Upload
rahmah-arista
View
56
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Penegakan Diagnosa Trauma Urogenital
Anamnesa- Identitas Pasien- Pada Keluhan Trauma: Tanyakan riwayat dan mekanisme trauma pada abdomen
khusus kwadran atas atau pinggang adanya mikroskopik hematuri atau gross hematuri
Pemeriksaan Fisik tanda vital : tensi, nadi, respirasi, temperatur status umum : kepala sampai dengan kaki jejas di pinggang massa dan nyeri di pinggang paralitic ileus -- > bila terjadi kebocoran urine -- > masuk rongga intra peritoneal.
Pemeriksaan Laboratorium urine sedimen hemoglobine darah faal ginjal
Pemeriksaan Radiografi :
a. IVP, guna mengetahui derajat kerusakan yang terjadi pada ginjal yang terkena trauma. memberi informasi ginjal sisi yang lain mengetahui ada tidaknya kelainan ginjal sebelumnyaHal-hal yang perlu diperhatikan pada IVP1. Bentuk dan batas kontras ginjal2. Ekskresi dari kontras3. Distribusi dari sistem kalisel4. Ekstravasasi dari kontras
b. Arteriografi renalKegunaan : bila IVP tak dapat menjelaskan kondisi ginjal.Misal : non visual ginjal trauma pedikel ginjal terapi embolisasiNon visualisasi ginjal dapat disebabkan1. Avulsi vasa renalis2. Thrombosis a. renalis3. Spasme vasculerKerugian : - tidak praktis- invasif
c. Renal scanKeuntungan : sederhana cukup aman tidak terpengaruh bayangan usus/faeces
kadang-kadang pada kasus non visual (IVP) cara ini masih terlihatKerugian : mahal
d. CT scanKeuntungan : tidak invasif sensitif dan akurasi cukup tinggi untuk melihat- laserasi parenkim ginjal- ekstravasasi urin- hematome retroperitoneum- deteksi trauma vaskuler- kerusakan organ : liver, limpa, pankreas
e. Ultrasonography = USG abdomenKeuntungan- tidak invasif- radiasi efek (-)* anak* ibu hamil- tehnik mudah- dapat memberikan informasi mengenai kerusakan organ-organ intra abdominal yang lain.