3
dalam industri besar terutama industri pengalengan ikan biasanya menggunakan jenis kemasan logam, hal ini dikarenakan sifat dan kerakteristik dari bahan pengemas logam yang lebih kuat dan tahan lama (Eastwood Et al, 2002). Proses pembuatan kemasan logam ada 2 cara, yaitu Three piece can danTwo piece can. Proses pembuatan kemasan logam ini berdasarkan karakteristik dari logam tersebut yaitu Penghantar (konduktor) panas dan listrik yang baik,dapat ditempa atau dibengkokkan dalam keadaan padat, mempunyai kilap logam, tidak tembus padang, densitas tinggi, berbentuk padat (kecuali merkuri). 3.1 Jenis Kemasan Logam Terdapat 8 jenis kemasan logam yaitu tin plate, tin free plate, aluminium, aluminium foil, retort pouch, aerosol logam, tube logam lunak dan drum baja.Dimana penjelasannya sebagai berikut: a. Tin Plate Tin plate merupakan jenis kemasan logam yang terbuat dari Plat timah atau tin plate yang berbentuk lembaran atau gulungan baja yang berkarbon rendah dengan ketebalan 0.15 0.5 mm, dilapisi dengan timah putih Sn, dengan kandungan timah putih pada kaleng plat timah berkisar antara 1.0-1,25% dari berat kaleng. b. Tin Free Steel Tin free steel merupakan jenis kemasan logam yang berbentuk lembaran baja yang tidak dilapisi timah putih, selain itu harganya yang Murah, akan tetapi memiliki daya adhesi terhadap bahan organik yang baik, Jenis TFS yang paling banyak digunakan untuk pengalengan makanan adalah jenis Tin Free Steel Chrome Type (TFS-CT). Ada 3 tipe dari tin free steel yaitu : Tipe Tin Free Steel: Tipe MR (Medium Residual), Tipe MC (Medium Metalloids Cold Reduce) danTipe L (Low Metalloids). c. Aluminium Merupakan jenis logam yang lebih ringan dari baja dan memiliki daya korosif rendah serta mudah dibengkokkan. Jenis

pengalengan ikan ulul

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan

Citation preview

Page 1: pengalengan ikan ulul

dalam industri besar terutama industri pengalengan ikan biasanya menggunakan jenis kemasan logam, hal ini dikarenakan sifat dan kerakteristik dari bahan pengemas logam yang lebih kuat dan tahan lama (Eastwood Et al, 2002).

Proses  pembuatan kemasan logam ada 2 cara, yaitu Three piece can danTwo piece can.

Proses pembuatan kemasan logam ini berdasarkan karakteristik dari logam tersebut

yaitu Penghantar (konduktor) panas dan listrik yang baik,dapat ditempa atau dibengkokkan

dalam keadaan padat, mempunyai kilap logam, tidak tembus padang, densitas tinggi, berbentuk

padat (kecuali merkuri).

3.1  Jenis Kemasan Logam

Terdapat 8 jenis kemasan logam yaitu tin plate, tin free plate, aluminium, aluminium foil,

retort pouch, aerosol logam, tube logam lunak dan drum baja.Dimana penjelasannya sebagai

berikut:

a.      Tin Plate

Tin plate merupakan jenis kemasan logam yang terbuat dari Plat  timah atau  tin plate

yang berbentuk lembaran atau gulungan baja yang berkarbon rendah dengan

ketebalan  0.15  –  0.5 mm, dilapisi dengan timah putih Sn, dengan

kandungan  timah  putih  pada    kaleng  plat  timah berkisar  antara 1.0-

1,25%  dari  berat  kaleng.

b.      Tin Free Steel

Tin free steel merupakan jenis kemasan logam yang berbentuk lembaran baja yang  tidak

dilapisi timah putih, selain itu harganya yang Murah, akan tetapi memiliki daya adhesi terhadap

bahan organik yang baik, Jenis TFS  yang paling banyak digunakan untuk pengalengan makanan

adalah  jenis  Tin  Free  Steel Chrome  Type  (TFS-CT). Ada 3 tipe dari tin free steel yaitu :

Tipe Tin Free Steel: Tipe MR (Medium Residual), Tipe MC (Medium Metalloids Cold Reduce)

danTipe L (Low Metalloids).

c.       Aluminium

Merupakan jenis logam yang lebih ringan dari baja dan memiliki daya korosif rendah serta

mudah dibengkokkan. Jenis logam ini mampu menahan masuknya gas, bahannya tidak berbau

dan tidak berasa, akan tetapi sulit disolder sehingga sambungan tidak rapat.

d.      Aluminium Foil

Merupakan bahan kemas dari lembaran alumunium yang  padat  dan  tipis, aluminium foil

memiliki ketebalan <0.15 m dan mempunyai tingkat kekerasan yang berbeda. Kemasan ini

bersifat hermetis, tidak tembus cahaya, fleksibel, dan dapat dignakan sebagai bahan pelapis atau

penguat dilapisi dengan plastik atau kertas.

e.       Retort Pouch

Page 2: pengalengan ikan ulul

Jenis Kemasan ini tahan terhadap suhu sterilisasi dan mempunyai daya simpan yang

tinggi, sifatnya kuat, tidak mudah sobek/tertusuk, dan teknik penutupan mudah, Contoh: PP-

Alufo-PET. Penggunaan alumunium untuk kemasan pangan antara lain untuk produk buah-

buahan, produk sayuran, produk daging, produk ikan, kerang, produk susu dan minuman.

f.        Aerosol logam

Bahan yang digunakan adalah alumunium, palt timah dan baja nirkarat. pipa dip umumnya

dari plastik, tahan tekanan tinggi (kemasan pecah pada tekanan >20 atm), kemasan aerosol

alumunium untuk produk farmasi dan parfum, kemasan aerosol plat timah beresiko terjadi karat

terutama untuk produk alkali asam kuat, kemasan aerosol baja nirkarat untuk produk kecil

(mahal), dilapisi enamel (vinil, epoksi).

g.      Tube Logam Lunak (Collapsible Tube)

Pada Tahun 1841 dikenal tube logam timah putih (kemasan cat minyak) dan di tahun 1895

digunakan untuk kemasan pasta gigi (dominan). Biasanya digunakan untuk pangan seperti saus

tomat, mayonaise, mustar. Penggunaan jenis kemasan ini akan mempermudah pengisisan

produk, karena bersifat ringan, tidak mudah pecah, permukaan licin sehingga dekorasi mudah,

mudah ditutup rapat sehingga kontaminasi rendah, bahan bakun terdiri dari logam yang dapat

dilenturkan pada suhu kamar, umumnya timah, timbal dan alumunium.

h.      Drum Baja

Drum baja /campuran logam biasanya digunakan untuk mengemas minyak goreng,

minyak tanah, bensin dan bahan kimia. Pada drum terdapat simpay (gelang gelinding) agar

mudah dipindahkan, bagian tertutup terdapat dua lubang yaitu lubang kecil untuk lubang angin

dan lubang besar untuk dapat dipasang kran.

Eastwood D, Burton K (2002) Mushrooms – a matter of choice and spoiling oneself. Microbiology Today29 , 18-19Ares G, Parentelli C, Gámbaro A, Lareo C, Lema P (2006) Sensory shelf life of shiitake mushrooms stored under passive modified atmosphere. Postharvest Biology and Technology41 , 191-197

Boa E (2004) Wild edible fungi a global overview of their use and importanceto people , FAO, Rome, 148 pp

Chang ST (1999b) World production of cultivated edible and medicinal mushrooms in 1997 with emphasis on Lentinus edodes (Berk.) Sing. di Cina. International Journal of Medicinal Mushrooms1 , 291-300

Cheung LM, Cheung PCK, Ooi VCE (2003) Antioxidant activity and total phenolics of edible mushroom extracts. Food Chemistry81 , 249-255

Page 3: pengalengan ikan ulul