5
PENERAPAN KLAUSA 7.6 ISO 9001 PADA LEMBAGA PENDIDIKAN JULY 15TH, 2014 nicht mit Facebook verbunden nicht mit Twitter verbunden nicht mit Google+verbunden nicht mit LinkedIn verbunden

Penerapan Klausul 7.6 ISO Pendidikan.docx

Embed Size (px)

Citation preview

PENERAPAN KLAUSA 7.6 ISO 9001 PADA LEMBAGA PENDIDIKANJULY 15TH, 2014 nicht mit Facebook verbunden nicht mit Twitter verbunden nicht mit Google+verbunden nicht mit LinkedIn verbunden Banyak lembagapendidikanataupunpelatihanketika pertama kali menerapkan ISO 9001 merasa kesulitan dalam memahami klausa-klausaISO 9001dikarenakan standar tersebut menggunakan bahasa pabrik, bukan bahasa dunia akademis. Salah satu contoh ketika dihadapkan pada klausa 7.6 tentang pengendalian peralatan pemantauan dan pengukuran banyak lembaga pendidikan ataupun pelatihan yang mengecualikan klausa tersebut pada lingkup penerapan dipedoman mutumereka dengan beranggapan bahwa klausa tersebut berisi persyaratan kalibrasi dan verifikasi peralatan yang biasa digunakan pada industri manufaktur, seperti peralatan pengujian dan inspeksi pada prosesquality controlproduk.Berikut adalah isi klausa 7.6 standar ISO 9001 :Organisasi harus menetapkan pemantauan dan pengukuran yang dilakukan dan perangkat pemantau dan pengukur yang diperlukan untuk memberikan bukti kesesuaian produk terhadap persyaratan yang ditetapkan.Organisasi harus menetapkan proses untuk memastikan bahwa pemantauan dan pengukuran dapat dilakukan, dan dilaksanakan dengan cara konsisten dengan persyaratan pemantauan dan pengukuran.Apabila diperlukan untuk memastikan keabsahan hasil, peralatan pengukuran harus :a) dikalibrasi atau diverifikasi, atau keduanya, pada selang waktu tertentu atau sebelum dipakai, terhadap standar pengukuran yang tertelusur ke standar pengukuran internasional atau nasional; bila standar seperti itu tidak ada, dasar yang dipakai untuk kalibrasi atau verifikasi harus direkam (lihat 4.2.4);b)disetel atau disetel ulang secukupnya;c)memiliki identifikasi untuk menetapkan status kalibrasinya;d)dijaga dari penyetelan yang akan membuat hasil pengukuran tidak valid;e)dilindungi dari kerusakan dan penurunan mutu selama penanganan, perawatan dan penyimpanan.Selain itu, organisasi harus menilai dan merekam keabsahan hasil pengukuran sebelumnya bila peralatan ditemukan tidak memenuhi persyaratan. Organisasi harus melakukan tindakan yang sesuai terhadap peralatan dan produk mana pun yang terpengaruh. Rekaman hasil-hasil kalibrasi dan verifikasi harus terpelihara (lihat 4.2.4)Apabila perangkat lunak komputer dipakai dalam pemantauan dan pengukuran terhadap persyaratan tertentu, maka kemampuan perangkat lunak komputer tersebut harus dikonfirmasi. HaI ini harus dilakukan sebelum pemakaian awal dan dikonfirmasikan lagi seperlunya.Sebetulnya sah-sah saja jika lembaga pendidikan ataupun pelatihan ingin mengecualikan klausa 7.6 tersebut. Tetapi perlu diingat bahwa lembaga pendidikan ataupun pelatihan juga sebenarnya memiliki peralatan pemantauan dan pengukuran sebagaimana yang dimaksud pada klausa 7.6 sebagai instrumen yang menentukan peserta didik lulus atau tidak selama mengenyam pendidikan ataupun pelatihan.Pada panduanIWA 2 : 2007disebutkan bahwa peralatan pemantauan dan pengukuran pada klausa 7.6 ISO 9001 adalahtests or learning assessment toolsyaitu soal-soal ataupun perangkat ujian dan penilaian pembelajaran. Lembaga pendidikan ataupun pelatihan diminta untuk melakukan verifikasi dan validasi soal-soal ataupun perangkat ujian dan penilaian pembelajaran sebelum diberikan kepada peserta didik untuk memastikan bahwa soal-soal tersebut valid sesuai dengan rencana studi, kurikulum, dan program pendidikan. Lembaga pendidikan ataupun pelatihan juga diminta untuk memastikan soal-soal tersebut aman dari kebocoran dan hasilnya absah.Dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa klausa 7.6 tidak tepat apabila dikecualikan dalam lingkup penerapansistem manajemen mutupada lembaga pendidikan ataupun pelatihan.Dengan penerapan klausa 7.6 diharapkan soal-soal ataupun perangkat ujian dan penilaian pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik menjadi instrumen penting untuk menghasilkan lulusan-lulusan yang bermutu.Ditulis olehM. Hatta Adam, S.T.(pada tanggal 2 Mei 2014)Sumber:1. ISO 9001:2008Quality management systems Requirements(Publikasi ISO)2. SNI ISO 9001:2008 Sistem manajemen mutu Persyaratan (Publikasi BSN)3. IWA 2:2007Quality management systems Guidelines for the application of ISO 9001:2000 in education(Publikasi ISO)4. Terjemahan IWA 2:2007 Sistem manajemen mutu Pedoman penerapan ISO 9001:2000 dalam pendidikan (Publikasi SICS untuk kepentingan pembelajaran, 20 April 2010)

Prinsip Manajemen Mutu Terkait PelajarJan. 12Siswano comments4 Prinsip Tambahan Manajemen Mutu Pendidikan:1. Menciptakan Nilai Peserta Didik. Sekolahmendorong peserta didik untuk merasa puas dengan nilai yang mereka terima2. Fokus Pada Nilai Sosial.peserta didik dan pihak berkepentingan lain memperhatikan tentang etika, keselamatan, dan pelestarian lingkungan.3. Kelincahanadalah penting untuk pertumbuhan berkelanjutan di lingkungan pendidikan yang berubah drastis.4. Otonomididasarkan pada analisis keadaan dan analisis-diri.PelajaradalahPelanggandariSekolah.ProdukdarisekolahadalahLayanan Pendidikan.(Catatan IWA 2:2007, 5.1)Persyaratan kurikulum yang mencakup hasil pembelajaran dan indikator prestasi yang spesifik(IWA 2:2007, 5.2) menjadi persyaratan dan harapan pelajar kepada lembaga pendidikan. Artinya Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang dipersyaratkan dalam undang-undang adalahHAKyang harus didapatkanPELAJARsetelah menempuh pendidikan.Organisasi juga harus menjamin ketersediaan sumber daya untuk efektifitas fungsi sistem manajemen mutu, serta menyediakan sumber daya untuk meningkatkan kepuasan peserta didik(IWA 2: 2007, 6.1) artinya pelajar berhak mendapatkan jaminan ketersediaan sumberdaya (baik sumber daya manusia maupun infrastruktur) agar proses belajar mengajar dapat berlangsung efektif.Ketikapembelajaran berlangsungdi ruang kelas sebuah organisasi pendidikan,harapanmungkin termasuk (tetapi tidak terbatas) berikut: a)Keamanan dan kebersihanfasilitas denganseseorang yang bertanggung jawab; b) Prosedurkomunikasi dua arahantara pihak yang berkepentingan dan organisasi pendidikan adalah responsif; c)Personelorganisasimemperlakukansetiap orangdengan hormat, dan d)Kegiatanyang tepat dilakukan olehteknisi ahli.(iwa 2:2007, 7.2)Properti yang disediakan oleh peserta didik disediakan pada saat masuk untuk pendaftaran atau keperluan pendaftaran pembaharuan dan selama penyediaan layanan pendidikan.(IWA 2:2007, 7.5.4)Sumber :IWA 2:2007 Guidelines for the application ofISO 9001:2000 in educationISO 9001:2008 Quality Management SystemDiperbanyak oleh:Tim Penjaminan Mutu SMA Muhammadiyah 1 Gresik