Upload
phamcong
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
PENGARUH BIAYA PRODUKSI VARIABEL DAN EFISIENSI OPERASI
TERHADAP MARGIN KONTRIBUSI
(Studi Kasus pada Ressy Bordir Tasikmalaya)
Irpan Nur Mustopa Wijaya
083403184
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh biaya produksi
variabel dan efisiensi operasi terhadap margin kontribusi. Dalam penelitian ini penulis
menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan studi kasus pada Ressy Bordir
Tasikmalaya. Pengumpulan data dilakukan melalui penelitian lapangan dan kepustakaan.
Rancangan analisis data yang dilakukan adalah analisis jalur (path analysis). Hasil
penelitian menunjukan bahwa pengujian secara parsial pada biaya produksi variabel
diperoleh biaya produksi variabel berpengaruh signifikan terhadap margin kontribusi pada
Ressy Bordir Tasikmalaya atau (Ha) diterima. Analisis secara parsial selanjutnya dilakukan
pada efisiensi operasi diperoleh bahwa efisiensi operasi berpengaruh signifikan terhadap
margin kontribusi pada Ressy Bordir Tasikmalaya atau (Ha) diterima. Analisis pada
hubungan biaya produksi variabel dan efisiensi operasi diperoleh keeratan yang sangat
kuat. Berikutnya pengujian secara simultan dilakukan pada biaya produksi variabel dan
efisiensi operasi diperoleh bahwa biaya produksi variabel dan efisiensi operasi berpengaruh
signifikan terhadap margin kontribusi pada Ressy Bordir Tasikmalaya atau (Ha) diterima.
Kata kunci : biaya produksi variabel, efisiensi operasi, margin kontribusi.
PENDAHULUAN
Pada zaman sekarang ini perusahaan
manufaktur akan lebih banyak
mengeluarkan biaya untuk mendanai biaya-
biaya yang diperlukan. Karena setiap
perusahaan yang bergerak dalam bidang
manufaktur atau perusahaan yang
mengolah bahan baku menjadi barang jadi
maka perusahaan tersebut, harus dapat
menutupi segala dana yang dibutuhkan
untuk kegiatan perusahaan tersebut. Dapat
dikatakan bahwa pada perusahaan yang
bergerak dalam bidang manufaktur
memerlukan dana untuk menutupi dana
pada bagian produksi perusahaan.
Salah satu unsur biaya terbesar dalam
perusahaan manufaktur adalah biaya
produksi variabel, yaitu biaya-biaya yang
dikeluarkan oleh fungsi produksi untuk
mengolah bahan baku menjadi produk jadi.
Adapun yang termasuk dalam biaya
produksi variabel adalah biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja, dan biaya overhead
pabrik. Karena proses produksi melibatkan
berbagai faktor produksi tentunya juga
mengakibatkan banyak biaya-biaya yang
terserap dalam proses produksi.
Ajang Mulyadi (2002 : 26) menyatakan
bahwa biaya variabel merupakan biaya-
biaya yang jumlahnya berubah secara
proporsional mengikuti perubahan pemicu
biaya.
Perusahaan menganggarkan biaya
untuk setiap kegiatannya, merupakan tugas
dari seorang manajemen perusahaan, yang
dapat melihat seluruh kegiatan apa saja
yang sedang berlangsung pada perusahaan
tersebut.
2
Adapun efisiensi operasi dapat
diartikan dengan tujuan perusahaan untuk
menghemat biaya yang dikeluarkan setiap
aktivitas operasional. Dimana Mulyadi
(2001 : 378) mengemukakan bahwa
efisiensi merupakan rasio antara keluaran
dan masukan suatu proses, dengan fokus
perhatian pada konsumsi masukan.
Menurut Husein Umar dalam bukunya
yang berjudul Bussines An Introduction
(2000 : 121) bahwa efisiensi merupakan
ukuran dalam membandingkan input yang
direncanakan dengan yang sebenarnya.
Apabila masukan yang sebenarnya makin
hemat, maka tingkat efisiensinya makin
tinggi, dan makin kecil masukan yang
dapat dihemat akan makin rendah tingkat
efisieansinya.
Manajemen perusahaan yang dapat
mengatur untuk efisiensi dalam membuat
perencanaan dan pengendalian biaya yang
dibutuhkan untuk perusahaan tersebut dan
juga pengendalian biaya yang dibutuhkan
untuk perusahaan tersebut, serta
pemanfaatan sumber daya yang dimiliki
perusahaan secara optimal. Dengan
melakukan efisiensi biaya produksi
variabel pada perusahaan maka, margin
kontribusi yang perusahaan peroleh akan
meningkat. Karena pada dasarnya apabila
perusahaan akan melihat sebesar apakah
margin kontribusi pada perusahaan tersebut
adalah dengan mengurangi penjualan
dengan biaya produksi variabel yang
perusahaan keluarkan.
Dapat diartikan bahwa efisiensi
merupakan rasio antara realisasi dengan
anggaran suatu proses dengan fokus pada
anggaran.
Margin kontribusi atau laba marginal
adalah selisih antara pendapatan penjualan
dengan semua biaya variabel. Margin
kontribusi dihitung dengan cara
mengurangkan biaya variabel, baik
produksi maupun non produksi, dan
penjualan.
Pokok permasalahan yang sering terjadi
pada perusahaan manufaktur adalah kurang
kontrolnya mengenai biaya produksi
variabel yang dikeluarkan oleh perusahaan
dalam memenuhi aktivitas produksinya.
Hal ini disebabkan oleh kurang
terkendalinya biaya produksi variabel yang
dikeluarkan oleh perusahaan tersebut.
Dimana dengan tidak terkendalinya
efisiensi operasi (biaya produksi variabel)
yang dikeluarkan perusahaan tersebut dapat
secara langsung mempengaruhi margin
kontribusi pada perusahaan tersebut.
Ressy Bordir merupakan perusahaan
milik perorangan yang bergerak dalam
bidang manufaktur dengan kegiatan
produksinya berdasarkan pesanan
konsumen (Job Order). Pada awal
pendirian, perusahaan ini hanya sedikit
mendapat pesanan, namun semakin
bertambah tahun perusahaan ini mengalami
perubahan dan perbaikan dalam
menjalankan kegiatanya. Maka dari itu
Ressy Bordir sekarang sudah lebih maju
dari tahun-tahun sebelumnya. Seiring
bertambah majunya perusahaan maka
pengeluaran biaya produksi variabelnya
pun bertambah sehingga faktor-faktor
biaya produksi mengalami kenaikan dalam
realisasinya.
Dapat dikatakan dengan bertambahnya
biaya produksi variabel pada perusahaan
maka biaya produksi variabel yang
dikeluarkan perusahaan tersebut semakin
besar. Maka dirasakan sangat penting
untuk mengkaji lebih lanjut mengenai
seberapa besar Biaya Produksi Variabel
dan Efisiensi Operasi terhadap Margin
Kontribusi pada Ressy Bordir.
TINJAUAN PUSTAKA
Berkaitan dengan kegiatan proses
produksi, perusahaan harus mempunyai
kemampuan untuk dapat mendayagunakan
segenap sumber-sumber yang dimiliki oleh
perusahaan sebanding dengan bahan-bahan
3
dan jasa-jasa yang diolah menjadi produk.
Bahan-bahan yang diperlukan oleh
perusahaan sangat menentukan atau
mempengaruhi tingkat kualitas dan
kuantitas produk dan harga jual produk,
karena bila harga bahan yang diperoleh
terlalu tinggi dengan kualitas dan kuantitas
yang kurang memuaskan tentunya akan
mempengaruhi tingkat biaya produksi dan
harga jual produk. Sehingga perusahaan
akan mengalami kerugian, sebaliknya bila
harga pembelian bahan rendah atau murah
sesuai dengan harga yang berlaku
dipasaran dengan kuantitas dan kualitas
yang baik serta waktu penyerahan yang
tepat, maka perusahaan dapat menekan
tingkat biaya produksi dan harga jual
produk mampu bersaing dengan
perusahaan sejenis lainnya sehingga apa
yang menjadi tujuan perusahaan dapat
tercapai.
Setiap pengusaha harus dapat
menghitung biaya produksi agar dapat
menetapkan harga pokok barang yang
dihasilkan. Untuk menghitung biaya
produksi, terlebih dahulu harus dipahami
pengertiannya. Menurut Firdaus Ahmad
Dunia dan Wasilah (2009 : 42) pengertian
harga pokok produksi (Manufacturing cost)
adalah biaya-biaya yang secara langsung
berhubungan dengan produksi yaitu : biaya
bahan langsung dan biaya tenaga kerja
langsung.
Dengan demikian jelasnya biaya
produksi merupakan biaya yang
dikorbankan atau dikeluarkan untuk
menghasilkan suatu produk, karena biaya
yang telah dikeluarkan tersebut
berhubungan langsung dengan kegiatan
memproduksi barang yang ditentukan
sebelumnya.
Dalam penelitian ini penulis
menganalisis mengenai pengaruh biaya
produksi variabel dan efisiensi operasi
terhadap margin kontribusi, maka dalam
masalah ini dibahas lebih mendalam
mengenai biaya variabel.
Menurut Mulyadi (2001 : 120) definisi
biaya variabel adalah biaya yang jumlah
totalnya berubah sebanding dengan
perubahan volume kegiatan. Contohnya
adalah biaya bahan baku dan biaya tenaga
kerja langsung.
Untuk tujuan perencanaan dan
pengawasan, biaya variabel dibedakan
menjadi :
Engineered variabel cost
Engineered variabel cost adalah biaya
yang memiliki hubungan fisik tertentu
dengan ukuran kegiatan tertentu atau biaya
yang antara masukan dan keluarannya
mempunyai hubungan yang erat dan nyata.
Contohnya : biaya bahan baku.
Discretionary variabel cost
Discretionary variabel cost adalah
biaya-biaya yang jumlah totalnya
sebanding dengan perubahan volume
kegiatan sebagai akibat
kebijakan/keputusan manajemen.
Contohnya : biaya iklan yang ditetapkan
oleh manajemen.
Efisiensi merupakan suatu hal yang
penting yang harus dilakukan oleh
perusahaan, dimana perusahaan
mempunyai tujuan untuk mencari laba
semaksimal mungkin. Laba yang maksimal
dapat dicapai melalui penggunaan sumber
daya yang efisien. Sedangkan efisiensi
berhubungan dengan biaya yang
dikeluarkan dalam proses produksi untuk
menghasilkan output. Apabila dihubungkan
dengan proses produksi maka efisiensi
produksi mengandung pengertian terbaik
antara pemanfaatan sumber daya atau biaya
yang dikeluarkan untuk membiayai suatu
proses produksi dengan hasilnya. Istilah
efisiensi hampir selalu dipakai dalam
bentuk perbandingan dan tidak pernah
digunakan untuk penilaian yang
mempunyai pengertian absolut.
4
Efisiensi merupakan perbandingan
antara keluaran dan masukan, jumlah
keluaran yang dihasilkan dari satu unit
input yang dipergunakan. Sesuatu hal dapat
dikatakan lebih efisien apabila :
Mempergunakan jumlah input yang lebih
sedikit bila dibandingkan dengan jumlah
input lainnya, akan tetapi tetap dapat
menghasilkan jumlah keluaran yang
sama.
Bila pusat tanggung jawab
mempergunakan jumlah unit masukan
yang sama, akan tetapi dapat
menghasilkan keluaran yang lebih besar.
Begitupun dalam efisiensi produksi,
selisih antara jumlah keluaran dengan
masukan dapat menghasilkan jumlah
keluaran yang diharapkan perusahaan
dan tentunya berpengaruh terhadap biaya
produksi perusahaan. Apakah perusahaan
efisien atau tidak dalam pengendalian
biaya produksi.
Pengertian Efisiensi dengan
dilaksanakannya pengendalian biaya
produksi dimaksudkan untuk mengetahui
apakah biaya yang dikeluarkan perusahaan
dalam tingkat efisien atau tidak.
Sebelumnya kita tinjau terlebih dahulu
pengertian efisiensi itu sendiri.
Menurut Menutut Sofyan Assauri
(2000 : 14) memberikan penjelasan tentang
efisiensi bahwa efisiensi adalah ukuran
yang menunjukan bagaimana baiknya
sumber-sumber daya digunakan dalam
proses produksi untuk menghasilkan output
& laba.
Uraian diatas mengartikan efisiensi
sebagai ukuran bagaimana sumber-sumber
daya tidak dipergunakan secara berlebihan
didalam proses produksi untuk
menghasilkan suatu output.
Diartikan bahwa efisiensi mengukur
kemampuan perusahaan melalui
pengendalian biaya pada tingkat kegiatan
perusahaan. Jadi dapat disimpulkan dari
pengertian diatas bahwa efisiensi
mengukur bagaimana biaya dipergunakan
pada tingkat kegiatan perusahaan.
Sehingga Efisiensi Produksi dapat diartikan
sebagai kemampuan atau jumlah yang
harus dicapai dalam mencapai tujuan yang
ditetapkan perusahaan, yaitu mendapatkan
laba optimal, melalui penggunaan sumber
daya yang efisien dalam proses produksi
untuk menghasilkan keluaran yang lebih
banyak dibandingkan dengan masukan
yang sama atau menghasilkan keluaran
yang sama dengan masukan yang lebih
sedikit.
Efisiensi lebih identik dari sesuatu yang
berkaitan dengan pengukuran suatu kinerja
terhadap sesuatu yang dianggap standar,
baik yang berkaitan dengan mesin, operasi,
individu ataupun organisasi. Efisiensi
produksi merupakan perbandingan terbaik
antara suatu usaha pemanfaatan sumber
daya dengan hasil yang diperoleh.
Sedangkan menurut Sukanto
Reksohadiprojo (2000 : 14) adalah ukuran
yang berhubungan dengan produksi
keluaran dan masukan yang bagaimana
baiknya sumber-sumber daya sebagai
masukan digunakan dalam proses produksi
dalam menghasilkan keluaran.
Maka dapat disimpulkan bahwa
efisiensi operasi atas biaya produksi adalah
bagaimana sumber-sumber daya (input)
digunakan dengan baik dan benar tanpa
adanya pemborosan biaya dalam proses
produksi dalam manghasilkan output.
Dengan demikian efisiensi produksi dapat
diartikan sebagai bagaimana biaya
produksi sesungguhnya dipergunakan
dengan sebaik-baiknya yaitu, apakah biaya
produksi sesungguhnya telah diterapkan
melalui sistem biaya standar yang telah
ditetapkan. Aktivitas pengendalian biaya
yang membandingkan biaya sesungguhnya
dengan biaya standar akan menimbulkan
selisih. Dari selisih inilah dapat diukur
efisiensi produksinya. Penilaian efisiensi
operasi berbeda dengan efektif yang
5
identik dengan masalah waktu dan tenaga
kerja yang digunakan menjadi lebih
diminimalisasikan penggunaannya, maka
efisiensi lebih menitik beratkan pada
penggunaan sumber daya atau biaya yang
dikeluarkan seminimum mungkin,
sehingga untuk masalah biaya maka lebih
tepat digunakan kata efisien atau efisiensi.
Penilaian menggunakan sistem biaya
standar, yang membandingkan antara biaya
sesungguhnya dengan biaya standar yang
telah ditetapkan oleh perusahaan.
Sebagaimana disebutkan oleh Mulyadi
(2002 : 418) menyebutkan bahwa rasio
antara masukan dan keluaran dapat diukur
secara kuantitatif sehingga efisiensi dapat
ditentukan dengan menggunakan system
biaya standar.
Pengukuran efisiensi yang mengukur
antara masukan dan keluaran dalam suatu
proses produksi, dapat dikatakan sebagai
efisiensi produksi yang menilai biaya dari
masukan sebagai sumber daya yang
digunakan selama proses produksi dan
keluaran dari hasil proses produksi. Maka
efisiensi produksi dapat dihitung dengan
menggunakan sistem biaya standar yang
membandingkan antara biaya
sesungguhnya dengan biaya standar, atau
tolak ukur biaya lainnya. Dalam hal ini
selisih yang timbul dapat dinilai apakah
biaya dalam tingkat efisien atau tidak.
Pengukuran efisiensi, Henry Simamora
(2000 : 638) mengatakan bahwa
perusahaan yang mempunyai sistem
penentuan biaya pokok standar (standard
costing system) dapat menganalisis
perbedaan antara biaya standar dengan
biaya sesungguhnya guna menentukan
apakah kegiatan usahanya dilakukan secara
efisien.
Dengan demikian dapat dijelaskan
bahwa efisiensi kegiatan perusahaan dapat
dianalisis, bagaimana perusahaan yang
menggunakan sistem biaya standar, yaitu
membandingkan biaya sesungguhnya
dengan biaya standar. Jadi jelas bahwa
pencapaian efisiensi produksi dapat
dihitung dengan menggunakan sistem
biaya standar yang merupakan
perbandingan antara biaya sesungguhnya
dengan biaya standar.
METODE PENELITIAN
Dalam melaksanakan penelitian di
perusahaan Ressy Bordir Tasikmalaya,
penulis menggunakan metode deskriptif
dengan pendekatan studi kasus yang
menurut Suharsimi Arikunta dalam
Prosedur penelitian (2000 : 42), yaitu
melakukan penelitian langsung kelapangan
pada suatu perusahaan untuk memperoleh
data-data, kemudian memaparkannya untuk
dianalisa, sehingga dapat ditarik
kesimpulan mengenai hasil yang dibahas
yaitu dengan mengolah dan menganalisis
data yang diperoleh selama penelitian
dengan menggunakan dasar-dasar teori
yang telah ada. Karena metode ini
merupakan cara penelitian untuk
mengumpulkan data dalam rangka menguji
hipotesis atau menjawab pertanyaan dari
kasus-kasus yang terjadi pada waktu
sekarang serta dari objek yang diteliti,
kemudian memaparkannya dan
menginterpretasikan, sehingga penulis
dapat menarik kesimpulan mengenai hasil
yang diteliti sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan yang tepat.
TEKNIK ANALISIS DATA
Dalam penelitian ini terdapat tiga
variabel, dimana dua variabel bebas
(independent variabel) yakni biaya
produksi variabel (X1) dan efisiensi oprasi
(X2), dan variabel terikat (dependent
variabel) adalah margin kontribusi (Y).
Teknik yang digunakan adalah analisis
jalur (path analysis). Tujuan digunakan
analisis jalur (path analisis) adalah untuk
mengetahui pengaruh seperangkat variabel
6
X (independent variabel) dan untuk
mengetahui pengaruh antara variabel X.
Dalam analisis jalur ini dapat dilihat
pengaruh dari setiap variabel secara
bersama-sama. Selain itu, tujuan
dilakukannya analisis jalur adalah untuk
menerangkan pengaruh langsung atau tidak
langsung dari beberapa variabel penyebab
terhadap variabel lainnya sebagai variabel
terikat.
PENGUJIAN HIPOTESIS
Pengujian hipotesis akan dimulai
dengan penetapan hipotesis operasional
penetapan tingkat signifikan, uji signifikan,
kriteria dan penarikan kesimpulan.
1) Penetapan Hipotesis Operasional
𝐻0 : 𝜌𝑌𝑋1= 0 Biaya produksi
variabel tidak berpengaruh
terhadap margin kontribusi.
𝐻𝑎 : 𝜌𝑌𝑋1≠ 0 Biaya produksi
variabel berpengaruh
terhadap margin kontribusi.
𝐻0 ∶ 𝜌𝑌𝑋2= 0 Efisiensi produksi
tidak berpengaruh terhadap
margin kontribusi.
𝐻𝑎 : 𝜌𝑌𝑋2≠ 0 Efisiensi
berpengaruh terhadap
margin kontribusi.
𝐻0 : 𝜌𝑌𝑋1= 𝜌𝑌𝑋2
= 0 Biaya
produksi variabel dan
efisiensi operasi tidak
berpengaruh terhadap
margin kontribusi.
𝐻0 : 𝜌𝑌𝑋1= 𝜌𝑌𝑋2
≠ 0 Biaya
produksi variabel dan
efisiensi operasi
berpengaruh terhadap
margin kontribusi.
2) Penetapan tingkat signifikansi
Tingkat signifikan yang digunakan
adalah 95% (α = 0,05) yang merupakan
tingkat signifikasi yang sering digunakan
dalam ilmu sosial yang menunjukan ketiga
variabel mempunyai korelasi cukup nyata.
3) Uji signifikasi
i. Secara simultan menggunakan uji
F.
ii. Secara parsial menggunakan uji t.
4) Kaidah Keputusan
Kriteria pengujian ditetapkan dengan
membandingkan nilai hitung dan tabel
dengan tingkat signifikansi (α = 0,005),
dapat dirumuskan sebagai berikut :
Terima Ho jika 𝐹𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤
𝐹𝑇𝑎𝑏𝑒𝑙 dan Tolak Ho jika 𝐹𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >
𝐹𝑇𝑎𝑏𝑒𝑙
Terima Ho jika – 𝑡 12 𝛼 ≤
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑡 12 𝛼 dan tolak Ho jika
– 𝑡 12 𝛼 > 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >
𝑡 12 𝛼
5) Penarikan kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
pengujian seperti tahapan diatas maka akan
dilakukan analisis secara kuantitatif. Dari
hasil analisis tersebut akan ditarik
kesimpulan apakah hipotesis yang
ditetapkan dapat diterima atau ditolak.
HASIL PEMBAHASAN
Analisis data dalam penelitian ini
menggunakan analisis jalur (path analysis)
dengan menggunakan SPSS Versi 20.0.
Hasil penelitian yang diperoleh
kemudian dianalisis untuk melihat biaya
produksi variabel (X1), efisiensi operasi
(X2) dan margin kontribusi (Y) pada Ressy
Bordir Tasikmalaya, pengaruh variabel X1
(biaya produksi variabel) terhadap variabel
X2 (efisiensi operasi) pada Ressy Bordir
Tasikmalaya, pengaruh variabel X1 (biaya
produksi variabel) dan variabel X2
(efisiensi operasi) secara parsial dan
simultan terhadap variabel Y (mergin
kontribusi) pada Ressy Bordir
Tasikmalaya.
Perubahan biaya produksi variabel,
efisiensi operasi dan margin kontribusi per
tahun pada Ressy Bordir Tasikmalaya yang
7
cenderung terus mengalami peningkatan
mengindikasikan bahwa kinerja keuangan
tersebut realisasi/landingnya baik. Hal itu
dipengaruhi oleh semakin banyaknya
pelanggan. Disamping itu, pengaruh
lainnya yaitu pelayanan secara cepat, tepat,
dan akurat serta memberikan kepuasaan
terhadap pelanggan sehingga pelanggan
menjadi loayal, kemudian promosi melalui
pengenalan produk secara intens melalui
berbagai media, serta tingkat harga yang
cukup bersaing.
Adapun hasil SPSS V.20.0 adalah
sebagai berikut :
Variables Entered/Removeda
Model Variables
Entered
Variables
Removed
Method
1
Efisiensi
Operasi, Biaya
Produksi
Variabelb
. Enter
a. Dependent Variable: Margin Kontribusi
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
1 .974a .948 .896 285668773.09696
a. Predictors: (Constant), Efisiensi Operasi, Biaya Produksi Variabel
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 2972324243443674100.000 2 1486162121721837060.000 18.211 .042b
Residual 163213295845442784.000 2 81606647922721392.000
Total 3135537539289116700.000 4
a. Dependent Variable: Margin Kontribusi
b. Predictors: (Constant), Efisiensi Operasi, Biaya Produksi Variabel
8
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -2402410584.966 672744010.199
-3.571 .070
Biaya Produksi
Variabel 1.114 .395 .915 4.562 .011
Efisiensi Operasi 4.721 22.784 .067 4.821 .027
a. Dependent Variable: Margin Kontribusi
Variables Entered/Removeda
Model Variables
Entered
Variables
Removed
Method
1 Biaya Produksi
Variabelb
. Enter
a. Dependent Variable: Efisiensi Operasi
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
1 .867a .752 .721 6269098.81315
a. Predictors: (Constant), Biaya Produksi Variabel
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 955500598068109.800 1 955500598068109.800 24.312 .001b
Residual 314412799432692.060 8 39301599929086.510
Total 1269913397500801.800 9
a. Dependent Variable: Efisiensi Operasi
b. Predictors: (Constant), Biaya Produksi Variabel
9
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -9774636.710 9850835.478
-.992 .350
Biaya Produksi Variabel .015 .003 .867 4.931 .001
a. Dependent Variable: Efisiensi Operasi
Hasil pengolahan data dengan SPSS
Versi 20.0 (lampiran 1 halaman 97)
diperoleh R yang menunjukkan keeratan
hubungan antara biaya produksi variabel
dan efisiensi sebesar 0.867 berarti tingkat
hubungan sangat erat dan besarnya
pengaruh dari biaya produksi variabel
terhadap efisiensi operasi adalah sebesar
72,1%. Artinya bahwa dengan adanya
biaya produksi variabel maka akan
berpengaruh terhadap efisiensi operasi
perusahaan.
Selanjutnya pengaruh lainnya adalah
sebesar 0,248 atau 24,8%. efisiensi operasi
dapat disebabkan oleh berbagai hal yang
berasal dari pihak perusahaan itu sendiri
maupun keadaan pasar, seperti kenaikan
tarif dasar listrik yang memicu biaya
overhead menjadi naik sehingga
berdampak pada efisiensi operasi yang
kurang maksimal.
Untuk menguji signifikan tidaknya nilai
R square tersebut digunakan uji t.
Berdasarkan perhitungan SPSS Versi 20.0
(lampiran 1 halaman 98) diperoleh
thitung sebesar 4,931 dan ttabel sebesar
4.30265 dimana sesuai dengan kaidah
keputusan jika –t 1
2𝛼 ≤ tℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ t
1
2𝛼
maka terima Ho atau dengan melihat
tingkat signifikansi dapat dilihat dari nilai
sig. hasil output SPSS (lampiran 1 halaman
95) yaitu 0,001 dimana 0,001 < 0,05
artinya biaya produksi variabel
berpengaruh signifikan terhadap efisiensi
operasi. Hal ini sesuai dengan yang
dikemukakan oleh Menutut Sofyan Assauri
(2000 : 14) bahwa Efisiensi adalah ukuran
yang menunjukan bagaimana baiknya
sumber-sumber daya digunakan dalam
proses produksi untuk menghasilkan output
& laba.
Pengolahan data dengan SPSS V.20.0
(lampiran 1 halaman 96) untuk analisis
jalur, koefisien beta (𝛽) atau koefisien
standar untuk variabel X1 (biaya produksi
variabel) terhadap variabel Y (margin
kontribusi) adalah sebesar 0,915 dengan
koefisien determinasi sebesar 0,837 atau
83,7%. Artinya yaitu bahwa biaya produksi
variabel mempengaruhi margin kontribusi
sebesar 83,7% dan sisanya 16,3%
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
penulis teliti.
Untuk menguji signifikan tidaknya
pengaruh biaya produksi variabel terhadap
margin kontribusi maka dilakukan uji t
dengan diperoleh nilai thitung (lampiran 1
halaman 95) sebesar 4,562 dengan
mengambil taraf signifikansi 𝛼 sebesar 5%
maka nilai ttabel 4.30265 (lampiran 2
halaman 99). Hal ini sesuai dengan kaidah
keputusan jika -t 1
2 α ≤ t hitung ≤ t
1
2 α maka
terima Ho atau melihat dengan tingkat
signifikansi dapat dilihat dari nilai sig.
hasil output SPSS (lampiran 1 halaman 95)
yaitu 0,011. Dimana 0,011 < 0,05 artinya
biaya produksi variabel berpengaruh
signifikan terhadap margin kontribusi.
Hal ini sesuai dengan yang
dikemukakan oleh Sedangkan menurut
Garrison, dkk alih bahasa oleh Hindun
(2006 : 328) bahwa Margin kontribusi
10
(contribution margin) adalah jumlah yang
terisa dari pendapatan dikurangi biaya
variabel yang merupakan jumlah yang akan
menutupi biaya tetap dan kemudian
menjadi laba.
Pengaruh efisiensi operasi secara
parsial terhadap margin kontribusi pada
Ressy Bordir Tasikmalaya dapat dilihat
dari indikator yang digunakan yaitu selisih
antara biaya produksi standar dengan biaya
produksi aktual (X2) dan margin kontribusi
yaitu jumlah pendapatan dikurangi biaya
variabel (Y).
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS
Versi 20.0 (lampiran 1 halaman 97) untuk
analisis jalur, koefisien beta (𝛽) atau
koefisien standar untuk variabel X2
(efisiensi operasi) terhadap variabel Y
(margin kontribusi) adalah sebesar 0,067.
Artinya pengaruh efisiensi operasi terhadap
margin kontribusi sangat rendah yaitu
sebesar 0,067 dengan koefisien determinasi
sebesar 0,0045 atau 0,45%. Artinya yaitu
bahwa efisiensi operasi mempengaruhi
margin kontribusi sebesar 0,45% dan
sisanya 99,55% dipengaruhi oleh faktor
lain yang tidak penulis teliti.
Untuk menguji signifikan tidaknya
pengaruh efisiensi operasi terhadap margin
kontribusi dilakukan uji t yang diperoleh
nilai thitung (lampiran 1 halaman 95)
sebesar 4,821 dengan mengambil taraf
signifikansi α sebesar 5% maka nilai ttabel
4.821 dengan mengambil taraf signifikansi
𝛼 sebesar 5% maka nilai ttabel 4.30265. Hal
ini sesuai dengan kaidah keputusan -t 1
2 α ≤
t hitung ≤ t 1
2 α maka tolak Ho atau melihat
dengan tingkat signifikan dapat dilihat dari
nilai sig. hasil output SPSS yaitu 0,027.
Dimana 0,027 < 0,05 artinya Efisiensi
Operasi berpengaruh signifikan terhadap
margin kontribusi. Hal ini didukung oleh
Menutut Sofyan Assauri (2000 : 14) bahwa
efisiensi adalah ukuran yang menunjukan
bagaimana baiknya sumber-sumber daya
digunakan dalam proses produksi untuk
menghasilkan output & laba.
Besarnya pengaruh biaya produksi
variabel (X1) dan efisiensi operasi (X2)
terhadap margin kontribusi (Y), dapat
dilihat dari indikator yang digunakan
masing-masing variabel yaitu biaya bahan
baku variabel, biaya tenaga kerja langsung
variabel, biaya overhead pabrik variabel
(X1), selisih biaya produksi standar dengan
biaya produksi aktual (X2), dan total
penjualan dikurangi biaya produksi
variabel (Y) dengan Path Analysis. Dimana
sebelumnya penulis telah mengajukan
hipotesis yaitu “Biaya produksi variabel
dan efisiensi operasi berpengaruh terhadap
margin kontribusi”.
Pengujian hipotesis secara simultan
tersebut menggunakan uji F yaitu untuk
menguji apakah terdapat pengaruh biaya
produksi variabel dan efisiensi operasi
terhadap margin kontribusi pada Ressy
Bordir Tasikmalaya, dimana hasil
pengolahan data dilakukan melalui SPSS.
Hasil pengolahan data dengan SPSS
Versi 20.0 (lampiran 1 halaman 94)
diperoleh R yang menunjukkan keeratan
hubungan antara biaya produksi variabel
dan efisiensi operasi terhadap margin
kontribusi sebesar 0,947 berarti tingkat
keeratan hubungan sangat erat dan
besarnya pengaruh dari biaya produksi
variabel dan efisiensi operasi terhadap
margin kontribusi (lampiran 1 halaman 96)
adalah sebesar 0,948 atau 94,8%. Artinya
secara keseluruhan antara biaya produksi
variabel dan efisiensi operasi terhadap
margin kontribusi pada Ressy Bordir
Tasikmalaya mempunyai pengaruh dengan
tingkat hubungannya erat dan berdampak
signifikan. Dengan kata lain, apabila
perusahaan tidak mampu menetapkan biaya
produksi variabel dan penetapan efisiensi
operasi dengan tepat maka perusahaan
akan memperoleh margin kontribusi yang
cenderung menurun. Oleh karena itu
11
pengelolaan biaya harus dilakukan dengan
sebaik-baiknya mulai dari analisis biaya,
penetapan biaya standar, sampai pada
pengendalian biaya aktual untuk bisa
mengoptimalkan kemampuan manajemen
dalam menghasilkan laba serta
mengefektifitaskan usaha sehingga
berdampak pada tingkat kesehatan
perusahaan.
Untuk menguji signifikan tidaknya
pengaruh antara biaya produksi variabel
dan efisiensi operasi terhadap margin
kontribusi maka dilakukan uji F dari hasil
perhitungan SPSS Versi 20.0 (lampiran 1
halaman 96) diperoleh nilai Fhitung
(lampiran1 halaman 94) sebesar 18,211
dengan kaidah keputusan terima Ho jika
Fhitung ≤ Ftabel dan tolak Ho jika
Fhitung > Ftabel , dengan mengambil taraf
signifikan 𝛼 sebesar 5%, maka Ftabel
sebesar 3,88 atau cukup melihat sig F yaitu
0,077.
Dimana 18,211 > 5,12 maka Ho
ditolak atau dengan kata lain biaya
produksi variabel dan efisiensi operasi
secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap margin kontribusi.
Dari hasil analisis menunjukan bahwa
koefisien korelasi jalur variabel X1 (biaya
produksi variabel) terhadap variabel Y
(margin kontribusi) adalah sebesar 0,915
sedangkan koefisien jalur variabel X1
(biaya produksi variabel) dengan variabel
X2 (efisiensi operasi) adalah sebesar 0,867
dan untuk koefisien jalur variabel X2
(efisiensi operasi) terhadap variabel Y
(margin kontribusi) adalah sebesar 0,067
dengan faktor residu sebesar 0,105125.
Hal ini didukung oleh Husein Umar
dalam bukunya yang berjudul Bussines An
Introduction (2000 : 121) bahwa
manajemen perusahaan yang dapat
mengatur untuk efisiensi dalam membuat
perencanaan dan pengendalian biaya yang
dibutuhkan untuk perusahaan tersebut dan
juga pengendalian biaya yang dibutuhkan
untuk perusahaan tersebut, serta
pemanfaatan sumber daya yang dimiliki
perusahaan secara optimal. Dengan
melakukan efisiensi biaya produksi
variabel pada perusahaan maka, margin
kontribusi yang perusahaan peroleh akan
meningkat. Karena pada dasarnya apabila
perusahaan akan melihat sebesar apakah
margin kontribusi pada perusahaan tersebut
adalah dengan mengurangi penjualan
dengan biaya produksi variabel yang
perusahaan keluarkan. Dari hasil penelitian dan pembahasan
yang telah dilakukan berdasarkan data-data
yang diperoleh dari Ressy Bordir
Tasikmalaya, maka dapat dibuat kesimpulan
yaitu sebagai berikut:
1. Biaya produksi variabel, efisiensi
operasi dan margin kontribusi pada
Ressy Bordir Tasikmalaya setiap
tahunnya cenderung mengalami
peningkatan. Hal ini menunjukkan
bahwa kinerja Ressy Bordir
Tasikmalaya dari tahun ke tahun
mengalami perbaikan dalam konsep
pengendalian biaya yang juga
dipengaruhi faktor lain seperti
peningkatan mutu & pelayanan
sehingga meningkatkan loyalitas
pelanggan yang pada akhirnya akan
berpengaruh terhadap margin yang
diperoleh perusahaan.
2. Dari hasil analisis data diketahui bahwa
hubungan Biaya Produksi Variabel
terhadap Efisiensi Operasi dengan
tingkat hubungan sangat erat.
Berdasarkan perhitungan koefisien
korelasi pengaruh biaya produksi
variabel terhadap efisiensi operasi
menunjukkan bahwa biaya produksi
variabel berpengaruh signifikan
terhadap efisiensi operasi.
3. Secara parsial pengaruh Biaya Produksi
Variabel terhadap Margin Kontribusi
sangat erat. Berdasarkan perhitungan
koefisien jalur, pengaruh biaya
produksi variabel terhadap margin
12
kontribusi menunjukkan bahwa biaya
produksi variabel berpengaruh
signifikan terhadap margin kontribusi.
4. Secara parsial pengaruh efisiensi
operasi terhadap Margin Kontribusi
sangat erat. Berdasarkan perhitungan
koefisien jalur, pengaruh efisiensi
operasi terhadap margin kontribusi
menunjukkan bahwa efisiensi operasi
berpengaruh signifikan terhadap
margin kontribusi.
5. Secara simultan pengaruh biaya
produksi variabel dan efisiensi operasi
terhadap Margin Kontribusi sangat erat.
Berdasarkan perhitungan koefisien
jalur, pengaruh biaya produksi variabel
dan efisiensi operasi terhadap margin
kontribusi menunjukkan bahwa biaya
produksi variabel dan efisiensi operasi
berpengaruh signifikan terhadap
margin kontribusi.
DAFTAR PUSTAKA
Anny Septisani. 2002. Pengaruh Anggaran
Biaya Operhead Pabrik Terhadap
Efisiensi Biaya Produksi. Dalam
http//abstrakUnikom.ac.id/view_abstra
k.
C. Rollin Niswonger. 2000. Prinsip-
perinsip Akuntansi. Diterjemahkan oleh
Hygius. Jakarta : Erlangga.
Hasen, Don. R. Women, Maryanne. M.
diterjemahkan oleh Thomson Learning.
2000. Manajemen Biaya. Buku 1 .
Salemba Empat : Jakarta.
Hendriksen. Alih Bahasa Nugroho W.
2000. Teori Akuntansi. Jakarta :
Erlangga.
Leli Fitriayani. 2005. Pengaruh Penentuan
Harga Jual Terhadap Laba
Perusahaan Pada Galunggung Raya
Block Tasikmalaya. Skripsi Universitas
Sillwangi Tasikmalaya.
Malayu, S.P Hasibuan. 2003. Manajemen
(Dasar, Pengertian, dan masalah).
Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Masiyah Kholim, Yuningsih.2004.
Akuntansi Biaya. Edisi Kedelapan.
Jakarta : Erlangga.
Mira Susanti, 2004, Pengaruh Biaya
Produksi Terhadap Penjualan (Survei
Pada Perusahaan Besar Bordir Kec.
Kawalu Tasikmalaya).
Moh. Nizar. 2000. Metode Penelitan.
Jakarta : Ghalia Indonesia.
Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen.
Jakarta : Salemba Empat.
, dan Jhony. 2001. System
Perencanaan dan Pengendalian
Manajemen. Jakarta : Salemba Empat.
. 2000. Akuntansi Biaya.
Yogyakarta : Aditya Media.
. 2005. Akuntansi Biaya.
Yogyakarta : Akademi Manajemen
Perusahaan YKPN.
Standar Akuntansi Keuangan(PSAK)
.2007. Standar Akuntansi Keuangan.
Jakatra : Salemba Empat.
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Biaya.
Bandung : CV. Alfabet.
Syahrul dan Muhamad Afdi Nijar. 2003.
Kampus akuntansi. Jakarta : Gagas
Promosindo.
95