80
i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri Disusun oleh : Witdihan Tulus Haryono F3508050 PROGRAM DIPLOMA III FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

  • Upload
    dodan

  • View
    226

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

i

PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN

METODE EXPONENTIAL SMOOTHING

PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY

DI PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Sebutan

Ahli Madya Manajemen Industri

Disusun oleh :

Witdihan Tulus Haryono F3508050

PROGRAM DIPLOMA III FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 2: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

ii

ABSTRAKS

“PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN

PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE”

Oleh :

WITDIHAN TULUS HARYONO F3508050

Kondisi permintaan konsumen yang fluktuatif terhadap produk

kain grey pada PT. Iskandar Indah Printing Textile menghadapkan perusahaan pada sebuah masa depan yang penuh dengan ketidakpastian. Untuk itu perlu bagi perusahaan untuk mengadakan peramalan permintaan guna melihat dan menduga permintaan yang akan terjadi pada masa yang akan datang dan juga sebagai langkah antisipasi dari dampak yang ditimbulkan.

Suatu peramalan dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan dalam penentuan berapa jumlah produk yang harus disediakan untuk menghindari atau memperkecil resiko kerugian dengan melalui pemilihan metode peramalan yang tepat.

Dalam tugas akhir ini, Penulis menggunakan data produksi tahunan kain grey yang ada pada PT. Iskandar Indah Printing Textile untuk kemudian dianalisis dengan Metode Single Moving Average dan Metode Exponential Smoothing untuk menemukan peramalan besaran permintaan kain grey pada tahun 2011. Besaran produksi yang telah dapat diramalkan dengan kedua metode diatas kemudian dibandingkan untuk mengetahui metode mana yang paling sesuai diterapkan pada PT. Iskandar Indah Printing Textile dengan membandingkan besaran Mean Square Error pada setiap metode. Nilai Mean Square Error yang kecil menunjukkan bahwa metode tersebut adalah metode yang paling tepat digunakan.

Dari analisis yang telah dilakukan, maka Penulis dapat menyimpulkan bahwa metode yang paling tepat digunakan dalam peramalan permintaan pada PT. Iskandar Indah Printing Textile adalah metode Single Moving Average 5 tahunan, karena mempunyai kesalahan terkecil dengan MSE sebesar 442.210.600. Peramalan permintaan produk kain grey pada PT. Iskandar Indah Printing Textile untuk tahun 2011 adalah sebesar 11.994.953 meter.

Kata kunci : peramalan, Single Moving Average dan Exponential

Smoothing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

iii

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

iv

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO :

Ø Menunggu kesuksesan adalah tindakan sia-sia yang bodoh. Ø Cara terbaik untuk keluar dari suatu persoalan adalah

memecahkannya. Ø Jangan tunda sampai besuk apa yang bisa engkau kerjakan hari

ini. Ø Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah.

Karya ini dipersembahkan kepada:

v Yesus Kristus yang selalu menopangku v Bapak, Ibu dan keluargaku tersayang v Teller Mandiri yang cantik dan

tercinta….(Panganti)^_^ v Sayin Suyanto sang pahlawan tanpa

tanda tanya... v Seluruh Rakyat Indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Yesus Kristus, yang

telah melimpahkan berkat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan Laporan Tugas Akhir dengan judul PENERAPAN

METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL

SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN

GREY DI PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE. Penulisan tugas

akhir ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat untuk mencapai

derajat Ahli Madya Program D3 Manajemen Industri Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa keberhasilan penulisan tugas akhir ini

tidak lepas dari bimbingan, bantuan, dukungan, dan petunjuk dari

berbagai pihak baik moril maupun materil. Oleh karena itu, dalam

kesempatan ini dengan penuh rasa hormat penulis menyampaikan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Wisnu Untoro, M.S. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

2. Sinto Sunaryo, SE., MSi Selaku Ketua Program D3 Manajemen

Industry Fakultas Ekonomi Sebelas Maret Surakarta.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 7: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

vii

3. Yeni Fajariyanti SE., MSi. Selaku Pembimbing Akademis yang telah

dengan ikhlas memberikan nasehat, bimbingan serta pengarahan

kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

4. Bapak Bambang Setiawan selaku pimpinan PT Iskandar Indah

Printing Textile.

5. Bapak Agus Mulyo selaku karyawan pendamping selama penelitian di

PT Iskandar Indah Printing Textile.

6. Seluruh staff dan karyawan PT Iskandar Indah Printing Textile yang

telah memberikan bantuan kepada penulis selama penelitian.

7. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah banyak memberikan materi kuliah yang

mendukung dalam penulisan tugas akhir.

8. Ayah dan Ibu yang senantiasa memberikan dorongan dan dukungan

kepada penulis.

9. Anang Wijayanto sebagai sahabat yang senantiasa memberikan

dorongan dan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan

penulisan tugas akhir.

10. Panganti Widi Astuti yang senantiasa memberikan motivasi kepada

penuli.

11. Teman-teman Menejemen Industri yang selalu memberikan dukungan

dan dorongan kepada penulis.

12. Teman-teman exe.net cafe yang selalu dengan ikhlas rela

meluangkan waktunya untuk memberikan bantuan kepada penulis.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 8: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

viii

13. Semua pihak yang membantu dalam penyusunan laporan tugas akhir

ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih mempunyai banyak

kekurangan dan kekeliruan, walaupun penulis dalam menulis tugas akhir

ini telah berusaha sebaik-baiknya tetapi kesalahan tetap tidak dapat

dihindari karena keterbatasan kemampuan penulis. Oleh karena itu saran

dan kritik yang sifatnya membangun sangat diharapkan. Semoga Tuhan

Yang Maha Esa senantiasa memberikan petunjuk kepada hambaNya

yang sedang menuntut ilmu.

Surakarta, 27 Juli 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 9: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………….. i

ABSTRAK............................................................................................ ii

HALAMAN PERSETUJUAN................................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN............................................................ v

KATA PENGANTAR............................................................................. vi

DAFTAR ISI.......................................................................................... ix

DAFTAR TABEL................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR............................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................ xiii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................... 1

B. Rumusan Masalah..................................................... 4

C. Tujuan Penelitian....................................................... 4

D. Manfaat penelitian...................................................... 5

E. Kerangka Pemikiran................................................... 6

F. Metodologi Penelitian................................................. 8

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian peramalan................................................ 12

B. Tujuan dan Kegunaan Peramalan Permintaan.......... 13

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 10: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

x

C. Langkah-langkah dan Teknik Pembuatan Peramalan

Permintaan…......................................................... 14

D. Jenis Peramalan........................................................ 18

E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Peramalan

Permintaan................................................................. 19

BAB III DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum PT. Iskandar Indah Printing

Textile........................................................................ 21

B. Laporan Magang Kerja.............................................. 52

C. Pembahasan Masalah............................................... 55

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................ 66

B. Saran......................................................................... 66

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 11: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

xi

DAFTAR TABEL

TABEL

3.1 Jumlah Karyawan dan Pembagian Kerja...................................... 36

3.2 Jadwal Kegiatan Magang.............................................................. 55

3.3 Jumlah Permintaan Kain Grey...................................................... 56

3.4 Permintaan Kain Grey pada PT. Iskandar Indah Printing Textile

Tahun 2005-2010.......................................................................... 59

3.5 Permintaan Kain Grey pada PT. Iskandar Indah Printing Textile

Tahun 2005-2010.......................................................................... 60

3.6 Permintaan Kain Grey pada PT. Iskandar Indah Printing Textile

Tahun 2005-2010.......................................................................... 61

3.7 Permintaan Kain Grey pada PT. Iskandar Indah Printing Textile

Tahun 2005-2010.......................................................................... 63

3.8 Permintaan Kain Grey pada PT. Iskandar Indah Printing Textile

Tahun 2006-2010.......................................................................... 64

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 12: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

xii

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR

1.1 Kerangka Pemikiran...................................................................... 6

3.1 Struktur Organisasi....................................................................... 27

3.2 Proses Produksi Weaving............................................................. 47

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 13: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Keterangan Magang Kerja

Lampiran 2 : Surat Penilaian Magang Kerja

Lampiran 3 : Surat Pernyataan

Lampiran 4 : Dukumentasi Magang Kerja

Lampiran5 : Aplikasi POM for Window

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 14: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan dalam sektor perdagangan dirasakan

sangat pesat terutama dalam tahun-tahun terakhir ini. Salah satu

faktor yang dapat menjadi penyebabnya adalah meningkatnya

permintaan konsumen untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Peningkatan permintaan konsumen akan suatu barang membuat

perusahaan atau produsen semakin kreatif dan maju baik dalam

produktifitas maupun pemasarannya. Tetapi permintaan

konsumen yang semakin meningkat itu tidak selalu sama dari

waktu ke waktu, ada kalanya permintaan tersebut menjadi tinggi,

dan kadang menunjukkan suatu penurunan.

Fluktuasi dalam permintaan konsumen tersebut dapat

disebabkan oleh banyak faktor, terutama faktor yang tidak dapat

dikontrol oleh perusahaan seperti pesaing, pemasok, pemerintah,

krisis ekonomi, dan keadaan lain yang tidak dapat diduga

sebelumnya seperti peningkatan atau penurunan di sektor lain

yang dapat juga mempengaruhi penjualan perusahaan. Kondisi

permintaan konsumen yang fluktuatif tersebut menghadapkan

perusahaan pada sebuah masa depan yang penuh dengan

ketidakpastian. Untuk itu perlu bagi perusahaan untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 15: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

2

mengadakan peramalan permintaan guna melihat dan menduga

permintaan yang akan terjadi pada masa yang akan datang dan

juga sebagai langkah antisipasi dari dampak yang ditimbulkan

dari faktor-faktor yang tidak dapat dikontrol yang telah dijelaskan

di atas.

Peramalan permintaan harus dibuat dengan cermat, teliti

dan dengan perhitungan yang baik dengan bantuan dari metode-

metode peramalan yang ada. Metode peramalan akan

memberikan suatu dasar analisa dan cara berfikir yang sistematis

atas pemecahan suatu masalah, serta akan memberikan urutan

pengerjaan yang teratur dan terarah sehingga dapat memberikan

tingkat kepercayaan atau keyakinan yang lebih besar. Dengan

informasi berapa jumlah yang harus disediakan melalui analisa

dengan metode peramalan, maka akan dapat menghindari jumlah

persediaan yang menumpuk di gudang akibat tak terjual atau

kekurangan stok barang ketika ada kenaikan permintaan. Melalui

peramalan permintaan yang dibuat tersebut, maka akan dapat

direncanakan dengan baik berapa jumlah produk yang harus

disediakan untuk penjualan yang akan datang.

Berdasarkan hal tersebut, PT Iskandar Indah Printing

Textile yang bergerak dalam bidang produksi kain yang salah

satunya adalah kain grey sangat perlu untuk melakukan

peramalan permintaan konsumen akan hasil produksinya. Tiap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 16: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

3

konsumen memiliki tingkat kebutuhan yang berbeda, sehingga

konsumen dari PT Iskandar Indah Printing Textile yang bervariatif

akan menimbulkan pola permintaan yang bervariatif pula. Pola

permintaan yang bervariatif tersebut akan mengantarkan PT

Iskandar Indah Printing Textile pada kondisi permintaan masa

depan yang penuh dengan ketidakpastian.

Penumpukkan kelebihan stok kain grey di gudang PT

Iskandar Indah Printing Textil akan menimbulkan pembengkakan

biaya, sehingga akan mengurangi laba perusahaan. Selain itu,

ketika permintaan konsumen sedang mengalami peningkatan

namun tidak ditunjang dengan kesediaan stok yang mencukupi

maka perusahaan akan kehilangan kesempatan untuk

mendapatkan laba.

Dari latar belakang yang telah dikemukakan di atas,

maka penulis merasa bahwa PT Iskandar Indah Printing Textil

perlu melakukan suatu peramalan yang baik agar dapat dijadikan

dasar dalam pengambilan keputusan dalam penentuan berapa

jumlah produk yang harus disediakan untuk menghindari atau

memperkecil resiko kerugian dengan melalui pemilihan metode

peramalan yang tepat.

Berdasarkan uraian di atas maka dalam tugas akhir ini

penulis mengambil judul :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 17: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

4

“PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN

METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN

PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT. ISKANDAR

INDAH PRINTING TEXTILE”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diungkapkan di atas,

maka penulis merumuskan permasalahan yang akan dibahas

dalam penelitian ini yaitu :

1. Dari metode Single Moving Average dan Exponential

Smoothing, metode manakah yang paling tepat untuk

meramalkan permintaan kain grey di PT Iskandar Indah

Printing Textile?

2. Berapakah jumlah peramalan permintaan kain grey pada PT

Iskandar Indah Printing Textile pada tahun 2011 berdasarkan

metode yang terpilih?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan agar penelitian

yang telah dilakukan hasilnya dapat memberikan manfaat yang

sesuai dengan apa yang kita kehendaki.

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui metode yang paling tepat diantara

metode Single Moving Average dan Exponential Smoothing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 18: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

5

dalam peramalan permintaan kain grey di PT Iskandar

Indah Printing Textile.

2. Untuk mengetahui jumlah peramalan permintaan kain grey

pada PT Iskandar Indah Printing Textile pada tahun 2011

berdasarkan metode yang terpilih.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan pada penelitian ini adalah :

1. Bagi perusahaan

Memberikan bahan pertimbangan dan sumbangan pemikiran

mengenai peramalan permintaan produk supaya dijadikan

dasar dalam pengambilan keputusan dalam penentuan

berapa jumlah produk yang harus disediakan untuk

menghindari atau memperkecil resiko kerugian.

2. Bagi peneliti

a. Menambah wawasan dan menerapkan ilmu yang

diperoleh selama perkuliahan serta dapat memberikan

pengetahuan dan pemahaman mengenai peramalan

permintaan produk.

b. Memperoleh gambaran secara langsung mengenai dunia

kerja nyata dari perusahaan yang diteliti.

3. Bagi pihak lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 19: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

6

Hasil peneliti ini diharapkan dapat menambah pengetahuan

dan pemahaman mengenai penelitian-penelitian yang

berkaitan dengan peramalan permintaan produk.

E. Kerangka Pemikiran

Kerangka pikir dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

Gambar 1.1

Kerangka Pemikiran

Peramalan permintaan produk merupakan perkiraan

terhadap besarnya permintaan produk yang kemungkinan terjadi

pada masa yang akan datang. Data permintaan produk kain grey

tersebut dianalisis dengan suatu metode peramalan untuk

menghasilkan prakiraan yang memiliki derajat kepercayaan yang

tinggi.

Data Permintaan Kain Grey

Metode Peramalan

Ramalan Permintaan Produk

Pembuatan Keputusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 20: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

7

Data permintaan produk kain grey pada PT. Iskandar

Indah Printing Tekstil ini dicatat setiap hari, data yang sudah

dicatat setiap hari dikelompok-kelompokkan untuk setiap

bulannya. Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa

permintaan kain grey mengalami fluktuasi secara random atau

acak dan selalu berubah.

Tahap awal dalam melakukan analisis peramalan

permintaan produk dalam penelitian ini adalah dengan

mengumpulkan data kain grey pada tahun 2005-2010. Metode

analisis yang digunakan dalam peramalan permintaan produk

adalah dengan menggunakan metode Single Moving Average

dan Metode Exponential Smoothing. Kemudian untuk mengetahui

kesesuaian peramalan kebutuhan dengan kebutuhan aktual,

menggunakan Mean Square Error (MSE) karena dengan

menggunakan metode tersebut dapat menghasilkan standart

error yang terkecil. Persamaan matematis yang diperoleh akan

digunakan untuk melakukan perhitungan-perhitungan mengenai

kemungkinan produk kain grey untuk tahun 2011.

Hasil peramalan yng diperoleh akan menjadi data

perhitungan peramalan sebagai masukan dalam pembuatan

keputusan oleh perusahaan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 21: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

8

F. Metodologi Penelitian

1. Desain Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini berupa studi kasus di

perusahaan PT. Iskandar Indah Printing Tekstil, jenis studi

kasus merupakan penelitian terhadap obyek tertentu pada

perusahaan yang pengumpulan datanya dengan

menggunakan beberapa elemen untuk diselidiki, sehingga

dapat diambil kesimpulan pada obyek yang akan diteliti untuk

kemudian dianalisis menggunakan metode peramalan.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Wawancara

Yaitu melakukan wawancara langsung dengan pimpinan

perusahaan ataupun dengan karyawan yang

bersangkutan dalam lingkungan perusahaan.

b. Studi literatur

Yaitu mencari data dengan tata cara membaca dan

memahami buku-buku atau literature lainnya.

c. Pemeriksaan dokumen

Yaitu dengan cara memeriksa dokumen dan arsip-arsip

yang berkaitan dengan perusahaan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 22: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

9

d. Observasi

Yaitu mengamati langsung proses produksi.

3. Sumber data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah

data sekunder, yaitu data yang telah dikumpulkan oleh

lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada

masyarakat pengguna data (Kuncoro, 2033:127). Data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Data permintaan kain grey

b. Data tentang sejarah perusahaan.

4. Teknik Pembahasan

a. Pembahasan Deskriptif

Yaitu teknik untuk membuat gambaran atau deskripsi

secara sistematis, faktual dan akurat mengenai suatu

obyek yang diteliti.

b. Optimasi Keputusan

Yaitu teknik untuk melakukan sintesa suatu keputusan

optimal dalam bidang manajemen industri.

5. Metode Analisis

Adapun metode analisis yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Metode Single Moving Average dan

Metode Exponential Smoothing. Hanya kedua metode

tersebut yang diambil penulis karena kedua metode tersebut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 23: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

10

cocok dengan data permintaan kain grey pada PT Iskandar

Indah Printing Textile. Dimana data permintaan merupakan

data time series dan fluktuatif.

Sedangkan rumus yang digunakan dalam penerapan

metode analisis tersebut adalah sebagai berikut :

a. Metode Single Moving Average

Metode ini dilakukan dengan mengambil sekelompok nilai

pengamatan, mencari rata-ratanya kemudian

menggunakan rata-rata tersebut sebagai ramalan untuk

periode yang akan datang. Cara membuat peramalan

dengan metode ini sangat sederhana. Metode Single

Moving Average memiliki rumus sebagai berikut :

Keterangan :

Xt = data pengamatan periode t

N = jumlah deret waktu yang digunakan

Ft+1 = nilai prakiraan periode t+1 (berikutnya)

b. Metode Exponential Smoothing

Metode exponential smoothing merupakan

pengembangan dari metode moving averages. Dalam

metode ini peramalan dilakukan dengan mengulang

perhitungan secara terus menerus dengan menggunakan

data terbaru. Peramalan menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 24: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

11

Exponential Smoothing dilakukan berdasarkan formula

sebagai berikut

Keterangan :

Ft = data permintaan data t

Ft-1 = prakiraan periode t

α = konstanta

· Dengan α = 0,1

· Dengan α = 0,5

· Dengan α = 0,9

Kemudian untuk mengetahui kesesuaian peramalan

dengan permintaan aktual dengan menggunakan kedua

metode analisis yang telah dibahas diatas dapat

menggunakan Mean Square Error (MSE) dengan rumus :

Keterangan :

= jumlah nilai data perhitungan

periode t

n = jumlah data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 25: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian peramalan

Peramalan sangat penting karena merupakan landasan

kerja bagi perusahaan yang mempunyai proses produksi

terputus-putus. Peramalan untuk perusahaan yang mempunyai

produksi terus menerus adalah merupakan kegiatan program

kerja. Peramalan untuk perusahaan yang tidak mempunyai

produksi terputus-putus tidak dapat dipergunakan untuk kegiatan

program kerja, hal ini disebabkan produk tersebut tergantung

dari pesanan.

Ada beberapa pendapat para ahli mengenai

peramalan, yaitu :

1. Menurut Sumayang (2003:24) peramalan adalah perhitungan

yang objektif dengan menggunakan data-data masa lalu,

untuk menentukan sesuatu dimasa yang akan dating.

2. Menurut Assauri (1987:140) peramalan penjualan adalah

suatu perkiraan kuantitatif dan kualitatif termasuk harga daei

perkembangan pasaran dari suatu produk yang diproduksi

oleh suatu perusahaan pada jangka waktu tertentu untuk

masa yang akan datang.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 26: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

13

3. Menurut Nasution (2003:25) Peramalan adalah proses untuk

memperkirakan beberapa kebutuhan dimasa yang akan

datang dan meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas,

kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka

memenuhi permintaan barang maupun jasa.

4. Menurut Subagyo (2002:1) Peramalan adalah perkiraan

mengenai sesuatu yang belum terjadi.

B. Tujuan dan Kegunaan Peramalan Permintaan

Tujuan dari peramalan permintaan adalah sebagai berikut :

1. Untuk membantu membuat kegiatan perencanaan dan

pengawasan produksi.

2. Untuk dapat memperbaiki semangat kerja karyawan atau

buruh karena adanya perencanaan yang baik.

3. Dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan dari awal sampai

akhir, sebab telah diketahui aktivitas yang akan dijalankan.

4. Untuk mengadakan perencanaan perluasan perusahaan,

5. Untuk pengawasan pembelanjaan (financial control).

6. Untuk mengurangi atau mengganti produk yang tidak

memberikan keuntungan.

Kegunaan membuat peramalan permintaan antara lain

sebagai berikut :

1. Secara umum

a. Sebagai pedoman kerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 27: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

14

b. Sebagai alat koordinasi kerja

c. Sebagai alat pengawasan kerja

2. Secara khusus

Secara khusus berguna sebagai dasar untuk menyusun

anggaran yang akan datang dalam perusahaan, sebab

peramalan permintaan disusun paling awal daripada

anggaran lainnya.

C. Langkah-langkah dan Teknik Pembuatan Peramalan Permintaan

Langkah-langkah dalam pembuatan peramalan

permintaan adalah sebagai berikut :

1. Penentuan tujuan

Penentuan tujuan ini menentukan kebutuhan-kebutuhan

perusahaan dalam mengetahui masalah permintaan yang

terjadi pada perusahaan, setelah masalah itu dapat dicari,

maka dapat dibuat peramalan untuk permintaan produk dari

perusahaan tersebut.

2. Pengembangan modal

Merupakan penyajian secara lebih sederhana sistem yang

dipelajari dalam peramalan model adalah suatu kerangka

analitik yang dimasukkan data, masukan menghasilkan

istimasi penjualan di waktu mendatang.

a. Pengujian model

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 28: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

15

Pengujian dilakukan untuk menentukan tingkat akurasi

validitas dan reliabilitas yang diharapkan.

b. Penerapan model

Dalam tahap ini data histori dimasukan dalam model untuk

menghasilkan suatu peramalan

c. Revisi dan evaluasi

Ramalan yang dibuat harus senantiasa dilakukan dan

ditinjau kembali, perbaikan mungkin perlu dilakukan karena

adanya perubahan dalam perusahaan atau lingkungan

perusahaan, langkah ini diperlukan intuk menjaga kualitas

diwaktu yang akan dating.

Pada dasarnya peramalan atau forecasting penjualan

dapat dilakukan dengan 2 teknik yaitu :

a. Teknik kualitatif

Teknik kualitatif adalah subjektif atau berdasarkan pada

estimasi-estimasi dan pendapat. Berbagai sumber pendapat

bagi peramalan kondisi bisnis adalah :

1) Para eksekutif

Sering mempunyai kemampuan untuk memberikan

masukan-masukan forecasting yang berguna, terutama

dari para manajer yang mempunyai pengalaman cukup

lama dalam industry sejenis.

2) Orang-orang penjualan atau salesman

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 29: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

16

Para salesman diminta untuk mengukur ada kemajuan

atau kemunduran segala hal yang berhubungan dengan

tingkah penjualan pada daerah masing-masing,

kemudian mereka diminta untuk mengestimasi tenteng

tingkat penjualan di daerah masing-masing.

3) Para ahli

Kadang-kadang perkiraan yang dibuat oleh para

salesman dan manajer sangat bertentengan satu sama

lain, sehingga perusahaan menganggap perlu untuk

meminta pertimbangan kepada para ahli.

4) Survey konsumen

Apabila ketiga pendapat di atas dianggap masih kurang

dapat dipertanggung jawabkan, maka biasanya diadakan

penelitian langsung pada konsumen.

Sedangkan berbagai teknik peramalan kualitatif yang dapat

dipergunakan adalah :

1) Metode Delpi

Merupakan teknik yang mempergunakan prosedur yang

sistematik untuk mendapatkan pendapat-pendapat para

ahli. Proses Delpi ini diperlukan dengan cara meminta

pada para anggota kelompok memberikan serangkaian

daftar pertanyaan.

2) Riset pasar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 30: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

17

Adalah peralatan peramalan yang berguna jika ada

kekurangan data historik atau data yang tidak reliabel.

Teknik ini digunakan secara khusus untuk meramalkan

permimtaan jangka panjang dan penjualan produk baru.

3) Analogi panel

Gagasan yang didiskusikan oleh kelompok akan

menghasilkan peramalan yang lebih baik daripada

dilakukan oleh seseorang.

b. Teknik kuantitatif

Ada beberapa metode peramalan yang sering digunakan

dalam metode kuantitatif antara lain :

1) Analisis trend linier dengan metode last square

2) Analisis variasi musim

Dalam hal ini penulis hanya menggunakan metode last

square yang dapat digambarkan secara sistematik yang

dapat dihitung. Dimana garis itu memotong sumbu Y

dan berapa kecenderungannya dapat memakai

persamaan garis :

Y = a + bx

Dimana :

a = bilangan tetap

b = menunjukan kecenderungan garis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 31: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

18

dengan diketahuinya nilai a dan b, maka dapat

diramalkan tingkat penjualan pada masa mendatang

dengan berdasarkan pada data penjualan tahun yang

lalu.

D. Jenis Peramalan

Didalam perusahaan seorang manajer selalu

dihadapkan pada masalah pembuatan perencanaan kegiatan

perusahaan. Adapun rencana-rencana tersebut adalah

penentuan tahap-tahap kegiatan yang akan dilakukan pada

periode tertentu pada masa yang akan dating. Untuk mencapai

suatu tujuan di dalam pembuatan suatu rencana ini dibutuhkan

peramalan, sebab apa yang kita rencanakan tentunya

didasarkan pada apa yang kita ramalkan. Oleh karena itu

pembagian jenis-jenis peramalan juga didasarkan atas

pembagian jenis perencanaan yaitu :

1. Peramalan jangka pendek

Peramalan ini mencakup perkiraan tentang penjualan dari

produk yang dihasilkan dalam jangka waktu kurang dari satu

tahun. peramalan ini berguna untuk pembuatan :

a. Peramalan bagi perencanaan produksi

b. Pengawasan terhadap persediaan barang-barang yang

telah diproduksi

c. Penentuan kebutuhan dimasa yang akan datang.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 32: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

19

2. Peramalan jangka panjang

Peramalan ini mencakup perkiraan tentang penjualan dari

produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan selama 5

tahun yang akan dating. Dimaksudkan untuk memungkinkan

membuat informasi dalam pengambilan keputusan seperti

investasi jangka panjang dalam alat-alat modal, perluasan

perusahaan dan lain-lain.

E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Peramalan Permintaan

Suatu perusahaan dapat berfungsi secara akurat

diperlukan data-data informasi dan pengalaman perusahaan

dalam bidang permintaan produk. Adapun faktor-faktor yang

mempengaruhi di dalam penyusunan peramalan permintaan

dapat dibedakan menjadi :

1. Faktor Intern

a. Data permintaan tahun yang lalu baik kualitas maupun

kuantitas barang, harga serta daerah penjualannya.

b. Kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan

masalah permintaan produk, saluran distribusi, media

promosi, metode penetapan harga jual dan lain-lain.

c. Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan serta

kemungkinan perluasan perusahaan dimasa yang akan

datang.

d. Tenaga kerja yang tersedia.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 33: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

20

e. Modal kerja yang dimiliki perusahaan.

f. Fasilitas-fasilitas lainnya.

2. Faktor ekstern

a. Keadaan persiapan pasar.

b. Posisi perusahaan.

c. Tingkat pertambahan penduduk.

d. Tingkat penghasilan masyarakat.

e. Permintaan terhadap barang yang dihasilkan.

f. Keadaan perekonomian stabil.

g. Kemajuan teknologi.

h. Faktor-faktor bagi perusahaan lainnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 34: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

21

BAB III

DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum PT. Iskandar Indah Printing Textile

1. Sejarah Perusahaan

PT. Iskandar Indah Printing Textile berdiri pada tanggal 23

Mei 1975 berbentuk badan usaha CV (Commanditer vennonschap)

dengan nama CV Iskandartex, berdasar akta perusahaan No 98

tanggal 23 Mei 1975. Perusahaan ini merupakan satu dari sekian

banyak perusahaan textile yang mengolah bahan baku benang

menjadi kain mentah (grey) yang kemudian meningkatkan jenis

produksi berupa kain bercorak atau lebih dikenal dengan sebutan

batik printing

CV Iskandartex memulai produksinya satu tahun setelah

berdiri yaitu pada tahun 1976. Pada awal berdirinya perusahaan

bermodalkan 25 unit mesin tenun, dan kemudian mengalami

perkembangan hingga pada tahun 1977 perusahaan memiliki 77

unit mesin tenun. Produksi perusahaan terus meningkat, hal ini

dibuktikan pada tahun 1980 perusahaan mendatangkan mesin kanji

dari Taiwan yang fungsinya mengeringkan kain secara otomatis.

Pada tahun yang sama perusahaaan juga memperluas bangunan

dan menambah mesin tenun menjadi 300 unit. Karena permintaan

yang terus meningkat, maka perusahaan merasa perlu menambah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 35: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

22

mesin tenun, hingga pada akhir tahun 1993 jumlah mesin tenun

yang dimiliki berjumlah 614 unit. Mesin-mesin yang dimiliki

perusahaan selain mesin tenun adalah mesin palet sebanyak 50

unit, mesin warping sebanyak 3 unit, mesin kanji sebanyak 2 unit,

mesin boiler sebanyak 1 unit, mesin folding sebanyak 5 unit, dan

mesin kilos sebanyak 1 unit.

Konsumen tekstil dan batik berasal dari berbagai daerah

dalam kota maupun luar kota, diantaranya seperti Pekalongan,

Jakarta dan Bandung. Bahkan perusahaan mampu melayani

pesanan dari luar negeri, seperti Amerika Serikat, Korea,

Singapura, Swiss, Dubai dan Arab Saudi.

Melihat usaha yang terus berkembang, maka pimpinan

perusahaan mengambil kebijaksanaan untuk mengubah bentuk

perusahaan dari bentuk CV menjadi bentuk PT (Perseroan

Terbatas). Berdasar SK Menkeu RI No.7/12/12 tertanggal 1

november 1989, akhirnya pada tanggal 2 Januari 1991 perusahaan

resmi menjadi PT. Iskandartex dengan nomor izin usaha yaitu

199/11.16/PB/VIII/1991/PT. Pergantian nama berikutnya terjadi

pada bulan Februari 1996 menjadi PT. Iskandar Indah Printing

Textile.

Faktor-faktor yang mendorong pendirian PT. Iskandar Indah

Printing Textile adalah sebagai berikut :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 36: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

23

a. Adanya keinginan untuk mengembangkan jenis usaha keluarga

menjadi jenis usaha yang lebih maju.

b. Adanya keyakinan bahwa permintaan akan tekstil di pasar

masih sangat terbatas.

c. Adanya keinginan yang kuat untuk mencapai tingkat kehidupan

yang lebih baik atau orientasi pendirian perusahaan adalah

untuk mencari laba (profit oriented).

d. Adanya dorongan dari pihak pemerintah agar pihak swasta

turut serta untuk menciptakan kesempatan kerja.

2. Lokasi Perusahaan

PT. Iskandar Indah Printing Textile berdiri di atas lahan

seluas 3,5 hektare. Berdasarkan letak lokasinya PT. Iskandar Indah

Printing Textile memiliki beberapa keuntungan, yaitu :

a. Ditinjau dari segi ekonomis

1) Mudah dalam pendistribusian bahan baku untuk produksi

dan barang jadi untuk dipasarkan sehingga dapat

menghemat biaya transportasi dan pengangkutan.

2) Cukup banyak tenaga kerja yang tersedia.

b. Ditinjau dari segi sosial

1) Menciptakan lapangan pekerjaan bagi penduduk sekitar

perusahaan.

2) Membantu pemerintah dalam mensukseskan kampanye

pemakaian produk dalam negeri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 37: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

24

c. Ditinjau dari segi teknis

1) Daerah sekitar masih cukup luas untuk mengenbangkan

perusahaan tersebut.

2) Mudah untuk mendatangkan alat-alat, mesin tenun dan

memperoleh ahli mesin atau montir.

Perusahaan ini terdiri dari bangunan-bangunan sebagai berikut :

a. Bangunan kantor

Terdiri dari ruang direktur, komisaris umum, tamu, kepala

bagian dan karyawan pembukuan.

b. Bangunan pabrik dan gudang

c. Bangunan ruang jaga atau pos satpam

d. Bangunan ruang ketel uap (boiler)

e. Tempat parker

f. Poliklinik

g. Mushola

h. Ruang bengkel

i. Bangunan ruang diesel

3. Tujuan Perusahaan

Tujuan dari pendirian perusahaan tekstil ini yaitu :

a. Memperoleh keuntungan demi kelangsungsan hidup

perusahaan, kesejahteraan karyawan maupun memenuhi

kebutuhan konsumen.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 38: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

25

b. Membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat, khususnya

masyarakat sekitar lokasi perusahaan.

c. Meningkatkan hasil produksi dalam negeri melalui

memproduksi kain grey untuk memenuhi bahan baku bagi

perusahaan tekstil yang memiliki unit proses finishing.

4. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi secara keseluruhan mencerminkan pola

hubungan yang tetap, mempunyai rasa interaksi tertentu dan

mencerminkan cara koordinasinya. Struktur organisasi merupakan

hal terpenting dalam suatu perusahaan, karena struktur organisasi

merupakan cara pembagian kerja untuk semua pelaku yang terlibat

dalam suatu organisasi.

Pembuatan struktur organisasi dimaksudkan untuk :

a. Mengkoordinasikan suatu kelompok yang terdiri dari berbagai

tugas.

b. Membantu agar setiap lini jelas akan fungsi dan tanggungjawab

terhadap tugas.

c. Mendayagunakan kemampuan-kemapuan yang ada pada

organisasi tersebut.

Struktur organisasi yang digunakan oleh PT. Iskandar Indah

Printing Textile adalah struktur organisasi lini atau garis, artinya

semua kegiatan di dalam perusahaan dikoordinir langsung oleh

pimpinan perusahaan atau pemilik perusahaan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 39: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

26

Gambar 3.1

Struktur Organisasi

Sumber : PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta, 2011

DIREKTUR

Kepala Bagian Produksi Printing

Kepala Bagian Umum

Kepala Bagian Keuangan

Kepala Bagian Pemasaran

Kepala Bagian Produksi Weaving

Kasie Proses

Kasie Finishing

K

A

R

Y

A

W

A

N

Kasie Tehnik

Quality Control

Kasie Administrasi

Kasie Gudang

Kasie Persiapan

Kas

Pembukuan

Pembelian

Gudang

Kasie Personalia

Kasie Sekretariat

Kasie Kendaraan

Kasie Keamanan

Kasie Rmh Tangga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 40: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

27

5. Tugas dan Wewenang

PT. Iskandar Indah Printing Textile dipimpin oleh seorang

direktur utama yang membawahi 5 kepala bagian, adapun tugas

dan wewenangnya adalah sebagai berikut:

a. Direktur utama

Merupakan unsur eksekutif tertinggi dalam organisasi

perusahaan sebagai pimpinan perusahaan. Tugas dan

wewenangnya adalah sebagai berikut :

1) Mendelegasikan wewenang pada manajer bawah dan

mengawasi pelaksanaannya.

2) Bekerja sama dengan manajer yang berada di bawahnya

dalam mengelola perusahaan.

3) Mewakili perusahaan baik di dalam maupun di luar

perusahaan.

4) Mengadakan atau menjalin kerja sama dengan pihak luar

perusahaan.

5) Meminta laporan pertanggungjawaban pada manajer.

6) Member saran, nasehat, petunjuk dan bimbingan pada

manajer bawah.

7) Bertanggungjawab atas wewenang yang diberikan

kepadanya dan juga atas informasi yang diturunkan pada

manajer di bawahnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 41: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

28

b. Kepala bagian produksi printing

1) Bertanggungjawab atas pemberian motif kain.

2) Mengatur cara kerja karyawan agar efisien dalam

penggunaan waktu, tempat dan tenaga.

3) Mendelegasikan tugas yang dikerjakan bagian bawahannya.

c. Kepala bagian produksi weaving

1) Bertanggungjawab atas penenunan dari benang menjadi

kain.

2) Mengatur cara kerja karyawan agar efisien dalam

penggunaan waktu, tempat dan tenaga.

3) Mendelegasikan tugas yang dikerjakan bagian bawahannya.

d. Kepala bagian pemasaran

1) Mengarahkan, mengkoordinir dan mendelegasikan tugas

atau kegiatan penjualan.

2) Mengawasi pelaksanaan tugas yang dikerjakan bagian yang

ada di bawahnya.

3) Mengatur dan menetapkan cara penjualan produk.

4) Membuat permintaan produksi.

5) Mengatur cara-cara promosi.

6) Bertanggungjawab atas pencapaian target penjualan dan

tugas yang didelegasikan pada bawahannya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 42: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

29

e. Kepala bagian keuangan

1) Mengawasi semua penerimaan dan pengeluaran kas sesuai

dengan kepentingan perusahaan.

2) Mengatur dan mengurusi masalah administrasi dan

keuangan.

3) Mengawasi dan mengarahkan tugas kepada bagian yang

berada di bawahnya.

4) Mengawasi sekaligus memberikan naehat, petunjuk dan

bimbingan kepada bawahan dan meminta laporan atas

kerja bawahannya.

f. Kepala bagian umum

1) Mengatur pekerjaan yang berhubungan dengan personil,

kebersihan dan kendaraan.

2) Melakukan koordinasi dengan semua kepala bagian tentang

kebutuhan-kebutuhan pelayanan umum.

Dari 6 kepala bagian tersebut masing-masing membawahi

beberapa kasie yang memiliki tugas dan wewenang sebagai

berikut:

Bagian kepala produksi printing dan weaving dibantu oleh 5 kasie

yang memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut:

a. Kasie persiapan

1) Menyusun jadwal kerja kelompok warping, kanji, cucuk, palet

sesuai dengan rencana produksi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 43: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

30

2) Membantu menyiapkan peralatan, bahan baku dan bahan

penolong.

3) Mengatur dan mengawasi pelaksanaan kerja bagian

pengawasan.

b. Kasie proses

1) Menyusun jadwal kerja bagian proses sesuai yang dengan

yang direncanakan.

2) Membantu menyiapkan peralatan kerja.

3) Mengatur dan mengawasi pelaksanaan bagian proses.

c. Kasie finishing

1) Menyusun jadwal kerja bagian proses sesuai dengan yang

direncanakan.

2) Bertugas dalam proses penyelesaian kain.

3) Menyiapkan laporan hasil produksi per hari tiap unit.

d. Kasie tehnik

1) Mengatur kerja perbaikan dan pemeliharaan peralatan-

peralatan,

2) Mengatur dan mengawasi pelaksanaan kerja bagian tehnik.

3) Bertanggungjawab atas kelancaran mesin produksi sehingga

dapat digunakan dengan baik.

e. Quality control

1) Bertugas dan bertanggungjawab atas pengawasan

pengendalian kualitas hasil produksi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 44: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

31

2) Bertanggungjawab atas hasil kerja pengawasan mutu,

pelayanan umum dan gudang.

3) Bertanggungjawab atas aktiva perusahaan yang berada di

dalam wewenangnya.

Kepala bagian pemasaran membawahi 2 kasie, yaitu kasie gudang

dan kasie administrasi. Tugas dan wewenangnya adalah sebagai

berikut:

a. Kasie gudang

1) Mengatur dan mengawasi pekerjaan-pekerjaan yang

berhubungan dengan penerimaan, pengeluaran dan

penyimpanan barang spare part dan benang.

2) Melaksanakan perencanaan pengadaan barang spare part

dan benang.

3) Memeriksa laporan persediaan barang spare part dan

persediaan benang setiap saat.

b. Kasie administrasi

a) Mengatur dan menetapkan cara penjualan produk

b) Mengatur strategi pemasaran atau promosi

Kepala bagian keuangan dibantu oleh 4 kasie, yaitu:

a. Kas

1) Melakukan pekerjaan administrasi keuangan.

2) Mengatur pemasukan dan pengeluaran keuangan

perusahaan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 45: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

32

3) Melaksanakan pembayaran gaji dan upah para karyawan.

b. Pembukuan

1) Menjamin kegiatan yang berada di bawahnya dalam

melaksanakan tugas sesuai dengan yang telah ditetapkan.

2) Mendelegasikan tugas pada bagian yang berada di

bawahnya dan bertanggungjawab atas penyelenggaraan

pembukuan per kuartal maupun tahunan serta laporan

biaya per bulan serta bertanggungjawab atas penyusunan

finansial dan anggaran perusahaan sesuai dengan rencana

produksi.

3) Menilai dan mengawasi kegiatan yang dilakukan bagian

yang berada di bawahnya.

4) Member saran, ide, petunjuk dan bimbingan pada para

bawahannya.

5) Bertanggungjawab atas adminiatrasi pembukuan.

c. Pembelian

1) Mengkoordinir pembelian bahan baku yang diperlukan

perusahaan serta pembelian peralatan dan perlengkapan

yang dibutuhkan.

2) Mengawasi barang-barang yang dibeli, jika tidak sesuai

dengan pesanan baik kualitas maupun kuantitas serta

harga yang telah disepakati sebelumnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 46: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

33

3) Mengatur dan menetapkan cara pembelian dan pengadaan

bahan-bahan yang diperlukan dalam proses produksi.

4) Menentukan atau memilih pemasok.

5) Bertanggungjawab atas tugas-tugas yang didelegasikan

pada bawahannya dan kelancaran penyediaan kebutuhan

bahan proses produksi.

d. Gudang

1) Memeriksa laporan persediaan barang spare part dan

persediaan benang setiap saat.

2) Melaksanakan pengadaan spare part dan benang.

Kepala bagian umum dibantu oleh:

a. Kasie personalia

1) Membuat daftar hadir dan adminidtrasi kepegawaian.

2) Menentukan criteria atau syarat masuk menjadi karyawan.

3) Mengurusi kesejahteraan karyawan.

4) Bekerja sama dengan bagian produksi dalam pengadaan

tenaga kerja karena dalam perusahaan tekstil bagian

produksilah yang paling banyak dalam membutuhkan

karyawan atau tenaga kerja.

5) Mengarahkan, mengkoordinir dan mendelegasikan tugas

kepada bawahan.

6) Menyelesaikan persoalan yang berhubungan dengan

perburuhan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 47: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

34

b. Kasie sekretariat

1) Menjalankan tugas-tugas yang diberikan oleh atasan.

2) Membantu penyelesaian pekerjaan-pekerjaan dari

perusahaan.

3) Mengkoordinir personil-personil serta pekerjaan yang

berhubungan dengan atasan.

c. Kasie kendaraan

1) Bertanggungjawab atas perawatan dan perbaikan kendaraan

perusahaan.

2) Berugas menyiapkan kendaraan yang digunakan dalam

kegiatan perusahaan.

d. Kasie keamanan

1) Bertugas dan bertanggungjawab dalam menjaga keamanan

dan ketertiban perusahaan.

2) Melayani tamu sebagai pos terdepan.

e. Kasie rumah tangga

Bertugas daan bertanggungjawab terhadap hal-hal yang

bersifat kerumah tanggaan dalam perusahaan seperti

perawatan taman, selokan dan lain sebagainya.

6. Personalia

a. Tenaga Kerja

Secara garis besar karyawan-karyawan di PT. Iskandar

Indah Printing Textile dibagi dalam dua bagian, yaitu :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 48: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

35

1) Bagian produksi, yaitu bagian yang bekerja di departemen

unit weaving dan departemen unit printing serta finishing.

2) Bagian non produksi, yaitu bagian karyawan kantor.

Pada saat ini jumlah karyawan di PT. Iskandar Indah

Printing Textile adalah 1.295 orang. Berikut pembagian kerja

karyawan di PT. Iskandar Indah Printing Textile :

Tabel 3.1

Jumlah Karyawan dan Pembagian

Shift dan bagian Jumlah karyawan

1. Day shift 2. Shift

a. Opten RRT 552 b. Opten Picanol c. Opten Toyoda d. Pengisi palet e. Palet f. Warping g. Pengkanjian h. Cucuk i. Pengawas monitor j. Pengawas umum k. Bengkel l. Listrik m. Inspecting n. Rool kain o. Finishing p. Keamanan q. Transportasi r. Umum

Jumlah

70 orang 210 orang 135 orang 225 orang 60 orang 105 orang 60 orang 90 orang 80 orang 45 orang 20 orang 45 orang 15 orang 45 orang 10 orang 30 orang 20 orang 20 orang 10 orang 1295 orang

Sumber : PT. Iskandar Indah Printing Textile, 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 49: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

36

Sebelum menerima karyawan baru, perusahaan

melakukan seleksi yang ketat. Diawali dari tes latihan kerja, tes

wawancara dan tes kesehatan. Syarat yang dijadikan

pertimbangan dalam penerimaan karyawan baru adalah :

1) Tingkat pendidikan

2) Jenis kelamin

3) Usia

4) Pengalaman kerja

5) Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan

Pemberhentian karyawan dapat dilakukan dengan alasan

sebagai berikut :

1) Tidak mengikuti training.

2) Melanggar peraturan yang telah ditetapkan perusahaan.

3) Mengundurkan diri atas permintaan karyawan yang

bersangkutan.

4) Meninggal dunia.

Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan karyawan,

perusahaan memberikan beberapa fasilitas dan hak yang perlu

diterima karyawan, yaitu :

1) Tunjangan Hari Raya (THR)

2) Mengikutsertakan dalam Asuransi Sosial Tenaga Kerja

(ASTEK)

3) Fasilitas pengobatan atau kesehatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 50: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

37

4) Cuti hamil

5) Fasilitas kendaraan antar jemput.

6) Setiap setahun sekali diadakan acara santai bersama atau

rekreasi.

7) Memberikan pakaian seragam.

b. Sistem Kerja

Mesin-mesin tenun dijalankan selama jam kerja dan berhenti

total pada saat jam istirahat selama satu jam. Sistem kerja

dibagi menjadi dua bagian yaitu :

1) Day shift : masuk pagi terus, biasanya untuk karyawan

kantor (07.00-15.00).

2) Shift : dibagi menjadi tiga kelompok shift (karyawan bagian

produksi).

a) Group A : jam 07.00 s/d 15.00 istirahat jam 11.30 s/d

12.30

b) Group B : jam 15.00 s/d 23.00 istirahat jam 18.45 s/d

19.45

c) Group C : jam 23.00 s/d 07.00 istirahat jam 02.00 s/d

03.00

Pembagian waktu kerja di atas berlaku untuk karyawan bagian

produksi dan tehnik, sedangkan untuk karyawan bagian non

produksi bekerja dari jam 08.00 s/d 16.00 dengan istirahat

antara jam 11.30 s/d 12.30. pergantian masuk kerja bagi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 51: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

38

karyawan bagian produksi setiap seminggu sekali dan dimulai

setiap hari Senin.

c. Sistem Pengupahan Karyawan

Sistem pengupahan yang diterapkan oleh PT. Iskandar Indah

Printing Textile adalah :

1) Upah bulanan

Upah yang diberikan setiap akhir bulan. Sistem ini biasanya

untuk karyawan staf, kepala bagian dan mandor.

2) Upah mingguan

Upah yang diberikan pada akhir minggu, biasanya untuk

karyawan bagian operator mesin.

3) Upah borongan

Upah yang diberikan sesuai dengan jumlah pekerjaan yang

diselesaikan, biasanya untuk bagian pengepakan dan

pembungkusan.

4) Upah lembur

Upah yang diberikan untuk pekerjaan di luar jam kerja.

Perhitungannya adalah sebagai berikut :

Upah mingguan = 150% gaji x hari lembur

Upah bulanan = x hari lembur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 52: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

39

7. Bidang Produksi

a. Bahan dan Mesin

Proses produksi pada PT. Iskandar Indah Printing

Textile merupakan proses produksi yang terus-menerus, yaitu

mengolah dari bahan baku benang menjadi kain grey

kemudian dicetak sehingga menghasilkan kain printing.

Bahan-bahan yang diperlukan dalam proses produksi adalah

sebagai berikut :

1) Bahan baku

Bahan baku yang digunakan berupa benang rayon dan

benang katun. Benang rayon yaitu benang yang berasal

dari bahan serat buatan, sedangkan benang katun adalah

benang yang berasal dari serat kapas. Ukuran benang

diidentifikasikan dengan penomoran 30s, 40s dan

seterusnya. Semakin besar nomor semakin kecil ukuran

benangnya. Jenis benang 30s digunakan untuk benang

pakan dan yang jenis 40s digunakan untuk benang lusi.

2) Bahan penolong

Bahan-bahan penolong yang digunakan pada PT.

Iskandar Indah Printing Textile antara lain :

a) PVA digunakan untuk melapisi bulu-bulu benang.

b) Tepung jagung (cornstat), untuk melenturkan benang.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 53: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

40

c) Acrylic, untuk melenturkan benang tetapi

kelenturannya lebih dari tepung jagung.

d) Wax, sejenis malam pet.

e) Napol, Doskol, Reaktif, Pigmen dan Direk (untuk

pewarna).

f) Bisulfat digunakan untuk menghilangkan bau

pewarna.

g) SN untuk mengawetkan bahan agar tidak luntur.

Mesin-mesin yang digunakan dalam proses produksi :

1) Mesin warping

Digunakan untuk menggulung kembali benang dalam

kons (untuk menggulung benang dalam bentuk kerucut)

yang dimasukkan dalam gulungan besar yang disebut

boom.

2) Mesin kelos

Digunakan untuk memproses kembali benang yang putus

dari mesin warping sehingga benang dapat dipakai

kembali.

3) Mesin palet

Digunakan untuk menggulung benang pakan ke dalam

palet, selanjutnya benang ini dimasukkan ke dalam

teropong yang melintang pada kain grey.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 54: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

41

4) Mesin tenun

Digunakan untuk menenun benang pakan dan benang

lusi untuk dijadikan kain grey.

5) Mesin kanji

Digunakan untuk melapisi benang lusi dengan kanji

sehingga benang menjadi kuat dan menghaluskan bulu-

bulu pada benang, dengan demikian benang tidak akan

mudah putus pada saat ditenun.

6) Mesin lipat

Digunakan untuk melipat kain yang sudah ditenun,

dengan menentukan aturan tiap lipatan.

7) Mesin diesel

Digunakan untuk menggantikan tenaga listrik pada saat

listrik padam sehingga mesen bisa tetap beroperasi.

8) Ketel uap

Digunakan untuk pemanas dalam proses pengnanjian.

9) Mesin folding

Digunakan untuk melipat sekaligus menghitung panjang

kain.

10) Mesin inspecting

Digunakan untuk mengontrol kain dari hasil proses

produksi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 55: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

42

11) Mesin printing

Digunakan untuk memberikan corak pada kain.

b. Proses Produksi

PT. Iskandar Indah Printing Textile mempunyai dua

departemen, yaitu departemen tenun (weaving) dan

departemen printing. Namun karena kebijakan perusahaan

yang tidak memperbolehkan peneliti melakukan penelitian

pada departemen printing maka penelitian ini hanya

menguraikan proses produksi tenun.

Proses produksi kain grey pada departemen weaving

di PT. Iskandar Indah Printing Textile adalah sebagai berikut :

1) Pembuatan benang lusi

Benang lusi adalah benang yang membujur dalam proses

penenunan. Benang digulung ke dalam alat yang disebut

boom yang kemudian akan melalui mesin warping, mesin

kanji dan mesin cucuk. Pada mesin warping dan mesin

kanji diadakan penarikan benang sekaligus melapisi

benang dengan campuran obat yang yang dapat

menguatkan benang.

2) Pembuatan benang pakan

Benang pakan adalah benang yang melintang dalam

proses penenunan. Benang akan diproses melalui mesin

kelos dan mesin palet. Benang dimasukkan ke dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 56: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

43

mesin kelos kemudian benang tersebut diteruskan ke

mesin palet untuk menggulung benang ke dalam kayu

klinting yang selanjutnya akan dimasukkan ke dalam

teropong.

3) Tahap penghanian (warping)

Prosess menggulung benang sekaligus menentukan

jumlah dan panjang benang yang diperlukan. Semakin

halus dan lebar jenis kain yang akan dibuat, semakin

banyak benang yang dibutuhkan. Karena semakin lebar

kain yang akan dibuat, semakin lebar gulungannya.

Demikian juga bila membuat kain yang halus akan

memerlukan anyaman yang lebih rapat.

4) Tahap pengkanjian (sizing)

Tahap ini berfungsi untuk meratakan bulu-bulu,

menghilangkan kotoran sehingga pada saat proses

penenunan benang tidak mudah putus. Yaitu dengan

memasukkan benang yang sudah disiapkan pada tahap

warping ke dalam mesin stalk dan dicampur dengan obat

yang dapat menguatkan benang.

5) Tahap cucuk (racing)

Proses pemasukkan benang lewat mata jarum ke sisir

atau gun, jumlah mata sisir tergantung dari jumlah benang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 57: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

44

yang tersedia dari proses kanji, selanjutnya benang yang

sudah dicucuk kemudian dipasang ke mesin tenun.

6) Tahap palet

Proses menggulung benang ke dalam kayu klinting atau

penggulung batang palet, kemudian dimasukkan ke dalam

teropong. Kayu klinting atau penggulung batang palet

yang telah berisi benang dipindahkan ke bagian

penenunan bersama-sama benang lusi.

7) Tahap penenunan

Penenunan merupakan penyilangan dari benang lusi dan

benang pakan sehingga terbentuk suatu kain yang

memenuhi rancangan yang telah ditentukan. Pada tahap

ini dilakukan dengan menggunakan 3 jenis mesin, yaitu

mesin Toyoda, mesin Picanol dan mesin RRT. Operator

pada bagian tennun bertugas untuk mengawasi jalannya

mesin dan menyambung benang jika ada yang putus. Bila

ada benang yang putus, secara otomatis mesin akan

berhenti serta memasukkan teropong benang pakan yang

baru.

8) Tahap penyelesaian

Proses penyempurnaan dari tahap-tahap sebelumnya.

Kain tersebut masih berupa kain grey atau kain mentah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 58: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

45

Untuk meningkatkan nilai ekonominya maka diperlukan

proses penyempurnaan yang meliputi :

a) Inspeksi (inspection)

Memeriksa kain dari mesin tenun bila ada yang cacat

dan perlu perbaikan.

b) Repairing

Memperbaiki anyaman yang rusak atau dobel.

c) Smashing

Membersihkan sisa-sisa benang pada kain.

d) Folding

Melipat dan sekaligus menghitung panjang kain.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 59: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

46

PROSES PRODUKSI WEAVING

Gambar 3.2

Proses Produksi Weaving

Benang

Benang lusi

Warping

Cucuk

Sizing

Benang pakan

Palet

Tenun

Kain grey

Inspecting

Kain grey cacat

Kain grey baik

Repairing

Kain putih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 60: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

47

8. Aspek Pemasaran

Selain standar kualitas, aspek pemasaran merupakan

salah satu aspek yang terpenting dalam perusahaan, sebab

berhasil tidaknya suatu produk di pasaran tergantung dari baik atau

buruknya sistem pemasaran yang terdapat dalam perusahaan

tersebut. Apabila sistem pemasaran tidak berjalan dengan baik

akan menimbulkan penumpukkan hasil produksi serta

terhambatnya perputaran uang dalam perusahaan.

Pada awal terbentuk atau pada waktu perusahaan masih

berbentuk CV pemasaran hasil produksinya masih disekitar

Surakarta, namun dengan semakin besarnya usaha, pemasaran

hasil produksinya hampir di seluruh kota besar di Indonesia.

sedangkan untuk ekspor, antara lain : Singapura, Timur Tengah,

Brunei Darussalam dan Negara Amerika latin.

PT. Iskandar Indah Printing Textile juga menerapkan

bauran pemasaran dalam sistem pemasarannya, yaitu suatu sistem

yang mengkombinasikan 4 variabel atau kegiatan yang merupakan

inti dari pemasaran perusahaan. Variable-variabel tersebut adalah :

a. Produk

Produk yang dihasilkan perusahaan ini adalah berupa kain grey

dan kain printing. Perusahaan benar-benar mengutamakan

kualitas dari kain grey yang setiap proses produksinya

diusahakan untuk meminimumkan jumlah kain yang cacat atau

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 61: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

48

rusak. Sedangkan untuk kain printing selain kualitas yang

diutamakan juga mempunyai ciri khas tersendiri dari corak

kainnya.

b. Harga

Penetapan harga jual yang dilakukan perusahaan bertujuan

untuk mendapatkan laba, memperoleh pengembalian investasi

sesuai yang ditargetkan, selain itu juga untuk mempertahankan

dan meningkatkan market share. Penetapan harga jual

berdasarkan metode cost plus pricing, yaitu metode yang

menetapkan harga jual dengan biaya per unit ditambah dengan

presentase laba yang diinginkan.

c. Promosi

Usaha yang dilakukan untuk meningkatkan volume penjualan

adalah dengan melakukan promosi. Promosi ini dilakukan

dengan memberikan potongan harga atau diskon untuk

pembelian produk dalam jumlah besar. Selain itu perusahaan

juga memberikan sample produk pada konsumen yang

meminta terutama konsumen yang berada di luar kota.

d. Distribusi

Dalam pendistribusian produksinya PT. Iskandar Indah Printing

Textile mempunyai dua saluran distribusi, yaitu :

1) Dari produsen disalurkan langsung ke konsumen.

2) Dari produsen disalurkan ke agen kemudian ke konsumen.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 62: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

49

3) Dari produsen disalurkan ke pedagang besar kemudian ke

pedagang eceran kemudian baru ke konsumen.

9. Aspek Dana Perusahaan

a. Sumber Dana

Modal yang diperoleh PT. Iskandar Indah Printing

Textile dibagi menjadi dua, yaitu :

1) Sumber dana internal

Sumber dana ini berasal dari laba ynag ditahan,

akumulasi penyusutan aktiva tetap yang sementara belum

digunakan untuk mengganti aktiva lama dan cadangan

yang dibentuk dari keuntungan yang diperoleh.

2) Sumber dana eksternal

Sumber dana ini berasal dari supplier, sector perbankan

dan pemilik perusahaan atau pemegang saham. Supplier

memberikan dana kepada perusahaan dalam bentuk

penjualan kredit untuk pembelian bahan baku. Perbankan

memberikan dana dengan cara memberi pinjaman baik

pinjaman jangka pendek maupun jangka panjang.

Sedangkan untuk pemilik perusahaan masih terbatas

pada keluarga pendiri perusahaan.

b. Penggunaan Dana

Dalam penggunaan dana PT. Iskandar Indah Printing

Textile dibedakan menjadi dua, yaitu :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 63: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

50

1) Modal kerja (working capital assets)

Modal kerja digunakan oleh perusahaan untuk memenuhi

kebutuhan-kebutuhan yang berhubungan dengan aktiva

lancar yang biasanya dibiayai dengan kredit jangka

pendek, yaitu: kas, piutang, persediaan dan bank.

2) Modal tetap (fixed capital assets)

Modal tetap digunakan oleh perusahaan untuk memenuhi

kebutuhan-kebutuhan yang berhubungan dengan aktiva

tetap, yaitu tanah, mesin, kendaraan, gedung dan

inventaris kantor. Modal teteap biasanya dibiayai dengan

kredit jangka panjang, kecuali tanah yang menggunakan

modal sendiri.

c. Penggolongan Biaya

PT. Iskandar Indah Printing Textile dalam

menggolongkan biaya perusahaan dibagi menjadi dua, yaitu :

1) Biaya produksi

Yaitu biaya yang digunakan untuk menjalankan proses

produksi perusahaan. Terdiri dari :

2) Biaya bahan baku

Yaitu biaya yang dikeluarkan untuk pembelian bahan

baku. Pada pembuatan kain katun printing bahan baku

yang digunakan adalah benang katun, sedangkan bahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 64: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

51

baku yang digunakan dalam membuat kain rayon adalah

benang rayon.

3) Biaya tenaga kerja langsung

Yaitu biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk

membayar upah karyawan pabrik yang terlibat langsung

dalam proses produksi.

4) Biaya overhead pabrik

Yaitu semua biaya selain biaya bahan baku dan biaya

tenaga kerja langsung. Biaya overhead yang ada pada

PT. Iskandar Indah Printing Textile yaitu biaya listrik dan

air, biaya reparasi dan pemeliharaan mesin, biaya bahan

penolong, biaya kendaraan, biaya tenaga kerja tidak

langsung, biaya depresiasi, pajak bumi dan bangunan,

biaya asuransi pabrik danlain-lain.

5) Biaya non produksi

Yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan fungsi

non produksi. Biaya non produksi yang ada pada PT.

Iskandar Indah Printing Textile antara lain :

a) Biaya upah atau gaji bagi pegawai administrasi dan

penjualan.

b) Biaya listrik dan penerangan kantor.

c) Biaya telepon kantor.

d) Biaya peralatan kantor.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 65: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

52

e) Biaya pemeliharaan kantor.

f) Biaya kendaraan kantor.

g) Biaya administrasi dan bunga bank.

B. Laporan Magang Kerja

1. Deskripsi Magang kerja

Dengan berkembangnya teknologi yang semakin canggih

membawa konsekuensi pada sumber daya manusia untuk

meningkatkan kualitasnya, baik dalam segi teori maupun praktek.

Bagi seorang mahasiswa ilmu teori dapat diperoleh pada saat

perkuliahan, sedangkan ilmu praktek diperoleh dari praktek kerja

nyata atau magang kerja.

Magang kerja merupakan kegiatan diluar perkuliahan

dimana mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat

selama dibangku perkuliahan. Dengan adanya magang kerja

diharapkan mahasiswa dapat memperoleh media untuk

mendapatkan pengalaman sejak dini guna melatih kemampuan

atau ketrampilan yang nantinya bisa digunakan dibidang usaha

industry. Melalui magang kerja ini pula mahasiswa dapat

memperoleh data yang dibutuhkan dalam penulisan tugas akhir.

Data yang diperoleh akan diolah dan kemudian akan dicari solusi

atau penyelesaiannya.

2. Tujuan Magang Kerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 66: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

53

a. Memperoleh pangalaman kerja dan pengetahuan secara

langsung tentang berbagai aktivitas dalam dunia kerja.

b. Sebagai syarat untuk mendapatkan gelar ahli madya.

c. Belajar berkomunikasi dengan pekerja atau karyawan di tempat

magang kerja.

d. Melatih pengalaman untuk memecahkan masalah yang

menjadi objek penelitian.

3. Manfaat Magang Kerja

a. Bagi perguruan tinggi

1) Terjadinya hubungan kerja sama yang lebih baik dengan

perusahaan yang ditempati untuk magang kerja.

2) Dapat mengetahui sejauh mana ilmu yang diserap oleh

mahasiswa selama kuliah.

3) Sebagai bahan evaluasi dibidang akademik.

b. Bagi perusahaan

1) Membantu menyiapkan sumber daya yang potensial untuk

perusahaan.

2) Tidak tertutup kemungkinan adanya saran dari mahasiswa

yang bersifat membangun dan menyempurnakan.

3) Menjalin hubungan kerja sama dengan dunia pendidikan.

c. Bagi mahasiswa

1) Dapat mengetahui secara jelas bagaimana proses produksi

atau kegiatan yang terjadi pada objek penelitian.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 67: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

54

2) Dapat mengetahui masalah-masalah yang dihadapi

masyarakat dan industri dan mencoba untuk mencari

solusinya.

3) Memberikan pengalaman dan ketrampilan pada mahasiswa

dalam memasuki dunia usaha.

4. Pelaksanaan Magang Kerja

a. Tempat dan waktu pelaksanaan magang

Tempat : PT. Iskandar Indah Printing Textile, Surakarta.

Waktu : 1 bulan (1 Februari- 28 Februari 2011)

PT. Iskandar Indah Printing Textile merupakan perusahaan

manufaktur yang bergerak di bidang industri tekstil. Penulis

memilih tempat ini sebagai tempat magang karena

tempatnya yang strategis dan mempunyai data yang

diperlukan.

b. Kegiatan magang kerja

Tabel 3.2

Jadwal Kegiatan Magang

Minggu Bagian Kegiatan

Pertama Produksi

kain grey

Mengamati proses produksi yang sedang

berlangsung dari departemen weaving.

Mengamati sistem kerja mesin-mesin

produksi.

Kedua Gudang Memasukkan data keluar dan data masuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 68: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

55

spare part spare part setiap hari.

Ketiga Gudang

bahan baku

benang

Mencatat data permintaan bahan baku.

Mencatat data masuk bahan baku.

Mencatat retur pembelian.

Keempat Ruang

inspecting

Mengawasi proses inspecting yang

dilakukan pada departemen weaving.

C. Pembahasan Masalah

Berikut adalah data jumlah permintaan kain grey pada PT.

Iskandar Indah Printing Textile :

Tabel 3.3

Jumlah Permintaan Kain Grey

pada PT. Iskandar Indah Printing Textile Tahun 2005-2010

No Tahun Jumlah Permintaan Kain Grey (m)

1

2

3

4

5

6

2005

2006

2007

2008

2009

2010

12.786.734

12.972.565

12.891.471

12.029.356

10.879.331

11.202.044

Jumlah 72.761.501

Sumber: PT. Iskandar Indah Printing Textile

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 69: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

56

Data diatas menunjukkan data jumlah produksi pada PT.

Iskandar Indah Printing Textile dalam periode tahun 2005 sampai dengan

tahun 2010. Berdasarkan tabel diatas maka dapat dilakukan perhitungan

menggunakan metode Single Moving Avarage dan Exponential

Smoothing.

1. Metode Single Moving Average

Cara membuat peramalan dengan metode ini sangat

sederhana. Metode Single Moving Average memiliki rumus

sebagai berikut :

Keterangan :

Xt = data pengamatan periode t

N = jumlah deret waktu yang digunakan

Ft+1 = nilai prakiraan periode t+1 (berikutnya)

2. Metode Exponential Smoothing

Peramalan menggunakan metode Exponential Smoothing

dilakukan berdasarkan formula sebagai berikut

Keterangan :

Ft = data permintaan data t

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 70: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

57

Ft-1 = prakiraan periode t

α = konstanta

a. Dengan α = 0,1

b. Dengan α = 0,5

c. Dengan α = 0,9

Kemudian untuk mengetahui kesesuaian peramalan

dengan permintaan aktual dengan menggunakan kedua metode

analisis yang telah dibahas diatas dapat menggunakan Mean

Square Error (MSE) dengan rumus :

Keterangan :

= jumlah nilai data perhitungan

periode t

n = jumlah data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 71: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

58

a. Metode Single Moving Avarage

Tabel 3.4

Permintaan Kain Grey

pada PT. Iskandar Indah Printing Textile Tahun 2005-2010

Moving Avarage 3 tahunan

No Tahun Jumlah Permintaan Kain

Grey (m)

Forecast

1

2

3

4

5

6

2005

2006

2007

2008

2009

2010

12.786.734

12.972.565

12.891.471

12.029.356

10.879.331

11.202.044

-

-

-

12.883.590

12.631.131

11.933.386

Sumber : Hasil analisis

Keterangan :

F 2008 = 12.883.590

F 2009 = 12.631.131

F 2010 = 11.933.386

Sedangkan forecast tahun 2011 adalah sebagai berikut :

F 2011 = 11.370.244

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 72: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

59

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode single

moving average 3 tahunan diatas dapat diketahui peramalan tahun 2011

adalah sebesar 11.370.244 meter.

1.444.459.000

Tabel 3.4

Permintaan Kain Grey

pada PT. Iskandar Indah Printing Textile Tahun 2005-2010

Moving Avarage 5 tahunan

No Tahun Jumlah Permintaan Kain Grey (m)

Forecast

1

2

3

4

5

6

2005

2006

2007

2008

2009

2010

12.786.734

12.972.565

12.891.471

12.029.356

10.879.331

11.202.044

-

-

-

-

-

12.311.891

Sumber : Hasil analisis

Keterangan :

F 2010 =12.311.891

Sedangkan forecast tahun 2011 adalah sebagai berikut :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 73: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

60

F 2011 = 11.994.953

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode single

moving average 5 tahunan diatas maka dapat diketahui peramalan tahun

2011 adalah sebesar 11.994.953 meter.

442.210.600

b. Metode Exponential Smoothing

Tabel 3.5

Permintaan Kain Grey

pada PT. Iskandar Indah Printing Textile Tahun 2005-2010

Exponential Smoothing α = 0,10

No Tahun Jumlah Permintaan Kain Grey (m)

Forecast

1

2

3

4

5

6

2005

2006

2007

2008

2009

2010

12.786.734

12.972.565

12.891.471

12.029.356

10.879.331

11.202.044

-

12.786.734

12.805.317

12.813.932

12.735.474

12.549.859

Sumber : Hasil analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 74: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

61

Data permintaan yang pertama adalah 12.786.734 meter, untuk

membuat forecast tahun 2006 data yang diperlukan belum cukup,

sehingga untuk meramalkan tahun 2006 menggunakan data yang paling

akhir yaitu 12.786.734 meter.

Perhitungan forecast adalah sebagai berikut :

F 2007 = = 12.805.317

F 2008 = = 12.813.932

F 2009 = = 12.735.474

F 2010 = = 12.549.859

Sedangkan forecast tahun 2011 adalah sebagai berikut :

F 2011 = = 12.684.640

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode

exponential smoothing dengan α = 0,10 diatas maka dapat diketahui

peramalan tahun 2011 adalah sebesar 12.684.640 meter.

1.183.870.000

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 75: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

62

Tabel 3.6

Permintaan Kain Grey

pada PT. Iskandar Indah Printing Textile Tahun 2005-2010

Exponential Smoothing α = 0,50

No Tahun Jumlah Permintaan Kain Grey (m)

Forecast

1

2

3

4

5

6

2005

2006

2007

2008

2009

2010

12.786.734

12.972.565

12.891.471

12.029.356

10.879.331

11.202.044

-

12.786.734

12.879.649

12.885.560

12.457.458

11.668.394

Sumber : Hasil analisis

Data permintaan yang pertama adalah 12.786.734, untuk

membuat forecast bulan Maret 2010 data yang diperlukan belum cukup,

sehingga untuk meramalkan bulan Maret 2010 menggunakan data yang

paling akhir yaitu 12.786.734

Perhitungan forecast adalah sebagai berikut :

F 2007 = = 12.879.649

F 2008 = = 12.885.560

F 2009 = = 12.457.458

F 2010 = = 11.668.394

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 76: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

63

Sedangkan forecast bulan Januari 2011 adalah sebagai berikut :

F 2011 = = 11.435.219

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode

exponential smoothing dengan α = 0,50 diatas maka dapat diketahui

peramalan tahun 2011 adalah sebesar 11.668.394 meter.

695.145.100

Tabel 3.7

Permintaan Kain Grey

pada PT. Iskandar Indah Printing Textile Tahun 2005-2010

Exponential Smoothing α = 0,90

No Tahun Jumlah Permintaan Kain Grey (m)

Forecast

1

2

3

4

5

6

2005

2006

2007

2008

2009

2010

12.786.734

12.972.565

12.891.471

12.029.356

10.879.331

11.202.044

-

12.786.734

12.953.981

12.897.722

12.116.193

11.003.017

Sumber : Hasil analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 77: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

64

Data permintaan yang pertama adalah 12.786.734, untuk

membuat forecast bulan Maret 2010 data yang diperlukan belum cukup,

sehingga untuk meramalkan bulan Maret 2010 menggunakan data yang

paling akhir yaitu 12.786.734.

Perhitungan forecast tahun 2011 adalah sebagai berikut :

F 2007 = = 12.953.981

F 2008 = = 12.897.722

F 2009 = = 12.116.193

F 2010 = = 11.003.017

Sedangkan forecast tahun 2011 adalah sebagai berikut :

F 2011 = = 11.182.141

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode

exponential smoothing dengan α = 0,90 diatas maka dapaat diketahui

peramalan tahun 2011 adalah sebesar 11.182.141 meter.

472.387.900

Dari hasil perhitungan tersebut diatas diperoleh kesalahan kuadrat atau MSE sebesar :

1. 1.444.459.000 untuk metode 3 tahunan Moving Average

2. 442.210.600 untuk metode 5 tahunan Moving Average

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 78: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

65

3. 1.183.870.000 untuk metode Exponential Smoothing a = 0.10

4. 695.145.100 untuk metode Exponential Smoothing a = 0.50

5. 472.387.900 untuk metode Exponential Smoothing a = 0.90

Dari hasil peramalan dengan menggunakan metode moving

average 5 tahunan lebih baik dari metode Moving Average 3 tahunan,

Exponential Smoothing a = 0.10, Exponential Smoothing a = 0,5 dan

Exponential Smoothing a = 0.90. Karena dengan metode moving average

5 tahunan yang mempunyai hasil peramalan 11.994.953 dan kesalahan

kuadrat terkecil MSE 442.210.600 lebih baik digunakan karena

mempunyai kesalahan yang lebih kecil dibandingkan dengan metode

lainnya. Kesalahan-kesalahan terjadi dalam peramalan ini dengan asumsi

mempertimbangkan jenis kualitas produk kain grey, proses produksi dan

kondisi permintaan pasar. Maka metode peramalan permintaan kain grey

tahun 2011 pada PT. Iskandar Indah Printing Textile menggunakan

metode moving average 5 tahunan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 79: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

66

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari analisis dan perhitungan mengenai peramalan pada PT.

Iskandar Indah Printing Textile dengan menggunakan data jumlah

produksi tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan perhitungan peramalan permintaan kain grey yang

yang telah dilakukan dapat diketahui metode yang paling tepat

digunakan dalam peramalan permintaan pada PT. Iskandar Indah

Printing Textile adalah metode single moving average 5 tahunan,

karena mempunyai kesalahan terkecil dengan MSE sebesar

442.210.600.

2. Peramalan permintaan produk kain grey pada PT. Iskandar Indah

Printing Textile untuk tahun 2011 adalah sebesar 11.994.953 meter.

B. Saran

Dari perhitungan yang telah dilakukan, saran yang dapat

diberikan kepada PT. Iskandar Indah Printing Textile adalah:

1. Dengan melihat data historis permintaan kain grey pada PT.

Iskandar Indah Printing Textile maka sebaiknya perusahaan

melakukan peramalan permintaan kain grey untuk masa yang akan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 80: PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE ... · i PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT

67

datang sebagai referensi perusahaan menentukan kebijakan untuk

memaksimalkan kinerja dan produktivitas.

2. Dalam melakukan peramalan permintaan kain grey PT. Iskandar

Indah Printing Textile sebaiknya menggunakan metode single

moving average 5 tahunan, karena metode single moving average 5

tahunan mempunyai kesalahan kuadrat yang paling kecil.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user