Upload
susi-nur-khamidah
View
62
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
Atika Nur Rohmah
1401411313
Rombel : 06
Pendidikan Berkarakter Dalam Pancasila Sila Ke 3 Butir 6
“Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika”
Pancasila sila ke tiga berbunyi “Persatuan Indonesia”. Sila Persatuan Indonesia,
menempatkan manusia Indonesia pada persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan Bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.
Menempatkan kepentingan negara dan bangsa di atas kepentingan pribadi, berarti manusia
Indonesia sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan Negara dan Bangsa, bila
diperlukan. Sikap rela berkorban untuk kepentingan negara dan Bangsa, maka
dikembangkanlah rasa kebangsaan dan bertanah air Indonesia, dalam rangka memelihara
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Persatuan dikembangkan atas dasar Bhineka Tunggal Ika, dengan memajukan pergaulan
demi kesatuan dan persatuan Bangsa Indonesia
Persatuan Indonesia mampu diuraikan dengan mengenalkan budaya Indonesia secara
fisik. Berbagai hasil kebudayaan nasional sebagai contoh kebijaksanaan lokal adalah pintu
masuk bagi pemahaman persatuan. Dalam sila ini kita diajarkan untuk menjadi satu yaitu
menjadi bagian dari negara kesatuan republik Indonesia. Walaupun kita pada hakikatnya
berenekaragam namun dalam hal ini kita diajarkan untuk mengurangi sikap etnosentrisme
yang dapat memecah belah NKRI. Kita diberi pengertian dan pemahaman mengenai
pentingnya hidup bersama dalam kebhinekaan sebagai salah satu bentuk kekayaan negara
dalam hal keberagaman dan kita dituntun untuk bersatu, bekerjasama, dan berjuang untuk
satu tujuan yaitu memajukan dan mensejahterakan bangsa Indonesia. Pembelajaran dalam
sila ini sangat penting agar kasus-kasus seperti teroris yang ingin melepaskan salah satu
wilayah Indonesia, bentrok antar suku, ras, agama, dan sebagainya yang saling menyerang
dan menghancurkan tidak terjadi lagi dalam negara Indonesia ini.
Pancasila sila ke 3 butir 6 berbunyi “Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar
Bhinneka Tunggal Ika”. Ini membuktikan bahwa Indonesia kaya akan pluralisme budaya,
agama, suku bangsa dan bahasa. Akan tetapi dengan adanya pluralisme tersebut bangsa
Indonesia tetap memiliki satu kesamaan rasa yang sama yakni rasa cinta bangsa dan tanah air
yang akan menjadikan tetap bersatunya berbagai pluralisme tersebut menjadi satu Bangsa
yang Utuh.
Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga
sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan dan tindakan untuk
melaksanakan nilai-nilai tersebut. Ini berarti bahwa pendidikan karakter merupakan
pendidikan yang mengajarkan moral mengacu pada baik dan buruknya manusia terkait
dengan tindakannya, sikapnya dan cara mengungkapkannya.
Pendidikan karakter yang mendasar dalam sila 3 butir ke 6 adalah cinta terhadap
bangsa dan tanah Air. Proses cinta Tanah Air tentu tidak perlu lagi dengan cara-cara yang
sangat abstrak. Karakter ini dapat dibangun dengan membangun kreativitas siswa, tentu
dengan masih membawa ciri khas kebudayaan daerah. Kreativitas siswa sangat erat dengan
kemampuan memahami secara kognitif (competence). Dengan bantuan teknologi, kita dapat
mengenalkan keragaman daerah dengan mudah. Bukan hanya itu saja, proses kreativitas juga
makin mudah dengan bantuan teknologi. Karakter cinta Tanah Air dapat sangat terbantu
dengan kehadiran alat modern sehingga dalam mengajar pun kita lebih mudah dan menarik.
Pendidikan karakter lainnya yang patut diajarkan dalam sila 3 butir ke 6 yakni rasa
nasionalisme. Dengan rasa nasionalisme yang tinggi, seseorang akan lebih mencintai dirinya
sendiri sehingga kecil kemungkinannya mereka akan menjerumuskan dirinya untuk hal yang
tidak berguna. Terhadap sesama teman, mereka akan merasa senasib seperjuangan sebagai
bangsa Indonesia yang utuh. Adanya rasa persatuan dan kesatuan yang tinggi sesama
manusia membuat salah satu di antara mereka tidak tega menyakiti yang lainnya. Dari
penanaman sikap nasionalisme dimulai dari diri sendiri inilah yang nantinya akan menjadikan
bangsa yang senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan, dan bangsa yang menumbuhkan
sikap rela berkorban demi bangsa dan negara serta menumbuhkan rasa senasib dan
sepenanggungan. Nasionalisme yang dilandasi Pancasila menuntun kita untuk memiliki sikap
menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, tenggang rasa, dan merasa bahwa bangsa Indonesia
merupakan bagian dari seluruh umat manusia.
Membangun moral dengan nasionalisme harus ditanamkan sejak dini, terutama pada
siswa usia Sekolah Dasar (SD). Sebab di SD merupakan basic pendidikan, sedangkan moral
merupakan landasan utama dalam melakukan seluruh aktivitas dalam kehidupan. Oleh karena
itu jika penanaman moral dimulai sejak SD akan lebih mengakar dan tertanam dalam diri
siswa.