18
Pengantar Ilmu Hadits Pengantar Ilmu Hadits September 2008 September 2008 Kajian Masjid Al Mukhlisin Padang Kajian Masjid Al Mukhlisin Padang

Pengantar kajian hadits

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengantar kajian hadits

Pengantar Ilmu HaditsPengantar Ilmu Hadits

September 2008September 2008

Kajian Masjid Al Mukhlisin PadangKajian Masjid Al Mukhlisin Padang

Page 2: Pengantar kajian hadits

Setelah mengikuti presentasi Setelah mengikuti presentasi ini kita akan:ini kita akan: Mengetahui apa yang disebut Mengetahui apa yang disebut

dengan Ilmu Hadits (musthalah dengan Ilmu Hadits (musthalah hadits)hadits)

Mengetahui cangkupan ilmu Mengetahui cangkupan ilmu musthalah hadits dan istilahmusthalah hadits dan istilah22nyanya

Mengetahui tentang perawi Mengetahui tentang perawi haditshadits

Mengetahui tentang tingkatanMengetahui tentang tingkatan 22 hadits dan pembagiannya.hadits dan pembagiannya.

Page 3: Pengantar kajian hadits

Musthalah HaditsMusthalah Hadits

Dikenal juga dengan ilmu dirayah Dikenal juga dengan ilmu dirayah hadits, ‘ulum al hadits, ushul al-hadits, ‘ulum al hadits, ushul al-haditshadits

Ilmu tentang pokokIlmu tentang pokok22 dan kaedah dan kaedah22 yang digunakan untuk mengetahui yang digunakan untuk mengetahui kondisi sanad dan matan hadits, dari kondisi sanad dan matan hadits, dari sisi diterima atau ditolak.sisi diterima atau ditolak.

Obyek pembahasan adalah sanad Obyek pembahasan adalah sanad dan matan, dari sisi diterima atau dan matan, dari sisi diterima atau ditolak.ditolak.

Manfaat: bisa membedakan haditsManfaat: bisa membedakan hadits22 yang shahih dan yang lemah.yang shahih dan yang lemah.

Page 4: Pengantar kajian hadits

Pembagian Ilmu HaditsPembagian Ilmu Hadits

1.1. Ilmu Hadits yang menyangkut khusus Ilmu Hadits yang menyangkut khusus riwayatriwayat

• Mencakup seluruh penyampaian perkataan, Mencakup seluruh penyampaian perkataan, perbuatan, sikap diam dan sifatnya Rasulullah perbuatan, sikap diam dan sifatnya Rasulullah saw. Meliputi periwayatannya, keakuratannya saw. Meliputi periwayatannya, keakuratannya serta redaksi lafadz-lafadznya.serta redaksi lafadz-lafadznya.

1.1. Ilmu Hadits yang khusus menyangkut Ilmu Hadits yang khusus menyangkut dirayahdirayah

• Mengenai hakekat periwayatannya, syaratMengenai hakekat periwayatannya, syarat22 periwayatan, macamperiwayatan, macam22 periwayatan dan hukum periwayatan dan hukum22 periwayatan serta keadaan perawi, syaratperiwayatan serta keadaan perawi, syarat22 mereka dan jenismereka dan jenis22 yang diriwayatkan serta hal yang diriwayatkan serta hal22 yang berhubungan dengan mereka.yang berhubungan dengan mereka.

• Juga meliput pengetahuan tentang makna Juga meliput pengetahuan tentang makna yang dikandung oleh suatu hadits ditinjau dari yang dikandung oleh suatu hadits ditinjau dari segi pertentangannya terhadap nash yang segi pertentangannya terhadap nash yang qath’iqath’i

Page 5: Pengantar kajian hadits

IstilahIstilah22 Penting Penting

Hadits: sesuatu yang disandarkan Hadits: sesuatu yang disandarkan kepada Nabi saw, baik berupa kepada Nabi saw, baik berupa perkataan, perbuatan, taqrir perkataan, perbuatan, taqrir (diamnya) maupun sifatnya(diamnya) maupun sifatnya

Khabar: (3 pendapat)Khabar: (3 pendapat) berarti hadits, berarti hadits, selain daripada Rasulullah SAWselain daripada Rasulullah SAW Bisa berasal dari beliau dan selain dari Bisa berasal dari beliau dan selain dari

beliaubeliau

Page 6: Pengantar kajian hadits

IstilahIstilah22 Penting cont’d Penting cont’d

Atsar:Atsar: Sinonim dari haditsSinonim dari hadits Sesuatu yang disandarkan kepada para Sesuatu yang disandarkan kepada para

sahabat, dan tabi’in baik berupa sahabat, dan tabi’in baik berupa perkataan, maupun perbuatan. Atau perkataan, maupun perbuatan. Atau hadits mauquf (hadits yang terhenti hadits mauquf (hadits yang terhenti sanadnya) kepada para sahabatsanadnya) kepada para sahabat

IsnadIsnad Mengembalikan hadits kepada yang Mengembalikan hadits kepada yang

mengatakannya, sebagai sandaranmengatakannya, sebagai sandaran Urutan para perawi hadits yang Urutan para perawi hadits yang

kemudian berlanjut kepada matankemudian berlanjut kepada matan

Page 7: Pengantar kajian hadits

IstilahIstilah22 Penting cont’d Penting cont’d

Sanad: Sanad: urutan para perawi hadits yang urutan para perawi hadits yang

kemudian berlanjut kepada matan. kemudian berlanjut kepada matan. (jalan menuju kepada matan, yaitu (jalan menuju kepada matan, yaitu para perawi yang menyampaikan para perawi yang menyampaikan matan)matan)

MatanMatan Perkataan terakhir dari sanadPerkataan terakhir dari sanad

Page 8: Pengantar kajian hadits

IstilahIstilah22 Penting cont’d Penting cont’d

MusnadMusnad Setiap kitab yang mengandung kumpulan apa Setiap kitab yang mengandung kumpulan apa

yang diriwayatkan sahabat menurut ketentuan yang diriwayatkan sahabat menurut ketentuan tertentu.tertentu.

Hadits marfu’ yang sanadnya tersambungHadits marfu’ yang sanadnya tersambung MusnidMusnid

Orang yang meriwayatkan hadits dengan Orang yang meriwayatkan hadits dengan sanadnya, baik orang itu mengerti atau tidak sanadnya, baik orang itu mengerti atau tidak mengertimengerti

MuhadditsMuhaddits Orang yang bergelut dengan ilmu hadits, baik Orang yang bergelut dengan ilmu hadits, baik

dari sisi riwayat maupun dirayahdari sisi riwayat maupun dirayah

Page 9: Pengantar kajian hadits

Para Perawi HaditsPara Perawi Hadits

Perawi Hadits adalah mereka yang berasal dari Perawi Hadits adalah mereka yang berasal dari kalangan sahabat, tabi’in serta orangkalangan sahabat, tabi’in serta orang2 2 selain selain mereka.mereka.

Definisi sahabat: Definisi sahabat: Para Ulama: setiap orang yang melihat Nabi Saw dan Para Ulama: setiap orang yang melihat Nabi Saw dan

beriman dengan beliau, beriman dengan beliau, Said bin Musayab:”Sahabat adalah orang tersebut Said bin Musayab:”Sahabat adalah orang tersebut

harus selalu menemani Nabi selama satu atau dua harus selalu menemani Nabi selama satu atau dua tahun atau (turut) berperang bersamanya satu atau tahun atau (turut) berperang bersamanya satu atau dua kali perperangan.dua kali perperangan.

Tabi’in: orang yang bertemu dengan sahabat dan Tabi’in: orang yang bertemu dengan sahabat dan meriwayatkan dari mereka sekalipun tidak pernah meriwayatkan dari mereka sekalipun tidak pernah bertemu dengannya, seperti Sain bin Musayab, bertemu dengannya, seperti Sain bin Musayab, Qais bin Abi Hazim, Qais bin ‘Ubbad dan Abi sasan Qais bin Abi Hazim, Qais bin ‘Ubbad dan Abi sasan Hushain bin al-MundzirHushain bin al-Mundzir

Page 10: Pengantar kajian hadits

Syarat diterima periwayatan Syarat diterima periwayatan seseorangseseorang Adil dan dlabithAdil dan dlabith

Adil adalah seorang muslim yang baligh, berakal dan Adil adalah seorang muslim yang baligh, berakal dan selamat dari sebabselamat dari sebab22 kefasikan ataupun celah kefasikan ataupun celah22 muru-ah muru-ah (wibawa/kesombongan)(wibawa/kesombongan)

Dlabith adalah orang orang yang selalu siaga , tidak Dlabith adalah orang orang yang selalu siaga , tidak pelupa, hafal terhadap periwayatannya, dan dlabith pelupa, hafal terhadap periwayatannya, dan dlabith terhadap tulisannya, mengetahui makna hadits yang terhadap tulisannya, mengetahui makna hadits yang diriwayatkannya dan makna yang melenceng dari diriwayatkannya dan makna yang melenceng dari yang dimaksudkannya kalau ia meriwayatkan dengan yang dimaksudkannya kalau ia meriwayatkan dengan makna.makna.

Keadilan seorang perawi terbukti dengan Keadilan seorang perawi terbukti dengan kemasyhurannya melakukan kebaikan dan pujian kemasyhurannya melakukan kebaikan dan pujian terhadapnya. terhadapnya.

Perawi yang dlabith dapat diketahui dengan Perawi yang dlabith dapat diketahui dengan menganggap periwayatnnya sebagai periwayatan menganggap periwayatnnya sebagai periwayatan yang tsiqah yang terkenal dengan adl-dlabith dan yang tsiqah yang terkenal dengan adl-dlabith dan al-itqan.al-itqan.

Page 11: Pengantar kajian hadits

Periwayatan Hadits dengan Periwayatan Hadits dengan Makna dan RingkasannyaMakna dan Ringkasannya Dibolehkan meriwayatkan hadits dengan Dibolehkan meriwayatkan hadits dengan

makna karena kita tidak beribadah dengan makna karena kita tidak beribadah dengan lafadzlafadz22 hadits melainkan dengan hadits melainkan dengan maknamakna22nya.nya.

Seseorang dibolehkan meringkas hadits. Seseorang dibolehkan meringkas hadits. Dia tidak boleh menghilangkan tujuan Dia tidak boleh menghilangkan tujuan maupun pengecualian atau halmaupun pengecualian atau hal22 yang yang serupa yang dapat menyebabkan serupa yang dapat menyebabkan pengurangan makna, atau menyebabkan pengurangan makna, atau menyebabkan hadits yang disebutkannya pada makna hadits yang disebutkannya pada makna lain hadits tersebut secara utuh.lain hadits tersebut secara utuh.

Page 12: Pengantar kajian hadits

Pembagian HaditsPembagian Hadits

Hadits/Khabar yang Hadits/Khabar yang dipandang dari jalur dipandang dari jalur periwayatannyaperiwayatannya dapat dibagi menjadi dapat dibagi menjadi khabar mutawatir dan khabar ahadkhabar mutawatir dan khabar ahad

Mutawatir: diriwayatkan dari sekumpulan Mutawatir: diriwayatkan dari sekumpulan orang (tidak kurang dari 5) yg menurut orang (tidak kurang dari 5) yg menurut adat kebiasaan mustahil mereka sepakat adat kebiasaan mustahil mereka sepakat untuk berbohonguntuk berbohong

Khabar ahad adalah khabar yang Khabar ahad adalah khabar yang perawinya belum sampai jenjang perawinya belum sampai jenjang mutawatir, baik kabar itu diriwayatkan satu mutawatir, baik kabar itu diriwayatkan satu orang ataupun 4 orang. orang ataupun 4 orang.

Page 13: Pengantar kajian hadits

Pembagian Hadits menurut Pembagian Hadits menurut jalur periwayatannyajalur periwayatannya Mutawatir hukumnya adalah ilmu dlaruri (pasti), yaitu ilmu Mutawatir hukumnya adalah ilmu dlaruri (pasti), yaitu ilmu

yang manusia harus menerimanya karena tidak bisa yang manusia harus menerimanya karena tidak bisa ditolak. Terbagi menjadi 2 bagian.ditolak. Terbagi menjadi 2 bagian.

1.1. Mutawatir lafzhiMutawatir lafzhi2.2. Mutawatir ma’nawiMutawatir ma’nawi

Kabar AhadKabar Ahad ditinjau dari para perawinyaditinjau dari para perawinya terbagi terbagi menjadi 3 golongan:menjadi 3 golongan:

1.1. Gharib, perawinya mendiri dari orang yang menghimpun Gharib, perawinya mendiri dari orang yang menghimpun hadits, yakni menyendiri dalam periwayatannya pada tempat hadits, yakni menyendiri dalam periwayatannya pada tempat manapun juga. manapun juga.

2.2. Aziz, yaitu sesuatu yang diriwayatkan oleh lebih dari satu Aziz, yaitu sesuatu yang diriwayatkan oleh lebih dari satu orang, tetapi kurang dari empat orang, yakni yang orang, tetapi kurang dari empat orang, yakni yang diriwayatkan oleh dua atau tigar oarang walupun berada diriwayatkan oleh dua atau tigar oarang walupun berada dalam satu tingkatan.dalam satu tingkatan.

3.3. Masyhur, yaitu sesuatu hadits yang para perawinya lebih Masyhur, yaitu sesuatu hadits yang para perawinya lebih dari tiga orang tetapi tidak sampai pada derajat mutawatir. dari tiga orang tetapi tidak sampai pada derajat mutawatir. Dinamakan masyhur karena kejelasan dan penyebarannya Dinamakan masyhur karena kejelasan dan penyebarannya menjadi buah bibir baik memiliki sanad atau tidak ada sama menjadi buah bibir baik memiliki sanad atau tidak ada sama sekali. sekali.

Page 14: Pengantar kajian hadits

Dilihat dari akhir sanadDilihat dari akhir sanad

1.1. Marfu’, yaitu sesuatu yang disandarkan kepada Marfu’, yaitu sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw secara khusus, baik Nabi Muhammad saw secara khusus, baik perkataan, perubuatan, diamnya ataupun sifatnya, perkataan, perubuatan, diamnya ataupun sifatnya, baik orang yang menyandarkan kepad Nabi baik orang yang menyandarkan kepad Nabi Muhammad saw.Muhammad saw.

2.2. Mauquf, yaitu sesuatu yang diriwayatkan dari Mauquf, yaitu sesuatu yang diriwayatkan dari sahabat baik perkataan ataupun perbuatannya. sahabat baik perkataan ataupun perbuatannya. Mutlak dikhususkan untuk sahabat. Isnadnya Mutlak dikhususkan untuk sahabat. Isnadnya kadang tersambung, kadang juga tidak, Umum kadang tersambung, kadang juga tidak, Umum disebut hadits atsar. Hadits mauquf tidak bisa disebut hadits atsar. Hadits mauquf tidak bisa dijadikan hujjah (landang al Hasyr ayat 7)dijadikan hujjah (landang al Hasyr ayat 7)

3.3. Maqthu yaitu terhenti kepada tabi’in baik perkataan Maqthu yaitu terhenti kepada tabi’in baik perkataan ataupun perbuatan. Hadits ini tidak bisa dijadikan ataupun perbuatan. Hadits ini tidak bisa dijadikan hujjah dan lebih lemah dari mauquf.hujjah dan lebih lemah dari mauquf.

Page 15: Pengantar kajian hadits

Pembagian Khabar AhadPembagian Khabar Ahad

1.1. Shahih, adalah hadits yang bersambung Shahih, adalah hadits yang bersambung isnadnya dengan periwayatan dari orang yang isnadnya dengan periwayatan dari orang yang adil dan dlabit sampai akhir, tidak bertentangan adil dan dlabit sampai akhir, tidak bertentangan dan tidak ada ‘illat (cacat)nya. Diluar ini adalah dan tidak ada ‘illat (cacat)nya. Diluar ini adalah hadits mursal, munqathi’ dan mu’dlal.hadits mursal, munqathi’ dan mu’dlal.

Mursal adalah hadits yang diriwayatkan tabi’in dari Mursal adalah hadits yang diriwayatkan tabi’in dari Nabi saw tanpa menyebutkan sahabat. Nabi saw tanpa menyebutkan sahabat.

Munqathi’ adalah yang seorang perawinya gugur di Munqathi’ adalah yang seorang perawinya gugur di satu tempat atau beberapa tempat. satu tempat atau beberapa tempat.

Mun’dlal adalah dua orang perawinya gugur.Mun’dlal adalah dua orang perawinya gugur.1.1. Hasan, adalah sesuatu hadits yang diketahui Hasan, adalah sesuatu hadits yang diketahui

tempat periwayatannya dan terkenal para tempat periwayatannya dan terkenal para perawinya serta kebanyakan hadtis bertumpu perawinya serta kebanyakan hadtis bertumpu kepadanya. Hadits ini diterima oleh kebanyakan kepadanya. Hadits ini diterima oleh kebanyakan ulama dan digunakan oleh kebanyakan fuqaha.ulama dan digunakan oleh kebanyakan fuqaha.

2.2. Dla’if, sesuatu hadits yang tidak terkumpul Dla’if, sesuatu hadits yang tidak terkumpul didalamnya sifat2 hadits shahih ataupun hasan, didalamnya sifat2 hadits shahih ataupun hasan, dan tidak bisa dijadikan hujjah.dan tidak bisa dijadikan hujjah.

Page 16: Pengantar kajian hadits

Hadits QudsiHadits Qudsi

Hadits qudsi adalah sesuatu yang Hadits qudsi adalah sesuatu yang disampaikan kepada kita secara ahad dari disampaikan kepada kita secara ahad dari Rasulullah saw dengan perantaraan isnad Rasulullah saw dengan perantaraan isnad dari Rabbnya.dari Rabbnya.

Adalah kalam Allah yang disandarkan Adalah kalam Allah yang disandarkan kepadaNya, maknanya dari Allah dan kepadaNya, maknanya dari Allah dan lafaznya dari rasullafaznya dari rasul

Perbedaan dengan AlQur’an adalah Perbedaan dengan AlQur’an adalah AlQur’an lafaz dan maknanya dari Allah, AlQur’an lafaz dan maknanya dari Allah, lafadznya mu’jiz (melemahkan) dan melalui lafadznya mu’jiz (melemahkan) dan melalui perantaraan jibril. perantaraan jibril.

Hadits Qudsi tidak mu’jiz dan tanpa Hadits Qudsi tidak mu’jiz dan tanpa perantara Biasanya melalui ilham atau perantara Biasanya melalui ilham atau tidur, lalu Nabi memberitahukannyatidur, lalu Nabi memberitahukannya

Page 17: Pengantar kajian hadits

Berhujjah dengan HaditsBerhujjah dengan Hadits

Yang menjadikan hadits tersebut bisa diterima atau Yang menjadikan hadits tersebut bisa diterima atau ditolak adalah sanad, perawi, dan matannya. ditolak adalah sanad, perawi, dan matannya. Apabila diterima disebut hadits maqbul, kalau Apabila diterima disebut hadits maqbul, kalau tertolak disebut hadits mardud.tertolak disebut hadits mardud.

Apabila seorang perawi tidak dihapuskan dengan Apabila seorang perawi tidak dihapuskan dengan dari sanad, tidak ada cela pada seorang perawi dan dari sanad, tidak ada cela pada seorang perawi dan matannya tidak janggal serta tidak ada matannya tidak janggal serta tidak ada pertentangan dengan sebagian al-Qur’an atau pertentangan dengan sebagian al-Qur’an atau Sunnah mutawatir ataupun Ijma’ yang qath’I maka Sunnah mutawatir ataupun Ijma’ yang qath’I maka hadits ini dapat diterima, dapat diamalkan dan hadits ini dapat diterima, dapat diamalkan dan dapat dijadikan sebagai dalil syara’, baik hadits dapat dijadikan sebagai dalil syara’, baik hadits tersebut hadits shahih ataupun hadits hasan. Jika tersebut hadits shahih ataupun hadits hasan. Jika suatu hadits tidak bertumpu pada halsuatu hadits tidak bertumpu pada hal22 tersebut dan tersebut dan sifatsifat22 diatas maka tertolak dan tidak bisa dijadikan diatas maka tertolak dan tidak bisa dijadikan dalil.dalil.

Hadits dla’if tidak dapat dijadikan hujjah.Hadits dla’if tidak dapat dijadikan hujjah.

Page 18: Pengantar kajian hadits

KesimpulanKesimpulan

Pentingnya bagi seorang muslim untuk Pentingnya bagi seorang muslim untuk mengetahui ilmu Hadits, karena mengetahui ilmu Hadits, karena merupakan bagian dari agamanya.merupakan bagian dari agamanya.

Didalam keilmuan Islam, seseorang Didalam keilmuan Islam, seseorang tersebut dapat dambil perkataannya tersebut dapat dambil perkataannya apabila mempunyai sifat adil dan dlabith. apabila mempunyai sifat adil dan dlabith. Yaitu seseorang yang mengetahui makna Yaitu seseorang yang mengetahui makna apa yang disampaikannya dan wara’.apa yang disampaikannya dan wara’.

Hadits mutawatir adalah hadits yang harus Hadits mutawatir adalah hadits yang harus diterima keberadaannya, dan dapat diterima keberadaannya, dan dapat menjadikan hadits shahih dan hadits hasan menjadikan hadits shahih dan hadits hasan sebagai hujjah dan dalil syara’sebagai hujjah dan dalil syara’