11
 TUGAS PENGANTAR MANAGEMENT UNIVERSITAS JAYABAYA NAMA : TARSISIUS AUDRIAN ALLEN NIM :2013340350019 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI 2013/2014 Jl. Pulomas Selatan Kav. 23,Jakarta Timur 13210, Fax.(021) 4700893, Fax.(021) 47864388 Telp.(021) 4700877, Telp.(021) 4700874, Telp.(021) 4700871 

Pengantar Management

Embed Size (px)

DESCRIPTION

management

Citation preview

TUGAS PENGANTAR MANAGEMENTUNIVERSITAS JAYABAYA

NAMA : TARSISIUS AUDRIAN ALLENNIM :2013340350019FAKULTAS: EKONOMI JURUSAN: AKUNTANSI2013/2014

Jl. Pulomas Selatan Kav. 23,Jakarta Timur 13210,Fax.(021) 4700893, Fax.(021) 47864388Telp.(021) 4700877, Telp.(021) 4700874, Telp.(021) 4700871

1.Perubahan-perubahan yang mempengaruhi pekerjaan Manager

Perubahan AncamanKeamananDampak PerubahanPerubahan Teknologi(Digitalisasi)Bergesernya batas-batas organisasi Tempat kerja MayaTenaga kerja yang lebih mobilPengaturan pekerjaan yang fleksibelPara pekerja yang lebih berdaya gunaKeseimbangan kehidupan kerja-kehidupan pribadiPerubahan

Pengeloaan ResikoRestrukturisasi tempat kerjaPermasalahan DiskriminasiPermasalahan GlobalisasiKepedulian pada KaryawanKetidakpatian sumber/biaya energy di masa depan

Pendefinisian-ulang konsep nilaiMemulihkan Kepercayaan Akuntabilitas/pertanggung jawaban yang lebih baikPenekanan Yang Lebih Tinggi pada Etika Organisasi dan Management

Pelayanan pelangganInovasiGlobalisasiEfisiensi/Produktivitas

Peningkatan daya saing

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi PerubahanSetiap perubahan akan memengaruhi siapapun; apakah dia pihak manajemen ataukah anggota organisasi. Perubahan bisa ditanggapi secara positif ataukah negatif bergantung pada jenis dan derajat perubahan itu sendiri. Ditanggapi secara negatif atau dalam bentuk penolakan kalau perubahan yang terjadi dinilai merugikan diri manajemen dan anggota organisasi. Misalnya yang menyangkut penurunan kompensasi, pembatasan karir, dan rasionalisasi anggota organisasi. Sementara kalau perubahan itu terjadi pada inovasi proses perbaikan mutu maka perubahan yang timbul pada manajemen dan anggota organisasi adalah dalam hal pengetahuan, sikap dan ketrampilan mengoperasikan teknologi baru. Kalau itu terjadi pada perubahan motivasi anggota organisasi staf dalam suatu tim kerja maka perubahan yang semestinya terjadi adalah terjadinya perubahan manajemen mutu sumberdaya manusia. Itu semua tanggapan positif atas terjadinya perubahan.Untuk mencapai keberhasilan suatu program perubahan maka setiap orang harus siap dan mampu merubah perilakunya. Hal ini sangat bergantung pada apa yang mempengaruhi perilaku dan apa pula yang mendorong seseorang untuk berubah. Faktor-faktor internal yang diduga mempengaruhi perilaku meliputi pengetahuan, ketrampilan, kepercayaan/keyakinan, lingkungan dan visi organisasi. Sementara faktor-faktor pendorong seseorang untuk berubah adalah kesempatan memperoleh keuntungan nyata atau menghindari terjadinya kerugian pribadi. Beragam Faktor Mempengaruhi Perubahan perilaku dimaksud diuraikan sebagai berikut.

(1)PengetahuanPengetahuan merupakan unsur pokok bagi setiap anggota organisasi untuk merubah perilakunya dalam mengerjakan sesuatu. Semakin tinggi tingkat pengetahuan anggota organisasi semakin mudah dia untuk mengikuti perubahan sesuai dengan tugasnya. Karena itu pengetahuan ditempatkan secara strategis sebagai salah satu syarat penting bagi kemajuan perilaku anggota organisasi. Anggota organisasi yang hanya menggunakan pengetahuan yang sekedarnya akan semakin tertinggal kinerjanya dibanding anggota organisasi yang selalu menambah pengetahuannya yang baru.(2)KetrampilanKetrampilan, baik fisik maupun non-fisik, merupakan kemampuan seseorang yang diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan baru. Ketrampilan fisik dibutuhkan untuk pekerjaan-pekerjaan fisik, misalnya mengoperasikan komputer, mesin produksi dsb. Ketrampilan non-fisik dibutuhkan untuk mendapatkan sesuatu yang sudah jadi. Misalnya kemampuan memimpin rapat, membangun komunikasi, dan mengelola hubungan dengan para pelanggan secara efektif. Jadi disitu terdapat hubungan antara proses dan ketrampilan komunikasi antarpersonal. Ketrampilan lebih sulit untuk diubah atau dikembangkan ketimbang pengetahuan. Perubahan ketrampilan sangat terkait dengan pola perilaku naluri (instink). Proses perubahan respon instink anggota organisasi membutuhkan waktu relatif cukup panjang karena faktor kebiasaan apalagi budaya tidak mudah untuk diubah. Misalnya anggota organisasi yang biasanya bertanya pada anggota organisasi dengan ucapan apa yang manajer inginkan (kurang sopan) sulit untuk segera berubah menjadi ucapanapa yang dapat saya kerjakan untuk manajer atau bolehkah saya membantu manajer (lebih sopan).(3)KepercayaanKepercayaan anggota organisasi menentukan sikapnya dalam menggunakan pengetahuan dan ketrampilannya untuk mengerjakan sesuatu. Boleh jadi anggota organisasi diberikan pengetahuan dan ketrampilan baru dengan cara berbeda. Namun hal itu dipengaruhi oleh kepercayaan yang dimilikinya apakah pengetahuan dan ketrampilan yang diterimanya akan berguna atau tidak. Dengan kata lain suatu kepercayaan relatif sulit untuk diubah. Jadi kalau ingin melatih anggota organisasi harus diketahui dahulu kepercayaan yang dimiliki anggota organisasi sekurang-kurangnya tentang aspek persepsi dari kegunaan suatu pelatihan.(4)LingkunganSuatu lingkungan organisasi mempengaruhi perilaku anggota organisasi apakah melalui pemberian penghargaan atas perilaku yang diinginkan ataukah dengan mengoreksi perilaku yang tidak diinginkan. Lingkungan organisasi seperti keteladanan pimpinan dan model kepemimpinan serta masa depan organisasi yang cerah akan berpengaruh pada derajat dan mutu perubahan perilaku anggota organisasi. Apa yang organisasi berikan pada anggota organisasi dan apa pula yang organisasi dapatkan. Keberhasilan organisasi sangat ditentukan oleh apa yang bisa diberikan organisasi kepada anggota organisasinya. Semakin tinggi kadar insentif yang diberikan semakin efektif terjadinya

perubahan perilaku anggota organisasinya. Sebaliknya organisasi yang tidak efektif atau gagal cenderung akan menciptakan perubahan perilaku yang juga tidak efektif.(5)Tujuan organisasiTujuan organisasi ditentukan oleh kepercayan kolektif dari para pimpinan organisasi dan ini menciptakan lingkungan tertentu. Selain itu tujuan merupakan turunan dari visi masa depan dan sistem nilai organisasi. Pemimpin organisasi yang memiliki visi dan tujuan yang jelas akan menciptakan lingkungan yang mendorong perilaku produktif. Sebaliknya hanya akan menciptakan kebingungan di kalangan anggota organisasi.Kombinasi dari lima faktor di atas menentukan keefektifan suatu perubahan perilaku anggota organisasi. Dengan pengembangan pengetahuan yang ada anggota organisasi semakin mengetahui atau memahami apa yang dibutuhkan untuk mampu mengerjakan pekerjaannya. Ketrampilan dalam bentuk kemampuan fisik dan non-fisik dibutuhkan agar anggota organisasi mampu mengerjakan pekerjaan yang baru. Kepercayaan menentukan apakah anggota organisasi akan menggunakan ketrampilan dan teknik barunya dalam praktek. Sementara lingkungan organisasi akan menciptakan tujuan organisasi dalam merumuskan standar apa yang bisa diterimanya. Tujuan organisasi itu sendiri ditentukan oleh visi organisasi dan dapat menciptakan lingkungan baru. Selain itu bisa jadi faktor pengaruh menguatnya kecerdasan emosional dan spiritual dari anggota organisasi akan membantu organisasi lebih siap dalam mengelola perubahan.

Pentingnya Karyawan Yang Inovatif Bagi OrganisasiMenurut Luecke and Katz (2003), inovasi diartikan sebagai pemahaman umum tentang pemikiran baru atau metode baru. Diartikan juga sebagai perwujudan, kombinasi, atau sintesis atas pengetahuan yang orisinil, relevan, nilai baru atas produk, suatu cara, atau pelayanan. Sedangkan menurut Sumiyarto (2006) pada intinya inovasi adalah sesuatu yang baru yang dihasilkan (sebagai output perusahaan) atau sebagai suatu proses adopsi atau pengaplikasian sesuatu yang baru oleh sebuah organisasi sedemikian rupa sehingga organisasi ini menjadi lebih kompetitif. Sesuatu yang baru tersebut bisa berupa produk atau jasa baru yang dapat memberikan nilai lebih dibandingkan produk yang lama. Bisa juga sesuatu yang baru itu adalah proses baru menciptakan efisiensi dalam produksi, penyampaian (deliveri) maupun peningkatan pelayanan. Menurutnya, inovasi juga mencakup proses mengadaptasi produk atau mengadaptasi proses yang sudah ada. Mengacu pada kerangka Woodman, inovasi dapat diartikan sebagai proses adaptasi produk, jasa, ide atau proses baik yang sudah ada di dalam organisasi maupun yang dikembangkan dari luar organisasi. Dengan kata lain, perusahaan yang meniru produk perusahaan lain atau mencontoh cara kerja perusahaan lain dapat juga dikatakan melakukan inovasi.Lalu, hal-hal apa saja yang mendorong terjadinya inovasi?Inovasi terjadi karena didorong oleh hal-hal sebagai berikut:a. Perubahan kualitasb. Penciptaan pasar baruc. Perluasan lingkup produkd. Pengurangan biaya tenaga kerjae. Perubahan proses produksif. Pengurangan bahan bakug. Mengurangi kerusakan lingkunganh. Penggantian produk atau jasai. Pengurangan penggunaan energij. Penyesuaian dengan peraturan.Sedangkan menurut Sumiyarto (2006) inovasi didorong oleh (1) meningkatnya tuntutan pasar, (2) meningkatnya persaingan, (3) perubahan teknologi. Respon organisasi terhadap lingkungan yang penuh ketidakpastian terutama dengan struktur organisasi mengakibatkan organisasi meningkatkan diferensiasi pekerjaan. Sumiyarto juga menyebutkan bahwa inovasi lebih cepat terjadi apabila organisasi membentuk struktur jaringan (network) dengan organisasi lain.Sumber-Sumber InovasiAda dua hal yang menjadi sumber inovasi, yaitumanufacturer innovationdanend user innovation(Wiktionary). Dalammanufacturer innovation, orang atau bisnis melakukan inovasi dalam rangka untuk menjual inovasi. Sedangkan dalamend user innovationorang atau perusahaan mengembangkan inovasi untuk digunakan sendiri sebab keadaan produk tidak memenuhi kebutuhan.Dengan demikian, karyawan yang inovatif melakukan inovasi untuk menjual karyanya dan dirinya kepada perusahaan, agar dipandang memiliki nilai lebih dari karyawan lain. Kondisi tersebut akan menimbulkan keunggulan

bersaing dalam diri karyawan, sehingga jika terjadi downsizing untuk merampingkan organisasi, dia layak untuk dipertahankan.Lalu bagaimana proses terjadinya inovasi?

Berikut ini gambaranthe innovation funnel:

The Innovation FunnelAlur di atas menggambarkan bagaimana tujuan organisasi (innovation goals), pelaksanaan/tindakan inovasi (innovation actions), team yang melakukan inovasi (innovation teams) dan hasil dari inovasi (innovation results) saling mempengaruhi satu sama lain untuk menciptakan perubahan dalam organisasi. Tindakan inovasi dimulai dari mulut alur yang lebar, mewakili alternatif ide untuk melakukan perubahan. Tindakan ini bergerak ke arah leher alur dimana akan mengalami berbagai pemangkasan yang dipengaruhi oleh definisi tujuan dan ketersediaan team. Alur terakhir, mengatakan tentang informasi hasil pelaksanaan dari tujuan, tindakan dan tim.Aspek terpenting dari alur inovasi di atas adalah keterkaitan secara umum antara tindakan dengan tujuan dan tim. Individu dan tim akan fokus pada ide-ide yang mereka yakini setara dengan tujuan yang tidak dapat dipungkiri. Sedangkan tujuan dapat didefinisikan untuk mengakomodasi ide-ide yang bagus. Hal ini merupakan proses pembelajaran yang umumnya terjadi dalam komunitas inovasi.Konsep Karyawan yang inovatifMenurut Christopher Brooke Dobni (2006), berikut ini beberapa hal yang membuat organisasi memiliki inovatif, yaitu:1. Karyawan dalam organisasi yang inovatif memahami bahwa inovasi merupakan kumpulan dari beberapa orang yang sepanjang jalan mereka berpikir dan melaksanakan, memikirkan organisasi untuk inovatif.2. Kultur organisasi mempengaruhi pembentukan karakteristik yang sama, yaitu kreativitas, bersemangat, keinginan untuk sukses, dan pemberdayaan.3. Mereka semua tahu bagaimana mereka memenangkan persaingan/permainan, inovasi adalah alat mereka. Banyak dari karyawan memperlihatkan persaingan yang saling mempengaruhi dalam menggapai kesempatan untuk menemukan tambahan nilai yang penting.4. Organisasi telah membuat keputusan untuk menggapai tujuan dimasa yang akan datang.

Berdasarkan data tersebut di atas, ternyata karyawan memiliki peran dalam menciptakan organisasi yang inovatif. Oleh karena itu, perlu dikenali ciri-ciri karyawan inovatif yang mampu menciptakan organisasi yang juga inovatif yaitu:1. Mereka tidak cemas dalam menghadapi kegagalan2. Mereka yakin dapat belajar dari kegagalan3. Mereka tahu bahwa inovasi membutuhkan suatu tekad kerja dimana kegagalan merupakan sesuatu yang nyata.4. Inovator memiliki disiplin yang tinggi untuk selalu ingin tahu tentang apa yang terjadi5. Inovator terbuka dalam setiap usaha untuk melakukan percobaan6. Inovator menyadari bahwa pemanfaatan inovasi harus kuat, fleksibel, dan mudah diadaptasikan.7. Inovator gembira menemukan sesuatu yang tidak pasti, kemudian mereka berusaha untuk menemukan inovasi baru.8. Inovator suka membuat karya yang sangat berguna bagi pemakai.Dengan demikian, perusahaan perlu untuk memberikan perhatian yang khusus kepada karyawan yang inovatif dan harus selalu berupaya untuk menambah jumlah karyawan yang inovatif. Menurut Eric Von Hippel, inovasi dapat ditingkatkan dengan mengurangi keresmian dari pekerjaan (jangan terlalu formal), melalui pertukaran dan kombinasi atas pengalaman yang profesional dan melalui beberapa jalan yang lain.Bagaimana Mengadopsi InovasiMenurut Nelson (2004) yang dikutip oleh Sumiyarto (2006) ada 4 model yang dapat menjelaskan bagaimana sebuah inovasi penting diadopsi. Keempat model tersebut adalah:1. Rational Choice Diffusion2. Quasi Rational Choice with possibility of Look in3. Fads4. Social ConstructionKeempat model ini dapat dibedakan berdasarkan 2 faktor utama. Faktor pertama adalah ada tidaknya apa yang dia sebut sebagaidynamic increasing return. Apabila semakin banyak organisasi yang mengadopsi suatu inovasi berakibat pada meningkatnya kinerja organisasi maka faktordynamic increasing returndianggap ada. Faktor yang kedua adalah kemampuan sebuah inovasi memberikan umpan balik yang jelas dan persuasif bagi pengadopsinya. Sebuah inovasi dikatakan mampu memberikan umpan balik yang jelas dan persuasif apabila ada kriteria kinerja yang jelas dapat dipakai untuk menilai atau apabila ada hasil eksperimen yang meyakinkan. Model yang menjelaskan mengapa organisasi mengadopsi sebuah inovasi tersebut menunjukkan bahwa organisasi mengadopsi sebuah inovasi bukan saja karena adanya alasan rasional saja. Organisasi dapat mengadopsi sebuah inovasi yang sebetulnya tidak terlalu jelas konsekwensi positifnya terhadap kinerja organisasi atau belum terbukti bahwa mengadopsi dapat meningkatkan kinerja organisasi.Mengingat betapa pentingnya inovasi bagi suatu organisasi, lalu bagaimana berinovasi?Menurut Fonseca (2002) yang dikutip oleh Sumiyarto (2004), ada 3 pemikiran utama yang mendasari bagaimana inovasi dalam industri dipandang, yaitu:a. Aliran ekonomi klasik dan neoklasikBerdasarkan aliran ekonomi, inovasi dipandang sebagai tindakan rasional individu sebagai agen ekonomi yang turut mempengaruhi keseimbangan permintaan dan penawaran pada tingkat makro. Sedangkan aliran neoklasik mempertimbangkan pertumbuhan dinamis dengan memasukkan unsur tindakan individu sebaga variabel yang mempengaruhi efisiensi produksi sehingga dapat dikatakan mempengaruhi posisi dan bentuk kurva produksi. Disini, inovasi merupakan hal penting untuk memperoleh kekuatan monopoli dan memperoleh keuntungan lebih dari normal. Dengan demikian, inovasi dipandang sebagai tindakan rasional dan terencana.

b. Aliran ekonomi evolusioner atau SchumpeterMenurut aliran ini, inovasi dilihat dengan cara yang sama dengan aliran ekonomi dan neoklasik, namun inovasi tidak lagi dipandang sebagai faktor eksogenus namun dimasukkan ke dalam sistem ekonomi.pertumbuhan ekonomis dijelaskan sebagai proses dinamis yang terjadi akibat adanya inovasi ilmiah, teknologi serta peran yang dimainkan oleh entrepreneur. Individu tidak lagi dipandang sebagai agen yang hitung-hitungan dan rasional tetapi digambarkan

menggunakan intuisi dan pandangan kewirausahaan (visionary entrepreneur). Berbeda juga dengan aliran neoklasik, dinamisme pertumbuhan ekonomi bukan bergerak menuju ke keseimbangan namun justru merupakan proses menciptakan ketidakseimbangan. Inovasi yang terjadi menghasilkan ketidakseimbangan yang mendorong individu dan organisasi terus beradaptasi untuk bisa bertahan hidup.c. Teori proses respon kompleksMenurut Stacey (2001), inovasi terjadi setelah adanya interaksi langsung antara satu orang dengan orang lain dalam bentuk percakapan (conversation). Interaksi antar orang ini dapat dikatakan sebagai suatu proses belajar, menginterpretasi kenyataan, fakta dan tanda-tanda dilapangan, bukan dengan kerangka asumsi dan keyakinan yang selama ini sudah ada.

3.Karakteristik OrganisasiAbdul Azis Wahab (2008:4) menjelaskan beberapa karakteristik dari organisasi diantaranya adalah 1) Sebuah entitas sosial; 2) Bertujuan atau diarahkan oleh tujuan (goal directed)3) Memiliki sistem kegiatan terstruktur yang disengaja dan; 4) dengan batas-batas yang jelas. Sedangkan menurut Gerlof (1998:6) karakteristik dari sebuah organiasi yaitu : 1) Tujuan; 2) Orang; 3) Rencana.Sedangkan beberapa pendapat lain mengenai karakteristik organisasi adalah:1. Lembaga social yang terdiri atas kumpulan orang dengan berbagai pola interaksi yang ditetapkan.2. Dikembangkan untuk mencapai tujuan3. Secara sadar dikoordinasi dan dengan sengaja disusun4. Instrumen social yang mempunyai batasan yang secara relatif dapat diidentifikasi.Asal muasal organisasiSecara sosial filosofis; Organisasi ada karena diadakan oleh manusia (individu dan kelompok). Dan mengapa diadakan dikarenakan1. Sifat dan kodrat manusia sebagai mahluk sosial2. Karena banyak hal (tujuan) yang hanya dapat dilakukan secara bersama-sama melalui sebuah wadah atau organisasi.Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visidan misiserta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat.(Organisasi tidak aka ada jika tidak ada manusia dan keinginan)

4. Bagaimana Para Manajer Masa Kini Menerapkan Pendekatan KuantitatifPendekatankuantitatifmemberikankontribusilangsungdalamprosespengambilankeputusan manajemen, khususnya dalam bidang perencanaan dan pengendalian. Sebagai contoh,ketikaseorangmanajermelakukanpenyusunananggaran,penjadwalan,peengendalianmutu,danpengambilankeputusanlainsemacamnya,iabiasanyamengandalkan bantuan teknik-teknik kuantitatif. Tersedianya beragam perangkat lunakpendukungtelahmenjadikanteknik-teknikinitidaklaginampakbegitumenggetarkanbagiparamanajer,msekibanyakdiantaramerekamasihtetapmerasa jeri menggunakannya.

Contohnya: pada saat mengumpulkan data, para Manager menggunakan data Statistik dan itu merupakan salah satu pendekatan Kuantitatif.