Upload
adam-damanhuri
View
47
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Berkarakter New, K-13
Citation preview
PERAN PENDIDIKAN SEBAGAI MODAL UTAMA MEMBANGUN KARAKTER
BANGSA
Disampaikan dalam Sarasehan Nasional “Pengembangan Budaya dan Karakter Bangsa” oleh Kopertis Wilayah 3 DKI Jakarta, 12 April 2010
BERBAGAI ISTILAH
o KARAKTER
o AKHLAK
o MORAL
o WATAK
PERILAKU
….AKU DIUTUS UNTUK MEMPERBAIKI AKHLAK UMAT …
TUJUAN UTAMA MAPEL/MAKUL AGAMA UNTUK ……
JATI DIRI
JATI DIRI
SUMBER: MODIFIKASI DARI SOEMARNO, 2008
JATI DIRI
KARAKTER
PERILAKU
BUDAYA LUHUR BANGSA
PENGARUH LINGKUNGAN
FITRAH
ILLAHI
JIKA BUDAYA LUHUR BANGSA BERPENGARUH DOMINAN THD PEMBENTUKAN KARAKTER, PERILAKU MASYARAKAT AKAN DIWARNAI OLEH BUDAYA LUHUR
BANGSA.
Pasal 3 UU Sisdiknas• Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
5 DARI 8 POTENSI PESERTA DIDIK YG INGIN DIKEMBANGKAN LB DEKAT DENGAN KARAKTER
KI HAJAR DEWANTARA
PENDIDIKAN ADALAH DAYA UPAYA UNTUK MEMAJUKAN BERTUMBUHNYA BUDI PEKERTI (KEKUATAN BATIN, KARAKTER), PIKIRAN (INTELLECT) DAN TUBUH ANAK. BAGIAN-BAGIAN ITU TIDAK BOLEH DIPISAHKAN AGAR KITA DAPAT MEMAJUKAN KESEMPURNAAN HIDUP ANAK-ANAK KITA.
PENDIDIKAN KARAKTER MERUPAKAN BAGIAN INTEGRAL YG SANGAT PENTING DARI
PENDIDIKAN KITA
PENDIDIKAN KARAKTER DLM 4 PILAR PENDIDIKAN UNESCO
• LEARNING TO KNOW
• LEARNING TO DO
• LEARNING TO BE
• LEARNING TO LIVE
TOGETHER
AKAN BERPENGARUH SAAT YBS MELAKUKAN 2 PILAR LAINNYA
LEBIH DEKAT DG KARAKTER
SKL SMA/MA (Permen 23/06)1. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai
dengan perkembangan remaja2. Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan
kelebihan diri serta memperbaiki kekurangannya3. Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas
perilaku, perbuatan, dan pekerjaannya4. Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial 5. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan
golongan sosial ekonomi dalam lingkup global6. Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan
secara logis, kritis, kreatif, dan inovatif7. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan
inovatif dalam pengambilan keputusan8. Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar
untuk pemberdayaan diri9. Menunjukkan sikap kompetitif & sportif untuk mendapatkan
hasil yang terbaik10. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan
masalah kompleks11. Menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam dan sosial
SKL SMA/MA (Permen 23/06)12.Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia
13.Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya14. Mengapresiasi karya seni dan budaya15. Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok.16. Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani,
serta kebersihan lingkungan.17. Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun.18. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam
pergaulan di masyarakat.19. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati
terhadap orang lain.20. Menunjukkan keterampilan membaca dan menulis naskah
secara sistematis dan estetis.21. Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan
berbicara dalam bahasa Indonesia dan Inggris.22. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti
pendidikan tinggi11 DARI 22 KOMPETENSI LB DEKAT DG KARAKTER
9
PENDIDIKAN FORMAL & NON FORMALPENDIDIKAN FORMAL & NON FORMAL
PENDIDIKAN INFORMALPENDIDIKAN INFORMAL
Perilaku Berkarakter
MASYA-
RAKAT
Agama, Pancasila, UUD 1945,
UU No. 20/2003 ttg Sisdiknas
Teori Pendidikan, Psikologi,
Nilai, Sosial Budaya
Pengalaman terbaik (best
practices)dan praktik nyata
Nilai-nilai Luhur
PERANGKAT PENDUKUNGKebijakan, Pedoman, Sumber Daya,Lingkungan, Sarana dan Prasarana, Kebersamaan, Komitmen pemangku
kepentingan.
KELUARGASATUAN
PENDIDIKAN
PROSES PEMBUDAYAAN DAN PEMBERDAYAAN MENUJU
PRILAKU BERKARAKTER
PERAN PENDIDI
K
OLAH HATI:OLAH PIKIR:
OLAH RASA DAN KARSA:
OLAH RAGA:
Perilaku Berkarakter
Cerdas Religius
Mandiri
Moderat
PROSES PENDIDIKAN KOMPREHENSIF
www.themegallery.com
OLAH HATI
OLAH PIKIR
OLAH RASA/KARSA
OLAH RAGA
SIDIK
TABLIGH
FATHONAH
AMANAH
INTRA- PERSONAL
INTER- PERSONAL
LOGIKA RASA
OLAH PIKIR
FATHONAH
THINKER
IQ
(Bervisi, Cerdas, Kreatif, Terbuka)
OLAH HATI
SIDDIQ
BELIEVER
SQ
(Jujur, Ikhlas, Religius, Adil)
OLAH RAGA
AMANAH
DOER
AQ
(Gigih, Kerja Keras, Disiplin, Bersih, Bertanggungjawab)
OLAH RASA/KARSA
TABLIGH
NETWORKER
EQ
(Peduli, Demokratis, Gotongroyong, Suka membatu)
LOGIKA RASA
OLAH HATI
OLAH PIKIR
OLAH RASA/KARSA
OLAH RAGA
jujur, beriman dan bertakwa, amanah, adil, bertanggung jawab, berempati, berani mengambil
resiko, pantang menyerah, rela berkorban, dan
berjiwa patriotik
jujur, beriman dan bertakwa, amanah, adil, bertanggung jawab, berempati, berani mengambil
resiko, pantang menyerah, rela berkorban, dan
berjiwa patriotikpeduli, ramah, santun, rapi, nyaman, saling menghargai, toleran,
suka menolong, gotong royong, nasionalis,
kosmopolit , mengutamakan
kepentingan umum, bangga menggunakan
bahasa dan produk Indonesia, dinamis, kerja keras, dan beretos kerja
peduli, ramah, santun, rapi, nyaman, saling menghargai, toleran,
suka menolong, gotong royong, nasionalis,
kosmopolit , mengutamakan
kepentingan umum, bangga menggunakan
bahasa dan produk Indonesia, dinamis, kerja keras, dan beretos kerja
tangguh, bersih dan sehat, disiplin,
sportif, andal, berdaya tahan,
bersahabat, kooperatif,
determinatif, kompetitif, ceria,
dan gigih
tangguh, bersih dan sehat, disiplin,
sportif, andal, berdaya tahan,
bersahabat, kooperatif,
determinatif, kompetitif, ceria,
dan gigih
cerdas, kritis, kreatif, inovatif,
ingin tahu, berpikir terbuka,
produktif, berorientasi Ipteks, dan
reflektif
cerdas, kritis, kreatif, inovatif,
ingin tahu, berpikir terbuka,
produktif, berorientasi Ipteks, dan
reflektif
13
NILAI-NILAI LUHUR
Perilaku Berkarakter
PENDIDIKAN KARAKTER?
Upaya terencana untuk membantu orang untuk memahami, peduli, dan bertindak atas
nilai-nilai etika/ moral.
Mengajarkan kebiasaan berpikir dan berbuat yang membantu orang hidup dan bekerja bersama-sama sebagai keluarga, teman,
tetangga, masyarakat, dan bangsa.
IMPLEMENTASI
PENDIDIKAN KARAKTER
Perkembangan hubungan antara siswa, guru, dan
masyarakat
Masyarakat peserta didik yang peduli
Pembelajaran emosional dan
sosial
Keadilan, rasa hormat, dan
kejujuran
Kesempatan mempraktekkan prilaku moralnya
Fokus dalam memecahkan
masalah
Kerjasama dan
kolaborasi
Kelas demokrasi
PILAR-PILAR PENGEMBANGAN KARAKTERNilai-nilai
LuhurPilar
Lembaga Pendidikan
Peran Pendidik
Religius KeluargaPendidikan formal danPendidikan non formal
terlibat dalam proses pembelajaran menjadi contoh tauladan kepada
siswanya dalam berprilaku dan bercakap
mendorong siswa aktif dalam pembelajaran melalui penggunaan metode pembelajaran yang variatif
CerdasSekolah
mendorong dan membuat perubahan membantu dan mengembangkan emosi
dan kepekaan sosial siswa menunjukkan rasa kecintaan kepada
siswa
Moderat
Pendidikan informal
menunjukkan nilai-nilai moralitas bagi anak-anaknya
Masyarakat
memiliki kedekatan emosional kepada anak dengan menunjukkan rasa kasih sayang
Mandiri
memberikan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan karakter anak
mengajak anak-anaknya untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah
Nabi diutus oleh Allah untuk memperbaiki akhlak ummatnya
Tugas utama guru adalah mendidik dan mengajar Guru/pendidik harus menjadi model/contoh/ tauladan
(digugu dan ditiru) - Guru kencing berdiri, murid kencing berlari
Kasih sayang guru sepanjang jalan Kekuatan guru terletak pada ketulusan, keikhlasan,
panggilan jiwa, dan kecintaan sejati Guru harus istiqomah, yaitu memiliki komitmen,
integritas dan moralitas
PENUTUP
Dr. Thomas Lickona: In character education, it’s clear we want our
children are able to judge what is right, care deeply about what is right, and then do what they believe to be right-even in the face of pressure form without and temptation from within.
• TRUSTWORTHINESS• RESPECT• RESPONSIBILITY• FAIRNESS• CARING
• HONESTY• COURAGE• DILIGENCE• INTEGRITY• CITIZENSHIP
49 CHARACTER QUALITIES: (CHARACTER FIRST, 2009)
• Alertness . Diligence . Humanity . Security• Attentiveness . Discernment . Initiative . Self-control• Availability . Discretion . Joyfulness . Sensitivity• Benevolence . Endurance . Justice - Sincerity• Boldness . Enthusiasm . Loyalty -
Thoroughness• Cautiousness . Faith . Meekness . Thriftiness• Compassion . Flexibility . Obedience . Tolerance• Contentment . Forgiveness . Orderliness . Truthfulness• Creativity . Generosity . Patience . Virtue• Decisiveness . Gentleness . Persuasiveness - Wisdom• Deference . Gratefulness . Punctuality• Dependability . Honor . Resourcefulness• Determination . Hospitality . Responsibility
MUNGKIN BELUM LENGKAP, TETAPI SEMUA DPT DISETUJUI: BANYAK ASPEK KARAKTER YG DISETUJUI BERSAMA
20
INTERVENSIINTERVENSI
HABITUASIHABITUASI
Perilaku Berkarakter
MASYA-RAKAT
PROSES PEMBUDAYAAN DAN PEMBERDAYAANAgama, Pancasila, UUD 1945,
UU No. 20/2003 ttg Sisdiknas
Teori Pendidikan, Psikologi,
Nilai, Sosial Budaya
Pengalaman terbaik (best
practices)dan praktik nyata
Nilai-nilai Luhur
PERANGKAT PENDUKUNGKebijakan, Pedoman, Sumber Daya,Lingkungan, Sarana dan Prasarana, Kebersamaan, Komitmen pemangku
kepentingan.
GRAND DESIGN PENDIDIKAN KARAKTER
KELUARGASATUAN
PENDIDIKAN
KEGIATANKESEHARIAN DI RUMAH
Integrasi ke dalam kegiatan Ektrakurikuler Pramuka, Olahraga, Karya Tulis, Dsb.
Integrasi ke dalam KBM pada setiap Mapel
Pembiasaan dalam kehidupan keseharian di satuan pendidikan
Penerapan pembiasaan kehidupan keseharian di rumah yang sama dengan di satuan pendidikan
STRATEGI MIKRO DI SEKOLAH
21
BUDAYA SEKOLAH: (KEGIATAN/KEHIDUPANKESEHARIAN DI SATUAN PENDIDIKAN)
SD
SMP
PT
expl
orin
g – st
reng
then
ing
- em
pow
erin
g
SMA
PendidikanKARAKTER
inte
gras
i & p
embi
asaa
n
inte
gras
i & p
embi
asaa
n
“…pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnyabudi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intellect), dan tubuh anak. Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita dapat memajukan kesempurnaan hidup anak-anak kita..” (Ki Hajar Dewantoro)
Pendidikan Komprehensif:Pendidikan Komprehensif:Ilmu Pengetahuan, Budi Pekerti (Akhlak, Karakter), Kreativitas, InovatifIlmu Pengetahuan, Budi Pekerti (Akhlak, Karakter), Kreativitas, Inovatif
PendidikanAKADEMIK DSB
www.themegallery.com
SASARAN AKHIR:1.SEMUA SEKOLAH MENERAPKAN ??2.INDIKATOR KUALITASNYA??3.APA PERLU SAMPAI UKURAN PD SISWA??
GRAND DESIGN
PANDUAN
SOSIALISASI
PELATIHAN
PILOTING
DISEMINASI
MONEV/PEN-DAMPINGAN
NOVEL LASKAR PELANGI + SANG PEMIMPI
NOVEL NEGERI LIMA MENARA
SEKOLAH YG SEDERHANA; PONPES DI DAERAH PEDESAAN MAMPU MENUMBUHKEMBANGKAN KARAKTER PESERTA DIDIK
BUDAYA SEKOLAH MELALUI PEMBIASAAN DLM KEHIDUPAN KESEHARIAN DI SEKOLAH/PONPES DAN TELADAN GURU/USTADZ SBG KUNCI SUKSES.
BELAJAR DARI PENGALAMAN SUKSES
DALAM SARASEHAN NASIONAL TGL 14 JAN 2010: BANYAK SEKOLAH YG SUDAH MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN KARAKTER DG SUKSES DAN TERNYATA DAPAT MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA.
PENDIDIKAN KARAKTER TIDAK MUDAH? JAWABNYA: YA.
PENDIDIKAN KARAKTER PERLU WAKTU PANJANG? JAWABNYA: YA.
TETAPI
PENDIDIKAN KARAKTER BAGIAN PENTING DARI PENDIDIKAN NASIONAL DAN SUDAH ADA SEKOLAH YG BERHASIL MENGEMBANGKAN.
BUDAYA DAN KARAKTER MERUPAKAN BAGIAN INTEGRAL YG SANGAT PENTING DALAM
PENDIDIKAN NASIONAL
PERTANYAAN: APA ASPEK-ASPEK POKOK DALAM BUDAYA DAN KARAKTER YG HARUS
DIKEMBANGKAN PD PESERTA DIDIK?
BAGAIMANA MENGEMBANGKAN ASPEK-ASPEK BUDAYA DAN KARAKTER TERSEBUT, AGAR
DAPAT BERHASIL DENGAN EFEKYIF?
KESEPAKATAN NASIONAL PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN
KARAKTER BANGSA(DIBACAKAN PD AKHIR SARASEHAN TGL 14/1/2010)
1. PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA MERUPAKAN BAGIAN INTEGRAL YG TAK TERPISAHKAN DARI PENDIDIKAN NASIONAL SECARA UTUH.
2. PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA HARUS DIKEMBANGKAN SECARA KOMPREHENSIF SBG PROSES PEMBUDAYAAN. OLEH KARENA ITU, PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SECARA KELEMBAGAAN PERLU DIWADAHI SECARA UTUH.
3. PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB BERSAMA ANTARA PEMERINTAH, MASYARAKAT, SEKOLAH DAN ORANGTUA. OLEH KARENA ITU PELAKSANAAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA HARUS MELIBATKAN KEEMPAT UNSUR TERSEBUT.
4. DALAM UPAYA MEREVITALISASI PENDIDIKAN DAN BUDYA KARAKTER BANGSA DIPERLUKAN GERAKAN NASIONAL GUNA MENGGUGAH SEMANGAT KEBERSAMAAN DALAM PELAKSANAAN DI LAPANGAN.
PERTANYAAN MENDASAR?• LANDASAN FILOSOFIS SUDAH JELAS DAN KOKOH.• PERBANDINGAN INTERNASIONAL SUDAH JELAS DAN KOKOH.• SEBAGIAN BESAR MASYARAKAT MERASAKAN PENTING
PENDIDIKAN KARAKTER DAN BAHKAN DIANGGAP MENDESAK.• SUDAH ADA PROGRAM YG DILAKUKAN, TETAPI BELUM
BERDAMPAK SIGNIFIKAN DI LAPANGAN.• SUDAH ADA SEKOLAH YG ATAS INISIATIF SENDIRI MEMULAI DAN
TERNYATA BERHASIL BAIK.
PERLU ANALISIS THD SITUASI LAPANGAN DAN MENEMUKAN BEST PRACTICES UNTUK DIPELAJARI DAN DIADOPSI SECARA
LUAS
STRATEGI PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA
A. Sosialisasi: Penyadaran semua pemangku kepentingan akan pentingnya karakter bangsa. Media cetak dan elektronik perlu berperan serta dalam sosialisasi.
B. Pendidikan: Formal (sekolah/perti), non formal (kursus), informal di rumah, tempat kerja & masyarakat. Metoda: Intervensi regulasi serta pelatihan dan habituasi (pembiasaan).
C. Pemberdayaan: Memberdayakan semua pemangku kepentingan (org tua, sekolah, ormas dsb) agar dapat berperan aktif dlm pend karakter.
D. Pembudayaan: Perilaku berkarakter dibina dan dikuat-kan dg penanaman nilai-nilai kehidupan agar menjadi budaya.
E. Kerjasama: Membangun kerjasama sinergis antara semua pemangku kepentingan.
Konsep Karakter
Karakter merupakan suatu yang tampak dalam perilaku sehari-hari yang bersifat tidak konstan sebagai hasil pengaruh lingkungan
Lickona (1992) menegaskan bahwa dalam pendidikan karakter kita ingin agar anak mampu menilai apa yang baik, memelihara secara tulus apa yang dikatakan baik itu, dan mewujudkan apa yang diyakini baik walaupun dalam situasi tertekan dan penuh godaan.
Karakter yang baik atau good character terdiri atas proses psikologis knowing the good, desiring (keinginan) the good, and doing the good—habit of the mind (berpikir, kecerdasan), habit of the heart, and habit of action.
Ketiga substansi dan proses psikologis tersebut bermuara pada kehidupan moral dan kematangan moral individu. Dengan kata lain, karakter kita maknai sebagai kualitas pribadi yang baik, dalam arti tahu kebaikan, mau berbuat baik, dan nyata berprilaku baik, yang secara koheren memancar sebagai hasil dari olah pikir, olah hati, oleh raga, dan olah rasa dan karsa.
Karakter pribadi merupakan hasil olah hati, olah pikir, olah raga, serta olah rasa/karsa.
Aspek-aspek karakter juga dpt diturunkan dari 4 karakteristik manusia: believer (percaya), thinker (berpikir), doer (bertindak) , networker (jaringan).
Karakter juga dapat dikaitkan dg konsep psikologi: SQ (Social Quotient), IQ (Intellegence Q.), AQ(Action Q.), dan EQ (Emotional Q).
Karakter juga dapat dirujukan ke sifat utama: sidiq, amanah, tabligh, fathonah.
Tema Pembangunan Karakter Bangsa dan Pendidikan Karakter
Membangun generasi yang JUJUR, CERDAS,
TANGGUH, dan PEDULI
Langkah Implementasi dalam Pembelajaran
Nilai-nilai/ karakter dicantumkan dalam SAP dan GBRP atau SILABUS dan RPP
Pengembangan nilai-nilai tersebut dilakukan dengan:
Mengkaji Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)
Menentukan apakah kandungan nilai karakter sudah tercakup di dalam SK dan KD.
Memetakan keterkaitan antara SK/KD/Kompetensi dengan nilai dan indikator untuk menentukan nilai yang akan dikembangkan.
Menetapkan nilai-nilai/ karakter (prioritas).Mencantumkan nilai-nilai yang sudah ditetapkan
dalam SAP
Mengembangkan proses pembelajaran yang memungkinkan peserta didik memiliki kesempatan melakukan internalisasi nilai dan menunjukkannya dalam perilaku yang sesuai
Memberikan bantuan kepada peserta didik yang mengalami kesulitan untuk internalisasi nilai mau pun untuk menunjukkannya dalam perilaku.
Evaluasi• BT: Belum Terlihat, apabila peserta didik belum
memperlihatkan tanda- tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator karena belum memahami makna dari nilai itu (Tahap Anomi)
• MT: Mulai Terlihat , apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten karena sudah ada pemahaman dan mendapat penguatan lingkungan terdekat (Tahap Heteronomi)
• MB: Mulai Berkembang, apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten, karena selain sudah ada pemahaman dan kesadaran juga mendapat penguatan lingkungan terdekat dan lingkungan yang lebih luas (Tahap Socionomi)
• MK: Membudaya, apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten karena selain sudah ada pemahaman dan kesadaran dan mendapat penguatan lingkungan terdekat dan lingkungan yang lebih luas sudah tumbuh kematangan moral (Tahap Autonomi)
Karakter Pendidik• Menunjukkan diri sebagai pendidik yang dapat diteladani• Menunjukkan komitmen terhadap tugas sebagai pendidik • Menjaga kode etik profesi pendidik • Bekerja keras• Melaksanakan tugas secara bertanggung jawab• Mengembangkan diri secara terus menerus sebagai pendidik • Bertindak atas dasar kemanfaatan peserta didik• Bertindak atas dasar kemanfaatan satuan pendidikan formal
dan nonformal • Bertindak atas dasar kemanfaatan masyarakat• Mengemukakan pendapat yang berpengaruh positif
terhadap peserta didik• Menunjukkan tindakan yang berpengaruh positif terhadap
peserta didik• Berperilaku yang dihormati oleh peserta didik• Berperilaku yang dihormati oleh sejawat
Asesmen Penyerta1) Berperilaku menarik sehingga menjadi teladan2) Menaati peraturan perundang-undangan/tata tertib dan
ketentuan lainnya sebagai wujud sikap nasionalistik3) Menerima kritik dan saran untuk perbaikan (terbuka)4) Memiliki disiplin diri secara konsisten5) Bertutur kata santun sehingga menjadi teladan 6) Berperilaku terpuji sehingga menjadi teladan 7) Berperilaku disiplin sehingga menjadi teladan8) Berperilaku gigih sehingga menjadi teladan9) Berperi laku adil sehingga menjadi teladan10) Menghargai ajaran agama11) Menerapkan ajaran agama12) Menunjukkan keikhlasan13) Melaksanakan tugas secara mandiri14) Mengambil keputusan secara mandiri 15) Berperi laku yang dilandasi oleh nalar dan visi.16) Mengembangkan hubungan atas dasar prinsip saling
menghormati17) Mengembangkan hubungan atas dasar prinsip keterbukaan18) Mengembangkan hubungan berasaskan asah, asih, asuh 19) Bergotong royong atas dasar prinsip saling menghormati20) Bergotong royong atas dasar prinsip keterbukaan21) Bergotong royong atas dasar prinsip saling memberi dan
menerima