelumnya adalah

lansia, jamaah, santri, dan pasien di Rumah Sakit.

3. Subjek penelitian ini adalah kesehatan mental dengan

dimensi pikiran, perasaan, perbuatan, dan psikosomatis.

Page 28: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

14

Sementara pada penelitian sebelumnya tidak

menjelaskan dimensi psikosomatis.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan penelitian ini terbagi dalam lima bab,

yaitu:

Bab I Pendahuluan, bab ini membahas tentang hal-hal yang

menyangkut latar belakang, pembatasan masalah,

perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika

penulisan.

Bab II Tinjauan Pustaka, bab ini menjelaskan tentang

landasan teori, kerangka pemikiran, dan hipotesis.

Bab III Metode Penelitian, bab ini menjelaskan tentang

metode penelitian yang meliputi populasi dan sampel,

tempat dan waktu penelitian, sumber data, instrumen

penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik

pengolahan data.

Bab IV Temuan Penelitian dan Pembahasan, bab ini

menjelaskan tentang temuan hasil penelitian dan

pembahasan.

Bab V Simpulan dan Saran, dalam bab ini dijelaskan

tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan saran.

Page 29: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Bimbingan Rohani

a. Pengertian Bimbingan

Bimbingan menurut bahasa atau etimologi

berasal dari bahasa Inggris “guidance”, atau “to

guide” yang memiliki arti to direct, pilot, manager

atau steer (menunjukkan, menentukan, mengatur, atau

mengemudikan).13

Bimbingan menurut istilah dapat

diartikan sebagai suatu proses pemberian bantuan

kepada individu yang dilakukan secara

berkesinambungan agar individu tersebut dapat

memahami dirinya sendiri. Sehingga, dia sanggup

mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara

wajar.14

Selanjutnya, definisi bimbingan yang

pertama dikemukakan dalam Year’s Book of

Education 1995, bahwa bimbingan adalah suatu

proses yang membantu individu melalui usahanya

sendiri untuk menemukan dan mengembangkan

kemampuannya agar memperoleh kebahagiaan

pribadi dan kemanfaatan sosial.15

13 Deni, Febrini, Bimbingan Konseling, (Yograkarta: CV. Andi

Offset, 2004), hlm. 5. 14

Dewa Ketut Sukardi, Proses Bimbingan dan Penyuluhan, (Jakarta:

PT RinekaCipta, 1995), hlm. 1. 15

Hallen A, Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Ciputat Press, 2002),

hlm. 3.

Page 30: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

16

Selain itu, Prayitno mengemukakan bahwa

bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada

orang lain, baik secara perorangan (individu) maupun

kelompok agar mereka dapat berkembang menjadi

pribadi-pribaadi yang mandiri dengan mengenal diri

sendiri dan lingkungannya, secara positif dan

dinamis, mengambil keputusan diri sendiri,

mengarahkan diri sendiri dan mewujudkan diri

sendiri.16

Surya juga mengemukakan definisi

bimbingan sebagai suatu proses pemberian bantuan

yang terus menerus dan sistematis dari pembimbing

kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian

dalam pemahaman diri, penerimaan diri, pengarahan

diri, dan perwujudan diri dalam mencapai tingkat

perkembangan yang optimal dan penyesuain diri

dalam lingkungan.17

Dari beberapa pengertian di atas, dapat

disimpulkan bahwa bimbingan adalah bantuan kepada

perorangan atau kelompok agar dapat menerima dan

memahami potensi dan keadaan dirinya, sehingga

dapat menjadi pribadi yang mandiri dan memperoleh

kebahagian diri dan kesejahteraan sosial. Proses

bimbingan dapat berjalan dengan baik jika terdapat

usaha yang dibimbing dan tidak mengandalkan

16

Muhammad Lutfi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan Islam,

(Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2009) 17

Dewa Ketut Sukardi, Proses Bimbingan dan Penyuluhan, (Jakarta:

PT RinekaCipta, 1995), cet, ke-1, hlm. 2.

Page 31: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

17

pembimbing. Tugas seorang pembimbing adalah

mengarahkan dan membantu yang dibimbing agar

dapat menerima dan memahami potensi dan keadaan

diri. Adapun dari beberapa penjelasan di atas, teori

yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah

teori bimbingan menurut Prayitno.

b. Pengertian Rohani

Rohani berasal dari kata “roh” yang berarti

sesuatu (unsur yang ada dalam jasad) yang diciptakan

Tuhan sebagai penyebab adanya kehidupan; nyawa.

Rohani adalah bagian manusia yang terdiri dari

organ-organ yang tidak terlihat atau ghaib yang

eksistensinya dapat kita rasakan. Fungsi organ rohani

ini adalah untuk memberikan kehidupan dan

mendukung perkembangan kehidupan manusia.18

Dalam sumber yang lain dijelaskan bahwa

pengertian roh adalah sebagai potensi rohaniah yang

menjadikan manusia dapat mengenal Allah SWT dan

mendekatkan diri kepada-Nya. Unsur rohani itulah

yang mengantar manusia lebih mengenal Allah SWT.

Beriman, berbudipekerti luhur, serta berperasaan

halus.19

Dari beberapa pendapat di atas, disimpulkan

bahwa rohani adalah unsur di dalam jasad yang

18

Umary Barmawie, Materia Akhlak, (Solo: Ramadhani, 1995), hlm.

20.

19

Anwar Sutoyo, Manusia dalam Perpektif Al-Qur’an, (Semarang:

Program Pasca Sarjana Univesitas Negeri Semarang, 2012), hlm. 158.

Page 32: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

18

menjadi penyebab adanya kehidupan. Namun, rohani

tidak dapat dilihat sebagaimana jasad. Akan tetapi,

keberadaannya dapat dirasakan. Adapun unsur rohani

ini mengantar manusia untuk lebih mengenal

penciptanya.

c. Definisi Bimbingan Rohani

Bimbingan rohani disini berfokus pada

bimbingan rohani Islam, yaitu bimbingan rohani yang

menggunakan dasar-dasar agama Islam (materi-

materi keislaman). Bimbingan rohani Islam adalah

suatu pelayanan bantuan yang diberikan pembimbing

rohani Islam kepada jamaah yang ingin

mengembangkan dimensi dan potensi

keberagamaannya seoptimal mungkin, baik secara

individu maupun kelompok, agar menjadi manusia

yang mandiri dan dewasa dalam beragama, dalam

bimbingan akidah, ibadah, akhlak dan muamalah,

melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan

pendukung berdasarkan keimanan dan ketakwaan

yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Hadist.20

Selanjutnya, Arifin menjelaskan bahwa bimbingan

rohani Islam adalah suatu usaha pemberian bantuan

kepada seseorang yang mengalami kesulitan, baik

lahiriyah maupun batiniah, yang menyangkut

kehidupan di masa kini dan masa mendatang.

Bantuan tersebut berupa pertolongan di bidang mental

20 Yahya Jaya, Spiritualisasi Islam, (Jakarta: Ruhama, 1994), hlm. 6.

Page 33: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

19

dan spiritual, dengan maksud agar orang yang

bersangkutan mampu mengatasi kesulitannya dengan

kemampuan yang ada pada dirinya sendiri, melalui

dari kekuatan iman dan takwa.21

Dari beberapa pendapat di atas, dapat

disimpulkan bahwa pengertian bimbingan rohani

secara umum adalah suatu bantuan yang diberikan

pembimbing rohani kepada jamaah yang sedang

mengalami masalah dalam hidup dan ingin

mengembangkan dimensi serta potensinya seoptimal

mungkin, baik secara individu maupun kelompok.

Adapun teori yang digunakan oleh penulis adalah

sebagaimana yang jelaskan oleh Arifin terkait

bimbingan rohani Islam.

d. Tujuan Bimbingan Rohani

Tujuan bimbingan rohani pada dasarnya

memberikan tuntunan atau terapi psikis berupa

dorongan spiritual dan rasa optimisme kepada mereka

yang menderita sakit. Kondisi psikis yang stabil akan

sangat menunjang penyembuhan diri dari sakit,

terlebih lagi yang menderita penyakit psikosomatik.

Adapun tujuan dari bimbingan rohani Islam menurut

Faqih adalah membantu individu agar memiliki sikap,

21 M.H Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluh

Agama, (Jakarta: Golden Tayaran Pres, 1988), hlm. 2.

Page 34: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

20

kesadaran, pemahaman, atau perilaku22

sebagai

berikut:

1) Tujuan umum: Membantu individu mewujudkan

dirinya menjadi manusia seutuhnya agar

mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di

akhirat.

2) Tujuan khusus :

a) Membantu individu agar dapat menghadapi

masalah.

b) Membantu individu mengatasi masalah yang

sedang dihadapinya.

c) Membantu individu memelihara dan

mengembangkan situasi dan kondisi yang baik

atau yang telah baik agar tetap baik atau

menjadi lebih baik, sehingga tidak akan terjadi

sumber masalah bagi dirinya dan orang lain.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan

bahwa, tujuan dari bimbingan rohani adalah

membantu individu agar memiliki pemahaman yang

baik, sehingga dapat mengatasi masalah yang

dihadapi. Membantu individu dalam menciptakan dan

memelihara perasaan bahagia. Memelihara perilaku

individu agar yang sudah baik akan tetap baik atau

bahkan lebih baik. Membantu memberikan terapi

22 Aunur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling dalam Islam,

(Yogyakarta: UII Press, 2004), hlm. 36-37.

Page 35: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

21

psikis sehingga berpengaruh dalam mempertahankan

kesehatan fisik, atau terhindar dari psikosomatik.

e. Fungsi Bimbingan Rohani

Adapun fungsi bimbingan rohani secara umum23

adalah sebagai berikut:

1) Fungsi Preventif: membantu individu menjaga

atau mencegah timbulnya masalah bagi dirinya.

2) Fungsi Kuratif atau Korektif: membantu individu

memecahkan masalah yang sedang dihadapi atau

dialaminya.

3) Fungsi Presentatif: membantu individu menjaga

agar situasi dan kondisi yang semula tidak baik

(mengandung masalah) menjadi baik

(terpecahkan) dan kebaikan itu bertahan lama.

4) Fungsi Development atau Pengembangan:

membantu individu memelihara dan

mengembangkan situasi dan kondisi yang telah

baik agar tetap baik atau menjadi lebih baik

sehingga tidak memungkinkannya menjadi sebab

munculnya masalah baginya.

Dari pemaparan tersebut dapat dipahami

bahwa bimbingan rohani berfungsi untuk mencegah

timbunya masalah pada individu, memecahkan

masalah yang ada, menjaga kondisi agar yang belum

23 Aunur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling dalam Islam,

(Yogyakarta: UII Press, 2004), hlm. 37.

Page 36: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

22

baik menjadi baik dan bertahan kebaikannya, serta

mengembangkan individu untuk menjadi lebih baik.

f. Metode dan Teknik Bimbingan Rohani

Bimbingan rohani memiliki metode dan teknik

yang beragam. Metode adalah cara untuk mendekati

masalah sehingga diperoleh hasil yang memuaskan.

Sedangkan teknik merupakan penerapan metode

dalam praktek.24

Terdapat dua metode bimbingan

rohani, yaitu metode langsung dan tidak langsung.25

Metode langsung adalah pembimbing

melakukan komunikasi langsung dengan orang yang

dibimbing. Metode ini dapat klasifikasi menjadi dua,

yaitu secara individual dan kelompok. Metode

individual adalah pada saat pembimbing memberikan

bimbingan secara langsung kepada individu yang

dibimbing. Teknik yang digunakan adalah

percakapan, kunjungan ke rumah (home visit), dan

observasi kerja.26

Metode kelompok adalah metode yang sama

dengan (group guidance). Namun, dalam

pelaksanaannya, pembimbing mengarahkan

pembicaraan dan diskusi pada masalah keagamaan

24 Ati Mu’jizati, “Peran Bimbingan Rohani Islam dalam Memelihara

Kesabaran Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Islam Harapan Anda

Tegal,” Skripsi, (tidak dipublikasikan) Fakultas Dakwah IAIN Walisongo,

(Semarang: 2009), hlm. 33.

25

Tohari Musnamar, Dasar-Dasar Konseptual Bimbingan dan

Konseling Islam, (Yogyakarta: UII Press, 1992), hlm. 50.

26

Ibid,.

Page 37: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

23

dan sasarannya pada yang dibimbing yang memiliki

masalah yang sama. Pembimbing melakukan

komunikasi langsung dengan cara berkelompok.27

Adapun contohnya, bimbingan yang dilakukan

dengan cara memberikan materi tertentu (ceramah)

kepada suatu kelompok.

Metode tidak langsung adalah cara yang

digunakan pembimbing melalui media komunikasi

massa. Metode ini dapat dilakukan secara individu

atau kelompok. Pada metode individu, dapat

dilakukan melalui telepon, surat menyurat, dan

sebagainya. Sedangkan pada metode kelompok, dapat

dilakukan melalui buku, papan bimbingan, surat

kabar atau majalah, brosur, radio (media audio), dan

televisi.28

Disisi lain, Arifin menyebutkan beberapa

metode bimbingan rohani,29

diantaranya adalah

sebagai berikut:

1) Wawancara, salah satu cara memperoleh fakta-

fakta kejiwaan yang dapat dijadikan bahan

pemetaan tentang bagaimana sebenarnya hidup

kejiwaan yang dibimbing pada saat tertentu yang

memerlukan bantuan.

27 Tohari Musnamar, Dasar-Dasar Konseptual Bimbingan dan

Konseling Islam, (Yogyakarta: UII Press, 1992), hlm. 50.

28

Ibid., hlm. 52.

29

M.H Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluh

Agama, (Jakarta: Golden Tayaran Pres, 1988), hlm. 44-50.

Page 38: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

24

2) Metode Group Guidance (Bimbingan secara

berkelompok), yakni cara pengungkapan jiwa

atau batin oleh yang dibimbing serta

pembinaanya melalui kegiatan kelompok seperti

ceramah, diskusi, seminar, simposium, atau

dinamika kelompok dan sebagainya

3) Metode Non Direktif (Cara yang tidak

mengarahkan), metode ini mempunyai dua

macam yakni:

a) Client Centered yaitu cara pengungkapan

tekanan batin yang didasarkan menjadi

penghambat klien dengan sistem pancingan

yang berupa satu atau dua pertanyaan yang

terarah.

b) Metode edukatif, yaitu cara pengungkapan

tekanan perasaan yang menghambat

perkembangan belajar dengan mengorek

sampai tuntas perasaan atau sumber perasaan

yang menyebabkan hambatan dan

ketegangan.

4) Metode Psikoanalisis (penganalisaan jiwa),

metode ini untuk memperoleh data-data tentang

mental tertekan bagi penyembuhan jiwa klien

tersebut.

5) Metode Direktif (Metode yang bersifat

mengarahkan), metode ini bersifat mengarahkan

kepada klien untuk berusaha mengatasi kesulitan

Page 39: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

25

(problema) yang di hadapi. Pengarahan yang

diberikan kepada klien ialah dengan memberikan

secara langsung jawaban-jawaban terhadap

permasalahan yang menjadi sebab kesulitan yang

dihadapi atau dialami klien.

6) Metode lainnya, seperti metode simetri yaitu

suatu cara yang dipergunakan untuk mengetahui

kedudukan klien dalam kelompok.

Dalam konsep ini, metode dan teknik yang ada

dapat digunakan secara keseluruhan. Penggunaan

metode dan teknik dapat disesuaikan dengan kondisi

yang dibimbing. Penggunakan metode dan teknik

bimbingan yang tepat, akan membantu pembimbing

dalam mencapai tujuan bimbingan rohani. Adapun

dalam penelitian ini penulis menggunakan teori yang

diungkapkan oleh Tohari Musnamar terkait metode

langsung dan tidak langsung.

g. Materi Bimbingan Rohani

Pada dasarnya meteri bimbingan rohani sama

dengan materi dakwah. Menurut Shihab, materi

bimbingan adalah bahan yang disampaikan

pembimbing rohani atau da’i dalam proses pemaparan

nilai-nilai dan ajaran-ajaran agama Islam untuk

mengajak manusia kepada jalan yang diridhoi Allah,

dan dapat mengubah perilaku yang dibimbing atau

mad’u agar dapat menerima ajakan dan

menjalankannya, agar mendapat kebaikan di

Page 40: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

26

akhirat.30

Penjelasan tersebut dapat disimpulkan

bahwa materi bimbingan rohani sama dengan materi

dakwah, materi yang diberikan dalam proses

bimbingan rohani biasanya meliputi aqidah, akhlak,

dan syari’ah.

h. Pembimbing Rohani

Menurut Kamus Bahasa Indonesia,

pembimbing adalah orang yang membimbing atau

menuntun.31

Dari pengertian tersebut, menurut

penulis pembimbing rohani adalah orang yang

membimbing atau menyampaikan materi bimbingan

rohani.

Adapun syarat pembimbing rohani dijelaskan

oleh Elfi Mu’awanah dan Rifa Hidayah, sebagai

berikut:

1) Memiliki sifat baik

2) Bertawakkal

3) Sabar

4) Tidak emosional

5) Memiliki retorika yang baik

Di sisi lain, M Arifin berpendapat bahwa

untuk menjadi pembimbing, perlu untuk dapat

melakukan hal-hal sebagai berikut32

:

30 Quraisy Shihab, Tafsir al-Mishbah Jilid 2, (Jakarta: Lentera Hati,

2000), hlm. 143-144.

31

Departemen pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(Jakarta: Balai Pustaka, 2002), hlm. 152.

32

M Arifin, Pedoman Pelaksaan Bimbingan Penyuluhan Agama,

(Jakarta: Golden Tayaran Press, 1988), hlm. 26.

Page 41: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

27

1) Menjadi pembawa norma agama, yakni

dengan sanggup meyakinkan akan kebenaran

agamanya, serta dapat mengahayati serta

mengamalkannya.

2) Memiliki sikap dan kepribadian yang

menarik bagi yang dibimbing dan orang

yang berada di lingkungan sekitar.

3) Memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi

serta memiliki loyalitas dan konsisten

terhadap tugas-tugas dan pekerjaannya.

4) Memiliki kematangan jiwa dalam bertindak

dan sanggup mengahadapi permasalahan.

Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan

bahwa seorang pembimbing harus memiliki sifat yang

baik, bertawakkal, sabar, tidak emosional, memiliki

retorika yang baik, sanggup menyakinkan, memiliki

kepribadian yang menarik, dan bertanggung jawab.

Adapun dari beberapa kriteria yang disebutkan

terkait pembimbing, dalam penelitian ini penulis

menggunakan teori yang dijelaskan oleh Elfi

Mu’awanah dan Rifa Hidayah.

i. Sarana Prasarana Bimbingan Rohani

Sarana prasarana merupakan bagian integral

dari keseluruhan kegiatan bimbingan yang memiliki

fungsi dan peran untuk mencapai tujuan bimbingan.

Agar pemenuhan sarana dan prasarana efektif dan

efesien, diperlukan suatu analisis kebutuhan yang

Page 42: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

28

tepat dalam perencanaan pemenuhannya.33

Menurut

Arikunto, Sarana adalah segala macam peralatan yang

digunakan utnuk mempermudah penyampaian

materi.34

Sedangkan prasarana menurut Daryanto

adalah segala macam peralatan, peralatan,

perlengkapan, dan benda-benda yang yang digunakan

untuk mempermudah jalannya kegiatan.35

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan

bahwa sarana prasarana adalah Peralatan yang

digunakan untuk memudahkan penyampaian materi

dan penyelenggaraan bimbingan rohani. Dalam

penelitian ini penulis menggunakan teori Arikanto

terkait sarana dan Daryanto terkait prasarana.

2. Thoriqoh Qodiriyyah Naqsyabandiyyah (TQN)

Thariqoh Qodiriyyah Naqsyabandiyyah (TQN)

merupakan thoriqoh gabungan. Seperti namanya,

qodiriyyah berasal dari Abdul Qodir Jaelani yang

mengamalkan dzikir jahr (keras) dan naqsyabandiyyah

dari Syekh Bahauddin An-Naqsyabandi yang

mengamalkan dzikir khofi (di dalam hati). Adapun TQN

33 Amirin Tatang M, Pengertian Sarana dan Prasarana Pendidikan,

(Jakarta: PT Grafindo Persada, 2011), hlm. 50.

34

Suharsimi Arikunto, Organisasi dan Administrasi Pendidikan

Teknologi dan Kejuruan, (Jakarta: PT Grafindo Persada, 1993), hlm. 81.

35

M. Daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta,

2006), Cet.IV, hlm. 51.

Page 43: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

29

ini digabungkan oleh Syekh Ahmad Khotib bin Abdul

Goffar Syambas sekaligus sebagai syekh atau mursyid.36

Dalam pengamalannya, TQN memiliki mata

rantai amalan yang dilakukan, diantaranya:

a. Zikir harian

Zikir harian adalah zikir TQN yang

dilaksanakan setiap ba’da sholat fardhu dan

bisa juga setelah sholat sunnah dengan

tatacara yang telah dilakukan. Bagi ikhwan

TQN PP Suryalaya diharuskan mengamalkan

zikir kalimat toyyibah sekurang-kurangnnya

165 kali dan lebih banyak lebih baik. Dalam

TQN terdapat dua macam zikir, diantaranya

zikir jahr (keras), dan zikir khofi (tersembunyi

di dalam hati). Zikir jahr dilaksanakan setiap

ba’da sholat fardhu dan bisa juga setelah

sholat sunnah dengan tatacara yang telah

dilakukan. Sedangkan zikir khofi dilakukan

kapanpun dan dimanapun.37

b. Khotaman

Khotaman berasal dari bahasa arab yang

artinya menyelesaikan. Khotaman merupakan

penunjang utama untuk mencapai ma’rifat dan

36 Sri Mulyati, Tarekat-tarekat Muqtabaroh di Indonesia, (Jakarta:

Kencana, 2004), hlm. 252.

37

Madrasan TQN PP Suryalaya, Pesantren Peradaban Dunia Jagat

‘Arsy: Kitab Uqudul Juman, (Tangerang Selatan: Jagat ‘Arsy Press, 2013),

hlm. xiii-xv.

Page 44: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

30

juga berfungsi sebagai doa yang digunakan

untuk memohon kepada Allah dalam urusan

dunia dan akhirat. Kegiatan ini biasanya

dilakukan setelah sholat fardhu beserta

zikirnya. Dalam pelaksanaannya dapat

dilakukan berjamaah atau munfarid

(mandiri).38

c. Manaqib

Manaqiban adalah acara khidmat. Oleh karena

itu, para ikhwan harus disiplin, khusu’, dan

tawaddu’. Adapun kegiatan39

di dalamnya

meliputi:

1) Khidmat amaliyah yang terdiri dari:

a) Pembacaan ayat suci al-Quran

b) Pembacaan Sholawat Nabi SAW

c) Pembacaan Tanbih

d) Pembacaan Tawassul

e) Pembacaan manaqib Syekh Abdul

Qodir Al-Jailani

2) Khidmat Ilmiah (berisi tausiah dan

ceramah-ceramah dari para Muballigh)

3) Penutup dengan pembacaan sholawat bani

hasyim tiga kali

38 Madrasan TQN PP Suryalaya, Pesantren Peradaban Dunia Jagat

‘Arsy: Kitab Uqudul Juman, (Tangerang Selatan: Jagat ‘Arsy Press, 2013),

hlm. xvi.

39

Ibid, hlm. xviii-xix.

Page 45: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

31

d. Tawassul

Tawassul artinya berperantara, dalam halini

maksudnya seorang ikhwan TQN PP

Suryalaya dianjurkan untuk bertawassul

kepada nabi Muhammad SAW, para sahabat,

para salafus salihin dalam berdoa. Tawassul

ini biasanya dilakukan pada saat manaqib

syekh Abdul Qodir Al-Jaelani, menunggu

waktu buka puasa, acara-acara walimahan,

seperti ulang tahun, tolak bala, hendak

bepergian, dan masih banyak lagi.40

e. Amalan harian sholat fardhu dan sunnah

Amalan harian sholat fardhu dan sunnah

diantaranya berupa sholat-sholat sunnah

rawatib dan sholat sunnah lainnya.

f. Ziaroh kubur

3. Kesehatan Mental

a. Pengertian Kesehatan Mental

Kesehatan mental adalah istilah yang tidak

asing dalam ilmu kejiwaan. Adapun ilmu kesehatan

mental merupakan cabang termuda dari ilmu jiwa,

40 Madrasan TQN PP Suryalaya, Pesantren Peradaban Dunia Jagat

‘Arsy: Kitab Uqudul Juman, (Tangerang Selatan: Jagat ‘Arsy Press, 2013),

hlm. xx-xxi.

Page 46: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

32

yang mana tumbuh akhir abad ke -19.41

Istilah mental

mempunyai arti ganda, ada yang mengartikannya

sebagai jiwa, nyawa, sukma, roh, akan tetapi ada pula

yang mengartikannya semangat.42

Dari istilah ini,

penulis menganggap bahwa mental memiliki arti

linier dengan jiwa atau ruh, maksudnya bahwa mental

sama dengan jiwa atau ruh, demikian sebaliknya.

Jadi, penulis dalam bagian tertentu menggunakan

istilah mental dan mungkin di bagian lain

menggunakan istilah jiwa atau ruh.

Secara umum, para ahli memiliki pandangan

masing-masing mengenai istilah kesehatan mental,

mereka mendefinisikan kesehatan mental dari

berbagai sudut pandang yang berbeda. Daradjat

mendefinisikan kesehatan mental merupakan

terhindarnya orang dari gejala-gejala gangguan jiwa

(neurose) dan gejala-gejala penyakit jiwa (psychose),

kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan diri

sendiri, dengan orang lain dan masyarakat serta

lingkungan dimana ia hidup. Pengetahuan dan yang

bertujuan untuk mengembangkan dan memanfaatkan

segala potensi, bakat, dan pembawaan, yang ada

semaksimal mungkin. Sehingga, membawa kepada

kebahagiaan diri dan orang lain, serta terhindar dari

41 A.F. Jaelani, Penyucian Jiwa dan Kesehatan Mental, (Jakarta:

Amzah, 2000), hlm. 75.

42

M.I.F Baihaqi dkk, Psikiatri (Konsep dan Gangguan-gangguan),

(Bandung: PT. Refika Aditama, 2005), hlm. 3.

Page 47: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

33

gangguan-gangguan dan penyakit jiwa. Kesehatan

mental mengakibatkan terwujudnya keharmonisan

yang sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi jiwa,

serta mempunyai kesanggupan untuk menghadapi

problem-probem biasa yang terjadi.43

Di sisi lain,

Marie Johanda mengemukakan bahwa kesehatan

mental tidak terbatas pada terhindarnya manusia dari

gangguan jiwa, akan tetapi manusia harus memiliki

sifat atau kerakter yang baik.44

Selanjutnya, Abdul Aziz El-Quussiy juga

mengemukakan bahwa kesehatan mental adalah

keserasian yang sempurna atau integrasi antara

fungsi-fungsi jiwa yang bermacam-macam, disertai

kemampuan untuk menghadapi kegoncangan-

kegoncangan jiwa yang ringan, yang biasa terjadi

pada orang, di samping secara positif dapat

merasakan kebahagiaan dan kemampuan dirinya.45

Dari berbagai pendapat di atas, dapat

disimpulkan bahwa kesehatan mental adalah

kemampuan penyesuaian diri dengan diri sendiri,

orang lain, dan lingkungan yang sempurna, serta

kemampuan menghadapi goncangan-goncangan jiwa

sehingga terhindar dari gangguan jiwa (neurose) dan

43 Zakiyah Daradjat, Kesehatan Mental, (Jakarta: Gunung Agung,

2001), hlm 4-6.

44

Jalaluddin dan Ramayulis, Pengantar Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta:

Kalam Mulia, 1998), hlm. 77.

45

Abdul Aziz El-Quussiy, Pokok-pokok Kesehatan Jiwa/Mental,

(Jakarta: Bulan Bintang, 1974), hlm.14.

Page 48: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

34

sakit jiwa (psychose) serta dapat merasakan

kebahagiaan dan kemampuan dirinya. Adapun dari

beberapa teori di atas, penulis menggunakan teori

Abdul Aziz El-Quussiy.

b. Ciri-ciri Sehat Mental dan Kurang Sehat Mental

1) Ciri Manusia yang Sehat Mental

Orang yang sehat mentalnya ialah orang

yang dalam rohani atau dalam hatinya selalu

merasakan tenang, aman, dan tentram.46

Menurut

Karl Menninger, sehat mental adalah penyesuaian

manusia terhadap lingkungannya dan orang lain

dengan keefektifan dan kebahagiaan yang optimal.

Dalam mental yang sehat terdapat kemampuan

untuk memelihara intelegensi yang siap untuk

digunakan, perilaku yang dipertimbangkan secara

sosial, dan perasaan yang bahagia.47

Adapun yang berpendapat bahwa orang yang

sehat mentalnya adalah orang-orang yang mampu

merasakan kebahagiaan dalam hidup. Karena,

orang-orang inilah yang dapat merasakan dirinya

berguna, berharga dan mampu menggunakan

segala potensi dan bakatnya semaksimal mungkin,

serta membawa kebahagiaan bagi dirinya sendiri

dan orang lain. Di samping itu, ia mampu

46 Jalaluddin, Psikologi Agama, (Jakarta: RajaWali Pers, Edisi Revisi

2015), cet. 17 hlm. 143.

47

Zainal Aqib, Konseling Kesehatan Mental, (Bandung: Yrama

Widya, 2013) hlm. 57.

Page 49: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

35

menyesuaikan diri dalam arti yang luas (dengan

dirinya, orang lain, dan suasana sekitar). Orang-

orang inilah yang terhindar dari kegelisahan dan

gangguan mental, serta tetap terpelihara moralnya.

Orang yang sehat mentalnya tidak akan

merasa putus asa, pesimis atau apatis, karna ia

dapat menghadapi semua rintangan atau

kegagalan dalam hidup dengan tenang dan wajar

serta dapat menerima kegagalan itu sebagai suatu

pelajaran yang akan membawa kesuksesan.

Apabila kegagalan itu dihadapi dengan tenang,

dianalisa, dicari penyebabnya, atau ditemukan

faktor-faktor yang tidak pada tempatnya. Maka

dapat dijadikan pelajaran bagi masa mendatang,

yaitu menghindari semua hal-hal yang membawa

kegagalan.48

Kartono berpendapat bahwa orang yang

memiliki mental sehat memiliki tanda-tanda khas49

,

diantaranya:

1) Adanya koordinasi dari segenap energi,

potensi, dan aktivitasnya.

2) Memiliki integritas dan regulasi terhadap

struktur kepribadian.

3) Efesien dalam setiap tindakannya.

48 Zakiah Daradjat, Kesehatan Mental, (Jakarta: Gunung Agung,

2001), hlm. 16.

49

Kartini Kartono, Patologi Sosial, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 1999), hlm. 230.

Page 50: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

36

4) Memiliki tujuan hidup.

5) Bergairah, dan tenang harmonis batinnya.

Dari kriteria-kriteria tersebut menunjukkan

bahwa sehat mental tidak terbebas dari gangguan

batin saja, akan tetapi juga harus

berkesinambungan dengan berbagai sisi

kehidupannya.

2) Manusia yang Kurang Sehat Mental

Orang yang sehat atau terganggu mentalnya

tidak mudah untuk diketahui, karena tidak mudah

diukur, diperiksa, atau dilihat dengan alat-alat

seperti halnya dengan kesehatan badan. Biasanya,

yang dijadikan bahan atau tanda-tanda dari

kesehatan mental adalah pikiran, perasaan, dan

perbuatan. Karenanya, bila seseorang terganggu

kesehatan mentalnya, akan terjadi goncangan

emosi yang mengakibatkan kelainan tingkah laku

atau tindakanya. Kesehatan mental yang terganggu

juga dapat mempengaruhi kehidupan seseorang.

Pengaruh tersebut dapat dibagi dalam empat

kelompok besar50

yaitu:

a) Pengaruh Kesehatan Mental Terhadap

Perasaan

Gangguan perasaan yang disebabkan oleh

terganggunya kesehatan mental ialah: rasa

50 Zakiah Daradjat, Kesehatan Mental, (Jakarta: Gunung Agung,

2001), hlm. 17-23.

Page 51: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

37

cemas (gelisah), iri hati, sedih, merasa

rendah diri, pemarah, ragu (bimbang) dan

sebagainya.

b) Pengaruh Kesehatan Mental Terhadap

Pikiran

Pengaruh kesehatan mental terhadap pikiran

sangat besar. Gejala yang terlihat,

diantaranya: sering lupa, tidak bisa

berkonsentrasi tentang sesuatu hal yang

paling penting, kemampuan berpikir

menurun, sehingga orang merasa ia tidak

lagi cerdas, pikirannya tidak bisa digunakan

dan sebagainya.

c) Pengaruh Kesehatan Mental Terhadap

Perbuatan

Hati yang tidak tentram dan mental yang

kurang sehat, sangat memengaruhi perbuatan

dan tindakan seseorang. Misalnya, orang

yang merasa tertekan, atau merasa gelisah

dan akan berusaha mengatasi perasaan yang

tidak enak itu dengan jalan

mengungkapkannya keluar.

d) Pengaruh Kesehatan Mental Terhadap

Kesehatan Fisik

Kesehatan mental menentukan kesehatan

fisik. Akhir-akhir ini banyak sekali penyakit

yang dinamakan psychosomatic, yaitu

Page 52: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

38

penyakit badan yang disebabkan oleh

mental. Seperti contoh, kulit kering, tekanan

darah tinggi, sesak nafas, serangan jantung,

dan masih banyak lagi. Penyakit-penyakit

tersebut timbul karena adanya tekanan pada

perasaan yang mengakibatkan seseorang

tidak mampu menghadapi memahami

potensi dan masalahnya.

Psikosomatis menurut Chandrashekhar C R,

dan Math S B dalam Hifsa Nisar dan Rahul

Srivastava 51

:

The term psychosomatic derived from

Greek word “Psyche” meant “soul or

mind” and “Soma” (body). In ancient

times, “psyche” meant “soul or

mind”and recently it has been referred

to as behaviour. Soma implies the body

of organism. It has used to refer to a

variety of concepts from diseases to

biopsyhosocial research to consultation

liaison work and is frequently used to

depict illnes in a pejorative way.

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan

bahwa psikosomatis berasal dari bahasa

Yunani, “Psyche” yang artinya jiwa atau

51 Hifsa Nisar dan Rahul Srivastava, “Fundamental Concept of

Psychosomatic Disorders: A Review”, (International Journal of Contemporary

Medicine Surgery and Radiology, Vol. 3, Issue:1, 2018), hlm. 12.

Page 53: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

39

pikiran dan “Soma” yang artinya tubuh.

Kedua kata tersebut digunakan untuk

merujuk kepada berbagai konsep dari

penyakit kepada penelitian biopsikososial

yang merupakan metode interaksi yang

melibatkan biologi, psikologi, dan faktor

sosial.

Di sisi lain, Bahman Tofighi dalam Hifsa

Nisar dan Rahul Srivastava menjelaskan52

bahwa:

“Psychosomatic symptoms that are

cause by emotional factors and involve a

single organ system usually under

autonomic nervous system innervations”

Pernyataan diatas dapat menjelaskan bahwa

gejala psikosomatis disebabkan karena faktor

emosional dan melibatkan sistem organ

tunggal yang biasanya berada di bawah sitem

saraf otonom. Psikosomatis juga dijelaskan

J.P Chaplin (2004) dalam kamus psikologi

sebagai suatu penyakit yang disebabkan

karena satu kombinasi dari faktor organis

dan faktor psikologis. Kartono (1989) juga

menjelaskan psikosomatis sebagai bentuk

berbagai macam penyakit yang disebabkan

52 Hifsa Nisar dan Rahul Srivastava, “Fundamental Concept of

Psychosomatic Disorders: A Review”, (International Journal of Contemporary

Medicine Surgery and Radiology, Vol. 3, Issue:1, 2018), hlm. 12.

Page 54: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

40

oleh konflik-konflik psikologi dan

kecemasan yang kronis. Psikosomatis

sebagai sistem syaraf dan sistem fisik yang

gagal karena kecemasan-kecemasan, konflik

psikis, dan gangguan mental.53

Demikian ciri-ciri mental yang sehat dan

mental yang kurang sehat. Adapun gangguan

mental yang telah disebutkan di atas merupakan

golongan gangguan mental yang ringan, sedangkan

untuk golongan gangguan mental yang berat

disebut dengan gangguan jiwa (neurose) dan sakit

jiwa (psychose). Adapun dari penjelasan di atas,

penulis mengunakan teori Zakiah Daradjat untuk

menjelaskan ciri-ciri mental sehat dan tidak sehat.

4. Remaja

a. Pengertian Remaja

Tidak sedikit definisi yang menjelaskan tentang

remaja, diantaranya:

1) Save M Dagon, menerangkan bahwa remaja

merupakan tahap pertumbuhan anak menuju

dewasa yang terjadi mulai saat puber sampai usia

17-18 tahun.54

53 Psikologi Akademia. 2016. “Psikosomatis dalam Psikologi Klinis”,

diakses dari http://psikodemia.com, pada tanggal 21 Januari 2020. 54

Save M Dagun, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, (Jakarta: LPKN,

1997), hlm. 956

Page 55: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

41

2) WHO (Organisasi Kesehatan Dunia)

sebagaimana yang dikutip oleh Sarlito W

Sarwono,55

mendefinisikan bahwa remaja adalah

suatu masa dimana:

a) Individu berkembang dari saat pertama kali

ia menunjukkan tanda-tanda seksual

sekundernya sampai saat ia mencapai

kematangan seksualnya.

b) Individu mengalami perkembangan

psikologis dan pola identifikasi dari kanak-

kanak menjadi dewasa.

c) Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial

ekonomi yang penuh kepada keadaan yang

relatif lebih mandiri.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak

menuju masa dewasa. Masa ini penuh dengan

perubahan-perubahan baik biologis maupun

psikologis dan sosial. Perubahan-perubahan ini

nampak pada perilaku sehari-hari, yang terkadang

bersifat normal dan terkadang bersifat menyimpang.

Dari beberapa definisi di atas, dalam penelitian ini

penulis menggunakan teori Save M Dagon.

55

Sarlino Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja, (Jakarta: Rajawali

Press, 2000), hlm. 6.

Page 56: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

42

b. Ciri-ciri Remaja

Ciri-ciri remaja56

sebagai berikut:

1) Kegelisahan: Keadaan yang tidak tenang

menguasai remaja karena memiliki berbagai

macam keiginan yang tidak selalu dapat

terpenuhi. Merasa tidak dapat melalukan banyak

hal. Memiliki keingintahuan yang besar terhadap

dunia luar. Namun, mereka memiliki semakin

banyak rasa kegelisahan karena keinginan-

keinginan yang tidak tersalurkan.

2) Pertentangan: pertentangan-pertentangan yang

terjadi dalam diri mereka sehingga menimbulkan

kebingunan bagi diri mereka sendiri.

3) Berkeinginan besar untuk mencoba segala hal

yang belum diketahui.

4) Keinginan ingin mencoba selain diarahkan pada

diri sendiri juga diarahkan kepada orang lain.

5) Mengkhayal dan berfantasi.

6) Aktivitas kelompok.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa

ciri-ciri remaja meliputi adanya rasa kegelisahan

karena keinginan dan keingintahuan terhadap banyak

hal, namun tidak selalu dapat tersalurkan secara

optimal. Adanya pergejolakan pada diri sendiri

berupa pertentangan-pertentangan sehingga

56

Singgih D. Gunarsa, Psikologi Remaja, (Jakarta: PT BPK Gunung

Mulya, 1982), hlm. 82.

Page 57: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

43

menimbulkan kebingungan tersendiri. Masih banyak

khayalan dan fantasi tersendiri pada remaja ditambah

adanya aktivitas kelompok yang tidak sedikit.

c. Faktor-faktor yang Memengaruhi Remaja

Faktor-faktor yang memengaruhi seorang

remaja dibagi menjadi dua57

:

1) Faktor-faktor yang berada dalam diri individu,

yaitu: faktor hereditas (keturunan) dan faktor

konstitusi.

2) Faktor-faktor yang berasal dari luar diri individu,

meliputi: faktor eksogen: terdiri dari berbagai

komponen lingkungan, seperti lingkungan

keluarga, lingkungan sosial, lingkungan

geografis, dan, fasilitas-fasilitas yang ada dalam

lingkungan seperti makanan dan kesempatan.

Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan

bahwa faktor yang memengaruhi remaja terdiri dari

internal dan eksternal. faktor internal terdiri dari

faktor keturunan dan konstitusi. Sedangkan faktor

eksternal terdiri dari lingkungan.

B. Kerangka Pemikiran

Pesantren Jagat ‘Arsy merupakan sebuah pesantren

yang didirikan oleh KH. Budi Rahman Hakim pada tahun

2013. Pada tahun pertama berdirinya pesantren ini, jumlah

santri di dalamnya adalah 38 orang remaja tingkat Sekolah

57

Singgih D. Gunarsa, Psikologi Remaja, (Jakarta: PT BPK Gunung

Mulya, 1982), hlm. 35-41.

Page 58: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

44

Menengah Atas (SMA). Tahun selanjutnya, Pesantren ini

membuka tempat pendidikan bagi tingkat Sekolah Menengah

Pertama (SMP). Jumlah remaja yang menjadi santri di

pesantren ini semakin meningkat. Saat ini, jumlah santri di

Pesantren Jagat ‘Arsy adalah 159 orang. Hal ini

menunjukkan bahwa jumlah santri di Pesantren Jagat ‘Arsy

meningkat empat kali lipat dari jumlah santri pada tahun

pertama.

Setiap hari pesantren ini tidak lepas dari kegiatan

bimbingan rohani. Santri dibimbing dengan bimbingan

rohani Thoriqoh Qodiriyyah Naqsyabandiiyah (TQN).

Pembimbing yang rutin melaksanakan bimbingan di

pesantren Jagat ‘Arsy berjumlah tiga orang, diantaranya:

Syekh Muhammad Abdul Ghaos Saefullah Maslul (Mursyid

TQN ke 38), KH Budi Rahman Hakim, dan KH Irfan Zidni

Al-Wahhabi. Selain dari pada pembimbing rohani,

implementasi keseharian dari kegiatan bimbingan rohani

TQN ini didampingi oleh guru asrama dan guru sekolah di

Pesantren Jagat ‘Arsy.

Adapun bimbingan rohani TQN di dalamnya

membahas akidah, ibadah, dan syariah. Pembahasan ini

diimplementasikan melalui kegiatan amalan-amalan TQN,

diantaranya:

1. Zikir harian (zikir jahr dan zikir khofi)

Merupakan kegiatan yang dilaksanakan setiap setelah

sholat fardu dan dapat dilaksanakan juga setelah

sholat sunnah dengan tata cara yang telah ditentukan.

Page 59: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

45

Kegiatan zikir ini dapat dilakukan bersama atau

individual.

2. Khotaman

Kegiatan khotaman ini biasanya dilakukan setelah

kegiatan zikir. Di Pesantren Jagat Arsy, kegiatan

khotaman dilaksanakan setiap setelah zikir ba’da

magrib dan ba’da isya. Adapun di hari senin dan

kamis, pelaksanaan khotaman di tambah setelah zikir

ba’da dzuhur. Kegiatan khotaman ini dapat dilakukan

bersama atau individual. Hanya saja, dilakukan

bersama lebih disarankan.

3. Manaqib

Setiap bulan pesantren Jagat ‘Arsy selalu

mengadakan bimbingan rohani di dalam kegiatan

manaqib yang mengundang masyarakat umum untuk

turut serta. Masyarakat umum ini rutin mengikuti

bimbingan rohani tersebut bersama dengan para

santri. Pada awalnya jumlah jamaah tidak mencapai

200 orang. Namun, pada tahun 2019 ini jamaah

meningkat mencapai sekitar 750 orang.58

Selanjutnya,

kegiatan manaqib ini biasanya dilaksanakan setiap

hari sabtu pada minggu kedua di setiap bulannya.

Adapun kegiatan59

di dalamnya meliputi:

58 Hal ini diungkapkan oleh informan 2 (Dira) selaku bagian

konsumsi yang menyiapkan makanan sesuai jumlah jamaah.

59

Urutan kegiatan diungkapkan oleh infoman 3 (Chaerina) selaku

bagian dari jamaah. Adapun menurutnya, penjelasan secara lebih detail dari

pada susunan acara dan manfaatnya kegiatan ini terdapat pada kitab “Uqudul

Zuman” dan kitab “Miftahussudur”.

Page 60: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

46

4) Khidmat amaliyah yang terdiri dari:

f) Pembacaan al-Quran dan sholawat

g) Tawassul

h) Manqobah

i) Tanbih

5) Khidmat Ilmiah (berisi tausiah dan ceramah-

ceramah dari para kyai)

6) Doa

4. Tawassul

Kagiatan tawassul biasanya dilakukan pada saat

kegiatan manaqib, menantikan waktu berbuka puasa,

hendak bepergian, dan masih banyak lagi.

5. Amalan harian sholat fardu dan sunnah

Amalan harian sholat fardu dan sunnah dilakukan

oleh santri setiap hari, seperti sholat tahajjud, mandi

taubat, sholat dhuha, sholat rawatib, dan lain-lain.

6. Ziarah kubur

Kegiatan ini dilakukan setiap tahun sekali oleh para

santri untuk mengunjungi makam walisongo dan

wali-wali Allah yang lainnya.

Adapun mereka yang hadir pada kegiatan bimbingan

rohani ini memiliki alasan yang cendrung sama. Menurut

informan mayoritas diantara mereka yang melakukan amalan

TQN untuk mendekatkan diri kepada Allah dan

menenangkan diri dengan berdzikir. “Tujuan kita melakukan

amalan-amalan ini adalah untuk mendekatkan diri kepada

Allah, dan bisa menenangkan diri dengan berdzikir. Apalagi

Page 61: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

47

kalau lagi emosi, kalau kita bawa dzikir jadi lebih reda”. 60

Lebih lanjut informan menjelaskan bahwa bimbingan rohani

TQN di Pesantren Jagat ‘Arsy dapat mempengaruhi pikiran,

perasaan, perbuatan, dan kesehatan fisik. “Aku merasa kalau

rajin melaksanakan amaliyah, aku lebih pandai mengontrol

dan melindungi diri dari pengaruh orang lain, kalau sedang

tidak rajin mengamalkan rasanya seperti ada yang kurang,

kalau melaksanakan mandi taubat juga bisa menghilangkan

asma dan maag, soalnya dulu aku suka kambuh asma dan

maag, kalau sekarang sudah jarang”.

Informan lain juga menjelaskan terkait manfaat zikir

yang dilakukan dapat memperbaiki pikiran, perasaan, dan

perbuatan. “Amalan yang setiap hari dilaksanakan itu

memiliki banyak manfaat, kalau dzikir itukan dapat

menghapus 4000 dosa besar, itu biar akhlak kita jadi baik,

tenang, dapat melepas semua beban”. Selanjutnya informan

menjelaskan bahwa terdapat dampak bagi diri sendiri ketika

tidak melaksanakan amalan TQN. “Kalau tidak melakukan

amalan TQN Kyla ngerasa nggak enak, seperti ada yang

hilang. Kalau sedang khawatir sama mami, Kyla kalau

disuruh dzikir tiba-tiba tenang aja gitu, ngerasa ada yang

ngelindungin mami”. Adapun Amalan TQN yang sesuai

dengan bimbingan rohani TQN ini dapat memengaruhi

kesehatan fisik, hal ini sebagaimana yang dituturkan oleh

informan bahwa, “Amalan TQN buat kesehatan juga bisa.

60 Hal ini dituturkan oleh informan 1 (Reiysa Widyadana) selaku

santri di Pesantren Jagat ‘Arsy.

Page 62: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

48

Kata Abah Aos, kalau lagi sakit itu coba dzikir. Kyla dulu

suka sesak napas, kata Abah Aos coba deh kamu dzikir dulu,

akhirnya Kyla dzikir, trus kalau udah zikir, Kyla ketagihan

sampai 600 kali, habis itu tiba-tiba udah, hilang semuanya,

ngak pusing lagi, ngak sesak napas lagi”.61

Dari beberapa gambaran di atas, kerangka berpikir

mengenai pengaruh bimbingan rohani Thoriqoh Qodiriyyah

Naqsyabandiyyah (TQN) terhadap kesehatan mental remaja

di Pesantren Jagat ‘Arsy, Tangerang Selatan terdapat pada

gambar 1.

Gambar 2. Kerangka pemikiran bimbingan rohani

Thoriqoh Qodiriyyah Naqsyabandiyyah (TQN) dalam

memengaruhi kesehatan mental remaja di Pesantren

Jagat ‘Arsy, Tangerang Selatan

Berdasarkan kerangka pikir di atas, menggambarkan

bahwa pengaruh bimbingan rohani dapat diteliti melalui

pikiran, perasaan, perilaku, dan kesehatan fisik. Oleh karena

itu, yang membuat penelitian ini berbeda dengan penelitian

61 Hal ini dituturkan oleh informan 2 (Kyla Cahya Hayati) selaku

santri di Pesantren Jagat ‘Arsy.

Kesehatan

Mental(Y)

Y1 Pikiran

Y2 Perasaan

Y3 Perbuatan

Y4 Kesehatan fisik

(psikosomatis)

Bimbingan Rohani TQN (X)

X1 Tujuan bimbingan rohani

X2 Metode bimbingan rohani

X3 Materi bimbingan rohani

X4 Pembimbing

X5 Sarana prasarana

X6 Amalan TQN

Page 63: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

49

yang lain adalah tidak hanya melihat pada pengaruh

bimbingan rohani thoriqoh qodiriyyah naqsyabandiyyah

dalam memengaruhi kesehatan mental remaja melalui

pikiran, perasaan, dan perilaku saja, tapi juga sampai pada

pengaruh bimbingan rohani terhadap kesehatan mental

melalui kesehatan fisik dengan fokus pembahasan

psikosomatis.

C. Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan yang

bersifat sementara terhadap suatu masalah penelitian yang

kebenarannya masih lemah, sehingga harus diuji secara

empiris.62

Berdasarkan perumusan masalah yang telah

dikemukakan maka hipotesis yang akan dijawab dan

dibuktikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H0 : Tidak ada pengaruh bimbingan rohani Thoriqoh

Qodiriyyah Naqsyabandiyyah terhadap kesehatan mental

remaja di Pesantren Jagat ‘Arsy Tangerang Selatan.

Ha : Terdapat pengaruh bimbingan rohani Thoriqoh

Qodiriyyah Naqsyabandiyyah terhadap kesehatan mental

remaja di Pesantren Jagat ‘Arsy Tangerang Selatan.

62 Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian

Kuantitatif, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008), hlm. 137

Page 64: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

50

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini

adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah

salah satu pendekatan yang banyak menggunakan angka,

mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data, serta

penampilan dari hasilnya.63

Menurut Sugiyono, metode

penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode

penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivisme, yang

berguna untuk meneliti suatu populasi atau sampel tertentu.64

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa

pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

menggunakan angka-angka statistik untuk menjelaskan data-

data yang diperoleh dari penelitian.

Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian survei.

Penelitian survei merupakan penelitian yang mengambil

sampel dari suatu populasi dan menggunakan angket atau

kuesioner sebagai alat pengumpulan data.65

Angket atau

kuesioner merupakan alat pengambilan data berupa daftar

pertanyaan atau pernyataan yang diajukan untuk responden.

63 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 27.

64

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

(Bandung: Alfabeta, 2012), hlm.7.

65

Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survei,

(Jakarta: LP3ES, 1995), Cet. Ke-2. hlm. 3.

Page 65: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

51

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi berasal dari kata bahasa Inggris

population, yang berarti jumlah penduduk. Dalam

metode penelitian kata populasi amat populer digunakan

untuk menyebutkan serumpun atau sekelompok objek

yang menjadi sasaran penelitian. Oleh karenanya,

populasi penelitian merupakan keseluruhan objek

penelitian yang dapat berupa manusia, hewan,

tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup,

dan sebagainya, sehingga objek-objek ini bisa menjadi

sumber data penelitian.66

Populasi adalah keseluruhan

objek yang mempunyai satu karakteristik yang sama.67

Adapun populasi remaja yang secara aktif mengikuti

bimbingan rohani di Pesantren Jagat ‘Arsy berjumlah

159 orang.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut.68

Dalam pengambilan

sampel, teknik yang digunakan adalah sampling

insidental yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan

kebetulan, siapa saja yang kebetulan bertemu peneliti

dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang orang

66 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta:

Kencana Perdana Group, 2009), hlm. 99.

67

Purwanto, Instrumen Penelitian Sosial dan Pendidikan,

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), hlm. 45.

68

Sugiyono, Metode Kuantitatif, Kuantitatif dan R&D, (Bandung:

Alfabeta, 2009), hlm. 80.

Page 66: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

52

yang kebetulan ditemui tersebut cocok sebagai sumber

data.69

Adapun dalam menentukan besaran sampel, penulis

menggunakan rumus Slovin.70

𝑛 =𝑁

(1 + 𝑁𝑒2)

Keterangan:

n : Besaran sampel

N : Besaran Populasi

e : Nilai Kritis (batas ketelitian) = 10%

Dari rumusan tersebut, maka diperoleh jumlah sampel

yang diteliti dalam penelitian ini, yaitu:

𝑛 =159

(1+159(10%)2)=

159

(1+1,59)= 61,38

Dari hasil tersebut jika dibulatkan menjadi 62 sehingga

total sampel yang diteliti yaitu sebanyak 62 orang.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian skripsi ini yaitu Pesantren Jagat

‘Arsy Tangerang Selatan. Alasan penulis memilih lokasi

selain yang telah dipaparkan pada bab pendahuluan adalah

karena Pesantren Jagat ‘Arsy merupakan tempat yang paling

sering dan rutin diadakan kegiatan bimbingan rohani

langsung oleh mursyid dari Thoriqoh Qodiriyyah

Naqsyabandiyyah serta salah satu tempat kegiatan bimbingan

69 Sugiyono, Statistik untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2012),

hlm. 67.

70

Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian

Kuantitaif, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), hlm. 137.

Page 67: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

53

rohani yang jamaahnya terus meningkat dari tahun ke tahun.

Selain itu, Jagat ‘Arsy juga merupakan tempat yang strategis

dan mudah dijangkau. Dengan demikian akan mempermudah

penulis dalam mengumpulkan data penelitian. Adapun

penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu mulai

bulan Januari 2019 sampai bulan Maret 2020.

D. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian merupakan benda, hal, atau orang

yang melekat pada variabel penelitian dan menjadi

permasalahan.71

Subjek penelitian dalam skripsi ini adalah

Remaja di Pesantren Jagat ‘Arsy, Tangerang Selatan, Banten.

Adapun objek penelitian merupakan barang yang hendak

diteliti oleh peneliti.72

Objek dalam penelitian ini adalah

Kesehatan Mental.

E. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat satu variabel

independen (bebas) sebagai variabel X dan satu variabel

dependen (terikat) sebagai variabel Y.

1. Variabel Independen (X)

Menurut Robbins, variabel independen atau bebas

adalah sebab yang diperkirakan dari beberapa

71 Andi Prastowo, Memahami Metode-metode Penelitian,

(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), hlm. 28.

72

Ibid, hlm. 29.

Page 68: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

54

perubahan dalam variabel terkait.73

Variabel ini

biasanya dinotasikan dengan simbol X.

Variabel X dalam penelitian ini adalah Bimbingan

Rohani Thoriqoh Qodiriyyah Naqsyabandiyyah

(TQN) yang meliputi aspek tujuan bimbingan rohani,

metode bimbingan rohani, materi bimbingan rohani,

pembimbing, sarana dan prasarana, amalan TQN.

2. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen atau variabel terikat merupakan

faktor utama yang ingin dijelaskan atau diprediksi

atau dipengaruhi oleh beberapa faktor lain. Variabel

ini biasanya dinotasikan sebagai variabel Y.74

Variabel Y dalam penelitian ini adalah kesehatan

mental yang meliputi aspek pikiran, perasaan,

perbuatan, dan kesehatan badan yang berfokus pada

psikosomatis.

F. Definisi Operasional dan Indikator Variabel

Definisi operasional adalah definisi yang brdasarkan

pada sifat-sifat variabel yang diteliti, bersifat spesifik dan

menggambarkan karakteristik variabel-variabel peneliti dan

juga hal-hal yang dianggap penting. Dari definisi operasional

selanjutnya akan didapatkan indikator variabel yang

dijadikan acuan untuk mengukur variabel yang diteliti. Tabel

definisi operasional dan indikator dalam penelitian ini

73 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi,

dan Karya Ilmiah, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2011), Cet. Ke-1, hlm. 48.

74

Ibid., hlm. 48.

Page 69: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

55

terlampir dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

penelitian.

G. Sumber Data

Sumber data adalah subjek dari mana data tersebut

diperolah.75

Sumber data dalam penelitian ini diantaranya:

1. Data Primer

Data Primer yaitu data yang langsung diperoleh dari

sumber data pertama di lokasi penelitian atau objek

penelitian.76

Sumber data pertama dalam penelitian ini

yaitu remaja di Jagat ‘Arsy Tangerang Selatan.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari

sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang kita

butuhkan.77

Data sekunder yang digunakan dalam

penelitian ini berupa dokumen-dokumen, catatan-catatan,

buku-buku serta rekaman-rekaman.

H. Instrumen Penelitian

a. Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu ukuran yang mewujudkan

suatu tingkat kevalidan suatu instrument. Suatu istrumen

dikatakan valid apabila mampu mengukur data dari

variabel yang diteliti secara tepat. Adapun pentingnya uji

75 Suharsimi Arikunto, Prosedur Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:

Rineka Cipta, 2010), hlm. 172.

76

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta:

Kencana, 2010), hlm. 122.

77

Ibid., hlm. 122.

Page 70: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

56

validitas ini adalah untuk mengetahui sejauh mana

ketepatan/kebenaran suatu instrumen agar dapat

dijadikan sebagai alat ukur.

Dalam penelitian ini, untuk menguji variabel angket

digunakan rumus korelasi product moment78

sebagai

berikut :

𝑟𝑥𝑦 =𝑛Σ𝑥𝑦 − (Σ𝑥)(Σ𝑦)

√{𝑛Σ𝑥2 − (Σ𝑥)2}{𝑛Σ𝑦2 − (Σ𝑦)2}

Keterangan :

Σxy = Koefisien korelasi antara variable X dan

Y

N = Jumlah responden

ΣX = Jumlah skor tiap butir

ΣY = Jumlah skor total

Untuk mengetahui apakah rXY signifikan atau tidak,

maka dikonsultasikan dengan r table. Dikatakan

signifikan jika r XY > r table. Setelah rXY diketahui,

maka untuk mengetahui variabel X terhadap Y dengan

menguadratkan rXY.

Pada uji Instrumen ini peneiti menggunakan software

SPSS 20 for windows.

78 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktek, (Jakarta: PT Bineka Cipta, 1993), hlm. 70.

Page 71: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

57

Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Bimbingan Rohani TQN

No.

Pernyataan

R Hitung

/ rXY

R Tabel Keterangan

1 0,509**

0,334 Valid

2 0,334* 0,334 Valid

3 0,223 0,334 Tidak Valid

4 0,297 0,334 Tidak Valid

5 0,394* 0,334 Valid

6 0,502**

0,334 Valid

7 0,751**

0,334 Valid

8 0,481**

0,334 Valid

9 0,429* 0,334 Valid

10 0,518**

0,334 Valid

11 0,392* 0,334 Valid

12 0,547**

0,334 Valid

13 0,567**

0,334 Valid

14 0,424* 0,334 Valid

15 0,713**

0,334 Valid

16 0,706**

0,334 Valid

17 0,520**

0,334 Valid

18 0,577**

0,334 Valid

19 0,531**

0,334 Valid

20 0,407**

0,334 Valid

21 0,660**

0,334 Valid

22 0,656**

0,334 Valid

23 0,684**

0,334 Valid

Page 72: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

58

24 0,654**

0,334 Valid

25 0,662**

0,334 Valid

26 0,585**

0,334 Valid

Dari tabel di atas, terdapat 26 butir pernyataan skala

bimbingan rohani TQN yang telah dilakukan uji validitas

dengan teknik product moment. Uji validitas ini

dilakukan pada 35 responden yang merupakan ikhwan

TQN PP Suryalaya-Sirnarasa Tangerang Selatan dengan

taraf signifikansi sebesar 5% yang memperoleh skor

sebesar 0,334. Adapun pernyataan yang valid berjumlah

24 butir, sedangkan 2 butir pernyataan dinyatakan tidak

valid. Dengan demikian, maka 24 butir pernyataan skala

bimbingan rohani TQN yang valid akan digunakan untuk

penelitian selanjutnya.

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Kesehatan Mental

No.

Pernyataan

R Hitung

/ rXY

R Tabel Keterangan

1 0,417*

0,334 Valid

2 0,402* 0,334 Valid

3 0,232 0,334 Tidak Valid

4 0,384* 0,334 Valid

5 0,484**

0,334 Valid

6 0,247**

0,334 Tidak Valid

7 0,530**

0,334 Valid

8 0,639**

0,334 Valid

Page 73: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

59

9 0,459**

0,334 Valid

10 0,593**

0,334 Valid

11 0,607**

0,334 Valid

12 0,623**

0,334 Valid

13 0,629**

0,334 Valid

14 0,627**

0,334 Valid

15 0,624**

0,334 Valid

16 0,514**

0,334 Valid

17 0,466**

0,334 Valid

18 0,445**

0,334 Valid

19 0,434**

0,334 Valid

20 0,684**

0,334 Valid

21 0,293 0,334 Tidak Valid

22 0,385* 0,334 Valid

23 0,497**

0,334 Valid

24 0,235 0,334 Tidak Valid

Adapun tabel di atas, terdiri dari 24 butir pernyataan

skala kesehatan mental yang telah dilakukan uji validitas

dengan teknik product moment. Uji validitas ini

dilakukan pada 35 responden dengan taraf signifikansi

sebesar 5% yang memperoleh skor sebesar 0,334.

Adapun pernyataan yang valid berjumlah 20 butir,

sedangkan 4 butir pernyataan dinyatakan tidak valid.

Dengan demikian, maka 20 butir pernyataan skala

Page 74: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

60

kesehatan mental yang valid akan digunakan untuk

penelitian selanjutnya.

b. Uji Reliabilitas

Reabilitas merupakan suatu instrumen yang cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik.79

Suatu instrumen dikatakan reliabel jika dapat dipercaya

dan mampu mengungkap data. Pengukuran reliabilitas

bertujuan untuk mengetahui ketepatan instrumen atau

data yang diteliti, Rumus yang digunakan:

𝑟11 = (𝑘

𝑘 − 1) (

1 − Σ ∂𝑏2

𝑏𝑡2)

Keterangan :

r11 = Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan

bt2 = variabel total

Σ ∂b2 = Jumlah varian butir

Instrumen dikatakan reliabel bila r hitung > r table (r0> r)

dan nilai r positif. Selanjutnya, dalam uji ini penulis

menggunakan teknik crobach’s alpha, dimana suatu

instrumen dikatakan reliabel jika memperoleh nilai

crobach’s alpha ≥ 0,6.80

Dengan kata lain, r hitung

merupakan nilai crobach’s alpha, sedangkan r table adalah

0,6.

79 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktek, (Jakarta: PT Bineka Cipta, 1993), hlm. 171.

80

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivarians dengan Program

SPSS, (Semarang: UNDIP, 2003), hlm. 41.

Page 75: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

61

Adapun hasil dari uji reliabilitas variabel bimbingan

rohani TQN berdasarkan program SPSS 20.0 for window

diperoleh hasil output sebagai berikut:

Tabel 3.3 Hasil Out Put Uji Reliabilitas Variabel X

(Bimbingan Rohani TQN)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

,889 26

Hasil output pada tabel 4, menunjukkan nilai cronbach’s

alpha untuk variabel bimbingan rohani TQN sebesar

0,889.

Selanjutnya, hasil dari uji reliabilitas variabel bimbingan

rohani TQN berdasarkan program SPSS 20.0 for window

diperoleh hasil output sebagai berikut:

Tabel 3.4 Hasil Out Put Uji Reliabilitas Variabel X

(Bimbingan Rohani TQN)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

,848 24

Hasil output pada tabel 4, menunjukkan nilai cronbach’s

alpha untuk variabel kesehatan mental sebesar 0,848.

Dari kedua tabel hasil uji reliabilitas di atas

menunjukkan bahwa nilai cronbach’s alpha variabel

bimbingan rohani lebih besar dari nilai cronbach’s alpha

Page 76: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

62

variabel kesehatan mental. Adapun hasil keduanya

menunjukkan reliabel karena hasil skor variabel X

(0,889) dan variabel Y (0,848) menunjukkan nilai

cronbach’s alpha ≥ 0,6.

I. Teknik Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data tidak hanya sekedar

mengumpulkan data semata, tetapi harus menggunakan

teknik yang cocok dengan masalah yang dikemukakan, sebab

pengumpulan data dengan teknik yang cocok akan

mendapatkan hasil yang lebih baik dan maksimal dalam

mencari dan mengumpulkan data-data yang diperlukan.

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode

angket atau kuisioner. Angket adalah usaha mengumpulkan

informasi dan menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis,

untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden.81

Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka dapat

disimpulkan bahwa angket merupakan pertanyaan tertulis

yang diajukan kepada responden untuk mengetahui informasi

yang berhubungan dengan responden atau hal-hal lain yang

ingin diketahui. Dengan demikian jelas bahwa metode

angket ini untuk mendapatkan data maupun keterangan yang

benar dan dapat dipertanggung jawabkan. Karena dengan

metode angket ini diharapkan remaja dapat memberikan data

yang sejujurnya dengan menjawab pertanyaan secara tertulis.

81 Suharsimi Arikunto, Prosedur Pendekatan Praktek, (Jakarta:

Rineka Cipta, 2002), hlm. 128.

Page 77: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

63

Dalam hal ini angket digunakan untuk mengetahui pengaruh

bimbingan rohani TQN terhadap kesehatan mental remaja.

J. Skala Penelitian

Dalam membuat angket, diperlukan teknik

pengukuran sebagai tolak ukur untuk setiap jawaban serta

mempermudah subjek penelitian. Penelitian ini

menggunakan skala likert sebagai teknik pengukurannya.

Adapun dalam skala likert ini terdapat empat kategori pilihan

jawaban.

Tabel 3.5 Skala likert

Skala Likert Sangat

Setuju

(SS)

Setuju

(S)

Tidak

Setuju

(TS)

Sangat

Tidak

Setuju

(STS)

Pernyataan

Positif 5 4 2 1

Pernyataan

Negatif 1 2 4 5

Pilihan respon skala empat memiliki variabilitas

respon yang lebih baik dibandingkan pilihan skala tiga

karena mampu mengungkap perbedaan sikap responden

dengan lebih maksimal. 82

Peluang bagi responden dalam

bersikap netral tidak ada jika pilihan respon skala lima. Hal

ini mendorong responden untuk menentukan sikap terhadap

fenomena sosial yang dinyatakan dalam instrumen

penelitian.

82 S. Eko Putro Widoyoko, Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian,

(Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2012), hlm. 106.

Page 78: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

64

K. Teknik Pengolahan Data

Dari hasil pengumpulan data, perlu dilakukan analisa

terhadap data yang ada. Hal ini dimaksud agar data menjadi

lebih sederhana, kemudian dibaca dan diinterprestasi. Setelah

data terkumpul kemudian diproses, disederhanakan, dan

dihubungkan satu sama lain. Adapun teknik pengolahan data,

penulis menggunakan beberapa teknik, sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah

sampel yang digunakan mempunyai distribusi normal atau

tidak. Dalam model regresi linier, asumsi ini ditunjukkan

oleh nilai error yang berdistribusi normal. Model regresi

yang baik adalah model regresi yang dimiliki distribusi

normal atau mendekati normal, sehingga layak dilakukan

pengujian secara statistik. Pengujian normalitas data

menggunakan Test of Normality Kolmogorov-Smirnov

dalam program SPSS. Menurut Singgih Santoso dasar

pengambilan keputusan bisa dilakukan berdasarkan

probabilitas (Asymtotic Significance), 83

yaitu:

1) Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari model

regresi adalah normal.

2) Jika probabilitas < 0,05 maka distribusi dari model

regresi adalah tidak normal.

83 Santoso Singgih, Aplikasi SPSS pada Statisktik Parametrik,

(Jakarta: PT Exel Media Komputindo, 2012), hlm. 293.

Page 79: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

65

2. Uji Regresi

Dalam penelitian ini penulis juga menggunakan

model analisis regresi linier sederhana. Analisis regresi

linier sederhana adalah untuk mengetahui apakah ada atau

tidaknya pengaruh antara kedua sebab akibat yaitu

variabel X dan variabel Y. Dengan menggunakan rumus:

Y= a + bX

Keterangan :

Y = Variabel terkait (kriterium)

X = Variabel bebas (predictor)

a = Nilai interceph (konstan)

b = Koefisien arah regresi

3. Uji Koefisien Korelasi

Uji koefisien korelasi digunakan untuk mencari arah

dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih, baik

hubungan yang bersifat simetris, kausal, maupun

resiprokal.84

Uji ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan

dan arah hubungan antara variabel independen yaitu

bimbingan rohani TQN dengan variabel dependen yaitu

kesehatan mental. Dalam mengetahui kekuatan hubungan

kedua variabel terdapat cara untuk menginterpretasikan

nilai yang diperoleh dari uji koifisien korelasi melalui

pedoman berikut:

84 Sugiyoto, Statistik untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2012),

hlm. 260.

Page 80: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

66

Tabel 3.6 Interval Koefisien Korelasi dan Kekuatan

Hubungan85

No Interval Nilai Kekuatan Hubungan

1

2

3

4

5

6

7

KK= 0,00

0,00 < KK ≤ 0,20

0,20 < KK ≤ 0,40

0,40 < KK ≤ 0,70

0,70 < KK ≤ 0,90

0,90 < KK ≤ 1,00

KK = 1,00

Tidak ada

Sangat rendah atau lemah

sekali

Rendah atau lemah tapi pasti

Cukup berarti atau sedang

Tinggi atau kuat

Sangat tinggi atau kuat sekali,

dapat diandalkan

Sempurna

4. Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi digunakan untuk

mengetahui kemampuan variabel independen dalam

menjelaskan varians dari variabel dependen.86

Dalam

SPSS 16.0 for windows, koefisien determinasi dapat

diketahui dari nilai R square pada tabel model summary.

Nilai interval R square antara nol sampai dengan satu.

Adapun nilai koefisien determinasi atau R square

besarnya merupakan kuadrat dari koefisien korelasi (r2).

Rumus yang digunakan untuk menghitung koefisien

determinasi sebagai berikut:

KD = r2

x 100%

Keterangan: KD = Koefisien determinasi

r2

= Kuadrat Koefisien Korelasi

85 Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik, (Jakarta:

Bumi Aksara, 2004), hlm.44.

86

Sugiyoto, Statistik untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2012),

hlm. 231.

Page 81: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

67

5. Uji T (Parsial)

Adapun Uji t atau uji parsial merupakan uji statistik

yang digunakan untuk menganalisis pengaruh atau

hubungan antara variabel independen dan dependen,

dimana salah satu variabel independennya dibuat tetap

dan dikendalikan.87

Di dalam SPSS 20.0 for windows

terdapat pada tabel ANOVA dan tertulis sig. Dari nilai

signifikan tersebut dapat diketahui hubungan yang linier

antara variabel bimbingan rohani TQN dan kesehatan

mental.

87 Sugiyoto, Statistik untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2012),

hlm. 235.

Page 82: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

68

BAB IV

TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Sejarah Pesantren Jagat ‘Arsy

Lembaga pendidikan berbasis Pesantren ini terletak di

desa Rawa Mekar Jaya, Tangerang Selatan, Banten,

Indonesia. Suasana dan penataan arsitekturnya hijau, asri,

dan nyaman. Di atas area lahan 3,1 Ha ini, yayasan

Peradaban Dunia Jagat ‘Arsy merintis, menyusun konsep,

dan membangun sarana pendidikan pesantren dengan

memadukan secara ajeg ilmu amaliyah dan amal ilmiyah.

Suasana pembelajaran ditunjang oleh harmoni lingkungan

yang rindang dan menyegarkan.88

Embrio Pesantren Peradaban Dunia Jagat ‘Arsy yang

merupakan pendidikan informal diniyah berasal dari, yakni

Mesjid Sirrul ‘Arsy yang dibangun pada tahun 2009. Peserta

didiknya adalah anak-anak desa sekitar. Aktivitas masjid pun

berkembang terus, penyelenggaraan pengajian mingguan

bagi para ibu rumah tangga yang disambut positif oleh

masyarakat sekitar, hingga terus berkembang menjadi

majelis ta’lim bagi para ibu dan majelis dzikir thoriqoh bagi

masyarakat umum.

Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan cikal bakal

berdirinya sebuah lembaga pendidikan formal yang

dirancang khusus untuk usia remaja, yaitu Pesantren Jagat

88 Jagat ‘Arsy. 2016. “Sejarah Pesantren Jagat ‘Asry”, diakses dari

https://jagatarsy.sch.id, pada tanggal 11 Januari 2020.

Page 83: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

69

‘Arsy. Persiapan pendirian pesantren sebagai lembaga

pendidikan formal dilakukan pada pertengahan tahun 2012

awal. Selama setahun masa persiapan, tepat pada bulan Juni

2013 Pesantren Peradaban Dunia Jagat ‘Arsy resmi dibuka.

Pembukaan Pesantren dihadiri langsung oleh

Pangersa Guru pendiri Jagat ‘Arsy, Wali Mursyid TQN PP

Suryalaya, Hadrotusyeikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh

Maslul Al-Qodiri An Naqsyabandi, dan Bapak Dahlan Iskan

(Menteri BUMN saat itu) serta disaksikan oleh Wakil

Menteri Agama kala itu, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar.

Pesantren Peradaban Dunia Jagat ‘Arsy hadir untuk

memberikan kontribusi keilmuan dan ketaqwaan bagi

masyarakat khususnya di daerah Tangerang Selatan dan juga

Indonesia. Lembaga ini mempunyai visi untuk membangun

sumber daya manusia yang mulia di hadapan Allah SWT dan

mulia di antara manusia, yang dibuktikan dengan kontribusi

kemanfaatannya terhadap pembangunan peradaban dunia.

Jagat ‘Arsy dirintis oleh pasangan jiwa Abah Jagat (KH Budi

Rahman Hakim, MSW BSW ) dan Ambu Jagat (Siti

Amaniah).89

89 Jagat ‘Arsy. 2016. “Sejarah Pesantren Jagat ‘Arsy”, diakses dari

https://jagatarsy.sch.id, pada tanggal 11 Januari 2020.

Page 84: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

70

B. Visi dan Misi Pesantren Jagat ‘Arsy

1. Visi

Melahirkan sumber daya manusia, masa depan yang

religius, saintis, berjiwa entrepreneur, berwawasan

Internasional dan cinta lingkungan.

2. Misi

a. Menciptakan suasana pendidikan kepesantrenan yang

sejuk dan membebaskan dengan memberikan ruang

kreativitas, kritisme, entrepreneurship, dan berwawasan

internasional.

b. Mengimplementasi kurikulum integral antara muatan

peneguhan moral spiritual, tradisi keilmuan Islam

klasik, dan kompetensi dasar-dasar saintis modern

international melalui system asrama (boarding) melalui

penerapan managemen pendidikan sistematik,

terencana, dan terkontrol.

c. Menjalankan system pendidikan praktis bagi peresapan

keimanan, ketakwaan, dan akhlaqul karimah dengan

penanaman semangat riset, etos, intelektual, dan

inovasi teknologi. 90

90 Fahmi. 2018. “Sosialisasi Visi Misi Pesantren Peradaban Dunia

Jagat ‘Arsy”, diakses dari https://jagatarsy.sch.id, pada tanggal 11 Januari

2020.

Page 85: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

71

C. Program Unggulan Pesantren Jagat ‘Arsy

1. Bimbingan Riyadhoh atau Bimbingan Rohani

Thoriqoh Qodiriyyah Naqsyabandiyyah (TQN)

Bimbingan riyadhoh atau bimbingan rohani

dilaksanakan setiap hari melalui kegiatan sholat wajib

berjamaah, shalat tahajud, sholat dhuha, puasa sunnah

senin-kamis dan pelaksanaan dzikir jahr setiap selesai

sholat berjamaah.

Selain kegiatan bimbingan rohani TQN yang berjalan

setiap hari, terdapat kegiatan bimbingan rohani yang

berlangsung setiap minggu dan setiap bulan. Kegiatan

bimbingan rohani TQN yang berjalan setiap minggu

adalah kegiatan bimbingan rohani yang sampaikan oleh

K.H Irfan Zidni, di dalam kegiatan bimbingan rohani ini

remaja dapat bertanya dan berkonsultasi terkait kegiatan

amaliyah TQN yang dilakukan di Pesantren Jagat ‘Arsy.

Adapun kegiatan bimbingan rohani yang berjalan setiap

bulan dikemas dalam kegiatan manaqib yang dibimbing

langsung oleh Syekh Muhammad Abdul Ghaos

Saefullah Maslul (Mursyid TQN ke-38 sekaligus

pembimbingan rohani TQN), K.H. Budi Rahman Hakim

(Wakil talqin, Pendiri Pesantren Jagat ‘Arsy, sekaligus

pembimbing rohani TQN), K.H. Irfan Zidni (Wakil

talqin, sekaligus pembimbing rohani TQN), dan wakil

talqin lainnya.91

91 Jagat ‘Arsy. 2019. “Program Unggulan”, diakses dari

https://jagatarsy.sch.id, pada tanggal 11 Januari 2020.

Page 86: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

72

2. Pengajaran Al-Qur`an dan Kitab Kuning

Pengajaran Al-Qur`an dan kitab kuning dilaksanakan

pada jadwal yang telah ditetapkan (yaitu pada mata

pelajaran kepesantrenan) diasuh oleh ustadz/ustadzah

yang memang kompeten dalam mengajarkan Al-Qur`an

dan kitab kuning dengan metode yang inovatif hasil dari

rancangan guru JAIB dan memanfaatkan teknologi

multimedia.92

3. Pengajaran penggunaan Bahasa Arab dan Inggris

Pembelajaran bahasa Arab dan Inggris, selain

mengambil pada waktu jam pembelajaran reguler sesuai

jadwal yang telah ditetapkan juga dilaksanakan melalui

berbagai kegiatan tambahan, klub percakapan, parade

pidato, pembacaan dongeng, membuat sinopsis buku dan

latihan menulis. Kegiatan ini dilakukan dengan

pemanfaatan teknologi multimedia.

4. Pengembangan Bakat Siswa

Pengembangan bakat siswa dilakukan melalui kegiatan

ektrakurikuler. Pihak sekolah secara reguler

memfasilitasi momen ekspresi siswa, seperti lomba,

panggung seni olahraga dan semacamnya.

5. Live in Out Bound

Kegiatan live in (hidup bersama komunitas) dilakukan

secara reguler, dan dilaksanakan oleh siswa untuk

seluruh jenjang, dengan modifikasi kegiatan sesuai taraf

92 Jagat ‘Arsy. 2019. “Program Unggulan”, diakses dari

https://jagatarsy.sch.id, pada tanggal 11 Januari 2020.

Page 87: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

73

tumbuh kembang kognitif dan psikologis siswa. Sebagai

variasi menu dalam penumbuhan kemandirian dan

pengasahan rasa kepedulian sosial.93

6. Pengembangan Ketrampilan Vokasional

Pada jenjang SMP, pengembangan keterampilan

vokasional dilakukan melalui pengembangan

keterampilan individual yang akan menjadi bekal

kemandirian siswa di masa depan, (speed reading,

cooking, membaca dan menulis arab, dll). Pada jenjang

SMA pengembangan keterampilan vokasional

dilakukan melalui pelatihan keterampilan.

7. Studium General

Sebagai sarana untuk memperkaya khazanah

pengalaman siswa, merekatkan siswa dengan orang

tuanya sendiri atau sesama orang tua siswa, sekaligus

untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan dan keahlian

yang dimiliki oleh orang tua siswa, diselenggarakan

kegiatan talkshow yang menghadirkan orang tua sebagai

pembicara.

8. Field Trip

Untuk membantu para siswa mengenal daerahnya

sekaligus memahami dinamika pembangunan daerah,

dilaksanakan pembelajaran pembangunan melalui

kegiatan riset individu/kelompok berbentuk observasi,

wawancara, studi literatur, dan wisata pendidikan dalam

93 Jagat ‘Arsy. 2019. “Program Unggulan”, diakses dari

https://jagatarsy.sch.id, pada tanggal 11 Januari 2020.

Page 88: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

74

bentuk kunjungan kepada tempat tertentu yang

mencerminkan salah satu dinamika pembangunan

daerah, dengan didampingi oleh pemandu profesional.94

9. Studi Luar Negeri

Pelaksanaan ibadah umroh untuk meningkatkan untuk

kesadaran beragama siswa, juga mengunjungi negara

lainnya. Sebagai ajang bagi siswa untuk

mengimplementasikan kemampuan akademik dan

bahasa, serta menambah wawasan internasional

sekalligus pengenalan budaya Indonesia keluar.

10. Love Our Earth

Setiap siswa akan mendapatkan kepercayaan untuk

menanam satu pohon, bunga, buah maupun tanaman lain

yang disukainya. Selain untuk penghijauan dengan

program ini pada waktu yang sama ketelatenan,

ketekunan dan kepedulian siswa akan terlatih.

D. Kondisi Pesantren Jagat ‘Arsy

1. Santri dan Ustadz

Para santri yang mendalami ilmu agama di

Pondok Pesantren Jagat ‘Arsy berjumlah 159 yang

terdiri dari 92 santri putra dan 67 santri putri.

Keseluruhan santri tersebut adalah santri murni yang

terbagi di SMP dan SMA. Di pondok pesantren ini

semua santri wajin tinggal (mukim) di pondok tersebut.

94 Jagat ‘Arsy. 2019. “Program Unggulan”, diakses dari

https://jagatarsy.sch.id, pada tanggal 11 Januari 2020.

Page 89: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

75

Para santri di bimbing oleh guru akademik 57 orang dan

non akademik 24 orang.95

2. Sumber Dana

Demi kelancaran proses kegiatan belajar

mengajar di yayasan Pesantren Jagat ‘Arsy ini, telah

diupayakan sumber dana yang bermula dari pendiri,

yaitu KH. Budi Rahman Hakim. Kemudian dikelola,

hingga bersumber dari SPP santri dan usaha ekonomi

yang dimiliki yayasan, yang meliputi cafe sufi, kantin,

Jagat Mart.

3. Sarana dan Prasarana

Dalam menunjang berbagai kegiatan yang di

sediakan oleh pihak pondok pesantren seperti belajar

mengajar dan lain sebagainya, berupa lahan tanah baik

lahan terbangun maupun lahan terbuka. Di atas tanah

tersebut telah di bangun berbagai sarana seperti asrama,

gedung pertemuan/aula, masjid, perpustakaan, kantor

dan lain sebagainya. Secara lebih rinci sarana dan

prasarana yang tersedia seperti satu kantor untuk

keperluan berbagai kegiatan administrasi, satu masjid

untuk kegiatan ibadah santri, kantin untuk memenuhi

berbagai kebutuhan para santri yang belum terpenuhi,

dan aula untuk ruang pertemuan.

95 Jagat ‘Arsy. 2019. “Program Unggulan”, diakses dari

https://jagatarsy.sch.id, pada tanggal 11 Januari 2020.

Page 90: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

76

4. Struktur Pengurus Lembaga

Gambar 4.1 Struktur Pengurus Lembaga Pesantren

Jagat ‘Arsy

5. Kegiatan-kegiatan di Pesantren Jagat ‘Arsy

Tabel 4.1 Jadwal Kegiatan di Pesantren Jagat ‘Arsy

No. Waktu Senin-Jumat Sabtu Minggu

1 03.00-

05.00

Tahajjud,

Sholat subuh

2 05.00-

05.30

Language

Session - Isyroq

3 05.30- Aktivitas Olahraga Kegiatan

PESERTA DIDIK

ADMIN

PESANTREN

Nanda Ariantika

KEPALA

ASRAMA PUTRA

M. Ridwan Faisal,

S.Hum

PIMPINAN PESANTREN

(KEPALA SMP/SMA)

Tata Masta, S.Ag

HUMAS

PESANTREN

Oji Fahruroji, S.Pd

PENDIRI PESANTREN

KH.Budi Rahman Hakim, Ph.D

KEPALA ASRAMA

PUTRI

Siti Khoirunnisa,

S.Pd.I

BENDAHARA

PESANTREN

Rifkiyanti, S.E

GURU ASRAMA

PUTRA

GURU ASRAMA

PUTRI

Page 91: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

77

06.45 personal –

Persiapan

sekolah –

sarapan

kebersihan

4 06.45-

07.15

Dhuha session,

ikrar – Sholat

dhuha

Olahraga Kegiatan

kebersihan

5 07.15-

08.00

Academic

Sesion

Personal

Activites /

Breakfast /

Dhuha

Kegiatan

kebersihan

6 08.00-

08.45

Academic

Sesion

Life Skill

Session

Personal

Activites /

Breakfast /

Dhuha

7 08.45-

09.30

Academic

Session

Life Skill

Sesion

Free Time

8 09.30-

10.15

Academic

Session

Life Skill

Sesion

Free Time

9 10.15-

11.00

Academic

Session

Life Skill

Sesion

Free Time

10 11.00-

11.45

Academic

Session

Life Skill

Sesion

Free Time

11 11.45-

13.15

DZUHUR JAMAAH PRAYER –

DZIKIR – HADITS – QUR`AN &

LUNCH

12 13.15-

14.00

Kepesantrenan Life Skill

Sesion

Free Time

13 14.00-

14.45

Kepesantrenan Life Skill

Sesion

Free Time

14.45- ASHAR JAMAAH PRAYER –

Page 92: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

78

15.30 (DZIKIR – HADITS – QUR`AN)

14 15.30-

17.00

Life Skill Sesion Life Skill

Sesion

Additional

Activities

15 17.00-

18.00

Magrib Preparation

16 18.00-

19.00

MAGRIB PRAYER – DZIKIR –

KHATAMAN & DINNER

17 19.00-

20.00

ISYA` PRAYER – DZIKIR –

KHATAMAN

Islamic Studies

Activities

Personal

Activites

Islamic

Studies

Activities

18 20.00-

21.30

Individual Learning / Personal Activities

19 21.30-

22.00

Sleeping Preparation

20 22.00-

03.00

Sleeping

E. Temuan Hasil Penelitian dan Pembahasan

1. Klasifikasi Responden

Responden dalam penelitian ini adalah remaja

yang ada di Pesantren Jagat ‘Arsy, Tangerang Selatan,

Banten. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak

62 responden yang diambil menggunakan teknik

sampling insidental. Adapun jumlah tersebut dihasilkan

dari perhitungan sampel menggunakan rumus slovin.

Hasil dari klasifikasi responden adalah sebagai berikut:

Page 93: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

79

Tabel 4.2 Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis

Kelamin

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

Laki-laki 30 48,4 48,4 48,4

Peremp

uan 32 51,6 51,6 100,0

Total 62 100,0 100,0

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden

perempuan sedikit lebih banyak dari pada responden

laki-laki. Responden perempuan menunjukkan 51,6%,

sedangkan responden laki-laki menunjukkan 48,4%. Hal

ini menunjukkan bahwa, hanya terdapat perbedaan

sebanyak 3,2% antara jumlah responden laki-laki dan

responden perempuan.

Tabel 4.3 Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia

Usia

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

12-13 tahun 38 61,3 61,3 61,3

14-15 tahun 16 25,8 25,8 87,1

16-17 tahun 8 12,9 12,9 100,0

Total 62 100,0 100,0

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden

didominasi oleh remaja dengan umur 12-13 tahun

Page 94: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

80

sebanyak 38 orang atau 61,3%, sedangkan 25,8%

responden berumur 14-15 tahun. Adapun sisanya adalah

responden dengan umur 16-17 tahun.

Tabel 4.4 Klasifikasi Responden Berdasarkan Jangka

Tinggal di Pesantren

Jangka Tinggal

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

1 tahun 31 50,0 50,0 50,0

2 tahun 16 25,8 25,8 75,8

3 tahun 11 17,7 17,7 93,5

5 tahun 1 1,6 1,6 95,2

6 tahun 3 4,8 4,8 100,0

Total 62 100,0 100,0

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden

didominasi oleh remaja yang tinggal di pesantren dengan

jangka waktu satu tahun sebanyak 50%. Sedangkan

responden yang tinggal dalam jangka dua tahun

sebanyak 25,8%. Selebihnya, responden remaja yang

tinggal di pesantren dalam jangka waktu tiga tahun

sebanyak 17,7%, lima tahun sebanyak 1,6%, dan enam

tahun sebanyak 4,8%.

Page 95: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

81

2. Gambaran Umum Responden

a. Gambaran Umum Bimbingan Rohani TQN yang

Diterima Remaja

Gambaran umum responden berdasarkan

tingkat bimbingan rohani TQN yang diterima

remaja sebagai berikut:

Tabel 4.5 Tingkat Bimbingan Rohani TQN yang

Diterima Remaja di Pesantren Jagat ‘Arsy

Tangerang Selatan

No

Kategori

Tingkat

Bimbingan

Rohani

Jumlah

Skor

Jawaban

Responden

Frekuensi Persentase

1 Rendah 81- 99,5 31 50%

2 Tinggi 99,6-118 31 50%

Jumlah 62 100%

Berdasarkan tabel 4.5, bimbingan rohani

yang diterima responden 50% berada dalam kategori

rendah, dan 50% berada dalam kategori tinggi.

Tingkat Bimbingan Rohani TQN yang diterima

responden ini dilihat dari beberapa aspek. Aspek

bimbingan rohani TQN terdiri dari tujuan, metode,

materi, pembimbing, sarana-prasarana, serta amalan

TQN.

Menurut Arifin, bimbingan rohani adalah

usaha Pemberian bantuan kepada seseorang yang

mengalami kesulitan, baik lahiriyah maupun

Page 96: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

82

batiniyah, yang menyangkut kehidupan di masa kini

dan masa mendatang. Bantuan tersebut berupa

pertolongan di bidang mental dan spiritual, dengan

maksud agar orang yang bersangkutan mampu

mengatasi kesulitannya dengan kemampuan yang

ada pada dirinya sendiri.96

Adapun bimbingan

rohani TQN ini terdiri dari beberapa aspek, yaitu

tujuan, metode, materi, pembimbing, sarana-

prasarana, dan amalan TQN.

b. Gambaran Umum Kesehatan Mental Remaja

Gambaran umum responden berdasarkan

tingkat kesehatan mental remaja sebagai berikut:

Tabel 4.6 Tingkat Kesehatan Mental Remaja di

Pesantren Jagat ‘Arsy Tangerang Selatan

No

Kategori

Tingkat

Kesehatan

Mental

Jumlah

Skor

Jawaban

Responden

Frekuensi Persentase

1 Rendah 58-79 22 35%

2 Tinggi 80-100 40 65%

Jumlah 62 100%

Berdasarkan tabel 4.6, Mayoritas remaja

memiliki tingkat kesehatan mental yang tinggi, yaitu

sebanyak 65%. Adapun remaja dengan kesehatan

mental yang rendah sebanyak 35%. Tingkat

96 M.H Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluh

Agama, (Jakarta: Golden Tayaran Pres, 1988), hlm. 2.

Page 97: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

83

kesehatan mental responden ini dilihat dari beberapa

aspek. Aspek kesehatan mental terdiri dari pikiran,

perasaan, perbuatan, dan kesehatan fisik

(psikosomatis).

Menurut Abdul Aziz El-Quusyi, kesehatan

mental adalah keserasian yang sempurna atau

integrasi antara fungsi-fungsi jiwa yang bermacam-

macam, disertai kemampuan untuk menghadapi

kegoncangan-kegoncangan jiwa yang ringan, yang

biasa terjadi pada orang, di samping secara positif

dapat merasakan kebahagiaan dan kemampuan

dirinya.97

Adapun Zakiyah Daradjat mengungkapkan

beberapa aspek dari kesehatan mental, diantaranya

pikiran (memahami potensi, mampu berpikir jernih,

mampu menyesuaian diri dan lain-lain), perasaan

(ketenangan, kebahagiaan, percaya diri, dan lain-

lain), perbuatan (suka bergaul, suka menolong, aktif,

mampu mengambil keputusan dengan baik, dan

lain-lain), dan kesehatan fisik (psikosomatis, yaitu

penyakit badan yang disebabkan oleh mental).

3. Analisis Data

Tahap selanjutnya, yaitu analisis pengaruh

bimbingan rohani TQN terhadap kesehatan mental

remaja di Pesantren Jagat ‘Arsy, Tangerang Selatan.

97 Abdul Aziz El-Quussiy, Pokok-pokok Kesehatan Jiwa/Mental,

(Jakarta: Bulan Bintang, 1974), hlm.14.

Page 98: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

84

Setelah data diolah menggunakan SPSS 20.0 for

windows hasil yang didapatkan sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas ini dilakukan menggunakan

bantuan SPSS 20.0 for windows.Adapun hasilnya

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.7 Uji Normalitas

D

a

r

i

t

a

b

e

C

Dari tabel 4.7, dapat diketahui bahwa nilai

signifikan sebesar 0,812. Hal ini menunjukkan

bahwa sebaran data variabel bimbingan rohani TQN

dengan kesehatan mental remaja di Pesantren Jagat

‘Arsy Tangerang Selatan, Banten terdistribusi

normal karena 0,812 > 0,05. Dengan demikian,

sampel ini layak untuk dilakukan pengujian secara

statistik.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 62

Normal Parametersa,b

Mean 0E-7

Std. Deviation 6,57504049

Most Extreme

Differences

Absolute ,081

Positive ,050

Negative -,081

Kolmogorov-Smirnov Z ,637

Asymp. Sig. (2-tailed) ,812

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 99: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

85

b. Uji Regresi

Uji regresi linier sederhana dilakukan

dengan menggunakan bantuan software SPSS 20.0

for windows. Setelah dilakukan pengolahan data,

menunjukkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.8 Uji Regresi

Berdasarkan tabel 4.8, nilai a = 19,479 dan

nilai b = 0,619. Maka dapat diperolah persamaan

regresi linier sederhana sebaga berikut:

Y = a + Bx

Y = 19,479 + 0,619X

Dimana: Y = Variabel Kesehatan Mental

X = Variabel Bimbingan Rohani TQN

Dalam persamaan regresi linier sederhana

menunjukkan nilai konstanta sebesar 19,479 yang

apabila nilai bimbingan rohani TQN nol, maka besar

kesehatan mental 19,479. Adapun nilai 0,619

merupakan koefisien regresi yang menunjukkan

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 19,479 9,003

2,164 ,034

Bimbingan

Rohani

TQN

,619 ,090 ,665 6,889 ,000

a. Dependent Variable: Kesehatan Mental

Page 100: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

86

bahwa akan terjadi peningkatan atau penurunan

variabel kesehatan mental sebesar 0,619 apabila

terdapat perubahan pada variabel bimbingan rohani

TQN. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

bimbingan variabel rohani TQN berpengaruh

terhadap variabel kesehatan mental remaja di

Pesantren Jagat ‘Arsy.

c. Uji Koefisien Korelasi

Tabel 4.9 Uji Koefisien Korelasi

Correlations

Bimbingan

Rohani TQN

Kesehatan

Mental

Bimbingan

Rohani TQN

Pearson Correlation 1 ,665**

Sig. (2-tailed) ,000

N 62 62

Kesehatan

Mental

Pearson Correlation ,665** 1

Sig. (2-tailed) ,000

N 62 62

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa

korelasi antara variabel bimbingan rohani TQN

dengan variabel kesehatan mental adalah 0,665

dengan nilai signifikan 0,000. Selanjutnya, angka

yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel interval

korelasi. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

hubungan yang cukup berarti atau sedang serta arah

hubungan yang positif antara variabel bimbingan

rohani TQN dengan variabel kesehatan mental.

Page 101: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

87

d. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi dapat diketahui

melalui tabel model summary. Dari pengolahan data

di dalam SPSS 20.0 for windows menunjukkan hasil

sebagai berikut:

Tabel 4.10 Koefisien Determinasi

Tabel tersebut dapat menunjukkan bahwa

nilai koefisien determinasi atau r2

(R Square)

sebesar 0,442 dimana nilai koefisien determinasi

yang telah disesuaikan (adjusted R Square) sebesar

0,432. Selanjutnya menggunakan rumus koefisien

determinasi sebagai berikut:

KD = r2 x 100%

= 0,432 x 100%

= 43,2%

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa

bimbingan rohani TQN berpengaruh sebanyak

43,2% terhadap kesehatan mental remaja di

Pesantren Jagat ‘Arsy, Tangerang Selatan, banten.

Adapun 56,8% dipengaruhi oleh variabel-variabel

selain bimbingan rohani TQN.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,665a ,442 ,432 6,630

a. Predictors: (Constant), Bimbingan Rohani TQN

b. Dependent Variable: Kesehatan Mental

Page 102: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

88

e. Uji T (Parsial)

Hasil pengolahan data menggunakan SPSS

20.0 for windows mengenai uji koefisien terdapat

dalam tabel 4.8. Jika t-hitung > t-tabel dengan taraf

signifikan < 0,05 menunjukkan hubungan linieritas

yang signifikan. Dalam tabel 6 memiliki nilai

signifikan 0,000 < 0,05 dimana Ha diterima dan Ho

ditolak. Adapun nilai thitung sebesar 6,889 dengan

ttabel sebesar 2,000 atau nilai 6,889 > 2,000. Hal ini

dapat disimpulkan bahwa variabel X memiliki

kontribusi terhadap Variabel Y, nilai t yang positif

menunjukkan bahwa variabel X memiliki pengaruh

yang searah dengan variabel Y, artinya semakin

tinggi nilai variabel X maka semakin tinggi nilai

variabel Y. Data tersebut menunjukkan bahwa

bimbingan rohani TQN memiliki pengaruh dan

hubungan linier yang signifikan terhadap kesehatan

mental.

Hasil analisis data menunjukkan bimbingan

rohani TQN memberikan pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap kesehatan mental remaja di

Pesantren Jagat ‘Arsy Tangeraang Selatan. Hal ini

selaras dengan hasil penelitian Hariyanto yang

menyatakan bahwa bimbingan agama berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kesehatan mental

Page 103: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

89

jamaah,98

yang artinya semakin tinggi bimbingan agama,

semakin tinggi pula kesehatan mental jamaah. Nugroho

juga menyatakan bahwa bimbingan rohani memberikan

pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap

kecemasan pasien,99

yang artinya semakin tinggi

bimbingan rohani maka semakin rendah kecemasan

pasien. Hasil penelitian Faridah juga menyatakan, bahwa

bimbingan rohani berpengaruh positif terhadap

kesembuhan pasien,100

yang artinya semakin tinggi

bimbingan rohani maka semakin tinggi pula kesembuhan

pasien.

98 Udy Hariyanto, Skripsi: “Pengaruh Bimbingan Agama terhadap

Kesehatan Mental Jamaah Majelis Rasulullah Pancoran Jakarta Selatan”,

(Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015), hlm. 87.

99

Septian Aji Nugroho, Skripsi: “Pengaruh Bimbingan Rohani

terhadap Kecemasan Pasien di RSUD Dr. Mowardi Surakarta”, (Surakarta:

Institut Agama Islam Negeri Surakarta, 2017), hlm. 90.

100

Anisatun Nur Faridah, Skripsi: “Pengaruh Bimbingan Rohani

Terhadap Kesembuhan Pasien di RSUP Dr. Sardgito Yogyakarta”,

(Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2017),

hlm. 89

Page 104: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

90

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa variabel

bimbingan rohani TQN berpengaruh positif dan signifikan

sebesar 43,2% terhadap variabel kesehatan mental remaja di

Pesantren Jagat ‘Arsy, yang artinya semakin tinggi

bimbingan rohani TQN semakin tinggi pula kesehatan

mental remaja, begitupun sebaliknya, semakin rendah

bimbingan rohani TQN semakin rendah pula kesehatan

mental remaja. Dalam persamaan regresi linier sederhana,

nilai konstanta sebesar 19,479 yang apabila nilai bimbingan

rohani TQN nol, maka besar kesehatan mental 19,479.

Adapun nilai 0,619 merupakan koefisien regresi yang

menunjukkan bahwa akan terjadi peningkatan atau

penurunan variabel kesehatan mental sebesar 0,619 apabila

terdapat perubahan pada variabel bimbingan rohani TQN.

B. Saran

Berdasarkan analisis data, hasil penelitian, dan

pembahasan yang telah dilakukan, maka peneliti memberi

saran sebagai berikut:

1. Pesantren Jagat ‘Arsy, Tangerang Selatan, Banten

diharapkan dapat terus meningkatkan pelaksanaan

bimbingan rohani Thoriqoh Qodiriyyah

Naqsyabandiyyah (TQN) dan menjadikannya sebagai

wadah bagi para remaja dalam meningkatkan kesehatan

Page 105: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

91

mental yang berpengaruh kepada aspek pikiran,

perasaan, perbuatan, dan kesehatan fisik mereka.

2. Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta diharapkan dapat menjadi tempat

bagi mahasiswa untuk mempelajari kesehatan mental

yang berpengaruh pada kesehatan fisik khususnya

psikosomatis dalam perspektif Islam.

3. Peneliti lanjutan untuk memperluas materi dan metode

TQN dapat dilakukan di lokasi yang sama.

Page 106: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

92

DAFTAR PUSTAKA

A, Hallen. 2002. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Ciputat

Press.

Ahdiat, Adi. 2019. “Pengidap Gangguan Mental Menigkat,

Mayoritas Tidak Berobat”, diakses dari https://m.kbr.id.

Arifin, M. 1988. Pedoman Pelaksaan Bimbingan Penyuluhan

Agama. Jakarta: Golden Tayaran Press.

Arikunto, Suharsimi. 1993. Organisasi dan Administrasi

Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Jakarta: PT Grafindo

Persada Daryanto, M. 2006.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Aqib, Zainal. 2013. Konseling Kesehatan Mental. Bandung:

Yrama Widya

Baihaqi, M.I.F dkk. 2005. Psikiatri (Konsep dan Gangguan-

gangguan) Bandung: PT. Refika Aditama.

Barmawie, Umary. 1995. Materia Akhlak. Solo: Ramadhani.

Bungin, Burhan.2010. Metodologi Penelitian Kuantitatif.

Jakarta: Kencana.

Cigna. 2019. “Anak Muda dan Kesehatan Mental, Mengapa

Generasi Muda Rentan Stres?”, diakses dari

http://www.cigna.co.id.

Dagun, Save M. 1997. Kamus Besar Ilmu Pengetahuan. Jakarta:

LPKN.

Daradjat, Zakiah. 1996. Kesehatan Mental. Jakarta:PT Toko

Gunung Agung.

Page 107: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

93

Daradjat, Zakiah. 2001. Kesehatan Mental. Jakarta: Gunung

Agung.

Departemen Kesehatan. 2016. “Data WHO tentang Gangguan

dan Penyakit Mental/Jiwa”, diakses dari

http://www.depkes.go.id.

Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

El-Quussiy, Abdul Aziz. 1974. Pokok-pokok Kesehatan

Jiwa/Mental. Jakarta: Bulan Bintang.

Fahmi. 2018. “Sosialisasi Visi Misi Pesantren Peradaban Dunia

Jagat ‘Arsy”, diakses dari https://jagatarsy.sch.id.

Faqih, Aunur Rahim. 2004. Bimbingan dan Konseling dalam

Islam. Yogyakarta: UII Press.

Faridah, Anisatun Nur. 2017. Pengaruh Bimbingan Rohani

Terhadap Kesembuhan Pasien di RSUP Dr. Sardgito

Yogyakarta,. Skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan

Kalijaga Yogyakarta.

Febrini, Deni. 2004. Bimbingan Konseling. Yograkarta: CV. Andi

Offset.

Ghozali, Imam. 2003. Aplikasi Analisis Multivarians dengan

Program SPSS. Semarang: UNDIP.

Gunarsa, Singgih D. 1982. Psikologi Remaja. Jakarta: PT BPK

Gunung Mulya.

Harahap, Khoirul Amru dan Reza Pahlevi Dalimunthe. 2008.

Dasyatnya Doa dan Zikir. Jakarta: Qultummedia.

Page 108: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

94

Hariyanto, Udy. 2015. Pengaruh Bimbingan Agama terhadap

Kesehatan Mental Jamaah Majelis Rasulullah Pancoran

Jakarta Selatan. Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Hasan, Iqbal. 2004. Analisis Data Penelitian dengan Statistik.

Jakarta: Bumi Aksara.

Hifsa Nisar dan Rahul Srivastava, 2018. “Fundamental Concept

of Psychosomatic Disorders: A Review”. International

Journal of Contemporary Medicine Surgery and

Radiology, Vol. 3, Issue:1.

Jaelani, A.F. 2000. Penyucian Jiwa dan Kesehatan Mental.

Jakarta: Amzah.

Jagat ‘Arsy. 2016. “Sejarah Pesantren Jagat ‘Arsy”, diakses dari

https://jagatarsy.sch.id.

Jagat ‘Arsy. 2019. “Program Unggulan”, diakses dari

https://jagatarsy.sch.id.

Jalaluddin dan Ramayulis. 1998. Pengantar Ilmu Jiwa Agama.

Jakarta: Kalam Mulia

Jalaluddin. 2015. Psikologi Agama. Jakarta: RajaWali Pers.

Jaya, Yahya. 1994. Spiritualisasi Islam. Jakarta: Ruhama.

Juliansyah Noor. 2011. Metodologi Penelitian Skripsi, Tesis,

Disertasi, dan Karya Ilmiah. Jakarta: Prenadamedia

Group.

Kartono, Kartini. 1999. Patologi Sosial. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada

Lutfi, Muhammad. 2009. Dasar-dasar Bimbingan dan

Penyuluhan Islam. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN

Syarif Hidayatullah.

Page 109: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

95

Madrasan TQN PP Suryalaya, 2013. Pesantren Peradaban Dunia

Jagat ‘Arsy: Kitab Uqudul Juman. Tangerang Selatan:

Jagat ‘Arsy Press.

M, Amirin Tatang.2011. Pengertian Sarana dan Prasarana

Pendidikan. Jakarta: PT Grafindo Persada.

Musnamar, Tohari. 1992. Dasar-Dasar Konseptual Bimbingan

dan Konseling Islam. Yogyakarta: UII Press.

Mubarok, Achmad. 2000. Jiwa dalam Al-Qur’an; Solusi Krisis

Keruhanian Manusia Modern. Jakarta: Paramadina.

Mu’jizati, Ati, 2009. “Peran Bimbingan Rohani Islam dalam

Memelihara Kesabaran Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit

Umum Islam Harapan Anda Tegal,” Skripsi, (tidak

dipublikasikan) Fakultas Dakwah IAIN Walisongo.

Semarang.

Mulyati, Sri. 2004. Tarekat-tarekat Muqtabaroh di Indonesia.

Jakarta: Kencana.

Nugroho, Septian Aji. 2017. Pengaruh Bimbingan Rohani

terhadap Kecemasan Pasien di RSUD Dr. Mowardi

Surakarta. Skripsi, Institut Agama Islam Negeri

Surakarta.

Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. 2008. Metode

Penelitian Kuantitaif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Prastowo, Andi. 2011. Memahami Metode-metode Penelitian.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Psikologi Akademia. 2016. “Psikosomatis dalam Psikologi

Klinis”, diakses dari http://psikodemia.com

Page 110: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

96

Purwanto. 2007. Instrumen Penelitian Sosial dan Pendidikan.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Putri, Nina Hertiwi. 2019. “Hari Kesehatan Jiwa Sedunia Fokus

pada Pencegahan Bunuh Diri”. diakses dari

https://www.sehatq.com.

Sarwono, Sarlino Wirawan. 2000. Psikologi Remaja. Jakarta:

Rajawali Press.

Shihab, Quraish. 1992. “Membumikan” Al-Quran (Fungsi dan

Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat). Bandung:

PT Mizan Pustaka.

Shihab, Quraisy. 2000. Tafsir al-Mishbah Jilid 2. Jakarta: Lentera

Hati.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1995. Metode Penelitian

Survei. Jakarta: LP3ES.

Singgih, Santoso. 2012. Aplikasi SPSS pada Statisktik

Parametrik.Jakarta: PT Exel Media Komputindo.

Sugianto, Dicky. 2018. “Menilik Prevalensi Gejala Depresi di

Indonesia”, diakses dari https://www.intothelightid.org.

Sukardi, Dewa Ketut. 1995. Proses Bimbingan dan Penyuluhan.

Jakarta: PT RinekaCipta.

Sugiyono. 2009. Metode Kuantitatif, Kuantitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta, 2009.

Sugiyono. 2012. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sutoyo, Anwar. 2012. Manusia dalam Perpektif Al-Qur’an.

Semarang: Program Pasca Sarjana Univesitas Negeri

Semarang.

Page 111: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

97

Walgito, Bimo. 1989. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta:

Andi Offset.

Widoyoko, S. Eko Putro. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen

Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Page 112: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

LAMPIRAN

Page 113: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

LAMPIRAN I

DEFINISI OPERASIONAL DAN INDIKATOR VARIABEL PENELITIAN

Variabel Teori Dimensi Definisi Operasional Indikator

Bimbingan

Rohani Thoriqoh

Qodiriyyah

Naqsyabandiyyah

(TQN) (X)

Teori M. Arifin

Bimbingan rohani

adalah usaha

Pemberian bantuan

kepada seseorang

yang mengalami

kesulitan, baik

lahiriyah maupun

batiniah, yang

menyangkut

kehidupan di masa

kini dan masa

mendatang.

Bantuan tersebut

berupa pertolongan

Aspek bimbingan

rohani meliputi:

1. Tujuan

Bimbingan

Rohani.

2. Metode

Bimbingan

Rohani.

3. Materi

Bimbingan

Rohani.

4. Pembimbing.

5. Sarana dan

Prasarana.

6. Amalan TQN

Bimbingan rohani

adalah bantuan yang

diberikan pembimbing

rohani secara terus

menerus kepada

jamaah yang sedang

mengalami masalah

hidup dan ingin

mengembangkan

potensinya semaksimal

mungkin, baik secara

individu maupun secara

kelompok.

Materi adalah segala

Tujuan Bimbingan

Rohani

1. Remaja mengetahui

tujuan Bimbingan

Rohani TQN yang

diberikan oleh

pembimbing.

2. Remaja merasakan

adanya perubahan

tingkah laku

menjadi lebih baik

dan dapat

memberikan

manfaat kepada

orang lain.

Page 114: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

di bidang mental

dan spiritual,

dengan maksud

agar orang yang

bersangkutan

mampu mengatasi

kesulitannya

dengan

kemampuan yang

ada pada dirinya

sendiri.

bahan atau pesan-pesan

yang disampaikan

dalam kegiatan

bimbingan rohani,

diantaranya terkait

aqidah, akhlak, dan

syariah.

Tujuan bimbingan

rohani, diantaranya:

1. Menghasilkan

perubahan tingkah

laku yang lebih

baik, sehingga

dapat memberikan

manfaat kepada

diri.

2. Membantu

individu agar

memiliki

3. Remaja memiliki

pemahaman yang

baik, sehingga

dapat mengatasi

masalah yang

dihadapi.

4. Remaja mengalami

perubahan perilaku

yang lebih baik.

Metode Bimbingan

Rohani.

1. Remaja memahami

metode yang

digunakan dalam

proses bimbingan

rohani TQN di

Pesantren Jagat

‘Arsy.

Page 115: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

pemahaman yang

baik, sehingga

dapat mengatasi

masalah yang

dihadapi.

3. Individu dapat

menciptakan dan

memelihara

perasaan bahagia.

4. Memelihara

perilaku individu

agar yang sudah

baik akan tetap

baik atau bahkan

lebih baik.

Metode adalah cara

yang ditempuh untuk

mencapai tujuan dari

2. Remaja menyukai

metode yang

digunakan

pembimbing.

3. Metode yang

digunakan sesuai

dengan materi yang

disampaikan.

4. Metode yang

digunakan tidak

membosankan.

Materi Bimbingan

Rohani.

1. Remaja memahami

materi yang

disampaikan oleh

pembimbing.

2. Remaja menyukai

Page 116: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

bimbingan rohani.

Metode dalam

bimbingan rohani

meliputi:

1. Metode langsung:

Individual, seperti

percakapan pribadi

dan kunjungan ke

rumah.

Kelompok:

2. Metode tidak

langsung:

Individual: melalui

surat menyurat,

chating, telepon,

dan lain-lain.

Kelompok:

melalui majalah,

buku, brosur,

materi yang

disampaikan oleh

pembimbing.

3. Remaja menerima

materi yang sesuai

dengan kebutuhan.

4. Remaja

mengaplikasikan

materi yang

disampaikan oleh

pembimbing.

Pembimbing

1. Pembimbing rohani

TQN di Pesantren

Jagat ‘Arsy

memiliki sifat yang

baik

2. Pembimbing rohani

Page 117: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

media audio, dan

media audio

visual.

Pembimbing adalah

orang yang

menyampaikan materi

bimbingan terhadap

orang yang dibimbing.

Seorang pembimbing

harus memiliki sifat

yang baik,

bertawakkal, sabar,

tidak emosional,

memiliki retorika yang

baik, sanggup

menyakinkan, memiliki

kepribadian yang

menarik, dan

TQN di Pesantren

Jagat ‘Arsy

memiliki kecakapan

dalam

menyampaikan

materi bimbingan.

3. Pembimbing rohani

TQN di Pesantren

Jagat ‘Arsy

memiliki

kepribadian yang

menarik

4. Pembimbing rohani

TQN di Pesantren

Jagat ‘Arsy

memiliki

spritualitas yang

baik

Page 118: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

bertanggung jawab.

Sarana/Prasarana

adalah alat yang

digunakan untuk

mencapai tujuan dan

penunjang utama

berjalannnya suatu

proses.

Amalan TQN adalah

pengamalan TQN yang

terdiri dari beberapa

amalan, diantaranya:

1. Zikir harian.

2. Khotaman.

3. Manaqib.

4. Tawassul.

5. Amalan harian

sholat fardu dan

Sarana dan

Prasarana

1. Sarana dan

prasarana yang

digunakan dalam

proses bimbingan

rohani TQN di

Pesantren Jagat

‘Arsy memadai.

2. Sarana dan

prasarana yang

digunakan dalam

proses bimbingan

rohani TQN di

Pesantren Jagat

‘Arsy menunjang

dan membantu

jalannya kegiatan

bimbingan rohani.

Page 119: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

sunnah.

6. Ziarah kubur.

3. Sarana dan

prasarana yang

digunakan

menambah

efektifitas kegiatan

bimbingan rohani

TQN di Pesantren

Jagat ‘Arsy.

Amalan TQN

1. Remaja sering

melaksanakan zikir

setiap setelah

sholat fardu sesuai

dengan bimbingan

rohani TQN di

Pesantren Jagat

‘Arsy.

2. Remaja sering

Page 120: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

melaksanakan

khotaman sesuai

dengan bimbingan

rohani TQN di

Pesantren Jagat

‘Arsy.

3. Remaja sering

mengikuti kegiatan

manaqib sesuai

dengan bimbingan

rohani TQN di

Pesantren Jagat

‘Arsy.

4. Remaja sering

membaca tawassul

sesuai dengan

bimbingan rohani

TQN di Pesantren

Jagat ‘Arsy.

Page 121: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

5. Remaja sering

melaksanakan

amalan harian

sholat fardu dan

sunnah sesuai

dengan bimbingan

rohani TQN di

Pesantren Jagat

‘Arsy.

6. Remaja mengikuti

ziarah kubur sesuai

dengan bimbingan

rohani TQN di

Pesantren Jagat

‘Arsy.

Kesehatan

Mental (Y)

Teori Abdul Aziz

El-Quussiy

Kesehatan mental

adalah keserasian

Aspek kesehatan

mental meliputi:

1. Pikiran

2. Perasaan

Kesehatan mental

adalah penyesuaian diri

dengan lingkungan dan

orang lain yang

Pikiran

1. Remaja dapat

memahami potensi

yang ada pada

Page 122: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

yang sempurna

atau integrasi

antara fungsi-

fungsi jiwa yang

bermacam-macam,

disertai

kemampuan untuk

menghadapi

kegoncangan-

kegoncangan jiwa

yang ringan, yang

biasa terjadi pada

orang, di samping

secara positif dapat

merasakan

kebahagiaan dan

kemampuan.

3. Perbuatan

4. Kesehatan

Badan

(Psikosomatis)

sempurna, serta

kemampuan

menghadapi

goncangan-goncangan

jiwa sehingga terhindar

dari gangguan jiwa

(neurose) dan sakit

jiwa (psychose) serta

dapat merasakan

kebahagiaan dan

kemampuan dirinya.

Kesehatan mental dapat

dilihat dari 4 kategori

besar, diantaranya:

1. Pikiran

2. Perasaan

3. Perbuatan

4. Kesehatan Badan

dirinya.

2. Remaja dapat

menyesuaikan diri

dengan

lingkungannya

setelah mengikuti

bimbingan rohani.

3. Remaja mampu

berpikir dengan

jernih setelah

mengikuti

bimbingan rohani

di Pesantren Jagat

‘Arsy.

4. Remaja mampu

berpikir maju

setelah mengikuti

bimbingan rohani

di Pesantren Jagat

Page 123: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

‘Arsy.

Perasaan

1. Remaja merasa

lebih tenang setelah

mengikuti

bimbingan rohani

di Pesantren Jagat

‘Arsy.

2. Remaja merasakan

kebahagiaan

setelah mengikuti

bimbingan rohani

di Pesantren Jagat

‘Arsy

3. Remaja lebih

merasa rileks/santai

setelah mengikuti

bimbingan rohani

Page 124: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

di Pesantren Jagat

‘Arsy

4. Remaja merasa

lebih percaya diri

setelah mengikuti

bimbingan rohani

di Pesantren Jagat

‘Arsy.

Perbuatan

1. Remaja lebih suka

bergaul setelah

mengikuti

bimbingan Rohani

di Pesantren Jagat

‘Arsy

2. Remaja dapat

menyesuaikan diri

dengan baik

Page 125: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

terhadap

lingkungan dan

orang lain setelah

mengikuti

bimbingan rohani

di Pesantren Jagat

‘Arsy.

3. Remaja lebih suka

menolong setelah

mengikuti

bimbingan rohani

di Pesantren Jagat

‘Arsy.

4. Remaja aktif dalam

kegiatan di

Pesantren maupun

masyarakat setelah

mengikuti

bimbingan rohani

Page 126: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

di Pesantren Jagat

‘Arsy.

5. Remaja dapat

mengendalikan

emosinya setelah

mengikuti

bimibngan rohani

di Pesantren Jagat

‘Arsy.

6. Remaja dapat

mengambil

keputusan dengan

jernih setelah

mengikuti

bimbingan rohani

di Pesantren Jagat

‘Arsy.

Page 127: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

Kesehatan Badan

1. Penapasan remaja

lebih lancar setelah

mengikuti

bimbingan rohani

TQN di Pesantren

Jagat ‘Arsy.

2. Remaja lebih fokus

dalam

mengerjakan

sesuatu setelah

mengikuti

bimbingan rohani

TQN di Pesantren

Jagat ‘Arsy.

3. Remaja jarang

minum obat setelah

mengikuti

bimbingan rohani

Page 128: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

TQN di Pesantren

Jagat ‘Arsy.

4. Pola makan remaja

lebih teratur

setelah mengikuti

bimbingan rohani

TQN di Pesantren

Jagat ‘Arsy.

5. Remaja dapat

bergerak lebih

nyaman dalam

beraktivitas setelah

mengikuti

bimbingan rohani

TQN di Pesantren

Jagat ‘Arsy.

6. Beban pikiran

remaja semakin

berkurang setelah

Page 129: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

mengikuti

bimbingan rohani

TQN di Pesantren

Jagat ‘Arsy.

Page 130: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

LAMPIRAN II

ANGKET PENELITIAN

I. Petunjuk Pengisian

1. Bacalah setiap pernyataan dengan baik dan teliti.

2. Isilah dengan jujur dan benar.

3. Jawablah pertanyaan dengan memilih salah satu dari 4

alternatif jawaban.

4. Pilihlah salahsatu jawaban yang tersedia dengan memberi

tanda (√) dari setiap pertanyaan yang dianggap paling tepat

dengan menggunakan skala berikut:

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

II. Identitas Responden

Nama : ..........................................

Usia : .............. tahun

Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan

Jangka Tinggal di Pesantren : ...... tahun

Daftar Pernyataan Bimbingan Rohani Thoriqoh Qodiriyyah

Naqsyabandiyyah (TQN)

No

Pernyataan

SS S TS STS Bimbingan Rohani dari Unsur

Tujuan

1. Saya mengetahui tujuan bimbingan

rohani TQN yang diberikan

pembimbing.

2. Saya merasakan adanya perubahan

Page 131: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

tingkah laku menjadi lebih baik dan

dapat memberikan manfaat kepada

orang lain.

3. Saya memiliki pemahaman yang baik,

sehingga dapat mengatasi masalah

yang dihadapi.

4. Saya tidak mengalami perubahan

perilaku yang lebih baik

No

Pernyataan

SS S TS STS Bimbingan Rohani dari Unsur

Metode

5. Saya memahami metode yang

digunakan pembimbing.

6. Saya menyukai metode yang

digunakan pembimbing.

7. Metode yang digunakan pembimbing

sesuai dengan materi yang

disampaikan.

8. Saya merasa bosan dengan metode

yang digunakan.

No

Pernyataan

SS S TS STS Bimbingan Rohani dari Unsur

Materi

9. Saya memahami materi yang

disampaikan pembimbing.

10. Saya tidak menyukai materi yang

disampaikan pembimbing.

11. Materi yang disampaikan

Page 132: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

pembimbing sesuai dengan kebutuhan

saya.

12. Saya mengaplikasikan materi yang

disampaikan pembimbing.

No

Pernyataan

SS S TS STS Bimbingan Rohani dari Unsur

Pembimbing

13. Pembimbing rohani saya memiliki

sifat yang baik.

14. Pembimbing rohani saya tidak

memiliki kecakapan dalam

menyampaikan materi bimbingan.

15. Pembimbing rohani saya memiliki

kepribadian yang menarik.

16. Pembimbig rohani saya memiliki

spiritualitas yang baik.

No

Pernyataan

SS S TS STS Bimbingan Rohani dari Unsur

Sarana dan Prasarana

17. Sarana dan prasarana yang digunakan

dalam proses bimbingan rohani TQN

di Pesantren Jagat ‘Arsy memadai.

18. Sarana dan prasarana yang digunakan

dalam proses bimbingan rohani TQN

di Pesantren Jagat ‘Arsy menunjang

kegiatan bimbingan rohani.

19. Sarana dan prasarana yang digunakan

dalam proses bimbingan rohani TQN

di Pesantren Jagat ‘Arsy membantu

kegiatan bimbingan rohani.

Page 133: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

20. Adanya sarana dan prasarana

menghambat efektivitas kegiatan

bimbingan rohani TQN di Pesantren

Jagat ‘Arsy.

No Pernyataan

SS S TS STS Bimbingan Rohani TQN

21. Saya sering melaksanakan zikir setiap

setelah sholat fardu sesuai dengan

bimbingan rohani TQN di Pesantren

Jagat ‘Arsy.

22. Saya sering melaksanakan khotaman

sesuai dengan bimbingan rohani TQN

di Pesantren Jagat ‘Arsy.

23. Saya sering mengikuti kegiatan

manaqib sesuai dengan bimbingan

rohani TQN di Pesantren Jagat ‘Arsy.

24. Saya sering membaca tawassul sesuai

dengan bimbingan rohani TQN di

Pesantren Jagat ‘Arsy.

25. Saya jarang melaksanakan amalan

harian sholat fardu dan sunnah sesuai

dengan bimbingan rohani TQN di

Pesantren Jagat ‘Arsy.

26. Saya tidak mengikuti ziaroh kubur

sesuai dengan bimbingan rohani TQN

di Pesantren Jagat ‘Arsy.

Daftar Pernyataan Kesehatan Mental

No

Pernyataan

SS S TS STS Kesehatan Mental dari Aspek

Pikiran

Page 134: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

27. Saya dapat memahami potensi yang

ada pada diri saya setelah mengikuti

bimbingan rohani TQN di Pesantren

Jagat ‘Arsy.

28. Saya dapat belajar dari kesalahan dan

kegagalan setelah mengikuti

bimbingan rohani TQN di Pesantren

Jagat ‘Arsy.

29. Saya tidak mampu berpikir dengan

jernih setelah mengikuti bimbingan

rohani TQN di Pesantren Jagat ‘Arsy.

30. Saya tidak mampu berpikir maju

setelah mengikuti bimbingan rohani

TQN di Pesantren Jagat ‘Arsy.

31. Saya mampu berpikir positif setelah

mengikuti bimbingan rohani TQN di

Pesantren Jagat ‘Arsy.

32. Saya lebih mudah mengingat sesuatu

setelah mengikuti bimbingan rohani

TQN di Pesantren Jagat ‘Arsy.

No

Pernyataan

SS S TS STS Kesehatan Mental dari Aspek

Perasaan

33. Saya merasa tidak tenang setelah

mengikuti bimbingan rohani TQN di

Pesantren Jagat ‘Arsy.

34. Saya merasakan kebahagiaan setelah

mengikuti bimbingan rohani TQN di

Pesantren Jagat ‘Arsy

35. Saya merasa lebih rileks/santai setelah

mengikuti bimbingan rohani TQN di

Pesantren Jagat ‘Arsy

36. Saya merasa lebih percaya diri setelah

Page 135: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

mengikuti bimbingan rohani TQN di

Pesantren Jagat ‘Arsy.

37. Saya merasa lebih tentram setelah

mengikuti bimbingan rohani TQN di

Pesantren Jagat ‘Arsy

38. Saya jarang bersyukur setelah

mengikuti bimbingan rohani TQN di

Pesantren Jagat ‘Arsy.

No

Pernyataan

SS S TS STS Kesehatan Mental dari Aspek

Perbuatan

39. Saya tidak suka bergaul setelah

mengikuti bimbingan Rohani TQN di

Pesantren Jagat ‘Arsy

40. Saya tidak dapat menyesuaikan diri

dengan baik terhadap lingkungan dan

orang lain setelah mengikuti

bimbingan rohani TQN di Pesantren

Jagat ‘Arsy.

41. Saya lebih suka menolong setelah

mengikuti bimbingan rohani TQN di

Pesantren Jagat ‘Arsy.

42. Saya aktif dalam kegiatan pesantren

dan masyarakat setelah mengikuti

bimbingan rohani TQN di Pesantren

Jagat ‘Arsy.

43. Saya dapat mengendalikan emosinya

setelah mengikuti bimibngan rohani

TQN di Pesantren Jagat ‘Arsy.

44. Saya dapat mengambil keputusan

dengan jernih setelah mengikuti

bimbingan rohani TQN di Pesantren

Jagat ‘Arsy.

Page 136: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

No

Pernyataan

SS S TS STS Kesehatan Mental dari Aspek

Kesehatan Fisik (Psikosomatis)

45. Saya kurang fokus dalam mengerjakan

sesuatu setelah mengikuti bimbingan

rohani TQN di Pesantren Jagat ‘Arsy.

46. Pernapasan saya tidak lancar setelah

mengikuti bimbingan rohani TQN di

Pesantren Jagat ‘Arsy.

47. Saya jarang minum obat setelah

mengikuti bimbingan rohani TQN di

Pesantren Jagat ‘Arsy.

48. Pola makan saya lebih teratur setelah

mengikuti bimbingan rohani TQN di

Pesantren Jagat ‘Arsy.

49. Saya bergerak lebih nyaman dalam

beraktivitas setelah mengikuti

bimbingan rohani TQN di Pesantren

Jagat ‘Arsy.

50. Saya merasa beban pikiran saya

berkurang setelah mengikuti

bimbingan rohani TQN di Pesantren

Jagat ‘Arsy.

Page 137: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

LAMPIRAN III

DATA SKOR RESPONDEN VARIABEL X (BIMBINGAN ROHANI TQN)

Page 138: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan
Page 139: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan
Page 140: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

LAMPIRAN IV

DATA SKOR RESPONDEN VARIABEL Y (KESEHATAN MENTAL)

Page 141: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan
Page 142: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan
Page 143: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

LAMPIRAN V

DOKUMENTASI

Remaja saat mengikuti kegiatan bimbingan rohani Thoriqoh

Qodiriyyah Naqsyabandiyyah (TQN) bersama KH Budi Rahman

Hakim.

Remaja saat mengikuti kegiatan Bimbingan rohani TQN di Kanzul

‘Arsy berupa praktik amaliyah TQN.

Page 144: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

Remaja saat mengikuti bimbingan rohani TQN berupa tadarus al-Quran

untuk memperlancar dalam membaca al-Quran serta mempermudah

proses penghafalan doa dan dzikir dalam amalan TQN.

Remaja saat mengikuti kegiatan bimbingan rohani TQN di masjid

Sirrul ‘Arsy berupa praktik menjalankan amalan TQN.

Page 145: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

Remaja Remaja saat mengikuti kegiatan bimbingan rohani TQN di

asrama berupa praktik menjalankan amalan TQN.

Remaja saat mengikuti kegiatan bimbingan rohani Thoriqoh

Qodiriyyah Naqsyabandiyyah (TQN) berupa kegiatan manaqib bersama

Syekh Muhammad Abdul Gaos dan para wakil talqin.

Page 146: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

LAMPIRAN VI

PERSETUJUAN PROPOSAL SKRIPSI

Page 147: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

LAMPIRAN VII

SURAT PERMOHONAN BIMBINGAN SKRIPSI

Page 148: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

LAMPIRAN VIII

SURAT IZIN PENELITIAN (SKRIPSI)

Page 149: PENGARUH BIMBINGAN ROHANI THORIQOH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51734/...Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian (Skripsi) 9. Surat Keterangan

LAMPIRAN IX

SURAT KETERANGAN PENELITIAN PESANTREN

JAGAT ‘ARSY