12
RMK AKUNTANSI MANAJEMEN DAN BIAYA PENENTUAN BIAYA PER UNIT (Sistem Biaya Pesanan, Sistem Biaya Proses dan Pembebanan Overhead Pabrik) Oleh: FIRMANSYAH 2009.13.0292

Penentuan Biaya Per Unit

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Penentuan Biaya Per Unit

RMKAKUNTANSI MANAJEMEN DAN BIAYA

PENENTUAN BIAYA PER UNIT(Sistem Biaya Pesanan, Sistem Biaya Proses

dan Pembebanan Overhead Pabrik)

Oleh:

FIRMANSYAH 2009.13.0292

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2012

Page 2: Penentuan Biaya Per Unit

Penentuan Biaya Per Unit

Sistem Biaya Pesanan

Sistem Biaya Pesanan adalah suatu metode pengumpulan harga pokok

produk yang dikumpulkan untuk setiap pesanan atau kontrak. Jadi setiap ada

pesanan mempunyai harga pokok tersendiri yang dibuat dalam job cost sheet.

Pada metode ini, produksi dilakukan untuk memenuhi pesanan pelanggan. Sistem

biaya pesanan biasanya digunakan untuk perusahaan yang memproduksi

bermacam produk selama periode tertentu. Konsekuensinya, biaya harus dicatat

untuk masing-masing produk atau pekerjaan.

Formulir permintaan bahan baku dan kartu jam kerja digunakan untuk

membebankan biaya bahan langsung dan tenaga langsung ke pekerjaan dengan

metode Job Costing System. Biaya overhead pabrik dibebankan ke produk dengan

menggunakan tarif overhead yang ditentukan dimuka. Tarif overhead yang

ditentukan dimuka diperhitungkan sebelum periodenya dimulai dengan membagi

estimasi biaya produksi total untuk periode tersebut dengan estimasi total basis

alokasi untuk periode tersebut. Basis alokasi yang biasanya digunakan adalah jam

kerja langsung, dan jam mesin. Overhead dibebankan ke pekerjaan dengan

mengalikan tarif overhead yang ditentukan dimuka dengan jumlah aktual basis

alokasi yang terjadi untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.

Sistem Biaya Proses

Sistem Biaya Proses (Process Cost) adalah metode pengumpulan harga

pokok produk dimana biaya dikumpulkan untuk setiap satuan waktu. Pada metode

ini, proses produksi diperusahaan dilaksanakan secara terus menerus, barang yang

dihasilkan homogen, dan perhitungan harga pokok produksi didasarkan atas

waktu. Pada metode ini, produksi dilakukan untuk memenuhi stock.

Persamaan antara job order costing dan proses costing terletak pada

tujuannya yaitu, tujuan utama kedua sistem tersebut adalah membebankan biaya

bahan baku, tenaga kerja dan overhead ke produk dan memberikan meknisme

penghitungan biaya per unit. Keduanya menggunakan rekening yang sama

termasuk overhead pabrik, bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi.

1

Page 3: Penentuan Biaya Per Unit

Selain mempunyai persamaan, ternyata kedua sistem itu mempunyai

perbedaan seperti yang disajikan dalam tabel berikut:

Job Order Costing Process Costing

1. Beberapa pekerjaan yang berbeda

dikerjakan dalam satu periode.

Masing-masing pekerjaan memiliki

spesifikasi

1. Hanya ada satu jenis produk yang

diproduksi secara kontinyu dan

dalam jangka panjang. Seluruh unit

bersifat identik

2. Biaya dikumpulkan untuk setiap

pekerjaan

2. Biaya diakumulasikan per

departemen

3. Kartu biaya adalah dokumen

sumber yang digunakan untuk

mengendalikan pengumpulan biaya

suatu pekerjaan

3. Laporan produksi depertemen

menjadi dokumen sumber yang

menunjukkan pengumpulan dan

disposisi biaya per departemen

4. Biaya per unit dihitung untuk

setiap pekerjaan berdasarkan kartu

biaya

4. Biaya per unit dihitung per

departemen berdasarkan laporan

produksi per departemen.

Perbedaan job order costing dan process costing disebabkan dua faktor.

Pertama, aliran unit dalam system process costing bersifat kontinyu dan kedua,

masing-masing unit ini tidak bisa dibedakan. Berdasarkan proses costing, tidak

mungkin untuk mencoba mengidentifikasi biaya bahan, tenaga kerja, dan

overhead berdasarkan pesanan dari konsumen (seperti yang dilakukan dalam job

order costing) karena setiap order dipenuhi dari unit-unit yang identik yang

mengalir secara terus-menerus dari bagian produksi. Biaya diakumulasikan per

depertemen dan mebebankan biaya ini secara merata ke seluruh unit yang

melewati depertemen tersebut selama satu periode.

Perbedaan lebih lanjut antara kedua system penentuan harga pokok ini

adalah bahwa kartu biaya tidak digunakan dalam process costing, karena kuncinya

ada di tiap departemen. Sebagai gantinya digunakan dokumen yang disebut

Laporan Produksi yang disiapkan di setiap depertemen yang melakukan pekerjaan

atas produk. Laporan produksi memiliki beberapa fungsi yaitu memberikan

ringkasan jumlah unit yang melalui depertemen selama satu periode dan

2

Page 4: Penentuan Biaya Per Unit

digunakan juga untuk menghitung biaya per unit. Selanjutnya, laporan tersebut

juga menunjukkan biaya yang dibebankan ke departemen dan disposisi apa yang

akan dilakukan terhadap biaya ini. Laporan produksi departemen adalah dokumen

sumber dalam process costing.

Untuk menghitung biaya departemen, output departemen diukur dengan

unit ekuivalen. Ada dua cara yang berbeda unituk menghitung unit ekuivalen

produksi untuk suatu periode. Metode FIFO dalam process costing adalah metode

yang menganggap bahwa unit ekuivalen dan biaya per unit hanya berkaitan

selama periode tertentu saja. sebaliknya metode Rata-rata Tertimbang

menggabungkan unit dan biaya dari periode sekarang dengan unit dan biaya

periode sebelumnya. Dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang,

ekuivalen untuk seluruh periode adalah unit yang ditransfer ke depertemen

berikutnya atau ke barang jadi dan persediaan akhir barang dalam proses pada

akhir periode.

Pembebanan Overhead Pabrik

Overhead pabrik harus dimasukkan bersama-sama dengan biaya bahan

langsung dan tenaga kerja langsung ke dalam kartu biaya karena overhead pabrik

juga termasuk biaya produk. Meskipun demikian pembebanan overhead pabrik

untuk setiap unit produk dapat menjadi tugas yang sulit karena tiga alasan:

1. Overhead pabrik adalah biaya tidak langsung. Hal ini berarti tidak

mungkin atau sangat sulit untuk menelusuri biaya ini ke produk atau

pekerjaan tertentu.

2. Overhead pabrik terdiri dari berbagai macam jenis biaya mulai dari untuk

mesin sampai gaji tahunan manajer.

3. meskipun output produksi berfluktuasi, biaya overhead pabrik relative

tetap karena adanya biaya tetap.

Pemilihan metode perhitungan tarif overhead pabrik menjadi masalah

yang sangat penting karena ketidak tepatan dalam pemilihan dasar pembebanan

overhead pabrik akan berdampak pada ketidak tepatan pada kebijakan perusahaan

selanjutnya. Memang ada beberapa metode perhitungan tarif overhead pabrik

yang sudah kita kenal, dan dalam pemilihan metode perhitungan yang tepat adalah

3

Page 5: Penentuan Biaya Per Unit

amat bergantung pada orientasi yang dianut perusahaan, dan dari orientasi itulah

kemudian dapat ditelusuri kaitannya dengan penentuan dasar biaya overhead

pabrik.

Orientasi pada hasil produksi, dasar overheadnya jumlah unit

Orientasi pada tenaga kerja, dasar overheadnya tenaga kerja atau jam

tenaga kerja,

Orientasi pada teknologi, dasar overheadnya jam mesin

Orientasi pada bahan baku, dasar overheadnya biaya bahan baku

Overhead pabrik/unit = Estimasi BOP/Estimasi unit produksi

Overhead pabrik sebagai persentase dari biaya tenaga kerja langsung

= Estimasi BOP/Estimasi jumlah biaya tenaga kerja langsung

Overhead pabrikberdasarkan jam tenaga kerja langsung

= Estimasi BOP/jam tenaga kerja langsung

Overhead pabrikberdasarkan jam mesin = Estimasi BOP/jam mesin

Overhead pabrik sebagai persentase dari biaya bahan langsung = Estimasi

BOP/Estimasi jumlah biaya bahan langsung

Tarif Overhead Yang Ditentukan di Muka

Tarif overhead ditentukan dimuka lebih didasarkan pada estimasi daripada

yang aktual. Hal ini disebabkan oleh perhitungan tarif overhead yang ditentukan

dimuka dilakukan sebelumnya dan digunakan untuk mnetapkan biaya overhead

sepanjang periode produksi. Proses pembebanan biaya overhead pabrik ke produk

disebut pembebanan overhead dihitung dari tarif overhead yang ditentukan

dimuka dikali jumlah basis alokasi yang terjadi dalam suatu pekerjaan. Sedangkan

untuk menghitung tarif overhead ditentukan dimuka dihitung dari estimasi biaya

overhead pabrik total dibagi estimasi unit produksi total.

Bila perusahaan tidak menggunakan tarif yang ditentukan dimuka

perusahaan harus menunggu sampai akhir periode akuntnsi untuk menghitung

tarif overhead aktual berdasarkan total biaya produksi dan total unit aktual selama

periode tersebut. Ada beberapa alasan penggunaan tarif overhead dibayar dimuka

daripada tarif overhead aktual:

4

Page 6: Penentuan Biaya Per Unit

1. Sebelum akhir periode akuntansi, manajer menginginkan untuk

mengetahui penilaian sistem akuntansi terhadap pekerjaan yang

diselesaikan.

2. Jika overhead pabrik aktual dihitung beberapa kali, faktor musiman

dan biaya overhead dan basis alokasi dapat menimulakan adanya

fluktuasi tarif overhead.

3. Penggunaan tarif overhead yang ditentukan dimuka dapat

menyederhanakan pencatatan

Pembebanan Under/Overapplied ke akun Persediaan

Karena tarif overhead yang ditentukan di muka didasarkan pada estimasi,

biaya overhead yang terjadi pada periode tersebut mungkin lebih besar atau lebih

kecil daripada biaya overhead yang dibebankan. Perbedaan tersebut disebut

overhead dibebankan terlalu rendah atau terlalu tinggi.

Terjadinya Under/Overapplied karena adanya ke kekurangan/kelebihan

antara Overhead aktual dengan Overhead pabrik standar, keadaan tersebut harus

disesuaikan terhadap laporan rugi laba dengan melakukan beberapa koreksi.

Under applied terjadi karena overhead aktual lebih besar daripada

overhead budget

Over applied terjadi karena overhead aktual lebih besar daripada

overhead budget

Adanya Over/Applied dibebankan ke Harga Pokok Penjualan, Barang

Dalam Proses dan Barang Jadi

Ada dua cara mendisposisikan saldo overhead yang dibebankan terllu

rendah atau terlalu tinggi, yaitu:

Ditutup ke harga pokok penjualan

Dialokasikan antara barang dalam proses, barang jadi, dan harga

pokok penjualan dalam proporsi overhead yang dibebankan selama

periode tersebut di saldo akhir masing-masing rekening.

Metode kedua yang mengalokasikan overhead yang dibebankan teralu

rendah atau overhead dibebankan terlalu tinggi ke saldo akhir persediaan dan

harga pokok penjualan ekuivalen dengan penggunaan tarif overhead ”aktual” dan

5

Page 7: Penentuan Biaya Per Unit

karenanya dianggap lebih akurat dibandingkan dengan metode yang pertama.

Konsekuensinya, jika overhead yang dibebankan terlalu rendah atau overhead

yang dibebankan terlalu tinggi sangat material, banyak akuntan lebih menekankan

pada pendekatan kedua.

Manfaat Biaya Per Unit

1. Perusahaan Manufaktur

Sistem akuntansi biaya memiliki tujuan pengukuran dan pembebanan

biaya sehingga biaya perunit dari suatu produk dapat ditentukan. Informasi biaya

perunit adalah sangat penting bagi perusahaan manufaktur untuk penilaian

persediaan, penentuan laba, dan pengambilan keputusan lainnya. Pengungkapan

biaya persediaan dan penentuan laba adalah kebutuhan pelaporan keuangan yang

dihadapi setiap perusahaan pada setiap akhir periode.

Untuk menentukan biaya perunit, maka total biaya yang digunakan

tergantung tujuan informasi tersebut. Perusahaan dapat menggunakan biaya

produksi, atau biaya variabel, atau biaya produksi ditambah biaya non produksi.

Untuk pembuatan laporan keuangan untuk pihak eksternal, maka informasi biaya

perunit diperoleh dari total biaya produksi, sedangkan untuk pengambilan

keputusan untuk menerima atau menolak pesanan khusus, dalam kondisi

perusahaan beroperasi dibawah kapasitas produksi, maka informasi biaya yang

dibutuhkanadalah informasi biaya variabel.

2. Perusahaan Jasa

Perusahaan jasa juga memerlukan informasi biaya perunit. Pada dasarnya

untuk menghitung biaya perunit antara perusahaan jasa maupun perusahaan

manufaktur adalah sama. Pertama sekali, perusahaan jasa yang disediakan dan

mengidentifikasi total biaya untuk unit jasa yang disediakan.

Perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur menggunakan data biaya

dengan tujuan yang sama, yaitu untuk menentukan profitabilitas, kelayakan untuk

memperkenalkan layanan baru, membuat keputusan harga jual dan lainnya, hanya

perusahaan jasa tidak memerlukan data biaya untuk menentukan nilai persediaan,

karena jasa tidak menghasilkan produk fisik.

6